referensi tugas agama

Post on 25-Jun-2015

313 Views

Category:

Documents

5 Downloads

Preview:

Click to see full reader

Transcript

TalakDari Wikipedia bahasa Indonesia ensiklopedia bebas

Belum DiperiksaLangsung ke navigasi cari

Artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar WikipediaMerapikan artikel bisa berupa membagi artikel ke dalam paragraf atau wikifikasi artikel Setelah dirapikan tolong hapus pesan ini

Talak adalah sebuah istilah dalam agama Islam yang berarti adalah perceraian antara suami dan istri

Daftar isi

[sembunyikan] 1 Latar Belakang 2 Pengertian

3 Pembagian Talak

o 31 Dari segi cara suami menjatuhkan

o 32 dari segi boleh - tidaknya suami rujuk kembali pada istrinya

[sunting] Latar Belakang

Pada zaman sebelum islam datang ke tanah arab masyarakat jahiliyah jika ingin melakukan talak dengan istri mereka dengan cara yang merugikan pihak perempuan Mereka mentalak istrinya kemudian rujuk kembali pada saat iddah istrinya hapir habis kemudian mentalaknya kembali Hal ini terjadi secara berulang-ulang sehingga istrinya menjadi terkatung-katung statusnya Dengan datangnya Islam maka aturan seperti itu diubah dengan ketentuan bahwa talak yang boleh dirujuki itu hanya dua kali Setelah itu boleh rujuk tetapi dengan beberapa persyaratan yang berat

[sunting] Pengertian

Menurut Ulama mazhab Hanafi dan Hanbali mengatakan bahwa talak adalah pelepasan ikatan perkawinan secara langsung untuk masa yang akan datang dengan lafal yang khusus

Menurut mazhab Syafii talak adalah pelepasan akad nikah dengan lafal talak atau yang semakna dengan itu

Menurut ulama Maliki talak adalah suatu sifat hukum yang menyebabkan gugurnya kehalalan hubungan suami istri

Perbedaan definisi diatas menyebabkan perbedaan akibat hukum bila suami menjatuhkan talak Raji pada istrinya Menurut Hanafi dan Hanbali perceraian ini belum menghapuskan seluruh akibat talak kecuali iddah istrinya telah habis Mereka berpendapat bahwa bila suami jimak dengan istrinya dalam masa iddah maka perbuatan itu dapat dikatakan sebagai pertanda rujuknya suami Ulama Maliki mengatakan bila perbuatan itu diawali dengan niat maka berarti rujuk Ulama syafii mengatakan bahwa suami tidak boleh jimak dengan istrinya yang sedang menjalani masa iddah dan perbuatan itu bukanlah pertanda rujuk karena menurut mereka rujuk harus dilakukan dengan perkataan atau pernyataan dari suami secara jelas bukan dengan perbuatan

[sunting] Pembagian Talak

[sunting] Dari segi cara suami menjatuhkan

Dilihat dari segi cara suami menjatuhkan talak pada istrinya talak dibagi menjadi2 yaitu

1 Talak Sunni talak yang dijatuhkan suami pada istrinya dan istri dalam keadaan suci atau tidak bermasalah secara hukum syara seperti haidh dan selainnya

2 Talak Bidi talak yang dijatuhkan suami pada istrinya dan istrinya dalam keadaan haid atau bermasalah dalam pandangan syari

[sunting] dari segi boleh - tidaknya suami rujuk kembali pada istrinya

Dilihat dari segi boleh tidaknya suami rujuk dengan istrinya maka talak dibagi menjadi dua yaitu talak raji dan talak bain

1 Talak Raji Talak yang dijatuhkan suami kepada istrinya (talak 1 dan 2) yang belum habis masa iddahnya Dalam hal ini suami boleh rujuk pada istrinya kapan saja selama masa iddah istri belum habis

1 Talak Bain Talak yang dijatuhkan suami pada istrinya yang telah habis masa iddahnya Dalam hal ini talak bain terbagi lagi pada 2 yaitu talak bain sughra dan talak bain kubra

Talak bain sughra adalah talak yang dijatuhkan suami pada istrinya (talak 1 dan 2) yang telah habis masa iddahnya suami boleh rujuk lagi dengan istrinya tetapi dengan aqad dan mahar yang baru sedangkan talak bain kubra adalah talak yang dijatuhkan suami pada istrinya bukan lagi talak 1 dan 2 tetapi telah talak 3 dalam hal ini suami juga masih boleh kembali dengan istrinya tetapi dengan catatan setelah istrinya menikah dengan orang lain dan bercerai secara wajar oleh karena itu nikah seseorang dengan mantan istri orang lain dengan maksud agar mereka bisa menikah kembali (muhallil) maka ia dilaknat oleh Rasulullah SAW dalam salah satu haditsnya

Talak dua pernyataan talak yang dijatuhkan sebanyak dua kali dan memungkinkan suami rujuk dengan istri sebelum selesai masa iddah

Talak tiga pernyataan talak yang bersifat final Suami dan istri tidak boleh rujuk lagi kecuali sang istri pernah dikawini oleh orang lain lalu diceraikan olehnya

MACAM-MACAM TALAK

1547 | By Husni

Dalam formulasi fikih talak yang dijatuhkan seorang suami dapat dikategorikan kepada

beberapa bagian Pemilahan dan pembagian itu didasarkan pada unsur-unsur penting yang

membedakan satu bagian dengan bagian lain Secara sederhana pembagian talak itu akan

dijelaskan berikut ini

Ditinjau dari segi keabsahan menjatuhkannya

1 Talak Sunni

Secara umum istilah sunni yang terambil dari kata sanna-yasunnu berarti (sesuatu yang

diizinkan oleh syari) Jadi yang dimaksud dengan talak sunni adalah talak yang dijatuhkan sesuai

dengan ketentuan yang telah digariskan oleh syara

Menurut ulama Malikiyyah sebagaimana yang dikemukakan oleh al-Kasnawi talak

sunni adalah

ال ثم فيه طلث ليحيض تاليا وال فيه يمس لم طهر فى طلقة السني]1[عدتها تنقض حتى طالق يتبعها

Talak sunni adalah talak yang dijatuhkan satu kali pada waktu suci yang belum disentuh(disetubuhi) pada waktu suci itu bukan talak yang diiringi oleh masa haid yang mana ia menjatuhkan talak pada waktu itu kemudian ia tidak mengikutinya dengan talak lain sanpai habis masa iddahnya

Lebih jelas al-Kasynawiy[2] menguraikan 5 syarat yang mesti terpenuhi untuk

menyatakan bahwa talak tersebut termasuk kategori talak sunni yaitu

a Talak yang dijatuhkan itu hanya satu

b Talak itu dijatuhkan pada waktu yang belum ia sentuh

c Talak yang dijatuhkan itu secara utuh bukan sebahagiannya seperti separoh talak

d Talak tersebut tidak dijatuhkan kepada perempuan yang sedang berada dalam masa iddah talak

rajiy Jika ia mengiringnya dengan talak lain pada masa iddahnya maka talak yang kedua

tersebut tidak dinamakan dengan talak sunni

e Talak tersebut dijatuhka kepada seorang wanita secara utuh bukan sebahagiannyaseperti

rangannya saja

Dalam formulasi fikih Syafiiyyah terjadi perbedaan pendapat dalam mendefenisikan

talak sunni tersebut Sebahagian ulama syafiiyyah mendefenisikan talak sunni sebagaimana

yang dikemukakan oleh Ahmad ai-Hashari berikutبحامل وليست قبله حيض فى وال فيه يجامعها لم طهر فى بها مدخول طالق بأنه السني الطالق

باإلقراء تعتد وهي أيسة وال صغيرة ]3[وال

Talak Sunni adalah talak (yang dijatuhkan kepada isteri yang telah)disetubuhi yang dijatuhkan pada waktu suci yang belum disetubuhinya pada waktu suci tersebut bukan (dijatuhkan) pada waktu haid sebelumnya waniti itu tidak hamil tidan anak kecil dan tidak pula wanita monopouse sementara beriddah dengan quru23

Sedangkan menurut sebahagian ulama Syafiiyyah yang lain talak sunni adalah talak

yang dijatuhkan kepada isteri yang telah disetubuhi yang dijatuhkan pada waktu suci dan ia

belum disetubuhi pada waktu suci tersebut[4] Adapun talak yang dijatuhkan kepada isteri yang

masih kecil (sebelum Baligh) sudah tua yang telah monopouse hamil atau isteri yang belum

disetubuhi menurut kelompok ini tidak dinamakan talak sunni dan tidak pula bidiy tetapi antara

keduanya[5]

Perbedaan antara mendefinisikan talak sunni diatas disebabkan perbedaan dalam

mengklasifikasikan kategori dalam bentuk ini Kelompok pertama mengklasifikasikan talak

dalam kategori ini kepada Talak sunni dan talak bidiy Sedangkan kelompok kedua

mengklasifikasikannya kepada talak sunni talak bidiy dan bukan talak yang bukan sunni dan

bidiy[6]

Menurut ulama Hanabilla talak sunni adalah

حتى بدعها ثم واحدة جماع غير من يطلقها أن هو السنة طالق]7[عدنها تنقض

Talak sunni adalah seseorang menjatuhkan talak isterinya yang belum distubuhinya (pada waktu suci itu) satu kali kemudian ia meninggalkan isterinya itu sampai habis masa iddahnya

Adapun ulama Hanafiyyah mengklasifikasikan talak sunni tersebut kepada dua kategori

yaitu talak ahsan (lebih baik) dan talak hasan (baik) Menurut mereka talak ahsan adalah

وال طالق وال فيه جماع ال طهر فى رجعية واحدة طلقة تطلقها أن حيضات ثالث عدتها تنقض حتى ويتركها جماع وال طالق حيضة فى]8[حيضتان أمة كانت وإن حرة كانت إن

Yaitu seseorang menjatuhkan talak isterinya satu kalisebagai (talak) rajiy pada waktu suci yang mana pada waktu suci itu belum disetubuhinya dan belum dijatuhi talak (sebelumnya) (talak itu)tidak dijatuhkan pada waktu haid dan tidak pula disetubuhi dan ia meninggalkan

(tidak menyetubuhi) isterinya itu sampai habis masa iddahnya yaitu tiga kali haid jika isterimya itu merdeka atau dua kali haid jika isterinya itu budak

Sedangkan talak hasan menurut mereka adalah

]9[أطهار ثالثة فى ثالثا بها المدخول يطلق أن

Yaitu seseorang menjatuhkan talak kepada isterinya yang telah disetubuhi sebanyak tiga kali pada waktu tiga kali suci

Jadi substansi yang membedakan antara kedua macam talak sunni yang dikemukakan

oleh ulama Hanfiyyah diatas terletak pada jumlah talak yang dijatuhkan satu kali sampai habis

masa iddahnya maka talak sunni itu dinamakan sunni ahsan Namun apabila dijatuhkan tiga kali

pada waktu tiga kali suci maka dinamakan dengan talak sunni hasan

Menurut ulama Hanafiyyah pembedaan antara talak sunni ahsan dan talak sunni hasan

tersebut didasarkan kepada riwayat yang diterima dari Ibrahim al-NakhI yang menjelaskan

bahwa para sahabat Rasulullah SAW menyukai talak hanya satu sampai habis masa iddah

isterinya itu[10] Disampaing itu al-kasani menjelaskan bahwa talak sunni ahsan dimana seorang

suami hanya menjatuhkan satu talak sampai habis masa iddah isterinya lebih memberi peluang

kepada suami tersebut untuk menyesali tindakannya dibandingkan talak sunni hasan yang mana

seorang suami menjatuhkan tiga talak pada tiga kali suci Oleh karena itu menurut al-kasani

mesti dibedakan antara kedua macam talak sunni tersebut[11]

Lebih jauh al-marghinani menguraikan alur piker pembedaan klasifikasi talak sunni itu

dengan mengatkan bahwa hokum asal dari talak itu adalah haram Sebab talak tersebut

memutuskan ikatan pernikahan yang memuat dan sarat akan dimensi kemaslahatan duniawi dan

religi Sedangkan pembolehan karena hajjah hanya sekedar melepaskannya saja (talak satu)

bukan mengumpulkan talak itu sampai tiga meskipun pada masa tiga kali suci Alur piker

tersebut dikemukakannya sebagai berikut

الذي النكاح قطع من فيه لما الحظر هو الطالق فى األصل أن ولنا]12[الخالص إلى المحاجة واإلباحة والدنيوية الدينية المصاله به تعلقت

Menurut kami (Hanafiyyah) sesungguhnya asal hukum talak adalah haram karena memutuskan ikatan pernikahan yang dikaitkan dengannya kemashlahatan duniawi dan religi Pembolehan hanya karena hajjah hanya sekedar melepaskan

Oleh karena itu menurutnya tidak dapat disamakan antara talak sunni ahsan yaitu

menjatuhkan satu talak dengan talak sunni hasan dimana seorang suami menjatuhkan talak

isterinya tiga kali pada masa tiga kali suci

Apabila diperhatikan formulasi fikih tentang talak sunni yang telah ditemukan oleh para

ulama terdahulu maka dapat disimpulkan bahwa kategori talak sunni ahsan versi ulama

Hanafiyyah tersebut jelas merupakan talak sunni menurut Jumhur Ulama Namun kategori talak

sunni hasan versi ulama hanafiyyah itu sudah termasuk talak bidiy menurut ulama Malikiyyah

dan ulama Hanabillah[13]

Adapun alasan yang dikemukakan ulama Hanafiyyah yang menyatakan talak yang

dijatuhkan tiga kali pada waktu tiga kali suci itu termasuk talak sunni yaitu talak sunni ahsan

adalah firman Allah SWT dan Hadits Nabi SAW diantara firman Allah SWT yang menjelaskan

hal itu adalah terdapat dalam surat al-Thalaq ayat 1

لعدتهن فطلقوهن النساء طلقتم إذا النبي أيها ياHai Nabi apabila kamu menceraikan isteri-isterimu maka hendaklah kamu ceraikan mereka pada waktu mereka dapat (menghadapi) iddahnya (yang wajar)hellip

Dalam ayat diatas dijelaskan bahwa Allah SWT menyuruh Nabi-Nya untuk menjatuhkan

talak isterinya pada waktu mereka dapat menghadapi iddahnya Menurut mereka bukankah

iddah meraka tiga kali suci dan oleh karenanya talak boleh dijatuhkan setiap kali suci itu

asalkan pada waktu suci tersebut wanita itu belum disetubuhinya[14]

Menurut mereka pemahaman seperti itu didukung oleh Hadits Nebi SAW berikut

حائض وهي امرأته طلق أنه عنهما الله رضي عمر بن الله عبد عن بن عمر فسأل وسلم عليه الله صلى وسلم الله رسول على

رسول فقال ذلك عن وسلم عليه الله صلى الله رسول الخطاب تطهر حتى ليمسكها ثم فليرجعها ) مره وسلم عليه الله صلى الله أن قبل طلق شاء وإن بعد أمسك شاء إن ثم تطهر ثم تحيض ثم

]15[عليه( )متفق النساء لها تطلق أن الله أمر التي العدة فتلك يمس

Diterima dari Ibnu Umar bahwa sesungguhnya ia menjatuhkan talak isterinya sementara isterinya itu dalam keadaan haid pada masa Rasulullah SAW lalu Umar Ibn al-Khatab menanyakan hal itu kepada Rasulullah SAW Rasulullah SAW berkat kepada Umar Ibn al-Khatab suruh ia dan hendaknya ia rujuk kepada isterinya kemudian hendaklah ia meninggalkannya sampai ia suci kemudian haid kemudian suci lagi Selanjutnya jika ia mau peganglal ia dan jika ia mau talak dia sebelum disetubuhi Demikianlah iddah yang diperintahkan oleh Alllah azza wa jalla untuk menjatuhkan talak pada wanita

Menurut ulama Hanafiyyah tersebut dijelaskan bahwa Rasulullah SAW menyuruh Umar

untuk merujuk isterinya pada waktu suci Kemudian apabila masa haid stelah masa suci tersebut

telah berlalu maka Rasulullah menyuruhnya untuk memilih antara tetap memegangnya atau

menceraikannuya Hal ii menurut mereka mengendiaksikan bolehnya menjatuhkan talak sampai

tiga kali pada waktu setiap kali suci

Disamping itu mereka juga melandaskannya kepada Hadits Nabi SAW berikut

جماع غير في طاهر وهي تطليقة السنة طالق قال أنه الله عبد عن طلقها وطهرت حاضت فإذا أخرى طلقها وطهرت حاضت فإذا

]16[النسائي( )رواه بحيضة ذلك بعد تعتد ثم أخرى

Diterima dari Abdullah ra ia berkata bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda Talak sunni adalah bahwa seseorang menjatuhkan talak isterinya satu sementara isterinya itu dalam keadaan suci yang belum disetubuhi (pada waktu suci itu) Apabila masa hidbya telah berlalu dan telah dating pula masa sucinya iamentalak lagi isterinya itu Kemudian ia menunggu berlalunya satu kali masa haid lagi

Talak sunni menurut ulama Zhahiriyyah sebagaimana dikutip oleh Ahmad Hashari

sebagai berikiut

]17[فيه يطأها ثم طهر فى امرئته الرجل يطلق أن هو

Talak sunni ialah seorang suami menjatuhkan talak isterinya pada suci yang pada masa suci itu isterinya belum disetubuhinya

Diadalam Kompilasi Hukum Islam[18] talak rajiy juga dijelaskan yaitu talak kesatu atau

kedua dimana suami berhak rujuk selama isteri dalam masa iddah

2 Talak bidiy

Secara umum istilah talak bidiy yang terambil dari kata badaa yabdau yang berarti ما ]19[عنه الشرع نهى (sesuatau yang dilarang syara) Jadi yang dimaksud dengan talak bidiy

adalah talak yang dijatuhkan tersebut tidak sesuai dengan ketentuan yang telah digariskan syara

Akan tetapi dalam menjelaskan talak yang termasuk dilarang dalam kategori syara itu

para ulama berbeda pendapat Ulama Malikiyyah mendefnisikan talak bidiy sebagaimana yang

dikutip oleh Ahmad al-Hashari sebagai berikutالواجب الشروط من أكثر أو لشرط الفاقد الطالق ]20[هو

Yaitu talak yang tidak ada satu syarat atau lebih dari syarat-syarat yang mesti ada (sebagaimana yang telah dibahas pada syarat yang mesti ada pada talak sunni terdahulu)

Disamping itu ulama Malikiyyah membagi talak bidiy kepada dua pembagaian yaitu

talak yang haram dijatuhkan dan talak yang makruh dijatuhkan Adapun kategori talak yang

haram dijatuhkan adalah talak yang dijatuhkan kepada isteri yang telah disetubuhi yang

memenuhi persyaratan berikut

a Suami tersebut menjatuhkan talak kepada isterinya dalam keadaan haid atau nifash Oleh

karena menurut ulama Malikiyyah wanita haid atau nifash baru boleh melakukan ibadah

yang sifatnya taabudiyyah setelah ia mandi disamping telah habios keluar darah haid

dan nifash Maka ketika seorang suami menjatuhkan talak kepada isterinya yang telah

terputus darah haid dan nifashnya dan belum mandi maka hukumnya termasuk kedalam

kategori ini yaitu haram

Adapun mengenai isteri yang tidak haid seperti wanita yang telah monopouse atau

tidakbelum haid maka termasuk kategori talak bidiy yang diharamkan baginya tidak ada dalam

poin ini namun hanya pada dua bentuk yang terakhir

b Suami tersebut menjatuhkan talak kepada isterinyatiga kali pada satu tempat baik isteri

itu pada masa haid atau dalam masa suci Namun tentu saja menjatuhkan talak tiga

kepada isteri ketika ia berada dalam masa haid berarti ia melakukan dua dosa sekaligus

yaitu menjatuhkan talak kepada isteri yang sedang berada dalam masa haid

c Suami tersebut menjatuhkan talak kepada isterinya sebagai talak saja misalnya seorang

suami berkata kepada isterinya Engkau tertalak sebagian talak atau suami tersebut

menjatuhkan talak kepada sebagian anggota tubuhnya saja seperti suami tersebut

berkata tangan kamu tertalak

Sedangkan yang termasuk talak bidiy yang makruh dijatuhkan terwujud dengan dua

syarat yaitu a) Suami tersebut menjatuhkan talak isterinya pada masa suci yang telah

disetubuhinya pada masa suci itu dan b) Suami tersebut menjatuhkan talak isterinya dua kali

pada satu tempat[21]

Menurut ulama Syafiiyyah talak bidiy itu terbagi dua yaitu

a Suami tersebut menjatuhkan talak istrinya yang telah disetubuhi pada masa haid

Ketentuan ini mereka dasarkan kepada firman Allah SWT sebagaimana yang telah

penulis kutip terdahulu yaitu hellip Talaklah mereka karena iddah merekahellip Adapun

sebab pengharaman menjatuhkan talak dalam bentuk ini karena akan memudharatkan

istrinya itu disebabkan ia akan ber-iddah relative lebih panjang

b Suami tersebut menjatuhkan talak istrinya pada masa suci namun pada masa suci itu ia

telah menyetubuhi istrinya di farj-nya (vagina) Menurut pendapat terkuat dalam mazhab

ini menyetubuhi di dubur (anus) juga termasuk dalam mazhab ini karena ada

kemungkinan istrinya hamil atau tidak Oleh karenanya akan menyulitkan masa iddah-

nya apakah sampai melahirkan atau dengan menggunakan qurucirc Di samping itu ada

kemungkinan suami itu akan menyesal karena ia akan berpisah juga dengan anaknya[22]

Ulama Hanabilah sepakat dengan ulama Syafiiyyah[23]

Menurut ulama Hanafiyyah sebagaimana yang dikutip oleh Wahbah al-Zuhaili senagai

berikut

[24]واحد طهر فى ثالث يطلقها او واحدة بكلمة اثنين او ثالث يطلقها ان

yaitu seorang suami menjatuhkan talak istrinya tiga atau dua dengan satu kata atau ia menjauhkan talaknya tiga pada masa satu kali suci

Ahmad al-Hashari menguraikan pendapat ulama Hanafiyyah tersebut di mana menurut

mereka talak bidicirc dapat diukur dari dua patron yaitu a) Dari segi waktu dan b) Dari segi

jumlah talak yang dijatuhkan

Dari Segi Waktu Penjatuhannya

Adapun dari segi waktu terbagi kepada dua yaitu

1 Talak satu (rajicirc) pada masa haid jika isteri itu telah disetubuhi baik ia wanita merdeka atau

budak Larangan dalam bentuk ini menurut mereka dapat memanjangkan iddah2 Suami menjatuhkan talak isterinya yang masihsudah haid sebanyak satu kali (Rajiy) pada masa

suci yang telah disetubuhinya baik wanita itu merdeka ataupun budak Larangan dalam bentuk

ini menurut mereka adanya kemungkinan isterinya itu hamil lalu ia akan menyesal menjatuhkan

talak isterinya itu[25]

Dari segi jumlahnya

Sedangkan dari segi jumlah talak talak bidiy menurut mereka adalah apabila seorang

suami menjatuhkan talak isterinya yang merdeka sebanyak tiga dan budak sebanyak dua pada

satu kali masa suci yang belum disetubuhi baik jumlah itu dijatuhkan dalam waktu sekaligus atau

satu persatu[26]

Menurut ulama Zhahiriyyah sebagaimana dikemukakan oleh Ibnu Hazm yang dikutip

oleh Ahmad al-Hashari sebagai berikutفيه وطئها الذي طهرها اثناء فى أو حيضها اثناء امرئته الرجل طالق ]27[هو

Talak Bidiy ialah yang dijatuhkan oleh seorang suami kepada isterinya pada masa haidnya atau pada masa suci yang pada masa itu telah disetubuhinya

Para ulama sepakat menyatakan bahwa talak bidiy adalah haram dan orang yang

melakukannya dikenai dosa Namun mengenai akibat hokum yang ditimbulkan oleh talak bidiy

ini terjadi perbedaan pendapat dikalangan ulama Jumhur ulama berpendapat bahwa apabila

seorang suami menjatuhkan talak isterinya dengan talak bidiy maka talaknya tersebut berlaku

dan sah Adapun alas an yang mereka kemukakan adalah beberapa ayat yang bersifat umum

mengenai talak tersebut Mereka juga melandaskannya kepada hadits Nabi SAW berikiutالله صلى وسلم الله رسول على حائض وهي امرأته طلق أنه عنهما الله رضي عمر بن الله عبد عنالله رسول فقال ذلك عن وسلم عليه الله صلى الله رسول الخطاب بن عمر فسأل وسلم عليه

أمسك ( شاء إن ثم تطهر ثم تحيض ثم تطهر حتى ليمسكها ثم فليرجعها مره وسلم عليه الله صلى( عليه ( متفق النساء لها تطلق أن الله أمر التي العدة فتلك يمس أن قبل طلق شاء وإن ]28[بعد

Diterima dari Ibnu Umar sesungguhnya ia menjatuhkan talak isterinya yang mana isterinya itu berada dalam keadaan haid pada masa Rasulullah SAW kemudian Rasulullah berkata aku menanyakannya kepada Rasulullah SAW tentang hal itu maka Rasulullah SAW menjawab suruh ia untuk merujukinya kemudian hendaklah ia memegangnya sampai ia suci kemudian haid kemudian suci Jika ia mau peganglah atau ia talak sebelum disetubuhi Demikianlah iddah yang diperintahkan oleh Allah Azza Wa Jalla untuk menjatuhkan talak pada wanita

Dalam hadits tersebut dapat dipahami bahwa suatu ketika Umar menjatuhkan talak

isterinya sementara isterinya itu dalam keadaan haid Lalu Rasulullah SAW memerintahkannya

untuk rujuk kepada isterinya kembali Menurut mereka hal itu mengidikasikan bahwa talak yang

dijatuhkannya adalah yang termasuk talak bidiy itu telah berlaku

Sebagian ulama yang lain diantaranya ulama syiah zhahiriyyah salah satu pendapat

Imam Ahmad Ibn Uqail Ibn Taimiyyah dan Ibn al-Qayyim (Hanabillah) berpendapat bahwa

talak bidiy itu tidak jatuh Menurut kelompok ini beberapa ayat Al-Quran menjelaskan bahwa

talak bidiy tidak berlaku dan tidak berkekuatan hukum Al-Quran justru melarang talak biI itu

Ayat menjelaskan bahwa talak harus dijatuhkan pada saat isterinya dapat menjalankan iddah

Allah SWT berfirman Talaklah mereka karena iddah mereka Dalam memahami hadits

tentang Ibnu Umar diatas mereka justru memahaminya dengan alur pikir yang berbeda Menurut

mereka Rasulullah SAW menyuruh Ibn Umar untuk rujuk itu bukan karena telah terjadi talak

tetapai Rasulullah SAW marah dan menyuruhnya kembali jadi menurut mereka kata

dalam hadits tersebut bukan rujuk dalam term fikih tetapi rujuk dalam pengertian فليراجعها

etimologis saja

Dari Segi Boleh Atau Tidaknya Rujuk

1 Talak rajiy

Talak rajiy adalah talak satu atau dua yang mana seorang suami masih boleh

rujukkepada isterinya itu meskipun isterinya itu tidak rela sebagaimana dikemukakan oleh

Wahbah al-Zuhaili sebagai berikut

غير من الزوجته إلى المطلقة إعادة بعده الزوج يملك الذي فهو بعد وذلك ترض لم ولو العدة فى دامت ما جديد عقد إلى حاجة

انقضاء قبل المراجعة تمت إذا البائن غير والثاني األول الطالق]29[العدة

Yaitu talak yang mana laki-laki itu memiliki hak kembali untuk mengikat tali perkawinan kepada perempuan yang ditalaknya itu tanpa memerlukan akad baru selama masih berada dalam iddh walaupun perempuan itu tidak rela Hal itu terjadi setelah talak pertama dan kedua yang tidak termasuk kategori ba`in apabila telah sempurna rujuk sebelum habis masa iddah

Ketentuan ini didasarkan kepada Firman Allah SWT dalam surat Al-Baqaraħ [2] ayat

229

أن لكم يحل وال بإحسان تسريح أو بمعروف فإمساك مرتان الطالق خفتم فإن الله حدود يقيما أال يخافا أن إال شيئا آتيتموهن مما تأخذوا

فال الله حدود تلك به افتدت فيما عليهما جناح فال الله حدود يقيما أالالظالمون هم فأولئك الله حدود يتعد ومن تعتدوها

Talak (yang dapat dirujuki) dua kali Setelah itu boleh rujuk lagi dengan cara yang maruf atau menceraikan dengan cara yang baik Tidak halal bagi kamu mengambil kembali sesuatu dari yang telah kamu berikan kepada mereka kecuali kalau keduanya khawatir tidak akan dapat menjalankan hukum-hukum Allah Jika kamu khawatir bahwa keduanya (suami isteri) tidak dapat menjalankan hukum-hukum Allah maka tidak ada dosa atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus dirinya Itulah hukum-hukum Allah maka janganlah kamu melanggarnya Barangsiapa yang melanggar hukum-hukum Allah mereka itulah orang-orang yang zalim

Ayat diatas menjelaskan bahwa talak rajiy adalah talak satu atau talak pertama talak dua

atau talak ke dua Setelah suami menjatuhkan talak satu atau talak pertama atau talak dua atau

talak kedua maka sebelum habis mas iddahnya dia boleh rujuk kembali kepada bekas isterinya

tanpa akad nikah baru dan tanpa mahar Tetapai bila habis masa iddahnya suami ingin

berkumpul kembali maka dilaksanakan akad nikah yang baru serta mahar yang baru

Adapun akibat dari talak rajiy adalah a) Bilangan talak yang dimilki suami berkurang

b) Ikatan perkawinan berakhir setelah masa iddah habis jika suami tidak rujuk c) Suami boleh

rujuk dalam masa iddah isterinya d) Ulama Syafiiyyah dan Malikiyyah dalam salah satu

pendapatnya mengatakan haram bagi suami melakukan hubugan suami isteri dalam masa iddah

sebelum rujuk karena mereka berpendapat bahwa dengan terjadinya talak seluruh hubungan dan

iktan suami istri terputud Akan tetapi menurut ulama Hanafiyyah dan Hanabillah suami boleh

saja menggauli isterinya dalam masa iddah dan sikap ini dianggap sebagai upaya rujuk dari

suami[30]

2 Talak Bain

Talak bain terbagi dua yaitu talak bain sughra dan talak bain kubra Adapun talak bain

sughra adalah talak yang dijatuhkan oleh seorang suami terhadap isterinya yang mana dengan itu

ia tidak dapat kembali lagi kecuali melalui akad dan mahar yang baru sebagaimana

dikemukakan oleh Wahbah al- Zuhaili sebagai berikut

إال الزوجيه إلى المطلقة يعد أن بعده الرجل يستطيع ال الذي هو بالكتابة أو مال على أو الدخول قبل الطالق وهو ومهر جديد بعقد]31[اإليالء بسبب أو اإلنفاق لعدم ال القاضي يوقعه الذي أو الحنفية عند

Yaitu talak yang mana laki-laki itu tidak dapat kembali mengikat tali perkawinan kepada wanita yang ditalaknya itu kecuali dengan akad dan mahar yang baru talak tersebut terjadi sebelum disetubuhi atau atas harta atau sindiran menurut ulama Hanafiyyah atau yang diputuskan oleh hakim yang bukan karena tidak memberi nafkah atau dengan sebab ila

Akibat hokum dari talak bain sughra adlah a) Suami tidak boleh rujuk kepada isterinya

kecuali dengan akad dan mahar yang baru b) Bilangan talak yang dimiliki suami berkurang c)

Mahar itu halal disebabkan kepada dua factor yaitu kematian dan talak d) Tidak saling

mewarisi antara suami dan isteri apabila meninggal salah satu dari keduanya[32]

Adapun yang dimaksud dengan talak Bain kubra adalah talak tiga atau talak yang ketiga

yang dijatuhkan oleh seorang suami kepada isterinya yang mana suami tersebut tidak dapat

kembali lagi sebelum isterinya itu menikah terlebih dahulu dengan laki-laki lain malakukan

hubungan intim dalam artian yang sebenarnya dan telah pula diceraikan oleh suaminya yang

baru itu sebagaimana yang dikemukakan oleh Wahbah al-Zuhaili sebagai berikut

إال الزوجية إلى المطلقة يعيد أن بعده الرجل يستطيع ال الذي هو ثم حقيقة دخوال بها ويدخل ضحيحا زواجا آخر بزوج تتزوج أن بعد

]33[الثالث الطالق بعد وذلك منه عدتها وتنقضي عنها يموت أو يفارقها

Yaitu talak yang mana laki-laki tersebut tidak dapak mengikat tali perkawinan dengan wanita yang ditalaknya itu kecuali setelah ia menikah dengan laki-laki lain sebagai nikah yang benar dan telah melakukan hubungan initm dalam artian yang hakiki kemudian laki-laki itu

menceraikan wanita tersebut atau ia mati dan telah habis pula mas iddahnya Hal itu terjadi setelah dijatuhkan talak tiga

Adapun akibat hukum dari talak bain kubra menurut ulama fikiah adalah terputusnya seluruh ikatan dan hubungan suami isteri setelah talak dijatuhkan Suami tidak memilki hak talak lagi dan diantara keduanya tidak saling mewarisi meskipun dalam masa iddah[34]

[1] Abu Bakr bin Hasan al-Kasnawiy (selanjutnya disebut al-Kasnawiy) Ashl al-Madacircrik (Libanon Dar al-Fikr tth) cet Ke-2 Juz 3 h 139-140

[2] Ibid[3] Ahmad al-Hashariy al-Wilacircyaħ al-Washacircyaħ al-Thalacircq fi al-Fiqħ al-Islacircmiy li Ahwacircl al-Syakhshiyyaħ

(Beirut Dar al-Jil 1992) cet Ke-2 h 653[4] Musthafa Dib al-Bagha al-Tawzhicircb fi Adillaħ min al-Ghacircyaħ wa al-Taqricircb (Beirut Dar al-Fikr 1983)

cet Ke-2 h 173[5] Mahmud Mathrajiy al-Majmucirc Syarh al-Muhadzdzab al-Imacircm al-Nawawiy (Beirut dar al-Fikr 2000)

Juz 18 h 277-278[6] Konsekwensi dari perbedaan dalam mengklasifikasikan talak ini di antaranya adalah apabila seorang

suami berkata keapda isterinya yang termasuk dalam salah satu kategori berikut anak kecil sudah menompouse hamil atau belum disetubuhi anti thaliq li al-sunnaħ (kamu perempuan yang ditalak karena sunnah) maka talaknya tidak dianggap sebagai talak sunnah Lihat Ibid h 278

[7] Al-Hasyariy opcit h 243[8] Ala al-Din Abi Bakr Ibn Masud al-Kasaniy Bada`i wa al-Shana`i (Beirut Dar al-Kutub al-Ilmiyyah

tth) Jilid 3 h 88 Lihat juga al-Hasariy ibid h 212[9] Burhan al-Din Abi al-Hasan Ali Ibn Abi Bakr Abd al-Jalil al-Rasyidaniy al-Marghinaniy al-Hidayah

Syarh Bidayat al-Mubatadi` (Beirut Dar al-Kutub al-Ilmiyyah 1990) Juz 1 h 247 Lihat Juga Wahbah al-Zuhayliy al-Fiqh al-Islacircmiy wa Adillatuh (Damaskus Dacircr al-Fikr 1989) cet Ke-3 Juz 7 h 426

[10] Al-Kasaniy opcit h 88 Lihat Juga al-Hashariy opcit h 212[11] Al-Kasaniy ibid[12] Al-Marghinaniy opcit h 248 Bandingkan dengan al-Kasaniy ibid h 89[13] Al-Kasaniy ibid Lihat juga al-Hashariy opcit h 213 dan 244[14] Al-Kasaniy opcit h 89[15] Muslim Shahih Muslim (Beirut Dar al-Kutub al-Ilmiyyah tth) Jilid 2 h 1093[16] Al-Nasa`iy Sunan al-Nasa`iy (Beirut Dar al-Fikr tth) Jilid 3 h 102[17] Al-Hashariy opcit h 246[18] KHI ini merupakan peraturan yang diberlakukan khusus bagi umat Islam Indonesia yang ditetapkan

melalui Inpres Nomor 1 tahun 1991[19] Al-Zuhayliy opcit h 425[20] Al-Hashariy opcit h 231[21] Abdurrahman al-Jaziriy al-Fiqħ Ala Madzacircħib al-Arbaaħ (Beirut Dar al-Fikr 1990) Juz 4 h 300-

301[22] Al-Zuhayliy opcit h 430[23] Ibid h 431[24] Ibid h 462[25] Al-Hashariy opcit h 216-217[26] Ibid h 217[27] Ibid h 247[28] Muhammad Zahid ibn al-Hasan al-Kawtsariy Tartib Musnad al-Imacircm al-Syacircfiiy (Bandung Maktabah

Dahlan 1990) Jilid 1 h 32-33 Lihat juga al-Jaziriy opcit h 228[29] Al-Zuhayliy opcit h 432[30] Al-Zuhayliy opcit h 439[31] Ibid h 432[32] Ibid h 434-435[33] Ibid h 432

FASAKH

Pengertian Fasakh

Fasakh ialah membatalkan pernikahan dengan kuasa kadi kerana tidak memenuhi syarat-syarat ketika akad terdapatnya kecacatan pada isteri suami

Penceraian melalui fasakh tidak boleh dirujuk semula Jika ingin bersatu semula hendaklah dengan akad yang baru

Fasakh boleh berlaku kerana

(a) terdapatnya kecacatan ketika aqad spt tidak menepati syarat-syarat pada Rukun Nikah (b) terdapatnya kecacatan pada rumahtangga yang disebabkan oleh suamiisteri

Sebab-sebab yang mengharuskan fasakh (disebabkan oleh suamiisteri)

(a) suami tidak memberi nafkah menyediakan tempat tinggal atau tidak membayar mas kahwin isterinya

(b) tidak diketahui kedudukan suami sama ada masih hidup atau mati selama bertahun-tahun

lamanya

(c) salah seorang daripada suami atau isteri menjadi cacat sebagaimana yang dibenarkan oleh hukum

syarak

(d) murtad salah seorang daripada suami atau isteri atau kedua-duanya

(e) masuk Islam salah seorang daripada suami atau isteri dan tidak diikuti oleb seorang lagi dalam

masa idah

(f) berlakunya persetubuhan syubhat disebabkan salah sangka

(g) suami zalim iaitu selalu menganiaya isteri seperti memukul mengugut atau tidak melayan isteri

dengan baik dan adil

(h) tidak bernafsu sebagai seorang lelaki

(i) kecacatan syarie pada suami dan isteri (j) Suami mempunyai penyakit yg merbahaya spt AIDS SARS JE Siplis dsb

Hikmah Fasakh

1 Mengelakkan isteri dianiayai dan disiksa oleh suami

2 Menunjukkan keadilan Allah kepada hambanya Jika suami diberikan talak isteri diberikan fasakh

3 Memberi peluang isteri berpisah drp suaminya dan memulakan hidup baru

KETENTUAN HUKUM AL-KHULU[9]

Menurut tinjauan fikih dalam memandang masalah Al-Khulu terdapat hukum-hukum taklifi sebagai berikut

[1] Mubah (Diperbolehkan)

Ketentuannya sang wanta sudah benci tinggal bersama suaminya karena kebencian dan takut tidak dapat menunaikan hak suaminya tersebut dan tidak dapat menegakkan batasan-batasan

Allah Subhanahu wa Tarsquoala dalam ketaatan kepadanya dengan dasar firman Allah Subhanahu wa Tarsquoala

ldquoJika kamu khawatir bahwa keduanya (suami-isteri) tidak dapat menjalankan hukum-hukum Allah maka tidak ada dosa atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh

isteri untuk menebus dirinyardquo

[Al-Baqarah 229]

Al-Hafizh Ibnu Hajar memberikan ketentuan dalam masalah Al-Khulu ini dengan pernyataannya bahwasanya Al-Khulu ialah seorang suami menceraikan isterinya dengan penyerahan pembayaran ganti kepada suami Ini dilarang kecuali jika keduanya atau salah satunya merasa khawatir tidak dapat melaksanakan apa yang diperintahkan Allah Hal ini bisa muncul karena adanya ketidaksukaan dalam pergaulan rumah tangga bisa jadi karena jeleknya akhlak atau bentuk fisiknya Demikian juga larangan ini hilang kecuali jika keduanya membutuhkan penceraian karena khawatir dosa yang menyebabkan timbulnya Al-Bainunah Al-Kubra (Perceraian besar atau Talak Tiga) [10]

Syaikh Al-Bassam mengatakan diperbolehkan Al-Khulu (gugat cerai) bagi wanita apabila sang isteri membenci akhlak suaminya atau khawatir berbuat dosa karena tidak dapat menunaikan haknya Apabila sang suami mencintainya maka disunnahkan bagi sang isteri untuk bersabar dan tidak memilih perceraian [11]

[2] Diharamkan Khulursquo

Hal Ini Karena Dua Keadaan

a) Dari Sisi Suami

Apabila suami menyusahkan isteri dan memutus hubungan komunikasi dengannya atau dengan sengaja tidak memberikan hak-haknya dan sejenisnya agar sang isteri membayar tebusan

kepadanya dengan jalan gugatan cerai maka Al-Khulu itu batil dan tebusannya dikembalikan kepada wanita Sedangkan status wanita itu tetap seperti asalnya jika Al-Khulu tidak dilakukan

dengan lafazh thalak karena Allah Subhanahu wa Tarsquoala berfirman

ldquoJanganlah kamu menyusahkan mereka karena hendak mengambil kembali sebagian kecil dari apa yang telah kamu berikan kepadanya terkecuali bila mereka melakukan

pekerjaan keji yang nyatardquo

[An-Nisa 19] [12]

Apabila suami menceraikannya maka ia tidak memiliki hak mengambil tebusan tersebut Namun bila isteri berzina lalu suami membuatnya susah agar isteri tersebut membayar terbusan dengan Al-Khulu maka diperbolehkan berdasarkan ayat di atasrdquo [13]

b) Dari Sisi Isteri

Apabila seorang isteri meminta cerai padahal hubungan rumah tangganya baik dan tidak terjadi perselisihan maupun pertengkaran di antara pasangan suami isteri tersebut Serta tidak ada alasan syarrsquoi yang membenarkan adanya Al-Khulu maka ini dilarang berdasarkan sabda Rasulullah Shallallahu lsquoalaihi wa sallam

ldquoSemua wanita yang minta cerai (gugat cerai) kepada suaminya tanpa alasan maka haram baginya aroma surgardquo

]HR Abu Dawud At-Tirmidzi Ibnu Majah dan Ahmad dan dishahihkan Syaikh Al-Albani dalam kitab Irwarsquoul Ghalil no 2035] [14]

[3] Mustahabbah (Sunnah) Wanita Minta Cerai (Al-Khulu)

Apabila suami berlaku mufarrith (meremehkan) hak-hak Allah maka sang isteri disunnahkan Al-Khulu Demikian menurut madzhab Ahmad bin Hanbal [15]

[4] Wajib

Terkadang Al-Khulu hukumnya menjadi wajib pada sebagiaan keadaan Misalnya terhadap orang yang tidak pernah melakukan shalat padahal telah diingatkan

Demikian juga seandainya sang suami memiliki keyakinan atau perbuatan yang dapat menyebabkan keyakinan sang isteri keluar dari Islam dan menjadikannya murtad Sang wanita tidak mampu membuktikannya di hadapan hakim peradilan untuk dihukumi berpisah atau mampu membuktikannya namun hakim peradilan tidak menghukuminya murtad dan tidak juga kewajiban bepisah maka dalam keadaan seperti itu seorang wanita wajib untuk meminta dari suaminya tersebut Al-Khulu walaupun harus menyerahkan harta Karena seorang muslimah tidak patut menjadi isteri seorang yang memiliki keyakinan dan perbuatan kufur [16]

Al-Khulu Gugatan Cerai Dalam Islam

Penulis Ust Kholid syamhudi

__________Foote Note

[10] Fathul Bari 9318[11] Taudhihul Ahkam Min Bulughul Maram 5469[12] Taudhihul Ahkam Min Bulughul Maram 5469[13] Shahih Fiqhis Sunnah 3343[14] Shahih Fiqhis Sunnah 3342[15] Shahih Fiqhis Sunnah 3342[16] Shahih Fiqhis Sunnah 3343

pengrtian khuluPosted by admin on November 8 2010

Sedangkan menurut pengertian syarirsquoat para ulama mengatakan dalam banyak definisi yang semuanya kembali kepada pengertian bahawasanya Al-Khulu ialah terjadinya perpisahan

Pengertian Talak Talak merupakan kalimah bahasa Arab yang bermaksud menceraikan atau Talak melalui Khulu Talak yang difasakhkan oleh Hakim 4 Menjatuhkan Talak Tiga Sekaligus

Menurut pengertian syara Khulu adalah Perceraian yang diminta oleh isteri kepada suaminya dengan memberi wang atau sebagainya Di kalangan masyarakat Melayu Khulu juga

Khulu bererti tanggal Menurut pengertian syara Khulu adalah Penceraian yang diminta oleh isteri dari suaminya dengan memberi wang atau sebagainya

1SERIAL FIQH MUNAKAHATNIKAH ANJURAN MANFAAT TUJUAN HUKUM DAN WANITAWANITAYANG HARAM DINIKAHIOleh Aep Saepulloh DarusmanwiatiLisensi DokumenCopyright Aep Saepulloh wwwindonesianschoolorgSeluruh dokumen di wwwindonesianschoolorg dapat digunakan dimodifikasi dandisebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial )nonprofit( dengan syarat tidakmenghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakandalam setiap dokumen Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang kecualimendapatkan ijin terlebih dahulu dari penulis indonesianschoolorg2SERIAL FIQH MUNAKAHATNIKAH ANJURAN MANFAAT TUJUAN HUKUM DAN WANITAWANITAYANG HARAM DINIKAHIOleh Aep Saepulloh DarusmanwiatiAnjuran menikah dalam ajaran IslamTahukah anda siapakah orang terkaya di dunia Ya siapapun jawabannya yang jelas satu diasudah menikah Jangan di tingkat dunia mari kita perkecil skalanya tingkat nasional Siapakah orangpaling kaya nomor satu di Indonesia Siapapun dia yang jelas dia sudah menikah bahkan sudahbercucu dan bercicit Adakah orang bujang yang kaya Ada hanya sedikit dan bahkan kalaupun diakaya tetap tidak akan mengalahkan kayanya orang yang sudah menikah Mengapa demikian Inisudah sebuah ketentuan bahwa orang yang masih bujang adalah orang-orang miskin sekalipun diabanyak hartanya Mengapa Karena dia baru bisa menafkahi dan membiayai dirinya sendiri Mengapaorang bujang tidak ada yang kaya disebut sebuah ketentuan Ya karena demikian Rasulullahbersabda Perhatikan hadits berikut ini

رج 1049703 ل م 1049703 سكين م 1049703 سكين م (( 1049703 سكين وس 1049703 لم عن 1049703 هعلي الله صلى الله رسول قال قال نجيح أبي

و 1049703 ال المال من غنيا آان وإن الله رسول یا قالوا امرأة له ليسالم من غنيا آان وإن قال

1049703 ن یا قالوا زوج لها ليس امرأة مسكينة مسكينة مسكينة قالم غنية آانت وإن الله رسول

[ ] (( الطبرانى رواه المال من غنية آانت إن و قال المالArtinya Ibn Nujaih berkata Rasulullah Saw bersabda Miskin miskin miskin seorang laki-laki yang

belum mempunyai isteri Para sahabat bertanya Ya Rasulullah apakah sekalipun laki-laki itubanyak hartanya Rasulullah menjawab Ya meskipun dia banyak hartanya Rasulullah Sawbersabda kembali Miskin miskin miskin perempuan yang belum bersuami Para sahabat bertanyaApakah sekalipun wanita itu banyak hartanya Rasulullah Saw menjawab Ya sekalipun diabanyak hartanya (HR Thabrani)Perhatikan dalam hadits di atas Rasulullah secara tegas (boleh jadi doa) menyebut tiga kalibahwa laki-laki atau perempuan yang belum menikah tetap dikatakan miskin sekalipun mereka banyakhartanya Ini juga barangkali di antara penyebab mengapa jarang sekali bujang atau gadis yang kayaraya Yah karena didoakan oleh Rasulullah untuk tidak kaya Kalau mau kaya ya harus segeramenikahNamun jangan dipahami bahwa menikah untuk menjadi orang kaya Itu hanyalah sebuahgambaran singkat betapa Islam sangat menganjurkan ummatnya untuk menikah Dalam hadits lainRasulullah mengatakan bahwa nikah adalah sunnahku dan barang siapa yang tidak menyukaisunnahku (menikah) maka ia bukan termasuk ummat dan golongankuBahkan kalau kita perhatikan ayat-ayat al-Quran yang berbicara tentang nikah kita akanmendapati bahwa kata nikah digambarkan dengan tiga istilah Pertama nikah disebut sebagai sunanulanbiya (amalan sunnah para nabi) perhatikan misalnya dalam firman Allah berikut ini

ذن ب 1049703 إ وما 1049703 ا ة ی وذر واجا ز أ هم ل ا ن وجعل لك قب من ال س ر ا ن ل س ر أ قد ول

ل إ ة آی ب ي ت أ ی ن أ سول ر ل ان آ( الرعد ( اب ت آ جل أ ل ك ل ه 38اللArtinya Dan sesungguhnya Kami telah mengutus beberapa Rasul sebelum kamu dan Kamimemberikan kepada mereka istri-istri dan keturunan Dan tidak ada hak bagi seorang Rasulmendatangkan sesuatu ayat (mukjizat) melainkan dengan izin Allah Bagi tiap-tiap masa ada Kitab(yang tertentu) (QS ar-Radu 38)Demikian juga dalam hadits dikatakan

الحي 1049703 اء المرس 1049703 لين س 1049703 نن رسول 1049703 ن أن أیوب أبي عنم (( أربع قال وسلم عليه الله صلى الله

[ ] (( الترمذى رواه والنكاح والسواك والتعطرArtinya Rasulullah Saw bersabda Ada empat hal yang termasuk sunnah para Nabi Malu memakaiwangi-wangian siwak dan nikah (HR Turmudzi)3Kedua nikah juga disebut dalam konteks sebuah kenikmatan yang sangat besar (al-imtinan)Perhatikan firman Allah dalam surat an-Nahl ayat 72 berikut ini

ين 1049703 ات ن ب م واجك ز أ من م ك ل وجعل واجا ز أ م ك فس ن أ من م ك ل جعل ه واللب الطي من م قك ز ور وحفدة

( النحل ( ون فر ك ی هم ه الل عمة ن وب ون ؤمن ی اطل ب ال فب 72أ

Artinya Allah menjadikan bagi kamu istri-istri dari jenis kamu sendiri dan menjadikan bagimu dariistri-istri kamu itu anak-anak dan cucu-cucu dan memberimu rezki dari yang baik-baik Makamengapakah mereka beriman kepada yang batil dan mengingkari nikmat Allah (QS An-Nahl 72)Ketiga nikah juga digambarkan sebagai salah satu tanda kekuasaan Allah Perhatikan dalamsurat ar-Rum ayat 21 berikut ini

ف 1049703 ي ن إ حم 1049703 ة ور م 1049703 ودة م ك ي 1049703 ن ب ق 1049703 ل خل ن أ ه ات ءای ومنع وج ها ي ل إ وا ن ك س ت ل ا واج ز أ م ك فس ن أ من م ك ل

( الروم ( ون ر فك ت ی قوم ل ات ی آل 21ذلكArtinya Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri darijenismu sendiri supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya dan dijadikan-Nyadiantaramu rasa kasih dan sayang Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tandatandabagi kaum yang berfikir (QS Ar-Rum 21)Dengan digambarkannya dalam tiga istilah di atas menunjukkan bahwa nikah adalah sesuatuyang sangat dianjurkan karena di samping merupakan amalan sunnah para Nabi salah satu tandakekuaasaan Allah juga ia merupakan nikmat yang sangat besar Bahkan ketika manusia merasa waswasdengan masalah nafkah dan rizki setelah menikah kelak Allah secara tegas mengatakan bahwaDialah yang akan mengayakannya Dialah yang akan mencukupkannya dan mengganti kefakirannyadengan kekayaan Perhatikan firmah Allah dalam surat an-Nur ayat 32 berikut ini

ه وا 1049703 ضل ون ك ی ن إ م ك مائ وإ م ادآ ب ع من حين والصال م ك من امى ی األ كحوا ن وأف من ه الل هم غن ی اء فقر

( النور ( يم عل ع واس ه 32واللArtinya Dan kawinkanlah orang-orang yang sedirian diantara kamu dan orang-orang yang layak(berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuanJika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya Dan Allah Maha luas(pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui (QS An-Nur 32)Bahkan dalam sebuah hadits dikatakan bahwa orang yang menikah dengan niat untuk menjagakehormatan diri termasuk salah satu golongan yang akan dibantu dan ditolong langsung oleh Allah

عل 1049703 ى ح 1049703 ق ثالث (( 1049703 ة ق 1049703 ال وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله 1049703 لىص الله رسول أن عنه الله رضي هریرة أبى عن

العف 1049703 (( اف والمكاتب 1049703 د الله سبيل فى المجاهد عونهم اللهیری الذى والناآح األداء یرید الذى

[ الترمذى [رواهArtinya Dari Abu Hurairah bahwasannya Rasulullah Saw bersabda Ada tiga kelompok manusiayang akan ditolong dan dibantu langsung oleh Allah orang yang berjuang di jalan Allah Hambasahaya yang mengadakan mukatabah dengan tuannya dan bermaksud untuk membayar tebusannyaserta orang yang menikah dengan maksud untuk menjaga diri (dari perbuatan tidak terpuji) (HRTurmudzi)Dari sini tampak jelas mengapa orang yang kaya umumnya adalah orang yang sudahberkeluarga karena ternyata Allah turun tangan langsung dalam membantu dan menolong merekayang sudah menikah termasuk dalam masalah rizkinya Bahkan pehatikan juga ungkapan para ulamasalaf bahwa wanita itu merupakan pulsa yang akan menambah account suaminya

الرجل رصيد إلى یضاف آنز خير المرأةArtinya Wanita adalah sebaik-baik simpanan yang akan menambah tabungan laki-lakiMasih menyangkut anjuran dan perhatian Islam dengan menikah ini perhatikan sabda-sabdaRasulullah dan perkataan para sahabat berikut ini

ی 1049703 أتينكم ف 1049703 إنهن لن 1049703 ساء ا تزوج (( 1049703 وا وس 1049703 لم لى 1049703 هعلي ص 1049703 الله الله رس 1049703 ول ق 1049703 ال قال 1049703 ت عائ 1049703 شة ع 1049703 ن

[ شيبة)) [ أبي ابن أخرجه بالمال4Artinya Siti Aisyah berkata Rasulullah Saw bersabda Menikahlah segera dengan wanita karenawanita itu dapat mendatangkah harta (HR Ibn Abi Syaibah)

أن ف 1049703 أمره الفاق 1049703 ة إلي 1049703 ه ی 1049703 شكو وس 1049703 لم الله 1049703 ه لىص 1049703 علي الله رس 1049703 ول إل 1049703 ى رجل جاء قال جابر عن( الخطيب ( أخرجه یتزوجArtinya Jabir berkata Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah Saw mengadukan kefakirannyaRasulullah Saw kemudian menyuruhnya untuk segera menikah (HR Al-Khatib)

إذا (( 1049703 صف وسلم عليه الله صلى الله رسول قال قالت عائشة عنن استكمل فقد العبد تزوج

[ ] (( البيهقى رواه اآلخر النصف فى الله فليتق دینهArtinya Siti Aisyah berkata Rasulullah Saw bersabda Apabila seorang hamba menikah makasugguh ia telah menyempurnakan setengah agamanya Maka bertakwalah kepada Allah padasetengahnya lagi (HR al-Baihaki)

ل 1049703 م ث 1049703 م ی 1049703 نكح الن موس 1049703 را آ 1049703 ان م (( 1049703 ن عن 1049703 لموس عليه الله صلى الله رسول قال قال نجيح ابي

[ ] (( الطبرانى رواه منى فليس ینكحArtinya Ibnu Nujaih berkata Rasulullah Saw bersabda Barangsiapa yang sudah siap untuk menikahkemudian tidak menikah maka ia tidak termasuk ummatku (HR Thabrany)

أنى 1049703 ول وأعلم أیام عشرة إال أجلى من یبق لم لو مسعود ابن قال ط ولي ا آخره فى أموت

[ ] الطبرانى رواه الفتنة مخافة لتزوجت فيهن النكاحArtinya Ibnu Masud berkata Kalau saja usiaku tinggal sepuluh hari dan saya mengetahuibahwasannya saya akan meninggal di penghujung harinya dan pada saat itu saya masih ada waktuuntuk menikah pasti saya akan menikah lebih dahulu karena takut terjadinya fitnah (HR Thabrani)

(( )) یتزوج حتى الشاب نسك یتم ال طاوس قالArtinya Thawus berkata Ibadah seorang pemuda belum sempurna sehingga ia menikah

] (( )) رواه فجور أو عجز إال النكاح من یمنعك ما الزوائد البى عمر قال[ شيبة أبي ابنArtinya Umar bin Khatab pernah berkata kepada Abu az-Zawaid Tidak ada yang menghalangikamu untuk menikah kecuali dua hal imma kamu itu lemah (lemah syahwat) ataupun kamu sukaberbuat dosa (HR Ibn Abi Syaibah)Hikmah dan manfaat menikahDi atas telah dipaparkan secara panjang lebar mengenai anjuran Islam (targhib) untuk menikahPertanyaan berikutnya Untuk apa menikah Apa manfaat dan kegunaannya

Sebagaimana diketahui bersama bahwa manusia dan makhluk lainnya mempunyai gharizahseksual yang tinggi Tidak disangsikan bahwa kebutuhan biologis ini dari waktu ke waktu dan daritahun ke tahun terus naik dan dahsyat Ditahan dan dibiarkan tentu bukan sebuah jalan keluarDilampiaskan semena-mena sebagaimana hewan juga bukan sebuah solusi yang baik Untuk itu Islammemberikan aturan dalam rangka melampiaskan kebutuhan biologis ini melalui nikah Denganpernikahan kebutuhan biologis yang sudah menggebu itu akan disalurkan secara baik dan benarsehingga diharapkan orang tersebut menjadi tenang dan rehat Karena kini ia telah mempunyai tempatyang bersih dan sah untuk menumpahkan kebutuhan biologisnyaSayyid Sabiq dalam bukunya Fiqhus Sunnah mengatakan bahwa dengan menikah badanmenjadi tenang jiwa juga damai pandangan terpelihara dan kasih saying bisa diwadahi secara benarOleh karena itu sejatinya orang yang sudah menikah menjadi orang yang tenang baik dalam jasmanipandangan maupun jiwanya Dalam sebuah hadits dikatakan

ش 1049703 يطان ص 1049703 ورة ف 1049703 ى تقب 1049703 ل الم (( 1049703 رأة إن لم 1049703 الوس 1049703 ق علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى النب 1049703 ي أن هریرة أبي عنیعجبه 1049703 ا ما امرأة من أحدآم رأى فإذا شيطان صورة فى وتدبر

م یرد ذلك فإن أهله فليأت[ ] (( مسلم رواه نفسه فى5Artinya Dari Abu Hurairah bahwasannya Rasulullah Saw bersabda Sesungguhnya wanita itu baikketika menghadap ataupun membelakangi dalam bentuk syaithan (menggoda) Apabila salah seorangdi antara kalian melihat sesuatu yang menakjubkan dari wanita maka segeralah datangi keluarganyakarena dengan demikian dapat menolak apa yang sedang bergejolak di dalam dirinya (HR Muslim)Selain untuk memberikan ketenangan lahir bathin menikah juga berguna untuk memperbanyakketurunan dan melanjutkan kehidupannya Karena itu Rasulullah Saw dalam sebuah hadits bersabda

) أبو رواه القيامة یوم األنبياء بكم مكاثر فإنى الودود تزوجواالولودداود)Artinya Rasulullah Saw bersabda Nikahilah wanita-wanita yang subur dan penyayang karena akuadalah nabi yang paling banyak ummatnya kelak pada hari Kiamat (HR Abu Dawud)Bahkan menurut hasil penelitian salah satu badan di PBB yang dikeluarkan pada hari Sabtutanggal 6 Juni 1959 sebagaimana dikutip oleh Sayyid Sabiq dalam Fiqhus Sunnah-nya bahwa usiaorang-orang yang sudah menikah lebih lama dan panjang ketimbang yang tidak atau belum menikahPenilitian ini dilakukan di seluruh pelosok dunia pada tahun 1956 Hasil penelitian ini hemat penulissangatlah logis karena orang yang sudah menikah dapat melampiaskan kebutuhan biologisnyasehingga jiwanya tidak berontak lagi malah lebih tenang Berbeda dengan para bujang yang belumtersalurkan sama sekali jiwa dan badannya akan terus bergejolak tidak tenang Dan ketika dia tidakmenyalurkannya secara benar melalui pernikahan maka jiwanya tetap bergejolak dan tidak tenangsehingga hal ini akan sangat berpengaruh dalam langkah dan kehidupannya Menumpahkan danmelampiaskan bukan pada tempat yang benar juga bukan jalan terbaik karena dia tidak akanmengetahui bersih sehatnya tempat yang dikunjunginya itu Bahkan tidak menutup kemungkinan

tempat tersebut telah dikunjungi pula oleh orang lain yang membawa penyakit kelamin yang sangatganas Untuk itu adalah wajar apabila penelitian tersebut mengatakan bahwa umumnya usia yangsudah menikah jauh lebih panjang ketimbang yang tidak atau belum menikahTujuan menikahApa tujuan menikah dalam ajaran Islam Apakah untuk memenuhi kebutuhan biologis semataPernikahan dalam Islam bukan semata demi memenuhi nafsu seksualitas semata akan tetapimempunyai tujuan utama sebagaimana difirmankan oleh Allah dalam surat ar-Rum ayat 21 berikut ini

ف 1049703 ي ن إ حم 1049703 ة ور م 1049703 ودة م ك ي 1049703 ن ب ق 1049703 ل خل ن أ ه ات ءای ومنع وج ها ي ل إ وا ن ك س ت ل ا واج ز أ م ك فس ن أ من م ك ل

( الروم ( ون ر فك ت ی قوم ل ات ی آل 21ذلكArtinya Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri darijenismu sendiri supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya dan dijadikan-Nyadiantaramu rasa kasih dan sayang Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tandatandabagi kaum yang berfikir (QS Ar-Rum 21)Dari ayat di atas paling tidak ada tiga tujuan utama dari menikahPertama untuk menenangkan dan menentramkan jiwa (litaskunu ilaiha) Ketenangan jiwa danpikiran merupakan hal yang sangat penting bagi keberhasilan dan kesuksesan seseorang Seseorangakan mempunyai peluang yang sangat besar untuk maju dan berhasil manakala hati pikiran danjiwanya sudah tenang Dengan menikah bayangan-bayangan dan khayalan-khayalan masa mudatertumpah sudah Bahkan karena kini dia sudah mempunyai tempat khusus gejolak itu tidak akanterlalu membludak manakala melihat wanita lain yang menggoda Rasulullah bersabda

ش 1049703 يطان ص 1049703 ورة ف 1049703 ى تقب 1049703 ل الم (( 1049703 رأة إن لم 1049703 الوس 1049703 ق علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى النب 1049703 ي أن هریرة أبي عنیعجبه 1049703 ا ما امرأة من أحدآم رأى فإذا شيطان صورة فى وتدبر

م یرد ذلك فإن أهله فليأت[ ] (( مسلم رواه نفسه فىArtinya Dari Abu Hurairah bahwasannya Rasulullah Saw bersabda Sesungguhnya wanita itu baikketika menghadap ataupun membelakangi dalam bentuk syaithan (menggoda) Apabila salah seorangdi antara kalian melihat sesuatu yang menakjubkan dari wanita maka segeralah datangi keluarganyakarena dengan demikian dapat menolak apa yang sedang bergejolak di dalam dirinya (HR Muslim)Kedua dengan menikah juga untuk menimbulkan rasa mawaddah cinta kasih kepada keluargaSetiap manusia memiliki keinginan untuk mencintai dan mengasihi orang yang didambakannya Mana6kala cinta kasihnya ini tidak disalurkan kepada orang tertentu maka ia akan mencari benda lain atauhal lain untuk menumpahkan cinta kasihnya itu Dengan menikah cinta kasih itu akan tertuang dantersalurkan secara benar Bukan semata kepada isteri dan anak-anaknya akan tetapi juga kepadakeluarga si isteri dan kerabatnya Dengan demikian pernikahan pada hakikatnya bukan sematapertemuan antara suami isteri saja akan tetapi pertemuan antara dua keluarga besar keluarga suamidan keluarga si isteri Oleh karena itu dalam ajaran Islam disyaratkan adanya wali nikah Ini

menunjukkan bahwa pernikahan memang mempertemukan dua keluarga Yang menikah bukan sematasuami dan isteri tapi seluruh keluarga Ketika dua keluarga sudah bertemu di sanalah tempat untukmenuangkan rasa cinta kasih yang sudah menjadi fitrah manusiaKetiga dengan menikah juga untuk menimbulkan rasa kasih sayang rahmah Sebagaimanarasa mawaddah manusia juga mempunyai naluri untuk menyayangi sesamanya Sayang rahmahtidak sama dengan mencintai Sayang rahmah jauh di atas mencintai Rasa sayang biasanya munculdari lubuk hati yang paling dalam Ia lahir bukan karena dorongan nafsu seksual kebutuhan biologisatau hal-hal lahiriyah lainnya Ia betul-betul tumbuh dari dalam jiwa setelah bergaul dan lamamengenal pasangannya Naluri rasa sayangnya ini akan ditumpahkan untuk keluarganya terutamauntuk isteri dan anak-anaknya Dalam sebuah hadits riwayat Imam Bukhari suatu hari Aqra bin Habismelihat Rasulullah Saw sedang mencium cucunya Hasan bin Ali Aqra kemudian berkata Sayamempunyai sepuluh putra putri tapi saya tidak pernah mencium mereka satupun Mendengar ituRasulullah Saw bersabda

یرحم ال یرحم ال من إنArtinya Sesungguhnya orang yang tidak pernah menyayangi dia tidak akan disayangiDemikian di antara tujuan menikah dalam Islam sebagaimana yang tertera dalam al-Quransurat ar-Rum ayat 21 Wallahu alamHukum PernikahanPara ulama telah sepakat bahwa nikah itu diperintahkan Namun mereka berbeda pendapatmengenai hukumnya Dalam hal ini para ulama terbagi kepada tiga kelompokPertama nikah wajib bagi setiap orang yang sudah mampu untuk melakukannya sekali seumurhidup Pendapat ini adalah pendapatnya Dawud ad-Dahiry Ibn Hazm dan lainnya Dalil yang menjadidasar pendapat ini adalah dhahir dari nash-nash baik berupa ayat al-Quran maupun hadits Nabi yangmemerintahkan pernikahan Kelompok ini memahami secara tekstual bahwa semua perintah tersebutmenggunakan shigat amar (bentuk perintah) dan setiap perintah menunjukkan wajib karenanya nikahjuga adalah wajib al-ashlu fil amr lil wujub pada dasarnya perintah itu menunjukkan kepada wajibPendapat kedua mengatakan bahwa nikah itu hukumnya adalah sunnah saja Pendapat iniadalah pendapatnya Jumhur ulama Pendapat kedua ini memahami perintah nikah yang terdapat dalamal-Quran dan Sunnah kepada hukum sunnah bukan wajib Firman Allah yang terdapat dalam surat an-Nisa ayat 3 misalnya yang berbunyi

ورباع وثالث مثنى النساء من لكم طاب ما فانكحواArtinya Maka nikahilah wanita-wanita yang kamu sukai dua tiga dan empat (QS An-Nisa 3)Ayat di atas menurut pendapat kedua ini bukanlah menunjukkan wajib Karena dalam ayat diatas Allah mengkaitkan nikah dengan kemampuan istithaah Artinya barang siapa yang sudahmampu untuk menikah maka menikahlah Sedangkan yang belum mampu untuk menikah maka tidakmengapa ia tidak menikah Karena itu menikah bukanlah wajib akan tetapi sunnah sajaPendapat ketiga adalah pendapat yang mengatakan bahwa hukum menikah berbeda-bedatergantung kondisi seseorang Pendapat ini adalah pendapat kuat pada madzhab MalikiyyahSyafiiyyah dan Hanabilah

Menurut pendapat ini hokum menikah bisa wajib bagi mereka yang sudah siap dan mampubaik lahir maupun bathin sehingga kalau tidak menikah ia akan terjerumus kepada perbuatan zinaTidak ada cara lain untuk menjaganya kecuali dengan jalan menikah Dalam qaidah Ushuliyyahdaikatakan Sesuatu yang tidak menyebabkan terpenuhinya sesuatu yang wajib kecuali dengansesuatu itu maka sesuatu itu menjadi wajib hukumnya7Nikah juga hukumnya bisa sunnah bagi mereka yang syahwatnya sudah menggebu akan tetapimasih besar kemungkinan seandainya belum menikah pun ia masih dapat menjaga diri dari perbuatanzina Untuk kondisi seperti ini nikah hukumnya sunnah sajaNikah juga bisa haram bagi orang yang belum siap menikah baik secara lahir (menafkahi)maupun secara bathin (berhubungan badan) sehingga kalau dipaksakan menikah si wanita akanmenderita baik lahirnya maupun bathinnya Atau nikah juga bisa menjadi haram bagi orang yangbermaksud jahat dengan nikahnya itu misalnya ingin menyakiti si isteri dan keluarganya atau karenabalas dendam dan sebagainyaNikah juga bisa makruh bagi orang yang kondisinya seperti disebutkan diatas akan tetapitidak menimbulkan madharat bagi si isteri Jadi apabila ia menikah si isteri tidak merasakan dampaknegative yang sangat besar Untuk orang seperti ini sebaiknya jangan dahulu menikah dan kalaupunmau menikah maka hukumnya makruh sajaDari ketiga pendapat ini penulis lebih cenderung untuk mengambil pendapat ketiga ini bahwapernikahan itu hukumnya berbeda-beda disesuaikan dengan kondisi orang yang bersangkutanPendapat ini rasanya lebih tepat terutama untuk kondisi sekarangMacam-macam pernikahan yang dilarang1 Nikah SyigarNikah Syigar adalah seorang laki-laki menikahkan putri perempuannya atau saudariperempuannya dengan orang lain dengan syarat orang tersebut mau menikahkan putrinya atausaudari perempuannya dengan orang tadi baik pernikahan tersebut memakai mahar maupuntidak Hanya saja umumnya pernikahan Syigar ini tidak ada maharnya karena sudah digantidengan tukar menukar putri atau saudari perempuannyaPara ulama sepakat bahwa nikah Syigar ini haram hukumnya Hal ini didasarkankepada hadits-hadits berikut ini

الشغار عن وسلم عليه الله صلى الله رسول نهى قال جابر عن( مسلم( أخرجهArtinya Jabir berkata Rasulullah Saw melarang nikah syigar (HR Muslim)

عن (( وسلم عليه الله صلى الله رسول نهى قال هریرة أبى عن والشغار قال الشغار

وأزوج 1049703 ك أخت 1049703 ك زوجن 1049703 ى أو ابنت 1049703 ى وأزوج 1049703 ك ى 1049703 كزوجن 1049703 ابنت للرج 1049703 ل الرج 1049703 ل یق 1049703 ول أن[ ماجه)) [ وابن والنسائي مسلم أخرجه أختىArtinya Abu Hurairah berkata Rasulullah Saw melarang nikah Syigar Nikah Syigar adalahseorang laki-laki berkata kepada laki-laki lain nikahkan saya dengan anak perempuan kamudan saya nanti akan menikahkanmu dengan anak perempuan saya atau nikahkan saya dengansaudari perempuan kamu dan saya akan menikahkan kamu dengan saudari perempuan saya(HR Muslim NasaI dan Ibn Majah)

2 Nikah MuhallilMuhallil secara bahasa berarti yang menjadikan halal Nikah Muhallil adalah pernikahandi mana seorang laki-laki menikahi seorang wanita yang sudah ditalak tiga kemudian iamentalaknya dengan maksud agar wanita tersebut dapat dinikahi kembali oleh suaminya yangdahulu yang telah mentalak tigaPernikahan ini biasanya terjadi ketika si mantan suami yang telah mentalak isterinya tigakali bermaksud untuk kembali lagi kepada isterinya tadi namun karena sudah ditalak tiga iatidak boleh langsung menikahi mantan isterinya itu kecuali si isteri tadi menikah dahulu denganlaki-laki lain Untuk tujuan itu kemudian si laki-laki tadi menyewa atau membayar laki-laki lainagar menikahi mantan isterinya tadi dengan catatan tidak boleh disetubuhi atau boleh disetubuhitapi harus sesegera mungkin diceraikan agar mantan suami tadi dapat menikahinya kembaliOrang yang dibayar untuk menikahi mantan isterinya dalam istilah fiqh disebut dengan almuhallil(yang menjadikan halal) sedangkan mantan suami yang membayar laki-laki tadi disebutdengan al-muhallal lah Pernikahan ini haram hukumnya berdasarkan dalil berikut ini8

ل 1049703 ه والمحل 1049703 ل المحل 1049703 ل وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله ول 1049703 لىص رس 1049703 الله لع (( 1049703 ن ق 1049703 ال م 1049703 سعود اب 1049703 ن ع 1049703 ن

( وأحمد والنسائي الترمذى (أخرجهArtinya Ibnu Masud berkata Rasulullah melaknat al-muhallil (yang menjadikan halal) dan almuhallallah (yang dijadikan halal karenanya) (HR Turmudzi Nasai dan Ahmad)

عب)) [ 1049703 د رواه رجمتهم 1049703 ا إال بمحلل 1049703 ة و بمحل 1049703 ل ال 1049703 ىأوت(( ال 1049703 ق الخط 1049703 اب ب 1049703 ن عم 1049703 ر ع 1049703 ن

صحيح بإسناد [الرزاقArtinya Umar bin Khatab berkata Tidak didatangkan kepadaku muhallil dan wanita yangdijadikan halal karenanya kecuali aku akan meranjam keduanya (HR Abdur Razak dengansanad yang shahih)3 Nikah IstibdhaNikah Istibdha adalah nikah yang dimaksudkan untuk memperoleh keturunan atau bibitunggul Dalam prakteknya nikah ini atas usul dan kemauan si suami setelah melihat ada orangyang dipandang hebat pintar atau aneh dari yang lainnya sehingga ia pun berkeinginan untukmendapatkan putra seperti dia Sang suami biasanya berkata kepada isterinya Apabila kamusudah suci dan selesai haidmu pergilah ke si anu (misalnya seorang professor) dan bersenangsenanglahdengannya sampai kamu hamil Ketika sudah hamil baru isteri tersebut pulang lagidan kembali lagi kepada suaminya Dan suaminya sangat bahagia karena akan mendapatkanputra yang sangat diinginkannya Istibdha secara bahasa artinya bersetubuh (jima) Pernikahanseperti ini jelas diharamkan4 Nikah ar-RahtRaht secara bahasa berarti rombongan kelompok Dalam pernikahan ini sekelompoklaki-laki (syaratnya tidak boleh lebih dari sepuluh orang) bersekutu dan sepakat untuk menggauliseorang perempuan secara bergantian dan bergilir Ketika wanita tadi hamil dan melahirkansemua laki-laki yang ikut menanam saham pada wanita tadi harus berkumpul di hadapanwanita tadi Setelah berkumpul si wanita berkata

فالن یا ابنك فهو ولدت وقد أمرآم من آان ما عرفتم قد

Artinya Kalian telah maklum dengan apa yang telah kalian lakukan Kini saya sudahmelahirkan maka anak ini adalah anakmu wahai fulan (sambil menunjuk salah satu laki-lakiyang disukainya)Ketika si wanita menunjuk salah satu laki-laki yang disukainya maka laki-laki itulahyang harus menjadi bapak dari anak tersebut sekaligus menjadi suaminya yang resmi Tidakboleh si laki-laki tersebut menolak dengan alasan dan catatan apapun Sementara laki-laki lainyang tidak terpilih mereka beterbangan lagi mencari mangsa-mangsanya yang lainLantas siapa yang diuntungkan dan dirugikan dalam pernikahan semacam ini Tentu yangrugi adalah orang ganteng dan baik karena dialah yang akan dipilih oleh wanita tersebutSementara yang beruntung adalah laki-laki jelek dan jahat karena jelas dia tidak akan dipilihsehingga ia masih bisa leluasa menaburkan racun-racun asmara dan syahwatnya Dalam duniamodern terutama di kota-kota besar pernikahan masa Jahiliyyah ini masih ada dan berlaku untuktidak mengatakan banyak berlaku Hanya saja dengan nama dan format lain Dalam istilahsekarang nikah Raht ini disebut dengan nama Salome (satu lobang rame-rame maaf)Naudzubillah5 Nikah al-BaghayaAl-Baghaya secara bahasa berarti pelacur Nikah al-Baghaya ini sama dengan nikah ar-Raht di atas Hanya saja dalam nikah Baghaya ini tidak dibatasi jumlah pengunjungnya Iaboleh lebih dari sepuluh orang bahkan tidak terhitung sekalipun Setiap laki-laki hidung belangyang sreg dan greget dengan seorang wanita yang disukai bersama boleh melakukan isytirakWanita yang menjadi sasaran segerombolan laki-laki tersebut tidak boleh menolak dan tidakmelayani tamu-tamu hidung belang tersebut Tua muda ganteng jelek pesek mancungkurus gemuk dekil bersih kalau dia datang harus diservice secara memuaskan Setiap orang9yang sedang bertamu pada hari itu biasanya menancapkan tanda khusus berupa bendera di luarrumahnya sebagai tanda bahwa wanita tersebut sedang full on ada tamuSetiap laki-laki yang pernah bertamu harus mengisi buku tamu Buku tamu ini biasanyadisiapkan khusus oleh wanita tersebut Tidak ada seorang tamu pun yang jajan di rumahnyakecuali namanya tercatat Ketika wanita tersebut hamil wanita tersebut melihat daftar tamunyadan memanggil satu persatu tamu-tamu berhidung belang tersebut Tidak boleh menolak ketikawanita tersebut mengundang dan memanggilnyaSetelah melahirkan wanita tersebut memanggil seluruh tamu-tamunya berikut seorangqafah (juru taksir manusia) Tukang qafah ini bertugas melihat dan membaca si bayi lalumembaca pula seluruh tamu yang hadir untuk dicarikan kesamaannyamdashistilah sekarang mungkincek darah dan gen Tamu yang lebih banyak kesamaan dengan bayi tadi dialah yang akanmenjadi bapaknya sekaligus menjadi suami wanita tersebut Ketika sudah diputuskan oleh jurutaksir tadi tidak boleh si laki-laki tersebut menolak apalagi tidak bertanggung jawabSiapa yang diuntungkan dalam pernikahan ini Tentu mereka yang dapat menyuap siqafah agar tidak ditunjuk Yang rugi Yang tidak menyuap si qafah sama sekali karena dialahyang akan menjadi bapak dari bayi hasil rame-rame tadimdashdalam istilah iklan di Indonesiaidentik dengan iklan permen Nano-Nano rame rasanya Naudzubillah Apakah pernikahanseperti ini ada pada masa sekarang Ya jelas ada hanya dengan nama dan format lain bahkandengan alat dan teknologi canggih sehingga tidak ada tamu-tamu yang merasa dirugikan untukmenanggung bayi rame-rame tersebut Pernikahan Baghaya ini dalam konteks sekarangbertebaran dimana-mana dengan berbagai nama misalnya Saritem di Bandung dan SurabayaKramat Tunggak di Jakarta Warung Remang-Remang di setiap pinggiran jalan Panti Pijat yangtersebar hampir di seluruh kota dan lainnya Naudzubillah6 Nikah Badal

Secara bahasa badal berarti menukar mengganti Nikah Badal adalah pernikahan di manaseorang laki-laki yang sudah beristri berkata kepada laki-laki lain yang juga sama sudah beristriBiarkan isteri kamu tidur dengan saya dan saya ijinkan isteri saya tidur dengan kamu kalaukamu keberatan biar kita tukar tambah Jadi Nikah Badal ini berupa pernikahan tukar menukaristeri Dalam dunia modern terutama di kota-kota besar seperti Jakarta pernikahan ini seringkalidiistilahkan dengan Tukar Kunci Jadi dalam pergaulan-pergaulan glamour apabila seoranglaki-laki berkata kepada laki-laki lain yang sama-sama sudah berkeluarga Ayo kita tukar kuncimaka maksudnya adalah pernikahan Badal ini Tentu bukan sembarang kunci tapi kunci inikunci ajaib yang bukan saja bisa membuka pintu tapi membuka yang mempunyai pintunaudzubillah min dzalik7 Nikah MutahMutah secara bahasa berarti bersenang-senang Nikah Mutah dalam dunia sekarangdisebut dengan Nikah Kontrak Maksudnya seorang laki-laki menikahi seorang wanita hanyasaja ketika akadnya ditentukan untuk masa satu minggu misalnya atau satu bulan satu tahunatau bahkan satu hari kemudian si laki-laki tadi memberikan upah atau biaya sebagaiimbalannya Pernikahan ini pada masa Rasulullah Saw pernah dibolehkan karena saat itu sedangkondisi perang yang berbulan-bulan Namun tidak lama setelah itu Rasulullah Sawmenghapusnya dan mengharamkannya sampai hari Kiamat kelak Oleh karena itu seluruh ulamasepakat bahwa pernikahan Mutah ini haram hukumnya Untuk pembahasan lebih lanjut masalahNikah Mutah ini insya Allah akan penulis bahas dalam makalah tersendiri8 Nikah al-UrfiNikah Urfi ini ramai diperbincangkan di Mesir belakangan ini Boleh jadi nama NikahUrfi ini untuk konteks Indonesia belum sampai dan belum pernah terdengar meskipun tidakmenutup kemungkinan dalam prakteknya sudah sejak dahulu berjalan dan berlanjut Nikah Urfiadalah pernikahan antara laki-laki dan perempuan yang tidak diketahui oleh kelurganya bolehjadi tidak memakai saksi tidak diumumkan dan tidak memakai wali Bukan hanya itu antaralaki-laki dan perempuan hidup berpisah makan dan minum sendiri-sendiri bahkan tinggal punberpisah Namun ketika keduanya greget untuk making love baru keduanya bersama dan dimana saja jadi10Pernikahan ini banyak merajarela di Mesir dan demikian juga di Indonesia terutama dikalangan mahasiswa mahasiswi Untuk melampiaskan nafsu seksualnya keduanya sepakat untukmembungkus perbuatan hinanya dengan bungkusan yang seolah-olah dilegalkan dandiperbolehkan oleh ajaran Islam Boleh jadi ada saksi hanya saja saksinya adalah teman-temandekatnya saja Sementara keluarganya tidak mengetahuinya sedikitpun Modus opperandi daripernikahan ini juga adalah untuk mendapatkan nafkahAkhir-akhir ini di Mesir merebak pernikahan ini karena si wanita biasanya menginginkannafkah yang besar dan tidak peduli dengan cara atau bentuknya Pernikahan ini jelas tidakmemakai surat-surat resmi dari pejabat yang berwenang (di Indonesia dari KUA) Pernikahan inijelas haram hukumnya karena pada hakikatnya adalah perzinahan modern NaudzubillahSemua jenis pernikahan yang telah disebutkan di atas diharamkan dalam ajaran IslamMengapa Karena pernikahan dalam ajaran Islam mempunyai aturan tersendiri ada rukun-rukun dansyarat-syarat yang harus dipenuhi Ketika rukun dan syaratnya tidak terpenuhi maka pernikahantersebut menjadi batal dan haram Untuk mengetahui lebih lanjut persoalan ini nanti akan kita bahaslebih jauh dalam pembahasan akad nikahDemikian sekelumit mengenai jenis dan macam pernikahan yang dilarang dan diharamkandalam ajaran Islam Tidak ada alasan untuk seorang muslim dan muslimah untuk melegalkan terlebihmempraktekkan pernikahan-pernikahan di atas Semoga kita terhindar dari semua jenis pernikahan

terkutuk di atasWanita-wanita yang haram untuk dinikahi (al-muharramaat minannisaa)Dalam ajaran Islam ada beberapa wanita yang haram hukumnya untuk dinikahi oleh laki-lakiHal ini sebagaimana dijelaskan oleh Allah dalam firmanNya surat an-Nisa ayat 22-24

ا يل س 1049703 ب وس 1049703 اء ومقت 1049703 ا ة فاح 1049703 ش 1049703 ان آ ن 1049703 ه إ د 1049703 لفق 1049703 س م 1049703 ا ل 1049703 ا إ اء الن 1049703 س من م اؤآ ءاب ح ك ن ما كحوا ن ت والخ 1049703 ت األ ن 1049703 ات وب خ

ال 1049703 أ ن 1049703 ات وب م ك وخال 1049703 ات م ك و 1049703 ات م ك واتخ 1049703 عم وأ م ك ن 1049703 ات وب م ك مه 1049703 ات

أ م ك عل 1049703 ي م 1049703 ت حرف 1049703 ي ي الل 1049703 ات م ك ب ب 1049703 ائ ور م ك ائ ن 1049703 س مه 1049703 ات

وأ ن 1049703 اعة 1049703 الرض م م ك خ 1049703 وات وأ م ك ض 1049703 عن ر

أ ي الل 1049703 ات م ك مه 1049703 ات وأ

ئ 1049703 ل وحال م ك عل 1049703 ي جن 1049703 اح فل 1049703 ا ه 1049703 ن ب م دخل 1049703 ت م 1049703 واون ك ل 1049703 ت ن ف 1049703 إ ه 1049703 ن ب م دخل 1049703 ت ي الل 1049703 ات م ك ائ س ن من م حجورآا غف 1049703 ور 1049703 ان آ الل 1049703 ه ن إ س 1049703 لف ق 1049703 د م 1049703 ا ل 1049703 ا إ ن ي ت خ 1049703 أ

ال ن ب 1049703 ي جمع 1049703 وا ت ن وأ م ك ب ص 1049703 ال أ 1049703 ن م ال 1049703 ذین م ك ن 1049703 ائ ب أ

اء ور م 1049703 ا ك 1049703 م ل ح 1049703 ل وأ م ك عل 1049703 ي الل 1049703 ه ت 1049703 اب آ م ك ت 1049703 ان

م ی ك 1049703 أ مل ما ال إ اء س الن من ات محصن وال حيما رهن ج 1049703 ور أ وهن ف 1049703 آت هن 1049703 ن م ب 1049703 ه م عت مت اس 1049703 ت افحين 1049703 ا سم 1049703 فم غي 1049703 ر ين مح 1049703 صن م ك موال

أ ب غوا ت ب ت ن أ م ك ذلحكيم 1049703 ا يم 1049703 ا عل 1049703 ان آ الل 1049703 ه ن إ فری 1049703 ضة ال ع 1049703 د ب 1049703 ن م ه1049703 ب م ت اض 1049703 ي ر ت فيم 1049703 ا م ك عل 1049703 ي جن 1049703 اح ول 1049703 ا فری 1049703 ضة(24- ( 22النساء Artinya Dan janganlah kamu kawini wanita-wanita yang telah dikawini oleh ayahmu terkecuali padamasa yang telah lampau Sesungguhnya perbuatan itu amat keji dan dibenci Allah dan seburuk-burukjalan (yang ditempuh)Diharamkan atas kamu (mengawini) ibu-ibumu anak-anakmu yang perempuansaudara-saudaramu yang perempuan saudara-saudara bapakmu yang perempuan saudara-saudaraibumu yang perempuan anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang laki-laki anak-anakperempuan dari saudara-saudaramu yang perempuan ibu-ibumu yang menyusui kamu saudaraperempuan sepersusuan ibu-ibu istrimu (mertua) anak-anak istrimu yang dalam pemeliharaanmu dariistri yang telah kamu campuri tetapi jika kamu belum campur dengan istrimu itu (dan sudah kamuceraikan) maka tidak berdosa kamu mengawininya (dan diharamkan bagimu) istri-istri anakkandungmu (menantu) dan menghimpunkan (dalam perkawinan) dua perempuan yang bersaudarakecuali yang telah terjadi pada masa lampau sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi MahaPenyayang Dan (diharamkan juga kamu mengawini) wanita yang bersuami kecuali budak-budakyang kamu miliki (Allah telah menetapkan hukum itu) sebagai ketetapan-Nya atas kamu Dandihalalkan bagi kamu selain yang demikian (yaitu) mencari istri-istri dengan hartamu untuk dikawinibukan untuk berzina Maka istri-istri yang telah kamu nikmati (campuri) di antara mereka berikanlahkepada mereka maharnya (dengan sempurna) sebagai suatu kewajiban dan tiadalah mengapa bagi

11kamu terhadap sesuatu yang kamu telah saling merelakannya sesudah menentukan mahar ituSesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana (QS an-Nisa 22-24)Dari ayat di atas ditambah keterangan-keterangan lainnya para ulama membagi wanita-wanitayang haram untuk dinikahi itu menjadi dua bagian besarPertama wanita-wanita yang haram untuk dinikahi selamanya Artinya seorang laki-laki tidakboleh menikahi wanita jenis ini kapanpun dan dalam kondisi apapunKedua wanita-wanita yang haram untuk dinikahi untuk sementara waktu Untuk bagian keduaini wanita-wanita tersebut haram untuk dinikahi selama ia berada dalam keadaan khusus(penjelasannya akan dibahas di bawah nanti) dan apabila keadaan tersebut sudah hilang maka ia bolehdinikahiWanita-wanita yang haram dinikahi selamanyaYang termasuk wanita-wanita yang haram untuk dinikahi selamanya (muabbada) ini ada tigakelompokA Haram dinikahi lantaran keturunan (nasab)Wanita-wanita yang haram dinikahi karena nasab (keturunan) ini ada tujuh jenis1 Semua Ibu baik dari pihak ibu maupun dari pihak bapak sampai ke atas yangmelahirkan laki-laki tersebut Maksudnya wanita-wanita yang menyebabkan lakilakiitu lahir (ibu) baik dari pihak ibunya sendiri maupun dari pihak bapaknya sendirisampai ke atas haram untuk dinikahi Misalnya ibunya sendiri ibunya ibu (nenek daripihak ibu) ibunya bapak (nenek dari pihak bapak) ibunya nenek dari pihak ibu ibunyanenek dari pihak bapak dan seterusnya sampai ke atas Wanita-wanita ini semuanyaharam untuk dinikahi selamanya (al-ummahaat)2 Semua Anak perempuan baik dari pihak putra laki-lakinya maupun putriperempuannya terus sampai ke bawah Maksudnya semua wanita yang dilahirkankarena laki-laki tersebut baik anak perempuan itu putri dari putranya maupun dariputrinya Misalnya anak perempuannya sendiri cucu perempuannya dari anakperempuan cucu perempuan dari anak laki-laki anak perempuan dari cucu perempuanatau anak perempuan dari cucu laki-laki sampai ke bawah Semua anak perempuan iniharam untuk dinikahi selamanya (al-banaat)3 Semua Saudari perempuan dari semua pihak dan jihah Misalnya saudariperempuan sekandung saudari perempuan sebapak dan saudari perempuan seibuSemua saudari perempuan ini juga haram untuk dinikahi selamanya (al-akhawaat)4 Semua saudari perempuan ayah (bibi tante dari pihak ayah) sampai ke atas baiksekandung sebapak maupun seibu Misalnya saudari perempuan sekandung ayahsaudari perempuan seibu ayah saudari perempuan seibu saudari perempuan bibinyaayah saudari perempuan bibinya bibi ayah dan seterusnya sampai ke atas Semua bibidari pihak ayah ini haram hukumnya untuk dinikahi (al-ammat)5 Semua saudari perempuan ibu (bibi tante dari pihak ibu) sampai ke atas baiksekandung sebapak maupun seibu Misalnya saudari perempuan sekandung ibusaudari perempuan sebapak ibu saudari perempuan seibu ibu saudari perempuanbibinya ibu saudari perempuan bibinya bibi ibu dan seterusnya sampai ke atas Semuabibi dari pihak ibu ini haram hukumnya untuk dinikahi (al-khalaat)6 Semua anak perempuan dari saudara laki-laki baik sekandung sebapak maupunseibu sampai ke bawah (keponakan dari saudara laki-laki) Misalnya anakperempuan dari saudara laki-laki sekandung anak perempuan dari saudara laki-lakisebapak anak perempuan dari saudara laki-laki seibu anak perempuan dari anak

perempuan saudara laki-laki sekandung anak perempuan dari anak perempuan saudaralaki-laki sebapak anak perempuan dari anak perempuan saudara laki-laki seibu anakperempuan dari keponakannya keponakan saudara laki-laki terus sampai ke bawah(banatul akh)7 Semua anak perempuan dari saudari perempuan baik sekandung sebapakmaupun seibu sampai ke bawah (keponakan dari saudari perempuan) Misalnya12anak perempuan dari saudari perempuan sekandung anak perempuan dari saudariperempuan sebapak anak perempuan dari saudari perempuan seibu anak perempuandari anak perempuan saudari perempuan sekandung anak perempuan dari anakperempuan saudari perempuan sebapak anak perempuan dari anak perempuan saudariperempuan seibu anak perempuan dari keponakannya keponakan saudari perempuanterus sampai ke bawah (banatul ukhti) Semua keponakan baik dari pihak saudara lakilakimapun dari saudari perempuan semuanya haram untuk dinikahiDalam sebuah hadits dari Ibnu Abbas dikatakan

تع 1049703 الى قول 1049703 ه ق 1049703 رأ ث 1049703 م س 1049703 بع ال 1049703 صهر وم 1049703 ن بع1049703 )) س النسب من حرم قال باس ع ابن عن[ ] (( البخارى رواه أمهاتكم عليكم حرمتArtinya Ibnu Abbas berkata Wanita-wanita yang diharamkan karena keturunan itu adatujuh dan yang diharamkan karena pernikahan juga ada tujuh Ibnu Abbas kemudianmembaca firman Allah dalam surat an-Nisa ayat 22-24 Diharamkan kepada kalianhellip (HRBukhari)Para ulama telah sepakat bahwa ketujuh jenis wanita yang telah disebutkan di atasharam hukumnya untuk dinikahi selamanya Untuk lebih memudahkan menghapal jeniswanita-wanita yang haram untuk dinikahi selamanya ini maka harus diingat bahwa seluruhketurunan dan kerabat si laki-laki semuanya haram untuk dinikahi kecuali empat orang sajayaitu anak perempuan pamannya dari pihak bapak (banatul amm sepupu putrinya om paman) anak perempuan pamannya dari pihak ibu (banatul khal sepupu) anak perempuanbibinya dari pihak bapak (banat ammatih sepupu putrinya bibi) dan anak perempuan bibinyadari pihak ibu (banatul khalah sepupu putrinya bibi) Untuk empat jenis wanita ini bolehuntuk dinikahi dan sisanya tidak boleh untuk dinikahiKeempat jenis wanita tersebut boleh untuk dinikahi berdasarkan firman Allah dalamsurat al-Ahzab ayat 50

ف 1049703 اء أ مم 1049703 ا مين 1049703 ك ی ك 1049703 ت مل وم 1049703 ا هن ج 1049703 ور أ ها 1049703 ت ی اأ ی

ي ءات ي ت الال واجك ز أ ك ل ا ن ل ل ح أ ا ن إ ي ب الني ت الال ك ت خاال ات ن وب خالك ات ن وب ك عمات ات ن وب عمك ات ن وب ك ي عل ه الل

معك ن هاجردون 1049703 ن م ي 1049703 ك ب الن اد ر

أ ن إ ي ب لن ل ها فس ن ت وهب ن إ ة مؤمن ة أ وامرل خالصة كحها ن ت س ی ن أ

ي 1049703 ك عل وما 1049703 ون واجهم ز أ في هم ي عل ا ضن فر ما ا من عل قد ين مؤمن الك ی ال ي ك ل هم مان ی

أ ت ك ملحيما ر ا غفور ه الل ان وآ ج حر

( ( 50األحزاب Artinya Hai Nabi sesungguhnya Kami telah menghalalkan bagimu istri-istrimu yang telahkamu berikan mas kawinnya dan hamba sahaya yang kamu miliki yang termasuk apa yangkamu peroleh dalam peperangan yang dikaruniakan Allah untukmu dan (demikian pula) anakanakperempuan dari saudara laki-laki bapakmu anak-anak perempuan dari saudara perempuanbapakmu anak-anak perempuan dari saudara laki-laki ibumu dan anak-anak perempuan darisaudara perempuan ibumu yang turut hijrah bersama kamu dan perempuan mukmin yangmenyerahkan dirinya kepada Nabi kalau Nabi mau mengawininya sebagai pengkhususanbagimu bukan untuk semua orang mukmin Sesungguhnya Kami telah mengetahui apa yangKami wajibkan kepada mereka tentang istri-istri mereka dan hamba sahaya yang mereka milikisupaya tidak menjadi kesempitan bagimu Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi MahaPenyayang (QS Al-Ahzab 50)B Haram dinikahi lantaran perkawinan (al-mushaharah)Wanita-wanita yang dilarang untuk dinikahi lantaran pernikahan ini adalah sebagaiberikut1 Isteri bapak (ibu tiri)Sehubungan dengan jenis wanita ini dalam sebuah hadits dikatakan13

األب ام 1049703 رأة إال یح 1049703 رم م 1049703 ا یحرم 1049703 ون الجاهلي 1049703 ة أه 1049703 ل ان1049703 )) آ ق 1049703 ال عب 1049703 اس اب 1049703 ن عنآب 1049703 اؤآم نك 1049703 ح م 1049703 ا تنكح (( 1049703 وا وال وج 1049703 ل بين 1049703 ز والجمع

ع الله فأنزل قال األختينالطب 1049703 رى تف )) [ 1049703 سير األخت 1049703 ين ب 1049703 ين إال 1049703 وا النساء من

تجمع )) (( وأن و سلف قد ماصحيح ( 1328 [بسندArtinya Ibnu Abbas berkata Orang-orang jahiliyyah mengharamkan semua wanitayang diharamkan dalam ajaran Islam kecuali isteri bapak dan bolehnya menikahi kakakberadik sekaligus Kemudian turun firman Allah Janganlah kalian menikahi wanitawanitayang telah dinikahi oleh bapak-bapak kamu kecuali apa yang telah berlakudahulu (QS An-Nisa 22) dan Dan dilarang juga menikahi kakak beradik sekaligus(QS An-Nisa 23) (Dalam Tafsir ath-Thabari dengan sanad Sahih (8hal 132)Dengan ayat ini para ulama telah sepakat bahwa yang termasuk diharamkanuntuk dinikahi selamanya juga itu adalah wanita-wanita yang sudah atau pernahdinikahi oleh ayahnya baik wanita tersebut telah didukhul (disetubuhi) oleh ayahnyaataupun belum

بعثن (( 1049703 ى ق 1049703 ال تری 1049703 د أی 1049703 ن ل 1049703 ه فقل 1049703 ت رای 1049703 ة ه1049703 ومع عم 1049703 ى لقي 1049703 ت ق 1049703 ال الب 1049703 راء ع 1049703 نأض 1049703 رب أن رجل 1049703 أمرنى إلى وسلم عليه الله صلى الله رسول

ف أبيه امرأة نكح[ ] (( والحاآم داود أبو رواه ماله وآخذ عنقهArtinya Al-Bara berkata Suatu hari saya bertemu dengan paman saya yang sedangmembawa bendera Saya lalu bertanya Mau kemana paman Ia menjawab Saya

diutus oleh Rasulullah Saw untuk membunuh dan mengambil harta laki-laki yangmenikahi isteri bapaknya (HR Abu Dawud dan Hakim)Dari hadits ini didapati bahwa laki-laki yang menikahi wanita-wanita yangpernah dinikahi oleh bapaknya harus dibunuh dan diambil hartanya Ini menunjukkansaking kerasnya larangan tersebut Dari sini para ulama kemudian berkesimpulanbahwa isteri bapak haram untuk dinikahi selamanya2 Ibunya isteri (mertua perempuan)Ketika seorang laki-laki telah menikah dengan seorang wanita maka ibu dari isterinyatadi (mertua) menjadi haram untuk dinikahi baik isterinya tersebut telah didukhul(disetubuhi) maupun belum Hal ini dikarenakan mertua masuk dalam keumuman suratan-Nisa ayat 23 Dan diharamkan juga ibu-ibu isteri-isteri kalian Termasuk kedalam jenis ini juga ibunya mertua dan ibunya bapak mertua3 Anak isteri (anak tiri ar-rabibah)Apabila sebelum menikah si isteri sudah mempunyai anak perempuan maka si lakilakitidak boleh menikahi putri dari isterinya itu Namun para ulama mensyaratkantidak bolehnya menikahi anak perempuan dari isteri itu apabila ibunya (isteri si laki-lakitersebut) telah disetubuhinya Namun apabila misalnya ia menikahi isterinya kemudiancerai sebelum melakukan hubungan badan maka laki-laki tadi boleh menikahi anakperempuannya Hal ini didasarkan pada firman Allah dalam surat an-Nisa ayat 23 diatas yang berbunyi

م ل ن فإ هن ب م ت ل دخ ي ت الال م ك ائ س ن من م حجورآ في ي ت الال م ك ب ائ ب ورم ت ل دخ وا ون ك تم ك ي عل اح ن ج فال هن ب

Artinya (dan diharamkan kepadamu) anak-anak istrimu yang dalam pemeliharaanmudari istri yang telah kamu campuri tetapi jika kamu belum campur dengan istrimu itu(dan sudah kamu ceraikan) maka tidak berdosa kamu mengawininyahellip(QS An-Nisa23)Termasuk ke dalam hukum ini adalah anak perempuan dari putra putri isterinya144 Isteri anak kandung sendiri (menantu)Seorang laki-laki juga tidak boleh menikahi isteri anak laki-lakinya berdasarkan firmanAllah dalam surat an-Nisa ayat 23 di atas

م ك ب صال أ من ذین ال م ك ائ ن ب أ ل ئ وحال

Artinya (dan diharamkan bagimu) istri-istri anak kandungmu (menantu) (QS An-Nisa 23)Di samping isteri anak kandung sendiri juga diharamkan isteri anak dari susuan hal inididasarkan pada hadits berikut ini

م 1049703 ن یح 1049703 رم م 1049703 ا الرض 1049703 اع م 1049703 ن یح (( 1049703 رم وس 1049703 لم 1049703 هعلي الله ص 1049703 لى الله رس 1049703 ول ق 1049703 ال

)) [ ( 8والطبرى ( ( 471 149) آثير ابن تفسير 1النسبArtinya Rasulullah Saw bersabda Diharamkan wanita-wanita karena sesususebagaimana diharamkannya wanita-wanita karena keturunan (Lihat dalam Tafsir IbnKatsir 1471 dan Tafsir ath-Thabari 8149)Para ulama dalam hal ini tidak memasukan anak perempuan dari isteri anakkandung (anak perempuan dari menantu) atau anak perempuan dari anak isteri (anak

perempuan dari anak tiri) sebagai halilah Oleh karena itu seseorang boleh menikahianak perempuan dari menantu dan anak perempuan dari anak tiriUntuk memudahkan mengingat dan menghapal jenis wanita-wanita yang haramuntuk dinikahi karena pernikahan maka dapat dikatakan bahwa semua wanita yangterkait karena pernikahan semuanya boleh dinikahi oleh laki-laki kecuali empat orangsaja yaitu isteri bapaknya (ibu tiri) mertua perempuan anak perempuan dari isterinyayang telah disetubuhi (anak tiri tapi ibunya sudah disetubuhi) dan isteri anakkandungnya (menantu)C Haram dinikahi lantaran susuan (muharramaat bir radha)Wanita-wanita yang satu susu juga haram untuk dinikahi Hal ini didasarkan padaketerangan berikut ini

ضاعة الر من م ك خوات وأ م ك ضعن ر أ ي ت الال م ك مهات

وأArtinya (Diharamkan kepadamu) ibu-ibumu yang menyusui kamu saudara perempuansepersusuan (QS An-Nisa 23)Dalam sebuah hadits dikatakan

الن 1049703 (( سب م 1049703 ن یح 1049703 رم م 1049703 ا الرض 1049703 اع م 1049703 ن لم 1049703 رمیح(( 1049703 وس علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى الله رس 1049703 ول قال

[ مسلم و البخارى [أخرجهArtinya Rasulullah Saw bersabda Diharamkan wanita-wanita karena sesusu sebagaimanadiharamkannya wanita-wanita karena keturunan (HR Bukhari Muslim)Oleh karena itu pada hakikatnya wanita-wanita yang diharamkan karena sebab satususuan ini sama dengan wanita-wanita yang diharamkan karena factor keturunan Hanya sajadalam sebab satu susu ini ditambahkan bahwa wanita yang menyusui posisinya sama denganibu kandungDengan demikian wanita-wanita yang tidak boleh dinikahi lantaran satu susu ini adalahsebagai berikut1 Wanita yang menyusui dan ibu dari wanita yang menyusui karena ia dipandang sebagai ibukandungnya sendiri2 Anak-anak perempuan dari wanita yang menyusui tersebut karena mereka dipandangsebagai saudari-saudari perempuannya3 Saudari perempuan baik sekandung seayah maupun seibu karena dipandang sebagai bibiatau tantenya4 Anak perempuan dari putri wanita yang menyusui tadi karena dipandang sebagai anakperempuan dari saudari perempuannya5 Ibu dari suami yang menyusui karena dipandang sebagai neneknya156 Saudari perempuan dari suami wanita yang menyusui karena dipandang sebagaibibitantenya7 Anak perempuan dari putra laki-laki wanita yang menyusui karena dipandang sebagai anakperempuan dari saudara laki-lakinya (keponakan)8 Anak perempuan dari suami wanita yang menyusui meskipun dari isterinya yang lainkarena dipandang sebagai saudari sesusu dari jihat ayah9 Saudari-saudari perempuan dari suami wanita yang menyusui karena mereka dipandangsebagai tante-tantenya10 Isteri-isteri lain dari suami wanita yang menyusui karena mereka dipandang sebagai isteribapaknya

11 Isteri dari anak yang menyusui haram dinikahi oleh suami dari wanita yang menyusuikarena dipandang sebagai menantunya12 Apabila yang menyusui itu seorang perempuan maka suami dari wanita yang menyusuitidak boleh menikahinya karena dipandang sebagai puterinya Demikian juga tidak bolehdinikahi oleh saudara laki-laki si suami tadi karena ia dipandang sebagai pamannya jugatidak boleh dinikahi oleh bapak dari si suami tadi karena ia dipandang sebagai kakeknyaHal yang harus diperhatikan bahwa dalam masalah sebab susuan ini keharamanmenikahi wanita-wanita di atas hanyalah haram bagi laki-laki yang menyusunya saja dan tidaktermasuk saudara atau kerabat dari laki-laki yang menyusu tersebut Oleh karena itu saudaralaki-laki dari laki-laki yang menyusu boleh menikahi anak perempuan wanita yang menyusuisaudaranya itu karena ia tidak ikut menyusu kepada wanita tersebut Dan karenanya anakperempuan dari wanita yang menyusui sauadaranya itu menjadi wanita asing bagi dirinya dankarenanya ia boleh menikahinya meskipun anak perempuan tersebut dipandang sebagai saudariperempuan dari saudara laki-laki yang menyusu kepada ibunya tersebut Untuk lebihmemudahkan kaidahnya bahwa semua orang yang sama-sama berkumpul dalam menete padasatu susu maka mereka dipandang sebagai bersaudara Semua wanita-wanita yang terkaitkarena sebab susuan haram untuk dinikahi selamanyaSyarat-syarat yang berkaitan dengan wanita yang haram dinikahi lantaran satu susuan1 Menyangkut jumlah susuan yang diharamkanPara ulama berbeda pendapat mengenai batas jumlah minimal susuan sehingga ia haramuntuk dinikahi Pada dasarnya dalam hal ini para ulama terbagi empat pendapatPendapat pertama mengatakan bahwa meskipun hanya satu kali nete ataupun lebihtetap haram untuk dinikahi Pendapat ini adalah pendapatnya jumhur ulama Abu HanifahMalik Tsauri Imam Laits dan lainnyaPendapat ini beralasan bahwa dalam banyak keterangantidak disebutkan batasan dan jumlah tertentu yang mensyaratkan haramnya seorang wanitalantaran susuan Oleh karena itu harus dipahami secara umum bahwa selama ia pernah menetemeskipun hanya satu kali tetean maka ia haram untuk dinikahiMenanggapi hadits-hadits yang menyebutkan jumlah tertentu dalam menetenya inisebagaimana akan disebutkan di bawah ini jumhur ulama mengatakan bahwa keterangan inidiperselisihkan apakah betul dari Siti Aisyah karena beragamnya jumlah batasan tersebutOleh karena itu harus dikembalikan kepada jumlah paling sedikit ia dipandang sebagai satususuan yaitu satu kali Di samping itu dalam sebuah riwayat dikatakan

رض 1049703 عتان أو رض 1049703 عة أتح 1049703 رم رج 1049703 ل س 1049703 أله عم 1049703 ر ن1049703 اب س 1049703 مع أن 1049703 ه دین 1049703 ار ب 1049703 ن عم 1049703 رو ع 1049703 نالم 1049703 mdash ؤمنين أمي 1049703 ر إن من (( 1049703 ل األخت نعلم ما فقال

(( رج فقال ا حرام إال الرضاعةق 1049703 ضاء عم 1049703 ر اب 1049703 ن فق 1049703 ال رض 1049703 عتان وال رض 1049703 عة رم1049703 تح ال أن mdash 1049703 ه یزعم الزبير ابن یرید ] (( بإسناد البيهقى أخرجه المؤمنين أمير وقضاء قضائك من خير اللهصحيح]Artinya Amr bin Dinar pernah mendengar Ibn Umar ditanya oleh seorang laki-laki Apakahdiharamkan pula (wanita) meskipun hanya satu atau dua kali tetean Ibnu Umar menjawabKami tidak mengetahui saudari sesusu itu kecuali haram hukumnya untuk dinikahi Seoranglaki-laki lalu berkata kembali Sesungguhnya amirul mukmininmdashyang dimaksudkannya16

adalah ibn az-Zubairmdashmenganggap bahwa kalau hanya satu atau dua tetean tidak haram IbnuUmar menjawab Ketentuan dari Allah tentu lebih baik daripada ketentuan dan keputusankamu dan keputusan amirul mukminin (HR Baihaki dengan sanad yang shahih)Pendapat kedua mengatakan bahwa yang haram dinikahi itu apabila telah menete tigakali atau lebih Sedangkan kalau ia hanya menete satu atau dua kali maka wanita tersebutboleh dinikahi Pendapat ini adalah pendapatnya Dhahiriyyah Ibn Mundzir dan Abu Ubaidserta Ishak Alasan yang dikemukakannya diantaranya adalah hadits berikut ini

والم 1049703 صتان الم 1049703 صة تح 1049703 رم ال وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله 1049703 لىص الله رس 1049703 ول ق 1049703 ال قالت عائشة عن

[ مسلم [أخرجهArtinya Siti Aisyah berkata Rasulullah Saw bersabda Tidak haram untuk dinikahi kalauhanya satu atau dua kali isapan (HR Muslim)Pendapat ketiga mengatakan bahwa yang haram dinikahi itu apabila telah menete limakali atau lebih Pendapat ini adalah pendapat Imam SyafiI Ibn Hazm Atha dan Thawus Diantara dalil yang dijadikan alasan kelompok ini adalah

ث 1049703 م یح 1049703 رمن معلوم 1049703 ات رض 1049703 عات ع 1049703 شر الق 1049703 رآن ن1049703 م أن 1049703 زل فيم 1049703 ا آ 1049703 ان قال 1049703 ت عائشة عنم 1049703 ن یق 1049703 رأ فيم 1049703 ا وه 1049703 ن وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله ول 1049703 لى

ص رس 1049703 الله فت 1049703 وفى معلوم 1049703 ات بخم 1049703 س نسخ[ داود [ وأبو مسلم أخرجه القرآنArtinya Siti Aisyah berkata Di antara yang telah diturunkan dalam al-Quran adalah bahwasepuluh kali tetean yang diketeahui dan tertentu adalah diharamkan untuk dinikahi Kemudianjumlah tersebut dihapus menjadi lima kali tetean yang diketahui Setelah itu Rasulullah Sawmeninggal dan lima kali tetean itu termasuk yang terdapat dalam al-Quran (HR Muslim danAbu Dawud)Dalam ilmu al-Quran hal demikian termasuk ayat yang telah dihapuskan bacaannyaakan tetapi hukumnya masih tetap ada dan berlakuPendapat keempat mengatakan bahwa yang haram untuk dinikahi itu adalah apabilatelah menete sepuluh kali atau lebih Apabila kurang dari itu maka tidak haram untuk dinikahiPendapat ini diriwayatkan dari Siti Aisyah dan Hafsah Di antara dalil kelompok ini adalah

بن 1049703 ت وهو mdash 1049703 وم به أرسلت المؤمنين أم عائشة أن سالم عنآلث mdash أم أختها إلى یرضع

س 1049703 الم ق 1049703 ال عل 1049703 ى ی 1049703 دخل حت 1049703 ى رض 1049703 عات 1049703 شرع أرض 1049703 عيه فقال 1049703 ت ال 1049703 صدیق بك 1049703 ر أب 1049703 ى

رض 1049703 عات ث 1049703 الث غي 1049703 ر ثالث 1049703 عنى آلثوم أم فأرضعتنىترض فلم مرضت ثم رضعات

أخرج )) [ 1049703 ه رض 1049703 عات ع 1049703 شر عائشة 1049703 ى على أدخل أآن فلمل تتم لم آلثوم أم أن أجل من

صحيح بإسناد والبيهقى [مالكArtinya Dari Salim bahwasannya siti Aisyah Ummul mukminin pernah mengirimnya (Salim)

ketika ia masih menete kepada saudarinya Ummu Kultsum putrinya Abu Bakar Shidiq SitiAisyah berkata Susui dia sepuluh kali susuan lalu berikan kepada saya Salim berkata UmmuKultsum lalu menyusui saya sebanyak tiga kali susuan kemudian ia sakit sehingga ia hanyamenyusui saya tiga kali saja Saya tidak pernah datang lagi ke siti Aisyah karena UmmuKultsum belum menyempurnakan sepuluh kali susuannya (HR Malik dan Baihaki dengansanad yang sahih)Apabila kita perhatikan dari keempat pendapat di atas penulis lebih condong untukmengambil pendapat ketiga yang mengatakan bahwa batasan minimal wanita susuan tersebutadalah apabila ia telah menete lima kali atau lebih Hal ini dikarenakan dalil yangdikemukakannya di samping sahih juga dalam redaksinya sangat jelas sebagai qaid (pembatas)dari dalil-dalil yang muthlak (belum dibatasi)Sedangkan pendapat yang mengatakan satu atau dua kali susuan tidak diharamkanmeskipun haditsnya shahih akan tetapi redaksi haditsnya tidak jelas menunjukkan hal itu Katasatu atau dua kali tidak diharamkan tidak berarti hanya untuk tiga kali susuan akan tetapi17boleh jadi juga untuk lima kali susuan Karena banyak ihtimal (kemungkinan) inilah makapendapat tersebut menjadi lemah adanyaPendapat pertama juga yang mengatakan tidak dibatasi jumlah susuannya tidak bisadijadikan pegangan karena kemutlakan hadits tersebut di qaid kan oleh keterangan lain yaituketerangan yang mengatakan lima kali susuan Karenanya hukumnya pun harus dibawakepada hokum muqayyad bukan hokum muthlak lagiPendapat keempat yang mengatakan sepuluh kali susuan juga tidak dapat dijadikanpegangan Karena hadits yang disodorkan bukan sebagai batasan akan tetepi hanya ikhbar(beita informasi) saja Hal ini dikarenakan dalam keterangan dari Siti Aisyah yang laindikatakan bahwa yang haram dinikahi itu juga apabila menete lima kali susuan Dengandemikian penulis lebih condong untuk mengambil pendapat ketiga bahwa wanita yang haramdinikahi lantaran susuan itu apabila telah menyusui lima kali atau lebih Kurang dari itu tidakmenjadi haram hukumnya Wallahu alam2 Menyangkut usia bayi yang menyusunyaPara ulama berbeda pendapat mengenai usia bayi yang menyusui tersebut sehinggamenyebabkan wanita tersebut haram untuk dinikahiPendapat pertama yaitu pendpatnya Jumhur ulama di antaranya Imam Malik SyafiIAhmad dan Imam Auzai bahwa susuan yang diharamkan itu pada usia dua tahun pertama sajaAdapun kalau dia menete pada usianya yang ke tiga empat tahun atau lebih tidak menjadikanharam untuk dinikahi Di antara dalil yang disodorkan kelompok ini adalah

الرضاعة ) یتم أن أراد لمن آاملين حولين أوالدهن یرضعن والوالدات 233البقرة(

Artinya Dan ibu-ibu itu menyusui putra-putranya selama dua tahun secara sempurna Hal itubagi mereka yang hendak menyempurnakan susuannya (QS Al-Baqarah 233)

بإس 1049703 ناد البيهق 1049703 ى أخرج )) [ 1049703 ه الح 1049703 ولين ف 1049703 ى آ 1049703 ان 1049703 ام إال رض (( 1049703 اع ال عب 1049703 اس اب 1049703 ن ق 1049703 ال

[صحيحArtinya Ibnu Abbas berkata Bukan disebut menyusui kecuali selama dua tahun (HRBaihaki dengan sanad yang sahih)Pendapat kedua yaitu pendapatnya Imam Abu Hanifah bahwa usia susuan yangmenyebabkan haram untuk dinikahi itu adalah selama tiga puluh bulan Dalil yang

dikemukakannya adalah

( األحقاف ( شهرا ثالثون وفصاله 15وحملهArtinya Dan mengandungnya sampai menyapihnya selama tiga puluh bulan (QS Al-Ahqaf15)Pendapat ketiga mengatakan bahwa menyusui ketika sudah besar maupun ketika masihkecil sama saja menyebabkan haram untuk dinikahi Pendapat ini adalah pendapatnyaDhahiriyyah Atha dan Imam Laits Di antara dalil yang dikemukakan pendapat ini adalah

ی 1049703 ا فقال 1049703 ت وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى النب 1049703 ي 1049703 ىإل سهيل بنت لة سه جاءت قالت عائشة عن

النب 1049703 ي فق ) 1049703 ال حليف 1049703 ه وه ( 1049703 و س 1049703 الم دخ 1049703 ول ة 1049703 نحذیف 1049703 م أب 1049703 ى وج 1049703 ه فى أرى إنى الله رسولفتب 1049703 سم آبي 1049703 ر رج 1049703 ل وه 1049703 و أرض 1049703 عه وآي 1049703 ف 1049703 ت

قال)) ارض (( 1049703 عيه وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى (( آبير رجل أنه علمت قد وقال وسلم عليه الله صلى الله رسول[ مسلم[ أخرجهArtinya Siti Aisyah berkata Sahlah bint Suhail datang kepada Nabi Saw sambil berkataWahai Rasulullah Saw sesungguhnya saya melihat muka Abu Hudzaifah ketika membawaSalim Rasulullah Saw lalu bersabda Susuilah dia Sahlah berkata Bagaimana sayamenyusuinya sementara dia sudah besar Rasulullah Saw tersenyum lalu bersabda kembaliSaya tahu bahwa dia sudah besar (tapi tidak mengapa susuilah) (HR Muslim)Dari ketiga pendapat di atas hemat penulis pendapat Jumhur ulama yang mengatakanbahwa yang menjadikan haram untuk dinikahi itu adalah apabila menyusuinya pada dua tahunpertama saja Hal ini dikarenakan keterangan-keterangan yang berbicara seputar hal ini sangatjelas dan shahih Namun demikian apabila karena suatu keperluan orang yang sudah besar pun18harus disusui tentu menjadi haram juga Demikian sebagaimana dikemukakan oleh ImamSyaukani dan Ibnu Taimiyyah dalam al-Majmunya3 Shifat susuan yang diharamkanPembahasan ini menyangkut apakah susuan yang diharamkan itu disyaratkan harusmengisap langsung dari tete si wanita tersebut Ataukah termasuk juga sekalipun melaluidiminum dalam gelas setelah diperas terlebih dahulu Dalam hal ini para ulama terbagi duapendapatPendapat pertama yaitu pendapat Jumhur ulama mengatakan bahwa baik si bayitersebut menyusunya langusung dengan cara menempelkan mulutnya pada tete wanita danmengisapnya maupun tidak langsung seperti itu misalnya melalui diminum di gelas setelahdiperas terlebih dahulu tetap semuanya menjadikan wanita haram untuk dinikahiSedangkan menurut pendapat Dhahiriyyah dan Imam Laits bahwa susuan yangdiharamkan itu apabila langsung melalui isapan ke tetanya secara langsung Adapun apabila sibayi tersebut menetenya tidak langsung misalnya melalui gelas atau dicampur denganmakanan maka tidak menjadi haramNamun penulis lebih cenderung untuk mengatakan bahwa pendapat Jumhur lah yanglebih kuat bahwa baik langsung maupun tidak tetap termasuk susuan dan karenanya haramuntuk dinikahi Hal ini karena maksud dari susuan itu adalah untuk menghilangkan rasa laparsi bayi sekaligus memberikannya makanan Dan ketika ia menyusu langsung ataupun tidak

langsung sama-sama mengenyangkan si bayi maka hukumnya pun sama yaitu haram untukdinikahi Hal ini dipertegas lagi berdasarkan sebuah hadits yang mengatakan

أخرج )) [ 1049703 ه المجاع 1049703 ة م 1049703 ن الرض 1049703 اعة إنم (( 1049703 ا وس 1049703 لم ه1049703 علي الله ص 1049703 لى الله رس 1049703 ول ق 1049703 ال

ومسلم [البخارىArtinya Rasulullah Saw bersabda Bahwasannya susuan itu karena kelaparan (si bayi) (HRBukhari Muslim)Wanita-wanita yang haram dinikahi sementara (muaqqata)Adapun wanita-wanita yang haram untuk dinikahi sementara waktu sampai penyebabnyahilang di antaranya adalah sebagai berikut1 Saudari perempuan si Isteri (menikahi kakak beradik secara langsung tidak boleh)Para ulama telah sepakat bahwa seorang laki-laki tidak boleh menikahi seorang wanitasekaligus bersama saudari kandungnya dalam waktu bersamaan Namun apabila si isterinya itumeninggal atau telah dicerai maka si suami boleh untuk menikahi saudari kandung mantanisterinya tadi Hal ini sebagaimana difirmankan oleh Allah dalam surat an-Nisa ayat 23

لف س قد ما ال إ ن ي ت خ األ ن ي ب جمعوا ت ن وأArtinya (Diharamkan juga bagi kamu) dan menghimpunkan (dalam perkawinan) duaperempuan yang bersaudara kecuali yang telah terjadi pada masa lampau (QS An-Nisa 23)2 Apabila seorang kafir masuk Islam sementara ketika dia kafir telah menikahi dua orangperempuan kakak beradik secara bersamaan maka ia harus memilih salah satunya danmeninggalkan yang lainnya Hal ini sebagaimana terdapat dalam sebuah hadits dhaifbahwasannya Fairuz ad-Dailamy datang kepada Rasulullah Saw seraya berkata WahaiRasulullah Saw saya telah masuk Islam akan tetapi saya mempunya dua isteri kakak beradikMaka Rasulullah Saw menyuruhnya untuk memilih salah satu dari keduanya menurut yang iakehendaki dan sukai (HR Turmudzi dan Abu Dawud)3 Bibi tante dari si isteriSeorang laki-laki tidak boleh menikahi seorang wanita secara bersamaan denganbibinya tantenya baik bibinya ini dari pihak bapaknya ataupun ibunya Namun apabila siisterinya tadi meninggal atau telah diceraikan maka ia boleh menikahi bibinya tadi Hal inididasarkan pada sebuah hadits yang mengatakan19

الم 1049703 رآة ب 1049703 ين یجم (( 1049703 ع ال ق 1049703 ال وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله لى1049703 ص الله رس 1049703 ول أن هری 1049703 رة أب 1049703 ى ع 1049703 ن[ ] (( ومسلم البخارى أخرجه وخالتها المرأة بين وال وعمتهاArtinya Dari Abu Hurairah bahwasannya Rasulullah Saw pernah bersabda Tidak bolehdinikahi secara bersamaan antara seorang wanita dengan bibinya baik bibinya dari pihak ayah(ammah) maupun dari pihak ibu (khalah) (HR Bukhari Muslim)4 Wanita yang telah ditalak tiga tidak boleh menikah dengan mantan suaminya kecuali iatelah menikah terlebih dahulu dengan laki-laki lain Hal ini sebagaimana akan dijelaskannanti pada pembahasan thalak (pada makalah-makalah berikutnya) Di antara dalilnya adalah

ن أ هم 1049703 ا ي عل جن 1049703 اح فل 1049703 ا قه 1049703 ا طل ن ف 1049703 إ ه قها 1049703 ر طل ن فإغي وجا ز كح ن ت ى حت عد ب من ه ل حل ت فال

البق ( 1049703 رة ن م 1049703 و عل ی ق 1049703 وم ل ه 1049703 ا ن ي ب ی الل 1049703 ه ح 1049703 دود ه 1049703 كل الل 1049703 وت ح 1049703 دود قيم 1049703 ا ی ن أ ظن 1049703 ا ن إ ع 1049703 ا اج ر ت ی(230Artinya Kemudian jika si suami mentalaknya (sesudah talak yang kedua) maka perempuanitu tidak lagi halal baginya hingga dia kawin dengan suami yang lain Kemudian jika suamiyang lain itu menceraikannya maka tidak ada dosa bagi keduanya (bekas suami pertama danistri) untuk kawin kembali jika keduanya berpendapat akan dapat menjalankan hukum-hukumAllah Itulah hukum-hukum Allah diterangkan-Nya kepada kaum yang (mau) mengetahui(QS Al-Baqarah 230)5 Wanita yang menikah dengan laki-laki lain atau berada pada masa iddah dengan lakilakilain sehingga wanita tersebut dicerai dan habis masa iddahnya (pembahasan masalahIddah ini akan dijelaskan lebih lanjut dalam makalah berikutnya) Apabila wanita tersebut telahdicerai oleh suaminya dan telah habis masa iddahnya maka laki-laki lain boleh menikahinya6 Wanita yang sadang melakukan Ihram tidak boleh menikah atau dinikahkan sampai iatahallul (beres dari ihramnya) Ketika ia telah tahallul maka boleh seorang laki-laki atauwanita untuk menikah atau dinikahkan Hal ini didasarkan kepada hadits berikut ini

وال عليه 1049703 رم الله صلى الله رسول قال قال عفان بن عثمان عنالمح (( ینكح ال وسلم

[ ] (( والترمذى مسلم أخرجه یخطب وال ینكحArtinya Utsman bin Affan berkata Rasulullah Saw bersabda Orang yang sedang melakukanihram tidak boleh menikah dinikahkan ataupun meminang (HR Muslim dan Turmudzi)7 Wanita musyrikah (seperti yang beragama Majusi dan lainnya) sampai dia masuk IslamWanita yang musyrikah tidak boleh dinikahi sampai ia masuk Islam Hal ini berdasarkan ayat

ول 1049703 ا م ك عجب 1049703 ت أ ول 1049703 و ة رآ م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر مؤمن 1049703 ة ة1049703 م وأل ی 1049703 ؤمن حت 1049703 ى ات رآ مش ال كحوا ن ت والئ 1049703 ك ول أ م ك عج 1049703 ب أ ول 1049703 و رك م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر م 1049703 ؤمن د1049703 عب ول ؤمن 1049703 وا ی حت 1049703 ى ين رآ م 1049703 ش ال كح 1049703 وا ن ته 1049703 م عل ل لن 1049703 اس ل ات 1049703 ه ءای ن ب 1049703 ي وی ذن 1049703 ه إ ب ة مغف 1049703 ر وال ة1049703 جن ال ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعو والل 1049703 ه الن 1049703 ار ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعون[ البقرة [ ون ر

ذآ ت 221یArtinya Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik sebelum mereka berimanSesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik walaupun diamenarik hatimu Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanitamukmin) sebelum mereka beriman Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dariorangmusyrik walaupun dia menarik hatimu Mereka mengajak ke neraka sedang Allahmengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya(perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran (QS Al-Baqarah 221)Hanya saja para ulama mengecualikan musyrikah ini dengan ahli kitabArtinya wanitaahli kitab (Yahudi dan Nashrani) boleh dinikahi oleh orang Muslim Hal ini didasarkan padaayat berikut ini20

ه 1049703 م ل ح 1049703 لcurren م وطع 1049703 امك ك 1049703 م ل ح 1049703 لcurren كت 1049703 اب ال ذین 1049703 واوت ال 1049703 أ وطع 1049703 ام ب 1049703 ات الطي ك 1049703 م ل ح 1049703 ل

أ ي 1049703 وم الذا إ م ك ل ق 1049703 ب 1049703 ن م كت 1049703 اب ال وت 1049703 وا أ ال 1049703 ذین 1049703 ن م ات 1049703 صن

مح وال مؤمن 1049703 ات ال 1049703 ن م ات مح 1049703 صن والیم 1049703 ان اإل ب ف 1049703 ر ك ی وم 1049703 ن خ 1049703 دان أ هن 1049703 ذي جور أ موهن ت ي ءات

خ مت وال افحين مس ر غي ين محصن( المائدة ( رین خاس ال من ة خر اآل في وهو ه عمل ط حب 5فقدArtinya Pada hari ini dihalalkan bagimu yang baik-baik Makanan (sembelihan) orang-orangyang diberi Al Kitab itu halal bagimu dan makanan kamu halal (pula) bagi mereka (Dandihalalkan mangawini) wanita yang menjaga kehormatan diantara wanita-wanita yang berimandan wanita-wanita yang menjaga kehormatan di antara orang-orang yang diberi Al Kitabsebelum kamu bila kamu telah membayar mas kawin mereka dengan maksud menikahinyatidak dengan maksud berzina dan tidak (pula) menjadikannya gundik-gundik Barangsiapayang kafir sesudah beriman (tidak menerima hukum-hukum Islam) maka hapuslah amalannyadan ia di hari kiamat termasuk orang-orang merugi (QS Al-Maidah 5)Namun persoalannya apakah Yahudi dan Kristen sekarang masih dapat disebut AhliKitab ataukah sudah termasuk Musyrik mengingat ajarannya kini banyak diselewengkan dansudah bukan seperti aslinya dahulu Ini juga menjadi bahan perdebatan Untuk masalah iniinsya Allah penulis akan membahasnya dalam satu makalah khusus pada minggu-mingguberikutnyaNamun untuk wanita muslimah tidak boleh menikah dengan laki-laki non muslim Halini didasarkan pada ayat sebagaimana telah disebutkan sebelumnya

ول 1049703 ا م ك عجب 1049703 ت أ ول 1049703 و ة رآ م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر مؤمن 1049703 ة ة1049703 م وأل ی 1049703 ؤمن حت 1049703 ى ات رآ مش ال كحوا ن ت والئ 1049703 ك ول أ م ك عج 1049703 ب أ ول 1049703 و رك م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر م 1049703 ؤمن د1049703 عب ول ؤمن 1049703 وا ی حت 1049703 ى ين رآ م 1049703 ش ال كح 1049703 وا ن ته 1049703 م عل ل لن 1049703 اس ل ات 1049703 ه ءای ن ب 1049703 ي وی ذن 1049703 ه إ ب ة مغف 1049703 ر وال ة1049703 جن ال ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعو والل 1049703 ه الن 1049703 ار ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعون[ البقرة [ ون ر

ذآ ت 221یArtinya Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik sebelum mereka berimanSesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik walaupun diamenarik hatimu Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanitamukmin) sebelum mereka beriman Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dariorangmusyrik walaupun dia menarik hatimu Mereka mengajak ke neraka sedang Allahmengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya(perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran ((QS Al-Baqarah 221)Juga berdasarkan ayat lain berikut ini

ن ف 1049703 إ هن ات 1049703 ان مهاجر ات مؤمن ال م جاءآ ذا إ وا ءامن ذین ال ها ی اأ ی

یم إ ب م عل أ ه الل وهن ن ح فامت

ه 1049703 ن ل حل 1049703 ون ی ه 1049703 م ول 1049703 ا ه 1049703 م ل ح 1049703 لcurren ه 1049703 ن ل 1049703 ا ى 1049703 اركف ل 1049703 ال إ جع 1049703 وهن ر ت فل 1049703 ا مؤمن 1049703 ات م 1049703 وهن مت عل( ( 10الممتحنة Artinya Hai orang-orang yang beriman apabila datang berhijrah kepadamu perempuanperempuanyang beriman maka hendaklah kamu uji (keimanan) mereka Allah lebihmengetahui tentang keimanan merekamaka jika kamu telah mengetahui bahwa mereka (benarbenar)beriman maka janganlah kamu kembalikan mereka kepada (suami-suami mereka)orang-orang kafir Mereka tiada halal bagi orang-orang kafir itu dan orang-orang kafir itu tiadahalal pula bagi mereka (QS Al-Mumtahanah 10)Makalah ini special dipersembahkan untuk kawan-kawan tercinta siswa siswi Sekolah IndonesiaCairo (SIC) pada pengajian rutin remaja Sabtuan di Mesjid Indonesia Kairo EgyptEmail aepmesiryahoocomQatamea 13 Mei 2005 pukul 200 malam

21

Perceraian dalam IslamDari Wikipedia Bahasa Melayu ensiklopedia bebas

Lompat ke pandu arah gelintar

Sebahagian daripada siri

Fiqh Islam(suatu disiplin kajian Islam)

Bidang-bidang

Ekonomi

Politik

Perkahwinan

o Peminangan

o Mas kahwin

o Akad nikah

o Walimatulurus

o Nikah mutah

o Perceraian

o Poligami

o Nasab

o Seks

Jenayat

Adab

Ibadah

Kebersihan

Ketenteraan

Kotak ini papar bull bincang bull sunting

Di dalam Islam penceraian merupakan sesuatu yang dilaknat oleh Islam tetapi diharuskan dengan alasan dan sebab-sebab tertentu Penceraian boleh dilakukan dengan cara talak fasakh dan khuluk atau tebus talak

Isi kandungan

[sorok]

1 Talak o 11 Hukum talak

o 12 Rukun talak

o 13 Contoh lafaz talak

o 14 Jenis talak

141 Talak rajrsquoi

142 Talak bain

143 Talak sunni

144 Talak bidrsquoi

145 Talak taklik

2 Fasakh

o 21 Cara melakukan fasakh

3 Khuluk atau tebus talak

o 31 Tujuan khuluk

4 Rujuk

o 41 Hukum rujuk

o 42 Rukun rujuk

o 43 Contoh lafaz rujuk

431 Lafaz sarih

432 Lafaz kinayah

5 Lihat juga

o 51 Pautan Luar

[sunting] Talak

Talak menurut bahasa bermaksud melepaskan ikatan dan menurut syarak pula talak membawa maksud melepaskan ikatan perkahwinan dengan lafaz talak dan seumpamanya Talak merupakan suatu jalan penyelesaian yang terakhir sekiranya suami dan isteri tidak dapat hidup bersama dan mencari kata sepakat untuk mecari kebahagian berumahtangga Talak merupakan perkara yang dibenci Allah swt tetapi dibenarkan

[sunting] Hukum talakHukum Penjelasan

Wajib

a) Jika perbalahan suami isteri tidak dapat didamaikan lagib) Dua orang wakil daripada pihak suami dan isteri gagal membuat kata sepakat untuk perdamaian rumahtangga merekac) Apabila pihak kadi berpendapat bahawa talak adalah lebih baikd) Jika tidak diceraikan keadaan sedemikian maka berdosalah suami

Haram

a) Menceraikan isteri ketika sedang haid atau nifasb) Ketika keadaan suci yang telah disetubuhic) Ketika suami sedang sakit yang bertujuan menghalang isterinya daripada menuntut harta pusakanyad) Menceraikan isterinya dengan talak tiga sekali gus atau talak satu tetapi disebut berulang kali sehingga cukup tiga kali atau lebih

Sunata) Suami tidak mampu menanggung nafkah isterinyab) Isterinya tidak menjaga maruah dirinya

MakruhSuami menjatuhkan talak kepada isterinya yang baik berakhlak mulia dan mempunyai pengetahuan agama

HarusSuami yang lemah keinginan nafsunya atau isterinya belum datang haid atau telah putus haidnya

[sunting] Rukun talakPerkara Syarat

SuamiBerakalBalighDengan kerelaan sendiri

IsteriAkad nikah sahBelum diceraikan dengan talak tiga oleh suaminya

LafazUcapan yang jelas menyatakan penceraiannyaDengan sengaja dan bukan paksaaan

[sunting] Contoh lafaz talak Talak sarih

Lafaz yang jelas dengan bahasa yang berterus-terang seperti ldquoSaya talak awakrdquo atau ldquoSaya ceraikan awakrdquo atau ldquoSaya lepaskan awak daripada menjadi isteri sayardquo dan sebagainya

Talak kinayah

Lafaz yang digunakan secara sindiran oleh suami seperti ldquoPergilah awak ke rumah mak awakrdquo atau ldquoPergilah awak dari sinirdquo atau ldquoSaya benci melihat muka awakrdquo dan sebagainya Namun lafaz kinayah memerlukan niat suaminya iaitu jika berniat talak maka jatuhlah talak tetapi jika tidak berniat talak maka tidak berlaku talak

[sunting] Jenis talak

[sunting] Talak rajrsquoi

Suami melafazkan talak satu atau talak dua kepada isterinya Suami boleh merujuk kembali isterinya ketika masih dalam idah Jika tempoh idah telah tamat maka suami tidak dibenarkan merujuk melainkan dengan akad nikah baru

[sunting] Talak bain

Suami melafazkan talak tiga atau melafazkan talak yang ketiga kepada isterinya Isterinya tidak boleh dirujuk kembali Si suami hanya boleh merujuk setelah isterinya berkahwin lelaki lain

suami barunya menyetubuhinya setelah diceraikan suami barunya dan telah habis idah dengan suami barunya

[sunting] Talak sunni

Suami melafazkan talak kepada isterinya yang masih suci dan tidak disetubuhinya ketika dalam tempoh suci

[sunting] Talak bidrsquoi

Suami melafazkan talak kepada isterinya ketika dalam haid atau ketika suci yang disetubuhinya

[sunting] Talak taklik

Talak taklik ialah suami menceraikan isterinya bersyarat dengan sesuatu sebab atau syarat Apabila syarat atau sebab itu dilakukan atau berlaku maka terjadilah penceraian atau talak

Contohnya suami berkata kepada isteri ldquoJika awak keluar rumah tanpa izin saya maka jatuhlah talak saturdquo Apabila isterinya keluar dari rumah tanpa izin suaminya maka jatuhlah talak satu secara automatik

Ia juga boleh berlaku selepas akad nikah (ia dipraktikkan di Malaysia dan wajib oleh semua pengantin lelaki untuk melafaznya) berkata ldquoJika saya menyeksa isteri saya dengan sengaja atau saya meninggalkan isteri saya selama empat bulan berterusan dengan sengaja tanpa kerelaannya dan jika ia mengadu kepada kadi atau naib kadi apabila disabitkan oleh kadi atau naib kadi maka jatuhlah talak satu ke atas isteri sayardquo

Ia juga boleh berlaku dengan cara ldquoJika saya menyeksa isteri saya dengan sengaja atau saya meninggalkannya selama empat bulan berterusan tanpa kerelaannya dan jika ia mengadu kepada kadi atau naib kadi serta membayar RM 100 sebagai tebus talak apabila disabitkan oleh kadi atau naib kadi maka jatuhlah talak satu ke atas isteri saya dengan nilai tebus talak tersebutrdquo

[sunting] Fasakh

Erti fasakh menurut bahasa ialah rosak atau putus Manakala menurut syarak pula pembatalan nikah disebabkan oleh sesuatu sifat yang dibenarkan syarak misalnya perkahwinan suami isteri yang difasakhkan oleh kadi disebabkan oleh suaminya tidak mempu memberi nafkah kepada isterinya Fasakh tidak boleh mengurangkan bilangan talaknya Fasakh hanya boleh dituntut oleh isteri sekiranya terdapat beberapa sebab atau kecacatan yang terdapat pada pihak suaminya Mengikut mazhab Shafie seorang isteri boleh menuntut fasakh melalui kadi atau mahkamah disebabkan oleh kekurangan suaminya seperti gila (berkekalan atau sekejab) penyakit kusta penyakit sopak penyakit yang menghalang mereka daripada melakukan persetubuhan suami tidak mampu memberi nafkah belanja kepada isterinya seperti makan dan minum serta tempat tinggal pakaian memberi mahar dengan cara tunai sebelum bersetubuh kerana kepapaan atau muflis atau sebagainya suami tidak bertanggungjawab dengan meninggalkan isterinya terlalu lama dan tidak memberi khabar berita suami yang menzalimi dan memudaratkan isterinya

suami yang fasik serta melakukan maksiat terhadap Allah dan tidak menunaikan kewajipan kepada Allah dan murtad salah seorang (suami atau isteri)

[sunting] Cara melakukan fasakh Jika suami atau isteri mempunyai sebab yang megharuskan fasakh Membuat aduan kepada pihak kadi supaya membatalkan perkahwinan mereka

Jika dapat dibuktikan pengaduan yang diberikan adalah betul pihak kadi boleh mengambil tindakan membatalkannya

Pembatalan perkahwinan dengan cara fasakh tidak boleh dirujuk kembali melainkan dengan akad nikah yang baru

[sunting] Khuluk atau tebus talak

Perpisahan antara suami dan isteri melalui tebus talak sama ada dengan menggunakan lafaz talak atau khuluk Pihak isteri boleh melepaskan dirinya daripada ikatan perkahwinan mereka jika ia tidak berpuas hati atau lain-lain sebab Pihak isteri hendaklah membayar sejumlah wang atau harta yang dipersetujui bersama dengan suaminya maka suaminya hendaklah menceraikan isterinya dngan jumlah atau harta yang ditentukan

Hukum khuluk adalah berdasarkan surah al-Baqarah ayat 229 ldquoTidak halal bagi kamu mengambil apa-apa yang telah kamu berikan kepada mereka suatu jua pun kecuali jika takut kedua-duanya tidak akan mengikut peraturan Allah swt Jika kamu takut bahawa tidak akan mengikut peraturan Allah maka tiadalah berdosa kedua-duanya tentang barang yang jadi tebus oleh perempuanrdquo

Talak boleh jatuh dengan menyebut ldquoSaya menceraikan kamu dengan bayaran RM 10000rdquo dan isterinya menjawab ldquoSaya menerimanyardquo Apabila suami melafazkan demikian dan isterinya menyahut tawaran itu dengan serta-merta jatuhlah talak dengan khuluk dan isterinya wajiblah beridah Suami isteri hanya boleh merujuk dengan akad nikah baru sahaja

[sunting] Tujuan khuluk Memelihara hak wanita Menolak bahaya kemudaratan yang menimpanya

Memberi keadilan kepada wanita yang cukup umurnya melalui keputusan mahkamah

[sunting] Rujuk

Menurut bahasa rujuk boleh didefinisikan sebagai kembali Manakala menurut syarak ia membawa maksud suami kembali semula kepada isterinya yang diceraikan dengan ikatan pernikahan asal (dalam masa idah) dengan lafaz rujuk

[sunting] Hukum rujukHukum Penjelasan

WajibBagi suami yang menceraikan isterinya yang belum menyempurnakan gilirannya dari isteri-isterinya yang lain

Haram Suami merujuk isterinya dengan tujuan untuk menyakiti atau memudaratkan isterinya itu

Makruh Apabila penceraian lebih baik antara suami dan isteri

Harus Sekirannya rujuk boleh membawa kebaikan bersama

[sunting] Rukun rujukPerkara Syarat

SuamiBerakalBalighDengan kerelaan sendiri

Isteri

Telah disetubuhiBerkeadaan talak rajrsquoiBukan dengan talak tigaBukan cerai secara khulukMasih dalam idah

Lafaz

Ucapan yang jelas menyatakan rujukTiada disyaratkan dengan khiar atau pilihanDisegerakan tanpa dikaitkan dengan taklik atau bersyaratDengan sengaja dan bukan paksaan

[sunting] Contoh lafaz rujuk

[sunting] Lafaz sarih

Lafaz terang dan jelas menunjukkan rujuk Contoh ldquoSaya rujuk awak kembalirdquo atau ldquoSaya kembali semula awak sebagai isteri sayardquo

[sunting] Lafaz kinayah

Lafaz kiasan atau sindiran Contoh ldquoSaya jadikan awak milik saya semulardquo atau ldquoSaya pegang awak semulardquo Lafaz kinayah perlu dengan niat suami untuk merujuk kerana jika dengan niat rujuk maka jadilah rujuk Namun jika tiada niat rujuk maka tidak sahlah rujuknya

Bab Lian Ditulis oleh Fani Kamis 24 Mei 2007 2024 1 PENGERTIAN LIrsquoAN DAN KASUS LIrsquoAN

Kata lirsquoan menurut bahasa berarti allarsquonu bainatsnaini fa sharsquoidan (saling melaknat yang terjadi di antara dua orang atau lebih) Sedang menurut istilah syarrsquoi lirsquoan ialah sumpah dengan redaksi tertentu yang diucapkan suami bahwa isterinya telah berzina atau ia menolak bayi yang lahir dari isterinya sebagai anak kandungnya dan kemudian sang isteri pun bersumpah bahwa tuduhan suaminya yang dialamatkan kepada dirinya itu bohong (Pengertian ini dikutip dari kitab al-Mugashshal fi Ahkamil Mar-ah Wal Baitil Muslim Fisy Syarirsquoatil Islamiyah VIII 320-321 terbitan Muassasah Risalah Beirut oleh Prof Dr Abdul Karim Zaidan)

Apabila seorang laki-laki menuduh isterinya berbuat serong dengan laki-laki lain kemudian isterinya menganggap bahwa tuduhannya bohong maka pihak suami harus dijatuhi hukuman dera kecuali dia mempunyai bukti yang kuat atau melakukan lirsquoan ldquoDan orang-orang yang menuduh isterinya (berzina) padahal mereka tidak ada mempunyai saksi-saksi selain diri mereka sendiri Maka persaksian orang itu ialah empat kali bersumpah dengan nama Allah sesungguhnya dia adalah termasuk orang-orang yang benar Dan (sumpah) yang kelima bahwa lanat Allah atasnya jika dia termasuk orang-orang yang berdusta Istrinya itu dihindarkan dari hukuman oleh sumpahnya empat kali atas nama Allah Sesungguhnya suaminya itu benar-benar termasuk orang-orang yang dusta Dan (sumpah) yang kelima bahwa laknat Allah atasnya jika suaminya itu termasuk orang-orang yang benarrdquo (QS An-Nuur 6-9)

Dari Ibnu Abbas ra bahwa Hilal bin Umayyah ra pernah menuduh isterinya berzina dengan Syarik bin Sahma di hadapan Nabi saw Kemudian Nabi saw bersabda ldquoKamu harus dapat membuktikan atau (kalau tidak) hukuman had menimpa punggungmurdquo Lalu dia berkata ldquoYa Rasulullah jika seorang di antara kami telah melihat seorang laki-laki berada di atas isterinya masihkah dituntut untuk pergi mencari buktirdquo maka Beliau pun bersabda ldquoKamu harus dapat membuktikan dan jika tidak maka hukuman had di punggungmurdquo Hilal berkata ldquoDemi dzat yang telah mengutusmu dengan membawa kebenaran sesungguhnya saya benar-benar jujur Maka saya harap sudi kiranya Allah menurunkan ayat Qurrsquoan yang bisa membebaskan punggungku dari hukum derardquo Maka turunlah Malaikat Jibril dan menyampaikan wahyu kepada Beliau WALLADZIINA YARMUUNA AZWAAJAHUM (dan orang-orang yang menuduh istri-isterinya) sampai padat IN KAANA MINASH SHAADIQIN (jika suaminya itu termasuk orang-orang yang benar) Kemudian Nabi saw beranjak dari tempatnya sambil menyuruh Hilal menemui isterinya Kemudian Hilal datang (lagi) kepada Beliau lalu memberikan kesaksian lantas Nabi saw bersabda

ldquoSesungguhnya Allah tahu bahwa seorang di antara kamu berdua ini ada yang bohong Adakah di antara kalian berdua ini yang mau bertaubatrdquo Kemudian isterinya bangun lalu memberikan kesaksiannya Maka tatkala ia hendak mengucapkan sumpah yang kelima maka orang-orang menghentikannya (agar tidak jadi mengucapkan sumpah kelima) dan mereka berkata ldquoSesungguhnya perempuan ini wajib dijatuhi hukumanrdquo Ibnu Abbas berkata ldquoLalu ia (isterinya

itu) pelan-pelan mundur hingga kami menduga ia akan segera kembalirdquo Kemudian ia berkata Aku tidak akan membuat malu kaumku sepanjang hari Kemudian terus berlalu begitu Lantas Nabi saw bersabda ldquoPerhatikan dia jika dia datang dengan membawa bayi yang juling matanya besar pinggulnya dan kedua betisnya besar juga maka ia(bayi itu) milik Syarik bin Sahmarsquordquo Ternyata dia datang persis yang disabdakan Nabi saw Kemudian Beliau bersada ldquoKalaulah tidak ada ketetapan di dalam Kitabullah sudah barang tentu saya punya urusan dengan diardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no 2098 Fathul Bari VIII 449 no 4747 rsquoAunul Marsquobud VI 341 no 2237 Tirmidzi V 12 no 3229 dan Ibnu Majah I 668 no 2067)

2 HUKUM-HUKUM YANG MENIMPA ORANG YANG MELAKUKAN LIrsquoAN

Apabila suami isteri melakukan mularsquoanah atau lirsquoan maka berlakukan pada keduanya hukum-hukum berikut ini

1 Keduanya harus diceraikan berdasarkan hadistDari Ibnu Umar ra ia berkata ldquoNabi saw memutuskan hukum di antara seorang suami dan isteri dari kaum Anshar dan menceraikan antara keduanyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 458 no 5314 Muslim II 1133 no 9 dan 1494)

2 Keduanya haram rujursquo untuk selama-lamanyaDari Sahl bin Sarsquod ra ia berkata ldquoTelah berlaku sunnah Nabi saw tentang suami isteri yang saling bermularsquoanah dimana mereka diceraikan antara keduanya kemudian mereka tidak (boleh) rujursquo buat selama-lamanyardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no 2104 dan Aunul Mabud VI 337 no 2233 serta Baihaqi VII 410)

3 Wanita yang bermularsquoanah berhak memiliki maharDari Ayyub bin Sarsquoid bin Jubair ia bercerita Saya pernah bertanya kepada Ibnu Umar ra (Wahai Ibnu Umar) bagaimana kedudukan seorang suami yang menuduh isterinya berbuat serong Jawab Ibnu Umar ldquoNabi saw pernah menceraikan antara dua orang yang bersaudara (yaitu suami isteri) dari Bani rsquoAjlan dan Beliau bersabda (kepada keduanya) ldquoAllah mengetahui bahwa seorang di antara kalian berdua pasti berbohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Ternyata mereka berdua enggan (memenuhi tawaran Beliau) Nabi bersabda lagi ldquoAllah mengetahui bahwa salah seorang di antara kalian berdua pasti bohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Ternyata mereka enggan lalu Nabi pun bersabda ldquoAllah mengetahui bahwa salah seorang di antara kalian berdua pasti bohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Namun mereka berdua enggan (untuk memenuhi tawaran Beliau) Maka selanjutnya Beliau menceraikan antara keduanyardquo Ayyub berkata ldquoKemudian Amr bin Dinar mengatakan kepadaku lsquoSesungguhnya di dalam hadist tersebut ada sebagian yang saya perhatikan belum engkau sampaikan yaitu laki-laki yang bermularsquoanah itu menanyakan ldquoMana hartaku (maharku)rdquo Dijawab (oleh Nabi saw) ldquoTidak ada harta (mahar) bagimu Jika kamu jujur berarti kamu sudah pernah bercampur dengannya jika kamu bohong maka ia (mahar) itu kian jauh darimurdquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 456 no 5311 Muslim II 1130 no 1493 lsquoAunul Marsquobud VI 347 no 2240 dan 2241 Nasarsquoi VI 177)

4 Anak yang lahir dari isteri yang bermularsquoanah harus diserahkan kepada sang isteri (ibunya)Dari Ibnu Umar ra ia berkata ldquoSesungguhnya Nabi saw pernah memutuskan untuk mularsquoanah antara seorang suami dengan isterinya kemudian ia (suami) dipisahkan dari anaknya lantas Beliau menceraikan antara mereka berdua kemudian anak itu Rasulullah serahkan kepada isterinyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 460 no 5315 Muslim II 1132 no 1494 lsquoAunul Marsquobud VI 348 no 2242 Tirmidzi II 338 no 1218 Nasarsquoi VI 178 dan Ibnu Majah I 669 no 2069)

5 Isteri yang bermularsquoanah berhak menjadi ahli waris anaknya dan begitu juga sebaliknyaDari Ibnu Syihab dalam hadist Sahl bin Sarsquoad ia berkata ldquoMenurut Sunnah Nabi saw sesudah suami isteri yang bermularsquoanah dicerai padahal sang isteri hamil maka anaknya dinisbatkan kepada ibunya Kemudian sunnah Beliau saw berlaku mengenai hak warisnya dimana ia (ibu tersebut) berhak menjadi ahli waris anaknya dan anaknya pun berhak menjadi ahli warisnya sesuai apa yang telah Allah tetapkan untuknyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari 1X 452 no 5309 Muslim II 1129 no 1492 dan lsquoAunul Marsquobud VI 339 no 2235)

Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 835 - 841

Bab Khulu

Selasa 28 Agustus 2007 1821 Pengertian Khulursquo

Menurut bahasa kata khulursquo berasal dari khalarsquo ats-tsauba idzaa azzalaba yang artinya

melepaskan pakaian karena isteri adalah pakaian suami dan suami adalah pakaian isteri Allah

SWT berfirman rdquoMereka itu adalah pakaian bagimu dan kamu pun pakaian bagi merekardquo (Al-

Baqarah187)

Para pakar fiqih memberi definisi bahwa khulursquo adalah seorang suami menceraikan isterinya dengan imbalan mengambil sesuatu darinya

Dan khulursquo disebut juga fidyah atau if tidak (tebusan) (Fiqhus Sunnah II253 Manarus Sabil II226 dan Fathul Bari IX395)

Persyaratan Khulursquo

Jika persengketaan antara suami isteri kian parah dan tidak mungkin lagi diambil langkah-

langkah kompromistis supaya mereka bersatu kembali atau pihak isteri sudah menggebu-gebu

untuk bercerai dengan suaminya maka ia boleh menebus dirinya dari kekuasaan suaminya

dengan menyerahkan sejumlah harta kepadanya sebagai ganti dari buruknya keadaan yang

menimpa suaminya karena bercerai dengannya Allah SWT berfirman rdquoDan tidak halal bagi

kamu mengambil dari sesautu yang telah kamu berikan kepada mereka kecuali kalau keduanya

(suami isteri) khawatir tidak akan dapat menjalankan hukum-hukum Allah maka tidak ada dosa

atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus dirinyardquo (Al-

Baqarah229)

Dari Ibnu Abbas ra berkata Isteri Tsabit bin Qais bin Syammas datang kepada Nabi saw lalu

bertutur rdquoYa Rasulullah aku tidak membenci Tsabit karena imannya dan bukan (pula) karena

perangainya melainkan sesungguhnya aku khawatir kufurrdquo Kemudian Rasulullah saw

bersabda rdquoMaka mau engkau mengembalikan kebunnya kepadanyardquo Jawabnya rdquoYa (mau)rdquo

kemudian ia mengembalikannya kepadanya dan selanjutnya beliau menjawab suaminya (Tsabit)

agar mencerainyardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no2036 dan Fathul Bari IX395 no5276)

Peringatan Keras Terhadap Masalah Khulursquo

Dari Tsauban ra bahwa Rasulullah saw bersabda ldquoSetiap wanita yang mau talak kepada

suaminya tanpa alasan yang dibenarkan agama maka haram baginya mencium seberbak

surgardquo (Shahih Shahihul Ibnu Majah no1682 ldquoAunul Marsquobud VI308 no2209 Ibnu Majah

I662 no20555 dan Tirmidzi II329 no1199)

ldquoDarinya (Tsauban) ra dari Nabi saw beliau bersabda ldquoWanita-wanita yang melakukan khulursquo

adalah wanita-wanita munafikrdquo (Shahih Shahihul Jamirsquous Shaghir no6681 dan Tirmidzi

II329 no1198)

Peringatan Keras Bagi Para Suami Agar Tidak Mempersulit Isterinya

Manakala seorang suami tidak senang kepada isterinya dan benci kepadanya karena suatu hal

maka hendaklah mentalaknya dengan cara yang marsquoruf sebagaimana yang diperintahkan Allah

SWT Ia tidak boleh manahannya dan mempersulitnya untuk menebus dirinya sendiri Allah

SWT berfirman rdquoDan apabila kamu mentalak isteri-isterimu lalu mereka mendekati akhir

iddahnya maka rujukilah mereka dengan cara yang marsquoruf atau ceraikanlah mereka dengan

cara yang marsquoruf (pula) Janganlah kamu rujuki mereka untuk memberi kemudharatan karena

dengan demikian kamu menganiaya mereka Barangsiapa berbuat demikian maka sungguh ia

telah berbuat zhalim terhadap dirinya sendiri Janganlah kamu jadikan hukum-hukum Allah

sebagai permainan Dan ingatlah nirsquomat Allah padamu dan apa yang telah diturunkan Allah

kepadamu yaitu al-Kitab dan al-Hikmah Allah memberi pengajaran kepada engkau dengan apa

yang diturunkan-Nya itu Dan bertakwalah kepada Allah serta ketahuilah bahwasannya Allah

Maha Mengetahui segala sesuaturdquo (Al-Baqarah231)

Dan Allah SWT berfirman rdquoHai orang-orang yang beriman tidak halal bagi kamu

mempusakai wanita dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena

hendak mengambil kembali sebagai dari apa yang telah kamu berikan kepadanya terkecuali bila

mereka melakukan perbuatan keji yang nyata Dan bergaullah dengan mereka secara patut

Kemudian jika kamu tidak menyukai mereka (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak

menyukai sesuatu padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyakrdquo (An-Nisaarsquo19)

Khulursquo Adalah Fasakh Bukan Talak

Jika seorang isteri telah menebus dirinya dan dicerai oleh suaminya Maka ia berkuasa penuh

atas dirinya sendiri sehingga suaminya tidak berhak untuk rujuk kepadanya kecuali dengan

ridhanya dan perpecahan tidak dianggap sebagai talak meskipun dijatuhkan dengan redaksi

talak Namun ia adalah perusakan akad nikah demi kemaslahatan sang isteri dengan balasan

menebus dirinya kepada suaminya

Ibnul Qayyim ra menulis sebagai berikut rdquoDan yang menunjukkan khulursquo bukan talak adalah

bahwa Allah SWT telah menetapkan tiga ketentuan yang berlaku pada talak terhadap (isteri)

yang telah dikumpuli jika talak tersebut telah mencapai talak tiga Ketetapan-ketetapan itu tidak

pada khulursquo

Pertama Suamilah yang lebih berhak rujuk kepada isterinya dalam masa iddah

Kedua Talak maksimal tiga kali sehingga setelah terjadi talak ketiga isteri tidak halal bagi

suaminya terkecuali ia kawin lagi dengan suami kedua dan pernah bercampur dengannya

Ketiga Iddah yang berlaku dalam talak terdiri atas tiga kali qurursquo (bersih dari iddah)

Sementara itu telah sah berdasarkan nash (ayat Qur-an ataua hadits) dan ijmarsquo (kesepatakan)

bahwasanya tidak sah istilah rujuk dalam khulursquo

Dan sudah sah berdasar sunnah Nabi saw dan pendapat para shahabat bahwa iddah untuk khulursquo

hanya satu kali haidh

Demikian pula telah sah juga berdasar nash syarrsquoi bahwa boleh melakukan khulursquo setelah talak

kedua dan talak ketiga

Ini jelas sekali menunjukkan bahwa khulursquo bukanlah talak Oleh sebab itu Allah SWT

menegaskan rdquoTalak (yang dapat dirujuk) dua kali Setelah itu boleh rujuk lagi dengan

Cara yang marsquoruf atau menceraikan dengan cara yang baik dan tidak halal bagi kamu

mengambil kembali dari sesuatu yang pernah kami berikan pada mereka kecuali kalau

keduanya khawatir tidak akan dapat melaksanakan hukum-hukum Allah Jika kamu khawatir

bahwa keduanya (suami istri) tidak dapat mejalangkan hukum-hukum Allah maka tidak ada

dosa atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus dirinyardquo (Al-

Baqarah229)

Dan ini tidak dikhususkan bagi wanita yang telah ditalak dua kali karena hal ini ia mencakup

isteri yang dicerai dua kali Tidak boleh dhamir (kata ganti) Itu kembali kepada oknum yang

tidak disebutkan dalam ayat di atas dan meninggalkan oknum yang disebutkan dengan jelas akan

tetapi mungkin dikhususkan bagi oknum yang pernah disebutkan sebelumnya atau meliputi juga

selain yang sudah disebutkan sebelumnya Kemudian Allah SWT berfirman rdquoKemudian jika

suami mentalaknya (sesudah talak yang kedua) maka perempuan itu tidak halal lagi baginyardquo

(Al-Baqarah230)

Ayat al-Qurrsquoan ini meliputi perempuan yang dicerai setelah khulursquo dan setelah dicerai dua kali

secara qathrsquoi (pasti) karena dialah yang disebutkan dalam ayat di atas Maka ia (wanita yang di

khulursquo) harus masuk ke dalam kandungan lafazh ayat tersebut Demikianlah yang difahami

Imam Ahli tafsir Ibnu Abbas ra yang pernah didorsquoakan oleh Rasulullah saw agar Allah

mengajarinya tafsir Qurrsquoan Dan pasti doa itu terkabul tanpa keraguan Manakala hukum-hukum

yang berlaku dalam khulursquo berlainan dengan hukum-hukum talak maka hal itu menunjukkan

bahwa keduanya berlainan Jadi inilah yang sesuai dengan ketentuan narsquoah qiyas dan dengan

pendapat para shahabat Nabi saw (Zaadul Marsquoad V199)

Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal

Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-

Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 636 - 641

Bab Iddah

Kamis 30 Agustus 2007 1654 Pengertian Iddah

Menurut bahasa kata iddah berasal dari kata rsquoadad (bilangan dan ihshaak (perhitungan) seorang

wanita yang menghitung dan menjumlah hari dan masa haidh atau masa suci

Menurut istilah kata iddah ialah sebutannama bagi suatu masa di mana seorang wanita menantimenangguhkan perkawinan setelah ia ditinggalkan mati oleh suaminya atau setelah diceraikan baik dengan menunggu kelahiran bayinya atau berakhirnya beberapa qurursquo atau berakhirnya beberapa bulan yang sudah ditentukan

Macam-Macam Masa Iddah

Barangsiapa yang ditinggal mati suaminya maka iddahnya empat bulan sepuluh hari baik sang

isteri sudah dicampuri ataupun belum Hal ini mengacu pada firman Allah SWT rdquoOrang-orang

yang meninggal dunia di antaramu dengan meninggalkan isteri-isteri (hendaklah para isteri itu)

menangguhkan dirinya (beriddah) empat bulan sepuluh harirdquo (Al-Baqarah 234)

Terkecuali isteri yang sudah dicampuri dan sedang hamil maka masa iddahnya sampai

melahirkan rdquoDan wanita-wanita yang hamil waktu iddah mereka itu adalah sampai mereka

melahirkan kandungannyardquo (At-Thalaq 4)

Dari al-Miswar bin Makhramah bahwa Subairsquoah al-Aslamiyah ra pernah melahirkan dan

bernifas setelah beberapa malam kematian suaminya Lalu ia mendatangi Nabi saw lantar

meminta idzin kepada Beliau untuk kawin (lagi) Kemudian Beliau mengizinkannya lalu ia

segera menikah (lagi) (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX470 no5320 dan Muslim II1122

no1485)

Wanita yang ditalak sebelum sempat dicampuri maka tidak ada masa iddah baginya berdasarkan

pada firmannya Allah SWT berfirman rdquoHai orang-orang yang beriman rsquoapabila kamu menikahi

perempuan-perempuan yang beriman kemudian kamu ceraikan mereka sebelum kamu

mencampurinya maka sekali-kali tidak wajib atas mereka iddah bagimu yang kamu minta

menyempurnakannyardquo (Al-Ahzaab49)

Sedang wanita yang ditalak yang sebelumnya sempat dikumpuli dan dalam keadaan hamil maka

masa iddahnya ialah ia melahirkan anak yang diakndungnya Allah SWT berfirman rdquoDan

wanita-wanita hamil waktu iddah mereka itu adalah sampai mereka melahirkan

kandungannyardquo (At-Thalaq4)

Dari az-Zubair bin al-Awwam ra bahwa ia mempunyai isteri bernama Ummu Kultsum bin

rsquoUqbah radhiyallahu rsquoanha Kemudian Ummu Kultsum yang sedang hamil berkata kepadanya

rdquoTenanglah jiwaku (dengan dijatuhi talak satu)rdquo Maka az-Zubir pun menjatuhkan padanya talak

satu Lalu dia keluar pergi mengerjakan shalat sekembalinya (dari shalat) ternyata isterinya

sudah melahirkan Kemudian az-Zubir berkata rdquoGerangan apakah yang menyebabkan ia

menipuku semoga Allah menipunya (juga)rdquo Kemudian dia datang kepada Nabi saw lalu beliau

bersabda kepadanya rdquoKitabullah sudah menetapkan waktunya lamarlah (lagi) di kepada

dirinyardquo (Shahih Shahih Ibnu Majah no1546 dan Ibnu Majah I653 no2026)

Jika wanita yang dijatuhi talak termasuk perempuan yang masih berhaidh secara normal maka

masa iddahnya tiga kali haidh berdasarkan Firman Allah SWT rdquoWanita-wanita yang ditalak

hendaklah menahan diri (menunggu tiga kali qurursquo)rdquo (Al-Baqarah 228)

Kata qurursquo berarti haidh Hal ini mengacu pada hadits Aisyah ra bahwa Ummu Habibah ra

sering mengeluarkan darah istihadhah(darah yang keluar dari wanita karena sakit atau lainnya)

lalu dia bertanya kepada Nabi saw (mengenai hal tersebut) Maka Beliau menyuruh

meninggalkan shalat pada hari-hari haidhnya (Shahih Lighairih Shahih Abu Daud no252 dan

rsquoAunul Marsquobud I463 no278)

Jika wanita yang dijatuhi talak itu masih kecil belum mengeluarkan darah hadih atau sudah lanjut

usia yang sudah manopause (berhenti masa haidh) maka iddahnya adalah tiga bulan lamanya

Allah swt berfirman rdquoDan perempuan-perempuan yang tidak haidh lagi (manopause) diantara

isteri-isteri kaian jika ragu-ragu (tentang masa iddahnya) maka masa iddah mereka adalah tiga

bulan Begitu pula perempuan-perempuan yang belum haidhrdquo (At-Thalaq4)

Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal

Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-

Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 642 ndash 645

  • Talak
    • Daftar isi
    • [sunting] Latar Belakang
    • [sunting] Pengertian
    • [sunting] Pembagian Talak
      • [sunting] Dari segi cara suami menjatuhkan
      • [sunting] dari segi boleh - tidaknya suami rujuk kembali pada istrinya
        • MACAM-MACAM TALAK
          • pengrtian khulu
          • Perceraian dalam Islam
            • Isi kandungan
            • [sunting] Talak
              • [sunting] Hukum talak
              • [sunting] Rukun talak
              • [sunting] Contoh lafaz talak
              • [sunting] Jenis talak
                • [sunting] Talak rajrsquoi
                • [sunting] Talak bain
                • [sunting] Talak sunni
                • [sunting] Talak bidrsquoi
                • [sunting] Talak taklik
                    • [sunting] Fasakh
                      • [sunting] Cara melakukan fasakh
                        • [sunting] Khuluk atau tebus talak
                          • [sunting] Tujuan khuluk
                            • [sunting] Rujuk
                              • [sunting] Hukum rujuk
                              • [sunting] Rukun rujuk
                              • [sunting] Contoh lafaz rujuk
                                • [sunting] Lafaz sarih
                                • [sunting] Lafaz kinayah

    Perbedaan definisi diatas menyebabkan perbedaan akibat hukum bila suami menjatuhkan talak Raji pada istrinya Menurut Hanafi dan Hanbali perceraian ini belum menghapuskan seluruh akibat talak kecuali iddah istrinya telah habis Mereka berpendapat bahwa bila suami jimak dengan istrinya dalam masa iddah maka perbuatan itu dapat dikatakan sebagai pertanda rujuknya suami Ulama Maliki mengatakan bila perbuatan itu diawali dengan niat maka berarti rujuk Ulama syafii mengatakan bahwa suami tidak boleh jimak dengan istrinya yang sedang menjalani masa iddah dan perbuatan itu bukanlah pertanda rujuk karena menurut mereka rujuk harus dilakukan dengan perkataan atau pernyataan dari suami secara jelas bukan dengan perbuatan

    [sunting] Pembagian Talak

    [sunting] Dari segi cara suami menjatuhkan

    Dilihat dari segi cara suami menjatuhkan talak pada istrinya talak dibagi menjadi2 yaitu

    1 Talak Sunni talak yang dijatuhkan suami pada istrinya dan istri dalam keadaan suci atau tidak bermasalah secara hukum syara seperti haidh dan selainnya

    2 Talak Bidi talak yang dijatuhkan suami pada istrinya dan istrinya dalam keadaan haid atau bermasalah dalam pandangan syari

    [sunting] dari segi boleh - tidaknya suami rujuk kembali pada istrinya

    Dilihat dari segi boleh tidaknya suami rujuk dengan istrinya maka talak dibagi menjadi dua yaitu talak raji dan talak bain

    1 Talak Raji Talak yang dijatuhkan suami kepada istrinya (talak 1 dan 2) yang belum habis masa iddahnya Dalam hal ini suami boleh rujuk pada istrinya kapan saja selama masa iddah istri belum habis

    1 Talak Bain Talak yang dijatuhkan suami pada istrinya yang telah habis masa iddahnya Dalam hal ini talak bain terbagi lagi pada 2 yaitu talak bain sughra dan talak bain kubra

    Talak bain sughra adalah talak yang dijatuhkan suami pada istrinya (talak 1 dan 2) yang telah habis masa iddahnya suami boleh rujuk lagi dengan istrinya tetapi dengan aqad dan mahar yang baru sedangkan talak bain kubra adalah talak yang dijatuhkan suami pada istrinya bukan lagi talak 1 dan 2 tetapi telah talak 3 dalam hal ini suami juga masih boleh kembali dengan istrinya tetapi dengan catatan setelah istrinya menikah dengan orang lain dan bercerai secara wajar oleh karena itu nikah seseorang dengan mantan istri orang lain dengan maksud agar mereka bisa menikah kembali (muhallil) maka ia dilaknat oleh Rasulullah SAW dalam salah satu haditsnya

    Talak dua pernyataan talak yang dijatuhkan sebanyak dua kali dan memungkinkan suami rujuk dengan istri sebelum selesai masa iddah

    Talak tiga pernyataan talak yang bersifat final Suami dan istri tidak boleh rujuk lagi kecuali sang istri pernah dikawini oleh orang lain lalu diceraikan olehnya

    MACAM-MACAM TALAK

    1547 | By Husni

    Dalam formulasi fikih talak yang dijatuhkan seorang suami dapat dikategorikan kepada

    beberapa bagian Pemilahan dan pembagian itu didasarkan pada unsur-unsur penting yang

    membedakan satu bagian dengan bagian lain Secara sederhana pembagian talak itu akan

    dijelaskan berikut ini

    Ditinjau dari segi keabsahan menjatuhkannya

    1 Talak Sunni

    Secara umum istilah sunni yang terambil dari kata sanna-yasunnu berarti (sesuatu yang

    diizinkan oleh syari) Jadi yang dimaksud dengan talak sunni adalah talak yang dijatuhkan sesuai

    dengan ketentuan yang telah digariskan oleh syara

    Menurut ulama Malikiyyah sebagaimana yang dikemukakan oleh al-Kasnawi talak

    sunni adalah

    ال ثم فيه طلث ليحيض تاليا وال فيه يمس لم طهر فى طلقة السني]1[عدتها تنقض حتى طالق يتبعها

    Talak sunni adalah talak yang dijatuhkan satu kali pada waktu suci yang belum disentuh(disetubuhi) pada waktu suci itu bukan talak yang diiringi oleh masa haid yang mana ia menjatuhkan talak pada waktu itu kemudian ia tidak mengikutinya dengan talak lain sanpai habis masa iddahnya

    Lebih jelas al-Kasynawiy[2] menguraikan 5 syarat yang mesti terpenuhi untuk

    menyatakan bahwa talak tersebut termasuk kategori talak sunni yaitu

    a Talak yang dijatuhkan itu hanya satu

    b Talak itu dijatuhkan pada waktu yang belum ia sentuh

    c Talak yang dijatuhkan itu secara utuh bukan sebahagiannya seperti separoh talak

    d Talak tersebut tidak dijatuhkan kepada perempuan yang sedang berada dalam masa iddah talak

    rajiy Jika ia mengiringnya dengan talak lain pada masa iddahnya maka talak yang kedua

    tersebut tidak dinamakan dengan talak sunni

    e Talak tersebut dijatuhka kepada seorang wanita secara utuh bukan sebahagiannyaseperti

    rangannya saja

    Dalam formulasi fikih Syafiiyyah terjadi perbedaan pendapat dalam mendefenisikan

    talak sunni tersebut Sebahagian ulama syafiiyyah mendefenisikan talak sunni sebagaimana

    yang dikemukakan oleh Ahmad ai-Hashari berikutبحامل وليست قبله حيض فى وال فيه يجامعها لم طهر فى بها مدخول طالق بأنه السني الطالق

    باإلقراء تعتد وهي أيسة وال صغيرة ]3[وال

    Talak Sunni adalah talak (yang dijatuhkan kepada isteri yang telah)disetubuhi yang dijatuhkan pada waktu suci yang belum disetubuhinya pada waktu suci tersebut bukan (dijatuhkan) pada waktu haid sebelumnya waniti itu tidak hamil tidan anak kecil dan tidak pula wanita monopouse sementara beriddah dengan quru23

    Sedangkan menurut sebahagian ulama Syafiiyyah yang lain talak sunni adalah talak

    yang dijatuhkan kepada isteri yang telah disetubuhi yang dijatuhkan pada waktu suci dan ia

    belum disetubuhi pada waktu suci tersebut[4] Adapun talak yang dijatuhkan kepada isteri yang

    masih kecil (sebelum Baligh) sudah tua yang telah monopouse hamil atau isteri yang belum

    disetubuhi menurut kelompok ini tidak dinamakan talak sunni dan tidak pula bidiy tetapi antara

    keduanya[5]

    Perbedaan antara mendefinisikan talak sunni diatas disebabkan perbedaan dalam

    mengklasifikasikan kategori dalam bentuk ini Kelompok pertama mengklasifikasikan talak

    dalam kategori ini kepada Talak sunni dan talak bidiy Sedangkan kelompok kedua

    mengklasifikasikannya kepada talak sunni talak bidiy dan bukan talak yang bukan sunni dan

    bidiy[6]

    Menurut ulama Hanabilla talak sunni adalah

    حتى بدعها ثم واحدة جماع غير من يطلقها أن هو السنة طالق]7[عدنها تنقض

    Talak sunni adalah seseorang menjatuhkan talak isterinya yang belum distubuhinya (pada waktu suci itu) satu kali kemudian ia meninggalkan isterinya itu sampai habis masa iddahnya

    Adapun ulama Hanafiyyah mengklasifikasikan talak sunni tersebut kepada dua kategori

    yaitu talak ahsan (lebih baik) dan talak hasan (baik) Menurut mereka talak ahsan adalah

    وال طالق وال فيه جماع ال طهر فى رجعية واحدة طلقة تطلقها أن حيضات ثالث عدتها تنقض حتى ويتركها جماع وال طالق حيضة فى]8[حيضتان أمة كانت وإن حرة كانت إن

    Yaitu seseorang menjatuhkan talak isterinya satu kalisebagai (talak) rajiy pada waktu suci yang mana pada waktu suci itu belum disetubuhinya dan belum dijatuhi talak (sebelumnya) (talak itu)tidak dijatuhkan pada waktu haid dan tidak pula disetubuhi dan ia meninggalkan

    (tidak menyetubuhi) isterinya itu sampai habis masa iddahnya yaitu tiga kali haid jika isterimya itu merdeka atau dua kali haid jika isterinya itu budak

    Sedangkan talak hasan menurut mereka adalah

    ]9[أطهار ثالثة فى ثالثا بها المدخول يطلق أن

    Yaitu seseorang menjatuhkan talak kepada isterinya yang telah disetubuhi sebanyak tiga kali pada waktu tiga kali suci

    Jadi substansi yang membedakan antara kedua macam talak sunni yang dikemukakan

    oleh ulama Hanfiyyah diatas terletak pada jumlah talak yang dijatuhkan satu kali sampai habis

    masa iddahnya maka talak sunni itu dinamakan sunni ahsan Namun apabila dijatuhkan tiga kali

    pada waktu tiga kali suci maka dinamakan dengan talak sunni hasan

    Menurut ulama Hanafiyyah pembedaan antara talak sunni ahsan dan talak sunni hasan

    tersebut didasarkan kepada riwayat yang diterima dari Ibrahim al-NakhI yang menjelaskan

    bahwa para sahabat Rasulullah SAW menyukai talak hanya satu sampai habis masa iddah

    isterinya itu[10] Disampaing itu al-kasani menjelaskan bahwa talak sunni ahsan dimana seorang

    suami hanya menjatuhkan satu talak sampai habis masa iddah isterinya lebih memberi peluang

    kepada suami tersebut untuk menyesali tindakannya dibandingkan talak sunni hasan yang mana

    seorang suami menjatuhkan tiga talak pada tiga kali suci Oleh karena itu menurut al-kasani

    mesti dibedakan antara kedua macam talak sunni tersebut[11]

    Lebih jauh al-marghinani menguraikan alur piker pembedaan klasifikasi talak sunni itu

    dengan mengatkan bahwa hokum asal dari talak itu adalah haram Sebab talak tersebut

    memutuskan ikatan pernikahan yang memuat dan sarat akan dimensi kemaslahatan duniawi dan

    religi Sedangkan pembolehan karena hajjah hanya sekedar melepaskannya saja (talak satu)

    bukan mengumpulkan talak itu sampai tiga meskipun pada masa tiga kali suci Alur piker

    tersebut dikemukakannya sebagai berikut

    الذي النكاح قطع من فيه لما الحظر هو الطالق فى األصل أن ولنا]12[الخالص إلى المحاجة واإلباحة والدنيوية الدينية المصاله به تعلقت

    Menurut kami (Hanafiyyah) sesungguhnya asal hukum talak adalah haram karena memutuskan ikatan pernikahan yang dikaitkan dengannya kemashlahatan duniawi dan religi Pembolehan hanya karena hajjah hanya sekedar melepaskan

    Oleh karena itu menurutnya tidak dapat disamakan antara talak sunni ahsan yaitu

    menjatuhkan satu talak dengan talak sunni hasan dimana seorang suami menjatuhkan talak

    isterinya tiga kali pada masa tiga kali suci

    Apabila diperhatikan formulasi fikih tentang talak sunni yang telah ditemukan oleh para

    ulama terdahulu maka dapat disimpulkan bahwa kategori talak sunni ahsan versi ulama

    Hanafiyyah tersebut jelas merupakan talak sunni menurut Jumhur Ulama Namun kategori talak

    sunni hasan versi ulama hanafiyyah itu sudah termasuk talak bidiy menurut ulama Malikiyyah

    dan ulama Hanabillah[13]

    Adapun alasan yang dikemukakan ulama Hanafiyyah yang menyatakan talak yang

    dijatuhkan tiga kali pada waktu tiga kali suci itu termasuk talak sunni yaitu talak sunni ahsan

    adalah firman Allah SWT dan Hadits Nabi SAW diantara firman Allah SWT yang menjelaskan

    hal itu adalah terdapat dalam surat al-Thalaq ayat 1

    لعدتهن فطلقوهن النساء طلقتم إذا النبي أيها ياHai Nabi apabila kamu menceraikan isteri-isterimu maka hendaklah kamu ceraikan mereka pada waktu mereka dapat (menghadapi) iddahnya (yang wajar)hellip

    Dalam ayat diatas dijelaskan bahwa Allah SWT menyuruh Nabi-Nya untuk menjatuhkan

    talak isterinya pada waktu mereka dapat menghadapi iddahnya Menurut mereka bukankah

    iddah meraka tiga kali suci dan oleh karenanya talak boleh dijatuhkan setiap kali suci itu

    asalkan pada waktu suci tersebut wanita itu belum disetubuhinya[14]

    Menurut mereka pemahaman seperti itu didukung oleh Hadits Nebi SAW berikut

    حائض وهي امرأته طلق أنه عنهما الله رضي عمر بن الله عبد عن بن عمر فسأل وسلم عليه الله صلى وسلم الله رسول على

    رسول فقال ذلك عن وسلم عليه الله صلى الله رسول الخطاب تطهر حتى ليمسكها ثم فليرجعها ) مره وسلم عليه الله صلى الله أن قبل طلق شاء وإن بعد أمسك شاء إن ثم تطهر ثم تحيض ثم

    ]15[عليه( )متفق النساء لها تطلق أن الله أمر التي العدة فتلك يمس

    Diterima dari Ibnu Umar bahwa sesungguhnya ia menjatuhkan talak isterinya sementara isterinya itu dalam keadaan haid pada masa Rasulullah SAW lalu Umar Ibn al-Khatab menanyakan hal itu kepada Rasulullah SAW Rasulullah SAW berkat kepada Umar Ibn al-Khatab suruh ia dan hendaknya ia rujuk kepada isterinya kemudian hendaklah ia meninggalkannya sampai ia suci kemudian haid kemudian suci lagi Selanjutnya jika ia mau peganglal ia dan jika ia mau talak dia sebelum disetubuhi Demikianlah iddah yang diperintahkan oleh Alllah azza wa jalla untuk menjatuhkan talak pada wanita

    Menurut ulama Hanafiyyah tersebut dijelaskan bahwa Rasulullah SAW menyuruh Umar

    untuk merujuk isterinya pada waktu suci Kemudian apabila masa haid stelah masa suci tersebut

    telah berlalu maka Rasulullah menyuruhnya untuk memilih antara tetap memegangnya atau

    menceraikannuya Hal ii menurut mereka mengendiaksikan bolehnya menjatuhkan talak sampai

    tiga kali pada waktu setiap kali suci

    Disamping itu mereka juga melandaskannya kepada Hadits Nabi SAW berikut

    جماع غير في طاهر وهي تطليقة السنة طالق قال أنه الله عبد عن طلقها وطهرت حاضت فإذا أخرى طلقها وطهرت حاضت فإذا

    ]16[النسائي( )رواه بحيضة ذلك بعد تعتد ثم أخرى

    Diterima dari Abdullah ra ia berkata bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda Talak sunni adalah bahwa seseorang menjatuhkan talak isterinya satu sementara isterinya itu dalam keadaan suci yang belum disetubuhi (pada waktu suci itu) Apabila masa hidbya telah berlalu dan telah dating pula masa sucinya iamentalak lagi isterinya itu Kemudian ia menunggu berlalunya satu kali masa haid lagi

    Talak sunni menurut ulama Zhahiriyyah sebagaimana dikutip oleh Ahmad Hashari

    sebagai berikiut

    ]17[فيه يطأها ثم طهر فى امرئته الرجل يطلق أن هو

    Talak sunni ialah seorang suami menjatuhkan talak isterinya pada suci yang pada masa suci itu isterinya belum disetubuhinya

    Diadalam Kompilasi Hukum Islam[18] talak rajiy juga dijelaskan yaitu talak kesatu atau

    kedua dimana suami berhak rujuk selama isteri dalam masa iddah

    2 Talak bidiy

    Secara umum istilah talak bidiy yang terambil dari kata badaa yabdau yang berarti ما ]19[عنه الشرع نهى (sesuatau yang dilarang syara) Jadi yang dimaksud dengan talak bidiy

    adalah talak yang dijatuhkan tersebut tidak sesuai dengan ketentuan yang telah digariskan syara

    Akan tetapi dalam menjelaskan talak yang termasuk dilarang dalam kategori syara itu

    para ulama berbeda pendapat Ulama Malikiyyah mendefnisikan talak bidiy sebagaimana yang

    dikutip oleh Ahmad al-Hashari sebagai berikutالواجب الشروط من أكثر أو لشرط الفاقد الطالق ]20[هو

    Yaitu talak yang tidak ada satu syarat atau lebih dari syarat-syarat yang mesti ada (sebagaimana yang telah dibahas pada syarat yang mesti ada pada talak sunni terdahulu)

    Disamping itu ulama Malikiyyah membagi talak bidiy kepada dua pembagaian yaitu

    talak yang haram dijatuhkan dan talak yang makruh dijatuhkan Adapun kategori talak yang

    haram dijatuhkan adalah talak yang dijatuhkan kepada isteri yang telah disetubuhi yang

    memenuhi persyaratan berikut

    a Suami tersebut menjatuhkan talak kepada isterinya dalam keadaan haid atau nifash Oleh

    karena menurut ulama Malikiyyah wanita haid atau nifash baru boleh melakukan ibadah

    yang sifatnya taabudiyyah setelah ia mandi disamping telah habios keluar darah haid

    dan nifash Maka ketika seorang suami menjatuhkan talak kepada isterinya yang telah

    terputus darah haid dan nifashnya dan belum mandi maka hukumnya termasuk kedalam

    kategori ini yaitu haram

    Adapun mengenai isteri yang tidak haid seperti wanita yang telah monopouse atau

    tidakbelum haid maka termasuk kategori talak bidiy yang diharamkan baginya tidak ada dalam

    poin ini namun hanya pada dua bentuk yang terakhir

    b Suami tersebut menjatuhkan talak kepada isterinyatiga kali pada satu tempat baik isteri

    itu pada masa haid atau dalam masa suci Namun tentu saja menjatuhkan talak tiga

    kepada isteri ketika ia berada dalam masa haid berarti ia melakukan dua dosa sekaligus

    yaitu menjatuhkan talak kepada isteri yang sedang berada dalam masa haid

    c Suami tersebut menjatuhkan talak kepada isterinya sebagai talak saja misalnya seorang

    suami berkata kepada isterinya Engkau tertalak sebagian talak atau suami tersebut

    menjatuhkan talak kepada sebagian anggota tubuhnya saja seperti suami tersebut

    berkata tangan kamu tertalak

    Sedangkan yang termasuk talak bidiy yang makruh dijatuhkan terwujud dengan dua

    syarat yaitu a) Suami tersebut menjatuhkan talak isterinya pada masa suci yang telah

    disetubuhinya pada masa suci itu dan b) Suami tersebut menjatuhkan talak isterinya dua kali

    pada satu tempat[21]

    Menurut ulama Syafiiyyah talak bidiy itu terbagi dua yaitu

    a Suami tersebut menjatuhkan talak istrinya yang telah disetubuhi pada masa haid

    Ketentuan ini mereka dasarkan kepada firman Allah SWT sebagaimana yang telah

    penulis kutip terdahulu yaitu hellip Talaklah mereka karena iddah merekahellip Adapun

    sebab pengharaman menjatuhkan talak dalam bentuk ini karena akan memudharatkan

    istrinya itu disebabkan ia akan ber-iddah relative lebih panjang

    b Suami tersebut menjatuhkan talak istrinya pada masa suci namun pada masa suci itu ia

    telah menyetubuhi istrinya di farj-nya (vagina) Menurut pendapat terkuat dalam mazhab

    ini menyetubuhi di dubur (anus) juga termasuk dalam mazhab ini karena ada

    kemungkinan istrinya hamil atau tidak Oleh karenanya akan menyulitkan masa iddah-

    nya apakah sampai melahirkan atau dengan menggunakan qurucirc Di samping itu ada

    kemungkinan suami itu akan menyesal karena ia akan berpisah juga dengan anaknya[22]

    Ulama Hanabilah sepakat dengan ulama Syafiiyyah[23]

    Menurut ulama Hanafiyyah sebagaimana yang dikutip oleh Wahbah al-Zuhaili senagai

    berikut

    [24]واحد طهر فى ثالث يطلقها او واحدة بكلمة اثنين او ثالث يطلقها ان

    yaitu seorang suami menjatuhkan talak istrinya tiga atau dua dengan satu kata atau ia menjauhkan talaknya tiga pada masa satu kali suci

    Ahmad al-Hashari menguraikan pendapat ulama Hanafiyyah tersebut di mana menurut

    mereka talak bidicirc dapat diukur dari dua patron yaitu a) Dari segi waktu dan b) Dari segi

    jumlah talak yang dijatuhkan

    Dari Segi Waktu Penjatuhannya

    Adapun dari segi waktu terbagi kepada dua yaitu

    1 Talak satu (rajicirc) pada masa haid jika isteri itu telah disetubuhi baik ia wanita merdeka atau

    budak Larangan dalam bentuk ini menurut mereka dapat memanjangkan iddah2 Suami menjatuhkan talak isterinya yang masihsudah haid sebanyak satu kali (Rajiy) pada masa

    suci yang telah disetubuhinya baik wanita itu merdeka ataupun budak Larangan dalam bentuk

    ini menurut mereka adanya kemungkinan isterinya itu hamil lalu ia akan menyesal menjatuhkan

    talak isterinya itu[25]

    Dari segi jumlahnya

    Sedangkan dari segi jumlah talak talak bidiy menurut mereka adalah apabila seorang

    suami menjatuhkan talak isterinya yang merdeka sebanyak tiga dan budak sebanyak dua pada

    satu kali masa suci yang belum disetubuhi baik jumlah itu dijatuhkan dalam waktu sekaligus atau

    satu persatu[26]

    Menurut ulama Zhahiriyyah sebagaimana dikemukakan oleh Ibnu Hazm yang dikutip

    oleh Ahmad al-Hashari sebagai berikutفيه وطئها الذي طهرها اثناء فى أو حيضها اثناء امرئته الرجل طالق ]27[هو

    Talak Bidiy ialah yang dijatuhkan oleh seorang suami kepada isterinya pada masa haidnya atau pada masa suci yang pada masa itu telah disetubuhinya

    Para ulama sepakat menyatakan bahwa talak bidiy adalah haram dan orang yang

    melakukannya dikenai dosa Namun mengenai akibat hokum yang ditimbulkan oleh talak bidiy

    ini terjadi perbedaan pendapat dikalangan ulama Jumhur ulama berpendapat bahwa apabila

    seorang suami menjatuhkan talak isterinya dengan talak bidiy maka talaknya tersebut berlaku

    dan sah Adapun alas an yang mereka kemukakan adalah beberapa ayat yang bersifat umum

    mengenai talak tersebut Mereka juga melandaskannya kepada hadits Nabi SAW berikiutالله صلى وسلم الله رسول على حائض وهي امرأته طلق أنه عنهما الله رضي عمر بن الله عبد عنالله رسول فقال ذلك عن وسلم عليه الله صلى الله رسول الخطاب بن عمر فسأل وسلم عليه

    أمسك ( شاء إن ثم تطهر ثم تحيض ثم تطهر حتى ليمسكها ثم فليرجعها مره وسلم عليه الله صلى( عليه ( متفق النساء لها تطلق أن الله أمر التي العدة فتلك يمس أن قبل طلق شاء وإن ]28[بعد

    Diterima dari Ibnu Umar sesungguhnya ia menjatuhkan talak isterinya yang mana isterinya itu berada dalam keadaan haid pada masa Rasulullah SAW kemudian Rasulullah berkata aku menanyakannya kepada Rasulullah SAW tentang hal itu maka Rasulullah SAW menjawab suruh ia untuk merujukinya kemudian hendaklah ia memegangnya sampai ia suci kemudian haid kemudian suci Jika ia mau peganglah atau ia talak sebelum disetubuhi Demikianlah iddah yang diperintahkan oleh Allah Azza Wa Jalla untuk menjatuhkan talak pada wanita

    Dalam hadits tersebut dapat dipahami bahwa suatu ketika Umar menjatuhkan talak

    isterinya sementara isterinya itu dalam keadaan haid Lalu Rasulullah SAW memerintahkannya

    untuk rujuk kepada isterinya kembali Menurut mereka hal itu mengidikasikan bahwa talak yang

    dijatuhkannya adalah yang termasuk talak bidiy itu telah berlaku

    Sebagian ulama yang lain diantaranya ulama syiah zhahiriyyah salah satu pendapat

    Imam Ahmad Ibn Uqail Ibn Taimiyyah dan Ibn al-Qayyim (Hanabillah) berpendapat bahwa

    talak bidiy itu tidak jatuh Menurut kelompok ini beberapa ayat Al-Quran menjelaskan bahwa

    talak bidiy tidak berlaku dan tidak berkekuatan hukum Al-Quran justru melarang talak biI itu

    Ayat menjelaskan bahwa talak harus dijatuhkan pada saat isterinya dapat menjalankan iddah

    Allah SWT berfirman Talaklah mereka karena iddah mereka Dalam memahami hadits

    tentang Ibnu Umar diatas mereka justru memahaminya dengan alur pikir yang berbeda Menurut

    mereka Rasulullah SAW menyuruh Ibn Umar untuk rujuk itu bukan karena telah terjadi talak

    tetapai Rasulullah SAW marah dan menyuruhnya kembali jadi menurut mereka kata

    dalam hadits tersebut bukan rujuk dalam term fikih tetapi rujuk dalam pengertian فليراجعها

    etimologis saja

    Dari Segi Boleh Atau Tidaknya Rujuk

    1 Talak rajiy

    Talak rajiy adalah talak satu atau dua yang mana seorang suami masih boleh

    rujukkepada isterinya itu meskipun isterinya itu tidak rela sebagaimana dikemukakan oleh

    Wahbah al-Zuhaili sebagai berikut

    غير من الزوجته إلى المطلقة إعادة بعده الزوج يملك الذي فهو بعد وذلك ترض لم ولو العدة فى دامت ما جديد عقد إلى حاجة

    انقضاء قبل المراجعة تمت إذا البائن غير والثاني األول الطالق]29[العدة

    Yaitu talak yang mana laki-laki itu memiliki hak kembali untuk mengikat tali perkawinan kepada perempuan yang ditalaknya itu tanpa memerlukan akad baru selama masih berada dalam iddh walaupun perempuan itu tidak rela Hal itu terjadi setelah talak pertama dan kedua yang tidak termasuk kategori ba`in apabila telah sempurna rujuk sebelum habis masa iddah

    Ketentuan ini didasarkan kepada Firman Allah SWT dalam surat Al-Baqaraħ [2] ayat

    229

    أن لكم يحل وال بإحسان تسريح أو بمعروف فإمساك مرتان الطالق خفتم فإن الله حدود يقيما أال يخافا أن إال شيئا آتيتموهن مما تأخذوا

    فال الله حدود تلك به افتدت فيما عليهما جناح فال الله حدود يقيما أالالظالمون هم فأولئك الله حدود يتعد ومن تعتدوها

    Talak (yang dapat dirujuki) dua kali Setelah itu boleh rujuk lagi dengan cara yang maruf atau menceraikan dengan cara yang baik Tidak halal bagi kamu mengambil kembali sesuatu dari yang telah kamu berikan kepada mereka kecuali kalau keduanya khawatir tidak akan dapat menjalankan hukum-hukum Allah Jika kamu khawatir bahwa keduanya (suami isteri) tidak dapat menjalankan hukum-hukum Allah maka tidak ada dosa atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus dirinya Itulah hukum-hukum Allah maka janganlah kamu melanggarnya Barangsiapa yang melanggar hukum-hukum Allah mereka itulah orang-orang yang zalim

    Ayat diatas menjelaskan bahwa talak rajiy adalah talak satu atau talak pertama talak dua

    atau talak ke dua Setelah suami menjatuhkan talak satu atau talak pertama atau talak dua atau

    talak kedua maka sebelum habis mas iddahnya dia boleh rujuk kembali kepada bekas isterinya

    tanpa akad nikah baru dan tanpa mahar Tetapai bila habis masa iddahnya suami ingin

    berkumpul kembali maka dilaksanakan akad nikah yang baru serta mahar yang baru

    Adapun akibat dari talak rajiy adalah a) Bilangan talak yang dimilki suami berkurang

    b) Ikatan perkawinan berakhir setelah masa iddah habis jika suami tidak rujuk c) Suami boleh

    rujuk dalam masa iddah isterinya d) Ulama Syafiiyyah dan Malikiyyah dalam salah satu

    pendapatnya mengatakan haram bagi suami melakukan hubugan suami isteri dalam masa iddah

    sebelum rujuk karena mereka berpendapat bahwa dengan terjadinya talak seluruh hubungan dan

    iktan suami istri terputud Akan tetapi menurut ulama Hanafiyyah dan Hanabillah suami boleh

    saja menggauli isterinya dalam masa iddah dan sikap ini dianggap sebagai upaya rujuk dari

    suami[30]

    2 Talak Bain

    Talak bain terbagi dua yaitu talak bain sughra dan talak bain kubra Adapun talak bain

    sughra adalah talak yang dijatuhkan oleh seorang suami terhadap isterinya yang mana dengan itu

    ia tidak dapat kembali lagi kecuali melalui akad dan mahar yang baru sebagaimana

    dikemukakan oleh Wahbah al- Zuhaili sebagai berikut

    إال الزوجيه إلى المطلقة يعد أن بعده الرجل يستطيع ال الذي هو بالكتابة أو مال على أو الدخول قبل الطالق وهو ومهر جديد بعقد]31[اإليالء بسبب أو اإلنفاق لعدم ال القاضي يوقعه الذي أو الحنفية عند

    Yaitu talak yang mana laki-laki itu tidak dapat kembali mengikat tali perkawinan kepada wanita yang ditalaknya itu kecuali dengan akad dan mahar yang baru talak tersebut terjadi sebelum disetubuhi atau atas harta atau sindiran menurut ulama Hanafiyyah atau yang diputuskan oleh hakim yang bukan karena tidak memberi nafkah atau dengan sebab ila

    Akibat hokum dari talak bain sughra adlah a) Suami tidak boleh rujuk kepada isterinya

    kecuali dengan akad dan mahar yang baru b) Bilangan talak yang dimiliki suami berkurang c)

    Mahar itu halal disebabkan kepada dua factor yaitu kematian dan talak d) Tidak saling

    mewarisi antara suami dan isteri apabila meninggal salah satu dari keduanya[32]

    Adapun yang dimaksud dengan talak Bain kubra adalah talak tiga atau talak yang ketiga

    yang dijatuhkan oleh seorang suami kepada isterinya yang mana suami tersebut tidak dapat

    kembali lagi sebelum isterinya itu menikah terlebih dahulu dengan laki-laki lain malakukan

    hubungan intim dalam artian yang sebenarnya dan telah pula diceraikan oleh suaminya yang

    baru itu sebagaimana yang dikemukakan oleh Wahbah al-Zuhaili sebagai berikut

    إال الزوجية إلى المطلقة يعيد أن بعده الرجل يستطيع ال الذي هو ثم حقيقة دخوال بها ويدخل ضحيحا زواجا آخر بزوج تتزوج أن بعد

    ]33[الثالث الطالق بعد وذلك منه عدتها وتنقضي عنها يموت أو يفارقها

    Yaitu talak yang mana laki-laki tersebut tidak dapak mengikat tali perkawinan dengan wanita yang ditalaknya itu kecuali setelah ia menikah dengan laki-laki lain sebagai nikah yang benar dan telah melakukan hubungan initm dalam artian yang hakiki kemudian laki-laki itu

    menceraikan wanita tersebut atau ia mati dan telah habis pula mas iddahnya Hal itu terjadi setelah dijatuhkan talak tiga

    Adapun akibat hukum dari talak bain kubra menurut ulama fikiah adalah terputusnya seluruh ikatan dan hubungan suami isteri setelah talak dijatuhkan Suami tidak memilki hak talak lagi dan diantara keduanya tidak saling mewarisi meskipun dalam masa iddah[34]

    [1] Abu Bakr bin Hasan al-Kasnawiy (selanjutnya disebut al-Kasnawiy) Ashl al-Madacircrik (Libanon Dar al-Fikr tth) cet Ke-2 Juz 3 h 139-140

    [2] Ibid[3] Ahmad al-Hashariy al-Wilacircyaħ al-Washacircyaħ al-Thalacircq fi al-Fiqħ al-Islacircmiy li Ahwacircl al-Syakhshiyyaħ

    (Beirut Dar al-Jil 1992) cet Ke-2 h 653[4] Musthafa Dib al-Bagha al-Tawzhicircb fi Adillaħ min al-Ghacircyaħ wa al-Taqricircb (Beirut Dar al-Fikr 1983)

    cet Ke-2 h 173[5] Mahmud Mathrajiy al-Majmucirc Syarh al-Muhadzdzab al-Imacircm al-Nawawiy (Beirut dar al-Fikr 2000)

    Juz 18 h 277-278[6] Konsekwensi dari perbedaan dalam mengklasifikasikan talak ini di antaranya adalah apabila seorang

    suami berkata keapda isterinya yang termasuk dalam salah satu kategori berikut anak kecil sudah menompouse hamil atau belum disetubuhi anti thaliq li al-sunnaħ (kamu perempuan yang ditalak karena sunnah) maka talaknya tidak dianggap sebagai talak sunnah Lihat Ibid h 278

    [7] Al-Hasyariy opcit h 243[8] Ala al-Din Abi Bakr Ibn Masud al-Kasaniy Bada`i wa al-Shana`i (Beirut Dar al-Kutub al-Ilmiyyah

    tth) Jilid 3 h 88 Lihat juga al-Hasariy ibid h 212[9] Burhan al-Din Abi al-Hasan Ali Ibn Abi Bakr Abd al-Jalil al-Rasyidaniy al-Marghinaniy al-Hidayah

    Syarh Bidayat al-Mubatadi` (Beirut Dar al-Kutub al-Ilmiyyah 1990) Juz 1 h 247 Lihat Juga Wahbah al-Zuhayliy al-Fiqh al-Islacircmiy wa Adillatuh (Damaskus Dacircr al-Fikr 1989) cet Ke-3 Juz 7 h 426

    [10] Al-Kasaniy opcit h 88 Lihat Juga al-Hashariy opcit h 212[11] Al-Kasaniy ibid[12] Al-Marghinaniy opcit h 248 Bandingkan dengan al-Kasaniy ibid h 89[13] Al-Kasaniy ibid Lihat juga al-Hashariy opcit h 213 dan 244[14] Al-Kasaniy opcit h 89[15] Muslim Shahih Muslim (Beirut Dar al-Kutub al-Ilmiyyah tth) Jilid 2 h 1093[16] Al-Nasa`iy Sunan al-Nasa`iy (Beirut Dar al-Fikr tth) Jilid 3 h 102[17] Al-Hashariy opcit h 246[18] KHI ini merupakan peraturan yang diberlakukan khusus bagi umat Islam Indonesia yang ditetapkan

    melalui Inpres Nomor 1 tahun 1991[19] Al-Zuhayliy opcit h 425[20] Al-Hashariy opcit h 231[21] Abdurrahman al-Jaziriy al-Fiqħ Ala Madzacircħib al-Arbaaħ (Beirut Dar al-Fikr 1990) Juz 4 h 300-

    301[22] Al-Zuhayliy opcit h 430[23] Ibid h 431[24] Ibid h 462[25] Al-Hashariy opcit h 216-217[26] Ibid h 217[27] Ibid h 247[28] Muhammad Zahid ibn al-Hasan al-Kawtsariy Tartib Musnad al-Imacircm al-Syacircfiiy (Bandung Maktabah

    Dahlan 1990) Jilid 1 h 32-33 Lihat juga al-Jaziriy opcit h 228[29] Al-Zuhayliy opcit h 432[30] Al-Zuhayliy opcit h 439[31] Ibid h 432[32] Ibid h 434-435[33] Ibid h 432

    FASAKH

    Pengertian Fasakh

    Fasakh ialah membatalkan pernikahan dengan kuasa kadi kerana tidak memenuhi syarat-syarat ketika akad terdapatnya kecacatan pada isteri suami

    Penceraian melalui fasakh tidak boleh dirujuk semula Jika ingin bersatu semula hendaklah dengan akad yang baru

    Fasakh boleh berlaku kerana

    (a) terdapatnya kecacatan ketika aqad spt tidak menepati syarat-syarat pada Rukun Nikah (b) terdapatnya kecacatan pada rumahtangga yang disebabkan oleh suamiisteri

    Sebab-sebab yang mengharuskan fasakh (disebabkan oleh suamiisteri)

    (a) suami tidak memberi nafkah menyediakan tempat tinggal atau tidak membayar mas kahwin isterinya

    (b) tidak diketahui kedudukan suami sama ada masih hidup atau mati selama bertahun-tahun

    lamanya

    (c) salah seorang daripada suami atau isteri menjadi cacat sebagaimana yang dibenarkan oleh hukum

    syarak

    (d) murtad salah seorang daripada suami atau isteri atau kedua-duanya

    (e) masuk Islam salah seorang daripada suami atau isteri dan tidak diikuti oleb seorang lagi dalam

    masa idah

    (f) berlakunya persetubuhan syubhat disebabkan salah sangka

    (g) suami zalim iaitu selalu menganiaya isteri seperti memukul mengugut atau tidak melayan isteri

    dengan baik dan adil

    (h) tidak bernafsu sebagai seorang lelaki

    (i) kecacatan syarie pada suami dan isteri (j) Suami mempunyai penyakit yg merbahaya spt AIDS SARS JE Siplis dsb

    Hikmah Fasakh

    1 Mengelakkan isteri dianiayai dan disiksa oleh suami

    2 Menunjukkan keadilan Allah kepada hambanya Jika suami diberikan talak isteri diberikan fasakh

    3 Memberi peluang isteri berpisah drp suaminya dan memulakan hidup baru

    KETENTUAN HUKUM AL-KHULU[9]

    Menurut tinjauan fikih dalam memandang masalah Al-Khulu terdapat hukum-hukum taklifi sebagai berikut

    [1] Mubah (Diperbolehkan)

    Ketentuannya sang wanta sudah benci tinggal bersama suaminya karena kebencian dan takut tidak dapat menunaikan hak suaminya tersebut dan tidak dapat menegakkan batasan-batasan

    Allah Subhanahu wa Tarsquoala dalam ketaatan kepadanya dengan dasar firman Allah Subhanahu wa Tarsquoala

    ldquoJika kamu khawatir bahwa keduanya (suami-isteri) tidak dapat menjalankan hukum-hukum Allah maka tidak ada dosa atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh

    isteri untuk menebus dirinyardquo

    [Al-Baqarah 229]

    Al-Hafizh Ibnu Hajar memberikan ketentuan dalam masalah Al-Khulu ini dengan pernyataannya bahwasanya Al-Khulu ialah seorang suami menceraikan isterinya dengan penyerahan pembayaran ganti kepada suami Ini dilarang kecuali jika keduanya atau salah satunya merasa khawatir tidak dapat melaksanakan apa yang diperintahkan Allah Hal ini bisa muncul karena adanya ketidaksukaan dalam pergaulan rumah tangga bisa jadi karena jeleknya akhlak atau bentuk fisiknya Demikian juga larangan ini hilang kecuali jika keduanya membutuhkan penceraian karena khawatir dosa yang menyebabkan timbulnya Al-Bainunah Al-Kubra (Perceraian besar atau Talak Tiga) [10]

    Syaikh Al-Bassam mengatakan diperbolehkan Al-Khulu (gugat cerai) bagi wanita apabila sang isteri membenci akhlak suaminya atau khawatir berbuat dosa karena tidak dapat menunaikan haknya Apabila sang suami mencintainya maka disunnahkan bagi sang isteri untuk bersabar dan tidak memilih perceraian [11]

    [2] Diharamkan Khulursquo

    Hal Ini Karena Dua Keadaan

    a) Dari Sisi Suami

    Apabila suami menyusahkan isteri dan memutus hubungan komunikasi dengannya atau dengan sengaja tidak memberikan hak-haknya dan sejenisnya agar sang isteri membayar tebusan

    kepadanya dengan jalan gugatan cerai maka Al-Khulu itu batil dan tebusannya dikembalikan kepada wanita Sedangkan status wanita itu tetap seperti asalnya jika Al-Khulu tidak dilakukan

    dengan lafazh thalak karena Allah Subhanahu wa Tarsquoala berfirman

    ldquoJanganlah kamu menyusahkan mereka karena hendak mengambil kembali sebagian kecil dari apa yang telah kamu berikan kepadanya terkecuali bila mereka melakukan

    pekerjaan keji yang nyatardquo

    [An-Nisa 19] [12]

    Apabila suami menceraikannya maka ia tidak memiliki hak mengambil tebusan tersebut Namun bila isteri berzina lalu suami membuatnya susah agar isteri tersebut membayar terbusan dengan Al-Khulu maka diperbolehkan berdasarkan ayat di atasrdquo [13]

    b) Dari Sisi Isteri

    Apabila seorang isteri meminta cerai padahal hubungan rumah tangganya baik dan tidak terjadi perselisihan maupun pertengkaran di antara pasangan suami isteri tersebut Serta tidak ada alasan syarrsquoi yang membenarkan adanya Al-Khulu maka ini dilarang berdasarkan sabda Rasulullah Shallallahu lsquoalaihi wa sallam

    ldquoSemua wanita yang minta cerai (gugat cerai) kepada suaminya tanpa alasan maka haram baginya aroma surgardquo

    ]HR Abu Dawud At-Tirmidzi Ibnu Majah dan Ahmad dan dishahihkan Syaikh Al-Albani dalam kitab Irwarsquoul Ghalil no 2035] [14]

    [3] Mustahabbah (Sunnah) Wanita Minta Cerai (Al-Khulu)

    Apabila suami berlaku mufarrith (meremehkan) hak-hak Allah maka sang isteri disunnahkan Al-Khulu Demikian menurut madzhab Ahmad bin Hanbal [15]

    [4] Wajib

    Terkadang Al-Khulu hukumnya menjadi wajib pada sebagiaan keadaan Misalnya terhadap orang yang tidak pernah melakukan shalat padahal telah diingatkan

    Demikian juga seandainya sang suami memiliki keyakinan atau perbuatan yang dapat menyebabkan keyakinan sang isteri keluar dari Islam dan menjadikannya murtad Sang wanita tidak mampu membuktikannya di hadapan hakim peradilan untuk dihukumi berpisah atau mampu membuktikannya namun hakim peradilan tidak menghukuminya murtad dan tidak juga kewajiban bepisah maka dalam keadaan seperti itu seorang wanita wajib untuk meminta dari suaminya tersebut Al-Khulu walaupun harus menyerahkan harta Karena seorang muslimah tidak patut menjadi isteri seorang yang memiliki keyakinan dan perbuatan kufur [16]

    Al-Khulu Gugatan Cerai Dalam Islam

    Penulis Ust Kholid syamhudi

    __________Foote Note

    [10] Fathul Bari 9318[11] Taudhihul Ahkam Min Bulughul Maram 5469[12] Taudhihul Ahkam Min Bulughul Maram 5469[13] Shahih Fiqhis Sunnah 3343[14] Shahih Fiqhis Sunnah 3342[15] Shahih Fiqhis Sunnah 3342[16] Shahih Fiqhis Sunnah 3343

    pengrtian khuluPosted by admin on November 8 2010

    Sedangkan menurut pengertian syarirsquoat para ulama mengatakan dalam banyak definisi yang semuanya kembali kepada pengertian bahawasanya Al-Khulu ialah terjadinya perpisahan

    Pengertian Talak Talak merupakan kalimah bahasa Arab yang bermaksud menceraikan atau Talak melalui Khulu Talak yang difasakhkan oleh Hakim 4 Menjatuhkan Talak Tiga Sekaligus

    Menurut pengertian syara Khulu adalah Perceraian yang diminta oleh isteri kepada suaminya dengan memberi wang atau sebagainya Di kalangan masyarakat Melayu Khulu juga

    Khulu bererti tanggal Menurut pengertian syara Khulu adalah Penceraian yang diminta oleh isteri dari suaminya dengan memberi wang atau sebagainya

    1SERIAL FIQH MUNAKAHATNIKAH ANJURAN MANFAAT TUJUAN HUKUM DAN WANITAWANITAYANG HARAM DINIKAHIOleh Aep Saepulloh DarusmanwiatiLisensi DokumenCopyright Aep Saepulloh wwwindonesianschoolorgSeluruh dokumen di wwwindonesianschoolorg dapat digunakan dimodifikasi dandisebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial )nonprofit( dengan syarat tidakmenghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakandalam setiap dokumen Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang kecualimendapatkan ijin terlebih dahulu dari penulis indonesianschoolorg2SERIAL FIQH MUNAKAHATNIKAH ANJURAN MANFAAT TUJUAN HUKUM DAN WANITAWANITAYANG HARAM DINIKAHIOleh Aep Saepulloh DarusmanwiatiAnjuran menikah dalam ajaran IslamTahukah anda siapakah orang terkaya di dunia Ya siapapun jawabannya yang jelas satu diasudah menikah Jangan di tingkat dunia mari kita perkecil skalanya tingkat nasional Siapakah orangpaling kaya nomor satu di Indonesia Siapapun dia yang jelas dia sudah menikah bahkan sudahbercucu dan bercicit Adakah orang bujang yang kaya Ada hanya sedikit dan bahkan kalaupun diakaya tetap tidak akan mengalahkan kayanya orang yang sudah menikah Mengapa demikian Inisudah sebuah ketentuan bahwa orang yang masih bujang adalah orang-orang miskin sekalipun diabanyak hartanya Mengapa Karena dia baru bisa menafkahi dan membiayai dirinya sendiri Mengapaorang bujang tidak ada yang kaya disebut sebuah ketentuan Ya karena demikian Rasulullahbersabda Perhatikan hadits berikut ini

    رج 1049703 ل م 1049703 سكين م 1049703 سكين م (( 1049703 سكين وس 1049703 لم عن 1049703 هعلي الله صلى الله رسول قال قال نجيح أبي

    و 1049703 ال المال من غنيا آان وإن الله رسول یا قالوا امرأة له ليسالم من غنيا آان وإن قال

    1049703 ن یا قالوا زوج لها ليس امرأة مسكينة مسكينة مسكينة قالم غنية آانت وإن الله رسول

    [ ] (( الطبرانى رواه المال من غنية آانت إن و قال المالArtinya Ibn Nujaih berkata Rasulullah Saw bersabda Miskin miskin miskin seorang laki-laki yang

    belum mempunyai isteri Para sahabat bertanya Ya Rasulullah apakah sekalipun laki-laki itubanyak hartanya Rasulullah menjawab Ya meskipun dia banyak hartanya Rasulullah Sawbersabda kembali Miskin miskin miskin perempuan yang belum bersuami Para sahabat bertanyaApakah sekalipun wanita itu banyak hartanya Rasulullah Saw menjawab Ya sekalipun diabanyak hartanya (HR Thabrani)Perhatikan dalam hadits di atas Rasulullah secara tegas (boleh jadi doa) menyebut tiga kalibahwa laki-laki atau perempuan yang belum menikah tetap dikatakan miskin sekalipun mereka banyakhartanya Ini juga barangkali di antara penyebab mengapa jarang sekali bujang atau gadis yang kayaraya Yah karena didoakan oleh Rasulullah untuk tidak kaya Kalau mau kaya ya harus segeramenikahNamun jangan dipahami bahwa menikah untuk menjadi orang kaya Itu hanyalah sebuahgambaran singkat betapa Islam sangat menganjurkan ummatnya untuk menikah Dalam hadits lainRasulullah mengatakan bahwa nikah adalah sunnahku dan barang siapa yang tidak menyukaisunnahku (menikah) maka ia bukan termasuk ummat dan golongankuBahkan kalau kita perhatikan ayat-ayat al-Quran yang berbicara tentang nikah kita akanmendapati bahwa kata nikah digambarkan dengan tiga istilah Pertama nikah disebut sebagai sunanulanbiya (amalan sunnah para nabi) perhatikan misalnya dalam firman Allah berikut ini

    ذن ب 1049703 إ وما 1049703 ا ة ی وذر واجا ز أ هم ل ا ن وجعل لك قب من ال س ر ا ن ل س ر أ قد ول

    ل إ ة آی ب ي ت أ ی ن أ سول ر ل ان آ( الرعد ( اب ت آ جل أ ل ك ل ه 38اللArtinya Dan sesungguhnya Kami telah mengutus beberapa Rasul sebelum kamu dan Kamimemberikan kepada mereka istri-istri dan keturunan Dan tidak ada hak bagi seorang Rasulmendatangkan sesuatu ayat (mukjizat) melainkan dengan izin Allah Bagi tiap-tiap masa ada Kitab(yang tertentu) (QS ar-Radu 38)Demikian juga dalam hadits dikatakan

    الحي 1049703 اء المرس 1049703 لين س 1049703 نن رسول 1049703 ن أن أیوب أبي عنم (( أربع قال وسلم عليه الله صلى الله

    [ ] (( الترمذى رواه والنكاح والسواك والتعطرArtinya Rasulullah Saw bersabda Ada empat hal yang termasuk sunnah para Nabi Malu memakaiwangi-wangian siwak dan nikah (HR Turmudzi)3Kedua nikah juga disebut dalam konteks sebuah kenikmatan yang sangat besar (al-imtinan)Perhatikan firman Allah dalam surat an-Nahl ayat 72 berikut ini

    ين 1049703 ات ن ب م واجك ز أ من م ك ل وجعل واجا ز أ م ك فس ن أ من م ك ل جعل ه واللب الطي من م قك ز ور وحفدة

    ( النحل ( ون فر ك ی هم ه الل عمة ن وب ون ؤمن ی اطل ب ال فب 72أ

    Artinya Allah menjadikan bagi kamu istri-istri dari jenis kamu sendiri dan menjadikan bagimu dariistri-istri kamu itu anak-anak dan cucu-cucu dan memberimu rezki dari yang baik-baik Makamengapakah mereka beriman kepada yang batil dan mengingkari nikmat Allah (QS An-Nahl 72)Ketiga nikah juga digambarkan sebagai salah satu tanda kekuasaan Allah Perhatikan dalamsurat ar-Rum ayat 21 berikut ini

    ف 1049703 ي ن إ حم 1049703 ة ور م 1049703 ودة م ك ي 1049703 ن ب ق 1049703 ل خل ن أ ه ات ءای ومنع وج ها ي ل إ وا ن ك س ت ل ا واج ز أ م ك فس ن أ من م ك ل

    ( الروم ( ون ر فك ت ی قوم ل ات ی آل 21ذلكArtinya Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri darijenismu sendiri supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya dan dijadikan-Nyadiantaramu rasa kasih dan sayang Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tandatandabagi kaum yang berfikir (QS Ar-Rum 21)Dengan digambarkannya dalam tiga istilah di atas menunjukkan bahwa nikah adalah sesuatuyang sangat dianjurkan karena di samping merupakan amalan sunnah para Nabi salah satu tandakekuaasaan Allah juga ia merupakan nikmat yang sangat besar Bahkan ketika manusia merasa waswasdengan masalah nafkah dan rizki setelah menikah kelak Allah secara tegas mengatakan bahwaDialah yang akan mengayakannya Dialah yang akan mencukupkannya dan mengganti kefakirannyadengan kekayaan Perhatikan firmah Allah dalam surat an-Nur ayat 32 berikut ini

    ه وا 1049703 ضل ون ك ی ن إ م ك مائ وإ م ادآ ب ع من حين والصال م ك من امى ی األ كحوا ن وأف من ه الل هم غن ی اء فقر

    ( النور ( يم عل ع واس ه 32واللArtinya Dan kawinkanlah orang-orang yang sedirian diantara kamu dan orang-orang yang layak(berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuanJika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya Dan Allah Maha luas(pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui (QS An-Nur 32)Bahkan dalam sebuah hadits dikatakan bahwa orang yang menikah dengan niat untuk menjagakehormatan diri termasuk salah satu golongan yang akan dibantu dan ditolong langsung oleh Allah

    عل 1049703 ى ح 1049703 ق ثالث (( 1049703 ة ق 1049703 ال وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله 1049703 لىص الله رسول أن عنه الله رضي هریرة أبى عن

    العف 1049703 (( اف والمكاتب 1049703 د الله سبيل فى المجاهد عونهم اللهیری الذى والناآح األداء یرید الذى

    [ الترمذى [رواهArtinya Dari Abu Hurairah bahwasannya Rasulullah Saw bersabda Ada tiga kelompok manusiayang akan ditolong dan dibantu langsung oleh Allah orang yang berjuang di jalan Allah Hambasahaya yang mengadakan mukatabah dengan tuannya dan bermaksud untuk membayar tebusannyaserta orang yang menikah dengan maksud untuk menjaga diri (dari perbuatan tidak terpuji) (HRTurmudzi)Dari sini tampak jelas mengapa orang yang kaya umumnya adalah orang yang sudahberkeluarga karena ternyata Allah turun tangan langsung dalam membantu dan menolong merekayang sudah menikah termasuk dalam masalah rizkinya Bahkan pehatikan juga ungkapan para ulamasalaf bahwa wanita itu merupakan pulsa yang akan menambah account suaminya

    الرجل رصيد إلى یضاف آنز خير المرأةArtinya Wanita adalah sebaik-baik simpanan yang akan menambah tabungan laki-lakiMasih menyangkut anjuran dan perhatian Islam dengan menikah ini perhatikan sabda-sabdaRasulullah dan perkataan para sahabat berikut ini

    ی 1049703 أتينكم ف 1049703 إنهن لن 1049703 ساء ا تزوج (( 1049703 وا وس 1049703 لم لى 1049703 هعلي ص 1049703 الله الله رس 1049703 ول ق 1049703 ال قال 1049703 ت عائ 1049703 شة ع 1049703 ن

    [ شيبة)) [ أبي ابن أخرجه بالمال4Artinya Siti Aisyah berkata Rasulullah Saw bersabda Menikahlah segera dengan wanita karenawanita itu dapat mendatangkah harta (HR Ibn Abi Syaibah)

    أن ف 1049703 أمره الفاق 1049703 ة إلي 1049703 ه ی 1049703 شكو وس 1049703 لم الله 1049703 ه لىص 1049703 علي الله رس 1049703 ول إل 1049703 ى رجل جاء قال جابر عن( الخطيب ( أخرجه یتزوجArtinya Jabir berkata Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah Saw mengadukan kefakirannyaRasulullah Saw kemudian menyuruhnya untuk segera menikah (HR Al-Khatib)

    إذا (( 1049703 صف وسلم عليه الله صلى الله رسول قال قالت عائشة عنن استكمل فقد العبد تزوج

    [ ] (( البيهقى رواه اآلخر النصف فى الله فليتق دینهArtinya Siti Aisyah berkata Rasulullah Saw bersabda Apabila seorang hamba menikah makasugguh ia telah menyempurnakan setengah agamanya Maka bertakwalah kepada Allah padasetengahnya lagi (HR al-Baihaki)

    ل 1049703 م ث 1049703 م ی 1049703 نكح الن موس 1049703 را آ 1049703 ان م (( 1049703 ن عن 1049703 لموس عليه الله صلى الله رسول قال قال نجيح ابي

    [ ] (( الطبرانى رواه منى فليس ینكحArtinya Ibnu Nujaih berkata Rasulullah Saw bersabda Barangsiapa yang sudah siap untuk menikahkemudian tidak menikah maka ia tidak termasuk ummatku (HR Thabrany)

    أنى 1049703 ول وأعلم أیام عشرة إال أجلى من یبق لم لو مسعود ابن قال ط ولي ا آخره فى أموت

    [ ] الطبرانى رواه الفتنة مخافة لتزوجت فيهن النكاحArtinya Ibnu Masud berkata Kalau saja usiaku tinggal sepuluh hari dan saya mengetahuibahwasannya saya akan meninggal di penghujung harinya dan pada saat itu saya masih ada waktuuntuk menikah pasti saya akan menikah lebih dahulu karena takut terjadinya fitnah (HR Thabrani)

    (( )) یتزوج حتى الشاب نسك یتم ال طاوس قالArtinya Thawus berkata Ibadah seorang pemuda belum sempurna sehingga ia menikah

    ] (( )) رواه فجور أو عجز إال النكاح من یمنعك ما الزوائد البى عمر قال[ شيبة أبي ابنArtinya Umar bin Khatab pernah berkata kepada Abu az-Zawaid Tidak ada yang menghalangikamu untuk menikah kecuali dua hal imma kamu itu lemah (lemah syahwat) ataupun kamu sukaberbuat dosa (HR Ibn Abi Syaibah)Hikmah dan manfaat menikahDi atas telah dipaparkan secara panjang lebar mengenai anjuran Islam (targhib) untuk menikahPertanyaan berikutnya Untuk apa menikah Apa manfaat dan kegunaannya

    Sebagaimana diketahui bersama bahwa manusia dan makhluk lainnya mempunyai gharizahseksual yang tinggi Tidak disangsikan bahwa kebutuhan biologis ini dari waktu ke waktu dan daritahun ke tahun terus naik dan dahsyat Ditahan dan dibiarkan tentu bukan sebuah jalan keluarDilampiaskan semena-mena sebagaimana hewan juga bukan sebuah solusi yang baik Untuk itu Islammemberikan aturan dalam rangka melampiaskan kebutuhan biologis ini melalui nikah Denganpernikahan kebutuhan biologis yang sudah menggebu itu akan disalurkan secara baik dan benarsehingga diharapkan orang tersebut menjadi tenang dan rehat Karena kini ia telah mempunyai tempatyang bersih dan sah untuk menumpahkan kebutuhan biologisnyaSayyid Sabiq dalam bukunya Fiqhus Sunnah mengatakan bahwa dengan menikah badanmenjadi tenang jiwa juga damai pandangan terpelihara dan kasih saying bisa diwadahi secara benarOleh karena itu sejatinya orang yang sudah menikah menjadi orang yang tenang baik dalam jasmanipandangan maupun jiwanya Dalam sebuah hadits dikatakan

    ش 1049703 يطان ص 1049703 ورة ف 1049703 ى تقب 1049703 ل الم (( 1049703 رأة إن لم 1049703 الوس 1049703 ق علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى النب 1049703 ي أن هریرة أبي عنیعجبه 1049703 ا ما امرأة من أحدآم رأى فإذا شيطان صورة فى وتدبر

    م یرد ذلك فإن أهله فليأت[ ] (( مسلم رواه نفسه فى5Artinya Dari Abu Hurairah bahwasannya Rasulullah Saw bersabda Sesungguhnya wanita itu baikketika menghadap ataupun membelakangi dalam bentuk syaithan (menggoda) Apabila salah seorangdi antara kalian melihat sesuatu yang menakjubkan dari wanita maka segeralah datangi keluarganyakarena dengan demikian dapat menolak apa yang sedang bergejolak di dalam dirinya (HR Muslim)Selain untuk memberikan ketenangan lahir bathin menikah juga berguna untuk memperbanyakketurunan dan melanjutkan kehidupannya Karena itu Rasulullah Saw dalam sebuah hadits bersabda

    ) أبو رواه القيامة یوم األنبياء بكم مكاثر فإنى الودود تزوجواالولودداود)Artinya Rasulullah Saw bersabda Nikahilah wanita-wanita yang subur dan penyayang karena akuadalah nabi yang paling banyak ummatnya kelak pada hari Kiamat (HR Abu Dawud)Bahkan menurut hasil penelitian salah satu badan di PBB yang dikeluarkan pada hari Sabtutanggal 6 Juni 1959 sebagaimana dikutip oleh Sayyid Sabiq dalam Fiqhus Sunnah-nya bahwa usiaorang-orang yang sudah menikah lebih lama dan panjang ketimbang yang tidak atau belum menikahPenilitian ini dilakukan di seluruh pelosok dunia pada tahun 1956 Hasil penelitian ini hemat penulissangatlah logis karena orang yang sudah menikah dapat melampiaskan kebutuhan biologisnyasehingga jiwanya tidak berontak lagi malah lebih tenang Berbeda dengan para bujang yang belumtersalurkan sama sekali jiwa dan badannya akan terus bergejolak tidak tenang Dan ketika dia tidakmenyalurkannya secara benar melalui pernikahan maka jiwanya tetap bergejolak dan tidak tenangsehingga hal ini akan sangat berpengaruh dalam langkah dan kehidupannya Menumpahkan danmelampiaskan bukan pada tempat yang benar juga bukan jalan terbaik karena dia tidak akanmengetahui bersih sehatnya tempat yang dikunjunginya itu Bahkan tidak menutup kemungkinan

    tempat tersebut telah dikunjungi pula oleh orang lain yang membawa penyakit kelamin yang sangatganas Untuk itu adalah wajar apabila penelitian tersebut mengatakan bahwa umumnya usia yangsudah menikah jauh lebih panjang ketimbang yang tidak atau belum menikahTujuan menikahApa tujuan menikah dalam ajaran Islam Apakah untuk memenuhi kebutuhan biologis semataPernikahan dalam Islam bukan semata demi memenuhi nafsu seksualitas semata akan tetapimempunyai tujuan utama sebagaimana difirmankan oleh Allah dalam surat ar-Rum ayat 21 berikut ini

    ف 1049703 ي ن إ حم 1049703 ة ور م 1049703 ودة م ك ي 1049703 ن ب ق 1049703 ل خل ن أ ه ات ءای ومنع وج ها ي ل إ وا ن ك س ت ل ا واج ز أ م ك فس ن أ من م ك ل

    ( الروم ( ون ر فك ت ی قوم ل ات ی آل 21ذلكArtinya Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri darijenismu sendiri supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya dan dijadikan-Nyadiantaramu rasa kasih dan sayang Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tandatandabagi kaum yang berfikir (QS Ar-Rum 21)Dari ayat di atas paling tidak ada tiga tujuan utama dari menikahPertama untuk menenangkan dan menentramkan jiwa (litaskunu ilaiha) Ketenangan jiwa danpikiran merupakan hal yang sangat penting bagi keberhasilan dan kesuksesan seseorang Seseorangakan mempunyai peluang yang sangat besar untuk maju dan berhasil manakala hati pikiran danjiwanya sudah tenang Dengan menikah bayangan-bayangan dan khayalan-khayalan masa mudatertumpah sudah Bahkan karena kini dia sudah mempunyai tempat khusus gejolak itu tidak akanterlalu membludak manakala melihat wanita lain yang menggoda Rasulullah bersabda

    ش 1049703 يطان ص 1049703 ورة ف 1049703 ى تقب 1049703 ل الم (( 1049703 رأة إن لم 1049703 الوس 1049703 ق علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى النب 1049703 ي أن هریرة أبي عنیعجبه 1049703 ا ما امرأة من أحدآم رأى فإذا شيطان صورة فى وتدبر

    م یرد ذلك فإن أهله فليأت[ ] (( مسلم رواه نفسه فىArtinya Dari Abu Hurairah bahwasannya Rasulullah Saw bersabda Sesungguhnya wanita itu baikketika menghadap ataupun membelakangi dalam bentuk syaithan (menggoda) Apabila salah seorangdi antara kalian melihat sesuatu yang menakjubkan dari wanita maka segeralah datangi keluarganyakarena dengan demikian dapat menolak apa yang sedang bergejolak di dalam dirinya (HR Muslim)Kedua dengan menikah juga untuk menimbulkan rasa mawaddah cinta kasih kepada keluargaSetiap manusia memiliki keinginan untuk mencintai dan mengasihi orang yang didambakannya Mana6kala cinta kasihnya ini tidak disalurkan kepada orang tertentu maka ia akan mencari benda lain atauhal lain untuk menumpahkan cinta kasihnya itu Dengan menikah cinta kasih itu akan tertuang dantersalurkan secara benar Bukan semata kepada isteri dan anak-anaknya akan tetapi juga kepadakeluarga si isteri dan kerabatnya Dengan demikian pernikahan pada hakikatnya bukan sematapertemuan antara suami isteri saja akan tetapi pertemuan antara dua keluarga besar keluarga suamidan keluarga si isteri Oleh karena itu dalam ajaran Islam disyaratkan adanya wali nikah Ini

    menunjukkan bahwa pernikahan memang mempertemukan dua keluarga Yang menikah bukan sematasuami dan isteri tapi seluruh keluarga Ketika dua keluarga sudah bertemu di sanalah tempat untukmenuangkan rasa cinta kasih yang sudah menjadi fitrah manusiaKetiga dengan menikah juga untuk menimbulkan rasa kasih sayang rahmah Sebagaimanarasa mawaddah manusia juga mempunyai naluri untuk menyayangi sesamanya Sayang rahmahtidak sama dengan mencintai Sayang rahmah jauh di atas mencintai Rasa sayang biasanya munculdari lubuk hati yang paling dalam Ia lahir bukan karena dorongan nafsu seksual kebutuhan biologisatau hal-hal lahiriyah lainnya Ia betul-betul tumbuh dari dalam jiwa setelah bergaul dan lamamengenal pasangannya Naluri rasa sayangnya ini akan ditumpahkan untuk keluarganya terutamauntuk isteri dan anak-anaknya Dalam sebuah hadits riwayat Imam Bukhari suatu hari Aqra bin Habismelihat Rasulullah Saw sedang mencium cucunya Hasan bin Ali Aqra kemudian berkata Sayamempunyai sepuluh putra putri tapi saya tidak pernah mencium mereka satupun Mendengar ituRasulullah Saw bersabda

    یرحم ال یرحم ال من إنArtinya Sesungguhnya orang yang tidak pernah menyayangi dia tidak akan disayangiDemikian di antara tujuan menikah dalam Islam sebagaimana yang tertera dalam al-Quransurat ar-Rum ayat 21 Wallahu alamHukum PernikahanPara ulama telah sepakat bahwa nikah itu diperintahkan Namun mereka berbeda pendapatmengenai hukumnya Dalam hal ini para ulama terbagi kepada tiga kelompokPertama nikah wajib bagi setiap orang yang sudah mampu untuk melakukannya sekali seumurhidup Pendapat ini adalah pendapatnya Dawud ad-Dahiry Ibn Hazm dan lainnya Dalil yang menjadidasar pendapat ini adalah dhahir dari nash-nash baik berupa ayat al-Quran maupun hadits Nabi yangmemerintahkan pernikahan Kelompok ini memahami secara tekstual bahwa semua perintah tersebutmenggunakan shigat amar (bentuk perintah) dan setiap perintah menunjukkan wajib karenanya nikahjuga adalah wajib al-ashlu fil amr lil wujub pada dasarnya perintah itu menunjukkan kepada wajibPendapat kedua mengatakan bahwa nikah itu hukumnya adalah sunnah saja Pendapat iniadalah pendapatnya Jumhur ulama Pendapat kedua ini memahami perintah nikah yang terdapat dalamal-Quran dan Sunnah kepada hukum sunnah bukan wajib Firman Allah yang terdapat dalam surat an-Nisa ayat 3 misalnya yang berbunyi

    ورباع وثالث مثنى النساء من لكم طاب ما فانكحواArtinya Maka nikahilah wanita-wanita yang kamu sukai dua tiga dan empat (QS An-Nisa 3)Ayat di atas menurut pendapat kedua ini bukanlah menunjukkan wajib Karena dalam ayat diatas Allah mengkaitkan nikah dengan kemampuan istithaah Artinya barang siapa yang sudahmampu untuk menikah maka menikahlah Sedangkan yang belum mampu untuk menikah maka tidakmengapa ia tidak menikah Karena itu menikah bukanlah wajib akan tetapi sunnah sajaPendapat ketiga adalah pendapat yang mengatakan bahwa hukum menikah berbeda-bedatergantung kondisi seseorang Pendapat ini adalah pendapat kuat pada madzhab MalikiyyahSyafiiyyah dan Hanabilah

    Menurut pendapat ini hokum menikah bisa wajib bagi mereka yang sudah siap dan mampubaik lahir maupun bathin sehingga kalau tidak menikah ia akan terjerumus kepada perbuatan zinaTidak ada cara lain untuk menjaganya kecuali dengan jalan menikah Dalam qaidah Ushuliyyahdaikatakan Sesuatu yang tidak menyebabkan terpenuhinya sesuatu yang wajib kecuali dengansesuatu itu maka sesuatu itu menjadi wajib hukumnya7Nikah juga hukumnya bisa sunnah bagi mereka yang syahwatnya sudah menggebu akan tetapimasih besar kemungkinan seandainya belum menikah pun ia masih dapat menjaga diri dari perbuatanzina Untuk kondisi seperti ini nikah hukumnya sunnah sajaNikah juga bisa haram bagi orang yang belum siap menikah baik secara lahir (menafkahi)maupun secara bathin (berhubungan badan) sehingga kalau dipaksakan menikah si wanita akanmenderita baik lahirnya maupun bathinnya Atau nikah juga bisa menjadi haram bagi orang yangbermaksud jahat dengan nikahnya itu misalnya ingin menyakiti si isteri dan keluarganya atau karenabalas dendam dan sebagainyaNikah juga bisa makruh bagi orang yang kondisinya seperti disebutkan diatas akan tetapitidak menimbulkan madharat bagi si isteri Jadi apabila ia menikah si isteri tidak merasakan dampaknegative yang sangat besar Untuk orang seperti ini sebaiknya jangan dahulu menikah dan kalaupunmau menikah maka hukumnya makruh sajaDari ketiga pendapat ini penulis lebih cenderung untuk mengambil pendapat ketiga ini bahwapernikahan itu hukumnya berbeda-beda disesuaikan dengan kondisi orang yang bersangkutanPendapat ini rasanya lebih tepat terutama untuk kondisi sekarangMacam-macam pernikahan yang dilarang1 Nikah SyigarNikah Syigar adalah seorang laki-laki menikahkan putri perempuannya atau saudariperempuannya dengan orang lain dengan syarat orang tersebut mau menikahkan putrinya atausaudari perempuannya dengan orang tadi baik pernikahan tersebut memakai mahar maupuntidak Hanya saja umumnya pernikahan Syigar ini tidak ada maharnya karena sudah digantidengan tukar menukar putri atau saudari perempuannyaPara ulama sepakat bahwa nikah Syigar ini haram hukumnya Hal ini didasarkankepada hadits-hadits berikut ini

    الشغار عن وسلم عليه الله صلى الله رسول نهى قال جابر عن( مسلم( أخرجهArtinya Jabir berkata Rasulullah Saw melarang nikah syigar (HR Muslim)

    عن (( وسلم عليه الله صلى الله رسول نهى قال هریرة أبى عن والشغار قال الشغار

    وأزوج 1049703 ك أخت 1049703 ك زوجن 1049703 ى أو ابنت 1049703 ى وأزوج 1049703 ك ى 1049703 كزوجن 1049703 ابنت للرج 1049703 ل الرج 1049703 ل یق 1049703 ول أن[ ماجه)) [ وابن والنسائي مسلم أخرجه أختىArtinya Abu Hurairah berkata Rasulullah Saw melarang nikah Syigar Nikah Syigar adalahseorang laki-laki berkata kepada laki-laki lain nikahkan saya dengan anak perempuan kamudan saya nanti akan menikahkanmu dengan anak perempuan saya atau nikahkan saya dengansaudari perempuan kamu dan saya akan menikahkan kamu dengan saudari perempuan saya(HR Muslim NasaI dan Ibn Majah)

    2 Nikah MuhallilMuhallil secara bahasa berarti yang menjadikan halal Nikah Muhallil adalah pernikahandi mana seorang laki-laki menikahi seorang wanita yang sudah ditalak tiga kemudian iamentalaknya dengan maksud agar wanita tersebut dapat dinikahi kembali oleh suaminya yangdahulu yang telah mentalak tigaPernikahan ini biasanya terjadi ketika si mantan suami yang telah mentalak isterinya tigakali bermaksud untuk kembali lagi kepada isterinya tadi namun karena sudah ditalak tiga iatidak boleh langsung menikahi mantan isterinya itu kecuali si isteri tadi menikah dahulu denganlaki-laki lain Untuk tujuan itu kemudian si laki-laki tadi menyewa atau membayar laki-laki lainagar menikahi mantan isterinya tadi dengan catatan tidak boleh disetubuhi atau boleh disetubuhitapi harus sesegera mungkin diceraikan agar mantan suami tadi dapat menikahinya kembaliOrang yang dibayar untuk menikahi mantan isterinya dalam istilah fiqh disebut dengan almuhallil(yang menjadikan halal) sedangkan mantan suami yang membayar laki-laki tadi disebutdengan al-muhallal lah Pernikahan ini haram hukumnya berdasarkan dalil berikut ini8

    ل 1049703 ه والمحل 1049703 ل المحل 1049703 ل وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله ول 1049703 لىص رس 1049703 الله لع (( 1049703 ن ق 1049703 ال م 1049703 سعود اب 1049703 ن ع 1049703 ن

    ( وأحمد والنسائي الترمذى (أخرجهArtinya Ibnu Masud berkata Rasulullah melaknat al-muhallil (yang menjadikan halal) dan almuhallallah (yang dijadikan halal karenanya) (HR Turmudzi Nasai dan Ahmad)

    عب)) [ 1049703 د رواه رجمتهم 1049703 ا إال بمحلل 1049703 ة و بمحل 1049703 ل ال 1049703 ىأوت(( ال 1049703 ق الخط 1049703 اب ب 1049703 ن عم 1049703 ر ع 1049703 ن

    صحيح بإسناد [الرزاقArtinya Umar bin Khatab berkata Tidak didatangkan kepadaku muhallil dan wanita yangdijadikan halal karenanya kecuali aku akan meranjam keduanya (HR Abdur Razak dengansanad yang shahih)3 Nikah IstibdhaNikah Istibdha adalah nikah yang dimaksudkan untuk memperoleh keturunan atau bibitunggul Dalam prakteknya nikah ini atas usul dan kemauan si suami setelah melihat ada orangyang dipandang hebat pintar atau aneh dari yang lainnya sehingga ia pun berkeinginan untukmendapatkan putra seperti dia Sang suami biasanya berkata kepada isterinya Apabila kamusudah suci dan selesai haidmu pergilah ke si anu (misalnya seorang professor) dan bersenangsenanglahdengannya sampai kamu hamil Ketika sudah hamil baru isteri tersebut pulang lagidan kembali lagi kepada suaminya Dan suaminya sangat bahagia karena akan mendapatkanputra yang sangat diinginkannya Istibdha secara bahasa artinya bersetubuh (jima) Pernikahanseperti ini jelas diharamkan4 Nikah ar-RahtRaht secara bahasa berarti rombongan kelompok Dalam pernikahan ini sekelompoklaki-laki (syaratnya tidak boleh lebih dari sepuluh orang) bersekutu dan sepakat untuk menggauliseorang perempuan secara bergantian dan bergilir Ketika wanita tadi hamil dan melahirkansemua laki-laki yang ikut menanam saham pada wanita tadi harus berkumpul di hadapanwanita tadi Setelah berkumpul si wanita berkata

    فالن یا ابنك فهو ولدت وقد أمرآم من آان ما عرفتم قد

    Artinya Kalian telah maklum dengan apa yang telah kalian lakukan Kini saya sudahmelahirkan maka anak ini adalah anakmu wahai fulan (sambil menunjuk salah satu laki-lakiyang disukainya)Ketika si wanita menunjuk salah satu laki-laki yang disukainya maka laki-laki itulahyang harus menjadi bapak dari anak tersebut sekaligus menjadi suaminya yang resmi Tidakboleh si laki-laki tersebut menolak dengan alasan dan catatan apapun Sementara laki-laki lainyang tidak terpilih mereka beterbangan lagi mencari mangsa-mangsanya yang lainLantas siapa yang diuntungkan dan dirugikan dalam pernikahan semacam ini Tentu yangrugi adalah orang ganteng dan baik karena dialah yang akan dipilih oleh wanita tersebutSementara yang beruntung adalah laki-laki jelek dan jahat karena jelas dia tidak akan dipilihsehingga ia masih bisa leluasa menaburkan racun-racun asmara dan syahwatnya Dalam duniamodern terutama di kota-kota besar pernikahan masa Jahiliyyah ini masih ada dan berlaku untuktidak mengatakan banyak berlaku Hanya saja dengan nama dan format lain Dalam istilahsekarang nikah Raht ini disebut dengan nama Salome (satu lobang rame-rame maaf)Naudzubillah5 Nikah al-BaghayaAl-Baghaya secara bahasa berarti pelacur Nikah al-Baghaya ini sama dengan nikah ar-Raht di atas Hanya saja dalam nikah Baghaya ini tidak dibatasi jumlah pengunjungnya Iaboleh lebih dari sepuluh orang bahkan tidak terhitung sekalipun Setiap laki-laki hidung belangyang sreg dan greget dengan seorang wanita yang disukai bersama boleh melakukan isytirakWanita yang menjadi sasaran segerombolan laki-laki tersebut tidak boleh menolak dan tidakmelayani tamu-tamu hidung belang tersebut Tua muda ganteng jelek pesek mancungkurus gemuk dekil bersih kalau dia datang harus diservice secara memuaskan Setiap orang9yang sedang bertamu pada hari itu biasanya menancapkan tanda khusus berupa bendera di luarrumahnya sebagai tanda bahwa wanita tersebut sedang full on ada tamuSetiap laki-laki yang pernah bertamu harus mengisi buku tamu Buku tamu ini biasanyadisiapkan khusus oleh wanita tersebut Tidak ada seorang tamu pun yang jajan di rumahnyakecuali namanya tercatat Ketika wanita tersebut hamil wanita tersebut melihat daftar tamunyadan memanggil satu persatu tamu-tamu berhidung belang tersebut Tidak boleh menolak ketikawanita tersebut mengundang dan memanggilnyaSetelah melahirkan wanita tersebut memanggil seluruh tamu-tamunya berikut seorangqafah (juru taksir manusia) Tukang qafah ini bertugas melihat dan membaca si bayi lalumembaca pula seluruh tamu yang hadir untuk dicarikan kesamaannyamdashistilah sekarang mungkincek darah dan gen Tamu yang lebih banyak kesamaan dengan bayi tadi dialah yang akanmenjadi bapaknya sekaligus menjadi suami wanita tersebut Ketika sudah diputuskan oleh jurutaksir tadi tidak boleh si laki-laki tersebut menolak apalagi tidak bertanggung jawabSiapa yang diuntungkan dalam pernikahan ini Tentu mereka yang dapat menyuap siqafah agar tidak ditunjuk Yang rugi Yang tidak menyuap si qafah sama sekali karena dialahyang akan menjadi bapak dari bayi hasil rame-rame tadimdashdalam istilah iklan di Indonesiaidentik dengan iklan permen Nano-Nano rame rasanya Naudzubillah Apakah pernikahanseperti ini ada pada masa sekarang Ya jelas ada hanya dengan nama dan format lain bahkandengan alat dan teknologi canggih sehingga tidak ada tamu-tamu yang merasa dirugikan untukmenanggung bayi rame-rame tersebut Pernikahan Baghaya ini dalam konteks sekarangbertebaran dimana-mana dengan berbagai nama misalnya Saritem di Bandung dan SurabayaKramat Tunggak di Jakarta Warung Remang-Remang di setiap pinggiran jalan Panti Pijat yangtersebar hampir di seluruh kota dan lainnya Naudzubillah6 Nikah Badal

    Secara bahasa badal berarti menukar mengganti Nikah Badal adalah pernikahan di manaseorang laki-laki yang sudah beristri berkata kepada laki-laki lain yang juga sama sudah beristriBiarkan isteri kamu tidur dengan saya dan saya ijinkan isteri saya tidur dengan kamu kalaukamu keberatan biar kita tukar tambah Jadi Nikah Badal ini berupa pernikahan tukar menukaristeri Dalam dunia modern terutama di kota-kota besar seperti Jakarta pernikahan ini seringkalidiistilahkan dengan Tukar Kunci Jadi dalam pergaulan-pergaulan glamour apabila seoranglaki-laki berkata kepada laki-laki lain yang sama-sama sudah berkeluarga Ayo kita tukar kuncimaka maksudnya adalah pernikahan Badal ini Tentu bukan sembarang kunci tapi kunci inikunci ajaib yang bukan saja bisa membuka pintu tapi membuka yang mempunyai pintunaudzubillah min dzalik7 Nikah MutahMutah secara bahasa berarti bersenang-senang Nikah Mutah dalam dunia sekarangdisebut dengan Nikah Kontrak Maksudnya seorang laki-laki menikahi seorang wanita hanyasaja ketika akadnya ditentukan untuk masa satu minggu misalnya atau satu bulan satu tahunatau bahkan satu hari kemudian si laki-laki tadi memberikan upah atau biaya sebagaiimbalannya Pernikahan ini pada masa Rasulullah Saw pernah dibolehkan karena saat itu sedangkondisi perang yang berbulan-bulan Namun tidak lama setelah itu Rasulullah Sawmenghapusnya dan mengharamkannya sampai hari Kiamat kelak Oleh karena itu seluruh ulamasepakat bahwa pernikahan Mutah ini haram hukumnya Untuk pembahasan lebih lanjut masalahNikah Mutah ini insya Allah akan penulis bahas dalam makalah tersendiri8 Nikah al-UrfiNikah Urfi ini ramai diperbincangkan di Mesir belakangan ini Boleh jadi nama NikahUrfi ini untuk konteks Indonesia belum sampai dan belum pernah terdengar meskipun tidakmenutup kemungkinan dalam prakteknya sudah sejak dahulu berjalan dan berlanjut Nikah Urfiadalah pernikahan antara laki-laki dan perempuan yang tidak diketahui oleh kelurganya bolehjadi tidak memakai saksi tidak diumumkan dan tidak memakai wali Bukan hanya itu antaralaki-laki dan perempuan hidup berpisah makan dan minum sendiri-sendiri bahkan tinggal punberpisah Namun ketika keduanya greget untuk making love baru keduanya bersama dan dimana saja jadi10Pernikahan ini banyak merajarela di Mesir dan demikian juga di Indonesia terutama dikalangan mahasiswa mahasiswi Untuk melampiaskan nafsu seksualnya keduanya sepakat untukmembungkus perbuatan hinanya dengan bungkusan yang seolah-olah dilegalkan dandiperbolehkan oleh ajaran Islam Boleh jadi ada saksi hanya saja saksinya adalah teman-temandekatnya saja Sementara keluarganya tidak mengetahuinya sedikitpun Modus opperandi daripernikahan ini juga adalah untuk mendapatkan nafkahAkhir-akhir ini di Mesir merebak pernikahan ini karena si wanita biasanya menginginkannafkah yang besar dan tidak peduli dengan cara atau bentuknya Pernikahan ini jelas tidakmemakai surat-surat resmi dari pejabat yang berwenang (di Indonesia dari KUA) Pernikahan inijelas haram hukumnya karena pada hakikatnya adalah perzinahan modern NaudzubillahSemua jenis pernikahan yang telah disebutkan di atas diharamkan dalam ajaran IslamMengapa Karena pernikahan dalam ajaran Islam mempunyai aturan tersendiri ada rukun-rukun dansyarat-syarat yang harus dipenuhi Ketika rukun dan syaratnya tidak terpenuhi maka pernikahantersebut menjadi batal dan haram Untuk mengetahui lebih lanjut persoalan ini nanti akan kita bahaslebih jauh dalam pembahasan akad nikahDemikian sekelumit mengenai jenis dan macam pernikahan yang dilarang dan diharamkandalam ajaran Islam Tidak ada alasan untuk seorang muslim dan muslimah untuk melegalkan terlebihmempraktekkan pernikahan-pernikahan di atas Semoga kita terhindar dari semua jenis pernikahan

    terkutuk di atasWanita-wanita yang haram untuk dinikahi (al-muharramaat minannisaa)Dalam ajaran Islam ada beberapa wanita yang haram hukumnya untuk dinikahi oleh laki-lakiHal ini sebagaimana dijelaskan oleh Allah dalam firmanNya surat an-Nisa ayat 22-24

    ا يل س 1049703 ب وس 1049703 اء ومقت 1049703 ا ة فاح 1049703 ش 1049703 ان آ ن 1049703 ه إ د 1049703 لفق 1049703 س م 1049703 ا ل 1049703 ا إ اء الن 1049703 س من م اؤآ ءاب ح ك ن ما كحوا ن ت والخ 1049703 ت األ ن 1049703 ات وب خ

    ال 1049703 أ ن 1049703 ات وب م ك وخال 1049703 ات م ك و 1049703 ات م ك واتخ 1049703 عم وأ م ك ن 1049703 ات وب م ك مه 1049703 ات

    أ م ك عل 1049703 ي م 1049703 ت حرف 1049703 ي ي الل 1049703 ات م ك ب ب 1049703 ائ ور م ك ائ ن 1049703 س مه 1049703 ات

    وأ ن 1049703 اعة 1049703 الرض م م ك خ 1049703 وات وأ م ك ض 1049703 عن ر

    أ ي الل 1049703 ات م ك مه 1049703 ات وأ

    ئ 1049703 ل وحال م ك عل 1049703 ي جن 1049703 اح فل 1049703 ا ه 1049703 ن ب م دخل 1049703 ت م 1049703 واون ك ل 1049703 ت ن ف 1049703 إ ه 1049703 ن ب م دخل 1049703 ت ي الل 1049703 ات م ك ائ س ن من م حجورآا غف 1049703 ور 1049703 ان آ الل 1049703 ه ن إ س 1049703 لف ق 1049703 د م 1049703 ا ل 1049703 ا إ ن ي ت خ 1049703 أ

    ال ن ب 1049703 ي جمع 1049703 وا ت ن وأ م ك ب ص 1049703 ال أ 1049703 ن م ال 1049703 ذین م ك ن 1049703 ائ ب أ

    اء ور م 1049703 ا ك 1049703 م ل ح 1049703 ل وأ م ك عل 1049703 ي الل 1049703 ه ت 1049703 اب آ م ك ت 1049703 ان

    م ی ك 1049703 أ مل ما ال إ اء س الن من ات محصن وال حيما رهن ج 1049703 ور أ وهن ف 1049703 آت هن 1049703 ن م ب 1049703 ه م عت مت اس 1049703 ت افحين 1049703 ا سم 1049703 فم غي 1049703 ر ين مح 1049703 صن م ك موال

    أ ب غوا ت ب ت ن أ م ك ذلحكيم 1049703 ا يم 1049703 ا عل 1049703 ان آ الل 1049703 ه ن إ فری 1049703 ضة ال ع 1049703 د ب 1049703 ن م ه1049703 ب م ت اض 1049703 ي ر ت فيم 1049703 ا م ك عل 1049703 ي جن 1049703 اح ول 1049703 ا فری 1049703 ضة(24- ( 22النساء Artinya Dan janganlah kamu kawini wanita-wanita yang telah dikawini oleh ayahmu terkecuali padamasa yang telah lampau Sesungguhnya perbuatan itu amat keji dan dibenci Allah dan seburuk-burukjalan (yang ditempuh)Diharamkan atas kamu (mengawini) ibu-ibumu anak-anakmu yang perempuansaudara-saudaramu yang perempuan saudara-saudara bapakmu yang perempuan saudara-saudaraibumu yang perempuan anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang laki-laki anak-anakperempuan dari saudara-saudaramu yang perempuan ibu-ibumu yang menyusui kamu saudaraperempuan sepersusuan ibu-ibu istrimu (mertua) anak-anak istrimu yang dalam pemeliharaanmu dariistri yang telah kamu campuri tetapi jika kamu belum campur dengan istrimu itu (dan sudah kamuceraikan) maka tidak berdosa kamu mengawininya (dan diharamkan bagimu) istri-istri anakkandungmu (menantu) dan menghimpunkan (dalam perkawinan) dua perempuan yang bersaudarakecuali yang telah terjadi pada masa lampau sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi MahaPenyayang Dan (diharamkan juga kamu mengawini) wanita yang bersuami kecuali budak-budakyang kamu miliki (Allah telah menetapkan hukum itu) sebagai ketetapan-Nya atas kamu Dandihalalkan bagi kamu selain yang demikian (yaitu) mencari istri-istri dengan hartamu untuk dikawinibukan untuk berzina Maka istri-istri yang telah kamu nikmati (campuri) di antara mereka berikanlahkepada mereka maharnya (dengan sempurna) sebagai suatu kewajiban dan tiadalah mengapa bagi

    11kamu terhadap sesuatu yang kamu telah saling merelakannya sesudah menentukan mahar ituSesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana (QS an-Nisa 22-24)Dari ayat di atas ditambah keterangan-keterangan lainnya para ulama membagi wanita-wanitayang haram untuk dinikahi itu menjadi dua bagian besarPertama wanita-wanita yang haram untuk dinikahi selamanya Artinya seorang laki-laki tidakboleh menikahi wanita jenis ini kapanpun dan dalam kondisi apapunKedua wanita-wanita yang haram untuk dinikahi untuk sementara waktu Untuk bagian keduaini wanita-wanita tersebut haram untuk dinikahi selama ia berada dalam keadaan khusus(penjelasannya akan dibahas di bawah nanti) dan apabila keadaan tersebut sudah hilang maka ia bolehdinikahiWanita-wanita yang haram dinikahi selamanyaYang termasuk wanita-wanita yang haram untuk dinikahi selamanya (muabbada) ini ada tigakelompokA Haram dinikahi lantaran keturunan (nasab)Wanita-wanita yang haram dinikahi karena nasab (keturunan) ini ada tujuh jenis1 Semua Ibu baik dari pihak ibu maupun dari pihak bapak sampai ke atas yangmelahirkan laki-laki tersebut Maksudnya wanita-wanita yang menyebabkan lakilakiitu lahir (ibu) baik dari pihak ibunya sendiri maupun dari pihak bapaknya sendirisampai ke atas haram untuk dinikahi Misalnya ibunya sendiri ibunya ibu (nenek daripihak ibu) ibunya bapak (nenek dari pihak bapak) ibunya nenek dari pihak ibu ibunyanenek dari pihak bapak dan seterusnya sampai ke atas Wanita-wanita ini semuanyaharam untuk dinikahi selamanya (al-ummahaat)2 Semua Anak perempuan baik dari pihak putra laki-lakinya maupun putriperempuannya terus sampai ke bawah Maksudnya semua wanita yang dilahirkankarena laki-laki tersebut baik anak perempuan itu putri dari putranya maupun dariputrinya Misalnya anak perempuannya sendiri cucu perempuannya dari anakperempuan cucu perempuan dari anak laki-laki anak perempuan dari cucu perempuanatau anak perempuan dari cucu laki-laki sampai ke bawah Semua anak perempuan iniharam untuk dinikahi selamanya (al-banaat)3 Semua Saudari perempuan dari semua pihak dan jihah Misalnya saudariperempuan sekandung saudari perempuan sebapak dan saudari perempuan seibuSemua saudari perempuan ini juga haram untuk dinikahi selamanya (al-akhawaat)4 Semua saudari perempuan ayah (bibi tante dari pihak ayah) sampai ke atas baiksekandung sebapak maupun seibu Misalnya saudari perempuan sekandung ayahsaudari perempuan seibu ayah saudari perempuan seibu saudari perempuan bibinyaayah saudari perempuan bibinya bibi ayah dan seterusnya sampai ke atas Semua bibidari pihak ayah ini haram hukumnya untuk dinikahi (al-ammat)5 Semua saudari perempuan ibu (bibi tante dari pihak ibu) sampai ke atas baiksekandung sebapak maupun seibu Misalnya saudari perempuan sekandung ibusaudari perempuan sebapak ibu saudari perempuan seibu ibu saudari perempuanbibinya ibu saudari perempuan bibinya bibi ibu dan seterusnya sampai ke atas Semuabibi dari pihak ibu ini haram hukumnya untuk dinikahi (al-khalaat)6 Semua anak perempuan dari saudara laki-laki baik sekandung sebapak maupunseibu sampai ke bawah (keponakan dari saudara laki-laki) Misalnya anakperempuan dari saudara laki-laki sekandung anak perempuan dari saudara laki-lakisebapak anak perempuan dari saudara laki-laki seibu anak perempuan dari anak

    perempuan saudara laki-laki sekandung anak perempuan dari anak perempuan saudaralaki-laki sebapak anak perempuan dari anak perempuan saudara laki-laki seibu anakperempuan dari keponakannya keponakan saudara laki-laki terus sampai ke bawah(banatul akh)7 Semua anak perempuan dari saudari perempuan baik sekandung sebapakmaupun seibu sampai ke bawah (keponakan dari saudari perempuan) Misalnya12anak perempuan dari saudari perempuan sekandung anak perempuan dari saudariperempuan sebapak anak perempuan dari saudari perempuan seibu anak perempuandari anak perempuan saudari perempuan sekandung anak perempuan dari anakperempuan saudari perempuan sebapak anak perempuan dari anak perempuan saudariperempuan seibu anak perempuan dari keponakannya keponakan saudari perempuanterus sampai ke bawah (banatul ukhti) Semua keponakan baik dari pihak saudara lakilakimapun dari saudari perempuan semuanya haram untuk dinikahiDalam sebuah hadits dari Ibnu Abbas dikatakan

    تع 1049703 الى قول 1049703 ه ق 1049703 رأ ث 1049703 م س 1049703 بع ال 1049703 صهر وم 1049703 ن بع1049703 )) س النسب من حرم قال باس ع ابن عن[ ] (( البخارى رواه أمهاتكم عليكم حرمتArtinya Ibnu Abbas berkata Wanita-wanita yang diharamkan karena keturunan itu adatujuh dan yang diharamkan karena pernikahan juga ada tujuh Ibnu Abbas kemudianmembaca firman Allah dalam surat an-Nisa ayat 22-24 Diharamkan kepada kalianhellip (HRBukhari)Para ulama telah sepakat bahwa ketujuh jenis wanita yang telah disebutkan di atasharam hukumnya untuk dinikahi selamanya Untuk lebih memudahkan menghapal jeniswanita-wanita yang haram untuk dinikahi selamanya ini maka harus diingat bahwa seluruhketurunan dan kerabat si laki-laki semuanya haram untuk dinikahi kecuali empat orang sajayaitu anak perempuan pamannya dari pihak bapak (banatul amm sepupu putrinya om paman) anak perempuan pamannya dari pihak ibu (banatul khal sepupu) anak perempuanbibinya dari pihak bapak (banat ammatih sepupu putrinya bibi) dan anak perempuan bibinyadari pihak ibu (banatul khalah sepupu putrinya bibi) Untuk empat jenis wanita ini bolehuntuk dinikahi dan sisanya tidak boleh untuk dinikahiKeempat jenis wanita tersebut boleh untuk dinikahi berdasarkan firman Allah dalamsurat al-Ahzab ayat 50

    ف 1049703 اء أ مم 1049703 ا مين 1049703 ك ی ك 1049703 ت مل وم 1049703 ا هن ج 1049703 ور أ ها 1049703 ت ی اأ ی

    ي ءات ي ت الال واجك ز أ ك ل ا ن ل ل ح أ ا ن إ ي ب الني ت الال ك ت خاال ات ن وب خالك ات ن وب ك عمات ات ن وب عمك ات ن وب ك ي عل ه الل

    معك ن هاجردون 1049703 ن م ي 1049703 ك ب الن اد ر

    أ ن إ ي ب لن ل ها فس ن ت وهب ن إ ة مؤمن ة أ وامرل خالصة كحها ن ت س ی ن أ

    ي 1049703 ك عل وما 1049703 ون واجهم ز أ في هم ي عل ا ضن فر ما ا من عل قد ين مؤمن الك ی ال ي ك ل هم مان ی

    أ ت ك ملحيما ر ا غفور ه الل ان وآ ج حر

    ( ( 50األحزاب Artinya Hai Nabi sesungguhnya Kami telah menghalalkan bagimu istri-istrimu yang telahkamu berikan mas kawinnya dan hamba sahaya yang kamu miliki yang termasuk apa yangkamu peroleh dalam peperangan yang dikaruniakan Allah untukmu dan (demikian pula) anakanakperempuan dari saudara laki-laki bapakmu anak-anak perempuan dari saudara perempuanbapakmu anak-anak perempuan dari saudara laki-laki ibumu dan anak-anak perempuan darisaudara perempuan ibumu yang turut hijrah bersama kamu dan perempuan mukmin yangmenyerahkan dirinya kepada Nabi kalau Nabi mau mengawininya sebagai pengkhususanbagimu bukan untuk semua orang mukmin Sesungguhnya Kami telah mengetahui apa yangKami wajibkan kepada mereka tentang istri-istri mereka dan hamba sahaya yang mereka milikisupaya tidak menjadi kesempitan bagimu Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi MahaPenyayang (QS Al-Ahzab 50)B Haram dinikahi lantaran perkawinan (al-mushaharah)Wanita-wanita yang dilarang untuk dinikahi lantaran pernikahan ini adalah sebagaiberikut1 Isteri bapak (ibu tiri)Sehubungan dengan jenis wanita ini dalam sebuah hadits dikatakan13

    األب ام 1049703 رأة إال یح 1049703 رم م 1049703 ا یحرم 1049703 ون الجاهلي 1049703 ة أه 1049703 ل ان1049703 )) آ ق 1049703 ال عب 1049703 اس اب 1049703 ن عنآب 1049703 اؤآم نك 1049703 ح م 1049703 ا تنكح (( 1049703 وا وال وج 1049703 ل بين 1049703 ز والجمع

    ع الله فأنزل قال األختينالطب 1049703 رى تف )) [ 1049703 سير األخت 1049703 ين ب 1049703 ين إال 1049703 وا النساء من

    تجمع )) (( وأن و سلف قد ماصحيح ( 1328 [بسندArtinya Ibnu Abbas berkata Orang-orang jahiliyyah mengharamkan semua wanitayang diharamkan dalam ajaran Islam kecuali isteri bapak dan bolehnya menikahi kakakberadik sekaligus Kemudian turun firman Allah Janganlah kalian menikahi wanitawanitayang telah dinikahi oleh bapak-bapak kamu kecuali apa yang telah berlakudahulu (QS An-Nisa 22) dan Dan dilarang juga menikahi kakak beradik sekaligus(QS An-Nisa 23) (Dalam Tafsir ath-Thabari dengan sanad Sahih (8hal 132)Dengan ayat ini para ulama telah sepakat bahwa yang termasuk diharamkanuntuk dinikahi selamanya juga itu adalah wanita-wanita yang sudah atau pernahdinikahi oleh ayahnya baik wanita tersebut telah didukhul (disetubuhi) oleh ayahnyaataupun belum

    بعثن (( 1049703 ى ق 1049703 ال تری 1049703 د أی 1049703 ن ل 1049703 ه فقل 1049703 ت رای 1049703 ة ه1049703 ومع عم 1049703 ى لقي 1049703 ت ق 1049703 ال الب 1049703 راء ع 1049703 نأض 1049703 رب أن رجل 1049703 أمرنى إلى وسلم عليه الله صلى الله رسول

    ف أبيه امرأة نكح[ ] (( والحاآم داود أبو رواه ماله وآخذ عنقهArtinya Al-Bara berkata Suatu hari saya bertemu dengan paman saya yang sedangmembawa bendera Saya lalu bertanya Mau kemana paman Ia menjawab Saya

    diutus oleh Rasulullah Saw untuk membunuh dan mengambil harta laki-laki yangmenikahi isteri bapaknya (HR Abu Dawud dan Hakim)Dari hadits ini didapati bahwa laki-laki yang menikahi wanita-wanita yangpernah dinikahi oleh bapaknya harus dibunuh dan diambil hartanya Ini menunjukkansaking kerasnya larangan tersebut Dari sini para ulama kemudian berkesimpulanbahwa isteri bapak haram untuk dinikahi selamanya2 Ibunya isteri (mertua perempuan)Ketika seorang laki-laki telah menikah dengan seorang wanita maka ibu dari isterinyatadi (mertua) menjadi haram untuk dinikahi baik isterinya tersebut telah didukhul(disetubuhi) maupun belum Hal ini dikarenakan mertua masuk dalam keumuman suratan-Nisa ayat 23 Dan diharamkan juga ibu-ibu isteri-isteri kalian Termasuk kedalam jenis ini juga ibunya mertua dan ibunya bapak mertua3 Anak isteri (anak tiri ar-rabibah)Apabila sebelum menikah si isteri sudah mempunyai anak perempuan maka si lakilakitidak boleh menikahi putri dari isterinya itu Namun para ulama mensyaratkantidak bolehnya menikahi anak perempuan dari isteri itu apabila ibunya (isteri si laki-lakitersebut) telah disetubuhinya Namun apabila misalnya ia menikahi isterinya kemudiancerai sebelum melakukan hubungan badan maka laki-laki tadi boleh menikahi anakperempuannya Hal ini didasarkan pada firman Allah dalam surat an-Nisa ayat 23 diatas yang berbunyi

    م ل ن فإ هن ب م ت ل دخ ي ت الال م ك ائ س ن من م حجورآ في ي ت الال م ك ب ائ ب ورم ت ل دخ وا ون ك تم ك ي عل اح ن ج فال هن ب

    Artinya (dan diharamkan kepadamu) anak-anak istrimu yang dalam pemeliharaanmudari istri yang telah kamu campuri tetapi jika kamu belum campur dengan istrimu itu(dan sudah kamu ceraikan) maka tidak berdosa kamu mengawininyahellip(QS An-Nisa23)Termasuk ke dalam hukum ini adalah anak perempuan dari putra putri isterinya144 Isteri anak kandung sendiri (menantu)Seorang laki-laki juga tidak boleh menikahi isteri anak laki-lakinya berdasarkan firmanAllah dalam surat an-Nisa ayat 23 di atas

    م ك ب صال أ من ذین ال م ك ائ ن ب أ ل ئ وحال

    Artinya (dan diharamkan bagimu) istri-istri anak kandungmu (menantu) (QS An-Nisa 23)Di samping isteri anak kandung sendiri juga diharamkan isteri anak dari susuan hal inididasarkan pada hadits berikut ini

    م 1049703 ن یح 1049703 رم م 1049703 ا الرض 1049703 اع م 1049703 ن یح (( 1049703 رم وس 1049703 لم 1049703 هعلي الله ص 1049703 لى الله رس 1049703 ول ق 1049703 ال

    )) [ ( 8والطبرى ( ( 471 149) آثير ابن تفسير 1النسبArtinya Rasulullah Saw bersabda Diharamkan wanita-wanita karena sesususebagaimana diharamkannya wanita-wanita karena keturunan (Lihat dalam Tafsir IbnKatsir 1471 dan Tafsir ath-Thabari 8149)Para ulama dalam hal ini tidak memasukan anak perempuan dari isteri anakkandung (anak perempuan dari menantu) atau anak perempuan dari anak isteri (anak

    perempuan dari anak tiri) sebagai halilah Oleh karena itu seseorang boleh menikahianak perempuan dari menantu dan anak perempuan dari anak tiriUntuk memudahkan mengingat dan menghapal jenis wanita-wanita yang haramuntuk dinikahi karena pernikahan maka dapat dikatakan bahwa semua wanita yangterkait karena pernikahan semuanya boleh dinikahi oleh laki-laki kecuali empat orangsaja yaitu isteri bapaknya (ibu tiri) mertua perempuan anak perempuan dari isterinyayang telah disetubuhi (anak tiri tapi ibunya sudah disetubuhi) dan isteri anakkandungnya (menantu)C Haram dinikahi lantaran susuan (muharramaat bir radha)Wanita-wanita yang satu susu juga haram untuk dinikahi Hal ini didasarkan padaketerangan berikut ini

    ضاعة الر من م ك خوات وأ م ك ضعن ر أ ي ت الال م ك مهات

    وأArtinya (Diharamkan kepadamu) ibu-ibumu yang menyusui kamu saudara perempuansepersusuan (QS An-Nisa 23)Dalam sebuah hadits dikatakan

    الن 1049703 (( سب م 1049703 ن یح 1049703 رم م 1049703 ا الرض 1049703 اع م 1049703 ن لم 1049703 رمیح(( 1049703 وس علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى الله رس 1049703 ول قال

    [ مسلم و البخارى [أخرجهArtinya Rasulullah Saw bersabda Diharamkan wanita-wanita karena sesusu sebagaimanadiharamkannya wanita-wanita karena keturunan (HR Bukhari Muslim)Oleh karena itu pada hakikatnya wanita-wanita yang diharamkan karena sebab satususuan ini sama dengan wanita-wanita yang diharamkan karena factor keturunan Hanya sajadalam sebab satu susu ini ditambahkan bahwa wanita yang menyusui posisinya sama denganibu kandungDengan demikian wanita-wanita yang tidak boleh dinikahi lantaran satu susu ini adalahsebagai berikut1 Wanita yang menyusui dan ibu dari wanita yang menyusui karena ia dipandang sebagai ibukandungnya sendiri2 Anak-anak perempuan dari wanita yang menyusui tersebut karena mereka dipandangsebagai saudari-saudari perempuannya3 Saudari perempuan baik sekandung seayah maupun seibu karena dipandang sebagai bibiatau tantenya4 Anak perempuan dari putri wanita yang menyusui tadi karena dipandang sebagai anakperempuan dari saudari perempuannya5 Ibu dari suami yang menyusui karena dipandang sebagai neneknya156 Saudari perempuan dari suami wanita yang menyusui karena dipandang sebagaibibitantenya7 Anak perempuan dari putra laki-laki wanita yang menyusui karena dipandang sebagai anakperempuan dari saudara laki-lakinya (keponakan)8 Anak perempuan dari suami wanita yang menyusui meskipun dari isterinya yang lainkarena dipandang sebagai saudari sesusu dari jihat ayah9 Saudari-saudari perempuan dari suami wanita yang menyusui karena mereka dipandangsebagai tante-tantenya10 Isteri-isteri lain dari suami wanita yang menyusui karena mereka dipandang sebagai isteribapaknya

    11 Isteri dari anak yang menyusui haram dinikahi oleh suami dari wanita yang menyusuikarena dipandang sebagai menantunya12 Apabila yang menyusui itu seorang perempuan maka suami dari wanita yang menyusuitidak boleh menikahinya karena dipandang sebagai puterinya Demikian juga tidak bolehdinikahi oleh saudara laki-laki si suami tadi karena ia dipandang sebagai pamannya jugatidak boleh dinikahi oleh bapak dari si suami tadi karena ia dipandang sebagai kakeknyaHal yang harus diperhatikan bahwa dalam masalah sebab susuan ini keharamanmenikahi wanita-wanita di atas hanyalah haram bagi laki-laki yang menyusunya saja dan tidaktermasuk saudara atau kerabat dari laki-laki yang menyusu tersebut Oleh karena itu saudaralaki-laki dari laki-laki yang menyusu boleh menikahi anak perempuan wanita yang menyusuisaudaranya itu karena ia tidak ikut menyusu kepada wanita tersebut Dan karenanya anakperempuan dari wanita yang menyusui sauadaranya itu menjadi wanita asing bagi dirinya dankarenanya ia boleh menikahinya meskipun anak perempuan tersebut dipandang sebagai saudariperempuan dari saudara laki-laki yang menyusu kepada ibunya tersebut Untuk lebihmemudahkan kaidahnya bahwa semua orang yang sama-sama berkumpul dalam menete padasatu susu maka mereka dipandang sebagai bersaudara Semua wanita-wanita yang terkaitkarena sebab susuan haram untuk dinikahi selamanyaSyarat-syarat yang berkaitan dengan wanita yang haram dinikahi lantaran satu susuan1 Menyangkut jumlah susuan yang diharamkanPara ulama berbeda pendapat mengenai batas jumlah minimal susuan sehingga ia haramuntuk dinikahi Pada dasarnya dalam hal ini para ulama terbagi empat pendapatPendapat pertama mengatakan bahwa meskipun hanya satu kali nete ataupun lebihtetap haram untuk dinikahi Pendapat ini adalah pendapatnya jumhur ulama Abu HanifahMalik Tsauri Imam Laits dan lainnyaPendapat ini beralasan bahwa dalam banyak keterangantidak disebutkan batasan dan jumlah tertentu yang mensyaratkan haramnya seorang wanitalantaran susuan Oleh karena itu harus dipahami secara umum bahwa selama ia pernah menetemeskipun hanya satu kali tetean maka ia haram untuk dinikahiMenanggapi hadits-hadits yang menyebutkan jumlah tertentu dalam menetenya inisebagaimana akan disebutkan di bawah ini jumhur ulama mengatakan bahwa keterangan inidiperselisihkan apakah betul dari Siti Aisyah karena beragamnya jumlah batasan tersebutOleh karena itu harus dikembalikan kepada jumlah paling sedikit ia dipandang sebagai satususuan yaitu satu kali Di samping itu dalam sebuah riwayat dikatakan

    رض 1049703 عتان أو رض 1049703 عة أتح 1049703 رم رج 1049703 ل س 1049703 أله عم 1049703 ر ن1049703 اب س 1049703 مع أن 1049703 ه دین 1049703 ار ب 1049703 ن عم 1049703 رو ع 1049703 نالم 1049703 mdash ؤمنين أمي 1049703 ر إن من (( 1049703 ل األخت نعلم ما فقال

    (( رج فقال ا حرام إال الرضاعةق 1049703 ضاء عم 1049703 ر اب 1049703 ن فق 1049703 ال رض 1049703 عتان وال رض 1049703 عة رم1049703 تح ال أن mdash 1049703 ه یزعم الزبير ابن یرید ] (( بإسناد البيهقى أخرجه المؤمنين أمير وقضاء قضائك من خير اللهصحيح]Artinya Amr bin Dinar pernah mendengar Ibn Umar ditanya oleh seorang laki-laki Apakahdiharamkan pula (wanita) meskipun hanya satu atau dua kali tetean Ibnu Umar menjawabKami tidak mengetahui saudari sesusu itu kecuali haram hukumnya untuk dinikahi Seoranglaki-laki lalu berkata kembali Sesungguhnya amirul mukmininmdashyang dimaksudkannya16

    adalah ibn az-Zubairmdashmenganggap bahwa kalau hanya satu atau dua tetean tidak haram IbnuUmar menjawab Ketentuan dari Allah tentu lebih baik daripada ketentuan dan keputusankamu dan keputusan amirul mukminin (HR Baihaki dengan sanad yang shahih)Pendapat kedua mengatakan bahwa yang haram dinikahi itu apabila telah menete tigakali atau lebih Sedangkan kalau ia hanya menete satu atau dua kali maka wanita tersebutboleh dinikahi Pendapat ini adalah pendapatnya Dhahiriyyah Ibn Mundzir dan Abu Ubaidserta Ishak Alasan yang dikemukakannya diantaranya adalah hadits berikut ini

    والم 1049703 صتان الم 1049703 صة تح 1049703 رم ال وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله 1049703 لىص الله رس 1049703 ول ق 1049703 ال قالت عائشة عن

    [ مسلم [أخرجهArtinya Siti Aisyah berkata Rasulullah Saw bersabda Tidak haram untuk dinikahi kalauhanya satu atau dua kali isapan (HR Muslim)Pendapat ketiga mengatakan bahwa yang haram dinikahi itu apabila telah menete limakali atau lebih Pendapat ini adalah pendapat Imam SyafiI Ibn Hazm Atha dan Thawus Diantara dalil yang dijadikan alasan kelompok ini adalah

    ث 1049703 م یح 1049703 رمن معلوم 1049703 ات رض 1049703 عات ع 1049703 شر الق 1049703 رآن ن1049703 م أن 1049703 زل فيم 1049703 ا آ 1049703 ان قال 1049703 ت عائشة عنم 1049703 ن یق 1049703 رأ فيم 1049703 ا وه 1049703 ن وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله ول 1049703 لى

    ص رس 1049703 الله فت 1049703 وفى معلوم 1049703 ات بخم 1049703 س نسخ[ داود [ وأبو مسلم أخرجه القرآنArtinya Siti Aisyah berkata Di antara yang telah diturunkan dalam al-Quran adalah bahwasepuluh kali tetean yang diketeahui dan tertentu adalah diharamkan untuk dinikahi Kemudianjumlah tersebut dihapus menjadi lima kali tetean yang diketahui Setelah itu Rasulullah Sawmeninggal dan lima kali tetean itu termasuk yang terdapat dalam al-Quran (HR Muslim danAbu Dawud)Dalam ilmu al-Quran hal demikian termasuk ayat yang telah dihapuskan bacaannyaakan tetapi hukumnya masih tetap ada dan berlakuPendapat keempat mengatakan bahwa yang haram untuk dinikahi itu adalah apabilatelah menete sepuluh kali atau lebih Apabila kurang dari itu maka tidak haram untuk dinikahiPendapat ini diriwayatkan dari Siti Aisyah dan Hafsah Di antara dalil kelompok ini adalah

    بن 1049703 ت وهو mdash 1049703 وم به أرسلت المؤمنين أم عائشة أن سالم عنآلث mdash أم أختها إلى یرضع

    س 1049703 الم ق 1049703 ال عل 1049703 ى ی 1049703 دخل حت 1049703 ى رض 1049703 عات 1049703 شرع أرض 1049703 عيه فقال 1049703 ت ال 1049703 صدیق بك 1049703 ر أب 1049703 ى

    رض 1049703 عات ث 1049703 الث غي 1049703 ر ثالث 1049703 عنى آلثوم أم فأرضعتنىترض فلم مرضت ثم رضعات

    أخرج )) [ 1049703 ه رض 1049703 عات ع 1049703 شر عائشة 1049703 ى على أدخل أآن فلمل تتم لم آلثوم أم أن أجل من

    صحيح بإسناد والبيهقى [مالكArtinya Dari Salim bahwasannya siti Aisyah Ummul mukminin pernah mengirimnya (Salim)

    ketika ia masih menete kepada saudarinya Ummu Kultsum putrinya Abu Bakar Shidiq SitiAisyah berkata Susui dia sepuluh kali susuan lalu berikan kepada saya Salim berkata UmmuKultsum lalu menyusui saya sebanyak tiga kali susuan kemudian ia sakit sehingga ia hanyamenyusui saya tiga kali saja Saya tidak pernah datang lagi ke siti Aisyah karena UmmuKultsum belum menyempurnakan sepuluh kali susuannya (HR Malik dan Baihaki dengansanad yang sahih)Apabila kita perhatikan dari keempat pendapat di atas penulis lebih condong untukmengambil pendapat ketiga yang mengatakan bahwa batasan minimal wanita susuan tersebutadalah apabila ia telah menete lima kali atau lebih Hal ini dikarenakan dalil yangdikemukakannya di samping sahih juga dalam redaksinya sangat jelas sebagai qaid (pembatas)dari dalil-dalil yang muthlak (belum dibatasi)Sedangkan pendapat yang mengatakan satu atau dua kali susuan tidak diharamkanmeskipun haditsnya shahih akan tetapi redaksi haditsnya tidak jelas menunjukkan hal itu Katasatu atau dua kali tidak diharamkan tidak berarti hanya untuk tiga kali susuan akan tetapi17boleh jadi juga untuk lima kali susuan Karena banyak ihtimal (kemungkinan) inilah makapendapat tersebut menjadi lemah adanyaPendapat pertama juga yang mengatakan tidak dibatasi jumlah susuannya tidak bisadijadikan pegangan karena kemutlakan hadits tersebut di qaid kan oleh keterangan lain yaituketerangan yang mengatakan lima kali susuan Karenanya hukumnya pun harus dibawakepada hokum muqayyad bukan hokum muthlak lagiPendapat keempat yang mengatakan sepuluh kali susuan juga tidak dapat dijadikanpegangan Karena hadits yang disodorkan bukan sebagai batasan akan tetepi hanya ikhbar(beita informasi) saja Hal ini dikarenakan dalam keterangan dari Siti Aisyah yang laindikatakan bahwa yang haram dinikahi itu juga apabila menete lima kali susuan Dengandemikian penulis lebih condong untuk mengambil pendapat ketiga bahwa wanita yang haramdinikahi lantaran susuan itu apabila telah menyusui lima kali atau lebih Kurang dari itu tidakmenjadi haram hukumnya Wallahu alam2 Menyangkut usia bayi yang menyusunyaPara ulama berbeda pendapat mengenai usia bayi yang menyusui tersebut sehinggamenyebabkan wanita tersebut haram untuk dinikahiPendapat pertama yaitu pendpatnya Jumhur ulama di antaranya Imam Malik SyafiIAhmad dan Imam Auzai bahwa susuan yang diharamkan itu pada usia dua tahun pertama sajaAdapun kalau dia menete pada usianya yang ke tiga empat tahun atau lebih tidak menjadikanharam untuk dinikahi Di antara dalil yang disodorkan kelompok ini adalah

    الرضاعة ) یتم أن أراد لمن آاملين حولين أوالدهن یرضعن والوالدات 233البقرة(

    Artinya Dan ibu-ibu itu menyusui putra-putranya selama dua tahun secara sempurna Hal itubagi mereka yang hendak menyempurnakan susuannya (QS Al-Baqarah 233)

    بإس 1049703 ناد البيهق 1049703 ى أخرج )) [ 1049703 ه الح 1049703 ولين ف 1049703 ى آ 1049703 ان 1049703 ام إال رض (( 1049703 اع ال عب 1049703 اس اب 1049703 ن ق 1049703 ال

    [صحيحArtinya Ibnu Abbas berkata Bukan disebut menyusui kecuali selama dua tahun (HRBaihaki dengan sanad yang sahih)Pendapat kedua yaitu pendapatnya Imam Abu Hanifah bahwa usia susuan yangmenyebabkan haram untuk dinikahi itu adalah selama tiga puluh bulan Dalil yang

    dikemukakannya adalah

    ( األحقاف ( شهرا ثالثون وفصاله 15وحملهArtinya Dan mengandungnya sampai menyapihnya selama tiga puluh bulan (QS Al-Ahqaf15)Pendapat ketiga mengatakan bahwa menyusui ketika sudah besar maupun ketika masihkecil sama saja menyebabkan haram untuk dinikahi Pendapat ini adalah pendapatnyaDhahiriyyah Atha dan Imam Laits Di antara dalil yang dikemukakan pendapat ini adalah

    ی 1049703 ا فقال 1049703 ت وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى النب 1049703 ي 1049703 ىإل سهيل بنت لة سه جاءت قالت عائشة عن

    النب 1049703 ي فق ) 1049703 ال حليف 1049703 ه وه ( 1049703 و س 1049703 الم دخ 1049703 ول ة 1049703 نحذیف 1049703 م أب 1049703 ى وج 1049703 ه فى أرى إنى الله رسولفتب 1049703 سم آبي 1049703 ر رج 1049703 ل وه 1049703 و أرض 1049703 عه وآي 1049703 ف 1049703 ت

    قال)) ارض (( 1049703 عيه وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى (( آبير رجل أنه علمت قد وقال وسلم عليه الله صلى الله رسول[ مسلم[ أخرجهArtinya Siti Aisyah berkata Sahlah bint Suhail datang kepada Nabi Saw sambil berkataWahai Rasulullah Saw sesungguhnya saya melihat muka Abu Hudzaifah ketika membawaSalim Rasulullah Saw lalu bersabda Susuilah dia Sahlah berkata Bagaimana sayamenyusuinya sementara dia sudah besar Rasulullah Saw tersenyum lalu bersabda kembaliSaya tahu bahwa dia sudah besar (tapi tidak mengapa susuilah) (HR Muslim)Dari ketiga pendapat di atas hemat penulis pendapat Jumhur ulama yang mengatakanbahwa yang menjadikan haram untuk dinikahi itu adalah apabila menyusuinya pada dua tahunpertama saja Hal ini dikarenakan keterangan-keterangan yang berbicara seputar hal ini sangatjelas dan shahih Namun demikian apabila karena suatu keperluan orang yang sudah besar pun18harus disusui tentu menjadi haram juga Demikian sebagaimana dikemukakan oleh ImamSyaukani dan Ibnu Taimiyyah dalam al-Majmunya3 Shifat susuan yang diharamkanPembahasan ini menyangkut apakah susuan yang diharamkan itu disyaratkan harusmengisap langsung dari tete si wanita tersebut Ataukah termasuk juga sekalipun melaluidiminum dalam gelas setelah diperas terlebih dahulu Dalam hal ini para ulama terbagi duapendapatPendapat pertama yaitu pendapat Jumhur ulama mengatakan bahwa baik si bayitersebut menyusunya langusung dengan cara menempelkan mulutnya pada tete wanita danmengisapnya maupun tidak langsung seperti itu misalnya melalui diminum di gelas setelahdiperas terlebih dahulu tetap semuanya menjadikan wanita haram untuk dinikahiSedangkan menurut pendapat Dhahiriyyah dan Imam Laits bahwa susuan yangdiharamkan itu apabila langsung melalui isapan ke tetanya secara langsung Adapun apabila sibayi tersebut menetenya tidak langsung misalnya melalui gelas atau dicampur denganmakanan maka tidak menjadi haramNamun penulis lebih cenderung untuk mengatakan bahwa pendapat Jumhur lah yanglebih kuat bahwa baik langsung maupun tidak tetap termasuk susuan dan karenanya haramuntuk dinikahi Hal ini karena maksud dari susuan itu adalah untuk menghilangkan rasa laparsi bayi sekaligus memberikannya makanan Dan ketika ia menyusu langsung ataupun tidak

    langsung sama-sama mengenyangkan si bayi maka hukumnya pun sama yaitu haram untukdinikahi Hal ini dipertegas lagi berdasarkan sebuah hadits yang mengatakan

    أخرج )) [ 1049703 ه المجاع 1049703 ة م 1049703 ن الرض 1049703 اعة إنم (( 1049703 ا وس 1049703 لم ه1049703 علي الله ص 1049703 لى الله رس 1049703 ول ق 1049703 ال

    ومسلم [البخارىArtinya Rasulullah Saw bersabda Bahwasannya susuan itu karena kelaparan (si bayi) (HRBukhari Muslim)Wanita-wanita yang haram dinikahi sementara (muaqqata)Adapun wanita-wanita yang haram untuk dinikahi sementara waktu sampai penyebabnyahilang di antaranya adalah sebagai berikut1 Saudari perempuan si Isteri (menikahi kakak beradik secara langsung tidak boleh)Para ulama telah sepakat bahwa seorang laki-laki tidak boleh menikahi seorang wanitasekaligus bersama saudari kandungnya dalam waktu bersamaan Namun apabila si isterinya itumeninggal atau telah dicerai maka si suami boleh untuk menikahi saudari kandung mantanisterinya tadi Hal ini sebagaimana difirmankan oleh Allah dalam surat an-Nisa ayat 23

    لف س قد ما ال إ ن ي ت خ األ ن ي ب جمعوا ت ن وأArtinya (Diharamkan juga bagi kamu) dan menghimpunkan (dalam perkawinan) duaperempuan yang bersaudara kecuali yang telah terjadi pada masa lampau (QS An-Nisa 23)2 Apabila seorang kafir masuk Islam sementara ketika dia kafir telah menikahi dua orangperempuan kakak beradik secara bersamaan maka ia harus memilih salah satunya danmeninggalkan yang lainnya Hal ini sebagaimana terdapat dalam sebuah hadits dhaifbahwasannya Fairuz ad-Dailamy datang kepada Rasulullah Saw seraya berkata WahaiRasulullah Saw saya telah masuk Islam akan tetapi saya mempunya dua isteri kakak beradikMaka Rasulullah Saw menyuruhnya untuk memilih salah satu dari keduanya menurut yang iakehendaki dan sukai (HR Turmudzi dan Abu Dawud)3 Bibi tante dari si isteriSeorang laki-laki tidak boleh menikahi seorang wanita secara bersamaan denganbibinya tantenya baik bibinya ini dari pihak bapaknya ataupun ibunya Namun apabila siisterinya tadi meninggal atau telah diceraikan maka ia boleh menikahi bibinya tadi Hal inididasarkan pada sebuah hadits yang mengatakan19

    الم 1049703 رآة ب 1049703 ين یجم (( 1049703 ع ال ق 1049703 ال وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله لى1049703 ص الله رس 1049703 ول أن هری 1049703 رة أب 1049703 ى ع 1049703 ن[ ] (( ومسلم البخارى أخرجه وخالتها المرأة بين وال وعمتهاArtinya Dari Abu Hurairah bahwasannya Rasulullah Saw pernah bersabda Tidak bolehdinikahi secara bersamaan antara seorang wanita dengan bibinya baik bibinya dari pihak ayah(ammah) maupun dari pihak ibu (khalah) (HR Bukhari Muslim)4 Wanita yang telah ditalak tiga tidak boleh menikah dengan mantan suaminya kecuali iatelah menikah terlebih dahulu dengan laki-laki lain Hal ini sebagaimana akan dijelaskannanti pada pembahasan thalak (pada makalah-makalah berikutnya) Di antara dalilnya adalah

    ن أ هم 1049703 ا ي عل جن 1049703 اح فل 1049703 ا قه 1049703 ا طل ن ف 1049703 إ ه قها 1049703 ر طل ن فإغي وجا ز كح ن ت ى حت عد ب من ه ل حل ت فال

    البق ( 1049703 رة ن م 1049703 و عل ی ق 1049703 وم ل ه 1049703 ا ن ي ب ی الل 1049703 ه ح 1049703 دود ه 1049703 كل الل 1049703 وت ح 1049703 دود قيم 1049703 ا ی ن أ ظن 1049703 ا ن إ ع 1049703 ا اج ر ت ی(230Artinya Kemudian jika si suami mentalaknya (sesudah talak yang kedua) maka perempuanitu tidak lagi halal baginya hingga dia kawin dengan suami yang lain Kemudian jika suamiyang lain itu menceraikannya maka tidak ada dosa bagi keduanya (bekas suami pertama danistri) untuk kawin kembali jika keduanya berpendapat akan dapat menjalankan hukum-hukumAllah Itulah hukum-hukum Allah diterangkan-Nya kepada kaum yang (mau) mengetahui(QS Al-Baqarah 230)5 Wanita yang menikah dengan laki-laki lain atau berada pada masa iddah dengan lakilakilain sehingga wanita tersebut dicerai dan habis masa iddahnya (pembahasan masalahIddah ini akan dijelaskan lebih lanjut dalam makalah berikutnya) Apabila wanita tersebut telahdicerai oleh suaminya dan telah habis masa iddahnya maka laki-laki lain boleh menikahinya6 Wanita yang sadang melakukan Ihram tidak boleh menikah atau dinikahkan sampai iatahallul (beres dari ihramnya) Ketika ia telah tahallul maka boleh seorang laki-laki atauwanita untuk menikah atau dinikahkan Hal ini didasarkan kepada hadits berikut ini

    وال عليه 1049703 رم الله صلى الله رسول قال قال عفان بن عثمان عنالمح (( ینكح ال وسلم

    [ ] (( والترمذى مسلم أخرجه یخطب وال ینكحArtinya Utsman bin Affan berkata Rasulullah Saw bersabda Orang yang sedang melakukanihram tidak boleh menikah dinikahkan ataupun meminang (HR Muslim dan Turmudzi)7 Wanita musyrikah (seperti yang beragama Majusi dan lainnya) sampai dia masuk IslamWanita yang musyrikah tidak boleh dinikahi sampai ia masuk Islam Hal ini berdasarkan ayat

    ول 1049703 ا م ك عجب 1049703 ت أ ول 1049703 و ة رآ م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر مؤمن 1049703 ة ة1049703 م وأل ی 1049703 ؤمن حت 1049703 ى ات رآ مش ال كحوا ن ت والئ 1049703 ك ول أ م ك عج 1049703 ب أ ول 1049703 و رك م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر م 1049703 ؤمن د1049703 عب ول ؤمن 1049703 وا ی حت 1049703 ى ين رآ م 1049703 ش ال كح 1049703 وا ن ته 1049703 م عل ل لن 1049703 اس ل ات 1049703 ه ءای ن ب 1049703 ي وی ذن 1049703 ه إ ب ة مغف 1049703 ر وال ة1049703 جن ال ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعو والل 1049703 ه الن 1049703 ار ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعون[ البقرة [ ون ر

    ذآ ت 221یArtinya Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik sebelum mereka berimanSesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik walaupun diamenarik hatimu Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanitamukmin) sebelum mereka beriman Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dariorangmusyrik walaupun dia menarik hatimu Mereka mengajak ke neraka sedang Allahmengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya(perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran (QS Al-Baqarah 221)Hanya saja para ulama mengecualikan musyrikah ini dengan ahli kitabArtinya wanitaahli kitab (Yahudi dan Nashrani) boleh dinikahi oleh orang Muslim Hal ini didasarkan padaayat berikut ini20

    ه 1049703 م ل ح 1049703 لcurren م وطع 1049703 امك ك 1049703 م ل ح 1049703 لcurren كت 1049703 اب ال ذین 1049703 واوت ال 1049703 أ وطع 1049703 ام ب 1049703 ات الطي ك 1049703 م ل ح 1049703 ل

    أ ي 1049703 وم الذا إ م ك ل ق 1049703 ب 1049703 ن م كت 1049703 اب ال وت 1049703 وا أ ال 1049703 ذین 1049703 ن م ات 1049703 صن

    مح وال مؤمن 1049703 ات ال 1049703 ن م ات مح 1049703 صن والیم 1049703 ان اإل ب ف 1049703 ر ك ی وم 1049703 ن خ 1049703 دان أ هن 1049703 ذي جور أ موهن ت ي ءات

    خ مت وال افحين مس ر غي ين محصن( المائدة ( رین خاس ال من ة خر اآل في وهو ه عمل ط حب 5فقدArtinya Pada hari ini dihalalkan bagimu yang baik-baik Makanan (sembelihan) orang-orangyang diberi Al Kitab itu halal bagimu dan makanan kamu halal (pula) bagi mereka (Dandihalalkan mangawini) wanita yang menjaga kehormatan diantara wanita-wanita yang berimandan wanita-wanita yang menjaga kehormatan di antara orang-orang yang diberi Al Kitabsebelum kamu bila kamu telah membayar mas kawin mereka dengan maksud menikahinyatidak dengan maksud berzina dan tidak (pula) menjadikannya gundik-gundik Barangsiapayang kafir sesudah beriman (tidak menerima hukum-hukum Islam) maka hapuslah amalannyadan ia di hari kiamat termasuk orang-orang merugi (QS Al-Maidah 5)Namun persoalannya apakah Yahudi dan Kristen sekarang masih dapat disebut AhliKitab ataukah sudah termasuk Musyrik mengingat ajarannya kini banyak diselewengkan dansudah bukan seperti aslinya dahulu Ini juga menjadi bahan perdebatan Untuk masalah iniinsya Allah penulis akan membahasnya dalam satu makalah khusus pada minggu-mingguberikutnyaNamun untuk wanita muslimah tidak boleh menikah dengan laki-laki non muslim Halini didasarkan pada ayat sebagaimana telah disebutkan sebelumnya

    ول 1049703 ا م ك عجب 1049703 ت أ ول 1049703 و ة رآ م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر مؤمن 1049703 ة ة1049703 م وأل ی 1049703 ؤمن حت 1049703 ى ات رآ مش ال كحوا ن ت والئ 1049703 ك ول أ م ك عج 1049703 ب أ ول 1049703 و رك م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر م 1049703 ؤمن د1049703 عب ول ؤمن 1049703 وا ی حت 1049703 ى ين رآ م 1049703 ش ال كح 1049703 وا ن ته 1049703 م عل ل لن 1049703 اس ل ات 1049703 ه ءای ن ب 1049703 ي وی ذن 1049703 ه إ ب ة مغف 1049703 ر وال ة1049703 جن ال ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعو والل 1049703 ه الن 1049703 ار ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعون[ البقرة [ ون ر

    ذآ ت 221یArtinya Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik sebelum mereka berimanSesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik walaupun diamenarik hatimu Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanitamukmin) sebelum mereka beriman Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dariorangmusyrik walaupun dia menarik hatimu Mereka mengajak ke neraka sedang Allahmengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya(perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran ((QS Al-Baqarah 221)Juga berdasarkan ayat lain berikut ini

    ن ف 1049703 إ هن ات 1049703 ان مهاجر ات مؤمن ال م جاءآ ذا إ وا ءامن ذین ال ها ی اأ ی

    یم إ ب م عل أ ه الل وهن ن ح فامت

    ه 1049703 ن ل حل 1049703 ون ی ه 1049703 م ول 1049703 ا ه 1049703 م ل ح 1049703 لcurren ه 1049703 ن ل 1049703 ا ى 1049703 اركف ل 1049703 ال إ جع 1049703 وهن ر ت فل 1049703 ا مؤمن 1049703 ات م 1049703 وهن مت عل( ( 10الممتحنة Artinya Hai orang-orang yang beriman apabila datang berhijrah kepadamu perempuanperempuanyang beriman maka hendaklah kamu uji (keimanan) mereka Allah lebihmengetahui tentang keimanan merekamaka jika kamu telah mengetahui bahwa mereka (benarbenar)beriman maka janganlah kamu kembalikan mereka kepada (suami-suami mereka)orang-orang kafir Mereka tiada halal bagi orang-orang kafir itu dan orang-orang kafir itu tiadahalal pula bagi mereka (QS Al-Mumtahanah 10)Makalah ini special dipersembahkan untuk kawan-kawan tercinta siswa siswi Sekolah IndonesiaCairo (SIC) pada pengajian rutin remaja Sabtuan di Mesjid Indonesia Kairo EgyptEmail aepmesiryahoocomQatamea 13 Mei 2005 pukul 200 malam

    21

    Perceraian dalam IslamDari Wikipedia Bahasa Melayu ensiklopedia bebas

    Lompat ke pandu arah gelintar

    Sebahagian daripada siri

    Fiqh Islam(suatu disiplin kajian Islam)

    Bidang-bidang

    Ekonomi

    Politik

    Perkahwinan

    o Peminangan

    o Mas kahwin

    o Akad nikah

    o Walimatulurus

    o Nikah mutah

    o Perceraian

    o Poligami

    o Nasab

    o Seks

    Jenayat

    Adab

    Ibadah

    Kebersihan

    Ketenteraan

    Kotak ini papar bull bincang bull sunting

    Di dalam Islam penceraian merupakan sesuatu yang dilaknat oleh Islam tetapi diharuskan dengan alasan dan sebab-sebab tertentu Penceraian boleh dilakukan dengan cara talak fasakh dan khuluk atau tebus talak

    Isi kandungan

    [sorok]

    1 Talak o 11 Hukum talak

    o 12 Rukun talak

    o 13 Contoh lafaz talak

    o 14 Jenis talak

    141 Talak rajrsquoi

    142 Talak bain

    143 Talak sunni

    144 Talak bidrsquoi

    145 Talak taklik

    2 Fasakh

    o 21 Cara melakukan fasakh

    3 Khuluk atau tebus talak

    o 31 Tujuan khuluk

    4 Rujuk

    o 41 Hukum rujuk

    o 42 Rukun rujuk

    o 43 Contoh lafaz rujuk

    431 Lafaz sarih

    432 Lafaz kinayah

    5 Lihat juga

    o 51 Pautan Luar

    [sunting] Talak

    Talak menurut bahasa bermaksud melepaskan ikatan dan menurut syarak pula talak membawa maksud melepaskan ikatan perkahwinan dengan lafaz talak dan seumpamanya Talak merupakan suatu jalan penyelesaian yang terakhir sekiranya suami dan isteri tidak dapat hidup bersama dan mencari kata sepakat untuk mecari kebahagian berumahtangga Talak merupakan perkara yang dibenci Allah swt tetapi dibenarkan

    [sunting] Hukum talakHukum Penjelasan

    Wajib

    a) Jika perbalahan suami isteri tidak dapat didamaikan lagib) Dua orang wakil daripada pihak suami dan isteri gagal membuat kata sepakat untuk perdamaian rumahtangga merekac) Apabila pihak kadi berpendapat bahawa talak adalah lebih baikd) Jika tidak diceraikan keadaan sedemikian maka berdosalah suami

    Haram

    a) Menceraikan isteri ketika sedang haid atau nifasb) Ketika keadaan suci yang telah disetubuhic) Ketika suami sedang sakit yang bertujuan menghalang isterinya daripada menuntut harta pusakanyad) Menceraikan isterinya dengan talak tiga sekali gus atau talak satu tetapi disebut berulang kali sehingga cukup tiga kali atau lebih

    Sunata) Suami tidak mampu menanggung nafkah isterinyab) Isterinya tidak menjaga maruah dirinya

    MakruhSuami menjatuhkan talak kepada isterinya yang baik berakhlak mulia dan mempunyai pengetahuan agama

    HarusSuami yang lemah keinginan nafsunya atau isterinya belum datang haid atau telah putus haidnya

    [sunting] Rukun talakPerkara Syarat

    SuamiBerakalBalighDengan kerelaan sendiri

    IsteriAkad nikah sahBelum diceraikan dengan talak tiga oleh suaminya

    LafazUcapan yang jelas menyatakan penceraiannyaDengan sengaja dan bukan paksaaan

    [sunting] Contoh lafaz talak Talak sarih

    Lafaz yang jelas dengan bahasa yang berterus-terang seperti ldquoSaya talak awakrdquo atau ldquoSaya ceraikan awakrdquo atau ldquoSaya lepaskan awak daripada menjadi isteri sayardquo dan sebagainya

    Talak kinayah

    Lafaz yang digunakan secara sindiran oleh suami seperti ldquoPergilah awak ke rumah mak awakrdquo atau ldquoPergilah awak dari sinirdquo atau ldquoSaya benci melihat muka awakrdquo dan sebagainya Namun lafaz kinayah memerlukan niat suaminya iaitu jika berniat talak maka jatuhlah talak tetapi jika tidak berniat talak maka tidak berlaku talak

    [sunting] Jenis talak

    [sunting] Talak rajrsquoi

    Suami melafazkan talak satu atau talak dua kepada isterinya Suami boleh merujuk kembali isterinya ketika masih dalam idah Jika tempoh idah telah tamat maka suami tidak dibenarkan merujuk melainkan dengan akad nikah baru

    [sunting] Talak bain

    Suami melafazkan talak tiga atau melafazkan talak yang ketiga kepada isterinya Isterinya tidak boleh dirujuk kembali Si suami hanya boleh merujuk setelah isterinya berkahwin lelaki lain

    suami barunya menyetubuhinya setelah diceraikan suami barunya dan telah habis idah dengan suami barunya

    [sunting] Talak sunni

    Suami melafazkan talak kepada isterinya yang masih suci dan tidak disetubuhinya ketika dalam tempoh suci

    [sunting] Talak bidrsquoi

    Suami melafazkan talak kepada isterinya ketika dalam haid atau ketika suci yang disetubuhinya

    [sunting] Talak taklik

    Talak taklik ialah suami menceraikan isterinya bersyarat dengan sesuatu sebab atau syarat Apabila syarat atau sebab itu dilakukan atau berlaku maka terjadilah penceraian atau talak

    Contohnya suami berkata kepada isteri ldquoJika awak keluar rumah tanpa izin saya maka jatuhlah talak saturdquo Apabila isterinya keluar dari rumah tanpa izin suaminya maka jatuhlah talak satu secara automatik

    Ia juga boleh berlaku selepas akad nikah (ia dipraktikkan di Malaysia dan wajib oleh semua pengantin lelaki untuk melafaznya) berkata ldquoJika saya menyeksa isteri saya dengan sengaja atau saya meninggalkan isteri saya selama empat bulan berterusan dengan sengaja tanpa kerelaannya dan jika ia mengadu kepada kadi atau naib kadi apabila disabitkan oleh kadi atau naib kadi maka jatuhlah talak satu ke atas isteri sayardquo

    Ia juga boleh berlaku dengan cara ldquoJika saya menyeksa isteri saya dengan sengaja atau saya meninggalkannya selama empat bulan berterusan tanpa kerelaannya dan jika ia mengadu kepada kadi atau naib kadi serta membayar RM 100 sebagai tebus talak apabila disabitkan oleh kadi atau naib kadi maka jatuhlah talak satu ke atas isteri saya dengan nilai tebus talak tersebutrdquo

    [sunting] Fasakh

    Erti fasakh menurut bahasa ialah rosak atau putus Manakala menurut syarak pula pembatalan nikah disebabkan oleh sesuatu sifat yang dibenarkan syarak misalnya perkahwinan suami isteri yang difasakhkan oleh kadi disebabkan oleh suaminya tidak mempu memberi nafkah kepada isterinya Fasakh tidak boleh mengurangkan bilangan talaknya Fasakh hanya boleh dituntut oleh isteri sekiranya terdapat beberapa sebab atau kecacatan yang terdapat pada pihak suaminya Mengikut mazhab Shafie seorang isteri boleh menuntut fasakh melalui kadi atau mahkamah disebabkan oleh kekurangan suaminya seperti gila (berkekalan atau sekejab) penyakit kusta penyakit sopak penyakit yang menghalang mereka daripada melakukan persetubuhan suami tidak mampu memberi nafkah belanja kepada isterinya seperti makan dan minum serta tempat tinggal pakaian memberi mahar dengan cara tunai sebelum bersetubuh kerana kepapaan atau muflis atau sebagainya suami tidak bertanggungjawab dengan meninggalkan isterinya terlalu lama dan tidak memberi khabar berita suami yang menzalimi dan memudaratkan isterinya

    suami yang fasik serta melakukan maksiat terhadap Allah dan tidak menunaikan kewajipan kepada Allah dan murtad salah seorang (suami atau isteri)

    [sunting] Cara melakukan fasakh Jika suami atau isteri mempunyai sebab yang megharuskan fasakh Membuat aduan kepada pihak kadi supaya membatalkan perkahwinan mereka

    Jika dapat dibuktikan pengaduan yang diberikan adalah betul pihak kadi boleh mengambil tindakan membatalkannya

    Pembatalan perkahwinan dengan cara fasakh tidak boleh dirujuk kembali melainkan dengan akad nikah yang baru

    [sunting] Khuluk atau tebus talak

    Perpisahan antara suami dan isteri melalui tebus talak sama ada dengan menggunakan lafaz talak atau khuluk Pihak isteri boleh melepaskan dirinya daripada ikatan perkahwinan mereka jika ia tidak berpuas hati atau lain-lain sebab Pihak isteri hendaklah membayar sejumlah wang atau harta yang dipersetujui bersama dengan suaminya maka suaminya hendaklah menceraikan isterinya dngan jumlah atau harta yang ditentukan

    Hukum khuluk adalah berdasarkan surah al-Baqarah ayat 229 ldquoTidak halal bagi kamu mengambil apa-apa yang telah kamu berikan kepada mereka suatu jua pun kecuali jika takut kedua-duanya tidak akan mengikut peraturan Allah swt Jika kamu takut bahawa tidak akan mengikut peraturan Allah maka tiadalah berdosa kedua-duanya tentang barang yang jadi tebus oleh perempuanrdquo

    Talak boleh jatuh dengan menyebut ldquoSaya menceraikan kamu dengan bayaran RM 10000rdquo dan isterinya menjawab ldquoSaya menerimanyardquo Apabila suami melafazkan demikian dan isterinya menyahut tawaran itu dengan serta-merta jatuhlah talak dengan khuluk dan isterinya wajiblah beridah Suami isteri hanya boleh merujuk dengan akad nikah baru sahaja

    [sunting] Tujuan khuluk Memelihara hak wanita Menolak bahaya kemudaratan yang menimpanya

    Memberi keadilan kepada wanita yang cukup umurnya melalui keputusan mahkamah

    [sunting] Rujuk

    Menurut bahasa rujuk boleh didefinisikan sebagai kembali Manakala menurut syarak ia membawa maksud suami kembali semula kepada isterinya yang diceraikan dengan ikatan pernikahan asal (dalam masa idah) dengan lafaz rujuk

    [sunting] Hukum rujukHukum Penjelasan

    WajibBagi suami yang menceraikan isterinya yang belum menyempurnakan gilirannya dari isteri-isterinya yang lain

    Haram Suami merujuk isterinya dengan tujuan untuk menyakiti atau memudaratkan isterinya itu

    Makruh Apabila penceraian lebih baik antara suami dan isteri

    Harus Sekirannya rujuk boleh membawa kebaikan bersama

    [sunting] Rukun rujukPerkara Syarat

    SuamiBerakalBalighDengan kerelaan sendiri

    Isteri

    Telah disetubuhiBerkeadaan talak rajrsquoiBukan dengan talak tigaBukan cerai secara khulukMasih dalam idah

    Lafaz

    Ucapan yang jelas menyatakan rujukTiada disyaratkan dengan khiar atau pilihanDisegerakan tanpa dikaitkan dengan taklik atau bersyaratDengan sengaja dan bukan paksaan

    [sunting] Contoh lafaz rujuk

    [sunting] Lafaz sarih

    Lafaz terang dan jelas menunjukkan rujuk Contoh ldquoSaya rujuk awak kembalirdquo atau ldquoSaya kembali semula awak sebagai isteri sayardquo

    [sunting] Lafaz kinayah

    Lafaz kiasan atau sindiran Contoh ldquoSaya jadikan awak milik saya semulardquo atau ldquoSaya pegang awak semulardquo Lafaz kinayah perlu dengan niat suami untuk merujuk kerana jika dengan niat rujuk maka jadilah rujuk Namun jika tiada niat rujuk maka tidak sahlah rujuknya

    Bab Lian Ditulis oleh Fani Kamis 24 Mei 2007 2024 1 PENGERTIAN LIrsquoAN DAN KASUS LIrsquoAN

    Kata lirsquoan menurut bahasa berarti allarsquonu bainatsnaini fa sharsquoidan (saling melaknat yang terjadi di antara dua orang atau lebih) Sedang menurut istilah syarrsquoi lirsquoan ialah sumpah dengan redaksi tertentu yang diucapkan suami bahwa isterinya telah berzina atau ia menolak bayi yang lahir dari isterinya sebagai anak kandungnya dan kemudian sang isteri pun bersumpah bahwa tuduhan suaminya yang dialamatkan kepada dirinya itu bohong (Pengertian ini dikutip dari kitab al-Mugashshal fi Ahkamil Mar-ah Wal Baitil Muslim Fisy Syarirsquoatil Islamiyah VIII 320-321 terbitan Muassasah Risalah Beirut oleh Prof Dr Abdul Karim Zaidan)

    Apabila seorang laki-laki menuduh isterinya berbuat serong dengan laki-laki lain kemudian isterinya menganggap bahwa tuduhannya bohong maka pihak suami harus dijatuhi hukuman dera kecuali dia mempunyai bukti yang kuat atau melakukan lirsquoan ldquoDan orang-orang yang menuduh isterinya (berzina) padahal mereka tidak ada mempunyai saksi-saksi selain diri mereka sendiri Maka persaksian orang itu ialah empat kali bersumpah dengan nama Allah sesungguhnya dia adalah termasuk orang-orang yang benar Dan (sumpah) yang kelima bahwa lanat Allah atasnya jika dia termasuk orang-orang yang berdusta Istrinya itu dihindarkan dari hukuman oleh sumpahnya empat kali atas nama Allah Sesungguhnya suaminya itu benar-benar termasuk orang-orang yang dusta Dan (sumpah) yang kelima bahwa laknat Allah atasnya jika suaminya itu termasuk orang-orang yang benarrdquo (QS An-Nuur 6-9)

    Dari Ibnu Abbas ra bahwa Hilal bin Umayyah ra pernah menuduh isterinya berzina dengan Syarik bin Sahma di hadapan Nabi saw Kemudian Nabi saw bersabda ldquoKamu harus dapat membuktikan atau (kalau tidak) hukuman had menimpa punggungmurdquo Lalu dia berkata ldquoYa Rasulullah jika seorang di antara kami telah melihat seorang laki-laki berada di atas isterinya masihkah dituntut untuk pergi mencari buktirdquo maka Beliau pun bersabda ldquoKamu harus dapat membuktikan dan jika tidak maka hukuman had di punggungmurdquo Hilal berkata ldquoDemi dzat yang telah mengutusmu dengan membawa kebenaran sesungguhnya saya benar-benar jujur Maka saya harap sudi kiranya Allah menurunkan ayat Qurrsquoan yang bisa membebaskan punggungku dari hukum derardquo Maka turunlah Malaikat Jibril dan menyampaikan wahyu kepada Beliau WALLADZIINA YARMUUNA AZWAAJAHUM (dan orang-orang yang menuduh istri-isterinya) sampai padat IN KAANA MINASH SHAADIQIN (jika suaminya itu termasuk orang-orang yang benar) Kemudian Nabi saw beranjak dari tempatnya sambil menyuruh Hilal menemui isterinya Kemudian Hilal datang (lagi) kepada Beliau lalu memberikan kesaksian lantas Nabi saw bersabda

    ldquoSesungguhnya Allah tahu bahwa seorang di antara kamu berdua ini ada yang bohong Adakah di antara kalian berdua ini yang mau bertaubatrdquo Kemudian isterinya bangun lalu memberikan kesaksiannya Maka tatkala ia hendak mengucapkan sumpah yang kelima maka orang-orang menghentikannya (agar tidak jadi mengucapkan sumpah kelima) dan mereka berkata ldquoSesungguhnya perempuan ini wajib dijatuhi hukumanrdquo Ibnu Abbas berkata ldquoLalu ia (isterinya

    itu) pelan-pelan mundur hingga kami menduga ia akan segera kembalirdquo Kemudian ia berkata Aku tidak akan membuat malu kaumku sepanjang hari Kemudian terus berlalu begitu Lantas Nabi saw bersabda ldquoPerhatikan dia jika dia datang dengan membawa bayi yang juling matanya besar pinggulnya dan kedua betisnya besar juga maka ia(bayi itu) milik Syarik bin Sahmarsquordquo Ternyata dia datang persis yang disabdakan Nabi saw Kemudian Beliau bersada ldquoKalaulah tidak ada ketetapan di dalam Kitabullah sudah barang tentu saya punya urusan dengan diardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no 2098 Fathul Bari VIII 449 no 4747 rsquoAunul Marsquobud VI 341 no 2237 Tirmidzi V 12 no 3229 dan Ibnu Majah I 668 no 2067)

    2 HUKUM-HUKUM YANG MENIMPA ORANG YANG MELAKUKAN LIrsquoAN

    Apabila suami isteri melakukan mularsquoanah atau lirsquoan maka berlakukan pada keduanya hukum-hukum berikut ini

    1 Keduanya harus diceraikan berdasarkan hadistDari Ibnu Umar ra ia berkata ldquoNabi saw memutuskan hukum di antara seorang suami dan isteri dari kaum Anshar dan menceraikan antara keduanyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 458 no 5314 Muslim II 1133 no 9 dan 1494)

    2 Keduanya haram rujursquo untuk selama-lamanyaDari Sahl bin Sarsquod ra ia berkata ldquoTelah berlaku sunnah Nabi saw tentang suami isteri yang saling bermularsquoanah dimana mereka diceraikan antara keduanya kemudian mereka tidak (boleh) rujursquo buat selama-lamanyardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no 2104 dan Aunul Mabud VI 337 no 2233 serta Baihaqi VII 410)

    3 Wanita yang bermularsquoanah berhak memiliki maharDari Ayyub bin Sarsquoid bin Jubair ia bercerita Saya pernah bertanya kepada Ibnu Umar ra (Wahai Ibnu Umar) bagaimana kedudukan seorang suami yang menuduh isterinya berbuat serong Jawab Ibnu Umar ldquoNabi saw pernah menceraikan antara dua orang yang bersaudara (yaitu suami isteri) dari Bani rsquoAjlan dan Beliau bersabda (kepada keduanya) ldquoAllah mengetahui bahwa seorang di antara kalian berdua pasti berbohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Ternyata mereka berdua enggan (memenuhi tawaran Beliau) Nabi bersabda lagi ldquoAllah mengetahui bahwa salah seorang di antara kalian berdua pasti bohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Ternyata mereka enggan lalu Nabi pun bersabda ldquoAllah mengetahui bahwa salah seorang di antara kalian berdua pasti bohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Namun mereka berdua enggan (untuk memenuhi tawaran Beliau) Maka selanjutnya Beliau menceraikan antara keduanyardquo Ayyub berkata ldquoKemudian Amr bin Dinar mengatakan kepadaku lsquoSesungguhnya di dalam hadist tersebut ada sebagian yang saya perhatikan belum engkau sampaikan yaitu laki-laki yang bermularsquoanah itu menanyakan ldquoMana hartaku (maharku)rdquo Dijawab (oleh Nabi saw) ldquoTidak ada harta (mahar) bagimu Jika kamu jujur berarti kamu sudah pernah bercampur dengannya jika kamu bohong maka ia (mahar) itu kian jauh darimurdquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 456 no 5311 Muslim II 1130 no 1493 lsquoAunul Marsquobud VI 347 no 2240 dan 2241 Nasarsquoi VI 177)

    4 Anak yang lahir dari isteri yang bermularsquoanah harus diserahkan kepada sang isteri (ibunya)Dari Ibnu Umar ra ia berkata ldquoSesungguhnya Nabi saw pernah memutuskan untuk mularsquoanah antara seorang suami dengan isterinya kemudian ia (suami) dipisahkan dari anaknya lantas Beliau menceraikan antara mereka berdua kemudian anak itu Rasulullah serahkan kepada isterinyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 460 no 5315 Muslim II 1132 no 1494 lsquoAunul Marsquobud VI 348 no 2242 Tirmidzi II 338 no 1218 Nasarsquoi VI 178 dan Ibnu Majah I 669 no 2069)

    5 Isteri yang bermularsquoanah berhak menjadi ahli waris anaknya dan begitu juga sebaliknyaDari Ibnu Syihab dalam hadist Sahl bin Sarsquoad ia berkata ldquoMenurut Sunnah Nabi saw sesudah suami isteri yang bermularsquoanah dicerai padahal sang isteri hamil maka anaknya dinisbatkan kepada ibunya Kemudian sunnah Beliau saw berlaku mengenai hak warisnya dimana ia (ibu tersebut) berhak menjadi ahli waris anaknya dan anaknya pun berhak menjadi ahli warisnya sesuai apa yang telah Allah tetapkan untuknyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari 1X 452 no 5309 Muslim II 1129 no 1492 dan lsquoAunul Marsquobud VI 339 no 2235)

    Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 835 - 841

    Bab Khulu

    Selasa 28 Agustus 2007 1821 Pengertian Khulursquo

    Menurut bahasa kata khulursquo berasal dari khalarsquo ats-tsauba idzaa azzalaba yang artinya

    melepaskan pakaian karena isteri adalah pakaian suami dan suami adalah pakaian isteri Allah

    SWT berfirman rdquoMereka itu adalah pakaian bagimu dan kamu pun pakaian bagi merekardquo (Al-

    Baqarah187)

    Para pakar fiqih memberi definisi bahwa khulursquo adalah seorang suami menceraikan isterinya dengan imbalan mengambil sesuatu darinya

    Dan khulursquo disebut juga fidyah atau if tidak (tebusan) (Fiqhus Sunnah II253 Manarus Sabil II226 dan Fathul Bari IX395)

    Persyaratan Khulursquo

    Jika persengketaan antara suami isteri kian parah dan tidak mungkin lagi diambil langkah-

    langkah kompromistis supaya mereka bersatu kembali atau pihak isteri sudah menggebu-gebu

    untuk bercerai dengan suaminya maka ia boleh menebus dirinya dari kekuasaan suaminya

    dengan menyerahkan sejumlah harta kepadanya sebagai ganti dari buruknya keadaan yang

    menimpa suaminya karena bercerai dengannya Allah SWT berfirman rdquoDan tidak halal bagi

    kamu mengambil dari sesautu yang telah kamu berikan kepada mereka kecuali kalau keduanya

    (suami isteri) khawatir tidak akan dapat menjalankan hukum-hukum Allah maka tidak ada dosa

    atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus dirinyardquo (Al-

    Baqarah229)

    Dari Ibnu Abbas ra berkata Isteri Tsabit bin Qais bin Syammas datang kepada Nabi saw lalu

    bertutur rdquoYa Rasulullah aku tidak membenci Tsabit karena imannya dan bukan (pula) karena

    perangainya melainkan sesungguhnya aku khawatir kufurrdquo Kemudian Rasulullah saw

    bersabda rdquoMaka mau engkau mengembalikan kebunnya kepadanyardquo Jawabnya rdquoYa (mau)rdquo

    kemudian ia mengembalikannya kepadanya dan selanjutnya beliau menjawab suaminya (Tsabit)

    agar mencerainyardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no2036 dan Fathul Bari IX395 no5276)

    Peringatan Keras Terhadap Masalah Khulursquo

    Dari Tsauban ra bahwa Rasulullah saw bersabda ldquoSetiap wanita yang mau talak kepada

    suaminya tanpa alasan yang dibenarkan agama maka haram baginya mencium seberbak

    surgardquo (Shahih Shahihul Ibnu Majah no1682 ldquoAunul Marsquobud VI308 no2209 Ibnu Majah

    I662 no20555 dan Tirmidzi II329 no1199)

    ldquoDarinya (Tsauban) ra dari Nabi saw beliau bersabda ldquoWanita-wanita yang melakukan khulursquo

    adalah wanita-wanita munafikrdquo (Shahih Shahihul Jamirsquous Shaghir no6681 dan Tirmidzi

    II329 no1198)

    Peringatan Keras Bagi Para Suami Agar Tidak Mempersulit Isterinya

    Manakala seorang suami tidak senang kepada isterinya dan benci kepadanya karena suatu hal

    maka hendaklah mentalaknya dengan cara yang marsquoruf sebagaimana yang diperintahkan Allah

    SWT Ia tidak boleh manahannya dan mempersulitnya untuk menebus dirinya sendiri Allah

    SWT berfirman rdquoDan apabila kamu mentalak isteri-isterimu lalu mereka mendekati akhir

    iddahnya maka rujukilah mereka dengan cara yang marsquoruf atau ceraikanlah mereka dengan

    cara yang marsquoruf (pula) Janganlah kamu rujuki mereka untuk memberi kemudharatan karena

    dengan demikian kamu menganiaya mereka Barangsiapa berbuat demikian maka sungguh ia

    telah berbuat zhalim terhadap dirinya sendiri Janganlah kamu jadikan hukum-hukum Allah

    sebagai permainan Dan ingatlah nirsquomat Allah padamu dan apa yang telah diturunkan Allah

    kepadamu yaitu al-Kitab dan al-Hikmah Allah memberi pengajaran kepada engkau dengan apa

    yang diturunkan-Nya itu Dan bertakwalah kepada Allah serta ketahuilah bahwasannya Allah

    Maha Mengetahui segala sesuaturdquo (Al-Baqarah231)

    Dan Allah SWT berfirman rdquoHai orang-orang yang beriman tidak halal bagi kamu

    mempusakai wanita dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena

    hendak mengambil kembali sebagai dari apa yang telah kamu berikan kepadanya terkecuali bila

    mereka melakukan perbuatan keji yang nyata Dan bergaullah dengan mereka secara patut

    Kemudian jika kamu tidak menyukai mereka (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak

    menyukai sesuatu padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyakrdquo (An-Nisaarsquo19)

    Khulursquo Adalah Fasakh Bukan Talak

    Jika seorang isteri telah menebus dirinya dan dicerai oleh suaminya Maka ia berkuasa penuh

    atas dirinya sendiri sehingga suaminya tidak berhak untuk rujuk kepadanya kecuali dengan

    ridhanya dan perpecahan tidak dianggap sebagai talak meskipun dijatuhkan dengan redaksi

    talak Namun ia adalah perusakan akad nikah demi kemaslahatan sang isteri dengan balasan

    menebus dirinya kepada suaminya

    Ibnul Qayyim ra menulis sebagai berikut rdquoDan yang menunjukkan khulursquo bukan talak adalah

    bahwa Allah SWT telah menetapkan tiga ketentuan yang berlaku pada talak terhadap (isteri)

    yang telah dikumpuli jika talak tersebut telah mencapai talak tiga Ketetapan-ketetapan itu tidak

    pada khulursquo

    Pertama Suamilah yang lebih berhak rujuk kepada isterinya dalam masa iddah

    Kedua Talak maksimal tiga kali sehingga setelah terjadi talak ketiga isteri tidak halal bagi

    suaminya terkecuali ia kawin lagi dengan suami kedua dan pernah bercampur dengannya

    Ketiga Iddah yang berlaku dalam talak terdiri atas tiga kali qurursquo (bersih dari iddah)

    Sementara itu telah sah berdasarkan nash (ayat Qur-an ataua hadits) dan ijmarsquo (kesepatakan)

    bahwasanya tidak sah istilah rujuk dalam khulursquo

    Dan sudah sah berdasar sunnah Nabi saw dan pendapat para shahabat bahwa iddah untuk khulursquo

    hanya satu kali haidh

    Demikian pula telah sah juga berdasar nash syarrsquoi bahwa boleh melakukan khulursquo setelah talak

    kedua dan talak ketiga

    Ini jelas sekali menunjukkan bahwa khulursquo bukanlah talak Oleh sebab itu Allah SWT

    menegaskan rdquoTalak (yang dapat dirujuk) dua kali Setelah itu boleh rujuk lagi dengan

    Cara yang marsquoruf atau menceraikan dengan cara yang baik dan tidak halal bagi kamu

    mengambil kembali dari sesuatu yang pernah kami berikan pada mereka kecuali kalau

    keduanya khawatir tidak akan dapat melaksanakan hukum-hukum Allah Jika kamu khawatir

    bahwa keduanya (suami istri) tidak dapat mejalangkan hukum-hukum Allah maka tidak ada

    dosa atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus dirinyardquo (Al-

    Baqarah229)

    Dan ini tidak dikhususkan bagi wanita yang telah ditalak dua kali karena hal ini ia mencakup

    isteri yang dicerai dua kali Tidak boleh dhamir (kata ganti) Itu kembali kepada oknum yang

    tidak disebutkan dalam ayat di atas dan meninggalkan oknum yang disebutkan dengan jelas akan

    tetapi mungkin dikhususkan bagi oknum yang pernah disebutkan sebelumnya atau meliputi juga

    selain yang sudah disebutkan sebelumnya Kemudian Allah SWT berfirman rdquoKemudian jika

    suami mentalaknya (sesudah talak yang kedua) maka perempuan itu tidak halal lagi baginyardquo

    (Al-Baqarah230)

    Ayat al-Qurrsquoan ini meliputi perempuan yang dicerai setelah khulursquo dan setelah dicerai dua kali

    secara qathrsquoi (pasti) karena dialah yang disebutkan dalam ayat di atas Maka ia (wanita yang di

    khulursquo) harus masuk ke dalam kandungan lafazh ayat tersebut Demikianlah yang difahami

    Imam Ahli tafsir Ibnu Abbas ra yang pernah didorsquoakan oleh Rasulullah saw agar Allah

    mengajarinya tafsir Qurrsquoan Dan pasti doa itu terkabul tanpa keraguan Manakala hukum-hukum

    yang berlaku dalam khulursquo berlainan dengan hukum-hukum talak maka hal itu menunjukkan

    bahwa keduanya berlainan Jadi inilah yang sesuai dengan ketentuan narsquoah qiyas dan dengan

    pendapat para shahabat Nabi saw (Zaadul Marsquoad V199)

    Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal

    Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-

    Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 636 - 641

    Bab Iddah

    Kamis 30 Agustus 2007 1654 Pengertian Iddah

    Menurut bahasa kata iddah berasal dari kata rsquoadad (bilangan dan ihshaak (perhitungan) seorang

    wanita yang menghitung dan menjumlah hari dan masa haidh atau masa suci

    Menurut istilah kata iddah ialah sebutannama bagi suatu masa di mana seorang wanita menantimenangguhkan perkawinan setelah ia ditinggalkan mati oleh suaminya atau setelah diceraikan baik dengan menunggu kelahiran bayinya atau berakhirnya beberapa qurursquo atau berakhirnya beberapa bulan yang sudah ditentukan

    Macam-Macam Masa Iddah

    Barangsiapa yang ditinggal mati suaminya maka iddahnya empat bulan sepuluh hari baik sang

    isteri sudah dicampuri ataupun belum Hal ini mengacu pada firman Allah SWT rdquoOrang-orang

    yang meninggal dunia di antaramu dengan meninggalkan isteri-isteri (hendaklah para isteri itu)

    menangguhkan dirinya (beriddah) empat bulan sepuluh harirdquo (Al-Baqarah 234)

    Terkecuali isteri yang sudah dicampuri dan sedang hamil maka masa iddahnya sampai

    melahirkan rdquoDan wanita-wanita yang hamil waktu iddah mereka itu adalah sampai mereka

    melahirkan kandungannyardquo (At-Thalaq 4)

    Dari al-Miswar bin Makhramah bahwa Subairsquoah al-Aslamiyah ra pernah melahirkan dan

    bernifas setelah beberapa malam kematian suaminya Lalu ia mendatangi Nabi saw lantar

    meminta idzin kepada Beliau untuk kawin (lagi) Kemudian Beliau mengizinkannya lalu ia

    segera menikah (lagi) (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX470 no5320 dan Muslim II1122

    no1485)

    Wanita yang ditalak sebelum sempat dicampuri maka tidak ada masa iddah baginya berdasarkan

    pada firmannya Allah SWT berfirman rdquoHai orang-orang yang beriman rsquoapabila kamu menikahi

    perempuan-perempuan yang beriman kemudian kamu ceraikan mereka sebelum kamu

    mencampurinya maka sekali-kali tidak wajib atas mereka iddah bagimu yang kamu minta

    menyempurnakannyardquo (Al-Ahzaab49)

    Sedang wanita yang ditalak yang sebelumnya sempat dikumpuli dan dalam keadaan hamil maka

    masa iddahnya ialah ia melahirkan anak yang diakndungnya Allah SWT berfirman rdquoDan

    wanita-wanita hamil waktu iddah mereka itu adalah sampai mereka melahirkan

    kandungannyardquo (At-Thalaq4)

    Dari az-Zubair bin al-Awwam ra bahwa ia mempunyai isteri bernama Ummu Kultsum bin

    rsquoUqbah radhiyallahu rsquoanha Kemudian Ummu Kultsum yang sedang hamil berkata kepadanya

    rdquoTenanglah jiwaku (dengan dijatuhi talak satu)rdquo Maka az-Zubir pun menjatuhkan padanya talak

    satu Lalu dia keluar pergi mengerjakan shalat sekembalinya (dari shalat) ternyata isterinya

    sudah melahirkan Kemudian az-Zubir berkata rdquoGerangan apakah yang menyebabkan ia

    menipuku semoga Allah menipunya (juga)rdquo Kemudian dia datang kepada Nabi saw lalu beliau

    bersabda kepadanya rdquoKitabullah sudah menetapkan waktunya lamarlah (lagi) di kepada

    dirinyardquo (Shahih Shahih Ibnu Majah no1546 dan Ibnu Majah I653 no2026)

    Jika wanita yang dijatuhi talak termasuk perempuan yang masih berhaidh secara normal maka

    masa iddahnya tiga kali haidh berdasarkan Firman Allah SWT rdquoWanita-wanita yang ditalak

    hendaklah menahan diri (menunggu tiga kali qurursquo)rdquo (Al-Baqarah 228)

    Kata qurursquo berarti haidh Hal ini mengacu pada hadits Aisyah ra bahwa Ummu Habibah ra

    sering mengeluarkan darah istihadhah(darah yang keluar dari wanita karena sakit atau lainnya)

    lalu dia bertanya kepada Nabi saw (mengenai hal tersebut) Maka Beliau menyuruh

    meninggalkan shalat pada hari-hari haidhnya (Shahih Lighairih Shahih Abu Daud no252 dan

    rsquoAunul Marsquobud I463 no278)

    Jika wanita yang dijatuhi talak itu masih kecil belum mengeluarkan darah hadih atau sudah lanjut

    usia yang sudah manopause (berhenti masa haidh) maka iddahnya adalah tiga bulan lamanya

    Allah swt berfirman rdquoDan perempuan-perempuan yang tidak haidh lagi (manopause) diantara

    isteri-isteri kaian jika ragu-ragu (tentang masa iddahnya) maka masa iddah mereka adalah tiga

    bulan Begitu pula perempuan-perempuan yang belum haidhrdquo (At-Thalaq4)

    Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal

    Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-

    Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 642 ndash 645

    • Talak
      • Daftar isi
      • [sunting] Latar Belakang
      • [sunting] Pengertian
      • [sunting] Pembagian Talak
        • [sunting] Dari segi cara suami menjatuhkan
        • [sunting] dari segi boleh - tidaknya suami rujuk kembali pada istrinya
          • MACAM-MACAM TALAK
            • pengrtian khulu
            • Perceraian dalam Islam
              • Isi kandungan
              • [sunting] Talak
                • [sunting] Hukum talak
                • [sunting] Rukun talak
                • [sunting] Contoh lafaz talak
                • [sunting] Jenis talak
                  • [sunting] Talak rajrsquoi
                  • [sunting] Talak bain
                  • [sunting] Talak sunni
                  • [sunting] Talak bidrsquoi
                  • [sunting] Talak taklik
                      • [sunting] Fasakh
                        • [sunting] Cara melakukan fasakh
                          • [sunting] Khuluk atau tebus talak
                            • [sunting] Tujuan khuluk
                              • [sunting] Rujuk
                                • [sunting] Hukum rujuk
                                • [sunting] Rukun rujuk
                                • [sunting] Contoh lafaz rujuk
                                  • [sunting] Lafaz sarih
                                  • [sunting] Lafaz kinayah

      MACAM-MACAM TALAK

      1547 | By Husni

      Dalam formulasi fikih talak yang dijatuhkan seorang suami dapat dikategorikan kepada

      beberapa bagian Pemilahan dan pembagian itu didasarkan pada unsur-unsur penting yang

      membedakan satu bagian dengan bagian lain Secara sederhana pembagian talak itu akan

      dijelaskan berikut ini

      Ditinjau dari segi keabsahan menjatuhkannya

      1 Talak Sunni

      Secara umum istilah sunni yang terambil dari kata sanna-yasunnu berarti (sesuatu yang

      diizinkan oleh syari) Jadi yang dimaksud dengan talak sunni adalah talak yang dijatuhkan sesuai

      dengan ketentuan yang telah digariskan oleh syara

      Menurut ulama Malikiyyah sebagaimana yang dikemukakan oleh al-Kasnawi talak

      sunni adalah

      ال ثم فيه طلث ليحيض تاليا وال فيه يمس لم طهر فى طلقة السني]1[عدتها تنقض حتى طالق يتبعها

      Talak sunni adalah talak yang dijatuhkan satu kali pada waktu suci yang belum disentuh(disetubuhi) pada waktu suci itu bukan talak yang diiringi oleh masa haid yang mana ia menjatuhkan talak pada waktu itu kemudian ia tidak mengikutinya dengan talak lain sanpai habis masa iddahnya

      Lebih jelas al-Kasynawiy[2] menguraikan 5 syarat yang mesti terpenuhi untuk

      menyatakan bahwa talak tersebut termasuk kategori talak sunni yaitu

      a Talak yang dijatuhkan itu hanya satu

      b Talak itu dijatuhkan pada waktu yang belum ia sentuh

      c Talak yang dijatuhkan itu secara utuh bukan sebahagiannya seperti separoh talak

      d Talak tersebut tidak dijatuhkan kepada perempuan yang sedang berada dalam masa iddah talak

      rajiy Jika ia mengiringnya dengan talak lain pada masa iddahnya maka talak yang kedua

      tersebut tidak dinamakan dengan talak sunni

      e Talak tersebut dijatuhka kepada seorang wanita secara utuh bukan sebahagiannyaseperti

      rangannya saja

      Dalam formulasi fikih Syafiiyyah terjadi perbedaan pendapat dalam mendefenisikan

      talak sunni tersebut Sebahagian ulama syafiiyyah mendefenisikan talak sunni sebagaimana

      yang dikemukakan oleh Ahmad ai-Hashari berikutبحامل وليست قبله حيض فى وال فيه يجامعها لم طهر فى بها مدخول طالق بأنه السني الطالق

      باإلقراء تعتد وهي أيسة وال صغيرة ]3[وال

      Talak Sunni adalah talak (yang dijatuhkan kepada isteri yang telah)disetubuhi yang dijatuhkan pada waktu suci yang belum disetubuhinya pada waktu suci tersebut bukan (dijatuhkan) pada waktu haid sebelumnya waniti itu tidak hamil tidan anak kecil dan tidak pula wanita monopouse sementara beriddah dengan quru23

      Sedangkan menurut sebahagian ulama Syafiiyyah yang lain talak sunni adalah talak

      yang dijatuhkan kepada isteri yang telah disetubuhi yang dijatuhkan pada waktu suci dan ia

      belum disetubuhi pada waktu suci tersebut[4] Adapun talak yang dijatuhkan kepada isteri yang

      masih kecil (sebelum Baligh) sudah tua yang telah monopouse hamil atau isteri yang belum

      disetubuhi menurut kelompok ini tidak dinamakan talak sunni dan tidak pula bidiy tetapi antara

      keduanya[5]

      Perbedaan antara mendefinisikan talak sunni diatas disebabkan perbedaan dalam

      mengklasifikasikan kategori dalam bentuk ini Kelompok pertama mengklasifikasikan talak

      dalam kategori ini kepada Talak sunni dan talak bidiy Sedangkan kelompok kedua

      mengklasifikasikannya kepada talak sunni talak bidiy dan bukan talak yang bukan sunni dan

      bidiy[6]

      Menurut ulama Hanabilla talak sunni adalah

      حتى بدعها ثم واحدة جماع غير من يطلقها أن هو السنة طالق]7[عدنها تنقض

      Talak sunni adalah seseorang menjatuhkan talak isterinya yang belum distubuhinya (pada waktu suci itu) satu kali kemudian ia meninggalkan isterinya itu sampai habis masa iddahnya

      Adapun ulama Hanafiyyah mengklasifikasikan talak sunni tersebut kepada dua kategori

      yaitu talak ahsan (lebih baik) dan talak hasan (baik) Menurut mereka talak ahsan adalah

      وال طالق وال فيه جماع ال طهر فى رجعية واحدة طلقة تطلقها أن حيضات ثالث عدتها تنقض حتى ويتركها جماع وال طالق حيضة فى]8[حيضتان أمة كانت وإن حرة كانت إن

      Yaitu seseorang menjatuhkan talak isterinya satu kalisebagai (talak) rajiy pada waktu suci yang mana pada waktu suci itu belum disetubuhinya dan belum dijatuhi talak (sebelumnya) (talak itu)tidak dijatuhkan pada waktu haid dan tidak pula disetubuhi dan ia meninggalkan

      (tidak menyetubuhi) isterinya itu sampai habis masa iddahnya yaitu tiga kali haid jika isterimya itu merdeka atau dua kali haid jika isterinya itu budak

      Sedangkan talak hasan menurut mereka adalah

      ]9[أطهار ثالثة فى ثالثا بها المدخول يطلق أن

      Yaitu seseorang menjatuhkan talak kepada isterinya yang telah disetubuhi sebanyak tiga kali pada waktu tiga kali suci

      Jadi substansi yang membedakan antara kedua macam talak sunni yang dikemukakan

      oleh ulama Hanfiyyah diatas terletak pada jumlah talak yang dijatuhkan satu kali sampai habis

      masa iddahnya maka talak sunni itu dinamakan sunni ahsan Namun apabila dijatuhkan tiga kali

      pada waktu tiga kali suci maka dinamakan dengan talak sunni hasan

      Menurut ulama Hanafiyyah pembedaan antara talak sunni ahsan dan talak sunni hasan

      tersebut didasarkan kepada riwayat yang diterima dari Ibrahim al-NakhI yang menjelaskan

      bahwa para sahabat Rasulullah SAW menyukai talak hanya satu sampai habis masa iddah

      isterinya itu[10] Disampaing itu al-kasani menjelaskan bahwa talak sunni ahsan dimana seorang

      suami hanya menjatuhkan satu talak sampai habis masa iddah isterinya lebih memberi peluang

      kepada suami tersebut untuk menyesali tindakannya dibandingkan talak sunni hasan yang mana

      seorang suami menjatuhkan tiga talak pada tiga kali suci Oleh karena itu menurut al-kasani

      mesti dibedakan antara kedua macam talak sunni tersebut[11]

      Lebih jauh al-marghinani menguraikan alur piker pembedaan klasifikasi talak sunni itu

      dengan mengatkan bahwa hokum asal dari talak itu adalah haram Sebab talak tersebut

      memutuskan ikatan pernikahan yang memuat dan sarat akan dimensi kemaslahatan duniawi dan

      religi Sedangkan pembolehan karena hajjah hanya sekedar melepaskannya saja (talak satu)

      bukan mengumpulkan talak itu sampai tiga meskipun pada masa tiga kali suci Alur piker

      tersebut dikemukakannya sebagai berikut

      الذي النكاح قطع من فيه لما الحظر هو الطالق فى األصل أن ولنا]12[الخالص إلى المحاجة واإلباحة والدنيوية الدينية المصاله به تعلقت

      Menurut kami (Hanafiyyah) sesungguhnya asal hukum talak adalah haram karena memutuskan ikatan pernikahan yang dikaitkan dengannya kemashlahatan duniawi dan religi Pembolehan hanya karena hajjah hanya sekedar melepaskan

      Oleh karena itu menurutnya tidak dapat disamakan antara talak sunni ahsan yaitu

      menjatuhkan satu talak dengan talak sunni hasan dimana seorang suami menjatuhkan talak

      isterinya tiga kali pada masa tiga kali suci

      Apabila diperhatikan formulasi fikih tentang talak sunni yang telah ditemukan oleh para

      ulama terdahulu maka dapat disimpulkan bahwa kategori talak sunni ahsan versi ulama

      Hanafiyyah tersebut jelas merupakan talak sunni menurut Jumhur Ulama Namun kategori talak

      sunni hasan versi ulama hanafiyyah itu sudah termasuk talak bidiy menurut ulama Malikiyyah

      dan ulama Hanabillah[13]

      Adapun alasan yang dikemukakan ulama Hanafiyyah yang menyatakan talak yang

      dijatuhkan tiga kali pada waktu tiga kali suci itu termasuk talak sunni yaitu talak sunni ahsan

      adalah firman Allah SWT dan Hadits Nabi SAW diantara firman Allah SWT yang menjelaskan

      hal itu adalah terdapat dalam surat al-Thalaq ayat 1

      لعدتهن فطلقوهن النساء طلقتم إذا النبي أيها ياHai Nabi apabila kamu menceraikan isteri-isterimu maka hendaklah kamu ceraikan mereka pada waktu mereka dapat (menghadapi) iddahnya (yang wajar)hellip

      Dalam ayat diatas dijelaskan bahwa Allah SWT menyuruh Nabi-Nya untuk menjatuhkan

      talak isterinya pada waktu mereka dapat menghadapi iddahnya Menurut mereka bukankah

      iddah meraka tiga kali suci dan oleh karenanya talak boleh dijatuhkan setiap kali suci itu

      asalkan pada waktu suci tersebut wanita itu belum disetubuhinya[14]

      Menurut mereka pemahaman seperti itu didukung oleh Hadits Nebi SAW berikut

      حائض وهي امرأته طلق أنه عنهما الله رضي عمر بن الله عبد عن بن عمر فسأل وسلم عليه الله صلى وسلم الله رسول على

      رسول فقال ذلك عن وسلم عليه الله صلى الله رسول الخطاب تطهر حتى ليمسكها ثم فليرجعها ) مره وسلم عليه الله صلى الله أن قبل طلق شاء وإن بعد أمسك شاء إن ثم تطهر ثم تحيض ثم

      ]15[عليه( )متفق النساء لها تطلق أن الله أمر التي العدة فتلك يمس

      Diterima dari Ibnu Umar bahwa sesungguhnya ia menjatuhkan talak isterinya sementara isterinya itu dalam keadaan haid pada masa Rasulullah SAW lalu Umar Ibn al-Khatab menanyakan hal itu kepada Rasulullah SAW Rasulullah SAW berkat kepada Umar Ibn al-Khatab suruh ia dan hendaknya ia rujuk kepada isterinya kemudian hendaklah ia meninggalkannya sampai ia suci kemudian haid kemudian suci lagi Selanjutnya jika ia mau peganglal ia dan jika ia mau talak dia sebelum disetubuhi Demikianlah iddah yang diperintahkan oleh Alllah azza wa jalla untuk menjatuhkan talak pada wanita

      Menurut ulama Hanafiyyah tersebut dijelaskan bahwa Rasulullah SAW menyuruh Umar

      untuk merujuk isterinya pada waktu suci Kemudian apabila masa haid stelah masa suci tersebut

      telah berlalu maka Rasulullah menyuruhnya untuk memilih antara tetap memegangnya atau

      menceraikannuya Hal ii menurut mereka mengendiaksikan bolehnya menjatuhkan talak sampai

      tiga kali pada waktu setiap kali suci

      Disamping itu mereka juga melandaskannya kepada Hadits Nabi SAW berikut

      جماع غير في طاهر وهي تطليقة السنة طالق قال أنه الله عبد عن طلقها وطهرت حاضت فإذا أخرى طلقها وطهرت حاضت فإذا

      ]16[النسائي( )رواه بحيضة ذلك بعد تعتد ثم أخرى

      Diterima dari Abdullah ra ia berkata bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda Talak sunni adalah bahwa seseorang menjatuhkan talak isterinya satu sementara isterinya itu dalam keadaan suci yang belum disetubuhi (pada waktu suci itu) Apabila masa hidbya telah berlalu dan telah dating pula masa sucinya iamentalak lagi isterinya itu Kemudian ia menunggu berlalunya satu kali masa haid lagi

      Talak sunni menurut ulama Zhahiriyyah sebagaimana dikutip oleh Ahmad Hashari

      sebagai berikiut

      ]17[فيه يطأها ثم طهر فى امرئته الرجل يطلق أن هو

      Talak sunni ialah seorang suami menjatuhkan talak isterinya pada suci yang pada masa suci itu isterinya belum disetubuhinya

      Diadalam Kompilasi Hukum Islam[18] talak rajiy juga dijelaskan yaitu talak kesatu atau

      kedua dimana suami berhak rujuk selama isteri dalam masa iddah

      2 Talak bidiy

      Secara umum istilah talak bidiy yang terambil dari kata badaa yabdau yang berarti ما ]19[عنه الشرع نهى (sesuatau yang dilarang syara) Jadi yang dimaksud dengan talak bidiy

      adalah talak yang dijatuhkan tersebut tidak sesuai dengan ketentuan yang telah digariskan syara

      Akan tetapi dalam menjelaskan talak yang termasuk dilarang dalam kategori syara itu

      para ulama berbeda pendapat Ulama Malikiyyah mendefnisikan talak bidiy sebagaimana yang

      dikutip oleh Ahmad al-Hashari sebagai berikutالواجب الشروط من أكثر أو لشرط الفاقد الطالق ]20[هو

      Yaitu talak yang tidak ada satu syarat atau lebih dari syarat-syarat yang mesti ada (sebagaimana yang telah dibahas pada syarat yang mesti ada pada talak sunni terdahulu)

      Disamping itu ulama Malikiyyah membagi talak bidiy kepada dua pembagaian yaitu

      talak yang haram dijatuhkan dan talak yang makruh dijatuhkan Adapun kategori talak yang

      haram dijatuhkan adalah talak yang dijatuhkan kepada isteri yang telah disetubuhi yang

      memenuhi persyaratan berikut

      a Suami tersebut menjatuhkan talak kepada isterinya dalam keadaan haid atau nifash Oleh

      karena menurut ulama Malikiyyah wanita haid atau nifash baru boleh melakukan ibadah

      yang sifatnya taabudiyyah setelah ia mandi disamping telah habios keluar darah haid

      dan nifash Maka ketika seorang suami menjatuhkan talak kepada isterinya yang telah

      terputus darah haid dan nifashnya dan belum mandi maka hukumnya termasuk kedalam

      kategori ini yaitu haram

      Adapun mengenai isteri yang tidak haid seperti wanita yang telah monopouse atau

      tidakbelum haid maka termasuk kategori talak bidiy yang diharamkan baginya tidak ada dalam

      poin ini namun hanya pada dua bentuk yang terakhir

      b Suami tersebut menjatuhkan talak kepada isterinyatiga kali pada satu tempat baik isteri

      itu pada masa haid atau dalam masa suci Namun tentu saja menjatuhkan talak tiga

      kepada isteri ketika ia berada dalam masa haid berarti ia melakukan dua dosa sekaligus

      yaitu menjatuhkan talak kepada isteri yang sedang berada dalam masa haid

      c Suami tersebut menjatuhkan talak kepada isterinya sebagai talak saja misalnya seorang

      suami berkata kepada isterinya Engkau tertalak sebagian talak atau suami tersebut

      menjatuhkan talak kepada sebagian anggota tubuhnya saja seperti suami tersebut

      berkata tangan kamu tertalak

      Sedangkan yang termasuk talak bidiy yang makruh dijatuhkan terwujud dengan dua

      syarat yaitu a) Suami tersebut menjatuhkan talak isterinya pada masa suci yang telah

      disetubuhinya pada masa suci itu dan b) Suami tersebut menjatuhkan talak isterinya dua kali

      pada satu tempat[21]

      Menurut ulama Syafiiyyah talak bidiy itu terbagi dua yaitu

      a Suami tersebut menjatuhkan talak istrinya yang telah disetubuhi pada masa haid

      Ketentuan ini mereka dasarkan kepada firman Allah SWT sebagaimana yang telah

      penulis kutip terdahulu yaitu hellip Talaklah mereka karena iddah merekahellip Adapun

      sebab pengharaman menjatuhkan talak dalam bentuk ini karena akan memudharatkan

      istrinya itu disebabkan ia akan ber-iddah relative lebih panjang

      b Suami tersebut menjatuhkan talak istrinya pada masa suci namun pada masa suci itu ia

      telah menyetubuhi istrinya di farj-nya (vagina) Menurut pendapat terkuat dalam mazhab

      ini menyetubuhi di dubur (anus) juga termasuk dalam mazhab ini karena ada

      kemungkinan istrinya hamil atau tidak Oleh karenanya akan menyulitkan masa iddah-

      nya apakah sampai melahirkan atau dengan menggunakan qurucirc Di samping itu ada

      kemungkinan suami itu akan menyesal karena ia akan berpisah juga dengan anaknya[22]

      Ulama Hanabilah sepakat dengan ulama Syafiiyyah[23]

      Menurut ulama Hanafiyyah sebagaimana yang dikutip oleh Wahbah al-Zuhaili senagai

      berikut

      [24]واحد طهر فى ثالث يطلقها او واحدة بكلمة اثنين او ثالث يطلقها ان

      yaitu seorang suami menjatuhkan talak istrinya tiga atau dua dengan satu kata atau ia menjauhkan talaknya tiga pada masa satu kali suci

      Ahmad al-Hashari menguraikan pendapat ulama Hanafiyyah tersebut di mana menurut

      mereka talak bidicirc dapat diukur dari dua patron yaitu a) Dari segi waktu dan b) Dari segi

      jumlah talak yang dijatuhkan

      Dari Segi Waktu Penjatuhannya

      Adapun dari segi waktu terbagi kepada dua yaitu

      1 Talak satu (rajicirc) pada masa haid jika isteri itu telah disetubuhi baik ia wanita merdeka atau

      budak Larangan dalam bentuk ini menurut mereka dapat memanjangkan iddah2 Suami menjatuhkan talak isterinya yang masihsudah haid sebanyak satu kali (Rajiy) pada masa

      suci yang telah disetubuhinya baik wanita itu merdeka ataupun budak Larangan dalam bentuk

      ini menurut mereka adanya kemungkinan isterinya itu hamil lalu ia akan menyesal menjatuhkan

      talak isterinya itu[25]

      Dari segi jumlahnya

      Sedangkan dari segi jumlah talak talak bidiy menurut mereka adalah apabila seorang

      suami menjatuhkan talak isterinya yang merdeka sebanyak tiga dan budak sebanyak dua pada

      satu kali masa suci yang belum disetubuhi baik jumlah itu dijatuhkan dalam waktu sekaligus atau

      satu persatu[26]

      Menurut ulama Zhahiriyyah sebagaimana dikemukakan oleh Ibnu Hazm yang dikutip

      oleh Ahmad al-Hashari sebagai berikutفيه وطئها الذي طهرها اثناء فى أو حيضها اثناء امرئته الرجل طالق ]27[هو

      Talak Bidiy ialah yang dijatuhkan oleh seorang suami kepada isterinya pada masa haidnya atau pada masa suci yang pada masa itu telah disetubuhinya

      Para ulama sepakat menyatakan bahwa talak bidiy adalah haram dan orang yang

      melakukannya dikenai dosa Namun mengenai akibat hokum yang ditimbulkan oleh talak bidiy

      ini terjadi perbedaan pendapat dikalangan ulama Jumhur ulama berpendapat bahwa apabila

      seorang suami menjatuhkan talak isterinya dengan talak bidiy maka talaknya tersebut berlaku

      dan sah Adapun alas an yang mereka kemukakan adalah beberapa ayat yang bersifat umum

      mengenai talak tersebut Mereka juga melandaskannya kepada hadits Nabi SAW berikiutالله صلى وسلم الله رسول على حائض وهي امرأته طلق أنه عنهما الله رضي عمر بن الله عبد عنالله رسول فقال ذلك عن وسلم عليه الله صلى الله رسول الخطاب بن عمر فسأل وسلم عليه

      أمسك ( شاء إن ثم تطهر ثم تحيض ثم تطهر حتى ليمسكها ثم فليرجعها مره وسلم عليه الله صلى( عليه ( متفق النساء لها تطلق أن الله أمر التي العدة فتلك يمس أن قبل طلق شاء وإن ]28[بعد

      Diterima dari Ibnu Umar sesungguhnya ia menjatuhkan talak isterinya yang mana isterinya itu berada dalam keadaan haid pada masa Rasulullah SAW kemudian Rasulullah berkata aku menanyakannya kepada Rasulullah SAW tentang hal itu maka Rasulullah SAW menjawab suruh ia untuk merujukinya kemudian hendaklah ia memegangnya sampai ia suci kemudian haid kemudian suci Jika ia mau peganglah atau ia talak sebelum disetubuhi Demikianlah iddah yang diperintahkan oleh Allah Azza Wa Jalla untuk menjatuhkan talak pada wanita

      Dalam hadits tersebut dapat dipahami bahwa suatu ketika Umar menjatuhkan talak

      isterinya sementara isterinya itu dalam keadaan haid Lalu Rasulullah SAW memerintahkannya

      untuk rujuk kepada isterinya kembali Menurut mereka hal itu mengidikasikan bahwa talak yang

      dijatuhkannya adalah yang termasuk talak bidiy itu telah berlaku

      Sebagian ulama yang lain diantaranya ulama syiah zhahiriyyah salah satu pendapat

      Imam Ahmad Ibn Uqail Ibn Taimiyyah dan Ibn al-Qayyim (Hanabillah) berpendapat bahwa

      talak bidiy itu tidak jatuh Menurut kelompok ini beberapa ayat Al-Quran menjelaskan bahwa

      talak bidiy tidak berlaku dan tidak berkekuatan hukum Al-Quran justru melarang talak biI itu

      Ayat menjelaskan bahwa talak harus dijatuhkan pada saat isterinya dapat menjalankan iddah

      Allah SWT berfirman Talaklah mereka karena iddah mereka Dalam memahami hadits

      tentang Ibnu Umar diatas mereka justru memahaminya dengan alur pikir yang berbeda Menurut

      mereka Rasulullah SAW menyuruh Ibn Umar untuk rujuk itu bukan karena telah terjadi talak

      tetapai Rasulullah SAW marah dan menyuruhnya kembali jadi menurut mereka kata

      dalam hadits tersebut bukan rujuk dalam term fikih tetapi rujuk dalam pengertian فليراجعها

      etimologis saja

      Dari Segi Boleh Atau Tidaknya Rujuk

      1 Talak rajiy

      Talak rajiy adalah talak satu atau dua yang mana seorang suami masih boleh

      rujukkepada isterinya itu meskipun isterinya itu tidak rela sebagaimana dikemukakan oleh

      Wahbah al-Zuhaili sebagai berikut

      غير من الزوجته إلى المطلقة إعادة بعده الزوج يملك الذي فهو بعد وذلك ترض لم ولو العدة فى دامت ما جديد عقد إلى حاجة

      انقضاء قبل المراجعة تمت إذا البائن غير والثاني األول الطالق]29[العدة

      Yaitu talak yang mana laki-laki itu memiliki hak kembali untuk mengikat tali perkawinan kepada perempuan yang ditalaknya itu tanpa memerlukan akad baru selama masih berada dalam iddh walaupun perempuan itu tidak rela Hal itu terjadi setelah talak pertama dan kedua yang tidak termasuk kategori ba`in apabila telah sempurna rujuk sebelum habis masa iddah

      Ketentuan ini didasarkan kepada Firman Allah SWT dalam surat Al-Baqaraħ [2] ayat

      229

      أن لكم يحل وال بإحسان تسريح أو بمعروف فإمساك مرتان الطالق خفتم فإن الله حدود يقيما أال يخافا أن إال شيئا آتيتموهن مما تأخذوا

      فال الله حدود تلك به افتدت فيما عليهما جناح فال الله حدود يقيما أالالظالمون هم فأولئك الله حدود يتعد ومن تعتدوها

      Talak (yang dapat dirujuki) dua kali Setelah itu boleh rujuk lagi dengan cara yang maruf atau menceraikan dengan cara yang baik Tidak halal bagi kamu mengambil kembali sesuatu dari yang telah kamu berikan kepada mereka kecuali kalau keduanya khawatir tidak akan dapat menjalankan hukum-hukum Allah Jika kamu khawatir bahwa keduanya (suami isteri) tidak dapat menjalankan hukum-hukum Allah maka tidak ada dosa atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus dirinya Itulah hukum-hukum Allah maka janganlah kamu melanggarnya Barangsiapa yang melanggar hukum-hukum Allah mereka itulah orang-orang yang zalim

      Ayat diatas menjelaskan bahwa talak rajiy adalah talak satu atau talak pertama talak dua

      atau talak ke dua Setelah suami menjatuhkan talak satu atau talak pertama atau talak dua atau

      talak kedua maka sebelum habis mas iddahnya dia boleh rujuk kembali kepada bekas isterinya

      tanpa akad nikah baru dan tanpa mahar Tetapai bila habis masa iddahnya suami ingin

      berkumpul kembali maka dilaksanakan akad nikah yang baru serta mahar yang baru

      Adapun akibat dari talak rajiy adalah a) Bilangan talak yang dimilki suami berkurang

      b) Ikatan perkawinan berakhir setelah masa iddah habis jika suami tidak rujuk c) Suami boleh

      rujuk dalam masa iddah isterinya d) Ulama Syafiiyyah dan Malikiyyah dalam salah satu

      pendapatnya mengatakan haram bagi suami melakukan hubugan suami isteri dalam masa iddah

      sebelum rujuk karena mereka berpendapat bahwa dengan terjadinya talak seluruh hubungan dan

      iktan suami istri terputud Akan tetapi menurut ulama Hanafiyyah dan Hanabillah suami boleh

      saja menggauli isterinya dalam masa iddah dan sikap ini dianggap sebagai upaya rujuk dari

      suami[30]

      2 Talak Bain

      Talak bain terbagi dua yaitu talak bain sughra dan talak bain kubra Adapun talak bain

      sughra adalah talak yang dijatuhkan oleh seorang suami terhadap isterinya yang mana dengan itu

      ia tidak dapat kembali lagi kecuali melalui akad dan mahar yang baru sebagaimana

      dikemukakan oleh Wahbah al- Zuhaili sebagai berikut

      إال الزوجيه إلى المطلقة يعد أن بعده الرجل يستطيع ال الذي هو بالكتابة أو مال على أو الدخول قبل الطالق وهو ومهر جديد بعقد]31[اإليالء بسبب أو اإلنفاق لعدم ال القاضي يوقعه الذي أو الحنفية عند

      Yaitu talak yang mana laki-laki itu tidak dapat kembali mengikat tali perkawinan kepada wanita yang ditalaknya itu kecuali dengan akad dan mahar yang baru talak tersebut terjadi sebelum disetubuhi atau atas harta atau sindiran menurut ulama Hanafiyyah atau yang diputuskan oleh hakim yang bukan karena tidak memberi nafkah atau dengan sebab ila

      Akibat hokum dari talak bain sughra adlah a) Suami tidak boleh rujuk kepada isterinya

      kecuali dengan akad dan mahar yang baru b) Bilangan talak yang dimiliki suami berkurang c)

      Mahar itu halal disebabkan kepada dua factor yaitu kematian dan talak d) Tidak saling

      mewarisi antara suami dan isteri apabila meninggal salah satu dari keduanya[32]

      Adapun yang dimaksud dengan talak Bain kubra adalah talak tiga atau talak yang ketiga

      yang dijatuhkan oleh seorang suami kepada isterinya yang mana suami tersebut tidak dapat

      kembali lagi sebelum isterinya itu menikah terlebih dahulu dengan laki-laki lain malakukan

      hubungan intim dalam artian yang sebenarnya dan telah pula diceraikan oleh suaminya yang

      baru itu sebagaimana yang dikemukakan oleh Wahbah al-Zuhaili sebagai berikut

      إال الزوجية إلى المطلقة يعيد أن بعده الرجل يستطيع ال الذي هو ثم حقيقة دخوال بها ويدخل ضحيحا زواجا آخر بزوج تتزوج أن بعد

      ]33[الثالث الطالق بعد وذلك منه عدتها وتنقضي عنها يموت أو يفارقها

      Yaitu talak yang mana laki-laki tersebut tidak dapak mengikat tali perkawinan dengan wanita yang ditalaknya itu kecuali setelah ia menikah dengan laki-laki lain sebagai nikah yang benar dan telah melakukan hubungan initm dalam artian yang hakiki kemudian laki-laki itu

      menceraikan wanita tersebut atau ia mati dan telah habis pula mas iddahnya Hal itu terjadi setelah dijatuhkan talak tiga

      Adapun akibat hukum dari talak bain kubra menurut ulama fikiah adalah terputusnya seluruh ikatan dan hubungan suami isteri setelah talak dijatuhkan Suami tidak memilki hak talak lagi dan diantara keduanya tidak saling mewarisi meskipun dalam masa iddah[34]

      [1] Abu Bakr bin Hasan al-Kasnawiy (selanjutnya disebut al-Kasnawiy) Ashl al-Madacircrik (Libanon Dar al-Fikr tth) cet Ke-2 Juz 3 h 139-140

      [2] Ibid[3] Ahmad al-Hashariy al-Wilacircyaħ al-Washacircyaħ al-Thalacircq fi al-Fiqħ al-Islacircmiy li Ahwacircl al-Syakhshiyyaħ

      (Beirut Dar al-Jil 1992) cet Ke-2 h 653[4] Musthafa Dib al-Bagha al-Tawzhicircb fi Adillaħ min al-Ghacircyaħ wa al-Taqricircb (Beirut Dar al-Fikr 1983)

      cet Ke-2 h 173[5] Mahmud Mathrajiy al-Majmucirc Syarh al-Muhadzdzab al-Imacircm al-Nawawiy (Beirut dar al-Fikr 2000)

      Juz 18 h 277-278[6] Konsekwensi dari perbedaan dalam mengklasifikasikan talak ini di antaranya adalah apabila seorang

      suami berkata keapda isterinya yang termasuk dalam salah satu kategori berikut anak kecil sudah menompouse hamil atau belum disetubuhi anti thaliq li al-sunnaħ (kamu perempuan yang ditalak karena sunnah) maka talaknya tidak dianggap sebagai talak sunnah Lihat Ibid h 278

      [7] Al-Hasyariy opcit h 243[8] Ala al-Din Abi Bakr Ibn Masud al-Kasaniy Bada`i wa al-Shana`i (Beirut Dar al-Kutub al-Ilmiyyah

      tth) Jilid 3 h 88 Lihat juga al-Hasariy ibid h 212[9] Burhan al-Din Abi al-Hasan Ali Ibn Abi Bakr Abd al-Jalil al-Rasyidaniy al-Marghinaniy al-Hidayah

      Syarh Bidayat al-Mubatadi` (Beirut Dar al-Kutub al-Ilmiyyah 1990) Juz 1 h 247 Lihat Juga Wahbah al-Zuhayliy al-Fiqh al-Islacircmiy wa Adillatuh (Damaskus Dacircr al-Fikr 1989) cet Ke-3 Juz 7 h 426

      [10] Al-Kasaniy opcit h 88 Lihat Juga al-Hashariy opcit h 212[11] Al-Kasaniy ibid[12] Al-Marghinaniy opcit h 248 Bandingkan dengan al-Kasaniy ibid h 89[13] Al-Kasaniy ibid Lihat juga al-Hashariy opcit h 213 dan 244[14] Al-Kasaniy opcit h 89[15] Muslim Shahih Muslim (Beirut Dar al-Kutub al-Ilmiyyah tth) Jilid 2 h 1093[16] Al-Nasa`iy Sunan al-Nasa`iy (Beirut Dar al-Fikr tth) Jilid 3 h 102[17] Al-Hashariy opcit h 246[18] KHI ini merupakan peraturan yang diberlakukan khusus bagi umat Islam Indonesia yang ditetapkan

      melalui Inpres Nomor 1 tahun 1991[19] Al-Zuhayliy opcit h 425[20] Al-Hashariy opcit h 231[21] Abdurrahman al-Jaziriy al-Fiqħ Ala Madzacircħib al-Arbaaħ (Beirut Dar al-Fikr 1990) Juz 4 h 300-

      301[22] Al-Zuhayliy opcit h 430[23] Ibid h 431[24] Ibid h 462[25] Al-Hashariy opcit h 216-217[26] Ibid h 217[27] Ibid h 247[28] Muhammad Zahid ibn al-Hasan al-Kawtsariy Tartib Musnad al-Imacircm al-Syacircfiiy (Bandung Maktabah

      Dahlan 1990) Jilid 1 h 32-33 Lihat juga al-Jaziriy opcit h 228[29] Al-Zuhayliy opcit h 432[30] Al-Zuhayliy opcit h 439[31] Ibid h 432[32] Ibid h 434-435[33] Ibid h 432

      FASAKH

      Pengertian Fasakh

      Fasakh ialah membatalkan pernikahan dengan kuasa kadi kerana tidak memenuhi syarat-syarat ketika akad terdapatnya kecacatan pada isteri suami

      Penceraian melalui fasakh tidak boleh dirujuk semula Jika ingin bersatu semula hendaklah dengan akad yang baru

      Fasakh boleh berlaku kerana

      (a) terdapatnya kecacatan ketika aqad spt tidak menepati syarat-syarat pada Rukun Nikah (b) terdapatnya kecacatan pada rumahtangga yang disebabkan oleh suamiisteri

      Sebab-sebab yang mengharuskan fasakh (disebabkan oleh suamiisteri)

      (a) suami tidak memberi nafkah menyediakan tempat tinggal atau tidak membayar mas kahwin isterinya

      (b) tidak diketahui kedudukan suami sama ada masih hidup atau mati selama bertahun-tahun

      lamanya

      (c) salah seorang daripada suami atau isteri menjadi cacat sebagaimana yang dibenarkan oleh hukum

      syarak

      (d) murtad salah seorang daripada suami atau isteri atau kedua-duanya

      (e) masuk Islam salah seorang daripada suami atau isteri dan tidak diikuti oleb seorang lagi dalam

      masa idah

      (f) berlakunya persetubuhan syubhat disebabkan salah sangka

      (g) suami zalim iaitu selalu menganiaya isteri seperti memukul mengugut atau tidak melayan isteri

      dengan baik dan adil

      (h) tidak bernafsu sebagai seorang lelaki

      (i) kecacatan syarie pada suami dan isteri (j) Suami mempunyai penyakit yg merbahaya spt AIDS SARS JE Siplis dsb

      Hikmah Fasakh

      1 Mengelakkan isteri dianiayai dan disiksa oleh suami

      2 Menunjukkan keadilan Allah kepada hambanya Jika suami diberikan talak isteri diberikan fasakh

      3 Memberi peluang isteri berpisah drp suaminya dan memulakan hidup baru

      KETENTUAN HUKUM AL-KHULU[9]

      Menurut tinjauan fikih dalam memandang masalah Al-Khulu terdapat hukum-hukum taklifi sebagai berikut

      [1] Mubah (Diperbolehkan)

      Ketentuannya sang wanta sudah benci tinggal bersama suaminya karena kebencian dan takut tidak dapat menunaikan hak suaminya tersebut dan tidak dapat menegakkan batasan-batasan

      Allah Subhanahu wa Tarsquoala dalam ketaatan kepadanya dengan dasar firman Allah Subhanahu wa Tarsquoala

      ldquoJika kamu khawatir bahwa keduanya (suami-isteri) tidak dapat menjalankan hukum-hukum Allah maka tidak ada dosa atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh

      isteri untuk menebus dirinyardquo

      [Al-Baqarah 229]

      Al-Hafizh Ibnu Hajar memberikan ketentuan dalam masalah Al-Khulu ini dengan pernyataannya bahwasanya Al-Khulu ialah seorang suami menceraikan isterinya dengan penyerahan pembayaran ganti kepada suami Ini dilarang kecuali jika keduanya atau salah satunya merasa khawatir tidak dapat melaksanakan apa yang diperintahkan Allah Hal ini bisa muncul karena adanya ketidaksukaan dalam pergaulan rumah tangga bisa jadi karena jeleknya akhlak atau bentuk fisiknya Demikian juga larangan ini hilang kecuali jika keduanya membutuhkan penceraian karena khawatir dosa yang menyebabkan timbulnya Al-Bainunah Al-Kubra (Perceraian besar atau Talak Tiga) [10]

      Syaikh Al-Bassam mengatakan diperbolehkan Al-Khulu (gugat cerai) bagi wanita apabila sang isteri membenci akhlak suaminya atau khawatir berbuat dosa karena tidak dapat menunaikan haknya Apabila sang suami mencintainya maka disunnahkan bagi sang isteri untuk bersabar dan tidak memilih perceraian [11]

      [2] Diharamkan Khulursquo

      Hal Ini Karena Dua Keadaan

      a) Dari Sisi Suami

      Apabila suami menyusahkan isteri dan memutus hubungan komunikasi dengannya atau dengan sengaja tidak memberikan hak-haknya dan sejenisnya agar sang isteri membayar tebusan

      kepadanya dengan jalan gugatan cerai maka Al-Khulu itu batil dan tebusannya dikembalikan kepada wanita Sedangkan status wanita itu tetap seperti asalnya jika Al-Khulu tidak dilakukan

      dengan lafazh thalak karena Allah Subhanahu wa Tarsquoala berfirman

      ldquoJanganlah kamu menyusahkan mereka karena hendak mengambil kembali sebagian kecil dari apa yang telah kamu berikan kepadanya terkecuali bila mereka melakukan

      pekerjaan keji yang nyatardquo

      [An-Nisa 19] [12]

      Apabila suami menceraikannya maka ia tidak memiliki hak mengambil tebusan tersebut Namun bila isteri berzina lalu suami membuatnya susah agar isteri tersebut membayar terbusan dengan Al-Khulu maka diperbolehkan berdasarkan ayat di atasrdquo [13]

      b) Dari Sisi Isteri

      Apabila seorang isteri meminta cerai padahal hubungan rumah tangganya baik dan tidak terjadi perselisihan maupun pertengkaran di antara pasangan suami isteri tersebut Serta tidak ada alasan syarrsquoi yang membenarkan adanya Al-Khulu maka ini dilarang berdasarkan sabda Rasulullah Shallallahu lsquoalaihi wa sallam

      ldquoSemua wanita yang minta cerai (gugat cerai) kepada suaminya tanpa alasan maka haram baginya aroma surgardquo

      ]HR Abu Dawud At-Tirmidzi Ibnu Majah dan Ahmad dan dishahihkan Syaikh Al-Albani dalam kitab Irwarsquoul Ghalil no 2035] [14]

      [3] Mustahabbah (Sunnah) Wanita Minta Cerai (Al-Khulu)

      Apabila suami berlaku mufarrith (meremehkan) hak-hak Allah maka sang isteri disunnahkan Al-Khulu Demikian menurut madzhab Ahmad bin Hanbal [15]

      [4] Wajib

      Terkadang Al-Khulu hukumnya menjadi wajib pada sebagiaan keadaan Misalnya terhadap orang yang tidak pernah melakukan shalat padahal telah diingatkan

      Demikian juga seandainya sang suami memiliki keyakinan atau perbuatan yang dapat menyebabkan keyakinan sang isteri keluar dari Islam dan menjadikannya murtad Sang wanita tidak mampu membuktikannya di hadapan hakim peradilan untuk dihukumi berpisah atau mampu membuktikannya namun hakim peradilan tidak menghukuminya murtad dan tidak juga kewajiban bepisah maka dalam keadaan seperti itu seorang wanita wajib untuk meminta dari suaminya tersebut Al-Khulu walaupun harus menyerahkan harta Karena seorang muslimah tidak patut menjadi isteri seorang yang memiliki keyakinan dan perbuatan kufur [16]

      Al-Khulu Gugatan Cerai Dalam Islam

      Penulis Ust Kholid syamhudi

      __________Foote Note

      [10] Fathul Bari 9318[11] Taudhihul Ahkam Min Bulughul Maram 5469[12] Taudhihul Ahkam Min Bulughul Maram 5469[13] Shahih Fiqhis Sunnah 3343[14] Shahih Fiqhis Sunnah 3342[15] Shahih Fiqhis Sunnah 3342[16] Shahih Fiqhis Sunnah 3343

      pengrtian khuluPosted by admin on November 8 2010

      Sedangkan menurut pengertian syarirsquoat para ulama mengatakan dalam banyak definisi yang semuanya kembali kepada pengertian bahawasanya Al-Khulu ialah terjadinya perpisahan

      Pengertian Talak Talak merupakan kalimah bahasa Arab yang bermaksud menceraikan atau Talak melalui Khulu Talak yang difasakhkan oleh Hakim 4 Menjatuhkan Talak Tiga Sekaligus

      Menurut pengertian syara Khulu adalah Perceraian yang diminta oleh isteri kepada suaminya dengan memberi wang atau sebagainya Di kalangan masyarakat Melayu Khulu juga

      Khulu bererti tanggal Menurut pengertian syara Khulu adalah Penceraian yang diminta oleh isteri dari suaminya dengan memberi wang atau sebagainya

      1SERIAL FIQH MUNAKAHATNIKAH ANJURAN MANFAAT TUJUAN HUKUM DAN WANITAWANITAYANG HARAM DINIKAHIOleh Aep Saepulloh DarusmanwiatiLisensi DokumenCopyright Aep Saepulloh wwwindonesianschoolorgSeluruh dokumen di wwwindonesianschoolorg dapat digunakan dimodifikasi dandisebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial )nonprofit( dengan syarat tidakmenghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakandalam setiap dokumen Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang kecualimendapatkan ijin terlebih dahulu dari penulis indonesianschoolorg2SERIAL FIQH MUNAKAHATNIKAH ANJURAN MANFAAT TUJUAN HUKUM DAN WANITAWANITAYANG HARAM DINIKAHIOleh Aep Saepulloh DarusmanwiatiAnjuran menikah dalam ajaran IslamTahukah anda siapakah orang terkaya di dunia Ya siapapun jawabannya yang jelas satu diasudah menikah Jangan di tingkat dunia mari kita perkecil skalanya tingkat nasional Siapakah orangpaling kaya nomor satu di Indonesia Siapapun dia yang jelas dia sudah menikah bahkan sudahbercucu dan bercicit Adakah orang bujang yang kaya Ada hanya sedikit dan bahkan kalaupun diakaya tetap tidak akan mengalahkan kayanya orang yang sudah menikah Mengapa demikian Inisudah sebuah ketentuan bahwa orang yang masih bujang adalah orang-orang miskin sekalipun diabanyak hartanya Mengapa Karena dia baru bisa menafkahi dan membiayai dirinya sendiri Mengapaorang bujang tidak ada yang kaya disebut sebuah ketentuan Ya karena demikian Rasulullahbersabda Perhatikan hadits berikut ini

      رج 1049703 ل م 1049703 سكين م 1049703 سكين م (( 1049703 سكين وس 1049703 لم عن 1049703 هعلي الله صلى الله رسول قال قال نجيح أبي

      و 1049703 ال المال من غنيا آان وإن الله رسول یا قالوا امرأة له ليسالم من غنيا آان وإن قال

      1049703 ن یا قالوا زوج لها ليس امرأة مسكينة مسكينة مسكينة قالم غنية آانت وإن الله رسول

      [ ] (( الطبرانى رواه المال من غنية آانت إن و قال المالArtinya Ibn Nujaih berkata Rasulullah Saw bersabda Miskin miskin miskin seorang laki-laki yang

      belum mempunyai isteri Para sahabat bertanya Ya Rasulullah apakah sekalipun laki-laki itubanyak hartanya Rasulullah menjawab Ya meskipun dia banyak hartanya Rasulullah Sawbersabda kembali Miskin miskin miskin perempuan yang belum bersuami Para sahabat bertanyaApakah sekalipun wanita itu banyak hartanya Rasulullah Saw menjawab Ya sekalipun diabanyak hartanya (HR Thabrani)Perhatikan dalam hadits di atas Rasulullah secara tegas (boleh jadi doa) menyebut tiga kalibahwa laki-laki atau perempuan yang belum menikah tetap dikatakan miskin sekalipun mereka banyakhartanya Ini juga barangkali di antara penyebab mengapa jarang sekali bujang atau gadis yang kayaraya Yah karena didoakan oleh Rasulullah untuk tidak kaya Kalau mau kaya ya harus segeramenikahNamun jangan dipahami bahwa menikah untuk menjadi orang kaya Itu hanyalah sebuahgambaran singkat betapa Islam sangat menganjurkan ummatnya untuk menikah Dalam hadits lainRasulullah mengatakan bahwa nikah adalah sunnahku dan barang siapa yang tidak menyukaisunnahku (menikah) maka ia bukan termasuk ummat dan golongankuBahkan kalau kita perhatikan ayat-ayat al-Quran yang berbicara tentang nikah kita akanmendapati bahwa kata nikah digambarkan dengan tiga istilah Pertama nikah disebut sebagai sunanulanbiya (amalan sunnah para nabi) perhatikan misalnya dalam firman Allah berikut ini

      ذن ب 1049703 إ وما 1049703 ا ة ی وذر واجا ز أ هم ل ا ن وجعل لك قب من ال س ر ا ن ل س ر أ قد ول

      ل إ ة آی ب ي ت أ ی ن أ سول ر ل ان آ( الرعد ( اب ت آ جل أ ل ك ل ه 38اللArtinya Dan sesungguhnya Kami telah mengutus beberapa Rasul sebelum kamu dan Kamimemberikan kepada mereka istri-istri dan keturunan Dan tidak ada hak bagi seorang Rasulmendatangkan sesuatu ayat (mukjizat) melainkan dengan izin Allah Bagi tiap-tiap masa ada Kitab(yang tertentu) (QS ar-Radu 38)Demikian juga dalam hadits dikatakan

      الحي 1049703 اء المرس 1049703 لين س 1049703 نن رسول 1049703 ن أن أیوب أبي عنم (( أربع قال وسلم عليه الله صلى الله

      [ ] (( الترمذى رواه والنكاح والسواك والتعطرArtinya Rasulullah Saw bersabda Ada empat hal yang termasuk sunnah para Nabi Malu memakaiwangi-wangian siwak dan nikah (HR Turmudzi)3Kedua nikah juga disebut dalam konteks sebuah kenikmatan yang sangat besar (al-imtinan)Perhatikan firman Allah dalam surat an-Nahl ayat 72 berikut ini

      ين 1049703 ات ن ب م واجك ز أ من م ك ل وجعل واجا ز أ م ك فس ن أ من م ك ل جعل ه واللب الطي من م قك ز ور وحفدة

      ( النحل ( ون فر ك ی هم ه الل عمة ن وب ون ؤمن ی اطل ب ال فب 72أ

      Artinya Allah menjadikan bagi kamu istri-istri dari jenis kamu sendiri dan menjadikan bagimu dariistri-istri kamu itu anak-anak dan cucu-cucu dan memberimu rezki dari yang baik-baik Makamengapakah mereka beriman kepada yang batil dan mengingkari nikmat Allah (QS An-Nahl 72)Ketiga nikah juga digambarkan sebagai salah satu tanda kekuasaan Allah Perhatikan dalamsurat ar-Rum ayat 21 berikut ini

      ف 1049703 ي ن إ حم 1049703 ة ور م 1049703 ودة م ك ي 1049703 ن ب ق 1049703 ل خل ن أ ه ات ءای ومنع وج ها ي ل إ وا ن ك س ت ل ا واج ز أ م ك فس ن أ من م ك ل

      ( الروم ( ون ر فك ت ی قوم ل ات ی آل 21ذلكArtinya Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri darijenismu sendiri supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya dan dijadikan-Nyadiantaramu rasa kasih dan sayang Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tandatandabagi kaum yang berfikir (QS Ar-Rum 21)Dengan digambarkannya dalam tiga istilah di atas menunjukkan bahwa nikah adalah sesuatuyang sangat dianjurkan karena di samping merupakan amalan sunnah para Nabi salah satu tandakekuaasaan Allah juga ia merupakan nikmat yang sangat besar Bahkan ketika manusia merasa waswasdengan masalah nafkah dan rizki setelah menikah kelak Allah secara tegas mengatakan bahwaDialah yang akan mengayakannya Dialah yang akan mencukupkannya dan mengganti kefakirannyadengan kekayaan Perhatikan firmah Allah dalam surat an-Nur ayat 32 berikut ini

      ه وا 1049703 ضل ون ك ی ن إ م ك مائ وإ م ادآ ب ع من حين والصال م ك من امى ی األ كحوا ن وأف من ه الل هم غن ی اء فقر

      ( النور ( يم عل ع واس ه 32واللArtinya Dan kawinkanlah orang-orang yang sedirian diantara kamu dan orang-orang yang layak(berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuanJika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya Dan Allah Maha luas(pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui (QS An-Nur 32)Bahkan dalam sebuah hadits dikatakan bahwa orang yang menikah dengan niat untuk menjagakehormatan diri termasuk salah satu golongan yang akan dibantu dan ditolong langsung oleh Allah

      عل 1049703 ى ح 1049703 ق ثالث (( 1049703 ة ق 1049703 ال وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله 1049703 لىص الله رسول أن عنه الله رضي هریرة أبى عن

      العف 1049703 (( اف والمكاتب 1049703 د الله سبيل فى المجاهد عونهم اللهیری الذى والناآح األداء یرید الذى

      [ الترمذى [رواهArtinya Dari Abu Hurairah bahwasannya Rasulullah Saw bersabda Ada tiga kelompok manusiayang akan ditolong dan dibantu langsung oleh Allah orang yang berjuang di jalan Allah Hambasahaya yang mengadakan mukatabah dengan tuannya dan bermaksud untuk membayar tebusannyaserta orang yang menikah dengan maksud untuk menjaga diri (dari perbuatan tidak terpuji) (HRTurmudzi)Dari sini tampak jelas mengapa orang yang kaya umumnya adalah orang yang sudahberkeluarga karena ternyata Allah turun tangan langsung dalam membantu dan menolong merekayang sudah menikah termasuk dalam masalah rizkinya Bahkan pehatikan juga ungkapan para ulamasalaf bahwa wanita itu merupakan pulsa yang akan menambah account suaminya

      الرجل رصيد إلى یضاف آنز خير المرأةArtinya Wanita adalah sebaik-baik simpanan yang akan menambah tabungan laki-lakiMasih menyangkut anjuran dan perhatian Islam dengan menikah ini perhatikan sabda-sabdaRasulullah dan perkataan para sahabat berikut ini

      ی 1049703 أتينكم ف 1049703 إنهن لن 1049703 ساء ا تزوج (( 1049703 وا وس 1049703 لم لى 1049703 هعلي ص 1049703 الله الله رس 1049703 ول ق 1049703 ال قال 1049703 ت عائ 1049703 شة ع 1049703 ن

      [ شيبة)) [ أبي ابن أخرجه بالمال4Artinya Siti Aisyah berkata Rasulullah Saw bersabda Menikahlah segera dengan wanita karenawanita itu dapat mendatangkah harta (HR Ibn Abi Syaibah)

      أن ف 1049703 أمره الفاق 1049703 ة إلي 1049703 ه ی 1049703 شكو وس 1049703 لم الله 1049703 ه لىص 1049703 علي الله رس 1049703 ول إل 1049703 ى رجل جاء قال جابر عن( الخطيب ( أخرجه یتزوجArtinya Jabir berkata Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah Saw mengadukan kefakirannyaRasulullah Saw kemudian menyuruhnya untuk segera menikah (HR Al-Khatib)

      إذا (( 1049703 صف وسلم عليه الله صلى الله رسول قال قالت عائشة عنن استكمل فقد العبد تزوج

      [ ] (( البيهقى رواه اآلخر النصف فى الله فليتق دینهArtinya Siti Aisyah berkata Rasulullah Saw bersabda Apabila seorang hamba menikah makasugguh ia telah menyempurnakan setengah agamanya Maka bertakwalah kepada Allah padasetengahnya lagi (HR al-Baihaki)

      ل 1049703 م ث 1049703 م ی 1049703 نكح الن موس 1049703 را آ 1049703 ان م (( 1049703 ن عن 1049703 لموس عليه الله صلى الله رسول قال قال نجيح ابي

      [ ] (( الطبرانى رواه منى فليس ینكحArtinya Ibnu Nujaih berkata Rasulullah Saw bersabda Barangsiapa yang sudah siap untuk menikahkemudian tidak menikah maka ia tidak termasuk ummatku (HR Thabrany)

      أنى 1049703 ول وأعلم أیام عشرة إال أجلى من یبق لم لو مسعود ابن قال ط ولي ا آخره فى أموت

      [ ] الطبرانى رواه الفتنة مخافة لتزوجت فيهن النكاحArtinya Ibnu Masud berkata Kalau saja usiaku tinggal sepuluh hari dan saya mengetahuibahwasannya saya akan meninggal di penghujung harinya dan pada saat itu saya masih ada waktuuntuk menikah pasti saya akan menikah lebih dahulu karena takut terjadinya fitnah (HR Thabrani)

      (( )) یتزوج حتى الشاب نسك یتم ال طاوس قالArtinya Thawus berkata Ibadah seorang pemuda belum sempurna sehingga ia menikah

      ] (( )) رواه فجور أو عجز إال النكاح من یمنعك ما الزوائد البى عمر قال[ شيبة أبي ابنArtinya Umar bin Khatab pernah berkata kepada Abu az-Zawaid Tidak ada yang menghalangikamu untuk menikah kecuali dua hal imma kamu itu lemah (lemah syahwat) ataupun kamu sukaberbuat dosa (HR Ibn Abi Syaibah)Hikmah dan manfaat menikahDi atas telah dipaparkan secara panjang lebar mengenai anjuran Islam (targhib) untuk menikahPertanyaan berikutnya Untuk apa menikah Apa manfaat dan kegunaannya

      Sebagaimana diketahui bersama bahwa manusia dan makhluk lainnya mempunyai gharizahseksual yang tinggi Tidak disangsikan bahwa kebutuhan biologis ini dari waktu ke waktu dan daritahun ke tahun terus naik dan dahsyat Ditahan dan dibiarkan tentu bukan sebuah jalan keluarDilampiaskan semena-mena sebagaimana hewan juga bukan sebuah solusi yang baik Untuk itu Islammemberikan aturan dalam rangka melampiaskan kebutuhan biologis ini melalui nikah Denganpernikahan kebutuhan biologis yang sudah menggebu itu akan disalurkan secara baik dan benarsehingga diharapkan orang tersebut menjadi tenang dan rehat Karena kini ia telah mempunyai tempatyang bersih dan sah untuk menumpahkan kebutuhan biologisnyaSayyid Sabiq dalam bukunya Fiqhus Sunnah mengatakan bahwa dengan menikah badanmenjadi tenang jiwa juga damai pandangan terpelihara dan kasih saying bisa diwadahi secara benarOleh karena itu sejatinya orang yang sudah menikah menjadi orang yang tenang baik dalam jasmanipandangan maupun jiwanya Dalam sebuah hadits dikatakan

      ش 1049703 يطان ص 1049703 ورة ف 1049703 ى تقب 1049703 ل الم (( 1049703 رأة إن لم 1049703 الوس 1049703 ق علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى النب 1049703 ي أن هریرة أبي عنیعجبه 1049703 ا ما امرأة من أحدآم رأى فإذا شيطان صورة فى وتدبر

      م یرد ذلك فإن أهله فليأت[ ] (( مسلم رواه نفسه فى5Artinya Dari Abu Hurairah bahwasannya Rasulullah Saw bersabda Sesungguhnya wanita itu baikketika menghadap ataupun membelakangi dalam bentuk syaithan (menggoda) Apabila salah seorangdi antara kalian melihat sesuatu yang menakjubkan dari wanita maka segeralah datangi keluarganyakarena dengan demikian dapat menolak apa yang sedang bergejolak di dalam dirinya (HR Muslim)Selain untuk memberikan ketenangan lahir bathin menikah juga berguna untuk memperbanyakketurunan dan melanjutkan kehidupannya Karena itu Rasulullah Saw dalam sebuah hadits bersabda

      ) أبو رواه القيامة یوم األنبياء بكم مكاثر فإنى الودود تزوجواالولودداود)Artinya Rasulullah Saw bersabda Nikahilah wanita-wanita yang subur dan penyayang karena akuadalah nabi yang paling banyak ummatnya kelak pada hari Kiamat (HR Abu Dawud)Bahkan menurut hasil penelitian salah satu badan di PBB yang dikeluarkan pada hari Sabtutanggal 6 Juni 1959 sebagaimana dikutip oleh Sayyid Sabiq dalam Fiqhus Sunnah-nya bahwa usiaorang-orang yang sudah menikah lebih lama dan panjang ketimbang yang tidak atau belum menikahPenilitian ini dilakukan di seluruh pelosok dunia pada tahun 1956 Hasil penelitian ini hemat penulissangatlah logis karena orang yang sudah menikah dapat melampiaskan kebutuhan biologisnyasehingga jiwanya tidak berontak lagi malah lebih tenang Berbeda dengan para bujang yang belumtersalurkan sama sekali jiwa dan badannya akan terus bergejolak tidak tenang Dan ketika dia tidakmenyalurkannya secara benar melalui pernikahan maka jiwanya tetap bergejolak dan tidak tenangsehingga hal ini akan sangat berpengaruh dalam langkah dan kehidupannya Menumpahkan danmelampiaskan bukan pada tempat yang benar juga bukan jalan terbaik karena dia tidak akanmengetahui bersih sehatnya tempat yang dikunjunginya itu Bahkan tidak menutup kemungkinan

      tempat tersebut telah dikunjungi pula oleh orang lain yang membawa penyakit kelamin yang sangatganas Untuk itu adalah wajar apabila penelitian tersebut mengatakan bahwa umumnya usia yangsudah menikah jauh lebih panjang ketimbang yang tidak atau belum menikahTujuan menikahApa tujuan menikah dalam ajaran Islam Apakah untuk memenuhi kebutuhan biologis semataPernikahan dalam Islam bukan semata demi memenuhi nafsu seksualitas semata akan tetapimempunyai tujuan utama sebagaimana difirmankan oleh Allah dalam surat ar-Rum ayat 21 berikut ini

      ف 1049703 ي ن إ حم 1049703 ة ور م 1049703 ودة م ك ي 1049703 ن ب ق 1049703 ل خل ن أ ه ات ءای ومنع وج ها ي ل إ وا ن ك س ت ل ا واج ز أ م ك فس ن أ من م ك ل

      ( الروم ( ون ر فك ت ی قوم ل ات ی آل 21ذلكArtinya Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri darijenismu sendiri supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya dan dijadikan-Nyadiantaramu rasa kasih dan sayang Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tandatandabagi kaum yang berfikir (QS Ar-Rum 21)Dari ayat di atas paling tidak ada tiga tujuan utama dari menikahPertama untuk menenangkan dan menentramkan jiwa (litaskunu ilaiha) Ketenangan jiwa danpikiran merupakan hal yang sangat penting bagi keberhasilan dan kesuksesan seseorang Seseorangakan mempunyai peluang yang sangat besar untuk maju dan berhasil manakala hati pikiran danjiwanya sudah tenang Dengan menikah bayangan-bayangan dan khayalan-khayalan masa mudatertumpah sudah Bahkan karena kini dia sudah mempunyai tempat khusus gejolak itu tidak akanterlalu membludak manakala melihat wanita lain yang menggoda Rasulullah bersabda

      ش 1049703 يطان ص 1049703 ورة ف 1049703 ى تقب 1049703 ل الم (( 1049703 رأة إن لم 1049703 الوس 1049703 ق علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى النب 1049703 ي أن هریرة أبي عنیعجبه 1049703 ا ما امرأة من أحدآم رأى فإذا شيطان صورة فى وتدبر

      م یرد ذلك فإن أهله فليأت[ ] (( مسلم رواه نفسه فىArtinya Dari Abu Hurairah bahwasannya Rasulullah Saw bersabda Sesungguhnya wanita itu baikketika menghadap ataupun membelakangi dalam bentuk syaithan (menggoda) Apabila salah seorangdi antara kalian melihat sesuatu yang menakjubkan dari wanita maka segeralah datangi keluarganyakarena dengan demikian dapat menolak apa yang sedang bergejolak di dalam dirinya (HR Muslim)Kedua dengan menikah juga untuk menimbulkan rasa mawaddah cinta kasih kepada keluargaSetiap manusia memiliki keinginan untuk mencintai dan mengasihi orang yang didambakannya Mana6kala cinta kasihnya ini tidak disalurkan kepada orang tertentu maka ia akan mencari benda lain atauhal lain untuk menumpahkan cinta kasihnya itu Dengan menikah cinta kasih itu akan tertuang dantersalurkan secara benar Bukan semata kepada isteri dan anak-anaknya akan tetapi juga kepadakeluarga si isteri dan kerabatnya Dengan demikian pernikahan pada hakikatnya bukan sematapertemuan antara suami isteri saja akan tetapi pertemuan antara dua keluarga besar keluarga suamidan keluarga si isteri Oleh karena itu dalam ajaran Islam disyaratkan adanya wali nikah Ini

      menunjukkan bahwa pernikahan memang mempertemukan dua keluarga Yang menikah bukan sematasuami dan isteri tapi seluruh keluarga Ketika dua keluarga sudah bertemu di sanalah tempat untukmenuangkan rasa cinta kasih yang sudah menjadi fitrah manusiaKetiga dengan menikah juga untuk menimbulkan rasa kasih sayang rahmah Sebagaimanarasa mawaddah manusia juga mempunyai naluri untuk menyayangi sesamanya Sayang rahmahtidak sama dengan mencintai Sayang rahmah jauh di atas mencintai Rasa sayang biasanya munculdari lubuk hati yang paling dalam Ia lahir bukan karena dorongan nafsu seksual kebutuhan biologisatau hal-hal lahiriyah lainnya Ia betul-betul tumbuh dari dalam jiwa setelah bergaul dan lamamengenal pasangannya Naluri rasa sayangnya ini akan ditumpahkan untuk keluarganya terutamauntuk isteri dan anak-anaknya Dalam sebuah hadits riwayat Imam Bukhari suatu hari Aqra bin Habismelihat Rasulullah Saw sedang mencium cucunya Hasan bin Ali Aqra kemudian berkata Sayamempunyai sepuluh putra putri tapi saya tidak pernah mencium mereka satupun Mendengar ituRasulullah Saw bersabda

      یرحم ال یرحم ال من إنArtinya Sesungguhnya orang yang tidak pernah menyayangi dia tidak akan disayangiDemikian di antara tujuan menikah dalam Islam sebagaimana yang tertera dalam al-Quransurat ar-Rum ayat 21 Wallahu alamHukum PernikahanPara ulama telah sepakat bahwa nikah itu diperintahkan Namun mereka berbeda pendapatmengenai hukumnya Dalam hal ini para ulama terbagi kepada tiga kelompokPertama nikah wajib bagi setiap orang yang sudah mampu untuk melakukannya sekali seumurhidup Pendapat ini adalah pendapatnya Dawud ad-Dahiry Ibn Hazm dan lainnya Dalil yang menjadidasar pendapat ini adalah dhahir dari nash-nash baik berupa ayat al-Quran maupun hadits Nabi yangmemerintahkan pernikahan Kelompok ini memahami secara tekstual bahwa semua perintah tersebutmenggunakan shigat amar (bentuk perintah) dan setiap perintah menunjukkan wajib karenanya nikahjuga adalah wajib al-ashlu fil amr lil wujub pada dasarnya perintah itu menunjukkan kepada wajibPendapat kedua mengatakan bahwa nikah itu hukumnya adalah sunnah saja Pendapat iniadalah pendapatnya Jumhur ulama Pendapat kedua ini memahami perintah nikah yang terdapat dalamal-Quran dan Sunnah kepada hukum sunnah bukan wajib Firman Allah yang terdapat dalam surat an-Nisa ayat 3 misalnya yang berbunyi

      ورباع وثالث مثنى النساء من لكم طاب ما فانكحواArtinya Maka nikahilah wanita-wanita yang kamu sukai dua tiga dan empat (QS An-Nisa 3)Ayat di atas menurut pendapat kedua ini bukanlah menunjukkan wajib Karena dalam ayat diatas Allah mengkaitkan nikah dengan kemampuan istithaah Artinya barang siapa yang sudahmampu untuk menikah maka menikahlah Sedangkan yang belum mampu untuk menikah maka tidakmengapa ia tidak menikah Karena itu menikah bukanlah wajib akan tetapi sunnah sajaPendapat ketiga adalah pendapat yang mengatakan bahwa hukum menikah berbeda-bedatergantung kondisi seseorang Pendapat ini adalah pendapat kuat pada madzhab MalikiyyahSyafiiyyah dan Hanabilah

      Menurut pendapat ini hokum menikah bisa wajib bagi mereka yang sudah siap dan mampubaik lahir maupun bathin sehingga kalau tidak menikah ia akan terjerumus kepada perbuatan zinaTidak ada cara lain untuk menjaganya kecuali dengan jalan menikah Dalam qaidah Ushuliyyahdaikatakan Sesuatu yang tidak menyebabkan terpenuhinya sesuatu yang wajib kecuali dengansesuatu itu maka sesuatu itu menjadi wajib hukumnya7Nikah juga hukumnya bisa sunnah bagi mereka yang syahwatnya sudah menggebu akan tetapimasih besar kemungkinan seandainya belum menikah pun ia masih dapat menjaga diri dari perbuatanzina Untuk kondisi seperti ini nikah hukumnya sunnah sajaNikah juga bisa haram bagi orang yang belum siap menikah baik secara lahir (menafkahi)maupun secara bathin (berhubungan badan) sehingga kalau dipaksakan menikah si wanita akanmenderita baik lahirnya maupun bathinnya Atau nikah juga bisa menjadi haram bagi orang yangbermaksud jahat dengan nikahnya itu misalnya ingin menyakiti si isteri dan keluarganya atau karenabalas dendam dan sebagainyaNikah juga bisa makruh bagi orang yang kondisinya seperti disebutkan diatas akan tetapitidak menimbulkan madharat bagi si isteri Jadi apabila ia menikah si isteri tidak merasakan dampaknegative yang sangat besar Untuk orang seperti ini sebaiknya jangan dahulu menikah dan kalaupunmau menikah maka hukumnya makruh sajaDari ketiga pendapat ini penulis lebih cenderung untuk mengambil pendapat ketiga ini bahwapernikahan itu hukumnya berbeda-beda disesuaikan dengan kondisi orang yang bersangkutanPendapat ini rasanya lebih tepat terutama untuk kondisi sekarangMacam-macam pernikahan yang dilarang1 Nikah SyigarNikah Syigar adalah seorang laki-laki menikahkan putri perempuannya atau saudariperempuannya dengan orang lain dengan syarat orang tersebut mau menikahkan putrinya atausaudari perempuannya dengan orang tadi baik pernikahan tersebut memakai mahar maupuntidak Hanya saja umumnya pernikahan Syigar ini tidak ada maharnya karena sudah digantidengan tukar menukar putri atau saudari perempuannyaPara ulama sepakat bahwa nikah Syigar ini haram hukumnya Hal ini didasarkankepada hadits-hadits berikut ini

      الشغار عن وسلم عليه الله صلى الله رسول نهى قال جابر عن( مسلم( أخرجهArtinya Jabir berkata Rasulullah Saw melarang nikah syigar (HR Muslim)

      عن (( وسلم عليه الله صلى الله رسول نهى قال هریرة أبى عن والشغار قال الشغار

      وأزوج 1049703 ك أخت 1049703 ك زوجن 1049703 ى أو ابنت 1049703 ى وأزوج 1049703 ك ى 1049703 كزوجن 1049703 ابنت للرج 1049703 ل الرج 1049703 ل یق 1049703 ول أن[ ماجه)) [ وابن والنسائي مسلم أخرجه أختىArtinya Abu Hurairah berkata Rasulullah Saw melarang nikah Syigar Nikah Syigar adalahseorang laki-laki berkata kepada laki-laki lain nikahkan saya dengan anak perempuan kamudan saya nanti akan menikahkanmu dengan anak perempuan saya atau nikahkan saya dengansaudari perempuan kamu dan saya akan menikahkan kamu dengan saudari perempuan saya(HR Muslim NasaI dan Ibn Majah)

      2 Nikah MuhallilMuhallil secara bahasa berarti yang menjadikan halal Nikah Muhallil adalah pernikahandi mana seorang laki-laki menikahi seorang wanita yang sudah ditalak tiga kemudian iamentalaknya dengan maksud agar wanita tersebut dapat dinikahi kembali oleh suaminya yangdahulu yang telah mentalak tigaPernikahan ini biasanya terjadi ketika si mantan suami yang telah mentalak isterinya tigakali bermaksud untuk kembali lagi kepada isterinya tadi namun karena sudah ditalak tiga iatidak boleh langsung menikahi mantan isterinya itu kecuali si isteri tadi menikah dahulu denganlaki-laki lain Untuk tujuan itu kemudian si laki-laki tadi menyewa atau membayar laki-laki lainagar menikahi mantan isterinya tadi dengan catatan tidak boleh disetubuhi atau boleh disetubuhitapi harus sesegera mungkin diceraikan agar mantan suami tadi dapat menikahinya kembaliOrang yang dibayar untuk menikahi mantan isterinya dalam istilah fiqh disebut dengan almuhallil(yang menjadikan halal) sedangkan mantan suami yang membayar laki-laki tadi disebutdengan al-muhallal lah Pernikahan ini haram hukumnya berdasarkan dalil berikut ini8

      ل 1049703 ه والمحل 1049703 ل المحل 1049703 ل وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله ول 1049703 لىص رس 1049703 الله لع (( 1049703 ن ق 1049703 ال م 1049703 سعود اب 1049703 ن ع 1049703 ن

      ( وأحمد والنسائي الترمذى (أخرجهArtinya Ibnu Masud berkata Rasulullah melaknat al-muhallil (yang menjadikan halal) dan almuhallallah (yang dijadikan halal karenanya) (HR Turmudzi Nasai dan Ahmad)

      عب)) [ 1049703 د رواه رجمتهم 1049703 ا إال بمحلل 1049703 ة و بمحل 1049703 ل ال 1049703 ىأوت(( ال 1049703 ق الخط 1049703 اب ب 1049703 ن عم 1049703 ر ع 1049703 ن

      صحيح بإسناد [الرزاقArtinya Umar bin Khatab berkata Tidak didatangkan kepadaku muhallil dan wanita yangdijadikan halal karenanya kecuali aku akan meranjam keduanya (HR Abdur Razak dengansanad yang shahih)3 Nikah IstibdhaNikah Istibdha adalah nikah yang dimaksudkan untuk memperoleh keturunan atau bibitunggul Dalam prakteknya nikah ini atas usul dan kemauan si suami setelah melihat ada orangyang dipandang hebat pintar atau aneh dari yang lainnya sehingga ia pun berkeinginan untukmendapatkan putra seperti dia Sang suami biasanya berkata kepada isterinya Apabila kamusudah suci dan selesai haidmu pergilah ke si anu (misalnya seorang professor) dan bersenangsenanglahdengannya sampai kamu hamil Ketika sudah hamil baru isteri tersebut pulang lagidan kembali lagi kepada suaminya Dan suaminya sangat bahagia karena akan mendapatkanputra yang sangat diinginkannya Istibdha secara bahasa artinya bersetubuh (jima) Pernikahanseperti ini jelas diharamkan4 Nikah ar-RahtRaht secara bahasa berarti rombongan kelompok Dalam pernikahan ini sekelompoklaki-laki (syaratnya tidak boleh lebih dari sepuluh orang) bersekutu dan sepakat untuk menggauliseorang perempuan secara bergantian dan bergilir Ketika wanita tadi hamil dan melahirkansemua laki-laki yang ikut menanam saham pada wanita tadi harus berkumpul di hadapanwanita tadi Setelah berkumpul si wanita berkata

      فالن یا ابنك فهو ولدت وقد أمرآم من آان ما عرفتم قد

      Artinya Kalian telah maklum dengan apa yang telah kalian lakukan Kini saya sudahmelahirkan maka anak ini adalah anakmu wahai fulan (sambil menunjuk salah satu laki-lakiyang disukainya)Ketika si wanita menunjuk salah satu laki-laki yang disukainya maka laki-laki itulahyang harus menjadi bapak dari anak tersebut sekaligus menjadi suaminya yang resmi Tidakboleh si laki-laki tersebut menolak dengan alasan dan catatan apapun Sementara laki-laki lainyang tidak terpilih mereka beterbangan lagi mencari mangsa-mangsanya yang lainLantas siapa yang diuntungkan dan dirugikan dalam pernikahan semacam ini Tentu yangrugi adalah orang ganteng dan baik karena dialah yang akan dipilih oleh wanita tersebutSementara yang beruntung adalah laki-laki jelek dan jahat karena jelas dia tidak akan dipilihsehingga ia masih bisa leluasa menaburkan racun-racun asmara dan syahwatnya Dalam duniamodern terutama di kota-kota besar pernikahan masa Jahiliyyah ini masih ada dan berlaku untuktidak mengatakan banyak berlaku Hanya saja dengan nama dan format lain Dalam istilahsekarang nikah Raht ini disebut dengan nama Salome (satu lobang rame-rame maaf)Naudzubillah5 Nikah al-BaghayaAl-Baghaya secara bahasa berarti pelacur Nikah al-Baghaya ini sama dengan nikah ar-Raht di atas Hanya saja dalam nikah Baghaya ini tidak dibatasi jumlah pengunjungnya Iaboleh lebih dari sepuluh orang bahkan tidak terhitung sekalipun Setiap laki-laki hidung belangyang sreg dan greget dengan seorang wanita yang disukai bersama boleh melakukan isytirakWanita yang menjadi sasaran segerombolan laki-laki tersebut tidak boleh menolak dan tidakmelayani tamu-tamu hidung belang tersebut Tua muda ganteng jelek pesek mancungkurus gemuk dekil bersih kalau dia datang harus diservice secara memuaskan Setiap orang9yang sedang bertamu pada hari itu biasanya menancapkan tanda khusus berupa bendera di luarrumahnya sebagai tanda bahwa wanita tersebut sedang full on ada tamuSetiap laki-laki yang pernah bertamu harus mengisi buku tamu Buku tamu ini biasanyadisiapkan khusus oleh wanita tersebut Tidak ada seorang tamu pun yang jajan di rumahnyakecuali namanya tercatat Ketika wanita tersebut hamil wanita tersebut melihat daftar tamunyadan memanggil satu persatu tamu-tamu berhidung belang tersebut Tidak boleh menolak ketikawanita tersebut mengundang dan memanggilnyaSetelah melahirkan wanita tersebut memanggil seluruh tamu-tamunya berikut seorangqafah (juru taksir manusia) Tukang qafah ini bertugas melihat dan membaca si bayi lalumembaca pula seluruh tamu yang hadir untuk dicarikan kesamaannyamdashistilah sekarang mungkincek darah dan gen Tamu yang lebih banyak kesamaan dengan bayi tadi dialah yang akanmenjadi bapaknya sekaligus menjadi suami wanita tersebut Ketika sudah diputuskan oleh jurutaksir tadi tidak boleh si laki-laki tersebut menolak apalagi tidak bertanggung jawabSiapa yang diuntungkan dalam pernikahan ini Tentu mereka yang dapat menyuap siqafah agar tidak ditunjuk Yang rugi Yang tidak menyuap si qafah sama sekali karena dialahyang akan menjadi bapak dari bayi hasil rame-rame tadimdashdalam istilah iklan di Indonesiaidentik dengan iklan permen Nano-Nano rame rasanya Naudzubillah Apakah pernikahanseperti ini ada pada masa sekarang Ya jelas ada hanya dengan nama dan format lain bahkandengan alat dan teknologi canggih sehingga tidak ada tamu-tamu yang merasa dirugikan untukmenanggung bayi rame-rame tersebut Pernikahan Baghaya ini dalam konteks sekarangbertebaran dimana-mana dengan berbagai nama misalnya Saritem di Bandung dan SurabayaKramat Tunggak di Jakarta Warung Remang-Remang di setiap pinggiran jalan Panti Pijat yangtersebar hampir di seluruh kota dan lainnya Naudzubillah6 Nikah Badal

      Secara bahasa badal berarti menukar mengganti Nikah Badal adalah pernikahan di manaseorang laki-laki yang sudah beristri berkata kepada laki-laki lain yang juga sama sudah beristriBiarkan isteri kamu tidur dengan saya dan saya ijinkan isteri saya tidur dengan kamu kalaukamu keberatan biar kita tukar tambah Jadi Nikah Badal ini berupa pernikahan tukar menukaristeri Dalam dunia modern terutama di kota-kota besar seperti Jakarta pernikahan ini seringkalidiistilahkan dengan Tukar Kunci Jadi dalam pergaulan-pergaulan glamour apabila seoranglaki-laki berkata kepada laki-laki lain yang sama-sama sudah berkeluarga Ayo kita tukar kuncimaka maksudnya adalah pernikahan Badal ini Tentu bukan sembarang kunci tapi kunci inikunci ajaib yang bukan saja bisa membuka pintu tapi membuka yang mempunyai pintunaudzubillah min dzalik7 Nikah MutahMutah secara bahasa berarti bersenang-senang Nikah Mutah dalam dunia sekarangdisebut dengan Nikah Kontrak Maksudnya seorang laki-laki menikahi seorang wanita hanyasaja ketika akadnya ditentukan untuk masa satu minggu misalnya atau satu bulan satu tahunatau bahkan satu hari kemudian si laki-laki tadi memberikan upah atau biaya sebagaiimbalannya Pernikahan ini pada masa Rasulullah Saw pernah dibolehkan karena saat itu sedangkondisi perang yang berbulan-bulan Namun tidak lama setelah itu Rasulullah Sawmenghapusnya dan mengharamkannya sampai hari Kiamat kelak Oleh karena itu seluruh ulamasepakat bahwa pernikahan Mutah ini haram hukumnya Untuk pembahasan lebih lanjut masalahNikah Mutah ini insya Allah akan penulis bahas dalam makalah tersendiri8 Nikah al-UrfiNikah Urfi ini ramai diperbincangkan di Mesir belakangan ini Boleh jadi nama NikahUrfi ini untuk konteks Indonesia belum sampai dan belum pernah terdengar meskipun tidakmenutup kemungkinan dalam prakteknya sudah sejak dahulu berjalan dan berlanjut Nikah Urfiadalah pernikahan antara laki-laki dan perempuan yang tidak diketahui oleh kelurganya bolehjadi tidak memakai saksi tidak diumumkan dan tidak memakai wali Bukan hanya itu antaralaki-laki dan perempuan hidup berpisah makan dan minum sendiri-sendiri bahkan tinggal punberpisah Namun ketika keduanya greget untuk making love baru keduanya bersama dan dimana saja jadi10Pernikahan ini banyak merajarela di Mesir dan demikian juga di Indonesia terutama dikalangan mahasiswa mahasiswi Untuk melampiaskan nafsu seksualnya keduanya sepakat untukmembungkus perbuatan hinanya dengan bungkusan yang seolah-olah dilegalkan dandiperbolehkan oleh ajaran Islam Boleh jadi ada saksi hanya saja saksinya adalah teman-temandekatnya saja Sementara keluarganya tidak mengetahuinya sedikitpun Modus opperandi daripernikahan ini juga adalah untuk mendapatkan nafkahAkhir-akhir ini di Mesir merebak pernikahan ini karena si wanita biasanya menginginkannafkah yang besar dan tidak peduli dengan cara atau bentuknya Pernikahan ini jelas tidakmemakai surat-surat resmi dari pejabat yang berwenang (di Indonesia dari KUA) Pernikahan inijelas haram hukumnya karena pada hakikatnya adalah perzinahan modern NaudzubillahSemua jenis pernikahan yang telah disebutkan di atas diharamkan dalam ajaran IslamMengapa Karena pernikahan dalam ajaran Islam mempunyai aturan tersendiri ada rukun-rukun dansyarat-syarat yang harus dipenuhi Ketika rukun dan syaratnya tidak terpenuhi maka pernikahantersebut menjadi batal dan haram Untuk mengetahui lebih lanjut persoalan ini nanti akan kita bahaslebih jauh dalam pembahasan akad nikahDemikian sekelumit mengenai jenis dan macam pernikahan yang dilarang dan diharamkandalam ajaran Islam Tidak ada alasan untuk seorang muslim dan muslimah untuk melegalkan terlebihmempraktekkan pernikahan-pernikahan di atas Semoga kita terhindar dari semua jenis pernikahan

      terkutuk di atasWanita-wanita yang haram untuk dinikahi (al-muharramaat minannisaa)Dalam ajaran Islam ada beberapa wanita yang haram hukumnya untuk dinikahi oleh laki-lakiHal ini sebagaimana dijelaskan oleh Allah dalam firmanNya surat an-Nisa ayat 22-24

      ا يل س 1049703 ب وس 1049703 اء ومقت 1049703 ا ة فاح 1049703 ش 1049703 ان آ ن 1049703 ه إ د 1049703 لفق 1049703 س م 1049703 ا ل 1049703 ا إ اء الن 1049703 س من م اؤآ ءاب ح ك ن ما كحوا ن ت والخ 1049703 ت األ ن 1049703 ات وب خ

      ال 1049703 أ ن 1049703 ات وب م ك وخال 1049703 ات م ك و 1049703 ات م ك واتخ 1049703 عم وأ م ك ن 1049703 ات وب م ك مه 1049703 ات

      أ م ك عل 1049703 ي م 1049703 ت حرف 1049703 ي ي الل 1049703 ات م ك ب ب 1049703 ائ ور م ك ائ ن 1049703 س مه 1049703 ات

      وأ ن 1049703 اعة 1049703 الرض م م ك خ 1049703 وات وأ م ك ض 1049703 عن ر

      أ ي الل 1049703 ات م ك مه 1049703 ات وأ

      ئ 1049703 ل وحال م ك عل 1049703 ي جن 1049703 اح فل 1049703 ا ه 1049703 ن ب م دخل 1049703 ت م 1049703 واون ك ل 1049703 ت ن ف 1049703 إ ه 1049703 ن ب م دخل 1049703 ت ي الل 1049703 ات م ك ائ س ن من م حجورآا غف 1049703 ور 1049703 ان آ الل 1049703 ه ن إ س 1049703 لف ق 1049703 د م 1049703 ا ل 1049703 ا إ ن ي ت خ 1049703 أ

      ال ن ب 1049703 ي جمع 1049703 وا ت ن وأ م ك ب ص 1049703 ال أ 1049703 ن م ال 1049703 ذین م ك ن 1049703 ائ ب أ

      اء ور م 1049703 ا ك 1049703 م ل ح 1049703 ل وأ م ك عل 1049703 ي الل 1049703 ه ت 1049703 اب آ م ك ت 1049703 ان

      م ی ك 1049703 أ مل ما ال إ اء س الن من ات محصن وال حيما رهن ج 1049703 ور أ وهن ف 1049703 آت هن 1049703 ن م ب 1049703 ه م عت مت اس 1049703 ت افحين 1049703 ا سم 1049703 فم غي 1049703 ر ين مح 1049703 صن م ك موال

      أ ب غوا ت ب ت ن أ م ك ذلحكيم 1049703 ا يم 1049703 ا عل 1049703 ان آ الل 1049703 ه ن إ فری 1049703 ضة ال ع 1049703 د ب 1049703 ن م ه1049703 ب م ت اض 1049703 ي ر ت فيم 1049703 ا م ك عل 1049703 ي جن 1049703 اح ول 1049703 ا فری 1049703 ضة(24- ( 22النساء Artinya Dan janganlah kamu kawini wanita-wanita yang telah dikawini oleh ayahmu terkecuali padamasa yang telah lampau Sesungguhnya perbuatan itu amat keji dan dibenci Allah dan seburuk-burukjalan (yang ditempuh)Diharamkan atas kamu (mengawini) ibu-ibumu anak-anakmu yang perempuansaudara-saudaramu yang perempuan saudara-saudara bapakmu yang perempuan saudara-saudaraibumu yang perempuan anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang laki-laki anak-anakperempuan dari saudara-saudaramu yang perempuan ibu-ibumu yang menyusui kamu saudaraperempuan sepersusuan ibu-ibu istrimu (mertua) anak-anak istrimu yang dalam pemeliharaanmu dariistri yang telah kamu campuri tetapi jika kamu belum campur dengan istrimu itu (dan sudah kamuceraikan) maka tidak berdosa kamu mengawininya (dan diharamkan bagimu) istri-istri anakkandungmu (menantu) dan menghimpunkan (dalam perkawinan) dua perempuan yang bersaudarakecuali yang telah terjadi pada masa lampau sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi MahaPenyayang Dan (diharamkan juga kamu mengawini) wanita yang bersuami kecuali budak-budakyang kamu miliki (Allah telah menetapkan hukum itu) sebagai ketetapan-Nya atas kamu Dandihalalkan bagi kamu selain yang demikian (yaitu) mencari istri-istri dengan hartamu untuk dikawinibukan untuk berzina Maka istri-istri yang telah kamu nikmati (campuri) di antara mereka berikanlahkepada mereka maharnya (dengan sempurna) sebagai suatu kewajiban dan tiadalah mengapa bagi

      11kamu terhadap sesuatu yang kamu telah saling merelakannya sesudah menentukan mahar ituSesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana (QS an-Nisa 22-24)Dari ayat di atas ditambah keterangan-keterangan lainnya para ulama membagi wanita-wanitayang haram untuk dinikahi itu menjadi dua bagian besarPertama wanita-wanita yang haram untuk dinikahi selamanya Artinya seorang laki-laki tidakboleh menikahi wanita jenis ini kapanpun dan dalam kondisi apapunKedua wanita-wanita yang haram untuk dinikahi untuk sementara waktu Untuk bagian keduaini wanita-wanita tersebut haram untuk dinikahi selama ia berada dalam keadaan khusus(penjelasannya akan dibahas di bawah nanti) dan apabila keadaan tersebut sudah hilang maka ia bolehdinikahiWanita-wanita yang haram dinikahi selamanyaYang termasuk wanita-wanita yang haram untuk dinikahi selamanya (muabbada) ini ada tigakelompokA Haram dinikahi lantaran keturunan (nasab)Wanita-wanita yang haram dinikahi karena nasab (keturunan) ini ada tujuh jenis1 Semua Ibu baik dari pihak ibu maupun dari pihak bapak sampai ke atas yangmelahirkan laki-laki tersebut Maksudnya wanita-wanita yang menyebabkan lakilakiitu lahir (ibu) baik dari pihak ibunya sendiri maupun dari pihak bapaknya sendirisampai ke atas haram untuk dinikahi Misalnya ibunya sendiri ibunya ibu (nenek daripihak ibu) ibunya bapak (nenek dari pihak bapak) ibunya nenek dari pihak ibu ibunyanenek dari pihak bapak dan seterusnya sampai ke atas Wanita-wanita ini semuanyaharam untuk dinikahi selamanya (al-ummahaat)2 Semua Anak perempuan baik dari pihak putra laki-lakinya maupun putriperempuannya terus sampai ke bawah Maksudnya semua wanita yang dilahirkankarena laki-laki tersebut baik anak perempuan itu putri dari putranya maupun dariputrinya Misalnya anak perempuannya sendiri cucu perempuannya dari anakperempuan cucu perempuan dari anak laki-laki anak perempuan dari cucu perempuanatau anak perempuan dari cucu laki-laki sampai ke bawah Semua anak perempuan iniharam untuk dinikahi selamanya (al-banaat)3 Semua Saudari perempuan dari semua pihak dan jihah Misalnya saudariperempuan sekandung saudari perempuan sebapak dan saudari perempuan seibuSemua saudari perempuan ini juga haram untuk dinikahi selamanya (al-akhawaat)4 Semua saudari perempuan ayah (bibi tante dari pihak ayah) sampai ke atas baiksekandung sebapak maupun seibu Misalnya saudari perempuan sekandung ayahsaudari perempuan seibu ayah saudari perempuan seibu saudari perempuan bibinyaayah saudari perempuan bibinya bibi ayah dan seterusnya sampai ke atas Semua bibidari pihak ayah ini haram hukumnya untuk dinikahi (al-ammat)5 Semua saudari perempuan ibu (bibi tante dari pihak ibu) sampai ke atas baiksekandung sebapak maupun seibu Misalnya saudari perempuan sekandung ibusaudari perempuan sebapak ibu saudari perempuan seibu ibu saudari perempuanbibinya ibu saudari perempuan bibinya bibi ibu dan seterusnya sampai ke atas Semuabibi dari pihak ibu ini haram hukumnya untuk dinikahi (al-khalaat)6 Semua anak perempuan dari saudara laki-laki baik sekandung sebapak maupunseibu sampai ke bawah (keponakan dari saudara laki-laki) Misalnya anakperempuan dari saudara laki-laki sekandung anak perempuan dari saudara laki-lakisebapak anak perempuan dari saudara laki-laki seibu anak perempuan dari anak

      perempuan saudara laki-laki sekandung anak perempuan dari anak perempuan saudaralaki-laki sebapak anak perempuan dari anak perempuan saudara laki-laki seibu anakperempuan dari keponakannya keponakan saudara laki-laki terus sampai ke bawah(banatul akh)7 Semua anak perempuan dari saudari perempuan baik sekandung sebapakmaupun seibu sampai ke bawah (keponakan dari saudari perempuan) Misalnya12anak perempuan dari saudari perempuan sekandung anak perempuan dari saudariperempuan sebapak anak perempuan dari saudari perempuan seibu anak perempuandari anak perempuan saudari perempuan sekandung anak perempuan dari anakperempuan saudari perempuan sebapak anak perempuan dari anak perempuan saudariperempuan seibu anak perempuan dari keponakannya keponakan saudari perempuanterus sampai ke bawah (banatul ukhti) Semua keponakan baik dari pihak saudara lakilakimapun dari saudari perempuan semuanya haram untuk dinikahiDalam sebuah hadits dari Ibnu Abbas dikatakan

      تع 1049703 الى قول 1049703 ه ق 1049703 رأ ث 1049703 م س 1049703 بع ال 1049703 صهر وم 1049703 ن بع1049703 )) س النسب من حرم قال باس ع ابن عن[ ] (( البخارى رواه أمهاتكم عليكم حرمتArtinya Ibnu Abbas berkata Wanita-wanita yang diharamkan karena keturunan itu adatujuh dan yang diharamkan karena pernikahan juga ada tujuh Ibnu Abbas kemudianmembaca firman Allah dalam surat an-Nisa ayat 22-24 Diharamkan kepada kalianhellip (HRBukhari)Para ulama telah sepakat bahwa ketujuh jenis wanita yang telah disebutkan di atasharam hukumnya untuk dinikahi selamanya Untuk lebih memudahkan menghapal jeniswanita-wanita yang haram untuk dinikahi selamanya ini maka harus diingat bahwa seluruhketurunan dan kerabat si laki-laki semuanya haram untuk dinikahi kecuali empat orang sajayaitu anak perempuan pamannya dari pihak bapak (banatul amm sepupu putrinya om paman) anak perempuan pamannya dari pihak ibu (banatul khal sepupu) anak perempuanbibinya dari pihak bapak (banat ammatih sepupu putrinya bibi) dan anak perempuan bibinyadari pihak ibu (banatul khalah sepupu putrinya bibi) Untuk empat jenis wanita ini bolehuntuk dinikahi dan sisanya tidak boleh untuk dinikahiKeempat jenis wanita tersebut boleh untuk dinikahi berdasarkan firman Allah dalamsurat al-Ahzab ayat 50

      ف 1049703 اء أ مم 1049703 ا مين 1049703 ك ی ك 1049703 ت مل وم 1049703 ا هن ج 1049703 ور أ ها 1049703 ت ی اأ ی

      ي ءات ي ت الال واجك ز أ ك ل ا ن ل ل ح أ ا ن إ ي ب الني ت الال ك ت خاال ات ن وب خالك ات ن وب ك عمات ات ن وب عمك ات ن وب ك ي عل ه الل

      معك ن هاجردون 1049703 ن م ي 1049703 ك ب الن اد ر

      أ ن إ ي ب لن ل ها فس ن ت وهب ن إ ة مؤمن ة أ وامرل خالصة كحها ن ت س ی ن أ

      ي 1049703 ك عل وما 1049703 ون واجهم ز أ في هم ي عل ا ضن فر ما ا من عل قد ين مؤمن الك ی ال ي ك ل هم مان ی

      أ ت ك ملحيما ر ا غفور ه الل ان وآ ج حر

      ( ( 50األحزاب Artinya Hai Nabi sesungguhnya Kami telah menghalalkan bagimu istri-istrimu yang telahkamu berikan mas kawinnya dan hamba sahaya yang kamu miliki yang termasuk apa yangkamu peroleh dalam peperangan yang dikaruniakan Allah untukmu dan (demikian pula) anakanakperempuan dari saudara laki-laki bapakmu anak-anak perempuan dari saudara perempuanbapakmu anak-anak perempuan dari saudara laki-laki ibumu dan anak-anak perempuan darisaudara perempuan ibumu yang turut hijrah bersama kamu dan perempuan mukmin yangmenyerahkan dirinya kepada Nabi kalau Nabi mau mengawininya sebagai pengkhususanbagimu bukan untuk semua orang mukmin Sesungguhnya Kami telah mengetahui apa yangKami wajibkan kepada mereka tentang istri-istri mereka dan hamba sahaya yang mereka milikisupaya tidak menjadi kesempitan bagimu Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi MahaPenyayang (QS Al-Ahzab 50)B Haram dinikahi lantaran perkawinan (al-mushaharah)Wanita-wanita yang dilarang untuk dinikahi lantaran pernikahan ini adalah sebagaiberikut1 Isteri bapak (ibu tiri)Sehubungan dengan jenis wanita ini dalam sebuah hadits dikatakan13

      األب ام 1049703 رأة إال یح 1049703 رم م 1049703 ا یحرم 1049703 ون الجاهلي 1049703 ة أه 1049703 ل ان1049703 )) آ ق 1049703 ال عب 1049703 اس اب 1049703 ن عنآب 1049703 اؤآم نك 1049703 ح م 1049703 ا تنكح (( 1049703 وا وال وج 1049703 ل بين 1049703 ز والجمع

      ع الله فأنزل قال األختينالطب 1049703 رى تف )) [ 1049703 سير األخت 1049703 ين ب 1049703 ين إال 1049703 وا النساء من

      تجمع )) (( وأن و سلف قد ماصحيح ( 1328 [بسندArtinya Ibnu Abbas berkata Orang-orang jahiliyyah mengharamkan semua wanitayang diharamkan dalam ajaran Islam kecuali isteri bapak dan bolehnya menikahi kakakberadik sekaligus Kemudian turun firman Allah Janganlah kalian menikahi wanitawanitayang telah dinikahi oleh bapak-bapak kamu kecuali apa yang telah berlakudahulu (QS An-Nisa 22) dan Dan dilarang juga menikahi kakak beradik sekaligus(QS An-Nisa 23) (Dalam Tafsir ath-Thabari dengan sanad Sahih (8hal 132)Dengan ayat ini para ulama telah sepakat bahwa yang termasuk diharamkanuntuk dinikahi selamanya juga itu adalah wanita-wanita yang sudah atau pernahdinikahi oleh ayahnya baik wanita tersebut telah didukhul (disetubuhi) oleh ayahnyaataupun belum

      بعثن (( 1049703 ى ق 1049703 ال تری 1049703 د أی 1049703 ن ل 1049703 ه فقل 1049703 ت رای 1049703 ة ه1049703 ومع عم 1049703 ى لقي 1049703 ت ق 1049703 ال الب 1049703 راء ع 1049703 نأض 1049703 رب أن رجل 1049703 أمرنى إلى وسلم عليه الله صلى الله رسول

      ف أبيه امرأة نكح[ ] (( والحاآم داود أبو رواه ماله وآخذ عنقهArtinya Al-Bara berkata Suatu hari saya bertemu dengan paman saya yang sedangmembawa bendera Saya lalu bertanya Mau kemana paman Ia menjawab Saya

      diutus oleh Rasulullah Saw untuk membunuh dan mengambil harta laki-laki yangmenikahi isteri bapaknya (HR Abu Dawud dan Hakim)Dari hadits ini didapati bahwa laki-laki yang menikahi wanita-wanita yangpernah dinikahi oleh bapaknya harus dibunuh dan diambil hartanya Ini menunjukkansaking kerasnya larangan tersebut Dari sini para ulama kemudian berkesimpulanbahwa isteri bapak haram untuk dinikahi selamanya2 Ibunya isteri (mertua perempuan)Ketika seorang laki-laki telah menikah dengan seorang wanita maka ibu dari isterinyatadi (mertua) menjadi haram untuk dinikahi baik isterinya tersebut telah didukhul(disetubuhi) maupun belum Hal ini dikarenakan mertua masuk dalam keumuman suratan-Nisa ayat 23 Dan diharamkan juga ibu-ibu isteri-isteri kalian Termasuk kedalam jenis ini juga ibunya mertua dan ibunya bapak mertua3 Anak isteri (anak tiri ar-rabibah)Apabila sebelum menikah si isteri sudah mempunyai anak perempuan maka si lakilakitidak boleh menikahi putri dari isterinya itu Namun para ulama mensyaratkantidak bolehnya menikahi anak perempuan dari isteri itu apabila ibunya (isteri si laki-lakitersebut) telah disetubuhinya Namun apabila misalnya ia menikahi isterinya kemudiancerai sebelum melakukan hubungan badan maka laki-laki tadi boleh menikahi anakperempuannya Hal ini didasarkan pada firman Allah dalam surat an-Nisa ayat 23 diatas yang berbunyi

      م ل ن فإ هن ب م ت ل دخ ي ت الال م ك ائ س ن من م حجورآ في ي ت الال م ك ب ائ ب ورم ت ل دخ وا ون ك تم ك ي عل اح ن ج فال هن ب

      Artinya (dan diharamkan kepadamu) anak-anak istrimu yang dalam pemeliharaanmudari istri yang telah kamu campuri tetapi jika kamu belum campur dengan istrimu itu(dan sudah kamu ceraikan) maka tidak berdosa kamu mengawininyahellip(QS An-Nisa23)Termasuk ke dalam hukum ini adalah anak perempuan dari putra putri isterinya144 Isteri anak kandung sendiri (menantu)Seorang laki-laki juga tidak boleh menikahi isteri anak laki-lakinya berdasarkan firmanAllah dalam surat an-Nisa ayat 23 di atas

      م ك ب صال أ من ذین ال م ك ائ ن ب أ ل ئ وحال

      Artinya (dan diharamkan bagimu) istri-istri anak kandungmu (menantu) (QS An-Nisa 23)Di samping isteri anak kandung sendiri juga diharamkan isteri anak dari susuan hal inididasarkan pada hadits berikut ini

      م 1049703 ن یح 1049703 رم م 1049703 ا الرض 1049703 اع م 1049703 ن یح (( 1049703 رم وس 1049703 لم 1049703 هعلي الله ص 1049703 لى الله رس 1049703 ول ق 1049703 ال

      )) [ ( 8والطبرى ( ( 471 149) آثير ابن تفسير 1النسبArtinya Rasulullah Saw bersabda Diharamkan wanita-wanita karena sesususebagaimana diharamkannya wanita-wanita karena keturunan (Lihat dalam Tafsir IbnKatsir 1471 dan Tafsir ath-Thabari 8149)Para ulama dalam hal ini tidak memasukan anak perempuan dari isteri anakkandung (anak perempuan dari menantu) atau anak perempuan dari anak isteri (anak

      perempuan dari anak tiri) sebagai halilah Oleh karena itu seseorang boleh menikahianak perempuan dari menantu dan anak perempuan dari anak tiriUntuk memudahkan mengingat dan menghapal jenis wanita-wanita yang haramuntuk dinikahi karena pernikahan maka dapat dikatakan bahwa semua wanita yangterkait karena pernikahan semuanya boleh dinikahi oleh laki-laki kecuali empat orangsaja yaitu isteri bapaknya (ibu tiri) mertua perempuan anak perempuan dari isterinyayang telah disetubuhi (anak tiri tapi ibunya sudah disetubuhi) dan isteri anakkandungnya (menantu)C Haram dinikahi lantaran susuan (muharramaat bir radha)Wanita-wanita yang satu susu juga haram untuk dinikahi Hal ini didasarkan padaketerangan berikut ini

      ضاعة الر من م ك خوات وأ م ك ضعن ر أ ي ت الال م ك مهات

      وأArtinya (Diharamkan kepadamu) ibu-ibumu yang menyusui kamu saudara perempuansepersusuan (QS An-Nisa 23)Dalam sebuah hadits dikatakan

      الن 1049703 (( سب م 1049703 ن یح 1049703 رم م 1049703 ا الرض 1049703 اع م 1049703 ن لم 1049703 رمیح(( 1049703 وس علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى الله رس 1049703 ول قال

      [ مسلم و البخارى [أخرجهArtinya Rasulullah Saw bersabda Diharamkan wanita-wanita karena sesusu sebagaimanadiharamkannya wanita-wanita karena keturunan (HR Bukhari Muslim)Oleh karena itu pada hakikatnya wanita-wanita yang diharamkan karena sebab satususuan ini sama dengan wanita-wanita yang diharamkan karena factor keturunan Hanya sajadalam sebab satu susu ini ditambahkan bahwa wanita yang menyusui posisinya sama denganibu kandungDengan demikian wanita-wanita yang tidak boleh dinikahi lantaran satu susu ini adalahsebagai berikut1 Wanita yang menyusui dan ibu dari wanita yang menyusui karena ia dipandang sebagai ibukandungnya sendiri2 Anak-anak perempuan dari wanita yang menyusui tersebut karena mereka dipandangsebagai saudari-saudari perempuannya3 Saudari perempuan baik sekandung seayah maupun seibu karena dipandang sebagai bibiatau tantenya4 Anak perempuan dari putri wanita yang menyusui tadi karena dipandang sebagai anakperempuan dari saudari perempuannya5 Ibu dari suami yang menyusui karena dipandang sebagai neneknya156 Saudari perempuan dari suami wanita yang menyusui karena dipandang sebagaibibitantenya7 Anak perempuan dari putra laki-laki wanita yang menyusui karena dipandang sebagai anakperempuan dari saudara laki-lakinya (keponakan)8 Anak perempuan dari suami wanita yang menyusui meskipun dari isterinya yang lainkarena dipandang sebagai saudari sesusu dari jihat ayah9 Saudari-saudari perempuan dari suami wanita yang menyusui karena mereka dipandangsebagai tante-tantenya10 Isteri-isteri lain dari suami wanita yang menyusui karena mereka dipandang sebagai isteribapaknya

      11 Isteri dari anak yang menyusui haram dinikahi oleh suami dari wanita yang menyusuikarena dipandang sebagai menantunya12 Apabila yang menyusui itu seorang perempuan maka suami dari wanita yang menyusuitidak boleh menikahinya karena dipandang sebagai puterinya Demikian juga tidak bolehdinikahi oleh saudara laki-laki si suami tadi karena ia dipandang sebagai pamannya jugatidak boleh dinikahi oleh bapak dari si suami tadi karena ia dipandang sebagai kakeknyaHal yang harus diperhatikan bahwa dalam masalah sebab susuan ini keharamanmenikahi wanita-wanita di atas hanyalah haram bagi laki-laki yang menyusunya saja dan tidaktermasuk saudara atau kerabat dari laki-laki yang menyusu tersebut Oleh karena itu saudaralaki-laki dari laki-laki yang menyusu boleh menikahi anak perempuan wanita yang menyusuisaudaranya itu karena ia tidak ikut menyusu kepada wanita tersebut Dan karenanya anakperempuan dari wanita yang menyusui sauadaranya itu menjadi wanita asing bagi dirinya dankarenanya ia boleh menikahinya meskipun anak perempuan tersebut dipandang sebagai saudariperempuan dari saudara laki-laki yang menyusu kepada ibunya tersebut Untuk lebihmemudahkan kaidahnya bahwa semua orang yang sama-sama berkumpul dalam menete padasatu susu maka mereka dipandang sebagai bersaudara Semua wanita-wanita yang terkaitkarena sebab susuan haram untuk dinikahi selamanyaSyarat-syarat yang berkaitan dengan wanita yang haram dinikahi lantaran satu susuan1 Menyangkut jumlah susuan yang diharamkanPara ulama berbeda pendapat mengenai batas jumlah minimal susuan sehingga ia haramuntuk dinikahi Pada dasarnya dalam hal ini para ulama terbagi empat pendapatPendapat pertama mengatakan bahwa meskipun hanya satu kali nete ataupun lebihtetap haram untuk dinikahi Pendapat ini adalah pendapatnya jumhur ulama Abu HanifahMalik Tsauri Imam Laits dan lainnyaPendapat ini beralasan bahwa dalam banyak keterangantidak disebutkan batasan dan jumlah tertentu yang mensyaratkan haramnya seorang wanitalantaran susuan Oleh karena itu harus dipahami secara umum bahwa selama ia pernah menetemeskipun hanya satu kali tetean maka ia haram untuk dinikahiMenanggapi hadits-hadits yang menyebutkan jumlah tertentu dalam menetenya inisebagaimana akan disebutkan di bawah ini jumhur ulama mengatakan bahwa keterangan inidiperselisihkan apakah betul dari Siti Aisyah karena beragamnya jumlah batasan tersebutOleh karena itu harus dikembalikan kepada jumlah paling sedikit ia dipandang sebagai satususuan yaitu satu kali Di samping itu dalam sebuah riwayat dikatakan

      رض 1049703 عتان أو رض 1049703 عة أتح 1049703 رم رج 1049703 ل س 1049703 أله عم 1049703 ر ن1049703 اب س 1049703 مع أن 1049703 ه دین 1049703 ار ب 1049703 ن عم 1049703 رو ع 1049703 نالم 1049703 mdash ؤمنين أمي 1049703 ر إن من (( 1049703 ل األخت نعلم ما فقال

      (( رج فقال ا حرام إال الرضاعةق 1049703 ضاء عم 1049703 ر اب 1049703 ن فق 1049703 ال رض 1049703 عتان وال رض 1049703 عة رم1049703 تح ال أن mdash 1049703 ه یزعم الزبير ابن یرید ] (( بإسناد البيهقى أخرجه المؤمنين أمير وقضاء قضائك من خير اللهصحيح]Artinya Amr bin Dinar pernah mendengar Ibn Umar ditanya oleh seorang laki-laki Apakahdiharamkan pula (wanita) meskipun hanya satu atau dua kali tetean Ibnu Umar menjawabKami tidak mengetahui saudari sesusu itu kecuali haram hukumnya untuk dinikahi Seoranglaki-laki lalu berkata kembali Sesungguhnya amirul mukmininmdashyang dimaksudkannya16

      adalah ibn az-Zubairmdashmenganggap bahwa kalau hanya satu atau dua tetean tidak haram IbnuUmar menjawab Ketentuan dari Allah tentu lebih baik daripada ketentuan dan keputusankamu dan keputusan amirul mukminin (HR Baihaki dengan sanad yang shahih)Pendapat kedua mengatakan bahwa yang haram dinikahi itu apabila telah menete tigakali atau lebih Sedangkan kalau ia hanya menete satu atau dua kali maka wanita tersebutboleh dinikahi Pendapat ini adalah pendapatnya Dhahiriyyah Ibn Mundzir dan Abu Ubaidserta Ishak Alasan yang dikemukakannya diantaranya adalah hadits berikut ini

      والم 1049703 صتان الم 1049703 صة تح 1049703 رم ال وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله 1049703 لىص الله رس 1049703 ول ق 1049703 ال قالت عائشة عن

      [ مسلم [أخرجهArtinya Siti Aisyah berkata Rasulullah Saw bersabda Tidak haram untuk dinikahi kalauhanya satu atau dua kali isapan (HR Muslim)Pendapat ketiga mengatakan bahwa yang haram dinikahi itu apabila telah menete limakali atau lebih Pendapat ini adalah pendapat Imam SyafiI Ibn Hazm Atha dan Thawus Diantara dalil yang dijadikan alasan kelompok ini adalah

      ث 1049703 م یح 1049703 رمن معلوم 1049703 ات رض 1049703 عات ع 1049703 شر الق 1049703 رآن ن1049703 م أن 1049703 زل فيم 1049703 ا آ 1049703 ان قال 1049703 ت عائشة عنم 1049703 ن یق 1049703 رأ فيم 1049703 ا وه 1049703 ن وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله ول 1049703 لى

      ص رس 1049703 الله فت 1049703 وفى معلوم 1049703 ات بخم 1049703 س نسخ[ داود [ وأبو مسلم أخرجه القرآنArtinya Siti Aisyah berkata Di antara yang telah diturunkan dalam al-Quran adalah bahwasepuluh kali tetean yang diketeahui dan tertentu adalah diharamkan untuk dinikahi Kemudianjumlah tersebut dihapus menjadi lima kali tetean yang diketahui Setelah itu Rasulullah Sawmeninggal dan lima kali tetean itu termasuk yang terdapat dalam al-Quran (HR Muslim danAbu Dawud)Dalam ilmu al-Quran hal demikian termasuk ayat yang telah dihapuskan bacaannyaakan tetapi hukumnya masih tetap ada dan berlakuPendapat keempat mengatakan bahwa yang haram untuk dinikahi itu adalah apabilatelah menete sepuluh kali atau lebih Apabila kurang dari itu maka tidak haram untuk dinikahiPendapat ini diriwayatkan dari Siti Aisyah dan Hafsah Di antara dalil kelompok ini adalah

      بن 1049703 ت وهو mdash 1049703 وم به أرسلت المؤمنين أم عائشة أن سالم عنآلث mdash أم أختها إلى یرضع

      س 1049703 الم ق 1049703 ال عل 1049703 ى ی 1049703 دخل حت 1049703 ى رض 1049703 عات 1049703 شرع أرض 1049703 عيه فقال 1049703 ت ال 1049703 صدیق بك 1049703 ر أب 1049703 ى

      رض 1049703 عات ث 1049703 الث غي 1049703 ر ثالث 1049703 عنى آلثوم أم فأرضعتنىترض فلم مرضت ثم رضعات

      أخرج )) [ 1049703 ه رض 1049703 عات ع 1049703 شر عائشة 1049703 ى على أدخل أآن فلمل تتم لم آلثوم أم أن أجل من

      صحيح بإسناد والبيهقى [مالكArtinya Dari Salim bahwasannya siti Aisyah Ummul mukminin pernah mengirimnya (Salim)

      ketika ia masih menete kepada saudarinya Ummu Kultsum putrinya Abu Bakar Shidiq SitiAisyah berkata Susui dia sepuluh kali susuan lalu berikan kepada saya Salim berkata UmmuKultsum lalu menyusui saya sebanyak tiga kali susuan kemudian ia sakit sehingga ia hanyamenyusui saya tiga kali saja Saya tidak pernah datang lagi ke siti Aisyah karena UmmuKultsum belum menyempurnakan sepuluh kali susuannya (HR Malik dan Baihaki dengansanad yang sahih)Apabila kita perhatikan dari keempat pendapat di atas penulis lebih condong untukmengambil pendapat ketiga yang mengatakan bahwa batasan minimal wanita susuan tersebutadalah apabila ia telah menete lima kali atau lebih Hal ini dikarenakan dalil yangdikemukakannya di samping sahih juga dalam redaksinya sangat jelas sebagai qaid (pembatas)dari dalil-dalil yang muthlak (belum dibatasi)Sedangkan pendapat yang mengatakan satu atau dua kali susuan tidak diharamkanmeskipun haditsnya shahih akan tetapi redaksi haditsnya tidak jelas menunjukkan hal itu Katasatu atau dua kali tidak diharamkan tidak berarti hanya untuk tiga kali susuan akan tetapi17boleh jadi juga untuk lima kali susuan Karena banyak ihtimal (kemungkinan) inilah makapendapat tersebut menjadi lemah adanyaPendapat pertama juga yang mengatakan tidak dibatasi jumlah susuannya tidak bisadijadikan pegangan karena kemutlakan hadits tersebut di qaid kan oleh keterangan lain yaituketerangan yang mengatakan lima kali susuan Karenanya hukumnya pun harus dibawakepada hokum muqayyad bukan hokum muthlak lagiPendapat keempat yang mengatakan sepuluh kali susuan juga tidak dapat dijadikanpegangan Karena hadits yang disodorkan bukan sebagai batasan akan tetepi hanya ikhbar(beita informasi) saja Hal ini dikarenakan dalam keterangan dari Siti Aisyah yang laindikatakan bahwa yang haram dinikahi itu juga apabila menete lima kali susuan Dengandemikian penulis lebih condong untuk mengambil pendapat ketiga bahwa wanita yang haramdinikahi lantaran susuan itu apabila telah menyusui lima kali atau lebih Kurang dari itu tidakmenjadi haram hukumnya Wallahu alam2 Menyangkut usia bayi yang menyusunyaPara ulama berbeda pendapat mengenai usia bayi yang menyusui tersebut sehinggamenyebabkan wanita tersebut haram untuk dinikahiPendapat pertama yaitu pendpatnya Jumhur ulama di antaranya Imam Malik SyafiIAhmad dan Imam Auzai bahwa susuan yang diharamkan itu pada usia dua tahun pertama sajaAdapun kalau dia menete pada usianya yang ke tiga empat tahun atau lebih tidak menjadikanharam untuk dinikahi Di antara dalil yang disodorkan kelompok ini adalah

      الرضاعة ) یتم أن أراد لمن آاملين حولين أوالدهن یرضعن والوالدات 233البقرة(

      Artinya Dan ibu-ibu itu menyusui putra-putranya selama dua tahun secara sempurna Hal itubagi mereka yang hendak menyempurnakan susuannya (QS Al-Baqarah 233)

      بإس 1049703 ناد البيهق 1049703 ى أخرج )) [ 1049703 ه الح 1049703 ولين ف 1049703 ى آ 1049703 ان 1049703 ام إال رض (( 1049703 اع ال عب 1049703 اس اب 1049703 ن ق 1049703 ال

      [صحيحArtinya Ibnu Abbas berkata Bukan disebut menyusui kecuali selama dua tahun (HRBaihaki dengan sanad yang sahih)Pendapat kedua yaitu pendapatnya Imam Abu Hanifah bahwa usia susuan yangmenyebabkan haram untuk dinikahi itu adalah selama tiga puluh bulan Dalil yang

      dikemukakannya adalah

      ( األحقاف ( شهرا ثالثون وفصاله 15وحملهArtinya Dan mengandungnya sampai menyapihnya selama tiga puluh bulan (QS Al-Ahqaf15)Pendapat ketiga mengatakan bahwa menyusui ketika sudah besar maupun ketika masihkecil sama saja menyebabkan haram untuk dinikahi Pendapat ini adalah pendapatnyaDhahiriyyah Atha dan Imam Laits Di antara dalil yang dikemukakan pendapat ini adalah

      ی 1049703 ا فقال 1049703 ت وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى النب 1049703 ي 1049703 ىإل سهيل بنت لة سه جاءت قالت عائشة عن

      النب 1049703 ي فق ) 1049703 ال حليف 1049703 ه وه ( 1049703 و س 1049703 الم دخ 1049703 ول ة 1049703 نحذیف 1049703 م أب 1049703 ى وج 1049703 ه فى أرى إنى الله رسولفتب 1049703 سم آبي 1049703 ر رج 1049703 ل وه 1049703 و أرض 1049703 عه وآي 1049703 ف 1049703 ت

      قال)) ارض (( 1049703 عيه وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى (( آبير رجل أنه علمت قد وقال وسلم عليه الله صلى الله رسول[ مسلم[ أخرجهArtinya Siti Aisyah berkata Sahlah bint Suhail datang kepada Nabi Saw sambil berkataWahai Rasulullah Saw sesungguhnya saya melihat muka Abu Hudzaifah ketika membawaSalim Rasulullah Saw lalu bersabda Susuilah dia Sahlah berkata Bagaimana sayamenyusuinya sementara dia sudah besar Rasulullah Saw tersenyum lalu bersabda kembaliSaya tahu bahwa dia sudah besar (tapi tidak mengapa susuilah) (HR Muslim)Dari ketiga pendapat di atas hemat penulis pendapat Jumhur ulama yang mengatakanbahwa yang menjadikan haram untuk dinikahi itu adalah apabila menyusuinya pada dua tahunpertama saja Hal ini dikarenakan keterangan-keterangan yang berbicara seputar hal ini sangatjelas dan shahih Namun demikian apabila karena suatu keperluan orang yang sudah besar pun18harus disusui tentu menjadi haram juga Demikian sebagaimana dikemukakan oleh ImamSyaukani dan Ibnu Taimiyyah dalam al-Majmunya3 Shifat susuan yang diharamkanPembahasan ini menyangkut apakah susuan yang diharamkan itu disyaratkan harusmengisap langsung dari tete si wanita tersebut Ataukah termasuk juga sekalipun melaluidiminum dalam gelas setelah diperas terlebih dahulu Dalam hal ini para ulama terbagi duapendapatPendapat pertama yaitu pendapat Jumhur ulama mengatakan bahwa baik si bayitersebut menyusunya langusung dengan cara menempelkan mulutnya pada tete wanita danmengisapnya maupun tidak langsung seperti itu misalnya melalui diminum di gelas setelahdiperas terlebih dahulu tetap semuanya menjadikan wanita haram untuk dinikahiSedangkan menurut pendapat Dhahiriyyah dan Imam Laits bahwa susuan yangdiharamkan itu apabila langsung melalui isapan ke tetanya secara langsung Adapun apabila sibayi tersebut menetenya tidak langsung misalnya melalui gelas atau dicampur denganmakanan maka tidak menjadi haramNamun penulis lebih cenderung untuk mengatakan bahwa pendapat Jumhur lah yanglebih kuat bahwa baik langsung maupun tidak tetap termasuk susuan dan karenanya haramuntuk dinikahi Hal ini karena maksud dari susuan itu adalah untuk menghilangkan rasa laparsi bayi sekaligus memberikannya makanan Dan ketika ia menyusu langsung ataupun tidak

      langsung sama-sama mengenyangkan si bayi maka hukumnya pun sama yaitu haram untukdinikahi Hal ini dipertegas lagi berdasarkan sebuah hadits yang mengatakan

      أخرج )) [ 1049703 ه المجاع 1049703 ة م 1049703 ن الرض 1049703 اعة إنم (( 1049703 ا وس 1049703 لم ه1049703 علي الله ص 1049703 لى الله رس 1049703 ول ق 1049703 ال

      ومسلم [البخارىArtinya Rasulullah Saw bersabda Bahwasannya susuan itu karena kelaparan (si bayi) (HRBukhari Muslim)Wanita-wanita yang haram dinikahi sementara (muaqqata)Adapun wanita-wanita yang haram untuk dinikahi sementara waktu sampai penyebabnyahilang di antaranya adalah sebagai berikut1 Saudari perempuan si Isteri (menikahi kakak beradik secara langsung tidak boleh)Para ulama telah sepakat bahwa seorang laki-laki tidak boleh menikahi seorang wanitasekaligus bersama saudari kandungnya dalam waktu bersamaan Namun apabila si isterinya itumeninggal atau telah dicerai maka si suami boleh untuk menikahi saudari kandung mantanisterinya tadi Hal ini sebagaimana difirmankan oleh Allah dalam surat an-Nisa ayat 23

      لف س قد ما ال إ ن ي ت خ األ ن ي ب جمعوا ت ن وأArtinya (Diharamkan juga bagi kamu) dan menghimpunkan (dalam perkawinan) duaperempuan yang bersaudara kecuali yang telah terjadi pada masa lampau (QS An-Nisa 23)2 Apabila seorang kafir masuk Islam sementara ketika dia kafir telah menikahi dua orangperempuan kakak beradik secara bersamaan maka ia harus memilih salah satunya danmeninggalkan yang lainnya Hal ini sebagaimana terdapat dalam sebuah hadits dhaifbahwasannya Fairuz ad-Dailamy datang kepada Rasulullah Saw seraya berkata WahaiRasulullah Saw saya telah masuk Islam akan tetapi saya mempunya dua isteri kakak beradikMaka Rasulullah Saw menyuruhnya untuk memilih salah satu dari keduanya menurut yang iakehendaki dan sukai (HR Turmudzi dan Abu Dawud)3 Bibi tante dari si isteriSeorang laki-laki tidak boleh menikahi seorang wanita secara bersamaan denganbibinya tantenya baik bibinya ini dari pihak bapaknya ataupun ibunya Namun apabila siisterinya tadi meninggal atau telah diceraikan maka ia boleh menikahi bibinya tadi Hal inididasarkan pada sebuah hadits yang mengatakan19

      الم 1049703 رآة ب 1049703 ين یجم (( 1049703 ع ال ق 1049703 ال وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله لى1049703 ص الله رس 1049703 ول أن هری 1049703 رة أب 1049703 ى ع 1049703 ن[ ] (( ومسلم البخارى أخرجه وخالتها المرأة بين وال وعمتهاArtinya Dari Abu Hurairah bahwasannya Rasulullah Saw pernah bersabda Tidak bolehdinikahi secara bersamaan antara seorang wanita dengan bibinya baik bibinya dari pihak ayah(ammah) maupun dari pihak ibu (khalah) (HR Bukhari Muslim)4 Wanita yang telah ditalak tiga tidak boleh menikah dengan mantan suaminya kecuali iatelah menikah terlebih dahulu dengan laki-laki lain Hal ini sebagaimana akan dijelaskannanti pada pembahasan thalak (pada makalah-makalah berikutnya) Di antara dalilnya adalah

      ن أ هم 1049703 ا ي عل جن 1049703 اح فل 1049703 ا قه 1049703 ا طل ن ف 1049703 إ ه قها 1049703 ر طل ن فإغي وجا ز كح ن ت ى حت عد ب من ه ل حل ت فال

      البق ( 1049703 رة ن م 1049703 و عل ی ق 1049703 وم ل ه 1049703 ا ن ي ب ی الل 1049703 ه ح 1049703 دود ه 1049703 كل الل 1049703 وت ح 1049703 دود قيم 1049703 ا ی ن أ ظن 1049703 ا ن إ ع 1049703 ا اج ر ت ی(230Artinya Kemudian jika si suami mentalaknya (sesudah talak yang kedua) maka perempuanitu tidak lagi halal baginya hingga dia kawin dengan suami yang lain Kemudian jika suamiyang lain itu menceraikannya maka tidak ada dosa bagi keduanya (bekas suami pertama danistri) untuk kawin kembali jika keduanya berpendapat akan dapat menjalankan hukum-hukumAllah Itulah hukum-hukum Allah diterangkan-Nya kepada kaum yang (mau) mengetahui(QS Al-Baqarah 230)5 Wanita yang menikah dengan laki-laki lain atau berada pada masa iddah dengan lakilakilain sehingga wanita tersebut dicerai dan habis masa iddahnya (pembahasan masalahIddah ini akan dijelaskan lebih lanjut dalam makalah berikutnya) Apabila wanita tersebut telahdicerai oleh suaminya dan telah habis masa iddahnya maka laki-laki lain boleh menikahinya6 Wanita yang sadang melakukan Ihram tidak boleh menikah atau dinikahkan sampai iatahallul (beres dari ihramnya) Ketika ia telah tahallul maka boleh seorang laki-laki atauwanita untuk menikah atau dinikahkan Hal ini didasarkan kepada hadits berikut ini

      وال عليه 1049703 رم الله صلى الله رسول قال قال عفان بن عثمان عنالمح (( ینكح ال وسلم

      [ ] (( والترمذى مسلم أخرجه یخطب وال ینكحArtinya Utsman bin Affan berkata Rasulullah Saw bersabda Orang yang sedang melakukanihram tidak boleh menikah dinikahkan ataupun meminang (HR Muslim dan Turmudzi)7 Wanita musyrikah (seperti yang beragama Majusi dan lainnya) sampai dia masuk IslamWanita yang musyrikah tidak boleh dinikahi sampai ia masuk Islam Hal ini berdasarkan ayat

      ول 1049703 ا م ك عجب 1049703 ت أ ول 1049703 و ة رآ م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر مؤمن 1049703 ة ة1049703 م وأل ی 1049703 ؤمن حت 1049703 ى ات رآ مش ال كحوا ن ت والئ 1049703 ك ول أ م ك عج 1049703 ب أ ول 1049703 و رك م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر م 1049703 ؤمن د1049703 عب ول ؤمن 1049703 وا ی حت 1049703 ى ين رآ م 1049703 ش ال كح 1049703 وا ن ته 1049703 م عل ل لن 1049703 اس ل ات 1049703 ه ءای ن ب 1049703 ي وی ذن 1049703 ه إ ب ة مغف 1049703 ر وال ة1049703 جن ال ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعو والل 1049703 ه الن 1049703 ار ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعون[ البقرة [ ون ر

      ذآ ت 221یArtinya Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik sebelum mereka berimanSesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik walaupun diamenarik hatimu Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanitamukmin) sebelum mereka beriman Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dariorangmusyrik walaupun dia menarik hatimu Mereka mengajak ke neraka sedang Allahmengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya(perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran (QS Al-Baqarah 221)Hanya saja para ulama mengecualikan musyrikah ini dengan ahli kitabArtinya wanitaahli kitab (Yahudi dan Nashrani) boleh dinikahi oleh orang Muslim Hal ini didasarkan padaayat berikut ini20

      ه 1049703 م ل ح 1049703 لcurren م وطع 1049703 امك ك 1049703 م ل ح 1049703 لcurren كت 1049703 اب ال ذین 1049703 واوت ال 1049703 أ وطع 1049703 ام ب 1049703 ات الطي ك 1049703 م ل ح 1049703 ل

      أ ي 1049703 وم الذا إ م ك ل ق 1049703 ب 1049703 ن م كت 1049703 اب ال وت 1049703 وا أ ال 1049703 ذین 1049703 ن م ات 1049703 صن

      مح وال مؤمن 1049703 ات ال 1049703 ن م ات مح 1049703 صن والیم 1049703 ان اإل ب ف 1049703 ر ك ی وم 1049703 ن خ 1049703 دان أ هن 1049703 ذي جور أ موهن ت ي ءات

      خ مت وال افحين مس ر غي ين محصن( المائدة ( رین خاس ال من ة خر اآل في وهو ه عمل ط حب 5فقدArtinya Pada hari ini dihalalkan bagimu yang baik-baik Makanan (sembelihan) orang-orangyang diberi Al Kitab itu halal bagimu dan makanan kamu halal (pula) bagi mereka (Dandihalalkan mangawini) wanita yang menjaga kehormatan diantara wanita-wanita yang berimandan wanita-wanita yang menjaga kehormatan di antara orang-orang yang diberi Al Kitabsebelum kamu bila kamu telah membayar mas kawin mereka dengan maksud menikahinyatidak dengan maksud berzina dan tidak (pula) menjadikannya gundik-gundik Barangsiapayang kafir sesudah beriman (tidak menerima hukum-hukum Islam) maka hapuslah amalannyadan ia di hari kiamat termasuk orang-orang merugi (QS Al-Maidah 5)Namun persoalannya apakah Yahudi dan Kristen sekarang masih dapat disebut AhliKitab ataukah sudah termasuk Musyrik mengingat ajarannya kini banyak diselewengkan dansudah bukan seperti aslinya dahulu Ini juga menjadi bahan perdebatan Untuk masalah iniinsya Allah penulis akan membahasnya dalam satu makalah khusus pada minggu-mingguberikutnyaNamun untuk wanita muslimah tidak boleh menikah dengan laki-laki non muslim Halini didasarkan pada ayat sebagaimana telah disebutkan sebelumnya

      ول 1049703 ا م ك عجب 1049703 ت أ ول 1049703 و ة رآ م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر مؤمن 1049703 ة ة1049703 م وأل ی 1049703 ؤمن حت 1049703 ى ات رآ مش ال كحوا ن ت والئ 1049703 ك ول أ م ك عج 1049703 ب أ ول 1049703 و رك م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر م 1049703 ؤمن د1049703 عب ول ؤمن 1049703 وا ی حت 1049703 ى ين رآ م 1049703 ش ال كح 1049703 وا ن ته 1049703 م عل ل لن 1049703 اس ل ات 1049703 ه ءای ن ب 1049703 ي وی ذن 1049703 ه إ ب ة مغف 1049703 ر وال ة1049703 جن ال ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعو والل 1049703 ه الن 1049703 ار ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعون[ البقرة [ ون ر

      ذآ ت 221یArtinya Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik sebelum mereka berimanSesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik walaupun diamenarik hatimu Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanitamukmin) sebelum mereka beriman Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dariorangmusyrik walaupun dia menarik hatimu Mereka mengajak ke neraka sedang Allahmengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya(perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran ((QS Al-Baqarah 221)Juga berdasarkan ayat lain berikut ini

      ن ف 1049703 إ هن ات 1049703 ان مهاجر ات مؤمن ال م جاءآ ذا إ وا ءامن ذین ال ها ی اأ ی

      یم إ ب م عل أ ه الل وهن ن ح فامت

      ه 1049703 ن ل حل 1049703 ون ی ه 1049703 م ول 1049703 ا ه 1049703 م ل ح 1049703 لcurren ه 1049703 ن ل 1049703 ا ى 1049703 اركف ل 1049703 ال إ جع 1049703 وهن ر ت فل 1049703 ا مؤمن 1049703 ات م 1049703 وهن مت عل( ( 10الممتحنة Artinya Hai orang-orang yang beriman apabila datang berhijrah kepadamu perempuanperempuanyang beriman maka hendaklah kamu uji (keimanan) mereka Allah lebihmengetahui tentang keimanan merekamaka jika kamu telah mengetahui bahwa mereka (benarbenar)beriman maka janganlah kamu kembalikan mereka kepada (suami-suami mereka)orang-orang kafir Mereka tiada halal bagi orang-orang kafir itu dan orang-orang kafir itu tiadahalal pula bagi mereka (QS Al-Mumtahanah 10)Makalah ini special dipersembahkan untuk kawan-kawan tercinta siswa siswi Sekolah IndonesiaCairo (SIC) pada pengajian rutin remaja Sabtuan di Mesjid Indonesia Kairo EgyptEmail aepmesiryahoocomQatamea 13 Mei 2005 pukul 200 malam

      21

      Perceraian dalam IslamDari Wikipedia Bahasa Melayu ensiklopedia bebas

      Lompat ke pandu arah gelintar

      Sebahagian daripada siri

      Fiqh Islam(suatu disiplin kajian Islam)

      Bidang-bidang

      Ekonomi

      Politik

      Perkahwinan

      o Peminangan

      o Mas kahwin

      o Akad nikah

      o Walimatulurus

      o Nikah mutah

      o Perceraian

      o Poligami

      o Nasab

      o Seks

      Jenayat

      Adab

      Ibadah

      Kebersihan

      Ketenteraan

      Kotak ini papar bull bincang bull sunting

      Di dalam Islam penceraian merupakan sesuatu yang dilaknat oleh Islam tetapi diharuskan dengan alasan dan sebab-sebab tertentu Penceraian boleh dilakukan dengan cara talak fasakh dan khuluk atau tebus talak

      Isi kandungan

      [sorok]

      1 Talak o 11 Hukum talak

      o 12 Rukun talak

      o 13 Contoh lafaz talak

      o 14 Jenis talak

      141 Talak rajrsquoi

      142 Talak bain

      143 Talak sunni

      144 Talak bidrsquoi

      145 Talak taklik

      2 Fasakh

      o 21 Cara melakukan fasakh

      3 Khuluk atau tebus talak

      o 31 Tujuan khuluk

      4 Rujuk

      o 41 Hukum rujuk

      o 42 Rukun rujuk

      o 43 Contoh lafaz rujuk

      431 Lafaz sarih

      432 Lafaz kinayah

      5 Lihat juga

      o 51 Pautan Luar

      [sunting] Talak

      Talak menurut bahasa bermaksud melepaskan ikatan dan menurut syarak pula talak membawa maksud melepaskan ikatan perkahwinan dengan lafaz talak dan seumpamanya Talak merupakan suatu jalan penyelesaian yang terakhir sekiranya suami dan isteri tidak dapat hidup bersama dan mencari kata sepakat untuk mecari kebahagian berumahtangga Talak merupakan perkara yang dibenci Allah swt tetapi dibenarkan

      [sunting] Hukum talakHukum Penjelasan

      Wajib

      a) Jika perbalahan suami isteri tidak dapat didamaikan lagib) Dua orang wakil daripada pihak suami dan isteri gagal membuat kata sepakat untuk perdamaian rumahtangga merekac) Apabila pihak kadi berpendapat bahawa talak adalah lebih baikd) Jika tidak diceraikan keadaan sedemikian maka berdosalah suami

      Haram

      a) Menceraikan isteri ketika sedang haid atau nifasb) Ketika keadaan suci yang telah disetubuhic) Ketika suami sedang sakit yang bertujuan menghalang isterinya daripada menuntut harta pusakanyad) Menceraikan isterinya dengan talak tiga sekali gus atau talak satu tetapi disebut berulang kali sehingga cukup tiga kali atau lebih

      Sunata) Suami tidak mampu menanggung nafkah isterinyab) Isterinya tidak menjaga maruah dirinya

      MakruhSuami menjatuhkan talak kepada isterinya yang baik berakhlak mulia dan mempunyai pengetahuan agama

      HarusSuami yang lemah keinginan nafsunya atau isterinya belum datang haid atau telah putus haidnya

      [sunting] Rukun talakPerkara Syarat

      SuamiBerakalBalighDengan kerelaan sendiri

      IsteriAkad nikah sahBelum diceraikan dengan talak tiga oleh suaminya

      LafazUcapan yang jelas menyatakan penceraiannyaDengan sengaja dan bukan paksaaan

      [sunting] Contoh lafaz talak Talak sarih

      Lafaz yang jelas dengan bahasa yang berterus-terang seperti ldquoSaya talak awakrdquo atau ldquoSaya ceraikan awakrdquo atau ldquoSaya lepaskan awak daripada menjadi isteri sayardquo dan sebagainya

      Talak kinayah

      Lafaz yang digunakan secara sindiran oleh suami seperti ldquoPergilah awak ke rumah mak awakrdquo atau ldquoPergilah awak dari sinirdquo atau ldquoSaya benci melihat muka awakrdquo dan sebagainya Namun lafaz kinayah memerlukan niat suaminya iaitu jika berniat talak maka jatuhlah talak tetapi jika tidak berniat talak maka tidak berlaku talak

      [sunting] Jenis talak

      [sunting] Talak rajrsquoi

      Suami melafazkan talak satu atau talak dua kepada isterinya Suami boleh merujuk kembali isterinya ketika masih dalam idah Jika tempoh idah telah tamat maka suami tidak dibenarkan merujuk melainkan dengan akad nikah baru

      [sunting] Talak bain

      Suami melafazkan talak tiga atau melafazkan talak yang ketiga kepada isterinya Isterinya tidak boleh dirujuk kembali Si suami hanya boleh merujuk setelah isterinya berkahwin lelaki lain

      suami barunya menyetubuhinya setelah diceraikan suami barunya dan telah habis idah dengan suami barunya

      [sunting] Talak sunni

      Suami melafazkan talak kepada isterinya yang masih suci dan tidak disetubuhinya ketika dalam tempoh suci

      [sunting] Talak bidrsquoi

      Suami melafazkan talak kepada isterinya ketika dalam haid atau ketika suci yang disetubuhinya

      [sunting] Talak taklik

      Talak taklik ialah suami menceraikan isterinya bersyarat dengan sesuatu sebab atau syarat Apabila syarat atau sebab itu dilakukan atau berlaku maka terjadilah penceraian atau talak

      Contohnya suami berkata kepada isteri ldquoJika awak keluar rumah tanpa izin saya maka jatuhlah talak saturdquo Apabila isterinya keluar dari rumah tanpa izin suaminya maka jatuhlah talak satu secara automatik

      Ia juga boleh berlaku selepas akad nikah (ia dipraktikkan di Malaysia dan wajib oleh semua pengantin lelaki untuk melafaznya) berkata ldquoJika saya menyeksa isteri saya dengan sengaja atau saya meninggalkan isteri saya selama empat bulan berterusan dengan sengaja tanpa kerelaannya dan jika ia mengadu kepada kadi atau naib kadi apabila disabitkan oleh kadi atau naib kadi maka jatuhlah talak satu ke atas isteri sayardquo

      Ia juga boleh berlaku dengan cara ldquoJika saya menyeksa isteri saya dengan sengaja atau saya meninggalkannya selama empat bulan berterusan tanpa kerelaannya dan jika ia mengadu kepada kadi atau naib kadi serta membayar RM 100 sebagai tebus talak apabila disabitkan oleh kadi atau naib kadi maka jatuhlah talak satu ke atas isteri saya dengan nilai tebus talak tersebutrdquo

      [sunting] Fasakh

      Erti fasakh menurut bahasa ialah rosak atau putus Manakala menurut syarak pula pembatalan nikah disebabkan oleh sesuatu sifat yang dibenarkan syarak misalnya perkahwinan suami isteri yang difasakhkan oleh kadi disebabkan oleh suaminya tidak mempu memberi nafkah kepada isterinya Fasakh tidak boleh mengurangkan bilangan talaknya Fasakh hanya boleh dituntut oleh isteri sekiranya terdapat beberapa sebab atau kecacatan yang terdapat pada pihak suaminya Mengikut mazhab Shafie seorang isteri boleh menuntut fasakh melalui kadi atau mahkamah disebabkan oleh kekurangan suaminya seperti gila (berkekalan atau sekejab) penyakit kusta penyakit sopak penyakit yang menghalang mereka daripada melakukan persetubuhan suami tidak mampu memberi nafkah belanja kepada isterinya seperti makan dan minum serta tempat tinggal pakaian memberi mahar dengan cara tunai sebelum bersetubuh kerana kepapaan atau muflis atau sebagainya suami tidak bertanggungjawab dengan meninggalkan isterinya terlalu lama dan tidak memberi khabar berita suami yang menzalimi dan memudaratkan isterinya

      suami yang fasik serta melakukan maksiat terhadap Allah dan tidak menunaikan kewajipan kepada Allah dan murtad salah seorang (suami atau isteri)

      [sunting] Cara melakukan fasakh Jika suami atau isteri mempunyai sebab yang megharuskan fasakh Membuat aduan kepada pihak kadi supaya membatalkan perkahwinan mereka

      Jika dapat dibuktikan pengaduan yang diberikan adalah betul pihak kadi boleh mengambil tindakan membatalkannya

      Pembatalan perkahwinan dengan cara fasakh tidak boleh dirujuk kembali melainkan dengan akad nikah yang baru

      [sunting] Khuluk atau tebus talak

      Perpisahan antara suami dan isteri melalui tebus talak sama ada dengan menggunakan lafaz talak atau khuluk Pihak isteri boleh melepaskan dirinya daripada ikatan perkahwinan mereka jika ia tidak berpuas hati atau lain-lain sebab Pihak isteri hendaklah membayar sejumlah wang atau harta yang dipersetujui bersama dengan suaminya maka suaminya hendaklah menceraikan isterinya dngan jumlah atau harta yang ditentukan

      Hukum khuluk adalah berdasarkan surah al-Baqarah ayat 229 ldquoTidak halal bagi kamu mengambil apa-apa yang telah kamu berikan kepada mereka suatu jua pun kecuali jika takut kedua-duanya tidak akan mengikut peraturan Allah swt Jika kamu takut bahawa tidak akan mengikut peraturan Allah maka tiadalah berdosa kedua-duanya tentang barang yang jadi tebus oleh perempuanrdquo

      Talak boleh jatuh dengan menyebut ldquoSaya menceraikan kamu dengan bayaran RM 10000rdquo dan isterinya menjawab ldquoSaya menerimanyardquo Apabila suami melafazkan demikian dan isterinya menyahut tawaran itu dengan serta-merta jatuhlah talak dengan khuluk dan isterinya wajiblah beridah Suami isteri hanya boleh merujuk dengan akad nikah baru sahaja

      [sunting] Tujuan khuluk Memelihara hak wanita Menolak bahaya kemudaratan yang menimpanya

      Memberi keadilan kepada wanita yang cukup umurnya melalui keputusan mahkamah

      [sunting] Rujuk

      Menurut bahasa rujuk boleh didefinisikan sebagai kembali Manakala menurut syarak ia membawa maksud suami kembali semula kepada isterinya yang diceraikan dengan ikatan pernikahan asal (dalam masa idah) dengan lafaz rujuk

      [sunting] Hukum rujukHukum Penjelasan

      WajibBagi suami yang menceraikan isterinya yang belum menyempurnakan gilirannya dari isteri-isterinya yang lain

      Haram Suami merujuk isterinya dengan tujuan untuk menyakiti atau memudaratkan isterinya itu

      Makruh Apabila penceraian lebih baik antara suami dan isteri

      Harus Sekirannya rujuk boleh membawa kebaikan bersama

      [sunting] Rukun rujukPerkara Syarat

      SuamiBerakalBalighDengan kerelaan sendiri

      Isteri

      Telah disetubuhiBerkeadaan talak rajrsquoiBukan dengan talak tigaBukan cerai secara khulukMasih dalam idah

      Lafaz

      Ucapan yang jelas menyatakan rujukTiada disyaratkan dengan khiar atau pilihanDisegerakan tanpa dikaitkan dengan taklik atau bersyaratDengan sengaja dan bukan paksaan

      [sunting] Contoh lafaz rujuk

      [sunting] Lafaz sarih

      Lafaz terang dan jelas menunjukkan rujuk Contoh ldquoSaya rujuk awak kembalirdquo atau ldquoSaya kembali semula awak sebagai isteri sayardquo

      [sunting] Lafaz kinayah

      Lafaz kiasan atau sindiran Contoh ldquoSaya jadikan awak milik saya semulardquo atau ldquoSaya pegang awak semulardquo Lafaz kinayah perlu dengan niat suami untuk merujuk kerana jika dengan niat rujuk maka jadilah rujuk Namun jika tiada niat rujuk maka tidak sahlah rujuknya

      Bab Lian Ditulis oleh Fani Kamis 24 Mei 2007 2024 1 PENGERTIAN LIrsquoAN DAN KASUS LIrsquoAN

      Kata lirsquoan menurut bahasa berarti allarsquonu bainatsnaini fa sharsquoidan (saling melaknat yang terjadi di antara dua orang atau lebih) Sedang menurut istilah syarrsquoi lirsquoan ialah sumpah dengan redaksi tertentu yang diucapkan suami bahwa isterinya telah berzina atau ia menolak bayi yang lahir dari isterinya sebagai anak kandungnya dan kemudian sang isteri pun bersumpah bahwa tuduhan suaminya yang dialamatkan kepada dirinya itu bohong (Pengertian ini dikutip dari kitab al-Mugashshal fi Ahkamil Mar-ah Wal Baitil Muslim Fisy Syarirsquoatil Islamiyah VIII 320-321 terbitan Muassasah Risalah Beirut oleh Prof Dr Abdul Karim Zaidan)

      Apabila seorang laki-laki menuduh isterinya berbuat serong dengan laki-laki lain kemudian isterinya menganggap bahwa tuduhannya bohong maka pihak suami harus dijatuhi hukuman dera kecuali dia mempunyai bukti yang kuat atau melakukan lirsquoan ldquoDan orang-orang yang menuduh isterinya (berzina) padahal mereka tidak ada mempunyai saksi-saksi selain diri mereka sendiri Maka persaksian orang itu ialah empat kali bersumpah dengan nama Allah sesungguhnya dia adalah termasuk orang-orang yang benar Dan (sumpah) yang kelima bahwa lanat Allah atasnya jika dia termasuk orang-orang yang berdusta Istrinya itu dihindarkan dari hukuman oleh sumpahnya empat kali atas nama Allah Sesungguhnya suaminya itu benar-benar termasuk orang-orang yang dusta Dan (sumpah) yang kelima bahwa laknat Allah atasnya jika suaminya itu termasuk orang-orang yang benarrdquo (QS An-Nuur 6-9)

      Dari Ibnu Abbas ra bahwa Hilal bin Umayyah ra pernah menuduh isterinya berzina dengan Syarik bin Sahma di hadapan Nabi saw Kemudian Nabi saw bersabda ldquoKamu harus dapat membuktikan atau (kalau tidak) hukuman had menimpa punggungmurdquo Lalu dia berkata ldquoYa Rasulullah jika seorang di antara kami telah melihat seorang laki-laki berada di atas isterinya masihkah dituntut untuk pergi mencari buktirdquo maka Beliau pun bersabda ldquoKamu harus dapat membuktikan dan jika tidak maka hukuman had di punggungmurdquo Hilal berkata ldquoDemi dzat yang telah mengutusmu dengan membawa kebenaran sesungguhnya saya benar-benar jujur Maka saya harap sudi kiranya Allah menurunkan ayat Qurrsquoan yang bisa membebaskan punggungku dari hukum derardquo Maka turunlah Malaikat Jibril dan menyampaikan wahyu kepada Beliau WALLADZIINA YARMUUNA AZWAAJAHUM (dan orang-orang yang menuduh istri-isterinya) sampai padat IN KAANA MINASH SHAADIQIN (jika suaminya itu termasuk orang-orang yang benar) Kemudian Nabi saw beranjak dari tempatnya sambil menyuruh Hilal menemui isterinya Kemudian Hilal datang (lagi) kepada Beliau lalu memberikan kesaksian lantas Nabi saw bersabda

      ldquoSesungguhnya Allah tahu bahwa seorang di antara kamu berdua ini ada yang bohong Adakah di antara kalian berdua ini yang mau bertaubatrdquo Kemudian isterinya bangun lalu memberikan kesaksiannya Maka tatkala ia hendak mengucapkan sumpah yang kelima maka orang-orang menghentikannya (agar tidak jadi mengucapkan sumpah kelima) dan mereka berkata ldquoSesungguhnya perempuan ini wajib dijatuhi hukumanrdquo Ibnu Abbas berkata ldquoLalu ia (isterinya

      itu) pelan-pelan mundur hingga kami menduga ia akan segera kembalirdquo Kemudian ia berkata Aku tidak akan membuat malu kaumku sepanjang hari Kemudian terus berlalu begitu Lantas Nabi saw bersabda ldquoPerhatikan dia jika dia datang dengan membawa bayi yang juling matanya besar pinggulnya dan kedua betisnya besar juga maka ia(bayi itu) milik Syarik bin Sahmarsquordquo Ternyata dia datang persis yang disabdakan Nabi saw Kemudian Beliau bersada ldquoKalaulah tidak ada ketetapan di dalam Kitabullah sudah barang tentu saya punya urusan dengan diardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no 2098 Fathul Bari VIII 449 no 4747 rsquoAunul Marsquobud VI 341 no 2237 Tirmidzi V 12 no 3229 dan Ibnu Majah I 668 no 2067)

      2 HUKUM-HUKUM YANG MENIMPA ORANG YANG MELAKUKAN LIrsquoAN

      Apabila suami isteri melakukan mularsquoanah atau lirsquoan maka berlakukan pada keduanya hukum-hukum berikut ini

      1 Keduanya harus diceraikan berdasarkan hadistDari Ibnu Umar ra ia berkata ldquoNabi saw memutuskan hukum di antara seorang suami dan isteri dari kaum Anshar dan menceraikan antara keduanyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 458 no 5314 Muslim II 1133 no 9 dan 1494)

      2 Keduanya haram rujursquo untuk selama-lamanyaDari Sahl bin Sarsquod ra ia berkata ldquoTelah berlaku sunnah Nabi saw tentang suami isteri yang saling bermularsquoanah dimana mereka diceraikan antara keduanya kemudian mereka tidak (boleh) rujursquo buat selama-lamanyardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no 2104 dan Aunul Mabud VI 337 no 2233 serta Baihaqi VII 410)

      3 Wanita yang bermularsquoanah berhak memiliki maharDari Ayyub bin Sarsquoid bin Jubair ia bercerita Saya pernah bertanya kepada Ibnu Umar ra (Wahai Ibnu Umar) bagaimana kedudukan seorang suami yang menuduh isterinya berbuat serong Jawab Ibnu Umar ldquoNabi saw pernah menceraikan antara dua orang yang bersaudara (yaitu suami isteri) dari Bani rsquoAjlan dan Beliau bersabda (kepada keduanya) ldquoAllah mengetahui bahwa seorang di antara kalian berdua pasti berbohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Ternyata mereka berdua enggan (memenuhi tawaran Beliau) Nabi bersabda lagi ldquoAllah mengetahui bahwa salah seorang di antara kalian berdua pasti bohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Ternyata mereka enggan lalu Nabi pun bersabda ldquoAllah mengetahui bahwa salah seorang di antara kalian berdua pasti bohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Namun mereka berdua enggan (untuk memenuhi tawaran Beliau) Maka selanjutnya Beliau menceraikan antara keduanyardquo Ayyub berkata ldquoKemudian Amr bin Dinar mengatakan kepadaku lsquoSesungguhnya di dalam hadist tersebut ada sebagian yang saya perhatikan belum engkau sampaikan yaitu laki-laki yang bermularsquoanah itu menanyakan ldquoMana hartaku (maharku)rdquo Dijawab (oleh Nabi saw) ldquoTidak ada harta (mahar) bagimu Jika kamu jujur berarti kamu sudah pernah bercampur dengannya jika kamu bohong maka ia (mahar) itu kian jauh darimurdquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 456 no 5311 Muslim II 1130 no 1493 lsquoAunul Marsquobud VI 347 no 2240 dan 2241 Nasarsquoi VI 177)

      4 Anak yang lahir dari isteri yang bermularsquoanah harus diserahkan kepada sang isteri (ibunya)Dari Ibnu Umar ra ia berkata ldquoSesungguhnya Nabi saw pernah memutuskan untuk mularsquoanah antara seorang suami dengan isterinya kemudian ia (suami) dipisahkan dari anaknya lantas Beliau menceraikan antara mereka berdua kemudian anak itu Rasulullah serahkan kepada isterinyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 460 no 5315 Muslim II 1132 no 1494 lsquoAunul Marsquobud VI 348 no 2242 Tirmidzi II 338 no 1218 Nasarsquoi VI 178 dan Ibnu Majah I 669 no 2069)

      5 Isteri yang bermularsquoanah berhak menjadi ahli waris anaknya dan begitu juga sebaliknyaDari Ibnu Syihab dalam hadist Sahl bin Sarsquoad ia berkata ldquoMenurut Sunnah Nabi saw sesudah suami isteri yang bermularsquoanah dicerai padahal sang isteri hamil maka anaknya dinisbatkan kepada ibunya Kemudian sunnah Beliau saw berlaku mengenai hak warisnya dimana ia (ibu tersebut) berhak menjadi ahli waris anaknya dan anaknya pun berhak menjadi ahli warisnya sesuai apa yang telah Allah tetapkan untuknyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari 1X 452 no 5309 Muslim II 1129 no 1492 dan lsquoAunul Marsquobud VI 339 no 2235)

      Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 835 - 841

      Bab Khulu

      Selasa 28 Agustus 2007 1821 Pengertian Khulursquo

      Menurut bahasa kata khulursquo berasal dari khalarsquo ats-tsauba idzaa azzalaba yang artinya

      melepaskan pakaian karena isteri adalah pakaian suami dan suami adalah pakaian isteri Allah

      SWT berfirman rdquoMereka itu adalah pakaian bagimu dan kamu pun pakaian bagi merekardquo (Al-

      Baqarah187)

      Para pakar fiqih memberi definisi bahwa khulursquo adalah seorang suami menceraikan isterinya dengan imbalan mengambil sesuatu darinya

      Dan khulursquo disebut juga fidyah atau if tidak (tebusan) (Fiqhus Sunnah II253 Manarus Sabil II226 dan Fathul Bari IX395)

      Persyaratan Khulursquo

      Jika persengketaan antara suami isteri kian parah dan tidak mungkin lagi diambil langkah-

      langkah kompromistis supaya mereka bersatu kembali atau pihak isteri sudah menggebu-gebu

      untuk bercerai dengan suaminya maka ia boleh menebus dirinya dari kekuasaan suaminya

      dengan menyerahkan sejumlah harta kepadanya sebagai ganti dari buruknya keadaan yang

      menimpa suaminya karena bercerai dengannya Allah SWT berfirman rdquoDan tidak halal bagi

      kamu mengambil dari sesautu yang telah kamu berikan kepada mereka kecuali kalau keduanya

      (suami isteri) khawatir tidak akan dapat menjalankan hukum-hukum Allah maka tidak ada dosa

      atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus dirinyardquo (Al-

      Baqarah229)

      Dari Ibnu Abbas ra berkata Isteri Tsabit bin Qais bin Syammas datang kepada Nabi saw lalu

      bertutur rdquoYa Rasulullah aku tidak membenci Tsabit karena imannya dan bukan (pula) karena

      perangainya melainkan sesungguhnya aku khawatir kufurrdquo Kemudian Rasulullah saw

      bersabda rdquoMaka mau engkau mengembalikan kebunnya kepadanyardquo Jawabnya rdquoYa (mau)rdquo

      kemudian ia mengembalikannya kepadanya dan selanjutnya beliau menjawab suaminya (Tsabit)

      agar mencerainyardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no2036 dan Fathul Bari IX395 no5276)

      Peringatan Keras Terhadap Masalah Khulursquo

      Dari Tsauban ra bahwa Rasulullah saw bersabda ldquoSetiap wanita yang mau talak kepada

      suaminya tanpa alasan yang dibenarkan agama maka haram baginya mencium seberbak

      surgardquo (Shahih Shahihul Ibnu Majah no1682 ldquoAunul Marsquobud VI308 no2209 Ibnu Majah

      I662 no20555 dan Tirmidzi II329 no1199)

      ldquoDarinya (Tsauban) ra dari Nabi saw beliau bersabda ldquoWanita-wanita yang melakukan khulursquo

      adalah wanita-wanita munafikrdquo (Shahih Shahihul Jamirsquous Shaghir no6681 dan Tirmidzi

      II329 no1198)

      Peringatan Keras Bagi Para Suami Agar Tidak Mempersulit Isterinya

      Manakala seorang suami tidak senang kepada isterinya dan benci kepadanya karena suatu hal

      maka hendaklah mentalaknya dengan cara yang marsquoruf sebagaimana yang diperintahkan Allah

      SWT Ia tidak boleh manahannya dan mempersulitnya untuk menebus dirinya sendiri Allah

      SWT berfirman rdquoDan apabila kamu mentalak isteri-isterimu lalu mereka mendekati akhir

      iddahnya maka rujukilah mereka dengan cara yang marsquoruf atau ceraikanlah mereka dengan

      cara yang marsquoruf (pula) Janganlah kamu rujuki mereka untuk memberi kemudharatan karena

      dengan demikian kamu menganiaya mereka Barangsiapa berbuat demikian maka sungguh ia

      telah berbuat zhalim terhadap dirinya sendiri Janganlah kamu jadikan hukum-hukum Allah

      sebagai permainan Dan ingatlah nirsquomat Allah padamu dan apa yang telah diturunkan Allah

      kepadamu yaitu al-Kitab dan al-Hikmah Allah memberi pengajaran kepada engkau dengan apa

      yang diturunkan-Nya itu Dan bertakwalah kepada Allah serta ketahuilah bahwasannya Allah

      Maha Mengetahui segala sesuaturdquo (Al-Baqarah231)

      Dan Allah SWT berfirman rdquoHai orang-orang yang beriman tidak halal bagi kamu

      mempusakai wanita dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena

      hendak mengambil kembali sebagai dari apa yang telah kamu berikan kepadanya terkecuali bila

      mereka melakukan perbuatan keji yang nyata Dan bergaullah dengan mereka secara patut

      Kemudian jika kamu tidak menyukai mereka (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak

      menyukai sesuatu padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyakrdquo (An-Nisaarsquo19)

      Khulursquo Adalah Fasakh Bukan Talak

      Jika seorang isteri telah menebus dirinya dan dicerai oleh suaminya Maka ia berkuasa penuh

      atas dirinya sendiri sehingga suaminya tidak berhak untuk rujuk kepadanya kecuali dengan

      ridhanya dan perpecahan tidak dianggap sebagai talak meskipun dijatuhkan dengan redaksi

      talak Namun ia adalah perusakan akad nikah demi kemaslahatan sang isteri dengan balasan

      menebus dirinya kepada suaminya

      Ibnul Qayyim ra menulis sebagai berikut rdquoDan yang menunjukkan khulursquo bukan talak adalah

      bahwa Allah SWT telah menetapkan tiga ketentuan yang berlaku pada talak terhadap (isteri)

      yang telah dikumpuli jika talak tersebut telah mencapai talak tiga Ketetapan-ketetapan itu tidak

      pada khulursquo

      Pertama Suamilah yang lebih berhak rujuk kepada isterinya dalam masa iddah

      Kedua Talak maksimal tiga kali sehingga setelah terjadi talak ketiga isteri tidak halal bagi

      suaminya terkecuali ia kawin lagi dengan suami kedua dan pernah bercampur dengannya

      Ketiga Iddah yang berlaku dalam talak terdiri atas tiga kali qurursquo (bersih dari iddah)

      Sementara itu telah sah berdasarkan nash (ayat Qur-an ataua hadits) dan ijmarsquo (kesepatakan)

      bahwasanya tidak sah istilah rujuk dalam khulursquo

      Dan sudah sah berdasar sunnah Nabi saw dan pendapat para shahabat bahwa iddah untuk khulursquo

      hanya satu kali haidh

      Demikian pula telah sah juga berdasar nash syarrsquoi bahwa boleh melakukan khulursquo setelah talak

      kedua dan talak ketiga

      Ini jelas sekali menunjukkan bahwa khulursquo bukanlah talak Oleh sebab itu Allah SWT

      menegaskan rdquoTalak (yang dapat dirujuk) dua kali Setelah itu boleh rujuk lagi dengan

      Cara yang marsquoruf atau menceraikan dengan cara yang baik dan tidak halal bagi kamu

      mengambil kembali dari sesuatu yang pernah kami berikan pada mereka kecuali kalau

      keduanya khawatir tidak akan dapat melaksanakan hukum-hukum Allah Jika kamu khawatir

      bahwa keduanya (suami istri) tidak dapat mejalangkan hukum-hukum Allah maka tidak ada

      dosa atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus dirinyardquo (Al-

      Baqarah229)

      Dan ini tidak dikhususkan bagi wanita yang telah ditalak dua kali karena hal ini ia mencakup

      isteri yang dicerai dua kali Tidak boleh dhamir (kata ganti) Itu kembali kepada oknum yang

      tidak disebutkan dalam ayat di atas dan meninggalkan oknum yang disebutkan dengan jelas akan

      tetapi mungkin dikhususkan bagi oknum yang pernah disebutkan sebelumnya atau meliputi juga

      selain yang sudah disebutkan sebelumnya Kemudian Allah SWT berfirman rdquoKemudian jika

      suami mentalaknya (sesudah talak yang kedua) maka perempuan itu tidak halal lagi baginyardquo

      (Al-Baqarah230)

      Ayat al-Qurrsquoan ini meliputi perempuan yang dicerai setelah khulursquo dan setelah dicerai dua kali

      secara qathrsquoi (pasti) karena dialah yang disebutkan dalam ayat di atas Maka ia (wanita yang di

      khulursquo) harus masuk ke dalam kandungan lafazh ayat tersebut Demikianlah yang difahami

      Imam Ahli tafsir Ibnu Abbas ra yang pernah didorsquoakan oleh Rasulullah saw agar Allah

      mengajarinya tafsir Qurrsquoan Dan pasti doa itu terkabul tanpa keraguan Manakala hukum-hukum

      yang berlaku dalam khulursquo berlainan dengan hukum-hukum talak maka hal itu menunjukkan

      bahwa keduanya berlainan Jadi inilah yang sesuai dengan ketentuan narsquoah qiyas dan dengan

      pendapat para shahabat Nabi saw (Zaadul Marsquoad V199)

      Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal

      Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-

      Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 636 - 641

      Bab Iddah

      Kamis 30 Agustus 2007 1654 Pengertian Iddah

      Menurut bahasa kata iddah berasal dari kata rsquoadad (bilangan dan ihshaak (perhitungan) seorang

      wanita yang menghitung dan menjumlah hari dan masa haidh atau masa suci

      Menurut istilah kata iddah ialah sebutannama bagi suatu masa di mana seorang wanita menantimenangguhkan perkawinan setelah ia ditinggalkan mati oleh suaminya atau setelah diceraikan baik dengan menunggu kelahiran bayinya atau berakhirnya beberapa qurursquo atau berakhirnya beberapa bulan yang sudah ditentukan

      Macam-Macam Masa Iddah

      Barangsiapa yang ditinggal mati suaminya maka iddahnya empat bulan sepuluh hari baik sang

      isteri sudah dicampuri ataupun belum Hal ini mengacu pada firman Allah SWT rdquoOrang-orang

      yang meninggal dunia di antaramu dengan meninggalkan isteri-isteri (hendaklah para isteri itu)

      menangguhkan dirinya (beriddah) empat bulan sepuluh harirdquo (Al-Baqarah 234)

      Terkecuali isteri yang sudah dicampuri dan sedang hamil maka masa iddahnya sampai

      melahirkan rdquoDan wanita-wanita yang hamil waktu iddah mereka itu adalah sampai mereka

      melahirkan kandungannyardquo (At-Thalaq 4)

      Dari al-Miswar bin Makhramah bahwa Subairsquoah al-Aslamiyah ra pernah melahirkan dan

      bernifas setelah beberapa malam kematian suaminya Lalu ia mendatangi Nabi saw lantar

      meminta idzin kepada Beliau untuk kawin (lagi) Kemudian Beliau mengizinkannya lalu ia

      segera menikah (lagi) (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX470 no5320 dan Muslim II1122

      no1485)

      Wanita yang ditalak sebelum sempat dicampuri maka tidak ada masa iddah baginya berdasarkan

      pada firmannya Allah SWT berfirman rdquoHai orang-orang yang beriman rsquoapabila kamu menikahi

      perempuan-perempuan yang beriman kemudian kamu ceraikan mereka sebelum kamu

      mencampurinya maka sekali-kali tidak wajib atas mereka iddah bagimu yang kamu minta

      menyempurnakannyardquo (Al-Ahzaab49)

      Sedang wanita yang ditalak yang sebelumnya sempat dikumpuli dan dalam keadaan hamil maka

      masa iddahnya ialah ia melahirkan anak yang diakndungnya Allah SWT berfirman rdquoDan

      wanita-wanita hamil waktu iddah mereka itu adalah sampai mereka melahirkan

      kandungannyardquo (At-Thalaq4)

      Dari az-Zubair bin al-Awwam ra bahwa ia mempunyai isteri bernama Ummu Kultsum bin

      rsquoUqbah radhiyallahu rsquoanha Kemudian Ummu Kultsum yang sedang hamil berkata kepadanya

      rdquoTenanglah jiwaku (dengan dijatuhi talak satu)rdquo Maka az-Zubir pun menjatuhkan padanya talak

      satu Lalu dia keluar pergi mengerjakan shalat sekembalinya (dari shalat) ternyata isterinya

      sudah melahirkan Kemudian az-Zubir berkata rdquoGerangan apakah yang menyebabkan ia

      menipuku semoga Allah menipunya (juga)rdquo Kemudian dia datang kepada Nabi saw lalu beliau

      bersabda kepadanya rdquoKitabullah sudah menetapkan waktunya lamarlah (lagi) di kepada

      dirinyardquo (Shahih Shahih Ibnu Majah no1546 dan Ibnu Majah I653 no2026)

      Jika wanita yang dijatuhi talak termasuk perempuan yang masih berhaidh secara normal maka

      masa iddahnya tiga kali haidh berdasarkan Firman Allah SWT rdquoWanita-wanita yang ditalak

      hendaklah menahan diri (menunggu tiga kali qurursquo)rdquo (Al-Baqarah 228)

      Kata qurursquo berarti haidh Hal ini mengacu pada hadits Aisyah ra bahwa Ummu Habibah ra

      sering mengeluarkan darah istihadhah(darah yang keluar dari wanita karena sakit atau lainnya)

      lalu dia bertanya kepada Nabi saw (mengenai hal tersebut) Maka Beliau menyuruh

      meninggalkan shalat pada hari-hari haidhnya (Shahih Lighairih Shahih Abu Daud no252 dan

      rsquoAunul Marsquobud I463 no278)

      Jika wanita yang dijatuhi talak itu masih kecil belum mengeluarkan darah hadih atau sudah lanjut

      usia yang sudah manopause (berhenti masa haidh) maka iddahnya adalah tiga bulan lamanya

      Allah swt berfirman rdquoDan perempuan-perempuan yang tidak haidh lagi (manopause) diantara

      isteri-isteri kaian jika ragu-ragu (tentang masa iddahnya) maka masa iddah mereka adalah tiga

      bulan Begitu pula perempuan-perempuan yang belum haidhrdquo (At-Thalaq4)

      Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal

      Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-

      Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 642 ndash 645

      • Talak
        • Daftar isi
        • [sunting] Latar Belakang
        • [sunting] Pengertian
        • [sunting] Pembagian Talak
          • [sunting] Dari segi cara suami menjatuhkan
          • [sunting] dari segi boleh - tidaknya suami rujuk kembali pada istrinya
            • MACAM-MACAM TALAK
              • pengrtian khulu
              • Perceraian dalam Islam
                • Isi kandungan
                • [sunting] Talak
                  • [sunting] Hukum talak
                  • [sunting] Rukun talak
                  • [sunting] Contoh lafaz talak
                  • [sunting] Jenis talak
                    • [sunting] Talak rajrsquoi
                    • [sunting] Talak bain
                    • [sunting] Talak sunni
                    • [sunting] Talak bidrsquoi
                    • [sunting] Talak taklik
                        • [sunting] Fasakh
                          • [sunting] Cara melakukan fasakh
                            • [sunting] Khuluk atau tebus talak
                              • [sunting] Tujuan khuluk
                                • [sunting] Rujuk
                                  • [sunting] Hukum rujuk
                                  • [sunting] Rukun rujuk
                                  • [sunting] Contoh lafaz rujuk
                                    • [sunting] Lafaz sarih
                                    • [sunting] Lafaz kinayah

        Dalam formulasi fikih Syafiiyyah terjadi perbedaan pendapat dalam mendefenisikan

        talak sunni tersebut Sebahagian ulama syafiiyyah mendefenisikan talak sunni sebagaimana

        yang dikemukakan oleh Ahmad ai-Hashari berikutبحامل وليست قبله حيض فى وال فيه يجامعها لم طهر فى بها مدخول طالق بأنه السني الطالق

        باإلقراء تعتد وهي أيسة وال صغيرة ]3[وال

        Talak Sunni adalah talak (yang dijatuhkan kepada isteri yang telah)disetubuhi yang dijatuhkan pada waktu suci yang belum disetubuhinya pada waktu suci tersebut bukan (dijatuhkan) pada waktu haid sebelumnya waniti itu tidak hamil tidan anak kecil dan tidak pula wanita monopouse sementara beriddah dengan quru23

        Sedangkan menurut sebahagian ulama Syafiiyyah yang lain talak sunni adalah talak

        yang dijatuhkan kepada isteri yang telah disetubuhi yang dijatuhkan pada waktu suci dan ia

        belum disetubuhi pada waktu suci tersebut[4] Adapun talak yang dijatuhkan kepada isteri yang

        masih kecil (sebelum Baligh) sudah tua yang telah monopouse hamil atau isteri yang belum

        disetubuhi menurut kelompok ini tidak dinamakan talak sunni dan tidak pula bidiy tetapi antara

        keduanya[5]

        Perbedaan antara mendefinisikan talak sunni diatas disebabkan perbedaan dalam

        mengklasifikasikan kategori dalam bentuk ini Kelompok pertama mengklasifikasikan talak

        dalam kategori ini kepada Talak sunni dan talak bidiy Sedangkan kelompok kedua

        mengklasifikasikannya kepada talak sunni talak bidiy dan bukan talak yang bukan sunni dan

        bidiy[6]

        Menurut ulama Hanabilla talak sunni adalah

        حتى بدعها ثم واحدة جماع غير من يطلقها أن هو السنة طالق]7[عدنها تنقض

        Talak sunni adalah seseorang menjatuhkan talak isterinya yang belum distubuhinya (pada waktu suci itu) satu kali kemudian ia meninggalkan isterinya itu sampai habis masa iddahnya

        Adapun ulama Hanafiyyah mengklasifikasikan talak sunni tersebut kepada dua kategori

        yaitu talak ahsan (lebih baik) dan talak hasan (baik) Menurut mereka talak ahsan adalah

        وال طالق وال فيه جماع ال طهر فى رجعية واحدة طلقة تطلقها أن حيضات ثالث عدتها تنقض حتى ويتركها جماع وال طالق حيضة فى]8[حيضتان أمة كانت وإن حرة كانت إن

        Yaitu seseorang menjatuhkan talak isterinya satu kalisebagai (talak) rajiy pada waktu suci yang mana pada waktu suci itu belum disetubuhinya dan belum dijatuhi talak (sebelumnya) (talak itu)tidak dijatuhkan pada waktu haid dan tidak pula disetubuhi dan ia meninggalkan

        (tidak menyetubuhi) isterinya itu sampai habis masa iddahnya yaitu tiga kali haid jika isterimya itu merdeka atau dua kali haid jika isterinya itu budak

        Sedangkan talak hasan menurut mereka adalah

        ]9[أطهار ثالثة فى ثالثا بها المدخول يطلق أن

        Yaitu seseorang menjatuhkan talak kepada isterinya yang telah disetubuhi sebanyak tiga kali pada waktu tiga kali suci

        Jadi substansi yang membedakan antara kedua macam talak sunni yang dikemukakan

        oleh ulama Hanfiyyah diatas terletak pada jumlah talak yang dijatuhkan satu kali sampai habis

        masa iddahnya maka talak sunni itu dinamakan sunni ahsan Namun apabila dijatuhkan tiga kali

        pada waktu tiga kali suci maka dinamakan dengan talak sunni hasan

        Menurut ulama Hanafiyyah pembedaan antara talak sunni ahsan dan talak sunni hasan

        tersebut didasarkan kepada riwayat yang diterima dari Ibrahim al-NakhI yang menjelaskan

        bahwa para sahabat Rasulullah SAW menyukai talak hanya satu sampai habis masa iddah

        isterinya itu[10] Disampaing itu al-kasani menjelaskan bahwa talak sunni ahsan dimana seorang

        suami hanya menjatuhkan satu talak sampai habis masa iddah isterinya lebih memberi peluang

        kepada suami tersebut untuk menyesali tindakannya dibandingkan talak sunni hasan yang mana

        seorang suami menjatuhkan tiga talak pada tiga kali suci Oleh karena itu menurut al-kasani

        mesti dibedakan antara kedua macam talak sunni tersebut[11]

        Lebih jauh al-marghinani menguraikan alur piker pembedaan klasifikasi talak sunni itu

        dengan mengatkan bahwa hokum asal dari talak itu adalah haram Sebab talak tersebut

        memutuskan ikatan pernikahan yang memuat dan sarat akan dimensi kemaslahatan duniawi dan

        religi Sedangkan pembolehan karena hajjah hanya sekedar melepaskannya saja (talak satu)

        bukan mengumpulkan talak itu sampai tiga meskipun pada masa tiga kali suci Alur piker

        tersebut dikemukakannya sebagai berikut

        الذي النكاح قطع من فيه لما الحظر هو الطالق فى األصل أن ولنا]12[الخالص إلى المحاجة واإلباحة والدنيوية الدينية المصاله به تعلقت

        Menurut kami (Hanafiyyah) sesungguhnya asal hukum talak adalah haram karena memutuskan ikatan pernikahan yang dikaitkan dengannya kemashlahatan duniawi dan religi Pembolehan hanya karena hajjah hanya sekedar melepaskan

        Oleh karena itu menurutnya tidak dapat disamakan antara talak sunni ahsan yaitu

        menjatuhkan satu talak dengan talak sunni hasan dimana seorang suami menjatuhkan talak

        isterinya tiga kali pada masa tiga kali suci

        Apabila diperhatikan formulasi fikih tentang talak sunni yang telah ditemukan oleh para

        ulama terdahulu maka dapat disimpulkan bahwa kategori talak sunni ahsan versi ulama

        Hanafiyyah tersebut jelas merupakan talak sunni menurut Jumhur Ulama Namun kategori talak

        sunni hasan versi ulama hanafiyyah itu sudah termasuk talak bidiy menurut ulama Malikiyyah

        dan ulama Hanabillah[13]

        Adapun alasan yang dikemukakan ulama Hanafiyyah yang menyatakan talak yang

        dijatuhkan tiga kali pada waktu tiga kali suci itu termasuk talak sunni yaitu talak sunni ahsan

        adalah firman Allah SWT dan Hadits Nabi SAW diantara firman Allah SWT yang menjelaskan

        hal itu adalah terdapat dalam surat al-Thalaq ayat 1

        لعدتهن فطلقوهن النساء طلقتم إذا النبي أيها ياHai Nabi apabila kamu menceraikan isteri-isterimu maka hendaklah kamu ceraikan mereka pada waktu mereka dapat (menghadapi) iddahnya (yang wajar)hellip

        Dalam ayat diatas dijelaskan bahwa Allah SWT menyuruh Nabi-Nya untuk menjatuhkan

        talak isterinya pada waktu mereka dapat menghadapi iddahnya Menurut mereka bukankah

        iddah meraka tiga kali suci dan oleh karenanya talak boleh dijatuhkan setiap kali suci itu

        asalkan pada waktu suci tersebut wanita itu belum disetubuhinya[14]

        Menurut mereka pemahaman seperti itu didukung oleh Hadits Nebi SAW berikut

        حائض وهي امرأته طلق أنه عنهما الله رضي عمر بن الله عبد عن بن عمر فسأل وسلم عليه الله صلى وسلم الله رسول على

        رسول فقال ذلك عن وسلم عليه الله صلى الله رسول الخطاب تطهر حتى ليمسكها ثم فليرجعها ) مره وسلم عليه الله صلى الله أن قبل طلق شاء وإن بعد أمسك شاء إن ثم تطهر ثم تحيض ثم

        ]15[عليه( )متفق النساء لها تطلق أن الله أمر التي العدة فتلك يمس

        Diterima dari Ibnu Umar bahwa sesungguhnya ia menjatuhkan talak isterinya sementara isterinya itu dalam keadaan haid pada masa Rasulullah SAW lalu Umar Ibn al-Khatab menanyakan hal itu kepada Rasulullah SAW Rasulullah SAW berkat kepada Umar Ibn al-Khatab suruh ia dan hendaknya ia rujuk kepada isterinya kemudian hendaklah ia meninggalkannya sampai ia suci kemudian haid kemudian suci lagi Selanjutnya jika ia mau peganglal ia dan jika ia mau talak dia sebelum disetubuhi Demikianlah iddah yang diperintahkan oleh Alllah azza wa jalla untuk menjatuhkan talak pada wanita

        Menurut ulama Hanafiyyah tersebut dijelaskan bahwa Rasulullah SAW menyuruh Umar

        untuk merujuk isterinya pada waktu suci Kemudian apabila masa haid stelah masa suci tersebut

        telah berlalu maka Rasulullah menyuruhnya untuk memilih antara tetap memegangnya atau

        menceraikannuya Hal ii menurut mereka mengendiaksikan bolehnya menjatuhkan talak sampai

        tiga kali pada waktu setiap kali suci

        Disamping itu mereka juga melandaskannya kepada Hadits Nabi SAW berikut

        جماع غير في طاهر وهي تطليقة السنة طالق قال أنه الله عبد عن طلقها وطهرت حاضت فإذا أخرى طلقها وطهرت حاضت فإذا

        ]16[النسائي( )رواه بحيضة ذلك بعد تعتد ثم أخرى

        Diterima dari Abdullah ra ia berkata bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda Talak sunni adalah bahwa seseorang menjatuhkan talak isterinya satu sementara isterinya itu dalam keadaan suci yang belum disetubuhi (pada waktu suci itu) Apabila masa hidbya telah berlalu dan telah dating pula masa sucinya iamentalak lagi isterinya itu Kemudian ia menunggu berlalunya satu kali masa haid lagi

        Talak sunni menurut ulama Zhahiriyyah sebagaimana dikutip oleh Ahmad Hashari

        sebagai berikiut

        ]17[فيه يطأها ثم طهر فى امرئته الرجل يطلق أن هو

        Talak sunni ialah seorang suami menjatuhkan talak isterinya pada suci yang pada masa suci itu isterinya belum disetubuhinya

        Diadalam Kompilasi Hukum Islam[18] talak rajiy juga dijelaskan yaitu talak kesatu atau

        kedua dimana suami berhak rujuk selama isteri dalam masa iddah

        2 Talak bidiy

        Secara umum istilah talak bidiy yang terambil dari kata badaa yabdau yang berarti ما ]19[عنه الشرع نهى (sesuatau yang dilarang syara) Jadi yang dimaksud dengan talak bidiy

        adalah talak yang dijatuhkan tersebut tidak sesuai dengan ketentuan yang telah digariskan syara

        Akan tetapi dalam menjelaskan talak yang termasuk dilarang dalam kategori syara itu

        para ulama berbeda pendapat Ulama Malikiyyah mendefnisikan talak bidiy sebagaimana yang

        dikutip oleh Ahmad al-Hashari sebagai berikutالواجب الشروط من أكثر أو لشرط الفاقد الطالق ]20[هو

        Yaitu talak yang tidak ada satu syarat atau lebih dari syarat-syarat yang mesti ada (sebagaimana yang telah dibahas pada syarat yang mesti ada pada talak sunni terdahulu)

        Disamping itu ulama Malikiyyah membagi talak bidiy kepada dua pembagaian yaitu

        talak yang haram dijatuhkan dan talak yang makruh dijatuhkan Adapun kategori talak yang

        haram dijatuhkan adalah talak yang dijatuhkan kepada isteri yang telah disetubuhi yang

        memenuhi persyaratan berikut

        a Suami tersebut menjatuhkan talak kepada isterinya dalam keadaan haid atau nifash Oleh

        karena menurut ulama Malikiyyah wanita haid atau nifash baru boleh melakukan ibadah

        yang sifatnya taabudiyyah setelah ia mandi disamping telah habios keluar darah haid

        dan nifash Maka ketika seorang suami menjatuhkan talak kepada isterinya yang telah

        terputus darah haid dan nifashnya dan belum mandi maka hukumnya termasuk kedalam

        kategori ini yaitu haram

        Adapun mengenai isteri yang tidak haid seperti wanita yang telah monopouse atau

        tidakbelum haid maka termasuk kategori talak bidiy yang diharamkan baginya tidak ada dalam

        poin ini namun hanya pada dua bentuk yang terakhir

        b Suami tersebut menjatuhkan talak kepada isterinyatiga kali pada satu tempat baik isteri

        itu pada masa haid atau dalam masa suci Namun tentu saja menjatuhkan talak tiga

        kepada isteri ketika ia berada dalam masa haid berarti ia melakukan dua dosa sekaligus

        yaitu menjatuhkan talak kepada isteri yang sedang berada dalam masa haid

        c Suami tersebut menjatuhkan talak kepada isterinya sebagai talak saja misalnya seorang

        suami berkata kepada isterinya Engkau tertalak sebagian talak atau suami tersebut

        menjatuhkan talak kepada sebagian anggota tubuhnya saja seperti suami tersebut

        berkata tangan kamu tertalak

        Sedangkan yang termasuk talak bidiy yang makruh dijatuhkan terwujud dengan dua

        syarat yaitu a) Suami tersebut menjatuhkan talak isterinya pada masa suci yang telah

        disetubuhinya pada masa suci itu dan b) Suami tersebut menjatuhkan talak isterinya dua kali

        pada satu tempat[21]

        Menurut ulama Syafiiyyah talak bidiy itu terbagi dua yaitu

        a Suami tersebut menjatuhkan talak istrinya yang telah disetubuhi pada masa haid

        Ketentuan ini mereka dasarkan kepada firman Allah SWT sebagaimana yang telah

        penulis kutip terdahulu yaitu hellip Talaklah mereka karena iddah merekahellip Adapun

        sebab pengharaman menjatuhkan talak dalam bentuk ini karena akan memudharatkan

        istrinya itu disebabkan ia akan ber-iddah relative lebih panjang

        b Suami tersebut menjatuhkan talak istrinya pada masa suci namun pada masa suci itu ia

        telah menyetubuhi istrinya di farj-nya (vagina) Menurut pendapat terkuat dalam mazhab

        ini menyetubuhi di dubur (anus) juga termasuk dalam mazhab ini karena ada

        kemungkinan istrinya hamil atau tidak Oleh karenanya akan menyulitkan masa iddah-

        nya apakah sampai melahirkan atau dengan menggunakan qurucirc Di samping itu ada

        kemungkinan suami itu akan menyesal karena ia akan berpisah juga dengan anaknya[22]

        Ulama Hanabilah sepakat dengan ulama Syafiiyyah[23]

        Menurut ulama Hanafiyyah sebagaimana yang dikutip oleh Wahbah al-Zuhaili senagai

        berikut

        [24]واحد طهر فى ثالث يطلقها او واحدة بكلمة اثنين او ثالث يطلقها ان

        yaitu seorang suami menjatuhkan talak istrinya tiga atau dua dengan satu kata atau ia menjauhkan talaknya tiga pada masa satu kali suci

        Ahmad al-Hashari menguraikan pendapat ulama Hanafiyyah tersebut di mana menurut

        mereka talak bidicirc dapat diukur dari dua patron yaitu a) Dari segi waktu dan b) Dari segi

        jumlah talak yang dijatuhkan

        Dari Segi Waktu Penjatuhannya

        Adapun dari segi waktu terbagi kepada dua yaitu

        1 Talak satu (rajicirc) pada masa haid jika isteri itu telah disetubuhi baik ia wanita merdeka atau

        budak Larangan dalam bentuk ini menurut mereka dapat memanjangkan iddah2 Suami menjatuhkan talak isterinya yang masihsudah haid sebanyak satu kali (Rajiy) pada masa

        suci yang telah disetubuhinya baik wanita itu merdeka ataupun budak Larangan dalam bentuk

        ini menurut mereka adanya kemungkinan isterinya itu hamil lalu ia akan menyesal menjatuhkan

        talak isterinya itu[25]

        Dari segi jumlahnya

        Sedangkan dari segi jumlah talak talak bidiy menurut mereka adalah apabila seorang

        suami menjatuhkan talak isterinya yang merdeka sebanyak tiga dan budak sebanyak dua pada

        satu kali masa suci yang belum disetubuhi baik jumlah itu dijatuhkan dalam waktu sekaligus atau

        satu persatu[26]

        Menurut ulama Zhahiriyyah sebagaimana dikemukakan oleh Ibnu Hazm yang dikutip

        oleh Ahmad al-Hashari sebagai berikutفيه وطئها الذي طهرها اثناء فى أو حيضها اثناء امرئته الرجل طالق ]27[هو

        Talak Bidiy ialah yang dijatuhkan oleh seorang suami kepada isterinya pada masa haidnya atau pada masa suci yang pada masa itu telah disetubuhinya

        Para ulama sepakat menyatakan bahwa talak bidiy adalah haram dan orang yang

        melakukannya dikenai dosa Namun mengenai akibat hokum yang ditimbulkan oleh talak bidiy

        ini terjadi perbedaan pendapat dikalangan ulama Jumhur ulama berpendapat bahwa apabila

        seorang suami menjatuhkan talak isterinya dengan talak bidiy maka talaknya tersebut berlaku

        dan sah Adapun alas an yang mereka kemukakan adalah beberapa ayat yang bersifat umum

        mengenai talak tersebut Mereka juga melandaskannya kepada hadits Nabi SAW berikiutالله صلى وسلم الله رسول على حائض وهي امرأته طلق أنه عنهما الله رضي عمر بن الله عبد عنالله رسول فقال ذلك عن وسلم عليه الله صلى الله رسول الخطاب بن عمر فسأل وسلم عليه

        أمسك ( شاء إن ثم تطهر ثم تحيض ثم تطهر حتى ليمسكها ثم فليرجعها مره وسلم عليه الله صلى( عليه ( متفق النساء لها تطلق أن الله أمر التي العدة فتلك يمس أن قبل طلق شاء وإن ]28[بعد

        Diterima dari Ibnu Umar sesungguhnya ia menjatuhkan talak isterinya yang mana isterinya itu berada dalam keadaan haid pada masa Rasulullah SAW kemudian Rasulullah berkata aku menanyakannya kepada Rasulullah SAW tentang hal itu maka Rasulullah SAW menjawab suruh ia untuk merujukinya kemudian hendaklah ia memegangnya sampai ia suci kemudian haid kemudian suci Jika ia mau peganglah atau ia talak sebelum disetubuhi Demikianlah iddah yang diperintahkan oleh Allah Azza Wa Jalla untuk menjatuhkan talak pada wanita

        Dalam hadits tersebut dapat dipahami bahwa suatu ketika Umar menjatuhkan talak

        isterinya sementara isterinya itu dalam keadaan haid Lalu Rasulullah SAW memerintahkannya

        untuk rujuk kepada isterinya kembali Menurut mereka hal itu mengidikasikan bahwa talak yang

        dijatuhkannya adalah yang termasuk talak bidiy itu telah berlaku

        Sebagian ulama yang lain diantaranya ulama syiah zhahiriyyah salah satu pendapat

        Imam Ahmad Ibn Uqail Ibn Taimiyyah dan Ibn al-Qayyim (Hanabillah) berpendapat bahwa

        talak bidiy itu tidak jatuh Menurut kelompok ini beberapa ayat Al-Quran menjelaskan bahwa

        talak bidiy tidak berlaku dan tidak berkekuatan hukum Al-Quran justru melarang talak biI itu

        Ayat menjelaskan bahwa talak harus dijatuhkan pada saat isterinya dapat menjalankan iddah

        Allah SWT berfirman Talaklah mereka karena iddah mereka Dalam memahami hadits

        tentang Ibnu Umar diatas mereka justru memahaminya dengan alur pikir yang berbeda Menurut

        mereka Rasulullah SAW menyuruh Ibn Umar untuk rujuk itu bukan karena telah terjadi talak

        tetapai Rasulullah SAW marah dan menyuruhnya kembali jadi menurut mereka kata

        dalam hadits tersebut bukan rujuk dalam term fikih tetapi rujuk dalam pengertian فليراجعها

        etimologis saja

        Dari Segi Boleh Atau Tidaknya Rujuk

        1 Talak rajiy

        Talak rajiy adalah talak satu atau dua yang mana seorang suami masih boleh

        rujukkepada isterinya itu meskipun isterinya itu tidak rela sebagaimana dikemukakan oleh

        Wahbah al-Zuhaili sebagai berikut

        غير من الزوجته إلى المطلقة إعادة بعده الزوج يملك الذي فهو بعد وذلك ترض لم ولو العدة فى دامت ما جديد عقد إلى حاجة

        انقضاء قبل المراجعة تمت إذا البائن غير والثاني األول الطالق]29[العدة

        Yaitu talak yang mana laki-laki itu memiliki hak kembali untuk mengikat tali perkawinan kepada perempuan yang ditalaknya itu tanpa memerlukan akad baru selama masih berada dalam iddh walaupun perempuan itu tidak rela Hal itu terjadi setelah talak pertama dan kedua yang tidak termasuk kategori ba`in apabila telah sempurna rujuk sebelum habis masa iddah

        Ketentuan ini didasarkan kepada Firman Allah SWT dalam surat Al-Baqaraħ [2] ayat

        229

        أن لكم يحل وال بإحسان تسريح أو بمعروف فإمساك مرتان الطالق خفتم فإن الله حدود يقيما أال يخافا أن إال شيئا آتيتموهن مما تأخذوا

        فال الله حدود تلك به افتدت فيما عليهما جناح فال الله حدود يقيما أالالظالمون هم فأولئك الله حدود يتعد ومن تعتدوها

        Talak (yang dapat dirujuki) dua kali Setelah itu boleh rujuk lagi dengan cara yang maruf atau menceraikan dengan cara yang baik Tidak halal bagi kamu mengambil kembali sesuatu dari yang telah kamu berikan kepada mereka kecuali kalau keduanya khawatir tidak akan dapat menjalankan hukum-hukum Allah Jika kamu khawatir bahwa keduanya (suami isteri) tidak dapat menjalankan hukum-hukum Allah maka tidak ada dosa atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus dirinya Itulah hukum-hukum Allah maka janganlah kamu melanggarnya Barangsiapa yang melanggar hukum-hukum Allah mereka itulah orang-orang yang zalim

        Ayat diatas menjelaskan bahwa talak rajiy adalah talak satu atau talak pertama talak dua

        atau talak ke dua Setelah suami menjatuhkan talak satu atau talak pertama atau talak dua atau

        talak kedua maka sebelum habis mas iddahnya dia boleh rujuk kembali kepada bekas isterinya

        tanpa akad nikah baru dan tanpa mahar Tetapai bila habis masa iddahnya suami ingin

        berkumpul kembali maka dilaksanakan akad nikah yang baru serta mahar yang baru

        Adapun akibat dari talak rajiy adalah a) Bilangan talak yang dimilki suami berkurang

        b) Ikatan perkawinan berakhir setelah masa iddah habis jika suami tidak rujuk c) Suami boleh

        rujuk dalam masa iddah isterinya d) Ulama Syafiiyyah dan Malikiyyah dalam salah satu

        pendapatnya mengatakan haram bagi suami melakukan hubugan suami isteri dalam masa iddah

        sebelum rujuk karena mereka berpendapat bahwa dengan terjadinya talak seluruh hubungan dan

        iktan suami istri terputud Akan tetapi menurut ulama Hanafiyyah dan Hanabillah suami boleh

        saja menggauli isterinya dalam masa iddah dan sikap ini dianggap sebagai upaya rujuk dari

        suami[30]

        2 Talak Bain

        Talak bain terbagi dua yaitu talak bain sughra dan talak bain kubra Adapun talak bain

        sughra adalah talak yang dijatuhkan oleh seorang suami terhadap isterinya yang mana dengan itu

        ia tidak dapat kembali lagi kecuali melalui akad dan mahar yang baru sebagaimana

        dikemukakan oleh Wahbah al- Zuhaili sebagai berikut

        إال الزوجيه إلى المطلقة يعد أن بعده الرجل يستطيع ال الذي هو بالكتابة أو مال على أو الدخول قبل الطالق وهو ومهر جديد بعقد]31[اإليالء بسبب أو اإلنفاق لعدم ال القاضي يوقعه الذي أو الحنفية عند

        Yaitu talak yang mana laki-laki itu tidak dapat kembali mengikat tali perkawinan kepada wanita yang ditalaknya itu kecuali dengan akad dan mahar yang baru talak tersebut terjadi sebelum disetubuhi atau atas harta atau sindiran menurut ulama Hanafiyyah atau yang diputuskan oleh hakim yang bukan karena tidak memberi nafkah atau dengan sebab ila

        Akibat hokum dari talak bain sughra adlah a) Suami tidak boleh rujuk kepada isterinya

        kecuali dengan akad dan mahar yang baru b) Bilangan talak yang dimiliki suami berkurang c)

        Mahar itu halal disebabkan kepada dua factor yaitu kematian dan talak d) Tidak saling

        mewarisi antara suami dan isteri apabila meninggal salah satu dari keduanya[32]

        Adapun yang dimaksud dengan talak Bain kubra adalah talak tiga atau talak yang ketiga

        yang dijatuhkan oleh seorang suami kepada isterinya yang mana suami tersebut tidak dapat

        kembali lagi sebelum isterinya itu menikah terlebih dahulu dengan laki-laki lain malakukan

        hubungan intim dalam artian yang sebenarnya dan telah pula diceraikan oleh suaminya yang

        baru itu sebagaimana yang dikemukakan oleh Wahbah al-Zuhaili sebagai berikut

        إال الزوجية إلى المطلقة يعيد أن بعده الرجل يستطيع ال الذي هو ثم حقيقة دخوال بها ويدخل ضحيحا زواجا آخر بزوج تتزوج أن بعد

        ]33[الثالث الطالق بعد وذلك منه عدتها وتنقضي عنها يموت أو يفارقها

        Yaitu talak yang mana laki-laki tersebut tidak dapak mengikat tali perkawinan dengan wanita yang ditalaknya itu kecuali setelah ia menikah dengan laki-laki lain sebagai nikah yang benar dan telah melakukan hubungan initm dalam artian yang hakiki kemudian laki-laki itu

        menceraikan wanita tersebut atau ia mati dan telah habis pula mas iddahnya Hal itu terjadi setelah dijatuhkan talak tiga

        Adapun akibat hukum dari talak bain kubra menurut ulama fikiah adalah terputusnya seluruh ikatan dan hubungan suami isteri setelah talak dijatuhkan Suami tidak memilki hak talak lagi dan diantara keduanya tidak saling mewarisi meskipun dalam masa iddah[34]

        [1] Abu Bakr bin Hasan al-Kasnawiy (selanjutnya disebut al-Kasnawiy) Ashl al-Madacircrik (Libanon Dar al-Fikr tth) cet Ke-2 Juz 3 h 139-140

        [2] Ibid[3] Ahmad al-Hashariy al-Wilacircyaħ al-Washacircyaħ al-Thalacircq fi al-Fiqħ al-Islacircmiy li Ahwacircl al-Syakhshiyyaħ

        (Beirut Dar al-Jil 1992) cet Ke-2 h 653[4] Musthafa Dib al-Bagha al-Tawzhicircb fi Adillaħ min al-Ghacircyaħ wa al-Taqricircb (Beirut Dar al-Fikr 1983)

        cet Ke-2 h 173[5] Mahmud Mathrajiy al-Majmucirc Syarh al-Muhadzdzab al-Imacircm al-Nawawiy (Beirut dar al-Fikr 2000)

        Juz 18 h 277-278[6] Konsekwensi dari perbedaan dalam mengklasifikasikan talak ini di antaranya adalah apabila seorang

        suami berkata keapda isterinya yang termasuk dalam salah satu kategori berikut anak kecil sudah menompouse hamil atau belum disetubuhi anti thaliq li al-sunnaħ (kamu perempuan yang ditalak karena sunnah) maka talaknya tidak dianggap sebagai talak sunnah Lihat Ibid h 278

        [7] Al-Hasyariy opcit h 243[8] Ala al-Din Abi Bakr Ibn Masud al-Kasaniy Bada`i wa al-Shana`i (Beirut Dar al-Kutub al-Ilmiyyah

        tth) Jilid 3 h 88 Lihat juga al-Hasariy ibid h 212[9] Burhan al-Din Abi al-Hasan Ali Ibn Abi Bakr Abd al-Jalil al-Rasyidaniy al-Marghinaniy al-Hidayah

        Syarh Bidayat al-Mubatadi` (Beirut Dar al-Kutub al-Ilmiyyah 1990) Juz 1 h 247 Lihat Juga Wahbah al-Zuhayliy al-Fiqh al-Islacircmiy wa Adillatuh (Damaskus Dacircr al-Fikr 1989) cet Ke-3 Juz 7 h 426

        [10] Al-Kasaniy opcit h 88 Lihat Juga al-Hashariy opcit h 212[11] Al-Kasaniy ibid[12] Al-Marghinaniy opcit h 248 Bandingkan dengan al-Kasaniy ibid h 89[13] Al-Kasaniy ibid Lihat juga al-Hashariy opcit h 213 dan 244[14] Al-Kasaniy opcit h 89[15] Muslim Shahih Muslim (Beirut Dar al-Kutub al-Ilmiyyah tth) Jilid 2 h 1093[16] Al-Nasa`iy Sunan al-Nasa`iy (Beirut Dar al-Fikr tth) Jilid 3 h 102[17] Al-Hashariy opcit h 246[18] KHI ini merupakan peraturan yang diberlakukan khusus bagi umat Islam Indonesia yang ditetapkan

        melalui Inpres Nomor 1 tahun 1991[19] Al-Zuhayliy opcit h 425[20] Al-Hashariy opcit h 231[21] Abdurrahman al-Jaziriy al-Fiqħ Ala Madzacircħib al-Arbaaħ (Beirut Dar al-Fikr 1990) Juz 4 h 300-

        301[22] Al-Zuhayliy opcit h 430[23] Ibid h 431[24] Ibid h 462[25] Al-Hashariy opcit h 216-217[26] Ibid h 217[27] Ibid h 247[28] Muhammad Zahid ibn al-Hasan al-Kawtsariy Tartib Musnad al-Imacircm al-Syacircfiiy (Bandung Maktabah

        Dahlan 1990) Jilid 1 h 32-33 Lihat juga al-Jaziriy opcit h 228[29] Al-Zuhayliy opcit h 432[30] Al-Zuhayliy opcit h 439[31] Ibid h 432[32] Ibid h 434-435[33] Ibid h 432

        FASAKH

        Pengertian Fasakh

        Fasakh ialah membatalkan pernikahan dengan kuasa kadi kerana tidak memenuhi syarat-syarat ketika akad terdapatnya kecacatan pada isteri suami

        Penceraian melalui fasakh tidak boleh dirujuk semula Jika ingin bersatu semula hendaklah dengan akad yang baru

        Fasakh boleh berlaku kerana

        (a) terdapatnya kecacatan ketika aqad spt tidak menepati syarat-syarat pada Rukun Nikah (b) terdapatnya kecacatan pada rumahtangga yang disebabkan oleh suamiisteri

        Sebab-sebab yang mengharuskan fasakh (disebabkan oleh suamiisteri)

        (a) suami tidak memberi nafkah menyediakan tempat tinggal atau tidak membayar mas kahwin isterinya

        (b) tidak diketahui kedudukan suami sama ada masih hidup atau mati selama bertahun-tahun

        lamanya

        (c) salah seorang daripada suami atau isteri menjadi cacat sebagaimana yang dibenarkan oleh hukum

        syarak

        (d) murtad salah seorang daripada suami atau isteri atau kedua-duanya

        (e) masuk Islam salah seorang daripada suami atau isteri dan tidak diikuti oleb seorang lagi dalam

        masa idah

        (f) berlakunya persetubuhan syubhat disebabkan salah sangka

        (g) suami zalim iaitu selalu menganiaya isteri seperti memukul mengugut atau tidak melayan isteri

        dengan baik dan adil

        (h) tidak bernafsu sebagai seorang lelaki

        (i) kecacatan syarie pada suami dan isteri (j) Suami mempunyai penyakit yg merbahaya spt AIDS SARS JE Siplis dsb

        Hikmah Fasakh

        1 Mengelakkan isteri dianiayai dan disiksa oleh suami

        2 Menunjukkan keadilan Allah kepada hambanya Jika suami diberikan talak isteri diberikan fasakh

        3 Memberi peluang isteri berpisah drp suaminya dan memulakan hidup baru

        KETENTUAN HUKUM AL-KHULU[9]

        Menurut tinjauan fikih dalam memandang masalah Al-Khulu terdapat hukum-hukum taklifi sebagai berikut

        [1] Mubah (Diperbolehkan)

        Ketentuannya sang wanta sudah benci tinggal bersama suaminya karena kebencian dan takut tidak dapat menunaikan hak suaminya tersebut dan tidak dapat menegakkan batasan-batasan

        Allah Subhanahu wa Tarsquoala dalam ketaatan kepadanya dengan dasar firman Allah Subhanahu wa Tarsquoala

        ldquoJika kamu khawatir bahwa keduanya (suami-isteri) tidak dapat menjalankan hukum-hukum Allah maka tidak ada dosa atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh

        isteri untuk menebus dirinyardquo

        [Al-Baqarah 229]

        Al-Hafizh Ibnu Hajar memberikan ketentuan dalam masalah Al-Khulu ini dengan pernyataannya bahwasanya Al-Khulu ialah seorang suami menceraikan isterinya dengan penyerahan pembayaran ganti kepada suami Ini dilarang kecuali jika keduanya atau salah satunya merasa khawatir tidak dapat melaksanakan apa yang diperintahkan Allah Hal ini bisa muncul karena adanya ketidaksukaan dalam pergaulan rumah tangga bisa jadi karena jeleknya akhlak atau bentuk fisiknya Demikian juga larangan ini hilang kecuali jika keduanya membutuhkan penceraian karena khawatir dosa yang menyebabkan timbulnya Al-Bainunah Al-Kubra (Perceraian besar atau Talak Tiga) [10]

        Syaikh Al-Bassam mengatakan diperbolehkan Al-Khulu (gugat cerai) bagi wanita apabila sang isteri membenci akhlak suaminya atau khawatir berbuat dosa karena tidak dapat menunaikan haknya Apabila sang suami mencintainya maka disunnahkan bagi sang isteri untuk bersabar dan tidak memilih perceraian [11]

        [2] Diharamkan Khulursquo

        Hal Ini Karena Dua Keadaan

        a) Dari Sisi Suami

        Apabila suami menyusahkan isteri dan memutus hubungan komunikasi dengannya atau dengan sengaja tidak memberikan hak-haknya dan sejenisnya agar sang isteri membayar tebusan

        kepadanya dengan jalan gugatan cerai maka Al-Khulu itu batil dan tebusannya dikembalikan kepada wanita Sedangkan status wanita itu tetap seperti asalnya jika Al-Khulu tidak dilakukan

        dengan lafazh thalak karena Allah Subhanahu wa Tarsquoala berfirman

        ldquoJanganlah kamu menyusahkan mereka karena hendak mengambil kembali sebagian kecil dari apa yang telah kamu berikan kepadanya terkecuali bila mereka melakukan

        pekerjaan keji yang nyatardquo

        [An-Nisa 19] [12]

        Apabila suami menceraikannya maka ia tidak memiliki hak mengambil tebusan tersebut Namun bila isteri berzina lalu suami membuatnya susah agar isteri tersebut membayar terbusan dengan Al-Khulu maka diperbolehkan berdasarkan ayat di atasrdquo [13]

        b) Dari Sisi Isteri

        Apabila seorang isteri meminta cerai padahal hubungan rumah tangganya baik dan tidak terjadi perselisihan maupun pertengkaran di antara pasangan suami isteri tersebut Serta tidak ada alasan syarrsquoi yang membenarkan adanya Al-Khulu maka ini dilarang berdasarkan sabda Rasulullah Shallallahu lsquoalaihi wa sallam

        ldquoSemua wanita yang minta cerai (gugat cerai) kepada suaminya tanpa alasan maka haram baginya aroma surgardquo

        ]HR Abu Dawud At-Tirmidzi Ibnu Majah dan Ahmad dan dishahihkan Syaikh Al-Albani dalam kitab Irwarsquoul Ghalil no 2035] [14]

        [3] Mustahabbah (Sunnah) Wanita Minta Cerai (Al-Khulu)

        Apabila suami berlaku mufarrith (meremehkan) hak-hak Allah maka sang isteri disunnahkan Al-Khulu Demikian menurut madzhab Ahmad bin Hanbal [15]

        [4] Wajib

        Terkadang Al-Khulu hukumnya menjadi wajib pada sebagiaan keadaan Misalnya terhadap orang yang tidak pernah melakukan shalat padahal telah diingatkan

        Demikian juga seandainya sang suami memiliki keyakinan atau perbuatan yang dapat menyebabkan keyakinan sang isteri keluar dari Islam dan menjadikannya murtad Sang wanita tidak mampu membuktikannya di hadapan hakim peradilan untuk dihukumi berpisah atau mampu membuktikannya namun hakim peradilan tidak menghukuminya murtad dan tidak juga kewajiban bepisah maka dalam keadaan seperti itu seorang wanita wajib untuk meminta dari suaminya tersebut Al-Khulu walaupun harus menyerahkan harta Karena seorang muslimah tidak patut menjadi isteri seorang yang memiliki keyakinan dan perbuatan kufur [16]

        Al-Khulu Gugatan Cerai Dalam Islam

        Penulis Ust Kholid syamhudi

        __________Foote Note

        [10] Fathul Bari 9318[11] Taudhihul Ahkam Min Bulughul Maram 5469[12] Taudhihul Ahkam Min Bulughul Maram 5469[13] Shahih Fiqhis Sunnah 3343[14] Shahih Fiqhis Sunnah 3342[15] Shahih Fiqhis Sunnah 3342[16] Shahih Fiqhis Sunnah 3343

        pengrtian khuluPosted by admin on November 8 2010

        Sedangkan menurut pengertian syarirsquoat para ulama mengatakan dalam banyak definisi yang semuanya kembali kepada pengertian bahawasanya Al-Khulu ialah terjadinya perpisahan

        Pengertian Talak Talak merupakan kalimah bahasa Arab yang bermaksud menceraikan atau Talak melalui Khulu Talak yang difasakhkan oleh Hakim 4 Menjatuhkan Talak Tiga Sekaligus

        Menurut pengertian syara Khulu adalah Perceraian yang diminta oleh isteri kepada suaminya dengan memberi wang atau sebagainya Di kalangan masyarakat Melayu Khulu juga

        Khulu bererti tanggal Menurut pengertian syara Khulu adalah Penceraian yang diminta oleh isteri dari suaminya dengan memberi wang atau sebagainya

        1SERIAL FIQH MUNAKAHATNIKAH ANJURAN MANFAAT TUJUAN HUKUM DAN WANITAWANITAYANG HARAM DINIKAHIOleh Aep Saepulloh DarusmanwiatiLisensi DokumenCopyright Aep Saepulloh wwwindonesianschoolorgSeluruh dokumen di wwwindonesianschoolorg dapat digunakan dimodifikasi dandisebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial )nonprofit( dengan syarat tidakmenghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakandalam setiap dokumen Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang kecualimendapatkan ijin terlebih dahulu dari penulis indonesianschoolorg2SERIAL FIQH MUNAKAHATNIKAH ANJURAN MANFAAT TUJUAN HUKUM DAN WANITAWANITAYANG HARAM DINIKAHIOleh Aep Saepulloh DarusmanwiatiAnjuran menikah dalam ajaran IslamTahukah anda siapakah orang terkaya di dunia Ya siapapun jawabannya yang jelas satu diasudah menikah Jangan di tingkat dunia mari kita perkecil skalanya tingkat nasional Siapakah orangpaling kaya nomor satu di Indonesia Siapapun dia yang jelas dia sudah menikah bahkan sudahbercucu dan bercicit Adakah orang bujang yang kaya Ada hanya sedikit dan bahkan kalaupun diakaya tetap tidak akan mengalahkan kayanya orang yang sudah menikah Mengapa demikian Inisudah sebuah ketentuan bahwa orang yang masih bujang adalah orang-orang miskin sekalipun diabanyak hartanya Mengapa Karena dia baru bisa menafkahi dan membiayai dirinya sendiri Mengapaorang bujang tidak ada yang kaya disebut sebuah ketentuan Ya karena demikian Rasulullahbersabda Perhatikan hadits berikut ini

        رج 1049703 ل م 1049703 سكين م 1049703 سكين م (( 1049703 سكين وس 1049703 لم عن 1049703 هعلي الله صلى الله رسول قال قال نجيح أبي

        و 1049703 ال المال من غنيا آان وإن الله رسول یا قالوا امرأة له ليسالم من غنيا آان وإن قال

        1049703 ن یا قالوا زوج لها ليس امرأة مسكينة مسكينة مسكينة قالم غنية آانت وإن الله رسول

        [ ] (( الطبرانى رواه المال من غنية آانت إن و قال المالArtinya Ibn Nujaih berkata Rasulullah Saw bersabda Miskin miskin miskin seorang laki-laki yang

        belum mempunyai isteri Para sahabat bertanya Ya Rasulullah apakah sekalipun laki-laki itubanyak hartanya Rasulullah menjawab Ya meskipun dia banyak hartanya Rasulullah Sawbersabda kembali Miskin miskin miskin perempuan yang belum bersuami Para sahabat bertanyaApakah sekalipun wanita itu banyak hartanya Rasulullah Saw menjawab Ya sekalipun diabanyak hartanya (HR Thabrani)Perhatikan dalam hadits di atas Rasulullah secara tegas (boleh jadi doa) menyebut tiga kalibahwa laki-laki atau perempuan yang belum menikah tetap dikatakan miskin sekalipun mereka banyakhartanya Ini juga barangkali di antara penyebab mengapa jarang sekali bujang atau gadis yang kayaraya Yah karena didoakan oleh Rasulullah untuk tidak kaya Kalau mau kaya ya harus segeramenikahNamun jangan dipahami bahwa menikah untuk menjadi orang kaya Itu hanyalah sebuahgambaran singkat betapa Islam sangat menganjurkan ummatnya untuk menikah Dalam hadits lainRasulullah mengatakan bahwa nikah adalah sunnahku dan barang siapa yang tidak menyukaisunnahku (menikah) maka ia bukan termasuk ummat dan golongankuBahkan kalau kita perhatikan ayat-ayat al-Quran yang berbicara tentang nikah kita akanmendapati bahwa kata nikah digambarkan dengan tiga istilah Pertama nikah disebut sebagai sunanulanbiya (amalan sunnah para nabi) perhatikan misalnya dalam firman Allah berikut ini

        ذن ب 1049703 إ وما 1049703 ا ة ی وذر واجا ز أ هم ل ا ن وجعل لك قب من ال س ر ا ن ل س ر أ قد ول

        ل إ ة آی ب ي ت أ ی ن أ سول ر ل ان آ( الرعد ( اب ت آ جل أ ل ك ل ه 38اللArtinya Dan sesungguhnya Kami telah mengutus beberapa Rasul sebelum kamu dan Kamimemberikan kepada mereka istri-istri dan keturunan Dan tidak ada hak bagi seorang Rasulmendatangkan sesuatu ayat (mukjizat) melainkan dengan izin Allah Bagi tiap-tiap masa ada Kitab(yang tertentu) (QS ar-Radu 38)Demikian juga dalam hadits dikatakan

        الحي 1049703 اء المرس 1049703 لين س 1049703 نن رسول 1049703 ن أن أیوب أبي عنم (( أربع قال وسلم عليه الله صلى الله

        [ ] (( الترمذى رواه والنكاح والسواك والتعطرArtinya Rasulullah Saw bersabda Ada empat hal yang termasuk sunnah para Nabi Malu memakaiwangi-wangian siwak dan nikah (HR Turmudzi)3Kedua nikah juga disebut dalam konteks sebuah kenikmatan yang sangat besar (al-imtinan)Perhatikan firman Allah dalam surat an-Nahl ayat 72 berikut ini

        ين 1049703 ات ن ب م واجك ز أ من م ك ل وجعل واجا ز أ م ك فس ن أ من م ك ل جعل ه واللب الطي من م قك ز ور وحفدة

        ( النحل ( ون فر ك ی هم ه الل عمة ن وب ون ؤمن ی اطل ب ال فب 72أ

        Artinya Allah menjadikan bagi kamu istri-istri dari jenis kamu sendiri dan menjadikan bagimu dariistri-istri kamu itu anak-anak dan cucu-cucu dan memberimu rezki dari yang baik-baik Makamengapakah mereka beriman kepada yang batil dan mengingkari nikmat Allah (QS An-Nahl 72)Ketiga nikah juga digambarkan sebagai salah satu tanda kekuasaan Allah Perhatikan dalamsurat ar-Rum ayat 21 berikut ini

        ف 1049703 ي ن إ حم 1049703 ة ور م 1049703 ودة م ك ي 1049703 ن ب ق 1049703 ل خل ن أ ه ات ءای ومنع وج ها ي ل إ وا ن ك س ت ل ا واج ز أ م ك فس ن أ من م ك ل

        ( الروم ( ون ر فك ت ی قوم ل ات ی آل 21ذلكArtinya Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri darijenismu sendiri supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya dan dijadikan-Nyadiantaramu rasa kasih dan sayang Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tandatandabagi kaum yang berfikir (QS Ar-Rum 21)Dengan digambarkannya dalam tiga istilah di atas menunjukkan bahwa nikah adalah sesuatuyang sangat dianjurkan karena di samping merupakan amalan sunnah para Nabi salah satu tandakekuaasaan Allah juga ia merupakan nikmat yang sangat besar Bahkan ketika manusia merasa waswasdengan masalah nafkah dan rizki setelah menikah kelak Allah secara tegas mengatakan bahwaDialah yang akan mengayakannya Dialah yang akan mencukupkannya dan mengganti kefakirannyadengan kekayaan Perhatikan firmah Allah dalam surat an-Nur ayat 32 berikut ini

        ه وا 1049703 ضل ون ك ی ن إ م ك مائ وإ م ادآ ب ع من حين والصال م ك من امى ی األ كحوا ن وأف من ه الل هم غن ی اء فقر

        ( النور ( يم عل ع واس ه 32واللArtinya Dan kawinkanlah orang-orang yang sedirian diantara kamu dan orang-orang yang layak(berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuanJika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya Dan Allah Maha luas(pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui (QS An-Nur 32)Bahkan dalam sebuah hadits dikatakan bahwa orang yang menikah dengan niat untuk menjagakehormatan diri termasuk salah satu golongan yang akan dibantu dan ditolong langsung oleh Allah

        عل 1049703 ى ح 1049703 ق ثالث (( 1049703 ة ق 1049703 ال وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله 1049703 لىص الله رسول أن عنه الله رضي هریرة أبى عن

        العف 1049703 (( اف والمكاتب 1049703 د الله سبيل فى المجاهد عونهم اللهیری الذى والناآح األداء یرید الذى

        [ الترمذى [رواهArtinya Dari Abu Hurairah bahwasannya Rasulullah Saw bersabda Ada tiga kelompok manusiayang akan ditolong dan dibantu langsung oleh Allah orang yang berjuang di jalan Allah Hambasahaya yang mengadakan mukatabah dengan tuannya dan bermaksud untuk membayar tebusannyaserta orang yang menikah dengan maksud untuk menjaga diri (dari perbuatan tidak terpuji) (HRTurmudzi)Dari sini tampak jelas mengapa orang yang kaya umumnya adalah orang yang sudahberkeluarga karena ternyata Allah turun tangan langsung dalam membantu dan menolong merekayang sudah menikah termasuk dalam masalah rizkinya Bahkan pehatikan juga ungkapan para ulamasalaf bahwa wanita itu merupakan pulsa yang akan menambah account suaminya

        الرجل رصيد إلى یضاف آنز خير المرأةArtinya Wanita adalah sebaik-baik simpanan yang akan menambah tabungan laki-lakiMasih menyangkut anjuran dan perhatian Islam dengan menikah ini perhatikan sabda-sabdaRasulullah dan perkataan para sahabat berikut ini

        ی 1049703 أتينكم ف 1049703 إنهن لن 1049703 ساء ا تزوج (( 1049703 وا وس 1049703 لم لى 1049703 هعلي ص 1049703 الله الله رس 1049703 ول ق 1049703 ال قال 1049703 ت عائ 1049703 شة ع 1049703 ن

        [ شيبة)) [ أبي ابن أخرجه بالمال4Artinya Siti Aisyah berkata Rasulullah Saw bersabda Menikahlah segera dengan wanita karenawanita itu dapat mendatangkah harta (HR Ibn Abi Syaibah)

        أن ف 1049703 أمره الفاق 1049703 ة إلي 1049703 ه ی 1049703 شكو وس 1049703 لم الله 1049703 ه لىص 1049703 علي الله رس 1049703 ول إل 1049703 ى رجل جاء قال جابر عن( الخطيب ( أخرجه یتزوجArtinya Jabir berkata Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah Saw mengadukan kefakirannyaRasulullah Saw kemudian menyuruhnya untuk segera menikah (HR Al-Khatib)

        إذا (( 1049703 صف وسلم عليه الله صلى الله رسول قال قالت عائشة عنن استكمل فقد العبد تزوج

        [ ] (( البيهقى رواه اآلخر النصف فى الله فليتق دینهArtinya Siti Aisyah berkata Rasulullah Saw bersabda Apabila seorang hamba menikah makasugguh ia telah menyempurnakan setengah agamanya Maka bertakwalah kepada Allah padasetengahnya lagi (HR al-Baihaki)

        ل 1049703 م ث 1049703 م ی 1049703 نكح الن موس 1049703 را آ 1049703 ان م (( 1049703 ن عن 1049703 لموس عليه الله صلى الله رسول قال قال نجيح ابي

        [ ] (( الطبرانى رواه منى فليس ینكحArtinya Ibnu Nujaih berkata Rasulullah Saw bersabda Barangsiapa yang sudah siap untuk menikahkemudian tidak menikah maka ia tidak termasuk ummatku (HR Thabrany)

        أنى 1049703 ول وأعلم أیام عشرة إال أجلى من یبق لم لو مسعود ابن قال ط ولي ا آخره فى أموت

        [ ] الطبرانى رواه الفتنة مخافة لتزوجت فيهن النكاحArtinya Ibnu Masud berkata Kalau saja usiaku tinggal sepuluh hari dan saya mengetahuibahwasannya saya akan meninggal di penghujung harinya dan pada saat itu saya masih ada waktuuntuk menikah pasti saya akan menikah lebih dahulu karena takut terjadinya fitnah (HR Thabrani)

        (( )) یتزوج حتى الشاب نسك یتم ال طاوس قالArtinya Thawus berkata Ibadah seorang pemuda belum sempurna sehingga ia menikah

        ] (( )) رواه فجور أو عجز إال النكاح من یمنعك ما الزوائد البى عمر قال[ شيبة أبي ابنArtinya Umar bin Khatab pernah berkata kepada Abu az-Zawaid Tidak ada yang menghalangikamu untuk menikah kecuali dua hal imma kamu itu lemah (lemah syahwat) ataupun kamu sukaberbuat dosa (HR Ibn Abi Syaibah)Hikmah dan manfaat menikahDi atas telah dipaparkan secara panjang lebar mengenai anjuran Islam (targhib) untuk menikahPertanyaan berikutnya Untuk apa menikah Apa manfaat dan kegunaannya

        Sebagaimana diketahui bersama bahwa manusia dan makhluk lainnya mempunyai gharizahseksual yang tinggi Tidak disangsikan bahwa kebutuhan biologis ini dari waktu ke waktu dan daritahun ke tahun terus naik dan dahsyat Ditahan dan dibiarkan tentu bukan sebuah jalan keluarDilampiaskan semena-mena sebagaimana hewan juga bukan sebuah solusi yang baik Untuk itu Islammemberikan aturan dalam rangka melampiaskan kebutuhan biologis ini melalui nikah Denganpernikahan kebutuhan biologis yang sudah menggebu itu akan disalurkan secara baik dan benarsehingga diharapkan orang tersebut menjadi tenang dan rehat Karena kini ia telah mempunyai tempatyang bersih dan sah untuk menumpahkan kebutuhan biologisnyaSayyid Sabiq dalam bukunya Fiqhus Sunnah mengatakan bahwa dengan menikah badanmenjadi tenang jiwa juga damai pandangan terpelihara dan kasih saying bisa diwadahi secara benarOleh karena itu sejatinya orang yang sudah menikah menjadi orang yang tenang baik dalam jasmanipandangan maupun jiwanya Dalam sebuah hadits dikatakan

        ش 1049703 يطان ص 1049703 ورة ف 1049703 ى تقب 1049703 ل الم (( 1049703 رأة إن لم 1049703 الوس 1049703 ق علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى النب 1049703 ي أن هریرة أبي عنیعجبه 1049703 ا ما امرأة من أحدآم رأى فإذا شيطان صورة فى وتدبر

        م یرد ذلك فإن أهله فليأت[ ] (( مسلم رواه نفسه فى5Artinya Dari Abu Hurairah bahwasannya Rasulullah Saw bersabda Sesungguhnya wanita itu baikketika menghadap ataupun membelakangi dalam bentuk syaithan (menggoda) Apabila salah seorangdi antara kalian melihat sesuatu yang menakjubkan dari wanita maka segeralah datangi keluarganyakarena dengan demikian dapat menolak apa yang sedang bergejolak di dalam dirinya (HR Muslim)Selain untuk memberikan ketenangan lahir bathin menikah juga berguna untuk memperbanyakketurunan dan melanjutkan kehidupannya Karena itu Rasulullah Saw dalam sebuah hadits bersabda

        ) أبو رواه القيامة یوم األنبياء بكم مكاثر فإنى الودود تزوجواالولودداود)Artinya Rasulullah Saw bersabda Nikahilah wanita-wanita yang subur dan penyayang karena akuadalah nabi yang paling banyak ummatnya kelak pada hari Kiamat (HR Abu Dawud)Bahkan menurut hasil penelitian salah satu badan di PBB yang dikeluarkan pada hari Sabtutanggal 6 Juni 1959 sebagaimana dikutip oleh Sayyid Sabiq dalam Fiqhus Sunnah-nya bahwa usiaorang-orang yang sudah menikah lebih lama dan panjang ketimbang yang tidak atau belum menikahPenilitian ini dilakukan di seluruh pelosok dunia pada tahun 1956 Hasil penelitian ini hemat penulissangatlah logis karena orang yang sudah menikah dapat melampiaskan kebutuhan biologisnyasehingga jiwanya tidak berontak lagi malah lebih tenang Berbeda dengan para bujang yang belumtersalurkan sama sekali jiwa dan badannya akan terus bergejolak tidak tenang Dan ketika dia tidakmenyalurkannya secara benar melalui pernikahan maka jiwanya tetap bergejolak dan tidak tenangsehingga hal ini akan sangat berpengaruh dalam langkah dan kehidupannya Menumpahkan danmelampiaskan bukan pada tempat yang benar juga bukan jalan terbaik karena dia tidak akanmengetahui bersih sehatnya tempat yang dikunjunginya itu Bahkan tidak menutup kemungkinan

        tempat tersebut telah dikunjungi pula oleh orang lain yang membawa penyakit kelamin yang sangatganas Untuk itu adalah wajar apabila penelitian tersebut mengatakan bahwa umumnya usia yangsudah menikah jauh lebih panjang ketimbang yang tidak atau belum menikahTujuan menikahApa tujuan menikah dalam ajaran Islam Apakah untuk memenuhi kebutuhan biologis semataPernikahan dalam Islam bukan semata demi memenuhi nafsu seksualitas semata akan tetapimempunyai tujuan utama sebagaimana difirmankan oleh Allah dalam surat ar-Rum ayat 21 berikut ini

        ف 1049703 ي ن إ حم 1049703 ة ور م 1049703 ودة م ك ي 1049703 ن ب ق 1049703 ل خل ن أ ه ات ءای ومنع وج ها ي ل إ وا ن ك س ت ل ا واج ز أ م ك فس ن أ من م ك ل

        ( الروم ( ون ر فك ت ی قوم ل ات ی آل 21ذلكArtinya Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri darijenismu sendiri supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya dan dijadikan-Nyadiantaramu rasa kasih dan sayang Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tandatandabagi kaum yang berfikir (QS Ar-Rum 21)Dari ayat di atas paling tidak ada tiga tujuan utama dari menikahPertama untuk menenangkan dan menentramkan jiwa (litaskunu ilaiha) Ketenangan jiwa danpikiran merupakan hal yang sangat penting bagi keberhasilan dan kesuksesan seseorang Seseorangakan mempunyai peluang yang sangat besar untuk maju dan berhasil manakala hati pikiran danjiwanya sudah tenang Dengan menikah bayangan-bayangan dan khayalan-khayalan masa mudatertumpah sudah Bahkan karena kini dia sudah mempunyai tempat khusus gejolak itu tidak akanterlalu membludak manakala melihat wanita lain yang menggoda Rasulullah bersabda

        ش 1049703 يطان ص 1049703 ورة ف 1049703 ى تقب 1049703 ل الم (( 1049703 رأة إن لم 1049703 الوس 1049703 ق علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى النب 1049703 ي أن هریرة أبي عنیعجبه 1049703 ا ما امرأة من أحدآم رأى فإذا شيطان صورة فى وتدبر

        م یرد ذلك فإن أهله فليأت[ ] (( مسلم رواه نفسه فىArtinya Dari Abu Hurairah bahwasannya Rasulullah Saw bersabda Sesungguhnya wanita itu baikketika menghadap ataupun membelakangi dalam bentuk syaithan (menggoda) Apabila salah seorangdi antara kalian melihat sesuatu yang menakjubkan dari wanita maka segeralah datangi keluarganyakarena dengan demikian dapat menolak apa yang sedang bergejolak di dalam dirinya (HR Muslim)Kedua dengan menikah juga untuk menimbulkan rasa mawaddah cinta kasih kepada keluargaSetiap manusia memiliki keinginan untuk mencintai dan mengasihi orang yang didambakannya Mana6kala cinta kasihnya ini tidak disalurkan kepada orang tertentu maka ia akan mencari benda lain atauhal lain untuk menumpahkan cinta kasihnya itu Dengan menikah cinta kasih itu akan tertuang dantersalurkan secara benar Bukan semata kepada isteri dan anak-anaknya akan tetapi juga kepadakeluarga si isteri dan kerabatnya Dengan demikian pernikahan pada hakikatnya bukan sematapertemuan antara suami isteri saja akan tetapi pertemuan antara dua keluarga besar keluarga suamidan keluarga si isteri Oleh karena itu dalam ajaran Islam disyaratkan adanya wali nikah Ini

        menunjukkan bahwa pernikahan memang mempertemukan dua keluarga Yang menikah bukan sematasuami dan isteri tapi seluruh keluarga Ketika dua keluarga sudah bertemu di sanalah tempat untukmenuangkan rasa cinta kasih yang sudah menjadi fitrah manusiaKetiga dengan menikah juga untuk menimbulkan rasa kasih sayang rahmah Sebagaimanarasa mawaddah manusia juga mempunyai naluri untuk menyayangi sesamanya Sayang rahmahtidak sama dengan mencintai Sayang rahmah jauh di atas mencintai Rasa sayang biasanya munculdari lubuk hati yang paling dalam Ia lahir bukan karena dorongan nafsu seksual kebutuhan biologisatau hal-hal lahiriyah lainnya Ia betul-betul tumbuh dari dalam jiwa setelah bergaul dan lamamengenal pasangannya Naluri rasa sayangnya ini akan ditumpahkan untuk keluarganya terutamauntuk isteri dan anak-anaknya Dalam sebuah hadits riwayat Imam Bukhari suatu hari Aqra bin Habismelihat Rasulullah Saw sedang mencium cucunya Hasan bin Ali Aqra kemudian berkata Sayamempunyai sepuluh putra putri tapi saya tidak pernah mencium mereka satupun Mendengar ituRasulullah Saw bersabda

        یرحم ال یرحم ال من إنArtinya Sesungguhnya orang yang tidak pernah menyayangi dia tidak akan disayangiDemikian di antara tujuan menikah dalam Islam sebagaimana yang tertera dalam al-Quransurat ar-Rum ayat 21 Wallahu alamHukum PernikahanPara ulama telah sepakat bahwa nikah itu diperintahkan Namun mereka berbeda pendapatmengenai hukumnya Dalam hal ini para ulama terbagi kepada tiga kelompokPertama nikah wajib bagi setiap orang yang sudah mampu untuk melakukannya sekali seumurhidup Pendapat ini adalah pendapatnya Dawud ad-Dahiry Ibn Hazm dan lainnya Dalil yang menjadidasar pendapat ini adalah dhahir dari nash-nash baik berupa ayat al-Quran maupun hadits Nabi yangmemerintahkan pernikahan Kelompok ini memahami secara tekstual bahwa semua perintah tersebutmenggunakan shigat amar (bentuk perintah) dan setiap perintah menunjukkan wajib karenanya nikahjuga adalah wajib al-ashlu fil amr lil wujub pada dasarnya perintah itu menunjukkan kepada wajibPendapat kedua mengatakan bahwa nikah itu hukumnya adalah sunnah saja Pendapat iniadalah pendapatnya Jumhur ulama Pendapat kedua ini memahami perintah nikah yang terdapat dalamal-Quran dan Sunnah kepada hukum sunnah bukan wajib Firman Allah yang terdapat dalam surat an-Nisa ayat 3 misalnya yang berbunyi

        ورباع وثالث مثنى النساء من لكم طاب ما فانكحواArtinya Maka nikahilah wanita-wanita yang kamu sukai dua tiga dan empat (QS An-Nisa 3)Ayat di atas menurut pendapat kedua ini bukanlah menunjukkan wajib Karena dalam ayat diatas Allah mengkaitkan nikah dengan kemampuan istithaah Artinya barang siapa yang sudahmampu untuk menikah maka menikahlah Sedangkan yang belum mampu untuk menikah maka tidakmengapa ia tidak menikah Karena itu menikah bukanlah wajib akan tetapi sunnah sajaPendapat ketiga adalah pendapat yang mengatakan bahwa hukum menikah berbeda-bedatergantung kondisi seseorang Pendapat ini adalah pendapat kuat pada madzhab MalikiyyahSyafiiyyah dan Hanabilah

        Menurut pendapat ini hokum menikah bisa wajib bagi mereka yang sudah siap dan mampubaik lahir maupun bathin sehingga kalau tidak menikah ia akan terjerumus kepada perbuatan zinaTidak ada cara lain untuk menjaganya kecuali dengan jalan menikah Dalam qaidah Ushuliyyahdaikatakan Sesuatu yang tidak menyebabkan terpenuhinya sesuatu yang wajib kecuali dengansesuatu itu maka sesuatu itu menjadi wajib hukumnya7Nikah juga hukumnya bisa sunnah bagi mereka yang syahwatnya sudah menggebu akan tetapimasih besar kemungkinan seandainya belum menikah pun ia masih dapat menjaga diri dari perbuatanzina Untuk kondisi seperti ini nikah hukumnya sunnah sajaNikah juga bisa haram bagi orang yang belum siap menikah baik secara lahir (menafkahi)maupun secara bathin (berhubungan badan) sehingga kalau dipaksakan menikah si wanita akanmenderita baik lahirnya maupun bathinnya Atau nikah juga bisa menjadi haram bagi orang yangbermaksud jahat dengan nikahnya itu misalnya ingin menyakiti si isteri dan keluarganya atau karenabalas dendam dan sebagainyaNikah juga bisa makruh bagi orang yang kondisinya seperti disebutkan diatas akan tetapitidak menimbulkan madharat bagi si isteri Jadi apabila ia menikah si isteri tidak merasakan dampaknegative yang sangat besar Untuk orang seperti ini sebaiknya jangan dahulu menikah dan kalaupunmau menikah maka hukumnya makruh sajaDari ketiga pendapat ini penulis lebih cenderung untuk mengambil pendapat ketiga ini bahwapernikahan itu hukumnya berbeda-beda disesuaikan dengan kondisi orang yang bersangkutanPendapat ini rasanya lebih tepat terutama untuk kondisi sekarangMacam-macam pernikahan yang dilarang1 Nikah SyigarNikah Syigar adalah seorang laki-laki menikahkan putri perempuannya atau saudariperempuannya dengan orang lain dengan syarat orang tersebut mau menikahkan putrinya atausaudari perempuannya dengan orang tadi baik pernikahan tersebut memakai mahar maupuntidak Hanya saja umumnya pernikahan Syigar ini tidak ada maharnya karena sudah digantidengan tukar menukar putri atau saudari perempuannyaPara ulama sepakat bahwa nikah Syigar ini haram hukumnya Hal ini didasarkankepada hadits-hadits berikut ini

        الشغار عن وسلم عليه الله صلى الله رسول نهى قال جابر عن( مسلم( أخرجهArtinya Jabir berkata Rasulullah Saw melarang nikah syigar (HR Muslim)

        عن (( وسلم عليه الله صلى الله رسول نهى قال هریرة أبى عن والشغار قال الشغار

        وأزوج 1049703 ك أخت 1049703 ك زوجن 1049703 ى أو ابنت 1049703 ى وأزوج 1049703 ك ى 1049703 كزوجن 1049703 ابنت للرج 1049703 ل الرج 1049703 ل یق 1049703 ول أن[ ماجه)) [ وابن والنسائي مسلم أخرجه أختىArtinya Abu Hurairah berkata Rasulullah Saw melarang nikah Syigar Nikah Syigar adalahseorang laki-laki berkata kepada laki-laki lain nikahkan saya dengan anak perempuan kamudan saya nanti akan menikahkanmu dengan anak perempuan saya atau nikahkan saya dengansaudari perempuan kamu dan saya akan menikahkan kamu dengan saudari perempuan saya(HR Muslim NasaI dan Ibn Majah)

        2 Nikah MuhallilMuhallil secara bahasa berarti yang menjadikan halal Nikah Muhallil adalah pernikahandi mana seorang laki-laki menikahi seorang wanita yang sudah ditalak tiga kemudian iamentalaknya dengan maksud agar wanita tersebut dapat dinikahi kembali oleh suaminya yangdahulu yang telah mentalak tigaPernikahan ini biasanya terjadi ketika si mantan suami yang telah mentalak isterinya tigakali bermaksud untuk kembali lagi kepada isterinya tadi namun karena sudah ditalak tiga iatidak boleh langsung menikahi mantan isterinya itu kecuali si isteri tadi menikah dahulu denganlaki-laki lain Untuk tujuan itu kemudian si laki-laki tadi menyewa atau membayar laki-laki lainagar menikahi mantan isterinya tadi dengan catatan tidak boleh disetubuhi atau boleh disetubuhitapi harus sesegera mungkin diceraikan agar mantan suami tadi dapat menikahinya kembaliOrang yang dibayar untuk menikahi mantan isterinya dalam istilah fiqh disebut dengan almuhallil(yang menjadikan halal) sedangkan mantan suami yang membayar laki-laki tadi disebutdengan al-muhallal lah Pernikahan ini haram hukumnya berdasarkan dalil berikut ini8

        ل 1049703 ه والمحل 1049703 ل المحل 1049703 ل وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله ول 1049703 لىص رس 1049703 الله لع (( 1049703 ن ق 1049703 ال م 1049703 سعود اب 1049703 ن ع 1049703 ن

        ( وأحمد والنسائي الترمذى (أخرجهArtinya Ibnu Masud berkata Rasulullah melaknat al-muhallil (yang menjadikan halal) dan almuhallallah (yang dijadikan halal karenanya) (HR Turmudzi Nasai dan Ahmad)

        عب)) [ 1049703 د رواه رجمتهم 1049703 ا إال بمحلل 1049703 ة و بمحل 1049703 ل ال 1049703 ىأوت(( ال 1049703 ق الخط 1049703 اب ب 1049703 ن عم 1049703 ر ع 1049703 ن

        صحيح بإسناد [الرزاقArtinya Umar bin Khatab berkata Tidak didatangkan kepadaku muhallil dan wanita yangdijadikan halal karenanya kecuali aku akan meranjam keduanya (HR Abdur Razak dengansanad yang shahih)3 Nikah IstibdhaNikah Istibdha adalah nikah yang dimaksudkan untuk memperoleh keturunan atau bibitunggul Dalam prakteknya nikah ini atas usul dan kemauan si suami setelah melihat ada orangyang dipandang hebat pintar atau aneh dari yang lainnya sehingga ia pun berkeinginan untukmendapatkan putra seperti dia Sang suami biasanya berkata kepada isterinya Apabila kamusudah suci dan selesai haidmu pergilah ke si anu (misalnya seorang professor) dan bersenangsenanglahdengannya sampai kamu hamil Ketika sudah hamil baru isteri tersebut pulang lagidan kembali lagi kepada suaminya Dan suaminya sangat bahagia karena akan mendapatkanputra yang sangat diinginkannya Istibdha secara bahasa artinya bersetubuh (jima) Pernikahanseperti ini jelas diharamkan4 Nikah ar-RahtRaht secara bahasa berarti rombongan kelompok Dalam pernikahan ini sekelompoklaki-laki (syaratnya tidak boleh lebih dari sepuluh orang) bersekutu dan sepakat untuk menggauliseorang perempuan secara bergantian dan bergilir Ketika wanita tadi hamil dan melahirkansemua laki-laki yang ikut menanam saham pada wanita tadi harus berkumpul di hadapanwanita tadi Setelah berkumpul si wanita berkata

        فالن یا ابنك فهو ولدت وقد أمرآم من آان ما عرفتم قد

        Artinya Kalian telah maklum dengan apa yang telah kalian lakukan Kini saya sudahmelahirkan maka anak ini adalah anakmu wahai fulan (sambil menunjuk salah satu laki-lakiyang disukainya)Ketika si wanita menunjuk salah satu laki-laki yang disukainya maka laki-laki itulahyang harus menjadi bapak dari anak tersebut sekaligus menjadi suaminya yang resmi Tidakboleh si laki-laki tersebut menolak dengan alasan dan catatan apapun Sementara laki-laki lainyang tidak terpilih mereka beterbangan lagi mencari mangsa-mangsanya yang lainLantas siapa yang diuntungkan dan dirugikan dalam pernikahan semacam ini Tentu yangrugi adalah orang ganteng dan baik karena dialah yang akan dipilih oleh wanita tersebutSementara yang beruntung adalah laki-laki jelek dan jahat karena jelas dia tidak akan dipilihsehingga ia masih bisa leluasa menaburkan racun-racun asmara dan syahwatnya Dalam duniamodern terutama di kota-kota besar pernikahan masa Jahiliyyah ini masih ada dan berlaku untuktidak mengatakan banyak berlaku Hanya saja dengan nama dan format lain Dalam istilahsekarang nikah Raht ini disebut dengan nama Salome (satu lobang rame-rame maaf)Naudzubillah5 Nikah al-BaghayaAl-Baghaya secara bahasa berarti pelacur Nikah al-Baghaya ini sama dengan nikah ar-Raht di atas Hanya saja dalam nikah Baghaya ini tidak dibatasi jumlah pengunjungnya Iaboleh lebih dari sepuluh orang bahkan tidak terhitung sekalipun Setiap laki-laki hidung belangyang sreg dan greget dengan seorang wanita yang disukai bersama boleh melakukan isytirakWanita yang menjadi sasaran segerombolan laki-laki tersebut tidak boleh menolak dan tidakmelayani tamu-tamu hidung belang tersebut Tua muda ganteng jelek pesek mancungkurus gemuk dekil bersih kalau dia datang harus diservice secara memuaskan Setiap orang9yang sedang bertamu pada hari itu biasanya menancapkan tanda khusus berupa bendera di luarrumahnya sebagai tanda bahwa wanita tersebut sedang full on ada tamuSetiap laki-laki yang pernah bertamu harus mengisi buku tamu Buku tamu ini biasanyadisiapkan khusus oleh wanita tersebut Tidak ada seorang tamu pun yang jajan di rumahnyakecuali namanya tercatat Ketika wanita tersebut hamil wanita tersebut melihat daftar tamunyadan memanggil satu persatu tamu-tamu berhidung belang tersebut Tidak boleh menolak ketikawanita tersebut mengundang dan memanggilnyaSetelah melahirkan wanita tersebut memanggil seluruh tamu-tamunya berikut seorangqafah (juru taksir manusia) Tukang qafah ini bertugas melihat dan membaca si bayi lalumembaca pula seluruh tamu yang hadir untuk dicarikan kesamaannyamdashistilah sekarang mungkincek darah dan gen Tamu yang lebih banyak kesamaan dengan bayi tadi dialah yang akanmenjadi bapaknya sekaligus menjadi suami wanita tersebut Ketika sudah diputuskan oleh jurutaksir tadi tidak boleh si laki-laki tersebut menolak apalagi tidak bertanggung jawabSiapa yang diuntungkan dalam pernikahan ini Tentu mereka yang dapat menyuap siqafah agar tidak ditunjuk Yang rugi Yang tidak menyuap si qafah sama sekali karena dialahyang akan menjadi bapak dari bayi hasil rame-rame tadimdashdalam istilah iklan di Indonesiaidentik dengan iklan permen Nano-Nano rame rasanya Naudzubillah Apakah pernikahanseperti ini ada pada masa sekarang Ya jelas ada hanya dengan nama dan format lain bahkandengan alat dan teknologi canggih sehingga tidak ada tamu-tamu yang merasa dirugikan untukmenanggung bayi rame-rame tersebut Pernikahan Baghaya ini dalam konteks sekarangbertebaran dimana-mana dengan berbagai nama misalnya Saritem di Bandung dan SurabayaKramat Tunggak di Jakarta Warung Remang-Remang di setiap pinggiran jalan Panti Pijat yangtersebar hampir di seluruh kota dan lainnya Naudzubillah6 Nikah Badal

        Secara bahasa badal berarti menukar mengganti Nikah Badal adalah pernikahan di manaseorang laki-laki yang sudah beristri berkata kepada laki-laki lain yang juga sama sudah beristriBiarkan isteri kamu tidur dengan saya dan saya ijinkan isteri saya tidur dengan kamu kalaukamu keberatan biar kita tukar tambah Jadi Nikah Badal ini berupa pernikahan tukar menukaristeri Dalam dunia modern terutama di kota-kota besar seperti Jakarta pernikahan ini seringkalidiistilahkan dengan Tukar Kunci Jadi dalam pergaulan-pergaulan glamour apabila seoranglaki-laki berkata kepada laki-laki lain yang sama-sama sudah berkeluarga Ayo kita tukar kuncimaka maksudnya adalah pernikahan Badal ini Tentu bukan sembarang kunci tapi kunci inikunci ajaib yang bukan saja bisa membuka pintu tapi membuka yang mempunyai pintunaudzubillah min dzalik7 Nikah MutahMutah secara bahasa berarti bersenang-senang Nikah Mutah dalam dunia sekarangdisebut dengan Nikah Kontrak Maksudnya seorang laki-laki menikahi seorang wanita hanyasaja ketika akadnya ditentukan untuk masa satu minggu misalnya atau satu bulan satu tahunatau bahkan satu hari kemudian si laki-laki tadi memberikan upah atau biaya sebagaiimbalannya Pernikahan ini pada masa Rasulullah Saw pernah dibolehkan karena saat itu sedangkondisi perang yang berbulan-bulan Namun tidak lama setelah itu Rasulullah Sawmenghapusnya dan mengharamkannya sampai hari Kiamat kelak Oleh karena itu seluruh ulamasepakat bahwa pernikahan Mutah ini haram hukumnya Untuk pembahasan lebih lanjut masalahNikah Mutah ini insya Allah akan penulis bahas dalam makalah tersendiri8 Nikah al-UrfiNikah Urfi ini ramai diperbincangkan di Mesir belakangan ini Boleh jadi nama NikahUrfi ini untuk konteks Indonesia belum sampai dan belum pernah terdengar meskipun tidakmenutup kemungkinan dalam prakteknya sudah sejak dahulu berjalan dan berlanjut Nikah Urfiadalah pernikahan antara laki-laki dan perempuan yang tidak diketahui oleh kelurganya bolehjadi tidak memakai saksi tidak diumumkan dan tidak memakai wali Bukan hanya itu antaralaki-laki dan perempuan hidup berpisah makan dan minum sendiri-sendiri bahkan tinggal punberpisah Namun ketika keduanya greget untuk making love baru keduanya bersama dan dimana saja jadi10Pernikahan ini banyak merajarela di Mesir dan demikian juga di Indonesia terutama dikalangan mahasiswa mahasiswi Untuk melampiaskan nafsu seksualnya keduanya sepakat untukmembungkus perbuatan hinanya dengan bungkusan yang seolah-olah dilegalkan dandiperbolehkan oleh ajaran Islam Boleh jadi ada saksi hanya saja saksinya adalah teman-temandekatnya saja Sementara keluarganya tidak mengetahuinya sedikitpun Modus opperandi daripernikahan ini juga adalah untuk mendapatkan nafkahAkhir-akhir ini di Mesir merebak pernikahan ini karena si wanita biasanya menginginkannafkah yang besar dan tidak peduli dengan cara atau bentuknya Pernikahan ini jelas tidakmemakai surat-surat resmi dari pejabat yang berwenang (di Indonesia dari KUA) Pernikahan inijelas haram hukumnya karena pada hakikatnya adalah perzinahan modern NaudzubillahSemua jenis pernikahan yang telah disebutkan di atas diharamkan dalam ajaran IslamMengapa Karena pernikahan dalam ajaran Islam mempunyai aturan tersendiri ada rukun-rukun dansyarat-syarat yang harus dipenuhi Ketika rukun dan syaratnya tidak terpenuhi maka pernikahantersebut menjadi batal dan haram Untuk mengetahui lebih lanjut persoalan ini nanti akan kita bahaslebih jauh dalam pembahasan akad nikahDemikian sekelumit mengenai jenis dan macam pernikahan yang dilarang dan diharamkandalam ajaran Islam Tidak ada alasan untuk seorang muslim dan muslimah untuk melegalkan terlebihmempraktekkan pernikahan-pernikahan di atas Semoga kita terhindar dari semua jenis pernikahan

        terkutuk di atasWanita-wanita yang haram untuk dinikahi (al-muharramaat minannisaa)Dalam ajaran Islam ada beberapa wanita yang haram hukumnya untuk dinikahi oleh laki-lakiHal ini sebagaimana dijelaskan oleh Allah dalam firmanNya surat an-Nisa ayat 22-24

        ا يل س 1049703 ب وس 1049703 اء ومقت 1049703 ا ة فاح 1049703 ش 1049703 ان آ ن 1049703 ه إ د 1049703 لفق 1049703 س م 1049703 ا ل 1049703 ا إ اء الن 1049703 س من م اؤآ ءاب ح ك ن ما كحوا ن ت والخ 1049703 ت األ ن 1049703 ات وب خ

        ال 1049703 أ ن 1049703 ات وب م ك وخال 1049703 ات م ك و 1049703 ات م ك واتخ 1049703 عم وأ م ك ن 1049703 ات وب م ك مه 1049703 ات

        أ م ك عل 1049703 ي م 1049703 ت حرف 1049703 ي ي الل 1049703 ات م ك ب ب 1049703 ائ ور م ك ائ ن 1049703 س مه 1049703 ات

        وأ ن 1049703 اعة 1049703 الرض م م ك خ 1049703 وات وأ م ك ض 1049703 عن ر

        أ ي الل 1049703 ات م ك مه 1049703 ات وأ

        ئ 1049703 ل وحال م ك عل 1049703 ي جن 1049703 اح فل 1049703 ا ه 1049703 ن ب م دخل 1049703 ت م 1049703 واون ك ل 1049703 ت ن ف 1049703 إ ه 1049703 ن ب م دخل 1049703 ت ي الل 1049703 ات م ك ائ س ن من م حجورآا غف 1049703 ور 1049703 ان آ الل 1049703 ه ن إ س 1049703 لف ق 1049703 د م 1049703 ا ل 1049703 ا إ ن ي ت خ 1049703 أ

        ال ن ب 1049703 ي جمع 1049703 وا ت ن وأ م ك ب ص 1049703 ال أ 1049703 ن م ال 1049703 ذین م ك ن 1049703 ائ ب أ

        اء ور م 1049703 ا ك 1049703 م ل ح 1049703 ل وأ م ك عل 1049703 ي الل 1049703 ه ت 1049703 اب آ م ك ت 1049703 ان

        م ی ك 1049703 أ مل ما ال إ اء س الن من ات محصن وال حيما رهن ج 1049703 ور أ وهن ف 1049703 آت هن 1049703 ن م ب 1049703 ه م عت مت اس 1049703 ت افحين 1049703 ا سم 1049703 فم غي 1049703 ر ين مح 1049703 صن م ك موال

        أ ب غوا ت ب ت ن أ م ك ذلحكيم 1049703 ا يم 1049703 ا عل 1049703 ان آ الل 1049703 ه ن إ فری 1049703 ضة ال ع 1049703 د ب 1049703 ن م ه1049703 ب م ت اض 1049703 ي ر ت فيم 1049703 ا م ك عل 1049703 ي جن 1049703 اح ول 1049703 ا فری 1049703 ضة(24- ( 22النساء Artinya Dan janganlah kamu kawini wanita-wanita yang telah dikawini oleh ayahmu terkecuali padamasa yang telah lampau Sesungguhnya perbuatan itu amat keji dan dibenci Allah dan seburuk-burukjalan (yang ditempuh)Diharamkan atas kamu (mengawini) ibu-ibumu anak-anakmu yang perempuansaudara-saudaramu yang perempuan saudara-saudara bapakmu yang perempuan saudara-saudaraibumu yang perempuan anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang laki-laki anak-anakperempuan dari saudara-saudaramu yang perempuan ibu-ibumu yang menyusui kamu saudaraperempuan sepersusuan ibu-ibu istrimu (mertua) anak-anak istrimu yang dalam pemeliharaanmu dariistri yang telah kamu campuri tetapi jika kamu belum campur dengan istrimu itu (dan sudah kamuceraikan) maka tidak berdosa kamu mengawininya (dan diharamkan bagimu) istri-istri anakkandungmu (menantu) dan menghimpunkan (dalam perkawinan) dua perempuan yang bersaudarakecuali yang telah terjadi pada masa lampau sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi MahaPenyayang Dan (diharamkan juga kamu mengawini) wanita yang bersuami kecuali budak-budakyang kamu miliki (Allah telah menetapkan hukum itu) sebagai ketetapan-Nya atas kamu Dandihalalkan bagi kamu selain yang demikian (yaitu) mencari istri-istri dengan hartamu untuk dikawinibukan untuk berzina Maka istri-istri yang telah kamu nikmati (campuri) di antara mereka berikanlahkepada mereka maharnya (dengan sempurna) sebagai suatu kewajiban dan tiadalah mengapa bagi

        11kamu terhadap sesuatu yang kamu telah saling merelakannya sesudah menentukan mahar ituSesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana (QS an-Nisa 22-24)Dari ayat di atas ditambah keterangan-keterangan lainnya para ulama membagi wanita-wanitayang haram untuk dinikahi itu menjadi dua bagian besarPertama wanita-wanita yang haram untuk dinikahi selamanya Artinya seorang laki-laki tidakboleh menikahi wanita jenis ini kapanpun dan dalam kondisi apapunKedua wanita-wanita yang haram untuk dinikahi untuk sementara waktu Untuk bagian keduaini wanita-wanita tersebut haram untuk dinikahi selama ia berada dalam keadaan khusus(penjelasannya akan dibahas di bawah nanti) dan apabila keadaan tersebut sudah hilang maka ia bolehdinikahiWanita-wanita yang haram dinikahi selamanyaYang termasuk wanita-wanita yang haram untuk dinikahi selamanya (muabbada) ini ada tigakelompokA Haram dinikahi lantaran keturunan (nasab)Wanita-wanita yang haram dinikahi karena nasab (keturunan) ini ada tujuh jenis1 Semua Ibu baik dari pihak ibu maupun dari pihak bapak sampai ke atas yangmelahirkan laki-laki tersebut Maksudnya wanita-wanita yang menyebabkan lakilakiitu lahir (ibu) baik dari pihak ibunya sendiri maupun dari pihak bapaknya sendirisampai ke atas haram untuk dinikahi Misalnya ibunya sendiri ibunya ibu (nenek daripihak ibu) ibunya bapak (nenek dari pihak bapak) ibunya nenek dari pihak ibu ibunyanenek dari pihak bapak dan seterusnya sampai ke atas Wanita-wanita ini semuanyaharam untuk dinikahi selamanya (al-ummahaat)2 Semua Anak perempuan baik dari pihak putra laki-lakinya maupun putriperempuannya terus sampai ke bawah Maksudnya semua wanita yang dilahirkankarena laki-laki tersebut baik anak perempuan itu putri dari putranya maupun dariputrinya Misalnya anak perempuannya sendiri cucu perempuannya dari anakperempuan cucu perempuan dari anak laki-laki anak perempuan dari cucu perempuanatau anak perempuan dari cucu laki-laki sampai ke bawah Semua anak perempuan iniharam untuk dinikahi selamanya (al-banaat)3 Semua Saudari perempuan dari semua pihak dan jihah Misalnya saudariperempuan sekandung saudari perempuan sebapak dan saudari perempuan seibuSemua saudari perempuan ini juga haram untuk dinikahi selamanya (al-akhawaat)4 Semua saudari perempuan ayah (bibi tante dari pihak ayah) sampai ke atas baiksekandung sebapak maupun seibu Misalnya saudari perempuan sekandung ayahsaudari perempuan seibu ayah saudari perempuan seibu saudari perempuan bibinyaayah saudari perempuan bibinya bibi ayah dan seterusnya sampai ke atas Semua bibidari pihak ayah ini haram hukumnya untuk dinikahi (al-ammat)5 Semua saudari perempuan ibu (bibi tante dari pihak ibu) sampai ke atas baiksekandung sebapak maupun seibu Misalnya saudari perempuan sekandung ibusaudari perempuan sebapak ibu saudari perempuan seibu ibu saudari perempuanbibinya ibu saudari perempuan bibinya bibi ibu dan seterusnya sampai ke atas Semuabibi dari pihak ibu ini haram hukumnya untuk dinikahi (al-khalaat)6 Semua anak perempuan dari saudara laki-laki baik sekandung sebapak maupunseibu sampai ke bawah (keponakan dari saudara laki-laki) Misalnya anakperempuan dari saudara laki-laki sekandung anak perempuan dari saudara laki-lakisebapak anak perempuan dari saudara laki-laki seibu anak perempuan dari anak

        perempuan saudara laki-laki sekandung anak perempuan dari anak perempuan saudaralaki-laki sebapak anak perempuan dari anak perempuan saudara laki-laki seibu anakperempuan dari keponakannya keponakan saudara laki-laki terus sampai ke bawah(banatul akh)7 Semua anak perempuan dari saudari perempuan baik sekandung sebapakmaupun seibu sampai ke bawah (keponakan dari saudari perempuan) Misalnya12anak perempuan dari saudari perempuan sekandung anak perempuan dari saudariperempuan sebapak anak perempuan dari saudari perempuan seibu anak perempuandari anak perempuan saudari perempuan sekandung anak perempuan dari anakperempuan saudari perempuan sebapak anak perempuan dari anak perempuan saudariperempuan seibu anak perempuan dari keponakannya keponakan saudari perempuanterus sampai ke bawah (banatul ukhti) Semua keponakan baik dari pihak saudara lakilakimapun dari saudari perempuan semuanya haram untuk dinikahiDalam sebuah hadits dari Ibnu Abbas dikatakan

        تع 1049703 الى قول 1049703 ه ق 1049703 رأ ث 1049703 م س 1049703 بع ال 1049703 صهر وم 1049703 ن بع1049703 )) س النسب من حرم قال باس ع ابن عن[ ] (( البخارى رواه أمهاتكم عليكم حرمتArtinya Ibnu Abbas berkata Wanita-wanita yang diharamkan karena keturunan itu adatujuh dan yang diharamkan karena pernikahan juga ada tujuh Ibnu Abbas kemudianmembaca firman Allah dalam surat an-Nisa ayat 22-24 Diharamkan kepada kalianhellip (HRBukhari)Para ulama telah sepakat bahwa ketujuh jenis wanita yang telah disebutkan di atasharam hukumnya untuk dinikahi selamanya Untuk lebih memudahkan menghapal jeniswanita-wanita yang haram untuk dinikahi selamanya ini maka harus diingat bahwa seluruhketurunan dan kerabat si laki-laki semuanya haram untuk dinikahi kecuali empat orang sajayaitu anak perempuan pamannya dari pihak bapak (banatul amm sepupu putrinya om paman) anak perempuan pamannya dari pihak ibu (banatul khal sepupu) anak perempuanbibinya dari pihak bapak (banat ammatih sepupu putrinya bibi) dan anak perempuan bibinyadari pihak ibu (banatul khalah sepupu putrinya bibi) Untuk empat jenis wanita ini bolehuntuk dinikahi dan sisanya tidak boleh untuk dinikahiKeempat jenis wanita tersebut boleh untuk dinikahi berdasarkan firman Allah dalamsurat al-Ahzab ayat 50

        ف 1049703 اء أ مم 1049703 ا مين 1049703 ك ی ك 1049703 ت مل وم 1049703 ا هن ج 1049703 ور أ ها 1049703 ت ی اأ ی

        ي ءات ي ت الال واجك ز أ ك ل ا ن ل ل ح أ ا ن إ ي ب الني ت الال ك ت خاال ات ن وب خالك ات ن وب ك عمات ات ن وب عمك ات ن وب ك ي عل ه الل

        معك ن هاجردون 1049703 ن م ي 1049703 ك ب الن اد ر

        أ ن إ ي ب لن ل ها فس ن ت وهب ن إ ة مؤمن ة أ وامرل خالصة كحها ن ت س ی ن أ

        ي 1049703 ك عل وما 1049703 ون واجهم ز أ في هم ي عل ا ضن فر ما ا من عل قد ين مؤمن الك ی ال ي ك ل هم مان ی

        أ ت ك ملحيما ر ا غفور ه الل ان وآ ج حر

        ( ( 50األحزاب Artinya Hai Nabi sesungguhnya Kami telah menghalalkan bagimu istri-istrimu yang telahkamu berikan mas kawinnya dan hamba sahaya yang kamu miliki yang termasuk apa yangkamu peroleh dalam peperangan yang dikaruniakan Allah untukmu dan (demikian pula) anakanakperempuan dari saudara laki-laki bapakmu anak-anak perempuan dari saudara perempuanbapakmu anak-anak perempuan dari saudara laki-laki ibumu dan anak-anak perempuan darisaudara perempuan ibumu yang turut hijrah bersama kamu dan perempuan mukmin yangmenyerahkan dirinya kepada Nabi kalau Nabi mau mengawininya sebagai pengkhususanbagimu bukan untuk semua orang mukmin Sesungguhnya Kami telah mengetahui apa yangKami wajibkan kepada mereka tentang istri-istri mereka dan hamba sahaya yang mereka milikisupaya tidak menjadi kesempitan bagimu Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi MahaPenyayang (QS Al-Ahzab 50)B Haram dinikahi lantaran perkawinan (al-mushaharah)Wanita-wanita yang dilarang untuk dinikahi lantaran pernikahan ini adalah sebagaiberikut1 Isteri bapak (ibu tiri)Sehubungan dengan jenis wanita ini dalam sebuah hadits dikatakan13

        األب ام 1049703 رأة إال یح 1049703 رم م 1049703 ا یحرم 1049703 ون الجاهلي 1049703 ة أه 1049703 ل ان1049703 )) آ ق 1049703 ال عب 1049703 اس اب 1049703 ن عنآب 1049703 اؤآم نك 1049703 ح م 1049703 ا تنكح (( 1049703 وا وال وج 1049703 ل بين 1049703 ز والجمع

        ع الله فأنزل قال األختينالطب 1049703 رى تف )) [ 1049703 سير األخت 1049703 ين ب 1049703 ين إال 1049703 وا النساء من

        تجمع )) (( وأن و سلف قد ماصحيح ( 1328 [بسندArtinya Ibnu Abbas berkata Orang-orang jahiliyyah mengharamkan semua wanitayang diharamkan dalam ajaran Islam kecuali isteri bapak dan bolehnya menikahi kakakberadik sekaligus Kemudian turun firman Allah Janganlah kalian menikahi wanitawanitayang telah dinikahi oleh bapak-bapak kamu kecuali apa yang telah berlakudahulu (QS An-Nisa 22) dan Dan dilarang juga menikahi kakak beradik sekaligus(QS An-Nisa 23) (Dalam Tafsir ath-Thabari dengan sanad Sahih (8hal 132)Dengan ayat ini para ulama telah sepakat bahwa yang termasuk diharamkanuntuk dinikahi selamanya juga itu adalah wanita-wanita yang sudah atau pernahdinikahi oleh ayahnya baik wanita tersebut telah didukhul (disetubuhi) oleh ayahnyaataupun belum

        بعثن (( 1049703 ى ق 1049703 ال تری 1049703 د أی 1049703 ن ل 1049703 ه فقل 1049703 ت رای 1049703 ة ه1049703 ومع عم 1049703 ى لقي 1049703 ت ق 1049703 ال الب 1049703 راء ع 1049703 نأض 1049703 رب أن رجل 1049703 أمرنى إلى وسلم عليه الله صلى الله رسول

        ف أبيه امرأة نكح[ ] (( والحاآم داود أبو رواه ماله وآخذ عنقهArtinya Al-Bara berkata Suatu hari saya bertemu dengan paman saya yang sedangmembawa bendera Saya lalu bertanya Mau kemana paman Ia menjawab Saya

        diutus oleh Rasulullah Saw untuk membunuh dan mengambil harta laki-laki yangmenikahi isteri bapaknya (HR Abu Dawud dan Hakim)Dari hadits ini didapati bahwa laki-laki yang menikahi wanita-wanita yangpernah dinikahi oleh bapaknya harus dibunuh dan diambil hartanya Ini menunjukkansaking kerasnya larangan tersebut Dari sini para ulama kemudian berkesimpulanbahwa isteri bapak haram untuk dinikahi selamanya2 Ibunya isteri (mertua perempuan)Ketika seorang laki-laki telah menikah dengan seorang wanita maka ibu dari isterinyatadi (mertua) menjadi haram untuk dinikahi baik isterinya tersebut telah didukhul(disetubuhi) maupun belum Hal ini dikarenakan mertua masuk dalam keumuman suratan-Nisa ayat 23 Dan diharamkan juga ibu-ibu isteri-isteri kalian Termasuk kedalam jenis ini juga ibunya mertua dan ibunya bapak mertua3 Anak isteri (anak tiri ar-rabibah)Apabila sebelum menikah si isteri sudah mempunyai anak perempuan maka si lakilakitidak boleh menikahi putri dari isterinya itu Namun para ulama mensyaratkantidak bolehnya menikahi anak perempuan dari isteri itu apabila ibunya (isteri si laki-lakitersebut) telah disetubuhinya Namun apabila misalnya ia menikahi isterinya kemudiancerai sebelum melakukan hubungan badan maka laki-laki tadi boleh menikahi anakperempuannya Hal ini didasarkan pada firman Allah dalam surat an-Nisa ayat 23 diatas yang berbunyi

        م ل ن فإ هن ب م ت ل دخ ي ت الال م ك ائ س ن من م حجورآ في ي ت الال م ك ب ائ ب ورم ت ل دخ وا ون ك تم ك ي عل اح ن ج فال هن ب

        Artinya (dan diharamkan kepadamu) anak-anak istrimu yang dalam pemeliharaanmudari istri yang telah kamu campuri tetapi jika kamu belum campur dengan istrimu itu(dan sudah kamu ceraikan) maka tidak berdosa kamu mengawininyahellip(QS An-Nisa23)Termasuk ke dalam hukum ini adalah anak perempuan dari putra putri isterinya144 Isteri anak kandung sendiri (menantu)Seorang laki-laki juga tidak boleh menikahi isteri anak laki-lakinya berdasarkan firmanAllah dalam surat an-Nisa ayat 23 di atas

        م ك ب صال أ من ذین ال م ك ائ ن ب أ ل ئ وحال

        Artinya (dan diharamkan bagimu) istri-istri anak kandungmu (menantu) (QS An-Nisa 23)Di samping isteri anak kandung sendiri juga diharamkan isteri anak dari susuan hal inididasarkan pada hadits berikut ini

        م 1049703 ن یح 1049703 رم م 1049703 ا الرض 1049703 اع م 1049703 ن یح (( 1049703 رم وس 1049703 لم 1049703 هعلي الله ص 1049703 لى الله رس 1049703 ول ق 1049703 ال

        )) [ ( 8والطبرى ( ( 471 149) آثير ابن تفسير 1النسبArtinya Rasulullah Saw bersabda Diharamkan wanita-wanita karena sesususebagaimana diharamkannya wanita-wanita karena keturunan (Lihat dalam Tafsir IbnKatsir 1471 dan Tafsir ath-Thabari 8149)Para ulama dalam hal ini tidak memasukan anak perempuan dari isteri anakkandung (anak perempuan dari menantu) atau anak perempuan dari anak isteri (anak

        perempuan dari anak tiri) sebagai halilah Oleh karena itu seseorang boleh menikahianak perempuan dari menantu dan anak perempuan dari anak tiriUntuk memudahkan mengingat dan menghapal jenis wanita-wanita yang haramuntuk dinikahi karena pernikahan maka dapat dikatakan bahwa semua wanita yangterkait karena pernikahan semuanya boleh dinikahi oleh laki-laki kecuali empat orangsaja yaitu isteri bapaknya (ibu tiri) mertua perempuan anak perempuan dari isterinyayang telah disetubuhi (anak tiri tapi ibunya sudah disetubuhi) dan isteri anakkandungnya (menantu)C Haram dinikahi lantaran susuan (muharramaat bir radha)Wanita-wanita yang satu susu juga haram untuk dinikahi Hal ini didasarkan padaketerangan berikut ini

        ضاعة الر من م ك خوات وأ م ك ضعن ر أ ي ت الال م ك مهات

        وأArtinya (Diharamkan kepadamu) ibu-ibumu yang menyusui kamu saudara perempuansepersusuan (QS An-Nisa 23)Dalam sebuah hadits dikatakan

        الن 1049703 (( سب م 1049703 ن یح 1049703 رم م 1049703 ا الرض 1049703 اع م 1049703 ن لم 1049703 رمیح(( 1049703 وس علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى الله رس 1049703 ول قال

        [ مسلم و البخارى [أخرجهArtinya Rasulullah Saw bersabda Diharamkan wanita-wanita karena sesusu sebagaimanadiharamkannya wanita-wanita karena keturunan (HR Bukhari Muslim)Oleh karena itu pada hakikatnya wanita-wanita yang diharamkan karena sebab satususuan ini sama dengan wanita-wanita yang diharamkan karena factor keturunan Hanya sajadalam sebab satu susu ini ditambahkan bahwa wanita yang menyusui posisinya sama denganibu kandungDengan demikian wanita-wanita yang tidak boleh dinikahi lantaran satu susu ini adalahsebagai berikut1 Wanita yang menyusui dan ibu dari wanita yang menyusui karena ia dipandang sebagai ibukandungnya sendiri2 Anak-anak perempuan dari wanita yang menyusui tersebut karena mereka dipandangsebagai saudari-saudari perempuannya3 Saudari perempuan baik sekandung seayah maupun seibu karena dipandang sebagai bibiatau tantenya4 Anak perempuan dari putri wanita yang menyusui tadi karena dipandang sebagai anakperempuan dari saudari perempuannya5 Ibu dari suami yang menyusui karena dipandang sebagai neneknya156 Saudari perempuan dari suami wanita yang menyusui karena dipandang sebagaibibitantenya7 Anak perempuan dari putra laki-laki wanita yang menyusui karena dipandang sebagai anakperempuan dari saudara laki-lakinya (keponakan)8 Anak perempuan dari suami wanita yang menyusui meskipun dari isterinya yang lainkarena dipandang sebagai saudari sesusu dari jihat ayah9 Saudari-saudari perempuan dari suami wanita yang menyusui karena mereka dipandangsebagai tante-tantenya10 Isteri-isteri lain dari suami wanita yang menyusui karena mereka dipandang sebagai isteribapaknya

        11 Isteri dari anak yang menyusui haram dinikahi oleh suami dari wanita yang menyusuikarena dipandang sebagai menantunya12 Apabila yang menyusui itu seorang perempuan maka suami dari wanita yang menyusuitidak boleh menikahinya karena dipandang sebagai puterinya Demikian juga tidak bolehdinikahi oleh saudara laki-laki si suami tadi karena ia dipandang sebagai pamannya jugatidak boleh dinikahi oleh bapak dari si suami tadi karena ia dipandang sebagai kakeknyaHal yang harus diperhatikan bahwa dalam masalah sebab susuan ini keharamanmenikahi wanita-wanita di atas hanyalah haram bagi laki-laki yang menyusunya saja dan tidaktermasuk saudara atau kerabat dari laki-laki yang menyusu tersebut Oleh karena itu saudaralaki-laki dari laki-laki yang menyusu boleh menikahi anak perempuan wanita yang menyusuisaudaranya itu karena ia tidak ikut menyusu kepada wanita tersebut Dan karenanya anakperempuan dari wanita yang menyusui sauadaranya itu menjadi wanita asing bagi dirinya dankarenanya ia boleh menikahinya meskipun anak perempuan tersebut dipandang sebagai saudariperempuan dari saudara laki-laki yang menyusu kepada ibunya tersebut Untuk lebihmemudahkan kaidahnya bahwa semua orang yang sama-sama berkumpul dalam menete padasatu susu maka mereka dipandang sebagai bersaudara Semua wanita-wanita yang terkaitkarena sebab susuan haram untuk dinikahi selamanyaSyarat-syarat yang berkaitan dengan wanita yang haram dinikahi lantaran satu susuan1 Menyangkut jumlah susuan yang diharamkanPara ulama berbeda pendapat mengenai batas jumlah minimal susuan sehingga ia haramuntuk dinikahi Pada dasarnya dalam hal ini para ulama terbagi empat pendapatPendapat pertama mengatakan bahwa meskipun hanya satu kali nete ataupun lebihtetap haram untuk dinikahi Pendapat ini adalah pendapatnya jumhur ulama Abu HanifahMalik Tsauri Imam Laits dan lainnyaPendapat ini beralasan bahwa dalam banyak keterangantidak disebutkan batasan dan jumlah tertentu yang mensyaratkan haramnya seorang wanitalantaran susuan Oleh karena itu harus dipahami secara umum bahwa selama ia pernah menetemeskipun hanya satu kali tetean maka ia haram untuk dinikahiMenanggapi hadits-hadits yang menyebutkan jumlah tertentu dalam menetenya inisebagaimana akan disebutkan di bawah ini jumhur ulama mengatakan bahwa keterangan inidiperselisihkan apakah betul dari Siti Aisyah karena beragamnya jumlah batasan tersebutOleh karena itu harus dikembalikan kepada jumlah paling sedikit ia dipandang sebagai satususuan yaitu satu kali Di samping itu dalam sebuah riwayat dikatakan

        رض 1049703 عتان أو رض 1049703 عة أتح 1049703 رم رج 1049703 ل س 1049703 أله عم 1049703 ر ن1049703 اب س 1049703 مع أن 1049703 ه دین 1049703 ار ب 1049703 ن عم 1049703 رو ع 1049703 نالم 1049703 mdash ؤمنين أمي 1049703 ر إن من (( 1049703 ل األخت نعلم ما فقال

        (( رج فقال ا حرام إال الرضاعةق 1049703 ضاء عم 1049703 ر اب 1049703 ن فق 1049703 ال رض 1049703 عتان وال رض 1049703 عة رم1049703 تح ال أن mdash 1049703 ه یزعم الزبير ابن یرید ] (( بإسناد البيهقى أخرجه المؤمنين أمير وقضاء قضائك من خير اللهصحيح]Artinya Amr bin Dinar pernah mendengar Ibn Umar ditanya oleh seorang laki-laki Apakahdiharamkan pula (wanita) meskipun hanya satu atau dua kali tetean Ibnu Umar menjawabKami tidak mengetahui saudari sesusu itu kecuali haram hukumnya untuk dinikahi Seoranglaki-laki lalu berkata kembali Sesungguhnya amirul mukmininmdashyang dimaksudkannya16

        adalah ibn az-Zubairmdashmenganggap bahwa kalau hanya satu atau dua tetean tidak haram IbnuUmar menjawab Ketentuan dari Allah tentu lebih baik daripada ketentuan dan keputusankamu dan keputusan amirul mukminin (HR Baihaki dengan sanad yang shahih)Pendapat kedua mengatakan bahwa yang haram dinikahi itu apabila telah menete tigakali atau lebih Sedangkan kalau ia hanya menete satu atau dua kali maka wanita tersebutboleh dinikahi Pendapat ini adalah pendapatnya Dhahiriyyah Ibn Mundzir dan Abu Ubaidserta Ishak Alasan yang dikemukakannya diantaranya adalah hadits berikut ini

        والم 1049703 صتان الم 1049703 صة تح 1049703 رم ال وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله 1049703 لىص الله رس 1049703 ول ق 1049703 ال قالت عائشة عن

        [ مسلم [أخرجهArtinya Siti Aisyah berkata Rasulullah Saw bersabda Tidak haram untuk dinikahi kalauhanya satu atau dua kali isapan (HR Muslim)Pendapat ketiga mengatakan bahwa yang haram dinikahi itu apabila telah menete limakali atau lebih Pendapat ini adalah pendapat Imam SyafiI Ibn Hazm Atha dan Thawus Diantara dalil yang dijadikan alasan kelompok ini adalah

        ث 1049703 م یح 1049703 رمن معلوم 1049703 ات رض 1049703 عات ع 1049703 شر الق 1049703 رآن ن1049703 م أن 1049703 زل فيم 1049703 ا آ 1049703 ان قال 1049703 ت عائشة عنم 1049703 ن یق 1049703 رأ فيم 1049703 ا وه 1049703 ن وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله ول 1049703 لى

        ص رس 1049703 الله فت 1049703 وفى معلوم 1049703 ات بخم 1049703 س نسخ[ داود [ وأبو مسلم أخرجه القرآنArtinya Siti Aisyah berkata Di antara yang telah diturunkan dalam al-Quran adalah bahwasepuluh kali tetean yang diketeahui dan tertentu adalah diharamkan untuk dinikahi Kemudianjumlah tersebut dihapus menjadi lima kali tetean yang diketahui Setelah itu Rasulullah Sawmeninggal dan lima kali tetean itu termasuk yang terdapat dalam al-Quran (HR Muslim danAbu Dawud)Dalam ilmu al-Quran hal demikian termasuk ayat yang telah dihapuskan bacaannyaakan tetapi hukumnya masih tetap ada dan berlakuPendapat keempat mengatakan bahwa yang haram untuk dinikahi itu adalah apabilatelah menete sepuluh kali atau lebih Apabila kurang dari itu maka tidak haram untuk dinikahiPendapat ini diriwayatkan dari Siti Aisyah dan Hafsah Di antara dalil kelompok ini adalah

        بن 1049703 ت وهو mdash 1049703 وم به أرسلت المؤمنين أم عائشة أن سالم عنآلث mdash أم أختها إلى یرضع

        س 1049703 الم ق 1049703 ال عل 1049703 ى ی 1049703 دخل حت 1049703 ى رض 1049703 عات 1049703 شرع أرض 1049703 عيه فقال 1049703 ت ال 1049703 صدیق بك 1049703 ر أب 1049703 ى

        رض 1049703 عات ث 1049703 الث غي 1049703 ر ثالث 1049703 عنى آلثوم أم فأرضعتنىترض فلم مرضت ثم رضعات

        أخرج )) [ 1049703 ه رض 1049703 عات ع 1049703 شر عائشة 1049703 ى على أدخل أآن فلمل تتم لم آلثوم أم أن أجل من

        صحيح بإسناد والبيهقى [مالكArtinya Dari Salim bahwasannya siti Aisyah Ummul mukminin pernah mengirimnya (Salim)

        ketika ia masih menete kepada saudarinya Ummu Kultsum putrinya Abu Bakar Shidiq SitiAisyah berkata Susui dia sepuluh kali susuan lalu berikan kepada saya Salim berkata UmmuKultsum lalu menyusui saya sebanyak tiga kali susuan kemudian ia sakit sehingga ia hanyamenyusui saya tiga kali saja Saya tidak pernah datang lagi ke siti Aisyah karena UmmuKultsum belum menyempurnakan sepuluh kali susuannya (HR Malik dan Baihaki dengansanad yang sahih)Apabila kita perhatikan dari keempat pendapat di atas penulis lebih condong untukmengambil pendapat ketiga yang mengatakan bahwa batasan minimal wanita susuan tersebutadalah apabila ia telah menete lima kali atau lebih Hal ini dikarenakan dalil yangdikemukakannya di samping sahih juga dalam redaksinya sangat jelas sebagai qaid (pembatas)dari dalil-dalil yang muthlak (belum dibatasi)Sedangkan pendapat yang mengatakan satu atau dua kali susuan tidak diharamkanmeskipun haditsnya shahih akan tetapi redaksi haditsnya tidak jelas menunjukkan hal itu Katasatu atau dua kali tidak diharamkan tidak berarti hanya untuk tiga kali susuan akan tetapi17boleh jadi juga untuk lima kali susuan Karena banyak ihtimal (kemungkinan) inilah makapendapat tersebut menjadi lemah adanyaPendapat pertama juga yang mengatakan tidak dibatasi jumlah susuannya tidak bisadijadikan pegangan karena kemutlakan hadits tersebut di qaid kan oleh keterangan lain yaituketerangan yang mengatakan lima kali susuan Karenanya hukumnya pun harus dibawakepada hokum muqayyad bukan hokum muthlak lagiPendapat keempat yang mengatakan sepuluh kali susuan juga tidak dapat dijadikanpegangan Karena hadits yang disodorkan bukan sebagai batasan akan tetepi hanya ikhbar(beita informasi) saja Hal ini dikarenakan dalam keterangan dari Siti Aisyah yang laindikatakan bahwa yang haram dinikahi itu juga apabila menete lima kali susuan Dengandemikian penulis lebih condong untuk mengambil pendapat ketiga bahwa wanita yang haramdinikahi lantaran susuan itu apabila telah menyusui lima kali atau lebih Kurang dari itu tidakmenjadi haram hukumnya Wallahu alam2 Menyangkut usia bayi yang menyusunyaPara ulama berbeda pendapat mengenai usia bayi yang menyusui tersebut sehinggamenyebabkan wanita tersebut haram untuk dinikahiPendapat pertama yaitu pendpatnya Jumhur ulama di antaranya Imam Malik SyafiIAhmad dan Imam Auzai bahwa susuan yang diharamkan itu pada usia dua tahun pertama sajaAdapun kalau dia menete pada usianya yang ke tiga empat tahun atau lebih tidak menjadikanharam untuk dinikahi Di antara dalil yang disodorkan kelompok ini adalah

        الرضاعة ) یتم أن أراد لمن آاملين حولين أوالدهن یرضعن والوالدات 233البقرة(

        Artinya Dan ibu-ibu itu menyusui putra-putranya selama dua tahun secara sempurna Hal itubagi mereka yang hendak menyempurnakan susuannya (QS Al-Baqarah 233)

        بإس 1049703 ناد البيهق 1049703 ى أخرج )) [ 1049703 ه الح 1049703 ولين ف 1049703 ى آ 1049703 ان 1049703 ام إال رض (( 1049703 اع ال عب 1049703 اس اب 1049703 ن ق 1049703 ال

        [صحيحArtinya Ibnu Abbas berkata Bukan disebut menyusui kecuali selama dua tahun (HRBaihaki dengan sanad yang sahih)Pendapat kedua yaitu pendapatnya Imam Abu Hanifah bahwa usia susuan yangmenyebabkan haram untuk dinikahi itu adalah selama tiga puluh bulan Dalil yang

        dikemukakannya adalah

        ( األحقاف ( شهرا ثالثون وفصاله 15وحملهArtinya Dan mengandungnya sampai menyapihnya selama tiga puluh bulan (QS Al-Ahqaf15)Pendapat ketiga mengatakan bahwa menyusui ketika sudah besar maupun ketika masihkecil sama saja menyebabkan haram untuk dinikahi Pendapat ini adalah pendapatnyaDhahiriyyah Atha dan Imam Laits Di antara dalil yang dikemukakan pendapat ini adalah

        ی 1049703 ا فقال 1049703 ت وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى النب 1049703 ي 1049703 ىإل سهيل بنت لة سه جاءت قالت عائشة عن

        النب 1049703 ي فق ) 1049703 ال حليف 1049703 ه وه ( 1049703 و س 1049703 الم دخ 1049703 ول ة 1049703 نحذیف 1049703 م أب 1049703 ى وج 1049703 ه فى أرى إنى الله رسولفتب 1049703 سم آبي 1049703 ر رج 1049703 ل وه 1049703 و أرض 1049703 عه وآي 1049703 ف 1049703 ت

        قال)) ارض (( 1049703 عيه وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى (( آبير رجل أنه علمت قد وقال وسلم عليه الله صلى الله رسول[ مسلم[ أخرجهArtinya Siti Aisyah berkata Sahlah bint Suhail datang kepada Nabi Saw sambil berkataWahai Rasulullah Saw sesungguhnya saya melihat muka Abu Hudzaifah ketika membawaSalim Rasulullah Saw lalu bersabda Susuilah dia Sahlah berkata Bagaimana sayamenyusuinya sementara dia sudah besar Rasulullah Saw tersenyum lalu bersabda kembaliSaya tahu bahwa dia sudah besar (tapi tidak mengapa susuilah) (HR Muslim)Dari ketiga pendapat di atas hemat penulis pendapat Jumhur ulama yang mengatakanbahwa yang menjadikan haram untuk dinikahi itu adalah apabila menyusuinya pada dua tahunpertama saja Hal ini dikarenakan keterangan-keterangan yang berbicara seputar hal ini sangatjelas dan shahih Namun demikian apabila karena suatu keperluan orang yang sudah besar pun18harus disusui tentu menjadi haram juga Demikian sebagaimana dikemukakan oleh ImamSyaukani dan Ibnu Taimiyyah dalam al-Majmunya3 Shifat susuan yang diharamkanPembahasan ini menyangkut apakah susuan yang diharamkan itu disyaratkan harusmengisap langsung dari tete si wanita tersebut Ataukah termasuk juga sekalipun melaluidiminum dalam gelas setelah diperas terlebih dahulu Dalam hal ini para ulama terbagi duapendapatPendapat pertama yaitu pendapat Jumhur ulama mengatakan bahwa baik si bayitersebut menyusunya langusung dengan cara menempelkan mulutnya pada tete wanita danmengisapnya maupun tidak langsung seperti itu misalnya melalui diminum di gelas setelahdiperas terlebih dahulu tetap semuanya menjadikan wanita haram untuk dinikahiSedangkan menurut pendapat Dhahiriyyah dan Imam Laits bahwa susuan yangdiharamkan itu apabila langsung melalui isapan ke tetanya secara langsung Adapun apabila sibayi tersebut menetenya tidak langsung misalnya melalui gelas atau dicampur denganmakanan maka tidak menjadi haramNamun penulis lebih cenderung untuk mengatakan bahwa pendapat Jumhur lah yanglebih kuat bahwa baik langsung maupun tidak tetap termasuk susuan dan karenanya haramuntuk dinikahi Hal ini karena maksud dari susuan itu adalah untuk menghilangkan rasa laparsi bayi sekaligus memberikannya makanan Dan ketika ia menyusu langsung ataupun tidak

        langsung sama-sama mengenyangkan si bayi maka hukumnya pun sama yaitu haram untukdinikahi Hal ini dipertegas lagi berdasarkan sebuah hadits yang mengatakan

        أخرج )) [ 1049703 ه المجاع 1049703 ة م 1049703 ن الرض 1049703 اعة إنم (( 1049703 ا وس 1049703 لم ه1049703 علي الله ص 1049703 لى الله رس 1049703 ول ق 1049703 ال

        ومسلم [البخارىArtinya Rasulullah Saw bersabda Bahwasannya susuan itu karena kelaparan (si bayi) (HRBukhari Muslim)Wanita-wanita yang haram dinikahi sementara (muaqqata)Adapun wanita-wanita yang haram untuk dinikahi sementara waktu sampai penyebabnyahilang di antaranya adalah sebagai berikut1 Saudari perempuan si Isteri (menikahi kakak beradik secara langsung tidak boleh)Para ulama telah sepakat bahwa seorang laki-laki tidak boleh menikahi seorang wanitasekaligus bersama saudari kandungnya dalam waktu bersamaan Namun apabila si isterinya itumeninggal atau telah dicerai maka si suami boleh untuk menikahi saudari kandung mantanisterinya tadi Hal ini sebagaimana difirmankan oleh Allah dalam surat an-Nisa ayat 23

        لف س قد ما ال إ ن ي ت خ األ ن ي ب جمعوا ت ن وأArtinya (Diharamkan juga bagi kamu) dan menghimpunkan (dalam perkawinan) duaperempuan yang bersaudara kecuali yang telah terjadi pada masa lampau (QS An-Nisa 23)2 Apabila seorang kafir masuk Islam sementara ketika dia kafir telah menikahi dua orangperempuan kakak beradik secara bersamaan maka ia harus memilih salah satunya danmeninggalkan yang lainnya Hal ini sebagaimana terdapat dalam sebuah hadits dhaifbahwasannya Fairuz ad-Dailamy datang kepada Rasulullah Saw seraya berkata WahaiRasulullah Saw saya telah masuk Islam akan tetapi saya mempunya dua isteri kakak beradikMaka Rasulullah Saw menyuruhnya untuk memilih salah satu dari keduanya menurut yang iakehendaki dan sukai (HR Turmudzi dan Abu Dawud)3 Bibi tante dari si isteriSeorang laki-laki tidak boleh menikahi seorang wanita secara bersamaan denganbibinya tantenya baik bibinya ini dari pihak bapaknya ataupun ibunya Namun apabila siisterinya tadi meninggal atau telah diceraikan maka ia boleh menikahi bibinya tadi Hal inididasarkan pada sebuah hadits yang mengatakan19

        الم 1049703 رآة ب 1049703 ين یجم (( 1049703 ع ال ق 1049703 ال وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله لى1049703 ص الله رس 1049703 ول أن هری 1049703 رة أب 1049703 ى ع 1049703 ن[ ] (( ومسلم البخارى أخرجه وخالتها المرأة بين وال وعمتهاArtinya Dari Abu Hurairah bahwasannya Rasulullah Saw pernah bersabda Tidak bolehdinikahi secara bersamaan antara seorang wanita dengan bibinya baik bibinya dari pihak ayah(ammah) maupun dari pihak ibu (khalah) (HR Bukhari Muslim)4 Wanita yang telah ditalak tiga tidak boleh menikah dengan mantan suaminya kecuali iatelah menikah terlebih dahulu dengan laki-laki lain Hal ini sebagaimana akan dijelaskannanti pada pembahasan thalak (pada makalah-makalah berikutnya) Di antara dalilnya adalah

        ن أ هم 1049703 ا ي عل جن 1049703 اح فل 1049703 ا قه 1049703 ا طل ن ف 1049703 إ ه قها 1049703 ر طل ن فإغي وجا ز كح ن ت ى حت عد ب من ه ل حل ت فال

        البق ( 1049703 رة ن م 1049703 و عل ی ق 1049703 وم ل ه 1049703 ا ن ي ب ی الل 1049703 ه ح 1049703 دود ه 1049703 كل الل 1049703 وت ح 1049703 دود قيم 1049703 ا ی ن أ ظن 1049703 ا ن إ ع 1049703 ا اج ر ت ی(230Artinya Kemudian jika si suami mentalaknya (sesudah talak yang kedua) maka perempuanitu tidak lagi halal baginya hingga dia kawin dengan suami yang lain Kemudian jika suamiyang lain itu menceraikannya maka tidak ada dosa bagi keduanya (bekas suami pertama danistri) untuk kawin kembali jika keduanya berpendapat akan dapat menjalankan hukum-hukumAllah Itulah hukum-hukum Allah diterangkan-Nya kepada kaum yang (mau) mengetahui(QS Al-Baqarah 230)5 Wanita yang menikah dengan laki-laki lain atau berada pada masa iddah dengan lakilakilain sehingga wanita tersebut dicerai dan habis masa iddahnya (pembahasan masalahIddah ini akan dijelaskan lebih lanjut dalam makalah berikutnya) Apabila wanita tersebut telahdicerai oleh suaminya dan telah habis masa iddahnya maka laki-laki lain boleh menikahinya6 Wanita yang sadang melakukan Ihram tidak boleh menikah atau dinikahkan sampai iatahallul (beres dari ihramnya) Ketika ia telah tahallul maka boleh seorang laki-laki atauwanita untuk menikah atau dinikahkan Hal ini didasarkan kepada hadits berikut ini

        وال عليه 1049703 رم الله صلى الله رسول قال قال عفان بن عثمان عنالمح (( ینكح ال وسلم

        [ ] (( والترمذى مسلم أخرجه یخطب وال ینكحArtinya Utsman bin Affan berkata Rasulullah Saw bersabda Orang yang sedang melakukanihram tidak boleh menikah dinikahkan ataupun meminang (HR Muslim dan Turmudzi)7 Wanita musyrikah (seperti yang beragama Majusi dan lainnya) sampai dia masuk IslamWanita yang musyrikah tidak boleh dinikahi sampai ia masuk Islam Hal ini berdasarkan ayat

        ول 1049703 ا م ك عجب 1049703 ت أ ول 1049703 و ة رآ م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر مؤمن 1049703 ة ة1049703 م وأل ی 1049703 ؤمن حت 1049703 ى ات رآ مش ال كحوا ن ت والئ 1049703 ك ول أ م ك عج 1049703 ب أ ول 1049703 و رك م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر م 1049703 ؤمن د1049703 عب ول ؤمن 1049703 وا ی حت 1049703 ى ين رآ م 1049703 ش ال كح 1049703 وا ن ته 1049703 م عل ل لن 1049703 اس ل ات 1049703 ه ءای ن ب 1049703 ي وی ذن 1049703 ه إ ب ة مغف 1049703 ر وال ة1049703 جن ال ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعو والل 1049703 ه الن 1049703 ار ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعون[ البقرة [ ون ر

        ذآ ت 221یArtinya Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik sebelum mereka berimanSesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik walaupun diamenarik hatimu Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanitamukmin) sebelum mereka beriman Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dariorangmusyrik walaupun dia menarik hatimu Mereka mengajak ke neraka sedang Allahmengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya(perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran (QS Al-Baqarah 221)Hanya saja para ulama mengecualikan musyrikah ini dengan ahli kitabArtinya wanitaahli kitab (Yahudi dan Nashrani) boleh dinikahi oleh orang Muslim Hal ini didasarkan padaayat berikut ini20

        ه 1049703 م ل ح 1049703 لcurren م وطع 1049703 امك ك 1049703 م ل ح 1049703 لcurren كت 1049703 اب ال ذین 1049703 واوت ال 1049703 أ وطع 1049703 ام ب 1049703 ات الطي ك 1049703 م ل ح 1049703 ل

        أ ي 1049703 وم الذا إ م ك ل ق 1049703 ب 1049703 ن م كت 1049703 اب ال وت 1049703 وا أ ال 1049703 ذین 1049703 ن م ات 1049703 صن

        مح وال مؤمن 1049703 ات ال 1049703 ن م ات مح 1049703 صن والیم 1049703 ان اإل ب ف 1049703 ر ك ی وم 1049703 ن خ 1049703 دان أ هن 1049703 ذي جور أ موهن ت ي ءات

        خ مت وال افحين مس ر غي ين محصن( المائدة ( رین خاس ال من ة خر اآل في وهو ه عمل ط حب 5فقدArtinya Pada hari ini dihalalkan bagimu yang baik-baik Makanan (sembelihan) orang-orangyang diberi Al Kitab itu halal bagimu dan makanan kamu halal (pula) bagi mereka (Dandihalalkan mangawini) wanita yang menjaga kehormatan diantara wanita-wanita yang berimandan wanita-wanita yang menjaga kehormatan di antara orang-orang yang diberi Al Kitabsebelum kamu bila kamu telah membayar mas kawin mereka dengan maksud menikahinyatidak dengan maksud berzina dan tidak (pula) menjadikannya gundik-gundik Barangsiapayang kafir sesudah beriman (tidak menerima hukum-hukum Islam) maka hapuslah amalannyadan ia di hari kiamat termasuk orang-orang merugi (QS Al-Maidah 5)Namun persoalannya apakah Yahudi dan Kristen sekarang masih dapat disebut AhliKitab ataukah sudah termasuk Musyrik mengingat ajarannya kini banyak diselewengkan dansudah bukan seperti aslinya dahulu Ini juga menjadi bahan perdebatan Untuk masalah iniinsya Allah penulis akan membahasnya dalam satu makalah khusus pada minggu-mingguberikutnyaNamun untuk wanita muslimah tidak boleh menikah dengan laki-laki non muslim Halini didasarkan pada ayat sebagaimana telah disebutkan sebelumnya

        ول 1049703 ا م ك عجب 1049703 ت أ ول 1049703 و ة رآ م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر مؤمن 1049703 ة ة1049703 م وأل ی 1049703 ؤمن حت 1049703 ى ات رآ مش ال كحوا ن ت والئ 1049703 ك ول أ م ك عج 1049703 ب أ ول 1049703 و رك م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر م 1049703 ؤمن د1049703 عب ول ؤمن 1049703 وا ی حت 1049703 ى ين رآ م 1049703 ش ال كح 1049703 وا ن ته 1049703 م عل ل لن 1049703 اس ل ات 1049703 ه ءای ن ب 1049703 ي وی ذن 1049703 ه إ ب ة مغف 1049703 ر وال ة1049703 جن ال ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعو والل 1049703 ه الن 1049703 ار ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعون[ البقرة [ ون ر

        ذآ ت 221یArtinya Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik sebelum mereka berimanSesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik walaupun diamenarik hatimu Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanitamukmin) sebelum mereka beriman Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dariorangmusyrik walaupun dia menarik hatimu Mereka mengajak ke neraka sedang Allahmengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya(perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran ((QS Al-Baqarah 221)Juga berdasarkan ayat lain berikut ini

        ن ف 1049703 إ هن ات 1049703 ان مهاجر ات مؤمن ال م جاءآ ذا إ وا ءامن ذین ال ها ی اأ ی

        یم إ ب م عل أ ه الل وهن ن ح فامت

        ه 1049703 ن ل حل 1049703 ون ی ه 1049703 م ول 1049703 ا ه 1049703 م ل ح 1049703 لcurren ه 1049703 ن ل 1049703 ا ى 1049703 اركف ل 1049703 ال إ جع 1049703 وهن ر ت فل 1049703 ا مؤمن 1049703 ات م 1049703 وهن مت عل( ( 10الممتحنة Artinya Hai orang-orang yang beriman apabila datang berhijrah kepadamu perempuanperempuanyang beriman maka hendaklah kamu uji (keimanan) mereka Allah lebihmengetahui tentang keimanan merekamaka jika kamu telah mengetahui bahwa mereka (benarbenar)beriman maka janganlah kamu kembalikan mereka kepada (suami-suami mereka)orang-orang kafir Mereka tiada halal bagi orang-orang kafir itu dan orang-orang kafir itu tiadahalal pula bagi mereka (QS Al-Mumtahanah 10)Makalah ini special dipersembahkan untuk kawan-kawan tercinta siswa siswi Sekolah IndonesiaCairo (SIC) pada pengajian rutin remaja Sabtuan di Mesjid Indonesia Kairo EgyptEmail aepmesiryahoocomQatamea 13 Mei 2005 pukul 200 malam

        21

        Perceraian dalam IslamDari Wikipedia Bahasa Melayu ensiklopedia bebas

        Lompat ke pandu arah gelintar

        Sebahagian daripada siri

        Fiqh Islam(suatu disiplin kajian Islam)

        Bidang-bidang

        Ekonomi

        Politik

        Perkahwinan

        o Peminangan

        o Mas kahwin

        o Akad nikah

        o Walimatulurus

        o Nikah mutah

        o Perceraian

        o Poligami

        o Nasab

        o Seks

        Jenayat

        Adab

        Ibadah

        Kebersihan

        Ketenteraan

        Kotak ini papar bull bincang bull sunting

        Di dalam Islam penceraian merupakan sesuatu yang dilaknat oleh Islam tetapi diharuskan dengan alasan dan sebab-sebab tertentu Penceraian boleh dilakukan dengan cara talak fasakh dan khuluk atau tebus talak

        Isi kandungan

        [sorok]

        1 Talak o 11 Hukum talak

        o 12 Rukun talak

        o 13 Contoh lafaz talak

        o 14 Jenis talak

        141 Talak rajrsquoi

        142 Talak bain

        143 Talak sunni

        144 Talak bidrsquoi

        145 Talak taklik

        2 Fasakh

        o 21 Cara melakukan fasakh

        3 Khuluk atau tebus talak

        o 31 Tujuan khuluk

        4 Rujuk

        o 41 Hukum rujuk

        o 42 Rukun rujuk

        o 43 Contoh lafaz rujuk

        431 Lafaz sarih

        432 Lafaz kinayah

        5 Lihat juga

        o 51 Pautan Luar

        [sunting] Talak

        Talak menurut bahasa bermaksud melepaskan ikatan dan menurut syarak pula talak membawa maksud melepaskan ikatan perkahwinan dengan lafaz talak dan seumpamanya Talak merupakan suatu jalan penyelesaian yang terakhir sekiranya suami dan isteri tidak dapat hidup bersama dan mencari kata sepakat untuk mecari kebahagian berumahtangga Talak merupakan perkara yang dibenci Allah swt tetapi dibenarkan

        [sunting] Hukum talakHukum Penjelasan

        Wajib

        a) Jika perbalahan suami isteri tidak dapat didamaikan lagib) Dua orang wakil daripada pihak suami dan isteri gagal membuat kata sepakat untuk perdamaian rumahtangga merekac) Apabila pihak kadi berpendapat bahawa talak adalah lebih baikd) Jika tidak diceraikan keadaan sedemikian maka berdosalah suami

        Haram

        a) Menceraikan isteri ketika sedang haid atau nifasb) Ketika keadaan suci yang telah disetubuhic) Ketika suami sedang sakit yang bertujuan menghalang isterinya daripada menuntut harta pusakanyad) Menceraikan isterinya dengan talak tiga sekali gus atau talak satu tetapi disebut berulang kali sehingga cukup tiga kali atau lebih

        Sunata) Suami tidak mampu menanggung nafkah isterinyab) Isterinya tidak menjaga maruah dirinya

        MakruhSuami menjatuhkan talak kepada isterinya yang baik berakhlak mulia dan mempunyai pengetahuan agama

        HarusSuami yang lemah keinginan nafsunya atau isterinya belum datang haid atau telah putus haidnya

        [sunting] Rukun talakPerkara Syarat

        SuamiBerakalBalighDengan kerelaan sendiri

        IsteriAkad nikah sahBelum diceraikan dengan talak tiga oleh suaminya

        LafazUcapan yang jelas menyatakan penceraiannyaDengan sengaja dan bukan paksaaan

        [sunting] Contoh lafaz talak Talak sarih

        Lafaz yang jelas dengan bahasa yang berterus-terang seperti ldquoSaya talak awakrdquo atau ldquoSaya ceraikan awakrdquo atau ldquoSaya lepaskan awak daripada menjadi isteri sayardquo dan sebagainya

        Talak kinayah

        Lafaz yang digunakan secara sindiran oleh suami seperti ldquoPergilah awak ke rumah mak awakrdquo atau ldquoPergilah awak dari sinirdquo atau ldquoSaya benci melihat muka awakrdquo dan sebagainya Namun lafaz kinayah memerlukan niat suaminya iaitu jika berniat talak maka jatuhlah talak tetapi jika tidak berniat talak maka tidak berlaku talak

        [sunting] Jenis talak

        [sunting] Talak rajrsquoi

        Suami melafazkan talak satu atau talak dua kepada isterinya Suami boleh merujuk kembali isterinya ketika masih dalam idah Jika tempoh idah telah tamat maka suami tidak dibenarkan merujuk melainkan dengan akad nikah baru

        [sunting] Talak bain

        Suami melafazkan talak tiga atau melafazkan talak yang ketiga kepada isterinya Isterinya tidak boleh dirujuk kembali Si suami hanya boleh merujuk setelah isterinya berkahwin lelaki lain

        suami barunya menyetubuhinya setelah diceraikan suami barunya dan telah habis idah dengan suami barunya

        [sunting] Talak sunni

        Suami melafazkan talak kepada isterinya yang masih suci dan tidak disetubuhinya ketika dalam tempoh suci

        [sunting] Talak bidrsquoi

        Suami melafazkan talak kepada isterinya ketika dalam haid atau ketika suci yang disetubuhinya

        [sunting] Talak taklik

        Talak taklik ialah suami menceraikan isterinya bersyarat dengan sesuatu sebab atau syarat Apabila syarat atau sebab itu dilakukan atau berlaku maka terjadilah penceraian atau talak

        Contohnya suami berkata kepada isteri ldquoJika awak keluar rumah tanpa izin saya maka jatuhlah talak saturdquo Apabila isterinya keluar dari rumah tanpa izin suaminya maka jatuhlah talak satu secara automatik

        Ia juga boleh berlaku selepas akad nikah (ia dipraktikkan di Malaysia dan wajib oleh semua pengantin lelaki untuk melafaznya) berkata ldquoJika saya menyeksa isteri saya dengan sengaja atau saya meninggalkan isteri saya selama empat bulan berterusan dengan sengaja tanpa kerelaannya dan jika ia mengadu kepada kadi atau naib kadi apabila disabitkan oleh kadi atau naib kadi maka jatuhlah talak satu ke atas isteri sayardquo

        Ia juga boleh berlaku dengan cara ldquoJika saya menyeksa isteri saya dengan sengaja atau saya meninggalkannya selama empat bulan berterusan tanpa kerelaannya dan jika ia mengadu kepada kadi atau naib kadi serta membayar RM 100 sebagai tebus talak apabila disabitkan oleh kadi atau naib kadi maka jatuhlah talak satu ke atas isteri saya dengan nilai tebus talak tersebutrdquo

        [sunting] Fasakh

        Erti fasakh menurut bahasa ialah rosak atau putus Manakala menurut syarak pula pembatalan nikah disebabkan oleh sesuatu sifat yang dibenarkan syarak misalnya perkahwinan suami isteri yang difasakhkan oleh kadi disebabkan oleh suaminya tidak mempu memberi nafkah kepada isterinya Fasakh tidak boleh mengurangkan bilangan talaknya Fasakh hanya boleh dituntut oleh isteri sekiranya terdapat beberapa sebab atau kecacatan yang terdapat pada pihak suaminya Mengikut mazhab Shafie seorang isteri boleh menuntut fasakh melalui kadi atau mahkamah disebabkan oleh kekurangan suaminya seperti gila (berkekalan atau sekejab) penyakit kusta penyakit sopak penyakit yang menghalang mereka daripada melakukan persetubuhan suami tidak mampu memberi nafkah belanja kepada isterinya seperti makan dan minum serta tempat tinggal pakaian memberi mahar dengan cara tunai sebelum bersetubuh kerana kepapaan atau muflis atau sebagainya suami tidak bertanggungjawab dengan meninggalkan isterinya terlalu lama dan tidak memberi khabar berita suami yang menzalimi dan memudaratkan isterinya

        suami yang fasik serta melakukan maksiat terhadap Allah dan tidak menunaikan kewajipan kepada Allah dan murtad salah seorang (suami atau isteri)

        [sunting] Cara melakukan fasakh Jika suami atau isteri mempunyai sebab yang megharuskan fasakh Membuat aduan kepada pihak kadi supaya membatalkan perkahwinan mereka

        Jika dapat dibuktikan pengaduan yang diberikan adalah betul pihak kadi boleh mengambil tindakan membatalkannya

        Pembatalan perkahwinan dengan cara fasakh tidak boleh dirujuk kembali melainkan dengan akad nikah yang baru

        [sunting] Khuluk atau tebus talak

        Perpisahan antara suami dan isteri melalui tebus talak sama ada dengan menggunakan lafaz talak atau khuluk Pihak isteri boleh melepaskan dirinya daripada ikatan perkahwinan mereka jika ia tidak berpuas hati atau lain-lain sebab Pihak isteri hendaklah membayar sejumlah wang atau harta yang dipersetujui bersama dengan suaminya maka suaminya hendaklah menceraikan isterinya dngan jumlah atau harta yang ditentukan

        Hukum khuluk adalah berdasarkan surah al-Baqarah ayat 229 ldquoTidak halal bagi kamu mengambil apa-apa yang telah kamu berikan kepada mereka suatu jua pun kecuali jika takut kedua-duanya tidak akan mengikut peraturan Allah swt Jika kamu takut bahawa tidak akan mengikut peraturan Allah maka tiadalah berdosa kedua-duanya tentang barang yang jadi tebus oleh perempuanrdquo

        Talak boleh jatuh dengan menyebut ldquoSaya menceraikan kamu dengan bayaran RM 10000rdquo dan isterinya menjawab ldquoSaya menerimanyardquo Apabila suami melafazkan demikian dan isterinya menyahut tawaran itu dengan serta-merta jatuhlah talak dengan khuluk dan isterinya wajiblah beridah Suami isteri hanya boleh merujuk dengan akad nikah baru sahaja

        [sunting] Tujuan khuluk Memelihara hak wanita Menolak bahaya kemudaratan yang menimpanya

        Memberi keadilan kepada wanita yang cukup umurnya melalui keputusan mahkamah

        [sunting] Rujuk

        Menurut bahasa rujuk boleh didefinisikan sebagai kembali Manakala menurut syarak ia membawa maksud suami kembali semula kepada isterinya yang diceraikan dengan ikatan pernikahan asal (dalam masa idah) dengan lafaz rujuk

        [sunting] Hukum rujukHukum Penjelasan

        WajibBagi suami yang menceraikan isterinya yang belum menyempurnakan gilirannya dari isteri-isterinya yang lain

        Haram Suami merujuk isterinya dengan tujuan untuk menyakiti atau memudaratkan isterinya itu

        Makruh Apabila penceraian lebih baik antara suami dan isteri

        Harus Sekirannya rujuk boleh membawa kebaikan bersama

        [sunting] Rukun rujukPerkara Syarat

        SuamiBerakalBalighDengan kerelaan sendiri

        Isteri

        Telah disetubuhiBerkeadaan talak rajrsquoiBukan dengan talak tigaBukan cerai secara khulukMasih dalam idah

        Lafaz

        Ucapan yang jelas menyatakan rujukTiada disyaratkan dengan khiar atau pilihanDisegerakan tanpa dikaitkan dengan taklik atau bersyaratDengan sengaja dan bukan paksaan

        [sunting] Contoh lafaz rujuk

        [sunting] Lafaz sarih

        Lafaz terang dan jelas menunjukkan rujuk Contoh ldquoSaya rujuk awak kembalirdquo atau ldquoSaya kembali semula awak sebagai isteri sayardquo

        [sunting] Lafaz kinayah

        Lafaz kiasan atau sindiran Contoh ldquoSaya jadikan awak milik saya semulardquo atau ldquoSaya pegang awak semulardquo Lafaz kinayah perlu dengan niat suami untuk merujuk kerana jika dengan niat rujuk maka jadilah rujuk Namun jika tiada niat rujuk maka tidak sahlah rujuknya

        Bab Lian Ditulis oleh Fani Kamis 24 Mei 2007 2024 1 PENGERTIAN LIrsquoAN DAN KASUS LIrsquoAN

        Kata lirsquoan menurut bahasa berarti allarsquonu bainatsnaini fa sharsquoidan (saling melaknat yang terjadi di antara dua orang atau lebih) Sedang menurut istilah syarrsquoi lirsquoan ialah sumpah dengan redaksi tertentu yang diucapkan suami bahwa isterinya telah berzina atau ia menolak bayi yang lahir dari isterinya sebagai anak kandungnya dan kemudian sang isteri pun bersumpah bahwa tuduhan suaminya yang dialamatkan kepada dirinya itu bohong (Pengertian ini dikutip dari kitab al-Mugashshal fi Ahkamil Mar-ah Wal Baitil Muslim Fisy Syarirsquoatil Islamiyah VIII 320-321 terbitan Muassasah Risalah Beirut oleh Prof Dr Abdul Karim Zaidan)

        Apabila seorang laki-laki menuduh isterinya berbuat serong dengan laki-laki lain kemudian isterinya menganggap bahwa tuduhannya bohong maka pihak suami harus dijatuhi hukuman dera kecuali dia mempunyai bukti yang kuat atau melakukan lirsquoan ldquoDan orang-orang yang menuduh isterinya (berzina) padahal mereka tidak ada mempunyai saksi-saksi selain diri mereka sendiri Maka persaksian orang itu ialah empat kali bersumpah dengan nama Allah sesungguhnya dia adalah termasuk orang-orang yang benar Dan (sumpah) yang kelima bahwa lanat Allah atasnya jika dia termasuk orang-orang yang berdusta Istrinya itu dihindarkan dari hukuman oleh sumpahnya empat kali atas nama Allah Sesungguhnya suaminya itu benar-benar termasuk orang-orang yang dusta Dan (sumpah) yang kelima bahwa laknat Allah atasnya jika suaminya itu termasuk orang-orang yang benarrdquo (QS An-Nuur 6-9)

        Dari Ibnu Abbas ra bahwa Hilal bin Umayyah ra pernah menuduh isterinya berzina dengan Syarik bin Sahma di hadapan Nabi saw Kemudian Nabi saw bersabda ldquoKamu harus dapat membuktikan atau (kalau tidak) hukuman had menimpa punggungmurdquo Lalu dia berkata ldquoYa Rasulullah jika seorang di antara kami telah melihat seorang laki-laki berada di atas isterinya masihkah dituntut untuk pergi mencari buktirdquo maka Beliau pun bersabda ldquoKamu harus dapat membuktikan dan jika tidak maka hukuman had di punggungmurdquo Hilal berkata ldquoDemi dzat yang telah mengutusmu dengan membawa kebenaran sesungguhnya saya benar-benar jujur Maka saya harap sudi kiranya Allah menurunkan ayat Qurrsquoan yang bisa membebaskan punggungku dari hukum derardquo Maka turunlah Malaikat Jibril dan menyampaikan wahyu kepada Beliau WALLADZIINA YARMUUNA AZWAAJAHUM (dan orang-orang yang menuduh istri-isterinya) sampai padat IN KAANA MINASH SHAADIQIN (jika suaminya itu termasuk orang-orang yang benar) Kemudian Nabi saw beranjak dari tempatnya sambil menyuruh Hilal menemui isterinya Kemudian Hilal datang (lagi) kepada Beliau lalu memberikan kesaksian lantas Nabi saw bersabda

        ldquoSesungguhnya Allah tahu bahwa seorang di antara kamu berdua ini ada yang bohong Adakah di antara kalian berdua ini yang mau bertaubatrdquo Kemudian isterinya bangun lalu memberikan kesaksiannya Maka tatkala ia hendak mengucapkan sumpah yang kelima maka orang-orang menghentikannya (agar tidak jadi mengucapkan sumpah kelima) dan mereka berkata ldquoSesungguhnya perempuan ini wajib dijatuhi hukumanrdquo Ibnu Abbas berkata ldquoLalu ia (isterinya

        itu) pelan-pelan mundur hingga kami menduga ia akan segera kembalirdquo Kemudian ia berkata Aku tidak akan membuat malu kaumku sepanjang hari Kemudian terus berlalu begitu Lantas Nabi saw bersabda ldquoPerhatikan dia jika dia datang dengan membawa bayi yang juling matanya besar pinggulnya dan kedua betisnya besar juga maka ia(bayi itu) milik Syarik bin Sahmarsquordquo Ternyata dia datang persis yang disabdakan Nabi saw Kemudian Beliau bersada ldquoKalaulah tidak ada ketetapan di dalam Kitabullah sudah barang tentu saya punya urusan dengan diardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no 2098 Fathul Bari VIII 449 no 4747 rsquoAunul Marsquobud VI 341 no 2237 Tirmidzi V 12 no 3229 dan Ibnu Majah I 668 no 2067)

        2 HUKUM-HUKUM YANG MENIMPA ORANG YANG MELAKUKAN LIrsquoAN

        Apabila suami isteri melakukan mularsquoanah atau lirsquoan maka berlakukan pada keduanya hukum-hukum berikut ini

        1 Keduanya harus diceraikan berdasarkan hadistDari Ibnu Umar ra ia berkata ldquoNabi saw memutuskan hukum di antara seorang suami dan isteri dari kaum Anshar dan menceraikan antara keduanyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 458 no 5314 Muslim II 1133 no 9 dan 1494)

        2 Keduanya haram rujursquo untuk selama-lamanyaDari Sahl bin Sarsquod ra ia berkata ldquoTelah berlaku sunnah Nabi saw tentang suami isteri yang saling bermularsquoanah dimana mereka diceraikan antara keduanya kemudian mereka tidak (boleh) rujursquo buat selama-lamanyardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no 2104 dan Aunul Mabud VI 337 no 2233 serta Baihaqi VII 410)

        3 Wanita yang bermularsquoanah berhak memiliki maharDari Ayyub bin Sarsquoid bin Jubair ia bercerita Saya pernah bertanya kepada Ibnu Umar ra (Wahai Ibnu Umar) bagaimana kedudukan seorang suami yang menuduh isterinya berbuat serong Jawab Ibnu Umar ldquoNabi saw pernah menceraikan antara dua orang yang bersaudara (yaitu suami isteri) dari Bani rsquoAjlan dan Beliau bersabda (kepada keduanya) ldquoAllah mengetahui bahwa seorang di antara kalian berdua pasti berbohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Ternyata mereka berdua enggan (memenuhi tawaran Beliau) Nabi bersabda lagi ldquoAllah mengetahui bahwa salah seorang di antara kalian berdua pasti bohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Ternyata mereka enggan lalu Nabi pun bersabda ldquoAllah mengetahui bahwa salah seorang di antara kalian berdua pasti bohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Namun mereka berdua enggan (untuk memenuhi tawaran Beliau) Maka selanjutnya Beliau menceraikan antara keduanyardquo Ayyub berkata ldquoKemudian Amr bin Dinar mengatakan kepadaku lsquoSesungguhnya di dalam hadist tersebut ada sebagian yang saya perhatikan belum engkau sampaikan yaitu laki-laki yang bermularsquoanah itu menanyakan ldquoMana hartaku (maharku)rdquo Dijawab (oleh Nabi saw) ldquoTidak ada harta (mahar) bagimu Jika kamu jujur berarti kamu sudah pernah bercampur dengannya jika kamu bohong maka ia (mahar) itu kian jauh darimurdquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 456 no 5311 Muslim II 1130 no 1493 lsquoAunul Marsquobud VI 347 no 2240 dan 2241 Nasarsquoi VI 177)

        4 Anak yang lahir dari isteri yang bermularsquoanah harus diserahkan kepada sang isteri (ibunya)Dari Ibnu Umar ra ia berkata ldquoSesungguhnya Nabi saw pernah memutuskan untuk mularsquoanah antara seorang suami dengan isterinya kemudian ia (suami) dipisahkan dari anaknya lantas Beliau menceraikan antara mereka berdua kemudian anak itu Rasulullah serahkan kepada isterinyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 460 no 5315 Muslim II 1132 no 1494 lsquoAunul Marsquobud VI 348 no 2242 Tirmidzi II 338 no 1218 Nasarsquoi VI 178 dan Ibnu Majah I 669 no 2069)

        5 Isteri yang bermularsquoanah berhak menjadi ahli waris anaknya dan begitu juga sebaliknyaDari Ibnu Syihab dalam hadist Sahl bin Sarsquoad ia berkata ldquoMenurut Sunnah Nabi saw sesudah suami isteri yang bermularsquoanah dicerai padahal sang isteri hamil maka anaknya dinisbatkan kepada ibunya Kemudian sunnah Beliau saw berlaku mengenai hak warisnya dimana ia (ibu tersebut) berhak menjadi ahli waris anaknya dan anaknya pun berhak menjadi ahli warisnya sesuai apa yang telah Allah tetapkan untuknyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari 1X 452 no 5309 Muslim II 1129 no 1492 dan lsquoAunul Marsquobud VI 339 no 2235)

        Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 835 - 841

        Bab Khulu

        Selasa 28 Agustus 2007 1821 Pengertian Khulursquo

        Menurut bahasa kata khulursquo berasal dari khalarsquo ats-tsauba idzaa azzalaba yang artinya

        melepaskan pakaian karena isteri adalah pakaian suami dan suami adalah pakaian isteri Allah

        SWT berfirman rdquoMereka itu adalah pakaian bagimu dan kamu pun pakaian bagi merekardquo (Al-

        Baqarah187)

        Para pakar fiqih memberi definisi bahwa khulursquo adalah seorang suami menceraikan isterinya dengan imbalan mengambil sesuatu darinya

        Dan khulursquo disebut juga fidyah atau if tidak (tebusan) (Fiqhus Sunnah II253 Manarus Sabil II226 dan Fathul Bari IX395)

        Persyaratan Khulursquo

        Jika persengketaan antara suami isteri kian parah dan tidak mungkin lagi diambil langkah-

        langkah kompromistis supaya mereka bersatu kembali atau pihak isteri sudah menggebu-gebu

        untuk bercerai dengan suaminya maka ia boleh menebus dirinya dari kekuasaan suaminya

        dengan menyerahkan sejumlah harta kepadanya sebagai ganti dari buruknya keadaan yang

        menimpa suaminya karena bercerai dengannya Allah SWT berfirman rdquoDan tidak halal bagi

        kamu mengambil dari sesautu yang telah kamu berikan kepada mereka kecuali kalau keduanya

        (suami isteri) khawatir tidak akan dapat menjalankan hukum-hukum Allah maka tidak ada dosa

        atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus dirinyardquo (Al-

        Baqarah229)

        Dari Ibnu Abbas ra berkata Isteri Tsabit bin Qais bin Syammas datang kepada Nabi saw lalu

        bertutur rdquoYa Rasulullah aku tidak membenci Tsabit karena imannya dan bukan (pula) karena

        perangainya melainkan sesungguhnya aku khawatir kufurrdquo Kemudian Rasulullah saw

        bersabda rdquoMaka mau engkau mengembalikan kebunnya kepadanyardquo Jawabnya rdquoYa (mau)rdquo

        kemudian ia mengembalikannya kepadanya dan selanjutnya beliau menjawab suaminya (Tsabit)

        agar mencerainyardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no2036 dan Fathul Bari IX395 no5276)

        Peringatan Keras Terhadap Masalah Khulursquo

        Dari Tsauban ra bahwa Rasulullah saw bersabda ldquoSetiap wanita yang mau talak kepada

        suaminya tanpa alasan yang dibenarkan agama maka haram baginya mencium seberbak

        surgardquo (Shahih Shahihul Ibnu Majah no1682 ldquoAunul Marsquobud VI308 no2209 Ibnu Majah

        I662 no20555 dan Tirmidzi II329 no1199)

        ldquoDarinya (Tsauban) ra dari Nabi saw beliau bersabda ldquoWanita-wanita yang melakukan khulursquo

        adalah wanita-wanita munafikrdquo (Shahih Shahihul Jamirsquous Shaghir no6681 dan Tirmidzi

        II329 no1198)

        Peringatan Keras Bagi Para Suami Agar Tidak Mempersulit Isterinya

        Manakala seorang suami tidak senang kepada isterinya dan benci kepadanya karena suatu hal

        maka hendaklah mentalaknya dengan cara yang marsquoruf sebagaimana yang diperintahkan Allah

        SWT Ia tidak boleh manahannya dan mempersulitnya untuk menebus dirinya sendiri Allah

        SWT berfirman rdquoDan apabila kamu mentalak isteri-isterimu lalu mereka mendekati akhir

        iddahnya maka rujukilah mereka dengan cara yang marsquoruf atau ceraikanlah mereka dengan

        cara yang marsquoruf (pula) Janganlah kamu rujuki mereka untuk memberi kemudharatan karena

        dengan demikian kamu menganiaya mereka Barangsiapa berbuat demikian maka sungguh ia

        telah berbuat zhalim terhadap dirinya sendiri Janganlah kamu jadikan hukum-hukum Allah

        sebagai permainan Dan ingatlah nirsquomat Allah padamu dan apa yang telah diturunkan Allah

        kepadamu yaitu al-Kitab dan al-Hikmah Allah memberi pengajaran kepada engkau dengan apa

        yang diturunkan-Nya itu Dan bertakwalah kepada Allah serta ketahuilah bahwasannya Allah

        Maha Mengetahui segala sesuaturdquo (Al-Baqarah231)

        Dan Allah SWT berfirman rdquoHai orang-orang yang beriman tidak halal bagi kamu

        mempusakai wanita dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena

        hendak mengambil kembali sebagai dari apa yang telah kamu berikan kepadanya terkecuali bila

        mereka melakukan perbuatan keji yang nyata Dan bergaullah dengan mereka secara patut

        Kemudian jika kamu tidak menyukai mereka (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak

        menyukai sesuatu padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyakrdquo (An-Nisaarsquo19)

        Khulursquo Adalah Fasakh Bukan Talak

        Jika seorang isteri telah menebus dirinya dan dicerai oleh suaminya Maka ia berkuasa penuh

        atas dirinya sendiri sehingga suaminya tidak berhak untuk rujuk kepadanya kecuali dengan

        ridhanya dan perpecahan tidak dianggap sebagai talak meskipun dijatuhkan dengan redaksi

        talak Namun ia adalah perusakan akad nikah demi kemaslahatan sang isteri dengan balasan

        menebus dirinya kepada suaminya

        Ibnul Qayyim ra menulis sebagai berikut rdquoDan yang menunjukkan khulursquo bukan talak adalah

        bahwa Allah SWT telah menetapkan tiga ketentuan yang berlaku pada talak terhadap (isteri)

        yang telah dikumpuli jika talak tersebut telah mencapai talak tiga Ketetapan-ketetapan itu tidak

        pada khulursquo

        Pertama Suamilah yang lebih berhak rujuk kepada isterinya dalam masa iddah

        Kedua Talak maksimal tiga kali sehingga setelah terjadi talak ketiga isteri tidak halal bagi

        suaminya terkecuali ia kawin lagi dengan suami kedua dan pernah bercampur dengannya

        Ketiga Iddah yang berlaku dalam talak terdiri atas tiga kali qurursquo (bersih dari iddah)

        Sementara itu telah sah berdasarkan nash (ayat Qur-an ataua hadits) dan ijmarsquo (kesepatakan)

        bahwasanya tidak sah istilah rujuk dalam khulursquo

        Dan sudah sah berdasar sunnah Nabi saw dan pendapat para shahabat bahwa iddah untuk khulursquo

        hanya satu kali haidh

        Demikian pula telah sah juga berdasar nash syarrsquoi bahwa boleh melakukan khulursquo setelah talak

        kedua dan talak ketiga

        Ini jelas sekali menunjukkan bahwa khulursquo bukanlah talak Oleh sebab itu Allah SWT

        menegaskan rdquoTalak (yang dapat dirujuk) dua kali Setelah itu boleh rujuk lagi dengan

        Cara yang marsquoruf atau menceraikan dengan cara yang baik dan tidak halal bagi kamu

        mengambil kembali dari sesuatu yang pernah kami berikan pada mereka kecuali kalau

        keduanya khawatir tidak akan dapat melaksanakan hukum-hukum Allah Jika kamu khawatir

        bahwa keduanya (suami istri) tidak dapat mejalangkan hukum-hukum Allah maka tidak ada

        dosa atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus dirinyardquo (Al-

        Baqarah229)

        Dan ini tidak dikhususkan bagi wanita yang telah ditalak dua kali karena hal ini ia mencakup

        isteri yang dicerai dua kali Tidak boleh dhamir (kata ganti) Itu kembali kepada oknum yang

        tidak disebutkan dalam ayat di atas dan meninggalkan oknum yang disebutkan dengan jelas akan

        tetapi mungkin dikhususkan bagi oknum yang pernah disebutkan sebelumnya atau meliputi juga

        selain yang sudah disebutkan sebelumnya Kemudian Allah SWT berfirman rdquoKemudian jika

        suami mentalaknya (sesudah talak yang kedua) maka perempuan itu tidak halal lagi baginyardquo

        (Al-Baqarah230)

        Ayat al-Qurrsquoan ini meliputi perempuan yang dicerai setelah khulursquo dan setelah dicerai dua kali

        secara qathrsquoi (pasti) karena dialah yang disebutkan dalam ayat di atas Maka ia (wanita yang di

        khulursquo) harus masuk ke dalam kandungan lafazh ayat tersebut Demikianlah yang difahami

        Imam Ahli tafsir Ibnu Abbas ra yang pernah didorsquoakan oleh Rasulullah saw agar Allah

        mengajarinya tafsir Qurrsquoan Dan pasti doa itu terkabul tanpa keraguan Manakala hukum-hukum

        yang berlaku dalam khulursquo berlainan dengan hukum-hukum talak maka hal itu menunjukkan

        bahwa keduanya berlainan Jadi inilah yang sesuai dengan ketentuan narsquoah qiyas dan dengan

        pendapat para shahabat Nabi saw (Zaadul Marsquoad V199)

        Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal

        Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-

        Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 636 - 641

        Bab Iddah

        Kamis 30 Agustus 2007 1654 Pengertian Iddah

        Menurut bahasa kata iddah berasal dari kata rsquoadad (bilangan dan ihshaak (perhitungan) seorang

        wanita yang menghitung dan menjumlah hari dan masa haidh atau masa suci

        Menurut istilah kata iddah ialah sebutannama bagi suatu masa di mana seorang wanita menantimenangguhkan perkawinan setelah ia ditinggalkan mati oleh suaminya atau setelah diceraikan baik dengan menunggu kelahiran bayinya atau berakhirnya beberapa qurursquo atau berakhirnya beberapa bulan yang sudah ditentukan

        Macam-Macam Masa Iddah

        Barangsiapa yang ditinggal mati suaminya maka iddahnya empat bulan sepuluh hari baik sang

        isteri sudah dicampuri ataupun belum Hal ini mengacu pada firman Allah SWT rdquoOrang-orang

        yang meninggal dunia di antaramu dengan meninggalkan isteri-isteri (hendaklah para isteri itu)

        menangguhkan dirinya (beriddah) empat bulan sepuluh harirdquo (Al-Baqarah 234)

        Terkecuali isteri yang sudah dicampuri dan sedang hamil maka masa iddahnya sampai

        melahirkan rdquoDan wanita-wanita yang hamil waktu iddah mereka itu adalah sampai mereka

        melahirkan kandungannyardquo (At-Thalaq 4)

        Dari al-Miswar bin Makhramah bahwa Subairsquoah al-Aslamiyah ra pernah melahirkan dan

        bernifas setelah beberapa malam kematian suaminya Lalu ia mendatangi Nabi saw lantar

        meminta idzin kepada Beliau untuk kawin (lagi) Kemudian Beliau mengizinkannya lalu ia

        segera menikah (lagi) (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX470 no5320 dan Muslim II1122

        no1485)

        Wanita yang ditalak sebelum sempat dicampuri maka tidak ada masa iddah baginya berdasarkan

        pada firmannya Allah SWT berfirman rdquoHai orang-orang yang beriman rsquoapabila kamu menikahi

        perempuan-perempuan yang beriman kemudian kamu ceraikan mereka sebelum kamu

        mencampurinya maka sekali-kali tidak wajib atas mereka iddah bagimu yang kamu minta

        menyempurnakannyardquo (Al-Ahzaab49)

        Sedang wanita yang ditalak yang sebelumnya sempat dikumpuli dan dalam keadaan hamil maka

        masa iddahnya ialah ia melahirkan anak yang diakndungnya Allah SWT berfirman rdquoDan

        wanita-wanita hamil waktu iddah mereka itu adalah sampai mereka melahirkan

        kandungannyardquo (At-Thalaq4)

        Dari az-Zubair bin al-Awwam ra bahwa ia mempunyai isteri bernama Ummu Kultsum bin

        rsquoUqbah radhiyallahu rsquoanha Kemudian Ummu Kultsum yang sedang hamil berkata kepadanya

        rdquoTenanglah jiwaku (dengan dijatuhi talak satu)rdquo Maka az-Zubir pun menjatuhkan padanya talak

        satu Lalu dia keluar pergi mengerjakan shalat sekembalinya (dari shalat) ternyata isterinya

        sudah melahirkan Kemudian az-Zubir berkata rdquoGerangan apakah yang menyebabkan ia

        menipuku semoga Allah menipunya (juga)rdquo Kemudian dia datang kepada Nabi saw lalu beliau

        bersabda kepadanya rdquoKitabullah sudah menetapkan waktunya lamarlah (lagi) di kepada

        dirinyardquo (Shahih Shahih Ibnu Majah no1546 dan Ibnu Majah I653 no2026)

        Jika wanita yang dijatuhi talak termasuk perempuan yang masih berhaidh secara normal maka

        masa iddahnya tiga kali haidh berdasarkan Firman Allah SWT rdquoWanita-wanita yang ditalak

        hendaklah menahan diri (menunggu tiga kali qurursquo)rdquo (Al-Baqarah 228)

        Kata qurursquo berarti haidh Hal ini mengacu pada hadits Aisyah ra bahwa Ummu Habibah ra

        sering mengeluarkan darah istihadhah(darah yang keluar dari wanita karena sakit atau lainnya)

        lalu dia bertanya kepada Nabi saw (mengenai hal tersebut) Maka Beliau menyuruh

        meninggalkan shalat pada hari-hari haidhnya (Shahih Lighairih Shahih Abu Daud no252 dan

        rsquoAunul Marsquobud I463 no278)

        Jika wanita yang dijatuhi talak itu masih kecil belum mengeluarkan darah hadih atau sudah lanjut

        usia yang sudah manopause (berhenti masa haidh) maka iddahnya adalah tiga bulan lamanya

        Allah swt berfirman rdquoDan perempuan-perempuan yang tidak haidh lagi (manopause) diantara

        isteri-isteri kaian jika ragu-ragu (tentang masa iddahnya) maka masa iddah mereka adalah tiga

        bulan Begitu pula perempuan-perempuan yang belum haidhrdquo (At-Thalaq4)

        Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal

        Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-

        Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 642 ndash 645

        • Talak
          • Daftar isi
          • [sunting] Latar Belakang
          • [sunting] Pengertian
          • [sunting] Pembagian Talak
            • [sunting] Dari segi cara suami menjatuhkan
            • [sunting] dari segi boleh - tidaknya suami rujuk kembali pada istrinya
              • MACAM-MACAM TALAK
                • pengrtian khulu
                • Perceraian dalam Islam
                  • Isi kandungan
                  • [sunting] Talak
                    • [sunting] Hukum talak
                    • [sunting] Rukun talak
                    • [sunting] Contoh lafaz talak
                    • [sunting] Jenis talak
                      • [sunting] Talak rajrsquoi
                      • [sunting] Talak bain
                      • [sunting] Talak sunni
                      • [sunting] Talak bidrsquoi
                      • [sunting] Talak taklik
                          • [sunting] Fasakh
                            • [sunting] Cara melakukan fasakh
                              • [sunting] Khuluk atau tebus talak
                                • [sunting] Tujuan khuluk
                                  • [sunting] Rujuk
                                    • [sunting] Hukum rujuk
                                    • [sunting] Rukun rujuk
                                    • [sunting] Contoh lafaz rujuk
                                      • [sunting] Lafaz sarih
                                      • [sunting] Lafaz kinayah

          (tidak menyetubuhi) isterinya itu sampai habis masa iddahnya yaitu tiga kali haid jika isterimya itu merdeka atau dua kali haid jika isterinya itu budak

          Sedangkan talak hasan menurut mereka adalah

          ]9[أطهار ثالثة فى ثالثا بها المدخول يطلق أن

          Yaitu seseorang menjatuhkan talak kepada isterinya yang telah disetubuhi sebanyak tiga kali pada waktu tiga kali suci

          Jadi substansi yang membedakan antara kedua macam talak sunni yang dikemukakan

          oleh ulama Hanfiyyah diatas terletak pada jumlah talak yang dijatuhkan satu kali sampai habis

          masa iddahnya maka talak sunni itu dinamakan sunni ahsan Namun apabila dijatuhkan tiga kali

          pada waktu tiga kali suci maka dinamakan dengan talak sunni hasan

          Menurut ulama Hanafiyyah pembedaan antara talak sunni ahsan dan talak sunni hasan

          tersebut didasarkan kepada riwayat yang diterima dari Ibrahim al-NakhI yang menjelaskan

          bahwa para sahabat Rasulullah SAW menyukai talak hanya satu sampai habis masa iddah

          isterinya itu[10] Disampaing itu al-kasani menjelaskan bahwa talak sunni ahsan dimana seorang

          suami hanya menjatuhkan satu talak sampai habis masa iddah isterinya lebih memberi peluang

          kepada suami tersebut untuk menyesali tindakannya dibandingkan talak sunni hasan yang mana

          seorang suami menjatuhkan tiga talak pada tiga kali suci Oleh karena itu menurut al-kasani

          mesti dibedakan antara kedua macam talak sunni tersebut[11]

          Lebih jauh al-marghinani menguraikan alur piker pembedaan klasifikasi talak sunni itu

          dengan mengatkan bahwa hokum asal dari talak itu adalah haram Sebab talak tersebut

          memutuskan ikatan pernikahan yang memuat dan sarat akan dimensi kemaslahatan duniawi dan

          religi Sedangkan pembolehan karena hajjah hanya sekedar melepaskannya saja (talak satu)

          bukan mengumpulkan talak itu sampai tiga meskipun pada masa tiga kali suci Alur piker

          tersebut dikemukakannya sebagai berikut

          الذي النكاح قطع من فيه لما الحظر هو الطالق فى األصل أن ولنا]12[الخالص إلى المحاجة واإلباحة والدنيوية الدينية المصاله به تعلقت

          Menurut kami (Hanafiyyah) sesungguhnya asal hukum talak adalah haram karena memutuskan ikatan pernikahan yang dikaitkan dengannya kemashlahatan duniawi dan religi Pembolehan hanya karena hajjah hanya sekedar melepaskan

          Oleh karena itu menurutnya tidak dapat disamakan antara talak sunni ahsan yaitu

          menjatuhkan satu talak dengan talak sunni hasan dimana seorang suami menjatuhkan talak

          isterinya tiga kali pada masa tiga kali suci

          Apabila diperhatikan formulasi fikih tentang talak sunni yang telah ditemukan oleh para

          ulama terdahulu maka dapat disimpulkan bahwa kategori talak sunni ahsan versi ulama

          Hanafiyyah tersebut jelas merupakan talak sunni menurut Jumhur Ulama Namun kategori talak

          sunni hasan versi ulama hanafiyyah itu sudah termasuk talak bidiy menurut ulama Malikiyyah

          dan ulama Hanabillah[13]

          Adapun alasan yang dikemukakan ulama Hanafiyyah yang menyatakan talak yang

          dijatuhkan tiga kali pada waktu tiga kali suci itu termasuk talak sunni yaitu talak sunni ahsan

          adalah firman Allah SWT dan Hadits Nabi SAW diantara firman Allah SWT yang menjelaskan

          hal itu adalah terdapat dalam surat al-Thalaq ayat 1

          لعدتهن فطلقوهن النساء طلقتم إذا النبي أيها ياHai Nabi apabila kamu menceraikan isteri-isterimu maka hendaklah kamu ceraikan mereka pada waktu mereka dapat (menghadapi) iddahnya (yang wajar)hellip

          Dalam ayat diatas dijelaskan bahwa Allah SWT menyuruh Nabi-Nya untuk menjatuhkan

          talak isterinya pada waktu mereka dapat menghadapi iddahnya Menurut mereka bukankah

          iddah meraka tiga kali suci dan oleh karenanya talak boleh dijatuhkan setiap kali suci itu

          asalkan pada waktu suci tersebut wanita itu belum disetubuhinya[14]

          Menurut mereka pemahaman seperti itu didukung oleh Hadits Nebi SAW berikut

          حائض وهي امرأته طلق أنه عنهما الله رضي عمر بن الله عبد عن بن عمر فسأل وسلم عليه الله صلى وسلم الله رسول على

          رسول فقال ذلك عن وسلم عليه الله صلى الله رسول الخطاب تطهر حتى ليمسكها ثم فليرجعها ) مره وسلم عليه الله صلى الله أن قبل طلق شاء وإن بعد أمسك شاء إن ثم تطهر ثم تحيض ثم

          ]15[عليه( )متفق النساء لها تطلق أن الله أمر التي العدة فتلك يمس

          Diterima dari Ibnu Umar bahwa sesungguhnya ia menjatuhkan talak isterinya sementara isterinya itu dalam keadaan haid pada masa Rasulullah SAW lalu Umar Ibn al-Khatab menanyakan hal itu kepada Rasulullah SAW Rasulullah SAW berkat kepada Umar Ibn al-Khatab suruh ia dan hendaknya ia rujuk kepada isterinya kemudian hendaklah ia meninggalkannya sampai ia suci kemudian haid kemudian suci lagi Selanjutnya jika ia mau peganglal ia dan jika ia mau talak dia sebelum disetubuhi Demikianlah iddah yang diperintahkan oleh Alllah azza wa jalla untuk menjatuhkan talak pada wanita

          Menurut ulama Hanafiyyah tersebut dijelaskan bahwa Rasulullah SAW menyuruh Umar

          untuk merujuk isterinya pada waktu suci Kemudian apabila masa haid stelah masa suci tersebut

          telah berlalu maka Rasulullah menyuruhnya untuk memilih antara tetap memegangnya atau

          menceraikannuya Hal ii menurut mereka mengendiaksikan bolehnya menjatuhkan talak sampai

          tiga kali pada waktu setiap kali suci

          Disamping itu mereka juga melandaskannya kepada Hadits Nabi SAW berikut

          جماع غير في طاهر وهي تطليقة السنة طالق قال أنه الله عبد عن طلقها وطهرت حاضت فإذا أخرى طلقها وطهرت حاضت فإذا

          ]16[النسائي( )رواه بحيضة ذلك بعد تعتد ثم أخرى

          Diterima dari Abdullah ra ia berkata bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda Talak sunni adalah bahwa seseorang menjatuhkan talak isterinya satu sementara isterinya itu dalam keadaan suci yang belum disetubuhi (pada waktu suci itu) Apabila masa hidbya telah berlalu dan telah dating pula masa sucinya iamentalak lagi isterinya itu Kemudian ia menunggu berlalunya satu kali masa haid lagi

          Talak sunni menurut ulama Zhahiriyyah sebagaimana dikutip oleh Ahmad Hashari

          sebagai berikiut

          ]17[فيه يطأها ثم طهر فى امرئته الرجل يطلق أن هو

          Talak sunni ialah seorang suami menjatuhkan talak isterinya pada suci yang pada masa suci itu isterinya belum disetubuhinya

          Diadalam Kompilasi Hukum Islam[18] talak rajiy juga dijelaskan yaitu talak kesatu atau

          kedua dimana suami berhak rujuk selama isteri dalam masa iddah

          2 Talak bidiy

          Secara umum istilah talak bidiy yang terambil dari kata badaa yabdau yang berarti ما ]19[عنه الشرع نهى (sesuatau yang dilarang syara) Jadi yang dimaksud dengan talak bidiy

          adalah talak yang dijatuhkan tersebut tidak sesuai dengan ketentuan yang telah digariskan syara

          Akan tetapi dalam menjelaskan talak yang termasuk dilarang dalam kategori syara itu

          para ulama berbeda pendapat Ulama Malikiyyah mendefnisikan talak bidiy sebagaimana yang

          dikutip oleh Ahmad al-Hashari sebagai berikutالواجب الشروط من أكثر أو لشرط الفاقد الطالق ]20[هو

          Yaitu talak yang tidak ada satu syarat atau lebih dari syarat-syarat yang mesti ada (sebagaimana yang telah dibahas pada syarat yang mesti ada pada talak sunni terdahulu)

          Disamping itu ulama Malikiyyah membagi talak bidiy kepada dua pembagaian yaitu

          talak yang haram dijatuhkan dan talak yang makruh dijatuhkan Adapun kategori talak yang

          haram dijatuhkan adalah talak yang dijatuhkan kepada isteri yang telah disetubuhi yang

          memenuhi persyaratan berikut

          a Suami tersebut menjatuhkan talak kepada isterinya dalam keadaan haid atau nifash Oleh

          karena menurut ulama Malikiyyah wanita haid atau nifash baru boleh melakukan ibadah

          yang sifatnya taabudiyyah setelah ia mandi disamping telah habios keluar darah haid

          dan nifash Maka ketika seorang suami menjatuhkan talak kepada isterinya yang telah

          terputus darah haid dan nifashnya dan belum mandi maka hukumnya termasuk kedalam

          kategori ini yaitu haram

          Adapun mengenai isteri yang tidak haid seperti wanita yang telah monopouse atau

          tidakbelum haid maka termasuk kategori talak bidiy yang diharamkan baginya tidak ada dalam

          poin ini namun hanya pada dua bentuk yang terakhir

          b Suami tersebut menjatuhkan talak kepada isterinyatiga kali pada satu tempat baik isteri

          itu pada masa haid atau dalam masa suci Namun tentu saja menjatuhkan talak tiga

          kepada isteri ketika ia berada dalam masa haid berarti ia melakukan dua dosa sekaligus

          yaitu menjatuhkan talak kepada isteri yang sedang berada dalam masa haid

          c Suami tersebut menjatuhkan talak kepada isterinya sebagai talak saja misalnya seorang

          suami berkata kepada isterinya Engkau tertalak sebagian talak atau suami tersebut

          menjatuhkan talak kepada sebagian anggota tubuhnya saja seperti suami tersebut

          berkata tangan kamu tertalak

          Sedangkan yang termasuk talak bidiy yang makruh dijatuhkan terwujud dengan dua

          syarat yaitu a) Suami tersebut menjatuhkan talak isterinya pada masa suci yang telah

          disetubuhinya pada masa suci itu dan b) Suami tersebut menjatuhkan talak isterinya dua kali

          pada satu tempat[21]

          Menurut ulama Syafiiyyah talak bidiy itu terbagi dua yaitu

          a Suami tersebut menjatuhkan talak istrinya yang telah disetubuhi pada masa haid

          Ketentuan ini mereka dasarkan kepada firman Allah SWT sebagaimana yang telah

          penulis kutip terdahulu yaitu hellip Talaklah mereka karena iddah merekahellip Adapun

          sebab pengharaman menjatuhkan talak dalam bentuk ini karena akan memudharatkan

          istrinya itu disebabkan ia akan ber-iddah relative lebih panjang

          b Suami tersebut menjatuhkan talak istrinya pada masa suci namun pada masa suci itu ia

          telah menyetubuhi istrinya di farj-nya (vagina) Menurut pendapat terkuat dalam mazhab

          ini menyetubuhi di dubur (anus) juga termasuk dalam mazhab ini karena ada

          kemungkinan istrinya hamil atau tidak Oleh karenanya akan menyulitkan masa iddah-

          nya apakah sampai melahirkan atau dengan menggunakan qurucirc Di samping itu ada

          kemungkinan suami itu akan menyesal karena ia akan berpisah juga dengan anaknya[22]

          Ulama Hanabilah sepakat dengan ulama Syafiiyyah[23]

          Menurut ulama Hanafiyyah sebagaimana yang dikutip oleh Wahbah al-Zuhaili senagai

          berikut

          [24]واحد طهر فى ثالث يطلقها او واحدة بكلمة اثنين او ثالث يطلقها ان

          yaitu seorang suami menjatuhkan talak istrinya tiga atau dua dengan satu kata atau ia menjauhkan talaknya tiga pada masa satu kali suci

          Ahmad al-Hashari menguraikan pendapat ulama Hanafiyyah tersebut di mana menurut

          mereka talak bidicirc dapat diukur dari dua patron yaitu a) Dari segi waktu dan b) Dari segi

          jumlah talak yang dijatuhkan

          Dari Segi Waktu Penjatuhannya

          Adapun dari segi waktu terbagi kepada dua yaitu

          1 Talak satu (rajicirc) pada masa haid jika isteri itu telah disetubuhi baik ia wanita merdeka atau

          budak Larangan dalam bentuk ini menurut mereka dapat memanjangkan iddah2 Suami menjatuhkan talak isterinya yang masihsudah haid sebanyak satu kali (Rajiy) pada masa

          suci yang telah disetubuhinya baik wanita itu merdeka ataupun budak Larangan dalam bentuk

          ini menurut mereka adanya kemungkinan isterinya itu hamil lalu ia akan menyesal menjatuhkan

          talak isterinya itu[25]

          Dari segi jumlahnya

          Sedangkan dari segi jumlah talak talak bidiy menurut mereka adalah apabila seorang

          suami menjatuhkan talak isterinya yang merdeka sebanyak tiga dan budak sebanyak dua pada

          satu kali masa suci yang belum disetubuhi baik jumlah itu dijatuhkan dalam waktu sekaligus atau

          satu persatu[26]

          Menurut ulama Zhahiriyyah sebagaimana dikemukakan oleh Ibnu Hazm yang dikutip

          oleh Ahmad al-Hashari sebagai berikutفيه وطئها الذي طهرها اثناء فى أو حيضها اثناء امرئته الرجل طالق ]27[هو

          Talak Bidiy ialah yang dijatuhkan oleh seorang suami kepada isterinya pada masa haidnya atau pada masa suci yang pada masa itu telah disetubuhinya

          Para ulama sepakat menyatakan bahwa talak bidiy adalah haram dan orang yang

          melakukannya dikenai dosa Namun mengenai akibat hokum yang ditimbulkan oleh talak bidiy

          ini terjadi perbedaan pendapat dikalangan ulama Jumhur ulama berpendapat bahwa apabila

          seorang suami menjatuhkan talak isterinya dengan talak bidiy maka talaknya tersebut berlaku

          dan sah Adapun alas an yang mereka kemukakan adalah beberapa ayat yang bersifat umum

          mengenai talak tersebut Mereka juga melandaskannya kepada hadits Nabi SAW berikiutالله صلى وسلم الله رسول على حائض وهي امرأته طلق أنه عنهما الله رضي عمر بن الله عبد عنالله رسول فقال ذلك عن وسلم عليه الله صلى الله رسول الخطاب بن عمر فسأل وسلم عليه

          أمسك ( شاء إن ثم تطهر ثم تحيض ثم تطهر حتى ليمسكها ثم فليرجعها مره وسلم عليه الله صلى( عليه ( متفق النساء لها تطلق أن الله أمر التي العدة فتلك يمس أن قبل طلق شاء وإن ]28[بعد

          Diterima dari Ibnu Umar sesungguhnya ia menjatuhkan talak isterinya yang mana isterinya itu berada dalam keadaan haid pada masa Rasulullah SAW kemudian Rasulullah berkata aku menanyakannya kepada Rasulullah SAW tentang hal itu maka Rasulullah SAW menjawab suruh ia untuk merujukinya kemudian hendaklah ia memegangnya sampai ia suci kemudian haid kemudian suci Jika ia mau peganglah atau ia talak sebelum disetubuhi Demikianlah iddah yang diperintahkan oleh Allah Azza Wa Jalla untuk menjatuhkan talak pada wanita

          Dalam hadits tersebut dapat dipahami bahwa suatu ketika Umar menjatuhkan talak

          isterinya sementara isterinya itu dalam keadaan haid Lalu Rasulullah SAW memerintahkannya

          untuk rujuk kepada isterinya kembali Menurut mereka hal itu mengidikasikan bahwa talak yang

          dijatuhkannya adalah yang termasuk talak bidiy itu telah berlaku

          Sebagian ulama yang lain diantaranya ulama syiah zhahiriyyah salah satu pendapat

          Imam Ahmad Ibn Uqail Ibn Taimiyyah dan Ibn al-Qayyim (Hanabillah) berpendapat bahwa

          talak bidiy itu tidak jatuh Menurut kelompok ini beberapa ayat Al-Quran menjelaskan bahwa

          talak bidiy tidak berlaku dan tidak berkekuatan hukum Al-Quran justru melarang talak biI itu

          Ayat menjelaskan bahwa talak harus dijatuhkan pada saat isterinya dapat menjalankan iddah

          Allah SWT berfirman Talaklah mereka karena iddah mereka Dalam memahami hadits

          tentang Ibnu Umar diatas mereka justru memahaminya dengan alur pikir yang berbeda Menurut

          mereka Rasulullah SAW menyuruh Ibn Umar untuk rujuk itu bukan karena telah terjadi talak

          tetapai Rasulullah SAW marah dan menyuruhnya kembali jadi menurut mereka kata

          dalam hadits tersebut bukan rujuk dalam term fikih tetapi rujuk dalam pengertian فليراجعها

          etimologis saja

          Dari Segi Boleh Atau Tidaknya Rujuk

          1 Talak rajiy

          Talak rajiy adalah talak satu atau dua yang mana seorang suami masih boleh

          rujukkepada isterinya itu meskipun isterinya itu tidak rela sebagaimana dikemukakan oleh

          Wahbah al-Zuhaili sebagai berikut

          غير من الزوجته إلى المطلقة إعادة بعده الزوج يملك الذي فهو بعد وذلك ترض لم ولو العدة فى دامت ما جديد عقد إلى حاجة

          انقضاء قبل المراجعة تمت إذا البائن غير والثاني األول الطالق]29[العدة

          Yaitu talak yang mana laki-laki itu memiliki hak kembali untuk mengikat tali perkawinan kepada perempuan yang ditalaknya itu tanpa memerlukan akad baru selama masih berada dalam iddh walaupun perempuan itu tidak rela Hal itu terjadi setelah talak pertama dan kedua yang tidak termasuk kategori ba`in apabila telah sempurna rujuk sebelum habis masa iddah

          Ketentuan ini didasarkan kepada Firman Allah SWT dalam surat Al-Baqaraħ [2] ayat

          229

          أن لكم يحل وال بإحسان تسريح أو بمعروف فإمساك مرتان الطالق خفتم فإن الله حدود يقيما أال يخافا أن إال شيئا آتيتموهن مما تأخذوا

          فال الله حدود تلك به افتدت فيما عليهما جناح فال الله حدود يقيما أالالظالمون هم فأولئك الله حدود يتعد ومن تعتدوها

          Talak (yang dapat dirujuki) dua kali Setelah itu boleh rujuk lagi dengan cara yang maruf atau menceraikan dengan cara yang baik Tidak halal bagi kamu mengambil kembali sesuatu dari yang telah kamu berikan kepada mereka kecuali kalau keduanya khawatir tidak akan dapat menjalankan hukum-hukum Allah Jika kamu khawatir bahwa keduanya (suami isteri) tidak dapat menjalankan hukum-hukum Allah maka tidak ada dosa atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus dirinya Itulah hukum-hukum Allah maka janganlah kamu melanggarnya Barangsiapa yang melanggar hukum-hukum Allah mereka itulah orang-orang yang zalim

          Ayat diatas menjelaskan bahwa talak rajiy adalah talak satu atau talak pertama talak dua

          atau talak ke dua Setelah suami menjatuhkan talak satu atau talak pertama atau talak dua atau

          talak kedua maka sebelum habis mas iddahnya dia boleh rujuk kembali kepada bekas isterinya

          tanpa akad nikah baru dan tanpa mahar Tetapai bila habis masa iddahnya suami ingin

          berkumpul kembali maka dilaksanakan akad nikah yang baru serta mahar yang baru

          Adapun akibat dari talak rajiy adalah a) Bilangan talak yang dimilki suami berkurang

          b) Ikatan perkawinan berakhir setelah masa iddah habis jika suami tidak rujuk c) Suami boleh

          rujuk dalam masa iddah isterinya d) Ulama Syafiiyyah dan Malikiyyah dalam salah satu

          pendapatnya mengatakan haram bagi suami melakukan hubugan suami isteri dalam masa iddah

          sebelum rujuk karena mereka berpendapat bahwa dengan terjadinya talak seluruh hubungan dan

          iktan suami istri terputud Akan tetapi menurut ulama Hanafiyyah dan Hanabillah suami boleh

          saja menggauli isterinya dalam masa iddah dan sikap ini dianggap sebagai upaya rujuk dari

          suami[30]

          2 Talak Bain

          Talak bain terbagi dua yaitu talak bain sughra dan talak bain kubra Adapun talak bain

          sughra adalah talak yang dijatuhkan oleh seorang suami terhadap isterinya yang mana dengan itu

          ia tidak dapat kembali lagi kecuali melalui akad dan mahar yang baru sebagaimana

          dikemukakan oleh Wahbah al- Zuhaili sebagai berikut

          إال الزوجيه إلى المطلقة يعد أن بعده الرجل يستطيع ال الذي هو بالكتابة أو مال على أو الدخول قبل الطالق وهو ومهر جديد بعقد]31[اإليالء بسبب أو اإلنفاق لعدم ال القاضي يوقعه الذي أو الحنفية عند

          Yaitu talak yang mana laki-laki itu tidak dapat kembali mengikat tali perkawinan kepada wanita yang ditalaknya itu kecuali dengan akad dan mahar yang baru talak tersebut terjadi sebelum disetubuhi atau atas harta atau sindiran menurut ulama Hanafiyyah atau yang diputuskan oleh hakim yang bukan karena tidak memberi nafkah atau dengan sebab ila

          Akibat hokum dari talak bain sughra adlah a) Suami tidak boleh rujuk kepada isterinya

          kecuali dengan akad dan mahar yang baru b) Bilangan talak yang dimiliki suami berkurang c)

          Mahar itu halal disebabkan kepada dua factor yaitu kematian dan talak d) Tidak saling

          mewarisi antara suami dan isteri apabila meninggal salah satu dari keduanya[32]

          Adapun yang dimaksud dengan talak Bain kubra adalah talak tiga atau talak yang ketiga

          yang dijatuhkan oleh seorang suami kepada isterinya yang mana suami tersebut tidak dapat

          kembali lagi sebelum isterinya itu menikah terlebih dahulu dengan laki-laki lain malakukan

          hubungan intim dalam artian yang sebenarnya dan telah pula diceraikan oleh suaminya yang

          baru itu sebagaimana yang dikemukakan oleh Wahbah al-Zuhaili sebagai berikut

          إال الزوجية إلى المطلقة يعيد أن بعده الرجل يستطيع ال الذي هو ثم حقيقة دخوال بها ويدخل ضحيحا زواجا آخر بزوج تتزوج أن بعد

          ]33[الثالث الطالق بعد وذلك منه عدتها وتنقضي عنها يموت أو يفارقها

          Yaitu talak yang mana laki-laki tersebut tidak dapak mengikat tali perkawinan dengan wanita yang ditalaknya itu kecuali setelah ia menikah dengan laki-laki lain sebagai nikah yang benar dan telah melakukan hubungan initm dalam artian yang hakiki kemudian laki-laki itu

          menceraikan wanita tersebut atau ia mati dan telah habis pula mas iddahnya Hal itu terjadi setelah dijatuhkan talak tiga

          Adapun akibat hukum dari talak bain kubra menurut ulama fikiah adalah terputusnya seluruh ikatan dan hubungan suami isteri setelah talak dijatuhkan Suami tidak memilki hak talak lagi dan diantara keduanya tidak saling mewarisi meskipun dalam masa iddah[34]

          [1] Abu Bakr bin Hasan al-Kasnawiy (selanjutnya disebut al-Kasnawiy) Ashl al-Madacircrik (Libanon Dar al-Fikr tth) cet Ke-2 Juz 3 h 139-140

          [2] Ibid[3] Ahmad al-Hashariy al-Wilacircyaħ al-Washacircyaħ al-Thalacircq fi al-Fiqħ al-Islacircmiy li Ahwacircl al-Syakhshiyyaħ

          (Beirut Dar al-Jil 1992) cet Ke-2 h 653[4] Musthafa Dib al-Bagha al-Tawzhicircb fi Adillaħ min al-Ghacircyaħ wa al-Taqricircb (Beirut Dar al-Fikr 1983)

          cet Ke-2 h 173[5] Mahmud Mathrajiy al-Majmucirc Syarh al-Muhadzdzab al-Imacircm al-Nawawiy (Beirut dar al-Fikr 2000)

          Juz 18 h 277-278[6] Konsekwensi dari perbedaan dalam mengklasifikasikan talak ini di antaranya adalah apabila seorang

          suami berkata keapda isterinya yang termasuk dalam salah satu kategori berikut anak kecil sudah menompouse hamil atau belum disetubuhi anti thaliq li al-sunnaħ (kamu perempuan yang ditalak karena sunnah) maka talaknya tidak dianggap sebagai talak sunnah Lihat Ibid h 278

          [7] Al-Hasyariy opcit h 243[8] Ala al-Din Abi Bakr Ibn Masud al-Kasaniy Bada`i wa al-Shana`i (Beirut Dar al-Kutub al-Ilmiyyah

          tth) Jilid 3 h 88 Lihat juga al-Hasariy ibid h 212[9] Burhan al-Din Abi al-Hasan Ali Ibn Abi Bakr Abd al-Jalil al-Rasyidaniy al-Marghinaniy al-Hidayah

          Syarh Bidayat al-Mubatadi` (Beirut Dar al-Kutub al-Ilmiyyah 1990) Juz 1 h 247 Lihat Juga Wahbah al-Zuhayliy al-Fiqh al-Islacircmiy wa Adillatuh (Damaskus Dacircr al-Fikr 1989) cet Ke-3 Juz 7 h 426

          [10] Al-Kasaniy opcit h 88 Lihat Juga al-Hashariy opcit h 212[11] Al-Kasaniy ibid[12] Al-Marghinaniy opcit h 248 Bandingkan dengan al-Kasaniy ibid h 89[13] Al-Kasaniy ibid Lihat juga al-Hashariy opcit h 213 dan 244[14] Al-Kasaniy opcit h 89[15] Muslim Shahih Muslim (Beirut Dar al-Kutub al-Ilmiyyah tth) Jilid 2 h 1093[16] Al-Nasa`iy Sunan al-Nasa`iy (Beirut Dar al-Fikr tth) Jilid 3 h 102[17] Al-Hashariy opcit h 246[18] KHI ini merupakan peraturan yang diberlakukan khusus bagi umat Islam Indonesia yang ditetapkan

          melalui Inpres Nomor 1 tahun 1991[19] Al-Zuhayliy opcit h 425[20] Al-Hashariy opcit h 231[21] Abdurrahman al-Jaziriy al-Fiqħ Ala Madzacircħib al-Arbaaħ (Beirut Dar al-Fikr 1990) Juz 4 h 300-

          301[22] Al-Zuhayliy opcit h 430[23] Ibid h 431[24] Ibid h 462[25] Al-Hashariy opcit h 216-217[26] Ibid h 217[27] Ibid h 247[28] Muhammad Zahid ibn al-Hasan al-Kawtsariy Tartib Musnad al-Imacircm al-Syacircfiiy (Bandung Maktabah

          Dahlan 1990) Jilid 1 h 32-33 Lihat juga al-Jaziriy opcit h 228[29] Al-Zuhayliy opcit h 432[30] Al-Zuhayliy opcit h 439[31] Ibid h 432[32] Ibid h 434-435[33] Ibid h 432

          FASAKH

          Pengertian Fasakh

          Fasakh ialah membatalkan pernikahan dengan kuasa kadi kerana tidak memenuhi syarat-syarat ketika akad terdapatnya kecacatan pada isteri suami

          Penceraian melalui fasakh tidak boleh dirujuk semula Jika ingin bersatu semula hendaklah dengan akad yang baru

          Fasakh boleh berlaku kerana

          (a) terdapatnya kecacatan ketika aqad spt tidak menepati syarat-syarat pada Rukun Nikah (b) terdapatnya kecacatan pada rumahtangga yang disebabkan oleh suamiisteri

          Sebab-sebab yang mengharuskan fasakh (disebabkan oleh suamiisteri)

          (a) suami tidak memberi nafkah menyediakan tempat tinggal atau tidak membayar mas kahwin isterinya

          (b) tidak diketahui kedudukan suami sama ada masih hidup atau mati selama bertahun-tahun

          lamanya

          (c) salah seorang daripada suami atau isteri menjadi cacat sebagaimana yang dibenarkan oleh hukum

          syarak

          (d) murtad salah seorang daripada suami atau isteri atau kedua-duanya

          (e) masuk Islam salah seorang daripada suami atau isteri dan tidak diikuti oleb seorang lagi dalam

          masa idah

          (f) berlakunya persetubuhan syubhat disebabkan salah sangka

          (g) suami zalim iaitu selalu menganiaya isteri seperti memukul mengugut atau tidak melayan isteri

          dengan baik dan adil

          (h) tidak bernafsu sebagai seorang lelaki

          (i) kecacatan syarie pada suami dan isteri (j) Suami mempunyai penyakit yg merbahaya spt AIDS SARS JE Siplis dsb

          Hikmah Fasakh

          1 Mengelakkan isteri dianiayai dan disiksa oleh suami

          2 Menunjukkan keadilan Allah kepada hambanya Jika suami diberikan talak isteri diberikan fasakh

          3 Memberi peluang isteri berpisah drp suaminya dan memulakan hidup baru

          KETENTUAN HUKUM AL-KHULU[9]

          Menurut tinjauan fikih dalam memandang masalah Al-Khulu terdapat hukum-hukum taklifi sebagai berikut

          [1] Mubah (Diperbolehkan)

          Ketentuannya sang wanta sudah benci tinggal bersama suaminya karena kebencian dan takut tidak dapat menunaikan hak suaminya tersebut dan tidak dapat menegakkan batasan-batasan

          Allah Subhanahu wa Tarsquoala dalam ketaatan kepadanya dengan dasar firman Allah Subhanahu wa Tarsquoala

          ldquoJika kamu khawatir bahwa keduanya (suami-isteri) tidak dapat menjalankan hukum-hukum Allah maka tidak ada dosa atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh

          isteri untuk menebus dirinyardquo

          [Al-Baqarah 229]

          Al-Hafizh Ibnu Hajar memberikan ketentuan dalam masalah Al-Khulu ini dengan pernyataannya bahwasanya Al-Khulu ialah seorang suami menceraikan isterinya dengan penyerahan pembayaran ganti kepada suami Ini dilarang kecuali jika keduanya atau salah satunya merasa khawatir tidak dapat melaksanakan apa yang diperintahkan Allah Hal ini bisa muncul karena adanya ketidaksukaan dalam pergaulan rumah tangga bisa jadi karena jeleknya akhlak atau bentuk fisiknya Demikian juga larangan ini hilang kecuali jika keduanya membutuhkan penceraian karena khawatir dosa yang menyebabkan timbulnya Al-Bainunah Al-Kubra (Perceraian besar atau Talak Tiga) [10]

          Syaikh Al-Bassam mengatakan diperbolehkan Al-Khulu (gugat cerai) bagi wanita apabila sang isteri membenci akhlak suaminya atau khawatir berbuat dosa karena tidak dapat menunaikan haknya Apabila sang suami mencintainya maka disunnahkan bagi sang isteri untuk bersabar dan tidak memilih perceraian [11]

          [2] Diharamkan Khulursquo

          Hal Ini Karena Dua Keadaan

          a) Dari Sisi Suami

          Apabila suami menyusahkan isteri dan memutus hubungan komunikasi dengannya atau dengan sengaja tidak memberikan hak-haknya dan sejenisnya agar sang isteri membayar tebusan

          kepadanya dengan jalan gugatan cerai maka Al-Khulu itu batil dan tebusannya dikembalikan kepada wanita Sedangkan status wanita itu tetap seperti asalnya jika Al-Khulu tidak dilakukan

          dengan lafazh thalak karena Allah Subhanahu wa Tarsquoala berfirman

          ldquoJanganlah kamu menyusahkan mereka karena hendak mengambil kembali sebagian kecil dari apa yang telah kamu berikan kepadanya terkecuali bila mereka melakukan

          pekerjaan keji yang nyatardquo

          [An-Nisa 19] [12]

          Apabila suami menceraikannya maka ia tidak memiliki hak mengambil tebusan tersebut Namun bila isteri berzina lalu suami membuatnya susah agar isteri tersebut membayar terbusan dengan Al-Khulu maka diperbolehkan berdasarkan ayat di atasrdquo [13]

          b) Dari Sisi Isteri

          Apabila seorang isteri meminta cerai padahal hubungan rumah tangganya baik dan tidak terjadi perselisihan maupun pertengkaran di antara pasangan suami isteri tersebut Serta tidak ada alasan syarrsquoi yang membenarkan adanya Al-Khulu maka ini dilarang berdasarkan sabda Rasulullah Shallallahu lsquoalaihi wa sallam

          ldquoSemua wanita yang minta cerai (gugat cerai) kepada suaminya tanpa alasan maka haram baginya aroma surgardquo

          ]HR Abu Dawud At-Tirmidzi Ibnu Majah dan Ahmad dan dishahihkan Syaikh Al-Albani dalam kitab Irwarsquoul Ghalil no 2035] [14]

          [3] Mustahabbah (Sunnah) Wanita Minta Cerai (Al-Khulu)

          Apabila suami berlaku mufarrith (meremehkan) hak-hak Allah maka sang isteri disunnahkan Al-Khulu Demikian menurut madzhab Ahmad bin Hanbal [15]

          [4] Wajib

          Terkadang Al-Khulu hukumnya menjadi wajib pada sebagiaan keadaan Misalnya terhadap orang yang tidak pernah melakukan shalat padahal telah diingatkan

          Demikian juga seandainya sang suami memiliki keyakinan atau perbuatan yang dapat menyebabkan keyakinan sang isteri keluar dari Islam dan menjadikannya murtad Sang wanita tidak mampu membuktikannya di hadapan hakim peradilan untuk dihukumi berpisah atau mampu membuktikannya namun hakim peradilan tidak menghukuminya murtad dan tidak juga kewajiban bepisah maka dalam keadaan seperti itu seorang wanita wajib untuk meminta dari suaminya tersebut Al-Khulu walaupun harus menyerahkan harta Karena seorang muslimah tidak patut menjadi isteri seorang yang memiliki keyakinan dan perbuatan kufur [16]

          Al-Khulu Gugatan Cerai Dalam Islam

          Penulis Ust Kholid syamhudi

          __________Foote Note

          [10] Fathul Bari 9318[11] Taudhihul Ahkam Min Bulughul Maram 5469[12] Taudhihul Ahkam Min Bulughul Maram 5469[13] Shahih Fiqhis Sunnah 3343[14] Shahih Fiqhis Sunnah 3342[15] Shahih Fiqhis Sunnah 3342[16] Shahih Fiqhis Sunnah 3343

          pengrtian khuluPosted by admin on November 8 2010

          Sedangkan menurut pengertian syarirsquoat para ulama mengatakan dalam banyak definisi yang semuanya kembali kepada pengertian bahawasanya Al-Khulu ialah terjadinya perpisahan

          Pengertian Talak Talak merupakan kalimah bahasa Arab yang bermaksud menceraikan atau Talak melalui Khulu Talak yang difasakhkan oleh Hakim 4 Menjatuhkan Talak Tiga Sekaligus

          Menurut pengertian syara Khulu adalah Perceraian yang diminta oleh isteri kepada suaminya dengan memberi wang atau sebagainya Di kalangan masyarakat Melayu Khulu juga

          Khulu bererti tanggal Menurut pengertian syara Khulu adalah Penceraian yang diminta oleh isteri dari suaminya dengan memberi wang atau sebagainya

          1SERIAL FIQH MUNAKAHATNIKAH ANJURAN MANFAAT TUJUAN HUKUM DAN WANITAWANITAYANG HARAM DINIKAHIOleh Aep Saepulloh DarusmanwiatiLisensi DokumenCopyright Aep Saepulloh wwwindonesianschoolorgSeluruh dokumen di wwwindonesianschoolorg dapat digunakan dimodifikasi dandisebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial )nonprofit( dengan syarat tidakmenghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakandalam setiap dokumen Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang kecualimendapatkan ijin terlebih dahulu dari penulis indonesianschoolorg2SERIAL FIQH MUNAKAHATNIKAH ANJURAN MANFAAT TUJUAN HUKUM DAN WANITAWANITAYANG HARAM DINIKAHIOleh Aep Saepulloh DarusmanwiatiAnjuran menikah dalam ajaran IslamTahukah anda siapakah orang terkaya di dunia Ya siapapun jawabannya yang jelas satu diasudah menikah Jangan di tingkat dunia mari kita perkecil skalanya tingkat nasional Siapakah orangpaling kaya nomor satu di Indonesia Siapapun dia yang jelas dia sudah menikah bahkan sudahbercucu dan bercicit Adakah orang bujang yang kaya Ada hanya sedikit dan bahkan kalaupun diakaya tetap tidak akan mengalahkan kayanya orang yang sudah menikah Mengapa demikian Inisudah sebuah ketentuan bahwa orang yang masih bujang adalah orang-orang miskin sekalipun diabanyak hartanya Mengapa Karena dia baru bisa menafkahi dan membiayai dirinya sendiri Mengapaorang bujang tidak ada yang kaya disebut sebuah ketentuan Ya karena demikian Rasulullahbersabda Perhatikan hadits berikut ini

          رج 1049703 ل م 1049703 سكين م 1049703 سكين م (( 1049703 سكين وس 1049703 لم عن 1049703 هعلي الله صلى الله رسول قال قال نجيح أبي

          و 1049703 ال المال من غنيا آان وإن الله رسول یا قالوا امرأة له ليسالم من غنيا آان وإن قال

          1049703 ن یا قالوا زوج لها ليس امرأة مسكينة مسكينة مسكينة قالم غنية آانت وإن الله رسول

          [ ] (( الطبرانى رواه المال من غنية آانت إن و قال المالArtinya Ibn Nujaih berkata Rasulullah Saw bersabda Miskin miskin miskin seorang laki-laki yang

          belum mempunyai isteri Para sahabat bertanya Ya Rasulullah apakah sekalipun laki-laki itubanyak hartanya Rasulullah menjawab Ya meskipun dia banyak hartanya Rasulullah Sawbersabda kembali Miskin miskin miskin perempuan yang belum bersuami Para sahabat bertanyaApakah sekalipun wanita itu banyak hartanya Rasulullah Saw menjawab Ya sekalipun diabanyak hartanya (HR Thabrani)Perhatikan dalam hadits di atas Rasulullah secara tegas (boleh jadi doa) menyebut tiga kalibahwa laki-laki atau perempuan yang belum menikah tetap dikatakan miskin sekalipun mereka banyakhartanya Ini juga barangkali di antara penyebab mengapa jarang sekali bujang atau gadis yang kayaraya Yah karena didoakan oleh Rasulullah untuk tidak kaya Kalau mau kaya ya harus segeramenikahNamun jangan dipahami bahwa menikah untuk menjadi orang kaya Itu hanyalah sebuahgambaran singkat betapa Islam sangat menganjurkan ummatnya untuk menikah Dalam hadits lainRasulullah mengatakan bahwa nikah adalah sunnahku dan barang siapa yang tidak menyukaisunnahku (menikah) maka ia bukan termasuk ummat dan golongankuBahkan kalau kita perhatikan ayat-ayat al-Quran yang berbicara tentang nikah kita akanmendapati bahwa kata nikah digambarkan dengan tiga istilah Pertama nikah disebut sebagai sunanulanbiya (amalan sunnah para nabi) perhatikan misalnya dalam firman Allah berikut ini

          ذن ب 1049703 إ وما 1049703 ا ة ی وذر واجا ز أ هم ل ا ن وجعل لك قب من ال س ر ا ن ل س ر أ قد ول

          ل إ ة آی ب ي ت أ ی ن أ سول ر ل ان آ( الرعد ( اب ت آ جل أ ل ك ل ه 38اللArtinya Dan sesungguhnya Kami telah mengutus beberapa Rasul sebelum kamu dan Kamimemberikan kepada mereka istri-istri dan keturunan Dan tidak ada hak bagi seorang Rasulmendatangkan sesuatu ayat (mukjizat) melainkan dengan izin Allah Bagi tiap-tiap masa ada Kitab(yang tertentu) (QS ar-Radu 38)Demikian juga dalam hadits dikatakan

          الحي 1049703 اء المرس 1049703 لين س 1049703 نن رسول 1049703 ن أن أیوب أبي عنم (( أربع قال وسلم عليه الله صلى الله

          [ ] (( الترمذى رواه والنكاح والسواك والتعطرArtinya Rasulullah Saw bersabda Ada empat hal yang termasuk sunnah para Nabi Malu memakaiwangi-wangian siwak dan nikah (HR Turmudzi)3Kedua nikah juga disebut dalam konteks sebuah kenikmatan yang sangat besar (al-imtinan)Perhatikan firman Allah dalam surat an-Nahl ayat 72 berikut ini

          ين 1049703 ات ن ب م واجك ز أ من م ك ل وجعل واجا ز أ م ك فس ن أ من م ك ل جعل ه واللب الطي من م قك ز ور وحفدة

          ( النحل ( ون فر ك ی هم ه الل عمة ن وب ون ؤمن ی اطل ب ال فب 72أ

          Artinya Allah menjadikan bagi kamu istri-istri dari jenis kamu sendiri dan menjadikan bagimu dariistri-istri kamu itu anak-anak dan cucu-cucu dan memberimu rezki dari yang baik-baik Makamengapakah mereka beriman kepada yang batil dan mengingkari nikmat Allah (QS An-Nahl 72)Ketiga nikah juga digambarkan sebagai salah satu tanda kekuasaan Allah Perhatikan dalamsurat ar-Rum ayat 21 berikut ini

          ف 1049703 ي ن إ حم 1049703 ة ور م 1049703 ودة م ك ي 1049703 ن ب ق 1049703 ل خل ن أ ه ات ءای ومنع وج ها ي ل إ وا ن ك س ت ل ا واج ز أ م ك فس ن أ من م ك ل

          ( الروم ( ون ر فك ت ی قوم ل ات ی آل 21ذلكArtinya Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri darijenismu sendiri supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya dan dijadikan-Nyadiantaramu rasa kasih dan sayang Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tandatandabagi kaum yang berfikir (QS Ar-Rum 21)Dengan digambarkannya dalam tiga istilah di atas menunjukkan bahwa nikah adalah sesuatuyang sangat dianjurkan karena di samping merupakan amalan sunnah para Nabi salah satu tandakekuaasaan Allah juga ia merupakan nikmat yang sangat besar Bahkan ketika manusia merasa waswasdengan masalah nafkah dan rizki setelah menikah kelak Allah secara tegas mengatakan bahwaDialah yang akan mengayakannya Dialah yang akan mencukupkannya dan mengganti kefakirannyadengan kekayaan Perhatikan firmah Allah dalam surat an-Nur ayat 32 berikut ini

          ه وا 1049703 ضل ون ك ی ن إ م ك مائ وإ م ادآ ب ع من حين والصال م ك من امى ی األ كحوا ن وأف من ه الل هم غن ی اء فقر

          ( النور ( يم عل ع واس ه 32واللArtinya Dan kawinkanlah orang-orang yang sedirian diantara kamu dan orang-orang yang layak(berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuanJika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya Dan Allah Maha luas(pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui (QS An-Nur 32)Bahkan dalam sebuah hadits dikatakan bahwa orang yang menikah dengan niat untuk menjagakehormatan diri termasuk salah satu golongan yang akan dibantu dan ditolong langsung oleh Allah

          عل 1049703 ى ح 1049703 ق ثالث (( 1049703 ة ق 1049703 ال وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله 1049703 لىص الله رسول أن عنه الله رضي هریرة أبى عن

          العف 1049703 (( اف والمكاتب 1049703 د الله سبيل فى المجاهد عونهم اللهیری الذى والناآح األداء یرید الذى

          [ الترمذى [رواهArtinya Dari Abu Hurairah bahwasannya Rasulullah Saw bersabda Ada tiga kelompok manusiayang akan ditolong dan dibantu langsung oleh Allah orang yang berjuang di jalan Allah Hambasahaya yang mengadakan mukatabah dengan tuannya dan bermaksud untuk membayar tebusannyaserta orang yang menikah dengan maksud untuk menjaga diri (dari perbuatan tidak terpuji) (HRTurmudzi)Dari sini tampak jelas mengapa orang yang kaya umumnya adalah orang yang sudahberkeluarga karena ternyata Allah turun tangan langsung dalam membantu dan menolong merekayang sudah menikah termasuk dalam masalah rizkinya Bahkan pehatikan juga ungkapan para ulamasalaf bahwa wanita itu merupakan pulsa yang akan menambah account suaminya

          الرجل رصيد إلى یضاف آنز خير المرأةArtinya Wanita adalah sebaik-baik simpanan yang akan menambah tabungan laki-lakiMasih menyangkut anjuran dan perhatian Islam dengan menikah ini perhatikan sabda-sabdaRasulullah dan perkataan para sahabat berikut ini

          ی 1049703 أتينكم ف 1049703 إنهن لن 1049703 ساء ا تزوج (( 1049703 وا وس 1049703 لم لى 1049703 هعلي ص 1049703 الله الله رس 1049703 ول ق 1049703 ال قال 1049703 ت عائ 1049703 شة ع 1049703 ن

          [ شيبة)) [ أبي ابن أخرجه بالمال4Artinya Siti Aisyah berkata Rasulullah Saw bersabda Menikahlah segera dengan wanita karenawanita itu dapat mendatangkah harta (HR Ibn Abi Syaibah)

          أن ف 1049703 أمره الفاق 1049703 ة إلي 1049703 ه ی 1049703 شكو وس 1049703 لم الله 1049703 ه لىص 1049703 علي الله رس 1049703 ول إل 1049703 ى رجل جاء قال جابر عن( الخطيب ( أخرجه یتزوجArtinya Jabir berkata Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah Saw mengadukan kefakirannyaRasulullah Saw kemudian menyuruhnya untuk segera menikah (HR Al-Khatib)

          إذا (( 1049703 صف وسلم عليه الله صلى الله رسول قال قالت عائشة عنن استكمل فقد العبد تزوج

          [ ] (( البيهقى رواه اآلخر النصف فى الله فليتق دینهArtinya Siti Aisyah berkata Rasulullah Saw bersabda Apabila seorang hamba menikah makasugguh ia telah menyempurnakan setengah agamanya Maka bertakwalah kepada Allah padasetengahnya lagi (HR al-Baihaki)

          ل 1049703 م ث 1049703 م ی 1049703 نكح الن موس 1049703 را آ 1049703 ان م (( 1049703 ن عن 1049703 لموس عليه الله صلى الله رسول قال قال نجيح ابي

          [ ] (( الطبرانى رواه منى فليس ینكحArtinya Ibnu Nujaih berkata Rasulullah Saw bersabda Barangsiapa yang sudah siap untuk menikahkemudian tidak menikah maka ia tidak termasuk ummatku (HR Thabrany)

          أنى 1049703 ول وأعلم أیام عشرة إال أجلى من یبق لم لو مسعود ابن قال ط ولي ا آخره فى أموت

          [ ] الطبرانى رواه الفتنة مخافة لتزوجت فيهن النكاحArtinya Ibnu Masud berkata Kalau saja usiaku tinggal sepuluh hari dan saya mengetahuibahwasannya saya akan meninggal di penghujung harinya dan pada saat itu saya masih ada waktuuntuk menikah pasti saya akan menikah lebih dahulu karena takut terjadinya fitnah (HR Thabrani)

          (( )) یتزوج حتى الشاب نسك یتم ال طاوس قالArtinya Thawus berkata Ibadah seorang pemuda belum sempurna sehingga ia menikah

          ] (( )) رواه فجور أو عجز إال النكاح من یمنعك ما الزوائد البى عمر قال[ شيبة أبي ابنArtinya Umar bin Khatab pernah berkata kepada Abu az-Zawaid Tidak ada yang menghalangikamu untuk menikah kecuali dua hal imma kamu itu lemah (lemah syahwat) ataupun kamu sukaberbuat dosa (HR Ibn Abi Syaibah)Hikmah dan manfaat menikahDi atas telah dipaparkan secara panjang lebar mengenai anjuran Islam (targhib) untuk menikahPertanyaan berikutnya Untuk apa menikah Apa manfaat dan kegunaannya

          Sebagaimana diketahui bersama bahwa manusia dan makhluk lainnya mempunyai gharizahseksual yang tinggi Tidak disangsikan bahwa kebutuhan biologis ini dari waktu ke waktu dan daritahun ke tahun terus naik dan dahsyat Ditahan dan dibiarkan tentu bukan sebuah jalan keluarDilampiaskan semena-mena sebagaimana hewan juga bukan sebuah solusi yang baik Untuk itu Islammemberikan aturan dalam rangka melampiaskan kebutuhan biologis ini melalui nikah Denganpernikahan kebutuhan biologis yang sudah menggebu itu akan disalurkan secara baik dan benarsehingga diharapkan orang tersebut menjadi tenang dan rehat Karena kini ia telah mempunyai tempatyang bersih dan sah untuk menumpahkan kebutuhan biologisnyaSayyid Sabiq dalam bukunya Fiqhus Sunnah mengatakan bahwa dengan menikah badanmenjadi tenang jiwa juga damai pandangan terpelihara dan kasih saying bisa diwadahi secara benarOleh karena itu sejatinya orang yang sudah menikah menjadi orang yang tenang baik dalam jasmanipandangan maupun jiwanya Dalam sebuah hadits dikatakan

          ش 1049703 يطان ص 1049703 ورة ف 1049703 ى تقب 1049703 ل الم (( 1049703 رأة إن لم 1049703 الوس 1049703 ق علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى النب 1049703 ي أن هریرة أبي عنیعجبه 1049703 ا ما امرأة من أحدآم رأى فإذا شيطان صورة فى وتدبر

          م یرد ذلك فإن أهله فليأت[ ] (( مسلم رواه نفسه فى5Artinya Dari Abu Hurairah bahwasannya Rasulullah Saw bersabda Sesungguhnya wanita itu baikketika menghadap ataupun membelakangi dalam bentuk syaithan (menggoda) Apabila salah seorangdi antara kalian melihat sesuatu yang menakjubkan dari wanita maka segeralah datangi keluarganyakarena dengan demikian dapat menolak apa yang sedang bergejolak di dalam dirinya (HR Muslim)Selain untuk memberikan ketenangan lahir bathin menikah juga berguna untuk memperbanyakketurunan dan melanjutkan kehidupannya Karena itu Rasulullah Saw dalam sebuah hadits bersabda

          ) أبو رواه القيامة یوم األنبياء بكم مكاثر فإنى الودود تزوجواالولودداود)Artinya Rasulullah Saw bersabda Nikahilah wanita-wanita yang subur dan penyayang karena akuadalah nabi yang paling banyak ummatnya kelak pada hari Kiamat (HR Abu Dawud)Bahkan menurut hasil penelitian salah satu badan di PBB yang dikeluarkan pada hari Sabtutanggal 6 Juni 1959 sebagaimana dikutip oleh Sayyid Sabiq dalam Fiqhus Sunnah-nya bahwa usiaorang-orang yang sudah menikah lebih lama dan panjang ketimbang yang tidak atau belum menikahPenilitian ini dilakukan di seluruh pelosok dunia pada tahun 1956 Hasil penelitian ini hemat penulissangatlah logis karena orang yang sudah menikah dapat melampiaskan kebutuhan biologisnyasehingga jiwanya tidak berontak lagi malah lebih tenang Berbeda dengan para bujang yang belumtersalurkan sama sekali jiwa dan badannya akan terus bergejolak tidak tenang Dan ketika dia tidakmenyalurkannya secara benar melalui pernikahan maka jiwanya tetap bergejolak dan tidak tenangsehingga hal ini akan sangat berpengaruh dalam langkah dan kehidupannya Menumpahkan danmelampiaskan bukan pada tempat yang benar juga bukan jalan terbaik karena dia tidak akanmengetahui bersih sehatnya tempat yang dikunjunginya itu Bahkan tidak menutup kemungkinan

          tempat tersebut telah dikunjungi pula oleh orang lain yang membawa penyakit kelamin yang sangatganas Untuk itu adalah wajar apabila penelitian tersebut mengatakan bahwa umumnya usia yangsudah menikah jauh lebih panjang ketimbang yang tidak atau belum menikahTujuan menikahApa tujuan menikah dalam ajaran Islam Apakah untuk memenuhi kebutuhan biologis semataPernikahan dalam Islam bukan semata demi memenuhi nafsu seksualitas semata akan tetapimempunyai tujuan utama sebagaimana difirmankan oleh Allah dalam surat ar-Rum ayat 21 berikut ini

          ف 1049703 ي ن إ حم 1049703 ة ور م 1049703 ودة م ك ي 1049703 ن ب ق 1049703 ل خل ن أ ه ات ءای ومنع وج ها ي ل إ وا ن ك س ت ل ا واج ز أ م ك فس ن أ من م ك ل

          ( الروم ( ون ر فك ت ی قوم ل ات ی آل 21ذلكArtinya Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri darijenismu sendiri supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya dan dijadikan-Nyadiantaramu rasa kasih dan sayang Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tandatandabagi kaum yang berfikir (QS Ar-Rum 21)Dari ayat di atas paling tidak ada tiga tujuan utama dari menikahPertama untuk menenangkan dan menentramkan jiwa (litaskunu ilaiha) Ketenangan jiwa danpikiran merupakan hal yang sangat penting bagi keberhasilan dan kesuksesan seseorang Seseorangakan mempunyai peluang yang sangat besar untuk maju dan berhasil manakala hati pikiran danjiwanya sudah tenang Dengan menikah bayangan-bayangan dan khayalan-khayalan masa mudatertumpah sudah Bahkan karena kini dia sudah mempunyai tempat khusus gejolak itu tidak akanterlalu membludak manakala melihat wanita lain yang menggoda Rasulullah bersabda

          ش 1049703 يطان ص 1049703 ورة ف 1049703 ى تقب 1049703 ل الم (( 1049703 رأة إن لم 1049703 الوس 1049703 ق علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى النب 1049703 ي أن هریرة أبي عنیعجبه 1049703 ا ما امرأة من أحدآم رأى فإذا شيطان صورة فى وتدبر

          م یرد ذلك فإن أهله فليأت[ ] (( مسلم رواه نفسه فىArtinya Dari Abu Hurairah bahwasannya Rasulullah Saw bersabda Sesungguhnya wanita itu baikketika menghadap ataupun membelakangi dalam bentuk syaithan (menggoda) Apabila salah seorangdi antara kalian melihat sesuatu yang menakjubkan dari wanita maka segeralah datangi keluarganyakarena dengan demikian dapat menolak apa yang sedang bergejolak di dalam dirinya (HR Muslim)Kedua dengan menikah juga untuk menimbulkan rasa mawaddah cinta kasih kepada keluargaSetiap manusia memiliki keinginan untuk mencintai dan mengasihi orang yang didambakannya Mana6kala cinta kasihnya ini tidak disalurkan kepada orang tertentu maka ia akan mencari benda lain atauhal lain untuk menumpahkan cinta kasihnya itu Dengan menikah cinta kasih itu akan tertuang dantersalurkan secara benar Bukan semata kepada isteri dan anak-anaknya akan tetapi juga kepadakeluarga si isteri dan kerabatnya Dengan demikian pernikahan pada hakikatnya bukan sematapertemuan antara suami isteri saja akan tetapi pertemuan antara dua keluarga besar keluarga suamidan keluarga si isteri Oleh karena itu dalam ajaran Islam disyaratkan adanya wali nikah Ini

          menunjukkan bahwa pernikahan memang mempertemukan dua keluarga Yang menikah bukan sematasuami dan isteri tapi seluruh keluarga Ketika dua keluarga sudah bertemu di sanalah tempat untukmenuangkan rasa cinta kasih yang sudah menjadi fitrah manusiaKetiga dengan menikah juga untuk menimbulkan rasa kasih sayang rahmah Sebagaimanarasa mawaddah manusia juga mempunyai naluri untuk menyayangi sesamanya Sayang rahmahtidak sama dengan mencintai Sayang rahmah jauh di atas mencintai Rasa sayang biasanya munculdari lubuk hati yang paling dalam Ia lahir bukan karena dorongan nafsu seksual kebutuhan biologisatau hal-hal lahiriyah lainnya Ia betul-betul tumbuh dari dalam jiwa setelah bergaul dan lamamengenal pasangannya Naluri rasa sayangnya ini akan ditumpahkan untuk keluarganya terutamauntuk isteri dan anak-anaknya Dalam sebuah hadits riwayat Imam Bukhari suatu hari Aqra bin Habismelihat Rasulullah Saw sedang mencium cucunya Hasan bin Ali Aqra kemudian berkata Sayamempunyai sepuluh putra putri tapi saya tidak pernah mencium mereka satupun Mendengar ituRasulullah Saw bersabda

          یرحم ال یرحم ال من إنArtinya Sesungguhnya orang yang tidak pernah menyayangi dia tidak akan disayangiDemikian di antara tujuan menikah dalam Islam sebagaimana yang tertera dalam al-Quransurat ar-Rum ayat 21 Wallahu alamHukum PernikahanPara ulama telah sepakat bahwa nikah itu diperintahkan Namun mereka berbeda pendapatmengenai hukumnya Dalam hal ini para ulama terbagi kepada tiga kelompokPertama nikah wajib bagi setiap orang yang sudah mampu untuk melakukannya sekali seumurhidup Pendapat ini adalah pendapatnya Dawud ad-Dahiry Ibn Hazm dan lainnya Dalil yang menjadidasar pendapat ini adalah dhahir dari nash-nash baik berupa ayat al-Quran maupun hadits Nabi yangmemerintahkan pernikahan Kelompok ini memahami secara tekstual bahwa semua perintah tersebutmenggunakan shigat amar (bentuk perintah) dan setiap perintah menunjukkan wajib karenanya nikahjuga adalah wajib al-ashlu fil amr lil wujub pada dasarnya perintah itu menunjukkan kepada wajibPendapat kedua mengatakan bahwa nikah itu hukumnya adalah sunnah saja Pendapat iniadalah pendapatnya Jumhur ulama Pendapat kedua ini memahami perintah nikah yang terdapat dalamal-Quran dan Sunnah kepada hukum sunnah bukan wajib Firman Allah yang terdapat dalam surat an-Nisa ayat 3 misalnya yang berbunyi

          ورباع وثالث مثنى النساء من لكم طاب ما فانكحواArtinya Maka nikahilah wanita-wanita yang kamu sukai dua tiga dan empat (QS An-Nisa 3)Ayat di atas menurut pendapat kedua ini bukanlah menunjukkan wajib Karena dalam ayat diatas Allah mengkaitkan nikah dengan kemampuan istithaah Artinya barang siapa yang sudahmampu untuk menikah maka menikahlah Sedangkan yang belum mampu untuk menikah maka tidakmengapa ia tidak menikah Karena itu menikah bukanlah wajib akan tetapi sunnah sajaPendapat ketiga adalah pendapat yang mengatakan bahwa hukum menikah berbeda-bedatergantung kondisi seseorang Pendapat ini adalah pendapat kuat pada madzhab MalikiyyahSyafiiyyah dan Hanabilah

          Menurut pendapat ini hokum menikah bisa wajib bagi mereka yang sudah siap dan mampubaik lahir maupun bathin sehingga kalau tidak menikah ia akan terjerumus kepada perbuatan zinaTidak ada cara lain untuk menjaganya kecuali dengan jalan menikah Dalam qaidah Ushuliyyahdaikatakan Sesuatu yang tidak menyebabkan terpenuhinya sesuatu yang wajib kecuali dengansesuatu itu maka sesuatu itu menjadi wajib hukumnya7Nikah juga hukumnya bisa sunnah bagi mereka yang syahwatnya sudah menggebu akan tetapimasih besar kemungkinan seandainya belum menikah pun ia masih dapat menjaga diri dari perbuatanzina Untuk kondisi seperti ini nikah hukumnya sunnah sajaNikah juga bisa haram bagi orang yang belum siap menikah baik secara lahir (menafkahi)maupun secara bathin (berhubungan badan) sehingga kalau dipaksakan menikah si wanita akanmenderita baik lahirnya maupun bathinnya Atau nikah juga bisa menjadi haram bagi orang yangbermaksud jahat dengan nikahnya itu misalnya ingin menyakiti si isteri dan keluarganya atau karenabalas dendam dan sebagainyaNikah juga bisa makruh bagi orang yang kondisinya seperti disebutkan diatas akan tetapitidak menimbulkan madharat bagi si isteri Jadi apabila ia menikah si isteri tidak merasakan dampaknegative yang sangat besar Untuk orang seperti ini sebaiknya jangan dahulu menikah dan kalaupunmau menikah maka hukumnya makruh sajaDari ketiga pendapat ini penulis lebih cenderung untuk mengambil pendapat ketiga ini bahwapernikahan itu hukumnya berbeda-beda disesuaikan dengan kondisi orang yang bersangkutanPendapat ini rasanya lebih tepat terutama untuk kondisi sekarangMacam-macam pernikahan yang dilarang1 Nikah SyigarNikah Syigar adalah seorang laki-laki menikahkan putri perempuannya atau saudariperempuannya dengan orang lain dengan syarat orang tersebut mau menikahkan putrinya atausaudari perempuannya dengan orang tadi baik pernikahan tersebut memakai mahar maupuntidak Hanya saja umumnya pernikahan Syigar ini tidak ada maharnya karena sudah digantidengan tukar menukar putri atau saudari perempuannyaPara ulama sepakat bahwa nikah Syigar ini haram hukumnya Hal ini didasarkankepada hadits-hadits berikut ini

          الشغار عن وسلم عليه الله صلى الله رسول نهى قال جابر عن( مسلم( أخرجهArtinya Jabir berkata Rasulullah Saw melarang nikah syigar (HR Muslim)

          عن (( وسلم عليه الله صلى الله رسول نهى قال هریرة أبى عن والشغار قال الشغار

          وأزوج 1049703 ك أخت 1049703 ك زوجن 1049703 ى أو ابنت 1049703 ى وأزوج 1049703 ك ى 1049703 كزوجن 1049703 ابنت للرج 1049703 ل الرج 1049703 ل یق 1049703 ول أن[ ماجه)) [ وابن والنسائي مسلم أخرجه أختىArtinya Abu Hurairah berkata Rasulullah Saw melarang nikah Syigar Nikah Syigar adalahseorang laki-laki berkata kepada laki-laki lain nikahkan saya dengan anak perempuan kamudan saya nanti akan menikahkanmu dengan anak perempuan saya atau nikahkan saya dengansaudari perempuan kamu dan saya akan menikahkan kamu dengan saudari perempuan saya(HR Muslim NasaI dan Ibn Majah)

          2 Nikah MuhallilMuhallil secara bahasa berarti yang menjadikan halal Nikah Muhallil adalah pernikahandi mana seorang laki-laki menikahi seorang wanita yang sudah ditalak tiga kemudian iamentalaknya dengan maksud agar wanita tersebut dapat dinikahi kembali oleh suaminya yangdahulu yang telah mentalak tigaPernikahan ini biasanya terjadi ketika si mantan suami yang telah mentalak isterinya tigakali bermaksud untuk kembali lagi kepada isterinya tadi namun karena sudah ditalak tiga iatidak boleh langsung menikahi mantan isterinya itu kecuali si isteri tadi menikah dahulu denganlaki-laki lain Untuk tujuan itu kemudian si laki-laki tadi menyewa atau membayar laki-laki lainagar menikahi mantan isterinya tadi dengan catatan tidak boleh disetubuhi atau boleh disetubuhitapi harus sesegera mungkin diceraikan agar mantan suami tadi dapat menikahinya kembaliOrang yang dibayar untuk menikahi mantan isterinya dalam istilah fiqh disebut dengan almuhallil(yang menjadikan halal) sedangkan mantan suami yang membayar laki-laki tadi disebutdengan al-muhallal lah Pernikahan ini haram hukumnya berdasarkan dalil berikut ini8

          ل 1049703 ه والمحل 1049703 ل المحل 1049703 ل وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله ول 1049703 لىص رس 1049703 الله لع (( 1049703 ن ق 1049703 ال م 1049703 سعود اب 1049703 ن ع 1049703 ن

          ( وأحمد والنسائي الترمذى (أخرجهArtinya Ibnu Masud berkata Rasulullah melaknat al-muhallil (yang menjadikan halal) dan almuhallallah (yang dijadikan halal karenanya) (HR Turmudzi Nasai dan Ahmad)

          عب)) [ 1049703 د رواه رجمتهم 1049703 ا إال بمحلل 1049703 ة و بمحل 1049703 ل ال 1049703 ىأوت(( ال 1049703 ق الخط 1049703 اب ب 1049703 ن عم 1049703 ر ع 1049703 ن

          صحيح بإسناد [الرزاقArtinya Umar bin Khatab berkata Tidak didatangkan kepadaku muhallil dan wanita yangdijadikan halal karenanya kecuali aku akan meranjam keduanya (HR Abdur Razak dengansanad yang shahih)3 Nikah IstibdhaNikah Istibdha adalah nikah yang dimaksudkan untuk memperoleh keturunan atau bibitunggul Dalam prakteknya nikah ini atas usul dan kemauan si suami setelah melihat ada orangyang dipandang hebat pintar atau aneh dari yang lainnya sehingga ia pun berkeinginan untukmendapatkan putra seperti dia Sang suami biasanya berkata kepada isterinya Apabila kamusudah suci dan selesai haidmu pergilah ke si anu (misalnya seorang professor) dan bersenangsenanglahdengannya sampai kamu hamil Ketika sudah hamil baru isteri tersebut pulang lagidan kembali lagi kepada suaminya Dan suaminya sangat bahagia karena akan mendapatkanputra yang sangat diinginkannya Istibdha secara bahasa artinya bersetubuh (jima) Pernikahanseperti ini jelas diharamkan4 Nikah ar-RahtRaht secara bahasa berarti rombongan kelompok Dalam pernikahan ini sekelompoklaki-laki (syaratnya tidak boleh lebih dari sepuluh orang) bersekutu dan sepakat untuk menggauliseorang perempuan secara bergantian dan bergilir Ketika wanita tadi hamil dan melahirkansemua laki-laki yang ikut menanam saham pada wanita tadi harus berkumpul di hadapanwanita tadi Setelah berkumpul si wanita berkata

          فالن یا ابنك فهو ولدت وقد أمرآم من آان ما عرفتم قد

          Artinya Kalian telah maklum dengan apa yang telah kalian lakukan Kini saya sudahmelahirkan maka anak ini adalah anakmu wahai fulan (sambil menunjuk salah satu laki-lakiyang disukainya)Ketika si wanita menunjuk salah satu laki-laki yang disukainya maka laki-laki itulahyang harus menjadi bapak dari anak tersebut sekaligus menjadi suaminya yang resmi Tidakboleh si laki-laki tersebut menolak dengan alasan dan catatan apapun Sementara laki-laki lainyang tidak terpilih mereka beterbangan lagi mencari mangsa-mangsanya yang lainLantas siapa yang diuntungkan dan dirugikan dalam pernikahan semacam ini Tentu yangrugi adalah orang ganteng dan baik karena dialah yang akan dipilih oleh wanita tersebutSementara yang beruntung adalah laki-laki jelek dan jahat karena jelas dia tidak akan dipilihsehingga ia masih bisa leluasa menaburkan racun-racun asmara dan syahwatnya Dalam duniamodern terutama di kota-kota besar pernikahan masa Jahiliyyah ini masih ada dan berlaku untuktidak mengatakan banyak berlaku Hanya saja dengan nama dan format lain Dalam istilahsekarang nikah Raht ini disebut dengan nama Salome (satu lobang rame-rame maaf)Naudzubillah5 Nikah al-BaghayaAl-Baghaya secara bahasa berarti pelacur Nikah al-Baghaya ini sama dengan nikah ar-Raht di atas Hanya saja dalam nikah Baghaya ini tidak dibatasi jumlah pengunjungnya Iaboleh lebih dari sepuluh orang bahkan tidak terhitung sekalipun Setiap laki-laki hidung belangyang sreg dan greget dengan seorang wanita yang disukai bersama boleh melakukan isytirakWanita yang menjadi sasaran segerombolan laki-laki tersebut tidak boleh menolak dan tidakmelayani tamu-tamu hidung belang tersebut Tua muda ganteng jelek pesek mancungkurus gemuk dekil bersih kalau dia datang harus diservice secara memuaskan Setiap orang9yang sedang bertamu pada hari itu biasanya menancapkan tanda khusus berupa bendera di luarrumahnya sebagai tanda bahwa wanita tersebut sedang full on ada tamuSetiap laki-laki yang pernah bertamu harus mengisi buku tamu Buku tamu ini biasanyadisiapkan khusus oleh wanita tersebut Tidak ada seorang tamu pun yang jajan di rumahnyakecuali namanya tercatat Ketika wanita tersebut hamil wanita tersebut melihat daftar tamunyadan memanggil satu persatu tamu-tamu berhidung belang tersebut Tidak boleh menolak ketikawanita tersebut mengundang dan memanggilnyaSetelah melahirkan wanita tersebut memanggil seluruh tamu-tamunya berikut seorangqafah (juru taksir manusia) Tukang qafah ini bertugas melihat dan membaca si bayi lalumembaca pula seluruh tamu yang hadir untuk dicarikan kesamaannyamdashistilah sekarang mungkincek darah dan gen Tamu yang lebih banyak kesamaan dengan bayi tadi dialah yang akanmenjadi bapaknya sekaligus menjadi suami wanita tersebut Ketika sudah diputuskan oleh jurutaksir tadi tidak boleh si laki-laki tersebut menolak apalagi tidak bertanggung jawabSiapa yang diuntungkan dalam pernikahan ini Tentu mereka yang dapat menyuap siqafah agar tidak ditunjuk Yang rugi Yang tidak menyuap si qafah sama sekali karena dialahyang akan menjadi bapak dari bayi hasil rame-rame tadimdashdalam istilah iklan di Indonesiaidentik dengan iklan permen Nano-Nano rame rasanya Naudzubillah Apakah pernikahanseperti ini ada pada masa sekarang Ya jelas ada hanya dengan nama dan format lain bahkandengan alat dan teknologi canggih sehingga tidak ada tamu-tamu yang merasa dirugikan untukmenanggung bayi rame-rame tersebut Pernikahan Baghaya ini dalam konteks sekarangbertebaran dimana-mana dengan berbagai nama misalnya Saritem di Bandung dan SurabayaKramat Tunggak di Jakarta Warung Remang-Remang di setiap pinggiran jalan Panti Pijat yangtersebar hampir di seluruh kota dan lainnya Naudzubillah6 Nikah Badal

          Secara bahasa badal berarti menukar mengganti Nikah Badal adalah pernikahan di manaseorang laki-laki yang sudah beristri berkata kepada laki-laki lain yang juga sama sudah beristriBiarkan isteri kamu tidur dengan saya dan saya ijinkan isteri saya tidur dengan kamu kalaukamu keberatan biar kita tukar tambah Jadi Nikah Badal ini berupa pernikahan tukar menukaristeri Dalam dunia modern terutama di kota-kota besar seperti Jakarta pernikahan ini seringkalidiistilahkan dengan Tukar Kunci Jadi dalam pergaulan-pergaulan glamour apabila seoranglaki-laki berkata kepada laki-laki lain yang sama-sama sudah berkeluarga Ayo kita tukar kuncimaka maksudnya adalah pernikahan Badal ini Tentu bukan sembarang kunci tapi kunci inikunci ajaib yang bukan saja bisa membuka pintu tapi membuka yang mempunyai pintunaudzubillah min dzalik7 Nikah MutahMutah secara bahasa berarti bersenang-senang Nikah Mutah dalam dunia sekarangdisebut dengan Nikah Kontrak Maksudnya seorang laki-laki menikahi seorang wanita hanyasaja ketika akadnya ditentukan untuk masa satu minggu misalnya atau satu bulan satu tahunatau bahkan satu hari kemudian si laki-laki tadi memberikan upah atau biaya sebagaiimbalannya Pernikahan ini pada masa Rasulullah Saw pernah dibolehkan karena saat itu sedangkondisi perang yang berbulan-bulan Namun tidak lama setelah itu Rasulullah Sawmenghapusnya dan mengharamkannya sampai hari Kiamat kelak Oleh karena itu seluruh ulamasepakat bahwa pernikahan Mutah ini haram hukumnya Untuk pembahasan lebih lanjut masalahNikah Mutah ini insya Allah akan penulis bahas dalam makalah tersendiri8 Nikah al-UrfiNikah Urfi ini ramai diperbincangkan di Mesir belakangan ini Boleh jadi nama NikahUrfi ini untuk konteks Indonesia belum sampai dan belum pernah terdengar meskipun tidakmenutup kemungkinan dalam prakteknya sudah sejak dahulu berjalan dan berlanjut Nikah Urfiadalah pernikahan antara laki-laki dan perempuan yang tidak diketahui oleh kelurganya bolehjadi tidak memakai saksi tidak diumumkan dan tidak memakai wali Bukan hanya itu antaralaki-laki dan perempuan hidup berpisah makan dan minum sendiri-sendiri bahkan tinggal punberpisah Namun ketika keduanya greget untuk making love baru keduanya bersama dan dimana saja jadi10Pernikahan ini banyak merajarela di Mesir dan demikian juga di Indonesia terutama dikalangan mahasiswa mahasiswi Untuk melampiaskan nafsu seksualnya keduanya sepakat untukmembungkus perbuatan hinanya dengan bungkusan yang seolah-olah dilegalkan dandiperbolehkan oleh ajaran Islam Boleh jadi ada saksi hanya saja saksinya adalah teman-temandekatnya saja Sementara keluarganya tidak mengetahuinya sedikitpun Modus opperandi daripernikahan ini juga adalah untuk mendapatkan nafkahAkhir-akhir ini di Mesir merebak pernikahan ini karena si wanita biasanya menginginkannafkah yang besar dan tidak peduli dengan cara atau bentuknya Pernikahan ini jelas tidakmemakai surat-surat resmi dari pejabat yang berwenang (di Indonesia dari KUA) Pernikahan inijelas haram hukumnya karena pada hakikatnya adalah perzinahan modern NaudzubillahSemua jenis pernikahan yang telah disebutkan di atas diharamkan dalam ajaran IslamMengapa Karena pernikahan dalam ajaran Islam mempunyai aturan tersendiri ada rukun-rukun dansyarat-syarat yang harus dipenuhi Ketika rukun dan syaratnya tidak terpenuhi maka pernikahantersebut menjadi batal dan haram Untuk mengetahui lebih lanjut persoalan ini nanti akan kita bahaslebih jauh dalam pembahasan akad nikahDemikian sekelumit mengenai jenis dan macam pernikahan yang dilarang dan diharamkandalam ajaran Islam Tidak ada alasan untuk seorang muslim dan muslimah untuk melegalkan terlebihmempraktekkan pernikahan-pernikahan di atas Semoga kita terhindar dari semua jenis pernikahan

          terkutuk di atasWanita-wanita yang haram untuk dinikahi (al-muharramaat minannisaa)Dalam ajaran Islam ada beberapa wanita yang haram hukumnya untuk dinikahi oleh laki-lakiHal ini sebagaimana dijelaskan oleh Allah dalam firmanNya surat an-Nisa ayat 22-24

          ا يل س 1049703 ب وس 1049703 اء ومقت 1049703 ا ة فاح 1049703 ش 1049703 ان آ ن 1049703 ه إ د 1049703 لفق 1049703 س م 1049703 ا ل 1049703 ا إ اء الن 1049703 س من م اؤآ ءاب ح ك ن ما كحوا ن ت والخ 1049703 ت األ ن 1049703 ات وب خ

          ال 1049703 أ ن 1049703 ات وب م ك وخال 1049703 ات م ك و 1049703 ات م ك واتخ 1049703 عم وأ م ك ن 1049703 ات وب م ك مه 1049703 ات

          أ م ك عل 1049703 ي م 1049703 ت حرف 1049703 ي ي الل 1049703 ات م ك ب ب 1049703 ائ ور م ك ائ ن 1049703 س مه 1049703 ات

          وأ ن 1049703 اعة 1049703 الرض م م ك خ 1049703 وات وأ م ك ض 1049703 عن ر

          أ ي الل 1049703 ات م ك مه 1049703 ات وأ

          ئ 1049703 ل وحال م ك عل 1049703 ي جن 1049703 اح فل 1049703 ا ه 1049703 ن ب م دخل 1049703 ت م 1049703 واون ك ل 1049703 ت ن ف 1049703 إ ه 1049703 ن ب م دخل 1049703 ت ي الل 1049703 ات م ك ائ س ن من م حجورآا غف 1049703 ور 1049703 ان آ الل 1049703 ه ن إ س 1049703 لف ق 1049703 د م 1049703 ا ل 1049703 ا إ ن ي ت خ 1049703 أ

          ال ن ب 1049703 ي جمع 1049703 وا ت ن وأ م ك ب ص 1049703 ال أ 1049703 ن م ال 1049703 ذین م ك ن 1049703 ائ ب أ

          اء ور م 1049703 ا ك 1049703 م ل ح 1049703 ل وأ م ك عل 1049703 ي الل 1049703 ه ت 1049703 اب آ م ك ت 1049703 ان

          م ی ك 1049703 أ مل ما ال إ اء س الن من ات محصن وال حيما رهن ج 1049703 ور أ وهن ف 1049703 آت هن 1049703 ن م ب 1049703 ه م عت مت اس 1049703 ت افحين 1049703 ا سم 1049703 فم غي 1049703 ر ين مح 1049703 صن م ك موال

          أ ب غوا ت ب ت ن أ م ك ذلحكيم 1049703 ا يم 1049703 ا عل 1049703 ان آ الل 1049703 ه ن إ فری 1049703 ضة ال ع 1049703 د ب 1049703 ن م ه1049703 ب م ت اض 1049703 ي ر ت فيم 1049703 ا م ك عل 1049703 ي جن 1049703 اح ول 1049703 ا فری 1049703 ضة(24- ( 22النساء Artinya Dan janganlah kamu kawini wanita-wanita yang telah dikawini oleh ayahmu terkecuali padamasa yang telah lampau Sesungguhnya perbuatan itu amat keji dan dibenci Allah dan seburuk-burukjalan (yang ditempuh)Diharamkan atas kamu (mengawini) ibu-ibumu anak-anakmu yang perempuansaudara-saudaramu yang perempuan saudara-saudara bapakmu yang perempuan saudara-saudaraibumu yang perempuan anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang laki-laki anak-anakperempuan dari saudara-saudaramu yang perempuan ibu-ibumu yang menyusui kamu saudaraperempuan sepersusuan ibu-ibu istrimu (mertua) anak-anak istrimu yang dalam pemeliharaanmu dariistri yang telah kamu campuri tetapi jika kamu belum campur dengan istrimu itu (dan sudah kamuceraikan) maka tidak berdosa kamu mengawininya (dan diharamkan bagimu) istri-istri anakkandungmu (menantu) dan menghimpunkan (dalam perkawinan) dua perempuan yang bersaudarakecuali yang telah terjadi pada masa lampau sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi MahaPenyayang Dan (diharamkan juga kamu mengawini) wanita yang bersuami kecuali budak-budakyang kamu miliki (Allah telah menetapkan hukum itu) sebagai ketetapan-Nya atas kamu Dandihalalkan bagi kamu selain yang demikian (yaitu) mencari istri-istri dengan hartamu untuk dikawinibukan untuk berzina Maka istri-istri yang telah kamu nikmati (campuri) di antara mereka berikanlahkepada mereka maharnya (dengan sempurna) sebagai suatu kewajiban dan tiadalah mengapa bagi

          11kamu terhadap sesuatu yang kamu telah saling merelakannya sesudah menentukan mahar ituSesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana (QS an-Nisa 22-24)Dari ayat di atas ditambah keterangan-keterangan lainnya para ulama membagi wanita-wanitayang haram untuk dinikahi itu menjadi dua bagian besarPertama wanita-wanita yang haram untuk dinikahi selamanya Artinya seorang laki-laki tidakboleh menikahi wanita jenis ini kapanpun dan dalam kondisi apapunKedua wanita-wanita yang haram untuk dinikahi untuk sementara waktu Untuk bagian keduaini wanita-wanita tersebut haram untuk dinikahi selama ia berada dalam keadaan khusus(penjelasannya akan dibahas di bawah nanti) dan apabila keadaan tersebut sudah hilang maka ia bolehdinikahiWanita-wanita yang haram dinikahi selamanyaYang termasuk wanita-wanita yang haram untuk dinikahi selamanya (muabbada) ini ada tigakelompokA Haram dinikahi lantaran keturunan (nasab)Wanita-wanita yang haram dinikahi karena nasab (keturunan) ini ada tujuh jenis1 Semua Ibu baik dari pihak ibu maupun dari pihak bapak sampai ke atas yangmelahirkan laki-laki tersebut Maksudnya wanita-wanita yang menyebabkan lakilakiitu lahir (ibu) baik dari pihak ibunya sendiri maupun dari pihak bapaknya sendirisampai ke atas haram untuk dinikahi Misalnya ibunya sendiri ibunya ibu (nenek daripihak ibu) ibunya bapak (nenek dari pihak bapak) ibunya nenek dari pihak ibu ibunyanenek dari pihak bapak dan seterusnya sampai ke atas Wanita-wanita ini semuanyaharam untuk dinikahi selamanya (al-ummahaat)2 Semua Anak perempuan baik dari pihak putra laki-lakinya maupun putriperempuannya terus sampai ke bawah Maksudnya semua wanita yang dilahirkankarena laki-laki tersebut baik anak perempuan itu putri dari putranya maupun dariputrinya Misalnya anak perempuannya sendiri cucu perempuannya dari anakperempuan cucu perempuan dari anak laki-laki anak perempuan dari cucu perempuanatau anak perempuan dari cucu laki-laki sampai ke bawah Semua anak perempuan iniharam untuk dinikahi selamanya (al-banaat)3 Semua Saudari perempuan dari semua pihak dan jihah Misalnya saudariperempuan sekandung saudari perempuan sebapak dan saudari perempuan seibuSemua saudari perempuan ini juga haram untuk dinikahi selamanya (al-akhawaat)4 Semua saudari perempuan ayah (bibi tante dari pihak ayah) sampai ke atas baiksekandung sebapak maupun seibu Misalnya saudari perempuan sekandung ayahsaudari perempuan seibu ayah saudari perempuan seibu saudari perempuan bibinyaayah saudari perempuan bibinya bibi ayah dan seterusnya sampai ke atas Semua bibidari pihak ayah ini haram hukumnya untuk dinikahi (al-ammat)5 Semua saudari perempuan ibu (bibi tante dari pihak ibu) sampai ke atas baiksekandung sebapak maupun seibu Misalnya saudari perempuan sekandung ibusaudari perempuan sebapak ibu saudari perempuan seibu ibu saudari perempuanbibinya ibu saudari perempuan bibinya bibi ibu dan seterusnya sampai ke atas Semuabibi dari pihak ibu ini haram hukumnya untuk dinikahi (al-khalaat)6 Semua anak perempuan dari saudara laki-laki baik sekandung sebapak maupunseibu sampai ke bawah (keponakan dari saudara laki-laki) Misalnya anakperempuan dari saudara laki-laki sekandung anak perempuan dari saudara laki-lakisebapak anak perempuan dari saudara laki-laki seibu anak perempuan dari anak

          perempuan saudara laki-laki sekandung anak perempuan dari anak perempuan saudaralaki-laki sebapak anak perempuan dari anak perempuan saudara laki-laki seibu anakperempuan dari keponakannya keponakan saudara laki-laki terus sampai ke bawah(banatul akh)7 Semua anak perempuan dari saudari perempuan baik sekandung sebapakmaupun seibu sampai ke bawah (keponakan dari saudari perempuan) Misalnya12anak perempuan dari saudari perempuan sekandung anak perempuan dari saudariperempuan sebapak anak perempuan dari saudari perempuan seibu anak perempuandari anak perempuan saudari perempuan sekandung anak perempuan dari anakperempuan saudari perempuan sebapak anak perempuan dari anak perempuan saudariperempuan seibu anak perempuan dari keponakannya keponakan saudari perempuanterus sampai ke bawah (banatul ukhti) Semua keponakan baik dari pihak saudara lakilakimapun dari saudari perempuan semuanya haram untuk dinikahiDalam sebuah hadits dari Ibnu Abbas dikatakan

          تع 1049703 الى قول 1049703 ه ق 1049703 رأ ث 1049703 م س 1049703 بع ال 1049703 صهر وم 1049703 ن بع1049703 )) س النسب من حرم قال باس ع ابن عن[ ] (( البخارى رواه أمهاتكم عليكم حرمتArtinya Ibnu Abbas berkata Wanita-wanita yang diharamkan karena keturunan itu adatujuh dan yang diharamkan karena pernikahan juga ada tujuh Ibnu Abbas kemudianmembaca firman Allah dalam surat an-Nisa ayat 22-24 Diharamkan kepada kalianhellip (HRBukhari)Para ulama telah sepakat bahwa ketujuh jenis wanita yang telah disebutkan di atasharam hukumnya untuk dinikahi selamanya Untuk lebih memudahkan menghapal jeniswanita-wanita yang haram untuk dinikahi selamanya ini maka harus diingat bahwa seluruhketurunan dan kerabat si laki-laki semuanya haram untuk dinikahi kecuali empat orang sajayaitu anak perempuan pamannya dari pihak bapak (banatul amm sepupu putrinya om paman) anak perempuan pamannya dari pihak ibu (banatul khal sepupu) anak perempuanbibinya dari pihak bapak (banat ammatih sepupu putrinya bibi) dan anak perempuan bibinyadari pihak ibu (banatul khalah sepupu putrinya bibi) Untuk empat jenis wanita ini bolehuntuk dinikahi dan sisanya tidak boleh untuk dinikahiKeempat jenis wanita tersebut boleh untuk dinikahi berdasarkan firman Allah dalamsurat al-Ahzab ayat 50

          ف 1049703 اء أ مم 1049703 ا مين 1049703 ك ی ك 1049703 ت مل وم 1049703 ا هن ج 1049703 ور أ ها 1049703 ت ی اأ ی

          ي ءات ي ت الال واجك ز أ ك ل ا ن ل ل ح أ ا ن إ ي ب الني ت الال ك ت خاال ات ن وب خالك ات ن وب ك عمات ات ن وب عمك ات ن وب ك ي عل ه الل

          معك ن هاجردون 1049703 ن م ي 1049703 ك ب الن اد ر

          أ ن إ ي ب لن ل ها فس ن ت وهب ن إ ة مؤمن ة أ وامرل خالصة كحها ن ت س ی ن أ

          ي 1049703 ك عل وما 1049703 ون واجهم ز أ في هم ي عل ا ضن فر ما ا من عل قد ين مؤمن الك ی ال ي ك ل هم مان ی

          أ ت ك ملحيما ر ا غفور ه الل ان وآ ج حر

          ( ( 50األحزاب Artinya Hai Nabi sesungguhnya Kami telah menghalalkan bagimu istri-istrimu yang telahkamu berikan mas kawinnya dan hamba sahaya yang kamu miliki yang termasuk apa yangkamu peroleh dalam peperangan yang dikaruniakan Allah untukmu dan (demikian pula) anakanakperempuan dari saudara laki-laki bapakmu anak-anak perempuan dari saudara perempuanbapakmu anak-anak perempuan dari saudara laki-laki ibumu dan anak-anak perempuan darisaudara perempuan ibumu yang turut hijrah bersama kamu dan perempuan mukmin yangmenyerahkan dirinya kepada Nabi kalau Nabi mau mengawininya sebagai pengkhususanbagimu bukan untuk semua orang mukmin Sesungguhnya Kami telah mengetahui apa yangKami wajibkan kepada mereka tentang istri-istri mereka dan hamba sahaya yang mereka milikisupaya tidak menjadi kesempitan bagimu Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi MahaPenyayang (QS Al-Ahzab 50)B Haram dinikahi lantaran perkawinan (al-mushaharah)Wanita-wanita yang dilarang untuk dinikahi lantaran pernikahan ini adalah sebagaiberikut1 Isteri bapak (ibu tiri)Sehubungan dengan jenis wanita ini dalam sebuah hadits dikatakan13

          األب ام 1049703 رأة إال یح 1049703 رم م 1049703 ا یحرم 1049703 ون الجاهلي 1049703 ة أه 1049703 ل ان1049703 )) آ ق 1049703 ال عب 1049703 اس اب 1049703 ن عنآب 1049703 اؤآم نك 1049703 ح م 1049703 ا تنكح (( 1049703 وا وال وج 1049703 ل بين 1049703 ز والجمع

          ع الله فأنزل قال األختينالطب 1049703 رى تف )) [ 1049703 سير األخت 1049703 ين ب 1049703 ين إال 1049703 وا النساء من

          تجمع )) (( وأن و سلف قد ماصحيح ( 1328 [بسندArtinya Ibnu Abbas berkata Orang-orang jahiliyyah mengharamkan semua wanitayang diharamkan dalam ajaran Islam kecuali isteri bapak dan bolehnya menikahi kakakberadik sekaligus Kemudian turun firman Allah Janganlah kalian menikahi wanitawanitayang telah dinikahi oleh bapak-bapak kamu kecuali apa yang telah berlakudahulu (QS An-Nisa 22) dan Dan dilarang juga menikahi kakak beradik sekaligus(QS An-Nisa 23) (Dalam Tafsir ath-Thabari dengan sanad Sahih (8hal 132)Dengan ayat ini para ulama telah sepakat bahwa yang termasuk diharamkanuntuk dinikahi selamanya juga itu adalah wanita-wanita yang sudah atau pernahdinikahi oleh ayahnya baik wanita tersebut telah didukhul (disetubuhi) oleh ayahnyaataupun belum

          بعثن (( 1049703 ى ق 1049703 ال تری 1049703 د أی 1049703 ن ل 1049703 ه فقل 1049703 ت رای 1049703 ة ه1049703 ومع عم 1049703 ى لقي 1049703 ت ق 1049703 ال الب 1049703 راء ع 1049703 نأض 1049703 رب أن رجل 1049703 أمرنى إلى وسلم عليه الله صلى الله رسول

          ف أبيه امرأة نكح[ ] (( والحاآم داود أبو رواه ماله وآخذ عنقهArtinya Al-Bara berkata Suatu hari saya bertemu dengan paman saya yang sedangmembawa bendera Saya lalu bertanya Mau kemana paman Ia menjawab Saya

          diutus oleh Rasulullah Saw untuk membunuh dan mengambil harta laki-laki yangmenikahi isteri bapaknya (HR Abu Dawud dan Hakim)Dari hadits ini didapati bahwa laki-laki yang menikahi wanita-wanita yangpernah dinikahi oleh bapaknya harus dibunuh dan diambil hartanya Ini menunjukkansaking kerasnya larangan tersebut Dari sini para ulama kemudian berkesimpulanbahwa isteri bapak haram untuk dinikahi selamanya2 Ibunya isteri (mertua perempuan)Ketika seorang laki-laki telah menikah dengan seorang wanita maka ibu dari isterinyatadi (mertua) menjadi haram untuk dinikahi baik isterinya tersebut telah didukhul(disetubuhi) maupun belum Hal ini dikarenakan mertua masuk dalam keumuman suratan-Nisa ayat 23 Dan diharamkan juga ibu-ibu isteri-isteri kalian Termasuk kedalam jenis ini juga ibunya mertua dan ibunya bapak mertua3 Anak isteri (anak tiri ar-rabibah)Apabila sebelum menikah si isteri sudah mempunyai anak perempuan maka si lakilakitidak boleh menikahi putri dari isterinya itu Namun para ulama mensyaratkantidak bolehnya menikahi anak perempuan dari isteri itu apabila ibunya (isteri si laki-lakitersebut) telah disetubuhinya Namun apabila misalnya ia menikahi isterinya kemudiancerai sebelum melakukan hubungan badan maka laki-laki tadi boleh menikahi anakperempuannya Hal ini didasarkan pada firman Allah dalam surat an-Nisa ayat 23 diatas yang berbunyi

          م ل ن فإ هن ب م ت ل دخ ي ت الال م ك ائ س ن من م حجورآ في ي ت الال م ك ب ائ ب ورم ت ل دخ وا ون ك تم ك ي عل اح ن ج فال هن ب

          Artinya (dan diharamkan kepadamu) anak-anak istrimu yang dalam pemeliharaanmudari istri yang telah kamu campuri tetapi jika kamu belum campur dengan istrimu itu(dan sudah kamu ceraikan) maka tidak berdosa kamu mengawininyahellip(QS An-Nisa23)Termasuk ke dalam hukum ini adalah anak perempuan dari putra putri isterinya144 Isteri anak kandung sendiri (menantu)Seorang laki-laki juga tidak boleh menikahi isteri anak laki-lakinya berdasarkan firmanAllah dalam surat an-Nisa ayat 23 di atas

          م ك ب صال أ من ذین ال م ك ائ ن ب أ ل ئ وحال

          Artinya (dan diharamkan bagimu) istri-istri anak kandungmu (menantu) (QS An-Nisa 23)Di samping isteri anak kandung sendiri juga diharamkan isteri anak dari susuan hal inididasarkan pada hadits berikut ini

          م 1049703 ن یح 1049703 رم م 1049703 ا الرض 1049703 اع م 1049703 ن یح (( 1049703 رم وس 1049703 لم 1049703 هعلي الله ص 1049703 لى الله رس 1049703 ول ق 1049703 ال

          )) [ ( 8والطبرى ( ( 471 149) آثير ابن تفسير 1النسبArtinya Rasulullah Saw bersabda Diharamkan wanita-wanita karena sesususebagaimana diharamkannya wanita-wanita karena keturunan (Lihat dalam Tafsir IbnKatsir 1471 dan Tafsir ath-Thabari 8149)Para ulama dalam hal ini tidak memasukan anak perempuan dari isteri anakkandung (anak perempuan dari menantu) atau anak perempuan dari anak isteri (anak

          perempuan dari anak tiri) sebagai halilah Oleh karena itu seseorang boleh menikahianak perempuan dari menantu dan anak perempuan dari anak tiriUntuk memudahkan mengingat dan menghapal jenis wanita-wanita yang haramuntuk dinikahi karena pernikahan maka dapat dikatakan bahwa semua wanita yangterkait karena pernikahan semuanya boleh dinikahi oleh laki-laki kecuali empat orangsaja yaitu isteri bapaknya (ibu tiri) mertua perempuan anak perempuan dari isterinyayang telah disetubuhi (anak tiri tapi ibunya sudah disetubuhi) dan isteri anakkandungnya (menantu)C Haram dinikahi lantaran susuan (muharramaat bir radha)Wanita-wanita yang satu susu juga haram untuk dinikahi Hal ini didasarkan padaketerangan berikut ini

          ضاعة الر من م ك خوات وأ م ك ضعن ر أ ي ت الال م ك مهات

          وأArtinya (Diharamkan kepadamu) ibu-ibumu yang menyusui kamu saudara perempuansepersusuan (QS An-Nisa 23)Dalam sebuah hadits dikatakan

          الن 1049703 (( سب م 1049703 ن یح 1049703 رم م 1049703 ا الرض 1049703 اع م 1049703 ن لم 1049703 رمیح(( 1049703 وس علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى الله رس 1049703 ول قال

          [ مسلم و البخارى [أخرجهArtinya Rasulullah Saw bersabda Diharamkan wanita-wanita karena sesusu sebagaimanadiharamkannya wanita-wanita karena keturunan (HR Bukhari Muslim)Oleh karena itu pada hakikatnya wanita-wanita yang diharamkan karena sebab satususuan ini sama dengan wanita-wanita yang diharamkan karena factor keturunan Hanya sajadalam sebab satu susu ini ditambahkan bahwa wanita yang menyusui posisinya sama denganibu kandungDengan demikian wanita-wanita yang tidak boleh dinikahi lantaran satu susu ini adalahsebagai berikut1 Wanita yang menyusui dan ibu dari wanita yang menyusui karena ia dipandang sebagai ibukandungnya sendiri2 Anak-anak perempuan dari wanita yang menyusui tersebut karena mereka dipandangsebagai saudari-saudari perempuannya3 Saudari perempuan baik sekandung seayah maupun seibu karena dipandang sebagai bibiatau tantenya4 Anak perempuan dari putri wanita yang menyusui tadi karena dipandang sebagai anakperempuan dari saudari perempuannya5 Ibu dari suami yang menyusui karena dipandang sebagai neneknya156 Saudari perempuan dari suami wanita yang menyusui karena dipandang sebagaibibitantenya7 Anak perempuan dari putra laki-laki wanita yang menyusui karena dipandang sebagai anakperempuan dari saudara laki-lakinya (keponakan)8 Anak perempuan dari suami wanita yang menyusui meskipun dari isterinya yang lainkarena dipandang sebagai saudari sesusu dari jihat ayah9 Saudari-saudari perempuan dari suami wanita yang menyusui karena mereka dipandangsebagai tante-tantenya10 Isteri-isteri lain dari suami wanita yang menyusui karena mereka dipandang sebagai isteribapaknya

          11 Isteri dari anak yang menyusui haram dinikahi oleh suami dari wanita yang menyusuikarena dipandang sebagai menantunya12 Apabila yang menyusui itu seorang perempuan maka suami dari wanita yang menyusuitidak boleh menikahinya karena dipandang sebagai puterinya Demikian juga tidak bolehdinikahi oleh saudara laki-laki si suami tadi karena ia dipandang sebagai pamannya jugatidak boleh dinikahi oleh bapak dari si suami tadi karena ia dipandang sebagai kakeknyaHal yang harus diperhatikan bahwa dalam masalah sebab susuan ini keharamanmenikahi wanita-wanita di atas hanyalah haram bagi laki-laki yang menyusunya saja dan tidaktermasuk saudara atau kerabat dari laki-laki yang menyusu tersebut Oleh karena itu saudaralaki-laki dari laki-laki yang menyusu boleh menikahi anak perempuan wanita yang menyusuisaudaranya itu karena ia tidak ikut menyusu kepada wanita tersebut Dan karenanya anakperempuan dari wanita yang menyusui sauadaranya itu menjadi wanita asing bagi dirinya dankarenanya ia boleh menikahinya meskipun anak perempuan tersebut dipandang sebagai saudariperempuan dari saudara laki-laki yang menyusu kepada ibunya tersebut Untuk lebihmemudahkan kaidahnya bahwa semua orang yang sama-sama berkumpul dalam menete padasatu susu maka mereka dipandang sebagai bersaudara Semua wanita-wanita yang terkaitkarena sebab susuan haram untuk dinikahi selamanyaSyarat-syarat yang berkaitan dengan wanita yang haram dinikahi lantaran satu susuan1 Menyangkut jumlah susuan yang diharamkanPara ulama berbeda pendapat mengenai batas jumlah minimal susuan sehingga ia haramuntuk dinikahi Pada dasarnya dalam hal ini para ulama terbagi empat pendapatPendapat pertama mengatakan bahwa meskipun hanya satu kali nete ataupun lebihtetap haram untuk dinikahi Pendapat ini adalah pendapatnya jumhur ulama Abu HanifahMalik Tsauri Imam Laits dan lainnyaPendapat ini beralasan bahwa dalam banyak keterangantidak disebutkan batasan dan jumlah tertentu yang mensyaratkan haramnya seorang wanitalantaran susuan Oleh karena itu harus dipahami secara umum bahwa selama ia pernah menetemeskipun hanya satu kali tetean maka ia haram untuk dinikahiMenanggapi hadits-hadits yang menyebutkan jumlah tertentu dalam menetenya inisebagaimana akan disebutkan di bawah ini jumhur ulama mengatakan bahwa keterangan inidiperselisihkan apakah betul dari Siti Aisyah karena beragamnya jumlah batasan tersebutOleh karena itu harus dikembalikan kepada jumlah paling sedikit ia dipandang sebagai satususuan yaitu satu kali Di samping itu dalam sebuah riwayat dikatakan

          رض 1049703 عتان أو رض 1049703 عة أتح 1049703 رم رج 1049703 ل س 1049703 أله عم 1049703 ر ن1049703 اب س 1049703 مع أن 1049703 ه دین 1049703 ار ب 1049703 ن عم 1049703 رو ع 1049703 نالم 1049703 mdash ؤمنين أمي 1049703 ر إن من (( 1049703 ل األخت نعلم ما فقال

          (( رج فقال ا حرام إال الرضاعةق 1049703 ضاء عم 1049703 ر اب 1049703 ن فق 1049703 ال رض 1049703 عتان وال رض 1049703 عة رم1049703 تح ال أن mdash 1049703 ه یزعم الزبير ابن یرید ] (( بإسناد البيهقى أخرجه المؤمنين أمير وقضاء قضائك من خير اللهصحيح]Artinya Amr bin Dinar pernah mendengar Ibn Umar ditanya oleh seorang laki-laki Apakahdiharamkan pula (wanita) meskipun hanya satu atau dua kali tetean Ibnu Umar menjawabKami tidak mengetahui saudari sesusu itu kecuali haram hukumnya untuk dinikahi Seoranglaki-laki lalu berkata kembali Sesungguhnya amirul mukmininmdashyang dimaksudkannya16

          adalah ibn az-Zubairmdashmenganggap bahwa kalau hanya satu atau dua tetean tidak haram IbnuUmar menjawab Ketentuan dari Allah tentu lebih baik daripada ketentuan dan keputusankamu dan keputusan amirul mukminin (HR Baihaki dengan sanad yang shahih)Pendapat kedua mengatakan bahwa yang haram dinikahi itu apabila telah menete tigakali atau lebih Sedangkan kalau ia hanya menete satu atau dua kali maka wanita tersebutboleh dinikahi Pendapat ini adalah pendapatnya Dhahiriyyah Ibn Mundzir dan Abu Ubaidserta Ishak Alasan yang dikemukakannya diantaranya adalah hadits berikut ini

          والم 1049703 صتان الم 1049703 صة تح 1049703 رم ال وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله 1049703 لىص الله رس 1049703 ول ق 1049703 ال قالت عائشة عن

          [ مسلم [أخرجهArtinya Siti Aisyah berkata Rasulullah Saw bersabda Tidak haram untuk dinikahi kalauhanya satu atau dua kali isapan (HR Muslim)Pendapat ketiga mengatakan bahwa yang haram dinikahi itu apabila telah menete limakali atau lebih Pendapat ini adalah pendapat Imam SyafiI Ibn Hazm Atha dan Thawus Diantara dalil yang dijadikan alasan kelompok ini adalah

          ث 1049703 م یح 1049703 رمن معلوم 1049703 ات رض 1049703 عات ع 1049703 شر الق 1049703 رآن ن1049703 م أن 1049703 زل فيم 1049703 ا آ 1049703 ان قال 1049703 ت عائشة عنم 1049703 ن یق 1049703 رأ فيم 1049703 ا وه 1049703 ن وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله ول 1049703 لى

          ص رس 1049703 الله فت 1049703 وفى معلوم 1049703 ات بخم 1049703 س نسخ[ داود [ وأبو مسلم أخرجه القرآنArtinya Siti Aisyah berkata Di antara yang telah diturunkan dalam al-Quran adalah bahwasepuluh kali tetean yang diketeahui dan tertentu adalah diharamkan untuk dinikahi Kemudianjumlah tersebut dihapus menjadi lima kali tetean yang diketahui Setelah itu Rasulullah Sawmeninggal dan lima kali tetean itu termasuk yang terdapat dalam al-Quran (HR Muslim danAbu Dawud)Dalam ilmu al-Quran hal demikian termasuk ayat yang telah dihapuskan bacaannyaakan tetapi hukumnya masih tetap ada dan berlakuPendapat keempat mengatakan bahwa yang haram untuk dinikahi itu adalah apabilatelah menete sepuluh kali atau lebih Apabila kurang dari itu maka tidak haram untuk dinikahiPendapat ini diriwayatkan dari Siti Aisyah dan Hafsah Di antara dalil kelompok ini adalah

          بن 1049703 ت وهو mdash 1049703 وم به أرسلت المؤمنين أم عائشة أن سالم عنآلث mdash أم أختها إلى یرضع

          س 1049703 الم ق 1049703 ال عل 1049703 ى ی 1049703 دخل حت 1049703 ى رض 1049703 عات 1049703 شرع أرض 1049703 عيه فقال 1049703 ت ال 1049703 صدیق بك 1049703 ر أب 1049703 ى

          رض 1049703 عات ث 1049703 الث غي 1049703 ر ثالث 1049703 عنى آلثوم أم فأرضعتنىترض فلم مرضت ثم رضعات

          أخرج )) [ 1049703 ه رض 1049703 عات ع 1049703 شر عائشة 1049703 ى على أدخل أآن فلمل تتم لم آلثوم أم أن أجل من

          صحيح بإسناد والبيهقى [مالكArtinya Dari Salim bahwasannya siti Aisyah Ummul mukminin pernah mengirimnya (Salim)

          ketika ia masih menete kepada saudarinya Ummu Kultsum putrinya Abu Bakar Shidiq SitiAisyah berkata Susui dia sepuluh kali susuan lalu berikan kepada saya Salim berkata UmmuKultsum lalu menyusui saya sebanyak tiga kali susuan kemudian ia sakit sehingga ia hanyamenyusui saya tiga kali saja Saya tidak pernah datang lagi ke siti Aisyah karena UmmuKultsum belum menyempurnakan sepuluh kali susuannya (HR Malik dan Baihaki dengansanad yang sahih)Apabila kita perhatikan dari keempat pendapat di atas penulis lebih condong untukmengambil pendapat ketiga yang mengatakan bahwa batasan minimal wanita susuan tersebutadalah apabila ia telah menete lima kali atau lebih Hal ini dikarenakan dalil yangdikemukakannya di samping sahih juga dalam redaksinya sangat jelas sebagai qaid (pembatas)dari dalil-dalil yang muthlak (belum dibatasi)Sedangkan pendapat yang mengatakan satu atau dua kali susuan tidak diharamkanmeskipun haditsnya shahih akan tetapi redaksi haditsnya tidak jelas menunjukkan hal itu Katasatu atau dua kali tidak diharamkan tidak berarti hanya untuk tiga kali susuan akan tetapi17boleh jadi juga untuk lima kali susuan Karena banyak ihtimal (kemungkinan) inilah makapendapat tersebut menjadi lemah adanyaPendapat pertama juga yang mengatakan tidak dibatasi jumlah susuannya tidak bisadijadikan pegangan karena kemutlakan hadits tersebut di qaid kan oleh keterangan lain yaituketerangan yang mengatakan lima kali susuan Karenanya hukumnya pun harus dibawakepada hokum muqayyad bukan hokum muthlak lagiPendapat keempat yang mengatakan sepuluh kali susuan juga tidak dapat dijadikanpegangan Karena hadits yang disodorkan bukan sebagai batasan akan tetepi hanya ikhbar(beita informasi) saja Hal ini dikarenakan dalam keterangan dari Siti Aisyah yang laindikatakan bahwa yang haram dinikahi itu juga apabila menete lima kali susuan Dengandemikian penulis lebih condong untuk mengambil pendapat ketiga bahwa wanita yang haramdinikahi lantaran susuan itu apabila telah menyusui lima kali atau lebih Kurang dari itu tidakmenjadi haram hukumnya Wallahu alam2 Menyangkut usia bayi yang menyusunyaPara ulama berbeda pendapat mengenai usia bayi yang menyusui tersebut sehinggamenyebabkan wanita tersebut haram untuk dinikahiPendapat pertama yaitu pendpatnya Jumhur ulama di antaranya Imam Malik SyafiIAhmad dan Imam Auzai bahwa susuan yang diharamkan itu pada usia dua tahun pertama sajaAdapun kalau dia menete pada usianya yang ke tiga empat tahun atau lebih tidak menjadikanharam untuk dinikahi Di antara dalil yang disodorkan kelompok ini adalah

          الرضاعة ) یتم أن أراد لمن آاملين حولين أوالدهن یرضعن والوالدات 233البقرة(

          Artinya Dan ibu-ibu itu menyusui putra-putranya selama dua tahun secara sempurna Hal itubagi mereka yang hendak menyempurnakan susuannya (QS Al-Baqarah 233)

          بإس 1049703 ناد البيهق 1049703 ى أخرج )) [ 1049703 ه الح 1049703 ولين ف 1049703 ى آ 1049703 ان 1049703 ام إال رض (( 1049703 اع ال عب 1049703 اس اب 1049703 ن ق 1049703 ال

          [صحيحArtinya Ibnu Abbas berkata Bukan disebut menyusui kecuali selama dua tahun (HRBaihaki dengan sanad yang sahih)Pendapat kedua yaitu pendapatnya Imam Abu Hanifah bahwa usia susuan yangmenyebabkan haram untuk dinikahi itu adalah selama tiga puluh bulan Dalil yang

          dikemukakannya adalah

          ( األحقاف ( شهرا ثالثون وفصاله 15وحملهArtinya Dan mengandungnya sampai menyapihnya selama tiga puluh bulan (QS Al-Ahqaf15)Pendapat ketiga mengatakan bahwa menyusui ketika sudah besar maupun ketika masihkecil sama saja menyebabkan haram untuk dinikahi Pendapat ini adalah pendapatnyaDhahiriyyah Atha dan Imam Laits Di antara dalil yang dikemukakan pendapat ini adalah

          ی 1049703 ا فقال 1049703 ت وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى النب 1049703 ي 1049703 ىإل سهيل بنت لة سه جاءت قالت عائشة عن

          النب 1049703 ي فق ) 1049703 ال حليف 1049703 ه وه ( 1049703 و س 1049703 الم دخ 1049703 ول ة 1049703 نحذیف 1049703 م أب 1049703 ى وج 1049703 ه فى أرى إنى الله رسولفتب 1049703 سم آبي 1049703 ر رج 1049703 ل وه 1049703 و أرض 1049703 عه وآي 1049703 ف 1049703 ت

          قال)) ارض (( 1049703 عيه وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى (( آبير رجل أنه علمت قد وقال وسلم عليه الله صلى الله رسول[ مسلم[ أخرجهArtinya Siti Aisyah berkata Sahlah bint Suhail datang kepada Nabi Saw sambil berkataWahai Rasulullah Saw sesungguhnya saya melihat muka Abu Hudzaifah ketika membawaSalim Rasulullah Saw lalu bersabda Susuilah dia Sahlah berkata Bagaimana sayamenyusuinya sementara dia sudah besar Rasulullah Saw tersenyum lalu bersabda kembaliSaya tahu bahwa dia sudah besar (tapi tidak mengapa susuilah) (HR Muslim)Dari ketiga pendapat di atas hemat penulis pendapat Jumhur ulama yang mengatakanbahwa yang menjadikan haram untuk dinikahi itu adalah apabila menyusuinya pada dua tahunpertama saja Hal ini dikarenakan keterangan-keterangan yang berbicara seputar hal ini sangatjelas dan shahih Namun demikian apabila karena suatu keperluan orang yang sudah besar pun18harus disusui tentu menjadi haram juga Demikian sebagaimana dikemukakan oleh ImamSyaukani dan Ibnu Taimiyyah dalam al-Majmunya3 Shifat susuan yang diharamkanPembahasan ini menyangkut apakah susuan yang diharamkan itu disyaratkan harusmengisap langsung dari tete si wanita tersebut Ataukah termasuk juga sekalipun melaluidiminum dalam gelas setelah diperas terlebih dahulu Dalam hal ini para ulama terbagi duapendapatPendapat pertama yaitu pendapat Jumhur ulama mengatakan bahwa baik si bayitersebut menyusunya langusung dengan cara menempelkan mulutnya pada tete wanita danmengisapnya maupun tidak langsung seperti itu misalnya melalui diminum di gelas setelahdiperas terlebih dahulu tetap semuanya menjadikan wanita haram untuk dinikahiSedangkan menurut pendapat Dhahiriyyah dan Imam Laits bahwa susuan yangdiharamkan itu apabila langsung melalui isapan ke tetanya secara langsung Adapun apabila sibayi tersebut menetenya tidak langsung misalnya melalui gelas atau dicampur denganmakanan maka tidak menjadi haramNamun penulis lebih cenderung untuk mengatakan bahwa pendapat Jumhur lah yanglebih kuat bahwa baik langsung maupun tidak tetap termasuk susuan dan karenanya haramuntuk dinikahi Hal ini karena maksud dari susuan itu adalah untuk menghilangkan rasa laparsi bayi sekaligus memberikannya makanan Dan ketika ia menyusu langsung ataupun tidak

          langsung sama-sama mengenyangkan si bayi maka hukumnya pun sama yaitu haram untukdinikahi Hal ini dipertegas lagi berdasarkan sebuah hadits yang mengatakan

          أخرج )) [ 1049703 ه المجاع 1049703 ة م 1049703 ن الرض 1049703 اعة إنم (( 1049703 ا وس 1049703 لم ه1049703 علي الله ص 1049703 لى الله رس 1049703 ول ق 1049703 ال

          ومسلم [البخارىArtinya Rasulullah Saw bersabda Bahwasannya susuan itu karena kelaparan (si bayi) (HRBukhari Muslim)Wanita-wanita yang haram dinikahi sementara (muaqqata)Adapun wanita-wanita yang haram untuk dinikahi sementara waktu sampai penyebabnyahilang di antaranya adalah sebagai berikut1 Saudari perempuan si Isteri (menikahi kakak beradik secara langsung tidak boleh)Para ulama telah sepakat bahwa seorang laki-laki tidak boleh menikahi seorang wanitasekaligus bersama saudari kandungnya dalam waktu bersamaan Namun apabila si isterinya itumeninggal atau telah dicerai maka si suami boleh untuk menikahi saudari kandung mantanisterinya tadi Hal ini sebagaimana difirmankan oleh Allah dalam surat an-Nisa ayat 23

          لف س قد ما ال إ ن ي ت خ األ ن ي ب جمعوا ت ن وأArtinya (Diharamkan juga bagi kamu) dan menghimpunkan (dalam perkawinan) duaperempuan yang bersaudara kecuali yang telah terjadi pada masa lampau (QS An-Nisa 23)2 Apabila seorang kafir masuk Islam sementara ketika dia kafir telah menikahi dua orangperempuan kakak beradik secara bersamaan maka ia harus memilih salah satunya danmeninggalkan yang lainnya Hal ini sebagaimana terdapat dalam sebuah hadits dhaifbahwasannya Fairuz ad-Dailamy datang kepada Rasulullah Saw seraya berkata WahaiRasulullah Saw saya telah masuk Islam akan tetapi saya mempunya dua isteri kakak beradikMaka Rasulullah Saw menyuruhnya untuk memilih salah satu dari keduanya menurut yang iakehendaki dan sukai (HR Turmudzi dan Abu Dawud)3 Bibi tante dari si isteriSeorang laki-laki tidak boleh menikahi seorang wanita secara bersamaan denganbibinya tantenya baik bibinya ini dari pihak bapaknya ataupun ibunya Namun apabila siisterinya tadi meninggal atau telah diceraikan maka ia boleh menikahi bibinya tadi Hal inididasarkan pada sebuah hadits yang mengatakan19

          الم 1049703 رآة ب 1049703 ين یجم (( 1049703 ع ال ق 1049703 ال وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله لى1049703 ص الله رس 1049703 ول أن هری 1049703 رة أب 1049703 ى ع 1049703 ن[ ] (( ومسلم البخارى أخرجه وخالتها المرأة بين وال وعمتهاArtinya Dari Abu Hurairah bahwasannya Rasulullah Saw pernah bersabda Tidak bolehdinikahi secara bersamaan antara seorang wanita dengan bibinya baik bibinya dari pihak ayah(ammah) maupun dari pihak ibu (khalah) (HR Bukhari Muslim)4 Wanita yang telah ditalak tiga tidak boleh menikah dengan mantan suaminya kecuali iatelah menikah terlebih dahulu dengan laki-laki lain Hal ini sebagaimana akan dijelaskannanti pada pembahasan thalak (pada makalah-makalah berikutnya) Di antara dalilnya adalah

          ن أ هم 1049703 ا ي عل جن 1049703 اح فل 1049703 ا قه 1049703 ا طل ن ف 1049703 إ ه قها 1049703 ر طل ن فإغي وجا ز كح ن ت ى حت عد ب من ه ل حل ت فال

          البق ( 1049703 رة ن م 1049703 و عل ی ق 1049703 وم ل ه 1049703 ا ن ي ب ی الل 1049703 ه ح 1049703 دود ه 1049703 كل الل 1049703 وت ح 1049703 دود قيم 1049703 ا ی ن أ ظن 1049703 ا ن إ ع 1049703 ا اج ر ت ی(230Artinya Kemudian jika si suami mentalaknya (sesudah talak yang kedua) maka perempuanitu tidak lagi halal baginya hingga dia kawin dengan suami yang lain Kemudian jika suamiyang lain itu menceraikannya maka tidak ada dosa bagi keduanya (bekas suami pertama danistri) untuk kawin kembali jika keduanya berpendapat akan dapat menjalankan hukum-hukumAllah Itulah hukum-hukum Allah diterangkan-Nya kepada kaum yang (mau) mengetahui(QS Al-Baqarah 230)5 Wanita yang menikah dengan laki-laki lain atau berada pada masa iddah dengan lakilakilain sehingga wanita tersebut dicerai dan habis masa iddahnya (pembahasan masalahIddah ini akan dijelaskan lebih lanjut dalam makalah berikutnya) Apabila wanita tersebut telahdicerai oleh suaminya dan telah habis masa iddahnya maka laki-laki lain boleh menikahinya6 Wanita yang sadang melakukan Ihram tidak boleh menikah atau dinikahkan sampai iatahallul (beres dari ihramnya) Ketika ia telah tahallul maka boleh seorang laki-laki atauwanita untuk menikah atau dinikahkan Hal ini didasarkan kepada hadits berikut ini

          وال عليه 1049703 رم الله صلى الله رسول قال قال عفان بن عثمان عنالمح (( ینكح ال وسلم

          [ ] (( والترمذى مسلم أخرجه یخطب وال ینكحArtinya Utsman bin Affan berkata Rasulullah Saw bersabda Orang yang sedang melakukanihram tidak boleh menikah dinikahkan ataupun meminang (HR Muslim dan Turmudzi)7 Wanita musyrikah (seperti yang beragama Majusi dan lainnya) sampai dia masuk IslamWanita yang musyrikah tidak boleh dinikahi sampai ia masuk Islam Hal ini berdasarkan ayat

          ول 1049703 ا م ك عجب 1049703 ت أ ول 1049703 و ة رآ م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر مؤمن 1049703 ة ة1049703 م وأل ی 1049703 ؤمن حت 1049703 ى ات رآ مش ال كحوا ن ت والئ 1049703 ك ول أ م ك عج 1049703 ب أ ول 1049703 و رك م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر م 1049703 ؤمن د1049703 عب ول ؤمن 1049703 وا ی حت 1049703 ى ين رآ م 1049703 ش ال كح 1049703 وا ن ته 1049703 م عل ل لن 1049703 اس ل ات 1049703 ه ءای ن ب 1049703 ي وی ذن 1049703 ه إ ب ة مغف 1049703 ر وال ة1049703 جن ال ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعو والل 1049703 ه الن 1049703 ار ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعون[ البقرة [ ون ر

          ذآ ت 221یArtinya Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik sebelum mereka berimanSesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik walaupun diamenarik hatimu Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanitamukmin) sebelum mereka beriman Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dariorangmusyrik walaupun dia menarik hatimu Mereka mengajak ke neraka sedang Allahmengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya(perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran (QS Al-Baqarah 221)Hanya saja para ulama mengecualikan musyrikah ini dengan ahli kitabArtinya wanitaahli kitab (Yahudi dan Nashrani) boleh dinikahi oleh orang Muslim Hal ini didasarkan padaayat berikut ini20

          ه 1049703 م ل ح 1049703 لcurren م وطع 1049703 امك ك 1049703 م ل ح 1049703 لcurren كت 1049703 اب ال ذین 1049703 واوت ال 1049703 أ وطع 1049703 ام ب 1049703 ات الطي ك 1049703 م ل ح 1049703 ل

          أ ي 1049703 وم الذا إ م ك ل ق 1049703 ب 1049703 ن م كت 1049703 اب ال وت 1049703 وا أ ال 1049703 ذین 1049703 ن م ات 1049703 صن

          مح وال مؤمن 1049703 ات ال 1049703 ن م ات مح 1049703 صن والیم 1049703 ان اإل ب ف 1049703 ر ك ی وم 1049703 ن خ 1049703 دان أ هن 1049703 ذي جور أ موهن ت ي ءات

          خ مت وال افحين مس ر غي ين محصن( المائدة ( رین خاس ال من ة خر اآل في وهو ه عمل ط حب 5فقدArtinya Pada hari ini dihalalkan bagimu yang baik-baik Makanan (sembelihan) orang-orangyang diberi Al Kitab itu halal bagimu dan makanan kamu halal (pula) bagi mereka (Dandihalalkan mangawini) wanita yang menjaga kehormatan diantara wanita-wanita yang berimandan wanita-wanita yang menjaga kehormatan di antara orang-orang yang diberi Al Kitabsebelum kamu bila kamu telah membayar mas kawin mereka dengan maksud menikahinyatidak dengan maksud berzina dan tidak (pula) menjadikannya gundik-gundik Barangsiapayang kafir sesudah beriman (tidak menerima hukum-hukum Islam) maka hapuslah amalannyadan ia di hari kiamat termasuk orang-orang merugi (QS Al-Maidah 5)Namun persoalannya apakah Yahudi dan Kristen sekarang masih dapat disebut AhliKitab ataukah sudah termasuk Musyrik mengingat ajarannya kini banyak diselewengkan dansudah bukan seperti aslinya dahulu Ini juga menjadi bahan perdebatan Untuk masalah iniinsya Allah penulis akan membahasnya dalam satu makalah khusus pada minggu-mingguberikutnyaNamun untuk wanita muslimah tidak boleh menikah dengan laki-laki non muslim Halini didasarkan pada ayat sebagaimana telah disebutkan sebelumnya

          ول 1049703 ا م ك عجب 1049703 ت أ ول 1049703 و ة رآ م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر مؤمن 1049703 ة ة1049703 م وأل ی 1049703 ؤمن حت 1049703 ى ات رآ مش ال كحوا ن ت والئ 1049703 ك ول أ م ك عج 1049703 ب أ ول 1049703 و رك م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر م 1049703 ؤمن د1049703 عب ول ؤمن 1049703 وا ی حت 1049703 ى ين رآ م 1049703 ش ال كح 1049703 وا ن ته 1049703 م عل ل لن 1049703 اس ل ات 1049703 ه ءای ن ب 1049703 ي وی ذن 1049703 ه إ ب ة مغف 1049703 ر وال ة1049703 جن ال ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعو والل 1049703 ه الن 1049703 ار ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعون[ البقرة [ ون ر

          ذآ ت 221یArtinya Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik sebelum mereka berimanSesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik walaupun diamenarik hatimu Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanitamukmin) sebelum mereka beriman Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dariorangmusyrik walaupun dia menarik hatimu Mereka mengajak ke neraka sedang Allahmengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya(perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran ((QS Al-Baqarah 221)Juga berdasarkan ayat lain berikut ini

          ن ف 1049703 إ هن ات 1049703 ان مهاجر ات مؤمن ال م جاءآ ذا إ وا ءامن ذین ال ها ی اأ ی

          یم إ ب م عل أ ه الل وهن ن ح فامت

          ه 1049703 ن ل حل 1049703 ون ی ه 1049703 م ول 1049703 ا ه 1049703 م ل ح 1049703 لcurren ه 1049703 ن ل 1049703 ا ى 1049703 اركف ل 1049703 ال إ جع 1049703 وهن ر ت فل 1049703 ا مؤمن 1049703 ات م 1049703 وهن مت عل( ( 10الممتحنة Artinya Hai orang-orang yang beriman apabila datang berhijrah kepadamu perempuanperempuanyang beriman maka hendaklah kamu uji (keimanan) mereka Allah lebihmengetahui tentang keimanan merekamaka jika kamu telah mengetahui bahwa mereka (benarbenar)beriman maka janganlah kamu kembalikan mereka kepada (suami-suami mereka)orang-orang kafir Mereka tiada halal bagi orang-orang kafir itu dan orang-orang kafir itu tiadahalal pula bagi mereka (QS Al-Mumtahanah 10)Makalah ini special dipersembahkan untuk kawan-kawan tercinta siswa siswi Sekolah IndonesiaCairo (SIC) pada pengajian rutin remaja Sabtuan di Mesjid Indonesia Kairo EgyptEmail aepmesiryahoocomQatamea 13 Mei 2005 pukul 200 malam

          21

          Perceraian dalam IslamDari Wikipedia Bahasa Melayu ensiklopedia bebas

          Lompat ke pandu arah gelintar

          Sebahagian daripada siri

          Fiqh Islam(suatu disiplin kajian Islam)

          Bidang-bidang

          Ekonomi

          Politik

          Perkahwinan

          o Peminangan

          o Mas kahwin

          o Akad nikah

          o Walimatulurus

          o Nikah mutah

          o Perceraian

          o Poligami

          o Nasab

          o Seks

          Jenayat

          Adab

          Ibadah

          Kebersihan

          Ketenteraan

          Kotak ini papar bull bincang bull sunting

          Di dalam Islam penceraian merupakan sesuatu yang dilaknat oleh Islam tetapi diharuskan dengan alasan dan sebab-sebab tertentu Penceraian boleh dilakukan dengan cara talak fasakh dan khuluk atau tebus talak

          Isi kandungan

          [sorok]

          1 Talak o 11 Hukum talak

          o 12 Rukun talak

          o 13 Contoh lafaz talak

          o 14 Jenis talak

          141 Talak rajrsquoi

          142 Talak bain

          143 Talak sunni

          144 Talak bidrsquoi

          145 Talak taklik

          2 Fasakh

          o 21 Cara melakukan fasakh

          3 Khuluk atau tebus talak

          o 31 Tujuan khuluk

          4 Rujuk

          o 41 Hukum rujuk

          o 42 Rukun rujuk

          o 43 Contoh lafaz rujuk

          431 Lafaz sarih

          432 Lafaz kinayah

          5 Lihat juga

          o 51 Pautan Luar

          [sunting] Talak

          Talak menurut bahasa bermaksud melepaskan ikatan dan menurut syarak pula talak membawa maksud melepaskan ikatan perkahwinan dengan lafaz talak dan seumpamanya Talak merupakan suatu jalan penyelesaian yang terakhir sekiranya suami dan isteri tidak dapat hidup bersama dan mencari kata sepakat untuk mecari kebahagian berumahtangga Talak merupakan perkara yang dibenci Allah swt tetapi dibenarkan

          [sunting] Hukum talakHukum Penjelasan

          Wajib

          a) Jika perbalahan suami isteri tidak dapat didamaikan lagib) Dua orang wakil daripada pihak suami dan isteri gagal membuat kata sepakat untuk perdamaian rumahtangga merekac) Apabila pihak kadi berpendapat bahawa talak adalah lebih baikd) Jika tidak diceraikan keadaan sedemikian maka berdosalah suami

          Haram

          a) Menceraikan isteri ketika sedang haid atau nifasb) Ketika keadaan suci yang telah disetubuhic) Ketika suami sedang sakit yang bertujuan menghalang isterinya daripada menuntut harta pusakanyad) Menceraikan isterinya dengan talak tiga sekali gus atau talak satu tetapi disebut berulang kali sehingga cukup tiga kali atau lebih

          Sunata) Suami tidak mampu menanggung nafkah isterinyab) Isterinya tidak menjaga maruah dirinya

          MakruhSuami menjatuhkan talak kepada isterinya yang baik berakhlak mulia dan mempunyai pengetahuan agama

          HarusSuami yang lemah keinginan nafsunya atau isterinya belum datang haid atau telah putus haidnya

          [sunting] Rukun talakPerkara Syarat

          SuamiBerakalBalighDengan kerelaan sendiri

          IsteriAkad nikah sahBelum diceraikan dengan talak tiga oleh suaminya

          LafazUcapan yang jelas menyatakan penceraiannyaDengan sengaja dan bukan paksaaan

          [sunting] Contoh lafaz talak Talak sarih

          Lafaz yang jelas dengan bahasa yang berterus-terang seperti ldquoSaya talak awakrdquo atau ldquoSaya ceraikan awakrdquo atau ldquoSaya lepaskan awak daripada menjadi isteri sayardquo dan sebagainya

          Talak kinayah

          Lafaz yang digunakan secara sindiran oleh suami seperti ldquoPergilah awak ke rumah mak awakrdquo atau ldquoPergilah awak dari sinirdquo atau ldquoSaya benci melihat muka awakrdquo dan sebagainya Namun lafaz kinayah memerlukan niat suaminya iaitu jika berniat talak maka jatuhlah talak tetapi jika tidak berniat talak maka tidak berlaku talak

          [sunting] Jenis talak

          [sunting] Talak rajrsquoi

          Suami melafazkan talak satu atau talak dua kepada isterinya Suami boleh merujuk kembali isterinya ketika masih dalam idah Jika tempoh idah telah tamat maka suami tidak dibenarkan merujuk melainkan dengan akad nikah baru

          [sunting] Talak bain

          Suami melafazkan talak tiga atau melafazkan talak yang ketiga kepada isterinya Isterinya tidak boleh dirujuk kembali Si suami hanya boleh merujuk setelah isterinya berkahwin lelaki lain

          suami barunya menyetubuhinya setelah diceraikan suami barunya dan telah habis idah dengan suami barunya

          [sunting] Talak sunni

          Suami melafazkan talak kepada isterinya yang masih suci dan tidak disetubuhinya ketika dalam tempoh suci

          [sunting] Talak bidrsquoi

          Suami melafazkan talak kepada isterinya ketika dalam haid atau ketika suci yang disetubuhinya

          [sunting] Talak taklik

          Talak taklik ialah suami menceraikan isterinya bersyarat dengan sesuatu sebab atau syarat Apabila syarat atau sebab itu dilakukan atau berlaku maka terjadilah penceraian atau talak

          Contohnya suami berkata kepada isteri ldquoJika awak keluar rumah tanpa izin saya maka jatuhlah talak saturdquo Apabila isterinya keluar dari rumah tanpa izin suaminya maka jatuhlah talak satu secara automatik

          Ia juga boleh berlaku selepas akad nikah (ia dipraktikkan di Malaysia dan wajib oleh semua pengantin lelaki untuk melafaznya) berkata ldquoJika saya menyeksa isteri saya dengan sengaja atau saya meninggalkan isteri saya selama empat bulan berterusan dengan sengaja tanpa kerelaannya dan jika ia mengadu kepada kadi atau naib kadi apabila disabitkan oleh kadi atau naib kadi maka jatuhlah talak satu ke atas isteri sayardquo

          Ia juga boleh berlaku dengan cara ldquoJika saya menyeksa isteri saya dengan sengaja atau saya meninggalkannya selama empat bulan berterusan tanpa kerelaannya dan jika ia mengadu kepada kadi atau naib kadi serta membayar RM 100 sebagai tebus talak apabila disabitkan oleh kadi atau naib kadi maka jatuhlah talak satu ke atas isteri saya dengan nilai tebus talak tersebutrdquo

          [sunting] Fasakh

          Erti fasakh menurut bahasa ialah rosak atau putus Manakala menurut syarak pula pembatalan nikah disebabkan oleh sesuatu sifat yang dibenarkan syarak misalnya perkahwinan suami isteri yang difasakhkan oleh kadi disebabkan oleh suaminya tidak mempu memberi nafkah kepada isterinya Fasakh tidak boleh mengurangkan bilangan talaknya Fasakh hanya boleh dituntut oleh isteri sekiranya terdapat beberapa sebab atau kecacatan yang terdapat pada pihak suaminya Mengikut mazhab Shafie seorang isteri boleh menuntut fasakh melalui kadi atau mahkamah disebabkan oleh kekurangan suaminya seperti gila (berkekalan atau sekejab) penyakit kusta penyakit sopak penyakit yang menghalang mereka daripada melakukan persetubuhan suami tidak mampu memberi nafkah belanja kepada isterinya seperti makan dan minum serta tempat tinggal pakaian memberi mahar dengan cara tunai sebelum bersetubuh kerana kepapaan atau muflis atau sebagainya suami tidak bertanggungjawab dengan meninggalkan isterinya terlalu lama dan tidak memberi khabar berita suami yang menzalimi dan memudaratkan isterinya

          suami yang fasik serta melakukan maksiat terhadap Allah dan tidak menunaikan kewajipan kepada Allah dan murtad salah seorang (suami atau isteri)

          [sunting] Cara melakukan fasakh Jika suami atau isteri mempunyai sebab yang megharuskan fasakh Membuat aduan kepada pihak kadi supaya membatalkan perkahwinan mereka

          Jika dapat dibuktikan pengaduan yang diberikan adalah betul pihak kadi boleh mengambil tindakan membatalkannya

          Pembatalan perkahwinan dengan cara fasakh tidak boleh dirujuk kembali melainkan dengan akad nikah yang baru

          [sunting] Khuluk atau tebus talak

          Perpisahan antara suami dan isteri melalui tebus talak sama ada dengan menggunakan lafaz talak atau khuluk Pihak isteri boleh melepaskan dirinya daripada ikatan perkahwinan mereka jika ia tidak berpuas hati atau lain-lain sebab Pihak isteri hendaklah membayar sejumlah wang atau harta yang dipersetujui bersama dengan suaminya maka suaminya hendaklah menceraikan isterinya dngan jumlah atau harta yang ditentukan

          Hukum khuluk adalah berdasarkan surah al-Baqarah ayat 229 ldquoTidak halal bagi kamu mengambil apa-apa yang telah kamu berikan kepada mereka suatu jua pun kecuali jika takut kedua-duanya tidak akan mengikut peraturan Allah swt Jika kamu takut bahawa tidak akan mengikut peraturan Allah maka tiadalah berdosa kedua-duanya tentang barang yang jadi tebus oleh perempuanrdquo

          Talak boleh jatuh dengan menyebut ldquoSaya menceraikan kamu dengan bayaran RM 10000rdquo dan isterinya menjawab ldquoSaya menerimanyardquo Apabila suami melafazkan demikian dan isterinya menyahut tawaran itu dengan serta-merta jatuhlah talak dengan khuluk dan isterinya wajiblah beridah Suami isteri hanya boleh merujuk dengan akad nikah baru sahaja

          [sunting] Tujuan khuluk Memelihara hak wanita Menolak bahaya kemudaratan yang menimpanya

          Memberi keadilan kepada wanita yang cukup umurnya melalui keputusan mahkamah

          [sunting] Rujuk

          Menurut bahasa rujuk boleh didefinisikan sebagai kembali Manakala menurut syarak ia membawa maksud suami kembali semula kepada isterinya yang diceraikan dengan ikatan pernikahan asal (dalam masa idah) dengan lafaz rujuk

          [sunting] Hukum rujukHukum Penjelasan

          WajibBagi suami yang menceraikan isterinya yang belum menyempurnakan gilirannya dari isteri-isterinya yang lain

          Haram Suami merujuk isterinya dengan tujuan untuk menyakiti atau memudaratkan isterinya itu

          Makruh Apabila penceraian lebih baik antara suami dan isteri

          Harus Sekirannya rujuk boleh membawa kebaikan bersama

          [sunting] Rukun rujukPerkara Syarat

          SuamiBerakalBalighDengan kerelaan sendiri

          Isteri

          Telah disetubuhiBerkeadaan talak rajrsquoiBukan dengan talak tigaBukan cerai secara khulukMasih dalam idah

          Lafaz

          Ucapan yang jelas menyatakan rujukTiada disyaratkan dengan khiar atau pilihanDisegerakan tanpa dikaitkan dengan taklik atau bersyaratDengan sengaja dan bukan paksaan

          [sunting] Contoh lafaz rujuk

          [sunting] Lafaz sarih

          Lafaz terang dan jelas menunjukkan rujuk Contoh ldquoSaya rujuk awak kembalirdquo atau ldquoSaya kembali semula awak sebagai isteri sayardquo

          [sunting] Lafaz kinayah

          Lafaz kiasan atau sindiran Contoh ldquoSaya jadikan awak milik saya semulardquo atau ldquoSaya pegang awak semulardquo Lafaz kinayah perlu dengan niat suami untuk merujuk kerana jika dengan niat rujuk maka jadilah rujuk Namun jika tiada niat rujuk maka tidak sahlah rujuknya

          Bab Lian Ditulis oleh Fani Kamis 24 Mei 2007 2024 1 PENGERTIAN LIrsquoAN DAN KASUS LIrsquoAN

          Kata lirsquoan menurut bahasa berarti allarsquonu bainatsnaini fa sharsquoidan (saling melaknat yang terjadi di antara dua orang atau lebih) Sedang menurut istilah syarrsquoi lirsquoan ialah sumpah dengan redaksi tertentu yang diucapkan suami bahwa isterinya telah berzina atau ia menolak bayi yang lahir dari isterinya sebagai anak kandungnya dan kemudian sang isteri pun bersumpah bahwa tuduhan suaminya yang dialamatkan kepada dirinya itu bohong (Pengertian ini dikutip dari kitab al-Mugashshal fi Ahkamil Mar-ah Wal Baitil Muslim Fisy Syarirsquoatil Islamiyah VIII 320-321 terbitan Muassasah Risalah Beirut oleh Prof Dr Abdul Karim Zaidan)

          Apabila seorang laki-laki menuduh isterinya berbuat serong dengan laki-laki lain kemudian isterinya menganggap bahwa tuduhannya bohong maka pihak suami harus dijatuhi hukuman dera kecuali dia mempunyai bukti yang kuat atau melakukan lirsquoan ldquoDan orang-orang yang menuduh isterinya (berzina) padahal mereka tidak ada mempunyai saksi-saksi selain diri mereka sendiri Maka persaksian orang itu ialah empat kali bersumpah dengan nama Allah sesungguhnya dia adalah termasuk orang-orang yang benar Dan (sumpah) yang kelima bahwa lanat Allah atasnya jika dia termasuk orang-orang yang berdusta Istrinya itu dihindarkan dari hukuman oleh sumpahnya empat kali atas nama Allah Sesungguhnya suaminya itu benar-benar termasuk orang-orang yang dusta Dan (sumpah) yang kelima bahwa laknat Allah atasnya jika suaminya itu termasuk orang-orang yang benarrdquo (QS An-Nuur 6-9)

          Dari Ibnu Abbas ra bahwa Hilal bin Umayyah ra pernah menuduh isterinya berzina dengan Syarik bin Sahma di hadapan Nabi saw Kemudian Nabi saw bersabda ldquoKamu harus dapat membuktikan atau (kalau tidak) hukuman had menimpa punggungmurdquo Lalu dia berkata ldquoYa Rasulullah jika seorang di antara kami telah melihat seorang laki-laki berada di atas isterinya masihkah dituntut untuk pergi mencari buktirdquo maka Beliau pun bersabda ldquoKamu harus dapat membuktikan dan jika tidak maka hukuman had di punggungmurdquo Hilal berkata ldquoDemi dzat yang telah mengutusmu dengan membawa kebenaran sesungguhnya saya benar-benar jujur Maka saya harap sudi kiranya Allah menurunkan ayat Qurrsquoan yang bisa membebaskan punggungku dari hukum derardquo Maka turunlah Malaikat Jibril dan menyampaikan wahyu kepada Beliau WALLADZIINA YARMUUNA AZWAAJAHUM (dan orang-orang yang menuduh istri-isterinya) sampai padat IN KAANA MINASH SHAADIQIN (jika suaminya itu termasuk orang-orang yang benar) Kemudian Nabi saw beranjak dari tempatnya sambil menyuruh Hilal menemui isterinya Kemudian Hilal datang (lagi) kepada Beliau lalu memberikan kesaksian lantas Nabi saw bersabda

          ldquoSesungguhnya Allah tahu bahwa seorang di antara kamu berdua ini ada yang bohong Adakah di antara kalian berdua ini yang mau bertaubatrdquo Kemudian isterinya bangun lalu memberikan kesaksiannya Maka tatkala ia hendak mengucapkan sumpah yang kelima maka orang-orang menghentikannya (agar tidak jadi mengucapkan sumpah kelima) dan mereka berkata ldquoSesungguhnya perempuan ini wajib dijatuhi hukumanrdquo Ibnu Abbas berkata ldquoLalu ia (isterinya

          itu) pelan-pelan mundur hingga kami menduga ia akan segera kembalirdquo Kemudian ia berkata Aku tidak akan membuat malu kaumku sepanjang hari Kemudian terus berlalu begitu Lantas Nabi saw bersabda ldquoPerhatikan dia jika dia datang dengan membawa bayi yang juling matanya besar pinggulnya dan kedua betisnya besar juga maka ia(bayi itu) milik Syarik bin Sahmarsquordquo Ternyata dia datang persis yang disabdakan Nabi saw Kemudian Beliau bersada ldquoKalaulah tidak ada ketetapan di dalam Kitabullah sudah barang tentu saya punya urusan dengan diardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no 2098 Fathul Bari VIII 449 no 4747 rsquoAunul Marsquobud VI 341 no 2237 Tirmidzi V 12 no 3229 dan Ibnu Majah I 668 no 2067)

          2 HUKUM-HUKUM YANG MENIMPA ORANG YANG MELAKUKAN LIrsquoAN

          Apabila suami isteri melakukan mularsquoanah atau lirsquoan maka berlakukan pada keduanya hukum-hukum berikut ini

          1 Keduanya harus diceraikan berdasarkan hadistDari Ibnu Umar ra ia berkata ldquoNabi saw memutuskan hukum di antara seorang suami dan isteri dari kaum Anshar dan menceraikan antara keduanyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 458 no 5314 Muslim II 1133 no 9 dan 1494)

          2 Keduanya haram rujursquo untuk selama-lamanyaDari Sahl bin Sarsquod ra ia berkata ldquoTelah berlaku sunnah Nabi saw tentang suami isteri yang saling bermularsquoanah dimana mereka diceraikan antara keduanya kemudian mereka tidak (boleh) rujursquo buat selama-lamanyardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no 2104 dan Aunul Mabud VI 337 no 2233 serta Baihaqi VII 410)

          3 Wanita yang bermularsquoanah berhak memiliki maharDari Ayyub bin Sarsquoid bin Jubair ia bercerita Saya pernah bertanya kepada Ibnu Umar ra (Wahai Ibnu Umar) bagaimana kedudukan seorang suami yang menuduh isterinya berbuat serong Jawab Ibnu Umar ldquoNabi saw pernah menceraikan antara dua orang yang bersaudara (yaitu suami isteri) dari Bani rsquoAjlan dan Beliau bersabda (kepada keduanya) ldquoAllah mengetahui bahwa seorang di antara kalian berdua pasti berbohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Ternyata mereka berdua enggan (memenuhi tawaran Beliau) Nabi bersabda lagi ldquoAllah mengetahui bahwa salah seorang di antara kalian berdua pasti bohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Ternyata mereka enggan lalu Nabi pun bersabda ldquoAllah mengetahui bahwa salah seorang di antara kalian berdua pasti bohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Namun mereka berdua enggan (untuk memenuhi tawaran Beliau) Maka selanjutnya Beliau menceraikan antara keduanyardquo Ayyub berkata ldquoKemudian Amr bin Dinar mengatakan kepadaku lsquoSesungguhnya di dalam hadist tersebut ada sebagian yang saya perhatikan belum engkau sampaikan yaitu laki-laki yang bermularsquoanah itu menanyakan ldquoMana hartaku (maharku)rdquo Dijawab (oleh Nabi saw) ldquoTidak ada harta (mahar) bagimu Jika kamu jujur berarti kamu sudah pernah bercampur dengannya jika kamu bohong maka ia (mahar) itu kian jauh darimurdquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 456 no 5311 Muslim II 1130 no 1493 lsquoAunul Marsquobud VI 347 no 2240 dan 2241 Nasarsquoi VI 177)

          4 Anak yang lahir dari isteri yang bermularsquoanah harus diserahkan kepada sang isteri (ibunya)Dari Ibnu Umar ra ia berkata ldquoSesungguhnya Nabi saw pernah memutuskan untuk mularsquoanah antara seorang suami dengan isterinya kemudian ia (suami) dipisahkan dari anaknya lantas Beliau menceraikan antara mereka berdua kemudian anak itu Rasulullah serahkan kepada isterinyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 460 no 5315 Muslim II 1132 no 1494 lsquoAunul Marsquobud VI 348 no 2242 Tirmidzi II 338 no 1218 Nasarsquoi VI 178 dan Ibnu Majah I 669 no 2069)

          5 Isteri yang bermularsquoanah berhak menjadi ahli waris anaknya dan begitu juga sebaliknyaDari Ibnu Syihab dalam hadist Sahl bin Sarsquoad ia berkata ldquoMenurut Sunnah Nabi saw sesudah suami isteri yang bermularsquoanah dicerai padahal sang isteri hamil maka anaknya dinisbatkan kepada ibunya Kemudian sunnah Beliau saw berlaku mengenai hak warisnya dimana ia (ibu tersebut) berhak menjadi ahli waris anaknya dan anaknya pun berhak menjadi ahli warisnya sesuai apa yang telah Allah tetapkan untuknyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari 1X 452 no 5309 Muslim II 1129 no 1492 dan lsquoAunul Marsquobud VI 339 no 2235)

          Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 835 - 841

          Bab Khulu

          Selasa 28 Agustus 2007 1821 Pengertian Khulursquo

          Menurut bahasa kata khulursquo berasal dari khalarsquo ats-tsauba idzaa azzalaba yang artinya

          melepaskan pakaian karena isteri adalah pakaian suami dan suami adalah pakaian isteri Allah

          SWT berfirman rdquoMereka itu adalah pakaian bagimu dan kamu pun pakaian bagi merekardquo (Al-

          Baqarah187)

          Para pakar fiqih memberi definisi bahwa khulursquo adalah seorang suami menceraikan isterinya dengan imbalan mengambil sesuatu darinya

          Dan khulursquo disebut juga fidyah atau if tidak (tebusan) (Fiqhus Sunnah II253 Manarus Sabil II226 dan Fathul Bari IX395)

          Persyaratan Khulursquo

          Jika persengketaan antara suami isteri kian parah dan tidak mungkin lagi diambil langkah-

          langkah kompromistis supaya mereka bersatu kembali atau pihak isteri sudah menggebu-gebu

          untuk bercerai dengan suaminya maka ia boleh menebus dirinya dari kekuasaan suaminya

          dengan menyerahkan sejumlah harta kepadanya sebagai ganti dari buruknya keadaan yang

          menimpa suaminya karena bercerai dengannya Allah SWT berfirman rdquoDan tidak halal bagi

          kamu mengambil dari sesautu yang telah kamu berikan kepada mereka kecuali kalau keduanya

          (suami isteri) khawatir tidak akan dapat menjalankan hukum-hukum Allah maka tidak ada dosa

          atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus dirinyardquo (Al-

          Baqarah229)

          Dari Ibnu Abbas ra berkata Isteri Tsabit bin Qais bin Syammas datang kepada Nabi saw lalu

          bertutur rdquoYa Rasulullah aku tidak membenci Tsabit karena imannya dan bukan (pula) karena

          perangainya melainkan sesungguhnya aku khawatir kufurrdquo Kemudian Rasulullah saw

          bersabda rdquoMaka mau engkau mengembalikan kebunnya kepadanyardquo Jawabnya rdquoYa (mau)rdquo

          kemudian ia mengembalikannya kepadanya dan selanjutnya beliau menjawab suaminya (Tsabit)

          agar mencerainyardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no2036 dan Fathul Bari IX395 no5276)

          Peringatan Keras Terhadap Masalah Khulursquo

          Dari Tsauban ra bahwa Rasulullah saw bersabda ldquoSetiap wanita yang mau talak kepada

          suaminya tanpa alasan yang dibenarkan agama maka haram baginya mencium seberbak

          surgardquo (Shahih Shahihul Ibnu Majah no1682 ldquoAunul Marsquobud VI308 no2209 Ibnu Majah

          I662 no20555 dan Tirmidzi II329 no1199)

          ldquoDarinya (Tsauban) ra dari Nabi saw beliau bersabda ldquoWanita-wanita yang melakukan khulursquo

          adalah wanita-wanita munafikrdquo (Shahih Shahihul Jamirsquous Shaghir no6681 dan Tirmidzi

          II329 no1198)

          Peringatan Keras Bagi Para Suami Agar Tidak Mempersulit Isterinya

          Manakala seorang suami tidak senang kepada isterinya dan benci kepadanya karena suatu hal

          maka hendaklah mentalaknya dengan cara yang marsquoruf sebagaimana yang diperintahkan Allah

          SWT Ia tidak boleh manahannya dan mempersulitnya untuk menebus dirinya sendiri Allah

          SWT berfirman rdquoDan apabila kamu mentalak isteri-isterimu lalu mereka mendekati akhir

          iddahnya maka rujukilah mereka dengan cara yang marsquoruf atau ceraikanlah mereka dengan

          cara yang marsquoruf (pula) Janganlah kamu rujuki mereka untuk memberi kemudharatan karena

          dengan demikian kamu menganiaya mereka Barangsiapa berbuat demikian maka sungguh ia

          telah berbuat zhalim terhadap dirinya sendiri Janganlah kamu jadikan hukum-hukum Allah

          sebagai permainan Dan ingatlah nirsquomat Allah padamu dan apa yang telah diturunkan Allah

          kepadamu yaitu al-Kitab dan al-Hikmah Allah memberi pengajaran kepada engkau dengan apa

          yang diturunkan-Nya itu Dan bertakwalah kepada Allah serta ketahuilah bahwasannya Allah

          Maha Mengetahui segala sesuaturdquo (Al-Baqarah231)

          Dan Allah SWT berfirman rdquoHai orang-orang yang beriman tidak halal bagi kamu

          mempusakai wanita dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena

          hendak mengambil kembali sebagai dari apa yang telah kamu berikan kepadanya terkecuali bila

          mereka melakukan perbuatan keji yang nyata Dan bergaullah dengan mereka secara patut

          Kemudian jika kamu tidak menyukai mereka (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak

          menyukai sesuatu padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyakrdquo (An-Nisaarsquo19)

          Khulursquo Adalah Fasakh Bukan Talak

          Jika seorang isteri telah menebus dirinya dan dicerai oleh suaminya Maka ia berkuasa penuh

          atas dirinya sendiri sehingga suaminya tidak berhak untuk rujuk kepadanya kecuali dengan

          ridhanya dan perpecahan tidak dianggap sebagai talak meskipun dijatuhkan dengan redaksi

          talak Namun ia adalah perusakan akad nikah demi kemaslahatan sang isteri dengan balasan

          menebus dirinya kepada suaminya

          Ibnul Qayyim ra menulis sebagai berikut rdquoDan yang menunjukkan khulursquo bukan talak adalah

          bahwa Allah SWT telah menetapkan tiga ketentuan yang berlaku pada talak terhadap (isteri)

          yang telah dikumpuli jika talak tersebut telah mencapai talak tiga Ketetapan-ketetapan itu tidak

          pada khulursquo

          Pertama Suamilah yang lebih berhak rujuk kepada isterinya dalam masa iddah

          Kedua Talak maksimal tiga kali sehingga setelah terjadi talak ketiga isteri tidak halal bagi

          suaminya terkecuali ia kawin lagi dengan suami kedua dan pernah bercampur dengannya

          Ketiga Iddah yang berlaku dalam talak terdiri atas tiga kali qurursquo (bersih dari iddah)

          Sementara itu telah sah berdasarkan nash (ayat Qur-an ataua hadits) dan ijmarsquo (kesepatakan)

          bahwasanya tidak sah istilah rujuk dalam khulursquo

          Dan sudah sah berdasar sunnah Nabi saw dan pendapat para shahabat bahwa iddah untuk khulursquo

          hanya satu kali haidh

          Demikian pula telah sah juga berdasar nash syarrsquoi bahwa boleh melakukan khulursquo setelah talak

          kedua dan talak ketiga

          Ini jelas sekali menunjukkan bahwa khulursquo bukanlah talak Oleh sebab itu Allah SWT

          menegaskan rdquoTalak (yang dapat dirujuk) dua kali Setelah itu boleh rujuk lagi dengan

          Cara yang marsquoruf atau menceraikan dengan cara yang baik dan tidak halal bagi kamu

          mengambil kembali dari sesuatu yang pernah kami berikan pada mereka kecuali kalau

          keduanya khawatir tidak akan dapat melaksanakan hukum-hukum Allah Jika kamu khawatir

          bahwa keduanya (suami istri) tidak dapat mejalangkan hukum-hukum Allah maka tidak ada

          dosa atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus dirinyardquo (Al-

          Baqarah229)

          Dan ini tidak dikhususkan bagi wanita yang telah ditalak dua kali karena hal ini ia mencakup

          isteri yang dicerai dua kali Tidak boleh dhamir (kata ganti) Itu kembali kepada oknum yang

          tidak disebutkan dalam ayat di atas dan meninggalkan oknum yang disebutkan dengan jelas akan

          tetapi mungkin dikhususkan bagi oknum yang pernah disebutkan sebelumnya atau meliputi juga

          selain yang sudah disebutkan sebelumnya Kemudian Allah SWT berfirman rdquoKemudian jika

          suami mentalaknya (sesudah talak yang kedua) maka perempuan itu tidak halal lagi baginyardquo

          (Al-Baqarah230)

          Ayat al-Qurrsquoan ini meliputi perempuan yang dicerai setelah khulursquo dan setelah dicerai dua kali

          secara qathrsquoi (pasti) karena dialah yang disebutkan dalam ayat di atas Maka ia (wanita yang di

          khulursquo) harus masuk ke dalam kandungan lafazh ayat tersebut Demikianlah yang difahami

          Imam Ahli tafsir Ibnu Abbas ra yang pernah didorsquoakan oleh Rasulullah saw agar Allah

          mengajarinya tafsir Qurrsquoan Dan pasti doa itu terkabul tanpa keraguan Manakala hukum-hukum

          yang berlaku dalam khulursquo berlainan dengan hukum-hukum talak maka hal itu menunjukkan

          bahwa keduanya berlainan Jadi inilah yang sesuai dengan ketentuan narsquoah qiyas dan dengan

          pendapat para shahabat Nabi saw (Zaadul Marsquoad V199)

          Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal

          Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-

          Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 636 - 641

          Bab Iddah

          Kamis 30 Agustus 2007 1654 Pengertian Iddah

          Menurut bahasa kata iddah berasal dari kata rsquoadad (bilangan dan ihshaak (perhitungan) seorang

          wanita yang menghitung dan menjumlah hari dan masa haidh atau masa suci

          Menurut istilah kata iddah ialah sebutannama bagi suatu masa di mana seorang wanita menantimenangguhkan perkawinan setelah ia ditinggalkan mati oleh suaminya atau setelah diceraikan baik dengan menunggu kelahiran bayinya atau berakhirnya beberapa qurursquo atau berakhirnya beberapa bulan yang sudah ditentukan

          Macam-Macam Masa Iddah

          Barangsiapa yang ditinggal mati suaminya maka iddahnya empat bulan sepuluh hari baik sang

          isteri sudah dicampuri ataupun belum Hal ini mengacu pada firman Allah SWT rdquoOrang-orang

          yang meninggal dunia di antaramu dengan meninggalkan isteri-isteri (hendaklah para isteri itu)

          menangguhkan dirinya (beriddah) empat bulan sepuluh harirdquo (Al-Baqarah 234)

          Terkecuali isteri yang sudah dicampuri dan sedang hamil maka masa iddahnya sampai

          melahirkan rdquoDan wanita-wanita yang hamil waktu iddah mereka itu adalah sampai mereka

          melahirkan kandungannyardquo (At-Thalaq 4)

          Dari al-Miswar bin Makhramah bahwa Subairsquoah al-Aslamiyah ra pernah melahirkan dan

          bernifas setelah beberapa malam kematian suaminya Lalu ia mendatangi Nabi saw lantar

          meminta idzin kepada Beliau untuk kawin (lagi) Kemudian Beliau mengizinkannya lalu ia

          segera menikah (lagi) (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX470 no5320 dan Muslim II1122

          no1485)

          Wanita yang ditalak sebelum sempat dicampuri maka tidak ada masa iddah baginya berdasarkan

          pada firmannya Allah SWT berfirman rdquoHai orang-orang yang beriman rsquoapabila kamu menikahi

          perempuan-perempuan yang beriman kemudian kamu ceraikan mereka sebelum kamu

          mencampurinya maka sekali-kali tidak wajib atas mereka iddah bagimu yang kamu minta

          menyempurnakannyardquo (Al-Ahzaab49)

          Sedang wanita yang ditalak yang sebelumnya sempat dikumpuli dan dalam keadaan hamil maka

          masa iddahnya ialah ia melahirkan anak yang diakndungnya Allah SWT berfirman rdquoDan

          wanita-wanita hamil waktu iddah mereka itu adalah sampai mereka melahirkan

          kandungannyardquo (At-Thalaq4)

          Dari az-Zubair bin al-Awwam ra bahwa ia mempunyai isteri bernama Ummu Kultsum bin

          rsquoUqbah radhiyallahu rsquoanha Kemudian Ummu Kultsum yang sedang hamil berkata kepadanya

          rdquoTenanglah jiwaku (dengan dijatuhi talak satu)rdquo Maka az-Zubir pun menjatuhkan padanya talak

          satu Lalu dia keluar pergi mengerjakan shalat sekembalinya (dari shalat) ternyata isterinya

          sudah melahirkan Kemudian az-Zubir berkata rdquoGerangan apakah yang menyebabkan ia

          menipuku semoga Allah menipunya (juga)rdquo Kemudian dia datang kepada Nabi saw lalu beliau

          bersabda kepadanya rdquoKitabullah sudah menetapkan waktunya lamarlah (lagi) di kepada

          dirinyardquo (Shahih Shahih Ibnu Majah no1546 dan Ibnu Majah I653 no2026)

          Jika wanita yang dijatuhi talak termasuk perempuan yang masih berhaidh secara normal maka

          masa iddahnya tiga kali haidh berdasarkan Firman Allah SWT rdquoWanita-wanita yang ditalak

          hendaklah menahan diri (menunggu tiga kali qurursquo)rdquo (Al-Baqarah 228)

          Kata qurursquo berarti haidh Hal ini mengacu pada hadits Aisyah ra bahwa Ummu Habibah ra

          sering mengeluarkan darah istihadhah(darah yang keluar dari wanita karena sakit atau lainnya)

          lalu dia bertanya kepada Nabi saw (mengenai hal tersebut) Maka Beliau menyuruh

          meninggalkan shalat pada hari-hari haidhnya (Shahih Lighairih Shahih Abu Daud no252 dan

          rsquoAunul Marsquobud I463 no278)

          Jika wanita yang dijatuhi talak itu masih kecil belum mengeluarkan darah hadih atau sudah lanjut

          usia yang sudah manopause (berhenti masa haidh) maka iddahnya adalah tiga bulan lamanya

          Allah swt berfirman rdquoDan perempuan-perempuan yang tidak haidh lagi (manopause) diantara

          isteri-isteri kaian jika ragu-ragu (tentang masa iddahnya) maka masa iddah mereka adalah tiga

          bulan Begitu pula perempuan-perempuan yang belum haidhrdquo (At-Thalaq4)

          Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal

          Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-

          Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 642 ndash 645

          • Talak
            • Daftar isi
            • [sunting] Latar Belakang
            • [sunting] Pengertian
            • [sunting] Pembagian Talak
              • [sunting] Dari segi cara suami menjatuhkan
              • [sunting] dari segi boleh - tidaknya suami rujuk kembali pada istrinya
                • MACAM-MACAM TALAK
                  • pengrtian khulu
                  • Perceraian dalam Islam
                    • Isi kandungan
                    • [sunting] Talak
                      • [sunting] Hukum talak
                      • [sunting] Rukun talak
                      • [sunting] Contoh lafaz talak
                      • [sunting] Jenis talak
                        • [sunting] Talak rajrsquoi
                        • [sunting] Talak bain
                        • [sunting] Talak sunni
                        • [sunting] Talak bidrsquoi
                        • [sunting] Talak taklik
                            • [sunting] Fasakh
                              • [sunting] Cara melakukan fasakh
                                • [sunting] Khuluk atau tebus talak
                                  • [sunting] Tujuan khuluk
                                    • [sunting] Rujuk
                                      • [sunting] Hukum rujuk
                                      • [sunting] Rukun rujuk
                                      • [sunting] Contoh lafaz rujuk
                                        • [sunting] Lafaz sarih
                                        • [sunting] Lafaz kinayah

            Apabila diperhatikan formulasi fikih tentang talak sunni yang telah ditemukan oleh para

            ulama terdahulu maka dapat disimpulkan bahwa kategori talak sunni ahsan versi ulama

            Hanafiyyah tersebut jelas merupakan talak sunni menurut Jumhur Ulama Namun kategori talak

            sunni hasan versi ulama hanafiyyah itu sudah termasuk talak bidiy menurut ulama Malikiyyah

            dan ulama Hanabillah[13]

            Adapun alasan yang dikemukakan ulama Hanafiyyah yang menyatakan talak yang

            dijatuhkan tiga kali pada waktu tiga kali suci itu termasuk talak sunni yaitu talak sunni ahsan

            adalah firman Allah SWT dan Hadits Nabi SAW diantara firman Allah SWT yang menjelaskan

            hal itu adalah terdapat dalam surat al-Thalaq ayat 1

            لعدتهن فطلقوهن النساء طلقتم إذا النبي أيها ياHai Nabi apabila kamu menceraikan isteri-isterimu maka hendaklah kamu ceraikan mereka pada waktu mereka dapat (menghadapi) iddahnya (yang wajar)hellip

            Dalam ayat diatas dijelaskan bahwa Allah SWT menyuruh Nabi-Nya untuk menjatuhkan

            talak isterinya pada waktu mereka dapat menghadapi iddahnya Menurut mereka bukankah

            iddah meraka tiga kali suci dan oleh karenanya talak boleh dijatuhkan setiap kali suci itu

            asalkan pada waktu suci tersebut wanita itu belum disetubuhinya[14]

            Menurut mereka pemahaman seperti itu didukung oleh Hadits Nebi SAW berikut

            حائض وهي امرأته طلق أنه عنهما الله رضي عمر بن الله عبد عن بن عمر فسأل وسلم عليه الله صلى وسلم الله رسول على

            رسول فقال ذلك عن وسلم عليه الله صلى الله رسول الخطاب تطهر حتى ليمسكها ثم فليرجعها ) مره وسلم عليه الله صلى الله أن قبل طلق شاء وإن بعد أمسك شاء إن ثم تطهر ثم تحيض ثم

            ]15[عليه( )متفق النساء لها تطلق أن الله أمر التي العدة فتلك يمس

            Diterima dari Ibnu Umar bahwa sesungguhnya ia menjatuhkan talak isterinya sementara isterinya itu dalam keadaan haid pada masa Rasulullah SAW lalu Umar Ibn al-Khatab menanyakan hal itu kepada Rasulullah SAW Rasulullah SAW berkat kepada Umar Ibn al-Khatab suruh ia dan hendaknya ia rujuk kepada isterinya kemudian hendaklah ia meninggalkannya sampai ia suci kemudian haid kemudian suci lagi Selanjutnya jika ia mau peganglal ia dan jika ia mau talak dia sebelum disetubuhi Demikianlah iddah yang diperintahkan oleh Alllah azza wa jalla untuk menjatuhkan talak pada wanita

            Menurut ulama Hanafiyyah tersebut dijelaskan bahwa Rasulullah SAW menyuruh Umar

            untuk merujuk isterinya pada waktu suci Kemudian apabila masa haid stelah masa suci tersebut

            telah berlalu maka Rasulullah menyuruhnya untuk memilih antara tetap memegangnya atau

            menceraikannuya Hal ii menurut mereka mengendiaksikan bolehnya menjatuhkan talak sampai

            tiga kali pada waktu setiap kali suci

            Disamping itu mereka juga melandaskannya kepada Hadits Nabi SAW berikut

            جماع غير في طاهر وهي تطليقة السنة طالق قال أنه الله عبد عن طلقها وطهرت حاضت فإذا أخرى طلقها وطهرت حاضت فإذا

            ]16[النسائي( )رواه بحيضة ذلك بعد تعتد ثم أخرى

            Diterima dari Abdullah ra ia berkata bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda Talak sunni adalah bahwa seseorang menjatuhkan talak isterinya satu sementara isterinya itu dalam keadaan suci yang belum disetubuhi (pada waktu suci itu) Apabila masa hidbya telah berlalu dan telah dating pula masa sucinya iamentalak lagi isterinya itu Kemudian ia menunggu berlalunya satu kali masa haid lagi

            Talak sunni menurut ulama Zhahiriyyah sebagaimana dikutip oleh Ahmad Hashari

            sebagai berikiut

            ]17[فيه يطأها ثم طهر فى امرئته الرجل يطلق أن هو

            Talak sunni ialah seorang suami menjatuhkan talak isterinya pada suci yang pada masa suci itu isterinya belum disetubuhinya

            Diadalam Kompilasi Hukum Islam[18] talak rajiy juga dijelaskan yaitu talak kesatu atau

            kedua dimana suami berhak rujuk selama isteri dalam masa iddah

            2 Talak bidiy

            Secara umum istilah talak bidiy yang terambil dari kata badaa yabdau yang berarti ما ]19[عنه الشرع نهى (sesuatau yang dilarang syara) Jadi yang dimaksud dengan talak bidiy

            adalah talak yang dijatuhkan tersebut tidak sesuai dengan ketentuan yang telah digariskan syara

            Akan tetapi dalam menjelaskan talak yang termasuk dilarang dalam kategori syara itu

            para ulama berbeda pendapat Ulama Malikiyyah mendefnisikan talak bidiy sebagaimana yang

            dikutip oleh Ahmad al-Hashari sebagai berikutالواجب الشروط من أكثر أو لشرط الفاقد الطالق ]20[هو

            Yaitu talak yang tidak ada satu syarat atau lebih dari syarat-syarat yang mesti ada (sebagaimana yang telah dibahas pada syarat yang mesti ada pada talak sunni terdahulu)

            Disamping itu ulama Malikiyyah membagi talak bidiy kepada dua pembagaian yaitu

            talak yang haram dijatuhkan dan talak yang makruh dijatuhkan Adapun kategori talak yang

            haram dijatuhkan adalah talak yang dijatuhkan kepada isteri yang telah disetubuhi yang

            memenuhi persyaratan berikut

            a Suami tersebut menjatuhkan talak kepada isterinya dalam keadaan haid atau nifash Oleh

            karena menurut ulama Malikiyyah wanita haid atau nifash baru boleh melakukan ibadah

            yang sifatnya taabudiyyah setelah ia mandi disamping telah habios keluar darah haid

            dan nifash Maka ketika seorang suami menjatuhkan talak kepada isterinya yang telah

            terputus darah haid dan nifashnya dan belum mandi maka hukumnya termasuk kedalam

            kategori ini yaitu haram

            Adapun mengenai isteri yang tidak haid seperti wanita yang telah monopouse atau

            tidakbelum haid maka termasuk kategori talak bidiy yang diharamkan baginya tidak ada dalam

            poin ini namun hanya pada dua bentuk yang terakhir

            b Suami tersebut menjatuhkan talak kepada isterinyatiga kali pada satu tempat baik isteri

            itu pada masa haid atau dalam masa suci Namun tentu saja menjatuhkan talak tiga

            kepada isteri ketika ia berada dalam masa haid berarti ia melakukan dua dosa sekaligus

            yaitu menjatuhkan talak kepada isteri yang sedang berada dalam masa haid

            c Suami tersebut menjatuhkan talak kepada isterinya sebagai talak saja misalnya seorang

            suami berkata kepada isterinya Engkau tertalak sebagian talak atau suami tersebut

            menjatuhkan talak kepada sebagian anggota tubuhnya saja seperti suami tersebut

            berkata tangan kamu tertalak

            Sedangkan yang termasuk talak bidiy yang makruh dijatuhkan terwujud dengan dua

            syarat yaitu a) Suami tersebut menjatuhkan talak isterinya pada masa suci yang telah

            disetubuhinya pada masa suci itu dan b) Suami tersebut menjatuhkan talak isterinya dua kali

            pada satu tempat[21]

            Menurut ulama Syafiiyyah talak bidiy itu terbagi dua yaitu

            a Suami tersebut menjatuhkan talak istrinya yang telah disetubuhi pada masa haid

            Ketentuan ini mereka dasarkan kepada firman Allah SWT sebagaimana yang telah

            penulis kutip terdahulu yaitu hellip Talaklah mereka karena iddah merekahellip Adapun

            sebab pengharaman menjatuhkan talak dalam bentuk ini karena akan memudharatkan

            istrinya itu disebabkan ia akan ber-iddah relative lebih panjang

            b Suami tersebut menjatuhkan talak istrinya pada masa suci namun pada masa suci itu ia

            telah menyetubuhi istrinya di farj-nya (vagina) Menurut pendapat terkuat dalam mazhab

            ini menyetubuhi di dubur (anus) juga termasuk dalam mazhab ini karena ada

            kemungkinan istrinya hamil atau tidak Oleh karenanya akan menyulitkan masa iddah-

            nya apakah sampai melahirkan atau dengan menggunakan qurucirc Di samping itu ada

            kemungkinan suami itu akan menyesal karena ia akan berpisah juga dengan anaknya[22]

            Ulama Hanabilah sepakat dengan ulama Syafiiyyah[23]

            Menurut ulama Hanafiyyah sebagaimana yang dikutip oleh Wahbah al-Zuhaili senagai

            berikut

            [24]واحد طهر فى ثالث يطلقها او واحدة بكلمة اثنين او ثالث يطلقها ان

            yaitu seorang suami menjatuhkan talak istrinya tiga atau dua dengan satu kata atau ia menjauhkan talaknya tiga pada masa satu kali suci

            Ahmad al-Hashari menguraikan pendapat ulama Hanafiyyah tersebut di mana menurut

            mereka talak bidicirc dapat diukur dari dua patron yaitu a) Dari segi waktu dan b) Dari segi

            jumlah talak yang dijatuhkan

            Dari Segi Waktu Penjatuhannya

            Adapun dari segi waktu terbagi kepada dua yaitu

            1 Talak satu (rajicirc) pada masa haid jika isteri itu telah disetubuhi baik ia wanita merdeka atau

            budak Larangan dalam bentuk ini menurut mereka dapat memanjangkan iddah2 Suami menjatuhkan talak isterinya yang masihsudah haid sebanyak satu kali (Rajiy) pada masa

            suci yang telah disetubuhinya baik wanita itu merdeka ataupun budak Larangan dalam bentuk

            ini menurut mereka adanya kemungkinan isterinya itu hamil lalu ia akan menyesal menjatuhkan

            talak isterinya itu[25]

            Dari segi jumlahnya

            Sedangkan dari segi jumlah talak talak bidiy menurut mereka adalah apabila seorang

            suami menjatuhkan talak isterinya yang merdeka sebanyak tiga dan budak sebanyak dua pada

            satu kali masa suci yang belum disetubuhi baik jumlah itu dijatuhkan dalam waktu sekaligus atau

            satu persatu[26]

            Menurut ulama Zhahiriyyah sebagaimana dikemukakan oleh Ibnu Hazm yang dikutip

            oleh Ahmad al-Hashari sebagai berikutفيه وطئها الذي طهرها اثناء فى أو حيضها اثناء امرئته الرجل طالق ]27[هو

            Talak Bidiy ialah yang dijatuhkan oleh seorang suami kepada isterinya pada masa haidnya atau pada masa suci yang pada masa itu telah disetubuhinya

            Para ulama sepakat menyatakan bahwa talak bidiy adalah haram dan orang yang

            melakukannya dikenai dosa Namun mengenai akibat hokum yang ditimbulkan oleh talak bidiy

            ini terjadi perbedaan pendapat dikalangan ulama Jumhur ulama berpendapat bahwa apabila

            seorang suami menjatuhkan talak isterinya dengan talak bidiy maka talaknya tersebut berlaku

            dan sah Adapun alas an yang mereka kemukakan adalah beberapa ayat yang bersifat umum

            mengenai talak tersebut Mereka juga melandaskannya kepada hadits Nabi SAW berikiutالله صلى وسلم الله رسول على حائض وهي امرأته طلق أنه عنهما الله رضي عمر بن الله عبد عنالله رسول فقال ذلك عن وسلم عليه الله صلى الله رسول الخطاب بن عمر فسأل وسلم عليه

            أمسك ( شاء إن ثم تطهر ثم تحيض ثم تطهر حتى ليمسكها ثم فليرجعها مره وسلم عليه الله صلى( عليه ( متفق النساء لها تطلق أن الله أمر التي العدة فتلك يمس أن قبل طلق شاء وإن ]28[بعد

            Diterima dari Ibnu Umar sesungguhnya ia menjatuhkan talak isterinya yang mana isterinya itu berada dalam keadaan haid pada masa Rasulullah SAW kemudian Rasulullah berkata aku menanyakannya kepada Rasulullah SAW tentang hal itu maka Rasulullah SAW menjawab suruh ia untuk merujukinya kemudian hendaklah ia memegangnya sampai ia suci kemudian haid kemudian suci Jika ia mau peganglah atau ia talak sebelum disetubuhi Demikianlah iddah yang diperintahkan oleh Allah Azza Wa Jalla untuk menjatuhkan talak pada wanita

            Dalam hadits tersebut dapat dipahami bahwa suatu ketika Umar menjatuhkan talak

            isterinya sementara isterinya itu dalam keadaan haid Lalu Rasulullah SAW memerintahkannya

            untuk rujuk kepada isterinya kembali Menurut mereka hal itu mengidikasikan bahwa talak yang

            dijatuhkannya adalah yang termasuk talak bidiy itu telah berlaku

            Sebagian ulama yang lain diantaranya ulama syiah zhahiriyyah salah satu pendapat

            Imam Ahmad Ibn Uqail Ibn Taimiyyah dan Ibn al-Qayyim (Hanabillah) berpendapat bahwa

            talak bidiy itu tidak jatuh Menurut kelompok ini beberapa ayat Al-Quran menjelaskan bahwa

            talak bidiy tidak berlaku dan tidak berkekuatan hukum Al-Quran justru melarang talak biI itu

            Ayat menjelaskan bahwa talak harus dijatuhkan pada saat isterinya dapat menjalankan iddah

            Allah SWT berfirman Talaklah mereka karena iddah mereka Dalam memahami hadits

            tentang Ibnu Umar diatas mereka justru memahaminya dengan alur pikir yang berbeda Menurut

            mereka Rasulullah SAW menyuruh Ibn Umar untuk rujuk itu bukan karena telah terjadi talak

            tetapai Rasulullah SAW marah dan menyuruhnya kembali jadi menurut mereka kata

            dalam hadits tersebut bukan rujuk dalam term fikih tetapi rujuk dalam pengertian فليراجعها

            etimologis saja

            Dari Segi Boleh Atau Tidaknya Rujuk

            1 Talak rajiy

            Talak rajiy adalah talak satu atau dua yang mana seorang suami masih boleh

            rujukkepada isterinya itu meskipun isterinya itu tidak rela sebagaimana dikemukakan oleh

            Wahbah al-Zuhaili sebagai berikut

            غير من الزوجته إلى المطلقة إعادة بعده الزوج يملك الذي فهو بعد وذلك ترض لم ولو العدة فى دامت ما جديد عقد إلى حاجة

            انقضاء قبل المراجعة تمت إذا البائن غير والثاني األول الطالق]29[العدة

            Yaitu talak yang mana laki-laki itu memiliki hak kembali untuk mengikat tali perkawinan kepada perempuan yang ditalaknya itu tanpa memerlukan akad baru selama masih berada dalam iddh walaupun perempuan itu tidak rela Hal itu terjadi setelah talak pertama dan kedua yang tidak termasuk kategori ba`in apabila telah sempurna rujuk sebelum habis masa iddah

            Ketentuan ini didasarkan kepada Firman Allah SWT dalam surat Al-Baqaraħ [2] ayat

            229

            أن لكم يحل وال بإحسان تسريح أو بمعروف فإمساك مرتان الطالق خفتم فإن الله حدود يقيما أال يخافا أن إال شيئا آتيتموهن مما تأخذوا

            فال الله حدود تلك به افتدت فيما عليهما جناح فال الله حدود يقيما أالالظالمون هم فأولئك الله حدود يتعد ومن تعتدوها

            Talak (yang dapat dirujuki) dua kali Setelah itu boleh rujuk lagi dengan cara yang maruf atau menceraikan dengan cara yang baik Tidak halal bagi kamu mengambil kembali sesuatu dari yang telah kamu berikan kepada mereka kecuali kalau keduanya khawatir tidak akan dapat menjalankan hukum-hukum Allah Jika kamu khawatir bahwa keduanya (suami isteri) tidak dapat menjalankan hukum-hukum Allah maka tidak ada dosa atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus dirinya Itulah hukum-hukum Allah maka janganlah kamu melanggarnya Barangsiapa yang melanggar hukum-hukum Allah mereka itulah orang-orang yang zalim

            Ayat diatas menjelaskan bahwa talak rajiy adalah talak satu atau talak pertama talak dua

            atau talak ke dua Setelah suami menjatuhkan talak satu atau talak pertama atau talak dua atau

            talak kedua maka sebelum habis mas iddahnya dia boleh rujuk kembali kepada bekas isterinya

            tanpa akad nikah baru dan tanpa mahar Tetapai bila habis masa iddahnya suami ingin

            berkumpul kembali maka dilaksanakan akad nikah yang baru serta mahar yang baru

            Adapun akibat dari talak rajiy adalah a) Bilangan talak yang dimilki suami berkurang

            b) Ikatan perkawinan berakhir setelah masa iddah habis jika suami tidak rujuk c) Suami boleh

            rujuk dalam masa iddah isterinya d) Ulama Syafiiyyah dan Malikiyyah dalam salah satu

            pendapatnya mengatakan haram bagi suami melakukan hubugan suami isteri dalam masa iddah

            sebelum rujuk karena mereka berpendapat bahwa dengan terjadinya talak seluruh hubungan dan

            iktan suami istri terputud Akan tetapi menurut ulama Hanafiyyah dan Hanabillah suami boleh

            saja menggauli isterinya dalam masa iddah dan sikap ini dianggap sebagai upaya rujuk dari

            suami[30]

            2 Talak Bain

            Talak bain terbagi dua yaitu talak bain sughra dan talak bain kubra Adapun talak bain

            sughra adalah talak yang dijatuhkan oleh seorang suami terhadap isterinya yang mana dengan itu

            ia tidak dapat kembali lagi kecuali melalui akad dan mahar yang baru sebagaimana

            dikemukakan oleh Wahbah al- Zuhaili sebagai berikut

            إال الزوجيه إلى المطلقة يعد أن بعده الرجل يستطيع ال الذي هو بالكتابة أو مال على أو الدخول قبل الطالق وهو ومهر جديد بعقد]31[اإليالء بسبب أو اإلنفاق لعدم ال القاضي يوقعه الذي أو الحنفية عند

            Yaitu talak yang mana laki-laki itu tidak dapat kembali mengikat tali perkawinan kepada wanita yang ditalaknya itu kecuali dengan akad dan mahar yang baru talak tersebut terjadi sebelum disetubuhi atau atas harta atau sindiran menurut ulama Hanafiyyah atau yang diputuskan oleh hakim yang bukan karena tidak memberi nafkah atau dengan sebab ila

            Akibat hokum dari talak bain sughra adlah a) Suami tidak boleh rujuk kepada isterinya

            kecuali dengan akad dan mahar yang baru b) Bilangan talak yang dimiliki suami berkurang c)

            Mahar itu halal disebabkan kepada dua factor yaitu kematian dan talak d) Tidak saling

            mewarisi antara suami dan isteri apabila meninggal salah satu dari keduanya[32]

            Adapun yang dimaksud dengan talak Bain kubra adalah talak tiga atau talak yang ketiga

            yang dijatuhkan oleh seorang suami kepada isterinya yang mana suami tersebut tidak dapat

            kembali lagi sebelum isterinya itu menikah terlebih dahulu dengan laki-laki lain malakukan

            hubungan intim dalam artian yang sebenarnya dan telah pula diceraikan oleh suaminya yang

            baru itu sebagaimana yang dikemukakan oleh Wahbah al-Zuhaili sebagai berikut

            إال الزوجية إلى المطلقة يعيد أن بعده الرجل يستطيع ال الذي هو ثم حقيقة دخوال بها ويدخل ضحيحا زواجا آخر بزوج تتزوج أن بعد

            ]33[الثالث الطالق بعد وذلك منه عدتها وتنقضي عنها يموت أو يفارقها

            Yaitu talak yang mana laki-laki tersebut tidak dapak mengikat tali perkawinan dengan wanita yang ditalaknya itu kecuali setelah ia menikah dengan laki-laki lain sebagai nikah yang benar dan telah melakukan hubungan initm dalam artian yang hakiki kemudian laki-laki itu

            menceraikan wanita tersebut atau ia mati dan telah habis pula mas iddahnya Hal itu terjadi setelah dijatuhkan talak tiga

            Adapun akibat hukum dari talak bain kubra menurut ulama fikiah adalah terputusnya seluruh ikatan dan hubungan suami isteri setelah talak dijatuhkan Suami tidak memilki hak talak lagi dan diantara keduanya tidak saling mewarisi meskipun dalam masa iddah[34]

            [1] Abu Bakr bin Hasan al-Kasnawiy (selanjutnya disebut al-Kasnawiy) Ashl al-Madacircrik (Libanon Dar al-Fikr tth) cet Ke-2 Juz 3 h 139-140

            [2] Ibid[3] Ahmad al-Hashariy al-Wilacircyaħ al-Washacircyaħ al-Thalacircq fi al-Fiqħ al-Islacircmiy li Ahwacircl al-Syakhshiyyaħ

            (Beirut Dar al-Jil 1992) cet Ke-2 h 653[4] Musthafa Dib al-Bagha al-Tawzhicircb fi Adillaħ min al-Ghacircyaħ wa al-Taqricircb (Beirut Dar al-Fikr 1983)

            cet Ke-2 h 173[5] Mahmud Mathrajiy al-Majmucirc Syarh al-Muhadzdzab al-Imacircm al-Nawawiy (Beirut dar al-Fikr 2000)

            Juz 18 h 277-278[6] Konsekwensi dari perbedaan dalam mengklasifikasikan talak ini di antaranya adalah apabila seorang

            suami berkata keapda isterinya yang termasuk dalam salah satu kategori berikut anak kecil sudah menompouse hamil atau belum disetubuhi anti thaliq li al-sunnaħ (kamu perempuan yang ditalak karena sunnah) maka talaknya tidak dianggap sebagai talak sunnah Lihat Ibid h 278

            [7] Al-Hasyariy opcit h 243[8] Ala al-Din Abi Bakr Ibn Masud al-Kasaniy Bada`i wa al-Shana`i (Beirut Dar al-Kutub al-Ilmiyyah

            tth) Jilid 3 h 88 Lihat juga al-Hasariy ibid h 212[9] Burhan al-Din Abi al-Hasan Ali Ibn Abi Bakr Abd al-Jalil al-Rasyidaniy al-Marghinaniy al-Hidayah

            Syarh Bidayat al-Mubatadi` (Beirut Dar al-Kutub al-Ilmiyyah 1990) Juz 1 h 247 Lihat Juga Wahbah al-Zuhayliy al-Fiqh al-Islacircmiy wa Adillatuh (Damaskus Dacircr al-Fikr 1989) cet Ke-3 Juz 7 h 426

            [10] Al-Kasaniy opcit h 88 Lihat Juga al-Hashariy opcit h 212[11] Al-Kasaniy ibid[12] Al-Marghinaniy opcit h 248 Bandingkan dengan al-Kasaniy ibid h 89[13] Al-Kasaniy ibid Lihat juga al-Hashariy opcit h 213 dan 244[14] Al-Kasaniy opcit h 89[15] Muslim Shahih Muslim (Beirut Dar al-Kutub al-Ilmiyyah tth) Jilid 2 h 1093[16] Al-Nasa`iy Sunan al-Nasa`iy (Beirut Dar al-Fikr tth) Jilid 3 h 102[17] Al-Hashariy opcit h 246[18] KHI ini merupakan peraturan yang diberlakukan khusus bagi umat Islam Indonesia yang ditetapkan

            melalui Inpres Nomor 1 tahun 1991[19] Al-Zuhayliy opcit h 425[20] Al-Hashariy opcit h 231[21] Abdurrahman al-Jaziriy al-Fiqħ Ala Madzacircħib al-Arbaaħ (Beirut Dar al-Fikr 1990) Juz 4 h 300-

            301[22] Al-Zuhayliy opcit h 430[23] Ibid h 431[24] Ibid h 462[25] Al-Hashariy opcit h 216-217[26] Ibid h 217[27] Ibid h 247[28] Muhammad Zahid ibn al-Hasan al-Kawtsariy Tartib Musnad al-Imacircm al-Syacircfiiy (Bandung Maktabah

            Dahlan 1990) Jilid 1 h 32-33 Lihat juga al-Jaziriy opcit h 228[29] Al-Zuhayliy opcit h 432[30] Al-Zuhayliy opcit h 439[31] Ibid h 432[32] Ibid h 434-435[33] Ibid h 432

            FASAKH

            Pengertian Fasakh

            Fasakh ialah membatalkan pernikahan dengan kuasa kadi kerana tidak memenuhi syarat-syarat ketika akad terdapatnya kecacatan pada isteri suami

            Penceraian melalui fasakh tidak boleh dirujuk semula Jika ingin bersatu semula hendaklah dengan akad yang baru

            Fasakh boleh berlaku kerana

            (a) terdapatnya kecacatan ketika aqad spt tidak menepati syarat-syarat pada Rukun Nikah (b) terdapatnya kecacatan pada rumahtangga yang disebabkan oleh suamiisteri

            Sebab-sebab yang mengharuskan fasakh (disebabkan oleh suamiisteri)

            (a) suami tidak memberi nafkah menyediakan tempat tinggal atau tidak membayar mas kahwin isterinya

            (b) tidak diketahui kedudukan suami sama ada masih hidup atau mati selama bertahun-tahun

            lamanya

            (c) salah seorang daripada suami atau isteri menjadi cacat sebagaimana yang dibenarkan oleh hukum

            syarak

            (d) murtad salah seorang daripada suami atau isteri atau kedua-duanya

            (e) masuk Islam salah seorang daripada suami atau isteri dan tidak diikuti oleb seorang lagi dalam

            masa idah

            (f) berlakunya persetubuhan syubhat disebabkan salah sangka

            (g) suami zalim iaitu selalu menganiaya isteri seperti memukul mengugut atau tidak melayan isteri

            dengan baik dan adil

            (h) tidak bernafsu sebagai seorang lelaki

            (i) kecacatan syarie pada suami dan isteri (j) Suami mempunyai penyakit yg merbahaya spt AIDS SARS JE Siplis dsb

            Hikmah Fasakh

            1 Mengelakkan isteri dianiayai dan disiksa oleh suami

            2 Menunjukkan keadilan Allah kepada hambanya Jika suami diberikan talak isteri diberikan fasakh

            3 Memberi peluang isteri berpisah drp suaminya dan memulakan hidup baru

            KETENTUAN HUKUM AL-KHULU[9]

            Menurut tinjauan fikih dalam memandang masalah Al-Khulu terdapat hukum-hukum taklifi sebagai berikut

            [1] Mubah (Diperbolehkan)

            Ketentuannya sang wanta sudah benci tinggal bersama suaminya karena kebencian dan takut tidak dapat menunaikan hak suaminya tersebut dan tidak dapat menegakkan batasan-batasan

            Allah Subhanahu wa Tarsquoala dalam ketaatan kepadanya dengan dasar firman Allah Subhanahu wa Tarsquoala

            ldquoJika kamu khawatir bahwa keduanya (suami-isteri) tidak dapat menjalankan hukum-hukum Allah maka tidak ada dosa atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh

            isteri untuk menebus dirinyardquo

            [Al-Baqarah 229]

            Al-Hafizh Ibnu Hajar memberikan ketentuan dalam masalah Al-Khulu ini dengan pernyataannya bahwasanya Al-Khulu ialah seorang suami menceraikan isterinya dengan penyerahan pembayaran ganti kepada suami Ini dilarang kecuali jika keduanya atau salah satunya merasa khawatir tidak dapat melaksanakan apa yang diperintahkan Allah Hal ini bisa muncul karena adanya ketidaksukaan dalam pergaulan rumah tangga bisa jadi karena jeleknya akhlak atau bentuk fisiknya Demikian juga larangan ini hilang kecuali jika keduanya membutuhkan penceraian karena khawatir dosa yang menyebabkan timbulnya Al-Bainunah Al-Kubra (Perceraian besar atau Talak Tiga) [10]

            Syaikh Al-Bassam mengatakan diperbolehkan Al-Khulu (gugat cerai) bagi wanita apabila sang isteri membenci akhlak suaminya atau khawatir berbuat dosa karena tidak dapat menunaikan haknya Apabila sang suami mencintainya maka disunnahkan bagi sang isteri untuk bersabar dan tidak memilih perceraian [11]

            [2] Diharamkan Khulursquo

            Hal Ini Karena Dua Keadaan

            a) Dari Sisi Suami

            Apabila suami menyusahkan isteri dan memutus hubungan komunikasi dengannya atau dengan sengaja tidak memberikan hak-haknya dan sejenisnya agar sang isteri membayar tebusan

            kepadanya dengan jalan gugatan cerai maka Al-Khulu itu batil dan tebusannya dikembalikan kepada wanita Sedangkan status wanita itu tetap seperti asalnya jika Al-Khulu tidak dilakukan

            dengan lafazh thalak karena Allah Subhanahu wa Tarsquoala berfirman

            ldquoJanganlah kamu menyusahkan mereka karena hendak mengambil kembali sebagian kecil dari apa yang telah kamu berikan kepadanya terkecuali bila mereka melakukan

            pekerjaan keji yang nyatardquo

            [An-Nisa 19] [12]

            Apabila suami menceraikannya maka ia tidak memiliki hak mengambil tebusan tersebut Namun bila isteri berzina lalu suami membuatnya susah agar isteri tersebut membayar terbusan dengan Al-Khulu maka diperbolehkan berdasarkan ayat di atasrdquo [13]

            b) Dari Sisi Isteri

            Apabila seorang isteri meminta cerai padahal hubungan rumah tangganya baik dan tidak terjadi perselisihan maupun pertengkaran di antara pasangan suami isteri tersebut Serta tidak ada alasan syarrsquoi yang membenarkan adanya Al-Khulu maka ini dilarang berdasarkan sabda Rasulullah Shallallahu lsquoalaihi wa sallam

            ldquoSemua wanita yang minta cerai (gugat cerai) kepada suaminya tanpa alasan maka haram baginya aroma surgardquo

            ]HR Abu Dawud At-Tirmidzi Ibnu Majah dan Ahmad dan dishahihkan Syaikh Al-Albani dalam kitab Irwarsquoul Ghalil no 2035] [14]

            [3] Mustahabbah (Sunnah) Wanita Minta Cerai (Al-Khulu)

            Apabila suami berlaku mufarrith (meremehkan) hak-hak Allah maka sang isteri disunnahkan Al-Khulu Demikian menurut madzhab Ahmad bin Hanbal [15]

            [4] Wajib

            Terkadang Al-Khulu hukumnya menjadi wajib pada sebagiaan keadaan Misalnya terhadap orang yang tidak pernah melakukan shalat padahal telah diingatkan

            Demikian juga seandainya sang suami memiliki keyakinan atau perbuatan yang dapat menyebabkan keyakinan sang isteri keluar dari Islam dan menjadikannya murtad Sang wanita tidak mampu membuktikannya di hadapan hakim peradilan untuk dihukumi berpisah atau mampu membuktikannya namun hakim peradilan tidak menghukuminya murtad dan tidak juga kewajiban bepisah maka dalam keadaan seperti itu seorang wanita wajib untuk meminta dari suaminya tersebut Al-Khulu walaupun harus menyerahkan harta Karena seorang muslimah tidak patut menjadi isteri seorang yang memiliki keyakinan dan perbuatan kufur [16]

            Al-Khulu Gugatan Cerai Dalam Islam

            Penulis Ust Kholid syamhudi

            __________Foote Note

            [10] Fathul Bari 9318[11] Taudhihul Ahkam Min Bulughul Maram 5469[12] Taudhihul Ahkam Min Bulughul Maram 5469[13] Shahih Fiqhis Sunnah 3343[14] Shahih Fiqhis Sunnah 3342[15] Shahih Fiqhis Sunnah 3342[16] Shahih Fiqhis Sunnah 3343

            pengrtian khuluPosted by admin on November 8 2010

            Sedangkan menurut pengertian syarirsquoat para ulama mengatakan dalam banyak definisi yang semuanya kembali kepada pengertian bahawasanya Al-Khulu ialah terjadinya perpisahan

            Pengertian Talak Talak merupakan kalimah bahasa Arab yang bermaksud menceraikan atau Talak melalui Khulu Talak yang difasakhkan oleh Hakim 4 Menjatuhkan Talak Tiga Sekaligus

            Menurut pengertian syara Khulu adalah Perceraian yang diminta oleh isteri kepada suaminya dengan memberi wang atau sebagainya Di kalangan masyarakat Melayu Khulu juga

            Khulu bererti tanggal Menurut pengertian syara Khulu adalah Penceraian yang diminta oleh isteri dari suaminya dengan memberi wang atau sebagainya

            1SERIAL FIQH MUNAKAHATNIKAH ANJURAN MANFAAT TUJUAN HUKUM DAN WANITAWANITAYANG HARAM DINIKAHIOleh Aep Saepulloh DarusmanwiatiLisensi DokumenCopyright Aep Saepulloh wwwindonesianschoolorgSeluruh dokumen di wwwindonesianschoolorg dapat digunakan dimodifikasi dandisebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial )nonprofit( dengan syarat tidakmenghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakandalam setiap dokumen Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang kecualimendapatkan ijin terlebih dahulu dari penulis indonesianschoolorg2SERIAL FIQH MUNAKAHATNIKAH ANJURAN MANFAAT TUJUAN HUKUM DAN WANITAWANITAYANG HARAM DINIKAHIOleh Aep Saepulloh DarusmanwiatiAnjuran menikah dalam ajaran IslamTahukah anda siapakah orang terkaya di dunia Ya siapapun jawabannya yang jelas satu diasudah menikah Jangan di tingkat dunia mari kita perkecil skalanya tingkat nasional Siapakah orangpaling kaya nomor satu di Indonesia Siapapun dia yang jelas dia sudah menikah bahkan sudahbercucu dan bercicit Adakah orang bujang yang kaya Ada hanya sedikit dan bahkan kalaupun diakaya tetap tidak akan mengalahkan kayanya orang yang sudah menikah Mengapa demikian Inisudah sebuah ketentuan bahwa orang yang masih bujang adalah orang-orang miskin sekalipun diabanyak hartanya Mengapa Karena dia baru bisa menafkahi dan membiayai dirinya sendiri Mengapaorang bujang tidak ada yang kaya disebut sebuah ketentuan Ya karena demikian Rasulullahbersabda Perhatikan hadits berikut ini

            رج 1049703 ل م 1049703 سكين م 1049703 سكين م (( 1049703 سكين وس 1049703 لم عن 1049703 هعلي الله صلى الله رسول قال قال نجيح أبي

            و 1049703 ال المال من غنيا آان وإن الله رسول یا قالوا امرأة له ليسالم من غنيا آان وإن قال

            1049703 ن یا قالوا زوج لها ليس امرأة مسكينة مسكينة مسكينة قالم غنية آانت وإن الله رسول

            [ ] (( الطبرانى رواه المال من غنية آانت إن و قال المالArtinya Ibn Nujaih berkata Rasulullah Saw bersabda Miskin miskin miskin seorang laki-laki yang

            belum mempunyai isteri Para sahabat bertanya Ya Rasulullah apakah sekalipun laki-laki itubanyak hartanya Rasulullah menjawab Ya meskipun dia banyak hartanya Rasulullah Sawbersabda kembali Miskin miskin miskin perempuan yang belum bersuami Para sahabat bertanyaApakah sekalipun wanita itu banyak hartanya Rasulullah Saw menjawab Ya sekalipun diabanyak hartanya (HR Thabrani)Perhatikan dalam hadits di atas Rasulullah secara tegas (boleh jadi doa) menyebut tiga kalibahwa laki-laki atau perempuan yang belum menikah tetap dikatakan miskin sekalipun mereka banyakhartanya Ini juga barangkali di antara penyebab mengapa jarang sekali bujang atau gadis yang kayaraya Yah karena didoakan oleh Rasulullah untuk tidak kaya Kalau mau kaya ya harus segeramenikahNamun jangan dipahami bahwa menikah untuk menjadi orang kaya Itu hanyalah sebuahgambaran singkat betapa Islam sangat menganjurkan ummatnya untuk menikah Dalam hadits lainRasulullah mengatakan bahwa nikah adalah sunnahku dan barang siapa yang tidak menyukaisunnahku (menikah) maka ia bukan termasuk ummat dan golongankuBahkan kalau kita perhatikan ayat-ayat al-Quran yang berbicara tentang nikah kita akanmendapati bahwa kata nikah digambarkan dengan tiga istilah Pertama nikah disebut sebagai sunanulanbiya (amalan sunnah para nabi) perhatikan misalnya dalam firman Allah berikut ini

            ذن ب 1049703 إ وما 1049703 ا ة ی وذر واجا ز أ هم ل ا ن وجعل لك قب من ال س ر ا ن ل س ر أ قد ول

            ل إ ة آی ب ي ت أ ی ن أ سول ر ل ان آ( الرعد ( اب ت آ جل أ ل ك ل ه 38اللArtinya Dan sesungguhnya Kami telah mengutus beberapa Rasul sebelum kamu dan Kamimemberikan kepada mereka istri-istri dan keturunan Dan tidak ada hak bagi seorang Rasulmendatangkan sesuatu ayat (mukjizat) melainkan dengan izin Allah Bagi tiap-tiap masa ada Kitab(yang tertentu) (QS ar-Radu 38)Demikian juga dalam hadits dikatakan

            الحي 1049703 اء المرس 1049703 لين س 1049703 نن رسول 1049703 ن أن أیوب أبي عنم (( أربع قال وسلم عليه الله صلى الله

            [ ] (( الترمذى رواه والنكاح والسواك والتعطرArtinya Rasulullah Saw bersabda Ada empat hal yang termasuk sunnah para Nabi Malu memakaiwangi-wangian siwak dan nikah (HR Turmudzi)3Kedua nikah juga disebut dalam konteks sebuah kenikmatan yang sangat besar (al-imtinan)Perhatikan firman Allah dalam surat an-Nahl ayat 72 berikut ini

            ين 1049703 ات ن ب م واجك ز أ من م ك ل وجعل واجا ز أ م ك فس ن أ من م ك ل جعل ه واللب الطي من م قك ز ور وحفدة

            ( النحل ( ون فر ك ی هم ه الل عمة ن وب ون ؤمن ی اطل ب ال فب 72أ

            Artinya Allah menjadikan bagi kamu istri-istri dari jenis kamu sendiri dan menjadikan bagimu dariistri-istri kamu itu anak-anak dan cucu-cucu dan memberimu rezki dari yang baik-baik Makamengapakah mereka beriman kepada yang batil dan mengingkari nikmat Allah (QS An-Nahl 72)Ketiga nikah juga digambarkan sebagai salah satu tanda kekuasaan Allah Perhatikan dalamsurat ar-Rum ayat 21 berikut ini

            ف 1049703 ي ن إ حم 1049703 ة ور م 1049703 ودة م ك ي 1049703 ن ب ق 1049703 ل خل ن أ ه ات ءای ومنع وج ها ي ل إ وا ن ك س ت ل ا واج ز أ م ك فس ن أ من م ك ل

            ( الروم ( ون ر فك ت ی قوم ل ات ی آل 21ذلكArtinya Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri darijenismu sendiri supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya dan dijadikan-Nyadiantaramu rasa kasih dan sayang Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tandatandabagi kaum yang berfikir (QS Ar-Rum 21)Dengan digambarkannya dalam tiga istilah di atas menunjukkan bahwa nikah adalah sesuatuyang sangat dianjurkan karena di samping merupakan amalan sunnah para Nabi salah satu tandakekuaasaan Allah juga ia merupakan nikmat yang sangat besar Bahkan ketika manusia merasa waswasdengan masalah nafkah dan rizki setelah menikah kelak Allah secara tegas mengatakan bahwaDialah yang akan mengayakannya Dialah yang akan mencukupkannya dan mengganti kefakirannyadengan kekayaan Perhatikan firmah Allah dalam surat an-Nur ayat 32 berikut ini

            ه وا 1049703 ضل ون ك ی ن إ م ك مائ وإ م ادآ ب ع من حين والصال م ك من امى ی األ كحوا ن وأف من ه الل هم غن ی اء فقر

            ( النور ( يم عل ع واس ه 32واللArtinya Dan kawinkanlah orang-orang yang sedirian diantara kamu dan orang-orang yang layak(berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuanJika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya Dan Allah Maha luas(pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui (QS An-Nur 32)Bahkan dalam sebuah hadits dikatakan bahwa orang yang menikah dengan niat untuk menjagakehormatan diri termasuk salah satu golongan yang akan dibantu dan ditolong langsung oleh Allah

            عل 1049703 ى ح 1049703 ق ثالث (( 1049703 ة ق 1049703 ال وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله 1049703 لىص الله رسول أن عنه الله رضي هریرة أبى عن

            العف 1049703 (( اف والمكاتب 1049703 د الله سبيل فى المجاهد عونهم اللهیری الذى والناآح األداء یرید الذى

            [ الترمذى [رواهArtinya Dari Abu Hurairah bahwasannya Rasulullah Saw bersabda Ada tiga kelompok manusiayang akan ditolong dan dibantu langsung oleh Allah orang yang berjuang di jalan Allah Hambasahaya yang mengadakan mukatabah dengan tuannya dan bermaksud untuk membayar tebusannyaserta orang yang menikah dengan maksud untuk menjaga diri (dari perbuatan tidak terpuji) (HRTurmudzi)Dari sini tampak jelas mengapa orang yang kaya umumnya adalah orang yang sudahberkeluarga karena ternyata Allah turun tangan langsung dalam membantu dan menolong merekayang sudah menikah termasuk dalam masalah rizkinya Bahkan pehatikan juga ungkapan para ulamasalaf bahwa wanita itu merupakan pulsa yang akan menambah account suaminya

            الرجل رصيد إلى یضاف آنز خير المرأةArtinya Wanita adalah sebaik-baik simpanan yang akan menambah tabungan laki-lakiMasih menyangkut anjuran dan perhatian Islam dengan menikah ini perhatikan sabda-sabdaRasulullah dan perkataan para sahabat berikut ini

            ی 1049703 أتينكم ف 1049703 إنهن لن 1049703 ساء ا تزوج (( 1049703 وا وس 1049703 لم لى 1049703 هعلي ص 1049703 الله الله رس 1049703 ول ق 1049703 ال قال 1049703 ت عائ 1049703 شة ع 1049703 ن

            [ شيبة)) [ أبي ابن أخرجه بالمال4Artinya Siti Aisyah berkata Rasulullah Saw bersabda Menikahlah segera dengan wanita karenawanita itu dapat mendatangkah harta (HR Ibn Abi Syaibah)

            أن ف 1049703 أمره الفاق 1049703 ة إلي 1049703 ه ی 1049703 شكو وس 1049703 لم الله 1049703 ه لىص 1049703 علي الله رس 1049703 ول إل 1049703 ى رجل جاء قال جابر عن( الخطيب ( أخرجه یتزوجArtinya Jabir berkata Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah Saw mengadukan kefakirannyaRasulullah Saw kemudian menyuruhnya untuk segera menikah (HR Al-Khatib)

            إذا (( 1049703 صف وسلم عليه الله صلى الله رسول قال قالت عائشة عنن استكمل فقد العبد تزوج

            [ ] (( البيهقى رواه اآلخر النصف فى الله فليتق دینهArtinya Siti Aisyah berkata Rasulullah Saw bersabda Apabila seorang hamba menikah makasugguh ia telah menyempurnakan setengah agamanya Maka bertakwalah kepada Allah padasetengahnya lagi (HR al-Baihaki)

            ل 1049703 م ث 1049703 م ی 1049703 نكح الن موس 1049703 را آ 1049703 ان م (( 1049703 ن عن 1049703 لموس عليه الله صلى الله رسول قال قال نجيح ابي

            [ ] (( الطبرانى رواه منى فليس ینكحArtinya Ibnu Nujaih berkata Rasulullah Saw bersabda Barangsiapa yang sudah siap untuk menikahkemudian tidak menikah maka ia tidak termasuk ummatku (HR Thabrany)

            أنى 1049703 ول وأعلم أیام عشرة إال أجلى من یبق لم لو مسعود ابن قال ط ولي ا آخره فى أموت

            [ ] الطبرانى رواه الفتنة مخافة لتزوجت فيهن النكاحArtinya Ibnu Masud berkata Kalau saja usiaku tinggal sepuluh hari dan saya mengetahuibahwasannya saya akan meninggal di penghujung harinya dan pada saat itu saya masih ada waktuuntuk menikah pasti saya akan menikah lebih dahulu karena takut terjadinya fitnah (HR Thabrani)

            (( )) یتزوج حتى الشاب نسك یتم ال طاوس قالArtinya Thawus berkata Ibadah seorang pemuda belum sempurna sehingga ia menikah

            ] (( )) رواه فجور أو عجز إال النكاح من یمنعك ما الزوائد البى عمر قال[ شيبة أبي ابنArtinya Umar bin Khatab pernah berkata kepada Abu az-Zawaid Tidak ada yang menghalangikamu untuk menikah kecuali dua hal imma kamu itu lemah (lemah syahwat) ataupun kamu sukaberbuat dosa (HR Ibn Abi Syaibah)Hikmah dan manfaat menikahDi atas telah dipaparkan secara panjang lebar mengenai anjuran Islam (targhib) untuk menikahPertanyaan berikutnya Untuk apa menikah Apa manfaat dan kegunaannya

            Sebagaimana diketahui bersama bahwa manusia dan makhluk lainnya mempunyai gharizahseksual yang tinggi Tidak disangsikan bahwa kebutuhan biologis ini dari waktu ke waktu dan daritahun ke tahun terus naik dan dahsyat Ditahan dan dibiarkan tentu bukan sebuah jalan keluarDilampiaskan semena-mena sebagaimana hewan juga bukan sebuah solusi yang baik Untuk itu Islammemberikan aturan dalam rangka melampiaskan kebutuhan biologis ini melalui nikah Denganpernikahan kebutuhan biologis yang sudah menggebu itu akan disalurkan secara baik dan benarsehingga diharapkan orang tersebut menjadi tenang dan rehat Karena kini ia telah mempunyai tempatyang bersih dan sah untuk menumpahkan kebutuhan biologisnyaSayyid Sabiq dalam bukunya Fiqhus Sunnah mengatakan bahwa dengan menikah badanmenjadi tenang jiwa juga damai pandangan terpelihara dan kasih saying bisa diwadahi secara benarOleh karena itu sejatinya orang yang sudah menikah menjadi orang yang tenang baik dalam jasmanipandangan maupun jiwanya Dalam sebuah hadits dikatakan

            ش 1049703 يطان ص 1049703 ورة ف 1049703 ى تقب 1049703 ل الم (( 1049703 رأة إن لم 1049703 الوس 1049703 ق علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى النب 1049703 ي أن هریرة أبي عنیعجبه 1049703 ا ما امرأة من أحدآم رأى فإذا شيطان صورة فى وتدبر

            م یرد ذلك فإن أهله فليأت[ ] (( مسلم رواه نفسه فى5Artinya Dari Abu Hurairah bahwasannya Rasulullah Saw bersabda Sesungguhnya wanita itu baikketika menghadap ataupun membelakangi dalam bentuk syaithan (menggoda) Apabila salah seorangdi antara kalian melihat sesuatu yang menakjubkan dari wanita maka segeralah datangi keluarganyakarena dengan demikian dapat menolak apa yang sedang bergejolak di dalam dirinya (HR Muslim)Selain untuk memberikan ketenangan lahir bathin menikah juga berguna untuk memperbanyakketurunan dan melanjutkan kehidupannya Karena itu Rasulullah Saw dalam sebuah hadits bersabda

            ) أبو رواه القيامة یوم األنبياء بكم مكاثر فإنى الودود تزوجواالولودداود)Artinya Rasulullah Saw bersabda Nikahilah wanita-wanita yang subur dan penyayang karena akuadalah nabi yang paling banyak ummatnya kelak pada hari Kiamat (HR Abu Dawud)Bahkan menurut hasil penelitian salah satu badan di PBB yang dikeluarkan pada hari Sabtutanggal 6 Juni 1959 sebagaimana dikutip oleh Sayyid Sabiq dalam Fiqhus Sunnah-nya bahwa usiaorang-orang yang sudah menikah lebih lama dan panjang ketimbang yang tidak atau belum menikahPenilitian ini dilakukan di seluruh pelosok dunia pada tahun 1956 Hasil penelitian ini hemat penulissangatlah logis karena orang yang sudah menikah dapat melampiaskan kebutuhan biologisnyasehingga jiwanya tidak berontak lagi malah lebih tenang Berbeda dengan para bujang yang belumtersalurkan sama sekali jiwa dan badannya akan terus bergejolak tidak tenang Dan ketika dia tidakmenyalurkannya secara benar melalui pernikahan maka jiwanya tetap bergejolak dan tidak tenangsehingga hal ini akan sangat berpengaruh dalam langkah dan kehidupannya Menumpahkan danmelampiaskan bukan pada tempat yang benar juga bukan jalan terbaik karena dia tidak akanmengetahui bersih sehatnya tempat yang dikunjunginya itu Bahkan tidak menutup kemungkinan

            tempat tersebut telah dikunjungi pula oleh orang lain yang membawa penyakit kelamin yang sangatganas Untuk itu adalah wajar apabila penelitian tersebut mengatakan bahwa umumnya usia yangsudah menikah jauh lebih panjang ketimbang yang tidak atau belum menikahTujuan menikahApa tujuan menikah dalam ajaran Islam Apakah untuk memenuhi kebutuhan biologis semataPernikahan dalam Islam bukan semata demi memenuhi nafsu seksualitas semata akan tetapimempunyai tujuan utama sebagaimana difirmankan oleh Allah dalam surat ar-Rum ayat 21 berikut ini

            ف 1049703 ي ن إ حم 1049703 ة ور م 1049703 ودة م ك ي 1049703 ن ب ق 1049703 ل خل ن أ ه ات ءای ومنع وج ها ي ل إ وا ن ك س ت ل ا واج ز أ م ك فس ن أ من م ك ل

            ( الروم ( ون ر فك ت ی قوم ل ات ی آل 21ذلكArtinya Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri darijenismu sendiri supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya dan dijadikan-Nyadiantaramu rasa kasih dan sayang Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tandatandabagi kaum yang berfikir (QS Ar-Rum 21)Dari ayat di atas paling tidak ada tiga tujuan utama dari menikahPertama untuk menenangkan dan menentramkan jiwa (litaskunu ilaiha) Ketenangan jiwa danpikiran merupakan hal yang sangat penting bagi keberhasilan dan kesuksesan seseorang Seseorangakan mempunyai peluang yang sangat besar untuk maju dan berhasil manakala hati pikiran danjiwanya sudah tenang Dengan menikah bayangan-bayangan dan khayalan-khayalan masa mudatertumpah sudah Bahkan karena kini dia sudah mempunyai tempat khusus gejolak itu tidak akanterlalu membludak manakala melihat wanita lain yang menggoda Rasulullah bersabda

            ش 1049703 يطان ص 1049703 ورة ف 1049703 ى تقب 1049703 ل الم (( 1049703 رأة إن لم 1049703 الوس 1049703 ق علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى النب 1049703 ي أن هریرة أبي عنیعجبه 1049703 ا ما امرأة من أحدآم رأى فإذا شيطان صورة فى وتدبر

            م یرد ذلك فإن أهله فليأت[ ] (( مسلم رواه نفسه فىArtinya Dari Abu Hurairah bahwasannya Rasulullah Saw bersabda Sesungguhnya wanita itu baikketika menghadap ataupun membelakangi dalam bentuk syaithan (menggoda) Apabila salah seorangdi antara kalian melihat sesuatu yang menakjubkan dari wanita maka segeralah datangi keluarganyakarena dengan demikian dapat menolak apa yang sedang bergejolak di dalam dirinya (HR Muslim)Kedua dengan menikah juga untuk menimbulkan rasa mawaddah cinta kasih kepada keluargaSetiap manusia memiliki keinginan untuk mencintai dan mengasihi orang yang didambakannya Mana6kala cinta kasihnya ini tidak disalurkan kepada orang tertentu maka ia akan mencari benda lain atauhal lain untuk menumpahkan cinta kasihnya itu Dengan menikah cinta kasih itu akan tertuang dantersalurkan secara benar Bukan semata kepada isteri dan anak-anaknya akan tetapi juga kepadakeluarga si isteri dan kerabatnya Dengan demikian pernikahan pada hakikatnya bukan sematapertemuan antara suami isteri saja akan tetapi pertemuan antara dua keluarga besar keluarga suamidan keluarga si isteri Oleh karena itu dalam ajaran Islam disyaratkan adanya wali nikah Ini

            menunjukkan bahwa pernikahan memang mempertemukan dua keluarga Yang menikah bukan sematasuami dan isteri tapi seluruh keluarga Ketika dua keluarga sudah bertemu di sanalah tempat untukmenuangkan rasa cinta kasih yang sudah menjadi fitrah manusiaKetiga dengan menikah juga untuk menimbulkan rasa kasih sayang rahmah Sebagaimanarasa mawaddah manusia juga mempunyai naluri untuk menyayangi sesamanya Sayang rahmahtidak sama dengan mencintai Sayang rahmah jauh di atas mencintai Rasa sayang biasanya munculdari lubuk hati yang paling dalam Ia lahir bukan karena dorongan nafsu seksual kebutuhan biologisatau hal-hal lahiriyah lainnya Ia betul-betul tumbuh dari dalam jiwa setelah bergaul dan lamamengenal pasangannya Naluri rasa sayangnya ini akan ditumpahkan untuk keluarganya terutamauntuk isteri dan anak-anaknya Dalam sebuah hadits riwayat Imam Bukhari suatu hari Aqra bin Habismelihat Rasulullah Saw sedang mencium cucunya Hasan bin Ali Aqra kemudian berkata Sayamempunyai sepuluh putra putri tapi saya tidak pernah mencium mereka satupun Mendengar ituRasulullah Saw bersabda

            یرحم ال یرحم ال من إنArtinya Sesungguhnya orang yang tidak pernah menyayangi dia tidak akan disayangiDemikian di antara tujuan menikah dalam Islam sebagaimana yang tertera dalam al-Quransurat ar-Rum ayat 21 Wallahu alamHukum PernikahanPara ulama telah sepakat bahwa nikah itu diperintahkan Namun mereka berbeda pendapatmengenai hukumnya Dalam hal ini para ulama terbagi kepada tiga kelompokPertama nikah wajib bagi setiap orang yang sudah mampu untuk melakukannya sekali seumurhidup Pendapat ini adalah pendapatnya Dawud ad-Dahiry Ibn Hazm dan lainnya Dalil yang menjadidasar pendapat ini adalah dhahir dari nash-nash baik berupa ayat al-Quran maupun hadits Nabi yangmemerintahkan pernikahan Kelompok ini memahami secara tekstual bahwa semua perintah tersebutmenggunakan shigat amar (bentuk perintah) dan setiap perintah menunjukkan wajib karenanya nikahjuga adalah wajib al-ashlu fil amr lil wujub pada dasarnya perintah itu menunjukkan kepada wajibPendapat kedua mengatakan bahwa nikah itu hukumnya adalah sunnah saja Pendapat iniadalah pendapatnya Jumhur ulama Pendapat kedua ini memahami perintah nikah yang terdapat dalamal-Quran dan Sunnah kepada hukum sunnah bukan wajib Firman Allah yang terdapat dalam surat an-Nisa ayat 3 misalnya yang berbunyi

            ورباع وثالث مثنى النساء من لكم طاب ما فانكحواArtinya Maka nikahilah wanita-wanita yang kamu sukai dua tiga dan empat (QS An-Nisa 3)Ayat di atas menurut pendapat kedua ini bukanlah menunjukkan wajib Karena dalam ayat diatas Allah mengkaitkan nikah dengan kemampuan istithaah Artinya barang siapa yang sudahmampu untuk menikah maka menikahlah Sedangkan yang belum mampu untuk menikah maka tidakmengapa ia tidak menikah Karena itu menikah bukanlah wajib akan tetapi sunnah sajaPendapat ketiga adalah pendapat yang mengatakan bahwa hukum menikah berbeda-bedatergantung kondisi seseorang Pendapat ini adalah pendapat kuat pada madzhab MalikiyyahSyafiiyyah dan Hanabilah

            Menurut pendapat ini hokum menikah bisa wajib bagi mereka yang sudah siap dan mampubaik lahir maupun bathin sehingga kalau tidak menikah ia akan terjerumus kepada perbuatan zinaTidak ada cara lain untuk menjaganya kecuali dengan jalan menikah Dalam qaidah Ushuliyyahdaikatakan Sesuatu yang tidak menyebabkan terpenuhinya sesuatu yang wajib kecuali dengansesuatu itu maka sesuatu itu menjadi wajib hukumnya7Nikah juga hukumnya bisa sunnah bagi mereka yang syahwatnya sudah menggebu akan tetapimasih besar kemungkinan seandainya belum menikah pun ia masih dapat menjaga diri dari perbuatanzina Untuk kondisi seperti ini nikah hukumnya sunnah sajaNikah juga bisa haram bagi orang yang belum siap menikah baik secara lahir (menafkahi)maupun secara bathin (berhubungan badan) sehingga kalau dipaksakan menikah si wanita akanmenderita baik lahirnya maupun bathinnya Atau nikah juga bisa menjadi haram bagi orang yangbermaksud jahat dengan nikahnya itu misalnya ingin menyakiti si isteri dan keluarganya atau karenabalas dendam dan sebagainyaNikah juga bisa makruh bagi orang yang kondisinya seperti disebutkan diatas akan tetapitidak menimbulkan madharat bagi si isteri Jadi apabila ia menikah si isteri tidak merasakan dampaknegative yang sangat besar Untuk orang seperti ini sebaiknya jangan dahulu menikah dan kalaupunmau menikah maka hukumnya makruh sajaDari ketiga pendapat ini penulis lebih cenderung untuk mengambil pendapat ketiga ini bahwapernikahan itu hukumnya berbeda-beda disesuaikan dengan kondisi orang yang bersangkutanPendapat ini rasanya lebih tepat terutama untuk kondisi sekarangMacam-macam pernikahan yang dilarang1 Nikah SyigarNikah Syigar adalah seorang laki-laki menikahkan putri perempuannya atau saudariperempuannya dengan orang lain dengan syarat orang tersebut mau menikahkan putrinya atausaudari perempuannya dengan orang tadi baik pernikahan tersebut memakai mahar maupuntidak Hanya saja umumnya pernikahan Syigar ini tidak ada maharnya karena sudah digantidengan tukar menukar putri atau saudari perempuannyaPara ulama sepakat bahwa nikah Syigar ini haram hukumnya Hal ini didasarkankepada hadits-hadits berikut ini

            الشغار عن وسلم عليه الله صلى الله رسول نهى قال جابر عن( مسلم( أخرجهArtinya Jabir berkata Rasulullah Saw melarang nikah syigar (HR Muslim)

            عن (( وسلم عليه الله صلى الله رسول نهى قال هریرة أبى عن والشغار قال الشغار

            وأزوج 1049703 ك أخت 1049703 ك زوجن 1049703 ى أو ابنت 1049703 ى وأزوج 1049703 ك ى 1049703 كزوجن 1049703 ابنت للرج 1049703 ل الرج 1049703 ل یق 1049703 ول أن[ ماجه)) [ وابن والنسائي مسلم أخرجه أختىArtinya Abu Hurairah berkata Rasulullah Saw melarang nikah Syigar Nikah Syigar adalahseorang laki-laki berkata kepada laki-laki lain nikahkan saya dengan anak perempuan kamudan saya nanti akan menikahkanmu dengan anak perempuan saya atau nikahkan saya dengansaudari perempuan kamu dan saya akan menikahkan kamu dengan saudari perempuan saya(HR Muslim NasaI dan Ibn Majah)

            2 Nikah MuhallilMuhallil secara bahasa berarti yang menjadikan halal Nikah Muhallil adalah pernikahandi mana seorang laki-laki menikahi seorang wanita yang sudah ditalak tiga kemudian iamentalaknya dengan maksud agar wanita tersebut dapat dinikahi kembali oleh suaminya yangdahulu yang telah mentalak tigaPernikahan ini biasanya terjadi ketika si mantan suami yang telah mentalak isterinya tigakali bermaksud untuk kembali lagi kepada isterinya tadi namun karena sudah ditalak tiga iatidak boleh langsung menikahi mantan isterinya itu kecuali si isteri tadi menikah dahulu denganlaki-laki lain Untuk tujuan itu kemudian si laki-laki tadi menyewa atau membayar laki-laki lainagar menikahi mantan isterinya tadi dengan catatan tidak boleh disetubuhi atau boleh disetubuhitapi harus sesegera mungkin diceraikan agar mantan suami tadi dapat menikahinya kembaliOrang yang dibayar untuk menikahi mantan isterinya dalam istilah fiqh disebut dengan almuhallil(yang menjadikan halal) sedangkan mantan suami yang membayar laki-laki tadi disebutdengan al-muhallal lah Pernikahan ini haram hukumnya berdasarkan dalil berikut ini8

            ل 1049703 ه والمحل 1049703 ل المحل 1049703 ل وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله ول 1049703 لىص رس 1049703 الله لع (( 1049703 ن ق 1049703 ال م 1049703 سعود اب 1049703 ن ع 1049703 ن

            ( وأحمد والنسائي الترمذى (أخرجهArtinya Ibnu Masud berkata Rasulullah melaknat al-muhallil (yang menjadikan halal) dan almuhallallah (yang dijadikan halal karenanya) (HR Turmudzi Nasai dan Ahmad)

            عب)) [ 1049703 د رواه رجمتهم 1049703 ا إال بمحلل 1049703 ة و بمحل 1049703 ل ال 1049703 ىأوت(( ال 1049703 ق الخط 1049703 اب ب 1049703 ن عم 1049703 ر ع 1049703 ن

            صحيح بإسناد [الرزاقArtinya Umar bin Khatab berkata Tidak didatangkan kepadaku muhallil dan wanita yangdijadikan halal karenanya kecuali aku akan meranjam keduanya (HR Abdur Razak dengansanad yang shahih)3 Nikah IstibdhaNikah Istibdha adalah nikah yang dimaksudkan untuk memperoleh keturunan atau bibitunggul Dalam prakteknya nikah ini atas usul dan kemauan si suami setelah melihat ada orangyang dipandang hebat pintar atau aneh dari yang lainnya sehingga ia pun berkeinginan untukmendapatkan putra seperti dia Sang suami biasanya berkata kepada isterinya Apabila kamusudah suci dan selesai haidmu pergilah ke si anu (misalnya seorang professor) dan bersenangsenanglahdengannya sampai kamu hamil Ketika sudah hamil baru isteri tersebut pulang lagidan kembali lagi kepada suaminya Dan suaminya sangat bahagia karena akan mendapatkanputra yang sangat diinginkannya Istibdha secara bahasa artinya bersetubuh (jima) Pernikahanseperti ini jelas diharamkan4 Nikah ar-RahtRaht secara bahasa berarti rombongan kelompok Dalam pernikahan ini sekelompoklaki-laki (syaratnya tidak boleh lebih dari sepuluh orang) bersekutu dan sepakat untuk menggauliseorang perempuan secara bergantian dan bergilir Ketika wanita tadi hamil dan melahirkansemua laki-laki yang ikut menanam saham pada wanita tadi harus berkumpul di hadapanwanita tadi Setelah berkumpul si wanita berkata

            فالن یا ابنك فهو ولدت وقد أمرآم من آان ما عرفتم قد

            Artinya Kalian telah maklum dengan apa yang telah kalian lakukan Kini saya sudahmelahirkan maka anak ini adalah anakmu wahai fulan (sambil menunjuk salah satu laki-lakiyang disukainya)Ketika si wanita menunjuk salah satu laki-laki yang disukainya maka laki-laki itulahyang harus menjadi bapak dari anak tersebut sekaligus menjadi suaminya yang resmi Tidakboleh si laki-laki tersebut menolak dengan alasan dan catatan apapun Sementara laki-laki lainyang tidak terpilih mereka beterbangan lagi mencari mangsa-mangsanya yang lainLantas siapa yang diuntungkan dan dirugikan dalam pernikahan semacam ini Tentu yangrugi adalah orang ganteng dan baik karena dialah yang akan dipilih oleh wanita tersebutSementara yang beruntung adalah laki-laki jelek dan jahat karena jelas dia tidak akan dipilihsehingga ia masih bisa leluasa menaburkan racun-racun asmara dan syahwatnya Dalam duniamodern terutama di kota-kota besar pernikahan masa Jahiliyyah ini masih ada dan berlaku untuktidak mengatakan banyak berlaku Hanya saja dengan nama dan format lain Dalam istilahsekarang nikah Raht ini disebut dengan nama Salome (satu lobang rame-rame maaf)Naudzubillah5 Nikah al-BaghayaAl-Baghaya secara bahasa berarti pelacur Nikah al-Baghaya ini sama dengan nikah ar-Raht di atas Hanya saja dalam nikah Baghaya ini tidak dibatasi jumlah pengunjungnya Iaboleh lebih dari sepuluh orang bahkan tidak terhitung sekalipun Setiap laki-laki hidung belangyang sreg dan greget dengan seorang wanita yang disukai bersama boleh melakukan isytirakWanita yang menjadi sasaran segerombolan laki-laki tersebut tidak boleh menolak dan tidakmelayani tamu-tamu hidung belang tersebut Tua muda ganteng jelek pesek mancungkurus gemuk dekil bersih kalau dia datang harus diservice secara memuaskan Setiap orang9yang sedang bertamu pada hari itu biasanya menancapkan tanda khusus berupa bendera di luarrumahnya sebagai tanda bahwa wanita tersebut sedang full on ada tamuSetiap laki-laki yang pernah bertamu harus mengisi buku tamu Buku tamu ini biasanyadisiapkan khusus oleh wanita tersebut Tidak ada seorang tamu pun yang jajan di rumahnyakecuali namanya tercatat Ketika wanita tersebut hamil wanita tersebut melihat daftar tamunyadan memanggil satu persatu tamu-tamu berhidung belang tersebut Tidak boleh menolak ketikawanita tersebut mengundang dan memanggilnyaSetelah melahirkan wanita tersebut memanggil seluruh tamu-tamunya berikut seorangqafah (juru taksir manusia) Tukang qafah ini bertugas melihat dan membaca si bayi lalumembaca pula seluruh tamu yang hadir untuk dicarikan kesamaannyamdashistilah sekarang mungkincek darah dan gen Tamu yang lebih banyak kesamaan dengan bayi tadi dialah yang akanmenjadi bapaknya sekaligus menjadi suami wanita tersebut Ketika sudah diputuskan oleh jurutaksir tadi tidak boleh si laki-laki tersebut menolak apalagi tidak bertanggung jawabSiapa yang diuntungkan dalam pernikahan ini Tentu mereka yang dapat menyuap siqafah agar tidak ditunjuk Yang rugi Yang tidak menyuap si qafah sama sekali karena dialahyang akan menjadi bapak dari bayi hasil rame-rame tadimdashdalam istilah iklan di Indonesiaidentik dengan iklan permen Nano-Nano rame rasanya Naudzubillah Apakah pernikahanseperti ini ada pada masa sekarang Ya jelas ada hanya dengan nama dan format lain bahkandengan alat dan teknologi canggih sehingga tidak ada tamu-tamu yang merasa dirugikan untukmenanggung bayi rame-rame tersebut Pernikahan Baghaya ini dalam konteks sekarangbertebaran dimana-mana dengan berbagai nama misalnya Saritem di Bandung dan SurabayaKramat Tunggak di Jakarta Warung Remang-Remang di setiap pinggiran jalan Panti Pijat yangtersebar hampir di seluruh kota dan lainnya Naudzubillah6 Nikah Badal

            Secara bahasa badal berarti menukar mengganti Nikah Badal adalah pernikahan di manaseorang laki-laki yang sudah beristri berkata kepada laki-laki lain yang juga sama sudah beristriBiarkan isteri kamu tidur dengan saya dan saya ijinkan isteri saya tidur dengan kamu kalaukamu keberatan biar kita tukar tambah Jadi Nikah Badal ini berupa pernikahan tukar menukaristeri Dalam dunia modern terutama di kota-kota besar seperti Jakarta pernikahan ini seringkalidiistilahkan dengan Tukar Kunci Jadi dalam pergaulan-pergaulan glamour apabila seoranglaki-laki berkata kepada laki-laki lain yang sama-sama sudah berkeluarga Ayo kita tukar kuncimaka maksudnya adalah pernikahan Badal ini Tentu bukan sembarang kunci tapi kunci inikunci ajaib yang bukan saja bisa membuka pintu tapi membuka yang mempunyai pintunaudzubillah min dzalik7 Nikah MutahMutah secara bahasa berarti bersenang-senang Nikah Mutah dalam dunia sekarangdisebut dengan Nikah Kontrak Maksudnya seorang laki-laki menikahi seorang wanita hanyasaja ketika akadnya ditentukan untuk masa satu minggu misalnya atau satu bulan satu tahunatau bahkan satu hari kemudian si laki-laki tadi memberikan upah atau biaya sebagaiimbalannya Pernikahan ini pada masa Rasulullah Saw pernah dibolehkan karena saat itu sedangkondisi perang yang berbulan-bulan Namun tidak lama setelah itu Rasulullah Sawmenghapusnya dan mengharamkannya sampai hari Kiamat kelak Oleh karena itu seluruh ulamasepakat bahwa pernikahan Mutah ini haram hukumnya Untuk pembahasan lebih lanjut masalahNikah Mutah ini insya Allah akan penulis bahas dalam makalah tersendiri8 Nikah al-UrfiNikah Urfi ini ramai diperbincangkan di Mesir belakangan ini Boleh jadi nama NikahUrfi ini untuk konteks Indonesia belum sampai dan belum pernah terdengar meskipun tidakmenutup kemungkinan dalam prakteknya sudah sejak dahulu berjalan dan berlanjut Nikah Urfiadalah pernikahan antara laki-laki dan perempuan yang tidak diketahui oleh kelurganya bolehjadi tidak memakai saksi tidak diumumkan dan tidak memakai wali Bukan hanya itu antaralaki-laki dan perempuan hidup berpisah makan dan minum sendiri-sendiri bahkan tinggal punberpisah Namun ketika keduanya greget untuk making love baru keduanya bersama dan dimana saja jadi10Pernikahan ini banyak merajarela di Mesir dan demikian juga di Indonesia terutama dikalangan mahasiswa mahasiswi Untuk melampiaskan nafsu seksualnya keduanya sepakat untukmembungkus perbuatan hinanya dengan bungkusan yang seolah-olah dilegalkan dandiperbolehkan oleh ajaran Islam Boleh jadi ada saksi hanya saja saksinya adalah teman-temandekatnya saja Sementara keluarganya tidak mengetahuinya sedikitpun Modus opperandi daripernikahan ini juga adalah untuk mendapatkan nafkahAkhir-akhir ini di Mesir merebak pernikahan ini karena si wanita biasanya menginginkannafkah yang besar dan tidak peduli dengan cara atau bentuknya Pernikahan ini jelas tidakmemakai surat-surat resmi dari pejabat yang berwenang (di Indonesia dari KUA) Pernikahan inijelas haram hukumnya karena pada hakikatnya adalah perzinahan modern NaudzubillahSemua jenis pernikahan yang telah disebutkan di atas diharamkan dalam ajaran IslamMengapa Karena pernikahan dalam ajaran Islam mempunyai aturan tersendiri ada rukun-rukun dansyarat-syarat yang harus dipenuhi Ketika rukun dan syaratnya tidak terpenuhi maka pernikahantersebut menjadi batal dan haram Untuk mengetahui lebih lanjut persoalan ini nanti akan kita bahaslebih jauh dalam pembahasan akad nikahDemikian sekelumit mengenai jenis dan macam pernikahan yang dilarang dan diharamkandalam ajaran Islam Tidak ada alasan untuk seorang muslim dan muslimah untuk melegalkan terlebihmempraktekkan pernikahan-pernikahan di atas Semoga kita terhindar dari semua jenis pernikahan

            terkutuk di atasWanita-wanita yang haram untuk dinikahi (al-muharramaat minannisaa)Dalam ajaran Islam ada beberapa wanita yang haram hukumnya untuk dinikahi oleh laki-lakiHal ini sebagaimana dijelaskan oleh Allah dalam firmanNya surat an-Nisa ayat 22-24

            ا يل س 1049703 ب وس 1049703 اء ومقت 1049703 ا ة فاح 1049703 ش 1049703 ان آ ن 1049703 ه إ د 1049703 لفق 1049703 س م 1049703 ا ل 1049703 ا إ اء الن 1049703 س من م اؤآ ءاب ح ك ن ما كحوا ن ت والخ 1049703 ت األ ن 1049703 ات وب خ

            ال 1049703 أ ن 1049703 ات وب م ك وخال 1049703 ات م ك و 1049703 ات م ك واتخ 1049703 عم وأ م ك ن 1049703 ات وب م ك مه 1049703 ات

            أ م ك عل 1049703 ي م 1049703 ت حرف 1049703 ي ي الل 1049703 ات م ك ب ب 1049703 ائ ور م ك ائ ن 1049703 س مه 1049703 ات

            وأ ن 1049703 اعة 1049703 الرض م م ك خ 1049703 وات وأ م ك ض 1049703 عن ر

            أ ي الل 1049703 ات م ك مه 1049703 ات وأ

            ئ 1049703 ل وحال م ك عل 1049703 ي جن 1049703 اح فل 1049703 ا ه 1049703 ن ب م دخل 1049703 ت م 1049703 واون ك ل 1049703 ت ن ف 1049703 إ ه 1049703 ن ب م دخل 1049703 ت ي الل 1049703 ات م ك ائ س ن من م حجورآا غف 1049703 ور 1049703 ان آ الل 1049703 ه ن إ س 1049703 لف ق 1049703 د م 1049703 ا ل 1049703 ا إ ن ي ت خ 1049703 أ

            ال ن ب 1049703 ي جمع 1049703 وا ت ن وأ م ك ب ص 1049703 ال أ 1049703 ن م ال 1049703 ذین م ك ن 1049703 ائ ب أ

            اء ور م 1049703 ا ك 1049703 م ل ح 1049703 ل وأ م ك عل 1049703 ي الل 1049703 ه ت 1049703 اب آ م ك ت 1049703 ان

            م ی ك 1049703 أ مل ما ال إ اء س الن من ات محصن وال حيما رهن ج 1049703 ور أ وهن ف 1049703 آت هن 1049703 ن م ب 1049703 ه م عت مت اس 1049703 ت افحين 1049703 ا سم 1049703 فم غي 1049703 ر ين مح 1049703 صن م ك موال

            أ ب غوا ت ب ت ن أ م ك ذلحكيم 1049703 ا يم 1049703 ا عل 1049703 ان آ الل 1049703 ه ن إ فری 1049703 ضة ال ع 1049703 د ب 1049703 ن م ه1049703 ب م ت اض 1049703 ي ر ت فيم 1049703 ا م ك عل 1049703 ي جن 1049703 اح ول 1049703 ا فری 1049703 ضة(24- ( 22النساء Artinya Dan janganlah kamu kawini wanita-wanita yang telah dikawini oleh ayahmu terkecuali padamasa yang telah lampau Sesungguhnya perbuatan itu amat keji dan dibenci Allah dan seburuk-burukjalan (yang ditempuh)Diharamkan atas kamu (mengawini) ibu-ibumu anak-anakmu yang perempuansaudara-saudaramu yang perempuan saudara-saudara bapakmu yang perempuan saudara-saudaraibumu yang perempuan anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang laki-laki anak-anakperempuan dari saudara-saudaramu yang perempuan ibu-ibumu yang menyusui kamu saudaraperempuan sepersusuan ibu-ibu istrimu (mertua) anak-anak istrimu yang dalam pemeliharaanmu dariistri yang telah kamu campuri tetapi jika kamu belum campur dengan istrimu itu (dan sudah kamuceraikan) maka tidak berdosa kamu mengawininya (dan diharamkan bagimu) istri-istri anakkandungmu (menantu) dan menghimpunkan (dalam perkawinan) dua perempuan yang bersaudarakecuali yang telah terjadi pada masa lampau sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi MahaPenyayang Dan (diharamkan juga kamu mengawini) wanita yang bersuami kecuali budak-budakyang kamu miliki (Allah telah menetapkan hukum itu) sebagai ketetapan-Nya atas kamu Dandihalalkan bagi kamu selain yang demikian (yaitu) mencari istri-istri dengan hartamu untuk dikawinibukan untuk berzina Maka istri-istri yang telah kamu nikmati (campuri) di antara mereka berikanlahkepada mereka maharnya (dengan sempurna) sebagai suatu kewajiban dan tiadalah mengapa bagi

            11kamu terhadap sesuatu yang kamu telah saling merelakannya sesudah menentukan mahar ituSesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana (QS an-Nisa 22-24)Dari ayat di atas ditambah keterangan-keterangan lainnya para ulama membagi wanita-wanitayang haram untuk dinikahi itu menjadi dua bagian besarPertama wanita-wanita yang haram untuk dinikahi selamanya Artinya seorang laki-laki tidakboleh menikahi wanita jenis ini kapanpun dan dalam kondisi apapunKedua wanita-wanita yang haram untuk dinikahi untuk sementara waktu Untuk bagian keduaini wanita-wanita tersebut haram untuk dinikahi selama ia berada dalam keadaan khusus(penjelasannya akan dibahas di bawah nanti) dan apabila keadaan tersebut sudah hilang maka ia bolehdinikahiWanita-wanita yang haram dinikahi selamanyaYang termasuk wanita-wanita yang haram untuk dinikahi selamanya (muabbada) ini ada tigakelompokA Haram dinikahi lantaran keturunan (nasab)Wanita-wanita yang haram dinikahi karena nasab (keturunan) ini ada tujuh jenis1 Semua Ibu baik dari pihak ibu maupun dari pihak bapak sampai ke atas yangmelahirkan laki-laki tersebut Maksudnya wanita-wanita yang menyebabkan lakilakiitu lahir (ibu) baik dari pihak ibunya sendiri maupun dari pihak bapaknya sendirisampai ke atas haram untuk dinikahi Misalnya ibunya sendiri ibunya ibu (nenek daripihak ibu) ibunya bapak (nenek dari pihak bapak) ibunya nenek dari pihak ibu ibunyanenek dari pihak bapak dan seterusnya sampai ke atas Wanita-wanita ini semuanyaharam untuk dinikahi selamanya (al-ummahaat)2 Semua Anak perempuan baik dari pihak putra laki-lakinya maupun putriperempuannya terus sampai ke bawah Maksudnya semua wanita yang dilahirkankarena laki-laki tersebut baik anak perempuan itu putri dari putranya maupun dariputrinya Misalnya anak perempuannya sendiri cucu perempuannya dari anakperempuan cucu perempuan dari anak laki-laki anak perempuan dari cucu perempuanatau anak perempuan dari cucu laki-laki sampai ke bawah Semua anak perempuan iniharam untuk dinikahi selamanya (al-banaat)3 Semua Saudari perempuan dari semua pihak dan jihah Misalnya saudariperempuan sekandung saudari perempuan sebapak dan saudari perempuan seibuSemua saudari perempuan ini juga haram untuk dinikahi selamanya (al-akhawaat)4 Semua saudari perempuan ayah (bibi tante dari pihak ayah) sampai ke atas baiksekandung sebapak maupun seibu Misalnya saudari perempuan sekandung ayahsaudari perempuan seibu ayah saudari perempuan seibu saudari perempuan bibinyaayah saudari perempuan bibinya bibi ayah dan seterusnya sampai ke atas Semua bibidari pihak ayah ini haram hukumnya untuk dinikahi (al-ammat)5 Semua saudari perempuan ibu (bibi tante dari pihak ibu) sampai ke atas baiksekandung sebapak maupun seibu Misalnya saudari perempuan sekandung ibusaudari perempuan sebapak ibu saudari perempuan seibu ibu saudari perempuanbibinya ibu saudari perempuan bibinya bibi ibu dan seterusnya sampai ke atas Semuabibi dari pihak ibu ini haram hukumnya untuk dinikahi (al-khalaat)6 Semua anak perempuan dari saudara laki-laki baik sekandung sebapak maupunseibu sampai ke bawah (keponakan dari saudara laki-laki) Misalnya anakperempuan dari saudara laki-laki sekandung anak perempuan dari saudara laki-lakisebapak anak perempuan dari saudara laki-laki seibu anak perempuan dari anak

            perempuan saudara laki-laki sekandung anak perempuan dari anak perempuan saudaralaki-laki sebapak anak perempuan dari anak perempuan saudara laki-laki seibu anakperempuan dari keponakannya keponakan saudara laki-laki terus sampai ke bawah(banatul akh)7 Semua anak perempuan dari saudari perempuan baik sekandung sebapakmaupun seibu sampai ke bawah (keponakan dari saudari perempuan) Misalnya12anak perempuan dari saudari perempuan sekandung anak perempuan dari saudariperempuan sebapak anak perempuan dari saudari perempuan seibu anak perempuandari anak perempuan saudari perempuan sekandung anak perempuan dari anakperempuan saudari perempuan sebapak anak perempuan dari anak perempuan saudariperempuan seibu anak perempuan dari keponakannya keponakan saudari perempuanterus sampai ke bawah (banatul ukhti) Semua keponakan baik dari pihak saudara lakilakimapun dari saudari perempuan semuanya haram untuk dinikahiDalam sebuah hadits dari Ibnu Abbas dikatakan

            تع 1049703 الى قول 1049703 ه ق 1049703 رأ ث 1049703 م س 1049703 بع ال 1049703 صهر وم 1049703 ن بع1049703 )) س النسب من حرم قال باس ع ابن عن[ ] (( البخارى رواه أمهاتكم عليكم حرمتArtinya Ibnu Abbas berkata Wanita-wanita yang diharamkan karena keturunan itu adatujuh dan yang diharamkan karena pernikahan juga ada tujuh Ibnu Abbas kemudianmembaca firman Allah dalam surat an-Nisa ayat 22-24 Diharamkan kepada kalianhellip (HRBukhari)Para ulama telah sepakat bahwa ketujuh jenis wanita yang telah disebutkan di atasharam hukumnya untuk dinikahi selamanya Untuk lebih memudahkan menghapal jeniswanita-wanita yang haram untuk dinikahi selamanya ini maka harus diingat bahwa seluruhketurunan dan kerabat si laki-laki semuanya haram untuk dinikahi kecuali empat orang sajayaitu anak perempuan pamannya dari pihak bapak (banatul amm sepupu putrinya om paman) anak perempuan pamannya dari pihak ibu (banatul khal sepupu) anak perempuanbibinya dari pihak bapak (banat ammatih sepupu putrinya bibi) dan anak perempuan bibinyadari pihak ibu (banatul khalah sepupu putrinya bibi) Untuk empat jenis wanita ini bolehuntuk dinikahi dan sisanya tidak boleh untuk dinikahiKeempat jenis wanita tersebut boleh untuk dinikahi berdasarkan firman Allah dalamsurat al-Ahzab ayat 50

            ف 1049703 اء أ مم 1049703 ا مين 1049703 ك ی ك 1049703 ت مل وم 1049703 ا هن ج 1049703 ور أ ها 1049703 ت ی اأ ی

            ي ءات ي ت الال واجك ز أ ك ل ا ن ل ل ح أ ا ن إ ي ب الني ت الال ك ت خاال ات ن وب خالك ات ن وب ك عمات ات ن وب عمك ات ن وب ك ي عل ه الل

            معك ن هاجردون 1049703 ن م ي 1049703 ك ب الن اد ر

            أ ن إ ي ب لن ل ها فس ن ت وهب ن إ ة مؤمن ة أ وامرل خالصة كحها ن ت س ی ن أ

            ي 1049703 ك عل وما 1049703 ون واجهم ز أ في هم ي عل ا ضن فر ما ا من عل قد ين مؤمن الك ی ال ي ك ل هم مان ی

            أ ت ك ملحيما ر ا غفور ه الل ان وآ ج حر

            ( ( 50األحزاب Artinya Hai Nabi sesungguhnya Kami telah menghalalkan bagimu istri-istrimu yang telahkamu berikan mas kawinnya dan hamba sahaya yang kamu miliki yang termasuk apa yangkamu peroleh dalam peperangan yang dikaruniakan Allah untukmu dan (demikian pula) anakanakperempuan dari saudara laki-laki bapakmu anak-anak perempuan dari saudara perempuanbapakmu anak-anak perempuan dari saudara laki-laki ibumu dan anak-anak perempuan darisaudara perempuan ibumu yang turut hijrah bersama kamu dan perempuan mukmin yangmenyerahkan dirinya kepada Nabi kalau Nabi mau mengawininya sebagai pengkhususanbagimu bukan untuk semua orang mukmin Sesungguhnya Kami telah mengetahui apa yangKami wajibkan kepada mereka tentang istri-istri mereka dan hamba sahaya yang mereka milikisupaya tidak menjadi kesempitan bagimu Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi MahaPenyayang (QS Al-Ahzab 50)B Haram dinikahi lantaran perkawinan (al-mushaharah)Wanita-wanita yang dilarang untuk dinikahi lantaran pernikahan ini adalah sebagaiberikut1 Isteri bapak (ibu tiri)Sehubungan dengan jenis wanita ini dalam sebuah hadits dikatakan13

            األب ام 1049703 رأة إال یح 1049703 رم م 1049703 ا یحرم 1049703 ون الجاهلي 1049703 ة أه 1049703 ل ان1049703 )) آ ق 1049703 ال عب 1049703 اس اب 1049703 ن عنآب 1049703 اؤآم نك 1049703 ح م 1049703 ا تنكح (( 1049703 وا وال وج 1049703 ل بين 1049703 ز والجمع

            ع الله فأنزل قال األختينالطب 1049703 رى تف )) [ 1049703 سير األخت 1049703 ين ب 1049703 ين إال 1049703 وا النساء من

            تجمع )) (( وأن و سلف قد ماصحيح ( 1328 [بسندArtinya Ibnu Abbas berkata Orang-orang jahiliyyah mengharamkan semua wanitayang diharamkan dalam ajaran Islam kecuali isteri bapak dan bolehnya menikahi kakakberadik sekaligus Kemudian turun firman Allah Janganlah kalian menikahi wanitawanitayang telah dinikahi oleh bapak-bapak kamu kecuali apa yang telah berlakudahulu (QS An-Nisa 22) dan Dan dilarang juga menikahi kakak beradik sekaligus(QS An-Nisa 23) (Dalam Tafsir ath-Thabari dengan sanad Sahih (8hal 132)Dengan ayat ini para ulama telah sepakat bahwa yang termasuk diharamkanuntuk dinikahi selamanya juga itu adalah wanita-wanita yang sudah atau pernahdinikahi oleh ayahnya baik wanita tersebut telah didukhul (disetubuhi) oleh ayahnyaataupun belum

            بعثن (( 1049703 ى ق 1049703 ال تری 1049703 د أی 1049703 ن ل 1049703 ه فقل 1049703 ت رای 1049703 ة ه1049703 ومع عم 1049703 ى لقي 1049703 ت ق 1049703 ال الب 1049703 راء ع 1049703 نأض 1049703 رب أن رجل 1049703 أمرنى إلى وسلم عليه الله صلى الله رسول

            ف أبيه امرأة نكح[ ] (( والحاآم داود أبو رواه ماله وآخذ عنقهArtinya Al-Bara berkata Suatu hari saya bertemu dengan paman saya yang sedangmembawa bendera Saya lalu bertanya Mau kemana paman Ia menjawab Saya

            diutus oleh Rasulullah Saw untuk membunuh dan mengambil harta laki-laki yangmenikahi isteri bapaknya (HR Abu Dawud dan Hakim)Dari hadits ini didapati bahwa laki-laki yang menikahi wanita-wanita yangpernah dinikahi oleh bapaknya harus dibunuh dan diambil hartanya Ini menunjukkansaking kerasnya larangan tersebut Dari sini para ulama kemudian berkesimpulanbahwa isteri bapak haram untuk dinikahi selamanya2 Ibunya isteri (mertua perempuan)Ketika seorang laki-laki telah menikah dengan seorang wanita maka ibu dari isterinyatadi (mertua) menjadi haram untuk dinikahi baik isterinya tersebut telah didukhul(disetubuhi) maupun belum Hal ini dikarenakan mertua masuk dalam keumuman suratan-Nisa ayat 23 Dan diharamkan juga ibu-ibu isteri-isteri kalian Termasuk kedalam jenis ini juga ibunya mertua dan ibunya bapak mertua3 Anak isteri (anak tiri ar-rabibah)Apabila sebelum menikah si isteri sudah mempunyai anak perempuan maka si lakilakitidak boleh menikahi putri dari isterinya itu Namun para ulama mensyaratkantidak bolehnya menikahi anak perempuan dari isteri itu apabila ibunya (isteri si laki-lakitersebut) telah disetubuhinya Namun apabila misalnya ia menikahi isterinya kemudiancerai sebelum melakukan hubungan badan maka laki-laki tadi boleh menikahi anakperempuannya Hal ini didasarkan pada firman Allah dalam surat an-Nisa ayat 23 diatas yang berbunyi

            م ل ن فإ هن ب م ت ل دخ ي ت الال م ك ائ س ن من م حجورآ في ي ت الال م ك ب ائ ب ورم ت ل دخ وا ون ك تم ك ي عل اح ن ج فال هن ب

            Artinya (dan diharamkan kepadamu) anak-anak istrimu yang dalam pemeliharaanmudari istri yang telah kamu campuri tetapi jika kamu belum campur dengan istrimu itu(dan sudah kamu ceraikan) maka tidak berdosa kamu mengawininyahellip(QS An-Nisa23)Termasuk ke dalam hukum ini adalah anak perempuan dari putra putri isterinya144 Isteri anak kandung sendiri (menantu)Seorang laki-laki juga tidak boleh menikahi isteri anak laki-lakinya berdasarkan firmanAllah dalam surat an-Nisa ayat 23 di atas

            م ك ب صال أ من ذین ال م ك ائ ن ب أ ل ئ وحال

            Artinya (dan diharamkan bagimu) istri-istri anak kandungmu (menantu) (QS An-Nisa 23)Di samping isteri anak kandung sendiri juga diharamkan isteri anak dari susuan hal inididasarkan pada hadits berikut ini

            م 1049703 ن یح 1049703 رم م 1049703 ا الرض 1049703 اع م 1049703 ن یح (( 1049703 رم وس 1049703 لم 1049703 هعلي الله ص 1049703 لى الله رس 1049703 ول ق 1049703 ال

            )) [ ( 8والطبرى ( ( 471 149) آثير ابن تفسير 1النسبArtinya Rasulullah Saw bersabda Diharamkan wanita-wanita karena sesususebagaimana diharamkannya wanita-wanita karena keturunan (Lihat dalam Tafsir IbnKatsir 1471 dan Tafsir ath-Thabari 8149)Para ulama dalam hal ini tidak memasukan anak perempuan dari isteri anakkandung (anak perempuan dari menantu) atau anak perempuan dari anak isteri (anak

            perempuan dari anak tiri) sebagai halilah Oleh karena itu seseorang boleh menikahianak perempuan dari menantu dan anak perempuan dari anak tiriUntuk memudahkan mengingat dan menghapal jenis wanita-wanita yang haramuntuk dinikahi karena pernikahan maka dapat dikatakan bahwa semua wanita yangterkait karena pernikahan semuanya boleh dinikahi oleh laki-laki kecuali empat orangsaja yaitu isteri bapaknya (ibu tiri) mertua perempuan anak perempuan dari isterinyayang telah disetubuhi (anak tiri tapi ibunya sudah disetubuhi) dan isteri anakkandungnya (menantu)C Haram dinikahi lantaran susuan (muharramaat bir radha)Wanita-wanita yang satu susu juga haram untuk dinikahi Hal ini didasarkan padaketerangan berikut ini

            ضاعة الر من م ك خوات وأ م ك ضعن ر أ ي ت الال م ك مهات

            وأArtinya (Diharamkan kepadamu) ibu-ibumu yang menyusui kamu saudara perempuansepersusuan (QS An-Nisa 23)Dalam sebuah hadits dikatakan

            الن 1049703 (( سب م 1049703 ن یح 1049703 رم م 1049703 ا الرض 1049703 اع م 1049703 ن لم 1049703 رمیح(( 1049703 وس علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى الله رس 1049703 ول قال

            [ مسلم و البخارى [أخرجهArtinya Rasulullah Saw bersabda Diharamkan wanita-wanita karena sesusu sebagaimanadiharamkannya wanita-wanita karena keturunan (HR Bukhari Muslim)Oleh karena itu pada hakikatnya wanita-wanita yang diharamkan karena sebab satususuan ini sama dengan wanita-wanita yang diharamkan karena factor keturunan Hanya sajadalam sebab satu susu ini ditambahkan bahwa wanita yang menyusui posisinya sama denganibu kandungDengan demikian wanita-wanita yang tidak boleh dinikahi lantaran satu susu ini adalahsebagai berikut1 Wanita yang menyusui dan ibu dari wanita yang menyusui karena ia dipandang sebagai ibukandungnya sendiri2 Anak-anak perempuan dari wanita yang menyusui tersebut karena mereka dipandangsebagai saudari-saudari perempuannya3 Saudari perempuan baik sekandung seayah maupun seibu karena dipandang sebagai bibiatau tantenya4 Anak perempuan dari putri wanita yang menyusui tadi karena dipandang sebagai anakperempuan dari saudari perempuannya5 Ibu dari suami yang menyusui karena dipandang sebagai neneknya156 Saudari perempuan dari suami wanita yang menyusui karena dipandang sebagaibibitantenya7 Anak perempuan dari putra laki-laki wanita yang menyusui karena dipandang sebagai anakperempuan dari saudara laki-lakinya (keponakan)8 Anak perempuan dari suami wanita yang menyusui meskipun dari isterinya yang lainkarena dipandang sebagai saudari sesusu dari jihat ayah9 Saudari-saudari perempuan dari suami wanita yang menyusui karena mereka dipandangsebagai tante-tantenya10 Isteri-isteri lain dari suami wanita yang menyusui karena mereka dipandang sebagai isteribapaknya

            11 Isteri dari anak yang menyusui haram dinikahi oleh suami dari wanita yang menyusuikarena dipandang sebagai menantunya12 Apabila yang menyusui itu seorang perempuan maka suami dari wanita yang menyusuitidak boleh menikahinya karena dipandang sebagai puterinya Demikian juga tidak bolehdinikahi oleh saudara laki-laki si suami tadi karena ia dipandang sebagai pamannya jugatidak boleh dinikahi oleh bapak dari si suami tadi karena ia dipandang sebagai kakeknyaHal yang harus diperhatikan bahwa dalam masalah sebab susuan ini keharamanmenikahi wanita-wanita di atas hanyalah haram bagi laki-laki yang menyusunya saja dan tidaktermasuk saudara atau kerabat dari laki-laki yang menyusu tersebut Oleh karena itu saudaralaki-laki dari laki-laki yang menyusu boleh menikahi anak perempuan wanita yang menyusuisaudaranya itu karena ia tidak ikut menyusu kepada wanita tersebut Dan karenanya anakperempuan dari wanita yang menyusui sauadaranya itu menjadi wanita asing bagi dirinya dankarenanya ia boleh menikahinya meskipun anak perempuan tersebut dipandang sebagai saudariperempuan dari saudara laki-laki yang menyusu kepada ibunya tersebut Untuk lebihmemudahkan kaidahnya bahwa semua orang yang sama-sama berkumpul dalam menete padasatu susu maka mereka dipandang sebagai bersaudara Semua wanita-wanita yang terkaitkarena sebab susuan haram untuk dinikahi selamanyaSyarat-syarat yang berkaitan dengan wanita yang haram dinikahi lantaran satu susuan1 Menyangkut jumlah susuan yang diharamkanPara ulama berbeda pendapat mengenai batas jumlah minimal susuan sehingga ia haramuntuk dinikahi Pada dasarnya dalam hal ini para ulama terbagi empat pendapatPendapat pertama mengatakan bahwa meskipun hanya satu kali nete ataupun lebihtetap haram untuk dinikahi Pendapat ini adalah pendapatnya jumhur ulama Abu HanifahMalik Tsauri Imam Laits dan lainnyaPendapat ini beralasan bahwa dalam banyak keterangantidak disebutkan batasan dan jumlah tertentu yang mensyaratkan haramnya seorang wanitalantaran susuan Oleh karena itu harus dipahami secara umum bahwa selama ia pernah menetemeskipun hanya satu kali tetean maka ia haram untuk dinikahiMenanggapi hadits-hadits yang menyebutkan jumlah tertentu dalam menetenya inisebagaimana akan disebutkan di bawah ini jumhur ulama mengatakan bahwa keterangan inidiperselisihkan apakah betul dari Siti Aisyah karena beragamnya jumlah batasan tersebutOleh karena itu harus dikembalikan kepada jumlah paling sedikit ia dipandang sebagai satususuan yaitu satu kali Di samping itu dalam sebuah riwayat dikatakan

            رض 1049703 عتان أو رض 1049703 عة أتح 1049703 رم رج 1049703 ل س 1049703 أله عم 1049703 ر ن1049703 اب س 1049703 مع أن 1049703 ه دین 1049703 ار ب 1049703 ن عم 1049703 رو ع 1049703 نالم 1049703 mdash ؤمنين أمي 1049703 ر إن من (( 1049703 ل األخت نعلم ما فقال

            (( رج فقال ا حرام إال الرضاعةق 1049703 ضاء عم 1049703 ر اب 1049703 ن فق 1049703 ال رض 1049703 عتان وال رض 1049703 عة رم1049703 تح ال أن mdash 1049703 ه یزعم الزبير ابن یرید ] (( بإسناد البيهقى أخرجه المؤمنين أمير وقضاء قضائك من خير اللهصحيح]Artinya Amr bin Dinar pernah mendengar Ibn Umar ditanya oleh seorang laki-laki Apakahdiharamkan pula (wanita) meskipun hanya satu atau dua kali tetean Ibnu Umar menjawabKami tidak mengetahui saudari sesusu itu kecuali haram hukumnya untuk dinikahi Seoranglaki-laki lalu berkata kembali Sesungguhnya amirul mukmininmdashyang dimaksudkannya16

            adalah ibn az-Zubairmdashmenganggap bahwa kalau hanya satu atau dua tetean tidak haram IbnuUmar menjawab Ketentuan dari Allah tentu lebih baik daripada ketentuan dan keputusankamu dan keputusan amirul mukminin (HR Baihaki dengan sanad yang shahih)Pendapat kedua mengatakan bahwa yang haram dinikahi itu apabila telah menete tigakali atau lebih Sedangkan kalau ia hanya menete satu atau dua kali maka wanita tersebutboleh dinikahi Pendapat ini adalah pendapatnya Dhahiriyyah Ibn Mundzir dan Abu Ubaidserta Ishak Alasan yang dikemukakannya diantaranya adalah hadits berikut ini

            والم 1049703 صتان الم 1049703 صة تح 1049703 رم ال وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله 1049703 لىص الله رس 1049703 ول ق 1049703 ال قالت عائشة عن

            [ مسلم [أخرجهArtinya Siti Aisyah berkata Rasulullah Saw bersabda Tidak haram untuk dinikahi kalauhanya satu atau dua kali isapan (HR Muslim)Pendapat ketiga mengatakan bahwa yang haram dinikahi itu apabila telah menete limakali atau lebih Pendapat ini adalah pendapat Imam SyafiI Ibn Hazm Atha dan Thawus Diantara dalil yang dijadikan alasan kelompok ini adalah

            ث 1049703 م یح 1049703 رمن معلوم 1049703 ات رض 1049703 عات ع 1049703 شر الق 1049703 رآن ن1049703 م أن 1049703 زل فيم 1049703 ا آ 1049703 ان قال 1049703 ت عائشة عنم 1049703 ن یق 1049703 رأ فيم 1049703 ا وه 1049703 ن وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله ول 1049703 لى

            ص رس 1049703 الله فت 1049703 وفى معلوم 1049703 ات بخم 1049703 س نسخ[ داود [ وأبو مسلم أخرجه القرآنArtinya Siti Aisyah berkata Di antara yang telah diturunkan dalam al-Quran adalah bahwasepuluh kali tetean yang diketeahui dan tertentu adalah diharamkan untuk dinikahi Kemudianjumlah tersebut dihapus menjadi lima kali tetean yang diketahui Setelah itu Rasulullah Sawmeninggal dan lima kali tetean itu termasuk yang terdapat dalam al-Quran (HR Muslim danAbu Dawud)Dalam ilmu al-Quran hal demikian termasuk ayat yang telah dihapuskan bacaannyaakan tetapi hukumnya masih tetap ada dan berlakuPendapat keempat mengatakan bahwa yang haram untuk dinikahi itu adalah apabilatelah menete sepuluh kali atau lebih Apabila kurang dari itu maka tidak haram untuk dinikahiPendapat ini diriwayatkan dari Siti Aisyah dan Hafsah Di antara dalil kelompok ini adalah

            بن 1049703 ت وهو mdash 1049703 وم به أرسلت المؤمنين أم عائشة أن سالم عنآلث mdash أم أختها إلى یرضع

            س 1049703 الم ق 1049703 ال عل 1049703 ى ی 1049703 دخل حت 1049703 ى رض 1049703 عات 1049703 شرع أرض 1049703 عيه فقال 1049703 ت ال 1049703 صدیق بك 1049703 ر أب 1049703 ى

            رض 1049703 عات ث 1049703 الث غي 1049703 ر ثالث 1049703 عنى آلثوم أم فأرضعتنىترض فلم مرضت ثم رضعات

            أخرج )) [ 1049703 ه رض 1049703 عات ع 1049703 شر عائشة 1049703 ى على أدخل أآن فلمل تتم لم آلثوم أم أن أجل من

            صحيح بإسناد والبيهقى [مالكArtinya Dari Salim bahwasannya siti Aisyah Ummul mukminin pernah mengirimnya (Salim)

            ketika ia masih menete kepada saudarinya Ummu Kultsum putrinya Abu Bakar Shidiq SitiAisyah berkata Susui dia sepuluh kali susuan lalu berikan kepada saya Salim berkata UmmuKultsum lalu menyusui saya sebanyak tiga kali susuan kemudian ia sakit sehingga ia hanyamenyusui saya tiga kali saja Saya tidak pernah datang lagi ke siti Aisyah karena UmmuKultsum belum menyempurnakan sepuluh kali susuannya (HR Malik dan Baihaki dengansanad yang sahih)Apabila kita perhatikan dari keempat pendapat di atas penulis lebih condong untukmengambil pendapat ketiga yang mengatakan bahwa batasan minimal wanita susuan tersebutadalah apabila ia telah menete lima kali atau lebih Hal ini dikarenakan dalil yangdikemukakannya di samping sahih juga dalam redaksinya sangat jelas sebagai qaid (pembatas)dari dalil-dalil yang muthlak (belum dibatasi)Sedangkan pendapat yang mengatakan satu atau dua kali susuan tidak diharamkanmeskipun haditsnya shahih akan tetapi redaksi haditsnya tidak jelas menunjukkan hal itu Katasatu atau dua kali tidak diharamkan tidak berarti hanya untuk tiga kali susuan akan tetapi17boleh jadi juga untuk lima kali susuan Karena banyak ihtimal (kemungkinan) inilah makapendapat tersebut menjadi lemah adanyaPendapat pertama juga yang mengatakan tidak dibatasi jumlah susuannya tidak bisadijadikan pegangan karena kemutlakan hadits tersebut di qaid kan oleh keterangan lain yaituketerangan yang mengatakan lima kali susuan Karenanya hukumnya pun harus dibawakepada hokum muqayyad bukan hokum muthlak lagiPendapat keempat yang mengatakan sepuluh kali susuan juga tidak dapat dijadikanpegangan Karena hadits yang disodorkan bukan sebagai batasan akan tetepi hanya ikhbar(beita informasi) saja Hal ini dikarenakan dalam keterangan dari Siti Aisyah yang laindikatakan bahwa yang haram dinikahi itu juga apabila menete lima kali susuan Dengandemikian penulis lebih condong untuk mengambil pendapat ketiga bahwa wanita yang haramdinikahi lantaran susuan itu apabila telah menyusui lima kali atau lebih Kurang dari itu tidakmenjadi haram hukumnya Wallahu alam2 Menyangkut usia bayi yang menyusunyaPara ulama berbeda pendapat mengenai usia bayi yang menyusui tersebut sehinggamenyebabkan wanita tersebut haram untuk dinikahiPendapat pertama yaitu pendpatnya Jumhur ulama di antaranya Imam Malik SyafiIAhmad dan Imam Auzai bahwa susuan yang diharamkan itu pada usia dua tahun pertama sajaAdapun kalau dia menete pada usianya yang ke tiga empat tahun atau lebih tidak menjadikanharam untuk dinikahi Di antara dalil yang disodorkan kelompok ini adalah

            الرضاعة ) یتم أن أراد لمن آاملين حولين أوالدهن یرضعن والوالدات 233البقرة(

            Artinya Dan ibu-ibu itu menyusui putra-putranya selama dua tahun secara sempurna Hal itubagi mereka yang hendak menyempurnakan susuannya (QS Al-Baqarah 233)

            بإس 1049703 ناد البيهق 1049703 ى أخرج )) [ 1049703 ه الح 1049703 ولين ف 1049703 ى آ 1049703 ان 1049703 ام إال رض (( 1049703 اع ال عب 1049703 اس اب 1049703 ن ق 1049703 ال

            [صحيحArtinya Ibnu Abbas berkata Bukan disebut menyusui kecuali selama dua tahun (HRBaihaki dengan sanad yang sahih)Pendapat kedua yaitu pendapatnya Imam Abu Hanifah bahwa usia susuan yangmenyebabkan haram untuk dinikahi itu adalah selama tiga puluh bulan Dalil yang

            dikemukakannya adalah

            ( األحقاف ( شهرا ثالثون وفصاله 15وحملهArtinya Dan mengandungnya sampai menyapihnya selama tiga puluh bulan (QS Al-Ahqaf15)Pendapat ketiga mengatakan bahwa menyusui ketika sudah besar maupun ketika masihkecil sama saja menyebabkan haram untuk dinikahi Pendapat ini adalah pendapatnyaDhahiriyyah Atha dan Imam Laits Di antara dalil yang dikemukakan pendapat ini adalah

            ی 1049703 ا فقال 1049703 ت وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى النب 1049703 ي 1049703 ىإل سهيل بنت لة سه جاءت قالت عائشة عن

            النب 1049703 ي فق ) 1049703 ال حليف 1049703 ه وه ( 1049703 و س 1049703 الم دخ 1049703 ول ة 1049703 نحذیف 1049703 م أب 1049703 ى وج 1049703 ه فى أرى إنى الله رسولفتب 1049703 سم آبي 1049703 ر رج 1049703 ل وه 1049703 و أرض 1049703 عه وآي 1049703 ف 1049703 ت

            قال)) ارض (( 1049703 عيه وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى (( آبير رجل أنه علمت قد وقال وسلم عليه الله صلى الله رسول[ مسلم[ أخرجهArtinya Siti Aisyah berkata Sahlah bint Suhail datang kepada Nabi Saw sambil berkataWahai Rasulullah Saw sesungguhnya saya melihat muka Abu Hudzaifah ketika membawaSalim Rasulullah Saw lalu bersabda Susuilah dia Sahlah berkata Bagaimana sayamenyusuinya sementara dia sudah besar Rasulullah Saw tersenyum lalu bersabda kembaliSaya tahu bahwa dia sudah besar (tapi tidak mengapa susuilah) (HR Muslim)Dari ketiga pendapat di atas hemat penulis pendapat Jumhur ulama yang mengatakanbahwa yang menjadikan haram untuk dinikahi itu adalah apabila menyusuinya pada dua tahunpertama saja Hal ini dikarenakan keterangan-keterangan yang berbicara seputar hal ini sangatjelas dan shahih Namun demikian apabila karena suatu keperluan orang yang sudah besar pun18harus disusui tentu menjadi haram juga Demikian sebagaimana dikemukakan oleh ImamSyaukani dan Ibnu Taimiyyah dalam al-Majmunya3 Shifat susuan yang diharamkanPembahasan ini menyangkut apakah susuan yang diharamkan itu disyaratkan harusmengisap langsung dari tete si wanita tersebut Ataukah termasuk juga sekalipun melaluidiminum dalam gelas setelah diperas terlebih dahulu Dalam hal ini para ulama terbagi duapendapatPendapat pertama yaitu pendapat Jumhur ulama mengatakan bahwa baik si bayitersebut menyusunya langusung dengan cara menempelkan mulutnya pada tete wanita danmengisapnya maupun tidak langsung seperti itu misalnya melalui diminum di gelas setelahdiperas terlebih dahulu tetap semuanya menjadikan wanita haram untuk dinikahiSedangkan menurut pendapat Dhahiriyyah dan Imam Laits bahwa susuan yangdiharamkan itu apabila langsung melalui isapan ke tetanya secara langsung Adapun apabila sibayi tersebut menetenya tidak langsung misalnya melalui gelas atau dicampur denganmakanan maka tidak menjadi haramNamun penulis lebih cenderung untuk mengatakan bahwa pendapat Jumhur lah yanglebih kuat bahwa baik langsung maupun tidak tetap termasuk susuan dan karenanya haramuntuk dinikahi Hal ini karena maksud dari susuan itu adalah untuk menghilangkan rasa laparsi bayi sekaligus memberikannya makanan Dan ketika ia menyusu langsung ataupun tidak

            langsung sama-sama mengenyangkan si bayi maka hukumnya pun sama yaitu haram untukdinikahi Hal ini dipertegas lagi berdasarkan sebuah hadits yang mengatakan

            أخرج )) [ 1049703 ه المجاع 1049703 ة م 1049703 ن الرض 1049703 اعة إنم (( 1049703 ا وس 1049703 لم ه1049703 علي الله ص 1049703 لى الله رس 1049703 ول ق 1049703 ال

            ومسلم [البخارىArtinya Rasulullah Saw bersabda Bahwasannya susuan itu karena kelaparan (si bayi) (HRBukhari Muslim)Wanita-wanita yang haram dinikahi sementara (muaqqata)Adapun wanita-wanita yang haram untuk dinikahi sementara waktu sampai penyebabnyahilang di antaranya adalah sebagai berikut1 Saudari perempuan si Isteri (menikahi kakak beradik secara langsung tidak boleh)Para ulama telah sepakat bahwa seorang laki-laki tidak boleh menikahi seorang wanitasekaligus bersama saudari kandungnya dalam waktu bersamaan Namun apabila si isterinya itumeninggal atau telah dicerai maka si suami boleh untuk menikahi saudari kandung mantanisterinya tadi Hal ini sebagaimana difirmankan oleh Allah dalam surat an-Nisa ayat 23

            لف س قد ما ال إ ن ي ت خ األ ن ي ب جمعوا ت ن وأArtinya (Diharamkan juga bagi kamu) dan menghimpunkan (dalam perkawinan) duaperempuan yang bersaudara kecuali yang telah terjadi pada masa lampau (QS An-Nisa 23)2 Apabila seorang kafir masuk Islam sementara ketika dia kafir telah menikahi dua orangperempuan kakak beradik secara bersamaan maka ia harus memilih salah satunya danmeninggalkan yang lainnya Hal ini sebagaimana terdapat dalam sebuah hadits dhaifbahwasannya Fairuz ad-Dailamy datang kepada Rasulullah Saw seraya berkata WahaiRasulullah Saw saya telah masuk Islam akan tetapi saya mempunya dua isteri kakak beradikMaka Rasulullah Saw menyuruhnya untuk memilih salah satu dari keduanya menurut yang iakehendaki dan sukai (HR Turmudzi dan Abu Dawud)3 Bibi tante dari si isteriSeorang laki-laki tidak boleh menikahi seorang wanita secara bersamaan denganbibinya tantenya baik bibinya ini dari pihak bapaknya ataupun ibunya Namun apabila siisterinya tadi meninggal atau telah diceraikan maka ia boleh menikahi bibinya tadi Hal inididasarkan pada sebuah hadits yang mengatakan19

            الم 1049703 رآة ب 1049703 ين یجم (( 1049703 ع ال ق 1049703 ال وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله لى1049703 ص الله رس 1049703 ول أن هری 1049703 رة أب 1049703 ى ع 1049703 ن[ ] (( ومسلم البخارى أخرجه وخالتها المرأة بين وال وعمتهاArtinya Dari Abu Hurairah bahwasannya Rasulullah Saw pernah bersabda Tidak bolehdinikahi secara bersamaan antara seorang wanita dengan bibinya baik bibinya dari pihak ayah(ammah) maupun dari pihak ibu (khalah) (HR Bukhari Muslim)4 Wanita yang telah ditalak tiga tidak boleh menikah dengan mantan suaminya kecuali iatelah menikah terlebih dahulu dengan laki-laki lain Hal ini sebagaimana akan dijelaskannanti pada pembahasan thalak (pada makalah-makalah berikutnya) Di antara dalilnya adalah

            ن أ هم 1049703 ا ي عل جن 1049703 اح فل 1049703 ا قه 1049703 ا طل ن ف 1049703 إ ه قها 1049703 ر طل ن فإغي وجا ز كح ن ت ى حت عد ب من ه ل حل ت فال

            البق ( 1049703 رة ن م 1049703 و عل ی ق 1049703 وم ل ه 1049703 ا ن ي ب ی الل 1049703 ه ح 1049703 دود ه 1049703 كل الل 1049703 وت ح 1049703 دود قيم 1049703 ا ی ن أ ظن 1049703 ا ن إ ع 1049703 ا اج ر ت ی(230Artinya Kemudian jika si suami mentalaknya (sesudah talak yang kedua) maka perempuanitu tidak lagi halal baginya hingga dia kawin dengan suami yang lain Kemudian jika suamiyang lain itu menceraikannya maka tidak ada dosa bagi keduanya (bekas suami pertama danistri) untuk kawin kembali jika keduanya berpendapat akan dapat menjalankan hukum-hukumAllah Itulah hukum-hukum Allah diterangkan-Nya kepada kaum yang (mau) mengetahui(QS Al-Baqarah 230)5 Wanita yang menikah dengan laki-laki lain atau berada pada masa iddah dengan lakilakilain sehingga wanita tersebut dicerai dan habis masa iddahnya (pembahasan masalahIddah ini akan dijelaskan lebih lanjut dalam makalah berikutnya) Apabila wanita tersebut telahdicerai oleh suaminya dan telah habis masa iddahnya maka laki-laki lain boleh menikahinya6 Wanita yang sadang melakukan Ihram tidak boleh menikah atau dinikahkan sampai iatahallul (beres dari ihramnya) Ketika ia telah tahallul maka boleh seorang laki-laki atauwanita untuk menikah atau dinikahkan Hal ini didasarkan kepada hadits berikut ini

            وال عليه 1049703 رم الله صلى الله رسول قال قال عفان بن عثمان عنالمح (( ینكح ال وسلم

            [ ] (( والترمذى مسلم أخرجه یخطب وال ینكحArtinya Utsman bin Affan berkata Rasulullah Saw bersabda Orang yang sedang melakukanihram tidak boleh menikah dinikahkan ataupun meminang (HR Muslim dan Turmudzi)7 Wanita musyrikah (seperti yang beragama Majusi dan lainnya) sampai dia masuk IslamWanita yang musyrikah tidak boleh dinikahi sampai ia masuk Islam Hal ini berdasarkan ayat

            ول 1049703 ا م ك عجب 1049703 ت أ ول 1049703 و ة رآ م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر مؤمن 1049703 ة ة1049703 م وأل ی 1049703 ؤمن حت 1049703 ى ات رآ مش ال كحوا ن ت والئ 1049703 ك ول أ م ك عج 1049703 ب أ ول 1049703 و رك م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر م 1049703 ؤمن د1049703 عب ول ؤمن 1049703 وا ی حت 1049703 ى ين رآ م 1049703 ش ال كح 1049703 وا ن ته 1049703 م عل ل لن 1049703 اس ل ات 1049703 ه ءای ن ب 1049703 ي وی ذن 1049703 ه إ ب ة مغف 1049703 ر وال ة1049703 جن ال ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعو والل 1049703 ه الن 1049703 ار ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعون[ البقرة [ ون ر

            ذآ ت 221یArtinya Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik sebelum mereka berimanSesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik walaupun diamenarik hatimu Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanitamukmin) sebelum mereka beriman Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dariorangmusyrik walaupun dia menarik hatimu Mereka mengajak ke neraka sedang Allahmengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya(perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran (QS Al-Baqarah 221)Hanya saja para ulama mengecualikan musyrikah ini dengan ahli kitabArtinya wanitaahli kitab (Yahudi dan Nashrani) boleh dinikahi oleh orang Muslim Hal ini didasarkan padaayat berikut ini20

            ه 1049703 م ل ح 1049703 لcurren م وطع 1049703 امك ك 1049703 م ل ح 1049703 لcurren كت 1049703 اب ال ذین 1049703 واوت ال 1049703 أ وطع 1049703 ام ب 1049703 ات الطي ك 1049703 م ل ح 1049703 ل

            أ ي 1049703 وم الذا إ م ك ل ق 1049703 ب 1049703 ن م كت 1049703 اب ال وت 1049703 وا أ ال 1049703 ذین 1049703 ن م ات 1049703 صن

            مح وال مؤمن 1049703 ات ال 1049703 ن م ات مح 1049703 صن والیم 1049703 ان اإل ب ف 1049703 ر ك ی وم 1049703 ن خ 1049703 دان أ هن 1049703 ذي جور أ موهن ت ي ءات

            خ مت وال افحين مس ر غي ين محصن( المائدة ( رین خاس ال من ة خر اآل في وهو ه عمل ط حب 5فقدArtinya Pada hari ini dihalalkan bagimu yang baik-baik Makanan (sembelihan) orang-orangyang diberi Al Kitab itu halal bagimu dan makanan kamu halal (pula) bagi mereka (Dandihalalkan mangawini) wanita yang menjaga kehormatan diantara wanita-wanita yang berimandan wanita-wanita yang menjaga kehormatan di antara orang-orang yang diberi Al Kitabsebelum kamu bila kamu telah membayar mas kawin mereka dengan maksud menikahinyatidak dengan maksud berzina dan tidak (pula) menjadikannya gundik-gundik Barangsiapayang kafir sesudah beriman (tidak menerima hukum-hukum Islam) maka hapuslah amalannyadan ia di hari kiamat termasuk orang-orang merugi (QS Al-Maidah 5)Namun persoalannya apakah Yahudi dan Kristen sekarang masih dapat disebut AhliKitab ataukah sudah termasuk Musyrik mengingat ajarannya kini banyak diselewengkan dansudah bukan seperti aslinya dahulu Ini juga menjadi bahan perdebatan Untuk masalah iniinsya Allah penulis akan membahasnya dalam satu makalah khusus pada minggu-mingguberikutnyaNamun untuk wanita muslimah tidak boleh menikah dengan laki-laki non muslim Halini didasarkan pada ayat sebagaimana telah disebutkan sebelumnya

            ول 1049703 ا م ك عجب 1049703 ت أ ول 1049703 و ة رآ م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر مؤمن 1049703 ة ة1049703 م وأل ی 1049703 ؤمن حت 1049703 ى ات رآ مش ال كحوا ن ت والئ 1049703 ك ول أ م ك عج 1049703 ب أ ول 1049703 و رك م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر م 1049703 ؤمن د1049703 عب ول ؤمن 1049703 وا ی حت 1049703 ى ين رآ م 1049703 ش ال كح 1049703 وا ن ته 1049703 م عل ل لن 1049703 اس ل ات 1049703 ه ءای ن ب 1049703 ي وی ذن 1049703 ه إ ب ة مغف 1049703 ر وال ة1049703 جن ال ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعو والل 1049703 ه الن 1049703 ار ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعون[ البقرة [ ون ر

            ذآ ت 221یArtinya Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik sebelum mereka berimanSesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik walaupun diamenarik hatimu Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanitamukmin) sebelum mereka beriman Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dariorangmusyrik walaupun dia menarik hatimu Mereka mengajak ke neraka sedang Allahmengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya(perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran ((QS Al-Baqarah 221)Juga berdasarkan ayat lain berikut ini

            ن ف 1049703 إ هن ات 1049703 ان مهاجر ات مؤمن ال م جاءآ ذا إ وا ءامن ذین ال ها ی اأ ی

            یم إ ب م عل أ ه الل وهن ن ح فامت

            ه 1049703 ن ل حل 1049703 ون ی ه 1049703 م ول 1049703 ا ه 1049703 م ل ح 1049703 لcurren ه 1049703 ن ل 1049703 ا ى 1049703 اركف ل 1049703 ال إ جع 1049703 وهن ر ت فل 1049703 ا مؤمن 1049703 ات م 1049703 وهن مت عل( ( 10الممتحنة Artinya Hai orang-orang yang beriman apabila datang berhijrah kepadamu perempuanperempuanyang beriman maka hendaklah kamu uji (keimanan) mereka Allah lebihmengetahui tentang keimanan merekamaka jika kamu telah mengetahui bahwa mereka (benarbenar)beriman maka janganlah kamu kembalikan mereka kepada (suami-suami mereka)orang-orang kafir Mereka tiada halal bagi orang-orang kafir itu dan orang-orang kafir itu tiadahalal pula bagi mereka (QS Al-Mumtahanah 10)Makalah ini special dipersembahkan untuk kawan-kawan tercinta siswa siswi Sekolah IndonesiaCairo (SIC) pada pengajian rutin remaja Sabtuan di Mesjid Indonesia Kairo EgyptEmail aepmesiryahoocomQatamea 13 Mei 2005 pukul 200 malam

            21

            Perceraian dalam IslamDari Wikipedia Bahasa Melayu ensiklopedia bebas

            Lompat ke pandu arah gelintar

            Sebahagian daripada siri

            Fiqh Islam(suatu disiplin kajian Islam)

            Bidang-bidang

            Ekonomi

            Politik

            Perkahwinan

            o Peminangan

            o Mas kahwin

            o Akad nikah

            o Walimatulurus

            o Nikah mutah

            o Perceraian

            o Poligami

            o Nasab

            o Seks

            Jenayat

            Adab

            Ibadah

            Kebersihan

            Ketenteraan

            Kotak ini papar bull bincang bull sunting

            Di dalam Islam penceraian merupakan sesuatu yang dilaknat oleh Islam tetapi diharuskan dengan alasan dan sebab-sebab tertentu Penceraian boleh dilakukan dengan cara talak fasakh dan khuluk atau tebus talak

            Isi kandungan

            [sorok]

            1 Talak o 11 Hukum talak

            o 12 Rukun talak

            o 13 Contoh lafaz talak

            o 14 Jenis talak

            141 Talak rajrsquoi

            142 Talak bain

            143 Talak sunni

            144 Talak bidrsquoi

            145 Talak taklik

            2 Fasakh

            o 21 Cara melakukan fasakh

            3 Khuluk atau tebus talak

            o 31 Tujuan khuluk

            4 Rujuk

            o 41 Hukum rujuk

            o 42 Rukun rujuk

            o 43 Contoh lafaz rujuk

            431 Lafaz sarih

            432 Lafaz kinayah

            5 Lihat juga

            o 51 Pautan Luar

            [sunting] Talak

            Talak menurut bahasa bermaksud melepaskan ikatan dan menurut syarak pula talak membawa maksud melepaskan ikatan perkahwinan dengan lafaz talak dan seumpamanya Talak merupakan suatu jalan penyelesaian yang terakhir sekiranya suami dan isteri tidak dapat hidup bersama dan mencari kata sepakat untuk mecari kebahagian berumahtangga Talak merupakan perkara yang dibenci Allah swt tetapi dibenarkan

            [sunting] Hukum talakHukum Penjelasan

            Wajib

            a) Jika perbalahan suami isteri tidak dapat didamaikan lagib) Dua orang wakil daripada pihak suami dan isteri gagal membuat kata sepakat untuk perdamaian rumahtangga merekac) Apabila pihak kadi berpendapat bahawa talak adalah lebih baikd) Jika tidak diceraikan keadaan sedemikian maka berdosalah suami

            Haram

            a) Menceraikan isteri ketika sedang haid atau nifasb) Ketika keadaan suci yang telah disetubuhic) Ketika suami sedang sakit yang bertujuan menghalang isterinya daripada menuntut harta pusakanyad) Menceraikan isterinya dengan talak tiga sekali gus atau talak satu tetapi disebut berulang kali sehingga cukup tiga kali atau lebih

            Sunata) Suami tidak mampu menanggung nafkah isterinyab) Isterinya tidak menjaga maruah dirinya

            MakruhSuami menjatuhkan talak kepada isterinya yang baik berakhlak mulia dan mempunyai pengetahuan agama

            HarusSuami yang lemah keinginan nafsunya atau isterinya belum datang haid atau telah putus haidnya

            [sunting] Rukun talakPerkara Syarat

            SuamiBerakalBalighDengan kerelaan sendiri

            IsteriAkad nikah sahBelum diceraikan dengan talak tiga oleh suaminya

            LafazUcapan yang jelas menyatakan penceraiannyaDengan sengaja dan bukan paksaaan

            [sunting] Contoh lafaz talak Talak sarih

            Lafaz yang jelas dengan bahasa yang berterus-terang seperti ldquoSaya talak awakrdquo atau ldquoSaya ceraikan awakrdquo atau ldquoSaya lepaskan awak daripada menjadi isteri sayardquo dan sebagainya

            Talak kinayah

            Lafaz yang digunakan secara sindiran oleh suami seperti ldquoPergilah awak ke rumah mak awakrdquo atau ldquoPergilah awak dari sinirdquo atau ldquoSaya benci melihat muka awakrdquo dan sebagainya Namun lafaz kinayah memerlukan niat suaminya iaitu jika berniat talak maka jatuhlah talak tetapi jika tidak berniat talak maka tidak berlaku talak

            [sunting] Jenis talak

            [sunting] Talak rajrsquoi

            Suami melafazkan talak satu atau talak dua kepada isterinya Suami boleh merujuk kembali isterinya ketika masih dalam idah Jika tempoh idah telah tamat maka suami tidak dibenarkan merujuk melainkan dengan akad nikah baru

            [sunting] Talak bain

            Suami melafazkan talak tiga atau melafazkan talak yang ketiga kepada isterinya Isterinya tidak boleh dirujuk kembali Si suami hanya boleh merujuk setelah isterinya berkahwin lelaki lain

            suami barunya menyetubuhinya setelah diceraikan suami barunya dan telah habis idah dengan suami barunya

            [sunting] Talak sunni

            Suami melafazkan talak kepada isterinya yang masih suci dan tidak disetubuhinya ketika dalam tempoh suci

            [sunting] Talak bidrsquoi

            Suami melafazkan talak kepada isterinya ketika dalam haid atau ketika suci yang disetubuhinya

            [sunting] Talak taklik

            Talak taklik ialah suami menceraikan isterinya bersyarat dengan sesuatu sebab atau syarat Apabila syarat atau sebab itu dilakukan atau berlaku maka terjadilah penceraian atau talak

            Contohnya suami berkata kepada isteri ldquoJika awak keluar rumah tanpa izin saya maka jatuhlah talak saturdquo Apabila isterinya keluar dari rumah tanpa izin suaminya maka jatuhlah talak satu secara automatik

            Ia juga boleh berlaku selepas akad nikah (ia dipraktikkan di Malaysia dan wajib oleh semua pengantin lelaki untuk melafaznya) berkata ldquoJika saya menyeksa isteri saya dengan sengaja atau saya meninggalkan isteri saya selama empat bulan berterusan dengan sengaja tanpa kerelaannya dan jika ia mengadu kepada kadi atau naib kadi apabila disabitkan oleh kadi atau naib kadi maka jatuhlah talak satu ke atas isteri sayardquo

            Ia juga boleh berlaku dengan cara ldquoJika saya menyeksa isteri saya dengan sengaja atau saya meninggalkannya selama empat bulan berterusan tanpa kerelaannya dan jika ia mengadu kepada kadi atau naib kadi serta membayar RM 100 sebagai tebus talak apabila disabitkan oleh kadi atau naib kadi maka jatuhlah talak satu ke atas isteri saya dengan nilai tebus talak tersebutrdquo

            [sunting] Fasakh

            Erti fasakh menurut bahasa ialah rosak atau putus Manakala menurut syarak pula pembatalan nikah disebabkan oleh sesuatu sifat yang dibenarkan syarak misalnya perkahwinan suami isteri yang difasakhkan oleh kadi disebabkan oleh suaminya tidak mempu memberi nafkah kepada isterinya Fasakh tidak boleh mengurangkan bilangan talaknya Fasakh hanya boleh dituntut oleh isteri sekiranya terdapat beberapa sebab atau kecacatan yang terdapat pada pihak suaminya Mengikut mazhab Shafie seorang isteri boleh menuntut fasakh melalui kadi atau mahkamah disebabkan oleh kekurangan suaminya seperti gila (berkekalan atau sekejab) penyakit kusta penyakit sopak penyakit yang menghalang mereka daripada melakukan persetubuhan suami tidak mampu memberi nafkah belanja kepada isterinya seperti makan dan minum serta tempat tinggal pakaian memberi mahar dengan cara tunai sebelum bersetubuh kerana kepapaan atau muflis atau sebagainya suami tidak bertanggungjawab dengan meninggalkan isterinya terlalu lama dan tidak memberi khabar berita suami yang menzalimi dan memudaratkan isterinya

            suami yang fasik serta melakukan maksiat terhadap Allah dan tidak menunaikan kewajipan kepada Allah dan murtad salah seorang (suami atau isteri)

            [sunting] Cara melakukan fasakh Jika suami atau isteri mempunyai sebab yang megharuskan fasakh Membuat aduan kepada pihak kadi supaya membatalkan perkahwinan mereka

            Jika dapat dibuktikan pengaduan yang diberikan adalah betul pihak kadi boleh mengambil tindakan membatalkannya

            Pembatalan perkahwinan dengan cara fasakh tidak boleh dirujuk kembali melainkan dengan akad nikah yang baru

            [sunting] Khuluk atau tebus talak

            Perpisahan antara suami dan isteri melalui tebus talak sama ada dengan menggunakan lafaz talak atau khuluk Pihak isteri boleh melepaskan dirinya daripada ikatan perkahwinan mereka jika ia tidak berpuas hati atau lain-lain sebab Pihak isteri hendaklah membayar sejumlah wang atau harta yang dipersetujui bersama dengan suaminya maka suaminya hendaklah menceraikan isterinya dngan jumlah atau harta yang ditentukan

            Hukum khuluk adalah berdasarkan surah al-Baqarah ayat 229 ldquoTidak halal bagi kamu mengambil apa-apa yang telah kamu berikan kepada mereka suatu jua pun kecuali jika takut kedua-duanya tidak akan mengikut peraturan Allah swt Jika kamu takut bahawa tidak akan mengikut peraturan Allah maka tiadalah berdosa kedua-duanya tentang barang yang jadi tebus oleh perempuanrdquo

            Talak boleh jatuh dengan menyebut ldquoSaya menceraikan kamu dengan bayaran RM 10000rdquo dan isterinya menjawab ldquoSaya menerimanyardquo Apabila suami melafazkan demikian dan isterinya menyahut tawaran itu dengan serta-merta jatuhlah talak dengan khuluk dan isterinya wajiblah beridah Suami isteri hanya boleh merujuk dengan akad nikah baru sahaja

            [sunting] Tujuan khuluk Memelihara hak wanita Menolak bahaya kemudaratan yang menimpanya

            Memberi keadilan kepada wanita yang cukup umurnya melalui keputusan mahkamah

            [sunting] Rujuk

            Menurut bahasa rujuk boleh didefinisikan sebagai kembali Manakala menurut syarak ia membawa maksud suami kembali semula kepada isterinya yang diceraikan dengan ikatan pernikahan asal (dalam masa idah) dengan lafaz rujuk

            [sunting] Hukum rujukHukum Penjelasan

            WajibBagi suami yang menceraikan isterinya yang belum menyempurnakan gilirannya dari isteri-isterinya yang lain

            Haram Suami merujuk isterinya dengan tujuan untuk menyakiti atau memudaratkan isterinya itu

            Makruh Apabila penceraian lebih baik antara suami dan isteri

            Harus Sekirannya rujuk boleh membawa kebaikan bersama

            [sunting] Rukun rujukPerkara Syarat

            SuamiBerakalBalighDengan kerelaan sendiri

            Isteri

            Telah disetubuhiBerkeadaan talak rajrsquoiBukan dengan talak tigaBukan cerai secara khulukMasih dalam idah

            Lafaz

            Ucapan yang jelas menyatakan rujukTiada disyaratkan dengan khiar atau pilihanDisegerakan tanpa dikaitkan dengan taklik atau bersyaratDengan sengaja dan bukan paksaan

            [sunting] Contoh lafaz rujuk

            [sunting] Lafaz sarih

            Lafaz terang dan jelas menunjukkan rujuk Contoh ldquoSaya rujuk awak kembalirdquo atau ldquoSaya kembali semula awak sebagai isteri sayardquo

            [sunting] Lafaz kinayah

            Lafaz kiasan atau sindiran Contoh ldquoSaya jadikan awak milik saya semulardquo atau ldquoSaya pegang awak semulardquo Lafaz kinayah perlu dengan niat suami untuk merujuk kerana jika dengan niat rujuk maka jadilah rujuk Namun jika tiada niat rujuk maka tidak sahlah rujuknya

            Bab Lian Ditulis oleh Fani Kamis 24 Mei 2007 2024 1 PENGERTIAN LIrsquoAN DAN KASUS LIrsquoAN

            Kata lirsquoan menurut bahasa berarti allarsquonu bainatsnaini fa sharsquoidan (saling melaknat yang terjadi di antara dua orang atau lebih) Sedang menurut istilah syarrsquoi lirsquoan ialah sumpah dengan redaksi tertentu yang diucapkan suami bahwa isterinya telah berzina atau ia menolak bayi yang lahir dari isterinya sebagai anak kandungnya dan kemudian sang isteri pun bersumpah bahwa tuduhan suaminya yang dialamatkan kepada dirinya itu bohong (Pengertian ini dikutip dari kitab al-Mugashshal fi Ahkamil Mar-ah Wal Baitil Muslim Fisy Syarirsquoatil Islamiyah VIII 320-321 terbitan Muassasah Risalah Beirut oleh Prof Dr Abdul Karim Zaidan)

            Apabila seorang laki-laki menuduh isterinya berbuat serong dengan laki-laki lain kemudian isterinya menganggap bahwa tuduhannya bohong maka pihak suami harus dijatuhi hukuman dera kecuali dia mempunyai bukti yang kuat atau melakukan lirsquoan ldquoDan orang-orang yang menuduh isterinya (berzina) padahal mereka tidak ada mempunyai saksi-saksi selain diri mereka sendiri Maka persaksian orang itu ialah empat kali bersumpah dengan nama Allah sesungguhnya dia adalah termasuk orang-orang yang benar Dan (sumpah) yang kelima bahwa lanat Allah atasnya jika dia termasuk orang-orang yang berdusta Istrinya itu dihindarkan dari hukuman oleh sumpahnya empat kali atas nama Allah Sesungguhnya suaminya itu benar-benar termasuk orang-orang yang dusta Dan (sumpah) yang kelima bahwa laknat Allah atasnya jika suaminya itu termasuk orang-orang yang benarrdquo (QS An-Nuur 6-9)

            Dari Ibnu Abbas ra bahwa Hilal bin Umayyah ra pernah menuduh isterinya berzina dengan Syarik bin Sahma di hadapan Nabi saw Kemudian Nabi saw bersabda ldquoKamu harus dapat membuktikan atau (kalau tidak) hukuman had menimpa punggungmurdquo Lalu dia berkata ldquoYa Rasulullah jika seorang di antara kami telah melihat seorang laki-laki berada di atas isterinya masihkah dituntut untuk pergi mencari buktirdquo maka Beliau pun bersabda ldquoKamu harus dapat membuktikan dan jika tidak maka hukuman had di punggungmurdquo Hilal berkata ldquoDemi dzat yang telah mengutusmu dengan membawa kebenaran sesungguhnya saya benar-benar jujur Maka saya harap sudi kiranya Allah menurunkan ayat Qurrsquoan yang bisa membebaskan punggungku dari hukum derardquo Maka turunlah Malaikat Jibril dan menyampaikan wahyu kepada Beliau WALLADZIINA YARMUUNA AZWAAJAHUM (dan orang-orang yang menuduh istri-isterinya) sampai padat IN KAANA MINASH SHAADIQIN (jika suaminya itu termasuk orang-orang yang benar) Kemudian Nabi saw beranjak dari tempatnya sambil menyuruh Hilal menemui isterinya Kemudian Hilal datang (lagi) kepada Beliau lalu memberikan kesaksian lantas Nabi saw bersabda

            ldquoSesungguhnya Allah tahu bahwa seorang di antara kamu berdua ini ada yang bohong Adakah di antara kalian berdua ini yang mau bertaubatrdquo Kemudian isterinya bangun lalu memberikan kesaksiannya Maka tatkala ia hendak mengucapkan sumpah yang kelima maka orang-orang menghentikannya (agar tidak jadi mengucapkan sumpah kelima) dan mereka berkata ldquoSesungguhnya perempuan ini wajib dijatuhi hukumanrdquo Ibnu Abbas berkata ldquoLalu ia (isterinya

            itu) pelan-pelan mundur hingga kami menduga ia akan segera kembalirdquo Kemudian ia berkata Aku tidak akan membuat malu kaumku sepanjang hari Kemudian terus berlalu begitu Lantas Nabi saw bersabda ldquoPerhatikan dia jika dia datang dengan membawa bayi yang juling matanya besar pinggulnya dan kedua betisnya besar juga maka ia(bayi itu) milik Syarik bin Sahmarsquordquo Ternyata dia datang persis yang disabdakan Nabi saw Kemudian Beliau bersada ldquoKalaulah tidak ada ketetapan di dalam Kitabullah sudah barang tentu saya punya urusan dengan diardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no 2098 Fathul Bari VIII 449 no 4747 rsquoAunul Marsquobud VI 341 no 2237 Tirmidzi V 12 no 3229 dan Ibnu Majah I 668 no 2067)

            2 HUKUM-HUKUM YANG MENIMPA ORANG YANG MELAKUKAN LIrsquoAN

            Apabila suami isteri melakukan mularsquoanah atau lirsquoan maka berlakukan pada keduanya hukum-hukum berikut ini

            1 Keduanya harus diceraikan berdasarkan hadistDari Ibnu Umar ra ia berkata ldquoNabi saw memutuskan hukum di antara seorang suami dan isteri dari kaum Anshar dan menceraikan antara keduanyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 458 no 5314 Muslim II 1133 no 9 dan 1494)

            2 Keduanya haram rujursquo untuk selama-lamanyaDari Sahl bin Sarsquod ra ia berkata ldquoTelah berlaku sunnah Nabi saw tentang suami isteri yang saling bermularsquoanah dimana mereka diceraikan antara keduanya kemudian mereka tidak (boleh) rujursquo buat selama-lamanyardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no 2104 dan Aunul Mabud VI 337 no 2233 serta Baihaqi VII 410)

            3 Wanita yang bermularsquoanah berhak memiliki maharDari Ayyub bin Sarsquoid bin Jubair ia bercerita Saya pernah bertanya kepada Ibnu Umar ra (Wahai Ibnu Umar) bagaimana kedudukan seorang suami yang menuduh isterinya berbuat serong Jawab Ibnu Umar ldquoNabi saw pernah menceraikan antara dua orang yang bersaudara (yaitu suami isteri) dari Bani rsquoAjlan dan Beliau bersabda (kepada keduanya) ldquoAllah mengetahui bahwa seorang di antara kalian berdua pasti berbohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Ternyata mereka berdua enggan (memenuhi tawaran Beliau) Nabi bersabda lagi ldquoAllah mengetahui bahwa salah seorang di antara kalian berdua pasti bohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Ternyata mereka enggan lalu Nabi pun bersabda ldquoAllah mengetahui bahwa salah seorang di antara kalian berdua pasti bohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Namun mereka berdua enggan (untuk memenuhi tawaran Beliau) Maka selanjutnya Beliau menceraikan antara keduanyardquo Ayyub berkata ldquoKemudian Amr bin Dinar mengatakan kepadaku lsquoSesungguhnya di dalam hadist tersebut ada sebagian yang saya perhatikan belum engkau sampaikan yaitu laki-laki yang bermularsquoanah itu menanyakan ldquoMana hartaku (maharku)rdquo Dijawab (oleh Nabi saw) ldquoTidak ada harta (mahar) bagimu Jika kamu jujur berarti kamu sudah pernah bercampur dengannya jika kamu bohong maka ia (mahar) itu kian jauh darimurdquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 456 no 5311 Muslim II 1130 no 1493 lsquoAunul Marsquobud VI 347 no 2240 dan 2241 Nasarsquoi VI 177)

            4 Anak yang lahir dari isteri yang bermularsquoanah harus diserahkan kepada sang isteri (ibunya)Dari Ibnu Umar ra ia berkata ldquoSesungguhnya Nabi saw pernah memutuskan untuk mularsquoanah antara seorang suami dengan isterinya kemudian ia (suami) dipisahkan dari anaknya lantas Beliau menceraikan antara mereka berdua kemudian anak itu Rasulullah serahkan kepada isterinyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 460 no 5315 Muslim II 1132 no 1494 lsquoAunul Marsquobud VI 348 no 2242 Tirmidzi II 338 no 1218 Nasarsquoi VI 178 dan Ibnu Majah I 669 no 2069)

            5 Isteri yang bermularsquoanah berhak menjadi ahli waris anaknya dan begitu juga sebaliknyaDari Ibnu Syihab dalam hadist Sahl bin Sarsquoad ia berkata ldquoMenurut Sunnah Nabi saw sesudah suami isteri yang bermularsquoanah dicerai padahal sang isteri hamil maka anaknya dinisbatkan kepada ibunya Kemudian sunnah Beliau saw berlaku mengenai hak warisnya dimana ia (ibu tersebut) berhak menjadi ahli waris anaknya dan anaknya pun berhak menjadi ahli warisnya sesuai apa yang telah Allah tetapkan untuknyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari 1X 452 no 5309 Muslim II 1129 no 1492 dan lsquoAunul Marsquobud VI 339 no 2235)

            Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 835 - 841

            Bab Khulu

            Selasa 28 Agustus 2007 1821 Pengertian Khulursquo

            Menurut bahasa kata khulursquo berasal dari khalarsquo ats-tsauba idzaa azzalaba yang artinya

            melepaskan pakaian karena isteri adalah pakaian suami dan suami adalah pakaian isteri Allah

            SWT berfirman rdquoMereka itu adalah pakaian bagimu dan kamu pun pakaian bagi merekardquo (Al-

            Baqarah187)

            Para pakar fiqih memberi definisi bahwa khulursquo adalah seorang suami menceraikan isterinya dengan imbalan mengambil sesuatu darinya

            Dan khulursquo disebut juga fidyah atau if tidak (tebusan) (Fiqhus Sunnah II253 Manarus Sabil II226 dan Fathul Bari IX395)

            Persyaratan Khulursquo

            Jika persengketaan antara suami isteri kian parah dan tidak mungkin lagi diambil langkah-

            langkah kompromistis supaya mereka bersatu kembali atau pihak isteri sudah menggebu-gebu

            untuk bercerai dengan suaminya maka ia boleh menebus dirinya dari kekuasaan suaminya

            dengan menyerahkan sejumlah harta kepadanya sebagai ganti dari buruknya keadaan yang

            menimpa suaminya karena bercerai dengannya Allah SWT berfirman rdquoDan tidak halal bagi

            kamu mengambil dari sesautu yang telah kamu berikan kepada mereka kecuali kalau keduanya

            (suami isteri) khawatir tidak akan dapat menjalankan hukum-hukum Allah maka tidak ada dosa

            atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus dirinyardquo (Al-

            Baqarah229)

            Dari Ibnu Abbas ra berkata Isteri Tsabit bin Qais bin Syammas datang kepada Nabi saw lalu

            bertutur rdquoYa Rasulullah aku tidak membenci Tsabit karena imannya dan bukan (pula) karena

            perangainya melainkan sesungguhnya aku khawatir kufurrdquo Kemudian Rasulullah saw

            bersabda rdquoMaka mau engkau mengembalikan kebunnya kepadanyardquo Jawabnya rdquoYa (mau)rdquo

            kemudian ia mengembalikannya kepadanya dan selanjutnya beliau menjawab suaminya (Tsabit)

            agar mencerainyardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no2036 dan Fathul Bari IX395 no5276)

            Peringatan Keras Terhadap Masalah Khulursquo

            Dari Tsauban ra bahwa Rasulullah saw bersabda ldquoSetiap wanita yang mau talak kepada

            suaminya tanpa alasan yang dibenarkan agama maka haram baginya mencium seberbak

            surgardquo (Shahih Shahihul Ibnu Majah no1682 ldquoAunul Marsquobud VI308 no2209 Ibnu Majah

            I662 no20555 dan Tirmidzi II329 no1199)

            ldquoDarinya (Tsauban) ra dari Nabi saw beliau bersabda ldquoWanita-wanita yang melakukan khulursquo

            adalah wanita-wanita munafikrdquo (Shahih Shahihul Jamirsquous Shaghir no6681 dan Tirmidzi

            II329 no1198)

            Peringatan Keras Bagi Para Suami Agar Tidak Mempersulit Isterinya

            Manakala seorang suami tidak senang kepada isterinya dan benci kepadanya karena suatu hal

            maka hendaklah mentalaknya dengan cara yang marsquoruf sebagaimana yang diperintahkan Allah

            SWT Ia tidak boleh manahannya dan mempersulitnya untuk menebus dirinya sendiri Allah

            SWT berfirman rdquoDan apabila kamu mentalak isteri-isterimu lalu mereka mendekati akhir

            iddahnya maka rujukilah mereka dengan cara yang marsquoruf atau ceraikanlah mereka dengan

            cara yang marsquoruf (pula) Janganlah kamu rujuki mereka untuk memberi kemudharatan karena

            dengan demikian kamu menganiaya mereka Barangsiapa berbuat demikian maka sungguh ia

            telah berbuat zhalim terhadap dirinya sendiri Janganlah kamu jadikan hukum-hukum Allah

            sebagai permainan Dan ingatlah nirsquomat Allah padamu dan apa yang telah diturunkan Allah

            kepadamu yaitu al-Kitab dan al-Hikmah Allah memberi pengajaran kepada engkau dengan apa

            yang diturunkan-Nya itu Dan bertakwalah kepada Allah serta ketahuilah bahwasannya Allah

            Maha Mengetahui segala sesuaturdquo (Al-Baqarah231)

            Dan Allah SWT berfirman rdquoHai orang-orang yang beriman tidak halal bagi kamu

            mempusakai wanita dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena

            hendak mengambil kembali sebagai dari apa yang telah kamu berikan kepadanya terkecuali bila

            mereka melakukan perbuatan keji yang nyata Dan bergaullah dengan mereka secara patut

            Kemudian jika kamu tidak menyukai mereka (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak

            menyukai sesuatu padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyakrdquo (An-Nisaarsquo19)

            Khulursquo Adalah Fasakh Bukan Talak

            Jika seorang isteri telah menebus dirinya dan dicerai oleh suaminya Maka ia berkuasa penuh

            atas dirinya sendiri sehingga suaminya tidak berhak untuk rujuk kepadanya kecuali dengan

            ridhanya dan perpecahan tidak dianggap sebagai talak meskipun dijatuhkan dengan redaksi

            talak Namun ia adalah perusakan akad nikah demi kemaslahatan sang isteri dengan balasan

            menebus dirinya kepada suaminya

            Ibnul Qayyim ra menulis sebagai berikut rdquoDan yang menunjukkan khulursquo bukan talak adalah

            bahwa Allah SWT telah menetapkan tiga ketentuan yang berlaku pada talak terhadap (isteri)

            yang telah dikumpuli jika talak tersebut telah mencapai talak tiga Ketetapan-ketetapan itu tidak

            pada khulursquo

            Pertama Suamilah yang lebih berhak rujuk kepada isterinya dalam masa iddah

            Kedua Talak maksimal tiga kali sehingga setelah terjadi talak ketiga isteri tidak halal bagi

            suaminya terkecuali ia kawin lagi dengan suami kedua dan pernah bercampur dengannya

            Ketiga Iddah yang berlaku dalam talak terdiri atas tiga kali qurursquo (bersih dari iddah)

            Sementara itu telah sah berdasarkan nash (ayat Qur-an ataua hadits) dan ijmarsquo (kesepatakan)

            bahwasanya tidak sah istilah rujuk dalam khulursquo

            Dan sudah sah berdasar sunnah Nabi saw dan pendapat para shahabat bahwa iddah untuk khulursquo

            hanya satu kali haidh

            Demikian pula telah sah juga berdasar nash syarrsquoi bahwa boleh melakukan khulursquo setelah talak

            kedua dan talak ketiga

            Ini jelas sekali menunjukkan bahwa khulursquo bukanlah talak Oleh sebab itu Allah SWT

            menegaskan rdquoTalak (yang dapat dirujuk) dua kali Setelah itu boleh rujuk lagi dengan

            Cara yang marsquoruf atau menceraikan dengan cara yang baik dan tidak halal bagi kamu

            mengambil kembali dari sesuatu yang pernah kami berikan pada mereka kecuali kalau

            keduanya khawatir tidak akan dapat melaksanakan hukum-hukum Allah Jika kamu khawatir

            bahwa keduanya (suami istri) tidak dapat mejalangkan hukum-hukum Allah maka tidak ada

            dosa atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus dirinyardquo (Al-

            Baqarah229)

            Dan ini tidak dikhususkan bagi wanita yang telah ditalak dua kali karena hal ini ia mencakup

            isteri yang dicerai dua kali Tidak boleh dhamir (kata ganti) Itu kembali kepada oknum yang

            tidak disebutkan dalam ayat di atas dan meninggalkan oknum yang disebutkan dengan jelas akan

            tetapi mungkin dikhususkan bagi oknum yang pernah disebutkan sebelumnya atau meliputi juga

            selain yang sudah disebutkan sebelumnya Kemudian Allah SWT berfirman rdquoKemudian jika

            suami mentalaknya (sesudah talak yang kedua) maka perempuan itu tidak halal lagi baginyardquo

            (Al-Baqarah230)

            Ayat al-Qurrsquoan ini meliputi perempuan yang dicerai setelah khulursquo dan setelah dicerai dua kali

            secara qathrsquoi (pasti) karena dialah yang disebutkan dalam ayat di atas Maka ia (wanita yang di

            khulursquo) harus masuk ke dalam kandungan lafazh ayat tersebut Demikianlah yang difahami

            Imam Ahli tafsir Ibnu Abbas ra yang pernah didorsquoakan oleh Rasulullah saw agar Allah

            mengajarinya tafsir Qurrsquoan Dan pasti doa itu terkabul tanpa keraguan Manakala hukum-hukum

            yang berlaku dalam khulursquo berlainan dengan hukum-hukum talak maka hal itu menunjukkan

            bahwa keduanya berlainan Jadi inilah yang sesuai dengan ketentuan narsquoah qiyas dan dengan

            pendapat para shahabat Nabi saw (Zaadul Marsquoad V199)

            Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal

            Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-

            Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 636 - 641

            Bab Iddah

            Kamis 30 Agustus 2007 1654 Pengertian Iddah

            Menurut bahasa kata iddah berasal dari kata rsquoadad (bilangan dan ihshaak (perhitungan) seorang

            wanita yang menghitung dan menjumlah hari dan masa haidh atau masa suci

            Menurut istilah kata iddah ialah sebutannama bagi suatu masa di mana seorang wanita menantimenangguhkan perkawinan setelah ia ditinggalkan mati oleh suaminya atau setelah diceraikan baik dengan menunggu kelahiran bayinya atau berakhirnya beberapa qurursquo atau berakhirnya beberapa bulan yang sudah ditentukan

            Macam-Macam Masa Iddah

            Barangsiapa yang ditinggal mati suaminya maka iddahnya empat bulan sepuluh hari baik sang

            isteri sudah dicampuri ataupun belum Hal ini mengacu pada firman Allah SWT rdquoOrang-orang

            yang meninggal dunia di antaramu dengan meninggalkan isteri-isteri (hendaklah para isteri itu)

            menangguhkan dirinya (beriddah) empat bulan sepuluh harirdquo (Al-Baqarah 234)

            Terkecuali isteri yang sudah dicampuri dan sedang hamil maka masa iddahnya sampai

            melahirkan rdquoDan wanita-wanita yang hamil waktu iddah mereka itu adalah sampai mereka

            melahirkan kandungannyardquo (At-Thalaq 4)

            Dari al-Miswar bin Makhramah bahwa Subairsquoah al-Aslamiyah ra pernah melahirkan dan

            bernifas setelah beberapa malam kematian suaminya Lalu ia mendatangi Nabi saw lantar

            meminta idzin kepada Beliau untuk kawin (lagi) Kemudian Beliau mengizinkannya lalu ia

            segera menikah (lagi) (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX470 no5320 dan Muslim II1122

            no1485)

            Wanita yang ditalak sebelum sempat dicampuri maka tidak ada masa iddah baginya berdasarkan

            pada firmannya Allah SWT berfirman rdquoHai orang-orang yang beriman rsquoapabila kamu menikahi

            perempuan-perempuan yang beriman kemudian kamu ceraikan mereka sebelum kamu

            mencampurinya maka sekali-kali tidak wajib atas mereka iddah bagimu yang kamu minta

            menyempurnakannyardquo (Al-Ahzaab49)

            Sedang wanita yang ditalak yang sebelumnya sempat dikumpuli dan dalam keadaan hamil maka

            masa iddahnya ialah ia melahirkan anak yang diakndungnya Allah SWT berfirman rdquoDan

            wanita-wanita hamil waktu iddah mereka itu adalah sampai mereka melahirkan

            kandungannyardquo (At-Thalaq4)

            Dari az-Zubair bin al-Awwam ra bahwa ia mempunyai isteri bernama Ummu Kultsum bin

            rsquoUqbah radhiyallahu rsquoanha Kemudian Ummu Kultsum yang sedang hamil berkata kepadanya

            rdquoTenanglah jiwaku (dengan dijatuhi talak satu)rdquo Maka az-Zubir pun menjatuhkan padanya talak

            satu Lalu dia keluar pergi mengerjakan shalat sekembalinya (dari shalat) ternyata isterinya

            sudah melahirkan Kemudian az-Zubir berkata rdquoGerangan apakah yang menyebabkan ia

            menipuku semoga Allah menipunya (juga)rdquo Kemudian dia datang kepada Nabi saw lalu beliau

            bersabda kepadanya rdquoKitabullah sudah menetapkan waktunya lamarlah (lagi) di kepada

            dirinyardquo (Shahih Shahih Ibnu Majah no1546 dan Ibnu Majah I653 no2026)

            Jika wanita yang dijatuhi talak termasuk perempuan yang masih berhaidh secara normal maka

            masa iddahnya tiga kali haidh berdasarkan Firman Allah SWT rdquoWanita-wanita yang ditalak

            hendaklah menahan diri (menunggu tiga kali qurursquo)rdquo (Al-Baqarah 228)

            Kata qurursquo berarti haidh Hal ini mengacu pada hadits Aisyah ra bahwa Ummu Habibah ra

            sering mengeluarkan darah istihadhah(darah yang keluar dari wanita karena sakit atau lainnya)

            lalu dia bertanya kepada Nabi saw (mengenai hal tersebut) Maka Beliau menyuruh

            meninggalkan shalat pada hari-hari haidhnya (Shahih Lighairih Shahih Abu Daud no252 dan

            rsquoAunul Marsquobud I463 no278)

            Jika wanita yang dijatuhi talak itu masih kecil belum mengeluarkan darah hadih atau sudah lanjut

            usia yang sudah manopause (berhenti masa haidh) maka iddahnya adalah tiga bulan lamanya

            Allah swt berfirman rdquoDan perempuan-perempuan yang tidak haidh lagi (manopause) diantara

            isteri-isteri kaian jika ragu-ragu (tentang masa iddahnya) maka masa iddah mereka adalah tiga

            bulan Begitu pula perempuan-perempuan yang belum haidhrdquo (At-Thalaq4)

            Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal

            Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-

            Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 642 ndash 645

            • Talak
              • Daftar isi
              • [sunting] Latar Belakang
              • [sunting] Pengertian
              • [sunting] Pembagian Talak
                • [sunting] Dari segi cara suami menjatuhkan
                • [sunting] dari segi boleh - tidaknya suami rujuk kembali pada istrinya
                  • MACAM-MACAM TALAK
                    • pengrtian khulu
                    • Perceraian dalam Islam
                      • Isi kandungan
                      • [sunting] Talak
                        • [sunting] Hukum talak
                        • [sunting] Rukun talak
                        • [sunting] Contoh lafaz talak
                        • [sunting] Jenis talak
                          • [sunting] Talak rajrsquoi
                          • [sunting] Talak bain
                          • [sunting] Talak sunni
                          • [sunting] Talak bidrsquoi
                          • [sunting] Talak taklik
                              • [sunting] Fasakh
                                • [sunting] Cara melakukan fasakh
                                  • [sunting] Khuluk atau tebus talak
                                    • [sunting] Tujuan khuluk
                                      • [sunting] Rujuk
                                        • [sunting] Hukum rujuk
                                        • [sunting] Rukun rujuk
                                        • [sunting] Contoh lafaz rujuk
                                          • [sunting] Lafaz sarih
                                          • [sunting] Lafaz kinayah

              menceraikannuya Hal ii menurut mereka mengendiaksikan bolehnya menjatuhkan talak sampai

              tiga kali pada waktu setiap kali suci

              Disamping itu mereka juga melandaskannya kepada Hadits Nabi SAW berikut

              جماع غير في طاهر وهي تطليقة السنة طالق قال أنه الله عبد عن طلقها وطهرت حاضت فإذا أخرى طلقها وطهرت حاضت فإذا

              ]16[النسائي( )رواه بحيضة ذلك بعد تعتد ثم أخرى

              Diterima dari Abdullah ra ia berkata bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda Talak sunni adalah bahwa seseorang menjatuhkan talak isterinya satu sementara isterinya itu dalam keadaan suci yang belum disetubuhi (pada waktu suci itu) Apabila masa hidbya telah berlalu dan telah dating pula masa sucinya iamentalak lagi isterinya itu Kemudian ia menunggu berlalunya satu kali masa haid lagi

              Talak sunni menurut ulama Zhahiriyyah sebagaimana dikutip oleh Ahmad Hashari

              sebagai berikiut

              ]17[فيه يطأها ثم طهر فى امرئته الرجل يطلق أن هو

              Talak sunni ialah seorang suami menjatuhkan talak isterinya pada suci yang pada masa suci itu isterinya belum disetubuhinya

              Diadalam Kompilasi Hukum Islam[18] talak rajiy juga dijelaskan yaitu talak kesatu atau

              kedua dimana suami berhak rujuk selama isteri dalam masa iddah

              2 Talak bidiy

              Secara umum istilah talak bidiy yang terambil dari kata badaa yabdau yang berarti ما ]19[عنه الشرع نهى (sesuatau yang dilarang syara) Jadi yang dimaksud dengan talak bidiy

              adalah talak yang dijatuhkan tersebut tidak sesuai dengan ketentuan yang telah digariskan syara

              Akan tetapi dalam menjelaskan talak yang termasuk dilarang dalam kategori syara itu

              para ulama berbeda pendapat Ulama Malikiyyah mendefnisikan talak bidiy sebagaimana yang

              dikutip oleh Ahmad al-Hashari sebagai berikutالواجب الشروط من أكثر أو لشرط الفاقد الطالق ]20[هو

              Yaitu talak yang tidak ada satu syarat atau lebih dari syarat-syarat yang mesti ada (sebagaimana yang telah dibahas pada syarat yang mesti ada pada talak sunni terdahulu)

              Disamping itu ulama Malikiyyah membagi talak bidiy kepada dua pembagaian yaitu

              talak yang haram dijatuhkan dan talak yang makruh dijatuhkan Adapun kategori talak yang

              haram dijatuhkan adalah talak yang dijatuhkan kepada isteri yang telah disetubuhi yang

              memenuhi persyaratan berikut

              a Suami tersebut menjatuhkan talak kepada isterinya dalam keadaan haid atau nifash Oleh

              karena menurut ulama Malikiyyah wanita haid atau nifash baru boleh melakukan ibadah

              yang sifatnya taabudiyyah setelah ia mandi disamping telah habios keluar darah haid

              dan nifash Maka ketika seorang suami menjatuhkan talak kepada isterinya yang telah

              terputus darah haid dan nifashnya dan belum mandi maka hukumnya termasuk kedalam

              kategori ini yaitu haram

              Adapun mengenai isteri yang tidak haid seperti wanita yang telah monopouse atau

              tidakbelum haid maka termasuk kategori talak bidiy yang diharamkan baginya tidak ada dalam

              poin ini namun hanya pada dua bentuk yang terakhir

              b Suami tersebut menjatuhkan talak kepada isterinyatiga kali pada satu tempat baik isteri

              itu pada masa haid atau dalam masa suci Namun tentu saja menjatuhkan talak tiga

              kepada isteri ketika ia berada dalam masa haid berarti ia melakukan dua dosa sekaligus

              yaitu menjatuhkan talak kepada isteri yang sedang berada dalam masa haid

              c Suami tersebut menjatuhkan talak kepada isterinya sebagai talak saja misalnya seorang

              suami berkata kepada isterinya Engkau tertalak sebagian talak atau suami tersebut

              menjatuhkan talak kepada sebagian anggota tubuhnya saja seperti suami tersebut

              berkata tangan kamu tertalak

              Sedangkan yang termasuk talak bidiy yang makruh dijatuhkan terwujud dengan dua

              syarat yaitu a) Suami tersebut menjatuhkan talak isterinya pada masa suci yang telah

              disetubuhinya pada masa suci itu dan b) Suami tersebut menjatuhkan talak isterinya dua kali

              pada satu tempat[21]

              Menurut ulama Syafiiyyah talak bidiy itu terbagi dua yaitu

              a Suami tersebut menjatuhkan talak istrinya yang telah disetubuhi pada masa haid

              Ketentuan ini mereka dasarkan kepada firman Allah SWT sebagaimana yang telah

              penulis kutip terdahulu yaitu hellip Talaklah mereka karena iddah merekahellip Adapun

              sebab pengharaman menjatuhkan talak dalam bentuk ini karena akan memudharatkan

              istrinya itu disebabkan ia akan ber-iddah relative lebih panjang

              b Suami tersebut menjatuhkan talak istrinya pada masa suci namun pada masa suci itu ia

              telah menyetubuhi istrinya di farj-nya (vagina) Menurut pendapat terkuat dalam mazhab

              ini menyetubuhi di dubur (anus) juga termasuk dalam mazhab ini karena ada

              kemungkinan istrinya hamil atau tidak Oleh karenanya akan menyulitkan masa iddah-

              nya apakah sampai melahirkan atau dengan menggunakan qurucirc Di samping itu ada

              kemungkinan suami itu akan menyesal karena ia akan berpisah juga dengan anaknya[22]

              Ulama Hanabilah sepakat dengan ulama Syafiiyyah[23]

              Menurut ulama Hanafiyyah sebagaimana yang dikutip oleh Wahbah al-Zuhaili senagai

              berikut

              [24]واحد طهر فى ثالث يطلقها او واحدة بكلمة اثنين او ثالث يطلقها ان

              yaitu seorang suami menjatuhkan talak istrinya tiga atau dua dengan satu kata atau ia menjauhkan talaknya tiga pada masa satu kali suci

              Ahmad al-Hashari menguraikan pendapat ulama Hanafiyyah tersebut di mana menurut

              mereka talak bidicirc dapat diukur dari dua patron yaitu a) Dari segi waktu dan b) Dari segi

              jumlah talak yang dijatuhkan

              Dari Segi Waktu Penjatuhannya

              Adapun dari segi waktu terbagi kepada dua yaitu

              1 Talak satu (rajicirc) pada masa haid jika isteri itu telah disetubuhi baik ia wanita merdeka atau

              budak Larangan dalam bentuk ini menurut mereka dapat memanjangkan iddah2 Suami menjatuhkan talak isterinya yang masihsudah haid sebanyak satu kali (Rajiy) pada masa

              suci yang telah disetubuhinya baik wanita itu merdeka ataupun budak Larangan dalam bentuk

              ini menurut mereka adanya kemungkinan isterinya itu hamil lalu ia akan menyesal menjatuhkan

              talak isterinya itu[25]

              Dari segi jumlahnya

              Sedangkan dari segi jumlah talak talak bidiy menurut mereka adalah apabila seorang

              suami menjatuhkan talak isterinya yang merdeka sebanyak tiga dan budak sebanyak dua pada

              satu kali masa suci yang belum disetubuhi baik jumlah itu dijatuhkan dalam waktu sekaligus atau

              satu persatu[26]

              Menurut ulama Zhahiriyyah sebagaimana dikemukakan oleh Ibnu Hazm yang dikutip

              oleh Ahmad al-Hashari sebagai berikutفيه وطئها الذي طهرها اثناء فى أو حيضها اثناء امرئته الرجل طالق ]27[هو

              Talak Bidiy ialah yang dijatuhkan oleh seorang suami kepada isterinya pada masa haidnya atau pada masa suci yang pada masa itu telah disetubuhinya

              Para ulama sepakat menyatakan bahwa talak bidiy adalah haram dan orang yang

              melakukannya dikenai dosa Namun mengenai akibat hokum yang ditimbulkan oleh talak bidiy

              ini terjadi perbedaan pendapat dikalangan ulama Jumhur ulama berpendapat bahwa apabila

              seorang suami menjatuhkan talak isterinya dengan talak bidiy maka talaknya tersebut berlaku

              dan sah Adapun alas an yang mereka kemukakan adalah beberapa ayat yang bersifat umum

              mengenai talak tersebut Mereka juga melandaskannya kepada hadits Nabi SAW berikiutالله صلى وسلم الله رسول على حائض وهي امرأته طلق أنه عنهما الله رضي عمر بن الله عبد عنالله رسول فقال ذلك عن وسلم عليه الله صلى الله رسول الخطاب بن عمر فسأل وسلم عليه

              أمسك ( شاء إن ثم تطهر ثم تحيض ثم تطهر حتى ليمسكها ثم فليرجعها مره وسلم عليه الله صلى( عليه ( متفق النساء لها تطلق أن الله أمر التي العدة فتلك يمس أن قبل طلق شاء وإن ]28[بعد

              Diterima dari Ibnu Umar sesungguhnya ia menjatuhkan talak isterinya yang mana isterinya itu berada dalam keadaan haid pada masa Rasulullah SAW kemudian Rasulullah berkata aku menanyakannya kepada Rasulullah SAW tentang hal itu maka Rasulullah SAW menjawab suruh ia untuk merujukinya kemudian hendaklah ia memegangnya sampai ia suci kemudian haid kemudian suci Jika ia mau peganglah atau ia talak sebelum disetubuhi Demikianlah iddah yang diperintahkan oleh Allah Azza Wa Jalla untuk menjatuhkan talak pada wanita

              Dalam hadits tersebut dapat dipahami bahwa suatu ketika Umar menjatuhkan talak

              isterinya sementara isterinya itu dalam keadaan haid Lalu Rasulullah SAW memerintahkannya

              untuk rujuk kepada isterinya kembali Menurut mereka hal itu mengidikasikan bahwa talak yang

              dijatuhkannya adalah yang termasuk talak bidiy itu telah berlaku

              Sebagian ulama yang lain diantaranya ulama syiah zhahiriyyah salah satu pendapat

              Imam Ahmad Ibn Uqail Ibn Taimiyyah dan Ibn al-Qayyim (Hanabillah) berpendapat bahwa

              talak bidiy itu tidak jatuh Menurut kelompok ini beberapa ayat Al-Quran menjelaskan bahwa

              talak bidiy tidak berlaku dan tidak berkekuatan hukum Al-Quran justru melarang talak biI itu

              Ayat menjelaskan bahwa talak harus dijatuhkan pada saat isterinya dapat menjalankan iddah

              Allah SWT berfirman Talaklah mereka karena iddah mereka Dalam memahami hadits

              tentang Ibnu Umar diatas mereka justru memahaminya dengan alur pikir yang berbeda Menurut

              mereka Rasulullah SAW menyuruh Ibn Umar untuk rujuk itu bukan karena telah terjadi talak

              tetapai Rasulullah SAW marah dan menyuruhnya kembali jadi menurut mereka kata

              dalam hadits tersebut bukan rujuk dalam term fikih tetapi rujuk dalam pengertian فليراجعها

              etimologis saja

              Dari Segi Boleh Atau Tidaknya Rujuk

              1 Talak rajiy

              Talak rajiy adalah talak satu atau dua yang mana seorang suami masih boleh

              rujukkepada isterinya itu meskipun isterinya itu tidak rela sebagaimana dikemukakan oleh

              Wahbah al-Zuhaili sebagai berikut

              غير من الزوجته إلى المطلقة إعادة بعده الزوج يملك الذي فهو بعد وذلك ترض لم ولو العدة فى دامت ما جديد عقد إلى حاجة

              انقضاء قبل المراجعة تمت إذا البائن غير والثاني األول الطالق]29[العدة

              Yaitu talak yang mana laki-laki itu memiliki hak kembali untuk mengikat tali perkawinan kepada perempuan yang ditalaknya itu tanpa memerlukan akad baru selama masih berada dalam iddh walaupun perempuan itu tidak rela Hal itu terjadi setelah talak pertama dan kedua yang tidak termasuk kategori ba`in apabila telah sempurna rujuk sebelum habis masa iddah

              Ketentuan ini didasarkan kepada Firman Allah SWT dalam surat Al-Baqaraħ [2] ayat

              229

              أن لكم يحل وال بإحسان تسريح أو بمعروف فإمساك مرتان الطالق خفتم فإن الله حدود يقيما أال يخافا أن إال شيئا آتيتموهن مما تأخذوا

              فال الله حدود تلك به افتدت فيما عليهما جناح فال الله حدود يقيما أالالظالمون هم فأولئك الله حدود يتعد ومن تعتدوها

              Talak (yang dapat dirujuki) dua kali Setelah itu boleh rujuk lagi dengan cara yang maruf atau menceraikan dengan cara yang baik Tidak halal bagi kamu mengambil kembali sesuatu dari yang telah kamu berikan kepada mereka kecuali kalau keduanya khawatir tidak akan dapat menjalankan hukum-hukum Allah Jika kamu khawatir bahwa keduanya (suami isteri) tidak dapat menjalankan hukum-hukum Allah maka tidak ada dosa atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus dirinya Itulah hukum-hukum Allah maka janganlah kamu melanggarnya Barangsiapa yang melanggar hukum-hukum Allah mereka itulah orang-orang yang zalim

              Ayat diatas menjelaskan bahwa talak rajiy adalah talak satu atau talak pertama talak dua

              atau talak ke dua Setelah suami menjatuhkan talak satu atau talak pertama atau talak dua atau

              talak kedua maka sebelum habis mas iddahnya dia boleh rujuk kembali kepada bekas isterinya

              tanpa akad nikah baru dan tanpa mahar Tetapai bila habis masa iddahnya suami ingin

              berkumpul kembali maka dilaksanakan akad nikah yang baru serta mahar yang baru

              Adapun akibat dari talak rajiy adalah a) Bilangan talak yang dimilki suami berkurang

              b) Ikatan perkawinan berakhir setelah masa iddah habis jika suami tidak rujuk c) Suami boleh

              rujuk dalam masa iddah isterinya d) Ulama Syafiiyyah dan Malikiyyah dalam salah satu

              pendapatnya mengatakan haram bagi suami melakukan hubugan suami isteri dalam masa iddah

              sebelum rujuk karena mereka berpendapat bahwa dengan terjadinya talak seluruh hubungan dan

              iktan suami istri terputud Akan tetapi menurut ulama Hanafiyyah dan Hanabillah suami boleh

              saja menggauli isterinya dalam masa iddah dan sikap ini dianggap sebagai upaya rujuk dari

              suami[30]

              2 Talak Bain

              Talak bain terbagi dua yaitu talak bain sughra dan talak bain kubra Adapun talak bain

              sughra adalah talak yang dijatuhkan oleh seorang suami terhadap isterinya yang mana dengan itu

              ia tidak dapat kembali lagi kecuali melalui akad dan mahar yang baru sebagaimana

              dikemukakan oleh Wahbah al- Zuhaili sebagai berikut

              إال الزوجيه إلى المطلقة يعد أن بعده الرجل يستطيع ال الذي هو بالكتابة أو مال على أو الدخول قبل الطالق وهو ومهر جديد بعقد]31[اإليالء بسبب أو اإلنفاق لعدم ال القاضي يوقعه الذي أو الحنفية عند

              Yaitu talak yang mana laki-laki itu tidak dapat kembali mengikat tali perkawinan kepada wanita yang ditalaknya itu kecuali dengan akad dan mahar yang baru talak tersebut terjadi sebelum disetubuhi atau atas harta atau sindiran menurut ulama Hanafiyyah atau yang diputuskan oleh hakim yang bukan karena tidak memberi nafkah atau dengan sebab ila

              Akibat hokum dari talak bain sughra adlah a) Suami tidak boleh rujuk kepada isterinya

              kecuali dengan akad dan mahar yang baru b) Bilangan talak yang dimiliki suami berkurang c)

              Mahar itu halal disebabkan kepada dua factor yaitu kematian dan talak d) Tidak saling

              mewarisi antara suami dan isteri apabila meninggal salah satu dari keduanya[32]

              Adapun yang dimaksud dengan talak Bain kubra adalah talak tiga atau talak yang ketiga

              yang dijatuhkan oleh seorang suami kepada isterinya yang mana suami tersebut tidak dapat

              kembali lagi sebelum isterinya itu menikah terlebih dahulu dengan laki-laki lain malakukan

              hubungan intim dalam artian yang sebenarnya dan telah pula diceraikan oleh suaminya yang

              baru itu sebagaimana yang dikemukakan oleh Wahbah al-Zuhaili sebagai berikut

              إال الزوجية إلى المطلقة يعيد أن بعده الرجل يستطيع ال الذي هو ثم حقيقة دخوال بها ويدخل ضحيحا زواجا آخر بزوج تتزوج أن بعد

              ]33[الثالث الطالق بعد وذلك منه عدتها وتنقضي عنها يموت أو يفارقها

              Yaitu talak yang mana laki-laki tersebut tidak dapak mengikat tali perkawinan dengan wanita yang ditalaknya itu kecuali setelah ia menikah dengan laki-laki lain sebagai nikah yang benar dan telah melakukan hubungan initm dalam artian yang hakiki kemudian laki-laki itu

              menceraikan wanita tersebut atau ia mati dan telah habis pula mas iddahnya Hal itu terjadi setelah dijatuhkan talak tiga

              Adapun akibat hukum dari talak bain kubra menurut ulama fikiah adalah terputusnya seluruh ikatan dan hubungan suami isteri setelah talak dijatuhkan Suami tidak memilki hak talak lagi dan diantara keduanya tidak saling mewarisi meskipun dalam masa iddah[34]

              [1] Abu Bakr bin Hasan al-Kasnawiy (selanjutnya disebut al-Kasnawiy) Ashl al-Madacircrik (Libanon Dar al-Fikr tth) cet Ke-2 Juz 3 h 139-140

              [2] Ibid[3] Ahmad al-Hashariy al-Wilacircyaħ al-Washacircyaħ al-Thalacircq fi al-Fiqħ al-Islacircmiy li Ahwacircl al-Syakhshiyyaħ

              (Beirut Dar al-Jil 1992) cet Ke-2 h 653[4] Musthafa Dib al-Bagha al-Tawzhicircb fi Adillaħ min al-Ghacircyaħ wa al-Taqricircb (Beirut Dar al-Fikr 1983)

              cet Ke-2 h 173[5] Mahmud Mathrajiy al-Majmucirc Syarh al-Muhadzdzab al-Imacircm al-Nawawiy (Beirut dar al-Fikr 2000)

              Juz 18 h 277-278[6] Konsekwensi dari perbedaan dalam mengklasifikasikan talak ini di antaranya adalah apabila seorang

              suami berkata keapda isterinya yang termasuk dalam salah satu kategori berikut anak kecil sudah menompouse hamil atau belum disetubuhi anti thaliq li al-sunnaħ (kamu perempuan yang ditalak karena sunnah) maka talaknya tidak dianggap sebagai talak sunnah Lihat Ibid h 278

              [7] Al-Hasyariy opcit h 243[8] Ala al-Din Abi Bakr Ibn Masud al-Kasaniy Bada`i wa al-Shana`i (Beirut Dar al-Kutub al-Ilmiyyah

              tth) Jilid 3 h 88 Lihat juga al-Hasariy ibid h 212[9] Burhan al-Din Abi al-Hasan Ali Ibn Abi Bakr Abd al-Jalil al-Rasyidaniy al-Marghinaniy al-Hidayah

              Syarh Bidayat al-Mubatadi` (Beirut Dar al-Kutub al-Ilmiyyah 1990) Juz 1 h 247 Lihat Juga Wahbah al-Zuhayliy al-Fiqh al-Islacircmiy wa Adillatuh (Damaskus Dacircr al-Fikr 1989) cet Ke-3 Juz 7 h 426

              [10] Al-Kasaniy opcit h 88 Lihat Juga al-Hashariy opcit h 212[11] Al-Kasaniy ibid[12] Al-Marghinaniy opcit h 248 Bandingkan dengan al-Kasaniy ibid h 89[13] Al-Kasaniy ibid Lihat juga al-Hashariy opcit h 213 dan 244[14] Al-Kasaniy opcit h 89[15] Muslim Shahih Muslim (Beirut Dar al-Kutub al-Ilmiyyah tth) Jilid 2 h 1093[16] Al-Nasa`iy Sunan al-Nasa`iy (Beirut Dar al-Fikr tth) Jilid 3 h 102[17] Al-Hashariy opcit h 246[18] KHI ini merupakan peraturan yang diberlakukan khusus bagi umat Islam Indonesia yang ditetapkan

              melalui Inpres Nomor 1 tahun 1991[19] Al-Zuhayliy opcit h 425[20] Al-Hashariy opcit h 231[21] Abdurrahman al-Jaziriy al-Fiqħ Ala Madzacircħib al-Arbaaħ (Beirut Dar al-Fikr 1990) Juz 4 h 300-

              301[22] Al-Zuhayliy opcit h 430[23] Ibid h 431[24] Ibid h 462[25] Al-Hashariy opcit h 216-217[26] Ibid h 217[27] Ibid h 247[28] Muhammad Zahid ibn al-Hasan al-Kawtsariy Tartib Musnad al-Imacircm al-Syacircfiiy (Bandung Maktabah

              Dahlan 1990) Jilid 1 h 32-33 Lihat juga al-Jaziriy opcit h 228[29] Al-Zuhayliy opcit h 432[30] Al-Zuhayliy opcit h 439[31] Ibid h 432[32] Ibid h 434-435[33] Ibid h 432

              FASAKH

              Pengertian Fasakh

              Fasakh ialah membatalkan pernikahan dengan kuasa kadi kerana tidak memenuhi syarat-syarat ketika akad terdapatnya kecacatan pada isteri suami

              Penceraian melalui fasakh tidak boleh dirujuk semula Jika ingin bersatu semula hendaklah dengan akad yang baru

              Fasakh boleh berlaku kerana

              (a) terdapatnya kecacatan ketika aqad spt tidak menepati syarat-syarat pada Rukun Nikah (b) terdapatnya kecacatan pada rumahtangga yang disebabkan oleh suamiisteri

              Sebab-sebab yang mengharuskan fasakh (disebabkan oleh suamiisteri)

              (a) suami tidak memberi nafkah menyediakan tempat tinggal atau tidak membayar mas kahwin isterinya

              (b) tidak diketahui kedudukan suami sama ada masih hidup atau mati selama bertahun-tahun

              lamanya

              (c) salah seorang daripada suami atau isteri menjadi cacat sebagaimana yang dibenarkan oleh hukum

              syarak

              (d) murtad salah seorang daripada suami atau isteri atau kedua-duanya

              (e) masuk Islam salah seorang daripada suami atau isteri dan tidak diikuti oleb seorang lagi dalam

              masa idah

              (f) berlakunya persetubuhan syubhat disebabkan salah sangka

              (g) suami zalim iaitu selalu menganiaya isteri seperti memukul mengugut atau tidak melayan isteri

              dengan baik dan adil

              (h) tidak bernafsu sebagai seorang lelaki

              (i) kecacatan syarie pada suami dan isteri (j) Suami mempunyai penyakit yg merbahaya spt AIDS SARS JE Siplis dsb

              Hikmah Fasakh

              1 Mengelakkan isteri dianiayai dan disiksa oleh suami

              2 Menunjukkan keadilan Allah kepada hambanya Jika suami diberikan talak isteri diberikan fasakh

              3 Memberi peluang isteri berpisah drp suaminya dan memulakan hidup baru

              KETENTUAN HUKUM AL-KHULU[9]

              Menurut tinjauan fikih dalam memandang masalah Al-Khulu terdapat hukum-hukum taklifi sebagai berikut

              [1] Mubah (Diperbolehkan)

              Ketentuannya sang wanta sudah benci tinggal bersama suaminya karena kebencian dan takut tidak dapat menunaikan hak suaminya tersebut dan tidak dapat menegakkan batasan-batasan

              Allah Subhanahu wa Tarsquoala dalam ketaatan kepadanya dengan dasar firman Allah Subhanahu wa Tarsquoala

              ldquoJika kamu khawatir bahwa keduanya (suami-isteri) tidak dapat menjalankan hukum-hukum Allah maka tidak ada dosa atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh

              isteri untuk menebus dirinyardquo

              [Al-Baqarah 229]

              Al-Hafizh Ibnu Hajar memberikan ketentuan dalam masalah Al-Khulu ini dengan pernyataannya bahwasanya Al-Khulu ialah seorang suami menceraikan isterinya dengan penyerahan pembayaran ganti kepada suami Ini dilarang kecuali jika keduanya atau salah satunya merasa khawatir tidak dapat melaksanakan apa yang diperintahkan Allah Hal ini bisa muncul karena adanya ketidaksukaan dalam pergaulan rumah tangga bisa jadi karena jeleknya akhlak atau bentuk fisiknya Demikian juga larangan ini hilang kecuali jika keduanya membutuhkan penceraian karena khawatir dosa yang menyebabkan timbulnya Al-Bainunah Al-Kubra (Perceraian besar atau Talak Tiga) [10]

              Syaikh Al-Bassam mengatakan diperbolehkan Al-Khulu (gugat cerai) bagi wanita apabila sang isteri membenci akhlak suaminya atau khawatir berbuat dosa karena tidak dapat menunaikan haknya Apabila sang suami mencintainya maka disunnahkan bagi sang isteri untuk bersabar dan tidak memilih perceraian [11]

              [2] Diharamkan Khulursquo

              Hal Ini Karena Dua Keadaan

              a) Dari Sisi Suami

              Apabila suami menyusahkan isteri dan memutus hubungan komunikasi dengannya atau dengan sengaja tidak memberikan hak-haknya dan sejenisnya agar sang isteri membayar tebusan

              kepadanya dengan jalan gugatan cerai maka Al-Khulu itu batil dan tebusannya dikembalikan kepada wanita Sedangkan status wanita itu tetap seperti asalnya jika Al-Khulu tidak dilakukan

              dengan lafazh thalak karena Allah Subhanahu wa Tarsquoala berfirman

              ldquoJanganlah kamu menyusahkan mereka karena hendak mengambil kembali sebagian kecil dari apa yang telah kamu berikan kepadanya terkecuali bila mereka melakukan

              pekerjaan keji yang nyatardquo

              [An-Nisa 19] [12]

              Apabila suami menceraikannya maka ia tidak memiliki hak mengambil tebusan tersebut Namun bila isteri berzina lalu suami membuatnya susah agar isteri tersebut membayar terbusan dengan Al-Khulu maka diperbolehkan berdasarkan ayat di atasrdquo [13]

              b) Dari Sisi Isteri

              Apabila seorang isteri meminta cerai padahal hubungan rumah tangganya baik dan tidak terjadi perselisihan maupun pertengkaran di antara pasangan suami isteri tersebut Serta tidak ada alasan syarrsquoi yang membenarkan adanya Al-Khulu maka ini dilarang berdasarkan sabda Rasulullah Shallallahu lsquoalaihi wa sallam

              ldquoSemua wanita yang minta cerai (gugat cerai) kepada suaminya tanpa alasan maka haram baginya aroma surgardquo

              ]HR Abu Dawud At-Tirmidzi Ibnu Majah dan Ahmad dan dishahihkan Syaikh Al-Albani dalam kitab Irwarsquoul Ghalil no 2035] [14]

              [3] Mustahabbah (Sunnah) Wanita Minta Cerai (Al-Khulu)

              Apabila suami berlaku mufarrith (meremehkan) hak-hak Allah maka sang isteri disunnahkan Al-Khulu Demikian menurut madzhab Ahmad bin Hanbal [15]

              [4] Wajib

              Terkadang Al-Khulu hukumnya menjadi wajib pada sebagiaan keadaan Misalnya terhadap orang yang tidak pernah melakukan shalat padahal telah diingatkan

              Demikian juga seandainya sang suami memiliki keyakinan atau perbuatan yang dapat menyebabkan keyakinan sang isteri keluar dari Islam dan menjadikannya murtad Sang wanita tidak mampu membuktikannya di hadapan hakim peradilan untuk dihukumi berpisah atau mampu membuktikannya namun hakim peradilan tidak menghukuminya murtad dan tidak juga kewajiban bepisah maka dalam keadaan seperti itu seorang wanita wajib untuk meminta dari suaminya tersebut Al-Khulu walaupun harus menyerahkan harta Karena seorang muslimah tidak patut menjadi isteri seorang yang memiliki keyakinan dan perbuatan kufur [16]

              Al-Khulu Gugatan Cerai Dalam Islam

              Penulis Ust Kholid syamhudi

              __________Foote Note

              [10] Fathul Bari 9318[11] Taudhihul Ahkam Min Bulughul Maram 5469[12] Taudhihul Ahkam Min Bulughul Maram 5469[13] Shahih Fiqhis Sunnah 3343[14] Shahih Fiqhis Sunnah 3342[15] Shahih Fiqhis Sunnah 3342[16] Shahih Fiqhis Sunnah 3343

              pengrtian khuluPosted by admin on November 8 2010

              Sedangkan menurut pengertian syarirsquoat para ulama mengatakan dalam banyak definisi yang semuanya kembali kepada pengertian bahawasanya Al-Khulu ialah terjadinya perpisahan

              Pengertian Talak Talak merupakan kalimah bahasa Arab yang bermaksud menceraikan atau Talak melalui Khulu Talak yang difasakhkan oleh Hakim 4 Menjatuhkan Talak Tiga Sekaligus

              Menurut pengertian syara Khulu adalah Perceraian yang diminta oleh isteri kepada suaminya dengan memberi wang atau sebagainya Di kalangan masyarakat Melayu Khulu juga

              Khulu bererti tanggal Menurut pengertian syara Khulu adalah Penceraian yang diminta oleh isteri dari suaminya dengan memberi wang atau sebagainya

              1SERIAL FIQH MUNAKAHATNIKAH ANJURAN MANFAAT TUJUAN HUKUM DAN WANITAWANITAYANG HARAM DINIKAHIOleh Aep Saepulloh DarusmanwiatiLisensi DokumenCopyright Aep Saepulloh wwwindonesianschoolorgSeluruh dokumen di wwwindonesianschoolorg dapat digunakan dimodifikasi dandisebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial )nonprofit( dengan syarat tidakmenghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakandalam setiap dokumen Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang kecualimendapatkan ijin terlebih dahulu dari penulis indonesianschoolorg2SERIAL FIQH MUNAKAHATNIKAH ANJURAN MANFAAT TUJUAN HUKUM DAN WANITAWANITAYANG HARAM DINIKAHIOleh Aep Saepulloh DarusmanwiatiAnjuran menikah dalam ajaran IslamTahukah anda siapakah orang terkaya di dunia Ya siapapun jawabannya yang jelas satu diasudah menikah Jangan di tingkat dunia mari kita perkecil skalanya tingkat nasional Siapakah orangpaling kaya nomor satu di Indonesia Siapapun dia yang jelas dia sudah menikah bahkan sudahbercucu dan bercicit Adakah orang bujang yang kaya Ada hanya sedikit dan bahkan kalaupun diakaya tetap tidak akan mengalahkan kayanya orang yang sudah menikah Mengapa demikian Inisudah sebuah ketentuan bahwa orang yang masih bujang adalah orang-orang miskin sekalipun diabanyak hartanya Mengapa Karena dia baru bisa menafkahi dan membiayai dirinya sendiri Mengapaorang bujang tidak ada yang kaya disebut sebuah ketentuan Ya karena demikian Rasulullahbersabda Perhatikan hadits berikut ini

              رج 1049703 ل م 1049703 سكين م 1049703 سكين م (( 1049703 سكين وس 1049703 لم عن 1049703 هعلي الله صلى الله رسول قال قال نجيح أبي

              و 1049703 ال المال من غنيا آان وإن الله رسول یا قالوا امرأة له ليسالم من غنيا آان وإن قال

              1049703 ن یا قالوا زوج لها ليس امرأة مسكينة مسكينة مسكينة قالم غنية آانت وإن الله رسول

              [ ] (( الطبرانى رواه المال من غنية آانت إن و قال المالArtinya Ibn Nujaih berkata Rasulullah Saw bersabda Miskin miskin miskin seorang laki-laki yang

              belum mempunyai isteri Para sahabat bertanya Ya Rasulullah apakah sekalipun laki-laki itubanyak hartanya Rasulullah menjawab Ya meskipun dia banyak hartanya Rasulullah Sawbersabda kembali Miskin miskin miskin perempuan yang belum bersuami Para sahabat bertanyaApakah sekalipun wanita itu banyak hartanya Rasulullah Saw menjawab Ya sekalipun diabanyak hartanya (HR Thabrani)Perhatikan dalam hadits di atas Rasulullah secara tegas (boleh jadi doa) menyebut tiga kalibahwa laki-laki atau perempuan yang belum menikah tetap dikatakan miskin sekalipun mereka banyakhartanya Ini juga barangkali di antara penyebab mengapa jarang sekali bujang atau gadis yang kayaraya Yah karena didoakan oleh Rasulullah untuk tidak kaya Kalau mau kaya ya harus segeramenikahNamun jangan dipahami bahwa menikah untuk menjadi orang kaya Itu hanyalah sebuahgambaran singkat betapa Islam sangat menganjurkan ummatnya untuk menikah Dalam hadits lainRasulullah mengatakan bahwa nikah adalah sunnahku dan barang siapa yang tidak menyukaisunnahku (menikah) maka ia bukan termasuk ummat dan golongankuBahkan kalau kita perhatikan ayat-ayat al-Quran yang berbicara tentang nikah kita akanmendapati bahwa kata nikah digambarkan dengan tiga istilah Pertama nikah disebut sebagai sunanulanbiya (amalan sunnah para nabi) perhatikan misalnya dalam firman Allah berikut ini

              ذن ب 1049703 إ وما 1049703 ا ة ی وذر واجا ز أ هم ل ا ن وجعل لك قب من ال س ر ا ن ل س ر أ قد ول

              ل إ ة آی ب ي ت أ ی ن أ سول ر ل ان آ( الرعد ( اب ت آ جل أ ل ك ل ه 38اللArtinya Dan sesungguhnya Kami telah mengutus beberapa Rasul sebelum kamu dan Kamimemberikan kepada mereka istri-istri dan keturunan Dan tidak ada hak bagi seorang Rasulmendatangkan sesuatu ayat (mukjizat) melainkan dengan izin Allah Bagi tiap-tiap masa ada Kitab(yang tertentu) (QS ar-Radu 38)Demikian juga dalam hadits dikatakan

              الحي 1049703 اء المرس 1049703 لين س 1049703 نن رسول 1049703 ن أن أیوب أبي عنم (( أربع قال وسلم عليه الله صلى الله

              [ ] (( الترمذى رواه والنكاح والسواك والتعطرArtinya Rasulullah Saw bersabda Ada empat hal yang termasuk sunnah para Nabi Malu memakaiwangi-wangian siwak dan nikah (HR Turmudzi)3Kedua nikah juga disebut dalam konteks sebuah kenikmatan yang sangat besar (al-imtinan)Perhatikan firman Allah dalam surat an-Nahl ayat 72 berikut ini

              ين 1049703 ات ن ب م واجك ز أ من م ك ل وجعل واجا ز أ م ك فس ن أ من م ك ل جعل ه واللب الطي من م قك ز ور وحفدة

              ( النحل ( ون فر ك ی هم ه الل عمة ن وب ون ؤمن ی اطل ب ال فب 72أ

              Artinya Allah menjadikan bagi kamu istri-istri dari jenis kamu sendiri dan menjadikan bagimu dariistri-istri kamu itu anak-anak dan cucu-cucu dan memberimu rezki dari yang baik-baik Makamengapakah mereka beriman kepada yang batil dan mengingkari nikmat Allah (QS An-Nahl 72)Ketiga nikah juga digambarkan sebagai salah satu tanda kekuasaan Allah Perhatikan dalamsurat ar-Rum ayat 21 berikut ini

              ف 1049703 ي ن إ حم 1049703 ة ور م 1049703 ودة م ك ي 1049703 ن ب ق 1049703 ل خل ن أ ه ات ءای ومنع وج ها ي ل إ وا ن ك س ت ل ا واج ز أ م ك فس ن أ من م ك ل

              ( الروم ( ون ر فك ت ی قوم ل ات ی آل 21ذلكArtinya Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri darijenismu sendiri supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya dan dijadikan-Nyadiantaramu rasa kasih dan sayang Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tandatandabagi kaum yang berfikir (QS Ar-Rum 21)Dengan digambarkannya dalam tiga istilah di atas menunjukkan bahwa nikah adalah sesuatuyang sangat dianjurkan karena di samping merupakan amalan sunnah para Nabi salah satu tandakekuaasaan Allah juga ia merupakan nikmat yang sangat besar Bahkan ketika manusia merasa waswasdengan masalah nafkah dan rizki setelah menikah kelak Allah secara tegas mengatakan bahwaDialah yang akan mengayakannya Dialah yang akan mencukupkannya dan mengganti kefakirannyadengan kekayaan Perhatikan firmah Allah dalam surat an-Nur ayat 32 berikut ini

              ه وا 1049703 ضل ون ك ی ن إ م ك مائ وإ م ادآ ب ع من حين والصال م ك من امى ی األ كحوا ن وأف من ه الل هم غن ی اء فقر

              ( النور ( يم عل ع واس ه 32واللArtinya Dan kawinkanlah orang-orang yang sedirian diantara kamu dan orang-orang yang layak(berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuanJika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya Dan Allah Maha luas(pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui (QS An-Nur 32)Bahkan dalam sebuah hadits dikatakan bahwa orang yang menikah dengan niat untuk menjagakehormatan diri termasuk salah satu golongan yang akan dibantu dan ditolong langsung oleh Allah

              عل 1049703 ى ح 1049703 ق ثالث (( 1049703 ة ق 1049703 ال وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله 1049703 لىص الله رسول أن عنه الله رضي هریرة أبى عن

              العف 1049703 (( اف والمكاتب 1049703 د الله سبيل فى المجاهد عونهم اللهیری الذى والناآح األداء یرید الذى

              [ الترمذى [رواهArtinya Dari Abu Hurairah bahwasannya Rasulullah Saw bersabda Ada tiga kelompok manusiayang akan ditolong dan dibantu langsung oleh Allah orang yang berjuang di jalan Allah Hambasahaya yang mengadakan mukatabah dengan tuannya dan bermaksud untuk membayar tebusannyaserta orang yang menikah dengan maksud untuk menjaga diri (dari perbuatan tidak terpuji) (HRTurmudzi)Dari sini tampak jelas mengapa orang yang kaya umumnya adalah orang yang sudahberkeluarga karena ternyata Allah turun tangan langsung dalam membantu dan menolong merekayang sudah menikah termasuk dalam masalah rizkinya Bahkan pehatikan juga ungkapan para ulamasalaf bahwa wanita itu merupakan pulsa yang akan menambah account suaminya

              الرجل رصيد إلى یضاف آنز خير المرأةArtinya Wanita adalah sebaik-baik simpanan yang akan menambah tabungan laki-lakiMasih menyangkut anjuran dan perhatian Islam dengan menikah ini perhatikan sabda-sabdaRasulullah dan perkataan para sahabat berikut ini

              ی 1049703 أتينكم ف 1049703 إنهن لن 1049703 ساء ا تزوج (( 1049703 وا وس 1049703 لم لى 1049703 هعلي ص 1049703 الله الله رس 1049703 ول ق 1049703 ال قال 1049703 ت عائ 1049703 شة ع 1049703 ن

              [ شيبة)) [ أبي ابن أخرجه بالمال4Artinya Siti Aisyah berkata Rasulullah Saw bersabda Menikahlah segera dengan wanita karenawanita itu dapat mendatangkah harta (HR Ibn Abi Syaibah)

              أن ف 1049703 أمره الفاق 1049703 ة إلي 1049703 ه ی 1049703 شكو وس 1049703 لم الله 1049703 ه لىص 1049703 علي الله رس 1049703 ول إل 1049703 ى رجل جاء قال جابر عن( الخطيب ( أخرجه یتزوجArtinya Jabir berkata Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah Saw mengadukan kefakirannyaRasulullah Saw kemudian menyuruhnya untuk segera menikah (HR Al-Khatib)

              إذا (( 1049703 صف وسلم عليه الله صلى الله رسول قال قالت عائشة عنن استكمل فقد العبد تزوج

              [ ] (( البيهقى رواه اآلخر النصف فى الله فليتق دینهArtinya Siti Aisyah berkata Rasulullah Saw bersabda Apabila seorang hamba menikah makasugguh ia telah menyempurnakan setengah agamanya Maka bertakwalah kepada Allah padasetengahnya lagi (HR al-Baihaki)

              ل 1049703 م ث 1049703 م ی 1049703 نكح الن موس 1049703 را آ 1049703 ان م (( 1049703 ن عن 1049703 لموس عليه الله صلى الله رسول قال قال نجيح ابي

              [ ] (( الطبرانى رواه منى فليس ینكحArtinya Ibnu Nujaih berkata Rasulullah Saw bersabda Barangsiapa yang sudah siap untuk menikahkemudian tidak menikah maka ia tidak termasuk ummatku (HR Thabrany)

              أنى 1049703 ول وأعلم أیام عشرة إال أجلى من یبق لم لو مسعود ابن قال ط ولي ا آخره فى أموت

              [ ] الطبرانى رواه الفتنة مخافة لتزوجت فيهن النكاحArtinya Ibnu Masud berkata Kalau saja usiaku tinggal sepuluh hari dan saya mengetahuibahwasannya saya akan meninggal di penghujung harinya dan pada saat itu saya masih ada waktuuntuk menikah pasti saya akan menikah lebih dahulu karena takut terjadinya fitnah (HR Thabrani)

              (( )) یتزوج حتى الشاب نسك یتم ال طاوس قالArtinya Thawus berkata Ibadah seorang pemuda belum sempurna sehingga ia menikah

              ] (( )) رواه فجور أو عجز إال النكاح من یمنعك ما الزوائد البى عمر قال[ شيبة أبي ابنArtinya Umar bin Khatab pernah berkata kepada Abu az-Zawaid Tidak ada yang menghalangikamu untuk menikah kecuali dua hal imma kamu itu lemah (lemah syahwat) ataupun kamu sukaberbuat dosa (HR Ibn Abi Syaibah)Hikmah dan manfaat menikahDi atas telah dipaparkan secara panjang lebar mengenai anjuran Islam (targhib) untuk menikahPertanyaan berikutnya Untuk apa menikah Apa manfaat dan kegunaannya

              Sebagaimana diketahui bersama bahwa manusia dan makhluk lainnya mempunyai gharizahseksual yang tinggi Tidak disangsikan bahwa kebutuhan biologis ini dari waktu ke waktu dan daritahun ke tahun terus naik dan dahsyat Ditahan dan dibiarkan tentu bukan sebuah jalan keluarDilampiaskan semena-mena sebagaimana hewan juga bukan sebuah solusi yang baik Untuk itu Islammemberikan aturan dalam rangka melampiaskan kebutuhan biologis ini melalui nikah Denganpernikahan kebutuhan biologis yang sudah menggebu itu akan disalurkan secara baik dan benarsehingga diharapkan orang tersebut menjadi tenang dan rehat Karena kini ia telah mempunyai tempatyang bersih dan sah untuk menumpahkan kebutuhan biologisnyaSayyid Sabiq dalam bukunya Fiqhus Sunnah mengatakan bahwa dengan menikah badanmenjadi tenang jiwa juga damai pandangan terpelihara dan kasih saying bisa diwadahi secara benarOleh karena itu sejatinya orang yang sudah menikah menjadi orang yang tenang baik dalam jasmanipandangan maupun jiwanya Dalam sebuah hadits dikatakan

              ش 1049703 يطان ص 1049703 ورة ف 1049703 ى تقب 1049703 ل الم (( 1049703 رأة إن لم 1049703 الوس 1049703 ق علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى النب 1049703 ي أن هریرة أبي عنیعجبه 1049703 ا ما امرأة من أحدآم رأى فإذا شيطان صورة فى وتدبر

              م یرد ذلك فإن أهله فليأت[ ] (( مسلم رواه نفسه فى5Artinya Dari Abu Hurairah bahwasannya Rasulullah Saw bersabda Sesungguhnya wanita itu baikketika menghadap ataupun membelakangi dalam bentuk syaithan (menggoda) Apabila salah seorangdi antara kalian melihat sesuatu yang menakjubkan dari wanita maka segeralah datangi keluarganyakarena dengan demikian dapat menolak apa yang sedang bergejolak di dalam dirinya (HR Muslim)Selain untuk memberikan ketenangan lahir bathin menikah juga berguna untuk memperbanyakketurunan dan melanjutkan kehidupannya Karena itu Rasulullah Saw dalam sebuah hadits bersabda

              ) أبو رواه القيامة یوم األنبياء بكم مكاثر فإنى الودود تزوجواالولودداود)Artinya Rasulullah Saw bersabda Nikahilah wanita-wanita yang subur dan penyayang karena akuadalah nabi yang paling banyak ummatnya kelak pada hari Kiamat (HR Abu Dawud)Bahkan menurut hasil penelitian salah satu badan di PBB yang dikeluarkan pada hari Sabtutanggal 6 Juni 1959 sebagaimana dikutip oleh Sayyid Sabiq dalam Fiqhus Sunnah-nya bahwa usiaorang-orang yang sudah menikah lebih lama dan panjang ketimbang yang tidak atau belum menikahPenilitian ini dilakukan di seluruh pelosok dunia pada tahun 1956 Hasil penelitian ini hemat penulissangatlah logis karena orang yang sudah menikah dapat melampiaskan kebutuhan biologisnyasehingga jiwanya tidak berontak lagi malah lebih tenang Berbeda dengan para bujang yang belumtersalurkan sama sekali jiwa dan badannya akan terus bergejolak tidak tenang Dan ketika dia tidakmenyalurkannya secara benar melalui pernikahan maka jiwanya tetap bergejolak dan tidak tenangsehingga hal ini akan sangat berpengaruh dalam langkah dan kehidupannya Menumpahkan danmelampiaskan bukan pada tempat yang benar juga bukan jalan terbaik karena dia tidak akanmengetahui bersih sehatnya tempat yang dikunjunginya itu Bahkan tidak menutup kemungkinan

              tempat tersebut telah dikunjungi pula oleh orang lain yang membawa penyakit kelamin yang sangatganas Untuk itu adalah wajar apabila penelitian tersebut mengatakan bahwa umumnya usia yangsudah menikah jauh lebih panjang ketimbang yang tidak atau belum menikahTujuan menikahApa tujuan menikah dalam ajaran Islam Apakah untuk memenuhi kebutuhan biologis semataPernikahan dalam Islam bukan semata demi memenuhi nafsu seksualitas semata akan tetapimempunyai tujuan utama sebagaimana difirmankan oleh Allah dalam surat ar-Rum ayat 21 berikut ini

              ف 1049703 ي ن إ حم 1049703 ة ور م 1049703 ودة م ك ي 1049703 ن ب ق 1049703 ل خل ن أ ه ات ءای ومنع وج ها ي ل إ وا ن ك س ت ل ا واج ز أ م ك فس ن أ من م ك ل

              ( الروم ( ون ر فك ت ی قوم ل ات ی آل 21ذلكArtinya Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri darijenismu sendiri supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya dan dijadikan-Nyadiantaramu rasa kasih dan sayang Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tandatandabagi kaum yang berfikir (QS Ar-Rum 21)Dari ayat di atas paling tidak ada tiga tujuan utama dari menikahPertama untuk menenangkan dan menentramkan jiwa (litaskunu ilaiha) Ketenangan jiwa danpikiran merupakan hal yang sangat penting bagi keberhasilan dan kesuksesan seseorang Seseorangakan mempunyai peluang yang sangat besar untuk maju dan berhasil manakala hati pikiran danjiwanya sudah tenang Dengan menikah bayangan-bayangan dan khayalan-khayalan masa mudatertumpah sudah Bahkan karena kini dia sudah mempunyai tempat khusus gejolak itu tidak akanterlalu membludak manakala melihat wanita lain yang menggoda Rasulullah bersabda

              ش 1049703 يطان ص 1049703 ورة ف 1049703 ى تقب 1049703 ل الم (( 1049703 رأة إن لم 1049703 الوس 1049703 ق علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى النب 1049703 ي أن هریرة أبي عنیعجبه 1049703 ا ما امرأة من أحدآم رأى فإذا شيطان صورة فى وتدبر

              م یرد ذلك فإن أهله فليأت[ ] (( مسلم رواه نفسه فىArtinya Dari Abu Hurairah bahwasannya Rasulullah Saw bersabda Sesungguhnya wanita itu baikketika menghadap ataupun membelakangi dalam bentuk syaithan (menggoda) Apabila salah seorangdi antara kalian melihat sesuatu yang menakjubkan dari wanita maka segeralah datangi keluarganyakarena dengan demikian dapat menolak apa yang sedang bergejolak di dalam dirinya (HR Muslim)Kedua dengan menikah juga untuk menimbulkan rasa mawaddah cinta kasih kepada keluargaSetiap manusia memiliki keinginan untuk mencintai dan mengasihi orang yang didambakannya Mana6kala cinta kasihnya ini tidak disalurkan kepada orang tertentu maka ia akan mencari benda lain atauhal lain untuk menumpahkan cinta kasihnya itu Dengan menikah cinta kasih itu akan tertuang dantersalurkan secara benar Bukan semata kepada isteri dan anak-anaknya akan tetapi juga kepadakeluarga si isteri dan kerabatnya Dengan demikian pernikahan pada hakikatnya bukan sematapertemuan antara suami isteri saja akan tetapi pertemuan antara dua keluarga besar keluarga suamidan keluarga si isteri Oleh karena itu dalam ajaran Islam disyaratkan adanya wali nikah Ini

              menunjukkan bahwa pernikahan memang mempertemukan dua keluarga Yang menikah bukan sematasuami dan isteri tapi seluruh keluarga Ketika dua keluarga sudah bertemu di sanalah tempat untukmenuangkan rasa cinta kasih yang sudah menjadi fitrah manusiaKetiga dengan menikah juga untuk menimbulkan rasa kasih sayang rahmah Sebagaimanarasa mawaddah manusia juga mempunyai naluri untuk menyayangi sesamanya Sayang rahmahtidak sama dengan mencintai Sayang rahmah jauh di atas mencintai Rasa sayang biasanya munculdari lubuk hati yang paling dalam Ia lahir bukan karena dorongan nafsu seksual kebutuhan biologisatau hal-hal lahiriyah lainnya Ia betul-betul tumbuh dari dalam jiwa setelah bergaul dan lamamengenal pasangannya Naluri rasa sayangnya ini akan ditumpahkan untuk keluarganya terutamauntuk isteri dan anak-anaknya Dalam sebuah hadits riwayat Imam Bukhari suatu hari Aqra bin Habismelihat Rasulullah Saw sedang mencium cucunya Hasan bin Ali Aqra kemudian berkata Sayamempunyai sepuluh putra putri tapi saya tidak pernah mencium mereka satupun Mendengar ituRasulullah Saw bersabda

              یرحم ال یرحم ال من إنArtinya Sesungguhnya orang yang tidak pernah menyayangi dia tidak akan disayangiDemikian di antara tujuan menikah dalam Islam sebagaimana yang tertera dalam al-Quransurat ar-Rum ayat 21 Wallahu alamHukum PernikahanPara ulama telah sepakat bahwa nikah itu diperintahkan Namun mereka berbeda pendapatmengenai hukumnya Dalam hal ini para ulama terbagi kepada tiga kelompokPertama nikah wajib bagi setiap orang yang sudah mampu untuk melakukannya sekali seumurhidup Pendapat ini adalah pendapatnya Dawud ad-Dahiry Ibn Hazm dan lainnya Dalil yang menjadidasar pendapat ini adalah dhahir dari nash-nash baik berupa ayat al-Quran maupun hadits Nabi yangmemerintahkan pernikahan Kelompok ini memahami secara tekstual bahwa semua perintah tersebutmenggunakan shigat amar (bentuk perintah) dan setiap perintah menunjukkan wajib karenanya nikahjuga adalah wajib al-ashlu fil amr lil wujub pada dasarnya perintah itu menunjukkan kepada wajibPendapat kedua mengatakan bahwa nikah itu hukumnya adalah sunnah saja Pendapat iniadalah pendapatnya Jumhur ulama Pendapat kedua ini memahami perintah nikah yang terdapat dalamal-Quran dan Sunnah kepada hukum sunnah bukan wajib Firman Allah yang terdapat dalam surat an-Nisa ayat 3 misalnya yang berbunyi

              ورباع وثالث مثنى النساء من لكم طاب ما فانكحواArtinya Maka nikahilah wanita-wanita yang kamu sukai dua tiga dan empat (QS An-Nisa 3)Ayat di atas menurut pendapat kedua ini bukanlah menunjukkan wajib Karena dalam ayat diatas Allah mengkaitkan nikah dengan kemampuan istithaah Artinya barang siapa yang sudahmampu untuk menikah maka menikahlah Sedangkan yang belum mampu untuk menikah maka tidakmengapa ia tidak menikah Karena itu menikah bukanlah wajib akan tetapi sunnah sajaPendapat ketiga adalah pendapat yang mengatakan bahwa hukum menikah berbeda-bedatergantung kondisi seseorang Pendapat ini adalah pendapat kuat pada madzhab MalikiyyahSyafiiyyah dan Hanabilah

              Menurut pendapat ini hokum menikah bisa wajib bagi mereka yang sudah siap dan mampubaik lahir maupun bathin sehingga kalau tidak menikah ia akan terjerumus kepada perbuatan zinaTidak ada cara lain untuk menjaganya kecuali dengan jalan menikah Dalam qaidah Ushuliyyahdaikatakan Sesuatu yang tidak menyebabkan terpenuhinya sesuatu yang wajib kecuali dengansesuatu itu maka sesuatu itu menjadi wajib hukumnya7Nikah juga hukumnya bisa sunnah bagi mereka yang syahwatnya sudah menggebu akan tetapimasih besar kemungkinan seandainya belum menikah pun ia masih dapat menjaga diri dari perbuatanzina Untuk kondisi seperti ini nikah hukumnya sunnah sajaNikah juga bisa haram bagi orang yang belum siap menikah baik secara lahir (menafkahi)maupun secara bathin (berhubungan badan) sehingga kalau dipaksakan menikah si wanita akanmenderita baik lahirnya maupun bathinnya Atau nikah juga bisa menjadi haram bagi orang yangbermaksud jahat dengan nikahnya itu misalnya ingin menyakiti si isteri dan keluarganya atau karenabalas dendam dan sebagainyaNikah juga bisa makruh bagi orang yang kondisinya seperti disebutkan diatas akan tetapitidak menimbulkan madharat bagi si isteri Jadi apabila ia menikah si isteri tidak merasakan dampaknegative yang sangat besar Untuk orang seperti ini sebaiknya jangan dahulu menikah dan kalaupunmau menikah maka hukumnya makruh sajaDari ketiga pendapat ini penulis lebih cenderung untuk mengambil pendapat ketiga ini bahwapernikahan itu hukumnya berbeda-beda disesuaikan dengan kondisi orang yang bersangkutanPendapat ini rasanya lebih tepat terutama untuk kondisi sekarangMacam-macam pernikahan yang dilarang1 Nikah SyigarNikah Syigar adalah seorang laki-laki menikahkan putri perempuannya atau saudariperempuannya dengan orang lain dengan syarat orang tersebut mau menikahkan putrinya atausaudari perempuannya dengan orang tadi baik pernikahan tersebut memakai mahar maupuntidak Hanya saja umumnya pernikahan Syigar ini tidak ada maharnya karena sudah digantidengan tukar menukar putri atau saudari perempuannyaPara ulama sepakat bahwa nikah Syigar ini haram hukumnya Hal ini didasarkankepada hadits-hadits berikut ini

              الشغار عن وسلم عليه الله صلى الله رسول نهى قال جابر عن( مسلم( أخرجهArtinya Jabir berkata Rasulullah Saw melarang nikah syigar (HR Muslim)

              عن (( وسلم عليه الله صلى الله رسول نهى قال هریرة أبى عن والشغار قال الشغار

              وأزوج 1049703 ك أخت 1049703 ك زوجن 1049703 ى أو ابنت 1049703 ى وأزوج 1049703 ك ى 1049703 كزوجن 1049703 ابنت للرج 1049703 ل الرج 1049703 ل یق 1049703 ول أن[ ماجه)) [ وابن والنسائي مسلم أخرجه أختىArtinya Abu Hurairah berkata Rasulullah Saw melarang nikah Syigar Nikah Syigar adalahseorang laki-laki berkata kepada laki-laki lain nikahkan saya dengan anak perempuan kamudan saya nanti akan menikahkanmu dengan anak perempuan saya atau nikahkan saya dengansaudari perempuan kamu dan saya akan menikahkan kamu dengan saudari perempuan saya(HR Muslim NasaI dan Ibn Majah)

              2 Nikah MuhallilMuhallil secara bahasa berarti yang menjadikan halal Nikah Muhallil adalah pernikahandi mana seorang laki-laki menikahi seorang wanita yang sudah ditalak tiga kemudian iamentalaknya dengan maksud agar wanita tersebut dapat dinikahi kembali oleh suaminya yangdahulu yang telah mentalak tigaPernikahan ini biasanya terjadi ketika si mantan suami yang telah mentalak isterinya tigakali bermaksud untuk kembali lagi kepada isterinya tadi namun karena sudah ditalak tiga iatidak boleh langsung menikahi mantan isterinya itu kecuali si isteri tadi menikah dahulu denganlaki-laki lain Untuk tujuan itu kemudian si laki-laki tadi menyewa atau membayar laki-laki lainagar menikahi mantan isterinya tadi dengan catatan tidak boleh disetubuhi atau boleh disetubuhitapi harus sesegera mungkin diceraikan agar mantan suami tadi dapat menikahinya kembaliOrang yang dibayar untuk menikahi mantan isterinya dalam istilah fiqh disebut dengan almuhallil(yang menjadikan halal) sedangkan mantan suami yang membayar laki-laki tadi disebutdengan al-muhallal lah Pernikahan ini haram hukumnya berdasarkan dalil berikut ini8

              ل 1049703 ه والمحل 1049703 ل المحل 1049703 ل وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله ول 1049703 لىص رس 1049703 الله لع (( 1049703 ن ق 1049703 ال م 1049703 سعود اب 1049703 ن ع 1049703 ن

              ( وأحمد والنسائي الترمذى (أخرجهArtinya Ibnu Masud berkata Rasulullah melaknat al-muhallil (yang menjadikan halal) dan almuhallallah (yang dijadikan halal karenanya) (HR Turmudzi Nasai dan Ahmad)

              عب)) [ 1049703 د رواه رجمتهم 1049703 ا إال بمحلل 1049703 ة و بمحل 1049703 ل ال 1049703 ىأوت(( ال 1049703 ق الخط 1049703 اب ب 1049703 ن عم 1049703 ر ع 1049703 ن

              صحيح بإسناد [الرزاقArtinya Umar bin Khatab berkata Tidak didatangkan kepadaku muhallil dan wanita yangdijadikan halal karenanya kecuali aku akan meranjam keduanya (HR Abdur Razak dengansanad yang shahih)3 Nikah IstibdhaNikah Istibdha adalah nikah yang dimaksudkan untuk memperoleh keturunan atau bibitunggul Dalam prakteknya nikah ini atas usul dan kemauan si suami setelah melihat ada orangyang dipandang hebat pintar atau aneh dari yang lainnya sehingga ia pun berkeinginan untukmendapatkan putra seperti dia Sang suami biasanya berkata kepada isterinya Apabila kamusudah suci dan selesai haidmu pergilah ke si anu (misalnya seorang professor) dan bersenangsenanglahdengannya sampai kamu hamil Ketika sudah hamil baru isteri tersebut pulang lagidan kembali lagi kepada suaminya Dan suaminya sangat bahagia karena akan mendapatkanputra yang sangat diinginkannya Istibdha secara bahasa artinya bersetubuh (jima) Pernikahanseperti ini jelas diharamkan4 Nikah ar-RahtRaht secara bahasa berarti rombongan kelompok Dalam pernikahan ini sekelompoklaki-laki (syaratnya tidak boleh lebih dari sepuluh orang) bersekutu dan sepakat untuk menggauliseorang perempuan secara bergantian dan bergilir Ketika wanita tadi hamil dan melahirkansemua laki-laki yang ikut menanam saham pada wanita tadi harus berkumpul di hadapanwanita tadi Setelah berkumpul si wanita berkata

              فالن یا ابنك فهو ولدت وقد أمرآم من آان ما عرفتم قد

              Artinya Kalian telah maklum dengan apa yang telah kalian lakukan Kini saya sudahmelahirkan maka anak ini adalah anakmu wahai fulan (sambil menunjuk salah satu laki-lakiyang disukainya)Ketika si wanita menunjuk salah satu laki-laki yang disukainya maka laki-laki itulahyang harus menjadi bapak dari anak tersebut sekaligus menjadi suaminya yang resmi Tidakboleh si laki-laki tersebut menolak dengan alasan dan catatan apapun Sementara laki-laki lainyang tidak terpilih mereka beterbangan lagi mencari mangsa-mangsanya yang lainLantas siapa yang diuntungkan dan dirugikan dalam pernikahan semacam ini Tentu yangrugi adalah orang ganteng dan baik karena dialah yang akan dipilih oleh wanita tersebutSementara yang beruntung adalah laki-laki jelek dan jahat karena jelas dia tidak akan dipilihsehingga ia masih bisa leluasa menaburkan racun-racun asmara dan syahwatnya Dalam duniamodern terutama di kota-kota besar pernikahan masa Jahiliyyah ini masih ada dan berlaku untuktidak mengatakan banyak berlaku Hanya saja dengan nama dan format lain Dalam istilahsekarang nikah Raht ini disebut dengan nama Salome (satu lobang rame-rame maaf)Naudzubillah5 Nikah al-BaghayaAl-Baghaya secara bahasa berarti pelacur Nikah al-Baghaya ini sama dengan nikah ar-Raht di atas Hanya saja dalam nikah Baghaya ini tidak dibatasi jumlah pengunjungnya Iaboleh lebih dari sepuluh orang bahkan tidak terhitung sekalipun Setiap laki-laki hidung belangyang sreg dan greget dengan seorang wanita yang disukai bersama boleh melakukan isytirakWanita yang menjadi sasaran segerombolan laki-laki tersebut tidak boleh menolak dan tidakmelayani tamu-tamu hidung belang tersebut Tua muda ganteng jelek pesek mancungkurus gemuk dekil bersih kalau dia datang harus diservice secara memuaskan Setiap orang9yang sedang bertamu pada hari itu biasanya menancapkan tanda khusus berupa bendera di luarrumahnya sebagai tanda bahwa wanita tersebut sedang full on ada tamuSetiap laki-laki yang pernah bertamu harus mengisi buku tamu Buku tamu ini biasanyadisiapkan khusus oleh wanita tersebut Tidak ada seorang tamu pun yang jajan di rumahnyakecuali namanya tercatat Ketika wanita tersebut hamil wanita tersebut melihat daftar tamunyadan memanggil satu persatu tamu-tamu berhidung belang tersebut Tidak boleh menolak ketikawanita tersebut mengundang dan memanggilnyaSetelah melahirkan wanita tersebut memanggil seluruh tamu-tamunya berikut seorangqafah (juru taksir manusia) Tukang qafah ini bertugas melihat dan membaca si bayi lalumembaca pula seluruh tamu yang hadir untuk dicarikan kesamaannyamdashistilah sekarang mungkincek darah dan gen Tamu yang lebih banyak kesamaan dengan bayi tadi dialah yang akanmenjadi bapaknya sekaligus menjadi suami wanita tersebut Ketika sudah diputuskan oleh jurutaksir tadi tidak boleh si laki-laki tersebut menolak apalagi tidak bertanggung jawabSiapa yang diuntungkan dalam pernikahan ini Tentu mereka yang dapat menyuap siqafah agar tidak ditunjuk Yang rugi Yang tidak menyuap si qafah sama sekali karena dialahyang akan menjadi bapak dari bayi hasil rame-rame tadimdashdalam istilah iklan di Indonesiaidentik dengan iklan permen Nano-Nano rame rasanya Naudzubillah Apakah pernikahanseperti ini ada pada masa sekarang Ya jelas ada hanya dengan nama dan format lain bahkandengan alat dan teknologi canggih sehingga tidak ada tamu-tamu yang merasa dirugikan untukmenanggung bayi rame-rame tersebut Pernikahan Baghaya ini dalam konteks sekarangbertebaran dimana-mana dengan berbagai nama misalnya Saritem di Bandung dan SurabayaKramat Tunggak di Jakarta Warung Remang-Remang di setiap pinggiran jalan Panti Pijat yangtersebar hampir di seluruh kota dan lainnya Naudzubillah6 Nikah Badal

              Secara bahasa badal berarti menukar mengganti Nikah Badal adalah pernikahan di manaseorang laki-laki yang sudah beristri berkata kepada laki-laki lain yang juga sama sudah beristriBiarkan isteri kamu tidur dengan saya dan saya ijinkan isteri saya tidur dengan kamu kalaukamu keberatan biar kita tukar tambah Jadi Nikah Badal ini berupa pernikahan tukar menukaristeri Dalam dunia modern terutama di kota-kota besar seperti Jakarta pernikahan ini seringkalidiistilahkan dengan Tukar Kunci Jadi dalam pergaulan-pergaulan glamour apabila seoranglaki-laki berkata kepada laki-laki lain yang sama-sama sudah berkeluarga Ayo kita tukar kuncimaka maksudnya adalah pernikahan Badal ini Tentu bukan sembarang kunci tapi kunci inikunci ajaib yang bukan saja bisa membuka pintu tapi membuka yang mempunyai pintunaudzubillah min dzalik7 Nikah MutahMutah secara bahasa berarti bersenang-senang Nikah Mutah dalam dunia sekarangdisebut dengan Nikah Kontrak Maksudnya seorang laki-laki menikahi seorang wanita hanyasaja ketika akadnya ditentukan untuk masa satu minggu misalnya atau satu bulan satu tahunatau bahkan satu hari kemudian si laki-laki tadi memberikan upah atau biaya sebagaiimbalannya Pernikahan ini pada masa Rasulullah Saw pernah dibolehkan karena saat itu sedangkondisi perang yang berbulan-bulan Namun tidak lama setelah itu Rasulullah Sawmenghapusnya dan mengharamkannya sampai hari Kiamat kelak Oleh karena itu seluruh ulamasepakat bahwa pernikahan Mutah ini haram hukumnya Untuk pembahasan lebih lanjut masalahNikah Mutah ini insya Allah akan penulis bahas dalam makalah tersendiri8 Nikah al-UrfiNikah Urfi ini ramai diperbincangkan di Mesir belakangan ini Boleh jadi nama NikahUrfi ini untuk konteks Indonesia belum sampai dan belum pernah terdengar meskipun tidakmenutup kemungkinan dalam prakteknya sudah sejak dahulu berjalan dan berlanjut Nikah Urfiadalah pernikahan antara laki-laki dan perempuan yang tidak diketahui oleh kelurganya bolehjadi tidak memakai saksi tidak diumumkan dan tidak memakai wali Bukan hanya itu antaralaki-laki dan perempuan hidup berpisah makan dan minum sendiri-sendiri bahkan tinggal punberpisah Namun ketika keduanya greget untuk making love baru keduanya bersama dan dimana saja jadi10Pernikahan ini banyak merajarela di Mesir dan demikian juga di Indonesia terutama dikalangan mahasiswa mahasiswi Untuk melampiaskan nafsu seksualnya keduanya sepakat untukmembungkus perbuatan hinanya dengan bungkusan yang seolah-olah dilegalkan dandiperbolehkan oleh ajaran Islam Boleh jadi ada saksi hanya saja saksinya adalah teman-temandekatnya saja Sementara keluarganya tidak mengetahuinya sedikitpun Modus opperandi daripernikahan ini juga adalah untuk mendapatkan nafkahAkhir-akhir ini di Mesir merebak pernikahan ini karena si wanita biasanya menginginkannafkah yang besar dan tidak peduli dengan cara atau bentuknya Pernikahan ini jelas tidakmemakai surat-surat resmi dari pejabat yang berwenang (di Indonesia dari KUA) Pernikahan inijelas haram hukumnya karena pada hakikatnya adalah perzinahan modern NaudzubillahSemua jenis pernikahan yang telah disebutkan di atas diharamkan dalam ajaran IslamMengapa Karena pernikahan dalam ajaran Islam mempunyai aturan tersendiri ada rukun-rukun dansyarat-syarat yang harus dipenuhi Ketika rukun dan syaratnya tidak terpenuhi maka pernikahantersebut menjadi batal dan haram Untuk mengetahui lebih lanjut persoalan ini nanti akan kita bahaslebih jauh dalam pembahasan akad nikahDemikian sekelumit mengenai jenis dan macam pernikahan yang dilarang dan diharamkandalam ajaran Islam Tidak ada alasan untuk seorang muslim dan muslimah untuk melegalkan terlebihmempraktekkan pernikahan-pernikahan di atas Semoga kita terhindar dari semua jenis pernikahan

              terkutuk di atasWanita-wanita yang haram untuk dinikahi (al-muharramaat minannisaa)Dalam ajaran Islam ada beberapa wanita yang haram hukumnya untuk dinikahi oleh laki-lakiHal ini sebagaimana dijelaskan oleh Allah dalam firmanNya surat an-Nisa ayat 22-24

              ا يل س 1049703 ب وس 1049703 اء ومقت 1049703 ا ة فاح 1049703 ش 1049703 ان آ ن 1049703 ه إ د 1049703 لفق 1049703 س م 1049703 ا ل 1049703 ا إ اء الن 1049703 س من م اؤآ ءاب ح ك ن ما كحوا ن ت والخ 1049703 ت األ ن 1049703 ات وب خ

              ال 1049703 أ ن 1049703 ات وب م ك وخال 1049703 ات م ك و 1049703 ات م ك واتخ 1049703 عم وأ م ك ن 1049703 ات وب م ك مه 1049703 ات

              أ م ك عل 1049703 ي م 1049703 ت حرف 1049703 ي ي الل 1049703 ات م ك ب ب 1049703 ائ ور م ك ائ ن 1049703 س مه 1049703 ات

              وأ ن 1049703 اعة 1049703 الرض م م ك خ 1049703 وات وأ م ك ض 1049703 عن ر

              أ ي الل 1049703 ات م ك مه 1049703 ات وأ

              ئ 1049703 ل وحال م ك عل 1049703 ي جن 1049703 اح فل 1049703 ا ه 1049703 ن ب م دخل 1049703 ت م 1049703 واون ك ل 1049703 ت ن ف 1049703 إ ه 1049703 ن ب م دخل 1049703 ت ي الل 1049703 ات م ك ائ س ن من م حجورآا غف 1049703 ور 1049703 ان آ الل 1049703 ه ن إ س 1049703 لف ق 1049703 د م 1049703 ا ل 1049703 ا إ ن ي ت خ 1049703 أ

              ال ن ب 1049703 ي جمع 1049703 وا ت ن وأ م ك ب ص 1049703 ال أ 1049703 ن م ال 1049703 ذین م ك ن 1049703 ائ ب أ

              اء ور م 1049703 ا ك 1049703 م ل ح 1049703 ل وأ م ك عل 1049703 ي الل 1049703 ه ت 1049703 اب آ م ك ت 1049703 ان

              م ی ك 1049703 أ مل ما ال إ اء س الن من ات محصن وال حيما رهن ج 1049703 ور أ وهن ف 1049703 آت هن 1049703 ن م ب 1049703 ه م عت مت اس 1049703 ت افحين 1049703 ا سم 1049703 فم غي 1049703 ر ين مح 1049703 صن م ك موال

              أ ب غوا ت ب ت ن أ م ك ذلحكيم 1049703 ا يم 1049703 ا عل 1049703 ان آ الل 1049703 ه ن إ فری 1049703 ضة ال ع 1049703 د ب 1049703 ن م ه1049703 ب م ت اض 1049703 ي ر ت فيم 1049703 ا م ك عل 1049703 ي جن 1049703 اح ول 1049703 ا فری 1049703 ضة(24- ( 22النساء Artinya Dan janganlah kamu kawini wanita-wanita yang telah dikawini oleh ayahmu terkecuali padamasa yang telah lampau Sesungguhnya perbuatan itu amat keji dan dibenci Allah dan seburuk-burukjalan (yang ditempuh)Diharamkan atas kamu (mengawini) ibu-ibumu anak-anakmu yang perempuansaudara-saudaramu yang perempuan saudara-saudara bapakmu yang perempuan saudara-saudaraibumu yang perempuan anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang laki-laki anak-anakperempuan dari saudara-saudaramu yang perempuan ibu-ibumu yang menyusui kamu saudaraperempuan sepersusuan ibu-ibu istrimu (mertua) anak-anak istrimu yang dalam pemeliharaanmu dariistri yang telah kamu campuri tetapi jika kamu belum campur dengan istrimu itu (dan sudah kamuceraikan) maka tidak berdosa kamu mengawininya (dan diharamkan bagimu) istri-istri anakkandungmu (menantu) dan menghimpunkan (dalam perkawinan) dua perempuan yang bersaudarakecuali yang telah terjadi pada masa lampau sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi MahaPenyayang Dan (diharamkan juga kamu mengawini) wanita yang bersuami kecuali budak-budakyang kamu miliki (Allah telah menetapkan hukum itu) sebagai ketetapan-Nya atas kamu Dandihalalkan bagi kamu selain yang demikian (yaitu) mencari istri-istri dengan hartamu untuk dikawinibukan untuk berzina Maka istri-istri yang telah kamu nikmati (campuri) di antara mereka berikanlahkepada mereka maharnya (dengan sempurna) sebagai suatu kewajiban dan tiadalah mengapa bagi

              11kamu terhadap sesuatu yang kamu telah saling merelakannya sesudah menentukan mahar ituSesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana (QS an-Nisa 22-24)Dari ayat di atas ditambah keterangan-keterangan lainnya para ulama membagi wanita-wanitayang haram untuk dinikahi itu menjadi dua bagian besarPertama wanita-wanita yang haram untuk dinikahi selamanya Artinya seorang laki-laki tidakboleh menikahi wanita jenis ini kapanpun dan dalam kondisi apapunKedua wanita-wanita yang haram untuk dinikahi untuk sementara waktu Untuk bagian keduaini wanita-wanita tersebut haram untuk dinikahi selama ia berada dalam keadaan khusus(penjelasannya akan dibahas di bawah nanti) dan apabila keadaan tersebut sudah hilang maka ia bolehdinikahiWanita-wanita yang haram dinikahi selamanyaYang termasuk wanita-wanita yang haram untuk dinikahi selamanya (muabbada) ini ada tigakelompokA Haram dinikahi lantaran keturunan (nasab)Wanita-wanita yang haram dinikahi karena nasab (keturunan) ini ada tujuh jenis1 Semua Ibu baik dari pihak ibu maupun dari pihak bapak sampai ke atas yangmelahirkan laki-laki tersebut Maksudnya wanita-wanita yang menyebabkan lakilakiitu lahir (ibu) baik dari pihak ibunya sendiri maupun dari pihak bapaknya sendirisampai ke atas haram untuk dinikahi Misalnya ibunya sendiri ibunya ibu (nenek daripihak ibu) ibunya bapak (nenek dari pihak bapak) ibunya nenek dari pihak ibu ibunyanenek dari pihak bapak dan seterusnya sampai ke atas Wanita-wanita ini semuanyaharam untuk dinikahi selamanya (al-ummahaat)2 Semua Anak perempuan baik dari pihak putra laki-lakinya maupun putriperempuannya terus sampai ke bawah Maksudnya semua wanita yang dilahirkankarena laki-laki tersebut baik anak perempuan itu putri dari putranya maupun dariputrinya Misalnya anak perempuannya sendiri cucu perempuannya dari anakperempuan cucu perempuan dari anak laki-laki anak perempuan dari cucu perempuanatau anak perempuan dari cucu laki-laki sampai ke bawah Semua anak perempuan iniharam untuk dinikahi selamanya (al-banaat)3 Semua Saudari perempuan dari semua pihak dan jihah Misalnya saudariperempuan sekandung saudari perempuan sebapak dan saudari perempuan seibuSemua saudari perempuan ini juga haram untuk dinikahi selamanya (al-akhawaat)4 Semua saudari perempuan ayah (bibi tante dari pihak ayah) sampai ke atas baiksekandung sebapak maupun seibu Misalnya saudari perempuan sekandung ayahsaudari perempuan seibu ayah saudari perempuan seibu saudari perempuan bibinyaayah saudari perempuan bibinya bibi ayah dan seterusnya sampai ke atas Semua bibidari pihak ayah ini haram hukumnya untuk dinikahi (al-ammat)5 Semua saudari perempuan ibu (bibi tante dari pihak ibu) sampai ke atas baiksekandung sebapak maupun seibu Misalnya saudari perempuan sekandung ibusaudari perempuan sebapak ibu saudari perempuan seibu ibu saudari perempuanbibinya ibu saudari perempuan bibinya bibi ibu dan seterusnya sampai ke atas Semuabibi dari pihak ibu ini haram hukumnya untuk dinikahi (al-khalaat)6 Semua anak perempuan dari saudara laki-laki baik sekandung sebapak maupunseibu sampai ke bawah (keponakan dari saudara laki-laki) Misalnya anakperempuan dari saudara laki-laki sekandung anak perempuan dari saudara laki-lakisebapak anak perempuan dari saudara laki-laki seibu anak perempuan dari anak

              perempuan saudara laki-laki sekandung anak perempuan dari anak perempuan saudaralaki-laki sebapak anak perempuan dari anak perempuan saudara laki-laki seibu anakperempuan dari keponakannya keponakan saudara laki-laki terus sampai ke bawah(banatul akh)7 Semua anak perempuan dari saudari perempuan baik sekandung sebapakmaupun seibu sampai ke bawah (keponakan dari saudari perempuan) Misalnya12anak perempuan dari saudari perempuan sekandung anak perempuan dari saudariperempuan sebapak anak perempuan dari saudari perempuan seibu anak perempuandari anak perempuan saudari perempuan sekandung anak perempuan dari anakperempuan saudari perempuan sebapak anak perempuan dari anak perempuan saudariperempuan seibu anak perempuan dari keponakannya keponakan saudari perempuanterus sampai ke bawah (banatul ukhti) Semua keponakan baik dari pihak saudara lakilakimapun dari saudari perempuan semuanya haram untuk dinikahiDalam sebuah hadits dari Ibnu Abbas dikatakan

              تع 1049703 الى قول 1049703 ه ق 1049703 رأ ث 1049703 م س 1049703 بع ال 1049703 صهر وم 1049703 ن بع1049703 )) س النسب من حرم قال باس ع ابن عن[ ] (( البخارى رواه أمهاتكم عليكم حرمتArtinya Ibnu Abbas berkata Wanita-wanita yang diharamkan karena keturunan itu adatujuh dan yang diharamkan karena pernikahan juga ada tujuh Ibnu Abbas kemudianmembaca firman Allah dalam surat an-Nisa ayat 22-24 Diharamkan kepada kalianhellip (HRBukhari)Para ulama telah sepakat bahwa ketujuh jenis wanita yang telah disebutkan di atasharam hukumnya untuk dinikahi selamanya Untuk lebih memudahkan menghapal jeniswanita-wanita yang haram untuk dinikahi selamanya ini maka harus diingat bahwa seluruhketurunan dan kerabat si laki-laki semuanya haram untuk dinikahi kecuali empat orang sajayaitu anak perempuan pamannya dari pihak bapak (banatul amm sepupu putrinya om paman) anak perempuan pamannya dari pihak ibu (banatul khal sepupu) anak perempuanbibinya dari pihak bapak (banat ammatih sepupu putrinya bibi) dan anak perempuan bibinyadari pihak ibu (banatul khalah sepupu putrinya bibi) Untuk empat jenis wanita ini bolehuntuk dinikahi dan sisanya tidak boleh untuk dinikahiKeempat jenis wanita tersebut boleh untuk dinikahi berdasarkan firman Allah dalamsurat al-Ahzab ayat 50

              ف 1049703 اء أ مم 1049703 ا مين 1049703 ك ی ك 1049703 ت مل وم 1049703 ا هن ج 1049703 ور أ ها 1049703 ت ی اأ ی

              ي ءات ي ت الال واجك ز أ ك ل ا ن ل ل ح أ ا ن إ ي ب الني ت الال ك ت خاال ات ن وب خالك ات ن وب ك عمات ات ن وب عمك ات ن وب ك ي عل ه الل

              معك ن هاجردون 1049703 ن م ي 1049703 ك ب الن اد ر

              أ ن إ ي ب لن ل ها فس ن ت وهب ن إ ة مؤمن ة أ وامرل خالصة كحها ن ت س ی ن أ

              ي 1049703 ك عل وما 1049703 ون واجهم ز أ في هم ي عل ا ضن فر ما ا من عل قد ين مؤمن الك ی ال ي ك ل هم مان ی

              أ ت ك ملحيما ر ا غفور ه الل ان وآ ج حر

              ( ( 50األحزاب Artinya Hai Nabi sesungguhnya Kami telah menghalalkan bagimu istri-istrimu yang telahkamu berikan mas kawinnya dan hamba sahaya yang kamu miliki yang termasuk apa yangkamu peroleh dalam peperangan yang dikaruniakan Allah untukmu dan (demikian pula) anakanakperempuan dari saudara laki-laki bapakmu anak-anak perempuan dari saudara perempuanbapakmu anak-anak perempuan dari saudara laki-laki ibumu dan anak-anak perempuan darisaudara perempuan ibumu yang turut hijrah bersama kamu dan perempuan mukmin yangmenyerahkan dirinya kepada Nabi kalau Nabi mau mengawininya sebagai pengkhususanbagimu bukan untuk semua orang mukmin Sesungguhnya Kami telah mengetahui apa yangKami wajibkan kepada mereka tentang istri-istri mereka dan hamba sahaya yang mereka milikisupaya tidak menjadi kesempitan bagimu Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi MahaPenyayang (QS Al-Ahzab 50)B Haram dinikahi lantaran perkawinan (al-mushaharah)Wanita-wanita yang dilarang untuk dinikahi lantaran pernikahan ini adalah sebagaiberikut1 Isteri bapak (ibu tiri)Sehubungan dengan jenis wanita ini dalam sebuah hadits dikatakan13

              األب ام 1049703 رأة إال یح 1049703 رم م 1049703 ا یحرم 1049703 ون الجاهلي 1049703 ة أه 1049703 ل ان1049703 )) آ ق 1049703 ال عب 1049703 اس اب 1049703 ن عنآب 1049703 اؤآم نك 1049703 ح م 1049703 ا تنكح (( 1049703 وا وال وج 1049703 ل بين 1049703 ز والجمع

              ع الله فأنزل قال األختينالطب 1049703 رى تف )) [ 1049703 سير األخت 1049703 ين ب 1049703 ين إال 1049703 وا النساء من

              تجمع )) (( وأن و سلف قد ماصحيح ( 1328 [بسندArtinya Ibnu Abbas berkata Orang-orang jahiliyyah mengharamkan semua wanitayang diharamkan dalam ajaran Islam kecuali isteri bapak dan bolehnya menikahi kakakberadik sekaligus Kemudian turun firman Allah Janganlah kalian menikahi wanitawanitayang telah dinikahi oleh bapak-bapak kamu kecuali apa yang telah berlakudahulu (QS An-Nisa 22) dan Dan dilarang juga menikahi kakak beradik sekaligus(QS An-Nisa 23) (Dalam Tafsir ath-Thabari dengan sanad Sahih (8hal 132)Dengan ayat ini para ulama telah sepakat bahwa yang termasuk diharamkanuntuk dinikahi selamanya juga itu adalah wanita-wanita yang sudah atau pernahdinikahi oleh ayahnya baik wanita tersebut telah didukhul (disetubuhi) oleh ayahnyaataupun belum

              بعثن (( 1049703 ى ق 1049703 ال تری 1049703 د أی 1049703 ن ل 1049703 ه فقل 1049703 ت رای 1049703 ة ه1049703 ومع عم 1049703 ى لقي 1049703 ت ق 1049703 ال الب 1049703 راء ع 1049703 نأض 1049703 رب أن رجل 1049703 أمرنى إلى وسلم عليه الله صلى الله رسول

              ف أبيه امرأة نكح[ ] (( والحاآم داود أبو رواه ماله وآخذ عنقهArtinya Al-Bara berkata Suatu hari saya bertemu dengan paman saya yang sedangmembawa bendera Saya lalu bertanya Mau kemana paman Ia menjawab Saya

              diutus oleh Rasulullah Saw untuk membunuh dan mengambil harta laki-laki yangmenikahi isteri bapaknya (HR Abu Dawud dan Hakim)Dari hadits ini didapati bahwa laki-laki yang menikahi wanita-wanita yangpernah dinikahi oleh bapaknya harus dibunuh dan diambil hartanya Ini menunjukkansaking kerasnya larangan tersebut Dari sini para ulama kemudian berkesimpulanbahwa isteri bapak haram untuk dinikahi selamanya2 Ibunya isteri (mertua perempuan)Ketika seorang laki-laki telah menikah dengan seorang wanita maka ibu dari isterinyatadi (mertua) menjadi haram untuk dinikahi baik isterinya tersebut telah didukhul(disetubuhi) maupun belum Hal ini dikarenakan mertua masuk dalam keumuman suratan-Nisa ayat 23 Dan diharamkan juga ibu-ibu isteri-isteri kalian Termasuk kedalam jenis ini juga ibunya mertua dan ibunya bapak mertua3 Anak isteri (anak tiri ar-rabibah)Apabila sebelum menikah si isteri sudah mempunyai anak perempuan maka si lakilakitidak boleh menikahi putri dari isterinya itu Namun para ulama mensyaratkantidak bolehnya menikahi anak perempuan dari isteri itu apabila ibunya (isteri si laki-lakitersebut) telah disetubuhinya Namun apabila misalnya ia menikahi isterinya kemudiancerai sebelum melakukan hubungan badan maka laki-laki tadi boleh menikahi anakperempuannya Hal ini didasarkan pada firman Allah dalam surat an-Nisa ayat 23 diatas yang berbunyi

              م ل ن فإ هن ب م ت ل دخ ي ت الال م ك ائ س ن من م حجورآ في ي ت الال م ك ب ائ ب ورم ت ل دخ وا ون ك تم ك ي عل اح ن ج فال هن ب

              Artinya (dan diharamkan kepadamu) anak-anak istrimu yang dalam pemeliharaanmudari istri yang telah kamu campuri tetapi jika kamu belum campur dengan istrimu itu(dan sudah kamu ceraikan) maka tidak berdosa kamu mengawininyahellip(QS An-Nisa23)Termasuk ke dalam hukum ini adalah anak perempuan dari putra putri isterinya144 Isteri anak kandung sendiri (menantu)Seorang laki-laki juga tidak boleh menikahi isteri anak laki-lakinya berdasarkan firmanAllah dalam surat an-Nisa ayat 23 di atas

              م ك ب صال أ من ذین ال م ك ائ ن ب أ ل ئ وحال

              Artinya (dan diharamkan bagimu) istri-istri anak kandungmu (menantu) (QS An-Nisa 23)Di samping isteri anak kandung sendiri juga diharamkan isteri anak dari susuan hal inididasarkan pada hadits berikut ini

              م 1049703 ن یح 1049703 رم م 1049703 ا الرض 1049703 اع م 1049703 ن یح (( 1049703 رم وس 1049703 لم 1049703 هعلي الله ص 1049703 لى الله رس 1049703 ول ق 1049703 ال

              )) [ ( 8والطبرى ( ( 471 149) آثير ابن تفسير 1النسبArtinya Rasulullah Saw bersabda Diharamkan wanita-wanita karena sesususebagaimana diharamkannya wanita-wanita karena keturunan (Lihat dalam Tafsir IbnKatsir 1471 dan Tafsir ath-Thabari 8149)Para ulama dalam hal ini tidak memasukan anak perempuan dari isteri anakkandung (anak perempuan dari menantu) atau anak perempuan dari anak isteri (anak

              perempuan dari anak tiri) sebagai halilah Oleh karena itu seseorang boleh menikahianak perempuan dari menantu dan anak perempuan dari anak tiriUntuk memudahkan mengingat dan menghapal jenis wanita-wanita yang haramuntuk dinikahi karena pernikahan maka dapat dikatakan bahwa semua wanita yangterkait karena pernikahan semuanya boleh dinikahi oleh laki-laki kecuali empat orangsaja yaitu isteri bapaknya (ibu tiri) mertua perempuan anak perempuan dari isterinyayang telah disetubuhi (anak tiri tapi ibunya sudah disetubuhi) dan isteri anakkandungnya (menantu)C Haram dinikahi lantaran susuan (muharramaat bir radha)Wanita-wanita yang satu susu juga haram untuk dinikahi Hal ini didasarkan padaketerangan berikut ini

              ضاعة الر من م ك خوات وأ م ك ضعن ر أ ي ت الال م ك مهات

              وأArtinya (Diharamkan kepadamu) ibu-ibumu yang menyusui kamu saudara perempuansepersusuan (QS An-Nisa 23)Dalam sebuah hadits dikatakan

              الن 1049703 (( سب م 1049703 ن یح 1049703 رم م 1049703 ا الرض 1049703 اع م 1049703 ن لم 1049703 رمیح(( 1049703 وس علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى الله رس 1049703 ول قال

              [ مسلم و البخارى [أخرجهArtinya Rasulullah Saw bersabda Diharamkan wanita-wanita karena sesusu sebagaimanadiharamkannya wanita-wanita karena keturunan (HR Bukhari Muslim)Oleh karena itu pada hakikatnya wanita-wanita yang diharamkan karena sebab satususuan ini sama dengan wanita-wanita yang diharamkan karena factor keturunan Hanya sajadalam sebab satu susu ini ditambahkan bahwa wanita yang menyusui posisinya sama denganibu kandungDengan demikian wanita-wanita yang tidak boleh dinikahi lantaran satu susu ini adalahsebagai berikut1 Wanita yang menyusui dan ibu dari wanita yang menyusui karena ia dipandang sebagai ibukandungnya sendiri2 Anak-anak perempuan dari wanita yang menyusui tersebut karena mereka dipandangsebagai saudari-saudari perempuannya3 Saudari perempuan baik sekandung seayah maupun seibu karena dipandang sebagai bibiatau tantenya4 Anak perempuan dari putri wanita yang menyusui tadi karena dipandang sebagai anakperempuan dari saudari perempuannya5 Ibu dari suami yang menyusui karena dipandang sebagai neneknya156 Saudari perempuan dari suami wanita yang menyusui karena dipandang sebagaibibitantenya7 Anak perempuan dari putra laki-laki wanita yang menyusui karena dipandang sebagai anakperempuan dari saudara laki-lakinya (keponakan)8 Anak perempuan dari suami wanita yang menyusui meskipun dari isterinya yang lainkarena dipandang sebagai saudari sesusu dari jihat ayah9 Saudari-saudari perempuan dari suami wanita yang menyusui karena mereka dipandangsebagai tante-tantenya10 Isteri-isteri lain dari suami wanita yang menyusui karena mereka dipandang sebagai isteribapaknya

              11 Isteri dari anak yang menyusui haram dinikahi oleh suami dari wanita yang menyusuikarena dipandang sebagai menantunya12 Apabila yang menyusui itu seorang perempuan maka suami dari wanita yang menyusuitidak boleh menikahinya karena dipandang sebagai puterinya Demikian juga tidak bolehdinikahi oleh saudara laki-laki si suami tadi karena ia dipandang sebagai pamannya jugatidak boleh dinikahi oleh bapak dari si suami tadi karena ia dipandang sebagai kakeknyaHal yang harus diperhatikan bahwa dalam masalah sebab susuan ini keharamanmenikahi wanita-wanita di atas hanyalah haram bagi laki-laki yang menyusunya saja dan tidaktermasuk saudara atau kerabat dari laki-laki yang menyusu tersebut Oleh karena itu saudaralaki-laki dari laki-laki yang menyusu boleh menikahi anak perempuan wanita yang menyusuisaudaranya itu karena ia tidak ikut menyusu kepada wanita tersebut Dan karenanya anakperempuan dari wanita yang menyusui sauadaranya itu menjadi wanita asing bagi dirinya dankarenanya ia boleh menikahinya meskipun anak perempuan tersebut dipandang sebagai saudariperempuan dari saudara laki-laki yang menyusu kepada ibunya tersebut Untuk lebihmemudahkan kaidahnya bahwa semua orang yang sama-sama berkumpul dalam menete padasatu susu maka mereka dipandang sebagai bersaudara Semua wanita-wanita yang terkaitkarena sebab susuan haram untuk dinikahi selamanyaSyarat-syarat yang berkaitan dengan wanita yang haram dinikahi lantaran satu susuan1 Menyangkut jumlah susuan yang diharamkanPara ulama berbeda pendapat mengenai batas jumlah minimal susuan sehingga ia haramuntuk dinikahi Pada dasarnya dalam hal ini para ulama terbagi empat pendapatPendapat pertama mengatakan bahwa meskipun hanya satu kali nete ataupun lebihtetap haram untuk dinikahi Pendapat ini adalah pendapatnya jumhur ulama Abu HanifahMalik Tsauri Imam Laits dan lainnyaPendapat ini beralasan bahwa dalam banyak keterangantidak disebutkan batasan dan jumlah tertentu yang mensyaratkan haramnya seorang wanitalantaran susuan Oleh karena itu harus dipahami secara umum bahwa selama ia pernah menetemeskipun hanya satu kali tetean maka ia haram untuk dinikahiMenanggapi hadits-hadits yang menyebutkan jumlah tertentu dalam menetenya inisebagaimana akan disebutkan di bawah ini jumhur ulama mengatakan bahwa keterangan inidiperselisihkan apakah betul dari Siti Aisyah karena beragamnya jumlah batasan tersebutOleh karena itu harus dikembalikan kepada jumlah paling sedikit ia dipandang sebagai satususuan yaitu satu kali Di samping itu dalam sebuah riwayat dikatakan

              رض 1049703 عتان أو رض 1049703 عة أتح 1049703 رم رج 1049703 ل س 1049703 أله عم 1049703 ر ن1049703 اب س 1049703 مع أن 1049703 ه دین 1049703 ار ب 1049703 ن عم 1049703 رو ع 1049703 نالم 1049703 mdash ؤمنين أمي 1049703 ر إن من (( 1049703 ل األخت نعلم ما فقال

              (( رج فقال ا حرام إال الرضاعةق 1049703 ضاء عم 1049703 ر اب 1049703 ن فق 1049703 ال رض 1049703 عتان وال رض 1049703 عة رم1049703 تح ال أن mdash 1049703 ه یزعم الزبير ابن یرید ] (( بإسناد البيهقى أخرجه المؤمنين أمير وقضاء قضائك من خير اللهصحيح]Artinya Amr bin Dinar pernah mendengar Ibn Umar ditanya oleh seorang laki-laki Apakahdiharamkan pula (wanita) meskipun hanya satu atau dua kali tetean Ibnu Umar menjawabKami tidak mengetahui saudari sesusu itu kecuali haram hukumnya untuk dinikahi Seoranglaki-laki lalu berkata kembali Sesungguhnya amirul mukmininmdashyang dimaksudkannya16

              adalah ibn az-Zubairmdashmenganggap bahwa kalau hanya satu atau dua tetean tidak haram IbnuUmar menjawab Ketentuan dari Allah tentu lebih baik daripada ketentuan dan keputusankamu dan keputusan amirul mukminin (HR Baihaki dengan sanad yang shahih)Pendapat kedua mengatakan bahwa yang haram dinikahi itu apabila telah menete tigakali atau lebih Sedangkan kalau ia hanya menete satu atau dua kali maka wanita tersebutboleh dinikahi Pendapat ini adalah pendapatnya Dhahiriyyah Ibn Mundzir dan Abu Ubaidserta Ishak Alasan yang dikemukakannya diantaranya adalah hadits berikut ini

              والم 1049703 صتان الم 1049703 صة تح 1049703 رم ال وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله 1049703 لىص الله رس 1049703 ول ق 1049703 ال قالت عائشة عن

              [ مسلم [أخرجهArtinya Siti Aisyah berkata Rasulullah Saw bersabda Tidak haram untuk dinikahi kalauhanya satu atau dua kali isapan (HR Muslim)Pendapat ketiga mengatakan bahwa yang haram dinikahi itu apabila telah menete limakali atau lebih Pendapat ini adalah pendapat Imam SyafiI Ibn Hazm Atha dan Thawus Diantara dalil yang dijadikan alasan kelompok ini adalah

              ث 1049703 م یح 1049703 رمن معلوم 1049703 ات رض 1049703 عات ع 1049703 شر الق 1049703 رآن ن1049703 م أن 1049703 زل فيم 1049703 ا آ 1049703 ان قال 1049703 ت عائشة عنم 1049703 ن یق 1049703 رأ فيم 1049703 ا وه 1049703 ن وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله ول 1049703 لى

              ص رس 1049703 الله فت 1049703 وفى معلوم 1049703 ات بخم 1049703 س نسخ[ داود [ وأبو مسلم أخرجه القرآنArtinya Siti Aisyah berkata Di antara yang telah diturunkan dalam al-Quran adalah bahwasepuluh kali tetean yang diketeahui dan tertentu adalah diharamkan untuk dinikahi Kemudianjumlah tersebut dihapus menjadi lima kali tetean yang diketahui Setelah itu Rasulullah Sawmeninggal dan lima kali tetean itu termasuk yang terdapat dalam al-Quran (HR Muslim danAbu Dawud)Dalam ilmu al-Quran hal demikian termasuk ayat yang telah dihapuskan bacaannyaakan tetapi hukumnya masih tetap ada dan berlakuPendapat keempat mengatakan bahwa yang haram untuk dinikahi itu adalah apabilatelah menete sepuluh kali atau lebih Apabila kurang dari itu maka tidak haram untuk dinikahiPendapat ini diriwayatkan dari Siti Aisyah dan Hafsah Di antara dalil kelompok ini adalah

              بن 1049703 ت وهو mdash 1049703 وم به أرسلت المؤمنين أم عائشة أن سالم عنآلث mdash أم أختها إلى یرضع

              س 1049703 الم ق 1049703 ال عل 1049703 ى ی 1049703 دخل حت 1049703 ى رض 1049703 عات 1049703 شرع أرض 1049703 عيه فقال 1049703 ت ال 1049703 صدیق بك 1049703 ر أب 1049703 ى

              رض 1049703 عات ث 1049703 الث غي 1049703 ر ثالث 1049703 عنى آلثوم أم فأرضعتنىترض فلم مرضت ثم رضعات

              أخرج )) [ 1049703 ه رض 1049703 عات ع 1049703 شر عائشة 1049703 ى على أدخل أآن فلمل تتم لم آلثوم أم أن أجل من

              صحيح بإسناد والبيهقى [مالكArtinya Dari Salim bahwasannya siti Aisyah Ummul mukminin pernah mengirimnya (Salim)

              ketika ia masih menete kepada saudarinya Ummu Kultsum putrinya Abu Bakar Shidiq SitiAisyah berkata Susui dia sepuluh kali susuan lalu berikan kepada saya Salim berkata UmmuKultsum lalu menyusui saya sebanyak tiga kali susuan kemudian ia sakit sehingga ia hanyamenyusui saya tiga kali saja Saya tidak pernah datang lagi ke siti Aisyah karena UmmuKultsum belum menyempurnakan sepuluh kali susuannya (HR Malik dan Baihaki dengansanad yang sahih)Apabila kita perhatikan dari keempat pendapat di atas penulis lebih condong untukmengambil pendapat ketiga yang mengatakan bahwa batasan minimal wanita susuan tersebutadalah apabila ia telah menete lima kali atau lebih Hal ini dikarenakan dalil yangdikemukakannya di samping sahih juga dalam redaksinya sangat jelas sebagai qaid (pembatas)dari dalil-dalil yang muthlak (belum dibatasi)Sedangkan pendapat yang mengatakan satu atau dua kali susuan tidak diharamkanmeskipun haditsnya shahih akan tetapi redaksi haditsnya tidak jelas menunjukkan hal itu Katasatu atau dua kali tidak diharamkan tidak berarti hanya untuk tiga kali susuan akan tetapi17boleh jadi juga untuk lima kali susuan Karena banyak ihtimal (kemungkinan) inilah makapendapat tersebut menjadi lemah adanyaPendapat pertama juga yang mengatakan tidak dibatasi jumlah susuannya tidak bisadijadikan pegangan karena kemutlakan hadits tersebut di qaid kan oleh keterangan lain yaituketerangan yang mengatakan lima kali susuan Karenanya hukumnya pun harus dibawakepada hokum muqayyad bukan hokum muthlak lagiPendapat keempat yang mengatakan sepuluh kali susuan juga tidak dapat dijadikanpegangan Karena hadits yang disodorkan bukan sebagai batasan akan tetepi hanya ikhbar(beita informasi) saja Hal ini dikarenakan dalam keterangan dari Siti Aisyah yang laindikatakan bahwa yang haram dinikahi itu juga apabila menete lima kali susuan Dengandemikian penulis lebih condong untuk mengambil pendapat ketiga bahwa wanita yang haramdinikahi lantaran susuan itu apabila telah menyusui lima kali atau lebih Kurang dari itu tidakmenjadi haram hukumnya Wallahu alam2 Menyangkut usia bayi yang menyusunyaPara ulama berbeda pendapat mengenai usia bayi yang menyusui tersebut sehinggamenyebabkan wanita tersebut haram untuk dinikahiPendapat pertama yaitu pendpatnya Jumhur ulama di antaranya Imam Malik SyafiIAhmad dan Imam Auzai bahwa susuan yang diharamkan itu pada usia dua tahun pertama sajaAdapun kalau dia menete pada usianya yang ke tiga empat tahun atau lebih tidak menjadikanharam untuk dinikahi Di antara dalil yang disodorkan kelompok ini adalah

              الرضاعة ) یتم أن أراد لمن آاملين حولين أوالدهن یرضعن والوالدات 233البقرة(

              Artinya Dan ibu-ibu itu menyusui putra-putranya selama dua tahun secara sempurna Hal itubagi mereka yang hendak menyempurnakan susuannya (QS Al-Baqarah 233)

              بإس 1049703 ناد البيهق 1049703 ى أخرج )) [ 1049703 ه الح 1049703 ولين ف 1049703 ى آ 1049703 ان 1049703 ام إال رض (( 1049703 اع ال عب 1049703 اس اب 1049703 ن ق 1049703 ال

              [صحيحArtinya Ibnu Abbas berkata Bukan disebut menyusui kecuali selama dua tahun (HRBaihaki dengan sanad yang sahih)Pendapat kedua yaitu pendapatnya Imam Abu Hanifah bahwa usia susuan yangmenyebabkan haram untuk dinikahi itu adalah selama tiga puluh bulan Dalil yang

              dikemukakannya adalah

              ( األحقاف ( شهرا ثالثون وفصاله 15وحملهArtinya Dan mengandungnya sampai menyapihnya selama tiga puluh bulan (QS Al-Ahqaf15)Pendapat ketiga mengatakan bahwa menyusui ketika sudah besar maupun ketika masihkecil sama saja menyebabkan haram untuk dinikahi Pendapat ini adalah pendapatnyaDhahiriyyah Atha dan Imam Laits Di antara dalil yang dikemukakan pendapat ini adalah

              ی 1049703 ا فقال 1049703 ت وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى النب 1049703 ي 1049703 ىإل سهيل بنت لة سه جاءت قالت عائشة عن

              النب 1049703 ي فق ) 1049703 ال حليف 1049703 ه وه ( 1049703 و س 1049703 الم دخ 1049703 ول ة 1049703 نحذیف 1049703 م أب 1049703 ى وج 1049703 ه فى أرى إنى الله رسولفتب 1049703 سم آبي 1049703 ر رج 1049703 ل وه 1049703 و أرض 1049703 عه وآي 1049703 ف 1049703 ت

              قال)) ارض (( 1049703 عيه وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى (( آبير رجل أنه علمت قد وقال وسلم عليه الله صلى الله رسول[ مسلم[ أخرجهArtinya Siti Aisyah berkata Sahlah bint Suhail datang kepada Nabi Saw sambil berkataWahai Rasulullah Saw sesungguhnya saya melihat muka Abu Hudzaifah ketika membawaSalim Rasulullah Saw lalu bersabda Susuilah dia Sahlah berkata Bagaimana sayamenyusuinya sementara dia sudah besar Rasulullah Saw tersenyum lalu bersabda kembaliSaya tahu bahwa dia sudah besar (tapi tidak mengapa susuilah) (HR Muslim)Dari ketiga pendapat di atas hemat penulis pendapat Jumhur ulama yang mengatakanbahwa yang menjadikan haram untuk dinikahi itu adalah apabila menyusuinya pada dua tahunpertama saja Hal ini dikarenakan keterangan-keterangan yang berbicara seputar hal ini sangatjelas dan shahih Namun demikian apabila karena suatu keperluan orang yang sudah besar pun18harus disusui tentu menjadi haram juga Demikian sebagaimana dikemukakan oleh ImamSyaukani dan Ibnu Taimiyyah dalam al-Majmunya3 Shifat susuan yang diharamkanPembahasan ini menyangkut apakah susuan yang diharamkan itu disyaratkan harusmengisap langsung dari tete si wanita tersebut Ataukah termasuk juga sekalipun melaluidiminum dalam gelas setelah diperas terlebih dahulu Dalam hal ini para ulama terbagi duapendapatPendapat pertama yaitu pendapat Jumhur ulama mengatakan bahwa baik si bayitersebut menyusunya langusung dengan cara menempelkan mulutnya pada tete wanita danmengisapnya maupun tidak langsung seperti itu misalnya melalui diminum di gelas setelahdiperas terlebih dahulu tetap semuanya menjadikan wanita haram untuk dinikahiSedangkan menurut pendapat Dhahiriyyah dan Imam Laits bahwa susuan yangdiharamkan itu apabila langsung melalui isapan ke tetanya secara langsung Adapun apabila sibayi tersebut menetenya tidak langsung misalnya melalui gelas atau dicampur denganmakanan maka tidak menjadi haramNamun penulis lebih cenderung untuk mengatakan bahwa pendapat Jumhur lah yanglebih kuat bahwa baik langsung maupun tidak tetap termasuk susuan dan karenanya haramuntuk dinikahi Hal ini karena maksud dari susuan itu adalah untuk menghilangkan rasa laparsi bayi sekaligus memberikannya makanan Dan ketika ia menyusu langsung ataupun tidak

              langsung sama-sama mengenyangkan si bayi maka hukumnya pun sama yaitu haram untukdinikahi Hal ini dipertegas lagi berdasarkan sebuah hadits yang mengatakan

              أخرج )) [ 1049703 ه المجاع 1049703 ة م 1049703 ن الرض 1049703 اعة إنم (( 1049703 ا وس 1049703 لم ه1049703 علي الله ص 1049703 لى الله رس 1049703 ول ق 1049703 ال

              ومسلم [البخارىArtinya Rasulullah Saw bersabda Bahwasannya susuan itu karena kelaparan (si bayi) (HRBukhari Muslim)Wanita-wanita yang haram dinikahi sementara (muaqqata)Adapun wanita-wanita yang haram untuk dinikahi sementara waktu sampai penyebabnyahilang di antaranya adalah sebagai berikut1 Saudari perempuan si Isteri (menikahi kakak beradik secara langsung tidak boleh)Para ulama telah sepakat bahwa seorang laki-laki tidak boleh menikahi seorang wanitasekaligus bersama saudari kandungnya dalam waktu bersamaan Namun apabila si isterinya itumeninggal atau telah dicerai maka si suami boleh untuk menikahi saudari kandung mantanisterinya tadi Hal ini sebagaimana difirmankan oleh Allah dalam surat an-Nisa ayat 23

              لف س قد ما ال إ ن ي ت خ األ ن ي ب جمعوا ت ن وأArtinya (Diharamkan juga bagi kamu) dan menghimpunkan (dalam perkawinan) duaperempuan yang bersaudara kecuali yang telah terjadi pada masa lampau (QS An-Nisa 23)2 Apabila seorang kafir masuk Islam sementara ketika dia kafir telah menikahi dua orangperempuan kakak beradik secara bersamaan maka ia harus memilih salah satunya danmeninggalkan yang lainnya Hal ini sebagaimana terdapat dalam sebuah hadits dhaifbahwasannya Fairuz ad-Dailamy datang kepada Rasulullah Saw seraya berkata WahaiRasulullah Saw saya telah masuk Islam akan tetapi saya mempunya dua isteri kakak beradikMaka Rasulullah Saw menyuruhnya untuk memilih salah satu dari keduanya menurut yang iakehendaki dan sukai (HR Turmudzi dan Abu Dawud)3 Bibi tante dari si isteriSeorang laki-laki tidak boleh menikahi seorang wanita secara bersamaan denganbibinya tantenya baik bibinya ini dari pihak bapaknya ataupun ibunya Namun apabila siisterinya tadi meninggal atau telah diceraikan maka ia boleh menikahi bibinya tadi Hal inididasarkan pada sebuah hadits yang mengatakan19

              الم 1049703 رآة ب 1049703 ين یجم (( 1049703 ع ال ق 1049703 ال وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله لى1049703 ص الله رس 1049703 ول أن هری 1049703 رة أب 1049703 ى ع 1049703 ن[ ] (( ومسلم البخارى أخرجه وخالتها المرأة بين وال وعمتهاArtinya Dari Abu Hurairah bahwasannya Rasulullah Saw pernah bersabda Tidak bolehdinikahi secara bersamaan antara seorang wanita dengan bibinya baik bibinya dari pihak ayah(ammah) maupun dari pihak ibu (khalah) (HR Bukhari Muslim)4 Wanita yang telah ditalak tiga tidak boleh menikah dengan mantan suaminya kecuali iatelah menikah terlebih dahulu dengan laki-laki lain Hal ini sebagaimana akan dijelaskannanti pada pembahasan thalak (pada makalah-makalah berikutnya) Di antara dalilnya adalah

              ن أ هم 1049703 ا ي عل جن 1049703 اح فل 1049703 ا قه 1049703 ا طل ن ف 1049703 إ ه قها 1049703 ر طل ن فإغي وجا ز كح ن ت ى حت عد ب من ه ل حل ت فال

              البق ( 1049703 رة ن م 1049703 و عل ی ق 1049703 وم ل ه 1049703 ا ن ي ب ی الل 1049703 ه ح 1049703 دود ه 1049703 كل الل 1049703 وت ح 1049703 دود قيم 1049703 ا ی ن أ ظن 1049703 ا ن إ ع 1049703 ا اج ر ت ی(230Artinya Kemudian jika si suami mentalaknya (sesudah talak yang kedua) maka perempuanitu tidak lagi halal baginya hingga dia kawin dengan suami yang lain Kemudian jika suamiyang lain itu menceraikannya maka tidak ada dosa bagi keduanya (bekas suami pertama danistri) untuk kawin kembali jika keduanya berpendapat akan dapat menjalankan hukum-hukumAllah Itulah hukum-hukum Allah diterangkan-Nya kepada kaum yang (mau) mengetahui(QS Al-Baqarah 230)5 Wanita yang menikah dengan laki-laki lain atau berada pada masa iddah dengan lakilakilain sehingga wanita tersebut dicerai dan habis masa iddahnya (pembahasan masalahIddah ini akan dijelaskan lebih lanjut dalam makalah berikutnya) Apabila wanita tersebut telahdicerai oleh suaminya dan telah habis masa iddahnya maka laki-laki lain boleh menikahinya6 Wanita yang sadang melakukan Ihram tidak boleh menikah atau dinikahkan sampai iatahallul (beres dari ihramnya) Ketika ia telah tahallul maka boleh seorang laki-laki atauwanita untuk menikah atau dinikahkan Hal ini didasarkan kepada hadits berikut ini

              وال عليه 1049703 رم الله صلى الله رسول قال قال عفان بن عثمان عنالمح (( ینكح ال وسلم

              [ ] (( والترمذى مسلم أخرجه یخطب وال ینكحArtinya Utsman bin Affan berkata Rasulullah Saw bersabda Orang yang sedang melakukanihram tidak boleh menikah dinikahkan ataupun meminang (HR Muslim dan Turmudzi)7 Wanita musyrikah (seperti yang beragama Majusi dan lainnya) sampai dia masuk IslamWanita yang musyrikah tidak boleh dinikahi sampai ia masuk Islam Hal ini berdasarkan ayat

              ول 1049703 ا م ك عجب 1049703 ت أ ول 1049703 و ة رآ م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر مؤمن 1049703 ة ة1049703 م وأل ی 1049703 ؤمن حت 1049703 ى ات رآ مش ال كحوا ن ت والئ 1049703 ك ول أ م ك عج 1049703 ب أ ول 1049703 و رك م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر م 1049703 ؤمن د1049703 عب ول ؤمن 1049703 وا ی حت 1049703 ى ين رآ م 1049703 ش ال كح 1049703 وا ن ته 1049703 م عل ل لن 1049703 اس ل ات 1049703 ه ءای ن ب 1049703 ي وی ذن 1049703 ه إ ب ة مغف 1049703 ر وال ة1049703 جن ال ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعو والل 1049703 ه الن 1049703 ار ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعون[ البقرة [ ون ر

              ذآ ت 221یArtinya Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik sebelum mereka berimanSesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik walaupun diamenarik hatimu Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanitamukmin) sebelum mereka beriman Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dariorangmusyrik walaupun dia menarik hatimu Mereka mengajak ke neraka sedang Allahmengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya(perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran (QS Al-Baqarah 221)Hanya saja para ulama mengecualikan musyrikah ini dengan ahli kitabArtinya wanitaahli kitab (Yahudi dan Nashrani) boleh dinikahi oleh orang Muslim Hal ini didasarkan padaayat berikut ini20

              ه 1049703 م ل ح 1049703 لcurren م وطع 1049703 امك ك 1049703 م ل ح 1049703 لcurren كت 1049703 اب ال ذین 1049703 واوت ال 1049703 أ وطع 1049703 ام ب 1049703 ات الطي ك 1049703 م ل ح 1049703 ل

              أ ي 1049703 وم الذا إ م ك ل ق 1049703 ب 1049703 ن م كت 1049703 اب ال وت 1049703 وا أ ال 1049703 ذین 1049703 ن م ات 1049703 صن

              مح وال مؤمن 1049703 ات ال 1049703 ن م ات مح 1049703 صن والیم 1049703 ان اإل ب ف 1049703 ر ك ی وم 1049703 ن خ 1049703 دان أ هن 1049703 ذي جور أ موهن ت ي ءات

              خ مت وال افحين مس ر غي ين محصن( المائدة ( رین خاس ال من ة خر اآل في وهو ه عمل ط حب 5فقدArtinya Pada hari ini dihalalkan bagimu yang baik-baik Makanan (sembelihan) orang-orangyang diberi Al Kitab itu halal bagimu dan makanan kamu halal (pula) bagi mereka (Dandihalalkan mangawini) wanita yang menjaga kehormatan diantara wanita-wanita yang berimandan wanita-wanita yang menjaga kehormatan di antara orang-orang yang diberi Al Kitabsebelum kamu bila kamu telah membayar mas kawin mereka dengan maksud menikahinyatidak dengan maksud berzina dan tidak (pula) menjadikannya gundik-gundik Barangsiapayang kafir sesudah beriman (tidak menerima hukum-hukum Islam) maka hapuslah amalannyadan ia di hari kiamat termasuk orang-orang merugi (QS Al-Maidah 5)Namun persoalannya apakah Yahudi dan Kristen sekarang masih dapat disebut AhliKitab ataukah sudah termasuk Musyrik mengingat ajarannya kini banyak diselewengkan dansudah bukan seperti aslinya dahulu Ini juga menjadi bahan perdebatan Untuk masalah iniinsya Allah penulis akan membahasnya dalam satu makalah khusus pada minggu-mingguberikutnyaNamun untuk wanita muslimah tidak boleh menikah dengan laki-laki non muslim Halini didasarkan pada ayat sebagaimana telah disebutkan sebelumnya

              ول 1049703 ا م ك عجب 1049703 ت أ ول 1049703 و ة رآ م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر مؤمن 1049703 ة ة1049703 م وأل ی 1049703 ؤمن حت 1049703 ى ات رآ مش ال كحوا ن ت والئ 1049703 ك ول أ م ك عج 1049703 ب أ ول 1049703 و رك م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر م 1049703 ؤمن د1049703 عب ول ؤمن 1049703 وا ی حت 1049703 ى ين رآ م 1049703 ش ال كح 1049703 وا ن ته 1049703 م عل ل لن 1049703 اس ل ات 1049703 ه ءای ن ب 1049703 ي وی ذن 1049703 ه إ ب ة مغف 1049703 ر وال ة1049703 جن ال ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعو والل 1049703 ه الن 1049703 ار ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعون[ البقرة [ ون ر

              ذآ ت 221یArtinya Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik sebelum mereka berimanSesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik walaupun diamenarik hatimu Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanitamukmin) sebelum mereka beriman Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dariorangmusyrik walaupun dia menarik hatimu Mereka mengajak ke neraka sedang Allahmengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya(perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran ((QS Al-Baqarah 221)Juga berdasarkan ayat lain berikut ini

              ن ف 1049703 إ هن ات 1049703 ان مهاجر ات مؤمن ال م جاءآ ذا إ وا ءامن ذین ال ها ی اأ ی

              یم إ ب م عل أ ه الل وهن ن ح فامت

              ه 1049703 ن ل حل 1049703 ون ی ه 1049703 م ول 1049703 ا ه 1049703 م ل ح 1049703 لcurren ه 1049703 ن ل 1049703 ا ى 1049703 اركف ل 1049703 ال إ جع 1049703 وهن ر ت فل 1049703 ا مؤمن 1049703 ات م 1049703 وهن مت عل( ( 10الممتحنة Artinya Hai orang-orang yang beriman apabila datang berhijrah kepadamu perempuanperempuanyang beriman maka hendaklah kamu uji (keimanan) mereka Allah lebihmengetahui tentang keimanan merekamaka jika kamu telah mengetahui bahwa mereka (benarbenar)beriman maka janganlah kamu kembalikan mereka kepada (suami-suami mereka)orang-orang kafir Mereka tiada halal bagi orang-orang kafir itu dan orang-orang kafir itu tiadahalal pula bagi mereka (QS Al-Mumtahanah 10)Makalah ini special dipersembahkan untuk kawan-kawan tercinta siswa siswi Sekolah IndonesiaCairo (SIC) pada pengajian rutin remaja Sabtuan di Mesjid Indonesia Kairo EgyptEmail aepmesiryahoocomQatamea 13 Mei 2005 pukul 200 malam

              21

              Perceraian dalam IslamDari Wikipedia Bahasa Melayu ensiklopedia bebas

              Lompat ke pandu arah gelintar

              Sebahagian daripada siri

              Fiqh Islam(suatu disiplin kajian Islam)

              Bidang-bidang

              Ekonomi

              Politik

              Perkahwinan

              o Peminangan

              o Mas kahwin

              o Akad nikah

              o Walimatulurus

              o Nikah mutah

              o Perceraian

              o Poligami

              o Nasab

              o Seks

              Jenayat

              Adab

              Ibadah

              Kebersihan

              Ketenteraan

              Kotak ini papar bull bincang bull sunting

              Di dalam Islam penceraian merupakan sesuatu yang dilaknat oleh Islam tetapi diharuskan dengan alasan dan sebab-sebab tertentu Penceraian boleh dilakukan dengan cara talak fasakh dan khuluk atau tebus talak

              Isi kandungan

              [sorok]

              1 Talak o 11 Hukum talak

              o 12 Rukun talak

              o 13 Contoh lafaz talak

              o 14 Jenis talak

              141 Talak rajrsquoi

              142 Talak bain

              143 Talak sunni

              144 Talak bidrsquoi

              145 Talak taklik

              2 Fasakh

              o 21 Cara melakukan fasakh

              3 Khuluk atau tebus talak

              o 31 Tujuan khuluk

              4 Rujuk

              o 41 Hukum rujuk

              o 42 Rukun rujuk

              o 43 Contoh lafaz rujuk

              431 Lafaz sarih

              432 Lafaz kinayah

              5 Lihat juga

              o 51 Pautan Luar

              [sunting] Talak

              Talak menurut bahasa bermaksud melepaskan ikatan dan menurut syarak pula talak membawa maksud melepaskan ikatan perkahwinan dengan lafaz talak dan seumpamanya Talak merupakan suatu jalan penyelesaian yang terakhir sekiranya suami dan isteri tidak dapat hidup bersama dan mencari kata sepakat untuk mecari kebahagian berumahtangga Talak merupakan perkara yang dibenci Allah swt tetapi dibenarkan

              [sunting] Hukum talakHukum Penjelasan

              Wajib

              a) Jika perbalahan suami isteri tidak dapat didamaikan lagib) Dua orang wakil daripada pihak suami dan isteri gagal membuat kata sepakat untuk perdamaian rumahtangga merekac) Apabila pihak kadi berpendapat bahawa talak adalah lebih baikd) Jika tidak diceraikan keadaan sedemikian maka berdosalah suami

              Haram

              a) Menceraikan isteri ketika sedang haid atau nifasb) Ketika keadaan suci yang telah disetubuhic) Ketika suami sedang sakit yang bertujuan menghalang isterinya daripada menuntut harta pusakanyad) Menceraikan isterinya dengan talak tiga sekali gus atau talak satu tetapi disebut berulang kali sehingga cukup tiga kali atau lebih

              Sunata) Suami tidak mampu menanggung nafkah isterinyab) Isterinya tidak menjaga maruah dirinya

              MakruhSuami menjatuhkan talak kepada isterinya yang baik berakhlak mulia dan mempunyai pengetahuan agama

              HarusSuami yang lemah keinginan nafsunya atau isterinya belum datang haid atau telah putus haidnya

              [sunting] Rukun talakPerkara Syarat

              SuamiBerakalBalighDengan kerelaan sendiri

              IsteriAkad nikah sahBelum diceraikan dengan talak tiga oleh suaminya

              LafazUcapan yang jelas menyatakan penceraiannyaDengan sengaja dan bukan paksaaan

              [sunting] Contoh lafaz talak Talak sarih

              Lafaz yang jelas dengan bahasa yang berterus-terang seperti ldquoSaya talak awakrdquo atau ldquoSaya ceraikan awakrdquo atau ldquoSaya lepaskan awak daripada menjadi isteri sayardquo dan sebagainya

              Talak kinayah

              Lafaz yang digunakan secara sindiran oleh suami seperti ldquoPergilah awak ke rumah mak awakrdquo atau ldquoPergilah awak dari sinirdquo atau ldquoSaya benci melihat muka awakrdquo dan sebagainya Namun lafaz kinayah memerlukan niat suaminya iaitu jika berniat talak maka jatuhlah talak tetapi jika tidak berniat talak maka tidak berlaku talak

              [sunting] Jenis talak

              [sunting] Talak rajrsquoi

              Suami melafazkan talak satu atau talak dua kepada isterinya Suami boleh merujuk kembali isterinya ketika masih dalam idah Jika tempoh idah telah tamat maka suami tidak dibenarkan merujuk melainkan dengan akad nikah baru

              [sunting] Talak bain

              Suami melafazkan talak tiga atau melafazkan talak yang ketiga kepada isterinya Isterinya tidak boleh dirujuk kembali Si suami hanya boleh merujuk setelah isterinya berkahwin lelaki lain

              suami barunya menyetubuhinya setelah diceraikan suami barunya dan telah habis idah dengan suami barunya

              [sunting] Talak sunni

              Suami melafazkan talak kepada isterinya yang masih suci dan tidak disetubuhinya ketika dalam tempoh suci

              [sunting] Talak bidrsquoi

              Suami melafazkan talak kepada isterinya ketika dalam haid atau ketika suci yang disetubuhinya

              [sunting] Talak taklik

              Talak taklik ialah suami menceraikan isterinya bersyarat dengan sesuatu sebab atau syarat Apabila syarat atau sebab itu dilakukan atau berlaku maka terjadilah penceraian atau talak

              Contohnya suami berkata kepada isteri ldquoJika awak keluar rumah tanpa izin saya maka jatuhlah talak saturdquo Apabila isterinya keluar dari rumah tanpa izin suaminya maka jatuhlah talak satu secara automatik

              Ia juga boleh berlaku selepas akad nikah (ia dipraktikkan di Malaysia dan wajib oleh semua pengantin lelaki untuk melafaznya) berkata ldquoJika saya menyeksa isteri saya dengan sengaja atau saya meninggalkan isteri saya selama empat bulan berterusan dengan sengaja tanpa kerelaannya dan jika ia mengadu kepada kadi atau naib kadi apabila disabitkan oleh kadi atau naib kadi maka jatuhlah talak satu ke atas isteri sayardquo

              Ia juga boleh berlaku dengan cara ldquoJika saya menyeksa isteri saya dengan sengaja atau saya meninggalkannya selama empat bulan berterusan tanpa kerelaannya dan jika ia mengadu kepada kadi atau naib kadi serta membayar RM 100 sebagai tebus talak apabila disabitkan oleh kadi atau naib kadi maka jatuhlah talak satu ke atas isteri saya dengan nilai tebus talak tersebutrdquo

              [sunting] Fasakh

              Erti fasakh menurut bahasa ialah rosak atau putus Manakala menurut syarak pula pembatalan nikah disebabkan oleh sesuatu sifat yang dibenarkan syarak misalnya perkahwinan suami isteri yang difasakhkan oleh kadi disebabkan oleh suaminya tidak mempu memberi nafkah kepada isterinya Fasakh tidak boleh mengurangkan bilangan talaknya Fasakh hanya boleh dituntut oleh isteri sekiranya terdapat beberapa sebab atau kecacatan yang terdapat pada pihak suaminya Mengikut mazhab Shafie seorang isteri boleh menuntut fasakh melalui kadi atau mahkamah disebabkan oleh kekurangan suaminya seperti gila (berkekalan atau sekejab) penyakit kusta penyakit sopak penyakit yang menghalang mereka daripada melakukan persetubuhan suami tidak mampu memberi nafkah belanja kepada isterinya seperti makan dan minum serta tempat tinggal pakaian memberi mahar dengan cara tunai sebelum bersetubuh kerana kepapaan atau muflis atau sebagainya suami tidak bertanggungjawab dengan meninggalkan isterinya terlalu lama dan tidak memberi khabar berita suami yang menzalimi dan memudaratkan isterinya

              suami yang fasik serta melakukan maksiat terhadap Allah dan tidak menunaikan kewajipan kepada Allah dan murtad salah seorang (suami atau isteri)

              [sunting] Cara melakukan fasakh Jika suami atau isteri mempunyai sebab yang megharuskan fasakh Membuat aduan kepada pihak kadi supaya membatalkan perkahwinan mereka

              Jika dapat dibuktikan pengaduan yang diberikan adalah betul pihak kadi boleh mengambil tindakan membatalkannya

              Pembatalan perkahwinan dengan cara fasakh tidak boleh dirujuk kembali melainkan dengan akad nikah yang baru

              [sunting] Khuluk atau tebus talak

              Perpisahan antara suami dan isteri melalui tebus talak sama ada dengan menggunakan lafaz talak atau khuluk Pihak isteri boleh melepaskan dirinya daripada ikatan perkahwinan mereka jika ia tidak berpuas hati atau lain-lain sebab Pihak isteri hendaklah membayar sejumlah wang atau harta yang dipersetujui bersama dengan suaminya maka suaminya hendaklah menceraikan isterinya dngan jumlah atau harta yang ditentukan

              Hukum khuluk adalah berdasarkan surah al-Baqarah ayat 229 ldquoTidak halal bagi kamu mengambil apa-apa yang telah kamu berikan kepada mereka suatu jua pun kecuali jika takut kedua-duanya tidak akan mengikut peraturan Allah swt Jika kamu takut bahawa tidak akan mengikut peraturan Allah maka tiadalah berdosa kedua-duanya tentang barang yang jadi tebus oleh perempuanrdquo

              Talak boleh jatuh dengan menyebut ldquoSaya menceraikan kamu dengan bayaran RM 10000rdquo dan isterinya menjawab ldquoSaya menerimanyardquo Apabila suami melafazkan demikian dan isterinya menyahut tawaran itu dengan serta-merta jatuhlah talak dengan khuluk dan isterinya wajiblah beridah Suami isteri hanya boleh merujuk dengan akad nikah baru sahaja

              [sunting] Tujuan khuluk Memelihara hak wanita Menolak bahaya kemudaratan yang menimpanya

              Memberi keadilan kepada wanita yang cukup umurnya melalui keputusan mahkamah

              [sunting] Rujuk

              Menurut bahasa rujuk boleh didefinisikan sebagai kembali Manakala menurut syarak ia membawa maksud suami kembali semula kepada isterinya yang diceraikan dengan ikatan pernikahan asal (dalam masa idah) dengan lafaz rujuk

              [sunting] Hukum rujukHukum Penjelasan

              WajibBagi suami yang menceraikan isterinya yang belum menyempurnakan gilirannya dari isteri-isterinya yang lain

              Haram Suami merujuk isterinya dengan tujuan untuk menyakiti atau memudaratkan isterinya itu

              Makruh Apabila penceraian lebih baik antara suami dan isteri

              Harus Sekirannya rujuk boleh membawa kebaikan bersama

              [sunting] Rukun rujukPerkara Syarat

              SuamiBerakalBalighDengan kerelaan sendiri

              Isteri

              Telah disetubuhiBerkeadaan talak rajrsquoiBukan dengan talak tigaBukan cerai secara khulukMasih dalam idah

              Lafaz

              Ucapan yang jelas menyatakan rujukTiada disyaratkan dengan khiar atau pilihanDisegerakan tanpa dikaitkan dengan taklik atau bersyaratDengan sengaja dan bukan paksaan

              [sunting] Contoh lafaz rujuk

              [sunting] Lafaz sarih

              Lafaz terang dan jelas menunjukkan rujuk Contoh ldquoSaya rujuk awak kembalirdquo atau ldquoSaya kembali semula awak sebagai isteri sayardquo

              [sunting] Lafaz kinayah

              Lafaz kiasan atau sindiran Contoh ldquoSaya jadikan awak milik saya semulardquo atau ldquoSaya pegang awak semulardquo Lafaz kinayah perlu dengan niat suami untuk merujuk kerana jika dengan niat rujuk maka jadilah rujuk Namun jika tiada niat rujuk maka tidak sahlah rujuknya

              Bab Lian Ditulis oleh Fani Kamis 24 Mei 2007 2024 1 PENGERTIAN LIrsquoAN DAN KASUS LIrsquoAN

              Kata lirsquoan menurut bahasa berarti allarsquonu bainatsnaini fa sharsquoidan (saling melaknat yang terjadi di antara dua orang atau lebih) Sedang menurut istilah syarrsquoi lirsquoan ialah sumpah dengan redaksi tertentu yang diucapkan suami bahwa isterinya telah berzina atau ia menolak bayi yang lahir dari isterinya sebagai anak kandungnya dan kemudian sang isteri pun bersumpah bahwa tuduhan suaminya yang dialamatkan kepada dirinya itu bohong (Pengertian ini dikutip dari kitab al-Mugashshal fi Ahkamil Mar-ah Wal Baitil Muslim Fisy Syarirsquoatil Islamiyah VIII 320-321 terbitan Muassasah Risalah Beirut oleh Prof Dr Abdul Karim Zaidan)

              Apabila seorang laki-laki menuduh isterinya berbuat serong dengan laki-laki lain kemudian isterinya menganggap bahwa tuduhannya bohong maka pihak suami harus dijatuhi hukuman dera kecuali dia mempunyai bukti yang kuat atau melakukan lirsquoan ldquoDan orang-orang yang menuduh isterinya (berzina) padahal mereka tidak ada mempunyai saksi-saksi selain diri mereka sendiri Maka persaksian orang itu ialah empat kali bersumpah dengan nama Allah sesungguhnya dia adalah termasuk orang-orang yang benar Dan (sumpah) yang kelima bahwa lanat Allah atasnya jika dia termasuk orang-orang yang berdusta Istrinya itu dihindarkan dari hukuman oleh sumpahnya empat kali atas nama Allah Sesungguhnya suaminya itu benar-benar termasuk orang-orang yang dusta Dan (sumpah) yang kelima bahwa laknat Allah atasnya jika suaminya itu termasuk orang-orang yang benarrdquo (QS An-Nuur 6-9)

              Dari Ibnu Abbas ra bahwa Hilal bin Umayyah ra pernah menuduh isterinya berzina dengan Syarik bin Sahma di hadapan Nabi saw Kemudian Nabi saw bersabda ldquoKamu harus dapat membuktikan atau (kalau tidak) hukuman had menimpa punggungmurdquo Lalu dia berkata ldquoYa Rasulullah jika seorang di antara kami telah melihat seorang laki-laki berada di atas isterinya masihkah dituntut untuk pergi mencari buktirdquo maka Beliau pun bersabda ldquoKamu harus dapat membuktikan dan jika tidak maka hukuman had di punggungmurdquo Hilal berkata ldquoDemi dzat yang telah mengutusmu dengan membawa kebenaran sesungguhnya saya benar-benar jujur Maka saya harap sudi kiranya Allah menurunkan ayat Qurrsquoan yang bisa membebaskan punggungku dari hukum derardquo Maka turunlah Malaikat Jibril dan menyampaikan wahyu kepada Beliau WALLADZIINA YARMUUNA AZWAAJAHUM (dan orang-orang yang menuduh istri-isterinya) sampai padat IN KAANA MINASH SHAADIQIN (jika suaminya itu termasuk orang-orang yang benar) Kemudian Nabi saw beranjak dari tempatnya sambil menyuruh Hilal menemui isterinya Kemudian Hilal datang (lagi) kepada Beliau lalu memberikan kesaksian lantas Nabi saw bersabda

              ldquoSesungguhnya Allah tahu bahwa seorang di antara kamu berdua ini ada yang bohong Adakah di antara kalian berdua ini yang mau bertaubatrdquo Kemudian isterinya bangun lalu memberikan kesaksiannya Maka tatkala ia hendak mengucapkan sumpah yang kelima maka orang-orang menghentikannya (agar tidak jadi mengucapkan sumpah kelima) dan mereka berkata ldquoSesungguhnya perempuan ini wajib dijatuhi hukumanrdquo Ibnu Abbas berkata ldquoLalu ia (isterinya

              itu) pelan-pelan mundur hingga kami menduga ia akan segera kembalirdquo Kemudian ia berkata Aku tidak akan membuat malu kaumku sepanjang hari Kemudian terus berlalu begitu Lantas Nabi saw bersabda ldquoPerhatikan dia jika dia datang dengan membawa bayi yang juling matanya besar pinggulnya dan kedua betisnya besar juga maka ia(bayi itu) milik Syarik bin Sahmarsquordquo Ternyata dia datang persis yang disabdakan Nabi saw Kemudian Beliau bersada ldquoKalaulah tidak ada ketetapan di dalam Kitabullah sudah barang tentu saya punya urusan dengan diardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no 2098 Fathul Bari VIII 449 no 4747 rsquoAunul Marsquobud VI 341 no 2237 Tirmidzi V 12 no 3229 dan Ibnu Majah I 668 no 2067)

              2 HUKUM-HUKUM YANG MENIMPA ORANG YANG MELAKUKAN LIrsquoAN

              Apabila suami isteri melakukan mularsquoanah atau lirsquoan maka berlakukan pada keduanya hukum-hukum berikut ini

              1 Keduanya harus diceraikan berdasarkan hadistDari Ibnu Umar ra ia berkata ldquoNabi saw memutuskan hukum di antara seorang suami dan isteri dari kaum Anshar dan menceraikan antara keduanyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 458 no 5314 Muslim II 1133 no 9 dan 1494)

              2 Keduanya haram rujursquo untuk selama-lamanyaDari Sahl bin Sarsquod ra ia berkata ldquoTelah berlaku sunnah Nabi saw tentang suami isteri yang saling bermularsquoanah dimana mereka diceraikan antara keduanya kemudian mereka tidak (boleh) rujursquo buat selama-lamanyardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no 2104 dan Aunul Mabud VI 337 no 2233 serta Baihaqi VII 410)

              3 Wanita yang bermularsquoanah berhak memiliki maharDari Ayyub bin Sarsquoid bin Jubair ia bercerita Saya pernah bertanya kepada Ibnu Umar ra (Wahai Ibnu Umar) bagaimana kedudukan seorang suami yang menuduh isterinya berbuat serong Jawab Ibnu Umar ldquoNabi saw pernah menceraikan antara dua orang yang bersaudara (yaitu suami isteri) dari Bani rsquoAjlan dan Beliau bersabda (kepada keduanya) ldquoAllah mengetahui bahwa seorang di antara kalian berdua pasti berbohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Ternyata mereka berdua enggan (memenuhi tawaran Beliau) Nabi bersabda lagi ldquoAllah mengetahui bahwa salah seorang di antara kalian berdua pasti bohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Ternyata mereka enggan lalu Nabi pun bersabda ldquoAllah mengetahui bahwa salah seorang di antara kalian berdua pasti bohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Namun mereka berdua enggan (untuk memenuhi tawaran Beliau) Maka selanjutnya Beliau menceraikan antara keduanyardquo Ayyub berkata ldquoKemudian Amr bin Dinar mengatakan kepadaku lsquoSesungguhnya di dalam hadist tersebut ada sebagian yang saya perhatikan belum engkau sampaikan yaitu laki-laki yang bermularsquoanah itu menanyakan ldquoMana hartaku (maharku)rdquo Dijawab (oleh Nabi saw) ldquoTidak ada harta (mahar) bagimu Jika kamu jujur berarti kamu sudah pernah bercampur dengannya jika kamu bohong maka ia (mahar) itu kian jauh darimurdquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 456 no 5311 Muslim II 1130 no 1493 lsquoAunul Marsquobud VI 347 no 2240 dan 2241 Nasarsquoi VI 177)

              4 Anak yang lahir dari isteri yang bermularsquoanah harus diserahkan kepada sang isteri (ibunya)Dari Ibnu Umar ra ia berkata ldquoSesungguhnya Nabi saw pernah memutuskan untuk mularsquoanah antara seorang suami dengan isterinya kemudian ia (suami) dipisahkan dari anaknya lantas Beliau menceraikan antara mereka berdua kemudian anak itu Rasulullah serahkan kepada isterinyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 460 no 5315 Muslim II 1132 no 1494 lsquoAunul Marsquobud VI 348 no 2242 Tirmidzi II 338 no 1218 Nasarsquoi VI 178 dan Ibnu Majah I 669 no 2069)

              5 Isteri yang bermularsquoanah berhak menjadi ahli waris anaknya dan begitu juga sebaliknyaDari Ibnu Syihab dalam hadist Sahl bin Sarsquoad ia berkata ldquoMenurut Sunnah Nabi saw sesudah suami isteri yang bermularsquoanah dicerai padahal sang isteri hamil maka anaknya dinisbatkan kepada ibunya Kemudian sunnah Beliau saw berlaku mengenai hak warisnya dimana ia (ibu tersebut) berhak menjadi ahli waris anaknya dan anaknya pun berhak menjadi ahli warisnya sesuai apa yang telah Allah tetapkan untuknyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari 1X 452 no 5309 Muslim II 1129 no 1492 dan lsquoAunul Marsquobud VI 339 no 2235)

              Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 835 - 841

              Bab Khulu

              Selasa 28 Agustus 2007 1821 Pengertian Khulursquo

              Menurut bahasa kata khulursquo berasal dari khalarsquo ats-tsauba idzaa azzalaba yang artinya

              melepaskan pakaian karena isteri adalah pakaian suami dan suami adalah pakaian isteri Allah

              SWT berfirman rdquoMereka itu adalah pakaian bagimu dan kamu pun pakaian bagi merekardquo (Al-

              Baqarah187)

              Para pakar fiqih memberi definisi bahwa khulursquo adalah seorang suami menceraikan isterinya dengan imbalan mengambil sesuatu darinya

              Dan khulursquo disebut juga fidyah atau if tidak (tebusan) (Fiqhus Sunnah II253 Manarus Sabil II226 dan Fathul Bari IX395)

              Persyaratan Khulursquo

              Jika persengketaan antara suami isteri kian parah dan tidak mungkin lagi diambil langkah-

              langkah kompromistis supaya mereka bersatu kembali atau pihak isteri sudah menggebu-gebu

              untuk bercerai dengan suaminya maka ia boleh menebus dirinya dari kekuasaan suaminya

              dengan menyerahkan sejumlah harta kepadanya sebagai ganti dari buruknya keadaan yang

              menimpa suaminya karena bercerai dengannya Allah SWT berfirman rdquoDan tidak halal bagi

              kamu mengambil dari sesautu yang telah kamu berikan kepada mereka kecuali kalau keduanya

              (suami isteri) khawatir tidak akan dapat menjalankan hukum-hukum Allah maka tidak ada dosa

              atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus dirinyardquo (Al-

              Baqarah229)

              Dari Ibnu Abbas ra berkata Isteri Tsabit bin Qais bin Syammas datang kepada Nabi saw lalu

              bertutur rdquoYa Rasulullah aku tidak membenci Tsabit karena imannya dan bukan (pula) karena

              perangainya melainkan sesungguhnya aku khawatir kufurrdquo Kemudian Rasulullah saw

              bersabda rdquoMaka mau engkau mengembalikan kebunnya kepadanyardquo Jawabnya rdquoYa (mau)rdquo

              kemudian ia mengembalikannya kepadanya dan selanjutnya beliau menjawab suaminya (Tsabit)

              agar mencerainyardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no2036 dan Fathul Bari IX395 no5276)

              Peringatan Keras Terhadap Masalah Khulursquo

              Dari Tsauban ra bahwa Rasulullah saw bersabda ldquoSetiap wanita yang mau talak kepada

              suaminya tanpa alasan yang dibenarkan agama maka haram baginya mencium seberbak

              surgardquo (Shahih Shahihul Ibnu Majah no1682 ldquoAunul Marsquobud VI308 no2209 Ibnu Majah

              I662 no20555 dan Tirmidzi II329 no1199)

              ldquoDarinya (Tsauban) ra dari Nabi saw beliau bersabda ldquoWanita-wanita yang melakukan khulursquo

              adalah wanita-wanita munafikrdquo (Shahih Shahihul Jamirsquous Shaghir no6681 dan Tirmidzi

              II329 no1198)

              Peringatan Keras Bagi Para Suami Agar Tidak Mempersulit Isterinya

              Manakala seorang suami tidak senang kepada isterinya dan benci kepadanya karena suatu hal

              maka hendaklah mentalaknya dengan cara yang marsquoruf sebagaimana yang diperintahkan Allah

              SWT Ia tidak boleh manahannya dan mempersulitnya untuk menebus dirinya sendiri Allah

              SWT berfirman rdquoDan apabila kamu mentalak isteri-isterimu lalu mereka mendekati akhir

              iddahnya maka rujukilah mereka dengan cara yang marsquoruf atau ceraikanlah mereka dengan

              cara yang marsquoruf (pula) Janganlah kamu rujuki mereka untuk memberi kemudharatan karena

              dengan demikian kamu menganiaya mereka Barangsiapa berbuat demikian maka sungguh ia

              telah berbuat zhalim terhadap dirinya sendiri Janganlah kamu jadikan hukum-hukum Allah

              sebagai permainan Dan ingatlah nirsquomat Allah padamu dan apa yang telah diturunkan Allah

              kepadamu yaitu al-Kitab dan al-Hikmah Allah memberi pengajaran kepada engkau dengan apa

              yang diturunkan-Nya itu Dan bertakwalah kepada Allah serta ketahuilah bahwasannya Allah

              Maha Mengetahui segala sesuaturdquo (Al-Baqarah231)

              Dan Allah SWT berfirman rdquoHai orang-orang yang beriman tidak halal bagi kamu

              mempusakai wanita dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena

              hendak mengambil kembali sebagai dari apa yang telah kamu berikan kepadanya terkecuali bila

              mereka melakukan perbuatan keji yang nyata Dan bergaullah dengan mereka secara patut

              Kemudian jika kamu tidak menyukai mereka (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak

              menyukai sesuatu padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyakrdquo (An-Nisaarsquo19)

              Khulursquo Adalah Fasakh Bukan Talak

              Jika seorang isteri telah menebus dirinya dan dicerai oleh suaminya Maka ia berkuasa penuh

              atas dirinya sendiri sehingga suaminya tidak berhak untuk rujuk kepadanya kecuali dengan

              ridhanya dan perpecahan tidak dianggap sebagai talak meskipun dijatuhkan dengan redaksi

              talak Namun ia adalah perusakan akad nikah demi kemaslahatan sang isteri dengan balasan

              menebus dirinya kepada suaminya

              Ibnul Qayyim ra menulis sebagai berikut rdquoDan yang menunjukkan khulursquo bukan talak adalah

              bahwa Allah SWT telah menetapkan tiga ketentuan yang berlaku pada talak terhadap (isteri)

              yang telah dikumpuli jika talak tersebut telah mencapai talak tiga Ketetapan-ketetapan itu tidak

              pada khulursquo

              Pertama Suamilah yang lebih berhak rujuk kepada isterinya dalam masa iddah

              Kedua Talak maksimal tiga kali sehingga setelah terjadi talak ketiga isteri tidak halal bagi

              suaminya terkecuali ia kawin lagi dengan suami kedua dan pernah bercampur dengannya

              Ketiga Iddah yang berlaku dalam talak terdiri atas tiga kali qurursquo (bersih dari iddah)

              Sementara itu telah sah berdasarkan nash (ayat Qur-an ataua hadits) dan ijmarsquo (kesepatakan)

              bahwasanya tidak sah istilah rujuk dalam khulursquo

              Dan sudah sah berdasar sunnah Nabi saw dan pendapat para shahabat bahwa iddah untuk khulursquo

              hanya satu kali haidh

              Demikian pula telah sah juga berdasar nash syarrsquoi bahwa boleh melakukan khulursquo setelah talak

              kedua dan talak ketiga

              Ini jelas sekali menunjukkan bahwa khulursquo bukanlah talak Oleh sebab itu Allah SWT

              menegaskan rdquoTalak (yang dapat dirujuk) dua kali Setelah itu boleh rujuk lagi dengan

              Cara yang marsquoruf atau menceraikan dengan cara yang baik dan tidak halal bagi kamu

              mengambil kembali dari sesuatu yang pernah kami berikan pada mereka kecuali kalau

              keduanya khawatir tidak akan dapat melaksanakan hukum-hukum Allah Jika kamu khawatir

              bahwa keduanya (suami istri) tidak dapat mejalangkan hukum-hukum Allah maka tidak ada

              dosa atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus dirinyardquo (Al-

              Baqarah229)

              Dan ini tidak dikhususkan bagi wanita yang telah ditalak dua kali karena hal ini ia mencakup

              isteri yang dicerai dua kali Tidak boleh dhamir (kata ganti) Itu kembali kepada oknum yang

              tidak disebutkan dalam ayat di atas dan meninggalkan oknum yang disebutkan dengan jelas akan

              tetapi mungkin dikhususkan bagi oknum yang pernah disebutkan sebelumnya atau meliputi juga

              selain yang sudah disebutkan sebelumnya Kemudian Allah SWT berfirman rdquoKemudian jika

              suami mentalaknya (sesudah talak yang kedua) maka perempuan itu tidak halal lagi baginyardquo

              (Al-Baqarah230)

              Ayat al-Qurrsquoan ini meliputi perempuan yang dicerai setelah khulursquo dan setelah dicerai dua kali

              secara qathrsquoi (pasti) karena dialah yang disebutkan dalam ayat di atas Maka ia (wanita yang di

              khulursquo) harus masuk ke dalam kandungan lafazh ayat tersebut Demikianlah yang difahami

              Imam Ahli tafsir Ibnu Abbas ra yang pernah didorsquoakan oleh Rasulullah saw agar Allah

              mengajarinya tafsir Qurrsquoan Dan pasti doa itu terkabul tanpa keraguan Manakala hukum-hukum

              yang berlaku dalam khulursquo berlainan dengan hukum-hukum talak maka hal itu menunjukkan

              bahwa keduanya berlainan Jadi inilah yang sesuai dengan ketentuan narsquoah qiyas dan dengan

              pendapat para shahabat Nabi saw (Zaadul Marsquoad V199)

              Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal

              Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-

              Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 636 - 641

              Bab Iddah

              Kamis 30 Agustus 2007 1654 Pengertian Iddah

              Menurut bahasa kata iddah berasal dari kata rsquoadad (bilangan dan ihshaak (perhitungan) seorang

              wanita yang menghitung dan menjumlah hari dan masa haidh atau masa suci

              Menurut istilah kata iddah ialah sebutannama bagi suatu masa di mana seorang wanita menantimenangguhkan perkawinan setelah ia ditinggalkan mati oleh suaminya atau setelah diceraikan baik dengan menunggu kelahiran bayinya atau berakhirnya beberapa qurursquo atau berakhirnya beberapa bulan yang sudah ditentukan

              Macam-Macam Masa Iddah

              Barangsiapa yang ditinggal mati suaminya maka iddahnya empat bulan sepuluh hari baik sang

              isteri sudah dicampuri ataupun belum Hal ini mengacu pada firman Allah SWT rdquoOrang-orang

              yang meninggal dunia di antaramu dengan meninggalkan isteri-isteri (hendaklah para isteri itu)

              menangguhkan dirinya (beriddah) empat bulan sepuluh harirdquo (Al-Baqarah 234)

              Terkecuali isteri yang sudah dicampuri dan sedang hamil maka masa iddahnya sampai

              melahirkan rdquoDan wanita-wanita yang hamil waktu iddah mereka itu adalah sampai mereka

              melahirkan kandungannyardquo (At-Thalaq 4)

              Dari al-Miswar bin Makhramah bahwa Subairsquoah al-Aslamiyah ra pernah melahirkan dan

              bernifas setelah beberapa malam kematian suaminya Lalu ia mendatangi Nabi saw lantar

              meminta idzin kepada Beliau untuk kawin (lagi) Kemudian Beliau mengizinkannya lalu ia

              segera menikah (lagi) (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX470 no5320 dan Muslim II1122

              no1485)

              Wanita yang ditalak sebelum sempat dicampuri maka tidak ada masa iddah baginya berdasarkan

              pada firmannya Allah SWT berfirman rdquoHai orang-orang yang beriman rsquoapabila kamu menikahi

              perempuan-perempuan yang beriman kemudian kamu ceraikan mereka sebelum kamu

              mencampurinya maka sekali-kali tidak wajib atas mereka iddah bagimu yang kamu minta

              menyempurnakannyardquo (Al-Ahzaab49)

              Sedang wanita yang ditalak yang sebelumnya sempat dikumpuli dan dalam keadaan hamil maka

              masa iddahnya ialah ia melahirkan anak yang diakndungnya Allah SWT berfirman rdquoDan

              wanita-wanita hamil waktu iddah mereka itu adalah sampai mereka melahirkan

              kandungannyardquo (At-Thalaq4)

              Dari az-Zubair bin al-Awwam ra bahwa ia mempunyai isteri bernama Ummu Kultsum bin

              rsquoUqbah radhiyallahu rsquoanha Kemudian Ummu Kultsum yang sedang hamil berkata kepadanya

              rdquoTenanglah jiwaku (dengan dijatuhi talak satu)rdquo Maka az-Zubir pun menjatuhkan padanya talak

              satu Lalu dia keluar pergi mengerjakan shalat sekembalinya (dari shalat) ternyata isterinya

              sudah melahirkan Kemudian az-Zubir berkata rdquoGerangan apakah yang menyebabkan ia

              menipuku semoga Allah menipunya (juga)rdquo Kemudian dia datang kepada Nabi saw lalu beliau

              bersabda kepadanya rdquoKitabullah sudah menetapkan waktunya lamarlah (lagi) di kepada

              dirinyardquo (Shahih Shahih Ibnu Majah no1546 dan Ibnu Majah I653 no2026)

              Jika wanita yang dijatuhi talak termasuk perempuan yang masih berhaidh secara normal maka

              masa iddahnya tiga kali haidh berdasarkan Firman Allah SWT rdquoWanita-wanita yang ditalak

              hendaklah menahan diri (menunggu tiga kali qurursquo)rdquo (Al-Baqarah 228)

              Kata qurursquo berarti haidh Hal ini mengacu pada hadits Aisyah ra bahwa Ummu Habibah ra

              sering mengeluarkan darah istihadhah(darah yang keluar dari wanita karena sakit atau lainnya)

              lalu dia bertanya kepada Nabi saw (mengenai hal tersebut) Maka Beliau menyuruh

              meninggalkan shalat pada hari-hari haidhnya (Shahih Lighairih Shahih Abu Daud no252 dan

              rsquoAunul Marsquobud I463 no278)

              Jika wanita yang dijatuhi talak itu masih kecil belum mengeluarkan darah hadih atau sudah lanjut

              usia yang sudah manopause (berhenti masa haidh) maka iddahnya adalah tiga bulan lamanya

              Allah swt berfirman rdquoDan perempuan-perempuan yang tidak haidh lagi (manopause) diantara

              isteri-isteri kaian jika ragu-ragu (tentang masa iddahnya) maka masa iddah mereka adalah tiga

              bulan Begitu pula perempuan-perempuan yang belum haidhrdquo (At-Thalaq4)

              Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal

              Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-

              Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 642 ndash 645

              • Talak
                • Daftar isi
                • [sunting] Latar Belakang
                • [sunting] Pengertian
                • [sunting] Pembagian Talak
                  • [sunting] Dari segi cara suami menjatuhkan
                  • [sunting] dari segi boleh - tidaknya suami rujuk kembali pada istrinya
                    • MACAM-MACAM TALAK
                      • pengrtian khulu
                      • Perceraian dalam Islam
                        • Isi kandungan
                        • [sunting] Talak
                          • [sunting] Hukum talak
                          • [sunting] Rukun talak
                          • [sunting] Contoh lafaz talak
                          • [sunting] Jenis talak
                            • [sunting] Talak rajrsquoi
                            • [sunting] Talak bain
                            • [sunting] Talak sunni
                            • [sunting] Talak bidrsquoi
                            • [sunting] Talak taklik
                                • [sunting] Fasakh
                                  • [sunting] Cara melakukan fasakh
                                    • [sunting] Khuluk atau tebus talak
                                      • [sunting] Tujuan khuluk
                                        • [sunting] Rujuk
                                          • [sunting] Hukum rujuk
                                          • [sunting] Rukun rujuk
                                          • [sunting] Contoh lafaz rujuk
                                            • [sunting] Lafaz sarih
                                            • [sunting] Lafaz kinayah

                a Suami tersebut menjatuhkan talak kepada isterinya dalam keadaan haid atau nifash Oleh

                karena menurut ulama Malikiyyah wanita haid atau nifash baru boleh melakukan ibadah

                yang sifatnya taabudiyyah setelah ia mandi disamping telah habios keluar darah haid

                dan nifash Maka ketika seorang suami menjatuhkan talak kepada isterinya yang telah

                terputus darah haid dan nifashnya dan belum mandi maka hukumnya termasuk kedalam

                kategori ini yaitu haram

                Adapun mengenai isteri yang tidak haid seperti wanita yang telah monopouse atau

                tidakbelum haid maka termasuk kategori talak bidiy yang diharamkan baginya tidak ada dalam

                poin ini namun hanya pada dua bentuk yang terakhir

                b Suami tersebut menjatuhkan talak kepada isterinyatiga kali pada satu tempat baik isteri

                itu pada masa haid atau dalam masa suci Namun tentu saja menjatuhkan talak tiga

                kepada isteri ketika ia berada dalam masa haid berarti ia melakukan dua dosa sekaligus

                yaitu menjatuhkan talak kepada isteri yang sedang berada dalam masa haid

                c Suami tersebut menjatuhkan talak kepada isterinya sebagai talak saja misalnya seorang

                suami berkata kepada isterinya Engkau tertalak sebagian talak atau suami tersebut

                menjatuhkan talak kepada sebagian anggota tubuhnya saja seperti suami tersebut

                berkata tangan kamu tertalak

                Sedangkan yang termasuk talak bidiy yang makruh dijatuhkan terwujud dengan dua

                syarat yaitu a) Suami tersebut menjatuhkan talak isterinya pada masa suci yang telah

                disetubuhinya pada masa suci itu dan b) Suami tersebut menjatuhkan talak isterinya dua kali

                pada satu tempat[21]

                Menurut ulama Syafiiyyah talak bidiy itu terbagi dua yaitu

                a Suami tersebut menjatuhkan talak istrinya yang telah disetubuhi pada masa haid

                Ketentuan ini mereka dasarkan kepada firman Allah SWT sebagaimana yang telah

                penulis kutip terdahulu yaitu hellip Talaklah mereka karena iddah merekahellip Adapun

                sebab pengharaman menjatuhkan talak dalam bentuk ini karena akan memudharatkan

                istrinya itu disebabkan ia akan ber-iddah relative lebih panjang

                b Suami tersebut menjatuhkan talak istrinya pada masa suci namun pada masa suci itu ia

                telah menyetubuhi istrinya di farj-nya (vagina) Menurut pendapat terkuat dalam mazhab

                ini menyetubuhi di dubur (anus) juga termasuk dalam mazhab ini karena ada

                kemungkinan istrinya hamil atau tidak Oleh karenanya akan menyulitkan masa iddah-

                nya apakah sampai melahirkan atau dengan menggunakan qurucirc Di samping itu ada

                kemungkinan suami itu akan menyesal karena ia akan berpisah juga dengan anaknya[22]

                Ulama Hanabilah sepakat dengan ulama Syafiiyyah[23]

                Menurut ulama Hanafiyyah sebagaimana yang dikutip oleh Wahbah al-Zuhaili senagai

                berikut

                [24]واحد طهر فى ثالث يطلقها او واحدة بكلمة اثنين او ثالث يطلقها ان

                yaitu seorang suami menjatuhkan talak istrinya tiga atau dua dengan satu kata atau ia menjauhkan talaknya tiga pada masa satu kali suci

                Ahmad al-Hashari menguraikan pendapat ulama Hanafiyyah tersebut di mana menurut

                mereka talak bidicirc dapat diukur dari dua patron yaitu a) Dari segi waktu dan b) Dari segi

                jumlah talak yang dijatuhkan

                Dari Segi Waktu Penjatuhannya

                Adapun dari segi waktu terbagi kepada dua yaitu

                1 Talak satu (rajicirc) pada masa haid jika isteri itu telah disetubuhi baik ia wanita merdeka atau

                budak Larangan dalam bentuk ini menurut mereka dapat memanjangkan iddah2 Suami menjatuhkan talak isterinya yang masihsudah haid sebanyak satu kali (Rajiy) pada masa

                suci yang telah disetubuhinya baik wanita itu merdeka ataupun budak Larangan dalam bentuk

                ini menurut mereka adanya kemungkinan isterinya itu hamil lalu ia akan menyesal menjatuhkan

                talak isterinya itu[25]

                Dari segi jumlahnya

                Sedangkan dari segi jumlah talak talak bidiy menurut mereka adalah apabila seorang

                suami menjatuhkan talak isterinya yang merdeka sebanyak tiga dan budak sebanyak dua pada

                satu kali masa suci yang belum disetubuhi baik jumlah itu dijatuhkan dalam waktu sekaligus atau

                satu persatu[26]

                Menurut ulama Zhahiriyyah sebagaimana dikemukakan oleh Ibnu Hazm yang dikutip

                oleh Ahmad al-Hashari sebagai berikutفيه وطئها الذي طهرها اثناء فى أو حيضها اثناء امرئته الرجل طالق ]27[هو

                Talak Bidiy ialah yang dijatuhkan oleh seorang suami kepada isterinya pada masa haidnya atau pada masa suci yang pada masa itu telah disetubuhinya

                Para ulama sepakat menyatakan bahwa talak bidiy adalah haram dan orang yang

                melakukannya dikenai dosa Namun mengenai akibat hokum yang ditimbulkan oleh talak bidiy

                ini terjadi perbedaan pendapat dikalangan ulama Jumhur ulama berpendapat bahwa apabila

                seorang suami menjatuhkan talak isterinya dengan talak bidiy maka talaknya tersebut berlaku

                dan sah Adapun alas an yang mereka kemukakan adalah beberapa ayat yang bersifat umum

                mengenai talak tersebut Mereka juga melandaskannya kepada hadits Nabi SAW berikiutالله صلى وسلم الله رسول على حائض وهي امرأته طلق أنه عنهما الله رضي عمر بن الله عبد عنالله رسول فقال ذلك عن وسلم عليه الله صلى الله رسول الخطاب بن عمر فسأل وسلم عليه

                أمسك ( شاء إن ثم تطهر ثم تحيض ثم تطهر حتى ليمسكها ثم فليرجعها مره وسلم عليه الله صلى( عليه ( متفق النساء لها تطلق أن الله أمر التي العدة فتلك يمس أن قبل طلق شاء وإن ]28[بعد

                Diterima dari Ibnu Umar sesungguhnya ia menjatuhkan talak isterinya yang mana isterinya itu berada dalam keadaan haid pada masa Rasulullah SAW kemudian Rasulullah berkata aku menanyakannya kepada Rasulullah SAW tentang hal itu maka Rasulullah SAW menjawab suruh ia untuk merujukinya kemudian hendaklah ia memegangnya sampai ia suci kemudian haid kemudian suci Jika ia mau peganglah atau ia talak sebelum disetubuhi Demikianlah iddah yang diperintahkan oleh Allah Azza Wa Jalla untuk menjatuhkan talak pada wanita

                Dalam hadits tersebut dapat dipahami bahwa suatu ketika Umar menjatuhkan talak

                isterinya sementara isterinya itu dalam keadaan haid Lalu Rasulullah SAW memerintahkannya

                untuk rujuk kepada isterinya kembali Menurut mereka hal itu mengidikasikan bahwa talak yang

                dijatuhkannya adalah yang termasuk talak bidiy itu telah berlaku

                Sebagian ulama yang lain diantaranya ulama syiah zhahiriyyah salah satu pendapat

                Imam Ahmad Ibn Uqail Ibn Taimiyyah dan Ibn al-Qayyim (Hanabillah) berpendapat bahwa

                talak bidiy itu tidak jatuh Menurut kelompok ini beberapa ayat Al-Quran menjelaskan bahwa

                talak bidiy tidak berlaku dan tidak berkekuatan hukum Al-Quran justru melarang talak biI itu

                Ayat menjelaskan bahwa talak harus dijatuhkan pada saat isterinya dapat menjalankan iddah

                Allah SWT berfirman Talaklah mereka karena iddah mereka Dalam memahami hadits

                tentang Ibnu Umar diatas mereka justru memahaminya dengan alur pikir yang berbeda Menurut

                mereka Rasulullah SAW menyuruh Ibn Umar untuk rujuk itu bukan karena telah terjadi talak

                tetapai Rasulullah SAW marah dan menyuruhnya kembali jadi menurut mereka kata

                dalam hadits tersebut bukan rujuk dalam term fikih tetapi rujuk dalam pengertian فليراجعها

                etimologis saja

                Dari Segi Boleh Atau Tidaknya Rujuk

                1 Talak rajiy

                Talak rajiy adalah talak satu atau dua yang mana seorang suami masih boleh

                rujukkepada isterinya itu meskipun isterinya itu tidak rela sebagaimana dikemukakan oleh

                Wahbah al-Zuhaili sebagai berikut

                غير من الزوجته إلى المطلقة إعادة بعده الزوج يملك الذي فهو بعد وذلك ترض لم ولو العدة فى دامت ما جديد عقد إلى حاجة

                انقضاء قبل المراجعة تمت إذا البائن غير والثاني األول الطالق]29[العدة

                Yaitu talak yang mana laki-laki itu memiliki hak kembali untuk mengikat tali perkawinan kepada perempuan yang ditalaknya itu tanpa memerlukan akad baru selama masih berada dalam iddh walaupun perempuan itu tidak rela Hal itu terjadi setelah talak pertama dan kedua yang tidak termasuk kategori ba`in apabila telah sempurna rujuk sebelum habis masa iddah

                Ketentuan ini didasarkan kepada Firman Allah SWT dalam surat Al-Baqaraħ [2] ayat

                229

                أن لكم يحل وال بإحسان تسريح أو بمعروف فإمساك مرتان الطالق خفتم فإن الله حدود يقيما أال يخافا أن إال شيئا آتيتموهن مما تأخذوا

                فال الله حدود تلك به افتدت فيما عليهما جناح فال الله حدود يقيما أالالظالمون هم فأولئك الله حدود يتعد ومن تعتدوها

                Talak (yang dapat dirujuki) dua kali Setelah itu boleh rujuk lagi dengan cara yang maruf atau menceraikan dengan cara yang baik Tidak halal bagi kamu mengambil kembali sesuatu dari yang telah kamu berikan kepada mereka kecuali kalau keduanya khawatir tidak akan dapat menjalankan hukum-hukum Allah Jika kamu khawatir bahwa keduanya (suami isteri) tidak dapat menjalankan hukum-hukum Allah maka tidak ada dosa atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus dirinya Itulah hukum-hukum Allah maka janganlah kamu melanggarnya Barangsiapa yang melanggar hukum-hukum Allah mereka itulah orang-orang yang zalim

                Ayat diatas menjelaskan bahwa talak rajiy adalah talak satu atau talak pertama talak dua

                atau talak ke dua Setelah suami menjatuhkan talak satu atau talak pertama atau talak dua atau

                talak kedua maka sebelum habis mas iddahnya dia boleh rujuk kembali kepada bekas isterinya

                tanpa akad nikah baru dan tanpa mahar Tetapai bila habis masa iddahnya suami ingin

                berkumpul kembali maka dilaksanakan akad nikah yang baru serta mahar yang baru

                Adapun akibat dari talak rajiy adalah a) Bilangan talak yang dimilki suami berkurang

                b) Ikatan perkawinan berakhir setelah masa iddah habis jika suami tidak rujuk c) Suami boleh

                rujuk dalam masa iddah isterinya d) Ulama Syafiiyyah dan Malikiyyah dalam salah satu

                pendapatnya mengatakan haram bagi suami melakukan hubugan suami isteri dalam masa iddah

                sebelum rujuk karena mereka berpendapat bahwa dengan terjadinya talak seluruh hubungan dan

                iktan suami istri terputud Akan tetapi menurut ulama Hanafiyyah dan Hanabillah suami boleh

                saja menggauli isterinya dalam masa iddah dan sikap ini dianggap sebagai upaya rujuk dari

                suami[30]

                2 Talak Bain

                Talak bain terbagi dua yaitu talak bain sughra dan talak bain kubra Adapun talak bain

                sughra adalah talak yang dijatuhkan oleh seorang suami terhadap isterinya yang mana dengan itu

                ia tidak dapat kembali lagi kecuali melalui akad dan mahar yang baru sebagaimana

                dikemukakan oleh Wahbah al- Zuhaili sebagai berikut

                إال الزوجيه إلى المطلقة يعد أن بعده الرجل يستطيع ال الذي هو بالكتابة أو مال على أو الدخول قبل الطالق وهو ومهر جديد بعقد]31[اإليالء بسبب أو اإلنفاق لعدم ال القاضي يوقعه الذي أو الحنفية عند

                Yaitu talak yang mana laki-laki itu tidak dapat kembali mengikat tali perkawinan kepada wanita yang ditalaknya itu kecuali dengan akad dan mahar yang baru talak tersebut terjadi sebelum disetubuhi atau atas harta atau sindiran menurut ulama Hanafiyyah atau yang diputuskan oleh hakim yang bukan karena tidak memberi nafkah atau dengan sebab ila

                Akibat hokum dari talak bain sughra adlah a) Suami tidak boleh rujuk kepada isterinya

                kecuali dengan akad dan mahar yang baru b) Bilangan talak yang dimiliki suami berkurang c)

                Mahar itu halal disebabkan kepada dua factor yaitu kematian dan talak d) Tidak saling

                mewarisi antara suami dan isteri apabila meninggal salah satu dari keduanya[32]

                Adapun yang dimaksud dengan talak Bain kubra adalah talak tiga atau talak yang ketiga

                yang dijatuhkan oleh seorang suami kepada isterinya yang mana suami tersebut tidak dapat

                kembali lagi sebelum isterinya itu menikah terlebih dahulu dengan laki-laki lain malakukan

                hubungan intim dalam artian yang sebenarnya dan telah pula diceraikan oleh suaminya yang

                baru itu sebagaimana yang dikemukakan oleh Wahbah al-Zuhaili sebagai berikut

                إال الزوجية إلى المطلقة يعيد أن بعده الرجل يستطيع ال الذي هو ثم حقيقة دخوال بها ويدخل ضحيحا زواجا آخر بزوج تتزوج أن بعد

                ]33[الثالث الطالق بعد وذلك منه عدتها وتنقضي عنها يموت أو يفارقها

                Yaitu talak yang mana laki-laki tersebut tidak dapak mengikat tali perkawinan dengan wanita yang ditalaknya itu kecuali setelah ia menikah dengan laki-laki lain sebagai nikah yang benar dan telah melakukan hubungan initm dalam artian yang hakiki kemudian laki-laki itu

                menceraikan wanita tersebut atau ia mati dan telah habis pula mas iddahnya Hal itu terjadi setelah dijatuhkan talak tiga

                Adapun akibat hukum dari talak bain kubra menurut ulama fikiah adalah terputusnya seluruh ikatan dan hubungan suami isteri setelah talak dijatuhkan Suami tidak memilki hak talak lagi dan diantara keduanya tidak saling mewarisi meskipun dalam masa iddah[34]

                [1] Abu Bakr bin Hasan al-Kasnawiy (selanjutnya disebut al-Kasnawiy) Ashl al-Madacircrik (Libanon Dar al-Fikr tth) cet Ke-2 Juz 3 h 139-140

                [2] Ibid[3] Ahmad al-Hashariy al-Wilacircyaħ al-Washacircyaħ al-Thalacircq fi al-Fiqħ al-Islacircmiy li Ahwacircl al-Syakhshiyyaħ

                (Beirut Dar al-Jil 1992) cet Ke-2 h 653[4] Musthafa Dib al-Bagha al-Tawzhicircb fi Adillaħ min al-Ghacircyaħ wa al-Taqricircb (Beirut Dar al-Fikr 1983)

                cet Ke-2 h 173[5] Mahmud Mathrajiy al-Majmucirc Syarh al-Muhadzdzab al-Imacircm al-Nawawiy (Beirut dar al-Fikr 2000)

                Juz 18 h 277-278[6] Konsekwensi dari perbedaan dalam mengklasifikasikan talak ini di antaranya adalah apabila seorang

                suami berkata keapda isterinya yang termasuk dalam salah satu kategori berikut anak kecil sudah menompouse hamil atau belum disetubuhi anti thaliq li al-sunnaħ (kamu perempuan yang ditalak karena sunnah) maka talaknya tidak dianggap sebagai talak sunnah Lihat Ibid h 278

                [7] Al-Hasyariy opcit h 243[8] Ala al-Din Abi Bakr Ibn Masud al-Kasaniy Bada`i wa al-Shana`i (Beirut Dar al-Kutub al-Ilmiyyah

                tth) Jilid 3 h 88 Lihat juga al-Hasariy ibid h 212[9] Burhan al-Din Abi al-Hasan Ali Ibn Abi Bakr Abd al-Jalil al-Rasyidaniy al-Marghinaniy al-Hidayah

                Syarh Bidayat al-Mubatadi` (Beirut Dar al-Kutub al-Ilmiyyah 1990) Juz 1 h 247 Lihat Juga Wahbah al-Zuhayliy al-Fiqh al-Islacircmiy wa Adillatuh (Damaskus Dacircr al-Fikr 1989) cet Ke-3 Juz 7 h 426

                [10] Al-Kasaniy opcit h 88 Lihat Juga al-Hashariy opcit h 212[11] Al-Kasaniy ibid[12] Al-Marghinaniy opcit h 248 Bandingkan dengan al-Kasaniy ibid h 89[13] Al-Kasaniy ibid Lihat juga al-Hashariy opcit h 213 dan 244[14] Al-Kasaniy opcit h 89[15] Muslim Shahih Muslim (Beirut Dar al-Kutub al-Ilmiyyah tth) Jilid 2 h 1093[16] Al-Nasa`iy Sunan al-Nasa`iy (Beirut Dar al-Fikr tth) Jilid 3 h 102[17] Al-Hashariy opcit h 246[18] KHI ini merupakan peraturan yang diberlakukan khusus bagi umat Islam Indonesia yang ditetapkan

                melalui Inpres Nomor 1 tahun 1991[19] Al-Zuhayliy opcit h 425[20] Al-Hashariy opcit h 231[21] Abdurrahman al-Jaziriy al-Fiqħ Ala Madzacircħib al-Arbaaħ (Beirut Dar al-Fikr 1990) Juz 4 h 300-

                301[22] Al-Zuhayliy opcit h 430[23] Ibid h 431[24] Ibid h 462[25] Al-Hashariy opcit h 216-217[26] Ibid h 217[27] Ibid h 247[28] Muhammad Zahid ibn al-Hasan al-Kawtsariy Tartib Musnad al-Imacircm al-Syacircfiiy (Bandung Maktabah

                Dahlan 1990) Jilid 1 h 32-33 Lihat juga al-Jaziriy opcit h 228[29] Al-Zuhayliy opcit h 432[30] Al-Zuhayliy opcit h 439[31] Ibid h 432[32] Ibid h 434-435[33] Ibid h 432

                FASAKH

                Pengertian Fasakh

                Fasakh ialah membatalkan pernikahan dengan kuasa kadi kerana tidak memenuhi syarat-syarat ketika akad terdapatnya kecacatan pada isteri suami

                Penceraian melalui fasakh tidak boleh dirujuk semula Jika ingin bersatu semula hendaklah dengan akad yang baru

                Fasakh boleh berlaku kerana

                (a) terdapatnya kecacatan ketika aqad spt tidak menepati syarat-syarat pada Rukun Nikah (b) terdapatnya kecacatan pada rumahtangga yang disebabkan oleh suamiisteri

                Sebab-sebab yang mengharuskan fasakh (disebabkan oleh suamiisteri)

                (a) suami tidak memberi nafkah menyediakan tempat tinggal atau tidak membayar mas kahwin isterinya

                (b) tidak diketahui kedudukan suami sama ada masih hidup atau mati selama bertahun-tahun

                lamanya

                (c) salah seorang daripada suami atau isteri menjadi cacat sebagaimana yang dibenarkan oleh hukum

                syarak

                (d) murtad salah seorang daripada suami atau isteri atau kedua-duanya

                (e) masuk Islam salah seorang daripada suami atau isteri dan tidak diikuti oleb seorang lagi dalam

                masa idah

                (f) berlakunya persetubuhan syubhat disebabkan salah sangka

                (g) suami zalim iaitu selalu menganiaya isteri seperti memukul mengugut atau tidak melayan isteri

                dengan baik dan adil

                (h) tidak bernafsu sebagai seorang lelaki

                (i) kecacatan syarie pada suami dan isteri (j) Suami mempunyai penyakit yg merbahaya spt AIDS SARS JE Siplis dsb

                Hikmah Fasakh

                1 Mengelakkan isteri dianiayai dan disiksa oleh suami

                2 Menunjukkan keadilan Allah kepada hambanya Jika suami diberikan talak isteri diberikan fasakh

                3 Memberi peluang isteri berpisah drp suaminya dan memulakan hidup baru

                KETENTUAN HUKUM AL-KHULU[9]

                Menurut tinjauan fikih dalam memandang masalah Al-Khulu terdapat hukum-hukum taklifi sebagai berikut

                [1] Mubah (Diperbolehkan)

                Ketentuannya sang wanta sudah benci tinggal bersama suaminya karena kebencian dan takut tidak dapat menunaikan hak suaminya tersebut dan tidak dapat menegakkan batasan-batasan

                Allah Subhanahu wa Tarsquoala dalam ketaatan kepadanya dengan dasar firman Allah Subhanahu wa Tarsquoala

                ldquoJika kamu khawatir bahwa keduanya (suami-isteri) tidak dapat menjalankan hukum-hukum Allah maka tidak ada dosa atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh

                isteri untuk menebus dirinyardquo

                [Al-Baqarah 229]

                Al-Hafizh Ibnu Hajar memberikan ketentuan dalam masalah Al-Khulu ini dengan pernyataannya bahwasanya Al-Khulu ialah seorang suami menceraikan isterinya dengan penyerahan pembayaran ganti kepada suami Ini dilarang kecuali jika keduanya atau salah satunya merasa khawatir tidak dapat melaksanakan apa yang diperintahkan Allah Hal ini bisa muncul karena adanya ketidaksukaan dalam pergaulan rumah tangga bisa jadi karena jeleknya akhlak atau bentuk fisiknya Demikian juga larangan ini hilang kecuali jika keduanya membutuhkan penceraian karena khawatir dosa yang menyebabkan timbulnya Al-Bainunah Al-Kubra (Perceraian besar atau Talak Tiga) [10]

                Syaikh Al-Bassam mengatakan diperbolehkan Al-Khulu (gugat cerai) bagi wanita apabila sang isteri membenci akhlak suaminya atau khawatir berbuat dosa karena tidak dapat menunaikan haknya Apabila sang suami mencintainya maka disunnahkan bagi sang isteri untuk bersabar dan tidak memilih perceraian [11]

                [2] Diharamkan Khulursquo

                Hal Ini Karena Dua Keadaan

                a) Dari Sisi Suami

                Apabila suami menyusahkan isteri dan memutus hubungan komunikasi dengannya atau dengan sengaja tidak memberikan hak-haknya dan sejenisnya agar sang isteri membayar tebusan

                kepadanya dengan jalan gugatan cerai maka Al-Khulu itu batil dan tebusannya dikembalikan kepada wanita Sedangkan status wanita itu tetap seperti asalnya jika Al-Khulu tidak dilakukan

                dengan lafazh thalak karena Allah Subhanahu wa Tarsquoala berfirman

                ldquoJanganlah kamu menyusahkan mereka karena hendak mengambil kembali sebagian kecil dari apa yang telah kamu berikan kepadanya terkecuali bila mereka melakukan

                pekerjaan keji yang nyatardquo

                [An-Nisa 19] [12]

                Apabila suami menceraikannya maka ia tidak memiliki hak mengambil tebusan tersebut Namun bila isteri berzina lalu suami membuatnya susah agar isteri tersebut membayar terbusan dengan Al-Khulu maka diperbolehkan berdasarkan ayat di atasrdquo [13]

                b) Dari Sisi Isteri

                Apabila seorang isteri meminta cerai padahal hubungan rumah tangganya baik dan tidak terjadi perselisihan maupun pertengkaran di antara pasangan suami isteri tersebut Serta tidak ada alasan syarrsquoi yang membenarkan adanya Al-Khulu maka ini dilarang berdasarkan sabda Rasulullah Shallallahu lsquoalaihi wa sallam

                ldquoSemua wanita yang minta cerai (gugat cerai) kepada suaminya tanpa alasan maka haram baginya aroma surgardquo

                ]HR Abu Dawud At-Tirmidzi Ibnu Majah dan Ahmad dan dishahihkan Syaikh Al-Albani dalam kitab Irwarsquoul Ghalil no 2035] [14]

                [3] Mustahabbah (Sunnah) Wanita Minta Cerai (Al-Khulu)

                Apabila suami berlaku mufarrith (meremehkan) hak-hak Allah maka sang isteri disunnahkan Al-Khulu Demikian menurut madzhab Ahmad bin Hanbal [15]

                [4] Wajib

                Terkadang Al-Khulu hukumnya menjadi wajib pada sebagiaan keadaan Misalnya terhadap orang yang tidak pernah melakukan shalat padahal telah diingatkan

                Demikian juga seandainya sang suami memiliki keyakinan atau perbuatan yang dapat menyebabkan keyakinan sang isteri keluar dari Islam dan menjadikannya murtad Sang wanita tidak mampu membuktikannya di hadapan hakim peradilan untuk dihukumi berpisah atau mampu membuktikannya namun hakim peradilan tidak menghukuminya murtad dan tidak juga kewajiban bepisah maka dalam keadaan seperti itu seorang wanita wajib untuk meminta dari suaminya tersebut Al-Khulu walaupun harus menyerahkan harta Karena seorang muslimah tidak patut menjadi isteri seorang yang memiliki keyakinan dan perbuatan kufur [16]

                Al-Khulu Gugatan Cerai Dalam Islam

                Penulis Ust Kholid syamhudi

                __________Foote Note

                [10] Fathul Bari 9318[11] Taudhihul Ahkam Min Bulughul Maram 5469[12] Taudhihul Ahkam Min Bulughul Maram 5469[13] Shahih Fiqhis Sunnah 3343[14] Shahih Fiqhis Sunnah 3342[15] Shahih Fiqhis Sunnah 3342[16] Shahih Fiqhis Sunnah 3343

                pengrtian khuluPosted by admin on November 8 2010

                Sedangkan menurut pengertian syarirsquoat para ulama mengatakan dalam banyak definisi yang semuanya kembali kepada pengertian bahawasanya Al-Khulu ialah terjadinya perpisahan

                Pengertian Talak Talak merupakan kalimah bahasa Arab yang bermaksud menceraikan atau Talak melalui Khulu Talak yang difasakhkan oleh Hakim 4 Menjatuhkan Talak Tiga Sekaligus

                Menurut pengertian syara Khulu adalah Perceraian yang diminta oleh isteri kepada suaminya dengan memberi wang atau sebagainya Di kalangan masyarakat Melayu Khulu juga

                Khulu bererti tanggal Menurut pengertian syara Khulu adalah Penceraian yang diminta oleh isteri dari suaminya dengan memberi wang atau sebagainya

                1SERIAL FIQH MUNAKAHATNIKAH ANJURAN MANFAAT TUJUAN HUKUM DAN WANITAWANITAYANG HARAM DINIKAHIOleh Aep Saepulloh DarusmanwiatiLisensi DokumenCopyright Aep Saepulloh wwwindonesianschoolorgSeluruh dokumen di wwwindonesianschoolorg dapat digunakan dimodifikasi dandisebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial )nonprofit( dengan syarat tidakmenghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakandalam setiap dokumen Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang kecualimendapatkan ijin terlebih dahulu dari penulis indonesianschoolorg2SERIAL FIQH MUNAKAHATNIKAH ANJURAN MANFAAT TUJUAN HUKUM DAN WANITAWANITAYANG HARAM DINIKAHIOleh Aep Saepulloh DarusmanwiatiAnjuran menikah dalam ajaran IslamTahukah anda siapakah orang terkaya di dunia Ya siapapun jawabannya yang jelas satu diasudah menikah Jangan di tingkat dunia mari kita perkecil skalanya tingkat nasional Siapakah orangpaling kaya nomor satu di Indonesia Siapapun dia yang jelas dia sudah menikah bahkan sudahbercucu dan bercicit Adakah orang bujang yang kaya Ada hanya sedikit dan bahkan kalaupun diakaya tetap tidak akan mengalahkan kayanya orang yang sudah menikah Mengapa demikian Inisudah sebuah ketentuan bahwa orang yang masih bujang adalah orang-orang miskin sekalipun diabanyak hartanya Mengapa Karena dia baru bisa menafkahi dan membiayai dirinya sendiri Mengapaorang bujang tidak ada yang kaya disebut sebuah ketentuan Ya karena demikian Rasulullahbersabda Perhatikan hadits berikut ini

                رج 1049703 ل م 1049703 سكين م 1049703 سكين م (( 1049703 سكين وس 1049703 لم عن 1049703 هعلي الله صلى الله رسول قال قال نجيح أبي

                و 1049703 ال المال من غنيا آان وإن الله رسول یا قالوا امرأة له ليسالم من غنيا آان وإن قال

                1049703 ن یا قالوا زوج لها ليس امرأة مسكينة مسكينة مسكينة قالم غنية آانت وإن الله رسول

                [ ] (( الطبرانى رواه المال من غنية آانت إن و قال المالArtinya Ibn Nujaih berkata Rasulullah Saw bersabda Miskin miskin miskin seorang laki-laki yang

                belum mempunyai isteri Para sahabat bertanya Ya Rasulullah apakah sekalipun laki-laki itubanyak hartanya Rasulullah menjawab Ya meskipun dia banyak hartanya Rasulullah Sawbersabda kembali Miskin miskin miskin perempuan yang belum bersuami Para sahabat bertanyaApakah sekalipun wanita itu banyak hartanya Rasulullah Saw menjawab Ya sekalipun diabanyak hartanya (HR Thabrani)Perhatikan dalam hadits di atas Rasulullah secara tegas (boleh jadi doa) menyebut tiga kalibahwa laki-laki atau perempuan yang belum menikah tetap dikatakan miskin sekalipun mereka banyakhartanya Ini juga barangkali di antara penyebab mengapa jarang sekali bujang atau gadis yang kayaraya Yah karena didoakan oleh Rasulullah untuk tidak kaya Kalau mau kaya ya harus segeramenikahNamun jangan dipahami bahwa menikah untuk menjadi orang kaya Itu hanyalah sebuahgambaran singkat betapa Islam sangat menganjurkan ummatnya untuk menikah Dalam hadits lainRasulullah mengatakan bahwa nikah adalah sunnahku dan barang siapa yang tidak menyukaisunnahku (menikah) maka ia bukan termasuk ummat dan golongankuBahkan kalau kita perhatikan ayat-ayat al-Quran yang berbicara tentang nikah kita akanmendapati bahwa kata nikah digambarkan dengan tiga istilah Pertama nikah disebut sebagai sunanulanbiya (amalan sunnah para nabi) perhatikan misalnya dalam firman Allah berikut ini

                ذن ب 1049703 إ وما 1049703 ا ة ی وذر واجا ز أ هم ل ا ن وجعل لك قب من ال س ر ا ن ل س ر أ قد ول

                ل إ ة آی ب ي ت أ ی ن أ سول ر ل ان آ( الرعد ( اب ت آ جل أ ل ك ل ه 38اللArtinya Dan sesungguhnya Kami telah mengutus beberapa Rasul sebelum kamu dan Kamimemberikan kepada mereka istri-istri dan keturunan Dan tidak ada hak bagi seorang Rasulmendatangkan sesuatu ayat (mukjizat) melainkan dengan izin Allah Bagi tiap-tiap masa ada Kitab(yang tertentu) (QS ar-Radu 38)Demikian juga dalam hadits dikatakan

                الحي 1049703 اء المرس 1049703 لين س 1049703 نن رسول 1049703 ن أن أیوب أبي عنم (( أربع قال وسلم عليه الله صلى الله

                [ ] (( الترمذى رواه والنكاح والسواك والتعطرArtinya Rasulullah Saw bersabda Ada empat hal yang termasuk sunnah para Nabi Malu memakaiwangi-wangian siwak dan nikah (HR Turmudzi)3Kedua nikah juga disebut dalam konteks sebuah kenikmatan yang sangat besar (al-imtinan)Perhatikan firman Allah dalam surat an-Nahl ayat 72 berikut ini

                ين 1049703 ات ن ب م واجك ز أ من م ك ل وجعل واجا ز أ م ك فس ن أ من م ك ل جعل ه واللب الطي من م قك ز ور وحفدة

                ( النحل ( ون فر ك ی هم ه الل عمة ن وب ون ؤمن ی اطل ب ال فب 72أ

                Artinya Allah menjadikan bagi kamu istri-istri dari jenis kamu sendiri dan menjadikan bagimu dariistri-istri kamu itu anak-anak dan cucu-cucu dan memberimu rezki dari yang baik-baik Makamengapakah mereka beriman kepada yang batil dan mengingkari nikmat Allah (QS An-Nahl 72)Ketiga nikah juga digambarkan sebagai salah satu tanda kekuasaan Allah Perhatikan dalamsurat ar-Rum ayat 21 berikut ini

                ف 1049703 ي ن إ حم 1049703 ة ور م 1049703 ودة م ك ي 1049703 ن ب ق 1049703 ل خل ن أ ه ات ءای ومنع وج ها ي ل إ وا ن ك س ت ل ا واج ز أ م ك فس ن أ من م ك ل

                ( الروم ( ون ر فك ت ی قوم ل ات ی آل 21ذلكArtinya Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri darijenismu sendiri supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya dan dijadikan-Nyadiantaramu rasa kasih dan sayang Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tandatandabagi kaum yang berfikir (QS Ar-Rum 21)Dengan digambarkannya dalam tiga istilah di atas menunjukkan bahwa nikah adalah sesuatuyang sangat dianjurkan karena di samping merupakan amalan sunnah para Nabi salah satu tandakekuaasaan Allah juga ia merupakan nikmat yang sangat besar Bahkan ketika manusia merasa waswasdengan masalah nafkah dan rizki setelah menikah kelak Allah secara tegas mengatakan bahwaDialah yang akan mengayakannya Dialah yang akan mencukupkannya dan mengganti kefakirannyadengan kekayaan Perhatikan firmah Allah dalam surat an-Nur ayat 32 berikut ini

                ه وا 1049703 ضل ون ك ی ن إ م ك مائ وإ م ادآ ب ع من حين والصال م ك من امى ی األ كحوا ن وأف من ه الل هم غن ی اء فقر

                ( النور ( يم عل ع واس ه 32واللArtinya Dan kawinkanlah orang-orang yang sedirian diantara kamu dan orang-orang yang layak(berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuanJika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya Dan Allah Maha luas(pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui (QS An-Nur 32)Bahkan dalam sebuah hadits dikatakan bahwa orang yang menikah dengan niat untuk menjagakehormatan diri termasuk salah satu golongan yang akan dibantu dan ditolong langsung oleh Allah

                عل 1049703 ى ح 1049703 ق ثالث (( 1049703 ة ق 1049703 ال وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله 1049703 لىص الله رسول أن عنه الله رضي هریرة أبى عن

                العف 1049703 (( اف والمكاتب 1049703 د الله سبيل فى المجاهد عونهم اللهیری الذى والناآح األداء یرید الذى

                [ الترمذى [رواهArtinya Dari Abu Hurairah bahwasannya Rasulullah Saw bersabda Ada tiga kelompok manusiayang akan ditolong dan dibantu langsung oleh Allah orang yang berjuang di jalan Allah Hambasahaya yang mengadakan mukatabah dengan tuannya dan bermaksud untuk membayar tebusannyaserta orang yang menikah dengan maksud untuk menjaga diri (dari perbuatan tidak terpuji) (HRTurmudzi)Dari sini tampak jelas mengapa orang yang kaya umumnya adalah orang yang sudahberkeluarga karena ternyata Allah turun tangan langsung dalam membantu dan menolong merekayang sudah menikah termasuk dalam masalah rizkinya Bahkan pehatikan juga ungkapan para ulamasalaf bahwa wanita itu merupakan pulsa yang akan menambah account suaminya

                الرجل رصيد إلى یضاف آنز خير المرأةArtinya Wanita adalah sebaik-baik simpanan yang akan menambah tabungan laki-lakiMasih menyangkut anjuran dan perhatian Islam dengan menikah ini perhatikan sabda-sabdaRasulullah dan perkataan para sahabat berikut ini

                ی 1049703 أتينكم ف 1049703 إنهن لن 1049703 ساء ا تزوج (( 1049703 وا وس 1049703 لم لى 1049703 هعلي ص 1049703 الله الله رس 1049703 ول ق 1049703 ال قال 1049703 ت عائ 1049703 شة ع 1049703 ن

                [ شيبة)) [ أبي ابن أخرجه بالمال4Artinya Siti Aisyah berkata Rasulullah Saw bersabda Menikahlah segera dengan wanita karenawanita itu dapat mendatangkah harta (HR Ibn Abi Syaibah)

                أن ف 1049703 أمره الفاق 1049703 ة إلي 1049703 ه ی 1049703 شكو وس 1049703 لم الله 1049703 ه لىص 1049703 علي الله رس 1049703 ول إل 1049703 ى رجل جاء قال جابر عن( الخطيب ( أخرجه یتزوجArtinya Jabir berkata Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah Saw mengadukan kefakirannyaRasulullah Saw kemudian menyuruhnya untuk segera menikah (HR Al-Khatib)

                إذا (( 1049703 صف وسلم عليه الله صلى الله رسول قال قالت عائشة عنن استكمل فقد العبد تزوج

                [ ] (( البيهقى رواه اآلخر النصف فى الله فليتق دینهArtinya Siti Aisyah berkata Rasulullah Saw bersabda Apabila seorang hamba menikah makasugguh ia telah menyempurnakan setengah agamanya Maka bertakwalah kepada Allah padasetengahnya lagi (HR al-Baihaki)

                ل 1049703 م ث 1049703 م ی 1049703 نكح الن موس 1049703 را آ 1049703 ان م (( 1049703 ن عن 1049703 لموس عليه الله صلى الله رسول قال قال نجيح ابي

                [ ] (( الطبرانى رواه منى فليس ینكحArtinya Ibnu Nujaih berkata Rasulullah Saw bersabda Barangsiapa yang sudah siap untuk menikahkemudian tidak menikah maka ia tidak termasuk ummatku (HR Thabrany)

                أنى 1049703 ول وأعلم أیام عشرة إال أجلى من یبق لم لو مسعود ابن قال ط ولي ا آخره فى أموت

                [ ] الطبرانى رواه الفتنة مخافة لتزوجت فيهن النكاحArtinya Ibnu Masud berkata Kalau saja usiaku tinggal sepuluh hari dan saya mengetahuibahwasannya saya akan meninggal di penghujung harinya dan pada saat itu saya masih ada waktuuntuk menikah pasti saya akan menikah lebih dahulu karena takut terjadinya fitnah (HR Thabrani)

                (( )) یتزوج حتى الشاب نسك یتم ال طاوس قالArtinya Thawus berkata Ibadah seorang pemuda belum sempurna sehingga ia menikah

                ] (( )) رواه فجور أو عجز إال النكاح من یمنعك ما الزوائد البى عمر قال[ شيبة أبي ابنArtinya Umar bin Khatab pernah berkata kepada Abu az-Zawaid Tidak ada yang menghalangikamu untuk menikah kecuali dua hal imma kamu itu lemah (lemah syahwat) ataupun kamu sukaberbuat dosa (HR Ibn Abi Syaibah)Hikmah dan manfaat menikahDi atas telah dipaparkan secara panjang lebar mengenai anjuran Islam (targhib) untuk menikahPertanyaan berikutnya Untuk apa menikah Apa manfaat dan kegunaannya

                Sebagaimana diketahui bersama bahwa manusia dan makhluk lainnya mempunyai gharizahseksual yang tinggi Tidak disangsikan bahwa kebutuhan biologis ini dari waktu ke waktu dan daritahun ke tahun terus naik dan dahsyat Ditahan dan dibiarkan tentu bukan sebuah jalan keluarDilampiaskan semena-mena sebagaimana hewan juga bukan sebuah solusi yang baik Untuk itu Islammemberikan aturan dalam rangka melampiaskan kebutuhan biologis ini melalui nikah Denganpernikahan kebutuhan biologis yang sudah menggebu itu akan disalurkan secara baik dan benarsehingga diharapkan orang tersebut menjadi tenang dan rehat Karena kini ia telah mempunyai tempatyang bersih dan sah untuk menumpahkan kebutuhan biologisnyaSayyid Sabiq dalam bukunya Fiqhus Sunnah mengatakan bahwa dengan menikah badanmenjadi tenang jiwa juga damai pandangan terpelihara dan kasih saying bisa diwadahi secara benarOleh karena itu sejatinya orang yang sudah menikah menjadi orang yang tenang baik dalam jasmanipandangan maupun jiwanya Dalam sebuah hadits dikatakan

                ش 1049703 يطان ص 1049703 ورة ف 1049703 ى تقب 1049703 ل الم (( 1049703 رأة إن لم 1049703 الوس 1049703 ق علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى النب 1049703 ي أن هریرة أبي عنیعجبه 1049703 ا ما امرأة من أحدآم رأى فإذا شيطان صورة فى وتدبر

                م یرد ذلك فإن أهله فليأت[ ] (( مسلم رواه نفسه فى5Artinya Dari Abu Hurairah bahwasannya Rasulullah Saw bersabda Sesungguhnya wanita itu baikketika menghadap ataupun membelakangi dalam bentuk syaithan (menggoda) Apabila salah seorangdi antara kalian melihat sesuatu yang menakjubkan dari wanita maka segeralah datangi keluarganyakarena dengan demikian dapat menolak apa yang sedang bergejolak di dalam dirinya (HR Muslim)Selain untuk memberikan ketenangan lahir bathin menikah juga berguna untuk memperbanyakketurunan dan melanjutkan kehidupannya Karena itu Rasulullah Saw dalam sebuah hadits bersabda

                ) أبو رواه القيامة یوم األنبياء بكم مكاثر فإنى الودود تزوجواالولودداود)Artinya Rasulullah Saw bersabda Nikahilah wanita-wanita yang subur dan penyayang karena akuadalah nabi yang paling banyak ummatnya kelak pada hari Kiamat (HR Abu Dawud)Bahkan menurut hasil penelitian salah satu badan di PBB yang dikeluarkan pada hari Sabtutanggal 6 Juni 1959 sebagaimana dikutip oleh Sayyid Sabiq dalam Fiqhus Sunnah-nya bahwa usiaorang-orang yang sudah menikah lebih lama dan panjang ketimbang yang tidak atau belum menikahPenilitian ini dilakukan di seluruh pelosok dunia pada tahun 1956 Hasil penelitian ini hemat penulissangatlah logis karena orang yang sudah menikah dapat melampiaskan kebutuhan biologisnyasehingga jiwanya tidak berontak lagi malah lebih tenang Berbeda dengan para bujang yang belumtersalurkan sama sekali jiwa dan badannya akan terus bergejolak tidak tenang Dan ketika dia tidakmenyalurkannya secara benar melalui pernikahan maka jiwanya tetap bergejolak dan tidak tenangsehingga hal ini akan sangat berpengaruh dalam langkah dan kehidupannya Menumpahkan danmelampiaskan bukan pada tempat yang benar juga bukan jalan terbaik karena dia tidak akanmengetahui bersih sehatnya tempat yang dikunjunginya itu Bahkan tidak menutup kemungkinan

                tempat tersebut telah dikunjungi pula oleh orang lain yang membawa penyakit kelamin yang sangatganas Untuk itu adalah wajar apabila penelitian tersebut mengatakan bahwa umumnya usia yangsudah menikah jauh lebih panjang ketimbang yang tidak atau belum menikahTujuan menikahApa tujuan menikah dalam ajaran Islam Apakah untuk memenuhi kebutuhan biologis semataPernikahan dalam Islam bukan semata demi memenuhi nafsu seksualitas semata akan tetapimempunyai tujuan utama sebagaimana difirmankan oleh Allah dalam surat ar-Rum ayat 21 berikut ini

                ف 1049703 ي ن إ حم 1049703 ة ور م 1049703 ودة م ك ي 1049703 ن ب ق 1049703 ل خل ن أ ه ات ءای ومنع وج ها ي ل إ وا ن ك س ت ل ا واج ز أ م ك فس ن أ من م ك ل

                ( الروم ( ون ر فك ت ی قوم ل ات ی آل 21ذلكArtinya Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri darijenismu sendiri supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya dan dijadikan-Nyadiantaramu rasa kasih dan sayang Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tandatandabagi kaum yang berfikir (QS Ar-Rum 21)Dari ayat di atas paling tidak ada tiga tujuan utama dari menikahPertama untuk menenangkan dan menentramkan jiwa (litaskunu ilaiha) Ketenangan jiwa danpikiran merupakan hal yang sangat penting bagi keberhasilan dan kesuksesan seseorang Seseorangakan mempunyai peluang yang sangat besar untuk maju dan berhasil manakala hati pikiran danjiwanya sudah tenang Dengan menikah bayangan-bayangan dan khayalan-khayalan masa mudatertumpah sudah Bahkan karena kini dia sudah mempunyai tempat khusus gejolak itu tidak akanterlalu membludak manakala melihat wanita lain yang menggoda Rasulullah bersabda

                ش 1049703 يطان ص 1049703 ورة ف 1049703 ى تقب 1049703 ل الم (( 1049703 رأة إن لم 1049703 الوس 1049703 ق علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى النب 1049703 ي أن هریرة أبي عنیعجبه 1049703 ا ما امرأة من أحدآم رأى فإذا شيطان صورة فى وتدبر

                م یرد ذلك فإن أهله فليأت[ ] (( مسلم رواه نفسه فىArtinya Dari Abu Hurairah bahwasannya Rasulullah Saw bersabda Sesungguhnya wanita itu baikketika menghadap ataupun membelakangi dalam bentuk syaithan (menggoda) Apabila salah seorangdi antara kalian melihat sesuatu yang menakjubkan dari wanita maka segeralah datangi keluarganyakarena dengan demikian dapat menolak apa yang sedang bergejolak di dalam dirinya (HR Muslim)Kedua dengan menikah juga untuk menimbulkan rasa mawaddah cinta kasih kepada keluargaSetiap manusia memiliki keinginan untuk mencintai dan mengasihi orang yang didambakannya Mana6kala cinta kasihnya ini tidak disalurkan kepada orang tertentu maka ia akan mencari benda lain atauhal lain untuk menumpahkan cinta kasihnya itu Dengan menikah cinta kasih itu akan tertuang dantersalurkan secara benar Bukan semata kepada isteri dan anak-anaknya akan tetapi juga kepadakeluarga si isteri dan kerabatnya Dengan demikian pernikahan pada hakikatnya bukan sematapertemuan antara suami isteri saja akan tetapi pertemuan antara dua keluarga besar keluarga suamidan keluarga si isteri Oleh karena itu dalam ajaran Islam disyaratkan adanya wali nikah Ini

                menunjukkan bahwa pernikahan memang mempertemukan dua keluarga Yang menikah bukan sematasuami dan isteri tapi seluruh keluarga Ketika dua keluarga sudah bertemu di sanalah tempat untukmenuangkan rasa cinta kasih yang sudah menjadi fitrah manusiaKetiga dengan menikah juga untuk menimbulkan rasa kasih sayang rahmah Sebagaimanarasa mawaddah manusia juga mempunyai naluri untuk menyayangi sesamanya Sayang rahmahtidak sama dengan mencintai Sayang rahmah jauh di atas mencintai Rasa sayang biasanya munculdari lubuk hati yang paling dalam Ia lahir bukan karena dorongan nafsu seksual kebutuhan biologisatau hal-hal lahiriyah lainnya Ia betul-betul tumbuh dari dalam jiwa setelah bergaul dan lamamengenal pasangannya Naluri rasa sayangnya ini akan ditumpahkan untuk keluarganya terutamauntuk isteri dan anak-anaknya Dalam sebuah hadits riwayat Imam Bukhari suatu hari Aqra bin Habismelihat Rasulullah Saw sedang mencium cucunya Hasan bin Ali Aqra kemudian berkata Sayamempunyai sepuluh putra putri tapi saya tidak pernah mencium mereka satupun Mendengar ituRasulullah Saw bersabda

                یرحم ال یرحم ال من إنArtinya Sesungguhnya orang yang tidak pernah menyayangi dia tidak akan disayangiDemikian di antara tujuan menikah dalam Islam sebagaimana yang tertera dalam al-Quransurat ar-Rum ayat 21 Wallahu alamHukum PernikahanPara ulama telah sepakat bahwa nikah itu diperintahkan Namun mereka berbeda pendapatmengenai hukumnya Dalam hal ini para ulama terbagi kepada tiga kelompokPertama nikah wajib bagi setiap orang yang sudah mampu untuk melakukannya sekali seumurhidup Pendapat ini adalah pendapatnya Dawud ad-Dahiry Ibn Hazm dan lainnya Dalil yang menjadidasar pendapat ini adalah dhahir dari nash-nash baik berupa ayat al-Quran maupun hadits Nabi yangmemerintahkan pernikahan Kelompok ini memahami secara tekstual bahwa semua perintah tersebutmenggunakan shigat amar (bentuk perintah) dan setiap perintah menunjukkan wajib karenanya nikahjuga adalah wajib al-ashlu fil amr lil wujub pada dasarnya perintah itu menunjukkan kepada wajibPendapat kedua mengatakan bahwa nikah itu hukumnya adalah sunnah saja Pendapat iniadalah pendapatnya Jumhur ulama Pendapat kedua ini memahami perintah nikah yang terdapat dalamal-Quran dan Sunnah kepada hukum sunnah bukan wajib Firman Allah yang terdapat dalam surat an-Nisa ayat 3 misalnya yang berbunyi

                ورباع وثالث مثنى النساء من لكم طاب ما فانكحواArtinya Maka nikahilah wanita-wanita yang kamu sukai dua tiga dan empat (QS An-Nisa 3)Ayat di atas menurut pendapat kedua ini bukanlah menunjukkan wajib Karena dalam ayat diatas Allah mengkaitkan nikah dengan kemampuan istithaah Artinya barang siapa yang sudahmampu untuk menikah maka menikahlah Sedangkan yang belum mampu untuk menikah maka tidakmengapa ia tidak menikah Karena itu menikah bukanlah wajib akan tetapi sunnah sajaPendapat ketiga adalah pendapat yang mengatakan bahwa hukum menikah berbeda-bedatergantung kondisi seseorang Pendapat ini adalah pendapat kuat pada madzhab MalikiyyahSyafiiyyah dan Hanabilah

                Menurut pendapat ini hokum menikah bisa wajib bagi mereka yang sudah siap dan mampubaik lahir maupun bathin sehingga kalau tidak menikah ia akan terjerumus kepada perbuatan zinaTidak ada cara lain untuk menjaganya kecuali dengan jalan menikah Dalam qaidah Ushuliyyahdaikatakan Sesuatu yang tidak menyebabkan terpenuhinya sesuatu yang wajib kecuali dengansesuatu itu maka sesuatu itu menjadi wajib hukumnya7Nikah juga hukumnya bisa sunnah bagi mereka yang syahwatnya sudah menggebu akan tetapimasih besar kemungkinan seandainya belum menikah pun ia masih dapat menjaga diri dari perbuatanzina Untuk kondisi seperti ini nikah hukumnya sunnah sajaNikah juga bisa haram bagi orang yang belum siap menikah baik secara lahir (menafkahi)maupun secara bathin (berhubungan badan) sehingga kalau dipaksakan menikah si wanita akanmenderita baik lahirnya maupun bathinnya Atau nikah juga bisa menjadi haram bagi orang yangbermaksud jahat dengan nikahnya itu misalnya ingin menyakiti si isteri dan keluarganya atau karenabalas dendam dan sebagainyaNikah juga bisa makruh bagi orang yang kondisinya seperti disebutkan diatas akan tetapitidak menimbulkan madharat bagi si isteri Jadi apabila ia menikah si isteri tidak merasakan dampaknegative yang sangat besar Untuk orang seperti ini sebaiknya jangan dahulu menikah dan kalaupunmau menikah maka hukumnya makruh sajaDari ketiga pendapat ini penulis lebih cenderung untuk mengambil pendapat ketiga ini bahwapernikahan itu hukumnya berbeda-beda disesuaikan dengan kondisi orang yang bersangkutanPendapat ini rasanya lebih tepat terutama untuk kondisi sekarangMacam-macam pernikahan yang dilarang1 Nikah SyigarNikah Syigar adalah seorang laki-laki menikahkan putri perempuannya atau saudariperempuannya dengan orang lain dengan syarat orang tersebut mau menikahkan putrinya atausaudari perempuannya dengan orang tadi baik pernikahan tersebut memakai mahar maupuntidak Hanya saja umumnya pernikahan Syigar ini tidak ada maharnya karena sudah digantidengan tukar menukar putri atau saudari perempuannyaPara ulama sepakat bahwa nikah Syigar ini haram hukumnya Hal ini didasarkankepada hadits-hadits berikut ini

                الشغار عن وسلم عليه الله صلى الله رسول نهى قال جابر عن( مسلم( أخرجهArtinya Jabir berkata Rasulullah Saw melarang nikah syigar (HR Muslim)

                عن (( وسلم عليه الله صلى الله رسول نهى قال هریرة أبى عن والشغار قال الشغار

                وأزوج 1049703 ك أخت 1049703 ك زوجن 1049703 ى أو ابنت 1049703 ى وأزوج 1049703 ك ى 1049703 كزوجن 1049703 ابنت للرج 1049703 ل الرج 1049703 ل یق 1049703 ول أن[ ماجه)) [ وابن والنسائي مسلم أخرجه أختىArtinya Abu Hurairah berkata Rasulullah Saw melarang nikah Syigar Nikah Syigar adalahseorang laki-laki berkata kepada laki-laki lain nikahkan saya dengan anak perempuan kamudan saya nanti akan menikahkanmu dengan anak perempuan saya atau nikahkan saya dengansaudari perempuan kamu dan saya akan menikahkan kamu dengan saudari perempuan saya(HR Muslim NasaI dan Ibn Majah)

                2 Nikah MuhallilMuhallil secara bahasa berarti yang menjadikan halal Nikah Muhallil adalah pernikahandi mana seorang laki-laki menikahi seorang wanita yang sudah ditalak tiga kemudian iamentalaknya dengan maksud agar wanita tersebut dapat dinikahi kembali oleh suaminya yangdahulu yang telah mentalak tigaPernikahan ini biasanya terjadi ketika si mantan suami yang telah mentalak isterinya tigakali bermaksud untuk kembali lagi kepada isterinya tadi namun karena sudah ditalak tiga iatidak boleh langsung menikahi mantan isterinya itu kecuali si isteri tadi menikah dahulu denganlaki-laki lain Untuk tujuan itu kemudian si laki-laki tadi menyewa atau membayar laki-laki lainagar menikahi mantan isterinya tadi dengan catatan tidak boleh disetubuhi atau boleh disetubuhitapi harus sesegera mungkin diceraikan agar mantan suami tadi dapat menikahinya kembaliOrang yang dibayar untuk menikahi mantan isterinya dalam istilah fiqh disebut dengan almuhallil(yang menjadikan halal) sedangkan mantan suami yang membayar laki-laki tadi disebutdengan al-muhallal lah Pernikahan ini haram hukumnya berdasarkan dalil berikut ini8

                ل 1049703 ه والمحل 1049703 ل المحل 1049703 ل وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله ول 1049703 لىص رس 1049703 الله لع (( 1049703 ن ق 1049703 ال م 1049703 سعود اب 1049703 ن ع 1049703 ن

                ( وأحمد والنسائي الترمذى (أخرجهArtinya Ibnu Masud berkata Rasulullah melaknat al-muhallil (yang menjadikan halal) dan almuhallallah (yang dijadikan halal karenanya) (HR Turmudzi Nasai dan Ahmad)

                عب)) [ 1049703 د رواه رجمتهم 1049703 ا إال بمحلل 1049703 ة و بمحل 1049703 ل ال 1049703 ىأوت(( ال 1049703 ق الخط 1049703 اب ب 1049703 ن عم 1049703 ر ع 1049703 ن

                صحيح بإسناد [الرزاقArtinya Umar bin Khatab berkata Tidak didatangkan kepadaku muhallil dan wanita yangdijadikan halal karenanya kecuali aku akan meranjam keduanya (HR Abdur Razak dengansanad yang shahih)3 Nikah IstibdhaNikah Istibdha adalah nikah yang dimaksudkan untuk memperoleh keturunan atau bibitunggul Dalam prakteknya nikah ini atas usul dan kemauan si suami setelah melihat ada orangyang dipandang hebat pintar atau aneh dari yang lainnya sehingga ia pun berkeinginan untukmendapatkan putra seperti dia Sang suami biasanya berkata kepada isterinya Apabila kamusudah suci dan selesai haidmu pergilah ke si anu (misalnya seorang professor) dan bersenangsenanglahdengannya sampai kamu hamil Ketika sudah hamil baru isteri tersebut pulang lagidan kembali lagi kepada suaminya Dan suaminya sangat bahagia karena akan mendapatkanputra yang sangat diinginkannya Istibdha secara bahasa artinya bersetubuh (jima) Pernikahanseperti ini jelas diharamkan4 Nikah ar-RahtRaht secara bahasa berarti rombongan kelompok Dalam pernikahan ini sekelompoklaki-laki (syaratnya tidak boleh lebih dari sepuluh orang) bersekutu dan sepakat untuk menggauliseorang perempuan secara bergantian dan bergilir Ketika wanita tadi hamil dan melahirkansemua laki-laki yang ikut menanam saham pada wanita tadi harus berkumpul di hadapanwanita tadi Setelah berkumpul si wanita berkata

                فالن یا ابنك فهو ولدت وقد أمرآم من آان ما عرفتم قد

                Artinya Kalian telah maklum dengan apa yang telah kalian lakukan Kini saya sudahmelahirkan maka anak ini adalah anakmu wahai fulan (sambil menunjuk salah satu laki-lakiyang disukainya)Ketika si wanita menunjuk salah satu laki-laki yang disukainya maka laki-laki itulahyang harus menjadi bapak dari anak tersebut sekaligus menjadi suaminya yang resmi Tidakboleh si laki-laki tersebut menolak dengan alasan dan catatan apapun Sementara laki-laki lainyang tidak terpilih mereka beterbangan lagi mencari mangsa-mangsanya yang lainLantas siapa yang diuntungkan dan dirugikan dalam pernikahan semacam ini Tentu yangrugi adalah orang ganteng dan baik karena dialah yang akan dipilih oleh wanita tersebutSementara yang beruntung adalah laki-laki jelek dan jahat karena jelas dia tidak akan dipilihsehingga ia masih bisa leluasa menaburkan racun-racun asmara dan syahwatnya Dalam duniamodern terutama di kota-kota besar pernikahan masa Jahiliyyah ini masih ada dan berlaku untuktidak mengatakan banyak berlaku Hanya saja dengan nama dan format lain Dalam istilahsekarang nikah Raht ini disebut dengan nama Salome (satu lobang rame-rame maaf)Naudzubillah5 Nikah al-BaghayaAl-Baghaya secara bahasa berarti pelacur Nikah al-Baghaya ini sama dengan nikah ar-Raht di atas Hanya saja dalam nikah Baghaya ini tidak dibatasi jumlah pengunjungnya Iaboleh lebih dari sepuluh orang bahkan tidak terhitung sekalipun Setiap laki-laki hidung belangyang sreg dan greget dengan seorang wanita yang disukai bersama boleh melakukan isytirakWanita yang menjadi sasaran segerombolan laki-laki tersebut tidak boleh menolak dan tidakmelayani tamu-tamu hidung belang tersebut Tua muda ganteng jelek pesek mancungkurus gemuk dekil bersih kalau dia datang harus diservice secara memuaskan Setiap orang9yang sedang bertamu pada hari itu biasanya menancapkan tanda khusus berupa bendera di luarrumahnya sebagai tanda bahwa wanita tersebut sedang full on ada tamuSetiap laki-laki yang pernah bertamu harus mengisi buku tamu Buku tamu ini biasanyadisiapkan khusus oleh wanita tersebut Tidak ada seorang tamu pun yang jajan di rumahnyakecuali namanya tercatat Ketika wanita tersebut hamil wanita tersebut melihat daftar tamunyadan memanggil satu persatu tamu-tamu berhidung belang tersebut Tidak boleh menolak ketikawanita tersebut mengundang dan memanggilnyaSetelah melahirkan wanita tersebut memanggil seluruh tamu-tamunya berikut seorangqafah (juru taksir manusia) Tukang qafah ini bertugas melihat dan membaca si bayi lalumembaca pula seluruh tamu yang hadir untuk dicarikan kesamaannyamdashistilah sekarang mungkincek darah dan gen Tamu yang lebih banyak kesamaan dengan bayi tadi dialah yang akanmenjadi bapaknya sekaligus menjadi suami wanita tersebut Ketika sudah diputuskan oleh jurutaksir tadi tidak boleh si laki-laki tersebut menolak apalagi tidak bertanggung jawabSiapa yang diuntungkan dalam pernikahan ini Tentu mereka yang dapat menyuap siqafah agar tidak ditunjuk Yang rugi Yang tidak menyuap si qafah sama sekali karena dialahyang akan menjadi bapak dari bayi hasil rame-rame tadimdashdalam istilah iklan di Indonesiaidentik dengan iklan permen Nano-Nano rame rasanya Naudzubillah Apakah pernikahanseperti ini ada pada masa sekarang Ya jelas ada hanya dengan nama dan format lain bahkandengan alat dan teknologi canggih sehingga tidak ada tamu-tamu yang merasa dirugikan untukmenanggung bayi rame-rame tersebut Pernikahan Baghaya ini dalam konteks sekarangbertebaran dimana-mana dengan berbagai nama misalnya Saritem di Bandung dan SurabayaKramat Tunggak di Jakarta Warung Remang-Remang di setiap pinggiran jalan Panti Pijat yangtersebar hampir di seluruh kota dan lainnya Naudzubillah6 Nikah Badal

                Secara bahasa badal berarti menukar mengganti Nikah Badal adalah pernikahan di manaseorang laki-laki yang sudah beristri berkata kepada laki-laki lain yang juga sama sudah beristriBiarkan isteri kamu tidur dengan saya dan saya ijinkan isteri saya tidur dengan kamu kalaukamu keberatan biar kita tukar tambah Jadi Nikah Badal ini berupa pernikahan tukar menukaristeri Dalam dunia modern terutama di kota-kota besar seperti Jakarta pernikahan ini seringkalidiistilahkan dengan Tukar Kunci Jadi dalam pergaulan-pergaulan glamour apabila seoranglaki-laki berkata kepada laki-laki lain yang sama-sama sudah berkeluarga Ayo kita tukar kuncimaka maksudnya adalah pernikahan Badal ini Tentu bukan sembarang kunci tapi kunci inikunci ajaib yang bukan saja bisa membuka pintu tapi membuka yang mempunyai pintunaudzubillah min dzalik7 Nikah MutahMutah secara bahasa berarti bersenang-senang Nikah Mutah dalam dunia sekarangdisebut dengan Nikah Kontrak Maksudnya seorang laki-laki menikahi seorang wanita hanyasaja ketika akadnya ditentukan untuk masa satu minggu misalnya atau satu bulan satu tahunatau bahkan satu hari kemudian si laki-laki tadi memberikan upah atau biaya sebagaiimbalannya Pernikahan ini pada masa Rasulullah Saw pernah dibolehkan karena saat itu sedangkondisi perang yang berbulan-bulan Namun tidak lama setelah itu Rasulullah Sawmenghapusnya dan mengharamkannya sampai hari Kiamat kelak Oleh karena itu seluruh ulamasepakat bahwa pernikahan Mutah ini haram hukumnya Untuk pembahasan lebih lanjut masalahNikah Mutah ini insya Allah akan penulis bahas dalam makalah tersendiri8 Nikah al-UrfiNikah Urfi ini ramai diperbincangkan di Mesir belakangan ini Boleh jadi nama NikahUrfi ini untuk konteks Indonesia belum sampai dan belum pernah terdengar meskipun tidakmenutup kemungkinan dalam prakteknya sudah sejak dahulu berjalan dan berlanjut Nikah Urfiadalah pernikahan antara laki-laki dan perempuan yang tidak diketahui oleh kelurganya bolehjadi tidak memakai saksi tidak diumumkan dan tidak memakai wali Bukan hanya itu antaralaki-laki dan perempuan hidup berpisah makan dan minum sendiri-sendiri bahkan tinggal punberpisah Namun ketika keduanya greget untuk making love baru keduanya bersama dan dimana saja jadi10Pernikahan ini banyak merajarela di Mesir dan demikian juga di Indonesia terutama dikalangan mahasiswa mahasiswi Untuk melampiaskan nafsu seksualnya keduanya sepakat untukmembungkus perbuatan hinanya dengan bungkusan yang seolah-olah dilegalkan dandiperbolehkan oleh ajaran Islam Boleh jadi ada saksi hanya saja saksinya adalah teman-temandekatnya saja Sementara keluarganya tidak mengetahuinya sedikitpun Modus opperandi daripernikahan ini juga adalah untuk mendapatkan nafkahAkhir-akhir ini di Mesir merebak pernikahan ini karena si wanita biasanya menginginkannafkah yang besar dan tidak peduli dengan cara atau bentuknya Pernikahan ini jelas tidakmemakai surat-surat resmi dari pejabat yang berwenang (di Indonesia dari KUA) Pernikahan inijelas haram hukumnya karena pada hakikatnya adalah perzinahan modern NaudzubillahSemua jenis pernikahan yang telah disebutkan di atas diharamkan dalam ajaran IslamMengapa Karena pernikahan dalam ajaran Islam mempunyai aturan tersendiri ada rukun-rukun dansyarat-syarat yang harus dipenuhi Ketika rukun dan syaratnya tidak terpenuhi maka pernikahantersebut menjadi batal dan haram Untuk mengetahui lebih lanjut persoalan ini nanti akan kita bahaslebih jauh dalam pembahasan akad nikahDemikian sekelumit mengenai jenis dan macam pernikahan yang dilarang dan diharamkandalam ajaran Islam Tidak ada alasan untuk seorang muslim dan muslimah untuk melegalkan terlebihmempraktekkan pernikahan-pernikahan di atas Semoga kita terhindar dari semua jenis pernikahan

                terkutuk di atasWanita-wanita yang haram untuk dinikahi (al-muharramaat minannisaa)Dalam ajaran Islam ada beberapa wanita yang haram hukumnya untuk dinikahi oleh laki-lakiHal ini sebagaimana dijelaskan oleh Allah dalam firmanNya surat an-Nisa ayat 22-24

                ا يل س 1049703 ب وس 1049703 اء ومقت 1049703 ا ة فاح 1049703 ش 1049703 ان آ ن 1049703 ه إ د 1049703 لفق 1049703 س م 1049703 ا ل 1049703 ا إ اء الن 1049703 س من م اؤآ ءاب ح ك ن ما كحوا ن ت والخ 1049703 ت األ ن 1049703 ات وب خ

                ال 1049703 أ ن 1049703 ات وب م ك وخال 1049703 ات م ك و 1049703 ات م ك واتخ 1049703 عم وأ م ك ن 1049703 ات وب م ك مه 1049703 ات

                أ م ك عل 1049703 ي م 1049703 ت حرف 1049703 ي ي الل 1049703 ات م ك ب ب 1049703 ائ ور م ك ائ ن 1049703 س مه 1049703 ات

                وأ ن 1049703 اعة 1049703 الرض م م ك خ 1049703 وات وأ م ك ض 1049703 عن ر

                أ ي الل 1049703 ات م ك مه 1049703 ات وأ

                ئ 1049703 ل وحال م ك عل 1049703 ي جن 1049703 اح فل 1049703 ا ه 1049703 ن ب م دخل 1049703 ت م 1049703 واون ك ل 1049703 ت ن ف 1049703 إ ه 1049703 ن ب م دخل 1049703 ت ي الل 1049703 ات م ك ائ س ن من م حجورآا غف 1049703 ور 1049703 ان آ الل 1049703 ه ن إ س 1049703 لف ق 1049703 د م 1049703 ا ل 1049703 ا إ ن ي ت خ 1049703 أ

                ال ن ب 1049703 ي جمع 1049703 وا ت ن وأ م ك ب ص 1049703 ال أ 1049703 ن م ال 1049703 ذین م ك ن 1049703 ائ ب أ

                اء ور م 1049703 ا ك 1049703 م ل ح 1049703 ل وأ م ك عل 1049703 ي الل 1049703 ه ت 1049703 اب آ م ك ت 1049703 ان

                م ی ك 1049703 أ مل ما ال إ اء س الن من ات محصن وال حيما رهن ج 1049703 ور أ وهن ف 1049703 آت هن 1049703 ن م ب 1049703 ه م عت مت اس 1049703 ت افحين 1049703 ا سم 1049703 فم غي 1049703 ر ين مح 1049703 صن م ك موال

                أ ب غوا ت ب ت ن أ م ك ذلحكيم 1049703 ا يم 1049703 ا عل 1049703 ان آ الل 1049703 ه ن إ فری 1049703 ضة ال ع 1049703 د ب 1049703 ن م ه1049703 ب م ت اض 1049703 ي ر ت فيم 1049703 ا م ك عل 1049703 ي جن 1049703 اح ول 1049703 ا فری 1049703 ضة(24- ( 22النساء Artinya Dan janganlah kamu kawini wanita-wanita yang telah dikawini oleh ayahmu terkecuali padamasa yang telah lampau Sesungguhnya perbuatan itu amat keji dan dibenci Allah dan seburuk-burukjalan (yang ditempuh)Diharamkan atas kamu (mengawini) ibu-ibumu anak-anakmu yang perempuansaudara-saudaramu yang perempuan saudara-saudara bapakmu yang perempuan saudara-saudaraibumu yang perempuan anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang laki-laki anak-anakperempuan dari saudara-saudaramu yang perempuan ibu-ibumu yang menyusui kamu saudaraperempuan sepersusuan ibu-ibu istrimu (mertua) anak-anak istrimu yang dalam pemeliharaanmu dariistri yang telah kamu campuri tetapi jika kamu belum campur dengan istrimu itu (dan sudah kamuceraikan) maka tidak berdosa kamu mengawininya (dan diharamkan bagimu) istri-istri anakkandungmu (menantu) dan menghimpunkan (dalam perkawinan) dua perempuan yang bersaudarakecuali yang telah terjadi pada masa lampau sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi MahaPenyayang Dan (diharamkan juga kamu mengawini) wanita yang bersuami kecuali budak-budakyang kamu miliki (Allah telah menetapkan hukum itu) sebagai ketetapan-Nya atas kamu Dandihalalkan bagi kamu selain yang demikian (yaitu) mencari istri-istri dengan hartamu untuk dikawinibukan untuk berzina Maka istri-istri yang telah kamu nikmati (campuri) di antara mereka berikanlahkepada mereka maharnya (dengan sempurna) sebagai suatu kewajiban dan tiadalah mengapa bagi

                11kamu terhadap sesuatu yang kamu telah saling merelakannya sesudah menentukan mahar ituSesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana (QS an-Nisa 22-24)Dari ayat di atas ditambah keterangan-keterangan lainnya para ulama membagi wanita-wanitayang haram untuk dinikahi itu menjadi dua bagian besarPertama wanita-wanita yang haram untuk dinikahi selamanya Artinya seorang laki-laki tidakboleh menikahi wanita jenis ini kapanpun dan dalam kondisi apapunKedua wanita-wanita yang haram untuk dinikahi untuk sementara waktu Untuk bagian keduaini wanita-wanita tersebut haram untuk dinikahi selama ia berada dalam keadaan khusus(penjelasannya akan dibahas di bawah nanti) dan apabila keadaan tersebut sudah hilang maka ia bolehdinikahiWanita-wanita yang haram dinikahi selamanyaYang termasuk wanita-wanita yang haram untuk dinikahi selamanya (muabbada) ini ada tigakelompokA Haram dinikahi lantaran keturunan (nasab)Wanita-wanita yang haram dinikahi karena nasab (keturunan) ini ada tujuh jenis1 Semua Ibu baik dari pihak ibu maupun dari pihak bapak sampai ke atas yangmelahirkan laki-laki tersebut Maksudnya wanita-wanita yang menyebabkan lakilakiitu lahir (ibu) baik dari pihak ibunya sendiri maupun dari pihak bapaknya sendirisampai ke atas haram untuk dinikahi Misalnya ibunya sendiri ibunya ibu (nenek daripihak ibu) ibunya bapak (nenek dari pihak bapak) ibunya nenek dari pihak ibu ibunyanenek dari pihak bapak dan seterusnya sampai ke atas Wanita-wanita ini semuanyaharam untuk dinikahi selamanya (al-ummahaat)2 Semua Anak perempuan baik dari pihak putra laki-lakinya maupun putriperempuannya terus sampai ke bawah Maksudnya semua wanita yang dilahirkankarena laki-laki tersebut baik anak perempuan itu putri dari putranya maupun dariputrinya Misalnya anak perempuannya sendiri cucu perempuannya dari anakperempuan cucu perempuan dari anak laki-laki anak perempuan dari cucu perempuanatau anak perempuan dari cucu laki-laki sampai ke bawah Semua anak perempuan iniharam untuk dinikahi selamanya (al-banaat)3 Semua Saudari perempuan dari semua pihak dan jihah Misalnya saudariperempuan sekandung saudari perempuan sebapak dan saudari perempuan seibuSemua saudari perempuan ini juga haram untuk dinikahi selamanya (al-akhawaat)4 Semua saudari perempuan ayah (bibi tante dari pihak ayah) sampai ke atas baiksekandung sebapak maupun seibu Misalnya saudari perempuan sekandung ayahsaudari perempuan seibu ayah saudari perempuan seibu saudari perempuan bibinyaayah saudari perempuan bibinya bibi ayah dan seterusnya sampai ke atas Semua bibidari pihak ayah ini haram hukumnya untuk dinikahi (al-ammat)5 Semua saudari perempuan ibu (bibi tante dari pihak ibu) sampai ke atas baiksekandung sebapak maupun seibu Misalnya saudari perempuan sekandung ibusaudari perempuan sebapak ibu saudari perempuan seibu ibu saudari perempuanbibinya ibu saudari perempuan bibinya bibi ibu dan seterusnya sampai ke atas Semuabibi dari pihak ibu ini haram hukumnya untuk dinikahi (al-khalaat)6 Semua anak perempuan dari saudara laki-laki baik sekandung sebapak maupunseibu sampai ke bawah (keponakan dari saudara laki-laki) Misalnya anakperempuan dari saudara laki-laki sekandung anak perempuan dari saudara laki-lakisebapak anak perempuan dari saudara laki-laki seibu anak perempuan dari anak

                perempuan saudara laki-laki sekandung anak perempuan dari anak perempuan saudaralaki-laki sebapak anak perempuan dari anak perempuan saudara laki-laki seibu anakperempuan dari keponakannya keponakan saudara laki-laki terus sampai ke bawah(banatul akh)7 Semua anak perempuan dari saudari perempuan baik sekandung sebapakmaupun seibu sampai ke bawah (keponakan dari saudari perempuan) Misalnya12anak perempuan dari saudari perempuan sekandung anak perempuan dari saudariperempuan sebapak anak perempuan dari saudari perempuan seibu anak perempuandari anak perempuan saudari perempuan sekandung anak perempuan dari anakperempuan saudari perempuan sebapak anak perempuan dari anak perempuan saudariperempuan seibu anak perempuan dari keponakannya keponakan saudari perempuanterus sampai ke bawah (banatul ukhti) Semua keponakan baik dari pihak saudara lakilakimapun dari saudari perempuan semuanya haram untuk dinikahiDalam sebuah hadits dari Ibnu Abbas dikatakan

                تع 1049703 الى قول 1049703 ه ق 1049703 رأ ث 1049703 م س 1049703 بع ال 1049703 صهر وم 1049703 ن بع1049703 )) س النسب من حرم قال باس ع ابن عن[ ] (( البخارى رواه أمهاتكم عليكم حرمتArtinya Ibnu Abbas berkata Wanita-wanita yang diharamkan karena keturunan itu adatujuh dan yang diharamkan karena pernikahan juga ada tujuh Ibnu Abbas kemudianmembaca firman Allah dalam surat an-Nisa ayat 22-24 Diharamkan kepada kalianhellip (HRBukhari)Para ulama telah sepakat bahwa ketujuh jenis wanita yang telah disebutkan di atasharam hukumnya untuk dinikahi selamanya Untuk lebih memudahkan menghapal jeniswanita-wanita yang haram untuk dinikahi selamanya ini maka harus diingat bahwa seluruhketurunan dan kerabat si laki-laki semuanya haram untuk dinikahi kecuali empat orang sajayaitu anak perempuan pamannya dari pihak bapak (banatul amm sepupu putrinya om paman) anak perempuan pamannya dari pihak ibu (banatul khal sepupu) anak perempuanbibinya dari pihak bapak (banat ammatih sepupu putrinya bibi) dan anak perempuan bibinyadari pihak ibu (banatul khalah sepupu putrinya bibi) Untuk empat jenis wanita ini bolehuntuk dinikahi dan sisanya tidak boleh untuk dinikahiKeempat jenis wanita tersebut boleh untuk dinikahi berdasarkan firman Allah dalamsurat al-Ahzab ayat 50

                ف 1049703 اء أ مم 1049703 ا مين 1049703 ك ی ك 1049703 ت مل وم 1049703 ا هن ج 1049703 ور أ ها 1049703 ت ی اأ ی

                ي ءات ي ت الال واجك ز أ ك ل ا ن ل ل ح أ ا ن إ ي ب الني ت الال ك ت خاال ات ن وب خالك ات ن وب ك عمات ات ن وب عمك ات ن وب ك ي عل ه الل

                معك ن هاجردون 1049703 ن م ي 1049703 ك ب الن اد ر

                أ ن إ ي ب لن ل ها فس ن ت وهب ن إ ة مؤمن ة أ وامرل خالصة كحها ن ت س ی ن أ

                ي 1049703 ك عل وما 1049703 ون واجهم ز أ في هم ي عل ا ضن فر ما ا من عل قد ين مؤمن الك ی ال ي ك ل هم مان ی

                أ ت ك ملحيما ر ا غفور ه الل ان وآ ج حر

                ( ( 50األحزاب Artinya Hai Nabi sesungguhnya Kami telah menghalalkan bagimu istri-istrimu yang telahkamu berikan mas kawinnya dan hamba sahaya yang kamu miliki yang termasuk apa yangkamu peroleh dalam peperangan yang dikaruniakan Allah untukmu dan (demikian pula) anakanakperempuan dari saudara laki-laki bapakmu anak-anak perempuan dari saudara perempuanbapakmu anak-anak perempuan dari saudara laki-laki ibumu dan anak-anak perempuan darisaudara perempuan ibumu yang turut hijrah bersama kamu dan perempuan mukmin yangmenyerahkan dirinya kepada Nabi kalau Nabi mau mengawininya sebagai pengkhususanbagimu bukan untuk semua orang mukmin Sesungguhnya Kami telah mengetahui apa yangKami wajibkan kepada mereka tentang istri-istri mereka dan hamba sahaya yang mereka milikisupaya tidak menjadi kesempitan bagimu Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi MahaPenyayang (QS Al-Ahzab 50)B Haram dinikahi lantaran perkawinan (al-mushaharah)Wanita-wanita yang dilarang untuk dinikahi lantaran pernikahan ini adalah sebagaiberikut1 Isteri bapak (ibu tiri)Sehubungan dengan jenis wanita ini dalam sebuah hadits dikatakan13

                األب ام 1049703 رأة إال یح 1049703 رم م 1049703 ا یحرم 1049703 ون الجاهلي 1049703 ة أه 1049703 ل ان1049703 )) آ ق 1049703 ال عب 1049703 اس اب 1049703 ن عنآب 1049703 اؤآم نك 1049703 ح م 1049703 ا تنكح (( 1049703 وا وال وج 1049703 ل بين 1049703 ز والجمع

                ع الله فأنزل قال األختينالطب 1049703 رى تف )) [ 1049703 سير األخت 1049703 ين ب 1049703 ين إال 1049703 وا النساء من

                تجمع )) (( وأن و سلف قد ماصحيح ( 1328 [بسندArtinya Ibnu Abbas berkata Orang-orang jahiliyyah mengharamkan semua wanitayang diharamkan dalam ajaran Islam kecuali isteri bapak dan bolehnya menikahi kakakberadik sekaligus Kemudian turun firman Allah Janganlah kalian menikahi wanitawanitayang telah dinikahi oleh bapak-bapak kamu kecuali apa yang telah berlakudahulu (QS An-Nisa 22) dan Dan dilarang juga menikahi kakak beradik sekaligus(QS An-Nisa 23) (Dalam Tafsir ath-Thabari dengan sanad Sahih (8hal 132)Dengan ayat ini para ulama telah sepakat bahwa yang termasuk diharamkanuntuk dinikahi selamanya juga itu adalah wanita-wanita yang sudah atau pernahdinikahi oleh ayahnya baik wanita tersebut telah didukhul (disetubuhi) oleh ayahnyaataupun belum

                بعثن (( 1049703 ى ق 1049703 ال تری 1049703 د أی 1049703 ن ل 1049703 ه فقل 1049703 ت رای 1049703 ة ه1049703 ومع عم 1049703 ى لقي 1049703 ت ق 1049703 ال الب 1049703 راء ع 1049703 نأض 1049703 رب أن رجل 1049703 أمرنى إلى وسلم عليه الله صلى الله رسول

                ف أبيه امرأة نكح[ ] (( والحاآم داود أبو رواه ماله وآخذ عنقهArtinya Al-Bara berkata Suatu hari saya bertemu dengan paman saya yang sedangmembawa bendera Saya lalu bertanya Mau kemana paman Ia menjawab Saya

                diutus oleh Rasulullah Saw untuk membunuh dan mengambil harta laki-laki yangmenikahi isteri bapaknya (HR Abu Dawud dan Hakim)Dari hadits ini didapati bahwa laki-laki yang menikahi wanita-wanita yangpernah dinikahi oleh bapaknya harus dibunuh dan diambil hartanya Ini menunjukkansaking kerasnya larangan tersebut Dari sini para ulama kemudian berkesimpulanbahwa isteri bapak haram untuk dinikahi selamanya2 Ibunya isteri (mertua perempuan)Ketika seorang laki-laki telah menikah dengan seorang wanita maka ibu dari isterinyatadi (mertua) menjadi haram untuk dinikahi baik isterinya tersebut telah didukhul(disetubuhi) maupun belum Hal ini dikarenakan mertua masuk dalam keumuman suratan-Nisa ayat 23 Dan diharamkan juga ibu-ibu isteri-isteri kalian Termasuk kedalam jenis ini juga ibunya mertua dan ibunya bapak mertua3 Anak isteri (anak tiri ar-rabibah)Apabila sebelum menikah si isteri sudah mempunyai anak perempuan maka si lakilakitidak boleh menikahi putri dari isterinya itu Namun para ulama mensyaratkantidak bolehnya menikahi anak perempuan dari isteri itu apabila ibunya (isteri si laki-lakitersebut) telah disetubuhinya Namun apabila misalnya ia menikahi isterinya kemudiancerai sebelum melakukan hubungan badan maka laki-laki tadi boleh menikahi anakperempuannya Hal ini didasarkan pada firman Allah dalam surat an-Nisa ayat 23 diatas yang berbunyi

                م ل ن فإ هن ب م ت ل دخ ي ت الال م ك ائ س ن من م حجورآ في ي ت الال م ك ب ائ ب ورم ت ل دخ وا ون ك تم ك ي عل اح ن ج فال هن ب

                Artinya (dan diharamkan kepadamu) anak-anak istrimu yang dalam pemeliharaanmudari istri yang telah kamu campuri tetapi jika kamu belum campur dengan istrimu itu(dan sudah kamu ceraikan) maka tidak berdosa kamu mengawininyahellip(QS An-Nisa23)Termasuk ke dalam hukum ini adalah anak perempuan dari putra putri isterinya144 Isteri anak kandung sendiri (menantu)Seorang laki-laki juga tidak boleh menikahi isteri anak laki-lakinya berdasarkan firmanAllah dalam surat an-Nisa ayat 23 di atas

                م ك ب صال أ من ذین ال م ك ائ ن ب أ ل ئ وحال

                Artinya (dan diharamkan bagimu) istri-istri anak kandungmu (menantu) (QS An-Nisa 23)Di samping isteri anak kandung sendiri juga diharamkan isteri anak dari susuan hal inididasarkan pada hadits berikut ini

                م 1049703 ن یح 1049703 رم م 1049703 ا الرض 1049703 اع م 1049703 ن یح (( 1049703 رم وس 1049703 لم 1049703 هعلي الله ص 1049703 لى الله رس 1049703 ول ق 1049703 ال

                )) [ ( 8والطبرى ( ( 471 149) آثير ابن تفسير 1النسبArtinya Rasulullah Saw bersabda Diharamkan wanita-wanita karena sesususebagaimana diharamkannya wanita-wanita karena keturunan (Lihat dalam Tafsir IbnKatsir 1471 dan Tafsir ath-Thabari 8149)Para ulama dalam hal ini tidak memasukan anak perempuan dari isteri anakkandung (anak perempuan dari menantu) atau anak perempuan dari anak isteri (anak

                perempuan dari anak tiri) sebagai halilah Oleh karena itu seseorang boleh menikahianak perempuan dari menantu dan anak perempuan dari anak tiriUntuk memudahkan mengingat dan menghapal jenis wanita-wanita yang haramuntuk dinikahi karena pernikahan maka dapat dikatakan bahwa semua wanita yangterkait karena pernikahan semuanya boleh dinikahi oleh laki-laki kecuali empat orangsaja yaitu isteri bapaknya (ibu tiri) mertua perempuan anak perempuan dari isterinyayang telah disetubuhi (anak tiri tapi ibunya sudah disetubuhi) dan isteri anakkandungnya (menantu)C Haram dinikahi lantaran susuan (muharramaat bir radha)Wanita-wanita yang satu susu juga haram untuk dinikahi Hal ini didasarkan padaketerangan berikut ini

                ضاعة الر من م ك خوات وأ م ك ضعن ر أ ي ت الال م ك مهات

                وأArtinya (Diharamkan kepadamu) ibu-ibumu yang menyusui kamu saudara perempuansepersusuan (QS An-Nisa 23)Dalam sebuah hadits dikatakan

                الن 1049703 (( سب م 1049703 ن یح 1049703 رم م 1049703 ا الرض 1049703 اع م 1049703 ن لم 1049703 رمیح(( 1049703 وس علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى الله رس 1049703 ول قال

                [ مسلم و البخارى [أخرجهArtinya Rasulullah Saw bersabda Diharamkan wanita-wanita karena sesusu sebagaimanadiharamkannya wanita-wanita karena keturunan (HR Bukhari Muslim)Oleh karena itu pada hakikatnya wanita-wanita yang diharamkan karena sebab satususuan ini sama dengan wanita-wanita yang diharamkan karena factor keturunan Hanya sajadalam sebab satu susu ini ditambahkan bahwa wanita yang menyusui posisinya sama denganibu kandungDengan demikian wanita-wanita yang tidak boleh dinikahi lantaran satu susu ini adalahsebagai berikut1 Wanita yang menyusui dan ibu dari wanita yang menyusui karena ia dipandang sebagai ibukandungnya sendiri2 Anak-anak perempuan dari wanita yang menyusui tersebut karena mereka dipandangsebagai saudari-saudari perempuannya3 Saudari perempuan baik sekandung seayah maupun seibu karena dipandang sebagai bibiatau tantenya4 Anak perempuan dari putri wanita yang menyusui tadi karena dipandang sebagai anakperempuan dari saudari perempuannya5 Ibu dari suami yang menyusui karena dipandang sebagai neneknya156 Saudari perempuan dari suami wanita yang menyusui karena dipandang sebagaibibitantenya7 Anak perempuan dari putra laki-laki wanita yang menyusui karena dipandang sebagai anakperempuan dari saudara laki-lakinya (keponakan)8 Anak perempuan dari suami wanita yang menyusui meskipun dari isterinya yang lainkarena dipandang sebagai saudari sesusu dari jihat ayah9 Saudari-saudari perempuan dari suami wanita yang menyusui karena mereka dipandangsebagai tante-tantenya10 Isteri-isteri lain dari suami wanita yang menyusui karena mereka dipandang sebagai isteribapaknya

                11 Isteri dari anak yang menyusui haram dinikahi oleh suami dari wanita yang menyusuikarena dipandang sebagai menantunya12 Apabila yang menyusui itu seorang perempuan maka suami dari wanita yang menyusuitidak boleh menikahinya karena dipandang sebagai puterinya Demikian juga tidak bolehdinikahi oleh saudara laki-laki si suami tadi karena ia dipandang sebagai pamannya jugatidak boleh dinikahi oleh bapak dari si suami tadi karena ia dipandang sebagai kakeknyaHal yang harus diperhatikan bahwa dalam masalah sebab susuan ini keharamanmenikahi wanita-wanita di atas hanyalah haram bagi laki-laki yang menyusunya saja dan tidaktermasuk saudara atau kerabat dari laki-laki yang menyusu tersebut Oleh karena itu saudaralaki-laki dari laki-laki yang menyusu boleh menikahi anak perempuan wanita yang menyusuisaudaranya itu karena ia tidak ikut menyusu kepada wanita tersebut Dan karenanya anakperempuan dari wanita yang menyusui sauadaranya itu menjadi wanita asing bagi dirinya dankarenanya ia boleh menikahinya meskipun anak perempuan tersebut dipandang sebagai saudariperempuan dari saudara laki-laki yang menyusu kepada ibunya tersebut Untuk lebihmemudahkan kaidahnya bahwa semua orang yang sama-sama berkumpul dalam menete padasatu susu maka mereka dipandang sebagai bersaudara Semua wanita-wanita yang terkaitkarena sebab susuan haram untuk dinikahi selamanyaSyarat-syarat yang berkaitan dengan wanita yang haram dinikahi lantaran satu susuan1 Menyangkut jumlah susuan yang diharamkanPara ulama berbeda pendapat mengenai batas jumlah minimal susuan sehingga ia haramuntuk dinikahi Pada dasarnya dalam hal ini para ulama terbagi empat pendapatPendapat pertama mengatakan bahwa meskipun hanya satu kali nete ataupun lebihtetap haram untuk dinikahi Pendapat ini adalah pendapatnya jumhur ulama Abu HanifahMalik Tsauri Imam Laits dan lainnyaPendapat ini beralasan bahwa dalam banyak keterangantidak disebutkan batasan dan jumlah tertentu yang mensyaratkan haramnya seorang wanitalantaran susuan Oleh karena itu harus dipahami secara umum bahwa selama ia pernah menetemeskipun hanya satu kali tetean maka ia haram untuk dinikahiMenanggapi hadits-hadits yang menyebutkan jumlah tertentu dalam menetenya inisebagaimana akan disebutkan di bawah ini jumhur ulama mengatakan bahwa keterangan inidiperselisihkan apakah betul dari Siti Aisyah karena beragamnya jumlah batasan tersebutOleh karena itu harus dikembalikan kepada jumlah paling sedikit ia dipandang sebagai satususuan yaitu satu kali Di samping itu dalam sebuah riwayat dikatakan

                رض 1049703 عتان أو رض 1049703 عة أتح 1049703 رم رج 1049703 ل س 1049703 أله عم 1049703 ر ن1049703 اب س 1049703 مع أن 1049703 ه دین 1049703 ار ب 1049703 ن عم 1049703 رو ع 1049703 نالم 1049703 mdash ؤمنين أمي 1049703 ر إن من (( 1049703 ل األخت نعلم ما فقال

                (( رج فقال ا حرام إال الرضاعةق 1049703 ضاء عم 1049703 ر اب 1049703 ن فق 1049703 ال رض 1049703 عتان وال رض 1049703 عة رم1049703 تح ال أن mdash 1049703 ه یزعم الزبير ابن یرید ] (( بإسناد البيهقى أخرجه المؤمنين أمير وقضاء قضائك من خير اللهصحيح]Artinya Amr bin Dinar pernah mendengar Ibn Umar ditanya oleh seorang laki-laki Apakahdiharamkan pula (wanita) meskipun hanya satu atau dua kali tetean Ibnu Umar menjawabKami tidak mengetahui saudari sesusu itu kecuali haram hukumnya untuk dinikahi Seoranglaki-laki lalu berkata kembali Sesungguhnya amirul mukmininmdashyang dimaksudkannya16

                adalah ibn az-Zubairmdashmenganggap bahwa kalau hanya satu atau dua tetean tidak haram IbnuUmar menjawab Ketentuan dari Allah tentu lebih baik daripada ketentuan dan keputusankamu dan keputusan amirul mukminin (HR Baihaki dengan sanad yang shahih)Pendapat kedua mengatakan bahwa yang haram dinikahi itu apabila telah menete tigakali atau lebih Sedangkan kalau ia hanya menete satu atau dua kali maka wanita tersebutboleh dinikahi Pendapat ini adalah pendapatnya Dhahiriyyah Ibn Mundzir dan Abu Ubaidserta Ishak Alasan yang dikemukakannya diantaranya adalah hadits berikut ini

                والم 1049703 صتان الم 1049703 صة تح 1049703 رم ال وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله 1049703 لىص الله رس 1049703 ول ق 1049703 ال قالت عائشة عن

                [ مسلم [أخرجهArtinya Siti Aisyah berkata Rasulullah Saw bersabda Tidak haram untuk dinikahi kalauhanya satu atau dua kali isapan (HR Muslim)Pendapat ketiga mengatakan bahwa yang haram dinikahi itu apabila telah menete limakali atau lebih Pendapat ini adalah pendapat Imam SyafiI Ibn Hazm Atha dan Thawus Diantara dalil yang dijadikan alasan kelompok ini adalah

                ث 1049703 م یح 1049703 رمن معلوم 1049703 ات رض 1049703 عات ع 1049703 شر الق 1049703 رآن ن1049703 م أن 1049703 زل فيم 1049703 ا آ 1049703 ان قال 1049703 ت عائشة عنم 1049703 ن یق 1049703 رأ فيم 1049703 ا وه 1049703 ن وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله ول 1049703 لى

                ص رس 1049703 الله فت 1049703 وفى معلوم 1049703 ات بخم 1049703 س نسخ[ داود [ وأبو مسلم أخرجه القرآنArtinya Siti Aisyah berkata Di antara yang telah diturunkan dalam al-Quran adalah bahwasepuluh kali tetean yang diketeahui dan tertentu adalah diharamkan untuk dinikahi Kemudianjumlah tersebut dihapus menjadi lima kali tetean yang diketahui Setelah itu Rasulullah Sawmeninggal dan lima kali tetean itu termasuk yang terdapat dalam al-Quran (HR Muslim danAbu Dawud)Dalam ilmu al-Quran hal demikian termasuk ayat yang telah dihapuskan bacaannyaakan tetapi hukumnya masih tetap ada dan berlakuPendapat keempat mengatakan bahwa yang haram untuk dinikahi itu adalah apabilatelah menete sepuluh kali atau lebih Apabila kurang dari itu maka tidak haram untuk dinikahiPendapat ini diriwayatkan dari Siti Aisyah dan Hafsah Di antara dalil kelompok ini adalah

                بن 1049703 ت وهو mdash 1049703 وم به أرسلت المؤمنين أم عائشة أن سالم عنآلث mdash أم أختها إلى یرضع

                س 1049703 الم ق 1049703 ال عل 1049703 ى ی 1049703 دخل حت 1049703 ى رض 1049703 عات 1049703 شرع أرض 1049703 عيه فقال 1049703 ت ال 1049703 صدیق بك 1049703 ر أب 1049703 ى

                رض 1049703 عات ث 1049703 الث غي 1049703 ر ثالث 1049703 عنى آلثوم أم فأرضعتنىترض فلم مرضت ثم رضعات

                أخرج )) [ 1049703 ه رض 1049703 عات ع 1049703 شر عائشة 1049703 ى على أدخل أآن فلمل تتم لم آلثوم أم أن أجل من

                صحيح بإسناد والبيهقى [مالكArtinya Dari Salim bahwasannya siti Aisyah Ummul mukminin pernah mengirimnya (Salim)

                ketika ia masih menete kepada saudarinya Ummu Kultsum putrinya Abu Bakar Shidiq SitiAisyah berkata Susui dia sepuluh kali susuan lalu berikan kepada saya Salim berkata UmmuKultsum lalu menyusui saya sebanyak tiga kali susuan kemudian ia sakit sehingga ia hanyamenyusui saya tiga kali saja Saya tidak pernah datang lagi ke siti Aisyah karena UmmuKultsum belum menyempurnakan sepuluh kali susuannya (HR Malik dan Baihaki dengansanad yang sahih)Apabila kita perhatikan dari keempat pendapat di atas penulis lebih condong untukmengambil pendapat ketiga yang mengatakan bahwa batasan minimal wanita susuan tersebutadalah apabila ia telah menete lima kali atau lebih Hal ini dikarenakan dalil yangdikemukakannya di samping sahih juga dalam redaksinya sangat jelas sebagai qaid (pembatas)dari dalil-dalil yang muthlak (belum dibatasi)Sedangkan pendapat yang mengatakan satu atau dua kali susuan tidak diharamkanmeskipun haditsnya shahih akan tetapi redaksi haditsnya tidak jelas menunjukkan hal itu Katasatu atau dua kali tidak diharamkan tidak berarti hanya untuk tiga kali susuan akan tetapi17boleh jadi juga untuk lima kali susuan Karena banyak ihtimal (kemungkinan) inilah makapendapat tersebut menjadi lemah adanyaPendapat pertama juga yang mengatakan tidak dibatasi jumlah susuannya tidak bisadijadikan pegangan karena kemutlakan hadits tersebut di qaid kan oleh keterangan lain yaituketerangan yang mengatakan lima kali susuan Karenanya hukumnya pun harus dibawakepada hokum muqayyad bukan hokum muthlak lagiPendapat keempat yang mengatakan sepuluh kali susuan juga tidak dapat dijadikanpegangan Karena hadits yang disodorkan bukan sebagai batasan akan tetepi hanya ikhbar(beita informasi) saja Hal ini dikarenakan dalam keterangan dari Siti Aisyah yang laindikatakan bahwa yang haram dinikahi itu juga apabila menete lima kali susuan Dengandemikian penulis lebih condong untuk mengambil pendapat ketiga bahwa wanita yang haramdinikahi lantaran susuan itu apabila telah menyusui lima kali atau lebih Kurang dari itu tidakmenjadi haram hukumnya Wallahu alam2 Menyangkut usia bayi yang menyusunyaPara ulama berbeda pendapat mengenai usia bayi yang menyusui tersebut sehinggamenyebabkan wanita tersebut haram untuk dinikahiPendapat pertama yaitu pendpatnya Jumhur ulama di antaranya Imam Malik SyafiIAhmad dan Imam Auzai bahwa susuan yang diharamkan itu pada usia dua tahun pertama sajaAdapun kalau dia menete pada usianya yang ke tiga empat tahun atau lebih tidak menjadikanharam untuk dinikahi Di antara dalil yang disodorkan kelompok ini adalah

                الرضاعة ) یتم أن أراد لمن آاملين حولين أوالدهن یرضعن والوالدات 233البقرة(

                Artinya Dan ibu-ibu itu menyusui putra-putranya selama dua tahun secara sempurna Hal itubagi mereka yang hendak menyempurnakan susuannya (QS Al-Baqarah 233)

                بإس 1049703 ناد البيهق 1049703 ى أخرج )) [ 1049703 ه الح 1049703 ولين ف 1049703 ى آ 1049703 ان 1049703 ام إال رض (( 1049703 اع ال عب 1049703 اس اب 1049703 ن ق 1049703 ال

                [صحيحArtinya Ibnu Abbas berkata Bukan disebut menyusui kecuali selama dua tahun (HRBaihaki dengan sanad yang sahih)Pendapat kedua yaitu pendapatnya Imam Abu Hanifah bahwa usia susuan yangmenyebabkan haram untuk dinikahi itu adalah selama tiga puluh bulan Dalil yang

                dikemukakannya adalah

                ( األحقاف ( شهرا ثالثون وفصاله 15وحملهArtinya Dan mengandungnya sampai menyapihnya selama tiga puluh bulan (QS Al-Ahqaf15)Pendapat ketiga mengatakan bahwa menyusui ketika sudah besar maupun ketika masihkecil sama saja menyebabkan haram untuk dinikahi Pendapat ini adalah pendapatnyaDhahiriyyah Atha dan Imam Laits Di antara dalil yang dikemukakan pendapat ini adalah

                ی 1049703 ا فقال 1049703 ت وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى النب 1049703 ي 1049703 ىإل سهيل بنت لة سه جاءت قالت عائشة عن

                النب 1049703 ي فق ) 1049703 ال حليف 1049703 ه وه ( 1049703 و س 1049703 الم دخ 1049703 ول ة 1049703 نحذیف 1049703 م أب 1049703 ى وج 1049703 ه فى أرى إنى الله رسولفتب 1049703 سم آبي 1049703 ر رج 1049703 ل وه 1049703 و أرض 1049703 عه وآي 1049703 ف 1049703 ت

                قال)) ارض (( 1049703 عيه وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى (( آبير رجل أنه علمت قد وقال وسلم عليه الله صلى الله رسول[ مسلم[ أخرجهArtinya Siti Aisyah berkata Sahlah bint Suhail datang kepada Nabi Saw sambil berkataWahai Rasulullah Saw sesungguhnya saya melihat muka Abu Hudzaifah ketika membawaSalim Rasulullah Saw lalu bersabda Susuilah dia Sahlah berkata Bagaimana sayamenyusuinya sementara dia sudah besar Rasulullah Saw tersenyum lalu bersabda kembaliSaya tahu bahwa dia sudah besar (tapi tidak mengapa susuilah) (HR Muslim)Dari ketiga pendapat di atas hemat penulis pendapat Jumhur ulama yang mengatakanbahwa yang menjadikan haram untuk dinikahi itu adalah apabila menyusuinya pada dua tahunpertama saja Hal ini dikarenakan keterangan-keterangan yang berbicara seputar hal ini sangatjelas dan shahih Namun demikian apabila karena suatu keperluan orang yang sudah besar pun18harus disusui tentu menjadi haram juga Demikian sebagaimana dikemukakan oleh ImamSyaukani dan Ibnu Taimiyyah dalam al-Majmunya3 Shifat susuan yang diharamkanPembahasan ini menyangkut apakah susuan yang diharamkan itu disyaratkan harusmengisap langsung dari tete si wanita tersebut Ataukah termasuk juga sekalipun melaluidiminum dalam gelas setelah diperas terlebih dahulu Dalam hal ini para ulama terbagi duapendapatPendapat pertama yaitu pendapat Jumhur ulama mengatakan bahwa baik si bayitersebut menyusunya langusung dengan cara menempelkan mulutnya pada tete wanita danmengisapnya maupun tidak langsung seperti itu misalnya melalui diminum di gelas setelahdiperas terlebih dahulu tetap semuanya menjadikan wanita haram untuk dinikahiSedangkan menurut pendapat Dhahiriyyah dan Imam Laits bahwa susuan yangdiharamkan itu apabila langsung melalui isapan ke tetanya secara langsung Adapun apabila sibayi tersebut menetenya tidak langsung misalnya melalui gelas atau dicampur denganmakanan maka tidak menjadi haramNamun penulis lebih cenderung untuk mengatakan bahwa pendapat Jumhur lah yanglebih kuat bahwa baik langsung maupun tidak tetap termasuk susuan dan karenanya haramuntuk dinikahi Hal ini karena maksud dari susuan itu adalah untuk menghilangkan rasa laparsi bayi sekaligus memberikannya makanan Dan ketika ia menyusu langsung ataupun tidak

                langsung sama-sama mengenyangkan si bayi maka hukumnya pun sama yaitu haram untukdinikahi Hal ini dipertegas lagi berdasarkan sebuah hadits yang mengatakan

                أخرج )) [ 1049703 ه المجاع 1049703 ة م 1049703 ن الرض 1049703 اعة إنم (( 1049703 ا وس 1049703 لم ه1049703 علي الله ص 1049703 لى الله رس 1049703 ول ق 1049703 ال

                ومسلم [البخارىArtinya Rasulullah Saw bersabda Bahwasannya susuan itu karena kelaparan (si bayi) (HRBukhari Muslim)Wanita-wanita yang haram dinikahi sementara (muaqqata)Adapun wanita-wanita yang haram untuk dinikahi sementara waktu sampai penyebabnyahilang di antaranya adalah sebagai berikut1 Saudari perempuan si Isteri (menikahi kakak beradik secara langsung tidak boleh)Para ulama telah sepakat bahwa seorang laki-laki tidak boleh menikahi seorang wanitasekaligus bersama saudari kandungnya dalam waktu bersamaan Namun apabila si isterinya itumeninggal atau telah dicerai maka si suami boleh untuk menikahi saudari kandung mantanisterinya tadi Hal ini sebagaimana difirmankan oleh Allah dalam surat an-Nisa ayat 23

                لف س قد ما ال إ ن ي ت خ األ ن ي ب جمعوا ت ن وأArtinya (Diharamkan juga bagi kamu) dan menghimpunkan (dalam perkawinan) duaperempuan yang bersaudara kecuali yang telah terjadi pada masa lampau (QS An-Nisa 23)2 Apabila seorang kafir masuk Islam sementara ketika dia kafir telah menikahi dua orangperempuan kakak beradik secara bersamaan maka ia harus memilih salah satunya danmeninggalkan yang lainnya Hal ini sebagaimana terdapat dalam sebuah hadits dhaifbahwasannya Fairuz ad-Dailamy datang kepada Rasulullah Saw seraya berkata WahaiRasulullah Saw saya telah masuk Islam akan tetapi saya mempunya dua isteri kakak beradikMaka Rasulullah Saw menyuruhnya untuk memilih salah satu dari keduanya menurut yang iakehendaki dan sukai (HR Turmudzi dan Abu Dawud)3 Bibi tante dari si isteriSeorang laki-laki tidak boleh menikahi seorang wanita secara bersamaan denganbibinya tantenya baik bibinya ini dari pihak bapaknya ataupun ibunya Namun apabila siisterinya tadi meninggal atau telah diceraikan maka ia boleh menikahi bibinya tadi Hal inididasarkan pada sebuah hadits yang mengatakan19

                الم 1049703 رآة ب 1049703 ين یجم (( 1049703 ع ال ق 1049703 ال وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله لى1049703 ص الله رس 1049703 ول أن هری 1049703 رة أب 1049703 ى ع 1049703 ن[ ] (( ومسلم البخارى أخرجه وخالتها المرأة بين وال وعمتهاArtinya Dari Abu Hurairah bahwasannya Rasulullah Saw pernah bersabda Tidak bolehdinikahi secara bersamaan antara seorang wanita dengan bibinya baik bibinya dari pihak ayah(ammah) maupun dari pihak ibu (khalah) (HR Bukhari Muslim)4 Wanita yang telah ditalak tiga tidak boleh menikah dengan mantan suaminya kecuali iatelah menikah terlebih dahulu dengan laki-laki lain Hal ini sebagaimana akan dijelaskannanti pada pembahasan thalak (pada makalah-makalah berikutnya) Di antara dalilnya adalah

                ن أ هم 1049703 ا ي عل جن 1049703 اح فل 1049703 ا قه 1049703 ا طل ن ف 1049703 إ ه قها 1049703 ر طل ن فإغي وجا ز كح ن ت ى حت عد ب من ه ل حل ت فال

                البق ( 1049703 رة ن م 1049703 و عل ی ق 1049703 وم ل ه 1049703 ا ن ي ب ی الل 1049703 ه ح 1049703 دود ه 1049703 كل الل 1049703 وت ح 1049703 دود قيم 1049703 ا ی ن أ ظن 1049703 ا ن إ ع 1049703 ا اج ر ت ی(230Artinya Kemudian jika si suami mentalaknya (sesudah talak yang kedua) maka perempuanitu tidak lagi halal baginya hingga dia kawin dengan suami yang lain Kemudian jika suamiyang lain itu menceraikannya maka tidak ada dosa bagi keduanya (bekas suami pertama danistri) untuk kawin kembali jika keduanya berpendapat akan dapat menjalankan hukum-hukumAllah Itulah hukum-hukum Allah diterangkan-Nya kepada kaum yang (mau) mengetahui(QS Al-Baqarah 230)5 Wanita yang menikah dengan laki-laki lain atau berada pada masa iddah dengan lakilakilain sehingga wanita tersebut dicerai dan habis masa iddahnya (pembahasan masalahIddah ini akan dijelaskan lebih lanjut dalam makalah berikutnya) Apabila wanita tersebut telahdicerai oleh suaminya dan telah habis masa iddahnya maka laki-laki lain boleh menikahinya6 Wanita yang sadang melakukan Ihram tidak boleh menikah atau dinikahkan sampai iatahallul (beres dari ihramnya) Ketika ia telah tahallul maka boleh seorang laki-laki atauwanita untuk menikah atau dinikahkan Hal ini didasarkan kepada hadits berikut ini

                وال عليه 1049703 رم الله صلى الله رسول قال قال عفان بن عثمان عنالمح (( ینكح ال وسلم

                [ ] (( والترمذى مسلم أخرجه یخطب وال ینكحArtinya Utsman bin Affan berkata Rasulullah Saw bersabda Orang yang sedang melakukanihram tidak boleh menikah dinikahkan ataupun meminang (HR Muslim dan Turmudzi)7 Wanita musyrikah (seperti yang beragama Majusi dan lainnya) sampai dia masuk IslamWanita yang musyrikah tidak boleh dinikahi sampai ia masuk Islam Hal ini berdasarkan ayat

                ول 1049703 ا م ك عجب 1049703 ت أ ول 1049703 و ة رآ م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر مؤمن 1049703 ة ة1049703 م وأل ی 1049703 ؤمن حت 1049703 ى ات رآ مش ال كحوا ن ت والئ 1049703 ك ول أ م ك عج 1049703 ب أ ول 1049703 و رك م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر م 1049703 ؤمن د1049703 عب ول ؤمن 1049703 وا ی حت 1049703 ى ين رآ م 1049703 ش ال كح 1049703 وا ن ته 1049703 م عل ل لن 1049703 اس ل ات 1049703 ه ءای ن ب 1049703 ي وی ذن 1049703 ه إ ب ة مغف 1049703 ر وال ة1049703 جن ال ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعو والل 1049703 ه الن 1049703 ار ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعون[ البقرة [ ون ر

                ذآ ت 221یArtinya Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik sebelum mereka berimanSesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik walaupun diamenarik hatimu Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanitamukmin) sebelum mereka beriman Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dariorangmusyrik walaupun dia menarik hatimu Mereka mengajak ke neraka sedang Allahmengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya(perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran (QS Al-Baqarah 221)Hanya saja para ulama mengecualikan musyrikah ini dengan ahli kitabArtinya wanitaahli kitab (Yahudi dan Nashrani) boleh dinikahi oleh orang Muslim Hal ini didasarkan padaayat berikut ini20

                ه 1049703 م ل ح 1049703 لcurren م وطع 1049703 امك ك 1049703 م ل ح 1049703 لcurren كت 1049703 اب ال ذین 1049703 واوت ال 1049703 أ وطع 1049703 ام ب 1049703 ات الطي ك 1049703 م ل ح 1049703 ل

                أ ي 1049703 وم الذا إ م ك ل ق 1049703 ب 1049703 ن م كت 1049703 اب ال وت 1049703 وا أ ال 1049703 ذین 1049703 ن م ات 1049703 صن

                مح وال مؤمن 1049703 ات ال 1049703 ن م ات مح 1049703 صن والیم 1049703 ان اإل ب ف 1049703 ر ك ی وم 1049703 ن خ 1049703 دان أ هن 1049703 ذي جور أ موهن ت ي ءات

                خ مت وال افحين مس ر غي ين محصن( المائدة ( رین خاس ال من ة خر اآل في وهو ه عمل ط حب 5فقدArtinya Pada hari ini dihalalkan bagimu yang baik-baik Makanan (sembelihan) orang-orangyang diberi Al Kitab itu halal bagimu dan makanan kamu halal (pula) bagi mereka (Dandihalalkan mangawini) wanita yang menjaga kehormatan diantara wanita-wanita yang berimandan wanita-wanita yang menjaga kehormatan di antara orang-orang yang diberi Al Kitabsebelum kamu bila kamu telah membayar mas kawin mereka dengan maksud menikahinyatidak dengan maksud berzina dan tidak (pula) menjadikannya gundik-gundik Barangsiapayang kafir sesudah beriman (tidak menerima hukum-hukum Islam) maka hapuslah amalannyadan ia di hari kiamat termasuk orang-orang merugi (QS Al-Maidah 5)Namun persoalannya apakah Yahudi dan Kristen sekarang masih dapat disebut AhliKitab ataukah sudah termasuk Musyrik mengingat ajarannya kini banyak diselewengkan dansudah bukan seperti aslinya dahulu Ini juga menjadi bahan perdebatan Untuk masalah iniinsya Allah penulis akan membahasnya dalam satu makalah khusus pada minggu-mingguberikutnyaNamun untuk wanita muslimah tidak boleh menikah dengan laki-laki non muslim Halini didasarkan pada ayat sebagaimana telah disebutkan sebelumnya

                ول 1049703 ا م ك عجب 1049703 ت أ ول 1049703 و ة رآ م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر مؤمن 1049703 ة ة1049703 م وأل ی 1049703 ؤمن حت 1049703 ى ات رآ مش ال كحوا ن ت والئ 1049703 ك ول أ م ك عج 1049703 ب أ ول 1049703 و رك م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر م 1049703 ؤمن د1049703 عب ول ؤمن 1049703 وا ی حت 1049703 ى ين رآ م 1049703 ش ال كح 1049703 وا ن ته 1049703 م عل ل لن 1049703 اس ل ات 1049703 ه ءای ن ب 1049703 ي وی ذن 1049703 ه إ ب ة مغف 1049703 ر وال ة1049703 جن ال ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعو والل 1049703 ه الن 1049703 ار ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعون[ البقرة [ ون ر

                ذآ ت 221یArtinya Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik sebelum mereka berimanSesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik walaupun diamenarik hatimu Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanitamukmin) sebelum mereka beriman Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dariorangmusyrik walaupun dia menarik hatimu Mereka mengajak ke neraka sedang Allahmengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya(perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran ((QS Al-Baqarah 221)Juga berdasarkan ayat lain berikut ini

                ن ف 1049703 إ هن ات 1049703 ان مهاجر ات مؤمن ال م جاءآ ذا إ وا ءامن ذین ال ها ی اأ ی

                یم إ ب م عل أ ه الل وهن ن ح فامت

                ه 1049703 ن ل حل 1049703 ون ی ه 1049703 م ول 1049703 ا ه 1049703 م ل ح 1049703 لcurren ه 1049703 ن ل 1049703 ا ى 1049703 اركف ل 1049703 ال إ جع 1049703 وهن ر ت فل 1049703 ا مؤمن 1049703 ات م 1049703 وهن مت عل( ( 10الممتحنة Artinya Hai orang-orang yang beriman apabila datang berhijrah kepadamu perempuanperempuanyang beriman maka hendaklah kamu uji (keimanan) mereka Allah lebihmengetahui tentang keimanan merekamaka jika kamu telah mengetahui bahwa mereka (benarbenar)beriman maka janganlah kamu kembalikan mereka kepada (suami-suami mereka)orang-orang kafir Mereka tiada halal bagi orang-orang kafir itu dan orang-orang kafir itu tiadahalal pula bagi mereka (QS Al-Mumtahanah 10)Makalah ini special dipersembahkan untuk kawan-kawan tercinta siswa siswi Sekolah IndonesiaCairo (SIC) pada pengajian rutin remaja Sabtuan di Mesjid Indonesia Kairo EgyptEmail aepmesiryahoocomQatamea 13 Mei 2005 pukul 200 malam

                21

                Perceraian dalam IslamDari Wikipedia Bahasa Melayu ensiklopedia bebas

                Lompat ke pandu arah gelintar

                Sebahagian daripada siri

                Fiqh Islam(suatu disiplin kajian Islam)

                Bidang-bidang

                Ekonomi

                Politik

                Perkahwinan

                o Peminangan

                o Mas kahwin

                o Akad nikah

                o Walimatulurus

                o Nikah mutah

                o Perceraian

                o Poligami

                o Nasab

                o Seks

                Jenayat

                Adab

                Ibadah

                Kebersihan

                Ketenteraan

                Kotak ini papar bull bincang bull sunting

                Di dalam Islam penceraian merupakan sesuatu yang dilaknat oleh Islam tetapi diharuskan dengan alasan dan sebab-sebab tertentu Penceraian boleh dilakukan dengan cara talak fasakh dan khuluk atau tebus talak

                Isi kandungan

                [sorok]

                1 Talak o 11 Hukum talak

                o 12 Rukun talak

                o 13 Contoh lafaz talak

                o 14 Jenis talak

                141 Talak rajrsquoi

                142 Talak bain

                143 Talak sunni

                144 Talak bidrsquoi

                145 Talak taklik

                2 Fasakh

                o 21 Cara melakukan fasakh

                3 Khuluk atau tebus talak

                o 31 Tujuan khuluk

                4 Rujuk

                o 41 Hukum rujuk

                o 42 Rukun rujuk

                o 43 Contoh lafaz rujuk

                431 Lafaz sarih

                432 Lafaz kinayah

                5 Lihat juga

                o 51 Pautan Luar

                [sunting] Talak

                Talak menurut bahasa bermaksud melepaskan ikatan dan menurut syarak pula talak membawa maksud melepaskan ikatan perkahwinan dengan lafaz talak dan seumpamanya Talak merupakan suatu jalan penyelesaian yang terakhir sekiranya suami dan isteri tidak dapat hidup bersama dan mencari kata sepakat untuk mecari kebahagian berumahtangga Talak merupakan perkara yang dibenci Allah swt tetapi dibenarkan

                [sunting] Hukum talakHukum Penjelasan

                Wajib

                a) Jika perbalahan suami isteri tidak dapat didamaikan lagib) Dua orang wakil daripada pihak suami dan isteri gagal membuat kata sepakat untuk perdamaian rumahtangga merekac) Apabila pihak kadi berpendapat bahawa talak adalah lebih baikd) Jika tidak diceraikan keadaan sedemikian maka berdosalah suami

                Haram

                a) Menceraikan isteri ketika sedang haid atau nifasb) Ketika keadaan suci yang telah disetubuhic) Ketika suami sedang sakit yang bertujuan menghalang isterinya daripada menuntut harta pusakanyad) Menceraikan isterinya dengan talak tiga sekali gus atau talak satu tetapi disebut berulang kali sehingga cukup tiga kali atau lebih

                Sunata) Suami tidak mampu menanggung nafkah isterinyab) Isterinya tidak menjaga maruah dirinya

                MakruhSuami menjatuhkan talak kepada isterinya yang baik berakhlak mulia dan mempunyai pengetahuan agama

                HarusSuami yang lemah keinginan nafsunya atau isterinya belum datang haid atau telah putus haidnya

                [sunting] Rukun talakPerkara Syarat

                SuamiBerakalBalighDengan kerelaan sendiri

                IsteriAkad nikah sahBelum diceraikan dengan talak tiga oleh suaminya

                LafazUcapan yang jelas menyatakan penceraiannyaDengan sengaja dan bukan paksaaan

                [sunting] Contoh lafaz talak Talak sarih

                Lafaz yang jelas dengan bahasa yang berterus-terang seperti ldquoSaya talak awakrdquo atau ldquoSaya ceraikan awakrdquo atau ldquoSaya lepaskan awak daripada menjadi isteri sayardquo dan sebagainya

                Talak kinayah

                Lafaz yang digunakan secara sindiran oleh suami seperti ldquoPergilah awak ke rumah mak awakrdquo atau ldquoPergilah awak dari sinirdquo atau ldquoSaya benci melihat muka awakrdquo dan sebagainya Namun lafaz kinayah memerlukan niat suaminya iaitu jika berniat talak maka jatuhlah talak tetapi jika tidak berniat talak maka tidak berlaku talak

                [sunting] Jenis talak

                [sunting] Talak rajrsquoi

                Suami melafazkan talak satu atau talak dua kepada isterinya Suami boleh merujuk kembali isterinya ketika masih dalam idah Jika tempoh idah telah tamat maka suami tidak dibenarkan merujuk melainkan dengan akad nikah baru

                [sunting] Talak bain

                Suami melafazkan talak tiga atau melafazkan talak yang ketiga kepada isterinya Isterinya tidak boleh dirujuk kembali Si suami hanya boleh merujuk setelah isterinya berkahwin lelaki lain

                suami barunya menyetubuhinya setelah diceraikan suami barunya dan telah habis idah dengan suami barunya

                [sunting] Talak sunni

                Suami melafazkan talak kepada isterinya yang masih suci dan tidak disetubuhinya ketika dalam tempoh suci

                [sunting] Talak bidrsquoi

                Suami melafazkan talak kepada isterinya ketika dalam haid atau ketika suci yang disetubuhinya

                [sunting] Talak taklik

                Talak taklik ialah suami menceraikan isterinya bersyarat dengan sesuatu sebab atau syarat Apabila syarat atau sebab itu dilakukan atau berlaku maka terjadilah penceraian atau talak

                Contohnya suami berkata kepada isteri ldquoJika awak keluar rumah tanpa izin saya maka jatuhlah talak saturdquo Apabila isterinya keluar dari rumah tanpa izin suaminya maka jatuhlah talak satu secara automatik

                Ia juga boleh berlaku selepas akad nikah (ia dipraktikkan di Malaysia dan wajib oleh semua pengantin lelaki untuk melafaznya) berkata ldquoJika saya menyeksa isteri saya dengan sengaja atau saya meninggalkan isteri saya selama empat bulan berterusan dengan sengaja tanpa kerelaannya dan jika ia mengadu kepada kadi atau naib kadi apabila disabitkan oleh kadi atau naib kadi maka jatuhlah talak satu ke atas isteri sayardquo

                Ia juga boleh berlaku dengan cara ldquoJika saya menyeksa isteri saya dengan sengaja atau saya meninggalkannya selama empat bulan berterusan tanpa kerelaannya dan jika ia mengadu kepada kadi atau naib kadi serta membayar RM 100 sebagai tebus talak apabila disabitkan oleh kadi atau naib kadi maka jatuhlah talak satu ke atas isteri saya dengan nilai tebus talak tersebutrdquo

                [sunting] Fasakh

                Erti fasakh menurut bahasa ialah rosak atau putus Manakala menurut syarak pula pembatalan nikah disebabkan oleh sesuatu sifat yang dibenarkan syarak misalnya perkahwinan suami isteri yang difasakhkan oleh kadi disebabkan oleh suaminya tidak mempu memberi nafkah kepada isterinya Fasakh tidak boleh mengurangkan bilangan talaknya Fasakh hanya boleh dituntut oleh isteri sekiranya terdapat beberapa sebab atau kecacatan yang terdapat pada pihak suaminya Mengikut mazhab Shafie seorang isteri boleh menuntut fasakh melalui kadi atau mahkamah disebabkan oleh kekurangan suaminya seperti gila (berkekalan atau sekejab) penyakit kusta penyakit sopak penyakit yang menghalang mereka daripada melakukan persetubuhan suami tidak mampu memberi nafkah belanja kepada isterinya seperti makan dan minum serta tempat tinggal pakaian memberi mahar dengan cara tunai sebelum bersetubuh kerana kepapaan atau muflis atau sebagainya suami tidak bertanggungjawab dengan meninggalkan isterinya terlalu lama dan tidak memberi khabar berita suami yang menzalimi dan memudaratkan isterinya

                suami yang fasik serta melakukan maksiat terhadap Allah dan tidak menunaikan kewajipan kepada Allah dan murtad salah seorang (suami atau isteri)

                [sunting] Cara melakukan fasakh Jika suami atau isteri mempunyai sebab yang megharuskan fasakh Membuat aduan kepada pihak kadi supaya membatalkan perkahwinan mereka

                Jika dapat dibuktikan pengaduan yang diberikan adalah betul pihak kadi boleh mengambil tindakan membatalkannya

                Pembatalan perkahwinan dengan cara fasakh tidak boleh dirujuk kembali melainkan dengan akad nikah yang baru

                [sunting] Khuluk atau tebus talak

                Perpisahan antara suami dan isteri melalui tebus talak sama ada dengan menggunakan lafaz talak atau khuluk Pihak isteri boleh melepaskan dirinya daripada ikatan perkahwinan mereka jika ia tidak berpuas hati atau lain-lain sebab Pihak isteri hendaklah membayar sejumlah wang atau harta yang dipersetujui bersama dengan suaminya maka suaminya hendaklah menceraikan isterinya dngan jumlah atau harta yang ditentukan

                Hukum khuluk adalah berdasarkan surah al-Baqarah ayat 229 ldquoTidak halal bagi kamu mengambil apa-apa yang telah kamu berikan kepada mereka suatu jua pun kecuali jika takut kedua-duanya tidak akan mengikut peraturan Allah swt Jika kamu takut bahawa tidak akan mengikut peraturan Allah maka tiadalah berdosa kedua-duanya tentang barang yang jadi tebus oleh perempuanrdquo

                Talak boleh jatuh dengan menyebut ldquoSaya menceraikan kamu dengan bayaran RM 10000rdquo dan isterinya menjawab ldquoSaya menerimanyardquo Apabila suami melafazkan demikian dan isterinya menyahut tawaran itu dengan serta-merta jatuhlah talak dengan khuluk dan isterinya wajiblah beridah Suami isteri hanya boleh merujuk dengan akad nikah baru sahaja

                [sunting] Tujuan khuluk Memelihara hak wanita Menolak bahaya kemudaratan yang menimpanya

                Memberi keadilan kepada wanita yang cukup umurnya melalui keputusan mahkamah

                [sunting] Rujuk

                Menurut bahasa rujuk boleh didefinisikan sebagai kembali Manakala menurut syarak ia membawa maksud suami kembali semula kepada isterinya yang diceraikan dengan ikatan pernikahan asal (dalam masa idah) dengan lafaz rujuk

                [sunting] Hukum rujukHukum Penjelasan

                WajibBagi suami yang menceraikan isterinya yang belum menyempurnakan gilirannya dari isteri-isterinya yang lain

                Haram Suami merujuk isterinya dengan tujuan untuk menyakiti atau memudaratkan isterinya itu

                Makruh Apabila penceraian lebih baik antara suami dan isteri

                Harus Sekirannya rujuk boleh membawa kebaikan bersama

                [sunting] Rukun rujukPerkara Syarat

                SuamiBerakalBalighDengan kerelaan sendiri

                Isteri

                Telah disetubuhiBerkeadaan talak rajrsquoiBukan dengan talak tigaBukan cerai secara khulukMasih dalam idah

                Lafaz

                Ucapan yang jelas menyatakan rujukTiada disyaratkan dengan khiar atau pilihanDisegerakan tanpa dikaitkan dengan taklik atau bersyaratDengan sengaja dan bukan paksaan

                [sunting] Contoh lafaz rujuk

                [sunting] Lafaz sarih

                Lafaz terang dan jelas menunjukkan rujuk Contoh ldquoSaya rujuk awak kembalirdquo atau ldquoSaya kembali semula awak sebagai isteri sayardquo

                [sunting] Lafaz kinayah

                Lafaz kiasan atau sindiran Contoh ldquoSaya jadikan awak milik saya semulardquo atau ldquoSaya pegang awak semulardquo Lafaz kinayah perlu dengan niat suami untuk merujuk kerana jika dengan niat rujuk maka jadilah rujuk Namun jika tiada niat rujuk maka tidak sahlah rujuknya

                Bab Lian Ditulis oleh Fani Kamis 24 Mei 2007 2024 1 PENGERTIAN LIrsquoAN DAN KASUS LIrsquoAN

                Kata lirsquoan menurut bahasa berarti allarsquonu bainatsnaini fa sharsquoidan (saling melaknat yang terjadi di antara dua orang atau lebih) Sedang menurut istilah syarrsquoi lirsquoan ialah sumpah dengan redaksi tertentu yang diucapkan suami bahwa isterinya telah berzina atau ia menolak bayi yang lahir dari isterinya sebagai anak kandungnya dan kemudian sang isteri pun bersumpah bahwa tuduhan suaminya yang dialamatkan kepada dirinya itu bohong (Pengertian ini dikutip dari kitab al-Mugashshal fi Ahkamil Mar-ah Wal Baitil Muslim Fisy Syarirsquoatil Islamiyah VIII 320-321 terbitan Muassasah Risalah Beirut oleh Prof Dr Abdul Karim Zaidan)

                Apabila seorang laki-laki menuduh isterinya berbuat serong dengan laki-laki lain kemudian isterinya menganggap bahwa tuduhannya bohong maka pihak suami harus dijatuhi hukuman dera kecuali dia mempunyai bukti yang kuat atau melakukan lirsquoan ldquoDan orang-orang yang menuduh isterinya (berzina) padahal mereka tidak ada mempunyai saksi-saksi selain diri mereka sendiri Maka persaksian orang itu ialah empat kali bersumpah dengan nama Allah sesungguhnya dia adalah termasuk orang-orang yang benar Dan (sumpah) yang kelima bahwa lanat Allah atasnya jika dia termasuk orang-orang yang berdusta Istrinya itu dihindarkan dari hukuman oleh sumpahnya empat kali atas nama Allah Sesungguhnya suaminya itu benar-benar termasuk orang-orang yang dusta Dan (sumpah) yang kelima bahwa laknat Allah atasnya jika suaminya itu termasuk orang-orang yang benarrdquo (QS An-Nuur 6-9)

                Dari Ibnu Abbas ra bahwa Hilal bin Umayyah ra pernah menuduh isterinya berzina dengan Syarik bin Sahma di hadapan Nabi saw Kemudian Nabi saw bersabda ldquoKamu harus dapat membuktikan atau (kalau tidak) hukuman had menimpa punggungmurdquo Lalu dia berkata ldquoYa Rasulullah jika seorang di antara kami telah melihat seorang laki-laki berada di atas isterinya masihkah dituntut untuk pergi mencari buktirdquo maka Beliau pun bersabda ldquoKamu harus dapat membuktikan dan jika tidak maka hukuman had di punggungmurdquo Hilal berkata ldquoDemi dzat yang telah mengutusmu dengan membawa kebenaran sesungguhnya saya benar-benar jujur Maka saya harap sudi kiranya Allah menurunkan ayat Qurrsquoan yang bisa membebaskan punggungku dari hukum derardquo Maka turunlah Malaikat Jibril dan menyampaikan wahyu kepada Beliau WALLADZIINA YARMUUNA AZWAAJAHUM (dan orang-orang yang menuduh istri-isterinya) sampai padat IN KAANA MINASH SHAADIQIN (jika suaminya itu termasuk orang-orang yang benar) Kemudian Nabi saw beranjak dari tempatnya sambil menyuruh Hilal menemui isterinya Kemudian Hilal datang (lagi) kepada Beliau lalu memberikan kesaksian lantas Nabi saw bersabda

                ldquoSesungguhnya Allah tahu bahwa seorang di antara kamu berdua ini ada yang bohong Adakah di antara kalian berdua ini yang mau bertaubatrdquo Kemudian isterinya bangun lalu memberikan kesaksiannya Maka tatkala ia hendak mengucapkan sumpah yang kelima maka orang-orang menghentikannya (agar tidak jadi mengucapkan sumpah kelima) dan mereka berkata ldquoSesungguhnya perempuan ini wajib dijatuhi hukumanrdquo Ibnu Abbas berkata ldquoLalu ia (isterinya

                itu) pelan-pelan mundur hingga kami menduga ia akan segera kembalirdquo Kemudian ia berkata Aku tidak akan membuat malu kaumku sepanjang hari Kemudian terus berlalu begitu Lantas Nabi saw bersabda ldquoPerhatikan dia jika dia datang dengan membawa bayi yang juling matanya besar pinggulnya dan kedua betisnya besar juga maka ia(bayi itu) milik Syarik bin Sahmarsquordquo Ternyata dia datang persis yang disabdakan Nabi saw Kemudian Beliau bersada ldquoKalaulah tidak ada ketetapan di dalam Kitabullah sudah barang tentu saya punya urusan dengan diardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no 2098 Fathul Bari VIII 449 no 4747 rsquoAunul Marsquobud VI 341 no 2237 Tirmidzi V 12 no 3229 dan Ibnu Majah I 668 no 2067)

                2 HUKUM-HUKUM YANG MENIMPA ORANG YANG MELAKUKAN LIrsquoAN

                Apabila suami isteri melakukan mularsquoanah atau lirsquoan maka berlakukan pada keduanya hukum-hukum berikut ini

                1 Keduanya harus diceraikan berdasarkan hadistDari Ibnu Umar ra ia berkata ldquoNabi saw memutuskan hukum di antara seorang suami dan isteri dari kaum Anshar dan menceraikan antara keduanyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 458 no 5314 Muslim II 1133 no 9 dan 1494)

                2 Keduanya haram rujursquo untuk selama-lamanyaDari Sahl bin Sarsquod ra ia berkata ldquoTelah berlaku sunnah Nabi saw tentang suami isteri yang saling bermularsquoanah dimana mereka diceraikan antara keduanya kemudian mereka tidak (boleh) rujursquo buat selama-lamanyardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no 2104 dan Aunul Mabud VI 337 no 2233 serta Baihaqi VII 410)

                3 Wanita yang bermularsquoanah berhak memiliki maharDari Ayyub bin Sarsquoid bin Jubair ia bercerita Saya pernah bertanya kepada Ibnu Umar ra (Wahai Ibnu Umar) bagaimana kedudukan seorang suami yang menuduh isterinya berbuat serong Jawab Ibnu Umar ldquoNabi saw pernah menceraikan antara dua orang yang bersaudara (yaitu suami isteri) dari Bani rsquoAjlan dan Beliau bersabda (kepada keduanya) ldquoAllah mengetahui bahwa seorang di antara kalian berdua pasti berbohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Ternyata mereka berdua enggan (memenuhi tawaran Beliau) Nabi bersabda lagi ldquoAllah mengetahui bahwa salah seorang di antara kalian berdua pasti bohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Ternyata mereka enggan lalu Nabi pun bersabda ldquoAllah mengetahui bahwa salah seorang di antara kalian berdua pasti bohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Namun mereka berdua enggan (untuk memenuhi tawaran Beliau) Maka selanjutnya Beliau menceraikan antara keduanyardquo Ayyub berkata ldquoKemudian Amr bin Dinar mengatakan kepadaku lsquoSesungguhnya di dalam hadist tersebut ada sebagian yang saya perhatikan belum engkau sampaikan yaitu laki-laki yang bermularsquoanah itu menanyakan ldquoMana hartaku (maharku)rdquo Dijawab (oleh Nabi saw) ldquoTidak ada harta (mahar) bagimu Jika kamu jujur berarti kamu sudah pernah bercampur dengannya jika kamu bohong maka ia (mahar) itu kian jauh darimurdquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 456 no 5311 Muslim II 1130 no 1493 lsquoAunul Marsquobud VI 347 no 2240 dan 2241 Nasarsquoi VI 177)

                4 Anak yang lahir dari isteri yang bermularsquoanah harus diserahkan kepada sang isteri (ibunya)Dari Ibnu Umar ra ia berkata ldquoSesungguhnya Nabi saw pernah memutuskan untuk mularsquoanah antara seorang suami dengan isterinya kemudian ia (suami) dipisahkan dari anaknya lantas Beliau menceraikan antara mereka berdua kemudian anak itu Rasulullah serahkan kepada isterinyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 460 no 5315 Muslim II 1132 no 1494 lsquoAunul Marsquobud VI 348 no 2242 Tirmidzi II 338 no 1218 Nasarsquoi VI 178 dan Ibnu Majah I 669 no 2069)

                5 Isteri yang bermularsquoanah berhak menjadi ahli waris anaknya dan begitu juga sebaliknyaDari Ibnu Syihab dalam hadist Sahl bin Sarsquoad ia berkata ldquoMenurut Sunnah Nabi saw sesudah suami isteri yang bermularsquoanah dicerai padahal sang isteri hamil maka anaknya dinisbatkan kepada ibunya Kemudian sunnah Beliau saw berlaku mengenai hak warisnya dimana ia (ibu tersebut) berhak menjadi ahli waris anaknya dan anaknya pun berhak menjadi ahli warisnya sesuai apa yang telah Allah tetapkan untuknyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari 1X 452 no 5309 Muslim II 1129 no 1492 dan lsquoAunul Marsquobud VI 339 no 2235)

                Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 835 - 841

                Bab Khulu

                Selasa 28 Agustus 2007 1821 Pengertian Khulursquo

                Menurut bahasa kata khulursquo berasal dari khalarsquo ats-tsauba idzaa azzalaba yang artinya

                melepaskan pakaian karena isteri adalah pakaian suami dan suami adalah pakaian isteri Allah

                SWT berfirman rdquoMereka itu adalah pakaian bagimu dan kamu pun pakaian bagi merekardquo (Al-

                Baqarah187)

                Para pakar fiqih memberi definisi bahwa khulursquo adalah seorang suami menceraikan isterinya dengan imbalan mengambil sesuatu darinya

                Dan khulursquo disebut juga fidyah atau if tidak (tebusan) (Fiqhus Sunnah II253 Manarus Sabil II226 dan Fathul Bari IX395)

                Persyaratan Khulursquo

                Jika persengketaan antara suami isteri kian parah dan tidak mungkin lagi diambil langkah-

                langkah kompromistis supaya mereka bersatu kembali atau pihak isteri sudah menggebu-gebu

                untuk bercerai dengan suaminya maka ia boleh menebus dirinya dari kekuasaan suaminya

                dengan menyerahkan sejumlah harta kepadanya sebagai ganti dari buruknya keadaan yang

                menimpa suaminya karena bercerai dengannya Allah SWT berfirman rdquoDan tidak halal bagi

                kamu mengambil dari sesautu yang telah kamu berikan kepada mereka kecuali kalau keduanya

                (suami isteri) khawatir tidak akan dapat menjalankan hukum-hukum Allah maka tidak ada dosa

                atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus dirinyardquo (Al-

                Baqarah229)

                Dari Ibnu Abbas ra berkata Isteri Tsabit bin Qais bin Syammas datang kepada Nabi saw lalu

                bertutur rdquoYa Rasulullah aku tidak membenci Tsabit karena imannya dan bukan (pula) karena

                perangainya melainkan sesungguhnya aku khawatir kufurrdquo Kemudian Rasulullah saw

                bersabda rdquoMaka mau engkau mengembalikan kebunnya kepadanyardquo Jawabnya rdquoYa (mau)rdquo

                kemudian ia mengembalikannya kepadanya dan selanjutnya beliau menjawab suaminya (Tsabit)

                agar mencerainyardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no2036 dan Fathul Bari IX395 no5276)

                Peringatan Keras Terhadap Masalah Khulursquo

                Dari Tsauban ra bahwa Rasulullah saw bersabda ldquoSetiap wanita yang mau talak kepada

                suaminya tanpa alasan yang dibenarkan agama maka haram baginya mencium seberbak

                surgardquo (Shahih Shahihul Ibnu Majah no1682 ldquoAunul Marsquobud VI308 no2209 Ibnu Majah

                I662 no20555 dan Tirmidzi II329 no1199)

                ldquoDarinya (Tsauban) ra dari Nabi saw beliau bersabda ldquoWanita-wanita yang melakukan khulursquo

                adalah wanita-wanita munafikrdquo (Shahih Shahihul Jamirsquous Shaghir no6681 dan Tirmidzi

                II329 no1198)

                Peringatan Keras Bagi Para Suami Agar Tidak Mempersulit Isterinya

                Manakala seorang suami tidak senang kepada isterinya dan benci kepadanya karena suatu hal

                maka hendaklah mentalaknya dengan cara yang marsquoruf sebagaimana yang diperintahkan Allah

                SWT Ia tidak boleh manahannya dan mempersulitnya untuk menebus dirinya sendiri Allah

                SWT berfirman rdquoDan apabila kamu mentalak isteri-isterimu lalu mereka mendekati akhir

                iddahnya maka rujukilah mereka dengan cara yang marsquoruf atau ceraikanlah mereka dengan

                cara yang marsquoruf (pula) Janganlah kamu rujuki mereka untuk memberi kemudharatan karena

                dengan demikian kamu menganiaya mereka Barangsiapa berbuat demikian maka sungguh ia

                telah berbuat zhalim terhadap dirinya sendiri Janganlah kamu jadikan hukum-hukum Allah

                sebagai permainan Dan ingatlah nirsquomat Allah padamu dan apa yang telah diturunkan Allah

                kepadamu yaitu al-Kitab dan al-Hikmah Allah memberi pengajaran kepada engkau dengan apa

                yang diturunkan-Nya itu Dan bertakwalah kepada Allah serta ketahuilah bahwasannya Allah

                Maha Mengetahui segala sesuaturdquo (Al-Baqarah231)

                Dan Allah SWT berfirman rdquoHai orang-orang yang beriman tidak halal bagi kamu

                mempusakai wanita dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena

                hendak mengambil kembali sebagai dari apa yang telah kamu berikan kepadanya terkecuali bila

                mereka melakukan perbuatan keji yang nyata Dan bergaullah dengan mereka secara patut

                Kemudian jika kamu tidak menyukai mereka (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak

                menyukai sesuatu padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyakrdquo (An-Nisaarsquo19)

                Khulursquo Adalah Fasakh Bukan Talak

                Jika seorang isteri telah menebus dirinya dan dicerai oleh suaminya Maka ia berkuasa penuh

                atas dirinya sendiri sehingga suaminya tidak berhak untuk rujuk kepadanya kecuali dengan

                ridhanya dan perpecahan tidak dianggap sebagai talak meskipun dijatuhkan dengan redaksi

                talak Namun ia adalah perusakan akad nikah demi kemaslahatan sang isteri dengan balasan

                menebus dirinya kepada suaminya

                Ibnul Qayyim ra menulis sebagai berikut rdquoDan yang menunjukkan khulursquo bukan talak adalah

                bahwa Allah SWT telah menetapkan tiga ketentuan yang berlaku pada talak terhadap (isteri)

                yang telah dikumpuli jika talak tersebut telah mencapai talak tiga Ketetapan-ketetapan itu tidak

                pada khulursquo

                Pertama Suamilah yang lebih berhak rujuk kepada isterinya dalam masa iddah

                Kedua Talak maksimal tiga kali sehingga setelah terjadi talak ketiga isteri tidak halal bagi

                suaminya terkecuali ia kawin lagi dengan suami kedua dan pernah bercampur dengannya

                Ketiga Iddah yang berlaku dalam talak terdiri atas tiga kali qurursquo (bersih dari iddah)

                Sementara itu telah sah berdasarkan nash (ayat Qur-an ataua hadits) dan ijmarsquo (kesepatakan)

                bahwasanya tidak sah istilah rujuk dalam khulursquo

                Dan sudah sah berdasar sunnah Nabi saw dan pendapat para shahabat bahwa iddah untuk khulursquo

                hanya satu kali haidh

                Demikian pula telah sah juga berdasar nash syarrsquoi bahwa boleh melakukan khulursquo setelah talak

                kedua dan talak ketiga

                Ini jelas sekali menunjukkan bahwa khulursquo bukanlah talak Oleh sebab itu Allah SWT

                menegaskan rdquoTalak (yang dapat dirujuk) dua kali Setelah itu boleh rujuk lagi dengan

                Cara yang marsquoruf atau menceraikan dengan cara yang baik dan tidak halal bagi kamu

                mengambil kembali dari sesuatu yang pernah kami berikan pada mereka kecuali kalau

                keduanya khawatir tidak akan dapat melaksanakan hukum-hukum Allah Jika kamu khawatir

                bahwa keduanya (suami istri) tidak dapat mejalangkan hukum-hukum Allah maka tidak ada

                dosa atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus dirinyardquo (Al-

                Baqarah229)

                Dan ini tidak dikhususkan bagi wanita yang telah ditalak dua kali karena hal ini ia mencakup

                isteri yang dicerai dua kali Tidak boleh dhamir (kata ganti) Itu kembali kepada oknum yang

                tidak disebutkan dalam ayat di atas dan meninggalkan oknum yang disebutkan dengan jelas akan

                tetapi mungkin dikhususkan bagi oknum yang pernah disebutkan sebelumnya atau meliputi juga

                selain yang sudah disebutkan sebelumnya Kemudian Allah SWT berfirman rdquoKemudian jika

                suami mentalaknya (sesudah talak yang kedua) maka perempuan itu tidak halal lagi baginyardquo

                (Al-Baqarah230)

                Ayat al-Qurrsquoan ini meliputi perempuan yang dicerai setelah khulursquo dan setelah dicerai dua kali

                secara qathrsquoi (pasti) karena dialah yang disebutkan dalam ayat di atas Maka ia (wanita yang di

                khulursquo) harus masuk ke dalam kandungan lafazh ayat tersebut Demikianlah yang difahami

                Imam Ahli tafsir Ibnu Abbas ra yang pernah didorsquoakan oleh Rasulullah saw agar Allah

                mengajarinya tafsir Qurrsquoan Dan pasti doa itu terkabul tanpa keraguan Manakala hukum-hukum

                yang berlaku dalam khulursquo berlainan dengan hukum-hukum talak maka hal itu menunjukkan

                bahwa keduanya berlainan Jadi inilah yang sesuai dengan ketentuan narsquoah qiyas dan dengan

                pendapat para shahabat Nabi saw (Zaadul Marsquoad V199)

                Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal

                Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-

                Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 636 - 641

                Bab Iddah

                Kamis 30 Agustus 2007 1654 Pengertian Iddah

                Menurut bahasa kata iddah berasal dari kata rsquoadad (bilangan dan ihshaak (perhitungan) seorang

                wanita yang menghitung dan menjumlah hari dan masa haidh atau masa suci

                Menurut istilah kata iddah ialah sebutannama bagi suatu masa di mana seorang wanita menantimenangguhkan perkawinan setelah ia ditinggalkan mati oleh suaminya atau setelah diceraikan baik dengan menunggu kelahiran bayinya atau berakhirnya beberapa qurursquo atau berakhirnya beberapa bulan yang sudah ditentukan

                Macam-Macam Masa Iddah

                Barangsiapa yang ditinggal mati suaminya maka iddahnya empat bulan sepuluh hari baik sang

                isteri sudah dicampuri ataupun belum Hal ini mengacu pada firman Allah SWT rdquoOrang-orang

                yang meninggal dunia di antaramu dengan meninggalkan isteri-isteri (hendaklah para isteri itu)

                menangguhkan dirinya (beriddah) empat bulan sepuluh harirdquo (Al-Baqarah 234)

                Terkecuali isteri yang sudah dicampuri dan sedang hamil maka masa iddahnya sampai

                melahirkan rdquoDan wanita-wanita yang hamil waktu iddah mereka itu adalah sampai mereka

                melahirkan kandungannyardquo (At-Thalaq 4)

                Dari al-Miswar bin Makhramah bahwa Subairsquoah al-Aslamiyah ra pernah melahirkan dan

                bernifas setelah beberapa malam kematian suaminya Lalu ia mendatangi Nabi saw lantar

                meminta idzin kepada Beliau untuk kawin (lagi) Kemudian Beliau mengizinkannya lalu ia

                segera menikah (lagi) (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX470 no5320 dan Muslim II1122

                no1485)

                Wanita yang ditalak sebelum sempat dicampuri maka tidak ada masa iddah baginya berdasarkan

                pada firmannya Allah SWT berfirman rdquoHai orang-orang yang beriman rsquoapabila kamu menikahi

                perempuan-perempuan yang beriman kemudian kamu ceraikan mereka sebelum kamu

                mencampurinya maka sekali-kali tidak wajib atas mereka iddah bagimu yang kamu minta

                menyempurnakannyardquo (Al-Ahzaab49)

                Sedang wanita yang ditalak yang sebelumnya sempat dikumpuli dan dalam keadaan hamil maka

                masa iddahnya ialah ia melahirkan anak yang diakndungnya Allah SWT berfirman rdquoDan

                wanita-wanita hamil waktu iddah mereka itu adalah sampai mereka melahirkan

                kandungannyardquo (At-Thalaq4)

                Dari az-Zubair bin al-Awwam ra bahwa ia mempunyai isteri bernama Ummu Kultsum bin

                rsquoUqbah radhiyallahu rsquoanha Kemudian Ummu Kultsum yang sedang hamil berkata kepadanya

                rdquoTenanglah jiwaku (dengan dijatuhi talak satu)rdquo Maka az-Zubir pun menjatuhkan padanya talak

                satu Lalu dia keluar pergi mengerjakan shalat sekembalinya (dari shalat) ternyata isterinya

                sudah melahirkan Kemudian az-Zubir berkata rdquoGerangan apakah yang menyebabkan ia

                menipuku semoga Allah menipunya (juga)rdquo Kemudian dia datang kepada Nabi saw lalu beliau

                bersabda kepadanya rdquoKitabullah sudah menetapkan waktunya lamarlah (lagi) di kepada

                dirinyardquo (Shahih Shahih Ibnu Majah no1546 dan Ibnu Majah I653 no2026)

                Jika wanita yang dijatuhi talak termasuk perempuan yang masih berhaidh secara normal maka

                masa iddahnya tiga kali haidh berdasarkan Firman Allah SWT rdquoWanita-wanita yang ditalak

                hendaklah menahan diri (menunggu tiga kali qurursquo)rdquo (Al-Baqarah 228)

                Kata qurursquo berarti haidh Hal ini mengacu pada hadits Aisyah ra bahwa Ummu Habibah ra

                sering mengeluarkan darah istihadhah(darah yang keluar dari wanita karena sakit atau lainnya)

                lalu dia bertanya kepada Nabi saw (mengenai hal tersebut) Maka Beliau menyuruh

                meninggalkan shalat pada hari-hari haidhnya (Shahih Lighairih Shahih Abu Daud no252 dan

                rsquoAunul Marsquobud I463 no278)

                Jika wanita yang dijatuhi talak itu masih kecil belum mengeluarkan darah hadih atau sudah lanjut

                usia yang sudah manopause (berhenti masa haidh) maka iddahnya adalah tiga bulan lamanya

                Allah swt berfirman rdquoDan perempuan-perempuan yang tidak haidh lagi (manopause) diantara

                isteri-isteri kaian jika ragu-ragu (tentang masa iddahnya) maka masa iddah mereka adalah tiga

                bulan Begitu pula perempuan-perempuan yang belum haidhrdquo (At-Thalaq4)

                Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal

                Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-

                Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 642 ndash 645

                • Talak
                  • Daftar isi
                  • [sunting] Latar Belakang
                  • [sunting] Pengertian
                  • [sunting] Pembagian Talak
                    • [sunting] Dari segi cara suami menjatuhkan
                    • [sunting] dari segi boleh - tidaknya suami rujuk kembali pada istrinya
                      • MACAM-MACAM TALAK
                        • pengrtian khulu
                        • Perceraian dalam Islam
                          • Isi kandungan
                          • [sunting] Talak
                            • [sunting] Hukum talak
                            • [sunting] Rukun talak
                            • [sunting] Contoh lafaz talak
                            • [sunting] Jenis talak
                              • [sunting] Talak rajrsquoi
                              • [sunting] Talak bain
                              • [sunting] Talak sunni
                              • [sunting] Talak bidrsquoi
                              • [sunting] Talak taklik
                                  • [sunting] Fasakh
                                    • [sunting] Cara melakukan fasakh
                                      • [sunting] Khuluk atau tebus talak
                                        • [sunting] Tujuan khuluk
                                          • [sunting] Rujuk
                                            • [sunting] Hukum rujuk
                                            • [sunting] Rukun rujuk
                                            • [sunting] Contoh lafaz rujuk
                                              • [sunting] Lafaz sarih
                                              • [sunting] Lafaz kinayah

                  kemungkinan istrinya hamil atau tidak Oleh karenanya akan menyulitkan masa iddah-

                  nya apakah sampai melahirkan atau dengan menggunakan qurucirc Di samping itu ada

                  kemungkinan suami itu akan menyesal karena ia akan berpisah juga dengan anaknya[22]

                  Ulama Hanabilah sepakat dengan ulama Syafiiyyah[23]

                  Menurut ulama Hanafiyyah sebagaimana yang dikutip oleh Wahbah al-Zuhaili senagai

                  berikut

                  [24]واحد طهر فى ثالث يطلقها او واحدة بكلمة اثنين او ثالث يطلقها ان

                  yaitu seorang suami menjatuhkan talak istrinya tiga atau dua dengan satu kata atau ia menjauhkan talaknya tiga pada masa satu kali suci

                  Ahmad al-Hashari menguraikan pendapat ulama Hanafiyyah tersebut di mana menurut

                  mereka talak bidicirc dapat diukur dari dua patron yaitu a) Dari segi waktu dan b) Dari segi

                  jumlah talak yang dijatuhkan

                  Dari Segi Waktu Penjatuhannya

                  Adapun dari segi waktu terbagi kepada dua yaitu

                  1 Talak satu (rajicirc) pada masa haid jika isteri itu telah disetubuhi baik ia wanita merdeka atau

                  budak Larangan dalam bentuk ini menurut mereka dapat memanjangkan iddah2 Suami menjatuhkan talak isterinya yang masihsudah haid sebanyak satu kali (Rajiy) pada masa

                  suci yang telah disetubuhinya baik wanita itu merdeka ataupun budak Larangan dalam bentuk

                  ini menurut mereka adanya kemungkinan isterinya itu hamil lalu ia akan menyesal menjatuhkan

                  talak isterinya itu[25]

                  Dari segi jumlahnya

                  Sedangkan dari segi jumlah talak talak bidiy menurut mereka adalah apabila seorang

                  suami menjatuhkan talak isterinya yang merdeka sebanyak tiga dan budak sebanyak dua pada

                  satu kali masa suci yang belum disetubuhi baik jumlah itu dijatuhkan dalam waktu sekaligus atau

                  satu persatu[26]

                  Menurut ulama Zhahiriyyah sebagaimana dikemukakan oleh Ibnu Hazm yang dikutip

                  oleh Ahmad al-Hashari sebagai berikutفيه وطئها الذي طهرها اثناء فى أو حيضها اثناء امرئته الرجل طالق ]27[هو

                  Talak Bidiy ialah yang dijatuhkan oleh seorang suami kepada isterinya pada masa haidnya atau pada masa suci yang pada masa itu telah disetubuhinya

                  Para ulama sepakat menyatakan bahwa talak bidiy adalah haram dan orang yang

                  melakukannya dikenai dosa Namun mengenai akibat hokum yang ditimbulkan oleh talak bidiy

                  ini terjadi perbedaan pendapat dikalangan ulama Jumhur ulama berpendapat bahwa apabila

                  seorang suami menjatuhkan talak isterinya dengan talak bidiy maka talaknya tersebut berlaku

                  dan sah Adapun alas an yang mereka kemukakan adalah beberapa ayat yang bersifat umum

                  mengenai talak tersebut Mereka juga melandaskannya kepada hadits Nabi SAW berikiutالله صلى وسلم الله رسول على حائض وهي امرأته طلق أنه عنهما الله رضي عمر بن الله عبد عنالله رسول فقال ذلك عن وسلم عليه الله صلى الله رسول الخطاب بن عمر فسأل وسلم عليه

                  أمسك ( شاء إن ثم تطهر ثم تحيض ثم تطهر حتى ليمسكها ثم فليرجعها مره وسلم عليه الله صلى( عليه ( متفق النساء لها تطلق أن الله أمر التي العدة فتلك يمس أن قبل طلق شاء وإن ]28[بعد

                  Diterima dari Ibnu Umar sesungguhnya ia menjatuhkan talak isterinya yang mana isterinya itu berada dalam keadaan haid pada masa Rasulullah SAW kemudian Rasulullah berkata aku menanyakannya kepada Rasulullah SAW tentang hal itu maka Rasulullah SAW menjawab suruh ia untuk merujukinya kemudian hendaklah ia memegangnya sampai ia suci kemudian haid kemudian suci Jika ia mau peganglah atau ia talak sebelum disetubuhi Demikianlah iddah yang diperintahkan oleh Allah Azza Wa Jalla untuk menjatuhkan talak pada wanita

                  Dalam hadits tersebut dapat dipahami bahwa suatu ketika Umar menjatuhkan talak

                  isterinya sementara isterinya itu dalam keadaan haid Lalu Rasulullah SAW memerintahkannya

                  untuk rujuk kepada isterinya kembali Menurut mereka hal itu mengidikasikan bahwa talak yang

                  dijatuhkannya adalah yang termasuk talak bidiy itu telah berlaku

                  Sebagian ulama yang lain diantaranya ulama syiah zhahiriyyah salah satu pendapat

                  Imam Ahmad Ibn Uqail Ibn Taimiyyah dan Ibn al-Qayyim (Hanabillah) berpendapat bahwa

                  talak bidiy itu tidak jatuh Menurut kelompok ini beberapa ayat Al-Quran menjelaskan bahwa

                  talak bidiy tidak berlaku dan tidak berkekuatan hukum Al-Quran justru melarang talak biI itu

                  Ayat menjelaskan bahwa talak harus dijatuhkan pada saat isterinya dapat menjalankan iddah

                  Allah SWT berfirman Talaklah mereka karena iddah mereka Dalam memahami hadits

                  tentang Ibnu Umar diatas mereka justru memahaminya dengan alur pikir yang berbeda Menurut

                  mereka Rasulullah SAW menyuruh Ibn Umar untuk rujuk itu bukan karena telah terjadi talak

                  tetapai Rasulullah SAW marah dan menyuruhnya kembali jadi menurut mereka kata

                  dalam hadits tersebut bukan rujuk dalam term fikih tetapi rujuk dalam pengertian فليراجعها

                  etimologis saja

                  Dari Segi Boleh Atau Tidaknya Rujuk

                  1 Talak rajiy

                  Talak rajiy adalah talak satu atau dua yang mana seorang suami masih boleh

                  rujukkepada isterinya itu meskipun isterinya itu tidak rela sebagaimana dikemukakan oleh

                  Wahbah al-Zuhaili sebagai berikut

                  غير من الزوجته إلى المطلقة إعادة بعده الزوج يملك الذي فهو بعد وذلك ترض لم ولو العدة فى دامت ما جديد عقد إلى حاجة

                  انقضاء قبل المراجعة تمت إذا البائن غير والثاني األول الطالق]29[العدة

                  Yaitu talak yang mana laki-laki itu memiliki hak kembali untuk mengikat tali perkawinan kepada perempuan yang ditalaknya itu tanpa memerlukan akad baru selama masih berada dalam iddh walaupun perempuan itu tidak rela Hal itu terjadi setelah talak pertama dan kedua yang tidak termasuk kategori ba`in apabila telah sempurna rujuk sebelum habis masa iddah

                  Ketentuan ini didasarkan kepada Firman Allah SWT dalam surat Al-Baqaraħ [2] ayat

                  229

                  أن لكم يحل وال بإحسان تسريح أو بمعروف فإمساك مرتان الطالق خفتم فإن الله حدود يقيما أال يخافا أن إال شيئا آتيتموهن مما تأخذوا

                  فال الله حدود تلك به افتدت فيما عليهما جناح فال الله حدود يقيما أالالظالمون هم فأولئك الله حدود يتعد ومن تعتدوها

                  Talak (yang dapat dirujuki) dua kali Setelah itu boleh rujuk lagi dengan cara yang maruf atau menceraikan dengan cara yang baik Tidak halal bagi kamu mengambil kembali sesuatu dari yang telah kamu berikan kepada mereka kecuali kalau keduanya khawatir tidak akan dapat menjalankan hukum-hukum Allah Jika kamu khawatir bahwa keduanya (suami isteri) tidak dapat menjalankan hukum-hukum Allah maka tidak ada dosa atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus dirinya Itulah hukum-hukum Allah maka janganlah kamu melanggarnya Barangsiapa yang melanggar hukum-hukum Allah mereka itulah orang-orang yang zalim

                  Ayat diatas menjelaskan bahwa talak rajiy adalah talak satu atau talak pertama talak dua

                  atau talak ke dua Setelah suami menjatuhkan talak satu atau talak pertama atau talak dua atau

                  talak kedua maka sebelum habis mas iddahnya dia boleh rujuk kembali kepada bekas isterinya

                  tanpa akad nikah baru dan tanpa mahar Tetapai bila habis masa iddahnya suami ingin

                  berkumpul kembali maka dilaksanakan akad nikah yang baru serta mahar yang baru

                  Adapun akibat dari talak rajiy adalah a) Bilangan talak yang dimilki suami berkurang

                  b) Ikatan perkawinan berakhir setelah masa iddah habis jika suami tidak rujuk c) Suami boleh

                  rujuk dalam masa iddah isterinya d) Ulama Syafiiyyah dan Malikiyyah dalam salah satu

                  pendapatnya mengatakan haram bagi suami melakukan hubugan suami isteri dalam masa iddah

                  sebelum rujuk karena mereka berpendapat bahwa dengan terjadinya talak seluruh hubungan dan

                  iktan suami istri terputud Akan tetapi menurut ulama Hanafiyyah dan Hanabillah suami boleh

                  saja menggauli isterinya dalam masa iddah dan sikap ini dianggap sebagai upaya rujuk dari

                  suami[30]

                  2 Talak Bain

                  Talak bain terbagi dua yaitu talak bain sughra dan talak bain kubra Adapun talak bain

                  sughra adalah talak yang dijatuhkan oleh seorang suami terhadap isterinya yang mana dengan itu

                  ia tidak dapat kembali lagi kecuali melalui akad dan mahar yang baru sebagaimana

                  dikemukakan oleh Wahbah al- Zuhaili sebagai berikut

                  إال الزوجيه إلى المطلقة يعد أن بعده الرجل يستطيع ال الذي هو بالكتابة أو مال على أو الدخول قبل الطالق وهو ومهر جديد بعقد]31[اإليالء بسبب أو اإلنفاق لعدم ال القاضي يوقعه الذي أو الحنفية عند

                  Yaitu talak yang mana laki-laki itu tidak dapat kembali mengikat tali perkawinan kepada wanita yang ditalaknya itu kecuali dengan akad dan mahar yang baru talak tersebut terjadi sebelum disetubuhi atau atas harta atau sindiran menurut ulama Hanafiyyah atau yang diputuskan oleh hakim yang bukan karena tidak memberi nafkah atau dengan sebab ila

                  Akibat hokum dari talak bain sughra adlah a) Suami tidak boleh rujuk kepada isterinya

                  kecuali dengan akad dan mahar yang baru b) Bilangan talak yang dimiliki suami berkurang c)

                  Mahar itu halal disebabkan kepada dua factor yaitu kematian dan talak d) Tidak saling

                  mewarisi antara suami dan isteri apabila meninggal salah satu dari keduanya[32]

                  Adapun yang dimaksud dengan talak Bain kubra adalah talak tiga atau talak yang ketiga

                  yang dijatuhkan oleh seorang suami kepada isterinya yang mana suami tersebut tidak dapat

                  kembali lagi sebelum isterinya itu menikah terlebih dahulu dengan laki-laki lain malakukan

                  hubungan intim dalam artian yang sebenarnya dan telah pula diceraikan oleh suaminya yang

                  baru itu sebagaimana yang dikemukakan oleh Wahbah al-Zuhaili sebagai berikut

                  إال الزوجية إلى المطلقة يعيد أن بعده الرجل يستطيع ال الذي هو ثم حقيقة دخوال بها ويدخل ضحيحا زواجا آخر بزوج تتزوج أن بعد

                  ]33[الثالث الطالق بعد وذلك منه عدتها وتنقضي عنها يموت أو يفارقها

                  Yaitu talak yang mana laki-laki tersebut tidak dapak mengikat tali perkawinan dengan wanita yang ditalaknya itu kecuali setelah ia menikah dengan laki-laki lain sebagai nikah yang benar dan telah melakukan hubungan initm dalam artian yang hakiki kemudian laki-laki itu

                  menceraikan wanita tersebut atau ia mati dan telah habis pula mas iddahnya Hal itu terjadi setelah dijatuhkan talak tiga

                  Adapun akibat hukum dari talak bain kubra menurut ulama fikiah adalah terputusnya seluruh ikatan dan hubungan suami isteri setelah talak dijatuhkan Suami tidak memilki hak talak lagi dan diantara keduanya tidak saling mewarisi meskipun dalam masa iddah[34]

                  [1] Abu Bakr bin Hasan al-Kasnawiy (selanjutnya disebut al-Kasnawiy) Ashl al-Madacircrik (Libanon Dar al-Fikr tth) cet Ke-2 Juz 3 h 139-140

                  [2] Ibid[3] Ahmad al-Hashariy al-Wilacircyaħ al-Washacircyaħ al-Thalacircq fi al-Fiqħ al-Islacircmiy li Ahwacircl al-Syakhshiyyaħ

                  (Beirut Dar al-Jil 1992) cet Ke-2 h 653[4] Musthafa Dib al-Bagha al-Tawzhicircb fi Adillaħ min al-Ghacircyaħ wa al-Taqricircb (Beirut Dar al-Fikr 1983)

                  cet Ke-2 h 173[5] Mahmud Mathrajiy al-Majmucirc Syarh al-Muhadzdzab al-Imacircm al-Nawawiy (Beirut dar al-Fikr 2000)

                  Juz 18 h 277-278[6] Konsekwensi dari perbedaan dalam mengklasifikasikan talak ini di antaranya adalah apabila seorang

                  suami berkata keapda isterinya yang termasuk dalam salah satu kategori berikut anak kecil sudah menompouse hamil atau belum disetubuhi anti thaliq li al-sunnaħ (kamu perempuan yang ditalak karena sunnah) maka talaknya tidak dianggap sebagai talak sunnah Lihat Ibid h 278

                  [7] Al-Hasyariy opcit h 243[8] Ala al-Din Abi Bakr Ibn Masud al-Kasaniy Bada`i wa al-Shana`i (Beirut Dar al-Kutub al-Ilmiyyah

                  tth) Jilid 3 h 88 Lihat juga al-Hasariy ibid h 212[9] Burhan al-Din Abi al-Hasan Ali Ibn Abi Bakr Abd al-Jalil al-Rasyidaniy al-Marghinaniy al-Hidayah

                  Syarh Bidayat al-Mubatadi` (Beirut Dar al-Kutub al-Ilmiyyah 1990) Juz 1 h 247 Lihat Juga Wahbah al-Zuhayliy al-Fiqh al-Islacircmiy wa Adillatuh (Damaskus Dacircr al-Fikr 1989) cet Ke-3 Juz 7 h 426

                  [10] Al-Kasaniy opcit h 88 Lihat Juga al-Hashariy opcit h 212[11] Al-Kasaniy ibid[12] Al-Marghinaniy opcit h 248 Bandingkan dengan al-Kasaniy ibid h 89[13] Al-Kasaniy ibid Lihat juga al-Hashariy opcit h 213 dan 244[14] Al-Kasaniy opcit h 89[15] Muslim Shahih Muslim (Beirut Dar al-Kutub al-Ilmiyyah tth) Jilid 2 h 1093[16] Al-Nasa`iy Sunan al-Nasa`iy (Beirut Dar al-Fikr tth) Jilid 3 h 102[17] Al-Hashariy opcit h 246[18] KHI ini merupakan peraturan yang diberlakukan khusus bagi umat Islam Indonesia yang ditetapkan

                  melalui Inpres Nomor 1 tahun 1991[19] Al-Zuhayliy opcit h 425[20] Al-Hashariy opcit h 231[21] Abdurrahman al-Jaziriy al-Fiqħ Ala Madzacircħib al-Arbaaħ (Beirut Dar al-Fikr 1990) Juz 4 h 300-

                  301[22] Al-Zuhayliy opcit h 430[23] Ibid h 431[24] Ibid h 462[25] Al-Hashariy opcit h 216-217[26] Ibid h 217[27] Ibid h 247[28] Muhammad Zahid ibn al-Hasan al-Kawtsariy Tartib Musnad al-Imacircm al-Syacircfiiy (Bandung Maktabah

                  Dahlan 1990) Jilid 1 h 32-33 Lihat juga al-Jaziriy opcit h 228[29] Al-Zuhayliy opcit h 432[30] Al-Zuhayliy opcit h 439[31] Ibid h 432[32] Ibid h 434-435[33] Ibid h 432

                  FASAKH

                  Pengertian Fasakh

                  Fasakh ialah membatalkan pernikahan dengan kuasa kadi kerana tidak memenuhi syarat-syarat ketika akad terdapatnya kecacatan pada isteri suami

                  Penceraian melalui fasakh tidak boleh dirujuk semula Jika ingin bersatu semula hendaklah dengan akad yang baru

                  Fasakh boleh berlaku kerana

                  (a) terdapatnya kecacatan ketika aqad spt tidak menepati syarat-syarat pada Rukun Nikah (b) terdapatnya kecacatan pada rumahtangga yang disebabkan oleh suamiisteri

                  Sebab-sebab yang mengharuskan fasakh (disebabkan oleh suamiisteri)

                  (a) suami tidak memberi nafkah menyediakan tempat tinggal atau tidak membayar mas kahwin isterinya

                  (b) tidak diketahui kedudukan suami sama ada masih hidup atau mati selama bertahun-tahun

                  lamanya

                  (c) salah seorang daripada suami atau isteri menjadi cacat sebagaimana yang dibenarkan oleh hukum

                  syarak

                  (d) murtad salah seorang daripada suami atau isteri atau kedua-duanya

                  (e) masuk Islam salah seorang daripada suami atau isteri dan tidak diikuti oleb seorang lagi dalam

                  masa idah

                  (f) berlakunya persetubuhan syubhat disebabkan salah sangka

                  (g) suami zalim iaitu selalu menganiaya isteri seperti memukul mengugut atau tidak melayan isteri

                  dengan baik dan adil

                  (h) tidak bernafsu sebagai seorang lelaki

                  (i) kecacatan syarie pada suami dan isteri (j) Suami mempunyai penyakit yg merbahaya spt AIDS SARS JE Siplis dsb

                  Hikmah Fasakh

                  1 Mengelakkan isteri dianiayai dan disiksa oleh suami

                  2 Menunjukkan keadilan Allah kepada hambanya Jika suami diberikan talak isteri diberikan fasakh

                  3 Memberi peluang isteri berpisah drp suaminya dan memulakan hidup baru

                  KETENTUAN HUKUM AL-KHULU[9]

                  Menurut tinjauan fikih dalam memandang masalah Al-Khulu terdapat hukum-hukum taklifi sebagai berikut

                  [1] Mubah (Diperbolehkan)

                  Ketentuannya sang wanta sudah benci tinggal bersama suaminya karena kebencian dan takut tidak dapat menunaikan hak suaminya tersebut dan tidak dapat menegakkan batasan-batasan

                  Allah Subhanahu wa Tarsquoala dalam ketaatan kepadanya dengan dasar firman Allah Subhanahu wa Tarsquoala

                  ldquoJika kamu khawatir bahwa keduanya (suami-isteri) tidak dapat menjalankan hukum-hukum Allah maka tidak ada dosa atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh

                  isteri untuk menebus dirinyardquo

                  [Al-Baqarah 229]

                  Al-Hafizh Ibnu Hajar memberikan ketentuan dalam masalah Al-Khulu ini dengan pernyataannya bahwasanya Al-Khulu ialah seorang suami menceraikan isterinya dengan penyerahan pembayaran ganti kepada suami Ini dilarang kecuali jika keduanya atau salah satunya merasa khawatir tidak dapat melaksanakan apa yang diperintahkan Allah Hal ini bisa muncul karena adanya ketidaksukaan dalam pergaulan rumah tangga bisa jadi karena jeleknya akhlak atau bentuk fisiknya Demikian juga larangan ini hilang kecuali jika keduanya membutuhkan penceraian karena khawatir dosa yang menyebabkan timbulnya Al-Bainunah Al-Kubra (Perceraian besar atau Talak Tiga) [10]

                  Syaikh Al-Bassam mengatakan diperbolehkan Al-Khulu (gugat cerai) bagi wanita apabila sang isteri membenci akhlak suaminya atau khawatir berbuat dosa karena tidak dapat menunaikan haknya Apabila sang suami mencintainya maka disunnahkan bagi sang isteri untuk bersabar dan tidak memilih perceraian [11]

                  [2] Diharamkan Khulursquo

                  Hal Ini Karena Dua Keadaan

                  a) Dari Sisi Suami

                  Apabila suami menyusahkan isteri dan memutus hubungan komunikasi dengannya atau dengan sengaja tidak memberikan hak-haknya dan sejenisnya agar sang isteri membayar tebusan

                  kepadanya dengan jalan gugatan cerai maka Al-Khulu itu batil dan tebusannya dikembalikan kepada wanita Sedangkan status wanita itu tetap seperti asalnya jika Al-Khulu tidak dilakukan

                  dengan lafazh thalak karena Allah Subhanahu wa Tarsquoala berfirman

                  ldquoJanganlah kamu menyusahkan mereka karena hendak mengambil kembali sebagian kecil dari apa yang telah kamu berikan kepadanya terkecuali bila mereka melakukan

                  pekerjaan keji yang nyatardquo

                  [An-Nisa 19] [12]

                  Apabila suami menceraikannya maka ia tidak memiliki hak mengambil tebusan tersebut Namun bila isteri berzina lalu suami membuatnya susah agar isteri tersebut membayar terbusan dengan Al-Khulu maka diperbolehkan berdasarkan ayat di atasrdquo [13]

                  b) Dari Sisi Isteri

                  Apabila seorang isteri meminta cerai padahal hubungan rumah tangganya baik dan tidak terjadi perselisihan maupun pertengkaran di antara pasangan suami isteri tersebut Serta tidak ada alasan syarrsquoi yang membenarkan adanya Al-Khulu maka ini dilarang berdasarkan sabda Rasulullah Shallallahu lsquoalaihi wa sallam

                  ldquoSemua wanita yang minta cerai (gugat cerai) kepada suaminya tanpa alasan maka haram baginya aroma surgardquo

                  ]HR Abu Dawud At-Tirmidzi Ibnu Majah dan Ahmad dan dishahihkan Syaikh Al-Albani dalam kitab Irwarsquoul Ghalil no 2035] [14]

                  [3] Mustahabbah (Sunnah) Wanita Minta Cerai (Al-Khulu)

                  Apabila suami berlaku mufarrith (meremehkan) hak-hak Allah maka sang isteri disunnahkan Al-Khulu Demikian menurut madzhab Ahmad bin Hanbal [15]

                  [4] Wajib

                  Terkadang Al-Khulu hukumnya menjadi wajib pada sebagiaan keadaan Misalnya terhadap orang yang tidak pernah melakukan shalat padahal telah diingatkan

                  Demikian juga seandainya sang suami memiliki keyakinan atau perbuatan yang dapat menyebabkan keyakinan sang isteri keluar dari Islam dan menjadikannya murtad Sang wanita tidak mampu membuktikannya di hadapan hakim peradilan untuk dihukumi berpisah atau mampu membuktikannya namun hakim peradilan tidak menghukuminya murtad dan tidak juga kewajiban bepisah maka dalam keadaan seperti itu seorang wanita wajib untuk meminta dari suaminya tersebut Al-Khulu walaupun harus menyerahkan harta Karena seorang muslimah tidak patut menjadi isteri seorang yang memiliki keyakinan dan perbuatan kufur [16]

                  Al-Khulu Gugatan Cerai Dalam Islam

                  Penulis Ust Kholid syamhudi

                  __________Foote Note

                  [10] Fathul Bari 9318[11] Taudhihul Ahkam Min Bulughul Maram 5469[12] Taudhihul Ahkam Min Bulughul Maram 5469[13] Shahih Fiqhis Sunnah 3343[14] Shahih Fiqhis Sunnah 3342[15] Shahih Fiqhis Sunnah 3342[16] Shahih Fiqhis Sunnah 3343

                  pengrtian khuluPosted by admin on November 8 2010

                  Sedangkan menurut pengertian syarirsquoat para ulama mengatakan dalam banyak definisi yang semuanya kembali kepada pengertian bahawasanya Al-Khulu ialah terjadinya perpisahan

                  Pengertian Talak Talak merupakan kalimah bahasa Arab yang bermaksud menceraikan atau Talak melalui Khulu Talak yang difasakhkan oleh Hakim 4 Menjatuhkan Talak Tiga Sekaligus

                  Menurut pengertian syara Khulu adalah Perceraian yang diminta oleh isteri kepada suaminya dengan memberi wang atau sebagainya Di kalangan masyarakat Melayu Khulu juga

                  Khulu bererti tanggal Menurut pengertian syara Khulu adalah Penceraian yang diminta oleh isteri dari suaminya dengan memberi wang atau sebagainya

                  1SERIAL FIQH MUNAKAHATNIKAH ANJURAN MANFAAT TUJUAN HUKUM DAN WANITAWANITAYANG HARAM DINIKAHIOleh Aep Saepulloh DarusmanwiatiLisensi DokumenCopyright Aep Saepulloh wwwindonesianschoolorgSeluruh dokumen di wwwindonesianschoolorg dapat digunakan dimodifikasi dandisebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial )nonprofit( dengan syarat tidakmenghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakandalam setiap dokumen Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang kecualimendapatkan ijin terlebih dahulu dari penulis indonesianschoolorg2SERIAL FIQH MUNAKAHATNIKAH ANJURAN MANFAAT TUJUAN HUKUM DAN WANITAWANITAYANG HARAM DINIKAHIOleh Aep Saepulloh DarusmanwiatiAnjuran menikah dalam ajaran IslamTahukah anda siapakah orang terkaya di dunia Ya siapapun jawabannya yang jelas satu diasudah menikah Jangan di tingkat dunia mari kita perkecil skalanya tingkat nasional Siapakah orangpaling kaya nomor satu di Indonesia Siapapun dia yang jelas dia sudah menikah bahkan sudahbercucu dan bercicit Adakah orang bujang yang kaya Ada hanya sedikit dan bahkan kalaupun diakaya tetap tidak akan mengalahkan kayanya orang yang sudah menikah Mengapa demikian Inisudah sebuah ketentuan bahwa orang yang masih bujang adalah orang-orang miskin sekalipun diabanyak hartanya Mengapa Karena dia baru bisa menafkahi dan membiayai dirinya sendiri Mengapaorang bujang tidak ada yang kaya disebut sebuah ketentuan Ya karena demikian Rasulullahbersabda Perhatikan hadits berikut ini

                  رج 1049703 ل م 1049703 سكين م 1049703 سكين م (( 1049703 سكين وس 1049703 لم عن 1049703 هعلي الله صلى الله رسول قال قال نجيح أبي

                  و 1049703 ال المال من غنيا آان وإن الله رسول یا قالوا امرأة له ليسالم من غنيا آان وإن قال

                  1049703 ن یا قالوا زوج لها ليس امرأة مسكينة مسكينة مسكينة قالم غنية آانت وإن الله رسول

                  [ ] (( الطبرانى رواه المال من غنية آانت إن و قال المالArtinya Ibn Nujaih berkata Rasulullah Saw bersabda Miskin miskin miskin seorang laki-laki yang

                  belum mempunyai isteri Para sahabat bertanya Ya Rasulullah apakah sekalipun laki-laki itubanyak hartanya Rasulullah menjawab Ya meskipun dia banyak hartanya Rasulullah Sawbersabda kembali Miskin miskin miskin perempuan yang belum bersuami Para sahabat bertanyaApakah sekalipun wanita itu banyak hartanya Rasulullah Saw menjawab Ya sekalipun diabanyak hartanya (HR Thabrani)Perhatikan dalam hadits di atas Rasulullah secara tegas (boleh jadi doa) menyebut tiga kalibahwa laki-laki atau perempuan yang belum menikah tetap dikatakan miskin sekalipun mereka banyakhartanya Ini juga barangkali di antara penyebab mengapa jarang sekali bujang atau gadis yang kayaraya Yah karena didoakan oleh Rasulullah untuk tidak kaya Kalau mau kaya ya harus segeramenikahNamun jangan dipahami bahwa menikah untuk menjadi orang kaya Itu hanyalah sebuahgambaran singkat betapa Islam sangat menganjurkan ummatnya untuk menikah Dalam hadits lainRasulullah mengatakan bahwa nikah adalah sunnahku dan barang siapa yang tidak menyukaisunnahku (menikah) maka ia bukan termasuk ummat dan golongankuBahkan kalau kita perhatikan ayat-ayat al-Quran yang berbicara tentang nikah kita akanmendapati bahwa kata nikah digambarkan dengan tiga istilah Pertama nikah disebut sebagai sunanulanbiya (amalan sunnah para nabi) perhatikan misalnya dalam firman Allah berikut ini

                  ذن ب 1049703 إ وما 1049703 ا ة ی وذر واجا ز أ هم ل ا ن وجعل لك قب من ال س ر ا ن ل س ر أ قد ول

                  ل إ ة آی ب ي ت أ ی ن أ سول ر ل ان آ( الرعد ( اب ت آ جل أ ل ك ل ه 38اللArtinya Dan sesungguhnya Kami telah mengutus beberapa Rasul sebelum kamu dan Kamimemberikan kepada mereka istri-istri dan keturunan Dan tidak ada hak bagi seorang Rasulmendatangkan sesuatu ayat (mukjizat) melainkan dengan izin Allah Bagi tiap-tiap masa ada Kitab(yang tertentu) (QS ar-Radu 38)Demikian juga dalam hadits dikatakan

                  الحي 1049703 اء المرس 1049703 لين س 1049703 نن رسول 1049703 ن أن أیوب أبي عنم (( أربع قال وسلم عليه الله صلى الله

                  [ ] (( الترمذى رواه والنكاح والسواك والتعطرArtinya Rasulullah Saw bersabda Ada empat hal yang termasuk sunnah para Nabi Malu memakaiwangi-wangian siwak dan nikah (HR Turmudzi)3Kedua nikah juga disebut dalam konteks sebuah kenikmatan yang sangat besar (al-imtinan)Perhatikan firman Allah dalam surat an-Nahl ayat 72 berikut ini

                  ين 1049703 ات ن ب م واجك ز أ من م ك ل وجعل واجا ز أ م ك فس ن أ من م ك ل جعل ه واللب الطي من م قك ز ور وحفدة

                  ( النحل ( ون فر ك ی هم ه الل عمة ن وب ون ؤمن ی اطل ب ال فب 72أ

                  Artinya Allah menjadikan bagi kamu istri-istri dari jenis kamu sendiri dan menjadikan bagimu dariistri-istri kamu itu anak-anak dan cucu-cucu dan memberimu rezki dari yang baik-baik Makamengapakah mereka beriman kepada yang batil dan mengingkari nikmat Allah (QS An-Nahl 72)Ketiga nikah juga digambarkan sebagai salah satu tanda kekuasaan Allah Perhatikan dalamsurat ar-Rum ayat 21 berikut ini

                  ف 1049703 ي ن إ حم 1049703 ة ور م 1049703 ودة م ك ي 1049703 ن ب ق 1049703 ل خل ن أ ه ات ءای ومنع وج ها ي ل إ وا ن ك س ت ل ا واج ز أ م ك فس ن أ من م ك ل

                  ( الروم ( ون ر فك ت ی قوم ل ات ی آل 21ذلكArtinya Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri darijenismu sendiri supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya dan dijadikan-Nyadiantaramu rasa kasih dan sayang Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tandatandabagi kaum yang berfikir (QS Ar-Rum 21)Dengan digambarkannya dalam tiga istilah di atas menunjukkan bahwa nikah adalah sesuatuyang sangat dianjurkan karena di samping merupakan amalan sunnah para Nabi salah satu tandakekuaasaan Allah juga ia merupakan nikmat yang sangat besar Bahkan ketika manusia merasa waswasdengan masalah nafkah dan rizki setelah menikah kelak Allah secara tegas mengatakan bahwaDialah yang akan mengayakannya Dialah yang akan mencukupkannya dan mengganti kefakirannyadengan kekayaan Perhatikan firmah Allah dalam surat an-Nur ayat 32 berikut ini

                  ه وا 1049703 ضل ون ك ی ن إ م ك مائ وإ م ادآ ب ع من حين والصال م ك من امى ی األ كحوا ن وأف من ه الل هم غن ی اء فقر

                  ( النور ( يم عل ع واس ه 32واللArtinya Dan kawinkanlah orang-orang yang sedirian diantara kamu dan orang-orang yang layak(berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuanJika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya Dan Allah Maha luas(pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui (QS An-Nur 32)Bahkan dalam sebuah hadits dikatakan bahwa orang yang menikah dengan niat untuk menjagakehormatan diri termasuk salah satu golongan yang akan dibantu dan ditolong langsung oleh Allah

                  عل 1049703 ى ح 1049703 ق ثالث (( 1049703 ة ق 1049703 ال وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله 1049703 لىص الله رسول أن عنه الله رضي هریرة أبى عن

                  العف 1049703 (( اف والمكاتب 1049703 د الله سبيل فى المجاهد عونهم اللهیری الذى والناآح األداء یرید الذى

                  [ الترمذى [رواهArtinya Dari Abu Hurairah bahwasannya Rasulullah Saw bersabda Ada tiga kelompok manusiayang akan ditolong dan dibantu langsung oleh Allah orang yang berjuang di jalan Allah Hambasahaya yang mengadakan mukatabah dengan tuannya dan bermaksud untuk membayar tebusannyaserta orang yang menikah dengan maksud untuk menjaga diri (dari perbuatan tidak terpuji) (HRTurmudzi)Dari sini tampak jelas mengapa orang yang kaya umumnya adalah orang yang sudahberkeluarga karena ternyata Allah turun tangan langsung dalam membantu dan menolong merekayang sudah menikah termasuk dalam masalah rizkinya Bahkan pehatikan juga ungkapan para ulamasalaf bahwa wanita itu merupakan pulsa yang akan menambah account suaminya

                  الرجل رصيد إلى یضاف آنز خير المرأةArtinya Wanita adalah sebaik-baik simpanan yang akan menambah tabungan laki-lakiMasih menyangkut anjuran dan perhatian Islam dengan menikah ini perhatikan sabda-sabdaRasulullah dan perkataan para sahabat berikut ini

                  ی 1049703 أتينكم ف 1049703 إنهن لن 1049703 ساء ا تزوج (( 1049703 وا وس 1049703 لم لى 1049703 هعلي ص 1049703 الله الله رس 1049703 ول ق 1049703 ال قال 1049703 ت عائ 1049703 شة ع 1049703 ن

                  [ شيبة)) [ أبي ابن أخرجه بالمال4Artinya Siti Aisyah berkata Rasulullah Saw bersabda Menikahlah segera dengan wanita karenawanita itu dapat mendatangkah harta (HR Ibn Abi Syaibah)

                  أن ف 1049703 أمره الفاق 1049703 ة إلي 1049703 ه ی 1049703 شكو وس 1049703 لم الله 1049703 ه لىص 1049703 علي الله رس 1049703 ول إل 1049703 ى رجل جاء قال جابر عن( الخطيب ( أخرجه یتزوجArtinya Jabir berkata Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah Saw mengadukan kefakirannyaRasulullah Saw kemudian menyuruhnya untuk segera menikah (HR Al-Khatib)

                  إذا (( 1049703 صف وسلم عليه الله صلى الله رسول قال قالت عائشة عنن استكمل فقد العبد تزوج

                  [ ] (( البيهقى رواه اآلخر النصف فى الله فليتق دینهArtinya Siti Aisyah berkata Rasulullah Saw bersabda Apabila seorang hamba menikah makasugguh ia telah menyempurnakan setengah agamanya Maka bertakwalah kepada Allah padasetengahnya lagi (HR al-Baihaki)

                  ل 1049703 م ث 1049703 م ی 1049703 نكح الن موس 1049703 را آ 1049703 ان م (( 1049703 ن عن 1049703 لموس عليه الله صلى الله رسول قال قال نجيح ابي

                  [ ] (( الطبرانى رواه منى فليس ینكحArtinya Ibnu Nujaih berkata Rasulullah Saw bersabda Barangsiapa yang sudah siap untuk menikahkemudian tidak menikah maka ia tidak termasuk ummatku (HR Thabrany)

                  أنى 1049703 ول وأعلم أیام عشرة إال أجلى من یبق لم لو مسعود ابن قال ط ولي ا آخره فى أموت

                  [ ] الطبرانى رواه الفتنة مخافة لتزوجت فيهن النكاحArtinya Ibnu Masud berkata Kalau saja usiaku tinggal sepuluh hari dan saya mengetahuibahwasannya saya akan meninggal di penghujung harinya dan pada saat itu saya masih ada waktuuntuk menikah pasti saya akan menikah lebih dahulu karena takut terjadinya fitnah (HR Thabrani)

                  (( )) یتزوج حتى الشاب نسك یتم ال طاوس قالArtinya Thawus berkata Ibadah seorang pemuda belum sempurna sehingga ia menikah

                  ] (( )) رواه فجور أو عجز إال النكاح من یمنعك ما الزوائد البى عمر قال[ شيبة أبي ابنArtinya Umar bin Khatab pernah berkata kepada Abu az-Zawaid Tidak ada yang menghalangikamu untuk menikah kecuali dua hal imma kamu itu lemah (lemah syahwat) ataupun kamu sukaberbuat dosa (HR Ibn Abi Syaibah)Hikmah dan manfaat menikahDi atas telah dipaparkan secara panjang lebar mengenai anjuran Islam (targhib) untuk menikahPertanyaan berikutnya Untuk apa menikah Apa manfaat dan kegunaannya

                  Sebagaimana diketahui bersama bahwa manusia dan makhluk lainnya mempunyai gharizahseksual yang tinggi Tidak disangsikan bahwa kebutuhan biologis ini dari waktu ke waktu dan daritahun ke tahun terus naik dan dahsyat Ditahan dan dibiarkan tentu bukan sebuah jalan keluarDilampiaskan semena-mena sebagaimana hewan juga bukan sebuah solusi yang baik Untuk itu Islammemberikan aturan dalam rangka melampiaskan kebutuhan biologis ini melalui nikah Denganpernikahan kebutuhan biologis yang sudah menggebu itu akan disalurkan secara baik dan benarsehingga diharapkan orang tersebut menjadi tenang dan rehat Karena kini ia telah mempunyai tempatyang bersih dan sah untuk menumpahkan kebutuhan biologisnyaSayyid Sabiq dalam bukunya Fiqhus Sunnah mengatakan bahwa dengan menikah badanmenjadi tenang jiwa juga damai pandangan terpelihara dan kasih saying bisa diwadahi secara benarOleh karena itu sejatinya orang yang sudah menikah menjadi orang yang tenang baik dalam jasmanipandangan maupun jiwanya Dalam sebuah hadits dikatakan

                  ش 1049703 يطان ص 1049703 ورة ف 1049703 ى تقب 1049703 ل الم (( 1049703 رأة إن لم 1049703 الوس 1049703 ق علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى النب 1049703 ي أن هریرة أبي عنیعجبه 1049703 ا ما امرأة من أحدآم رأى فإذا شيطان صورة فى وتدبر

                  م یرد ذلك فإن أهله فليأت[ ] (( مسلم رواه نفسه فى5Artinya Dari Abu Hurairah bahwasannya Rasulullah Saw bersabda Sesungguhnya wanita itu baikketika menghadap ataupun membelakangi dalam bentuk syaithan (menggoda) Apabila salah seorangdi antara kalian melihat sesuatu yang menakjubkan dari wanita maka segeralah datangi keluarganyakarena dengan demikian dapat menolak apa yang sedang bergejolak di dalam dirinya (HR Muslim)Selain untuk memberikan ketenangan lahir bathin menikah juga berguna untuk memperbanyakketurunan dan melanjutkan kehidupannya Karena itu Rasulullah Saw dalam sebuah hadits bersabda

                  ) أبو رواه القيامة یوم األنبياء بكم مكاثر فإنى الودود تزوجواالولودداود)Artinya Rasulullah Saw bersabda Nikahilah wanita-wanita yang subur dan penyayang karena akuadalah nabi yang paling banyak ummatnya kelak pada hari Kiamat (HR Abu Dawud)Bahkan menurut hasil penelitian salah satu badan di PBB yang dikeluarkan pada hari Sabtutanggal 6 Juni 1959 sebagaimana dikutip oleh Sayyid Sabiq dalam Fiqhus Sunnah-nya bahwa usiaorang-orang yang sudah menikah lebih lama dan panjang ketimbang yang tidak atau belum menikahPenilitian ini dilakukan di seluruh pelosok dunia pada tahun 1956 Hasil penelitian ini hemat penulissangatlah logis karena orang yang sudah menikah dapat melampiaskan kebutuhan biologisnyasehingga jiwanya tidak berontak lagi malah lebih tenang Berbeda dengan para bujang yang belumtersalurkan sama sekali jiwa dan badannya akan terus bergejolak tidak tenang Dan ketika dia tidakmenyalurkannya secara benar melalui pernikahan maka jiwanya tetap bergejolak dan tidak tenangsehingga hal ini akan sangat berpengaruh dalam langkah dan kehidupannya Menumpahkan danmelampiaskan bukan pada tempat yang benar juga bukan jalan terbaik karena dia tidak akanmengetahui bersih sehatnya tempat yang dikunjunginya itu Bahkan tidak menutup kemungkinan

                  tempat tersebut telah dikunjungi pula oleh orang lain yang membawa penyakit kelamin yang sangatganas Untuk itu adalah wajar apabila penelitian tersebut mengatakan bahwa umumnya usia yangsudah menikah jauh lebih panjang ketimbang yang tidak atau belum menikahTujuan menikahApa tujuan menikah dalam ajaran Islam Apakah untuk memenuhi kebutuhan biologis semataPernikahan dalam Islam bukan semata demi memenuhi nafsu seksualitas semata akan tetapimempunyai tujuan utama sebagaimana difirmankan oleh Allah dalam surat ar-Rum ayat 21 berikut ini

                  ف 1049703 ي ن إ حم 1049703 ة ور م 1049703 ودة م ك ي 1049703 ن ب ق 1049703 ل خل ن أ ه ات ءای ومنع وج ها ي ل إ وا ن ك س ت ل ا واج ز أ م ك فس ن أ من م ك ل

                  ( الروم ( ون ر فك ت ی قوم ل ات ی آل 21ذلكArtinya Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri darijenismu sendiri supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya dan dijadikan-Nyadiantaramu rasa kasih dan sayang Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tandatandabagi kaum yang berfikir (QS Ar-Rum 21)Dari ayat di atas paling tidak ada tiga tujuan utama dari menikahPertama untuk menenangkan dan menentramkan jiwa (litaskunu ilaiha) Ketenangan jiwa danpikiran merupakan hal yang sangat penting bagi keberhasilan dan kesuksesan seseorang Seseorangakan mempunyai peluang yang sangat besar untuk maju dan berhasil manakala hati pikiran danjiwanya sudah tenang Dengan menikah bayangan-bayangan dan khayalan-khayalan masa mudatertumpah sudah Bahkan karena kini dia sudah mempunyai tempat khusus gejolak itu tidak akanterlalu membludak manakala melihat wanita lain yang menggoda Rasulullah bersabda

                  ش 1049703 يطان ص 1049703 ورة ف 1049703 ى تقب 1049703 ل الم (( 1049703 رأة إن لم 1049703 الوس 1049703 ق علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى النب 1049703 ي أن هریرة أبي عنیعجبه 1049703 ا ما امرأة من أحدآم رأى فإذا شيطان صورة فى وتدبر

                  م یرد ذلك فإن أهله فليأت[ ] (( مسلم رواه نفسه فىArtinya Dari Abu Hurairah bahwasannya Rasulullah Saw bersabda Sesungguhnya wanita itu baikketika menghadap ataupun membelakangi dalam bentuk syaithan (menggoda) Apabila salah seorangdi antara kalian melihat sesuatu yang menakjubkan dari wanita maka segeralah datangi keluarganyakarena dengan demikian dapat menolak apa yang sedang bergejolak di dalam dirinya (HR Muslim)Kedua dengan menikah juga untuk menimbulkan rasa mawaddah cinta kasih kepada keluargaSetiap manusia memiliki keinginan untuk mencintai dan mengasihi orang yang didambakannya Mana6kala cinta kasihnya ini tidak disalurkan kepada orang tertentu maka ia akan mencari benda lain atauhal lain untuk menumpahkan cinta kasihnya itu Dengan menikah cinta kasih itu akan tertuang dantersalurkan secara benar Bukan semata kepada isteri dan anak-anaknya akan tetapi juga kepadakeluarga si isteri dan kerabatnya Dengan demikian pernikahan pada hakikatnya bukan sematapertemuan antara suami isteri saja akan tetapi pertemuan antara dua keluarga besar keluarga suamidan keluarga si isteri Oleh karena itu dalam ajaran Islam disyaratkan adanya wali nikah Ini

                  menunjukkan bahwa pernikahan memang mempertemukan dua keluarga Yang menikah bukan sematasuami dan isteri tapi seluruh keluarga Ketika dua keluarga sudah bertemu di sanalah tempat untukmenuangkan rasa cinta kasih yang sudah menjadi fitrah manusiaKetiga dengan menikah juga untuk menimbulkan rasa kasih sayang rahmah Sebagaimanarasa mawaddah manusia juga mempunyai naluri untuk menyayangi sesamanya Sayang rahmahtidak sama dengan mencintai Sayang rahmah jauh di atas mencintai Rasa sayang biasanya munculdari lubuk hati yang paling dalam Ia lahir bukan karena dorongan nafsu seksual kebutuhan biologisatau hal-hal lahiriyah lainnya Ia betul-betul tumbuh dari dalam jiwa setelah bergaul dan lamamengenal pasangannya Naluri rasa sayangnya ini akan ditumpahkan untuk keluarganya terutamauntuk isteri dan anak-anaknya Dalam sebuah hadits riwayat Imam Bukhari suatu hari Aqra bin Habismelihat Rasulullah Saw sedang mencium cucunya Hasan bin Ali Aqra kemudian berkata Sayamempunyai sepuluh putra putri tapi saya tidak pernah mencium mereka satupun Mendengar ituRasulullah Saw bersabda

                  یرحم ال یرحم ال من إنArtinya Sesungguhnya orang yang tidak pernah menyayangi dia tidak akan disayangiDemikian di antara tujuan menikah dalam Islam sebagaimana yang tertera dalam al-Quransurat ar-Rum ayat 21 Wallahu alamHukum PernikahanPara ulama telah sepakat bahwa nikah itu diperintahkan Namun mereka berbeda pendapatmengenai hukumnya Dalam hal ini para ulama terbagi kepada tiga kelompokPertama nikah wajib bagi setiap orang yang sudah mampu untuk melakukannya sekali seumurhidup Pendapat ini adalah pendapatnya Dawud ad-Dahiry Ibn Hazm dan lainnya Dalil yang menjadidasar pendapat ini adalah dhahir dari nash-nash baik berupa ayat al-Quran maupun hadits Nabi yangmemerintahkan pernikahan Kelompok ini memahami secara tekstual bahwa semua perintah tersebutmenggunakan shigat amar (bentuk perintah) dan setiap perintah menunjukkan wajib karenanya nikahjuga adalah wajib al-ashlu fil amr lil wujub pada dasarnya perintah itu menunjukkan kepada wajibPendapat kedua mengatakan bahwa nikah itu hukumnya adalah sunnah saja Pendapat iniadalah pendapatnya Jumhur ulama Pendapat kedua ini memahami perintah nikah yang terdapat dalamal-Quran dan Sunnah kepada hukum sunnah bukan wajib Firman Allah yang terdapat dalam surat an-Nisa ayat 3 misalnya yang berbunyi

                  ورباع وثالث مثنى النساء من لكم طاب ما فانكحواArtinya Maka nikahilah wanita-wanita yang kamu sukai dua tiga dan empat (QS An-Nisa 3)Ayat di atas menurut pendapat kedua ini bukanlah menunjukkan wajib Karena dalam ayat diatas Allah mengkaitkan nikah dengan kemampuan istithaah Artinya barang siapa yang sudahmampu untuk menikah maka menikahlah Sedangkan yang belum mampu untuk menikah maka tidakmengapa ia tidak menikah Karena itu menikah bukanlah wajib akan tetapi sunnah sajaPendapat ketiga adalah pendapat yang mengatakan bahwa hukum menikah berbeda-bedatergantung kondisi seseorang Pendapat ini adalah pendapat kuat pada madzhab MalikiyyahSyafiiyyah dan Hanabilah

                  Menurut pendapat ini hokum menikah bisa wajib bagi mereka yang sudah siap dan mampubaik lahir maupun bathin sehingga kalau tidak menikah ia akan terjerumus kepada perbuatan zinaTidak ada cara lain untuk menjaganya kecuali dengan jalan menikah Dalam qaidah Ushuliyyahdaikatakan Sesuatu yang tidak menyebabkan terpenuhinya sesuatu yang wajib kecuali dengansesuatu itu maka sesuatu itu menjadi wajib hukumnya7Nikah juga hukumnya bisa sunnah bagi mereka yang syahwatnya sudah menggebu akan tetapimasih besar kemungkinan seandainya belum menikah pun ia masih dapat menjaga diri dari perbuatanzina Untuk kondisi seperti ini nikah hukumnya sunnah sajaNikah juga bisa haram bagi orang yang belum siap menikah baik secara lahir (menafkahi)maupun secara bathin (berhubungan badan) sehingga kalau dipaksakan menikah si wanita akanmenderita baik lahirnya maupun bathinnya Atau nikah juga bisa menjadi haram bagi orang yangbermaksud jahat dengan nikahnya itu misalnya ingin menyakiti si isteri dan keluarganya atau karenabalas dendam dan sebagainyaNikah juga bisa makruh bagi orang yang kondisinya seperti disebutkan diatas akan tetapitidak menimbulkan madharat bagi si isteri Jadi apabila ia menikah si isteri tidak merasakan dampaknegative yang sangat besar Untuk orang seperti ini sebaiknya jangan dahulu menikah dan kalaupunmau menikah maka hukumnya makruh sajaDari ketiga pendapat ini penulis lebih cenderung untuk mengambil pendapat ketiga ini bahwapernikahan itu hukumnya berbeda-beda disesuaikan dengan kondisi orang yang bersangkutanPendapat ini rasanya lebih tepat terutama untuk kondisi sekarangMacam-macam pernikahan yang dilarang1 Nikah SyigarNikah Syigar adalah seorang laki-laki menikahkan putri perempuannya atau saudariperempuannya dengan orang lain dengan syarat orang tersebut mau menikahkan putrinya atausaudari perempuannya dengan orang tadi baik pernikahan tersebut memakai mahar maupuntidak Hanya saja umumnya pernikahan Syigar ini tidak ada maharnya karena sudah digantidengan tukar menukar putri atau saudari perempuannyaPara ulama sepakat bahwa nikah Syigar ini haram hukumnya Hal ini didasarkankepada hadits-hadits berikut ini

                  الشغار عن وسلم عليه الله صلى الله رسول نهى قال جابر عن( مسلم( أخرجهArtinya Jabir berkata Rasulullah Saw melarang nikah syigar (HR Muslim)

                  عن (( وسلم عليه الله صلى الله رسول نهى قال هریرة أبى عن والشغار قال الشغار

                  وأزوج 1049703 ك أخت 1049703 ك زوجن 1049703 ى أو ابنت 1049703 ى وأزوج 1049703 ك ى 1049703 كزوجن 1049703 ابنت للرج 1049703 ل الرج 1049703 ل یق 1049703 ول أن[ ماجه)) [ وابن والنسائي مسلم أخرجه أختىArtinya Abu Hurairah berkata Rasulullah Saw melarang nikah Syigar Nikah Syigar adalahseorang laki-laki berkata kepada laki-laki lain nikahkan saya dengan anak perempuan kamudan saya nanti akan menikahkanmu dengan anak perempuan saya atau nikahkan saya dengansaudari perempuan kamu dan saya akan menikahkan kamu dengan saudari perempuan saya(HR Muslim NasaI dan Ibn Majah)

                  2 Nikah MuhallilMuhallil secara bahasa berarti yang menjadikan halal Nikah Muhallil adalah pernikahandi mana seorang laki-laki menikahi seorang wanita yang sudah ditalak tiga kemudian iamentalaknya dengan maksud agar wanita tersebut dapat dinikahi kembali oleh suaminya yangdahulu yang telah mentalak tigaPernikahan ini biasanya terjadi ketika si mantan suami yang telah mentalak isterinya tigakali bermaksud untuk kembali lagi kepada isterinya tadi namun karena sudah ditalak tiga iatidak boleh langsung menikahi mantan isterinya itu kecuali si isteri tadi menikah dahulu denganlaki-laki lain Untuk tujuan itu kemudian si laki-laki tadi menyewa atau membayar laki-laki lainagar menikahi mantan isterinya tadi dengan catatan tidak boleh disetubuhi atau boleh disetubuhitapi harus sesegera mungkin diceraikan agar mantan suami tadi dapat menikahinya kembaliOrang yang dibayar untuk menikahi mantan isterinya dalam istilah fiqh disebut dengan almuhallil(yang menjadikan halal) sedangkan mantan suami yang membayar laki-laki tadi disebutdengan al-muhallal lah Pernikahan ini haram hukumnya berdasarkan dalil berikut ini8

                  ل 1049703 ه والمحل 1049703 ل المحل 1049703 ل وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله ول 1049703 لىص رس 1049703 الله لع (( 1049703 ن ق 1049703 ال م 1049703 سعود اب 1049703 ن ع 1049703 ن

                  ( وأحمد والنسائي الترمذى (أخرجهArtinya Ibnu Masud berkata Rasulullah melaknat al-muhallil (yang menjadikan halal) dan almuhallallah (yang dijadikan halal karenanya) (HR Turmudzi Nasai dan Ahmad)

                  عب)) [ 1049703 د رواه رجمتهم 1049703 ا إال بمحلل 1049703 ة و بمحل 1049703 ل ال 1049703 ىأوت(( ال 1049703 ق الخط 1049703 اب ب 1049703 ن عم 1049703 ر ع 1049703 ن

                  صحيح بإسناد [الرزاقArtinya Umar bin Khatab berkata Tidak didatangkan kepadaku muhallil dan wanita yangdijadikan halal karenanya kecuali aku akan meranjam keduanya (HR Abdur Razak dengansanad yang shahih)3 Nikah IstibdhaNikah Istibdha adalah nikah yang dimaksudkan untuk memperoleh keturunan atau bibitunggul Dalam prakteknya nikah ini atas usul dan kemauan si suami setelah melihat ada orangyang dipandang hebat pintar atau aneh dari yang lainnya sehingga ia pun berkeinginan untukmendapatkan putra seperti dia Sang suami biasanya berkata kepada isterinya Apabila kamusudah suci dan selesai haidmu pergilah ke si anu (misalnya seorang professor) dan bersenangsenanglahdengannya sampai kamu hamil Ketika sudah hamil baru isteri tersebut pulang lagidan kembali lagi kepada suaminya Dan suaminya sangat bahagia karena akan mendapatkanputra yang sangat diinginkannya Istibdha secara bahasa artinya bersetubuh (jima) Pernikahanseperti ini jelas diharamkan4 Nikah ar-RahtRaht secara bahasa berarti rombongan kelompok Dalam pernikahan ini sekelompoklaki-laki (syaratnya tidak boleh lebih dari sepuluh orang) bersekutu dan sepakat untuk menggauliseorang perempuan secara bergantian dan bergilir Ketika wanita tadi hamil dan melahirkansemua laki-laki yang ikut menanam saham pada wanita tadi harus berkumpul di hadapanwanita tadi Setelah berkumpul si wanita berkata

                  فالن یا ابنك فهو ولدت وقد أمرآم من آان ما عرفتم قد

                  Artinya Kalian telah maklum dengan apa yang telah kalian lakukan Kini saya sudahmelahirkan maka anak ini adalah anakmu wahai fulan (sambil menunjuk salah satu laki-lakiyang disukainya)Ketika si wanita menunjuk salah satu laki-laki yang disukainya maka laki-laki itulahyang harus menjadi bapak dari anak tersebut sekaligus menjadi suaminya yang resmi Tidakboleh si laki-laki tersebut menolak dengan alasan dan catatan apapun Sementara laki-laki lainyang tidak terpilih mereka beterbangan lagi mencari mangsa-mangsanya yang lainLantas siapa yang diuntungkan dan dirugikan dalam pernikahan semacam ini Tentu yangrugi adalah orang ganteng dan baik karena dialah yang akan dipilih oleh wanita tersebutSementara yang beruntung adalah laki-laki jelek dan jahat karena jelas dia tidak akan dipilihsehingga ia masih bisa leluasa menaburkan racun-racun asmara dan syahwatnya Dalam duniamodern terutama di kota-kota besar pernikahan masa Jahiliyyah ini masih ada dan berlaku untuktidak mengatakan banyak berlaku Hanya saja dengan nama dan format lain Dalam istilahsekarang nikah Raht ini disebut dengan nama Salome (satu lobang rame-rame maaf)Naudzubillah5 Nikah al-BaghayaAl-Baghaya secara bahasa berarti pelacur Nikah al-Baghaya ini sama dengan nikah ar-Raht di atas Hanya saja dalam nikah Baghaya ini tidak dibatasi jumlah pengunjungnya Iaboleh lebih dari sepuluh orang bahkan tidak terhitung sekalipun Setiap laki-laki hidung belangyang sreg dan greget dengan seorang wanita yang disukai bersama boleh melakukan isytirakWanita yang menjadi sasaran segerombolan laki-laki tersebut tidak boleh menolak dan tidakmelayani tamu-tamu hidung belang tersebut Tua muda ganteng jelek pesek mancungkurus gemuk dekil bersih kalau dia datang harus diservice secara memuaskan Setiap orang9yang sedang bertamu pada hari itu biasanya menancapkan tanda khusus berupa bendera di luarrumahnya sebagai tanda bahwa wanita tersebut sedang full on ada tamuSetiap laki-laki yang pernah bertamu harus mengisi buku tamu Buku tamu ini biasanyadisiapkan khusus oleh wanita tersebut Tidak ada seorang tamu pun yang jajan di rumahnyakecuali namanya tercatat Ketika wanita tersebut hamil wanita tersebut melihat daftar tamunyadan memanggil satu persatu tamu-tamu berhidung belang tersebut Tidak boleh menolak ketikawanita tersebut mengundang dan memanggilnyaSetelah melahirkan wanita tersebut memanggil seluruh tamu-tamunya berikut seorangqafah (juru taksir manusia) Tukang qafah ini bertugas melihat dan membaca si bayi lalumembaca pula seluruh tamu yang hadir untuk dicarikan kesamaannyamdashistilah sekarang mungkincek darah dan gen Tamu yang lebih banyak kesamaan dengan bayi tadi dialah yang akanmenjadi bapaknya sekaligus menjadi suami wanita tersebut Ketika sudah diputuskan oleh jurutaksir tadi tidak boleh si laki-laki tersebut menolak apalagi tidak bertanggung jawabSiapa yang diuntungkan dalam pernikahan ini Tentu mereka yang dapat menyuap siqafah agar tidak ditunjuk Yang rugi Yang tidak menyuap si qafah sama sekali karena dialahyang akan menjadi bapak dari bayi hasil rame-rame tadimdashdalam istilah iklan di Indonesiaidentik dengan iklan permen Nano-Nano rame rasanya Naudzubillah Apakah pernikahanseperti ini ada pada masa sekarang Ya jelas ada hanya dengan nama dan format lain bahkandengan alat dan teknologi canggih sehingga tidak ada tamu-tamu yang merasa dirugikan untukmenanggung bayi rame-rame tersebut Pernikahan Baghaya ini dalam konteks sekarangbertebaran dimana-mana dengan berbagai nama misalnya Saritem di Bandung dan SurabayaKramat Tunggak di Jakarta Warung Remang-Remang di setiap pinggiran jalan Panti Pijat yangtersebar hampir di seluruh kota dan lainnya Naudzubillah6 Nikah Badal

                  Secara bahasa badal berarti menukar mengganti Nikah Badal adalah pernikahan di manaseorang laki-laki yang sudah beristri berkata kepada laki-laki lain yang juga sama sudah beristriBiarkan isteri kamu tidur dengan saya dan saya ijinkan isteri saya tidur dengan kamu kalaukamu keberatan biar kita tukar tambah Jadi Nikah Badal ini berupa pernikahan tukar menukaristeri Dalam dunia modern terutama di kota-kota besar seperti Jakarta pernikahan ini seringkalidiistilahkan dengan Tukar Kunci Jadi dalam pergaulan-pergaulan glamour apabila seoranglaki-laki berkata kepada laki-laki lain yang sama-sama sudah berkeluarga Ayo kita tukar kuncimaka maksudnya adalah pernikahan Badal ini Tentu bukan sembarang kunci tapi kunci inikunci ajaib yang bukan saja bisa membuka pintu tapi membuka yang mempunyai pintunaudzubillah min dzalik7 Nikah MutahMutah secara bahasa berarti bersenang-senang Nikah Mutah dalam dunia sekarangdisebut dengan Nikah Kontrak Maksudnya seorang laki-laki menikahi seorang wanita hanyasaja ketika akadnya ditentukan untuk masa satu minggu misalnya atau satu bulan satu tahunatau bahkan satu hari kemudian si laki-laki tadi memberikan upah atau biaya sebagaiimbalannya Pernikahan ini pada masa Rasulullah Saw pernah dibolehkan karena saat itu sedangkondisi perang yang berbulan-bulan Namun tidak lama setelah itu Rasulullah Sawmenghapusnya dan mengharamkannya sampai hari Kiamat kelak Oleh karena itu seluruh ulamasepakat bahwa pernikahan Mutah ini haram hukumnya Untuk pembahasan lebih lanjut masalahNikah Mutah ini insya Allah akan penulis bahas dalam makalah tersendiri8 Nikah al-UrfiNikah Urfi ini ramai diperbincangkan di Mesir belakangan ini Boleh jadi nama NikahUrfi ini untuk konteks Indonesia belum sampai dan belum pernah terdengar meskipun tidakmenutup kemungkinan dalam prakteknya sudah sejak dahulu berjalan dan berlanjut Nikah Urfiadalah pernikahan antara laki-laki dan perempuan yang tidak diketahui oleh kelurganya bolehjadi tidak memakai saksi tidak diumumkan dan tidak memakai wali Bukan hanya itu antaralaki-laki dan perempuan hidup berpisah makan dan minum sendiri-sendiri bahkan tinggal punberpisah Namun ketika keduanya greget untuk making love baru keduanya bersama dan dimana saja jadi10Pernikahan ini banyak merajarela di Mesir dan demikian juga di Indonesia terutama dikalangan mahasiswa mahasiswi Untuk melampiaskan nafsu seksualnya keduanya sepakat untukmembungkus perbuatan hinanya dengan bungkusan yang seolah-olah dilegalkan dandiperbolehkan oleh ajaran Islam Boleh jadi ada saksi hanya saja saksinya adalah teman-temandekatnya saja Sementara keluarganya tidak mengetahuinya sedikitpun Modus opperandi daripernikahan ini juga adalah untuk mendapatkan nafkahAkhir-akhir ini di Mesir merebak pernikahan ini karena si wanita biasanya menginginkannafkah yang besar dan tidak peduli dengan cara atau bentuknya Pernikahan ini jelas tidakmemakai surat-surat resmi dari pejabat yang berwenang (di Indonesia dari KUA) Pernikahan inijelas haram hukumnya karena pada hakikatnya adalah perzinahan modern NaudzubillahSemua jenis pernikahan yang telah disebutkan di atas diharamkan dalam ajaran IslamMengapa Karena pernikahan dalam ajaran Islam mempunyai aturan tersendiri ada rukun-rukun dansyarat-syarat yang harus dipenuhi Ketika rukun dan syaratnya tidak terpenuhi maka pernikahantersebut menjadi batal dan haram Untuk mengetahui lebih lanjut persoalan ini nanti akan kita bahaslebih jauh dalam pembahasan akad nikahDemikian sekelumit mengenai jenis dan macam pernikahan yang dilarang dan diharamkandalam ajaran Islam Tidak ada alasan untuk seorang muslim dan muslimah untuk melegalkan terlebihmempraktekkan pernikahan-pernikahan di atas Semoga kita terhindar dari semua jenis pernikahan

                  terkutuk di atasWanita-wanita yang haram untuk dinikahi (al-muharramaat minannisaa)Dalam ajaran Islam ada beberapa wanita yang haram hukumnya untuk dinikahi oleh laki-lakiHal ini sebagaimana dijelaskan oleh Allah dalam firmanNya surat an-Nisa ayat 22-24

                  ا يل س 1049703 ب وس 1049703 اء ومقت 1049703 ا ة فاح 1049703 ش 1049703 ان آ ن 1049703 ه إ د 1049703 لفق 1049703 س م 1049703 ا ل 1049703 ا إ اء الن 1049703 س من م اؤآ ءاب ح ك ن ما كحوا ن ت والخ 1049703 ت األ ن 1049703 ات وب خ

                  ال 1049703 أ ن 1049703 ات وب م ك وخال 1049703 ات م ك و 1049703 ات م ك واتخ 1049703 عم وأ م ك ن 1049703 ات وب م ك مه 1049703 ات

                  أ م ك عل 1049703 ي م 1049703 ت حرف 1049703 ي ي الل 1049703 ات م ك ب ب 1049703 ائ ور م ك ائ ن 1049703 س مه 1049703 ات

                  وأ ن 1049703 اعة 1049703 الرض م م ك خ 1049703 وات وأ م ك ض 1049703 عن ر

                  أ ي الل 1049703 ات م ك مه 1049703 ات وأ

                  ئ 1049703 ل وحال م ك عل 1049703 ي جن 1049703 اح فل 1049703 ا ه 1049703 ن ب م دخل 1049703 ت م 1049703 واون ك ل 1049703 ت ن ف 1049703 إ ه 1049703 ن ب م دخل 1049703 ت ي الل 1049703 ات م ك ائ س ن من م حجورآا غف 1049703 ور 1049703 ان آ الل 1049703 ه ن إ س 1049703 لف ق 1049703 د م 1049703 ا ل 1049703 ا إ ن ي ت خ 1049703 أ

                  ال ن ب 1049703 ي جمع 1049703 وا ت ن وأ م ك ب ص 1049703 ال أ 1049703 ن م ال 1049703 ذین م ك ن 1049703 ائ ب أ

                  اء ور م 1049703 ا ك 1049703 م ل ح 1049703 ل وأ م ك عل 1049703 ي الل 1049703 ه ت 1049703 اب آ م ك ت 1049703 ان

                  م ی ك 1049703 أ مل ما ال إ اء س الن من ات محصن وال حيما رهن ج 1049703 ور أ وهن ف 1049703 آت هن 1049703 ن م ب 1049703 ه م عت مت اس 1049703 ت افحين 1049703 ا سم 1049703 فم غي 1049703 ر ين مح 1049703 صن م ك موال

                  أ ب غوا ت ب ت ن أ م ك ذلحكيم 1049703 ا يم 1049703 ا عل 1049703 ان آ الل 1049703 ه ن إ فری 1049703 ضة ال ع 1049703 د ب 1049703 ن م ه1049703 ب م ت اض 1049703 ي ر ت فيم 1049703 ا م ك عل 1049703 ي جن 1049703 اح ول 1049703 ا فری 1049703 ضة(24- ( 22النساء Artinya Dan janganlah kamu kawini wanita-wanita yang telah dikawini oleh ayahmu terkecuali padamasa yang telah lampau Sesungguhnya perbuatan itu amat keji dan dibenci Allah dan seburuk-burukjalan (yang ditempuh)Diharamkan atas kamu (mengawini) ibu-ibumu anak-anakmu yang perempuansaudara-saudaramu yang perempuan saudara-saudara bapakmu yang perempuan saudara-saudaraibumu yang perempuan anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang laki-laki anak-anakperempuan dari saudara-saudaramu yang perempuan ibu-ibumu yang menyusui kamu saudaraperempuan sepersusuan ibu-ibu istrimu (mertua) anak-anak istrimu yang dalam pemeliharaanmu dariistri yang telah kamu campuri tetapi jika kamu belum campur dengan istrimu itu (dan sudah kamuceraikan) maka tidak berdosa kamu mengawininya (dan diharamkan bagimu) istri-istri anakkandungmu (menantu) dan menghimpunkan (dalam perkawinan) dua perempuan yang bersaudarakecuali yang telah terjadi pada masa lampau sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi MahaPenyayang Dan (diharamkan juga kamu mengawini) wanita yang bersuami kecuali budak-budakyang kamu miliki (Allah telah menetapkan hukum itu) sebagai ketetapan-Nya atas kamu Dandihalalkan bagi kamu selain yang demikian (yaitu) mencari istri-istri dengan hartamu untuk dikawinibukan untuk berzina Maka istri-istri yang telah kamu nikmati (campuri) di antara mereka berikanlahkepada mereka maharnya (dengan sempurna) sebagai suatu kewajiban dan tiadalah mengapa bagi

                  11kamu terhadap sesuatu yang kamu telah saling merelakannya sesudah menentukan mahar ituSesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana (QS an-Nisa 22-24)Dari ayat di atas ditambah keterangan-keterangan lainnya para ulama membagi wanita-wanitayang haram untuk dinikahi itu menjadi dua bagian besarPertama wanita-wanita yang haram untuk dinikahi selamanya Artinya seorang laki-laki tidakboleh menikahi wanita jenis ini kapanpun dan dalam kondisi apapunKedua wanita-wanita yang haram untuk dinikahi untuk sementara waktu Untuk bagian keduaini wanita-wanita tersebut haram untuk dinikahi selama ia berada dalam keadaan khusus(penjelasannya akan dibahas di bawah nanti) dan apabila keadaan tersebut sudah hilang maka ia bolehdinikahiWanita-wanita yang haram dinikahi selamanyaYang termasuk wanita-wanita yang haram untuk dinikahi selamanya (muabbada) ini ada tigakelompokA Haram dinikahi lantaran keturunan (nasab)Wanita-wanita yang haram dinikahi karena nasab (keturunan) ini ada tujuh jenis1 Semua Ibu baik dari pihak ibu maupun dari pihak bapak sampai ke atas yangmelahirkan laki-laki tersebut Maksudnya wanita-wanita yang menyebabkan lakilakiitu lahir (ibu) baik dari pihak ibunya sendiri maupun dari pihak bapaknya sendirisampai ke atas haram untuk dinikahi Misalnya ibunya sendiri ibunya ibu (nenek daripihak ibu) ibunya bapak (nenek dari pihak bapak) ibunya nenek dari pihak ibu ibunyanenek dari pihak bapak dan seterusnya sampai ke atas Wanita-wanita ini semuanyaharam untuk dinikahi selamanya (al-ummahaat)2 Semua Anak perempuan baik dari pihak putra laki-lakinya maupun putriperempuannya terus sampai ke bawah Maksudnya semua wanita yang dilahirkankarena laki-laki tersebut baik anak perempuan itu putri dari putranya maupun dariputrinya Misalnya anak perempuannya sendiri cucu perempuannya dari anakperempuan cucu perempuan dari anak laki-laki anak perempuan dari cucu perempuanatau anak perempuan dari cucu laki-laki sampai ke bawah Semua anak perempuan iniharam untuk dinikahi selamanya (al-banaat)3 Semua Saudari perempuan dari semua pihak dan jihah Misalnya saudariperempuan sekandung saudari perempuan sebapak dan saudari perempuan seibuSemua saudari perempuan ini juga haram untuk dinikahi selamanya (al-akhawaat)4 Semua saudari perempuan ayah (bibi tante dari pihak ayah) sampai ke atas baiksekandung sebapak maupun seibu Misalnya saudari perempuan sekandung ayahsaudari perempuan seibu ayah saudari perempuan seibu saudari perempuan bibinyaayah saudari perempuan bibinya bibi ayah dan seterusnya sampai ke atas Semua bibidari pihak ayah ini haram hukumnya untuk dinikahi (al-ammat)5 Semua saudari perempuan ibu (bibi tante dari pihak ibu) sampai ke atas baiksekandung sebapak maupun seibu Misalnya saudari perempuan sekandung ibusaudari perempuan sebapak ibu saudari perempuan seibu ibu saudari perempuanbibinya ibu saudari perempuan bibinya bibi ibu dan seterusnya sampai ke atas Semuabibi dari pihak ibu ini haram hukumnya untuk dinikahi (al-khalaat)6 Semua anak perempuan dari saudara laki-laki baik sekandung sebapak maupunseibu sampai ke bawah (keponakan dari saudara laki-laki) Misalnya anakperempuan dari saudara laki-laki sekandung anak perempuan dari saudara laki-lakisebapak anak perempuan dari saudara laki-laki seibu anak perempuan dari anak

                  perempuan saudara laki-laki sekandung anak perempuan dari anak perempuan saudaralaki-laki sebapak anak perempuan dari anak perempuan saudara laki-laki seibu anakperempuan dari keponakannya keponakan saudara laki-laki terus sampai ke bawah(banatul akh)7 Semua anak perempuan dari saudari perempuan baik sekandung sebapakmaupun seibu sampai ke bawah (keponakan dari saudari perempuan) Misalnya12anak perempuan dari saudari perempuan sekandung anak perempuan dari saudariperempuan sebapak anak perempuan dari saudari perempuan seibu anak perempuandari anak perempuan saudari perempuan sekandung anak perempuan dari anakperempuan saudari perempuan sebapak anak perempuan dari anak perempuan saudariperempuan seibu anak perempuan dari keponakannya keponakan saudari perempuanterus sampai ke bawah (banatul ukhti) Semua keponakan baik dari pihak saudara lakilakimapun dari saudari perempuan semuanya haram untuk dinikahiDalam sebuah hadits dari Ibnu Abbas dikatakan

                  تع 1049703 الى قول 1049703 ه ق 1049703 رأ ث 1049703 م س 1049703 بع ال 1049703 صهر وم 1049703 ن بع1049703 )) س النسب من حرم قال باس ع ابن عن[ ] (( البخارى رواه أمهاتكم عليكم حرمتArtinya Ibnu Abbas berkata Wanita-wanita yang diharamkan karena keturunan itu adatujuh dan yang diharamkan karena pernikahan juga ada tujuh Ibnu Abbas kemudianmembaca firman Allah dalam surat an-Nisa ayat 22-24 Diharamkan kepada kalianhellip (HRBukhari)Para ulama telah sepakat bahwa ketujuh jenis wanita yang telah disebutkan di atasharam hukumnya untuk dinikahi selamanya Untuk lebih memudahkan menghapal jeniswanita-wanita yang haram untuk dinikahi selamanya ini maka harus diingat bahwa seluruhketurunan dan kerabat si laki-laki semuanya haram untuk dinikahi kecuali empat orang sajayaitu anak perempuan pamannya dari pihak bapak (banatul amm sepupu putrinya om paman) anak perempuan pamannya dari pihak ibu (banatul khal sepupu) anak perempuanbibinya dari pihak bapak (banat ammatih sepupu putrinya bibi) dan anak perempuan bibinyadari pihak ibu (banatul khalah sepupu putrinya bibi) Untuk empat jenis wanita ini bolehuntuk dinikahi dan sisanya tidak boleh untuk dinikahiKeempat jenis wanita tersebut boleh untuk dinikahi berdasarkan firman Allah dalamsurat al-Ahzab ayat 50

                  ف 1049703 اء أ مم 1049703 ا مين 1049703 ك ی ك 1049703 ت مل وم 1049703 ا هن ج 1049703 ور أ ها 1049703 ت ی اأ ی

                  ي ءات ي ت الال واجك ز أ ك ل ا ن ل ل ح أ ا ن إ ي ب الني ت الال ك ت خاال ات ن وب خالك ات ن وب ك عمات ات ن وب عمك ات ن وب ك ي عل ه الل

                  معك ن هاجردون 1049703 ن م ي 1049703 ك ب الن اد ر

                  أ ن إ ي ب لن ل ها فس ن ت وهب ن إ ة مؤمن ة أ وامرل خالصة كحها ن ت س ی ن أ

                  ي 1049703 ك عل وما 1049703 ون واجهم ز أ في هم ي عل ا ضن فر ما ا من عل قد ين مؤمن الك ی ال ي ك ل هم مان ی

                  أ ت ك ملحيما ر ا غفور ه الل ان وآ ج حر

                  ( ( 50األحزاب Artinya Hai Nabi sesungguhnya Kami telah menghalalkan bagimu istri-istrimu yang telahkamu berikan mas kawinnya dan hamba sahaya yang kamu miliki yang termasuk apa yangkamu peroleh dalam peperangan yang dikaruniakan Allah untukmu dan (demikian pula) anakanakperempuan dari saudara laki-laki bapakmu anak-anak perempuan dari saudara perempuanbapakmu anak-anak perempuan dari saudara laki-laki ibumu dan anak-anak perempuan darisaudara perempuan ibumu yang turut hijrah bersama kamu dan perempuan mukmin yangmenyerahkan dirinya kepada Nabi kalau Nabi mau mengawininya sebagai pengkhususanbagimu bukan untuk semua orang mukmin Sesungguhnya Kami telah mengetahui apa yangKami wajibkan kepada mereka tentang istri-istri mereka dan hamba sahaya yang mereka milikisupaya tidak menjadi kesempitan bagimu Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi MahaPenyayang (QS Al-Ahzab 50)B Haram dinikahi lantaran perkawinan (al-mushaharah)Wanita-wanita yang dilarang untuk dinikahi lantaran pernikahan ini adalah sebagaiberikut1 Isteri bapak (ibu tiri)Sehubungan dengan jenis wanita ini dalam sebuah hadits dikatakan13

                  األب ام 1049703 رأة إال یح 1049703 رم م 1049703 ا یحرم 1049703 ون الجاهلي 1049703 ة أه 1049703 ل ان1049703 )) آ ق 1049703 ال عب 1049703 اس اب 1049703 ن عنآب 1049703 اؤآم نك 1049703 ح م 1049703 ا تنكح (( 1049703 وا وال وج 1049703 ل بين 1049703 ز والجمع

                  ع الله فأنزل قال األختينالطب 1049703 رى تف )) [ 1049703 سير األخت 1049703 ين ب 1049703 ين إال 1049703 وا النساء من

                  تجمع )) (( وأن و سلف قد ماصحيح ( 1328 [بسندArtinya Ibnu Abbas berkata Orang-orang jahiliyyah mengharamkan semua wanitayang diharamkan dalam ajaran Islam kecuali isteri bapak dan bolehnya menikahi kakakberadik sekaligus Kemudian turun firman Allah Janganlah kalian menikahi wanitawanitayang telah dinikahi oleh bapak-bapak kamu kecuali apa yang telah berlakudahulu (QS An-Nisa 22) dan Dan dilarang juga menikahi kakak beradik sekaligus(QS An-Nisa 23) (Dalam Tafsir ath-Thabari dengan sanad Sahih (8hal 132)Dengan ayat ini para ulama telah sepakat bahwa yang termasuk diharamkanuntuk dinikahi selamanya juga itu adalah wanita-wanita yang sudah atau pernahdinikahi oleh ayahnya baik wanita tersebut telah didukhul (disetubuhi) oleh ayahnyaataupun belum

                  بعثن (( 1049703 ى ق 1049703 ال تری 1049703 د أی 1049703 ن ل 1049703 ه فقل 1049703 ت رای 1049703 ة ه1049703 ومع عم 1049703 ى لقي 1049703 ت ق 1049703 ال الب 1049703 راء ع 1049703 نأض 1049703 رب أن رجل 1049703 أمرنى إلى وسلم عليه الله صلى الله رسول

                  ف أبيه امرأة نكح[ ] (( والحاآم داود أبو رواه ماله وآخذ عنقهArtinya Al-Bara berkata Suatu hari saya bertemu dengan paman saya yang sedangmembawa bendera Saya lalu bertanya Mau kemana paman Ia menjawab Saya

                  diutus oleh Rasulullah Saw untuk membunuh dan mengambil harta laki-laki yangmenikahi isteri bapaknya (HR Abu Dawud dan Hakim)Dari hadits ini didapati bahwa laki-laki yang menikahi wanita-wanita yangpernah dinikahi oleh bapaknya harus dibunuh dan diambil hartanya Ini menunjukkansaking kerasnya larangan tersebut Dari sini para ulama kemudian berkesimpulanbahwa isteri bapak haram untuk dinikahi selamanya2 Ibunya isteri (mertua perempuan)Ketika seorang laki-laki telah menikah dengan seorang wanita maka ibu dari isterinyatadi (mertua) menjadi haram untuk dinikahi baik isterinya tersebut telah didukhul(disetubuhi) maupun belum Hal ini dikarenakan mertua masuk dalam keumuman suratan-Nisa ayat 23 Dan diharamkan juga ibu-ibu isteri-isteri kalian Termasuk kedalam jenis ini juga ibunya mertua dan ibunya bapak mertua3 Anak isteri (anak tiri ar-rabibah)Apabila sebelum menikah si isteri sudah mempunyai anak perempuan maka si lakilakitidak boleh menikahi putri dari isterinya itu Namun para ulama mensyaratkantidak bolehnya menikahi anak perempuan dari isteri itu apabila ibunya (isteri si laki-lakitersebut) telah disetubuhinya Namun apabila misalnya ia menikahi isterinya kemudiancerai sebelum melakukan hubungan badan maka laki-laki tadi boleh menikahi anakperempuannya Hal ini didasarkan pada firman Allah dalam surat an-Nisa ayat 23 diatas yang berbunyi

                  م ل ن فإ هن ب م ت ل دخ ي ت الال م ك ائ س ن من م حجورآ في ي ت الال م ك ب ائ ب ورم ت ل دخ وا ون ك تم ك ي عل اح ن ج فال هن ب

                  Artinya (dan diharamkan kepadamu) anak-anak istrimu yang dalam pemeliharaanmudari istri yang telah kamu campuri tetapi jika kamu belum campur dengan istrimu itu(dan sudah kamu ceraikan) maka tidak berdosa kamu mengawininyahellip(QS An-Nisa23)Termasuk ke dalam hukum ini adalah anak perempuan dari putra putri isterinya144 Isteri anak kandung sendiri (menantu)Seorang laki-laki juga tidak boleh menikahi isteri anak laki-lakinya berdasarkan firmanAllah dalam surat an-Nisa ayat 23 di atas

                  م ك ب صال أ من ذین ال م ك ائ ن ب أ ل ئ وحال

                  Artinya (dan diharamkan bagimu) istri-istri anak kandungmu (menantu) (QS An-Nisa 23)Di samping isteri anak kandung sendiri juga diharamkan isteri anak dari susuan hal inididasarkan pada hadits berikut ini

                  م 1049703 ن یح 1049703 رم م 1049703 ا الرض 1049703 اع م 1049703 ن یح (( 1049703 رم وس 1049703 لم 1049703 هعلي الله ص 1049703 لى الله رس 1049703 ول ق 1049703 ال

                  )) [ ( 8والطبرى ( ( 471 149) آثير ابن تفسير 1النسبArtinya Rasulullah Saw bersabda Diharamkan wanita-wanita karena sesususebagaimana diharamkannya wanita-wanita karena keturunan (Lihat dalam Tafsir IbnKatsir 1471 dan Tafsir ath-Thabari 8149)Para ulama dalam hal ini tidak memasukan anak perempuan dari isteri anakkandung (anak perempuan dari menantu) atau anak perempuan dari anak isteri (anak

                  perempuan dari anak tiri) sebagai halilah Oleh karena itu seseorang boleh menikahianak perempuan dari menantu dan anak perempuan dari anak tiriUntuk memudahkan mengingat dan menghapal jenis wanita-wanita yang haramuntuk dinikahi karena pernikahan maka dapat dikatakan bahwa semua wanita yangterkait karena pernikahan semuanya boleh dinikahi oleh laki-laki kecuali empat orangsaja yaitu isteri bapaknya (ibu tiri) mertua perempuan anak perempuan dari isterinyayang telah disetubuhi (anak tiri tapi ibunya sudah disetubuhi) dan isteri anakkandungnya (menantu)C Haram dinikahi lantaran susuan (muharramaat bir radha)Wanita-wanita yang satu susu juga haram untuk dinikahi Hal ini didasarkan padaketerangan berikut ini

                  ضاعة الر من م ك خوات وأ م ك ضعن ر أ ي ت الال م ك مهات

                  وأArtinya (Diharamkan kepadamu) ibu-ibumu yang menyusui kamu saudara perempuansepersusuan (QS An-Nisa 23)Dalam sebuah hadits dikatakan

                  الن 1049703 (( سب م 1049703 ن یح 1049703 رم م 1049703 ا الرض 1049703 اع م 1049703 ن لم 1049703 رمیح(( 1049703 وس علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى الله رس 1049703 ول قال

                  [ مسلم و البخارى [أخرجهArtinya Rasulullah Saw bersabda Diharamkan wanita-wanita karena sesusu sebagaimanadiharamkannya wanita-wanita karena keturunan (HR Bukhari Muslim)Oleh karena itu pada hakikatnya wanita-wanita yang diharamkan karena sebab satususuan ini sama dengan wanita-wanita yang diharamkan karena factor keturunan Hanya sajadalam sebab satu susu ini ditambahkan bahwa wanita yang menyusui posisinya sama denganibu kandungDengan demikian wanita-wanita yang tidak boleh dinikahi lantaran satu susu ini adalahsebagai berikut1 Wanita yang menyusui dan ibu dari wanita yang menyusui karena ia dipandang sebagai ibukandungnya sendiri2 Anak-anak perempuan dari wanita yang menyusui tersebut karena mereka dipandangsebagai saudari-saudari perempuannya3 Saudari perempuan baik sekandung seayah maupun seibu karena dipandang sebagai bibiatau tantenya4 Anak perempuan dari putri wanita yang menyusui tadi karena dipandang sebagai anakperempuan dari saudari perempuannya5 Ibu dari suami yang menyusui karena dipandang sebagai neneknya156 Saudari perempuan dari suami wanita yang menyusui karena dipandang sebagaibibitantenya7 Anak perempuan dari putra laki-laki wanita yang menyusui karena dipandang sebagai anakperempuan dari saudara laki-lakinya (keponakan)8 Anak perempuan dari suami wanita yang menyusui meskipun dari isterinya yang lainkarena dipandang sebagai saudari sesusu dari jihat ayah9 Saudari-saudari perempuan dari suami wanita yang menyusui karena mereka dipandangsebagai tante-tantenya10 Isteri-isteri lain dari suami wanita yang menyusui karena mereka dipandang sebagai isteribapaknya

                  11 Isteri dari anak yang menyusui haram dinikahi oleh suami dari wanita yang menyusuikarena dipandang sebagai menantunya12 Apabila yang menyusui itu seorang perempuan maka suami dari wanita yang menyusuitidak boleh menikahinya karena dipandang sebagai puterinya Demikian juga tidak bolehdinikahi oleh saudara laki-laki si suami tadi karena ia dipandang sebagai pamannya jugatidak boleh dinikahi oleh bapak dari si suami tadi karena ia dipandang sebagai kakeknyaHal yang harus diperhatikan bahwa dalam masalah sebab susuan ini keharamanmenikahi wanita-wanita di atas hanyalah haram bagi laki-laki yang menyusunya saja dan tidaktermasuk saudara atau kerabat dari laki-laki yang menyusu tersebut Oleh karena itu saudaralaki-laki dari laki-laki yang menyusu boleh menikahi anak perempuan wanita yang menyusuisaudaranya itu karena ia tidak ikut menyusu kepada wanita tersebut Dan karenanya anakperempuan dari wanita yang menyusui sauadaranya itu menjadi wanita asing bagi dirinya dankarenanya ia boleh menikahinya meskipun anak perempuan tersebut dipandang sebagai saudariperempuan dari saudara laki-laki yang menyusu kepada ibunya tersebut Untuk lebihmemudahkan kaidahnya bahwa semua orang yang sama-sama berkumpul dalam menete padasatu susu maka mereka dipandang sebagai bersaudara Semua wanita-wanita yang terkaitkarena sebab susuan haram untuk dinikahi selamanyaSyarat-syarat yang berkaitan dengan wanita yang haram dinikahi lantaran satu susuan1 Menyangkut jumlah susuan yang diharamkanPara ulama berbeda pendapat mengenai batas jumlah minimal susuan sehingga ia haramuntuk dinikahi Pada dasarnya dalam hal ini para ulama terbagi empat pendapatPendapat pertama mengatakan bahwa meskipun hanya satu kali nete ataupun lebihtetap haram untuk dinikahi Pendapat ini adalah pendapatnya jumhur ulama Abu HanifahMalik Tsauri Imam Laits dan lainnyaPendapat ini beralasan bahwa dalam banyak keterangantidak disebutkan batasan dan jumlah tertentu yang mensyaratkan haramnya seorang wanitalantaran susuan Oleh karena itu harus dipahami secara umum bahwa selama ia pernah menetemeskipun hanya satu kali tetean maka ia haram untuk dinikahiMenanggapi hadits-hadits yang menyebutkan jumlah tertentu dalam menetenya inisebagaimana akan disebutkan di bawah ini jumhur ulama mengatakan bahwa keterangan inidiperselisihkan apakah betul dari Siti Aisyah karena beragamnya jumlah batasan tersebutOleh karena itu harus dikembalikan kepada jumlah paling sedikit ia dipandang sebagai satususuan yaitu satu kali Di samping itu dalam sebuah riwayat dikatakan

                  رض 1049703 عتان أو رض 1049703 عة أتح 1049703 رم رج 1049703 ل س 1049703 أله عم 1049703 ر ن1049703 اب س 1049703 مع أن 1049703 ه دین 1049703 ار ب 1049703 ن عم 1049703 رو ع 1049703 نالم 1049703 mdash ؤمنين أمي 1049703 ر إن من (( 1049703 ل األخت نعلم ما فقال

                  (( رج فقال ا حرام إال الرضاعةق 1049703 ضاء عم 1049703 ر اب 1049703 ن فق 1049703 ال رض 1049703 عتان وال رض 1049703 عة رم1049703 تح ال أن mdash 1049703 ه یزعم الزبير ابن یرید ] (( بإسناد البيهقى أخرجه المؤمنين أمير وقضاء قضائك من خير اللهصحيح]Artinya Amr bin Dinar pernah mendengar Ibn Umar ditanya oleh seorang laki-laki Apakahdiharamkan pula (wanita) meskipun hanya satu atau dua kali tetean Ibnu Umar menjawabKami tidak mengetahui saudari sesusu itu kecuali haram hukumnya untuk dinikahi Seoranglaki-laki lalu berkata kembali Sesungguhnya amirul mukmininmdashyang dimaksudkannya16

                  adalah ibn az-Zubairmdashmenganggap bahwa kalau hanya satu atau dua tetean tidak haram IbnuUmar menjawab Ketentuan dari Allah tentu lebih baik daripada ketentuan dan keputusankamu dan keputusan amirul mukminin (HR Baihaki dengan sanad yang shahih)Pendapat kedua mengatakan bahwa yang haram dinikahi itu apabila telah menete tigakali atau lebih Sedangkan kalau ia hanya menete satu atau dua kali maka wanita tersebutboleh dinikahi Pendapat ini adalah pendapatnya Dhahiriyyah Ibn Mundzir dan Abu Ubaidserta Ishak Alasan yang dikemukakannya diantaranya adalah hadits berikut ini

                  والم 1049703 صتان الم 1049703 صة تح 1049703 رم ال وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله 1049703 لىص الله رس 1049703 ول ق 1049703 ال قالت عائشة عن

                  [ مسلم [أخرجهArtinya Siti Aisyah berkata Rasulullah Saw bersabda Tidak haram untuk dinikahi kalauhanya satu atau dua kali isapan (HR Muslim)Pendapat ketiga mengatakan bahwa yang haram dinikahi itu apabila telah menete limakali atau lebih Pendapat ini adalah pendapat Imam SyafiI Ibn Hazm Atha dan Thawus Diantara dalil yang dijadikan alasan kelompok ini adalah

                  ث 1049703 م یح 1049703 رمن معلوم 1049703 ات رض 1049703 عات ع 1049703 شر الق 1049703 رآن ن1049703 م أن 1049703 زل فيم 1049703 ا آ 1049703 ان قال 1049703 ت عائشة عنم 1049703 ن یق 1049703 رأ فيم 1049703 ا وه 1049703 ن وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله ول 1049703 لى

                  ص رس 1049703 الله فت 1049703 وفى معلوم 1049703 ات بخم 1049703 س نسخ[ داود [ وأبو مسلم أخرجه القرآنArtinya Siti Aisyah berkata Di antara yang telah diturunkan dalam al-Quran adalah bahwasepuluh kali tetean yang diketeahui dan tertentu adalah diharamkan untuk dinikahi Kemudianjumlah tersebut dihapus menjadi lima kali tetean yang diketahui Setelah itu Rasulullah Sawmeninggal dan lima kali tetean itu termasuk yang terdapat dalam al-Quran (HR Muslim danAbu Dawud)Dalam ilmu al-Quran hal demikian termasuk ayat yang telah dihapuskan bacaannyaakan tetapi hukumnya masih tetap ada dan berlakuPendapat keempat mengatakan bahwa yang haram untuk dinikahi itu adalah apabilatelah menete sepuluh kali atau lebih Apabila kurang dari itu maka tidak haram untuk dinikahiPendapat ini diriwayatkan dari Siti Aisyah dan Hafsah Di antara dalil kelompok ini adalah

                  بن 1049703 ت وهو mdash 1049703 وم به أرسلت المؤمنين أم عائشة أن سالم عنآلث mdash أم أختها إلى یرضع

                  س 1049703 الم ق 1049703 ال عل 1049703 ى ی 1049703 دخل حت 1049703 ى رض 1049703 عات 1049703 شرع أرض 1049703 عيه فقال 1049703 ت ال 1049703 صدیق بك 1049703 ر أب 1049703 ى

                  رض 1049703 عات ث 1049703 الث غي 1049703 ر ثالث 1049703 عنى آلثوم أم فأرضعتنىترض فلم مرضت ثم رضعات

                  أخرج )) [ 1049703 ه رض 1049703 عات ع 1049703 شر عائشة 1049703 ى على أدخل أآن فلمل تتم لم آلثوم أم أن أجل من

                  صحيح بإسناد والبيهقى [مالكArtinya Dari Salim bahwasannya siti Aisyah Ummul mukminin pernah mengirimnya (Salim)

                  ketika ia masih menete kepada saudarinya Ummu Kultsum putrinya Abu Bakar Shidiq SitiAisyah berkata Susui dia sepuluh kali susuan lalu berikan kepada saya Salim berkata UmmuKultsum lalu menyusui saya sebanyak tiga kali susuan kemudian ia sakit sehingga ia hanyamenyusui saya tiga kali saja Saya tidak pernah datang lagi ke siti Aisyah karena UmmuKultsum belum menyempurnakan sepuluh kali susuannya (HR Malik dan Baihaki dengansanad yang sahih)Apabila kita perhatikan dari keempat pendapat di atas penulis lebih condong untukmengambil pendapat ketiga yang mengatakan bahwa batasan minimal wanita susuan tersebutadalah apabila ia telah menete lima kali atau lebih Hal ini dikarenakan dalil yangdikemukakannya di samping sahih juga dalam redaksinya sangat jelas sebagai qaid (pembatas)dari dalil-dalil yang muthlak (belum dibatasi)Sedangkan pendapat yang mengatakan satu atau dua kali susuan tidak diharamkanmeskipun haditsnya shahih akan tetapi redaksi haditsnya tidak jelas menunjukkan hal itu Katasatu atau dua kali tidak diharamkan tidak berarti hanya untuk tiga kali susuan akan tetapi17boleh jadi juga untuk lima kali susuan Karena banyak ihtimal (kemungkinan) inilah makapendapat tersebut menjadi lemah adanyaPendapat pertama juga yang mengatakan tidak dibatasi jumlah susuannya tidak bisadijadikan pegangan karena kemutlakan hadits tersebut di qaid kan oleh keterangan lain yaituketerangan yang mengatakan lima kali susuan Karenanya hukumnya pun harus dibawakepada hokum muqayyad bukan hokum muthlak lagiPendapat keempat yang mengatakan sepuluh kali susuan juga tidak dapat dijadikanpegangan Karena hadits yang disodorkan bukan sebagai batasan akan tetepi hanya ikhbar(beita informasi) saja Hal ini dikarenakan dalam keterangan dari Siti Aisyah yang laindikatakan bahwa yang haram dinikahi itu juga apabila menete lima kali susuan Dengandemikian penulis lebih condong untuk mengambil pendapat ketiga bahwa wanita yang haramdinikahi lantaran susuan itu apabila telah menyusui lima kali atau lebih Kurang dari itu tidakmenjadi haram hukumnya Wallahu alam2 Menyangkut usia bayi yang menyusunyaPara ulama berbeda pendapat mengenai usia bayi yang menyusui tersebut sehinggamenyebabkan wanita tersebut haram untuk dinikahiPendapat pertama yaitu pendpatnya Jumhur ulama di antaranya Imam Malik SyafiIAhmad dan Imam Auzai bahwa susuan yang diharamkan itu pada usia dua tahun pertama sajaAdapun kalau dia menete pada usianya yang ke tiga empat tahun atau lebih tidak menjadikanharam untuk dinikahi Di antara dalil yang disodorkan kelompok ini adalah

                  الرضاعة ) یتم أن أراد لمن آاملين حولين أوالدهن یرضعن والوالدات 233البقرة(

                  Artinya Dan ibu-ibu itu menyusui putra-putranya selama dua tahun secara sempurna Hal itubagi mereka yang hendak menyempurnakan susuannya (QS Al-Baqarah 233)

                  بإس 1049703 ناد البيهق 1049703 ى أخرج )) [ 1049703 ه الح 1049703 ولين ف 1049703 ى آ 1049703 ان 1049703 ام إال رض (( 1049703 اع ال عب 1049703 اس اب 1049703 ن ق 1049703 ال

                  [صحيحArtinya Ibnu Abbas berkata Bukan disebut menyusui kecuali selama dua tahun (HRBaihaki dengan sanad yang sahih)Pendapat kedua yaitu pendapatnya Imam Abu Hanifah bahwa usia susuan yangmenyebabkan haram untuk dinikahi itu adalah selama tiga puluh bulan Dalil yang

                  dikemukakannya adalah

                  ( األحقاف ( شهرا ثالثون وفصاله 15وحملهArtinya Dan mengandungnya sampai menyapihnya selama tiga puluh bulan (QS Al-Ahqaf15)Pendapat ketiga mengatakan bahwa menyusui ketika sudah besar maupun ketika masihkecil sama saja menyebabkan haram untuk dinikahi Pendapat ini adalah pendapatnyaDhahiriyyah Atha dan Imam Laits Di antara dalil yang dikemukakan pendapat ini adalah

                  ی 1049703 ا فقال 1049703 ت وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى النب 1049703 ي 1049703 ىإل سهيل بنت لة سه جاءت قالت عائشة عن

                  النب 1049703 ي فق ) 1049703 ال حليف 1049703 ه وه ( 1049703 و س 1049703 الم دخ 1049703 ول ة 1049703 نحذیف 1049703 م أب 1049703 ى وج 1049703 ه فى أرى إنى الله رسولفتب 1049703 سم آبي 1049703 ر رج 1049703 ل وه 1049703 و أرض 1049703 عه وآي 1049703 ف 1049703 ت

                  قال)) ارض (( 1049703 عيه وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى (( آبير رجل أنه علمت قد وقال وسلم عليه الله صلى الله رسول[ مسلم[ أخرجهArtinya Siti Aisyah berkata Sahlah bint Suhail datang kepada Nabi Saw sambil berkataWahai Rasulullah Saw sesungguhnya saya melihat muka Abu Hudzaifah ketika membawaSalim Rasulullah Saw lalu bersabda Susuilah dia Sahlah berkata Bagaimana sayamenyusuinya sementara dia sudah besar Rasulullah Saw tersenyum lalu bersabda kembaliSaya tahu bahwa dia sudah besar (tapi tidak mengapa susuilah) (HR Muslim)Dari ketiga pendapat di atas hemat penulis pendapat Jumhur ulama yang mengatakanbahwa yang menjadikan haram untuk dinikahi itu adalah apabila menyusuinya pada dua tahunpertama saja Hal ini dikarenakan keterangan-keterangan yang berbicara seputar hal ini sangatjelas dan shahih Namun demikian apabila karena suatu keperluan orang yang sudah besar pun18harus disusui tentu menjadi haram juga Demikian sebagaimana dikemukakan oleh ImamSyaukani dan Ibnu Taimiyyah dalam al-Majmunya3 Shifat susuan yang diharamkanPembahasan ini menyangkut apakah susuan yang diharamkan itu disyaratkan harusmengisap langsung dari tete si wanita tersebut Ataukah termasuk juga sekalipun melaluidiminum dalam gelas setelah diperas terlebih dahulu Dalam hal ini para ulama terbagi duapendapatPendapat pertama yaitu pendapat Jumhur ulama mengatakan bahwa baik si bayitersebut menyusunya langusung dengan cara menempelkan mulutnya pada tete wanita danmengisapnya maupun tidak langsung seperti itu misalnya melalui diminum di gelas setelahdiperas terlebih dahulu tetap semuanya menjadikan wanita haram untuk dinikahiSedangkan menurut pendapat Dhahiriyyah dan Imam Laits bahwa susuan yangdiharamkan itu apabila langsung melalui isapan ke tetanya secara langsung Adapun apabila sibayi tersebut menetenya tidak langsung misalnya melalui gelas atau dicampur denganmakanan maka tidak menjadi haramNamun penulis lebih cenderung untuk mengatakan bahwa pendapat Jumhur lah yanglebih kuat bahwa baik langsung maupun tidak tetap termasuk susuan dan karenanya haramuntuk dinikahi Hal ini karena maksud dari susuan itu adalah untuk menghilangkan rasa laparsi bayi sekaligus memberikannya makanan Dan ketika ia menyusu langsung ataupun tidak

                  langsung sama-sama mengenyangkan si bayi maka hukumnya pun sama yaitu haram untukdinikahi Hal ini dipertegas lagi berdasarkan sebuah hadits yang mengatakan

                  أخرج )) [ 1049703 ه المجاع 1049703 ة م 1049703 ن الرض 1049703 اعة إنم (( 1049703 ا وس 1049703 لم ه1049703 علي الله ص 1049703 لى الله رس 1049703 ول ق 1049703 ال

                  ومسلم [البخارىArtinya Rasulullah Saw bersabda Bahwasannya susuan itu karena kelaparan (si bayi) (HRBukhari Muslim)Wanita-wanita yang haram dinikahi sementara (muaqqata)Adapun wanita-wanita yang haram untuk dinikahi sementara waktu sampai penyebabnyahilang di antaranya adalah sebagai berikut1 Saudari perempuan si Isteri (menikahi kakak beradik secara langsung tidak boleh)Para ulama telah sepakat bahwa seorang laki-laki tidak boleh menikahi seorang wanitasekaligus bersama saudari kandungnya dalam waktu bersamaan Namun apabila si isterinya itumeninggal atau telah dicerai maka si suami boleh untuk menikahi saudari kandung mantanisterinya tadi Hal ini sebagaimana difirmankan oleh Allah dalam surat an-Nisa ayat 23

                  لف س قد ما ال إ ن ي ت خ األ ن ي ب جمعوا ت ن وأArtinya (Diharamkan juga bagi kamu) dan menghimpunkan (dalam perkawinan) duaperempuan yang bersaudara kecuali yang telah terjadi pada masa lampau (QS An-Nisa 23)2 Apabila seorang kafir masuk Islam sementara ketika dia kafir telah menikahi dua orangperempuan kakak beradik secara bersamaan maka ia harus memilih salah satunya danmeninggalkan yang lainnya Hal ini sebagaimana terdapat dalam sebuah hadits dhaifbahwasannya Fairuz ad-Dailamy datang kepada Rasulullah Saw seraya berkata WahaiRasulullah Saw saya telah masuk Islam akan tetapi saya mempunya dua isteri kakak beradikMaka Rasulullah Saw menyuruhnya untuk memilih salah satu dari keduanya menurut yang iakehendaki dan sukai (HR Turmudzi dan Abu Dawud)3 Bibi tante dari si isteriSeorang laki-laki tidak boleh menikahi seorang wanita secara bersamaan denganbibinya tantenya baik bibinya ini dari pihak bapaknya ataupun ibunya Namun apabila siisterinya tadi meninggal atau telah diceraikan maka ia boleh menikahi bibinya tadi Hal inididasarkan pada sebuah hadits yang mengatakan19

                  الم 1049703 رآة ب 1049703 ين یجم (( 1049703 ع ال ق 1049703 ال وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله لى1049703 ص الله رس 1049703 ول أن هری 1049703 رة أب 1049703 ى ع 1049703 ن[ ] (( ومسلم البخارى أخرجه وخالتها المرأة بين وال وعمتهاArtinya Dari Abu Hurairah bahwasannya Rasulullah Saw pernah bersabda Tidak bolehdinikahi secara bersamaan antara seorang wanita dengan bibinya baik bibinya dari pihak ayah(ammah) maupun dari pihak ibu (khalah) (HR Bukhari Muslim)4 Wanita yang telah ditalak tiga tidak boleh menikah dengan mantan suaminya kecuali iatelah menikah terlebih dahulu dengan laki-laki lain Hal ini sebagaimana akan dijelaskannanti pada pembahasan thalak (pada makalah-makalah berikutnya) Di antara dalilnya adalah

                  ن أ هم 1049703 ا ي عل جن 1049703 اح فل 1049703 ا قه 1049703 ا طل ن ف 1049703 إ ه قها 1049703 ر طل ن فإغي وجا ز كح ن ت ى حت عد ب من ه ل حل ت فال

                  البق ( 1049703 رة ن م 1049703 و عل ی ق 1049703 وم ل ه 1049703 ا ن ي ب ی الل 1049703 ه ح 1049703 دود ه 1049703 كل الل 1049703 وت ح 1049703 دود قيم 1049703 ا ی ن أ ظن 1049703 ا ن إ ع 1049703 ا اج ر ت ی(230Artinya Kemudian jika si suami mentalaknya (sesudah talak yang kedua) maka perempuanitu tidak lagi halal baginya hingga dia kawin dengan suami yang lain Kemudian jika suamiyang lain itu menceraikannya maka tidak ada dosa bagi keduanya (bekas suami pertama danistri) untuk kawin kembali jika keduanya berpendapat akan dapat menjalankan hukum-hukumAllah Itulah hukum-hukum Allah diterangkan-Nya kepada kaum yang (mau) mengetahui(QS Al-Baqarah 230)5 Wanita yang menikah dengan laki-laki lain atau berada pada masa iddah dengan lakilakilain sehingga wanita tersebut dicerai dan habis masa iddahnya (pembahasan masalahIddah ini akan dijelaskan lebih lanjut dalam makalah berikutnya) Apabila wanita tersebut telahdicerai oleh suaminya dan telah habis masa iddahnya maka laki-laki lain boleh menikahinya6 Wanita yang sadang melakukan Ihram tidak boleh menikah atau dinikahkan sampai iatahallul (beres dari ihramnya) Ketika ia telah tahallul maka boleh seorang laki-laki atauwanita untuk menikah atau dinikahkan Hal ini didasarkan kepada hadits berikut ini

                  وال عليه 1049703 رم الله صلى الله رسول قال قال عفان بن عثمان عنالمح (( ینكح ال وسلم

                  [ ] (( والترمذى مسلم أخرجه یخطب وال ینكحArtinya Utsman bin Affan berkata Rasulullah Saw bersabda Orang yang sedang melakukanihram tidak boleh menikah dinikahkan ataupun meminang (HR Muslim dan Turmudzi)7 Wanita musyrikah (seperti yang beragama Majusi dan lainnya) sampai dia masuk IslamWanita yang musyrikah tidak boleh dinikahi sampai ia masuk Islam Hal ini berdasarkan ayat

                  ول 1049703 ا م ك عجب 1049703 ت أ ول 1049703 و ة رآ م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر مؤمن 1049703 ة ة1049703 م وأل ی 1049703 ؤمن حت 1049703 ى ات رآ مش ال كحوا ن ت والئ 1049703 ك ول أ م ك عج 1049703 ب أ ول 1049703 و رك م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر م 1049703 ؤمن د1049703 عب ول ؤمن 1049703 وا ی حت 1049703 ى ين رآ م 1049703 ش ال كح 1049703 وا ن ته 1049703 م عل ل لن 1049703 اس ل ات 1049703 ه ءای ن ب 1049703 ي وی ذن 1049703 ه إ ب ة مغف 1049703 ر وال ة1049703 جن ال ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعو والل 1049703 ه الن 1049703 ار ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعون[ البقرة [ ون ر

                  ذآ ت 221یArtinya Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik sebelum mereka berimanSesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik walaupun diamenarik hatimu Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanitamukmin) sebelum mereka beriman Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dariorangmusyrik walaupun dia menarik hatimu Mereka mengajak ke neraka sedang Allahmengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya(perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran (QS Al-Baqarah 221)Hanya saja para ulama mengecualikan musyrikah ini dengan ahli kitabArtinya wanitaahli kitab (Yahudi dan Nashrani) boleh dinikahi oleh orang Muslim Hal ini didasarkan padaayat berikut ini20

                  ه 1049703 م ل ح 1049703 لcurren م وطع 1049703 امك ك 1049703 م ل ح 1049703 لcurren كت 1049703 اب ال ذین 1049703 واوت ال 1049703 أ وطع 1049703 ام ب 1049703 ات الطي ك 1049703 م ل ح 1049703 ل

                  أ ي 1049703 وم الذا إ م ك ل ق 1049703 ب 1049703 ن م كت 1049703 اب ال وت 1049703 وا أ ال 1049703 ذین 1049703 ن م ات 1049703 صن

                  مح وال مؤمن 1049703 ات ال 1049703 ن م ات مح 1049703 صن والیم 1049703 ان اإل ب ف 1049703 ر ك ی وم 1049703 ن خ 1049703 دان أ هن 1049703 ذي جور أ موهن ت ي ءات

                  خ مت وال افحين مس ر غي ين محصن( المائدة ( رین خاس ال من ة خر اآل في وهو ه عمل ط حب 5فقدArtinya Pada hari ini dihalalkan bagimu yang baik-baik Makanan (sembelihan) orang-orangyang diberi Al Kitab itu halal bagimu dan makanan kamu halal (pula) bagi mereka (Dandihalalkan mangawini) wanita yang menjaga kehormatan diantara wanita-wanita yang berimandan wanita-wanita yang menjaga kehormatan di antara orang-orang yang diberi Al Kitabsebelum kamu bila kamu telah membayar mas kawin mereka dengan maksud menikahinyatidak dengan maksud berzina dan tidak (pula) menjadikannya gundik-gundik Barangsiapayang kafir sesudah beriman (tidak menerima hukum-hukum Islam) maka hapuslah amalannyadan ia di hari kiamat termasuk orang-orang merugi (QS Al-Maidah 5)Namun persoalannya apakah Yahudi dan Kristen sekarang masih dapat disebut AhliKitab ataukah sudah termasuk Musyrik mengingat ajarannya kini banyak diselewengkan dansudah bukan seperti aslinya dahulu Ini juga menjadi bahan perdebatan Untuk masalah iniinsya Allah penulis akan membahasnya dalam satu makalah khusus pada minggu-mingguberikutnyaNamun untuk wanita muslimah tidak boleh menikah dengan laki-laki non muslim Halini didasarkan pada ayat sebagaimana telah disebutkan sebelumnya

                  ول 1049703 ا م ك عجب 1049703 ت أ ول 1049703 و ة رآ م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر مؤمن 1049703 ة ة1049703 م وأل ی 1049703 ؤمن حت 1049703 ى ات رآ مش ال كحوا ن ت والئ 1049703 ك ول أ م ك عج 1049703 ب أ ول 1049703 و رك م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر م 1049703 ؤمن د1049703 عب ول ؤمن 1049703 وا ی حت 1049703 ى ين رآ م 1049703 ش ال كح 1049703 وا ن ته 1049703 م عل ل لن 1049703 اس ل ات 1049703 ه ءای ن ب 1049703 ي وی ذن 1049703 ه إ ب ة مغف 1049703 ر وال ة1049703 جن ال ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعو والل 1049703 ه الن 1049703 ار ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعون[ البقرة [ ون ر

                  ذآ ت 221یArtinya Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik sebelum mereka berimanSesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik walaupun diamenarik hatimu Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanitamukmin) sebelum mereka beriman Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dariorangmusyrik walaupun dia menarik hatimu Mereka mengajak ke neraka sedang Allahmengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya(perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran ((QS Al-Baqarah 221)Juga berdasarkan ayat lain berikut ini

                  ن ف 1049703 إ هن ات 1049703 ان مهاجر ات مؤمن ال م جاءآ ذا إ وا ءامن ذین ال ها ی اأ ی

                  یم إ ب م عل أ ه الل وهن ن ح فامت

                  ه 1049703 ن ل حل 1049703 ون ی ه 1049703 م ول 1049703 ا ه 1049703 م ل ح 1049703 لcurren ه 1049703 ن ل 1049703 ا ى 1049703 اركف ل 1049703 ال إ جع 1049703 وهن ر ت فل 1049703 ا مؤمن 1049703 ات م 1049703 وهن مت عل( ( 10الممتحنة Artinya Hai orang-orang yang beriman apabila datang berhijrah kepadamu perempuanperempuanyang beriman maka hendaklah kamu uji (keimanan) mereka Allah lebihmengetahui tentang keimanan merekamaka jika kamu telah mengetahui bahwa mereka (benarbenar)beriman maka janganlah kamu kembalikan mereka kepada (suami-suami mereka)orang-orang kafir Mereka tiada halal bagi orang-orang kafir itu dan orang-orang kafir itu tiadahalal pula bagi mereka (QS Al-Mumtahanah 10)Makalah ini special dipersembahkan untuk kawan-kawan tercinta siswa siswi Sekolah IndonesiaCairo (SIC) pada pengajian rutin remaja Sabtuan di Mesjid Indonesia Kairo EgyptEmail aepmesiryahoocomQatamea 13 Mei 2005 pukul 200 malam

                  21

                  Perceraian dalam IslamDari Wikipedia Bahasa Melayu ensiklopedia bebas

                  Lompat ke pandu arah gelintar

                  Sebahagian daripada siri

                  Fiqh Islam(suatu disiplin kajian Islam)

                  Bidang-bidang

                  Ekonomi

                  Politik

                  Perkahwinan

                  o Peminangan

                  o Mas kahwin

                  o Akad nikah

                  o Walimatulurus

                  o Nikah mutah

                  o Perceraian

                  o Poligami

                  o Nasab

                  o Seks

                  Jenayat

                  Adab

                  Ibadah

                  Kebersihan

                  Ketenteraan

                  Kotak ini papar bull bincang bull sunting

                  Di dalam Islam penceraian merupakan sesuatu yang dilaknat oleh Islam tetapi diharuskan dengan alasan dan sebab-sebab tertentu Penceraian boleh dilakukan dengan cara talak fasakh dan khuluk atau tebus talak

                  Isi kandungan

                  [sorok]

                  1 Talak o 11 Hukum talak

                  o 12 Rukun talak

                  o 13 Contoh lafaz talak

                  o 14 Jenis talak

                  141 Talak rajrsquoi

                  142 Talak bain

                  143 Talak sunni

                  144 Talak bidrsquoi

                  145 Talak taklik

                  2 Fasakh

                  o 21 Cara melakukan fasakh

                  3 Khuluk atau tebus talak

                  o 31 Tujuan khuluk

                  4 Rujuk

                  o 41 Hukum rujuk

                  o 42 Rukun rujuk

                  o 43 Contoh lafaz rujuk

                  431 Lafaz sarih

                  432 Lafaz kinayah

                  5 Lihat juga

                  o 51 Pautan Luar

                  [sunting] Talak

                  Talak menurut bahasa bermaksud melepaskan ikatan dan menurut syarak pula talak membawa maksud melepaskan ikatan perkahwinan dengan lafaz talak dan seumpamanya Talak merupakan suatu jalan penyelesaian yang terakhir sekiranya suami dan isteri tidak dapat hidup bersama dan mencari kata sepakat untuk mecari kebahagian berumahtangga Talak merupakan perkara yang dibenci Allah swt tetapi dibenarkan

                  [sunting] Hukum talakHukum Penjelasan

                  Wajib

                  a) Jika perbalahan suami isteri tidak dapat didamaikan lagib) Dua orang wakil daripada pihak suami dan isteri gagal membuat kata sepakat untuk perdamaian rumahtangga merekac) Apabila pihak kadi berpendapat bahawa talak adalah lebih baikd) Jika tidak diceraikan keadaan sedemikian maka berdosalah suami

                  Haram

                  a) Menceraikan isteri ketika sedang haid atau nifasb) Ketika keadaan suci yang telah disetubuhic) Ketika suami sedang sakit yang bertujuan menghalang isterinya daripada menuntut harta pusakanyad) Menceraikan isterinya dengan talak tiga sekali gus atau talak satu tetapi disebut berulang kali sehingga cukup tiga kali atau lebih

                  Sunata) Suami tidak mampu menanggung nafkah isterinyab) Isterinya tidak menjaga maruah dirinya

                  MakruhSuami menjatuhkan talak kepada isterinya yang baik berakhlak mulia dan mempunyai pengetahuan agama

                  HarusSuami yang lemah keinginan nafsunya atau isterinya belum datang haid atau telah putus haidnya

                  [sunting] Rukun talakPerkara Syarat

                  SuamiBerakalBalighDengan kerelaan sendiri

                  IsteriAkad nikah sahBelum diceraikan dengan talak tiga oleh suaminya

                  LafazUcapan yang jelas menyatakan penceraiannyaDengan sengaja dan bukan paksaaan

                  [sunting] Contoh lafaz talak Talak sarih

                  Lafaz yang jelas dengan bahasa yang berterus-terang seperti ldquoSaya talak awakrdquo atau ldquoSaya ceraikan awakrdquo atau ldquoSaya lepaskan awak daripada menjadi isteri sayardquo dan sebagainya

                  Talak kinayah

                  Lafaz yang digunakan secara sindiran oleh suami seperti ldquoPergilah awak ke rumah mak awakrdquo atau ldquoPergilah awak dari sinirdquo atau ldquoSaya benci melihat muka awakrdquo dan sebagainya Namun lafaz kinayah memerlukan niat suaminya iaitu jika berniat talak maka jatuhlah talak tetapi jika tidak berniat talak maka tidak berlaku talak

                  [sunting] Jenis talak

                  [sunting] Talak rajrsquoi

                  Suami melafazkan talak satu atau talak dua kepada isterinya Suami boleh merujuk kembali isterinya ketika masih dalam idah Jika tempoh idah telah tamat maka suami tidak dibenarkan merujuk melainkan dengan akad nikah baru

                  [sunting] Talak bain

                  Suami melafazkan talak tiga atau melafazkan talak yang ketiga kepada isterinya Isterinya tidak boleh dirujuk kembali Si suami hanya boleh merujuk setelah isterinya berkahwin lelaki lain

                  suami barunya menyetubuhinya setelah diceraikan suami barunya dan telah habis idah dengan suami barunya

                  [sunting] Talak sunni

                  Suami melafazkan talak kepada isterinya yang masih suci dan tidak disetubuhinya ketika dalam tempoh suci

                  [sunting] Talak bidrsquoi

                  Suami melafazkan talak kepada isterinya ketika dalam haid atau ketika suci yang disetubuhinya

                  [sunting] Talak taklik

                  Talak taklik ialah suami menceraikan isterinya bersyarat dengan sesuatu sebab atau syarat Apabila syarat atau sebab itu dilakukan atau berlaku maka terjadilah penceraian atau talak

                  Contohnya suami berkata kepada isteri ldquoJika awak keluar rumah tanpa izin saya maka jatuhlah talak saturdquo Apabila isterinya keluar dari rumah tanpa izin suaminya maka jatuhlah talak satu secara automatik

                  Ia juga boleh berlaku selepas akad nikah (ia dipraktikkan di Malaysia dan wajib oleh semua pengantin lelaki untuk melafaznya) berkata ldquoJika saya menyeksa isteri saya dengan sengaja atau saya meninggalkan isteri saya selama empat bulan berterusan dengan sengaja tanpa kerelaannya dan jika ia mengadu kepada kadi atau naib kadi apabila disabitkan oleh kadi atau naib kadi maka jatuhlah talak satu ke atas isteri sayardquo

                  Ia juga boleh berlaku dengan cara ldquoJika saya menyeksa isteri saya dengan sengaja atau saya meninggalkannya selama empat bulan berterusan tanpa kerelaannya dan jika ia mengadu kepada kadi atau naib kadi serta membayar RM 100 sebagai tebus talak apabila disabitkan oleh kadi atau naib kadi maka jatuhlah talak satu ke atas isteri saya dengan nilai tebus talak tersebutrdquo

                  [sunting] Fasakh

                  Erti fasakh menurut bahasa ialah rosak atau putus Manakala menurut syarak pula pembatalan nikah disebabkan oleh sesuatu sifat yang dibenarkan syarak misalnya perkahwinan suami isteri yang difasakhkan oleh kadi disebabkan oleh suaminya tidak mempu memberi nafkah kepada isterinya Fasakh tidak boleh mengurangkan bilangan talaknya Fasakh hanya boleh dituntut oleh isteri sekiranya terdapat beberapa sebab atau kecacatan yang terdapat pada pihak suaminya Mengikut mazhab Shafie seorang isteri boleh menuntut fasakh melalui kadi atau mahkamah disebabkan oleh kekurangan suaminya seperti gila (berkekalan atau sekejab) penyakit kusta penyakit sopak penyakit yang menghalang mereka daripada melakukan persetubuhan suami tidak mampu memberi nafkah belanja kepada isterinya seperti makan dan minum serta tempat tinggal pakaian memberi mahar dengan cara tunai sebelum bersetubuh kerana kepapaan atau muflis atau sebagainya suami tidak bertanggungjawab dengan meninggalkan isterinya terlalu lama dan tidak memberi khabar berita suami yang menzalimi dan memudaratkan isterinya

                  suami yang fasik serta melakukan maksiat terhadap Allah dan tidak menunaikan kewajipan kepada Allah dan murtad salah seorang (suami atau isteri)

                  [sunting] Cara melakukan fasakh Jika suami atau isteri mempunyai sebab yang megharuskan fasakh Membuat aduan kepada pihak kadi supaya membatalkan perkahwinan mereka

                  Jika dapat dibuktikan pengaduan yang diberikan adalah betul pihak kadi boleh mengambil tindakan membatalkannya

                  Pembatalan perkahwinan dengan cara fasakh tidak boleh dirujuk kembali melainkan dengan akad nikah yang baru

                  [sunting] Khuluk atau tebus talak

                  Perpisahan antara suami dan isteri melalui tebus talak sama ada dengan menggunakan lafaz talak atau khuluk Pihak isteri boleh melepaskan dirinya daripada ikatan perkahwinan mereka jika ia tidak berpuas hati atau lain-lain sebab Pihak isteri hendaklah membayar sejumlah wang atau harta yang dipersetujui bersama dengan suaminya maka suaminya hendaklah menceraikan isterinya dngan jumlah atau harta yang ditentukan

                  Hukum khuluk adalah berdasarkan surah al-Baqarah ayat 229 ldquoTidak halal bagi kamu mengambil apa-apa yang telah kamu berikan kepada mereka suatu jua pun kecuali jika takut kedua-duanya tidak akan mengikut peraturan Allah swt Jika kamu takut bahawa tidak akan mengikut peraturan Allah maka tiadalah berdosa kedua-duanya tentang barang yang jadi tebus oleh perempuanrdquo

                  Talak boleh jatuh dengan menyebut ldquoSaya menceraikan kamu dengan bayaran RM 10000rdquo dan isterinya menjawab ldquoSaya menerimanyardquo Apabila suami melafazkan demikian dan isterinya menyahut tawaran itu dengan serta-merta jatuhlah talak dengan khuluk dan isterinya wajiblah beridah Suami isteri hanya boleh merujuk dengan akad nikah baru sahaja

                  [sunting] Tujuan khuluk Memelihara hak wanita Menolak bahaya kemudaratan yang menimpanya

                  Memberi keadilan kepada wanita yang cukup umurnya melalui keputusan mahkamah

                  [sunting] Rujuk

                  Menurut bahasa rujuk boleh didefinisikan sebagai kembali Manakala menurut syarak ia membawa maksud suami kembali semula kepada isterinya yang diceraikan dengan ikatan pernikahan asal (dalam masa idah) dengan lafaz rujuk

                  [sunting] Hukum rujukHukum Penjelasan

                  WajibBagi suami yang menceraikan isterinya yang belum menyempurnakan gilirannya dari isteri-isterinya yang lain

                  Haram Suami merujuk isterinya dengan tujuan untuk menyakiti atau memudaratkan isterinya itu

                  Makruh Apabila penceraian lebih baik antara suami dan isteri

                  Harus Sekirannya rujuk boleh membawa kebaikan bersama

                  [sunting] Rukun rujukPerkara Syarat

                  SuamiBerakalBalighDengan kerelaan sendiri

                  Isteri

                  Telah disetubuhiBerkeadaan talak rajrsquoiBukan dengan talak tigaBukan cerai secara khulukMasih dalam idah

                  Lafaz

                  Ucapan yang jelas menyatakan rujukTiada disyaratkan dengan khiar atau pilihanDisegerakan tanpa dikaitkan dengan taklik atau bersyaratDengan sengaja dan bukan paksaan

                  [sunting] Contoh lafaz rujuk

                  [sunting] Lafaz sarih

                  Lafaz terang dan jelas menunjukkan rujuk Contoh ldquoSaya rujuk awak kembalirdquo atau ldquoSaya kembali semula awak sebagai isteri sayardquo

                  [sunting] Lafaz kinayah

                  Lafaz kiasan atau sindiran Contoh ldquoSaya jadikan awak milik saya semulardquo atau ldquoSaya pegang awak semulardquo Lafaz kinayah perlu dengan niat suami untuk merujuk kerana jika dengan niat rujuk maka jadilah rujuk Namun jika tiada niat rujuk maka tidak sahlah rujuknya

                  Bab Lian Ditulis oleh Fani Kamis 24 Mei 2007 2024 1 PENGERTIAN LIrsquoAN DAN KASUS LIrsquoAN

                  Kata lirsquoan menurut bahasa berarti allarsquonu bainatsnaini fa sharsquoidan (saling melaknat yang terjadi di antara dua orang atau lebih) Sedang menurut istilah syarrsquoi lirsquoan ialah sumpah dengan redaksi tertentu yang diucapkan suami bahwa isterinya telah berzina atau ia menolak bayi yang lahir dari isterinya sebagai anak kandungnya dan kemudian sang isteri pun bersumpah bahwa tuduhan suaminya yang dialamatkan kepada dirinya itu bohong (Pengertian ini dikutip dari kitab al-Mugashshal fi Ahkamil Mar-ah Wal Baitil Muslim Fisy Syarirsquoatil Islamiyah VIII 320-321 terbitan Muassasah Risalah Beirut oleh Prof Dr Abdul Karim Zaidan)

                  Apabila seorang laki-laki menuduh isterinya berbuat serong dengan laki-laki lain kemudian isterinya menganggap bahwa tuduhannya bohong maka pihak suami harus dijatuhi hukuman dera kecuali dia mempunyai bukti yang kuat atau melakukan lirsquoan ldquoDan orang-orang yang menuduh isterinya (berzina) padahal mereka tidak ada mempunyai saksi-saksi selain diri mereka sendiri Maka persaksian orang itu ialah empat kali bersumpah dengan nama Allah sesungguhnya dia adalah termasuk orang-orang yang benar Dan (sumpah) yang kelima bahwa lanat Allah atasnya jika dia termasuk orang-orang yang berdusta Istrinya itu dihindarkan dari hukuman oleh sumpahnya empat kali atas nama Allah Sesungguhnya suaminya itu benar-benar termasuk orang-orang yang dusta Dan (sumpah) yang kelima bahwa laknat Allah atasnya jika suaminya itu termasuk orang-orang yang benarrdquo (QS An-Nuur 6-9)

                  Dari Ibnu Abbas ra bahwa Hilal bin Umayyah ra pernah menuduh isterinya berzina dengan Syarik bin Sahma di hadapan Nabi saw Kemudian Nabi saw bersabda ldquoKamu harus dapat membuktikan atau (kalau tidak) hukuman had menimpa punggungmurdquo Lalu dia berkata ldquoYa Rasulullah jika seorang di antara kami telah melihat seorang laki-laki berada di atas isterinya masihkah dituntut untuk pergi mencari buktirdquo maka Beliau pun bersabda ldquoKamu harus dapat membuktikan dan jika tidak maka hukuman had di punggungmurdquo Hilal berkata ldquoDemi dzat yang telah mengutusmu dengan membawa kebenaran sesungguhnya saya benar-benar jujur Maka saya harap sudi kiranya Allah menurunkan ayat Qurrsquoan yang bisa membebaskan punggungku dari hukum derardquo Maka turunlah Malaikat Jibril dan menyampaikan wahyu kepada Beliau WALLADZIINA YARMUUNA AZWAAJAHUM (dan orang-orang yang menuduh istri-isterinya) sampai padat IN KAANA MINASH SHAADIQIN (jika suaminya itu termasuk orang-orang yang benar) Kemudian Nabi saw beranjak dari tempatnya sambil menyuruh Hilal menemui isterinya Kemudian Hilal datang (lagi) kepada Beliau lalu memberikan kesaksian lantas Nabi saw bersabda

                  ldquoSesungguhnya Allah tahu bahwa seorang di antara kamu berdua ini ada yang bohong Adakah di antara kalian berdua ini yang mau bertaubatrdquo Kemudian isterinya bangun lalu memberikan kesaksiannya Maka tatkala ia hendak mengucapkan sumpah yang kelima maka orang-orang menghentikannya (agar tidak jadi mengucapkan sumpah kelima) dan mereka berkata ldquoSesungguhnya perempuan ini wajib dijatuhi hukumanrdquo Ibnu Abbas berkata ldquoLalu ia (isterinya

                  itu) pelan-pelan mundur hingga kami menduga ia akan segera kembalirdquo Kemudian ia berkata Aku tidak akan membuat malu kaumku sepanjang hari Kemudian terus berlalu begitu Lantas Nabi saw bersabda ldquoPerhatikan dia jika dia datang dengan membawa bayi yang juling matanya besar pinggulnya dan kedua betisnya besar juga maka ia(bayi itu) milik Syarik bin Sahmarsquordquo Ternyata dia datang persis yang disabdakan Nabi saw Kemudian Beliau bersada ldquoKalaulah tidak ada ketetapan di dalam Kitabullah sudah barang tentu saya punya urusan dengan diardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no 2098 Fathul Bari VIII 449 no 4747 rsquoAunul Marsquobud VI 341 no 2237 Tirmidzi V 12 no 3229 dan Ibnu Majah I 668 no 2067)

                  2 HUKUM-HUKUM YANG MENIMPA ORANG YANG MELAKUKAN LIrsquoAN

                  Apabila suami isteri melakukan mularsquoanah atau lirsquoan maka berlakukan pada keduanya hukum-hukum berikut ini

                  1 Keduanya harus diceraikan berdasarkan hadistDari Ibnu Umar ra ia berkata ldquoNabi saw memutuskan hukum di antara seorang suami dan isteri dari kaum Anshar dan menceraikan antara keduanyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 458 no 5314 Muslim II 1133 no 9 dan 1494)

                  2 Keduanya haram rujursquo untuk selama-lamanyaDari Sahl bin Sarsquod ra ia berkata ldquoTelah berlaku sunnah Nabi saw tentang suami isteri yang saling bermularsquoanah dimana mereka diceraikan antara keduanya kemudian mereka tidak (boleh) rujursquo buat selama-lamanyardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no 2104 dan Aunul Mabud VI 337 no 2233 serta Baihaqi VII 410)

                  3 Wanita yang bermularsquoanah berhak memiliki maharDari Ayyub bin Sarsquoid bin Jubair ia bercerita Saya pernah bertanya kepada Ibnu Umar ra (Wahai Ibnu Umar) bagaimana kedudukan seorang suami yang menuduh isterinya berbuat serong Jawab Ibnu Umar ldquoNabi saw pernah menceraikan antara dua orang yang bersaudara (yaitu suami isteri) dari Bani rsquoAjlan dan Beliau bersabda (kepada keduanya) ldquoAllah mengetahui bahwa seorang di antara kalian berdua pasti berbohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Ternyata mereka berdua enggan (memenuhi tawaran Beliau) Nabi bersabda lagi ldquoAllah mengetahui bahwa salah seorang di antara kalian berdua pasti bohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Ternyata mereka enggan lalu Nabi pun bersabda ldquoAllah mengetahui bahwa salah seorang di antara kalian berdua pasti bohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Namun mereka berdua enggan (untuk memenuhi tawaran Beliau) Maka selanjutnya Beliau menceraikan antara keduanyardquo Ayyub berkata ldquoKemudian Amr bin Dinar mengatakan kepadaku lsquoSesungguhnya di dalam hadist tersebut ada sebagian yang saya perhatikan belum engkau sampaikan yaitu laki-laki yang bermularsquoanah itu menanyakan ldquoMana hartaku (maharku)rdquo Dijawab (oleh Nabi saw) ldquoTidak ada harta (mahar) bagimu Jika kamu jujur berarti kamu sudah pernah bercampur dengannya jika kamu bohong maka ia (mahar) itu kian jauh darimurdquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 456 no 5311 Muslim II 1130 no 1493 lsquoAunul Marsquobud VI 347 no 2240 dan 2241 Nasarsquoi VI 177)

                  4 Anak yang lahir dari isteri yang bermularsquoanah harus diserahkan kepada sang isteri (ibunya)Dari Ibnu Umar ra ia berkata ldquoSesungguhnya Nabi saw pernah memutuskan untuk mularsquoanah antara seorang suami dengan isterinya kemudian ia (suami) dipisahkan dari anaknya lantas Beliau menceraikan antara mereka berdua kemudian anak itu Rasulullah serahkan kepada isterinyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 460 no 5315 Muslim II 1132 no 1494 lsquoAunul Marsquobud VI 348 no 2242 Tirmidzi II 338 no 1218 Nasarsquoi VI 178 dan Ibnu Majah I 669 no 2069)

                  5 Isteri yang bermularsquoanah berhak menjadi ahli waris anaknya dan begitu juga sebaliknyaDari Ibnu Syihab dalam hadist Sahl bin Sarsquoad ia berkata ldquoMenurut Sunnah Nabi saw sesudah suami isteri yang bermularsquoanah dicerai padahal sang isteri hamil maka anaknya dinisbatkan kepada ibunya Kemudian sunnah Beliau saw berlaku mengenai hak warisnya dimana ia (ibu tersebut) berhak menjadi ahli waris anaknya dan anaknya pun berhak menjadi ahli warisnya sesuai apa yang telah Allah tetapkan untuknyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari 1X 452 no 5309 Muslim II 1129 no 1492 dan lsquoAunul Marsquobud VI 339 no 2235)

                  Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 835 - 841

                  Bab Khulu

                  Selasa 28 Agustus 2007 1821 Pengertian Khulursquo

                  Menurut bahasa kata khulursquo berasal dari khalarsquo ats-tsauba idzaa azzalaba yang artinya

                  melepaskan pakaian karena isteri adalah pakaian suami dan suami adalah pakaian isteri Allah

                  SWT berfirman rdquoMereka itu adalah pakaian bagimu dan kamu pun pakaian bagi merekardquo (Al-

                  Baqarah187)

                  Para pakar fiqih memberi definisi bahwa khulursquo adalah seorang suami menceraikan isterinya dengan imbalan mengambil sesuatu darinya

                  Dan khulursquo disebut juga fidyah atau if tidak (tebusan) (Fiqhus Sunnah II253 Manarus Sabil II226 dan Fathul Bari IX395)

                  Persyaratan Khulursquo

                  Jika persengketaan antara suami isteri kian parah dan tidak mungkin lagi diambil langkah-

                  langkah kompromistis supaya mereka bersatu kembali atau pihak isteri sudah menggebu-gebu

                  untuk bercerai dengan suaminya maka ia boleh menebus dirinya dari kekuasaan suaminya

                  dengan menyerahkan sejumlah harta kepadanya sebagai ganti dari buruknya keadaan yang

                  menimpa suaminya karena bercerai dengannya Allah SWT berfirman rdquoDan tidak halal bagi

                  kamu mengambil dari sesautu yang telah kamu berikan kepada mereka kecuali kalau keduanya

                  (suami isteri) khawatir tidak akan dapat menjalankan hukum-hukum Allah maka tidak ada dosa

                  atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus dirinyardquo (Al-

                  Baqarah229)

                  Dari Ibnu Abbas ra berkata Isteri Tsabit bin Qais bin Syammas datang kepada Nabi saw lalu

                  bertutur rdquoYa Rasulullah aku tidak membenci Tsabit karena imannya dan bukan (pula) karena

                  perangainya melainkan sesungguhnya aku khawatir kufurrdquo Kemudian Rasulullah saw

                  bersabda rdquoMaka mau engkau mengembalikan kebunnya kepadanyardquo Jawabnya rdquoYa (mau)rdquo

                  kemudian ia mengembalikannya kepadanya dan selanjutnya beliau menjawab suaminya (Tsabit)

                  agar mencerainyardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no2036 dan Fathul Bari IX395 no5276)

                  Peringatan Keras Terhadap Masalah Khulursquo

                  Dari Tsauban ra bahwa Rasulullah saw bersabda ldquoSetiap wanita yang mau talak kepada

                  suaminya tanpa alasan yang dibenarkan agama maka haram baginya mencium seberbak

                  surgardquo (Shahih Shahihul Ibnu Majah no1682 ldquoAunul Marsquobud VI308 no2209 Ibnu Majah

                  I662 no20555 dan Tirmidzi II329 no1199)

                  ldquoDarinya (Tsauban) ra dari Nabi saw beliau bersabda ldquoWanita-wanita yang melakukan khulursquo

                  adalah wanita-wanita munafikrdquo (Shahih Shahihul Jamirsquous Shaghir no6681 dan Tirmidzi

                  II329 no1198)

                  Peringatan Keras Bagi Para Suami Agar Tidak Mempersulit Isterinya

                  Manakala seorang suami tidak senang kepada isterinya dan benci kepadanya karena suatu hal

                  maka hendaklah mentalaknya dengan cara yang marsquoruf sebagaimana yang diperintahkan Allah

                  SWT Ia tidak boleh manahannya dan mempersulitnya untuk menebus dirinya sendiri Allah

                  SWT berfirman rdquoDan apabila kamu mentalak isteri-isterimu lalu mereka mendekati akhir

                  iddahnya maka rujukilah mereka dengan cara yang marsquoruf atau ceraikanlah mereka dengan

                  cara yang marsquoruf (pula) Janganlah kamu rujuki mereka untuk memberi kemudharatan karena

                  dengan demikian kamu menganiaya mereka Barangsiapa berbuat demikian maka sungguh ia

                  telah berbuat zhalim terhadap dirinya sendiri Janganlah kamu jadikan hukum-hukum Allah

                  sebagai permainan Dan ingatlah nirsquomat Allah padamu dan apa yang telah diturunkan Allah

                  kepadamu yaitu al-Kitab dan al-Hikmah Allah memberi pengajaran kepada engkau dengan apa

                  yang diturunkan-Nya itu Dan bertakwalah kepada Allah serta ketahuilah bahwasannya Allah

                  Maha Mengetahui segala sesuaturdquo (Al-Baqarah231)

                  Dan Allah SWT berfirman rdquoHai orang-orang yang beriman tidak halal bagi kamu

                  mempusakai wanita dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena

                  hendak mengambil kembali sebagai dari apa yang telah kamu berikan kepadanya terkecuali bila

                  mereka melakukan perbuatan keji yang nyata Dan bergaullah dengan mereka secara patut

                  Kemudian jika kamu tidak menyukai mereka (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak

                  menyukai sesuatu padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyakrdquo (An-Nisaarsquo19)

                  Khulursquo Adalah Fasakh Bukan Talak

                  Jika seorang isteri telah menebus dirinya dan dicerai oleh suaminya Maka ia berkuasa penuh

                  atas dirinya sendiri sehingga suaminya tidak berhak untuk rujuk kepadanya kecuali dengan

                  ridhanya dan perpecahan tidak dianggap sebagai talak meskipun dijatuhkan dengan redaksi

                  talak Namun ia adalah perusakan akad nikah demi kemaslahatan sang isteri dengan balasan

                  menebus dirinya kepada suaminya

                  Ibnul Qayyim ra menulis sebagai berikut rdquoDan yang menunjukkan khulursquo bukan talak adalah

                  bahwa Allah SWT telah menetapkan tiga ketentuan yang berlaku pada talak terhadap (isteri)

                  yang telah dikumpuli jika talak tersebut telah mencapai talak tiga Ketetapan-ketetapan itu tidak

                  pada khulursquo

                  Pertama Suamilah yang lebih berhak rujuk kepada isterinya dalam masa iddah

                  Kedua Talak maksimal tiga kali sehingga setelah terjadi talak ketiga isteri tidak halal bagi

                  suaminya terkecuali ia kawin lagi dengan suami kedua dan pernah bercampur dengannya

                  Ketiga Iddah yang berlaku dalam talak terdiri atas tiga kali qurursquo (bersih dari iddah)

                  Sementara itu telah sah berdasarkan nash (ayat Qur-an ataua hadits) dan ijmarsquo (kesepatakan)

                  bahwasanya tidak sah istilah rujuk dalam khulursquo

                  Dan sudah sah berdasar sunnah Nabi saw dan pendapat para shahabat bahwa iddah untuk khulursquo

                  hanya satu kali haidh

                  Demikian pula telah sah juga berdasar nash syarrsquoi bahwa boleh melakukan khulursquo setelah talak

                  kedua dan talak ketiga

                  Ini jelas sekali menunjukkan bahwa khulursquo bukanlah talak Oleh sebab itu Allah SWT

                  menegaskan rdquoTalak (yang dapat dirujuk) dua kali Setelah itu boleh rujuk lagi dengan

                  Cara yang marsquoruf atau menceraikan dengan cara yang baik dan tidak halal bagi kamu

                  mengambil kembali dari sesuatu yang pernah kami berikan pada mereka kecuali kalau

                  keduanya khawatir tidak akan dapat melaksanakan hukum-hukum Allah Jika kamu khawatir

                  bahwa keduanya (suami istri) tidak dapat mejalangkan hukum-hukum Allah maka tidak ada

                  dosa atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus dirinyardquo (Al-

                  Baqarah229)

                  Dan ini tidak dikhususkan bagi wanita yang telah ditalak dua kali karena hal ini ia mencakup

                  isteri yang dicerai dua kali Tidak boleh dhamir (kata ganti) Itu kembali kepada oknum yang

                  tidak disebutkan dalam ayat di atas dan meninggalkan oknum yang disebutkan dengan jelas akan

                  tetapi mungkin dikhususkan bagi oknum yang pernah disebutkan sebelumnya atau meliputi juga

                  selain yang sudah disebutkan sebelumnya Kemudian Allah SWT berfirman rdquoKemudian jika

                  suami mentalaknya (sesudah talak yang kedua) maka perempuan itu tidak halal lagi baginyardquo

                  (Al-Baqarah230)

                  Ayat al-Qurrsquoan ini meliputi perempuan yang dicerai setelah khulursquo dan setelah dicerai dua kali

                  secara qathrsquoi (pasti) karena dialah yang disebutkan dalam ayat di atas Maka ia (wanita yang di

                  khulursquo) harus masuk ke dalam kandungan lafazh ayat tersebut Demikianlah yang difahami

                  Imam Ahli tafsir Ibnu Abbas ra yang pernah didorsquoakan oleh Rasulullah saw agar Allah

                  mengajarinya tafsir Qurrsquoan Dan pasti doa itu terkabul tanpa keraguan Manakala hukum-hukum

                  yang berlaku dalam khulursquo berlainan dengan hukum-hukum talak maka hal itu menunjukkan

                  bahwa keduanya berlainan Jadi inilah yang sesuai dengan ketentuan narsquoah qiyas dan dengan

                  pendapat para shahabat Nabi saw (Zaadul Marsquoad V199)

                  Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal

                  Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-

                  Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 636 - 641

                  Bab Iddah

                  Kamis 30 Agustus 2007 1654 Pengertian Iddah

                  Menurut bahasa kata iddah berasal dari kata rsquoadad (bilangan dan ihshaak (perhitungan) seorang

                  wanita yang menghitung dan menjumlah hari dan masa haidh atau masa suci

                  Menurut istilah kata iddah ialah sebutannama bagi suatu masa di mana seorang wanita menantimenangguhkan perkawinan setelah ia ditinggalkan mati oleh suaminya atau setelah diceraikan baik dengan menunggu kelahiran bayinya atau berakhirnya beberapa qurursquo atau berakhirnya beberapa bulan yang sudah ditentukan

                  Macam-Macam Masa Iddah

                  Barangsiapa yang ditinggal mati suaminya maka iddahnya empat bulan sepuluh hari baik sang

                  isteri sudah dicampuri ataupun belum Hal ini mengacu pada firman Allah SWT rdquoOrang-orang

                  yang meninggal dunia di antaramu dengan meninggalkan isteri-isteri (hendaklah para isteri itu)

                  menangguhkan dirinya (beriddah) empat bulan sepuluh harirdquo (Al-Baqarah 234)

                  Terkecuali isteri yang sudah dicampuri dan sedang hamil maka masa iddahnya sampai

                  melahirkan rdquoDan wanita-wanita yang hamil waktu iddah mereka itu adalah sampai mereka

                  melahirkan kandungannyardquo (At-Thalaq 4)

                  Dari al-Miswar bin Makhramah bahwa Subairsquoah al-Aslamiyah ra pernah melahirkan dan

                  bernifas setelah beberapa malam kematian suaminya Lalu ia mendatangi Nabi saw lantar

                  meminta idzin kepada Beliau untuk kawin (lagi) Kemudian Beliau mengizinkannya lalu ia

                  segera menikah (lagi) (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX470 no5320 dan Muslim II1122

                  no1485)

                  Wanita yang ditalak sebelum sempat dicampuri maka tidak ada masa iddah baginya berdasarkan

                  pada firmannya Allah SWT berfirman rdquoHai orang-orang yang beriman rsquoapabila kamu menikahi

                  perempuan-perempuan yang beriman kemudian kamu ceraikan mereka sebelum kamu

                  mencampurinya maka sekali-kali tidak wajib atas mereka iddah bagimu yang kamu minta

                  menyempurnakannyardquo (Al-Ahzaab49)

                  Sedang wanita yang ditalak yang sebelumnya sempat dikumpuli dan dalam keadaan hamil maka

                  masa iddahnya ialah ia melahirkan anak yang diakndungnya Allah SWT berfirman rdquoDan

                  wanita-wanita hamil waktu iddah mereka itu adalah sampai mereka melahirkan

                  kandungannyardquo (At-Thalaq4)

                  Dari az-Zubair bin al-Awwam ra bahwa ia mempunyai isteri bernama Ummu Kultsum bin

                  rsquoUqbah radhiyallahu rsquoanha Kemudian Ummu Kultsum yang sedang hamil berkata kepadanya

                  rdquoTenanglah jiwaku (dengan dijatuhi talak satu)rdquo Maka az-Zubir pun menjatuhkan padanya talak

                  satu Lalu dia keluar pergi mengerjakan shalat sekembalinya (dari shalat) ternyata isterinya

                  sudah melahirkan Kemudian az-Zubir berkata rdquoGerangan apakah yang menyebabkan ia

                  menipuku semoga Allah menipunya (juga)rdquo Kemudian dia datang kepada Nabi saw lalu beliau

                  bersabda kepadanya rdquoKitabullah sudah menetapkan waktunya lamarlah (lagi) di kepada

                  dirinyardquo (Shahih Shahih Ibnu Majah no1546 dan Ibnu Majah I653 no2026)

                  Jika wanita yang dijatuhi talak termasuk perempuan yang masih berhaidh secara normal maka

                  masa iddahnya tiga kali haidh berdasarkan Firman Allah SWT rdquoWanita-wanita yang ditalak

                  hendaklah menahan diri (menunggu tiga kali qurursquo)rdquo (Al-Baqarah 228)

                  Kata qurursquo berarti haidh Hal ini mengacu pada hadits Aisyah ra bahwa Ummu Habibah ra

                  sering mengeluarkan darah istihadhah(darah yang keluar dari wanita karena sakit atau lainnya)

                  lalu dia bertanya kepada Nabi saw (mengenai hal tersebut) Maka Beliau menyuruh

                  meninggalkan shalat pada hari-hari haidhnya (Shahih Lighairih Shahih Abu Daud no252 dan

                  rsquoAunul Marsquobud I463 no278)

                  Jika wanita yang dijatuhi talak itu masih kecil belum mengeluarkan darah hadih atau sudah lanjut

                  usia yang sudah manopause (berhenti masa haidh) maka iddahnya adalah tiga bulan lamanya

                  Allah swt berfirman rdquoDan perempuan-perempuan yang tidak haidh lagi (manopause) diantara

                  isteri-isteri kaian jika ragu-ragu (tentang masa iddahnya) maka masa iddah mereka adalah tiga

                  bulan Begitu pula perempuan-perempuan yang belum haidhrdquo (At-Thalaq4)

                  Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal

                  Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-

                  Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 642 ndash 645

                  • Talak
                    • Daftar isi
                    • [sunting] Latar Belakang
                    • [sunting] Pengertian
                    • [sunting] Pembagian Talak
                      • [sunting] Dari segi cara suami menjatuhkan
                      • [sunting] dari segi boleh - tidaknya suami rujuk kembali pada istrinya
                        • MACAM-MACAM TALAK
                          • pengrtian khulu
                          • Perceraian dalam Islam
                            • Isi kandungan
                            • [sunting] Talak
                              • [sunting] Hukum talak
                              • [sunting] Rukun talak
                              • [sunting] Contoh lafaz talak
                              • [sunting] Jenis talak
                                • [sunting] Talak rajrsquoi
                                • [sunting] Talak bain
                                • [sunting] Talak sunni
                                • [sunting] Talak bidrsquoi
                                • [sunting] Talak taklik
                                    • [sunting] Fasakh
                                      • [sunting] Cara melakukan fasakh
                                        • [sunting] Khuluk atau tebus talak
                                          • [sunting] Tujuan khuluk
                                            • [sunting] Rujuk
                                              • [sunting] Hukum rujuk
                                              • [sunting] Rukun rujuk
                                              • [sunting] Contoh lafaz rujuk
                                                • [sunting] Lafaz sarih
                                                • [sunting] Lafaz kinayah

                    Para ulama sepakat menyatakan bahwa talak bidiy adalah haram dan orang yang

                    melakukannya dikenai dosa Namun mengenai akibat hokum yang ditimbulkan oleh talak bidiy

                    ini terjadi perbedaan pendapat dikalangan ulama Jumhur ulama berpendapat bahwa apabila

                    seorang suami menjatuhkan talak isterinya dengan talak bidiy maka talaknya tersebut berlaku

                    dan sah Adapun alas an yang mereka kemukakan adalah beberapa ayat yang bersifat umum

                    mengenai talak tersebut Mereka juga melandaskannya kepada hadits Nabi SAW berikiutالله صلى وسلم الله رسول على حائض وهي امرأته طلق أنه عنهما الله رضي عمر بن الله عبد عنالله رسول فقال ذلك عن وسلم عليه الله صلى الله رسول الخطاب بن عمر فسأل وسلم عليه

                    أمسك ( شاء إن ثم تطهر ثم تحيض ثم تطهر حتى ليمسكها ثم فليرجعها مره وسلم عليه الله صلى( عليه ( متفق النساء لها تطلق أن الله أمر التي العدة فتلك يمس أن قبل طلق شاء وإن ]28[بعد

                    Diterima dari Ibnu Umar sesungguhnya ia menjatuhkan talak isterinya yang mana isterinya itu berada dalam keadaan haid pada masa Rasulullah SAW kemudian Rasulullah berkata aku menanyakannya kepada Rasulullah SAW tentang hal itu maka Rasulullah SAW menjawab suruh ia untuk merujukinya kemudian hendaklah ia memegangnya sampai ia suci kemudian haid kemudian suci Jika ia mau peganglah atau ia talak sebelum disetubuhi Demikianlah iddah yang diperintahkan oleh Allah Azza Wa Jalla untuk menjatuhkan talak pada wanita

                    Dalam hadits tersebut dapat dipahami bahwa suatu ketika Umar menjatuhkan talak

                    isterinya sementara isterinya itu dalam keadaan haid Lalu Rasulullah SAW memerintahkannya

                    untuk rujuk kepada isterinya kembali Menurut mereka hal itu mengidikasikan bahwa talak yang

                    dijatuhkannya adalah yang termasuk talak bidiy itu telah berlaku

                    Sebagian ulama yang lain diantaranya ulama syiah zhahiriyyah salah satu pendapat

                    Imam Ahmad Ibn Uqail Ibn Taimiyyah dan Ibn al-Qayyim (Hanabillah) berpendapat bahwa

                    talak bidiy itu tidak jatuh Menurut kelompok ini beberapa ayat Al-Quran menjelaskan bahwa

                    talak bidiy tidak berlaku dan tidak berkekuatan hukum Al-Quran justru melarang talak biI itu

                    Ayat menjelaskan bahwa talak harus dijatuhkan pada saat isterinya dapat menjalankan iddah

                    Allah SWT berfirman Talaklah mereka karena iddah mereka Dalam memahami hadits

                    tentang Ibnu Umar diatas mereka justru memahaminya dengan alur pikir yang berbeda Menurut

                    mereka Rasulullah SAW menyuruh Ibn Umar untuk rujuk itu bukan karena telah terjadi talak

                    tetapai Rasulullah SAW marah dan menyuruhnya kembali jadi menurut mereka kata

                    dalam hadits tersebut bukan rujuk dalam term fikih tetapi rujuk dalam pengertian فليراجعها

                    etimologis saja

                    Dari Segi Boleh Atau Tidaknya Rujuk

                    1 Talak rajiy

                    Talak rajiy adalah talak satu atau dua yang mana seorang suami masih boleh

                    rujukkepada isterinya itu meskipun isterinya itu tidak rela sebagaimana dikemukakan oleh

                    Wahbah al-Zuhaili sebagai berikut

                    غير من الزوجته إلى المطلقة إعادة بعده الزوج يملك الذي فهو بعد وذلك ترض لم ولو العدة فى دامت ما جديد عقد إلى حاجة

                    انقضاء قبل المراجعة تمت إذا البائن غير والثاني األول الطالق]29[العدة

                    Yaitu talak yang mana laki-laki itu memiliki hak kembali untuk mengikat tali perkawinan kepada perempuan yang ditalaknya itu tanpa memerlukan akad baru selama masih berada dalam iddh walaupun perempuan itu tidak rela Hal itu terjadi setelah talak pertama dan kedua yang tidak termasuk kategori ba`in apabila telah sempurna rujuk sebelum habis masa iddah

                    Ketentuan ini didasarkan kepada Firman Allah SWT dalam surat Al-Baqaraħ [2] ayat

                    229

                    أن لكم يحل وال بإحسان تسريح أو بمعروف فإمساك مرتان الطالق خفتم فإن الله حدود يقيما أال يخافا أن إال شيئا آتيتموهن مما تأخذوا

                    فال الله حدود تلك به افتدت فيما عليهما جناح فال الله حدود يقيما أالالظالمون هم فأولئك الله حدود يتعد ومن تعتدوها

                    Talak (yang dapat dirujuki) dua kali Setelah itu boleh rujuk lagi dengan cara yang maruf atau menceraikan dengan cara yang baik Tidak halal bagi kamu mengambil kembali sesuatu dari yang telah kamu berikan kepada mereka kecuali kalau keduanya khawatir tidak akan dapat menjalankan hukum-hukum Allah Jika kamu khawatir bahwa keduanya (suami isteri) tidak dapat menjalankan hukum-hukum Allah maka tidak ada dosa atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus dirinya Itulah hukum-hukum Allah maka janganlah kamu melanggarnya Barangsiapa yang melanggar hukum-hukum Allah mereka itulah orang-orang yang zalim

                    Ayat diatas menjelaskan bahwa talak rajiy adalah talak satu atau talak pertama talak dua

                    atau talak ke dua Setelah suami menjatuhkan talak satu atau talak pertama atau talak dua atau

                    talak kedua maka sebelum habis mas iddahnya dia boleh rujuk kembali kepada bekas isterinya

                    tanpa akad nikah baru dan tanpa mahar Tetapai bila habis masa iddahnya suami ingin

                    berkumpul kembali maka dilaksanakan akad nikah yang baru serta mahar yang baru

                    Adapun akibat dari talak rajiy adalah a) Bilangan talak yang dimilki suami berkurang

                    b) Ikatan perkawinan berakhir setelah masa iddah habis jika suami tidak rujuk c) Suami boleh

                    rujuk dalam masa iddah isterinya d) Ulama Syafiiyyah dan Malikiyyah dalam salah satu

                    pendapatnya mengatakan haram bagi suami melakukan hubugan suami isteri dalam masa iddah

                    sebelum rujuk karena mereka berpendapat bahwa dengan terjadinya talak seluruh hubungan dan

                    iktan suami istri terputud Akan tetapi menurut ulama Hanafiyyah dan Hanabillah suami boleh

                    saja menggauli isterinya dalam masa iddah dan sikap ini dianggap sebagai upaya rujuk dari

                    suami[30]

                    2 Talak Bain

                    Talak bain terbagi dua yaitu talak bain sughra dan talak bain kubra Adapun talak bain

                    sughra adalah talak yang dijatuhkan oleh seorang suami terhadap isterinya yang mana dengan itu

                    ia tidak dapat kembali lagi kecuali melalui akad dan mahar yang baru sebagaimana

                    dikemukakan oleh Wahbah al- Zuhaili sebagai berikut

                    إال الزوجيه إلى المطلقة يعد أن بعده الرجل يستطيع ال الذي هو بالكتابة أو مال على أو الدخول قبل الطالق وهو ومهر جديد بعقد]31[اإليالء بسبب أو اإلنفاق لعدم ال القاضي يوقعه الذي أو الحنفية عند

                    Yaitu talak yang mana laki-laki itu tidak dapat kembali mengikat tali perkawinan kepada wanita yang ditalaknya itu kecuali dengan akad dan mahar yang baru talak tersebut terjadi sebelum disetubuhi atau atas harta atau sindiran menurut ulama Hanafiyyah atau yang diputuskan oleh hakim yang bukan karena tidak memberi nafkah atau dengan sebab ila

                    Akibat hokum dari talak bain sughra adlah a) Suami tidak boleh rujuk kepada isterinya

                    kecuali dengan akad dan mahar yang baru b) Bilangan talak yang dimiliki suami berkurang c)

                    Mahar itu halal disebabkan kepada dua factor yaitu kematian dan talak d) Tidak saling

                    mewarisi antara suami dan isteri apabila meninggal salah satu dari keduanya[32]

                    Adapun yang dimaksud dengan talak Bain kubra adalah talak tiga atau talak yang ketiga

                    yang dijatuhkan oleh seorang suami kepada isterinya yang mana suami tersebut tidak dapat

                    kembali lagi sebelum isterinya itu menikah terlebih dahulu dengan laki-laki lain malakukan

                    hubungan intim dalam artian yang sebenarnya dan telah pula diceraikan oleh suaminya yang

                    baru itu sebagaimana yang dikemukakan oleh Wahbah al-Zuhaili sebagai berikut

                    إال الزوجية إلى المطلقة يعيد أن بعده الرجل يستطيع ال الذي هو ثم حقيقة دخوال بها ويدخل ضحيحا زواجا آخر بزوج تتزوج أن بعد

                    ]33[الثالث الطالق بعد وذلك منه عدتها وتنقضي عنها يموت أو يفارقها

                    Yaitu talak yang mana laki-laki tersebut tidak dapak mengikat tali perkawinan dengan wanita yang ditalaknya itu kecuali setelah ia menikah dengan laki-laki lain sebagai nikah yang benar dan telah melakukan hubungan initm dalam artian yang hakiki kemudian laki-laki itu

                    menceraikan wanita tersebut atau ia mati dan telah habis pula mas iddahnya Hal itu terjadi setelah dijatuhkan talak tiga

                    Adapun akibat hukum dari talak bain kubra menurut ulama fikiah adalah terputusnya seluruh ikatan dan hubungan suami isteri setelah talak dijatuhkan Suami tidak memilki hak talak lagi dan diantara keduanya tidak saling mewarisi meskipun dalam masa iddah[34]

                    [1] Abu Bakr bin Hasan al-Kasnawiy (selanjutnya disebut al-Kasnawiy) Ashl al-Madacircrik (Libanon Dar al-Fikr tth) cet Ke-2 Juz 3 h 139-140

                    [2] Ibid[3] Ahmad al-Hashariy al-Wilacircyaħ al-Washacircyaħ al-Thalacircq fi al-Fiqħ al-Islacircmiy li Ahwacircl al-Syakhshiyyaħ

                    (Beirut Dar al-Jil 1992) cet Ke-2 h 653[4] Musthafa Dib al-Bagha al-Tawzhicircb fi Adillaħ min al-Ghacircyaħ wa al-Taqricircb (Beirut Dar al-Fikr 1983)

                    cet Ke-2 h 173[5] Mahmud Mathrajiy al-Majmucirc Syarh al-Muhadzdzab al-Imacircm al-Nawawiy (Beirut dar al-Fikr 2000)

                    Juz 18 h 277-278[6] Konsekwensi dari perbedaan dalam mengklasifikasikan talak ini di antaranya adalah apabila seorang

                    suami berkata keapda isterinya yang termasuk dalam salah satu kategori berikut anak kecil sudah menompouse hamil atau belum disetubuhi anti thaliq li al-sunnaħ (kamu perempuan yang ditalak karena sunnah) maka talaknya tidak dianggap sebagai talak sunnah Lihat Ibid h 278

                    [7] Al-Hasyariy opcit h 243[8] Ala al-Din Abi Bakr Ibn Masud al-Kasaniy Bada`i wa al-Shana`i (Beirut Dar al-Kutub al-Ilmiyyah

                    tth) Jilid 3 h 88 Lihat juga al-Hasariy ibid h 212[9] Burhan al-Din Abi al-Hasan Ali Ibn Abi Bakr Abd al-Jalil al-Rasyidaniy al-Marghinaniy al-Hidayah

                    Syarh Bidayat al-Mubatadi` (Beirut Dar al-Kutub al-Ilmiyyah 1990) Juz 1 h 247 Lihat Juga Wahbah al-Zuhayliy al-Fiqh al-Islacircmiy wa Adillatuh (Damaskus Dacircr al-Fikr 1989) cet Ke-3 Juz 7 h 426

                    [10] Al-Kasaniy opcit h 88 Lihat Juga al-Hashariy opcit h 212[11] Al-Kasaniy ibid[12] Al-Marghinaniy opcit h 248 Bandingkan dengan al-Kasaniy ibid h 89[13] Al-Kasaniy ibid Lihat juga al-Hashariy opcit h 213 dan 244[14] Al-Kasaniy opcit h 89[15] Muslim Shahih Muslim (Beirut Dar al-Kutub al-Ilmiyyah tth) Jilid 2 h 1093[16] Al-Nasa`iy Sunan al-Nasa`iy (Beirut Dar al-Fikr tth) Jilid 3 h 102[17] Al-Hashariy opcit h 246[18] KHI ini merupakan peraturan yang diberlakukan khusus bagi umat Islam Indonesia yang ditetapkan

                    melalui Inpres Nomor 1 tahun 1991[19] Al-Zuhayliy opcit h 425[20] Al-Hashariy opcit h 231[21] Abdurrahman al-Jaziriy al-Fiqħ Ala Madzacircħib al-Arbaaħ (Beirut Dar al-Fikr 1990) Juz 4 h 300-

                    301[22] Al-Zuhayliy opcit h 430[23] Ibid h 431[24] Ibid h 462[25] Al-Hashariy opcit h 216-217[26] Ibid h 217[27] Ibid h 247[28] Muhammad Zahid ibn al-Hasan al-Kawtsariy Tartib Musnad al-Imacircm al-Syacircfiiy (Bandung Maktabah

                    Dahlan 1990) Jilid 1 h 32-33 Lihat juga al-Jaziriy opcit h 228[29] Al-Zuhayliy opcit h 432[30] Al-Zuhayliy opcit h 439[31] Ibid h 432[32] Ibid h 434-435[33] Ibid h 432

                    FASAKH

                    Pengertian Fasakh

                    Fasakh ialah membatalkan pernikahan dengan kuasa kadi kerana tidak memenuhi syarat-syarat ketika akad terdapatnya kecacatan pada isteri suami

                    Penceraian melalui fasakh tidak boleh dirujuk semula Jika ingin bersatu semula hendaklah dengan akad yang baru

                    Fasakh boleh berlaku kerana

                    (a) terdapatnya kecacatan ketika aqad spt tidak menepati syarat-syarat pada Rukun Nikah (b) terdapatnya kecacatan pada rumahtangga yang disebabkan oleh suamiisteri

                    Sebab-sebab yang mengharuskan fasakh (disebabkan oleh suamiisteri)

                    (a) suami tidak memberi nafkah menyediakan tempat tinggal atau tidak membayar mas kahwin isterinya

                    (b) tidak diketahui kedudukan suami sama ada masih hidup atau mati selama bertahun-tahun

                    lamanya

                    (c) salah seorang daripada suami atau isteri menjadi cacat sebagaimana yang dibenarkan oleh hukum

                    syarak

                    (d) murtad salah seorang daripada suami atau isteri atau kedua-duanya

                    (e) masuk Islam salah seorang daripada suami atau isteri dan tidak diikuti oleb seorang lagi dalam

                    masa idah

                    (f) berlakunya persetubuhan syubhat disebabkan salah sangka

                    (g) suami zalim iaitu selalu menganiaya isteri seperti memukul mengugut atau tidak melayan isteri

                    dengan baik dan adil

                    (h) tidak bernafsu sebagai seorang lelaki

                    (i) kecacatan syarie pada suami dan isteri (j) Suami mempunyai penyakit yg merbahaya spt AIDS SARS JE Siplis dsb

                    Hikmah Fasakh

                    1 Mengelakkan isteri dianiayai dan disiksa oleh suami

                    2 Menunjukkan keadilan Allah kepada hambanya Jika suami diberikan talak isteri diberikan fasakh

                    3 Memberi peluang isteri berpisah drp suaminya dan memulakan hidup baru

                    KETENTUAN HUKUM AL-KHULU[9]

                    Menurut tinjauan fikih dalam memandang masalah Al-Khulu terdapat hukum-hukum taklifi sebagai berikut

                    [1] Mubah (Diperbolehkan)

                    Ketentuannya sang wanta sudah benci tinggal bersama suaminya karena kebencian dan takut tidak dapat menunaikan hak suaminya tersebut dan tidak dapat menegakkan batasan-batasan

                    Allah Subhanahu wa Tarsquoala dalam ketaatan kepadanya dengan dasar firman Allah Subhanahu wa Tarsquoala

                    ldquoJika kamu khawatir bahwa keduanya (suami-isteri) tidak dapat menjalankan hukum-hukum Allah maka tidak ada dosa atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh

                    isteri untuk menebus dirinyardquo

                    [Al-Baqarah 229]

                    Al-Hafizh Ibnu Hajar memberikan ketentuan dalam masalah Al-Khulu ini dengan pernyataannya bahwasanya Al-Khulu ialah seorang suami menceraikan isterinya dengan penyerahan pembayaran ganti kepada suami Ini dilarang kecuali jika keduanya atau salah satunya merasa khawatir tidak dapat melaksanakan apa yang diperintahkan Allah Hal ini bisa muncul karena adanya ketidaksukaan dalam pergaulan rumah tangga bisa jadi karena jeleknya akhlak atau bentuk fisiknya Demikian juga larangan ini hilang kecuali jika keduanya membutuhkan penceraian karena khawatir dosa yang menyebabkan timbulnya Al-Bainunah Al-Kubra (Perceraian besar atau Talak Tiga) [10]

                    Syaikh Al-Bassam mengatakan diperbolehkan Al-Khulu (gugat cerai) bagi wanita apabila sang isteri membenci akhlak suaminya atau khawatir berbuat dosa karena tidak dapat menunaikan haknya Apabila sang suami mencintainya maka disunnahkan bagi sang isteri untuk bersabar dan tidak memilih perceraian [11]

                    [2] Diharamkan Khulursquo

                    Hal Ini Karena Dua Keadaan

                    a) Dari Sisi Suami

                    Apabila suami menyusahkan isteri dan memutus hubungan komunikasi dengannya atau dengan sengaja tidak memberikan hak-haknya dan sejenisnya agar sang isteri membayar tebusan

                    kepadanya dengan jalan gugatan cerai maka Al-Khulu itu batil dan tebusannya dikembalikan kepada wanita Sedangkan status wanita itu tetap seperti asalnya jika Al-Khulu tidak dilakukan

                    dengan lafazh thalak karena Allah Subhanahu wa Tarsquoala berfirman

                    ldquoJanganlah kamu menyusahkan mereka karena hendak mengambil kembali sebagian kecil dari apa yang telah kamu berikan kepadanya terkecuali bila mereka melakukan

                    pekerjaan keji yang nyatardquo

                    [An-Nisa 19] [12]

                    Apabila suami menceraikannya maka ia tidak memiliki hak mengambil tebusan tersebut Namun bila isteri berzina lalu suami membuatnya susah agar isteri tersebut membayar terbusan dengan Al-Khulu maka diperbolehkan berdasarkan ayat di atasrdquo [13]

                    b) Dari Sisi Isteri

                    Apabila seorang isteri meminta cerai padahal hubungan rumah tangganya baik dan tidak terjadi perselisihan maupun pertengkaran di antara pasangan suami isteri tersebut Serta tidak ada alasan syarrsquoi yang membenarkan adanya Al-Khulu maka ini dilarang berdasarkan sabda Rasulullah Shallallahu lsquoalaihi wa sallam

                    ldquoSemua wanita yang minta cerai (gugat cerai) kepada suaminya tanpa alasan maka haram baginya aroma surgardquo

                    ]HR Abu Dawud At-Tirmidzi Ibnu Majah dan Ahmad dan dishahihkan Syaikh Al-Albani dalam kitab Irwarsquoul Ghalil no 2035] [14]

                    [3] Mustahabbah (Sunnah) Wanita Minta Cerai (Al-Khulu)

                    Apabila suami berlaku mufarrith (meremehkan) hak-hak Allah maka sang isteri disunnahkan Al-Khulu Demikian menurut madzhab Ahmad bin Hanbal [15]

                    [4] Wajib

                    Terkadang Al-Khulu hukumnya menjadi wajib pada sebagiaan keadaan Misalnya terhadap orang yang tidak pernah melakukan shalat padahal telah diingatkan

                    Demikian juga seandainya sang suami memiliki keyakinan atau perbuatan yang dapat menyebabkan keyakinan sang isteri keluar dari Islam dan menjadikannya murtad Sang wanita tidak mampu membuktikannya di hadapan hakim peradilan untuk dihukumi berpisah atau mampu membuktikannya namun hakim peradilan tidak menghukuminya murtad dan tidak juga kewajiban bepisah maka dalam keadaan seperti itu seorang wanita wajib untuk meminta dari suaminya tersebut Al-Khulu walaupun harus menyerahkan harta Karena seorang muslimah tidak patut menjadi isteri seorang yang memiliki keyakinan dan perbuatan kufur [16]

                    Al-Khulu Gugatan Cerai Dalam Islam

                    Penulis Ust Kholid syamhudi

                    __________Foote Note

                    [10] Fathul Bari 9318[11] Taudhihul Ahkam Min Bulughul Maram 5469[12] Taudhihul Ahkam Min Bulughul Maram 5469[13] Shahih Fiqhis Sunnah 3343[14] Shahih Fiqhis Sunnah 3342[15] Shahih Fiqhis Sunnah 3342[16] Shahih Fiqhis Sunnah 3343

                    pengrtian khuluPosted by admin on November 8 2010

                    Sedangkan menurut pengertian syarirsquoat para ulama mengatakan dalam banyak definisi yang semuanya kembali kepada pengertian bahawasanya Al-Khulu ialah terjadinya perpisahan

                    Pengertian Talak Talak merupakan kalimah bahasa Arab yang bermaksud menceraikan atau Talak melalui Khulu Talak yang difasakhkan oleh Hakim 4 Menjatuhkan Talak Tiga Sekaligus

                    Menurut pengertian syara Khulu adalah Perceraian yang diminta oleh isteri kepada suaminya dengan memberi wang atau sebagainya Di kalangan masyarakat Melayu Khulu juga

                    Khulu bererti tanggal Menurut pengertian syara Khulu adalah Penceraian yang diminta oleh isteri dari suaminya dengan memberi wang atau sebagainya

                    1SERIAL FIQH MUNAKAHATNIKAH ANJURAN MANFAAT TUJUAN HUKUM DAN WANITAWANITAYANG HARAM DINIKAHIOleh Aep Saepulloh DarusmanwiatiLisensi DokumenCopyright Aep Saepulloh wwwindonesianschoolorgSeluruh dokumen di wwwindonesianschoolorg dapat digunakan dimodifikasi dandisebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial )nonprofit( dengan syarat tidakmenghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakandalam setiap dokumen Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang kecualimendapatkan ijin terlebih dahulu dari penulis indonesianschoolorg2SERIAL FIQH MUNAKAHATNIKAH ANJURAN MANFAAT TUJUAN HUKUM DAN WANITAWANITAYANG HARAM DINIKAHIOleh Aep Saepulloh DarusmanwiatiAnjuran menikah dalam ajaran IslamTahukah anda siapakah orang terkaya di dunia Ya siapapun jawabannya yang jelas satu diasudah menikah Jangan di tingkat dunia mari kita perkecil skalanya tingkat nasional Siapakah orangpaling kaya nomor satu di Indonesia Siapapun dia yang jelas dia sudah menikah bahkan sudahbercucu dan bercicit Adakah orang bujang yang kaya Ada hanya sedikit dan bahkan kalaupun diakaya tetap tidak akan mengalahkan kayanya orang yang sudah menikah Mengapa demikian Inisudah sebuah ketentuan bahwa orang yang masih bujang adalah orang-orang miskin sekalipun diabanyak hartanya Mengapa Karena dia baru bisa menafkahi dan membiayai dirinya sendiri Mengapaorang bujang tidak ada yang kaya disebut sebuah ketentuan Ya karena demikian Rasulullahbersabda Perhatikan hadits berikut ini

                    رج 1049703 ل م 1049703 سكين م 1049703 سكين م (( 1049703 سكين وس 1049703 لم عن 1049703 هعلي الله صلى الله رسول قال قال نجيح أبي

                    و 1049703 ال المال من غنيا آان وإن الله رسول یا قالوا امرأة له ليسالم من غنيا آان وإن قال

                    1049703 ن یا قالوا زوج لها ليس امرأة مسكينة مسكينة مسكينة قالم غنية آانت وإن الله رسول

                    [ ] (( الطبرانى رواه المال من غنية آانت إن و قال المالArtinya Ibn Nujaih berkata Rasulullah Saw bersabda Miskin miskin miskin seorang laki-laki yang

                    belum mempunyai isteri Para sahabat bertanya Ya Rasulullah apakah sekalipun laki-laki itubanyak hartanya Rasulullah menjawab Ya meskipun dia banyak hartanya Rasulullah Sawbersabda kembali Miskin miskin miskin perempuan yang belum bersuami Para sahabat bertanyaApakah sekalipun wanita itu banyak hartanya Rasulullah Saw menjawab Ya sekalipun diabanyak hartanya (HR Thabrani)Perhatikan dalam hadits di atas Rasulullah secara tegas (boleh jadi doa) menyebut tiga kalibahwa laki-laki atau perempuan yang belum menikah tetap dikatakan miskin sekalipun mereka banyakhartanya Ini juga barangkali di antara penyebab mengapa jarang sekali bujang atau gadis yang kayaraya Yah karena didoakan oleh Rasulullah untuk tidak kaya Kalau mau kaya ya harus segeramenikahNamun jangan dipahami bahwa menikah untuk menjadi orang kaya Itu hanyalah sebuahgambaran singkat betapa Islam sangat menganjurkan ummatnya untuk menikah Dalam hadits lainRasulullah mengatakan bahwa nikah adalah sunnahku dan barang siapa yang tidak menyukaisunnahku (menikah) maka ia bukan termasuk ummat dan golongankuBahkan kalau kita perhatikan ayat-ayat al-Quran yang berbicara tentang nikah kita akanmendapati bahwa kata nikah digambarkan dengan tiga istilah Pertama nikah disebut sebagai sunanulanbiya (amalan sunnah para nabi) perhatikan misalnya dalam firman Allah berikut ini

                    ذن ب 1049703 إ وما 1049703 ا ة ی وذر واجا ز أ هم ل ا ن وجعل لك قب من ال س ر ا ن ل س ر أ قد ول

                    ل إ ة آی ب ي ت أ ی ن أ سول ر ل ان آ( الرعد ( اب ت آ جل أ ل ك ل ه 38اللArtinya Dan sesungguhnya Kami telah mengutus beberapa Rasul sebelum kamu dan Kamimemberikan kepada mereka istri-istri dan keturunan Dan tidak ada hak bagi seorang Rasulmendatangkan sesuatu ayat (mukjizat) melainkan dengan izin Allah Bagi tiap-tiap masa ada Kitab(yang tertentu) (QS ar-Radu 38)Demikian juga dalam hadits dikatakan

                    الحي 1049703 اء المرس 1049703 لين س 1049703 نن رسول 1049703 ن أن أیوب أبي عنم (( أربع قال وسلم عليه الله صلى الله

                    [ ] (( الترمذى رواه والنكاح والسواك والتعطرArtinya Rasulullah Saw bersabda Ada empat hal yang termasuk sunnah para Nabi Malu memakaiwangi-wangian siwak dan nikah (HR Turmudzi)3Kedua nikah juga disebut dalam konteks sebuah kenikmatan yang sangat besar (al-imtinan)Perhatikan firman Allah dalam surat an-Nahl ayat 72 berikut ini

                    ين 1049703 ات ن ب م واجك ز أ من م ك ل وجعل واجا ز أ م ك فس ن أ من م ك ل جعل ه واللب الطي من م قك ز ور وحفدة

                    ( النحل ( ون فر ك ی هم ه الل عمة ن وب ون ؤمن ی اطل ب ال فب 72أ

                    Artinya Allah menjadikan bagi kamu istri-istri dari jenis kamu sendiri dan menjadikan bagimu dariistri-istri kamu itu anak-anak dan cucu-cucu dan memberimu rezki dari yang baik-baik Makamengapakah mereka beriman kepada yang batil dan mengingkari nikmat Allah (QS An-Nahl 72)Ketiga nikah juga digambarkan sebagai salah satu tanda kekuasaan Allah Perhatikan dalamsurat ar-Rum ayat 21 berikut ini

                    ف 1049703 ي ن إ حم 1049703 ة ور م 1049703 ودة م ك ي 1049703 ن ب ق 1049703 ل خل ن أ ه ات ءای ومنع وج ها ي ل إ وا ن ك س ت ل ا واج ز أ م ك فس ن أ من م ك ل

                    ( الروم ( ون ر فك ت ی قوم ل ات ی آل 21ذلكArtinya Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri darijenismu sendiri supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya dan dijadikan-Nyadiantaramu rasa kasih dan sayang Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tandatandabagi kaum yang berfikir (QS Ar-Rum 21)Dengan digambarkannya dalam tiga istilah di atas menunjukkan bahwa nikah adalah sesuatuyang sangat dianjurkan karena di samping merupakan amalan sunnah para Nabi salah satu tandakekuaasaan Allah juga ia merupakan nikmat yang sangat besar Bahkan ketika manusia merasa waswasdengan masalah nafkah dan rizki setelah menikah kelak Allah secara tegas mengatakan bahwaDialah yang akan mengayakannya Dialah yang akan mencukupkannya dan mengganti kefakirannyadengan kekayaan Perhatikan firmah Allah dalam surat an-Nur ayat 32 berikut ini

                    ه وا 1049703 ضل ون ك ی ن إ م ك مائ وإ م ادآ ب ع من حين والصال م ك من امى ی األ كحوا ن وأف من ه الل هم غن ی اء فقر

                    ( النور ( يم عل ع واس ه 32واللArtinya Dan kawinkanlah orang-orang yang sedirian diantara kamu dan orang-orang yang layak(berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuanJika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya Dan Allah Maha luas(pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui (QS An-Nur 32)Bahkan dalam sebuah hadits dikatakan bahwa orang yang menikah dengan niat untuk menjagakehormatan diri termasuk salah satu golongan yang akan dibantu dan ditolong langsung oleh Allah

                    عل 1049703 ى ح 1049703 ق ثالث (( 1049703 ة ق 1049703 ال وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله 1049703 لىص الله رسول أن عنه الله رضي هریرة أبى عن

                    العف 1049703 (( اف والمكاتب 1049703 د الله سبيل فى المجاهد عونهم اللهیری الذى والناآح األداء یرید الذى

                    [ الترمذى [رواهArtinya Dari Abu Hurairah bahwasannya Rasulullah Saw bersabda Ada tiga kelompok manusiayang akan ditolong dan dibantu langsung oleh Allah orang yang berjuang di jalan Allah Hambasahaya yang mengadakan mukatabah dengan tuannya dan bermaksud untuk membayar tebusannyaserta orang yang menikah dengan maksud untuk menjaga diri (dari perbuatan tidak terpuji) (HRTurmudzi)Dari sini tampak jelas mengapa orang yang kaya umumnya adalah orang yang sudahberkeluarga karena ternyata Allah turun tangan langsung dalam membantu dan menolong merekayang sudah menikah termasuk dalam masalah rizkinya Bahkan pehatikan juga ungkapan para ulamasalaf bahwa wanita itu merupakan pulsa yang akan menambah account suaminya

                    الرجل رصيد إلى یضاف آنز خير المرأةArtinya Wanita adalah sebaik-baik simpanan yang akan menambah tabungan laki-lakiMasih menyangkut anjuran dan perhatian Islam dengan menikah ini perhatikan sabda-sabdaRasulullah dan perkataan para sahabat berikut ini

                    ی 1049703 أتينكم ف 1049703 إنهن لن 1049703 ساء ا تزوج (( 1049703 وا وس 1049703 لم لى 1049703 هعلي ص 1049703 الله الله رس 1049703 ول ق 1049703 ال قال 1049703 ت عائ 1049703 شة ع 1049703 ن

                    [ شيبة)) [ أبي ابن أخرجه بالمال4Artinya Siti Aisyah berkata Rasulullah Saw bersabda Menikahlah segera dengan wanita karenawanita itu dapat mendatangkah harta (HR Ibn Abi Syaibah)

                    أن ف 1049703 أمره الفاق 1049703 ة إلي 1049703 ه ی 1049703 شكو وس 1049703 لم الله 1049703 ه لىص 1049703 علي الله رس 1049703 ول إل 1049703 ى رجل جاء قال جابر عن( الخطيب ( أخرجه یتزوجArtinya Jabir berkata Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah Saw mengadukan kefakirannyaRasulullah Saw kemudian menyuruhnya untuk segera menikah (HR Al-Khatib)

                    إذا (( 1049703 صف وسلم عليه الله صلى الله رسول قال قالت عائشة عنن استكمل فقد العبد تزوج

                    [ ] (( البيهقى رواه اآلخر النصف فى الله فليتق دینهArtinya Siti Aisyah berkata Rasulullah Saw bersabda Apabila seorang hamba menikah makasugguh ia telah menyempurnakan setengah agamanya Maka bertakwalah kepada Allah padasetengahnya lagi (HR al-Baihaki)

                    ل 1049703 م ث 1049703 م ی 1049703 نكح الن موس 1049703 را آ 1049703 ان م (( 1049703 ن عن 1049703 لموس عليه الله صلى الله رسول قال قال نجيح ابي

                    [ ] (( الطبرانى رواه منى فليس ینكحArtinya Ibnu Nujaih berkata Rasulullah Saw bersabda Barangsiapa yang sudah siap untuk menikahkemudian tidak menikah maka ia tidak termasuk ummatku (HR Thabrany)

                    أنى 1049703 ول وأعلم أیام عشرة إال أجلى من یبق لم لو مسعود ابن قال ط ولي ا آخره فى أموت

                    [ ] الطبرانى رواه الفتنة مخافة لتزوجت فيهن النكاحArtinya Ibnu Masud berkata Kalau saja usiaku tinggal sepuluh hari dan saya mengetahuibahwasannya saya akan meninggal di penghujung harinya dan pada saat itu saya masih ada waktuuntuk menikah pasti saya akan menikah lebih dahulu karena takut terjadinya fitnah (HR Thabrani)

                    (( )) یتزوج حتى الشاب نسك یتم ال طاوس قالArtinya Thawus berkata Ibadah seorang pemuda belum sempurna sehingga ia menikah

                    ] (( )) رواه فجور أو عجز إال النكاح من یمنعك ما الزوائد البى عمر قال[ شيبة أبي ابنArtinya Umar bin Khatab pernah berkata kepada Abu az-Zawaid Tidak ada yang menghalangikamu untuk menikah kecuali dua hal imma kamu itu lemah (lemah syahwat) ataupun kamu sukaberbuat dosa (HR Ibn Abi Syaibah)Hikmah dan manfaat menikahDi atas telah dipaparkan secara panjang lebar mengenai anjuran Islam (targhib) untuk menikahPertanyaan berikutnya Untuk apa menikah Apa manfaat dan kegunaannya

                    Sebagaimana diketahui bersama bahwa manusia dan makhluk lainnya mempunyai gharizahseksual yang tinggi Tidak disangsikan bahwa kebutuhan biologis ini dari waktu ke waktu dan daritahun ke tahun terus naik dan dahsyat Ditahan dan dibiarkan tentu bukan sebuah jalan keluarDilampiaskan semena-mena sebagaimana hewan juga bukan sebuah solusi yang baik Untuk itu Islammemberikan aturan dalam rangka melampiaskan kebutuhan biologis ini melalui nikah Denganpernikahan kebutuhan biologis yang sudah menggebu itu akan disalurkan secara baik dan benarsehingga diharapkan orang tersebut menjadi tenang dan rehat Karena kini ia telah mempunyai tempatyang bersih dan sah untuk menumpahkan kebutuhan biologisnyaSayyid Sabiq dalam bukunya Fiqhus Sunnah mengatakan bahwa dengan menikah badanmenjadi tenang jiwa juga damai pandangan terpelihara dan kasih saying bisa diwadahi secara benarOleh karena itu sejatinya orang yang sudah menikah menjadi orang yang tenang baik dalam jasmanipandangan maupun jiwanya Dalam sebuah hadits dikatakan

                    ش 1049703 يطان ص 1049703 ورة ف 1049703 ى تقب 1049703 ل الم (( 1049703 رأة إن لم 1049703 الوس 1049703 ق علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى النب 1049703 ي أن هریرة أبي عنیعجبه 1049703 ا ما امرأة من أحدآم رأى فإذا شيطان صورة فى وتدبر

                    م یرد ذلك فإن أهله فليأت[ ] (( مسلم رواه نفسه فى5Artinya Dari Abu Hurairah bahwasannya Rasulullah Saw bersabda Sesungguhnya wanita itu baikketika menghadap ataupun membelakangi dalam bentuk syaithan (menggoda) Apabila salah seorangdi antara kalian melihat sesuatu yang menakjubkan dari wanita maka segeralah datangi keluarganyakarena dengan demikian dapat menolak apa yang sedang bergejolak di dalam dirinya (HR Muslim)Selain untuk memberikan ketenangan lahir bathin menikah juga berguna untuk memperbanyakketurunan dan melanjutkan kehidupannya Karena itu Rasulullah Saw dalam sebuah hadits bersabda

                    ) أبو رواه القيامة یوم األنبياء بكم مكاثر فإنى الودود تزوجواالولودداود)Artinya Rasulullah Saw bersabda Nikahilah wanita-wanita yang subur dan penyayang karena akuadalah nabi yang paling banyak ummatnya kelak pada hari Kiamat (HR Abu Dawud)Bahkan menurut hasil penelitian salah satu badan di PBB yang dikeluarkan pada hari Sabtutanggal 6 Juni 1959 sebagaimana dikutip oleh Sayyid Sabiq dalam Fiqhus Sunnah-nya bahwa usiaorang-orang yang sudah menikah lebih lama dan panjang ketimbang yang tidak atau belum menikahPenilitian ini dilakukan di seluruh pelosok dunia pada tahun 1956 Hasil penelitian ini hemat penulissangatlah logis karena orang yang sudah menikah dapat melampiaskan kebutuhan biologisnyasehingga jiwanya tidak berontak lagi malah lebih tenang Berbeda dengan para bujang yang belumtersalurkan sama sekali jiwa dan badannya akan terus bergejolak tidak tenang Dan ketika dia tidakmenyalurkannya secara benar melalui pernikahan maka jiwanya tetap bergejolak dan tidak tenangsehingga hal ini akan sangat berpengaruh dalam langkah dan kehidupannya Menumpahkan danmelampiaskan bukan pada tempat yang benar juga bukan jalan terbaik karena dia tidak akanmengetahui bersih sehatnya tempat yang dikunjunginya itu Bahkan tidak menutup kemungkinan

                    tempat tersebut telah dikunjungi pula oleh orang lain yang membawa penyakit kelamin yang sangatganas Untuk itu adalah wajar apabila penelitian tersebut mengatakan bahwa umumnya usia yangsudah menikah jauh lebih panjang ketimbang yang tidak atau belum menikahTujuan menikahApa tujuan menikah dalam ajaran Islam Apakah untuk memenuhi kebutuhan biologis semataPernikahan dalam Islam bukan semata demi memenuhi nafsu seksualitas semata akan tetapimempunyai tujuan utama sebagaimana difirmankan oleh Allah dalam surat ar-Rum ayat 21 berikut ini

                    ف 1049703 ي ن إ حم 1049703 ة ور م 1049703 ودة م ك ي 1049703 ن ب ق 1049703 ل خل ن أ ه ات ءای ومنع وج ها ي ل إ وا ن ك س ت ل ا واج ز أ م ك فس ن أ من م ك ل

                    ( الروم ( ون ر فك ت ی قوم ل ات ی آل 21ذلكArtinya Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri darijenismu sendiri supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya dan dijadikan-Nyadiantaramu rasa kasih dan sayang Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tandatandabagi kaum yang berfikir (QS Ar-Rum 21)Dari ayat di atas paling tidak ada tiga tujuan utama dari menikahPertama untuk menenangkan dan menentramkan jiwa (litaskunu ilaiha) Ketenangan jiwa danpikiran merupakan hal yang sangat penting bagi keberhasilan dan kesuksesan seseorang Seseorangakan mempunyai peluang yang sangat besar untuk maju dan berhasil manakala hati pikiran danjiwanya sudah tenang Dengan menikah bayangan-bayangan dan khayalan-khayalan masa mudatertumpah sudah Bahkan karena kini dia sudah mempunyai tempat khusus gejolak itu tidak akanterlalu membludak manakala melihat wanita lain yang menggoda Rasulullah bersabda

                    ش 1049703 يطان ص 1049703 ورة ف 1049703 ى تقب 1049703 ل الم (( 1049703 رأة إن لم 1049703 الوس 1049703 ق علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى النب 1049703 ي أن هریرة أبي عنیعجبه 1049703 ا ما امرأة من أحدآم رأى فإذا شيطان صورة فى وتدبر

                    م یرد ذلك فإن أهله فليأت[ ] (( مسلم رواه نفسه فىArtinya Dari Abu Hurairah bahwasannya Rasulullah Saw bersabda Sesungguhnya wanita itu baikketika menghadap ataupun membelakangi dalam bentuk syaithan (menggoda) Apabila salah seorangdi antara kalian melihat sesuatu yang menakjubkan dari wanita maka segeralah datangi keluarganyakarena dengan demikian dapat menolak apa yang sedang bergejolak di dalam dirinya (HR Muslim)Kedua dengan menikah juga untuk menimbulkan rasa mawaddah cinta kasih kepada keluargaSetiap manusia memiliki keinginan untuk mencintai dan mengasihi orang yang didambakannya Mana6kala cinta kasihnya ini tidak disalurkan kepada orang tertentu maka ia akan mencari benda lain atauhal lain untuk menumpahkan cinta kasihnya itu Dengan menikah cinta kasih itu akan tertuang dantersalurkan secara benar Bukan semata kepada isteri dan anak-anaknya akan tetapi juga kepadakeluarga si isteri dan kerabatnya Dengan demikian pernikahan pada hakikatnya bukan sematapertemuan antara suami isteri saja akan tetapi pertemuan antara dua keluarga besar keluarga suamidan keluarga si isteri Oleh karena itu dalam ajaran Islam disyaratkan adanya wali nikah Ini

                    menunjukkan bahwa pernikahan memang mempertemukan dua keluarga Yang menikah bukan sematasuami dan isteri tapi seluruh keluarga Ketika dua keluarga sudah bertemu di sanalah tempat untukmenuangkan rasa cinta kasih yang sudah menjadi fitrah manusiaKetiga dengan menikah juga untuk menimbulkan rasa kasih sayang rahmah Sebagaimanarasa mawaddah manusia juga mempunyai naluri untuk menyayangi sesamanya Sayang rahmahtidak sama dengan mencintai Sayang rahmah jauh di atas mencintai Rasa sayang biasanya munculdari lubuk hati yang paling dalam Ia lahir bukan karena dorongan nafsu seksual kebutuhan biologisatau hal-hal lahiriyah lainnya Ia betul-betul tumbuh dari dalam jiwa setelah bergaul dan lamamengenal pasangannya Naluri rasa sayangnya ini akan ditumpahkan untuk keluarganya terutamauntuk isteri dan anak-anaknya Dalam sebuah hadits riwayat Imam Bukhari suatu hari Aqra bin Habismelihat Rasulullah Saw sedang mencium cucunya Hasan bin Ali Aqra kemudian berkata Sayamempunyai sepuluh putra putri tapi saya tidak pernah mencium mereka satupun Mendengar ituRasulullah Saw bersabda

                    یرحم ال یرحم ال من إنArtinya Sesungguhnya orang yang tidak pernah menyayangi dia tidak akan disayangiDemikian di antara tujuan menikah dalam Islam sebagaimana yang tertera dalam al-Quransurat ar-Rum ayat 21 Wallahu alamHukum PernikahanPara ulama telah sepakat bahwa nikah itu diperintahkan Namun mereka berbeda pendapatmengenai hukumnya Dalam hal ini para ulama terbagi kepada tiga kelompokPertama nikah wajib bagi setiap orang yang sudah mampu untuk melakukannya sekali seumurhidup Pendapat ini adalah pendapatnya Dawud ad-Dahiry Ibn Hazm dan lainnya Dalil yang menjadidasar pendapat ini adalah dhahir dari nash-nash baik berupa ayat al-Quran maupun hadits Nabi yangmemerintahkan pernikahan Kelompok ini memahami secara tekstual bahwa semua perintah tersebutmenggunakan shigat amar (bentuk perintah) dan setiap perintah menunjukkan wajib karenanya nikahjuga adalah wajib al-ashlu fil amr lil wujub pada dasarnya perintah itu menunjukkan kepada wajibPendapat kedua mengatakan bahwa nikah itu hukumnya adalah sunnah saja Pendapat iniadalah pendapatnya Jumhur ulama Pendapat kedua ini memahami perintah nikah yang terdapat dalamal-Quran dan Sunnah kepada hukum sunnah bukan wajib Firman Allah yang terdapat dalam surat an-Nisa ayat 3 misalnya yang berbunyi

                    ورباع وثالث مثنى النساء من لكم طاب ما فانكحواArtinya Maka nikahilah wanita-wanita yang kamu sukai dua tiga dan empat (QS An-Nisa 3)Ayat di atas menurut pendapat kedua ini bukanlah menunjukkan wajib Karena dalam ayat diatas Allah mengkaitkan nikah dengan kemampuan istithaah Artinya barang siapa yang sudahmampu untuk menikah maka menikahlah Sedangkan yang belum mampu untuk menikah maka tidakmengapa ia tidak menikah Karena itu menikah bukanlah wajib akan tetapi sunnah sajaPendapat ketiga adalah pendapat yang mengatakan bahwa hukum menikah berbeda-bedatergantung kondisi seseorang Pendapat ini adalah pendapat kuat pada madzhab MalikiyyahSyafiiyyah dan Hanabilah

                    Menurut pendapat ini hokum menikah bisa wajib bagi mereka yang sudah siap dan mampubaik lahir maupun bathin sehingga kalau tidak menikah ia akan terjerumus kepada perbuatan zinaTidak ada cara lain untuk menjaganya kecuali dengan jalan menikah Dalam qaidah Ushuliyyahdaikatakan Sesuatu yang tidak menyebabkan terpenuhinya sesuatu yang wajib kecuali dengansesuatu itu maka sesuatu itu menjadi wajib hukumnya7Nikah juga hukumnya bisa sunnah bagi mereka yang syahwatnya sudah menggebu akan tetapimasih besar kemungkinan seandainya belum menikah pun ia masih dapat menjaga diri dari perbuatanzina Untuk kondisi seperti ini nikah hukumnya sunnah sajaNikah juga bisa haram bagi orang yang belum siap menikah baik secara lahir (menafkahi)maupun secara bathin (berhubungan badan) sehingga kalau dipaksakan menikah si wanita akanmenderita baik lahirnya maupun bathinnya Atau nikah juga bisa menjadi haram bagi orang yangbermaksud jahat dengan nikahnya itu misalnya ingin menyakiti si isteri dan keluarganya atau karenabalas dendam dan sebagainyaNikah juga bisa makruh bagi orang yang kondisinya seperti disebutkan diatas akan tetapitidak menimbulkan madharat bagi si isteri Jadi apabila ia menikah si isteri tidak merasakan dampaknegative yang sangat besar Untuk orang seperti ini sebaiknya jangan dahulu menikah dan kalaupunmau menikah maka hukumnya makruh sajaDari ketiga pendapat ini penulis lebih cenderung untuk mengambil pendapat ketiga ini bahwapernikahan itu hukumnya berbeda-beda disesuaikan dengan kondisi orang yang bersangkutanPendapat ini rasanya lebih tepat terutama untuk kondisi sekarangMacam-macam pernikahan yang dilarang1 Nikah SyigarNikah Syigar adalah seorang laki-laki menikahkan putri perempuannya atau saudariperempuannya dengan orang lain dengan syarat orang tersebut mau menikahkan putrinya atausaudari perempuannya dengan orang tadi baik pernikahan tersebut memakai mahar maupuntidak Hanya saja umumnya pernikahan Syigar ini tidak ada maharnya karena sudah digantidengan tukar menukar putri atau saudari perempuannyaPara ulama sepakat bahwa nikah Syigar ini haram hukumnya Hal ini didasarkankepada hadits-hadits berikut ini

                    الشغار عن وسلم عليه الله صلى الله رسول نهى قال جابر عن( مسلم( أخرجهArtinya Jabir berkata Rasulullah Saw melarang nikah syigar (HR Muslim)

                    عن (( وسلم عليه الله صلى الله رسول نهى قال هریرة أبى عن والشغار قال الشغار

                    وأزوج 1049703 ك أخت 1049703 ك زوجن 1049703 ى أو ابنت 1049703 ى وأزوج 1049703 ك ى 1049703 كزوجن 1049703 ابنت للرج 1049703 ل الرج 1049703 ل یق 1049703 ول أن[ ماجه)) [ وابن والنسائي مسلم أخرجه أختىArtinya Abu Hurairah berkata Rasulullah Saw melarang nikah Syigar Nikah Syigar adalahseorang laki-laki berkata kepada laki-laki lain nikahkan saya dengan anak perempuan kamudan saya nanti akan menikahkanmu dengan anak perempuan saya atau nikahkan saya dengansaudari perempuan kamu dan saya akan menikahkan kamu dengan saudari perempuan saya(HR Muslim NasaI dan Ibn Majah)

                    2 Nikah MuhallilMuhallil secara bahasa berarti yang menjadikan halal Nikah Muhallil adalah pernikahandi mana seorang laki-laki menikahi seorang wanita yang sudah ditalak tiga kemudian iamentalaknya dengan maksud agar wanita tersebut dapat dinikahi kembali oleh suaminya yangdahulu yang telah mentalak tigaPernikahan ini biasanya terjadi ketika si mantan suami yang telah mentalak isterinya tigakali bermaksud untuk kembali lagi kepada isterinya tadi namun karena sudah ditalak tiga iatidak boleh langsung menikahi mantan isterinya itu kecuali si isteri tadi menikah dahulu denganlaki-laki lain Untuk tujuan itu kemudian si laki-laki tadi menyewa atau membayar laki-laki lainagar menikahi mantan isterinya tadi dengan catatan tidak boleh disetubuhi atau boleh disetubuhitapi harus sesegera mungkin diceraikan agar mantan suami tadi dapat menikahinya kembaliOrang yang dibayar untuk menikahi mantan isterinya dalam istilah fiqh disebut dengan almuhallil(yang menjadikan halal) sedangkan mantan suami yang membayar laki-laki tadi disebutdengan al-muhallal lah Pernikahan ini haram hukumnya berdasarkan dalil berikut ini8

                    ل 1049703 ه والمحل 1049703 ل المحل 1049703 ل وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله ول 1049703 لىص رس 1049703 الله لع (( 1049703 ن ق 1049703 ال م 1049703 سعود اب 1049703 ن ع 1049703 ن

                    ( وأحمد والنسائي الترمذى (أخرجهArtinya Ibnu Masud berkata Rasulullah melaknat al-muhallil (yang menjadikan halal) dan almuhallallah (yang dijadikan halal karenanya) (HR Turmudzi Nasai dan Ahmad)

                    عب)) [ 1049703 د رواه رجمتهم 1049703 ا إال بمحلل 1049703 ة و بمحل 1049703 ل ال 1049703 ىأوت(( ال 1049703 ق الخط 1049703 اب ب 1049703 ن عم 1049703 ر ع 1049703 ن

                    صحيح بإسناد [الرزاقArtinya Umar bin Khatab berkata Tidak didatangkan kepadaku muhallil dan wanita yangdijadikan halal karenanya kecuali aku akan meranjam keduanya (HR Abdur Razak dengansanad yang shahih)3 Nikah IstibdhaNikah Istibdha adalah nikah yang dimaksudkan untuk memperoleh keturunan atau bibitunggul Dalam prakteknya nikah ini atas usul dan kemauan si suami setelah melihat ada orangyang dipandang hebat pintar atau aneh dari yang lainnya sehingga ia pun berkeinginan untukmendapatkan putra seperti dia Sang suami biasanya berkata kepada isterinya Apabila kamusudah suci dan selesai haidmu pergilah ke si anu (misalnya seorang professor) dan bersenangsenanglahdengannya sampai kamu hamil Ketika sudah hamil baru isteri tersebut pulang lagidan kembali lagi kepada suaminya Dan suaminya sangat bahagia karena akan mendapatkanputra yang sangat diinginkannya Istibdha secara bahasa artinya bersetubuh (jima) Pernikahanseperti ini jelas diharamkan4 Nikah ar-RahtRaht secara bahasa berarti rombongan kelompok Dalam pernikahan ini sekelompoklaki-laki (syaratnya tidak boleh lebih dari sepuluh orang) bersekutu dan sepakat untuk menggauliseorang perempuan secara bergantian dan bergilir Ketika wanita tadi hamil dan melahirkansemua laki-laki yang ikut menanam saham pada wanita tadi harus berkumpul di hadapanwanita tadi Setelah berkumpul si wanita berkata

                    فالن یا ابنك فهو ولدت وقد أمرآم من آان ما عرفتم قد

                    Artinya Kalian telah maklum dengan apa yang telah kalian lakukan Kini saya sudahmelahirkan maka anak ini adalah anakmu wahai fulan (sambil menunjuk salah satu laki-lakiyang disukainya)Ketika si wanita menunjuk salah satu laki-laki yang disukainya maka laki-laki itulahyang harus menjadi bapak dari anak tersebut sekaligus menjadi suaminya yang resmi Tidakboleh si laki-laki tersebut menolak dengan alasan dan catatan apapun Sementara laki-laki lainyang tidak terpilih mereka beterbangan lagi mencari mangsa-mangsanya yang lainLantas siapa yang diuntungkan dan dirugikan dalam pernikahan semacam ini Tentu yangrugi adalah orang ganteng dan baik karena dialah yang akan dipilih oleh wanita tersebutSementara yang beruntung adalah laki-laki jelek dan jahat karena jelas dia tidak akan dipilihsehingga ia masih bisa leluasa menaburkan racun-racun asmara dan syahwatnya Dalam duniamodern terutama di kota-kota besar pernikahan masa Jahiliyyah ini masih ada dan berlaku untuktidak mengatakan banyak berlaku Hanya saja dengan nama dan format lain Dalam istilahsekarang nikah Raht ini disebut dengan nama Salome (satu lobang rame-rame maaf)Naudzubillah5 Nikah al-BaghayaAl-Baghaya secara bahasa berarti pelacur Nikah al-Baghaya ini sama dengan nikah ar-Raht di atas Hanya saja dalam nikah Baghaya ini tidak dibatasi jumlah pengunjungnya Iaboleh lebih dari sepuluh orang bahkan tidak terhitung sekalipun Setiap laki-laki hidung belangyang sreg dan greget dengan seorang wanita yang disukai bersama boleh melakukan isytirakWanita yang menjadi sasaran segerombolan laki-laki tersebut tidak boleh menolak dan tidakmelayani tamu-tamu hidung belang tersebut Tua muda ganteng jelek pesek mancungkurus gemuk dekil bersih kalau dia datang harus diservice secara memuaskan Setiap orang9yang sedang bertamu pada hari itu biasanya menancapkan tanda khusus berupa bendera di luarrumahnya sebagai tanda bahwa wanita tersebut sedang full on ada tamuSetiap laki-laki yang pernah bertamu harus mengisi buku tamu Buku tamu ini biasanyadisiapkan khusus oleh wanita tersebut Tidak ada seorang tamu pun yang jajan di rumahnyakecuali namanya tercatat Ketika wanita tersebut hamil wanita tersebut melihat daftar tamunyadan memanggil satu persatu tamu-tamu berhidung belang tersebut Tidak boleh menolak ketikawanita tersebut mengundang dan memanggilnyaSetelah melahirkan wanita tersebut memanggil seluruh tamu-tamunya berikut seorangqafah (juru taksir manusia) Tukang qafah ini bertugas melihat dan membaca si bayi lalumembaca pula seluruh tamu yang hadir untuk dicarikan kesamaannyamdashistilah sekarang mungkincek darah dan gen Tamu yang lebih banyak kesamaan dengan bayi tadi dialah yang akanmenjadi bapaknya sekaligus menjadi suami wanita tersebut Ketika sudah diputuskan oleh jurutaksir tadi tidak boleh si laki-laki tersebut menolak apalagi tidak bertanggung jawabSiapa yang diuntungkan dalam pernikahan ini Tentu mereka yang dapat menyuap siqafah agar tidak ditunjuk Yang rugi Yang tidak menyuap si qafah sama sekali karena dialahyang akan menjadi bapak dari bayi hasil rame-rame tadimdashdalam istilah iklan di Indonesiaidentik dengan iklan permen Nano-Nano rame rasanya Naudzubillah Apakah pernikahanseperti ini ada pada masa sekarang Ya jelas ada hanya dengan nama dan format lain bahkandengan alat dan teknologi canggih sehingga tidak ada tamu-tamu yang merasa dirugikan untukmenanggung bayi rame-rame tersebut Pernikahan Baghaya ini dalam konteks sekarangbertebaran dimana-mana dengan berbagai nama misalnya Saritem di Bandung dan SurabayaKramat Tunggak di Jakarta Warung Remang-Remang di setiap pinggiran jalan Panti Pijat yangtersebar hampir di seluruh kota dan lainnya Naudzubillah6 Nikah Badal

                    Secara bahasa badal berarti menukar mengganti Nikah Badal adalah pernikahan di manaseorang laki-laki yang sudah beristri berkata kepada laki-laki lain yang juga sama sudah beristriBiarkan isteri kamu tidur dengan saya dan saya ijinkan isteri saya tidur dengan kamu kalaukamu keberatan biar kita tukar tambah Jadi Nikah Badal ini berupa pernikahan tukar menukaristeri Dalam dunia modern terutama di kota-kota besar seperti Jakarta pernikahan ini seringkalidiistilahkan dengan Tukar Kunci Jadi dalam pergaulan-pergaulan glamour apabila seoranglaki-laki berkata kepada laki-laki lain yang sama-sama sudah berkeluarga Ayo kita tukar kuncimaka maksudnya adalah pernikahan Badal ini Tentu bukan sembarang kunci tapi kunci inikunci ajaib yang bukan saja bisa membuka pintu tapi membuka yang mempunyai pintunaudzubillah min dzalik7 Nikah MutahMutah secara bahasa berarti bersenang-senang Nikah Mutah dalam dunia sekarangdisebut dengan Nikah Kontrak Maksudnya seorang laki-laki menikahi seorang wanita hanyasaja ketika akadnya ditentukan untuk masa satu minggu misalnya atau satu bulan satu tahunatau bahkan satu hari kemudian si laki-laki tadi memberikan upah atau biaya sebagaiimbalannya Pernikahan ini pada masa Rasulullah Saw pernah dibolehkan karena saat itu sedangkondisi perang yang berbulan-bulan Namun tidak lama setelah itu Rasulullah Sawmenghapusnya dan mengharamkannya sampai hari Kiamat kelak Oleh karena itu seluruh ulamasepakat bahwa pernikahan Mutah ini haram hukumnya Untuk pembahasan lebih lanjut masalahNikah Mutah ini insya Allah akan penulis bahas dalam makalah tersendiri8 Nikah al-UrfiNikah Urfi ini ramai diperbincangkan di Mesir belakangan ini Boleh jadi nama NikahUrfi ini untuk konteks Indonesia belum sampai dan belum pernah terdengar meskipun tidakmenutup kemungkinan dalam prakteknya sudah sejak dahulu berjalan dan berlanjut Nikah Urfiadalah pernikahan antara laki-laki dan perempuan yang tidak diketahui oleh kelurganya bolehjadi tidak memakai saksi tidak diumumkan dan tidak memakai wali Bukan hanya itu antaralaki-laki dan perempuan hidup berpisah makan dan minum sendiri-sendiri bahkan tinggal punberpisah Namun ketika keduanya greget untuk making love baru keduanya bersama dan dimana saja jadi10Pernikahan ini banyak merajarela di Mesir dan demikian juga di Indonesia terutama dikalangan mahasiswa mahasiswi Untuk melampiaskan nafsu seksualnya keduanya sepakat untukmembungkus perbuatan hinanya dengan bungkusan yang seolah-olah dilegalkan dandiperbolehkan oleh ajaran Islam Boleh jadi ada saksi hanya saja saksinya adalah teman-temandekatnya saja Sementara keluarganya tidak mengetahuinya sedikitpun Modus opperandi daripernikahan ini juga adalah untuk mendapatkan nafkahAkhir-akhir ini di Mesir merebak pernikahan ini karena si wanita biasanya menginginkannafkah yang besar dan tidak peduli dengan cara atau bentuknya Pernikahan ini jelas tidakmemakai surat-surat resmi dari pejabat yang berwenang (di Indonesia dari KUA) Pernikahan inijelas haram hukumnya karena pada hakikatnya adalah perzinahan modern NaudzubillahSemua jenis pernikahan yang telah disebutkan di atas diharamkan dalam ajaran IslamMengapa Karena pernikahan dalam ajaran Islam mempunyai aturan tersendiri ada rukun-rukun dansyarat-syarat yang harus dipenuhi Ketika rukun dan syaratnya tidak terpenuhi maka pernikahantersebut menjadi batal dan haram Untuk mengetahui lebih lanjut persoalan ini nanti akan kita bahaslebih jauh dalam pembahasan akad nikahDemikian sekelumit mengenai jenis dan macam pernikahan yang dilarang dan diharamkandalam ajaran Islam Tidak ada alasan untuk seorang muslim dan muslimah untuk melegalkan terlebihmempraktekkan pernikahan-pernikahan di atas Semoga kita terhindar dari semua jenis pernikahan

                    terkutuk di atasWanita-wanita yang haram untuk dinikahi (al-muharramaat minannisaa)Dalam ajaran Islam ada beberapa wanita yang haram hukumnya untuk dinikahi oleh laki-lakiHal ini sebagaimana dijelaskan oleh Allah dalam firmanNya surat an-Nisa ayat 22-24

                    ا يل س 1049703 ب وس 1049703 اء ومقت 1049703 ا ة فاح 1049703 ش 1049703 ان آ ن 1049703 ه إ د 1049703 لفق 1049703 س م 1049703 ا ل 1049703 ا إ اء الن 1049703 س من م اؤآ ءاب ح ك ن ما كحوا ن ت والخ 1049703 ت األ ن 1049703 ات وب خ

                    ال 1049703 أ ن 1049703 ات وب م ك وخال 1049703 ات م ك و 1049703 ات م ك واتخ 1049703 عم وأ م ك ن 1049703 ات وب م ك مه 1049703 ات

                    أ م ك عل 1049703 ي م 1049703 ت حرف 1049703 ي ي الل 1049703 ات م ك ب ب 1049703 ائ ور م ك ائ ن 1049703 س مه 1049703 ات

                    وأ ن 1049703 اعة 1049703 الرض م م ك خ 1049703 وات وأ م ك ض 1049703 عن ر

                    أ ي الل 1049703 ات م ك مه 1049703 ات وأ

                    ئ 1049703 ل وحال م ك عل 1049703 ي جن 1049703 اح فل 1049703 ا ه 1049703 ن ب م دخل 1049703 ت م 1049703 واون ك ل 1049703 ت ن ف 1049703 إ ه 1049703 ن ب م دخل 1049703 ت ي الل 1049703 ات م ك ائ س ن من م حجورآا غف 1049703 ور 1049703 ان آ الل 1049703 ه ن إ س 1049703 لف ق 1049703 د م 1049703 ا ل 1049703 ا إ ن ي ت خ 1049703 أ

                    ال ن ب 1049703 ي جمع 1049703 وا ت ن وأ م ك ب ص 1049703 ال أ 1049703 ن م ال 1049703 ذین م ك ن 1049703 ائ ب أ

                    اء ور م 1049703 ا ك 1049703 م ل ح 1049703 ل وأ م ك عل 1049703 ي الل 1049703 ه ت 1049703 اب آ م ك ت 1049703 ان

                    م ی ك 1049703 أ مل ما ال إ اء س الن من ات محصن وال حيما رهن ج 1049703 ور أ وهن ف 1049703 آت هن 1049703 ن م ب 1049703 ه م عت مت اس 1049703 ت افحين 1049703 ا سم 1049703 فم غي 1049703 ر ين مح 1049703 صن م ك موال

                    أ ب غوا ت ب ت ن أ م ك ذلحكيم 1049703 ا يم 1049703 ا عل 1049703 ان آ الل 1049703 ه ن إ فری 1049703 ضة ال ع 1049703 د ب 1049703 ن م ه1049703 ب م ت اض 1049703 ي ر ت فيم 1049703 ا م ك عل 1049703 ي جن 1049703 اح ول 1049703 ا فری 1049703 ضة(24- ( 22النساء Artinya Dan janganlah kamu kawini wanita-wanita yang telah dikawini oleh ayahmu terkecuali padamasa yang telah lampau Sesungguhnya perbuatan itu amat keji dan dibenci Allah dan seburuk-burukjalan (yang ditempuh)Diharamkan atas kamu (mengawini) ibu-ibumu anak-anakmu yang perempuansaudara-saudaramu yang perempuan saudara-saudara bapakmu yang perempuan saudara-saudaraibumu yang perempuan anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang laki-laki anak-anakperempuan dari saudara-saudaramu yang perempuan ibu-ibumu yang menyusui kamu saudaraperempuan sepersusuan ibu-ibu istrimu (mertua) anak-anak istrimu yang dalam pemeliharaanmu dariistri yang telah kamu campuri tetapi jika kamu belum campur dengan istrimu itu (dan sudah kamuceraikan) maka tidak berdosa kamu mengawininya (dan diharamkan bagimu) istri-istri anakkandungmu (menantu) dan menghimpunkan (dalam perkawinan) dua perempuan yang bersaudarakecuali yang telah terjadi pada masa lampau sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi MahaPenyayang Dan (diharamkan juga kamu mengawini) wanita yang bersuami kecuali budak-budakyang kamu miliki (Allah telah menetapkan hukum itu) sebagai ketetapan-Nya atas kamu Dandihalalkan bagi kamu selain yang demikian (yaitu) mencari istri-istri dengan hartamu untuk dikawinibukan untuk berzina Maka istri-istri yang telah kamu nikmati (campuri) di antara mereka berikanlahkepada mereka maharnya (dengan sempurna) sebagai suatu kewajiban dan tiadalah mengapa bagi

                    11kamu terhadap sesuatu yang kamu telah saling merelakannya sesudah menentukan mahar ituSesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana (QS an-Nisa 22-24)Dari ayat di atas ditambah keterangan-keterangan lainnya para ulama membagi wanita-wanitayang haram untuk dinikahi itu menjadi dua bagian besarPertama wanita-wanita yang haram untuk dinikahi selamanya Artinya seorang laki-laki tidakboleh menikahi wanita jenis ini kapanpun dan dalam kondisi apapunKedua wanita-wanita yang haram untuk dinikahi untuk sementara waktu Untuk bagian keduaini wanita-wanita tersebut haram untuk dinikahi selama ia berada dalam keadaan khusus(penjelasannya akan dibahas di bawah nanti) dan apabila keadaan tersebut sudah hilang maka ia bolehdinikahiWanita-wanita yang haram dinikahi selamanyaYang termasuk wanita-wanita yang haram untuk dinikahi selamanya (muabbada) ini ada tigakelompokA Haram dinikahi lantaran keturunan (nasab)Wanita-wanita yang haram dinikahi karena nasab (keturunan) ini ada tujuh jenis1 Semua Ibu baik dari pihak ibu maupun dari pihak bapak sampai ke atas yangmelahirkan laki-laki tersebut Maksudnya wanita-wanita yang menyebabkan lakilakiitu lahir (ibu) baik dari pihak ibunya sendiri maupun dari pihak bapaknya sendirisampai ke atas haram untuk dinikahi Misalnya ibunya sendiri ibunya ibu (nenek daripihak ibu) ibunya bapak (nenek dari pihak bapak) ibunya nenek dari pihak ibu ibunyanenek dari pihak bapak dan seterusnya sampai ke atas Wanita-wanita ini semuanyaharam untuk dinikahi selamanya (al-ummahaat)2 Semua Anak perempuan baik dari pihak putra laki-lakinya maupun putriperempuannya terus sampai ke bawah Maksudnya semua wanita yang dilahirkankarena laki-laki tersebut baik anak perempuan itu putri dari putranya maupun dariputrinya Misalnya anak perempuannya sendiri cucu perempuannya dari anakperempuan cucu perempuan dari anak laki-laki anak perempuan dari cucu perempuanatau anak perempuan dari cucu laki-laki sampai ke bawah Semua anak perempuan iniharam untuk dinikahi selamanya (al-banaat)3 Semua Saudari perempuan dari semua pihak dan jihah Misalnya saudariperempuan sekandung saudari perempuan sebapak dan saudari perempuan seibuSemua saudari perempuan ini juga haram untuk dinikahi selamanya (al-akhawaat)4 Semua saudari perempuan ayah (bibi tante dari pihak ayah) sampai ke atas baiksekandung sebapak maupun seibu Misalnya saudari perempuan sekandung ayahsaudari perempuan seibu ayah saudari perempuan seibu saudari perempuan bibinyaayah saudari perempuan bibinya bibi ayah dan seterusnya sampai ke atas Semua bibidari pihak ayah ini haram hukumnya untuk dinikahi (al-ammat)5 Semua saudari perempuan ibu (bibi tante dari pihak ibu) sampai ke atas baiksekandung sebapak maupun seibu Misalnya saudari perempuan sekandung ibusaudari perempuan sebapak ibu saudari perempuan seibu ibu saudari perempuanbibinya ibu saudari perempuan bibinya bibi ibu dan seterusnya sampai ke atas Semuabibi dari pihak ibu ini haram hukumnya untuk dinikahi (al-khalaat)6 Semua anak perempuan dari saudara laki-laki baik sekandung sebapak maupunseibu sampai ke bawah (keponakan dari saudara laki-laki) Misalnya anakperempuan dari saudara laki-laki sekandung anak perempuan dari saudara laki-lakisebapak anak perempuan dari saudara laki-laki seibu anak perempuan dari anak

                    perempuan saudara laki-laki sekandung anak perempuan dari anak perempuan saudaralaki-laki sebapak anak perempuan dari anak perempuan saudara laki-laki seibu anakperempuan dari keponakannya keponakan saudara laki-laki terus sampai ke bawah(banatul akh)7 Semua anak perempuan dari saudari perempuan baik sekandung sebapakmaupun seibu sampai ke bawah (keponakan dari saudari perempuan) Misalnya12anak perempuan dari saudari perempuan sekandung anak perempuan dari saudariperempuan sebapak anak perempuan dari saudari perempuan seibu anak perempuandari anak perempuan saudari perempuan sekandung anak perempuan dari anakperempuan saudari perempuan sebapak anak perempuan dari anak perempuan saudariperempuan seibu anak perempuan dari keponakannya keponakan saudari perempuanterus sampai ke bawah (banatul ukhti) Semua keponakan baik dari pihak saudara lakilakimapun dari saudari perempuan semuanya haram untuk dinikahiDalam sebuah hadits dari Ibnu Abbas dikatakan

                    تع 1049703 الى قول 1049703 ه ق 1049703 رأ ث 1049703 م س 1049703 بع ال 1049703 صهر وم 1049703 ن بع1049703 )) س النسب من حرم قال باس ع ابن عن[ ] (( البخارى رواه أمهاتكم عليكم حرمتArtinya Ibnu Abbas berkata Wanita-wanita yang diharamkan karena keturunan itu adatujuh dan yang diharamkan karena pernikahan juga ada tujuh Ibnu Abbas kemudianmembaca firman Allah dalam surat an-Nisa ayat 22-24 Diharamkan kepada kalianhellip (HRBukhari)Para ulama telah sepakat bahwa ketujuh jenis wanita yang telah disebutkan di atasharam hukumnya untuk dinikahi selamanya Untuk lebih memudahkan menghapal jeniswanita-wanita yang haram untuk dinikahi selamanya ini maka harus diingat bahwa seluruhketurunan dan kerabat si laki-laki semuanya haram untuk dinikahi kecuali empat orang sajayaitu anak perempuan pamannya dari pihak bapak (banatul amm sepupu putrinya om paman) anak perempuan pamannya dari pihak ibu (banatul khal sepupu) anak perempuanbibinya dari pihak bapak (banat ammatih sepupu putrinya bibi) dan anak perempuan bibinyadari pihak ibu (banatul khalah sepupu putrinya bibi) Untuk empat jenis wanita ini bolehuntuk dinikahi dan sisanya tidak boleh untuk dinikahiKeempat jenis wanita tersebut boleh untuk dinikahi berdasarkan firman Allah dalamsurat al-Ahzab ayat 50

                    ف 1049703 اء أ مم 1049703 ا مين 1049703 ك ی ك 1049703 ت مل وم 1049703 ا هن ج 1049703 ور أ ها 1049703 ت ی اأ ی

                    ي ءات ي ت الال واجك ز أ ك ل ا ن ل ل ح أ ا ن إ ي ب الني ت الال ك ت خاال ات ن وب خالك ات ن وب ك عمات ات ن وب عمك ات ن وب ك ي عل ه الل

                    معك ن هاجردون 1049703 ن م ي 1049703 ك ب الن اد ر

                    أ ن إ ي ب لن ل ها فس ن ت وهب ن إ ة مؤمن ة أ وامرل خالصة كحها ن ت س ی ن أ

                    ي 1049703 ك عل وما 1049703 ون واجهم ز أ في هم ي عل ا ضن فر ما ا من عل قد ين مؤمن الك ی ال ي ك ل هم مان ی

                    أ ت ك ملحيما ر ا غفور ه الل ان وآ ج حر

                    ( ( 50األحزاب Artinya Hai Nabi sesungguhnya Kami telah menghalalkan bagimu istri-istrimu yang telahkamu berikan mas kawinnya dan hamba sahaya yang kamu miliki yang termasuk apa yangkamu peroleh dalam peperangan yang dikaruniakan Allah untukmu dan (demikian pula) anakanakperempuan dari saudara laki-laki bapakmu anak-anak perempuan dari saudara perempuanbapakmu anak-anak perempuan dari saudara laki-laki ibumu dan anak-anak perempuan darisaudara perempuan ibumu yang turut hijrah bersama kamu dan perempuan mukmin yangmenyerahkan dirinya kepada Nabi kalau Nabi mau mengawininya sebagai pengkhususanbagimu bukan untuk semua orang mukmin Sesungguhnya Kami telah mengetahui apa yangKami wajibkan kepada mereka tentang istri-istri mereka dan hamba sahaya yang mereka milikisupaya tidak menjadi kesempitan bagimu Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi MahaPenyayang (QS Al-Ahzab 50)B Haram dinikahi lantaran perkawinan (al-mushaharah)Wanita-wanita yang dilarang untuk dinikahi lantaran pernikahan ini adalah sebagaiberikut1 Isteri bapak (ibu tiri)Sehubungan dengan jenis wanita ini dalam sebuah hadits dikatakan13

                    األب ام 1049703 رأة إال یح 1049703 رم م 1049703 ا یحرم 1049703 ون الجاهلي 1049703 ة أه 1049703 ل ان1049703 )) آ ق 1049703 ال عب 1049703 اس اب 1049703 ن عنآب 1049703 اؤآم نك 1049703 ح م 1049703 ا تنكح (( 1049703 وا وال وج 1049703 ل بين 1049703 ز والجمع

                    ع الله فأنزل قال األختينالطب 1049703 رى تف )) [ 1049703 سير األخت 1049703 ين ب 1049703 ين إال 1049703 وا النساء من

                    تجمع )) (( وأن و سلف قد ماصحيح ( 1328 [بسندArtinya Ibnu Abbas berkata Orang-orang jahiliyyah mengharamkan semua wanitayang diharamkan dalam ajaran Islam kecuali isteri bapak dan bolehnya menikahi kakakberadik sekaligus Kemudian turun firman Allah Janganlah kalian menikahi wanitawanitayang telah dinikahi oleh bapak-bapak kamu kecuali apa yang telah berlakudahulu (QS An-Nisa 22) dan Dan dilarang juga menikahi kakak beradik sekaligus(QS An-Nisa 23) (Dalam Tafsir ath-Thabari dengan sanad Sahih (8hal 132)Dengan ayat ini para ulama telah sepakat bahwa yang termasuk diharamkanuntuk dinikahi selamanya juga itu adalah wanita-wanita yang sudah atau pernahdinikahi oleh ayahnya baik wanita tersebut telah didukhul (disetubuhi) oleh ayahnyaataupun belum

                    بعثن (( 1049703 ى ق 1049703 ال تری 1049703 د أی 1049703 ن ل 1049703 ه فقل 1049703 ت رای 1049703 ة ه1049703 ومع عم 1049703 ى لقي 1049703 ت ق 1049703 ال الب 1049703 راء ع 1049703 نأض 1049703 رب أن رجل 1049703 أمرنى إلى وسلم عليه الله صلى الله رسول

                    ف أبيه امرأة نكح[ ] (( والحاآم داود أبو رواه ماله وآخذ عنقهArtinya Al-Bara berkata Suatu hari saya bertemu dengan paman saya yang sedangmembawa bendera Saya lalu bertanya Mau kemana paman Ia menjawab Saya

                    diutus oleh Rasulullah Saw untuk membunuh dan mengambil harta laki-laki yangmenikahi isteri bapaknya (HR Abu Dawud dan Hakim)Dari hadits ini didapati bahwa laki-laki yang menikahi wanita-wanita yangpernah dinikahi oleh bapaknya harus dibunuh dan diambil hartanya Ini menunjukkansaking kerasnya larangan tersebut Dari sini para ulama kemudian berkesimpulanbahwa isteri bapak haram untuk dinikahi selamanya2 Ibunya isteri (mertua perempuan)Ketika seorang laki-laki telah menikah dengan seorang wanita maka ibu dari isterinyatadi (mertua) menjadi haram untuk dinikahi baik isterinya tersebut telah didukhul(disetubuhi) maupun belum Hal ini dikarenakan mertua masuk dalam keumuman suratan-Nisa ayat 23 Dan diharamkan juga ibu-ibu isteri-isteri kalian Termasuk kedalam jenis ini juga ibunya mertua dan ibunya bapak mertua3 Anak isteri (anak tiri ar-rabibah)Apabila sebelum menikah si isteri sudah mempunyai anak perempuan maka si lakilakitidak boleh menikahi putri dari isterinya itu Namun para ulama mensyaratkantidak bolehnya menikahi anak perempuan dari isteri itu apabila ibunya (isteri si laki-lakitersebut) telah disetubuhinya Namun apabila misalnya ia menikahi isterinya kemudiancerai sebelum melakukan hubungan badan maka laki-laki tadi boleh menikahi anakperempuannya Hal ini didasarkan pada firman Allah dalam surat an-Nisa ayat 23 diatas yang berbunyi

                    م ل ن فإ هن ب م ت ل دخ ي ت الال م ك ائ س ن من م حجورآ في ي ت الال م ك ب ائ ب ورم ت ل دخ وا ون ك تم ك ي عل اح ن ج فال هن ب

                    Artinya (dan diharamkan kepadamu) anak-anak istrimu yang dalam pemeliharaanmudari istri yang telah kamu campuri tetapi jika kamu belum campur dengan istrimu itu(dan sudah kamu ceraikan) maka tidak berdosa kamu mengawininyahellip(QS An-Nisa23)Termasuk ke dalam hukum ini adalah anak perempuan dari putra putri isterinya144 Isteri anak kandung sendiri (menantu)Seorang laki-laki juga tidak boleh menikahi isteri anak laki-lakinya berdasarkan firmanAllah dalam surat an-Nisa ayat 23 di atas

                    م ك ب صال أ من ذین ال م ك ائ ن ب أ ل ئ وحال

                    Artinya (dan diharamkan bagimu) istri-istri anak kandungmu (menantu) (QS An-Nisa 23)Di samping isteri anak kandung sendiri juga diharamkan isteri anak dari susuan hal inididasarkan pada hadits berikut ini

                    م 1049703 ن یح 1049703 رم م 1049703 ا الرض 1049703 اع م 1049703 ن یح (( 1049703 رم وس 1049703 لم 1049703 هعلي الله ص 1049703 لى الله رس 1049703 ول ق 1049703 ال

                    )) [ ( 8والطبرى ( ( 471 149) آثير ابن تفسير 1النسبArtinya Rasulullah Saw bersabda Diharamkan wanita-wanita karena sesususebagaimana diharamkannya wanita-wanita karena keturunan (Lihat dalam Tafsir IbnKatsir 1471 dan Tafsir ath-Thabari 8149)Para ulama dalam hal ini tidak memasukan anak perempuan dari isteri anakkandung (anak perempuan dari menantu) atau anak perempuan dari anak isteri (anak

                    perempuan dari anak tiri) sebagai halilah Oleh karena itu seseorang boleh menikahianak perempuan dari menantu dan anak perempuan dari anak tiriUntuk memudahkan mengingat dan menghapal jenis wanita-wanita yang haramuntuk dinikahi karena pernikahan maka dapat dikatakan bahwa semua wanita yangterkait karena pernikahan semuanya boleh dinikahi oleh laki-laki kecuali empat orangsaja yaitu isteri bapaknya (ibu tiri) mertua perempuan anak perempuan dari isterinyayang telah disetubuhi (anak tiri tapi ibunya sudah disetubuhi) dan isteri anakkandungnya (menantu)C Haram dinikahi lantaran susuan (muharramaat bir radha)Wanita-wanita yang satu susu juga haram untuk dinikahi Hal ini didasarkan padaketerangan berikut ini

                    ضاعة الر من م ك خوات وأ م ك ضعن ر أ ي ت الال م ك مهات

                    وأArtinya (Diharamkan kepadamu) ibu-ibumu yang menyusui kamu saudara perempuansepersusuan (QS An-Nisa 23)Dalam sebuah hadits dikatakan

                    الن 1049703 (( سب م 1049703 ن یح 1049703 رم م 1049703 ا الرض 1049703 اع م 1049703 ن لم 1049703 رمیح(( 1049703 وس علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى الله رس 1049703 ول قال

                    [ مسلم و البخارى [أخرجهArtinya Rasulullah Saw bersabda Diharamkan wanita-wanita karena sesusu sebagaimanadiharamkannya wanita-wanita karena keturunan (HR Bukhari Muslim)Oleh karena itu pada hakikatnya wanita-wanita yang diharamkan karena sebab satususuan ini sama dengan wanita-wanita yang diharamkan karena factor keturunan Hanya sajadalam sebab satu susu ini ditambahkan bahwa wanita yang menyusui posisinya sama denganibu kandungDengan demikian wanita-wanita yang tidak boleh dinikahi lantaran satu susu ini adalahsebagai berikut1 Wanita yang menyusui dan ibu dari wanita yang menyusui karena ia dipandang sebagai ibukandungnya sendiri2 Anak-anak perempuan dari wanita yang menyusui tersebut karena mereka dipandangsebagai saudari-saudari perempuannya3 Saudari perempuan baik sekandung seayah maupun seibu karena dipandang sebagai bibiatau tantenya4 Anak perempuan dari putri wanita yang menyusui tadi karena dipandang sebagai anakperempuan dari saudari perempuannya5 Ibu dari suami yang menyusui karena dipandang sebagai neneknya156 Saudari perempuan dari suami wanita yang menyusui karena dipandang sebagaibibitantenya7 Anak perempuan dari putra laki-laki wanita yang menyusui karena dipandang sebagai anakperempuan dari saudara laki-lakinya (keponakan)8 Anak perempuan dari suami wanita yang menyusui meskipun dari isterinya yang lainkarena dipandang sebagai saudari sesusu dari jihat ayah9 Saudari-saudari perempuan dari suami wanita yang menyusui karena mereka dipandangsebagai tante-tantenya10 Isteri-isteri lain dari suami wanita yang menyusui karena mereka dipandang sebagai isteribapaknya

                    11 Isteri dari anak yang menyusui haram dinikahi oleh suami dari wanita yang menyusuikarena dipandang sebagai menantunya12 Apabila yang menyusui itu seorang perempuan maka suami dari wanita yang menyusuitidak boleh menikahinya karena dipandang sebagai puterinya Demikian juga tidak bolehdinikahi oleh saudara laki-laki si suami tadi karena ia dipandang sebagai pamannya jugatidak boleh dinikahi oleh bapak dari si suami tadi karena ia dipandang sebagai kakeknyaHal yang harus diperhatikan bahwa dalam masalah sebab susuan ini keharamanmenikahi wanita-wanita di atas hanyalah haram bagi laki-laki yang menyusunya saja dan tidaktermasuk saudara atau kerabat dari laki-laki yang menyusu tersebut Oleh karena itu saudaralaki-laki dari laki-laki yang menyusu boleh menikahi anak perempuan wanita yang menyusuisaudaranya itu karena ia tidak ikut menyusu kepada wanita tersebut Dan karenanya anakperempuan dari wanita yang menyusui sauadaranya itu menjadi wanita asing bagi dirinya dankarenanya ia boleh menikahinya meskipun anak perempuan tersebut dipandang sebagai saudariperempuan dari saudara laki-laki yang menyusu kepada ibunya tersebut Untuk lebihmemudahkan kaidahnya bahwa semua orang yang sama-sama berkumpul dalam menete padasatu susu maka mereka dipandang sebagai bersaudara Semua wanita-wanita yang terkaitkarena sebab susuan haram untuk dinikahi selamanyaSyarat-syarat yang berkaitan dengan wanita yang haram dinikahi lantaran satu susuan1 Menyangkut jumlah susuan yang diharamkanPara ulama berbeda pendapat mengenai batas jumlah minimal susuan sehingga ia haramuntuk dinikahi Pada dasarnya dalam hal ini para ulama terbagi empat pendapatPendapat pertama mengatakan bahwa meskipun hanya satu kali nete ataupun lebihtetap haram untuk dinikahi Pendapat ini adalah pendapatnya jumhur ulama Abu HanifahMalik Tsauri Imam Laits dan lainnyaPendapat ini beralasan bahwa dalam banyak keterangantidak disebutkan batasan dan jumlah tertentu yang mensyaratkan haramnya seorang wanitalantaran susuan Oleh karena itu harus dipahami secara umum bahwa selama ia pernah menetemeskipun hanya satu kali tetean maka ia haram untuk dinikahiMenanggapi hadits-hadits yang menyebutkan jumlah tertentu dalam menetenya inisebagaimana akan disebutkan di bawah ini jumhur ulama mengatakan bahwa keterangan inidiperselisihkan apakah betul dari Siti Aisyah karena beragamnya jumlah batasan tersebutOleh karena itu harus dikembalikan kepada jumlah paling sedikit ia dipandang sebagai satususuan yaitu satu kali Di samping itu dalam sebuah riwayat dikatakan

                    رض 1049703 عتان أو رض 1049703 عة أتح 1049703 رم رج 1049703 ل س 1049703 أله عم 1049703 ر ن1049703 اب س 1049703 مع أن 1049703 ه دین 1049703 ار ب 1049703 ن عم 1049703 رو ع 1049703 نالم 1049703 mdash ؤمنين أمي 1049703 ر إن من (( 1049703 ل األخت نعلم ما فقال

                    (( رج فقال ا حرام إال الرضاعةق 1049703 ضاء عم 1049703 ر اب 1049703 ن فق 1049703 ال رض 1049703 عتان وال رض 1049703 عة رم1049703 تح ال أن mdash 1049703 ه یزعم الزبير ابن یرید ] (( بإسناد البيهقى أخرجه المؤمنين أمير وقضاء قضائك من خير اللهصحيح]Artinya Amr bin Dinar pernah mendengar Ibn Umar ditanya oleh seorang laki-laki Apakahdiharamkan pula (wanita) meskipun hanya satu atau dua kali tetean Ibnu Umar menjawabKami tidak mengetahui saudari sesusu itu kecuali haram hukumnya untuk dinikahi Seoranglaki-laki lalu berkata kembali Sesungguhnya amirul mukmininmdashyang dimaksudkannya16

                    adalah ibn az-Zubairmdashmenganggap bahwa kalau hanya satu atau dua tetean tidak haram IbnuUmar menjawab Ketentuan dari Allah tentu lebih baik daripada ketentuan dan keputusankamu dan keputusan amirul mukminin (HR Baihaki dengan sanad yang shahih)Pendapat kedua mengatakan bahwa yang haram dinikahi itu apabila telah menete tigakali atau lebih Sedangkan kalau ia hanya menete satu atau dua kali maka wanita tersebutboleh dinikahi Pendapat ini adalah pendapatnya Dhahiriyyah Ibn Mundzir dan Abu Ubaidserta Ishak Alasan yang dikemukakannya diantaranya adalah hadits berikut ini

                    والم 1049703 صتان الم 1049703 صة تح 1049703 رم ال وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله 1049703 لىص الله رس 1049703 ول ق 1049703 ال قالت عائشة عن

                    [ مسلم [أخرجهArtinya Siti Aisyah berkata Rasulullah Saw bersabda Tidak haram untuk dinikahi kalauhanya satu atau dua kali isapan (HR Muslim)Pendapat ketiga mengatakan bahwa yang haram dinikahi itu apabila telah menete limakali atau lebih Pendapat ini adalah pendapat Imam SyafiI Ibn Hazm Atha dan Thawus Diantara dalil yang dijadikan alasan kelompok ini adalah

                    ث 1049703 م یح 1049703 رمن معلوم 1049703 ات رض 1049703 عات ع 1049703 شر الق 1049703 رآن ن1049703 م أن 1049703 زل فيم 1049703 ا آ 1049703 ان قال 1049703 ت عائشة عنم 1049703 ن یق 1049703 رأ فيم 1049703 ا وه 1049703 ن وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله ول 1049703 لى

                    ص رس 1049703 الله فت 1049703 وفى معلوم 1049703 ات بخم 1049703 س نسخ[ داود [ وأبو مسلم أخرجه القرآنArtinya Siti Aisyah berkata Di antara yang telah diturunkan dalam al-Quran adalah bahwasepuluh kali tetean yang diketeahui dan tertentu adalah diharamkan untuk dinikahi Kemudianjumlah tersebut dihapus menjadi lima kali tetean yang diketahui Setelah itu Rasulullah Sawmeninggal dan lima kali tetean itu termasuk yang terdapat dalam al-Quran (HR Muslim danAbu Dawud)Dalam ilmu al-Quran hal demikian termasuk ayat yang telah dihapuskan bacaannyaakan tetapi hukumnya masih tetap ada dan berlakuPendapat keempat mengatakan bahwa yang haram untuk dinikahi itu adalah apabilatelah menete sepuluh kali atau lebih Apabila kurang dari itu maka tidak haram untuk dinikahiPendapat ini diriwayatkan dari Siti Aisyah dan Hafsah Di antara dalil kelompok ini adalah

                    بن 1049703 ت وهو mdash 1049703 وم به أرسلت المؤمنين أم عائشة أن سالم عنآلث mdash أم أختها إلى یرضع

                    س 1049703 الم ق 1049703 ال عل 1049703 ى ی 1049703 دخل حت 1049703 ى رض 1049703 عات 1049703 شرع أرض 1049703 عيه فقال 1049703 ت ال 1049703 صدیق بك 1049703 ر أب 1049703 ى

                    رض 1049703 عات ث 1049703 الث غي 1049703 ر ثالث 1049703 عنى آلثوم أم فأرضعتنىترض فلم مرضت ثم رضعات

                    أخرج )) [ 1049703 ه رض 1049703 عات ع 1049703 شر عائشة 1049703 ى على أدخل أآن فلمل تتم لم آلثوم أم أن أجل من

                    صحيح بإسناد والبيهقى [مالكArtinya Dari Salim bahwasannya siti Aisyah Ummul mukminin pernah mengirimnya (Salim)

                    ketika ia masih menete kepada saudarinya Ummu Kultsum putrinya Abu Bakar Shidiq SitiAisyah berkata Susui dia sepuluh kali susuan lalu berikan kepada saya Salim berkata UmmuKultsum lalu menyusui saya sebanyak tiga kali susuan kemudian ia sakit sehingga ia hanyamenyusui saya tiga kali saja Saya tidak pernah datang lagi ke siti Aisyah karena UmmuKultsum belum menyempurnakan sepuluh kali susuannya (HR Malik dan Baihaki dengansanad yang sahih)Apabila kita perhatikan dari keempat pendapat di atas penulis lebih condong untukmengambil pendapat ketiga yang mengatakan bahwa batasan minimal wanita susuan tersebutadalah apabila ia telah menete lima kali atau lebih Hal ini dikarenakan dalil yangdikemukakannya di samping sahih juga dalam redaksinya sangat jelas sebagai qaid (pembatas)dari dalil-dalil yang muthlak (belum dibatasi)Sedangkan pendapat yang mengatakan satu atau dua kali susuan tidak diharamkanmeskipun haditsnya shahih akan tetapi redaksi haditsnya tidak jelas menunjukkan hal itu Katasatu atau dua kali tidak diharamkan tidak berarti hanya untuk tiga kali susuan akan tetapi17boleh jadi juga untuk lima kali susuan Karena banyak ihtimal (kemungkinan) inilah makapendapat tersebut menjadi lemah adanyaPendapat pertama juga yang mengatakan tidak dibatasi jumlah susuannya tidak bisadijadikan pegangan karena kemutlakan hadits tersebut di qaid kan oleh keterangan lain yaituketerangan yang mengatakan lima kali susuan Karenanya hukumnya pun harus dibawakepada hokum muqayyad bukan hokum muthlak lagiPendapat keempat yang mengatakan sepuluh kali susuan juga tidak dapat dijadikanpegangan Karena hadits yang disodorkan bukan sebagai batasan akan tetepi hanya ikhbar(beita informasi) saja Hal ini dikarenakan dalam keterangan dari Siti Aisyah yang laindikatakan bahwa yang haram dinikahi itu juga apabila menete lima kali susuan Dengandemikian penulis lebih condong untuk mengambil pendapat ketiga bahwa wanita yang haramdinikahi lantaran susuan itu apabila telah menyusui lima kali atau lebih Kurang dari itu tidakmenjadi haram hukumnya Wallahu alam2 Menyangkut usia bayi yang menyusunyaPara ulama berbeda pendapat mengenai usia bayi yang menyusui tersebut sehinggamenyebabkan wanita tersebut haram untuk dinikahiPendapat pertama yaitu pendpatnya Jumhur ulama di antaranya Imam Malik SyafiIAhmad dan Imam Auzai bahwa susuan yang diharamkan itu pada usia dua tahun pertama sajaAdapun kalau dia menete pada usianya yang ke tiga empat tahun atau lebih tidak menjadikanharam untuk dinikahi Di antara dalil yang disodorkan kelompok ini adalah

                    الرضاعة ) یتم أن أراد لمن آاملين حولين أوالدهن یرضعن والوالدات 233البقرة(

                    Artinya Dan ibu-ibu itu menyusui putra-putranya selama dua tahun secara sempurna Hal itubagi mereka yang hendak menyempurnakan susuannya (QS Al-Baqarah 233)

                    بإس 1049703 ناد البيهق 1049703 ى أخرج )) [ 1049703 ه الح 1049703 ولين ف 1049703 ى آ 1049703 ان 1049703 ام إال رض (( 1049703 اع ال عب 1049703 اس اب 1049703 ن ق 1049703 ال

                    [صحيحArtinya Ibnu Abbas berkata Bukan disebut menyusui kecuali selama dua tahun (HRBaihaki dengan sanad yang sahih)Pendapat kedua yaitu pendapatnya Imam Abu Hanifah bahwa usia susuan yangmenyebabkan haram untuk dinikahi itu adalah selama tiga puluh bulan Dalil yang

                    dikemukakannya adalah

                    ( األحقاف ( شهرا ثالثون وفصاله 15وحملهArtinya Dan mengandungnya sampai menyapihnya selama tiga puluh bulan (QS Al-Ahqaf15)Pendapat ketiga mengatakan bahwa menyusui ketika sudah besar maupun ketika masihkecil sama saja menyebabkan haram untuk dinikahi Pendapat ini adalah pendapatnyaDhahiriyyah Atha dan Imam Laits Di antara dalil yang dikemukakan pendapat ini adalah

                    ی 1049703 ا فقال 1049703 ت وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى النب 1049703 ي 1049703 ىإل سهيل بنت لة سه جاءت قالت عائشة عن

                    النب 1049703 ي فق ) 1049703 ال حليف 1049703 ه وه ( 1049703 و س 1049703 الم دخ 1049703 ول ة 1049703 نحذیف 1049703 م أب 1049703 ى وج 1049703 ه فى أرى إنى الله رسولفتب 1049703 سم آبي 1049703 ر رج 1049703 ل وه 1049703 و أرض 1049703 عه وآي 1049703 ف 1049703 ت

                    قال)) ارض (( 1049703 عيه وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى (( آبير رجل أنه علمت قد وقال وسلم عليه الله صلى الله رسول[ مسلم[ أخرجهArtinya Siti Aisyah berkata Sahlah bint Suhail datang kepada Nabi Saw sambil berkataWahai Rasulullah Saw sesungguhnya saya melihat muka Abu Hudzaifah ketika membawaSalim Rasulullah Saw lalu bersabda Susuilah dia Sahlah berkata Bagaimana sayamenyusuinya sementara dia sudah besar Rasulullah Saw tersenyum lalu bersabda kembaliSaya tahu bahwa dia sudah besar (tapi tidak mengapa susuilah) (HR Muslim)Dari ketiga pendapat di atas hemat penulis pendapat Jumhur ulama yang mengatakanbahwa yang menjadikan haram untuk dinikahi itu adalah apabila menyusuinya pada dua tahunpertama saja Hal ini dikarenakan keterangan-keterangan yang berbicara seputar hal ini sangatjelas dan shahih Namun demikian apabila karena suatu keperluan orang yang sudah besar pun18harus disusui tentu menjadi haram juga Demikian sebagaimana dikemukakan oleh ImamSyaukani dan Ibnu Taimiyyah dalam al-Majmunya3 Shifat susuan yang diharamkanPembahasan ini menyangkut apakah susuan yang diharamkan itu disyaratkan harusmengisap langsung dari tete si wanita tersebut Ataukah termasuk juga sekalipun melaluidiminum dalam gelas setelah diperas terlebih dahulu Dalam hal ini para ulama terbagi duapendapatPendapat pertama yaitu pendapat Jumhur ulama mengatakan bahwa baik si bayitersebut menyusunya langusung dengan cara menempelkan mulutnya pada tete wanita danmengisapnya maupun tidak langsung seperti itu misalnya melalui diminum di gelas setelahdiperas terlebih dahulu tetap semuanya menjadikan wanita haram untuk dinikahiSedangkan menurut pendapat Dhahiriyyah dan Imam Laits bahwa susuan yangdiharamkan itu apabila langsung melalui isapan ke tetanya secara langsung Adapun apabila sibayi tersebut menetenya tidak langsung misalnya melalui gelas atau dicampur denganmakanan maka tidak menjadi haramNamun penulis lebih cenderung untuk mengatakan bahwa pendapat Jumhur lah yanglebih kuat bahwa baik langsung maupun tidak tetap termasuk susuan dan karenanya haramuntuk dinikahi Hal ini karena maksud dari susuan itu adalah untuk menghilangkan rasa laparsi bayi sekaligus memberikannya makanan Dan ketika ia menyusu langsung ataupun tidak

                    langsung sama-sama mengenyangkan si bayi maka hukumnya pun sama yaitu haram untukdinikahi Hal ini dipertegas lagi berdasarkan sebuah hadits yang mengatakan

                    أخرج )) [ 1049703 ه المجاع 1049703 ة م 1049703 ن الرض 1049703 اعة إنم (( 1049703 ا وس 1049703 لم ه1049703 علي الله ص 1049703 لى الله رس 1049703 ول ق 1049703 ال

                    ومسلم [البخارىArtinya Rasulullah Saw bersabda Bahwasannya susuan itu karena kelaparan (si bayi) (HRBukhari Muslim)Wanita-wanita yang haram dinikahi sementara (muaqqata)Adapun wanita-wanita yang haram untuk dinikahi sementara waktu sampai penyebabnyahilang di antaranya adalah sebagai berikut1 Saudari perempuan si Isteri (menikahi kakak beradik secara langsung tidak boleh)Para ulama telah sepakat bahwa seorang laki-laki tidak boleh menikahi seorang wanitasekaligus bersama saudari kandungnya dalam waktu bersamaan Namun apabila si isterinya itumeninggal atau telah dicerai maka si suami boleh untuk menikahi saudari kandung mantanisterinya tadi Hal ini sebagaimana difirmankan oleh Allah dalam surat an-Nisa ayat 23

                    لف س قد ما ال إ ن ي ت خ األ ن ي ب جمعوا ت ن وأArtinya (Diharamkan juga bagi kamu) dan menghimpunkan (dalam perkawinan) duaperempuan yang bersaudara kecuali yang telah terjadi pada masa lampau (QS An-Nisa 23)2 Apabila seorang kafir masuk Islam sementara ketika dia kafir telah menikahi dua orangperempuan kakak beradik secara bersamaan maka ia harus memilih salah satunya danmeninggalkan yang lainnya Hal ini sebagaimana terdapat dalam sebuah hadits dhaifbahwasannya Fairuz ad-Dailamy datang kepada Rasulullah Saw seraya berkata WahaiRasulullah Saw saya telah masuk Islam akan tetapi saya mempunya dua isteri kakak beradikMaka Rasulullah Saw menyuruhnya untuk memilih salah satu dari keduanya menurut yang iakehendaki dan sukai (HR Turmudzi dan Abu Dawud)3 Bibi tante dari si isteriSeorang laki-laki tidak boleh menikahi seorang wanita secara bersamaan denganbibinya tantenya baik bibinya ini dari pihak bapaknya ataupun ibunya Namun apabila siisterinya tadi meninggal atau telah diceraikan maka ia boleh menikahi bibinya tadi Hal inididasarkan pada sebuah hadits yang mengatakan19

                    الم 1049703 رآة ب 1049703 ين یجم (( 1049703 ع ال ق 1049703 ال وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله لى1049703 ص الله رس 1049703 ول أن هری 1049703 رة أب 1049703 ى ع 1049703 ن[ ] (( ومسلم البخارى أخرجه وخالتها المرأة بين وال وعمتهاArtinya Dari Abu Hurairah bahwasannya Rasulullah Saw pernah bersabda Tidak bolehdinikahi secara bersamaan antara seorang wanita dengan bibinya baik bibinya dari pihak ayah(ammah) maupun dari pihak ibu (khalah) (HR Bukhari Muslim)4 Wanita yang telah ditalak tiga tidak boleh menikah dengan mantan suaminya kecuali iatelah menikah terlebih dahulu dengan laki-laki lain Hal ini sebagaimana akan dijelaskannanti pada pembahasan thalak (pada makalah-makalah berikutnya) Di antara dalilnya adalah

                    ن أ هم 1049703 ا ي عل جن 1049703 اح فل 1049703 ا قه 1049703 ا طل ن ف 1049703 إ ه قها 1049703 ر طل ن فإغي وجا ز كح ن ت ى حت عد ب من ه ل حل ت فال

                    البق ( 1049703 رة ن م 1049703 و عل ی ق 1049703 وم ل ه 1049703 ا ن ي ب ی الل 1049703 ه ح 1049703 دود ه 1049703 كل الل 1049703 وت ح 1049703 دود قيم 1049703 ا ی ن أ ظن 1049703 ا ن إ ع 1049703 ا اج ر ت ی(230Artinya Kemudian jika si suami mentalaknya (sesudah talak yang kedua) maka perempuanitu tidak lagi halal baginya hingga dia kawin dengan suami yang lain Kemudian jika suamiyang lain itu menceraikannya maka tidak ada dosa bagi keduanya (bekas suami pertama danistri) untuk kawin kembali jika keduanya berpendapat akan dapat menjalankan hukum-hukumAllah Itulah hukum-hukum Allah diterangkan-Nya kepada kaum yang (mau) mengetahui(QS Al-Baqarah 230)5 Wanita yang menikah dengan laki-laki lain atau berada pada masa iddah dengan lakilakilain sehingga wanita tersebut dicerai dan habis masa iddahnya (pembahasan masalahIddah ini akan dijelaskan lebih lanjut dalam makalah berikutnya) Apabila wanita tersebut telahdicerai oleh suaminya dan telah habis masa iddahnya maka laki-laki lain boleh menikahinya6 Wanita yang sadang melakukan Ihram tidak boleh menikah atau dinikahkan sampai iatahallul (beres dari ihramnya) Ketika ia telah tahallul maka boleh seorang laki-laki atauwanita untuk menikah atau dinikahkan Hal ini didasarkan kepada hadits berikut ini

                    وال عليه 1049703 رم الله صلى الله رسول قال قال عفان بن عثمان عنالمح (( ینكح ال وسلم

                    [ ] (( والترمذى مسلم أخرجه یخطب وال ینكحArtinya Utsman bin Affan berkata Rasulullah Saw bersabda Orang yang sedang melakukanihram tidak boleh menikah dinikahkan ataupun meminang (HR Muslim dan Turmudzi)7 Wanita musyrikah (seperti yang beragama Majusi dan lainnya) sampai dia masuk IslamWanita yang musyrikah tidak boleh dinikahi sampai ia masuk Islam Hal ini berdasarkan ayat

                    ول 1049703 ا م ك عجب 1049703 ت أ ول 1049703 و ة رآ م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر مؤمن 1049703 ة ة1049703 م وأل ی 1049703 ؤمن حت 1049703 ى ات رآ مش ال كحوا ن ت والئ 1049703 ك ول أ م ك عج 1049703 ب أ ول 1049703 و رك م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر م 1049703 ؤمن د1049703 عب ول ؤمن 1049703 وا ی حت 1049703 ى ين رآ م 1049703 ش ال كح 1049703 وا ن ته 1049703 م عل ل لن 1049703 اس ل ات 1049703 ه ءای ن ب 1049703 ي وی ذن 1049703 ه إ ب ة مغف 1049703 ر وال ة1049703 جن ال ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعو والل 1049703 ه الن 1049703 ار ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعون[ البقرة [ ون ر

                    ذآ ت 221یArtinya Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik sebelum mereka berimanSesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik walaupun diamenarik hatimu Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanitamukmin) sebelum mereka beriman Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dariorangmusyrik walaupun dia menarik hatimu Mereka mengajak ke neraka sedang Allahmengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya(perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran (QS Al-Baqarah 221)Hanya saja para ulama mengecualikan musyrikah ini dengan ahli kitabArtinya wanitaahli kitab (Yahudi dan Nashrani) boleh dinikahi oleh orang Muslim Hal ini didasarkan padaayat berikut ini20

                    ه 1049703 م ل ح 1049703 لcurren م وطع 1049703 امك ك 1049703 م ل ح 1049703 لcurren كت 1049703 اب ال ذین 1049703 واوت ال 1049703 أ وطع 1049703 ام ب 1049703 ات الطي ك 1049703 م ل ح 1049703 ل

                    أ ي 1049703 وم الذا إ م ك ل ق 1049703 ب 1049703 ن م كت 1049703 اب ال وت 1049703 وا أ ال 1049703 ذین 1049703 ن م ات 1049703 صن

                    مح وال مؤمن 1049703 ات ال 1049703 ن م ات مح 1049703 صن والیم 1049703 ان اإل ب ف 1049703 ر ك ی وم 1049703 ن خ 1049703 دان أ هن 1049703 ذي جور أ موهن ت ي ءات

                    خ مت وال افحين مس ر غي ين محصن( المائدة ( رین خاس ال من ة خر اآل في وهو ه عمل ط حب 5فقدArtinya Pada hari ini dihalalkan bagimu yang baik-baik Makanan (sembelihan) orang-orangyang diberi Al Kitab itu halal bagimu dan makanan kamu halal (pula) bagi mereka (Dandihalalkan mangawini) wanita yang menjaga kehormatan diantara wanita-wanita yang berimandan wanita-wanita yang menjaga kehormatan di antara orang-orang yang diberi Al Kitabsebelum kamu bila kamu telah membayar mas kawin mereka dengan maksud menikahinyatidak dengan maksud berzina dan tidak (pula) menjadikannya gundik-gundik Barangsiapayang kafir sesudah beriman (tidak menerima hukum-hukum Islam) maka hapuslah amalannyadan ia di hari kiamat termasuk orang-orang merugi (QS Al-Maidah 5)Namun persoalannya apakah Yahudi dan Kristen sekarang masih dapat disebut AhliKitab ataukah sudah termasuk Musyrik mengingat ajarannya kini banyak diselewengkan dansudah bukan seperti aslinya dahulu Ini juga menjadi bahan perdebatan Untuk masalah iniinsya Allah penulis akan membahasnya dalam satu makalah khusus pada minggu-mingguberikutnyaNamun untuk wanita muslimah tidak boleh menikah dengan laki-laki non muslim Halini didasarkan pada ayat sebagaimana telah disebutkan sebelumnya

                    ول 1049703 ا م ك عجب 1049703 ت أ ول 1049703 و ة رآ م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر مؤمن 1049703 ة ة1049703 م وأل ی 1049703 ؤمن حت 1049703 ى ات رآ مش ال كحوا ن ت والئ 1049703 ك ول أ م ك عج 1049703 ب أ ول 1049703 و رك م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر م 1049703 ؤمن د1049703 عب ول ؤمن 1049703 وا ی حت 1049703 ى ين رآ م 1049703 ش ال كح 1049703 وا ن ته 1049703 م عل ل لن 1049703 اس ل ات 1049703 ه ءای ن ب 1049703 ي وی ذن 1049703 ه إ ب ة مغف 1049703 ر وال ة1049703 جن ال ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعو والل 1049703 ه الن 1049703 ار ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعون[ البقرة [ ون ر

                    ذآ ت 221یArtinya Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik sebelum mereka berimanSesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik walaupun diamenarik hatimu Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanitamukmin) sebelum mereka beriman Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dariorangmusyrik walaupun dia menarik hatimu Mereka mengajak ke neraka sedang Allahmengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya(perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran ((QS Al-Baqarah 221)Juga berdasarkan ayat lain berikut ini

                    ن ف 1049703 إ هن ات 1049703 ان مهاجر ات مؤمن ال م جاءآ ذا إ وا ءامن ذین ال ها ی اأ ی

                    یم إ ب م عل أ ه الل وهن ن ح فامت

                    ه 1049703 ن ل حل 1049703 ون ی ه 1049703 م ول 1049703 ا ه 1049703 م ل ح 1049703 لcurren ه 1049703 ن ل 1049703 ا ى 1049703 اركف ل 1049703 ال إ جع 1049703 وهن ر ت فل 1049703 ا مؤمن 1049703 ات م 1049703 وهن مت عل( ( 10الممتحنة Artinya Hai orang-orang yang beriman apabila datang berhijrah kepadamu perempuanperempuanyang beriman maka hendaklah kamu uji (keimanan) mereka Allah lebihmengetahui tentang keimanan merekamaka jika kamu telah mengetahui bahwa mereka (benarbenar)beriman maka janganlah kamu kembalikan mereka kepada (suami-suami mereka)orang-orang kafir Mereka tiada halal bagi orang-orang kafir itu dan orang-orang kafir itu tiadahalal pula bagi mereka (QS Al-Mumtahanah 10)Makalah ini special dipersembahkan untuk kawan-kawan tercinta siswa siswi Sekolah IndonesiaCairo (SIC) pada pengajian rutin remaja Sabtuan di Mesjid Indonesia Kairo EgyptEmail aepmesiryahoocomQatamea 13 Mei 2005 pukul 200 malam

                    21

                    Perceraian dalam IslamDari Wikipedia Bahasa Melayu ensiklopedia bebas

                    Lompat ke pandu arah gelintar

                    Sebahagian daripada siri

                    Fiqh Islam(suatu disiplin kajian Islam)

                    Bidang-bidang

                    Ekonomi

                    Politik

                    Perkahwinan

                    o Peminangan

                    o Mas kahwin

                    o Akad nikah

                    o Walimatulurus

                    o Nikah mutah

                    o Perceraian

                    o Poligami

                    o Nasab

                    o Seks

                    Jenayat

                    Adab

                    Ibadah

                    Kebersihan

                    Ketenteraan

                    Kotak ini papar bull bincang bull sunting

                    Di dalam Islam penceraian merupakan sesuatu yang dilaknat oleh Islam tetapi diharuskan dengan alasan dan sebab-sebab tertentu Penceraian boleh dilakukan dengan cara talak fasakh dan khuluk atau tebus talak

                    Isi kandungan

                    [sorok]

                    1 Talak o 11 Hukum talak

                    o 12 Rukun talak

                    o 13 Contoh lafaz talak

                    o 14 Jenis talak

                    141 Talak rajrsquoi

                    142 Talak bain

                    143 Talak sunni

                    144 Talak bidrsquoi

                    145 Talak taklik

                    2 Fasakh

                    o 21 Cara melakukan fasakh

                    3 Khuluk atau tebus talak

                    o 31 Tujuan khuluk

                    4 Rujuk

                    o 41 Hukum rujuk

                    o 42 Rukun rujuk

                    o 43 Contoh lafaz rujuk

                    431 Lafaz sarih

                    432 Lafaz kinayah

                    5 Lihat juga

                    o 51 Pautan Luar

                    [sunting] Talak

                    Talak menurut bahasa bermaksud melepaskan ikatan dan menurut syarak pula talak membawa maksud melepaskan ikatan perkahwinan dengan lafaz talak dan seumpamanya Talak merupakan suatu jalan penyelesaian yang terakhir sekiranya suami dan isteri tidak dapat hidup bersama dan mencari kata sepakat untuk mecari kebahagian berumahtangga Talak merupakan perkara yang dibenci Allah swt tetapi dibenarkan

                    [sunting] Hukum talakHukum Penjelasan

                    Wajib

                    a) Jika perbalahan suami isteri tidak dapat didamaikan lagib) Dua orang wakil daripada pihak suami dan isteri gagal membuat kata sepakat untuk perdamaian rumahtangga merekac) Apabila pihak kadi berpendapat bahawa talak adalah lebih baikd) Jika tidak diceraikan keadaan sedemikian maka berdosalah suami

                    Haram

                    a) Menceraikan isteri ketika sedang haid atau nifasb) Ketika keadaan suci yang telah disetubuhic) Ketika suami sedang sakit yang bertujuan menghalang isterinya daripada menuntut harta pusakanyad) Menceraikan isterinya dengan talak tiga sekali gus atau talak satu tetapi disebut berulang kali sehingga cukup tiga kali atau lebih

                    Sunata) Suami tidak mampu menanggung nafkah isterinyab) Isterinya tidak menjaga maruah dirinya

                    MakruhSuami menjatuhkan talak kepada isterinya yang baik berakhlak mulia dan mempunyai pengetahuan agama

                    HarusSuami yang lemah keinginan nafsunya atau isterinya belum datang haid atau telah putus haidnya

                    [sunting] Rukun talakPerkara Syarat

                    SuamiBerakalBalighDengan kerelaan sendiri

                    IsteriAkad nikah sahBelum diceraikan dengan talak tiga oleh suaminya

                    LafazUcapan yang jelas menyatakan penceraiannyaDengan sengaja dan bukan paksaaan

                    [sunting] Contoh lafaz talak Talak sarih

                    Lafaz yang jelas dengan bahasa yang berterus-terang seperti ldquoSaya talak awakrdquo atau ldquoSaya ceraikan awakrdquo atau ldquoSaya lepaskan awak daripada menjadi isteri sayardquo dan sebagainya

                    Talak kinayah

                    Lafaz yang digunakan secara sindiran oleh suami seperti ldquoPergilah awak ke rumah mak awakrdquo atau ldquoPergilah awak dari sinirdquo atau ldquoSaya benci melihat muka awakrdquo dan sebagainya Namun lafaz kinayah memerlukan niat suaminya iaitu jika berniat talak maka jatuhlah talak tetapi jika tidak berniat talak maka tidak berlaku talak

                    [sunting] Jenis talak

                    [sunting] Talak rajrsquoi

                    Suami melafazkan talak satu atau talak dua kepada isterinya Suami boleh merujuk kembali isterinya ketika masih dalam idah Jika tempoh idah telah tamat maka suami tidak dibenarkan merujuk melainkan dengan akad nikah baru

                    [sunting] Talak bain

                    Suami melafazkan talak tiga atau melafazkan talak yang ketiga kepada isterinya Isterinya tidak boleh dirujuk kembali Si suami hanya boleh merujuk setelah isterinya berkahwin lelaki lain

                    suami barunya menyetubuhinya setelah diceraikan suami barunya dan telah habis idah dengan suami barunya

                    [sunting] Talak sunni

                    Suami melafazkan talak kepada isterinya yang masih suci dan tidak disetubuhinya ketika dalam tempoh suci

                    [sunting] Talak bidrsquoi

                    Suami melafazkan talak kepada isterinya ketika dalam haid atau ketika suci yang disetubuhinya

                    [sunting] Talak taklik

                    Talak taklik ialah suami menceraikan isterinya bersyarat dengan sesuatu sebab atau syarat Apabila syarat atau sebab itu dilakukan atau berlaku maka terjadilah penceraian atau talak

                    Contohnya suami berkata kepada isteri ldquoJika awak keluar rumah tanpa izin saya maka jatuhlah talak saturdquo Apabila isterinya keluar dari rumah tanpa izin suaminya maka jatuhlah talak satu secara automatik

                    Ia juga boleh berlaku selepas akad nikah (ia dipraktikkan di Malaysia dan wajib oleh semua pengantin lelaki untuk melafaznya) berkata ldquoJika saya menyeksa isteri saya dengan sengaja atau saya meninggalkan isteri saya selama empat bulan berterusan dengan sengaja tanpa kerelaannya dan jika ia mengadu kepada kadi atau naib kadi apabila disabitkan oleh kadi atau naib kadi maka jatuhlah talak satu ke atas isteri sayardquo

                    Ia juga boleh berlaku dengan cara ldquoJika saya menyeksa isteri saya dengan sengaja atau saya meninggalkannya selama empat bulan berterusan tanpa kerelaannya dan jika ia mengadu kepada kadi atau naib kadi serta membayar RM 100 sebagai tebus talak apabila disabitkan oleh kadi atau naib kadi maka jatuhlah talak satu ke atas isteri saya dengan nilai tebus talak tersebutrdquo

                    [sunting] Fasakh

                    Erti fasakh menurut bahasa ialah rosak atau putus Manakala menurut syarak pula pembatalan nikah disebabkan oleh sesuatu sifat yang dibenarkan syarak misalnya perkahwinan suami isteri yang difasakhkan oleh kadi disebabkan oleh suaminya tidak mempu memberi nafkah kepada isterinya Fasakh tidak boleh mengurangkan bilangan talaknya Fasakh hanya boleh dituntut oleh isteri sekiranya terdapat beberapa sebab atau kecacatan yang terdapat pada pihak suaminya Mengikut mazhab Shafie seorang isteri boleh menuntut fasakh melalui kadi atau mahkamah disebabkan oleh kekurangan suaminya seperti gila (berkekalan atau sekejab) penyakit kusta penyakit sopak penyakit yang menghalang mereka daripada melakukan persetubuhan suami tidak mampu memberi nafkah belanja kepada isterinya seperti makan dan minum serta tempat tinggal pakaian memberi mahar dengan cara tunai sebelum bersetubuh kerana kepapaan atau muflis atau sebagainya suami tidak bertanggungjawab dengan meninggalkan isterinya terlalu lama dan tidak memberi khabar berita suami yang menzalimi dan memudaratkan isterinya

                    suami yang fasik serta melakukan maksiat terhadap Allah dan tidak menunaikan kewajipan kepada Allah dan murtad salah seorang (suami atau isteri)

                    [sunting] Cara melakukan fasakh Jika suami atau isteri mempunyai sebab yang megharuskan fasakh Membuat aduan kepada pihak kadi supaya membatalkan perkahwinan mereka

                    Jika dapat dibuktikan pengaduan yang diberikan adalah betul pihak kadi boleh mengambil tindakan membatalkannya

                    Pembatalan perkahwinan dengan cara fasakh tidak boleh dirujuk kembali melainkan dengan akad nikah yang baru

                    [sunting] Khuluk atau tebus talak

                    Perpisahan antara suami dan isteri melalui tebus talak sama ada dengan menggunakan lafaz talak atau khuluk Pihak isteri boleh melepaskan dirinya daripada ikatan perkahwinan mereka jika ia tidak berpuas hati atau lain-lain sebab Pihak isteri hendaklah membayar sejumlah wang atau harta yang dipersetujui bersama dengan suaminya maka suaminya hendaklah menceraikan isterinya dngan jumlah atau harta yang ditentukan

                    Hukum khuluk adalah berdasarkan surah al-Baqarah ayat 229 ldquoTidak halal bagi kamu mengambil apa-apa yang telah kamu berikan kepada mereka suatu jua pun kecuali jika takut kedua-duanya tidak akan mengikut peraturan Allah swt Jika kamu takut bahawa tidak akan mengikut peraturan Allah maka tiadalah berdosa kedua-duanya tentang barang yang jadi tebus oleh perempuanrdquo

                    Talak boleh jatuh dengan menyebut ldquoSaya menceraikan kamu dengan bayaran RM 10000rdquo dan isterinya menjawab ldquoSaya menerimanyardquo Apabila suami melafazkan demikian dan isterinya menyahut tawaran itu dengan serta-merta jatuhlah talak dengan khuluk dan isterinya wajiblah beridah Suami isteri hanya boleh merujuk dengan akad nikah baru sahaja

                    [sunting] Tujuan khuluk Memelihara hak wanita Menolak bahaya kemudaratan yang menimpanya

                    Memberi keadilan kepada wanita yang cukup umurnya melalui keputusan mahkamah

                    [sunting] Rujuk

                    Menurut bahasa rujuk boleh didefinisikan sebagai kembali Manakala menurut syarak ia membawa maksud suami kembali semula kepada isterinya yang diceraikan dengan ikatan pernikahan asal (dalam masa idah) dengan lafaz rujuk

                    [sunting] Hukum rujukHukum Penjelasan

                    WajibBagi suami yang menceraikan isterinya yang belum menyempurnakan gilirannya dari isteri-isterinya yang lain

                    Haram Suami merujuk isterinya dengan tujuan untuk menyakiti atau memudaratkan isterinya itu

                    Makruh Apabila penceraian lebih baik antara suami dan isteri

                    Harus Sekirannya rujuk boleh membawa kebaikan bersama

                    [sunting] Rukun rujukPerkara Syarat

                    SuamiBerakalBalighDengan kerelaan sendiri

                    Isteri

                    Telah disetubuhiBerkeadaan talak rajrsquoiBukan dengan talak tigaBukan cerai secara khulukMasih dalam idah

                    Lafaz

                    Ucapan yang jelas menyatakan rujukTiada disyaratkan dengan khiar atau pilihanDisegerakan tanpa dikaitkan dengan taklik atau bersyaratDengan sengaja dan bukan paksaan

                    [sunting] Contoh lafaz rujuk

                    [sunting] Lafaz sarih

                    Lafaz terang dan jelas menunjukkan rujuk Contoh ldquoSaya rujuk awak kembalirdquo atau ldquoSaya kembali semula awak sebagai isteri sayardquo

                    [sunting] Lafaz kinayah

                    Lafaz kiasan atau sindiran Contoh ldquoSaya jadikan awak milik saya semulardquo atau ldquoSaya pegang awak semulardquo Lafaz kinayah perlu dengan niat suami untuk merujuk kerana jika dengan niat rujuk maka jadilah rujuk Namun jika tiada niat rujuk maka tidak sahlah rujuknya

                    Bab Lian Ditulis oleh Fani Kamis 24 Mei 2007 2024 1 PENGERTIAN LIrsquoAN DAN KASUS LIrsquoAN

                    Kata lirsquoan menurut bahasa berarti allarsquonu bainatsnaini fa sharsquoidan (saling melaknat yang terjadi di antara dua orang atau lebih) Sedang menurut istilah syarrsquoi lirsquoan ialah sumpah dengan redaksi tertentu yang diucapkan suami bahwa isterinya telah berzina atau ia menolak bayi yang lahir dari isterinya sebagai anak kandungnya dan kemudian sang isteri pun bersumpah bahwa tuduhan suaminya yang dialamatkan kepada dirinya itu bohong (Pengertian ini dikutip dari kitab al-Mugashshal fi Ahkamil Mar-ah Wal Baitil Muslim Fisy Syarirsquoatil Islamiyah VIII 320-321 terbitan Muassasah Risalah Beirut oleh Prof Dr Abdul Karim Zaidan)

                    Apabila seorang laki-laki menuduh isterinya berbuat serong dengan laki-laki lain kemudian isterinya menganggap bahwa tuduhannya bohong maka pihak suami harus dijatuhi hukuman dera kecuali dia mempunyai bukti yang kuat atau melakukan lirsquoan ldquoDan orang-orang yang menuduh isterinya (berzina) padahal mereka tidak ada mempunyai saksi-saksi selain diri mereka sendiri Maka persaksian orang itu ialah empat kali bersumpah dengan nama Allah sesungguhnya dia adalah termasuk orang-orang yang benar Dan (sumpah) yang kelima bahwa lanat Allah atasnya jika dia termasuk orang-orang yang berdusta Istrinya itu dihindarkan dari hukuman oleh sumpahnya empat kali atas nama Allah Sesungguhnya suaminya itu benar-benar termasuk orang-orang yang dusta Dan (sumpah) yang kelima bahwa laknat Allah atasnya jika suaminya itu termasuk orang-orang yang benarrdquo (QS An-Nuur 6-9)

                    Dari Ibnu Abbas ra bahwa Hilal bin Umayyah ra pernah menuduh isterinya berzina dengan Syarik bin Sahma di hadapan Nabi saw Kemudian Nabi saw bersabda ldquoKamu harus dapat membuktikan atau (kalau tidak) hukuman had menimpa punggungmurdquo Lalu dia berkata ldquoYa Rasulullah jika seorang di antara kami telah melihat seorang laki-laki berada di atas isterinya masihkah dituntut untuk pergi mencari buktirdquo maka Beliau pun bersabda ldquoKamu harus dapat membuktikan dan jika tidak maka hukuman had di punggungmurdquo Hilal berkata ldquoDemi dzat yang telah mengutusmu dengan membawa kebenaran sesungguhnya saya benar-benar jujur Maka saya harap sudi kiranya Allah menurunkan ayat Qurrsquoan yang bisa membebaskan punggungku dari hukum derardquo Maka turunlah Malaikat Jibril dan menyampaikan wahyu kepada Beliau WALLADZIINA YARMUUNA AZWAAJAHUM (dan orang-orang yang menuduh istri-isterinya) sampai padat IN KAANA MINASH SHAADIQIN (jika suaminya itu termasuk orang-orang yang benar) Kemudian Nabi saw beranjak dari tempatnya sambil menyuruh Hilal menemui isterinya Kemudian Hilal datang (lagi) kepada Beliau lalu memberikan kesaksian lantas Nabi saw bersabda

                    ldquoSesungguhnya Allah tahu bahwa seorang di antara kamu berdua ini ada yang bohong Adakah di antara kalian berdua ini yang mau bertaubatrdquo Kemudian isterinya bangun lalu memberikan kesaksiannya Maka tatkala ia hendak mengucapkan sumpah yang kelima maka orang-orang menghentikannya (agar tidak jadi mengucapkan sumpah kelima) dan mereka berkata ldquoSesungguhnya perempuan ini wajib dijatuhi hukumanrdquo Ibnu Abbas berkata ldquoLalu ia (isterinya

                    itu) pelan-pelan mundur hingga kami menduga ia akan segera kembalirdquo Kemudian ia berkata Aku tidak akan membuat malu kaumku sepanjang hari Kemudian terus berlalu begitu Lantas Nabi saw bersabda ldquoPerhatikan dia jika dia datang dengan membawa bayi yang juling matanya besar pinggulnya dan kedua betisnya besar juga maka ia(bayi itu) milik Syarik bin Sahmarsquordquo Ternyata dia datang persis yang disabdakan Nabi saw Kemudian Beliau bersada ldquoKalaulah tidak ada ketetapan di dalam Kitabullah sudah barang tentu saya punya urusan dengan diardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no 2098 Fathul Bari VIII 449 no 4747 rsquoAunul Marsquobud VI 341 no 2237 Tirmidzi V 12 no 3229 dan Ibnu Majah I 668 no 2067)

                    2 HUKUM-HUKUM YANG MENIMPA ORANG YANG MELAKUKAN LIrsquoAN

                    Apabila suami isteri melakukan mularsquoanah atau lirsquoan maka berlakukan pada keduanya hukum-hukum berikut ini

                    1 Keduanya harus diceraikan berdasarkan hadistDari Ibnu Umar ra ia berkata ldquoNabi saw memutuskan hukum di antara seorang suami dan isteri dari kaum Anshar dan menceraikan antara keduanyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 458 no 5314 Muslim II 1133 no 9 dan 1494)

                    2 Keduanya haram rujursquo untuk selama-lamanyaDari Sahl bin Sarsquod ra ia berkata ldquoTelah berlaku sunnah Nabi saw tentang suami isteri yang saling bermularsquoanah dimana mereka diceraikan antara keduanya kemudian mereka tidak (boleh) rujursquo buat selama-lamanyardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no 2104 dan Aunul Mabud VI 337 no 2233 serta Baihaqi VII 410)

                    3 Wanita yang bermularsquoanah berhak memiliki maharDari Ayyub bin Sarsquoid bin Jubair ia bercerita Saya pernah bertanya kepada Ibnu Umar ra (Wahai Ibnu Umar) bagaimana kedudukan seorang suami yang menuduh isterinya berbuat serong Jawab Ibnu Umar ldquoNabi saw pernah menceraikan antara dua orang yang bersaudara (yaitu suami isteri) dari Bani rsquoAjlan dan Beliau bersabda (kepada keduanya) ldquoAllah mengetahui bahwa seorang di antara kalian berdua pasti berbohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Ternyata mereka berdua enggan (memenuhi tawaran Beliau) Nabi bersabda lagi ldquoAllah mengetahui bahwa salah seorang di antara kalian berdua pasti bohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Ternyata mereka enggan lalu Nabi pun bersabda ldquoAllah mengetahui bahwa salah seorang di antara kalian berdua pasti bohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Namun mereka berdua enggan (untuk memenuhi tawaran Beliau) Maka selanjutnya Beliau menceraikan antara keduanyardquo Ayyub berkata ldquoKemudian Amr bin Dinar mengatakan kepadaku lsquoSesungguhnya di dalam hadist tersebut ada sebagian yang saya perhatikan belum engkau sampaikan yaitu laki-laki yang bermularsquoanah itu menanyakan ldquoMana hartaku (maharku)rdquo Dijawab (oleh Nabi saw) ldquoTidak ada harta (mahar) bagimu Jika kamu jujur berarti kamu sudah pernah bercampur dengannya jika kamu bohong maka ia (mahar) itu kian jauh darimurdquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 456 no 5311 Muslim II 1130 no 1493 lsquoAunul Marsquobud VI 347 no 2240 dan 2241 Nasarsquoi VI 177)

                    4 Anak yang lahir dari isteri yang bermularsquoanah harus diserahkan kepada sang isteri (ibunya)Dari Ibnu Umar ra ia berkata ldquoSesungguhnya Nabi saw pernah memutuskan untuk mularsquoanah antara seorang suami dengan isterinya kemudian ia (suami) dipisahkan dari anaknya lantas Beliau menceraikan antara mereka berdua kemudian anak itu Rasulullah serahkan kepada isterinyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 460 no 5315 Muslim II 1132 no 1494 lsquoAunul Marsquobud VI 348 no 2242 Tirmidzi II 338 no 1218 Nasarsquoi VI 178 dan Ibnu Majah I 669 no 2069)

                    5 Isteri yang bermularsquoanah berhak menjadi ahli waris anaknya dan begitu juga sebaliknyaDari Ibnu Syihab dalam hadist Sahl bin Sarsquoad ia berkata ldquoMenurut Sunnah Nabi saw sesudah suami isteri yang bermularsquoanah dicerai padahal sang isteri hamil maka anaknya dinisbatkan kepada ibunya Kemudian sunnah Beliau saw berlaku mengenai hak warisnya dimana ia (ibu tersebut) berhak menjadi ahli waris anaknya dan anaknya pun berhak menjadi ahli warisnya sesuai apa yang telah Allah tetapkan untuknyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari 1X 452 no 5309 Muslim II 1129 no 1492 dan lsquoAunul Marsquobud VI 339 no 2235)

                    Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 835 - 841

                    Bab Khulu

                    Selasa 28 Agustus 2007 1821 Pengertian Khulursquo

                    Menurut bahasa kata khulursquo berasal dari khalarsquo ats-tsauba idzaa azzalaba yang artinya

                    melepaskan pakaian karena isteri adalah pakaian suami dan suami adalah pakaian isteri Allah

                    SWT berfirman rdquoMereka itu adalah pakaian bagimu dan kamu pun pakaian bagi merekardquo (Al-

                    Baqarah187)

                    Para pakar fiqih memberi definisi bahwa khulursquo adalah seorang suami menceraikan isterinya dengan imbalan mengambil sesuatu darinya

                    Dan khulursquo disebut juga fidyah atau if tidak (tebusan) (Fiqhus Sunnah II253 Manarus Sabil II226 dan Fathul Bari IX395)

                    Persyaratan Khulursquo

                    Jika persengketaan antara suami isteri kian parah dan tidak mungkin lagi diambil langkah-

                    langkah kompromistis supaya mereka bersatu kembali atau pihak isteri sudah menggebu-gebu

                    untuk bercerai dengan suaminya maka ia boleh menebus dirinya dari kekuasaan suaminya

                    dengan menyerahkan sejumlah harta kepadanya sebagai ganti dari buruknya keadaan yang

                    menimpa suaminya karena bercerai dengannya Allah SWT berfirman rdquoDan tidak halal bagi

                    kamu mengambil dari sesautu yang telah kamu berikan kepada mereka kecuali kalau keduanya

                    (suami isteri) khawatir tidak akan dapat menjalankan hukum-hukum Allah maka tidak ada dosa

                    atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus dirinyardquo (Al-

                    Baqarah229)

                    Dari Ibnu Abbas ra berkata Isteri Tsabit bin Qais bin Syammas datang kepada Nabi saw lalu

                    bertutur rdquoYa Rasulullah aku tidak membenci Tsabit karena imannya dan bukan (pula) karena

                    perangainya melainkan sesungguhnya aku khawatir kufurrdquo Kemudian Rasulullah saw

                    bersabda rdquoMaka mau engkau mengembalikan kebunnya kepadanyardquo Jawabnya rdquoYa (mau)rdquo

                    kemudian ia mengembalikannya kepadanya dan selanjutnya beliau menjawab suaminya (Tsabit)

                    agar mencerainyardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no2036 dan Fathul Bari IX395 no5276)

                    Peringatan Keras Terhadap Masalah Khulursquo

                    Dari Tsauban ra bahwa Rasulullah saw bersabda ldquoSetiap wanita yang mau talak kepada

                    suaminya tanpa alasan yang dibenarkan agama maka haram baginya mencium seberbak

                    surgardquo (Shahih Shahihul Ibnu Majah no1682 ldquoAunul Marsquobud VI308 no2209 Ibnu Majah

                    I662 no20555 dan Tirmidzi II329 no1199)

                    ldquoDarinya (Tsauban) ra dari Nabi saw beliau bersabda ldquoWanita-wanita yang melakukan khulursquo

                    adalah wanita-wanita munafikrdquo (Shahih Shahihul Jamirsquous Shaghir no6681 dan Tirmidzi

                    II329 no1198)

                    Peringatan Keras Bagi Para Suami Agar Tidak Mempersulit Isterinya

                    Manakala seorang suami tidak senang kepada isterinya dan benci kepadanya karena suatu hal

                    maka hendaklah mentalaknya dengan cara yang marsquoruf sebagaimana yang diperintahkan Allah

                    SWT Ia tidak boleh manahannya dan mempersulitnya untuk menebus dirinya sendiri Allah

                    SWT berfirman rdquoDan apabila kamu mentalak isteri-isterimu lalu mereka mendekati akhir

                    iddahnya maka rujukilah mereka dengan cara yang marsquoruf atau ceraikanlah mereka dengan

                    cara yang marsquoruf (pula) Janganlah kamu rujuki mereka untuk memberi kemudharatan karena

                    dengan demikian kamu menganiaya mereka Barangsiapa berbuat demikian maka sungguh ia

                    telah berbuat zhalim terhadap dirinya sendiri Janganlah kamu jadikan hukum-hukum Allah

                    sebagai permainan Dan ingatlah nirsquomat Allah padamu dan apa yang telah diturunkan Allah

                    kepadamu yaitu al-Kitab dan al-Hikmah Allah memberi pengajaran kepada engkau dengan apa

                    yang diturunkan-Nya itu Dan bertakwalah kepada Allah serta ketahuilah bahwasannya Allah

                    Maha Mengetahui segala sesuaturdquo (Al-Baqarah231)

                    Dan Allah SWT berfirman rdquoHai orang-orang yang beriman tidak halal bagi kamu

                    mempusakai wanita dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena

                    hendak mengambil kembali sebagai dari apa yang telah kamu berikan kepadanya terkecuali bila

                    mereka melakukan perbuatan keji yang nyata Dan bergaullah dengan mereka secara patut

                    Kemudian jika kamu tidak menyukai mereka (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak

                    menyukai sesuatu padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyakrdquo (An-Nisaarsquo19)

                    Khulursquo Adalah Fasakh Bukan Talak

                    Jika seorang isteri telah menebus dirinya dan dicerai oleh suaminya Maka ia berkuasa penuh

                    atas dirinya sendiri sehingga suaminya tidak berhak untuk rujuk kepadanya kecuali dengan

                    ridhanya dan perpecahan tidak dianggap sebagai talak meskipun dijatuhkan dengan redaksi

                    talak Namun ia adalah perusakan akad nikah demi kemaslahatan sang isteri dengan balasan

                    menebus dirinya kepada suaminya

                    Ibnul Qayyim ra menulis sebagai berikut rdquoDan yang menunjukkan khulursquo bukan talak adalah

                    bahwa Allah SWT telah menetapkan tiga ketentuan yang berlaku pada talak terhadap (isteri)

                    yang telah dikumpuli jika talak tersebut telah mencapai talak tiga Ketetapan-ketetapan itu tidak

                    pada khulursquo

                    Pertama Suamilah yang lebih berhak rujuk kepada isterinya dalam masa iddah

                    Kedua Talak maksimal tiga kali sehingga setelah terjadi talak ketiga isteri tidak halal bagi

                    suaminya terkecuali ia kawin lagi dengan suami kedua dan pernah bercampur dengannya

                    Ketiga Iddah yang berlaku dalam talak terdiri atas tiga kali qurursquo (bersih dari iddah)

                    Sementara itu telah sah berdasarkan nash (ayat Qur-an ataua hadits) dan ijmarsquo (kesepatakan)

                    bahwasanya tidak sah istilah rujuk dalam khulursquo

                    Dan sudah sah berdasar sunnah Nabi saw dan pendapat para shahabat bahwa iddah untuk khulursquo

                    hanya satu kali haidh

                    Demikian pula telah sah juga berdasar nash syarrsquoi bahwa boleh melakukan khulursquo setelah talak

                    kedua dan talak ketiga

                    Ini jelas sekali menunjukkan bahwa khulursquo bukanlah talak Oleh sebab itu Allah SWT

                    menegaskan rdquoTalak (yang dapat dirujuk) dua kali Setelah itu boleh rujuk lagi dengan

                    Cara yang marsquoruf atau menceraikan dengan cara yang baik dan tidak halal bagi kamu

                    mengambil kembali dari sesuatu yang pernah kami berikan pada mereka kecuali kalau

                    keduanya khawatir tidak akan dapat melaksanakan hukum-hukum Allah Jika kamu khawatir

                    bahwa keduanya (suami istri) tidak dapat mejalangkan hukum-hukum Allah maka tidak ada

                    dosa atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus dirinyardquo (Al-

                    Baqarah229)

                    Dan ini tidak dikhususkan bagi wanita yang telah ditalak dua kali karena hal ini ia mencakup

                    isteri yang dicerai dua kali Tidak boleh dhamir (kata ganti) Itu kembali kepada oknum yang

                    tidak disebutkan dalam ayat di atas dan meninggalkan oknum yang disebutkan dengan jelas akan

                    tetapi mungkin dikhususkan bagi oknum yang pernah disebutkan sebelumnya atau meliputi juga

                    selain yang sudah disebutkan sebelumnya Kemudian Allah SWT berfirman rdquoKemudian jika

                    suami mentalaknya (sesudah talak yang kedua) maka perempuan itu tidak halal lagi baginyardquo

                    (Al-Baqarah230)

                    Ayat al-Qurrsquoan ini meliputi perempuan yang dicerai setelah khulursquo dan setelah dicerai dua kali

                    secara qathrsquoi (pasti) karena dialah yang disebutkan dalam ayat di atas Maka ia (wanita yang di

                    khulursquo) harus masuk ke dalam kandungan lafazh ayat tersebut Demikianlah yang difahami

                    Imam Ahli tafsir Ibnu Abbas ra yang pernah didorsquoakan oleh Rasulullah saw agar Allah

                    mengajarinya tafsir Qurrsquoan Dan pasti doa itu terkabul tanpa keraguan Manakala hukum-hukum

                    yang berlaku dalam khulursquo berlainan dengan hukum-hukum talak maka hal itu menunjukkan

                    bahwa keduanya berlainan Jadi inilah yang sesuai dengan ketentuan narsquoah qiyas dan dengan

                    pendapat para shahabat Nabi saw (Zaadul Marsquoad V199)

                    Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal

                    Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-

                    Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 636 - 641

                    Bab Iddah

                    Kamis 30 Agustus 2007 1654 Pengertian Iddah

                    Menurut bahasa kata iddah berasal dari kata rsquoadad (bilangan dan ihshaak (perhitungan) seorang

                    wanita yang menghitung dan menjumlah hari dan masa haidh atau masa suci

                    Menurut istilah kata iddah ialah sebutannama bagi suatu masa di mana seorang wanita menantimenangguhkan perkawinan setelah ia ditinggalkan mati oleh suaminya atau setelah diceraikan baik dengan menunggu kelahiran bayinya atau berakhirnya beberapa qurursquo atau berakhirnya beberapa bulan yang sudah ditentukan

                    Macam-Macam Masa Iddah

                    Barangsiapa yang ditinggal mati suaminya maka iddahnya empat bulan sepuluh hari baik sang

                    isteri sudah dicampuri ataupun belum Hal ini mengacu pada firman Allah SWT rdquoOrang-orang

                    yang meninggal dunia di antaramu dengan meninggalkan isteri-isteri (hendaklah para isteri itu)

                    menangguhkan dirinya (beriddah) empat bulan sepuluh harirdquo (Al-Baqarah 234)

                    Terkecuali isteri yang sudah dicampuri dan sedang hamil maka masa iddahnya sampai

                    melahirkan rdquoDan wanita-wanita yang hamil waktu iddah mereka itu adalah sampai mereka

                    melahirkan kandungannyardquo (At-Thalaq 4)

                    Dari al-Miswar bin Makhramah bahwa Subairsquoah al-Aslamiyah ra pernah melahirkan dan

                    bernifas setelah beberapa malam kematian suaminya Lalu ia mendatangi Nabi saw lantar

                    meminta idzin kepada Beliau untuk kawin (lagi) Kemudian Beliau mengizinkannya lalu ia

                    segera menikah (lagi) (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX470 no5320 dan Muslim II1122

                    no1485)

                    Wanita yang ditalak sebelum sempat dicampuri maka tidak ada masa iddah baginya berdasarkan

                    pada firmannya Allah SWT berfirman rdquoHai orang-orang yang beriman rsquoapabila kamu menikahi

                    perempuan-perempuan yang beriman kemudian kamu ceraikan mereka sebelum kamu

                    mencampurinya maka sekali-kali tidak wajib atas mereka iddah bagimu yang kamu minta

                    menyempurnakannyardquo (Al-Ahzaab49)

                    Sedang wanita yang ditalak yang sebelumnya sempat dikumpuli dan dalam keadaan hamil maka

                    masa iddahnya ialah ia melahirkan anak yang diakndungnya Allah SWT berfirman rdquoDan

                    wanita-wanita hamil waktu iddah mereka itu adalah sampai mereka melahirkan

                    kandungannyardquo (At-Thalaq4)

                    Dari az-Zubair bin al-Awwam ra bahwa ia mempunyai isteri bernama Ummu Kultsum bin

                    rsquoUqbah radhiyallahu rsquoanha Kemudian Ummu Kultsum yang sedang hamil berkata kepadanya

                    rdquoTenanglah jiwaku (dengan dijatuhi talak satu)rdquo Maka az-Zubir pun menjatuhkan padanya talak

                    satu Lalu dia keluar pergi mengerjakan shalat sekembalinya (dari shalat) ternyata isterinya

                    sudah melahirkan Kemudian az-Zubir berkata rdquoGerangan apakah yang menyebabkan ia

                    menipuku semoga Allah menipunya (juga)rdquo Kemudian dia datang kepada Nabi saw lalu beliau

                    bersabda kepadanya rdquoKitabullah sudah menetapkan waktunya lamarlah (lagi) di kepada

                    dirinyardquo (Shahih Shahih Ibnu Majah no1546 dan Ibnu Majah I653 no2026)

                    Jika wanita yang dijatuhi talak termasuk perempuan yang masih berhaidh secara normal maka

                    masa iddahnya tiga kali haidh berdasarkan Firman Allah SWT rdquoWanita-wanita yang ditalak

                    hendaklah menahan diri (menunggu tiga kali qurursquo)rdquo (Al-Baqarah 228)

                    Kata qurursquo berarti haidh Hal ini mengacu pada hadits Aisyah ra bahwa Ummu Habibah ra

                    sering mengeluarkan darah istihadhah(darah yang keluar dari wanita karena sakit atau lainnya)

                    lalu dia bertanya kepada Nabi saw (mengenai hal tersebut) Maka Beliau menyuruh

                    meninggalkan shalat pada hari-hari haidhnya (Shahih Lighairih Shahih Abu Daud no252 dan

                    rsquoAunul Marsquobud I463 no278)

                    Jika wanita yang dijatuhi talak itu masih kecil belum mengeluarkan darah hadih atau sudah lanjut

                    usia yang sudah manopause (berhenti masa haidh) maka iddahnya adalah tiga bulan lamanya

                    Allah swt berfirman rdquoDan perempuan-perempuan yang tidak haidh lagi (manopause) diantara

                    isteri-isteri kaian jika ragu-ragu (tentang masa iddahnya) maka masa iddah mereka adalah tiga

                    bulan Begitu pula perempuan-perempuan yang belum haidhrdquo (At-Thalaq4)

                    Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal

                    Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-

                    Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 642 ndash 645

                    • Talak
                      • Daftar isi
                      • [sunting] Latar Belakang
                      • [sunting] Pengertian
                      • [sunting] Pembagian Talak
                        • [sunting] Dari segi cara suami menjatuhkan
                        • [sunting] dari segi boleh - tidaknya suami rujuk kembali pada istrinya
                          • MACAM-MACAM TALAK
                            • pengrtian khulu
                            • Perceraian dalam Islam
                              • Isi kandungan
                              • [sunting] Talak
                                • [sunting] Hukum talak
                                • [sunting] Rukun talak
                                • [sunting] Contoh lafaz talak
                                • [sunting] Jenis talak
                                  • [sunting] Talak rajrsquoi
                                  • [sunting] Talak bain
                                  • [sunting] Talak sunni
                                  • [sunting] Talak bidrsquoi
                                  • [sunting] Talak taklik
                                      • [sunting] Fasakh
                                        • [sunting] Cara melakukan fasakh
                                          • [sunting] Khuluk atau tebus talak
                                            • [sunting] Tujuan khuluk
                                              • [sunting] Rujuk
                                                • [sunting] Hukum rujuk
                                                • [sunting] Rukun rujuk
                                                • [sunting] Contoh lafaz rujuk
                                                  • [sunting] Lafaz sarih
                                                  • [sunting] Lafaz kinayah

                      1 Talak rajiy

                      Talak rajiy adalah talak satu atau dua yang mana seorang suami masih boleh

                      rujukkepada isterinya itu meskipun isterinya itu tidak rela sebagaimana dikemukakan oleh

                      Wahbah al-Zuhaili sebagai berikut

                      غير من الزوجته إلى المطلقة إعادة بعده الزوج يملك الذي فهو بعد وذلك ترض لم ولو العدة فى دامت ما جديد عقد إلى حاجة

                      انقضاء قبل المراجعة تمت إذا البائن غير والثاني األول الطالق]29[العدة

                      Yaitu talak yang mana laki-laki itu memiliki hak kembali untuk mengikat tali perkawinan kepada perempuan yang ditalaknya itu tanpa memerlukan akad baru selama masih berada dalam iddh walaupun perempuan itu tidak rela Hal itu terjadi setelah talak pertama dan kedua yang tidak termasuk kategori ba`in apabila telah sempurna rujuk sebelum habis masa iddah

                      Ketentuan ini didasarkan kepada Firman Allah SWT dalam surat Al-Baqaraħ [2] ayat

                      229

                      أن لكم يحل وال بإحسان تسريح أو بمعروف فإمساك مرتان الطالق خفتم فإن الله حدود يقيما أال يخافا أن إال شيئا آتيتموهن مما تأخذوا

                      فال الله حدود تلك به افتدت فيما عليهما جناح فال الله حدود يقيما أالالظالمون هم فأولئك الله حدود يتعد ومن تعتدوها

                      Talak (yang dapat dirujuki) dua kali Setelah itu boleh rujuk lagi dengan cara yang maruf atau menceraikan dengan cara yang baik Tidak halal bagi kamu mengambil kembali sesuatu dari yang telah kamu berikan kepada mereka kecuali kalau keduanya khawatir tidak akan dapat menjalankan hukum-hukum Allah Jika kamu khawatir bahwa keduanya (suami isteri) tidak dapat menjalankan hukum-hukum Allah maka tidak ada dosa atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus dirinya Itulah hukum-hukum Allah maka janganlah kamu melanggarnya Barangsiapa yang melanggar hukum-hukum Allah mereka itulah orang-orang yang zalim

                      Ayat diatas menjelaskan bahwa talak rajiy adalah talak satu atau talak pertama talak dua

                      atau talak ke dua Setelah suami menjatuhkan talak satu atau talak pertama atau talak dua atau

                      talak kedua maka sebelum habis mas iddahnya dia boleh rujuk kembali kepada bekas isterinya

                      tanpa akad nikah baru dan tanpa mahar Tetapai bila habis masa iddahnya suami ingin

                      berkumpul kembali maka dilaksanakan akad nikah yang baru serta mahar yang baru

                      Adapun akibat dari talak rajiy adalah a) Bilangan talak yang dimilki suami berkurang

                      b) Ikatan perkawinan berakhir setelah masa iddah habis jika suami tidak rujuk c) Suami boleh

                      rujuk dalam masa iddah isterinya d) Ulama Syafiiyyah dan Malikiyyah dalam salah satu

                      pendapatnya mengatakan haram bagi suami melakukan hubugan suami isteri dalam masa iddah

                      sebelum rujuk karena mereka berpendapat bahwa dengan terjadinya talak seluruh hubungan dan

                      iktan suami istri terputud Akan tetapi menurut ulama Hanafiyyah dan Hanabillah suami boleh

                      saja menggauli isterinya dalam masa iddah dan sikap ini dianggap sebagai upaya rujuk dari

                      suami[30]

                      2 Talak Bain

                      Talak bain terbagi dua yaitu talak bain sughra dan talak bain kubra Adapun talak bain

                      sughra adalah talak yang dijatuhkan oleh seorang suami terhadap isterinya yang mana dengan itu

                      ia tidak dapat kembali lagi kecuali melalui akad dan mahar yang baru sebagaimana

                      dikemukakan oleh Wahbah al- Zuhaili sebagai berikut

                      إال الزوجيه إلى المطلقة يعد أن بعده الرجل يستطيع ال الذي هو بالكتابة أو مال على أو الدخول قبل الطالق وهو ومهر جديد بعقد]31[اإليالء بسبب أو اإلنفاق لعدم ال القاضي يوقعه الذي أو الحنفية عند

                      Yaitu talak yang mana laki-laki itu tidak dapat kembali mengikat tali perkawinan kepada wanita yang ditalaknya itu kecuali dengan akad dan mahar yang baru talak tersebut terjadi sebelum disetubuhi atau atas harta atau sindiran menurut ulama Hanafiyyah atau yang diputuskan oleh hakim yang bukan karena tidak memberi nafkah atau dengan sebab ila

                      Akibat hokum dari talak bain sughra adlah a) Suami tidak boleh rujuk kepada isterinya

                      kecuali dengan akad dan mahar yang baru b) Bilangan talak yang dimiliki suami berkurang c)

                      Mahar itu halal disebabkan kepada dua factor yaitu kematian dan talak d) Tidak saling

                      mewarisi antara suami dan isteri apabila meninggal salah satu dari keduanya[32]

                      Adapun yang dimaksud dengan talak Bain kubra adalah talak tiga atau talak yang ketiga

                      yang dijatuhkan oleh seorang suami kepada isterinya yang mana suami tersebut tidak dapat

                      kembali lagi sebelum isterinya itu menikah terlebih dahulu dengan laki-laki lain malakukan

                      hubungan intim dalam artian yang sebenarnya dan telah pula diceraikan oleh suaminya yang

                      baru itu sebagaimana yang dikemukakan oleh Wahbah al-Zuhaili sebagai berikut

                      إال الزوجية إلى المطلقة يعيد أن بعده الرجل يستطيع ال الذي هو ثم حقيقة دخوال بها ويدخل ضحيحا زواجا آخر بزوج تتزوج أن بعد

                      ]33[الثالث الطالق بعد وذلك منه عدتها وتنقضي عنها يموت أو يفارقها

                      Yaitu talak yang mana laki-laki tersebut tidak dapak mengikat tali perkawinan dengan wanita yang ditalaknya itu kecuali setelah ia menikah dengan laki-laki lain sebagai nikah yang benar dan telah melakukan hubungan initm dalam artian yang hakiki kemudian laki-laki itu

                      menceraikan wanita tersebut atau ia mati dan telah habis pula mas iddahnya Hal itu terjadi setelah dijatuhkan talak tiga

                      Adapun akibat hukum dari talak bain kubra menurut ulama fikiah adalah terputusnya seluruh ikatan dan hubungan suami isteri setelah talak dijatuhkan Suami tidak memilki hak talak lagi dan diantara keduanya tidak saling mewarisi meskipun dalam masa iddah[34]

                      [1] Abu Bakr bin Hasan al-Kasnawiy (selanjutnya disebut al-Kasnawiy) Ashl al-Madacircrik (Libanon Dar al-Fikr tth) cet Ke-2 Juz 3 h 139-140

                      [2] Ibid[3] Ahmad al-Hashariy al-Wilacircyaħ al-Washacircyaħ al-Thalacircq fi al-Fiqħ al-Islacircmiy li Ahwacircl al-Syakhshiyyaħ

                      (Beirut Dar al-Jil 1992) cet Ke-2 h 653[4] Musthafa Dib al-Bagha al-Tawzhicircb fi Adillaħ min al-Ghacircyaħ wa al-Taqricircb (Beirut Dar al-Fikr 1983)

                      cet Ke-2 h 173[5] Mahmud Mathrajiy al-Majmucirc Syarh al-Muhadzdzab al-Imacircm al-Nawawiy (Beirut dar al-Fikr 2000)

                      Juz 18 h 277-278[6] Konsekwensi dari perbedaan dalam mengklasifikasikan talak ini di antaranya adalah apabila seorang

                      suami berkata keapda isterinya yang termasuk dalam salah satu kategori berikut anak kecil sudah menompouse hamil atau belum disetubuhi anti thaliq li al-sunnaħ (kamu perempuan yang ditalak karena sunnah) maka talaknya tidak dianggap sebagai talak sunnah Lihat Ibid h 278

                      [7] Al-Hasyariy opcit h 243[8] Ala al-Din Abi Bakr Ibn Masud al-Kasaniy Bada`i wa al-Shana`i (Beirut Dar al-Kutub al-Ilmiyyah

                      tth) Jilid 3 h 88 Lihat juga al-Hasariy ibid h 212[9] Burhan al-Din Abi al-Hasan Ali Ibn Abi Bakr Abd al-Jalil al-Rasyidaniy al-Marghinaniy al-Hidayah

                      Syarh Bidayat al-Mubatadi` (Beirut Dar al-Kutub al-Ilmiyyah 1990) Juz 1 h 247 Lihat Juga Wahbah al-Zuhayliy al-Fiqh al-Islacircmiy wa Adillatuh (Damaskus Dacircr al-Fikr 1989) cet Ke-3 Juz 7 h 426

                      [10] Al-Kasaniy opcit h 88 Lihat Juga al-Hashariy opcit h 212[11] Al-Kasaniy ibid[12] Al-Marghinaniy opcit h 248 Bandingkan dengan al-Kasaniy ibid h 89[13] Al-Kasaniy ibid Lihat juga al-Hashariy opcit h 213 dan 244[14] Al-Kasaniy opcit h 89[15] Muslim Shahih Muslim (Beirut Dar al-Kutub al-Ilmiyyah tth) Jilid 2 h 1093[16] Al-Nasa`iy Sunan al-Nasa`iy (Beirut Dar al-Fikr tth) Jilid 3 h 102[17] Al-Hashariy opcit h 246[18] KHI ini merupakan peraturan yang diberlakukan khusus bagi umat Islam Indonesia yang ditetapkan

                      melalui Inpres Nomor 1 tahun 1991[19] Al-Zuhayliy opcit h 425[20] Al-Hashariy opcit h 231[21] Abdurrahman al-Jaziriy al-Fiqħ Ala Madzacircħib al-Arbaaħ (Beirut Dar al-Fikr 1990) Juz 4 h 300-

                      301[22] Al-Zuhayliy opcit h 430[23] Ibid h 431[24] Ibid h 462[25] Al-Hashariy opcit h 216-217[26] Ibid h 217[27] Ibid h 247[28] Muhammad Zahid ibn al-Hasan al-Kawtsariy Tartib Musnad al-Imacircm al-Syacircfiiy (Bandung Maktabah

                      Dahlan 1990) Jilid 1 h 32-33 Lihat juga al-Jaziriy opcit h 228[29] Al-Zuhayliy opcit h 432[30] Al-Zuhayliy opcit h 439[31] Ibid h 432[32] Ibid h 434-435[33] Ibid h 432

                      FASAKH

                      Pengertian Fasakh

                      Fasakh ialah membatalkan pernikahan dengan kuasa kadi kerana tidak memenuhi syarat-syarat ketika akad terdapatnya kecacatan pada isteri suami

                      Penceraian melalui fasakh tidak boleh dirujuk semula Jika ingin bersatu semula hendaklah dengan akad yang baru

                      Fasakh boleh berlaku kerana

                      (a) terdapatnya kecacatan ketika aqad spt tidak menepati syarat-syarat pada Rukun Nikah (b) terdapatnya kecacatan pada rumahtangga yang disebabkan oleh suamiisteri

                      Sebab-sebab yang mengharuskan fasakh (disebabkan oleh suamiisteri)

                      (a) suami tidak memberi nafkah menyediakan tempat tinggal atau tidak membayar mas kahwin isterinya

                      (b) tidak diketahui kedudukan suami sama ada masih hidup atau mati selama bertahun-tahun

                      lamanya

                      (c) salah seorang daripada suami atau isteri menjadi cacat sebagaimana yang dibenarkan oleh hukum

                      syarak

                      (d) murtad salah seorang daripada suami atau isteri atau kedua-duanya

                      (e) masuk Islam salah seorang daripada suami atau isteri dan tidak diikuti oleb seorang lagi dalam

                      masa idah

                      (f) berlakunya persetubuhan syubhat disebabkan salah sangka

                      (g) suami zalim iaitu selalu menganiaya isteri seperti memukul mengugut atau tidak melayan isteri

                      dengan baik dan adil

                      (h) tidak bernafsu sebagai seorang lelaki

                      (i) kecacatan syarie pada suami dan isteri (j) Suami mempunyai penyakit yg merbahaya spt AIDS SARS JE Siplis dsb

                      Hikmah Fasakh

                      1 Mengelakkan isteri dianiayai dan disiksa oleh suami

                      2 Menunjukkan keadilan Allah kepada hambanya Jika suami diberikan talak isteri diberikan fasakh

                      3 Memberi peluang isteri berpisah drp suaminya dan memulakan hidup baru

                      KETENTUAN HUKUM AL-KHULU[9]

                      Menurut tinjauan fikih dalam memandang masalah Al-Khulu terdapat hukum-hukum taklifi sebagai berikut

                      [1] Mubah (Diperbolehkan)

                      Ketentuannya sang wanta sudah benci tinggal bersama suaminya karena kebencian dan takut tidak dapat menunaikan hak suaminya tersebut dan tidak dapat menegakkan batasan-batasan

                      Allah Subhanahu wa Tarsquoala dalam ketaatan kepadanya dengan dasar firman Allah Subhanahu wa Tarsquoala

                      ldquoJika kamu khawatir bahwa keduanya (suami-isteri) tidak dapat menjalankan hukum-hukum Allah maka tidak ada dosa atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh

                      isteri untuk menebus dirinyardquo

                      [Al-Baqarah 229]

                      Al-Hafizh Ibnu Hajar memberikan ketentuan dalam masalah Al-Khulu ini dengan pernyataannya bahwasanya Al-Khulu ialah seorang suami menceraikan isterinya dengan penyerahan pembayaran ganti kepada suami Ini dilarang kecuali jika keduanya atau salah satunya merasa khawatir tidak dapat melaksanakan apa yang diperintahkan Allah Hal ini bisa muncul karena adanya ketidaksukaan dalam pergaulan rumah tangga bisa jadi karena jeleknya akhlak atau bentuk fisiknya Demikian juga larangan ini hilang kecuali jika keduanya membutuhkan penceraian karena khawatir dosa yang menyebabkan timbulnya Al-Bainunah Al-Kubra (Perceraian besar atau Talak Tiga) [10]

                      Syaikh Al-Bassam mengatakan diperbolehkan Al-Khulu (gugat cerai) bagi wanita apabila sang isteri membenci akhlak suaminya atau khawatir berbuat dosa karena tidak dapat menunaikan haknya Apabila sang suami mencintainya maka disunnahkan bagi sang isteri untuk bersabar dan tidak memilih perceraian [11]

                      [2] Diharamkan Khulursquo

                      Hal Ini Karena Dua Keadaan

                      a) Dari Sisi Suami

                      Apabila suami menyusahkan isteri dan memutus hubungan komunikasi dengannya atau dengan sengaja tidak memberikan hak-haknya dan sejenisnya agar sang isteri membayar tebusan

                      kepadanya dengan jalan gugatan cerai maka Al-Khulu itu batil dan tebusannya dikembalikan kepada wanita Sedangkan status wanita itu tetap seperti asalnya jika Al-Khulu tidak dilakukan

                      dengan lafazh thalak karena Allah Subhanahu wa Tarsquoala berfirman

                      ldquoJanganlah kamu menyusahkan mereka karena hendak mengambil kembali sebagian kecil dari apa yang telah kamu berikan kepadanya terkecuali bila mereka melakukan

                      pekerjaan keji yang nyatardquo

                      [An-Nisa 19] [12]

                      Apabila suami menceraikannya maka ia tidak memiliki hak mengambil tebusan tersebut Namun bila isteri berzina lalu suami membuatnya susah agar isteri tersebut membayar terbusan dengan Al-Khulu maka diperbolehkan berdasarkan ayat di atasrdquo [13]

                      b) Dari Sisi Isteri

                      Apabila seorang isteri meminta cerai padahal hubungan rumah tangganya baik dan tidak terjadi perselisihan maupun pertengkaran di antara pasangan suami isteri tersebut Serta tidak ada alasan syarrsquoi yang membenarkan adanya Al-Khulu maka ini dilarang berdasarkan sabda Rasulullah Shallallahu lsquoalaihi wa sallam

                      ldquoSemua wanita yang minta cerai (gugat cerai) kepada suaminya tanpa alasan maka haram baginya aroma surgardquo

                      ]HR Abu Dawud At-Tirmidzi Ibnu Majah dan Ahmad dan dishahihkan Syaikh Al-Albani dalam kitab Irwarsquoul Ghalil no 2035] [14]

                      [3] Mustahabbah (Sunnah) Wanita Minta Cerai (Al-Khulu)

                      Apabila suami berlaku mufarrith (meremehkan) hak-hak Allah maka sang isteri disunnahkan Al-Khulu Demikian menurut madzhab Ahmad bin Hanbal [15]

                      [4] Wajib

                      Terkadang Al-Khulu hukumnya menjadi wajib pada sebagiaan keadaan Misalnya terhadap orang yang tidak pernah melakukan shalat padahal telah diingatkan

                      Demikian juga seandainya sang suami memiliki keyakinan atau perbuatan yang dapat menyebabkan keyakinan sang isteri keluar dari Islam dan menjadikannya murtad Sang wanita tidak mampu membuktikannya di hadapan hakim peradilan untuk dihukumi berpisah atau mampu membuktikannya namun hakim peradilan tidak menghukuminya murtad dan tidak juga kewajiban bepisah maka dalam keadaan seperti itu seorang wanita wajib untuk meminta dari suaminya tersebut Al-Khulu walaupun harus menyerahkan harta Karena seorang muslimah tidak patut menjadi isteri seorang yang memiliki keyakinan dan perbuatan kufur [16]

                      Al-Khulu Gugatan Cerai Dalam Islam

                      Penulis Ust Kholid syamhudi

                      __________Foote Note

                      [10] Fathul Bari 9318[11] Taudhihul Ahkam Min Bulughul Maram 5469[12] Taudhihul Ahkam Min Bulughul Maram 5469[13] Shahih Fiqhis Sunnah 3343[14] Shahih Fiqhis Sunnah 3342[15] Shahih Fiqhis Sunnah 3342[16] Shahih Fiqhis Sunnah 3343

                      pengrtian khuluPosted by admin on November 8 2010

                      Sedangkan menurut pengertian syarirsquoat para ulama mengatakan dalam banyak definisi yang semuanya kembali kepada pengertian bahawasanya Al-Khulu ialah terjadinya perpisahan

                      Pengertian Talak Talak merupakan kalimah bahasa Arab yang bermaksud menceraikan atau Talak melalui Khulu Talak yang difasakhkan oleh Hakim 4 Menjatuhkan Talak Tiga Sekaligus

                      Menurut pengertian syara Khulu adalah Perceraian yang diminta oleh isteri kepada suaminya dengan memberi wang atau sebagainya Di kalangan masyarakat Melayu Khulu juga

                      Khulu bererti tanggal Menurut pengertian syara Khulu adalah Penceraian yang diminta oleh isteri dari suaminya dengan memberi wang atau sebagainya

                      1SERIAL FIQH MUNAKAHATNIKAH ANJURAN MANFAAT TUJUAN HUKUM DAN WANITAWANITAYANG HARAM DINIKAHIOleh Aep Saepulloh DarusmanwiatiLisensi DokumenCopyright Aep Saepulloh wwwindonesianschoolorgSeluruh dokumen di wwwindonesianschoolorg dapat digunakan dimodifikasi dandisebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial )nonprofit( dengan syarat tidakmenghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakandalam setiap dokumen Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang kecualimendapatkan ijin terlebih dahulu dari penulis indonesianschoolorg2SERIAL FIQH MUNAKAHATNIKAH ANJURAN MANFAAT TUJUAN HUKUM DAN WANITAWANITAYANG HARAM DINIKAHIOleh Aep Saepulloh DarusmanwiatiAnjuran menikah dalam ajaran IslamTahukah anda siapakah orang terkaya di dunia Ya siapapun jawabannya yang jelas satu diasudah menikah Jangan di tingkat dunia mari kita perkecil skalanya tingkat nasional Siapakah orangpaling kaya nomor satu di Indonesia Siapapun dia yang jelas dia sudah menikah bahkan sudahbercucu dan bercicit Adakah orang bujang yang kaya Ada hanya sedikit dan bahkan kalaupun diakaya tetap tidak akan mengalahkan kayanya orang yang sudah menikah Mengapa demikian Inisudah sebuah ketentuan bahwa orang yang masih bujang adalah orang-orang miskin sekalipun diabanyak hartanya Mengapa Karena dia baru bisa menafkahi dan membiayai dirinya sendiri Mengapaorang bujang tidak ada yang kaya disebut sebuah ketentuan Ya karena demikian Rasulullahbersabda Perhatikan hadits berikut ini

                      رج 1049703 ل م 1049703 سكين م 1049703 سكين م (( 1049703 سكين وس 1049703 لم عن 1049703 هعلي الله صلى الله رسول قال قال نجيح أبي

                      و 1049703 ال المال من غنيا آان وإن الله رسول یا قالوا امرأة له ليسالم من غنيا آان وإن قال

                      1049703 ن یا قالوا زوج لها ليس امرأة مسكينة مسكينة مسكينة قالم غنية آانت وإن الله رسول

                      [ ] (( الطبرانى رواه المال من غنية آانت إن و قال المالArtinya Ibn Nujaih berkata Rasulullah Saw bersabda Miskin miskin miskin seorang laki-laki yang

                      belum mempunyai isteri Para sahabat bertanya Ya Rasulullah apakah sekalipun laki-laki itubanyak hartanya Rasulullah menjawab Ya meskipun dia banyak hartanya Rasulullah Sawbersabda kembali Miskin miskin miskin perempuan yang belum bersuami Para sahabat bertanyaApakah sekalipun wanita itu banyak hartanya Rasulullah Saw menjawab Ya sekalipun diabanyak hartanya (HR Thabrani)Perhatikan dalam hadits di atas Rasulullah secara tegas (boleh jadi doa) menyebut tiga kalibahwa laki-laki atau perempuan yang belum menikah tetap dikatakan miskin sekalipun mereka banyakhartanya Ini juga barangkali di antara penyebab mengapa jarang sekali bujang atau gadis yang kayaraya Yah karena didoakan oleh Rasulullah untuk tidak kaya Kalau mau kaya ya harus segeramenikahNamun jangan dipahami bahwa menikah untuk menjadi orang kaya Itu hanyalah sebuahgambaran singkat betapa Islam sangat menganjurkan ummatnya untuk menikah Dalam hadits lainRasulullah mengatakan bahwa nikah adalah sunnahku dan barang siapa yang tidak menyukaisunnahku (menikah) maka ia bukan termasuk ummat dan golongankuBahkan kalau kita perhatikan ayat-ayat al-Quran yang berbicara tentang nikah kita akanmendapati bahwa kata nikah digambarkan dengan tiga istilah Pertama nikah disebut sebagai sunanulanbiya (amalan sunnah para nabi) perhatikan misalnya dalam firman Allah berikut ini

                      ذن ب 1049703 إ وما 1049703 ا ة ی وذر واجا ز أ هم ل ا ن وجعل لك قب من ال س ر ا ن ل س ر أ قد ول

                      ل إ ة آی ب ي ت أ ی ن أ سول ر ل ان آ( الرعد ( اب ت آ جل أ ل ك ل ه 38اللArtinya Dan sesungguhnya Kami telah mengutus beberapa Rasul sebelum kamu dan Kamimemberikan kepada mereka istri-istri dan keturunan Dan tidak ada hak bagi seorang Rasulmendatangkan sesuatu ayat (mukjizat) melainkan dengan izin Allah Bagi tiap-tiap masa ada Kitab(yang tertentu) (QS ar-Radu 38)Demikian juga dalam hadits dikatakan

                      الحي 1049703 اء المرس 1049703 لين س 1049703 نن رسول 1049703 ن أن أیوب أبي عنم (( أربع قال وسلم عليه الله صلى الله

                      [ ] (( الترمذى رواه والنكاح والسواك والتعطرArtinya Rasulullah Saw bersabda Ada empat hal yang termasuk sunnah para Nabi Malu memakaiwangi-wangian siwak dan nikah (HR Turmudzi)3Kedua nikah juga disebut dalam konteks sebuah kenikmatan yang sangat besar (al-imtinan)Perhatikan firman Allah dalam surat an-Nahl ayat 72 berikut ini

                      ين 1049703 ات ن ب م واجك ز أ من م ك ل وجعل واجا ز أ م ك فس ن أ من م ك ل جعل ه واللب الطي من م قك ز ور وحفدة

                      ( النحل ( ون فر ك ی هم ه الل عمة ن وب ون ؤمن ی اطل ب ال فب 72أ

                      Artinya Allah menjadikan bagi kamu istri-istri dari jenis kamu sendiri dan menjadikan bagimu dariistri-istri kamu itu anak-anak dan cucu-cucu dan memberimu rezki dari yang baik-baik Makamengapakah mereka beriman kepada yang batil dan mengingkari nikmat Allah (QS An-Nahl 72)Ketiga nikah juga digambarkan sebagai salah satu tanda kekuasaan Allah Perhatikan dalamsurat ar-Rum ayat 21 berikut ini

                      ف 1049703 ي ن إ حم 1049703 ة ور م 1049703 ودة م ك ي 1049703 ن ب ق 1049703 ل خل ن أ ه ات ءای ومنع وج ها ي ل إ وا ن ك س ت ل ا واج ز أ م ك فس ن أ من م ك ل

                      ( الروم ( ون ر فك ت ی قوم ل ات ی آل 21ذلكArtinya Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri darijenismu sendiri supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya dan dijadikan-Nyadiantaramu rasa kasih dan sayang Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tandatandabagi kaum yang berfikir (QS Ar-Rum 21)Dengan digambarkannya dalam tiga istilah di atas menunjukkan bahwa nikah adalah sesuatuyang sangat dianjurkan karena di samping merupakan amalan sunnah para Nabi salah satu tandakekuaasaan Allah juga ia merupakan nikmat yang sangat besar Bahkan ketika manusia merasa waswasdengan masalah nafkah dan rizki setelah menikah kelak Allah secara tegas mengatakan bahwaDialah yang akan mengayakannya Dialah yang akan mencukupkannya dan mengganti kefakirannyadengan kekayaan Perhatikan firmah Allah dalam surat an-Nur ayat 32 berikut ini

                      ه وا 1049703 ضل ون ك ی ن إ م ك مائ وإ م ادآ ب ع من حين والصال م ك من امى ی األ كحوا ن وأف من ه الل هم غن ی اء فقر

                      ( النور ( يم عل ع واس ه 32واللArtinya Dan kawinkanlah orang-orang yang sedirian diantara kamu dan orang-orang yang layak(berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuanJika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya Dan Allah Maha luas(pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui (QS An-Nur 32)Bahkan dalam sebuah hadits dikatakan bahwa orang yang menikah dengan niat untuk menjagakehormatan diri termasuk salah satu golongan yang akan dibantu dan ditolong langsung oleh Allah

                      عل 1049703 ى ح 1049703 ق ثالث (( 1049703 ة ق 1049703 ال وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله 1049703 لىص الله رسول أن عنه الله رضي هریرة أبى عن

                      العف 1049703 (( اف والمكاتب 1049703 د الله سبيل فى المجاهد عونهم اللهیری الذى والناآح األداء یرید الذى

                      [ الترمذى [رواهArtinya Dari Abu Hurairah bahwasannya Rasulullah Saw bersabda Ada tiga kelompok manusiayang akan ditolong dan dibantu langsung oleh Allah orang yang berjuang di jalan Allah Hambasahaya yang mengadakan mukatabah dengan tuannya dan bermaksud untuk membayar tebusannyaserta orang yang menikah dengan maksud untuk menjaga diri (dari perbuatan tidak terpuji) (HRTurmudzi)Dari sini tampak jelas mengapa orang yang kaya umumnya adalah orang yang sudahberkeluarga karena ternyata Allah turun tangan langsung dalam membantu dan menolong merekayang sudah menikah termasuk dalam masalah rizkinya Bahkan pehatikan juga ungkapan para ulamasalaf bahwa wanita itu merupakan pulsa yang akan menambah account suaminya

                      الرجل رصيد إلى یضاف آنز خير المرأةArtinya Wanita adalah sebaik-baik simpanan yang akan menambah tabungan laki-lakiMasih menyangkut anjuran dan perhatian Islam dengan menikah ini perhatikan sabda-sabdaRasulullah dan perkataan para sahabat berikut ini

                      ی 1049703 أتينكم ف 1049703 إنهن لن 1049703 ساء ا تزوج (( 1049703 وا وس 1049703 لم لى 1049703 هعلي ص 1049703 الله الله رس 1049703 ول ق 1049703 ال قال 1049703 ت عائ 1049703 شة ع 1049703 ن

                      [ شيبة)) [ أبي ابن أخرجه بالمال4Artinya Siti Aisyah berkata Rasulullah Saw bersabda Menikahlah segera dengan wanita karenawanita itu dapat mendatangkah harta (HR Ibn Abi Syaibah)

                      أن ف 1049703 أمره الفاق 1049703 ة إلي 1049703 ه ی 1049703 شكو وس 1049703 لم الله 1049703 ه لىص 1049703 علي الله رس 1049703 ول إل 1049703 ى رجل جاء قال جابر عن( الخطيب ( أخرجه یتزوجArtinya Jabir berkata Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah Saw mengadukan kefakirannyaRasulullah Saw kemudian menyuruhnya untuk segera menikah (HR Al-Khatib)

                      إذا (( 1049703 صف وسلم عليه الله صلى الله رسول قال قالت عائشة عنن استكمل فقد العبد تزوج

                      [ ] (( البيهقى رواه اآلخر النصف فى الله فليتق دینهArtinya Siti Aisyah berkata Rasulullah Saw bersabda Apabila seorang hamba menikah makasugguh ia telah menyempurnakan setengah agamanya Maka bertakwalah kepada Allah padasetengahnya lagi (HR al-Baihaki)

                      ل 1049703 م ث 1049703 م ی 1049703 نكح الن موس 1049703 را آ 1049703 ان م (( 1049703 ن عن 1049703 لموس عليه الله صلى الله رسول قال قال نجيح ابي

                      [ ] (( الطبرانى رواه منى فليس ینكحArtinya Ibnu Nujaih berkata Rasulullah Saw bersabda Barangsiapa yang sudah siap untuk menikahkemudian tidak menikah maka ia tidak termasuk ummatku (HR Thabrany)

                      أنى 1049703 ول وأعلم أیام عشرة إال أجلى من یبق لم لو مسعود ابن قال ط ولي ا آخره فى أموت

                      [ ] الطبرانى رواه الفتنة مخافة لتزوجت فيهن النكاحArtinya Ibnu Masud berkata Kalau saja usiaku tinggal sepuluh hari dan saya mengetahuibahwasannya saya akan meninggal di penghujung harinya dan pada saat itu saya masih ada waktuuntuk menikah pasti saya akan menikah lebih dahulu karena takut terjadinya fitnah (HR Thabrani)

                      (( )) یتزوج حتى الشاب نسك یتم ال طاوس قالArtinya Thawus berkata Ibadah seorang pemuda belum sempurna sehingga ia menikah

                      ] (( )) رواه فجور أو عجز إال النكاح من یمنعك ما الزوائد البى عمر قال[ شيبة أبي ابنArtinya Umar bin Khatab pernah berkata kepada Abu az-Zawaid Tidak ada yang menghalangikamu untuk menikah kecuali dua hal imma kamu itu lemah (lemah syahwat) ataupun kamu sukaberbuat dosa (HR Ibn Abi Syaibah)Hikmah dan manfaat menikahDi atas telah dipaparkan secara panjang lebar mengenai anjuran Islam (targhib) untuk menikahPertanyaan berikutnya Untuk apa menikah Apa manfaat dan kegunaannya

                      Sebagaimana diketahui bersama bahwa manusia dan makhluk lainnya mempunyai gharizahseksual yang tinggi Tidak disangsikan bahwa kebutuhan biologis ini dari waktu ke waktu dan daritahun ke tahun terus naik dan dahsyat Ditahan dan dibiarkan tentu bukan sebuah jalan keluarDilampiaskan semena-mena sebagaimana hewan juga bukan sebuah solusi yang baik Untuk itu Islammemberikan aturan dalam rangka melampiaskan kebutuhan biologis ini melalui nikah Denganpernikahan kebutuhan biologis yang sudah menggebu itu akan disalurkan secara baik dan benarsehingga diharapkan orang tersebut menjadi tenang dan rehat Karena kini ia telah mempunyai tempatyang bersih dan sah untuk menumpahkan kebutuhan biologisnyaSayyid Sabiq dalam bukunya Fiqhus Sunnah mengatakan bahwa dengan menikah badanmenjadi tenang jiwa juga damai pandangan terpelihara dan kasih saying bisa diwadahi secara benarOleh karena itu sejatinya orang yang sudah menikah menjadi orang yang tenang baik dalam jasmanipandangan maupun jiwanya Dalam sebuah hadits dikatakan

                      ش 1049703 يطان ص 1049703 ورة ف 1049703 ى تقب 1049703 ل الم (( 1049703 رأة إن لم 1049703 الوس 1049703 ق علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى النب 1049703 ي أن هریرة أبي عنیعجبه 1049703 ا ما امرأة من أحدآم رأى فإذا شيطان صورة فى وتدبر

                      م یرد ذلك فإن أهله فليأت[ ] (( مسلم رواه نفسه فى5Artinya Dari Abu Hurairah bahwasannya Rasulullah Saw bersabda Sesungguhnya wanita itu baikketika menghadap ataupun membelakangi dalam bentuk syaithan (menggoda) Apabila salah seorangdi antara kalian melihat sesuatu yang menakjubkan dari wanita maka segeralah datangi keluarganyakarena dengan demikian dapat menolak apa yang sedang bergejolak di dalam dirinya (HR Muslim)Selain untuk memberikan ketenangan lahir bathin menikah juga berguna untuk memperbanyakketurunan dan melanjutkan kehidupannya Karena itu Rasulullah Saw dalam sebuah hadits bersabda

                      ) أبو رواه القيامة یوم األنبياء بكم مكاثر فإنى الودود تزوجواالولودداود)Artinya Rasulullah Saw bersabda Nikahilah wanita-wanita yang subur dan penyayang karena akuadalah nabi yang paling banyak ummatnya kelak pada hari Kiamat (HR Abu Dawud)Bahkan menurut hasil penelitian salah satu badan di PBB yang dikeluarkan pada hari Sabtutanggal 6 Juni 1959 sebagaimana dikutip oleh Sayyid Sabiq dalam Fiqhus Sunnah-nya bahwa usiaorang-orang yang sudah menikah lebih lama dan panjang ketimbang yang tidak atau belum menikahPenilitian ini dilakukan di seluruh pelosok dunia pada tahun 1956 Hasil penelitian ini hemat penulissangatlah logis karena orang yang sudah menikah dapat melampiaskan kebutuhan biologisnyasehingga jiwanya tidak berontak lagi malah lebih tenang Berbeda dengan para bujang yang belumtersalurkan sama sekali jiwa dan badannya akan terus bergejolak tidak tenang Dan ketika dia tidakmenyalurkannya secara benar melalui pernikahan maka jiwanya tetap bergejolak dan tidak tenangsehingga hal ini akan sangat berpengaruh dalam langkah dan kehidupannya Menumpahkan danmelampiaskan bukan pada tempat yang benar juga bukan jalan terbaik karena dia tidak akanmengetahui bersih sehatnya tempat yang dikunjunginya itu Bahkan tidak menutup kemungkinan

                      tempat tersebut telah dikunjungi pula oleh orang lain yang membawa penyakit kelamin yang sangatganas Untuk itu adalah wajar apabila penelitian tersebut mengatakan bahwa umumnya usia yangsudah menikah jauh lebih panjang ketimbang yang tidak atau belum menikahTujuan menikahApa tujuan menikah dalam ajaran Islam Apakah untuk memenuhi kebutuhan biologis semataPernikahan dalam Islam bukan semata demi memenuhi nafsu seksualitas semata akan tetapimempunyai tujuan utama sebagaimana difirmankan oleh Allah dalam surat ar-Rum ayat 21 berikut ini

                      ف 1049703 ي ن إ حم 1049703 ة ور م 1049703 ودة م ك ي 1049703 ن ب ق 1049703 ل خل ن أ ه ات ءای ومنع وج ها ي ل إ وا ن ك س ت ل ا واج ز أ م ك فس ن أ من م ك ل

                      ( الروم ( ون ر فك ت ی قوم ل ات ی آل 21ذلكArtinya Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri darijenismu sendiri supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya dan dijadikan-Nyadiantaramu rasa kasih dan sayang Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tandatandabagi kaum yang berfikir (QS Ar-Rum 21)Dari ayat di atas paling tidak ada tiga tujuan utama dari menikahPertama untuk menenangkan dan menentramkan jiwa (litaskunu ilaiha) Ketenangan jiwa danpikiran merupakan hal yang sangat penting bagi keberhasilan dan kesuksesan seseorang Seseorangakan mempunyai peluang yang sangat besar untuk maju dan berhasil manakala hati pikiran danjiwanya sudah tenang Dengan menikah bayangan-bayangan dan khayalan-khayalan masa mudatertumpah sudah Bahkan karena kini dia sudah mempunyai tempat khusus gejolak itu tidak akanterlalu membludak manakala melihat wanita lain yang menggoda Rasulullah bersabda

                      ش 1049703 يطان ص 1049703 ورة ف 1049703 ى تقب 1049703 ل الم (( 1049703 رأة إن لم 1049703 الوس 1049703 ق علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى النب 1049703 ي أن هریرة أبي عنیعجبه 1049703 ا ما امرأة من أحدآم رأى فإذا شيطان صورة فى وتدبر

                      م یرد ذلك فإن أهله فليأت[ ] (( مسلم رواه نفسه فىArtinya Dari Abu Hurairah bahwasannya Rasulullah Saw bersabda Sesungguhnya wanita itu baikketika menghadap ataupun membelakangi dalam bentuk syaithan (menggoda) Apabila salah seorangdi antara kalian melihat sesuatu yang menakjubkan dari wanita maka segeralah datangi keluarganyakarena dengan demikian dapat menolak apa yang sedang bergejolak di dalam dirinya (HR Muslim)Kedua dengan menikah juga untuk menimbulkan rasa mawaddah cinta kasih kepada keluargaSetiap manusia memiliki keinginan untuk mencintai dan mengasihi orang yang didambakannya Mana6kala cinta kasihnya ini tidak disalurkan kepada orang tertentu maka ia akan mencari benda lain atauhal lain untuk menumpahkan cinta kasihnya itu Dengan menikah cinta kasih itu akan tertuang dantersalurkan secara benar Bukan semata kepada isteri dan anak-anaknya akan tetapi juga kepadakeluarga si isteri dan kerabatnya Dengan demikian pernikahan pada hakikatnya bukan sematapertemuan antara suami isteri saja akan tetapi pertemuan antara dua keluarga besar keluarga suamidan keluarga si isteri Oleh karena itu dalam ajaran Islam disyaratkan adanya wali nikah Ini

                      menunjukkan bahwa pernikahan memang mempertemukan dua keluarga Yang menikah bukan sematasuami dan isteri tapi seluruh keluarga Ketika dua keluarga sudah bertemu di sanalah tempat untukmenuangkan rasa cinta kasih yang sudah menjadi fitrah manusiaKetiga dengan menikah juga untuk menimbulkan rasa kasih sayang rahmah Sebagaimanarasa mawaddah manusia juga mempunyai naluri untuk menyayangi sesamanya Sayang rahmahtidak sama dengan mencintai Sayang rahmah jauh di atas mencintai Rasa sayang biasanya munculdari lubuk hati yang paling dalam Ia lahir bukan karena dorongan nafsu seksual kebutuhan biologisatau hal-hal lahiriyah lainnya Ia betul-betul tumbuh dari dalam jiwa setelah bergaul dan lamamengenal pasangannya Naluri rasa sayangnya ini akan ditumpahkan untuk keluarganya terutamauntuk isteri dan anak-anaknya Dalam sebuah hadits riwayat Imam Bukhari suatu hari Aqra bin Habismelihat Rasulullah Saw sedang mencium cucunya Hasan bin Ali Aqra kemudian berkata Sayamempunyai sepuluh putra putri tapi saya tidak pernah mencium mereka satupun Mendengar ituRasulullah Saw bersabda

                      یرحم ال یرحم ال من إنArtinya Sesungguhnya orang yang tidak pernah menyayangi dia tidak akan disayangiDemikian di antara tujuan menikah dalam Islam sebagaimana yang tertera dalam al-Quransurat ar-Rum ayat 21 Wallahu alamHukum PernikahanPara ulama telah sepakat bahwa nikah itu diperintahkan Namun mereka berbeda pendapatmengenai hukumnya Dalam hal ini para ulama terbagi kepada tiga kelompokPertama nikah wajib bagi setiap orang yang sudah mampu untuk melakukannya sekali seumurhidup Pendapat ini adalah pendapatnya Dawud ad-Dahiry Ibn Hazm dan lainnya Dalil yang menjadidasar pendapat ini adalah dhahir dari nash-nash baik berupa ayat al-Quran maupun hadits Nabi yangmemerintahkan pernikahan Kelompok ini memahami secara tekstual bahwa semua perintah tersebutmenggunakan shigat amar (bentuk perintah) dan setiap perintah menunjukkan wajib karenanya nikahjuga adalah wajib al-ashlu fil amr lil wujub pada dasarnya perintah itu menunjukkan kepada wajibPendapat kedua mengatakan bahwa nikah itu hukumnya adalah sunnah saja Pendapat iniadalah pendapatnya Jumhur ulama Pendapat kedua ini memahami perintah nikah yang terdapat dalamal-Quran dan Sunnah kepada hukum sunnah bukan wajib Firman Allah yang terdapat dalam surat an-Nisa ayat 3 misalnya yang berbunyi

                      ورباع وثالث مثنى النساء من لكم طاب ما فانكحواArtinya Maka nikahilah wanita-wanita yang kamu sukai dua tiga dan empat (QS An-Nisa 3)Ayat di atas menurut pendapat kedua ini bukanlah menunjukkan wajib Karena dalam ayat diatas Allah mengkaitkan nikah dengan kemampuan istithaah Artinya barang siapa yang sudahmampu untuk menikah maka menikahlah Sedangkan yang belum mampu untuk menikah maka tidakmengapa ia tidak menikah Karena itu menikah bukanlah wajib akan tetapi sunnah sajaPendapat ketiga adalah pendapat yang mengatakan bahwa hukum menikah berbeda-bedatergantung kondisi seseorang Pendapat ini adalah pendapat kuat pada madzhab MalikiyyahSyafiiyyah dan Hanabilah

                      Menurut pendapat ini hokum menikah bisa wajib bagi mereka yang sudah siap dan mampubaik lahir maupun bathin sehingga kalau tidak menikah ia akan terjerumus kepada perbuatan zinaTidak ada cara lain untuk menjaganya kecuali dengan jalan menikah Dalam qaidah Ushuliyyahdaikatakan Sesuatu yang tidak menyebabkan terpenuhinya sesuatu yang wajib kecuali dengansesuatu itu maka sesuatu itu menjadi wajib hukumnya7Nikah juga hukumnya bisa sunnah bagi mereka yang syahwatnya sudah menggebu akan tetapimasih besar kemungkinan seandainya belum menikah pun ia masih dapat menjaga diri dari perbuatanzina Untuk kondisi seperti ini nikah hukumnya sunnah sajaNikah juga bisa haram bagi orang yang belum siap menikah baik secara lahir (menafkahi)maupun secara bathin (berhubungan badan) sehingga kalau dipaksakan menikah si wanita akanmenderita baik lahirnya maupun bathinnya Atau nikah juga bisa menjadi haram bagi orang yangbermaksud jahat dengan nikahnya itu misalnya ingin menyakiti si isteri dan keluarganya atau karenabalas dendam dan sebagainyaNikah juga bisa makruh bagi orang yang kondisinya seperti disebutkan diatas akan tetapitidak menimbulkan madharat bagi si isteri Jadi apabila ia menikah si isteri tidak merasakan dampaknegative yang sangat besar Untuk orang seperti ini sebaiknya jangan dahulu menikah dan kalaupunmau menikah maka hukumnya makruh sajaDari ketiga pendapat ini penulis lebih cenderung untuk mengambil pendapat ketiga ini bahwapernikahan itu hukumnya berbeda-beda disesuaikan dengan kondisi orang yang bersangkutanPendapat ini rasanya lebih tepat terutama untuk kondisi sekarangMacam-macam pernikahan yang dilarang1 Nikah SyigarNikah Syigar adalah seorang laki-laki menikahkan putri perempuannya atau saudariperempuannya dengan orang lain dengan syarat orang tersebut mau menikahkan putrinya atausaudari perempuannya dengan orang tadi baik pernikahan tersebut memakai mahar maupuntidak Hanya saja umumnya pernikahan Syigar ini tidak ada maharnya karena sudah digantidengan tukar menukar putri atau saudari perempuannyaPara ulama sepakat bahwa nikah Syigar ini haram hukumnya Hal ini didasarkankepada hadits-hadits berikut ini

                      الشغار عن وسلم عليه الله صلى الله رسول نهى قال جابر عن( مسلم( أخرجهArtinya Jabir berkata Rasulullah Saw melarang nikah syigar (HR Muslim)

                      عن (( وسلم عليه الله صلى الله رسول نهى قال هریرة أبى عن والشغار قال الشغار

                      وأزوج 1049703 ك أخت 1049703 ك زوجن 1049703 ى أو ابنت 1049703 ى وأزوج 1049703 ك ى 1049703 كزوجن 1049703 ابنت للرج 1049703 ل الرج 1049703 ل یق 1049703 ول أن[ ماجه)) [ وابن والنسائي مسلم أخرجه أختىArtinya Abu Hurairah berkata Rasulullah Saw melarang nikah Syigar Nikah Syigar adalahseorang laki-laki berkata kepada laki-laki lain nikahkan saya dengan anak perempuan kamudan saya nanti akan menikahkanmu dengan anak perempuan saya atau nikahkan saya dengansaudari perempuan kamu dan saya akan menikahkan kamu dengan saudari perempuan saya(HR Muslim NasaI dan Ibn Majah)

                      2 Nikah MuhallilMuhallil secara bahasa berarti yang menjadikan halal Nikah Muhallil adalah pernikahandi mana seorang laki-laki menikahi seorang wanita yang sudah ditalak tiga kemudian iamentalaknya dengan maksud agar wanita tersebut dapat dinikahi kembali oleh suaminya yangdahulu yang telah mentalak tigaPernikahan ini biasanya terjadi ketika si mantan suami yang telah mentalak isterinya tigakali bermaksud untuk kembali lagi kepada isterinya tadi namun karena sudah ditalak tiga iatidak boleh langsung menikahi mantan isterinya itu kecuali si isteri tadi menikah dahulu denganlaki-laki lain Untuk tujuan itu kemudian si laki-laki tadi menyewa atau membayar laki-laki lainagar menikahi mantan isterinya tadi dengan catatan tidak boleh disetubuhi atau boleh disetubuhitapi harus sesegera mungkin diceraikan agar mantan suami tadi dapat menikahinya kembaliOrang yang dibayar untuk menikahi mantan isterinya dalam istilah fiqh disebut dengan almuhallil(yang menjadikan halal) sedangkan mantan suami yang membayar laki-laki tadi disebutdengan al-muhallal lah Pernikahan ini haram hukumnya berdasarkan dalil berikut ini8

                      ل 1049703 ه والمحل 1049703 ل المحل 1049703 ل وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله ول 1049703 لىص رس 1049703 الله لع (( 1049703 ن ق 1049703 ال م 1049703 سعود اب 1049703 ن ع 1049703 ن

                      ( وأحمد والنسائي الترمذى (أخرجهArtinya Ibnu Masud berkata Rasulullah melaknat al-muhallil (yang menjadikan halal) dan almuhallallah (yang dijadikan halal karenanya) (HR Turmudzi Nasai dan Ahmad)

                      عب)) [ 1049703 د رواه رجمتهم 1049703 ا إال بمحلل 1049703 ة و بمحل 1049703 ل ال 1049703 ىأوت(( ال 1049703 ق الخط 1049703 اب ب 1049703 ن عم 1049703 ر ع 1049703 ن

                      صحيح بإسناد [الرزاقArtinya Umar bin Khatab berkata Tidak didatangkan kepadaku muhallil dan wanita yangdijadikan halal karenanya kecuali aku akan meranjam keduanya (HR Abdur Razak dengansanad yang shahih)3 Nikah IstibdhaNikah Istibdha adalah nikah yang dimaksudkan untuk memperoleh keturunan atau bibitunggul Dalam prakteknya nikah ini atas usul dan kemauan si suami setelah melihat ada orangyang dipandang hebat pintar atau aneh dari yang lainnya sehingga ia pun berkeinginan untukmendapatkan putra seperti dia Sang suami biasanya berkata kepada isterinya Apabila kamusudah suci dan selesai haidmu pergilah ke si anu (misalnya seorang professor) dan bersenangsenanglahdengannya sampai kamu hamil Ketika sudah hamil baru isteri tersebut pulang lagidan kembali lagi kepada suaminya Dan suaminya sangat bahagia karena akan mendapatkanputra yang sangat diinginkannya Istibdha secara bahasa artinya bersetubuh (jima) Pernikahanseperti ini jelas diharamkan4 Nikah ar-RahtRaht secara bahasa berarti rombongan kelompok Dalam pernikahan ini sekelompoklaki-laki (syaratnya tidak boleh lebih dari sepuluh orang) bersekutu dan sepakat untuk menggauliseorang perempuan secara bergantian dan bergilir Ketika wanita tadi hamil dan melahirkansemua laki-laki yang ikut menanam saham pada wanita tadi harus berkumpul di hadapanwanita tadi Setelah berkumpul si wanita berkata

                      فالن یا ابنك فهو ولدت وقد أمرآم من آان ما عرفتم قد

                      Artinya Kalian telah maklum dengan apa yang telah kalian lakukan Kini saya sudahmelahirkan maka anak ini adalah anakmu wahai fulan (sambil menunjuk salah satu laki-lakiyang disukainya)Ketika si wanita menunjuk salah satu laki-laki yang disukainya maka laki-laki itulahyang harus menjadi bapak dari anak tersebut sekaligus menjadi suaminya yang resmi Tidakboleh si laki-laki tersebut menolak dengan alasan dan catatan apapun Sementara laki-laki lainyang tidak terpilih mereka beterbangan lagi mencari mangsa-mangsanya yang lainLantas siapa yang diuntungkan dan dirugikan dalam pernikahan semacam ini Tentu yangrugi adalah orang ganteng dan baik karena dialah yang akan dipilih oleh wanita tersebutSementara yang beruntung adalah laki-laki jelek dan jahat karena jelas dia tidak akan dipilihsehingga ia masih bisa leluasa menaburkan racun-racun asmara dan syahwatnya Dalam duniamodern terutama di kota-kota besar pernikahan masa Jahiliyyah ini masih ada dan berlaku untuktidak mengatakan banyak berlaku Hanya saja dengan nama dan format lain Dalam istilahsekarang nikah Raht ini disebut dengan nama Salome (satu lobang rame-rame maaf)Naudzubillah5 Nikah al-BaghayaAl-Baghaya secara bahasa berarti pelacur Nikah al-Baghaya ini sama dengan nikah ar-Raht di atas Hanya saja dalam nikah Baghaya ini tidak dibatasi jumlah pengunjungnya Iaboleh lebih dari sepuluh orang bahkan tidak terhitung sekalipun Setiap laki-laki hidung belangyang sreg dan greget dengan seorang wanita yang disukai bersama boleh melakukan isytirakWanita yang menjadi sasaran segerombolan laki-laki tersebut tidak boleh menolak dan tidakmelayani tamu-tamu hidung belang tersebut Tua muda ganteng jelek pesek mancungkurus gemuk dekil bersih kalau dia datang harus diservice secara memuaskan Setiap orang9yang sedang bertamu pada hari itu biasanya menancapkan tanda khusus berupa bendera di luarrumahnya sebagai tanda bahwa wanita tersebut sedang full on ada tamuSetiap laki-laki yang pernah bertamu harus mengisi buku tamu Buku tamu ini biasanyadisiapkan khusus oleh wanita tersebut Tidak ada seorang tamu pun yang jajan di rumahnyakecuali namanya tercatat Ketika wanita tersebut hamil wanita tersebut melihat daftar tamunyadan memanggil satu persatu tamu-tamu berhidung belang tersebut Tidak boleh menolak ketikawanita tersebut mengundang dan memanggilnyaSetelah melahirkan wanita tersebut memanggil seluruh tamu-tamunya berikut seorangqafah (juru taksir manusia) Tukang qafah ini bertugas melihat dan membaca si bayi lalumembaca pula seluruh tamu yang hadir untuk dicarikan kesamaannyamdashistilah sekarang mungkincek darah dan gen Tamu yang lebih banyak kesamaan dengan bayi tadi dialah yang akanmenjadi bapaknya sekaligus menjadi suami wanita tersebut Ketika sudah diputuskan oleh jurutaksir tadi tidak boleh si laki-laki tersebut menolak apalagi tidak bertanggung jawabSiapa yang diuntungkan dalam pernikahan ini Tentu mereka yang dapat menyuap siqafah agar tidak ditunjuk Yang rugi Yang tidak menyuap si qafah sama sekali karena dialahyang akan menjadi bapak dari bayi hasil rame-rame tadimdashdalam istilah iklan di Indonesiaidentik dengan iklan permen Nano-Nano rame rasanya Naudzubillah Apakah pernikahanseperti ini ada pada masa sekarang Ya jelas ada hanya dengan nama dan format lain bahkandengan alat dan teknologi canggih sehingga tidak ada tamu-tamu yang merasa dirugikan untukmenanggung bayi rame-rame tersebut Pernikahan Baghaya ini dalam konteks sekarangbertebaran dimana-mana dengan berbagai nama misalnya Saritem di Bandung dan SurabayaKramat Tunggak di Jakarta Warung Remang-Remang di setiap pinggiran jalan Panti Pijat yangtersebar hampir di seluruh kota dan lainnya Naudzubillah6 Nikah Badal

                      Secara bahasa badal berarti menukar mengganti Nikah Badal adalah pernikahan di manaseorang laki-laki yang sudah beristri berkata kepada laki-laki lain yang juga sama sudah beristriBiarkan isteri kamu tidur dengan saya dan saya ijinkan isteri saya tidur dengan kamu kalaukamu keberatan biar kita tukar tambah Jadi Nikah Badal ini berupa pernikahan tukar menukaristeri Dalam dunia modern terutama di kota-kota besar seperti Jakarta pernikahan ini seringkalidiistilahkan dengan Tukar Kunci Jadi dalam pergaulan-pergaulan glamour apabila seoranglaki-laki berkata kepada laki-laki lain yang sama-sama sudah berkeluarga Ayo kita tukar kuncimaka maksudnya adalah pernikahan Badal ini Tentu bukan sembarang kunci tapi kunci inikunci ajaib yang bukan saja bisa membuka pintu tapi membuka yang mempunyai pintunaudzubillah min dzalik7 Nikah MutahMutah secara bahasa berarti bersenang-senang Nikah Mutah dalam dunia sekarangdisebut dengan Nikah Kontrak Maksudnya seorang laki-laki menikahi seorang wanita hanyasaja ketika akadnya ditentukan untuk masa satu minggu misalnya atau satu bulan satu tahunatau bahkan satu hari kemudian si laki-laki tadi memberikan upah atau biaya sebagaiimbalannya Pernikahan ini pada masa Rasulullah Saw pernah dibolehkan karena saat itu sedangkondisi perang yang berbulan-bulan Namun tidak lama setelah itu Rasulullah Sawmenghapusnya dan mengharamkannya sampai hari Kiamat kelak Oleh karena itu seluruh ulamasepakat bahwa pernikahan Mutah ini haram hukumnya Untuk pembahasan lebih lanjut masalahNikah Mutah ini insya Allah akan penulis bahas dalam makalah tersendiri8 Nikah al-UrfiNikah Urfi ini ramai diperbincangkan di Mesir belakangan ini Boleh jadi nama NikahUrfi ini untuk konteks Indonesia belum sampai dan belum pernah terdengar meskipun tidakmenutup kemungkinan dalam prakteknya sudah sejak dahulu berjalan dan berlanjut Nikah Urfiadalah pernikahan antara laki-laki dan perempuan yang tidak diketahui oleh kelurganya bolehjadi tidak memakai saksi tidak diumumkan dan tidak memakai wali Bukan hanya itu antaralaki-laki dan perempuan hidup berpisah makan dan minum sendiri-sendiri bahkan tinggal punberpisah Namun ketika keduanya greget untuk making love baru keduanya bersama dan dimana saja jadi10Pernikahan ini banyak merajarela di Mesir dan demikian juga di Indonesia terutama dikalangan mahasiswa mahasiswi Untuk melampiaskan nafsu seksualnya keduanya sepakat untukmembungkus perbuatan hinanya dengan bungkusan yang seolah-olah dilegalkan dandiperbolehkan oleh ajaran Islam Boleh jadi ada saksi hanya saja saksinya adalah teman-temandekatnya saja Sementara keluarganya tidak mengetahuinya sedikitpun Modus opperandi daripernikahan ini juga adalah untuk mendapatkan nafkahAkhir-akhir ini di Mesir merebak pernikahan ini karena si wanita biasanya menginginkannafkah yang besar dan tidak peduli dengan cara atau bentuknya Pernikahan ini jelas tidakmemakai surat-surat resmi dari pejabat yang berwenang (di Indonesia dari KUA) Pernikahan inijelas haram hukumnya karena pada hakikatnya adalah perzinahan modern NaudzubillahSemua jenis pernikahan yang telah disebutkan di atas diharamkan dalam ajaran IslamMengapa Karena pernikahan dalam ajaran Islam mempunyai aturan tersendiri ada rukun-rukun dansyarat-syarat yang harus dipenuhi Ketika rukun dan syaratnya tidak terpenuhi maka pernikahantersebut menjadi batal dan haram Untuk mengetahui lebih lanjut persoalan ini nanti akan kita bahaslebih jauh dalam pembahasan akad nikahDemikian sekelumit mengenai jenis dan macam pernikahan yang dilarang dan diharamkandalam ajaran Islam Tidak ada alasan untuk seorang muslim dan muslimah untuk melegalkan terlebihmempraktekkan pernikahan-pernikahan di atas Semoga kita terhindar dari semua jenis pernikahan

                      terkutuk di atasWanita-wanita yang haram untuk dinikahi (al-muharramaat minannisaa)Dalam ajaran Islam ada beberapa wanita yang haram hukumnya untuk dinikahi oleh laki-lakiHal ini sebagaimana dijelaskan oleh Allah dalam firmanNya surat an-Nisa ayat 22-24

                      ا يل س 1049703 ب وس 1049703 اء ومقت 1049703 ا ة فاح 1049703 ش 1049703 ان آ ن 1049703 ه إ د 1049703 لفق 1049703 س م 1049703 ا ل 1049703 ا إ اء الن 1049703 س من م اؤآ ءاب ح ك ن ما كحوا ن ت والخ 1049703 ت األ ن 1049703 ات وب خ

                      ال 1049703 أ ن 1049703 ات وب م ك وخال 1049703 ات م ك و 1049703 ات م ك واتخ 1049703 عم وأ م ك ن 1049703 ات وب م ك مه 1049703 ات

                      أ م ك عل 1049703 ي م 1049703 ت حرف 1049703 ي ي الل 1049703 ات م ك ب ب 1049703 ائ ور م ك ائ ن 1049703 س مه 1049703 ات

                      وأ ن 1049703 اعة 1049703 الرض م م ك خ 1049703 وات وأ م ك ض 1049703 عن ر

                      أ ي الل 1049703 ات م ك مه 1049703 ات وأ

                      ئ 1049703 ل وحال م ك عل 1049703 ي جن 1049703 اح فل 1049703 ا ه 1049703 ن ب م دخل 1049703 ت م 1049703 واون ك ل 1049703 ت ن ف 1049703 إ ه 1049703 ن ب م دخل 1049703 ت ي الل 1049703 ات م ك ائ س ن من م حجورآا غف 1049703 ور 1049703 ان آ الل 1049703 ه ن إ س 1049703 لف ق 1049703 د م 1049703 ا ل 1049703 ا إ ن ي ت خ 1049703 أ

                      ال ن ب 1049703 ي جمع 1049703 وا ت ن وأ م ك ب ص 1049703 ال أ 1049703 ن م ال 1049703 ذین م ك ن 1049703 ائ ب أ

                      اء ور م 1049703 ا ك 1049703 م ل ح 1049703 ل وأ م ك عل 1049703 ي الل 1049703 ه ت 1049703 اب آ م ك ت 1049703 ان

                      م ی ك 1049703 أ مل ما ال إ اء س الن من ات محصن وال حيما رهن ج 1049703 ور أ وهن ف 1049703 آت هن 1049703 ن م ب 1049703 ه م عت مت اس 1049703 ت افحين 1049703 ا سم 1049703 فم غي 1049703 ر ين مح 1049703 صن م ك موال

                      أ ب غوا ت ب ت ن أ م ك ذلحكيم 1049703 ا يم 1049703 ا عل 1049703 ان آ الل 1049703 ه ن إ فری 1049703 ضة ال ع 1049703 د ب 1049703 ن م ه1049703 ب م ت اض 1049703 ي ر ت فيم 1049703 ا م ك عل 1049703 ي جن 1049703 اح ول 1049703 ا فری 1049703 ضة(24- ( 22النساء Artinya Dan janganlah kamu kawini wanita-wanita yang telah dikawini oleh ayahmu terkecuali padamasa yang telah lampau Sesungguhnya perbuatan itu amat keji dan dibenci Allah dan seburuk-burukjalan (yang ditempuh)Diharamkan atas kamu (mengawini) ibu-ibumu anak-anakmu yang perempuansaudara-saudaramu yang perempuan saudara-saudara bapakmu yang perempuan saudara-saudaraibumu yang perempuan anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang laki-laki anak-anakperempuan dari saudara-saudaramu yang perempuan ibu-ibumu yang menyusui kamu saudaraperempuan sepersusuan ibu-ibu istrimu (mertua) anak-anak istrimu yang dalam pemeliharaanmu dariistri yang telah kamu campuri tetapi jika kamu belum campur dengan istrimu itu (dan sudah kamuceraikan) maka tidak berdosa kamu mengawininya (dan diharamkan bagimu) istri-istri anakkandungmu (menantu) dan menghimpunkan (dalam perkawinan) dua perempuan yang bersaudarakecuali yang telah terjadi pada masa lampau sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi MahaPenyayang Dan (diharamkan juga kamu mengawini) wanita yang bersuami kecuali budak-budakyang kamu miliki (Allah telah menetapkan hukum itu) sebagai ketetapan-Nya atas kamu Dandihalalkan bagi kamu selain yang demikian (yaitu) mencari istri-istri dengan hartamu untuk dikawinibukan untuk berzina Maka istri-istri yang telah kamu nikmati (campuri) di antara mereka berikanlahkepada mereka maharnya (dengan sempurna) sebagai suatu kewajiban dan tiadalah mengapa bagi

                      11kamu terhadap sesuatu yang kamu telah saling merelakannya sesudah menentukan mahar ituSesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana (QS an-Nisa 22-24)Dari ayat di atas ditambah keterangan-keterangan lainnya para ulama membagi wanita-wanitayang haram untuk dinikahi itu menjadi dua bagian besarPertama wanita-wanita yang haram untuk dinikahi selamanya Artinya seorang laki-laki tidakboleh menikahi wanita jenis ini kapanpun dan dalam kondisi apapunKedua wanita-wanita yang haram untuk dinikahi untuk sementara waktu Untuk bagian keduaini wanita-wanita tersebut haram untuk dinikahi selama ia berada dalam keadaan khusus(penjelasannya akan dibahas di bawah nanti) dan apabila keadaan tersebut sudah hilang maka ia bolehdinikahiWanita-wanita yang haram dinikahi selamanyaYang termasuk wanita-wanita yang haram untuk dinikahi selamanya (muabbada) ini ada tigakelompokA Haram dinikahi lantaran keturunan (nasab)Wanita-wanita yang haram dinikahi karena nasab (keturunan) ini ada tujuh jenis1 Semua Ibu baik dari pihak ibu maupun dari pihak bapak sampai ke atas yangmelahirkan laki-laki tersebut Maksudnya wanita-wanita yang menyebabkan lakilakiitu lahir (ibu) baik dari pihak ibunya sendiri maupun dari pihak bapaknya sendirisampai ke atas haram untuk dinikahi Misalnya ibunya sendiri ibunya ibu (nenek daripihak ibu) ibunya bapak (nenek dari pihak bapak) ibunya nenek dari pihak ibu ibunyanenek dari pihak bapak dan seterusnya sampai ke atas Wanita-wanita ini semuanyaharam untuk dinikahi selamanya (al-ummahaat)2 Semua Anak perempuan baik dari pihak putra laki-lakinya maupun putriperempuannya terus sampai ke bawah Maksudnya semua wanita yang dilahirkankarena laki-laki tersebut baik anak perempuan itu putri dari putranya maupun dariputrinya Misalnya anak perempuannya sendiri cucu perempuannya dari anakperempuan cucu perempuan dari anak laki-laki anak perempuan dari cucu perempuanatau anak perempuan dari cucu laki-laki sampai ke bawah Semua anak perempuan iniharam untuk dinikahi selamanya (al-banaat)3 Semua Saudari perempuan dari semua pihak dan jihah Misalnya saudariperempuan sekandung saudari perempuan sebapak dan saudari perempuan seibuSemua saudari perempuan ini juga haram untuk dinikahi selamanya (al-akhawaat)4 Semua saudari perempuan ayah (bibi tante dari pihak ayah) sampai ke atas baiksekandung sebapak maupun seibu Misalnya saudari perempuan sekandung ayahsaudari perempuan seibu ayah saudari perempuan seibu saudari perempuan bibinyaayah saudari perempuan bibinya bibi ayah dan seterusnya sampai ke atas Semua bibidari pihak ayah ini haram hukumnya untuk dinikahi (al-ammat)5 Semua saudari perempuan ibu (bibi tante dari pihak ibu) sampai ke atas baiksekandung sebapak maupun seibu Misalnya saudari perempuan sekandung ibusaudari perempuan sebapak ibu saudari perempuan seibu ibu saudari perempuanbibinya ibu saudari perempuan bibinya bibi ibu dan seterusnya sampai ke atas Semuabibi dari pihak ibu ini haram hukumnya untuk dinikahi (al-khalaat)6 Semua anak perempuan dari saudara laki-laki baik sekandung sebapak maupunseibu sampai ke bawah (keponakan dari saudara laki-laki) Misalnya anakperempuan dari saudara laki-laki sekandung anak perempuan dari saudara laki-lakisebapak anak perempuan dari saudara laki-laki seibu anak perempuan dari anak

                      perempuan saudara laki-laki sekandung anak perempuan dari anak perempuan saudaralaki-laki sebapak anak perempuan dari anak perempuan saudara laki-laki seibu anakperempuan dari keponakannya keponakan saudara laki-laki terus sampai ke bawah(banatul akh)7 Semua anak perempuan dari saudari perempuan baik sekandung sebapakmaupun seibu sampai ke bawah (keponakan dari saudari perempuan) Misalnya12anak perempuan dari saudari perempuan sekandung anak perempuan dari saudariperempuan sebapak anak perempuan dari saudari perempuan seibu anak perempuandari anak perempuan saudari perempuan sekandung anak perempuan dari anakperempuan saudari perempuan sebapak anak perempuan dari anak perempuan saudariperempuan seibu anak perempuan dari keponakannya keponakan saudari perempuanterus sampai ke bawah (banatul ukhti) Semua keponakan baik dari pihak saudara lakilakimapun dari saudari perempuan semuanya haram untuk dinikahiDalam sebuah hadits dari Ibnu Abbas dikatakan

                      تع 1049703 الى قول 1049703 ه ق 1049703 رأ ث 1049703 م س 1049703 بع ال 1049703 صهر وم 1049703 ن بع1049703 )) س النسب من حرم قال باس ع ابن عن[ ] (( البخارى رواه أمهاتكم عليكم حرمتArtinya Ibnu Abbas berkata Wanita-wanita yang diharamkan karena keturunan itu adatujuh dan yang diharamkan karena pernikahan juga ada tujuh Ibnu Abbas kemudianmembaca firman Allah dalam surat an-Nisa ayat 22-24 Diharamkan kepada kalianhellip (HRBukhari)Para ulama telah sepakat bahwa ketujuh jenis wanita yang telah disebutkan di atasharam hukumnya untuk dinikahi selamanya Untuk lebih memudahkan menghapal jeniswanita-wanita yang haram untuk dinikahi selamanya ini maka harus diingat bahwa seluruhketurunan dan kerabat si laki-laki semuanya haram untuk dinikahi kecuali empat orang sajayaitu anak perempuan pamannya dari pihak bapak (banatul amm sepupu putrinya om paman) anak perempuan pamannya dari pihak ibu (banatul khal sepupu) anak perempuanbibinya dari pihak bapak (banat ammatih sepupu putrinya bibi) dan anak perempuan bibinyadari pihak ibu (banatul khalah sepupu putrinya bibi) Untuk empat jenis wanita ini bolehuntuk dinikahi dan sisanya tidak boleh untuk dinikahiKeempat jenis wanita tersebut boleh untuk dinikahi berdasarkan firman Allah dalamsurat al-Ahzab ayat 50

                      ف 1049703 اء أ مم 1049703 ا مين 1049703 ك ی ك 1049703 ت مل وم 1049703 ا هن ج 1049703 ور أ ها 1049703 ت ی اأ ی

                      ي ءات ي ت الال واجك ز أ ك ل ا ن ل ل ح أ ا ن إ ي ب الني ت الال ك ت خاال ات ن وب خالك ات ن وب ك عمات ات ن وب عمك ات ن وب ك ي عل ه الل

                      معك ن هاجردون 1049703 ن م ي 1049703 ك ب الن اد ر

                      أ ن إ ي ب لن ل ها فس ن ت وهب ن إ ة مؤمن ة أ وامرل خالصة كحها ن ت س ی ن أ

                      ي 1049703 ك عل وما 1049703 ون واجهم ز أ في هم ي عل ا ضن فر ما ا من عل قد ين مؤمن الك ی ال ي ك ل هم مان ی

                      أ ت ك ملحيما ر ا غفور ه الل ان وآ ج حر

                      ( ( 50األحزاب Artinya Hai Nabi sesungguhnya Kami telah menghalalkan bagimu istri-istrimu yang telahkamu berikan mas kawinnya dan hamba sahaya yang kamu miliki yang termasuk apa yangkamu peroleh dalam peperangan yang dikaruniakan Allah untukmu dan (demikian pula) anakanakperempuan dari saudara laki-laki bapakmu anak-anak perempuan dari saudara perempuanbapakmu anak-anak perempuan dari saudara laki-laki ibumu dan anak-anak perempuan darisaudara perempuan ibumu yang turut hijrah bersama kamu dan perempuan mukmin yangmenyerahkan dirinya kepada Nabi kalau Nabi mau mengawininya sebagai pengkhususanbagimu bukan untuk semua orang mukmin Sesungguhnya Kami telah mengetahui apa yangKami wajibkan kepada mereka tentang istri-istri mereka dan hamba sahaya yang mereka milikisupaya tidak menjadi kesempitan bagimu Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi MahaPenyayang (QS Al-Ahzab 50)B Haram dinikahi lantaran perkawinan (al-mushaharah)Wanita-wanita yang dilarang untuk dinikahi lantaran pernikahan ini adalah sebagaiberikut1 Isteri bapak (ibu tiri)Sehubungan dengan jenis wanita ini dalam sebuah hadits dikatakan13

                      األب ام 1049703 رأة إال یح 1049703 رم م 1049703 ا یحرم 1049703 ون الجاهلي 1049703 ة أه 1049703 ل ان1049703 )) آ ق 1049703 ال عب 1049703 اس اب 1049703 ن عنآب 1049703 اؤآم نك 1049703 ح م 1049703 ا تنكح (( 1049703 وا وال وج 1049703 ل بين 1049703 ز والجمع

                      ع الله فأنزل قال األختينالطب 1049703 رى تف )) [ 1049703 سير األخت 1049703 ين ب 1049703 ين إال 1049703 وا النساء من

                      تجمع )) (( وأن و سلف قد ماصحيح ( 1328 [بسندArtinya Ibnu Abbas berkata Orang-orang jahiliyyah mengharamkan semua wanitayang diharamkan dalam ajaran Islam kecuali isteri bapak dan bolehnya menikahi kakakberadik sekaligus Kemudian turun firman Allah Janganlah kalian menikahi wanitawanitayang telah dinikahi oleh bapak-bapak kamu kecuali apa yang telah berlakudahulu (QS An-Nisa 22) dan Dan dilarang juga menikahi kakak beradik sekaligus(QS An-Nisa 23) (Dalam Tafsir ath-Thabari dengan sanad Sahih (8hal 132)Dengan ayat ini para ulama telah sepakat bahwa yang termasuk diharamkanuntuk dinikahi selamanya juga itu adalah wanita-wanita yang sudah atau pernahdinikahi oleh ayahnya baik wanita tersebut telah didukhul (disetubuhi) oleh ayahnyaataupun belum

                      بعثن (( 1049703 ى ق 1049703 ال تری 1049703 د أی 1049703 ن ل 1049703 ه فقل 1049703 ت رای 1049703 ة ه1049703 ومع عم 1049703 ى لقي 1049703 ت ق 1049703 ال الب 1049703 راء ع 1049703 نأض 1049703 رب أن رجل 1049703 أمرنى إلى وسلم عليه الله صلى الله رسول

                      ف أبيه امرأة نكح[ ] (( والحاآم داود أبو رواه ماله وآخذ عنقهArtinya Al-Bara berkata Suatu hari saya bertemu dengan paman saya yang sedangmembawa bendera Saya lalu bertanya Mau kemana paman Ia menjawab Saya

                      diutus oleh Rasulullah Saw untuk membunuh dan mengambil harta laki-laki yangmenikahi isteri bapaknya (HR Abu Dawud dan Hakim)Dari hadits ini didapati bahwa laki-laki yang menikahi wanita-wanita yangpernah dinikahi oleh bapaknya harus dibunuh dan diambil hartanya Ini menunjukkansaking kerasnya larangan tersebut Dari sini para ulama kemudian berkesimpulanbahwa isteri bapak haram untuk dinikahi selamanya2 Ibunya isteri (mertua perempuan)Ketika seorang laki-laki telah menikah dengan seorang wanita maka ibu dari isterinyatadi (mertua) menjadi haram untuk dinikahi baik isterinya tersebut telah didukhul(disetubuhi) maupun belum Hal ini dikarenakan mertua masuk dalam keumuman suratan-Nisa ayat 23 Dan diharamkan juga ibu-ibu isteri-isteri kalian Termasuk kedalam jenis ini juga ibunya mertua dan ibunya bapak mertua3 Anak isteri (anak tiri ar-rabibah)Apabila sebelum menikah si isteri sudah mempunyai anak perempuan maka si lakilakitidak boleh menikahi putri dari isterinya itu Namun para ulama mensyaratkantidak bolehnya menikahi anak perempuan dari isteri itu apabila ibunya (isteri si laki-lakitersebut) telah disetubuhinya Namun apabila misalnya ia menikahi isterinya kemudiancerai sebelum melakukan hubungan badan maka laki-laki tadi boleh menikahi anakperempuannya Hal ini didasarkan pada firman Allah dalam surat an-Nisa ayat 23 diatas yang berbunyi

                      م ل ن فإ هن ب م ت ل دخ ي ت الال م ك ائ س ن من م حجورآ في ي ت الال م ك ب ائ ب ورم ت ل دخ وا ون ك تم ك ي عل اح ن ج فال هن ب

                      Artinya (dan diharamkan kepadamu) anak-anak istrimu yang dalam pemeliharaanmudari istri yang telah kamu campuri tetapi jika kamu belum campur dengan istrimu itu(dan sudah kamu ceraikan) maka tidak berdosa kamu mengawininyahellip(QS An-Nisa23)Termasuk ke dalam hukum ini adalah anak perempuan dari putra putri isterinya144 Isteri anak kandung sendiri (menantu)Seorang laki-laki juga tidak boleh menikahi isteri anak laki-lakinya berdasarkan firmanAllah dalam surat an-Nisa ayat 23 di atas

                      م ك ب صال أ من ذین ال م ك ائ ن ب أ ل ئ وحال

                      Artinya (dan diharamkan bagimu) istri-istri anak kandungmu (menantu) (QS An-Nisa 23)Di samping isteri anak kandung sendiri juga diharamkan isteri anak dari susuan hal inididasarkan pada hadits berikut ini

                      م 1049703 ن یح 1049703 رم م 1049703 ا الرض 1049703 اع م 1049703 ن یح (( 1049703 رم وس 1049703 لم 1049703 هعلي الله ص 1049703 لى الله رس 1049703 ول ق 1049703 ال

                      )) [ ( 8والطبرى ( ( 471 149) آثير ابن تفسير 1النسبArtinya Rasulullah Saw bersabda Diharamkan wanita-wanita karena sesususebagaimana diharamkannya wanita-wanita karena keturunan (Lihat dalam Tafsir IbnKatsir 1471 dan Tafsir ath-Thabari 8149)Para ulama dalam hal ini tidak memasukan anak perempuan dari isteri anakkandung (anak perempuan dari menantu) atau anak perempuan dari anak isteri (anak

                      perempuan dari anak tiri) sebagai halilah Oleh karena itu seseorang boleh menikahianak perempuan dari menantu dan anak perempuan dari anak tiriUntuk memudahkan mengingat dan menghapal jenis wanita-wanita yang haramuntuk dinikahi karena pernikahan maka dapat dikatakan bahwa semua wanita yangterkait karena pernikahan semuanya boleh dinikahi oleh laki-laki kecuali empat orangsaja yaitu isteri bapaknya (ibu tiri) mertua perempuan anak perempuan dari isterinyayang telah disetubuhi (anak tiri tapi ibunya sudah disetubuhi) dan isteri anakkandungnya (menantu)C Haram dinikahi lantaran susuan (muharramaat bir radha)Wanita-wanita yang satu susu juga haram untuk dinikahi Hal ini didasarkan padaketerangan berikut ini

                      ضاعة الر من م ك خوات وأ م ك ضعن ر أ ي ت الال م ك مهات

                      وأArtinya (Diharamkan kepadamu) ibu-ibumu yang menyusui kamu saudara perempuansepersusuan (QS An-Nisa 23)Dalam sebuah hadits dikatakan

                      الن 1049703 (( سب م 1049703 ن یح 1049703 رم م 1049703 ا الرض 1049703 اع م 1049703 ن لم 1049703 رمیح(( 1049703 وس علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى الله رس 1049703 ول قال

                      [ مسلم و البخارى [أخرجهArtinya Rasulullah Saw bersabda Diharamkan wanita-wanita karena sesusu sebagaimanadiharamkannya wanita-wanita karena keturunan (HR Bukhari Muslim)Oleh karena itu pada hakikatnya wanita-wanita yang diharamkan karena sebab satususuan ini sama dengan wanita-wanita yang diharamkan karena factor keturunan Hanya sajadalam sebab satu susu ini ditambahkan bahwa wanita yang menyusui posisinya sama denganibu kandungDengan demikian wanita-wanita yang tidak boleh dinikahi lantaran satu susu ini adalahsebagai berikut1 Wanita yang menyusui dan ibu dari wanita yang menyusui karena ia dipandang sebagai ibukandungnya sendiri2 Anak-anak perempuan dari wanita yang menyusui tersebut karena mereka dipandangsebagai saudari-saudari perempuannya3 Saudari perempuan baik sekandung seayah maupun seibu karena dipandang sebagai bibiatau tantenya4 Anak perempuan dari putri wanita yang menyusui tadi karena dipandang sebagai anakperempuan dari saudari perempuannya5 Ibu dari suami yang menyusui karena dipandang sebagai neneknya156 Saudari perempuan dari suami wanita yang menyusui karena dipandang sebagaibibitantenya7 Anak perempuan dari putra laki-laki wanita yang menyusui karena dipandang sebagai anakperempuan dari saudara laki-lakinya (keponakan)8 Anak perempuan dari suami wanita yang menyusui meskipun dari isterinya yang lainkarena dipandang sebagai saudari sesusu dari jihat ayah9 Saudari-saudari perempuan dari suami wanita yang menyusui karena mereka dipandangsebagai tante-tantenya10 Isteri-isteri lain dari suami wanita yang menyusui karena mereka dipandang sebagai isteribapaknya

                      11 Isteri dari anak yang menyusui haram dinikahi oleh suami dari wanita yang menyusuikarena dipandang sebagai menantunya12 Apabila yang menyusui itu seorang perempuan maka suami dari wanita yang menyusuitidak boleh menikahinya karena dipandang sebagai puterinya Demikian juga tidak bolehdinikahi oleh saudara laki-laki si suami tadi karena ia dipandang sebagai pamannya jugatidak boleh dinikahi oleh bapak dari si suami tadi karena ia dipandang sebagai kakeknyaHal yang harus diperhatikan bahwa dalam masalah sebab susuan ini keharamanmenikahi wanita-wanita di atas hanyalah haram bagi laki-laki yang menyusunya saja dan tidaktermasuk saudara atau kerabat dari laki-laki yang menyusu tersebut Oleh karena itu saudaralaki-laki dari laki-laki yang menyusu boleh menikahi anak perempuan wanita yang menyusuisaudaranya itu karena ia tidak ikut menyusu kepada wanita tersebut Dan karenanya anakperempuan dari wanita yang menyusui sauadaranya itu menjadi wanita asing bagi dirinya dankarenanya ia boleh menikahinya meskipun anak perempuan tersebut dipandang sebagai saudariperempuan dari saudara laki-laki yang menyusu kepada ibunya tersebut Untuk lebihmemudahkan kaidahnya bahwa semua orang yang sama-sama berkumpul dalam menete padasatu susu maka mereka dipandang sebagai bersaudara Semua wanita-wanita yang terkaitkarena sebab susuan haram untuk dinikahi selamanyaSyarat-syarat yang berkaitan dengan wanita yang haram dinikahi lantaran satu susuan1 Menyangkut jumlah susuan yang diharamkanPara ulama berbeda pendapat mengenai batas jumlah minimal susuan sehingga ia haramuntuk dinikahi Pada dasarnya dalam hal ini para ulama terbagi empat pendapatPendapat pertama mengatakan bahwa meskipun hanya satu kali nete ataupun lebihtetap haram untuk dinikahi Pendapat ini adalah pendapatnya jumhur ulama Abu HanifahMalik Tsauri Imam Laits dan lainnyaPendapat ini beralasan bahwa dalam banyak keterangantidak disebutkan batasan dan jumlah tertentu yang mensyaratkan haramnya seorang wanitalantaran susuan Oleh karena itu harus dipahami secara umum bahwa selama ia pernah menetemeskipun hanya satu kali tetean maka ia haram untuk dinikahiMenanggapi hadits-hadits yang menyebutkan jumlah tertentu dalam menetenya inisebagaimana akan disebutkan di bawah ini jumhur ulama mengatakan bahwa keterangan inidiperselisihkan apakah betul dari Siti Aisyah karena beragamnya jumlah batasan tersebutOleh karena itu harus dikembalikan kepada jumlah paling sedikit ia dipandang sebagai satususuan yaitu satu kali Di samping itu dalam sebuah riwayat dikatakan

                      رض 1049703 عتان أو رض 1049703 عة أتح 1049703 رم رج 1049703 ل س 1049703 أله عم 1049703 ر ن1049703 اب س 1049703 مع أن 1049703 ه دین 1049703 ار ب 1049703 ن عم 1049703 رو ع 1049703 نالم 1049703 mdash ؤمنين أمي 1049703 ر إن من (( 1049703 ل األخت نعلم ما فقال

                      (( رج فقال ا حرام إال الرضاعةق 1049703 ضاء عم 1049703 ر اب 1049703 ن فق 1049703 ال رض 1049703 عتان وال رض 1049703 عة رم1049703 تح ال أن mdash 1049703 ه یزعم الزبير ابن یرید ] (( بإسناد البيهقى أخرجه المؤمنين أمير وقضاء قضائك من خير اللهصحيح]Artinya Amr bin Dinar pernah mendengar Ibn Umar ditanya oleh seorang laki-laki Apakahdiharamkan pula (wanita) meskipun hanya satu atau dua kali tetean Ibnu Umar menjawabKami tidak mengetahui saudari sesusu itu kecuali haram hukumnya untuk dinikahi Seoranglaki-laki lalu berkata kembali Sesungguhnya amirul mukmininmdashyang dimaksudkannya16

                      adalah ibn az-Zubairmdashmenganggap bahwa kalau hanya satu atau dua tetean tidak haram IbnuUmar menjawab Ketentuan dari Allah tentu lebih baik daripada ketentuan dan keputusankamu dan keputusan amirul mukminin (HR Baihaki dengan sanad yang shahih)Pendapat kedua mengatakan bahwa yang haram dinikahi itu apabila telah menete tigakali atau lebih Sedangkan kalau ia hanya menete satu atau dua kali maka wanita tersebutboleh dinikahi Pendapat ini adalah pendapatnya Dhahiriyyah Ibn Mundzir dan Abu Ubaidserta Ishak Alasan yang dikemukakannya diantaranya adalah hadits berikut ini

                      والم 1049703 صتان الم 1049703 صة تح 1049703 رم ال وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله 1049703 لىص الله رس 1049703 ول ق 1049703 ال قالت عائشة عن

                      [ مسلم [أخرجهArtinya Siti Aisyah berkata Rasulullah Saw bersabda Tidak haram untuk dinikahi kalauhanya satu atau dua kali isapan (HR Muslim)Pendapat ketiga mengatakan bahwa yang haram dinikahi itu apabila telah menete limakali atau lebih Pendapat ini adalah pendapat Imam SyafiI Ibn Hazm Atha dan Thawus Diantara dalil yang dijadikan alasan kelompok ini adalah

                      ث 1049703 م یح 1049703 رمن معلوم 1049703 ات رض 1049703 عات ع 1049703 شر الق 1049703 رآن ن1049703 م أن 1049703 زل فيم 1049703 ا آ 1049703 ان قال 1049703 ت عائشة عنم 1049703 ن یق 1049703 رأ فيم 1049703 ا وه 1049703 ن وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله ول 1049703 لى

                      ص رس 1049703 الله فت 1049703 وفى معلوم 1049703 ات بخم 1049703 س نسخ[ داود [ وأبو مسلم أخرجه القرآنArtinya Siti Aisyah berkata Di antara yang telah diturunkan dalam al-Quran adalah bahwasepuluh kali tetean yang diketeahui dan tertentu adalah diharamkan untuk dinikahi Kemudianjumlah tersebut dihapus menjadi lima kali tetean yang diketahui Setelah itu Rasulullah Sawmeninggal dan lima kali tetean itu termasuk yang terdapat dalam al-Quran (HR Muslim danAbu Dawud)Dalam ilmu al-Quran hal demikian termasuk ayat yang telah dihapuskan bacaannyaakan tetapi hukumnya masih tetap ada dan berlakuPendapat keempat mengatakan bahwa yang haram untuk dinikahi itu adalah apabilatelah menete sepuluh kali atau lebih Apabila kurang dari itu maka tidak haram untuk dinikahiPendapat ini diriwayatkan dari Siti Aisyah dan Hafsah Di antara dalil kelompok ini adalah

                      بن 1049703 ت وهو mdash 1049703 وم به أرسلت المؤمنين أم عائشة أن سالم عنآلث mdash أم أختها إلى یرضع

                      س 1049703 الم ق 1049703 ال عل 1049703 ى ی 1049703 دخل حت 1049703 ى رض 1049703 عات 1049703 شرع أرض 1049703 عيه فقال 1049703 ت ال 1049703 صدیق بك 1049703 ر أب 1049703 ى

                      رض 1049703 عات ث 1049703 الث غي 1049703 ر ثالث 1049703 عنى آلثوم أم فأرضعتنىترض فلم مرضت ثم رضعات

                      أخرج )) [ 1049703 ه رض 1049703 عات ع 1049703 شر عائشة 1049703 ى على أدخل أآن فلمل تتم لم آلثوم أم أن أجل من

                      صحيح بإسناد والبيهقى [مالكArtinya Dari Salim bahwasannya siti Aisyah Ummul mukminin pernah mengirimnya (Salim)

                      ketika ia masih menete kepada saudarinya Ummu Kultsum putrinya Abu Bakar Shidiq SitiAisyah berkata Susui dia sepuluh kali susuan lalu berikan kepada saya Salim berkata UmmuKultsum lalu menyusui saya sebanyak tiga kali susuan kemudian ia sakit sehingga ia hanyamenyusui saya tiga kali saja Saya tidak pernah datang lagi ke siti Aisyah karena UmmuKultsum belum menyempurnakan sepuluh kali susuannya (HR Malik dan Baihaki dengansanad yang sahih)Apabila kita perhatikan dari keempat pendapat di atas penulis lebih condong untukmengambil pendapat ketiga yang mengatakan bahwa batasan minimal wanita susuan tersebutadalah apabila ia telah menete lima kali atau lebih Hal ini dikarenakan dalil yangdikemukakannya di samping sahih juga dalam redaksinya sangat jelas sebagai qaid (pembatas)dari dalil-dalil yang muthlak (belum dibatasi)Sedangkan pendapat yang mengatakan satu atau dua kali susuan tidak diharamkanmeskipun haditsnya shahih akan tetapi redaksi haditsnya tidak jelas menunjukkan hal itu Katasatu atau dua kali tidak diharamkan tidak berarti hanya untuk tiga kali susuan akan tetapi17boleh jadi juga untuk lima kali susuan Karena banyak ihtimal (kemungkinan) inilah makapendapat tersebut menjadi lemah adanyaPendapat pertama juga yang mengatakan tidak dibatasi jumlah susuannya tidak bisadijadikan pegangan karena kemutlakan hadits tersebut di qaid kan oleh keterangan lain yaituketerangan yang mengatakan lima kali susuan Karenanya hukumnya pun harus dibawakepada hokum muqayyad bukan hokum muthlak lagiPendapat keempat yang mengatakan sepuluh kali susuan juga tidak dapat dijadikanpegangan Karena hadits yang disodorkan bukan sebagai batasan akan tetepi hanya ikhbar(beita informasi) saja Hal ini dikarenakan dalam keterangan dari Siti Aisyah yang laindikatakan bahwa yang haram dinikahi itu juga apabila menete lima kali susuan Dengandemikian penulis lebih condong untuk mengambil pendapat ketiga bahwa wanita yang haramdinikahi lantaran susuan itu apabila telah menyusui lima kali atau lebih Kurang dari itu tidakmenjadi haram hukumnya Wallahu alam2 Menyangkut usia bayi yang menyusunyaPara ulama berbeda pendapat mengenai usia bayi yang menyusui tersebut sehinggamenyebabkan wanita tersebut haram untuk dinikahiPendapat pertama yaitu pendpatnya Jumhur ulama di antaranya Imam Malik SyafiIAhmad dan Imam Auzai bahwa susuan yang diharamkan itu pada usia dua tahun pertama sajaAdapun kalau dia menete pada usianya yang ke tiga empat tahun atau lebih tidak menjadikanharam untuk dinikahi Di antara dalil yang disodorkan kelompok ini adalah

                      الرضاعة ) یتم أن أراد لمن آاملين حولين أوالدهن یرضعن والوالدات 233البقرة(

                      Artinya Dan ibu-ibu itu menyusui putra-putranya selama dua tahun secara sempurna Hal itubagi mereka yang hendak menyempurnakan susuannya (QS Al-Baqarah 233)

                      بإس 1049703 ناد البيهق 1049703 ى أخرج )) [ 1049703 ه الح 1049703 ولين ف 1049703 ى آ 1049703 ان 1049703 ام إال رض (( 1049703 اع ال عب 1049703 اس اب 1049703 ن ق 1049703 ال

                      [صحيحArtinya Ibnu Abbas berkata Bukan disebut menyusui kecuali selama dua tahun (HRBaihaki dengan sanad yang sahih)Pendapat kedua yaitu pendapatnya Imam Abu Hanifah bahwa usia susuan yangmenyebabkan haram untuk dinikahi itu adalah selama tiga puluh bulan Dalil yang

                      dikemukakannya adalah

                      ( األحقاف ( شهرا ثالثون وفصاله 15وحملهArtinya Dan mengandungnya sampai menyapihnya selama tiga puluh bulan (QS Al-Ahqaf15)Pendapat ketiga mengatakan bahwa menyusui ketika sudah besar maupun ketika masihkecil sama saja menyebabkan haram untuk dinikahi Pendapat ini adalah pendapatnyaDhahiriyyah Atha dan Imam Laits Di antara dalil yang dikemukakan pendapat ini adalah

                      ی 1049703 ا فقال 1049703 ت وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى النب 1049703 ي 1049703 ىإل سهيل بنت لة سه جاءت قالت عائشة عن

                      النب 1049703 ي فق ) 1049703 ال حليف 1049703 ه وه ( 1049703 و س 1049703 الم دخ 1049703 ول ة 1049703 نحذیف 1049703 م أب 1049703 ى وج 1049703 ه فى أرى إنى الله رسولفتب 1049703 سم آبي 1049703 ر رج 1049703 ل وه 1049703 و أرض 1049703 عه وآي 1049703 ف 1049703 ت

                      قال)) ارض (( 1049703 عيه وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى (( آبير رجل أنه علمت قد وقال وسلم عليه الله صلى الله رسول[ مسلم[ أخرجهArtinya Siti Aisyah berkata Sahlah bint Suhail datang kepada Nabi Saw sambil berkataWahai Rasulullah Saw sesungguhnya saya melihat muka Abu Hudzaifah ketika membawaSalim Rasulullah Saw lalu bersabda Susuilah dia Sahlah berkata Bagaimana sayamenyusuinya sementara dia sudah besar Rasulullah Saw tersenyum lalu bersabda kembaliSaya tahu bahwa dia sudah besar (tapi tidak mengapa susuilah) (HR Muslim)Dari ketiga pendapat di atas hemat penulis pendapat Jumhur ulama yang mengatakanbahwa yang menjadikan haram untuk dinikahi itu adalah apabila menyusuinya pada dua tahunpertama saja Hal ini dikarenakan keterangan-keterangan yang berbicara seputar hal ini sangatjelas dan shahih Namun demikian apabila karena suatu keperluan orang yang sudah besar pun18harus disusui tentu menjadi haram juga Demikian sebagaimana dikemukakan oleh ImamSyaukani dan Ibnu Taimiyyah dalam al-Majmunya3 Shifat susuan yang diharamkanPembahasan ini menyangkut apakah susuan yang diharamkan itu disyaratkan harusmengisap langsung dari tete si wanita tersebut Ataukah termasuk juga sekalipun melaluidiminum dalam gelas setelah diperas terlebih dahulu Dalam hal ini para ulama terbagi duapendapatPendapat pertama yaitu pendapat Jumhur ulama mengatakan bahwa baik si bayitersebut menyusunya langusung dengan cara menempelkan mulutnya pada tete wanita danmengisapnya maupun tidak langsung seperti itu misalnya melalui diminum di gelas setelahdiperas terlebih dahulu tetap semuanya menjadikan wanita haram untuk dinikahiSedangkan menurut pendapat Dhahiriyyah dan Imam Laits bahwa susuan yangdiharamkan itu apabila langsung melalui isapan ke tetanya secara langsung Adapun apabila sibayi tersebut menetenya tidak langsung misalnya melalui gelas atau dicampur denganmakanan maka tidak menjadi haramNamun penulis lebih cenderung untuk mengatakan bahwa pendapat Jumhur lah yanglebih kuat bahwa baik langsung maupun tidak tetap termasuk susuan dan karenanya haramuntuk dinikahi Hal ini karena maksud dari susuan itu adalah untuk menghilangkan rasa laparsi bayi sekaligus memberikannya makanan Dan ketika ia menyusu langsung ataupun tidak

                      langsung sama-sama mengenyangkan si bayi maka hukumnya pun sama yaitu haram untukdinikahi Hal ini dipertegas lagi berdasarkan sebuah hadits yang mengatakan

                      أخرج )) [ 1049703 ه المجاع 1049703 ة م 1049703 ن الرض 1049703 اعة إنم (( 1049703 ا وس 1049703 لم ه1049703 علي الله ص 1049703 لى الله رس 1049703 ول ق 1049703 ال

                      ومسلم [البخارىArtinya Rasulullah Saw bersabda Bahwasannya susuan itu karena kelaparan (si bayi) (HRBukhari Muslim)Wanita-wanita yang haram dinikahi sementara (muaqqata)Adapun wanita-wanita yang haram untuk dinikahi sementara waktu sampai penyebabnyahilang di antaranya adalah sebagai berikut1 Saudari perempuan si Isteri (menikahi kakak beradik secara langsung tidak boleh)Para ulama telah sepakat bahwa seorang laki-laki tidak boleh menikahi seorang wanitasekaligus bersama saudari kandungnya dalam waktu bersamaan Namun apabila si isterinya itumeninggal atau telah dicerai maka si suami boleh untuk menikahi saudari kandung mantanisterinya tadi Hal ini sebagaimana difirmankan oleh Allah dalam surat an-Nisa ayat 23

                      لف س قد ما ال إ ن ي ت خ األ ن ي ب جمعوا ت ن وأArtinya (Diharamkan juga bagi kamu) dan menghimpunkan (dalam perkawinan) duaperempuan yang bersaudara kecuali yang telah terjadi pada masa lampau (QS An-Nisa 23)2 Apabila seorang kafir masuk Islam sementara ketika dia kafir telah menikahi dua orangperempuan kakak beradik secara bersamaan maka ia harus memilih salah satunya danmeninggalkan yang lainnya Hal ini sebagaimana terdapat dalam sebuah hadits dhaifbahwasannya Fairuz ad-Dailamy datang kepada Rasulullah Saw seraya berkata WahaiRasulullah Saw saya telah masuk Islam akan tetapi saya mempunya dua isteri kakak beradikMaka Rasulullah Saw menyuruhnya untuk memilih salah satu dari keduanya menurut yang iakehendaki dan sukai (HR Turmudzi dan Abu Dawud)3 Bibi tante dari si isteriSeorang laki-laki tidak boleh menikahi seorang wanita secara bersamaan denganbibinya tantenya baik bibinya ini dari pihak bapaknya ataupun ibunya Namun apabila siisterinya tadi meninggal atau telah diceraikan maka ia boleh menikahi bibinya tadi Hal inididasarkan pada sebuah hadits yang mengatakan19

                      الم 1049703 رآة ب 1049703 ين یجم (( 1049703 ع ال ق 1049703 ال وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله لى1049703 ص الله رس 1049703 ول أن هری 1049703 رة أب 1049703 ى ع 1049703 ن[ ] (( ومسلم البخارى أخرجه وخالتها المرأة بين وال وعمتهاArtinya Dari Abu Hurairah bahwasannya Rasulullah Saw pernah bersabda Tidak bolehdinikahi secara bersamaan antara seorang wanita dengan bibinya baik bibinya dari pihak ayah(ammah) maupun dari pihak ibu (khalah) (HR Bukhari Muslim)4 Wanita yang telah ditalak tiga tidak boleh menikah dengan mantan suaminya kecuali iatelah menikah terlebih dahulu dengan laki-laki lain Hal ini sebagaimana akan dijelaskannanti pada pembahasan thalak (pada makalah-makalah berikutnya) Di antara dalilnya adalah

                      ن أ هم 1049703 ا ي عل جن 1049703 اح فل 1049703 ا قه 1049703 ا طل ن ف 1049703 إ ه قها 1049703 ر طل ن فإغي وجا ز كح ن ت ى حت عد ب من ه ل حل ت فال

                      البق ( 1049703 رة ن م 1049703 و عل ی ق 1049703 وم ل ه 1049703 ا ن ي ب ی الل 1049703 ه ح 1049703 دود ه 1049703 كل الل 1049703 وت ح 1049703 دود قيم 1049703 ا ی ن أ ظن 1049703 ا ن إ ع 1049703 ا اج ر ت ی(230Artinya Kemudian jika si suami mentalaknya (sesudah talak yang kedua) maka perempuanitu tidak lagi halal baginya hingga dia kawin dengan suami yang lain Kemudian jika suamiyang lain itu menceraikannya maka tidak ada dosa bagi keduanya (bekas suami pertama danistri) untuk kawin kembali jika keduanya berpendapat akan dapat menjalankan hukum-hukumAllah Itulah hukum-hukum Allah diterangkan-Nya kepada kaum yang (mau) mengetahui(QS Al-Baqarah 230)5 Wanita yang menikah dengan laki-laki lain atau berada pada masa iddah dengan lakilakilain sehingga wanita tersebut dicerai dan habis masa iddahnya (pembahasan masalahIddah ini akan dijelaskan lebih lanjut dalam makalah berikutnya) Apabila wanita tersebut telahdicerai oleh suaminya dan telah habis masa iddahnya maka laki-laki lain boleh menikahinya6 Wanita yang sadang melakukan Ihram tidak boleh menikah atau dinikahkan sampai iatahallul (beres dari ihramnya) Ketika ia telah tahallul maka boleh seorang laki-laki atauwanita untuk menikah atau dinikahkan Hal ini didasarkan kepada hadits berikut ini

                      وال عليه 1049703 رم الله صلى الله رسول قال قال عفان بن عثمان عنالمح (( ینكح ال وسلم

                      [ ] (( والترمذى مسلم أخرجه یخطب وال ینكحArtinya Utsman bin Affan berkata Rasulullah Saw bersabda Orang yang sedang melakukanihram tidak boleh menikah dinikahkan ataupun meminang (HR Muslim dan Turmudzi)7 Wanita musyrikah (seperti yang beragama Majusi dan lainnya) sampai dia masuk IslamWanita yang musyrikah tidak boleh dinikahi sampai ia masuk Islam Hal ini berdasarkan ayat

                      ول 1049703 ا م ك عجب 1049703 ت أ ول 1049703 و ة رآ م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر مؤمن 1049703 ة ة1049703 م وأل ی 1049703 ؤمن حت 1049703 ى ات رآ مش ال كحوا ن ت والئ 1049703 ك ول أ م ك عج 1049703 ب أ ول 1049703 و رك م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر م 1049703 ؤمن د1049703 عب ول ؤمن 1049703 وا ی حت 1049703 ى ين رآ م 1049703 ش ال كح 1049703 وا ن ته 1049703 م عل ل لن 1049703 اس ل ات 1049703 ه ءای ن ب 1049703 ي وی ذن 1049703 ه إ ب ة مغف 1049703 ر وال ة1049703 جن ال ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعو والل 1049703 ه الن 1049703 ار ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعون[ البقرة [ ون ر

                      ذآ ت 221یArtinya Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik sebelum mereka berimanSesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik walaupun diamenarik hatimu Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanitamukmin) sebelum mereka beriman Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dariorangmusyrik walaupun dia menarik hatimu Mereka mengajak ke neraka sedang Allahmengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya(perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran (QS Al-Baqarah 221)Hanya saja para ulama mengecualikan musyrikah ini dengan ahli kitabArtinya wanitaahli kitab (Yahudi dan Nashrani) boleh dinikahi oleh orang Muslim Hal ini didasarkan padaayat berikut ini20

                      ه 1049703 م ل ح 1049703 لcurren م وطع 1049703 امك ك 1049703 م ل ح 1049703 لcurren كت 1049703 اب ال ذین 1049703 واوت ال 1049703 أ وطع 1049703 ام ب 1049703 ات الطي ك 1049703 م ل ح 1049703 ل

                      أ ي 1049703 وم الذا إ م ك ل ق 1049703 ب 1049703 ن م كت 1049703 اب ال وت 1049703 وا أ ال 1049703 ذین 1049703 ن م ات 1049703 صن

                      مح وال مؤمن 1049703 ات ال 1049703 ن م ات مح 1049703 صن والیم 1049703 ان اإل ب ف 1049703 ر ك ی وم 1049703 ن خ 1049703 دان أ هن 1049703 ذي جور أ موهن ت ي ءات

                      خ مت وال افحين مس ر غي ين محصن( المائدة ( رین خاس ال من ة خر اآل في وهو ه عمل ط حب 5فقدArtinya Pada hari ini dihalalkan bagimu yang baik-baik Makanan (sembelihan) orang-orangyang diberi Al Kitab itu halal bagimu dan makanan kamu halal (pula) bagi mereka (Dandihalalkan mangawini) wanita yang menjaga kehormatan diantara wanita-wanita yang berimandan wanita-wanita yang menjaga kehormatan di antara orang-orang yang diberi Al Kitabsebelum kamu bila kamu telah membayar mas kawin mereka dengan maksud menikahinyatidak dengan maksud berzina dan tidak (pula) menjadikannya gundik-gundik Barangsiapayang kafir sesudah beriman (tidak menerima hukum-hukum Islam) maka hapuslah amalannyadan ia di hari kiamat termasuk orang-orang merugi (QS Al-Maidah 5)Namun persoalannya apakah Yahudi dan Kristen sekarang masih dapat disebut AhliKitab ataukah sudah termasuk Musyrik mengingat ajarannya kini banyak diselewengkan dansudah bukan seperti aslinya dahulu Ini juga menjadi bahan perdebatan Untuk masalah iniinsya Allah penulis akan membahasnya dalam satu makalah khusus pada minggu-mingguberikutnyaNamun untuk wanita muslimah tidak boleh menikah dengan laki-laki non muslim Halini didasarkan pada ayat sebagaimana telah disebutkan sebelumnya

                      ول 1049703 ا م ك عجب 1049703 ت أ ول 1049703 و ة رآ م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر مؤمن 1049703 ة ة1049703 م وأل ی 1049703 ؤمن حت 1049703 ى ات رآ مش ال كحوا ن ت والئ 1049703 ك ول أ م ك عج 1049703 ب أ ول 1049703 و رك م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر م 1049703 ؤمن د1049703 عب ول ؤمن 1049703 وا ی حت 1049703 ى ين رآ م 1049703 ش ال كح 1049703 وا ن ته 1049703 م عل ل لن 1049703 اس ل ات 1049703 ه ءای ن ب 1049703 ي وی ذن 1049703 ه إ ب ة مغف 1049703 ر وال ة1049703 جن ال ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعو والل 1049703 ه الن 1049703 ار ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعون[ البقرة [ ون ر

                      ذآ ت 221یArtinya Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik sebelum mereka berimanSesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik walaupun diamenarik hatimu Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanitamukmin) sebelum mereka beriman Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dariorangmusyrik walaupun dia menarik hatimu Mereka mengajak ke neraka sedang Allahmengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya(perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran ((QS Al-Baqarah 221)Juga berdasarkan ayat lain berikut ini

                      ن ف 1049703 إ هن ات 1049703 ان مهاجر ات مؤمن ال م جاءآ ذا إ وا ءامن ذین ال ها ی اأ ی

                      یم إ ب م عل أ ه الل وهن ن ح فامت

                      ه 1049703 ن ل حل 1049703 ون ی ه 1049703 م ول 1049703 ا ه 1049703 م ل ح 1049703 لcurren ه 1049703 ن ل 1049703 ا ى 1049703 اركف ل 1049703 ال إ جع 1049703 وهن ر ت فل 1049703 ا مؤمن 1049703 ات م 1049703 وهن مت عل( ( 10الممتحنة Artinya Hai orang-orang yang beriman apabila datang berhijrah kepadamu perempuanperempuanyang beriman maka hendaklah kamu uji (keimanan) mereka Allah lebihmengetahui tentang keimanan merekamaka jika kamu telah mengetahui bahwa mereka (benarbenar)beriman maka janganlah kamu kembalikan mereka kepada (suami-suami mereka)orang-orang kafir Mereka tiada halal bagi orang-orang kafir itu dan orang-orang kafir itu tiadahalal pula bagi mereka (QS Al-Mumtahanah 10)Makalah ini special dipersembahkan untuk kawan-kawan tercinta siswa siswi Sekolah IndonesiaCairo (SIC) pada pengajian rutin remaja Sabtuan di Mesjid Indonesia Kairo EgyptEmail aepmesiryahoocomQatamea 13 Mei 2005 pukul 200 malam

                      21

                      Perceraian dalam IslamDari Wikipedia Bahasa Melayu ensiklopedia bebas

                      Lompat ke pandu arah gelintar

                      Sebahagian daripada siri

                      Fiqh Islam(suatu disiplin kajian Islam)

                      Bidang-bidang

                      Ekonomi

                      Politik

                      Perkahwinan

                      o Peminangan

                      o Mas kahwin

                      o Akad nikah

                      o Walimatulurus

                      o Nikah mutah

                      o Perceraian

                      o Poligami

                      o Nasab

                      o Seks

                      Jenayat

                      Adab

                      Ibadah

                      Kebersihan

                      Ketenteraan

                      Kotak ini papar bull bincang bull sunting

                      Di dalam Islam penceraian merupakan sesuatu yang dilaknat oleh Islam tetapi diharuskan dengan alasan dan sebab-sebab tertentu Penceraian boleh dilakukan dengan cara talak fasakh dan khuluk atau tebus talak

                      Isi kandungan

                      [sorok]

                      1 Talak o 11 Hukum talak

                      o 12 Rukun talak

                      o 13 Contoh lafaz talak

                      o 14 Jenis talak

                      141 Talak rajrsquoi

                      142 Talak bain

                      143 Talak sunni

                      144 Talak bidrsquoi

                      145 Talak taklik

                      2 Fasakh

                      o 21 Cara melakukan fasakh

                      3 Khuluk atau tebus talak

                      o 31 Tujuan khuluk

                      4 Rujuk

                      o 41 Hukum rujuk

                      o 42 Rukun rujuk

                      o 43 Contoh lafaz rujuk

                      431 Lafaz sarih

                      432 Lafaz kinayah

                      5 Lihat juga

                      o 51 Pautan Luar

                      [sunting] Talak

                      Talak menurut bahasa bermaksud melepaskan ikatan dan menurut syarak pula talak membawa maksud melepaskan ikatan perkahwinan dengan lafaz talak dan seumpamanya Talak merupakan suatu jalan penyelesaian yang terakhir sekiranya suami dan isteri tidak dapat hidup bersama dan mencari kata sepakat untuk mecari kebahagian berumahtangga Talak merupakan perkara yang dibenci Allah swt tetapi dibenarkan

                      [sunting] Hukum talakHukum Penjelasan

                      Wajib

                      a) Jika perbalahan suami isteri tidak dapat didamaikan lagib) Dua orang wakil daripada pihak suami dan isteri gagal membuat kata sepakat untuk perdamaian rumahtangga merekac) Apabila pihak kadi berpendapat bahawa talak adalah lebih baikd) Jika tidak diceraikan keadaan sedemikian maka berdosalah suami

                      Haram

                      a) Menceraikan isteri ketika sedang haid atau nifasb) Ketika keadaan suci yang telah disetubuhic) Ketika suami sedang sakit yang bertujuan menghalang isterinya daripada menuntut harta pusakanyad) Menceraikan isterinya dengan talak tiga sekali gus atau talak satu tetapi disebut berulang kali sehingga cukup tiga kali atau lebih

                      Sunata) Suami tidak mampu menanggung nafkah isterinyab) Isterinya tidak menjaga maruah dirinya

                      MakruhSuami menjatuhkan talak kepada isterinya yang baik berakhlak mulia dan mempunyai pengetahuan agama

                      HarusSuami yang lemah keinginan nafsunya atau isterinya belum datang haid atau telah putus haidnya

                      [sunting] Rukun talakPerkara Syarat

                      SuamiBerakalBalighDengan kerelaan sendiri

                      IsteriAkad nikah sahBelum diceraikan dengan talak tiga oleh suaminya

                      LafazUcapan yang jelas menyatakan penceraiannyaDengan sengaja dan bukan paksaaan

                      [sunting] Contoh lafaz talak Talak sarih

                      Lafaz yang jelas dengan bahasa yang berterus-terang seperti ldquoSaya talak awakrdquo atau ldquoSaya ceraikan awakrdquo atau ldquoSaya lepaskan awak daripada menjadi isteri sayardquo dan sebagainya

                      Talak kinayah

                      Lafaz yang digunakan secara sindiran oleh suami seperti ldquoPergilah awak ke rumah mak awakrdquo atau ldquoPergilah awak dari sinirdquo atau ldquoSaya benci melihat muka awakrdquo dan sebagainya Namun lafaz kinayah memerlukan niat suaminya iaitu jika berniat talak maka jatuhlah talak tetapi jika tidak berniat talak maka tidak berlaku talak

                      [sunting] Jenis talak

                      [sunting] Talak rajrsquoi

                      Suami melafazkan talak satu atau talak dua kepada isterinya Suami boleh merujuk kembali isterinya ketika masih dalam idah Jika tempoh idah telah tamat maka suami tidak dibenarkan merujuk melainkan dengan akad nikah baru

                      [sunting] Talak bain

                      Suami melafazkan talak tiga atau melafazkan talak yang ketiga kepada isterinya Isterinya tidak boleh dirujuk kembali Si suami hanya boleh merujuk setelah isterinya berkahwin lelaki lain

                      suami barunya menyetubuhinya setelah diceraikan suami barunya dan telah habis idah dengan suami barunya

                      [sunting] Talak sunni

                      Suami melafazkan talak kepada isterinya yang masih suci dan tidak disetubuhinya ketika dalam tempoh suci

                      [sunting] Talak bidrsquoi

                      Suami melafazkan talak kepada isterinya ketika dalam haid atau ketika suci yang disetubuhinya

                      [sunting] Talak taklik

                      Talak taklik ialah suami menceraikan isterinya bersyarat dengan sesuatu sebab atau syarat Apabila syarat atau sebab itu dilakukan atau berlaku maka terjadilah penceraian atau talak

                      Contohnya suami berkata kepada isteri ldquoJika awak keluar rumah tanpa izin saya maka jatuhlah talak saturdquo Apabila isterinya keluar dari rumah tanpa izin suaminya maka jatuhlah talak satu secara automatik

                      Ia juga boleh berlaku selepas akad nikah (ia dipraktikkan di Malaysia dan wajib oleh semua pengantin lelaki untuk melafaznya) berkata ldquoJika saya menyeksa isteri saya dengan sengaja atau saya meninggalkan isteri saya selama empat bulan berterusan dengan sengaja tanpa kerelaannya dan jika ia mengadu kepada kadi atau naib kadi apabila disabitkan oleh kadi atau naib kadi maka jatuhlah talak satu ke atas isteri sayardquo

                      Ia juga boleh berlaku dengan cara ldquoJika saya menyeksa isteri saya dengan sengaja atau saya meninggalkannya selama empat bulan berterusan tanpa kerelaannya dan jika ia mengadu kepada kadi atau naib kadi serta membayar RM 100 sebagai tebus talak apabila disabitkan oleh kadi atau naib kadi maka jatuhlah talak satu ke atas isteri saya dengan nilai tebus talak tersebutrdquo

                      [sunting] Fasakh

                      Erti fasakh menurut bahasa ialah rosak atau putus Manakala menurut syarak pula pembatalan nikah disebabkan oleh sesuatu sifat yang dibenarkan syarak misalnya perkahwinan suami isteri yang difasakhkan oleh kadi disebabkan oleh suaminya tidak mempu memberi nafkah kepada isterinya Fasakh tidak boleh mengurangkan bilangan talaknya Fasakh hanya boleh dituntut oleh isteri sekiranya terdapat beberapa sebab atau kecacatan yang terdapat pada pihak suaminya Mengikut mazhab Shafie seorang isteri boleh menuntut fasakh melalui kadi atau mahkamah disebabkan oleh kekurangan suaminya seperti gila (berkekalan atau sekejab) penyakit kusta penyakit sopak penyakit yang menghalang mereka daripada melakukan persetubuhan suami tidak mampu memberi nafkah belanja kepada isterinya seperti makan dan minum serta tempat tinggal pakaian memberi mahar dengan cara tunai sebelum bersetubuh kerana kepapaan atau muflis atau sebagainya suami tidak bertanggungjawab dengan meninggalkan isterinya terlalu lama dan tidak memberi khabar berita suami yang menzalimi dan memudaratkan isterinya

                      suami yang fasik serta melakukan maksiat terhadap Allah dan tidak menunaikan kewajipan kepada Allah dan murtad salah seorang (suami atau isteri)

                      [sunting] Cara melakukan fasakh Jika suami atau isteri mempunyai sebab yang megharuskan fasakh Membuat aduan kepada pihak kadi supaya membatalkan perkahwinan mereka

                      Jika dapat dibuktikan pengaduan yang diberikan adalah betul pihak kadi boleh mengambil tindakan membatalkannya

                      Pembatalan perkahwinan dengan cara fasakh tidak boleh dirujuk kembali melainkan dengan akad nikah yang baru

                      [sunting] Khuluk atau tebus talak

                      Perpisahan antara suami dan isteri melalui tebus talak sama ada dengan menggunakan lafaz talak atau khuluk Pihak isteri boleh melepaskan dirinya daripada ikatan perkahwinan mereka jika ia tidak berpuas hati atau lain-lain sebab Pihak isteri hendaklah membayar sejumlah wang atau harta yang dipersetujui bersama dengan suaminya maka suaminya hendaklah menceraikan isterinya dngan jumlah atau harta yang ditentukan

                      Hukum khuluk adalah berdasarkan surah al-Baqarah ayat 229 ldquoTidak halal bagi kamu mengambil apa-apa yang telah kamu berikan kepada mereka suatu jua pun kecuali jika takut kedua-duanya tidak akan mengikut peraturan Allah swt Jika kamu takut bahawa tidak akan mengikut peraturan Allah maka tiadalah berdosa kedua-duanya tentang barang yang jadi tebus oleh perempuanrdquo

                      Talak boleh jatuh dengan menyebut ldquoSaya menceraikan kamu dengan bayaran RM 10000rdquo dan isterinya menjawab ldquoSaya menerimanyardquo Apabila suami melafazkan demikian dan isterinya menyahut tawaran itu dengan serta-merta jatuhlah talak dengan khuluk dan isterinya wajiblah beridah Suami isteri hanya boleh merujuk dengan akad nikah baru sahaja

                      [sunting] Tujuan khuluk Memelihara hak wanita Menolak bahaya kemudaratan yang menimpanya

                      Memberi keadilan kepada wanita yang cukup umurnya melalui keputusan mahkamah

                      [sunting] Rujuk

                      Menurut bahasa rujuk boleh didefinisikan sebagai kembali Manakala menurut syarak ia membawa maksud suami kembali semula kepada isterinya yang diceraikan dengan ikatan pernikahan asal (dalam masa idah) dengan lafaz rujuk

                      [sunting] Hukum rujukHukum Penjelasan

                      WajibBagi suami yang menceraikan isterinya yang belum menyempurnakan gilirannya dari isteri-isterinya yang lain

                      Haram Suami merujuk isterinya dengan tujuan untuk menyakiti atau memudaratkan isterinya itu

                      Makruh Apabila penceraian lebih baik antara suami dan isteri

                      Harus Sekirannya rujuk boleh membawa kebaikan bersama

                      [sunting] Rukun rujukPerkara Syarat

                      SuamiBerakalBalighDengan kerelaan sendiri

                      Isteri

                      Telah disetubuhiBerkeadaan talak rajrsquoiBukan dengan talak tigaBukan cerai secara khulukMasih dalam idah

                      Lafaz

                      Ucapan yang jelas menyatakan rujukTiada disyaratkan dengan khiar atau pilihanDisegerakan tanpa dikaitkan dengan taklik atau bersyaratDengan sengaja dan bukan paksaan

                      [sunting] Contoh lafaz rujuk

                      [sunting] Lafaz sarih

                      Lafaz terang dan jelas menunjukkan rujuk Contoh ldquoSaya rujuk awak kembalirdquo atau ldquoSaya kembali semula awak sebagai isteri sayardquo

                      [sunting] Lafaz kinayah

                      Lafaz kiasan atau sindiran Contoh ldquoSaya jadikan awak milik saya semulardquo atau ldquoSaya pegang awak semulardquo Lafaz kinayah perlu dengan niat suami untuk merujuk kerana jika dengan niat rujuk maka jadilah rujuk Namun jika tiada niat rujuk maka tidak sahlah rujuknya

                      Bab Lian Ditulis oleh Fani Kamis 24 Mei 2007 2024 1 PENGERTIAN LIrsquoAN DAN KASUS LIrsquoAN

                      Kata lirsquoan menurut bahasa berarti allarsquonu bainatsnaini fa sharsquoidan (saling melaknat yang terjadi di antara dua orang atau lebih) Sedang menurut istilah syarrsquoi lirsquoan ialah sumpah dengan redaksi tertentu yang diucapkan suami bahwa isterinya telah berzina atau ia menolak bayi yang lahir dari isterinya sebagai anak kandungnya dan kemudian sang isteri pun bersumpah bahwa tuduhan suaminya yang dialamatkan kepada dirinya itu bohong (Pengertian ini dikutip dari kitab al-Mugashshal fi Ahkamil Mar-ah Wal Baitil Muslim Fisy Syarirsquoatil Islamiyah VIII 320-321 terbitan Muassasah Risalah Beirut oleh Prof Dr Abdul Karim Zaidan)

                      Apabila seorang laki-laki menuduh isterinya berbuat serong dengan laki-laki lain kemudian isterinya menganggap bahwa tuduhannya bohong maka pihak suami harus dijatuhi hukuman dera kecuali dia mempunyai bukti yang kuat atau melakukan lirsquoan ldquoDan orang-orang yang menuduh isterinya (berzina) padahal mereka tidak ada mempunyai saksi-saksi selain diri mereka sendiri Maka persaksian orang itu ialah empat kali bersumpah dengan nama Allah sesungguhnya dia adalah termasuk orang-orang yang benar Dan (sumpah) yang kelima bahwa lanat Allah atasnya jika dia termasuk orang-orang yang berdusta Istrinya itu dihindarkan dari hukuman oleh sumpahnya empat kali atas nama Allah Sesungguhnya suaminya itu benar-benar termasuk orang-orang yang dusta Dan (sumpah) yang kelima bahwa laknat Allah atasnya jika suaminya itu termasuk orang-orang yang benarrdquo (QS An-Nuur 6-9)

                      Dari Ibnu Abbas ra bahwa Hilal bin Umayyah ra pernah menuduh isterinya berzina dengan Syarik bin Sahma di hadapan Nabi saw Kemudian Nabi saw bersabda ldquoKamu harus dapat membuktikan atau (kalau tidak) hukuman had menimpa punggungmurdquo Lalu dia berkata ldquoYa Rasulullah jika seorang di antara kami telah melihat seorang laki-laki berada di atas isterinya masihkah dituntut untuk pergi mencari buktirdquo maka Beliau pun bersabda ldquoKamu harus dapat membuktikan dan jika tidak maka hukuman had di punggungmurdquo Hilal berkata ldquoDemi dzat yang telah mengutusmu dengan membawa kebenaran sesungguhnya saya benar-benar jujur Maka saya harap sudi kiranya Allah menurunkan ayat Qurrsquoan yang bisa membebaskan punggungku dari hukum derardquo Maka turunlah Malaikat Jibril dan menyampaikan wahyu kepada Beliau WALLADZIINA YARMUUNA AZWAAJAHUM (dan orang-orang yang menuduh istri-isterinya) sampai padat IN KAANA MINASH SHAADIQIN (jika suaminya itu termasuk orang-orang yang benar) Kemudian Nabi saw beranjak dari tempatnya sambil menyuruh Hilal menemui isterinya Kemudian Hilal datang (lagi) kepada Beliau lalu memberikan kesaksian lantas Nabi saw bersabda

                      ldquoSesungguhnya Allah tahu bahwa seorang di antara kamu berdua ini ada yang bohong Adakah di antara kalian berdua ini yang mau bertaubatrdquo Kemudian isterinya bangun lalu memberikan kesaksiannya Maka tatkala ia hendak mengucapkan sumpah yang kelima maka orang-orang menghentikannya (agar tidak jadi mengucapkan sumpah kelima) dan mereka berkata ldquoSesungguhnya perempuan ini wajib dijatuhi hukumanrdquo Ibnu Abbas berkata ldquoLalu ia (isterinya

                      itu) pelan-pelan mundur hingga kami menduga ia akan segera kembalirdquo Kemudian ia berkata Aku tidak akan membuat malu kaumku sepanjang hari Kemudian terus berlalu begitu Lantas Nabi saw bersabda ldquoPerhatikan dia jika dia datang dengan membawa bayi yang juling matanya besar pinggulnya dan kedua betisnya besar juga maka ia(bayi itu) milik Syarik bin Sahmarsquordquo Ternyata dia datang persis yang disabdakan Nabi saw Kemudian Beliau bersada ldquoKalaulah tidak ada ketetapan di dalam Kitabullah sudah barang tentu saya punya urusan dengan diardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no 2098 Fathul Bari VIII 449 no 4747 rsquoAunul Marsquobud VI 341 no 2237 Tirmidzi V 12 no 3229 dan Ibnu Majah I 668 no 2067)

                      2 HUKUM-HUKUM YANG MENIMPA ORANG YANG MELAKUKAN LIrsquoAN

                      Apabila suami isteri melakukan mularsquoanah atau lirsquoan maka berlakukan pada keduanya hukum-hukum berikut ini

                      1 Keduanya harus diceraikan berdasarkan hadistDari Ibnu Umar ra ia berkata ldquoNabi saw memutuskan hukum di antara seorang suami dan isteri dari kaum Anshar dan menceraikan antara keduanyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 458 no 5314 Muslim II 1133 no 9 dan 1494)

                      2 Keduanya haram rujursquo untuk selama-lamanyaDari Sahl bin Sarsquod ra ia berkata ldquoTelah berlaku sunnah Nabi saw tentang suami isteri yang saling bermularsquoanah dimana mereka diceraikan antara keduanya kemudian mereka tidak (boleh) rujursquo buat selama-lamanyardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no 2104 dan Aunul Mabud VI 337 no 2233 serta Baihaqi VII 410)

                      3 Wanita yang bermularsquoanah berhak memiliki maharDari Ayyub bin Sarsquoid bin Jubair ia bercerita Saya pernah bertanya kepada Ibnu Umar ra (Wahai Ibnu Umar) bagaimana kedudukan seorang suami yang menuduh isterinya berbuat serong Jawab Ibnu Umar ldquoNabi saw pernah menceraikan antara dua orang yang bersaudara (yaitu suami isteri) dari Bani rsquoAjlan dan Beliau bersabda (kepada keduanya) ldquoAllah mengetahui bahwa seorang di antara kalian berdua pasti berbohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Ternyata mereka berdua enggan (memenuhi tawaran Beliau) Nabi bersabda lagi ldquoAllah mengetahui bahwa salah seorang di antara kalian berdua pasti bohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Ternyata mereka enggan lalu Nabi pun bersabda ldquoAllah mengetahui bahwa salah seorang di antara kalian berdua pasti bohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Namun mereka berdua enggan (untuk memenuhi tawaran Beliau) Maka selanjutnya Beliau menceraikan antara keduanyardquo Ayyub berkata ldquoKemudian Amr bin Dinar mengatakan kepadaku lsquoSesungguhnya di dalam hadist tersebut ada sebagian yang saya perhatikan belum engkau sampaikan yaitu laki-laki yang bermularsquoanah itu menanyakan ldquoMana hartaku (maharku)rdquo Dijawab (oleh Nabi saw) ldquoTidak ada harta (mahar) bagimu Jika kamu jujur berarti kamu sudah pernah bercampur dengannya jika kamu bohong maka ia (mahar) itu kian jauh darimurdquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 456 no 5311 Muslim II 1130 no 1493 lsquoAunul Marsquobud VI 347 no 2240 dan 2241 Nasarsquoi VI 177)

                      4 Anak yang lahir dari isteri yang bermularsquoanah harus diserahkan kepada sang isteri (ibunya)Dari Ibnu Umar ra ia berkata ldquoSesungguhnya Nabi saw pernah memutuskan untuk mularsquoanah antara seorang suami dengan isterinya kemudian ia (suami) dipisahkan dari anaknya lantas Beliau menceraikan antara mereka berdua kemudian anak itu Rasulullah serahkan kepada isterinyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 460 no 5315 Muslim II 1132 no 1494 lsquoAunul Marsquobud VI 348 no 2242 Tirmidzi II 338 no 1218 Nasarsquoi VI 178 dan Ibnu Majah I 669 no 2069)

                      5 Isteri yang bermularsquoanah berhak menjadi ahli waris anaknya dan begitu juga sebaliknyaDari Ibnu Syihab dalam hadist Sahl bin Sarsquoad ia berkata ldquoMenurut Sunnah Nabi saw sesudah suami isteri yang bermularsquoanah dicerai padahal sang isteri hamil maka anaknya dinisbatkan kepada ibunya Kemudian sunnah Beliau saw berlaku mengenai hak warisnya dimana ia (ibu tersebut) berhak menjadi ahli waris anaknya dan anaknya pun berhak menjadi ahli warisnya sesuai apa yang telah Allah tetapkan untuknyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari 1X 452 no 5309 Muslim II 1129 no 1492 dan lsquoAunul Marsquobud VI 339 no 2235)

                      Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 835 - 841

                      Bab Khulu

                      Selasa 28 Agustus 2007 1821 Pengertian Khulursquo

                      Menurut bahasa kata khulursquo berasal dari khalarsquo ats-tsauba idzaa azzalaba yang artinya

                      melepaskan pakaian karena isteri adalah pakaian suami dan suami adalah pakaian isteri Allah

                      SWT berfirman rdquoMereka itu adalah pakaian bagimu dan kamu pun pakaian bagi merekardquo (Al-

                      Baqarah187)

                      Para pakar fiqih memberi definisi bahwa khulursquo adalah seorang suami menceraikan isterinya dengan imbalan mengambil sesuatu darinya

                      Dan khulursquo disebut juga fidyah atau if tidak (tebusan) (Fiqhus Sunnah II253 Manarus Sabil II226 dan Fathul Bari IX395)

                      Persyaratan Khulursquo

                      Jika persengketaan antara suami isteri kian parah dan tidak mungkin lagi diambil langkah-

                      langkah kompromistis supaya mereka bersatu kembali atau pihak isteri sudah menggebu-gebu

                      untuk bercerai dengan suaminya maka ia boleh menebus dirinya dari kekuasaan suaminya

                      dengan menyerahkan sejumlah harta kepadanya sebagai ganti dari buruknya keadaan yang

                      menimpa suaminya karena bercerai dengannya Allah SWT berfirman rdquoDan tidak halal bagi

                      kamu mengambil dari sesautu yang telah kamu berikan kepada mereka kecuali kalau keduanya

                      (suami isteri) khawatir tidak akan dapat menjalankan hukum-hukum Allah maka tidak ada dosa

                      atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus dirinyardquo (Al-

                      Baqarah229)

                      Dari Ibnu Abbas ra berkata Isteri Tsabit bin Qais bin Syammas datang kepada Nabi saw lalu

                      bertutur rdquoYa Rasulullah aku tidak membenci Tsabit karena imannya dan bukan (pula) karena

                      perangainya melainkan sesungguhnya aku khawatir kufurrdquo Kemudian Rasulullah saw

                      bersabda rdquoMaka mau engkau mengembalikan kebunnya kepadanyardquo Jawabnya rdquoYa (mau)rdquo

                      kemudian ia mengembalikannya kepadanya dan selanjutnya beliau menjawab suaminya (Tsabit)

                      agar mencerainyardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no2036 dan Fathul Bari IX395 no5276)

                      Peringatan Keras Terhadap Masalah Khulursquo

                      Dari Tsauban ra bahwa Rasulullah saw bersabda ldquoSetiap wanita yang mau talak kepada

                      suaminya tanpa alasan yang dibenarkan agama maka haram baginya mencium seberbak

                      surgardquo (Shahih Shahihul Ibnu Majah no1682 ldquoAunul Marsquobud VI308 no2209 Ibnu Majah

                      I662 no20555 dan Tirmidzi II329 no1199)

                      ldquoDarinya (Tsauban) ra dari Nabi saw beliau bersabda ldquoWanita-wanita yang melakukan khulursquo

                      adalah wanita-wanita munafikrdquo (Shahih Shahihul Jamirsquous Shaghir no6681 dan Tirmidzi

                      II329 no1198)

                      Peringatan Keras Bagi Para Suami Agar Tidak Mempersulit Isterinya

                      Manakala seorang suami tidak senang kepada isterinya dan benci kepadanya karena suatu hal

                      maka hendaklah mentalaknya dengan cara yang marsquoruf sebagaimana yang diperintahkan Allah

                      SWT Ia tidak boleh manahannya dan mempersulitnya untuk menebus dirinya sendiri Allah

                      SWT berfirman rdquoDan apabila kamu mentalak isteri-isterimu lalu mereka mendekati akhir

                      iddahnya maka rujukilah mereka dengan cara yang marsquoruf atau ceraikanlah mereka dengan

                      cara yang marsquoruf (pula) Janganlah kamu rujuki mereka untuk memberi kemudharatan karena

                      dengan demikian kamu menganiaya mereka Barangsiapa berbuat demikian maka sungguh ia

                      telah berbuat zhalim terhadap dirinya sendiri Janganlah kamu jadikan hukum-hukum Allah

                      sebagai permainan Dan ingatlah nirsquomat Allah padamu dan apa yang telah diturunkan Allah

                      kepadamu yaitu al-Kitab dan al-Hikmah Allah memberi pengajaran kepada engkau dengan apa

                      yang diturunkan-Nya itu Dan bertakwalah kepada Allah serta ketahuilah bahwasannya Allah

                      Maha Mengetahui segala sesuaturdquo (Al-Baqarah231)

                      Dan Allah SWT berfirman rdquoHai orang-orang yang beriman tidak halal bagi kamu

                      mempusakai wanita dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena

                      hendak mengambil kembali sebagai dari apa yang telah kamu berikan kepadanya terkecuali bila

                      mereka melakukan perbuatan keji yang nyata Dan bergaullah dengan mereka secara patut

                      Kemudian jika kamu tidak menyukai mereka (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak

                      menyukai sesuatu padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyakrdquo (An-Nisaarsquo19)

                      Khulursquo Adalah Fasakh Bukan Talak

                      Jika seorang isteri telah menebus dirinya dan dicerai oleh suaminya Maka ia berkuasa penuh

                      atas dirinya sendiri sehingga suaminya tidak berhak untuk rujuk kepadanya kecuali dengan

                      ridhanya dan perpecahan tidak dianggap sebagai talak meskipun dijatuhkan dengan redaksi

                      talak Namun ia adalah perusakan akad nikah demi kemaslahatan sang isteri dengan balasan

                      menebus dirinya kepada suaminya

                      Ibnul Qayyim ra menulis sebagai berikut rdquoDan yang menunjukkan khulursquo bukan talak adalah

                      bahwa Allah SWT telah menetapkan tiga ketentuan yang berlaku pada talak terhadap (isteri)

                      yang telah dikumpuli jika talak tersebut telah mencapai talak tiga Ketetapan-ketetapan itu tidak

                      pada khulursquo

                      Pertama Suamilah yang lebih berhak rujuk kepada isterinya dalam masa iddah

                      Kedua Talak maksimal tiga kali sehingga setelah terjadi talak ketiga isteri tidak halal bagi

                      suaminya terkecuali ia kawin lagi dengan suami kedua dan pernah bercampur dengannya

                      Ketiga Iddah yang berlaku dalam talak terdiri atas tiga kali qurursquo (bersih dari iddah)

                      Sementara itu telah sah berdasarkan nash (ayat Qur-an ataua hadits) dan ijmarsquo (kesepatakan)

                      bahwasanya tidak sah istilah rujuk dalam khulursquo

                      Dan sudah sah berdasar sunnah Nabi saw dan pendapat para shahabat bahwa iddah untuk khulursquo

                      hanya satu kali haidh

                      Demikian pula telah sah juga berdasar nash syarrsquoi bahwa boleh melakukan khulursquo setelah talak

                      kedua dan talak ketiga

                      Ini jelas sekali menunjukkan bahwa khulursquo bukanlah talak Oleh sebab itu Allah SWT

                      menegaskan rdquoTalak (yang dapat dirujuk) dua kali Setelah itu boleh rujuk lagi dengan

                      Cara yang marsquoruf atau menceraikan dengan cara yang baik dan tidak halal bagi kamu

                      mengambil kembali dari sesuatu yang pernah kami berikan pada mereka kecuali kalau

                      keduanya khawatir tidak akan dapat melaksanakan hukum-hukum Allah Jika kamu khawatir

                      bahwa keduanya (suami istri) tidak dapat mejalangkan hukum-hukum Allah maka tidak ada

                      dosa atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus dirinyardquo (Al-

                      Baqarah229)

                      Dan ini tidak dikhususkan bagi wanita yang telah ditalak dua kali karena hal ini ia mencakup

                      isteri yang dicerai dua kali Tidak boleh dhamir (kata ganti) Itu kembali kepada oknum yang

                      tidak disebutkan dalam ayat di atas dan meninggalkan oknum yang disebutkan dengan jelas akan

                      tetapi mungkin dikhususkan bagi oknum yang pernah disebutkan sebelumnya atau meliputi juga

                      selain yang sudah disebutkan sebelumnya Kemudian Allah SWT berfirman rdquoKemudian jika

                      suami mentalaknya (sesudah talak yang kedua) maka perempuan itu tidak halal lagi baginyardquo

                      (Al-Baqarah230)

                      Ayat al-Qurrsquoan ini meliputi perempuan yang dicerai setelah khulursquo dan setelah dicerai dua kali

                      secara qathrsquoi (pasti) karena dialah yang disebutkan dalam ayat di atas Maka ia (wanita yang di

                      khulursquo) harus masuk ke dalam kandungan lafazh ayat tersebut Demikianlah yang difahami

                      Imam Ahli tafsir Ibnu Abbas ra yang pernah didorsquoakan oleh Rasulullah saw agar Allah

                      mengajarinya tafsir Qurrsquoan Dan pasti doa itu terkabul tanpa keraguan Manakala hukum-hukum

                      yang berlaku dalam khulursquo berlainan dengan hukum-hukum talak maka hal itu menunjukkan

                      bahwa keduanya berlainan Jadi inilah yang sesuai dengan ketentuan narsquoah qiyas dan dengan

                      pendapat para shahabat Nabi saw (Zaadul Marsquoad V199)

                      Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal

                      Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-

                      Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 636 - 641

                      Bab Iddah

                      Kamis 30 Agustus 2007 1654 Pengertian Iddah

                      Menurut bahasa kata iddah berasal dari kata rsquoadad (bilangan dan ihshaak (perhitungan) seorang

                      wanita yang menghitung dan menjumlah hari dan masa haidh atau masa suci

                      Menurut istilah kata iddah ialah sebutannama bagi suatu masa di mana seorang wanita menantimenangguhkan perkawinan setelah ia ditinggalkan mati oleh suaminya atau setelah diceraikan baik dengan menunggu kelahiran bayinya atau berakhirnya beberapa qurursquo atau berakhirnya beberapa bulan yang sudah ditentukan

                      Macam-Macam Masa Iddah

                      Barangsiapa yang ditinggal mati suaminya maka iddahnya empat bulan sepuluh hari baik sang

                      isteri sudah dicampuri ataupun belum Hal ini mengacu pada firman Allah SWT rdquoOrang-orang

                      yang meninggal dunia di antaramu dengan meninggalkan isteri-isteri (hendaklah para isteri itu)

                      menangguhkan dirinya (beriddah) empat bulan sepuluh harirdquo (Al-Baqarah 234)

                      Terkecuali isteri yang sudah dicampuri dan sedang hamil maka masa iddahnya sampai

                      melahirkan rdquoDan wanita-wanita yang hamil waktu iddah mereka itu adalah sampai mereka

                      melahirkan kandungannyardquo (At-Thalaq 4)

                      Dari al-Miswar bin Makhramah bahwa Subairsquoah al-Aslamiyah ra pernah melahirkan dan

                      bernifas setelah beberapa malam kematian suaminya Lalu ia mendatangi Nabi saw lantar

                      meminta idzin kepada Beliau untuk kawin (lagi) Kemudian Beliau mengizinkannya lalu ia

                      segera menikah (lagi) (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX470 no5320 dan Muslim II1122

                      no1485)

                      Wanita yang ditalak sebelum sempat dicampuri maka tidak ada masa iddah baginya berdasarkan

                      pada firmannya Allah SWT berfirman rdquoHai orang-orang yang beriman rsquoapabila kamu menikahi

                      perempuan-perempuan yang beriman kemudian kamu ceraikan mereka sebelum kamu

                      mencampurinya maka sekali-kali tidak wajib atas mereka iddah bagimu yang kamu minta

                      menyempurnakannyardquo (Al-Ahzaab49)

                      Sedang wanita yang ditalak yang sebelumnya sempat dikumpuli dan dalam keadaan hamil maka

                      masa iddahnya ialah ia melahirkan anak yang diakndungnya Allah SWT berfirman rdquoDan

                      wanita-wanita hamil waktu iddah mereka itu adalah sampai mereka melahirkan

                      kandungannyardquo (At-Thalaq4)

                      Dari az-Zubair bin al-Awwam ra bahwa ia mempunyai isteri bernama Ummu Kultsum bin

                      rsquoUqbah radhiyallahu rsquoanha Kemudian Ummu Kultsum yang sedang hamil berkata kepadanya

                      rdquoTenanglah jiwaku (dengan dijatuhi talak satu)rdquo Maka az-Zubir pun menjatuhkan padanya talak

                      satu Lalu dia keluar pergi mengerjakan shalat sekembalinya (dari shalat) ternyata isterinya

                      sudah melahirkan Kemudian az-Zubir berkata rdquoGerangan apakah yang menyebabkan ia

                      menipuku semoga Allah menipunya (juga)rdquo Kemudian dia datang kepada Nabi saw lalu beliau

                      bersabda kepadanya rdquoKitabullah sudah menetapkan waktunya lamarlah (lagi) di kepada

                      dirinyardquo (Shahih Shahih Ibnu Majah no1546 dan Ibnu Majah I653 no2026)

                      Jika wanita yang dijatuhi talak termasuk perempuan yang masih berhaidh secara normal maka

                      masa iddahnya tiga kali haidh berdasarkan Firman Allah SWT rdquoWanita-wanita yang ditalak

                      hendaklah menahan diri (menunggu tiga kali qurursquo)rdquo (Al-Baqarah 228)

                      Kata qurursquo berarti haidh Hal ini mengacu pada hadits Aisyah ra bahwa Ummu Habibah ra

                      sering mengeluarkan darah istihadhah(darah yang keluar dari wanita karena sakit atau lainnya)

                      lalu dia bertanya kepada Nabi saw (mengenai hal tersebut) Maka Beliau menyuruh

                      meninggalkan shalat pada hari-hari haidhnya (Shahih Lighairih Shahih Abu Daud no252 dan

                      rsquoAunul Marsquobud I463 no278)

                      Jika wanita yang dijatuhi talak itu masih kecil belum mengeluarkan darah hadih atau sudah lanjut

                      usia yang sudah manopause (berhenti masa haidh) maka iddahnya adalah tiga bulan lamanya

                      Allah swt berfirman rdquoDan perempuan-perempuan yang tidak haidh lagi (manopause) diantara

                      isteri-isteri kaian jika ragu-ragu (tentang masa iddahnya) maka masa iddah mereka adalah tiga

                      bulan Begitu pula perempuan-perempuan yang belum haidhrdquo (At-Thalaq4)

                      Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal

                      Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-

                      Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 642 ndash 645

                      • Talak
                        • Daftar isi
                        • [sunting] Latar Belakang
                        • [sunting] Pengertian
                        • [sunting] Pembagian Talak
                          • [sunting] Dari segi cara suami menjatuhkan
                          • [sunting] dari segi boleh - tidaknya suami rujuk kembali pada istrinya
                            • MACAM-MACAM TALAK
                              • pengrtian khulu
                              • Perceraian dalam Islam
                                • Isi kandungan
                                • [sunting] Talak
                                  • [sunting] Hukum talak
                                  • [sunting] Rukun talak
                                  • [sunting] Contoh lafaz talak
                                  • [sunting] Jenis talak
                                    • [sunting] Talak rajrsquoi
                                    • [sunting] Talak bain
                                    • [sunting] Talak sunni
                                    • [sunting] Talak bidrsquoi
                                    • [sunting] Talak taklik
                                        • [sunting] Fasakh
                                          • [sunting] Cara melakukan fasakh
                                            • [sunting] Khuluk atau tebus talak
                                              • [sunting] Tujuan khuluk
                                                • [sunting] Rujuk
                                                  • [sunting] Hukum rujuk
                                                  • [sunting] Rukun rujuk
                                                  • [sunting] Contoh lafaz rujuk
                                                    • [sunting] Lafaz sarih
                                                    • [sunting] Lafaz kinayah

                        pendapatnya mengatakan haram bagi suami melakukan hubugan suami isteri dalam masa iddah

                        sebelum rujuk karena mereka berpendapat bahwa dengan terjadinya talak seluruh hubungan dan

                        iktan suami istri terputud Akan tetapi menurut ulama Hanafiyyah dan Hanabillah suami boleh

                        saja menggauli isterinya dalam masa iddah dan sikap ini dianggap sebagai upaya rujuk dari

                        suami[30]

                        2 Talak Bain

                        Talak bain terbagi dua yaitu talak bain sughra dan talak bain kubra Adapun talak bain

                        sughra adalah talak yang dijatuhkan oleh seorang suami terhadap isterinya yang mana dengan itu

                        ia tidak dapat kembali lagi kecuali melalui akad dan mahar yang baru sebagaimana

                        dikemukakan oleh Wahbah al- Zuhaili sebagai berikut

                        إال الزوجيه إلى المطلقة يعد أن بعده الرجل يستطيع ال الذي هو بالكتابة أو مال على أو الدخول قبل الطالق وهو ومهر جديد بعقد]31[اإليالء بسبب أو اإلنفاق لعدم ال القاضي يوقعه الذي أو الحنفية عند

                        Yaitu talak yang mana laki-laki itu tidak dapat kembali mengikat tali perkawinan kepada wanita yang ditalaknya itu kecuali dengan akad dan mahar yang baru talak tersebut terjadi sebelum disetubuhi atau atas harta atau sindiran menurut ulama Hanafiyyah atau yang diputuskan oleh hakim yang bukan karena tidak memberi nafkah atau dengan sebab ila

                        Akibat hokum dari talak bain sughra adlah a) Suami tidak boleh rujuk kepada isterinya

                        kecuali dengan akad dan mahar yang baru b) Bilangan talak yang dimiliki suami berkurang c)

                        Mahar itu halal disebabkan kepada dua factor yaitu kematian dan talak d) Tidak saling

                        mewarisi antara suami dan isteri apabila meninggal salah satu dari keduanya[32]

                        Adapun yang dimaksud dengan talak Bain kubra adalah talak tiga atau talak yang ketiga

                        yang dijatuhkan oleh seorang suami kepada isterinya yang mana suami tersebut tidak dapat

                        kembali lagi sebelum isterinya itu menikah terlebih dahulu dengan laki-laki lain malakukan

                        hubungan intim dalam artian yang sebenarnya dan telah pula diceraikan oleh suaminya yang

                        baru itu sebagaimana yang dikemukakan oleh Wahbah al-Zuhaili sebagai berikut

                        إال الزوجية إلى المطلقة يعيد أن بعده الرجل يستطيع ال الذي هو ثم حقيقة دخوال بها ويدخل ضحيحا زواجا آخر بزوج تتزوج أن بعد

                        ]33[الثالث الطالق بعد وذلك منه عدتها وتنقضي عنها يموت أو يفارقها

                        Yaitu talak yang mana laki-laki tersebut tidak dapak mengikat tali perkawinan dengan wanita yang ditalaknya itu kecuali setelah ia menikah dengan laki-laki lain sebagai nikah yang benar dan telah melakukan hubungan initm dalam artian yang hakiki kemudian laki-laki itu

                        menceraikan wanita tersebut atau ia mati dan telah habis pula mas iddahnya Hal itu terjadi setelah dijatuhkan talak tiga

                        Adapun akibat hukum dari talak bain kubra menurut ulama fikiah adalah terputusnya seluruh ikatan dan hubungan suami isteri setelah talak dijatuhkan Suami tidak memilki hak talak lagi dan diantara keduanya tidak saling mewarisi meskipun dalam masa iddah[34]

                        [1] Abu Bakr bin Hasan al-Kasnawiy (selanjutnya disebut al-Kasnawiy) Ashl al-Madacircrik (Libanon Dar al-Fikr tth) cet Ke-2 Juz 3 h 139-140

                        [2] Ibid[3] Ahmad al-Hashariy al-Wilacircyaħ al-Washacircyaħ al-Thalacircq fi al-Fiqħ al-Islacircmiy li Ahwacircl al-Syakhshiyyaħ

                        (Beirut Dar al-Jil 1992) cet Ke-2 h 653[4] Musthafa Dib al-Bagha al-Tawzhicircb fi Adillaħ min al-Ghacircyaħ wa al-Taqricircb (Beirut Dar al-Fikr 1983)

                        cet Ke-2 h 173[5] Mahmud Mathrajiy al-Majmucirc Syarh al-Muhadzdzab al-Imacircm al-Nawawiy (Beirut dar al-Fikr 2000)

                        Juz 18 h 277-278[6] Konsekwensi dari perbedaan dalam mengklasifikasikan talak ini di antaranya adalah apabila seorang

                        suami berkata keapda isterinya yang termasuk dalam salah satu kategori berikut anak kecil sudah menompouse hamil atau belum disetubuhi anti thaliq li al-sunnaħ (kamu perempuan yang ditalak karena sunnah) maka talaknya tidak dianggap sebagai talak sunnah Lihat Ibid h 278

                        [7] Al-Hasyariy opcit h 243[8] Ala al-Din Abi Bakr Ibn Masud al-Kasaniy Bada`i wa al-Shana`i (Beirut Dar al-Kutub al-Ilmiyyah

                        tth) Jilid 3 h 88 Lihat juga al-Hasariy ibid h 212[9] Burhan al-Din Abi al-Hasan Ali Ibn Abi Bakr Abd al-Jalil al-Rasyidaniy al-Marghinaniy al-Hidayah

                        Syarh Bidayat al-Mubatadi` (Beirut Dar al-Kutub al-Ilmiyyah 1990) Juz 1 h 247 Lihat Juga Wahbah al-Zuhayliy al-Fiqh al-Islacircmiy wa Adillatuh (Damaskus Dacircr al-Fikr 1989) cet Ke-3 Juz 7 h 426

                        [10] Al-Kasaniy opcit h 88 Lihat Juga al-Hashariy opcit h 212[11] Al-Kasaniy ibid[12] Al-Marghinaniy opcit h 248 Bandingkan dengan al-Kasaniy ibid h 89[13] Al-Kasaniy ibid Lihat juga al-Hashariy opcit h 213 dan 244[14] Al-Kasaniy opcit h 89[15] Muslim Shahih Muslim (Beirut Dar al-Kutub al-Ilmiyyah tth) Jilid 2 h 1093[16] Al-Nasa`iy Sunan al-Nasa`iy (Beirut Dar al-Fikr tth) Jilid 3 h 102[17] Al-Hashariy opcit h 246[18] KHI ini merupakan peraturan yang diberlakukan khusus bagi umat Islam Indonesia yang ditetapkan

                        melalui Inpres Nomor 1 tahun 1991[19] Al-Zuhayliy opcit h 425[20] Al-Hashariy opcit h 231[21] Abdurrahman al-Jaziriy al-Fiqħ Ala Madzacircħib al-Arbaaħ (Beirut Dar al-Fikr 1990) Juz 4 h 300-

                        301[22] Al-Zuhayliy opcit h 430[23] Ibid h 431[24] Ibid h 462[25] Al-Hashariy opcit h 216-217[26] Ibid h 217[27] Ibid h 247[28] Muhammad Zahid ibn al-Hasan al-Kawtsariy Tartib Musnad al-Imacircm al-Syacircfiiy (Bandung Maktabah

                        Dahlan 1990) Jilid 1 h 32-33 Lihat juga al-Jaziriy opcit h 228[29] Al-Zuhayliy opcit h 432[30] Al-Zuhayliy opcit h 439[31] Ibid h 432[32] Ibid h 434-435[33] Ibid h 432

                        FASAKH

                        Pengertian Fasakh

                        Fasakh ialah membatalkan pernikahan dengan kuasa kadi kerana tidak memenuhi syarat-syarat ketika akad terdapatnya kecacatan pada isteri suami

                        Penceraian melalui fasakh tidak boleh dirujuk semula Jika ingin bersatu semula hendaklah dengan akad yang baru

                        Fasakh boleh berlaku kerana

                        (a) terdapatnya kecacatan ketika aqad spt tidak menepati syarat-syarat pada Rukun Nikah (b) terdapatnya kecacatan pada rumahtangga yang disebabkan oleh suamiisteri

                        Sebab-sebab yang mengharuskan fasakh (disebabkan oleh suamiisteri)

                        (a) suami tidak memberi nafkah menyediakan tempat tinggal atau tidak membayar mas kahwin isterinya

                        (b) tidak diketahui kedudukan suami sama ada masih hidup atau mati selama bertahun-tahun

                        lamanya

                        (c) salah seorang daripada suami atau isteri menjadi cacat sebagaimana yang dibenarkan oleh hukum

                        syarak

                        (d) murtad salah seorang daripada suami atau isteri atau kedua-duanya

                        (e) masuk Islam salah seorang daripada suami atau isteri dan tidak diikuti oleb seorang lagi dalam

                        masa idah

                        (f) berlakunya persetubuhan syubhat disebabkan salah sangka

                        (g) suami zalim iaitu selalu menganiaya isteri seperti memukul mengugut atau tidak melayan isteri

                        dengan baik dan adil

                        (h) tidak bernafsu sebagai seorang lelaki

                        (i) kecacatan syarie pada suami dan isteri (j) Suami mempunyai penyakit yg merbahaya spt AIDS SARS JE Siplis dsb

                        Hikmah Fasakh

                        1 Mengelakkan isteri dianiayai dan disiksa oleh suami

                        2 Menunjukkan keadilan Allah kepada hambanya Jika suami diberikan talak isteri diberikan fasakh

                        3 Memberi peluang isteri berpisah drp suaminya dan memulakan hidup baru

                        KETENTUAN HUKUM AL-KHULU[9]

                        Menurut tinjauan fikih dalam memandang masalah Al-Khulu terdapat hukum-hukum taklifi sebagai berikut

                        [1] Mubah (Diperbolehkan)

                        Ketentuannya sang wanta sudah benci tinggal bersama suaminya karena kebencian dan takut tidak dapat menunaikan hak suaminya tersebut dan tidak dapat menegakkan batasan-batasan

                        Allah Subhanahu wa Tarsquoala dalam ketaatan kepadanya dengan dasar firman Allah Subhanahu wa Tarsquoala

                        ldquoJika kamu khawatir bahwa keduanya (suami-isteri) tidak dapat menjalankan hukum-hukum Allah maka tidak ada dosa atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh

                        isteri untuk menebus dirinyardquo

                        [Al-Baqarah 229]

                        Al-Hafizh Ibnu Hajar memberikan ketentuan dalam masalah Al-Khulu ini dengan pernyataannya bahwasanya Al-Khulu ialah seorang suami menceraikan isterinya dengan penyerahan pembayaran ganti kepada suami Ini dilarang kecuali jika keduanya atau salah satunya merasa khawatir tidak dapat melaksanakan apa yang diperintahkan Allah Hal ini bisa muncul karena adanya ketidaksukaan dalam pergaulan rumah tangga bisa jadi karena jeleknya akhlak atau bentuk fisiknya Demikian juga larangan ini hilang kecuali jika keduanya membutuhkan penceraian karena khawatir dosa yang menyebabkan timbulnya Al-Bainunah Al-Kubra (Perceraian besar atau Talak Tiga) [10]

                        Syaikh Al-Bassam mengatakan diperbolehkan Al-Khulu (gugat cerai) bagi wanita apabila sang isteri membenci akhlak suaminya atau khawatir berbuat dosa karena tidak dapat menunaikan haknya Apabila sang suami mencintainya maka disunnahkan bagi sang isteri untuk bersabar dan tidak memilih perceraian [11]

                        [2] Diharamkan Khulursquo

                        Hal Ini Karena Dua Keadaan

                        a) Dari Sisi Suami

                        Apabila suami menyusahkan isteri dan memutus hubungan komunikasi dengannya atau dengan sengaja tidak memberikan hak-haknya dan sejenisnya agar sang isteri membayar tebusan

                        kepadanya dengan jalan gugatan cerai maka Al-Khulu itu batil dan tebusannya dikembalikan kepada wanita Sedangkan status wanita itu tetap seperti asalnya jika Al-Khulu tidak dilakukan

                        dengan lafazh thalak karena Allah Subhanahu wa Tarsquoala berfirman

                        ldquoJanganlah kamu menyusahkan mereka karena hendak mengambil kembali sebagian kecil dari apa yang telah kamu berikan kepadanya terkecuali bila mereka melakukan

                        pekerjaan keji yang nyatardquo

                        [An-Nisa 19] [12]

                        Apabila suami menceraikannya maka ia tidak memiliki hak mengambil tebusan tersebut Namun bila isteri berzina lalu suami membuatnya susah agar isteri tersebut membayar terbusan dengan Al-Khulu maka diperbolehkan berdasarkan ayat di atasrdquo [13]

                        b) Dari Sisi Isteri

                        Apabila seorang isteri meminta cerai padahal hubungan rumah tangganya baik dan tidak terjadi perselisihan maupun pertengkaran di antara pasangan suami isteri tersebut Serta tidak ada alasan syarrsquoi yang membenarkan adanya Al-Khulu maka ini dilarang berdasarkan sabda Rasulullah Shallallahu lsquoalaihi wa sallam

                        ldquoSemua wanita yang minta cerai (gugat cerai) kepada suaminya tanpa alasan maka haram baginya aroma surgardquo

                        ]HR Abu Dawud At-Tirmidzi Ibnu Majah dan Ahmad dan dishahihkan Syaikh Al-Albani dalam kitab Irwarsquoul Ghalil no 2035] [14]

                        [3] Mustahabbah (Sunnah) Wanita Minta Cerai (Al-Khulu)

                        Apabila suami berlaku mufarrith (meremehkan) hak-hak Allah maka sang isteri disunnahkan Al-Khulu Demikian menurut madzhab Ahmad bin Hanbal [15]

                        [4] Wajib

                        Terkadang Al-Khulu hukumnya menjadi wajib pada sebagiaan keadaan Misalnya terhadap orang yang tidak pernah melakukan shalat padahal telah diingatkan

                        Demikian juga seandainya sang suami memiliki keyakinan atau perbuatan yang dapat menyebabkan keyakinan sang isteri keluar dari Islam dan menjadikannya murtad Sang wanita tidak mampu membuktikannya di hadapan hakim peradilan untuk dihukumi berpisah atau mampu membuktikannya namun hakim peradilan tidak menghukuminya murtad dan tidak juga kewajiban bepisah maka dalam keadaan seperti itu seorang wanita wajib untuk meminta dari suaminya tersebut Al-Khulu walaupun harus menyerahkan harta Karena seorang muslimah tidak patut menjadi isteri seorang yang memiliki keyakinan dan perbuatan kufur [16]

                        Al-Khulu Gugatan Cerai Dalam Islam

                        Penulis Ust Kholid syamhudi

                        __________Foote Note

                        [10] Fathul Bari 9318[11] Taudhihul Ahkam Min Bulughul Maram 5469[12] Taudhihul Ahkam Min Bulughul Maram 5469[13] Shahih Fiqhis Sunnah 3343[14] Shahih Fiqhis Sunnah 3342[15] Shahih Fiqhis Sunnah 3342[16] Shahih Fiqhis Sunnah 3343

                        pengrtian khuluPosted by admin on November 8 2010

                        Sedangkan menurut pengertian syarirsquoat para ulama mengatakan dalam banyak definisi yang semuanya kembali kepada pengertian bahawasanya Al-Khulu ialah terjadinya perpisahan

                        Pengertian Talak Talak merupakan kalimah bahasa Arab yang bermaksud menceraikan atau Talak melalui Khulu Talak yang difasakhkan oleh Hakim 4 Menjatuhkan Talak Tiga Sekaligus

                        Menurut pengertian syara Khulu adalah Perceraian yang diminta oleh isteri kepada suaminya dengan memberi wang atau sebagainya Di kalangan masyarakat Melayu Khulu juga

                        Khulu bererti tanggal Menurut pengertian syara Khulu adalah Penceraian yang diminta oleh isteri dari suaminya dengan memberi wang atau sebagainya

                        1SERIAL FIQH MUNAKAHATNIKAH ANJURAN MANFAAT TUJUAN HUKUM DAN WANITAWANITAYANG HARAM DINIKAHIOleh Aep Saepulloh DarusmanwiatiLisensi DokumenCopyright Aep Saepulloh wwwindonesianschoolorgSeluruh dokumen di wwwindonesianschoolorg dapat digunakan dimodifikasi dandisebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial )nonprofit( dengan syarat tidakmenghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakandalam setiap dokumen Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang kecualimendapatkan ijin terlebih dahulu dari penulis indonesianschoolorg2SERIAL FIQH MUNAKAHATNIKAH ANJURAN MANFAAT TUJUAN HUKUM DAN WANITAWANITAYANG HARAM DINIKAHIOleh Aep Saepulloh DarusmanwiatiAnjuran menikah dalam ajaran IslamTahukah anda siapakah orang terkaya di dunia Ya siapapun jawabannya yang jelas satu diasudah menikah Jangan di tingkat dunia mari kita perkecil skalanya tingkat nasional Siapakah orangpaling kaya nomor satu di Indonesia Siapapun dia yang jelas dia sudah menikah bahkan sudahbercucu dan bercicit Adakah orang bujang yang kaya Ada hanya sedikit dan bahkan kalaupun diakaya tetap tidak akan mengalahkan kayanya orang yang sudah menikah Mengapa demikian Inisudah sebuah ketentuan bahwa orang yang masih bujang adalah orang-orang miskin sekalipun diabanyak hartanya Mengapa Karena dia baru bisa menafkahi dan membiayai dirinya sendiri Mengapaorang bujang tidak ada yang kaya disebut sebuah ketentuan Ya karena demikian Rasulullahbersabda Perhatikan hadits berikut ini

                        رج 1049703 ل م 1049703 سكين م 1049703 سكين م (( 1049703 سكين وس 1049703 لم عن 1049703 هعلي الله صلى الله رسول قال قال نجيح أبي

                        و 1049703 ال المال من غنيا آان وإن الله رسول یا قالوا امرأة له ليسالم من غنيا آان وإن قال

                        1049703 ن یا قالوا زوج لها ليس امرأة مسكينة مسكينة مسكينة قالم غنية آانت وإن الله رسول

                        [ ] (( الطبرانى رواه المال من غنية آانت إن و قال المالArtinya Ibn Nujaih berkata Rasulullah Saw bersabda Miskin miskin miskin seorang laki-laki yang

                        belum mempunyai isteri Para sahabat bertanya Ya Rasulullah apakah sekalipun laki-laki itubanyak hartanya Rasulullah menjawab Ya meskipun dia banyak hartanya Rasulullah Sawbersabda kembali Miskin miskin miskin perempuan yang belum bersuami Para sahabat bertanyaApakah sekalipun wanita itu banyak hartanya Rasulullah Saw menjawab Ya sekalipun diabanyak hartanya (HR Thabrani)Perhatikan dalam hadits di atas Rasulullah secara tegas (boleh jadi doa) menyebut tiga kalibahwa laki-laki atau perempuan yang belum menikah tetap dikatakan miskin sekalipun mereka banyakhartanya Ini juga barangkali di antara penyebab mengapa jarang sekali bujang atau gadis yang kayaraya Yah karena didoakan oleh Rasulullah untuk tidak kaya Kalau mau kaya ya harus segeramenikahNamun jangan dipahami bahwa menikah untuk menjadi orang kaya Itu hanyalah sebuahgambaran singkat betapa Islam sangat menganjurkan ummatnya untuk menikah Dalam hadits lainRasulullah mengatakan bahwa nikah adalah sunnahku dan barang siapa yang tidak menyukaisunnahku (menikah) maka ia bukan termasuk ummat dan golongankuBahkan kalau kita perhatikan ayat-ayat al-Quran yang berbicara tentang nikah kita akanmendapati bahwa kata nikah digambarkan dengan tiga istilah Pertama nikah disebut sebagai sunanulanbiya (amalan sunnah para nabi) perhatikan misalnya dalam firman Allah berikut ini

                        ذن ب 1049703 إ وما 1049703 ا ة ی وذر واجا ز أ هم ل ا ن وجعل لك قب من ال س ر ا ن ل س ر أ قد ول

                        ل إ ة آی ب ي ت أ ی ن أ سول ر ل ان آ( الرعد ( اب ت آ جل أ ل ك ل ه 38اللArtinya Dan sesungguhnya Kami telah mengutus beberapa Rasul sebelum kamu dan Kamimemberikan kepada mereka istri-istri dan keturunan Dan tidak ada hak bagi seorang Rasulmendatangkan sesuatu ayat (mukjizat) melainkan dengan izin Allah Bagi tiap-tiap masa ada Kitab(yang tertentu) (QS ar-Radu 38)Demikian juga dalam hadits dikatakan

                        الحي 1049703 اء المرس 1049703 لين س 1049703 نن رسول 1049703 ن أن أیوب أبي عنم (( أربع قال وسلم عليه الله صلى الله

                        [ ] (( الترمذى رواه والنكاح والسواك والتعطرArtinya Rasulullah Saw bersabda Ada empat hal yang termasuk sunnah para Nabi Malu memakaiwangi-wangian siwak dan nikah (HR Turmudzi)3Kedua nikah juga disebut dalam konteks sebuah kenikmatan yang sangat besar (al-imtinan)Perhatikan firman Allah dalam surat an-Nahl ayat 72 berikut ini

                        ين 1049703 ات ن ب م واجك ز أ من م ك ل وجعل واجا ز أ م ك فس ن أ من م ك ل جعل ه واللب الطي من م قك ز ور وحفدة

                        ( النحل ( ون فر ك ی هم ه الل عمة ن وب ون ؤمن ی اطل ب ال فب 72أ

                        Artinya Allah menjadikan bagi kamu istri-istri dari jenis kamu sendiri dan menjadikan bagimu dariistri-istri kamu itu anak-anak dan cucu-cucu dan memberimu rezki dari yang baik-baik Makamengapakah mereka beriman kepada yang batil dan mengingkari nikmat Allah (QS An-Nahl 72)Ketiga nikah juga digambarkan sebagai salah satu tanda kekuasaan Allah Perhatikan dalamsurat ar-Rum ayat 21 berikut ini

                        ف 1049703 ي ن إ حم 1049703 ة ور م 1049703 ودة م ك ي 1049703 ن ب ق 1049703 ل خل ن أ ه ات ءای ومنع وج ها ي ل إ وا ن ك س ت ل ا واج ز أ م ك فس ن أ من م ك ل

                        ( الروم ( ون ر فك ت ی قوم ل ات ی آل 21ذلكArtinya Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri darijenismu sendiri supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya dan dijadikan-Nyadiantaramu rasa kasih dan sayang Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tandatandabagi kaum yang berfikir (QS Ar-Rum 21)Dengan digambarkannya dalam tiga istilah di atas menunjukkan bahwa nikah adalah sesuatuyang sangat dianjurkan karena di samping merupakan amalan sunnah para Nabi salah satu tandakekuaasaan Allah juga ia merupakan nikmat yang sangat besar Bahkan ketika manusia merasa waswasdengan masalah nafkah dan rizki setelah menikah kelak Allah secara tegas mengatakan bahwaDialah yang akan mengayakannya Dialah yang akan mencukupkannya dan mengganti kefakirannyadengan kekayaan Perhatikan firmah Allah dalam surat an-Nur ayat 32 berikut ini

                        ه وا 1049703 ضل ون ك ی ن إ م ك مائ وإ م ادآ ب ع من حين والصال م ك من امى ی األ كحوا ن وأف من ه الل هم غن ی اء فقر

                        ( النور ( يم عل ع واس ه 32واللArtinya Dan kawinkanlah orang-orang yang sedirian diantara kamu dan orang-orang yang layak(berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuanJika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya Dan Allah Maha luas(pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui (QS An-Nur 32)Bahkan dalam sebuah hadits dikatakan bahwa orang yang menikah dengan niat untuk menjagakehormatan diri termasuk salah satu golongan yang akan dibantu dan ditolong langsung oleh Allah

                        عل 1049703 ى ح 1049703 ق ثالث (( 1049703 ة ق 1049703 ال وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله 1049703 لىص الله رسول أن عنه الله رضي هریرة أبى عن

                        العف 1049703 (( اف والمكاتب 1049703 د الله سبيل فى المجاهد عونهم اللهیری الذى والناآح األداء یرید الذى

                        [ الترمذى [رواهArtinya Dari Abu Hurairah bahwasannya Rasulullah Saw bersabda Ada tiga kelompok manusiayang akan ditolong dan dibantu langsung oleh Allah orang yang berjuang di jalan Allah Hambasahaya yang mengadakan mukatabah dengan tuannya dan bermaksud untuk membayar tebusannyaserta orang yang menikah dengan maksud untuk menjaga diri (dari perbuatan tidak terpuji) (HRTurmudzi)Dari sini tampak jelas mengapa orang yang kaya umumnya adalah orang yang sudahberkeluarga karena ternyata Allah turun tangan langsung dalam membantu dan menolong merekayang sudah menikah termasuk dalam masalah rizkinya Bahkan pehatikan juga ungkapan para ulamasalaf bahwa wanita itu merupakan pulsa yang akan menambah account suaminya

                        الرجل رصيد إلى یضاف آنز خير المرأةArtinya Wanita adalah sebaik-baik simpanan yang akan menambah tabungan laki-lakiMasih menyangkut anjuran dan perhatian Islam dengan menikah ini perhatikan sabda-sabdaRasulullah dan perkataan para sahabat berikut ini

                        ی 1049703 أتينكم ف 1049703 إنهن لن 1049703 ساء ا تزوج (( 1049703 وا وس 1049703 لم لى 1049703 هعلي ص 1049703 الله الله رس 1049703 ول ق 1049703 ال قال 1049703 ت عائ 1049703 شة ع 1049703 ن

                        [ شيبة)) [ أبي ابن أخرجه بالمال4Artinya Siti Aisyah berkata Rasulullah Saw bersabda Menikahlah segera dengan wanita karenawanita itu dapat mendatangkah harta (HR Ibn Abi Syaibah)

                        أن ف 1049703 أمره الفاق 1049703 ة إلي 1049703 ه ی 1049703 شكو وس 1049703 لم الله 1049703 ه لىص 1049703 علي الله رس 1049703 ول إل 1049703 ى رجل جاء قال جابر عن( الخطيب ( أخرجه یتزوجArtinya Jabir berkata Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah Saw mengadukan kefakirannyaRasulullah Saw kemudian menyuruhnya untuk segera menikah (HR Al-Khatib)

                        إذا (( 1049703 صف وسلم عليه الله صلى الله رسول قال قالت عائشة عنن استكمل فقد العبد تزوج

                        [ ] (( البيهقى رواه اآلخر النصف فى الله فليتق دینهArtinya Siti Aisyah berkata Rasulullah Saw bersabda Apabila seorang hamba menikah makasugguh ia telah menyempurnakan setengah agamanya Maka bertakwalah kepada Allah padasetengahnya lagi (HR al-Baihaki)

                        ل 1049703 م ث 1049703 م ی 1049703 نكح الن موس 1049703 را آ 1049703 ان م (( 1049703 ن عن 1049703 لموس عليه الله صلى الله رسول قال قال نجيح ابي

                        [ ] (( الطبرانى رواه منى فليس ینكحArtinya Ibnu Nujaih berkata Rasulullah Saw bersabda Barangsiapa yang sudah siap untuk menikahkemudian tidak menikah maka ia tidak termasuk ummatku (HR Thabrany)

                        أنى 1049703 ول وأعلم أیام عشرة إال أجلى من یبق لم لو مسعود ابن قال ط ولي ا آخره فى أموت

                        [ ] الطبرانى رواه الفتنة مخافة لتزوجت فيهن النكاحArtinya Ibnu Masud berkata Kalau saja usiaku tinggal sepuluh hari dan saya mengetahuibahwasannya saya akan meninggal di penghujung harinya dan pada saat itu saya masih ada waktuuntuk menikah pasti saya akan menikah lebih dahulu karena takut terjadinya fitnah (HR Thabrani)

                        (( )) یتزوج حتى الشاب نسك یتم ال طاوس قالArtinya Thawus berkata Ibadah seorang pemuda belum sempurna sehingga ia menikah

                        ] (( )) رواه فجور أو عجز إال النكاح من یمنعك ما الزوائد البى عمر قال[ شيبة أبي ابنArtinya Umar bin Khatab pernah berkata kepada Abu az-Zawaid Tidak ada yang menghalangikamu untuk menikah kecuali dua hal imma kamu itu lemah (lemah syahwat) ataupun kamu sukaberbuat dosa (HR Ibn Abi Syaibah)Hikmah dan manfaat menikahDi atas telah dipaparkan secara panjang lebar mengenai anjuran Islam (targhib) untuk menikahPertanyaan berikutnya Untuk apa menikah Apa manfaat dan kegunaannya

                        Sebagaimana diketahui bersama bahwa manusia dan makhluk lainnya mempunyai gharizahseksual yang tinggi Tidak disangsikan bahwa kebutuhan biologis ini dari waktu ke waktu dan daritahun ke tahun terus naik dan dahsyat Ditahan dan dibiarkan tentu bukan sebuah jalan keluarDilampiaskan semena-mena sebagaimana hewan juga bukan sebuah solusi yang baik Untuk itu Islammemberikan aturan dalam rangka melampiaskan kebutuhan biologis ini melalui nikah Denganpernikahan kebutuhan biologis yang sudah menggebu itu akan disalurkan secara baik dan benarsehingga diharapkan orang tersebut menjadi tenang dan rehat Karena kini ia telah mempunyai tempatyang bersih dan sah untuk menumpahkan kebutuhan biologisnyaSayyid Sabiq dalam bukunya Fiqhus Sunnah mengatakan bahwa dengan menikah badanmenjadi tenang jiwa juga damai pandangan terpelihara dan kasih saying bisa diwadahi secara benarOleh karena itu sejatinya orang yang sudah menikah menjadi orang yang tenang baik dalam jasmanipandangan maupun jiwanya Dalam sebuah hadits dikatakan

                        ش 1049703 يطان ص 1049703 ورة ف 1049703 ى تقب 1049703 ل الم (( 1049703 رأة إن لم 1049703 الوس 1049703 ق علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى النب 1049703 ي أن هریرة أبي عنیعجبه 1049703 ا ما امرأة من أحدآم رأى فإذا شيطان صورة فى وتدبر

                        م یرد ذلك فإن أهله فليأت[ ] (( مسلم رواه نفسه فى5Artinya Dari Abu Hurairah bahwasannya Rasulullah Saw bersabda Sesungguhnya wanita itu baikketika menghadap ataupun membelakangi dalam bentuk syaithan (menggoda) Apabila salah seorangdi antara kalian melihat sesuatu yang menakjubkan dari wanita maka segeralah datangi keluarganyakarena dengan demikian dapat menolak apa yang sedang bergejolak di dalam dirinya (HR Muslim)Selain untuk memberikan ketenangan lahir bathin menikah juga berguna untuk memperbanyakketurunan dan melanjutkan kehidupannya Karena itu Rasulullah Saw dalam sebuah hadits bersabda

                        ) أبو رواه القيامة یوم األنبياء بكم مكاثر فإنى الودود تزوجواالولودداود)Artinya Rasulullah Saw bersabda Nikahilah wanita-wanita yang subur dan penyayang karena akuadalah nabi yang paling banyak ummatnya kelak pada hari Kiamat (HR Abu Dawud)Bahkan menurut hasil penelitian salah satu badan di PBB yang dikeluarkan pada hari Sabtutanggal 6 Juni 1959 sebagaimana dikutip oleh Sayyid Sabiq dalam Fiqhus Sunnah-nya bahwa usiaorang-orang yang sudah menikah lebih lama dan panjang ketimbang yang tidak atau belum menikahPenilitian ini dilakukan di seluruh pelosok dunia pada tahun 1956 Hasil penelitian ini hemat penulissangatlah logis karena orang yang sudah menikah dapat melampiaskan kebutuhan biologisnyasehingga jiwanya tidak berontak lagi malah lebih tenang Berbeda dengan para bujang yang belumtersalurkan sama sekali jiwa dan badannya akan terus bergejolak tidak tenang Dan ketika dia tidakmenyalurkannya secara benar melalui pernikahan maka jiwanya tetap bergejolak dan tidak tenangsehingga hal ini akan sangat berpengaruh dalam langkah dan kehidupannya Menumpahkan danmelampiaskan bukan pada tempat yang benar juga bukan jalan terbaik karena dia tidak akanmengetahui bersih sehatnya tempat yang dikunjunginya itu Bahkan tidak menutup kemungkinan

                        tempat tersebut telah dikunjungi pula oleh orang lain yang membawa penyakit kelamin yang sangatganas Untuk itu adalah wajar apabila penelitian tersebut mengatakan bahwa umumnya usia yangsudah menikah jauh lebih panjang ketimbang yang tidak atau belum menikahTujuan menikahApa tujuan menikah dalam ajaran Islam Apakah untuk memenuhi kebutuhan biologis semataPernikahan dalam Islam bukan semata demi memenuhi nafsu seksualitas semata akan tetapimempunyai tujuan utama sebagaimana difirmankan oleh Allah dalam surat ar-Rum ayat 21 berikut ini

                        ف 1049703 ي ن إ حم 1049703 ة ور م 1049703 ودة م ك ي 1049703 ن ب ق 1049703 ل خل ن أ ه ات ءای ومنع وج ها ي ل إ وا ن ك س ت ل ا واج ز أ م ك فس ن أ من م ك ل

                        ( الروم ( ون ر فك ت ی قوم ل ات ی آل 21ذلكArtinya Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri darijenismu sendiri supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya dan dijadikan-Nyadiantaramu rasa kasih dan sayang Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tandatandabagi kaum yang berfikir (QS Ar-Rum 21)Dari ayat di atas paling tidak ada tiga tujuan utama dari menikahPertama untuk menenangkan dan menentramkan jiwa (litaskunu ilaiha) Ketenangan jiwa danpikiran merupakan hal yang sangat penting bagi keberhasilan dan kesuksesan seseorang Seseorangakan mempunyai peluang yang sangat besar untuk maju dan berhasil manakala hati pikiran danjiwanya sudah tenang Dengan menikah bayangan-bayangan dan khayalan-khayalan masa mudatertumpah sudah Bahkan karena kini dia sudah mempunyai tempat khusus gejolak itu tidak akanterlalu membludak manakala melihat wanita lain yang menggoda Rasulullah bersabda

                        ش 1049703 يطان ص 1049703 ورة ف 1049703 ى تقب 1049703 ل الم (( 1049703 رأة إن لم 1049703 الوس 1049703 ق علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى النب 1049703 ي أن هریرة أبي عنیعجبه 1049703 ا ما امرأة من أحدآم رأى فإذا شيطان صورة فى وتدبر

                        م یرد ذلك فإن أهله فليأت[ ] (( مسلم رواه نفسه فىArtinya Dari Abu Hurairah bahwasannya Rasulullah Saw bersabda Sesungguhnya wanita itu baikketika menghadap ataupun membelakangi dalam bentuk syaithan (menggoda) Apabila salah seorangdi antara kalian melihat sesuatu yang menakjubkan dari wanita maka segeralah datangi keluarganyakarena dengan demikian dapat menolak apa yang sedang bergejolak di dalam dirinya (HR Muslim)Kedua dengan menikah juga untuk menimbulkan rasa mawaddah cinta kasih kepada keluargaSetiap manusia memiliki keinginan untuk mencintai dan mengasihi orang yang didambakannya Mana6kala cinta kasihnya ini tidak disalurkan kepada orang tertentu maka ia akan mencari benda lain atauhal lain untuk menumpahkan cinta kasihnya itu Dengan menikah cinta kasih itu akan tertuang dantersalurkan secara benar Bukan semata kepada isteri dan anak-anaknya akan tetapi juga kepadakeluarga si isteri dan kerabatnya Dengan demikian pernikahan pada hakikatnya bukan sematapertemuan antara suami isteri saja akan tetapi pertemuan antara dua keluarga besar keluarga suamidan keluarga si isteri Oleh karena itu dalam ajaran Islam disyaratkan adanya wali nikah Ini

                        menunjukkan bahwa pernikahan memang mempertemukan dua keluarga Yang menikah bukan sematasuami dan isteri tapi seluruh keluarga Ketika dua keluarga sudah bertemu di sanalah tempat untukmenuangkan rasa cinta kasih yang sudah menjadi fitrah manusiaKetiga dengan menikah juga untuk menimbulkan rasa kasih sayang rahmah Sebagaimanarasa mawaddah manusia juga mempunyai naluri untuk menyayangi sesamanya Sayang rahmahtidak sama dengan mencintai Sayang rahmah jauh di atas mencintai Rasa sayang biasanya munculdari lubuk hati yang paling dalam Ia lahir bukan karena dorongan nafsu seksual kebutuhan biologisatau hal-hal lahiriyah lainnya Ia betul-betul tumbuh dari dalam jiwa setelah bergaul dan lamamengenal pasangannya Naluri rasa sayangnya ini akan ditumpahkan untuk keluarganya terutamauntuk isteri dan anak-anaknya Dalam sebuah hadits riwayat Imam Bukhari suatu hari Aqra bin Habismelihat Rasulullah Saw sedang mencium cucunya Hasan bin Ali Aqra kemudian berkata Sayamempunyai sepuluh putra putri tapi saya tidak pernah mencium mereka satupun Mendengar ituRasulullah Saw bersabda

                        یرحم ال یرحم ال من إنArtinya Sesungguhnya orang yang tidak pernah menyayangi dia tidak akan disayangiDemikian di antara tujuan menikah dalam Islam sebagaimana yang tertera dalam al-Quransurat ar-Rum ayat 21 Wallahu alamHukum PernikahanPara ulama telah sepakat bahwa nikah itu diperintahkan Namun mereka berbeda pendapatmengenai hukumnya Dalam hal ini para ulama terbagi kepada tiga kelompokPertama nikah wajib bagi setiap orang yang sudah mampu untuk melakukannya sekali seumurhidup Pendapat ini adalah pendapatnya Dawud ad-Dahiry Ibn Hazm dan lainnya Dalil yang menjadidasar pendapat ini adalah dhahir dari nash-nash baik berupa ayat al-Quran maupun hadits Nabi yangmemerintahkan pernikahan Kelompok ini memahami secara tekstual bahwa semua perintah tersebutmenggunakan shigat amar (bentuk perintah) dan setiap perintah menunjukkan wajib karenanya nikahjuga adalah wajib al-ashlu fil amr lil wujub pada dasarnya perintah itu menunjukkan kepada wajibPendapat kedua mengatakan bahwa nikah itu hukumnya adalah sunnah saja Pendapat iniadalah pendapatnya Jumhur ulama Pendapat kedua ini memahami perintah nikah yang terdapat dalamal-Quran dan Sunnah kepada hukum sunnah bukan wajib Firman Allah yang terdapat dalam surat an-Nisa ayat 3 misalnya yang berbunyi

                        ورباع وثالث مثنى النساء من لكم طاب ما فانكحواArtinya Maka nikahilah wanita-wanita yang kamu sukai dua tiga dan empat (QS An-Nisa 3)Ayat di atas menurut pendapat kedua ini bukanlah menunjukkan wajib Karena dalam ayat diatas Allah mengkaitkan nikah dengan kemampuan istithaah Artinya barang siapa yang sudahmampu untuk menikah maka menikahlah Sedangkan yang belum mampu untuk menikah maka tidakmengapa ia tidak menikah Karena itu menikah bukanlah wajib akan tetapi sunnah sajaPendapat ketiga adalah pendapat yang mengatakan bahwa hukum menikah berbeda-bedatergantung kondisi seseorang Pendapat ini adalah pendapat kuat pada madzhab MalikiyyahSyafiiyyah dan Hanabilah

                        Menurut pendapat ini hokum menikah bisa wajib bagi mereka yang sudah siap dan mampubaik lahir maupun bathin sehingga kalau tidak menikah ia akan terjerumus kepada perbuatan zinaTidak ada cara lain untuk menjaganya kecuali dengan jalan menikah Dalam qaidah Ushuliyyahdaikatakan Sesuatu yang tidak menyebabkan terpenuhinya sesuatu yang wajib kecuali dengansesuatu itu maka sesuatu itu menjadi wajib hukumnya7Nikah juga hukumnya bisa sunnah bagi mereka yang syahwatnya sudah menggebu akan tetapimasih besar kemungkinan seandainya belum menikah pun ia masih dapat menjaga diri dari perbuatanzina Untuk kondisi seperti ini nikah hukumnya sunnah sajaNikah juga bisa haram bagi orang yang belum siap menikah baik secara lahir (menafkahi)maupun secara bathin (berhubungan badan) sehingga kalau dipaksakan menikah si wanita akanmenderita baik lahirnya maupun bathinnya Atau nikah juga bisa menjadi haram bagi orang yangbermaksud jahat dengan nikahnya itu misalnya ingin menyakiti si isteri dan keluarganya atau karenabalas dendam dan sebagainyaNikah juga bisa makruh bagi orang yang kondisinya seperti disebutkan diatas akan tetapitidak menimbulkan madharat bagi si isteri Jadi apabila ia menikah si isteri tidak merasakan dampaknegative yang sangat besar Untuk orang seperti ini sebaiknya jangan dahulu menikah dan kalaupunmau menikah maka hukumnya makruh sajaDari ketiga pendapat ini penulis lebih cenderung untuk mengambil pendapat ketiga ini bahwapernikahan itu hukumnya berbeda-beda disesuaikan dengan kondisi orang yang bersangkutanPendapat ini rasanya lebih tepat terutama untuk kondisi sekarangMacam-macam pernikahan yang dilarang1 Nikah SyigarNikah Syigar adalah seorang laki-laki menikahkan putri perempuannya atau saudariperempuannya dengan orang lain dengan syarat orang tersebut mau menikahkan putrinya atausaudari perempuannya dengan orang tadi baik pernikahan tersebut memakai mahar maupuntidak Hanya saja umumnya pernikahan Syigar ini tidak ada maharnya karena sudah digantidengan tukar menukar putri atau saudari perempuannyaPara ulama sepakat bahwa nikah Syigar ini haram hukumnya Hal ini didasarkankepada hadits-hadits berikut ini

                        الشغار عن وسلم عليه الله صلى الله رسول نهى قال جابر عن( مسلم( أخرجهArtinya Jabir berkata Rasulullah Saw melarang nikah syigar (HR Muslim)

                        عن (( وسلم عليه الله صلى الله رسول نهى قال هریرة أبى عن والشغار قال الشغار

                        وأزوج 1049703 ك أخت 1049703 ك زوجن 1049703 ى أو ابنت 1049703 ى وأزوج 1049703 ك ى 1049703 كزوجن 1049703 ابنت للرج 1049703 ل الرج 1049703 ل یق 1049703 ول أن[ ماجه)) [ وابن والنسائي مسلم أخرجه أختىArtinya Abu Hurairah berkata Rasulullah Saw melarang nikah Syigar Nikah Syigar adalahseorang laki-laki berkata kepada laki-laki lain nikahkan saya dengan anak perempuan kamudan saya nanti akan menikahkanmu dengan anak perempuan saya atau nikahkan saya dengansaudari perempuan kamu dan saya akan menikahkan kamu dengan saudari perempuan saya(HR Muslim NasaI dan Ibn Majah)

                        2 Nikah MuhallilMuhallil secara bahasa berarti yang menjadikan halal Nikah Muhallil adalah pernikahandi mana seorang laki-laki menikahi seorang wanita yang sudah ditalak tiga kemudian iamentalaknya dengan maksud agar wanita tersebut dapat dinikahi kembali oleh suaminya yangdahulu yang telah mentalak tigaPernikahan ini biasanya terjadi ketika si mantan suami yang telah mentalak isterinya tigakali bermaksud untuk kembali lagi kepada isterinya tadi namun karena sudah ditalak tiga iatidak boleh langsung menikahi mantan isterinya itu kecuali si isteri tadi menikah dahulu denganlaki-laki lain Untuk tujuan itu kemudian si laki-laki tadi menyewa atau membayar laki-laki lainagar menikahi mantan isterinya tadi dengan catatan tidak boleh disetubuhi atau boleh disetubuhitapi harus sesegera mungkin diceraikan agar mantan suami tadi dapat menikahinya kembaliOrang yang dibayar untuk menikahi mantan isterinya dalam istilah fiqh disebut dengan almuhallil(yang menjadikan halal) sedangkan mantan suami yang membayar laki-laki tadi disebutdengan al-muhallal lah Pernikahan ini haram hukumnya berdasarkan dalil berikut ini8

                        ل 1049703 ه والمحل 1049703 ل المحل 1049703 ل وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله ول 1049703 لىص رس 1049703 الله لع (( 1049703 ن ق 1049703 ال م 1049703 سعود اب 1049703 ن ع 1049703 ن

                        ( وأحمد والنسائي الترمذى (أخرجهArtinya Ibnu Masud berkata Rasulullah melaknat al-muhallil (yang menjadikan halal) dan almuhallallah (yang dijadikan halal karenanya) (HR Turmudzi Nasai dan Ahmad)

                        عب)) [ 1049703 د رواه رجمتهم 1049703 ا إال بمحلل 1049703 ة و بمحل 1049703 ل ال 1049703 ىأوت(( ال 1049703 ق الخط 1049703 اب ب 1049703 ن عم 1049703 ر ع 1049703 ن

                        صحيح بإسناد [الرزاقArtinya Umar bin Khatab berkata Tidak didatangkan kepadaku muhallil dan wanita yangdijadikan halal karenanya kecuali aku akan meranjam keduanya (HR Abdur Razak dengansanad yang shahih)3 Nikah IstibdhaNikah Istibdha adalah nikah yang dimaksudkan untuk memperoleh keturunan atau bibitunggul Dalam prakteknya nikah ini atas usul dan kemauan si suami setelah melihat ada orangyang dipandang hebat pintar atau aneh dari yang lainnya sehingga ia pun berkeinginan untukmendapatkan putra seperti dia Sang suami biasanya berkata kepada isterinya Apabila kamusudah suci dan selesai haidmu pergilah ke si anu (misalnya seorang professor) dan bersenangsenanglahdengannya sampai kamu hamil Ketika sudah hamil baru isteri tersebut pulang lagidan kembali lagi kepada suaminya Dan suaminya sangat bahagia karena akan mendapatkanputra yang sangat diinginkannya Istibdha secara bahasa artinya bersetubuh (jima) Pernikahanseperti ini jelas diharamkan4 Nikah ar-RahtRaht secara bahasa berarti rombongan kelompok Dalam pernikahan ini sekelompoklaki-laki (syaratnya tidak boleh lebih dari sepuluh orang) bersekutu dan sepakat untuk menggauliseorang perempuan secara bergantian dan bergilir Ketika wanita tadi hamil dan melahirkansemua laki-laki yang ikut menanam saham pada wanita tadi harus berkumpul di hadapanwanita tadi Setelah berkumpul si wanita berkata

                        فالن یا ابنك فهو ولدت وقد أمرآم من آان ما عرفتم قد

                        Artinya Kalian telah maklum dengan apa yang telah kalian lakukan Kini saya sudahmelahirkan maka anak ini adalah anakmu wahai fulan (sambil menunjuk salah satu laki-lakiyang disukainya)Ketika si wanita menunjuk salah satu laki-laki yang disukainya maka laki-laki itulahyang harus menjadi bapak dari anak tersebut sekaligus menjadi suaminya yang resmi Tidakboleh si laki-laki tersebut menolak dengan alasan dan catatan apapun Sementara laki-laki lainyang tidak terpilih mereka beterbangan lagi mencari mangsa-mangsanya yang lainLantas siapa yang diuntungkan dan dirugikan dalam pernikahan semacam ini Tentu yangrugi adalah orang ganteng dan baik karena dialah yang akan dipilih oleh wanita tersebutSementara yang beruntung adalah laki-laki jelek dan jahat karena jelas dia tidak akan dipilihsehingga ia masih bisa leluasa menaburkan racun-racun asmara dan syahwatnya Dalam duniamodern terutama di kota-kota besar pernikahan masa Jahiliyyah ini masih ada dan berlaku untuktidak mengatakan banyak berlaku Hanya saja dengan nama dan format lain Dalam istilahsekarang nikah Raht ini disebut dengan nama Salome (satu lobang rame-rame maaf)Naudzubillah5 Nikah al-BaghayaAl-Baghaya secara bahasa berarti pelacur Nikah al-Baghaya ini sama dengan nikah ar-Raht di atas Hanya saja dalam nikah Baghaya ini tidak dibatasi jumlah pengunjungnya Iaboleh lebih dari sepuluh orang bahkan tidak terhitung sekalipun Setiap laki-laki hidung belangyang sreg dan greget dengan seorang wanita yang disukai bersama boleh melakukan isytirakWanita yang menjadi sasaran segerombolan laki-laki tersebut tidak boleh menolak dan tidakmelayani tamu-tamu hidung belang tersebut Tua muda ganteng jelek pesek mancungkurus gemuk dekil bersih kalau dia datang harus diservice secara memuaskan Setiap orang9yang sedang bertamu pada hari itu biasanya menancapkan tanda khusus berupa bendera di luarrumahnya sebagai tanda bahwa wanita tersebut sedang full on ada tamuSetiap laki-laki yang pernah bertamu harus mengisi buku tamu Buku tamu ini biasanyadisiapkan khusus oleh wanita tersebut Tidak ada seorang tamu pun yang jajan di rumahnyakecuali namanya tercatat Ketika wanita tersebut hamil wanita tersebut melihat daftar tamunyadan memanggil satu persatu tamu-tamu berhidung belang tersebut Tidak boleh menolak ketikawanita tersebut mengundang dan memanggilnyaSetelah melahirkan wanita tersebut memanggil seluruh tamu-tamunya berikut seorangqafah (juru taksir manusia) Tukang qafah ini bertugas melihat dan membaca si bayi lalumembaca pula seluruh tamu yang hadir untuk dicarikan kesamaannyamdashistilah sekarang mungkincek darah dan gen Tamu yang lebih banyak kesamaan dengan bayi tadi dialah yang akanmenjadi bapaknya sekaligus menjadi suami wanita tersebut Ketika sudah diputuskan oleh jurutaksir tadi tidak boleh si laki-laki tersebut menolak apalagi tidak bertanggung jawabSiapa yang diuntungkan dalam pernikahan ini Tentu mereka yang dapat menyuap siqafah agar tidak ditunjuk Yang rugi Yang tidak menyuap si qafah sama sekali karena dialahyang akan menjadi bapak dari bayi hasil rame-rame tadimdashdalam istilah iklan di Indonesiaidentik dengan iklan permen Nano-Nano rame rasanya Naudzubillah Apakah pernikahanseperti ini ada pada masa sekarang Ya jelas ada hanya dengan nama dan format lain bahkandengan alat dan teknologi canggih sehingga tidak ada tamu-tamu yang merasa dirugikan untukmenanggung bayi rame-rame tersebut Pernikahan Baghaya ini dalam konteks sekarangbertebaran dimana-mana dengan berbagai nama misalnya Saritem di Bandung dan SurabayaKramat Tunggak di Jakarta Warung Remang-Remang di setiap pinggiran jalan Panti Pijat yangtersebar hampir di seluruh kota dan lainnya Naudzubillah6 Nikah Badal

                        Secara bahasa badal berarti menukar mengganti Nikah Badal adalah pernikahan di manaseorang laki-laki yang sudah beristri berkata kepada laki-laki lain yang juga sama sudah beristriBiarkan isteri kamu tidur dengan saya dan saya ijinkan isteri saya tidur dengan kamu kalaukamu keberatan biar kita tukar tambah Jadi Nikah Badal ini berupa pernikahan tukar menukaristeri Dalam dunia modern terutama di kota-kota besar seperti Jakarta pernikahan ini seringkalidiistilahkan dengan Tukar Kunci Jadi dalam pergaulan-pergaulan glamour apabila seoranglaki-laki berkata kepada laki-laki lain yang sama-sama sudah berkeluarga Ayo kita tukar kuncimaka maksudnya adalah pernikahan Badal ini Tentu bukan sembarang kunci tapi kunci inikunci ajaib yang bukan saja bisa membuka pintu tapi membuka yang mempunyai pintunaudzubillah min dzalik7 Nikah MutahMutah secara bahasa berarti bersenang-senang Nikah Mutah dalam dunia sekarangdisebut dengan Nikah Kontrak Maksudnya seorang laki-laki menikahi seorang wanita hanyasaja ketika akadnya ditentukan untuk masa satu minggu misalnya atau satu bulan satu tahunatau bahkan satu hari kemudian si laki-laki tadi memberikan upah atau biaya sebagaiimbalannya Pernikahan ini pada masa Rasulullah Saw pernah dibolehkan karena saat itu sedangkondisi perang yang berbulan-bulan Namun tidak lama setelah itu Rasulullah Sawmenghapusnya dan mengharamkannya sampai hari Kiamat kelak Oleh karena itu seluruh ulamasepakat bahwa pernikahan Mutah ini haram hukumnya Untuk pembahasan lebih lanjut masalahNikah Mutah ini insya Allah akan penulis bahas dalam makalah tersendiri8 Nikah al-UrfiNikah Urfi ini ramai diperbincangkan di Mesir belakangan ini Boleh jadi nama NikahUrfi ini untuk konteks Indonesia belum sampai dan belum pernah terdengar meskipun tidakmenutup kemungkinan dalam prakteknya sudah sejak dahulu berjalan dan berlanjut Nikah Urfiadalah pernikahan antara laki-laki dan perempuan yang tidak diketahui oleh kelurganya bolehjadi tidak memakai saksi tidak diumumkan dan tidak memakai wali Bukan hanya itu antaralaki-laki dan perempuan hidup berpisah makan dan minum sendiri-sendiri bahkan tinggal punberpisah Namun ketika keduanya greget untuk making love baru keduanya bersama dan dimana saja jadi10Pernikahan ini banyak merajarela di Mesir dan demikian juga di Indonesia terutama dikalangan mahasiswa mahasiswi Untuk melampiaskan nafsu seksualnya keduanya sepakat untukmembungkus perbuatan hinanya dengan bungkusan yang seolah-olah dilegalkan dandiperbolehkan oleh ajaran Islam Boleh jadi ada saksi hanya saja saksinya adalah teman-temandekatnya saja Sementara keluarganya tidak mengetahuinya sedikitpun Modus opperandi daripernikahan ini juga adalah untuk mendapatkan nafkahAkhir-akhir ini di Mesir merebak pernikahan ini karena si wanita biasanya menginginkannafkah yang besar dan tidak peduli dengan cara atau bentuknya Pernikahan ini jelas tidakmemakai surat-surat resmi dari pejabat yang berwenang (di Indonesia dari KUA) Pernikahan inijelas haram hukumnya karena pada hakikatnya adalah perzinahan modern NaudzubillahSemua jenis pernikahan yang telah disebutkan di atas diharamkan dalam ajaran IslamMengapa Karena pernikahan dalam ajaran Islam mempunyai aturan tersendiri ada rukun-rukun dansyarat-syarat yang harus dipenuhi Ketika rukun dan syaratnya tidak terpenuhi maka pernikahantersebut menjadi batal dan haram Untuk mengetahui lebih lanjut persoalan ini nanti akan kita bahaslebih jauh dalam pembahasan akad nikahDemikian sekelumit mengenai jenis dan macam pernikahan yang dilarang dan diharamkandalam ajaran Islam Tidak ada alasan untuk seorang muslim dan muslimah untuk melegalkan terlebihmempraktekkan pernikahan-pernikahan di atas Semoga kita terhindar dari semua jenis pernikahan

                        terkutuk di atasWanita-wanita yang haram untuk dinikahi (al-muharramaat minannisaa)Dalam ajaran Islam ada beberapa wanita yang haram hukumnya untuk dinikahi oleh laki-lakiHal ini sebagaimana dijelaskan oleh Allah dalam firmanNya surat an-Nisa ayat 22-24

                        ا يل س 1049703 ب وس 1049703 اء ومقت 1049703 ا ة فاح 1049703 ش 1049703 ان آ ن 1049703 ه إ د 1049703 لفق 1049703 س م 1049703 ا ل 1049703 ا إ اء الن 1049703 س من م اؤآ ءاب ح ك ن ما كحوا ن ت والخ 1049703 ت األ ن 1049703 ات وب خ

                        ال 1049703 أ ن 1049703 ات وب م ك وخال 1049703 ات م ك و 1049703 ات م ك واتخ 1049703 عم وأ م ك ن 1049703 ات وب م ك مه 1049703 ات

                        أ م ك عل 1049703 ي م 1049703 ت حرف 1049703 ي ي الل 1049703 ات م ك ب ب 1049703 ائ ور م ك ائ ن 1049703 س مه 1049703 ات

                        وأ ن 1049703 اعة 1049703 الرض م م ك خ 1049703 وات وأ م ك ض 1049703 عن ر

                        أ ي الل 1049703 ات م ك مه 1049703 ات وأ

                        ئ 1049703 ل وحال م ك عل 1049703 ي جن 1049703 اح فل 1049703 ا ه 1049703 ن ب م دخل 1049703 ت م 1049703 واون ك ل 1049703 ت ن ف 1049703 إ ه 1049703 ن ب م دخل 1049703 ت ي الل 1049703 ات م ك ائ س ن من م حجورآا غف 1049703 ور 1049703 ان آ الل 1049703 ه ن إ س 1049703 لف ق 1049703 د م 1049703 ا ل 1049703 ا إ ن ي ت خ 1049703 أ

                        ال ن ب 1049703 ي جمع 1049703 وا ت ن وأ م ك ب ص 1049703 ال أ 1049703 ن م ال 1049703 ذین م ك ن 1049703 ائ ب أ

                        اء ور م 1049703 ا ك 1049703 م ل ح 1049703 ل وأ م ك عل 1049703 ي الل 1049703 ه ت 1049703 اب آ م ك ت 1049703 ان

                        م ی ك 1049703 أ مل ما ال إ اء س الن من ات محصن وال حيما رهن ج 1049703 ور أ وهن ف 1049703 آت هن 1049703 ن م ب 1049703 ه م عت مت اس 1049703 ت افحين 1049703 ا سم 1049703 فم غي 1049703 ر ين مح 1049703 صن م ك موال

                        أ ب غوا ت ب ت ن أ م ك ذلحكيم 1049703 ا يم 1049703 ا عل 1049703 ان آ الل 1049703 ه ن إ فری 1049703 ضة ال ع 1049703 د ب 1049703 ن م ه1049703 ب م ت اض 1049703 ي ر ت فيم 1049703 ا م ك عل 1049703 ي جن 1049703 اح ول 1049703 ا فری 1049703 ضة(24- ( 22النساء Artinya Dan janganlah kamu kawini wanita-wanita yang telah dikawini oleh ayahmu terkecuali padamasa yang telah lampau Sesungguhnya perbuatan itu amat keji dan dibenci Allah dan seburuk-burukjalan (yang ditempuh)Diharamkan atas kamu (mengawini) ibu-ibumu anak-anakmu yang perempuansaudara-saudaramu yang perempuan saudara-saudara bapakmu yang perempuan saudara-saudaraibumu yang perempuan anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang laki-laki anak-anakperempuan dari saudara-saudaramu yang perempuan ibu-ibumu yang menyusui kamu saudaraperempuan sepersusuan ibu-ibu istrimu (mertua) anak-anak istrimu yang dalam pemeliharaanmu dariistri yang telah kamu campuri tetapi jika kamu belum campur dengan istrimu itu (dan sudah kamuceraikan) maka tidak berdosa kamu mengawininya (dan diharamkan bagimu) istri-istri anakkandungmu (menantu) dan menghimpunkan (dalam perkawinan) dua perempuan yang bersaudarakecuali yang telah terjadi pada masa lampau sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi MahaPenyayang Dan (diharamkan juga kamu mengawini) wanita yang bersuami kecuali budak-budakyang kamu miliki (Allah telah menetapkan hukum itu) sebagai ketetapan-Nya atas kamu Dandihalalkan bagi kamu selain yang demikian (yaitu) mencari istri-istri dengan hartamu untuk dikawinibukan untuk berzina Maka istri-istri yang telah kamu nikmati (campuri) di antara mereka berikanlahkepada mereka maharnya (dengan sempurna) sebagai suatu kewajiban dan tiadalah mengapa bagi

                        11kamu terhadap sesuatu yang kamu telah saling merelakannya sesudah menentukan mahar ituSesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana (QS an-Nisa 22-24)Dari ayat di atas ditambah keterangan-keterangan lainnya para ulama membagi wanita-wanitayang haram untuk dinikahi itu menjadi dua bagian besarPertama wanita-wanita yang haram untuk dinikahi selamanya Artinya seorang laki-laki tidakboleh menikahi wanita jenis ini kapanpun dan dalam kondisi apapunKedua wanita-wanita yang haram untuk dinikahi untuk sementara waktu Untuk bagian keduaini wanita-wanita tersebut haram untuk dinikahi selama ia berada dalam keadaan khusus(penjelasannya akan dibahas di bawah nanti) dan apabila keadaan tersebut sudah hilang maka ia bolehdinikahiWanita-wanita yang haram dinikahi selamanyaYang termasuk wanita-wanita yang haram untuk dinikahi selamanya (muabbada) ini ada tigakelompokA Haram dinikahi lantaran keturunan (nasab)Wanita-wanita yang haram dinikahi karena nasab (keturunan) ini ada tujuh jenis1 Semua Ibu baik dari pihak ibu maupun dari pihak bapak sampai ke atas yangmelahirkan laki-laki tersebut Maksudnya wanita-wanita yang menyebabkan lakilakiitu lahir (ibu) baik dari pihak ibunya sendiri maupun dari pihak bapaknya sendirisampai ke atas haram untuk dinikahi Misalnya ibunya sendiri ibunya ibu (nenek daripihak ibu) ibunya bapak (nenek dari pihak bapak) ibunya nenek dari pihak ibu ibunyanenek dari pihak bapak dan seterusnya sampai ke atas Wanita-wanita ini semuanyaharam untuk dinikahi selamanya (al-ummahaat)2 Semua Anak perempuan baik dari pihak putra laki-lakinya maupun putriperempuannya terus sampai ke bawah Maksudnya semua wanita yang dilahirkankarena laki-laki tersebut baik anak perempuan itu putri dari putranya maupun dariputrinya Misalnya anak perempuannya sendiri cucu perempuannya dari anakperempuan cucu perempuan dari anak laki-laki anak perempuan dari cucu perempuanatau anak perempuan dari cucu laki-laki sampai ke bawah Semua anak perempuan iniharam untuk dinikahi selamanya (al-banaat)3 Semua Saudari perempuan dari semua pihak dan jihah Misalnya saudariperempuan sekandung saudari perempuan sebapak dan saudari perempuan seibuSemua saudari perempuan ini juga haram untuk dinikahi selamanya (al-akhawaat)4 Semua saudari perempuan ayah (bibi tante dari pihak ayah) sampai ke atas baiksekandung sebapak maupun seibu Misalnya saudari perempuan sekandung ayahsaudari perempuan seibu ayah saudari perempuan seibu saudari perempuan bibinyaayah saudari perempuan bibinya bibi ayah dan seterusnya sampai ke atas Semua bibidari pihak ayah ini haram hukumnya untuk dinikahi (al-ammat)5 Semua saudari perempuan ibu (bibi tante dari pihak ibu) sampai ke atas baiksekandung sebapak maupun seibu Misalnya saudari perempuan sekandung ibusaudari perempuan sebapak ibu saudari perempuan seibu ibu saudari perempuanbibinya ibu saudari perempuan bibinya bibi ibu dan seterusnya sampai ke atas Semuabibi dari pihak ibu ini haram hukumnya untuk dinikahi (al-khalaat)6 Semua anak perempuan dari saudara laki-laki baik sekandung sebapak maupunseibu sampai ke bawah (keponakan dari saudara laki-laki) Misalnya anakperempuan dari saudara laki-laki sekandung anak perempuan dari saudara laki-lakisebapak anak perempuan dari saudara laki-laki seibu anak perempuan dari anak

                        perempuan saudara laki-laki sekandung anak perempuan dari anak perempuan saudaralaki-laki sebapak anak perempuan dari anak perempuan saudara laki-laki seibu anakperempuan dari keponakannya keponakan saudara laki-laki terus sampai ke bawah(banatul akh)7 Semua anak perempuan dari saudari perempuan baik sekandung sebapakmaupun seibu sampai ke bawah (keponakan dari saudari perempuan) Misalnya12anak perempuan dari saudari perempuan sekandung anak perempuan dari saudariperempuan sebapak anak perempuan dari saudari perempuan seibu anak perempuandari anak perempuan saudari perempuan sekandung anak perempuan dari anakperempuan saudari perempuan sebapak anak perempuan dari anak perempuan saudariperempuan seibu anak perempuan dari keponakannya keponakan saudari perempuanterus sampai ke bawah (banatul ukhti) Semua keponakan baik dari pihak saudara lakilakimapun dari saudari perempuan semuanya haram untuk dinikahiDalam sebuah hadits dari Ibnu Abbas dikatakan

                        تع 1049703 الى قول 1049703 ه ق 1049703 رأ ث 1049703 م س 1049703 بع ال 1049703 صهر وم 1049703 ن بع1049703 )) س النسب من حرم قال باس ع ابن عن[ ] (( البخارى رواه أمهاتكم عليكم حرمتArtinya Ibnu Abbas berkata Wanita-wanita yang diharamkan karena keturunan itu adatujuh dan yang diharamkan karena pernikahan juga ada tujuh Ibnu Abbas kemudianmembaca firman Allah dalam surat an-Nisa ayat 22-24 Diharamkan kepada kalianhellip (HRBukhari)Para ulama telah sepakat bahwa ketujuh jenis wanita yang telah disebutkan di atasharam hukumnya untuk dinikahi selamanya Untuk lebih memudahkan menghapal jeniswanita-wanita yang haram untuk dinikahi selamanya ini maka harus diingat bahwa seluruhketurunan dan kerabat si laki-laki semuanya haram untuk dinikahi kecuali empat orang sajayaitu anak perempuan pamannya dari pihak bapak (banatul amm sepupu putrinya om paman) anak perempuan pamannya dari pihak ibu (banatul khal sepupu) anak perempuanbibinya dari pihak bapak (banat ammatih sepupu putrinya bibi) dan anak perempuan bibinyadari pihak ibu (banatul khalah sepupu putrinya bibi) Untuk empat jenis wanita ini bolehuntuk dinikahi dan sisanya tidak boleh untuk dinikahiKeempat jenis wanita tersebut boleh untuk dinikahi berdasarkan firman Allah dalamsurat al-Ahzab ayat 50

                        ف 1049703 اء أ مم 1049703 ا مين 1049703 ك ی ك 1049703 ت مل وم 1049703 ا هن ج 1049703 ور أ ها 1049703 ت ی اأ ی

                        ي ءات ي ت الال واجك ز أ ك ل ا ن ل ل ح أ ا ن إ ي ب الني ت الال ك ت خاال ات ن وب خالك ات ن وب ك عمات ات ن وب عمك ات ن وب ك ي عل ه الل

                        معك ن هاجردون 1049703 ن م ي 1049703 ك ب الن اد ر

                        أ ن إ ي ب لن ل ها فس ن ت وهب ن إ ة مؤمن ة أ وامرل خالصة كحها ن ت س ی ن أ

                        ي 1049703 ك عل وما 1049703 ون واجهم ز أ في هم ي عل ا ضن فر ما ا من عل قد ين مؤمن الك ی ال ي ك ل هم مان ی

                        أ ت ك ملحيما ر ا غفور ه الل ان وآ ج حر

                        ( ( 50األحزاب Artinya Hai Nabi sesungguhnya Kami telah menghalalkan bagimu istri-istrimu yang telahkamu berikan mas kawinnya dan hamba sahaya yang kamu miliki yang termasuk apa yangkamu peroleh dalam peperangan yang dikaruniakan Allah untukmu dan (demikian pula) anakanakperempuan dari saudara laki-laki bapakmu anak-anak perempuan dari saudara perempuanbapakmu anak-anak perempuan dari saudara laki-laki ibumu dan anak-anak perempuan darisaudara perempuan ibumu yang turut hijrah bersama kamu dan perempuan mukmin yangmenyerahkan dirinya kepada Nabi kalau Nabi mau mengawininya sebagai pengkhususanbagimu bukan untuk semua orang mukmin Sesungguhnya Kami telah mengetahui apa yangKami wajibkan kepada mereka tentang istri-istri mereka dan hamba sahaya yang mereka milikisupaya tidak menjadi kesempitan bagimu Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi MahaPenyayang (QS Al-Ahzab 50)B Haram dinikahi lantaran perkawinan (al-mushaharah)Wanita-wanita yang dilarang untuk dinikahi lantaran pernikahan ini adalah sebagaiberikut1 Isteri bapak (ibu tiri)Sehubungan dengan jenis wanita ini dalam sebuah hadits dikatakan13

                        األب ام 1049703 رأة إال یح 1049703 رم م 1049703 ا یحرم 1049703 ون الجاهلي 1049703 ة أه 1049703 ل ان1049703 )) آ ق 1049703 ال عب 1049703 اس اب 1049703 ن عنآب 1049703 اؤآم نك 1049703 ح م 1049703 ا تنكح (( 1049703 وا وال وج 1049703 ل بين 1049703 ز والجمع

                        ع الله فأنزل قال األختينالطب 1049703 رى تف )) [ 1049703 سير األخت 1049703 ين ب 1049703 ين إال 1049703 وا النساء من

                        تجمع )) (( وأن و سلف قد ماصحيح ( 1328 [بسندArtinya Ibnu Abbas berkata Orang-orang jahiliyyah mengharamkan semua wanitayang diharamkan dalam ajaran Islam kecuali isteri bapak dan bolehnya menikahi kakakberadik sekaligus Kemudian turun firman Allah Janganlah kalian menikahi wanitawanitayang telah dinikahi oleh bapak-bapak kamu kecuali apa yang telah berlakudahulu (QS An-Nisa 22) dan Dan dilarang juga menikahi kakak beradik sekaligus(QS An-Nisa 23) (Dalam Tafsir ath-Thabari dengan sanad Sahih (8hal 132)Dengan ayat ini para ulama telah sepakat bahwa yang termasuk diharamkanuntuk dinikahi selamanya juga itu adalah wanita-wanita yang sudah atau pernahdinikahi oleh ayahnya baik wanita tersebut telah didukhul (disetubuhi) oleh ayahnyaataupun belum

                        بعثن (( 1049703 ى ق 1049703 ال تری 1049703 د أی 1049703 ن ل 1049703 ه فقل 1049703 ت رای 1049703 ة ه1049703 ومع عم 1049703 ى لقي 1049703 ت ق 1049703 ال الب 1049703 راء ع 1049703 نأض 1049703 رب أن رجل 1049703 أمرنى إلى وسلم عليه الله صلى الله رسول

                        ف أبيه امرأة نكح[ ] (( والحاآم داود أبو رواه ماله وآخذ عنقهArtinya Al-Bara berkata Suatu hari saya bertemu dengan paman saya yang sedangmembawa bendera Saya lalu bertanya Mau kemana paman Ia menjawab Saya

                        diutus oleh Rasulullah Saw untuk membunuh dan mengambil harta laki-laki yangmenikahi isteri bapaknya (HR Abu Dawud dan Hakim)Dari hadits ini didapati bahwa laki-laki yang menikahi wanita-wanita yangpernah dinikahi oleh bapaknya harus dibunuh dan diambil hartanya Ini menunjukkansaking kerasnya larangan tersebut Dari sini para ulama kemudian berkesimpulanbahwa isteri bapak haram untuk dinikahi selamanya2 Ibunya isteri (mertua perempuan)Ketika seorang laki-laki telah menikah dengan seorang wanita maka ibu dari isterinyatadi (mertua) menjadi haram untuk dinikahi baik isterinya tersebut telah didukhul(disetubuhi) maupun belum Hal ini dikarenakan mertua masuk dalam keumuman suratan-Nisa ayat 23 Dan diharamkan juga ibu-ibu isteri-isteri kalian Termasuk kedalam jenis ini juga ibunya mertua dan ibunya bapak mertua3 Anak isteri (anak tiri ar-rabibah)Apabila sebelum menikah si isteri sudah mempunyai anak perempuan maka si lakilakitidak boleh menikahi putri dari isterinya itu Namun para ulama mensyaratkantidak bolehnya menikahi anak perempuan dari isteri itu apabila ibunya (isteri si laki-lakitersebut) telah disetubuhinya Namun apabila misalnya ia menikahi isterinya kemudiancerai sebelum melakukan hubungan badan maka laki-laki tadi boleh menikahi anakperempuannya Hal ini didasarkan pada firman Allah dalam surat an-Nisa ayat 23 diatas yang berbunyi

                        م ل ن فإ هن ب م ت ل دخ ي ت الال م ك ائ س ن من م حجورآ في ي ت الال م ك ب ائ ب ورم ت ل دخ وا ون ك تم ك ي عل اح ن ج فال هن ب

                        Artinya (dan diharamkan kepadamu) anak-anak istrimu yang dalam pemeliharaanmudari istri yang telah kamu campuri tetapi jika kamu belum campur dengan istrimu itu(dan sudah kamu ceraikan) maka tidak berdosa kamu mengawininyahellip(QS An-Nisa23)Termasuk ke dalam hukum ini adalah anak perempuan dari putra putri isterinya144 Isteri anak kandung sendiri (menantu)Seorang laki-laki juga tidak boleh menikahi isteri anak laki-lakinya berdasarkan firmanAllah dalam surat an-Nisa ayat 23 di atas

                        م ك ب صال أ من ذین ال م ك ائ ن ب أ ل ئ وحال

                        Artinya (dan diharamkan bagimu) istri-istri anak kandungmu (menantu) (QS An-Nisa 23)Di samping isteri anak kandung sendiri juga diharamkan isteri anak dari susuan hal inididasarkan pada hadits berikut ini

                        م 1049703 ن یح 1049703 رم م 1049703 ا الرض 1049703 اع م 1049703 ن یح (( 1049703 رم وس 1049703 لم 1049703 هعلي الله ص 1049703 لى الله رس 1049703 ول ق 1049703 ال

                        )) [ ( 8والطبرى ( ( 471 149) آثير ابن تفسير 1النسبArtinya Rasulullah Saw bersabda Diharamkan wanita-wanita karena sesususebagaimana diharamkannya wanita-wanita karena keturunan (Lihat dalam Tafsir IbnKatsir 1471 dan Tafsir ath-Thabari 8149)Para ulama dalam hal ini tidak memasukan anak perempuan dari isteri anakkandung (anak perempuan dari menantu) atau anak perempuan dari anak isteri (anak

                        perempuan dari anak tiri) sebagai halilah Oleh karena itu seseorang boleh menikahianak perempuan dari menantu dan anak perempuan dari anak tiriUntuk memudahkan mengingat dan menghapal jenis wanita-wanita yang haramuntuk dinikahi karena pernikahan maka dapat dikatakan bahwa semua wanita yangterkait karena pernikahan semuanya boleh dinikahi oleh laki-laki kecuali empat orangsaja yaitu isteri bapaknya (ibu tiri) mertua perempuan anak perempuan dari isterinyayang telah disetubuhi (anak tiri tapi ibunya sudah disetubuhi) dan isteri anakkandungnya (menantu)C Haram dinikahi lantaran susuan (muharramaat bir radha)Wanita-wanita yang satu susu juga haram untuk dinikahi Hal ini didasarkan padaketerangan berikut ini

                        ضاعة الر من م ك خوات وأ م ك ضعن ر أ ي ت الال م ك مهات

                        وأArtinya (Diharamkan kepadamu) ibu-ibumu yang menyusui kamu saudara perempuansepersusuan (QS An-Nisa 23)Dalam sebuah hadits dikatakan

                        الن 1049703 (( سب م 1049703 ن یح 1049703 رم م 1049703 ا الرض 1049703 اع م 1049703 ن لم 1049703 رمیح(( 1049703 وس علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى الله رس 1049703 ول قال

                        [ مسلم و البخارى [أخرجهArtinya Rasulullah Saw bersabda Diharamkan wanita-wanita karena sesusu sebagaimanadiharamkannya wanita-wanita karena keturunan (HR Bukhari Muslim)Oleh karena itu pada hakikatnya wanita-wanita yang diharamkan karena sebab satususuan ini sama dengan wanita-wanita yang diharamkan karena factor keturunan Hanya sajadalam sebab satu susu ini ditambahkan bahwa wanita yang menyusui posisinya sama denganibu kandungDengan demikian wanita-wanita yang tidak boleh dinikahi lantaran satu susu ini adalahsebagai berikut1 Wanita yang menyusui dan ibu dari wanita yang menyusui karena ia dipandang sebagai ibukandungnya sendiri2 Anak-anak perempuan dari wanita yang menyusui tersebut karena mereka dipandangsebagai saudari-saudari perempuannya3 Saudari perempuan baik sekandung seayah maupun seibu karena dipandang sebagai bibiatau tantenya4 Anak perempuan dari putri wanita yang menyusui tadi karena dipandang sebagai anakperempuan dari saudari perempuannya5 Ibu dari suami yang menyusui karena dipandang sebagai neneknya156 Saudari perempuan dari suami wanita yang menyusui karena dipandang sebagaibibitantenya7 Anak perempuan dari putra laki-laki wanita yang menyusui karena dipandang sebagai anakperempuan dari saudara laki-lakinya (keponakan)8 Anak perempuan dari suami wanita yang menyusui meskipun dari isterinya yang lainkarena dipandang sebagai saudari sesusu dari jihat ayah9 Saudari-saudari perempuan dari suami wanita yang menyusui karena mereka dipandangsebagai tante-tantenya10 Isteri-isteri lain dari suami wanita yang menyusui karena mereka dipandang sebagai isteribapaknya

                        11 Isteri dari anak yang menyusui haram dinikahi oleh suami dari wanita yang menyusuikarena dipandang sebagai menantunya12 Apabila yang menyusui itu seorang perempuan maka suami dari wanita yang menyusuitidak boleh menikahinya karena dipandang sebagai puterinya Demikian juga tidak bolehdinikahi oleh saudara laki-laki si suami tadi karena ia dipandang sebagai pamannya jugatidak boleh dinikahi oleh bapak dari si suami tadi karena ia dipandang sebagai kakeknyaHal yang harus diperhatikan bahwa dalam masalah sebab susuan ini keharamanmenikahi wanita-wanita di atas hanyalah haram bagi laki-laki yang menyusunya saja dan tidaktermasuk saudara atau kerabat dari laki-laki yang menyusu tersebut Oleh karena itu saudaralaki-laki dari laki-laki yang menyusu boleh menikahi anak perempuan wanita yang menyusuisaudaranya itu karena ia tidak ikut menyusu kepada wanita tersebut Dan karenanya anakperempuan dari wanita yang menyusui sauadaranya itu menjadi wanita asing bagi dirinya dankarenanya ia boleh menikahinya meskipun anak perempuan tersebut dipandang sebagai saudariperempuan dari saudara laki-laki yang menyusu kepada ibunya tersebut Untuk lebihmemudahkan kaidahnya bahwa semua orang yang sama-sama berkumpul dalam menete padasatu susu maka mereka dipandang sebagai bersaudara Semua wanita-wanita yang terkaitkarena sebab susuan haram untuk dinikahi selamanyaSyarat-syarat yang berkaitan dengan wanita yang haram dinikahi lantaran satu susuan1 Menyangkut jumlah susuan yang diharamkanPara ulama berbeda pendapat mengenai batas jumlah minimal susuan sehingga ia haramuntuk dinikahi Pada dasarnya dalam hal ini para ulama terbagi empat pendapatPendapat pertama mengatakan bahwa meskipun hanya satu kali nete ataupun lebihtetap haram untuk dinikahi Pendapat ini adalah pendapatnya jumhur ulama Abu HanifahMalik Tsauri Imam Laits dan lainnyaPendapat ini beralasan bahwa dalam banyak keterangantidak disebutkan batasan dan jumlah tertentu yang mensyaratkan haramnya seorang wanitalantaran susuan Oleh karena itu harus dipahami secara umum bahwa selama ia pernah menetemeskipun hanya satu kali tetean maka ia haram untuk dinikahiMenanggapi hadits-hadits yang menyebutkan jumlah tertentu dalam menetenya inisebagaimana akan disebutkan di bawah ini jumhur ulama mengatakan bahwa keterangan inidiperselisihkan apakah betul dari Siti Aisyah karena beragamnya jumlah batasan tersebutOleh karena itu harus dikembalikan kepada jumlah paling sedikit ia dipandang sebagai satususuan yaitu satu kali Di samping itu dalam sebuah riwayat dikatakan

                        رض 1049703 عتان أو رض 1049703 عة أتح 1049703 رم رج 1049703 ل س 1049703 أله عم 1049703 ر ن1049703 اب س 1049703 مع أن 1049703 ه دین 1049703 ار ب 1049703 ن عم 1049703 رو ع 1049703 نالم 1049703 mdash ؤمنين أمي 1049703 ر إن من (( 1049703 ل األخت نعلم ما فقال

                        (( رج فقال ا حرام إال الرضاعةق 1049703 ضاء عم 1049703 ر اب 1049703 ن فق 1049703 ال رض 1049703 عتان وال رض 1049703 عة رم1049703 تح ال أن mdash 1049703 ه یزعم الزبير ابن یرید ] (( بإسناد البيهقى أخرجه المؤمنين أمير وقضاء قضائك من خير اللهصحيح]Artinya Amr bin Dinar pernah mendengar Ibn Umar ditanya oleh seorang laki-laki Apakahdiharamkan pula (wanita) meskipun hanya satu atau dua kali tetean Ibnu Umar menjawabKami tidak mengetahui saudari sesusu itu kecuali haram hukumnya untuk dinikahi Seoranglaki-laki lalu berkata kembali Sesungguhnya amirul mukmininmdashyang dimaksudkannya16

                        adalah ibn az-Zubairmdashmenganggap bahwa kalau hanya satu atau dua tetean tidak haram IbnuUmar menjawab Ketentuan dari Allah tentu lebih baik daripada ketentuan dan keputusankamu dan keputusan amirul mukminin (HR Baihaki dengan sanad yang shahih)Pendapat kedua mengatakan bahwa yang haram dinikahi itu apabila telah menete tigakali atau lebih Sedangkan kalau ia hanya menete satu atau dua kali maka wanita tersebutboleh dinikahi Pendapat ini adalah pendapatnya Dhahiriyyah Ibn Mundzir dan Abu Ubaidserta Ishak Alasan yang dikemukakannya diantaranya adalah hadits berikut ini

                        والم 1049703 صتان الم 1049703 صة تح 1049703 رم ال وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله 1049703 لىص الله رس 1049703 ول ق 1049703 ال قالت عائشة عن

                        [ مسلم [أخرجهArtinya Siti Aisyah berkata Rasulullah Saw bersabda Tidak haram untuk dinikahi kalauhanya satu atau dua kali isapan (HR Muslim)Pendapat ketiga mengatakan bahwa yang haram dinikahi itu apabila telah menete limakali atau lebih Pendapat ini adalah pendapat Imam SyafiI Ibn Hazm Atha dan Thawus Diantara dalil yang dijadikan alasan kelompok ini adalah

                        ث 1049703 م یح 1049703 رمن معلوم 1049703 ات رض 1049703 عات ع 1049703 شر الق 1049703 رآن ن1049703 م أن 1049703 زل فيم 1049703 ا آ 1049703 ان قال 1049703 ت عائشة عنم 1049703 ن یق 1049703 رأ فيم 1049703 ا وه 1049703 ن وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله ول 1049703 لى

                        ص رس 1049703 الله فت 1049703 وفى معلوم 1049703 ات بخم 1049703 س نسخ[ داود [ وأبو مسلم أخرجه القرآنArtinya Siti Aisyah berkata Di antara yang telah diturunkan dalam al-Quran adalah bahwasepuluh kali tetean yang diketeahui dan tertentu adalah diharamkan untuk dinikahi Kemudianjumlah tersebut dihapus menjadi lima kali tetean yang diketahui Setelah itu Rasulullah Sawmeninggal dan lima kali tetean itu termasuk yang terdapat dalam al-Quran (HR Muslim danAbu Dawud)Dalam ilmu al-Quran hal demikian termasuk ayat yang telah dihapuskan bacaannyaakan tetapi hukumnya masih tetap ada dan berlakuPendapat keempat mengatakan bahwa yang haram untuk dinikahi itu adalah apabilatelah menete sepuluh kali atau lebih Apabila kurang dari itu maka tidak haram untuk dinikahiPendapat ini diriwayatkan dari Siti Aisyah dan Hafsah Di antara dalil kelompok ini adalah

                        بن 1049703 ت وهو mdash 1049703 وم به أرسلت المؤمنين أم عائشة أن سالم عنآلث mdash أم أختها إلى یرضع

                        س 1049703 الم ق 1049703 ال عل 1049703 ى ی 1049703 دخل حت 1049703 ى رض 1049703 عات 1049703 شرع أرض 1049703 عيه فقال 1049703 ت ال 1049703 صدیق بك 1049703 ر أب 1049703 ى

                        رض 1049703 عات ث 1049703 الث غي 1049703 ر ثالث 1049703 عنى آلثوم أم فأرضعتنىترض فلم مرضت ثم رضعات

                        أخرج )) [ 1049703 ه رض 1049703 عات ع 1049703 شر عائشة 1049703 ى على أدخل أآن فلمل تتم لم آلثوم أم أن أجل من

                        صحيح بإسناد والبيهقى [مالكArtinya Dari Salim bahwasannya siti Aisyah Ummul mukminin pernah mengirimnya (Salim)

                        ketika ia masih menete kepada saudarinya Ummu Kultsum putrinya Abu Bakar Shidiq SitiAisyah berkata Susui dia sepuluh kali susuan lalu berikan kepada saya Salim berkata UmmuKultsum lalu menyusui saya sebanyak tiga kali susuan kemudian ia sakit sehingga ia hanyamenyusui saya tiga kali saja Saya tidak pernah datang lagi ke siti Aisyah karena UmmuKultsum belum menyempurnakan sepuluh kali susuannya (HR Malik dan Baihaki dengansanad yang sahih)Apabila kita perhatikan dari keempat pendapat di atas penulis lebih condong untukmengambil pendapat ketiga yang mengatakan bahwa batasan minimal wanita susuan tersebutadalah apabila ia telah menete lima kali atau lebih Hal ini dikarenakan dalil yangdikemukakannya di samping sahih juga dalam redaksinya sangat jelas sebagai qaid (pembatas)dari dalil-dalil yang muthlak (belum dibatasi)Sedangkan pendapat yang mengatakan satu atau dua kali susuan tidak diharamkanmeskipun haditsnya shahih akan tetapi redaksi haditsnya tidak jelas menunjukkan hal itu Katasatu atau dua kali tidak diharamkan tidak berarti hanya untuk tiga kali susuan akan tetapi17boleh jadi juga untuk lima kali susuan Karena banyak ihtimal (kemungkinan) inilah makapendapat tersebut menjadi lemah adanyaPendapat pertama juga yang mengatakan tidak dibatasi jumlah susuannya tidak bisadijadikan pegangan karena kemutlakan hadits tersebut di qaid kan oleh keterangan lain yaituketerangan yang mengatakan lima kali susuan Karenanya hukumnya pun harus dibawakepada hokum muqayyad bukan hokum muthlak lagiPendapat keempat yang mengatakan sepuluh kali susuan juga tidak dapat dijadikanpegangan Karena hadits yang disodorkan bukan sebagai batasan akan tetepi hanya ikhbar(beita informasi) saja Hal ini dikarenakan dalam keterangan dari Siti Aisyah yang laindikatakan bahwa yang haram dinikahi itu juga apabila menete lima kali susuan Dengandemikian penulis lebih condong untuk mengambil pendapat ketiga bahwa wanita yang haramdinikahi lantaran susuan itu apabila telah menyusui lima kali atau lebih Kurang dari itu tidakmenjadi haram hukumnya Wallahu alam2 Menyangkut usia bayi yang menyusunyaPara ulama berbeda pendapat mengenai usia bayi yang menyusui tersebut sehinggamenyebabkan wanita tersebut haram untuk dinikahiPendapat pertama yaitu pendpatnya Jumhur ulama di antaranya Imam Malik SyafiIAhmad dan Imam Auzai bahwa susuan yang diharamkan itu pada usia dua tahun pertama sajaAdapun kalau dia menete pada usianya yang ke tiga empat tahun atau lebih tidak menjadikanharam untuk dinikahi Di antara dalil yang disodorkan kelompok ini adalah

                        الرضاعة ) یتم أن أراد لمن آاملين حولين أوالدهن یرضعن والوالدات 233البقرة(

                        Artinya Dan ibu-ibu itu menyusui putra-putranya selama dua tahun secara sempurna Hal itubagi mereka yang hendak menyempurnakan susuannya (QS Al-Baqarah 233)

                        بإس 1049703 ناد البيهق 1049703 ى أخرج )) [ 1049703 ه الح 1049703 ولين ف 1049703 ى آ 1049703 ان 1049703 ام إال رض (( 1049703 اع ال عب 1049703 اس اب 1049703 ن ق 1049703 ال

                        [صحيحArtinya Ibnu Abbas berkata Bukan disebut menyusui kecuali selama dua tahun (HRBaihaki dengan sanad yang sahih)Pendapat kedua yaitu pendapatnya Imam Abu Hanifah bahwa usia susuan yangmenyebabkan haram untuk dinikahi itu adalah selama tiga puluh bulan Dalil yang

                        dikemukakannya adalah

                        ( األحقاف ( شهرا ثالثون وفصاله 15وحملهArtinya Dan mengandungnya sampai menyapihnya selama tiga puluh bulan (QS Al-Ahqaf15)Pendapat ketiga mengatakan bahwa menyusui ketika sudah besar maupun ketika masihkecil sama saja menyebabkan haram untuk dinikahi Pendapat ini adalah pendapatnyaDhahiriyyah Atha dan Imam Laits Di antara dalil yang dikemukakan pendapat ini adalah

                        ی 1049703 ا فقال 1049703 ت وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى النب 1049703 ي 1049703 ىإل سهيل بنت لة سه جاءت قالت عائشة عن

                        النب 1049703 ي فق ) 1049703 ال حليف 1049703 ه وه ( 1049703 و س 1049703 الم دخ 1049703 ول ة 1049703 نحذیف 1049703 م أب 1049703 ى وج 1049703 ه فى أرى إنى الله رسولفتب 1049703 سم آبي 1049703 ر رج 1049703 ل وه 1049703 و أرض 1049703 عه وآي 1049703 ف 1049703 ت

                        قال)) ارض (( 1049703 عيه وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى (( آبير رجل أنه علمت قد وقال وسلم عليه الله صلى الله رسول[ مسلم[ أخرجهArtinya Siti Aisyah berkata Sahlah bint Suhail datang kepada Nabi Saw sambil berkataWahai Rasulullah Saw sesungguhnya saya melihat muka Abu Hudzaifah ketika membawaSalim Rasulullah Saw lalu bersabda Susuilah dia Sahlah berkata Bagaimana sayamenyusuinya sementara dia sudah besar Rasulullah Saw tersenyum lalu bersabda kembaliSaya tahu bahwa dia sudah besar (tapi tidak mengapa susuilah) (HR Muslim)Dari ketiga pendapat di atas hemat penulis pendapat Jumhur ulama yang mengatakanbahwa yang menjadikan haram untuk dinikahi itu adalah apabila menyusuinya pada dua tahunpertama saja Hal ini dikarenakan keterangan-keterangan yang berbicara seputar hal ini sangatjelas dan shahih Namun demikian apabila karena suatu keperluan orang yang sudah besar pun18harus disusui tentu menjadi haram juga Demikian sebagaimana dikemukakan oleh ImamSyaukani dan Ibnu Taimiyyah dalam al-Majmunya3 Shifat susuan yang diharamkanPembahasan ini menyangkut apakah susuan yang diharamkan itu disyaratkan harusmengisap langsung dari tete si wanita tersebut Ataukah termasuk juga sekalipun melaluidiminum dalam gelas setelah diperas terlebih dahulu Dalam hal ini para ulama terbagi duapendapatPendapat pertama yaitu pendapat Jumhur ulama mengatakan bahwa baik si bayitersebut menyusunya langusung dengan cara menempelkan mulutnya pada tete wanita danmengisapnya maupun tidak langsung seperti itu misalnya melalui diminum di gelas setelahdiperas terlebih dahulu tetap semuanya menjadikan wanita haram untuk dinikahiSedangkan menurut pendapat Dhahiriyyah dan Imam Laits bahwa susuan yangdiharamkan itu apabila langsung melalui isapan ke tetanya secara langsung Adapun apabila sibayi tersebut menetenya tidak langsung misalnya melalui gelas atau dicampur denganmakanan maka tidak menjadi haramNamun penulis lebih cenderung untuk mengatakan bahwa pendapat Jumhur lah yanglebih kuat bahwa baik langsung maupun tidak tetap termasuk susuan dan karenanya haramuntuk dinikahi Hal ini karena maksud dari susuan itu adalah untuk menghilangkan rasa laparsi bayi sekaligus memberikannya makanan Dan ketika ia menyusu langsung ataupun tidak

                        langsung sama-sama mengenyangkan si bayi maka hukumnya pun sama yaitu haram untukdinikahi Hal ini dipertegas lagi berdasarkan sebuah hadits yang mengatakan

                        أخرج )) [ 1049703 ه المجاع 1049703 ة م 1049703 ن الرض 1049703 اعة إنم (( 1049703 ا وس 1049703 لم ه1049703 علي الله ص 1049703 لى الله رس 1049703 ول ق 1049703 ال

                        ومسلم [البخارىArtinya Rasulullah Saw bersabda Bahwasannya susuan itu karena kelaparan (si bayi) (HRBukhari Muslim)Wanita-wanita yang haram dinikahi sementara (muaqqata)Adapun wanita-wanita yang haram untuk dinikahi sementara waktu sampai penyebabnyahilang di antaranya adalah sebagai berikut1 Saudari perempuan si Isteri (menikahi kakak beradik secara langsung tidak boleh)Para ulama telah sepakat bahwa seorang laki-laki tidak boleh menikahi seorang wanitasekaligus bersama saudari kandungnya dalam waktu bersamaan Namun apabila si isterinya itumeninggal atau telah dicerai maka si suami boleh untuk menikahi saudari kandung mantanisterinya tadi Hal ini sebagaimana difirmankan oleh Allah dalam surat an-Nisa ayat 23

                        لف س قد ما ال إ ن ي ت خ األ ن ي ب جمعوا ت ن وأArtinya (Diharamkan juga bagi kamu) dan menghimpunkan (dalam perkawinan) duaperempuan yang bersaudara kecuali yang telah terjadi pada masa lampau (QS An-Nisa 23)2 Apabila seorang kafir masuk Islam sementara ketika dia kafir telah menikahi dua orangperempuan kakak beradik secara bersamaan maka ia harus memilih salah satunya danmeninggalkan yang lainnya Hal ini sebagaimana terdapat dalam sebuah hadits dhaifbahwasannya Fairuz ad-Dailamy datang kepada Rasulullah Saw seraya berkata WahaiRasulullah Saw saya telah masuk Islam akan tetapi saya mempunya dua isteri kakak beradikMaka Rasulullah Saw menyuruhnya untuk memilih salah satu dari keduanya menurut yang iakehendaki dan sukai (HR Turmudzi dan Abu Dawud)3 Bibi tante dari si isteriSeorang laki-laki tidak boleh menikahi seorang wanita secara bersamaan denganbibinya tantenya baik bibinya ini dari pihak bapaknya ataupun ibunya Namun apabila siisterinya tadi meninggal atau telah diceraikan maka ia boleh menikahi bibinya tadi Hal inididasarkan pada sebuah hadits yang mengatakan19

                        الم 1049703 رآة ب 1049703 ين یجم (( 1049703 ع ال ق 1049703 ال وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله لى1049703 ص الله رس 1049703 ول أن هری 1049703 رة أب 1049703 ى ع 1049703 ن[ ] (( ومسلم البخارى أخرجه وخالتها المرأة بين وال وعمتهاArtinya Dari Abu Hurairah bahwasannya Rasulullah Saw pernah bersabda Tidak bolehdinikahi secara bersamaan antara seorang wanita dengan bibinya baik bibinya dari pihak ayah(ammah) maupun dari pihak ibu (khalah) (HR Bukhari Muslim)4 Wanita yang telah ditalak tiga tidak boleh menikah dengan mantan suaminya kecuali iatelah menikah terlebih dahulu dengan laki-laki lain Hal ini sebagaimana akan dijelaskannanti pada pembahasan thalak (pada makalah-makalah berikutnya) Di antara dalilnya adalah

                        ن أ هم 1049703 ا ي عل جن 1049703 اح فل 1049703 ا قه 1049703 ا طل ن ف 1049703 إ ه قها 1049703 ر طل ن فإغي وجا ز كح ن ت ى حت عد ب من ه ل حل ت فال

                        البق ( 1049703 رة ن م 1049703 و عل ی ق 1049703 وم ل ه 1049703 ا ن ي ب ی الل 1049703 ه ح 1049703 دود ه 1049703 كل الل 1049703 وت ح 1049703 دود قيم 1049703 ا ی ن أ ظن 1049703 ا ن إ ع 1049703 ا اج ر ت ی(230Artinya Kemudian jika si suami mentalaknya (sesudah talak yang kedua) maka perempuanitu tidak lagi halal baginya hingga dia kawin dengan suami yang lain Kemudian jika suamiyang lain itu menceraikannya maka tidak ada dosa bagi keduanya (bekas suami pertama danistri) untuk kawin kembali jika keduanya berpendapat akan dapat menjalankan hukum-hukumAllah Itulah hukum-hukum Allah diterangkan-Nya kepada kaum yang (mau) mengetahui(QS Al-Baqarah 230)5 Wanita yang menikah dengan laki-laki lain atau berada pada masa iddah dengan lakilakilain sehingga wanita tersebut dicerai dan habis masa iddahnya (pembahasan masalahIddah ini akan dijelaskan lebih lanjut dalam makalah berikutnya) Apabila wanita tersebut telahdicerai oleh suaminya dan telah habis masa iddahnya maka laki-laki lain boleh menikahinya6 Wanita yang sadang melakukan Ihram tidak boleh menikah atau dinikahkan sampai iatahallul (beres dari ihramnya) Ketika ia telah tahallul maka boleh seorang laki-laki atauwanita untuk menikah atau dinikahkan Hal ini didasarkan kepada hadits berikut ini

                        وال عليه 1049703 رم الله صلى الله رسول قال قال عفان بن عثمان عنالمح (( ینكح ال وسلم

                        [ ] (( والترمذى مسلم أخرجه یخطب وال ینكحArtinya Utsman bin Affan berkata Rasulullah Saw bersabda Orang yang sedang melakukanihram tidak boleh menikah dinikahkan ataupun meminang (HR Muslim dan Turmudzi)7 Wanita musyrikah (seperti yang beragama Majusi dan lainnya) sampai dia masuk IslamWanita yang musyrikah tidak boleh dinikahi sampai ia masuk Islam Hal ini berdasarkan ayat

                        ول 1049703 ا م ك عجب 1049703 ت أ ول 1049703 و ة رآ م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر مؤمن 1049703 ة ة1049703 م وأل ی 1049703 ؤمن حت 1049703 ى ات رآ مش ال كحوا ن ت والئ 1049703 ك ول أ م ك عج 1049703 ب أ ول 1049703 و رك م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر م 1049703 ؤمن د1049703 عب ول ؤمن 1049703 وا ی حت 1049703 ى ين رآ م 1049703 ش ال كح 1049703 وا ن ته 1049703 م عل ل لن 1049703 اس ل ات 1049703 ه ءای ن ب 1049703 ي وی ذن 1049703 ه إ ب ة مغف 1049703 ر وال ة1049703 جن ال ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعو والل 1049703 ه الن 1049703 ار ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعون[ البقرة [ ون ر

                        ذآ ت 221یArtinya Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik sebelum mereka berimanSesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik walaupun diamenarik hatimu Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanitamukmin) sebelum mereka beriman Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dariorangmusyrik walaupun dia menarik hatimu Mereka mengajak ke neraka sedang Allahmengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya(perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran (QS Al-Baqarah 221)Hanya saja para ulama mengecualikan musyrikah ini dengan ahli kitabArtinya wanitaahli kitab (Yahudi dan Nashrani) boleh dinikahi oleh orang Muslim Hal ini didasarkan padaayat berikut ini20

                        ه 1049703 م ل ح 1049703 لcurren م وطع 1049703 امك ك 1049703 م ل ح 1049703 لcurren كت 1049703 اب ال ذین 1049703 واوت ال 1049703 أ وطع 1049703 ام ب 1049703 ات الطي ك 1049703 م ل ح 1049703 ل

                        أ ي 1049703 وم الذا إ م ك ل ق 1049703 ب 1049703 ن م كت 1049703 اب ال وت 1049703 وا أ ال 1049703 ذین 1049703 ن م ات 1049703 صن

                        مح وال مؤمن 1049703 ات ال 1049703 ن م ات مح 1049703 صن والیم 1049703 ان اإل ب ف 1049703 ر ك ی وم 1049703 ن خ 1049703 دان أ هن 1049703 ذي جور أ موهن ت ي ءات

                        خ مت وال افحين مس ر غي ين محصن( المائدة ( رین خاس ال من ة خر اآل في وهو ه عمل ط حب 5فقدArtinya Pada hari ini dihalalkan bagimu yang baik-baik Makanan (sembelihan) orang-orangyang diberi Al Kitab itu halal bagimu dan makanan kamu halal (pula) bagi mereka (Dandihalalkan mangawini) wanita yang menjaga kehormatan diantara wanita-wanita yang berimandan wanita-wanita yang menjaga kehormatan di antara orang-orang yang diberi Al Kitabsebelum kamu bila kamu telah membayar mas kawin mereka dengan maksud menikahinyatidak dengan maksud berzina dan tidak (pula) menjadikannya gundik-gundik Barangsiapayang kafir sesudah beriman (tidak menerima hukum-hukum Islam) maka hapuslah amalannyadan ia di hari kiamat termasuk orang-orang merugi (QS Al-Maidah 5)Namun persoalannya apakah Yahudi dan Kristen sekarang masih dapat disebut AhliKitab ataukah sudah termasuk Musyrik mengingat ajarannya kini banyak diselewengkan dansudah bukan seperti aslinya dahulu Ini juga menjadi bahan perdebatan Untuk masalah iniinsya Allah penulis akan membahasnya dalam satu makalah khusus pada minggu-mingguberikutnyaNamun untuk wanita muslimah tidak boleh menikah dengan laki-laki non muslim Halini didasarkan pada ayat sebagaimana telah disebutkan sebelumnya

                        ول 1049703 ا م ك عجب 1049703 ت أ ول 1049703 و ة رآ م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر مؤمن 1049703 ة ة1049703 م وأل ی 1049703 ؤمن حت 1049703 ى ات رآ مش ال كحوا ن ت والئ 1049703 ك ول أ م ك عج 1049703 ب أ ول 1049703 و رك م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر م 1049703 ؤمن د1049703 عب ول ؤمن 1049703 وا ی حت 1049703 ى ين رآ م 1049703 ش ال كح 1049703 وا ن ته 1049703 م عل ل لن 1049703 اس ل ات 1049703 ه ءای ن ب 1049703 ي وی ذن 1049703 ه إ ب ة مغف 1049703 ر وال ة1049703 جن ال ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعو والل 1049703 ه الن 1049703 ار ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعون[ البقرة [ ون ر

                        ذآ ت 221یArtinya Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik sebelum mereka berimanSesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik walaupun diamenarik hatimu Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanitamukmin) sebelum mereka beriman Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dariorangmusyrik walaupun dia menarik hatimu Mereka mengajak ke neraka sedang Allahmengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya(perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran ((QS Al-Baqarah 221)Juga berdasarkan ayat lain berikut ini

                        ن ف 1049703 إ هن ات 1049703 ان مهاجر ات مؤمن ال م جاءآ ذا إ وا ءامن ذین ال ها ی اأ ی

                        یم إ ب م عل أ ه الل وهن ن ح فامت

                        ه 1049703 ن ل حل 1049703 ون ی ه 1049703 م ول 1049703 ا ه 1049703 م ل ح 1049703 لcurren ه 1049703 ن ل 1049703 ا ى 1049703 اركف ل 1049703 ال إ جع 1049703 وهن ر ت فل 1049703 ا مؤمن 1049703 ات م 1049703 وهن مت عل( ( 10الممتحنة Artinya Hai orang-orang yang beriman apabila datang berhijrah kepadamu perempuanperempuanyang beriman maka hendaklah kamu uji (keimanan) mereka Allah lebihmengetahui tentang keimanan merekamaka jika kamu telah mengetahui bahwa mereka (benarbenar)beriman maka janganlah kamu kembalikan mereka kepada (suami-suami mereka)orang-orang kafir Mereka tiada halal bagi orang-orang kafir itu dan orang-orang kafir itu tiadahalal pula bagi mereka (QS Al-Mumtahanah 10)Makalah ini special dipersembahkan untuk kawan-kawan tercinta siswa siswi Sekolah IndonesiaCairo (SIC) pada pengajian rutin remaja Sabtuan di Mesjid Indonesia Kairo EgyptEmail aepmesiryahoocomQatamea 13 Mei 2005 pukul 200 malam

                        21

                        Perceraian dalam IslamDari Wikipedia Bahasa Melayu ensiklopedia bebas

                        Lompat ke pandu arah gelintar

                        Sebahagian daripada siri

                        Fiqh Islam(suatu disiplin kajian Islam)

                        Bidang-bidang

                        Ekonomi

                        Politik

                        Perkahwinan

                        o Peminangan

                        o Mas kahwin

                        o Akad nikah

                        o Walimatulurus

                        o Nikah mutah

                        o Perceraian

                        o Poligami

                        o Nasab

                        o Seks

                        Jenayat

                        Adab

                        Ibadah

                        Kebersihan

                        Ketenteraan

                        Kotak ini papar bull bincang bull sunting

                        Di dalam Islam penceraian merupakan sesuatu yang dilaknat oleh Islam tetapi diharuskan dengan alasan dan sebab-sebab tertentu Penceraian boleh dilakukan dengan cara talak fasakh dan khuluk atau tebus talak

                        Isi kandungan

                        [sorok]

                        1 Talak o 11 Hukum talak

                        o 12 Rukun talak

                        o 13 Contoh lafaz talak

                        o 14 Jenis talak

                        141 Talak rajrsquoi

                        142 Talak bain

                        143 Talak sunni

                        144 Talak bidrsquoi

                        145 Talak taklik

                        2 Fasakh

                        o 21 Cara melakukan fasakh

                        3 Khuluk atau tebus talak

                        o 31 Tujuan khuluk

                        4 Rujuk

                        o 41 Hukum rujuk

                        o 42 Rukun rujuk

                        o 43 Contoh lafaz rujuk

                        431 Lafaz sarih

                        432 Lafaz kinayah

                        5 Lihat juga

                        o 51 Pautan Luar

                        [sunting] Talak

                        Talak menurut bahasa bermaksud melepaskan ikatan dan menurut syarak pula talak membawa maksud melepaskan ikatan perkahwinan dengan lafaz talak dan seumpamanya Talak merupakan suatu jalan penyelesaian yang terakhir sekiranya suami dan isteri tidak dapat hidup bersama dan mencari kata sepakat untuk mecari kebahagian berumahtangga Talak merupakan perkara yang dibenci Allah swt tetapi dibenarkan

                        [sunting] Hukum talakHukum Penjelasan

                        Wajib

                        a) Jika perbalahan suami isteri tidak dapat didamaikan lagib) Dua orang wakil daripada pihak suami dan isteri gagal membuat kata sepakat untuk perdamaian rumahtangga merekac) Apabila pihak kadi berpendapat bahawa talak adalah lebih baikd) Jika tidak diceraikan keadaan sedemikian maka berdosalah suami

                        Haram

                        a) Menceraikan isteri ketika sedang haid atau nifasb) Ketika keadaan suci yang telah disetubuhic) Ketika suami sedang sakit yang bertujuan menghalang isterinya daripada menuntut harta pusakanyad) Menceraikan isterinya dengan talak tiga sekali gus atau talak satu tetapi disebut berulang kali sehingga cukup tiga kali atau lebih

                        Sunata) Suami tidak mampu menanggung nafkah isterinyab) Isterinya tidak menjaga maruah dirinya

                        MakruhSuami menjatuhkan talak kepada isterinya yang baik berakhlak mulia dan mempunyai pengetahuan agama

                        HarusSuami yang lemah keinginan nafsunya atau isterinya belum datang haid atau telah putus haidnya

                        [sunting] Rukun talakPerkara Syarat

                        SuamiBerakalBalighDengan kerelaan sendiri

                        IsteriAkad nikah sahBelum diceraikan dengan talak tiga oleh suaminya

                        LafazUcapan yang jelas menyatakan penceraiannyaDengan sengaja dan bukan paksaaan

                        [sunting] Contoh lafaz talak Talak sarih

                        Lafaz yang jelas dengan bahasa yang berterus-terang seperti ldquoSaya talak awakrdquo atau ldquoSaya ceraikan awakrdquo atau ldquoSaya lepaskan awak daripada menjadi isteri sayardquo dan sebagainya

                        Talak kinayah

                        Lafaz yang digunakan secara sindiran oleh suami seperti ldquoPergilah awak ke rumah mak awakrdquo atau ldquoPergilah awak dari sinirdquo atau ldquoSaya benci melihat muka awakrdquo dan sebagainya Namun lafaz kinayah memerlukan niat suaminya iaitu jika berniat talak maka jatuhlah talak tetapi jika tidak berniat talak maka tidak berlaku talak

                        [sunting] Jenis talak

                        [sunting] Talak rajrsquoi

                        Suami melafazkan talak satu atau talak dua kepada isterinya Suami boleh merujuk kembali isterinya ketika masih dalam idah Jika tempoh idah telah tamat maka suami tidak dibenarkan merujuk melainkan dengan akad nikah baru

                        [sunting] Talak bain

                        Suami melafazkan talak tiga atau melafazkan talak yang ketiga kepada isterinya Isterinya tidak boleh dirujuk kembali Si suami hanya boleh merujuk setelah isterinya berkahwin lelaki lain

                        suami barunya menyetubuhinya setelah diceraikan suami barunya dan telah habis idah dengan suami barunya

                        [sunting] Talak sunni

                        Suami melafazkan talak kepada isterinya yang masih suci dan tidak disetubuhinya ketika dalam tempoh suci

                        [sunting] Talak bidrsquoi

                        Suami melafazkan talak kepada isterinya ketika dalam haid atau ketika suci yang disetubuhinya

                        [sunting] Talak taklik

                        Talak taklik ialah suami menceraikan isterinya bersyarat dengan sesuatu sebab atau syarat Apabila syarat atau sebab itu dilakukan atau berlaku maka terjadilah penceraian atau talak

                        Contohnya suami berkata kepada isteri ldquoJika awak keluar rumah tanpa izin saya maka jatuhlah talak saturdquo Apabila isterinya keluar dari rumah tanpa izin suaminya maka jatuhlah talak satu secara automatik

                        Ia juga boleh berlaku selepas akad nikah (ia dipraktikkan di Malaysia dan wajib oleh semua pengantin lelaki untuk melafaznya) berkata ldquoJika saya menyeksa isteri saya dengan sengaja atau saya meninggalkan isteri saya selama empat bulan berterusan dengan sengaja tanpa kerelaannya dan jika ia mengadu kepada kadi atau naib kadi apabila disabitkan oleh kadi atau naib kadi maka jatuhlah talak satu ke atas isteri sayardquo

                        Ia juga boleh berlaku dengan cara ldquoJika saya menyeksa isteri saya dengan sengaja atau saya meninggalkannya selama empat bulan berterusan tanpa kerelaannya dan jika ia mengadu kepada kadi atau naib kadi serta membayar RM 100 sebagai tebus talak apabila disabitkan oleh kadi atau naib kadi maka jatuhlah talak satu ke atas isteri saya dengan nilai tebus talak tersebutrdquo

                        [sunting] Fasakh

                        Erti fasakh menurut bahasa ialah rosak atau putus Manakala menurut syarak pula pembatalan nikah disebabkan oleh sesuatu sifat yang dibenarkan syarak misalnya perkahwinan suami isteri yang difasakhkan oleh kadi disebabkan oleh suaminya tidak mempu memberi nafkah kepada isterinya Fasakh tidak boleh mengurangkan bilangan talaknya Fasakh hanya boleh dituntut oleh isteri sekiranya terdapat beberapa sebab atau kecacatan yang terdapat pada pihak suaminya Mengikut mazhab Shafie seorang isteri boleh menuntut fasakh melalui kadi atau mahkamah disebabkan oleh kekurangan suaminya seperti gila (berkekalan atau sekejab) penyakit kusta penyakit sopak penyakit yang menghalang mereka daripada melakukan persetubuhan suami tidak mampu memberi nafkah belanja kepada isterinya seperti makan dan minum serta tempat tinggal pakaian memberi mahar dengan cara tunai sebelum bersetubuh kerana kepapaan atau muflis atau sebagainya suami tidak bertanggungjawab dengan meninggalkan isterinya terlalu lama dan tidak memberi khabar berita suami yang menzalimi dan memudaratkan isterinya

                        suami yang fasik serta melakukan maksiat terhadap Allah dan tidak menunaikan kewajipan kepada Allah dan murtad salah seorang (suami atau isteri)

                        [sunting] Cara melakukan fasakh Jika suami atau isteri mempunyai sebab yang megharuskan fasakh Membuat aduan kepada pihak kadi supaya membatalkan perkahwinan mereka

                        Jika dapat dibuktikan pengaduan yang diberikan adalah betul pihak kadi boleh mengambil tindakan membatalkannya

                        Pembatalan perkahwinan dengan cara fasakh tidak boleh dirujuk kembali melainkan dengan akad nikah yang baru

                        [sunting] Khuluk atau tebus talak

                        Perpisahan antara suami dan isteri melalui tebus talak sama ada dengan menggunakan lafaz talak atau khuluk Pihak isteri boleh melepaskan dirinya daripada ikatan perkahwinan mereka jika ia tidak berpuas hati atau lain-lain sebab Pihak isteri hendaklah membayar sejumlah wang atau harta yang dipersetujui bersama dengan suaminya maka suaminya hendaklah menceraikan isterinya dngan jumlah atau harta yang ditentukan

                        Hukum khuluk adalah berdasarkan surah al-Baqarah ayat 229 ldquoTidak halal bagi kamu mengambil apa-apa yang telah kamu berikan kepada mereka suatu jua pun kecuali jika takut kedua-duanya tidak akan mengikut peraturan Allah swt Jika kamu takut bahawa tidak akan mengikut peraturan Allah maka tiadalah berdosa kedua-duanya tentang barang yang jadi tebus oleh perempuanrdquo

                        Talak boleh jatuh dengan menyebut ldquoSaya menceraikan kamu dengan bayaran RM 10000rdquo dan isterinya menjawab ldquoSaya menerimanyardquo Apabila suami melafazkan demikian dan isterinya menyahut tawaran itu dengan serta-merta jatuhlah talak dengan khuluk dan isterinya wajiblah beridah Suami isteri hanya boleh merujuk dengan akad nikah baru sahaja

                        [sunting] Tujuan khuluk Memelihara hak wanita Menolak bahaya kemudaratan yang menimpanya

                        Memberi keadilan kepada wanita yang cukup umurnya melalui keputusan mahkamah

                        [sunting] Rujuk

                        Menurut bahasa rujuk boleh didefinisikan sebagai kembali Manakala menurut syarak ia membawa maksud suami kembali semula kepada isterinya yang diceraikan dengan ikatan pernikahan asal (dalam masa idah) dengan lafaz rujuk

                        [sunting] Hukum rujukHukum Penjelasan

                        WajibBagi suami yang menceraikan isterinya yang belum menyempurnakan gilirannya dari isteri-isterinya yang lain

                        Haram Suami merujuk isterinya dengan tujuan untuk menyakiti atau memudaratkan isterinya itu

                        Makruh Apabila penceraian lebih baik antara suami dan isteri

                        Harus Sekirannya rujuk boleh membawa kebaikan bersama

                        [sunting] Rukun rujukPerkara Syarat

                        SuamiBerakalBalighDengan kerelaan sendiri

                        Isteri

                        Telah disetubuhiBerkeadaan talak rajrsquoiBukan dengan talak tigaBukan cerai secara khulukMasih dalam idah

                        Lafaz

                        Ucapan yang jelas menyatakan rujukTiada disyaratkan dengan khiar atau pilihanDisegerakan tanpa dikaitkan dengan taklik atau bersyaratDengan sengaja dan bukan paksaan

                        [sunting] Contoh lafaz rujuk

                        [sunting] Lafaz sarih

                        Lafaz terang dan jelas menunjukkan rujuk Contoh ldquoSaya rujuk awak kembalirdquo atau ldquoSaya kembali semula awak sebagai isteri sayardquo

                        [sunting] Lafaz kinayah

                        Lafaz kiasan atau sindiran Contoh ldquoSaya jadikan awak milik saya semulardquo atau ldquoSaya pegang awak semulardquo Lafaz kinayah perlu dengan niat suami untuk merujuk kerana jika dengan niat rujuk maka jadilah rujuk Namun jika tiada niat rujuk maka tidak sahlah rujuknya

                        Bab Lian Ditulis oleh Fani Kamis 24 Mei 2007 2024 1 PENGERTIAN LIrsquoAN DAN KASUS LIrsquoAN

                        Kata lirsquoan menurut bahasa berarti allarsquonu bainatsnaini fa sharsquoidan (saling melaknat yang terjadi di antara dua orang atau lebih) Sedang menurut istilah syarrsquoi lirsquoan ialah sumpah dengan redaksi tertentu yang diucapkan suami bahwa isterinya telah berzina atau ia menolak bayi yang lahir dari isterinya sebagai anak kandungnya dan kemudian sang isteri pun bersumpah bahwa tuduhan suaminya yang dialamatkan kepada dirinya itu bohong (Pengertian ini dikutip dari kitab al-Mugashshal fi Ahkamil Mar-ah Wal Baitil Muslim Fisy Syarirsquoatil Islamiyah VIII 320-321 terbitan Muassasah Risalah Beirut oleh Prof Dr Abdul Karim Zaidan)

                        Apabila seorang laki-laki menuduh isterinya berbuat serong dengan laki-laki lain kemudian isterinya menganggap bahwa tuduhannya bohong maka pihak suami harus dijatuhi hukuman dera kecuali dia mempunyai bukti yang kuat atau melakukan lirsquoan ldquoDan orang-orang yang menuduh isterinya (berzina) padahal mereka tidak ada mempunyai saksi-saksi selain diri mereka sendiri Maka persaksian orang itu ialah empat kali bersumpah dengan nama Allah sesungguhnya dia adalah termasuk orang-orang yang benar Dan (sumpah) yang kelima bahwa lanat Allah atasnya jika dia termasuk orang-orang yang berdusta Istrinya itu dihindarkan dari hukuman oleh sumpahnya empat kali atas nama Allah Sesungguhnya suaminya itu benar-benar termasuk orang-orang yang dusta Dan (sumpah) yang kelima bahwa laknat Allah atasnya jika suaminya itu termasuk orang-orang yang benarrdquo (QS An-Nuur 6-9)

                        Dari Ibnu Abbas ra bahwa Hilal bin Umayyah ra pernah menuduh isterinya berzina dengan Syarik bin Sahma di hadapan Nabi saw Kemudian Nabi saw bersabda ldquoKamu harus dapat membuktikan atau (kalau tidak) hukuman had menimpa punggungmurdquo Lalu dia berkata ldquoYa Rasulullah jika seorang di antara kami telah melihat seorang laki-laki berada di atas isterinya masihkah dituntut untuk pergi mencari buktirdquo maka Beliau pun bersabda ldquoKamu harus dapat membuktikan dan jika tidak maka hukuman had di punggungmurdquo Hilal berkata ldquoDemi dzat yang telah mengutusmu dengan membawa kebenaran sesungguhnya saya benar-benar jujur Maka saya harap sudi kiranya Allah menurunkan ayat Qurrsquoan yang bisa membebaskan punggungku dari hukum derardquo Maka turunlah Malaikat Jibril dan menyampaikan wahyu kepada Beliau WALLADZIINA YARMUUNA AZWAAJAHUM (dan orang-orang yang menuduh istri-isterinya) sampai padat IN KAANA MINASH SHAADIQIN (jika suaminya itu termasuk orang-orang yang benar) Kemudian Nabi saw beranjak dari tempatnya sambil menyuruh Hilal menemui isterinya Kemudian Hilal datang (lagi) kepada Beliau lalu memberikan kesaksian lantas Nabi saw bersabda

                        ldquoSesungguhnya Allah tahu bahwa seorang di antara kamu berdua ini ada yang bohong Adakah di antara kalian berdua ini yang mau bertaubatrdquo Kemudian isterinya bangun lalu memberikan kesaksiannya Maka tatkala ia hendak mengucapkan sumpah yang kelima maka orang-orang menghentikannya (agar tidak jadi mengucapkan sumpah kelima) dan mereka berkata ldquoSesungguhnya perempuan ini wajib dijatuhi hukumanrdquo Ibnu Abbas berkata ldquoLalu ia (isterinya

                        itu) pelan-pelan mundur hingga kami menduga ia akan segera kembalirdquo Kemudian ia berkata Aku tidak akan membuat malu kaumku sepanjang hari Kemudian terus berlalu begitu Lantas Nabi saw bersabda ldquoPerhatikan dia jika dia datang dengan membawa bayi yang juling matanya besar pinggulnya dan kedua betisnya besar juga maka ia(bayi itu) milik Syarik bin Sahmarsquordquo Ternyata dia datang persis yang disabdakan Nabi saw Kemudian Beliau bersada ldquoKalaulah tidak ada ketetapan di dalam Kitabullah sudah barang tentu saya punya urusan dengan diardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no 2098 Fathul Bari VIII 449 no 4747 rsquoAunul Marsquobud VI 341 no 2237 Tirmidzi V 12 no 3229 dan Ibnu Majah I 668 no 2067)

                        2 HUKUM-HUKUM YANG MENIMPA ORANG YANG MELAKUKAN LIrsquoAN

                        Apabila suami isteri melakukan mularsquoanah atau lirsquoan maka berlakukan pada keduanya hukum-hukum berikut ini

                        1 Keduanya harus diceraikan berdasarkan hadistDari Ibnu Umar ra ia berkata ldquoNabi saw memutuskan hukum di antara seorang suami dan isteri dari kaum Anshar dan menceraikan antara keduanyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 458 no 5314 Muslim II 1133 no 9 dan 1494)

                        2 Keduanya haram rujursquo untuk selama-lamanyaDari Sahl bin Sarsquod ra ia berkata ldquoTelah berlaku sunnah Nabi saw tentang suami isteri yang saling bermularsquoanah dimana mereka diceraikan antara keduanya kemudian mereka tidak (boleh) rujursquo buat selama-lamanyardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no 2104 dan Aunul Mabud VI 337 no 2233 serta Baihaqi VII 410)

                        3 Wanita yang bermularsquoanah berhak memiliki maharDari Ayyub bin Sarsquoid bin Jubair ia bercerita Saya pernah bertanya kepada Ibnu Umar ra (Wahai Ibnu Umar) bagaimana kedudukan seorang suami yang menuduh isterinya berbuat serong Jawab Ibnu Umar ldquoNabi saw pernah menceraikan antara dua orang yang bersaudara (yaitu suami isteri) dari Bani rsquoAjlan dan Beliau bersabda (kepada keduanya) ldquoAllah mengetahui bahwa seorang di antara kalian berdua pasti berbohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Ternyata mereka berdua enggan (memenuhi tawaran Beliau) Nabi bersabda lagi ldquoAllah mengetahui bahwa salah seorang di antara kalian berdua pasti bohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Ternyata mereka enggan lalu Nabi pun bersabda ldquoAllah mengetahui bahwa salah seorang di antara kalian berdua pasti bohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Namun mereka berdua enggan (untuk memenuhi tawaran Beliau) Maka selanjutnya Beliau menceraikan antara keduanyardquo Ayyub berkata ldquoKemudian Amr bin Dinar mengatakan kepadaku lsquoSesungguhnya di dalam hadist tersebut ada sebagian yang saya perhatikan belum engkau sampaikan yaitu laki-laki yang bermularsquoanah itu menanyakan ldquoMana hartaku (maharku)rdquo Dijawab (oleh Nabi saw) ldquoTidak ada harta (mahar) bagimu Jika kamu jujur berarti kamu sudah pernah bercampur dengannya jika kamu bohong maka ia (mahar) itu kian jauh darimurdquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 456 no 5311 Muslim II 1130 no 1493 lsquoAunul Marsquobud VI 347 no 2240 dan 2241 Nasarsquoi VI 177)

                        4 Anak yang lahir dari isteri yang bermularsquoanah harus diserahkan kepada sang isteri (ibunya)Dari Ibnu Umar ra ia berkata ldquoSesungguhnya Nabi saw pernah memutuskan untuk mularsquoanah antara seorang suami dengan isterinya kemudian ia (suami) dipisahkan dari anaknya lantas Beliau menceraikan antara mereka berdua kemudian anak itu Rasulullah serahkan kepada isterinyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 460 no 5315 Muslim II 1132 no 1494 lsquoAunul Marsquobud VI 348 no 2242 Tirmidzi II 338 no 1218 Nasarsquoi VI 178 dan Ibnu Majah I 669 no 2069)

                        5 Isteri yang bermularsquoanah berhak menjadi ahli waris anaknya dan begitu juga sebaliknyaDari Ibnu Syihab dalam hadist Sahl bin Sarsquoad ia berkata ldquoMenurut Sunnah Nabi saw sesudah suami isteri yang bermularsquoanah dicerai padahal sang isteri hamil maka anaknya dinisbatkan kepada ibunya Kemudian sunnah Beliau saw berlaku mengenai hak warisnya dimana ia (ibu tersebut) berhak menjadi ahli waris anaknya dan anaknya pun berhak menjadi ahli warisnya sesuai apa yang telah Allah tetapkan untuknyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari 1X 452 no 5309 Muslim II 1129 no 1492 dan lsquoAunul Marsquobud VI 339 no 2235)

                        Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 835 - 841

                        Bab Khulu

                        Selasa 28 Agustus 2007 1821 Pengertian Khulursquo

                        Menurut bahasa kata khulursquo berasal dari khalarsquo ats-tsauba idzaa azzalaba yang artinya

                        melepaskan pakaian karena isteri adalah pakaian suami dan suami adalah pakaian isteri Allah

                        SWT berfirman rdquoMereka itu adalah pakaian bagimu dan kamu pun pakaian bagi merekardquo (Al-

                        Baqarah187)

                        Para pakar fiqih memberi definisi bahwa khulursquo adalah seorang suami menceraikan isterinya dengan imbalan mengambil sesuatu darinya

                        Dan khulursquo disebut juga fidyah atau if tidak (tebusan) (Fiqhus Sunnah II253 Manarus Sabil II226 dan Fathul Bari IX395)

                        Persyaratan Khulursquo

                        Jika persengketaan antara suami isteri kian parah dan tidak mungkin lagi diambil langkah-

                        langkah kompromistis supaya mereka bersatu kembali atau pihak isteri sudah menggebu-gebu

                        untuk bercerai dengan suaminya maka ia boleh menebus dirinya dari kekuasaan suaminya

                        dengan menyerahkan sejumlah harta kepadanya sebagai ganti dari buruknya keadaan yang

                        menimpa suaminya karena bercerai dengannya Allah SWT berfirman rdquoDan tidak halal bagi

                        kamu mengambil dari sesautu yang telah kamu berikan kepada mereka kecuali kalau keduanya

                        (suami isteri) khawatir tidak akan dapat menjalankan hukum-hukum Allah maka tidak ada dosa

                        atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus dirinyardquo (Al-

                        Baqarah229)

                        Dari Ibnu Abbas ra berkata Isteri Tsabit bin Qais bin Syammas datang kepada Nabi saw lalu

                        bertutur rdquoYa Rasulullah aku tidak membenci Tsabit karena imannya dan bukan (pula) karena

                        perangainya melainkan sesungguhnya aku khawatir kufurrdquo Kemudian Rasulullah saw

                        bersabda rdquoMaka mau engkau mengembalikan kebunnya kepadanyardquo Jawabnya rdquoYa (mau)rdquo

                        kemudian ia mengembalikannya kepadanya dan selanjutnya beliau menjawab suaminya (Tsabit)

                        agar mencerainyardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no2036 dan Fathul Bari IX395 no5276)

                        Peringatan Keras Terhadap Masalah Khulursquo

                        Dari Tsauban ra bahwa Rasulullah saw bersabda ldquoSetiap wanita yang mau talak kepada

                        suaminya tanpa alasan yang dibenarkan agama maka haram baginya mencium seberbak

                        surgardquo (Shahih Shahihul Ibnu Majah no1682 ldquoAunul Marsquobud VI308 no2209 Ibnu Majah

                        I662 no20555 dan Tirmidzi II329 no1199)

                        ldquoDarinya (Tsauban) ra dari Nabi saw beliau bersabda ldquoWanita-wanita yang melakukan khulursquo

                        adalah wanita-wanita munafikrdquo (Shahih Shahihul Jamirsquous Shaghir no6681 dan Tirmidzi

                        II329 no1198)

                        Peringatan Keras Bagi Para Suami Agar Tidak Mempersulit Isterinya

                        Manakala seorang suami tidak senang kepada isterinya dan benci kepadanya karena suatu hal

                        maka hendaklah mentalaknya dengan cara yang marsquoruf sebagaimana yang diperintahkan Allah

                        SWT Ia tidak boleh manahannya dan mempersulitnya untuk menebus dirinya sendiri Allah

                        SWT berfirman rdquoDan apabila kamu mentalak isteri-isterimu lalu mereka mendekati akhir

                        iddahnya maka rujukilah mereka dengan cara yang marsquoruf atau ceraikanlah mereka dengan

                        cara yang marsquoruf (pula) Janganlah kamu rujuki mereka untuk memberi kemudharatan karena

                        dengan demikian kamu menganiaya mereka Barangsiapa berbuat demikian maka sungguh ia

                        telah berbuat zhalim terhadap dirinya sendiri Janganlah kamu jadikan hukum-hukum Allah

                        sebagai permainan Dan ingatlah nirsquomat Allah padamu dan apa yang telah diturunkan Allah

                        kepadamu yaitu al-Kitab dan al-Hikmah Allah memberi pengajaran kepada engkau dengan apa

                        yang diturunkan-Nya itu Dan bertakwalah kepada Allah serta ketahuilah bahwasannya Allah

                        Maha Mengetahui segala sesuaturdquo (Al-Baqarah231)

                        Dan Allah SWT berfirman rdquoHai orang-orang yang beriman tidak halal bagi kamu

                        mempusakai wanita dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena

                        hendak mengambil kembali sebagai dari apa yang telah kamu berikan kepadanya terkecuali bila

                        mereka melakukan perbuatan keji yang nyata Dan bergaullah dengan mereka secara patut

                        Kemudian jika kamu tidak menyukai mereka (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak

                        menyukai sesuatu padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyakrdquo (An-Nisaarsquo19)

                        Khulursquo Adalah Fasakh Bukan Talak

                        Jika seorang isteri telah menebus dirinya dan dicerai oleh suaminya Maka ia berkuasa penuh

                        atas dirinya sendiri sehingga suaminya tidak berhak untuk rujuk kepadanya kecuali dengan

                        ridhanya dan perpecahan tidak dianggap sebagai talak meskipun dijatuhkan dengan redaksi

                        talak Namun ia adalah perusakan akad nikah demi kemaslahatan sang isteri dengan balasan

                        menebus dirinya kepada suaminya

                        Ibnul Qayyim ra menulis sebagai berikut rdquoDan yang menunjukkan khulursquo bukan talak adalah

                        bahwa Allah SWT telah menetapkan tiga ketentuan yang berlaku pada talak terhadap (isteri)

                        yang telah dikumpuli jika talak tersebut telah mencapai talak tiga Ketetapan-ketetapan itu tidak

                        pada khulursquo

                        Pertama Suamilah yang lebih berhak rujuk kepada isterinya dalam masa iddah

                        Kedua Talak maksimal tiga kali sehingga setelah terjadi talak ketiga isteri tidak halal bagi

                        suaminya terkecuali ia kawin lagi dengan suami kedua dan pernah bercampur dengannya

                        Ketiga Iddah yang berlaku dalam talak terdiri atas tiga kali qurursquo (bersih dari iddah)

                        Sementara itu telah sah berdasarkan nash (ayat Qur-an ataua hadits) dan ijmarsquo (kesepatakan)

                        bahwasanya tidak sah istilah rujuk dalam khulursquo

                        Dan sudah sah berdasar sunnah Nabi saw dan pendapat para shahabat bahwa iddah untuk khulursquo

                        hanya satu kali haidh

                        Demikian pula telah sah juga berdasar nash syarrsquoi bahwa boleh melakukan khulursquo setelah talak

                        kedua dan talak ketiga

                        Ini jelas sekali menunjukkan bahwa khulursquo bukanlah talak Oleh sebab itu Allah SWT

                        menegaskan rdquoTalak (yang dapat dirujuk) dua kali Setelah itu boleh rujuk lagi dengan

                        Cara yang marsquoruf atau menceraikan dengan cara yang baik dan tidak halal bagi kamu

                        mengambil kembali dari sesuatu yang pernah kami berikan pada mereka kecuali kalau

                        keduanya khawatir tidak akan dapat melaksanakan hukum-hukum Allah Jika kamu khawatir

                        bahwa keduanya (suami istri) tidak dapat mejalangkan hukum-hukum Allah maka tidak ada

                        dosa atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus dirinyardquo (Al-

                        Baqarah229)

                        Dan ini tidak dikhususkan bagi wanita yang telah ditalak dua kali karena hal ini ia mencakup

                        isteri yang dicerai dua kali Tidak boleh dhamir (kata ganti) Itu kembali kepada oknum yang

                        tidak disebutkan dalam ayat di atas dan meninggalkan oknum yang disebutkan dengan jelas akan

                        tetapi mungkin dikhususkan bagi oknum yang pernah disebutkan sebelumnya atau meliputi juga

                        selain yang sudah disebutkan sebelumnya Kemudian Allah SWT berfirman rdquoKemudian jika

                        suami mentalaknya (sesudah talak yang kedua) maka perempuan itu tidak halal lagi baginyardquo

                        (Al-Baqarah230)

                        Ayat al-Qurrsquoan ini meliputi perempuan yang dicerai setelah khulursquo dan setelah dicerai dua kali

                        secara qathrsquoi (pasti) karena dialah yang disebutkan dalam ayat di atas Maka ia (wanita yang di

                        khulursquo) harus masuk ke dalam kandungan lafazh ayat tersebut Demikianlah yang difahami

                        Imam Ahli tafsir Ibnu Abbas ra yang pernah didorsquoakan oleh Rasulullah saw agar Allah

                        mengajarinya tafsir Qurrsquoan Dan pasti doa itu terkabul tanpa keraguan Manakala hukum-hukum

                        yang berlaku dalam khulursquo berlainan dengan hukum-hukum talak maka hal itu menunjukkan

                        bahwa keduanya berlainan Jadi inilah yang sesuai dengan ketentuan narsquoah qiyas dan dengan

                        pendapat para shahabat Nabi saw (Zaadul Marsquoad V199)

                        Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal

                        Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-

                        Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 636 - 641

                        Bab Iddah

                        Kamis 30 Agustus 2007 1654 Pengertian Iddah

                        Menurut bahasa kata iddah berasal dari kata rsquoadad (bilangan dan ihshaak (perhitungan) seorang

                        wanita yang menghitung dan menjumlah hari dan masa haidh atau masa suci

                        Menurut istilah kata iddah ialah sebutannama bagi suatu masa di mana seorang wanita menantimenangguhkan perkawinan setelah ia ditinggalkan mati oleh suaminya atau setelah diceraikan baik dengan menunggu kelahiran bayinya atau berakhirnya beberapa qurursquo atau berakhirnya beberapa bulan yang sudah ditentukan

                        Macam-Macam Masa Iddah

                        Barangsiapa yang ditinggal mati suaminya maka iddahnya empat bulan sepuluh hari baik sang

                        isteri sudah dicampuri ataupun belum Hal ini mengacu pada firman Allah SWT rdquoOrang-orang

                        yang meninggal dunia di antaramu dengan meninggalkan isteri-isteri (hendaklah para isteri itu)

                        menangguhkan dirinya (beriddah) empat bulan sepuluh harirdquo (Al-Baqarah 234)

                        Terkecuali isteri yang sudah dicampuri dan sedang hamil maka masa iddahnya sampai

                        melahirkan rdquoDan wanita-wanita yang hamil waktu iddah mereka itu adalah sampai mereka

                        melahirkan kandungannyardquo (At-Thalaq 4)

                        Dari al-Miswar bin Makhramah bahwa Subairsquoah al-Aslamiyah ra pernah melahirkan dan

                        bernifas setelah beberapa malam kematian suaminya Lalu ia mendatangi Nabi saw lantar

                        meminta idzin kepada Beliau untuk kawin (lagi) Kemudian Beliau mengizinkannya lalu ia

                        segera menikah (lagi) (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX470 no5320 dan Muslim II1122

                        no1485)

                        Wanita yang ditalak sebelum sempat dicampuri maka tidak ada masa iddah baginya berdasarkan

                        pada firmannya Allah SWT berfirman rdquoHai orang-orang yang beriman rsquoapabila kamu menikahi

                        perempuan-perempuan yang beriman kemudian kamu ceraikan mereka sebelum kamu

                        mencampurinya maka sekali-kali tidak wajib atas mereka iddah bagimu yang kamu minta

                        menyempurnakannyardquo (Al-Ahzaab49)

                        Sedang wanita yang ditalak yang sebelumnya sempat dikumpuli dan dalam keadaan hamil maka

                        masa iddahnya ialah ia melahirkan anak yang diakndungnya Allah SWT berfirman rdquoDan

                        wanita-wanita hamil waktu iddah mereka itu adalah sampai mereka melahirkan

                        kandungannyardquo (At-Thalaq4)

                        Dari az-Zubair bin al-Awwam ra bahwa ia mempunyai isteri bernama Ummu Kultsum bin

                        rsquoUqbah radhiyallahu rsquoanha Kemudian Ummu Kultsum yang sedang hamil berkata kepadanya

                        rdquoTenanglah jiwaku (dengan dijatuhi talak satu)rdquo Maka az-Zubir pun menjatuhkan padanya talak

                        satu Lalu dia keluar pergi mengerjakan shalat sekembalinya (dari shalat) ternyata isterinya

                        sudah melahirkan Kemudian az-Zubir berkata rdquoGerangan apakah yang menyebabkan ia

                        menipuku semoga Allah menipunya (juga)rdquo Kemudian dia datang kepada Nabi saw lalu beliau

                        bersabda kepadanya rdquoKitabullah sudah menetapkan waktunya lamarlah (lagi) di kepada

                        dirinyardquo (Shahih Shahih Ibnu Majah no1546 dan Ibnu Majah I653 no2026)

                        Jika wanita yang dijatuhi talak termasuk perempuan yang masih berhaidh secara normal maka

                        masa iddahnya tiga kali haidh berdasarkan Firman Allah SWT rdquoWanita-wanita yang ditalak

                        hendaklah menahan diri (menunggu tiga kali qurursquo)rdquo (Al-Baqarah 228)

                        Kata qurursquo berarti haidh Hal ini mengacu pada hadits Aisyah ra bahwa Ummu Habibah ra

                        sering mengeluarkan darah istihadhah(darah yang keluar dari wanita karena sakit atau lainnya)

                        lalu dia bertanya kepada Nabi saw (mengenai hal tersebut) Maka Beliau menyuruh

                        meninggalkan shalat pada hari-hari haidhnya (Shahih Lighairih Shahih Abu Daud no252 dan

                        rsquoAunul Marsquobud I463 no278)

                        Jika wanita yang dijatuhi talak itu masih kecil belum mengeluarkan darah hadih atau sudah lanjut

                        usia yang sudah manopause (berhenti masa haidh) maka iddahnya adalah tiga bulan lamanya

                        Allah swt berfirman rdquoDan perempuan-perempuan yang tidak haidh lagi (manopause) diantara

                        isteri-isteri kaian jika ragu-ragu (tentang masa iddahnya) maka masa iddah mereka adalah tiga

                        bulan Begitu pula perempuan-perempuan yang belum haidhrdquo (At-Thalaq4)

                        Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal

                        Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-

                        Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 642 ndash 645

                        • Talak
                          • Daftar isi
                          • [sunting] Latar Belakang
                          • [sunting] Pengertian
                          • [sunting] Pembagian Talak
                            • [sunting] Dari segi cara suami menjatuhkan
                            • [sunting] dari segi boleh - tidaknya suami rujuk kembali pada istrinya
                              • MACAM-MACAM TALAK
                                • pengrtian khulu
                                • Perceraian dalam Islam
                                  • Isi kandungan
                                  • [sunting] Talak
                                    • [sunting] Hukum talak
                                    • [sunting] Rukun talak
                                    • [sunting] Contoh lafaz talak
                                    • [sunting] Jenis talak
                                      • [sunting] Talak rajrsquoi
                                      • [sunting] Talak bain
                                      • [sunting] Talak sunni
                                      • [sunting] Talak bidrsquoi
                                      • [sunting] Talak taklik
                                          • [sunting] Fasakh
                                            • [sunting] Cara melakukan fasakh
                                              • [sunting] Khuluk atau tebus talak
                                                • [sunting] Tujuan khuluk
                                                  • [sunting] Rujuk
                                                    • [sunting] Hukum rujuk
                                                    • [sunting] Rukun rujuk
                                                    • [sunting] Contoh lafaz rujuk
                                                      • [sunting] Lafaz sarih
                                                      • [sunting] Lafaz kinayah

                          menceraikan wanita tersebut atau ia mati dan telah habis pula mas iddahnya Hal itu terjadi setelah dijatuhkan talak tiga

                          Adapun akibat hukum dari talak bain kubra menurut ulama fikiah adalah terputusnya seluruh ikatan dan hubungan suami isteri setelah talak dijatuhkan Suami tidak memilki hak talak lagi dan diantara keduanya tidak saling mewarisi meskipun dalam masa iddah[34]

                          [1] Abu Bakr bin Hasan al-Kasnawiy (selanjutnya disebut al-Kasnawiy) Ashl al-Madacircrik (Libanon Dar al-Fikr tth) cet Ke-2 Juz 3 h 139-140

                          [2] Ibid[3] Ahmad al-Hashariy al-Wilacircyaħ al-Washacircyaħ al-Thalacircq fi al-Fiqħ al-Islacircmiy li Ahwacircl al-Syakhshiyyaħ

                          (Beirut Dar al-Jil 1992) cet Ke-2 h 653[4] Musthafa Dib al-Bagha al-Tawzhicircb fi Adillaħ min al-Ghacircyaħ wa al-Taqricircb (Beirut Dar al-Fikr 1983)

                          cet Ke-2 h 173[5] Mahmud Mathrajiy al-Majmucirc Syarh al-Muhadzdzab al-Imacircm al-Nawawiy (Beirut dar al-Fikr 2000)

                          Juz 18 h 277-278[6] Konsekwensi dari perbedaan dalam mengklasifikasikan talak ini di antaranya adalah apabila seorang

                          suami berkata keapda isterinya yang termasuk dalam salah satu kategori berikut anak kecil sudah menompouse hamil atau belum disetubuhi anti thaliq li al-sunnaħ (kamu perempuan yang ditalak karena sunnah) maka talaknya tidak dianggap sebagai talak sunnah Lihat Ibid h 278

                          [7] Al-Hasyariy opcit h 243[8] Ala al-Din Abi Bakr Ibn Masud al-Kasaniy Bada`i wa al-Shana`i (Beirut Dar al-Kutub al-Ilmiyyah

                          tth) Jilid 3 h 88 Lihat juga al-Hasariy ibid h 212[9] Burhan al-Din Abi al-Hasan Ali Ibn Abi Bakr Abd al-Jalil al-Rasyidaniy al-Marghinaniy al-Hidayah

                          Syarh Bidayat al-Mubatadi` (Beirut Dar al-Kutub al-Ilmiyyah 1990) Juz 1 h 247 Lihat Juga Wahbah al-Zuhayliy al-Fiqh al-Islacircmiy wa Adillatuh (Damaskus Dacircr al-Fikr 1989) cet Ke-3 Juz 7 h 426

                          [10] Al-Kasaniy opcit h 88 Lihat Juga al-Hashariy opcit h 212[11] Al-Kasaniy ibid[12] Al-Marghinaniy opcit h 248 Bandingkan dengan al-Kasaniy ibid h 89[13] Al-Kasaniy ibid Lihat juga al-Hashariy opcit h 213 dan 244[14] Al-Kasaniy opcit h 89[15] Muslim Shahih Muslim (Beirut Dar al-Kutub al-Ilmiyyah tth) Jilid 2 h 1093[16] Al-Nasa`iy Sunan al-Nasa`iy (Beirut Dar al-Fikr tth) Jilid 3 h 102[17] Al-Hashariy opcit h 246[18] KHI ini merupakan peraturan yang diberlakukan khusus bagi umat Islam Indonesia yang ditetapkan

                          melalui Inpres Nomor 1 tahun 1991[19] Al-Zuhayliy opcit h 425[20] Al-Hashariy opcit h 231[21] Abdurrahman al-Jaziriy al-Fiqħ Ala Madzacircħib al-Arbaaħ (Beirut Dar al-Fikr 1990) Juz 4 h 300-

                          301[22] Al-Zuhayliy opcit h 430[23] Ibid h 431[24] Ibid h 462[25] Al-Hashariy opcit h 216-217[26] Ibid h 217[27] Ibid h 247[28] Muhammad Zahid ibn al-Hasan al-Kawtsariy Tartib Musnad al-Imacircm al-Syacircfiiy (Bandung Maktabah

                          Dahlan 1990) Jilid 1 h 32-33 Lihat juga al-Jaziriy opcit h 228[29] Al-Zuhayliy opcit h 432[30] Al-Zuhayliy opcit h 439[31] Ibid h 432[32] Ibid h 434-435[33] Ibid h 432

                          FASAKH

                          Pengertian Fasakh

                          Fasakh ialah membatalkan pernikahan dengan kuasa kadi kerana tidak memenuhi syarat-syarat ketika akad terdapatnya kecacatan pada isteri suami

                          Penceraian melalui fasakh tidak boleh dirujuk semula Jika ingin bersatu semula hendaklah dengan akad yang baru

                          Fasakh boleh berlaku kerana

                          (a) terdapatnya kecacatan ketika aqad spt tidak menepati syarat-syarat pada Rukun Nikah (b) terdapatnya kecacatan pada rumahtangga yang disebabkan oleh suamiisteri

                          Sebab-sebab yang mengharuskan fasakh (disebabkan oleh suamiisteri)

                          (a) suami tidak memberi nafkah menyediakan tempat tinggal atau tidak membayar mas kahwin isterinya

                          (b) tidak diketahui kedudukan suami sama ada masih hidup atau mati selama bertahun-tahun

                          lamanya

                          (c) salah seorang daripada suami atau isteri menjadi cacat sebagaimana yang dibenarkan oleh hukum

                          syarak

                          (d) murtad salah seorang daripada suami atau isteri atau kedua-duanya

                          (e) masuk Islam salah seorang daripada suami atau isteri dan tidak diikuti oleb seorang lagi dalam

                          masa idah

                          (f) berlakunya persetubuhan syubhat disebabkan salah sangka

                          (g) suami zalim iaitu selalu menganiaya isteri seperti memukul mengugut atau tidak melayan isteri

                          dengan baik dan adil

                          (h) tidak bernafsu sebagai seorang lelaki

                          (i) kecacatan syarie pada suami dan isteri (j) Suami mempunyai penyakit yg merbahaya spt AIDS SARS JE Siplis dsb

                          Hikmah Fasakh

                          1 Mengelakkan isteri dianiayai dan disiksa oleh suami

                          2 Menunjukkan keadilan Allah kepada hambanya Jika suami diberikan talak isteri diberikan fasakh

                          3 Memberi peluang isteri berpisah drp suaminya dan memulakan hidup baru

                          KETENTUAN HUKUM AL-KHULU[9]

                          Menurut tinjauan fikih dalam memandang masalah Al-Khulu terdapat hukum-hukum taklifi sebagai berikut

                          [1] Mubah (Diperbolehkan)

                          Ketentuannya sang wanta sudah benci tinggal bersama suaminya karena kebencian dan takut tidak dapat menunaikan hak suaminya tersebut dan tidak dapat menegakkan batasan-batasan

                          Allah Subhanahu wa Tarsquoala dalam ketaatan kepadanya dengan dasar firman Allah Subhanahu wa Tarsquoala

                          ldquoJika kamu khawatir bahwa keduanya (suami-isteri) tidak dapat menjalankan hukum-hukum Allah maka tidak ada dosa atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh

                          isteri untuk menebus dirinyardquo

                          [Al-Baqarah 229]

                          Al-Hafizh Ibnu Hajar memberikan ketentuan dalam masalah Al-Khulu ini dengan pernyataannya bahwasanya Al-Khulu ialah seorang suami menceraikan isterinya dengan penyerahan pembayaran ganti kepada suami Ini dilarang kecuali jika keduanya atau salah satunya merasa khawatir tidak dapat melaksanakan apa yang diperintahkan Allah Hal ini bisa muncul karena adanya ketidaksukaan dalam pergaulan rumah tangga bisa jadi karena jeleknya akhlak atau bentuk fisiknya Demikian juga larangan ini hilang kecuali jika keduanya membutuhkan penceraian karena khawatir dosa yang menyebabkan timbulnya Al-Bainunah Al-Kubra (Perceraian besar atau Talak Tiga) [10]

                          Syaikh Al-Bassam mengatakan diperbolehkan Al-Khulu (gugat cerai) bagi wanita apabila sang isteri membenci akhlak suaminya atau khawatir berbuat dosa karena tidak dapat menunaikan haknya Apabila sang suami mencintainya maka disunnahkan bagi sang isteri untuk bersabar dan tidak memilih perceraian [11]

                          [2] Diharamkan Khulursquo

                          Hal Ini Karena Dua Keadaan

                          a) Dari Sisi Suami

                          Apabila suami menyusahkan isteri dan memutus hubungan komunikasi dengannya atau dengan sengaja tidak memberikan hak-haknya dan sejenisnya agar sang isteri membayar tebusan

                          kepadanya dengan jalan gugatan cerai maka Al-Khulu itu batil dan tebusannya dikembalikan kepada wanita Sedangkan status wanita itu tetap seperti asalnya jika Al-Khulu tidak dilakukan

                          dengan lafazh thalak karena Allah Subhanahu wa Tarsquoala berfirman

                          ldquoJanganlah kamu menyusahkan mereka karena hendak mengambil kembali sebagian kecil dari apa yang telah kamu berikan kepadanya terkecuali bila mereka melakukan

                          pekerjaan keji yang nyatardquo

                          [An-Nisa 19] [12]

                          Apabila suami menceraikannya maka ia tidak memiliki hak mengambil tebusan tersebut Namun bila isteri berzina lalu suami membuatnya susah agar isteri tersebut membayar terbusan dengan Al-Khulu maka diperbolehkan berdasarkan ayat di atasrdquo [13]

                          b) Dari Sisi Isteri

                          Apabila seorang isteri meminta cerai padahal hubungan rumah tangganya baik dan tidak terjadi perselisihan maupun pertengkaran di antara pasangan suami isteri tersebut Serta tidak ada alasan syarrsquoi yang membenarkan adanya Al-Khulu maka ini dilarang berdasarkan sabda Rasulullah Shallallahu lsquoalaihi wa sallam

                          ldquoSemua wanita yang minta cerai (gugat cerai) kepada suaminya tanpa alasan maka haram baginya aroma surgardquo

                          ]HR Abu Dawud At-Tirmidzi Ibnu Majah dan Ahmad dan dishahihkan Syaikh Al-Albani dalam kitab Irwarsquoul Ghalil no 2035] [14]

                          [3] Mustahabbah (Sunnah) Wanita Minta Cerai (Al-Khulu)

                          Apabila suami berlaku mufarrith (meremehkan) hak-hak Allah maka sang isteri disunnahkan Al-Khulu Demikian menurut madzhab Ahmad bin Hanbal [15]

                          [4] Wajib

                          Terkadang Al-Khulu hukumnya menjadi wajib pada sebagiaan keadaan Misalnya terhadap orang yang tidak pernah melakukan shalat padahal telah diingatkan

                          Demikian juga seandainya sang suami memiliki keyakinan atau perbuatan yang dapat menyebabkan keyakinan sang isteri keluar dari Islam dan menjadikannya murtad Sang wanita tidak mampu membuktikannya di hadapan hakim peradilan untuk dihukumi berpisah atau mampu membuktikannya namun hakim peradilan tidak menghukuminya murtad dan tidak juga kewajiban bepisah maka dalam keadaan seperti itu seorang wanita wajib untuk meminta dari suaminya tersebut Al-Khulu walaupun harus menyerahkan harta Karena seorang muslimah tidak patut menjadi isteri seorang yang memiliki keyakinan dan perbuatan kufur [16]

                          Al-Khulu Gugatan Cerai Dalam Islam

                          Penulis Ust Kholid syamhudi

                          __________Foote Note

                          [10] Fathul Bari 9318[11] Taudhihul Ahkam Min Bulughul Maram 5469[12] Taudhihul Ahkam Min Bulughul Maram 5469[13] Shahih Fiqhis Sunnah 3343[14] Shahih Fiqhis Sunnah 3342[15] Shahih Fiqhis Sunnah 3342[16] Shahih Fiqhis Sunnah 3343

                          pengrtian khuluPosted by admin on November 8 2010

                          Sedangkan menurut pengertian syarirsquoat para ulama mengatakan dalam banyak definisi yang semuanya kembali kepada pengertian bahawasanya Al-Khulu ialah terjadinya perpisahan

                          Pengertian Talak Talak merupakan kalimah bahasa Arab yang bermaksud menceraikan atau Talak melalui Khulu Talak yang difasakhkan oleh Hakim 4 Menjatuhkan Talak Tiga Sekaligus

                          Menurut pengertian syara Khulu adalah Perceraian yang diminta oleh isteri kepada suaminya dengan memberi wang atau sebagainya Di kalangan masyarakat Melayu Khulu juga

                          Khulu bererti tanggal Menurut pengertian syara Khulu adalah Penceraian yang diminta oleh isteri dari suaminya dengan memberi wang atau sebagainya

                          1SERIAL FIQH MUNAKAHATNIKAH ANJURAN MANFAAT TUJUAN HUKUM DAN WANITAWANITAYANG HARAM DINIKAHIOleh Aep Saepulloh DarusmanwiatiLisensi DokumenCopyright Aep Saepulloh wwwindonesianschoolorgSeluruh dokumen di wwwindonesianschoolorg dapat digunakan dimodifikasi dandisebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial )nonprofit( dengan syarat tidakmenghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakandalam setiap dokumen Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang kecualimendapatkan ijin terlebih dahulu dari penulis indonesianschoolorg2SERIAL FIQH MUNAKAHATNIKAH ANJURAN MANFAAT TUJUAN HUKUM DAN WANITAWANITAYANG HARAM DINIKAHIOleh Aep Saepulloh DarusmanwiatiAnjuran menikah dalam ajaran IslamTahukah anda siapakah orang terkaya di dunia Ya siapapun jawabannya yang jelas satu diasudah menikah Jangan di tingkat dunia mari kita perkecil skalanya tingkat nasional Siapakah orangpaling kaya nomor satu di Indonesia Siapapun dia yang jelas dia sudah menikah bahkan sudahbercucu dan bercicit Adakah orang bujang yang kaya Ada hanya sedikit dan bahkan kalaupun diakaya tetap tidak akan mengalahkan kayanya orang yang sudah menikah Mengapa demikian Inisudah sebuah ketentuan bahwa orang yang masih bujang adalah orang-orang miskin sekalipun diabanyak hartanya Mengapa Karena dia baru bisa menafkahi dan membiayai dirinya sendiri Mengapaorang bujang tidak ada yang kaya disebut sebuah ketentuan Ya karena demikian Rasulullahbersabda Perhatikan hadits berikut ini

                          رج 1049703 ل م 1049703 سكين م 1049703 سكين م (( 1049703 سكين وس 1049703 لم عن 1049703 هعلي الله صلى الله رسول قال قال نجيح أبي

                          و 1049703 ال المال من غنيا آان وإن الله رسول یا قالوا امرأة له ليسالم من غنيا آان وإن قال

                          1049703 ن یا قالوا زوج لها ليس امرأة مسكينة مسكينة مسكينة قالم غنية آانت وإن الله رسول

                          [ ] (( الطبرانى رواه المال من غنية آانت إن و قال المالArtinya Ibn Nujaih berkata Rasulullah Saw bersabda Miskin miskin miskin seorang laki-laki yang

                          belum mempunyai isteri Para sahabat bertanya Ya Rasulullah apakah sekalipun laki-laki itubanyak hartanya Rasulullah menjawab Ya meskipun dia banyak hartanya Rasulullah Sawbersabda kembali Miskin miskin miskin perempuan yang belum bersuami Para sahabat bertanyaApakah sekalipun wanita itu banyak hartanya Rasulullah Saw menjawab Ya sekalipun diabanyak hartanya (HR Thabrani)Perhatikan dalam hadits di atas Rasulullah secara tegas (boleh jadi doa) menyebut tiga kalibahwa laki-laki atau perempuan yang belum menikah tetap dikatakan miskin sekalipun mereka banyakhartanya Ini juga barangkali di antara penyebab mengapa jarang sekali bujang atau gadis yang kayaraya Yah karena didoakan oleh Rasulullah untuk tidak kaya Kalau mau kaya ya harus segeramenikahNamun jangan dipahami bahwa menikah untuk menjadi orang kaya Itu hanyalah sebuahgambaran singkat betapa Islam sangat menganjurkan ummatnya untuk menikah Dalam hadits lainRasulullah mengatakan bahwa nikah adalah sunnahku dan barang siapa yang tidak menyukaisunnahku (menikah) maka ia bukan termasuk ummat dan golongankuBahkan kalau kita perhatikan ayat-ayat al-Quran yang berbicara tentang nikah kita akanmendapati bahwa kata nikah digambarkan dengan tiga istilah Pertama nikah disebut sebagai sunanulanbiya (amalan sunnah para nabi) perhatikan misalnya dalam firman Allah berikut ini

                          ذن ب 1049703 إ وما 1049703 ا ة ی وذر واجا ز أ هم ل ا ن وجعل لك قب من ال س ر ا ن ل س ر أ قد ول

                          ل إ ة آی ب ي ت أ ی ن أ سول ر ل ان آ( الرعد ( اب ت آ جل أ ل ك ل ه 38اللArtinya Dan sesungguhnya Kami telah mengutus beberapa Rasul sebelum kamu dan Kamimemberikan kepada mereka istri-istri dan keturunan Dan tidak ada hak bagi seorang Rasulmendatangkan sesuatu ayat (mukjizat) melainkan dengan izin Allah Bagi tiap-tiap masa ada Kitab(yang tertentu) (QS ar-Radu 38)Demikian juga dalam hadits dikatakan

                          الحي 1049703 اء المرس 1049703 لين س 1049703 نن رسول 1049703 ن أن أیوب أبي عنم (( أربع قال وسلم عليه الله صلى الله

                          [ ] (( الترمذى رواه والنكاح والسواك والتعطرArtinya Rasulullah Saw bersabda Ada empat hal yang termasuk sunnah para Nabi Malu memakaiwangi-wangian siwak dan nikah (HR Turmudzi)3Kedua nikah juga disebut dalam konteks sebuah kenikmatan yang sangat besar (al-imtinan)Perhatikan firman Allah dalam surat an-Nahl ayat 72 berikut ini

                          ين 1049703 ات ن ب م واجك ز أ من م ك ل وجعل واجا ز أ م ك فس ن أ من م ك ل جعل ه واللب الطي من م قك ز ور وحفدة

                          ( النحل ( ون فر ك ی هم ه الل عمة ن وب ون ؤمن ی اطل ب ال فب 72أ

                          Artinya Allah menjadikan bagi kamu istri-istri dari jenis kamu sendiri dan menjadikan bagimu dariistri-istri kamu itu anak-anak dan cucu-cucu dan memberimu rezki dari yang baik-baik Makamengapakah mereka beriman kepada yang batil dan mengingkari nikmat Allah (QS An-Nahl 72)Ketiga nikah juga digambarkan sebagai salah satu tanda kekuasaan Allah Perhatikan dalamsurat ar-Rum ayat 21 berikut ini

                          ف 1049703 ي ن إ حم 1049703 ة ور م 1049703 ودة م ك ي 1049703 ن ب ق 1049703 ل خل ن أ ه ات ءای ومنع وج ها ي ل إ وا ن ك س ت ل ا واج ز أ م ك فس ن أ من م ك ل

                          ( الروم ( ون ر فك ت ی قوم ل ات ی آل 21ذلكArtinya Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri darijenismu sendiri supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya dan dijadikan-Nyadiantaramu rasa kasih dan sayang Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tandatandabagi kaum yang berfikir (QS Ar-Rum 21)Dengan digambarkannya dalam tiga istilah di atas menunjukkan bahwa nikah adalah sesuatuyang sangat dianjurkan karena di samping merupakan amalan sunnah para Nabi salah satu tandakekuaasaan Allah juga ia merupakan nikmat yang sangat besar Bahkan ketika manusia merasa waswasdengan masalah nafkah dan rizki setelah menikah kelak Allah secara tegas mengatakan bahwaDialah yang akan mengayakannya Dialah yang akan mencukupkannya dan mengganti kefakirannyadengan kekayaan Perhatikan firmah Allah dalam surat an-Nur ayat 32 berikut ini

                          ه وا 1049703 ضل ون ك ی ن إ م ك مائ وإ م ادآ ب ع من حين والصال م ك من امى ی األ كحوا ن وأف من ه الل هم غن ی اء فقر

                          ( النور ( يم عل ع واس ه 32واللArtinya Dan kawinkanlah orang-orang yang sedirian diantara kamu dan orang-orang yang layak(berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuanJika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya Dan Allah Maha luas(pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui (QS An-Nur 32)Bahkan dalam sebuah hadits dikatakan bahwa orang yang menikah dengan niat untuk menjagakehormatan diri termasuk salah satu golongan yang akan dibantu dan ditolong langsung oleh Allah

                          عل 1049703 ى ح 1049703 ق ثالث (( 1049703 ة ق 1049703 ال وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله 1049703 لىص الله رسول أن عنه الله رضي هریرة أبى عن

                          العف 1049703 (( اف والمكاتب 1049703 د الله سبيل فى المجاهد عونهم اللهیری الذى والناآح األداء یرید الذى

                          [ الترمذى [رواهArtinya Dari Abu Hurairah bahwasannya Rasulullah Saw bersabda Ada tiga kelompok manusiayang akan ditolong dan dibantu langsung oleh Allah orang yang berjuang di jalan Allah Hambasahaya yang mengadakan mukatabah dengan tuannya dan bermaksud untuk membayar tebusannyaserta orang yang menikah dengan maksud untuk menjaga diri (dari perbuatan tidak terpuji) (HRTurmudzi)Dari sini tampak jelas mengapa orang yang kaya umumnya adalah orang yang sudahberkeluarga karena ternyata Allah turun tangan langsung dalam membantu dan menolong merekayang sudah menikah termasuk dalam masalah rizkinya Bahkan pehatikan juga ungkapan para ulamasalaf bahwa wanita itu merupakan pulsa yang akan menambah account suaminya

                          الرجل رصيد إلى یضاف آنز خير المرأةArtinya Wanita adalah sebaik-baik simpanan yang akan menambah tabungan laki-lakiMasih menyangkut anjuran dan perhatian Islam dengan menikah ini perhatikan sabda-sabdaRasulullah dan perkataan para sahabat berikut ini

                          ی 1049703 أتينكم ف 1049703 إنهن لن 1049703 ساء ا تزوج (( 1049703 وا وس 1049703 لم لى 1049703 هعلي ص 1049703 الله الله رس 1049703 ول ق 1049703 ال قال 1049703 ت عائ 1049703 شة ع 1049703 ن

                          [ شيبة)) [ أبي ابن أخرجه بالمال4Artinya Siti Aisyah berkata Rasulullah Saw bersabda Menikahlah segera dengan wanita karenawanita itu dapat mendatangkah harta (HR Ibn Abi Syaibah)

                          أن ف 1049703 أمره الفاق 1049703 ة إلي 1049703 ه ی 1049703 شكو وس 1049703 لم الله 1049703 ه لىص 1049703 علي الله رس 1049703 ول إل 1049703 ى رجل جاء قال جابر عن( الخطيب ( أخرجه یتزوجArtinya Jabir berkata Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah Saw mengadukan kefakirannyaRasulullah Saw kemudian menyuruhnya untuk segera menikah (HR Al-Khatib)

                          إذا (( 1049703 صف وسلم عليه الله صلى الله رسول قال قالت عائشة عنن استكمل فقد العبد تزوج

                          [ ] (( البيهقى رواه اآلخر النصف فى الله فليتق دینهArtinya Siti Aisyah berkata Rasulullah Saw bersabda Apabila seorang hamba menikah makasugguh ia telah menyempurnakan setengah agamanya Maka bertakwalah kepada Allah padasetengahnya lagi (HR al-Baihaki)

                          ل 1049703 م ث 1049703 م ی 1049703 نكح الن موس 1049703 را آ 1049703 ان م (( 1049703 ن عن 1049703 لموس عليه الله صلى الله رسول قال قال نجيح ابي

                          [ ] (( الطبرانى رواه منى فليس ینكحArtinya Ibnu Nujaih berkata Rasulullah Saw bersabda Barangsiapa yang sudah siap untuk menikahkemudian tidak menikah maka ia tidak termasuk ummatku (HR Thabrany)

                          أنى 1049703 ول وأعلم أیام عشرة إال أجلى من یبق لم لو مسعود ابن قال ط ولي ا آخره فى أموت

                          [ ] الطبرانى رواه الفتنة مخافة لتزوجت فيهن النكاحArtinya Ibnu Masud berkata Kalau saja usiaku tinggal sepuluh hari dan saya mengetahuibahwasannya saya akan meninggal di penghujung harinya dan pada saat itu saya masih ada waktuuntuk menikah pasti saya akan menikah lebih dahulu karena takut terjadinya fitnah (HR Thabrani)

                          (( )) یتزوج حتى الشاب نسك یتم ال طاوس قالArtinya Thawus berkata Ibadah seorang pemuda belum sempurna sehingga ia menikah

                          ] (( )) رواه فجور أو عجز إال النكاح من یمنعك ما الزوائد البى عمر قال[ شيبة أبي ابنArtinya Umar bin Khatab pernah berkata kepada Abu az-Zawaid Tidak ada yang menghalangikamu untuk menikah kecuali dua hal imma kamu itu lemah (lemah syahwat) ataupun kamu sukaberbuat dosa (HR Ibn Abi Syaibah)Hikmah dan manfaat menikahDi atas telah dipaparkan secara panjang lebar mengenai anjuran Islam (targhib) untuk menikahPertanyaan berikutnya Untuk apa menikah Apa manfaat dan kegunaannya

                          Sebagaimana diketahui bersama bahwa manusia dan makhluk lainnya mempunyai gharizahseksual yang tinggi Tidak disangsikan bahwa kebutuhan biologis ini dari waktu ke waktu dan daritahun ke tahun terus naik dan dahsyat Ditahan dan dibiarkan tentu bukan sebuah jalan keluarDilampiaskan semena-mena sebagaimana hewan juga bukan sebuah solusi yang baik Untuk itu Islammemberikan aturan dalam rangka melampiaskan kebutuhan biologis ini melalui nikah Denganpernikahan kebutuhan biologis yang sudah menggebu itu akan disalurkan secara baik dan benarsehingga diharapkan orang tersebut menjadi tenang dan rehat Karena kini ia telah mempunyai tempatyang bersih dan sah untuk menumpahkan kebutuhan biologisnyaSayyid Sabiq dalam bukunya Fiqhus Sunnah mengatakan bahwa dengan menikah badanmenjadi tenang jiwa juga damai pandangan terpelihara dan kasih saying bisa diwadahi secara benarOleh karena itu sejatinya orang yang sudah menikah menjadi orang yang tenang baik dalam jasmanipandangan maupun jiwanya Dalam sebuah hadits dikatakan

                          ش 1049703 يطان ص 1049703 ورة ف 1049703 ى تقب 1049703 ل الم (( 1049703 رأة إن لم 1049703 الوس 1049703 ق علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى النب 1049703 ي أن هریرة أبي عنیعجبه 1049703 ا ما امرأة من أحدآم رأى فإذا شيطان صورة فى وتدبر

                          م یرد ذلك فإن أهله فليأت[ ] (( مسلم رواه نفسه فى5Artinya Dari Abu Hurairah bahwasannya Rasulullah Saw bersabda Sesungguhnya wanita itu baikketika menghadap ataupun membelakangi dalam bentuk syaithan (menggoda) Apabila salah seorangdi antara kalian melihat sesuatu yang menakjubkan dari wanita maka segeralah datangi keluarganyakarena dengan demikian dapat menolak apa yang sedang bergejolak di dalam dirinya (HR Muslim)Selain untuk memberikan ketenangan lahir bathin menikah juga berguna untuk memperbanyakketurunan dan melanjutkan kehidupannya Karena itu Rasulullah Saw dalam sebuah hadits bersabda

                          ) أبو رواه القيامة یوم األنبياء بكم مكاثر فإنى الودود تزوجواالولودداود)Artinya Rasulullah Saw bersabda Nikahilah wanita-wanita yang subur dan penyayang karena akuadalah nabi yang paling banyak ummatnya kelak pada hari Kiamat (HR Abu Dawud)Bahkan menurut hasil penelitian salah satu badan di PBB yang dikeluarkan pada hari Sabtutanggal 6 Juni 1959 sebagaimana dikutip oleh Sayyid Sabiq dalam Fiqhus Sunnah-nya bahwa usiaorang-orang yang sudah menikah lebih lama dan panjang ketimbang yang tidak atau belum menikahPenilitian ini dilakukan di seluruh pelosok dunia pada tahun 1956 Hasil penelitian ini hemat penulissangatlah logis karena orang yang sudah menikah dapat melampiaskan kebutuhan biologisnyasehingga jiwanya tidak berontak lagi malah lebih tenang Berbeda dengan para bujang yang belumtersalurkan sama sekali jiwa dan badannya akan terus bergejolak tidak tenang Dan ketika dia tidakmenyalurkannya secara benar melalui pernikahan maka jiwanya tetap bergejolak dan tidak tenangsehingga hal ini akan sangat berpengaruh dalam langkah dan kehidupannya Menumpahkan danmelampiaskan bukan pada tempat yang benar juga bukan jalan terbaik karena dia tidak akanmengetahui bersih sehatnya tempat yang dikunjunginya itu Bahkan tidak menutup kemungkinan

                          tempat tersebut telah dikunjungi pula oleh orang lain yang membawa penyakit kelamin yang sangatganas Untuk itu adalah wajar apabila penelitian tersebut mengatakan bahwa umumnya usia yangsudah menikah jauh lebih panjang ketimbang yang tidak atau belum menikahTujuan menikahApa tujuan menikah dalam ajaran Islam Apakah untuk memenuhi kebutuhan biologis semataPernikahan dalam Islam bukan semata demi memenuhi nafsu seksualitas semata akan tetapimempunyai tujuan utama sebagaimana difirmankan oleh Allah dalam surat ar-Rum ayat 21 berikut ini

                          ف 1049703 ي ن إ حم 1049703 ة ور م 1049703 ودة م ك ي 1049703 ن ب ق 1049703 ل خل ن أ ه ات ءای ومنع وج ها ي ل إ وا ن ك س ت ل ا واج ز أ م ك فس ن أ من م ك ل

                          ( الروم ( ون ر فك ت ی قوم ل ات ی آل 21ذلكArtinya Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri darijenismu sendiri supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya dan dijadikan-Nyadiantaramu rasa kasih dan sayang Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tandatandabagi kaum yang berfikir (QS Ar-Rum 21)Dari ayat di atas paling tidak ada tiga tujuan utama dari menikahPertama untuk menenangkan dan menentramkan jiwa (litaskunu ilaiha) Ketenangan jiwa danpikiran merupakan hal yang sangat penting bagi keberhasilan dan kesuksesan seseorang Seseorangakan mempunyai peluang yang sangat besar untuk maju dan berhasil manakala hati pikiran danjiwanya sudah tenang Dengan menikah bayangan-bayangan dan khayalan-khayalan masa mudatertumpah sudah Bahkan karena kini dia sudah mempunyai tempat khusus gejolak itu tidak akanterlalu membludak manakala melihat wanita lain yang menggoda Rasulullah bersabda

                          ش 1049703 يطان ص 1049703 ورة ف 1049703 ى تقب 1049703 ل الم (( 1049703 رأة إن لم 1049703 الوس 1049703 ق علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى النب 1049703 ي أن هریرة أبي عنیعجبه 1049703 ا ما امرأة من أحدآم رأى فإذا شيطان صورة فى وتدبر

                          م یرد ذلك فإن أهله فليأت[ ] (( مسلم رواه نفسه فىArtinya Dari Abu Hurairah bahwasannya Rasulullah Saw bersabda Sesungguhnya wanita itu baikketika menghadap ataupun membelakangi dalam bentuk syaithan (menggoda) Apabila salah seorangdi antara kalian melihat sesuatu yang menakjubkan dari wanita maka segeralah datangi keluarganyakarena dengan demikian dapat menolak apa yang sedang bergejolak di dalam dirinya (HR Muslim)Kedua dengan menikah juga untuk menimbulkan rasa mawaddah cinta kasih kepada keluargaSetiap manusia memiliki keinginan untuk mencintai dan mengasihi orang yang didambakannya Mana6kala cinta kasihnya ini tidak disalurkan kepada orang tertentu maka ia akan mencari benda lain atauhal lain untuk menumpahkan cinta kasihnya itu Dengan menikah cinta kasih itu akan tertuang dantersalurkan secara benar Bukan semata kepada isteri dan anak-anaknya akan tetapi juga kepadakeluarga si isteri dan kerabatnya Dengan demikian pernikahan pada hakikatnya bukan sematapertemuan antara suami isteri saja akan tetapi pertemuan antara dua keluarga besar keluarga suamidan keluarga si isteri Oleh karena itu dalam ajaran Islam disyaratkan adanya wali nikah Ini

                          menunjukkan bahwa pernikahan memang mempertemukan dua keluarga Yang menikah bukan sematasuami dan isteri tapi seluruh keluarga Ketika dua keluarga sudah bertemu di sanalah tempat untukmenuangkan rasa cinta kasih yang sudah menjadi fitrah manusiaKetiga dengan menikah juga untuk menimbulkan rasa kasih sayang rahmah Sebagaimanarasa mawaddah manusia juga mempunyai naluri untuk menyayangi sesamanya Sayang rahmahtidak sama dengan mencintai Sayang rahmah jauh di atas mencintai Rasa sayang biasanya munculdari lubuk hati yang paling dalam Ia lahir bukan karena dorongan nafsu seksual kebutuhan biologisatau hal-hal lahiriyah lainnya Ia betul-betul tumbuh dari dalam jiwa setelah bergaul dan lamamengenal pasangannya Naluri rasa sayangnya ini akan ditumpahkan untuk keluarganya terutamauntuk isteri dan anak-anaknya Dalam sebuah hadits riwayat Imam Bukhari suatu hari Aqra bin Habismelihat Rasulullah Saw sedang mencium cucunya Hasan bin Ali Aqra kemudian berkata Sayamempunyai sepuluh putra putri tapi saya tidak pernah mencium mereka satupun Mendengar ituRasulullah Saw bersabda

                          یرحم ال یرحم ال من إنArtinya Sesungguhnya orang yang tidak pernah menyayangi dia tidak akan disayangiDemikian di antara tujuan menikah dalam Islam sebagaimana yang tertera dalam al-Quransurat ar-Rum ayat 21 Wallahu alamHukum PernikahanPara ulama telah sepakat bahwa nikah itu diperintahkan Namun mereka berbeda pendapatmengenai hukumnya Dalam hal ini para ulama terbagi kepada tiga kelompokPertama nikah wajib bagi setiap orang yang sudah mampu untuk melakukannya sekali seumurhidup Pendapat ini adalah pendapatnya Dawud ad-Dahiry Ibn Hazm dan lainnya Dalil yang menjadidasar pendapat ini adalah dhahir dari nash-nash baik berupa ayat al-Quran maupun hadits Nabi yangmemerintahkan pernikahan Kelompok ini memahami secara tekstual bahwa semua perintah tersebutmenggunakan shigat amar (bentuk perintah) dan setiap perintah menunjukkan wajib karenanya nikahjuga adalah wajib al-ashlu fil amr lil wujub pada dasarnya perintah itu menunjukkan kepada wajibPendapat kedua mengatakan bahwa nikah itu hukumnya adalah sunnah saja Pendapat iniadalah pendapatnya Jumhur ulama Pendapat kedua ini memahami perintah nikah yang terdapat dalamal-Quran dan Sunnah kepada hukum sunnah bukan wajib Firman Allah yang terdapat dalam surat an-Nisa ayat 3 misalnya yang berbunyi

                          ورباع وثالث مثنى النساء من لكم طاب ما فانكحواArtinya Maka nikahilah wanita-wanita yang kamu sukai dua tiga dan empat (QS An-Nisa 3)Ayat di atas menurut pendapat kedua ini bukanlah menunjukkan wajib Karena dalam ayat diatas Allah mengkaitkan nikah dengan kemampuan istithaah Artinya barang siapa yang sudahmampu untuk menikah maka menikahlah Sedangkan yang belum mampu untuk menikah maka tidakmengapa ia tidak menikah Karena itu menikah bukanlah wajib akan tetapi sunnah sajaPendapat ketiga adalah pendapat yang mengatakan bahwa hukum menikah berbeda-bedatergantung kondisi seseorang Pendapat ini adalah pendapat kuat pada madzhab MalikiyyahSyafiiyyah dan Hanabilah

                          Menurut pendapat ini hokum menikah bisa wajib bagi mereka yang sudah siap dan mampubaik lahir maupun bathin sehingga kalau tidak menikah ia akan terjerumus kepada perbuatan zinaTidak ada cara lain untuk menjaganya kecuali dengan jalan menikah Dalam qaidah Ushuliyyahdaikatakan Sesuatu yang tidak menyebabkan terpenuhinya sesuatu yang wajib kecuali dengansesuatu itu maka sesuatu itu menjadi wajib hukumnya7Nikah juga hukumnya bisa sunnah bagi mereka yang syahwatnya sudah menggebu akan tetapimasih besar kemungkinan seandainya belum menikah pun ia masih dapat menjaga diri dari perbuatanzina Untuk kondisi seperti ini nikah hukumnya sunnah sajaNikah juga bisa haram bagi orang yang belum siap menikah baik secara lahir (menafkahi)maupun secara bathin (berhubungan badan) sehingga kalau dipaksakan menikah si wanita akanmenderita baik lahirnya maupun bathinnya Atau nikah juga bisa menjadi haram bagi orang yangbermaksud jahat dengan nikahnya itu misalnya ingin menyakiti si isteri dan keluarganya atau karenabalas dendam dan sebagainyaNikah juga bisa makruh bagi orang yang kondisinya seperti disebutkan diatas akan tetapitidak menimbulkan madharat bagi si isteri Jadi apabila ia menikah si isteri tidak merasakan dampaknegative yang sangat besar Untuk orang seperti ini sebaiknya jangan dahulu menikah dan kalaupunmau menikah maka hukumnya makruh sajaDari ketiga pendapat ini penulis lebih cenderung untuk mengambil pendapat ketiga ini bahwapernikahan itu hukumnya berbeda-beda disesuaikan dengan kondisi orang yang bersangkutanPendapat ini rasanya lebih tepat terutama untuk kondisi sekarangMacam-macam pernikahan yang dilarang1 Nikah SyigarNikah Syigar adalah seorang laki-laki menikahkan putri perempuannya atau saudariperempuannya dengan orang lain dengan syarat orang tersebut mau menikahkan putrinya atausaudari perempuannya dengan orang tadi baik pernikahan tersebut memakai mahar maupuntidak Hanya saja umumnya pernikahan Syigar ini tidak ada maharnya karena sudah digantidengan tukar menukar putri atau saudari perempuannyaPara ulama sepakat bahwa nikah Syigar ini haram hukumnya Hal ini didasarkankepada hadits-hadits berikut ini

                          الشغار عن وسلم عليه الله صلى الله رسول نهى قال جابر عن( مسلم( أخرجهArtinya Jabir berkata Rasulullah Saw melarang nikah syigar (HR Muslim)

                          عن (( وسلم عليه الله صلى الله رسول نهى قال هریرة أبى عن والشغار قال الشغار

                          وأزوج 1049703 ك أخت 1049703 ك زوجن 1049703 ى أو ابنت 1049703 ى وأزوج 1049703 ك ى 1049703 كزوجن 1049703 ابنت للرج 1049703 ل الرج 1049703 ل یق 1049703 ول أن[ ماجه)) [ وابن والنسائي مسلم أخرجه أختىArtinya Abu Hurairah berkata Rasulullah Saw melarang nikah Syigar Nikah Syigar adalahseorang laki-laki berkata kepada laki-laki lain nikahkan saya dengan anak perempuan kamudan saya nanti akan menikahkanmu dengan anak perempuan saya atau nikahkan saya dengansaudari perempuan kamu dan saya akan menikahkan kamu dengan saudari perempuan saya(HR Muslim NasaI dan Ibn Majah)

                          2 Nikah MuhallilMuhallil secara bahasa berarti yang menjadikan halal Nikah Muhallil adalah pernikahandi mana seorang laki-laki menikahi seorang wanita yang sudah ditalak tiga kemudian iamentalaknya dengan maksud agar wanita tersebut dapat dinikahi kembali oleh suaminya yangdahulu yang telah mentalak tigaPernikahan ini biasanya terjadi ketika si mantan suami yang telah mentalak isterinya tigakali bermaksud untuk kembali lagi kepada isterinya tadi namun karena sudah ditalak tiga iatidak boleh langsung menikahi mantan isterinya itu kecuali si isteri tadi menikah dahulu denganlaki-laki lain Untuk tujuan itu kemudian si laki-laki tadi menyewa atau membayar laki-laki lainagar menikahi mantan isterinya tadi dengan catatan tidak boleh disetubuhi atau boleh disetubuhitapi harus sesegera mungkin diceraikan agar mantan suami tadi dapat menikahinya kembaliOrang yang dibayar untuk menikahi mantan isterinya dalam istilah fiqh disebut dengan almuhallil(yang menjadikan halal) sedangkan mantan suami yang membayar laki-laki tadi disebutdengan al-muhallal lah Pernikahan ini haram hukumnya berdasarkan dalil berikut ini8

                          ل 1049703 ه والمحل 1049703 ل المحل 1049703 ل وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله ول 1049703 لىص رس 1049703 الله لع (( 1049703 ن ق 1049703 ال م 1049703 سعود اب 1049703 ن ع 1049703 ن

                          ( وأحمد والنسائي الترمذى (أخرجهArtinya Ibnu Masud berkata Rasulullah melaknat al-muhallil (yang menjadikan halal) dan almuhallallah (yang dijadikan halal karenanya) (HR Turmudzi Nasai dan Ahmad)

                          عب)) [ 1049703 د رواه رجمتهم 1049703 ا إال بمحلل 1049703 ة و بمحل 1049703 ل ال 1049703 ىأوت(( ال 1049703 ق الخط 1049703 اب ب 1049703 ن عم 1049703 ر ع 1049703 ن

                          صحيح بإسناد [الرزاقArtinya Umar bin Khatab berkata Tidak didatangkan kepadaku muhallil dan wanita yangdijadikan halal karenanya kecuali aku akan meranjam keduanya (HR Abdur Razak dengansanad yang shahih)3 Nikah IstibdhaNikah Istibdha adalah nikah yang dimaksudkan untuk memperoleh keturunan atau bibitunggul Dalam prakteknya nikah ini atas usul dan kemauan si suami setelah melihat ada orangyang dipandang hebat pintar atau aneh dari yang lainnya sehingga ia pun berkeinginan untukmendapatkan putra seperti dia Sang suami biasanya berkata kepada isterinya Apabila kamusudah suci dan selesai haidmu pergilah ke si anu (misalnya seorang professor) dan bersenangsenanglahdengannya sampai kamu hamil Ketika sudah hamil baru isteri tersebut pulang lagidan kembali lagi kepada suaminya Dan suaminya sangat bahagia karena akan mendapatkanputra yang sangat diinginkannya Istibdha secara bahasa artinya bersetubuh (jima) Pernikahanseperti ini jelas diharamkan4 Nikah ar-RahtRaht secara bahasa berarti rombongan kelompok Dalam pernikahan ini sekelompoklaki-laki (syaratnya tidak boleh lebih dari sepuluh orang) bersekutu dan sepakat untuk menggauliseorang perempuan secara bergantian dan bergilir Ketika wanita tadi hamil dan melahirkansemua laki-laki yang ikut menanam saham pada wanita tadi harus berkumpul di hadapanwanita tadi Setelah berkumpul si wanita berkata

                          فالن یا ابنك فهو ولدت وقد أمرآم من آان ما عرفتم قد

                          Artinya Kalian telah maklum dengan apa yang telah kalian lakukan Kini saya sudahmelahirkan maka anak ini adalah anakmu wahai fulan (sambil menunjuk salah satu laki-lakiyang disukainya)Ketika si wanita menunjuk salah satu laki-laki yang disukainya maka laki-laki itulahyang harus menjadi bapak dari anak tersebut sekaligus menjadi suaminya yang resmi Tidakboleh si laki-laki tersebut menolak dengan alasan dan catatan apapun Sementara laki-laki lainyang tidak terpilih mereka beterbangan lagi mencari mangsa-mangsanya yang lainLantas siapa yang diuntungkan dan dirugikan dalam pernikahan semacam ini Tentu yangrugi adalah orang ganteng dan baik karena dialah yang akan dipilih oleh wanita tersebutSementara yang beruntung adalah laki-laki jelek dan jahat karena jelas dia tidak akan dipilihsehingga ia masih bisa leluasa menaburkan racun-racun asmara dan syahwatnya Dalam duniamodern terutama di kota-kota besar pernikahan masa Jahiliyyah ini masih ada dan berlaku untuktidak mengatakan banyak berlaku Hanya saja dengan nama dan format lain Dalam istilahsekarang nikah Raht ini disebut dengan nama Salome (satu lobang rame-rame maaf)Naudzubillah5 Nikah al-BaghayaAl-Baghaya secara bahasa berarti pelacur Nikah al-Baghaya ini sama dengan nikah ar-Raht di atas Hanya saja dalam nikah Baghaya ini tidak dibatasi jumlah pengunjungnya Iaboleh lebih dari sepuluh orang bahkan tidak terhitung sekalipun Setiap laki-laki hidung belangyang sreg dan greget dengan seorang wanita yang disukai bersama boleh melakukan isytirakWanita yang menjadi sasaran segerombolan laki-laki tersebut tidak boleh menolak dan tidakmelayani tamu-tamu hidung belang tersebut Tua muda ganteng jelek pesek mancungkurus gemuk dekil bersih kalau dia datang harus diservice secara memuaskan Setiap orang9yang sedang bertamu pada hari itu biasanya menancapkan tanda khusus berupa bendera di luarrumahnya sebagai tanda bahwa wanita tersebut sedang full on ada tamuSetiap laki-laki yang pernah bertamu harus mengisi buku tamu Buku tamu ini biasanyadisiapkan khusus oleh wanita tersebut Tidak ada seorang tamu pun yang jajan di rumahnyakecuali namanya tercatat Ketika wanita tersebut hamil wanita tersebut melihat daftar tamunyadan memanggil satu persatu tamu-tamu berhidung belang tersebut Tidak boleh menolak ketikawanita tersebut mengundang dan memanggilnyaSetelah melahirkan wanita tersebut memanggil seluruh tamu-tamunya berikut seorangqafah (juru taksir manusia) Tukang qafah ini bertugas melihat dan membaca si bayi lalumembaca pula seluruh tamu yang hadir untuk dicarikan kesamaannyamdashistilah sekarang mungkincek darah dan gen Tamu yang lebih banyak kesamaan dengan bayi tadi dialah yang akanmenjadi bapaknya sekaligus menjadi suami wanita tersebut Ketika sudah diputuskan oleh jurutaksir tadi tidak boleh si laki-laki tersebut menolak apalagi tidak bertanggung jawabSiapa yang diuntungkan dalam pernikahan ini Tentu mereka yang dapat menyuap siqafah agar tidak ditunjuk Yang rugi Yang tidak menyuap si qafah sama sekali karena dialahyang akan menjadi bapak dari bayi hasil rame-rame tadimdashdalam istilah iklan di Indonesiaidentik dengan iklan permen Nano-Nano rame rasanya Naudzubillah Apakah pernikahanseperti ini ada pada masa sekarang Ya jelas ada hanya dengan nama dan format lain bahkandengan alat dan teknologi canggih sehingga tidak ada tamu-tamu yang merasa dirugikan untukmenanggung bayi rame-rame tersebut Pernikahan Baghaya ini dalam konteks sekarangbertebaran dimana-mana dengan berbagai nama misalnya Saritem di Bandung dan SurabayaKramat Tunggak di Jakarta Warung Remang-Remang di setiap pinggiran jalan Panti Pijat yangtersebar hampir di seluruh kota dan lainnya Naudzubillah6 Nikah Badal

                          Secara bahasa badal berarti menukar mengganti Nikah Badal adalah pernikahan di manaseorang laki-laki yang sudah beristri berkata kepada laki-laki lain yang juga sama sudah beristriBiarkan isteri kamu tidur dengan saya dan saya ijinkan isteri saya tidur dengan kamu kalaukamu keberatan biar kita tukar tambah Jadi Nikah Badal ini berupa pernikahan tukar menukaristeri Dalam dunia modern terutama di kota-kota besar seperti Jakarta pernikahan ini seringkalidiistilahkan dengan Tukar Kunci Jadi dalam pergaulan-pergaulan glamour apabila seoranglaki-laki berkata kepada laki-laki lain yang sama-sama sudah berkeluarga Ayo kita tukar kuncimaka maksudnya adalah pernikahan Badal ini Tentu bukan sembarang kunci tapi kunci inikunci ajaib yang bukan saja bisa membuka pintu tapi membuka yang mempunyai pintunaudzubillah min dzalik7 Nikah MutahMutah secara bahasa berarti bersenang-senang Nikah Mutah dalam dunia sekarangdisebut dengan Nikah Kontrak Maksudnya seorang laki-laki menikahi seorang wanita hanyasaja ketika akadnya ditentukan untuk masa satu minggu misalnya atau satu bulan satu tahunatau bahkan satu hari kemudian si laki-laki tadi memberikan upah atau biaya sebagaiimbalannya Pernikahan ini pada masa Rasulullah Saw pernah dibolehkan karena saat itu sedangkondisi perang yang berbulan-bulan Namun tidak lama setelah itu Rasulullah Sawmenghapusnya dan mengharamkannya sampai hari Kiamat kelak Oleh karena itu seluruh ulamasepakat bahwa pernikahan Mutah ini haram hukumnya Untuk pembahasan lebih lanjut masalahNikah Mutah ini insya Allah akan penulis bahas dalam makalah tersendiri8 Nikah al-UrfiNikah Urfi ini ramai diperbincangkan di Mesir belakangan ini Boleh jadi nama NikahUrfi ini untuk konteks Indonesia belum sampai dan belum pernah terdengar meskipun tidakmenutup kemungkinan dalam prakteknya sudah sejak dahulu berjalan dan berlanjut Nikah Urfiadalah pernikahan antara laki-laki dan perempuan yang tidak diketahui oleh kelurganya bolehjadi tidak memakai saksi tidak diumumkan dan tidak memakai wali Bukan hanya itu antaralaki-laki dan perempuan hidup berpisah makan dan minum sendiri-sendiri bahkan tinggal punberpisah Namun ketika keduanya greget untuk making love baru keduanya bersama dan dimana saja jadi10Pernikahan ini banyak merajarela di Mesir dan demikian juga di Indonesia terutama dikalangan mahasiswa mahasiswi Untuk melampiaskan nafsu seksualnya keduanya sepakat untukmembungkus perbuatan hinanya dengan bungkusan yang seolah-olah dilegalkan dandiperbolehkan oleh ajaran Islam Boleh jadi ada saksi hanya saja saksinya adalah teman-temandekatnya saja Sementara keluarganya tidak mengetahuinya sedikitpun Modus opperandi daripernikahan ini juga adalah untuk mendapatkan nafkahAkhir-akhir ini di Mesir merebak pernikahan ini karena si wanita biasanya menginginkannafkah yang besar dan tidak peduli dengan cara atau bentuknya Pernikahan ini jelas tidakmemakai surat-surat resmi dari pejabat yang berwenang (di Indonesia dari KUA) Pernikahan inijelas haram hukumnya karena pada hakikatnya adalah perzinahan modern NaudzubillahSemua jenis pernikahan yang telah disebutkan di atas diharamkan dalam ajaran IslamMengapa Karena pernikahan dalam ajaran Islam mempunyai aturan tersendiri ada rukun-rukun dansyarat-syarat yang harus dipenuhi Ketika rukun dan syaratnya tidak terpenuhi maka pernikahantersebut menjadi batal dan haram Untuk mengetahui lebih lanjut persoalan ini nanti akan kita bahaslebih jauh dalam pembahasan akad nikahDemikian sekelumit mengenai jenis dan macam pernikahan yang dilarang dan diharamkandalam ajaran Islam Tidak ada alasan untuk seorang muslim dan muslimah untuk melegalkan terlebihmempraktekkan pernikahan-pernikahan di atas Semoga kita terhindar dari semua jenis pernikahan

                          terkutuk di atasWanita-wanita yang haram untuk dinikahi (al-muharramaat minannisaa)Dalam ajaran Islam ada beberapa wanita yang haram hukumnya untuk dinikahi oleh laki-lakiHal ini sebagaimana dijelaskan oleh Allah dalam firmanNya surat an-Nisa ayat 22-24

                          ا يل س 1049703 ب وس 1049703 اء ومقت 1049703 ا ة فاح 1049703 ش 1049703 ان آ ن 1049703 ه إ د 1049703 لفق 1049703 س م 1049703 ا ل 1049703 ا إ اء الن 1049703 س من م اؤآ ءاب ح ك ن ما كحوا ن ت والخ 1049703 ت األ ن 1049703 ات وب خ

                          ال 1049703 أ ن 1049703 ات وب م ك وخال 1049703 ات م ك و 1049703 ات م ك واتخ 1049703 عم وأ م ك ن 1049703 ات وب م ك مه 1049703 ات

                          أ م ك عل 1049703 ي م 1049703 ت حرف 1049703 ي ي الل 1049703 ات م ك ب ب 1049703 ائ ور م ك ائ ن 1049703 س مه 1049703 ات

                          وأ ن 1049703 اعة 1049703 الرض م م ك خ 1049703 وات وأ م ك ض 1049703 عن ر

                          أ ي الل 1049703 ات م ك مه 1049703 ات وأ

                          ئ 1049703 ل وحال م ك عل 1049703 ي جن 1049703 اح فل 1049703 ا ه 1049703 ن ب م دخل 1049703 ت م 1049703 واون ك ل 1049703 ت ن ف 1049703 إ ه 1049703 ن ب م دخل 1049703 ت ي الل 1049703 ات م ك ائ س ن من م حجورآا غف 1049703 ور 1049703 ان آ الل 1049703 ه ن إ س 1049703 لف ق 1049703 د م 1049703 ا ل 1049703 ا إ ن ي ت خ 1049703 أ

                          ال ن ب 1049703 ي جمع 1049703 وا ت ن وأ م ك ب ص 1049703 ال أ 1049703 ن م ال 1049703 ذین م ك ن 1049703 ائ ب أ

                          اء ور م 1049703 ا ك 1049703 م ل ح 1049703 ل وأ م ك عل 1049703 ي الل 1049703 ه ت 1049703 اب آ م ك ت 1049703 ان

                          م ی ك 1049703 أ مل ما ال إ اء س الن من ات محصن وال حيما رهن ج 1049703 ور أ وهن ف 1049703 آت هن 1049703 ن م ب 1049703 ه م عت مت اس 1049703 ت افحين 1049703 ا سم 1049703 فم غي 1049703 ر ين مح 1049703 صن م ك موال

                          أ ب غوا ت ب ت ن أ م ك ذلحكيم 1049703 ا يم 1049703 ا عل 1049703 ان آ الل 1049703 ه ن إ فری 1049703 ضة ال ع 1049703 د ب 1049703 ن م ه1049703 ب م ت اض 1049703 ي ر ت فيم 1049703 ا م ك عل 1049703 ي جن 1049703 اح ول 1049703 ا فری 1049703 ضة(24- ( 22النساء Artinya Dan janganlah kamu kawini wanita-wanita yang telah dikawini oleh ayahmu terkecuali padamasa yang telah lampau Sesungguhnya perbuatan itu amat keji dan dibenci Allah dan seburuk-burukjalan (yang ditempuh)Diharamkan atas kamu (mengawini) ibu-ibumu anak-anakmu yang perempuansaudara-saudaramu yang perempuan saudara-saudara bapakmu yang perempuan saudara-saudaraibumu yang perempuan anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang laki-laki anak-anakperempuan dari saudara-saudaramu yang perempuan ibu-ibumu yang menyusui kamu saudaraperempuan sepersusuan ibu-ibu istrimu (mertua) anak-anak istrimu yang dalam pemeliharaanmu dariistri yang telah kamu campuri tetapi jika kamu belum campur dengan istrimu itu (dan sudah kamuceraikan) maka tidak berdosa kamu mengawininya (dan diharamkan bagimu) istri-istri anakkandungmu (menantu) dan menghimpunkan (dalam perkawinan) dua perempuan yang bersaudarakecuali yang telah terjadi pada masa lampau sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi MahaPenyayang Dan (diharamkan juga kamu mengawini) wanita yang bersuami kecuali budak-budakyang kamu miliki (Allah telah menetapkan hukum itu) sebagai ketetapan-Nya atas kamu Dandihalalkan bagi kamu selain yang demikian (yaitu) mencari istri-istri dengan hartamu untuk dikawinibukan untuk berzina Maka istri-istri yang telah kamu nikmati (campuri) di antara mereka berikanlahkepada mereka maharnya (dengan sempurna) sebagai suatu kewajiban dan tiadalah mengapa bagi

                          11kamu terhadap sesuatu yang kamu telah saling merelakannya sesudah menentukan mahar ituSesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana (QS an-Nisa 22-24)Dari ayat di atas ditambah keterangan-keterangan lainnya para ulama membagi wanita-wanitayang haram untuk dinikahi itu menjadi dua bagian besarPertama wanita-wanita yang haram untuk dinikahi selamanya Artinya seorang laki-laki tidakboleh menikahi wanita jenis ini kapanpun dan dalam kondisi apapunKedua wanita-wanita yang haram untuk dinikahi untuk sementara waktu Untuk bagian keduaini wanita-wanita tersebut haram untuk dinikahi selama ia berada dalam keadaan khusus(penjelasannya akan dibahas di bawah nanti) dan apabila keadaan tersebut sudah hilang maka ia bolehdinikahiWanita-wanita yang haram dinikahi selamanyaYang termasuk wanita-wanita yang haram untuk dinikahi selamanya (muabbada) ini ada tigakelompokA Haram dinikahi lantaran keturunan (nasab)Wanita-wanita yang haram dinikahi karena nasab (keturunan) ini ada tujuh jenis1 Semua Ibu baik dari pihak ibu maupun dari pihak bapak sampai ke atas yangmelahirkan laki-laki tersebut Maksudnya wanita-wanita yang menyebabkan lakilakiitu lahir (ibu) baik dari pihak ibunya sendiri maupun dari pihak bapaknya sendirisampai ke atas haram untuk dinikahi Misalnya ibunya sendiri ibunya ibu (nenek daripihak ibu) ibunya bapak (nenek dari pihak bapak) ibunya nenek dari pihak ibu ibunyanenek dari pihak bapak dan seterusnya sampai ke atas Wanita-wanita ini semuanyaharam untuk dinikahi selamanya (al-ummahaat)2 Semua Anak perempuan baik dari pihak putra laki-lakinya maupun putriperempuannya terus sampai ke bawah Maksudnya semua wanita yang dilahirkankarena laki-laki tersebut baik anak perempuan itu putri dari putranya maupun dariputrinya Misalnya anak perempuannya sendiri cucu perempuannya dari anakperempuan cucu perempuan dari anak laki-laki anak perempuan dari cucu perempuanatau anak perempuan dari cucu laki-laki sampai ke bawah Semua anak perempuan iniharam untuk dinikahi selamanya (al-banaat)3 Semua Saudari perempuan dari semua pihak dan jihah Misalnya saudariperempuan sekandung saudari perempuan sebapak dan saudari perempuan seibuSemua saudari perempuan ini juga haram untuk dinikahi selamanya (al-akhawaat)4 Semua saudari perempuan ayah (bibi tante dari pihak ayah) sampai ke atas baiksekandung sebapak maupun seibu Misalnya saudari perempuan sekandung ayahsaudari perempuan seibu ayah saudari perempuan seibu saudari perempuan bibinyaayah saudari perempuan bibinya bibi ayah dan seterusnya sampai ke atas Semua bibidari pihak ayah ini haram hukumnya untuk dinikahi (al-ammat)5 Semua saudari perempuan ibu (bibi tante dari pihak ibu) sampai ke atas baiksekandung sebapak maupun seibu Misalnya saudari perempuan sekandung ibusaudari perempuan sebapak ibu saudari perempuan seibu ibu saudari perempuanbibinya ibu saudari perempuan bibinya bibi ibu dan seterusnya sampai ke atas Semuabibi dari pihak ibu ini haram hukumnya untuk dinikahi (al-khalaat)6 Semua anak perempuan dari saudara laki-laki baik sekandung sebapak maupunseibu sampai ke bawah (keponakan dari saudara laki-laki) Misalnya anakperempuan dari saudara laki-laki sekandung anak perempuan dari saudara laki-lakisebapak anak perempuan dari saudara laki-laki seibu anak perempuan dari anak

                          perempuan saudara laki-laki sekandung anak perempuan dari anak perempuan saudaralaki-laki sebapak anak perempuan dari anak perempuan saudara laki-laki seibu anakperempuan dari keponakannya keponakan saudara laki-laki terus sampai ke bawah(banatul akh)7 Semua anak perempuan dari saudari perempuan baik sekandung sebapakmaupun seibu sampai ke bawah (keponakan dari saudari perempuan) Misalnya12anak perempuan dari saudari perempuan sekandung anak perempuan dari saudariperempuan sebapak anak perempuan dari saudari perempuan seibu anak perempuandari anak perempuan saudari perempuan sekandung anak perempuan dari anakperempuan saudari perempuan sebapak anak perempuan dari anak perempuan saudariperempuan seibu anak perempuan dari keponakannya keponakan saudari perempuanterus sampai ke bawah (banatul ukhti) Semua keponakan baik dari pihak saudara lakilakimapun dari saudari perempuan semuanya haram untuk dinikahiDalam sebuah hadits dari Ibnu Abbas dikatakan

                          تع 1049703 الى قول 1049703 ه ق 1049703 رأ ث 1049703 م س 1049703 بع ال 1049703 صهر وم 1049703 ن بع1049703 )) س النسب من حرم قال باس ع ابن عن[ ] (( البخارى رواه أمهاتكم عليكم حرمتArtinya Ibnu Abbas berkata Wanita-wanita yang diharamkan karena keturunan itu adatujuh dan yang diharamkan karena pernikahan juga ada tujuh Ibnu Abbas kemudianmembaca firman Allah dalam surat an-Nisa ayat 22-24 Diharamkan kepada kalianhellip (HRBukhari)Para ulama telah sepakat bahwa ketujuh jenis wanita yang telah disebutkan di atasharam hukumnya untuk dinikahi selamanya Untuk lebih memudahkan menghapal jeniswanita-wanita yang haram untuk dinikahi selamanya ini maka harus diingat bahwa seluruhketurunan dan kerabat si laki-laki semuanya haram untuk dinikahi kecuali empat orang sajayaitu anak perempuan pamannya dari pihak bapak (banatul amm sepupu putrinya om paman) anak perempuan pamannya dari pihak ibu (banatul khal sepupu) anak perempuanbibinya dari pihak bapak (banat ammatih sepupu putrinya bibi) dan anak perempuan bibinyadari pihak ibu (banatul khalah sepupu putrinya bibi) Untuk empat jenis wanita ini bolehuntuk dinikahi dan sisanya tidak boleh untuk dinikahiKeempat jenis wanita tersebut boleh untuk dinikahi berdasarkan firman Allah dalamsurat al-Ahzab ayat 50

                          ف 1049703 اء أ مم 1049703 ا مين 1049703 ك ی ك 1049703 ت مل وم 1049703 ا هن ج 1049703 ور أ ها 1049703 ت ی اأ ی

                          ي ءات ي ت الال واجك ز أ ك ل ا ن ل ل ح أ ا ن إ ي ب الني ت الال ك ت خاال ات ن وب خالك ات ن وب ك عمات ات ن وب عمك ات ن وب ك ي عل ه الل

                          معك ن هاجردون 1049703 ن م ي 1049703 ك ب الن اد ر

                          أ ن إ ي ب لن ل ها فس ن ت وهب ن إ ة مؤمن ة أ وامرل خالصة كحها ن ت س ی ن أ

                          ي 1049703 ك عل وما 1049703 ون واجهم ز أ في هم ي عل ا ضن فر ما ا من عل قد ين مؤمن الك ی ال ي ك ل هم مان ی

                          أ ت ك ملحيما ر ا غفور ه الل ان وآ ج حر

                          ( ( 50األحزاب Artinya Hai Nabi sesungguhnya Kami telah menghalalkan bagimu istri-istrimu yang telahkamu berikan mas kawinnya dan hamba sahaya yang kamu miliki yang termasuk apa yangkamu peroleh dalam peperangan yang dikaruniakan Allah untukmu dan (demikian pula) anakanakperempuan dari saudara laki-laki bapakmu anak-anak perempuan dari saudara perempuanbapakmu anak-anak perempuan dari saudara laki-laki ibumu dan anak-anak perempuan darisaudara perempuan ibumu yang turut hijrah bersama kamu dan perempuan mukmin yangmenyerahkan dirinya kepada Nabi kalau Nabi mau mengawininya sebagai pengkhususanbagimu bukan untuk semua orang mukmin Sesungguhnya Kami telah mengetahui apa yangKami wajibkan kepada mereka tentang istri-istri mereka dan hamba sahaya yang mereka milikisupaya tidak menjadi kesempitan bagimu Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi MahaPenyayang (QS Al-Ahzab 50)B Haram dinikahi lantaran perkawinan (al-mushaharah)Wanita-wanita yang dilarang untuk dinikahi lantaran pernikahan ini adalah sebagaiberikut1 Isteri bapak (ibu tiri)Sehubungan dengan jenis wanita ini dalam sebuah hadits dikatakan13

                          األب ام 1049703 رأة إال یح 1049703 رم م 1049703 ا یحرم 1049703 ون الجاهلي 1049703 ة أه 1049703 ل ان1049703 )) آ ق 1049703 ال عب 1049703 اس اب 1049703 ن عنآب 1049703 اؤآم نك 1049703 ح م 1049703 ا تنكح (( 1049703 وا وال وج 1049703 ل بين 1049703 ز والجمع

                          ع الله فأنزل قال األختينالطب 1049703 رى تف )) [ 1049703 سير األخت 1049703 ين ب 1049703 ين إال 1049703 وا النساء من

                          تجمع )) (( وأن و سلف قد ماصحيح ( 1328 [بسندArtinya Ibnu Abbas berkata Orang-orang jahiliyyah mengharamkan semua wanitayang diharamkan dalam ajaran Islam kecuali isteri bapak dan bolehnya menikahi kakakberadik sekaligus Kemudian turun firman Allah Janganlah kalian menikahi wanitawanitayang telah dinikahi oleh bapak-bapak kamu kecuali apa yang telah berlakudahulu (QS An-Nisa 22) dan Dan dilarang juga menikahi kakak beradik sekaligus(QS An-Nisa 23) (Dalam Tafsir ath-Thabari dengan sanad Sahih (8hal 132)Dengan ayat ini para ulama telah sepakat bahwa yang termasuk diharamkanuntuk dinikahi selamanya juga itu adalah wanita-wanita yang sudah atau pernahdinikahi oleh ayahnya baik wanita tersebut telah didukhul (disetubuhi) oleh ayahnyaataupun belum

                          بعثن (( 1049703 ى ق 1049703 ال تری 1049703 د أی 1049703 ن ل 1049703 ه فقل 1049703 ت رای 1049703 ة ه1049703 ومع عم 1049703 ى لقي 1049703 ت ق 1049703 ال الب 1049703 راء ع 1049703 نأض 1049703 رب أن رجل 1049703 أمرنى إلى وسلم عليه الله صلى الله رسول

                          ف أبيه امرأة نكح[ ] (( والحاآم داود أبو رواه ماله وآخذ عنقهArtinya Al-Bara berkata Suatu hari saya bertemu dengan paman saya yang sedangmembawa bendera Saya lalu bertanya Mau kemana paman Ia menjawab Saya

                          diutus oleh Rasulullah Saw untuk membunuh dan mengambil harta laki-laki yangmenikahi isteri bapaknya (HR Abu Dawud dan Hakim)Dari hadits ini didapati bahwa laki-laki yang menikahi wanita-wanita yangpernah dinikahi oleh bapaknya harus dibunuh dan diambil hartanya Ini menunjukkansaking kerasnya larangan tersebut Dari sini para ulama kemudian berkesimpulanbahwa isteri bapak haram untuk dinikahi selamanya2 Ibunya isteri (mertua perempuan)Ketika seorang laki-laki telah menikah dengan seorang wanita maka ibu dari isterinyatadi (mertua) menjadi haram untuk dinikahi baik isterinya tersebut telah didukhul(disetubuhi) maupun belum Hal ini dikarenakan mertua masuk dalam keumuman suratan-Nisa ayat 23 Dan diharamkan juga ibu-ibu isteri-isteri kalian Termasuk kedalam jenis ini juga ibunya mertua dan ibunya bapak mertua3 Anak isteri (anak tiri ar-rabibah)Apabila sebelum menikah si isteri sudah mempunyai anak perempuan maka si lakilakitidak boleh menikahi putri dari isterinya itu Namun para ulama mensyaratkantidak bolehnya menikahi anak perempuan dari isteri itu apabila ibunya (isteri si laki-lakitersebut) telah disetubuhinya Namun apabila misalnya ia menikahi isterinya kemudiancerai sebelum melakukan hubungan badan maka laki-laki tadi boleh menikahi anakperempuannya Hal ini didasarkan pada firman Allah dalam surat an-Nisa ayat 23 diatas yang berbunyi

                          م ل ن فإ هن ب م ت ل دخ ي ت الال م ك ائ س ن من م حجورآ في ي ت الال م ك ب ائ ب ورم ت ل دخ وا ون ك تم ك ي عل اح ن ج فال هن ب

                          Artinya (dan diharamkan kepadamu) anak-anak istrimu yang dalam pemeliharaanmudari istri yang telah kamu campuri tetapi jika kamu belum campur dengan istrimu itu(dan sudah kamu ceraikan) maka tidak berdosa kamu mengawininyahellip(QS An-Nisa23)Termasuk ke dalam hukum ini adalah anak perempuan dari putra putri isterinya144 Isteri anak kandung sendiri (menantu)Seorang laki-laki juga tidak boleh menikahi isteri anak laki-lakinya berdasarkan firmanAllah dalam surat an-Nisa ayat 23 di atas

                          م ك ب صال أ من ذین ال م ك ائ ن ب أ ل ئ وحال

                          Artinya (dan diharamkan bagimu) istri-istri anak kandungmu (menantu) (QS An-Nisa 23)Di samping isteri anak kandung sendiri juga diharamkan isteri anak dari susuan hal inididasarkan pada hadits berikut ini

                          م 1049703 ن یح 1049703 رم م 1049703 ا الرض 1049703 اع م 1049703 ن یح (( 1049703 رم وس 1049703 لم 1049703 هعلي الله ص 1049703 لى الله رس 1049703 ول ق 1049703 ال

                          )) [ ( 8والطبرى ( ( 471 149) آثير ابن تفسير 1النسبArtinya Rasulullah Saw bersabda Diharamkan wanita-wanita karena sesususebagaimana diharamkannya wanita-wanita karena keturunan (Lihat dalam Tafsir IbnKatsir 1471 dan Tafsir ath-Thabari 8149)Para ulama dalam hal ini tidak memasukan anak perempuan dari isteri anakkandung (anak perempuan dari menantu) atau anak perempuan dari anak isteri (anak

                          perempuan dari anak tiri) sebagai halilah Oleh karena itu seseorang boleh menikahianak perempuan dari menantu dan anak perempuan dari anak tiriUntuk memudahkan mengingat dan menghapal jenis wanita-wanita yang haramuntuk dinikahi karena pernikahan maka dapat dikatakan bahwa semua wanita yangterkait karena pernikahan semuanya boleh dinikahi oleh laki-laki kecuali empat orangsaja yaitu isteri bapaknya (ibu tiri) mertua perempuan anak perempuan dari isterinyayang telah disetubuhi (anak tiri tapi ibunya sudah disetubuhi) dan isteri anakkandungnya (menantu)C Haram dinikahi lantaran susuan (muharramaat bir radha)Wanita-wanita yang satu susu juga haram untuk dinikahi Hal ini didasarkan padaketerangan berikut ini

                          ضاعة الر من م ك خوات وأ م ك ضعن ر أ ي ت الال م ك مهات

                          وأArtinya (Diharamkan kepadamu) ibu-ibumu yang menyusui kamu saudara perempuansepersusuan (QS An-Nisa 23)Dalam sebuah hadits dikatakan

                          الن 1049703 (( سب م 1049703 ن یح 1049703 رم م 1049703 ا الرض 1049703 اع م 1049703 ن لم 1049703 رمیح(( 1049703 وس علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى الله رس 1049703 ول قال

                          [ مسلم و البخارى [أخرجهArtinya Rasulullah Saw bersabda Diharamkan wanita-wanita karena sesusu sebagaimanadiharamkannya wanita-wanita karena keturunan (HR Bukhari Muslim)Oleh karena itu pada hakikatnya wanita-wanita yang diharamkan karena sebab satususuan ini sama dengan wanita-wanita yang diharamkan karena factor keturunan Hanya sajadalam sebab satu susu ini ditambahkan bahwa wanita yang menyusui posisinya sama denganibu kandungDengan demikian wanita-wanita yang tidak boleh dinikahi lantaran satu susu ini adalahsebagai berikut1 Wanita yang menyusui dan ibu dari wanita yang menyusui karena ia dipandang sebagai ibukandungnya sendiri2 Anak-anak perempuan dari wanita yang menyusui tersebut karena mereka dipandangsebagai saudari-saudari perempuannya3 Saudari perempuan baik sekandung seayah maupun seibu karena dipandang sebagai bibiatau tantenya4 Anak perempuan dari putri wanita yang menyusui tadi karena dipandang sebagai anakperempuan dari saudari perempuannya5 Ibu dari suami yang menyusui karena dipandang sebagai neneknya156 Saudari perempuan dari suami wanita yang menyusui karena dipandang sebagaibibitantenya7 Anak perempuan dari putra laki-laki wanita yang menyusui karena dipandang sebagai anakperempuan dari saudara laki-lakinya (keponakan)8 Anak perempuan dari suami wanita yang menyusui meskipun dari isterinya yang lainkarena dipandang sebagai saudari sesusu dari jihat ayah9 Saudari-saudari perempuan dari suami wanita yang menyusui karena mereka dipandangsebagai tante-tantenya10 Isteri-isteri lain dari suami wanita yang menyusui karena mereka dipandang sebagai isteribapaknya

                          11 Isteri dari anak yang menyusui haram dinikahi oleh suami dari wanita yang menyusuikarena dipandang sebagai menantunya12 Apabila yang menyusui itu seorang perempuan maka suami dari wanita yang menyusuitidak boleh menikahinya karena dipandang sebagai puterinya Demikian juga tidak bolehdinikahi oleh saudara laki-laki si suami tadi karena ia dipandang sebagai pamannya jugatidak boleh dinikahi oleh bapak dari si suami tadi karena ia dipandang sebagai kakeknyaHal yang harus diperhatikan bahwa dalam masalah sebab susuan ini keharamanmenikahi wanita-wanita di atas hanyalah haram bagi laki-laki yang menyusunya saja dan tidaktermasuk saudara atau kerabat dari laki-laki yang menyusu tersebut Oleh karena itu saudaralaki-laki dari laki-laki yang menyusu boleh menikahi anak perempuan wanita yang menyusuisaudaranya itu karena ia tidak ikut menyusu kepada wanita tersebut Dan karenanya anakperempuan dari wanita yang menyusui sauadaranya itu menjadi wanita asing bagi dirinya dankarenanya ia boleh menikahinya meskipun anak perempuan tersebut dipandang sebagai saudariperempuan dari saudara laki-laki yang menyusu kepada ibunya tersebut Untuk lebihmemudahkan kaidahnya bahwa semua orang yang sama-sama berkumpul dalam menete padasatu susu maka mereka dipandang sebagai bersaudara Semua wanita-wanita yang terkaitkarena sebab susuan haram untuk dinikahi selamanyaSyarat-syarat yang berkaitan dengan wanita yang haram dinikahi lantaran satu susuan1 Menyangkut jumlah susuan yang diharamkanPara ulama berbeda pendapat mengenai batas jumlah minimal susuan sehingga ia haramuntuk dinikahi Pada dasarnya dalam hal ini para ulama terbagi empat pendapatPendapat pertama mengatakan bahwa meskipun hanya satu kali nete ataupun lebihtetap haram untuk dinikahi Pendapat ini adalah pendapatnya jumhur ulama Abu HanifahMalik Tsauri Imam Laits dan lainnyaPendapat ini beralasan bahwa dalam banyak keterangantidak disebutkan batasan dan jumlah tertentu yang mensyaratkan haramnya seorang wanitalantaran susuan Oleh karena itu harus dipahami secara umum bahwa selama ia pernah menetemeskipun hanya satu kali tetean maka ia haram untuk dinikahiMenanggapi hadits-hadits yang menyebutkan jumlah tertentu dalam menetenya inisebagaimana akan disebutkan di bawah ini jumhur ulama mengatakan bahwa keterangan inidiperselisihkan apakah betul dari Siti Aisyah karena beragamnya jumlah batasan tersebutOleh karena itu harus dikembalikan kepada jumlah paling sedikit ia dipandang sebagai satususuan yaitu satu kali Di samping itu dalam sebuah riwayat dikatakan

                          رض 1049703 عتان أو رض 1049703 عة أتح 1049703 رم رج 1049703 ل س 1049703 أله عم 1049703 ر ن1049703 اب س 1049703 مع أن 1049703 ه دین 1049703 ار ب 1049703 ن عم 1049703 رو ع 1049703 نالم 1049703 mdash ؤمنين أمي 1049703 ر إن من (( 1049703 ل األخت نعلم ما فقال

                          (( رج فقال ا حرام إال الرضاعةق 1049703 ضاء عم 1049703 ر اب 1049703 ن فق 1049703 ال رض 1049703 عتان وال رض 1049703 عة رم1049703 تح ال أن mdash 1049703 ه یزعم الزبير ابن یرید ] (( بإسناد البيهقى أخرجه المؤمنين أمير وقضاء قضائك من خير اللهصحيح]Artinya Amr bin Dinar pernah mendengar Ibn Umar ditanya oleh seorang laki-laki Apakahdiharamkan pula (wanita) meskipun hanya satu atau dua kali tetean Ibnu Umar menjawabKami tidak mengetahui saudari sesusu itu kecuali haram hukumnya untuk dinikahi Seoranglaki-laki lalu berkata kembali Sesungguhnya amirul mukmininmdashyang dimaksudkannya16

                          adalah ibn az-Zubairmdashmenganggap bahwa kalau hanya satu atau dua tetean tidak haram IbnuUmar menjawab Ketentuan dari Allah tentu lebih baik daripada ketentuan dan keputusankamu dan keputusan amirul mukminin (HR Baihaki dengan sanad yang shahih)Pendapat kedua mengatakan bahwa yang haram dinikahi itu apabila telah menete tigakali atau lebih Sedangkan kalau ia hanya menete satu atau dua kali maka wanita tersebutboleh dinikahi Pendapat ini adalah pendapatnya Dhahiriyyah Ibn Mundzir dan Abu Ubaidserta Ishak Alasan yang dikemukakannya diantaranya adalah hadits berikut ini

                          والم 1049703 صتان الم 1049703 صة تح 1049703 رم ال وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله 1049703 لىص الله رس 1049703 ول ق 1049703 ال قالت عائشة عن

                          [ مسلم [أخرجهArtinya Siti Aisyah berkata Rasulullah Saw bersabda Tidak haram untuk dinikahi kalauhanya satu atau dua kali isapan (HR Muslim)Pendapat ketiga mengatakan bahwa yang haram dinikahi itu apabila telah menete limakali atau lebih Pendapat ini adalah pendapat Imam SyafiI Ibn Hazm Atha dan Thawus Diantara dalil yang dijadikan alasan kelompok ini adalah

                          ث 1049703 م یح 1049703 رمن معلوم 1049703 ات رض 1049703 عات ع 1049703 شر الق 1049703 رآن ن1049703 م أن 1049703 زل فيم 1049703 ا آ 1049703 ان قال 1049703 ت عائشة عنم 1049703 ن یق 1049703 رأ فيم 1049703 ا وه 1049703 ن وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله ول 1049703 لى

                          ص رس 1049703 الله فت 1049703 وفى معلوم 1049703 ات بخم 1049703 س نسخ[ داود [ وأبو مسلم أخرجه القرآنArtinya Siti Aisyah berkata Di antara yang telah diturunkan dalam al-Quran adalah bahwasepuluh kali tetean yang diketeahui dan tertentu adalah diharamkan untuk dinikahi Kemudianjumlah tersebut dihapus menjadi lima kali tetean yang diketahui Setelah itu Rasulullah Sawmeninggal dan lima kali tetean itu termasuk yang terdapat dalam al-Quran (HR Muslim danAbu Dawud)Dalam ilmu al-Quran hal demikian termasuk ayat yang telah dihapuskan bacaannyaakan tetapi hukumnya masih tetap ada dan berlakuPendapat keempat mengatakan bahwa yang haram untuk dinikahi itu adalah apabilatelah menete sepuluh kali atau lebih Apabila kurang dari itu maka tidak haram untuk dinikahiPendapat ini diriwayatkan dari Siti Aisyah dan Hafsah Di antara dalil kelompok ini adalah

                          بن 1049703 ت وهو mdash 1049703 وم به أرسلت المؤمنين أم عائشة أن سالم عنآلث mdash أم أختها إلى یرضع

                          س 1049703 الم ق 1049703 ال عل 1049703 ى ی 1049703 دخل حت 1049703 ى رض 1049703 عات 1049703 شرع أرض 1049703 عيه فقال 1049703 ت ال 1049703 صدیق بك 1049703 ر أب 1049703 ى

                          رض 1049703 عات ث 1049703 الث غي 1049703 ر ثالث 1049703 عنى آلثوم أم فأرضعتنىترض فلم مرضت ثم رضعات

                          أخرج )) [ 1049703 ه رض 1049703 عات ع 1049703 شر عائشة 1049703 ى على أدخل أآن فلمل تتم لم آلثوم أم أن أجل من

                          صحيح بإسناد والبيهقى [مالكArtinya Dari Salim bahwasannya siti Aisyah Ummul mukminin pernah mengirimnya (Salim)

                          ketika ia masih menete kepada saudarinya Ummu Kultsum putrinya Abu Bakar Shidiq SitiAisyah berkata Susui dia sepuluh kali susuan lalu berikan kepada saya Salim berkata UmmuKultsum lalu menyusui saya sebanyak tiga kali susuan kemudian ia sakit sehingga ia hanyamenyusui saya tiga kali saja Saya tidak pernah datang lagi ke siti Aisyah karena UmmuKultsum belum menyempurnakan sepuluh kali susuannya (HR Malik dan Baihaki dengansanad yang sahih)Apabila kita perhatikan dari keempat pendapat di atas penulis lebih condong untukmengambil pendapat ketiga yang mengatakan bahwa batasan minimal wanita susuan tersebutadalah apabila ia telah menete lima kali atau lebih Hal ini dikarenakan dalil yangdikemukakannya di samping sahih juga dalam redaksinya sangat jelas sebagai qaid (pembatas)dari dalil-dalil yang muthlak (belum dibatasi)Sedangkan pendapat yang mengatakan satu atau dua kali susuan tidak diharamkanmeskipun haditsnya shahih akan tetapi redaksi haditsnya tidak jelas menunjukkan hal itu Katasatu atau dua kali tidak diharamkan tidak berarti hanya untuk tiga kali susuan akan tetapi17boleh jadi juga untuk lima kali susuan Karena banyak ihtimal (kemungkinan) inilah makapendapat tersebut menjadi lemah adanyaPendapat pertama juga yang mengatakan tidak dibatasi jumlah susuannya tidak bisadijadikan pegangan karena kemutlakan hadits tersebut di qaid kan oleh keterangan lain yaituketerangan yang mengatakan lima kali susuan Karenanya hukumnya pun harus dibawakepada hokum muqayyad bukan hokum muthlak lagiPendapat keempat yang mengatakan sepuluh kali susuan juga tidak dapat dijadikanpegangan Karena hadits yang disodorkan bukan sebagai batasan akan tetepi hanya ikhbar(beita informasi) saja Hal ini dikarenakan dalam keterangan dari Siti Aisyah yang laindikatakan bahwa yang haram dinikahi itu juga apabila menete lima kali susuan Dengandemikian penulis lebih condong untuk mengambil pendapat ketiga bahwa wanita yang haramdinikahi lantaran susuan itu apabila telah menyusui lima kali atau lebih Kurang dari itu tidakmenjadi haram hukumnya Wallahu alam2 Menyangkut usia bayi yang menyusunyaPara ulama berbeda pendapat mengenai usia bayi yang menyusui tersebut sehinggamenyebabkan wanita tersebut haram untuk dinikahiPendapat pertama yaitu pendpatnya Jumhur ulama di antaranya Imam Malik SyafiIAhmad dan Imam Auzai bahwa susuan yang diharamkan itu pada usia dua tahun pertama sajaAdapun kalau dia menete pada usianya yang ke tiga empat tahun atau lebih tidak menjadikanharam untuk dinikahi Di antara dalil yang disodorkan kelompok ini adalah

                          الرضاعة ) یتم أن أراد لمن آاملين حولين أوالدهن یرضعن والوالدات 233البقرة(

                          Artinya Dan ibu-ibu itu menyusui putra-putranya selama dua tahun secara sempurna Hal itubagi mereka yang hendak menyempurnakan susuannya (QS Al-Baqarah 233)

                          بإس 1049703 ناد البيهق 1049703 ى أخرج )) [ 1049703 ه الح 1049703 ولين ف 1049703 ى آ 1049703 ان 1049703 ام إال رض (( 1049703 اع ال عب 1049703 اس اب 1049703 ن ق 1049703 ال

                          [صحيحArtinya Ibnu Abbas berkata Bukan disebut menyusui kecuali selama dua tahun (HRBaihaki dengan sanad yang sahih)Pendapat kedua yaitu pendapatnya Imam Abu Hanifah bahwa usia susuan yangmenyebabkan haram untuk dinikahi itu adalah selama tiga puluh bulan Dalil yang

                          dikemukakannya adalah

                          ( األحقاف ( شهرا ثالثون وفصاله 15وحملهArtinya Dan mengandungnya sampai menyapihnya selama tiga puluh bulan (QS Al-Ahqaf15)Pendapat ketiga mengatakan bahwa menyusui ketika sudah besar maupun ketika masihkecil sama saja menyebabkan haram untuk dinikahi Pendapat ini adalah pendapatnyaDhahiriyyah Atha dan Imam Laits Di antara dalil yang dikemukakan pendapat ini adalah

                          ی 1049703 ا فقال 1049703 ت وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى النب 1049703 ي 1049703 ىإل سهيل بنت لة سه جاءت قالت عائشة عن

                          النب 1049703 ي فق ) 1049703 ال حليف 1049703 ه وه ( 1049703 و س 1049703 الم دخ 1049703 ول ة 1049703 نحذیف 1049703 م أب 1049703 ى وج 1049703 ه فى أرى إنى الله رسولفتب 1049703 سم آبي 1049703 ر رج 1049703 ل وه 1049703 و أرض 1049703 عه وآي 1049703 ف 1049703 ت

                          قال)) ارض (( 1049703 عيه وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى (( آبير رجل أنه علمت قد وقال وسلم عليه الله صلى الله رسول[ مسلم[ أخرجهArtinya Siti Aisyah berkata Sahlah bint Suhail datang kepada Nabi Saw sambil berkataWahai Rasulullah Saw sesungguhnya saya melihat muka Abu Hudzaifah ketika membawaSalim Rasulullah Saw lalu bersabda Susuilah dia Sahlah berkata Bagaimana sayamenyusuinya sementara dia sudah besar Rasulullah Saw tersenyum lalu bersabda kembaliSaya tahu bahwa dia sudah besar (tapi tidak mengapa susuilah) (HR Muslim)Dari ketiga pendapat di atas hemat penulis pendapat Jumhur ulama yang mengatakanbahwa yang menjadikan haram untuk dinikahi itu adalah apabila menyusuinya pada dua tahunpertama saja Hal ini dikarenakan keterangan-keterangan yang berbicara seputar hal ini sangatjelas dan shahih Namun demikian apabila karena suatu keperluan orang yang sudah besar pun18harus disusui tentu menjadi haram juga Demikian sebagaimana dikemukakan oleh ImamSyaukani dan Ibnu Taimiyyah dalam al-Majmunya3 Shifat susuan yang diharamkanPembahasan ini menyangkut apakah susuan yang diharamkan itu disyaratkan harusmengisap langsung dari tete si wanita tersebut Ataukah termasuk juga sekalipun melaluidiminum dalam gelas setelah diperas terlebih dahulu Dalam hal ini para ulama terbagi duapendapatPendapat pertama yaitu pendapat Jumhur ulama mengatakan bahwa baik si bayitersebut menyusunya langusung dengan cara menempelkan mulutnya pada tete wanita danmengisapnya maupun tidak langsung seperti itu misalnya melalui diminum di gelas setelahdiperas terlebih dahulu tetap semuanya menjadikan wanita haram untuk dinikahiSedangkan menurut pendapat Dhahiriyyah dan Imam Laits bahwa susuan yangdiharamkan itu apabila langsung melalui isapan ke tetanya secara langsung Adapun apabila sibayi tersebut menetenya tidak langsung misalnya melalui gelas atau dicampur denganmakanan maka tidak menjadi haramNamun penulis lebih cenderung untuk mengatakan bahwa pendapat Jumhur lah yanglebih kuat bahwa baik langsung maupun tidak tetap termasuk susuan dan karenanya haramuntuk dinikahi Hal ini karena maksud dari susuan itu adalah untuk menghilangkan rasa laparsi bayi sekaligus memberikannya makanan Dan ketika ia menyusu langsung ataupun tidak

                          langsung sama-sama mengenyangkan si bayi maka hukumnya pun sama yaitu haram untukdinikahi Hal ini dipertegas lagi berdasarkan sebuah hadits yang mengatakan

                          أخرج )) [ 1049703 ه المجاع 1049703 ة م 1049703 ن الرض 1049703 اعة إنم (( 1049703 ا وس 1049703 لم ه1049703 علي الله ص 1049703 لى الله رس 1049703 ول ق 1049703 ال

                          ومسلم [البخارىArtinya Rasulullah Saw bersabda Bahwasannya susuan itu karena kelaparan (si bayi) (HRBukhari Muslim)Wanita-wanita yang haram dinikahi sementara (muaqqata)Adapun wanita-wanita yang haram untuk dinikahi sementara waktu sampai penyebabnyahilang di antaranya adalah sebagai berikut1 Saudari perempuan si Isteri (menikahi kakak beradik secara langsung tidak boleh)Para ulama telah sepakat bahwa seorang laki-laki tidak boleh menikahi seorang wanitasekaligus bersama saudari kandungnya dalam waktu bersamaan Namun apabila si isterinya itumeninggal atau telah dicerai maka si suami boleh untuk menikahi saudari kandung mantanisterinya tadi Hal ini sebagaimana difirmankan oleh Allah dalam surat an-Nisa ayat 23

                          لف س قد ما ال إ ن ي ت خ األ ن ي ب جمعوا ت ن وأArtinya (Diharamkan juga bagi kamu) dan menghimpunkan (dalam perkawinan) duaperempuan yang bersaudara kecuali yang telah terjadi pada masa lampau (QS An-Nisa 23)2 Apabila seorang kafir masuk Islam sementara ketika dia kafir telah menikahi dua orangperempuan kakak beradik secara bersamaan maka ia harus memilih salah satunya danmeninggalkan yang lainnya Hal ini sebagaimana terdapat dalam sebuah hadits dhaifbahwasannya Fairuz ad-Dailamy datang kepada Rasulullah Saw seraya berkata WahaiRasulullah Saw saya telah masuk Islam akan tetapi saya mempunya dua isteri kakak beradikMaka Rasulullah Saw menyuruhnya untuk memilih salah satu dari keduanya menurut yang iakehendaki dan sukai (HR Turmudzi dan Abu Dawud)3 Bibi tante dari si isteriSeorang laki-laki tidak boleh menikahi seorang wanita secara bersamaan denganbibinya tantenya baik bibinya ini dari pihak bapaknya ataupun ibunya Namun apabila siisterinya tadi meninggal atau telah diceraikan maka ia boleh menikahi bibinya tadi Hal inididasarkan pada sebuah hadits yang mengatakan19

                          الم 1049703 رآة ب 1049703 ين یجم (( 1049703 ع ال ق 1049703 ال وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله لى1049703 ص الله رس 1049703 ول أن هری 1049703 رة أب 1049703 ى ع 1049703 ن[ ] (( ومسلم البخارى أخرجه وخالتها المرأة بين وال وعمتهاArtinya Dari Abu Hurairah bahwasannya Rasulullah Saw pernah bersabda Tidak bolehdinikahi secara bersamaan antara seorang wanita dengan bibinya baik bibinya dari pihak ayah(ammah) maupun dari pihak ibu (khalah) (HR Bukhari Muslim)4 Wanita yang telah ditalak tiga tidak boleh menikah dengan mantan suaminya kecuali iatelah menikah terlebih dahulu dengan laki-laki lain Hal ini sebagaimana akan dijelaskannanti pada pembahasan thalak (pada makalah-makalah berikutnya) Di antara dalilnya adalah

                          ن أ هم 1049703 ا ي عل جن 1049703 اح فل 1049703 ا قه 1049703 ا طل ن ف 1049703 إ ه قها 1049703 ر طل ن فإغي وجا ز كح ن ت ى حت عد ب من ه ل حل ت فال

                          البق ( 1049703 رة ن م 1049703 و عل ی ق 1049703 وم ل ه 1049703 ا ن ي ب ی الل 1049703 ه ح 1049703 دود ه 1049703 كل الل 1049703 وت ح 1049703 دود قيم 1049703 ا ی ن أ ظن 1049703 ا ن إ ع 1049703 ا اج ر ت ی(230Artinya Kemudian jika si suami mentalaknya (sesudah talak yang kedua) maka perempuanitu tidak lagi halal baginya hingga dia kawin dengan suami yang lain Kemudian jika suamiyang lain itu menceraikannya maka tidak ada dosa bagi keduanya (bekas suami pertama danistri) untuk kawin kembali jika keduanya berpendapat akan dapat menjalankan hukum-hukumAllah Itulah hukum-hukum Allah diterangkan-Nya kepada kaum yang (mau) mengetahui(QS Al-Baqarah 230)5 Wanita yang menikah dengan laki-laki lain atau berada pada masa iddah dengan lakilakilain sehingga wanita tersebut dicerai dan habis masa iddahnya (pembahasan masalahIddah ini akan dijelaskan lebih lanjut dalam makalah berikutnya) Apabila wanita tersebut telahdicerai oleh suaminya dan telah habis masa iddahnya maka laki-laki lain boleh menikahinya6 Wanita yang sadang melakukan Ihram tidak boleh menikah atau dinikahkan sampai iatahallul (beres dari ihramnya) Ketika ia telah tahallul maka boleh seorang laki-laki atauwanita untuk menikah atau dinikahkan Hal ini didasarkan kepada hadits berikut ini

                          وال عليه 1049703 رم الله صلى الله رسول قال قال عفان بن عثمان عنالمح (( ینكح ال وسلم

                          [ ] (( والترمذى مسلم أخرجه یخطب وال ینكحArtinya Utsman bin Affan berkata Rasulullah Saw bersabda Orang yang sedang melakukanihram tidak boleh menikah dinikahkan ataupun meminang (HR Muslim dan Turmudzi)7 Wanita musyrikah (seperti yang beragama Majusi dan lainnya) sampai dia masuk IslamWanita yang musyrikah tidak boleh dinikahi sampai ia masuk Islam Hal ini berdasarkan ayat

                          ول 1049703 ا م ك عجب 1049703 ت أ ول 1049703 و ة رآ م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر مؤمن 1049703 ة ة1049703 م وأل ی 1049703 ؤمن حت 1049703 ى ات رآ مش ال كحوا ن ت والئ 1049703 ك ول أ م ك عج 1049703 ب أ ول 1049703 و رك م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر م 1049703 ؤمن د1049703 عب ول ؤمن 1049703 وا ی حت 1049703 ى ين رآ م 1049703 ش ال كح 1049703 وا ن ته 1049703 م عل ل لن 1049703 اس ل ات 1049703 ه ءای ن ب 1049703 ي وی ذن 1049703 ه إ ب ة مغف 1049703 ر وال ة1049703 جن ال ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعو والل 1049703 ه الن 1049703 ار ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعون[ البقرة [ ون ر

                          ذآ ت 221یArtinya Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik sebelum mereka berimanSesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik walaupun diamenarik hatimu Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanitamukmin) sebelum mereka beriman Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dariorangmusyrik walaupun dia menarik hatimu Mereka mengajak ke neraka sedang Allahmengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya(perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran (QS Al-Baqarah 221)Hanya saja para ulama mengecualikan musyrikah ini dengan ahli kitabArtinya wanitaahli kitab (Yahudi dan Nashrani) boleh dinikahi oleh orang Muslim Hal ini didasarkan padaayat berikut ini20

                          ه 1049703 م ل ح 1049703 لcurren م وطع 1049703 امك ك 1049703 م ل ح 1049703 لcurren كت 1049703 اب ال ذین 1049703 واوت ال 1049703 أ وطع 1049703 ام ب 1049703 ات الطي ك 1049703 م ل ح 1049703 ل

                          أ ي 1049703 وم الذا إ م ك ل ق 1049703 ب 1049703 ن م كت 1049703 اب ال وت 1049703 وا أ ال 1049703 ذین 1049703 ن م ات 1049703 صن

                          مح وال مؤمن 1049703 ات ال 1049703 ن م ات مح 1049703 صن والیم 1049703 ان اإل ب ف 1049703 ر ك ی وم 1049703 ن خ 1049703 دان أ هن 1049703 ذي جور أ موهن ت ي ءات

                          خ مت وال افحين مس ر غي ين محصن( المائدة ( رین خاس ال من ة خر اآل في وهو ه عمل ط حب 5فقدArtinya Pada hari ini dihalalkan bagimu yang baik-baik Makanan (sembelihan) orang-orangyang diberi Al Kitab itu halal bagimu dan makanan kamu halal (pula) bagi mereka (Dandihalalkan mangawini) wanita yang menjaga kehormatan diantara wanita-wanita yang berimandan wanita-wanita yang menjaga kehormatan di antara orang-orang yang diberi Al Kitabsebelum kamu bila kamu telah membayar mas kawin mereka dengan maksud menikahinyatidak dengan maksud berzina dan tidak (pula) menjadikannya gundik-gundik Barangsiapayang kafir sesudah beriman (tidak menerima hukum-hukum Islam) maka hapuslah amalannyadan ia di hari kiamat termasuk orang-orang merugi (QS Al-Maidah 5)Namun persoalannya apakah Yahudi dan Kristen sekarang masih dapat disebut AhliKitab ataukah sudah termasuk Musyrik mengingat ajarannya kini banyak diselewengkan dansudah bukan seperti aslinya dahulu Ini juga menjadi bahan perdebatan Untuk masalah iniinsya Allah penulis akan membahasnya dalam satu makalah khusus pada minggu-mingguberikutnyaNamun untuk wanita muslimah tidak boleh menikah dengan laki-laki non muslim Halini didasarkan pada ayat sebagaimana telah disebutkan sebelumnya

                          ول 1049703 ا م ك عجب 1049703 ت أ ول 1049703 و ة رآ م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر مؤمن 1049703 ة ة1049703 م وأل ی 1049703 ؤمن حت 1049703 ى ات رآ مش ال كحوا ن ت والئ 1049703 ك ول أ م ك عج 1049703 ب أ ول 1049703 و رك م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر م 1049703 ؤمن د1049703 عب ول ؤمن 1049703 وا ی حت 1049703 ى ين رآ م 1049703 ش ال كح 1049703 وا ن ته 1049703 م عل ل لن 1049703 اس ل ات 1049703 ه ءای ن ب 1049703 ي وی ذن 1049703 ه إ ب ة مغف 1049703 ر وال ة1049703 جن ال ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعو والل 1049703 ه الن 1049703 ار ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعون[ البقرة [ ون ر

                          ذآ ت 221یArtinya Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik sebelum mereka berimanSesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik walaupun diamenarik hatimu Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanitamukmin) sebelum mereka beriman Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dariorangmusyrik walaupun dia menarik hatimu Mereka mengajak ke neraka sedang Allahmengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya(perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran ((QS Al-Baqarah 221)Juga berdasarkan ayat lain berikut ini

                          ن ف 1049703 إ هن ات 1049703 ان مهاجر ات مؤمن ال م جاءآ ذا إ وا ءامن ذین ال ها ی اأ ی

                          یم إ ب م عل أ ه الل وهن ن ح فامت

                          ه 1049703 ن ل حل 1049703 ون ی ه 1049703 م ول 1049703 ا ه 1049703 م ل ح 1049703 لcurren ه 1049703 ن ل 1049703 ا ى 1049703 اركف ل 1049703 ال إ جع 1049703 وهن ر ت فل 1049703 ا مؤمن 1049703 ات م 1049703 وهن مت عل( ( 10الممتحنة Artinya Hai orang-orang yang beriman apabila datang berhijrah kepadamu perempuanperempuanyang beriman maka hendaklah kamu uji (keimanan) mereka Allah lebihmengetahui tentang keimanan merekamaka jika kamu telah mengetahui bahwa mereka (benarbenar)beriman maka janganlah kamu kembalikan mereka kepada (suami-suami mereka)orang-orang kafir Mereka tiada halal bagi orang-orang kafir itu dan orang-orang kafir itu tiadahalal pula bagi mereka (QS Al-Mumtahanah 10)Makalah ini special dipersembahkan untuk kawan-kawan tercinta siswa siswi Sekolah IndonesiaCairo (SIC) pada pengajian rutin remaja Sabtuan di Mesjid Indonesia Kairo EgyptEmail aepmesiryahoocomQatamea 13 Mei 2005 pukul 200 malam

                          21

                          Perceraian dalam IslamDari Wikipedia Bahasa Melayu ensiklopedia bebas

                          Lompat ke pandu arah gelintar

                          Sebahagian daripada siri

                          Fiqh Islam(suatu disiplin kajian Islam)

                          Bidang-bidang

                          Ekonomi

                          Politik

                          Perkahwinan

                          o Peminangan

                          o Mas kahwin

                          o Akad nikah

                          o Walimatulurus

                          o Nikah mutah

                          o Perceraian

                          o Poligami

                          o Nasab

                          o Seks

                          Jenayat

                          Adab

                          Ibadah

                          Kebersihan

                          Ketenteraan

                          Kotak ini papar bull bincang bull sunting

                          Di dalam Islam penceraian merupakan sesuatu yang dilaknat oleh Islam tetapi diharuskan dengan alasan dan sebab-sebab tertentu Penceraian boleh dilakukan dengan cara talak fasakh dan khuluk atau tebus talak

                          Isi kandungan

                          [sorok]

                          1 Talak o 11 Hukum talak

                          o 12 Rukun talak

                          o 13 Contoh lafaz talak

                          o 14 Jenis talak

                          141 Talak rajrsquoi

                          142 Talak bain

                          143 Talak sunni

                          144 Talak bidrsquoi

                          145 Talak taklik

                          2 Fasakh

                          o 21 Cara melakukan fasakh

                          3 Khuluk atau tebus talak

                          o 31 Tujuan khuluk

                          4 Rujuk

                          o 41 Hukum rujuk

                          o 42 Rukun rujuk

                          o 43 Contoh lafaz rujuk

                          431 Lafaz sarih

                          432 Lafaz kinayah

                          5 Lihat juga

                          o 51 Pautan Luar

                          [sunting] Talak

                          Talak menurut bahasa bermaksud melepaskan ikatan dan menurut syarak pula talak membawa maksud melepaskan ikatan perkahwinan dengan lafaz talak dan seumpamanya Talak merupakan suatu jalan penyelesaian yang terakhir sekiranya suami dan isteri tidak dapat hidup bersama dan mencari kata sepakat untuk mecari kebahagian berumahtangga Talak merupakan perkara yang dibenci Allah swt tetapi dibenarkan

                          [sunting] Hukum talakHukum Penjelasan

                          Wajib

                          a) Jika perbalahan suami isteri tidak dapat didamaikan lagib) Dua orang wakil daripada pihak suami dan isteri gagal membuat kata sepakat untuk perdamaian rumahtangga merekac) Apabila pihak kadi berpendapat bahawa talak adalah lebih baikd) Jika tidak diceraikan keadaan sedemikian maka berdosalah suami

                          Haram

                          a) Menceraikan isteri ketika sedang haid atau nifasb) Ketika keadaan suci yang telah disetubuhic) Ketika suami sedang sakit yang bertujuan menghalang isterinya daripada menuntut harta pusakanyad) Menceraikan isterinya dengan talak tiga sekali gus atau talak satu tetapi disebut berulang kali sehingga cukup tiga kali atau lebih

                          Sunata) Suami tidak mampu menanggung nafkah isterinyab) Isterinya tidak menjaga maruah dirinya

                          MakruhSuami menjatuhkan talak kepada isterinya yang baik berakhlak mulia dan mempunyai pengetahuan agama

                          HarusSuami yang lemah keinginan nafsunya atau isterinya belum datang haid atau telah putus haidnya

                          [sunting] Rukun talakPerkara Syarat

                          SuamiBerakalBalighDengan kerelaan sendiri

                          IsteriAkad nikah sahBelum diceraikan dengan talak tiga oleh suaminya

                          LafazUcapan yang jelas menyatakan penceraiannyaDengan sengaja dan bukan paksaaan

                          [sunting] Contoh lafaz talak Talak sarih

                          Lafaz yang jelas dengan bahasa yang berterus-terang seperti ldquoSaya talak awakrdquo atau ldquoSaya ceraikan awakrdquo atau ldquoSaya lepaskan awak daripada menjadi isteri sayardquo dan sebagainya

                          Talak kinayah

                          Lafaz yang digunakan secara sindiran oleh suami seperti ldquoPergilah awak ke rumah mak awakrdquo atau ldquoPergilah awak dari sinirdquo atau ldquoSaya benci melihat muka awakrdquo dan sebagainya Namun lafaz kinayah memerlukan niat suaminya iaitu jika berniat talak maka jatuhlah talak tetapi jika tidak berniat talak maka tidak berlaku talak

                          [sunting] Jenis talak

                          [sunting] Talak rajrsquoi

                          Suami melafazkan talak satu atau talak dua kepada isterinya Suami boleh merujuk kembali isterinya ketika masih dalam idah Jika tempoh idah telah tamat maka suami tidak dibenarkan merujuk melainkan dengan akad nikah baru

                          [sunting] Talak bain

                          Suami melafazkan talak tiga atau melafazkan talak yang ketiga kepada isterinya Isterinya tidak boleh dirujuk kembali Si suami hanya boleh merujuk setelah isterinya berkahwin lelaki lain

                          suami barunya menyetubuhinya setelah diceraikan suami barunya dan telah habis idah dengan suami barunya

                          [sunting] Talak sunni

                          Suami melafazkan talak kepada isterinya yang masih suci dan tidak disetubuhinya ketika dalam tempoh suci

                          [sunting] Talak bidrsquoi

                          Suami melafazkan talak kepada isterinya ketika dalam haid atau ketika suci yang disetubuhinya

                          [sunting] Talak taklik

                          Talak taklik ialah suami menceraikan isterinya bersyarat dengan sesuatu sebab atau syarat Apabila syarat atau sebab itu dilakukan atau berlaku maka terjadilah penceraian atau talak

                          Contohnya suami berkata kepada isteri ldquoJika awak keluar rumah tanpa izin saya maka jatuhlah talak saturdquo Apabila isterinya keluar dari rumah tanpa izin suaminya maka jatuhlah talak satu secara automatik

                          Ia juga boleh berlaku selepas akad nikah (ia dipraktikkan di Malaysia dan wajib oleh semua pengantin lelaki untuk melafaznya) berkata ldquoJika saya menyeksa isteri saya dengan sengaja atau saya meninggalkan isteri saya selama empat bulan berterusan dengan sengaja tanpa kerelaannya dan jika ia mengadu kepada kadi atau naib kadi apabila disabitkan oleh kadi atau naib kadi maka jatuhlah talak satu ke atas isteri sayardquo

                          Ia juga boleh berlaku dengan cara ldquoJika saya menyeksa isteri saya dengan sengaja atau saya meninggalkannya selama empat bulan berterusan tanpa kerelaannya dan jika ia mengadu kepada kadi atau naib kadi serta membayar RM 100 sebagai tebus talak apabila disabitkan oleh kadi atau naib kadi maka jatuhlah talak satu ke atas isteri saya dengan nilai tebus talak tersebutrdquo

                          [sunting] Fasakh

                          Erti fasakh menurut bahasa ialah rosak atau putus Manakala menurut syarak pula pembatalan nikah disebabkan oleh sesuatu sifat yang dibenarkan syarak misalnya perkahwinan suami isteri yang difasakhkan oleh kadi disebabkan oleh suaminya tidak mempu memberi nafkah kepada isterinya Fasakh tidak boleh mengurangkan bilangan talaknya Fasakh hanya boleh dituntut oleh isteri sekiranya terdapat beberapa sebab atau kecacatan yang terdapat pada pihak suaminya Mengikut mazhab Shafie seorang isteri boleh menuntut fasakh melalui kadi atau mahkamah disebabkan oleh kekurangan suaminya seperti gila (berkekalan atau sekejab) penyakit kusta penyakit sopak penyakit yang menghalang mereka daripada melakukan persetubuhan suami tidak mampu memberi nafkah belanja kepada isterinya seperti makan dan minum serta tempat tinggal pakaian memberi mahar dengan cara tunai sebelum bersetubuh kerana kepapaan atau muflis atau sebagainya suami tidak bertanggungjawab dengan meninggalkan isterinya terlalu lama dan tidak memberi khabar berita suami yang menzalimi dan memudaratkan isterinya

                          suami yang fasik serta melakukan maksiat terhadap Allah dan tidak menunaikan kewajipan kepada Allah dan murtad salah seorang (suami atau isteri)

                          [sunting] Cara melakukan fasakh Jika suami atau isteri mempunyai sebab yang megharuskan fasakh Membuat aduan kepada pihak kadi supaya membatalkan perkahwinan mereka

                          Jika dapat dibuktikan pengaduan yang diberikan adalah betul pihak kadi boleh mengambil tindakan membatalkannya

                          Pembatalan perkahwinan dengan cara fasakh tidak boleh dirujuk kembali melainkan dengan akad nikah yang baru

                          [sunting] Khuluk atau tebus talak

                          Perpisahan antara suami dan isteri melalui tebus talak sama ada dengan menggunakan lafaz talak atau khuluk Pihak isteri boleh melepaskan dirinya daripada ikatan perkahwinan mereka jika ia tidak berpuas hati atau lain-lain sebab Pihak isteri hendaklah membayar sejumlah wang atau harta yang dipersetujui bersama dengan suaminya maka suaminya hendaklah menceraikan isterinya dngan jumlah atau harta yang ditentukan

                          Hukum khuluk adalah berdasarkan surah al-Baqarah ayat 229 ldquoTidak halal bagi kamu mengambil apa-apa yang telah kamu berikan kepada mereka suatu jua pun kecuali jika takut kedua-duanya tidak akan mengikut peraturan Allah swt Jika kamu takut bahawa tidak akan mengikut peraturan Allah maka tiadalah berdosa kedua-duanya tentang barang yang jadi tebus oleh perempuanrdquo

                          Talak boleh jatuh dengan menyebut ldquoSaya menceraikan kamu dengan bayaran RM 10000rdquo dan isterinya menjawab ldquoSaya menerimanyardquo Apabila suami melafazkan demikian dan isterinya menyahut tawaran itu dengan serta-merta jatuhlah talak dengan khuluk dan isterinya wajiblah beridah Suami isteri hanya boleh merujuk dengan akad nikah baru sahaja

                          [sunting] Tujuan khuluk Memelihara hak wanita Menolak bahaya kemudaratan yang menimpanya

                          Memberi keadilan kepada wanita yang cukup umurnya melalui keputusan mahkamah

                          [sunting] Rujuk

                          Menurut bahasa rujuk boleh didefinisikan sebagai kembali Manakala menurut syarak ia membawa maksud suami kembali semula kepada isterinya yang diceraikan dengan ikatan pernikahan asal (dalam masa idah) dengan lafaz rujuk

                          [sunting] Hukum rujukHukum Penjelasan

                          WajibBagi suami yang menceraikan isterinya yang belum menyempurnakan gilirannya dari isteri-isterinya yang lain

                          Haram Suami merujuk isterinya dengan tujuan untuk menyakiti atau memudaratkan isterinya itu

                          Makruh Apabila penceraian lebih baik antara suami dan isteri

                          Harus Sekirannya rujuk boleh membawa kebaikan bersama

                          [sunting] Rukun rujukPerkara Syarat

                          SuamiBerakalBalighDengan kerelaan sendiri

                          Isteri

                          Telah disetubuhiBerkeadaan talak rajrsquoiBukan dengan talak tigaBukan cerai secara khulukMasih dalam idah

                          Lafaz

                          Ucapan yang jelas menyatakan rujukTiada disyaratkan dengan khiar atau pilihanDisegerakan tanpa dikaitkan dengan taklik atau bersyaratDengan sengaja dan bukan paksaan

                          [sunting] Contoh lafaz rujuk

                          [sunting] Lafaz sarih

                          Lafaz terang dan jelas menunjukkan rujuk Contoh ldquoSaya rujuk awak kembalirdquo atau ldquoSaya kembali semula awak sebagai isteri sayardquo

                          [sunting] Lafaz kinayah

                          Lafaz kiasan atau sindiran Contoh ldquoSaya jadikan awak milik saya semulardquo atau ldquoSaya pegang awak semulardquo Lafaz kinayah perlu dengan niat suami untuk merujuk kerana jika dengan niat rujuk maka jadilah rujuk Namun jika tiada niat rujuk maka tidak sahlah rujuknya

                          Bab Lian Ditulis oleh Fani Kamis 24 Mei 2007 2024 1 PENGERTIAN LIrsquoAN DAN KASUS LIrsquoAN

                          Kata lirsquoan menurut bahasa berarti allarsquonu bainatsnaini fa sharsquoidan (saling melaknat yang terjadi di antara dua orang atau lebih) Sedang menurut istilah syarrsquoi lirsquoan ialah sumpah dengan redaksi tertentu yang diucapkan suami bahwa isterinya telah berzina atau ia menolak bayi yang lahir dari isterinya sebagai anak kandungnya dan kemudian sang isteri pun bersumpah bahwa tuduhan suaminya yang dialamatkan kepada dirinya itu bohong (Pengertian ini dikutip dari kitab al-Mugashshal fi Ahkamil Mar-ah Wal Baitil Muslim Fisy Syarirsquoatil Islamiyah VIII 320-321 terbitan Muassasah Risalah Beirut oleh Prof Dr Abdul Karim Zaidan)

                          Apabila seorang laki-laki menuduh isterinya berbuat serong dengan laki-laki lain kemudian isterinya menganggap bahwa tuduhannya bohong maka pihak suami harus dijatuhi hukuman dera kecuali dia mempunyai bukti yang kuat atau melakukan lirsquoan ldquoDan orang-orang yang menuduh isterinya (berzina) padahal mereka tidak ada mempunyai saksi-saksi selain diri mereka sendiri Maka persaksian orang itu ialah empat kali bersumpah dengan nama Allah sesungguhnya dia adalah termasuk orang-orang yang benar Dan (sumpah) yang kelima bahwa lanat Allah atasnya jika dia termasuk orang-orang yang berdusta Istrinya itu dihindarkan dari hukuman oleh sumpahnya empat kali atas nama Allah Sesungguhnya suaminya itu benar-benar termasuk orang-orang yang dusta Dan (sumpah) yang kelima bahwa laknat Allah atasnya jika suaminya itu termasuk orang-orang yang benarrdquo (QS An-Nuur 6-9)

                          Dari Ibnu Abbas ra bahwa Hilal bin Umayyah ra pernah menuduh isterinya berzina dengan Syarik bin Sahma di hadapan Nabi saw Kemudian Nabi saw bersabda ldquoKamu harus dapat membuktikan atau (kalau tidak) hukuman had menimpa punggungmurdquo Lalu dia berkata ldquoYa Rasulullah jika seorang di antara kami telah melihat seorang laki-laki berada di atas isterinya masihkah dituntut untuk pergi mencari buktirdquo maka Beliau pun bersabda ldquoKamu harus dapat membuktikan dan jika tidak maka hukuman had di punggungmurdquo Hilal berkata ldquoDemi dzat yang telah mengutusmu dengan membawa kebenaran sesungguhnya saya benar-benar jujur Maka saya harap sudi kiranya Allah menurunkan ayat Qurrsquoan yang bisa membebaskan punggungku dari hukum derardquo Maka turunlah Malaikat Jibril dan menyampaikan wahyu kepada Beliau WALLADZIINA YARMUUNA AZWAAJAHUM (dan orang-orang yang menuduh istri-isterinya) sampai padat IN KAANA MINASH SHAADIQIN (jika suaminya itu termasuk orang-orang yang benar) Kemudian Nabi saw beranjak dari tempatnya sambil menyuruh Hilal menemui isterinya Kemudian Hilal datang (lagi) kepada Beliau lalu memberikan kesaksian lantas Nabi saw bersabda

                          ldquoSesungguhnya Allah tahu bahwa seorang di antara kamu berdua ini ada yang bohong Adakah di antara kalian berdua ini yang mau bertaubatrdquo Kemudian isterinya bangun lalu memberikan kesaksiannya Maka tatkala ia hendak mengucapkan sumpah yang kelima maka orang-orang menghentikannya (agar tidak jadi mengucapkan sumpah kelima) dan mereka berkata ldquoSesungguhnya perempuan ini wajib dijatuhi hukumanrdquo Ibnu Abbas berkata ldquoLalu ia (isterinya

                          itu) pelan-pelan mundur hingga kami menduga ia akan segera kembalirdquo Kemudian ia berkata Aku tidak akan membuat malu kaumku sepanjang hari Kemudian terus berlalu begitu Lantas Nabi saw bersabda ldquoPerhatikan dia jika dia datang dengan membawa bayi yang juling matanya besar pinggulnya dan kedua betisnya besar juga maka ia(bayi itu) milik Syarik bin Sahmarsquordquo Ternyata dia datang persis yang disabdakan Nabi saw Kemudian Beliau bersada ldquoKalaulah tidak ada ketetapan di dalam Kitabullah sudah barang tentu saya punya urusan dengan diardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no 2098 Fathul Bari VIII 449 no 4747 rsquoAunul Marsquobud VI 341 no 2237 Tirmidzi V 12 no 3229 dan Ibnu Majah I 668 no 2067)

                          2 HUKUM-HUKUM YANG MENIMPA ORANG YANG MELAKUKAN LIrsquoAN

                          Apabila suami isteri melakukan mularsquoanah atau lirsquoan maka berlakukan pada keduanya hukum-hukum berikut ini

                          1 Keduanya harus diceraikan berdasarkan hadistDari Ibnu Umar ra ia berkata ldquoNabi saw memutuskan hukum di antara seorang suami dan isteri dari kaum Anshar dan menceraikan antara keduanyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 458 no 5314 Muslim II 1133 no 9 dan 1494)

                          2 Keduanya haram rujursquo untuk selama-lamanyaDari Sahl bin Sarsquod ra ia berkata ldquoTelah berlaku sunnah Nabi saw tentang suami isteri yang saling bermularsquoanah dimana mereka diceraikan antara keduanya kemudian mereka tidak (boleh) rujursquo buat selama-lamanyardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no 2104 dan Aunul Mabud VI 337 no 2233 serta Baihaqi VII 410)

                          3 Wanita yang bermularsquoanah berhak memiliki maharDari Ayyub bin Sarsquoid bin Jubair ia bercerita Saya pernah bertanya kepada Ibnu Umar ra (Wahai Ibnu Umar) bagaimana kedudukan seorang suami yang menuduh isterinya berbuat serong Jawab Ibnu Umar ldquoNabi saw pernah menceraikan antara dua orang yang bersaudara (yaitu suami isteri) dari Bani rsquoAjlan dan Beliau bersabda (kepada keduanya) ldquoAllah mengetahui bahwa seorang di antara kalian berdua pasti berbohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Ternyata mereka berdua enggan (memenuhi tawaran Beliau) Nabi bersabda lagi ldquoAllah mengetahui bahwa salah seorang di antara kalian berdua pasti bohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Ternyata mereka enggan lalu Nabi pun bersabda ldquoAllah mengetahui bahwa salah seorang di antara kalian berdua pasti bohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Namun mereka berdua enggan (untuk memenuhi tawaran Beliau) Maka selanjutnya Beliau menceraikan antara keduanyardquo Ayyub berkata ldquoKemudian Amr bin Dinar mengatakan kepadaku lsquoSesungguhnya di dalam hadist tersebut ada sebagian yang saya perhatikan belum engkau sampaikan yaitu laki-laki yang bermularsquoanah itu menanyakan ldquoMana hartaku (maharku)rdquo Dijawab (oleh Nabi saw) ldquoTidak ada harta (mahar) bagimu Jika kamu jujur berarti kamu sudah pernah bercampur dengannya jika kamu bohong maka ia (mahar) itu kian jauh darimurdquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 456 no 5311 Muslim II 1130 no 1493 lsquoAunul Marsquobud VI 347 no 2240 dan 2241 Nasarsquoi VI 177)

                          4 Anak yang lahir dari isteri yang bermularsquoanah harus diserahkan kepada sang isteri (ibunya)Dari Ibnu Umar ra ia berkata ldquoSesungguhnya Nabi saw pernah memutuskan untuk mularsquoanah antara seorang suami dengan isterinya kemudian ia (suami) dipisahkan dari anaknya lantas Beliau menceraikan antara mereka berdua kemudian anak itu Rasulullah serahkan kepada isterinyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 460 no 5315 Muslim II 1132 no 1494 lsquoAunul Marsquobud VI 348 no 2242 Tirmidzi II 338 no 1218 Nasarsquoi VI 178 dan Ibnu Majah I 669 no 2069)

                          5 Isteri yang bermularsquoanah berhak menjadi ahli waris anaknya dan begitu juga sebaliknyaDari Ibnu Syihab dalam hadist Sahl bin Sarsquoad ia berkata ldquoMenurut Sunnah Nabi saw sesudah suami isteri yang bermularsquoanah dicerai padahal sang isteri hamil maka anaknya dinisbatkan kepada ibunya Kemudian sunnah Beliau saw berlaku mengenai hak warisnya dimana ia (ibu tersebut) berhak menjadi ahli waris anaknya dan anaknya pun berhak menjadi ahli warisnya sesuai apa yang telah Allah tetapkan untuknyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari 1X 452 no 5309 Muslim II 1129 no 1492 dan lsquoAunul Marsquobud VI 339 no 2235)

                          Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 835 - 841

                          Bab Khulu

                          Selasa 28 Agustus 2007 1821 Pengertian Khulursquo

                          Menurut bahasa kata khulursquo berasal dari khalarsquo ats-tsauba idzaa azzalaba yang artinya

                          melepaskan pakaian karena isteri adalah pakaian suami dan suami adalah pakaian isteri Allah

                          SWT berfirman rdquoMereka itu adalah pakaian bagimu dan kamu pun pakaian bagi merekardquo (Al-

                          Baqarah187)

                          Para pakar fiqih memberi definisi bahwa khulursquo adalah seorang suami menceraikan isterinya dengan imbalan mengambil sesuatu darinya

                          Dan khulursquo disebut juga fidyah atau if tidak (tebusan) (Fiqhus Sunnah II253 Manarus Sabil II226 dan Fathul Bari IX395)

                          Persyaratan Khulursquo

                          Jika persengketaan antara suami isteri kian parah dan tidak mungkin lagi diambil langkah-

                          langkah kompromistis supaya mereka bersatu kembali atau pihak isteri sudah menggebu-gebu

                          untuk bercerai dengan suaminya maka ia boleh menebus dirinya dari kekuasaan suaminya

                          dengan menyerahkan sejumlah harta kepadanya sebagai ganti dari buruknya keadaan yang

                          menimpa suaminya karena bercerai dengannya Allah SWT berfirman rdquoDan tidak halal bagi

                          kamu mengambil dari sesautu yang telah kamu berikan kepada mereka kecuali kalau keduanya

                          (suami isteri) khawatir tidak akan dapat menjalankan hukum-hukum Allah maka tidak ada dosa

                          atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus dirinyardquo (Al-

                          Baqarah229)

                          Dari Ibnu Abbas ra berkata Isteri Tsabit bin Qais bin Syammas datang kepada Nabi saw lalu

                          bertutur rdquoYa Rasulullah aku tidak membenci Tsabit karena imannya dan bukan (pula) karena

                          perangainya melainkan sesungguhnya aku khawatir kufurrdquo Kemudian Rasulullah saw

                          bersabda rdquoMaka mau engkau mengembalikan kebunnya kepadanyardquo Jawabnya rdquoYa (mau)rdquo

                          kemudian ia mengembalikannya kepadanya dan selanjutnya beliau menjawab suaminya (Tsabit)

                          agar mencerainyardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no2036 dan Fathul Bari IX395 no5276)

                          Peringatan Keras Terhadap Masalah Khulursquo

                          Dari Tsauban ra bahwa Rasulullah saw bersabda ldquoSetiap wanita yang mau talak kepada

                          suaminya tanpa alasan yang dibenarkan agama maka haram baginya mencium seberbak

                          surgardquo (Shahih Shahihul Ibnu Majah no1682 ldquoAunul Marsquobud VI308 no2209 Ibnu Majah

                          I662 no20555 dan Tirmidzi II329 no1199)

                          ldquoDarinya (Tsauban) ra dari Nabi saw beliau bersabda ldquoWanita-wanita yang melakukan khulursquo

                          adalah wanita-wanita munafikrdquo (Shahih Shahihul Jamirsquous Shaghir no6681 dan Tirmidzi

                          II329 no1198)

                          Peringatan Keras Bagi Para Suami Agar Tidak Mempersulit Isterinya

                          Manakala seorang suami tidak senang kepada isterinya dan benci kepadanya karena suatu hal

                          maka hendaklah mentalaknya dengan cara yang marsquoruf sebagaimana yang diperintahkan Allah

                          SWT Ia tidak boleh manahannya dan mempersulitnya untuk menebus dirinya sendiri Allah

                          SWT berfirman rdquoDan apabila kamu mentalak isteri-isterimu lalu mereka mendekati akhir

                          iddahnya maka rujukilah mereka dengan cara yang marsquoruf atau ceraikanlah mereka dengan

                          cara yang marsquoruf (pula) Janganlah kamu rujuki mereka untuk memberi kemudharatan karena

                          dengan demikian kamu menganiaya mereka Barangsiapa berbuat demikian maka sungguh ia

                          telah berbuat zhalim terhadap dirinya sendiri Janganlah kamu jadikan hukum-hukum Allah

                          sebagai permainan Dan ingatlah nirsquomat Allah padamu dan apa yang telah diturunkan Allah

                          kepadamu yaitu al-Kitab dan al-Hikmah Allah memberi pengajaran kepada engkau dengan apa

                          yang diturunkan-Nya itu Dan bertakwalah kepada Allah serta ketahuilah bahwasannya Allah

                          Maha Mengetahui segala sesuaturdquo (Al-Baqarah231)

                          Dan Allah SWT berfirman rdquoHai orang-orang yang beriman tidak halal bagi kamu

                          mempusakai wanita dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena

                          hendak mengambil kembali sebagai dari apa yang telah kamu berikan kepadanya terkecuali bila

                          mereka melakukan perbuatan keji yang nyata Dan bergaullah dengan mereka secara patut

                          Kemudian jika kamu tidak menyukai mereka (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak

                          menyukai sesuatu padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyakrdquo (An-Nisaarsquo19)

                          Khulursquo Adalah Fasakh Bukan Talak

                          Jika seorang isteri telah menebus dirinya dan dicerai oleh suaminya Maka ia berkuasa penuh

                          atas dirinya sendiri sehingga suaminya tidak berhak untuk rujuk kepadanya kecuali dengan

                          ridhanya dan perpecahan tidak dianggap sebagai talak meskipun dijatuhkan dengan redaksi

                          talak Namun ia adalah perusakan akad nikah demi kemaslahatan sang isteri dengan balasan

                          menebus dirinya kepada suaminya

                          Ibnul Qayyim ra menulis sebagai berikut rdquoDan yang menunjukkan khulursquo bukan talak adalah

                          bahwa Allah SWT telah menetapkan tiga ketentuan yang berlaku pada talak terhadap (isteri)

                          yang telah dikumpuli jika talak tersebut telah mencapai talak tiga Ketetapan-ketetapan itu tidak

                          pada khulursquo

                          Pertama Suamilah yang lebih berhak rujuk kepada isterinya dalam masa iddah

                          Kedua Talak maksimal tiga kali sehingga setelah terjadi talak ketiga isteri tidak halal bagi

                          suaminya terkecuali ia kawin lagi dengan suami kedua dan pernah bercampur dengannya

                          Ketiga Iddah yang berlaku dalam talak terdiri atas tiga kali qurursquo (bersih dari iddah)

                          Sementara itu telah sah berdasarkan nash (ayat Qur-an ataua hadits) dan ijmarsquo (kesepatakan)

                          bahwasanya tidak sah istilah rujuk dalam khulursquo

                          Dan sudah sah berdasar sunnah Nabi saw dan pendapat para shahabat bahwa iddah untuk khulursquo

                          hanya satu kali haidh

                          Demikian pula telah sah juga berdasar nash syarrsquoi bahwa boleh melakukan khulursquo setelah talak

                          kedua dan talak ketiga

                          Ini jelas sekali menunjukkan bahwa khulursquo bukanlah talak Oleh sebab itu Allah SWT

                          menegaskan rdquoTalak (yang dapat dirujuk) dua kali Setelah itu boleh rujuk lagi dengan

                          Cara yang marsquoruf atau menceraikan dengan cara yang baik dan tidak halal bagi kamu

                          mengambil kembali dari sesuatu yang pernah kami berikan pada mereka kecuali kalau

                          keduanya khawatir tidak akan dapat melaksanakan hukum-hukum Allah Jika kamu khawatir

                          bahwa keduanya (suami istri) tidak dapat mejalangkan hukum-hukum Allah maka tidak ada

                          dosa atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus dirinyardquo (Al-

                          Baqarah229)

                          Dan ini tidak dikhususkan bagi wanita yang telah ditalak dua kali karena hal ini ia mencakup

                          isteri yang dicerai dua kali Tidak boleh dhamir (kata ganti) Itu kembali kepada oknum yang

                          tidak disebutkan dalam ayat di atas dan meninggalkan oknum yang disebutkan dengan jelas akan

                          tetapi mungkin dikhususkan bagi oknum yang pernah disebutkan sebelumnya atau meliputi juga

                          selain yang sudah disebutkan sebelumnya Kemudian Allah SWT berfirman rdquoKemudian jika

                          suami mentalaknya (sesudah talak yang kedua) maka perempuan itu tidak halal lagi baginyardquo

                          (Al-Baqarah230)

                          Ayat al-Qurrsquoan ini meliputi perempuan yang dicerai setelah khulursquo dan setelah dicerai dua kali

                          secara qathrsquoi (pasti) karena dialah yang disebutkan dalam ayat di atas Maka ia (wanita yang di

                          khulursquo) harus masuk ke dalam kandungan lafazh ayat tersebut Demikianlah yang difahami

                          Imam Ahli tafsir Ibnu Abbas ra yang pernah didorsquoakan oleh Rasulullah saw agar Allah

                          mengajarinya tafsir Qurrsquoan Dan pasti doa itu terkabul tanpa keraguan Manakala hukum-hukum

                          yang berlaku dalam khulursquo berlainan dengan hukum-hukum talak maka hal itu menunjukkan

                          bahwa keduanya berlainan Jadi inilah yang sesuai dengan ketentuan narsquoah qiyas dan dengan

                          pendapat para shahabat Nabi saw (Zaadul Marsquoad V199)

                          Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal

                          Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-

                          Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 636 - 641

                          Bab Iddah

                          Kamis 30 Agustus 2007 1654 Pengertian Iddah

                          Menurut bahasa kata iddah berasal dari kata rsquoadad (bilangan dan ihshaak (perhitungan) seorang

                          wanita yang menghitung dan menjumlah hari dan masa haidh atau masa suci

                          Menurut istilah kata iddah ialah sebutannama bagi suatu masa di mana seorang wanita menantimenangguhkan perkawinan setelah ia ditinggalkan mati oleh suaminya atau setelah diceraikan baik dengan menunggu kelahiran bayinya atau berakhirnya beberapa qurursquo atau berakhirnya beberapa bulan yang sudah ditentukan

                          Macam-Macam Masa Iddah

                          Barangsiapa yang ditinggal mati suaminya maka iddahnya empat bulan sepuluh hari baik sang

                          isteri sudah dicampuri ataupun belum Hal ini mengacu pada firman Allah SWT rdquoOrang-orang

                          yang meninggal dunia di antaramu dengan meninggalkan isteri-isteri (hendaklah para isteri itu)

                          menangguhkan dirinya (beriddah) empat bulan sepuluh harirdquo (Al-Baqarah 234)

                          Terkecuali isteri yang sudah dicampuri dan sedang hamil maka masa iddahnya sampai

                          melahirkan rdquoDan wanita-wanita yang hamil waktu iddah mereka itu adalah sampai mereka

                          melahirkan kandungannyardquo (At-Thalaq 4)

                          Dari al-Miswar bin Makhramah bahwa Subairsquoah al-Aslamiyah ra pernah melahirkan dan

                          bernifas setelah beberapa malam kematian suaminya Lalu ia mendatangi Nabi saw lantar

                          meminta idzin kepada Beliau untuk kawin (lagi) Kemudian Beliau mengizinkannya lalu ia

                          segera menikah (lagi) (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX470 no5320 dan Muslim II1122

                          no1485)

                          Wanita yang ditalak sebelum sempat dicampuri maka tidak ada masa iddah baginya berdasarkan

                          pada firmannya Allah SWT berfirman rdquoHai orang-orang yang beriman rsquoapabila kamu menikahi

                          perempuan-perempuan yang beriman kemudian kamu ceraikan mereka sebelum kamu

                          mencampurinya maka sekali-kali tidak wajib atas mereka iddah bagimu yang kamu minta

                          menyempurnakannyardquo (Al-Ahzaab49)

                          Sedang wanita yang ditalak yang sebelumnya sempat dikumpuli dan dalam keadaan hamil maka

                          masa iddahnya ialah ia melahirkan anak yang diakndungnya Allah SWT berfirman rdquoDan

                          wanita-wanita hamil waktu iddah mereka itu adalah sampai mereka melahirkan

                          kandungannyardquo (At-Thalaq4)

                          Dari az-Zubair bin al-Awwam ra bahwa ia mempunyai isteri bernama Ummu Kultsum bin

                          rsquoUqbah radhiyallahu rsquoanha Kemudian Ummu Kultsum yang sedang hamil berkata kepadanya

                          rdquoTenanglah jiwaku (dengan dijatuhi talak satu)rdquo Maka az-Zubir pun menjatuhkan padanya talak

                          satu Lalu dia keluar pergi mengerjakan shalat sekembalinya (dari shalat) ternyata isterinya

                          sudah melahirkan Kemudian az-Zubir berkata rdquoGerangan apakah yang menyebabkan ia

                          menipuku semoga Allah menipunya (juga)rdquo Kemudian dia datang kepada Nabi saw lalu beliau

                          bersabda kepadanya rdquoKitabullah sudah menetapkan waktunya lamarlah (lagi) di kepada

                          dirinyardquo (Shahih Shahih Ibnu Majah no1546 dan Ibnu Majah I653 no2026)

                          Jika wanita yang dijatuhi talak termasuk perempuan yang masih berhaidh secara normal maka

                          masa iddahnya tiga kali haidh berdasarkan Firman Allah SWT rdquoWanita-wanita yang ditalak

                          hendaklah menahan diri (menunggu tiga kali qurursquo)rdquo (Al-Baqarah 228)

                          Kata qurursquo berarti haidh Hal ini mengacu pada hadits Aisyah ra bahwa Ummu Habibah ra

                          sering mengeluarkan darah istihadhah(darah yang keluar dari wanita karena sakit atau lainnya)

                          lalu dia bertanya kepada Nabi saw (mengenai hal tersebut) Maka Beliau menyuruh

                          meninggalkan shalat pada hari-hari haidhnya (Shahih Lighairih Shahih Abu Daud no252 dan

                          rsquoAunul Marsquobud I463 no278)

                          Jika wanita yang dijatuhi talak itu masih kecil belum mengeluarkan darah hadih atau sudah lanjut

                          usia yang sudah manopause (berhenti masa haidh) maka iddahnya adalah tiga bulan lamanya

                          Allah swt berfirman rdquoDan perempuan-perempuan yang tidak haidh lagi (manopause) diantara

                          isteri-isteri kaian jika ragu-ragu (tentang masa iddahnya) maka masa iddah mereka adalah tiga

                          bulan Begitu pula perempuan-perempuan yang belum haidhrdquo (At-Thalaq4)

                          Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal

                          Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-

                          Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 642 ndash 645

                          • Talak
                            • Daftar isi
                            • [sunting] Latar Belakang
                            • [sunting] Pengertian
                            • [sunting] Pembagian Talak
                              • [sunting] Dari segi cara suami menjatuhkan
                              • [sunting] dari segi boleh - tidaknya suami rujuk kembali pada istrinya
                                • MACAM-MACAM TALAK
                                  • pengrtian khulu
                                  • Perceraian dalam Islam
                                    • Isi kandungan
                                    • [sunting] Talak
                                      • [sunting] Hukum talak
                                      • [sunting] Rukun talak
                                      • [sunting] Contoh lafaz talak
                                      • [sunting] Jenis talak
                                        • [sunting] Talak rajrsquoi
                                        • [sunting] Talak bain
                                        • [sunting] Talak sunni
                                        • [sunting] Talak bidrsquoi
                                        • [sunting] Talak taklik
                                            • [sunting] Fasakh
                                              • [sunting] Cara melakukan fasakh
                                                • [sunting] Khuluk atau tebus talak
                                                  • [sunting] Tujuan khuluk
                                                    • [sunting] Rujuk
                                                      • [sunting] Hukum rujuk
                                                      • [sunting] Rukun rujuk
                                                      • [sunting] Contoh lafaz rujuk
                                                        • [sunting] Lafaz sarih
                                                        • [sunting] Lafaz kinayah

                            FASAKH

                            Pengertian Fasakh

                            Fasakh ialah membatalkan pernikahan dengan kuasa kadi kerana tidak memenuhi syarat-syarat ketika akad terdapatnya kecacatan pada isteri suami

                            Penceraian melalui fasakh tidak boleh dirujuk semula Jika ingin bersatu semula hendaklah dengan akad yang baru

                            Fasakh boleh berlaku kerana

                            (a) terdapatnya kecacatan ketika aqad spt tidak menepati syarat-syarat pada Rukun Nikah (b) terdapatnya kecacatan pada rumahtangga yang disebabkan oleh suamiisteri

                            Sebab-sebab yang mengharuskan fasakh (disebabkan oleh suamiisteri)

                            (a) suami tidak memberi nafkah menyediakan tempat tinggal atau tidak membayar mas kahwin isterinya

                            (b) tidak diketahui kedudukan suami sama ada masih hidup atau mati selama bertahun-tahun

                            lamanya

                            (c) salah seorang daripada suami atau isteri menjadi cacat sebagaimana yang dibenarkan oleh hukum

                            syarak

                            (d) murtad salah seorang daripada suami atau isteri atau kedua-duanya

                            (e) masuk Islam salah seorang daripada suami atau isteri dan tidak diikuti oleb seorang lagi dalam

                            masa idah

                            (f) berlakunya persetubuhan syubhat disebabkan salah sangka

                            (g) suami zalim iaitu selalu menganiaya isteri seperti memukul mengugut atau tidak melayan isteri

                            dengan baik dan adil

                            (h) tidak bernafsu sebagai seorang lelaki

                            (i) kecacatan syarie pada suami dan isteri (j) Suami mempunyai penyakit yg merbahaya spt AIDS SARS JE Siplis dsb

                            Hikmah Fasakh

                            1 Mengelakkan isteri dianiayai dan disiksa oleh suami

                            2 Menunjukkan keadilan Allah kepada hambanya Jika suami diberikan talak isteri diberikan fasakh

                            3 Memberi peluang isteri berpisah drp suaminya dan memulakan hidup baru

                            KETENTUAN HUKUM AL-KHULU[9]

                            Menurut tinjauan fikih dalam memandang masalah Al-Khulu terdapat hukum-hukum taklifi sebagai berikut

                            [1] Mubah (Diperbolehkan)

                            Ketentuannya sang wanta sudah benci tinggal bersama suaminya karena kebencian dan takut tidak dapat menunaikan hak suaminya tersebut dan tidak dapat menegakkan batasan-batasan

                            Allah Subhanahu wa Tarsquoala dalam ketaatan kepadanya dengan dasar firman Allah Subhanahu wa Tarsquoala

                            ldquoJika kamu khawatir bahwa keduanya (suami-isteri) tidak dapat menjalankan hukum-hukum Allah maka tidak ada dosa atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh

                            isteri untuk menebus dirinyardquo

                            [Al-Baqarah 229]

                            Al-Hafizh Ibnu Hajar memberikan ketentuan dalam masalah Al-Khulu ini dengan pernyataannya bahwasanya Al-Khulu ialah seorang suami menceraikan isterinya dengan penyerahan pembayaran ganti kepada suami Ini dilarang kecuali jika keduanya atau salah satunya merasa khawatir tidak dapat melaksanakan apa yang diperintahkan Allah Hal ini bisa muncul karena adanya ketidaksukaan dalam pergaulan rumah tangga bisa jadi karena jeleknya akhlak atau bentuk fisiknya Demikian juga larangan ini hilang kecuali jika keduanya membutuhkan penceraian karena khawatir dosa yang menyebabkan timbulnya Al-Bainunah Al-Kubra (Perceraian besar atau Talak Tiga) [10]

                            Syaikh Al-Bassam mengatakan diperbolehkan Al-Khulu (gugat cerai) bagi wanita apabila sang isteri membenci akhlak suaminya atau khawatir berbuat dosa karena tidak dapat menunaikan haknya Apabila sang suami mencintainya maka disunnahkan bagi sang isteri untuk bersabar dan tidak memilih perceraian [11]

                            [2] Diharamkan Khulursquo

                            Hal Ini Karena Dua Keadaan

                            a) Dari Sisi Suami

                            Apabila suami menyusahkan isteri dan memutus hubungan komunikasi dengannya atau dengan sengaja tidak memberikan hak-haknya dan sejenisnya agar sang isteri membayar tebusan

                            kepadanya dengan jalan gugatan cerai maka Al-Khulu itu batil dan tebusannya dikembalikan kepada wanita Sedangkan status wanita itu tetap seperti asalnya jika Al-Khulu tidak dilakukan

                            dengan lafazh thalak karena Allah Subhanahu wa Tarsquoala berfirman

                            ldquoJanganlah kamu menyusahkan mereka karena hendak mengambil kembali sebagian kecil dari apa yang telah kamu berikan kepadanya terkecuali bila mereka melakukan

                            pekerjaan keji yang nyatardquo

                            [An-Nisa 19] [12]

                            Apabila suami menceraikannya maka ia tidak memiliki hak mengambil tebusan tersebut Namun bila isteri berzina lalu suami membuatnya susah agar isteri tersebut membayar terbusan dengan Al-Khulu maka diperbolehkan berdasarkan ayat di atasrdquo [13]

                            b) Dari Sisi Isteri

                            Apabila seorang isteri meminta cerai padahal hubungan rumah tangganya baik dan tidak terjadi perselisihan maupun pertengkaran di antara pasangan suami isteri tersebut Serta tidak ada alasan syarrsquoi yang membenarkan adanya Al-Khulu maka ini dilarang berdasarkan sabda Rasulullah Shallallahu lsquoalaihi wa sallam

                            ldquoSemua wanita yang minta cerai (gugat cerai) kepada suaminya tanpa alasan maka haram baginya aroma surgardquo

                            ]HR Abu Dawud At-Tirmidzi Ibnu Majah dan Ahmad dan dishahihkan Syaikh Al-Albani dalam kitab Irwarsquoul Ghalil no 2035] [14]

                            [3] Mustahabbah (Sunnah) Wanita Minta Cerai (Al-Khulu)

                            Apabila suami berlaku mufarrith (meremehkan) hak-hak Allah maka sang isteri disunnahkan Al-Khulu Demikian menurut madzhab Ahmad bin Hanbal [15]

                            [4] Wajib

                            Terkadang Al-Khulu hukumnya menjadi wajib pada sebagiaan keadaan Misalnya terhadap orang yang tidak pernah melakukan shalat padahal telah diingatkan

                            Demikian juga seandainya sang suami memiliki keyakinan atau perbuatan yang dapat menyebabkan keyakinan sang isteri keluar dari Islam dan menjadikannya murtad Sang wanita tidak mampu membuktikannya di hadapan hakim peradilan untuk dihukumi berpisah atau mampu membuktikannya namun hakim peradilan tidak menghukuminya murtad dan tidak juga kewajiban bepisah maka dalam keadaan seperti itu seorang wanita wajib untuk meminta dari suaminya tersebut Al-Khulu walaupun harus menyerahkan harta Karena seorang muslimah tidak patut menjadi isteri seorang yang memiliki keyakinan dan perbuatan kufur [16]

                            Al-Khulu Gugatan Cerai Dalam Islam

                            Penulis Ust Kholid syamhudi

                            __________Foote Note

                            [10] Fathul Bari 9318[11] Taudhihul Ahkam Min Bulughul Maram 5469[12] Taudhihul Ahkam Min Bulughul Maram 5469[13] Shahih Fiqhis Sunnah 3343[14] Shahih Fiqhis Sunnah 3342[15] Shahih Fiqhis Sunnah 3342[16] Shahih Fiqhis Sunnah 3343

                            pengrtian khuluPosted by admin on November 8 2010

                            Sedangkan menurut pengertian syarirsquoat para ulama mengatakan dalam banyak definisi yang semuanya kembali kepada pengertian bahawasanya Al-Khulu ialah terjadinya perpisahan

                            Pengertian Talak Talak merupakan kalimah bahasa Arab yang bermaksud menceraikan atau Talak melalui Khulu Talak yang difasakhkan oleh Hakim 4 Menjatuhkan Talak Tiga Sekaligus

                            Menurut pengertian syara Khulu adalah Perceraian yang diminta oleh isteri kepada suaminya dengan memberi wang atau sebagainya Di kalangan masyarakat Melayu Khulu juga

                            Khulu bererti tanggal Menurut pengertian syara Khulu adalah Penceraian yang diminta oleh isteri dari suaminya dengan memberi wang atau sebagainya

                            1SERIAL FIQH MUNAKAHATNIKAH ANJURAN MANFAAT TUJUAN HUKUM DAN WANITAWANITAYANG HARAM DINIKAHIOleh Aep Saepulloh DarusmanwiatiLisensi DokumenCopyright Aep Saepulloh wwwindonesianschoolorgSeluruh dokumen di wwwindonesianschoolorg dapat digunakan dimodifikasi dandisebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial )nonprofit( dengan syarat tidakmenghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakandalam setiap dokumen Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang kecualimendapatkan ijin terlebih dahulu dari penulis indonesianschoolorg2SERIAL FIQH MUNAKAHATNIKAH ANJURAN MANFAAT TUJUAN HUKUM DAN WANITAWANITAYANG HARAM DINIKAHIOleh Aep Saepulloh DarusmanwiatiAnjuran menikah dalam ajaran IslamTahukah anda siapakah orang terkaya di dunia Ya siapapun jawabannya yang jelas satu diasudah menikah Jangan di tingkat dunia mari kita perkecil skalanya tingkat nasional Siapakah orangpaling kaya nomor satu di Indonesia Siapapun dia yang jelas dia sudah menikah bahkan sudahbercucu dan bercicit Adakah orang bujang yang kaya Ada hanya sedikit dan bahkan kalaupun diakaya tetap tidak akan mengalahkan kayanya orang yang sudah menikah Mengapa demikian Inisudah sebuah ketentuan bahwa orang yang masih bujang adalah orang-orang miskin sekalipun diabanyak hartanya Mengapa Karena dia baru bisa menafkahi dan membiayai dirinya sendiri Mengapaorang bujang tidak ada yang kaya disebut sebuah ketentuan Ya karena demikian Rasulullahbersabda Perhatikan hadits berikut ini

                            رج 1049703 ل م 1049703 سكين م 1049703 سكين م (( 1049703 سكين وس 1049703 لم عن 1049703 هعلي الله صلى الله رسول قال قال نجيح أبي

                            و 1049703 ال المال من غنيا آان وإن الله رسول یا قالوا امرأة له ليسالم من غنيا آان وإن قال

                            1049703 ن یا قالوا زوج لها ليس امرأة مسكينة مسكينة مسكينة قالم غنية آانت وإن الله رسول

                            [ ] (( الطبرانى رواه المال من غنية آانت إن و قال المالArtinya Ibn Nujaih berkata Rasulullah Saw bersabda Miskin miskin miskin seorang laki-laki yang

                            belum mempunyai isteri Para sahabat bertanya Ya Rasulullah apakah sekalipun laki-laki itubanyak hartanya Rasulullah menjawab Ya meskipun dia banyak hartanya Rasulullah Sawbersabda kembali Miskin miskin miskin perempuan yang belum bersuami Para sahabat bertanyaApakah sekalipun wanita itu banyak hartanya Rasulullah Saw menjawab Ya sekalipun diabanyak hartanya (HR Thabrani)Perhatikan dalam hadits di atas Rasulullah secara tegas (boleh jadi doa) menyebut tiga kalibahwa laki-laki atau perempuan yang belum menikah tetap dikatakan miskin sekalipun mereka banyakhartanya Ini juga barangkali di antara penyebab mengapa jarang sekali bujang atau gadis yang kayaraya Yah karena didoakan oleh Rasulullah untuk tidak kaya Kalau mau kaya ya harus segeramenikahNamun jangan dipahami bahwa menikah untuk menjadi orang kaya Itu hanyalah sebuahgambaran singkat betapa Islam sangat menganjurkan ummatnya untuk menikah Dalam hadits lainRasulullah mengatakan bahwa nikah adalah sunnahku dan barang siapa yang tidak menyukaisunnahku (menikah) maka ia bukan termasuk ummat dan golongankuBahkan kalau kita perhatikan ayat-ayat al-Quran yang berbicara tentang nikah kita akanmendapati bahwa kata nikah digambarkan dengan tiga istilah Pertama nikah disebut sebagai sunanulanbiya (amalan sunnah para nabi) perhatikan misalnya dalam firman Allah berikut ini

                            ذن ب 1049703 إ وما 1049703 ا ة ی وذر واجا ز أ هم ل ا ن وجعل لك قب من ال س ر ا ن ل س ر أ قد ول

                            ل إ ة آی ب ي ت أ ی ن أ سول ر ل ان آ( الرعد ( اب ت آ جل أ ل ك ل ه 38اللArtinya Dan sesungguhnya Kami telah mengutus beberapa Rasul sebelum kamu dan Kamimemberikan kepada mereka istri-istri dan keturunan Dan tidak ada hak bagi seorang Rasulmendatangkan sesuatu ayat (mukjizat) melainkan dengan izin Allah Bagi tiap-tiap masa ada Kitab(yang tertentu) (QS ar-Radu 38)Demikian juga dalam hadits dikatakan

                            الحي 1049703 اء المرس 1049703 لين س 1049703 نن رسول 1049703 ن أن أیوب أبي عنم (( أربع قال وسلم عليه الله صلى الله

                            [ ] (( الترمذى رواه والنكاح والسواك والتعطرArtinya Rasulullah Saw bersabda Ada empat hal yang termasuk sunnah para Nabi Malu memakaiwangi-wangian siwak dan nikah (HR Turmudzi)3Kedua nikah juga disebut dalam konteks sebuah kenikmatan yang sangat besar (al-imtinan)Perhatikan firman Allah dalam surat an-Nahl ayat 72 berikut ini

                            ين 1049703 ات ن ب م واجك ز أ من م ك ل وجعل واجا ز أ م ك فس ن أ من م ك ل جعل ه واللب الطي من م قك ز ور وحفدة

                            ( النحل ( ون فر ك ی هم ه الل عمة ن وب ون ؤمن ی اطل ب ال فب 72أ

                            Artinya Allah menjadikan bagi kamu istri-istri dari jenis kamu sendiri dan menjadikan bagimu dariistri-istri kamu itu anak-anak dan cucu-cucu dan memberimu rezki dari yang baik-baik Makamengapakah mereka beriman kepada yang batil dan mengingkari nikmat Allah (QS An-Nahl 72)Ketiga nikah juga digambarkan sebagai salah satu tanda kekuasaan Allah Perhatikan dalamsurat ar-Rum ayat 21 berikut ini

                            ف 1049703 ي ن إ حم 1049703 ة ور م 1049703 ودة م ك ي 1049703 ن ب ق 1049703 ل خل ن أ ه ات ءای ومنع وج ها ي ل إ وا ن ك س ت ل ا واج ز أ م ك فس ن أ من م ك ل

                            ( الروم ( ون ر فك ت ی قوم ل ات ی آل 21ذلكArtinya Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri darijenismu sendiri supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya dan dijadikan-Nyadiantaramu rasa kasih dan sayang Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tandatandabagi kaum yang berfikir (QS Ar-Rum 21)Dengan digambarkannya dalam tiga istilah di atas menunjukkan bahwa nikah adalah sesuatuyang sangat dianjurkan karena di samping merupakan amalan sunnah para Nabi salah satu tandakekuaasaan Allah juga ia merupakan nikmat yang sangat besar Bahkan ketika manusia merasa waswasdengan masalah nafkah dan rizki setelah menikah kelak Allah secara tegas mengatakan bahwaDialah yang akan mengayakannya Dialah yang akan mencukupkannya dan mengganti kefakirannyadengan kekayaan Perhatikan firmah Allah dalam surat an-Nur ayat 32 berikut ini

                            ه وا 1049703 ضل ون ك ی ن إ م ك مائ وإ م ادآ ب ع من حين والصال م ك من امى ی األ كحوا ن وأف من ه الل هم غن ی اء فقر

                            ( النور ( يم عل ع واس ه 32واللArtinya Dan kawinkanlah orang-orang yang sedirian diantara kamu dan orang-orang yang layak(berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuanJika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya Dan Allah Maha luas(pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui (QS An-Nur 32)Bahkan dalam sebuah hadits dikatakan bahwa orang yang menikah dengan niat untuk menjagakehormatan diri termasuk salah satu golongan yang akan dibantu dan ditolong langsung oleh Allah

                            عل 1049703 ى ح 1049703 ق ثالث (( 1049703 ة ق 1049703 ال وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله 1049703 لىص الله رسول أن عنه الله رضي هریرة أبى عن

                            العف 1049703 (( اف والمكاتب 1049703 د الله سبيل فى المجاهد عونهم اللهیری الذى والناآح األداء یرید الذى

                            [ الترمذى [رواهArtinya Dari Abu Hurairah bahwasannya Rasulullah Saw bersabda Ada tiga kelompok manusiayang akan ditolong dan dibantu langsung oleh Allah orang yang berjuang di jalan Allah Hambasahaya yang mengadakan mukatabah dengan tuannya dan bermaksud untuk membayar tebusannyaserta orang yang menikah dengan maksud untuk menjaga diri (dari perbuatan tidak terpuji) (HRTurmudzi)Dari sini tampak jelas mengapa orang yang kaya umumnya adalah orang yang sudahberkeluarga karena ternyata Allah turun tangan langsung dalam membantu dan menolong merekayang sudah menikah termasuk dalam masalah rizkinya Bahkan pehatikan juga ungkapan para ulamasalaf bahwa wanita itu merupakan pulsa yang akan menambah account suaminya

                            الرجل رصيد إلى یضاف آنز خير المرأةArtinya Wanita adalah sebaik-baik simpanan yang akan menambah tabungan laki-lakiMasih menyangkut anjuran dan perhatian Islam dengan menikah ini perhatikan sabda-sabdaRasulullah dan perkataan para sahabat berikut ini

                            ی 1049703 أتينكم ف 1049703 إنهن لن 1049703 ساء ا تزوج (( 1049703 وا وس 1049703 لم لى 1049703 هعلي ص 1049703 الله الله رس 1049703 ول ق 1049703 ال قال 1049703 ت عائ 1049703 شة ع 1049703 ن

                            [ شيبة)) [ أبي ابن أخرجه بالمال4Artinya Siti Aisyah berkata Rasulullah Saw bersabda Menikahlah segera dengan wanita karenawanita itu dapat mendatangkah harta (HR Ibn Abi Syaibah)

                            أن ف 1049703 أمره الفاق 1049703 ة إلي 1049703 ه ی 1049703 شكو وس 1049703 لم الله 1049703 ه لىص 1049703 علي الله رس 1049703 ول إل 1049703 ى رجل جاء قال جابر عن( الخطيب ( أخرجه یتزوجArtinya Jabir berkata Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah Saw mengadukan kefakirannyaRasulullah Saw kemudian menyuruhnya untuk segera menikah (HR Al-Khatib)

                            إذا (( 1049703 صف وسلم عليه الله صلى الله رسول قال قالت عائشة عنن استكمل فقد العبد تزوج

                            [ ] (( البيهقى رواه اآلخر النصف فى الله فليتق دینهArtinya Siti Aisyah berkata Rasulullah Saw bersabda Apabila seorang hamba menikah makasugguh ia telah menyempurnakan setengah agamanya Maka bertakwalah kepada Allah padasetengahnya lagi (HR al-Baihaki)

                            ل 1049703 م ث 1049703 م ی 1049703 نكح الن موس 1049703 را آ 1049703 ان م (( 1049703 ن عن 1049703 لموس عليه الله صلى الله رسول قال قال نجيح ابي

                            [ ] (( الطبرانى رواه منى فليس ینكحArtinya Ibnu Nujaih berkata Rasulullah Saw bersabda Barangsiapa yang sudah siap untuk menikahkemudian tidak menikah maka ia tidak termasuk ummatku (HR Thabrany)

                            أنى 1049703 ول وأعلم أیام عشرة إال أجلى من یبق لم لو مسعود ابن قال ط ولي ا آخره فى أموت

                            [ ] الطبرانى رواه الفتنة مخافة لتزوجت فيهن النكاحArtinya Ibnu Masud berkata Kalau saja usiaku tinggal sepuluh hari dan saya mengetahuibahwasannya saya akan meninggal di penghujung harinya dan pada saat itu saya masih ada waktuuntuk menikah pasti saya akan menikah lebih dahulu karena takut terjadinya fitnah (HR Thabrani)

                            (( )) یتزوج حتى الشاب نسك یتم ال طاوس قالArtinya Thawus berkata Ibadah seorang pemuda belum sempurna sehingga ia menikah

                            ] (( )) رواه فجور أو عجز إال النكاح من یمنعك ما الزوائد البى عمر قال[ شيبة أبي ابنArtinya Umar bin Khatab pernah berkata kepada Abu az-Zawaid Tidak ada yang menghalangikamu untuk menikah kecuali dua hal imma kamu itu lemah (lemah syahwat) ataupun kamu sukaberbuat dosa (HR Ibn Abi Syaibah)Hikmah dan manfaat menikahDi atas telah dipaparkan secara panjang lebar mengenai anjuran Islam (targhib) untuk menikahPertanyaan berikutnya Untuk apa menikah Apa manfaat dan kegunaannya

                            Sebagaimana diketahui bersama bahwa manusia dan makhluk lainnya mempunyai gharizahseksual yang tinggi Tidak disangsikan bahwa kebutuhan biologis ini dari waktu ke waktu dan daritahun ke tahun terus naik dan dahsyat Ditahan dan dibiarkan tentu bukan sebuah jalan keluarDilampiaskan semena-mena sebagaimana hewan juga bukan sebuah solusi yang baik Untuk itu Islammemberikan aturan dalam rangka melampiaskan kebutuhan biologis ini melalui nikah Denganpernikahan kebutuhan biologis yang sudah menggebu itu akan disalurkan secara baik dan benarsehingga diharapkan orang tersebut menjadi tenang dan rehat Karena kini ia telah mempunyai tempatyang bersih dan sah untuk menumpahkan kebutuhan biologisnyaSayyid Sabiq dalam bukunya Fiqhus Sunnah mengatakan bahwa dengan menikah badanmenjadi tenang jiwa juga damai pandangan terpelihara dan kasih saying bisa diwadahi secara benarOleh karena itu sejatinya orang yang sudah menikah menjadi orang yang tenang baik dalam jasmanipandangan maupun jiwanya Dalam sebuah hadits dikatakan

                            ش 1049703 يطان ص 1049703 ورة ف 1049703 ى تقب 1049703 ل الم (( 1049703 رأة إن لم 1049703 الوس 1049703 ق علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى النب 1049703 ي أن هریرة أبي عنیعجبه 1049703 ا ما امرأة من أحدآم رأى فإذا شيطان صورة فى وتدبر

                            م یرد ذلك فإن أهله فليأت[ ] (( مسلم رواه نفسه فى5Artinya Dari Abu Hurairah bahwasannya Rasulullah Saw bersabda Sesungguhnya wanita itu baikketika menghadap ataupun membelakangi dalam bentuk syaithan (menggoda) Apabila salah seorangdi antara kalian melihat sesuatu yang menakjubkan dari wanita maka segeralah datangi keluarganyakarena dengan demikian dapat menolak apa yang sedang bergejolak di dalam dirinya (HR Muslim)Selain untuk memberikan ketenangan lahir bathin menikah juga berguna untuk memperbanyakketurunan dan melanjutkan kehidupannya Karena itu Rasulullah Saw dalam sebuah hadits bersabda

                            ) أبو رواه القيامة یوم األنبياء بكم مكاثر فإنى الودود تزوجواالولودداود)Artinya Rasulullah Saw bersabda Nikahilah wanita-wanita yang subur dan penyayang karena akuadalah nabi yang paling banyak ummatnya kelak pada hari Kiamat (HR Abu Dawud)Bahkan menurut hasil penelitian salah satu badan di PBB yang dikeluarkan pada hari Sabtutanggal 6 Juni 1959 sebagaimana dikutip oleh Sayyid Sabiq dalam Fiqhus Sunnah-nya bahwa usiaorang-orang yang sudah menikah lebih lama dan panjang ketimbang yang tidak atau belum menikahPenilitian ini dilakukan di seluruh pelosok dunia pada tahun 1956 Hasil penelitian ini hemat penulissangatlah logis karena orang yang sudah menikah dapat melampiaskan kebutuhan biologisnyasehingga jiwanya tidak berontak lagi malah lebih tenang Berbeda dengan para bujang yang belumtersalurkan sama sekali jiwa dan badannya akan terus bergejolak tidak tenang Dan ketika dia tidakmenyalurkannya secara benar melalui pernikahan maka jiwanya tetap bergejolak dan tidak tenangsehingga hal ini akan sangat berpengaruh dalam langkah dan kehidupannya Menumpahkan danmelampiaskan bukan pada tempat yang benar juga bukan jalan terbaik karena dia tidak akanmengetahui bersih sehatnya tempat yang dikunjunginya itu Bahkan tidak menutup kemungkinan

                            tempat tersebut telah dikunjungi pula oleh orang lain yang membawa penyakit kelamin yang sangatganas Untuk itu adalah wajar apabila penelitian tersebut mengatakan bahwa umumnya usia yangsudah menikah jauh lebih panjang ketimbang yang tidak atau belum menikahTujuan menikahApa tujuan menikah dalam ajaran Islam Apakah untuk memenuhi kebutuhan biologis semataPernikahan dalam Islam bukan semata demi memenuhi nafsu seksualitas semata akan tetapimempunyai tujuan utama sebagaimana difirmankan oleh Allah dalam surat ar-Rum ayat 21 berikut ini

                            ف 1049703 ي ن إ حم 1049703 ة ور م 1049703 ودة م ك ي 1049703 ن ب ق 1049703 ل خل ن أ ه ات ءای ومنع وج ها ي ل إ وا ن ك س ت ل ا واج ز أ م ك فس ن أ من م ك ل

                            ( الروم ( ون ر فك ت ی قوم ل ات ی آل 21ذلكArtinya Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri darijenismu sendiri supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya dan dijadikan-Nyadiantaramu rasa kasih dan sayang Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tandatandabagi kaum yang berfikir (QS Ar-Rum 21)Dari ayat di atas paling tidak ada tiga tujuan utama dari menikahPertama untuk menenangkan dan menentramkan jiwa (litaskunu ilaiha) Ketenangan jiwa danpikiran merupakan hal yang sangat penting bagi keberhasilan dan kesuksesan seseorang Seseorangakan mempunyai peluang yang sangat besar untuk maju dan berhasil manakala hati pikiran danjiwanya sudah tenang Dengan menikah bayangan-bayangan dan khayalan-khayalan masa mudatertumpah sudah Bahkan karena kini dia sudah mempunyai tempat khusus gejolak itu tidak akanterlalu membludak manakala melihat wanita lain yang menggoda Rasulullah bersabda

                            ش 1049703 يطان ص 1049703 ورة ف 1049703 ى تقب 1049703 ل الم (( 1049703 رأة إن لم 1049703 الوس 1049703 ق علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى النب 1049703 ي أن هریرة أبي عنیعجبه 1049703 ا ما امرأة من أحدآم رأى فإذا شيطان صورة فى وتدبر

                            م یرد ذلك فإن أهله فليأت[ ] (( مسلم رواه نفسه فىArtinya Dari Abu Hurairah bahwasannya Rasulullah Saw bersabda Sesungguhnya wanita itu baikketika menghadap ataupun membelakangi dalam bentuk syaithan (menggoda) Apabila salah seorangdi antara kalian melihat sesuatu yang menakjubkan dari wanita maka segeralah datangi keluarganyakarena dengan demikian dapat menolak apa yang sedang bergejolak di dalam dirinya (HR Muslim)Kedua dengan menikah juga untuk menimbulkan rasa mawaddah cinta kasih kepada keluargaSetiap manusia memiliki keinginan untuk mencintai dan mengasihi orang yang didambakannya Mana6kala cinta kasihnya ini tidak disalurkan kepada orang tertentu maka ia akan mencari benda lain atauhal lain untuk menumpahkan cinta kasihnya itu Dengan menikah cinta kasih itu akan tertuang dantersalurkan secara benar Bukan semata kepada isteri dan anak-anaknya akan tetapi juga kepadakeluarga si isteri dan kerabatnya Dengan demikian pernikahan pada hakikatnya bukan sematapertemuan antara suami isteri saja akan tetapi pertemuan antara dua keluarga besar keluarga suamidan keluarga si isteri Oleh karena itu dalam ajaran Islam disyaratkan adanya wali nikah Ini

                            menunjukkan bahwa pernikahan memang mempertemukan dua keluarga Yang menikah bukan sematasuami dan isteri tapi seluruh keluarga Ketika dua keluarga sudah bertemu di sanalah tempat untukmenuangkan rasa cinta kasih yang sudah menjadi fitrah manusiaKetiga dengan menikah juga untuk menimbulkan rasa kasih sayang rahmah Sebagaimanarasa mawaddah manusia juga mempunyai naluri untuk menyayangi sesamanya Sayang rahmahtidak sama dengan mencintai Sayang rahmah jauh di atas mencintai Rasa sayang biasanya munculdari lubuk hati yang paling dalam Ia lahir bukan karena dorongan nafsu seksual kebutuhan biologisatau hal-hal lahiriyah lainnya Ia betul-betul tumbuh dari dalam jiwa setelah bergaul dan lamamengenal pasangannya Naluri rasa sayangnya ini akan ditumpahkan untuk keluarganya terutamauntuk isteri dan anak-anaknya Dalam sebuah hadits riwayat Imam Bukhari suatu hari Aqra bin Habismelihat Rasulullah Saw sedang mencium cucunya Hasan bin Ali Aqra kemudian berkata Sayamempunyai sepuluh putra putri tapi saya tidak pernah mencium mereka satupun Mendengar ituRasulullah Saw bersabda

                            یرحم ال یرحم ال من إنArtinya Sesungguhnya orang yang tidak pernah menyayangi dia tidak akan disayangiDemikian di antara tujuan menikah dalam Islam sebagaimana yang tertera dalam al-Quransurat ar-Rum ayat 21 Wallahu alamHukum PernikahanPara ulama telah sepakat bahwa nikah itu diperintahkan Namun mereka berbeda pendapatmengenai hukumnya Dalam hal ini para ulama terbagi kepada tiga kelompokPertama nikah wajib bagi setiap orang yang sudah mampu untuk melakukannya sekali seumurhidup Pendapat ini adalah pendapatnya Dawud ad-Dahiry Ibn Hazm dan lainnya Dalil yang menjadidasar pendapat ini adalah dhahir dari nash-nash baik berupa ayat al-Quran maupun hadits Nabi yangmemerintahkan pernikahan Kelompok ini memahami secara tekstual bahwa semua perintah tersebutmenggunakan shigat amar (bentuk perintah) dan setiap perintah menunjukkan wajib karenanya nikahjuga adalah wajib al-ashlu fil amr lil wujub pada dasarnya perintah itu menunjukkan kepada wajibPendapat kedua mengatakan bahwa nikah itu hukumnya adalah sunnah saja Pendapat iniadalah pendapatnya Jumhur ulama Pendapat kedua ini memahami perintah nikah yang terdapat dalamal-Quran dan Sunnah kepada hukum sunnah bukan wajib Firman Allah yang terdapat dalam surat an-Nisa ayat 3 misalnya yang berbunyi

                            ورباع وثالث مثنى النساء من لكم طاب ما فانكحواArtinya Maka nikahilah wanita-wanita yang kamu sukai dua tiga dan empat (QS An-Nisa 3)Ayat di atas menurut pendapat kedua ini bukanlah menunjukkan wajib Karena dalam ayat diatas Allah mengkaitkan nikah dengan kemampuan istithaah Artinya barang siapa yang sudahmampu untuk menikah maka menikahlah Sedangkan yang belum mampu untuk menikah maka tidakmengapa ia tidak menikah Karena itu menikah bukanlah wajib akan tetapi sunnah sajaPendapat ketiga adalah pendapat yang mengatakan bahwa hukum menikah berbeda-bedatergantung kondisi seseorang Pendapat ini adalah pendapat kuat pada madzhab MalikiyyahSyafiiyyah dan Hanabilah

                            Menurut pendapat ini hokum menikah bisa wajib bagi mereka yang sudah siap dan mampubaik lahir maupun bathin sehingga kalau tidak menikah ia akan terjerumus kepada perbuatan zinaTidak ada cara lain untuk menjaganya kecuali dengan jalan menikah Dalam qaidah Ushuliyyahdaikatakan Sesuatu yang tidak menyebabkan terpenuhinya sesuatu yang wajib kecuali dengansesuatu itu maka sesuatu itu menjadi wajib hukumnya7Nikah juga hukumnya bisa sunnah bagi mereka yang syahwatnya sudah menggebu akan tetapimasih besar kemungkinan seandainya belum menikah pun ia masih dapat menjaga diri dari perbuatanzina Untuk kondisi seperti ini nikah hukumnya sunnah sajaNikah juga bisa haram bagi orang yang belum siap menikah baik secara lahir (menafkahi)maupun secara bathin (berhubungan badan) sehingga kalau dipaksakan menikah si wanita akanmenderita baik lahirnya maupun bathinnya Atau nikah juga bisa menjadi haram bagi orang yangbermaksud jahat dengan nikahnya itu misalnya ingin menyakiti si isteri dan keluarganya atau karenabalas dendam dan sebagainyaNikah juga bisa makruh bagi orang yang kondisinya seperti disebutkan diatas akan tetapitidak menimbulkan madharat bagi si isteri Jadi apabila ia menikah si isteri tidak merasakan dampaknegative yang sangat besar Untuk orang seperti ini sebaiknya jangan dahulu menikah dan kalaupunmau menikah maka hukumnya makruh sajaDari ketiga pendapat ini penulis lebih cenderung untuk mengambil pendapat ketiga ini bahwapernikahan itu hukumnya berbeda-beda disesuaikan dengan kondisi orang yang bersangkutanPendapat ini rasanya lebih tepat terutama untuk kondisi sekarangMacam-macam pernikahan yang dilarang1 Nikah SyigarNikah Syigar adalah seorang laki-laki menikahkan putri perempuannya atau saudariperempuannya dengan orang lain dengan syarat orang tersebut mau menikahkan putrinya atausaudari perempuannya dengan orang tadi baik pernikahan tersebut memakai mahar maupuntidak Hanya saja umumnya pernikahan Syigar ini tidak ada maharnya karena sudah digantidengan tukar menukar putri atau saudari perempuannyaPara ulama sepakat bahwa nikah Syigar ini haram hukumnya Hal ini didasarkankepada hadits-hadits berikut ini

                            الشغار عن وسلم عليه الله صلى الله رسول نهى قال جابر عن( مسلم( أخرجهArtinya Jabir berkata Rasulullah Saw melarang nikah syigar (HR Muslim)

                            عن (( وسلم عليه الله صلى الله رسول نهى قال هریرة أبى عن والشغار قال الشغار

                            وأزوج 1049703 ك أخت 1049703 ك زوجن 1049703 ى أو ابنت 1049703 ى وأزوج 1049703 ك ى 1049703 كزوجن 1049703 ابنت للرج 1049703 ل الرج 1049703 ل یق 1049703 ول أن[ ماجه)) [ وابن والنسائي مسلم أخرجه أختىArtinya Abu Hurairah berkata Rasulullah Saw melarang nikah Syigar Nikah Syigar adalahseorang laki-laki berkata kepada laki-laki lain nikahkan saya dengan anak perempuan kamudan saya nanti akan menikahkanmu dengan anak perempuan saya atau nikahkan saya dengansaudari perempuan kamu dan saya akan menikahkan kamu dengan saudari perempuan saya(HR Muslim NasaI dan Ibn Majah)

                            2 Nikah MuhallilMuhallil secara bahasa berarti yang menjadikan halal Nikah Muhallil adalah pernikahandi mana seorang laki-laki menikahi seorang wanita yang sudah ditalak tiga kemudian iamentalaknya dengan maksud agar wanita tersebut dapat dinikahi kembali oleh suaminya yangdahulu yang telah mentalak tigaPernikahan ini biasanya terjadi ketika si mantan suami yang telah mentalak isterinya tigakali bermaksud untuk kembali lagi kepada isterinya tadi namun karena sudah ditalak tiga iatidak boleh langsung menikahi mantan isterinya itu kecuali si isteri tadi menikah dahulu denganlaki-laki lain Untuk tujuan itu kemudian si laki-laki tadi menyewa atau membayar laki-laki lainagar menikahi mantan isterinya tadi dengan catatan tidak boleh disetubuhi atau boleh disetubuhitapi harus sesegera mungkin diceraikan agar mantan suami tadi dapat menikahinya kembaliOrang yang dibayar untuk menikahi mantan isterinya dalam istilah fiqh disebut dengan almuhallil(yang menjadikan halal) sedangkan mantan suami yang membayar laki-laki tadi disebutdengan al-muhallal lah Pernikahan ini haram hukumnya berdasarkan dalil berikut ini8

                            ل 1049703 ه والمحل 1049703 ل المحل 1049703 ل وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله ول 1049703 لىص رس 1049703 الله لع (( 1049703 ن ق 1049703 ال م 1049703 سعود اب 1049703 ن ع 1049703 ن

                            ( وأحمد والنسائي الترمذى (أخرجهArtinya Ibnu Masud berkata Rasulullah melaknat al-muhallil (yang menjadikan halal) dan almuhallallah (yang dijadikan halal karenanya) (HR Turmudzi Nasai dan Ahmad)

                            عب)) [ 1049703 د رواه رجمتهم 1049703 ا إال بمحلل 1049703 ة و بمحل 1049703 ل ال 1049703 ىأوت(( ال 1049703 ق الخط 1049703 اب ب 1049703 ن عم 1049703 ر ع 1049703 ن

                            صحيح بإسناد [الرزاقArtinya Umar bin Khatab berkata Tidak didatangkan kepadaku muhallil dan wanita yangdijadikan halal karenanya kecuali aku akan meranjam keduanya (HR Abdur Razak dengansanad yang shahih)3 Nikah IstibdhaNikah Istibdha adalah nikah yang dimaksudkan untuk memperoleh keturunan atau bibitunggul Dalam prakteknya nikah ini atas usul dan kemauan si suami setelah melihat ada orangyang dipandang hebat pintar atau aneh dari yang lainnya sehingga ia pun berkeinginan untukmendapatkan putra seperti dia Sang suami biasanya berkata kepada isterinya Apabila kamusudah suci dan selesai haidmu pergilah ke si anu (misalnya seorang professor) dan bersenangsenanglahdengannya sampai kamu hamil Ketika sudah hamil baru isteri tersebut pulang lagidan kembali lagi kepada suaminya Dan suaminya sangat bahagia karena akan mendapatkanputra yang sangat diinginkannya Istibdha secara bahasa artinya bersetubuh (jima) Pernikahanseperti ini jelas diharamkan4 Nikah ar-RahtRaht secara bahasa berarti rombongan kelompok Dalam pernikahan ini sekelompoklaki-laki (syaratnya tidak boleh lebih dari sepuluh orang) bersekutu dan sepakat untuk menggauliseorang perempuan secara bergantian dan bergilir Ketika wanita tadi hamil dan melahirkansemua laki-laki yang ikut menanam saham pada wanita tadi harus berkumpul di hadapanwanita tadi Setelah berkumpul si wanita berkata

                            فالن یا ابنك فهو ولدت وقد أمرآم من آان ما عرفتم قد

                            Artinya Kalian telah maklum dengan apa yang telah kalian lakukan Kini saya sudahmelahirkan maka anak ini adalah anakmu wahai fulan (sambil menunjuk salah satu laki-lakiyang disukainya)Ketika si wanita menunjuk salah satu laki-laki yang disukainya maka laki-laki itulahyang harus menjadi bapak dari anak tersebut sekaligus menjadi suaminya yang resmi Tidakboleh si laki-laki tersebut menolak dengan alasan dan catatan apapun Sementara laki-laki lainyang tidak terpilih mereka beterbangan lagi mencari mangsa-mangsanya yang lainLantas siapa yang diuntungkan dan dirugikan dalam pernikahan semacam ini Tentu yangrugi adalah orang ganteng dan baik karena dialah yang akan dipilih oleh wanita tersebutSementara yang beruntung adalah laki-laki jelek dan jahat karena jelas dia tidak akan dipilihsehingga ia masih bisa leluasa menaburkan racun-racun asmara dan syahwatnya Dalam duniamodern terutama di kota-kota besar pernikahan masa Jahiliyyah ini masih ada dan berlaku untuktidak mengatakan banyak berlaku Hanya saja dengan nama dan format lain Dalam istilahsekarang nikah Raht ini disebut dengan nama Salome (satu lobang rame-rame maaf)Naudzubillah5 Nikah al-BaghayaAl-Baghaya secara bahasa berarti pelacur Nikah al-Baghaya ini sama dengan nikah ar-Raht di atas Hanya saja dalam nikah Baghaya ini tidak dibatasi jumlah pengunjungnya Iaboleh lebih dari sepuluh orang bahkan tidak terhitung sekalipun Setiap laki-laki hidung belangyang sreg dan greget dengan seorang wanita yang disukai bersama boleh melakukan isytirakWanita yang menjadi sasaran segerombolan laki-laki tersebut tidak boleh menolak dan tidakmelayani tamu-tamu hidung belang tersebut Tua muda ganteng jelek pesek mancungkurus gemuk dekil bersih kalau dia datang harus diservice secara memuaskan Setiap orang9yang sedang bertamu pada hari itu biasanya menancapkan tanda khusus berupa bendera di luarrumahnya sebagai tanda bahwa wanita tersebut sedang full on ada tamuSetiap laki-laki yang pernah bertamu harus mengisi buku tamu Buku tamu ini biasanyadisiapkan khusus oleh wanita tersebut Tidak ada seorang tamu pun yang jajan di rumahnyakecuali namanya tercatat Ketika wanita tersebut hamil wanita tersebut melihat daftar tamunyadan memanggil satu persatu tamu-tamu berhidung belang tersebut Tidak boleh menolak ketikawanita tersebut mengundang dan memanggilnyaSetelah melahirkan wanita tersebut memanggil seluruh tamu-tamunya berikut seorangqafah (juru taksir manusia) Tukang qafah ini bertugas melihat dan membaca si bayi lalumembaca pula seluruh tamu yang hadir untuk dicarikan kesamaannyamdashistilah sekarang mungkincek darah dan gen Tamu yang lebih banyak kesamaan dengan bayi tadi dialah yang akanmenjadi bapaknya sekaligus menjadi suami wanita tersebut Ketika sudah diputuskan oleh jurutaksir tadi tidak boleh si laki-laki tersebut menolak apalagi tidak bertanggung jawabSiapa yang diuntungkan dalam pernikahan ini Tentu mereka yang dapat menyuap siqafah agar tidak ditunjuk Yang rugi Yang tidak menyuap si qafah sama sekali karena dialahyang akan menjadi bapak dari bayi hasil rame-rame tadimdashdalam istilah iklan di Indonesiaidentik dengan iklan permen Nano-Nano rame rasanya Naudzubillah Apakah pernikahanseperti ini ada pada masa sekarang Ya jelas ada hanya dengan nama dan format lain bahkandengan alat dan teknologi canggih sehingga tidak ada tamu-tamu yang merasa dirugikan untukmenanggung bayi rame-rame tersebut Pernikahan Baghaya ini dalam konteks sekarangbertebaran dimana-mana dengan berbagai nama misalnya Saritem di Bandung dan SurabayaKramat Tunggak di Jakarta Warung Remang-Remang di setiap pinggiran jalan Panti Pijat yangtersebar hampir di seluruh kota dan lainnya Naudzubillah6 Nikah Badal

                            Secara bahasa badal berarti menukar mengganti Nikah Badal adalah pernikahan di manaseorang laki-laki yang sudah beristri berkata kepada laki-laki lain yang juga sama sudah beristriBiarkan isteri kamu tidur dengan saya dan saya ijinkan isteri saya tidur dengan kamu kalaukamu keberatan biar kita tukar tambah Jadi Nikah Badal ini berupa pernikahan tukar menukaristeri Dalam dunia modern terutama di kota-kota besar seperti Jakarta pernikahan ini seringkalidiistilahkan dengan Tukar Kunci Jadi dalam pergaulan-pergaulan glamour apabila seoranglaki-laki berkata kepada laki-laki lain yang sama-sama sudah berkeluarga Ayo kita tukar kuncimaka maksudnya adalah pernikahan Badal ini Tentu bukan sembarang kunci tapi kunci inikunci ajaib yang bukan saja bisa membuka pintu tapi membuka yang mempunyai pintunaudzubillah min dzalik7 Nikah MutahMutah secara bahasa berarti bersenang-senang Nikah Mutah dalam dunia sekarangdisebut dengan Nikah Kontrak Maksudnya seorang laki-laki menikahi seorang wanita hanyasaja ketika akadnya ditentukan untuk masa satu minggu misalnya atau satu bulan satu tahunatau bahkan satu hari kemudian si laki-laki tadi memberikan upah atau biaya sebagaiimbalannya Pernikahan ini pada masa Rasulullah Saw pernah dibolehkan karena saat itu sedangkondisi perang yang berbulan-bulan Namun tidak lama setelah itu Rasulullah Sawmenghapusnya dan mengharamkannya sampai hari Kiamat kelak Oleh karena itu seluruh ulamasepakat bahwa pernikahan Mutah ini haram hukumnya Untuk pembahasan lebih lanjut masalahNikah Mutah ini insya Allah akan penulis bahas dalam makalah tersendiri8 Nikah al-UrfiNikah Urfi ini ramai diperbincangkan di Mesir belakangan ini Boleh jadi nama NikahUrfi ini untuk konteks Indonesia belum sampai dan belum pernah terdengar meskipun tidakmenutup kemungkinan dalam prakteknya sudah sejak dahulu berjalan dan berlanjut Nikah Urfiadalah pernikahan antara laki-laki dan perempuan yang tidak diketahui oleh kelurganya bolehjadi tidak memakai saksi tidak diumumkan dan tidak memakai wali Bukan hanya itu antaralaki-laki dan perempuan hidup berpisah makan dan minum sendiri-sendiri bahkan tinggal punberpisah Namun ketika keduanya greget untuk making love baru keduanya bersama dan dimana saja jadi10Pernikahan ini banyak merajarela di Mesir dan demikian juga di Indonesia terutama dikalangan mahasiswa mahasiswi Untuk melampiaskan nafsu seksualnya keduanya sepakat untukmembungkus perbuatan hinanya dengan bungkusan yang seolah-olah dilegalkan dandiperbolehkan oleh ajaran Islam Boleh jadi ada saksi hanya saja saksinya adalah teman-temandekatnya saja Sementara keluarganya tidak mengetahuinya sedikitpun Modus opperandi daripernikahan ini juga adalah untuk mendapatkan nafkahAkhir-akhir ini di Mesir merebak pernikahan ini karena si wanita biasanya menginginkannafkah yang besar dan tidak peduli dengan cara atau bentuknya Pernikahan ini jelas tidakmemakai surat-surat resmi dari pejabat yang berwenang (di Indonesia dari KUA) Pernikahan inijelas haram hukumnya karena pada hakikatnya adalah perzinahan modern NaudzubillahSemua jenis pernikahan yang telah disebutkan di atas diharamkan dalam ajaran IslamMengapa Karena pernikahan dalam ajaran Islam mempunyai aturan tersendiri ada rukun-rukun dansyarat-syarat yang harus dipenuhi Ketika rukun dan syaratnya tidak terpenuhi maka pernikahantersebut menjadi batal dan haram Untuk mengetahui lebih lanjut persoalan ini nanti akan kita bahaslebih jauh dalam pembahasan akad nikahDemikian sekelumit mengenai jenis dan macam pernikahan yang dilarang dan diharamkandalam ajaran Islam Tidak ada alasan untuk seorang muslim dan muslimah untuk melegalkan terlebihmempraktekkan pernikahan-pernikahan di atas Semoga kita terhindar dari semua jenis pernikahan

                            terkutuk di atasWanita-wanita yang haram untuk dinikahi (al-muharramaat minannisaa)Dalam ajaran Islam ada beberapa wanita yang haram hukumnya untuk dinikahi oleh laki-lakiHal ini sebagaimana dijelaskan oleh Allah dalam firmanNya surat an-Nisa ayat 22-24

                            ا يل س 1049703 ب وس 1049703 اء ومقت 1049703 ا ة فاح 1049703 ش 1049703 ان آ ن 1049703 ه إ د 1049703 لفق 1049703 س م 1049703 ا ل 1049703 ا إ اء الن 1049703 س من م اؤآ ءاب ح ك ن ما كحوا ن ت والخ 1049703 ت األ ن 1049703 ات وب خ

                            ال 1049703 أ ن 1049703 ات وب م ك وخال 1049703 ات م ك و 1049703 ات م ك واتخ 1049703 عم وأ م ك ن 1049703 ات وب م ك مه 1049703 ات

                            أ م ك عل 1049703 ي م 1049703 ت حرف 1049703 ي ي الل 1049703 ات م ك ب ب 1049703 ائ ور م ك ائ ن 1049703 س مه 1049703 ات

                            وأ ن 1049703 اعة 1049703 الرض م م ك خ 1049703 وات وأ م ك ض 1049703 عن ر

                            أ ي الل 1049703 ات م ك مه 1049703 ات وأ

                            ئ 1049703 ل وحال م ك عل 1049703 ي جن 1049703 اح فل 1049703 ا ه 1049703 ن ب م دخل 1049703 ت م 1049703 واون ك ل 1049703 ت ن ف 1049703 إ ه 1049703 ن ب م دخل 1049703 ت ي الل 1049703 ات م ك ائ س ن من م حجورآا غف 1049703 ور 1049703 ان آ الل 1049703 ه ن إ س 1049703 لف ق 1049703 د م 1049703 ا ل 1049703 ا إ ن ي ت خ 1049703 أ

                            ال ن ب 1049703 ي جمع 1049703 وا ت ن وأ م ك ب ص 1049703 ال أ 1049703 ن م ال 1049703 ذین م ك ن 1049703 ائ ب أ

                            اء ور م 1049703 ا ك 1049703 م ل ح 1049703 ل وأ م ك عل 1049703 ي الل 1049703 ه ت 1049703 اب آ م ك ت 1049703 ان

                            م ی ك 1049703 أ مل ما ال إ اء س الن من ات محصن وال حيما رهن ج 1049703 ور أ وهن ف 1049703 آت هن 1049703 ن م ب 1049703 ه م عت مت اس 1049703 ت افحين 1049703 ا سم 1049703 فم غي 1049703 ر ين مح 1049703 صن م ك موال

                            أ ب غوا ت ب ت ن أ م ك ذلحكيم 1049703 ا يم 1049703 ا عل 1049703 ان آ الل 1049703 ه ن إ فری 1049703 ضة ال ع 1049703 د ب 1049703 ن م ه1049703 ب م ت اض 1049703 ي ر ت فيم 1049703 ا م ك عل 1049703 ي جن 1049703 اح ول 1049703 ا فری 1049703 ضة(24- ( 22النساء Artinya Dan janganlah kamu kawini wanita-wanita yang telah dikawini oleh ayahmu terkecuali padamasa yang telah lampau Sesungguhnya perbuatan itu amat keji dan dibenci Allah dan seburuk-burukjalan (yang ditempuh)Diharamkan atas kamu (mengawini) ibu-ibumu anak-anakmu yang perempuansaudara-saudaramu yang perempuan saudara-saudara bapakmu yang perempuan saudara-saudaraibumu yang perempuan anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang laki-laki anak-anakperempuan dari saudara-saudaramu yang perempuan ibu-ibumu yang menyusui kamu saudaraperempuan sepersusuan ibu-ibu istrimu (mertua) anak-anak istrimu yang dalam pemeliharaanmu dariistri yang telah kamu campuri tetapi jika kamu belum campur dengan istrimu itu (dan sudah kamuceraikan) maka tidak berdosa kamu mengawininya (dan diharamkan bagimu) istri-istri anakkandungmu (menantu) dan menghimpunkan (dalam perkawinan) dua perempuan yang bersaudarakecuali yang telah terjadi pada masa lampau sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi MahaPenyayang Dan (diharamkan juga kamu mengawini) wanita yang bersuami kecuali budak-budakyang kamu miliki (Allah telah menetapkan hukum itu) sebagai ketetapan-Nya atas kamu Dandihalalkan bagi kamu selain yang demikian (yaitu) mencari istri-istri dengan hartamu untuk dikawinibukan untuk berzina Maka istri-istri yang telah kamu nikmati (campuri) di antara mereka berikanlahkepada mereka maharnya (dengan sempurna) sebagai suatu kewajiban dan tiadalah mengapa bagi

                            11kamu terhadap sesuatu yang kamu telah saling merelakannya sesudah menentukan mahar ituSesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana (QS an-Nisa 22-24)Dari ayat di atas ditambah keterangan-keterangan lainnya para ulama membagi wanita-wanitayang haram untuk dinikahi itu menjadi dua bagian besarPertama wanita-wanita yang haram untuk dinikahi selamanya Artinya seorang laki-laki tidakboleh menikahi wanita jenis ini kapanpun dan dalam kondisi apapunKedua wanita-wanita yang haram untuk dinikahi untuk sementara waktu Untuk bagian keduaini wanita-wanita tersebut haram untuk dinikahi selama ia berada dalam keadaan khusus(penjelasannya akan dibahas di bawah nanti) dan apabila keadaan tersebut sudah hilang maka ia bolehdinikahiWanita-wanita yang haram dinikahi selamanyaYang termasuk wanita-wanita yang haram untuk dinikahi selamanya (muabbada) ini ada tigakelompokA Haram dinikahi lantaran keturunan (nasab)Wanita-wanita yang haram dinikahi karena nasab (keturunan) ini ada tujuh jenis1 Semua Ibu baik dari pihak ibu maupun dari pihak bapak sampai ke atas yangmelahirkan laki-laki tersebut Maksudnya wanita-wanita yang menyebabkan lakilakiitu lahir (ibu) baik dari pihak ibunya sendiri maupun dari pihak bapaknya sendirisampai ke atas haram untuk dinikahi Misalnya ibunya sendiri ibunya ibu (nenek daripihak ibu) ibunya bapak (nenek dari pihak bapak) ibunya nenek dari pihak ibu ibunyanenek dari pihak bapak dan seterusnya sampai ke atas Wanita-wanita ini semuanyaharam untuk dinikahi selamanya (al-ummahaat)2 Semua Anak perempuan baik dari pihak putra laki-lakinya maupun putriperempuannya terus sampai ke bawah Maksudnya semua wanita yang dilahirkankarena laki-laki tersebut baik anak perempuan itu putri dari putranya maupun dariputrinya Misalnya anak perempuannya sendiri cucu perempuannya dari anakperempuan cucu perempuan dari anak laki-laki anak perempuan dari cucu perempuanatau anak perempuan dari cucu laki-laki sampai ke bawah Semua anak perempuan iniharam untuk dinikahi selamanya (al-banaat)3 Semua Saudari perempuan dari semua pihak dan jihah Misalnya saudariperempuan sekandung saudari perempuan sebapak dan saudari perempuan seibuSemua saudari perempuan ini juga haram untuk dinikahi selamanya (al-akhawaat)4 Semua saudari perempuan ayah (bibi tante dari pihak ayah) sampai ke atas baiksekandung sebapak maupun seibu Misalnya saudari perempuan sekandung ayahsaudari perempuan seibu ayah saudari perempuan seibu saudari perempuan bibinyaayah saudari perempuan bibinya bibi ayah dan seterusnya sampai ke atas Semua bibidari pihak ayah ini haram hukumnya untuk dinikahi (al-ammat)5 Semua saudari perempuan ibu (bibi tante dari pihak ibu) sampai ke atas baiksekandung sebapak maupun seibu Misalnya saudari perempuan sekandung ibusaudari perempuan sebapak ibu saudari perempuan seibu ibu saudari perempuanbibinya ibu saudari perempuan bibinya bibi ibu dan seterusnya sampai ke atas Semuabibi dari pihak ibu ini haram hukumnya untuk dinikahi (al-khalaat)6 Semua anak perempuan dari saudara laki-laki baik sekandung sebapak maupunseibu sampai ke bawah (keponakan dari saudara laki-laki) Misalnya anakperempuan dari saudara laki-laki sekandung anak perempuan dari saudara laki-lakisebapak anak perempuan dari saudara laki-laki seibu anak perempuan dari anak

                            perempuan saudara laki-laki sekandung anak perempuan dari anak perempuan saudaralaki-laki sebapak anak perempuan dari anak perempuan saudara laki-laki seibu anakperempuan dari keponakannya keponakan saudara laki-laki terus sampai ke bawah(banatul akh)7 Semua anak perempuan dari saudari perempuan baik sekandung sebapakmaupun seibu sampai ke bawah (keponakan dari saudari perempuan) Misalnya12anak perempuan dari saudari perempuan sekandung anak perempuan dari saudariperempuan sebapak anak perempuan dari saudari perempuan seibu anak perempuandari anak perempuan saudari perempuan sekandung anak perempuan dari anakperempuan saudari perempuan sebapak anak perempuan dari anak perempuan saudariperempuan seibu anak perempuan dari keponakannya keponakan saudari perempuanterus sampai ke bawah (banatul ukhti) Semua keponakan baik dari pihak saudara lakilakimapun dari saudari perempuan semuanya haram untuk dinikahiDalam sebuah hadits dari Ibnu Abbas dikatakan

                            تع 1049703 الى قول 1049703 ه ق 1049703 رأ ث 1049703 م س 1049703 بع ال 1049703 صهر وم 1049703 ن بع1049703 )) س النسب من حرم قال باس ع ابن عن[ ] (( البخارى رواه أمهاتكم عليكم حرمتArtinya Ibnu Abbas berkata Wanita-wanita yang diharamkan karena keturunan itu adatujuh dan yang diharamkan karena pernikahan juga ada tujuh Ibnu Abbas kemudianmembaca firman Allah dalam surat an-Nisa ayat 22-24 Diharamkan kepada kalianhellip (HRBukhari)Para ulama telah sepakat bahwa ketujuh jenis wanita yang telah disebutkan di atasharam hukumnya untuk dinikahi selamanya Untuk lebih memudahkan menghapal jeniswanita-wanita yang haram untuk dinikahi selamanya ini maka harus diingat bahwa seluruhketurunan dan kerabat si laki-laki semuanya haram untuk dinikahi kecuali empat orang sajayaitu anak perempuan pamannya dari pihak bapak (banatul amm sepupu putrinya om paman) anak perempuan pamannya dari pihak ibu (banatul khal sepupu) anak perempuanbibinya dari pihak bapak (banat ammatih sepupu putrinya bibi) dan anak perempuan bibinyadari pihak ibu (banatul khalah sepupu putrinya bibi) Untuk empat jenis wanita ini bolehuntuk dinikahi dan sisanya tidak boleh untuk dinikahiKeempat jenis wanita tersebut boleh untuk dinikahi berdasarkan firman Allah dalamsurat al-Ahzab ayat 50

                            ف 1049703 اء أ مم 1049703 ا مين 1049703 ك ی ك 1049703 ت مل وم 1049703 ا هن ج 1049703 ور أ ها 1049703 ت ی اأ ی

                            ي ءات ي ت الال واجك ز أ ك ل ا ن ل ل ح أ ا ن إ ي ب الني ت الال ك ت خاال ات ن وب خالك ات ن وب ك عمات ات ن وب عمك ات ن وب ك ي عل ه الل

                            معك ن هاجردون 1049703 ن م ي 1049703 ك ب الن اد ر

                            أ ن إ ي ب لن ل ها فس ن ت وهب ن إ ة مؤمن ة أ وامرل خالصة كحها ن ت س ی ن أ

                            ي 1049703 ك عل وما 1049703 ون واجهم ز أ في هم ي عل ا ضن فر ما ا من عل قد ين مؤمن الك ی ال ي ك ل هم مان ی

                            أ ت ك ملحيما ر ا غفور ه الل ان وآ ج حر

                            ( ( 50األحزاب Artinya Hai Nabi sesungguhnya Kami telah menghalalkan bagimu istri-istrimu yang telahkamu berikan mas kawinnya dan hamba sahaya yang kamu miliki yang termasuk apa yangkamu peroleh dalam peperangan yang dikaruniakan Allah untukmu dan (demikian pula) anakanakperempuan dari saudara laki-laki bapakmu anak-anak perempuan dari saudara perempuanbapakmu anak-anak perempuan dari saudara laki-laki ibumu dan anak-anak perempuan darisaudara perempuan ibumu yang turut hijrah bersama kamu dan perempuan mukmin yangmenyerahkan dirinya kepada Nabi kalau Nabi mau mengawininya sebagai pengkhususanbagimu bukan untuk semua orang mukmin Sesungguhnya Kami telah mengetahui apa yangKami wajibkan kepada mereka tentang istri-istri mereka dan hamba sahaya yang mereka milikisupaya tidak menjadi kesempitan bagimu Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi MahaPenyayang (QS Al-Ahzab 50)B Haram dinikahi lantaran perkawinan (al-mushaharah)Wanita-wanita yang dilarang untuk dinikahi lantaran pernikahan ini adalah sebagaiberikut1 Isteri bapak (ibu tiri)Sehubungan dengan jenis wanita ini dalam sebuah hadits dikatakan13

                            األب ام 1049703 رأة إال یح 1049703 رم م 1049703 ا یحرم 1049703 ون الجاهلي 1049703 ة أه 1049703 ل ان1049703 )) آ ق 1049703 ال عب 1049703 اس اب 1049703 ن عنآب 1049703 اؤآم نك 1049703 ح م 1049703 ا تنكح (( 1049703 وا وال وج 1049703 ل بين 1049703 ز والجمع

                            ع الله فأنزل قال األختينالطب 1049703 رى تف )) [ 1049703 سير األخت 1049703 ين ب 1049703 ين إال 1049703 وا النساء من

                            تجمع )) (( وأن و سلف قد ماصحيح ( 1328 [بسندArtinya Ibnu Abbas berkata Orang-orang jahiliyyah mengharamkan semua wanitayang diharamkan dalam ajaran Islam kecuali isteri bapak dan bolehnya menikahi kakakberadik sekaligus Kemudian turun firman Allah Janganlah kalian menikahi wanitawanitayang telah dinikahi oleh bapak-bapak kamu kecuali apa yang telah berlakudahulu (QS An-Nisa 22) dan Dan dilarang juga menikahi kakak beradik sekaligus(QS An-Nisa 23) (Dalam Tafsir ath-Thabari dengan sanad Sahih (8hal 132)Dengan ayat ini para ulama telah sepakat bahwa yang termasuk diharamkanuntuk dinikahi selamanya juga itu adalah wanita-wanita yang sudah atau pernahdinikahi oleh ayahnya baik wanita tersebut telah didukhul (disetubuhi) oleh ayahnyaataupun belum

                            بعثن (( 1049703 ى ق 1049703 ال تری 1049703 د أی 1049703 ن ل 1049703 ه فقل 1049703 ت رای 1049703 ة ه1049703 ومع عم 1049703 ى لقي 1049703 ت ق 1049703 ال الب 1049703 راء ع 1049703 نأض 1049703 رب أن رجل 1049703 أمرنى إلى وسلم عليه الله صلى الله رسول

                            ف أبيه امرأة نكح[ ] (( والحاآم داود أبو رواه ماله وآخذ عنقهArtinya Al-Bara berkata Suatu hari saya bertemu dengan paman saya yang sedangmembawa bendera Saya lalu bertanya Mau kemana paman Ia menjawab Saya

                            diutus oleh Rasulullah Saw untuk membunuh dan mengambil harta laki-laki yangmenikahi isteri bapaknya (HR Abu Dawud dan Hakim)Dari hadits ini didapati bahwa laki-laki yang menikahi wanita-wanita yangpernah dinikahi oleh bapaknya harus dibunuh dan diambil hartanya Ini menunjukkansaking kerasnya larangan tersebut Dari sini para ulama kemudian berkesimpulanbahwa isteri bapak haram untuk dinikahi selamanya2 Ibunya isteri (mertua perempuan)Ketika seorang laki-laki telah menikah dengan seorang wanita maka ibu dari isterinyatadi (mertua) menjadi haram untuk dinikahi baik isterinya tersebut telah didukhul(disetubuhi) maupun belum Hal ini dikarenakan mertua masuk dalam keumuman suratan-Nisa ayat 23 Dan diharamkan juga ibu-ibu isteri-isteri kalian Termasuk kedalam jenis ini juga ibunya mertua dan ibunya bapak mertua3 Anak isteri (anak tiri ar-rabibah)Apabila sebelum menikah si isteri sudah mempunyai anak perempuan maka si lakilakitidak boleh menikahi putri dari isterinya itu Namun para ulama mensyaratkantidak bolehnya menikahi anak perempuan dari isteri itu apabila ibunya (isteri si laki-lakitersebut) telah disetubuhinya Namun apabila misalnya ia menikahi isterinya kemudiancerai sebelum melakukan hubungan badan maka laki-laki tadi boleh menikahi anakperempuannya Hal ini didasarkan pada firman Allah dalam surat an-Nisa ayat 23 diatas yang berbunyi

                            م ل ن فإ هن ب م ت ل دخ ي ت الال م ك ائ س ن من م حجورآ في ي ت الال م ك ب ائ ب ورم ت ل دخ وا ون ك تم ك ي عل اح ن ج فال هن ب

                            Artinya (dan diharamkan kepadamu) anak-anak istrimu yang dalam pemeliharaanmudari istri yang telah kamu campuri tetapi jika kamu belum campur dengan istrimu itu(dan sudah kamu ceraikan) maka tidak berdosa kamu mengawininyahellip(QS An-Nisa23)Termasuk ke dalam hukum ini adalah anak perempuan dari putra putri isterinya144 Isteri anak kandung sendiri (menantu)Seorang laki-laki juga tidak boleh menikahi isteri anak laki-lakinya berdasarkan firmanAllah dalam surat an-Nisa ayat 23 di atas

                            م ك ب صال أ من ذین ال م ك ائ ن ب أ ل ئ وحال

                            Artinya (dan diharamkan bagimu) istri-istri anak kandungmu (menantu) (QS An-Nisa 23)Di samping isteri anak kandung sendiri juga diharamkan isteri anak dari susuan hal inididasarkan pada hadits berikut ini

                            م 1049703 ن یح 1049703 رم م 1049703 ا الرض 1049703 اع م 1049703 ن یح (( 1049703 رم وس 1049703 لم 1049703 هعلي الله ص 1049703 لى الله رس 1049703 ول ق 1049703 ال

                            )) [ ( 8والطبرى ( ( 471 149) آثير ابن تفسير 1النسبArtinya Rasulullah Saw bersabda Diharamkan wanita-wanita karena sesususebagaimana diharamkannya wanita-wanita karena keturunan (Lihat dalam Tafsir IbnKatsir 1471 dan Tafsir ath-Thabari 8149)Para ulama dalam hal ini tidak memasukan anak perempuan dari isteri anakkandung (anak perempuan dari menantu) atau anak perempuan dari anak isteri (anak

                            perempuan dari anak tiri) sebagai halilah Oleh karena itu seseorang boleh menikahianak perempuan dari menantu dan anak perempuan dari anak tiriUntuk memudahkan mengingat dan menghapal jenis wanita-wanita yang haramuntuk dinikahi karena pernikahan maka dapat dikatakan bahwa semua wanita yangterkait karena pernikahan semuanya boleh dinikahi oleh laki-laki kecuali empat orangsaja yaitu isteri bapaknya (ibu tiri) mertua perempuan anak perempuan dari isterinyayang telah disetubuhi (anak tiri tapi ibunya sudah disetubuhi) dan isteri anakkandungnya (menantu)C Haram dinikahi lantaran susuan (muharramaat bir radha)Wanita-wanita yang satu susu juga haram untuk dinikahi Hal ini didasarkan padaketerangan berikut ini

                            ضاعة الر من م ك خوات وأ م ك ضعن ر أ ي ت الال م ك مهات

                            وأArtinya (Diharamkan kepadamu) ibu-ibumu yang menyusui kamu saudara perempuansepersusuan (QS An-Nisa 23)Dalam sebuah hadits dikatakan

                            الن 1049703 (( سب م 1049703 ن یح 1049703 رم م 1049703 ا الرض 1049703 اع م 1049703 ن لم 1049703 رمیح(( 1049703 وس علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى الله رس 1049703 ول قال

                            [ مسلم و البخارى [أخرجهArtinya Rasulullah Saw bersabda Diharamkan wanita-wanita karena sesusu sebagaimanadiharamkannya wanita-wanita karena keturunan (HR Bukhari Muslim)Oleh karena itu pada hakikatnya wanita-wanita yang diharamkan karena sebab satususuan ini sama dengan wanita-wanita yang diharamkan karena factor keturunan Hanya sajadalam sebab satu susu ini ditambahkan bahwa wanita yang menyusui posisinya sama denganibu kandungDengan demikian wanita-wanita yang tidak boleh dinikahi lantaran satu susu ini adalahsebagai berikut1 Wanita yang menyusui dan ibu dari wanita yang menyusui karena ia dipandang sebagai ibukandungnya sendiri2 Anak-anak perempuan dari wanita yang menyusui tersebut karena mereka dipandangsebagai saudari-saudari perempuannya3 Saudari perempuan baik sekandung seayah maupun seibu karena dipandang sebagai bibiatau tantenya4 Anak perempuan dari putri wanita yang menyusui tadi karena dipandang sebagai anakperempuan dari saudari perempuannya5 Ibu dari suami yang menyusui karena dipandang sebagai neneknya156 Saudari perempuan dari suami wanita yang menyusui karena dipandang sebagaibibitantenya7 Anak perempuan dari putra laki-laki wanita yang menyusui karena dipandang sebagai anakperempuan dari saudara laki-lakinya (keponakan)8 Anak perempuan dari suami wanita yang menyusui meskipun dari isterinya yang lainkarena dipandang sebagai saudari sesusu dari jihat ayah9 Saudari-saudari perempuan dari suami wanita yang menyusui karena mereka dipandangsebagai tante-tantenya10 Isteri-isteri lain dari suami wanita yang menyusui karena mereka dipandang sebagai isteribapaknya

                            11 Isteri dari anak yang menyusui haram dinikahi oleh suami dari wanita yang menyusuikarena dipandang sebagai menantunya12 Apabila yang menyusui itu seorang perempuan maka suami dari wanita yang menyusuitidak boleh menikahinya karena dipandang sebagai puterinya Demikian juga tidak bolehdinikahi oleh saudara laki-laki si suami tadi karena ia dipandang sebagai pamannya jugatidak boleh dinikahi oleh bapak dari si suami tadi karena ia dipandang sebagai kakeknyaHal yang harus diperhatikan bahwa dalam masalah sebab susuan ini keharamanmenikahi wanita-wanita di atas hanyalah haram bagi laki-laki yang menyusunya saja dan tidaktermasuk saudara atau kerabat dari laki-laki yang menyusu tersebut Oleh karena itu saudaralaki-laki dari laki-laki yang menyusu boleh menikahi anak perempuan wanita yang menyusuisaudaranya itu karena ia tidak ikut menyusu kepada wanita tersebut Dan karenanya anakperempuan dari wanita yang menyusui sauadaranya itu menjadi wanita asing bagi dirinya dankarenanya ia boleh menikahinya meskipun anak perempuan tersebut dipandang sebagai saudariperempuan dari saudara laki-laki yang menyusu kepada ibunya tersebut Untuk lebihmemudahkan kaidahnya bahwa semua orang yang sama-sama berkumpul dalam menete padasatu susu maka mereka dipandang sebagai bersaudara Semua wanita-wanita yang terkaitkarena sebab susuan haram untuk dinikahi selamanyaSyarat-syarat yang berkaitan dengan wanita yang haram dinikahi lantaran satu susuan1 Menyangkut jumlah susuan yang diharamkanPara ulama berbeda pendapat mengenai batas jumlah minimal susuan sehingga ia haramuntuk dinikahi Pada dasarnya dalam hal ini para ulama terbagi empat pendapatPendapat pertama mengatakan bahwa meskipun hanya satu kali nete ataupun lebihtetap haram untuk dinikahi Pendapat ini adalah pendapatnya jumhur ulama Abu HanifahMalik Tsauri Imam Laits dan lainnyaPendapat ini beralasan bahwa dalam banyak keterangantidak disebutkan batasan dan jumlah tertentu yang mensyaratkan haramnya seorang wanitalantaran susuan Oleh karena itu harus dipahami secara umum bahwa selama ia pernah menetemeskipun hanya satu kali tetean maka ia haram untuk dinikahiMenanggapi hadits-hadits yang menyebutkan jumlah tertentu dalam menetenya inisebagaimana akan disebutkan di bawah ini jumhur ulama mengatakan bahwa keterangan inidiperselisihkan apakah betul dari Siti Aisyah karena beragamnya jumlah batasan tersebutOleh karena itu harus dikembalikan kepada jumlah paling sedikit ia dipandang sebagai satususuan yaitu satu kali Di samping itu dalam sebuah riwayat dikatakan

                            رض 1049703 عتان أو رض 1049703 عة أتح 1049703 رم رج 1049703 ل س 1049703 أله عم 1049703 ر ن1049703 اب س 1049703 مع أن 1049703 ه دین 1049703 ار ب 1049703 ن عم 1049703 رو ع 1049703 نالم 1049703 mdash ؤمنين أمي 1049703 ر إن من (( 1049703 ل األخت نعلم ما فقال

                            (( رج فقال ا حرام إال الرضاعةق 1049703 ضاء عم 1049703 ر اب 1049703 ن فق 1049703 ال رض 1049703 عتان وال رض 1049703 عة رم1049703 تح ال أن mdash 1049703 ه یزعم الزبير ابن یرید ] (( بإسناد البيهقى أخرجه المؤمنين أمير وقضاء قضائك من خير اللهصحيح]Artinya Amr bin Dinar pernah mendengar Ibn Umar ditanya oleh seorang laki-laki Apakahdiharamkan pula (wanita) meskipun hanya satu atau dua kali tetean Ibnu Umar menjawabKami tidak mengetahui saudari sesusu itu kecuali haram hukumnya untuk dinikahi Seoranglaki-laki lalu berkata kembali Sesungguhnya amirul mukmininmdashyang dimaksudkannya16

                            adalah ibn az-Zubairmdashmenganggap bahwa kalau hanya satu atau dua tetean tidak haram IbnuUmar menjawab Ketentuan dari Allah tentu lebih baik daripada ketentuan dan keputusankamu dan keputusan amirul mukminin (HR Baihaki dengan sanad yang shahih)Pendapat kedua mengatakan bahwa yang haram dinikahi itu apabila telah menete tigakali atau lebih Sedangkan kalau ia hanya menete satu atau dua kali maka wanita tersebutboleh dinikahi Pendapat ini adalah pendapatnya Dhahiriyyah Ibn Mundzir dan Abu Ubaidserta Ishak Alasan yang dikemukakannya diantaranya adalah hadits berikut ini

                            والم 1049703 صتان الم 1049703 صة تح 1049703 رم ال وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله 1049703 لىص الله رس 1049703 ول ق 1049703 ال قالت عائشة عن

                            [ مسلم [أخرجهArtinya Siti Aisyah berkata Rasulullah Saw bersabda Tidak haram untuk dinikahi kalauhanya satu atau dua kali isapan (HR Muslim)Pendapat ketiga mengatakan bahwa yang haram dinikahi itu apabila telah menete limakali atau lebih Pendapat ini adalah pendapat Imam SyafiI Ibn Hazm Atha dan Thawus Diantara dalil yang dijadikan alasan kelompok ini adalah

                            ث 1049703 م یح 1049703 رمن معلوم 1049703 ات رض 1049703 عات ع 1049703 شر الق 1049703 رآن ن1049703 م أن 1049703 زل فيم 1049703 ا آ 1049703 ان قال 1049703 ت عائشة عنم 1049703 ن یق 1049703 رأ فيم 1049703 ا وه 1049703 ن وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله ول 1049703 لى

                            ص رس 1049703 الله فت 1049703 وفى معلوم 1049703 ات بخم 1049703 س نسخ[ داود [ وأبو مسلم أخرجه القرآنArtinya Siti Aisyah berkata Di antara yang telah diturunkan dalam al-Quran adalah bahwasepuluh kali tetean yang diketeahui dan tertentu adalah diharamkan untuk dinikahi Kemudianjumlah tersebut dihapus menjadi lima kali tetean yang diketahui Setelah itu Rasulullah Sawmeninggal dan lima kali tetean itu termasuk yang terdapat dalam al-Quran (HR Muslim danAbu Dawud)Dalam ilmu al-Quran hal demikian termasuk ayat yang telah dihapuskan bacaannyaakan tetapi hukumnya masih tetap ada dan berlakuPendapat keempat mengatakan bahwa yang haram untuk dinikahi itu adalah apabilatelah menete sepuluh kali atau lebih Apabila kurang dari itu maka tidak haram untuk dinikahiPendapat ini diriwayatkan dari Siti Aisyah dan Hafsah Di antara dalil kelompok ini adalah

                            بن 1049703 ت وهو mdash 1049703 وم به أرسلت المؤمنين أم عائشة أن سالم عنآلث mdash أم أختها إلى یرضع

                            س 1049703 الم ق 1049703 ال عل 1049703 ى ی 1049703 دخل حت 1049703 ى رض 1049703 عات 1049703 شرع أرض 1049703 عيه فقال 1049703 ت ال 1049703 صدیق بك 1049703 ر أب 1049703 ى

                            رض 1049703 عات ث 1049703 الث غي 1049703 ر ثالث 1049703 عنى آلثوم أم فأرضعتنىترض فلم مرضت ثم رضعات

                            أخرج )) [ 1049703 ه رض 1049703 عات ع 1049703 شر عائشة 1049703 ى على أدخل أآن فلمل تتم لم آلثوم أم أن أجل من

                            صحيح بإسناد والبيهقى [مالكArtinya Dari Salim bahwasannya siti Aisyah Ummul mukminin pernah mengirimnya (Salim)

                            ketika ia masih menete kepada saudarinya Ummu Kultsum putrinya Abu Bakar Shidiq SitiAisyah berkata Susui dia sepuluh kali susuan lalu berikan kepada saya Salim berkata UmmuKultsum lalu menyusui saya sebanyak tiga kali susuan kemudian ia sakit sehingga ia hanyamenyusui saya tiga kali saja Saya tidak pernah datang lagi ke siti Aisyah karena UmmuKultsum belum menyempurnakan sepuluh kali susuannya (HR Malik dan Baihaki dengansanad yang sahih)Apabila kita perhatikan dari keempat pendapat di atas penulis lebih condong untukmengambil pendapat ketiga yang mengatakan bahwa batasan minimal wanita susuan tersebutadalah apabila ia telah menete lima kali atau lebih Hal ini dikarenakan dalil yangdikemukakannya di samping sahih juga dalam redaksinya sangat jelas sebagai qaid (pembatas)dari dalil-dalil yang muthlak (belum dibatasi)Sedangkan pendapat yang mengatakan satu atau dua kali susuan tidak diharamkanmeskipun haditsnya shahih akan tetapi redaksi haditsnya tidak jelas menunjukkan hal itu Katasatu atau dua kali tidak diharamkan tidak berarti hanya untuk tiga kali susuan akan tetapi17boleh jadi juga untuk lima kali susuan Karena banyak ihtimal (kemungkinan) inilah makapendapat tersebut menjadi lemah adanyaPendapat pertama juga yang mengatakan tidak dibatasi jumlah susuannya tidak bisadijadikan pegangan karena kemutlakan hadits tersebut di qaid kan oleh keterangan lain yaituketerangan yang mengatakan lima kali susuan Karenanya hukumnya pun harus dibawakepada hokum muqayyad bukan hokum muthlak lagiPendapat keempat yang mengatakan sepuluh kali susuan juga tidak dapat dijadikanpegangan Karena hadits yang disodorkan bukan sebagai batasan akan tetepi hanya ikhbar(beita informasi) saja Hal ini dikarenakan dalam keterangan dari Siti Aisyah yang laindikatakan bahwa yang haram dinikahi itu juga apabila menete lima kali susuan Dengandemikian penulis lebih condong untuk mengambil pendapat ketiga bahwa wanita yang haramdinikahi lantaran susuan itu apabila telah menyusui lima kali atau lebih Kurang dari itu tidakmenjadi haram hukumnya Wallahu alam2 Menyangkut usia bayi yang menyusunyaPara ulama berbeda pendapat mengenai usia bayi yang menyusui tersebut sehinggamenyebabkan wanita tersebut haram untuk dinikahiPendapat pertama yaitu pendpatnya Jumhur ulama di antaranya Imam Malik SyafiIAhmad dan Imam Auzai bahwa susuan yang diharamkan itu pada usia dua tahun pertama sajaAdapun kalau dia menete pada usianya yang ke tiga empat tahun atau lebih tidak menjadikanharam untuk dinikahi Di antara dalil yang disodorkan kelompok ini adalah

                            الرضاعة ) یتم أن أراد لمن آاملين حولين أوالدهن یرضعن والوالدات 233البقرة(

                            Artinya Dan ibu-ibu itu menyusui putra-putranya selama dua tahun secara sempurna Hal itubagi mereka yang hendak menyempurnakan susuannya (QS Al-Baqarah 233)

                            بإس 1049703 ناد البيهق 1049703 ى أخرج )) [ 1049703 ه الح 1049703 ولين ف 1049703 ى آ 1049703 ان 1049703 ام إال رض (( 1049703 اع ال عب 1049703 اس اب 1049703 ن ق 1049703 ال

                            [صحيحArtinya Ibnu Abbas berkata Bukan disebut menyusui kecuali selama dua tahun (HRBaihaki dengan sanad yang sahih)Pendapat kedua yaitu pendapatnya Imam Abu Hanifah bahwa usia susuan yangmenyebabkan haram untuk dinikahi itu adalah selama tiga puluh bulan Dalil yang

                            dikemukakannya adalah

                            ( األحقاف ( شهرا ثالثون وفصاله 15وحملهArtinya Dan mengandungnya sampai menyapihnya selama tiga puluh bulan (QS Al-Ahqaf15)Pendapat ketiga mengatakan bahwa menyusui ketika sudah besar maupun ketika masihkecil sama saja menyebabkan haram untuk dinikahi Pendapat ini adalah pendapatnyaDhahiriyyah Atha dan Imam Laits Di antara dalil yang dikemukakan pendapat ini adalah

                            ی 1049703 ا فقال 1049703 ت وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى النب 1049703 ي 1049703 ىإل سهيل بنت لة سه جاءت قالت عائشة عن

                            النب 1049703 ي فق ) 1049703 ال حليف 1049703 ه وه ( 1049703 و س 1049703 الم دخ 1049703 ول ة 1049703 نحذیف 1049703 م أب 1049703 ى وج 1049703 ه فى أرى إنى الله رسولفتب 1049703 سم آبي 1049703 ر رج 1049703 ل وه 1049703 و أرض 1049703 عه وآي 1049703 ف 1049703 ت

                            قال)) ارض (( 1049703 عيه وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى (( آبير رجل أنه علمت قد وقال وسلم عليه الله صلى الله رسول[ مسلم[ أخرجهArtinya Siti Aisyah berkata Sahlah bint Suhail datang kepada Nabi Saw sambil berkataWahai Rasulullah Saw sesungguhnya saya melihat muka Abu Hudzaifah ketika membawaSalim Rasulullah Saw lalu bersabda Susuilah dia Sahlah berkata Bagaimana sayamenyusuinya sementara dia sudah besar Rasulullah Saw tersenyum lalu bersabda kembaliSaya tahu bahwa dia sudah besar (tapi tidak mengapa susuilah) (HR Muslim)Dari ketiga pendapat di atas hemat penulis pendapat Jumhur ulama yang mengatakanbahwa yang menjadikan haram untuk dinikahi itu adalah apabila menyusuinya pada dua tahunpertama saja Hal ini dikarenakan keterangan-keterangan yang berbicara seputar hal ini sangatjelas dan shahih Namun demikian apabila karena suatu keperluan orang yang sudah besar pun18harus disusui tentu menjadi haram juga Demikian sebagaimana dikemukakan oleh ImamSyaukani dan Ibnu Taimiyyah dalam al-Majmunya3 Shifat susuan yang diharamkanPembahasan ini menyangkut apakah susuan yang diharamkan itu disyaratkan harusmengisap langsung dari tete si wanita tersebut Ataukah termasuk juga sekalipun melaluidiminum dalam gelas setelah diperas terlebih dahulu Dalam hal ini para ulama terbagi duapendapatPendapat pertama yaitu pendapat Jumhur ulama mengatakan bahwa baik si bayitersebut menyusunya langusung dengan cara menempelkan mulutnya pada tete wanita danmengisapnya maupun tidak langsung seperti itu misalnya melalui diminum di gelas setelahdiperas terlebih dahulu tetap semuanya menjadikan wanita haram untuk dinikahiSedangkan menurut pendapat Dhahiriyyah dan Imam Laits bahwa susuan yangdiharamkan itu apabila langsung melalui isapan ke tetanya secara langsung Adapun apabila sibayi tersebut menetenya tidak langsung misalnya melalui gelas atau dicampur denganmakanan maka tidak menjadi haramNamun penulis lebih cenderung untuk mengatakan bahwa pendapat Jumhur lah yanglebih kuat bahwa baik langsung maupun tidak tetap termasuk susuan dan karenanya haramuntuk dinikahi Hal ini karena maksud dari susuan itu adalah untuk menghilangkan rasa laparsi bayi sekaligus memberikannya makanan Dan ketika ia menyusu langsung ataupun tidak

                            langsung sama-sama mengenyangkan si bayi maka hukumnya pun sama yaitu haram untukdinikahi Hal ini dipertegas lagi berdasarkan sebuah hadits yang mengatakan

                            أخرج )) [ 1049703 ه المجاع 1049703 ة م 1049703 ن الرض 1049703 اعة إنم (( 1049703 ا وس 1049703 لم ه1049703 علي الله ص 1049703 لى الله رس 1049703 ول ق 1049703 ال

                            ومسلم [البخارىArtinya Rasulullah Saw bersabda Bahwasannya susuan itu karena kelaparan (si bayi) (HRBukhari Muslim)Wanita-wanita yang haram dinikahi sementara (muaqqata)Adapun wanita-wanita yang haram untuk dinikahi sementara waktu sampai penyebabnyahilang di antaranya adalah sebagai berikut1 Saudari perempuan si Isteri (menikahi kakak beradik secara langsung tidak boleh)Para ulama telah sepakat bahwa seorang laki-laki tidak boleh menikahi seorang wanitasekaligus bersama saudari kandungnya dalam waktu bersamaan Namun apabila si isterinya itumeninggal atau telah dicerai maka si suami boleh untuk menikahi saudari kandung mantanisterinya tadi Hal ini sebagaimana difirmankan oleh Allah dalam surat an-Nisa ayat 23

                            لف س قد ما ال إ ن ي ت خ األ ن ي ب جمعوا ت ن وأArtinya (Diharamkan juga bagi kamu) dan menghimpunkan (dalam perkawinan) duaperempuan yang bersaudara kecuali yang telah terjadi pada masa lampau (QS An-Nisa 23)2 Apabila seorang kafir masuk Islam sementara ketika dia kafir telah menikahi dua orangperempuan kakak beradik secara bersamaan maka ia harus memilih salah satunya danmeninggalkan yang lainnya Hal ini sebagaimana terdapat dalam sebuah hadits dhaifbahwasannya Fairuz ad-Dailamy datang kepada Rasulullah Saw seraya berkata WahaiRasulullah Saw saya telah masuk Islam akan tetapi saya mempunya dua isteri kakak beradikMaka Rasulullah Saw menyuruhnya untuk memilih salah satu dari keduanya menurut yang iakehendaki dan sukai (HR Turmudzi dan Abu Dawud)3 Bibi tante dari si isteriSeorang laki-laki tidak boleh menikahi seorang wanita secara bersamaan denganbibinya tantenya baik bibinya ini dari pihak bapaknya ataupun ibunya Namun apabila siisterinya tadi meninggal atau telah diceraikan maka ia boleh menikahi bibinya tadi Hal inididasarkan pada sebuah hadits yang mengatakan19

                            الم 1049703 رآة ب 1049703 ين یجم (( 1049703 ع ال ق 1049703 ال وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله لى1049703 ص الله رس 1049703 ول أن هری 1049703 رة أب 1049703 ى ع 1049703 ن[ ] (( ومسلم البخارى أخرجه وخالتها المرأة بين وال وعمتهاArtinya Dari Abu Hurairah bahwasannya Rasulullah Saw pernah bersabda Tidak bolehdinikahi secara bersamaan antara seorang wanita dengan bibinya baik bibinya dari pihak ayah(ammah) maupun dari pihak ibu (khalah) (HR Bukhari Muslim)4 Wanita yang telah ditalak tiga tidak boleh menikah dengan mantan suaminya kecuali iatelah menikah terlebih dahulu dengan laki-laki lain Hal ini sebagaimana akan dijelaskannanti pada pembahasan thalak (pada makalah-makalah berikutnya) Di antara dalilnya adalah

                            ن أ هم 1049703 ا ي عل جن 1049703 اح فل 1049703 ا قه 1049703 ا طل ن ف 1049703 إ ه قها 1049703 ر طل ن فإغي وجا ز كح ن ت ى حت عد ب من ه ل حل ت فال

                            البق ( 1049703 رة ن م 1049703 و عل ی ق 1049703 وم ل ه 1049703 ا ن ي ب ی الل 1049703 ه ح 1049703 دود ه 1049703 كل الل 1049703 وت ح 1049703 دود قيم 1049703 ا ی ن أ ظن 1049703 ا ن إ ع 1049703 ا اج ر ت ی(230Artinya Kemudian jika si suami mentalaknya (sesudah talak yang kedua) maka perempuanitu tidak lagi halal baginya hingga dia kawin dengan suami yang lain Kemudian jika suamiyang lain itu menceraikannya maka tidak ada dosa bagi keduanya (bekas suami pertama danistri) untuk kawin kembali jika keduanya berpendapat akan dapat menjalankan hukum-hukumAllah Itulah hukum-hukum Allah diterangkan-Nya kepada kaum yang (mau) mengetahui(QS Al-Baqarah 230)5 Wanita yang menikah dengan laki-laki lain atau berada pada masa iddah dengan lakilakilain sehingga wanita tersebut dicerai dan habis masa iddahnya (pembahasan masalahIddah ini akan dijelaskan lebih lanjut dalam makalah berikutnya) Apabila wanita tersebut telahdicerai oleh suaminya dan telah habis masa iddahnya maka laki-laki lain boleh menikahinya6 Wanita yang sadang melakukan Ihram tidak boleh menikah atau dinikahkan sampai iatahallul (beres dari ihramnya) Ketika ia telah tahallul maka boleh seorang laki-laki atauwanita untuk menikah atau dinikahkan Hal ini didasarkan kepada hadits berikut ini

                            وال عليه 1049703 رم الله صلى الله رسول قال قال عفان بن عثمان عنالمح (( ینكح ال وسلم

                            [ ] (( والترمذى مسلم أخرجه یخطب وال ینكحArtinya Utsman bin Affan berkata Rasulullah Saw bersabda Orang yang sedang melakukanihram tidak boleh menikah dinikahkan ataupun meminang (HR Muslim dan Turmudzi)7 Wanita musyrikah (seperti yang beragama Majusi dan lainnya) sampai dia masuk IslamWanita yang musyrikah tidak boleh dinikahi sampai ia masuk Islam Hal ini berdasarkan ayat

                            ول 1049703 ا م ك عجب 1049703 ت أ ول 1049703 و ة رآ م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر مؤمن 1049703 ة ة1049703 م وأل ی 1049703 ؤمن حت 1049703 ى ات رآ مش ال كحوا ن ت والئ 1049703 ك ول أ م ك عج 1049703 ب أ ول 1049703 و رك م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر م 1049703 ؤمن د1049703 عب ول ؤمن 1049703 وا ی حت 1049703 ى ين رآ م 1049703 ش ال كح 1049703 وا ن ته 1049703 م عل ل لن 1049703 اس ل ات 1049703 ه ءای ن ب 1049703 ي وی ذن 1049703 ه إ ب ة مغف 1049703 ر وال ة1049703 جن ال ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعو والل 1049703 ه الن 1049703 ار ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعون[ البقرة [ ون ر

                            ذآ ت 221یArtinya Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik sebelum mereka berimanSesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik walaupun diamenarik hatimu Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanitamukmin) sebelum mereka beriman Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dariorangmusyrik walaupun dia menarik hatimu Mereka mengajak ke neraka sedang Allahmengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya(perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran (QS Al-Baqarah 221)Hanya saja para ulama mengecualikan musyrikah ini dengan ahli kitabArtinya wanitaahli kitab (Yahudi dan Nashrani) boleh dinikahi oleh orang Muslim Hal ini didasarkan padaayat berikut ini20

                            ه 1049703 م ل ح 1049703 لcurren م وطع 1049703 امك ك 1049703 م ل ح 1049703 لcurren كت 1049703 اب ال ذین 1049703 واوت ال 1049703 أ وطع 1049703 ام ب 1049703 ات الطي ك 1049703 م ل ح 1049703 ل

                            أ ي 1049703 وم الذا إ م ك ل ق 1049703 ب 1049703 ن م كت 1049703 اب ال وت 1049703 وا أ ال 1049703 ذین 1049703 ن م ات 1049703 صن

                            مح وال مؤمن 1049703 ات ال 1049703 ن م ات مح 1049703 صن والیم 1049703 ان اإل ب ف 1049703 ر ك ی وم 1049703 ن خ 1049703 دان أ هن 1049703 ذي جور أ موهن ت ي ءات

                            خ مت وال افحين مس ر غي ين محصن( المائدة ( رین خاس ال من ة خر اآل في وهو ه عمل ط حب 5فقدArtinya Pada hari ini dihalalkan bagimu yang baik-baik Makanan (sembelihan) orang-orangyang diberi Al Kitab itu halal bagimu dan makanan kamu halal (pula) bagi mereka (Dandihalalkan mangawini) wanita yang menjaga kehormatan diantara wanita-wanita yang berimandan wanita-wanita yang menjaga kehormatan di antara orang-orang yang diberi Al Kitabsebelum kamu bila kamu telah membayar mas kawin mereka dengan maksud menikahinyatidak dengan maksud berzina dan tidak (pula) menjadikannya gundik-gundik Barangsiapayang kafir sesudah beriman (tidak menerima hukum-hukum Islam) maka hapuslah amalannyadan ia di hari kiamat termasuk orang-orang merugi (QS Al-Maidah 5)Namun persoalannya apakah Yahudi dan Kristen sekarang masih dapat disebut AhliKitab ataukah sudah termasuk Musyrik mengingat ajarannya kini banyak diselewengkan dansudah bukan seperti aslinya dahulu Ini juga menjadi bahan perdebatan Untuk masalah iniinsya Allah penulis akan membahasnya dalam satu makalah khusus pada minggu-mingguberikutnyaNamun untuk wanita muslimah tidak boleh menikah dengan laki-laki non muslim Halini didasarkan pada ayat sebagaimana telah disebutkan sebelumnya

                            ول 1049703 ا م ك عجب 1049703 ت أ ول 1049703 و ة رآ م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر مؤمن 1049703 ة ة1049703 م وأل ی 1049703 ؤمن حت 1049703 ى ات رآ مش ال كحوا ن ت والئ 1049703 ك ول أ م ك عج 1049703 ب أ ول 1049703 و رك م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر م 1049703 ؤمن د1049703 عب ول ؤمن 1049703 وا ی حت 1049703 ى ين رآ م 1049703 ش ال كح 1049703 وا ن ته 1049703 م عل ل لن 1049703 اس ل ات 1049703 ه ءای ن ب 1049703 ي وی ذن 1049703 ه إ ب ة مغف 1049703 ر وال ة1049703 جن ال ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعو والل 1049703 ه الن 1049703 ار ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعون[ البقرة [ ون ر

                            ذآ ت 221یArtinya Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik sebelum mereka berimanSesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik walaupun diamenarik hatimu Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanitamukmin) sebelum mereka beriman Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dariorangmusyrik walaupun dia menarik hatimu Mereka mengajak ke neraka sedang Allahmengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya(perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran ((QS Al-Baqarah 221)Juga berdasarkan ayat lain berikut ini

                            ن ف 1049703 إ هن ات 1049703 ان مهاجر ات مؤمن ال م جاءآ ذا إ وا ءامن ذین ال ها ی اأ ی

                            یم إ ب م عل أ ه الل وهن ن ح فامت

                            ه 1049703 ن ل حل 1049703 ون ی ه 1049703 م ول 1049703 ا ه 1049703 م ل ح 1049703 لcurren ه 1049703 ن ل 1049703 ا ى 1049703 اركف ل 1049703 ال إ جع 1049703 وهن ر ت فل 1049703 ا مؤمن 1049703 ات م 1049703 وهن مت عل( ( 10الممتحنة Artinya Hai orang-orang yang beriman apabila datang berhijrah kepadamu perempuanperempuanyang beriman maka hendaklah kamu uji (keimanan) mereka Allah lebihmengetahui tentang keimanan merekamaka jika kamu telah mengetahui bahwa mereka (benarbenar)beriman maka janganlah kamu kembalikan mereka kepada (suami-suami mereka)orang-orang kafir Mereka tiada halal bagi orang-orang kafir itu dan orang-orang kafir itu tiadahalal pula bagi mereka (QS Al-Mumtahanah 10)Makalah ini special dipersembahkan untuk kawan-kawan tercinta siswa siswi Sekolah IndonesiaCairo (SIC) pada pengajian rutin remaja Sabtuan di Mesjid Indonesia Kairo EgyptEmail aepmesiryahoocomQatamea 13 Mei 2005 pukul 200 malam

                            21

                            Perceraian dalam IslamDari Wikipedia Bahasa Melayu ensiklopedia bebas

                            Lompat ke pandu arah gelintar

                            Sebahagian daripada siri

                            Fiqh Islam(suatu disiplin kajian Islam)

                            Bidang-bidang

                            Ekonomi

                            Politik

                            Perkahwinan

                            o Peminangan

                            o Mas kahwin

                            o Akad nikah

                            o Walimatulurus

                            o Nikah mutah

                            o Perceraian

                            o Poligami

                            o Nasab

                            o Seks

                            Jenayat

                            Adab

                            Ibadah

                            Kebersihan

                            Ketenteraan

                            Kotak ini papar bull bincang bull sunting

                            Di dalam Islam penceraian merupakan sesuatu yang dilaknat oleh Islam tetapi diharuskan dengan alasan dan sebab-sebab tertentu Penceraian boleh dilakukan dengan cara talak fasakh dan khuluk atau tebus talak

                            Isi kandungan

                            [sorok]

                            1 Talak o 11 Hukum talak

                            o 12 Rukun talak

                            o 13 Contoh lafaz talak

                            o 14 Jenis talak

                            141 Talak rajrsquoi

                            142 Talak bain

                            143 Talak sunni

                            144 Talak bidrsquoi

                            145 Talak taklik

                            2 Fasakh

                            o 21 Cara melakukan fasakh

                            3 Khuluk atau tebus talak

                            o 31 Tujuan khuluk

                            4 Rujuk

                            o 41 Hukum rujuk

                            o 42 Rukun rujuk

                            o 43 Contoh lafaz rujuk

                            431 Lafaz sarih

                            432 Lafaz kinayah

                            5 Lihat juga

                            o 51 Pautan Luar

                            [sunting] Talak

                            Talak menurut bahasa bermaksud melepaskan ikatan dan menurut syarak pula talak membawa maksud melepaskan ikatan perkahwinan dengan lafaz talak dan seumpamanya Talak merupakan suatu jalan penyelesaian yang terakhir sekiranya suami dan isteri tidak dapat hidup bersama dan mencari kata sepakat untuk mecari kebahagian berumahtangga Talak merupakan perkara yang dibenci Allah swt tetapi dibenarkan

                            [sunting] Hukum talakHukum Penjelasan

                            Wajib

                            a) Jika perbalahan suami isteri tidak dapat didamaikan lagib) Dua orang wakil daripada pihak suami dan isteri gagal membuat kata sepakat untuk perdamaian rumahtangga merekac) Apabila pihak kadi berpendapat bahawa talak adalah lebih baikd) Jika tidak diceraikan keadaan sedemikian maka berdosalah suami

                            Haram

                            a) Menceraikan isteri ketika sedang haid atau nifasb) Ketika keadaan suci yang telah disetubuhic) Ketika suami sedang sakit yang bertujuan menghalang isterinya daripada menuntut harta pusakanyad) Menceraikan isterinya dengan talak tiga sekali gus atau talak satu tetapi disebut berulang kali sehingga cukup tiga kali atau lebih

                            Sunata) Suami tidak mampu menanggung nafkah isterinyab) Isterinya tidak menjaga maruah dirinya

                            MakruhSuami menjatuhkan talak kepada isterinya yang baik berakhlak mulia dan mempunyai pengetahuan agama

                            HarusSuami yang lemah keinginan nafsunya atau isterinya belum datang haid atau telah putus haidnya

                            [sunting] Rukun talakPerkara Syarat

                            SuamiBerakalBalighDengan kerelaan sendiri

                            IsteriAkad nikah sahBelum diceraikan dengan talak tiga oleh suaminya

                            LafazUcapan yang jelas menyatakan penceraiannyaDengan sengaja dan bukan paksaaan

                            [sunting] Contoh lafaz talak Talak sarih

                            Lafaz yang jelas dengan bahasa yang berterus-terang seperti ldquoSaya talak awakrdquo atau ldquoSaya ceraikan awakrdquo atau ldquoSaya lepaskan awak daripada menjadi isteri sayardquo dan sebagainya

                            Talak kinayah

                            Lafaz yang digunakan secara sindiran oleh suami seperti ldquoPergilah awak ke rumah mak awakrdquo atau ldquoPergilah awak dari sinirdquo atau ldquoSaya benci melihat muka awakrdquo dan sebagainya Namun lafaz kinayah memerlukan niat suaminya iaitu jika berniat talak maka jatuhlah talak tetapi jika tidak berniat talak maka tidak berlaku talak

                            [sunting] Jenis talak

                            [sunting] Talak rajrsquoi

                            Suami melafazkan talak satu atau talak dua kepada isterinya Suami boleh merujuk kembali isterinya ketika masih dalam idah Jika tempoh idah telah tamat maka suami tidak dibenarkan merujuk melainkan dengan akad nikah baru

                            [sunting] Talak bain

                            Suami melafazkan talak tiga atau melafazkan talak yang ketiga kepada isterinya Isterinya tidak boleh dirujuk kembali Si suami hanya boleh merujuk setelah isterinya berkahwin lelaki lain

                            suami barunya menyetubuhinya setelah diceraikan suami barunya dan telah habis idah dengan suami barunya

                            [sunting] Talak sunni

                            Suami melafazkan talak kepada isterinya yang masih suci dan tidak disetubuhinya ketika dalam tempoh suci

                            [sunting] Talak bidrsquoi

                            Suami melafazkan talak kepada isterinya ketika dalam haid atau ketika suci yang disetubuhinya

                            [sunting] Talak taklik

                            Talak taklik ialah suami menceraikan isterinya bersyarat dengan sesuatu sebab atau syarat Apabila syarat atau sebab itu dilakukan atau berlaku maka terjadilah penceraian atau talak

                            Contohnya suami berkata kepada isteri ldquoJika awak keluar rumah tanpa izin saya maka jatuhlah talak saturdquo Apabila isterinya keluar dari rumah tanpa izin suaminya maka jatuhlah talak satu secara automatik

                            Ia juga boleh berlaku selepas akad nikah (ia dipraktikkan di Malaysia dan wajib oleh semua pengantin lelaki untuk melafaznya) berkata ldquoJika saya menyeksa isteri saya dengan sengaja atau saya meninggalkan isteri saya selama empat bulan berterusan dengan sengaja tanpa kerelaannya dan jika ia mengadu kepada kadi atau naib kadi apabila disabitkan oleh kadi atau naib kadi maka jatuhlah talak satu ke atas isteri sayardquo

                            Ia juga boleh berlaku dengan cara ldquoJika saya menyeksa isteri saya dengan sengaja atau saya meninggalkannya selama empat bulan berterusan tanpa kerelaannya dan jika ia mengadu kepada kadi atau naib kadi serta membayar RM 100 sebagai tebus talak apabila disabitkan oleh kadi atau naib kadi maka jatuhlah talak satu ke atas isteri saya dengan nilai tebus talak tersebutrdquo

                            [sunting] Fasakh

                            Erti fasakh menurut bahasa ialah rosak atau putus Manakala menurut syarak pula pembatalan nikah disebabkan oleh sesuatu sifat yang dibenarkan syarak misalnya perkahwinan suami isteri yang difasakhkan oleh kadi disebabkan oleh suaminya tidak mempu memberi nafkah kepada isterinya Fasakh tidak boleh mengurangkan bilangan talaknya Fasakh hanya boleh dituntut oleh isteri sekiranya terdapat beberapa sebab atau kecacatan yang terdapat pada pihak suaminya Mengikut mazhab Shafie seorang isteri boleh menuntut fasakh melalui kadi atau mahkamah disebabkan oleh kekurangan suaminya seperti gila (berkekalan atau sekejab) penyakit kusta penyakit sopak penyakit yang menghalang mereka daripada melakukan persetubuhan suami tidak mampu memberi nafkah belanja kepada isterinya seperti makan dan minum serta tempat tinggal pakaian memberi mahar dengan cara tunai sebelum bersetubuh kerana kepapaan atau muflis atau sebagainya suami tidak bertanggungjawab dengan meninggalkan isterinya terlalu lama dan tidak memberi khabar berita suami yang menzalimi dan memudaratkan isterinya

                            suami yang fasik serta melakukan maksiat terhadap Allah dan tidak menunaikan kewajipan kepada Allah dan murtad salah seorang (suami atau isteri)

                            [sunting] Cara melakukan fasakh Jika suami atau isteri mempunyai sebab yang megharuskan fasakh Membuat aduan kepada pihak kadi supaya membatalkan perkahwinan mereka

                            Jika dapat dibuktikan pengaduan yang diberikan adalah betul pihak kadi boleh mengambil tindakan membatalkannya

                            Pembatalan perkahwinan dengan cara fasakh tidak boleh dirujuk kembali melainkan dengan akad nikah yang baru

                            [sunting] Khuluk atau tebus talak

                            Perpisahan antara suami dan isteri melalui tebus talak sama ada dengan menggunakan lafaz talak atau khuluk Pihak isteri boleh melepaskan dirinya daripada ikatan perkahwinan mereka jika ia tidak berpuas hati atau lain-lain sebab Pihak isteri hendaklah membayar sejumlah wang atau harta yang dipersetujui bersama dengan suaminya maka suaminya hendaklah menceraikan isterinya dngan jumlah atau harta yang ditentukan

                            Hukum khuluk adalah berdasarkan surah al-Baqarah ayat 229 ldquoTidak halal bagi kamu mengambil apa-apa yang telah kamu berikan kepada mereka suatu jua pun kecuali jika takut kedua-duanya tidak akan mengikut peraturan Allah swt Jika kamu takut bahawa tidak akan mengikut peraturan Allah maka tiadalah berdosa kedua-duanya tentang barang yang jadi tebus oleh perempuanrdquo

                            Talak boleh jatuh dengan menyebut ldquoSaya menceraikan kamu dengan bayaran RM 10000rdquo dan isterinya menjawab ldquoSaya menerimanyardquo Apabila suami melafazkan demikian dan isterinya menyahut tawaran itu dengan serta-merta jatuhlah talak dengan khuluk dan isterinya wajiblah beridah Suami isteri hanya boleh merujuk dengan akad nikah baru sahaja

                            [sunting] Tujuan khuluk Memelihara hak wanita Menolak bahaya kemudaratan yang menimpanya

                            Memberi keadilan kepada wanita yang cukup umurnya melalui keputusan mahkamah

                            [sunting] Rujuk

                            Menurut bahasa rujuk boleh didefinisikan sebagai kembali Manakala menurut syarak ia membawa maksud suami kembali semula kepada isterinya yang diceraikan dengan ikatan pernikahan asal (dalam masa idah) dengan lafaz rujuk

                            [sunting] Hukum rujukHukum Penjelasan

                            WajibBagi suami yang menceraikan isterinya yang belum menyempurnakan gilirannya dari isteri-isterinya yang lain

                            Haram Suami merujuk isterinya dengan tujuan untuk menyakiti atau memudaratkan isterinya itu

                            Makruh Apabila penceraian lebih baik antara suami dan isteri

                            Harus Sekirannya rujuk boleh membawa kebaikan bersama

                            [sunting] Rukun rujukPerkara Syarat

                            SuamiBerakalBalighDengan kerelaan sendiri

                            Isteri

                            Telah disetubuhiBerkeadaan talak rajrsquoiBukan dengan talak tigaBukan cerai secara khulukMasih dalam idah

                            Lafaz

                            Ucapan yang jelas menyatakan rujukTiada disyaratkan dengan khiar atau pilihanDisegerakan tanpa dikaitkan dengan taklik atau bersyaratDengan sengaja dan bukan paksaan

                            [sunting] Contoh lafaz rujuk

                            [sunting] Lafaz sarih

                            Lafaz terang dan jelas menunjukkan rujuk Contoh ldquoSaya rujuk awak kembalirdquo atau ldquoSaya kembali semula awak sebagai isteri sayardquo

                            [sunting] Lafaz kinayah

                            Lafaz kiasan atau sindiran Contoh ldquoSaya jadikan awak milik saya semulardquo atau ldquoSaya pegang awak semulardquo Lafaz kinayah perlu dengan niat suami untuk merujuk kerana jika dengan niat rujuk maka jadilah rujuk Namun jika tiada niat rujuk maka tidak sahlah rujuknya

                            Bab Lian Ditulis oleh Fani Kamis 24 Mei 2007 2024 1 PENGERTIAN LIrsquoAN DAN KASUS LIrsquoAN

                            Kata lirsquoan menurut bahasa berarti allarsquonu bainatsnaini fa sharsquoidan (saling melaknat yang terjadi di antara dua orang atau lebih) Sedang menurut istilah syarrsquoi lirsquoan ialah sumpah dengan redaksi tertentu yang diucapkan suami bahwa isterinya telah berzina atau ia menolak bayi yang lahir dari isterinya sebagai anak kandungnya dan kemudian sang isteri pun bersumpah bahwa tuduhan suaminya yang dialamatkan kepada dirinya itu bohong (Pengertian ini dikutip dari kitab al-Mugashshal fi Ahkamil Mar-ah Wal Baitil Muslim Fisy Syarirsquoatil Islamiyah VIII 320-321 terbitan Muassasah Risalah Beirut oleh Prof Dr Abdul Karim Zaidan)

                            Apabila seorang laki-laki menuduh isterinya berbuat serong dengan laki-laki lain kemudian isterinya menganggap bahwa tuduhannya bohong maka pihak suami harus dijatuhi hukuman dera kecuali dia mempunyai bukti yang kuat atau melakukan lirsquoan ldquoDan orang-orang yang menuduh isterinya (berzina) padahal mereka tidak ada mempunyai saksi-saksi selain diri mereka sendiri Maka persaksian orang itu ialah empat kali bersumpah dengan nama Allah sesungguhnya dia adalah termasuk orang-orang yang benar Dan (sumpah) yang kelima bahwa lanat Allah atasnya jika dia termasuk orang-orang yang berdusta Istrinya itu dihindarkan dari hukuman oleh sumpahnya empat kali atas nama Allah Sesungguhnya suaminya itu benar-benar termasuk orang-orang yang dusta Dan (sumpah) yang kelima bahwa laknat Allah atasnya jika suaminya itu termasuk orang-orang yang benarrdquo (QS An-Nuur 6-9)

                            Dari Ibnu Abbas ra bahwa Hilal bin Umayyah ra pernah menuduh isterinya berzina dengan Syarik bin Sahma di hadapan Nabi saw Kemudian Nabi saw bersabda ldquoKamu harus dapat membuktikan atau (kalau tidak) hukuman had menimpa punggungmurdquo Lalu dia berkata ldquoYa Rasulullah jika seorang di antara kami telah melihat seorang laki-laki berada di atas isterinya masihkah dituntut untuk pergi mencari buktirdquo maka Beliau pun bersabda ldquoKamu harus dapat membuktikan dan jika tidak maka hukuman had di punggungmurdquo Hilal berkata ldquoDemi dzat yang telah mengutusmu dengan membawa kebenaran sesungguhnya saya benar-benar jujur Maka saya harap sudi kiranya Allah menurunkan ayat Qurrsquoan yang bisa membebaskan punggungku dari hukum derardquo Maka turunlah Malaikat Jibril dan menyampaikan wahyu kepada Beliau WALLADZIINA YARMUUNA AZWAAJAHUM (dan orang-orang yang menuduh istri-isterinya) sampai padat IN KAANA MINASH SHAADIQIN (jika suaminya itu termasuk orang-orang yang benar) Kemudian Nabi saw beranjak dari tempatnya sambil menyuruh Hilal menemui isterinya Kemudian Hilal datang (lagi) kepada Beliau lalu memberikan kesaksian lantas Nabi saw bersabda

                            ldquoSesungguhnya Allah tahu bahwa seorang di antara kamu berdua ini ada yang bohong Adakah di antara kalian berdua ini yang mau bertaubatrdquo Kemudian isterinya bangun lalu memberikan kesaksiannya Maka tatkala ia hendak mengucapkan sumpah yang kelima maka orang-orang menghentikannya (agar tidak jadi mengucapkan sumpah kelima) dan mereka berkata ldquoSesungguhnya perempuan ini wajib dijatuhi hukumanrdquo Ibnu Abbas berkata ldquoLalu ia (isterinya

                            itu) pelan-pelan mundur hingga kami menduga ia akan segera kembalirdquo Kemudian ia berkata Aku tidak akan membuat malu kaumku sepanjang hari Kemudian terus berlalu begitu Lantas Nabi saw bersabda ldquoPerhatikan dia jika dia datang dengan membawa bayi yang juling matanya besar pinggulnya dan kedua betisnya besar juga maka ia(bayi itu) milik Syarik bin Sahmarsquordquo Ternyata dia datang persis yang disabdakan Nabi saw Kemudian Beliau bersada ldquoKalaulah tidak ada ketetapan di dalam Kitabullah sudah barang tentu saya punya urusan dengan diardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no 2098 Fathul Bari VIII 449 no 4747 rsquoAunul Marsquobud VI 341 no 2237 Tirmidzi V 12 no 3229 dan Ibnu Majah I 668 no 2067)

                            2 HUKUM-HUKUM YANG MENIMPA ORANG YANG MELAKUKAN LIrsquoAN

                            Apabila suami isteri melakukan mularsquoanah atau lirsquoan maka berlakukan pada keduanya hukum-hukum berikut ini

                            1 Keduanya harus diceraikan berdasarkan hadistDari Ibnu Umar ra ia berkata ldquoNabi saw memutuskan hukum di antara seorang suami dan isteri dari kaum Anshar dan menceraikan antara keduanyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 458 no 5314 Muslim II 1133 no 9 dan 1494)

                            2 Keduanya haram rujursquo untuk selama-lamanyaDari Sahl bin Sarsquod ra ia berkata ldquoTelah berlaku sunnah Nabi saw tentang suami isteri yang saling bermularsquoanah dimana mereka diceraikan antara keduanya kemudian mereka tidak (boleh) rujursquo buat selama-lamanyardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no 2104 dan Aunul Mabud VI 337 no 2233 serta Baihaqi VII 410)

                            3 Wanita yang bermularsquoanah berhak memiliki maharDari Ayyub bin Sarsquoid bin Jubair ia bercerita Saya pernah bertanya kepada Ibnu Umar ra (Wahai Ibnu Umar) bagaimana kedudukan seorang suami yang menuduh isterinya berbuat serong Jawab Ibnu Umar ldquoNabi saw pernah menceraikan antara dua orang yang bersaudara (yaitu suami isteri) dari Bani rsquoAjlan dan Beliau bersabda (kepada keduanya) ldquoAllah mengetahui bahwa seorang di antara kalian berdua pasti berbohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Ternyata mereka berdua enggan (memenuhi tawaran Beliau) Nabi bersabda lagi ldquoAllah mengetahui bahwa salah seorang di antara kalian berdua pasti bohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Ternyata mereka enggan lalu Nabi pun bersabda ldquoAllah mengetahui bahwa salah seorang di antara kalian berdua pasti bohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Namun mereka berdua enggan (untuk memenuhi tawaran Beliau) Maka selanjutnya Beliau menceraikan antara keduanyardquo Ayyub berkata ldquoKemudian Amr bin Dinar mengatakan kepadaku lsquoSesungguhnya di dalam hadist tersebut ada sebagian yang saya perhatikan belum engkau sampaikan yaitu laki-laki yang bermularsquoanah itu menanyakan ldquoMana hartaku (maharku)rdquo Dijawab (oleh Nabi saw) ldquoTidak ada harta (mahar) bagimu Jika kamu jujur berarti kamu sudah pernah bercampur dengannya jika kamu bohong maka ia (mahar) itu kian jauh darimurdquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 456 no 5311 Muslim II 1130 no 1493 lsquoAunul Marsquobud VI 347 no 2240 dan 2241 Nasarsquoi VI 177)

                            4 Anak yang lahir dari isteri yang bermularsquoanah harus diserahkan kepada sang isteri (ibunya)Dari Ibnu Umar ra ia berkata ldquoSesungguhnya Nabi saw pernah memutuskan untuk mularsquoanah antara seorang suami dengan isterinya kemudian ia (suami) dipisahkan dari anaknya lantas Beliau menceraikan antara mereka berdua kemudian anak itu Rasulullah serahkan kepada isterinyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 460 no 5315 Muslim II 1132 no 1494 lsquoAunul Marsquobud VI 348 no 2242 Tirmidzi II 338 no 1218 Nasarsquoi VI 178 dan Ibnu Majah I 669 no 2069)

                            5 Isteri yang bermularsquoanah berhak menjadi ahli waris anaknya dan begitu juga sebaliknyaDari Ibnu Syihab dalam hadist Sahl bin Sarsquoad ia berkata ldquoMenurut Sunnah Nabi saw sesudah suami isteri yang bermularsquoanah dicerai padahal sang isteri hamil maka anaknya dinisbatkan kepada ibunya Kemudian sunnah Beliau saw berlaku mengenai hak warisnya dimana ia (ibu tersebut) berhak menjadi ahli waris anaknya dan anaknya pun berhak menjadi ahli warisnya sesuai apa yang telah Allah tetapkan untuknyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari 1X 452 no 5309 Muslim II 1129 no 1492 dan lsquoAunul Marsquobud VI 339 no 2235)

                            Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 835 - 841

                            Bab Khulu

                            Selasa 28 Agustus 2007 1821 Pengertian Khulursquo

                            Menurut bahasa kata khulursquo berasal dari khalarsquo ats-tsauba idzaa azzalaba yang artinya

                            melepaskan pakaian karena isteri adalah pakaian suami dan suami adalah pakaian isteri Allah

                            SWT berfirman rdquoMereka itu adalah pakaian bagimu dan kamu pun pakaian bagi merekardquo (Al-

                            Baqarah187)

                            Para pakar fiqih memberi definisi bahwa khulursquo adalah seorang suami menceraikan isterinya dengan imbalan mengambil sesuatu darinya

                            Dan khulursquo disebut juga fidyah atau if tidak (tebusan) (Fiqhus Sunnah II253 Manarus Sabil II226 dan Fathul Bari IX395)

                            Persyaratan Khulursquo

                            Jika persengketaan antara suami isteri kian parah dan tidak mungkin lagi diambil langkah-

                            langkah kompromistis supaya mereka bersatu kembali atau pihak isteri sudah menggebu-gebu

                            untuk bercerai dengan suaminya maka ia boleh menebus dirinya dari kekuasaan suaminya

                            dengan menyerahkan sejumlah harta kepadanya sebagai ganti dari buruknya keadaan yang

                            menimpa suaminya karena bercerai dengannya Allah SWT berfirman rdquoDan tidak halal bagi

                            kamu mengambil dari sesautu yang telah kamu berikan kepada mereka kecuali kalau keduanya

                            (suami isteri) khawatir tidak akan dapat menjalankan hukum-hukum Allah maka tidak ada dosa

                            atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus dirinyardquo (Al-

                            Baqarah229)

                            Dari Ibnu Abbas ra berkata Isteri Tsabit bin Qais bin Syammas datang kepada Nabi saw lalu

                            bertutur rdquoYa Rasulullah aku tidak membenci Tsabit karena imannya dan bukan (pula) karena

                            perangainya melainkan sesungguhnya aku khawatir kufurrdquo Kemudian Rasulullah saw

                            bersabda rdquoMaka mau engkau mengembalikan kebunnya kepadanyardquo Jawabnya rdquoYa (mau)rdquo

                            kemudian ia mengembalikannya kepadanya dan selanjutnya beliau menjawab suaminya (Tsabit)

                            agar mencerainyardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no2036 dan Fathul Bari IX395 no5276)

                            Peringatan Keras Terhadap Masalah Khulursquo

                            Dari Tsauban ra bahwa Rasulullah saw bersabda ldquoSetiap wanita yang mau talak kepada

                            suaminya tanpa alasan yang dibenarkan agama maka haram baginya mencium seberbak

                            surgardquo (Shahih Shahihul Ibnu Majah no1682 ldquoAunul Marsquobud VI308 no2209 Ibnu Majah

                            I662 no20555 dan Tirmidzi II329 no1199)

                            ldquoDarinya (Tsauban) ra dari Nabi saw beliau bersabda ldquoWanita-wanita yang melakukan khulursquo

                            adalah wanita-wanita munafikrdquo (Shahih Shahihul Jamirsquous Shaghir no6681 dan Tirmidzi

                            II329 no1198)

                            Peringatan Keras Bagi Para Suami Agar Tidak Mempersulit Isterinya

                            Manakala seorang suami tidak senang kepada isterinya dan benci kepadanya karena suatu hal

                            maka hendaklah mentalaknya dengan cara yang marsquoruf sebagaimana yang diperintahkan Allah

                            SWT Ia tidak boleh manahannya dan mempersulitnya untuk menebus dirinya sendiri Allah

                            SWT berfirman rdquoDan apabila kamu mentalak isteri-isterimu lalu mereka mendekati akhir

                            iddahnya maka rujukilah mereka dengan cara yang marsquoruf atau ceraikanlah mereka dengan

                            cara yang marsquoruf (pula) Janganlah kamu rujuki mereka untuk memberi kemudharatan karena

                            dengan demikian kamu menganiaya mereka Barangsiapa berbuat demikian maka sungguh ia

                            telah berbuat zhalim terhadap dirinya sendiri Janganlah kamu jadikan hukum-hukum Allah

                            sebagai permainan Dan ingatlah nirsquomat Allah padamu dan apa yang telah diturunkan Allah

                            kepadamu yaitu al-Kitab dan al-Hikmah Allah memberi pengajaran kepada engkau dengan apa

                            yang diturunkan-Nya itu Dan bertakwalah kepada Allah serta ketahuilah bahwasannya Allah

                            Maha Mengetahui segala sesuaturdquo (Al-Baqarah231)

                            Dan Allah SWT berfirman rdquoHai orang-orang yang beriman tidak halal bagi kamu

                            mempusakai wanita dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena

                            hendak mengambil kembali sebagai dari apa yang telah kamu berikan kepadanya terkecuali bila

                            mereka melakukan perbuatan keji yang nyata Dan bergaullah dengan mereka secara patut

                            Kemudian jika kamu tidak menyukai mereka (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak

                            menyukai sesuatu padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyakrdquo (An-Nisaarsquo19)

                            Khulursquo Adalah Fasakh Bukan Talak

                            Jika seorang isteri telah menebus dirinya dan dicerai oleh suaminya Maka ia berkuasa penuh

                            atas dirinya sendiri sehingga suaminya tidak berhak untuk rujuk kepadanya kecuali dengan

                            ridhanya dan perpecahan tidak dianggap sebagai talak meskipun dijatuhkan dengan redaksi

                            talak Namun ia adalah perusakan akad nikah demi kemaslahatan sang isteri dengan balasan

                            menebus dirinya kepada suaminya

                            Ibnul Qayyim ra menulis sebagai berikut rdquoDan yang menunjukkan khulursquo bukan talak adalah

                            bahwa Allah SWT telah menetapkan tiga ketentuan yang berlaku pada talak terhadap (isteri)

                            yang telah dikumpuli jika talak tersebut telah mencapai talak tiga Ketetapan-ketetapan itu tidak

                            pada khulursquo

                            Pertama Suamilah yang lebih berhak rujuk kepada isterinya dalam masa iddah

                            Kedua Talak maksimal tiga kali sehingga setelah terjadi talak ketiga isteri tidak halal bagi

                            suaminya terkecuali ia kawin lagi dengan suami kedua dan pernah bercampur dengannya

                            Ketiga Iddah yang berlaku dalam talak terdiri atas tiga kali qurursquo (bersih dari iddah)

                            Sementara itu telah sah berdasarkan nash (ayat Qur-an ataua hadits) dan ijmarsquo (kesepatakan)

                            bahwasanya tidak sah istilah rujuk dalam khulursquo

                            Dan sudah sah berdasar sunnah Nabi saw dan pendapat para shahabat bahwa iddah untuk khulursquo

                            hanya satu kali haidh

                            Demikian pula telah sah juga berdasar nash syarrsquoi bahwa boleh melakukan khulursquo setelah talak

                            kedua dan talak ketiga

                            Ini jelas sekali menunjukkan bahwa khulursquo bukanlah talak Oleh sebab itu Allah SWT

                            menegaskan rdquoTalak (yang dapat dirujuk) dua kali Setelah itu boleh rujuk lagi dengan

                            Cara yang marsquoruf atau menceraikan dengan cara yang baik dan tidak halal bagi kamu

                            mengambil kembali dari sesuatu yang pernah kami berikan pada mereka kecuali kalau

                            keduanya khawatir tidak akan dapat melaksanakan hukum-hukum Allah Jika kamu khawatir

                            bahwa keduanya (suami istri) tidak dapat mejalangkan hukum-hukum Allah maka tidak ada

                            dosa atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus dirinyardquo (Al-

                            Baqarah229)

                            Dan ini tidak dikhususkan bagi wanita yang telah ditalak dua kali karena hal ini ia mencakup

                            isteri yang dicerai dua kali Tidak boleh dhamir (kata ganti) Itu kembali kepada oknum yang

                            tidak disebutkan dalam ayat di atas dan meninggalkan oknum yang disebutkan dengan jelas akan

                            tetapi mungkin dikhususkan bagi oknum yang pernah disebutkan sebelumnya atau meliputi juga

                            selain yang sudah disebutkan sebelumnya Kemudian Allah SWT berfirman rdquoKemudian jika

                            suami mentalaknya (sesudah talak yang kedua) maka perempuan itu tidak halal lagi baginyardquo

                            (Al-Baqarah230)

                            Ayat al-Qurrsquoan ini meliputi perempuan yang dicerai setelah khulursquo dan setelah dicerai dua kali

                            secara qathrsquoi (pasti) karena dialah yang disebutkan dalam ayat di atas Maka ia (wanita yang di

                            khulursquo) harus masuk ke dalam kandungan lafazh ayat tersebut Demikianlah yang difahami

                            Imam Ahli tafsir Ibnu Abbas ra yang pernah didorsquoakan oleh Rasulullah saw agar Allah

                            mengajarinya tafsir Qurrsquoan Dan pasti doa itu terkabul tanpa keraguan Manakala hukum-hukum

                            yang berlaku dalam khulursquo berlainan dengan hukum-hukum talak maka hal itu menunjukkan

                            bahwa keduanya berlainan Jadi inilah yang sesuai dengan ketentuan narsquoah qiyas dan dengan

                            pendapat para shahabat Nabi saw (Zaadul Marsquoad V199)

                            Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal

                            Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-

                            Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 636 - 641

                            Bab Iddah

                            Kamis 30 Agustus 2007 1654 Pengertian Iddah

                            Menurut bahasa kata iddah berasal dari kata rsquoadad (bilangan dan ihshaak (perhitungan) seorang

                            wanita yang menghitung dan menjumlah hari dan masa haidh atau masa suci

                            Menurut istilah kata iddah ialah sebutannama bagi suatu masa di mana seorang wanita menantimenangguhkan perkawinan setelah ia ditinggalkan mati oleh suaminya atau setelah diceraikan baik dengan menunggu kelahiran bayinya atau berakhirnya beberapa qurursquo atau berakhirnya beberapa bulan yang sudah ditentukan

                            Macam-Macam Masa Iddah

                            Barangsiapa yang ditinggal mati suaminya maka iddahnya empat bulan sepuluh hari baik sang

                            isteri sudah dicampuri ataupun belum Hal ini mengacu pada firman Allah SWT rdquoOrang-orang

                            yang meninggal dunia di antaramu dengan meninggalkan isteri-isteri (hendaklah para isteri itu)

                            menangguhkan dirinya (beriddah) empat bulan sepuluh harirdquo (Al-Baqarah 234)

                            Terkecuali isteri yang sudah dicampuri dan sedang hamil maka masa iddahnya sampai

                            melahirkan rdquoDan wanita-wanita yang hamil waktu iddah mereka itu adalah sampai mereka

                            melahirkan kandungannyardquo (At-Thalaq 4)

                            Dari al-Miswar bin Makhramah bahwa Subairsquoah al-Aslamiyah ra pernah melahirkan dan

                            bernifas setelah beberapa malam kematian suaminya Lalu ia mendatangi Nabi saw lantar

                            meminta idzin kepada Beliau untuk kawin (lagi) Kemudian Beliau mengizinkannya lalu ia

                            segera menikah (lagi) (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX470 no5320 dan Muslim II1122

                            no1485)

                            Wanita yang ditalak sebelum sempat dicampuri maka tidak ada masa iddah baginya berdasarkan

                            pada firmannya Allah SWT berfirman rdquoHai orang-orang yang beriman rsquoapabila kamu menikahi

                            perempuan-perempuan yang beriman kemudian kamu ceraikan mereka sebelum kamu

                            mencampurinya maka sekali-kali tidak wajib atas mereka iddah bagimu yang kamu minta

                            menyempurnakannyardquo (Al-Ahzaab49)

                            Sedang wanita yang ditalak yang sebelumnya sempat dikumpuli dan dalam keadaan hamil maka

                            masa iddahnya ialah ia melahirkan anak yang diakndungnya Allah SWT berfirman rdquoDan

                            wanita-wanita hamil waktu iddah mereka itu adalah sampai mereka melahirkan

                            kandungannyardquo (At-Thalaq4)

                            Dari az-Zubair bin al-Awwam ra bahwa ia mempunyai isteri bernama Ummu Kultsum bin

                            rsquoUqbah radhiyallahu rsquoanha Kemudian Ummu Kultsum yang sedang hamil berkata kepadanya

                            rdquoTenanglah jiwaku (dengan dijatuhi talak satu)rdquo Maka az-Zubir pun menjatuhkan padanya talak

                            satu Lalu dia keluar pergi mengerjakan shalat sekembalinya (dari shalat) ternyata isterinya

                            sudah melahirkan Kemudian az-Zubir berkata rdquoGerangan apakah yang menyebabkan ia

                            menipuku semoga Allah menipunya (juga)rdquo Kemudian dia datang kepada Nabi saw lalu beliau

                            bersabda kepadanya rdquoKitabullah sudah menetapkan waktunya lamarlah (lagi) di kepada

                            dirinyardquo (Shahih Shahih Ibnu Majah no1546 dan Ibnu Majah I653 no2026)

                            Jika wanita yang dijatuhi talak termasuk perempuan yang masih berhaidh secara normal maka

                            masa iddahnya tiga kali haidh berdasarkan Firman Allah SWT rdquoWanita-wanita yang ditalak

                            hendaklah menahan diri (menunggu tiga kali qurursquo)rdquo (Al-Baqarah 228)

                            Kata qurursquo berarti haidh Hal ini mengacu pada hadits Aisyah ra bahwa Ummu Habibah ra

                            sering mengeluarkan darah istihadhah(darah yang keluar dari wanita karena sakit atau lainnya)

                            lalu dia bertanya kepada Nabi saw (mengenai hal tersebut) Maka Beliau menyuruh

                            meninggalkan shalat pada hari-hari haidhnya (Shahih Lighairih Shahih Abu Daud no252 dan

                            rsquoAunul Marsquobud I463 no278)

                            Jika wanita yang dijatuhi talak itu masih kecil belum mengeluarkan darah hadih atau sudah lanjut

                            usia yang sudah manopause (berhenti masa haidh) maka iddahnya adalah tiga bulan lamanya

                            Allah swt berfirman rdquoDan perempuan-perempuan yang tidak haidh lagi (manopause) diantara

                            isteri-isteri kaian jika ragu-ragu (tentang masa iddahnya) maka masa iddah mereka adalah tiga

                            bulan Begitu pula perempuan-perempuan yang belum haidhrdquo (At-Thalaq4)

                            Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal

                            Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-

                            Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 642 ndash 645

                            • Talak
                              • Daftar isi
                              • [sunting] Latar Belakang
                              • [sunting] Pengertian
                              • [sunting] Pembagian Talak
                                • [sunting] Dari segi cara suami menjatuhkan
                                • [sunting] dari segi boleh - tidaknya suami rujuk kembali pada istrinya
                                  • MACAM-MACAM TALAK
                                    • pengrtian khulu
                                    • Perceraian dalam Islam
                                      • Isi kandungan
                                      • [sunting] Talak
                                        • [sunting] Hukum talak
                                        • [sunting] Rukun talak
                                        • [sunting] Contoh lafaz talak
                                        • [sunting] Jenis talak
                                          • [sunting] Talak rajrsquoi
                                          • [sunting] Talak bain
                                          • [sunting] Talak sunni
                                          • [sunting] Talak bidrsquoi
                                          • [sunting] Talak taklik
                                              • [sunting] Fasakh
                                                • [sunting] Cara melakukan fasakh
                                                  • [sunting] Khuluk atau tebus talak
                                                    • [sunting] Tujuan khuluk
                                                      • [sunting] Rujuk
                                                        • [sunting] Hukum rujuk
                                                        • [sunting] Rukun rujuk
                                                        • [sunting] Contoh lafaz rujuk
                                                          • [sunting] Lafaz sarih
                                                          • [sunting] Lafaz kinayah

                              Hikmah Fasakh

                              1 Mengelakkan isteri dianiayai dan disiksa oleh suami

                              2 Menunjukkan keadilan Allah kepada hambanya Jika suami diberikan talak isteri diberikan fasakh

                              3 Memberi peluang isteri berpisah drp suaminya dan memulakan hidup baru

                              KETENTUAN HUKUM AL-KHULU[9]

                              Menurut tinjauan fikih dalam memandang masalah Al-Khulu terdapat hukum-hukum taklifi sebagai berikut

                              [1] Mubah (Diperbolehkan)

                              Ketentuannya sang wanta sudah benci tinggal bersama suaminya karena kebencian dan takut tidak dapat menunaikan hak suaminya tersebut dan tidak dapat menegakkan batasan-batasan

                              Allah Subhanahu wa Tarsquoala dalam ketaatan kepadanya dengan dasar firman Allah Subhanahu wa Tarsquoala

                              ldquoJika kamu khawatir bahwa keduanya (suami-isteri) tidak dapat menjalankan hukum-hukum Allah maka tidak ada dosa atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh

                              isteri untuk menebus dirinyardquo

                              [Al-Baqarah 229]

                              Al-Hafizh Ibnu Hajar memberikan ketentuan dalam masalah Al-Khulu ini dengan pernyataannya bahwasanya Al-Khulu ialah seorang suami menceraikan isterinya dengan penyerahan pembayaran ganti kepada suami Ini dilarang kecuali jika keduanya atau salah satunya merasa khawatir tidak dapat melaksanakan apa yang diperintahkan Allah Hal ini bisa muncul karena adanya ketidaksukaan dalam pergaulan rumah tangga bisa jadi karena jeleknya akhlak atau bentuk fisiknya Demikian juga larangan ini hilang kecuali jika keduanya membutuhkan penceraian karena khawatir dosa yang menyebabkan timbulnya Al-Bainunah Al-Kubra (Perceraian besar atau Talak Tiga) [10]

                              Syaikh Al-Bassam mengatakan diperbolehkan Al-Khulu (gugat cerai) bagi wanita apabila sang isteri membenci akhlak suaminya atau khawatir berbuat dosa karena tidak dapat menunaikan haknya Apabila sang suami mencintainya maka disunnahkan bagi sang isteri untuk bersabar dan tidak memilih perceraian [11]

                              [2] Diharamkan Khulursquo

                              Hal Ini Karena Dua Keadaan

                              a) Dari Sisi Suami

                              Apabila suami menyusahkan isteri dan memutus hubungan komunikasi dengannya atau dengan sengaja tidak memberikan hak-haknya dan sejenisnya agar sang isteri membayar tebusan

                              kepadanya dengan jalan gugatan cerai maka Al-Khulu itu batil dan tebusannya dikembalikan kepada wanita Sedangkan status wanita itu tetap seperti asalnya jika Al-Khulu tidak dilakukan

                              dengan lafazh thalak karena Allah Subhanahu wa Tarsquoala berfirman

                              ldquoJanganlah kamu menyusahkan mereka karena hendak mengambil kembali sebagian kecil dari apa yang telah kamu berikan kepadanya terkecuali bila mereka melakukan

                              pekerjaan keji yang nyatardquo

                              [An-Nisa 19] [12]

                              Apabila suami menceraikannya maka ia tidak memiliki hak mengambil tebusan tersebut Namun bila isteri berzina lalu suami membuatnya susah agar isteri tersebut membayar terbusan dengan Al-Khulu maka diperbolehkan berdasarkan ayat di atasrdquo [13]

                              b) Dari Sisi Isteri

                              Apabila seorang isteri meminta cerai padahal hubungan rumah tangganya baik dan tidak terjadi perselisihan maupun pertengkaran di antara pasangan suami isteri tersebut Serta tidak ada alasan syarrsquoi yang membenarkan adanya Al-Khulu maka ini dilarang berdasarkan sabda Rasulullah Shallallahu lsquoalaihi wa sallam

                              ldquoSemua wanita yang minta cerai (gugat cerai) kepada suaminya tanpa alasan maka haram baginya aroma surgardquo

                              ]HR Abu Dawud At-Tirmidzi Ibnu Majah dan Ahmad dan dishahihkan Syaikh Al-Albani dalam kitab Irwarsquoul Ghalil no 2035] [14]

                              [3] Mustahabbah (Sunnah) Wanita Minta Cerai (Al-Khulu)

                              Apabila suami berlaku mufarrith (meremehkan) hak-hak Allah maka sang isteri disunnahkan Al-Khulu Demikian menurut madzhab Ahmad bin Hanbal [15]

                              [4] Wajib

                              Terkadang Al-Khulu hukumnya menjadi wajib pada sebagiaan keadaan Misalnya terhadap orang yang tidak pernah melakukan shalat padahal telah diingatkan

                              Demikian juga seandainya sang suami memiliki keyakinan atau perbuatan yang dapat menyebabkan keyakinan sang isteri keluar dari Islam dan menjadikannya murtad Sang wanita tidak mampu membuktikannya di hadapan hakim peradilan untuk dihukumi berpisah atau mampu membuktikannya namun hakim peradilan tidak menghukuminya murtad dan tidak juga kewajiban bepisah maka dalam keadaan seperti itu seorang wanita wajib untuk meminta dari suaminya tersebut Al-Khulu walaupun harus menyerahkan harta Karena seorang muslimah tidak patut menjadi isteri seorang yang memiliki keyakinan dan perbuatan kufur [16]

                              Al-Khulu Gugatan Cerai Dalam Islam

                              Penulis Ust Kholid syamhudi

                              __________Foote Note

                              [10] Fathul Bari 9318[11] Taudhihul Ahkam Min Bulughul Maram 5469[12] Taudhihul Ahkam Min Bulughul Maram 5469[13] Shahih Fiqhis Sunnah 3343[14] Shahih Fiqhis Sunnah 3342[15] Shahih Fiqhis Sunnah 3342[16] Shahih Fiqhis Sunnah 3343

                              pengrtian khuluPosted by admin on November 8 2010

                              Sedangkan menurut pengertian syarirsquoat para ulama mengatakan dalam banyak definisi yang semuanya kembali kepada pengertian bahawasanya Al-Khulu ialah terjadinya perpisahan

                              Pengertian Talak Talak merupakan kalimah bahasa Arab yang bermaksud menceraikan atau Talak melalui Khulu Talak yang difasakhkan oleh Hakim 4 Menjatuhkan Talak Tiga Sekaligus

                              Menurut pengertian syara Khulu adalah Perceraian yang diminta oleh isteri kepada suaminya dengan memberi wang atau sebagainya Di kalangan masyarakat Melayu Khulu juga

                              Khulu bererti tanggal Menurut pengertian syara Khulu adalah Penceraian yang diminta oleh isteri dari suaminya dengan memberi wang atau sebagainya

                              1SERIAL FIQH MUNAKAHATNIKAH ANJURAN MANFAAT TUJUAN HUKUM DAN WANITAWANITAYANG HARAM DINIKAHIOleh Aep Saepulloh DarusmanwiatiLisensi DokumenCopyright Aep Saepulloh wwwindonesianschoolorgSeluruh dokumen di wwwindonesianschoolorg dapat digunakan dimodifikasi dandisebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial )nonprofit( dengan syarat tidakmenghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakandalam setiap dokumen Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang kecualimendapatkan ijin terlebih dahulu dari penulis indonesianschoolorg2SERIAL FIQH MUNAKAHATNIKAH ANJURAN MANFAAT TUJUAN HUKUM DAN WANITAWANITAYANG HARAM DINIKAHIOleh Aep Saepulloh DarusmanwiatiAnjuran menikah dalam ajaran IslamTahukah anda siapakah orang terkaya di dunia Ya siapapun jawabannya yang jelas satu diasudah menikah Jangan di tingkat dunia mari kita perkecil skalanya tingkat nasional Siapakah orangpaling kaya nomor satu di Indonesia Siapapun dia yang jelas dia sudah menikah bahkan sudahbercucu dan bercicit Adakah orang bujang yang kaya Ada hanya sedikit dan bahkan kalaupun diakaya tetap tidak akan mengalahkan kayanya orang yang sudah menikah Mengapa demikian Inisudah sebuah ketentuan bahwa orang yang masih bujang adalah orang-orang miskin sekalipun diabanyak hartanya Mengapa Karena dia baru bisa menafkahi dan membiayai dirinya sendiri Mengapaorang bujang tidak ada yang kaya disebut sebuah ketentuan Ya karena demikian Rasulullahbersabda Perhatikan hadits berikut ini

                              رج 1049703 ل م 1049703 سكين م 1049703 سكين م (( 1049703 سكين وس 1049703 لم عن 1049703 هعلي الله صلى الله رسول قال قال نجيح أبي

                              و 1049703 ال المال من غنيا آان وإن الله رسول یا قالوا امرأة له ليسالم من غنيا آان وإن قال

                              1049703 ن یا قالوا زوج لها ليس امرأة مسكينة مسكينة مسكينة قالم غنية آانت وإن الله رسول

                              [ ] (( الطبرانى رواه المال من غنية آانت إن و قال المالArtinya Ibn Nujaih berkata Rasulullah Saw bersabda Miskin miskin miskin seorang laki-laki yang

                              belum mempunyai isteri Para sahabat bertanya Ya Rasulullah apakah sekalipun laki-laki itubanyak hartanya Rasulullah menjawab Ya meskipun dia banyak hartanya Rasulullah Sawbersabda kembali Miskin miskin miskin perempuan yang belum bersuami Para sahabat bertanyaApakah sekalipun wanita itu banyak hartanya Rasulullah Saw menjawab Ya sekalipun diabanyak hartanya (HR Thabrani)Perhatikan dalam hadits di atas Rasulullah secara tegas (boleh jadi doa) menyebut tiga kalibahwa laki-laki atau perempuan yang belum menikah tetap dikatakan miskin sekalipun mereka banyakhartanya Ini juga barangkali di antara penyebab mengapa jarang sekali bujang atau gadis yang kayaraya Yah karena didoakan oleh Rasulullah untuk tidak kaya Kalau mau kaya ya harus segeramenikahNamun jangan dipahami bahwa menikah untuk menjadi orang kaya Itu hanyalah sebuahgambaran singkat betapa Islam sangat menganjurkan ummatnya untuk menikah Dalam hadits lainRasulullah mengatakan bahwa nikah adalah sunnahku dan barang siapa yang tidak menyukaisunnahku (menikah) maka ia bukan termasuk ummat dan golongankuBahkan kalau kita perhatikan ayat-ayat al-Quran yang berbicara tentang nikah kita akanmendapati bahwa kata nikah digambarkan dengan tiga istilah Pertama nikah disebut sebagai sunanulanbiya (amalan sunnah para nabi) perhatikan misalnya dalam firman Allah berikut ini

                              ذن ب 1049703 إ وما 1049703 ا ة ی وذر واجا ز أ هم ل ا ن وجعل لك قب من ال س ر ا ن ل س ر أ قد ول

                              ل إ ة آی ب ي ت أ ی ن أ سول ر ل ان آ( الرعد ( اب ت آ جل أ ل ك ل ه 38اللArtinya Dan sesungguhnya Kami telah mengutus beberapa Rasul sebelum kamu dan Kamimemberikan kepada mereka istri-istri dan keturunan Dan tidak ada hak bagi seorang Rasulmendatangkan sesuatu ayat (mukjizat) melainkan dengan izin Allah Bagi tiap-tiap masa ada Kitab(yang tertentu) (QS ar-Radu 38)Demikian juga dalam hadits dikatakan

                              الحي 1049703 اء المرس 1049703 لين س 1049703 نن رسول 1049703 ن أن أیوب أبي عنم (( أربع قال وسلم عليه الله صلى الله

                              [ ] (( الترمذى رواه والنكاح والسواك والتعطرArtinya Rasulullah Saw bersabda Ada empat hal yang termasuk sunnah para Nabi Malu memakaiwangi-wangian siwak dan nikah (HR Turmudzi)3Kedua nikah juga disebut dalam konteks sebuah kenikmatan yang sangat besar (al-imtinan)Perhatikan firman Allah dalam surat an-Nahl ayat 72 berikut ini

                              ين 1049703 ات ن ب م واجك ز أ من م ك ل وجعل واجا ز أ م ك فس ن أ من م ك ل جعل ه واللب الطي من م قك ز ور وحفدة

                              ( النحل ( ون فر ك ی هم ه الل عمة ن وب ون ؤمن ی اطل ب ال فب 72أ

                              Artinya Allah menjadikan bagi kamu istri-istri dari jenis kamu sendiri dan menjadikan bagimu dariistri-istri kamu itu anak-anak dan cucu-cucu dan memberimu rezki dari yang baik-baik Makamengapakah mereka beriman kepada yang batil dan mengingkari nikmat Allah (QS An-Nahl 72)Ketiga nikah juga digambarkan sebagai salah satu tanda kekuasaan Allah Perhatikan dalamsurat ar-Rum ayat 21 berikut ini

                              ف 1049703 ي ن إ حم 1049703 ة ور م 1049703 ودة م ك ي 1049703 ن ب ق 1049703 ل خل ن أ ه ات ءای ومنع وج ها ي ل إ وا ن ك س ت ل ا واج ز أ م ك فس ن أ من م ك ل

                              ( الروم ( ون ر فك ت ی قوم ل ات ی آل 21ذلكArtinya Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri darijenismu sendiri supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya dan dijadikan-Nyadiantaramu rasa kasih dan sayang Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tandatandabagi kaum yang berfikir (QS Ar-Rum 21)Dengan digambarkannya dalam tiga istilah di atas menunjukkan bahwa nikah adalah sesuatuyang sangat dianjurkan karena di samping merupakan amalan sunnah para Nabi salah satu tandakekuaasaan Allah juga ia merupakan nikmat yang sangat besar Bahkan ketika manusia merasa waswasdengan masalah nafkah dan rizki setelah menikah kelak Allah secara tegas mengatakan bahwaDialah yang akan mengayakannya Dialah yang akan mencukupkannya dan mengganti kefakirannyadengan kekayaan Perhatikan firmah Allah dalam surat an-Nur ayat 32 berikut ini

                              ه وا 1049703 ضل ون ك ی ن إ م ك مائ وإ م ادآ ب ع من حين والصال م ك من امى ی األ كحوا ن وأف من ه الل هم غن ی اء فقر

                              ( النور ( يم عل ع واس ه 32واللArtinya Dan kawinkanlah orang-orang yang sedirian diantara kamu dan orang-orang yang layak(berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuanJika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya Dan Allah Maha luas(pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui (QS An-Nur 32)Bahkan dalam sebuah hadits dikatakan bahwa orang yang menikah dengan niat untuk menjagakehormatan diri termasuk salah satu golongan yang akan dibantu dan ditolong langsung oleh Allah

                              عل 1049703 ى ح 1049703 ق ثالث (( 1049703 ة ق 1049703 ال وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله 1049703 لىص الله رسول أن عنه الله رضي هریرة أبى عن

                              العف 1049703 (( اف والمكاتب 1049703 د الله سبيل فى المجاهد عونهم اللهیری الذى والناآح األداء یرید الذى

                              [ الترمذى [رواهArtinya Dari Abu Hurairah bahwasannya Rasulullah Saw bersabda Ada tiga kelompok manusiayang akan ditolong dan dibantu langsung oleh Allah orang yang berjuang di jalan Allah Hambasahaya yang mengadakan mukatabah dengan tuannya dan bermaksud untuk membayar tebusannyaserta orang yang menikah dengan maksud untuk menjaga diri (dari perbuatan tidak terpuji) (HRTurmudzi)Dari sini tampak jelas mengapa orang yang kaya umumnya adalah orang yang sudahberkeluarga karena ternyata Allah turun tangan langsung dalam membantu dan menolong merekayang sudah menikah termasuk dalam masalah rizkinya Bahkan pehatikan juga ungkapan para ulamasalaf bahwa wanita itu merupakan pulsa yang akan menambah account suaminya

                              الرجل رصيد إلى یضاف آنز خير المرأةArtinya Wanita adalah sebaik-baik simpanan yang akan menambah tabungan laki-lakiMasih menyangkut anjuran dan perhatian Islam dengan menikah ini perhatikan sabda-sabdaRasulullah dan perkataan para sahabat berikut ini

                              ی 1049703 أتينكم ف 1049703 إنهن لن 1049703 ساء ا تزوج (( 1049703 وا وس 1049703 لم لى 1049703 هعلي ص 1049703 الله الله رس 1049703 ول ق 1049703 ال قال 1049703 ت عائ 1049703 شة ع 1049703 ن

                              [ شيبة)) [ أبي ابن أخرجه بالمال4Artinya Siti Aisyah berkata Rasulullah Saw bersabda Menikahlah segera dengan wanita karenawanita itu dapat mendatangkah harta (HR Ibn Abi Syaibah)

                              أن ف 1049703 أمره الفاق 1049703 ة إلي 1049703 ه ی 1049703 شكو وس 1049703 لم الله 1049703 ه لىص 1049703 علي الله رس 1049703 ول إل 1049703 ى رجل جاء قال جابر عن( الخطيب ( أخرجه یتزوجArtinya Jabir berkata Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah Saw mengadukan kefakirannyaRasulullah Saw kemudian menyuruhnya untuk segera menikah (HR Al-Khatib)

                              إذا (( 1049703 صف وسلم عليه الله صلى الله رسول قال قالت عائشة عنن استكمل فقد العبد تزوج

                              [ ] (( البيهقى رواه اآلخر النصف فى الله فليتق دینهArtinya Siti Aisyah berkata Rasulullah Saw bersabda Apabila seorang hamba menikah makasugguh ia telah menyempurnakan setengah agamanya Maka bertakwalah kepada Allah padasetengahnya lagi (HR al-Baihaki)

                              ل 1049703 م ث 1049703 م ی 1049703 نكح الن موس 1049703 را آ 1049703 ان م (( 1049703 ن عن 1049703 لموس عليه الله صلى الله رسول قال قال نجيح ابي

                              [ ] (( الطبرانى رواه منى فليس ینكحArtinya Ibnu Nujaih berkata Rasulullah Saw bersabda Barangsiapa yang sudah siap untuk menikahkemudian tidak menikah maka ia tidak termasuk ummatku (HR Thabrany)

                              أنى 1049703 ول وأعلم أیام عشرة إال أجلى من یبق لم لو مسعود ابن قال ط ولي ا آخره فى أموت

                              [ ] الطبرانى رواه الفتنة مخافة لتزوجت فيهن النكاحArtinya Ibnu Masud berkata Kalau saja usiaku tinggal sepuluh hari dan saya mengetahuibahwasannya saya akan meninggal di penghujung harinya dan pada saat itu saya masih ada waktuuntuk menikah pasti saya akan menikah lebih dahulu karena takut terjadinya fitnah (HR Thabrani)

                              (( )) یتزوج حتى الشاب نسك یتم ال طاوس قالArtinya Thawus berkata Ibadah seorang pemuda belum sempurna sehingga ia menikah

                              ] (( )) رواه فجور أو عجز إال النكاح من یمنعك ما الزوائد البى عمر قال[ شيبة أبي ابنArtinya Umar bin Khatab pernah berkata kepada Abu az-Zawaid Tidak ada yang menghalangikamu untuk menikah kecuali dua hal imma kamu itu lemah (lemah syahwat) ataupun kamu sukaberbuat dosa (HR Ibn Abi Syaibah)Hikmah dan manfaat menikahDi atas telah dipaparkan secara panjang lebar mengenai anjuran Islam (targhib) untuk menikahPertanyaan berikutnya Untuk apa menikah Apa manfaat dan kegunaannya

                              Sebagaimana diketahui bersama bahwa manusia dan makhluk lainnya mempunyai gharizahseksual yang tinggi Tidak disangsikan bahwa kebutuhan biologis ini dari waktu ke waktu dan daritahun ke tahun terus naik dan dahsyat Ditahan dan dibiarkan tentu bukan sebuah jalan keluarDilampiaskan semena-mena sebagaimana hewan juga bukan sebuah solusi yang baik Untuk itu Islammemberikan aturan dalam rangka melampiaskan kebutuhan biologis ini melalui nikah Denganpernikahan kebutuhan biologis yang sudah menggebu itu akan disalurkan secara baik dan benarsehingga diharapkan orang tersebut menjadi tenang dan rehat Karena kini ia telah mempunyai tempatyang bersih dan sah untuk menumpahkan kebutuhan biologisnyaSayyid Sabiq dalam bukunya Fiqhus Sunnah mengatakan bahwa dengan menikah badanmenjadi tenang jiwa juga damai pandangan terpelihara dan kasih saying bisa diwadahi secara benarOleh karena itu sejatinya orang yang sudah menikah menjadi orang yang tenang baik dalam jasmanipandangan maupun jiwanya Dalam sebuah hadits dikatakan

                              ش 1049703 يطان ص 1049703 ورة ف 1049703 ى تقب 1049703 ل الم (( 1049703 رأة إن لم 1049703 الوس 1049703 ق علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى النب 1049703 ي أن هریرة أبي عنیعجبه 1049703 ا ما امرأة من أحدآم رأى فإذا شيطان صورة فى وتدبر

                              م یرد ذلك فإن أهله فليأت[ ] (( مسلم رواه نفسه فى5Artinya Dari Abu Hurairah bahwasannya Rasulullah Saw bersabda Sesungguhnya wanita itu baikketika menghadap ataupun membelakangi dalam bentuk syaithan (menggoda) Apabila salah seorangdi antara kalian melihat sesuatu yang menakjubkan dari wanita maka segeralah datangi keluarganyakarena dengan demikian dapat menolak apa yang sedang bergejolak di dalam dirinya (HR Muslim)Selain untuk memberikan ketenangan lahir bathin menikah juga berguna untuk memperbanyakketurunan dan melanjutkan kehidupannya Karena itu Rasulullah Saw dalam sebuah hadits bersabda

                              ) أبو رواه القيامة یوم األنبياء بكم مكاثر فإنى الودود تزوجواالولودداود)Artinya Rasulullah Saw bersabda Nikahilah wanita-wanita yang subur dan penyayang karena akuadalah nabi yang paling banyak ummatnya kelak pada hari Kiamat (HR Abu Dawud)Bahkan menurut hasil penelitian salah satu badan di PBB yang dikeluarkan pada hari Sabtutanggal 6 Juni 1959 sebagaimana dikutip oleh Sayyid Sabiq dalam Fiqhus Sunnah-nya bahwa usiaorang-orang yang sudah menikah lebih lama dan panjang ketimbang yang tidak atau belum menikahPenilitian ini dilakukan di seluruh pelosok dunia pada tahun 1956 Hasil penelitian ini hemat penulissangatlah logis karena orang yang sudah menikah dapat melampiaskan kebutuhan biologisnyasehingga jiwanya tidak berontak lagi malah lebih tenang Berbeda dengan para bujang yang belumtersalurkan sama sekali jiwa dan badannya akan terus bergejolak tidak tenang Dan ketika dia tidakmenyalurkannya secara benar melalui pernikahan maka jiwanya tetap bergejolak dan tidak tenangsehingga hal ini akan sangat berpengaruh dalam langkah dan kehidupannya Menumpahkan danmelampiaskan bukan pada tempat yang benar juga bukan jalan terbaik karena dia tidak akanmengetahui bersih sehatnya tempat yang dikunjunginya itu Bahkan tidak menutup kemungkinan

                              tempat tersebut telah dikunjungi pula oleh orang lain yang membawa penyakit kelamin yang sangatganas Untuk itu adalah wajar apabila penelitian tersebut mengatakan bahwa umumnya usia yangsudah menikah jauh lebih panjang ketimbang yang tidak atau belum menikahTujuan menikahApa tujuan menikah dalam ajaran Islam Apakah untuk memenuhi kebutuhan biologis semataPernikahan dalam Islam bukan semata demi memenuhi nafsu seksualitas semata akan tetapimempunyai tujuan utama sebagaimana difirmankan oleh Allah dalam surat ar-Rum ayat 21 berikut ini

                              ف 1049703 ي ن إ حم 1049703 ة ور م 1049703 ودة م ك ي 1049703 ن ب ق 1049703 ل خل ن أ ه ات ءای ومنع وج ها ي ل إ وا ن ك س ت ل ا واج ز أ م ك فس ن أ من م ك ل

                              ( الروم ( ون ر فك ت ی قوم ل ات ی آل 21ذلكArtinya Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri darijenismu sendiri supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya dan dijadikan-Nyadiantaramu rasa kasih dan sayang Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tandatandabagi kaum yang berfikir (QS Ar-Rum 21)Dari ayat di atas paling tidak ada tiga tujuan utama dari menikahPertama untuk menenangkan dan menentramkan jiwa (litaskunu ilaiha) Ketenangan jiwa danpikiran merupakan hal yang sangat penting bagi keberhasilan dan kesuksesan seseorang Seseorangakan mempunyai peluang yang sangat besar untuk maju dan berhasil manakala hati pikiran danjiwanya sudah tenang Dengan menikah bayangan-bayangan dan khayalan-khayalan masa mudatertumpah sudah Bahkan karena kini dia sudah mempunyai tempat khusus gejolak itu tidak akanterlalu membludak manakala melihat wanita lain yang menggoda Rasulullah bersabda

                              ش 1049703 يطان ص 1049703 ورة ف 1049703 ى تقب 1049703 ل الم (( 1049703 رأة إن لم 1049703 الوس 1049703 ق علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى النب 1049703 ي أن هریرة أبي عنیعجبه 1049703 ا ما امرأة من أحدآم رأى فإذا شيطان صورة فى وتدبر

                              م یرد ذلك فإن أهله فليأت[ ] (( مسلم رواه نفسه فىArtinya Dari Abu Hurairah bahwasannya Rasulullah Saw bersabda Sesungguhnya wanita itu baikketika menghadap ataupun membelakangi dalam bentuk syaithan (menggoda) Apabila salah seorangdi antara kalian melihat sesuatu yang menakjubkan dari wanita maka segeralah datangi keluarganyakarena dengan demikian dapat menolak apa yang sedang bergejolak di dalam dirinya (HR Muslim)Kedua dengan menikah juga untuk menimbulkan rasa mawaddah cinta kasih kepada keluargaSetiap manusia memiliki keinginan untuk mencintai dan mengasihi orang yang didambakannya Mana6kala cinta kasihnya ini tidak disalurkan kepada orang tertentu maka ia akan mencari benda lain atauhal lain untuk menumpahkan cinta kasihnya itu Dengan menikah cinta kasih itu akan tertuang dantersalurkan secara benar Bukan semata kepada isteri dan anak-anaknya akan tetapi juga kepadakeluarga si isteri dan kerabatnya Dengan demikian pernikahan pada hakikatnya bukan sematapertemuan antara suami isteri saja akan tetapi pertemuan antara dua keluarga besar keluarga suamidan keluarga si isteri Oleh karena itu dalam ajaran Islam disyaratkan adanya wali nikah Ini

                              menunjukkan bahwa pernikahan memang mempertemukan dua keluarga Yang menikah bukan sematasuami dan isteri tapi seluruh keluarga Ketika dua keluarga sudah bertemu di sanalah tempat untukmenuangkan rasa cinta kasih yang sudah menjadi fitrah manusiaKetiga dengan menikah juga untuk menimbulkan rasa kasih sayang rahmah Sebagaimanarasa mawaddah manusia juga mempunyai naluri untuk menyayangi sesamanya Sayang rahmahtidak sama dengan mencintai Sayang rahmah jauh di atas mencintai Rasa sayang biasanya munculdari lubuk hati yang paling dalam Ia lahir bukan karena dorongan nafsu seksual kebutuhan biologisatau hal-hal lahiriyah lainnya Ia betul-betul tumbuh dari dalam jiwa setelah bergaul dan lamamengenal pasangannya Naluri rasa sayangnya ini akan ditumpahkan untuk keluarganya terutamauntuk isteri dan anak-anaknya Dalam sebuah hadits riwayat Imam Bukhari suatu hari Aqra bin Habismelihat Rasulullah Saw sedang mencium cucunya Hasan bin Ali Aqra kemudian berkata Sayamempunyai sepuluh putra putri tapi saya tidak pernah mencium mereka satupun Mendengar ituRasulullah Saw bersabda

                              یرحم ال یرحم ال من إنArtinya Sesungguhnya orang yang tidak pernah menyayangi dia tidak akan disayangiDemikian di antara tujuan menikah dalam Islam sebagaimana yang tertera dalam al-Quransurat ar-Rum ayat 21 Wallahu alamHukum PernikahanPara ulama telah sepakat bahwa nikah itu diperintahkan Namun mereka berbeda pendapatmengenai hukumnya Dalam hal ini para ulama terbagi kepada tiga kelompokPertama nikah wajib bagi setiap orang yang sudah mampu untuk melakukannya sekali seumurhidup Pendapat ini adalah pendapatnya Dawud ad-Dahiry Ibn Hazm dan lainnya Dalil yang menjadidasar pendapat ini adalah dhahir dari nash-nash baik berupa ayat al-Quran maupun hadits Nabi yangmemerintahkan pernikahan Kelompok ini memahami secara tekstual bahwa semua perintah tersebutmenggunakan shigat amar (bentuk perintah) dan setiap perintah menunjukkan wajib karenanya nikahjuga adalah wajib al-ashlu fil amr lil wujub pada dasarnya perintah itu menunjukkan kepada wajibPendapat kedua mengatakan bahwa nikah itu hukumnya adalah sunnah saja Pendapat iniadalah pendapatnya Jumhur ulama Pendapat kedua ini memahami perintah nikah yang terdapat dalamal-Quran dan Sunnah kepada hukum sunnah bukan wajib Firman Allah yang terdapat dalam surat an-Nisa ayat 3 misalnya yang berbunyi

                              ورباع وثالث مثنى النساء من لكم طاب ما فانكحواArtinya Maka nikahilah wanita-wanita yang kamu sukai dua tiga dan empat (QS An-Nisa 3)Ayat di atas menurut pendapat kedua ini bukanlah menunjukkan wajib Karena dalam ayat diatas Allah mengkaitkan nikah dengan kemampuan istithaah Artinya barang siapa yang sudahmampu untuk menikah maka menikahlah Sedangkan yang belum mampu untuk menikah maka tidakmengapa ia tidak menikah Karena itu menikah bukanlah wajib akan tetapi sunnah sajaPendapat ketiga adalah pendapat yang mengatakan bahwa hukum menikah berbeda-bedatergantung kondisi seseorang Pendapat ini adalah pendapat kuat pada madzhab MalikiyyahSyafiiyyah dan Hanabilah

                              Menurut pendapat ini hokum menikah bisa wajib bagi mereka yang sudah siap dan mampubaik lahir maupun bathin sehingga kalau tidak menikah ia akan terjerumus kepada perbuatan zinaTidak ada cara lain untuk menjaganya kecuali dengan jalan menikah Dalam qaidah Ushuliyyahdaikatakan Sesuatu yang tidak menyebabkan terpenuhinya sesuatu yang wajib kecuali dengansesuatu itu maka sesuatu itu menjadi wajib hukumnya7Nikah juga hukumnya bisa sunnah bagi mereka yang syahwatnya sudah menggebu akan tetapimasih besar kemungkinan seandainya belum menikah pun ia masih dapat menjaga diri dari perbuatanzina Untuk kondisi seperti ini nikah hukumnya sunnah sajaNikah juga bisa haram bagi orang yang belum siap menikah baik secara lahir (menafkahi)maupun secara bathin (berhubungan badan) sehingga kalau dipaksakan menikah si wanita akanmenderita baik lahirnya maupun bathinnya Atau nikah juga bisa menjadi haram bagi orang yangbermaksud jahat dengan nikahnya itu misalnya ingin menyakiti si isteri dan keluarganya atau karenabalas dendam dan sebagainyaNikah juga bisa makruh bagi orang yang kondisinya seperti disebutkan diatas akan tetapitidak menimbulkan madharat bagi si isteri Jadi apabila ia menikah si isteri tidak merasakan dampaknegative yang sangat besar Untuk orang seperti ini sebaiknya jangan dahulu menikah dan kalaupunmau menikah maka hukumnya makruh sajaDari ketiga pendapat ini penulis lebih cenderung untuk mengambil pendapat ketiga ini bahwapernikahan itu hukumnya berbeda-beda disesuaikan dengan kondisi orang yang bersangkutanPendapat ini rasanya lebih tepat terutama untuk kondisi sekarangMacam-macam pernikahan yang dilarang1 Nikah SyigarNikah Syigar adalah seorang laki-laki menikahkan putri perempuannya atau saudariperempuannya dengan orang lain dengan syarat orang tersebut mau menikahkan putrinya atausaudari perempuannya dengan orang tadi baik pernikahan tersebut memakai mahar maupuntidak Hanya saja umumnya pernikahan Syigar ini tidak ada maharnya karena sudah digantidengan tukar menukar putri atau saudari perempuannyaPara ulama sepakat bahwa nikah Syigar ini haram hukumnya Hal ini didasarkankepada hadits-hadits berikut ini

                              الشغار عن وسلم عليه الله صلى الله رسول نهى قال جابر عن( مسلم( أخرجهArtinya Jabir berkata Rasulullah Saw melarang nikah syigar (HR Muslim)

                              عن (( وسلم عليه الله صلى الله رسول نهى قال هریرة أبى عن والشغار قال الشغار

                              وأزوج 1049703 ك أخت 1049703 ك زوجن 1049703 ى أو ابنت 1049703 ى وأزوج 1049703 ك ى 1049703 كزوجن 1049703 ابنت للرج 1049703 ل الرج 1049703 ل یق 1049703 ول أن[ ماجه)) [ وابن والنسائي مسلم أخرجه أختىArtinya Abu Hurairah berkata Rasulullah Saw melarang nikah Syigar Nikah Syigar adalahseorang laki-laki berkata kepada laki-laki lain nikahkan saya dengan anak perempuan kamudan saya nanti akan menikahkanmu dengan anak perempuan saya atau nikahkan saya dengansaudari perempuan kamu dan saya akan menikahkan kamu dengan saudari perempuan saya(HR Muslim NasaI dan Ibn Majah)

                              2 Nikah MuhallilMuhallil secara bahasa berarti yang menjadikan halal Nikah Muhallil adalah pernikahandi mana seorang laki-laki menikahi seorang wanita yang sudah ditalak tiga kemudian iamentalaknya dengan maksud agar wanita tersebut dapat dinikahi kembali oleh suaminya yangdahulu yang telah mentalak tigaPernikahan ini biasanya terjadi ketika si mantan suami yang telah mentalak isterinya tigakali bermaksud untuk kembali lagi kepada isterinya tadi namun karena sudah ditalak tiga iatidak boleh langsung menikahi mantan isterinya itu kecuali si isteri tadi menikah dahulu denganlaki-laki lain Untuk tujuan itu kemudian si laki-laki tadi menyewa atau membayar laki-laki lainagar menikahi mantan isterinya tadi dengan catatan tidak boleh disetubuhi atau boleh disetubuhitapi harus sesegera mungkin diceraikan agar mantan suami tadi dapat menikahinya kembaliOrang yang dibayar untuk menikahi mantan isterinya dalam istilah fiqh disebut dengan almuhallil(yang menjadikan halal) sedangkan mantan suami yang membayar laki-laki tadi disebutdengan al-muhallal lah Pernikahan ini haram hukumnya berdasarkan dalil berikut ini8

                              ل 1049703 ه والمحل 1049703 ل المحل 1049703 ل وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله ول 1049703 لىص رس 1049703 الله لع (( 1049703 ن ق 1049703 ال م 1049703 سعود اب 1049703 ن ع 1049703 ن

                              ( وأحمد والنسائي الترمذى (أخرجهArtinya Ibnu Masud berkata Rasulullah melaknat al-muhallil (yang menjadikan halal) dan almuhallallah (yang dijadikan halal karenanya) (HR Turmudzi Nasai dan Ahmad)

                              عب)) [ 1049703 د رواه رجمتهم 1049703 ا إال بمحلل 1049703 ة و بمحل 1049703 ل ال 1049703 ىأوت(( ال 1049703 ق الخط 1049703 اب ب 1049703 ن عم 1049703 ر ع 1049703 ن

                              صحيح بإسناد [الرزاقArtinya Umar bin Khatab berkata Tidak didatangkan kepadaku muhallil dan wanita yangdijadikan halal karenanya kecuali aku akan meranjam keduanya (HR Abdur Razak dengansanad yang shahih)3 Nikah IstibdhaNikah Istibdha adalah nikah yang dimaksudkan untuk memperoleh keturunan atau bibitunggul Dalam prakteknya nikah ini atas usul dan kemauan si suami setelah melihat ada orangyang dipandang hebat pintar atau aneh dari yang lainnya sehingga ia pun berkeinginan untukmendapatkan putra seperti dia Sang suami biasanya berkata kepada isterinya Apabila kamusudah suci dan selesai haidmu pergilah ke si anu (misalnya seorang professor) dan bersenangsenanglahdengannya sampai kamu hamil Ketika sudah hamil baru isteri tersebut pulang lagidan kembali lagi kepada suaminya Dan suaminya sangat bahagia karena akan mendapatkanputra yang sangat diinginkannya Istibdha secara bahasa artinya bersetubuh (jima) Pernikahanseperti ini jelas diharamkan4 Nikah ar-RahtRaht secara bahasa berarti rombongan kelompok Dalam pernikahan ini sekelompoklaki-laki (syaratnya tidak boleh lebih dari sepuluh orang) bersekutu dan sepakat untuk menggauliseorang perempuan secara bergantian dan bergilir Ketika wanita tadi hamil dan melahirkansemua laki-laki yang ikut menanam saham pada wanita tadi harus berkumpul di hadapanwanita tadi Setelah berkumpul si wanita berkata

                              فالن یا ابنك فهو ولدت وقد أمرآم من آان ما عرفتم قد

                              Artinya Kalian telah maklum dengan apa yang telah kalian lakukan Kini saya sudahmelahirkan maka anak ini adalah anakmu wahai fulan (sambil menunjuk salah satu laki-lakiyang disukainya)Ketika si wanita menunjuk salah satu laki-laki yang disukainya maka laki-laki itulahyang harus menjadi bapak dari anak tersebut sekaligus menjadi suaminya yang resmi Tidakboleh si laki-laki tersebut menolak dengan alasan dan catatan apapun Sementara laki-laki lainyang tidak terpilih mereka beterbangan lagi mencari mangsa-mangsanya yang lainLantas siapa yang diuntungkan dan dirugikan dalam pernikahan semacam ini Tentu yangrugi adalah orang ganteng dan baik karena dialah yang akan dipilih oleh wanita tersebutSementara yang beruntung adalah laki-laki jelek dan jahat karena jelas dia tidak akan dipilihsehingga ia masih bisa leluasa menaburkan racun-racun asmara dan syahwatnya Dalam duniamodern terutama di kota-kota besar pernikahan masa Jahiliyyah ini masih ada dan berlaku untuktidak mengatakan banyak berlaku Hanya saja dengan nama dan format lain Dalam istilahsekarang nikah Raht ini disebut dengan nama Salome (satu lobang rame-rame maaf)Naudzubillah5 Nikah al-BaghayaAl-Baghaya secara bahasa berarti pelacur Nikah al-Baghaya ini sama dengan nikah ar-Raht di atas Hanya saja dalam nikah Baghaya ini tidak dibatasi jumlah pengunjungnya Iaboleh lebih dari sepuluh orang bahkan tidak terhitung sekalipun Setiap laki-laki hidung belangyang sreg dan greget dengan seorang wanita yang disukai bersama boleh melakukan isytirakWanita yang menjadi sasaran segerombolan laki-laki tersebut tidak boleh menolak dan tidakmelayani tamu-tamu hidung belang tersebut Tua muda ganteng jelek pesek mancungkurus gemuk dekil bersih kalau dia datang harus diservice secara memuaskan Setiap orang9yang sedang bertamu pada hari itu biasanya menancapkan tanda khusus berupa bendera di luarrumahnya sebagai tanda bahwa wanita tersebut sedang full on ada tamuSetiap laki-laki yang pernah bertamu harus mengisi buku tamu Buku tamu ini biasanyadisiapkan khusus oleh wanita tersebut Tidak ada seorang tamu pun yang jajan di rumahnyakecuali namanya tercatat Ketika wanita tersebut hamil wanita tersebut melihat daftar tamunyadan memanggil satu persatu tamu-tamu berhidung belang tersebut Tidak boleh menolak ketikawanita tersebut mengundang dan memanggilnyaSetelah melahirkan wanita tersebut memanggil seluruh tamu-tamunya berikut seorangqafah (juru taksir manusia) Tukang qafah ini bertugas melihat dan membaca si bayi lalumembaca pula seluruh tamu yang hadir untuk dicarikan kesamaannyamdashistilah sekarang mungkincek darah dan gen Tamu yang lebih banyak kesamaan dengan bayi tadi dialah yang akanmenjadi bapaknya sekaligus menjadi suami wanita tersebut Ketika sudah diputuskan oleh jurutaksir tadi tidak boleh si laki-laki tersebut menolak apalagi tidak bertanggung jawabSiapa yang diuntungkan dalam pernikahan ini Tentu mereka yang dapat menyuap siqafah agar tidak ditunjuk Yang rugi Yang tidak menyuap si qafah sama sekali karena dialahyang akan menjadi bapak dari bayi hasil rame-rame tadimdashdalam istilah iklan di Indonesiaidentik dengan iklan permen Nano-Nano rame rasanya Naudzubillah Apakah pernikahanseperti ini ada pada masa sekarang Ya jelas ada hanya dengan nama dan format lain bahkandengan alat dan teknologi canggih sehingga tidak ada tamu-tamu yang merasa dirugikan untukmenanggung bayi rame-rame tersebut Pernikahan Baghaya ini dalam konteks sekarangbertebaran dimana-mana dengan berbagai nama misalnya Saritem di Bandung dan SurabayaKramat Tunggak di Jakarta Warung Remang-Remang di setiap pinggiran jalan Panti Pijat yangtersebar hampir di seluruh kota dan lainnya Naudzubillah6 Nikah Badal

                              Secara bahasa badal berarti menukar mengganti Nikah Badal adalah pernikahan di manaseorang laki-laki yang sudah beristri berkata kepada laki-laki lain yang juga sama sudah beristriBiarkan isteri kamu tidur dengan saya dan saya ijinkan isteri saya tidur dengan kamu kalaukamu keberatan biar kita tukar tambah Jadi Nikah Badal ini berupa pernikahan tukar menukaristeri Dalam dunia modern terutama di kota-kota besar seperti Jakarta pernikahan ini seringkalidiistilahkan dengan Tukar Kunci Jadi dalam pergaulan-pergaulan glamour apabila seoranglaki-laki berkata kepada laki-laki lain yang sama-sama sudah berkeluarga Ayo kita tukar kuncimaka maksudnya adalah pernikahan Badal ini Tentu bukan sembarang kunci tapi kunci inikunci ajaib yang bukan saja bisa membuka pintu tapi membuka yang mempunyai pintunaudzubillah min dzalik7 Nikah MutahMutah secara bahasa berarti bersenang-senang Nikah Mutah dalam dunia sekarangdisebut dengan Nikah Kontrak Maksudnya seorang laki-laki menikahi seorang wanita hanyasaja ketika akadnya ditentukan untuk masa satu minggu misalnya atau satu bulan satu tahunatau bahkan satu hari kemudian si laki-laki tadi memberikan upah atau biaya sebagaiimbalannya Pernikahan ini pada masa Rasulullah Saw pernah dibolehkan karena saat itu sedangkondisi perang yang berbulan-bulan Namun tidak lama setelah itu Rasulullah Sawmenghapusnya dan mengharamkannya sampai hari Kiamat kelak Oleh karena itu seluruh ulamasepakat bahwa pernikahan Mutah ini haram hukumnya Untuk pembahasan lebih lanjut masalahNikah Mutah ini insya Allah akan penulis bahas dalam makalah tersendiri8 Nikah al-UrfiNikah Urfi ini ramai diperbincangkan di Mesir belakangan ini Boleh jadi nama NikahUrfi ini untuk konteks Indonesia belum sampai dan belum pernah terdengar meskipun tidakmenutup kemungkinan dalam prakteknya sudah sejak dahulu berjalan dan berlanjut Nikah Urfiadalah pernikahan antara laki-laki dan perempuan yang tidak diketahui oleh kelurganya bolehjadi tidak memakai saksi tidak diumumkan dan tidak memakai wali Bukan hanya itu antaralaki-laki dan perempuan hidup berpisah makan dan minum sendiri-sendiri bahkan tinggal punberpisah Namun ketika keduanya greget untuk making love baru keduanya bersama dan dimana saja jadi10Pernikahan ini banyak merajarela di Mesir dan demikian juga di Indonesia terutama dikalangan mahasiswa mahasiswi Untuk melampiaskan nafsu seksualnya keduanya sepakat untukmembungkus perbuatan hinanya dengan bungkusan yang seolah-olah dilegalkan dandiperbolehkan oleh ajaran Islam Boleh jadi ada saksi hanya saja saksinya adalah teman-temandekatnya saja Sementara keluarganya tidak mengetahuinya sedikitpun Modus opperandi daripernikahan ini juga adalah untuk mendapatkan nafkahAkhir-akhir ini di Mesir merebak pernikahan ini karena si wanita biasanya menginginkannafkah yang besar dan tidak peduli dengan cara atau bentuknya Pernikahan ini jelas tidakmemakai surat-surat resmi dari pejabat yang berwenang (di Indonesia dari KUA) Pernikahan inijelas haram hukumnya karena pada hakikatnya adalah perzinahan modern NaudzubillahSemua jenis pernikahan yang telah disebutkan di atas diharamkan dalam ajaran IslamMengapa Karena pernikahan dalam ajaran Islam mempunyai aturan tersendiri ada rukun-rukun dansyarat-syarat yang harus dipenuhi Ketika rukun dan syaratnya tidak terpenuhi maka pernikahantersebut menjadi batal dan haram Untuk mengetahui lebih lanjut persoalan ini nanti akan kita bahaslebih jauh dalam pembahasan akad nikahDemikian sekelumit mengenai jenis dan macam pernikahan yang dilarang dan diharamkandalam ajaran Islam Tidak ada alasan untuk seorang muslim dan muslimah untuk melegalkan terlebihmempraktekkan pernikahan-pernikahan di atas Semoga kita terhindar dari semua jenis pernikahan

                              terkutuk di atasWanita-wanita yang haram untuk dinikahi (al-muharramaat minannisaa)Dalam ajaran Islam ada beberapa wanita yang haram hukumnya untuk dinikahi oleh laki-lakiHal ini sebagaimana dijelaskan oleh Allah dalam firmanNya surat an-Nisa ayat 22-24

                              ا يل س 1049703 ب وس 1049703 اء ومقت 1049703 ا ة فاح 1049703 ش 1049703 ان آ ن 1049703 ه إ د 1049703 لفق 1049703 س م 1049703 ا ل 1049703 ا إ اء الن 1049703 س من م اؤآ ءاب ح ك ن ما كحوا ن ت والخ 1049703 ت األ ن 1049703 ات وب خ

                              ال 1049703 أ ن 1049703 ات وب م ك وخال 1049703 ات م ك و 1049703 ات م ك واتخ 1049703 عم وأ م ك ن 1049703 ات وب م ك مه 1049703 ات

                              أ م ك عل 1049703 ي م 1049703 ت حرف 1049703 ي ي الل 1049703 ات م ك ب ب 1049703 ائ ور م ك ائ ن 1049703 س مه 1049703 ات

                              وأ ن 1049703 اعة 1049703 الرض م م ك خ 1049703 وات وأ م ك ض 1049703 عن ر

                              أ ي الل 1049703 ات م ك مه 1049703 ات وأ

                              ئ 1049703 ل وحال م ك عل 1049703 ي جن 1049703 اح فل 1049703 ا ه 1049703 ن ب م دخل 1049703 ت م 1049703 واون ك ل 1049703 ت ن ف 1049703 إ ه 1049703 ن ب م دخل 1049703 ت ي الل 1049703 ات م ك ائ س ن من م حجورآا غف 1049703 ور 1049703 ان آ الل 1049703 ه ن إ س 1049703 لف ق 1049703 د م 1049703 ا ل 1049703 ا إ ن ي ت خ 1049703 أ

                              ال ن ب 1049703 ي جمع 1049703 وا ت ن وأ م ك ب ص 1049703 ال أ 1049703 ن م ال 1049703 ذین م ك ن 1049703 ائ ب أ

                              اء ور م 1049703 ا ك 1049703 م ل ح 1049703 ل وأ م ك عل 1049703 ي الل 1049703 ه ت 1049703 اب آ م ك ت 1049703 ان

                              م ی ك 1049703 أ مل ما ال إ اء س الن من ات محصن وال حيما رهن ج 1049703 ور أ وهن ف 1049703 آت هن 1049703 ن م ب 1049703 ه م عت مت اس 1049703 ت افحين 1049703 ا سم 1049703 فم غي 1049703 ر ين مح 1049703 صن م ك موال

                              أ ب غوا ت ب ت ن أ م ك ذلحكيم 1049703 ا يم 1049703 ا عل 1049703 ان آ الل 1049703 ه ن إ فری 1049703 ضة ال ع 1049703 د ب 1049703 ن م ه1049703 ب م ت اض 1049703 ي ر ت فيم 1049703 ا م ك عل 1049703 ي جن 1049703 اح ول 1049703 ا فری 1049703 ضة(24- ( 22النساء Artinya Dan janganlah kamu kawini wanita-wanita yang telah dikawini oleh ayahmu terkecuali padamasa yang telah lampau Sesungguhnya perbuatan itu amat keji dan dibenci Allah dan seburuk-burukjalan (yang ditempuh)Diharamkan atas kamu (mengawini) ibu-ibumu anak-anakmu yang perempuansaudara-saudaramu yang perempuan saudara-saudara bapakmu yang perempuan saudara-saudaraibumu yang perempuan anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang laki-laki anak-anakperempuan dari saudara-saudaramu yang perempuan ibu-ibumu yang menyusui kamu saudaraperempuan sepersusuan ibu-ibu istrimu (mertua) anak-anak istrimu yang dalam pemeliharaanmu dariistri yang telah kamu campuri tetapi jika kamu belum campur dengan istrimu itu (dan sudah kamuceraikan) maka tidak berdosa kamu mengawininya (dan diharamkan bagimu) istri-istri anakkandungmu (menantu) dan menghimpunkan (dalam perkawinan) dua perempuan yang bersaudarakecuali yang telah terjadi pada masa lampau sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi MahaPenyayang Dan (diharamkan juga kamu mengawini) wanita yang bersuami kecuali budak-budakyang kamu miliki (Allah telah menetapkan hukum itu) sebagai ketetapan-Nya atas kamu Dandihalalkan bagi kamu selain yang demikian (yaitu) mencari istri-istri dengan hartamu untuk dikawinibukan untuk berzina Maka istri-istri yang telah kamu nikmati (campuri) di antara mereka berikanlahkepada mereka maharnya (dengan sempurna) sebagai suatu kewajiban dan tiadalah mengapa bagi

                              11kamu terhadap sesuatu yang kamu telah saling merelakannya sesudah menentukan mahar ituSesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana (QS an-Nisa 22-24)Dari ayat di atas ditambah keterangan-keterangan lainnya para ulama membagi wanita-wanitayang haram untuk dinikahi itu menjadi dua bagian besarPertama wanita-wanita yang haram untuk dinikahi selamanya Artinya seorang laki-laki tidakboleh menikahi wanita jenis ini kapanpun dan dalam kondisi apapunKedua wanita-wanita yang haram untuk dinikahi untuk sementara waktu Untuk bagian keduaini wanita-wanita tersebut haram untuk dinikahi selama ia berada dalam keadaan khusus(penjelasannya akan dibahas di bawah nanti) dan apabila keadaan tersebut sudah hilang maka ia bolehdinikahiWanita-wanita yang haram dinikahi selamanyaYang termasuk wanita-wanita yang haram untuk dinikahi selamanya (muabbada) ini ada tigakelompokA Haram dinikahi lantaran keturunan (nasab)Wanita-wanita yang haram dinikahi karena nasab (keturunan) ini ada tujuh jenis1 Semua Ibu baik dari pihak ibu maupun dari pihak bapak sampai ke atas yangmelahirkan laki-laki tersebut Maksudnya wanita-wanita yang menyebabkan lakilakiitu lahir (ibu) baik dari pihak ibunya sendiri maupun dari pihak bapaknya sendirisampai ke atas haram untuk dinikahi Misalnya ibunya sendiri ibunya ibu (nenek daripihak ibu) ibunya bapak (nenek dari pihak bapak) ibunya nenek dari pihak ibu ibunyanenek dari pihak bapak dan seterusnya sampai ke atas Wanita-wanita ini semuanyaharam untuk dinikahi selamanya (al-ummahaat)2 Semua Anak perempuan baik dari pihak putra laki-lakinya maupun putriperempuannya terus sampai ke bawah Maksudnya semua wanita yang dilahirkankarena laki-laki tersebut baik anak perempuan itu putri dari putranya maupun dariputrinya Misalnya anak perempuannya sendiri cucu perempuannya dari anakperempuan cucu perempuan dari anak laki-laki anak perempuan dari cucu perempuanatau anak perempuan dari cucu laki-laki sampai ke bawah Semua anak perempuan iniharam untuk dinikahi selamanya (al-banaat)3 Semua Saudari perempuan dari semua pihak dan jihah Misalnya saudariperempuan sekandung saudari perempuan sebapak dan saudari perempuan seibuSemua saudari perempuan ini juga haram untuk dinikahi selamanya (al-akhawaat)4 Semua saudari perempuan ayah (bibi tante dari pihak ayah) sampai ke atas baiksekandung sebapak maupun seibu Misalnya saudari perempuan sekandung ayahsaudari perempuan seibu ayah saudari perempuan seibu saudari perempuan bibinyaayah saudari perempuan bibinya bibi ayah dan seterusnya sampai ke atas Semua bibidari pihak ayah ini haram hukumnya untuk dinikahi (al-ammat)5 Semua saudari perempuan ibu (bibi tante dari pihak ibu) sampai ke atas baiksekandung sebapak maupun seibu Misalnya saudari perempuan sekandung ibusaudari perempuan sebapak ibu saudari perempuan seibu ibu saudari perempuanbibinya ibu saudari perempuan bibinya bibi ibu dan seterusnya sampai ke atas Semuabibi dari pihak ibu ini haram hukumnya untuk dinikahi (al-khalaat)6 Semua anak perempuan dari saudara laki-laki baik sekandung sebapak maupunseibu sampai ke bawah (keponakan dari saudara laki-laki) Misalnya anakperempuan dari saudara laki-laki sekandung anak perempuan dari saudara laki-lakisebapak anak perempuan dari saudara laki-laki seibu anak perempuan dari anak

                              perempuan saudara laki-laki sekandung anak perempuan dari anak perempuan saudaralaki-laki sebapak anak perempuan dari anak perempuan saudara laki-laki seibu anakperempuan dari keponakannya keponakan saudara laki-laki terus sampai ke bawah(banatul akh)7 Semua anak perempuan dari saudari perempuan baik sekandung sebapakmaupun seibu sampai ke bawah (keponakan dari saudari perempuan) Misalnya12anak perempuan dari saudari perempuan sekandung anak perempuan dari saudariperempuan sebapak anak perempuan dari saudari perempuan seibu anak perempuandari anak perempuan saudari perempuan sekandung anak perempuan dari anakperempuan saudari perempuan sebapak anak perempuan dari anak perempuan saudariperempuan seibu anak perempuan dari keponakannya keponakan saudari perempuanterus sampai ke bawah (banatul ukhti) Semua keponakan baik dari pihak saudara lakilakimapun dari saudari perempuan semuanya haram untuk dinikahiDalam sebuah hadits dari Ibnu Abbas dikatakan

                              تع 1049703 الى قول 1049703 ه ق 1049703 رأ ث 1049703 م س 1049703 بع ال 1049703 صهر وم 1049703 ن بع1049703 )) س النسب من حرم قال باس ع ابن عن[ ] (( البخارى رواه أمهاتكم عليكم حرمتArtinya Ibnu Abbas berkata Wanita-wanita yang diharamkan karena keturunan itu adatujuh dan yang diharamkan karena pernikahan juga ada tujuh Ibnu Abbas kemudianmembaca firman Allah dalam surat an-Nisa ayat 22-24 Diharamkan kepada kalianhellip (HRBukhari)Para ulama telah sepakat bahwa ketujuh jenis wanita yang telah disebutkan di atasharam hukumnya untuk dinikahi selamanya Untuk lebih memudahkan menghapal jeniswanita-wanita yang haram untuk dinikahi selamanya ini maka harus diingat bahwa seluruhketurunan dan kerabat si laki-laki semuanya haram untuk dinikahi kecuali empat orang sajayaitu anak perempuan pamannya dari pihak bapak (banatul amm sepupu putrinya om paman) anak perempuan pamannya dari pihak ibu (banatul khal sepupu) anak perempuanbibinya dari pihak bapak (banat ammatih sepupu putrinya bibi) dan anak perempuan bibinyadari pihak ibu (banatul khalah sepupu putrinya bibi) Untuk empat jenis wanita ini bolehuntuk dinikahi dan sisanya tidak boleh untuk dinikahiKeempat jenis wanita tersebut boleh untuk dinikahi berdasarkan firman Allah dalamsurat al-Ahzab ayat 50

                              ف 1049703 اء أ مم 1049703 ا مين 1049703 ك ی ك 1049703 ت مل وم 1049703 ا هن ج 1049703 ور أ ها 1049703 ت ی اأ ی

                              ي ءات ي ت الال واجك ز أ ك ل ا ن ل ل ح أ ا ن إ ي ب الني ت الال ك ت خاال ات ن وب خالك ات ن وب ك عمات ات ن وب عمك ات ن وب ك ي عل ه الل

                              معك ن هاجردون 1049703 ن م ي 1049703 ك ب الن اد ر

                              أ ن إ ي ب لن ل ها فس ن ت وهب ن إ ة مؤمن ة أ وامرل خالصة كحها ن ت س ی ن أ

                              ي 1049703 ك عل وما 1049703 ون واجهم ز أ في هم ي عل ا ضن فر ما ا من عل قد ين مؤمن الك ی ال ي ك ل هم مان ی

                              أ ت ك ملحيما ر ا غفور ه الل ان وآ ج حر

                              ( ( 50األحزاب Artinya Hai Nabi sesungguhnya Kami telah menghalalkan bagimu istri-istrimu yang telahkamu berikan mas kawinnya dan hamba sahaya yang kamu miliki yang termasuk apa yangkamu peroleh dalam peperangan yang dikaruniakan Allah untukmu dan (demikian pula) anakanakperempuan dari saudara laki-laki bapakmu anak-anak perempuan dari saudara perempuanbapakmu anak-anak perempuan dari saudara laki-laki ibumu dan anak-anak perempuan darisaudara perempuan ibumu yang turut hijrah bersama kamu dan perempuan mukmin yangmenyerahkan dirinya kepada Nabi kalau Nabi mau mengawininya sebagai pengkhususanbagimu bukan untuk semua orang mukmin Sesungguhnya Kami telah mengetahui apa yangKami wajibkan kepada mereka tentang istri-istri mereka dan hamba sahaya yang mereka milikisupaya tidak menjadi kesempitan bagimu Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi MahaPenyayang (QS Al-Ahzab 50)B Haram dinikahi lantaran perkawinan (al-mushaharah)Wanita-wanita yang dilarang untuk dinikahi lantaran pernikahan ini adalah sebagaiberikut1 Isteri bapak (ibu tiri)Sehubungan dengan jenis wanita ini dalam sebuah hadits dikatakan13

                              األب ام 1049703 رأة إال یح 1049703 رم م 1049703 ا یحرم 1049703 ون الجاهلي 1049703 ة أه 1049703 ل ان1049703 )) آ ق 1049703 ال عب 1049703 اس اب 1049703 ن عنآب 1049703 اؤآم نك 1049703 ح م 1049703 ا تنكح (( 1049703 وا وال وج 1049703 ل بين 1049703 ز والجمع

                              ع الله فأنزل قال األختينالطب 1049703 رى تف )) [ 1049703 سير األخت 1049703 ين ب 1049703 ين إال 1049703 وا النساء من

                              تجمع )) (( وأن و سلف قد ماصحيح ( 1328 [بسندArtinya Ibnu Abbas berkata Orang-orang jahiliyyah mengharamkan semua wanitayang diharamkan dalam ajaran Islam kecuali isteri bapak dan bolehnya menikahi kakakberadik sekaligus Kemudian turun firman Allah Janganlah kalian menikahi wanitawanitayang telah dinikahi oleh bapak-bapak kamu kecuali apa yang telah berlakudahulu (QS An-Nisa 22) dan Dan dilarang juga menikahi kakak beradik sekaligus(QS An-Nisa 23) (Dalam Tafsir ath-Thabari dengan sanad Sahih (8hal 132)Dengan ayat ini para ulama telah sepakat bahwa yang termasuk diharamkanuntuk dinikahi selamanya juga itu adalah wanita-wanita yang sudah atau pernahdinikahi oleh ayahnya baik wanita tersebut telah didukhul (disetubuhi) oleh ayahnyaataupun belum

                              بعثن (( 1049703 ى ق 1049703 ال تری 1049703 د أی 1049703 ن ل 1049703 ه فقل 1049703 ت رای 1049703 ة ه1049703 ومع عم 1049703 ى لقي 1049703 ت ق 1049703 ال الب 1049703 راء ع 1049703 نأض 1049703 رب أن رجل 1049703 أمرنى إلى وسلم عليه الله صلى الله رسول

                              ف أبيه امرأة نكح[ ] (( والحاآم داود أبو رواه ماله وآخذ عنقهArtinya Al-Bara berkata Suatu hari saya bertemu dengan paman saya yang sedangmembawa bendera Saya lalu bertanya Mau kemana paman Ia menjawab Saya

                              diutus oleh Rasulullah Saw untuk membunuh dan mengambil harta laki-laki yangmenikahi isteri bapaknya (HR Abu Dawud dan Hakim)Dari hadits ini didapati bahwa laki-laki yang menikahi wanita-wanita yangpernah dinikahi oleh bapaknya harus dibunuh dan diambil hartanya Ini menunjukkansaking kerasnya larangan tersebut Dari sini para ulama kemudian berkesimpulanbahwa isteri bapak haram untuk dinikahi selamanya2 Ibunya isteri (mertua perempuan)Ketika seorang laki-laki telah menikah dengan seorang wanita maka ibu dari isterinyatadi (mertua) menjadi haram untuk dinikahi baik isterinya tersebut telah didukhul(disetubuhi) maupun belum Hal ini dikarenakan mertua masuk dalam keumuman suratan-Nisa ayat 23 Dan diharamkan juga ibu-ibu isteri-isteri kalian Termasuk kedalam jenis ini juga ibunya mertua dan ibunya bapak mertua3 Anak isteri (anak tiri ar-rabibah)Apabila sebelum menikah si isteri sudah mempunyai anak perempuan maka si lakilakitidak boleh menikahi putri dari isterinya itu Namun para ulama mensyaratkantidak bolehnya menikahi anak perempuan dari isteri itu apabila ibunya (isteri si laki-lakitersebut) telah disetubuhinya Namun apabila misalnya ia menikahi isterinya kemudiancerai sebelum melakukan hubungan badan maka laki-laki tadi boleh menikahi anakperempuannya Hal ini didasarkan pada firman Allah dalam surat an-Nisa ayat 23 diatas yang berbunyi

                              م ل ن فإ هن ب م ت ل دخ ي ت الال م ك ائ س ن من م حجورآ في ي ت الال م ك ب ائ ب ورم ت ل دخ وا ون ك تم ك ي عل اح ن ج فال هن ب

                              Artinya (dan diharamkan kepadamu) anak-anak istrimu yang dalam pemeliharaanmudari istri yang telah kamu campuri tetapi jika kamu belum campur dengan istrimu itu(dan sudah kamu ceraikan) maka tidak berdosa kamu mengawininyahellip(QS An-Nisa23)Termasuk ke dalam hukum ini adalah anak perempuan dari putra putri isterinya144 Isteri anak kandung sendiri (menantu)Seorang laki-laki juga tidak boleh menikahi isteri anak laki-lakinya berdasarkan firmanAllah dalam surat an-Nisa ayat 23 di atas

                              م ك ب صال أ من ذین ال م ك ائ ن ب أ ل ئ وحال

                              Artinya (dan diharamkan bagimu) istri-istri anak kandungmu (menantu) (QS An-Nisa 23)Di samping isteri anak kandung sendiri juga diharamkan isteri anak dari susuan hal inididasarkan pada hadits berikut ini

                              م 1049703 ن یح 1049703 رم م 1049703 ا الرض 1049703 اع م 1049703 ن یح (( 1049703 رم وس 1049703 لم 1049703 هعلي الله ص 1049703 لى الله رس 1049703 ول ق 1049703 ال

                              )) [ ( 8والطبرى ( ( 471 149) آثير ابن تفسير 1النسبArtinya Rasulullah Saw bersabda Diharamkan wanita-wanita karena sesususebagaimana diharamkannya wanita-wanita karena keturunan (Lihat dalam Tafsir IbnKatsir 1471 dan Tafsir ath-Thabari 8149)Para ulama dalam hal ini tidak memasukan anak perempuan dari isteri anakkandung (anak perempuan dari menantu) atau anak perempuan dari anak isteri (anak

                              perempuan dari anak tiri) sebagai halilah Oleh karena itu seseorang boleh menikahianak perempuan dari menantu dan anak perempuan dari anak tiriUntuk memudahkan mengingat dan menghapal jenis wanita-wanita yang haramuntuk dinikahi karena pernikahan maka dapat dikatakan bahwa semua wanita yangterkait karena pernikahan semuanya boleh dinikahi oleh laki-laki kecuali empat orangsaja yaitu isteri bapaknya (ibu tiri) mertua perempuan anak perempuan dari isterinyayang telah disetubuhi (anak tiri tapi ibunya sudah disetubuhi) dan isteri anakkandungnya (menantu)C Haram dinikahi lantaran susuan (muharramaat bir radha)Wanita-wanita yang satu susu juga haram untuk dinikahi Hal ini didasarkan padaketerangan berikut ini

                              ضاعة الر من م ك خوات وأ م ك ضعن ر أ ي ت الال م ك مهات

                              وأArtinya (Diharamkan kepadamu) ibu-ibumu yang menyusui kamu saudara perempuansepersusuan (QS An-Nisa 23)Dalam sebuah hadits dikatakan

                              الن 1049703 (( سب م 1049703 ن یح 1049703 رم م 1049703 ا الرض 1049703 اع م 1049703 ن لم 1049703 رمیح(( 1049703 وس علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى الله رس 1049703 ول قال

                              [ مسلم و البخارى [أخرجهArtinya Rasulullah Saw bersabda Diharamkan wanita-wanita karena sesusu sebagaimanadiharamkannya wanita-wanita karena keturunan (HR Bukhari Muslim)Oleh karena itu pada hakikatnya wanita-wanita yang diharamkan karena sebab satususuan ini sama dengan wanita-wanita yang diharamkan karena factor keturunan Hanya sajadalam sebab satu susu ini ditambahkan bahwa wanita yang menyusui posisinya sama denganibu kandungDengan demikian wanita-wanita yang tidak boleh dinikahi lantaran satu susu ini adalahsebagai berikut1 Wanita yang menyusui dan ibu dari wanita yang menyusui karena ia dipandang sebagai ibukandungnya sendiri2 Anak-anak perempuan dari wanita yang menyusui tersebut karena mereka dipandangsebagai saudari-saudari perempuannya3 Saudari perempuan baik sekandung seayah maupun seibu karena dipandang sebagai bibiatau tantenya4 Anak perempuan dari putri wanita yang menyusui tadi karena dipandang sebagai anakperempuan dari saudari perempuannya5 Ibu dari suami yang menyusui karena dipandang sebagai neneknya156 Saudari perempuan dari suami wanita yang menyusui karena dipandang sebagaibibitantenya7 Anak perempuan dari putra laki-laki wanita yang menyusui karena dipandang sebagai anakperempuan dari saudara laki-lakinya (keponakan)8 Anak perempuan dari suami wanita yang menyusui meskipun dari isterinya yang lainkarena dipandang sebagai saudari sesusu dari jihat ayah9 Saudari-saudari perempuan dari suami wanita yang menyusui karena mereka dipandangsebagai tante-tantenya10 Isteri-isteri lain dari suami wanita yang menyusui karena mereka dipandang sebagai isteribapaknya

                              11 Isteri dari anak yang menyusui haram dinikahi oleh suami dari wanita yang menyusuikarena dipandang sebagai menantunya12 Apabila yang menyusui itu seorang perempuan maka suami dari wanita yang menyusuitidak boleh menikahinya karena dipandang sebagai puterinya Demikian juga tidak bolehdinikahi oleh saudara laki-laki si suami tadi karena ia dipandang sebagai pamannya jugatidak boleh dinikahi oleh bapak dari si suami tadi karena ia dipandang sebagai kakeknyaHal yang harus diperhatikan bahwa dalam masalah sebab susuan ini keharamanmenikahi wanita-wanita di atas hanyalah haram bagi laki-laki yang menyusunya saja dan tidaktermasuk saudara atau kerabat dari laki-laki yang menyusu tersebut Oleh karena itu saudaralaki-laki dari laki-laki yang menyusu boleh menikahi anak perempuan wanita yang menyusuisaudaranya itu karena ia tidak ikut menyusu kepada wanita tersebut Dan karenanya anakperempuan dari wanita yang menyusui sauadaranya itu menjadi wanita asing bagi dirinya dankarenanya ia boleh menikahinya meskipun anak perempuan tersebut dipandang sebagai saudariperempuan dari saudara laki-laki yang menyusu kepada ibunya tersebut Untuk lebihmemudahkan kaidahnya bahwa semua orang yang sama-sama berkumpul dalam menete padasatu susu maka mereka dipandang sebagai bersaudara Semua wanita-wanita yang terkaitkarena sebab susuan haram untuk dinikahi selamanyaSyarat-syarat yang berkaitan dengan wanita yang haram dinikahi lantaran satu susuan1 Menyangkut jumlah susuan yang diharamkanPara ulama berbeda pendapat mengenai batas jumlah minimal susuan sehingga ia haramuntuk dinikahi Pada dasarnya dalam hal ini para ulama terbagi empat pendapatPendapat pertama mengatakan bahwa meskipun hanya satu kali nete ataupun lebihtetap haram untuk dinikahi Pendapat ini adalah pendapatnya jumhur ulama Abu HanifahMalik Tsauri Imam Laits dan lainnyaPendapat ini beralasan bahwa dalam banyak keterangantidak disebutkan batasan dan jumlah tertentu yang mensyaratkan haramnya seorang wanitalantaran susuan Oleh karena itu harus dipahami secara umum bahwa selama ia pernah menetemeskipun hanya satu kali tetean maka ia haram untuk dinikahiMenanggapi hadits-hadits yang menyebutkan jumlah tertentu dalam menetenya inisebagaimana akan disebutkan di bawah ini jumhur ulama mengatakan bahwa keterangan inidiperselisihkan apakah betul dari Siti Aisyah karena beragamnya jumlah batasan tersebutOleh karena itu harus dikembalikan kepada jumlah paling sedikit ia dipandang sebagai satususuan yaitu satu kali Di samping itu dalam sebuah riwayat dikatakan

                              رض 1049703 عتان أو رض 1049703 عة أتح 1049703 رم رج 1049703 ل س 1049703 أله عم 1049703 ر ن1049703 اب س 1049703 مع أن 1049703 ه دین 1049703 ار ب 1049703 ن عم 1049703 رو ع 1049703 نالم 1049703 mdash ؤمنين أمي 1049703 ر إن من (( 1049703 ل األخت نعلم ما فقال

                              (( رج فقال ا حرام إال الرضاعةق 1049703 ضاء عم 1049703 ر اب 1049703 ن فق 1049703 ال رض 1049703 عتان وال رض 1049703 عة رم1049703 تح ال أن mdash 1049703 ه یزعم الزبير ابن یرید ] (( بإسناد البيهقى أخرجه المؤمنين أمير وقضاء قضائك من خير اللهصحيح]Artinya Amr bin Dinar pernah mendengar Ibn Umar ditanya oleh seorang laki-laki Apakahdiharamkan pula (wanita) meskipun hanya satu atau dua kali tetean Ibnu Umar menjawabKami tidak mengetahui saudari sesusu itu kecuali haram hukumnya untuk dinikahi Seoranglaki-laki lalu berkata kembali Sesungguhnya amirul mukmininmdashyang dimaksudkannya16

                              adalah ibn az-Zubairmdashmenganggap bahwa kalau hanya satu atau dua tetean tidak haram IbnuUmar menjawab Ketentuan dari Allah tentu lebih baik daripada ketentuan dan keputusankamu dan keputusan amirul mukminin (HR Baihaki dengan sanad yang shahih)Pendapat kedua mengatakan bahwa yang haram dinikahi itu apabila telah menete tigakali atau lebih Sedangkan kalau ia hanya menete satu atau dua kali maka wanita tersebutboleh dinikahi Pendapat ini adalah pendapatnya Dhahiriyyah Ibn Mundzir dan Abu Ubaidserta Ishak Alasan yang dikemukakannya diantaranya adalah hadits berikut ini

                              والم 1049703 صتان الم 1049703 صة تح 1049703 رم ال وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله 1049703 لىص الله رس 1049703 ول ق 1049703 ال قالت عائشة عن

                              [ مسلم [أخرجهArtinya Siti Aisyah berkata Rasulullah Saw bersabda Tidak haram untuk dinikahi kalauhanya satu atau dua kali isapan (HR Muslim)Pendapat ketiga mengatakan bahwa yang haram dinikahi itu apabila telah menete limakali atau lebih Pendapat ini adalah pendapat Imam SyafiI Ibn Hazm Atha dan Thawus Diantara dalil yang dijadikan alasan kelompok ini adalah

                              ث 1049703 م یح 1049703 رمن معلوم 1049703 ات رض 1049703 عات ع 1049703 شر الق 1049703 رآن ن1049703 م أن 1049703 زل فيم 1049703 ا آ 1049703 ان قال 1049703 ت عائشة عنم 1049703 ن یق 1049703 رأ فيم 1049703 ا وه 1049703 ن وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله ول 1049703 لى

                              ص رس 1049703 الله فت 1049703 وفى معلوم 1049703 ات بخم 1049703 س نسخ[ داود [ وأبو مسلم أخرجه القرآنArtinya Siti Aisyah berkata Di antara yang telah diturunkan dalam al-Quran adalah bahwasepuluh kali tetean yang diketeahui dan tertentu adalah diharamkan untuk dinikahi Kemudianjumlah tersebut dihapus menjadi lima kali tetean yang diketahui Setelah itu Rasulullah Sawmeninggal dan lima kali tetean itu termasuk yang terdapat dalam al-Quran (HR Muslim danAbu Dawud)Dalam ilmu al-Quran hal demikian termasuk ayat yang telah dihapuskan bacaannyaakan tetapi hukumnya masih tetap ada dan berlakuPendapat keempat mengatakan bahwa yang haram untuk dinikahi itu adalah apabilatelah menete sepuluh kali atau lebih Apabila kurang dari itu maka tidak haram untuk dinikahiPendapat ini diriwayatkan dari Siti Aisyah dan Hafsah Di antara dalil kelompok ini adalah

                              بن 1049703 ت وهو mdash 1049703 وم به أرسلت المؤمنين أم عائشة أن سالم عنآلث mdash أم أختها إلى یرضع

                              س 1049703 الم ق 1049703 ال عل 1049703 ى ی 1049703 دخل حت 1049703 ى رض 1049703 عات 1049703 شرع أرض 1049703 عيه فقال 1049703 ت ال 1049703 صدیق بك 1049703 ر أب 1049703 ى

                              رض 1049703 عات ث 1049703 الث غي 1049703 ر ثالث 1049703 عنى آلثوم أم فأرضعتنىترض فلم مرضت ثم رضعات

                              أخرج )) [ 1049703 ه رض 1049703 عات ع 1049703 شر عائشة 1049703 ى على أدخل أآن فلمل تتم لم آلثوم أم أن أجل من

                              صحيح بإسناد والبيهقى [مالكArtinya Dari Salim bahwasannya siti Aisyah Ummul mukminin pernah mengirimnya (Salim)

                              ketika ia masih menete kepada saudarinya Ummu Kultsum putrinya Abu Bakar Shidiq SitiAisyah berkata Susui dia sepuluh kali susuan lalu berikan kepada saya Salim berkata UmmuKultsum lalu menyusui saya sebanyak tiga kali susuan kemudian ia sakit sehingga ia hanyamenyusui saya tiga kali saja Saya tidak pernah datang lagi ke siti Aisyah karena UmmuKultsum belum menyempurnakan sepuluh kali susuannya (HR Malik dan Baihaki dengansanad yang sahih)Apabila kita perhatikan dari keempat pendapat di atas penulis lebih condong untukmengambil pendapat ketiga yang mengatakan bahwa batasan minimal wanita susuan tersebutadalah apabila ia telah menete lima kali atau lebih Hal ini dikarenakan dalil yangdikemukakannya di samping sahih juga dalam redaksinya sangat jelas sebagai qaid (pembatas)dari dalil-dalil yang muthlak (belum dibatasi)Sedangkan pendapat yang mengatakan satu atau dua kali susuan tidak diharamkanmeskipun haditsnya shahih akan tetapi redaksi haditsnya tidak jelas menunjukkan hal itu Katasatu atau dua kali tidak diharamkan tidak berarti hanya untuk tiga kali susuan akan tetapi17boleh jadi juga untuk lima kali susuan Karena banyak ihtimal (kemungkinan) inilah makapendapat tersebut menjadi lemah adanyaPendapat pertama juga yang mengatakan tidak dibatasi jumlah susuannya tidak bisadijadikan pegangan karena kemutlakan hadits tersebut di qaid kan oleh keterangan lain yaituketerangan yang mengatakan lima kali susuan Karenanya hukumnya pun harus dibawakepada hokum muqayyad bukan hokum muthlak lagiPendapat keempat yang mengatakan sepuluh kali susuan juga tidak dapat dijadikanpegangan Karena hadits yang disodorkan bukan sebagai batasan akan tetepi hanya ikhbar(beita informasi) saja Hal ini dikarenakan dalam keterangan dari Siti Aisyah yang laindikatakan bahwa yang haram dinikahi itu juga apabila menete lima kali susuan Dengandemikian penulis lebih condong untuk mengambil pendapat ketiga bahwa wanita yang haramdinikahi lantaran susuan itu apabila telah menyusui lima kali atau lebih Kurang dari itu tidakmenjadi haram hukumnya Wallahu alam2 Menyangkut usia bayi yang menyusunyaPara ulama berbeda pendapat mengenai usia bayi yang menyusui tersebut sehinggamenyebabkan wanita tersebut haram untuk dinikahiPendapat pertama yaitu pendpatnya Jumhur ulama di antaranya Imam Malik SyafiIAhmad dan Imam Auzai bahwa susuan yang diharamkan itu pada usia dua tahun pertama sajaAdapun kalau dia menete pada usianya yang ke tiga empat tahun atau lebih tidak menjadikanharam untuk dinikahi Di antara dalil yang disodorkan kelompok ini adalah

                              الرضاعة ) یتم أن أراد لمن آاملين حولين أوالدهن یرضعن والوالدات 233البقرة(

                              Artinya Dan ibu-ibu itu menyusui putra-putranya selama dua tahun secara sempurna Hal itubagi mereka yang hendak menyempurnakan susuannya (QS Al-Baqarah 233)

                              بإس 1049703 ناد البيهق 1049703 ى أخرج )) [ 1049703 ه الح 1049703 ولين ف 1049703 ى آ 1049703 ان 1049703 ام إال رض (( 1049703 اع ال عب 1049703 اس اب 1049703 ن ق 1049703 ال

                              [صحيحArtinya Ibnu Abbas berkata Bukan disebut menyusui kecuali selama dua tahun (HRBaihaki dengan sanad yang sahih)Pendapat kedua yaitu pendapatnya Imam Abu Hanifah bahwa usia susuan yangmenyebabkan haram untuk dinikahi itu adalah selama tiga puluh bulan Dalil yang

                              dikemukakannya adalah

                              ( األحقاف ( شهرا ثالثون وفصاله 15وحملهArtinya Dan mengandungnya sampai menyapihnya selama tiga puluh bulan (QS Al-Ahqaf15)Pendapat ketiga mengatakan bahwa menyusui ketika sudah besar maupun ketika masihkecil sama saja menyebabkan haram untuk dinikahi Pendapat ini adalah pendapatnyaDhahiriyyah Atha dan Imam Laits Di antara dalil yang dikemukakan pendapat ini adalah

                              ی 1049703 ا فقال 1049703 ت وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى النب 1049703 ي 1049703 ىإل سهيل بنت لة سه جاءت قالت عائشة عن

                              النب 1049703 ي فق ) 1049703 ال حليف 1049703 ه وه ( 1049703 و س 1049703 الم دخ 1049703 ول ة 1049703 نحذیف 1049703 م أب 1049703 ى وج 1049703 ه فى أرى إنى الله رسولفتب 1049703 سم آبي 1049703 ر رج 1049703 ل وه 1049703 و أرض 1049703 عه وآي 1049703 ف 1049703 ت

                              قال)) ارض (( 1049703 عيه وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى (( آبير رجل أنه علمت قد وقال وسلم عليه الله صلى الله رسول[ مسلم[ أخرجهArtinya Siti Aisyah berkata Sahlah bint Suhail datang kepada Nabi Saw sambil berkataWahai Rasulullah Saw sesungguhnya saya melihat muka Abu Hudzaifah ketika membawaSalim Rasulullah Saw lalu bersabda Susuilah dia Sahlah berkata Bagaimana sayamenyusuinya sementara dia sudah besar Rasulullah Saw tersenyum lalu bersabda kembaliSaya tahu bahwa dia sudah besar (tapi tidak mengapa susuilah) (HR Muslim)Dari ketiga pendapat di atas hemat penulis pendapat Jumhur ulama yang mengatakanbahwa yang menjadikan haram untuk dinikahi itu adalah apabila menyusuinya pada dua tahunpertama saja Hal ini dikarenakan keterangan-keterangan yang berbicara seputar hal ini sangatjelas dan shahih Namun demikian apabila karena suatu keperluan orang yang sudah besar pun18harus disusui tentu menjadi haram juga Demikian sebagaimana dikemukakan oleh ImamSyaukani dan Ibnu Taimiyyah dalam al-Majmunya3 Shifat susuan yang diharamkanPembahasan ini menyangkut apakah susuan yang diharamkan itu disyaratkan harusmengisap langsung dari tete si wanita tersebut Ataukah termasuk juga sekalipun melaluidiminum dalam gelas setelah diperas terlebih dahulu Dalam hal ini para ulama terbagi duapendapatPendapat pertama yaitu pendapat Jumhur ulama mengatakan bahwa baik si bayitersebut menyusunya langusung dengan cara menempelkan mulutnya pada tete wanita danmengisapnya maupun tidak langsung seperti itu misalnya melalui diminum di gelas setelahdiperas terlebih dahulu tetap semuanya menjadikan wanita haram untuk dinikahiSedangkan menurut pendapat Dhahiriyyah dan Imam Laits bahwa susuan yangdiharamkan itu apabila langsung melalui isapan ke tetanya secara langsung Adapun apabila sibayi tersebut menetenya tidak langsung misalnya melalui gelas atau dicampur denganmakanan maka tidak menjadi haramNamun penulis lebih cenderung untuk mengatakan bahwa pendapat Jumhur lah yanglebih kuat bahwa baik langsung maupun tidak tetap termasuk susuan dan karenanya haramuntuk dinikahi Hal ini karena maksud dari susuan itu adalah untuk menghilangkan rasa laparsi bayi sekaligus memberikannya makanan Dan ketika ia menyusu langsung ataupun tidak

                              langsung sama-sama mengenyangkan si bayi maka hukumnya pun sama yaitu haram untukdinikahi Hal ini dipertegas lagi berdasarkan sebuah hadits yang mengatakan

                              أخرج )) [ 1049703 ه المجاع 1049703 ة م 1049703 ن الرض 1049703 اعة إنم (( 1049703 ا وس 1049703 لم ه1049703 علي الله ص 1049703 لى الله رس 1049703 ول ق 1049703 ال

                              ومسلم [البخارىArtinya Rasulullah Saw bersabda Bahwasannya susuan itu karena kelaparan (si bayi) (HRBukhari Muslim)Wanita-wanita yang haram dinikahi sementara (muaqqata)Adapun wanita-wanita yang haram untuk dinikahi sementara waktu sampai penyebabnyahilang di antaranya adalah sebagai berikut1 Saudari perempuan si Isteri (menikahi kakak beradik secara langsung tidak boleh)Para ulama telah sepakat bahwa seorang laki-laki tidak boleh menikahi seorang wanitasekaligus bersama saudari kandungnya dalam waktu bersamaan Namun apabila si isterinya itumeninggal atau telah dicerai maka si suami boleh untuk menikahi saudari kandung mantanisterinya tadi Hal ini sebagaimana difirmankan oleh Allah dalam surat an-Nisa ayat 23

                              لف س قد ما ال إ ن ي ت خ األ ن ي ب جمعوا ت ن وأArtinya (Diharamkan juga bagi kamu) dan menghimpunkan (dalam perkawinan) duaperempuan yang bersaudara kecuali yang telah terjadi pada masa lampau (QS An-Nisa 23)2 Apabila seorang kafir masuk Islam sementara ketika dia kafir telah menikahi dua orangperempuan kakak beradik secara bersamaan maka ia harus memilih salah satunya danmeninggalkan yang lainnya Hal ini sebagaimana terdapat dalam sebuah hadits dhaifbahwasannya Fairuz ad-Dailamy datang kepada Rasulullah Saw seraya berkata WahaiRasulullah Saw saya telah masuk Islam akan tetapi saya mempunya dua isteri kakak beradikMaka Rasulullah Saw menyuruhnya untuk memilih salah satu dari keduanya menurut yang iakehendaki dan sukai (HR Turmudzi dan Abu Dawud)3 Bibi tante dari si isteriSeorang laki-laki tidak boleh menikahi seorang wanita secara bersamaan denganbibinya tantenya baik bibinya ini dari pihak bapaknya ataupun ibunya Namun apabila siisterinya tadi meninggal atau telah diceraikan maka ia boleh menikahi bibinya tadi Hal inididasarkan pada sebuah hadits yang mengatakan19

                              الم 1049703 رآة ب 1049703 ين یجم (( 1049703 ع ال ق 1049703 ال وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله لى1049703 ص الله رس 1049703 ول أن هری 1049703 رة أب 1049703 ى ع 1049703 ن[ ] (( ومسلم البخارى أخرجه وخالتها المرأة بين وال وعمتهاArtinya Dari Abu Hurairah bahwasannya Rasulullah Saw pernah bersabda Tidak bolehdinikahi secara bersamaan antara seorang wanita dengan bibinya baik bibinya dari pihak ayah(ammah) maupun dari pihak ibu (khalah) (HR Bukhari Muslim)4 Wanita yang telah ditalak tiga tidak boleh menikah dengan mantan suaminya kecuali iatelah menikah terlebih dahulu dengan laki-laki lain Hal ini sebagaimana akan dijelaskannanti pada pembahasan thalak (pada makalah-makalah berikutnya) Di antara dalilnya adalah

                              ن أ هم 1049703 ا ي عل جن 1049703 اح فل 1049703 ا قه 1049703 ا طل ن ف 1049703 إ ه قها 1049703 ر طل ن فإغي وجا ز كح ن ت ى حت عد ب من ه ل حل ت فال

                              البق ( 1049703 رة ن م 1049703 و عل ی ق 1049703 وم ل ه 1049703 ا ن ي ب ی الل 1049703 ه ح 1049703 دود ه 1049703 كل الل 1049703 وت ح 1049703 دود قيم 1049703 ا ی ن أ ظن 1049703 ا ن إ ع 1049703 ا اج ر ت ی(230Artinya Kemudian jika si suami mentalaknya (sesudah talak yang kedua) maka perempuanitu tidak lagi halal baginya hingga dia kawin dengan suami yang lain Kemudian jika suamiyang lain itu menceraikannya maka tidak ada dosa bagi keduanya (bekas suami pertama danistri) untuk kawin kembali jika keduanya berpendapat akan dapat menjalankan hukum-hukumAllah Itulah hukum-hukum Allah diterangkan-Nya kepada kaum yang (mau) mengetahui(QS Al-Baqarah 230)5 Wanita yang menikah dengan laki-laki lain atau berada pada masa iddah dengan lakilakilain sehingga wanita tersebut dicerai dan habis masa iddahnya (pembahasan masalahIddah ini akan dijelaskan lebih lanjut dalam makalah berikutnya) Apabila wanita tersebut telahdicerai oleh suaminya dan telah habis masa iddahnya maka laki-laki lain boleh menikahinya6 Wanita yang sadang melakukan Ihram tidak boleh menikah atau dinikahkan sampai iatahallul (beres dari ihramnya) Ketika ia telah tahallul maka boleh seorang laki-laki atauwanita untuk menikah atau dinikahkan Hal ini didasarkan kepada hadits berikut ini

                              وال عليه 1049703 رم الله صلى الله رسول قال قال عفان بن عثمان عنالمح (( ینكح ال وسلم

                              [ ] (( والترمذى مسلم أخرجه یخطب وال ینكحArtinya Utsman bin Affan berkata Rasulullah Saw bersabda Orang yang sedang melakukanihram tidak boleh menikah dinikahkan ataupun meminang (HR Muslim dan Turmudzi)7 Wanita musyrikah (seperti yang beragama Majusi dan lainnya) sampai dia masuk IslamWanita yang musyrikah tidak boleh dinikahi sampai ia masuk Islam Hal ini berdasarkan ayat

                              ول 1049703 ا م ك عجب 1049703 ت أ ول 1049703 و ة رآ م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر مؤمن 1049703 ة ة1049703 م وأل ی 1049703 ؤمن حت 1049703 ى ات رآ مش ال كحوا ن ت والئ 1049703 ك ول أ م ك عج 1049703 ب أ ول 1049703 و رك م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر م 1049703 ؤمن د1049703 عب ول ؤمن 1049703 وا ی حت 1049703 ى ين رآ م 1049703 ش ال كح 1049703 وا ن ته 1049703 م عل ل لن 1049703 اس ل ات 1049703 ه ءای ن ب 1049703 ي وی ذن 1049703 ه إ ب ة مغف 1049703 ر وال ة1049703 جن ال ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعو والل 1049703 ه الن 1049703 ار ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعون[ البقرة [ ون ر

                              ذآ ت 221یArtinya Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik sebelum mereka berimanSesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik walaupun diamenarik hatimu Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanitamukmin) sebelum mereka beriman Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dariorangmusyrik walaupun dia menarik hatimu Mereka mengajak ke neraka sedang Allahmengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya(perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran (QS Al-Baqarah 221)Hanya saja para ulama mengecualikan musyrikah ini dengan ahli kitabArtinya wanitaahli kitab (Yahudi dan Nashrani) boleh dinikahi oleh orang Muslim Hal ini didasarkan padaayat berikut ini20

                              ه 1049703 م ل ح 1049703 لcurren م وطع 1049703 امك ك 1049703 م ل ح 1049703 لcurren كت 1049703 اب ال ذین 1049703 واوت ال 1049703 أ وطع 1049703 ام ب 1049703 ات الطي ك 1049703 م ل ح 1049703 ل

                              أ ي 1049703 وم الذا إ م ك ل ق 1049703 ب 1049703 ن م كت 1049703 اب ال وت 1049703 وا أ ال 1049703 ذین 1049703 ن م ات 1049703 صن

                              مح وال مؤمن 1049703 ات ال 1049703 ن م ات مح 1049703 صن والیم 1049703 ان اإل ب ف 1049703 ر ك ی وم 1049703 ن خ 1049703 دان أ هن 1049703 ذي جور أ موهن ت ي ءات

                              خ مت وال افحين مس ر غي ين محصن( المائدة ( رین خاس ال من ة خر اآل في وهو ه عمل ط حب 5فقدArtinya Pada hari ini dihalalkan bagimu yang baik-baik Makanan (sembelihan) orang-orangyang diberi Al Kitab itu halal bagimu dan makanan kamu halal (pula) bagi mereka (Dandihalalkan mangawini) wanita yang menjaga kehormatan diantara wanita-wanita yang berimandan wanita-wanita yang menjaga kehormatan di antara orang-orang yang diberi Al Kitabsebelum kamu bila kamu telah membayar mas kawin mereka dengan maksud menikahinyatidak dengan maksud berzina dan tidak (pula) menjadikannya gundik-gundik Barangsiapayang kafir sesudah beriman (tidak menerima hukum-hukum Islam) maka hapuslah amalannyadan ia di hari kiamat termasuk orang-orang merugi (QS Al-Maidah 5)Namun persoalannya apakah Yahudi dan Kristen sekarang masih dapat disebut AhliKitab ataukah sudah termasuk Musyrik mengingat ajarannya kini banyak diselewengkan dansudah bukan seperti aslinya dahulu Ini juga menjadi bahan perdebatan Untuk masalah iniinsya Allah penulis akan membahasnya dalam satu makalah khusus pada minggu-mingguberikutnyaNamun untuk wanita muslimah tidak boleh menikah dengan laki-laki non muslim Halini didasarkan pada ayat sebagaimana telah disebutkan sebelumnya

                              ول 1049703 ا م ك عجب 1049703 ت أ ول 1049703 و ة رآ م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر مؤمن 1049703 ة ة1049703 م وأل ی 1049703 ؤمن حت 1049703 ى ات رآ مش ال كحوا ن ت والئ 1049703 ك ول أ م ك عج 1049703 ب أ ول 1049703 و رك م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر م 1049703 ؤمن د1049703 عب ول ؤمن 1049703 وا ی حت 1049703 ى ين رآ م 1049703 ش ال كح 1049703 وا ن ته 1049703 م عل ل لن 1049703 اس ل ات 1049703 ه ءای ن ب 1049703 ي وی ذن 1049703 ه إ ب ة مغف 1049703 ر وال ة1049703 جن ال ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعو والل 1049703 ه الن 1049703 ار ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعون[ البقرة [ ون ر

                              ذآ ت 221یArtinya Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik sebelum mereka berimanSesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik walaupun diamenarik hatimu Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanitamukmin) sebelum mereka beriman Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dariorangmusyrik walaupun dia menarik hatimu Mereka mengajak ke neraka sedang Allahmengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya(perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran ((QS Al-Baqarah 221)Juga berdasarkan ayat lain berikut ini

                              ن ف 1049703 إ هن ات 1049703 ان مهاجر ات مؤمن ال م جاءآ ذا إ وا ءامن ذین ال ها ی اأ ی

                              یم إ ب م عل أ ه الل وهن ن ح فامت

                              ه 1049703 ن ل حل 1049703 ون ی ه 1049703 م ول 1049703 ا ه 1049703 م ل ح 1049703 لcurren ه 1049703 ن ل 1049703 ا ى 1049703 اركف ل 1049703 ال إ جع 1049703 وهن ر ت فل 1049703 ا مؤمن 1049703 ات م 1049703 وهن مت عل( ( 10الممتحنة Artinya Hai orang-orang yang beriman apabila datang berhijrah kepadamu perempuanperempuanyang beriman maka hendaklah kamu uji (keimanan) mereka Allah lebihmengetahui tentang keimanan merekamaka jika kamu telah mengetahui bahwa mereka (benarbenar)beriman maka janganlah kamu kembalikan mereka kepada (suami-suami mereka)orang-orang kafir Mereka tiada halal bagi orang-orang kafir itu dan orang-orang kafir itu tiadahalal pula bagi mereka (QS Al-Mumtahanah 10)Makalah ini special dipersembahkan untuk kawan-kawan tercinta siswa siswi Sekolah IndonesiaCairo (SIC) pada pengajian rutin remaja Sabtuan di Mesjid Indonesia Kairo EgyptEmail aepmesiryahoocomQatamea 13 Mei 2005 pukul 200 malam

                              21

                              Perceraian dalam IslamDari Wikipedia Bahasa Melayu ensiklopedia bebas

                              Lompat ke pandu arah gelintar

                              Sebahagian daripada siri

                              Fiqh Islam(suatu disiplin kajian Islam)

                              Bidang-bidang

                              Ekonomi

                              Politik

                              Perkahwinan

                              o Peminangan

                              o Mas kahwin

                              o Akad nikah

                              o Walimatulurus

                              o Nikah mutah

                              o Perceraian

                              o Poligami

                              o Nasab

                              o Seks

                              Jenayat

                              Adab

                              Ibadah

                              Kebersihan

                              Ketenteraan

                              Kotak ini papar bull bincang bull sunting

                              Di dalam Islam penceraian merupakan sesuatu yang dilaknat oleh Islam tetapi diharuskan dengan alasan dan sebab-sebab tertentu Penceraian boleh dilakukan dengan cara talak fasakh dan khuluk atau tebus talak

                              Isi kandungan

                              [sorok]

                              1 Talak o 11 Hukum talak

                              o 12 Rukun talak

                              o 13 Contoh lafaz talak

                              o 14 Jenis talak

                              141 Talak rajrsquoi

                              142 Talak bain

                              143 Talak sunni

                              144 Talak bidrsquoi

                              145 Talak taklik

                              2 Fasakh

                              o 21 Cara melakukan fasakh

                              3 Khuluk atau tebus talak

                              o 31 Tujuan khuluk

                              4 Rujuk

                              o 41 Hukum rujuk

                              o 42 Rukun rujuk

                              o 43 Contoh lafaz rujuk

                              431 Lafaz sarih

                              432 Lafaz kinayah

                              5 Lihat juga

                              o 51 Pautan Luar

                              [sunting] Talak

                              Talak menurut bahasa bermaksud melepaskan ikatan dan menurut syarak pula talak membawa maksud melepaskan ikatan perkahwinan dengan lafaz talak dan seumpamanya Talak merupakan suatu jalan penyelesaian yang terakhir sekiranya suami dan isteri tidak dapat hidup bersama dan mencari kata sepakat untuk mecari kebahagian berumahtangga Talak merupakan perkara yang dibenci Allah swt tetapi dibenarkan

                              [sunting] Hukum talakHukum Penjelasan

                              Wajib

                              a) Jika perbalahan suami isteri tidak dapat didamaikan lagib) Dua orang wakil daripada pihak suami dan isteri gagal membuat kata sepakat untuk perdamaian rumahtangga merekac) Apabila pihak kadi berpendapat bahawa talak adalah lebih baikd) Jika tidak diceraikan keadaan sedemikian maka berdosalah suami

                              Haram

                              a) Menceraikan isteri ketika sedang haid atau nifasb) Ketika keadaan suci yang telah disetubuhic) Ketika suami sedang sakit yang bertujuan menghalang isterinya daripada menuntut harta pusakanyad) Menceraikan isterinya dengan talak tiga sekali gus atau talak satu tetapi disebut berulang kali sehingga cukup tiga kali atau lebih

                              Sunata) Suami tidak mampu menanggung nafkah isterinyab) Isterinya tidak menjaga maruah dirinya

                              MakruhSuami menjatuhkan talak kepada isterinya yang baik berakhlak mulia dan mempunyai pengetahuan agama

                              HarusSuami yang lemah keinginan nafsunya atau isterinya belum datang haid atau telah putus haidnya

                              [sunting] Rukun talakPerkara Syarat

                              SuamiBerakalBalighDengan kerelaan sendiri

                              IsteriAkad nikah sahBelum diceraikan dengan talak tiga oleh suaminya

                              LafazUcapan yang jelas menyatakan penceraiannyaDengan sengaja dan bukan paksaaan

                              [sunting] Contoh lafaz talak Talak sarih

                              Lafaz yang jelas dengan bahasa yang berterus-terang seperti ldquoSaya talak awakrdquo atau ldquoSaya ceraikan awakrdquo atau ldquoSaya lepaskan awak daripada menjadi isteri sayardquo dan sebagainya

                              Talak kinayah

                              Lafaz yang digunakan secara sindiran oleh suami seperti ldquoPergilah awak ke rumah mak awakrdquo atau ldquoPergilah awak dari sinirdquo atau ldquoSaya benci melihat muka awakrdquo dan sebagainya Namun lafaz kinayah memerlukan niat suaminya iaitu jika berniat talak maka jatuhlah talak tetapi jika tidak berniat talak maka tidak berlaku talak

                              [sunting] Jenis talak

                              [sunting] Talak rajrsquoi

                              Suami melafazkan talak satu atau talak dua kepada isterinya Suami boleh merujuk kembali isterinya ketika masih dalam idah Jika tempoh idah telah tamat maka suami tidak dibenarkan merujuk melainkan dengan akad nikah baru

                              [sunting] Talak bain

                              Suami melafazkan talak tiga atau melafazkan talak yang ketiga kepada isterinya Isterinya tidak boleh dirujuk kembali Si suami hanya boleh merujuk setelah isterinya berkahwin lelaki lain

                              suami barunya menyetubuhinya setelah diceraikan suami barunya dan telah habis idah dengan suami barunya

                              [sunting] Talak sunni

                              Suami melafazkan talak kepada isterinya yang masih suci dan tidak disetubuhinya ketika dalam tempoh suci

                              [sunting] Talak bidrsquoi

                              Suami melafazkan talak kepada isterinya ketika dalam haid atau ketika suci yang disetubuhinya

                              [sunting] Talak taklik

                              Talak taklik ialah suami menceraikan isterinya bersyarat dengan sesuatu sebab atau syarat Apabila syarat atau sebab itu dilakukan atau berlaku maka terjadilah penceraian atau talak

                              Contohnya suami berkata kepada isteri ldquoJika awak keluar rumah tanpa izin saya maka jatuhlah talak saturdquo Apabila isterinya keluar dari rumah tanpa izin suaminya maka jatuhlah talak satu secara automatik

                              Ia juga boleh berlaku selepas akad nikah (ia dipraktikkan di Malaysia dan wajib oleh semua pengantin lelaki untuk melafaznya) berkata ldquoJika saya menyeksa isteri saya dengan sengaja atau saya meninggalkan isteri saya selama empat bulan berterusan dengan sengaja tanpa kerelaannya dan jika ia mengadu kepada kadi atau naib kadi apabila disabitkan oleh kadi atau naib kadi maka jatuhlah talak satu ke atas isteri sayardquo

                              Ia juga boleh berlaku dengan cara ldquoJika saya menyeksa isteri saya dengan sengaja atau saya meninggalkannya selama empat bulan berterusan tanpa kerelaannya dan jika ia mengadu kepada kadi atau naib kadi serta membayar RM 100 sebagai tebus talak apabila disabitkan oleh kadi atau naib kadi maka jatuhlah talak satu ke atas isteri saya dengan nilai tebus talak tersebutrdquo

                              [sunting] Fasakh

                              Erti fasakh menurut bahasa ialah rosak atau putus Manakala menurut syarak pula pembatalan nikah disebabkan oleh sesuatu sifat yang dibenarkan syarak misalnya perkahwinan suami isteri yang difasakhkan oleh kadi disebabkan oleh suaminya tidak mempu memberi nafkah kepada isterinya Fasakh tidak boleh mengurangkan bilangan talaknya Fasakh hanya boleh dituntut oleh isteri sekiranya terdapat beberapa sebab atau kecacatan yang terdapat pada pihak suaminya Mengikut mazhab Shafie seorang isteri boleh menuntut fasakh melalui kadi atau mahkamah disebabkan oleh kekurangan suaminya seperti gila (berkekalan atau sekejab) penyakit kusta penyakit sopak penyakit yang menghalang mereka daripada melakukan persetubuhan suami tidak mampu memberi nafkah belanja kepada isterinya seperti makan dan minum serta tempat tinggal pakaian memberi mahar dengan cara tunai sebelum bersetubuh kerana kepapaan atau muflis atau sebagainya suami tidak bertanggungjawab dengan meninggalkan isterinya terlalu lama dan tidak memberi khabar berita suami yang menzalimi dan memudaratkan isterinya

                              suami yang fasik serta melakukan maksiat terhadap Allah dan tidak menunaikan kewajipan kepada Allah dan murtad salah seorang (suami atau isteri)

                              [sunting] Cara melakukan fasakh Jika suami atau isteri mempunyai sebab yang megharuskan fasakh Membuat aduan kepada pihak kadi supaya membatalkan perkahwinan mereka

                              Jika dapat dibuktikan pengaduan yang diberikan adalah betul pihak kadi boleh mengambil tindakan membatalkannya

                              Pembatalan perkahwinan dengan cara fasakh tidak boleh dirujuk kembali melainkan dengan akad nikah yang baru

                              [sunting] Khuluk atau tebus talak

                              Perpisahan antara suami dan isteri melalui tebus talak sama ada dengan menggunakan lafaz talak atau khuluk Pihak isteri boleh melepaskan dirinya daripada ikatan perkahwinan mereka jika ia tidak berpuas hati atau lain-lain sebab Pihak isteri hendaklah membayar sejumlah wang atau harta yang dipersetujui bersama dengan suaminya maka suaminya hendaklah menceraikan isterinya dngan jumlah atau harta yang ditentukan

                              Hukum khuluk adalah berdasarkan surah al-Baqarah ayat 229 ldquoTidak halal bagi kamu mengambil apa-apa yang telah kamu berikan kepada mereka suatu jua pun kecuali jika takut kedua-duanya tidak akan mengikut peraturan Allah swt Jika kamu takut bahawa tidak akan mengikut peraturan Allah maka tiadalah berdosa kedua-duanya tentang barang yang jadi tebus oleh perempuanrdquo

                              Talak boleh jatuh dengan menyebut ldquoSaya menceraikan kamu dengan bayaran RM 10000rdquo dan isterinya menjawab ldquoSaya menerimanyardquo Apabila suami melafazkan demikian dan isterinya menyahut tawaran itu dengan serta-merta jatuhlah talak dengan khuluk dan isterinya wajiblah beridah Suami isteri hanya boleh merujuk dengan akad nikah baru sahaja

                              [sunting] Tujuan khuluk Memelihara hak wanita Menolak bahaya kemudaratan yang menimpanya

                              Memberi keadilan kepada wanita yang cukup umurnya melalui keputusan mahkamah

                              [sunting] Rujuk

                              Menurut bahasa rujuk boleh didefinisikan sebagai kembali Manakala menurut syarak ia membawa maksud suami kembali semula kepada isterinya yang diceraikan dengan ikatan pernikahan asal (dalam masa idah) dengan lafaz rujuk

                              [sunting] Hukum rujukHukum Penjelasan

                              WajibBagi suami yang menceraikan isterinya yang belum menyempurnakan gilirannya dari isteri-isterinya yang lain

                              Haram Suami merujuk isterinya dengan tujuan untuk menyakiti atau memudaratkan isterinya itu

                              Makruh Apabila penceraian lebih baik antara suami dan isteri

                              Harus Sekirannya rujuk boleh membawa kebaikan bersama

                              [sunting] Rukun rujukPerkara Syarat

                              SuamiBerakalBalighDengan kerelaan sendiri

                              Isteri

                              Telah disetubuhiBerkeadaan talak rajrsquoiBukan dengan talak tigaBukan cerai secara khulukMasih dalam idah

                              Lafaz

                              Ucapan yang jelas menyatakan rujukTiada disyaratkan dengan khiar atau pilihanDisegerakan tanpa dikaitkan dengan taklik atau bersyaratDengan sengaja dan bukan paksaan

                              [sunting] Contoh lafaz rujuk

                              [sunting] Lafaz sarih

                              Lafaz terang dan jelas menunjukkan rujuk Contoh ldquoSaya rujuk awak kembalirdquo atau ldquoSaya kembali semula awak sebagai isteri sayardquo

                              [sunting] Lafaz kinayah

                              Lafaz kiasan atau sindiran Contoh ldquoSaya jadikan awak milik saya semulardquo atau ldquoSaya pegang awak semulardquo Lafaz kinayah perlu dengan niat suami untuk merujuk kerana jika dengan niat rujuk maka jadilah rujuk Namun jika tiada niat rujuk maka tidak sahlah rujuknya

                              Bab Lian Ditulis oleh Fani Kamis 24 Mei 2007 2024 1 PENGERTIAN LIrsquoAN DAN KASUS LIrsquoAN

                              Kata lirsquoan menurut bahasa berarti allarsquonu bainatsnaini fa sharsquoidan (saling melaknat yang terjadi di antara dua orang atau lebih) Sedang menurut istilah syarrsquoi lirsquoan ialah sumpah dengan redaksi tertentu yang diucapkan suami bahwa isterinya telah berzina atau ia menolak bayi yang lahir dari isterinya sebagai anak kandungnya dan kemudian sang isteri pun bersumpah bahwa tuduhan suaminya yang dialamatkan kepada dirinya itu bohong (Pengertian ini dikutip dari kitab al-Mugashshal fi Ahkamil Mar-ah Wal Baitil Muslim Fisy Syarirsquoatil Islamiyah VIII 320-321 terbitan Muassasah Risalah Beirut oleh Prof Dr Abdul Karim Zaidan)

                              Apabila seorang laki-laki menuduh isterinya berbuat serong dengan laki-laki lain kemudian isterinya menganggap bahwa tuduhannya bohong maka pihak suami harus dijatuhi hukuman dera kecuali dia mempunyai bukti yang kuat atau melakukan lirsquoan ldquoDan orang-orang yang menuduh isterinya (berzina) padahal mereka tidak ada mempunyai saksi-saksi selain diri mereka sendiri Maka persaksian orang itu ialah empat kali bersumpah dengan nama Allah sesungguhnya dia adalah termasuk orang-orang yang benar Dan (sumpah) yang kelima bahwa lanat Allah atasnya jika dia termasuk orang-orang yang berdusta Istrinya itu dihindarkan dari hukuman oleh sumpahnya empat kali atas nama Allah Sesungguhnya suaminya itu benar-benar termasuk orang-orang yang dusta Dan (sumpah) yang kelima bahwa laknat Allah atasnya jika suaminya itu termasuk orang-orang yang benarrdquo (QS An-Nuur 6-9)

                              Dari Ibnu Abbas ra bahwa Hilal bin Umayyah ra pernah menuduh isterinya berzina dengan Syarik bin Sahma di hadapan Nabi saw Kemudian Nabi saw bersabda ldquoKamu harus dapat membuktikan atau (kalau tidak) hukuman had menimpa punggungmurdquo Lalu dia berkata ldquoYa Rasulullah jika seorang di antara kami telah melihat seorang laki-laki berada di atas isterinya masihkah dituntut untuk pergi mencari buktirdquo maka Beliau pun bersabda ldquoKamu harus dapat membuktikan dan jika tidak maka hukuman had di punggungmurdquo Hilal berkata ldquoDemi dzat yang telah mengutusmu dengan membawa kebenaran sesungguhnya saya benar-benar jujur Maka saya harap sudi kiranya Allah menurunkan ayat Qurrsquoan yang bisa membebaskan punggungku dari hukum derardquo Maka turunlah Malaikat Jibril dan menyampaikan wahyu kepada Beliau WALLADZIINA YARMUUNA AZWAAJAHUM (dan orang-orang yang menuduh istri-isterinya) sampai padat IN KAANA MINASH SHAADIQIN (jika suaminya itu termasuk orang-orang yang benar) Kemudian Nabi saw beranjak dari tempatnya sambil menyuruh Hilal menemui isterinya Kemudian Hilal datang (lagi) kepada Beliau lalu memberikan kesaksian lantas Nabi saw bersabda

                              ldquoSesungguhnya Allah tahu bahwa seorang di antara kamu berdua ini ada yang bohong Adakah di antara kalian berdua ini yang mau bertaubatrdquo Kemudian isterinya bangun lalu memberikan kesaksiannya Maka tatkala ia hendak mengucapkan sumpah yang kelima maka orang-orang menghentikannya (agar tidak jadi mengucapkan sumpah kelima) dan mereka berkata ldquoSesungguhnya perempuan ini wajib dijatuhi hukumanrdquo Ibnu Abbas berkata ldquoLalu ia (isterinya

                              itu) pelan-pelan mundur hingga kami menduga ia akan segera kembalirdquo Kemudian ia berkata Aku tidak akan membuat malu kaumku sepanjang hari Kemudian terus berlalu begitu Lantas Nabi saw bersabda ldquoPerhatikan dia jika dia datang dengan membawa bayi yang juling matanya besar pinggulnya dan kedua betisnya besar juga maka ia(bayi itu) milik Syarik bin Sahmarsquordquo Ternyata dia datang persis yang disabdakan Nabi saw Kemudian Beliau bersada ldquoKalaulah tidak ada ketetapan di dalam Kitabullah sudah barang tentu saya punya urusan dengan diardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no 2098 Fathul Bari VIII 449 no 4747 rsquoAunul Marsquobud VI 341 no 2237 Tirmidzi V 12 no 3229 dan Ibnu Majah I 668 no 2067)

                              2 HUKUM-HUKUM YANG MENIMPA ORANG YANG MELAKUKAN LIrsquoAN

                              Apabila suami isteri melakukan mularsquoanah atau lirsquoan maka berlakukan pada keduanya hukum-hukum berikut ini

                              1 Keduanya harus diceraikan berdasarkan hadistDari Ibnu Umar ra ia berkata ldquoNabi saw memutuskan hukum di antara seorang suami dan isteri dari kaum Anshar dan menceraikan antara keduanyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 458 no 5314 Muslim II 1133 no 9 dan 1494)

                              2 Keduanya haram rujursquo untuk selama-lamanyaDari Sahl bin Sarsquod ra ia berkata ldquoTelah berlaku sunnah Nabi saw tentang suami isteri yang saling bermularsquoanah dimana mereka diceraikan antara keduanya kemudian mereka tidak (boleh) rujursquo buat selama-lamanyardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no 2104 dan Aunul Mabud VI 337 no 2233 serta Baihaqi VII 410)

                              3 Wanita yang bermularsquoanah berhak memiliki maharDari Ayyub bin Sarsquoid bin Jubair ia bercerita Saya pernah bertanya kepada Ibnu Umar ra (Wahai Ibnu Umar) bagaimana kedudukan seorang suami yang menuduh isterinya berbuat serong Jawab Ibnu Umar ldquoNabi saw pernah menceraikan antara dua orang yang bersaudara (yaitu suami isteri) dari Bani rsquoAjlan dan Beliau bersabda (kepada keduanya) ldquoAllah mengetahui bahwa seorang di antara kalian berdua pasti berbohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Ternyata mereka berdua enggan (memenuhi tawaran Beliau) Nabi bersabda lagi ldquoAllah mengetahui bahwa salah seorang di antara kalian berdua pasti bohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Ternyata mereka enggan lalu Nabi pun bersabda ldquoAllah mengetahui bahwa salah seorang di antara kalian berdua pasti bohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Namun mereka berdua enggan (untuk memenuhi tawaran Beliau) Maka selanjutnya Beliau menceraikan antara keduanyardquo Ayyub berkata ldquoKemudian Amr bin Dinar mengatakan kepadaku lsquoSesungguhnya di dalam hadist tersebut ada sebagian yang saya perhatikan belum engkau sampaikan yaitu laki-laki yang bermularsquoanah itu menanyakan ldquoMana hartaku (maharku)rdquo Dijawab (oleh Nabi saw) ldquoTidak ada harta (mahar) bagimu Jika kamu jujur berarti kamu sudah pernah bercampur dengannya jika kamu bohong maka ia (mahar) itu kian jauh darimurdquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 456 no 5311 Muslim II 1130 no 1493 lsquoAunul Marsquobud VI 347 no 2240 dan 2241 Nasarsquoi VI 177)

                              4 Anak yang lahir dari isteri yang bermularsquoanah harus diserahkan kepada sang isteri (ibunya)Dari Ibnu Umar ra ia berkata ldquoSesungguhnya Nabi saw pernah memutuskan untuk mularsquoanah antara seorang suami dengan isterinya kemudian ia (suami) dipisahkan dari anaknya lantas Beliau menceraikan antara mereka berdua kemudian anak itu Rasulullah serahkan kepada isterinyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 460 no 5315 Muslim II 1132 no 1494 lsquoAunul Marsquobud VI 348 no 2242 Tirmidzi II 338 no 1218 Nasarsquoi VI 178 dan Ibnu Majah I 669 no 2069)

                              5 Isteri yang bermularsquoanah berhak menjadi ahli waris anaknya dan begitu juga sebaliknyaDari Ibnu Syihab dalam hadist Sahl bin Sarsquoad ia berkata ldquoMenurut Sunnah Nabi saw sesudah suami isteri yang bermularsquoanah dicerai padahal sang isteri hamil maka anaknya dinisbatkan kepada ibunya Kemudian sunnah Beliau saw berlaku mengenai hak warisnya dimana ia (ibu tersebut) berhak menjadi ahli waris anaknya dan anaknya pun berhak menjadi ahli warisnya sesuai apa yang telah Allah tetapkan untuknyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari 1X 452 no 5309 Muslim II 1129 no 1492 dan lsquoAunul Marsquobud VI 339 no 2235)

                              Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 835 - 841

                              Bab Khulu

                              Selasa 28 Agustus 2007 1821 Pengertian Khulursquo

                              Menurut bahasa kata khulursquo berasal dari khalarsquo ats-tsauba idzaa azzalaba yang artinya

                              melepaskan pakaian karena isteri adalah pakaian suami dan suami adalah pakaian isteri Allah

                              SWT berfirman rdquoMereka itu adalah pakaian bagimu dan kamu pun pakaian bagi merekardquo (Al-

                              Baqarah187)

                              Para pakar fiqih memberi definisi bahwa khulursquo adalah seorang suami menceraikan isterinya dengan imbalan mengambil sesuatu darinya

                              Dan khulursquo disebut juga fidyah atau if tidak (tebusan) (Fiqhus Sunnah II253 Manarus Sabil II226 dan Fathul Bari IX395)

                              Persyaratan Khulursquo

                              Jika persengketaan antara suami isteri kian parah dan tidak mungkin lagi diambil langkah-

                              langkah kompromistis supaya mereka bersatu kembali atau pihak isteri sudah menggebu-gebu

                              untuk bercerai dengan suaminya maka ia boleh menebus dirinya dari kekuasaan suaminya

                              dengan menyerahkan sejumlah harta kepadanya sebagai ganti dari buruknya keadaan yang

                              menimpa suaminya karena bercerai dengannya Allah SWT berfirman rdquoDan tidak halal bagi

                              kamu mengambil dari sesautu yang telah kamu berikan kepada mereka kecuali kalau keduanya

                              (suami isteri) khawatir tidak akan dapat menjalankan hukum-hukum Allah maka tidak ada dosa

                              atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus dirinyardquo (Al-

                              Baqarah229)

                              Dari Ibnu Abbas ra berkata Isteri Tsabit bin Qais bin Syammas datang kepada Nabi saw lalu

                              bertutur rdquoYa Rasulullah aku tidak membenci Tsabit karena imannya dan bukan (pula) karena

                              perangainya melainkan sesungguhnya aku khawatir kufurrdquo Kemudian Rasulullah saw

                              bersabda rdquoMaka mau engkau mengembalikan kebunnya kepadanyardquo Jawabnya rdquoYa (mau)rdquo

                              kemudian ia mengembalikannya kepadanya dan selanjutnya beliau menjawab suaminya (Tsabit)

                              agar mencerainyardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no2036 dan Fathul Bari IX395 no5276)

                              Peringatan Keras Terhadap Masalah Khulursquo

                              Dari Tsauban ra bahwa Rasulullah saw bersabda ldquoSetiap wanita yang mau talak kepada

                              suaminya tanpa alasan yang dibenarkan agama maka haram baginya mencium seberbak

                              surgardquo (Shahih Shahihul Ibnu Majah no1682 ldquoAunul Marsquobud VI308 no2209 Ibnu Majah

                              I662 no20555 dan Tirmidzi II329 no1199)

                              ldquoDarinya (Tsauban) ra dari Nabi saw beliau bersabda ldquoWanita-wanita yang melakukan khulursquo

                              adalah wanita-wanita munafikrdquo (Shahih Shahihul Jamirsquous Shaghir no6681 dan Tirmidzi

                              II329 no1198)

                              Peringatan Keras Bagi Para Suami Agar Tidak Mempersulit Isterinya

                              Manakala seorang suami tidak senang kepada isterinya dan benci kepadanya karena suatu hal

                              maka hendaklah mentalaknya dengan cara yang marsquoruf sebagaimana yang diperintahkan Allah

                              SWT Ia tidak boleh manahannya dan mempersulitnya untuk menebus dirinya sendiri Allah

                              SWT berfirman rdquoDan apabila kamu mentalak isteri-isterimu lalu mereka mendekati akhir

                              iddahnya maka rujukilah mereka dengan cara yang marsquoruf atau ceraikanlah mereka dengan

                              cara yang marsquoruf (pula) Janganlah kamu rujuki mereka untuk memberi kemudharatan karena

                              dengan demikian kamu menganiaya mereka Barangsiapa berbuat demikian maka sungguh ia

                              telah berbuat zhalim terhadap dirinya sendiri Janganlah kamu jadikan hukum-hukum Allah

                              sebagai permainan Dan ingatlah nirsquomat Allah padamu dan apa yang telah diturunkan Allah

                              kepadamu yaitu al-Kitab dan al-Hikmah Allah memberi pengajaran kepada engkau dengan apa

                              yang diturunkan-Nya itu Dan bertakwalah kepada Allah serta ketahuilah bahwasannya Allah

                              Maha Mengetahui segala sesuaturdquo (Al-Baqarah231)

                              Dan Allah SWT berfirman rdquoHai orang-orang yang beriman tidak halal bagi kamu

                              mempusakai wanita dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena

                              hendak mengambil kembali sebagai dari apa yang telah kamu berikan kepadanya terkecuali bila

                              mereka melakukan perbuatan keji yang nyata Dan bergaullah dengan mereka secara patut

                              Kemudian jika kamu tidak menyukai mereka (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak

                              menyukai sesuatu padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyakrdquo (An-Nisaarsquo19)

                              Khulursquo Adalah Fasakh Bukan Talak

                              Jika seorang isteri telah menebus dirinya dan dicerai oleh suaminya Maka ia berkuasa penuh

                              atas dirinya sendiri sehingga suaminya tidak berhak untuk rujuk kepadanya kecuali dengan

                              ridhanya dan perpecahan tidak dianggap sebagai talak meskipun dijatuhkan dengan redaksi

                              talak Namun ia adalah perusakan akad nikah demi kemaslahatan sang isteri dengan balasan

                              menebus dirinya kepada suaminya

                              Ibnul Qayyim ra menulis sebagai berikut rdquoDan yang menunjukkan khulursquo bukan talak adalah

                              bahwa Allah SWT telah menetapkan tiga ketentuan yang berlaku pada talak terhadap (isteri)

                              yang telah dikumpuli jika talak tersebut telah mencapai talak tiga Ketetapan-ketetapan itu tidak

                              pada khulursquo

                              Pertama Suamilah yang lebih berhak rujuk kepada isterinya dalam masa iddah

                              Kedua Talak maksimal tiga kali sehingga setelah terjadi talak ketiga isteri tidak halal bagi

                              suaminya terkecuali ia kawin lagi dengan suami kedua dan pernah bercampur dengannya

                              Ketiga Iddah yang berlaku dalam talak terdiri atas tiga kali qurursquo (bersih dari iddah)

                              Sementara itu telah sah berdasarkan nash (ayat Qur-an ataua hadits) dan ijmarsquo (kesepatakan)

                              bahwasanya tidak sah istilah rujuk dalam khulursquo

                              Dan sudah sah berdasar sunnah Nabi saw dan pendapat para shahabat bahwa iddah untuk khulursquo

                              hanya satu kali haidh

                              Demikian pula telah sah juga berdasar nash syarrsquoi bahwa boleh melakukan khulursquo setelah talak

                              kedua dan talak ketiga

                              Ini jelas sekali menunjukkan bahwa khulursquo bukanlah talak Oleh sebab itu Allah SWT

                              menegaskan rdquoTalak (yang dapat dirujuk) dua kali Setelah itu boleh rujuk lagi dengan

                              Cara yang marsquoruf atau menceraikan dengan cara yang baik dan tidak halal bagi kamu

                              mengambil kembali dari sesuatu yang pernah kami berikan pada mereka kecuali kalau

                              keduanya khawatir tidak akan dapat melaksanakan hukum-hukum Allah Jika kamu khawatir

                              bahwa keduanya (suami istri) tidak dapat mejalangkan hukum-hukum Allah maka tidak ada

                              dosa atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus dirinyardquo (Al-

                              Baqarah229)

                              Dan ini tidak dikhususkan bagi wanita yang telah ditalak dua kali karena hal ini ia mencakup

                              isteri yang dicerai dua kali Tidak boleh dhamir (kata ganti) Itu kembali kepada oknum yang

                              tidak disebutkan dalam ayat di atas dan meninggalkan oknum yang disebutkan dengan jelas akan

                              tetapi mungkin dikhususkan bagi oknum yang pernah disebutkan sebelumnya atau meliputi juga

                              selain yang sudah disebutkan sebelumnya Kemudian Allah SWT berfirman rdquoKemudian jika

                              suami mentalaknya (sesudah talak yang kedua) maka perempuan itu tidak halal lagi baginyardquo

                              (Al-Baqarah230)

                              Ayat al-Qurrsquoan ini meliputi perempuan yang dicerai setelah khulursquo dan setelah dicerai dua kali

                              secara qathrsquoi (pasti) karena dialah yang disebutkan dalam ayat di atas Maka ia (wanita yang di

                              khulursquo) harus masuk ke dalam kandungan lafazh ayat tersebut Demikianlah yang difahami

                              Imam Ahli tafsir Ibnu Abbas ra yang pernah didorsquoakan oleh Rasulullah saw agar Allah

                              mengajarinya tafsir Qurrsquoan Dan pasti doa itu terkabul tanpa keraguan Manakala hukum-hukum

                              yang berlaku dalam khulursquo berlainan dengan hukum-hukum talak maka hal itu menunjukkan

                              bahwa keduanya berlainan Jadi inilah yang sesuai dengan ketentuan narsquoah qiyas dan dengan

                              pendapat para shahabat Nabi saw (Zaadul Marsquoad V199)

                              Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal

                              Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-

                              Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 636 - 641

                              Bab Iddah

                              Kamis 30 Agustus 2007 1654 Pengertian Iddah

                              Menurut bahasa kata iddah berasal dari kata rsquoadad (bilangan dan ihshaak (perhitungan) seorang

                              wanita yang menghitung dan menjumlah hari dan masa haidh atau masa suci

                              Menurut istilah kata iddah ialah sebutannama bagi suatu masa di mana seorang wanita menantimenangguhkan perkawinan setelah ia ditinggalkan mati oleh suaminya atau setelah diceraikan baik dengan menunggu kelahiran bayinya atau berakhirnya beberapa qurursquo atau berakhirnya beberapa bulan yang sudah ditentukan

                              Macam-Macam Masa Iddah

                              Barangsiapa yang ditinggal mati suaminya maka iddahnya empat bulan sepuluh hari baik sang

                              isteri sudah dicampuri ataupun belum Hal ini mengacu pada firman Allah SWT rdquoOrang-orang

                              yang meninggal dunia di antaramu dengan meninggalkan isteri-isteri (hendaklah para isteri itu)

                              menangguhkan dirinya (beriddah) empat bulan sepuluh harirdquo (Al-Baqarah 234)

                              Terkecuali isteri yang sudah dicampuri dan sedang hamil maka masa iddahnya sampai

                              melahirkan rdquoDan wanita-wanita yang hamil waktu iddah mereka itu adalah sampai mereka

                              melahirkan kandungannyardquo (At-Thalaq 4)

                              Dari al-Miswar bin Makhramah bahwa Subairsquoah al-Aslamiyah ra pernah melahirkan dan

                              bernifas setelah beberapa malam kematian suaminya Lalu ia mendatangi Nabi saw lantar

                              meminta idzin kepada Beliau untuk kawin (lagi) Kemudian Beliau mengizinkannya lalu ia

                              segera menikah (lagi) (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX470 no5320 dan Muslim II1122

                              no1485)

                              Wanita yang ditalak sebelum sempat dicampuri maka tidak ada masa iddah baginya berdasarkan

                              pada firmannya Allah SWT berfirman rdquoHai orang-orang yang beriman rsquoapabila kamu menikahi

                              perempuan-perempuan yang beriman kemudian kamu ceraikan mereka sebelum kamu

                              mencampurinya maka sekali-kali tidak wajib atas mereka iddah bagimu yang kamu minta

                              menyempurnakannyardquo (Al-Ahzaab49)

                              Sedang wanita yang ditalak yang sebelumnya sempat dikumpuli dan dalam keadaan hamil maka

                              masa iddahnya ialah ia melahirkan anak yang diakndungnya Allah SWT berfirman rdquoDan

                              wanita-wanita hamil waktu iddah mereka itu adalah sampai mereka melahirkan

                              kandungannyardquo (At-Thalaq4)

                              Dari az-Zubair bin al-Awwam ra bahwa ia mempunyai isteri bernama Ummu Kultsum bin

                              rsquoUqbah radhiyallahu rsquoanha Kemudian Ummu Kultsum yang sedang hamil berkata kepadanya

                              rdquoTenanglah jiwaku (dengan dijatuhi talak satu)rdquo Maka az-Zubir pun menjatuhkan padanya talak

                              satu Lalu dia keluar pergi mengerjakan shalat sekembalinya (dari shalat) ternyata isterinya

                              sudah melahirkan Kemudian az-Zubir berkata rdquoGerangan apakah yang menyebabkan ia

                              menipuku semoga Allah menipunya (juga)rdquo Kemudian dia datang kepada Nabi saw lalu beliau

                              bersabda kepadanya rdquoKitabullah sudah menetapkan waktunya lamarlah (lagi) di kepada

                              dirinyardquo (Shahih Shahih Ibnu Majah no1546 dan Ibnu Majah I653 no2026)

                              Jika wanita yang dijatuhi talak termasuk perempuan yang masih berhaidh secara normal maka

                              masa iddahnya tiga kali haidh berdasarkan Firman Allah SWT rdquoWanita-wanita yang ditalak

                              hendaklah menahan diri (menunggu tiga kali qurursquo)rdquo (Al-Baqarah 228)

                              Kata qurursquo berarti haidh Hal ini mengacu pada hadits Aisyah ra bahwa Ummu Habibah ra

                              sering mengeluarkan darah istihadhah(darah yang keluar dari wanita karena sakit atau lainnya)

                              lalu dia bertanya kepada Nabi saw (mengenai hal tersebut) Maka Beliau menyuruh

                              meninggalkan shalat pada hari-hari haidhnya (Shahih Lighairih Shahih Abu Daud no252 dan

                              rsquoAunul Marsquobud I463 no278)

                              Jika wanita yang dijatuhi talak itu masih kecil belum mengeluarkan darah hadih atau sudah lanjut

                              usia yang sudah manopause (berhenti masa haidh) maka iddahnya adalah tiga bulan lamanya

                              Allah swt berfirman rdquoDan perempuan-perempuan yang tidak haidh lagi (manopause) diantara

                              isteri-isteri kaian jika ragu-ragu (tentang masa iddahnya) maka masa iddah mereka adalah tiga

                              bulan Begitu pula perempuan-perempuan yang belum haidhrdquo (At-Thalaq4)

                              Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal

                              Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-

                              Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 642 ndash 645

                              • Talak
                                • Daftar isi
                                • [sunting] Latar Belakang
                                • [sunting] Pengertian
                                • [sunting] Pembagian Talak
                                  • [sunting] Dari segi cara suami menjatuhkan
                                  • [sunting] dari segi boleh - tidaknya suami rujuk kembali pada istrinya
                                    • MACAM-MACAM TALAK
                                      • pengrtian khulu
                                      • Perceraian dalam Islam
                                        • Isi kandungan
                                        • [sunting] Talak
                                          • [sunting] Hukum talak
                                          • [sunting] Rukun talak
                                          • [sunting] Contoh lafaz talak
                                          • [sunting] Jenis talak
                                            • [sunting] Talak rajrsquoi
                                            • [sunting] Talak bain
                                            • [sunting] Talak sunni
                                            • [sunting] Talak bidrsquoi
                                            • [sunting] Talak taklik
                                                • [sunting] Fasakh
                                                  • [sunting] Cara melakukan fasakh
                                                    • [sunting] Khuluk atau tebus talak
                                                      • [sunting] Tujuan khuluk
                                                        • [sunting] Rujuk
                                                          • [sunting] Hukum rujuk
                                                          • [sunting] Rukun rujuk
                                                          • [sunting] Contoh lafaz rujuk
                                                            • [sunting] Lafaz sarih
                                                            • [sunting] Lafaz kinayah

                                a) Dari Sisi Suami

                                Apabila suami menyusahkan isteri dan memutus hubungan komunikasi dengannya atau dengan sengaja tidak memberikan hak-haknya dan sejenisnya agar sang isteri membayar tebusan

                                kepadanya dengan jalan gugatan cerai maka Al-Khulu itu batil dan tebusannya dikembalikan kepada wanita Sedangkan status wanita itu tetap seperti asalnya jika Al-Khulu tidak dilakukan

                                dengan lafazh thalak karena Allah Subhanahu wa Tarsquoala berfirman

                                ldquoJanganlah kamu menyusahkan mereka karena hendak mengambil kembali sebagian kecil dari apa yang telah kamu berikan kepadanya terkecuali bila mereka melakukan

                                pekerjaan keji yang nyatardquo

                                [An-Nisa 19] [12]

                                Apabila suami menceraikannya maka ia tidak memiliki hak mengambil tebusan tersebut Namun bila isteri berzina lalu suami membuatnya susah agar isteri tersebut membayar terbusan dengan Al-Khulu maka diperbolehkan berdasarkan ayat di atasrdquo [13]

                                b) Dari Sisi Isteri

                                Apabila seorang isteri meminta cerai padahal hubungan rumah tangganya baik dan tidak terjadi perselisihan maupun pertengkaran di antara pasangan suami isteri tersebut Serta tidak ada alasan syarrsquoi yang membenarkan adanya Al-Khulu maka ini dilarang berdasarkan sabda Rasulullah Shallallahu lsquoalaihi wa sallam

                                ldquoSemua wanita yang minta cerai (gugat cerai) kepada suaminya tanpa alasan maka haram baginya aroma surgardquo

                                ]HR Abu Dawud At-Tirmidzi Ibnu Majah dan Ahmad dan dishahihkan Syaikh Al-Albani dalam kitab Irwarsquoul Ghalil no 2035] [14]

                                [3] Mustahabbah (Sunnah) Wanita Minta Cerai (Al-Khulu)

                                Apabila suami berlaku mufarrith (meremehkan) hak-hak Allah maka sang isteri disunnahkan Al-Khulu Demikian menurut madzhab Ahmad bin Hanbal [15]

                                [4] Wajib

                                Terkadang Al-Khulu hukumnya menjadi wajib pada sebagiaan keadaan Misalnya terhadap orang yang tidak pernah melakukan shalat padahal telah diingatkan

                                Demikian juga seandainya sang suami memiliki keyakinan atau perbuatan yang dapat menyebabkan keyakinan sang isteri keluar dari Islam dan menjadikannya murtad Sang wanita tidak mampu membuktikannya di hadapan hakim peradilan untuk dihukumi berpisah atau mampu membuktikannya namun hakim peradilan tidak menghukuminya murtad dan tidak juga kewajiban bepisah maka dalam keadaan seperti itu seorang wanita wajib untuk meminta dari suaminya tersebut Al-Khulu walaupun harus menyerahkan harta Karena seorang muslimah tidak patut menjadi isteri seorang yang memiliki keyakinan dan perbuatan kufur [16]

                                Al-Khulu Gugatan Cerai Dalam Islam

                                Penulis Ust Kholid syamhudi

                                __________Foote Note

                                [10] Fathul Bari 9318[11] Taudhihul Ahkam Min Bulughul Maram 5469[12] Taudhihul Ahkam Min Bulughul Maram 5469[13] Shahih Fiqhis Sunnah 3343[14] Shahih Fiqhis Sunnah 3342[15] Shahih Fiqhis Sunnah 3342[16] Shahih Fiqhis Sunnah 3343

                                pengrtian khuluPosted by admin on November 8 2010

                                Sedangkan menurut pengertian syarirsquoat para ulama mengatakan dalam banyak definisi yang semuanya kembali kepada pengertian bahawasanya Al-Khulu ialah terjadinya perpisahan

                                Pengertian Talak Talak merupakan kalimah bahasa Arab yang bermaksud menceraikan atau Talak melalui Khulu Talak yang difasakhkan oleh Hakim 4 Menjatuhkan Talak Tiga Sekaligus

                                Menurut pengertian syara Khulu adalah Perceraian yang diminta oleh isteri kepada suaminya dengan memberi wang atau sebagainya Di kalangan masyarakat Melayu Khulu juga

                                Khulu bererti tanggal Menurut pengertian syara Khulu adalah Penceraian yang diminta oleh isteri dari suaminya dengan memberi wang atau sebagainya

                                1SERIAL FIQH MUNAKAHATNIKAH ANJURAN MANFAAT TUJUAN HUKUM DAN WANITAWANITAYANG HARAM DINIKAHIOleh Aep Saepulloh DarusmanwiatiLisensi DokumenCopyright Aep Saepulloh wwwindonesianschoolorgSeluruh dokumen di wwwindonesianschoolorg dapat digunakan dimodifikasi dandisebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial )nonprofit( dengan syarat tidakmenghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakandalam setiap dokumen Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang kecualimendapatkan ijin terlebih dahulu dari penulis indonesianschoolorg2SERIAL FIQH MUNAKAHATNIKAH ANJURAN MANFAAT TUJUAN HUKUM DAN WANITAWANITAYANG HARAM DINIKAHIOleh Aep Saepulloh DarusmanwiatiAnjuran menikah dalam ajaran IslamTahukah anda siapakah orang terkaya di dunia Ya siapapun jawabannya yang jelas satu diasudah menikah Jangan di tingkat dunia mari kita perkecil skalanya tingkat nasional Siapakah orangpaling kaya nomor satu di Indonesia Siapapun dia yang jelas dia sudah menikah bahkan sudahbercucu dan bercicit Adakah orang bujang yang kaya Ada hanya sedikit dan bahkan kalaupun diakaya tetap tidak akan mengalahkan kayanya orang yang sudah menikah Mengapa demikian Inisudah sebuah ketentuan bahwa orang yang masih bujang adalah orang-orang miskin sekalipun diabanyak hartanya Mengapa Karena dia baru bisa menafkahi dan membiayai dirinya sendiri Mengapaorang bujang tidak ada yang kaya disebut sebuah ketentuan Ya karena demikian Rasulullahbersabda Perhatikan hadits berikut ini

                                رج 1049703 ل م 1049703 سكين م 1049703 سكين م (( 1049703 سكين وس 1049703 لم عن 1049703 هعلي الله صلى الله رسول قال قال نجيح أبي

                                و 1049703 ال المال من غنيا آان وإن الله رسول یا قالوا امرأة له ليسالم من غنيا آان وإن قال

                                1049703 ن یا قالوا زوج لها ليس امرأة مسكينة مسكينة مسكينة قالم غنية آانت وإن الله رسول

                                [ ] (( الطبرانى رواه المال من غنية آانت إن و قال المالArtinya Ibn Nujaih berkata Rasulullah Saw bersabda Miskin miskin miskin seorang laki-laki yang

                                belum mempunyai isteri Para sahabat bertanya Ya Rasulullah apakah sekalipun laki-laki itubanyak hartanya Rasulullah menjawab Ya meskipun dia banyak hartanya Rasulullah Sawbersabda kembali Miskin miskin miskin perempuan yang belum bersuami Para sahabat bertanyaApakah sekalipun wanita itu banyak hartanya Rasulullah Saw menjawab Ya sekalipun diabanyak hartanya (HR Thabrani)Perhatikan dalam hadits di atas Rasulullah secara tegas (boleh jadi doa) menyebut tiga kalibahwa laki-laki atau perempuan yang belum menikah tetap dikatakan miskin sekalipun mereka banyakhartanya Ini juga barangkali di antara penyebab mengapa jarang sekali bujang atau gadis yang kayaraya Yah karena didoakan oleh Rasulullah untuk tidak kaya Kalau mau kaya ya harus segeramenikahNamun jangan dipahami bahwa menikah untuk menjadi orang kaya Itu hanyalah sebuahgambaran singkat betapa Islam sangat menganjurkan ummatnya untuk menikah Dalam hadits lainRasulullah mengatakan bahwa nikah adalah sunnahku dan barang siapa yang tidak menyukaisunnahku (menikah) maka ia bukan termasuk ummat dan golongankuBahkan kalau kita perhatikan ayat-ayat al-Quran yang berbicara tentang nikah kita akanmendapati bahwa kata nikah digambarkan dengan tiga istilah Pertama nikah disebut sebagai sunanulanbiya (amalan sunnah para nabi) perhatikan misalnya dalam firman Allah berikut ini

                                ذن ب 1049703 إ وما 1049703 ا ة ی وذر واجا ز أ هم ل ا ن وجعل لك قب من ال س ر ا ن ل س ر أ قد ول

                                ل إ ة آی ب ي ت أ ی ن أ سول ر ل ان آ( الرعد ( اب ت آ جل أ ل ك ل ه 38اللArtinya Dan sesungguhnya Kami telah mengutus beberapa Rasul sebelum kamu dan Kamimemberikan kepada mereka istri-istri dan keturunan Dan tidak ada hak bagi seorang Rasulmendatangkan sesuatu ayat (mukjizat) melainkan dengan izin Allah Bagi tiap-tiap masa ada Kitab(yang tertentu) (QS ar-Radu 38)Demikian juga dalam hadits dikatakan

                                الحي 1049703 اء المرس 1049703 لين س 1049703 نن رسول 1049703 ن أن أیوب أبي عنم (( أربع قال وسلم عليه الله صلى الله

                                [ ] (( الترمذى رواه والنكاح والسواك والتعطرArtinya Rasulullah Saw bersabda Ada empat hal yang termasuk sunnah para Nabi Malu memakaiwangi-wangian siwak dan nikah (HR Turmudzi)3Kedua nikah juga disebut dalam konteks sebuah kenikmatan yang sangat besar (al-imtinan)Perhatikan firman Allah dalam surat an-Nahl ayat 72 berikut ini

                                ين 1049703 ات ن ب م واجك ز أ من م ك ل وجعل واجا ز أ م ك فس ن أ من م ك ل جعل ه واللب الطي من م قك ز ور وحفدة

                                ( النحل ( ون فر ك ی هم ه الل عمة ن وب ون ؤمن ی اطل ب ال فب 72أ

                                Artinya Allah menjadikan bagi kamu istri-istri dari jenis kamu sendiri dan menjadikan bagimu dariistri-istri kamu itu anak-anak dan cucu-cucu dan memberimu rezki dari yang baik-baik Makamengapakah mereka beriman kepada yang batil dan mengingkari nikmat Allah (QS An-Nahl 72)Ketiga nikah juga digambarkan sebagai salah satu tanda kekuasaan Allah Perhatikan dalamsurat ar-Rum ayat 21 berikut ini

                                ف 1049703 ي ن إ حم 1049703 ة ور م 1049703 ودة م ك ي 1049703 ن ب ق 1049703 ل خل ن أ ه ات ءای ومنع وج ها ي ل إ وا ن ك س ت ل ا واج ز أ م ك فس ن أ من م ك ل

                                ( الروم ( ون ر فك ت ی قوم ل ات ی آل 21ذلكArtinya Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri darijenismu sendiri supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya dan dijadikan-Nyadiantaramu rasa kasih dan sayang Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tandatandabagi kaum yang berfikir (QS Ar-Rum 21)Dengan digambarkannya dalam tiga istilah di atas menunjukkan bahwa nikah adalah sesuatuyang sangat dianjurkan karena di samping merupakan amalan sunnah para Nabi salah satu tandakekuaasaan Allah juga ia merupakan nikmat yang sangat besar Bahkan ketika manusia merasa waswasdengan masalah nafkah dan rizki setelah menikah kelak Allah secara tegas mengatakan bahwaDialah yang akan mengayakannya Dialah yang akan mencukupkannya dan mengganti kefakirannyadengan kekayaan Perhatikan firmah Allah dalam surat an-Nur ayat 32 berikut ini

                                ه وا 1049703 ضل ون ك ی ن إ م ك مائ وإ م ادآ ب ع من حين والصال م ك من امى ی األ كحوا ن وأف من ه الل هم غن ی اء فقر

                                ( النور ( يم عل ع واس ه 32واللArtinya Dan kawinkanlah orang-orang yang sedirian diantara kamu dan orang-orang yang layak(berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuanJika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya Dan Allah Maha luas(pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui (QS An-Nur 32)Bahkan dalam sebuah hadits dikatakan bahwa orang yang menikah dengan niat untuk menjagakehormatan diri termasuk salah satu golongan yang akan dibantu dan ditolong langsung oleh Allah

                                عل 1049703 ى ح 1049703 ق ثالث (( 1049703 ة ق 1049703 ال وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله 1049703 لىص الله رسول أن عنه الله رضي هریرة أبى عن

                                العف 1049703 (( اف والمكاتب 1049703 د الله سبيل فى المجاهد عونهم اللهیری الذى والناآح األداء یرید الذى

                                [ الترمذى [رواهArtinya Dari Abu Hurairah bahwasannya Rasulullah Saw bersabda Ada tiga kelompok manusiayang akan ditolong dan dibantu langsung oleh Allah orang yang berjuang di jalan Allah Hambasahaya yang mengadakan mukatabah dengan tuannya dan bermaksud untuk membayar tebusannyaserta orang yang menikah dengan maksud untuk menjaga diri (dari perbuatan tidak terpuji) (HRTurmudzi)Dari sini tampak jelas mengapa orang yang kaya umumnya adalah orang yang sudahberkeluarga karena ternyata Allah turun tangan langsung dalam membantu dan menolong merekayang sudah menikah termasuk dalam masalah rizkinya Bahkan pehatikan juga ungkapan para ulamasalaf bahwa wanita itu merupakan pulsa yang akan menambah account suaminya

                                الرجل رصيد إلى یضاف آنز خير المرأةArtinya Wanita adalah sebaik-baik simpanan yang akan menambah tabungan laki-lakiMasih menyangkut anjuran dan perhatian Islam dengan menikah ini perhatikan sabda-sabdaRasulullah dan perkataan para sahabat berikut ini

                                ی 1049703 أتينكم ف 1049703 إنهن لن 1049703 ساء ا تزوج (( 1049703 وا وس 1049703 لم لى 1049703 هعلي ص 1049703 الله الله رس 1049703 ول ق 1049703 ال قال 1049703 ت عائ 1049703 شة ع 1049703 ن

                                [ شيبة)) [ أبي ابن أخرجه بالمال4Artinya Siti Aisyah berkata Rasulullah Saw bersabda Menikahlah segera dengan wanita karenawanita itu dapat mendatangkah harta (HR Ibn Abi Syaibah)

                                أن ف 1049703 أمره الفاق 1049703 ة إلي 1049703 ه ی 1049703 شكو وس 1049703 لم الله 1049703 ه لىص 1049703 علي الله رس 1049703 ول إل 1049703 ى رجل جاء قال جابر عن( الخطيب ( أخرجه یتزوجArtinya Jabir berkata Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah Saw mengadukan kefakirannyaRasulullah Saw kemudian menyuruhnya untuk segera menikah (HR Al-Khatib)

                                إذا (( 1049703 صف وسلم عليه الله صلى الله رسول قال قالت عائشة عنن استكمل فقد العبد تزوج

                                [ ] (( البيهقى رواه اآلخر النصف فى الله فليتق دینهArtinya Siti Aisyah berkata Rasulullah Saw bersabda Apabila seorang hamba menikah makasugguh ia telah menyempurnakan setengah agamanya Maka bertakwalah kepada Allah padasetengahnya lagi (HR al-Baihaki)

                                ل 1049703 م ث 1049703 م ی 1049703 نكح الن موس 1049703 را آ 1049703 ان م (( 1049703 ن عن 1049703 لموس عليه الله صلى الله رسول قال قال نجيح ابي

                                [ ] (( الطبرانى رواه منى فليس ینكحArtinya Ibnu Nujaih berkata Rasulullah Saw bersabda Barangsiapa yang sudah siap untuk menikahkemudian tidak menikah maka ia tidak termasuk ummatku (HR Thabrany)

                                أنى 1049703 ول وأعلم أیام عشرة إال أجلى من یبق لم لو مسعود ابن قال ط ولي ا آخره فى أموت

                                [ ] الطبرانى رواه الفتنة مخافة لتزوجت فيهن النكاحArtinya Ibnu Masud berkata Kalau saja usiaku tinggal sepuluh hari dan saya mengetahuibahwasannya saya akan meninggal di penghujung harinya dan pada saat itu saya masih ada waktuuntuk menikah pasti saya akan menikah lebih dahulu karena takut terjadinya fitnah (HR Thabrani)

                                (( )) یتزوج حتى الشاب نسك یتم ال طاوس قالArtinya Thawus berkata Ibadah seorang pemuda belum sempurna sehingga ia menikah

                                ] (( )) رواه فجور أو عجز إال النكاح من یمنعك ما الزوائد البى عمر قال[ شيبة أبي ابنArtinya Umar bin Khatab pernah berkata kepada Abu az-Zawaid Tidak ada yang menghalangikamu untuk menikah kecuali dua hal imma kamu itu lemah (lemah syahwat) ataupun kamu sukaberbuat dosa (HR Ibn Abi Syaibah)Hikmah dan manfaat menikahDi atas telah dipaparkan secara panjang lebar mengenai anjuran Islam (targhib) untuk menikahPertanyaan berikutnya Untuk apa menikah Apa manfaat dan kegunaannya

                                Sebagaimana diketahui bersama bahwa manusia dan makhluk lainnya mempunyai gharizahseksual yang tinggi Tidak disangsikan bahwa kebutuhan biologis ini dari waktu ke waktu dan daritahun ke tahun terus naik dan dahsyat Ditahan dan dibiarkan tentu bukan sebuah jalan keluarDilampiaskan semena-mena sebagaimana hewan juga bukan sebuah solusi yang baik Untuk itu Islammemberikan aturan dalam rangka melampiaskan kebutuhan biologis ini melalui nikah Denganpernikahan kebutuhan biologis yang sudah menggebu itu akan disalurkan secara baik dan benarsehingga diharapkan orang tersebut menjadi tenang dan rehat Karena kini ia telah mempunyai tempatyang bersih dan sah untuk menumpahkan kebutuhan biologisnyaSayyid Sabiq dalam bukunya Fiqhus Sunnah mengatakan bahwa dengan menikah badanmenjadi tenang jiwa juga damai pandangan terpelihara dan kasih saying bisa diwadahi secara benarOleh karena itu sejatinya orang yang sudah menikah menjadi orang yang tenang baik dalam jasmanipandangan maupun jiwanya Dalam sebuah hadits dikatakan

                                ش 1049703 يطان ص 1049703 ورة ف 1049703 ى تقب 1049703 ل الم (( 1049703 رأة إن لم 1049703 الوس 1049703 ق علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى النب 1049703 ي أن هریرة أبي عنیعجبه 1049703 ا ما امرأة من أحدآم رأى فإذا شيطان صورة فى وتدبر

                                م یرد ذلك فإن أهله فليأت[ ] (( مسلم رواه نفسه فى5Artinya Dari Abu Hurairah bahwasannya Rasulullah Saw bersabda Sesungguhnya wanita itu baikketika menghadap ataupun membelakangi dalam bentuk syaithan (menggoda) Apabila salah seorangdi antara kalian melihat sesuatu yang menakjubkan dari wanita maka segeralah datangi keluarganyakarena dengan demikian dapat menolak apa yang sedang bergejolak di dalam dirinya (HR Muslim)Selain untuk memberikan ketenangan lahir bathin menikah juga berguna untuk memperbanyakketurunan dan melanjutkan kehidupannya Karena itu Rasulullah Saw dalam sebuah hadits bersabda

                                ) أبو رواه القيامة یوم األنبياء بكم مكاثر فإنى الودود تزوجواالولودداود)Artinya Rasulullah Saw bersabda Nikahilah wanita-wanita yang subur dan penyayang karena akuadalah nabi yang paling banyak ummatnya kelak pada hari Kiamat (HR Abu Dawud)Bahkan menurut hasil penelitian salah satu badan di PBB yang dikeluarkan pada hari Sabtutanggal 6 Juni 1959 sebagaimana dikutip oleh Sayyid Sabiq dalam Fiqhus Sunnah-nya bahwa usiaorang-orang yang sudah menikah lebih lama dan panjang ketimbang yang tidak atau belum menikahPenilitian ini dilakukan di seluruh pelosok dunia pada tahun 1956 Hasil penelitian ini hemat penulissangatlah logis karena orang yang sudah menikah dapat melampiaskan kebutuhan biologisnyasehingga jiwanya tidak berontak lagi malah lebih tenang Berbeda dengan para bujang yang belumtersalurkan sama sekali jiwa dan badannya akan terus bergejolak tidak tenang Dan ketika dia tidakmenyalurkannya secara benar melalui pernikahan maka jiwanya tetap bergejolak dan tidak tenangsehingga hal ini akan sangat berpengaruh dalam langkah dan kehidupannya Menumpahkan danmelampiaskan bukan pada tempat yang benar juga bukan jalan terbaik karena dia tidak akanmengetahui bersih sehatnya tempat yang dikunjunginya itu Bahkan tidak menutup kemungkinan

                                tempat tersebut telah dikunjungi pula oleh orang lain yang membawa penyakit kelamin yang sangatganas Untuk itu adalah wajar apabila penelitian tersebut mengatakan bahwa umumnya usia yangsudah menikah jauh lebih panjang ketimbang yang tidak atau belum menikahTujuan menikahApa tujuan menikah dalam ajaran Islam Apakah untuk memenuhi kebutuhan biologis semataPernikahan dalam Islam bukan semata demi memenuhi nafsu seksualitas semata akan tetapimempunyai tujuan utama sebagaimana difirmankan oleh Allah dalam surat ar-Rum ayat 21 berikut ini

                                ف 1049703 ي ن إ حم 1049703 ة ور م 1049703 ودة م ك ي 1049703 ن ب ق 1049703 ل خل ن أ ه ات ءای ومنع وج ها ي ل إ وا ن ك س ت ل ا واج ز أ م ك فس ن أ من م ك ل

                                ( الروم ( ون ر فك ت ی قوم ل ات ی آل 21ذلكArtinya Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri darijenismu sendiri supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya dan dijadikan-Nyadiantaramu rasa kasih dan sayang Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tandatandabagi kaum yang berfikir (QS Ar-Rum 21)Dari ayat di atas paling tidak ada tiga tujuan utama dari menikahPertama untuk menenangkan dan menentramkan jiwa (litaskunu ilaiha) Ketenangan jiwa danpikiran merupakan hal yang sangat penting bagi keberhasilan dan kesuksesan seseorang Seseorangakan mempunyai peluang yang sangat besar untuk maju dan berhasil manakala hati pikiran danjiwanya sudah tenang Dengan menikah bayangan-bayangan dan khayalan-khayalan masa mudatertumpah sudah Bahkan karena kini dia sudah mempunyai tempat khusus gejolak itu tidak akanterlalu membludak manakala melihat wanita lain yang menggoda Rasulullah bersabda

                                ش 1049703 يطان ص 1049703 ورة ف 1049703 ى تقب 1049703 ل الم (( 1049703 رأة إن لم 1049703 الوس 1049703 ق علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى النب 1049703 ي أن هریرة أبي عنیعجبه 1049703 ا ما امرأة من أحدآم رأى فإذا شيطان صورة فى وتدبر

                                م یرد ذلك فإن أهله فليأت[ ] (( مسلم رواه نفسه فىArtinya Dari Abu Hurairah bahwasannya Rasulullah Saw bersabda Sesungguhnya wanita itu baikketika menghadap ataupun membelakangi dalam bentuk syaithan (menggoda) Apabila salah seorangdi antara kalian melihat sesuatu yang menakjubkan dari wanita maka segeralah datangi keluarganyakarena dengan demikian dapat menolak apa yang sedang bergejolak di dalam dirinya (HR Muslim)Kedua dengan menikah juga untuk menimbulkan rasa mawaddah cinta kasih kepada keluargaSetiap manusia memiliki keinginan untuk mencintai dan mengasihi orang yang didambakannya Mana6kala cinta kasihnya ini tidak disalurkan kepada orang tertentu maka ia akan mencari benda lain atauhal lain untuk menumpahkan cinta kasihnya itu Dengan menikah cinta kasih itu akan tertuang dantersalurkan secara benar Bukan semata kepada isteri dan anak-anaknya akan tetapi juga kepadakeluarga si isteri dan kerabatnya Dengan demikian pernikahan pada hakikatnya bukan sematapertemuan antara suami isteri saja akan tetapi pertemuan antara dua keluarga besar keluarga suamidan keluarga si isteri Oleh karena itu dalam ajaran Islam disyaratkan adanya wali nikah Ini

                                menunjukkan bahwa pernikahan memang mempertemukan dua keluarga Yang menikah bukan sematasuami dan isteri tapi seluruh keluarga Ketika dua keluarga sudah bertemu di sanalah tempat untukmenuangkan rasa cinta kasih yang sudah menjadi fitrah manusiaKetiga dengan menikah juga untuk menimbulkan rasa kasih sayang rahmah Sebagaimanarasa mawaddah manusia juga mempunyai naluri untuk menyayangi sesamanya Sayang rahmahtidak sama dengan mencintai Sayang rahmah jauh di atas mencintai Rasa sayang biasanya munculdari lubuk hati yang paling dalam Ia lahir bukan karena dorongan nafsu seksual kebutuhan biologisatau hal-hal lahiriyah lainnya Ia betul-betul tumbuh dari dalam jiwa setelah bergaul dan lamamengenal pasangannya Naluri rasa sayangnya ini akan ditumpahkan untuk keluarganya terutamauntuk isteri dan anak-anaknya Dalam sebuah hadits riwayat Imam Bukhari suatu hari Aqra bin Habismelihat Rasulullah Saw sedang mencium cucunya Hasan bin Ali Aqra kemudian berkata Sayamempunyai sepuluh putra putri tapi saya tidak pernah mencium mereka satupun Mendengar ituRasulullah Saw bersabda

                                یرحم ال یرحم ال من إنArtinya Sesungguhnya orang yang tidak pernah menyayangi dia tidak akan disayangiDemikian di antara tujuan menikah dalam Islam sebagaimana yang tertera dalam al-Quransurat ar-Rum ayat 21 Wallahu alamHukum PernikahanPara ulama telah sepakat bahwa nikah itu diperintahkan Namun mereka berbeda pendapatmengenai hukumnya Dalam hal ini para ulama terbagi kepada tiga kelompokPertama nikah wajib bagi setiap orang yang sudah mampu untuk melakukannya sekali seumurhidup Pendapat ini adalah pendapatnya Dawud ad-Dahiry Ibn Hazm dan lainnya Dalil yang menjadidasar pendapat ini adalah dhahir dari nash-nash baik berupa ayat al-Quran maupun hadits Nabi yangmemerintahkan pernikahan Kelompok ini memahami secara tekstual bahwa semua perintah tersebutmenggunakan shigat amar (bentuk perintah) dan setiap perintah menunjukkan wajib karenanya nikahjuga adalah wajib al-ashlu fil amr lil wujub pada dasarnya perintah itu menunjukkan kepada wajibPendapat kedua mengatakan bahwa nikah itu hukumnya adalah sunnah saja Pendapat iniadalah pendapatnya Jumhur ulama Pendapat kedua ini memahami perintah nikah yang terdapat dalamal-Quran dan Sunnah kepada hukum sunnah bukan wajib Firman Allah yang terdapat dalam surat an-Nisa ayat 3 misalnya yang berbunyi

                                ورباع وثالث مثنى النساء من لكم طاب ما فانكحواArtinya Maka nikahilah wanita-wanita yang kamu sukai dua tiga dan empat (QS An-Nisa 3)Ayat di atas menurut pendapat kedua ini bukanlah menunjukkan wajib Karena dalam ayat diatas Allah mengkaitkan nikah dengan kemampuan istithaah Artinya barang siapa yang sudahmampu untuk menikah maka menikahlah Sedangkan yang belum mampu untuk menikah maka tidakmengapa ia tidak menikah Karena itu menikah bukanlah wajib akan tetapi sunnah sajaPendapat ketiga adalah pendapat yang mengatakan bahwa hukum menikah berbeda-bedatergantung kondisi seseorang Pendapat ini adalah pendapat kuat pada madzhab MalikiyyahSyafiiyyah dan Hanabilah

                                Menurut pendapat ini hokum menikah bisa wajib bagi mereka yang sudah siap dan mampubaik lahir maupun bathin sehingga kalau tidak menikah ia akan terjerumus kepada perbuatan zinaTidak ada cara lain untuk menjaganya kecuali dengan jalan menikah Dalam qaidah Ushuliyyahdaikatakan Sesuatu yang tidak menyebabkan terpenuhinya sesuatu yang wajib kecuali dengansesuatu itu maka sesuatu itu menjadi wajib hukumnya7Nikah juga hukumnya bisa sunnah bagi mereka yang syahwatnya sudah menggebu akan tetapimasih besar kemungkinan seandainya belum menikah pun ia masih dapat menjaga diri dari perbuatanzina Untuk kondisi seperti ini nikah hukumnya sunnah sajaNikah juga bisa haram bagi orang yang belum siap menikah baik secara lahir (menafkahi)maupun secara bathin (berhubungan badan) sehingga kalau dipaksakan menikah si wanita akanmenderita baik lahirnya maupun bathinnya Atau nikah juga bisa menjadi haram bagi orang yangbermaksud jahat dengan nikahnya itu misalnya ingin menyakiti si isteri dan keluarganya atau karenabalas dendam dan sebagainyaNikah juga bisa makruh bagi orang yang kondisinya seperti disebutkan diatas akan tetapitidak menimbulkan madharat bagi si isteri Jadi apabila ia menikah si isteri tidak merasakan dampaknegative yang sangat besar Untuk orang seperti ini sebaiknya jangan dahulu menikah dan kalaupunmau menikah maka hukumnya makruh sajaDari ketiga pendapat ini penulis lebih cenderung untuk mengambil pendapat ketiga ini bahwapernikahan itu hukumnya berbeda-beda disesuaikan dengan kondisi orang yang bersangkutanPendapat ini rasanya lebih tepat terutama untuk kondisi sekarangMacam-macam pernikahan yang dilarang1 Nikah SyigarNikah Syigar adalah seorang laki-laki menikahkan putri perempuannya atau saudariperempuannya dengan orang lain dengan syarat orang tersebut mau menikahkan putrinya atausaudari perempuannya dengan orang tadi baik pernikahan tersebut memakai mahar maupuntidak Hanya saja umumnya pernikahan Syigar ini tidak ada maharnya karena sudah digantidengan tukar menukar putri atau saudari perempuannyaPara ulama sepakat bahwa nikah Syigar ini haram hukumnya Hal ini didasarkankepada hadits-hadits berikut ini

                                الشغار عن وسلم عليه الله صلى الله رسول نهى قال جابر عن( مسلم( أخرجهArtinya Jabir berkata Rasulullah Saw melarang nikah syigar (HR Muslim)

                                عن (( وسلم عليه الله صلى الله رسول نهى قال هریرة أبى عن والشغار قال الشغار

                                وأزوج 1049703 ك أخت 1049703 ك زوجن 1049703 ى أو ابنت 1049703 ى وأزوج 1049703 ك ى 1049703 كزوجن 1049703 ابنت للرج 1049703 ل الرج 1049703 ل یق 1049703 ول أن[ ماجه)) [ وابن والنسائي مسلم أخرجه أختىArtinya Abu Hurairah berkata Rasulullah Saw melarang nikah Syigar Nikah Syigar adalahseorang laki-laki berkata kepada laki-laki lain nikahkan saya dengan anak perempuan kamudan saya nanti akan menikahkanmu dengan anak perempuan saya atau nikahkan saya dengansaudari perempuan kamu dan saya akan menikahkan kamu dengan saudari perempuan saya(HR Muslim NasaI dan Ibn Majah)

                                2 Nikah MuhallilMuhallil secara bahasa berarti yang menjadikan halal Nikah Muhallil adalah pernikahandi mana seorang laki-laki menikahi seorang wanita yang sudah ditalak tiga kemudian iamentalaknya dengan maksud agar wanita tersebut dapat dinikahi kembali oleh suaminya yangdahulu yang telah mentalak tigaPernikahan ini biasanya terjadi ketika si mantan suami yang telah mentalak isterinya tigakali bermaksud untuk kembali lagi kepada isterinya tadi namun karena sudah ditalak tiga iatidak boleh langsung menikahi mantan isterinya itu kecuali si isteri tadi menikah dahulu denganlaki-laki lain Untuk tujuan itu kemudian si laki-laki tadi menyewa atau membayar laki-laki lainagar menikahi mantan isterinya tadi dengan catatan tidak boleh disetubuhi atau boleh disetubuhitapi harus sesegera mungkin diceraikan agar mantan suami tadi dapat menikahinya kembaliOrang yang dibayar untuk menikahi mantan isterinya dalam istilah fiqh disebut dengan almuhallil(yang menjadikan halal) sedangkan mantan suami yang membayar laki-laki tadi disebutdengan al-muhallal lah Pernikahan ini haram hukumnya berdasarkan dalil berikut ini8

                                ل 1049703 ه والمحل 1049703 ل المحل 1049703 ل وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله ول 1049703 لىص رس 1049703 الله لع (( 1049703 ن ق 1049703 ال م 1049703 سعود اب 1049703 ن ع 1049703 ن

                                ( وأحمد والنسائي الترمذى (أخرجهArtinya Ibnu Masud berkata Rasulullah melaknat al-muhallil (yang menjadikan halal) dan almuhallallah (yang dijadikan halal karenanya) (HR Turmudzi Nasai dan Ahmad)

                                عب)) [ 1049703 د رواه رجمتهم 1049703 ا إال بمحلل 1049703 ة و بمحل 1049703 ل ال 1049703 ىأوت(( ال 1049703 ق الخط 1049703 اب ب 1049703 ن عم 1049703 ر ع 1049703 ن

                                صحيح بإسناد [الرزاقArtinya Umar bin Khatab berkata Tidak didatangkan kepadaku muhallil dan wanita yangdijadikan halal karenanya kecuali aku akan meranjam keduanya (HR Abdur Razak dengansanad yang shahih)3 Nikah IstibdhaNikah Istibdha adalah nikah yang dimaksudkan untuk memperoleh keturunan atau bibitunggul Dalam prakteknya nikah ini atas usul dan kemauan si suami setelah melihat ada orangyang dipandang hebat pintar atau aneh dari yang lainnya sehingga ia pun berkeinginan untukmendapatkan putra seperti dia Sang suami biasanya berkata kepada isterinya Apabila kamusudah suci dan selesai haidmu pergilah ke si anu (misalnya seorang professor) dan bersenangsenanglahdengannya sampai kamu hamil Ketika sudah hamil baru isteri tersebut pulang lagidan kembali lagi kepada suaminya Dan suaminya sangat bahagia karena akan mendapatkanputra yang sangat diinginkannya Istibdha secara bahasa artinya bersetubuh (jima) Pernikahanseperti ini jelas diharamkan4 Nikah ar-RahtRaht secara bahasa berarti rombongan kelompok Dalam pernikahan ini sekelompoklaki-laki (syaratnya tidak boleh lebih dari sepuluh orang) bersekutu dan sepakat untuk menggauliseorang perempuan secara bergantian dan bergilir Ketika wanita tadi hamil dan melahirkansemua laki-laki yang ikut menanam saham pada wanita tadi harus berkumpul di hadapanwanita tadi Setelah berkumpul si wanita berkata

                                فالن یا ابنك فهو ولدت وقد أمرآم من آان ما عرفتم قد

                                Artinya Kalian telah maklum dengan apa yang telah kalian lakukan Kini saya sudahmelahirkan maka anak ini adalah anakmu wahai fulan (sambil menunjuk salah satu laki-lakiyang disukainya)Ketika si wanita menunjuk salah satu laki-laki yang disukainya maka laki-laki itulahyang harus menjadi bapak dari anak tersebut sekaligus menjadi suaminya yang resmi Tidakboleh si laki-laki tersebut menolak dengan alasan dan catatan apapun Sementara laki-laki lainyang tidak terpilih mereka beterbangan lagi mencari mangsa-mangsanya yang lainLantas siapa yang diuntungkan dan dirugikan dalam pernikahan semacam ini Tentu yangrugi adalah orang ganteng dan baik karena dialah yang akan dipilih oleh wanita tersebutSementara yang beruntung adalah laki-laki jelek dan jahat karena jelas dia tidak akan dipilihsehingga ia masih bisa leluasa menaburkan racun-racun asmara dan syahwatnya Dalam duniamodern terutama di kota-kota besar pernikahan masa Jahiliyyah ini masih ada dan berlaku untuktidak mengatakan banyak berlaku Hanya saja dengan nama dan format lain Dalam istilahsekarang nikah Raht ini disebut dengan nama Salome (satu lobang rame-rame maaf)Naudzubillah5 Nikah al-BaghayaAl-Baghaya secara bahasa berarti pelacur Nikah al-Baghaya ini sama dengan nikah ar-Raht di atas Hanya saja dalam nikah Baghaya ini tidak dibatasi jumlah pengunjungnya Iaboleh lebih dari sepuluh orang bahkan tidak terhitung sekalipun Setiap laki-laki hidung belangyang sreg dan greget dengan seorang wanita yang disukai bersama boleh melakukan isytirakWanita yang menjadi sasaran segerombolan laki-laki tersebut tidak boleh menolak dan tidakmelayani tamu-tamu hidung belang tersebut Tua muda ganteng jelek pesek mancungkurus gemuk dekil bersih kalau dia datang harus diservice secara memuaskan Setiap orang9yang sedang bertamu pada hari itu biasanya menancapkan tanda khusus berupa bendera di luarrumahnya sebagai tanda bahwa wanita tersebut sedang full on ada tamuSetiap laki-laki yang pernah bertamu harus mengisi buku tamu Buku tamu ini biasanyadisiapkan khusus oleh wanita tersebut Tidak ada seorang tamu pun yang jajan di rumahnyakecuali namanya tercatat Ketika wanita tersebut hamil wanita tersebut melihat daftar tamunyadan memanggil satu persatu tamu-tamu berhidung belang tersebut Tidak boleh menolak ketikawanita tersebut mengundang dan memanggilnyaSetelah melahirkan wanita tersebut memanggil seluruh tamu-tamunya berikut seorangqafah (juru taksir manusia) Tukang qafah ini bertugas melihat dan membaca si bayi lalumembaca pula seluruh tamu yang hadir untuk dicarikan kesamaannyamdashistilah sekarang mungkincek darah dan gen Tamu yang lebih banyak kesamaan dengan bayi tadi dialah yang akanmenjadi bapaknya sekaligus menjadi suami wanita tersebut Ketika sudah diputuskan oleh jurutaksir tadi tidak boleh si laki-laki tersebut menolak apalagi tidak bertanggung jawabSiapa yang diuntungkan dalam pernikahan ini Tentu mereka yang dapat menyuap siqafah agar tidak ditunjuk Yang rugi Yang tidak menyuap si qafah sama sekali karena dialahyang akan menjadi bapak dari bayi hasil rame-rame tadimdashdalam istilah iklan di Indonesiaidentik dengan iklan permen Nano-Nano rame rasanya Naudzubillah Apakah pernikahanseperti ini ada pada masa sekarang Ya jelas ada hanya dengan nama dan format lain bahkandengan alat dan teknologi canggih sehingga tidak ada tamu-tamu yang merasa dirugikan untukmenanggung bayi rame-rame tersebut Pernikahan Baghaya ini dalam konteks sekarangbertebaran dimana-mana dengan berbagai nama misalnya Saritem di Bandung dan SurabayaKramat Tunggak di Jakarta Warung Remang-Remang di setiap pinggiran jalan Panti Pijat yangtersebar hampir di seluruh kota dan lainnya Naudzubillah6 Nikah Badal

                                Secara bahasa badal berarti menukar mengganti Nikah Badal adalah pernikahan di manaseorang laki-laki yang sudah beristri berkata kepada laki-laki lain yang juga sama sudah beristriBiarkan isteri kamu tidur dengan saya dan saya ijinkan isteri saya tidur dengan kamu kalaukamu keberatan biar kita tukar tambah Jadi Nikah Badal ini berupa pernikahan tukar menukaristeri Dalam dunia modern terutama di kota-kota besar seperti Jakarta pernikahan ini seringkalidiistilahkan dengan Tukar Kunci Jadi dalam pergaulan-pergaulan glamour apabila seoranglaki-laki berkata kepada laki-laki lain yang sama-sama sudah berkeluarga Ayo kita tukar kuncimaka maksudnya adalah pernikahan Badal ini Tentu bukan sembarang kunci tapi kunci inikunci ajaib yang bukan saja bisa membuka pintu tapi membuka yang mempunyai pintunaudzubillah min dzalik7 Nikah MutahMutah secara bahasa berarti bersenang-senang Nikah Mutah dalam dunia sekarangdisebut dengan Nikah Kontrak Maksudnya seorang laki-laki menikahi seorang wanita hanyasaja ketika akadnya ditentukan untuk masa satu minggu misalnya atau satu bulan satu tahunatau bahkan satu hari kemudian si laki-laki tadi memberikan upah atau biaya sebagaiimbalannya Pernikahan ini pada masa Rasulullah Saw pernah dibolehkan karena saat itu sedangkondisi perang yang berbulan-bulan Namun tidak lama setelah itu Rasulullah Sawmenghapusnya dan mengharamkannya sampai hari Kiamat kelak Oleh karena itu seluruh ulamasepakat bahwa pernikahan Mutah ini haram hukumnya Untuk pembahasan lebih lanjut masalahNikah Mutah ini insya Allah akan penulis bahas dalam makalah tersendiri8 Nikah al-UrfiNikah Urfi ini ramai diperbincangkan di Mesir belakangan ini Boleh jadi nama NikahUrfi ini untuk konteks Indonesia belum sampai dan belum pernah terdengar meskipun tidakmenutup kemungkinan dalam prakteknya sudah sejak dahulu berjalan dan berlanjut Nikah Urfiadalah pernikahan antara laki-laki dan perempuan yang tidak diketahui oleh kelurganya bolehjadi tidak memakai saksi tidak diumumkan dan tidak memakai wali Bukan hanya itu antaralaki-laki dan perempuan hidup berpisah makan dan minum sendiri-sendiri bahkan tinggal punberpisah Namun ketika keduanya greget untuk making love baru keduanya bersama dan dimana saja jadi10Pernikahan ini banyak merajarela di Mesir dan demikian juga di Indonesia terutama dikalangan mahasiswa mahasiswi Untuk melampiaskan nafsu seksualnya keduanya sepakat untukmembungkus perbuatan hinanya dengan bungkusan yang seolah-olah dilegalkan dandiperbolehkan oleh ajaran Islam Boleh jadi ada saksi hanya saja saksinya adalah teman-temandekatnya saja Sementara keluarganya tidak mengetahuinya sedikitpun Modus opperandi daripernikahan ini juga adalah untuk mendapatkan nafkahAkhir-akhir ini di Mesir merebak pernikahan ini karena si wanita biasanya menginginkannafkah yang besar dan tidak peduli dengan cara atau bentuknya Pernikahan ini jelas tidakmemakai surat-surat resmi dari pejabat yang berwenang (di Indonesia dari KUA) Pernikahan inijelas haram hukumnya karena pada hakikatnya adalah perzinahan modern NaudzubillahSemua jenis pernikahan yang telah disebutkan di atas diharamkan dalam ajaran IslamMengapa Karena pernikahan dalam ajaran Islam mempunyai aturan tersendiri ada rukun-rukun dansyarat-syarat yang harus dipenuhi Ketika rukun dan syaratnya tidak terpenuhi maka pernikahantersebut menjadi batal dan haram Untuk mengetahui lebih lanjut persoalan ini nanti akan kita bahaslebih jauh dalam pembahasan akad nikahDemikian sekelumit mengenai jenis dan macam pernikahan yang dilarang dan diharamkandalam ajaran Islam Tidak ada alasan untuk seorang muslim dan muslimah untuk melegalkan terlebihmempraktekkan pernikahan-pernikahan di atas Semoga kita terhindar dari semua jenis pernikahan

                                terkutuk di atasWanita-wanita yang haram untuk dinikahi (al-muharramaat minannisaa)Dalam ajaran Islam ada beberapa wanita yang haram hukumnya untuk dinikahi oleh laki-lakiHal ini sebagaimana dijelaskan oleh Allah dalam firmanNya surat an-Nisa ayat 22-24

                                ا يل س 1049703 ب وس 1049703 اء ومقت 1049703 ا ة فاح 1049703 ش 1049703 ان آ ن 1049703 ه إ د 1049703 لفق 1049703 س م 1049703 ا ل 1049703 ا إ اء الن 1049703 س من م اؤآ ءاب ح ك ن ما كحوا ن ت والخ 1049703 ت األ ن 1049703 ات وب خ

                                ال 1049703 أ ن 1049703 ات وب م ك وخال 1049703 ات م ك و 1049703 ات م ك واتخ 1049703 عم وأ م ك ن 1049703 ات وب م ك مه 1049703 ات

                                أ م ك عل 1049703 ي م 1049703 ت حرف 1049703 ي ي الل 1049703 ات م ك ب ب 1049703 ائ ور م ك ائ ن 1049703 س مه 1049703 ات

                                وأ ن 1049703 اعة 1049703 الرض م م ك خ 1049703 وات وأ م ك ض 1049703 عن ر

                                أ ي الل 1049703 ات م ك مه 1049703 ات وأ

                                ئ 1049703 ل وحال م ك عل 1049703 ي جن 1049703 اح فل 1049703 ا ه 1049703 ن ب م دخل 1049703 ت م 1049703 واون ك ل 1049703 ت ن ف 1049703 إ ه 1049703 ن ب م دخل 1049703 ت ي الل 1049703 ات م ك ائ س ن من م حجورآا غف 1049703 ور 1049703 ان آ الل 1049703 ه ن إ س 1049703 لف ق 1049703 د م 1049703 ا ل 1049703 ا إ ن ي ت خ 1049703 أ

                                ال ن ب 1049703 ي جمع 1049703 وا ت ن وأ م ك ب ص 1049703 ال أ 1049703 ن م ال 1049703 ذین م ك ن 1049703 ائ ب أ

                                اء ور م 1049703 ا ك 1049703 م ل ح 1049703 ل وأ م ك عل 1049703 ي الل 1049703 ه ت 1049703 اب آ م ك ت 1049703 ان

                                م ی ك 1049703 أ مل ما ال إ اء س الن من ات محصن وال حيما رهن ج 1049703 ور أ وهن ف 1049703 آت هن 1049703 ن م ب 1049703 ه م عت مت اس 1049703 ت افحين 1049703 ا سم 1049703 فم غي 1049703 ر ين مح 1049703 صن م ك موال

                                أ ب غوا ت ب ت ن أ م ك ذلحكيم 1049703 ا يم 1049703 ا عل 1049703 ان آ الل 1049703 ه ن إ فری 1049703 ضة ال ع 1049703 د ب 1049703 ن م ه1049703 ب م ت اض 1049703 ي ر ت فيم 1049703 ا م ك عل 1049703 ي جن 1049703 اح ول 1049703 ا فری 1049703 ضة(24- ( 22النساء Artinya Dan janganlah kamu kawini wanita-wanita yang telah dikawini oleh ayahmu terkecuali padamasa yang telah lampau Sesungguhnya perbuatan itu amat keji dan dibenci Allah dan seburuk-burukjalan (yang ditempuh)Diharamkan atas kamu (mengawini) ibu-ibumu anak-anakmu yang perempuansaudara-saudaramu yang perempuan saudara-saudara bapakmu yang perempuan saudara-saudaraibumu yang perempuan anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang laki-laki anak-anakperempuan dari saudara-saudaramu yang perempuan ibu-ibumu yang menyusui kamu saudaraperempuan sepersusuan ibu-ibu istrimu (mertua) anak-anak istrimu yang dalam pemeliharaanmu dariistri yang telah kamu campuri tetapi jika kamu belum campur dengan istrimu itu (dan sudah kamuceraikan) maka tidak berdosa kamu mengawininya (dan diharamkan bagimu) istri-istri anakkandungmu (menantu) dan menghimpunkan (dalam perkawinan) dua perempuan yang bersaudarakecuali yang telah terjadi pada masa lampau sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi MahaPenyayang Dan (diharamkan juga kamu mengawini) wanita yang bersuami kecuali budak-budakyang kamu miliki (Allah telah menetapkan hukum itu) sebagai ketetapan-Nya atas kamu Dandihalalkan bagi kamu selain yang demikian (yaitu) mencari istri-istri dengan hartamu untuk dikawinibukan untuk berzina Maka istri-istri yang telah kamu nikmati (campuri) di antara mereka berikanlahkepada mereka maharnya (dengan sempurna) sebagai suatu kewajiban dan tiadalah mengapa bagi

                                11kamu terhadap sesuatu yang kamu telah saling merelakannya sesudah menentukan mahar ituSesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana (QS an-Nisa 22-24)Dari ayat di atas ditambah keterangan-keterangan lainnya para ulama membagi wanita-wanitayang haram untuk dinikahi itu menjadi dua bagian besarPertama wanita-wanita yang haram untuk dinikahi selamanya Artinya seorang laki-laki tidakboleh menikahi wanita jenis ini kapanpun dan dalam kondisi apapunKedua wanita-wanita yang haram untuk dinikahi untuk sementara waktu Untuk bagian keduaini wanita-wanita tersebut haram untuk dinikahi selama ia berada dalam keadaan khusus(penjelasannya akan dibahas di bawah nanti) dan apabila keadaan tersebut sudah hilang maka ia bolehdinikahiWanita-wanita yang haram dinikahi selamanyaYang termasuk wanita-wanita yang haram untuk dinikahi selamanya (muabbada) ini ada tigakelompokA Haram dinikahi lantaran keturunan (nasab)Wanita-wanita yang haram dinikahi karena nasab (keturunan) ini ada tujuh jenis1 Semua Ibu baik dari pihak ibu maupun dari pihak bapak sampai ke atas yangmelahirkan laki-laki tersebut Maksudnya wanita-wanita yang menyebabkan lakilakiitu lahir (ibu) baik dari pihak ibunya sendiri maupun dari pihak bapaknya sendirisampai ke atas haram untuk dinikahi Misalnya ibunya sendiri ibunya ibu (nenek daripihak ibu) ibunya bapak (nenek dari pihak bapak) ibunya nenek dari pihak ibu ibunyanenek dari pihak bapak dan seterusnya sampai ke atas Wanita-wanita ini semuanyaharam untuk dinikahi selamanya (al-ummahaat)2 Semua Anak perempuan baik dari pihak putra laki-lakinya maupun putriperempuannya terus sampai ke bawah Maksudnya semua wanita yang dilahirkankarena laki-laki tersebut baik anak perempuan itu putri dari putranya maupun dariputrinya Misalnya anak perempuannya sendiri cucu perempuannya dari anakperempuan cucu perempuan dari anak laki-laki anak perempuan dari cucu perempuanatau anak perempuan dari cucu laki-laki sampai ke bawah Semua anak perempuan iniharam untuk dinikahi selamanya (al-banaat)3 Semua Saudari perempuan dari semua pihak dan jihah Misalnya saudariperempuan sekandung saudari perempuan sebapak dan saudari perempuan seibuSemua saudari perempuan ini juga haram untuk dinikahi selamanya (al-akhawaat)4 Semua saudari perempuan ayah (bibi tante dari pihak ayah) sampai ke atas baiksekandung sebapak maupun seibu Misalnya saudari perempuan sekandung ayahsaudari perempuan seibu ayah saudari perempuan seibu saudari perempuan bibinyaayah saudari perempuan bibinya bibi ayah dan seterusnya sampai ke atas Semua bibidari pihak ayah ini haram hukumnya untuk dinikahi (al-ammat)5 Semua saudari perempuan ibu (bibi tante dari pihak ibu) sampai ke atas baiksekandung sebapak maupun seibu Misalnya saudari perempuan sekandung ibusaudari perempuan sebapak ibu saudari perempuan seibu ibu saudari perempuanbibinya ibu saudari perempuan bibinya bibi ibu dan seterusnya sampai ke atas Semuabibi dari pihak ibu ini haram hukumnya untuk dinikahi (al-khalaat)6 Semua anak perempuan dari saudara laki-laki baik sekandung sebapak maupunseibu sampai ke bawah (keponakan dari saudara laki-laki) Misalnya anakperempuan dari saudara laki-laki sekandung anak perempuan dari saudara laki-lakisebapak anak perempuan dari saudara laki-laki seibu anak perempuan dari anak

                                perempuan saudara laki-laki sekandung anak perempuan dari anak perempuan saudaralaki-laki sebapak anak perempuan dari anak perempuan saudara laki-laki seibu anakperempuan dari keponakannya keponakan saudara laki-laki terus sampai ke bawah(banatul akh)7 Semua anak perempuan dari saudari perempuan baik sekandung sebapakmaupun seibu sampai ke bawah (keponakan dari saudari perempuan) Misalnya12anak perempuan dari saudari perempuan sekandung anak perempuan dari saudariperempuan sebapak anak perempuan dari saudari perempuan seibu anak perempuandari anak perempuan saudari perempuan sekandung anak perempuan dari anakperempuan saudari perempuan sebapak anak perempuan dari anak perempuan saudariperempuan seibu anak perempuan dari keponakannya keponakan saudari perempuanterus sampai ke bawah (banatul ukhti) Semua keponakan baik dari pihak saudara lakilakimapun dari saudari perempuan semuanya haram untuk dinikahiDalam sebuah hadits dari Ibnu Abbas dikatakan

                                تع 1049703 الى قول 1049703 ه ق 1049703 رأ ث 1049703 م س 1049703 بع ال 1049703 صهر وم 1049703 ن بع1049703 )) س النسب من حرم قال باس ع ابن عن[ ] (( البخارى رواه أمهاتكم عليكم حرمتArtinya Ibnu Abbas berkata Wanita-wanita yang diharamkan karena keturunan itu adatujuh dan yang diharamkan karena pernikahan juga ada tujuh Ibnu Abbas kemudianmembaca firman Allah dalam surat an-Nisa ayat 22-24 Diharamkan kepada kalianhellip (HRBukhari)Para ulama telah sepakat bahwa ketujuh jenis wanita yang telah disebutkan di atasharam hukumnya untuk dinikahi selamanya Untuk lebih memudahkan menghapal jeniswanita-wanita yang haram untuk dinikahi selamanya ini maka harus diingat bahwa seluruhketurunan dan kerabat si laki-laki semuanya haram untuk dinikahi kecuali empat orang sajayaitu anak perempuan pamannya dari pihak bapak (banatul amm sepupu putrinya om paman) anak perempuan pamannya dari pihak ibu (banatul khal sepupu) anak perempuanbibinya dari pihak bapak (banat ammatih sepupu putrinya bibi) dan anak perempuan bibinyadari pihak ibu (banatul khalah sepupu putrinya bibi) Untuk empat jenis wanita ini bolehuntuk dinikahi dan sisanya tidak boleh untuk dinikahiKeempat jenis wanita tersebut boleh untuk dinikahi berdasarkan firman Allah dalamsurat al-Ahzab ayat 50

                                ف 1049703 اء أ مم 1049703 ا مين 1049703 ك ی ك 1049703 ت مل وم 1049703 ا هن ج 1049703 ور أ ها 1049703 ت ی اأ ی

                                ي ءات ي ت الال واجك ز أ ك ل ا ن ل ل ح أ ا ن إ ي ب الني ت الال ك ت خاال ات ن وب خالك ات ن وب ك عمات ات ن وب عمك ات ن وب ك ي عل ه الل

                                معك ن هاجردون 1049703 ن م ي 1049703 ك ب الن اد ر

                                أ ن إ ي ب لن ل ها فس ن ت وهب ن إ ة مؤمن ة أ وامرل خالصة كحها ن ت س ی ن أ

                                ي 1049703 ك عل وما 1049703 ون واجهم ز أ في هم ي عل ا ضن فر ما ا من عل قد ين مؤمن الك ی ال ي ك ل هم مان ی

                                أ ت ك ملحيما ر ا غفور ه الل ان وآ ج حر

                                ( ( 50األحزاب Artinya Hai Nabi sesungguhnya Kami telah menghalalkan bagimu istri-istrimu yang telahkamu berikan mas kawinnya dan hamba sahaya yang kamu miliki yang termasuk apa yangkamu peroleh dalam peperangan yang dikaruniakan Allah untukmu dan (demikian pula) anakanakperempuan dari saudara laki-laki bapakmu anak-anak perempuan dari saudara perempuanbapakmu anak-anak perempuan dari saudara laki-laki ibumu dan anak-anak perempuan darisaudara perempuan ibumu yang turut hijrah bersama kamu dan perempuan mukmin yangmenyerahkan dirinya kepada Nabi kalau Nabi mau mengawininya sebagai pengkhususanbagimu bukan untuk semua orang mukmin Sesungguhnya Kami telah mengetahui apa yangKami wajibkan kepada mereka tentang istri-istri mereka dan hamba sahaya yang mereka milikisupaya tidak menjadi kesempitan bagimu Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi MahaPenyayang (QS Al-Ahzab 50)B Haram dinikahi lantaran perkawinan (al-mushaharah)Wanita-wanita yang dilarang untuk dinikahi lantaran pernikahan ini adalah sebagaiberikut1 Isteri bapak (ibu tiri)Sehubungan dengan jenis wanita ini dalam sebuah hadits dikatakan13

                                األب ام 1049703 رأة إال یح 1049703 رم م 1049703 ا یحرم 1049703 ون الجاهلي 1049703 ة أه 1049703 ل ان1049703 )) آ ق 1049703 ال عب 1049703 اس اب 1049703 ن عنآب 1049703 اؤآم نك 1049703 ح م 1049703 ا تنكح (( 1049703 وا وال وج 1049703 ل بين 1049703 ز والجمع

                                ع الله فأنزل قال األختينالطب 1049703 رى تف )) [ 1049703 سير األخت 1049703 ين ب 1049703 ين إال 1049703 وا النساء من

                                تجمع )) (( وأن و سلف قد ماصحيح ( 1328 [بسندArtinya Ibnu Abbas berkata Orang-orang jahiliyyah mengharamkan semua wanitayang diharamkan dalam ajaran Islam kecuali isteri bapak dan bolehnya menikahi kakakberadik sekaligus Kemudian turun firman Allah Janganlah kalian menikahi wanitawanitayang telah dinikahi oleh bapak-bapak kamu kecuali apa yang telah berlakudahulu (QS An-Nisa 22) dan Dan dilarang juga menikahi kakak beradik sekaligus(QS An-Nisa 23) (Dalam Tafsir ath-Thabari dengan sanad Sahih (8hal 132)Dengan ayat ini para ulama telah sepakat bahwa yang termasuk diharamkanuntuk dinikahi selamanya juga itu adalah wanita-wanita yang sudah atau pernahdinikahi oleh ayahnya baik wanita tersebut telah didukhul (disetubuhi) oleh ayahnyaataupun belum

                                بعثن (( 1049703 ى ق 1049703 ال تری 1049703 د أی 1049703 ن ل 1049703 ه فقل 1049703 ت رای 1049703 ة ه1049703 ومع عم 1049703 ى لقي 1049703 ت ق 1049703 ال الب 1049703 راء ع 1049703 نأض 1049703 رب أن رجل 1049703 أمرنى إلى وسلم عليه الله صلى الله رسول

                                ف أبيه امرأة نكح[ ] (( والحاآم داود أبو رواه ماله وآخذ عنقهArtinya Al-Bara berkata Suatu hari saya bertemu dengan paman saya yang sedangmembawa bendera Saya lalu bertanya Mau kemana paman Ia menjawab Saya

                                diutus oleh Rasulullah Saw untuk membunuh dan mengambil harta laki-laki yangmenikahi isteri bapaknya (HR Abu Dawud dan Hakim)Dari hadits ini didapati bahwa laki-laki yang menikahi wanita-wanita yangpernah dinikahi oleh bapaknya harus dibunuh dan diambil hartanya Ini menunjukkansaking kerasnya larangan tersebut Dari sini para ulama kemudian berkesimpulanbahwa isteri bapak haram untuk dinikahi selamanya2 Ibunya isteri (mertua perempuan)Ketika seorang laki-laki telah menikah dengan seorang wanita maka ibu dari isterinyatadi (mertua) menjadi haram untuk dinikahi baik isterinya tersebut telah didukhul(disetubuhi) maupun belum Hal ini dikarenakan mertua masuk dalam keumuman suratan-Nisa ayat 23 Dan diharamkan juga ibu-ibu isteri-isteri kalian Termasuk kedalam jenis ini juga ibunya mertua dan ibunya bapak mertua3 Anak isteri (anak tiri ar-rabibah)Apabila sebelum menikah si isteri sudah mempunyai anak perempuan maka si lakilakitidak boleh menikahi putri dari isterinya itu Namun para ulama mensyaratkantidak bolehnya menikahi anak perempuan dari isteri itu apabila ibunya (isteri si laki-lakitersebut) telah disetubuhinya Namun apabila misalnya ia menikahi isterinya kemudiancerai sebelum melakukan hubungan badan maka laki-laki tadi boleh menikahi anakperempuannya Hal ini didasarkan pada firman Allah dalam surat an-Nisa ayat 23 diatas yang berbunyi

                                م ل ن فإ هن ب م ت ل دخ ي ت الال م ك ائ س ن من م حجورآ في ي ت الال م ك ب ائ ب ورم ت ل دخ وا ون ك تم ك ي عل اح ن ج فال هن ب

                                Artinya (dan diharamkan kepadamu) anak-anak istrimu yang dalam pemeliharaanmudari istri yang telah kamu campuri tetapi jika kamu belum campur dengan istrimu itu(dan sudah kamu ceraikan) maka tidak berdosa kamu mengawininyahellip(QS An-Nisa23)Termasuk ke dalam hukum ini adalah anak perempuan dari putra putri isterinya144 Isteri anak kandung sendiri (menantu)Seorang laki-laki juga tidak boleh menikahi isteri anak laki-lakinya berdasarkan firmanAllah dalam surat an-Nisa ayat 23 di atas

                                م ك ب صال أ من ذین ال م ك ائ ن ب أ ل ئ وحال

                                Artinya (dan diharamkan bagimu) istri-istri anak kandungmu (menantu) (QS An-Nisa 23)Di samping isteri anak kandung sendiri juga diharamkan isteri anak dari susuan hal inididasarkan pada hadits berikut ini

                                م 1049703 ن یح 1049703 رم م 1049703 ا الرض 1049703 اع م 1049703 ن یح (( 1049703 رم وس 1049703 لم 1049703 هعلي الله ص 1049703 لى الله رس 1049703 ول ق 1049703 ال

                                )) [ ( 8والطبرى ( ( 471 149) آثير ابن تفسير 1النسبArtinya Rasulullah Saw bersabda Diharamkan wanita-wanita karena sesususebagaimana diharamkannya wanita-wanita karena keturunan (Lihat dalam Tafsir IbnKatsir 1471 dan Tafsir ath-Thabari 8149)Para ulama dalam hal ini tidak memasukan anak perempuan dari isteri anakkandung (anak perempuan dari menantu) atau anak perempuan dari anak isteri (anak

                                perempuan dari anak tiri) sebagai halilah Oleh karena itu seseorang boleh menikahianak perempuan dari menantu dan anak perempuan dari anak tiriUntuk memudahkan mengingat dan menghapal jenis wanita-wanita yang haramuntuk dinikahi karena pernikahan maka dapat dikatakan bahwa semua wanita yangterkait karena pernikahan semuanya boleh dinikahi oleh laki-laki kecuali empat orangsaja yaitu isteri bapaknya (ibu tiri) mertua perempuan anak perempuan dari isterinyayang telah disetubuhi (anak tiri tapi ibunya sudah disetubuhi) dan isteri anakkandungnya (menantu)C Haram dinikahi lantaran susuan (muharramaat bir radha)Wanita-wanita yang satu susu juga haram untuk dinikahi Hal ini didasarkan padaketerangan berikut ini

                                ضاعة الر من م ك خوات وأ م ك ضعن ر أ ي ت الال م ك مهات

                                وأArtinya (Diharamkan kepadamu) ibu-ibumu yang menyusui kamu saudara perempuansepersusuan (QS An-Nisa 23)Dalam sebuah hadits dikatakan

                                الن 1049703 (( سب م 1049703 ن یح 1049703 رم م 1049703 ا الرض 1049703 اع م 1049703 ن لم 1049703 رمیح(( 1049703 وس علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى الله رس 1049703 ول قال

                                [ مسلم و البخارى [أخرجهArtinya Rasulullah Saw bersabda Diharamkan wanita-wanita karena sesusu sebagaimanadiharamkannya wanita-wanita karena keturunan (HR Bukhari Muslim)Oleh karena itu pada hakikatnya wanita-wanita yang diharamkan karena sebab satususuan ini sama dengan wanita-wanita yang diharamkan karena factor keturunan Hanya sajadalam sebab satu susu ini ditambahkan bahwa wanita yang menyusui posisinya sama denganibu kandungDengan demikian wanita-wanita yang tidak boleh dinikahi lantaran satu susu ini adalahsebagai berikut1 Wanita yang menyusui dan ibu dari wanita yang menyusui karena ia dipandang sebagai ibukandungnya sendiri2 Anak-anak perempuan dari wanita yang menyusui tersebut karena mereka dipandangsebagai saudari-saudari perempuannya3 Saudari perempuan baik sekandung seayah maupun seibu karena dipandang sebagai bibiatau tantenya4 Anak perempuan dari putri wanita yang menyusui tadi karena dipandang sebagai anakperempuan dari saudari perempuannya5 Ibu dari suami yang menyusui karena dipandang sebagai neneknya156 Saudari perempuan dari suami wanita yang menyusui karena dipandang sebagaibibitantenya7 Anak perempuan dari putra laki-laki wanita yang menyusui karena dipandang sebagai anakperempuan dari saudara laki-lakinya (keponakan)8 Anak perempuan dari suami wanita yang menyusui meskipun dari isterinya yang lainkarena dipandang sebagai saudari sesusu dari jihat ayah9 Saudari-saudari perempuan dari suami wanita yang menyusui karena mereka dipandangsebagai tante-tantenya10 Isteri-isteri lain dari suami wanita yang menyusui karena mereka dipandang sebagai isteribapaknya

                                11 Isteri dari anak yang menyusui haram dinikahi oleh suami dari wanita yang menyusuikarena dipandang sebagai menantunya12 Apabila yang menyusui itu seorang perempuan maka suami dari wanita yang menyusuitidak boleh menikahinya karena dipandang sebagai puterinya Demikian juga tidak bolehdinikahi oleh saudara laki-laki si suami tadi karena ia dipandang sebagai pamannya jugatidak boleh dinikahi oleh bapak dari si suami tadi karena ia dipandang sebagai kakeknyaHal yang harus diperhatikan bahwa dalam masalah sebab susuan ini keharamanmenikahi wanita-wanita di atas hanyalah haram bagi laki-laki yang menyusunya saja dan tidaktermasuk saudara atau kerabat dari laki-laki yang menyusu tersebut Oleh karena itu saudaralaki-laki dari laki-laki yang menyusu boleh menikahi anak perempuan wanita yang menyusuisaudaranya itu karena ia tidak ikut menyusu kepada wanita tersebut Dan karenanya anakperempuan dari wanita yang menyusui sauadaranya itu menjadi wanita asing bagi dirinya dankarenanya ia boleh menikahinya meskipun anak perempuan tersebut dipandang sebagai saudariperempuan dari saudara laki-laki yang menyusu kepada ibunya tersebut Untuk lebihmemudahkan kaidahnya bahwa semua orang yang sama-sama berkumpul dalam menete padasatu susu maka mereka dipandang sebagai bersaudara Semua wanita-wanita yang terkaitkarena sebab susuan haram untuk dinikahi selamanyaSyarat-syarat yang berkaitan dengan wanita yang haram dinikahi lantaran satu susuan1 Menyangkut jumlah susuan yang diharamkanPara ulama berbeda pendapat mengenai batas jumlah minimal susuan sehingga ia haramuntuk dinikahi Pada dasarnya dalam hal ini para ulama terbagi empat pendapatPendapat pertama mengatakan bahwa meskipun hanya satu kali nete ataupun lebihtetap haram untuk dinikahi Pendapat ini adalah pendapatnya jumhur ulama Abu HanifahMalik Tsauri Imam Laits dan lainnyaPendapat ini beralasan bahwa dalam banyak keterangantidak disebutkan batasan dan jumlah tertentu yang mensyaratkan haramnya seorang wanitalantaran susuan Oleh karena itu harus dipahami secara umum bahwa selama ia pernah menetemeskipun hanya satu kali tetean maka ia haram untuk dinikahiMenanggapi hadits-hadits yang menyebutkan jumlah tertentu dalam menetenya inisebagaimana akan disebutkan di bawah ini jumhur ulama mengatakan bahwa keterangan inidiperselisihkan apakah betul dari Siti Aisyah karena beragamnya jumlah batasan tersebutOleh karena itu harus dikembalikan kepada jumlah paling sedikit ia dipandang sebagai satususuan yaitu satu kali Di samping itu dalam sebuah riwayat dikatakan

                                رض 1049703 عتان أو رض 1049703 عة أتح 1049703 رم رج 1049703 ل س 1049703 أله عم 1049703 ر ن1049703 اب س 1049703 مع أن 1049703 ه دین 1049703 ار ب 1049703 ن عم 1049703 رو ع 1049703 نالم 1049703 mdash ؤمنين أمي 1049703 ر إن من (( 1049703 ل األخت نعلم ما فقال

                                (( رج فقال ا حرام إال الرضاعةق 1049703 ضاء عم 1049703 ر اب 1049703 ن فق 1049703 ال رض 1049703 عتان وال رض 1049703 عة رم1049703 تح ال أن mdash 1049703 ه یزعم الزبير ابن یرید ] (( بإسناد البيهقى أخرجه المؤمنين أمير وقضاء قضائك من خير اللهصحيح]Artinya Amr bin Dinar pernah mendengar Ibn Umar ditanya oleh seorang laki-laki Apakahdiharamkan pula (wanita) meskipun hanya satu atau dua kali tetean Ibnu Umar menjawabKami tidak mengetahui saudari sesusu itu kecuali haram hukumnya untuk dinikahi Seoranglaki-laki lalu berkata kembali Sesungguhnya amirul mukmininmdashyang dimaksudkannya16

                                adalah ibn az-Zubairmdashmenganggap bahwa kalau hanya satu atau dua tetean tidak haram IbnuUmar menjawab Ketentuan dari Allah tentu lebih baik daripada ketentuan dan keputusankamu dan keputusan amirul mukminin (HR Baihaki dengan sanad yang shahih)Pendapat kedua mengatakan bahwa yang haram dinikahi itu apabila telah menete tigakali atau lebih Sedangkan kalau ia hanya menete satu atau dua kali maka wanita tersebutboleh dinikahi Pendapat ini adalah pendapatnya Dhahiriyyah Ibn Mundzir dan Abu Ubaidserta Ishak Alasan yang dikemukakannya diantaranya adalah hadits berikut ini

                                والم 1049703 صتان الم 1049703 صة تح 1049703 رم ال وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله 1049703 لىص الله رس 1049703 ول ق 1049703 ال قالت عائشة عن

                                [ مسلم [أخرجهArtinya Siti Aisyah berkata Rasulullah Saw bersabda Tidak haram untuk dinikahi kalauhanya satu atau dua kali isapan (HR Muslim)Pendapat ketiga mengatakan bahwa yang haram dinikahi itu apabila telah menete limakali atau lebih Pendapat ini adalah pendapat Imam SyafiI Ibn Hazm Atha dan Thawus Diantara dalil yang dijadikan alasan kelompok ini adalah

                                ث 1049703 م یح 1049703 رمن معلوم 1049703 ات رض 1049703 عات ع 1049703 شر الق 1049703 رآن ن1049703 م أن 1049703 زل فيم 1049703 ا آ 1049703 ان قال 1049703 ت عائشة عنم 1049703 ن یق 1049703 رأ فيم 1049703 ا وه 1049703 ن وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله ول 1049703 لى

                                ص رس 1049703 الله فت 1049703 وفى معلوم 1049703 ات بخم 1049703 س نسخ[ داود [ وأبو مسلم أخرجه القرآنArtinya Siti Aisyah berkata Di antara yang telah diturunkan dalam al-Quran adalah bahwasepuluh kali tetean yang diketeahui dan tertentu adalah diharamkan untuk dinikahi Kemudianjumlah tersebut dihapus menjadi lima kali tetean yang diketahui Setelah itu Rasulullah Sawmeninggal dan lima kali tetean itu termasuk yang terdapat dalam al-Quran (HR Muslim danAbu Dawud)Dalam ilmu al-Quran hal demikian termasuk ayat yang telah dihapuskan bacaannyaakan tetapi hukumnya masih tetap ada dan berlakuPendapat keempat mengatakan bahwa yang haram untuk dinikahi itu adalah apabilatelah menete sepuluh kali atau lebih Apabila kurang dari itu maka tidak haram untuk dinikahiPendapat ini diriwayatkan dari Siti Aisyah dan Hafsah Di antara dalil kelompok ini adalah

                                بن 1049703 ت وهو mdash 1049703 وم به أرسلت المؤمنين أم عائشة أن سالم عنآلث mdash أم أختها إلى یرضع

                                س 1049703 الم ق 1049703 ال عل 1049703 ى ی 1049703 دخل حت 1049703 ى رض 1049703 عات 1049703 شرع أرض 1049703 عيه فقال 1049703 ت ال 1049703 صدیق بك 1049703 ر أب 1049703 ى

                                رض 1049703 عات ث 1049703 الث غي 1049703 ر ثالث 1049703 عنى آلثوم أم فأرضعتنىترض فلم مرضت ثم رضعات

                                أخرج )) [ 1049703 ه رض 1049703 عات ع 1049703 شر عائشة 1049703 ى على أدخل أآن فلمل تتم لم آلثوم أم أن أجل من

                                صحيح بإسناد والبيهقى [مالكArtinya Dari Salim bahwasannya siti Aisyah Ummul mukminin pernah mengirimnya (Salim)

                                ketika ia masih menete kepada saudarinya Ummu Kultsum putrinya Abu Bakar Shidiq SitiAisyah berkata Susui dia sepuluh kali susuan lalu berikan kepada saya Salim berkata UmmuKultsum lalu menyusui saya sebanyak tiga kali susuan kemudian ia sakit sehingga ia hanyamenyusui saya tiga kali saja Saya tidak pernah datang lagi ke siti Aisyah karena UmmuKultsum belum menyempurnakan sepuluh kali susuannya (HR Malik dan Baihaki dengansanad yang sahih)Apabila kita perhatikan dari keempat pendapat di atas penulis lebih condong untukmengambil pendapat ketiga yang mengatakan bahwa batasan minimal wanita susuan tersebutadalah apabila ia telah menete lima kali atau lebih Hal ini dikarenakan dalil yangdikemukakannya di samping sahih juga dalam redaksinya sangat jelas sebagai qaid (pembatas)dari dalil-dalil yang muthlak (belum dibatasi)Sedangkan pendapat yang mengatakan satu atau dua kali susuan tidak diharamkanmeskipun haditsnya shahih akan tetapi redaksi haditsnya tidak jelas menunjukkan hal itu Katasatu atau dua kali tidak diharamkan tidak berarti hanya untuk tiga kali susuan akan tetapi17boleh jadi juga untuk lima kali susuan Karena banyak ihtimal (kemungkinan) inilah makapendapat tersebut menjadi lemah adanyaPendapat pertama juga yang mengatakan tidak dibatasi jumlah susuannya tidak bisadijadikan pegangan karena kemutlakan hadits tersebut di qaid kan oleh keterangan lain yaituketerangan yang mengatakan lima kali susuan Karenanya hukumnya pun harus dibawakepada hokum muqayyad bukan hokum muthlak lagiPendapat keempat yang mengatakan sepuluh kali susuan juga tidak dapat dijadikanpegangan Karena hadits yang disodorkan bukan sebagai batasan akan tetepi hanya ikhbar(beita informasi) saja Hal ini dikarenakan dalam keterangan dari Siti Aisyah yang laindikatakan bahwa yang haram dinikahi itu juga apabila menete lima kali susuan Dengandemikian penulis lebih condong untuk mengambil pendapat ketiga bahwa wanita yang haramdinikahi lantaran susuan itu apabila telah menyusui lima kali atau lebih Kurang dari itu tidakmenjadi haram hukumnya Wallahu alam2 Menyangkut usia bayi yang menyusunyaPara ulama berbeda pendapat mengenai usia bayi yang menyusui tersebut sehinggamenyebabkan wanita tersebut haram untuk dinikahiPendapat pertama yaitu pendpatnya Jumhur ulama di antaranya Imam Malik SyafiIAhmad dan Imam Auzai bahwa susuan yang diharamkan itu pada usia dua tahun pertama sajaAdapun kalau dia menete pada usianya yang ke tiga empat tahun atau lebih tidak menjadikanharam untuk dinikahi Di antara dalil yang disodorkan kelompok ini adalah

                                الرضاعة ) یتم أن أراد لمن آاملين حولين أوالدهن یرضعن والوالدات 233البقرة(

                                Artinya Dan ibu-ibu itu menyusui putra-putranya selama dua tahun secara sempurna Hal itubagi mereka yang hendak menyempurnakan susuannya (QS Al-Baqarah 233)

                                بإس 1049703 ناد البيهق 1049703 ى أخرج )) [ 1049703 ه الح 1049703 ولين ف 1049703 ى آ 1049703 ان 1049703 ام إال رض (( 1049703 اع ال عب 1049703 اس اب 1049703 ن ق 1049703 ال

                                [صحيحArtinya Ibnu Abbas berkata Bukan disebut menyusui kecuali selama dua tahun (HRBaihaki dengan sanad yang sahih)Pendapat kedua yaitu pendapatnya Imam Abu Hanifah bahwa usia susuan yangmenyebabkan haram untuk dinikahi itu adalah selama tiga puluh bulan Dalil yang

                                dikemukakannya adalah

                                ( األحقاف ( شهرا ثالثون وفصاله 15وحملهArtinya Dan mengandungnya sampai menyapihnya selama tiga puluh bulan (QS Al-Ahqaf15)Pendapat ketiga mengatakan bahwa menyusui ketika sudah besar maupun ketika masihkecil sama saja menyebabkan haram untuk dinikahi Pendapat ini adalah pendapatnyaDhahiriyyah Atha dan Imam Laits Di antara dalil yang dikemukakan pendapat ini adalah

                                ی 1049703 ا فقال 1049703 ت وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى النب 1049703 ي 1049703 ىإل سهيل بنت لة سه جاءت قالت عائشة عن

                                النب 1049703 ي فق ) 1049703 ال حليف 1049703 ه وه ( 1049703 و س 1049703 الم دخ 1049703 ول ة 1049703 نحذیف 1049703 م أب 1049703 ى وج 1049703 ه فى أرى إنى الله رسولفتب 1049703 سم آبي 1049703 ر رج 1049703 ل وه 1049703 و أرض 1049703 عه وآي 1049703 ف 1049703 ت

                                قال)) ارض (( 1049703 عيه وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى (( آبير رجل أنه علمت قد وقال وسلم عليه الله صلى الله رسول[ مسلم[ أخرجهArtinya Siti Aisyah berkata Sahlah bint Suhail datang kepada Nabi Saw sambil berkataWahai Rasulullah Saw sesungguhnya saya melihat muka Abu Hudzaifah ketika membawaSalim Rasulullah Saw lalu bersabda Susuilah dia Sahlah berkata Bagaimana sayamenyusuinya sementara dia sudah besar Rasulullah Saw tersenyum lalu bersabda kembaliSaya tahu bahwa dia sudah besar (tapi tidak mengapa susuilah) (HR Muslim)Dari ketiga pendapat di atas hemat penulis pendapat Jumhur ulama yang mengatakanbahwa yang menjadikan haram untuk dinikahi itu adalah apabila menyusuinya pada dua tahunpertama saja Hal ini dikarenakan keterangan-keterangan yang berbicara seputar hal ini sangatjelas dan shahih Namun demikian apabila karena suatu keperluan orang yang sudah besar pun18harus disusui tentu menjadi haram juga Demikian sebagaimana dikemukakan oleh ImamSyaukani dan Ibnu Taimiyyah dalam al-Majmunya3 Shifat susuan yang diharamkanPembahasan ini menyangkut apakah susuan yang diharamkan itu disyaratkan harusmengisap langsung dari tete si wanita tersebut Ataukah termasuk juga sekalipun melaluidiminum dalam gelas setelah diperas terlebih dahulu Dalam hal ini para ulama terbagi duapendapatPendapat pertama yaitu pendapat Jumhur ulama mengatakan bahwa baik si bayitersebut menyusunya langusung dengan cara menempelkan mulutnya pada tete wanita danmengisapnya maupun tidak langsung seperti itu misalnya melalui diminum di gelas setelahdiperas terlebih dahulu tetap semuanya menjadikan wanita haram untuk dinikahiSedangkan menurut pendapat Dhahiriyyah dan Imam Laits bahwa susuan yangdiharamkan itu apabila langsung melalui isapan ke tetanya secara langsung Adapun apabila sibayi tersebut menetenya tidak langsung misalnya melalui gelas atau dicampur denganmakanan maka tidak menjadi haramNamun penulis lebih cenderung untuk mengatakan bahwa pendapat Jumhur lah yanglebih kuat bahwa baik langsung maupun tidak tetap termasuk susuan dan karenanya haramuntuk dinikahi Hal ini karena maksud dari susuan itu adalah untuk menghilangkan rasa laparsi bayi sekaligus memberikannya makanan Dan ketika ia menyusu langsung ataupun tidak

                                langsung sama-sama mengenyangkan si bayi maka hukumnya pun sama yaitu haram untukdinikahi Hal ini dipertegas lagi berdasarkan sebuah hadits yang mengatakan

                                أخرج )) [ 1049703 ه المجاع 1049703 ة م 1049703 ن الرض 1049703 اعة إنم (( 1049703 ا وس 1049703 لم ه1049703 علي الله ص 1049703 لى الله رس 1049703 ول ق 1049703 ال

                                ومسلم [البخارىArtinya Rasulullah Saw bersabda Bahwasannya susuan itu karena kelaparan (si bayi) (HRBukhari Muslim)Wanita-wanita yang haram dinikahi sementara (muaqqata)Adapun wanita-wanita yang haram untuk dinikahi sementara waktu sampai penyebabnyahilang di antaranya adalah sebagai berikut1 Saudari perempuan si Isteri (menikahi kakak beradik secara langsung tidak boleh)Para ulama telah sepakat bahwa seorang laki-laki tidak boleh menikahi seorang wanitasekaligus bersama saudari kandungnya dalam waktu bersamaan Namun apabila si isterinya itumeninggal atau telah dicerai maka si suami boleh untuk menikahi saudari kandung mantanisterinya tadi Hal ini sebagaimana difirmankan oleh Allah dalam surat an-Nisa ayat 23

                                لف س قد ما ال إ ن ي ت خ األ ن ي ب جمعوا ت ن وأArtinya (Diharamkan juga bagi kamu) dan menghimpunkan (dalam perkawinan) duaperempuan yang bersaudara kecuali yang telah terjadi pada masa lampau (QS An-Nisa 23)2 Apabila seorang kafir masuk Islam sementara ketika dia kafir telah menikahi dua orangperempuan kakak beradik secara bersamaan maka ia harus memilih salah satunya danmeninggalkan yang lainnya Hal ini sebagaimana terdapat dalam sebuah hadits dhaifbahwasannya Fairuz ad-Dailamy datang kepada Rasulullah Saw seraya berkata WahaiRasulullah Saw saya telah masuk Islam akan tetapi saya mempunya dua isteri kakak beradikMaka Rasulullah Saw menyuruhnya untuk memilih salah satu dari keduanya menurut yang iakehendaki dan sukai (HR Turmudzi dan Abu Dawud)3 Bibi tante dari si isteriSeorang laki-laki tidak boleh menikahi seorang wanita secara bersamaan denganbibinya tantenya baik bibinya ini dari pihak bapaknya ataupun ibunya Namun apabila siisterinya tadi meninggal atau telah diceraikan maka ia boleh menikahi bibinya tadi Hal inididasarkan pada sebuah hadits yang mengatakan19

                                الم 1049703 رآة ب 1049703 ين یجم (( 1049703 ع ال ق 1049703 ال وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله لى1049703 ص الله رس 1049703 ول أن هری 1049703 رة أب 1049703 ى ع 1049703 ن[ ] (( ومسلم البخارى أخرجه وخالتها المرأة بين وال وعمتهاArtinya Dari Abu Hurairah bahwasannya Rasulullah Saw pernah bersabda Tidak bolehdinikahi secara bersamaan antara seorang wanita dengan bibinya baik bibinya dari pihak ayah(ammah) maupun dari pihak ibu (khalah) (HR Bukhari Muslim)4 Wanita yang telah ditalak tiga tidak boleh menikah dengan mantan suaminya kecuali iatelah menikah terlebih dahulu dengan laki-laki lain Hal ini sebagaimana akan dijelaskannanti pada pembahasan thalak (pada makalah-makalah berikutnya) Di antara dalilnya adalah

                                ن أ هم 1049703 ا ي عل جن 1049703 اح فل 1049703 ا قه 1049703 ا طل ن ف 1049703 إ ه قها 1049703 ر طل ن فإغي وجا ز كح ن ت ى حت عد ب من ه ل حل ت فال

                                البق ( 1049703 رة ن م 1049703 و عل ی ق 1049703 وم ل ه 1049703 ا ن ي ب ی الل 1049703 ه ح 1049703 دود ه 1049703 كل الل 1049703 وت ح 1049703 دود قيم 1049703 ا ی ن أ ظن 1049703 ا ن إ ع 1049703 ا اج ر ت ی(230Artinya Kemudian jika si suami mentalaknya (sesudah talak yang kedua) maka perempuanitu tidak lagi halal baginya hingga dia kawin dengan suami yang lain Kemudian jika suamiyang lain itu menceraikannya maka tidak ada dosa bagi keduanya (bekas suami pertama danistri) untuk kawin kembali jika keduanya berpendapat akan dapat menjalankan hukum-hukumAllah Itulah hukum-hukum Allah diterangkan-Nya kepada kaum yang (mau) mengetahui(QS Al-Baqarah 230)5 Wanita yang menikah dengan laki-laki lain atau berada pada masa iddah dengan lakilakilain sehingga wanita tersebut dicerai dan habis masa iddahnya (pembahasan masalahIddah ini akan dijelaskan lebih lanjut dalam makalah berikutnya) Apabila wanita tersebut telahdicerai oleh suaminya dan telah habis masa iddahnya maka laki-laki lain boleh menikahinya6 Wanita yang sadang melakukan Ihram tidak boleh menikah atau dinikahkan sampai iatahallul (beres dari ihramnya) Ketika ia telah tahallul maka boleh seorang laki-laki atauwanita untuk menikah atau dinikahkan Hal ini didasarkan kepada hadits berikut ini

                                وال عليه 1049703 رم الله صلى الله رسول قال قال عفان بن عثمان عنالمح (( ینكح ال وسلم

                                [ ] (( والترمذى مسلم أخرجه یخطب وال ینكحArtinya Utsman bin Affan berkata Rasulullah Saw bersabda Orang yang sedang melakukanihram tidak boleh menikah dinikahkan ataupun meminang (HR Muslim dan Turmudzi)7 Wanita musyrikah (seperti yang beragama Majusi dan lainnya) sampai dia masuk IslamWanita yang musyrikah tidak boleh dinikahi sampai ia masuk Islam Hal ini berdasarkan ayat

                                ول 1049703 ا م ك عجب 1049703 ت أ ول 1049703 و ة رآ م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر مؤمن 1049703 ة ة1049703 م وأل ی 1049703 ؤمن حت 1049703 ى ات رآ مش ال كحوا ن ت والئ 1049703 ك ول أ م ك عج 1049703 ب أ ول 1049703 و رك م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر م 1049703 ؤمن د1049703 عب ول ؤمن 1049703 وا ی حت 1049703 ى ين رآ م 1049703 ش ال كح 1049703 وا ن ته 1049703 م عل ل لن 1049703 اس ل ات 1049703 ه ءای ن ب 1049703 ي وی ذن 1049703 ه إ ب ة مغف 1049703 ر وال ة1049703 جن ال ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعو والل 1049703 ه الن 1049703 ار ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعون[ البقرة [ ون ر

                                ذآ ت 221یArtinya Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik sebelum mereka berimanSesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik walaupun diamenarik hatimu Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanitamukmin) sebelum mereka beriman Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dariorangmusyrik walaupun dia menarik hatimu Mereka mengajak ke neraka sedang Allahmengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya(perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran (QS Al-Baqarah 221)Hanya saja para ulama mengecualikan musyrikah ini dengan ahli kitabArtinya wanitaahli kitab (Yahudi dan Nashrani) boleh dinikahi oleh orang Muslim Hal ini didasarkan padaayat berikut ini20

                                ه 1049703 م ل ح 1049703 لcurren م وطع 1049703 امك ك 1049703 م ل ح 1049703 لcurren كت 1049703 اب ال ذین 1049703 واوت ال 1049703 أ وطع 1049703 ام ب 1049703 ات الطي ك 1049703 م ل ح 1049703 ل

                                أ ي 1049703 وم الذا إ م ك ل ق 1049703 ب 1049703 ن م كت 1049703 اب ال وت 1049703 وا أ ال 1049703 ذین 1049703 ن م ات 1049703 صن

                                مح وال مؤمن 1049703 ات ال 1049703 ن م ات مح 1049703 صن والیم 1049703 ان اإل ب ف 1049703 ر ك ی وم 1049703 ن خ 1049703 دان أ هن 1049703 ذي جور أ موهن ت ي ءات

                                خ مت وال افحين مس ر غي ين محصن( المائدة ( رین خاس ال من ة خر اآل في وهو ه عمل ط حب 5فقدArtinya Pada hari ini dihalalkan bagimu yang baik-baik Makanan (sembelihan) orang-orangyang diberi Al Kitab itu halal bagimu dan makanan kamu halal (pula) bagi mereka (Dandihalalkan mangawini) wanita yang menjaga kehormatan diantara wanita-wanita yang berimandan wanita-wanita yang menjaga kehormatan di antara orang-orang yang diberi Al Kitabsebelum kamu bila kamu telah membayar mas kawin mereka dengan maksud menikahinyatidak dengan maksud berzina dan tidak (pula) menjadikannya gundik-gundik Barangsiapayang kafir sesudah beriman (tidak menerima hukum-hukum Islam) maka hapuslah amalannyadan ia di hari kiamat termasuk orang-orang merugi (QS Al-Maidah 5)Namun persoalannya apakah Yahudi dan Kristen sekarang masih dapat disebut AhliKitab ataukah sudah termasuk Musyrik mengingat ajarannya kini banyak diselewengkan dansudah bukan seperti aslinya dahulu Ini juga menjadi bahan perdebatan Untuk masalah iniinsya Allah penulis akan membahasnya dalam satu makalah khusus pada minggu-mingguberikutnyaNamun untuk wanita muslimah tidak boleh menikah dengan laki-laki non muslim Halini didasarkan pada ayat sebagaimana telah disebutkan sebelumnya

                                ول 1049703 ا م ك عجب 1049703 ت أ ول 1049703 و ة رآ م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر مؤمن 1049703 ة ة1049703 م وأل ی 1049703 ؤمن حت 1049703 ى ات رآ مش ال كحوا ن ت والئ 1049703 ك ول أ م ك عج 1049703 ب أ ول 1049703 و رك م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر م 1049703 ؤمن د1049703 عب ول ؤمن 1049703 وا ی حت 1049703 ى ين رآ م 1049703 ش ال كح 1049703 وا ن ته 1049703 م عل ل لن 1049703 اس ل ات 1049703 ه ءای ن ب 1049703 ي وی ذن 1049703 ه إ ب ة مغف 1049703 ر وال ة1049703 جن ال ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعو والل 1049703 ه الن 1049703 ار ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعون[ البقرة [ ون ر

                                ذآ ت 221یArtinya Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik sebelum mereka berimanSesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik walaupun diamenarik hatimu Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanitamukmin) sebelum mereka beriman Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dariorangmusyrik walaupun dia menarik hatimu Mereka mengajak ke neraka sedang Allahmengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya(perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran ((QS Al-Baqarah 221)Juga berdasarkan ayat lain berikut ini

                                ن ف 1049703 إ هن ات 1049703 ان مهاجر ات مؤمن ال م جاءآ ذا إ وا ءامن ذین ال ها ی اأ ی

                                یم إ ب م عل أ ه الل وهن ن ح فامت

                                ه 1049703 ن ل حل 1049703 ون ی ه 1049703 م ول 1049703 ا ه 1049703 م ل ح 1049703 لcurren ه 1049703 ن ل 1049703 ا ى 1049703 اركف ل 1049703 ال إ جع 1049703 وهن ر ت فل 1049703 ا مؤمن 1049703 ات م 1049703 وهن مت عل( ( 10الممتحنة Artinya Hai orang-orang yang beriman apabila datang berhijrah kepadamu perempuanperempuanyang beriman maka hendaklah kamu uji (keimanan) mereka Allah lebihmengetahui tentang keimanan merekamaka jika kamu telah mengetahui bahwa mereka (benarbenar)beriman maka janganlah kamu kembalikan mereka kepada (suami-suami mereka)orang-orang kafir Mereka tiada halal bagi orang-orang kafir itu dan orang-orang kafir itu tiadahalal pula bagi mereka (QS Al-Mumtahanah 10)Makalah ini special dipersembahkan untuk kawan-kawan tercinta siswa siswi Sekolah IndonesiaCairo (SIC) pada pengajian rutin remaja Sabtuan di Mesjid Indonesia Kairo EgyptEmail aepmesiryahoocomQatamea 13 Mei 2005 pukul 200 malam

                                21

                                Perceraian dalam IslamDari Wikipedia Bahasa Melayu ensiklopedia bebas

                                Lompat ke pandu arah gelintar

                                Sebahagian daripada siri

                                Fiqh Islam(suatu disiplin kajian Islam)

                                Bidang-bidang

                                Ekonomi

                                Politik

                                Perkahwinan

                                o Peminangan

                                o Mas kahwin

                                o Akad nikah

                                o Walimatulurus

                                o Nikah mutah

                                o Perceraian

                                o Poligami

                                o Nasab

                                o Seks

                                Jenayat

                                Adab

                                Ibadah

                                Kebersihan

                                Ketenteraan

                                Kotak ini papar bull bincang bull sunting

                                Di dalam Islam penceraian merupakan sesuatu yang dilaknat oleh Islam tetapi diharuskan dengan alasan dan sebab-sebab tertentu Penceraian boleh dilakukan dengan cara talak fasakh dan khuluk atau tebus talak

                                Isi kandungan

                                [sorok]

                                1 Talak o 11 Hukum talak

                                o 12 Rukun talak

                                o 13 Contoh lafaz talak

                                o 14 Jenis talak

                                141 Talak rajrsquoi

                                142 Talak bain

                                143 Talak sunni

                                144 Talak bidrsquoi

                                145 Talak taklik

                                2 Fasakh

                                o 21 Cara melakukan fasakh

                                3 Khuluk atau tebus talak

                                o 31 Tujuan khuluk

                                4 Rujuk

                                o 41 Hukum rujuk

                                o 42 Rukun rujuk

                                o 43 Contoh lafaz rujuk

                                431 Lafaz sarih

                                432 Lafaz kinayah

                                5 Lihat juga

                                o 51 Pautan Luar

                                [sunting] Talak

                                Talak menurut bahasa bermaksud melepaskan ikatan dan menurut syarak pula talak membawa maksud melepaskan ikatan perkahwinan dengan lafaz talak dan seumpamanya Talak merupakan suatu jalan penyelesaian yang terakhir sekiranya suami dan isteri tidak dapat hidup bersama dan mencari kata sepakat untuk mecari kebahagian berumahtangga Talak merupakan perkara yang dibenci Allah swt tetapi dibenarkan

                                [sunting] Hukum talakHukum Penjelasan

                                Wajib

                                a) Jika perbalahan suami isteri tidak dapat didamaikan lagib) Dua orang wakil daripada pihak suami dan isteri gagal membuat kata sepakat untuk perdamaian rumahtangga merekac) Apabila pihak kadi berpendapat bahawa talak adalah lebih baikd) Jika tidak diceraikan keadaan sedemikian maka berdosalah suami

                                Haram

                                a) Menceraikan isteri ketika sedang haid atau nifasb) Ketika keadaan suci yang telah disetubuhic) Ketika suami sedang sakit yang bertujuan menghalang isterinya daripada menuntut harta pusakanyad) Menceraikan isterinya dengan talak tiga sekali gus atau talak satu tetapi disebut berulang kali sehingga cukup tiga kali atau lebih

                                Sunata) Suami tidak mampu menanggung nafkah isterinyab) Isterinya tidak menjaga maruah dirinya

                                MakruhSuami menjatuhkan talak kepada isterinya yang baik berakhlak mulia dan mempunyai pengetahuan agama

                                HarusSuami yang lemah keinginan nafsunya atau isterinya belum datang haid atau telah putus haidnya

                                [sunting] Rukun talakPerkara Syarat

                                SuamiBerakalBalighDengan kerelaan sendiri

                                IsteriAkad nikah sahBelum diceraikan dengan talak tiga oleh suaminya

                                LafazUcapan yang jelas menyatakan penceraiannyaDengan sengaja dan bukan paksaaan

                                [sunting] Contoh lafaz talak Talak sarih

                                Lafaz yang jelas dengan bahasa yang berterus-terang seperti ldquoSaya talak awakrdquo atau ldquoSaya ceraikan awakrdquo atau ldquoSaya lepaskan awak daripada menjadi isteri sayardquo dan sebagainya

                                Talak kinayah

                                Lafaz yang digunakan secara sindiran oleh suami seperti ldquoPergilah awak ke rumah mak awakrdquo atau ldquoPergilah awak dari sinirdquo atau ldquoSaya benci melihat muka awakrdquo dan sebagainya Namun lafaz kinayah memerlukan niat suaminya iaitu jika berniat talak maka jatuhlah talak tetapi jika tidak berniat talak maka tidak berlaku talak

                                [sunting] Jenis talak

                                [sunting] Talak rajrsquoi

                                Suami melafazkan talak satu atau talak dua kepada isterinya Suami boleh merujuk kembali isterinya ketika masih dalam idah Jika tempoh idah telah tamat maka suami tidak dibenarkan merujuk melainkan dengan akad nikah baru

                                [sunting] Talak bain

                                Suami melafazkan talak tiga atau melafazkan talak yang ketiga kepada isterinya Isterinya tidak boleh dirujuk kembali Si suami hanya boleh merujuk setelah isterinya berkahwin lelaki lain

                                suami barunya menyetubuhinya setelah diceraikan suami barunya dan telah habis idah dengan suami barunya

                                [sunting] Talak sunni

                                Suami melafazkan talak kepada isterinya yang masih suci dan tidak disetubuhinya ketika dalam tempoh suci

                                [sunting] Talak bidrsquoi

                                Suami melafazkan talak kepada isterinya ketika dalam haid atau ketika suci yang disetubuhinya

                                [sunting] Talak taklik

                                Talak taklik ialah suami menceraikan isterinya bersyarat dengan sesuatu sebab atau syarat Apabila syarat atau sebab itu dilakukan atau berlaku maka terjadilah penceraian atau talak

                                Contohnya suami berkata kepada isteri ldquoJika awak keluar rumah tanpa izin saya maka jatuhlah talak saturdquo Apabila isterinya keluar dari rumah tanpa izin suaminya maka jatuhlah talak satu secara automatik

                                Ia juga boleh berlaku selepas akad nikah (ia dipraktikkan di Malaysia dan wajib oleh semua pengantin lelaki untuk melafaznya) berkata ldquoJika saya menyeksa isteri saya dengan sengaja atau saya meninggalkan isteri saya selama empat bulan berterusan dengan sengaja tanpa kerelaannya dan jika ia mengadu kepada kadi atau naib kadi apabila disabitkan oleh kadi atau naib kadi maka jatuhlah talak satu ke atas isteri sayardquo

                                Ia juga boleh berlaku dengan cara ldquoJika saya menyeksa isteri saya dengan sengaja atau saya meninggalkannya selama empat bulan berterusan tanpa kerelaannya dan jika ia mengadu kepada kadi atau naib kadi serta membayar RM 100 sebagai tebus talak apabila disabitkan oleh kadi atau naib kadi maka jatuhlah talak satu ke atas isteri saya dengan nilai tebus talak tersebutrdquo

                                [sunting] Fasakh

                                Erti fasakh menurut bahasa ialah rosak atau putus Manakala menurut syarak pula pembatalan nikah disebabkan oleh sesuatu sifat yang dibenarkan syarak misalnya perkahwinan suami isteri yang difasakhkan oleh kadi disebabkan oleh suaminya tidak mempu memberi nafkah kepada isterinya Fasakh tidak boleh mengurangkan bilangan talaknya Fasakh hanya boleh dituntut oleh isteri sekiranya terdapat beberapa sebab atau kecacatan yang terdapat pada pihak suaminya Mengikut mazhab Shafie seorang isteri boleh menuntut fasakh melalui kadi atau mahkamah disebabkan oleh kekurangan suaminya seperti gila (berkekalan atau sekejab) penyakit kusta penyakit sopak penyakit yang menghalang mereka daripada melakukan persetubuhan suami tidak mampu memberi nafkah belanja kepada isterinya seperti makan dan minum serta tempat tinggal pakaian memberi mahar dengan cara tunai sebelum bersetubuh kerana kepapaan atau muflis atau sebagainya suami tidak bertanggungjawab dengan meninggalkan isterinya terlalu lama dan tidak memberi khabar berita suami yang menzalimi dan memudaratkan isterinya

                                suami yang fasik serta melakukan maksiat terhadap Allah dan tidak menunaikan kewajipan kepada Allah dan murtad salah seorang (suami atau isteri)

                                [sunting] Cara melakukan fasakh Jika suami atau isteri mempunyai sebab yang megharuskan fasakh Membuat aduan kepada pihak kadi supaya membatalkan perkahwinan mereka

                                Jika dapat dibuktikan pengaduan yang diberikan adalah betul pihak kadi boleh mengambil tindakan membatalkannya

                                Pembatalan perkahwinan dengan cara fasakh tidak boleh dirujuk kembali melainkan dengan akad nikah yang baru

                                [sunting] Khuluk atau tebus talak

                                Perpisahan antara suami dan isteri melalui tebus talak sama ada dengan menggunakan lafaz talak atau khuluk Pihak isteri boleh melepaskan dirinya daripada ikatan perkahwinan mereka jika ia tidak berpuas hati atau lain-lain sebab Pihak isteri hendaklah membayar sejumlah wang atau harta yang dipersetujui bersama dengan suaminya maka suaminya hendaklah menceraikan isterinya dngan jumlah atau harta yang ditentukan

                                Hukum khuluk adalah berdasarkan surah al-Baqarah ayat 229 ldquoTidak halal bagi kamu mengambil apa-apa yang telah kamu berikan kepada mereka suatu jua pun kecuali jika takut kedua-duanya tidak akan mengikut peraturan Allah swt Jika kamu takut bahawa tidak akan mengikut peraturan Allah maka tiadalah berdosa kedua-duanya tentang barang yang jadi tebus oleh perempuanrdquo

                                Talak boleh jatuh dengan menyebut ldquoSaya menceraikan kamu dengan bayaran RM 10000rdquo dan isterinya menjawab ldquoSaya menerimanyardquo Apabila suami melafazkan demikian dan isterinya menyahut tawaran itu dengan serta-merta jatuhlah talak dengan khuluk dan isterinya wajiblah beridah Suami isteri hanya boleh merujuk dengan akad nikah baru sahaja

                                [sunting] Tujuan khuluk Memelihara hak wanita Menolak bahaya kemudaratan yang menimpanya

                                Memberi keadilan kepada wanita yang cukup umurnya melalui keputusan mahkamah

                                [sunting] Rujuk

                                Menurut bahasa rujuk boleh didefinisikan sebagai kembali Manakala menurut syarak ia membawa maksud suami kembali semula kepada isterinya yang diceraikan dengan ikatan pernikahan asal (dalam masa idah) dengan lafaz rujuk

                                [sunting] Hukum rujukHukum Penjelasan

                                WajibBagi suami yang menceraikan isterinya yang belum menyempurnakan gilirannya dari isteri-isterinya yang lain

                                Haram Suami merujuk isterinya dengan tujuan untuk menyakiti atau memudaratkan isterinya itu

                                Makruh Apabila penceraian lebih baik antara suami dan isteri

                                Harus Sekirannya rujuk boleh membawa kebaikan bersama

                                [sunting] Rukun rujukPerkara Syarat

                                SuamiBerakalBalighDengan kerelaan sendiri

                                Isteri

                                Telah disetubuhiBerkeadaan talak rajrsquoiBukan dengan talak tigaBukan cerai secara khulukMasih dalam idah

                                Lafaz

                                Ucapan yang jelas menyatakan rujukTiada disyaratkan dengan khiar atau pilihanDisegerakan tanpa dikaitkan dengan taklik atau bersyaratDengan sengaja dan bukan paksaan

                                [sunting] Contoh lafaz rujuk

                                [sunting] Lafaz sarih

                                Lafaz terang dan jelas menunjukkan rujuk Contoh ldquoSaya rujuk awak kembalirdquo atau ldquoSaya kembali semula awak sebagai isteri sayardquo

                                [sunting] Lafaz kinayah

                                Lafaz kiasan atau sindiran Contoh ldquoSaya jadikan awak milik saya semulardquo atau ldquoSaya pegang awak semulardquo Lafaz kinayah perlu dengan niat suami untuk merujuk kerana jika dengan niat rujuk maka jadilah rujuk Namun jika tiada niat rujuk maka tidak sahlah rujuknya

                                Bab Lian Ditulis oleh Fani Kamis 24 Mei 2007 2024 1 PENGERTIAN LIrsquoAN DAN KASUS LIrsquoAN

                                Kata lirsquoan menurut bahasa berarti allarsquonu bainatsnaini fa sharsquoidan (saling melaknat yang terjadi di antara dua orang atau lebih) Sedang menurut istilah syarrsquoi lirsquoan ialah sumpah dengan redaksi tertentu yang diucapkan suami bahwa isterinya telah berzina atau ia menolak bayi yang lahir dari isterinya sebagai anak kandungnya dan kemudian sang isteri pun bersumpah bahwa tuduhan suaminya yang dialamatkan kepada dirinya itu bohong (Pengertian ini dikutip dari kitab al-Mugashshal fi Ahkamil Mar-ah Wal Baitil Muslim Fisy Syarirsquoatil Islamiyah VIII 320-321 terbitan Muassasah Risalah Beirut oleh Prof Dr Abdul Karim Zaidan)

                                Apabila seorang laki-laki menuduh isterinya berbuat serong dengan laki-laki lain kemudian isterinya menganggap bahwa tuduhannya bohong maka pihak suami harus dijatuhi hukuman dera kecuali dia mempunyai bukti yang kuat atau melakukan lirsquoan ldquoDan orang-orang yang menuduh isterinya (berzina) padahal mereka tidak ada mempunyai saksi-saksi selain diri mereka sendiri Maka persaksian orang itu ialah empat kali bersumpah dengan nama Allah sesungguhnya dia adalah termasuk orang-orang yang benar Dan (sumpah) yang kelima bahwa lanat Allah atasnya jika dia termasuk orang-orang yang berdusta Istrinya itu dihindarkan dari hukuman oleh sumpahnya empat kali atas nama Allah Sesungguhnya suaminya itu benar-benar termasuk orang-orang yang dusta Dan (sumpah) yang kelima bahwa laknat Allah atasnya jika suaminya itu termasuk orang-orang yang benarrdquo (QS An-Nuur 6-9)

                                Dari Ibnu Abbas ra bahwa Hilal bin Umayyah ra pernah menuduh isterinya berzina dengan Syarik bin Sahma di hadapan Nabi saw Kemudian Nabi saw bersabda ldquoKamu harus dapat membuktikan atau (kalau tidak) hukuman had menimpa punggungmurdquo Lalu dia berkata ldquoYa Rasulullah jika seorang di antara kami telah melihat seorang laki-laki berada di atas isterinya masihkah dituntut untuk pergi mencari buktirdquo maka Beliau pun bersabda ldquoKamu harus dapat membuktikan dan jika tidak maka hukuman had di punggungmurdquo Hilal berkata ldquoDemi dzat yang telah mengutusmu dengan membawa kebenaran sesungguhnya saya benar-benar jujur Maka saya harap sudi kiranya Allah menurunkan ayat Qurrsquoan yang bisa membebaskan punggungku dari hukum derardquo Maka turunlah Malaikat Jibril dan menyampaikan wahyu kepada Beliau WALLADZIINA YARMUUNA AZWAAJAHUM (dan orang-orang yang menuduh istri-isterinya) sampai padat IN KAANA MINASH SHAADIQIN (jika suaminya itu termasuk orang-orang yang benar) Kemudian Nabi saw beranjak dari tempatnya sambil menyuruh Hilal menemui isterinya Kemudian Hilal datang (lagi) kepada Beliau lalu memberikan kesaksian lantas Nabi saw bersabda

                                ldquoSesungguhnya Allah tahu bahwa seorang di antara kamu berdua ini ada yang bohong Adakah di antara kalian berdua ini yang mau bertaubatrdquo Kemudian isterinya bangun lalu memberikan kesaksiannya Maka tatkala ia hendak mengucapkan sumpah yang kelima maka orang-orang menghentikannya (agar tidak jadi mengucapkan sumpah kelima) dan mereka berkata ldquoSesungguhnya perempuan ini wajib dijatuhi hukumanrdquo Ibnu Abbas berkata ldquoLalu ia (isterinya

                                itu) pelan-pelan mundur hingga kami menduga ia akan segera kembalirdquo Kemudian ia berkata Aku tidak akan membuat malu kaumku sepanjang hari Kemudian terus berlalu begitu Lantas Nabi saw bersabda ldquoPerhatikan dia jika dia datang dengan membawa bayi yang juling matanya besar pinggulnya dan kedua betisnya besar juga maka ia(bayi itu) milik Syarik bin Sahmarsquordquo Ternyata dia datang persis yang disabdakan Nabi saw Kemudian Beliau bersada ldquoKalaulah tidak ada ketetapan di dalam Kitabullah sudah barang tentu saya punya urusan dengan diardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no 2098 Fathul Bari VIII 449 no 4747 rsquoAunul Marsquobud VI 341 no 2237 Tirmidzi V 12 no 3229 dan Ibnu Majah I 668 no 2067)

                                2 HUKUM-HUKUM YANG MENIMPA ORANG YANG MELAKUKAN LIrsquoAN

                                Apabila suami isteri melakukan mularsquoanah atau lirsquoan maka berlakukan pada keduanya hukum-hukum berikut ini

                                1 Keduanya harus diceraikan berdasarkan hadistDari Ibnu Umar ra ia berkata ldquoNabi saw memutuskan hukum di antara seorang suami dan isteri dari kaum Anshar dan menceraikan antara keduanyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 458 no 5314 Muslim II 1133 no 9 dan 1494)

                                2 Keduanya haram rujursquo untuk selama-lamanyaDari Sahl bin Sarsquod ra ia berkata ldquoTelah berlaku sunnah Nabi saw tentang suami isteri yang saling bermularsquoanah dimana mereka diceraikan antara keduanya kemudian mereka tidak (boleh) rujursquo buat selama-lamanyardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no 2104 dan Aunul Mabud VI 337 no 2233 serta Baihaqi VII 410)

                                3 Wanita yang bermularsquoanah berhak memiliki maharDari Ayyub bin Sarsquoid bin Jubair ia bercerita Saya pernah bertanya kepada Ibnu Umar ra (Wahai Ibnu Umar) bagaimana kedudukan seorang suami yang menuduh isterinya berbuat serong Jawab Ibnu Umar ldquoNabi saw pernah menceraikan antara dua orang yang bersaudara (yaitu suami isteri) dari Bani rsquoAjlan dan Beliau bersabda (kepada keduanya) ldquoAllah mengetahui bahwa seorang di antara kalian berdua pasti berbohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Ternyata mereka berdua enggan (memenuhi tawaran Beliau) Nabi bersabda lagi ldquoAllah mengetahui bahwa salah seorang di antara kalian berdua pasti bohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Ternyata mereka enggan lalu Nabi pun bersabda ldquoAllah mengetahui bahwa salah seorang di antara kalian berdua pasti bohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Namun mereka berdua enggan (untuk memenuhi tawaran Beliau) Maka selanjutnya Beliau menceraikan antara keduanyardquo Ayyub berkata ldquoKemudian Amr bin Dinar mengatakan kepadaku lsquoSesungguhnya di dalam hadist tersebut ada sebagian yang saya perhatikan belum engkau sampaikan yaitu laki-laki yang bermularsquoanah itu menanyakan ldquoMana hartaku (maharku)rdquo Dijawab (oleh Nabi saw) ldquoTidak ada harta (mahar) bagimu Jika kamu jujur berarti kamu sudah pernah bercampur dengannya jika kamu bohong maka ia (mahar) itu kian jauh darimurdquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 456 no 5311 Muslim II 1130 no 1493 lsquoAunul Marsquobud VI 347 no 2240 dan 2241 Nasarsquoi VI 177)

                                4 Anak yang lahir dari isteri yang bermularsquoanah harus diserahkan kepada sang isteri (ibunya)Dari Ibnu Umar ra ia berkata ldquoSesungguhnya Nabi saw pernah memutuskan untuk mularsquoanah antara seorang suami dengan isterinya kemudian ia (suami) dipisahkan dari anaknya lantas Beliau menceraikan antara mereka berdua kemudian anak itu Rasulullah serahkan kepada isterinyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 460 no 5315 Muslim II 1132 no 1494 lsquoAunul Marsquobud VI 348 no 2242 Tirmidzi II 338 no 1218 Nasarsquoi VI 178 dan Ibnu Majah I 669 no 2069)

                                5 Isteri yang bermularsquoanah berhak menjadi ahli waris anaknya dan begitu juga sebaliknyaDari Ibnu Syihab dalam hadist Sahl bin Sarsquoad ia berkata ldquoMenurut Sunnah Nabi saw sesudah suami isteri yang bermularsquoanah dicerai padahal sang isteri hamil maka anaknya dinisbatkan kepada ibunya Kemudian sunnah Beliau saw berlaku mengenai hak warisnya dimana ia (ibu tersebut) berhak menjadi ahli waris anaknya dan anaknya pun berhak menjadi ahli warisnya sesuai apa yang telah Allah tetapkan untuknyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari 1X 452 no 5309 Muslim II 1129 no 1492 dan lsquoAunul Marsquobud VI 339 no 2235)

                                Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 835 - 841

                                Bab Khulu

                                Selasa 28 Agustus 2007 1821 Pengertian Khulursquo

                                Menurut bahasa kata khulursquo berasal dari khalarsquo ats-tsauba idzaa azzalaba yang artinya

                                melepaskan pakaian karena isteri adalah pakaian suami dan suami adalah pakaian isteri Allah

                                SWT berfirman rdquoMereka itu adalah pakaian bagimu dan kamu pun pakaian bagi merekardquo (Al-

                                Baqarah187)

                                Para pakar fiqih memberi definisi bahwa khulursquo adalah seorang suami menceraikan isterinya dengan imbalan mengambil sesuatu darinya

                                Dan khulursquo disebut juga fidyah atau if tidak (tebusan) (Fiqhus Sunnah II253 Manarus Sabil II226 dan Fathul Bari IX395)

                                Persyaratan Khulursquo

                                Jika persengketaan antara suami isteri kian parah dan tidak mungkin lagi diambil langkah-

                                langkah kompromistis supaya mereka bersatu kembali atau pihak isteri sudah menggebu-gebu

                                untuk bercerai dengan suaminya maka ia boleh menebus dirinya dari kekuasaan suaminya

                                dengan menyerahkan sejumlah harta kepadanya sebagai ganti dari buruknya keadaan yang

                                menimpa suaminya karena bercerai dengannya Allah SWT berfirman rdquoDan tidak halal bagi

                                kamu mengambil dari sesautu yang telah kamu berikan kepada mereka kecuali kalau keduanya

                                (suami isteri) khawatir tidak akan dapat menjalankan hukum-hukum Allah maka tidak ada dosa

                                atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus dirinyardquo (Al-

                                Baqarah229)

                                Dari Ibnu Abbas ra berkata Isteri Tsabit bin Qais bin Syammas datang kepada Nabi saw lalu

                                bertutur rdquoYa Rasulullah aku tidak membenci Tsabit karena imannya dan bukan (pula) karena

                                perangainya melainkan sesungguhnya aku khawatir kufurrdquo Kemudian Rasulullah saw

                                bersabda rdquoMaka mau engkau mengembalikan kebunnya kepadanyardquo Jawabnya rdquoYa (mau)rdquo

                                kemudian ia mengembalikannya kepadanya dan selanjutnya beliau menjawab suaminya (Tsabit)

                                agar mencerainyardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no2036 dan Fathul Bari IX395 no5276)

                                Peringatan Keras Terhadap Masalah Khulursquo

                                Dari Tsauban ra bahwa Rasulullah saw bersabda ldquoSetiap wanita yang mau talak kepada

                                suaminya tanpa alasan yang dibenarkan agama maka haram baginya mencium seberbak

                                surgardquo (Shahih Shahihul Ibnu Majah no1682 ldquoAunul Marsquobud VI308 no2209 Ibnu Majah

                                I662 no20555 dan Tirmidzi II329 no1199)

                                ldquoDarinya (Tsauban) ra dari Nabi saw beliau bersabda ldquoWanita-wanita yang melakukan khulursquo

                                adalah wanita-wanita munafikrdquo (Shahih Shahihul Jamirsquous Shaghir no6681 dan Tirmidzi

                                II329 no1198)

                                Peringatan Keras Bagi Para Suami Agar Tidak Mempersulit Isterinya

                                Manakala seorang suami tidak senang kepada isterinya dan benci kepadanya karena suatu hal

                                maka hendaklah mentalaknya dengan cara yang marsquoruf sebagaimana yang diperintahkan Allah

                                SWT Ia tidak boleh manahannya dan mempersulitnya untuk menebus dirinya sendiri Allah

                                SWT berfirman rdquoDan apabila kamu mentalak isteri-isterimu lalu mereka mendekati akhir

                                iddahnya maka rujukilah mereka dengan cara yang marsquoruf atau ceraikanlah mereka dengan

                                cara yang marsquoruf (pula) Janganlah kamu rujuki mereka untuk memberi kemudharatan karena

                                dengan demikian kamu menganiaya mereka Barangsiapa berbuat demikian maka sungguh ia

                                telah berbuat zhalim terhadap dirinya sendiri Janganlah kamu jadikan hukum-hukum Allah

                                sebagai permainan Dan ingatlah nirsquomat Allah padamu dan apa yang telah diturunkan Allah

                                kepadamu yaitu al-Kitab dan al-Hikmah Allah memberi pengajaran kepada engkau dengan apa

                                yang diturunkan-Nya itu Dan bertakwalah kepada Allah serta ketahuilah bahwasannya Allah

                                Maha Mengetahui segala sesuaturdquo (Al-Baqarah231)

                                Dan Allah SWT berfirman rdquoHai orang-orang yang beriman tidak halal bagi kamu

                                mempusakai wanita dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena

                                hendak mengambil kembali sebagai dari apa yang telah kamu berikan kepadanya terkecuali bila

                                mereka melakukan perbuatan keji yang nyata Dan bergaullah dengan mereka secara patut

                                Kemudian jika kamu tidak menyukai mereka (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak

                                menyukai sesuatu padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyakrdquo (An-Nisaarsquo19)

                                Khulursquo Adalah Fasakh Bukan Talak

                                Jika seorang isteri telah menebus dirinya dan dicerai oleh suaminya Maka ia berkuasa penuh

                                atas dirinya sendiri sehingga suaminya tidak berhak untuk rujuk kepadanya kecuali dengan

                                ridhanya dan perpecahan tidak dianggap sebagai talak meskipun dijatuhkan dengan redaksi

                                talak Namun ia adalah perusakan akad nikah demi kemaslahatan sang isteri dengan balasan

                                menebus dirinya kepada suaminya

                                Ibnul Qayyim ra menulis sebagai berikut rdquoDan yang menunjukkan khulursquo bukan talak adalah

                                bahwa Allah SWT telah menetapkan tiga ketentuan yang berlaku pada talak terhadap (isteri)

                                yang telah dikumpuli jika talak tersebut telah mencapai talak tiga Ketetapan-ketetapan itu tidak

                                pada khulursquo

                                Pertama Suamilah yang lebih berhak rujuk kepada isterinya dalam masa iddah

                                Kedua Talak maksimal tiga kali sehingga setelah terjadi talak ketiga isteri tidak halal bagi

                                suaminya terkecuali ia kawin lagi dengan suami kedua dan pernah bercampur dengannya

                                Ketiga Iddah yang berlaku dalam talak terdiri atas tiga kali qurursquo (bersih dari iddah)

                                Sementara itu telah sah berdasarkan nash (ayat Qur-an ataua hadits) dan ijmarsquo (kesepatakan)

                                bahwasanya tidak sah istilah rujuk dalam khulursquo

                                Dan sudah sah berdasar sunnah Nabi saw dan pendapat para shahabat bahwa iddah untuk khulursquo

                                hanya satu kali haidh

                                Demikian pula telah sah juga berdasar nash syarrsquoi bahwa boleh melakukan khulursquo setelah talak

                                kedua dan talak ketiga

                                Ini jelas sekali menunjukkan bahwa khulursquo bukanlah talak Oleh sebab itu Allah SWT

                                menegaskan rdquoTalak (yang dapat dirujuk) dua kali Setelah itu boleh rujuk lagi dengan

                                Cara yang marsquoruf atau menceraikan dengan cara yang baik dan tidak halal bagi kamu

                                mengambil kembali dari sesuatu yang pernah kami berikan pada mereka kecuali kalau

                                keduanya khawatir tidak akan dapat melaksanakan hukum-hukum Allah Jika kamu khawatir

                                bahwa keduanya (suami istri) tidak dapat mejalangkan hukum-hukum Allah maka tidak ada

                                dosa atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus dirinyardquo (Al-

                                Baqarah229)

                                Dan ini tidak dikhususkan bagi wanita yang telah ditalak dua kali karena hal ini ia mencakup

                                isteri yang dicerai dua kali Tidak boleh dhamir (kata ganti) Itu kembali kepada oknum yang

                                tidak disebutkan dalam ayat di atas dan meninggalkan oknum yang disebutkan dengan jelas akan

                                tetapi mungkin dikhususkan bagi oknum yang pernah disebutkan sebelumnya atau meliputi juga

                                selain yang sudah disebutkan sebelumnya Kemudian Allah SWT berfirman rdquoKemudian jika

                                suami mentalaknya (sesudah talak yang kedua) maka perempuan itu tidak halal lagi baginyardquo

                                (Al-Baqarah230)

                                Ayat al-Qurrsquoan ini meliputi perempuan yang dicerai setelah khulursquo dan setelah dicerai dua kali

                                secara qathrsquoi (pasti) karena dialah yang disebutkan dalam ayat di atas Maka ia (wanita yang di

                                khulursquo) harus masuk ke dalam kandungan lafazh ayat tersebut Demikianlah yang difahami

                                Imam Ahli tafsir Ibnu Abbas ra yang pernah didorsquoakan oleh Rasulullah saw agar Allah

                                mengajarinya tafsir Qurrsquoan Dan pasti doa itu terkabul tanpa keraguan Manakala hukum-hukum

                                yang berlaku dalam khulursquo berlainan dengan hukum-hukum talak maka hal itu menunjukkan

                                bahwa keduanya berlainan Jadi inilah yang sesuai dengan ketentuan narsquoah qiyas dan dengan

                                pendapat para shahabat Nabi saw (Zaadul Marsquoad V199)

                                Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal

                                Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-

                                Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 636 - 641

                                Bab Iddah

                                Kamis 30 Agustus 2007 1654 Pengertian Iddah

                                Menurut bahasa kata iddah berasal dari kata rsquoadad (bilangan dan ihshaak (perhitungan) seorang

                                wanita yang menghitung dan menjumlah hari dan masa haidh atau masa suci

                                Menurut istilah kata iddah ialah sebutannama bagi suatu masa di mana seorang wanita menantimenangguhkan perkawinan setelah ia ditinggalkan mati oleh suaminya atau setelah diceraikan baik dengan menunggu kelahiran bayinya atau berakhirnya beberapa qurursquo atau berakhirnya beberapa bulan yang sudah ditentukan

                                Macam-Macam Masa Iddah

                                Barangsiapa yang ditinggal mati suaminya maka iddahnya empat bulan sepuluh hari baik sang

                                isteri sudah dicampuri ataupun belum Hal ini mengacu pada firman Allah SWT rdquoOrang-orang

                                yang meninggal dunia di antaramu dengan meninggalkan isteri-isteri (hendaklah para isteri itu)

                                menangguhkan dirinya (beriddah) empat bulan sepuluh harirdquo (Al-Baqarah 234)

                                Terkecuali isteri yang sudah dicampuri dan sedang hamil maka masa iddahnya sampai

                                melahirkan rdquoDan wanita-wanita yang hamil waktu iddah mereka itu adalah sampai mereka

                                melahirkan kandungannyardquo (At-Thalaq 4)

                                Dari al-Miswar bin Makhramah bahwa Subairsquoah al-Aslamiyah ra pernah melahirkan dan

                                bernifas setelah beberapa malam kematian suaminya Lalu ia mendatangi Nabi saw lantar

                                meminta idzin kepada Beliau untuk kawin (lagi) Kemudian Beliau mengizinkannya lalu ia

                                segera menikah (lagi) (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX470 no5320 dan Muslim II1122

                                no1485)

                                Wanita yang ditalak sebelum sempat dicampuri maka tidak ada masa iddah baginya berdasarkan

                                pada firmannya Allah SWT berfirman rdquoHai orang-orang yang beriman rsquoapabila kamu menikahi

                                perempuan-perempuan yang beriman kemudian kamu ceraikan mereka sebelum kamu

                                mencampurinya maka sekali-kali tidak wajib atas mereka iddah bagimu yang kamu minta

                                menyempurnakannyardquo (Al-Ahzaab49)

                                Sedang wanita yang ditalak yang sebelumnya sempat dikumpuli dan dalam keadaan hamil maka

                                masa iddahnya ialah ia melahirkan anak yang diakndungnya Allah SWT berfirman rdquoDan

                                wanita-wanita hamil waktu iddah mereka itu adalah sampai mereka melahirkan

                                kandungannyardquo (At-Thalaq4)

                                Dari az-Zubair bin al-Awwam ra bahwa ia mempunyai isteri bernama Ummu Kultsum bin

                                rsquoUqbah radhiyallahu rsquoanha Kemudian Ummu Kultsum yang sedang hamil berkata kepadanya

                                rdquoTenanglah jiwaku (dengan dijatuhi talak satu)rdquo Maka az-Zubir pun menjatuhkan padanya talak

                                satu Lalu dia keluar pergi mengerjakan shalat sekembalinya (dari shalat) ternyata isterinya

                                sudah melahirkan Kemudian az-Zubir berkata rdquoGerangan apakah yang menyebabkan ia

                                menipuku semoga Allah menipunya (juga)rdquo Kemudian dia datang kepada Nabi saw lalu beliau

                                bersabda kepadanya rdquoKitabullah sudah menetapkan waktunya lamarlah (lagi) di kepada

                                dirinyardquo (Shahih Shahih Ibnu Majah no1546 dan Ibnu Majah I653 no2026)

                                Jika wanita yang dijatuhi talak termasuk perempuan yang masih berhaidh secara normal maka

                                masa iddahnya tiga kali haidh berdasarkan Firman Allah SWT rdquoWanita-wanita yang ditalak

                                hendaklah menahan diri (menunggu tiga kali qurursquo)rdquo (Al-Baqarah 228)

                                Kata qurursquo berarti haidh Hal ini mengacu pada hadits Aisyah ra bahwa Ummu Habibah ra

                                sering mengeluarkan darah istihadhah(darah yang keluar dari wanita karena sakit atau lainnya)

                                lalu dia bertanya kepada Nabi saw (mengenai hal tersebut) Maka Beliau menyuruh

                                meninggalkan shalat pada hari-hari haidhnya (Shahih Lighairih Shahih Abu Daud no252 dan

                                rsquoAunul Marsquobud I463 no278)

                                Jika wanita yang dijatuhi talak itu masih kecil belum mengeluarkan darah hadih atau sudah lanjut

                                usia yang sudah manopause (berhenti masa haidh) maka iddahnya adalah tiga bulan lamanya

                                Allah swt berfirman rdquoDan perempuan-perempuan yang tidak haidh lagi (manopause) diantara

                                isteri-isteri kaian jika ragu-ragu (tentang masa iddahnya) maka masa iddah mereka adalah tiga

                                bulan Begitu pula perempuan-perempuan yang belum haidhrdquo (At-Thalaq4)

                                Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal

                                Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-

                                Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 642 ndash 645

                                • Talak
                                  • Daftar isi
                                  • [sunting] Latar Belakang
                                  • [sunting] Pengertian
                                  • [sunting] Pembagian Talak
                                    • [sunting] Dari segi cara suami menjatuhkan
                                    • [sunting] dari segi boleh - tidaknya suami rujuk kembali pada istrinya
                                      • MACAM-MACAM TALAK
                                        • pengrtian khulu
                                        • Perceraian dalam Islam
                                          • Isi kandungan
                                          • [sunting] Talak
                                            • [sunting] Hukum talak
                                            • [sunting] Rukun talak
                                            • [sunting] Contoh lafaz talak
                                            • [sunting] Jenis talak
                                              • [sunting] Talak rajrsquoi
                                              • [sunting] Talak bain
                                              • [sunting] Talak sunni
                                              • [sunting] Talak bidrsquoi
                                              • [sunting] Talak taklik
                                                  • [sunting] Fasakh
                                                    • [sunting] Cara melakukan fasakh
                                                      • [sunting] Khuluk atau tebus talak
                                                        • [sunting] Tujuan khuluk
                                                          • [sunting] Rujuk
                                                            • [sunting] Hukum rujuk
                                                            • [sunting] Rukun rujuk
                                                            • [sunting] Contoh lafaz rujuk
                                                              • [sunting] Lafaz sarih
                                                              • [sunting] Lafaz kinayah

                                  [4] Wajib

                                  Terkadang Al-Khulu hukumnya menjadi wajib pada sebagiaan keadaan Misalnya terhadap orang yang tidak pernah melakukan shalat padahal telah diingatkan

                                  Demikian juga seandainya sang suami memiliki keyakinan atau perbuatan yang dapat menyebabkan keyakinan sang isteri keluar dari Islam dan menjadikannya murtad Sang wanita tidak mampu membuktikannya di hadapan hakim peradilan untuk dihukumi berpisah atau mampu membuktikannya namun hakim peradilan tidak menghukuminya murtad dan tidak juga kewajiban bepisah maka dalam keadaan seperti itu seorang wanita wajib untuk meminta dari suaminya tersebut Al-Khulu walaupun harus menyerahkan harta Karena seorang muslimah tidak patut menjadi isteri seorang yang memiliki keyakinan dan perbuatan kufur [16]

                                  Al-Khulu Gugatan Cerai Dalam Islam

                                  Penulis Ust Kholid syamhudi

                                  __________Foote Note

                                  [10] Fathul Bari 9318[11] Taudhihul Ahkam Min Bulughul Maram 5469[12] Taudhihul Ahkam Min Bulughul Maram 5469[13] Shahih Fiqhis Sunnah 3343[14] Shahih Fiqhis Sunnah 3342[15] Shahih Fiqhis Sunnah 3342[16] Shahih Fiqhis Sunnah 3343

                                  pengrtian khuluPosted by admin on November 8 2010

                                  Sedangkan menurut pengertian syarirsquoat para ulama mengatakan dalam banyak definisi yang semuanya kembali kepada pengertian bahawasanya Al-Khulu ialah terjadinya perpisahan

                                  Pengertian Talak Talak merupakan kalimah bahasa Arab yang bermaksud menceraikan atau Talak melalui Khulu Talak yang difasakhkan oleh Hakim 4 Menjatuhkan Talak Tiga Sekaligus

                                  Menurut pengertian syara Khulu adalah Perceraian yang diminta oleh isteri kepada suaminya dengan memberi wang atau sebagainya Di kalangan masyarakat Melayu Khulu juga

                                  Khulu bererti tanggal Menurut pengertian syara Khulu adalah Penceraian yang diminta oleh isteri dari suaminya dengan memberi wang atau sebagainya

                                  1SERIAL FIQH MUNAKAHATNIKAH ANJURAN MANFAAT TUJUAN HUKUM DAN WANITAWANITAYANG HARAM DINIKAHIOleh Aep Saepulloh DarusmanwiatiLisensi DokumenCopyright Aep Saepulloh wwwindonesianschoolorgSeluruh dokumen di wwwindonesianschoolorg dapat digunakan dimodifikasi dandisebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial )nonprofit( dengan syarat tidakmenghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakandalam setiap dokumen Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang kecualimendapatkan ijin terlebih dahulu dari penulis indonesianschoolorg2SERIAL FIQH MUNAKAHATNIKAH ANJURAN MANFAAT TUJUAN HUKUM DAN WANITAWANITAYANG HARAM DINIKAHIOleh Aep Saepulloh DarusmanwiatiAnjuran menikah dalam ajaran IslamTahukah anda siapakah orang terkaya di dunia Ya siapapun jawabannya yang jelas satu diasudah menikah Jangan di tingkat dunia mari kita perkecil skalanya tingkat nasional Siapakah orangpaling kaya nomor satu di Indonesia Siapapun dia yang jelas dia sudah menikah bahkan sudahbercucu dan bercicit Adakah orang bujang yang kaya Ada hanya sedikit dan bahkan kalaupun diakaya tetap tidak akan mengalahkan kayanya orang yang sudah menikah Mengapa demikian Inisudah sebuah ketentuan bahwa orang yang masih bujang adalah orang-orang miskin sekalipun diabanyak hartanya Mengapa Karena dia baru bisa menafkahi dan membiayai dirinya sendiri Mengapaorang bujang tidak ada yang kaya disebut sebuah ketentuan Ya karena demikian Rasulullahbersabda Perhatikan hadits berikut ini

                                  رج 1049703 ل م 1049703 سكين م 1049703 سكين م (( 1049703 سكين وس 1049703 لم عن 1049703 هعلي الله صلى الله رسول قال قال نجيح أبي

                                  و 1049703 ال المال من غنيا آان وإن الله رسول یا قالوا امرأة له ليسالم من غنيا آان وإن قال

                                  1049703 ن یا قالوا زوج لها ليس امرأة مسكينة مسكينة مسكينة قالم غنية آانت وإن الله رسول

                                  [ ] (( الطبرانى رواه المال من غنية آانت إن و قال المالArtinya Ibn Nujaih berkata Rasulullah Saw bersabda Miskin miskin miskin seorang laki-laki yang

                                  belum mempunyai isteri Para sahabat bertanya Ya Rasulullah apakah sekalipun laki-laki itubanyak hartanya Rasulullah menjawab Ya meskipun dia banyak hartanya Rasulullah Sawbersabda kembali Miskin miskin miskin perempuan yang belum bersuami Para sahabat bertanyaApakah sekalipun wanita itu banyak hartanya Rasulullah Saw menjawab Ya sekalipun diabanyak hartanya (HR Thabrani)Perhatikan dalam hadits di atas Rasulullah secara tegas (boleh jadi doa) menyebut tiga kalibahwa laki-laki atau perempuan yang belum menikah tetap dikatakan miskin sekalipun mereka banyakhartanya Ini juga barangkali di antara penyebab mengapa jarang sekali bujang atau gadis yang kayaraya Yah karena didoakan oleh Rasulullah untuk tidak kaya Kalau mau kaya ya harus segeramenikahNamun jangan dipahami bahwa menikah untuk menjadi orang kaya Itu hanyalah sebuahgambaran singkat betapa Islam sangat menganjurkan ummatnya untuk menikah Dalam hadits lainRasulullah mengatakan bahwa nikah adalah sunnahku dan barang siapa yang tidak menyukaisunnahku (menikah) maka ia bukan termasuk ummat dan golongankuBahkan kalau kita perhatikan ayat-ayat al-Quran yang berbicara tentang nikah kita akanmendapati bahwa kata nikah digambarkan dengan tiga istilah Pertama nikah disebut sebagai sunanulanbiya (amalan sunnah para nabi) perhatikan misalnya dalam firman Allah berikut ini

                                  ذن ب 1049703 إ وما 1049703 ا ة ی وذر واجا ز أ هم ل ا ن وجعل لك قب من ال س ر ا ن ل س ر أ قد ول

                                  ل إ ة آی ب ي ت أ ی ن أ سول ر ل ان آ( الرعد ( اب ت آ جل أ ل ك ل ه 38اللArtinya Dan sesungguhnya Kami telah mengutus beberapa Rasul sebelum kamu dan Kamimemberikan kepada mereka istri-istri dan keturunan Dan tidak ada hak bagi seorang Rasulmendatangkan sesuatu ayat (mukjizat) melainkan dengan izin Allah Bagi tiap-tiap masa ada Kitab(yang tertentu) (QS ar-Radu 38)Demikian juga dalam hadits dikatakan

                                  الحي 1049703 اء المرس 1049703 لين س 1049703 نن رسول 1049703 ن أن أیوب أبي عنم (( أربع قال وسلم عليه الله صلى الله

                                  [ ] (( الترمذى رواه والنكاح والسواك والتعطرArtinya Rasulullah Saw bersabda Ada empat hal yang termasuk sunnah para Nabi Malu memakaiwangi-wangian siwak dan nikah (HR Turmudzi)3Kedua nikah juga disebut dalam konteks sebuah kenikmatan yang sangat besar (al-imtinan)Perhatikan firman Allah dalam surat an-Nahl ayat 72 berikut ini

                                  ين 1049703 ات ن ب م واجك ز أ من م ك ل وجعل واجا ز أ م ك فس ن أ من م ك ل جعل ه واللب الطي من م قك ز ور وحفدة

                                  ( النحل ( ون فر ك ی هم ه الل عمة ن وب ون ؤمن ی اطل ب ال فب 72أ

                                  Artinya Allah menjadikan bagi kamu istri-istri dari jenis kamu sendiri dan menjadikan bagimu dariistri-istri kamu itu anak-anak dan cucu-cucu dan memberimu rezki dari yang baik-baik Makamengapakah mereka beriman kepada yang batil dan mengingkari nikmat Allah (QS An-Nahl 72)Ketiga nikah juga digambarkan sebagai salah satu tanda kekuasaan Allah Perhatikan dalamsurat ar-Rum ayat 21 berikut ini

                                  ف 1049703 ي ن إ حم 1049703 ة ور م 1049703 ودة م ك ي 1049703 ن ب ق 1049703 ل خل ن أ ه ات ءای ومنع وج ها ي ل إ وا ن ك س ت ل ا واج ز أ م ك فس ن أ من م ك ل

                                  ( الروم ( ون ر فك ت ی قوم ل ات ی آل 21ذلكArtinya Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri darijenismu sendiri supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya dan dijadikan-Nyadiantaramu rasa kasih dan sayang Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tandatandabagi kaum yang berfikir (QS Ar-Rum 21)Dengan digambarkannya dalam tiga istilah di atas menunjukkan bahwa nikah adalah sesuatuyang sangat dianjurkan karena di samping merupakan amalan sunnah para Nabi salah satu tandakekuaasaan Allah juga ia merupakan nikmat yang sangat besar Bahkan ketika manusia merasa waswasdengan masalah nafkah dan rizki setelah menikah kelak Allah secara tegas mengatakan bahwaDialah yang akan mengayakannya Dialah yang akan mencukupkannya dan mengganti kefakirannyadengan kekayaan Perhatikan firmah Allah dalam surat an-Nur ayat 32 berikut ini

                                  ه وا 1049703 ضل ون ك ی ن إ م ك مائ وإ م ادآ ب ع من حين والصال م ك من امى ی األ كحوا ن وأف من ه الل هم غن ی اء فقر

                                  ( النور ( يم عل ع واس ه 32واللArtinya Dan kawinkanlah orang-orang yang sedirian diantara kamu dan orang-orang yang layak(berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuanJika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya Dan Allah Maha luas(pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui (QS An-Nur 32)Bahkan dalam sebuah hadits dikatakan bahwa orang yang menikah dengan niat untuk menjagakehormatan diri termasuk salah satu golongan yang akan dibantu dan ditolong langsung oleh Allah

                                  عل 1049703 ى ح 1049703 ق ثالث (( 1049703 ة ق 1049703 ال وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله 1049703 لىص الله رسول أن عنه الله رضي هریرة أبى عن

                                  العف 1049703 (( اف والمكاتب 1049703 د الله سبيل فى المجاهد عونهم اللهیری الذى والناآح األداء یرید الذى

                                  [ الترمذى [رواهArtinya Dari Abu Hurairah bahwasannya Rasulullah Saw bersabda Ada tiga kelompok manusiayang akan ditolong dan dibantu langsung oleh Allah orang yang berjuang di jalan Allah Hambasahaya yang mengadakan mukatabah dengan tuannya dan bermaksud untuk membayar tebusannyaserta orang yang menikah dengan maksud untuk menjaga diri (dari perbuatan tidak terpuji) (HRTurmudzi)Dari sini tampak jelas mengapa orang yang kaya umumnya adalah orang yang sudahberkeluarga karena ternyata Allah turun tangan langsung dalam membantu dan menolong merekayang sudah menikah termasuk dalam masalah rizkinya Bahkan pehatikan juga ungkapan para ulamasalaf bahwa wanita itu merupakan pulsa yang akan menambah account suaminya

                                  الرجل رصيد إلى یضاف آنز خير المرأةArtinya Wanita adalah sebaik-baik simpanan yang akan menambah tabungan laki-lakiMasih menyangkut anjuran dan perhatian Islam dengan menikah ini perhatikan sabda-sabdaRasulullah dan perkataan para sahabat berikut ini

                                  ی 1049703 أتينكم ف 1049703 إنهن لن 1049703 ساء ا تزوج (( 1049703 وا وس 1049703 لم لى 1049703 هعلي ص 1049703 الله الله رس 1049703 ول ق 1049703 ال قال 1049703 ت عائ 1049703 شة ع 1049703 ن

                                  [ شيبة)) [ أبي ابن أخرجه بالمال4Artinya Siti Aisyah berkata Rasulullah Saw bersabda Menikahlah segera dengan wanita karenawanita itu dapat mendatangkah harta (HR Ibn Abi Syaibah)

                                  أن ف 1049703 أمره الفاق 1049703 ة إلي 1049703 ه ی 1049703 شكو وس 1049703 لم الله 1049703 ه لىص 1049703 علي الله رس 1049703 ول إل 1049703 ى رجل جاء قال جابر عن( الخطيب ( أخرجه یتزوجArtinya Jabir berkata Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah Saw mengadukan kefakirannyaRasulullah Saw kemudian menyuruhnya untuk segera menikah (HR Al-Khatib)

                                  إذا (( 1049703 صف وسلم عليه الله صلى الله رسول قال قالت عائشة عنن استكمل فقد العبد تزوج

                                  [ ] (( البيهقى رواه اآلخر النصف فى الله فليتق دینهArtinya Siti Aisyah berkata Rasulullah Saw bersabda Apabila seorang hamba menikah makasugguh ia telah menyempurnakan setengah agamanya Maka bertakwalah kepada Allah padasetengahnya lagi (HR al-Baihaki)

                                  ل 1049703 م ث 1049703 م ی 1049703 نكح الن موس 1049703 را آ 1049703 ان م (( 1049703 ن عن 1049703 لموس عليه الله صلى الله رسول قال قال نجيح ابي

                                  [ ] (( الطبرانى رواه منى فليس ینكحArtinya Ibnu Nujaih berkata Rasulullah Saw bersabda Barangsiapa yang sudah siap untuk menikahkemudian tidak menikah maka ia tidak termasuk ummatku (HR Thabrany)

                                  أنى 1049703 ول وأعلم أیام عشرة إال أجلى من یبق لم لو مسعود ابن قال ط ولي ا آخره فى أموت

                                  [ ] الطبرانى رواه الفتنة مخافة لتزوجت فيهن النكاحArtinya Ibnu Masud berkata Kalau saja usiaku tinggal sepuluh hari dan saya mengetahuibahwasannya saya akan meninggal di penghujung harinya dan pada saat itu saya masih ada waktuuntuk menikah pasti saya akan menikah lebih dahulu karena takut terjadinya fitnah (HR Thabrani)

                                  (( )) یتزوج حتى الشاب نسك یتم ال طاوس قالArtinya Thawus berkata Ibadah seorang pemuda belum sempurna sehingga ia menikah

                                  ] (( )) رواه فجور أو عجز إال النكاح من یمنعك ما الزوائد البى عمر قال[ شيبة أبي ابنArtinya Umar bin Khatab pernah berkata kepada Abu az-Zawaid Tidak ada yang menghalangikamu untuk menikah kecuali dua hal imma kamu itu lemah (lemah syahwat) ataupun kamu sukaberbuat dosa (HR Ibn Abi Syaibah)Hikmah dan manfaat menikahDi atas telah dipaparkan secara panjang lebar mengenai anjuran Islam (targhib) untuk menikahPertanyaan berikutnya Untuk apa menikah Apa manfaat dan kegunaannya

                                  Sebagaimana diketahui bersama bahwa manusia dan makhluk lainnya mempunyai gharizahseksual yang tinggi Tidak disangsikan bahwa kebutuhan biologis ini dari waktu ke waktu dan daritahun ke tahun terus naik dan dahsyat Ditahan dan dibiarkan tentu bukan sebuah jalan keluarDilampiaskan semena-mena sebagaimana hewan juga bukan sebuah solusi yang baik Untuk itu Islammemberikan aturan dalam rangka melampiaskan kebutuhan biologis ini melalui nikah Denganpernikahan kebutuhan biologis yang sudah menggebu itu akan disalurkan secara baik dan benarsehingga diharapkan orang tersebut menjadi tenang dan rehat Karena kini ia telah mempunyai tempatyang bersih dan sah untuk menumpahkan kebutuhan biologisnyaSayyid Sabiq dalam bukunya Fiqhus Sunnah mengatakan bahwa dengan menikah badanmenjadi tenang jiwa juga damai pandangan terpelihara dan kasih saying bisa diwadahi secara benarOleh karena itu sejatinya orang yang sudah menikah menjadi orang yang tenang baik dalam jasmanipandangan maupun jiwanya Dalam sebuah hadits dikatakan

                                  ش 1049703 يطان ص 1049703 ورة ف 1049703 ى تقب 1049703 ل الم (( 1049703 رأة إن لم 1049703 الوس 1049703 ق علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى النب 1049703 ي أن هریرة أبي عنیعجبه 1049703 ا ما امرأة من أحدآم رأى فإذا شيطان صورة فى وتدبر

                                  م یرد ذلك فإن أهله فليأت[ ] (( مسلم رواه نفسه فى5Artinya Dari Abu Hurairah bahwasannya Rasulullah Saw bersabda Sesungguhnya wanita itu baikketika menghadap ataupun membelakangi dalam bentuk syaithan (menggoda) Apabila salah seorangdi antara kalian melihat sesuatu yang menakjubkan dari wanita maka segeralah datangi keluarganyakarena dengan demikian dapat menolak apa yang sedang bergejolak di dalam dirinya (HR Muslim)Selain untuk memberikan ketenangan lahir bathin menikah juga berguna untuk memperbanyakketurunan dan melanjutkan kehidupannya Karena itu Rasulullah Saw dalam sebuah hadits bersabda

                                  ) أبو رواه القيامة یوم األنبياء بكم مكاثر فإنى الودود تزوجواالولودداود)Artinya Rasulullah Saw bersabda Nikahilah wanita-wanita yang subur dan penyayang karena akuadalah nabi yang paling banyak ummatnya kelak pada hari Kiamat (HR Abu Dawud)Bahkan menurut hasil penelitian salah satu badan di PBB yang dikeluarkan pada hari Sabtutanggal 6 Juni 1959 sebagaimana dikutip oleh Sayyid Sabiq dalam Fiqhus Sunnah-nya bahwa usiaorang-orang yang sudah menikah lebih lama dan panjang ketimbang yang tidak atau belum menikahPenilitian ini dilakukan di seluruh pelosok dunia pada tahun 1956 Hasil penelitian ini hemat penulissangatlah logis karena orang yang sudah menikah dapat melampiaskan kebutuhan biologisnyasehingga jiwanya tidak berontak lagi malah lebih tenang Berbeda dengan para bujang yang belumtersalurkan sama sekali jiwa dan badannya akan terus bergejolak tidak tenang Dan ketika dia tidakmenyalurkannya secara benar melalui pernikahan maka jiwanya tetap bergejolak dan tidak tenangsehingga hal ini akan sangat berpengaruh dalam langkah dan kehidupannya Menumpahkan danmelampiaskan bukan pada tempat yang benar juga bukan jalan terbaik karena dia tidak akanmengetahui bersih sehatnya tempat yang dikunjunginya itu Bahkan tidak menutup kemungkinan

                                  tempat tersebut telah dikunjungi pula oleh orang lain yang membawa penyakit kelamin yang sangatganas Untuk itu adalah wajar apabila penelitian tersebut mengatakan bahwa umumnya usia yangsudah menikah jauh lebih panjang ketimbang yang tidak atau belum menikahTujuan menikahApa tujuan menikah dalam ajaran Islam Apakah untuk memenuhi kebutuhan biologis semataPernikahan dalam Islam bukan semata demi memenuhi nafsu seksualitas semata akan tetapimempunyai tujuan utama sebagaimana difirmankan oleh Allah dalam surat ar-Rum ayat 21 berikut ini

                                  ف 1049703 ي ن إ حم 1049703 ة ور م 1049703 ودة م ك ي 1049703 ن ب ق 1049703 ل خل ن أ ه ات ءای ومنع وج ها ي ل إ وا ن ك س ت ل ا واج ز أ م ك فس ن أ من م ك ل

                                  ( الروم ( ون ر فك ت ی قوم ل ات ی آل 21ذلكArtinya Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri darijenismu sendiri supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya dan dijadikan-Nyadiantaramu rasa kasih dan sayang Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tandatandabagi kaum yang berfikir (QS Ar-Rum 21)Dari ayat di atas paling tidak ada tiga tujuan utama dari menikahPertama untuk menenangkan dan menentramkan jiwa (litaskunu ilaiha) Ketenangan jiwa danpikiran merupakan hal yang sangat penting bagi keberhasilan dan kesuksesan seseorang Seseorangakan mempunyai peluang yang sangat besar untuk maju dan berhasil manakala hati pikiran danjiwanya sudah tenang Dengan menikah bayangan-bayangan dan khayalan-khayalan masa mudatertumpah sudah Bahkan karena kini dia sudah mempunyai tempat khusus gejolak itu tidak akanterlalu membludak manakala melihat wanita lain yang menggoda Rasulullah bersabda

                                  ش 1049703 يطان ص 1049703 ورة ف 1049703 ى تقب 1049703 ل الم (( 1049703 رأة إن لم 1049703 الوس 1049703 ق علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى النب 1049703 ي أن هریرة أبي عنیعجبه 1049703 ا ما امرأة من أحدآم رأى فإذا شيطان صورة فى وتدبر

                                  م یرد ذلك فإن أهله فليأت[ ] (( مسلم رواه نفسه فىArtinya Dari Abu Hurairah bahwasannya Rasulullah Saw bersabda Sesungguhnya wanita itu baikketika menghadap ataupun membelakangi dalam bentuk syaithan (menggoda) Apabila salah seorangdi antara kalian melihat sesuatu yang menakjubkan dari wanita maka segeralah datangi keluarganyakarena dengan demikian dapat menolak apa yang sedang bergejolak di dalam dirinya (HR Muslim)Kedua dengan menikah juga untuk menimbulkan rasa mawaddah cinta kasih kepada keluargaSetiap manusia memiliki keinginan untuk mencintai dan mengasihi orang yang didambakannya Mana6kala cinta kasihnya ini tidak disalurkan kepada orang tertentu maka ia akan mencari benda lain atauhal lain untuk menumpahkan cinta kasihnya itu Dengan menikah cinta kasih itu akan tertuang dantersalurkan secara benar Bukan semata kepada isteri dan anak-anaknya akan tetapi juga kepadakeluarga si isteri dan kerabatnya Dengan demikian pernikahan pada hakikatnya bukan sematapertemuan antara suami isteri saja akan tetapi pertemuan antara dua keluarga besar keluarga suamidan keluarga si isteri Oleh karena itu dalam ajaran Islam disyaratkan adanya wali nikah Ini

                                  menunjukkan bahwa pernikahan memang mempertemukan dua keluarga Yang menikah bukan sematasuami dan isteri tapi seluruh keluarga Ketika dua keluarga sudah bertemu di sanalah tempat untukmenuangkan rasa cinta kasih yang sudah menjadi fitrah manusiaKetiga dengan menikah juga untuk menimbulkan rasa kasih sayang rahmah Sebagaimanarasa mawaddah manusia juga mempunyai naluri untuk menyayangi sesamanya Sayang rahmahtidak sama dengan mencintai Sayang rahmah jauh di atas mencintai Rasa sayang biasanya munculdari lubuk hati yang paling dalam Ia lahir bukan karena dorongan nafsu seksual kebutuhan biologisatau hal-hal lahiriyah lainnya Ia betul-betul tumbuh dari dalam jiwa setelah bergaul dan lamamengenal pasangannya Naluri rasa sayangnya ini akan ditumpahkan untuk keluarganya terutamauntuk isteri dan anak-anaknya Dalam sebuah hadits riwayat Imam Bukhari suatu hari Aqra bin Habismelihat Rasulullah Saw sedang mencium cucunya Hasan bin Ali Aqra kemudian berkata Sayamempunyai sepuluh putra putri tapi saya tidak pernah mencium mereka satupun Mendengar ituRasulullah Saw bersabda

                                  یرحم ال یرحم ال من إنArtinya Sesungguhnya orang yang tidak pernah menyayangi dia tidak akan disayangiDemikian di antara tujuan menikah dalam Islam sebagaimana yang tertera dalam al-Quransurat ar-Rum ayat 21 Wallahu alamHukum PernikahanPara ulama telah sepakat bahwa nikah itu diperintahkan Namun mereka berbeda pendapatmengenai hukumnya Dalam hal ini para ulama terbagi kepada tiga kelompokPertama nikah wajib bagi setiap orang yang sudah mampu untuk melakukannya sekali seumurhidup Pendapat ini adalah pendapatnya Dawud ad-Dahiry Ibn Hazm dan lainnya Dalil yang menjadidasar pendapat ini adalah dhahir dari nash-nash baik berupa ayat al-Quran maupun hadits Nabi yangmemerintahkan pernikahan Kelompok ini memahami secara tekstual bahwa semua perintah tersebutmenggunakan shigat amar (bentuk perintah) dan setiap perintah menunjukkan wajib karenanya nikahjuga adalah wajib al-ashlu fil amr lil wujub pada dasarnya perintah itu menunjukkan kepada wajibPendapat kedua mengatakan bahwa nikah itu hukumnya adalah sunnah saja Pendapat iniadalah pendapatnya Jumhur ulama Pendapat kedua ini memahami perintah nikah yang terdapat dalamal-Quran dan Sunnah kepada hukum sunnah bukan wajib Firman Allah yang terdapat dalam surat an-Nisa ayat 3 misalnya yang berbunyi

                                  ورباع وثالث مثنى النساء من لكم طاب ما فانكحواArtinya Maka nikahilah wanita-wanita yang kamu sukai dua tiga dan empat (QS An-Nisa 3)Ayat di atas menurut pendapat kedua ini bukanlah menunjukkan wajib Karena dalam ayat diatas Allah mengkaitkan nikah dengan kemampuan istithaah Artinya barang siapa yang sudahmampu untuk menikah maka menikahlah Sedangkan yang belum mampu untuk menikah maka tidakmengapa ia tidak menikah Karena itu menikah bukanlah wajib akan tetapi sunnah sajaPendapat ketiga adalah pendapat yang mengatakan bahwa hukum menikah berbeda-bedatergantung kondisi seseorang Pendapat ini adalah pendapat kuat pada madzhab MalikiyyahSyafiiyyah dan Hanabilah

                                  Menurut pendapat ini hokum menikah bisa wajib bagi mereka yang sudah siap dan mampubaik lahir maupun bathin sehingga kalau tidak menikah ia akan terjerumus kepada perbuatan zinaTidak ada cara lain untuk menjaganya kecuali dengan jalan menikah Dalam qaidah Ushuliyyahdaikatakan Sesuatu yang tidak menyebabkan terpenuhinya sesuatu yang wajib kecuali dengansesuatu itu maka sesuatu itu menjadi wajib hukumnya7Nikah juga hukumnya bisa sunnah bagi mereka yang syahwatnya sudah menggebu akan tetapimasih besar kemungkinan seandainya belum menikah pun ia masih dapat menjaga diri dari perbuatanzina Untuk kondisi seperti ini nikah hukumnya sunnah sajaNikah juga bisa haram bagi orang yang belum siap menikah baik secara lahir (menafkahi)maupun secara bathin (berhubungan badan) sehingga kalau dipaksakan menikah si wanita akanmenderita baik lahirnya maupun bathinnya Atau nikah juga bisa menjadi haram bagi orang yangbermaksud jahat dengan nikahnya itu misalnya ingin menyakiti si isteri dan keluarganya atau karenabalas dendam dan sebagainyaNikah juga bisa makruh bagi orang yang kondisinya seperti disebutkan diatas akan tetapitidak menimbulkan madharat bagi si isteri Jadi apabila ia menikah si isteri tidak merasakan dampaknegative yang sangat besar Untuk orang seperti ini sebaiknya jangan dahulu menikah dan kalaupunmau menikah maka hukumnya makruh sajaDari ketiga pendapat ini penulis lebih cenderung untuk mengambil pendapat ketiga ini bahwapernikahan itu hukumnya berbeda-beda disesuaikan dengan kondisi orang yang bersangkutanPendapat ini rasanya lebih tepat terutama untuk kondisi sekarangMacam-macam pernikahan yang dilarang1 Nikah SyigarNikah Syigar adalah seorang laki-laki menikahkan putri perempuannya atau saudariperempuannya dengan orang lain dengan syarat orang tersebut mau menikahkan putrinya atausaudari perempuannya dengan orang tadi baik pernikahan tersebut memakai mahar maupuntidak Hanya saja umumnya pernikahan Syigar ini tidak ada maharnya karena sudah digantidengan tukar menukar putri atau saudari perempuannyaPara ulama sepakat bahwa nikah Syigar ini haram hukumnya Hal ini didasarkankepada hadits-hadits berikut ini

                                  الشغار عن وسلم عليه الله صلى الله رسول نهى قال جابر عن( مسلم( أخرجهArtinya Jabir berkata Rasulullah Saw melarang nikah syigar (HR Muslim)

                                  عن (( وسلم عليه الله صلى الله رسول نهى قال هریرة أبى عن والشغار قال الشغار

                                  وأزوج 1049703 ك أخت 1049703 ك زوجن 1049703 ى أو ابنت 1049703 ى وأزوج 1049703 ك ى 1049703 كزوجن 1049703 ابنت للرج 1049703 ل الرج 1049703 ل یق 1049703 ول أن[ ماجه)) [ وابن والنسائي مسلم أخرجه أختىArtinya Abu Hurairah berkata Rasulullah Saw melarang nikah Syigar Nikah Syigar adalahseorang laki-laki berkata kepada laki-laki lain nikahkan saya dengan anak perempuan kamudan saya nanti akan menikahkanmu dengan anak perempuan saya atau nikahkan saya dengansaudari perempuan kamu dan saya akan menikahkan kamu dengan saudari perempuan saya(HR Muslim NasaI dan Ibn Majah)

                                  2 Nikah MuhallilMuhallil secara bahasa berarti yang menjadikan halal Nikah Muhallil adalah pernikahandi mana seorang laki-laki menikahi seorang wanita yang sudah ditalak tiga kemudian iamentalaknya dengan maksud agar wanita tersebut dapat dinikahi kembali oleh suaminya yangdahulu yang telah mentalak tigaPernikahan ini biasanya terjadi ketika si mantan suami yang telah mentalak isterinya tigakali bermaksud untuk kembali lagi kepada isterinya tadi namun karena sudah ditalak tiga iatidak boleh langsung menikahi mantan isterinya itu kecuali si isteri tadi menikah dahulu denganlaki-laki lain Untuk tujuan itu kemudian si laki-laki tadi menyewa atau membayar laki-laki lainagar menikahi mantan isterinya tadi dengan catatan tidak boleh disetubuhi atau boleh disetubuhitapi harus sesegera mungkin diceraikan agar mantan suami tadi dapat menikahinya kembaliOrang yang dibayar untuk menikahi mantan isterinya dalam istilah fiqh disebut dengan almuhallil(yang menjadikan halal) sedangkan mantan suami yang membayar laki-laki tadi disebutdengan al-muhallal lah Pernikahan ini haram hukumnya berdasarkan dalil berikut ini8

                                  ل 1049703 ه والمحل 1049703 ل المحل 1049703 ل وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله ول 1049703 لىص رس 1049703 الله لع (( 1049703 ن ق 1049703 ال م 1049703 سعود اب 1049703 ن ع 1049703 ن

                                  ( وأحمد والنسائي الترمذى (أخرجهArtinya Ibnu Masud berkata Rasulullah melaknat al-muhallil (yang menjadikan halal) dan almuhallallah (yang dijadikan halal karenanya) (HR Turmudzi Nasai dan Ahmad)

                                  عب)) [ 1049703 د رواه رجمتهم 1049703 ا إال بمحلل 1049703 ة و بمحل 1049703 ل ال 1049703 ىأوت(( ال 1049703 ق الخط 1049703 اب ب 1049703 ن عم 1049703 ر ع 1049703 ن

                                  صحيح بإسناد [الرزاقArtinya Umar bin Khatab berkata Tidak didatangkan kepadaku muhallil dan wanita yangdijadikan halal karenanya kecuali aku akan meranjam keduanya (HR Abdur Razak dengansanad yang shahih)3 Nikah IstibdhaNikah Istibdha adalah nikah yang dimaksudkan untuk memperoleh keturunan atau bibitunggul Dalam prakteknya nikah ini atas usul dan kemauan si suami setelah melihat ada orangyang dipandang hebat pintar atau aneh dari yang lainnya sehingga ia pun berkeinginan untukmendapatkan putra seperti dia Sang suami biasanya berkata kepada isterinya Apabila kamusudah suci dan selesai haidmu pergilah ke si anu (misalnya seorang professor) dan bersenangsenanglahdengannya sampai kamu hamil Ketika sudah hamil baru isteri tersebut pulang lagidan kembali lagi kepada suaminya Dan suaminya sangat bahagia karena akan mendapatkanputra yang sangat diinginkannya Istibdha secara bahasa artinya bersetubuh (jima) Pernikahanseperti ini jelas diharamkan4 Nikah ar-RahtRaht secara bahasa berarti rombongan kelompok Dalam pernikahan ini sekelompoklaki-laki (syaratnya tidak boleh lebih dari sepuluh orang) bersekutu dan sepakat untuk menggauliseorang perempuan secara bergantian dan bergilir Ketika wanita tadi hamil dan melahirkansemua laki-laki yang ikut menanam saham pada wanita tadi harus berkumpul di hadapanwanita tadi Setelah berkumpul si wanita berkata

                                  فالن یا ابنك فهو ولدت وقد أمرآم من آان ما عرفتم قد

                                  Artinya Kalian telah maklum dengan apa yang telah kalian lakukan Kini saya sudahmelahirkan maka anak ini adalah anakmu wahai fulan (sambil menunjuk salah satu laki-lakiyang disukainya)Ketika si wanita menunjuk salah satu laki-laki yang disukainya maka laki-laki itulahyang harus menjadi bapak dari anak tersebut sekaligus menjadi suaminya yang resmi Tidakboleh si laki-laki tersebut menolak dengan alasan dan catatan apapun Sementara laki-laki lainyang tidak terpilih mereka beterbangan lagi mencari mangsa-mangsanya yang lainLantas siapa yang diuntungkan dan dirugikan dalam pernikahan semacam ini Tentu yangrugi adalah orang ganteng dan baik karena dialah yang akan dipilih oleh wanita tersebutSementara yang beruntung adalah laki-laki jelek dan jahat karena jelas dia tidak akan dipilihsehingga ia masih bisa leluasa menaburkan racun-racun asmara dan syahwatnya Dalam duniamodern terutama di kota-kota besar pernikahan masa Jahiliyyah ini masih ada dan berlaku untuktidak mengatakan banyak berlaku Hanya saja dengan nama dan format lain Dalam istilahsekarang nikah Raht ini disebut dengan nama Salome (satu lobang rame-rame maaf)Naudzubillah5 Nikah al-BaghayaAl-Baghaya secara bahasa berarti pelacur Nikah al-Baghaya ini sama dengan nikah ar-Raht di atas Hanya saja dalam nikah Baghaya ini tidak dibatasi jumlah pengunjungnya Iaboleh lebih dari sepuluh orang bahkan tidak terhitung sekalipun Setiap laki-laki hidung belangyang sreg dan greget dengan seorang wanita yang disukai bersama boleh melakukan isytirakWanita yang menjadi sasaran segerombolan laki-laki tersebut tidak boleh menolak dan tidakmelayani tamu-tamu hidung belang tersebut Tua muda ganteng jelek pesek mancungkurus gemuk dekil bersih kalau dia datang harus diservice secara memuaskan Setiap orang9yang sedang bertamu pada hari itu biasanya menancapkan tanda khusus berupa bendera di luarrumahnya sebagai tanda bahwa wanita tersebut sedang full on ada tamuSetiap laki-laki yang pernah bertamu harus mengisi buku tamu Buku tamu ini biasanyadisiapkan khusus oleh wanita tersebut Tidak ada seorang tamu pun yang jajan di rumahnyakecuali namanya tercatat Ketika wanita tersebut hamil wanita tersebut melihat daftar tamunyadan memanggil satu persatu tamu-tamu berhidung belang tersebut Tidak boleh menolak ketikawanita tersebut mengundang dan memanggilnyaSetelah melahirkan wanita tersebut memanggil seluruh tamu-tamunya berikut seorangqafah (juru taksir manusia) Tukang qafah ini bertugas melihat dan membaca si bayi lalumembaca pula seluruh tamu yang hadir untuk dicarikan kesamaannyamdashistilah sekarang mungkincek darah dan gen Tamu yang lebih banyak kesamaan dengan bayi tadi dialah yang akanmenjadi bapaknya sekaligus menjadi suami wanita tersebut Ketika sudah diputuskan oleh jurutaksir tadi tidak boleh si laki-laki tersebut menolak apalagi tidak bertanggung jawabSiapa yang diuntungkan dalam pernikahan ini Tentu mereka yang dapat menyuap siqafah agar tidak ditunjuk Yang rugi Yang tidak menyuap si qafah sama sekali karena dialahyang akan menjadi bapak dari bayi hasil rame-rame tadimdashdalam istilah iklan di Indonesiaidentik dengan iklan permen Nano-Nano rame rasanya Naudzubillah Apakah pernikahanseperti ini ada pada masa sekarang Ya jelas ada hanya dengan nama dan format lain bahkandengan alat dan teknologi canggih sehingga tidak ada tamu-tamu yang merasa dirugikan untukmenanggung bayi rame-rame tersebut Pernikahan Baghaya ini dalam konteks sekarangbertebaran dimana-mana dengan berbagai nama misalnya Saritem di Bandung dan SurabayaKramat Tunggak di Jakarta Warung Remang-Remang di setiap pinggiran jalan Panti Pijat yangtersebar hampir di seluruh kota dan lainnya Naudzubillah6 Nikah Badal

                                  Secara bahasa badal berarti menukar mengganti Nikah Badal adalah pernikahan di manaseorang laki-laki yang sudah beristri berkata kepada laki-laki lain yang juga sama sudah beristriBiarkan isteri kamu tidur dengan saya dan saya ijinkan isteri saya tidur dengan kamu kalaukamu keberatan biar kita tukar tambah Jadi Nikah Badal ini berupa pernikahan tukar menukaristeri Dalam dunia modern terutama di kota-kota besar seperti Jakarta pernikahan ini seringkalidiistilahkan dengan Tukar Kunci Jadi dalam pergaulan-pergaulan glamour apabila seoranglaki-laki berkata kepada laki-laki lain yang sama-sama sudah berkeluarga Ayo kita tukar kuncimaka maksudnya adalah pernikahan Badal ini Tentu bukan sembarang kunci tapi kunci inikunci ajaib yang bukan saja bisa membuka pintu tapi membuka yang mempunyai pintunaudzubillah min dzalik7 Nikah MutahMutah secara bahasa berarti bersenang-senang Nikah Mutah dalam dunia sekarangdisebut dengan Nikah Kontrak Maksudnya seorang laki-laki menikahi seorang wanita hanyasaja ketika akadnya ditentukan untuk masa satu minggu misalnya atau satu bulan satu tahunatau bahkan satu hari kemudian si laki-laki tadi memberikan upah atau biaya sebagaiimbalannya Pernikahan ini pada masa Rasulullah Saw pernah dibolehkan karena saat itu sedangkondisi perang yang berbulan-bulan Namun tidak lama setelah itu Rasulullah Sawmenghapusnya dan mengharamkannya sampai hari Kiamat kelak Oleh karena itu seluruh ulamasepakat bahwa pernikahan Mutah ini haram hukumnya Untuk pembahasan lebih lanjut masalahNikah Mutah ini insya Allah akan penulis bahas dalam makalah tersendiri8 Nikah al-UrfiNikah Urfi ini ramai diperbincangkan di Mesir belakangan ini Boleh jadi nama NikahUrfi ini untuk konteks Indonesia belum sampai dan belum pernah terdengar meskipun tidakmenutup kemungkinan dalam prakteknya sudah sejak dahulu berjalan dan berlanjut Nikah Urfiadalah pernikahan antara laki-laki dan perempuan yang tidak diketahui oleh kelurganya bolehjadi tidak memakai saksi tidak diumumkan dan tidak memakai wali Bukan hanya itu antaralaki-laki dan perempuan hidup berpisah makan dan minum sendiri-sendiri bahkan tinggal punberpisah Namun ketika keduanya greget untuk making love baru keduanya bersama dan dimana saja jadi10Pernikahan ini banyak merajarela di Mesir dan demikian juga di Indonesia terutama dikalangan mahasiswa mahasiswi Untuk melampiaskan nafsu seksualnya keduanya sepakat untukmembungkus perbuatan hinanya dengan bungkusan yang seolah-olah dilegalkan dandiperbolehkan oleh ajaran Islam Boleh jadi ada saksi hanya saja saksinya adalah teman-temandekatnya saja Sementara keluarganya tidak mengetahuinya sedikitpun Modus opperandi daripernikahan ini juga adalah untuk mendapatkan nafkahAkhir-akhir ini di Mesir merebak pernikahan ini karena si wanita biasanya menginginkannafkah yang besar dan tidak peduli dengan cara atau bentuknya Pernikahan ini jelas tidakmemakai surat-surat resmi dari pejabat yang berwenang (di Indonesia dari KUA) Pernikahan inijelas haram hukumnya karena pada hakikatnya adalah perzinahan modern NaudzubillahSemua jenis pernikahan yang telah disebutkan di atas diharamkan dalam ajaran IslamMengapa Karena pernikahan dalam ajaran Islam mempunyai aturan tersendiri ada rukun-rukun dansyarat-syarat yang harus dipenuhi Ketika rukun dan syaratnya tidak terpenuhi maka pernikahantersebut menjadi batal dan haram Untuk mengetahui lebih lanjut persoalan ini nanti akan kita bahaslebih jauh dalam pembahasan akad nikahDemikian sekelumit mengenai jenis dan macam pernikahan yang dilarang dan diharamkandalam ajaran Islam Tidak ada alasan untuk seorang muslim dan muslimah untuk melegalkan terlebihmempraktekkan pernikahan-pernikahan di atas Semoga kita terhindar dari semua jenis pernikahan

                                  terkutuk di atasWanita-wanita yang haram untuk dinikahi (al-muharramaat minannisaa)Dalam ajaran Islam ada beberapa wanita yang haram hukumnya untuk dinikahi oleh laki-lakiHal ini sebagaimana dijelaskan oleh Allah dalam firmanNya surat an-Nisa ayat 22-24

                                  ا يل س 1049703 ب وس 1049703 اء ومقت 1049703 ا ة فاح 1049703 ش 1049703 ان آ ن 1049703 ه إ د 1049703 لفق 1049703 س م 1049703 ا ل 1049703 ا إ اء الن 1049703 س من م اؤآ ءاب ح ك ن ما كحوا ن ت والخ 1049703 ت األ ن 1049703 ات وب خ

                                  ال 1049703 أ ن 1049703 ات وب م ك وخال 1049703 ات م ك و 1049703 ات م ك واتخ 1049703 عم وأ م ك ن 1049703 ات وب م ك مه 1049703 ات

                                  أ م ك عل 1049703 ي م 1049703 ت حرف 1049703 ي ي الل 1049703 ات م ك ب ب 1049703 ائ ور م ك ائ ن 1049703 س مه 1049703 ات

                                  وأ ن 1049703 اعة 1049703 الرض م م ك خ 1049703 وات وأ م ك ض 1049703 عن ر

                                  أ ي الل 1049703 ات م ك مه 1049703 ات وأ

                                  ئ 1049703 ل وحال م ك عل 1049703 ي جن 1049703 اح فل 1049703 ا ه 1049703 ن ب م دخل 1049703 ت م 1049703 واون ك ل 1049703 ت ن ف 1049703 إ ه 1049703 ن ب م دخل 1049703 ت ي الل 1049703 ات م ك ائ س ن من م حجورآا غف 1049703 ور 1049703 ان آ الل 1049703 ه ن إ س 1049703 لف ق 1049703 د م 1049703 ا ل 1049703 ا إ ن ي ت خ 1049703 أ

                                  ال ن ب 1049703 ي جمع 1049703 وا ت ن وأ م ك ب ص 1049703 ال أ 1049703 ن م ال 1049703 ذین م ك ن 1049703 ائ ب أ

                                  اء ور م 1049703 ا ك 1049703 م ل ح 1049703 ل وأ م ك عل 1049703 ي الل 1049703 ه ت 1049703 اب آ م ك ت 1049703 ان

                                  م ی ك 1049703 أ مل ما ال إ اء س الن من ات محصن وال حيما رهن ج 1049703 ور أ وهن ف 1049703 آت هن 1049703 ن م ب 1049703 ه م عت مت اس 1049703 ت افحين 1049703 ا سم 1049703 فم غي 1049703 ر ين مح 1049703 صن م ك موال

                                  أ ب غوا ت ب ت ن أ م ك ذلحكيم 1049703 ا يم 1049703 ا عل 1049703 ان آ الل 1049703 ه ن إ فری 1049703 ضة ال ع 1049703 د ب 1049703 ن م ه1049703 ب م ت اض 1049703 ي ر ت فيم 1049703 ا م ك عل 1049703 ي جن 1049703 اح ول 1049703 ا فری 1049703 ضة(24- ( 22النساء Artinya Dan janganlah kamu kawini wanita-wanita yang telah dikawini oleh ayahmu terkecuali padamasa yang telah lampau Sesungguhnya perbuatan itu amat keji dan dibenci Allah dan seburuk-burukjalan (yang ditempuh)Diharamkan atas kamu (mengawini) ibu-ibumu anak-anakmu yang perempuansaudara-saudaramu yang perempuan saudara-saudara bapakmu yang perempuan saudara-saudaraibumu yang perempuan anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang laki-laki anak-anakperempuan dari saudara-saudaramu yang perempuan ibu-ibumu yang menyusui kamu saudaraperempuan sepersusuan ibu-ibu istrimu (mertua) anak-anak istrimu yang dalam pemeliharaanmu dariistri yang telah kamu campuri tetapi jika kamu belum campur dengan istrimu itu (dan sudah kamuceraikan) maka tidak berdosa kamu mengawininya (dan diharamkan bagimu) istri-istri anakkandungmu (menantu) dan menghimpunkan (dalam perkawinan) dua perempuan yang bersaudarakecuali yang telah terjadi pada masa lampau sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi MahaPenyayang Dan (diharamkan juga kamu mengawini) wanita yang bersuami kecuali budak-budakyang kamu miliki (Allah telah menetapkan hukum itu) sebagai ketetapan-Nya atas kamu Dandihalalkan bagi kamu selain yang demikian (yaitu) mencari istri-istri dengan hartamu untuk dikawinibukan untuk berzina Maka istri-istri yang telah kamu nikmati (campuri) di antara mereka berikanlahkepada mereka maharnya (dengan sempurna) sebagai suatu kewajiban dan tiadalah mengapa bagi

                                  11kamu terhadap sesuatu yang kamu telah saling merelakannya sesudah menentukan mahar ituSesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana (QS an-Nisa 22-24)Dari ayat di atas ditambah keterangan-keterangan lainnya para ulama membagi wanita-wanitayang haram untuk dinikahi itu menjadi dua bagian besarPertama wanita-wanita yang haram untuk dinikahi selamanya Artinya seorang laki-laki tidakboleh menikahi wanita jenis ini kapanpun dan dalam kondisi apapunKedua wanita-wanita yang haram untuk dinikahi untuk sementara waktu Untuk bagian keduaini wanita-wanita tersebut haram untuk dinikahi selama ia berada dalam keadaan khusus(penjelasannya akan dibahas di bawah nanti) dan apabila keadaan tersebut sudah hilang maka ia bolehdinikahiWanita-wanita yang haram dinikahi selamanyaYang termasuk wanita-wanita yang haram untuk dinikahi selamanya (muabbada) ini ada tigakelompokA Haram dinikahi lantaran keturunan (nasab)Wanita-wanita yang haram dinikahi karena nasab (keturunan) ini ada tujuh jenis1 Semua Ibu baik dari pihak ibu maupun dari pihak bapak sampai ke atas yangmelahirkan laki-laki tersebut Maksudnya wanita-wanita yang menyebabkan lakilakiitu lahir (ibu) baik dari pihak ibunya sendiri maupun dari pihak bapaknya sendirisampai ke atas haram untuk dinikahi Misalnya ibunya sendiri ibunya ibu (nenek daripihak ibu) ibunya bapak (nenek dari pihak bapak) ibunya nenek dari pihak ibu ibunyanenek dari pihak bapak dan seterusnya sampai ke atas Wanita-wanita ini semuanyaharam untuk dinikahi selamanya (al-ummahaat)2 Semua Anak perempuan baik dari pihak putra laki-lakinya maupun putriperempuannya terus sampai ke bawah Maksudnya semua wanita yang dilahirkankarena laki-laki tersebut baik anak perempuan itu putri dari putranya maupun dariputrinya Misalnya anak perempuannya sendiri cucu perempuannya dari anakperempuan cucu perempuan dari anak laki-laki anak perempuan dari cucu perempuanatau anak perempuan dari cucu laki-laki sampai ke bawah Semua anak perempuan iniharam untuk dinikahi selamanya (al-banaat)3 Semua Saudari perempuan dari semua pihak dan jihah Misalnya saudariperempuan sekandung saudari perempuan sebapak dan saudari perempuan seibuSemua saudari perempuan ini juga haram untuk dinikahi selamanya (al-akhawaat)4 Semua saudari perempuan ayah (bibi tante dari pihak ayah) sampai ke atas baiksekandung sebapak maupun seibu Misalnya saudari perempuan sekandung ayahsaudari perempuan seibu ayah saudari perempuan seibu saudari perempuan bibinyaayah saudari perempuan bibinya bibi ayah dan seterusnya sampai ke atas Semua bibidari pihak ayah ini haram hukumnya untuk dinikahi (al-ammat)5 Semua saudari perempuan ibu (bibi tante dari pihak ibu) sampai ke atas baiksekandung sebapak maupun seibu Misalnya saudari perempuan sekandung ibusaudari perempuan sebapak ibu saudari perempuan seibu ibu saudari perempuanbibinya ibu saudari perempuan bibinya bibi ibu dan seterusnya sampai ke atas Semuabibi dari pihak ibu ini haram hukumnya untuk dinikahi (al-khalaat)6 Semua anak perempuan dari saudara laki-laki baik sekandung sebapak maupunseibu sampai ke bawah (keponakan dari saudara laki-laki) Misalnya anakperempuan dari saudara laki-laki sekandung anak perempuan dari saudara laki-lakisebapak anak perempuan dari saudara laki-laki seibu anak perempuan dari anak

                                  perempuan saudara laki-laki sekandung anak perempuan dari anak perempuan saudaralaki-laki sebapak anak perempuan dari anak perempuan saudara laki-laki seibu anakperempuan dari keponakannya keponakan saudara laki-laki terus sampai ke bawah(banatul akh)7 Semua anak perempuan dari saudari perempuan baik sekandung sebapakmaupun seibu sampai ke bawah (keponakan dari saudari perempuan) Misalnya12anak perempuan dari saudari perempuan sekandung anak perempuan dari saudariperempuan sebapak anak perempuan dari saudari perempuan seibu anak perempuandari anak perempuan saudari perempuan sekandung anak perempuan dari anakperempuan saudari perempuan sebapak anak perempuan dari anak perempuan saudariperempuan seibu anak perempuan dari keponakannya keponakan saudari perempuanterus sampai ke bawah (banatul ukhti) Semua keponakan baik dari pihak saudara lakilakimapun dari saudari perempuan semuanya haram untuk dinikahiDalam sebuah hadits dari Ibnu Abbas dikatakan

                                  تع 1049703 الى قول 1049703 ه ق 1049703 رأ ث 1049703 م س 1049703 بع ال 1049703 صهر وم 1049703 ن بع1049703 )) س النسب من حرم قال باس ع ابن عن[ ] (( البخارى رواه أمهاتكم عليكم حرمتArtinya Ibnu Abbas berkata Wanita-wanita yang diharamkan karena keturunan itu adatujuh dan yang diharamkan karena pernikahan juga ada tujuh Ibnu Abbas kemudianmembaca firman Allah dalam surat an-Nisa ayat 22-24 Diharamkan kepada kalianhellip (HRBukhari)Para ulama telah sepakat bahwa ketujuh jenis wanita yang telah disebutkan di atasharam hukumnya untuk dinikahi selamanya Untuk lebih memudahkan menghapal jeniswanita-wanita yang haram untuk dinikahi selamanya ini maka harus diingat bahwa seluruhketurunan dan kerabat si laki-laki semuanya haram untuk dinikahi kecuali empat orang sajayaitu anak perempuan pamannya dari pihak bapak (banatul amm sepupu putrinya om paman) anak perempuan pamannya dari pihak ibu (banatul khal sepupu) anak perempuanbibinya dari pihak bapak (banat ammatih sepupu putrinya bibi) dan anak perempuan bibinyadari pihak ibu (banatul khalah sepupu putrinya bibi) Untuk empat jenis wanita ini bolehuntuk dinikahi dan sisanya tidak boleh untuk dinikahiKeempat jenis wanita tersebut boleh untuk dinikahi berdasarkan firman Allah dalamsurat al-Ahzab ayat 50

                                  ف 1049703 اء أ مم 1049703 ا مين 1049703 ك ی ك 1049703 ت مل وم 1049703 ا هن ج 1049703 ور أ ها 1049703 ت ی اأ ی

                                  ي ءات ي ت الال واجك ز أ ك ل ا ن ل ل ح أ ا ن إ ي ب الني ت الال ك ت خاال ات ن وب خالك ات ن وب ك عمات ات ن وب عمك ات ن وب ك ي عل ه الل

                                  معك ن هاجردون 1049703 ن م ي 1049703 ك ب الن اد ر

                                  أ ن إ ي ب لن ل ها فس ن ت وهب ن إ ة مؤمن ة أ وامرل خالصة كحها ن ت س ی ن أ

                                  ي 1049703 ك عل وما 1049703 ون واجهم ز أ في هم ي عل ا ضن فر ما ا من عل قد ين مؤمن الك ی ال ي ك ل هم مان ی

                                  أ ت ك ملحيما ر ا غفور ه الل ان وآ ج حر

                                  ( ( 50األحزاب Artinya Hai Nabi sesungguhnya Kami telah menghalalkan bagimu istri-istrimu yang telahkamu berikan mas kawinnya dan hamba sahaya yang kamu miliki yang termasuk apa yangkamu peroleh dalam peperangan yang dikaruniakan Allah untukmu dan (demikian pula) anakanakperempuan dari saudara laki-laki bapakmu anak-anak perempuan dari saudara perempuanbapakmu anak-anak perempuan dari saudara laki-laki ibumu dan anak-anak perempuan darisaudara perempuan ibumu yang turut hijrah bersama kamu dan perempuan mukmin yangmenyerahkan dirinya kepada Nabi kalau Nabi mau mengawininya sebagai pengkhususanbagimu bukan untuk semua orang mukmin Sesungguhnya Kami telah mengetahui apa yangKami wajibkan kepada mereka tentang istri-istri mereka dan hamba sahaya yang mereka milikisupaya tidak menjadi kesempitan bagimu Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi MahaPenyayang (QS Al-Ahzab 50)B Haram dinikahi lantaran perkawinan (al-mushaharah)Wanita-wanita yang dilarang untuk dinikahi lantaran pernikahan ini adalah sebagaiberikut1 Isteri bapak (ibu tiri)Sehubungan dengan jenis wanita ini dalam sebuah hadits dikatakan13

                                  األب ام 1049703 رأة إال یح 1049703 رم م 1049703 ا یحرم 1049703 ون الجاهلي 1049703 ة أه 1049703 ل ان1049703 )) آ ق 1049703 ال عب 1049703 اس اب 1049703 ن عنآب 1049703 اؤآم نك 1049703 ح م 1049703 ا تنكح (( 1049703 وا وال وج 1049703 ل بين 1049703 ز والجمع

                                  ع الله فأنزل قال األختينالطب 1049703 رى تف )) [ 1049703 سير األخت 1049703 ين ب 1049703 ين إال 1049703 وا النساء من

                                  تجمع )) (( وأن و سلف قد ماصحيح ( 1328 [بسندArtinya Ibnu Abbas berkata Orang-orang jahiliyyah mengharamkan semua wanitayang diharamkan dalam ajaran Islam kecuali isteri bapak dan bolehnya menikahi kakakberadik sekaligus Kemudian turun firman Allah Janganlah kalian menikahi wanitawanitayang telah dinikahi oleh bapak-bapak kamu kecuali apa yang telah berlakudahulu (QS An-Nisa 22) dan Dan dilarang juga menikahi kakak beradik sekaligus(QS An-Nisa 23) (Dalam Tafsir ath-Thabari dengan sanad Sahih (8hal 132)Dengan ayat ini para ulama telah sepakat bahwa yang termasuk diharamkanuntuk dinikahi selamanya juga itu adalah wanita-wanita yang sudah atau pernahdinikahi oleh ayahnya baik wanita tersebut telah didukhul (disetubuhi) oleh ayahnyaataupun belum

                                  بعثن (( 1049703 ى ق 1049703 ال تری 1049703 د أی 1049703 ن ل 1049703 ه فقل 1049703 ت رای 1049703 ة ه1049703 ومع عم 1049703 ى لقي 1049703 ت ق 1049703 ال الب 1049703 راء ع 1049703 نأض 1049703 رب أن رجل 1049703 أمرنى إلى وسلم عليه الله صلى الله رسول

                                  ف أبيه امرأة نكح[ ] (( والحاآم داود أبو رواه ماله وآخذ عنقهArtinya Al-Bara berkata Suatu hari saya bertemu dengan paman saya yang sedangmembawa bendera Saya lalu bertanya Mau kemana paman Ia menjawab Saya

                                  diutus oleh Rasulullah Saw untuk membunuh dan mengambil harta laki-laki yangmenikahi isteri bapaknya (HR Abu Dawud dan Hakim)Dari hadits ini didapati bahwa laki-laki yang menikahi wanita-wanita yangpernah dinikahi oleh bapaknya harus dibunuh dan diambil hartanya Ini menunjukkansaking kerasnya larangan tersebut Dari sini para ulama kemudian berkesimpulanbahwa isteri bapak haram untuk dinikahi selamanya2 Ibunya isteri (mertua perempuan)Ketika seorang laki-laki telah menikah dengan seorang wanita maka ibu dari isterinyatadi (mertua) menjadi haram untuk dinikahi baik isterinya tersebut telah didukhul(disetubuhi) maupun belum Hal ini dikarenakan mertua masuk dalam keumuman suratan-Nisa ayat 23 Dan diharamkan juga ibu-ibu isteri-isteri kalian Termasuk kedalam jenis ini juga ibunya mertua dan ibunya bapak mertua3 Anak isteri (anak tiri ar-rabibah)Apabila sebelum menikah si isteri sudah mempunyai anak perempuan maka si lakilakitidak boleh menikahi putri dari isterinya itu Namun para ulama mensyaratkantidak bolehnya menikahi anak perempuan dari isteri itu apabila ibunya (isteri si laki-lakitersebut) telah disetubuhinya Namun apabila misalnya ia menikahi isterinya kemudiancerai sebelum melakukan hubungan badan maka laki-laki tadi boleh menikahi anakperempuannya Hal ini didasarkan pada firman Allah dalam surat an-Nisa ayat 23 diatas yang berbunyi

                                  م ل ن فإ هن ب م ت ل دخ ي ت الال م ك ائ س ن من م حجورآ في ي ت الال م ك ب ائ ب ورم ت ل دخ وا ون ك تم ك ي عل اح ن ج فال هن ب

                                  Artinya (dan diharamkan kepadamu) anak-anak istrimu yang dalam pemeliharaanmudari istri yang telah kamu campuri tetapi jika kamu belum campur dengan istrimu itu(dan sudah kamu ceraikan) maka tidak berdosa kamu mengawininyahellip(QS An-Nisa23)Termasuk ke dalam hukum ini adalah anak perempuan dari putra putri isterinya144 Isteri anak kandung sendiri (menantu)Seorang laki-laki juga tidak boleh menikahi isteri anak laki-lakinya berdasarkan firmanAllah dalam surat an-Nisa ayat 23 di atas

                                  م ك ب صال أ من ذین ال م ك ائ ن ب أ ل ئ وحال

                                  Artinya (dan diharamkan bagimu) istri-istri anak kandungmu (menantu) (QS An-Nisa 23)Di samping isteri anak kandung sendiri juga diharamkan isteri anak dari susuan hal inididasarkan pada hadits berikut ini

                                  م 1049703 ن یح 1049703 رم م 1049703 ا الرض 1049703 اع م 1049703 ن یح (( 1049703 رم وس 1049703 لم 1049703 هعلي الله ص 1049703 لى الله رس 1049703 ول ق 1049703 ال

                                  )) [ ( 8والطبرى ( ( 471 149) آثير ابن تفسير 1النسبArtinya Rasulullah Saw bersabda Diharamkan wanita-wanita karena sesususebagaimana diharamkannya wanita-wanita karena keturunan (Lihat dalam Tafsir IbnKatsir 1471 dan Tafsir ath-Thabari 8149)Para ulama dalam hal ini tidak memasukan anak perempuan dari isteri anakkandung (anak perempuan dari menantu) atau anak perempuan dari anak isteri (anak

                                  perempuan dari anak tiri) sebagai halilah Oleh karena itu seseorang boleh menikahianak perempuan dari menantu dan anak perempuan dari anak tiriUntuk memudahkan mengingat dan menghapal jenis wanita-wanita yang haramuntuk dinikahi karena pernikahan maka dapat dikatakan bahwa semua wanita yangterkait karena pernikahan semuanya boleh dinikahi oleh laki-laki kecuali empat orangsaja yaitu isteri bapaknya (ibu tiri) mertua perempuan anak perempuan dari isterinyayang telah disetubuhi (anak tiri tapi ibunya sudah disetubuhi) dan isteri anakkandungnya (menantu)C Haram dinikahi lantaran susuan (muharramaat bir radha)Wanita-wanita yang satu susu juga haram untuk dinikahi Hal ini didasarkan padaketerangan berikut ini

                                  ضاعة الر من م ك خوات وأ م ك ضعن ر أ ي ت الال م ك مهات

                                  وأArtinya (Diharamkan kepadamu) ibu-ibumu yang menyusui kamu saudara perempuansepersusuan (QS An-Nisa 23)Dalam sebuah hadits dikatakan

                                  الن 1049703 (( سب م 1049703 ن یح 1049703 رم م 1049703 ا الرض 1049703 اع م 1049703 ن لم 1049703 رمیح(( 1049703 وس علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى الله رس 1049703 ول قال

                                  [ مسلم و البخارى [أخرجهArtinya Rasulullah Saw bersabda Diharamkan wanita-wanita karena sesusu sebagaimanadiharamkannya wanita-wanita karena keturunan (HR Bukhari Muslim)Oleh karena itu pada hakikatnya wanita-wanita yang diharamkan karena sebab satususuan ini sama dengan wanita-wanita yang diharamkan karena factor keturunan Hanya sajadalam sebab satu susu ini ditambahkan bahwa wanita yang menyusui posisinya sama denganibu kandungDengan demikian wanita-wanita yang tidak boleh dinikahi lantaran satu susu ini adalahsebagai berikut1 Wanita yang menyusui dan ibu dari wanita yang menyusui karena ia dipandang sebagai ibukandungnya sendiri2 Anak-anak perempuan dari wanita yang menyusui tersebut karena mereka dipandangsebagai saudari-saudari perempuannya3 Saudari perempuan baik sekandung seayah maupun seibu karena dipandang sebagai bibiatau tantenya4 Anak perempuan dari putri wanita yang menyusui tadi karena dipandang sebagai anakperempuan dari saudari perempuannya5 Ibu dari suami yang menyusui karena dipandang sebagai neneknya156 Saudari perempuan dari suami wanita yang menyusui karena dipandang sebagaibibitantenya7 Anak perempuan dari putra laki-laki wanita yang menyusui karena dipandang sebagai anakperempuan dari saudara laki-lakinya (keponakan)8 Anak perempuan dari suami wanita yang menyusui meskipun dari isterinya yang lainkarena dipandang sebagai saudari sesusu dari jihat ayah9 Saudari-saudari perempuan dari suami wanita yang menyusui karena mereka dipandangsebagai tante-tantenya10 Isteri-isteri lain dari suami wanita yang menyusui karena mereka dipandang sebagai isteribapaknya

                                  11 Isteri dari anak yang menyusui haram dinikahi oleh suami dari wanita yang menyusuikarena dipandang sebagai menantunya12 Apabila yang menyusui itu seorang perempuan maka suami dari wanita yang menyusuitidak boleh menikahinya karena dipandang sebagai puterinya Demikian juga tidak bolehdinikahi oleh saudara laki-laki si suami tadi karena ia dipandang sebagai pamannya jugatidak boleh dinikahi oleh bapak dari si suami tadi karena ia dipandang sebagai kakeknyaHal yang harus diperhatikan bahwa dalam masalah sebab susuan ini keharamanmenikahi wanita-wanita di atas hanyalah haram bagi laki-laki yang menyusunya saja dan tidaktermasuk saudara atau kerabat dari laki-laki yang menyusu tersebut Oleh karena itu saudaralaki-laki dari laki-laki yang menyusu boleh menikahi anak perempuan wanita yang menyusuisaudaranya itu karena ia tidak ikut menyusu kepada wanita tersebut Dan karenanya anakperempuan dari wanita yang menyusui sauadaranya itu menjadi wanita asing bagi dirinya dankarenanya ia boleh menikahinya meskipun anak perempuan tersebut dipandang sebagai saudariperempuan dari saudara laki-laki yang menyusu kepada ibunya tersebut Untuk lebihmemudahkan kaidahnya bahwa semua orang yang sama-sama berkumpul dalam menete padasatu susu maka mereka dipandang sebagai bersaudara Semua wanita-wanita yang terkaitkarena sebab susuan haram untuk dinikahi selamanyaSyarat-syarat yang berkaitan dengan wanita yang haram dinikahi lantaran satu susuan1 Menyangkut jumlah susuan yang diharamkanPara ulama berbeda pendapat mengenai batas jumlah minimal susuan sehingga ia haramuntuk dinikahi Pada dasarnya dalam hal ini para ulama terbagi empat pendapatPendapat pertama mengatakan bahwa meskipun hanya satu kali nete ataupun lebihtetap haram untuk dinikahi Pendapat ini adalah pendapatnya jumhur ulama Abu HanifahMalik Tsauri Imam Laits dan lainnyaPendapat ini beralasan bahwa dalam banyak keterangantidak disebutkan batasan dan jumlah tertentu yang mensyaratkan haramnya seorang wanitalantaran susuan Oleh karena itu harus dipahami secara umum bahwa selama ia pernah menetemeskipun hanya satu kali tetean maka ia haram untuk dinikahiMenanggapi hadits-hadits yang menyebutkan jumlah tertentu dalam menetenya inisebagaimana akan disebutkan di bawah ini jumhur ulama mengatakan bahwa keterangan inidiperselisihkan apakah betul dari Siti Aisyah karena beragamnya jumlah batasan tersebutOleh karena itu harus dikembalikan kepada jumlah paling sedikit ia dipandang sebagai satususuan yaitu satu kali Di samping itu dalam sebuah riwayat dikatakan

                                  رض 1049703 عتان أو رض 1049703 عة أتح 1049703 رم رج 1049703 ل س 1049703 أله عم 1049703 ر ن1049703 اب س 1049703 مع أن 1049703 ه دین 1049703 ار ب 1049703 ن عم 1049703 رو ع 1049703 نالم 1049703 mdash ؤمنين أمي 1049703 ر إن من (( 1049703 ل األخت نعلم ما فقال

                                  (( رج فقال ا حرام إال الرضاعةق 1049703 ضاء عم 1049703 ر اب 1049703 ن فق 1049703 ال رض 1049703 عتان وال رض 1049703 عة رم1049703 تح ال أن mdash 1049703 ه یزعم الزبير ابن یرید ] (( بإسناد البيهقى أخرجه المؤمنين أمير وقضاء قضائك من خير اللهصحيح]Artinya Amr bin Dinar pernah mendengar Ibn Umar ditanya oleh seorang laki-laki Apakahdiharamkan pula (wanita) meskipun hanya satu atau dua kali tetean Ibnu Umar menjawabKami tidak mengetahui saudari sesusu itu kecuali haram hukumnya untuk dinikahi Seoranglaki-laki lalu berkata kembali Sesungguhnya amirul mukmininmdashyang dimaksudkannya16

                                  adalah ibn az-Zubairmdashmenganggap bahwa kalau hanya satu atau dua tetean tidak haram IbnuUmar menjawab Ketentuan dari Allah tentu lebih baik daripada ketentuan dan keputusankamu dan keputusan amirul mukminin (HR Baihaki dengan sanad yang shahih)Pendapat kedua mengatakan bahwa yang haram dinikahi itu apabila telah menete tigakali atau lebih Sedangkan kalau ia hanya menete satu atau dua kali maka wanita tersebutboleh dinikahi Pendapat ini adalah pendapatnya Dhahiriyyah Ibn Mundzir dan Abu Ubaidserta Ishak Alasan yang dikemukakannya diantaranya adalah hadits berikut ini

                                  والم 1049703 صتان الم 1049703 صة تح 1049703 رم ال وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله 1049703 لىص الله رس 1049703 ول ق 1049703 ال قالت عائشة عن

                                  [ مسلم [أخرجهArtinya Siti Aisyah berkata Rasulullah Saw bersabda Tidak haram untuk dinikahi kalauhanya satu atau dua kali isapan (HR Muslim)Pendapat ketiga mengatakan bahwa yang haram dinikahi itu apabila telah menete limakali atau lebih Pendapat ini adalah pendapat Imam SyafiI Ibn Hazm Atha dan Thawus Diantara dalil yang dijadikan alasan kelompok ini adalah

                                  ث 1049703 م یح 1049703 رمن معلوم 1049703 ات رض 1049703 عات ع 1049703 شر الق 1049703 رآن ن1049703 م أن 1049703 زل فيم 1049703 ا آ 1049703 ان قال 1049703 ت عائشة عنم 1049703 ن یق 1049703 رأ فيم 1049703 ا وه 1049703 ن وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله ول 1049703 لى

                                  ص رس 1049703 الله فت 1049703 وفى معلوم 1049703 ات بخم 1049703 س نسخ[ داود [ وأبو مسلم أخرجه القرآنArtinya Siti Aisyah berkata Di antara yang telah diturunkan dalam al-Quran adalah bahwasepuluh kali tetean yang diketeahui dan tertentu adalah diharamkan untuk dinikahi Kemudianjumlah tersebut dihapus menjadi lima kali tetean yang diketahui Setelah itu Rasulullah Sawmeninggal dan lima kali tetean itu termasuk yang terdapat dalam al-Quran (HR Muslim danAbu Dawud)Dalam ilmu al-Quran hal demikian termasuk ayat yang telah dihapuskan bacaannyaakan tetapi hukumnya masih tetap ada dan berlakuPendapat keempat mengatakan bahwa yang haram untuk dinikahi itu adalah apabilatelah menete sepuluh kali atau lebih Apabila kurang dari itu maka tidak haram untuk dinikahiPendapat ini diriwayatkan dari Siti Aisyah dan Hafsah Di antara dalil kelompok ini adalah

                                  بن 1049703 ت وهو mdash 1049703 وم به أرسلت المؤمنين أم عائشة أن سالم عنآلث mdash أم أختها إلى یرضع

                                  س 1049703 الم ق 1049703 ال عل 1049703 ى ی 1049703 دخل حت 1049703 ى رض 1049703 عات 1049703 شرع أرض 1049703 عيه فقال 1049703 ت ال 1049703 صدیق بك 1049703 ر أب 1049703 ى

                                  رض 1049703 عات ث 1049703 الث غي 1049703 ر ثالث 1049703 عنى آلثوم أم فأرضعتنىترض فلم مرضت ثم رضعات

                                  أخرج )) [ 1049703 ه رض 1049703 عات ع 1049703 شر عائشة 1049703 ى على أدخل أآن فلمل تتم لم آلثوم أم أن أجل من

                                  صحيح بإسناد والبيهقى [مالكArtinya Dari Salim bahwasannya siti Aisyah Ummul mukminin pernah mengirimnya (Salim)

                                  ketika ia masih menete kepada saudarinya Ummu Kultsum putrinya Abu Bakar Shidiq SitiAisyah berkata Susui dia sepuluh kali susuan lalu berikan kepada saya Salim berkata UmmuKultsum lalu menyusui saya sebanyak tiga kali susuan kemudian ia sakit sehingga ia hanyamenyusui saya tiga kali saja Saya tidak pernah datang lagi ke siti Aisyah karena UmmuKultsum belum menyempurnakan sepuluh kali susuannya (HR Malik dan Baihaki dengansanad yang sahih)Apabila kita perhatikan dari keempat pendapat di atas penulis lebih condong untukmengambil pendapat ketiga yang mengatakan bahwa batasan minimal wanita susuan tersebutadalah apabila ia telah menete lima kali atau lebih Hal ini dikarenakan dalil yangdikemukakannya di samping sahih juga dalam redaksinya sangat jelas sebagai qaid (pembatas)dari dalil-dalil yang muthlak (belum dibatasi)Sedangkan pendapat yang mengatakan satu atau dua kali susuan tidak diharamkanmeskipun haditsnya shahih akan tetapi redaksi haditsnya tidak jelas menunjukkan hal itu Katasatu atau dua kali tidak diharamkan tidak berarti hanya untuk tiga kali susuan akan tetapi17boleh jadi juga untuk lima kali susuan Karena banyak ihtimal (kemungkinan) inilah makapendapat tersebut menjadi lemah adanyaPendapat pertama juga yang mengatakan tidak dibatasi jumlah susuannya tidak bisadijadikan pegangan karena kemutlakan hadits tersebut di qaid kan oleh keterangan lain yaituketerangan yang mengatakan lima kali susuan Karenanya hukumnya pun harus dibawakepada hokum muqayyad bukan hokum muthlak lagiPendapat keempat yang mengatakan sepuluh kali susuan juga tidak dapat dijadikanpegangan Karena hadits yang disodorkan bukan sebagai batasan akan tetepi hanya ikhbar(beita informasi) saja Hal ini dikarenakan dalam keterangan dari Siti Aisyah yang laindikatakan bahwa yang haram dinikahi itu juga apabila menete lima kali susuan Dengandemikian penulis lebih condong untuk mengambil pendapat ketiga bahwa wanita yang haramdinikahi lantaran susuan itu apabila telah menyusui lima kali atau lebih Kurang dari itu tidakmenjadi haram hukumnya Wallahu alam2 Menyangkut usia bayi yang menyusunyaPara ulama berbeda pendapat mengenai usia bayi yang menyusui tersebut sehinggamenyebabkan wanita tersebut haram untuk dinikahiPendapat pertama yaitu pendpatnya Jumhur ulama di antaranya Imam Malik SyafiIAhmad dan Imam Auzai bahwa susuan yang diharamkan itu pada usia dua tahun pertama sajaAdapun kalau dia menete pada usianya yang ke tiga empat tahun atau lebih tidak menjadikanharam untuk dinikahi Di antara dalil yang disodorkan kelompok ini adalah

                                  الرضاعة ) یتم أن أراد لمن آاملين حولين أوالدهن یرضعن والوالدات 233البقرة(

                                  Artinya Dan ibu-ibu itu menyusui putra-putranya selama dua tahun secara sempurna Hal itubagi mereka yang hendak menyempurnakan susuannya (QS Al-Baqarah 233)

                                  بإس 1049703 ناد البيهق 1049703 ى أخرج )) [ 1049703 ه الح 1049703 ولين ف 1049703 ى آ 1049703 ان 1049703 ام إال رض (( 1049703 اع ال عب 1049703 اس اب 1049703 ن ق 1049703 ال

                                  [صحيحArtinya Ibnu Abbas berkata Bukan disebut menyusui kecuali selama dua tahun (HRBaihaki dengan sanad yang sahih)Pendapat kedua yaitu pendapatnya Imam Abu Hanifah bahwa usia susuan yangmenyebabkan haram untuk dinikahi itu adalah selama tiga puluh bulan Dalil yang

                                  dikemukakannya adalah

                                  ( األحقاف ( شهرا ثالثون وفصاله 15وحملهArtinya Dan mengandungnya sampai menyapihnya selama tiga puluh bulan (QS Al-Ahqaf15)Pendapat ketiga mengatakan bahwa menyusui ketika sudah besar maupun ketika masihkecil sama saja menyebabkan haram untuk dinikahi Pendapat ini adalah pendapatnyaDhahiriyyah Atha dan Imam Laits Di antara dalil yang dikemukakan pendapat ini adalah

                                  ی 1049703 ا فقال 1049703 ت وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى النب 1049703 ي 1049703 ىإل سهيل بنت لة سه جاءت قالت عائشة عن

                                  النب 1049703 ي فق ) 1049703 ال حليف 1049703 ه وه ( 1049703 و س 1049703 الم دخ 1049703 ول ة 1049703 نحذیف 1049703 م أب 1049703 ى وج 1049703 ه فى أرى إنى الله رسولفتب 1049703 سم آبي 1049703 ر رج 1049703 ل وه 1049703 و أرض 1049703 عه وآي 1049703 ف 1049703 ت

                                  قال)) ارض (( 1049703 عيه وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى (( آبير رجل أنه علمت قد وقال وسلم عليه الله صلى الله رسول[ مسلم[ أخرجهArtinya Siti Aisyah berkata Sahlah bint Suhail datang kepada Nabi Saw sambil berkataWahai Rasulullah Saw sesungguhnya saya melihat muka Abu Hudzaifah ketika membawaSalim Rasulullah Saw lalu bersabda Susuilah dia Sahlah berkata Bagaimana sayamenyusuinya sementara dia sudah besar Rasulullah Saw tersenyum lalu bersabda kembaliSaya tahu bahwa dia sudah besar (tapi tidak mengapa susuilah) (HR Muslim)Dari ketiga pendapat di atas hemat penulis pendapat Jumhur ulama yang mengatakanbahwa yang menjadikan haram untuk dinikahi itu adalah apabila menyusuinya pada dua tahunpertama saja Hal ini dikarenakan keterangan-keterangan yang berbicara seputar hal ini sangatjelas dan shahih Namun demikian apabila karena suatu keperluan orang yang sudah besar pun18harus disusui tentu menjadi haram juga Demikian sebagaimana dikemukakan oleh ImamSyaukani dan Ibnu Taimiyyah dalam al-Majmunya3 Shifat susuan yang diharamkanPembahasan ini menyangkut apakah susuan yang diharamkan itu disyaratkan harusmengisap langsung dari tete si wanita tersebut Ataukah termasuk juga sekalipun melaluidiminum dalam gelas setelah diperas terlebih dahulu Dalam hal ini para ulama terbagi duapendapatPendapat pertama yaitu pendapat Jumhur ulama mengatakan bahwa baik si bayitersebut menyusunya langusung dengan cara menempelkan mulutnya pada tete wanita danmengisapnya maupun tidak langsung seperti itu misalnya melalui diminum di gelas setelahdiperas terlebih dahulu tetap semuanya menjadikan wanita haram untuk dinikahiSedangkan menurut pendapat Dhahiriyyah dan Imam Laits bahwa susuan yangdiharamkan itu apabila langsung melalui isapan ke tetanya secara langsung Adapun apabila sibayi tersebut menetenya tidak langsung misalnya melalui gelas atau dicampur denganmakanan maka tidak menjadi haramNamun penulis lebih cenderung untuk mengatakan bahwa pendapat Jumhur lah yanglebih kuat bahwa baik langsung maupun tidak tetap termasuk susuan dan karenanya haramuntuk dinikahi Hal ini karena maksud dari susuan itu adalah untuk menghilangkan rasa laparsi bayi sekaligus memberikannya makanan Dan ketika ia menyusu langsung ataupun tidak

                                  langsung sama-sama mengenyangkan si bayi maka hukumnya pun sama yaitu haram untukdinikahi Hal ini dipertegas lagi berdasarkan sebuah hadits yang mengatakan

                                  أخرج )) [ 1049703 ه المجاع 1049703 ة م 1049703 ن الرض 1049703 اعة إنم (( 1049703 ا وس 1049703 لم ه1049703 علي الله ص 1049703 لى الله رس 1049703 ول ق 1049703 ال

                                  ومسلم [البخارىArtinya Rasulullah Saw bersabda Bahwasannya susuan itu karena kelaparan (si bayi) (HRBukhari Muslim)Wanita-wanita yang haram dinikahi sementara (muaqqata)Adapun wanita-wanita yang haram untuk dinikahi sementara waktu sampai penyebabnyahilang di antaranya adalah sebagai berikut1 Saudari perempuan si Isteri (menikahi kakak beradik secara langsung tidak boleh)Para ulama telah sepakat bahwa seorang laki-laki tidak boleh menikahi seorang wanitasekaligus bersama saudari kandungnya dalam waktu bersamaan Namun apabila si isterinya itumeninggal atau telah dicerai maka si suami boleh untuk menikahi saudari kandung mantanisterinya tadi Hal ini sebagaimana difirmankan oleh Allah dalam surat an-Nisa ayat 23

                                  لف س قد ما ال إ ن ي ت خ األ ن ي ب جمعوا ت ن وأArtinya (Diharamkan juga bagi kamu) dan menghimpunkan (dalam perkawinan) duaperempuan yang bersaudara kecuali yang telah terjadi pada masa lampau (QS An-Nisa 23)2 Apabila seorang kafir masuk Islam sementara ketika dia kafir telah menikahi dua orangperempuan kakak beradik secara bersamaan maka ia harus memilih salah satunya danmeninggalkan yang lainnya Hal ini sebagaimana terdapat dalam sebuah hadits dhaifbahwasannya Fairuz ad-Dailamy datang kepada Rasulullah Saw seraya berkata WahaiRasulullah Saw saya telah masuk Islam akan tetapi saya mempunya dua isteri kakak beradikMaka Rasulullah Saw menyuruhnya untuk memilih salah satu dari keduanya menurut yang iakehendaki dan sukai (HR Turmudzi dan Abu Dawud)3 Bibi tante dari si isteriSeorang laki-laki tidak boleh menikahi seorang wanita secara bersamaan denganbibinya tantenya baik bibinya ini dari pihak bapaknya ataupun ibunya Namun apabila siisterinya tadi meninggal atau telah diceraikan maka ia boleh menikahi bibinya tadi Hal inididasarkan pada sebuah hadits yang mengatakan19

                                  الم 1049703 رآة ب 1049703 ين یجم (( 1049703 ع ال ق 1049703 ال وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله لى1049703 ص الله رس 1049703 ول أن هری 1049703 رة أب 1049703 ى ع 1049703 ن[ ] (( ومسلم البخارى أخرجه وخالتها المرأة بين وال وعمتهاArtinya Dari Abu Hurairah bahwasannya Rasulullah Saw pernah bersabda Tidak bolehdinikahi secara bersamaan antara seorang wanita dengan bibinya baik bibinya dari pihak ayah(ammah) maupun dari pihak ibu (khalah) (HR Bukhari Muslim)4 Wanita yang telah ditalak tiga tidak boleh menikah dengan mantan suaminya kecuali iatelah menikah terlebih dahulu dengan laki-laki lain Hal ini sebagaimana akan dijelaskannanti pada pembahasan thalak (pada makalah-makalah berikutnya) Di antara dalilnya adalah

                                  ن أ هم 1049703 ا ي عل جن 1049703 اح فل 1049703 ا قه 1049703 ا طل ن ف 1049703 إ ه قها 1049703 ر طل ن فإغي وجا ز كح ن ت ى حت عد ب من ه ل حل ت فال

                                  البق ( 1049703 رة ن م 1049703 و عل ی ق 1049703 وم ل ه 1049703 ا ن ي ب ی الل 1049703 ه ح 1049703 دود ه 1049703 كل الل 1049703 وت ح 1049703 دود قيم 1049703 ا ی ن أ ظن 1049703 ا ن إ ع 1049703 ا اج ر ت ی(230Artinya Kemudian jika si suami mentalaknya (sesudah talak yang kedua) maka perempuanitu tidak lagi halal baginya hingga dia kawin dengan suami yang lain Kemudian jika suamiyang lain itu menceraikannya maka tidak ada dosa bagi keduanya (bekas suami pertama danistri) untuk kawin kembali jika keduanya berpendapat akan dapat menjalankan hukum-hukumAllah Itulah hukum-hukum Allah diterangkan-Nya kepada kaum yang (mau) mengetahui(QS Al-Baqarah 230)5 Wanita yang menikah dengan laki-laki lain atau berada pada masa iddah dengan lakilakilain sehingga wanita tersebut dicerai dan habis masa iddahnya (pembahasan masalahIddah ini akan dijelaskan lebih lanjut dalam makalah berikutnya) Apabila wanita tersebut telahdicerai oleh suaminya dan telah habis masa iddahnya maka laki-laki lain boleh menikahinya6 Wanita yang sadang melakukan Ihram tidak boleh menikah atau dinikahkan sampai iatahallul (beres dari ihramnya) Ketika ia telah tahallul maka boleh seorang laki-laki atauwanita untuk menikah atau dinikahkan Hal ini didasarkan kepada hadits berikut ini

                                  وال عليه 1049703 رم الله صلى الله رسول قال قال عفان بن عثمان عنالمح (( ینكح ال وسلم

                                  [ ] (( والترمذى مسلم أخرجه یخطب وال ینكحArtinya Utsman bin Affan berkata Rasulullah Saw bersabda Orang yang sedang melakukanihram tidak boleh menikah dinikahkan ataupun meminang (HR Muslim dan Turmudzi)7 Wanita musyrikah (seperti yang beragama Majusi dan lainnya) sampai dia masuk IslamWanita yang musyrikah tidak boleh dinikahi sampai ia masuk Islam Hal ini berdasarkan ayat

                                  ول 1049703 ا م ك عجب 1049703 ت أ ول 1049703 و ة رآ م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر مؤمن 1049703 ة ة1049703 م وأل ی 1049703 ؤمن حت 1049703 ى ات رآ مش ال كحوا ن ت والئ 1049703 ك ول أ م ك عج 1049703 ب أ ول 1049703 و رك م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر م 1049703 ؤمن د1049703 عب ول ؤمن 1049703 وا ی حت 1049703 ى ين رآ م 1049703 ش ال كح 1049703 وا ن ته 1049703 م عل ل لن 1049703 اس ل ات 1049703 ه ءای ن ب 1049703 ي وی ذن 1049703 ه إ ب ة مغف 1049703 ر وال ة1049703 جن ال ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعو والل 1049703 ه الن 1049703 ار ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعون[ البقرة [ ون ر

                                  ذآ ت 221یArtinya Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik sebelum mereka berimanSesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik walaupun diamenarik hatimu Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanitamukmin) sebelum mereka beriman Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dariorangmusyrik walaupun dia menarik hatimu Mereka mengajak ke neraka sedang Allahmengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya(perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran (QS Al-Baqarah 221)Hanya saja para ulama mengecualikan musyrikah ini dengan ahli kitabArtinya wanitaahli kitab (Yahudi dan Nashrani) boleh dinikahi oleh orang Muslim Hal ini didasarkan padaayat berikut ini20

                                  ه 1049703 م ل ح 1049703 لcurren م وطع 1049703 امك ك 1049703 م ل ح 1049703 لcurren كت 1049703 اب ال ذین 1049703 واوت ال 1049703 أ وطع 1049703 ام ب 1049703 ات الطي ك 1049703 م ل ح 1049703 ل

                                  أ ي 1049703 وم الذا إ م ك ل ق 1049703 ب 1049703 ن م كت 1049703 اب ال وت 1049703 وا أ ال 1049703 ذین 1049703 ن م ات 1049703 صن

                                  مح وال مؤمن 1049703 ات ال 1049703 ن م ات مح 1049703 صن والیم 1049703 ان اإل ب ف 1049703 ر ك ی وم 1049703 ن خ 1049703 دان أ هن 1049703 ذي جور أ موهن ت ي ءات

                                  خ مت وال افحين مس ر غي ين محصن( المائدة ( رین خاس ال من ة خر اآل في وهو ه عمل ط حب 5فقدArtinya Pada hari ini dihalalkan bagimu yang baik-baik Makanan (sembelihan) orang-orangyang diberi Al Kitab itu halal bagimu dan makanan kamu halal (pula) bagi mereka (Dandihalalkan mangawini) wanita yang menjaga kehormatan diantara wanita-wanita yang berimandan wanita-wanita yang menjaga kehormatan di antara orang-orang yang diberi Al Kitabsebelum kamu bila kamu telah membayar mas kawin mereka dengan maksud menikahinyatidak dengan maksud berzina dan tidak (pula) menjadikannya gundik-gundik Barangsiapayang kafir sesudah beriman (tidak menerima hukum-hukum Islam) maka hapuslah amalannyadan ia di hari kiamat termasuk orang-orang merugi (QS Al-Maidah 5)Namun persoalannya apakah Yahudi dan Kristen sekarang masih dapat disebut AhliKitab ataukah sudah termasuk Musyrik mengingat ajarannya kini banyak diselewengkan dansudah bukan seperti aslinya dahulu Ini juga menjadi bahan perdebatan Untuk masalah iniinsya Allah penulis akan membahasnya dalam satu makalah khusus pada minggu-mingguberikutnyaNamun untuk wanita muslimah tidak boleh menikah dengan laki-laki non muslim Halini didasarkan pada ayat sebagaimana telah disebutkan sebelumnya

                                  ول 1049703 ا م ك عجب 1049703 ت أ ول 1049703 و ة رآ م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر مؤمن 1049703 ة ة1049703 م وأل ی 1049703 ؤمن حت 1049703 ى ات رآ مش ال كحوا ن ت والئ 1049703 ك ول أ م ك عج 1049703 ب أ ول 1049703 و رك م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر م 1049703 ؤمن د1049703 عب ول ؤمن 1049703 وا ی حت 1049703 ى ين رآ م 1049703 ش ال كح 1049703 وا ن ته 1049703 م عل ل لن 1049703 اس ل ات 1049703 ه ءای ن ب 1049703 ي وی ذن 1049703 ه إ ب ة مغف 1049703 ر وال ة1049703 جن ال ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعو والل 1049703 ه الن 1049703 ار ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعون[ البقرة [ ون ر

                                  ذآ ت 221یArtinya Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik sebelum mereka berimanSesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik walaupun diamenarik hatimu Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanitamukmin) sebelum mereka beriman Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dariorangmusyrik walaupun dia menarik hatimu Mereka mengajak ke neraka sedang Allahmengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya(perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran ((QS Al-Baqarah 221)Juga berdasarkan ayat lain berikut ini

                                  ن ف 1049703 إ هن ات 1049703 ان مهاجر ات مؤمن ال م جاءآ ذا إ وا ءامن ذین ال ها ی اأ ی

                                  یم إ ب م عل أ ه الل وهن ن ح فامت

                                  ه 1049703 ن ل حل 1049703 ون ی ه 1049703 م ول 1049703 ا ه 1049703 م ل ح 1049703 لcurren ه 1049703 ن ل 1049703 ا ى 1049703 اركف ل 1049703 ال إ جع 1049703 وهن ر ت فل 1049703 ا مؤمن 1049703 ات م 1049703 وهن مت عل( ( 10الممتحنة Artinya Hai orang-orang yang beriman apabila datang berhijrah kepadamu perempuanperempuanyang beriman maka hendaklah kamu uji (keimanan) mereka Allah lebihmengetahui tentang keimanan merekamaka jika kamu telah mengetahui bahwa mereka (benarbenar)beriman maka janganlah kamu kembalikan mereka kepada (suami-suami mereka)orang-orang kafir Mereka tiada halal bagi orang-orang kafir itu dan orang-orang kafir itu tiadahalal pula bagi mereka (QS Al-Mumtahanah 10)Makalah ini special dipersembahkan untuk kawan-kawan tercinta siswa siswi Sekolah IndonesiaCairo (SIC) pada pengajian rutin remaja Sabtuan di Mesjid Indonesia Kairo EgyptEmail aepmesiryahoocomQatamea 13 Mei 2005 pukul 200 malam

                                  21

                                  Perceraian dalam IslamDari Wikipedia Bahasa Melayu ensiklopedia bebas

                                  Lompat ke pandu arah gelintar

                                  Sebahagian daripada siri

                                  Fiqh Islam(suatu disiplin kajian Islam)

                                  Bidang-bidang

                                  Ekonomi

                                  Politik

                                  Perkahwinan

                                  o Peminangan

                                  o Mas kahwin

                                  o Akad nikah

                                  o Walimatulurus

                                  o Nikah mutah

                                  o Perceraian

                                  o Poligami

                                  o Nasab

                                  o Seks

                                  Jenayat

                                  Adab

                                  Ibadah

                                  Kebersihan

                                  Ketenteraan

                                  Kotak ini papar bull bincang bull sunting

                                  Di dalam Islam penceraian merupakan sesuatu yang dilaknat oleh Islam tetapi diharuskan dengan alasan dan sebab-sebab tertentu Penceraian boleh dilakukan dengan cara talak fasakh dan khuluk atau tebus talak

                                  Isi kandungan

                                  [sorok]

                                  1 Talak o 11 Hukum talak

                                  o 12 Rukun talak

                                  o 13 Contoh lafaz talak

                                  o 14 Jenis talak

                                  141 Talak rajrsquoi

                                  142 Talak bain

                                  143 Talak sunni

                                  144 Talak bidrsquoi

                                  145 Talak taklik

                                  2 Fasakh

                                  o 21 Cara melakukan fasakh

                                  3 Khuluk atau tebus talak

                                  o 31 Tujuan khuluk

                                  4 Rujuk

                                  o 41 Hukum rujuk

                                  o 42 Rukun rujuk

                                  o 43 Contoh lafaz rujuk

                                  431 Lafaz sarih

                                  432 Lafaz kinayah

                                  5 Lihat juga

                                  o 51 Pautan Luar

                                  [sunting] Talak

                                  Talak menurut bahasa bermaksud melepaskan ikatan dan menurut syarak pula talak membawa maksud melepaskan ikatan perkahwinan dengan lafaz talak dan seumpamanya Talak merupakan suatu jalan penyelesaian yang terakhir sekiranya suami dan isteri tidak dapat hidup bersama dan mencari kata sepakat untuk mecari kebahagian berumahtangga Talak merupakan perkara yang dibenci Allah swt tetapi dibenarkan

                                  [sunting] Hukum talakHukum Penjelasan

                                  Wajib

                                  a) Jika perbalahan suami isteri tidak dapat didamaikan lagib) Dua orang wakil daripada pihak suami dan isteri gagal membuat kata sepakat untuk perdamaian rumahtangga merekac) Apabila pihak kadi berpendapat bahawa talak adalah lebih baikd) Jika tidak diceraikan keadaan sedemikian maka berdosalah suami

                                  Haram

                                  a) Menceraikan isteri ketika sedang haid atau nifasb) Ketika keadaan suci yang telah disetubuhic) Ketika suami sedang sakit yang bertujuan menghalang isterinya daripada menuntut harta pusakanyad) Menceraikan isterinya dengan talak tiga sekali gus atau talak satu tetapi disebut berulang kali sehingga cukup tiga kali atau lebih

                                  Sunata) Suami tidak mampu menanggung nafkah isterinyab) Isterinya tidak menjaga maruah dirinya

                                  MakruhSuami menjatuhkan talak kepada isterinya yang baik berakhlak mulia dan mempunyai pengetahuan agama

                                  HarusSuami yang lemah keinginan nafsunya atau isterinya belum datang haid atau telah putus haidnya

                                  [sunting] Rukun talakPerkara Syarat

                                  SuamiBerakalBalighDengan kerelaan sendiri

                                  IsteriAkad nikah sahBelum diceraikan dengan talak tiga oleh suaminya

                                  LafazUcapan yang jelas menyatakan penceraiannyaDengan sengaja dan bukan paksaaan

                                  [sunting] Contoh lafaz talak Talak sarih

                                  Lafaz yang jelas dengan bahasa yang berterus-terang seperti ldquoSaya talak awakrdquo atau ldquoSaya ceraikan awakrdquo atau ldquoSaya lepaskan awak daripada menjadi isteri sayardquo dan sebagainya

                                  Talak kinayah

                                  Lafaz yang digunakan secara sindiran oleh suami seperti ldquoPergilah awak ke rumah mak awakrdquo atau ldquoPergilah awak dari sinirdquo atau ldquoSaya benci melihat muka awakrdquo dan sebagainya Namun lafaz kinayah memerlukan niat suaminya iaitu jika berniat talak maka jatuhlah talak tetapi jika tidak berniat talak maka tidak berlaku talak

                                  [sunting] Jenis talak

                                  [sunting] Talak rajrsquoi

                                  Suami melafazkan talak satu atau talak dua kepada isterinya Suami boleh merujuk kembali isterinya ketika masih dalam idah Jika tempoh idah telah tamat maka suami tidak dibenarkan merujuk melainkan dengan akad nikah baru

                                  [sunting] Talak bain

                                  Suami melafazkan talak tiga atau melafazkan talak yang ketiga kepada isterinya Isterinya tidak boleh dirujuk kembali Si suami hanya boleh merujuk setelah isterinya berkahwin lelaki lain

                                  suami barunya menyetubuhinya setelah diceraikan suami barunya dan telah habis idah dengan suami barunya

                                  [sunting] Talak sunni

                                  Suami melafazkan talak kepada isterinya yang masih suci dan tidak disetubuhinya ketika dalam tempoh suci

                                  [sunting] Talak bidrsquoi

                                  Suami melafazkan talak kepada isterinya ketika dalam haid atau ketika suci yang disetubuhinya

                                  [sunting] Talak taklik

                                  Talak taklik ialah suami menceraikan isterinya bersyarat dengan sesuatu sebab atau syarat Apabila syarat atau sebab itu dilakukan atau berlaku maka terjadilah penceraian atau talak

                                  Contohnya suami berkata kepada isteri ldquoJika awak keluar rumah tanpa izin saya maka jatuhlah talak saturdquo Apabila isterinya keluar dari rumah tanpa izin suaminya maka jatuhlah talak satu secara automatik

                                  Ia juga boleh berlaku selepas akad nikah (ia dipraktikkan di Malaysia dan wajib oleh semua pengantin lelaki untuk melafaznya) berkata ldquoJika saya menyeksa isteri saya dengan sengaja atau saya meninggalkan isteri saya selama empat bulan berterusan dengan sengaja tanpa kerelaannya dan jika ia mengadu kepada kadi atau naib kadi apabila disabitkan oleh kadi atau naib kadi maka jatuhlah talak satu ke atas isteri sayardquo

                                  Ia juga boleh berlaku dengan cara ldquoJika saya menyeksa isteri saya dengan sengaja atau saya meninggalkannya selama empat bulan berterusan tanpa kerelaannya dan jika ia mengadu kepada kadi atau naib kadi serta membayar RM 100 sebagai tebus talak apabila disabitkan oleh kadi atau naib kadi maka jatuhlah talak satu ke atas isteri saya dengan nilai tebus talak tersebutrdquo

                                  [sunting] Fasakh

                                  Erti fasakh menurut bahasa ialah rosak atau putus Manakala menurut syarak pula pembatalan nikah disebabkan oleh sesuatu sifat yang dibenarkan syarak misalnya perkahwinan suami isteri yang difasakhkan oleh kadi disebabkan oleh suaminya tidak mempu memberi nafkah kepada isterinya Fasakh tidak boleh mengurangkan bilangan talaknya Fasakh hanya boleh dituntut oleh isteri sekiranya terdapat beberapa sebab atau kecacatan yang terdapat pada pihak suaminya Mengikut mazhab Shafie seorang isteri boleh menuntut fasakh melalui kadi atau mahkamah disebabkan oleh kekurangan suaminya seperti gila (berkekalan atau sekejab) penyakit kusta penyakit sopak penyakit yang menghalang mereka daripada melakukan persetubuhan suami tidak mampu memberi nafkah belanja kepada isterinya seperti makan dan minum serta tempat tinggal pakaian memberi mahar dengan cara tunai sebelum bersetubuh kerana kepapaan atau muflis atau sebagainya suami tidak bertanggungjawab dengan meninggalkan isterinya terlalu lama dan tidak memberi khabar berita suami yang menzalimi dan memudaratkan isterinya

                                  suami yang fasik serta melakukan maksiat terhadap Allah dan tidak menunaikan kewajipan kepada Allah dan murtad salah seorang (suami atau isteri)

                                  [sunting] Cara melakukan fasakh Jika suami atau isteri mempunyai sebab yang megharuskan fasakh Membuat aduan kepada pihak kadi supaya membatalkan perkahwinan mereka

                                  Jika dapat dibuktikan pengaduan yang diberikan adalah betul pihak kadi boleh mengambil tindakan membatalkannya

                                  Pembatalan perkahwinan dengan cara fasakh tidak boleh dirujuk kembali melainkan dengan akad nikah yang baru

                                  [sunting] Khuluk atau tebus talak

                                  Perpisahan antara suami dan isteri melalui tebus talak sama ada dengan menggunakan lafaz talak atau khuluk Pihak isteri boleh melepaskan dirinya daripada ikatan perkahwinan mereka jika ia tidak berpuas hati atau lain-lain sebab Pihak isteri hendaklah membayar sejumlah wang atau harta yang dipersetujui bersama dengan suaminya maka suaminya hendaklah menceraikan isterinya dngan jumlah atau harta yang ditentukan

                                  Hukum khuluk adalah berdasarkan surah al-Baqarah ayat 229 ldquoTidak halal bagi kamu mengambil apa-apa yang telah kamu berikan kepada mereka suatu jua pun kecuali jika takut kedua-duanya tidak akan mengikut peraturan Allah swt Jika kamu takut bahawa tidak akan mengikut peraturan Allah maka tiadalah berdosa kedua-duanya tentang barang yang jadi tebus oleh perempuanrdquo

                                  Talak boleh jatuh dengan menyebut ldquoSaya menceraikan kamu dengan bayaran RM 10000rdquo dan isterinya menjawab ldquoSaya menerimanyardquo Apabila suami melafazkan demikian dan isterinya menyahut tawaran itu dengan serta-merta jatuhlah talak dengan khuluk dan isterinya wajiblah beridah Suami isteri hanya boleh merujuk dengan akad nikah baru sahaja

                                  [sunting] Tujuan khuluk Memelihara hak wanita Menolak bahaya kemudaratan yang menimpanya

                                  Memberi keadilan kepada wanita yang cukup umurnya melalui keputusan mahkamah

                                  [sunting] Rujuk

                                  Menurut bahasa rujuk boleh didefinisikan sebagai kembali Manakala menurut syarak ia membawa maksud suami kembali semula kepada isterinya yang diceraikan dengan ikatan pernikahan asal (dalam masa idah) dengan lafaz rujuk

                                  [sunting] Hukum rujukHukum Penjelasan

                                  WajibBagi suami yang menceraikan isterinya yang belum menyempurnakan gilirannya dari isteri-isterinya yang lain

                                  Haram Suami merujuk isterinya dengan tujuan untuk menyakiti atau memudaratkan isterinya itu

                                  Makruh Apabila penceraian lebih baik antara suami dan isteri

                                  Harus Sekirannya rujuk boleh membawa kebaikan bersama

                                  [sunting] Rukun rujukPerkara Syarat

                                  SuamiBerakalBalighDengan kerelaan sendiri

                                  Isteri

                                  Telah disetubuhiBerkeadaan talak rajrsquoiBukan dengan talak tigaBukan cerai secara khulukMasih dalam idah

                                  Lafaz

                                  Ucapan yang jelas menyatakan rujukTiada disyaratkan dengan khiar atau pilihanDisegerakan tanpa dikaitkan dengan taklik atau bersyaratDengan sengaja dan bukan paksaan

                                  [sunting] Contoh lafaz rujuk

                                  [sunting] Lafaz sarih

                                  Lafaz terang dan jelas menunjukkan rujuk Contoh ldquoSaya rujuk awak kembalirdquo atau ldquoSaya kembali semula awak sebagai isteri sayardquo

                                  [sunting] Lafaz kinayah

                                  Lafaz kiasan atau sindiran Contoh ldquoSaya jadikan awak milik saya semulardquo atau ldquoSaya pegang awak semulardquo Lafaz kinayah perlu dengan niat suami untuk merujuk kerana jika dengan niat rujuk maka jadilah rujuk Namun jika tiada niat rujuk maka tidak sahlah rujuknya

                                  Bab Lian Ditulis oleh Fani Kamis 24 Mei 2007 2024 1 PENGERTIAN LIrsquoAN DAN KASUS LIrsquoAN

                                  Kata lirsquoan menurut bahasa berarti allarsquonu bainatsnaini fa sharsquoidan (saling melaknat yang terjadi di antara dua orang atau lebih) Sedang menurut istilah syarrsquoi lirsquoan ialah sumpah dengan redaksi tertentu yang diucapkan suami bahwa isterinya telah berzina atau ia menolak bayi yang lahir dari isterinya sebagai anak kandungnya dan kemudian sang isteri pun bersumpah bahwa tuduhan suaminya yang dialamatkan kepada dirinya itu bohong (Pengertian ini dikutip dari kitab al-Mugashshal fi Ahkamil Mar-ah Wal Baitil Muslim Fisy Syarirsquoatil Islamiyah VIII 320-321 terbitan Muassasah Risalah Beirut oleh Prof Dr Abdul Karim Zaidan)

                                  Apabila seorang laki-laki menuduh isterinya berbuat serong dengan laki-laki lain kemudian isterinya menganggap bahwa tuduhannya bohong maka pihak suami harus dijatuhi hukuman dera kecuali dia mempunyai bukti yang kuat atau melakukan lirsquoan ldquoDan orang-orang yang menuduh isterinya (berzina) padahal mereka tidak ada mempunyai saksi-saksi selain diri mereka sendiri Maka persaksian orang itu ialah empat kali bersumpah dengan nama Allah sesungguhnya dia adalah termasuk orang-orang yang benar Dan (sumpah) yang kelima bahwa lanat Allah atasnya jika dia termasuk orang-orang yang berdusta Istrinya itu dihindarkan dari hukuman oleh sumpahnya empat kali atas nama Allah Sesungguhnya suaminya itu benar-benar termasuk orang-orang yang dusta Dan (sumpah) yang kelima bahwa laknat Allah atasnya jika suaminya itu termasuk orang-orang yang benarrdquo (QS An-Nuur 6-9)

                                  Dari Ibnu Abbas ra bahwa Hilal bin Umayyah ra pernah menuduh isterinya berzina dengan Syarik bin Sahma di hadapan Nabi saw Kemudian Nabi saw bersabda ldquoKamu harus dapat membuktikan atau (kalau tidak) hukuman had menimpa punggungmurdquo Lalu dia berkata ldquoYa Rasulullah jika seorang di antara kami telah melihat seorang laki-laki berada di atas isterinya masihkah dituntut untuk pergi mencari buktirdquo maka Beliau pun bersabda ldquoKamu harus dapat membuktikan dan jika tidak maka hukuman had di punggungmurdquo Hilal berkata ldquoDemi dzat yang telah mengutusmu dengan membawa kebenaran sesungguhnya saya benar-benar jujur Maka saya harap sudi kiranya Allah menurunkan ayat Qurrsquoan yang bisa membebaskan punggungku dari hukum derardquo Maka turunlah Malaikat Jibril dan menyampaikan wahyu kepada Beliau WALLADZIINA YARMUUNA AZWAAJAHUM (dan orang-orang yang menuduh istri-isterinya) sampai padat IN KAANA MINASH SHAADIQIN (jika suaminya itu termasuk orang-orang yang benar) Kemudian Nabi saw beranjak dari tempatnya sambil menyuruh Hilal menemui isterinya Kemudian Hilal datang (lagi) kepada Beliau lalu memberikan kesaksian lantas Nabi saw bersabda

                                  ldquoSesungguhnya Allah tahu bahwa seorang di antara kamu berdua ini ada yang bohong Adakah di antara kalian berdua ini yang mau bertaubatrdquo Kemudian isterinya bangun lalu memberikan kesaksiannya Maka tatkala ia hendak mengucapkan sumpah yang kelima maka orang-orang menghentikannya (agar tidak jadi mengucapkan sumpah kelima) dan mereka berkata ldquoSesungguhnya perempuan ini wajib dijatuhi hukumanrdquo Ibnu Abbas berkata ldquoLalu ia (isterinya

                                  itu) pelan-pelan mundur hingga kami menduga ia akan segera kembalirdquo Kemudian ia berkata Aku tidak akan membuat malu kaumku sepanjang hari Kemudian terus berlalu begitu Lantas Nabi saw bersabda ldquoPerhatikan dia jika dia datang dengan membawa bayi yang juling matanya besar pinggulnya dan kedua betisnya besar juga maka ia(bayi itu) milik Syarik bin Sahmarsquordquo Ternyata dia datang persis yang disabdakan Nabi saw Kemudian Beliau bersada ldquoKalaulah tidak ada ketetapan di dalam Kitabullah sudah barang tentu saya punya urusan dengan diardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no 2098 Fathul Bari VIII 449 no 4747 rsquoAunul Marsquobud VI 341 no 2237 Tirmidzi V 12 no 3229 dan Ibnu Majah I 668 no 2067)

                                  2 HUKUM-HUKUM YANG MENIMPA ORANG YANG MELAKUKAN LIrsquoAN

                                  Apabila suami isteri melakukan mularsquoanah atau lirsquoan maka berlakukan pada keduanya hukum-hukum berikut ini

                                  1 Keduanya harus diceraikan berdasarkan hadistDari Ibnu Umar ra ia berkata ldquoNabi saw memutuskan hukum di antara seorang suami dan isteri dari kaum Anshar dan menceraikan antara keduanyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 458 no 5314 Muslim II 1133 no 9 dan 1494)

                                  2 Keduanya haram rujursquo untuk selama-lamanyaDari Sahl bin Sarsquod ra ia berkata ldquoTelah berlaku sunnah Nabi saw tentang suami isteri yang saling bermularsquoanah dimana mereka diceraikan antara keduanya kemudian mereka tidak (boleh) rujursquo buat selama-lamanyardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no 2104 dan Aunul Mabud VI 337 no 2233 serta Baihaqi VII 410)

                                  3 Wanita yang bermularsquoanah berhak memiliki maharDari Ayyub bin Sarsquoid bin Jubair ia bercerita Saya pernah bertanya kepada Ibnu Umar ra (Wahai Ibnu Umar) bagaimana kedudukan seorang suami yang menuduh isterinya berbuat serong Jawab Ibnu Umar ldquoNabi saw pernah menceraikan antara dua orang yang bersaudara (yaitu suami isteri) dari Bani rsquoAjlan dan Beliau bersabda (kepada keduanya) ldquoAllah mengetahui bahwa seorang di antara kalian berdua pasti berbohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Ternyata mereka berdua enggan (memenuhi tawaran Beliau) Nabi bersabda lagi ldquoAllah mengetahui bahwa salah seorang di antara kalian berdua pasti bohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Ternyata mereka enggan lalu Nabi pun bersabda ldquoAllah mengetahui bahwa salah seorang di antara kalian berdua pasti bohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Namun mereka berdua enggan (untuk memenuhi tawaran Beliau) Maka selanjutnya Beliau menceraikan antara keduanyardquo Ayyub berkata ldquoKemudian Amr bin Dinar mengatakan kepadaku lsquoSesungguhnya di dalam hadist tersebut ada sebagian yang saya perhatikan belum engkau sampaikan yaitu laki-laki yang bermularsquoanah itu menanyakan ldquoMana hartaku (maharku)rdquo Dijawab (oleh Nabi saw) ldquoTidak ada harta (mahar) bagimu Jika kamu jujur berarti kamu sudah pernah bercampur dengannya jika kamu bohong maka ia (mahar) itu kian jauh darimurdquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 456 no 5311 Muslim II 1130 no 1493 lsquoAunul Marsquobud VI 347 no 2240 dan 2241 Nasarsquoi VI 177)

                                  4 Anak yang lahir dari isteri yang bermularsquoanah harus diserahkan kepada sang isteri (ibunya)Dari Ibnu Umar ra ia berkata ldquoSesungguhnya Nabi saw pernah memutuskan untuk mularsquoanah antara seorang suami dengan isterinya kemudian ia (suami) dipisahkan dari anaknya lantas Beliau menceraikan antara mereka berdua kemudian anak itu Rasulullah serahkan kepada isterinyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 460 no 5315 Muslim II 1132 no 1494 lsquoAunul Marsquobud VI 348 no 2242 Tirmidzi II 338 no 1218 Nasarsquoi VI 178 dan Ibnu Majah I 669 no 2069)

                                  5 Isteri yang bermularsquoanah berhak menjadi ahli waris anaknya dan begitu juga sebaliknyaDari Ibnu Syihab dalam hadist Sahl bin Sarsquoad ia berkata ldquoMenurut Sunnah Nabi saw sesudah suami isteri yang bermularsquoanah dicerai padahal sang isteri hamil maka anaknya dinisbatkan kepada ibunya Kemudian sunnah Beliau saw berlaku mengenai hak warisnya dimana ia (ibu tersebut) berhak menjadi ahli waris anaknya dan anaknya pun berhak menjadi ahli warisnya sesuai apa yang telah Allah tetapkan untuknyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari 1X 452 no 5309 Muslim II 1129 no 1492 dan lsquoAunul Marsquobud VI 339 no 2235)

                                  Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 835 - 841

                                  Bab Khulu

                                  Selasa 28 Agustus 2007 1821 Pengertian Khulursquo

                                  Menurut bahasa kata khulursquo berasal dari khalarsquo ats-tsauba idzaa azzalaba yang artinya

                                  melepaskan pakaian karena isteri adalah pakaian suami dan suami adalah pakaian isteri Allah

                                  SWT berfirman rdquoMereka itu adalah pakaian bagimu dan kamu pun pakaian bagi merekardquo (Al-

                                  Baqarah187)

                                  Para pakar fiqih memberi definisi bahwa khulursquo adalah seorang suami menceraikan isterinya dengan imbalan mengambil sesuatu darinya

                                  Dan khulursquo disebut juga fidyah atau if tidak (tebusan) (Fiqhus Sunnah II253 Manarus Sabil II226 dan Fathul Bari IX395)

                                  Persyaratan Khulursquo

                                  Jika persengketaan antara suami isteri kian parah dan tidak mungkin lagi diambil langkah-

                                  langkah kompromistis supaya mereka bersatu kembali atau pihak isteri sudah menggebu-gebu

                                  untuk bercerai dengan suaminya maka ia boleh menebus dirinya dari kekuasaan suaminya

                                  dengan menyerahkan sejumlah harta kepadanya sebagai ganti dari buruknya keadaan yang

                                  menimpa suaminya karena bercerai dengannya Allah SWT berfirman rdquoDan tidak halal bagi

                                  kamu mengambil dari sesautu yang telah kamu berikan kepada mereka kecuali kalau keduanya

                                  (suami isteri) khawatir tidak akan dapat menjalankan hukum-hukum Allah maka tidak ada dosa

                                  atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus dirinyardquo (Al-

                                  Baqarah229)

                                  Dari Ibnu Abbas ra berkata Isteri Tsabit bin Qais bin Syammas datang kepada Nabi saw lalu

                                  bertutur rdquoYa Rasulullah aku tidak membenci Tsabit karena imannya dan bukan (pula) karena

                                  perangainya melainkan sesungguhnya aku khawatir kufurrdquo Kemudian Rasulullah saw

                                  bersabda rdquoMaka mau engkau mengembalikan kebunnya kepadanyardquo Jawabnya rdquoYa (mau)rdquo

                                  kemudian ia mengembalikannya kepadanya dan selanjutnya beliau menjawab suaminya (Tsabit)

                                  agar mencerainyardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no2036 dan Fathul Bari IX395 no5276)

                                  Peringatan Keras Terhadap Masalah Khulursquo

                                  Dari Tsauban ra bahwa Rasulullah saw bersabda ldquoSetiap wanita yang mau talak kepada

                                  suaminya tanpa alasan yang dibenarkan agama maka haram baginya mencium seberbak

                                  surgardquo (Shahih Shahihul Ibnu Majah no1682 ldquoAunul Marsquobud VI308 no2209 Ibnu Majah

                                  I662 no20555 dan Tirmidzi II329 no1199)

                                  ldquoDarinya (Tsauban) ra dari Nabi saw beliau bersabda ldquoWanita-wanita yang melakukan khulursquo

                                  adalah wanita-wanita munafikrdquo (Shahih Shahihul Jamirsquous Shaghir no6681 dan Tirmidzi

                                  II329 no1198)

                                  Peringatan Keras Bagi Para Suami Agar Tidak Mempersulit Isterinya

                                  Manakala seorang suami tidak senang kepada isterinya dan benci kepadanya karena suatu hal

                                  maka hendaklah mentalaknya dengan cara yang marsquoruf sebagaimana yang diperintahkan Allah

                                  SWT Ia tidak boleh manahannya dan mempersulitnya untuk menebus dirinya sendiri Allah

                                  SWT berfirman rdquoDan apabila kamu mentalak isteri-isterimu lalu mereka mendekati akhir

                                  iddahnya maka rujukilah mereka dengan cara yang marsquoruf atau ceraikanlah mereka dengan

                                  cara yang marsquoruf (pula) Janganlah kamu rujuki mereka untuk memberi kemudharatan karena

                                  dengan demikian kamu menganiaya mereka Barangsiapa berbuat demikian maka sungguh ia

                                  telah berbuat zhalim terhadap dirinya sendiri Janganlah kamu jadikan hukum-hukum Allah

                                  sebagai permainan Dan ingatlah nirsquomat Allah padamu dan apa yang telah diturunkan Allah

                                  kepadamu yaitu al-Kitab dan al-Hikmah Allah memberi pengajaran kepada engkau dengan apa

                                  yang diturunkan-Nya itu Dan bertakwalah kepada Allah serta ketahuilah bahwasannya Allah

                                  Maha Mengetahui segala sesuaturdquo (Al-Baqarah231)

                                  Dan Allah SWT berfirman rdquoHai orang-orang yang beriman tidak halal bagi kamu

                                  mempusakai wanita dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena

                                  hendak mengambil kembali sebagai dari apa yang telah kamu berikan kepadanya terkecuali bila

                                  mereka melakukan perbuatan keji yang nyata Dan bergaullah dengan mereka secara patut

                                  Kemudian jika kamu tidak menyukai mereka (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak

                                  menyukai sesuatu padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyakrdquo (An-Nisaarsquo19)

                                  Khulursquo Adalah Fasakh Bukan Talak

                                  Jika seorang isteri telah menebus dirinya dan dicerai oleh suaminya Maka ia berkuasa penuh

                                  atas dirinya sendiri sehingga suaminya tidak berhak untuk rujuk kepadanya kecuali dengan

                                  ridhanya dan perpecahan tidak dianggap sebagai talak meskipun dijatuhkan dengan redaksi

                                  talak Namun ia adalah perusakan akad nikah demi kemaslahatan sang isteri dengan balasan

                                  menebus dirinya kepada suaminya

                                  Ibnul Qayyim ra menulis sebagai berikut rdquoDan yang menunjukkan khulursquo bukan talak adalah

                                  bahwa Allah SWT telah menetapkan tiga ketentuan yang berlaku pada talak terhadap (isteri)

                                  yang telah dikumpuli jika talak tersebut telah mencapai talak tiga Ketetapan-ketetapan itu tidak

                                  pada khulursquo

                                  Pertama Suamilah yang lebih berhak rujuk kepada isterinya dalam masa iddah

                                  Kedua Talak maksimal tiga kali sehingga setelah terjadi talak ketiga isteri tidak halal bagi

                                  suaminya terkecuali ia kawin lagi dengan suami kedua dan pernah bercampur dengannya

                                  Ketiga Iddah yang berlaku dalam talak terdiri atas tiga kali qurursquo (bersih dari iddah)

                                  Sementara itu telah sah berdasarkan nash (ayat Qur-an ataua hadits) dan ijmarsquo (kesepatakan)

                                  bahwasanya tidak sah istilah rujuk dalam khulursquo

                                  Dan sudah sah berdasar sunnah Nabi saw dan pendapat para shahabat bahwa iddah untuk khulursquo

                                  hanya satu kali haidh

                                  Demikian pula telah sah juga berdasar nash syarrsquoi bahwa boleh melakukan khulursquo setelah talak

                                  kedua dan talak ketiga

                                  Ini jelas sekali menunjukkan bahwa khulursquo bukanlah talak Oleh sebab itu Allah SWT

                                  menegaskan rdquoTalak (yang dapat dirujuk) dua kali Setelah itu boleh rujuk lagi dengan

                                  Cara yang marsquoruf atau menceraikan dengan cara yang baik dan tidak halal bagi kamu

                                  mengambil kembali dari sesuatu yang pernah kami berikan pada mereka kecuali kalau

                                  keduanya khawatir tidak akan dapat melaksanakan hukum-hukum Allah Jika kamu khawatir

                                  bahwa keduanya (suami istri) tidak dapat mejalangkan hukum-hukum Allah maka tidak ada

                                  dosa atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus dirinyardquo (Al-

                                  Baqarah229)

                                  Dan ini tidak dikhususkan bagi wanita yang telah ditalak dua kali karena hal ini ia mencakup

                                  isteri yang dicerai dua kali Tidak boleh dhamir (kata ganti) Itu kembali kepada oknum yang

                                  tidak disebutkan dalam ayat di atas dan meninggalkan oknum yang disebutkan dengan jelas akan

                                  tetapi mungkin dikhususkan bagi oknum yang pernah disebutkan sebelumnya atau meliputi juga

                                  selain yang sudah disebutkan sebelumnya Kemudian Allah SWT berfirman rdquoKemudian jika

                                  suami mentalaknya (sesudah talak yang kedua) maka perempuan itu tidak halal lagi baginyardquo

                                  (Al-Baqarah230)

                                  Ayat al-Qurrsquoan ini meliputi perempuan yang dicerai setelah khulursquo dan setelah dicerai dua kali

                                  secara qathrsquoi (pasti) karena dialah yang disebutkan dalam ayat di atas Maka ia (wanita yang di

                                  khulursquo) harus masuk ke dalam kandungan lafazh ayat tersebut Demikianlah yang difahami

                                  Imam Ahli tafsir Ibnu Abbas ra yang pernah didorsquoakan oleh Rasulullah saw agar Allah

                                  mengajarinya tafsir Qurrsquoan Dan pasti doa itu terkabul tanpa keraguan Manakala hukum-hukum

                                  yang berlaku dalam khulursquo berlainan dengan hukum-hukum talak maka hal itu menunjukkan

                                  bahwa keduanya berlainan Jadi inilah yang sesuai dengan ketentuan narsquoah qiyas dan dengan

                                  pendapat para shahabat Nabi saw (Zaadul Marsquoad V199)

                                  Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal

                                  Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-

                                  Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 636 - 641

                                  Bab Iddah

                                  Kamis 30 Agustus 2007 1654 Pengertian Iddah

                                  Menurut bahasa kata iddah berasal dari kata rsquoadad (bilangan dan ihshaak (perhitungan) seorang

                                  wanita yang menghitung dan menjumlah hari dan masa haidh atau masa suci

                                  Menurut istilah kata iddah ialah sebutannama bagi suatu masa di mana seorang wanita menantimenangguhkan perkawinan setelah ia ditinggalkan mati oleh suaminya atau setelah diceraikan baik dengan menunggu kelahiran bayinya atau berakhirnya beberapa qurursquo atau berakhirnya beberapa bulan yang sudah ditentukan

                                  Macam-Macam Masa Iddah

                                  Barangsiapa yang ditinggal mati suaminya maka iddahnya empat bulan sepuluh hari baik sang

                                  isteri sudah dicampuri ataupun belum Hal ini mengacu pada firman Allah SWT rdquoOrang-orang

                                  yang meninggal dunia di antaramu dengan meninggalkan isteri-isteri (hendaklah para isteri itu)

                                  menangguhkan dirinya (beriddah) empat bulan sepuluh harirdquo (Al-Baqarah 234)

                                  Terkecuali isteri yang sudah dicampuri dan sedang hamil maka masa iddahnya sampai

                                  melahirkan rdquoDan wanita-wanita yang hamil waktu iddah mereka itu adalah sampai mereka

                                  melahirkan kandungannyardquo (At-Thalaq 4)

                                  Dari al-Miswar bin Makhramah bahwa Subairsquoah al-Aslamiyah ra pernah melahirkan dan

                                  bernifas setelah beberapa malam kematian suaminya Lalu ia mendatangi Nabi saw lantar

                                  meminta idzin kepada Beliau untuk kawin (lagi) Kemudian Beliau mengizinkannya lalu ia

                                  segera menikah (lagi) (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX470 no5320 dan Muslim II1122

                                  no1485)

                                  Wanita yang ditalak sebelum sempat dicampuri maka tidak ada masa iddah baginya berdasarkan

                                  pada firmannya Allah SWT berfirman rdquoHai orang-orang yang beriman rsquoapabila kamu menikahi

                                  perempuan-perempuan yang beriman kemudian kamu ceraikan mereka sebelum kamu

                                  mencampurinya maka sekali-kali tidak wajib atas mereka iddah bagimu yang kamu minta

                                  menyempurnakannyardquo (Al-Ahzaab49)

                                  Sedang wanita yang ditalak yang sebelumnya sempat dikumpuli dan dalam keadaan hamil maka

                                  masa iddahnya ialah ia melahirkan anak yang diakndungnya Allah SWT berfirman rdquoDan

                                  wanita-wanita hamil waktu iddah mereka itu adalah sampai mereka melahirkan

                                  kandungannyardquo (At-Thalaq4)

                                  Dari az-Zubair bin al-Awwam ra bahwa ia mempunyai isteri bernama Ummu Kultsum bin

                                  rsquoUqbah radhiyallahu rsquoanha Kemudian Ummu Kultsum yang sedang hamil berkata kepadanya

                                  rdquoTenanglah jiwaku (dengan dijatuhi talak satu)rdquo Maka az-Zubir pun menjatuhkan padanya talak

                                  satu Lalu dia keluar pergi mengerjakan shalat sekembalinya (dari shalat) ternyata isterinya

                                  sudah melahirkan Kemudian az-Zubir berkata rdquoGerangan apakah yang menyebabkan ia

                                  menipuku semoga Allah menipunya (juga)rdquo Kemudian dia datang kepada Nabi saw lalu beliau

                                  bersabda kepadanya rdquoKitabullah sudah menetapkan waktunya lamarlah (lagi) di kepada

                                  dirinyardquo (Shahih Shahih Ibnu Majah no1546 dan Ibnu Majah I653 no2026)

                                  Jika wanita yang dijatuhi talak termasuk perempuan yang masih berhaidh secara normal maka

                                  masa iddahnya tiga kali haidh berdasarkan Firman Allah SWT rdquoWanita-wanita yang ditalak

                                  hendaklah menahan diri (menunggu tiga kali qurursquo)rdquo (Al-Baqarah 228)

                                  Kata qurursquo berarti haidh Hal ini mengacu pada hadits Aisyah ra bahwa Ummu Habibah ra

                                  sering mengeluarkan darah istihadhah(darah yang keluar dari wanita karena sakit atau lainnya)

                                  lalu dia bertanya kepada Nabi saw (mengenai hal tersebut) Maka Beliau menyuruh

                                  meninggalkan shalat pada hari-hari haidhnya (Shahih Lighairih Shahih Abu Daud no252 dan

                                  rsquoAunul Marsquobud I463 no278)

                                  Jika wanita yang dijatuhi talak itu masih kecil belum mengeluarkan darah hadih atau sudah lanjut

                                  usia yang sudah manopause (berhenti masa haidh) maka iddahnya adalah tiga bulan lamanya

                                  Allah swt berfirman rdquoDan perempuan-perempuan yang tidak haidh lagi (manopause) diantara

                                  isteri-isteri kaian jika ragu-ragu (tentang masa iddahnya) maka masa iddah mereka adalah tiga

                                  bulan Begitu pula perempuan-perempuan yang belum haidhrdquo (At-Thalaq4)

                                  Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal

                                  Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-

                                  Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 642 ndash 645

                                  • Talak
                                    • Daftar isi
                                    • [sunting] Latar Belakang
                                    • [sunting] Pengertian
                                    • [sunting] Pembagian Talak
                                      • [sunting] Dari segi cara suami menjatuhkan
                                      • [sunting] dari segi boleh - tidaknya suami rujuk kembali pada istrinya
                                        • MACAM-MACAM TALAK
                                          • pengrtian khulu
                                          • Perceraian dalam Islam
                                            • Isi kandungan
                                            • [sunting] Talak
                                              • [sunting] Hukum talak
                                              • [sunting] Rukun talak
                                              • [sunting] Contoh lafaz talak
                                              • [sunting] Jenis talak
                                                • [sunting] Talak rajrsquoi
                                                • [sunting] Talak bain
                                                • [sunting] Talak sunni
                                                • [sunting] Talak bidrsquoi
                                                • [sunting] Talak taklik
                                                    • [sunting] Fasakh
                                                      • [sunting] Cara melakukan fasakh
                                                        • [sunting] Khuluk atau tebus talak
                                                          • [sunting] Tujuan khuluk
                                                            • [sunting] Rujuk
                                                              • [sunting] Hukum rujuk
                                                              • [sunting] Rukun rujuk
                                                              • [sunting] Contoh lafaz rujuk
                                                                • [sunting] Lafaz sarih
                                                                • [sunting] Lafaz kinayah

                                    Khulu bererti tanggal Menurut pengertian syara Khulu adalah Penceraian yang diminta oleh isteri dari suaminya dengan memberi wang atau sebagainya

                                    1SERIAL FIQH MUNAKAHATNIKAH ANJURAN MANFAAT TUJUAN HUKUM DAN WANITAWANITAYANG HARAM DINIKAHIOleh Aep Saepulloh DarusmanwiatiLisensi DokumenCopyright Aep Saepulloh wwwindonesianschoolorgSeluruh dokumen di wwwindonesianschoolorg dapat digunakan dimodifikasi dandisebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial )nonprofit( dengan syarat tidakmenghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakandalam setiap dokumen Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang kecualimendapatkan ijin terlebih dahulu dari penulis indonesianschoolorg2SERIAL FIQH MUNAKAHATNIKAH ANJURAN MANFAAT TUJUAN HUKUM DAN WANITAWANITAYANG HARAM DINIKAHIOleh Aep Saepulloh DarusmanwiatiAnjuran menikah dalam ajaran IslamTahukah anda siapakah orang terkaya di dunia Ya siapapun jawabannya yang jelas satu diasudah menikah Jangan di tingkat dunia mari kita perkecil skalanya tingkat nasional Siapakah orangpaling kaya nomor satu di Indonesia Siapapun dia yang jelas dia sudah menikah bahkan sudahbercucu dan bercicit Adakah orang bujang yang kaya Ada hanya sedikit dan bahkan kalaupun diakaya tetap tidak akan mengalahkan kayanya orang yang sudah menikah Mengapa demikian Inisudah sebuah ketentuan bahwa orang yang masih bujang adalah orang-orang miskin sekalipun diabanyak hartanya Mengapa Karena dia baru bisa menafkahi dan membiayai dirinya sendiri Mengapaorang bujang tidak ada yang kaya disebut sebuah ketentuan Ya karena demikian Rasulullahbersabda Perhatikan hadits berikut ini

                                    رج 1049703 ل م 1049703 سكين م 1049703 سكين م (( 1049703 سكين وس 1049703 لم عن 1049703 هعلي الله صلى الله رسول قال قال نجيح أبي

                                    و 1049703 ال المال من غنيا آان وإن الله رسول یا قالوا امرأة له ليسالم من غنيا آان وإن قال

                                    1049703 ن یا قالوا زوج لها ليس امرأة مسكينة مسكينة مسكينة قالم غنية آانت وإن الله رسول

                                    [ ] (( الطبرانى رواه المال من غنية آانت إن و قال المالArtinya Ibn Nujaih berkata Rasulullah Saw bersabda Miskin miskin miskin seorang laki-laki yang

                                    belum mempunyai isteri Para sahabat bertanya Ya Rasulullah apakah sekalipun laki-laki itubanyak hartanya Rasulullah menjawab Ya meskipun dia banyak hartanya Rasulullah Sawbersabda kembali Miskin miskin miskin perempuan yang belum bersuami Para sahabat bertanyaApakah sekalipun wanita itu banyak hartanya Rasulullah Saw menjawab Ya sekalipun diabanyak hartanya (HR Thabrani)Perhatikan dalam hadits di atas Rasulullah secara tegas (boleh jadi doa) menyebut tiga kalibahwa laki-laki atau perempuan yang belum menikah tetap dikatakan miskin sekalipun mereka banyakhartanya Ini juga barangkali di antara penyebab mengapa jarang sekali bujang atau gadis yang kayaraya Yah karena didoakan oleh Rasulullah untuk tidak kaya Kalau mau kaya ya harus segeramenikahNamun jangan dipahami bahwa menikah untuk menjadi orang kaya Itu hanyalah sebuahgambaran singkat betapa Islam sangat menganjurkan ummatnya untuk menikah Dalam hadits lainRasulullah mengatakan bahwa nikah adalah sunnahku dan barang siapa yang tidak menyukaisunnahku (menikah) maka ia bukan termasuk ummat dan golongankuBahkan kalau kita perhatikan ayat-ayat al-Quran yang berbicara tentang nikah kita akanmendapati bahwa kata nikah digambarkan dengan tiga istilah Pertama nikah disebut sebagai sunanulanbiya (amalan sunnah para nabi) perhatikan misalnya dalam firman Allah berikut ini

                                    ذن ب 1049703 إ وما 1049703 ا ة ی وذر واجا ز أ هم ل ا ن وجعل لك قب من ال س ر ا ن ل س ر أ قد ول

                                    ل إ ة آی ب ي ت أ ی ن أ سول ر ل ان آ( الرعد ( اب ت آ جل أ ل ك ل ه 38اللArtinya Dan sesungguhnya Kami telah mengutus beberapa Rasul sebelum kamu dan Kamimemberikan kepada mereka istri-istri dan keturunan Dan tidak ada hak bagi seorang Rasulmendatangkan sesuatu ayat (mukjizat) melainkan dengan izin Allah Bagi tiap-tiap masa ada Kitab(yang tertentu) (QS ar-Radu 38)Demikian juga dalam hadits dikatakan

                                    الحي 1049703 اء المرس 1049703 لين س 1049703 نن رسول 1049703 ن أن أیوب أبي عنم (( أربع قال وسلم عليه الله صلى الله

                                    [ ] (( الترمذى رواه والنكاح والسواك والتعطرArtinya Rasulullah Saw bersabda Ada empat hal yang termasuk sunnah para Nabi Malu memakaiwangi-wangian siwak dan nikah (HR Turmudzi)3Kedua nikah juga disebut dalam konteks sebuah kenikmatan yang sangat besar (al-imtinan)Perhatikan firman Allah dalam surat an-Nahl ayat 72 berikut ini

                                    ين 1049703 ات ن ب م واجك ز أ من م ك ل وجعل واجا ز أ م ك فس ن أ من م ك ل جعل ه واللب الطي من م قك ز ور وحفدة

                                    ( النحل ( ون فر ك ی هم ه الل عمة ن وب ون ؤمن ی اطل ب ال فب 72أ

                                    Artinya Allah menjadikan bagi kamu istri-istri dari jenis kamu sendiri dan menjadikan bagimu dariistri-istri kamu itu anak-anak dan cucu-cucu dan memberimu rezki dari yang baik-baik Makamengapakah mereka beriman kepada yang batil dan mengingkari nikmat Allah (QS An-Nahl 72)Ketiga nikah juga digambarkan sebagai salah satu tanda kekuasaan Allah Perhatikan dalamsurat ar-Rum ayat 21 berikut ini

                                    ف 1049703 ي ن إ حم 1049703 ة ور م 1049703 ودة م ك ي 1049703 ن ب ق 1049703 ل خل ن أ ه ات ءای ومنع وج ها ي ل إ وا ن ك س ت ل ا واج ز أ م ك فس ن أ من م ك ل

                                    ( الروم ( ون ر فك ت ی قوم ل ات ی آل 21ذلكArtinya Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri darijenismu sendiri supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya dan dijadikan-Nyadiantaramu rasa kasih dan sayang Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tandatandabagi kaum yang berfikir (QS Ar-Rum 21)Dengan digambarkannya dalam tiga istilah di atas menunjukkan bahwa nikah adalah sesuatuyang sangat dianjurkan karena di samping merupakan amalan sunnah para Nabi salah satu tandakekuaasaan Allah juga ia merupakan nikmat yang sangat besar Bahkan ketika manusia merasa waswasdengan masalah nafkah dan rizki setelah menikah kelak Allah secara tegas mengatakan bahwaDialah yang akan mengayakannya Dialah yang akan mencukupkannya dan mengganti kefakirannyadengan kekayaan Perhatikan firmah Allah dalam surat an-Nur ayat 32 berikut ini

                                    ه وا 1049703 ضل ون ك ی ن إ م ك مائ وإ م ادآ ب ع من حين والصال م ك من امى ی األ كحوا ن وأف من ه الل هم غن ی اء فقر

                                    ( النور ( يم عل ع واس ه 32واللArtinya Dan kawinkanlah orang-orang yang sedirian diantara kamu dan orang-orang yang layak(berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuanJika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya Dan Allah Maha luas(pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui (QS An-Nur 32)Bahkan dalam sebuah hadits dikatakan bahwa orang yang menikah dengan niat untuk menjagakehormatan diri termasuk salah satu golongan yang akan dibantu dan ditolong langsung oleh Allah

                                    عل 1049703 ى ح 1049703 ق ثالث (( 1049703 ة ق 1049703 ال وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله 1049703 لىص الله رسول أن عنه الله رضي هریرة أبى عن

                                    العف 1049703 (( اف والمكاتب 1049703 د الله سبيل فى المجاهد عونهم اللهیری الذى والناآح األداء یرید الذى

                                    [ الترمذى [رواهArtinya Dari Abu Hurairah bahwasannya Rasulullah Saw bersabda Ada tiga kelompok manusiayang akan ditolong dan dibantu langsung oleh Allah orang yang berjuang di jalan Allah Hambasahaya yang mengadakan mukatabah dengan tuannya dan bermaksud untuk membayar tebusannyaserta orang yang menikah dengan maksud untuk menjaga diri (dari perbuatan tidak terpuji) (HRTurmudzi)Dari sini tampak jelas mengapa orang yang kaya umumnya adalah orang yang sudahberkeluarga karena ternyata Allah turun tangan langsung dalam membantu dan menolong merekayang sudah menikah termasuk dalam masalah rizkinya Bahkan pehatikan juga ungkapan para ulamasalaf bahwa wanita itu merupakan pulsa yang akan menambah account suaminya

                                    الرجل رصيد إلى یضاف آنز خير المرأةArtinya Wanita adalah sebaik-baik simpanan yang akan menambah tabungan laki-lakiMasih menyangkut anjuran dan perhatian Islam dengan menikah ini perhatikan sabda-sabdaRasulullah dan perkataan para sahabat berikut ini

                                    ی 1049703 أتينكم ف 1049703 إنهن لن 1049703 ساء ا تزوج (( 1049703 وا وس 1049703 لم لى 1049703 هعلي ص 1049703 الله الله رس 1049703 ول ق 1049703 ال قال 1049703 ت عائ 1049703 شة ع 1049703 ن

                                    [ شيبة)) [ أبي ابن أخرجه بالمال4Artinya Siti Aisyah berkata Rasulullah Saw bersabda Menikahlah segera dengan wanita karenawanita itu dapat mendatangkah harta (HR Ibn Abi Syaibah)

                                    أن ف 1049703 أمره الفاق 1049703 ة إلي 1049703 ه ی 1049703 شكو وس 1049703 لم الله 1049703 ه لىص 1049703 علي الله رس 1049703 ول إل 1049703 ى رجل جاء قال جابر عن( الخطيب ( أخرجه یتزوجArtinya Jabir berkata Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah Saw mengadukan kefakirannyaRasulullah Saw kemudian menyuruhnya untuk segera menikah (HR Al-Khatib)

                                    إذا (( 1049703 صف وسلم عليه الله صلى الله رسول قال قالت عائشة عنن استكمل فقد العبد تزوج

                                    [ ] (( البيهقى رواه اآلخر النصف فى الله فليتق دینهArtinya Siti Aisyah berkata Rasulullah Saw bersabda Apabila seorang hamba menikah makasugguh ia telah menyempurnakan setengah agamanya Maka bertakwalah kepada Allah padasetengahnya lagi (HR al-Baihaki)

                                    ل 1049703 م ث 1049703 م ی 1049703 نكح الن موس 1049703 را آ 1049703 ان م (( 1049703 ن عن 1049703 لموس عليه الله صلى الله رسول قال قال نجيح ابي

                                    [ ] (( الطبرانى رواه منى فليس ینكحArtinya Ibnu Nujaih berkata Rasulullah Saw bersabda Barangsiapa yang sudah siap untuk menikahkemudian tidak menikah maka ia tidak termasuk ummatku (HR Thabrany)

                                    أنى 1049703 ول وأعلم أیام عشرة إال أجلى من یبق لم لو مسعود ابن قال ط ولي ا آخره فى أموت

                                    [ ] الطبرانى رواه الفتنة مخافة لتزوجت فيهن النكاحArtinya Ibnu Masud berkata Kalau saja usiaku tinggal sepuluh hari dan saya mengetahuibahwasannya saya akan meninggal di penghujung harinya dan pada saat itu saya masih ada waktuuntuk menikah pasti saya akan menikah lebih dahulu karena takut terjadinya fitnah (HR Thabrani)

                                    (( )) یتزوج حتى الشاب نسك یتم ال طاوس قالArtinya Thawus berkata Ibadah seorang pemuda belum sempurna sehingga ia menikah

                                    ] (( )) رواه فجور أو عجز إال النكاح من یمنعك ما الزوائد البى عمر قال[ شيبة أبي ابنArtinya Umar bin Khatab pernah berkata kepada Abu az-Zawaid Tidak ada yang menghalangikamu untuk menikah kecuali dua hal imma kamu itu lemah (lemah syahwat) ataupun kamu sukaberbuat dosa (HR Ibn Abi Syaibah)Hikmah dan manfaat menikahDi atas telah dipaparkan secara panjang lebar mengenai anjuran Islam (targhib) untuk menikahPertanyaan berikutnya Untuk apa menikah Apa manfaat dan kegunaannya

                                    Sebagaimana diketahui bersama bahwa manusia dan makhluk lainnya mempunyai gharizahseksual yang tinggi Tidak disangsikan bahwa kebutuhan biologis ini dari waktu ke waktu dan daritahun ke tahun terus naik dan dahsyat Ditahan dan dibiarkan tentu bukan sebuah jalan keluarDilampiaskan semena-mena sebagaimana hewan juga bukan sebuah solusi yang baik Untuk itu Islammemberikan aturan dalam rangka melampiaskan kebutuhan biologis ini melalui nikah Denganpernikahan kebutuhan biologis yang sudah menggebu itu akan disalurkan secara baik dan benarsehingga diharapkan orang tersebut menjadi tenang dan rehat Karena kini ia telah mempunyai tempatyang bersih dan sah untuk menumpahkan kebutuhan biologisnyaSayyid Sabiq dalam bukunya Fiqhus Sunnah mengatakan bahwa dengan menikah badanmenjadi tenang jiwa juga damai pandangan terpelihara dan kasih saying bisa diwadahi secara benarOleh karena itu sejatinya orang yang sudah menikah menjadi orang yang tenang baik dalam jasmanipandangan maupun jiwanya Dalam sebuah hadits dikatakan

                                    ش 1049703 يطان ص 1049703 ورة ف 1049703 ى تقب 1049703 ل الم (( 1049703 رأة إن لم 1049703 الوس 1049703 ق علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى النب 1049703 ي أن هریرة أبي عنیعجبه 1049703 ا ما امرأة من أحدآم رأى فإذا شيطان صورة فى وتدبر

                                    م یرد ذلك فإن أهله فليأت[ ] (( مسلم رواه نفسه فى5Artinya Dari Abu Hurairah bahwasannya Rasulullah Saw bersabda Sesungguhnya wanita itu baikketika menghadap ataupun membelakangi dalam bentuk syaithan (menggoda) Apabila salah seorangdi antara kalian melihat sesuatu yang menakjubkan dari wanita maka segeralah datangi keluarganyakarena dengan demikian dapat menolak apa yang sedang bergejolak di dalam dirinya (HR Muslim)Selain untuk memberikan ketenangan lahir bathin menikah juga berguna untuk memperbanyakketurunan dan melanjutkan kehidupannya Karena itu Rasulullah Saw dalam sebuah hadits bersabda

                                    ) أبو رواه القيامة یوم األنبياء بكم مكاثر فإنى الودود تزوجواالولودداود)Artinya Rasulullah Saw bersabda Nikahilah wanita-wanita yang subur dan penyayang karena akuadalah nabi yang paling banyak ummatnya kelak pada hari Kiamat (HR Abu Dawud)Bahkan menurut hasil penelitian salah satu badan di PBB yang dikeluarkan pada hari Sabtutanggal 6 Juni 1959 sebagaimana dikutip oleh Sayyid Sabiq dalam Fiqhus Sunnah-nya bahwa usiaorang-orang yang sudah menikah lebih lama dan panjang ketimbang yang tidak atau belum menikahPenilitian ini dilakukan di seluruh pelosok dunia pada tahun 1956 Hasil penelitian ini hemat penulissangatlah logis karena orang yang sudah menikah dapat melampiaskan kebutuhan biologisnyasehingga jiwanya tidak berontak lagi malah lebih tenang Berbeda dengan para bujang yang belumtersalurkan sama sekali jiwa dan badannya akan terus bergejolak tidak tenang Dan ketika dia tidakmenyalurkannya secara benar melalui pernikahan maka jiwanya tetap bergejolak dan tidak tenangsehingga hal ini akan sangat berpengaruh dalam langkah dan kehidupannya Menumpahkan danmelampiaskan bukan pada tempat yang benar juga bukan jalan terbaik karena dia tidak akanmengetahui bersih sehatnya tempat yang dikunjunginya itu Bahkan tidak menutup kemungkinan

                                    tempat tersebut telah dikunjungi pula oleh orang lain yang membawa penyakit kelamin yang sangatganas Untuk itu adalah wajar apabila penelitian tersebut mengatakan bahwa umumnya usia yangsudah menikah jauh lebih panjang ketimbang yang tidak atau belum menikahTujuan menikahApa tujuan menikah dalam ajaran Islam Apakah untuk memenuhi kebutuhan biologis semataPernikahan dalam Islam bukan semata demi memenuhi nafsu seksualitas semata akan tetapimempunyai tujuan utama sebagaimana difirmankan oleh Allah dalam surat ar-Rum ayat 21 berikut ini

                                    ف 1049703 ي ن إ حم 1049703 ة ور م 1049703 ودة م ك ي 1049703 ن ب ق 1049703 ل خل ن أ ه ات ءای ومنع وج ها ي ل إ وا ن ك س ت ل ا واج ز أ م ك فس ن أ من م ك ل

                                    ( الروم ( ون ر فك ت ی قوم ل ات ی آل 21ذلكArtinya Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri darijenismu sendiri supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya dan dijadikan-Nyadiantaramu rasa kasih dan sayang Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tandatandabagi kaum yang berfikir (QS Ar-Rum 21)Dari ayat di atas paling tidak ada tiga tujuan utama dari menikahPertama untuk menenangkan dan menentramkan jiwa (litaskunu ilaiha) Ketenangan jiwa danpikiran merupakan hal yang sangat penting bagi keberhasilan dan kesuksesan seseorang Seseorangakan mempunyai peluang yang sangat besar untuk maju dan berhasil manakala hati pikiran danjiwanya sudah tenang Dengan menikah bayangan-bayangan dan khayalan-khayalan masa mudatertumpah sudah Bahkan karena kini dia sudah mempunyai tempat khusus gejolak itu tidak akanterlalu membludak manakala melihat wanita lain yang menggoda Rasulullah bersabda

                                    ش 1049703 يطان ص 1049703 ورة ف 1049703 ى تقب 1049703 ل الم (( 1049703 رأة إن لم 1049703 الوس 1049703 ق علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى النب 1049703 ي أن هریرة أبي عنیعجبه 1049703 ا ما امرأة من أحدآم رأى فإذا شيطان صورة فى وتدبر

                                    م یرد ذلك فإن أهله فليأت[ ] (( مسلم رواه نفسه فىArtinya Dari Abu Hurairah bahwasannya Rasulullah Saw bersabda Sesungguhnya wanita itu baikketika menghadap ataupun membelakangi dalam bentuk syaithan (menggoda) Apabila salah seorangdi antara kalian melihat sesuatu yang menakjubkan dari wanita maka segeralah datangi keluarganyakarena dengan demikian dapat menolak apa yang sedang bergejolak di dalam dirinya (HR Muslim)Kedua dengan menikah juga untuk menimbulkan rasa mawaddah cinta kasih kepada keluargaSetiap manusia memiliki keinginan untuk mencintai dan mengasihi orang yang didambakannya Mana6kala cinta kasihnya ini tidak disalurkan kepada orang tertentu maka ia akan mencari benda lain atauhal lain untuk menumpahkan cinta kasihnya itu Dengan menikah cinta kasih itu akan tertuang dantersalurkan secara benar Bukan semata kepada isteri dan anak-anaknya akan tetapi juga kepadakeluarga si isteri dan kerabatnya Dengan demikian pernikahan pada hakikatnya bukan sematapertemuan antara suami isteri saja akan tetapi pertemuan antara dua keluarga besar keluarga suamidan keluarga si isteri Oleh karena itu dalam ajaran Islam disyaratkan adanya wali nikah Ini

                                    menunjukkan bahwa pernikahan memang mempertemukan dua keluarga Yang menikah bukan sematasuami dan isteri tapi seluruh keluarga Ketika dua keluarga sudah bertemu di sanalah tempat untukmenuangkan rasa cinta kasih yang sudah menjadi fitrah manusiaKetiga dengan menikah juga untuk menimbulkan rasa kasih sayang rahmah Sebagaimanarasa mawaddah manusia juga mempunyai naluri untuk menyayangi sesamanya Sayang rahmahtidak sama dengan mencintai Sayang rahmah jauh di atas mencintai Rasa sayang biasanya munculdari lubuk hati yang paling dalam Ia lahir bukan karena dorongan nafsu seksual kebutuhan biologisatau hal-hal lahiriyah lainnya Ia betul-betul tumbuh dari dalam jiwa setelah bergaul dan lamamengenal pasangannya Naluri rasa sayangnya ini akan ditumpahkan untuk keluarganya terutamauntuk isteri dan anak-anaknya Dalam sebuah hadits riwayat Imam Bukhari suatu hari Aqra bin Habismelihat Rasulullah Saw sedang mencium cucunya Hasan bin Ali Aqra kemudian berkata Sayamempunyai sepuluh putra putri tapi saya tidak pernah mencium mereka satupun Mendengar ituRasulullah Saw bersabda

                                    یرحم ال یرحم ال من إنArtinya Sesungguhnya orang yang tidak pernah menyayangi dia tidak akan disayangiDemikian di antara tujuan menikah dalam Islam sebagaimana yang tertera dalam al-Quransurat ar-Rum ayat 21 Wallahu alamHukum PernikahanPara ulama telah sepakat bahwa nikah itu diperintahkan Namun mereka berbeda pendapatmengenai hukumnya Dalam hal ini para ulama terbagi kepada tiga kelompokPertama nikah wajib bagi setiap orang yang sudah mampu untuk melakukannya sekali seumurhidup Pendapat ini adalah pendapatnya Dawud ad-Dahiry Ibn Hazm dan lainnya Dalil yang menjadidasar pendapat ini adalah dhahir dari nash-nash baik berupa ayat al-Quran maupun hadits Nabi yangmemerintahkan pernikahan Kelompok ini memahami secara tekstual bahwa semua perintah tersebutmenggunakan shigat amar (bentuk perintah) dan setiap perintah menunjukkan wajib karenanya nikahjuga adalah wajib al-ashlu fil amr lil wujub pada dasarnya perintah itu menunjukkan kepada wajibPendapat kedua mengatakan bahwa nikah itu hukumnya adalah sunnah saja Pendapat iniadalah pendapatnya Jumhur ulama Pendapat kedua ini memahami perintah nikah yang terdapat dalamal-Quran dan Sunnah kepada hukum sunnah bukan wajib Firman Allah yang terdapat dalam surat an-Nisa ayat 3 misalnya yang berbunyi

                                    ورباع وثالث مثنى النساء من لكم طاب ما فانكحواArtinya Maka nikahilah wanita-wanita yang kamu sukai dua tiga dan empat (QS An-Nisa 3)Ayat di atas menurut pendapat kedua ini bukanlah menunjukkan wajib Karena dalam ayat diatas Allah mengkaitkan nikah dengan kemampuan istithaah Artinya barang siapa yang sudahmampu untuk menikah maka menikahlah Sedangkan yang belum mampu untuk menikah maka tidakmengapa ia tidak menikah Karena itu menikah bukanlah wajib akan tetapi sunnah sajaPendapat ketiga adalah pendapat yang mengatakan bahwa hukum menikah berbeda-bedatergantung kondisi seseorang Pendapat ini adalah pendapat kuat pada madzhab MalikiyyahSyafiiyyah dan Hanabilah

                                    Menurut pendapat ini hokum menikah bisa wajib bagi mereka yang sudah siap dan mampubaik lahir maupun bathin sehingga kalau tidak menikah ia akan terjerumus kepada perbuatan zinaTidak ada cara lain untuk menjaganya kecuali dengan jalan menikah Dalam qaidah Ushuliyyahdaikatakan Sesuatu yang tidak menyebabkan terpenuhinya sesuatu yang wajib kecuali dengansesuatu itu maka sesuatu itu menjadi wajib hukumnya7Nikah juga hukumnya bisa sunnah bagi mereka yang syahwatnya sudah menggebu akan tetapimasih besar kemungkinan seandainya belum menikah pun ia masih dapat menjaga diri dari perbuatanzina Untuk kondisi seperti ini nikah hukumnya sunnah sajaNikah juga bisa haram bagi orang yang belum siap menikah baik secara lahir (menafkahi)maupun secara bathin (berhubungan badan) sehingga kalau dipaksakan menikah si wanita akanmenderita baik lahirnya maupun bathinnya Atau nikah juga bisa menjadi haram bagi orang yangbermaksud jahat dengan nikahnya itu misalnya ingin menyakiti si isteri dan keluarganya atau karenabalas dendam dan sebagainyaNikah juga bisa makruh bagi orang yang kondisinya seperti disebutkan diatas akan tetapitidak menimbulkan madharat bagi si isteri Jadi apabila ia menikah si isteri tidak merasakan dampaknegative yang sangat besar Untuk orang seperti ini sebaiknya jangan dahulu menikah dan kalaupunmau menikah maka hukumnya makruh sajaDari ketiga pendapat ini penulis lebih cenderung untuk mengambil pendapat ketiga ini bahwapernikahan itu hukumnya berbeda-beda disesuaikan dengan kondisi orang yang bersangkutanPendapat ini rasanya lebih tepat terutama untuk kondisi sekarangMacam-macam pernikahan yang dilarang1 Nikah SyigarNikah Syigar adalah seorang laki-laki menikahkan putri perempuannya atau saudariperempuannya dengan orang lain dengan syarat orang tersebut mau menikahkan putrinya atausaudari perempuannya dengan orang tadi baik pernikahan tersebut memakai mahar maupuntidak Hanya saja umumnya pernikahan Syigar ini tidak ada maharnya karena sudah digantidengan tukar menukar putri atau saudari perempuannyaPara ulama sepakat bahwa nikah Syigar ini haram hukumnya Hal ini didasarkankepada hadits-hadits berikut ini

                                    الشغار عن وسلم عليه الله صلى الله رسول نهى قال جابر عن( مسلم( أخرجهArtinya Jabir berkata Rasulullah Saw melarang nikah syigar (HR Muslim)

                                    عن (( وسلم عليه الله صلى الله رسول نهى قال هریرة أبى عن والشغار قال الشغار

                                    وأزوج 1049703 ك أخت 1049703 ك زوجن 1049703 ى أو ابنت 1049703 ى وأزوج 1049703 ك ى 1049703 كزوجن 1049703 ابنت للرج 1049703 ل الرج 1049703 ل یق 1049703 ول أن[ ماجه)) [ وابن والنسائي مسلم أخرجه أختىArtinya Abu Hurairah berkata Rasulullah Saw melarang nikah Syigar Nikah Syigar adalahseorang laki-laki berkata kepada laki-laki lain nikahkan saya dengan anak perempuan kamudan saya nanti akan menikahkanmu dengan anak perempuan saya atau nikahkan saya dengansaudari perempuan kamu dan saya akan menikahkan kamu dengan saudari perempuan saya(HR Muslim NasaI dan Ibn Majah)

                                    2 Nikah MuhallilMuhallil secara bahasa berarti yang menjadikan halal Nikah Muhallil adalah pernikahandi mana seorang laki-laki menikahi seorang wanita yang sudah ditalak tiga kemudian iamentalaknya dengan maksud agar wanita tersebut dapat dinikahi kembali oleh suaminya yangdahulu yang telah mentalak tigaPernikahan ini biasanya terjadi ketika si mantan suami yang telah mentalak isterinya tigakali bermaksud untuk kembali lagi kepada isterinya tadi namun karena sudah ditalak tiga iatidak boleh langsung menikahi mantan isterinya itu kecuali si isteri tadi menikah dahulu denganlaki-laki lain Untuk tujuan itu kemudian si laki-laki tadi menyewa atau membayar laki-laki lainagar menikahi mantan isterinya tadi dengan catatan tidak boleh disetubuhi atau boleh disetubuhitapi harus sesegera mungkin diceraikan agar mantan suami tadi dapat menikahinya kembaliOrang yang dibayar untuk menikahi mantan isterinya dalam istilah fiqh disebut dengan almuhallil(yang menjadikan halal) sedangkan mantan suami yang membayar laki-laki tadi disebutdengan al-muhallal lah Pernikahan ini haram hukumnya berdasarkan dalil berikut ini8

                                    ل 1049703 ه والمحل 1049703 ل المحل 1049703 ل وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله ول 1049703 لىص رس 1049703 الله لع (( 1049703 ن ق 1049703 ال م 1049703 سعود اب 1049703 ن ع 1049703 ن

                                    ( وأحمد والنسائي الترمذى (أخرجهArtinya Ibnu Masud berkata Rasulullah melaknat al-muhallil (yang menjadikan halal) dan almuhallallah (yang dijadikan halal karenanya) (HR Turmudzi Nasai dan Ahmad)

                                    عب)) [ 1049703 د رواه رجمتهم 1049703 ا إال بمحلل 1049703 ة و بمحل 1049703 ل ال 1049703 ىأوت(( ال 1049703 ق الخط 1049703 اب ب 1049703 ن عم 1049703 ر ع 1049703 ن

                                    صحيح بإسناد [الرزاقArtinya Umar bin Khatab berkata Tidak didatangkan kepadaku muhallil dan wanita yangdijadikan halal karenanya kecuali aku akan meranjam keduanya (HR Abdur Razak dengansanad yang shahih)3 Nikah IstibdhaNikah Istibdha adalah nikah yang dimaksudkan untuk memperoleh keturunan atau bibitunggul Dalam prakteknya nikah ini atas usul dan kemauan si suami setelah melihat ada orangyang dipandang hebat pintar atau aneh dari yang lainnya sehingga ia pun berkeinginan untukmendapatkan putra seperti dia Sang suami biasanya berkata kepada isterinya Apabila kamusudah suci dan selesai haidmu pergilah ke si anu (misalnya seorang professor) dan bersenangsenanglahdengannya sampai kamu hamil Ketika sudah hamil baru isteri tersebut pulang lagidan kembali lagi kepada suaminya Dan suaminya sangat bahagia karena akan mendapatkanputra yang sangat diinginkannya Istibdha secara bahasa artinya bersetubuh (jima) Pernikahanseperti ini jelas diharamkan4 Nikah ar-RahtRaht secara bahasa berarti rombongan kelompok Dalam pernikahan ini sekelompoklaki-laki (syaratnya tidak boleh lebih dari sepuluh orang) bersekutu dan sepakat untuk menggauliseorang perempuan secara bergantian dan bergilir Ketika wanita tadi hamil dan melahirkansemua laki-laki yang ikut menanam saham pada wanita tadi harus berkumpul di hadapanwanita tadi Setelah berkumpul si wanita berkata

                                    فالن یا ابنك فهو ولدت وقد أمرآم من آان ما عرفتم قد

                                    Artinya Kalian telah maklum dengan apa yang telah kalian lakukan Kini saya sudahmelahirkan maka anak ini adalah anakmu wahai fulan (sambil menunjuk salah satu laki-lakiyang disukainya)Ketika si wanita menunjuk salah satu laki-laki yang disukainya maka laki-laki itulahyang harus menjadi bapak dari anak tersebut sekaligus menjadi suaminya yang resmi Tidakboleh si laki-laki tersebut menolak dengan alasan dan catatan apapun Sementara laki-laki lainyang tidak terpilih mereka beterbangan lagi mencari mangsa-mangsanya yang lainLantas siapa yang diuntungkan dan dirugikan dalam pernikahan semacam ini Tentu yangrugi adalah orang ganteng dan baik karena dialah yang akan dipilih oleh wanita tersebutSementara yang beruntung adalah laki-laki jelek dan jahat karena jelas dia tidak akan dipilihsehingga ia masih bisa leluasa menaburkan racun-racun asmara dan syahwatnya Dalam duniamodern terutama di kota-kota besar pernikahan masa Jahiliyyah ini masih ada dan berlaku untuktidak mengatakan banyak berlaku Hanya saja dengan nama dan format lain Dalam istilahsekarang nikah Raht ini disebut dengan nama Salome (satu lobang rame-rame maaf)Naudzubillah5 Nikah al-BaghayaAl-Baghaya secara bahasa berarti pelacur Nikah al-Baghaya ini sama dengan nikah ar-Raht di atas Hanya saja dalam nikah Baghaya ini tidak dibatasi jumlah pengunjungnya Iaboleh lebih dari sepuluh orang bahkan tidak terhitung sekalipun Setiap laki-laki hidung belangyang sreg dan greget dengan seorang wanita yang disukai bersama boleh melakukan isytirakWanita yang menjadi sasaran segerombolan laki-laki tersebut tidak boleh menolak dan tidakmelayani tamu-tamu hidung belang tersebut Tua muda ganteng jelek pesek mancungkurus gemuk dekil bersih kalau dia datang harus diservice secara memuaskan Setiap orang9yang sedang bertamu pada hari itu biasanya menancapkan tanda khusus berupa bendera di luarrumahnya sebagai tanda bahwa wanita tersebut sedang full on ada tamuSetiap laki-laki yang pernah bertamu harus mengisi buku tamu Buku tamu ini biasanyadisiapkan khusus oleh wanita tersebut Tidak ada seorang tamu pun yang jajan di rumahnyakecuali namanya tercatat Ketika wanita tersebut hamil wanita tersebut melihat daftar tamunyadan memanggil satu persatu tamu-tamu berhidung belang tersebut Tidak boleh menolak ketikawanita tersebut mengundang dan memanggilnyaSetelah melahirkan wanita tersebut memanggil seluruh tamu-tamunya berikut seorangqafah (juru taksir manusia) Tukang qafah ini bertugas melihat dan membaca si bayi lalumembaca pula seluruh tamu yang hadir untuk dicarikan kesamaannyamdashistilah sekarang mungkincek darah dan gen Tamu yang lebih banyak kesamaan dengan bayi tadi dialah yang akanmenjadi bapaknya sekaligus menjadi suami wanita tersebut Ketika sudah diputuskan oleh jurutaksir tadi tidak boleh si laki-laki tersebut menolak apalagi tidak bertanggung jawabSiapa yang diuntungkan dalam pernikahan ini Tentu mereka yang dapat menyuap siqafah agar tidak ditunjuk Yang rugi Yang tidak menyuap si qafah sama sekali karena dialahyang akan menjadi bapak dari bayi hasil rame-rame tadimdashdalam istilah iklan di Indonesiaidentik dengan iklan permen Nano-Nano rame rasanya Naudzubillah Apakah pernikahanseperti ini ada pada masa sekarang Ya jelas ada hanya dengan nama dan format lain bahkandengan alat dan teknologi canggih sehingga tidak ada tamu-tamu yang merasa dirugikan untukmenanggung bayi rame-rame tersebut Pernikahan Baghaya ini dalam konteks sekarangbertebaran dimana-mana dengan berbagai nama misalnya Saritem di Bandung dan SurabayaKramat Tunggak di Jakarta Warung Remang-Remang di setiap pinggiran jalan Panti Pijat yangtersebar hampir di seluruh kota dan lainnya Naudzubillah6 Nikah Badal

                                    Secara bahasa badal berarti menukar mengganti Nikah Badal adalah pernikahan di manaseorang laki-laki yang sudah beristri berkata kepada laki-laki lain yang juga sama sudah beristriBiarkan isteri kamu tidur dengan saya dan saya ijinkan isteri saya tidur dengan kamu kalaukamu keberatan biar kita tukar tambah Jadi Nikah Badal ini berupa pernikahan tukar menukaristeri Dalam dunia modern terutama di kota-kota besar seperti Jakarta pernikahan ini seringkalidiistilahkan dengan Tukar Kunci Jadi dalam pergaulan-pergaulan glamour apabila seoranglaki-laki berkata kepada laki-laki lain yang sama-sama sudah berkeluarga Ayo kita tukar kuncimaka maksudnya adalah pernikahan Badal ini Tentu bukan sembarang kunci tapi kunci inikunci ajaib yang bukan saja bisa membuka pintu tapi membuka yang mempunyai pintunaudzubillah min dzalik7 Nikah MutahMutah secara bahasa berarti bersenang-senang Nikah Mutah dalam dunia sekarangdisebut dengan Nikah Kontrak Maksudnya seorang laki-laki menikahi seorang wanita hanyasaja ketika akadnya ditentukan untuk masa satu minggu misalnya atau satu bulan satu tahunatau bahkan satu hari kemudian si laki-laki tadi memberikan upah atau biaya sebagaiimbalannya Pernikahan ini pada masa Rasulullah Saw pernah dibolehkan karena saat itu sedangkondisi perang yang berbulan-bulan Namun tidak lama setelah itu Rasulullah Sawmenghapusnya dan mengharamkannya sampai hari Kiamat kelak Oleh karena itu seluruh ulamasepakat bahwa pernikahan Mutah ini haram hukumnya Untuk pembahasan lebih lanjut masalahNikah Mutah ini insya Allah akan penulis bahas dalam makalah tersendiri8 Nikah al-UrfiNikah Urfi ini ramai diperbincangkan di Mesir belakangan ini Boleh jadi nama NikahUrfi ini untuk konteks Indonesia belum sampai dan belum pernah terdengar meskipun tidakmenutup kemungkinan dalam prakteknya sudah sejak dahulu berjalan dan berlanjut Nikah Urfiadalah pernikahan antara laki-laki dan perempuan yang tidak diketahui oleh kelurganya bolehjadi tidak memakai saksi tidak diumumkan dan tidak memakai wali Bukan hanya itu antaralaki-laki dan perempuan hidup berpisah makan dan minum sendiri-sendiri bahkan tinggal punberpisah Namun ketika keduanya greget untuk making love baru keduanya bersama dan dimana saja jadi10Pernikahan ini banyak merajarela di Mesir dan demikian juga di Indonesia terutama dikalangan mahasiswa mahasiswi Untuk melampiaskan nafsu seksualnya keduanya sepakat untukmembungkus perbuatan hinanya dengan bungkusan yang seolah-olah dilegalkan dandiperbolehkan oleh ajaran Islam Boleh jadi ada saksi hanya saja saksinya adalah teman-temandekatnya saja Sementara keluarganya tidak mengetahuinya sedikitpun Modus opperandi daripernikahan ini juga adalah untuk mendapatkan nafkahAkhir-akhir ini di Mesir merebak pernikahan ini karena si wanita biasanya menginginkannafkah yang besar dan tidak peduli dengan cara atau bentuknya Pernikahan ini jelas tidakmemakai surat-surat resmi dari pejabat yang berwenang (di Indonesia dari KUA) Pernikahan inijelas haram hukumnya karena pada hakikatnya adalah perzinahan modern NaudzubillahSemua jenis pernikahan yang telah disebutkan di atas diharamkan dalam ajaran IslamMengapa Karena pernikahan dalam ajaran Islam mempunyai aturan tersendiri ada rukun-rukun dansyarat-syarat yang harus dipenuhi Ketika rukun dan syaratnya tidak terpenuhi maka pernikahantersebut menjadi batal dan haram Untuk mengetahui lebih lanjut persoalan ini nanti akan kita bahaslebih jauh dalam pembahasan akad nikahDemikian sekelumit mengenai jenis dan macam pernikahan yang dilarang dan diharamkandalam ajaran Islam Tidak ada alasan untuk seorang muslim dan muslimah untuk melegalkan terlebihmempraktekkan pernikahan-pernikahan di atas Semoga kita terhindar dari semua jenis pernikahan

                                    terkutuk di atasWanita-wanita yang haram untuk dinikahi (al-muharramaat minannisaa)Dalam ajaran Islam ada beberapa wanita yang haram hukumnya untuk dinikahi oleh laki-lakiHal ini sebagaimana dijelaskan oleh Allah dalam firmanNya surat an-Nisa ayat 22-24

                                    ا يل س 1049703 ب وس 1049703 اء ومقت 1049703 ا ة فاح 1049703 ش 1049703 ان آ ن 1049703 ه إ د 1049703 لفق 1049703 س م 1049703 ا ل 1049703 ا إ اء الن 1049703 س من م اؤآ ءاب ح ك ن ما كحوا ن ت والخ 1049703 ت األ ن 1049703 ات وب خ

                                    ال 1049703 أ ن 1049703 ات وب م ك وخال 1049703 ات م ك و 1049703 ات م ك واتخ 1049703 عم وأ م ك ن 1049703 ات وب م ك مه 1049703 ات

                                    أ م ك عل 1049703 ي م 1049703 ت حرف 1049703 ي ي الل 1049703 ات م ك ب ب 1049703 ائ ور م ك ائ ن 1049703 س مه 1049703 ات

                                    وأ ن 1049703 اعة 1049703 الرض م م ك خ 1049703 وات وأ م ك ض 1049703 عن ر

                                    أ ي الل 1049703 ات م ك مه 1049703 ات وأ

                                    ئ 1049703 ل وحال م ك عل 1049703 ي جن 1049703 اح فل 1049703 ا ه 1049703 ن ب م دخل 1049703 ت م 1049703 واون ك ل 1049703 ت ن ف 1049703 إ ه 1049703 ن ب م دخل 1049703 ت ي الل 1049703 ات م ك ائ س ن من م حجورآا غف 1049703 ور 1049703 ان آ الل 1049703 ه ن إ س 1049703 لف ق 1049703 د م 1049703 ا ل 1049703 ا إ ن ي ت خ 1049703 أ

                                    ال ن ب 1049703 ي جمع 1049703 وا ت ن وأ م ك ب ص 1049703 ال أ 1049703 ن م ال 1049703 ذین م ك ن 1049703 ائ ب أ

                                    اء ور م 1049703 ا ك 1049703 م ل ح 1049703 ل وأ م ك عل 1049703 ي الل 1049703 ه ت 1049703 اب آ م ك ت 1049703 ان

                                    م ی ك 1049703 أ مل ما ال إ اء س الن من ات محصن وال حيما رهن ج 1049703 ور أ وهن ف 1049703 آت هن 1049703 ن م ب 1049703 ه م عت مت اس 1049703 ت افحين 1049703 ا سم 1049703 فم غي 1049703 ر ين مح 1049703 صن م ك موال

                                    أ ب غوا ت ب ت ن أ م ك ذلحكيم 1049703 ا يم 1049703 ا عل 1049703 ان آ الل 1049703 ه ن إ فری 1049703 ضة ال ع 1049703 د ب 1049703 ن م ه1049703 ب م ت اض 1049703 ي ر ت فيم 1049703 ا م ك عل 1049703 ي جن 1049703 اح ول 1049703 ا فری 1049703 ضة(24- ( 22النساء Artinya Dan janganlah kamu kawini wanita-wanita yang telah dikawini oleh ayahmu terkecuali padamasa yang telah lampau Sesungguhnya perbuatan itu amat keji dan dibenci Allah dan seburuk-burukjalan (yang ditempuh)Diharamkan atas kamu (mengawini) ibu-ibumu anak-anakmu yang perempuansaudara-saudaramu yang perempuan saudara-saudara bapakmu yang perempuan saudara-saudaraibumu yang perempuan anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang laki-laki anak-anakperempuan dari saudara-saudaramu yang perempuan ibu-ibumu yang menyusui kamu saudaraperempuan sepersusuan ibu-ibu istrimu (mertua) anak-anak istrimu yang dalam pemeliharaanmu dariistri yang telah kamu campuri tetapi jika kamu belum campur dengan istrimu itu (dan sudah kamuceraikan) maka tidak berdosa kamu mengawininya (dan diharamkan bagimu) istri-istri anakkandungmu (menantu) dan menghimpunkan (dalam perkawinan) dua perempuan yang bersaudarakecuali yang telah terjadi pada masa lampau sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi MahaPenyayang Dan (diharamkan juga kamu mengawini) wanita yang bersuami kecuali budak-budakyang kamu miliki (Allah telah menetapkan hukum itu) sebagai ketetapan-Nya atas kamu Dandihalalkan bagi kamu selain yang demikian (yaitu) mencari istri-istri dengan hartamu untuk dikawinibukan untuk berzina Maka istri-istri yang telah kamu nikmati (campuri) di antara mereka berikanlahkepada mereka maharnya (dengan sempurna) sebagai suatu kewajiban dan tiadalah mengapa bagi

                                    11kamu terhadap sesuatu yang kamu telah saling merelakannya sesudah menentukan mahar ituSesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana (QS an-Nisa 22-24)Dari ayat di atas ditambah keterangan-keterangan lainnya para ulama membagi wanita-wanitayang haram untuk dinikahi itu menjadi dua bagian besarPertama wanita-wanita yang haram untuk dinikahi selamanya Artinya seorang laki-laki tidakboleh menikahi wanita jenis ini kapanpun dan dalam kondisi apapunKedua wanita-wanita yang haram untuk dinikahi untuk sementara waktu Untuk bagian keduaini wanita-wanita tersebut haram untuk dinikahi selama ia berada dalam keadaan khusus(penjelasannya akan dibahas di bawah nanti) dan apabila keadaan tersebut sudah hilang maka ia bolehdinikahiWanita-wanita yang haram dinikahi selamanyaYang termasuk wanita-wanita yang haram untuk dinikahi selamanya (muabbada) ini ada tigakelompokA Haram dinikahi lantaran keturunan (nasab)Wanita-wanita yang haram dinikahi karena nasab (keturunan) ini ada tujuh jenis1 Semua Ibu baik dari pihak ibu maupun dari pihak bapak sampai ke atas yangmelahirkan laki-laki tersebut Maksudnya wanita-wanita yang menyebabkan lakilakiitu lahir (ibu) baik dari pihak ibunya sendiri maupun dari pihak bapaknya sendirisampai ke atas haram untuk dinikahi Misalnya ibunya sendiri ibunya ibu (nenek daripihak ibu) ibunya bapak (nenek dari pihak bapak) ibunya nenek dari pihak ibu ibunyanenek dari pihak bapak dan seterusnya sampai ke atas Wanita-wanita ini semuanyaharam untuk dinikahi selamanya (al-ummahaat)2 Semua Anak perempuan baik dari pihak putra laki-lakinya maupun putriperempuannya terus sampai ke bawah Maksudnya semua wanita yang dilahirkankarena laki-laki tersebut baik anak perempuan itu putri dari putranya maupun dariputrinya Misalnya anak perempuannya sendiri cucu perempuannya dari anakperempuan cucu perempuan dari anak laki-laki anak perempuan dari cucu perempuanatau anak perempuan dari cucu laki-laki sampai ke bawah Semua anak perempuan iniharam untuk dinikahi selamanya (al-banaat)3 Semua Saudari perempuan dari semua pihak dan jihah Misalnya saudariperempuan sekandung saudari perempuan sebapak dan saudari perempuan seibuSemua saudari perempuan ini juga haram untuk dinikahi selamanya (al-akhawaat)4 Semua saudari perempuan ayah (bibi tante dari pihak ayah) sampai ke atas baiksekandung sebapak maupun seibu Misalnya saudari perempuan sekandung ayahsaudari perempuan seibu ayah saudari perempuan seibu saudari perempuan bibinyaayah saudari perempuan bibinya bibi ayah dan seterusnya sampai ke atas Semua bibidari pihak ayah ini haram hukumnya untuk dinikahi (al-ammat)5 Semua saudari perempuan ibu (bibi tante dari pihak ibu) sampai ke atas baiksekandung sebapak maupun seibu Misalnya saudari perempuan sekandung ibusaudari perempuan sebapak ibu saudari perempuan seibu ibu saudari perempuanbibinya ibu saudari perempuan bibinya bibi ibu dan seterusnya sampai ke atas Semuabibi dari pihak ibu ini haram hukumnya untuk dinikahi (al-khalaat)6 Semua anak perempuan dari saudara laki-laki baik sekandung sebapak maupunseibu sampai ke bawah (keponakan dari saudara laki-laki) Misalnya anakperempuan dari saudara laki-laki sekandung anak perempuan dari saudara laki-lakisebapak anak perempuan dari saudara laki-laki seibu anak perempuan dari anak

                                    perempuan saudara laki-laki sekandung anak perempuan dari anak perempuan saudaralaki-laki sebapak anak perempuan dari anak perempuan saudara laki-laki seibu anakperempuan dari keponakannya keponakan saudara laki-laki terus sampai ke bawah(banatul akh)7 Semua anak perempuan dari saudari perempuan baik sekandung sebapakmaupun seibu sampai ke bawah (keponakan dari saudari perempuan) Misalnya12anak perempuan dari saudari perempuan sekandung anak perempuan dari saudariperempuan sebapak anak perempuan dari saudari perempuan seibu anak perempuandari anak perempuan saudari perempuan sekandung anak perempuan dari anakperempuan saudari perempuan sebapak anak perempuan dari anak perempuan saudariperempuan seibu anak perempuan dari keponakannya keponakan saudari perempuanterus sampai ke bawah (banatul ukhti) Semua keponakan baik dari pihak saudara lakilakimapun dari saudari perempuan semuanya haram untuk dinikahiDalam sebuah hadits dari Ibnu Abbas dikatakan

                                    تع 1049703 الى قول 1049703 ه ق 1049703 رأ ث 1049703 م س 1049703 بع ال 1049703 صهر وم 1049703 ن بع1049703 )) س النسب من حرم قال باس ع ابن عن[ ] (( البخارى رواه أمهاتكم عليكم حرمتArtinya Ibnu Abbas berkata Wanita-wanita yang diharamkan karena keturunan itu adatujuh dan yang diharamkan karena pernikahan juga ada tujuh Ibnu Abbas kemudianmembaca firman Allah dalam surat an-Nisa ayat 22-24 Diharamkan kepada kalianhellip (HRBukhari)Para ulama telah sepakat bahwa ketujuh jenis wanita yang telah disebutkan di atasharam hukumnya untuk dinikahi selamanya Untuk lebih memudahkan menghapal jeniswanita-wanita yang haram untuk dinikahi selamanya ini maka harus diingat bahwa seluruhketurunan dan kerabat si laki-laki semuanya haram untuk dinikahi kecuali empat orang sajayaitu anak perempuan pamannya dari pihak bapak (banatul amm sepupu putrinya om paman) anak perempuan pamannya dari pihak ibu (banatul khal sepupu) anak perempuanbibinya dari pihak bapak (banat ammatih sepupu putrinya bibi) dan anak perempuan bibinyadari pihak ibu (banatul khalah sepupu putrinya bibi) Untuk empat jenis wanita ini bolehuntuk dinikahi dan sisanya tidak boleh untuk dinikahiKeempat jenis wanita tersebut boleh untuk dinikahi berdasarkan firman Allah dalamsurat al-Ahzab ayat 50

                                    ف 1049703 اء أ مم 1049703 ا مين 1049703 ك ی ك 1049703 ت مل وم 1049703 ا هن ج 1049703 ور أ ها 1049703 ت ی اأ ی

                                    ي ءات ي ت الال واجك ز أ ك ل ا ن ل ل ح أ ا ن إ ي ب الني ت الال ك ت خاال ات ن وب خالك ات ن وب ك عمات ات ن وب عمك ات ن وب ك ي عل ه الل

                                    معك ن هاجردون 1049703 ن م ي 1049703 ك ب الن اد ر

                                    أ ن إ ي ب لن ل ها فس ن ت وهب ن إ ة مؤمن ة أ وامرل خالصة كحها ن ت س ی ن أ

                                    ي 1049703 ك عل وما 1049703 ون واجهم ز أ في هم ي عل ا ضن فر ما ا من عل قد ين مؤمن الك ی ال ي ك ل هم مان ی

                                    أ ت ك ملحيما ر ا غفور ه الل ان وآ ج حر

                                    ( ( 50األحزاب Artinya Hai Nabi sesungguhnya Kami telah menghalalkan bagimu istri-istrimu yang telahkamu berikan mas kawinnya dan hamba sahaya yang kamu miliki yang termasuk apa yangkamu peroleh dalam peperangan yang dikaruniakan Allah untukmu dan (demikian pula) anakanakperempuan dari saudara laki-laki bapakmu anak-anak perempuan dari saudara perempuanbapakmu anak-anak perempuan dari saudara laki-laki ibumu dan anak-anak perempuan darisaudara perempuan ibumu yang turut hijrah bersama kamu dan perempuan mukmin yangmenyerahkan dirinya kepada Nabi kalau Nabi mau mengawininya sebagai pengkhususanbagimu bukan untuk semua orang mukmin Sesungguhnya Kami telah mengetahui apa yangKami wajibkan kepada mereka tentang istri-istri mereka dan hamba sahaya yang mereka milikisupaya tidak menjadi kesempitan bagimu Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi MahaPenyayang (QS Al-Ahzab 50)B Haram dinikahi lantaran perkawinan (al-mushaharah)Wanita-wanita yang dilarang untuk dinikahi lantaran pernikahan ini adalah sebagaiberikut1 Isteri bapak (ibu tiri)Sehubungan dengan jenis wanita ini dalam sebuah hadits dikatakan13

                                    األب ام 1049703 رأة إال یح 1049703 رم م 1049703 ا یحرم 1049703 ون الجاهلي 1049703 ة أه 1049703 ل ان1049703 )) آ ق 1049703 ال عب 1049703 اس اب 1049703 ن عنآب 1049703 اؤآم نك 1049703 ح م 1049703 ا تنكح (( 1049703 وا وال وج 1049703 ل بين 1049703 ز والجمع

                                    ع الله فأنزل قال األختينالطب 1049703 رى تف )) [ 1049703 سير األخت 1049703 ين ب 1049703 ين إال 1049703 وا النساء من

                                    تجمع )) (( وأن و سلف قد ماصحيح ( 1328 [بسندArtinya Ibnu Abbas berkata Orang-orang jahiliyyah mengharamkan semua wanitayang diharamkan dalam ajaran Islam kecuali isteri bapak dan bolehnya menikahi kakakberadik sekaligus Kemudian turun firman Allah Janganlah kalian menikahi wanitawanitayang telah dinikahi oleh bapak-bapak kamu kecuali apa yang telah berlakudahulu (QS An-Nisa 22) dan Dan dilarang juga menikahi kakak beradik sekaligus(QS An-Nisa 23) (Dalam Tafsir ath-Thabari dengan sanad Sahih (8hal 132)Dengan ayat ini para ulama telah sepakat bahwa yang termasuk diharamkanuntuk dinikahi selamanya juga itu adalah wanita-wanita yang sudah atau pernahdinikahi oleh ayahnya baik wanita tersebut telah didukhul (disetubuhi) oleh ayahnyaataupun belum

                                    بعثن (( 1049703 ى ق 1049703 ال تری 1049703 د أی 1049703 ن ل 1049703 ه فقل 1049703 ت رای 1049703 ة ه1049703 ومع عم 1049703 ى لقي 1049703 ت ق 1049703 ال الب 1049703 راء ع 1049703 نأض 1049703 رب أن رجل 1049703 أمرنى إلى وسلم عليه الله صلى الله رسول

                                    ف أبيه امرأة نكح[ ] (( والحاآم داود أبو رواه ماله وآخذ عنقهArtinya Al-Bara berkata Suatu hari saya bertemu dengan paman saya yang sedangmembawa bendera Saya lalu bertanya Mau kemana paman Ia menjawab Saya

                                    diutus oleh Rasulullah Saw untuk membunuh dan mengambil harta laki-laki yangmenikahi isteri bapaknya (HR Abu Dawud dan Hakim)Dari hadits ini didapati bahwa laki-laki yang menikahi wanita-wanita yangpernah dinikahi oleh bapaknya harus dibunuh dan diambil hartanya Ini menunjukkansaking kerasnya larangan tersebut Dari sini para ulama kemudian berkesimpulanbahwa isteri bapak haram untuk dinikahi selamanya2 Ibunya isteri (mertua perempuan)Ketika seorang laki-laki telah menikah dengan seorang wanita maka ibu dari isterinyatadi (mertua) menjadi haram untuk dinikahi baik isterinya tersebut telah didukhul(disetubuhi) maupun belum Hal ini dikarenakan mertua masuk dalam keumuman suratan-Nisa ayat 23 Dan diharamkan juga ibu-ibu isteri-isteri kalian Termasuk kedalam jenis ini juga ibunya mertua dan ibunya bapak mertua3 Anak isteri (anak tiri ar-rabibah)Apabila sebelum menikah si isteri sudah mempunyai anak perempuan maka si lakilakitidak boleh menikahi putri dari isterinya itu Namun para ulama mensyaratkantidak bolehnya menikahi anak perempuan dari isteri itu apabila ibunya (isteri si laki-lakitersebut) telah disetubuhinya Namun apabila misalnya ia menikahi isterinya kemudiancerai sebelum melakukan hubungan badan maka laki-laki tadi boleh menikahi anakperempuannya Hal ini didasarkan pada firman Allah dalam surat an-Nisa ayat 23 diatas yang berbunyi

                                    م ل ن فإ هن ب م ت ل دخ ي ت الال م ك ائ س ن من م حجورآ في ي ت الال م ك ب ائ ب ورم ت ل دخ وا ون ك تم ك ي عل اح ن ج فال هن ب

                                    Artinya (dan diharamkan kepadamu) anak-anak istrimu yang dalam pemeliharaanmudari istri yang telah kamu campuri tetapi jika kamu belum campur dengan istrimu itu(dan sudah kamu ceraikan) maka tidak berdosa kamu mengawininyahellip(QS An-Nisa23)Termasuk ke dalam hukum ini adalah anak perempuan dari putra putri isterinya144 Isteri anak kandung sendiri (menantu)Seorang laki-laki juga tidak boleh menikahi isteri anak laki-lakinya berdasarkan firmanAllah dalam surat an-Nisa ayat 23 di atas

                                    م ك ب صال أ من ذین ال م ك ائ ن ب أ ل ئ وحال

                                    Artinya (dan diharamkan bagimu) istri-istri anak kandungmu (menantu) (QS An-Nisa 23)Di samping isteri anak kandung sendiri juga diharamkan isteri anak dari susuan hal inididasarkan pada hadits berikut ini

                                    م 1049703 ن یح 1049703 رم م 1049703 ا الرض 1049703 اع م 1049703 ن یح (( 1049703 رم وس 1049703 لم 1049703 هعلي الله ص 1049703 لى الله رس 1049703 ول ق 1049703 ال

                                    )) [ ( 8والطبرى ( ( 471 149) آثير ابن تفسير 1النسبArtinya Rasulullah Saw bersabda Diharamkan wanita-wanita karena sesususebagaimana diharamkannya wanita-wanita karena keturunan (Lihat dalam Tafsir IbnKatsir 1471 dan Tafsir ath-Thabari 8149)Para ulama dalam hal ini tidak memasukan anak perempuan dari isteri anakkandung (anak perempuan dari menantu) atau anak perempuan dari anak isteri (anak

                                    perempuan dari anak tiri) sebagai halilah Oleh karena itu seseorang boleh menikahianak perempuan dari menantu dan anak perempuan dari anak tiriUntuk memudahkan mengingat dan menghapal jenis wanita-wanita yang haramuntuk dinikahi karena pernikahan maka dapat dikatakan bahwa semua wanita yangterkait karena pernikahan semuanya boleh dinikahi oleh laki-laki kecuali empat orangsaja yaitu isteri bapaknya (ibu tiri) mertua perempuan anak perempuan dari isterinyayang telah disetubuhi (anak tiri tapi ibunya sudah disetubuhi) dan isteri anakkandungnya (menantu)C Haram dinikahi lantaran susuan (muharramaat bir radha)Wanita-wanita yang satu susu juga haram untuk dinikahi Hal ini didasarkan padaketerangan berikut ini

                                    ضاعة الر من م ك خوات وأ م ك ضعن ر أ ي ت الال م ك مهات

                                    وأArtinya (Diharamkan kepadamu) ibu-ibumu yang menyusui kamu saudara perempuansepersusuan (QS An-Nisa 23)Dalam sebuah hadits dikatakan

                                    الن 1049703 (( سب م 1049703 ن یح 1049703 رم م 1049703 ا الرض 1049703 اع م 1049703 ن لم 1049703 رمیح(( 1049703 وس علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى الله رس 1049703 ول قال

                                    [ مسلم و البخارى [أخرجهArtinya Rasulullah Saw bersabda Diharamkan wanita-wanita karena sesusu sebagaimanadiharamkannya wanita-wanita karena keturunan (HR Bukhari Muslim)Oleh karena itu pada hakikatnya wanita-wanita yang diharamkan karena sebab satususuan ini sama dengan wanita-wanita yang diharamkan karena factor keturunan Hanya sajadalam sebab satu susu ini ditambahkan bahwa wanita yang menyusui posisinya sama denganibu kandungDengan demikian wanita-wanita yang tidak boleh dinikahi lantaran satu susu ini adalahsebagai berikut1 Wanita yang menyusui dan ibu dari wanita yang menyusui karena ia dipandang sebagai ibukandungnya sendiri2 Anak-anak perempuan dari wanita yang menyusui tersebut karena mereka dipandangsebagai saudari-saudari perempuannya3 Saudari perempuan baik sekandung seayah maupun seibu karena dipandang sebagai bibiatau tantenya4 Anak perempuan dari putri wanita yang menyusui tadi karena dipandang sebagai anakperempuan dari saudari perempuannya5 Ibu dari suami yang menyusui karena dipandang sebagai neneknya156 Saudari perempuan dari suami wanita yang menyusui karena dipandang sebagaibibitantenya7 Anak perempuan dari putra laki-laki wanita yang menyusui karena dipandang sebagai anakperempuan dari saudara laki-lakinya (keponakan)8 Anak perempuan dari suami wanita yang menyusui meskipun dari isterinya yang lainkarena dipandang sebagai saudari sesusu dari jihat ayah9 Saudari-saudari perempuan dari suami wanita yang menyusui karena mereka dipandangsebagai tante-tantenya10 Isteri-isteri lain dari suami wanita yang menyusui karena mereka dipandang sebagai isteribapaknya

                                    11 Isteri dari anak yang menyusui haram dinikahi oleh suami dari wanita yang menyusuikarena dipandang sebagai menantunya12 Apabila yang menyusui itu seorang perempuan maka suami dari wanita yang menyusuitidak boleh menikahinya karena dipandang sebagai puterinya Demikian juga tidak bolehdinikahi oleh saudara laki-laki si suami tadi karena ia dipandang sebagai pamannya jugatidak boleh dinikahi oleh bapak dari si suami tadi karena ia dipandang sebagai kakeknyaHal yang harus diperhatikan bahwa dalam masalah sebab susuan ini keharamanmenikahi wanita-wanita di atas hanyalah haram bagi laki-laki yang menyusunya saja dan tidaktermasuk saudara atau kerabat dari laki-laki yang menyusu tersebut Oleh karena itu saudaralaki-laki dari laki-laki yang menyusu boleh menikahi anak perempuan wanita yang menyusuisaudaranya itu karena ia tidak ikut menyusu kepada wanita tersebut Dan karenanya anakperempuan dari wanita yang menyusui sauadaranya itu menjadi wanita asing bagi dirinya dankarenanya ia boleh menikahinya meskipun anak perempuan tersebut dipandang sebagai saudariperempuan dari saudara laki-laki yang menyusu kepada ibunya tersebut Untuk lebihmemudahkan kaidahnya bahwa semua orang yang sama-sama berkumpul dalam menete padasatu susu maka mereka dipandang sebagai bersaudara Semua wanita-wanita yang terkaitkarena sebab susuan haram untuk dinikahi selamanyaSyarat-syarat yang berkaitan dengan wanita yang haram dinikahi lantaran satu susuan1 Menyangkut jumlah susuan yang diharamkanPara ulama berbeda pendapat mengenai batas jumlah minimal susuan sehingga ia haramuntuk dinikahi Pada dasarnya dalam hal ini para ulama terbagi empat pendapatPendapat pertama mengatakan bahwa meskipun hanya satu kali nete ataupun lebihtetap haram untuk dinikahi Pendapat ini adalah pendapatnya jumhur ulama Abu HanifahMalik Tsauri Imam Laits dan lainnyaPendapat ini beralasan bahwa dalam banyak keterangantidak disebutkan batasan dan jumlah tertentu yang mensyaratkan haramnya seorang wanitalantaran susuan Oleh karena itu harus dipahami secara umum bahwa selama ia pernah menetemeskipun hanya satu kali tetean maka ia haram untuk dinikahiMenanggapi hadits-hadits yang menyebutkan jumlah tertentu dalam menetenya inisebagaimana akan disebutkan di bawah ini jumhur ulama mengatakan bahwa keterangan inidiperselisihkan apakah betul dari Siti Aisyah karena beragamnya jumlah batasan tersebutOleh karena itu harus dikembalikan kepada jumlah paling sedikit ia dipandang sebagai satususuan yaitu satu kali Di samping itu dalam sebuah riwayat dikatakan

                                    رض 1049703 عتان أو رض 1049703 عة أتح 1049703 رم رج 1049703 ل س 1049703 أله عم 1049703 ر ن1049703 اب س 1049703 مع أن 1049703 ه دین 1049703 ار ب 1049703 ن عم 1049703 رو ع 1049703 نالم 1049703 mdash ؤمنين أمي 1049703 ر إن من (( 1049703 ل األخت نعلم ما فقال

                                    (( رج فقال ا حرام إال الرضاعةق 1049703 ضاء عم 1049703 ر اب 1049703 ن فق 1049703 ال رض 1049703 عتان وال رض 1049703 عة رم1049703 تح ال أن mdash 1049703 ه یزعم الزبير ابن یرید ] (( بإسناد البيهقى أخرجه المؤمنين أمير وقضاء قضائك من خير اللهصحيح]Artinya Amr bin Dinar pernah mendengar Ibn Umar ditanya oleh seorang laki-laki Apakahdiharamkan pula (wanita) meskipun hanya satu atau dua kali tetean Ibnu Umar menjawabKami tidak mengetahui saudari sesusu itu kecuali haram hukumnya untuk dinikahi Seoranglaki-laki lalu berkata kembali Sesungguhnya amirul mukmininmdashyang dimaksudkannya16

                                    adalah ibn az-Zubairmdashmenganggap bahwa kalau hanya satu atau dua tetean tidak haram IbnuUmar menjawab Ketentuan dari Allah tentu lebih baik daripada ketentuan dan keputusankamu dan keputusan amirul mukminin (HR Baihaki dengan sanad yang shahih)Pendapat kedua mengatakan bahwa yang haram dinikahi itu apabila telah menete tigakali atau lebih Sedangkan kalau ia hanya menete satu atau dua kali maka wanita tersebutboleh dinikahi Pendapat ini adalah pendapatnya Dhahiriyyah Ibn Mundzir dan Abu Ubaidserta Ishak Alasan yang dikemukakannya diantaranya adalah hadits berikut ini

                                    والم 1049703 صتان الم 1049703 صة تح 1049703 رم ال وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله 1049703 لىص الله رس 1049703 ول ق 1049703 ال قالت عائشة عن

                                    [ مسلم [أخرجهArtinya Siti Aisyah berkata Rasulullah Saw bersabda Tidak haram untuk dinikahi kalauhanya satu atau dua kali isapan (HR Muslim)Pendapat ketiga mengatakan bahwa yang haram dinikahi itu apabila telah menete limakali atau lebih Pendapat ini adalah pendapat Imam SyafiI Ibn Hazm Atha dan Thawus Diantara dalil yang dijadikan alasan kelompok ini adalah

                                    ث 1049703 م یح 1049703 رمن معلوم 1049703 ات رض 1049703 عات ع 1049703 شر الق 1049703 رآن ن1049703 م أن 1049703 زل فيم 1049703 ا آ 1049703 ان قال 1049703 ت عائشة عنم 1049703 ن یق 1049703 رأ فيم 1049703 ا وه 1049703 ن وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله ول 1049703 لى

                                    ص رس 1049703 الله فت 1049703 وفى معلوم 1049703 ات بخم 1049703 س نسخ[ داود [ وأبو مسلم أخرجه القرآنArtinya Siti Aisyah berkata Di antara yang telah diturunkan dalam al-Quran adalah bahwasepuluh kali tetean yang diketeahui dan tertentu adalah diharamkan untuk dinikahi Kemudianjumlah tersebut dihapus menjadi lima kali tetean yang diketahui Setelah itu Rasulullah Sawmeninggal dan lima kali tetean itu termasuk yang terdapat dalam al-Quran (HR Muslim danAbu Dawud)Dalam ilmu al-Quran hal demikian termasuk ayat yang telah dihapuskan bacaannyaakan tetapi hukumnya masih tetap ada dan berlakuPendapat keempat mengatakan bahwa yang haram untuk dinikahi itu adalah apabilatelah menete sepuluh kali atau lebih Apabila kurang dari itu maka tidak haram untuk dinikahiPendapat ini diriwayatkan dari Siti Aisyah dan Hafsah Di antara dalil kelompok ini adalah

                                    بن 1049703 ت وهو mdash 1049703 وم به أرسلت المؤمنين أم عائشة أن سالم عنآلث mdash أم أختها إلى یرضع

                                    س 1049703 الم ق 1049703 ال عل 1049703 ى ی 1049703 دخل حت 1049703 ى رض 1049703 عات 1049703 شرع أرض 1049703 عيه فقال 1049703 ت ال 1049703 صدیق بك 1049703 ر أب 1049703 ى

                                    رض 1049703 عات ث 1049703 الث غي 1049703 ر ثالث 1049703 عنى آلثوم أم فأرضعتنىترض فلم مرضت ثم رضعات

                                    أخرج )) [ 1049703 ه رض 1049703 عات ع 1049703 شر عائشة 1049703 ى على أدخل أآن فلمل تتم لم آلثوم أم أن أجل من

                                    صحيح بإسناد والبيهقى [مالكArtinya Dari Salim bahwasannya siti Aisyah Ummul mukminin pernah mengirimnya (Salim)

                                    ketika ia masih menete kepada saudarinya Ummu Kultsum putrinya Abu Bakar Shidiq SitiAisyah berkata Susui dia sepuluh kali susuan lalu berikan kepada saya Salim berkata UmmuKultsum lalu menyusui saya sebanyak tiga kali susuan kemudian ia sakit sehingga ia hanyamenyusui saya tiga kali saja Saya tidak pernah datang lagi ke siti Aisyah karena UmmuKultsum belum menyempurnakan sepuluh kali susuannya (HR Malik dan Baihaki dengansanad yang sahih)Apabila kita perhatikan dari keempat pendapat di atas penulis lebih condong untukmengambil pendapat ketiga yang mengatakan bahwa batasan minimal wanita susuan tersebutadalah apabila ia telah menete lima kali atau lebih Hal ini dikarenakan dalil yangdikemukakannya di samping sahih juga dalam redaksinya sangat jelas sebagai qaid (pembatas)dari dalil-dalil yang muthlak (belum dibatasi)Sedangkan pendapat yang mengatakan satu atau dua kali susuan tidak diharamkanmeskipun haditsnya shahih akan tetapi redaksi haditsnya tidak jelas menunjukkan hal itu Katasatu atau dua kali tidak diharamkan tidak berarti hanya untuk tiga kali susuan akan tetapi17boleh jadi juga untuk lima kali susuan Karena banyak ihtimal (kemungkinan) inilah makapendapat tersebut menjadi lemah adanyaPendapat pertama juga yang mengatakan tidak dibatasi jumlah susuannya tidak bisadijadikan pegangan karena kemutlakan hadits tersebut di qaid kan oleh keterangan lain yaituketerangan yang mengatakan lima kali susuan Karenanya hukumnya pun harus dibawakepada hokum muqayyad bukan hokum muthlak lagiPendapat keempat yang mengatakan sepuluh kali susuan juga tidak dapat dijadikanpegangan Karena hadits yang disodorkan bukan sebagai batasan akan tetepi hanya ikhbar(beita informasi) saja Hal ini dikarenakan dalam keterangan dari Siti Aisyah yang laindikatakan bahwa yang haram dinikahi itu juga apabila menete lima kali susuan Dengandemikian penulis lebih condong untuk mengambil pendapat ketiga bahwa wanita yang haramdinikahi lantaran susuan itu apabila telah menyusui lima kali atau lebih Kurang dari itu tidakmenjadi haram hukumnya Wallahu alam2 Menyangkut usia bayi yang menyusunyaPara ulama berbeda pendapat mengenai usia bayi yang menyusui tersebut sehinggamenyebabkan wanita tersebut haram untuk dinikahiPendapat pertama yaitu pendpatnya Jumhur ulama di antaranya Imam Malik SyafiIAhmad dan Imam Auzai bahwa susuan yang diharamkan itu pada usia dua tahun pertama sajaAdapun kalau dia menete pada usianya yang ke tiga empat tahun atau lebih tidak menjadikanharam untuk dinikahi Di antara dalil yang disodorkan kelompok ini adalah

                                    الرضاعة ) یتم أن أراد لمن آاملين حولين أوالدهن یرضعن والوالدات 233البقرة(

                                    Artinya Dan ibu-ibu itu menyusui putra-putranya selama dua tahun secara sempurna Hal itubagi mereka yang hendak menyempurnakan susuannya (QS Al-Baqarah 233)

                                    بإس 1049703 ناد البيهق 1049703 ى أخرج )) [ 1049703 ه الح 1049703 ولين ف 1049703 ى آ 1049703 ان 1049703 ام إال رض (( 1049703 اع ال عب 1049703 اس اب 1049703 ن ق 1049703 ال

                                    [صحيحArtinya Ibnu Abbas berkata Bukan disebut menyusui kecuali selama dua tahun (HRBaihaki dengan sanad yang sahih)Pendapat kedua yaitu pendapatnya Imam Abu Hanifah bahwa usia susuan yangmenyebabkan haram untuk dinikahi itu adalah selama tiga puluh bulan Dalil yang

                                    dikemukakannya adalah

                                    ( األحقاف ( شهرا ثالثون وفصاله 15وحملهArtinya Dan mengandungnya sampai menyapihnya selama tiga puluh bulan (QS Al-Ahqaf15)Pendapat ketiga mengatakan bahwa menyusui ketika sudah besar maupun ketika masihkecil sama saja menyebabkan haram untuk dinikahi Pendapat ini adalah pendapatnyaDhahiriyyah Atha dan Imam Laits Di antara dalil yang dikemukakan pendapat ini adalah

                                    ی 1049703 ا فقال 1049703 ت وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى النب 1049703 ي 1049703 ىإل سهيل بنت لة سه جاءت قالت عائشة عن

                                    النب 1049703 ي فق ) 1049703 ال حليف 1049703 ه وه ( 1049703 و س 1049703 الم دخ 1049703 ول ة 1049703 نحذیف 1049703 م أب 1049703 ى وج 1049703 ه فى أرى إنى الله رسولفتب 1049703 سم آبي 1049703 ر رج 1049703 ل وه 1049703 و أرض 1049703 عه وآي 1049703 ف 1049703 ت

                                    قال)) ارض (( 1049703 عيه وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى (( آبير رجل أنه علمت قد وقال وسلم عليه الله صلى الله رسول[ مسلم[ أخرجهArtinya Siti Aisyah berkata Sahlah bint Suhail datang kepada Nabi Saw sambil berkataWahai Rasulullah Saw sesungguhnya saya melihat muka Abu Hudzaifah ketika membawaSalim Rasulullah Saw lalu bersabda Susuilah dia Sahlah berkata Bagaimana sayamenyusuinya sementara dia sudah besar Rasulullah Saw tersenyum lalu bersabda kembaliSaya tahu bahwa dia sudah besar (tapi tidak mengapa susuilah) (HR Muslim)Dari ketiga pendapat di atas hemat penulis pendapat Jumhur ulama yang mengatakanbahwa yang menjadikan haram untuk dinikahi itu adalah apabila menyusuinya pada dua tahunpertama saja Hal ini dikarenakan keterangan-keterangan yang berbicara seputar hal ini sangatjelas dan shahih Namun demikian apabila karena suatu keperluan orang yang sudah besar pun18harus disusui tentu menjadi haram juga Demikian sebagaimana dikemukakan oleh ImamSyaukani dan Ibnu Taimiyyah dalam al-Majmunya3 Shifat susuan yang diharamkanPembahasan ini menyangkut apakah susuan yang diharamkan itu disyaratkan harusmengisap langsung dari tete si wanita tersebut Ataukah termasuk juga sekalipun melaluidiminum dalam gelas setelah diperas terlebih dahulu Dalam hal ini para ulama terbagi duapendapatPendapat pertama yaitu pendapat Jumhur ulama mengatakan bahwa baik si bayitersebut menyusunya langusung dengan cara menempelkan mulutnya pada tete wanita danmengisapnya maupun tidak langsung seperti itu misalnya melalui diminum di gelas setelahdiperas terlebih dahulu tetap semuanya menjadikan wanita haram untuk dinikahiSedangkan menurut pendapat Dhahiriyyah dan Imam Laits bahwa susuan yangdiharamkan itu apabila langsung melalui isapan ke tetanya secara langsung Adapun apabila sibayi tersebut menetenya tidak langsung misalnya melalui gelas atau dicampur denganmakanan maka tidak menjadi haramNamun penulis lebih cenderung untuk mengatakan bahwa pendapat Jumhur lah yanglebih kuat bahwa baik langsung maupun tidak tetap termasuk susuan dan karenanya haramuntuk dinikahi Hal ini karena maksud dari susuan itu adalah untuk menghilangkan rasa laparsi bayi sekaligus memberikannya makanan Dan ketika ia menyusu langsung ataupun tidak

                                    langsung sama-sama mengenyangkan si bayi maka hukumnya pun sama yaitu haram untukdinikahi Hal ini dipertegas lagi berdasarkan sebuah hadits yang mengatakan

                                    أخرج )) [ 1049703 ه المجاع 1049703 ة م 1049703 ن الرض 1049703 اعة إنم (( 1049703 ا وس 1049703 لم ه1049703 علي الله ص 1049703 لى الله رس 1049703 ول ق 1049703 ال

                                    ومسلم [البخارىArtinya Rasulullah Saw bersabda Bahwasannya susuan itu karena kelaparan (si bayi) (HRBukhari Muslim)Wanita-wanita yang haram dinikahi sementara (muaqqata)Adapun wanita-wanita yang haram untuk dinikahi sementara waktu sampai penyebabnyahilang di antaranya adalah sebagai berikut1 Saudari perempuan si Isteri (menikahi kakak beradik secara langsung tidak boleh)Para ulama telah sepakat bahwa seorang laki-laki tidak boleh menikahi seorang wanitasekaligus bersama saudari kandungnya dalam waktu bersamaan Namun apabila si isterinya itumeninggal atau telah dicerai maka si suami boleh untuk menikahi saudari kandung mantanisterinya tadi Hal ini sebagaimana difirmankan oleh Allah dalam surat an-Nisa ayat 23

                                    لف س قد ما ال إ ن ي ت خ األ ن ي ب جمعوا ت ن وأArtinya (Diharamkan juga bagi kamu) dan menghimpunkan (dalam perkawinan) duaperempuan yang bersaudara kecuali yang telah terjadi pada masa lampau (QS An-Nisa 23)2 Apabila seorang kafir masuk Islam sementara ketika dia kafir telah menikahi dua orangperempuan kakak beradik secara bersamaan maka ia harus memilih salah satunya danmeninggalkan yang lainnya Hal ini sebagaimana terdapat dalam sebuah hadits dhaifbahwasannya Fairuz ad-Dailamy datang kepada Rasulullah Saw seraya berkata WahaiRasulullah Saw saya telah masuk Islam akan tetapi saya mempunya dua isteri kakak beradikMaka Rasulullah Saw menyuruhnya untuk memilih salah satu dari keduanya menurut yang iakehendaki dan sukai (HR Turmudzi dan Abu Dawud)3 Bibi tante dari si isteriSeorang laki-laki tidak boleh menikahi seorang wanita secara bersamaan denganbibinya tantenya baik bibinya ini dari pihak bapaknya ataupun ibunya Namun apabila siisterinya tadi meninggal atau telah diceraikan maka ia boleh menikahi bibinya tadi Hal inididasarkan pada sebuah hadits yang mengatakan19

                                    الم 1049703 رآة ب 1049703 ين یجم (( 1049703 ع ال ق 1049703 ال وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله لى1049703 ص الله رس 1049703 ول أن هری 1049703 رة أب 1049703 ى ع 1049703 ن[ ] (( ومسلم البخارى أخرجه وخالتها المرأة بين وال وعمتهاArtinya Dari Abu Hurairah bahwasannya Rasulullah Saw pernah bersabda Tidak bolehdinikahi secara bersamaan antara seorang wanita dengan bibinya baik bibinya dari pihak ayah(ammah) maupun dari pihak ibu (khalah) (HR Bukhari Muslim)4 Wanita yang telah ditalak tiga tidak boleh menikah dengan mantan suaminya kecuali iatelah menikah terlebih dahulu dengan laki-laki lain Hal ini sebagaimana akan dijelaskannanti pada pembahasan thalak (pada makalah-makalah berikutnya) Di antara dalilnya adalah

                                    ن أ هم 1049703 ا ي عل جن 1049703 اح فل 1049703 ا قه 1049703 ا طل ن ف 1049703 إ ه قها 1049703 ر طل ن فإغي وجا ز كح ن ت ى حت عد ب من ه ل حل ت فال

                                    البق ( 1049703 رة ن م 1049703 و عل ی ق 1049703 وم ل ه 1049703 ا ن ي ب ی الل 1049703 ه ح 1049703 دود ه 1049703 كل الل 1049703 وت ح 1049703 دود قيم 1049703 ا ی ن أ ظن 1049703 ا ن إ ع 1049703 ا اج ر ت ی(230Artinya Kemudian jika si suami mentalaknya (sesudah talak yang kedua) maka perempuanitu tidak lagi halal baginya hingga dia kawin dengan suami yang lain Kemudian jika suamiyang lain itu menceraikannya maka tidak ada dosa bagi keduanya (bekas suami pertama danistri) untuk kawin kembali jika keduanya berpendapat akan dapat menjalankan hukum-hukumAllah Itulah hukum-hukum Allah diterangkan-Nya kepada kaum yang (mau) mengetahui(QS Al-Baqarah 230)5 Wanita yang menikah dengan laki-laki lain atau berada pada masa iddah dengan lakilakilain sehingga wanita tersebut dicerai dan habis masa iddahnya (pembahasan masalahIddah ini akan dijelaskan lebih lanjut dalam makalah berikutnya) Apabila wanita tersebut telahdicerai oleh suaminya dan telah habis masa iddahnya maka laki-laki lain boleh menikahinya6 Wanita yang sadang melakukan Ihram tidak boleh menikah atau dinikahkan sampai iatahallul (beres dari ihramnya) Ketika ia telah tahallul maka boleh seorang laki-laki atauwanita untuk menikah atau dinikahkan Hal ini didasarkan kepada hadits berikut ini

                                    وال عليه 1049703 رم الله صلى الله رسول قال قال عفان بن عثمان عنالمح (( ینكح ال وسلم

                                    [ ] (( والترمذى مسلم أخرجه یخطب وال ینكحArtinya Utsman bin Affan berkata Rasulullah Saw bersabda Orang yang sedang melakukanihram tidak boleh menikah dinikahkan ataupun meminang (HR Muslim dan Turmudzi)7 Wanita musyrikah (seperti yang beragama Majusi dan lainnya) sampai dia masuk IslamWanita yang musyrikah tidak boleh dinikahi sampai ia masuk Islam Hal ini berdasarkan ayat

                                    ول 1049703 ا م ك عجب 1049703 ت أ ول 1049703 و ة رآ م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر مؤمن 1049703 ة ة1049703 م وأل ی 1049703 ؤمن حت 1049703 ى ات رآ مش ال كحوا ن ت والئ 1049703 ك ول أ م ك عج 1049703 ب أ ول 1049703 و رك م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر م 1049703 ؤمن د1049703 عب ول ؤمن 1049703 وا ی حت 1049703 ى ين رآ م 1049703 ش ال كح 1049703 وا ن ته 1049703 م عل ل لن 1049703 اس ل ات 1049703 ه ءای ن ب 1049703 ي وی ذن 1049703 ه إ ب ة مغف 1049703 ر وال ة1049703 جن ال ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعو والل 1049703 ه الن 1049703 ار ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعون[ البقرة [ ون ر

                                    ذآ ت 221یArtinya Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik sebelum mereka berimanSesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik walaupun diamenarik hatimu Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanitamukmin) sebelum mereka beriman Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dariorangmusyrik walaupun dia menarik hatimu Mereka mengajak ke neraka sedang Allahmengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya(perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran (QS Al-Baqarah 221)Hanya saja para ulama mengecualikan musyrikah ini dengan ahli kitabArtinya wanitaahli kitab (Yahudi dan Nashrani) boleh dinikahi oleh orang Muslim Hal ini didasarkan padaayat berikut ini20

                                    ه 1049703 م ل ح 1049703 لcurren م وطع 1049703 امك ك 1049703 م ل ح 1049703 لcurren كت 1049703 اب ال ذین 1049703 واوت ال 1049703 أ وطع 1049703 ام ب 1049703 ات الطي ك 1049703 م ل ح 1049703 ل

                                    أ ي 1049703 وم الذا إ م ك ل ق 1049703 ب 1049703 ن م كت 1049703 اب ال وت 1049703 وا أ ال 1049703 ذین 1049703 ن م ات 1049703 صن

                                    مح وال مؤمن 1049703 ات ال 1049703 ن م ات مح 1049703 صن والیم 1049703 ان اإل ب ف 1049703 ر ك ی وم 1049703 ن خ 1049703 دان أ هن 1049703 ذي جور أ موهن ت ي ءات

                                    خ مت وال افحين مس ر غي ين محصن( المائدة ( رین خاس ال من ة خر اآل في وهو ه عمل ط حب 5فقدArtinya Pada hari ini dihalalkan bagimu yang baik-baik Makanan (sembelihan) orang-orangyang diberi Al Kitab itu halal bagimu dan makanan kamu halal (pula) bagi mereka (Dandihalalkan mangawini) wanita yang menjaga kehormatan diantara wanita-wanita yang berimandan wanita-wanita yang menjaga kehormatan di antara orang-orang yang diberi Al Kitabsebelum kamu bila kamu telah membayar mas kawin mereka dengan maksud menikahinyatidak dengan maksud berzina dan tidak (pula) menjadikannya gundik-gundik Barangsiapayang kafir sesudah beriman (tidak menerima hukum-hukum Islam) maka hapuslah amalannyadan ia di hari kiamat termasuk orang-orang merugi (QS Al-Maidah 5)Namun persoalannya apakah Yahudi dan Kristen sekarang masih dapat disebut AhliKitab ataukah sudah termasuk Musyrik mengingat ajarannya kini banyak diselewengkan dansudah bukan seperti aslinya dahulu Ini juga menjadi bahan perdebatan Untuk masalah iniinsya Allah penulis akan membahasnya dalam satu makalah khusus pada minggu-mingguberikutnyaNamun untuk wanita muslimah tidak boleh menikah dengan laki-laki non muslim Halini didasarkan pada ayat sebagaimana telah disebutkan sebelumnya

                                    ول 1049703 ا م ك عجب 1049703 ت أ ول 1049703 و ة رآ م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر مؤمن 1049703 ة ة1049703 م وأل ی 1049703 ؤمن حت 1049703 ى ات رآ مش ال كحوا ن ت والئ 1049703 ك ول أ م ك عج 1049703 ب أ ول 1049703 و رك م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر م 1049703 ؤمن د1049703 عب ول ؤمن 1049703 وا ی حت 1049703 ى ين رآ م 1049703 ش ال كح 1049703 وا ن ته 1049703 م عل ل لن 1049703 اس ل ات 1049703 ه ءای ن ب 1049703 ي وی ذن 1049703 ه إ ب ة مغف 1049703 ر وال ة1049703 جن ال ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعو والل 1049703 ه الن 1049703 ار ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعون[ البقرة [ ون ر

                                    ذآ ت 221یArtinya Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik sebelum mereka berimanSesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik walaupun diamenarik hatimu Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanitamukmin) sebelum mereka beriman Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dariorangmusyrik walaupun dia menarik hatimu Mereka mengajak ke neraka sedang Allahmengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya(perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran ((QS Al-Baqarah 221)Juga berdasarkan ayat lain berikut ini

                                    ن ف 1049703 إ هن ات 1049703 ان مهاجر ات مؤمن ال م جاءآ ذا إ وا ءامن ذین ال ها ی اأ ی

                                    یم إ ب م عل أ ه الل وهن ن ح فامت

                                    ه 1049703 ن ل حل 1049703 ون ی ه 1049703 م ول 1049703 ا ه 1049703 م ل ح 1049703 لcurren ه 1049703 ن ل 1049703 ا ى 1049703 اركف ل 1049703 ال إ جع 1049703 وهن ر ت فل 1049703 ا مؤمن 1049703 ات م 1049703 وهن مت عل( ( 10الممتحنة Artinya Hai orang-orang yang beriman apabila datang berhijrah kepadamu perempuanperempuanyang beriman maka hendaklah kamu uji (keimanan) mereka Allah lebihmengetahui tentang keimanan merekamaka jika kamu telah mengetahui bahwa mereka (benarbenar)beriman maka janganlah kamu kembalikan mereka kepada (suami-suami mereka)orang-orang kafir Mereka tiada halal bagi orang-orang kafir itu dan orang-orang kafir itu tiadahalal pula bagi mereka (QS Al-Mumtahanah 10)Makalah ini special dipersembahkan untuk kawan-kawan tercinta siswa siswi Sekolah IndonesiaCairo (SIC) pada pengajian rutin remaja Sabtuan di Mesjid Indonesia Kairo EgyptEmail aepmesiryahoocomQatamea 13 Mei 2005 pukul 200 malam

                                    21

                                    Perceraian dalam IslamDari Wikipedia Bahasa Melayu ensiklopedia bebas

                                    Lompat ke pandu arah gelintar

                                    Sebahagian daripada siri

                                    Fiqh Islam(suatu disiplin kajian Islam)

                                    Bidang-bidang

                                    Ekonomi

                                    Politik

                                    Perkahwinan

                                    o Peminangan

                                    o Mas kahwin

                                    o Akad nikah

                                    o Walimatulurus

                                    o Nikah mutah

                                    o Perceraian

                                    o Poligami

                                    o Nasab

                                    o Seks

                                    Jenayat

                                    Adab

                                    Ibadah

                                    Kebersihan

                                    Ketenteraan

                                    Kotak ini papar bull bincang bull sunting

                                    Di dalam Islam penceraian merupakan sesuatu yang dilaknat oleh Islam tetapi diharuskan dengan alasan dan sebab-sebab tertentu Penceraian boleh dilakukan dengan cara talak fasakh dan khuluk atau tebus talak

                                    Isi kandungan

                                    [sorok]

                                    1 Talak o 11 Hukum talak

                                    o 12 Rukun talak

                                    o 13 Contoh lafaz talak

                                    o 14 Jenis talak

                                    141 Talak rajrsquoi

                                    142 Talak bain

                                    143 Talak sunni

                                    144 Talak bidrsquoi

                                    145 Talak taklik

                                    2 Fasakh

                                    o 21 Cara melakukan fasakh

                                    3 Khuluk atau tebus talak

                                    o 31 Tujuan khuluk

                                    4 Rujuk

                                    o 41 Hukum rujuk

                                    o 42 Rukun rujuk

                                    o 43 Contoh lafaz rujuk

                                    431 Lafaz sarih

                                    432 Lafaz kinayah

                                    5 Lihat juga

                                    o 51 Pautan Luar

                                    [sunting] Talak

                                    Talak menurut bahasa bermaksud melepaskan ikatan dan menurut syarak pula talak membawa maksud melepaskan ikatan perkahwinan dengan lafaz talak dan seumpamanya Talak merupakan suatu jalan penyelesaian yang terakhir sekiranya suami dan isteri tidak dapat hidup bersama dan mencari kata sepakat untuk mecari kebahagian berumahtangga Talak merupakan perkara yang dibenci Allah swt tetapi dibenarkan

                                    [sunting] Hukum talakHukum Penjelasan

                                    Wajib

                                    a) Jika perbalahan suami isteri tidak dapat didamaikan lagib) Dua orang wakil daripada pihak suami dan isteri gagal membuat kata sepakat untuk perdamaian rumahtangga merekac) Apabila pihak kadi berpendapat bahawa talak adalah lebih baikd) Jika tidak diceraikan keadaan sedemikian maka berdosalah suami

                                    Haram

                                    a) Menceraikan isteri ketika sedang haid atau nifasb) Ketika keadaan suci yang telah disetubuhic) Ketika suami sedang sakit yang bertujuan menghalang isterinya daripada menuntut harta pusakanyad) Menceraikan isterinya dengan talak tiga sekali gus atau talak satu tetapi disebut berulang kali sehingga cukup tiga kali atau lebih

                                    Sunata) Suami tidak mampu menanggung nafkah isterinyab) Isterinya tidak menjaga maruah dirinya

                                    MakruhSuami menjatuhkan talak kepada isterinya yang baik berakhlak mulia dan mempunyai pengetahuan agama

                                    HarusSuami yang lemah keinginan nafsunya atau isterinya belum datang haid atau telah putus haidnya

                                    [sunting] Rukun talakPerkara Syarat

                                    SuamiBerakalBalighDengan kerelaan sendiri

                                    IsteriAkad nikah sahBelum diceraikan dengan talak tiga oleh suaminya

                                    LafazUcapan yang jelas menyatakan penceraiannyaDengan sengaja dan bukan paksaaan

                                    [sunting] Contoh lafaz talak Talak sarih

                                    Lafaz yang jelas dengan bahasa yang berterus-terang seperti ldquoSaya talak awakrdquo atau ldquoSaya ceraikan awakrdquo atau ldquoSaya lepaskan awak daripada menjadi isteri sayardquo dan sebagainya

                                    Talak kinayah

                                    Lafaz yang digunakan secara sindiran oleh suami seperti ldquoPergilah awak ke rumah mak awakrdquo atau ldquoPergilah awak dari sinirdquo atau ldquoSaya benci melihat muka awakrdquo dan sebagainya Namun lafaz kinayah memerlukan niat suaminya iaitu jika berniat talak maka jatuhlah talak tetapi jika tidak berniat talak maka tidak berlaku talak

                                    [sunting] Jenis talak

                                    [sunting] Talak rajrsquoi

                                    Suami melafazkan talak satu atau talak dua kepada isterinya Suami boleh merujuk kembali isterinya ketika masih dalam idah Jika tempoh idah telah tamat maka suami tidak dibenarkan merujuk melainkan dengan akad nikah baru

                                    [sunting] Talak bain

                                    Suami melafazkan talak tiga atau melafazkan talak yang ketiga kepada isterinya Isterinya tidak boleh dirujuk kembali Si suami hanya boleh merujuk setelah isterinya berkahwin lelaki lain

                                    suami barunya menyetubuhinya setelah diceraikan suami barunya dan telah habis idah dengan suami barunya

                                    [sunting] Talak sunni

                                    Suami melafazkan talak kepada isterinya yang masih suci dan tidak disetubuhinya ketika dalam tempoh suci

                                    [sunting] Talak bidrsquoi

                                    Suami melafazkan talak kepada isterinya ketika dalam haid atau ketika suci yang disetubuhinya

                                    [sunting] Talak taklik

                                    Talak taklik ialah suami menceraikan isterinya bersyarat dengan sesuatu sebab atau syarat Apabila syarat atau sebab itu dilakukan atau berlaku maka terjadilah penceraian atau talak

                                    Contohnya suami berkata kepada isteri ldquoJika awak keluar rumah tanpa izin saya maka jatuhlah talak saturdquo Apabila isterinya keluar dari rumah tanpa izin suaminya maka jatuhlah talak satu secara automatik

                                    Ia juga boleh berlaku selepas akad nikah (ia dipraktikkan di Malaysia dan wajib oleh semua pengantin lelaki untuk melafaznya) berkata ldquoJika saya menyeksa isteri saya dengan sengaja atau saya meninggalkan isteri saya selama empat bulan berterusan dengan sengaja tanpa kerelaannya dan jika ia mengadu kepada kadi atau naib kadi apabila disabitkan oleh kadi atau naib kadi maka jatuhlah talak satu ke atas isteri sayardquo

                                    Ia juga boleh berlaku dengan cara ldquoJika saya menyeksa isteri saya dengan sengaja atau saya meninggalkannya selama empat bulan berterusan tanpa kerelaannya dan jika ia mengadu kepada kadi atau naib kadi serta membayar RM 100 sebagai tebus talak apabila disabitkan oleh kadi atau naib kadi maka jatuhlah talak satu ke atas isteri saya dengan nilai tebus talak tersebutrdquo

                                    [sunting] Fasakh

                                    Erti fasakh menurut bahasa ialah rosak atau putus Manakala menurut syarak pula pembatalan nikah disebabkan oleh sesuatu sifat yang dibenarkan syarak misalnya perkahwinan suami isteri yang difasakhkan oleh kadi disebabkan oleh suaminya tidak mempu memberi nafkah kepada isterinya Fasakh tidak boleh mengurangkan bilangan talaknya Fasakh hanya boleh dituntut oleh isteri sekiranya terdapat beberapa sebab atau kecacatan yang terdapat pada pihak suaminya Mengikut mazhab Shafie seorang isteri boleh menuntut fasakh melalui kadi atau mahkamah disebabkan oleh kekurangan suaminya seperti gila (berkekalan atau sekejab) penyakit kusta penyakit sopak penyakit yang menghalang mereka daripada melakukan persetubuhan suami tidak mampu memberi nafkah belanja kepada isterinya seperti makan dan minum serta tempat tinggal pakaian memberi mahar dengan cara tunai sebelum bersetubuh kerana kepapaan atau muflis atau sebagainya suami tidak bertanggungjawab dengan meninggalkan isterinya terlalu lama dan tidak memberi khabar berita suami yang menzalimi dan memudaratkan isterinya

                                    suami yang fasik serta melakukan maksiat terhadap Allah dan tidak menunaikan kewajipan kepada Allah dan murtad salah seorang (suami atau isteri)

                                    [sunting] Cara melakukan fasakh Jika suami atau isteri mempunyai sebab yang megharuskan fasakh Membuat aduan kepada pihak kadi supaya membatalkan perkahwinan mereka

                                    Jika dapat dibuktikan pengaduan yang diberikan adalah betul pihak kadi boleh mengambil tindakan membatalkannya

                                    Pembatalan perkahwinan dengan cara fasakh tidak boleh dirujuk kembali melainkan dengan akad nikah yang baru

                                    [sunting] Khuluk atau tebus talak

                                    Perpisahan antara suami dan isteri melalui tebus talak sama ada dengan menggunakan lafaz talak atau khuluk Pihak isteri boleh melepaskan dirinya daripada ikatan perkahwinan mereka jika ia tidak berpuas hati atau lain-lain sebab Pihak isteri hendaklah membayar sejumlah wang atau harta yang dipersetujui bersama dengan suaminya maka suaminya hendaklah menceraikan isterinya dngan jumlah atau harta yang ditentukan

                                    Hukum khuluk adalah berdasarkan surah al-Baqarah ayat 229 ldquoTidak halal bagi kamu mengambil apa-apa yang telah kamu berikan kepada mereka suatu jua pun kecuali jika takut kedua-duanya tidak akan mengikut peraturan Allah swt Jika kamu takut bahawa tidak akan mengikut peraturan Allah maka tiadalah berdosa kedua-duanya tentang barang yang jadi tebus oleh perempuanrdquo

                                    Talak boleh jatuh dengan menyebut ldquoSaya menceraikan kamu dengan bayaran RM 10000rdquo dan isterinya menjawab ldquoSaya menerimanyardquo Apabila suami melafazkan demikian dan isterinya menyahut tawaran itu dengan serta-merta jatuhlah talak dengan khuluk dan isterinya wajiblah beridah Suami isteri hanya boleh merujuk dengan akad nikah baru sahaja

                                    [sunting] Tujuan khuluk Memelihara hak wanita Menolak bahaya kemudaratan yang menimpanya

                                    Memberi keadilan kepada wanita yang cukup umurnya melalui keputusan mahkamah

                                    [sunting] Rujuk

                                    Menurut bahasa rujuk boleh didefinisikan sebagai kembali Manakala menurut syarak ia membawa maksud suami kembali semula kepada isterinya yang diceraikan dengan ikatan pernikahan asal (dalam masa idah) dengan lafaz rujuk

                                    [sunting] Hukum rujukHukum Penjelasan

                                    WajibBagi suami yang menceraikan isterinya yang belum menyempurnakan gilirannya dari isteri-isterinya yang lain

                                    Haram Suami merujuk isterinya dengan tujuan untuk menyakiti atau memudaratkan isterinya itu

                                    Makruh Apabila penceraian lebih baik antara suami dan isteri

                                    Harus Sekirannya rujuk boleh membawa kebaikan bersama

                                    [sunting] Rukun rujukPerkara Syarat

                                    SuamiBerakalBalighDengan kerelaan sendiri

                                    Isteri

                                    Telah disetubuhiBerkeadaan talak rajrsquoiBukan dengan talak tigaBukan cerai secara khulukMasih dalam idah

                                    Lafaz

                                    Ucapan yang jelas menyatakan rujukTiada disyaratkan dengan khiar atau pilihanDisegerakan tanpa dikaitkan dengan taklik atau bersyaratDengan sengaja dan bukan paksaan

                                    [sunting] Contoh lafaz rujuk

                                    [sunting] Lafaz sarih

                                    Lafaz terang dan jelas menunjukkan rujuk Contoh ldquoSaya rujuk awak kembalirdquo atau ldquoSaya kembali semula awak sebagai isteri sayardquo

                                    [sunting] Lafaz kinayah

                                    Lafaz kiasan atau sindiran Contoh ldquoSaya jadikan awak milik saya semulardquo atau ldquoSaya pegang awak semulardquo Lafaz kinayah perlu dengan niat suami untuk merujuk kerana jika dengan niat rujuk maka jadilah rujuk Namun jika tiada niat rujuk maka tidak sahlah rujuknya

                                    Bab Lian Ditulis oleh Fani Kamis 24 Mei 2007 2024 1 PENGERTIAN LIrsquoAN DAN KASUS LIrsquoAN

                                    Kata lirsquoan menurut bahasa berarti allarsquonu bainatsnaini fa sharsquoidan (saling melaknat yang terjadi di antara dua orang atau lebih) Sedang menurut istilah syarrsquoi lirsquoan ialah sumpah dengan redaksi tertentu yang diucapkan suami bahwa isterinya telah berzina atau ia menolak bayi yang lahir dari isterinya sebagai anak kandungnya dan kemudian sang isteri pun bersumpah bahwa tuduhan suaminya yang dialamatkan kepada dirinya itu bohong (Pengertian ini dikutip dari kitab al-Mugashshal fi Ahkamil Mar-ah Wal Baitil Muslim Fisy Syarirsquoatil Islamiyah VIII 320-321 terbitan Muassasah Risalah Beirut oleh Prof Dr Abdul Karim Zaidan)

                                    Apabila seorang laki-laki menuduh isterinya berbuat serong dengan laki-laki lain kemudian isterinya menganggap bahwa tuduhannya bohong maka pihak suami harus dijatuhi hukuman dera kecuali dia mempunyai bukti yang kuat atau melakukan lirsquoan ldquoDan orang-orang yang menuduh isterinya (berzina) padahal mereka tidak ada mempunyai saksi-saksi selain diri mereka sendiri Maka persaksian orang itu ialah empat kali bersumpah dengan nama Allah sesungguhnya dia adalah termasuk orang-orang yang benar Dan (sumpah) yang kelima bahwa lanat Allah atasnya jika dia termasuk orang-orang yang berdusta Istrinya itu dihindarkan dari hukuman oleh sumpahnya empat kali atas nama Allah Sesungguhnya suaminya itu benar-benar termasuk orang-orang yang dusta Dan (sumpah) yang kelima bahwa laknat Allah atasnya jika suaminya itu termasuk orang-orang yang benarrdquo (QS An-Nuur 6-9)

                                    Dari Ibnu Abbas ra bahwa Hilal bin Umayyah ra pernah menuduh isterinya berzina dengan Syarik bin Sahma di hadapan Nabi saw Kemudian Nabi saw bersabda ldquoKamu harus dapat membuktikan atau (kalau tidak) hukuman had menimpa punggungmurdquo Lalu dia berkata ldquoYa Rasulullah jika seorang di antara kami telah melihat seorang laki-laki berada di atas isterinya masihkah dituntut untuk pergi mencari buktirdquo maka Beliau pun bersabda ldquoKamu harus dapat membuktikan dan jika tidak maka hukuman had di punggungmurdquo Hilal berkata ldquoDemi dzat yang telah mengutusmu dengan membawa kebenaran sesungguhnya saya benar-benar jujur Maka saya harap sudi kiranya Allah menurunkan ayat Qurrsquoan yang bisa membebaskan punggungku dari hukum derardquo Maka turunlah Malaikat Jibril dan menyampaikan wahyu kepada Beliau WALLADZIINA YARMUUNA AZWAAJAHUM (dan orang-orang yang menuduh istri-isterinya) sampai padat IN KAANA MINASH SHAADIQIN (jika suaminya itu termasuk orang-orang yang benar) Kemudian Nabi saw beranjak dari tempatnya sambil menyuruh Hilal menemui isterinya Kemudian Hilal datang (lagi) kepada Beliau lalu memberikan kesaksian lantas Nabi saw bersabda

                                    ldquoSesungguhnya Allah tahu bahwa seorang di antara kamu berdua ini ada yang bohong Adakah di antara kalian berdua ini yang mau bertaubatrdquo Kemudian isterinya bangun lalu memberikan kesaksiannya Maka tatkala ia hendak mengucapkan sumpah yang kelima maka orang-orang menghentikannya (agar tidak jadi mengucapkan sumpah kelima) dan mereka berkata ldquoSesungguhnya perempuan ini wajib dijatuhi hukumanrdquo Ibnu Abbas berkata ldquoLalu ia (isterinya

                                    itu) pelan-pelan mundur hingga kami menduga ia akan segera kembalirdquo Kemudian ia berkata Aku tidak akan membuat malu kaumku sepanjang hari Kemudian terus berlalu begitu Lantas Nabi saw bersabda ldquoPerhatikan dia jika dia datang dengan membawa bayi yang juling matanya besar pinggulnya dan kedua betisnya besar juga maka ia(bayi itu) milik Syarik bin Sahmarsquordquo Ternyata dia datang persis yang disabdakan Nabi saw Kemudian Beliau bersada ldquoKalaulah tidak ada ketetapan di dalam Kitabullah sudah barang tentu saya punya urusan dengan diardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no 2098 Fathul Bari VIII 449 no 4747 rsquoAunul Marsquobud VI 341 no 2237 Tirmidzi V 12 no 3229 dan Ibnu Majah I 668 no 2067)

                                    2 HUKUM-HUKUM YANG MENIMPA ORANG YANG MELAKUKAN LIrsquoAN

                                    Apabila suami isteri melakukan mularsquoanah atau lirsquoan maka berlakukan pada keduanya hukum-hukum berikut ini

                                    1 Keduanya harus diceraikan berdasarkan hadistDari Ibnu Umar ra ia berkata ldquoNabi saw memutuskan hukum di antara seorang suami dan isteri dari kaum Anshar dan menceraikan antara keduanyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 458 no 5314 Muslim II 1133 no 9 dan 1494)

                                    2 Keduanya haram rujursquo untuk selama-lamanyaDari Sahl bin Sarsquod ra ia berkata ldquoTelah berlaku sunnah Nabi saw tentang suami isteri yang saling bermularsquoanah dimana mereka diceraikan antara keduanya kemudian mereka tidak (boleh) rujursquo buat selama-lamanyardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no 2104 dan Aunul Mabud VI 337 no 2233 serta Baihaqi VII 410)

                                    3 Wanita yang bermularsquoanah berhak memiliki maharDari Ayyub bin Sarsquoid bin Jubair ia bercerita Saya pernah bertanya kepada Ibnu Umar ra (Wahai Ibnu Umar) bagaimana kedudukan seorang suami yang menuduh isterinya berbuat serong Jawab Ibnu Umar ldquoNabi saw pernah menceraikan antara dua orang yang bersaudara (yaitu suami isteri) dari Bani rsquoAjlan dan Beliau bersabda (kepada keduanya) ldquoAllah mengetahui bahwa seorang di antara kalian berdua pasti berbohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Ternyata mereka berdua enggan (memenuhi tawaran Beliau) Nabi bersabda lagi ldquoAllah mengetahui bahwa salah seorang di antara kalian berdua pasti bohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Ternyata mereka enggan lalu Nabi pun bersabda ldquoAllah mengetahui bahwa salah seorang di antara kalian berdua pasti bohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Namun mereka berdua enggan (untuk memenuhi tawaran Beliau) Maka selanjutnya Beliau menceraikan antara keduanyardquo Ayyub berkata ldquoKemudian Amr bin Dinar mengatakan kepadaku lsquoSesungguhnya di dalam hadist tersebut ada sebagian yang saya perhatikan belum engkau sampaikan yaitu laki-laki yang bermularsquoanah itu menanyakan ldquoMana hartaku (maharku)rdquo Dijawab (oleh Nabi saw) ldquoTidak ada harta (mahar) bagimu Jika kamu jujur berarti kamu sudah pernah bercampur dengannya jika kamu bohong maka ia (mahar) itu kian jauh darimurdquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 456 no 5311 Muslim II 1130 no 1493 lsquoAunul Marsquobud VI 347 no 2240 dan 2241 Nasarsquoi VI 177)

                                    4 Anak yang lahir dari isteri yang bermularsquoanah harus diserahkan kepada sang isteri (ibunya)Dari Ibnu Umar ra ia berkata ldquoSesungguhnya Nabi saw pernah memutuskan untuk mularsquoanah antara seorang suami dengan isterinya kemudian ia (suami) dipisahkan dari anaknya lantas Beliau menceraikan antara mereka berdua kemudian anak itu Rasulullah serahkan kepada isterinyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 460 no 5315 Muslim II 1132 no 1494 lsquoAunul Marsquobud VI 348 no 2242 Tirmidzi II 338 no 1218 Nasarsquoi VI 178 dan Ibnu Majah I 669 no 2069)

                                    5 Isteri yang bermularsquoanah berhak menjadi ahli waris anaknya dan begitu juga sebaliknyaDari Ibnu Syihab dalam hadist Sahl bin Sarsquoad ia berkata ldquoMenurut Sunnah Nabi saw sesudah suami isteri yang bermularsquoanah dicerai padahal sang isteri hamil maka anaknya dinisbatkan kepada ibunya Kemudian sunnah Beliau saw berlaku mengenai hak warisnya dimana ia (ibu tersebut) berhak menjadi ahli waris anaknya dan anaknya pun berhak menjadi ahli warisnya sesuai apa yang telah Allah tetapkan untuknyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari 1X 452 no 5309 Muslim II 1129 no 1492 dan lsquoAunul Marsquobud VI 339 no 2235)

                                    Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 835 - 841

                                    Bab Khulu

                                    Selasa 28 Agustus 2007 1821 Pengertian Khulursquo

                                    Menurut bahasa kata khulursquo berasal dari khalarsquo ats-tsauba idzaa azzalaba yang artinya

                                    melepaskan pakaian karena isteri adalah pakaian suami dan suami adalah pakaian isteri Allah

                                    SWT berfirman rdquoMereka itu adalah pakaian bagimu dan kamu pun pakaian bagi merekardquo (Al-

                                    Baqarah187)

                                    Para pakar fiqih memberi definisi bahwa khulursquo adalah seorang suami menceraikan isterinya dengan imbalan mengambil sesuatu darinya

                                    Dan khulursquo disebut juga fidyah atau if tidak (tebusan) (Fiqhus Sunnah II253 Manarus Sabil II226 dan Fathul Bari IX395)

                                    Persyaratan Khulursquo

                                    Jika persengketaan antara suami isteri kian parah dan tidak mungkin lagi diambil langkah-

                                    langkah kompromistis supaya mereka bersatu kembali atau pihak isteri sudah menggebu-gebu

                                    untuk bercerai dengan suaminya maka ia boleh menebus dirinya dari kekuasaan suaminya

                                    dengan menyerahkan sejumlah harta kepadanya sebagai ganti dari buruknya keadaan yang

                                    menimpa suaminya karena bercerai dengannya Allah SWT berfirman rdquoDan tidak halal bagi

                                    kamu mengambil dari sesautu yang telah kamu berikan kepada mereka kecuali kalau keduanya

                                    (suami isteri) khawatir tidak akan dapat menjalankan hukum-hukum Allah maka tidak ada dosa

                                    atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus dirinyardquo (Al-

                                    Baqarah229)

                                    Dari Ibnu Abbas ra berkata Isteri Tsabit bin Qais bin Syammas datang kepada Nabi saw lalu

                                    bertutur rdquoYa Rasulullah aku tidak membenci Tsabit karena imannya dan bukan (pula) karena

                                    perangainya melainkan sesungguhnya aku khawatir kufurrdquo Kemudian Rasulullah saw

                                    bersabda rdquoMaka mau engkau mengembalikan kebunnya kepadanyardquo Jawabnya rdquoYa (mau)rdquo

                                    kemudian ia mengembalikannya kepadanya dan selanjutnya beliau menjawab suaminya (Tsabit)

                                    agar mencerainyardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no2036 dan Fathul Bari IX395 no5276)

                                    Peringatan Keras Terhadap Masalah Khulursquo

                                    Dari Tsauban ra bahwa Rasulullah saw bersabda ldquoSetiap wanita yang mau talak kepada

                                    suaminya tanpa alasan yang dibenarkan agama maka haram baginya mencium seberbak

                                    surgardquo (Shahih Shahihul Ibnu Majah no1682 ldquoAunul Marsquobud VI308 no2209 Ibnu Majah

                                    I662 no20555 dan Tirmidzi II329 no1199)

                                    ldquoDarinya (Tsauban) ra dari Nabi saw beliau bersabda ldquoWanita-wanita yang melakukan khulursquo

                                    adalah wanita-wanita munafikrdquo (Shahih Shahihul Jamirsquous Shaghir no6681 dan Tirmidzi

                                    II329 no1198)

                                    Peringatan Keras Bagi Para Suami Agar Tidak Mempersulit Isterinya

                                    Manakala seorang suami tidak senang kepada isterinya dan benci kepadanya karena suatu hal

                                    maka hendaklah mentalaknya dengan cara yang marsquoruf sebagaimana yang diperintahkan Allah

                                    SWT Ia tidak boleh manahannya dan mempersulitnya untuk menebus dirinya sendiri Allah

                                    SWT berfirman rdquoDan apabila kamu mentalak isteri-isterimu lalu mereka mendekati akhir

                                    iddahnya maka rujukilah mereka dengan cara yang marsquoruf atau ceraikanlah mereka dengan

                                    cara yang marsquoruf (pula) Janganlah kamu rujuki mereka untuk memberi kemudharatan karena

                                    dengan demikian kamu menganiaya mereka Barangsiapa berbuat demikian maka sungguh ia

                                    telah berbuat zhalim terhadap dirinya sendiri Janganlah kamu jadikan hukum-hukum Allah

                                    sebagai permainan Dan ingatlah nirsquomat Allah padamu dan apa yang telah diturunkan Allah

                                    kepadamu yaitu al-Kitab dan al-Hikmah Allah memberi pengajaran kepada engkau dengan apa

                                    yang diturunkan-Nya itu Dan bertakwalah kepada Allah serta ketahuilah bahwasannya Allah

                                    Maha Mengetahui segala sesuaturdquo (Al-Baqarah231)

                                    Dan Allah SWT berfirman rdquoHai orang-orang yang beriman tidak halal bagi kamu

                                    mempusakai wanita dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena

                                    hendak mengambil kembali sebagai dari apa yang telah kamu berikan kepadanya terkecuali bila

                                    mereka melakukan perbuatan keji yang nyata Dan bergaullah dengan mereka secara patut

                                    Kemudian jika kamu tidak menyukai mereka (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak

                                    menyukai sesuatu padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyakrdquo (An-Nisaarsquo19)

                                    Khulursquo Adalah Fasakh Bukan Talak

                                    Jika seorang isteri telah menebus dirinya dan dicerai oleh suaminya Maka ia berkuasa penuh

                                    atas dirinya sendiri sehingga suaminya tidak berhak untuk rujuk kepadanya kecuali dengan

                                    ridhanya dan perpecahan tidak dianggap sebagai talak meskipun dijatuhkan dengan redaksi

                                    talak Namun ia adalah perusakan akad nikah demi kemaslahatan sang isteri dengan balasan

                                    menebus dirinya kepada suaminya

                                    Ibnul Qayyim ra menulis sebagai berikut rdquoDan yang menunjukkan khulursquo bukan talak adalah

                                    bahwa Allah SWT telah menetapkan tiga ketentuan yang berlaku pada talak terhadap (isteri)

                                    yang telah dikumpuli jika talak tersebut telah mencapai talak tiga Ketetapan-ketetapan itu tidak

                                    pada khulursquo

                                    Pertama Suamilah yang lebih berhak rujuk kepada isterinya dalam masa iddah

                                    Kedua Talak maksimal tiga kali sehingga setelah terjadi talak ketiga isteri tidak halal bagi

                                    suaminya terkecuali ia kawin lagi dengan suami kedua dan pernah bercampur dengannya

                                    Ketiga Iddah yang berlaku dalam talak terdiri atas tiga kali qurursquo (bersih dari iddah)

                                    Sementara itu telah sah berdasarkan nash (ayat Qur-an ataua hadits) dan ijmarsquo (kesepatakan)

                                    bahwasanya tidak sah istilah rujuk dalam khulursquo

                                    Dan sudah sah berdasar sunnah Nabi saw dan pendapat para shahabat bahwa iddah untuk khulursquo

                                    hanya satu kali haidh

                                    Demikian pula telah sah juga berdasar nash syarrsquoi bahwa boleh melakukan khulursquo setelah talak

                                    kedua dan talak ketiga

                                    Ini jelas sekali menunjukkan bahwa khulursquo bukanlah talak Oleh sebab itu Allah SWT

                                    menegaskan rdquoTalak (yang dapat dirujuk) dua kali Setelah itu boleh rujuk lagi dengan

                                    Cara yang marsquoruf atau menceraikan dengan cara yang baik dan tidak halal bagi kamu

                                    mengambil kembali dari sesuatu yang pernah kami berikan pada mereka kecuali kalau

                                    keduanya khawatir tidak akan dapat melaksanakan hukum-hukum Allah Jika kamu khawatir

                                    bahwa keduanya (suami istri) tidak dapat mejalangkan hukum-hukum Allah maka tidak ada

                                    dosa atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus dirinyardquo (Al-

                                    Baqarah229)

                                    Dan ini tidak dikhususkan bagi wanita yang telah ditalak dua kali karena hal ini ia mencakup

                                    isteri yang dicerai dua kali Tidak boleh dhamir (kata ganti) Itu kembali kepada oknum yang

                                    tidak disebutkan dalam ayat di atas dan meninggalkan oknum yang disebutkan dengan jelas akan

                                    tetapi mungkin dikhususkan bagi oknum yang pernah disebutkan sebelumnya atau meliputi juga

                                    selain yang sudah disebutkan sebelumnya Kemudian Allah SWT berfirman rdquoKemudian jika

                                    suami mentalaknya (sesudah talak yang kedua) maka perempuan itu tidak halal lagi baginyardquo

                                    (Al-Baqarah230)

                                    Ayat al-Qurrsquoan ini meliputi perempuan yang dicerai setelah khulursquo dan setelah dicerai dua kali

                                    secara qathrsquoi (pasti) karena dialah yang disebutkan dalam ayat di atas Maka ia (wanita yang di

                                    khulursquo) harus masuk ke dalam kandungan lafazh ayat tersebut Demikianlah yang difahami

                                    Imam Ahli tafsir Ibnu Abbas ra yang pernah didorsquoakan oleh Rasulullah saw agar Allah

                                    mengajarinya tafsir Qurrsquoan Dan pasti doa itu terkabul tanpa keraguan Manakala hukum-hukum

                                    yang berlaku dalam khulursquo berlainan dengan hukum-hukum talak maka hal itu menunjukkan

                                    bahwa keduanya berlainan Jadi inilah yang sesuai dengan ketentuan narsquoah qiyas dan dengan

                                    pendapat para shahabat Nabi saw (Zaadul Marsquoad V199)

                                    Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal

                                    Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-

                                    Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 636 - 641

                                    Bab Iddah

                                    Kamis 30 Agustus 2007 1654 Pengertian Iddah

                                    Menurut bahasa kata iddah berasal dari kata rsquoadad (bilangan dan ihshaak (perhitungan) seorang

                                    wanita yang menghitung dan menjumlah hari dan masa haidh atau masa suci

                                    Menurut istilah kata iddah ialah sebutannama bagi suatu masa di mana seorang wanita menantimenangguhkan perkawinan setelah ia ditinggalkan mati oleh suaminya atau setelah diceraikan baik dengan menunggu kelahiran bayinya atau berakhirnya beberapa qurursquo atau berakhirnya beberapa bulan yang sudah ditentukan

                                    Macam-Macam Masa Iddah

                                    Barangsiapa yang ditinggal mati suaminya maka iddahnya empat bulan sepuluh hari baik sang

                                    isteri sudah dicampuri ataupun belum Hal ini mengacu pada firman Allah SWT rdquoOrang-orang

                                    yang meninggal dunia di antaramu dengan meninggalkan isteri-isteri (hendaklah para isteri itu)

                                    menangguhkan dirinya (beriddah) empat bulan sepuluh harirdquo (Al-Baqarah 234)

                                    Terkecuali isteri yang sudah dicampuri dan sedang hamil maka masa iddahnya sampai

                                    melahirkan rdquoDan wanita-wanita yang hamil waktu iddah mereka itu adalah sampai mereka

                                    melahirkan kandungannyardquo (At-Thalaq 4)

                                    Dari al-Miswar bin Makhramah bahwa Subairsquoah al-Aslamiyah ra pernah melahirkan dan

                                    bernifas setelah beberapa malam kematian suaminya Lalu ia mendatangi Nabi saw lantar

                                    meminta idzin kepada Beliau untuk kawin (lagi) Kemudian Beliau mengizinkannya lalu ia

                                    segera menikah (lagi) (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX470 no5320 dan Muslim II1122

                                    no1485)

                                    Wanita yang ditalak sebelum sempat dicampuri maka tidak ada masa iddah baginya berdasarkan

                                    pada firmannya Allah SWT berfirman rdquoHai orang-orang yang beriman rsquoapabila kamu menikahi

                                    perempuan-perempuan yang beriman kemudian kamu ceraikan mereka sebelum kamu

                                    mencampurinya maka sekali-kali tidak wajib atas mereka iddah bagimu yang kamu minta

                                    menyempurnakannyardquo (Al-Ahzaab49)

                                    Sedang wanita yang ditalak yang sebelumnya sempat dikumpuli dan dalam keadaan hamil maka

                                    masa iddahnya ialah ia melahirkan anak yang diakndungnya Allah SWT berfirman rdquoDan

                                    wanita-wanita hamil waktu iddah mereka itu adalah sampai mereka melahirkan

                                    kandungannyardquo (At-Thalaq4)

                                    Dari az-Zubair bin al-Awwam ra bahwa ia mempunyai isteri bernama Ummu Kultsum bin

                                    rsquoUqbah radhiyallahu rsquoanha Kemudian Ummu Kultsum yang sedang hamil berkata kepadanya

                                    rdquoTenanglah jiwaku (dengan dijatuhi talak satu)rdquo Maka az-Zubir pun menjatuhkan padanya talak

                                    satu Lalu dia keluar pergi mengerjakan shalat sekembalinya (dari shalat) ternyata isterinya

                                    sudah melahirkan Kemudian az-Zubir berkata rdquoGerangan apakah yang menyebabkan ia

                                    menipuku semoga Allah menipunya (juga)rdquo Kemudian dia datang kepada Nabi saw lalu beliau

                                    bersabda kepadanya rdquoKitabullah sudah menetapkan waktunya lamarlah (lagi) di kepada

                                    dirinyardquo (Shahih Shahih Ibnu Majah no1546 dan Ibnu Majah I653 no2026)

                                    Jika wanita yang dijatuhi talak termasuk perempuan yang masih berhaidh secara normal maka

                                    masa iddahnya tiga kali haidh berdasarkan Firman Allah SWT rdquoWanita-wanita yang ditalak

                                    hendaklah menahan diri (menunggu tiga kali qurursquo)rdquo (Al-Baqarah 228)

                                    Kata qurursquo berarti haidh Hal ini mengacu pada hadits Aisyah ra bahwa Ummu Habibah ra

                                    sering mengeluarkan darah istihadhah(darah yang keluar dari wanita karena sakit atau lainnya)

                                    lalu dia bertanya kepada Nabi saw (mengenai hal tersebut) Maka Beliau menyuruh

                                    meninggalkan shalat pada hari-hari haidhnya (Shahih Lighairih Shahih Abu Daud no252 dan

                                    rsquoAunul Marsquobud I463 no278)

                                    Jika wanita yang dijatuhi talak itu masih kecil belum mengeluarkan darah hadih atau sudah lanjut

                                    usia yang sudah manopause (berhenti masa haidh) maka iddahnya adalah tiga bulan lamanya

                                    Allah swt berfirman rdquoDan perempuan-perempuan yang tidak haidh lagi (manopause) diantara

                                    isteri-isteri kaian jika ragu-ragu (tentang masa iddahnya) maka masa iddah mereka adalah tiga

                                    bulan Begitu pula perempuan-perempuan yang belum haidhrdquo (At-Thalaq4)

                                    Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal

                                    Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-

                                    Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 642 ndash 645

                                    • Talak
                                      • Daftar isi
                                      • [sunting] Latar Belakang
                                      • [sunting] Pengertian
                                      • [sunting] Pembagian Talak
                                        • [sunting] Dari segi cara suami menjatuhkan
                                        • [sunting] dari segi boleh - tidaknya suami rujuk kembali pada istrinya
                                          • MACAM-MACAM TALAK
                                            • pengrtian khulu
                                            • Perceraian dalam Islam
                                              • Isi kandungan
                                              • [sunting] Talak
                                                • [sunting] Hukum talak
                                                • [sunting] Rukun talak
                                                • [sunting] Contoh lafaz talak
                                                • [sunting] Jenis talak
                                                  • [sunting] Talak rajrsquoi
                                                  • [sunting] Talak bain
                                                  • [sunting] Talak sunni
                                                  • [sunting] Talak bidrsquoi
                                                  • [sunting] Talak taklik
                                                      • [sunting] Fasakh
                                                        • [sunting] Cara melakukan fasakh
                                                          • [sunting] Khuluk atau tebus talak
                                                            • [sunting] Tujuan khuluk
                                                              • [sunting] Rujuk
                                                                • [sunting] Hukum rujuk
                                                                • [sunting] Rukun rujuk
                                                                • [sunting] Contoh lafaz rujuk
                                                                  • [sunting] Lafaz sarih
                                                                  • [sunting] Lafaz kinayah

                                      belum mempunyai isteri Para sahabat bertanya Ya Rasulullah apakah sekalipun laki-laki itubanyak hartanya Rasulullah menjawab Ya meskipun dia banyak hartanya Rasulullah Sawbersabda kembali Miskin miskin miskin perempuan yang belum bersuami Para sahabat bertanyaApakah sekalipun wanita itu banyak hartanya Rasulullah Saw menjawab Ya sekalipun diabanyak hartanya (HR Thabrani)Perhatikan dalam hadits di atas Rasulullah secara tegas (boleh jadi doa) menyebut tiga kalibahwa laki-laki atau perempuan yang belum menikah tetap dikatakan miskin sekalipun mereka banyakhartanya Ini juga barangkali di antara penyebab mengapa jarang sekali bujang atau gadis yang kayaraya Yah karena didoakan oleh Rasulullah untuk tidak kaya Kalau mau kaya ya harus segeramenikahNamun jangan dipahami bahwa menikah untuk menjadi orang kaya Itu hanyalah sebuahgambaran singkat betapa Islam sangat menganjurkan ummatnya untuk menikah Dalam hadits lainRasulullah mengatakan bahwa nikah adalah sunnahku dan barang siapa yang tidak menyukaisunnahku (menikah) maka ia bukan termasuk ummat dan golongankuBahkan kalau kita perhatikan ayat-ayat al-Quran yang berbicara tentang nikah kita akanmendapati bahwa kata nikah digambarkan dengan tiga istilah Pertama nikah disebut sebagai sunanulanbiya (amalan sunnah para nabi) perhatikan misalnya dalam firman Allah berikut ini

                                      ذن ب 1049703 إ وما 1049703 ا ة ی وذر واجا ز أ هم ل ا ن وجعل لك قب من ال س ر ا ن ل س ر أ قد ول

                                      ل إ ة آی ب ي ت أ ی ن أ سول ر ل ان آ( الرعد ( اب ت آ جل أ ل ك ل ه 38اللArtinya Dan sesungguhnya Kami telah mengutus beberapa Rasul sebelum kamu dan Kamimemberikan kepada mereka istri-istri dan keturunan Dan tidak ada hak bagi seorang Rasulmendatangkan sesuatu ayat (mukjizat) melainkan dengan izin Allah Bagi tiap-tiap masa ada Kitab(yang tertentu) (QS ar-Radu 38)Demikian juga dalam hadits dikatakan

                                      الحي 1049703 اء المرس 1049703 لين س 1049703 نن رسول 1049703 ن أن أیوب أبي عنم (( أربع قال وسلم عليه الله صلى الله

                                      [ ] (( الترمذى رواه والنكاح والسواك والتعطرArtinya Rasulullah Saw bersabda Ada empat hal yang termasuk sunnah para Nabi Malu memakaiwangi-wangian siwak dan nikah (HR Turmudzi)3Kedua nikah juga disebut dalam konteks sebuah kenikmatan yang sangat besar (al-imtinan)Perhatikan firman Allah dalam surat an-Nahl ayat 72 berikut ini

                                      ين 1049703 ات ن ب م واجك ز أ من م ك ل وجعل واجا ز أ م ك فس ن أ من م ك ل جعل ه واللب الطي من م قك ز ور وحفدة

                                      ( النحل ( ون فر ك ی هم ه الل عمة ن وب ون ؤمن ی اطل ب ال فب 72أ

                                      Artinya Allah menjadikan bagi kamu istri-istri dari jenis kamu sendiri dan menjadikan bagimu dariistri-istri kamu itu anak-anak dan cucu-cucu dan memberimu rezki dari yang baik-baik Makamengapakah mereka beriman kepada yang batil dan mengingkari nikmat Allah (QS An-Nahl 72)Ketiga nikah juga digambarkan sebagai salah satu tanda kekuasaan Allah Perhatikan dalamsurat ar-Rum ayat 21 berikut ini

                                      ف 1049703 ي ن إ حم 1049703 ة ور م 1049703 ودة م ك ي 1049703 ن ب ق 1049703 ل خل ن أ ه ات ءای ومنع وج ها ي ل إ وا ن ك س ت ل ا واج ز أ م ك فس ن أ من م ك ل

                                      ( الروم ( ون ر فك ت ی قوم ل ات ی آل 21ذلكArtinya Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri darijenismu sendiri supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya dan dijadikan-Nyadiantaramu rasa kasih dan sayang Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tandatandabagi kaum yang berfikir (QS Ar-Rum 21)Dengan digambarkannya dalam tiga istilah di atas menunjukkan bahwa nikah adalah sesuatuyang sangat dianjurkan karena di samping merupakan amalan sunnah para Nabi salah satu tandakekuaasaan Allah juga ia merupakan nikmat yang sangat besar Bahkan ketika manusia merasa waswasdengan masalah nafkah dan rizki setelah menikah kelak Allah secara tegas mengatakan bahwaDialah yang akan mengayakannya Dialah yang akan mencukupkannya dan mengganti kefakirannyadengan kekayaan Perhatikan firmah Allah dalam surat an-Nur ayat 32 berikut ini

                                      ه وا 1049703 ضل ون ك ی ن إ م ك مائ وإ م ادآ ب ع من حين والصال م ك من امى ی األ كحوا ن وأف من ه الل هم غن ی اء فقر

                                      ( النور ( يم عل ع واس ه 32واللArtinya Dan kawinkanlah orang-orang yang sedirian diantara kamu dan orang-orang yang layak(berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuanJika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya Dan Allah Maha luas(pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui (QS An-Nur 32)Bahkan dalam sebuah hadits dikatakan bahwa orang yang menikah dengan niat untuk menjagakehormatan diri termasuk salah satu golongan yang akan dibantu dan ditolong langsung oleh Allah

                                      عل 1049703 ى ح 1049703 ق ثالث (( 1049703 ة ق 1049703 ال وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله 1049703 لىص الله رسول أن عنه الله رضي هریرة أبى عن

                                      العف 1049703 (( اف والمكاتب 1049703 د الله سبيل فى المجاهد عونهم اللهیری الذى والناآح األداء یرید الذى

                                      [ الترمذى [رواهArtinya Dari Abu Hurairah bahwasannya Rasulullah Saw bersabda Ada tiga kelompok manusiayang akan ditolong dan dibantu langsung oleh Allah orang yang berjuang di jalan Allah Hambasahaya yang mengadakan mukatabah dengan tuannya dan bermaksud untuk membayar tebusannyaserta orang yang menikah dengan maksud untuk menjaga diri (dari perbuatan tidak terpuji) (HRTurmudzi)Dari sini tampak jelas mengapa orang yang kaya umumnya adalah orang yang sudahberkeluarga karena ternyata Allah turun tangan langsung dalam membantu dan menolong merekayang sudah menikah termasuk dalam masalah rizkinya Bahkan pehatikan juga ungkapan para ulamasalaf bahwa wanita itu merupakan pulsa yang akan menambah account suaminya

                                      الرجل رصيد إلى یضاف آنز خير المرأةArtinya Wanita adalah sebaik-baik simpanan yang akan menambah tabungan laki-lakiMasih menyangkut anjuran dan perhatian Islam dengan menikah ini perhatikan sabda-sabdaRasulullah dan perkataan para sahabat berikut ini

                                      ی 1049703 أتينكم ف 1049703 إنهن لن 1049703 ساء ا تزوج (( 1049703 وا وس 1049703 لم لى 1049703 هعلي ص 1049703 الله الله رس 1049703 ول ق 1049703 ال قال 1049703 ت عائ 1049703 شة ع 1049703 ن

                                      [ شيبة)) [ أبي ابن أخرجه بالمال4Artinya Siti Aisyah berkata Rasulullah Saw bersabda Menikahlah segera dengan wanita karenawanita itu dapat mendatangkah harta (HR Ibn Abi Syaibah)

                                      أن ف 1049703 أمره الفاق 1049703 ة إلي 1049703 ه ی 1049703 شكو وس 1049703 لم الله 1049703 ه لىص 1049703 علي الله رس 1049703 ول إل 1049703 ى رجل جاء قال جابر عن( الخطيب ( أخرجه یتزوجArtinya Jabir berkata Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah Saw mengadukan kefakirannyaRasulullah Saw kemudian menyuruhnya untuk segera menikah (HR Al-Khatib)

                                      إذا (( 1049703 صف وسلم عليه الله صلى الله رسول قال قالت عائشة عنن استكمل فقد العبد تزوج

                                      [ ] (( البيهقى رواه اآلخر النصف فى الله فليتق دینهArtinya Siti Aisyah berkata Rasulullah Saw bersabda Apabila seorang hamba menikah makasugguh ia telah menyempurnakan setengah agamanya Maka bertakwalah kepada Allah padasetengahnya lagi (HR al-Baihaki)

                                      ل 1049703 م ث 1049703 م ی 1049703 نكح الن موس 1049703 را آ 1049703 ان م (( 1049703 ن عن 1049703 لموس عليه الله صلى الله رسول قال قال نجيح ابي

                                      [ ] (( الطبرانى رواه منى فليس ینكحArtinya Ibnu Nujaih berkata Rasulullah Saw bersabda Barangsiapa yang sudah siap untuk menikahkemudian tidak menikah maka ia tidak termasuk ummatku (HR Thabrany)

                                      أنى 1049703 ول وأعلم أیام عشرة إال أجلى من یبق لم لو مسعود ابن قال ط ولي ا آخره فى أموت

                                      [ ] الطبرانى رواه الفتنة مخافة لتزوجت فيهن النكاحArtinya Ibnu Masud berkata Kalau saja usiaku tinggal sepuluh hari dan saya mengetahuibahwasannya saya akan meninggal di penghujung harinya dan pada saat itu saya masih ada waktuuntuk menikah pasti saya akan menikah lebih dahulu karena takut terjadinya fitnah (HR Thabrani)

                                      (( )) یتزوج حتى الشاب نسك یتم ال طاوس قالArtinya Thawus berkata Ibadah seorang pemuda belum sempurna sehingga ia menikah

                                      ] (( )) رواه فجور أو عجز إال النكاح من یمنعك ما الزوائد البى عمر قال[ شيبة أبي ابنArtinya Umar bin Khatab pernah berkata kepada Abu az-Zawaid Tidak ada yang menghalangikamu untuk menikah kecuali dua hal imma kamu itu lemah (lemah syahwat) ataupun kamu sukaberbuat dosa (HR Ibn Abi Syaibah)Hikmah dan manfaat menikahDi atas telah dipaparkan secara panjang lebar mengenai anjuran Islam (targhib) untuk menikahPertanyaan berikutnya Untuk apa menikah Apa manfaat dan kegunaannya

                                      Sebagaimana diketahui bersama bahwa manusia dan makhluk lainnya mempunyai gharizahseksual yang tinggi Tidak disangsikan bahwa kebutuhan biologis ini dari waktu ke waktu dan daritahun ke tahun terus naik dan dahsyat Ditahan dan dibiarkan tentu bukan sebuah jalan keluarDilampiaskan semena-mena sebagaimana hewan juga bukan sebuah solusi yang baik Untuk itu Islammemberikan aturan dalam rangka melampiaskan kebutuhan biologis ini melalui nikah Denganpernikahan kebutuhan biologis yang sudah menggebu itu akan disalurkan secara baik dan benarsehingga diharapkan orang tersebut menjadi tenang dan rehat Karena kini ia telah mempunyai tempatyang bersih dan sah untuk menumpahkan kebutuhan biologisnyaSayyid Sabiq dalam bukunya Fiqhus Sunnah mengatakan bahwa dengan menikah badanmenjadi tenang jiwa juga damai pandangan terpelihara dan kasih saying bisa diwadahi secara benarOleh karena itu sejatinya orang yang sudah menikah menjadi orang yang tenang baik dalam jasmanipandangan maupun jiwanya Dalam sebuah hadits dikatakan

                                      ش 1049703 يطان ص 1049703 ورة ف 1049703 ى تقب 1049703 ل الم (( 1049703 رأة إن لم 1049703 الوس 1049703 ق علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى النب 1049703 ي أن هریرة أبي عنیعجبه 1049703 ا ما امرأة من أحدآم رأى فإذا شيطان صورة فى وتدبر

                                      م یرد ذلك فإن أهله فليأت[ ] (( مسلم رواه نفسه فى5Artinya Dari Abu Hurairah bahwasannya Rasulullah Saw bersabda Sesungguhnya wanita itu baikketika menghadap ataupun membelakangi dalam bentuk syaithan (menggoda) Apabila salah seorangdi antara kalian melihat sesuatu yang menakjubkan dari wanita maka segeralah datangi keluarganyakarena dengan demikian dapat menolak apa yang sedang bergejolak di dalam dirinya (HR Muslim)Selain untuk memberikan ketenangan lahir bathin menikah juga berguna untuk memperbanyakketurunan dan melanjutkan kehidupannya Karena itu Rasulullah Saw dalam sebuah hadits bersabda

                                      ) أبو رواه القيامة یوم األنبياء بكم مكاثر فإنى الودود تزوجواالولودداود)Artinya Rasulullah Saw bersabda Nikahilah wanita-wanita yang subur dan penyayang karena akuadalah nabi yang paling banyak ummatnya kelak pada hari Kiamat (HR Abu Dawud)Bahkan menurut hasil penelitian salah satu badan di PBB yang dikeluarkan pada hari Sabtutanggal 6 Juni 1959 sebagaimana dikutip oleh Sayyid Sabiq dalam Fiqhus Sunnah-nya bahwa usiaorang-orang yang sudah menikah lebih lama dan panjang ketimbang yang tidak atau belum menikahPenilitian ini dilakukan di seluruh pelosok dunia pada tahun 1956 Hasil penelitian ini hemat penulissangatlah logis karena orang yang sudah menikah dapat melampiaskan kebutuhan biologisnyasehingga jiwanya tidak berontak lagi malah lebih tenang Berbeda dengan para bujang yang belumtersalurkan sama sekali jiwa dan badannya akan terus bergejolak tidak tenang Dan ketika dia tidakmenyalurkannya secara benar melalui pernikahan maka jiwanya tetap bergejolak dan tidak tenangsehingga hal ini akan sangat berpengaruh dalam langkah dan kehidupannya Menumpahkan danmelampiaskan bukan pada tempat yang benar juga bukan jalan terbaik karena dia tidak akanmengetahui bersih sehatnya tempat yang dikunjunginya itu Bahkan tidak menutup kemungkinan

                                      tempat tersebut telah dikunjungi pula oleh orang lain yang membawa penyakit kelamin yang sangatganas Untuk itu adalah wajar apabila penelitian tersebut mengatakan bahwa umumnya usia yangsudah menikah jauh lebih panjang ketimbang yang tidak atau belum menikahTujuan menikahApa tujuan menikah dalam ajaran Islam Apakah untuk memenuhi kebutuhan biologis semataPernikahan dalam Islam bukan semata demi memenuhi nafsu seksualitas semata akan tetapimempunyai tujuan utama sebagaimana difirmankan oleh Allah dalam surat ar-Rum ayat 21 berikut ini

                                      ف 1049703 ي ن إ حم 1049703 ة ور م 1049703 ودة م ك ي 1049703 ن ب ق 1049703 ل خل ن أ ه ات ءای ومنع وج ها ي ل إ وا ن ك س ت ل ا واج ز أ م ك فس ن أ من م ك ل

                                      ( الروم ( ون ر فك ت ی قوم ل ات ی آل 21ذلكArtinya Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri darijenismu sendiri supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya dan dijadikan-Nyadiantaramu rasa kasih dan sayang Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tandatandabagi kaum yang berfikir (QS Ar-Rum 21)Dari ayat di atas paling tidak ada tiga tujuan utama dari menikahPertama untuk menenangkan dan menentramkan jiwa (litaskunu ilaiha) Ketenangan jiwa danpikiran merupakan hal yang sangat penting bagi keberhasilan dan kesuksesan seseorang Seseorangakan mempunyai peluang yang sangat besar untuk maju dan berhasil manakala hati pikiran danjiwanya sudah tenang Dengan menikah bayangan-bayangan dan khayalan-khayalan masa mudatertumpah sudah Bahkan karena kini dia sudah mempunyai tempat khusus gejolak itu tidak akanterlalu membludak manakala melihat wanita lain yang menggoda Rasulullah bersabda

                                      ش 1049703 يطان ص 1049703 ورة ف 1049703 ى تقب 1049703 ل الم (( 1049703 رأة إن لم 1049703 الوس 1049703 ق علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى النب 1049703 ي أن هریرة أبي عنیعجبه 1049703 ا ما امرأة من أحدآم رأى فإذا شيطان صورة فى وتدبر

                                      م یرد ذلك فإن أهله فليأت[ ] (( مسلم رواه نفسه فىArtinya Dari Abu Hurairah bahwasannya Rasulullah Saw bersabda Sesungguhnya wanita itu baikketika menghadap ataupun membelakangi dalam bentuk syaithan (menggoda) Apabila salah seorangdi antara kalian melihat sesuatu yang menakjubkan dari wanita maka segeralah datangi keluarganyakarena dengan demikian dapat menolak apa yang sedang bergejolak di dalam dirinya (HR Muslim)Kedua dengan menikah juga untuk menimbulkan rasa mawaddah cinta kasih kepada keluargaSetiap manusia memiliki keinginan untuk mencintai dan mengasihi orang yang didambakannya Mana6kala cinta kasihnya ini tidak disalurkan kepada orang tertentu maka ia akan mencari benda lain atauhal lain untuk menumpahkan cinta kasihnya itu Dengan menikah cinta kasih itu akan tertuang dantersalurkan secara benar Bukan semata kepada isteri dan anak-anaknya akan tetapi juga kepadakeluarga si isteri dan kerabatnya Dengan demikian pernikahan pada hakikatnya bukan sematapertemuan antara suami isteri saja akan tetapi pertemuan antara dua keluarga besar keluarga suamidan keluarga si isteri Oleh karena itu dalam ajaran Islam disyaratkan adanya wali nikah Ini

                                      menunjukkan bahwa pernikahan memang mempertemukan dua keluarga Yang menikah bukan sematasuami dan isteri tapi seluruh keluarga Ketika dua keluarga sudah bertemu di sanalah tempat untukmenuangkan rasa cinta kasih yang sudah menjadi fitrah manusiaKetiga dengan menikah juga untuk menimbulkan rasa kasih sayang rahmah Sebagaimanarasa mawaddah manusia juga mempunyai naluri untuk menyayangi sesamanya Sayang rahmahtidak sama dengan mencintai Sayang rahmah jauh di atas mencintai Rasa sayang biasanya munculdari lubuk hati yang paling dalam Ia lahir bukan karena dorongan nafsu seksual kebutuhan biologisatau hal-hal lahiriyah lainnya Ia betul-betul tumbuh dari dalam jiwa setelah bergaul dan lamamengenal pasangannya Naluri rasa sayangnya ini akan ditumpahkan untuk keluarganya terutamauntuk isteri dan anak-anaknya Dalam sebuah hadits riwayat Imam Bukhari suatu hari Aqra bin Habismelihat Rasulullah Saw sedang mencium cucunya Hasan bin Ali Aqra kemudian berkata Sayamempunyai sepuluh putra putri tapi saya tidak pernah mencium mereka satupun Mendengar ituRasulullah Saw bersabda

                                      یرحم ال یرحم ال من إنArtinya Sesungguhnya orang yang tidak pernah menyayangi dia tidak akan disayangiDemikian di antara tujuan menikah dalam Islam sebagaimana yang tertera dalam al-Quransurat ar-Rum ayat 21 Wallahu alamHukum PernikahanPara ulama telah sepakat bahwa nikah itu diperintahkan Namun mereka berbeda pendapatmengenai hukumnya Dalam hal ini para ulama terbagi kepada tiga kelompokPertama nikah wajib bagi setiap orang yang sudah mampu untuk melakukannya sekali seumurhidup Pendapat ini adalah pendapatnya Dawud ad-Dahiry Ibn Hazm dan lainnya Dalil yang menjadidasar pendapat ini adalah dhahir dari nash-nash baik berupa ayat al-Quran maupun hadits Nabi yangmemerintahkan pernikahan Kelompok ini memahami secara tekstual bahwa semua perintah tersebutmenggunakan shigat amar (bentuk perintah) dan setiap perintah menunjukkan wajib karenanya nikahjuga adalah wajib al-ashlu fil amr lil wujub pada dasarnya perintah itu menunjukkan kepada wajibPendapat kedua mengatakan bahwa nikah itu hukumnya adalah sunnah saja Pendapat iniadalah pendapatnya Jumhur ulama Pendapat kedua ini memahami perintah nikah yang terdapat dalamal-Quran dan Sunnah kepada hukum sunnah bukan wajib Firman Allah yang terdapat dalam surat an-Nisa ayat 3 misalnya yang berbunyi

                                      ورباع وثالث مثنى النساء من لكم طاب ما فانكحواArtinya Maka nikahilah wanita-wanita yang kamu sukai dua tiga dan empat (QS An-Nisa 3)Ayat di atas menurut pendapat kedua ini bukanlah menunjukkan wajib Karena dalam ayat diatas Allah mengkaitkan nikah dengan kemampuan istithaah Artinya barang siapa yang sudahmampu untuk menikah maka menikahlah Sedangkan yang belum mampu untuk menikah maka tidakmengapa ia tidak menikah Karena itu menikah bukanlah wajib akan tetapi sunnah sajaPendapat ketiga adalah pendapat yang mengatakan bahwa hukum menikah berbeda-bedatergantung kondisi seseorang Pendapat ini adalah pendapat kuat pada madzhab MalikiyyahSyafiiyyah dan Hanabilah

                                      Menurut pendapat ini hokum menikah bisa wajib bagi mereka yang sudah siap dan mampubaik lahir maupun bathin sehingga kalau tidak menikah ia akan terjerumus kepada perbuatan zinaTidak ada cara lain untuk menjaganya kecuali dengan jalan menikah Dalam qaidah Ushuliyyahdaikatakan Sesuatu yang tidak menyebabkan terpenuhinya sesuatu yang wajib kecuali dengansesuatu itu maka sesuatu itu menjadi wajib hukumnya7Nikah juga hukumnya bisa sunnah bagi mereka yang syahwatnya sudah menggebu akan tetapimasih besar kemungkinan seandainya belum menikah pun ia masih dapat menjaga diri dari perbuatanzina Untuk kondisi seperti ini nikah hukumnya sunnah sajaNikah juga bisa haram bagi orang yang belum siap menikah baik secara lahir (menafkahi)maupun secara bathin (berhubungan badan) sehingga kalau dipaksakan menikah si wanita akanmenderita baik lahirnya maupun bathinnya Atau nikah juga bisa menjadi haram bagi orang yangbermaksud jahat dengan nikahnya itu misalnya ingin menyakiti si isteri dan keluarganya atau karenabalas dendam dan sebagainyaNikah juga bisa makruh bagi orang yang kondisinya seperti disebutkan diatas akan tetapitidak menimbulkan madharat bagi si isteri Jadi apabila ia menikah si isteri tidak merasakan dampaknegative yang sangat besar Untuk orang seperti ini sebaiknya jangan dahulu menikah dan kalaupunmau menikah maka hukumnya makruh sajaDari ketiga pendapat ini penulis lebih cenderung untuk mengambil pendapat ketiga ini bahwapernikahan itu hukumnya berbeda-beda disesuaikan dengan kondisi orang yang bersangkutanPendapat ini rasanya lebih tepat terutama untuk kondisi sekarangMacam-macam pernikahan yang dilarang1 Nikah SyigarNikah Syigar adalah seorang laki-laki menikahkan putri perempuannya atau saudariperempuannya dengan orang lain dengan syarat orang tersebut mau menikahkan putrinya atausaudari perempuannya dengan orang tadi baik pernikahan tersebut memakai mahar maupuntidak Hanya saja umumnya pernikahan Syigar ini tidak ada maharnya karena sudah digantidengan tukar menukar putri atau saudari perempuannyaPara ulama sepakat bahwa nikah Syigar ini haram hukumnya Hal ini didasarkankepada hadits-hadits berikut ini

                                      الشغار عن وسلم عليه الله صلى الله رسول نهى قال جابر عن( مسلم( أخرجهArtinya Jabir berkata Rasulullah Saw melarang nikah syigar (HR Muslim)

                                      عن (( وسلم عليه الله صلى الله رسول نهى قال هریرة أبى عن والشغار قال الشغار

                                      وأزوج 1049703 ك أخت 1049703 ك زوجن 1049703 ى أو ابنت 1049703 ى وأزوج 1049703 ك ى 1049703 كزوجن 1049703 ابنت للرج 1049703 ل الرج 1049703 ل یق 1049703 ول أن[ ماجه)) [ وابن والنسائي مسلم أخرجه أختىArtinya Abu Hurairah berkata Rasulullah Saw melarang nikah Syigar Nikah Syigar adalahseorang laki-laki berkata kepada laki-laki lain nikahkan saya dengan anak perempuan kamudan saya nanti akan menikahkanmu dengan anak perempuan saya atau nikahkan saya dengansaudari perempuan kamu dan saya akan menikahkan kamu dengan saudari perempuan saya(HR Muslim NasaI dan Ibn Majah)

                                      2 Nikah MuhallilMuhallil secara bahasa berarti yang menjadikan halal Nikah Muhallil adalah pernikahandi mana seorang laki-laki menikahi seorang wanita yang sudah ditalak tiga kemudian iamentalaknya dengan maksud agar wanita tersebut dapat dinikahi kembali oleh suaminya yangdahulu yang telah mentalak tigaPernikahan ini biasanya terjadi ketika si mantan suami yang telah mentalak isterinya tigakali bermaksud untuk kembali lagi kepada isterinya tadi namun karena sudah ditalak tiga iatidak boleh langsung menikahi mantan isterinya itu kecuali si isteri tadi menikah dahulu denganlaki-laki lain Untuk tujuan itu kemudian si laki-laki tadi menyewa atau membayar laki-laki lainagar menikahi mantan isterinya tadi dengan catatan tidak boleh disetubuhi atau boleh disetubuhitapi harus sesegera mungkin diceraikan agar mantan suami tadi dapat menikahinya kembaliOrang yang dibayar untuk menikahi mantan isterinya dalam istilah fiqh disebut dengan almuhallil(yang menjadikan halal) sedangkan mantan suami yang membayar laki-laki tadi disebutdengan al-muhallal lah Pernikahan ini haram hukumnya berdasarkan dalil berikut ini8

                                      ل 1049703 ه والمحل 1049703 ل المحل 1049703 ل وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله ول 1049703 لىص رس 1049703 الله لع (( 1049703 ن ق 1049703 ال م 1049703 سعود اب 1049703 ن ع 1049703 ن

                                      ( وأحمد والنسائي الترمذى (أخرجهArtinya Ibnu Masud berkata Rasulullah melaknat al-muhallil (yang menjadikan halal) dan almuhallallah (yang dijadikan halal karenanya) (HR Turmudzi Nasai dan Ahmad)

                                      عب)) [ 1049703 د رواه رجمتهم 1049703 ا إال بمحلل 1049703 ة و بمحل 1049703 ل ال 1049703 ىأوت(( ال 1049703 ق الخط 1049703 اب ب 1049703 ن عم 1049703 ر ع 1049703 ن

                                      صحيح بإسناد [الرزاقArtinya Umar bin Khatab berkata Tidak didatangkan kepadaku muhallil dan wanita yangdijadikan halal karenanya kecuali aku akan meranjam keduanya (HR Abdur Razak dengansanad yang shahih)3 Nikah IstibdhaNikah Istibdha adalah nikah yang dimaksudkan untuk memperoleh keturunan atau bibitunggul Dalam prakteknya nikah ini atas usul dan kemauan si suami setelah melihat ada orangyang dipandang hebat pintar atau aneh dari yang lainnya sehingga ia pun berkeinginan untukmendapatkan putra seperti dia Sang suami biasanya berkata kepada isterinya Apabila kamusudah suci dan selesai haidmu pergilah ke si anu (misalnya seorang professor) dan bersenangsenanglahdengannya sampai kamu hamil Ketika sudah hamil baru isteri tersebut pulang lagidan kembali lagi kepada suaminya Dan suaminya sangat bahagia karena akan mendapatkanputra yang sangat diinginkannya Istibdha secara bahasa artinya bersetubuh (jima) Pernikahanseperti ini jelas diharamkan4 Nikah ar-RahtRaht secara bahasa berarti rombongan kelompok Dalam pernikahan ini sekelompoklaki-laki (syaratnya tidak boleh lebih dari sepuluh orang) bersekutu dan sepakat untuk menggauliseorang perempuan secara bergantian dan bergilir Ketika wanita tadi hamil dan melahirkansemua laki-laki yang ikut menanam saham pada wanita tadi harus berkumpul di hadapanwanita tadi Setelah berkumpul si wanita berkata

                                      فالن یا ابنك فهو ولدت وقد أمرآم من آان ما عرفتم قد

                                      Artinya Kalian telah maklum dengan apa yang telah kalian lakukan Kini saya sudahmelahirkan maka anak ini adalah anakmu wahai fulan (sambil menunjuk salah satu laki-lakiyang disukainya)Ketika si wanita menunjuk salah satu laki-laki yang disukainya maka laki-laki itulahyang harus menjadi bapak dari anak tersebut sekaligus menjadi suaminya yang resmi Tidakboleh si laki-laki tersebut menolak dengan alasan dan catatan apapun Sementara laki-laki lainyang tidak terpilih mereka beterbangan lagi mencari mangsa-mangsanya yang lainLantas siapa yang diuntungkan dan dirugikan dalam pernikahan semacam ini Tentu yangrugi adalah orang ganteng dan baik karena dialah yang akan dipilih oleh wanita tersebutSementara yang beruntung adalah laki-laki jelek dan jahat karena jelas dia tidak akan dipilihsehingga ia masih bisa leluasa menaburkan racun-racun asmara dan syahwatnya Dalam duniamodern terutama di kota-kota besar pernikahan masa Jahiliyyah ini masih ada dan berlaku untuktidak mengatakan banyak berlaku Hanya saja dengan nama dan format lain Dalam istilahsekarang nikah Raht ini disebut dengan nama Salome (satu lobang rame-rame maaf)Naudzubillah5 Nikah al-BaghayaAl-Baghaya secara bahasa berarti pelacur Nikah al-Baghaya ini sama dengan nikah ar-Raht di atas Hanya saja dalam nikah Baghaya ini tidak dibatasi jumlah pengunjungnya Iaboleh lebih dari sepuluh orang bahkan tidak terhitung sekalipun Setiap laki-laki hidung belangyang sreg dan greget dengan seorang wanita yang disukai bersama boleh melakukan isytirakWanita yang menjadi sasaran segerombolan laki-laki tersebut tidak boleh menolak dan tidakmelayani tamu-tamu hidung belang tersebut Tua muda ganteng jelek pesek mancungkurus gemuk dekil bersih kalau dia datang harus diservice secara memuaskan Setiap orang9yang sedang bertamu pada hari itu biasanya menancapkan tanda khusus berupa bendera di luarrumahnya sebagai tanda bahwa wanita tersebut sedang full on ada tamuSetiap laki-laki yang pernah bertamu harus mengisi buku tamu Buku tamu ini biasanyadisiapkan khusus oleh wanita tersebut Tidak ada seorang tamu pun yang jajan di rumahnyakecuali namanya tercatat Ketika wanita tersebut hamil wanita tersebut melihat daftar tamunyadan memanggil satu persatu tamu-tamu berhidung belang tersebut Tidak boleh menolak ketikawanita tersebut mengundang dan memanggilnyaSetelah melahirkan wanita tersebut memanggil seluruh tamu-tamunya berikut seorangqafah (juru taksir manusia) Tukang qafah ini bertugas melihat dan membaca si bayi lalumembaca pula seluruh tamu yang hadir untuk dicarikan kesamaannyamdashistilah sekarang mungkincek darah dan gen Tamu yang lebih banyak kesamaan dengan bayi tadi dialah yang akanmenjadi bapaknya sekaligus menjadi suami wanita tersebut Ketika sudah diputuskan oleh jurutaksir tadi tidak boleh si laki-laki tersebut menolak apalagi tidak bertanggung jawabSiapa yang diuntungkan dalam pernikahan ini Tentu mereka yang dapat menyuap siqafah agar tidak ditunjuk Yang rugi Yang tidak menyuap si qafah sama sekali karena dialahyang akan menjadi bapak dari bayi hasil rame-rame tadimdashdalam istilah iklan di Indonesiaidentik dengan iklan permen Nano-Nano rame rasanya Naudzubillah Apakah pernikahanseperti ini ada pada masa sekarang Ya jelas ada hanya dengan nama dan format lain bahkandengan alat dan teknologi canggih sehingga tidak ada tamu-tamu yang merasa dirugikan untukmenanggung bayi rame-rame tersebut Pernikahan Baghaya ini dalam konteks sekarangbertebaran dimana-mana dengan berbagai nama misalnya Saritem di Bandung dan SurabayaKramat Tunggak di Jakarta Warung Remang-Remang di setiap pinggiran jalan Panti Pijat yangtersebar hampir di seluruh kota dan lainnya Naudzubillah6 Nikah Badal

                                      Secara bahasa badal berarti menukar mengganti Nikah Badal adalah pernikahan di manaseorang laki-laki yang sudah beristri berkata kepada laki-laki lain yang juga sama sudah beristriBiarkan isteri kamu tidur dengan saya dan saya ijinkan isteri saya tidur dengan kamu kalaukamu keberatan biar kita tukar tambah Jadi Nikah Badal ini berupa pernikahan tukar menukaristeri Dalam dunia modern terutama di kota-kota besar seperti Jakarta pernikahan ini seringkalidiistilahkan dengan Tukar Kunci Jadi dalam pergaulan-pergaulan glamour apabila seoranglaki-laki berkata kepada laki-laki lain yang sama-sama sudah berkeluarga Ayo kita tukar kuncimaka maksudnya adalah pernikahan Badal ini Tentu bukan sembarang kunci tapi kunci inikunci ajaib yang bukan saja bisa membuka pintu tapi membuka yang mempunyai pintunaudzubillah min dzalik7 Nikah MutahMutah secara bahasa berarti bersenang-senang Nikah Mutah dalam dunia sekarangdisebut dengan Nikah Kontrak Maksudnya seorang laki-laki menikahi seorang wanita hanyasaja ketika akadnya ditentukan untuk masa satu minggu misalnya atau satu bulan satu tahunatau bahkan satu hari kemudian si laki-laki tadi memberikan upah atau biaya sebagaiimbalannya Pernikahan ini pada masa Rasulullah Saw pernah dibolehkan karena saat itu sedangkondisi perang yang berbulan-bulan Namun tidak lama setelah itu Rasulullah Sawmenghapusnya dan mengharamkannya sampai hari Kiamat kelak Oleh karena itu seluruh ulamasepakat bahwa pernikahan Mutah ini haram hukumnya Untuk pembahasan lebih lanjut masalahNikah Mutah ini insya Allah akan penulis bahas dalam makalah tersendiri8 Nikah al-UrfiNikah Urfi ini ramai diperbincangkan di Mesir belakangan ini Boleh jadi nama NikahUrfi ini untuk konteks Indonesia belum sampai dan belum pernah terdengar meskipun tidakmenutup kemungkinan dalam prakteknya sudah sejak dahulu berjalan dan berlanjut Nikah Urfiadalah pernikahan antara laki-laki dan perempuan yang tidak diketahui oleh kelurganya bolehjadi tidak memakai saksi tidak diumumkan dan tidak memakai wali Bukan hanya itu antaralaki-laki dan perempuan hidup berpisah makan dan minum sendiri-sendiri bahkan tinggal punberpisah Namun ketika keduanya greget untuk making love baru keduanya bersama dan dimana saja jadi10Pernikahan ini banyak merajarela di Mesir dan demikian juga di Indonesia terutama dikalangan mahasiswa mahasiswi Untuk melampiaskan nafsu seksualnya keduanya sepakat untukmembungkus perbuatan hinanya dengan bungkusan yang seolah-olah dilegalkan dandiperbolehkan oleh ajaran Islam Boleh jadi ada saksi hanya saja saksinya adalah teman-temandekatnya saja Sementara keluarganya tidak mengetahuinya sedikitpun Modus opperandi daripernikahan ini juga adalah untuk mendapatkan nafkahAkhir-akhir ini di Mesir merebak pernikahan ini karena si wanita biasanya menginginkannafkah yang besar dan tidak peduli dengan cara atau bentuknya Pernikahan ini jelas tidakmemakai surat-surat resmi dari pejabat yang berwenang (di Indonesia dari KUA) Pernikahan inijelas haram hukumnya karena pada hakikatnya adalah perzinahan modern NaudzubillahSemua jenis pernikahan yang telah disebutkan di atas diharamkan dalam ajaran IslamMengapa Karena pernikahan dalam ajaran Islam mempunyai aturan tersendiri ada rukun-rukun dansyarat-syarat yang harus dipenuhi Ketika rukun dan syaratnya tidak terpenuhi maka pernikahantersebut menjadi batal dan haram Untuk mengetahui lebih lanjut persoalan ini nanti akan kita bahaslebih jauh dalam pembahasan akad nikahDemikian sekelumit mengenai jenis dan macam pernikahan yang dilarang dan diharamkandalam ajaran Islam Tidak ada alasan untuk seorang muslim dan muslimah untuk melegalkan terlebihmempraktekkan pernikahan-pernikahan di atas Semoga kita terhindar dari semua jenis pernikahan

                                      terkutuk di atasWanita-wanita yang haram untuk dinikahi (al-muharramaat minannisaa)Dalam ajaran Islam ada beberapa wanita yang haram hukumnya untuk dinikahi oleh laki-lakiHal ini sebagaimana dijelaskan oleh Allah dalam firmanNya surat an-Nisa ayat 22-24

                                      ا يل س 1049703 ب وس 1049703 اء ومقت 1049703 ا ة فاح 1049703 ش 1049703 ان آ ن 1049703 ه إ د 1049703 لفق 1049703 س م 1049703 ا ل 1049703 ا إ اء الن 1049703 س من م اؤآ ءاب ح ك ن ما كحوا ن ت والخ 1049703 ت األ ن 1049703 ات وب خ

                                      ال 1049703 أ ن 1049703 ات وب م ك وخال 1049703 ات م ك و 1049703 ات م ك واتخ 1049703 عم وأ م ك ن 1049703 ات وب م ك مه 1049703 ات

                                      أ م ك عل 1049703 ي م 1049703 ت حرف 1049703 ي ي الل 1049703 ات م ك ب ب 1049703 ائ ور م ك ائ ن 1049703 س مه 1049703 ات

                                      وأ ن 1049703 اعة 1049703 الرض م م ك خ 1049703 وات وأ م ك ض 1049703 عن ر

                                      أ ي الل 1049703 ات م ك مه 1049703 ات وأ

                                      ئ 1049703 ل وحال م ك عل 1049703 ي جن 1049703 اح فل 1049703 ا ه 1049703 ن ب م دخل 1049703 ت م 1049703 واون ك ل 1049703 ت ن ف 1049703 إ ه 1049703 ن ب م دخل 1049703 ت ي الل 1049703 ات م ك ائ س ن من م حجورآا غف 1049703 ور 1049703 ان آ الل 1049703 ه ن إ س 1049703 لف ق 1049703 د م 1049703 ا ل 1049703 ا إ ن ي ت خ 1049703 أ

                                      ال ن ب 1049703 ي جمع 1049703 وا ت ن وأ م ك ب ص 1049703 ال أ 1049703 ن م ال 1049703 ذین م ك ن 1049703 ائ ب أ

                                      اء ور م 1049703 ا ك 1049703 م ل ح 1049703 ل وأ م ك عل 1049703 ي الل 1049703 ه ت 1049703 اب آ م ك ت 1049703 ان

                                      م ی ك 1049703 أ مل ما ال إ اء س الن من ات محصن وال حيما رهن ج 1049703 ور أ وهن ف 1049703 آت هن 1049703 ن م ب 1049703 ه م عت مت اس 1049703 ت افحين 1049703 ا سم 1049703 فم غي 1049703 ر ين مح 1049703 صن م ك موال

                                      أ ب غوا ت ب ت ن أ م ك ذلحكيم 1049703 ا يم 1049703 ا عل 1049703 ان آ الل 1049703 ه ن إ فری 1049703 ضة ال ع 1049703 د ب 1049703 ن م ه1049703 ب م ت اض 1049703 ي ر ت فيم 1049703 ا م ك عل 1049703 ي جن 1049703 اح ول 1049703 ا فری 1049703 ضة(24- ( 22النساء Artinya Dan janganlah kamu kawini wanita-wanita yang telah dikawini oleh ayahmu terkecuali padamasa yang telah lampau Sesungguhnya perbuatan itu amat keji dan dibenci Allah dan seburuk-burukjalan (yang ditempuh)Diharamkan atas kamu (mengawini) ibu-ibumu anak-anakmu yang perempuansaudara-saudaramu yang perempuan saudara-saudara bapakmu yang perempuan saudara-saudaraibumu yang perempuan anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang laki-laki anak-anakperempuan dari saudara-saudaramu yang perempuan ibu-ibumu yang menyusui kamu saudaraperempuan sepersusuan ibu-ibu istrimu (mertua) anak-anak istrimu yang dalam pemeliharaanmu dariistri yang telah kamu campuri tetapi jika kamu belum campur dengan istrimu itu (dan sudah kamuceraikan) maka tidak berdosa kamu mengawininya (dan diharamkan bagimu) istri-istri anakkandungmu (menantu) dan menghimpunkan (dalam perkawinan) dua perempuan yang bersaudarakecuali yang telah terjadi pada masa lampau sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi MahaPenyayang Dan (diharamkan juga kamu mengawini) wanita yang bersuami kecuali budak-budakyang kamu miliki (Allah telah menetapkan hukum itu) sebagai ketetapan-Nya atas kamu Dandihalalkan bagi kamu selain yang demikian (yaitu) mencari istri-istri dengan hartamu untuk dikawinibukan untuk berzina Maka istri-istri yang telah kamu nikmati (campuri) di antara mereka berikanlahkepada mereka maharnya (dengan sempurna) sebagai suatu kewajiban dan tiadalah mengapa bagi

                                      11kamu terhadap sesuatu yang kamu telah saling merelakannya sesudah menentukan mahar ituSesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana (QS an-Nisa 22-24)Dari ayat di atas ditambah keterangan-keterangan lainnya para ulama membagi wanita-wanitayang haram untuk dinikahi itu menjadi dua bagian besarPertama wanita-wanita yang haram untuk dinikahi selamanya Artinya seorang laki-laki tidakboleh menikahi wanita jenis ini kapanpun dan dalam kondisi apapunKedua wanita-wanita yang haram untuk dinikahi untuk sementara waktu Untuk bagian keduaini wanita-wanita tersebut haram untuk dinikahi selama ia berada dalam keadaan khusus(penjelasannya akan dibahas di bawah nanti) dan apabila keadaan tersebut sudah hilang maka ia bolehdinikahiWanita-wanita yang haram dinikahi selamanyaYang termasuk wanita-wanita yang haram untuk dinikahi selamanya (muabbada) ini ada tigakelompokA Haram dinikahi lantaran keturunan (nasab)Wanita-wanita yang haram dinikahi karena nasab (keturunan) ini ada tujuh jenis1 Semua Ibu baik dari pihak ibu maupun dari pihak bapak sampai ke atas yangmelahirkan laki-laki tersebut Maksudnya wanita-wanita yang menyebabkan lakilakiitu lahir (ibu) baik dari pihak ibunya sendiri maupun dari pihak bapaknya sendirisampai ke atas haram untuk dinikahi Misalnya ibunya sendiri ibunya ibu (nenek daripihak ibu) ibunya bapak (nenek dari pihak bapak) ibunya nenek dari pihak ibu ibunyanenek dari pihak bapak dan seterusnya sampai ke atas Wanita-wanita ini semuanyaharam untuk dinikahi selamanya (al-ummahaat)2 Semua Anak perempuan baik dari pihak putra laki-lakinya maupun putriperempuannya terus sampai ke bawah Maksudnya semua wanita yang dilahirkankarena laki-laki tersebut baik anak perempuan itu putri dari putranya maupun dariputrinya Misalnya anak perempuannya sendiri cucu perempuannya dari anakperempuan cucu perempuan dari anak laki-laki anak perempuan dari cucu perempuanatau anak perempuan dari cucu laki-laki sampai ke bawah Semua anak perempuan iniharam untuk dinikahi selamanya (al-banaat)3 Semua Saudari perempuan dari semua pihak dan jihah Misalnya saudariperempuan sekandung saudari perempuan sebapak dan saudari perempuan seibuSemua saudari perempuan ini juga haram untuk dinikahi selamanya (al-akhawaat)4 Semua saudari perempuan ayah (bibi tante dari pihak ayah) sampai ke atas baiksekandung sebapak maupun seibu Misalnya saudari perempuan sekandung ayahsaudari perempuan seibu ayah saudari perempuan seibu saudari perempuan bibinyaayah saudari perempuan bibinya bibi ayah dan seterusnya sampai ke atas Semua bibidari pihak ayah ini haram hukumnya untuk dinikahi (al-ammat)5 Semua saudari perempuan ibu (bibi tante dari pihak ibu) sampai ke atas baiksekandung sebapak maupun seibu Misalnya saudari perempuan sekandung ibusaudari perempuan sebapak ibu saudari perempuan seibu ibu saudari perempuanbibinya ibu saudari perempuan bibinya bibi ibu dan seterusnya sampai ke atas Semuabibi dari pihak ibu ini haram hukumnya untuk dinikahi (al-khalaat)6 Semua anak perempuan dari saudara laki-laki baik sekandung sebapak maupunseibu sampai ke bawah (keponakan dari saudara laki-laki) Misalnya anakperempuan dari saudara laki-laki sekandung anak perempuan dari saudara laki-lakisebapak anak perempuan dari saudara laki-laki seibu anak perempuan dari anak

                                      perempuan saudara laki-laki sekandung anak perempuan dari anak perempuan saudaralaki-laki sebapak anak perempuan dari anak perempuan saudara laki-laki seibu anakperempuan dari keponakannya keponakan saudara laki-laki terus sampai ke bawah(banatul akh)7 Semua anak perempuan dari saudari perempuan baik sekandung sebapakmaupun seibu sampai ke bawah (keponakan dari saudari perempuan) Misalnya12anak perempuan dari saudari perempuan sekandung anak perempuan dari saudariperempuan sebapak anak perempuan dari saudari perempuan seibu anak perempuandari anak perempuan saudari perempuan sekandung anak perempuan dari anakperempuan saudari perempuan sebapak anak perempuan dari anak perempuan saudariperempuan seibu anak perempuan dari keponakannya keponakan saudari perempuanterus sampai ke bawah (banatul ukhti) Semua keponakan baik dari pihak saudara lakilakimapun dari saudari perempuan semuanya haram untuk dinikahiDalam sebuah hadits dari Ibnu Abbas dikatakan

                                      تع 1049703 الى قول 1049703 ه ق 1049703 رأ ث 1049703 م س 1049703 بع ال 1049703 صهر وم 1049703 ن بع1049703 )) س النسب من حرم قال باس ع ابن عن[ ] (( البخارى رواه أمهاتكم عليكم حرمتArtinya Ibnu Abbas berkata Wanita-wanita yang diharamkan karena keturunan itu adatujuh dan yang diharamkan karena pernikahan juga ada tujuh Ibnu Abbas kemudianmembaca firman Allah dalam surat an-Nisa ayat 22-24 Diharamkan kepada kalianhellip (HRBukhari)Para ulama telah sepakat bahwa ketujuh jenis wanita yang telah disebutkan di atasharam hukumnya untuk dinikahi selamanya Untuk lebih memudahkan menghapal jeniswanita-wanita yang haram untuk dinikahi selamanya ini maka harus diingat bahwa seluruhketurunan dan kerabat si laki-laki semuanya haram untuk dinikahi kecuali empat orang sajayaitu anak perempuan pamannya dari pihak bapak (banatul amm sepupu putrinya om paman) anak perempuan pamannya dari pihak ibu (banatul khal sepupu) anak perempuanbibinya dari pihak bapak (banat ammatih sepupu putrinya bibi) dan anak perempuan bibinyadari pihak ibu (banatul khalah sepupu putrinya bibi) Untuk empat jenis wanita ini bolehuntuk dinikahi dan sisanya tidak boleh untuk dinikahiKeempat jenis wanita tersebut boleh untuk dinikahi berdasarkan firman Allah dalamsurat al-Ahzab ayat 50

                                      ف 1049703 اء أ مم 1049703 ا مين 1049703 ك ی ك 1049703 ت مل وم 1049703 ا هن ج 1049703 ور أ ها 1049703 ت ی اأ ی

                                      ي ءات ي ت الال واجك ز أ ك ل ا ن ل ل ح أ ا ن إ ي ب الني ت الال ك ت خاال ات ن وب خالك ات ن وب ك عمات ات ن وب عمك ات ن وب ك ي عل ه الل

                                      معك ن هاجردون 1049703 ن م ي 1049703 ك ب الن اد ر

                                      أ ن إ ي ب لن ل ها فس ن ت وهب ن إ ة مؤمن ة أ وامرل خالصة كحها ن ت س ی ن أ

                                      ي 1049703 ك عل وما 1049703 ون واجهم ز أ في هم ي عل ا ضن فر ما ا من عل قد ين مؤمن الك ی ال ي ك ل هم مان ی

                                      أ ت ك ملحيما ر ا غفور ه الل ان وآ ج حر

                                      ( ( 50األحزاب Artinya Hai Nabi sesungguhnya Kami telah menghalalkan bagimu istri-istrimu yang telahkamu berikan mas kawinnya dan hamba sahaya yang kamu miliki yang termasuk apa yangkamu peroleh dalam peperangan yang dikaruniakan Allah untukmu dan (demikian pula) anakanakperempuan dari saudara laki-laki bapakmu anak-anak perempuan dari saudara perempuanbapakmu anak-anak perempuan dari saudara laki-laki ibumu dan anak-anak perempuan darisaudara perempuan ibumu yang turut hijrah bersama kamu dan perempuan mukmin yangmenyerahkan dirinya kepada Nabi kalau Nabi mau mengawininya sebagai pengkhususanbagimu bukan untuk semua orang mukmin Sesungguhnya Kami telah mengetahui apa yangKami wajibkan kepada mereka tentang istri-istri mereka dan hamba sahaya yang mereka milikisupaya tidak menjadi kesempitan bagimu Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi MahaPenyayang (QS Al-Ahzab 50)B Haram dinikahi lantaran perkawinan (al-mushaharah)Wanita-wanita yang dilarang untuk dinikahi lantaran pernikahan ini adalah sebagaiberikut1 Isteri bapak (ibu tiri)Sehubungan dengan jenis wanita ini dalam sebuah hadits dikatakan13

                                      األب ام 1049703 رأة إال یح 1049703 رم م 1049703 ا یحرم 1049703 ون الجاهلي 1049703 ة أه 1049703 ل ان1049703 )) آ ق 1049703 ال عب 1049703 اس اب 1049703 ن عنآب 1049703 اؤآم نك 1049703 ح م 1049703 ا تنكح (( 1049703 وا وال وج 1049703 ل بين 1049703 ز والجمع

                                      ع الله فأنزل قال األختينالطب 1049703 رى تف )) [ 1049703 سير األخت 1049703 ين ب 1049703 ين إال 1049703 وا النساء من

                                      تجمع )) (( وأن و سلف قد ماصحيح ( 1328 [بسندArtinya Ibnu Abbas berkata Orang-orang jahiliyyah mengharamkan semua wanitayang diharamkan dalam ajaran Islam kecuali isteri bapak dan bolehnya menikahi kakakberadik sekaligus Kemudian turun firman Allah Janganlah kalian menikahi wanitawanitayang telah dinikahi oleh bapak-bapak kamu kecuali apa yang telah berlakudahulu (QS An-Nisa 22) dan Dan dilarang juga menikahi kakak beradik sekaligus(QS An-Nisa 23) (Dalam Tafsir ath-Thabari dengan sanad Sahih (8hal 132)Dengan ayat ini para ulama telah sepakat bahwa yang termasuk diharamkanuntuk dinikahi selamanya juga itu adalah wanita-wanita yang sudah atau pernahdinikahi oleh ayahnya baik wanita tersebut telah didukhul (disetubuhi) oleh ayahnyaataupun belum

                                      بعثن (( 1049703 ى ق 1049703 ال تری 1049703 د أی 1049703 ن ل 1049703 ه فقل 1049703 ت رای 1049703 ة ه1049703 ومع عم 1049703 ى لقي 1049703 ت ق 1049703 ال الب 1049703 راء ع 1049703 نأض 1049703 رب أن رجل 1049703 أمرنى إلى وسلم عليه الله صلى الله رسول

                                      ف أبيه امرأة نكح[ ] (( والحاآم داود أبو رواه ماله وآخذ عنقهArtinya Al-Bara berkata Suatu hari saya bertemu dengan paman saya yang sedangmembawa bendera Saya lalu bertanya Mau kemana paman Ia menjawab Saya

                                      diutus oleh Rasulullah Saw untuk membunuh dan mengambil harta laki-laki yangmenikahi isteri bapaknya (HR Abu Dawud dan Hakim)Dari hadits ini didapati bahwa laki-laki yang menikahi wanita-wanita yangpernah dinikahi oleh bapaknya harus dibunuh dan diambil hartanya Ini menunjukkansaking kerasnya larangan tersebut Dari sini para ulama kemudian berkesimpulanbahwa isteri bapak haram untuk dinikahi selamanya2 Ibunya isteri (mertua perempuan)Ketika seorang laki-laki telah menikah dengan seorang wanita maka ibu dari isterinyatadi (mertua) menjadi haram untuk dinikahi baik isterinya tersebut telah didukhul(disetubuhi) maupun belum Hal ini dikarenakan mertua masuk dalam keumuman suratan-Nisa ayat 23 Dan diharamkan juga ibu-ibu isteri-isteri kalian Termasuk kedalam jenis ini juga ibunya mertua dan ibunya bapak mertua3 Anak isteri (anak tiri ar-rabibah)Apabila sebelum menikah si isteri sudah mempunyai anak perempuan maka si lakilakitidak boleh menikahi putri dari isterinya itu Namun para ulama mensyaratkantidak bolehnya menikahi anak perempuan dari isteri itu apabila ibunya (isteri si laki-lakitersebut) telah disetubuhinya Namun apabila misalnya ia menikahi isterinya kemudiancerai sebelum melakukan hubungan badan maka laki-laki tadi boleh menikahi anakperempuannya Hal ini didasarkan pada firman Allah dalam surat an-Nisa ayat 23 diatas yang berbunyi

                                      م ل ن فإ هن ب م ت ل دخ ي ت الال م ك ائ س ن من م حجورآ في ي ت الال م ك ب ائ ب ورم ت ل دخ وا ون ك تم ك ي عل اح ن ج فال هن ب

                                      Artinya (dan diharamkan kepadamu) anak-anak istrimu yang dalam pemeliharaanmudari istri yang telah kamu campuri tetapi jika kamu belum campur dengan istrimu itu(dan sudah kamu ceraikan) maka tidak berdosa kamu mengawininyahellip(QS An-Nisa23)Termasuk ke dalam hukum ini adalah anak perempuan dari putra putri isterinya144 Isteri anak kandung sendiri (menantu)Seorang laki-laki juga tidak boleh menikahi isteri anak laki-lakinya berdasarkan firmanAllah dalam surat an-Nisa ayat 23 di atas

                                      م ك ب صال أ من ذین ال م ك ائ ن ب أ ل ئ وحال

                                      Artinya (dan diharamkan bagimu) istri-istri anak kandungmu (menantu) (QS An-Nisa 23)Di samping isteri anak kandung sendiri juga diharamkan isteri anak dari susuan hal inididasarkan pada hadits berikut ini

                                      م 1049703 ن یح 1049703 رم م 1049703 ا الرض 1049703 اع م 1049703 ن یح (( 1049703 رم وس 1049703 لم 1049703 هعلي الله ص 1049703 لى الله رس 1049703 ول ق 1049703 ال

                                      )) [ ( 8والطبرى ( ( 471 149) آثير ابن تفسير 1النسبArtinya Rasulullah Saw bersabda Diharamkan wanita-wanita karena sesususebagaimana diharamkannya wanita-wanita karena keturunan (Lihat dalam Tafsir IbnKatsir 1471 dan Tafsir ath-Thabari 8149)Para ulama dalam hal ini tidak memasukan anak perempuan dari isteri anakkandung (anak perempuan dari menantu) atau anak perempuan dari anak isteri (anak

                                      perempuan dari anak tiri) sebagai halilah Oleh karena itu seseorang boleh menikahianak perempuan dari menantu dan anak perempuan dari anak tiriUntuk memudahkan mengingat dan menghapal jenis wanita-wanita yang haramuntuk dinikahi karena pernikahan maka dapat dikatakan bahwa semua wanita yangterkait karena pernikahan semuanya boleh dinikahi oleh laki-laki kecuali empat orangsaja yaitu isteri bapaknya (ibu tiri) mertua perempuan anak perempuan dari isterinyayang telah disetubuhi (anak tiri tapi ibunya sudah disetubuhi) dan isteri anakkandungnya (menantu)C Haram dinikahi lantaran susuan (muharramaat bir radha)Wanita-wanita yang satu susu juga haram untuk dinikahi Hal ini didasarkan padaketerangan berikut ini

                                      ضاعة الر من م ك خوات وأ م ك ضعن ر أ ي ت الال م ك مهات

                                      وأArtinya (Diharamkan kepadamu) ibu-ibumu yang menyusui kamu saudara perempuansepersusuan (QS An-Nisa 23)Dalam sebuah hadits dikatakan

                                      الن 1049703 (( سب م 1049703 ن یح 1049703 رم م 1049703 ا الرض 1049703 اع م 1049703 ن لم 1049703 رمیح(( 1049703 وس علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى الله رس 1049703 ول قال

                                      [ مسلم و البخارى [أخرجهArtinya Rasulullah Saw bersabda Diharamkan wanita-wanita karena sesusu sebagaimanadiharamkannya wanita-wanita karena keturunan (HR Bukhari Muslim)Oleh karena itu pada hakikatnya wanita-wanita yang diharamkan karena sebab satususuan ini sama dengan wanita-wanita yang diharamkan karena factor keturunan Hanya sajadalam sebab satu susu ini ditambahkan bahwa wanita yang menyusui posisinya sama denganibu kandungDengan demikian wanita-wanita yang tidak boleh dinikahi lantaran satu susu ini adalahsebagai berikut1 Wanita yang menyusui dan ibu dari wanita yang menyusui karena ia dipandang sebagai ibukandungnya sendiri2 Anak-anak perempuan dari wanita yang menyusui tersebut karena mereka dipandangsebagai saudari-saudari perempuannya3 Saudari perempuan baik sekandung seayah maupun seibu karena dipandang sebagai bibiatau tantenya4 Anak perempuan dari putri wanita yang menyusui tadi karena dipandang sebagai anakperempuan dari saudari perempuannya5 Ibu dari suami yang menyusui karena dipandang sebagai neneknya156 Saudari perempuan dari suami wanita yang menyusui karena dipandang sebagaibibitantenya7 Anak perempuan dari putra laki-laki wanita yang menyusui karena dipandang sebagai anakperempuan dari saudara laki-lakinya (keponakan)8 Anak perempuan dari suami wanita yang menyusui meskipun dari isterinya yang lainkarena dipandang sebagai saudari sesusu dari jihat ayah9 Saudari-saudari perempuan dari suami wanita yang menyusui karena mereka dipandangsebagai tante-tantenya10 Isteri-isteri lain dari suami wanita yang menyusui karena mereka dipandang sebagai isteribapaknya

                                      11 Isteri dari anak yang menyusui haram dinikahi oleh suami dari wanita yang menyusuikarena dipandang sebagai menantunya12 Apabila yang menyusui itu seorang perempuan maka suami dari wanita yang menyusuitidak boleh menikahinya karena dipandang sebagai puterinya Demikian juga tidak bolehdinikahi oleh saudara laki-laki si suami tadi karena ia dipandang sebagai pamannya jugatidak boleh dinikahi oleh bapak dari si suami tadi karena ia dipandang sebagai kakeknyaHal yang harus diperhatikan bahwa dalam masalah sebab susuan ini keharamanmenikahi wanita-wanita di atas hanyalah haram bagi laki-laki yang menyusunya saja dan tidaktermasuk saudara atau kerabat dari laki-laki yang menyusu tersebut Oleh karena itu saudaralaki-laki dari laki-laki yang menyusu boleh menikahi anak perempuan wanita yang menyusuisaudaranya itu karena ia tidak ikut menyusu kepada wanita tersebut Dan karenanya anakperempuan dari wanita yang menyusui sauadaranya itu menjadi wanita asing bagi dirinya dankarenanya ia boleh menikahinya meskipun anak perempuan tersebut dipandang sebagai saudariperempuan dari saudara laki-laki yang menyusu kepada ibunya tersebut Untuk lebihmemudahkan kaidahnya bahwa semua orang yang sama-sama berkumpul dalam menete padasatu susu maka mereka dipandang sebagai bersaudara Semua wanita-wanita yang terkaitkarena sebab susuan haram untuk dinikahi selamanyaSyarat-syarat yang berkaitan dengan wanita yang haram dinikahi lantaran satu susuan1 Menyangkut jumlah susuan yang diharamkanPara ulama berbeda pendapat mengenai batas jumlah minimal susuan sehingga ia haramuntuk dinikahi Pada dasarnya dalam hal ini para ulama terbagi empat pendapatPendapat pertama mengatakan bahwa meskipun hanya satu kali nete ataupun lebihtetap haram untuk dinikahi Pendapat ini adalah pendapatnya jumhur ulama Abu HanifahMalik Tsauri Imam Laits dan lainnyaPendapat ini beralasan bahwa dalam banyak keterangantidak disebutkan batasan dan jumlah tertentu yang mensyaratkan haramnya seorang wanitalantaran susuan Oleh karena itu harus dipahami secara umum bahwa selama ia pernah menetemeskipun hanya satu kali tetean maka ia haram untuk dinikahiMenanggapi hadits-hadits yang menyebutkan jumlah tertentu dalam menetenya inisebagaimana akan disebutkan di bawah ini jumhur ulama mengatakan bahwa keterangan inidiperselisihkan apakah betul dari Siti Aisyah karena beragamnya jumlah batasan tersebutOleh karena itu harus dikembalikan kepada jumlah paling sedikit ia dipandang sebagai satususuan yaitu satu kali Di samping itu dalam sebuah riwayat dikatakan

                                      رض 1049703 عتان أو رض 1049703 عة أتح 1049703 رم رج 1049703 ل س 1049703 أله عم 1049703 ر ن1049703 اب س 1049703 مع أن 1049703 ه دین 1049703 ار ب 1049703 ن عم 1049703 رو ع 1049703 نالم 1049703 mdash ؤمنين أمي 1049703 ر إن من (( 1049703 ل األخت نعلم ما فقال

                                      (( رج فقال ا حرام إال الرضاعةق 1049703 ضاء عم 1049703 ر اب 1049703 ن فق 1049703 ال رض 1049703 عتان وال رض 1049703 عة رم1049703 تح ال أن mdash 1049703 ه یزعم الزبير ابن یرید ] (( بإسناد البيهقى أخرجه المؤمنين أمير وقضاء قضائك من خير اللهصحيح]Artinya Amr bin Dinar pernah mendengar Ibn Umar ditanya oleh seorang laki-laki Apakahdiharamkan pula (wanita) meskipun hanya satu atau dua kali tetean Ibnu Umar menjawabKami tidak mengetahui saudari sesusu itu kecuali haram hukumnya untuk dinikahi Seoranglaki-laki lalu berkata kembali Sesungguhnya amirul mukmininmdashyang dimaksudkannya16

                                      adalah ibn az-Zubairmdashmenganggap bahwa kalau hanya satu atau dua tetean tidak haram IbnuUmar menjawab Ketentuan dari Allah tentu lebih baik daripada ketentuan dan keputusankamu dan keputusan amirul mukminin (HR Baihaki dengan sanad yang shahih)Pendapat kedua mengatakan bahwa yang haram dinikahi itu apabila telah menete tigakali atau lebih Sedangkan kalau ia hanya menete satu atau dua kali maka wanita tersebutboleh dinikahi Pendapat ini adalah pendapatnya Dhahiriyyah Ibn Mundzir dan Abu Ubaidserta Ishak Alasan yang dikemukakannya diantaranya adalah hadits berikut ini

                                      والم 1049703 صتان الم 1049703 صة تح 1049703 رم ال وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله 1049703 لىص الله رس 1049703 ول ق 1049703 ال قالت عائشة عن

                                      [ مسلم [أخرجهArtinya Siti Aisyah berkata Rasulullah Saw bersabda Tidak haram untuk dinikahi kalauhanya satu atau dua kali isapan (HR Muslim)Pendapat ketiga mengatakan bahwa yang haram dinikahi itu apabila telah menete limakali atau lebih Pendapat ini adalah pendapat Imam SyafiI Ibn Hazm Atha dan Thawus Diantara dalil yang dijadikan alasan kelompok ini adalah

                                      ث 1049703 م یح 1049703 رمن معلوم 1049703 ات رض 1049703 عات ع 1049703 شر الق 1049703 رآن ن1049703 م أن 1049703 زل فيم 1049703 ا آ 1049703 ان قال 1049703 ت عائشة عنم 1049703 ن یق 1049703 رأ فيم 1049703 ا وه 1049703 ن وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله ول 1049703 لى

                                      ص رس 1049703 الله فت 1049703 وفى معلوم 1049703 ات بخم 1049703 س نسخ[ داود [ وأبو مسلم أخرجه القرآنArtinya Siti Aisyah berkata Di antara yang telah diturunkan dalam al-Quran adalah bahwasepuluh kali tetean yang diketeahui dan tertentu adalah diharamkan untuk dinikahi Kemudianjumlah tersebut dihapus menjadi lima kali tetean yang diketahui Setelah itu Rasulullah Sawmeninggal dan lima kali tetean itu termasuk yang terdapat dalam al-Quran (HR Muslim danAbu Dawud)Dalam ilmu al-Quran hal demikian termasuk ayat yang telah dihapuskan bacaannyaakan tetapi hukumnya masih tetap ada dan berlakuPendapat keempat mengatakan bahwa yang haram untuk dinikahi itu adalah apabilatelah menete sepuluh kali atau lebih Apabila kurang dari itu maka tidak haram untuk dinikahiPendapat ini diriwayatkan dari Siti Aisyah dan Hafsah Di antara dalil kelompok ini adalah

                                      بن 1049703 ت وهو mdash 1049703 وم به أرسلت المؤمنين أم عائشة أن سالم عنآلث mdash أم أختها إلى یرضع

                                      س 1049703 الم ق 1049703 ال عل 1049703 ى ی 1049703 دخل حت 1049703 ى رض 1049703 عات 1049703 شرع أرض 1049703 عيه فقال 1049703 ت ال 1049703 صدیق بك 1049703 ر أب 1049703 ى

                                      رض 1049703 عات ث 1049703 الث غي 1049703 ر ثالث 1049703 عنى آلثوم أم فأرضعتنىترض فلم مرضت ثم رضعات

                                      أخرج )) [ 1049703 ه رض 1049703 عات ع 1049703 شر عائشة 1049703 ى على أدخل أآن فلمل تتم لم آلثوم أم أن أجل من

                                      صحيح بإسناد والبيهقى [مالكArtinya Dari Salim bahwasannya siti Aisyah Ummul mukminin pernah mengirimnya (Salim)

                                      ketika ia masih menete kepada saudarinya Ummu Kultsum putrinya Abu Bakar Shidiq SitiAisyah berkata Susui dia sepuluh kali susuan lalu berikan kepada saya Salim berkata UmmuKultsum lalu menyusui saya sebanyak tiga kali susuan kemudian ia sakit sehingga ia hanyamenyusui saya tiga kali saja Saya tidak pernah datang lagi ke siti Aisyah karena UmmuKultsum belum menyempurnakan sepuluh kali susuannya (HR Malik dan Baihaki dengansanad yang sahih)Apabila kita perhatikan dari keempat pendapat di atas penulis lebih condong untukmengambil pendapat ketiga yang mengatakan bahwa batasan minimal wanita susuan tersebutadalah apabila ia telah menete lima kali atau lebih Hal ini dikarenakan dalil yangdikemukakannya di samping sahih juga dalam redaksinya sangat jelas sebagai qaid (pembatas)dari dalil-dalil yang muthlak (belum dibatasi)Sedangkan pendapat yang mengatakan satu atau dua kali susuan tidak diharamkanmeskipun haditsnya shahih akan tetapi redaksi haditsnya tidak jelas menunjukkan hal itu Katasatu atau dua kali tidak diharamkan tidak berarti hanya untuk tiga kali susuan akan tetapi17boleh jadi juga untuk lima kali susuan Karena banyak ihtimal (kemungkinan) inilah makapendapat tersebut menjadi lemah adanyaPendapat pertama juga yang mengatakan tidak dibatasi jumlah susuannya tidak bisadijadikan pegangan karena kemutlakan hadits tersebut di qaid kan oleh keterangan lain yaituketerangan yang mengatakan lima kali susuan Karenanya hukumnya pun harus dibawakepada hokum muqayyad bukan hokum muthlak lagiPendapat keempat yang mengatakan sepuluh kali susuan juga tidak dapat dijadikanpegangan Karena hadits yang disodorkan bukan sebagai batasan akan tetepi hanya ikhbar(beita informasi) saja Hal ini dikarenakan dalam keterangan dari Siti Aisyah yang laindikatakan bahwa yang haram dinikahi itu juga apabila menete lima kali susuan Dengandemikian penulis lebih condong untuk mengambil pendapat ketiga bahwa wanita yang haramdinikahi lantaran susuan itu apabila telah menyusui lima kali atau lebih Kurang dari itu tidakmenjadi haram hukumnya Wallahu alam2 Menyangkut usia bayi yang menyusunyaPara ulama berbeda pendapat mengenai usia bayi yang menyusui tersebut sehinggamenyebabkan wanita tersebut haram untuk dinikahiPendapat pertama yaitu pendpatnya Jumhur ulama di antaranya Imam Malik SyafiIAhmad dan Imam Auzai bahwa susuan yang diharamkan itu pada usia dua tahun pertama sajaAdapun kalau dia menete pada usianya yang ke tiga empat tahun atau lebih tidak menjadikanharam untuk dinikahi Di antara dalil yang disodorkan kelompok ini adalah

                                      الرضاعة ) یتم أن أراد لمن آاملين حولين أوالدهن یرضعن والوالدات 233البقرة(

                                      Artinya Dan ibu-ibu itu menyusui putra-putranya selama dua tahun secara sempurna Hal itubagi mereka yang hendak menyempurnakan susuannya (QS Al-Baqarah 233)

                                      بإس 1049703 ناد البيهق 1049703 ى أخرج )) [ 1049703 ه الح 1049703 ولين ف 1049703 ى آ 1049703 ان 1049703 ام إال رض (( 1049703 اع ال عب 1049703 اس اب 1049703 ن ق 1049703 ال

                                      [صحيحArtinya Ibnu Abbas berkata Bukan disebut menyusui kecuali selama dua tahun (HRBaihaki dengan sanad yang sahih)Pendapat kedua yaitu pendapatnya Imam Abu Hanifah bahwa usia susuan yangmenyebabkan haram untuk dinikahi itu adalah selama tiga puluh bulan Dalil yang

                                      dikemukakannya adalah

                                      ( األحقاف ( شهرا ثالثون وفصاله 15وحملهArtinya Dan mengandungnya sampai menyapihnya selama tiga puluh bulan (QS Al-Ahqaf15)Pendapat ketiga mengatakan bahwa menyusui ketika sudah besar maupun ketika masihkecil sama saja menyebabkan haram untuk dinikahi Pendapat ini adalah pendapatnyaDhahiriyyah Atha dan Imam Laits Di antara dalil yang dikemukakan pendapat ini adalah

                                      ی 1049703 ا فقال 1049703 ت وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى النب 1049703 ي 1049703 ىإل سهيل بنت لة سه جاءت قالت عائشة عن

                                      النب 1049703 ي فق ) 1049703 ال حليف 1049703 ه وه ( 1049703 و س 1049703 الم دخ 1049703 ول ة 1049703 نحذیف 1049703 م أب 1049703 ى وج 1049703 ه فى أرى إنى الله رسولفتب 1049703 سم آبي 1049703 ر رج 1049703 ل وه 1049703 و أرض 1049703 عه وآي 1049703 ف 1049703 ت

                                      قال)) ارض (( 1049703 عيه وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى (( آبير رجل أنه علمت قد وقال وسلم عليه الله صلى الله رسول[ مسلم[ أخرجهArtinya Siti Aisyah berkata Sahlah bint Suhail datang kepada Nabi Saw sambil berkataWahai Rasulullah Saw sesungguhnya saya melihat muka Abu Hudzaifah ketika membawaSalim Rasulullah Saw lalu bersabda Susuilah dia Sahlah berkata Bagaimana sayamenyusuinya sementara dia sudah besar Rasulullah Saw tersenyum lalu bersabda kembaliSaya tahu bahwa dia sudah besar (tapi tidak mengapa susuilah) (HR Muslim)Dari ketiga pendapat di atas hemat penulis pendapat Jumhur ulama yang mengatakanbahwa yang menjadikan haram untuk dinikahi itu adalah apabila menyusuinya pada dua tahunpertama saja Hal ini dikarenakan keterangan-keterangan yang berbicara seputar hal ini sangatjelas dan shahih Namun demikian apabila karena suatu keperluan orang yang sudah besar pun18harus disusui tentu menjadi haram juga Demikian sebagaimana dikemukakan oleh ImamSyaukani dan Ibnu Taimiyyah dalam al-Majmunya3 Shifat susuan yang diharamkanPembahasan ini menyangkut apakah susuan yang diharamkan itu disyaratkan harusmengisap langsung dari tete si wanita tersebut Ataukah termasuk juga sekalipun melaluidiminum dalam gelas setelah diperas terlebih dahulu Dalam hal ini para ulama terbagi duapendapatPendapat pertama yaitu pendapat Jumhur ulama mengatakan bahwa baik si bayitersebut menyusunya langusung dengan cara menempelkan mulutnya pada tete wanita danmengisapnya maupun tidak langsung seperti itu misalnya melalui diminum di gelas setelahdiperas terlebih dahulu tetap semuanya menjadikan wanita haram untuk dinikahiSedangkan menurut pendapat Dhahiriyyah dan Imam Laits bahwa susuan yangdiharamkan itu apabila langsung melalui isapan ke tetanya secara langsung Adapun apabila sibayi tersebut menetenya tidak langsung misalnya melalui gelas atau dicampur denganmakanan maka tidak menjadi haramNamun penulis lebih cenderung untuk mengatakan bahwa pendapat Jumhur lah yanglebih kuat bahwa baik langsung maupun tidak tetap termasuk susuan dan karenanya haramuntuk dinikahi Hal ini karena maksud dari susuan itu adalah untuk menghilangkan rasa laparsi bayi sekaligus memberikannya makanan Dan ketika ia menyusu langsung ataupun tidak

                                      langsung sama-sama mengenyangkan si bayi maka hukumnya pun sama yaitu haram untukdinikahi Hal ini dipertegas lagi berdasarkan sebuah hadits yang mengatakan

                                      أخرج )) [ 1049703 ه المجاع 1049703 ة م 1049703 ن الرض 1049703 اعة إنم (( 1049703 ا وس 1049703 لم ه1049703 علي الله ص 1049703 لى الله رس 1049703 ول ق 1049703 ال

                                      ومسلم [البخارىArtinya Rasulullah Saw bersabda Bahwasannya susuan itu karena kelaparan (si bayi) (HRBukhari Muslim)Wanita-wanita yang haram dinikahi sementara (muaqqata)Adapun wanita-wanita yang haram untuk dinikahi sementara waktu sampai penyebabnyahilang di antaranya adalah sebagai berikut1 Saudari perempuan si Isteri (menikahi kakak beradik secara langsung tidak boleh)Para ulama telah sepakat bahwa seorang laki-laki tidak boleh menikahi seorang wanitasekaligus bersama saudari kandungnya dalam waktu bersamaan Namun apabila si isterinya itumeninggal atau telah dicerai maka si suami boleh untuk menikahi saudari kandung mantanisterinya tadi Hal ini sebagaimana difirmankan oleh Allah dalam surat an-Nisa ayat 23

                                      لف س قد ما ال إ ن ي ت خ األ ن ي ب جمعوا ت ن وأArtinya (Diharamkan juga bagi kamu) dan menghimpunkan (dalam perkawinan) duaperempuan yang bersaudara kecuali yang telah terjadi pada masa lampau (QS An-Nisa 23)2 Apabila seorang kafir masuk Islam sementara ketika dia kafir telah menikahi dua orangperempuan kakak beradik secara bersamaan maka ia harus memilih salah satunya danmeninggalkan yang lainnya Hal ini sebagaimana terdapat dalam sebuah hadits dhaifbahwasannya Fairuz ad-Dailamy datang kepada Rasulullah Saw seraya berkata WahaiRasulullah Saw saya telah masuk Islam akan tetapi saya mempunya dua isteri kakak beradikMaka Rasulullah Saw menyuruhnya untuk memilih salah satu dari keduanya menurut yang iakehendaki dan sukai (HR Turmudzi dan Abu Dawud)3 Bibi tante dari si isteriSeorang laki-laki tidak boleh menikahi seorang wanita secara bersamaan denganbibinya tantenya baik bibinya ini dari pihak bapaknya ataupun ibunya Namun apabila siisterinya tadi meninggal atau telah diceraikan maka ia boleh menikahi bibinya tadi Hal inididasarkan pada sebuah hadits yang mengatakan19

                                      الم 1049703 رآة ب 1049703 ين یجم (( 1049703 ع ال ق 1049703 ال وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله لى1049703 ص الله رس 1049703 ول أن هری 1049703 رة أب 1049703 ى ع 1049703 ن[ ] (( ومسلم البخارى أخرجه وخالتها المرأة بين وال وعمتهاArtinya Dari Abu Hurairah bahwasannya Rasulullah Saw pernah bersabda Tidak bolehdinikahi secara bersamaan antara seorang wanita dengan bibinya baik bibinya dari pihak ayah(ammah) maupun dari pihak ibu (khalah) (HR Bukhari Muslim)4 Wanita yang telah ditalak tiga tidak boleh menikah dengan mantan suaminya kecuali iatelah menikah terlebih dahulu dengan laki-laki lain Hal ini sebagaimana akan dijelaskannanti pada pembahasan thalak (pada makalah-makalah berikutnya) Di antara dalilnya adalah

                                      ن أ هم 1049703 ا ي عل جن 1049703 اح فل 1049703 ا قه 1049703 ا طل ن ف 1049703 إ ه قها 1049703 ر طل ن فإغي وجا ز كح ن ت ى حت عد ب من ه ل حل ت فال

                                      البق ( 1049703 رة ن م 1049703 و عل ی ق 1049703 وم ل ه 1049703 ا ن ي ب ی الل 1049703 ه ح 1049703 دود ه 1049703 كل الل 1049703 وت ح 1049703 دود قيم 1049703 ا ی ن أ ظن 1049703 ا ن إ ع 1049703 ا اج ر ت ی(230Artinya Kemudian jika si suami mentalaknya (sesudah talak yang kedua) maka perempuanitu tidak lagi halal baginya hingga dia kawin dengan suami yang lain Kemudian jika suamiyang lain itu menceraikannya maka tidak ada dosa bagi keduanya (bekas suami pertama danistri) untuk kawin kembali jika keduanya berpendapat akan dapat menjalankan hukum-hukumAllah Itulah hukum-hukum Allah diterangkan-Nya kepada kaum yang (mau) mengetahui(QS Al-Baqarah 230)5 Wanita yang menikah dengan laki-laki lain atau berada pada masa iddah dengan lakilakilain sehingga wanita tersebut dicerai dan habis masa iddahnya (pembahasan masalahIddah ini akan dijelaskan lebih lanjut dalam makalah berikutnya) Apabila wanita tersebut telahdicerai oleh suaminya dan telah habis masa iddahnya maka laki-laki lain boleh menikahinya6 Wanita yang sadang melakukan Ihram tidak boleh menikah atau dinikahkan sampai iatahallul (beres dari ihramnya) Ketika ia telah tahallul maka boleh seorang laki-laki atauwanita untuk menikah atau dinikahkan Hal ini didasarkan kepada hadits berikut ini

                                      وال عليه 1049703 رم الله صلى الله رسول قال قال عفان بن عثمان عنالمح (( ینكح ال وسلم

                                      [ ] (( والترمذى مسلم أخرجه یخطب وال ینكحArtinya Utsman bin Affan berkata Rasulullah Saw bersabda Orang yang sedang melakukanihram tidak boleh menikah dinikahkan ataupun meminang (HR Muslim dan Turmudzi)7 Wanita musyrikah (seperti yang beragama Majusi dan lainnya) sampai dia masuk IslamWanita yang musyrikah tidak boleh dinikahi sampai ia masuk Islam Hal ini berdasarkan ayat

                                      ول 1049703 ا م ك عجب 1049703 ت أ ول 1049703 و ة رآ م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر مؤمن 1049703 ة ة1049703 م وأل ی 1049703 ؤمن حت 1049703 ى ات رآ مش ال كحوا ن ت والئ 1049703 ك ول أ م ك عج 1049703 ب أ ول 1049703 و رك م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر م 1049703 ؤمن د1049703 عب ول ؤمن 1049703 وا ی حت 1049703 ى ين رآ م 1049703 ش ال كح 1049703 وا ن ته 1049703 م عل ل لن 1049703 اس ل ات 1049703 ه ءای ن ب 1049703 ي وی ذن 1049703 ه إ ب ة مغف 1049703 ر وال ة1049703 جن ال ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعو والل 1049703 ه الن 1049703 ار ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعون[ البقرة [ ون ر

                                      ذآ ت 221یArtinya Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik sebelum mereka berimanSesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik walaupun diamenarik hatimu Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanitamukmin) sebelum mereka beriman Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dariorangmusyrik walaupun dia menarik hatimu Mereka mengajak ke neraka sedang Allahmengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya(perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran (QS Al-Baqarah 221)Hanya saja para ulama mengecualikan musyrikah ini dengan ahli kitabArtinya wanitaahli kitab (Yahudi dan Nashrani) boleh dinikahi oleh orang Muslim Hal ini didasarkan padaayat berikut ini20

                                      ه 1049703 م ل ح 1049703 لcurren م وطع 1049703 امك ك 1049703 م ل ح 1049703 لcurren كت 1049703 اب ال ذین 1049703 واوت ال 1049703 أ وطع 1049703 ام ب 1049703 ات الطي ك 1049703 م ل ح 1049703 ل

                                      أ ي 1049703 وم الذا إ م ك ل ق 1049703 ب 1049703 ن م كت 1049703 اب ال وت 1049703 وا أ ال 1049703 ذین 1049703 ن م ات 1049703 صن

                                      مح وال مؤمن 1049703 ات ال 1049703 ن م ات مح 1049703 صن والیم 1049703 ان اإل ب ف 1049703 ر ك ی وم 1049703 ن خ 1049703 دان أ هن 1049703 ذي جور أ موهن ت ي ءات

                                      خ مت وال افحين مس ر غي ين محصن( المائدة ( رین خاس ال من ة خر اآل في وهو ه عمل ط حب 5فقدArtinya Pada hari ini dihalalkan bagimu yang baik-baik Makanan (sembelihan) orang-orangyang diberi Al Kitab itu halal bagimu dan makanan kamu halal (pula) bagi mereka (Dandihalalkan mangawini) wanita yang menjaga kehormatan diantara wanita-wanita yang berimandan wanita-wanita yang menjaga kehormatan di antara orang-orang yang diberi Al Kitabsebelum kamu bila kamu telah membayar mas kawin mereka dengan maksud menikahinyatidak dengan maksud berzina dan tidak (pula) menjadikannya gundik-gundik Barangsiapayang kafir sesudah beriman (tidak menerima hukum-hukum Islam) maka hapuslah amalannyadan ia di hari kiamat termasuk orang-orang merugi (QS Al-Maidah 5)Namun persoalannya apakah Yahudi dan Kristen sekarang masih dapat disebut AhliKitab ataukah sudah termasuk Musyrik mengingat ajarannya kini banyak diselewengkan dansudah bukan seperti aslinya dahulu Ini juga menjadi bahan perdebatan Untuk masalah iniinsya Allah penulis akan membahasnya dalam satu makalah khusus pada minggu-mingguberikutnyaNamun untuk wanita muslimah tidak boleh menikah dengan laki-laki non muslim Halini didasarkan pada ayat sebagaimana telah disebutkan sebelumnya

                                      ول 1049703 ا م ك عجب 1049703 ت أ ول 1049703 و ة رآ م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر مؤمن 1049703 ة ة1049703 م وأل ی 1049703 ؤمن حت 1049703 ى ات رآ مش ال كحوا ن ت والئ 1049703 ك ول أ م ك عج 1049703 ب أ ول 1049703 و رك م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر م 1049703 ؤمن د1049703 عب ول ؤمن 1049703 وا ی حت 1049703 ى ين رآ م 1049703 ش ال كح 1049703 وا ن ته 1049703 م عل ل لن 1049703 اس ل ات 1049703 ه ءای ن ب 1049703 ي وی ذن 1049703 ه إ ب ة مغف 1049703 ر وال ة1049703 جن ال ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعو والل 1049703 ه الن 1049703 ار ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعون[ البقرة [ ون ر

                                      ذآ ت 221یArtinya Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik sebelum mereka berimanSesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik walaupun diamenarik hatimu Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanitamukmin) sebelum mereka beriman Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dariorangmusyrik walaupun dia menarik hatimu Mereka mengajak ke neraka sedang Allahmengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya(perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran ((QS Al-Baqarah 221)Juga berdasarkan ayat lain berikut ini

                                      ن ف 1049703 إ هن ات 1049703 ان مهاجر ات مؤمن ال م جاءآ ذا إ وا ءامن ذین ال ها ی اأ ی

                                      یم إ ب م عل أ ه الل وهن ن ح فامت

                                      ه 1049703 ن ل حل 1049703 ون ی ه 1049703 م ول 1049703 ا ه 1049703 م ل ح 1049703 لcurren ه 1049703 ن ل 1049703 ا ى 1049703 اركف ل 1049703 ال إ جع 1049703 وهن ر ت فل 1049703 ا مؤمن 1049703 ات م 1049703 وهن مت عل( ( 10الممتحنة Artinya Hai orang-orang yang beriman apabila datang berhijrah kepadamu perempuanperempuanyang beriman maka hendaklah kamu uji (keimanan) mereka Allah lebihmengetahui tentang keimanan merekamaka jika kamu telah mengetahui bahwa mereka (benarbenar)beriman maka janganlah kamu kembalikan mereka kepada (suami-suami mereka)orang-orang kafir Mereka tiada halal bagi orang-orang kafir itu dan orang-orang kafir itu tiadahalal pula bagi mereka (QS Al-Mumtahanah 10)Makalah ini special dipersembahkan untuk kawan-kawan tercinta siswa siswi Sekolah IndonesiaCairo (SIC) pada pengajian rutin remaja Sabtuan di Mesjid Indonesia Kairo EgyptEmail aepmesiryahoocomQatamea 13 Mei 2005 pukul 200 malam

                                      21

                                      Perceraian dalam IslamDari Wikipedia Bahasa Melayu ensiklopedia bebas

                                      Lompat ke pandu arah gelintar

                                      Sebahagian daripada siri

                                      Fiqh Islam(suatu disiplin kajian Islam)

                                      Bidang-bidang

                                      Ekonomi

                                      Politik

                                      Perkahwinan

                                      o Peminangan

                                      o Mas kahwin

                                      o Akad nikah

                                      o Walimatulurus

                                      o Nikah mutah

                                      o Perceraian

                                      o Poligami

                                      o Nasab

                                      o Seks

                                      Jenayat

                                      Adab

                                      Ibadah

                                      Kebersihan

                                      Ketenteraan

                                      Kotak ini papar bull bincang bull sunting

                                      Di dalam Islam penceraian merupakan sesuatu yang dilaknat oleh Islam tetapi diharuskan dengan alasan dan sebab-sebab tertentu Penceraian boleh dilakukan dengan cara talak fasakh dan khuluk atau tebus talak

                                      Isi kandungan

                                      [sorok]

                                      1 Talak o 11 Hukum talak

                                      o 12 Rukun talak

                                      o 13 Contoh lafaz talak

                                      o 14 Jenis talak

                                      141 Talak rajrsquoi

                                      142 Talak bain

                                      143 Talak sunni

                                      144 Talak bidrsquoi

                                      145 Talak taklik

                                      2 Fasakh

                                      o 21 Cara melakukan fasakh

                                      3 Khuluk atau tebus talak

                                      o 31 Tujuan khuluk

                                      4 Rujuk

                                      o 41 Hukum rujuk

                                      o 42 Rukun rujuk

                                      o 43 Contoh lafaz rujuk

                                      431 Lafaz sarih

                                      432 Lafaz kinayah

                                      5 Lihat juga

                                      o 51 Pautan Luar

                                      [sunting] Talak

                                      Talak menurut bahasa bermaksud melepaskan ikatan dan menurut syarak pula talak membawa maksud melepaskan ikatan perkahwinan dengan lafaz talak dan seumpamanya Talak merupakan suatu jalan penyelesaian yang terakhir sekiranya suami dan isteri tidak dapat hidup bersama dan mencari kata sepakat untuk mecari kebahagian berumahtangga Talak merupakan perkara yang dibenci Allah swt tetapi dibenarkan

                                      [sunting] Hukum talakHukum Penjelasan

                                      Wajib

                                      a) Jika perbalahan suami isteri tidak dapat didamaikan lagib) Dua orang wakil daripada pihak suami dan isteri gagal membuat kata sepakat untuk perdamaian rumahtangga merekac) Apabila pihak kadi berpendapat bahawa talak adalah lebih baikd) Jika tidak diceraikan keadaan sedemikian maka berdosalah suami

                                      Haram

                                      a) Menceraikan isteri ketika sedang haid atau nifasb) Ketika keadaan suci yang telah disetubuhic) Ketika suami sedang sakit yang bertujuan menghalang isterinya daripada menuntut harta pusakanyad) Menceraikan isterinya dengan talak tiga sekali gus atau talak satu tetapi disebut berulang kali sehingga cukup tiga kali atau lebih

                                      Sunata) Suami tidak mampu menanggung nafkah isterinyab) Isterinya tidak menjaga maruah dirinya

                                      MakruhSuami menjatuhkan talak kepada isterinya yang baik berakhlak mulia dan mempunyai pengetahuan agama

                                      HarusSuami yang lemah keinginan nafsunya atau isterinya belum datang haid atau telah putus haidnya

                                      [sunting] Rukun talakPerkara Syarat

                                      SuamiBerakalBalighDengan kerelaan sendiri

                                      IsteriAkad nikah sahBelum diceraikan dengan talak tiga oleh suaminya

                                      LafazUcapan yang jelas menyatakan penceraiannyaDengan sengaja dan bukan paksaaan

                                      [sunting] Contoh lafaz talak Talak sarih

                                      Lafaz yang jelas dengan bahasa yang berterus-terang seperti ldquoSaya talak awakrdquo atau ldquoSaya ceraikan awakrdquo atau ldquoSaya lepaskan awak daripada menjadi isteri sayardquo dan sebagainya

                                      Talak kinayah

                                      Lafaz yang digunakan secara sindiran oleh suami seperti ldquoPergilah awak ke rumah mak awakrdquo atau ldquoPergilah awak dari sinirdquo atau ldquoSaya benci melihat muka awakrdquo dan sebagainya Namun lafaz kinayah memerlukan niat suaminya iaitu jika berniat talak maka jatuhlah talak tetapi jika tidak berniat talak maka tidak berlaku talak

                                      [sunting] Jenis talak

                                      [sunting] Talak rajrsquoi

                                      Suami melafazkan talak satu atau talak dua kepada isterinya Suami boleh merujuk kembali isterinya ketika masih dalam idah Jika tempoh idah telah tamat maka suami tidak dibenarkan merujuk melainkan dengan akad nikah baru

                                      [sunting] Talak bain

                                      Suami melafazkan talak tiga atau melafazkan talak yang ketiga kepada isterinya Isterinya tidak boleh dirujuk kembali Si suami hanya boleh merujuk setelah isterinya berkahwin lelaki lain

                                      suami barunya menyetubuhinya setelah diceraikan suami barunya dan telah habis idah dengan suami barunya

                                      [sunting] Talak sunni

                                      Suami melafazkan talak kepada isterinya yang masih suci dan tidak disetubuhinya ketika dalam tempoh suci

                                      [sunting] Talak bidrsquoi

                                      Suami melafazkan talak kepada isterinya ketika dalam haid atau ketika suci yang disetubuhinya

                                      [sunting] Talak taklik

                                      Talak taklik ialah suami menceraikan isterinya bersyarat dengan sesuatu sebab atau syarat Apabila syarat atau sebab itu dilakukan atau berlaku maka terjadilah penceraian atau talak

                                      Contohnya suami berkata kepada isteri ldquoJika awak keluar rumah tanpa izin saya maka jatuhlah talak saturdquo Apabila isterinya keluar dari rumah tanpa izin suaminya maka jatuhlah talak satu secara automatik

                                      Ia juga boleh berlaku selepas akad nikah (ia dipraktikkan di Malaysia dan wajib oleh semua pengantin lelaki untuk melafaznya) berkata ldquoJika saya menyeksa isteri saya dengan sengaja atau saya meninggalkan isteri saya selama empat bulan berterusan dengan sengaja tanpa kerelaannya dan jika ia mengadu kepada kadi atau naib kadi apabila disabitkan oleh kadi atau naib kadi maka jatuhlah talak satu ke atas isteri sayardquo

                                      Ia juga boleh berlaku dengan cara ldquoJika saya menyeksa isteri saya dengan sengaja atau saya meninggalkannya selama empat bulan berterusan tanpa kerelaannya dan jika ia mengadu kepada kadi atau naib kadi serta membayar RM 100 sebagai tebus talak apabila disabitkan oleh kadi atau naib kadi maka jatuhlah talak satu ke atas isteri saya dengan nilai tebus talak tersebutrdquo

                                      [sunting] Fasakh

                                      Erti fasakh menurut bahasa ialah rosak atau putus Manakala menurut syarak pula pembatalan nikah disebabkan oleh sesuatu sifat yang dibenarkan syarak misalnya perkahwinan suami isteri yang difasakhkan oleh kadi disebabkan oleh suaminya tidak mempu memberi nafkah kepada isterinya Fasakh tidak boleh mengurangkan bilangan talaknya Fasakh hanya boleh dituntut oleh isteri sekiranya terdapat beberapa sebab atau kecacatan yang terdapat pada pihak suaminya Mengikut mazhab Shafie seorang isteri boleh menuntut fasakh melalui kadi atau mahkamah disebabkan oleh kekurangan suaminya seperti gila (berkekalan atau sekejab) penyakit kusta penyakit sopak penyakit yang menghalang mereka daripada melakukan persetubuhan suami tidak mampu memberi nafkah belanja kepada isterinya seperti makan dan minum serta tempat tinggal pakaian memberi mahar dengan cara tunai sebelum bersetubuh kerana kepapaan atau muflis atau sebagainya suami tidak bertanggungjawab dengan meninggalkan isterinya terlalu lama dan tidak memberi khabar berita suami yang menzalimi dan memudaratkan isterinya

                                      suami yang fasik serta melakukan maksiat terhadap Allah dan tidak menunaikan kewajipan kepada Allah dan murtad salah seorang (suami atau isteri)

                                      [sunting] Cara melakukan fasakh Jika suami atau isteri mempunyai sebab yang megharuskan fasakh Membuat aduan kepada pihak kadi supaya membatalkan perkahwinan mereka

                                      Jika dapat dibuktikan pengaduan yang diberikan adalah betul pihak kadi boleh mengambil tindakan membatalkannya

                                      Pembatalan perkahwinan dengan cara fasakh tidak boleh dirujuk kembali melainkan dengan akad nikah yang baru

                                      [sunting] Khuluk atau tebus talak

                                      Perpisahan antara suami dan isteri melalui tebus talak sama ada dengan menggunakan lafaz talak atau khuluk Pihak isteri boleh melepaskan dirinya daripada ikatan perkahwinan mereka jika ia tidak berpuas hati atau lain-lain sebab Pihak isteri hendaklah membayar sejumlah wang atau harta yang dipersetujui bersama dengan suaminya maka suaminya hendaklah menceraikan isterinya dngan jumlah atau harta yang ditentukan

                                      Hukum khuluk adalah berdasarkan surah al-Baqarah ayat 229 ldquoTidak halal bagi kamu mengambil apa-apa yang telah kamu berikan kepada mereka suatu jua pun kecuali jika takut kedua-duanya tidak akan mengikut peraturan Allah swt Jika kamu takut bahawa tidak akan mengikut peraturan Allah maka tiadalah berdosa kedua-duanya tentang barang yang jadi tebus oleh perempuanrdquo

                                      Talak boleh jatuh dengan menyebut ldquoSaya menceraikan kamu dengan bayaran RM 10000rdquo dan isterinya menjawab ldquoSaya menerimanyardquo Apabila suami melafazkan demikian dan isterinya menyahut tawaran itu dengan serta-merta jatuhlah talak dengan khuluk dan isterinya wajiblah beridah Suami isteri hanya boleh merujuk dengan akad nikah baru sahaja

                                      [sunting] Tujuan khuluk Memelihara hak wanita Menolak bahaya kemudaratan yang menimpanya

                                      Memberi keadilan kepada wanita yang cukup umurnya melalui keputusan mahkamah

                                      [sunting] Rujuk

                                      Menurut bahasa rujuk boleh didefinisikan sebagai kembali Manakala menurut syarak ia membawa maksud suami kembali semula kepada isterinya yang diceraikan dengan ikatan pernikahan asal (dalam masa idah) dengan lafaz rujuk

                                      [sunting] Hukum rujukHukum Penjelasan

                                      WajibBagi suami yang menceraikan isterinya yang belum menyempurnakan gilirannya dari isteri-isterinya yang lain

                                      Haram Suami merujuk isterinya dengan tujuan untuk menyakiti atau memudaratkan isterinya itu

                                      Makruh Apabila penceraian lebih baik antara suami dan isteri

                                      Harus Sekirannya rujuk boleh membawa kebaikan bersama

                                      [sunting] Rukun rujukPerkara Syarat

                                      SuamiBerakalBalighDengan kerelaan sendiri

                                      Isteri

                                      Telah disetubuhiBerkeadaan talak rajrsquoiBukan dengan talak tigaBukan cerai secara khulukMasih dalam idah

                                      Lafaz

                                      Ucapan yang jelas menyatakan rujukTiada disyaratkan dengan khiar atau pilihanDisegerakan tanpa dikaitkan dengan taklik atau bersyaratDengan sengaja dan bukan paksaan

                                      [sunting] Contoh lafaz rujuk

                                      [sunting] Lafaz sarih

                                      Lafaz terang dan jelas menunjukkan rujuk Contoh ldquoSaya rujuk awak kembalirdquo atau ldquoSaya kembali semula awak sebagai isteri sayardquo

                                      [sunting] Lafaz kinayah

                                      Lafaz kiasan atau sindiran Contoh ldquoSaya jadikan awak milik saya semulardquo atau ldquoSaya pegang awak semulardquo Lafaz kinayah perlu dengan niat suami untuk merujuk kerana jika dengan niat rujuk maka jadilah rujuk Namun jika tiada niat rujuk maka tidak sahlah rujuknya

                                      Bab Lian Ditulis oleh Fani Kamis 24 Mei 2007 2024 1 PENGERTIAN LIrsquoAN DAN KASUS LIrsquoAN

                                      Kata lirsquoan menurut bahasa berarti allarsquonu bainatsnaini fa sharsquoidan (saling melaknat yang terjadi di antara dua orang atau lebih) Sedang menurut istilah syarrsquoi lirsquoan ialah sumpah dengan redaksi tertentu yang diucapkan suami bahwa isterinya telah berzina atau ia menolak bayi yang lahir dari isterinya sebagai anak kandungnya dan kemudian sang isteri pun bersumpah bahwa tuduhan suaminya yang dialamatkan kepada dirinya itu bohong (Pengertian ini dikutip dari kitab al-Mugashshal fi Ahkamil Mar-ah Wal Baitil Muslim Fisy Syarirsquoatil Islamiyah VIII 320-321 terbitan Muassasah Risalah Beirut oleh Prof Dr Abdul Karim Zaidan)

                                      Apabila seorang laki-laki menuduh isterinya berbuat serong dengan laki-laki lain kemudian isterinya menganggap bahwa tuduhannya bohong maka pihak suami harus dijatuhi hukuman dera kecuali dia mempunyai bukti yang kuat atau melakukan lirsquoan ldquoDan orang-orang yang menuduh isterinya (berzina) padahal mereka tidak ada mempunyai saksi-saksi selain diri mereka sendiri Maka persaksian orang itu ialah empat kali bersumpah dengan nama Allah sesungguhnya dia adalah termasuk orang-orang yang benar Dan (sumpah) yang kelima bahwa lanat Allah atasnya jika dia termasuk orang-orang yang berdusta Istrinya itu dihindarkan dari hukuman oleh sumpahnya empat kali atas nama Allah Sesungguhnya suaminya itu benar-benar termasuk orang-orang yang dusta Dan (sumpah) yang kelima bahwa laknat Allah atasnya jika suaminya itu termasuk orang-orang yang benarrdquo (QS An-Nuur 6-9)

                                      Dari Ibnu Abbas ra bahwa Hilal bin Umayyah ra pernah menuduh isterinya berzina dengan Syarik bin Sahma di hadapan Nabi saw Kemudian Nabi saw bersabda ldquoKamu harus dapat membuktikan atau (kalau tidak) hukuman had menimpa punggungmurdquo Lalu dia berkata ldquoYa Rasulullah jika seorang di antara kami telah melihat seorang laki-laki berada di atas isterinya masihkah dituntut untuk pergi mencari buktirdquo maka Beliau pun bersabda ldquoKamu harus dapat membuktikan dan jika tidak maka hukuman had di punggungmurdquo Hilal berkata ldquoDemi dzat yang telah mengutusmu dengan membawa kebenaran sesungguhnya saya benar-benar jujur Maka saya harap sudi kiranya Allah menurunkan ayat Qurrsquoan yang bisa membebaskan punggungku dari hukum derardquo Maka turunlah Malaikat Jibril dan menyampaikan wahyu kepada Beliau WALLADZIINA YARMUUNA AZWAAJAHUM (dan orang-orang yang menuduh istri-isterinya) sampai padat IN KAANA MINASH SHAADIQIN (jika suaminya itu termasuk orang-orang yang benar) Kemudian Nabi saw beranjak dari tempatnya sambil menyuruh Hilal menemui isterinya Kemudian Hilal datang (lagi) kepada Beliau lalu memberikan kesaksian lantas Nabi saw bersabda

                                      ldquoSesungguhnya Allah tahu bahwa seorang di antara kamu berdua ini ada yang bohong Adakah di antara kalian berdua ini yang mau bertaubatrdquo Kemudian isterinya bangun lalu memberikan kesaksiannya Maka tatkala ia hendak mengucapkan sumpah yang kelima maka orang-orang menghentikannya (agar tidak jadi mengucapkan sumpah kelima) dan mereka berkata ldquoSesungguhnya perempuan ini wajib dijatuhi hukumanrdquo Ibnu Abbas berkata ldquoLalu ia (isterinya

                                      itu) pelan-pelan mundur hingga kami menduga ia akan segera kembalirdquo Kemudian ia berkata Aku tidak akan membuat malu kaumku sepanjang hari Kemudian terus berlalu begitu Lantas Nabi saw bersabda ldquoPerhatikan dia jika dia datang dengan membawa bayi yang juling matanya besar pinggulnya dan kedua betisnya besar juga maka ia(bayi itu) milik Syarik bin Sahmarsquordquo Ternyata dia datang persis yang disabdakan Nabi saw Kemudian Beliau bersada ldquoKalaulah tidak ada ketetapan di dalam Kitabullah sudah barang tentu saya punya urusan dengan diardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no 2098 Fathul Bari VIII 449 no 4747 rsquoAunul Marsquobud VI 341 no 2237 Tirmidzi V 12 no 3229 dan Ibnu Majah I 668 no 2067)

                                      2 HUKUM-HUKUM YANG MENIMPA ORANG YANG MELAKUKAN LIrsquoAN

                                      Apabila suami isteri melakukan mularsquoanah atau lirsquoan maka berlakukan pada keduanya hukum-hukum berikut ini

                                      1 Keduanya harus diceraikan berdasarkan hadistDari Ibnu Umar ra ia berkata ldquoNabi saw memutuskan hukum di antara seorang suami dan isteri dari kaum Anshar dan menceraikan antara keduanyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 458 no 5314 Muslim II 1133 no 9 dan 1494)

                                      2 Keduanya haram rujursquo untuk selama-lamanyaDari Sahl bin Sarsquod ra ia berkata ldquoTelah berlaku sunnah Nabi saw tentang suami isteri yang saling bermularsquoanah dimana mereka diceraikan antara keduanya kemudian mereka tidak (boleh) rujursquo buat selama-lamanyardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no 2104 dan Aunul Mabud VI 337 no 2233 serta Baihaqi VII 410)

                                      3 Wanita yang bermularsquoanah berhak memiliki maharDari Ayyub bin Sarsquoid bin Jubair ia bercerita Saya pernah bertanya kepada Ibnu Umar ra (Wahai Ibnu Umar) bagaimana kedudukan seorang suami yang menuduh isterinya berbuat serong Jawab Ibnu Umar ldquoNabi saw pernah menceraikan antara dua orang yang bersaudara (yaitu suami isteri) dari Bani rsquoAjlan dan Beliau bersabda (kepada keduanya) ldquoAllah mengetahui bahwa seorang di antara kalian berdua pasti berbohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Ternyata mereka berdua enggan (memenuhi tawaran Beliau) Nabi bersabda lagi ldquoAllah mengetahui bahwa salah seorang di antara kalian berdua pasti bohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Ternyata mereka enggan lalu Nabi pun bersabda ldquoAllah mengetahui bahwa salah seorang di antara kalian berdua pasti bohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Namun mereka berdua enggan (untuk memenuhi tawaran Beliau) Maka selanjutnya Beliau menceraikan antara keduanyardquo Ayyub berkata ldquoKemudian Amr bin Dinar mengatakan kepadaku lsquoSesungguhnya di dalam hadist tersebut ada sebagian yang saya perhatikan belum engkau sampaikan yaitu laki-laki yang bermularsquoanah itu menanyakan ldquoMana hartaku (maharku)rdquo Dijawab (oleh Nabi saw) ldquoTidak ada harta (mahar) bagimu Jika kamu jujur berarti kamu sudah pernah bercampur dengannya jika kamu bohong maka ia (mahar) itu kian jauh darimurdquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 456 no 5311 Muslim II 1130 no 1493 lsquoAunul Marsquobud VI 347 no 2240 dan 2241 Nasarsquoi VI 177)

                                      4 Anak yang lahir dari isteri yang bermularsquoanah harus diserahkan kepada sang isteri (ibunya)Dari Ibnu Umar ra ia berkata ldquoSesungguhnya Nabi saw pernah memutuskan untuk mularsquoanah antara seorang suami dengan isterinya kemudian ia (suami) dipisahkan dari anaknya lantas Beliau menceraikan antara mereka berdua kemudian anak itu Rasulullah serahkan kepada isterinyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 460 no 5315 Muslim II 1132 no 1494 lsquoAunul Marsquobud VI 348 no 2242 Tirmidzi II 338 no 1218 Nasarsquoi VI 178 dan Ibnu Majah I 669 no 2069)

                                      5 Isteri yang bermularsquoanah berhak menjadi ahli waris anaknya dan begitu juga sebaliknyaDari Ibnu Syihab dalam hadist Sahl bin Sarsquoad ia berkata ldquoMenurut Sunnah Nabi saw sesudah suami isteri yang bermularsquoanah dicerai padahal sang isteri hamil maka anaknya dinisbatkan kepada ibunya Kemudian sunnah Beliau saw berlaku mengenai hak warisnya dimana ia (ibu tersebut) berhak menjadi ahli waris anaknya dan anaknya pun berhak menjadi ahli warisnya sesuai apa yang telah Allah tetapkan untuknyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari 1X 452 no 5309 Muslim II 1129 no 1492 dan lsquoAunul Marsquobud VI 339 no 2235)

                                      Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 835 - 841

                                      Bab Khulu

                                      Selasa 28 Agustus 2007 1821 Pengertian Khulursquo

                                      Menurut bahasa kata khulursquo berasal dari khalarsquo ats-tsauba idzaa azzalaba yang artinya

                                      melepaskan pakaian karena isteri adalah pakaian suami dan suami adalah pakaian isteri Allah

                                      SWT berfirman rdquoMereka itu adalah pakaian bagimu dan kamu pun pakaian bagi merekardquo (Al-

                                      Baqarah187)

                                      Para pakar fiqih memberi definisi bahwa khulursquo adalah seorang suami menceraikan isterinya dengan imbalan mengambil sesuatu darinya

                                      Dan khulursquo disebut juga fidyah atau if tidak (tebusan) (Fiqhus Sunnah II253 Manarus Sabil II226 dan Fathul Bari IX395)

                                      Persyaratan Khulursquo

                                      Jika persengketaan antara suami isteri kian parah dan tidak mungkin lagi diambil langkah-

                                      langkah kompromistis supaya mereka bersatu kembali atau pihak isteri sudah menggebu-gebu

                                      untuk bercerai dengan suaminya maka ia boleh menebus dirinya dari kekuasaan suaminya

                                      dengan menyerahkan sejumlah harta kepadanya sebagai ganti dari buruknya keadaan yang

                                      menimpa suaminya karena bercerai dengannya Allah SWT berfirman rdquoDan tidak halal bagi

                                      kamu mengambil dari sesautu yang telah kamu berikan kepada mereka kecuali kalau keduanya

                                      (suami isteri) khawatir tidak akan dapat menjalankan hukum-hukum Allah maka tidak ada dosa

                                      atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus dirinyardquo (Al-

                                      Baqarah229)

                                      Dari Ibnu Abbas ra berkata Isteri Tsabit bin Qais bin Syammas datang kepada Nabi saw lalu

                                      bertutur rdquoYa Rasulullah aku tidak membenci Tsabit karena imannya dan bukan (pula) karena

                                      perangainya melainkan sesungguhnya aku khawatir kufurrdquo Kemudian Rasulullah saw

                                      bersabda rdquoMaka mau engkau mengembalikan kebunnya kepadanyardquo Jawabnya rdquoYa (mau)rdquo

                                      kemudian ia mengembalikannya kepadanya dan selanjutnya beliau menjawab suaminya (Tsabit)

                                      agar mencerainyardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no2036 dan Fathul Bari IX395 no5276)

                                      Peringatan Keras Terhadap Masalah Khulursquo

                                      Dari Tsauban ra bahwa Rasulullah saw bersabda ldquoSetiap wanita yang mau talak kepada

                                      suaminya tanpa alasan yang dibenarkan agama maka haram baginya mencium seberbak

                                      surgardquo (Shahih Shahihul Ibnu Majah no1682 ldquoAunul Marsquobud VI308 no2209 Ibnu Majah

                                      I662 no20555 dan Tirmidzi II329 no1199)

                                      ldquoDarinya (Tsauban) ra dari Nabi saw beliau bersabda ldquoWanita-wanita yang melakukan khulursquo

                                      adalah wanita-wanita munafikrdquo (Shahih Shahihul Jamirsquous Shaghir no6681 dan Tirmidzi

                                      II329 no1198)

                                      Peringatan Keras Bagi Para Suami Agar Tidak Mempersulit Isterinya

                                      Manakala seorang suami tidak senang kepada isterinya dan benci kepadanya karena suatu hal

                                      maka hendaklah mentalaknya dengan cara yang marsquoruf sebagaimana yang diperintahkan Allah

                                      SWT Ia tidak boleh manahannya dan mempersulitnya untuk menebus dirinya sendiri Allah

                                      SWT berfirman rdquoDan apabila kamu mentalak isteri-isterimu lalu mereka mendekati akhir

                                      iddahnya maka rujukilah mereka dengan cara yang marsquoruf atau ceraikanlah mereka dengan

                                      cara yang marsquoruf (pula) Janganlah kamu rujuki mereka untuk memberi kemudharatan karena

                                      dengan demikian kamu menganiaya mereka Barangsiapa berbuat demikian maka sungguh ia

                                      telah berbuat zhalim terhadap dirinya sendiri Janganlah kamu jadikan hukum-hukum Allah

                                      sebagai permainan Dan ingatlah nirsquomat Allah padamu dan apa yang telah diturunkan Allah

                                      kepadamu yaitu al-Kitab dan al-Hikmah Allah memberi pengajaran kepada engkau dengan apa

                                      yang diturunkan-Nya itu Dan bertakwalah kepada Allah serta ketahuilah bahwasannya Allah

                                      Maha Mengetahui segala sesuaturdquo (Al-Baqarah231)

                                      Dan Allah SWT berfirman rdquoHai orang-orang yang beriman tidak halal bagi kamu

                                      mempusakai wanita dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena

                                      hendak mengambil kembali sebagai dari apa yang telah kamu berikan kepadanya terkecuali bila

                                      mereka melakukan perbuatan keji yang nyata Dan bergaullah dengan mereka secara patut

                                      Kemudian jika kamu tidak menyukai mereka (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak

                                      menyukai sesuatu padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyakrdquo (An-Nisaarsquo19)

                                      Khulursquo Adalah Fasakh Bukan Talak

                                      Jika seorang isteri telah menebus dirinya dan dicerai oleh suaminya Maka ia berkuasa penuh

                                      atas dirinya sendiri sehingga suaminya tidak berhak untuk rujuk kepadanya kecuali dengan

                                      ridhanya dan perpecahan tidak dianggap sebagai talak meskipun dijatuhkan dengan redaksi

                                      talak Namun ia adalah perusakan akad nikah demi kemaslahatan sang isteri dengan balasan

                                      menebus dirinya kepada suaminya

                                      Ibnul Qayyim ra menulis sebagai berikut rdquoDan yang menunjukkan khulursquo bukan talak adalah

                                      bahwa Allah SWT telah menetapkan tiga ketentuan yang berlaku pada talak terhadap (isteri)

                                      yang telah dikumpuli jika talak tersebut telah mencapai talak tiga Ketetapan-ketetapan itu tidak

                                      pada khulursquo

                                      Pertama Suamilah yang lebih berhak rujuk kepada isterinya dalam masa iddah

                                      Kedua Talak maksimal tiga kali sehingga setelah terjadi talak ketiga isteri tidak halal bagi

                                      suaminya terkecuali ia kawin lagi dengan suami kedua dan pernah bercampur dengannya

                                      Ketiga Iddah yang berlaku dalam talak terdiri atas tiga kali qurursquo (bersih dari iddah)

                                      Sementara itu telah sah berdasarkan nash (ayat Qur-an ataua hadits) dan ijmarsquo (kesepatakan)

                                      bahwasanya tidak sah istilah rujuk dalam khulursquo

                                      Dan sudah sah berdasar sunnah Nabi saw dan pendapat para shahabat bahwa iddah untuk khulursquo

                                      hanya satu kali haidh

                                      Demikian pula telah sah juga berdasar nash syarrsquoi bahwa boleh melakukan khulursquo setelah talak

                                      kedua dan talak ketiga

                                      Ini jelas sekali menunjukkan bahwa khulursquo bukanlah talak Oleh sebab itu Allah SWT

                                      menegaskan rdquoTalak (yang dapat dirujuk) dua kali Setelah itu boleh rujuk lagi dengan

                                      Cara yang marsquoruf atau menceraikan dengan cara yang baik dan tidak halal bagi kamu

                                      mengambil kembali dari sesuatu yang pernah kami berikan pada mereka kecuali kalau

                                      keduanya khawatir tidak akan dapat melaksanakan hukum-hukum Allah Jika kamu khawatir

                                      bahwa keduanya (suami istri) tidak dapat mejalangkan hukum-hukum Allah maka tidak ada

                                      dosa atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus dirinyardquo (Al-

                                      Baqarah229)

                                      Dan ini tidak dikhususkan bagi wanita yang telah ditalak dua kali karena hal ini ia mencakup

                                      isteri yang dicerai dua kali Tidak boleh dhamir (kata ganti) Itu kembali kepada oknum yang

                                      tidak disebutkan dalam ayat di atas dan meninggalkan oknum yang disebutkan dengan jelas akan

                                      tetapi mungkin dikhususkan bagi oknum yang pernah disebutkan sebelumnya atau meliputi juga

                                      selain yang sudah disebutkan sebelumnya Kemudian Allah SWT berfirman rdquoKemudian jika

                                      suami mentalaknya (sesudah talak yang kedua) maka perempuan itu tidak halal lagi baginyardquo

                                      (Al-Baqarah230)

                                      Ayat al-Qurrsquoan ini meliputi perempuan yang dicerai setelah khulursquo dan setelah dicerai dua kali

                                      secara qathrsquoi (pasti) karena dialah yang disebutkan dalam ayat di atas Maka ia (wanita yang di

                                      khulursquo) harus masuk ke dalam kandungan lafazh ayat tersebut Demikianlah yang difahami

                                      Imam Ahli tafsir Ibnu Abbas ra yang pernah didorsquoakan oleh Rasulullah saw agar Allah

                                      mengajarinya tafsir Qurrsquoan Dan pasti doa itu terkabul tanpa keraguan Manakala hukum-hukum

                                      yang berlaku dalam khulursquo berlainan dengan hukum-hukum talak maka hal itu menunjukkan

                                      bahwa keduanya berlainan Jadi inilah yang sesuai dengan ketentuan narsquoah qiyas dan dengan

                                      pendapat para shahabat Nabi saw (Zaadul Marsquoad V199)

                                      Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal

                                      Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-

                                      Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 636 - 641

                                      Bab Iddah

                                      Kamis 30 Agustus 2007 1654 Pengertian Iddah

                                      Menurut bahasa kata iddah berasal dari kata rsquoadad (bilangan dan ihshaak (perhitungan) seorang

                                      wanita yang menghitung dan menjumlah hari dan masa haidh atau masa suci

                                      Menurut istilah kata iddah ialah sebutannama bagi suatu masa di mana seorang wanita menantimenangguhkan perkawinan setelah ia ditinggalkan mati oleh suaminya atau setelah diceraikan baik dengan menunggu kelahiran bayinya atau berakhirnya beberapa qurursquo atau berakhirnya beberapa bulan yang sudah ditentukan

                                      Macam-Macam Masa Iddah

                                      Barangsiapa yang ditinggal mati suaminya maka iddahnya empat bulan sepuluh hari baik sang

                                      isteri sudah dicampuri ataupun belum Hal ini mengacu pada firman Allah SWT rdquoOrang-orang

                                      yang meninggal dunia di antaramu dengan meninggalkan isteri-isteri (hendaklah para isteri itu)

                                      menangguhkan dirinya (beriddah) empat bulan sepuluh harirdquo (Al-Baqarah 234)

                                      Terkecuali isteri yang sudah dicampuri dan sedang hamil maka masa iddahnya sampai

                                      melahirkan rdquoDan wanita-wanita yang hamil waktu iddah mereka itu adalah sampai mereka

                                      melahirkan kandungannyardquo (At-Thalaq 4)

                                      Dari al-Miswar bin Makhramah bahwa Subairsquoah al-Aslamiyah ra pernah melahirkan dan

                                      bernifas setelah beberapa malam kematian suaminya Lalu ia mendatangi Nabi saw lantar

                                      meminta idzin kepada Beliau untuk kawin (lagi) Kemudian Beliau mengizinkannya lalu ia

                                      segera menikah (lagi) (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX470 no5320 dan Muslim II1122

                                      no1485)

                                      Wanita yang ditalak sebelum sempat dicampuri maka tidak ada masa iddah baginya berdasarkan

                                      pada firmannya Allah SWT berfirman rdquoHai orang-orang yang beriman rsquoapabila kamu menikahi

                                      perempuan-perempuan yang beriman kemudian kamu ceraikan mereka sebelum kamu

                                      mencampurinya maka sekali-kali tidak wajib atas mereka iddah bagimu yang kamu minta

                                      menyempurnakannyardquo (Al-Ahzaab49)

                                      Sedang wanita yang ditalak yang sebelumnya sempat dikumpuli dan dalam keadaan hamil maka

                                      masa iddahnya ialah ia melahirkan anak yang diakndungnya Allah SWT berfirman rdquoDan

                                      wanita-wanita hamil waktu iddah mereka itu adalah sampai mereka melahirkan

                                      kandungannyardquo (At-Thalaq4)

                                      Dari az-Zubair bin al-Awwam ra bahwa ia mempunyai isteri bernama Ummu Kultsum bin

                                      rsquoUqbah radhiyallahu rsquoanha Kemudian Ummu Kultsum yang sedang hamil berkata kepadanya

                                      rdquoTenanglah jiwaku (dengan dijatuhi talak satu)rdquo Maka az-Zubir pun menjatuhkan padanya talak

                                      satu Lalu dia keluar pergi mengerjakan shalat sekembalinya (dari shalat) ternyata isterinya

                                      sudah melahirkan Kemudian az-Zubir berkata rdquoGerangan apakah yang menyebabkan ia

                                      menipuku semoga Allah menipunya (juga)rdquo Kemudian dia datang kepada Nabi saw lalu beliau

                                      bersabda kepadanya rdquoKitabullah sudah menetapkan waktunya lamarlah (lagi) di kepada

                                      dirinyardquo (Shahih Shahih Ibnu Majah no1546 dan Ibnu Majah I653 no2026)

                                      Jika wanita yang dijatuhi talak termasuk perempuan yang masih berhaidh secara normal maka

                                      masa iddahnya tiga kali haidh berdasarkan Firman Allah SWT rdquoWanita-wanita yang ditalak

                                      hendaklah menahan diri (menunggu tiga kali qurursquo)rdquo (Al-Baqarah 228)

                                      Kata qurursquo berarti haidh Hal ini mengacu pada hadits Aisyah ra bahwa Ummu Habibah ra

                                      sering mengeluarkan darah istihadhah(darah yang keluar dari wanita karena sakit atau lainnya)

                                      lalu dia bertanya kepada Nabi saw (mengenai hal tersebut) Maka Beliau menyuruh

                                      meninggalkan shalat pada hari-hari haidhnya (Shahih Lighairih Shahih Abu Daud no252 dan

                                      rsquoAunul Marsquobud I463 no278)

                                      Jika wanita yang dijatuhi talak itu masih kecil belum mengeluarkan darah hadih atau sudah lanjut

                                      usia yang sudah manopause (berhenti masa haidh) maka iddahnya adalah tiga bulan lamanya

                                      Allah swt berfirman rdquoDan perempuan-perempuan yang tidak haidh lagi (manopause) diantara

                                      isteri-isteri kaian jika ragu-ragu (tentang masa iddahnya) maka masa iddah mereka adalah tiga

                                      bulan Begitu pula perempuan-perempuan yang belum haidhrdquo (At-Thalaq4)

                                      Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal

                                      Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-

                                      Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 642 ndash 645

                                      • Talak
                                        • Daftar isi
                                        • [sunting] Latar Belakang
                                        • [sunting] Pengertian
                                        • [sunting] Pembagian Talak
                                          • [sunting] Dari segi cara suami menjatuhkan
                                          • [sunting] dari segi boleh - tidaknya suami rujuk kembali pada istrinya
                                            • MACAM-MACAM TALAK
                                              • pengrtian khulu
                                              • Perceraian dalam Islam
                                                • Isi kandungan
                                                • [sunting] Talak
                                                  • [sunting] Hukum talak
                                                  • [sunting] Rukun talak
                                                  • [sunting] Contoh lafaz talak
                                                  • [sunting] Jenis talak
                                                    • [sunting] Talak rajrsquoi
                                                    • [sunting] Talak bain
                                                    • [sunting] Talak sunni
                                                    • [sunting] Talak bidrsquoi
                                                    • [sunting] Talak taklik
                                                        • [sunting] Fasakh
                                                          • [sunting] Cara melakukan fasakh
                                                            • [sunting] Khuluk atau tebus talak
                                                              • [sunting] Tujuan khuluk
                                                                • [sunting] Rujuk
                                                                  • [sunting] Hukum rujuk
                                                                  • [sunting] Rukun rujuk
                                                                  • [sunting] Contoh lafaz rujuk
                                                                    • [sunting] Lafaz sarih
                                                                    • [sunting] Lafaz kinayah

                                        ف 1049703 ي ن إ حم 1049703 ة ور م 1049703 ودة م ك ي 1049703 ن ب ق 1049703 ل خل ن أ ه ات ءای ومنع وج ها ي ل إ وا ن ك س ت ل ا واج ز أ م ك فس ن أ من م ك ل

                                        ( الروم ( ون ر فك ت ی قوم ل ات ی آل 21ذلكArtinya Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri darijenismu sendiri supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya dan dijadikan-Nyadiantaramu rasa kasih dan sayang Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tandatandabagi kaum yang berfikir (QS Ar-Rum 21)Dengan digambarkannya dalam tiga istilah di atas menunjukkan bahwa nikah adalah sesuatuyang sangat dianjurkan karena di samping merupakan amalan sunnah para Nabi salah satu tandakekuaasaan Allah juga ia merupakan nikmat yang sangat besar Bahkan ketika manusia merasa waswasdengan masalah nafkah dan rizki setelah menikah kelak Allah secara tegas mengatakan bahwaDialah yang akan mengayakannya Dialah yang akan mencukupkannya dan mengganti kefakirannyadengan kekayaan Perhatikan firmah Allah dalam surat an-Nur ayat 32 berikut ini

                                        ه وا 1049703 ضل ون ك ی ن إ م ك مائ وإ م ادآ ب ع من حين والصال م ك من امى ی األ كحوا ن وأف من ه الل هم غن ی اء فقر

                                        ( النور ( يم عل ع واس ه 32واللArtinya Dan kawinkanlah orang-orang yang sedirian diantara kamu dan orang-orang yang layak(berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuanJika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya Dan Allah Maha luas(pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui (QS An-Nur 32)Bahkan dalam sebuah hadits dikatakan bahwa orang yang menikah dengan niat untuk menjagakehormatan diri termasuk salah satu golongan yang akan dibantu dan ditolong langsung oleh Allah

                                        عل 1049703 ى ح 1049703 ق ثالث (( 1049703 ة ق 1049703 ال وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله 1049703 لىص الله رسول أن عنه الله رضي هریرة أبى عن

                                        العف 1049703 (( اف والمكاتب 1049703 د الله سبيل فى المجاهد عونهم اللهیری الذى والناآح األداء یرید الذى

                                        [ الترمذى [رواهArtinya Dari Abu Hurairah bahwasannya Rasulullah Saw bersabda Ada tiga kelompok manusiayang akan ditolong dan dibantu langsung oleh Allah orang yang berjuang di jalan Allah Hambasahaya yang mengadakan mukatabah dengan tuannya dan bermaksud untuk membayar tebusannyaserta orang yang menikah dengan maksud untuk menjaga diri (dari perbuatan tidak terpuji) (HRTurmudzi)Dari sini tampak jelas mengapa orang yang kaya umumnya adalah orang yang sudahberkeluarga karena ternyata Allah turun tangan langsung dalam membantu dan menolong merekayang sudah menikah termasuk dalam masalah rizkinya Bahkan pehatikan juga ungkapan para ulamasalaf bahwa wanita itu merupakan pulsa yang akan menambah account suaminya

                                        الرجل رصيد إلى یضاف آنز خير المرأةArtinya Wanita adalah sebaik-baik simpanan yang akan menambah tabungan laki-lakiMasih menyangkut anjuran dan perhatian Islam dengan menikah ini perhatikan sabda-sabdaRasulullah dan perkataan para sahabat berikut ini

                                        ی 1049703 أتينكم ف 1049703 إنهن لن 1049703 ساء ا تزوج (( 1049703 وا وس 1049703 لم لى 1049703 هعلي ص 1049703 الله الله رس 1049703 ول ق 1049703 ال قال 1049703 ت عائ 1049703 شة ع 1049703 ن

                                        [ شيبة)) [ أبي ابن أخرجه بالمال4Artinya Siti Aisyah berkata Rasulullah Saw bersabda Menikahlah segera dengan wanita karenawanita itu dapat mendatangkah harta (HR Ibn Abi Syaibah)

                                        أن ف 1049703 أمره الفاق 1049703 ة إلي 1049703 ه ی 1049703 شكو وس 1049703 لم الله 1049703 ه لىص 1049703 علي الله رس 1049703 ول إل 1049703 ى رجل جاء قال جابر عن( الخطيب ( أخرجه یتزوجArtinya Jabir berkata Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah Saw mengadukan kefakirannyaRasulullah Saw kemudian menyuruhnya untuk segera menikah (HR Al-Khatib)

                                        إذا (( 1049703 صف وسلم عليه الله صلى الله رسول قال قالت عائشة عنن استكمل فقد العبد تزوج

                                        [ ] (( البيهقى رواه اآلخر النصف فى الله فليتق دینهArtinya Siti Aisyah berkata Rasulullah Saw bersabda Apabila seorang hamba menikah makasugguh ia telah menyempurnakan setengah agamanya Maka bertakwalah kepada Allah padasetengahnya lagi (HR al-Baihaki)

                                        ل 1049703 م ث 1049703 م ی 1049703 نكح الن موس 1049703 را آ 1049703 ان م (( 1049703 ن عن 1049703 لموس عليه الله صلى الله رسول قال قال نجيح ابي

                                        [ ] (( الطبرانى رواه منى فليس ینكحArtinya Ibnu Nujaih berkata Rasulullah Saw bersabda Barangsiapa yang sudah siap untuk menikahkemudian tidak menikah maka ia tidak termasuk ummatku (HR Thabrany)

                                        أنى 1049703 ول وأعلم أیام عشرة إال أجلى من یبق لم لو مسعود ابن قال ط ولي ا آخره فى أموت

                                        [ ] الطبرانى رواه الفتنة مخافة لتزوجت فيهن النكاحArtinya Ibnu Masud berkata Kalau saja usiaku tinggal sepuluh hari dan saya mengetahuibahwasannya saya akan meninggal di penghujung harinya dan pada saat itu saya masih ada waktuuntuk menikah pasti saya akan menikah lebih dahulu karena takut terjadinya fitnah (HR Thabrani)

                                        (( )) یتزوج حتى الشاب نسك یتم ال طاوس قالArtinya Thawus berkata Ibadah seorang pemuda belum sempurna sehingga ia menikah

                                        ] (( )) رواه فجور أو عجز إال النكاح من یمنعك ما الزوائد البى عمر قال[ شيبة أبي ابنArtinya Umar bin Khatab pernah berkata kepada Abu az-Zawaid Tidak ada yang menghalangikamu untuk menikah kecuali dua hal imma kamu itu lemah (lemah syahwat) ataupun kamu sukaberbuat dosa (HR Ibn Abi Syaibah)Hikmah dan manfaat menikahDi atas telah dipaparkan secara panjang lebar mengenai anjuran Islam (targhib) untuk menikahPertanyaan berikutnya Untuk apa menikah Apa manfaat dan kegunaannya

                                        Sebagaimana diketahui bersama bahwa manusia dan makhluk lainnya mempunyai gharizahseksual yang tinggi Tidak disangsikan bahwa kebutuhan biologis ini dari waktu ke waktu dan daritahun ke tahun terus naik dan dahsyat Ditahan dan dibiarkan tentu bukan sebuah jalan keluarDilampiaskan semena-mena sebagaimana hewan juga bukan sebuah solusi yang baik Untuk itu Islammemberikan aturan dalam rangka melampiaskan kebutuhan biologis ini melalui nikah Denganpernikahan kebutuhan biologis yang sudah menggebu itu akan disalurkan secara baik dan benarsehingga diharapkan orang tersebut menjadi tenang dan rehat Karena kini ia telah mempunyai tempatyang bersih dan sah untuk menumpahkan kebutuhan biologisnyaSayyid Sabiq dalam bukunya Fiqhus Sunnah mengatakan bahwa dengan menikah badanmenjadi tenang jiwa juga damai pandangan terpelihara dan kasih saying bisa diwadahi secara benarOleh karena itu sejatinya orang yang sudah menikah menjadi orang yang tenang baik dalam jasmanipandangan maupun jiwanya Dalam sebuah hadits dikatakan

                                        ش 1049703 يطان ص 1049703 ورة ف 1049703 ى تقب 1049703 ل الم (( 1049703 رأة إن لم 1049703 الوس 1049703 ق علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى النب 1049703 ي أن هریرة أبي عنیعجبه 1049703 ا ما امرأة من أحدآم رأى فإذا شيطان صورة فى وتدبر

                                        م یرد ذلك فإن أهله فليأت[ ] (( مسلم رواه نفسه فى5Artinya Dari Abu Hurairah bahwasannya Rasulullah Saw bersabda Sesungguhnya wanita itu baikketika menghadap ataupun membelakangi dalam bentuk syaithan (menggoda) Apabila salah seorangdi antara kalian melihat sesuatu yang menakjubkan dari wanita maka segeralah datangi keluarganyakarena dengan demikian dapat menolak apa yang sedang bergejolak di dalam dirinya (HR Muslim)Selain untuk memberikan ketenangan lahir bathin menikah juga berguna untuk memperbanyakketurunan dan melanjutkan kehidupannya Karena itu Rasulullah Saw dalam sebuah hadits bersabda

                                        ) أبو رواه القيامة یوم األنبياء بكم مكاثر فإنى الودود تزوجواالولودداود)Artinya Rasulullah Saw bersabda Nikahilah wanita-wanita yang subur dan penyayang karena akuadalah nabi yang paling banyak ummatnya kelak pada hari Kiamat (HR Abu Dawud)Bahkan menurut hasil penelitian salah satu badan di PBB yang dikeluarkan pada hari Sabtutanggal 6 Juni 1959 sebagaimana dikutip oleh Sayyid Sabiq dalam Fiqhus Sunnah-nya bahwa usiaorang-orang yang sudah menikah lebih lama dan panjang ketimbang yang tidak atau belum menikahPenilitian ini dilakukan di seluruh pelosok dunia pada tahun 1956 Hasil penelitian ini hemat penulissangatlah logis karena orang yang sudah menikah dapat melampiaskan kebutuhan biologisnyasehingga jiwanya tidak berontak lagi malah lebih tenang Berbeda dengan para bujang yang belumtersalurkan sama sekali jiwa dan badannya akan terus bergejolak tidak tenang Dan ketika dia tidakmenyalurkannya secara benar melalui pernikahan maka jiwanya tetap bergejolak dan tidak tenangsehingga hal ini akan sangat berpengaruh dalam langkah dan kehidupannya Menumpahkan danmelampiaskan bukan pada tempat yang benar juga bukan jalan terbaik karena dia tidak akanmengetahui bersih sehatnya tempat yang dikunjunginya itu Bahkan tidak menutup kemungkinan

                                        tempat tersebut telah dikunjungi pula oleh orang lain yang membawa penyakit kelamin yang sangatganas Untuk itu adalah wajar apabila penelitian tersebut mengatakan bahwa umumnya usia yangsudah menikah jauh lebih panjang ketimbang yang tidak atau belum menikahTujuan menikahApa tujuan menikah dalam ajaran Islam Apakah untuk memenuhi kebutuhan biologis semataPernikahan dalam Islam bukan semata demi memenuhi nafsu seksualitas semata akan tetapimempunyai tujuan utama sebagaimana difirmankan oleh Allah dalam surat ar-Rum ayat 21 berikut ini

                                        ف 1049703 ي ن إ حم 1049703 ة ور م 1049703 ودة م ك ي 1049703 ن ب ق 1049703 ل خل ن أ ه ات ءای ومنع وج ها ي ل إ وا ن ك س ت ل ا واج ز أ م ك فس ن أ من م ك ل

                                        ( الروم ( ون ر فك ت ی قوم ل ات ی آل 21ذلكArtinya Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri darijenismu sendiri supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya dan dijadikan-Nyadiantaramu rasa kasih dan sayang Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tandatandabagi kaum yang berfikir (QS Ar-Rum 21)Dari ayat di atas paling tidak ada tiga tujuan utama dari menikahPertama untuk menenangkan dan menentramkan jiwa (litaskunu ilaiha) Ketenangan jiwa danpikiran merupakan hal yang sangat penting bagi keberhasilan dan kesuksesan seseorang Seseorangakan mempunyai peluang yang sangat besar untuk maju dan berhasil manakala hati pikiran danjiwanya sudah tenang Dengan menikah bayangan-bayangan dan khayalan-khayalan masa mudatertumpah sudah Bahkan karena kini dia sudah mempunyai tempat khusus gejolak itu tidak akanterlalu membludak manakala melihat wanita lain yang menggoda Rasulullah bersabda

                                        ش 1049703 يطان ص 1049703 ورة ف 1049703 ى تقب 1049703 ل الم (( 1049703 رأة إن لم 1049703 الوس 1049703 ق علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى النب 1049703 ي أن هریرة أبي عنیعجبه 1049703 ا ما امرأة من أحدآم رأى فإذا شيطان صورة فى وتدبر

                                        م یرد ذلك فإن أهله فليأت[ ] (( مسلم رواه نفسه فىArtinya Dari Abu Hurairah bahwasannya Rasulullah Saw bersabda Sesungguhnya wanita itu baikketika menghadap ataupun membelakangi dalam bentuk syaithan (menggoda) Apabila salah seorangdi antara kalian melihat sesuatu yang menakjubkan dari wanita maka segeralah datangi keluarganyakarena dengan demikian dapat menolak apa yang sedang bergejolak di dalam dirinya (HR Muslim)Kedua dengan menikah juga untuk menimbulkan rasa mawaddah cinta kasih kepada keluargaSetiap manusia memiliki keinginan untuk mencintai dan mengasihi orang yang didambakannya Mana6kala cinta kasihnya ini tidak disalurkan kepada orang tertentu maka ia akan mencari benda lain atauhal lain untuk menumpahkan cinta kasihnya itu Dengan menikah cinta kasih itu akan tertuang dantersalurkan secara benar Bukan semata kepada isteri dan anak-anaknya akan tetapi juga kepadakeluarga si isteri dan kerabatnya Dengan demikian pernikahan pada hakikatnya bukan sematapertemuan antara suami isteri saja akan tetapi pertemuan antara dua keluarga besar keluarga suamidan keluarga si isteri Oleh karena itu dalam ajaran Islam disyaratkan adanya wali nikah Ini

                                        menunjukkan bahwa pernikahan memang mempertemukan dua keluarga Yang menikah bukan sematasuami dan isteri tapi seluruh keluarga Ketika dua keluarga sudah bertemu di sanalah tempat untukmenuangkan rasa cinta kasih yang sudah menjadi fitrah manusiaKetiga dengan menikah juga untuk menimbulkan rasa kasih sayang rahmah Sebagaimanarasa mawaddah manusia juga mempunyai naluri untuk menyayangi sesamanya Sayang rahmahtidak sama dengan mencintai Sayang rahmah jauh di atas mencintai Rasa sayang biasanya munculdari lubuk hati yang paling dalam Ia lahir bukan karena dorongan nafsu seksual kebutuhan biologisatau hal-hal lahiriyah lainnya Ia betul-betul tumbuh dari dalam jiwa setelah bergaul dan lamamengenal pasangannya Naluri rasa sayangnya ini akan ditumpahkan untuk keluarganya terutamauntuk isteri dan anak-anaknya Dalam sebuah hadits riwayat Imam Bukhari suatu hari Aqra bin Habismelihat Rasulullah Saw sedang mencium cucunya Hasan bin Ali Aqra kemudian berkata Sayamempunyai sepuluh putra putri tapi saya tidak pernah mencium mereka satupun Mendengar ituRasulullah Saw bersabda

                                        یرحم ال یرحم ال من إنArtinya Sesungguhnya orang yang tidak pernah menyayangi dia tidak akan disayangiDemikian di antara tujuan menikah dalam Islam sebagaimana yang tertera dalam al-Quransurat ar-Rum ayat 21 Wallahu alamHukum PernikahanPara ulama telah sepakat bahwa nikah itu diperintahkan Namun mereka berbeda pendapatmengenai hukumnya Dalam hal ini para ulama terbagi kepada tiga kelompokPertama nikah wajib bagi setiap orang yang sudah mampu untuk melakukannya sekali seumurhidup Pendapat ini adalah pendapatnya Dawud ad-Dahiry Ibn Hazm dan lainnya Dalil yang menjadidasar pendapat ini adalah dhahir dari nash-nash baik berupa ayat al-Quran maupun hadits Nabi yangmemerintahkan pernikahan Kelompok ini memahami secara tekstual bahwa semua perintah tersebutmenggunakan shigat amar (bentuk perintah) dan setiap perintah menunjukkan wajib karenanya nikahjuga adalah wajib al-ashlu fil amr lil wujub pada dasarnya perintah itu menunjukkan kepada wajibPendapat kedua mengatakan bahwa nikah itu hukumnya adalah sunnah saja Pendapat iniadalah pendapatnya Jumhur ulama Pendapat kedua ini memahami perintah nikah yang terdapat dalamal-Quran dan Sunnah kepada hukum sunnah bukan wajib Firman Allah yang terdapat dalam surat an-Nisa ayat 3 misalnya yang berbunyi

                                        ورباع وثالث مثنى النساء من لكم طاب ما فانكحواArtinya Maka nikahilah wanita-wanita yang kamu sukai dua tiga dan empat (QS An-Nisa 3)Ayat di atas menurut pendapat kedua ini bukanlah menunjukkan wajib Karena dalam ayat diatas Allah mengkaitkan nikah dengan kemampuan istithaah Artinya barang siapa yang sudahmampu untuk menikah maka menikahlah Sedangkan yang belum mampu untuk menikah maka tidakmengapa ia tidak menikah Karena itu menikah bukanlah wajib akan tetapi sunnah sajaPendapat ketiga adalah pendapat yang mengatakan bahwa hukum menikah berbeda-bedatergantung kondisi seseorang Pendapat ini adalah pendapat kuat pada madzhab MalikiyyahSyafiiyyah dan Hanabilah

                                        Menurut pendapat ini hokum menikah bisa wajib bagi mereka yang sudah siap dan mampubaik lahir maupun bathin sehingga kalau tidak menikah ia akan terjerumus kepada perbuatan zinaTidak ada cara lain untuk menjaganya kecuali dengan jalan menikah Dalam qaidah Ushuliyyahdaikatakan Sesuatu yang tidak menyebabkan terpenuhinya sesuatu yang wajib kecuali dengansesuatu itu maka sesuatu itu menjadi wajib hukumnya7Nikah juga hukumnya bisa sunnah bagi mereka yang syahwatnya sudah menggebu akan tetapimasih besar kemungkinan seandainya belum menikah pun ia masih dapat menjaga diri dari perbuatanzina Untuk kondisi seperti ini nikah hukumnya sunnah sajaNikah juga bisa haram bagi orang yang belum siap menikah baik secara lahir (menafkahi)maupun secara bathin (berhubungan badan) sehingga kalau dipaksakan menikah si wanita akanmenderita baik lahirnya maupun bathinnya Atau nikah juga bisa menjadi haram bagi orang yangbermaksud jahat dengan nikahnya itu misalnya ingin menyakiti si isteri dan keluarganya atau karenabalas dendam dan sebagainyaNikah juga bisa makruh bagi orang yang kondisinya seperti disebutkan diatas akan tetapitidak menimbulkan madharat bagi si isteri Jadi apabila ia menikah si isteri tidak merasakan dampaknegative yang sangat besar Untuk orang seperti ini sebaiknya jangan dahulu menikah dan kalaupunmau menikah maka hukumnya makruh sajaDari ketiga pendapat ini penulis lebih cenderung untuk mengambil pendapat ketiga ini bahwapernikahan itu hukumnya berbeda-beda disesuaikan dengan kondisi orang yang bersangkutanPendapat ini rasanya lebih tepat terutama untuk kondisi sekarangMacam-macam pernikahan yang dilarang1 Nikah SyigarNikah Syigar adalah seorang laki-laki menikahkan putri perempuannya atau saudariperempuannya dengan orang lain dengan syarat orang tersebut mau menikahkan putrinya atausaudari perempuannya dengan orang tadi baik pernikahan tersebut memakai mahar maupuntidak Hanya saja umumnya pernikahan Syigar ini tidak ada maharnya karena sudah digantidengan tukar menukar putri atau saudari perempuannyaPara ulama sepakat bahwa nikah Syigar ini haram hukumnya Hal ini didasarkankepada hadits-hadits berikut ini

                                        الشغار عن وسلم عليه الله صلى الله رسول نهى قال جابر عن( مسلم( أخرجهArtinya Jabir berkata Rasulullah Saw melarang nikah syigar (HR Muslim)

                                        عن (( وسلم عليه الله صلى الله رسول نهى قال هریرة أبى عن والشغار قال الشغار

                                        وأزوج 1049703 ك أخت 1049703 ك زوجن 1049703 ى أو ابنت 1049703 ى وأزوج 1049703 ك ى 1049703 كزوجن 1049703 ابنت للرج 1049703 ل الرج 1049703 ل یق 1049703 ول أن[ ماجه)) [ وابن والنسائي مسلم أخرجه أختىArtinya Abu Hurairah berkata Rasulullah Saw melarang nikah Syigar Nikah Syigar adalahseorang laki-laki berkata kepada laki-laki lain nikahkan saya dengan anak perempuan kamudan saya nanti akan menikahkanmu dengan anak perempuan saya atau nikahkan saya dengansaudari perempuan kamu dan saya akan menikahkan kamu dengan saudari perempuan saya(HR Muslim NasaI dan Ibn Majah)

                                        2 Nikah MuhallilMuhallil secara bahasa berarti yang menjadikan halal Nikah Muhallil adalah pernikahandi mana seorang laki-laki menikahi seorang wanita yang sudah ditalak tiga kemudian iamentalaknya dengan maksud agar wanita tersebut dapat dinikahi kembali oleh suaminya yangdahulu yang telah mentalak tigaPernikahan ini biasanya terjadi ketika si mantan suami yang telah mentalak isterinya tigakali bermaksud untuk kembali lagi kepada isterinya tadi namun karena sudah ditalak tiga iatidak boleh langsung menikahi mantan isterinya itu kecuali si isteri tadi menikah dahulu denganlaki-laki lain Untuk tujuan itu kemudian si laki-laki tadi menyewa atau membayar laki-laki lainagar menikahi mantan isterinya tadi dengan catatan tidak boleh disetubuhi atau boleh disetubuhitapi harus sesegera mungkin diceraikan agar mantan suami tadi dapat menikahinya kembaliOrang yang dibayar untuk menikahi mantan isterinya dalam istilah fiqh disebut dengan almuhallil(yang menjadikan halal) sedangkan mantan suami yang membayar laki-laki tadi disebutdengan al-muhallal lah Pernikahan ini haram hukumnya berdasarkan dalil berikut ini8

                                        ل 1049703 ه والمحل 1049703 ل المحل 1049703 ل وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله ول 1049703 لىص رس 1049703 الله لع (( 1049703 ن ق 1049703 ال م 1049703 سعود اب 1049703 ن ع 1049703 ن

                                        ( وأحمد والنسائي الترمذى (أخرجهArtinya Ibnu Masud berkata Rasulullah melaknat al-muhallil (yang menjadikan halal) dan almuhallallah (yang dijadikan halal karenanya) (HR Turmudzi Nasai dan Ahmad)

                                        عب)) [ 1049703 د رواه رجمتهم 1049703 ا إال بمحلل 1049703 ة و بمحل 1049703 ل ال 1049703 ىأوت(( ال 1049703 ق الخط 1049703 اب ب 1049703 ن عم 1049703 ر ع 1049703 ن

                                        صحيح بإسناد [الرزاقArtinya Umar bin Khatab berkata Tidak didatangkan kepadaku muhallil dan wanita yangdijadikan halal karenanya kecuali aku akan meranjam keduanya (HR Abdur Razak dengansanad yang shahih)3 Nikah IstibdhaNikah Istibdha adalah nikah yang dimaksudkan untuk memperoleh keturunan atau bibitunggul Dalam prakteknya nikah ini atas usul dan kemauan si suami setelah melihat ada orangyang dipandang hebat pintar atau aneh dari yang lainnya sehingga ia pun berkeinginan untukmendapatkan putra seperti dia Sang suami biasanya berkata kepada isterinya Apabila kamusudah suci dan selesai haidmu pergilah ke si anu (misalnya seorang professor) dan bersenangsenanglahdengannya sampai kamu hamil Ketika sudah hamil baru isteri tersebut pulang lagidan kembali lagi kepada suaminya Dan suaminya sangat bahagia karena akan mendapatkanputra yang sangat diinginkannya Istibdha secara bahasa artinya bersetubuh (jima) Pernikahanseperti ini jelas diharamkan4 Nikah ar-RahtRaht secara bahasa berarti rombongan kelompok Dalam pernikahan ini sekelompoklaki-laki (syaratnya tidak boleh lebih dari sepuluh orang) bersekutu dan sepakat untuk menggauliseorang perempuan secara bergantian dan bergilir Ketika wanita tadi hamil dan melahirkansemua laki-laki yang ikut menanam saham pada wanita tadi harus berkumpul di hadapanwanita tadi Setelah berkumpul si wanita berkata

                                        فالن یا ابنك فهو ولدت وقد أمرآم من آان ما عرفتم قد

                                        Artinya Kalian telah maklum dengan apa yang telah kalian lakukan Kini saya sudahmelahirkan maka anak ini adalah anakmu wahai fulan (sambil menunjuk salah satu laki-lakiyang disukainya)Ketika si wanita menunjuk salah satu laki-laki yang disukainya maka laki-laki itulahyang harus menjadi bapak dari anak tersebut sekaligus menjadi suaminya yang resmi Tidakboleh si laki-laki tersebut menolak dengan alasan dan catatan apapun Sementara laki-laki lainyang tidak terpilih mereka beterbangan lagi mencari mangsa-mangsanya yang lainLantas siapa yang diuntungkan dan dirugikan dalam pernikahan semacam ini Tentu yangrugi adalah orang ganteng dan baik karena dialah yang akan dipilih oleh wanita tersebutSementara yang beruntung adalah laki-laki jelek dan jahat karena jelas dia tidak akan dipilihsehingga ia masih bisa leluasa menaburkan racun-racun asmara dan syahwatnya Dalam duniamodern terutama di kota-kota besar pernikahan masa Jahiliyyah ini masih ada dan berlaku untuktidak mengatakan banyak berlaku Hanya saja dengan nama dan format lain Dalam istilahsekarang nikah Raht ini disebut dengan nama Salome (satu lobang rame-rame maaf)Naudzubillah5 Nikah al-BaghayaAl-Baghaya secara bahasa berarti pelacur Nikah al-Baghaya ini sama dengan nikah ar-Raht di atas Hanya saja dalam nikah Baghaya ini tidak dibatasi jumlah pengunjungnya Iaboleh lebih dari sepuluh orang bahkan tidak terhitung sekalipun Setiap laki-laki hidung belangyang sreg dan greget dengan seorang wanita yang disukai bersama boleh melakukan isytirakWanita yang menjadi sasaran segerombolan laki-laki tersebut tidak boleh menolak dan tidakmelayani tamu-tamu hidung belang tersebut Tua muda ganteng jelek pesek mancungkurus gemuk dekil bersih kalau dia datang harus diservice secara memuaskan Setiap orang9yang sedang bertamu pada hari itu biasanya menancapkan tanda khusus berupa bendera di luarrumahnya sebagai tanda bahwa wanita tersebut sedang full on ada tamuSetiap laki-laki yang pernah bertamu harus mengisi buku tamu Buku tamu ini biasanyadisiapkan khusus oleh wanita tersebut Tidak ada seorang tamu pun yang jajan di rumahnyakecuali namanya tercatat Ketika wanita tersebut hamil wanita tersebut melihat daftar tamunyadan memanggil satu persatu tamu-tamu berhidung belang tersebut Tidak boleh menolak ketikawanita tersebut mengundang dan memanggilnyaSetelah melahirkan wanita tersebut memanggil seluruh tamu-tamunya berikut seorangqafah (juru taksir manusia) Tukang qafah ini bertugas melihat dan membaca si bayi lalumembaca pula seluruh tamu yang hadir untuk dicarikan kesamaannyamdashistilah sekarang mungkincek darah dan gen Tamu yang lebih banyak kesamaan dengan bayi tadi dialah yang akanmenjadi bapaknya sekaligus menjadi suami wanita tersebut Ketika sudah diputuskan oleh jurutaksir tadi tidak boleh si laki-laki tersebut menolak apalagi tidak bertanggung jawabSiapa yang diuntungkan dalam pernikahan ini Tentu mereka yang dapat menyuap siqafah agar tidak ditunjuk Yang rugi Yang tidak menyuap si qafah sama sekali karena dialahyang akan menjadi bapak dari bayi hasil rame-rame tadimdashdalam istilah iklan di Indonesiaidentik dengan iklan permen Nano-Nano rame rasanya Naudzubillah Apakah pernikahanseperti ini ada pada masa sekarang Ya jelas ada hanya dengan nama dan format lain bahkandengan alat dan teknologi canggih sehingga tidak ada tamu-tamu yang merasa dirugikan untukmenanggung bayi rame-rame tersebut Pernikahan Baghaya ini dalam konteks sekarangbertebaran dimana-mana dengan berbagai nama misalnya Saritem di Bandung dan SurabayaKramat Tunggak di Jakarta Warung Remang-Remang di setiap pinggiran jalan Panti Pijat yangtersebar hampir di seluruh kota dan lainnya Naudzubillah6 Nikah Badal

                                        Secara bahasa badal berarti menukar mengganti Nikah Badal adalah pernikahan di manaseorang laki-laki yang sudah beristri berkata kepada laki-laki lain yang juga sama sudah beristriBiarkan isteri kamu tidur dengan saya dan saya ijinkan isteri saya tidur dengan kamu kalaukamu keberatan biar kita tukar tambah Jadi Nikah Badal ini berupa pernikahan tukar menukaristeri Dalam dunia modern terutama di kota-kota besar seperti Jakarta pernikahan ini seringkalidiistilahkan dengan Tukar Kunci Jadi dalam pergaulan-pergaulan glamour apabila seoranglaki-laki berkata kepada laki-laki lain yang sama-sama sudah berkeluarga Ayo kita tukar kuncimaka maksudnya adalah pernikahan Badal ini Tentu bukan sembarang kunci tapi kunci inikunci ajaib yang bukan saja bisa membuka pintu tapi membuka yang mempunyai pintunaudzubillah min dzalik7 Nikah MutahMutah secara bahasa berarti bersenang-senang Nikah Mutah dalam dunia sekarangdisebut dengan Nikah Kontrak Maksudnya seorang laki-laki menikahi seorang wanita hanyasaja ketika akadnya ditentukan untuk masa satu minggu misalnya atau satu bulan satu tahunatau bahkan satu hari kemudian si laki-laki tadi memberikan upah atau biaya sebagaiimbalannya Pernikahan ini pada masa Rasulullah Saw pernah dibolehkan karena saat itu sedangkondisi perang yang berbulan-bulan Namun tidak lama setelah itu Rasulullah Sawmenghapusnya dan mengharamkannya sampai hari Kiamat kelak Oleh karena itu seluruh ulamasepakat bahwa pernikahan Mutah ini haram hukumnya Untuk pembahasan lebih lanjut masalahNikah Mutah ini insya Allah akan penulis bahas dalam makalah tersendiri8 Nikah al-UrfiNikah Urfi ini ramai diperbincangkan di Mesir belakangan ini Boleh jadi nama NikahUrfi ini untuk konteks Indonesia belum sampai dan belum pernah terdengar meskipun tidakmenutup kemungkinan dalam prakteknya sudah sejak dahulu berjalan dan berlanjut Nikah Urfiadalah pernikahan antara laki-laki dan perempuan yang tidak diketahui oleh kelurganya bolehjadi tidak memakai saksi tidak diumumkan dan tidak memakai wali Bukan hanya itu antaralaki-laki dan perempuan hidup berpisah makan dan minum sendiri-sendiri bahkan tinggal punberpisah Namun ketika keduanya greget untuk making love baru keduanya bersama dan dimana saja jadi10Pernikahan ini banyak merajarela di Mesir dan demikian juga di Indonesia terutama dikalangan mahasiswa mahasiswi Untuk melampiaskan nafsu seksualnya keduanya sepakat untukmembungkus perbuatan hinanya dengan bungkusan yang seolah-olah dilegalkan dandiperbolehkan oleh ajaran Islam Boleh jadi ada saksi hanya saja saksinya adalah teman-temandekatnya saja Sementara keluarganya tidak mengetahuinya sedikitpun Modus opperandi daripernikahan ini juga adalah untuk mendapatkan nafkahAkhir-akhir ini di Mesir merebak pernikahan ini karena si wanita biasanya menginginkannafkah yang besar dan tidak peduli dengan cara atau bentuknya Pernikahan ini jelas tidakmemakai surat-surat resmi dari pejabat yang berwenang (di Indonesia dari KUA) Pernikahan inijelas haram hukumnya karena pada hakikatnya adalah perzinahan modern NaudzubillahSemua jenis pernikahan yang telah disebutkan di atas diharamkan dalam ajaran IslamMengapa Karena pernikahan dalam ajaran Islam mempunyai aturan tersendiri ada rukun-rukun dansyarat-syarat yang harus dipenuhi Ketika rukun dan syaratnya tidak terpenuhi maka pernikahantersebut menjadi batal dan haram Untuk mengetahui lebih lanjut persoalan ini nanti akan kita bahaslebih jauh dalam pembahasan akad nikahDemikian sekelumit mengenai jenis dan macam pernikahan yang dilarang dan diharamkandalam ajaran Islam Tidak ada alasan untuk seorang muslim dan muslimah untuk melegalkan terlebihmempraktekkan pernikahan-pernikahan di atas Semoga kita terhindar dari semua jenis pernikahan

                                        terkutuk di atasWanita-wanita yang haram untuk dinikahi (al-muharramaat minannisaa)Dalam ajaran Islam ada beberapa wanita yang haram hukumnya untuk dinikahi oleh laki-lakiHal ini sebagaimana dijelaskan oleh Allah dalam firmanNya surat an-Nisa ayat 22-24

                                        ا يل س 1049703 ب وس 1049703 اء ومقت 1049703 ا ة فاح 1049703 ش 1049703 ان آ ن 1049703 ه إ د 1049703 لفق 1049703 س م 1049703 ا ل 1049703 ا إ اء الن 1049703 س من م اؤآ ءاب ح ك ن ما كحوا ن ت والخ 1049703 ت األ ن 1049703 ات وب خ

                                        ال 1049703 أ ن 1049703 ات وب م ك وخال 1049703 ات م ك و 1049703 ات م ك واتخ 1049703 عم وأ م ك ن 1049703 ات وب م ك مه 1049703 ات

                                        أ م ك عل 1049703 ي م 1049703 ت حرف 1049703 ي ي الل 1049703 ات م ك ب ب 1049703 ائ ور م ك ائ ن 1049703 س مه 1049703 ات

                                        وأ ن 1049703 اعة 1049703 الرض م م ك خ 1049703 وات وأ م ك ض 1049703 عن ر

                                        أ ي الل 1049703 ات م ك مه 1049703 ات وأ

                                        ئ 1049703 ل وحال م ك عل 1049703 ي جن 1049703 اح فل 1049703 ا ه 1049703 ن ب م دخل 1049703 ت م 1049703 واون ك ل 1049703 ت ن ف 1049703 إ ه 1049703 ن ب م دخل 1049703 ت ي الل 1049703 ات م ك ائ س ن من م حجورآا غف 1049703 ور 1049703 ان آ الل 1049703 ه ن إ س 1049703 لف ق 1049703 د م 1049703 ا ل 1049703 ا إ ن ي ت خ 1049703 أ

                                        ال ن ب 1049703 ي جمع 1049703 وا ت ن وأ م ك ب ص 1049703 ال أ 1049703 ن م ال 1049703 ذین م ك ن 1049703 ائ ب أ

                                        اء ور م 1049703 ا ك 1049703 م ل ح 1049703 ل وأ م ك عل 1049703 ي الل 1049703 ه ت 1049703 اب آ م ك ت 1049703 ان

                                        م ی ك 1049703 أ مل ما ال إ اء س الن من ات محصن وال حيما رهن ج 1049703 ور أ وهن ف 1049703 آت هن 1049703 ن م ب 1049703 ه م عت مت اس 1049703 ت افحين 1049703 ا سم 1049703 فم غي 1049703 ر ين مح 1049703 صن م ك موال

                                        أ ب غوا ت ب ت ن أ م ك ذلحكيم 1049703 ا يم 1049703 ا عل 1049703 ان آ الل 1049703 ه ن إ فری 1049703 ضة ال ع 1049703 د ب 1049703 ن م ه1049703 ب م ت اض 1049703 ي ر ت فيم 1049703 ا م ك عل 1049703 ي جن 1049703 اح ول 1049703 ا فری 1049703 ضة(24- ( 22النساء Artinya Dan janganlah kamu kawini wanita-wanita yang telah dikawini oleh ayahmu terkecuali padamasa yang telah lampau Sesungguhnya perbuatan itu amat keji dan dibenci Allah dan seburuk-burukjalan (yang ditempuh)Diharamkan atas kamu (mengawini) ibu-ibumu anak-anakmu yang perempuansaudara-saudaramu yang perempuan saudara-saudara bapakmu yang perempuan saudara-saudaraibumu yang perempuan anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang laki-laki anak-anakperempuan dari saudara-saudaramu yang perempuan ibu-ibumu yang menyusui kamu saudaraperempuan sepersusuan ibu-ibu istrimu (mertua) anak-anak istrimu yang dalam pemeliharaanmu dariistri yang telah kamu campuri tetapi jika kamu belum campur dengan istrimu itu (dan sudah kamuceraikan) maka tidak berdosa kamu mengawininya (dan diharamkan bagimu) istri-istri anakkandungmu (menantu) dan menghimpunkan (dalam perkawinan) dua perempuan yang bersaudarakecuali yang telah terjadi pada masa lampau sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi MahaPenyayang Dan (diharamkan juga kamu mengawini) wanita yang bersuami kecuali budak-budakyang kamu miliki (Allah telah menetapkan hukum itu) sebagai ketetapan-Nya atas kamu Dandihalalkan bagi kamu selain yang demikian (yaitu) mencari istri-istri dengan hartamu untuk dikawinibukan untuk berzina Maka istri-istri yang telah kamu nikmati (campuri) di antara mereka berikanlahkepada mereka maharnya (dengan sempurna) sebagai suatu kewajiban dan tiadalah mengapa bagi

                                        11kamu terhadap sesuatu yang kamu telah saling merelakannya sesudah menentukan mahar ituSesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana (QS an-Nisa 22-24)Dari ayat di atas ditambah keterangan-keterangan lainnya para ulama membagi wanita-wanitayang haram untuk dinikahi itu menjadi dua bagian besarPertama wanita-wanita yang haram untuk dinikahi selamanya Artinya seorang laki-laki tidakboleh menikahi wanita jenis ini kapanpun dan dalam kondisi apapunKedua wanita-wanita yang haram untuk dinikahi untuk sementara waktu Untuk bagian keduaini wanita-wanita tersebut haram untuk dinikahi selama ia berada dalam keadaan khusus(penjelasannya akan dibahas di bawah nanti) dan apabila keadaan tersebut sudah hilang maka ia bolehdinikahiWanita-wanita yang haram dinikahi selamanyaYang termasuk wanita-wanita yang haram untuk dinikahi selamanya (muabbada) ini ada tigakelompokA Haram dinikahi lantaran keturunan (nasab)Wanita-wanita yang haram dinikahi karena nasab (keturunan) ini ada tujuh jenis1 Semua Ibu baik dari pihak ibu maupun dari pihak bapak sampai ke atas yangmelahirkan laki-laki tersebut Maksudnya wanita-wanita yang menyebabkan lakilakiitu lahir (ibu) baik dari pihak ibunya sendiri maupun dari pihak bapaknya sendirisampai ke atas haram untuk dinikahi Misalnya ibunya sendiri ibunya ibu (nenek daripihak ibu) ibunya bapak (nenek dari pihak bapak) ibunya nenek dari pihak ibu ibunyanenek dari pihak bapak dan seterusnya sampai ke atas Wanita-wanita ini semuanyaharam untuk dinikahi selamanya (al-ummahaat)2 Semua Anak perempuan baik dari pihak putra laki-lakinya maupun putriperempuannya terus sampai ke bawah Maksudnya semua wanita yang dilahirkankarena laki-laki tersebut baik anak perempuan itu putri dari putranya maupun dariputrinya Misalnya anak perempuannya sendiri cucu perempuannya dari anakperempuan cucu perempuan dari anak laki-laki anak perempuan dari cucu perempuanatau anak perempuan dari cucu laki-laki sampai ke bawah Semua anak perempuan iniharam untuk dinikahi selamanya (al-banaat)3 Semua Saudari perempuan dari semua pihak dan jihah Misalnya saudariperempuan sekandung saudari perempuan sebapak dan saudari perempuan seibuSemua saudari perempuan ini juga haram untuk dinikahi selamanya (al-akhawaat)4 Semua saudari perempuan ayah (bibi tante dari pihak ayah) sampai ke atas baiksekandung sebapak maupun seibu Misalnya saudari perempuan sekandung ayahsaudari perempuan seibu ayah saudari perempuan seibu saudari perempuan bibinyaayah saudari perempuan bibinya bibi ayah dan seterusnya sampai ke atas Semua bibidari pihak ayah ini haram hukumnya untuk dinikahi (al-ammat)5 Semua saudari perempuan ibu (bibi tante dari pihak ibu) sampai ke atas baiksekandung sebapak maupun seibu Misalnya saudari perempuan sekandung ibusaudari perempuan sebapak ibu saudari perempuan seibu ibu saudari perempuanbibinya ibu saudari perempuan bibinya bibi ibu dan seterusnya sampai ke atas Semuabibi dari pihak ibu ini haram hukumnya untuk dinikahi (al-khalaat)6 Semua anak perempuan dari saudara laki-laki baik sekandung sebapak maupunseibu sampai ke bawah (keponakan dari saudara laki-laki) Misalnya anakperempuan dari saudara laki-laki sekandung anak perempuan dari saudara laki-lakisebapak anak perempuan dari saudara laki-laki seibu anak perempuan dari anak

                                        perempuan saudara laki-laki sekandung anak perempuan dari anak perempuan saudaralaki-laki sebapak anak perempuan dari anak perempuan saudara laki-laki seibu anakperempuan dari keponakannya keponakan saudara laki-laki terus sampai ke bawah(banatul akh)7 Semua anak perempuan dari saudari perempuan baik sekandung sebapakmaupun seibu sampai ke bawah (keponakan dari saudari perempuan) Misalnya12anak perempuan dari saudari perempuan sekandung anak perempuan dari saudariperempuan sebapak anak perempuan dari saudari perempuan seibu anak perempuandari anak perempuan saudari perempuan sekandung anak perempuan dari anakperempuan saudari perempuan sebapak anak perempuan dari anak perempuan saudariperempuan seibu anak perempuan dari keponakannya keponakan saudari perempuanterus sampai ke bawah (banatul ukhti) Semua keponakan baik dari pihak saudara lakilakimapun dari saudari perempuan semuanya haram untuk dinikahiDalam sebuah hadits dari Ibnu Abbas dikatakan

                                        تع 1049703 الى قول 1049703 ه ق 1049703 رأ ث 1049703 م س 1049703 بع ال 1049703 صهر وم 1049703 ن بع1049703 )) س النسب من حرم قال باس ع ابن عن[ ] (( البخارى رواه أمهاتكم عليكم حرمتArtinya Ibnu Abbas berkata Wanita-wanita yang diharamkan karena keturunan itu adatujuh dan yang diharamkan karena pernikahan juga ada tujuh Ibnu Abbas kemudianmembaca firman Allah dalam surat an-Nisa ayat 22-24 Diharamkan kepada kalianhellip (HRBukhari)Para ulama telah sepakat bahwa ketujuh jenis wanita yang telah disebutkan di atasharam hukumnya untuk dinikahi selamanya Untuk lebih memudahkan menghapal jeniswanita-wanita yang haram untuk dinikahi selamanya ini maka harus diingat bahwa seluruhketurunan dan kerabat si laki-laki semuanya haram untuk dinikahi kecuali empat orang sajayaitu anak perempuan pamannya dari pihak bapak (banatul amm sepupu putrinya om paman) anak perempuan pamannya dari pihak ibu (banatul khal sepupu) anak perempuanbibinya dari pihak bapak (banat ammatih sepupu putrinya bibi) dan anak perempuan bibinyadari pihak ibu (banatul khalah sepupu putrinya bibi) Untuk empat jenis wanita ini bolehuntuk dinikahi dan sisanya tidak boleh untuk dinikahiKeempat jenis wanita tersebut boleh untuk dinikahi berdasarkan firman Allah dalamsurat al-Ahzab ayat 50

                                        ف 1049703 اء أ مم 1049703 ا مين 1049703 ك ی ك 1049703 ت مل وم 1049703 ا هن ج 1049703 ور أ ها 1049703 ت ی اأ ی

                                        ي ءات ي ت الال واجك ز أ ك ل ا ن ل ل ح أ ا ن إ ي ب الني ت الال ك ت خاال ات ن وب خالك ات ن وب ك عمات ات ن وب عمك ات ن وب ك ي عل ه الل

                                        معك ن هاجردون 1049703 ن م ي 1049703 ك ب الن اد ر

                                        أ ن إ ي ب لن ل ها فس ن ت وهب ن إ ة مؤمن ة أ وامرل خالصة كحها ن ت س ی ن أ

                                        ي 1049703 ك عل وما 1049703 ون واجهم ز أ في هم ي عل ا ضن فر ما ا من عل قد ين مؤمن الك ی ال ي ك ل هم مان ی

                                        أ ت ك ملحيما ر ا غفور ه الل ان وآ ج حر

                                        ( ( 50األحزاب Artinya Hai Nabi sesungguhnya Kami telah menghalalkan bagimu istri-istrimu yang telahkamu berikan mas kawinnya dan hamba sahaya yang kamu miliki yang termasuk apa yangkamu peroleh dalam peperangan yang dikaruniakan Allah untukmu dan (demikian pula) anakanakperempuan dari saudara laki-laki bapakmu anak-anak perempuan dari saudara perempuanbapakmu anak-anak perempuan dari saudara laki-laki ibumu dan anak-anak perempuan darisaudara perempuan ibumu yang turut hijrah bersama kamu dan perempuan mukmin yangmenyerahkan dirinya kepada Nabi kalau Nabi mau mengawininya sebagai pengkhususanbagimu bukan untuk semua orang mukmin Sesungguhnya Kami telah mengetahui apa yangKami wajibkan kepada mereka tentang istri-istri mereka dan hamba sahaya yang mereka milikisupaya tidak menjadi kesempitan bagimu Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi MahaPenyayang (QS Al-Ahzab 50)B Haram dinikahi lantaran perkawinan (al-mushaharah)Wanita-wanita yang dilarang untuk dinikahi lantaran pernikahan ini adalah sebagaiberikut1 Isteri bapak (ibu tiri)Sehubungan dengan jenis wanita ini dalam sebuah hadits dikatakan13

                                        األب ام 1049703 رأة إال یح 1049703 رم م 1049703 ا یحرم 1049703 ون الجاهلي 1049703 ة أه 1049703 ل ان1049703 )) آ ق 1049703 ال عب 1049703 اس اب 1049703 ن عنآب 1049703 اؤآم نك 1049703 ح م 1049703 ا تنكح (( 1049703 وا وال وج 1049703 ل بين 1049703 ز والجمع

                                        ع الله فأنزل قال األختينالطب 1049703 رى تف )) [ 1049703 سير األخت 1049703 ين ب 1049703 ين إال 1049703 وا النساء من

                                        تجمع )) (( وأن و سلف قد ماصحيح ( 1328 [بسندArtinya Ibnu Abbas berkata Orang-orang jahiliyyah mengharamkan semua wanitayang diharamkan dalam ajaran Islam kecuali isteri bapak dan bolehnya menikahi kakakberadik sekaligus Kemudian turun firman Allah Janganlah kalian menikahi wanitawanitayang telah dinikahi oleh bapak-bapak kamu kecuali apa yang telah berlakudahulu (QS An-Nisa 22) dan Dan dilarang juga menikahi kakak beradik sekaligus(QS An-Nisa 23) (Dalam Tafsir ath-Thabari dengan sanad Sahih (8hal 132)Dengan ayat ini para ulama telah sepakat bahwa yang termasuk diharamkanuntuk dinikahi selamanya juga itu adalah wanita-wanita yang sudah atau pernahdinikahi oleh ayahnya baik wanita tersebut telah didukhul (disetubuhi) oleh ayahnyaataupun belum

                                        بعثن (( 1049703 ى ق 1049703 ال تری 1049703 د أی 1049703 ن ل 1049703 ه فقل 1049703 ت رای 1049703 ة ه1049703 ومع عم 1049703 ى لقي 1049703 ت ق 1049703 ال الب 1049703 راء ع 1049703 نأض 1049703 رب أن رجل 1049703 أمرنى إلى وسلم عليه الله صلى الله رسول

                                        ف أبيه امرأة نكح[ ] (( والحاآم داود أبو رواه ماله وآخذ عنقهArtinya Al-Bara berkata Suatu hari saya bertemu dengan paman saya yang sedangmembawa bendera Saya lalu bertanya Mau kemana paman Ia menjawab Saya

                                        diutus oleh Rasulullah Saw untuk membunuh dan mengambil harta laki-laki yangmenikahi isteri bapaknya (HR Abu Dawud dan Hakim)Dari hadits ini didapati bahwa laki-laki yang menikahi wanita-wanita yangpernah dinikahi oleh bapaknya harus dibunuh dan diambil hartanya Ini menunjukkansaking kerasnya larangan tersebut Dari sini para ulama kemudian berkesimpulanbahwa isteri bapak haram untuk dinikahi selamanya2 Ibunya isteri (mertua perempuan)Ketika seorang laki-laki telah menikah dengan seorang wanita maka ibu dari isterinyatadi (mertua) menjadi haram untuk dinikahi baik isterinya tersebut telah didukhul(disetubuhi) maupun belum Hal ini dikarenakan mertua masuk dalam keumuman suratan-Nisa ayat 23 Dan diharamkan juga ibu-ibu isteri-isteri kalian Termasuk kedalam jenis ini juga ibunya mertua dan ibunya bapak mertua3 Anak isteri (anak tiri ar-rabibah)Apabila sebelum menikah si isteri sudah mempunyai anak perempuan maka si lakilakitidak boleh menikahi putri dari isterinya itu Namun para ulama mensyaratkantidak bolehnya menikahi anak perempuan dari isteri itu apabila ibunya (isteri si laki-lakitersebut) telah disetubuhinya Namun apabila misalnya ia menikahi isterinya kemudiancerai sebelum melakukan hubungan badan maka laki-laki tadi boleh menikahi anakperempuannya Hal ini didasarkan pada firman Allah dalam surat an-Nisa ayat 23 diatas yang berbunyi

                                        م ل ن فإ هن ب م ت ل دخ ي ت الال م ك ائ س ن من م حجورآ في ي ت الال م ك ب ائ ب ورم ت ل دخ وا ون ك تم ك ي عل اح ن ج فال هن ب

                                        Artinya (dan diharamkan kepadamu) anak-anak istrimu yang dalam pemeliharaanmudari istri yang telah kamu campuri tetapi jika kamu belum campur dengan istrimu itu(dan sudah kamu ceraikan) maka tidak berdosa kamu mengawininyahellip(QS An-Nisa23)Termasuk ke dalam hukum ini adalah anak perempuan dari putra putri isterinya144 Isteri anak kandung sendiri (menantu)Seorang laki-laki juga tidak boleh menikahi isteri anak laki-lakinya berdasarkan firmanAllah dalam surat an-Nisa ayat 23 di atas

                                        م ك ب صال أ من ذین ال م ك ائ ن ب أ ل ئ وحال

                                        Artinya (dan diharamkan bagimu) istri-istri anak kandungmu (menantu) (QS An-Nisa 23)Di samping isteri anak kandung sendiri juga diharamkan isteri anak dari susuan hal inididasarkan pada hadits berikut ini

                                        م 1049703 ن یح 1049703 رم م 1049703 ا الرض 1049703 اع م 1049703 ن یح (( 1049703 رم وس 1049703 لم 1049703 هعلي الله ص 1049703 لى الله رس 1049703 ول ق 1049703 ال

                                        )) [ ( 8والطبرى ( ( 471 149) آثير ابن تفسير 1النسبArtinya Rasulullah Saw bersabda Diharamkan wanita-wanita karena sesususebagaimana diharamkannya wanita-wanita karena keturunan (Lihat dalam Tafsir IbnKatsir 1471 dan Tafsir ath-Thabari 8149)Para ulama dalam hal ini tidak memasukan anak perempuan dari isteri anakkandung (anak perempuan dari menantu) atau anak perempuan dari anak isteri (anak

                                        perempuan dari anak tiri) sebagai halilah Oleh karena itu seseorang boleh menikahianak perempuan dari menantu dan anak perempuan dari anak tiriUntuk memudahkan mengingat dan menghapal jenis wanita-wanita yang haramuntuk dinikahi karena pernikahan maka dapat dikatakan bahwa semua wanita yangterkait karena pernikahan semuanya boleh dinikahi oleh laki-laki kecuali empat orangsaja yaitu isteri bapaknya (ibu tiri) mertua perempuan anak perempuan dari isterinyayang telah disetubuhi (anak tiri tapi ibunya sudah disetubuhi) dan isteri anakkandungnya (menantu)C Haram dinikahi lantaran susuan (muharramaat bir radha)Wanita-wanita yang satu susu juga haram untuk dinikahi Hal ini didasarkan padaketerangan berikut ini

                                        ضاعة الر من م ك خوات وأ م ك ضعن ر أ ي ت الال م ك مهات

                                        وأArtinya (Diharamkan kepadamu) ibu-ibumu yang menyusui kamu saudara perempuansepersusuan (QS An-Nisa 23)Dalam sebuah hadits dikatakan

                                        الن 1049703 (( سب م 1049703 ن یح 1049703 رم م 1049703 ا الرض 1049703 اع م 1049703 ن لم 1049703 رمیح(( 1049703 وس علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى الله رس 1049703 ول قال

                                        [ مسلم و البخارى [أخرجهArtinya Rasulullah Saw bersabda Diharamkan wanita-wanita karena sesusu sebagaimanadiharamkannya wanita-wanita karena keturunan (HR Bukhari Muslim)Oleh karena itu pada hakikatnya wanita-wanita yang diharamkan karena sebab satususuan ini sama dengan wanita-wanita yang diharamkan karena factor keturunan Hanya sajadalam sebab satu susu ini ditambahkan bahwa wanita yang menyusui posisinya sama denganibu kandungDengan demikian wanita-wanita yang tidak boleh dinikahi lantaran satu susu ini adalahsebagai berikut1 Wanita yang menyusui dan ibu dari wanita yang menyusui karena ia dipandang sebagai ibukandungnya sendiri2 Anak-anak perempuan dari wanita yang menyusui tersebut karena mereka dipandangsebagai saudari-saudari perempuannya3 Saudari perempuan baik sekandung seayah maupun seibu karena dipandang sebagai bibiatau tantenya4 Anak perempuan dari putri wanita yang menyusui tadi karena dipandang sebagai anakperempuan dari saudari perempuannya5 Ibu dari suami yang menyusui karena dipandang sebagai neneknya156 Saudari perempuan dari suami wanita yang menyusui karena dipandang sebagaibibitantenya7 Anak perempuan dari putra laki-laki wanita yang menyusui karena dipandang sebagai anakperempuan dari saudara laki-lakinya (keponakan)8 Anak perempuan dari suami wanita yang menyusui meskipun dari isterinya yang lainkarena dipandang sebagai saudari sesusu dari jihat ayah9 Saudari-saudari perempuan dari suami wanita yang menyusui karena mereka dipandangsebagai tante-tantenya10 Isteri-isteri lain dari suami wanita yang menyusui karena mereka dipandang sebagai isteribapaknya

                                        11 Isteri dari anak yang menyusui haram dinikahi oleh suami dari wanita yang menyusuikarena dipandang sebagai menantunya12 Apabila yang menyusui itu seorang perempuan maka suami dari wanita yang menyusuitidak boleh menikahinya karena dipandang sebagai puterinya Demikian juga tidak bolehdinikahi oleh saudara laki-laki si suami tadi karena ia dipandang sebagai pamannya jugatidak boleh dinikahi oleh bapak dari si suami tadi karena ia dipandang sebagai kakeknyaHal yang harus diperhatikan bahwa dalam masalah sebab susuan ini keharamanmenikahi wanita-wanita di atas hanyalah haram bagi laki-laki yang menyusunya saja dan tidaktermasuk saudara atau kerabat dari laki-laki yang menyusu tersebut Oleh karena itu saudaralaki-laki dari laki-laki yang menyusu boleh menikahi anak perempuan wanita yang menyusuisaudaranya itu karena ia tidak ikut menyusu kepada wanita tersebut Dan karenanya anakperempuan dari wanita yang menyusui sauadaranya itu menjadi wanita asing bagi dirinya dankarenanya ia boleh menikahinya meskipun anak perempuan tersebut dipandang sebagai saudariperempuan dari saudara laki-laki yang menyusu kepada ibunya tersebut Untuk lebihmemudahkan kaidahnya bahwa semua orang yang sama-sama berkumpul dalam menete padasatu susu maka mereka dipandang sebagai bersaudara Semua wanita-wanita yang terkaitkarena sebab susuan haram untuk dinikahi selamanyaSyarat-syarat yang berkaitan dengan wanita yang haram dinikahi lantaran satu susuan1 Menyangkut jumlah susuan yang diharamkanPara ulama berbeda pendapat mengenai batas jumlah minimal susuan sehingga ia haramuntuk dinikahi Pada dasarnya dalam hal ini para ulama terbagi empat pendapatPendapat pertama mengatakan bahwa meskipun hanya satu kali nete ataupun lebihtetap haram untuk dinikahi Pendapat ini adalah pendapatnya jumhur ulama Abu HanifahMalik Tsauri Imam Laits dan lainnyaPendapat ini beralasan bahwa dalam banyak keterangantidak disebutkan batasan dan jumlah tertentu yang mensyaratkan haramnya seorang wanitalantaran susuan Oleh karena itu harus dipahami secara umum bahwa selama ia pernah menetemeskipun hanya satu kali tetean maka ia haram untuk dinikahiMenanggapi hadits-hadits yang menyebutkan jumlah tertentu dalam menetenya inisebagaimana akan disebutkan di bawah ini jumhur ulama mengatakan bahwa keterangan inidiperselisihkan apakah betul dari Siti Aisyah karena beragamnya jumlah batasan tersebutOleh karena itu harus dikembalikan kepada jumlah paling sedikit ia dipandang sebagai satususuan yaitu satu kali Di samping itu dalam sebuah riwayat dikatakan

                                        رض 1049703 عتان أو رض 1049703 عة أتح 1049703 رم رج 1049703 ل س 1049703 أله عم 1049703 ر ن1049703 اب س 1049703 مع أن 1049703 ه دین 1049703 ار ب 1049703 ن عم 1049703 رو ع 1049703 نالم 1049703 mdash ؤمنين أمي 1049703 ر إن من (( 1049703 ل األخت نعلم ما فقال

                                        (( رج فقال ا حرام إال الرضاعةق 1049703 ضاء عم 1049703 ر اب 1049703 ن فق 1049703 ال رض 1049703 عتان وال رض 1049703 عة رم1049703 تح ال أن mdash 1049703 ه یزعم الزبير ابن یرید ] (( بإسناد البيهقى أخرجه المؤمنين أمير وقضاء قضائك من خير اللهصحيح]Artinya Amr bin Dinar pernah mendengar Ibn Umar ditanya oleh seorang laki-laki Apakahdiharamkan pula (wanita) meskipun hanya satu atau dua kali tetean Ibnu Umar menjawabKami tidak mengetahui saudari sesusu itu kecuali haram hukumnya untuk dinikahi Seoranglaki-laki lalu berkata kembali Sesungguhnya amirul mukmininmdashyang dimaksudkannya16

                                        adalah ibn az-Zubairmdashmenganggap bahwa kalau hanya satu atau dua tetean tidak haram IbnuUmar menjawab Ketentuan dari Allah tentu lebih baik daripada ketentuan dan keputusankamu dan keputusan amirul mukminin (HR Baihaki dengan sanad yang shahih)Pendapat kedua mengatakan bahwa yang haram dinikahi itu apabila telah menete tigakali atau lebih Sedangkan kalau ia hanya menete satu atau dua kali maka wanita tersebutboleh dinikahi Pendapat ini adalah pendapatnya Dhahiriyyah Ibn Mundzir dan Abu Ubaidserta Ishak Alasan yang dikemukakannya diantaranya adalah hadits berikut ini

                                        والم 1049703 صتان الم 1049703 صة تح 1049703 رم ال وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله 1049703 لىص الله رس 1049703 ول ق 1049703 ال قالت عائشة عن

                                        [ مسلم [أخرجهArtinya Siti Aisyah berkata Rasulullah Saw bersabda Tidak haram untuk dinikahi kalauhanya satu atau dua kali isapan (HR Muslim)Pendapat ketiga mengatakan bahwa yang haram dinikahi itu apabila telah menete limakali atau lebih Pendapat ini adalah pendapat Imam SyafiI Ibn Hazm Atha dan Thawus Diantara dalil yang dijadikan alasan kelompok ini adalah

                                        ث 1049703 م یح 1049703 رمن معلوم 1049703 ات رض 1049703 عات ع 1049703 شر الق 1049703 رآن ن1049703 م أن 1049703 زل فيم 1049703 ا آ 1049703 ان قال 1049703 ت عائشة عنم 1049703 ن یق 1049703 رأ فيم 1049703 ا وه 1049703 ن وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله ول 1049703 لى

                                        ص رس 1049703 الله فت 1049703 وفى معلوم 1049703 ات بخم 1049703 س نسخ[ داود [ وأبو مسلم أخرجه القرآنArtinya Siti Aisyah berkata Di antara yang telah diturunkan dalam al-Quran adalah bahwasepuluh kali tetean yang diketeahui dan tertentu adalah diharamkan untuk dinikahi Kemudianjumlah tersebut dihapus menjadi lima kali tetean yang diketahui Setelah itu Rasulullah Sawmeninggal dan lima kali tetean itu termasuk yang terdapat dalam al-Quran (HR Muslim danAbu Dawud)Dalam ilmu al-Quran hal demikian termasuk ayat yang telah dihapuskan bacaannyaakan tetapi hukumnya masih tetap ada dan berlakuPendapat keempat mengatakan bahwa yang haram untuk dinikahi itu adalah apabilatelah menete sepuluh kali atau lebih Apabila kurang dari itu maka tidak haram untuk dinikahiPendapat ini diriwayatkan dari Siti Aisyah dan Hafsah Di antara dalil kelompok ini adalah

                                        بن 1049703 ت وهو mdash 1049703 وم به أرسلت المؤمنين أم عائشة أن سالم عنآلث mdash أم أختها إلى یرضع

                                        س 1049703 الم ق 1049703 ال عل 1049703 ى ی 1049703 دخل حت 1049703 ى رض 1049703 عات 1049703 شرع أرض 1049703 عيه فقال 1049703 ت ال 1049703 صدیق بك 1049703 ر أب 1049703 ى

                                        رض 1049703 عات ث 1049703 الث غي 1049703 ر ثالث 1049703 عنى آلثوم أم فأرضعتنىترض فلم مرضت ثم رضعات

                                        أخرج )) [ 1049703 ه رض 1049703 عات ع 1049703 شر عائشة 1049703 ى على أدخل أآن فلمل تتم لم آلثوم أم أن أجل من

                                        صحيح بإسناد والبيهقى [مالكArtinya Dari Salim bahwasannya siti Aisyah Ummul mukminin pernah mengirimnya (Salim)

                                        ketika ia masih menete kepada saudarinya Ummu Kultsum putrinya Abu Bakar Shidiq SitiAisyah berkata Susui dia sepuluh kali susuan lalu berikan kepada saya Salim berkata UmmuKultsum lalu menyusui saya sebanyak tiga kali susuan kemudian ia sakit sehingga ia hanyamenyusui saya tiga kali saja Saya tidak pernah datang lagi ke siti Aisyah karena UmmuKultsum belum menyempurnakan sepuluh kali susuannya (HR Malik dan Baihaki dengansanad yang sahih)Apabila kita perhatikan dari keempat pendapat di atas penulis lebih condong untukmengambil pendapat ketiga yang mengatakan bahwa batasan minimal wanita susuan tersebutadalah apabila ia telah menete lima kali atau lebih Hal ini dikarenakan dalil yangdikemukakannya di samping sahih juga dalam redaksinya sangat jelas sebagai qaid (pembatas)dari dalil-dalil yang muthlak (belum dibatasi)Sedangkan pendapat yang mengatakan satu atau dua kali susuan tidak diharamkanmeskipun haditsnya shahih akan tetapi redaksi haditsnya tidak jelas menunjukkan hal itu Katasatu atau dua kali tidak diharamkan tidak berarti hanya untuk tiga kali susuan akan tetapi17boleh jadi juga untuk lima kali susuan Karena banyak ihtimal (kemungkinan) inilah makapendapat tersebut menjadi lemah adanyaPendapat pertama juga yang mengatakan tidak dibatasi jumlah susuannya tidak bisadijadikan pegangan karena kemutlakan hadits tersebut di qaid kan oleh keterangan lain yaituketerangan yang mengatakan lima kali susuan Karenanya hukumnya pun harus dibawakepada hokum muqayyad bukan hokum muthlak lagiPendapat keempat yang mengatakan sepuluh kali susuan juga tidak dapat dijadikanpegangan Karena hadits yang disodorkan bukan sebagai batasan akan tetepi hanya ikhbar(beita informasi) saja Hal ini dikarenakan dalam keterangan dari Siti Aisyah yang laindikatakan bahwa yang haram dinikahi itu juga apabila menete lima kali susuan Dengandemikian penulis lebih condong untuk mengambil pendapat ketiga bahwa wanita yang haramdinikahi lantaran susuan itu apabila telah menyusui lima kali atau lebih Kurang dari itu tidakmenjadi haram hukumnya Wallahu alam2 Menyangkut usia bayi yang menyusunyaPara ulama berbeda pendapat mengenai usia bayi yang menyusui tersebut sehinggamenyebabkan wanita tersebut haram untuk dinikahiPendapat pertama yaitu pendpatnya Jumhur ulama di antaranya Imam Malik SyafiIAhmad dan Imam Auzai bahwa susuan yang diharamkan itu pada usia dua tahun pertama sajaAdapun kalau dia menete pada usianya yang ke tiga empat tahun atau lebih tidak menjadikanharam untuk dinikahi Di antara dalil yang disodorkan kelompok ini adalah

                                        الرضاعة ) یتم أن أراد لمن آاملين حولين أوالدهن یرضعن والوالدات 233البقرة(

                                        Artinya Dan ibu-ibu itu menyusui putra-putranya selama dua tahun secara sempurna Hal itubagi mereka yang hendak menyempurnakan susuannya (QS Al-Baqarah 233)

                                        بإس 1049703 ناد البيهق 1049703 ى أخرج )) [ 1049703 ه الح 1049703 ولين ف 1049703 ى آ 1049703 ان 1049703 ام إال رض (( 1049703 اع ال عب 1049703 اس اب 1049703 ن ق 1049703 ال

                                        [صحيحArtinya Ibnu Abbas berkata Bukan disebut menyusui kecuali selama dua tahun (HRBaihaki dengan sanad yang sahih)Pendapat kedua yaitu pendapatnya Imam Abu Hanifah bahwa usia susuan yangmenyebabkan haram untuk dinikahi itu adalah selama tiga puluh bulan Dalil yang

                                        dikemukakannya adalah

                                        ( األحقاف ( شهرا ثالثون وفصاله 15وحملهArtinya Dan mengandungnya sampai menyapihnya selama tiga puluh bulan (QS Al-Ahqaf15)Pendapat ketiga mengatakan bahwa menyusui ketika sudah besar maupun ketika masihkecil sama saja menyebabkan haram untuk dinikahi Pendapat ini adalah pendapatnyaDhahiriyyah Atha dan Imam Laits Di antara dalil yang dikemukakan pendapat ini adalah

                                        ی 1049703 ا فقال 1049703 ت وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى النب 1049703 ي 1049703 ىإل سهيل بنت لة سه جاءت قالت عائشة عن

                                        النب 1049703 ي فق ) 1049703 ال حليف 1049703 ه وه ( 1049703 و س 1049703 الم دخ 1049703 ول ة 1049703 نحذیف 1049703 م أب 1049703 ى وج 1049703 ه فى أرى إنى الله رسولفتب 1049703 سم آبي 1049703 ر رج 1049703 ل وه 1049703 و أرض 1049703 عه وآي 1049703 ف 1049703 ت

                                        قال)) ارض (( 1049703 عيه وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى (( آبير رجل أنه علمت قد وقال وسلم عليه الله صلى الله رسول[ مسلم[ أخرجهArtinya Siti Aisyah berkata Sahlah bint Suhail datang kepada Nabi Saw sambil berkataWahai Rasulullah Saw sesungguhnya saya melihat muka Abu Hudzaifah ketika membawaSalim Rasulullah Saw lalu bersabda Susuilah dia Sahlah berkata Bagaimana sayamenyusuinya sementara dia sudah besar Rasulullah Saw tersenyum lalu bersabda kembaliSaya tahu bahwa dia sudah besar (tapi tidak mengapa susuilah) (HR Muslim)Dari ketiga pendapat di atas hemat penulis pendapat Jumhur ulama yang mengatakanbahwa yang menjadikan haram untuk dinikahi itu adalah apabila menyusuinya pada dua tahunpertama saja Hal ini dikarenakan keterangan-keterangan yang berbicara seputar hal ini sangatjelas dan shahih Namun demikian apabila karena suatu keperluan orang yang sudah besar pun18harus disusui tentu menjadi haram juga Demikian sebagaimana dikemukakan oleh ImamSyaukani dan Ibnu Taimiyyah dalam al-Majmunya3 Shifat susuan yang diharamkanPembahasan ini menyangkut apakah susuan yang diharamkan itu disyaratkan harusmengisap langsung dari tete si wanita tersebut Ataukah termasuk juga sekalipun melaluidiminum dalam gelas setelah diperas terlebih dahulu Dalam hal ini para ulama terbagi duapendapatPendapat pertama yaitu pendapat Jumhur ulama mengatakan bahwa baik si bayitersebut menyusunya langusung dengan cara menempelkan mulutnya pada tete wanita danmengisapnya maupun tidak langsung seperti itu misalnya melalui diminum di gelas setelahdiperas terlebih dahulu tetap semuanya menjadikan wanita haram untuk dinikahiSedangkan menurut pendapat Dhahiriyyah dan Imam Laits bahwa susuan yangdiharamkan itu apabila langsung melalui isapan ke tetanya secara langsung Adapun apabila sibayi tersebut menetenya tidak langsung misalnya melalui gelas atau dicampur denganmakanan maka tidak menjadi haramNamun penulis lebih cenderung untuk mengatakan bahwa pendapat Jumhur lah yanglebih kuat bahwa baik langsung maupun tidak tetap termasuk susuan dan karenanya haramuntuk dinikahi Hal ini karena maksud dari susuan itu adalah untuk menghilangkan rasa laparsi bayi sekaligus memberikannya makanan Dan ketika ia menyusu langsung ataupun tidak

                                        langsung sama-sama mengenyangkan si bayi maka hukumnya pun sama yaitu haram untukdinikahi Hal ini dipertegas lagi berdasarkan sebuah hadits yang mengatakan

                                        أخرج )) [ 1049703 ه المجاع 1049703 ة م 1049703 ن الرض 1049703 اعة إنم (( 1049703 ا وس 1049703 لم ه1049703 علي الله ص 1049703 لى الله رس 1049703 ول ق 1049703 ال

                                        ومسلم [البخارىArtinya Rasulullah Saw bersabda Bahwasannya susuan itu karena kelaparan (si bayi) (HRBukhari Muslim)Wanita-wanita yang haram dinikahi sementara (muaqqata)Adapun wanita-wanita yang haram untuk dinikahi sementara waktu sampai penyebabnyahilang di antaranya adalah sebagai berikut1 Saudari perempuan si Isteri (menikahi kakak beradik secara langsung tidak boleh)Para ulama telah sepakat bahwa seorang laki-laki tidak boleh menikahi seorang wanitasekaligus bersama saudari kandungnya dalam waktu bersamaan Namun apabila si isterinya itumeninggal atau telah dicerai maka si suami boleh untuk menikahi saudari kandung mantanisterinya tadi Hal ini sebagaimana difirmankan oleh Allah dalam surat an-Nisa ayat 23

                                        لف س قد ما ال إ ن ي ت خ األ ن ي ب جمعوا ت ن وأArtinya (Diharamkan juga bagi kamu) dan menghimpunkan (dalam perkawinan) duaperempuan yang bersaudara kecuali yang telah terjadi pada masa lampau (QS An-Nisa 23)2 Apabila seorang kafir masuk Islam sementara ketika dia kafir telah menikahi dua orangperempuan kakak beradik secara bersamaan maka ia harus memilih salah satunya danmeninggalkan yang lainnya Hal ini sebagaimana terdapat dalam sebuah hadits dhaifbahwasannya Fairuz ad-Dailamy datang kepada Rasulullah Saw seraya berkata WahaiRasulullah Saw saya telah masuk Islam akan tetapi saya mempunya dua isteri kakak beradikMaka Rasulullah Saw menyuruhnya untuk memilih salah satu dari keduanya menurut yang iakehendaki dan sukai (HR Turmudzi dan Abu Dawud)3 Bibi tante dari si isteriSeorang laki-laki tidak boleh menikahi seorang wanita secara bersamaan denganbibinya tantenya baik bibinya ini dari pihak bapaknya ataupun ibunya Namun apabila siisterinya tadi meninggal atau telah diceraikan maka ia boleh menikahi bibinya tadi Hal inididasarkan pada sebuah hadits yang mengatakan19

                                        الم 1049703 رآة ب 1049703 ين یجم (( 1049703 ع ال ق 1049703 ال وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله لى1049703 ص الله رس 1049703 ول أن هری 1049703 رة أب 1049703 ى ع 1049703 ن[ ] (( ومسلم البخارى أخرجه وخالتها المرأة بين وال وعمتهاArtinya Dari Abu Hurairah bahwasannya Rasulullah Saw pernah bersabda Tidak bolehdinikahi secara bersamaan antara seorang wanita dengan bibinya baik bibinya dari pihak ayah(ammah) maupun dari pihak ibu (khalah) (HR Bukhari Muslim)4 Wanita yang telah ditalak tiga tidak boleh menikah dengan mantan suaminya kecuali iatelah menikah terlebih dahulu dengan laki-laki lain Hal ini sebagaimana akan dijelaskannanti pada pembahasan thalak (pada makalah-makalah berikutnya) Di antara dalilnya adalah

                                        ن أ هم 1049703 ا ي عل جن 1049703 اح فل 1049703 ا قه 1049703 ا طل ن ف 1049703 إ ه قها 1049703 ر طل ن فإغي وجا ز كح ن ت ى حت عد ب من ه ل حل ت فال

                                        البق ( 1049703 رة ن م 1049703 و عل ی ق 1049703 وم ل ه 1049703 ا ن ي ب ی الل 1049703 ه ح 1049703 دود ه 1049703 كل الل 1049703 وت ح 1049703 دود قيم 1049703 ا ی ن أ ظن 1049703 ا ن إ ع 1049703 ا اج ر ت ی(230Artinya Kemudian jika si suami mentalaknya (sesudah talak yang kedua) maka perempuanitu tidak lagi halal baginya hingga dia kawin dengan suami yang lain Kemudian jika suamiyang lain itu menceraikannya maka tidak ada dosa bagi keduanya (bekas suami pertama danistri) untuk kawin kembali jika keduanya berpendapat akan dapat menjalankan hukum-hukumAllah Itulah hukum-hukum Allah diterangkan-Nya kepada kaum yang (mau) mengetahui(QS Al-Baqarah 230)5 Wanita yang menikah dengan laki-laki lain atau berada pada masa iddah dengan lakilakilain sehingga wanita tersebut dicerai dan habis masa iddahnya (pembahasan masalahIddah ini akan dijelaskan lebih lanjut dalam makalah berikutnya) Apabila wanita tersebut telahdicerai oleh suaminya dan telah habis masa iddahnya maka laki-laki lain boleh menikahinya6 Wanita yang sadang melakukan Ihram tidak boleh menikah atau dinikahkan sampai iatahallul (beres dari ihramnya) Ketika ia telah tahallul maka boleh seorang laki-laki atauwanita untuk menikah atau dinikahkan Hal ini didasarkan kepada hadits berikut ini

                                        وال عليه 1049703 رم الله صلى الله رسول قال قال عفان بن عثمان عنالمح (( ینكح ال وسلم

                                        [ ] (( والترمذى مسلم أخرجه یخطب وال ینكحArtinya Utsman bin Affan berkata Rasulullah Saw bersabda Orang yang sedang melakukanihram tidak boleh menikah dinikahkan ataupun meminang (HR Muslim dan Turmudzi)7 Wanita musyrikah (seperti yang beragama Majusi dan lainnya) sampai dia masuk IslamWanita yang musyrikah tidak boleh dinikahi sampai ia masuk Islam Hal ini berdasarkan ayat

                                        ول 1049703 ا م ك عجب 1049703 ت أ ول 1049703 و ة رآ م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر مؤمن 1049703 ة ة1049703 م وأل ی 1049703 ؤمن حت 1049703 ى ات رآ مش ال كحوا ن ت والئ 1049703 ك ول أ م ك عج 1049703 ب أ ول 1049703 و رك م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر م 1049703 ؤمن د1049703 عب ول ؤمن 1049703 وا ی حت 1049703 ى ين رآ م 1049703 ش ال كح 1049703 وا ن ته 1049703 م عل ل لن 1049703 اس ل ات 1049703 ه ءای ن ب 1049703 ي وی ذن 1049703 ه إ ب ة مغف 1049703 ر وال ة1049703 جن ال ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعو والل 1049703 ه الن 1049703 ار ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعون[ البقرة [ ون ر

                                        ذآ ت 221یArtinya Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik sebelum mereka berimanSesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik walaupun diamenarik hatimu Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanitamukmin) sebelum mereka beriman Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dariorangmusyrik walaupun dia menarik hatimu Mereka mengajak ke neraka sedang Allahmengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya(perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran (QS Al-Baqarah 221)Hanya saja para ulama mengecualikan musyrikah ini dengan ahli kitabArtinya wanitaahli kitab (Yahudi dan Nashrani) boleh dinikahi oleh orang Muslim Hal ini didasarkan padaayat berikut ini20

                                        ه 1049703 م ل ح 1049703 لcurren م وطع 1049703 امك ك 1049703 م ل ح 1049703 لcurren كت 1049703 اب ال ذین 1049703 واوت ال 1049703 أ وطع 1049703 ام ب 1049703 ات الطي ك 1049703 م ل ح 1049703 ل

                                        أ ي 1049703 وم الذا إ م ك ل ق 1049703 ب 1049703 ن م كت 1049703 اب ال وت 1049703 وا أ ال 1049703 ذین 1049703 ن م ات 1049703 صن

                                        مح وال مؤمن 1049703 ات ال 1049703 ن م ات مح 1049703 صن والیم 1049703 ان اإل ب ف 1049703 ر ك ی وم 1049703 ن خ 1049703 دان أ هن 1049703 ذي جور أ موهن ت ي ءات

                                        خ مت وال افحين مس ر غي ين محصن( المائدة ( رین خاس ال من ة خر اآل في وهو ه عمل ط حب 5فقدArtinya Pada hari ini dihalalkan bagimu yang baik-baik Makanan (sembelihan) orang-orangyang diberi Al Kitab itu halal bagimu dan makanan kamu halal (pula) bagi mereka (Dandihalalkan mangawini) wanita yang menjaga kehormatan diantara wanita-wanita yang berimandan wanita-wanita yang menjaga kehormatan di antara orang-orang yang diberi Al Kitabsebelum kamu bila kamu telah membayar mas kawin mereka dengan maksud menikahinyatidak dengan maksud berzina dan tidak (pula) menjadikannya gundik-gundik Barangsiapayang kafir sesudah beriman (tidak menerima hukum-hukum Islam) maka hapuslah amalannyadan ia di hari kiamat termasuk orang-orang merugi (QS Al-Maidah 5)Namun persoalannya apakah Yahudi dan Kristen sekarang masih dapat disebut AhliKitab ataukah sudah termasuk Musyrik mengingat ajarannya kini banyak diselewengkan dansudah bukan seperti aslinya dahulu Ini juga menjadi bahan perdebatan Untuk masalah iniinsya Allah penulis akan membahasnya dalam satu makalah khusus pada minggu-mingguberikutnyaNamun untuk wanita muslimah tidak boleh menikah dengan laki-laki non muslim Halini didasarkan pada ayat sebagaimana telah disebutkan sebelumnya

                                        ول 1049703 ا م ك عجب 1049703 ت أ ول 1049703 و ة رآ م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر مؤمن 1049703 ة ة1049703 م وأل ی 1049703 ؤمن حت 1049703 ى ات رآ مش ال كحوا ن ت والئ 1049703 ك ول أ م ك عج 1049703 ب أ ول 1049703 و رك م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر م 1049703 ؤمن د1049703 عب ول ؤمن 1049703 وا ی حت 1049703 ى ين رآ م 1049703 ش ال كح 1049703 وا ن ته 1049703 م عل ل لن 1049703 اس ل ات 1049703 ه ءای ن ب 1049703 ي وی ذن 1049703 ه إ ب ة مغف 1049703 ر وال ة1049703 جن ال ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعو والل 1049703 ه الن 1049703 ار ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعون[ البقرة [ ون ر

                                        ذآ ت 221یArtinya Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik sebelum mereka berimanSesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik walaupun diamenarik hatimu Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanitamukmin) sebelum mereka beriman Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dariorangmusyrik walaupun dia menarik hatimu Mereka mengajak ke neraka sedang Allahmengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya(perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran ((QS Al-Baqarah 221)Juga berdasarkan ayat lain berikut ini

                                        ن ف 1049703 إ هن ات 1049703 ان مهاجر ات مؤمن ال م جاءآ ذا إ وا ءامن ذین ال ها ی اأ ی

                                        یم إ ب م عل أ ه الل وهن ن ح فامت

                                        ه 1049703 ن ل حل 1049703 ون ی ه 1049703 م ول 1049703 ا ه 1049703 م ل ح 1049703 لcurren ه 1049703 ن ل 1049703 ا ى 1049703 اركف ل 1049703 ال إ جع 1049703 وهن ر ت فل 1049703 ا مؤمن 1049703 ات م 1049703 وهن مت عل( ( 10الممتحنة Artinya Hai orang-orang yang beriman apabila datang berhijrah kepadamu perempuanperempuanyang beriman maka hendaklah kamu uji (keimanan) mereka Allah lebihmengetahui tentang keimanan merekamaka jika kamu telah mengetahui bahwa mereka (benarbenar)beriman maka janganlah kamu kembalikan mereka kepada (suami-suami mereka)orang-orang kafir Mereka tiada halal bagi orang-orang kafir itu dan orang-orang kafir itu tiadahalal pula bagi mereka (QS Al-Mumtahanah 10)Makalah ini special dipersembahkan untuk kawan-kawan tercinta siswa siswi Sekolah IndonesiaCairo (SIC) pada pengajian rutin remaja Sabtuan di Mesjid Indonesia Kairo EgyptEmail aepmesiryahoocomQatamea 13 Mei 2005 pukul 200 malam

                                        21

                                        Perceraian dalam IslamDari Wikipedia Bahasa Melayu ensiklopedia bebas

                                        Lompat ke pandu arah gelintar

                                        Sebahagian daripada siri

                                        Fiqh Islam(suatu disiplin kajian Islam)

                                        Bidang-bidang

                                        Ekonomi

                                        Politik

                                        Perkahwinan

                                        o Peminangan

                                        o Mas kahwin

                                        o Akad nikah

                                        o Walimatulurus

                                        o Nikah mutah

                                        o Perceraian

                                        o Poligami

                                        o Nasab

                                        o Seks

                                        Jenayat

                                        Adab

                                        Ibadah

                                        Kebersihan

                                        Ketenteraan

                                        Kotak ini papar bull bincang bull sunting

                                        Di dalam Islam penceraian merupakan sesuatu yang dilaknat oleh Islam tetapi diharuskan dengan alasan dan sebab-sebab tertentu Penceraian boleh dilakukan dengan cara talak fasakh dan khuluk atau tebus talak

                                        Isi kandungan

                                        [sorok]

                                        1 Talak o 11 Hukum talak

                                        o 12 Rukun talak

                                        o 13 Contoh lafaz talak

                                        o 14 Jenis talak

                                        141 Talak rajrsquoi

                                        142 Talak bain

                                        143 Talak sunni

                                        144 Talak bidrsquoi

                                        145 Talak taklik

                                        2 Fasakh

                                        o 21 Cara melakukan fasakh

                                        3 Khuluk atau tebus talak

                                        o 31 Tujuan khuluk

                                        4 Rujuk

                                        o 41 Hukum rujuk

                                        o 42 Rukun rujuk

                                        o 43 Contoh lafaz rujuk

                                        431 Lafaz sarih

                                        432 Lafaz kinayah

                                        5 Lihat juga

                                        o 51 Pautan Luar

                                        [sunting] Talak

                                        Talak menurut bahasa bermaksud melepaskan ikatan dan menurut syarak pula talak membawa maksud melepaskan ikatan perkahwinan dengan lafaz talak dan seumpamanya Talak merupakan suatu jalan penyelesaian yang terakhir sekiranya suami dan isteri tidak dapat hidup bersama dan mencari kata sepakat untuk mecari kebahagian berumahtangga Talak merupakan perkara yang dibenci Allah swt tetapi dibenarkan

                                        [sunting] Hukum talakHukum Penjelasan

                                        Wajib

                                        a) Jika perbalahan suami isteri tidak dapat didamaikan lagib) Dua orang wakil daripada pihak suami dan isteri gagal membuat kata sepakat untuk perdamaian rumahtangga merekac) Apabila pihak kadi berpendapat bahawa talak adalah lebih baikd) Jika tidak diceraikan keadaan sedemikian maka berdosalah suami

                                        Haram

                                        a) Menceraikan isteri ketika sedang haid atau nifasb) Ketika keadaan suci yang telah disetubuhic) Ketika suami sedang sakit yang bertujuan menghalang isterinya daripada menuntut harta pusakanyad) Menceraikan isterinya dengan talak tiga sekali gus atau talak satu tetapi disebut berulang kali sehingga cukup tiga kali atau lebih

                                        Sunata) Suami tidak mampu menanggung nafkah isterinyab) Isterinya tidak menjaga maruah dirinya

                                        MakruhSuami menjatuhkan talak kepada isterinya yang baik berakhlak mulia dan mempunyai pengetahuan agama

                                        HarusSuami yang lemah keinginan nafsunya atau isterinya belum datang haid atau telah putus haidnya

                                        [sunting] Rukun talakPerkara Syarat

                                        SuamiBerakalBalighDengan kerelaan sendiri

                                        IsteriAkad nikah sahBelum diceraikan dengan talak tiga oleh suaminya

                                        LafazUcapan yang jelas menyatakan penceraiannyaDengan sengaja dan bukan paksaaan

                                        [sunting] Contoh lafaz talak Talak sarih

                                        Lafaz yang jelas dengan bahasa yang berterus-terang seperti ldquoSaya talak awakrdquo atau ldquoSaya ceraikan awakrdquo atau ldquoSaya lepaskan awak daripada menjadi isteri sayardquo dan sebagainya

                                        Talak kinayah

                                        Lafaz yang digunakan secara sindiran oleh suami seperti ldquoPergilah awak ke rumah mak awakrdquo atau ldquoPergilah awak dari sinirdquo atau ldquoSaya benci melihat muka awakrdquo dan sebagainya Namun lafaz kinayah memerlukan niat suaminya iaitu jika berniat talak maka jatuhlah talak tetapi jika tidak berniat talak maka tidak berlaku talak

                                        [sunting] Jenis talak

                                        [sunting] Talak rajrsquoi

                                        Suami melafazkan talak satu atau talak dua kepada isterinya Suami boleh merujuk kembali isterinya ketika masih dalam idah Jika tempoh idah telah tamat maka suami tidak dibenarkan merujuk melainkan dengan akad nikah baru

                                        [sunting] Talak bain

                                        Suami melafazkan talak tiga atau melafazkan talak yang ketiga kepada isterinya Isterinya tidak boleh dirujuk kembali Si suami hanya boleh merujuk setelah isterinya berkahwin lelaki lain

                                        suami barunya menyetubuhinya setelah diceraikan suami barunya dan telah habis idah dengan suami barunya

                                        [sunting] Talak sunni

                                        Suami melafazkan talak kepada isterinya yang masih suci dan tidak disetubuhinya ketika dalam tempoh suci

                                        [sunting] Talak bidrsquoi

                                        Suami melafazkan talak kepada isterinya ketika dalam haid atau ketika suci yang disetubuhinya

                                        [sunting] Talak taklik

                                        Talak taklik ialah suami menceraikan isterinya bersyarat dengan sesuatu sebab atau syarat Apabila syarat atau sebab itu dilakukan atau berlaku maka terjadilah penceraian atau talak

                                        Contohnya suami berkata kepada isteri ldquoJika awak keluar rumah tanpa izin saya maka jatuhlah talak saturdquo Apabila isterinya keluar dari rumah tanpa izin suaminya maka jatuhlah talak satu secara automatik

                                        Ia juga boleh berlaku selepas akad nikah (ia dipraktikkan di Malaysia dan wajib oleh semua pengantin lelaki untuk melafaznya) berkata ldquoJika saya menyeksa isteri saya dengan sengaja atau saya meninggalkan isteri saya selama empat bulan berterusan dengan sengaja tanpa kerelaannya dan jika ia mengadu kepada kadi atau naib kadi apabila disabitkan oleh kadi atau naib kadi maka jatuhlah talak satu ke atas isteri sayardquo

                                        Ia juga boleh berlaku dengan cara ldquoJika saya menyeksa isteri saya dengan sengaja atau saya meninggalkannya selama empat bulan berterusan tanpa kerelaannya dan jika ia mengadu kepada kadi atau naib kadi serta membayar RM 100 sebagai tebus talak apabila disabitkan oleh kadi atau naib kadi maka jatuhlah talak satu ke atas isteri saya dengan nilai tebus talak tersebutrdquo

                                        [sunting] Fasakh

                                        Erti fasakh menurut bahasa ialah rosak atau putus Manakala menurut syarak pula pembatalan nikah disebabkan oleh sesuatu sifat yang dibenarkan syarak misalnya perkahwinan suami isteri yang difasakhkan oleh kadi disebabkan oleh suaminya tidak mempu memberi nafkah kepada isterinya Fasakh tidak boleh mengurangkan bilangan talaknya Fasakh hanya boleh dituntut oleh isteri sekiranya terdapat beberapa sebab atau kecacatan yang terdapat pada pihak suaminya Mengikut mazhab Shafie seorang isteri boleh menuntut fasakh melalui kadi atau mahkamah disebabkan oleh kekurangan suaminya seperti gila (berkekalan atau sekejab) penyakit kusta penyakit sopak penyakit yang menghalang mereka daripada melakukan persetubuhan suami tidak mampu memberi nafkah belanja kepada isterinya seperti makan dan minum serta tempat tinggal pakaian memberi mahar dengan cara tunai sebelum bersetubuh kerana kepapaan atau muflis atau sebagainya suami tidak bertanggungjawab dengan meninggalkan isterinya terlalu lama dan tidak memberi khabar berita suami yang menzalimi dan memudaratkan isterinya

                                        suami yang fasik serta melakukan maksiat terhadap Allah dan tidak menunaikan kewajipan kepada Allah dan murtad salah seorang (suami atau isteri)

                                        [sunting] Cara melakukan fasakh Jika suami atau isteri mempunyai sebab yang megharuskan fasakh Membuat aduan kepada pihak kadi supaya membatalkan perkahwinan mereka

                                        Jika dapat dibuktikan pengaduan yang diberikan adalah betul pihak kadi boleh mengambil tindakan membatalkannya

                                        Pembatalan perkahwinan dengan cara fasakh tidak boleh dirujuk kembali melainkan dengan akad nikah yang baru

                                        [sunting] Khuluk atau tebus talak

                                        Perpisahan antara suami dan isteri melalui tebus talak sama ada dengan menggunakan lafaz talak atau khuluk Pihak isteri boleh melepaskan dirinya daripada ikatan perkahwinan mereka jika ia tidak berpuas hati atau lain-lain sebab Pihak isteri hendaklah membayar sejumlah wang atau harta yang dipersetujui bersama dengan suaminya maka suaminya hendaklah menceraikan isterinya dngan jumlah atau harta yang ditentukan

                                        Hukum khuluk adalah berdasarkan surah al-Baqarah ayat 229 ldquoTidak halal bagi kamu mengambil apa-apa yang telah kamu berikan kepada mereka suatu jua pun kecuali jika takut kedua-duanya tidak akan mengikut peraturan Allah swt Jika kamu takut bahawa tidak akan mengikut peraturan Allah maka tiadalah berdosa kedua-duanya tentang barang yang jadi tebus oleh perempuanrdquo

                                        Talak boleh jatuh dengan menyebut ldquoSaya menceraikan kamu dengan bayaran RM 10000rdquo dan isterinya menjawab ldquoSaya menerimanyardquo Apabila suami melafazkan demikian dan isterinya menyahut tawaran itu dengan serta-merta jatuhlah talak dengan khuluk dan isterinya wajiblah beridah Suami isteri hanya boleh merujuk dengan akad nikah baru sahaja

                                        [sunting] Tujuan khuluk Memelihara hak wanita Menolak bahaya kemudaratan yang menimpanya

                                        Memberi keadilan kepada wanita yang cukup umurnya melalui keputusan mahkamah

                                        [sunting] Rujuk

                                        Menurut bahasa rujuk boleh didefinisikan sebagai kembali Manakala menurut syarak ia membawa maksud suami kembali semula kepada isterinya yang diceraikan dengan ikatan pernikahan asal (dalam masa idah) dengan lafaz rujuk

                                        [sunting] Hukum rujukHukum Penjelasan

                                        WajibBagi suami yang menceraikan isterinya yang belum menyempurnakan gilirannya dari isteri-isterinya yang lain

                                        Haram Suami merujuk isterinya dengan tujuan untuk menyakiti atau memudaratkan isterinya itu

                                        Makruh Apabila penceraian lebih baik antara suami dan isteri

                                        Harus Sekirannya rujuk boleh membawa kebaikan bersama

                                        [sunting] Rukun rujukPerkara Syarat

                                        SuamiBerakalBalighDengan kerelaan sendiri

                                        Isteri

                                        Telah disetubuhiBerkeadaan talak rajrsquoiBukan dengan talak tigaBukan cerai secara khulukMasih dalam idah

                                        Lafaz

                                        Ucapan yang jelas menyatakan rujukTiada disyaratkan dengan khiar atau pilihanDisegerakan tanpa dikaitkan dengan taklik atau bersyaratDengan sengaja dan bukan paksaan

                                        [sunting] Contoh lafaz rujuk

                                        [sunting] Lafaz sarih

                                        Lafaz terang dan jelas menunjukkan rujuk Contoh ldquoSaya rujuk awak kembalirdquo atau ldquoSaya kembali semula awak sebagai isteri sayardquo

                                        [sunting] Lafaz kinayah

                                        Lafaz kiasan atau sindiran Contoh ldquoSaya jadikan awak milik saya semulardquo atau ldquoSaya pegang awak semulardquo Lafaz kinayah perlu dengan niat suami untuk merujuk kerana jika dengan niat rujuk maka jadilah rujuk Namun jika tiada niat rujuk maka tidak sahlah rujuknya

                                        Bab Lian Ditulis oleh Fani Kamis 24 Mei 2007 2024 1 PENGERTIAN LIrsquoAN DAN KASUS LIrsquoAN

                                        Kata lirsquoan menurut bahasa berarti allarsquonu bainatsnaini fa sharsquoidan (saling melaknat yang terjadi di antara dua orang atau lebih) Sedang menurut istilah syarrsquoi lirsquoan ialah sumpah dengan redaksi tertentu yang diucapkan suami bahwa isterinya telah berzina atau ia menolak bayi yang lahir dari isterinya sebagai anak kandungnya dan kemudian sang isteri pun bersumpah bahwa tuduhan suaminya yang dialamatkan kepada dirinya itu bohong (Pengertian ini dikutip dari kitab al-Mugashshal fi Ahkamil Mar-ah Wal Baitil Muslim Fisy Syarirsquoatil Islamiyah VIII 320-321 terbitan Muassasah Risalah Beirut oleh Prof Dr Abdul Karim Zaidan)

                                        Apabila seorang laki-laki menuduh isterinya berbuat serong dengan laki-laki lain kemudian isterinya menganggap bahwa tuduhannya bohong maka pihak suami harus dijatuhi hukuman dera kecuali dia mempunyai bukti yang kuat atau melakukan lirsquoan ldquoDan orang-orang yang menuduh isterinya (berzina) padahal mereka tidak ada mempunyai saksi-saksi selain diri mereka sendiri Maka persaksian orang itu ialah empat kali bersumpah dengan nama Allah sesungguhnya dia adalah termasuk orang-orang yang benar Dan (sumpah) yang kelima bahwa lanat Allah atasnya jika dia termasuk orang-orang yang berdusta Istrinya itu dihindarkan dari hukuman oleh sumpahnya empat kali atas nama Allah Sesungguhnya suaminya itu benar-benar termasuk orang-orang yang dusta Dan (sumpah) yang kelima bahwa laknat Allah atasnya jika suaminya itu termasuk orang-orang yang benarrdquo (QS An-Nuur 6-9)

                                        Dari Ibnu Abbas ra bahwa Hilal bin Umayyah ra pernah menuduh isterinya berzina dengan Syarik bin Sahma di hadapan Nabi saw Kemudian Nabi saw bersabda ldquoKamu harus dapat membuktikan atau (kalau tidak) hukuman had menimpa punggungmurdquo Lalu dia berkata ldquoYa Rasulullah jika seorang di antara kami telah melihat seorang laki-laki berada di atas isterinya masihkah dituntut untuk pergi mencari buktirdquo maka Beliau pun bersabda ldquoKamu harus dapat membuktikan dan jika tidak maka hukuman had di punggungmurdquo Hilal berkata ldquoDemi dzat yang telah mengutusmu dengan membawa kebenaran sesungguhnya saya benar-benar jujur Maka saya harap sudi kiranya Allah menurunkan ayat Qurrsquoan yang bisa membebaskan punggungku dari hukum derardquo Maka turunlah Malaikat Jibril dan menyampaikan wahyu kepada Beliau WALLADZIINA YARMUUNA AZWAAJAHUM (dan orang-orang yang menuduh istri-isterinya) sampai padat IN KAANA MINASH SHAADIQIN (jika suaminya itu termasuk orang-orang yang benar) Kemudian Nabi saw beranjak dari tempatnya sambil menyuruh Hilal menemui isterinya Kemudian Hilal datang (lagi) kepada Beliau lalu memberikan kesaksian lantas Nabi saw bersabda

                                        ldquoSesungguhnya Allah tahu bahwa seorang di antara kamu berdua ini ada yang bohong Adakah di antara kalian berdua ini yang mau bertaubatrdquo Kemudian isterinya bangun lalu memberikan kesaksiannya Maka tatkala ia hendak mengucapkan sumpah yang kelima maka orang-orang menghentikannya (agar tidak jadi mengucapkan sumpah kelima) dan mereka berkata ldquoSesungguhnya perempuan ini wajib dijatuhi hukumanrdquo Ibnu Abbas berkata ldquoLalu ia (isterinya

                                        itu) pelan-pelan mundur hingga kami menduga ia akan segera kembalirdquo Kemudian ia berkata Aku tidak akan membuat malu kaumku sepanjang hari Kemudian terus berlalu begitu Lantas Nabi saw bersabda ldquoPerhatikan dia jika dia datang dengan membawa bayi yang juling matanya besar pinggulnya dan kedua betisnya besar juga maka ia(bayi itu) milik Syarik bin Sahmarsquordquo Ternyata dia datang persis yang disabdakan Nabi saw Kemudian Beliau bersada ldquoKalaulah tidak ada ketetapan di dalam Kitabullah sudah barang tentu saya punya urusan dengan diardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no 2098 Fathul Bari VIII 449 no 4747 rsquoAunul Marsquobud VI 341 no 2237 Tirmidzi V 12 no 3229 dan Ibnu Majah I 668 no 2067)

                                        2 HUKUM-HUKUM YANG MENIMPA ORANG YANG MELAKUKAN LIrsquoAN

                                        Apabila suami isteri melakukan mularsquoanah atau lirsquoan maka berlakukan pada keduanya hukum-hukum berikut ini

                                        1 Keduanya harus diceraikan berdasarkan hadistDari Ibnu Umar ra ia berkata ldquoNabi saw memutuskan hukum di antara seorang suami dan isteri dari kaum Anshar dan menceraikan antara keduanyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 458 no 5314 Muslim II 1133 no 9 dan 1494)

                                        2 Keduanya haram rujursquo untuk selama-lamanyaDari Sahl bin Sarsquod ra ia berkata ldquoTelah berlaku sunnah Nabi saw tentang suami isteri yang saling bermularsquoanah dimana mereka diceraikan antara keduanya kemudian mereka tidak (boleh) rujursquo buat selama-lamanyardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no 2104 dan Aunul Mabud VI 337 no 2233 serta Baihaqi VII 410)

                                        3 Wanita yang bermularsquoanah berhak memiliki maharDari Ayyub bin Sarsquoid bin Jubair ia bercerita Saya pernah bertanya kepada Ibnu Umar ra (Wahai Ibnu Umar) bagaimana kedudukan seorang suami yang menuduh isterinya berbuat serong Jawab Ibnu Umar ldquoNabi saw pernah menceraikan antara dua orang yang bersaudara (yaitu suami isteri) dari Bani rsquoAjlan dan Beliau bersabda (kepada keduanya) ldquoAllah mengetahui bahwa seorang di antara kalian berdua pasti berbohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Ternyata mereka berdua enggan (memenuhi tawaran Beliau) Nabi bersabda lagi ldquoAllah mengetahui bahwa salah seorang di antara kalian berdua pasti bohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Ternyata mereka enggan lalu Nabi pun bersabda ldquoAllah mengetahui bahwa salah seorang di antara kalian berdua pasti bohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Namun mereka berdua enggan (untuk memenuhi tawaran Beliau) Maka selanjutnya Beliau menceraikan antara keduanyardquo Ayyub berkata ldquoKemudian Amr bin Dinar mengatakan kepadaku lsquoSesungguhnya di dalam hadist tersebut ada sebagian yang saya perhatikan belum engkau sampaikan yaitu laki-laki yang bermularsquoanah itu menanyakan ldquoMana hartaku (maharku)rdquo Dijawab (oleh Nabi saw) ldquoTidak ada harta (mahar) bagimu Jika kamu jujur berarti kamu sudah pernah bercampur dengannya jika kamu bohong maka ia (mahar) itu kian jauh darimurdquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 456 no 5311 Muslim II 1130 no 1493 lsquoAunul Marsquobud VI 347 no 2240 dan 2241 Nasarsquoi VI 177)

                                        4 Anak yang lahir dari isteri yang bermularsquoanah harus diserahkan kepada sang isteri (ibunya)Dari Ibnu Umar ra ia berkata ldquoSesungguhnya Nabi saw pernah memutuskan untuk mularsquoanah antara seorang suami dengan isterinya kemudian ia (suami) dipisahkan dari anaknya lantas Beliau menceraikan antara mereka berdua kemudian anak itu Rasulullah serahkan kepada isterinyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 460 no 5315 Muslim II 1132 no 1494 lsquoAunul Marsquobud VI 348 no 2242 Tirmidzi II 338 no 1218 Nasarsquoi VI 178 dan Ibnu Majah I 669 no 2069)

                                        5 Isteri yang bermularsquoanah berhak menjadi ahli waris anaknya dan begitu juga sebaliknyaDari Ibnu Syihab dalam hadist Sahl bin Sarsquoad ia berkata ldquoMenurut Sunnah Nabi saw sesudah suami isteri yang bermularsquoanah dicerai padahal sang isteri hamil maka anaknya dinisbatkan kepada ibunya Kemudian sunnah Beliau saw berlaku mengenai hak warisnya dimana ia (ibu tersebut) berhak menjadi ahli waris anaknya dan anaknya pun berhak menjadi ahli warisnya sesuai apa yang telah Allah tetapkan untuknyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari 1X 452 no 5309 Muslim II 1129 no 1492 dan lsquoAunul Marsquobud VI 339 no 2235)

                                        Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 835 - 841

                                        Bab Khulu

                                        Selasa 28 Agustus 2007 1821 Pengertian Khulursquo

                                        Menurut bahasa kata khulursquo berasal dari khalarsquo ats-tsauba idzaa azzalaba yang artinya

                                        melepaskan pakaian karena isteri adalah pakaian suami dan suami adalah pakaian isteri Allah

                                        SWT berfirman rdquoMereka itu adalah pakaian bagimu dan kamu pun pakaian bagi merekardquo (Al-

                                        Baqarah187)

                                        Para pakar fiqih memberi definisi bahwa khulursquo adalah seorang suami menceraikan isterinya dengan imbalan mengambil sesuatu darinya

                                        Dan khulursquo disebut juga fidyah atau if tidak (tebusan) (Fiqhus Sunnah II253 Manarus Sabil II226 dan Fathul Bari IX395)

                                        Persyaratan Khulursquo

                                        Jika persengketaan antara suami isteri kian parah dan tidak mungkin lagi diambil langkah-

                                        langkah kompromistis supaya mereka bersatu kembali atau pihak isteri sudah menggebu-gebu

                                        untuk bercerai dengan suaminya maka ia boleh menebus dirinya dari kekuasaan suaminya

                                        dengan menyerahkan sejumlah harta kepadanya sebagai ganti dari buruknya keadaan yang

                                        menimpa suaminya karena bercerai dengannya Allah SWT berfirman rdquoDan tidak halal bagi

                                        kamu mengambil dari sesautu yang telah kamu berikan kepada mereka kecuali kalau keduanya

                                        (suami isteri) khawatir tidak akan dapat menjalankan hukum-hukum Allah maka tidak ada dosa

                                        atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus dirinyardquo (Al-

                                        Baqarah229)

                                        Dari Ibnu Abbas ra berkata Isteri Tsabit bin Qais bin Syammas datang kepada Nabi saw lalu

                                        bertutur rdquoYa Rasulullah aku tidak membenci Tsabit karena imannya dan bukan (pula) karena

                                        perangainya melainkan sesungguhnya aku khawatir kufurrdquo Kemudian Rasulullah saw

                                        bersabda rdquoMaka mau engkau mengembalikan kebunnya kepadanyardquo Jawabnya rdquoYa (mau)rdquo

                                        kemudian ia mengembalikannya kepadanya dan selanjutnya beliau menjawab suaminya (Tsabit)

                                        agar mencerainyardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no2036 dan Fathul Bari IX395 no5276)

                                        Peringatan Keras Terhadap Masalah Khulursquo

                                        Dari Tsauban ra bahwa Rasulullah saw bersabda ldquoSetiap wanita yang mau talak kepada

                                        suaminya tanpa alasan yang dibenarkan agama maka haram baginya mencium seberbak

                                        surgardquo (Shahih Shahihul Ibnu Majah no1682 ldquoAunul Marsquobud VI308 no2209 Ibnu Majah

                                        I662 no20555 dan Tirmidzi II329 no1199)

                                        ldquoDarinya (Tsauban) ra dari Nabi saw beliau bersabda ldquoWanita-wanita yang melakukan khulursquo

                                        adalah wanita-wanita munafikrdquo (Shahih Shahihul Jamirsquous Shaghir no6681 dan Tirmidzi

                                        II329 no1198)

                                        Peringatan Keras Bagi Para Suami Agar Tidak Mempersulit Isterinya

                                        Manakala seorang suami tidak senang kepada isterinya dan benci kepadanya karena suatu hal

                                        maka hendaklah mentalaknya dengan cara yang marsquoruf sebagaimana yang diperintahkan Allah

                                        SWT Ia tidak boleh manahannya dan mempersulitnya untuk menebus dirinya sendiri Allah

                                        SWT berfirman rdquoDan apabila kamu mentalak isteri-isterimu lalu mereka mendekati akhir

                                        iddahnya maka rujukilah mereka dengan cara yang marsquoruf atau ceraikanlah mereka dengan

                                        cara yang marsquoruf (pula) Janganlah kamu rujuki mereka untuk memberi kemudharatan karena

                                        dengan demikian kamu menganiaya mereka Barangsiapa berbuat demikian maka sungguh ia

                                        telah berbuat zhalim terhadap dirinya sendiri Janganlah kamu jadikan hukum-hukum Allah

                                        sebagai permainan Dan ingatlah nirsquomat Allah padamu dan apa yang telah diturunkan Allah

                                        kepadamu yaitu al-Kitab dan al-Hikmah Allah memberi pengajaran kepada engkau dengan apa

                                        yang diturunkan-Nya itu Dan bertakwalah kepada Allah serta ketahuilah bahwasannya Allah

                                        Maha Mengetahui segala sesuaturdquo (Al-Baqarah231)

                                        Dan Allah SWT berfirman rdquoHai orang-orang yang beriman tidak halal bagi kamu

                                        mempusakai wanita dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena

                                        hendak mengambil kembali sebagai dari apa yang telah kamu berikan kepadanya terkecuali bila

                                        mereka melakukan perbuatan keji yang nyata Dan bergaullah dengan mereka secara patut

                                        Kemudian jika kamu tidak menyukai mereka (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak

                                        menyukai sesuatu padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyakrdquo (An-Nisaarsquo19)

                                        Khulursquo Adalah Fasakh Bukan Talak

                                        Jika seorang isteri telah menebus dirinya dan dicerai oleh suaminya Maka ia berkuasa penuh

                                        atas dirinya sendiri sehingga suaminya tidak berhak untuk rujuk kepadanya kecuali dengan

                                        ridhanya dan perpecahan tidak dianggap sebagai talak meskipun dijatuhkan dengan redaksi

                                        talak Namun ia adalah perusakan akad nikah demi kemaslahatan sang isteri dengan balasan

                                        menebus dirinya kepada suaminya

                                        Ibnul Qayyim ra menulis sebagai berikut rdquoDan yang menunjukkan khulursquo bukan talak adalah

                                        bahwa Allah SWT telah menetapkan tiga ketentuan yang berlaku pada talak terhadap (isteri)

                                        yang telah dikumpuli jika talak tersebut telah mencapai talak tiga Ketetapan-ketetapan itu tidak

                                        pada khulursquo

                                        Pertama Suamilah yang lebih berhak rujuk kepada isterinya dalam masa iddah

                                        Kedua Talak maksimal tiga kali sehingga setelah terjadi talak ketiga isteri tidak halal bagi

                                        suaminya terkecuali ia kawin lagi dengan suami kedua dan pernah bercampur dengannya

                                        Ketiga Iddah yang berlaku dalam talak terdiri atas tiga kali qurursquo (bersih dari iddah)

                                        Sementara itu telah sah berdasarkan nash (ayat Qur-an ataua hadits) dan ijmarsquo (kesepatakan)

                                        bahwasanya tidak sah istilah rujuk dalam khulursquo

                                        Dan sudah sah berdasar sunnah Nabi saw dan pendapat para shahabat bahwa iddah untuk khulursquo

                                        hanya satu kali haidh

                                        Demikian pula telah sah juga berdasar nash syarrsquoi bahwa boleh melakukan khulursquo setelah talak

                                        kedua dan talak ketiga

                                        Ini jelas sekali menunjukkan bahwa khulursquo bukanlah talak Oleh sebab itu Allah SWT

                                        menegaskan rdquoTalak (yang dapat dirujuk) dua kali Setelah itu boleh rujuk lagi dengan

                                        Cara yang marsquoruf atau menceraikan dengan cara yang baik dan tidak halal bagi kamu

                                        mengambil kembali dari sesuatu yang pernah kami berikan pada mereka kecuali kalau

                                        keduanya khawatir tidak akan dapat melaksanakan hukum-hukum Allah Jika kamu khawatir

                                        bahwa keduanya (suami istri) tidak dapat mejalangkan hukum-hukum Allah maka tidak ada

                                        dosa atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus dirinyardquo (Al-

                                        Baqarah229)

                                        Dan ini tidak dikhususkan bagi wanita yang telah ditalak dua kali karena hal ini ia mencakup

                                        isteri yang dicerai dua kali Tidak boleh dhamir (kata ganti) Itu kembali kepada oknum yang

                                        tidak disebutkan dalam ayat di atas dan meninggalkan oknum yang disebutkan dengan jelas akan

                                        tetapi mungkin dikhususkan bagi oknum yang pernah disebutkan sebelumnya atau meliputi juga

                                        selain yang sudah disebutkan sebelumnya Kemudian Allah SWT berfirman rdquoKemudian jika

                                        suami mentalaknya (sesudah talak yang kedua) maka perempuan itu tidak halal lagi baginyardquo

                                        (Al-Baqarah230)

                                        Ayat al-Qurrsquoan ini meliputi perempuan yang dicerai setelah khulursquo dan setelah dicerai dua kali

                                        secara qathrsquoi (pasti) karena dialah yang disebutkan dalam ayat di atas Maka ia (wanita yang di

                                        khulursquo) harus masuk ke dalam kandungan lafazh ayat tersebut Demikianlah yang difahami

                                        Imam Ahli tafsir Ibnu Abbas ra yang pernah didorsquoakan oleh Rasulullah saw agar Allah

                                        mengajarinya tafsir Qurrsquoan Dan pasti doa itu terkabul tanpa keraguan Manakala hukum-hukum

                                        yang berlaku dalam khulursquo berlainan dengan hukum-hukum talak maka hal itu menunjukkan

                                        bahwa keduanya berlainan Jadi inilah yang sesuai dengan ketentuan narsquoah qiyas dan dengan

                                        pendapat para shahabat Nabi saw (Zaadul Marsquoad V199)

                                        Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal

                                        Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-

                                        Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 636 - 641

                                        Bab Iddah

                                        Kamis 30 Agustus 2007 1654 Pengertian Iddah

                                        Menurut bahasa kata iddah berasal dari kata rsquoadad (bilangan dan ihshaak (perhitungan) seorang

                                        wanita yang menghitung dan menjumlah hari dan masa haidh atau masa suci

                                        Menurut istilah kata iddah ialah sebutannama bagi suatu masa di mana seorang wanita menantimenangguhkan perkawinan setelah ia ditinggalkan mati oleh suaminya atau setelah diceraikan baik dengan menunggu kelahiran bayinya atau berakhirnya beberapa qurursquo atau berakhirnya beberapa bulan yang sudah ditentukan

                                        Macam-Macam Masa Iddah

                                        Barangsiapa yang ditinggal mati suaminya maka iddahnya empat bulan sepuluh hari baik sang

                                        isteri sudah dicampuri ataupun belum Hal ini mengacu pada firman Allah SWT rdquoOrang-orang

                                        yang meninggal dunia di antaramu dengan meninggalkan isteri-isteri (hendaklah para isteri itu)

                                        menangguhkan dirinya (beriddah) empat bulan sepuluh harirdquo (Al-Baqarah 234)

                                        Terkecuali isteri yang sudah dicampuri dan sedang hamil maka masa iddahnya sampai

                                        melahirkan rdquoDan wanita-wanita yang hamil waktu iddah mereka itu adalah sampai mereka

                                        melahirkan kandungannyardquo (At-Thalaq 4)

                                        Dari al-Miswar bin Makhramah bahwa Subairsquoah al-Aslamiyah ra pernah melahirkan dan

                                        bernifas setelah beberapa malam kematian suaminya Lalu ia mendatangi Nabi saw lantar

                                        meminta idzin kepada Beliau untuk kawin (lagi) Kemudian Beliau mengizinkannya lalu ia

                                        segera menikah (lagi) (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX470 no5320 dan Muslim II1122

                                        no1485)

                                        Wanita yang ditalak sebelum sempat dicampuri maka tidak ada masa iddah baginya berdasarkan

                                        pada firmannya Allah SWT berfirman rdquoHai orang-orang yang beriman rsquoapabila kamu menikahi

                                        perempuan-perempuan yang beriman kemudian kamu ceraikan mereka sebelum kamu

                                        mencampurinya maka sekali-kali tidak wajib atas mereka iddah bagimu yang kamu minta

                                        menyempurnakannyardquo (Al-Ahzaab49)

                                        Sedang wanita yang ditalak yang sebelumnya sempat dikumpuli dan dalam keadaan hamil maka

                                        masa iddahnya ialah ia melahirkan anak yang diakndungnya Allah SWT berfirman rdquoDan

                                        wanita-wanita hamil waktu iddah mereka itu adalah sampai mereka melahirkan

                                        kandungannyardquo (At-Thalaq4)

                                        Dari az-Zubair bin al-Awwam ra bahwa ia mempunyai isteri bernama Ummu Kultsum bin

                                        rsquoUqbah radhiyallahu rsquoanha Kemudian Ummu Kultsum yang sedang hamil berkata kepadanya

                                        rdquoTenanglah jiwaku (dengan dijatuhi talak satu)rdquo Maka az-Zubir pun menjatuhkan padanya talak

                                        satu Lalu dia keluar pergi mengerjakan shalat sekembalinya (dari shalat) ternyata isterinya

                                        sudah melahirkan Kemudian az-Zubir berkata rdquoGerangan apakah yang menyebabkan ia

                                        menipuku semoga Allah menipunya (juga)rdquo Kemudian dia datang kepada Nabi saw lalu beliau

                                        bersabda kepadanya rdquoKitabullah sudah menetapkan waktunya lamarlah (lagi) di kepada

                                        dirinyardquo (Shahih Shahih Ibnu Majah no1546 dan Ibnu Majah I653 no2026)

                                        Jika wanita yang dijatuhi talak termasuk perempuan yang masih berhaidh secara normal maka

                                        masa iddahnya tiga kali haidh berdasarkan Firman Allah SWT rdquoWanita-wanita yang ditalak

                                        hendaklah menahan diri (menunggu tiga kali qurursquo)rdquo (Al-Baqarah 228)

                                        Kata qurursquo berarti haidh Hal ini mengacu pada hadits Aisyah ra bahwa Ummu Habibah ra

                                        sering mengeluarkan darah istihadhah(darah yang keluar dari wanita karena sakit atau lainnya)

                                        lalu dia bertanya kepada Nabi saw (mengenai hal tersebut) Maka Beliau menyuruh

                                        meninggalkan shalat pada hari-hari haidhnya (Shahih Lighairih Shahih Abu Daud no252 dan

                                        rsquoAunul Marsquobud I463 no278)

                                        Jika wanita yang dijatuhi talak itu masih kecil belum mengeluarkan darah hadih atau sudah lanjut

                                        usia yang sudah manopause (berhenti masa haidh) maka iddahnya adalah tiga bulan lamanya

                                        Allah swt berfirman rdquoDan perempuan-perempuan yang tidak haidh lagi (manopause) diantara

                                        isteri-isteri kaian jika ragu-ragu (tentang masa iddahnya) maka masa iddah mereka adalah tiga

                                        bulan Begitu pula perempuan-perempuan yang belum haidhrdquo (At-Thalaq4)

                                        Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal

                                        Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-

                                        Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 642 ndash 645

                                        • Talak
                                          • Daftar isi
                                          • [sunting] Latar Belakang
                                          • [sunting] Pengertian
                                          • [sunting] Pembagian Talak
                                            • [sunting] Dari segi cara suami menjatuhkan
                                            • [sunting] dari segi boleh - tidaknya suami rujuk kembali pada istrinya
                                              • MACAM-MACAM TALAK
                                                • pengrtian khulu
                                                • Perceraian dalam Islam
                                                  • Isi kandungan
                                                  • [sunting] Talak
                                                    • [sunting] Hukum talak
                                                    • [sunting] Rukun talak
                                                    • [sunting] Contoh lafaz talak
                                                    • [sunting] Jenis talak
                                                      • [sunting] Talak rajrsquoi
                                                      • [sunting] Talak bain
                                                      • [sunting] Talak sunni
                                                      • [sunting] Talak bidrsquoi
                                                      • [sunting] Talak taklik
                                                          • [sunting] Fasakh
                                                            • [sunting] Cara melakukan fasakh
                                                              • [sunting] Khuluk atau tebus talak
                                                                • [sunting] Tujuan khuluk
                                                                  • [sunting] Rujuk
                                                                    • [sunting] Hukum rujuk
                                                                    • [sunting] Rukun rujuk
                                                                    • [sunting] Contoh lafaz rujuk
                                                                      • [sunting] Lafaz sarih
                                                                      • [sunting] Lafaz kinayah

                                          ی 1049703 أتينكم ف 1049703 إنهن لن 1049703 ساء ا تزوج (( 1049703 وا وس 1049703 لم لى 1049703 هعلي ص 1049703 الله الله رس 1049703 ول ق 1049703 ال قال 1049703 ت عائ 1049703 شة ع 1049703 ن

                                          [ شيبة)) [ أبي ابن أخرجه بالمال4Artinya Siti Aisyah berkata Rasulullah Saw bersabda Menikahlah segera dengan wanita karenawanita itu dapat mendatangkah harta (HR Ibn Abi Syaibah)

                                          أن ف 1049703 أمره الفاق 1049703 ة إلي 1049703 ه ی 1049703 شكو وس 1049703 لم الله 1049703 ه لىص 1049703 علي الله رس 1049703 ول إل 1049703 ى رجل جاء قال جابر عن( الخطيب ( أخرجه یتزوجArtinya Jabir berkata Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah Saw mengadukan kefakirannyaRasulullah Saw kemudian menyuruhnya untuk segera menikah (HR Al-Khatib)

                                          إذا (( 1049703 صف وسلم عليه الله صلى الله رسول قال قالت عائشة عنن استكمل فقد العبد تزوج

                                          [ ] (( البيهقى رواه اآلخر النصف فى الله فليتق دینهArtinya Siti Aisyah berkata Rasulullah Saw bersabda Apabila seorang hamba menikah makasugguh ia telah menyempurnakan setengah agamanya Maka bertakwalah kepada Allah padasetengahnya lagi (HR al-Baihaki)

                                          ل 1049703 م ث 1049703 م ی 1049703 نكح الن موس 1049703 را آ 1049703 ان م (( 1049703 ن عن 1049703 لموس عليه الله صلى الله رسول قال قال نجيح ابي

                                          [ ] (( الطبرانى رواه منى فليس ینكحArtinya Ibnu Nujaih berkata Rasulullah Saw bersabda Barangsiapa yang sudah siap untuk menikahkemudian tidak menikah maka ia tidak termasuk ummatku (HR Thabrany)

                                          أنى 1049703 ول وأعلم أیام عشرة إال أجلى من یبق لم لو مسعود ابن قال ط ولي ا آخره فى أموت

                                          [ ] الطبرانى رواه الفتنة مخافة لتزوجت فيهن النكاحArtinya Ibnu Masud berkata Kalau saja usiaku tinggal sepuluh hari dan saya mengetahuibahwasannya saya akan meninggal di penghujung harinya dan pada saat itu saya masih ada waktuuntuk menikah pasti saya akan menikah lebih dahulu karena takut terjadinya fitnah (HR Thabrani)

                                          (( )) یتزوج حتى الشاب نسك یتم ال طاوس قالArtinya Thawus berkata Ibadah seorang pemuda belum sempurna sehingga ia menikah

                                          ] (( )) رواه فجور أو عجز إال النكاح من یمنعك ما الزوائد البى عمر قال[ شيبة أبي ابنArtinya Umar bin Khatab pernah berkata kepada Abu az-Zawaid Tidak ada yang menghalangikamu untuk menikah kecuali dua hal imma kamu itu lemah (lemah syahwat) ataupun kamu sukaberbuat dosa (HR Ibn Abi Syaibah)Hikmah dan manfaat menikahDi atas telah dipaparkan secara panjang lebar mengenai anjuran Islam (targhib) untuk menikahPertanyaan berikutnya Untuk apa menikah Apa manfaat dan kegunaannya

                                          Sebagaimana diketahui bersama bahwa manusia dan makhluk lainnya mempunyai gharizahseksual yang tinggi Tidak disangsikan bahwa kebutuhan biologis ini dari waktu ke waktu dan daritahun ke tahun terus naik dan dahsyat Ditahan dan dibiarkan tentu bukan sebuah jalan keluarDilampiaskan semena-mena sebagaimana hewan juga bukan sebuah solusi yang baik Untuk itu Islammemberikan aturan dalam rangka melampiaskan kebutuhan biologis ini melalui nikah Denganpernikahan kebutuhan biologis yang sudah menggebu itu akan disalurkan secara baik dan benarsehingga diharapkan orang tersebut menjadi tenang dan rehat Karena kini ia telah mempunyai tempatyang bersih dan sah untuk menumpahkan kebutuhan biologisnyaSayyid Sabiq dalam bukunya Fiqhus Sunnah mengatakan bahwa dengan menikah badanmenjadi tenang jiwa juga damai pandangan terpelihara dan kasih saying bisa diwadahi secara benarOleh karena itu sejatinya orang yang sudah menikah menjadi orang yang tenang baik dalam jasmanipandangan maupun jiwanya Dalam sebuah hadits dikatakan

                                          ش 1049703 يطان ص 1049703 ورة ف 1049703 ى تقب 1049703 ل الم (( 1049703 رأة إن لم 1049703 الوس 1049703 ق علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى النب 1049703 ي أن هریرة أبي عنیعجبه 1049703 ا ما امرأة من أحدآم رأى فإذا شيطان صورة فى وتدبر

                                          م یرد ذلك فإن أهله فليأت[ ] (( مسلم رواه نفسه فى5Artinya Dari Abu Hurairah bahwasannya Rasulullah Saw bersabda Sesungguhnya wanita itu baikketika menghadap ataupun membelakangi dalam bentuk syaithan (menggoda) Apabila salah seorangdi antara kalian melihat sesuatu yang menakjubkan dari wanita maka segeralah datangi keluarganyakarena dengan demikian dapat menolak apa yang sedang bergejolak di dalam dirinya (HR Muslim)Selain untuk memberikan ketenangan lahir bathin menikah juga berguna untuk memperbanyakketurunan dan melanjutkan kehidupannya Karena itu Rasulullah Saw dalam sebuah hadits bersabda

                                          ) أبو رواه القيامة یوم األنبياء بكم مكاثر فإنى الودود تزوجواالولودداود)Artinya Rasulullah Saw bersabda Nikahilah wanita-wanita yang subur dan penyayang karena akuadalah nabi yang paling banyak ummatnya kelak pada hari Kiamat (HR Abu Dawud)Bahkan menurut hasil penelitian salah satu badan di PBB yang dikeluarkan pada hari Sabtutanggal 6 Juni 1959 sebagaimana dikutip oleh Sayyid Sabiq dalam Fiqhus Sunnah-nya bahwa usiaorang-orang yang sudah menikah lebih lama dan panjang ketimbang yang tidak atau belum menikahPenilitian ini dilakukan di seluruh pelosok dunia pada tahun 1956 Hasil penelitian ini hemat penulissangatlah logis karena orang yang sudah menikah dapat melampiaskan kebutuhan biologisnyasehingga jiwanya tidak berontak lagi malah lebih tenang Berbeda dengan para bujang yang belumtersalurkan sama sekali jiwa dan badannya akan terus bergejolak tidak tenang Dan ketika dia tidakmenyalurkannya secara benar melalui pernikahan maka jiwanya tetap bergejolak dan tidak tenangsehingga hal ini akan sangat berpengaruh dalam langkah dan kehidupannya Menumpahkan danmelampiaskan bukan pada tempat yang benar juga bukan jalan terbaik karena dia tidak akanmengetahui bersih sehatnya tempat yang dikunjunginya itu Bahkan tidak menutup kemungkinan

                                          tempat tersebut telah dikunjungi pula oleh orang lain yang membawa penyakit kelamin yang sangatganas Untuk itu adalah wajar apabila penelitian tersebut mengatakan bahwa umumnya usia yangsudah menikah jauh lebih panjang ketimbang yang tidak atau belum menikahTujuan menikahApa tujuan menikah dalam ajaran Islam Apakah untuk memenuhi kebutuhan biologis semataPernikahan dalam Islam bukan semata demi memenuhi nafsu seksualitas semata akan tetapimempunyai tujuan utama sebagaimana difirmankan oleh Allah dalam surat ar-Rum ayat 21 berikut ini

                                          ف 1049703 ي ن إ حم 1049703 ة ور م 1049703 ودة م ك ي 1049703 ن ب ق 1049703 ل خل ن أ ه ات ءای ومنع وج ها ي ل إ وا ن ك س ت ل ا واج ز أ م ك فس ن أ من م ك ل

                                          ( الروم ( ون ر فك ت ی قوم ل ات ی آل 21ذلكArtinya Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri darijenismu sendiri supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya dan dijadikan-Nyadiantaramu rasa kasih dan sayang Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tandatandabagi kaum yang berfikir (QS Ar-Rum 21)Dari ayat di atas paling tidak ada tiga tujuan utama dari menikahPertama untuk menenangkan dan menentramkan jiwa (litaskunu ilaiha) Ketenangan jiwa danpikiran merupakan hal yang sangat penting bagi keberhasilan dan kesuksesan seseorang Seseorangakan mempunyai peluang yang sangat besar untuk maju dan berhasil manakala hati pikiran danjiwanya sudah tenang Dengan menikah bayangan-bayangan dan khayalan-khayalan masa mudatertumpah sudah Bahkan karena kini dia sudah mempunyai tempat khusus gejolak itu tidak akanterlalu membludak manakala melihat wanita lain yang menggoda Rasulullah bersabda

                                          ش 1049703 يطان ص 1049703 ورة ف 1049703 ى تقب 1049703 ل الم (( 1049703 رأة إن لم 1049703 الوس 1049703 ق علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى النب 1049703 ي أن هریرة أبي عنیعجبه 1049703 ا ما امرأة من أحدآم رأى فإذا شيطان صورة فى وتدبر

                                          م یرد ذلك فإن أهله فليأت[ ] (( مسلم رواه نفسه فىArtinya Dari Abu Hurairah bahwasannya Rasulullah Saw bersabda Sesungguhnya wanita itu baikketika menghadap ataupun membelakangi dalam bentuk syaithan (menggoda) Apabila salah seorangdi antara kalian melihat sesuatu yang menakjubkan dari wanita maka segeralah datangi keluarganyakarena dengan demikian dapat menolak apa yang sedang bergejolak di dalam dirinya (HR Muslim)Kedua dengan menikah juga untuk menimbulkan rasa mawaddah cinta kasih kepada keluargaSetiap manusia memiliki keinginan untuk mencintai dan mengasihi orang yang didambakannya Mana6kala cinta kasihnya ini tidak disalurkan kepada orang tertentu maka ia akan mencari benda lain atauhal lain untuk menumpahkan cinta kasihnya itu Dengan menikah cinta kasih itu akan tertuang dantersalurkan secara benar Bukan semata kepada isteri dan anak-anaknya akan tetapi juga kepadakeluarga si isteri dan kerabatnya Dengan demikian pernikahan pada hakikatnya bukan sematapertemuan antara suami isteri saja akan tetapi pertemuan antara dua keluarga besar keluarga suamidan keluarga si isteri Oleh karena itu dalam ajaran Islam disyaratkan adanya wali nikah Ini

                                          menunjukkan bahwa pernikahan memang mempertemukan dua keluarga Yang menikah bukan sematasuami dan isteri tapi seluruh keluarga Ketika dua keluarga sudah bertemu di sanalah tempat untukmenuangkan rasa cinta kasih yang sudah menjadi fitrah manusiaKetiga dengan menikah juga untuk menimbulkan rasa kasih sayang rahmah Sebagaimanarasa mawaddah manusia juga mempunyai naluri untuk menyayangi sesamanya Sayang rahmahtidak sama dengan mencintai Sayang rahmah jauh di atas mencintai Rasa sayang biasanya munculdari lubuk hati yang paling dalam Ia lahir bukan karena dorongan nafsu seksual kebutuhan biologisatau hal-hal lahiriyah lainnya Ia betul-betul tumbuh dari dalam jiwa setelah bergaul dan lamamengenal pasangannya Naluri rasa sayangnya ini akan ditumpahkan untuk keluarganya terutamauntuk isteri dan anak-anaknya Dalam sebuah hadits riwayat Imam Bukhari suatu hari Aqra bin Habismelihat Rasulullah Saw sedang mencium cucunya Hasan bin Ali Aqra kemudian berkata Sayamempunyai sepuluh putra putri tapi saya tidak pernah mencium mereka satupun Mendengar ituRasulullah Saw bersabda

                                          یرحم ال یرحم ال من إنArtinya Sesungguhnya orang yang tidak pernah menyayangi dia tidak akan disayangiDemikian di antara tujuan menikah dalam Islam sebagaimana yang tertera dalam al-Quransurat ar-Rum ayat 21 Wallahu alamHukum PernikahanPara ulama telah sepakat bahwa nikah itu diperintahkan Namun mereka berbeda pendapatmengenai hukumnya Dalam hal ini para ulama terbagi kepada tiga kelompokPertama nikah wajib bagi setiap orang yang sudah mampu untuk melakukannya sekali seumurhidup Pendapat ini adalah pendapatnya Dawud ad-Dahiry Ibn Hazm dan lainnya Dalil yang menjadidasar pendapat ini adalah dhahir dari nash-nash baik berupa ayat al-Quran maupun hadits Nabi yangmemerintahkan pernikahan Kelompok ini memahami secara tekstual bahwa semua perintah tersebutmenggunakan shigat amar (bentuk perintah) dan setiap perintah menunjukkan wajib karenanya nikahjuga adalah wajib al-ashlu fil amr lil wujub pada dasarnya perintah itu menunjukkan kepada wajibPendapat kedua mengatakan bahwa nikah itu hukumnya adalah sunnah saja Pendapat iniadalah pendapatnya Jumhur ulama Pendapat kedua ini memahami perintah nikah yang terdapat dalamal-Quran dan Sunnah kepada hukum sunnah bukan wajib Firman Allah yang terdapat dalam surat an-Nisa ayat 3 misalnya yang berbunyi

                                          ورباع وثالث مثنى النساء من لكم طاب ما فانكحواArtinya Maka nikahilah wanita-wanita yang kamu sukai dua tiga dan empat (QS An-Nisa 3)Ayat di atas menurut pendapat kedua ini bukanlah menunjukkan wajib Karena dalam ayat diatas Allah mengkaitkan nikah dengan kemampuan istithaah Artinya barang siapa yang sudahmampu untuk menikah maka menikahlah Sedangkan yang belum mampu untuk menikah maka tidakmengapa ia tidak menikah Karena itu menikah bukanlah wajib akan tetapi sunnah sajaPendapat ketiga adalah pendapat yang mengatakan bahwa hukum menikah berbeda-bedatergantung kondisi seseorang Pendapat ini adalah pendapat kuat pada madzhab MalikiyyahSyafiiyyah dan Hanabilah

                                          Menurut pendapat ini hokum menikah bisa wajib bagi mereka yang sudah siap dan mampubaik lahir maupun bathin sehingga kalau tidak menikah ia akan terjerumus kepada perbuatan zinaTidak ada cara lain untuk menjaganya kecuali dengan jalan menikah Dalam qaidah Ushuliyyahdaikatakan Sesuatu yang tidak menyebabkan terpenuhinya sesuatu yang wajib kecuali dengansesuatu itu maka sesuatu itu menjadi wajib hukumnya7Nikah juga hukumnya bisa sunnah bagi mereka yang syahwatnya sudah menggebu akan tetapimasih besar kemungkinan seandainya belum menikah pun ia masih dapat menjaga diri dari perbuatanzina Untuk kondisi seperti ini nikah hukumnya sunnah sajaNikah juga bisa haram bagi orang yang belum siap menikah baik secara lahir (menafkahi)maupun secara bathin (berhubungan badan) sehingga kalau dipaksakan menikah si wanita akanmenderita baik lahirnya maupun bathinnya Atau nikah juga bisa menjadi haram bagi orang yangbermaksud jahat dengan nikahnya itu misalnya ingin menyakiti si isteri dan keluarganya atau karenabalas dendam dan sebagainyaNikah juga bisa makruh bagi orang yang kondisinya seperti disebutkan diatas akan tetapitidak menimbulkan madharat bagi si isteri Jadi apabila ia menikah si isteri tidak merasakan dampaknegative yang sangat besar Untuk orang seperti ini sebaiknya jangan dahulu menikah dan kalaupunmau menikah maka hukumnya makruh sajaDari ketiga pendapat ini penulis lebih cenderung untuk mengambil pendapat ketiga ini bahwapernikahan itu hukumnya berbeda-beda disesuaikan dengan kondisi orang yang bersangkutanPendapat ini rasanya lebih tepat terutama untuk kondisi sekarangMacam-macam pernikahan yang dilarang1 Nikah SyigarNikah Syigar adalah seorang laki-laki menikahkan putri perempuannya atau saudariperempuannya dengan orang lain dengan syarat orang tersebut mau menikahkan putrinya atausaudari perempuannya dengan orang tadi baik pernikahan tersebut memakai mahar maupuntidak Hanya saja umumnya pernikahan Syigar ini tidak ada maharnya karena sudah digantidengan tukar menukar putri atau saudari perempuannyaPara ulama sepakat bahwa nikah Syigar ini haram hukumnya Hal ini didasarkankepada hadits-hadits berikut ini

                                          الشغار عن وسلم عليه الله صلى الله رسول نهى قال جابر عن( مسلم( أخرجهArtinya Jabir berkata Rasulullah Saw melarang nikah syigar (HR Muslim)

                                          عن (( وسلم عليه الله صلى الله رسول نهى قال هریرة أبى عن والشغار قال الشغار

                                          وأزوج 1049703 ك أخت 1049703 ك زوجن 1049703 ى أو ابنت 1049703 ى وأزوج 1049703 ك ى 1049703 كزوجن 1049703 ابنت للرج 1049703 ل الرج 1049703 ل یق 1049703 ول أن[ ماجه)) [ وابن والنسائي مسلم أخرجه أختىArtinya Abu Hurairah berkata Rasulullah Saw melarang nikah Syigar Nikah Syigar adalahseorang laki-laki berkata kepada laki-laki lain nikahkan saya dengan anak perempuan kamudan saya nanti akan menikahkanmu dengan anak perempuan saya atau nikahkan saya dengansaudari perempuan kamu dan saya akan menikahkan kamu dengan saudari perempuan saya(HR Muslim NasaI dan Ibn Majah)

                                          2 Nikah MuhallilMuhallil secara bahasa berarti yang menjadikan halal Nikah Muhallil adalah pernikahandi mana seorang laki-laki menikahi seorang wanita yang sudah ditalak tiga kemudian iamentalaknya dengan maksud agar wanita tersebut dapat dinikahi kembali oleh suaminya yangdahulu yang telah mentalak tigaPernikahan ini biasanya terjadi ketika si mantan suami yang telah mentalak isterinya tigakali bermaksud untuk kembali lagi kepada isterinya tadi namun karena sudah ditalak tiga iatidak boleh langsung menikahi mantan isterinya itu kecuali si isteri tadi menikah dahulu denganlaki-laki lain Untuk tujuan itu kemudian si laki-laki tadi menyewa atau membayar laki-laki lainagar menikahi mantan isterinya tadi dengan catatan tidak boleh disetubuhi atau boleh disetubuhitapi harus sesegera mungkin diceraikan agar mantan suami tadi dapat menikahinya kembaliOrang yang dibayar untuk menikahi mantan isterinya dalam istilah fiqh disebut dengan almuhallil(yang menjadikan halal) sedangkan mantan suami yang membayar laki-laki tadi disebutdengan al-muhallal lah Pernikahan ini haram hukumnya berdasarkan dalil berikut ini8

                                          ل 1049703 ه والمحل 1049703 ل المحل 1049703 ل وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله ول 1049703 لىص رس 1049703 الله لع (( 1049703 ن ق 1049703 ال م 1049703 سعود اب 1049703 ن ع 1049703 ن

                                          ( وأحمد والنسائي الترمذى (أخرجهArtinya Ibnu Masud berkata Rasulullah melaknat al-muhallil (yang menjadikan halal) dan almuhallallah (yang dijadikan halal karenanya) (HR Turmudzi Nasai dan Ahmad)

                                          عب)) [ 1049703 د رواه رجمتهم 1049703 ا إال بمحلل 1049703 ة و بمحل 1049703 ل ال 1049703 ىأوت(( ال 1049703 ق الخط 1049703 اب ب 1049703 ن عم 1049703 ر ع 1049703 ن

                                          صحيح بإسناد [الرزاقArtinya Umar bin Khatab berkata Tidak didatangkan kepadaku muhallil dan wanita yangdijadikan halal karenanya kecuali aku akan meranjam keduanya (HR Abdur Razak dengansanad yang shahih)3 Nikah IstibdhaNikah Istibdha adalah nikah yang dimaksudkan untuk memperoleh keturunan atau bibitunggul Dalam prakteknya nikah ini atas usul dan kemauan si suami setelah melihat ada orangyang dipandang hebat pintar atau aneh dari yang lainnya sehingga ia pun berkeinginan untukmendapatkan putra seperti dia Sang suami biasanya berkata kepada isterinya Apabila kamusudah suci dan selesai haidmu pergilah ke si anu (misalnya seorang professor) dan bersenangsenanglahdengannya sampai kamu hamil Ketika sudah hamil baru isteri tersebut pulang lagidan kembali lagi kepada suaminya Dan suaminya sangat bahagia karena akan mendapatkanputra yang sangat diinginkannya Istibdha secara bahasa artinya bersetubuh (jima) Pernikahanseperti ini jelas diharamkan4 Nikah ar-RahtRaht secara bahasa berarti rombongan kelompok Dalam pernikahan ini sekelompoklaki-laki (syaratnya tidak boleh lebih dari sepuluh orang) bersekutu dan sepakat untuk menggauliseorang perempuan secara bergantian dan bergilir Ketika wanita tadi hamil dan melahirkansemua laki-laki yang ikut menanam saham pada wanita tadi harus berkumpul di hadapanwanita tadi Setelah berkumpul si wanita berkata

                                          فالن یا ابنك فهو ولدت وقد أمرآم من آان ما عرفتم قد

                                          Artinya Kalian telah maklum dengan apa yang telah kalian lakukan Kini saya sudahmelahirkan maka anak ini adalah anakmu wahai fulan (sambil menunjuk salah satu laki-lakiyang disukainya)Ketika si wanita menunjuk salah satu laki-laki yang disukainya maka laki-laki itulahyang harus menjadi bapak dari anak tersebut sekaligus menjadi suaminya yang resmi Tidakboleh si laki-laki tersebut menolak dengan alasan dan catatan apapun Sementara laki-laki lainyang tidak terpilih mereka beterbangan lagi mencari mangsa-mangsanya yang lainLantas siapa yang diuntungkan dan dirugikan dalam pernikahan semacam ini Tentu yangrugi adalah orang ganteng dan baik karena dialah yang akan dipilih oleh wanita tersebutSementara yang beruntung adalah laki-laki jelek dan jahat karena jelas dia tidak akan dipilihsehingga ia masih bisa leluasa menaburkan racun-racun asmara dan syahwatnya Dalam duniamodern terutama di kota-kota besar pernikahan masa Jahiliyyah ini masih ada dan berlaku untuktidak mengatakan banyak berlaku Hanya saja dengan nama dan format lain Dalam istilahsekarang nikah Raht ini disebut dengan nama Salome (satu lobang rame-rame maaf)Naudzubillah5 Nikah al-BaghayaAl-Baghaya secara bahasa berarti pelacur Nikah al-Baghaya ini sama dengan nikah ar-Raht di atas Hanya saja dalam nikah Baghaya ini tidak dibatasi jumlah pengunjungnya Iaboleh lebih dari sepuluh orang bahkan tidak terhitung sekalipun Setiap laki-laki hidung belangyang sreg dan greget dengan seorang wanita yang disukai bersama boleh melakukan isytirakWanita yang menjadi sasaran segerombolan laki-laki tersebut tidak boleh menolak dan tidakmelayani tamu-tamu hidung belang tersebut Tua muda ganteng jelek pesek mancungkurus gemuk dekil bersih kalau dia datang harus diservice secara memuaskan Setiap orang9yang sedang bertamu pada hari itu biasanya menancapkan tanda khusus berupa bendera di luarrumahnya sebagai tanda bahwa wanita tersebut sedang full on ada tamuSetiap laki-laki yang pernah bertamu harus mengisi buku tamu Buku tamu ini biasanyadisiapkan khusus oleh wanita tersebut Tidak ada seorang tamu pun yang jajan di rumahnyakecuali namanya tercatat Ketika wanita tersebut hamil wanita tersebut melihat daftar tamunyadan memanggil satu persatu tamu-tamu berhidung belang tersebut Tidak boleh menolak ketikawanita tersebut mengundang dan memanggilnyaSetelah melahirkan wanita tersebut memanggil seluruh tamu-tamunya berikut seorangqafah (juru taksir manusia) Tukang qafah ini bertugas melihat dan membaca si bayi lalumembaca pula seluruh tamu yang hadir untuk dicarikan kesamaannyamdashistilah sekarang mungkincek darah dan gen Tamu yang lebih banyak kesamaan dengan bayi tadi dialah yang akanmenjadi bapaknya sekaligus menjadi suami wanita tersebut Ketika sudah diputuskan oleh jurutaksir tadi tidak boleh si laki-laki tersebut menolak apalagi tidak bertanggung jawabSiapa yang diuntungkan dalam pernikahan ini Tentu mereka yang dapat menyuap siqafah agar tidak ditunjuk Yang rugi Yang tidak menyuap si qafah sama sekali karena dialahyang akan menjadi bapak dari bayi hasil rame-rame tadimdashdalam istilah iklan di Indonesiaidentik dengan iklan permen Nano-Nano rame rasanya Naudzubillah Apakah pernikahanseperti ini ada pada masa sekarang Ya jelas ada hanya dengan nama dan format lain bahkandengan alat dan teknologi canggih sehingga tidak ada tamu-tamu yang merasa dirugikan untukmenanggung bayi rame-rame tersebut Pernikahan Baghaya ini dalam konteks sekarangbertebaran dimana-mana dengan berbagai nama misalnya Saritem di Bandung dan SurabayaKramat Tunggak di Jakarta Warung Remang-Remang di setiap pinggiran jalan Panti Pijat yangtersebar hampir di seluruh kota dan lainnya Naudzubillah6 Nikah Badal

                                          Secara bahasa badal berarti menukar mengganti Nikah Badal adalah pernikahan di manaseorang laki-laki yang sudah beristri berkata kepada laki-laki lain yang juga sama sudah beristriBiarkan isteri kamu tidur dengan saya dan saya ijinkan isteri saya tidur dengan kamu kalaukamu keberatan biar kita tukar tambah Jadi Nikah Badal ini berupa pernikahan tukar menukaristeri Dalam dunia modern terutama di kota-kota besar seperti Jakarta pernikahan ini seringkalidiistilahkan dengan Tukar Kunci Jadi dalam pergaulan-pergaulan glamour apabila seoranglaki-laki berkata kepada laki-laki lain yang sama-sama sudah berkeluarga Ayo kita tukar kuncimaka maksudnya adalah pernikahan Badal ini Tentu bukan sembarang kunci tapi kunci inikunci ajaib yang bukan saja bisa membuka pintu tapi membuka yang mempunyai pintunaudzubillah min dzalik7 Nikah MutahMutah secara bahasa berarti bersenang-senang Nikah Mutah dalam dunia sekarangdisebut dengan Nikah Kontrak Maksudnya seorang laki-laki menikahi seorang wanita hanyasaja ketika akadnya ditentukan untuk masa satu minggu misalnya atau satu bulan satu tahunatau bahkan satu hari kemudian si laki-laki tadi memberikan upah atau biaya sebagaiimbalannya Pernikahan ini pada masa Rasulullah Saw pernah dibolehkan karena saat itu sedangkondisi perang yang berbulan-bulan Namun tidak lama setelah itu Rasulullah Sawmenghapusnya dan mengharamkannya sampai hari Kiamat kelak Oleh karena itu seluruh ulamasepakat bahwa pernikahan Mutah ini haram hukumnya Untuk pembahasan lebih lanjut masalahNikah Mutah ini insya Allah akan penulis bahas dalam makalah tersendiri8 Nikah al-UrfiNikah Urfi ini ramai diperbincangkan di Mesir belakangan ini Boleh jadi nama NikahUrfi ini untuk konteks Indonesia belum sampai dan belum pernah terdengar meskipun tidakmenutup kemungkinan dalam prakteknya sudah sejak dahulu berjalan dan berlanjut Nikah Urfiadalah pernikahan antara laki-laki dan perempuan yang tidak diketahui oleh kelurganya bolehjadi tidak memakai saksi tidak diumumkan dan tidak memakai wali Bukan hanya itu antaralaki-laki dan perempuan hidup berpisah makan dan minum sendiri-sendiri bahkan tinggal punberpisah Namun ketika keduanya greget untuk making love baru keduanya bersama dan dimana saja jadi10Pernikahan ini banyak merajarela di Mesir dan demikian juga di Indonesia terutama dikalangan mahasiswa mahasiswi Untuk melampiaskan nafsu seksualnya keduanya sepakat untukmembungkus perbuatan hinanya dengan bungkusan yang seolah-olah dilegalkan dandiperbolehkan oleh ajaran Islam Boleh jadi ada saksi hanya saja saksinya adalah teman-temandekatnya saja Sementara keluarganya tidak mengetahuinya sedikitpun Modus opperandi daripernikahan ini juga adalah untuk mendapatkan nafkahAkhir-akhir ini di Mesir merebak pernikahan ini karena si wanita biasanya menginginkannafkah yang besar dan tidak peduli dengan cara atau bentuknya Pernikahan ini jelas tidakmemakai surat-surat resmi dari pejabat yang berwenang (di Indonesia dari KUA) Pernikahan inijelas haram hukumnya karena pada hakikatnya adalah perzinahan modern NaudzubillahSemua jenis pernikahan yang telah disebutkan di atas diharamkan dalam ajaran IslamMengapa Karena pernikahan dalam ajaran Islam mempunyai aturan tersendiri ada rukun-rukun dansyarat-syarat yang harus dipenuhi Ketika rukun dan syaratnya tidak terpenuhi maka pernikahantersebut menjadi batal dan haram Untuk mengetahui lebih lanjut persoalan ini nanti akan kita bahaslebih jauh dalam pembahasan akad nikahDemikian sekelumit mengenai jenis dan macam pernikahan yang dilarang dan diharamkandalam ajaran Islam Tidak ada alasan untuk seorang muslim dan muslimah untuk melegalkan terlebihmempraktekkan pernikahan-pernikahan di atas Semoga kita terhindar dari semua jenis pernikahan

                                          terkutuk di atasWanita-wanita yang haram untuk dinikahi (al-muharramaat minannisaa)Dalam ajaran Islam ada beberapa wanita yang haram hukumnya untuk dinikahi oleh laki-lakiHal ini sebagaimana dijelaskan oleh Allah dalam firmanNya surat an-Nisa ayat 22-24

                                          ا يل س 1049703 ب وس 1049703 اء ومقت 1049703 ا ة فاح 1049703 ش 1049703 ان آ ن 1049703 ه إ د 1049703 لفق 1049703 س م 1049703 ا ل 1049703 ا إ اء الن 1049703 س من م اؤآ ءاب ح ك ن ما كحوا ن ت والخ 1049703 ت األ ن 1049703 ات وب خ

                                          ال 1049703 أ ن 1049703 ات وب م ك وخال 1049703 ات م ك و 1049703 ات م ك واتخ 1049703 عم وأ م ك ن 1049703 ات وب م ك مه 1049703 ات

                                          أ م ك عل 1049703 ي م 1049703 ت حرف 1049703 ي ي الل 1049703 ات م ك ب ب 1049703 ائ ور م ك ائ ن 1049703 س مه 1049703 ات

                                          وأ ن 1049703 اعة 1049703 الرض م م ك خ 1049703 وات وأ م ك ض 1049703 عن ر

                                          أ ي الل 1049703 ات م ك مه 1049703 ات وأ

                                          ئ 1049703 ل وحال م ك عل 1049703 ي جن 1049703 اح فل 1049703 ا ه 1049703 ن ب م دخل 1049703 ت م 1049703 واون ك ل 1049703 ت ن ف 1049703 إ ه 1049703 ن ب م دخل 1049703 ت ي الل 1049703 ات م ك ائ س ن من م حجورآا غف 1049703 ور 1049703 ان آ الل 1049703 ه ن إ س 1049703 لف ق 1049703 د م 1049703 ا ل 1049703 ا إ ن ي ت خ 1049703 أ

                                          ال ن ب 1049703 ي جمع 1049703 وا ت ن وأ م ك ب ص 1049703 ال أ 1049703 ن م ال 1049703 ذین م ك ن 1049703 ائ ب أ

                                          اء ور م 1049703 ا ك 1049703 م ل ح 1049703 ل وأ م ك عل 1049703 ي الل 1049703 ه ت 1049703 اب آ م ك ت 1049703 ان

                                          م ی ك 1049703 أ مل ما ال إ اء س الن من ات محصن وال حيما رهن ج 1049703 ور أ وهن ف 1049703 آت هن 1049703 ن م ب 1049703 ه م عت مت اس 1049703 ت افحين 1049703 ا سم 1049703 فم غي 1049703 ر ين مح 1049703 صن م ك موال

                                          أ ب غوا ت ب ت ن أ م ك ذلحكيم 1049703 ا يم 1049703 ا عل 1049703 ان آ الل 1049703 ه ن إ فری 1049703 ضة ال ع 1049703 د ب 1049703 ن م ه1049703 ب م ت اض 1049703 ي ر ت فيم 1049703 ا م ك عل 1049703 ي جن 1049703 اح ول 1049703 ا فری 1049703 ضة(24- ( 22النساء Artinya Dan janganlah kamu kawini wanita-wanita yang telah dikawini oleh ayahmu terkecuali padamasa yang telah lampau Sesungguhnya perbuatan itu amat keji dan dibenci Allah dan seburuk-burukjalan (yang ditempuh)Diharamkan atas kamu (mengawini) ibu-ibumu anak-anakmu yang perempuansaudara-saudaramu yang perempuan saudara-saudara bapakmu yang perempuan saudara-saudaraibumu yang perempuan anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang laki-laki anak-anakperempuan dari saudara-saudaramu yang perempuan ibu-ibumu yang menyusui kamu saudaraperempuan sepersusuan ibu-ibu istrimu (mertua) anak-anak istrimu yang dalam pemeliharaanmu dariistri yang telah kamu campuri tetapi jika kamu belum campur dengan istrimu itu (dan sudah kamuceraikan) maka tidak berdosa kamu mengawininya (dan diharamkan bagimu) istri-istri anakkandungmu (menantu) dan menghimpunkan (dalam perkawinan) dua perempuan yang bersaudarakecuali yang telah terjadi pada masa lampau sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi MahaPenyayang Dan (diharamkan juga kamu mengawini) wanita yang bersuami kecuali budak-budakyang kamu miliki (Allah telah menetapkan hukum itu) sebagai ketetapan-Nya atas kamu Dandihalalkan bagi kamu selain yang demikian (yaitu) mencari istri-istri dengan hartamu untuk dikawinibukan untuk berzina Maka istri-istri yang telah kamu nikmati (campuri) di antara mereka berikanlahkepada mereka maharnya (dengan sempurna) sebagai suatu kewajiban dan tiadalah mengapa bagi

                                          11kamu terhadap sesuatu yang kamu telah saling merelakannya sesudah menentukan mahar ituSesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana (QS an-Nisa 22-24)Dari ayat di atas ditambah keterangan-keterangan lainnya para ulama membagi wanita-wanitayang haram untuk dinikahi itu menjadi dua bagian besarPertama wanita-wanita yang haram untuk dinikahi selamanya Artinya seorang laki-laki tidakboleh menikahi wanita jenis ini kapanpun dan dalam kondisi apapunKedua wanita-wanita yang haram untuk dinikahi untuk sementara waktu Untuk bagian keduaini wanita-wanita tersebut haram untuk dinikahi selama ia berada dalam keadaan khusus(penjelasannya akan dibahas di bawah nanti) dan apabila keadaan tersebut sudah hilang maka ia bolehdinikahiWanita-wanita yang haram dinikahi selamanyaYang termasuk wanita-wanita yang haram untuk dinikahi selamanya (muabbada) ini ada tigakelompokA Haram dinikahi lantaran keturunan (nasab)Wanita-wanita yang haram dinikahi karena nasab (keturunan) ini ada tujuh jenis1 Semua Ibu baik dari pihak ibu maupun dari pihak bapak sampai ke atas yangmelahirkan laki-laki tersebut Maksudnya wanita-wanita yang menyebabkan lakilakiitu lahir (ibu) baik dari pihak ibunya sendiri maupun dari pihak bapaknya sendirisampai ke atas haram untuk dinikahi Misalnya ibunya sendiri ibunya ibu (nenek daripihak ibu) ibunya bapak (nenek dari pihak bapak) ibunya nenek dari pihak ibu ibunyanenek dari pihak bapak dan seterusnya sampai ke atas Wanita-wanita ini semuanyaharam untuk dinikahi selamanya (al-ummahaat)2 Semua Anak perempuan baik dari pihak putra laki-lakinya maupun putriperempuannya terus sampai ke bawah Maksudnya semua wanita yang dilahirkankarena laki-laki tersebut baik anak perempuan itu putri dari putranya maupun dariputrinya Misalnya anak perempuannya sendiri cucu perempuannya dari anakperempuan cucu perempuan dari anak laki-laki anak perempuan dari cucu perempuanatau anak perempuan dari cucu laki-laki sampai ke bawah Semua anak perempuan iniharam untuk dinikahi selamanya (al-banaat)3 Semua Saudari perempuan dari semua pihak dan jihah Misalnya saudariperempuan sekandung saudari perempuan sebapak dan saudari perempuan seibuSemua saudari perempuan ini juga haram untuk dinikahi selamanya (al-akhawaat)4 Semua saudari perempuan ayah (bibi tante dari pihak ayah) sampai ke atas baiksekandung sebapak maupun seibu Misalnya saudari perempuan sekandung ayahsaudari perempuan seibu ayah saudari perempuan seibu saudari perempuan bibinyaayah saudari perempuan bibinya bibi ayah dan seterusnya sampai ke atas Semua bibidari pihak ayah ini haram hukumnya untuk dinikahi (al-ammat)5 Semua saudari perempuan ibu (bibi tante dari pihak ibu) sampai ke atas baiksekandung sebapak maupun seibu Misalnya saudari perempuan sekandung ibusaudari perempuan sebapak ibu saudari perempuan seibu ibu saudari perempuanbibinya ibu saudari perempuan bibinya bibi ibu dan seterusnya sampai ke atas Semuabibi dari pihak ibu ini haram hukumnya untuk dinikahi (al-khalaat)6 Semua anak perempuan dari saudara laki-laki baik sekandung sebapak maupunseibu sampai ke bawah (keponakan dari saudara laki-laki) Misalnya anakperempuan dari saudara laki-laki sekandung anak perempuan dari saudara laki-lakisebapak anak perempuan dari saudara laki-laki seibu anak perempuan dari anak

                                          perempuan saudara laki-laki sekandung anak perempuan dari anak perempuan saudaralaki-laki sebapak anak perempuan dari anak perempuan saudara laki-laki seibu anakperempuan dari keponakannya keponakan saudara laki-laki terus sampai ke bawah(banatul akh)7 Semua anak perempuan dari saudari perempuan baik sekandung sebapakmaupun seibu sampai ke bawah (keponakan dari saudari perempuan) Misalnya12anak perempuan dari saudari perempuan sekandung anak perempuan dari saudariperempuan sebapak anak perempuan dari saudari perempuan seibu anak perempuandari anak perempuan saudari perempuan sekandung anak perempuan dari anakperempuan saudari perempuan sebapak anak perempuan dari anak perempuan saudariperempuan seibu anak perempuan dari keponakannya keponakan saudari perempuanterus sampai ke bawah (banatul ukhti) Semua keponakan baik dari pihak saudara lakilakimapun dari saudari perempuan semuanya haram untuk dinikahiDalam sebuah hadits dari Ibnu Abbas dikatakan

                                          تع 1049703 الى قول 1049703 ه ق 1049703 رأ ث 1049703 م س 1049703 بع ال 1049703 صهر وم 1049703 ن بع1049703 )) س النسب من حرم قال باس ع ابن عن[ ] (( البخارى رواه أمهاتكم عليكم حرمتArtinya Ibnu Abbas berkata Wanita-wanita yang diharamkan karena keturunan itu adatujuh dan yang diharamkan karena pernikahan juga ada tujuh Ibnu Abbas kemudianmembaca firman Allah dalam surat an-Nisa ayat 22-24 Diharamkan kepada kalianhellip (HRBukhari)Para ulama telah sepakat bahwa ketujuh jenis wanita yang telah disebutkan di atasharam hukumnya untuk dinikahi selamanya Untuk lebih memudahkan menghapal jeniswanita-wanita yang haram untuk dinikahi selamanya ini maka harus diingat bahwa seluruhketurunan dan kerabat si laki-laki semuanya haram untuk dinikahi kecuali empat orang sajayaitu anak perempuan pamannya dari pihak bapak (banatul amm sepupu putrinya om paman) anak perempuan pamannya dari pihak ibu (banatul khal sepupu) anak perempuanbibinya dari pihak bapak (banat ammatih sepupu putrinya bibi) dan anak perempuan bibinyadari pihak ibu (banatul khalah sepupu putrinya bibi) Untuk empat jenis wanita ini bolehuntuk dinikahi dan sisanya tidak boleh untuk dinikahiKeempat jenis wanita tersebut boleh untuk dinikahi berdasarkan firman Allah dalamsurat al-Ahzab ayat 50

                                          ف 1049703 اء أ مم 1049703 ا مين 1049703 ك ی ك 1049703 ت مل وم 1049703 ا هن ج 1049703 ور أ ها 1049703 ت ی اأ ی

                                          ي ءات ي ت الال واجك ز أ ك ل ا ن ل ل ح أ ا ن إ ي ب الني ت الال ك ت خاال ات ن وب خالك ات ن وب ك عمات ات ن وب عمك ات ن وب ك ي عل ه الل

                                          معك ن هاجردون 1049703 ن م ي 1049703 ك ب الن اد ر

                                          أ ن إ ي ب لن ل ها فس ن ت وهب ن إ ة مؤمن ة أ وامرل خالصة كحها ن ت س ی ن أ

                                          ي 1049703 ك عل وما 1049703 ون واجهم ز أ في هم ي عل ا ضن فر ما ا من عل قد ين مؤمن الك ی ال ي ك ل هم مان ی

                                          أ ت ك ملحيما ر ا غفور ه الل ان وآ ج حر

                                          ( ( 50األحزاب Artinya Hai Nabi sesungguhnya Kami telah menghalalkan bagimu istri-istrimu yang telahkamu berikan mas kawinnya dan hamba sahaya yang kamu miliki yang termasuk apa yangkamu peroleh dalam peperangan yang dikaruniakan Allah untukmu dan (demikian pula) anakanakperempuan dari saudara laki-laki bapakmu anak-anak perempuan dari saudara perempuanbapakmu anak-anak perempuan dari saudara laki-laki ibumu dan anak-anak perempuan darisaudara perempuan ibumu yang turut hijrah bersama kamu dan perempuan mukmin yangmenyerahkan dirinya kepada Nabi kalau Nabi mau mengawininya sebagai pengkhususanbagimu bukan untuk semua orang mukmin Sesungguhnya Kami telah mengetahui apa yangKami wajibkan kepada mereka tentang istri-istri mereka dan hamba sahaya yang mereka milikisupaya tidak menjadi kesempitan bagimu Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi MahaPenyayang (QS Al-Ahzab 50)B Haram dinikahi lantaran perkawinan (al-mushaharah)Wanita-wanita yang dilarang untuk dinikahi lantaran pernikahan ini adalah sebagaiberikut1 Isteri bapak (ibu tiri)Sehubungan dengan jenis wanita ini dalam sebuah hadits dikatakan13

                                          األب ام 1049703 رأة إال یح 1049703 رم م 1049703 ا یحرم 1049703 ون الجاهلي 1049703 ة أه 1049703 ل ان1049703 )) آ ق 1049703 ال عب 1049703 اس اب 1049703 ن عنآب 1049703 اؤآم نك 1049703 ح م 1049703 ا تنكح (( 1049703 وا وال وج 1049703 ل بين 1049703 ز والجمع

                                          ع الله فأنزل قال األختينالطب 1049703 رى تف )) [ 1049703 سير األخت 1049703 ين ب 1049703 ين إال 1049703 وا النساء من

                                          تجمع )) (( وأن و سلف قد ماصحيح ( 1328 [بسندArtinya Ibnu Abbas berkata Orang-orang jahiliyyah mengharamkan semua wanitayang diharamkan dalam ajaran Islam kecuali isteri bapak dan bolehnya menikahi kakakberadik sekaligus Kemudian turun firman Allah Janganlah kalian menikahi wanitawanitayang telah dinikahi oleh bapak-bapak kamu kecuali apa yang telah berlakudahulu (QS An-Nisa 22) dan Dan dilarang juga menikahi kakak beradik sekaligus(QS An-Nisa 23) (Dalam Tafsir ath-Thabari dengan sanad Sahih (8hal 132)Dengan ayat ini para ulama telah sepakat bahwa yang termasuk diharamkanuntuk dinikahi selamanya juga itu adalah wanita-wanita yang sudah atau pernahdinikahi oleh ayahnya baik wanita tersebut telah didukhul (disetubuhi) oleh ayahnyaataupun belum

                                          بعثن (( 1049703 ى ق 1049703 ال تری 1049703 د أی 1049703 ن ل 1049703 ه فقل 1049703 ت رای 1049703 ة ه1049703 ومع عم 1049703 ى لقي 1049703 ت ق 1049703 ال الب 1049703 راء ع 1049703 نأض 1049703 رب أن رجل 1049703 أمرنى إلى وسلم عليه الله صلى الله رسول

                                          ف أبيه امرأة نكح[ ] (( والحاآم داود أبو رواه ماله وآخذ عنقهArtinya Al-Bara berkata Suatu hari saya bertemu dengan paman saya yang sedangmembawa bendera Saya lalu bertanya Mau kemana paman Ia menjawab Saya

                                          diutus oleh Rasulullah Saw untuk membunuh dan mengambil harta laki-laki yangmenikahi isteri bapaknya (HR Abu Dawud dan Hakim)Dari hadits ini didapati bahwa laki-laki yang menikahi wanita-wanita yangpernah dinikahi oleh bapaknya harus dibunuh dan diambil hartanya Ini menunjukkansaking kerasnya larangan tersebut Dari sini para ulama kemudian berkesimpulanbahwa isteri bapak haram untuk dinikahi selamanya2 Ibunya isteri (mertua perempuan)Ketika seorang laki-laki telah menikah dengan seorang wanita maka ibu dari isterinyatadi (mertua) menjadi haram untuk dinikahi baik isterinya tersebut telah didukhul(disetubuhi) maupun belum Hal ini dikarenakan mertua masuk dalam keumuman suratan-Nisa ayat 23 Dan diharamkan juga ibu-ibu isteri-isteri kalian Termasuk kedalam jenis ini juga ibunya mertua dan ibunya bapak mertua3 Anak isteri (anak tiri ar-rabibah)Apabila sebelum menikah si isteri sudah mempunyai anak perempuan maka si lakilakitidak boleh menikahi putri dari isterinya itu Namun para ulama mensyaratkantidak bolehnya menikahi anak perempuan dari isteri itu apabila ibunya (isteri si laki-lakitersebut) telah disetubuhinya Namun apabila misalnya ia menikahi isterinya kemudiancerai sebelum melakukan hubungan badan maka laki-laki tadi boleh menikahi anakperempuannya Hal ini didasarkan pada firman Allah dalam surat an-Nisa ayat 23 diatas yang berbunyi

                                          م ل ن فإ هن ب م ت ل دخ ي ت الال م ك ائ س ن من م حجورآ في ي ت الال م ك ب ائ ب ورم ت ل دخ وا ون ك تم ك ي عل اح ن ج فال هن ب

                                          Artinya (dan diharamkan kepadamu) anak-anak istrimu yang dalam pemeliharaanmudari istri yang telah kamu campuri tetapi jika kamu belum campur dengan istrimu itu(dan sudah kamu ceraikan) maka tidak berdosa kamu mengawininyahellip(QS An-Nisa23)Termasuk ke dalam hukum ini adalah anak perempuan dari putra putri isterinya144 Isteri anak kandung sendiri (menantu)Seorang laki-laki juga tidak boleh menikahi isteri anak laki-lakinya berdasarkan firmanAllah dalam surat an-Nisa ayat 23 di atas

                                          م ك ب صال أ من ذین ال م ك ائ ن ب أ ل ئ وحال

                                          Artinya (dan diharamkan bagimu) istri-istri anak kandungmu (menantu) (QS An-Nisa 23)Di samping isteri anak kandung sendiri juga diharamkan isteri anak dari susuan hal inididasarkan pada hadits berikut ini

                                          م 1049703 ن یح 1049703 رم م 1049703 ا الرض 1049703 اع م 1049703 ن یح (( 1049703 رم وس 1049703 لم 1049703 هعلي الله ص 1049703 لى الله رس 1049703 ول ق 1049703 ال

                                          )) [ ( 8والطبرى ( ( 471 149) آثير ابن تفسير 1النسبArtinya Rasulullah Saw bersabda Diharamkan wanita-wanita karena sesususebagaimana diharamkannya wanita-wanita karena keturunan (Lihat dalam Tafsir IbnKatsir 1471 dan Tafsir ath-Thabari 8149)Para ulama dalam hal ini tidak memasukan anak perempuan dari isteri anakkandung (anak perempuan dari menantu) atau anak perempuan dari anak isteri (anak

                                          perempuan dari anak tiri) sebagai halilah Oleh karena itu seseorang boleh menikahianak perempuan dari menantu dan anak perempuan dari anak tiriUntuk memudahkan mengingat dan menghapal jenis wanita-wanita yang haramuntuk dinikahi karena pernikahan maka dapat dikatakan bahwa semua wanita yangterkait karena pernikahan semuanya boleh dinikahi oleh laki-laki kecuali empat orangsaja yaitu isteri bapaknya (ibu tiri) mertua perempuan anak perempuan dari isterinyayang telah disetubuhi (anak tiri tapi ibunya sudah disetubuhi) dan isteri anakkandungnya (menantu)C Haram dinikahi lantaran susuan (muharramaat bir radha)Wanita-wanita yang satu susu juga haram untuk dinikahi Hal ini didasarkan padaketerangan berikut ini

                                          ضاعة الر من م ك خوات وأ م ك ضعن ر أ ي ت الال م ك مهات

                                          وأArtinya (Diharamkan kepadamu) ibu-ibumu yang menyusui kamu saudara perempuansepersusuan (QS An-Nisa 23)Dalam sebuah hadits dikatakan

                                          الن 1049703 (( سب م 1049703 ن یح 1049703 رم م 1049703 ا الرض 1049703 اع م 1049703 ن لم 1049703 رمیح(( 1049703 وس علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى الله رس 1049703 ول قال

                                          [ مسلم و البخارى [أخرجهArtinya Rasulullah Saw bersabda Diharamkan wanita-wanita karena sesusu sebagaimanadiharamkannya wanita-wanita karena keturunan (HR Bukhari Muslim)Oleh karena itu pada hakikatnya wanita-wanita yang diharamkan karena sebab satususuan ini sama dengan wanita-wanita yang diharamkan karena factor keturunan Hanya sajadalam sebab satu susu ini ditambahkan bahwa wanita yang menyusui posisinya sama denganibu kandungDengan demikian wanita-wanita yang tidak boleh dinikahi lantaran satu susu ini adalahsebagai berikut1 Wanita yang menyusui dan ibu dari wanita yang menyusui karena ia dipandang sebagai ibukandungnya sendiri2 Anak-anak perempuan dari wanita yang menyusui tersebut karena mereka dipandangsebagai saudari-saudari perempuannya3 Saudari perempuan baik sekandung seayah maupun seibu karena dipandang sebagai bibiatau tantenya4 Anak perempuan dari putri wanita yang menyusui tadi karena dipandang sebagai anakperempuan dari saudari perempuannya5 Ibu dari suami yang menyusui karena dipandang sebagai neneknya156 Saudari perempuan dari suami wanita yang menyusui karena dipandang sebagaibibitantenya7 Anak perempuan dari putra laki-laki wanita yang menyusui karena dipandang sebagai anakperempuan dari saudara laki-lakinya (keponakan)8 Anak perempuan dari suami wanita yang menyusui meskipun dari isterinya yang lainkarena dipandang sebagai saudari sesusu dari jihat ayah9 Saudari-saudari perempuan dari suami wanita yang menyusui karena mereka dipandangsebagai tante-tantenya10 Isteri-isteri lain dari suami wanita yang menyusui karena mereka dipandang sebagai isteribapaknya

                                          11 Isteri dari anak yang menyusui haram dinikahi oleh suami dari wanita yang menyusuikarena dipandang sebagai menantunya12 Apabila yang menyusui itu seorang perempuan maka suami dari wanita yang menyusuitidak boleh menikahinya karena dipandang sebagai puterinya Demikian juga tidak bolehdinikahi oleh saudara laki-laki si suami tadi karena ia dipandang sebagai pamannya jugatidak boleh dinikahi oleh bapak dari si suami tadi karena ia dipandang sebagai kakeknyaHal yang harus diperhatikan bahwa dalam masalah sebab susuan ini keharamanmenikahi wanita-wanita di atas hanyalah haram bagi laki-laki yang menyusunya saja dan tidaktermasuk saudara atau kerabat dari laki-laki yang menyusu tersebut Oleh karena itu saudaralaki-laki dari laki-laki yang menyusu boleh menikahi anak perempuan wanita yang menyusuisaudaranya itu karena ia tidak ikut menyusu kepada wanita tersebut Dan karenanya anakperempuan dari wanita yang menyusui sauadaranya itu menjadi wanita asing bagi dirinya dankarenanya ia boleh menikahinya meskipun anak perempuan tersebut dipandang sebagai saudariperempuan dari saudara laki-laki yang menyusu kepada ibunya tersebut Untuk lebihmemudahkan kaidahnya bahwa semua orang yang sama-sama berkumpul dalam menete padasatu susu maka mereka dipandang sebagai bersaudara Semua wanita-wanita yang terkaitkarena sebab susuan haram untuk dinikahi selamanyaSyarat-syarat yang berkaitan dengan wanita yang haram dinikahi lantaran satu susuan1 Menyangkut jumlah susuan yang diharamkanPara ulama berbeda pendapat mengenai batas jumlah minimal susuan sehingga ia haramuntuk dinikahi Pada dasarnya dalam hal ini para ulama terbagi empat pendapatPendapat pertama mengatakan bahwa meskipun hanya satu kali nete ataupun lebihtetap haram untuk dinikahi Pendapat ini adalah pendapatnya jumhur ulama Abu HanifahMalik Tsauri Imam Laits dan lainnyaPendapat ini beralasan bahwa dalam banyak keterangantidak disebutkan batasan dan jumlah tertentu yang mensyaratkan haramnya seorang wanitalantaran susuan Oleh karena itu harus dipahami secara umum bahwa selama ia pernah menetemeskipun hanya satu kali tetean maka ia haram untuk dinikahiMenanggapi hadits-hadits yang menyebutkan jumlah tertentu dalam menetenya inisebagaimana akan disebutkan di bawah ini jumhur ulama mengatakan bahwa keterangan inidiperselisihkan apakah betul dari Siti Aisyah karena beragamnya jumlah batasan tersebutOleh karena itu harus dikembalikan kepada jumlah paling sedikit ia dipandang sebagai satususuan yaitu satu kali Di samping itu dalam sebuah riwayat dikatakan

                                          رض 1049703 عتان أو رض 1049703 عة أتح 1049703 رم رج 1049703 ل س 1049703 أله عم 1049703 ر ن1049703 اب س 1049703 مع أن 1049703 ه دین 1049703 ار ب 1049703 ن عم 1049703 رو ع 1049703 نالم 1049703 mdash ؤمنين أمي 1049703 ر إن من (( 1049703 ل األخت نعلم ما فقال

                                          (( رج فقال ا حرام إال الرضاعةق 1049703 ضاء عم 1049703 ر اب 1049703 ن فق 1049703 ال رض 1049703 عتان وال رض 1049703 عة رم1049703 تح ال أن mdash 1049703 ه یزعم الزبير ابن یرید ] (( بإسناد البيهقى أخرجه المؤمنين أمير وقضاء قضائك من خير اللهصحيح]Artinya Amr bin Dinar pernah mendengar Ibn Umar ditanya oleh seorang laki-laki Apakahdiharamkan pula (wanita) meskipun hanya satu atau dua kali tetean Ibnu Umar menjawabKami tidak mengetahui saudari sesusu itu kecuali haram hukumnya untuk dinikahi Seoranglaki-laki lalu berkata kembali Sesungguhnya amirul mukmininmdashyang dimaksudkannya16

                                          adalah ibn az-Zubairmdashmenganggap bahwa kalau hanya satu atau dua tetean tidak haram IbnuUmar menjawab Ketentuan dari Allah tentu lebih baik daripada ketentuan dan keputusankamu dan keputusan amirul mukminin (HR Baihaki dengan sanad yang shahih)Pendapat kedua mengatakan bahwa yang haram dinikahi itu apabila telah menete tigakali atau lebih Sedangkan kalau ia hanya menete satu atau dua kali maka wanita tersebutboleh dinikahi Pendapat ini adalah pendapatnya Dhahiriyyah Ibn Mundzir dan Abu Ubaidserta Ishak Alasan yang dikemukakannya diantaranya adalah hadits berikut ini

                                          والم 1049703 صتان الم 1049703 صة تح 1049703 رم ال وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله 1049703 لىص الله رس 1049703 ول ق 1049703 ال قالت عائشة عن

                                          [ مسلم [أخرجهArtinya Siti Aisyah berkata Rasulullah Saw bersabda Tidak haram untuk dinikahi kalauhanya satu atau dua kali isapan (HR Muslim)Pendapat ketiga mengatakan bahwa yang haram dinikahi itu apabila telah menete limakali atau lebih Pendapat ini adalah pendapat Imam SyafiI Ibn Hazm Atha dan Thawus Diantara dalil yang dijadikan alasan kelompok ini adalah

                                          ث 1049703 م یح 1049703 رمن معلوم 1049703 ات رض 1049703 عات ع 1049703 شر الق 1049703 رآن ن1049703 م أن 1049703 زل فيم 1049703 ا آ 1049703 ان قال 1049703 ت عائشة عنم 1049703 ن یق 1049703 رأ فيم 1049703 ا وه 1049703 ن وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله ول 1049703 لى

                                          ص رس 1049703 الله فت 1049703 وفى معلوم 1049703 ات بخم 1049703 س نسخ[ داود [ وأبو مسلم أخرجه القرآنArtinya Siti Aisyah berkata Di antara yang telah diturunkan dalam al-Quran adalah bahwasepuluh kali tetean yang diketeahui dan tertentu adalah diharamkan untuk dinikahi Kemudianjumlah tersebut dihapus menjadi lima kali tetean yang diketahui Setelah itu Rasulullah Sawmeninggal dan lima kali tetean itu termasuk yang terdapat dalam al-Quran (HR Muslim danAbu Dawud)Dalam ilmu al-Quran hal demikian termasuk ayat yang telah dihapuskan bacaannyaakan tetapi hukumnya masih tetap ada dan berlakuPendapat keempat mengatakan bahwa yang haram untuk dinikahi itu adalah apabilatelah menete sepuluh kali atau lebih Apabila kurang dari itu maka tidak haram untuk dinikahiPendapat ini diriwayatkan dari Siti Aisyah dan Hafsah Di antara dalil kelompok ini adalah

                                          بن 1049703 ت وهو mdash 1049703 وم به أرسلت المؤمنين أم عائشة أن سالم عنآلث mdash أم أختها إلى یرضع

                                          س 1049703 الم ق 1049703 ال عل 1049703 ى ی 1049703 دخل حت 1049703 ى رض 1049703 عات 1049703 شرع أرض 1049703 عيه فقال 1049703 ت ال 1049703 صدیق بك 1049703 ر أب 1049703 ى

                                          رض 1049703 عات ث 1049703 الث غي 1049703 ر ثالث 1049703 عنى آلثوم أم فأرضعتنىترض فلم مرضت ثم رضعات

                                          أخرج )) [ 1049703 ه رض 1049703 عات ع 1049703 شر عائشة 1049703 ى على أدخل أآن فلمل تتم لم آلثوم أم أن أجل من

                                          صحيح بإسناد والبيهقى [مالكArtinya Dari Salim bahwasannya siti Aisyah Ummul mukminin pernah mengirimnya (Salim)

                                          ketika ia masih menete kepada saudarinya Ummu Kultsum putrinya Abu Bakar Shidiq SitiAisyah berkata Susui dia sepuluh kali susuan lalu berikan kepada saya Salim berkata UmmuKultsum lalu menyusui saya sebanyak tiga kali susuan kemudian ia sakit sehingga ia hanyamenyusui saya tiga kali saja Saya tidak pernah datang lagi ke siti Aisyah karena UmmuKultsum belum menyempurnakan sepuluh kali susuannya (HR Malik dan Baihaki dengansanad yang sahih)Apabila kita perhatikan dari keempat pendapat di atas penulis lebih condong untukmengambil pendapat ketiga yang mengatakan bahwa batasan minimal wanita susuan tersebutadalah apabila ia telah menete lima kali atau lebih Hal ini dikarenakan dalil yangdikemukakannya di samping sahih juga dalam redaksinya sangat jelas sebagai qaid (pembatas)dari dalil-dalil yang muthlak (belum dibatasi)Sedangkan pendapat yang mengatakan satu atau dua kali susuan tidak diharamkanmeskipun haditsnya shahih akan tetapi redaksi haditsnya tidak jelas menunjukkan hal itu Katasatu atau dua kali tidak diharamkan tidak berarti hanya untuk tiga kali susuan akan tetapi17boleh jadi juga untuk lima kali susuan Karena banyak ihtimal (kemungkinan) inilah makapendapat tersebut menjadi lemah adanyaPendapat pertama juga yang mengatakan tidak dibatasi jumlah susuannya tidak bisadijadikan pegangan karena kemutlakan hadits tersebut di qaid kan oleh keterangan lain yaituketerangan yang mengatakan lima kali susuan Karenanya hukumnya pun harus dibawakepada hokum muqayyad bukan hokum muthlak lagiPendapat keempat yang mengatakan sepuluh kali susuan juga tidak dapat dijadikanpegangan Karena hadits yang disodorkan bukan sebagai batasan akan tetepi hanya ikhbar(beita informasi) saja Hal ini dikarenakan dalam keterangan dari Siti Aisyah yang laindikatakan bahwa yang haram dinikahi itu juga apabila menete lima kali susuan Dengandemikian penulis lebih condong untuk mengambil pendapat ketiga bahwa wanita yang haramdinikahi lantaran susuan itu apabila telah menyusui lima kali atau lebih Kurang dari itu tidakmenjadi haram hukumnya Wallahu alam2 Menyangkut usia bayi yang menyusunyaPara ulama berbeda pendapat mengenai usia bayi yang menyusui tersebut sehinggamenyebabkan wanita tersebut haram untuk dinikahiPendapat pertama yaitu pendpatnya Jumhur ulama di antaranya Imam Malik SyafiIAhmad dan Imam Auzai bahwa susuan yang diharamkan itu pada usia dua tahun pertama sajaAdapun kalau dia menete pada usianya yang ke tiga empat tahun atau lebih tidak menjadikanharam untuk dinikahi Di antara dalil yang disodorkan kelompok ini adalah

                                          الرضاعة ) یتم أن أراد لمن آاملين حولين أوالدهن یرضعن والوالدات 233البقرة(

                                          Artinya Dan ibu-ibu itu menyusui putra-putranya selama dua tahun secara sempurna Hal itubagi mereka yang hendak menyempurnakan susuannya (QS Al-Baqarah 233)

                                          بإس 1049703 ناد البيهق 1049703 ى أخرج )) [ 1049703 ه الح 1049703 ولين ف 1049703 ى آ 1049703 ان 1049703 ام إال رض (( 1049703 اع ال عب 1049703 اس اب 1049703 ن ق 1049703 ال

                                          [صحيحArtinya Ibnu Abbas berkata Bukan disebut menyusui kecuali selama dua tahun (HRBaihaki dengan sanad yang sahih)Pendapat kedua yaitu pendapatnya Imam Abu Hanifah bahwa usia susuan yangmenyebabkan haram untuk dinikahi itu adalah selama tiga puluh bulan Dalil yang

                                          dikemukakannya adalah

                                          ( األحقاف ( شهرا ثالثون وفصاله 15وحملهArtinya Dan mengandungnya sampai menyapihnya selama tiga puluh bulan (QS Al-Ahqaf15)Pendapat ketiga mengatakan bahwa menyusui ketika sudah besar maupun ketika masihkecil sama saja menyebabkan haram untuk dinikahi Pendapat ini adalah pendapatnyaDhahiriyyah Atha dan Imam Laits Di antara dalil yang dikemukakan pendapat ini adalah

                                          ی 1049703 ا فقال 1049703 ت وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى النب 1049703 ي 1049703 ىإل سهيل بنت لة سه جاءت قالت عائشة عن

                                          النب 1049703 ي فق ) 1049703 ال حليف 1049703 ه وه ( 1049703 و س 1049703 الم دخ 1049703 ول ة 1049703 نحذیف 1049703 م أب 1049703 ى وج 1049703 ه فى أرى إنى الله رسولفتب 1049703 سم آبي 1049703 ر رج 1049703 ل وه 1049703 و أرض 1049703 عه وآي 1049703 ف 1049703 ت

                                          قال)) ارض (( 1049703 عيه وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى (( آبير رجل أنه علمت قد وقال وسلم عليه الله صلى الله رسول[ مسلم[ أخرجهArtinya Siti Aisyah berkata Sahlah bint Suhail datang kepada Nabi Saw sambil berkataWahai Rasulullah Saw sesungguhnya saya melihat muka Abu Hudzaifah ketika membawaSalim Rasulullah Saw lalu bersabda Susuilah dia Sahlah berkata Bagaimana sayamenyusuinya sementara dia sudah besar Rasulullah Saw tersenyum lalu bersabda kembaliSaya tahu bahwa dia sudah besar (tapi tidak mengapa susuilah) (HR Muslim)Dari ketiga pendapat di atas hemat penulis pendapat Jumhur ulama yang mengatakanbahwa yang menjadikan haram untuk dinikahi itu adalah apabila menyusuinya pada dua tahunpertama saja Hal ini dikarenakan keterangan-keterangan yang berbicara seputar hal ini sangatjelas dan shahih Namun demikian apabila karena suatu keperluan orang yang sudah besar pun18harus disusui tentu menjadi haram juga Demikian sebagaimana dikemukakan oleh ImamSyaukani dan Ibnu Taimiyyah dalam al-Majmunya3 Shifat susuan yang diharamkanPembahasan ini menyangkut apakah susuan yang diharamkan itu disyaratkan harusmengisap langsung dari tete si wanita tersebut Ataukah termasuk juga sekalipun melaluidiminum dalam gelas setelah diperas terlebih dahulu Dalam hal ini para ulama terbagi duapendapatPendapat pertama yaitu pendapat Jumhur ulama mengatakan bahwa baik si bayitersebut menyusunya langusung dengan cara menempelkan mulutnya pada tete wanita danmengisapnya maupun tidak langsung seperti itu misalnya melalui diminum di gelas setelahdiperas terlebih dahulu tetap semuanya menjadikan wanita haram untuk dinikahiSedangkan menurut pendapat Dhahiriyyah dan Imam Laits bahwa susuan yangdiharamkan itu apabila langsung melalui isapan ke tetanya secara langsung Adapun apabila sibayi tersebut menetenya tidak langsung misalnya melalui gelas atau dicampur denganmakanan maka tidak menjadi haramNamun penulis lebih cenderung untuk mengatakan bahwa pendapat Jumhur lah yanglebih kuat bahwa baik langsung maupun tidak tetap termasuk susuan dan karenanya haramuntuk dinikahi Hal ini karena maksud dari susuan itu adalah untuk menghilangkan rasa laparsi bayi sekaligus memberikannya makanan Dan ketika ia menyusu langsung ataupun tidak

                                          langsung sama-sama mengenyangkan si bayi maka hukumnya pun sama yaitu haram untukdinikahi Hal ini dipertegas lagi berdasarkan sebuah hadits yang mengatakan

                                          أخرج )) [ 1049703 ه المجاع 1049703 ة م 1049703 ن الرض 1049703 اعة إنم (( 1049703 ا وس 1049703 لم ه1049703 علي الله ص 1049703 لى الله رس 1049703 ول ق 1049703 ال

                                          ومسلم [البخارىArtinya Rasulullah Saw bersabda Bahwasannya susuan itu karena kelaparan (si bayi) (HRBukhari Muslim)Wanita-wanita yang haram dinikahi sementara (muaqqata)Adapun wanita-wanita yang haram untuk dinikahi sementara waktu sampai penyebabnyahilang di antaranya adalah sebagai berikut1 Saudari perempuan si Isteri (menikahi kakak beradik secara langsung tidak boleh)Para ulama telah sepakat bahwa seorang laki-laki tidak boleh menikahi seorang wanitasekaligus bersama saudari kandungnya dalam waktu bersamaan Namun apabila si isterinya itumeninggal atau telah dicerai maka si suami boleh untuk menikahi saudari kandung mantanisterinya tadi Hal ini sebagaimana difirmankan oleh Allah dalam surat an-Nisa ayat 23

                                          لف س قد ما ال إ ن ي ت خ األ ن ي ب جمعوا ت ن وأArtinya (Diharamkan juga bagi kamu) dan menghimpunkan (dalam perkawinan) duaperempuan yang bersaudara kecuali yang telah terjadi pada masa lampau (QS An-Nisa 23)2 Apabila seorang kafir masuk Islam sementara ketika dia kafir telah menikahi dua orangperempuan kakak beradik secara bersamaan maka ia harus memilih salah satunya danmeninggalkan yang lainnya Hal ini sebagaimana terdapat dalam sebuah hadits dhaifbahwasannya Fairuz ad-Dailamy datang kepada Rasulullah Saw seraya berkata WahaiRasulullah Saw saya telah masuk Islam akan tetapi saya mempunya dua isteri kakak beradikMaka Rasulullah Saw menyuruhnya untuk memilih salah satu dari keduanya menurut yang iakehendaki dan sukai (HR Turmudzi dan Abu Dawud)3 Bibi tante dari si isteriSeorang laki-laki tidak boleh menikahi seorang wanita secara bersamaan denganbibinya tantenya baik bibinya ini dari pihak bapaknya ataupun ibunya Namun apabila siisterinya tadi meninggal atau telah diceraikan maka ia boleh menikahi bibinya tadi Hal inididasarkan pada sebuah hadits yang mengatakan19

                                          الم 1049703 رآة ب 1049703 ين یجم (( 1049703 ع ال ق 1049703 ال وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله لى1049703 ص الله رس 1049703 ول أن هری 1049703 رة أب 1049703 ى ع 1049703 ن[ ] (( ومسلم البخارى أخرجه وخالتها المرأة بين وال وعمتهاArtinya Dari Abu Hurairah bahwasannya Rasulullah Saw pernah bersabda Tidak bolehdinikahi secara bersamaan antara seorang wanita dengan bibinya baik bibinya dari pihak ayah(ammah) maupun dari pihak ibu (khalah) (HR Bukhari Muslim)4 Wanita yang telah ditalak tiga tidak boleh menikah dengan mantan suaminya kecuali iatelah menikah terlebih dahulu dengan laki-laki lain Hal ini sebagaimana akan dijelaskannanti pada pembahasan thalak (pada makalah-makalah berikutnya) Di antara dalilnya adalah

                                          ن أ هم 1049703 ا ي عل جن 1049703 اح فل 1049703 ا قه 1049703 ا طل ن ف 1049703 إ ه قها 1049703 ر طل ن فإغي وجا ز كح ن ت ى حت عد ب من ه ل حل ت فال

                                          البق ( 1049703 رة ن م 1049703 و عل ی ق 1049703 وم ل ه 1049703 ا ن ي ب ی الل 1049703 ه ح 1049703 دود ه 1049703 كل الل 1049703 وت ح 1049703 دود قيم 1049703 ا ی ن أ ظن 1049703 ا ن إ ع 1049703 ا اج ر ت ی(230Artinya Kemudian jika si suami mentalaknya (sesudah talak yang kedua) maka perempuanitu tidak lagi halal baginya hingga dia kawin dengan suami yang lain Kemudian jika suamiyang lain itu menceraikannya maka tidak ada dosa bagi keduanya (bekas suami pertama danistri) untuk kawin kembali jika keduanya berpendapat akan dapat menjalankan hukum-hukumAllah Itulah hukum-hukum Allah diterangkan-Nya kepada kaum yang (mau) mengetahui(QS Al-Baqarah 230)5 Wanita yang menikah dengan laki-laki lain atau berada pada masa iddah dengan lakilakilain sehingga wanita tersebut dicerai dan habis masa iddahnya (pembahasan masalahIddah ini akan dijelaskan lebih lanjut dalam makalah berikutnya) Apabila wanita tersebut telahdicerai oleh suaminya dan telah habis masa iddahnya maka laki-laki lain boleh menikahinya6 Wanita yang sadang melakukan Ihram tidak boleh menikah atau dinikahkan sampai iatahallul (beres dari ihramnya) Ketika ia telah tahallul maka boleh seorang laki-laki atauwanita untuk menikah atau dinikahkan Hal ini didasarkan kepada hadits berikut ini

                                          وال عليه 1049703 رم الله صلى الله رسول قال قال عفان بن عثمان عنالمح (( ینكح ال وسلم

                                          [ ] (( والترمذى مسلم أخرجه یخطب وال ینكحArtinya Utsman bin Affan berkata Rasulullah Saw bersabda Orang yang sedang melakukanihram tidak boleh menikah dinikahkan ataupun meminang (HR Muslim dan Turmudzi)7 Wanita musyrikah (seperti yang beragama Majusi dan lainnya) sampai dia masuk IslamWanita yang musyrikah tidak boleh dinikahi sampai ia masuk Islam Hal ini berdasarkan ayat

                                          ول 1049703 ا م ك عجب 1049703 ت أ ول 1049703 و ة رآ م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر مؤمن 1049703 ة ة1049703 م وأل ی 1049703 ؤمن حت 1049703 ى ات رآ مش ال كحوا ن ت والئ 1049703 ك ول أ م ك عج 1049703 ب أ ول 1049703 و رك م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر م 1049703 ؤمن د1049703 عب ول ؤمن 1049703 وا ی حت 1049703 ى ين رآ م 1049703 ش ال كح 1049703 وا ن ته 1049703 م عل ل لن 1049703 اس ل ات 1049703 ه ءای ن ب 1049703 ي وی ذن 1049703 ه إ ب ة مغف 1049703 ر وال ة1049703 جن ال ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعو والل 1049703 ه الن 1049703 ار ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعون[ البقرة [ ون ر

                                          ذآ ت 221یArtinya Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik sebelum mereka berimanSesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik walaupun diamenarik hatimu Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanitamukmin) sebelum mereka beriman Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dariorangmusyrik walaupun dia menarik hatimu Mereka mengajak ke neraka sedang Allahmengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya(perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran (QS Al-Baqarah 221)Hanya saja para ulama mengecualikan musyrikah ini dengan ahli kitabArtinya wanitaahli kitab (Yahudi dan Nashrani) boleh dinikahi oleh orang Muslim Hal ini didasarkan padaayat berikut ini20

                                          ه 1049703 م ل ح 1049703 لcurren م وطع 1049703 امك ك 1049703 م ل ح 1049703 لcurren كت 1049703 اب ال ذین 1049703 واوت ال 1049703 أ وطع 1049703 ام ب 1049703 ات الطي ك 1049703 م ل ح 1049703 ل

                                          أ ي 1049703 وم الذا إ م ك ل ق 1049703 ب 1049703 ن م كت 1049703 اب ال وت 1049703 وا أ ال 1049703 ذین 1049703 ن م ات 1049703 صن

                                          مح وال مؤمن 1049703 ات ال 1049703 ن م ات مح 1049703 صن والیم 1049703 ان اإل ب ف 1049703 ر ك ی وم 1049703 ن خ 1049703 دان أ هن 1049703 ذي جور أ موهن ت ي ءات

                                          خ مت وال افحين مس ر غي ين محصن( المائدة ( رین خاس ال من ة خر اآل في وهو ه عمل ط حب 5فقدArtinya Pada hari ini dihalalkan bagimu yang baik-baik Makanan (sembelihan) orang-orangyang diberi Al Kitab itu halal bagimu dan makanan kamu halal (pula) bagi mereka (Dandihalalkan mangawini) wanita yang menjaga kehormatan diantara wanita-wanita yang berimandan wanita-wanita yang menjaga kehormatan di antara orang-orang yang diberi Al Kitabsebelum kamu bila kamu telah membayar mas kawin mereka dengan maksud menikahinyatidak dengan maksud berzina dan tidak (pula) menjadikannya gundik-gundik Barangsiapayang kafir sesudah beriman (tidak menerima hukum-hukum Islam) maka hapuslah amalannyadan ia di hari kiamat termasuk orang-orang merugi (QS Al-Maidah 5)Namun persoalannya apakah Yahudi dan Kristen sekarang masih dapat disebut AhliKitab ataukah sudah termasuk Musyrik mengingat ajarannya kini banyak diselewengkan dansudah bukan seperti aslinya dahulu Ini juga menjadi bahan perdebatan Untuk masalah iniinsya Allah penulis akan membahasnya dalam satu makalah khusus pada minggu-mingguberikutnyaNamun untuk wanita muslimah tidak boleh menikah dengan laki-laki non muslim Halini didasarkan pada ayat sebagaimana telah disebutkan sebelumnya

                                          ول 1049703 ا م ك عجب 1049703 ت أ ول 1049703 و ة رآ م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر مؤمن 1049703 ة ة1049703 م وأل ی 1049703 ؤمن حت 1049703 ى ات رآ مش ال كحوا ن ت والئ 1049703 ك ول أ م ك عج 1049703 ب أ ول 1049703 و رك م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر م 1049703 ؤمن د1049703 عب ول ؤمن 1049703 وا ی حت 1049703 ى ين رآ م 1049703 ش ال كح 1049703 وا ن ته 1049703 م عل ل لن 1049703 اس ل ات 1049703 ه ءای ن ب 1049703 ي وی ذن 1049703 ه إ ب ة مغف 1049703 ر وال ة1049703 جن ال ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعو والل 1049703 ه الن 1049703 ار ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعون[ البقرة [ ون ر

                                          ذآ ت 221یArtinya Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik sebelum mereka berimanSesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik walaupun diamenarik hatimu Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanitamukmin) sebelum mereka beriman Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dariorangmusyrik walaupun dia menarik hatimu Mereka mengajak ke neraka sedang Allahmengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya(perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran ((QS Al-Baqarah 221)Juga berdasarkan ayat lain berikut ini

                                          ن ف 1049703 إ هن ات 1049703 ان مهاجر ات مؤمن ال م جاءآ ذا إ وا ءامن ذین ال ها ی اأ ی

                                          یم إ ب م عل أ ه الل وهن ن ح فامت

                                          ه 1049703 ن ل حل 1049703 ون ی ه 1049703 م ول 1049703 ا ه 1049703 م ل ح 1049703 لcurren ه 1049703 ن ل 1049703 ا ى 1049703 اركف ل 1049703 ال إ جع 1049703 وهن ر ت فل 1049703 ا مؤمن 1049703 ات م 1049703 وهن مت عل( ( 10الممتحنة Artinya Hai orang-orang yang beriman apabila datang berhijrah kepadamu perempuanperempuanyang beriman maka hendaklah kamu uji (keimanan) mereka Allah lebihmengetahui tentang keimanan merekamaka jika kamu telah mengetahui bahwa mereka (benarbenar)beriman maka janganlah kamu kembalikan mereka kepada (suami-suami mereka)orang-orang kafir Mereka tiada halal bagi orang-orang kafir itu dan orang-orang kafir itu tiadahalal pula bagi mereka (QS Al-Mumtahanah 10)Makalah ini special dipersembahkan untuk kawan-kawan tercinta siswa siswi Sekolah IndonesiaCairo (SIC) pada pengajian rutin remaja Sabtuan di Mesjid Indonesia Kairo EgyptEmail aepmesiryahoocomQatamea 13 Mei 2005 pukul 200 malam

                                          21

                                          Perceraian dalam IslamDari Wikipedia Bahasa Melayu ensiklopedia bebas

                                          Lompat ke pandu arah gelintar

                                          Sebahagian daripada siri

                                          Fiqh Islam(suatu disiplin kajian Islam)

                                          Bidang-bidang

                                          Ekonomi

                                          Politik

                                          Perkahwinan

                                          o Peminangan

                                          o Mas kahwin

                                          o Akad nikah

                                          o Walimatulurus

                                          o Nikah mutah

                                          o Perceraian

                                          o Poligami

                                          o Nasab

                                          o Seks

                                          Jenayat

                                          Adab

                                          Ibadah

                                          Kebersihan

                                          Ketenteraan

                                          Kotak ini papar bull bincang bull sunting

                                          Di dalam Islam penceraian merupakan sesuatu yang dilaknat oleh Islam tetapi diharuskan dengan alasan dan sebab-sebab tertentu Penceraian boleh dilakukan dengan cara talak fasakh dan khuluk atau tebus talak

                                          Isi kandungan

                                          [sorok]

                                          1 Talak o 11 Hukum talak

                                          o 12 Rukun talak

                                          o 13 Contoh lafaz talak

                                          o 14 Jenis talak

                                          141 Talak rajrsquoi

                                          142 Talak bain

                                          143 Talak sunni

                                          144 Talak bidrsquoi

                                          145 Talak taklik

                                          2 Fasakh

                                          o 21 Cara melakukan fasakh

                                          3 Khuluk atau tebus talak

                                          o 31 Tujuan khuluk

                                          4 Rujuk

                                          o 41 Hukum rujuk

                                          o 42 Rukun rujuk

                                          o 43 Contoh lafaz rujuk

                                          431 Lafaz sarih

                                          432 Lafaz kinayah

                                          5 Lihat juga

                                          o 51 Pautan Luar

                                          [sunting] Talak

                                          Talak menurut bahasa bermaksud melepaskan ikatan dan menurut syarak pula talak membawa maksud melepaskan ikatan perkahwinan dengan lafaz talak dan seumpamanya Talak merupakan suatu jalan penyelesaian yang terakhir sekiranya suami dan isteri tidak dapat hidup bersama dan mencari kata sepakat untuk mecari kebahagian berumahtangga Talak merupakan perkara yang dibenci Allah swt tetapi dibenarkan

                                          [sunting] Hukum talakHukum Penjelasan

                                          Wajib

                                          a) Jika perbalahan suami isteri tidak dapat didamaikan lagib) Dua orang wakil daripada pihak suami dan isteri gagal membuat kata sepakat untuk perdamaian rumahtangga merekac) Apabila pihak kadi berpendapat bahawa talak adalah lebih baikd) Jika tidak diceraikan keadaan sedemikian maka berdosalah suami

                                          Haram

                                          a) Menceraikan isteri ketika sedang haid atau nifasb) Ketika keadaan suci yang telah disetubuhic) Ketika suami sedang sakit yang bertujuan menghalang isterinya daripada menuntut harta pusakanyad) Menceraikan isterinya dengan talak tiga sekali gus atau talak satu tetapi disebut berulang kali sehingga cukup tiga kali atau lebih

                                          Sunata) Suami tidak mampu menanggung nafkah isterinyab) Isterinya tidak menjaga maruah dirinya

                                          MakruhSuami menjatuhkan talak kepada isterinya yang baik berakhlak mulia dan mempunyai pengetahuan agama

                                          HarusSuami yang lemah keinginan nafsunya atau isterinya belum datang haid atau telah putus haidnya

                                          [sunting] Rukun talakPerkara Syarat

                                          SuamiBerakalBalighDengan kerelaan sendiri

                                          IsteriAkad nikah sahBelum diceraikan dengan talak tiga oleh suaminya

                                          LafazUcapan yang jelas menyatakan penceraiannyaDengan sengaja dan bukan paksaaan

                                          [sunting] Contoh lafaz talak Talak sarih

                                          Lafaz yang jelas dengan bahasa yang berterus-terang seperti ldquoSaya talak awakrdquo atau ldquoSaya ceraikan awakrdquo atau ldquoSaya lepaskan awak daripada menjadi isteri sayardquo dan sebagainya

                                          Talak kinayah

                                          Lafaz yang digunakan secara sindiran oleh suami seperti ldquoPergilah awak ke rumah mak awakrdquo atau ldquoPergilah awak dari sinirdquo atau ldquoSaya benci melihat muka awakrdquo dan sebagainya Namun lafaz kinayah memerlukan niat suaminya iaitu jika berniat talak maka jatuhlah talak tetapi jika tidak berniat talak maka tidak berlaku talak

                                          [sunting] Jenis talak

                                          [sunting] Talak rajrsquoi

                                          Suami melafazkan talak satu atau talak dua kepada isterinya Suami boleh merujuk kembali isterinya ketika masih dalam idah Jika tempoh idah telah tamat maka suami tidak dibenarkan merujuk melainkan dengan akad nikah baru

                                          [sunting] Talak bain

                                          Suami melafazkan talak tiga atau melafazkan talak yang ketiga kepada isterinya Isterinya tidak boleh dirujuk kembali Si suami hanya boleh merujuk setelah isterinya berkahwin lelaki lain

                                          suami barunya menyetubuhinya setelah diceraikan suami barunya dan telah habis idah dengan suami barunya

                                          [sunting] Talak sunni

                                          Suami melafazkan talak kepada isterinya yang masih suci dan tidak disetubuhinya ketika dalam tempoh suci

                                          [sunting] Talak bidrsquoi

                                          Suami melafazkan talak kepada isterinya ketika dalam haid atau ketika suci yang disetubuhinya

                                          [sunting] Talak taklik

                                          Talak taklik ialah suami menceraikan isterinya bersyarat dengan sesuatu sebab atau syarat Apabila syarat atau sebab itu dilakukan atau berlaku maka terjadilah penceraian atau talak

                                          Contohnya suami berkata kepada isteri ldquoJika awak keluar rumah tanpa izin saya maka jatuhlah talak saturdquo Apabila isterinya keluar dari rumah tanpa izin suaminya maka jatuhlah talak satu secara automatik

                                          Ia juga boleh berlaku selepas akad nikah (ia dipraktikkan di Malaysia dan wajib oleh semua pengantin lelaki untuk melafaznya) berkata ldquoJika saya menyeksa isteri saya dengan sengaja atau saya meninggalkan isteri saya selama empat bulan berterusan dengan sengaja tanpa kerelaannya dan jika ia mengadu kepada kadi atau naib kadi apabila disabitkan oleh kadi atau naib kadi maka jatuhlah talak satu ke atas isteri sayardquo

                                          Ia juga boleh berlaku dengan cara ldquoJika saya menyeksa isteri saya dengan sengaja atau saya meninggalkannya selama empat bulan berterusan tanpa kerelaannya dan jika ia mengadu kepada kadi atau naib kadi serta membayar RM 100 sebagai tebus talak apabila disabitkan oleh kadi atau naib kadi maka jatuhlah talak satu ke atas isteri saya dengan nilai tebus talak tersebutrdquo

                                          [sunting] Fasakh

                                          Erti fasakh menurut bahasa ialah rosak atau putus Manakala menurut syarak pula pembatalan nikah disebabkan oleh sesuatu sifat yang dibenarkan syarak misalnya perkahwinan suami isteri yang difasakhkan oleh kadi disebabkan oleh suaminya tidak mempu memberi nafkah kepada isterinya Fasakh tidak boleh mengurangkan bilangan talaknya Fasakh hanya boleh dituntut oleh isteri sekiranya terdapat beberapa sebab atau kecacatan yang terdapat pada pihak suaminya Mengikut mazhab Shafie seorang isteri boleh menuntut fasakh melalui kadi atau mahkamah disebabkan oleh kekurangan suaminya seperti gila (berkekalan atau sekejab) penyakit kusta penyakit sopak penyakit yang menghalang mereka daripada melakukan persetubuhan suami tidak mampu memberi nafkah belanja kepada isterinya seperti makan dan minum serta tempat tinggal pakaian memberi mahar dengan cara tunai sebelum bersetubuh kerana kepapaan atau muflis atau sebagainya suami tidak bertanggungjawab dengan meninggalkan isterinya terlalu lama dan tidak memberi khabar berita suami yang menzalimi dan memudaratkan isterinya

                                          suami yang fasik serta melakukan maksiat terhadap Allah dan tidak menunaikan kewajipan kepada Allah dan murtad salah seorang (suami atau isteri)

                                          [sunting] Cara melakukan fasakh Jika suami atau isteri mempunyai sebab yang megharuskan fasakh Membuat aduan kepada pihak kadi supaya membatalkan perkahwinan mereka

                                          Jika dapat dibuktikan pengaduan yang diberikan adalah betul pihak kadi boleh mengambil tindakan membatalkannya

                                          Pembatalan perkahwinan dengan cara fasakh tidak boleh dirujuk kembali melainkan dengan akad nikah yang baru

                                          [sunting] Khuluk atau tebus talak

                                          Perpisahan antara suami dan isteri melalui tebus talak sama ada dengan menggunakan lafaz talak atau khuluk Pihak isteri boleh melepaskan dirinya daripada ikatan perkahwinan mereka jika ia tidak berpuas hati atau lain-lain sebab Pihak isteri hendaklah membayar sejumlah wang atau harta yang dipersetujui bersama dengan suaminya maka suaminya hendaklah menceraikan isterinya dngan jumlah atau harta yang ditentukan

                                          Hukum khuluk adalah berdasarkan surah al-Baqarah ayat 229 ldquoTidak halal bagi kamu mengambil apa-apa yang telah kamu berikan kepada mereka suatu jua pun kecuali jika takut kedua-duanya tidak akan mengikut peraturan Allah swt Jika kamu takut bahawa tidak akan mengikut peraturan Allah maka tiadalah berdosa kedua-duanya tentang barang yang jadi tebus oleh perempuanrdquo

                                          Talak boleh jatuh dengan menyebut ldquoSaya menceraikan kamu dengan bayaran RM 10000rdquo dan isterinya menjawab ldquoSaya menerimanyardquo Apabila suami melafazkan demikian dan isterinya menyahut tawaran itu dengan serta-merta jatuhlah talak dengan khuluk dan isterinya wajiblah beridah Suami isteri hanya boleh merujuk dengan akad nikah baru sahaja

                                          [sunting] Tujuan khuluk Memelihara hak wanita Menolak bahaya kemudaratan yang menimpanya

                                          Memberi keadilan kepada wanita yang cukup umurnya melalui keputusan mahkamah

                                          [sunting] Rujuk

                                          Menurut bahasa rujuk boleh didefinisikan sebagai kembali Manakala menurut syarak ia membawa maksud suami kembali semula kepada isterinya yang diceraikan dengan ikatan pernikahan asal (dalam masa idah) dengan lafaz rujuk

                                          [sunting] Hukum rujukHukum Penjelasan

                                          WajibBagi suami yang menceraikan isterinya yang belum menyempurnakan gilirannya dari isteri-isterinya yang lain

                                          Haram Suami merujuk isterinya dengan tujuan untuk menyakiti atau memudaratkan isterinya itu

                                          Makruh Apabila penceraian lebih baik antara suami dan isteri

                                          Harus Sekirannya rujuk boleh membawa kebaikan bersama

                                          [sunting] Rukun rujukPerkara Syarat

                                          SuamiBerakalBalighDengan kerelaan sendiri

                                          Isteri

                                          Telah disetubuhiBerkeadaan talak rajrsquoiBukan dengan talak tigaBukan cerai secara khulukMasih dalam idah

                                          Lafaz

                                          Ucapan yang jelas menyatakan rujukTiada disyaratkan dengan khiar atau pilihanDisegerakan tanpa dikaitkan dengan taklik atau bersyaratDengan sengaja dan bukan paksaan

                                          [sunting] Contoh lafaz rujuk

                                          [sunting] Lafaz sarih

                                          Lafaz terang dan jelas menunjukkan rujuk Contoh ldquoSaya rujuk awak kembalirdquo atau ldquoSaya kembali semula awak sebagai isteri sayardquo

                                          [sunting] Lafaz kinayah

                                          Lafaz kiasan atau sindiran Contoh ldquoSaya jadikan awak milik saya semulardquo atau ldquoSaya pegang awak semulardquo Lafaz kinayah perlu dengan niat suami untuk merujuk kerana jika dengan niat rujuk maka jadilah rujuk Namun jika tiada niat rujuk maka tidak sahlah rujuknya

                                          Bab Lian Ditulis oleh Fani Kamis 24 Mei 2007 2024 1 PENGERTIAN LIrsquoAN DAN KASUS LIrsquoAN

                                          Kata lirsquoan menurut bahasa berarti allarsquonu bainatsnaini fa sharsquoidan (saling melaknat yang terjadi di antara dua orang atau lebih) Sedang menurut istilah syarrsquoi lirsquoan ialah sumpah dengan redaksi tertentu yang diucapkan suami bahwa isterinya telah berzina atau ia menolak bayi yang lahir dari isterinya sebagai anak kandungnya dan kemudian sang isteri pun bersumpah bahwa tuduhan suaminya yang dialamatkan kepada dirinya itu bohong (Pengertian ini dikutip dari kitab al-Mugashshal fi Ahkamil Mar-ah Wal Baitil Muslim Fisy Syarirsquoatil Islamiyah VIII 320-321 terbitan Muassasah Risalah Beirut oleh Prof Dr Abdul Karim Zaidan)

                                          Apabila seorang laki-laki menuduh isterinya berbuat serong dengan laki-laki lain kemudian isterinya menganggap bahwa tuduhannya bohong maka pihak suami harus dijatuhi hukuman dera kecuali dia mempunyai bukti yang kuat atau melakukan lirsquoan ldquoDan orang-orang yang menuduh isterinya (berzina) padahal mereka tidak ada mempunyai saksi-saksi selain diri mereka sendiri Maka persaksian orang itu ialah empat kali bersumpah dengan nama Allah sesungguhnya dia adalah termasuk orang-orang yang benar Dan (sumpah) yang kelima bahwa lanat Allah atasnya jika dia termasuk orang-orang yang berdusta Istrinya itu dihindarkan dari hukuman oleh sumpahnya empat kali atas nama Allah Sesungguhnya suaminya itu benar-benar termasuk orang-orang yang dusta Dan (sumpah) yang kelima bahwa laknat Allah atasnya jika suaminya itu termasuk orang-orang yang benarrdquo (QS An-Nuur 6-9)

                                          Dari Ibnu Abbas ra bahwa Hilal bin Umayyah ra pernah menuduh isterinya berzina dengan Syarik bin Sahma di hadapan Nabi saw Kemudian Nabi saw bersabda ldquoKamu harus dapat membuktikan atau (kalau tidak) hukuman had menimpa punggungmurdquo Lalu dia berkata ldquoYa Rasulullah jika seorang di antara kami telah melihat seorang laki-laki berada di atas isterinya masihkah dituntut untuk pergi mencari buktirdquo maka Beliau pun bersabda ldquoKamu harus dapat membuktikan dan jika tidak maka hukuman had di punggungmurdquo Hilal berkata ldquoDemi dzat yang telah mengutusmu dengan membawa kebenaran sesungguhnya saya benar-benar jujur Maka saya harap sudi kiranya Allah menurunkan ayat Qurrsquoan yang bisa membebaskan punggungku dari hukum derardquo Maka turunlah Malaikat Jibril dan menyampaikan wahyu kepada Beliau WALLADZIINA YARMUUNA AZWAAJAHUM (dan orang-orang yang menuduh istri-isterinya) sampai padat IN KAANA MINASH SHAADIQIN (jika suaminya itu termasuk orang-orang yang benar) Kemudian Nabi saw beranjak dari tempatnya sambil menyuruh Hilal menemui isterinya Kemudian Hilal datang (lagi) kepada Beliau lalu memberikan kesaksian lantas Nabi saw bersabda

                                          ldquoSesungguhnya Allah tahu bahwa seorang di antara kamu berdua ini ada yang bohong Adakah di antara kalian berdua ini yang mau bertaubatrdquo Kemudian isterinya bangun lalu memberikan kesaksiannya Maka tatkala ia hendak mengucapkan sumpah yang kelima maka orang-orang menghentikannya (agar tidak jadi mengucapkan sumpah kelima) dan mereka berkata ldquoSesungguhnya perempuan ini wajib dijatuhi hukumanrdquo Ibnu Abbas berkata ldquoLalu ia (isterinya

                                          itu) pelan-pelan mundur hingga kami menduga ia akan segera kembalirdquo Kemudian ia berkata Aku tidak akan membuat malu kaumku sepanjang hari Kemudian terus berlalu begitu Lantas Nabi saw bersabda ldquoPerhatikan dia jika dia datang dengan membawa bayi yang juling matanya besar pinggulnya dan kedua betisnya besar juga maka ia(bayi itu) milik Syarik bin Sahmarsquordquo Ternyata dia datang persis yang disabdakan Nabi saw Kemudian Beliau bersada ldquoKalaulah tidak ada ketetapan di dalam Kitabullah sudah barang tentu saya punya urusan dengan diardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no 2098 Fathul Bari VIII 449 no 4747 rsquoAunul Marsquobud VI 341 no 2237 Tirmidzi V 12 no 3229 dan Ibnu Majah I 668 no 2067)

                                          2 HUKUM-HUKUM YANG MENIMPA ORANG YANG MELAKUKAN LIrsquoAN

                                          Apabila suami isteri melakukan mularsquoanah atau lirsquoan maka berlakukan pada keduanya hukum-hukum berikut ini

                                          1 Keduanya harus diceraikan berdasarkan hadistDari Ibnu Umar ra ia berkata ldquoNabi saw memutuskan hukum di antara seorang suami dan isteri dari kaum Anshar dan menceraikan antara keduanyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 458 no 5314 Muslim II 1133 no 9 dan 1494)

                                          2 Keduanya haram rujursquo untuk selama-lamanyaDari Sahl bin Sarsquod ra ia berkata ldquoTelah berlaku sunnah Nabi saw tentang suami isteri yang saling bermularsquoanah dimana mereka diceraikan antara keduanya kemudian mereka tidak (boleh) rujursquo buat selama-lamanyardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no 2104 dan Aunul Mabud VI 337 no 2233 serta Baihaqi VII 410)

                                          3 Wanita yang bermularsquoanah berhak memiliki maharDari Ayyub bin Sarsquoid bin Jubair ia bercerita Saya pernah bertanya kepada Ibnu Umar ra (Wahai Ibnu Umar) bagaimana kedudukan seorang suami yang menuduh isterinya berbuat serong Jawab Ibnu Umar ldquoNabi saw pernah menceraikan antara dua orang yang bersaudara (yaitu suami isteri) dari Bani rsquoAjlan dan Beliau bersabda (kepada keduanya) ldquoAllah mengetahui bahwa seorang di antara kalian berdua pasti berbohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Ternyata mereka berdua enggan (memenuhi tawaran Beliau) Nabi bersabda lagi ldquoAllah mengetahui bahwa salah seorang di antara kalian berdua pasti bohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Ternyata mereka enggan lalu Nabi pun bersabda ldquoAllah mengetahui bahwa salah seorang di antara kalian berdua pasti bohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Namun mereka berdua enggan (untuk memenuhi tawaran Beliau) Maka selanjutnya Beliau menceraikan antara keduanyardquo Ayyub berkata ldquoKemudian Amr bin Dinar mengatakan kepadaku lsquoSesungguhnya di dalam hadist tersebut ada sebagian yang saya perhatikan belum engkau sampaikan yaitu laki-laki yang bermularsquoanah itu menanyakan ldquoMana hartaku (maharku)rdquo Dijawab (oleh Nabi saw) ldquoTidak ada harta (mahar) bagimu Jika kamu jujur berarti kamu sudah pernah bercampur dengannya jika kamu bohong maka ia (mahar) itu kian jauh darimurdquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 456 no 5311 Muslim II 1130 no 1493 lsquoAunul Marsquobud VI 347 no 2240 dan 2241 Nasarsquoi VI 177)

                                          4 Anak yang lahir dari isteri yang bermularsquoanah harus diserahkan kepada sang isteri (ibunya)Dari Ibnu Umar ra ia berkata ldquoSesungguhnya Nabi saw pernah memutuskan untuk mularsquoanah antara seorang suami dengan isterinya kemudian ia (suami) dipisahkan dari anaknya lantas Beliau menceraikan antara mereka berdua kemudian anak itu Rasulullah serahkan kepada isterinyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 460 no 5315 Muslim II 1132 no 1494 lsquoAunul Marsquobud VI 348 no 2242 Tirmidzi II 338 no 1218 Nasarsquoi VI 178 dan Ibnu Majah I 669 no 2069)

                                          5 Isteri yang bermularsquoanah berhak menjadi ahli waris anaknya dan begitu juga sebaliknyaDari Ibnu Syihab dalam hadist Sahl bin Sarsquoad ia berkata ldquoMenurut Sunnah Nabi saw sesudah suami isteri yang bermularsquoanah dicerai padahal sang isteri hamil maka anaknya dinisbatkan kepada ibunya Kemudian sunnah Beliau saw berlaku mengenai hak warisnya dimana ia (ibu tersebut) berhak menjadi ahli waris anaknya dan anaknya pun berhak menjadi ahli warisnya sesuai apa yang telah Allah tetapkan untuknyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari 1X 452 no 5309 Muslim II 1129 no 1492 dan lsquoAunul Marsquobud VI 339 no 2235)

                                          Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 835 - 841

                                          Bab Khulu

                                          Selasa 28 Agustus 2007 1821 Pengertian Khulursquo

                                          Menurut bahasa kata khulursquo berasal dari khalarsquo ats-tsauba idzaa azzalaba yang artinya

                                          melepaskan pakaian karena isteri adalah pakaian suami dan suami adalah pakaian isteri Allah

                                          SWT berfirman rdquoMereka itu adalah pakaian bagimu dan kamu pun pakaian bagi merekardquo (Al-

                                          Baqarah187)

                                          Para pakar fiqih memberi definisi bahwa khulursquo adalah seorang suami menceraikan isterinya dengan imbalan mengambil sesuatu darinya

                                          Dan khulursquo disebut juga fidyah atau if tidak (tebusan) (Fiqhus Sunnah II253 Manarus Sabil II226 dan Fathul Bari IX395)

                                          Persyaratan Khulursquo

                                          Jika persengketaan antara suami isteri kian parah dan tidak mungkin lagi diambil langkah-

                                          langkah kompromistis supaya mereka bersatu kembali atau pihak isteri sudah menggebu-gebu

                                          untuk bercerai dengan suaminya maka ia boleh menebus dirinya dari kekuasaan suaminya

                                          dengan menyerahkan sejumlah harta kepadanya sebagai ganti dari buruknya keadaan yang

                                          menimpa suaminya karena bercerai dengannya Allah SWT berfirman rdquoDan tidak halal bagi

                                          kamu mengambil dari sesautu yang telah kamu berikan kepada mereka kecuali kalau keduanya

                                          (suami isteri) khawatir tidak akan dapat menjalankan hukum-hukum Allah maka tidak ada dosa

                                          atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus dirinyardquo (Al-

                                          Baqarah229)

                                          Dari Ibnu Abbas ra berkata Isteri Tsabit bin Qais bin Syammas datang kepada Nabi saw lalu

                                          bertutur rdquoYa Rasulullah aku tidak membenci Tsabit karena imannya dan bukan (pula) karena

                                          perangainya melainkan sesungguhnya aku khawatir kufurrdquo Kemudian Rasulullah saw

                                          bersabda rdquoMaka mau engkau mengembalikan kebunnya kepadanyardquo Jawabnya rdquoYa (mau)rdquo

                                          kemudian ia mengembalikannya kepadanya dan selanjutnya beliau menjawab suaminya (Tsabit)

                                          agar mencerainyardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no2036 dan Fathul Bari IX395 no5276)

                                          Peringatan Keras Terhadap Masalah Khulursquo

                                          Dari Tsauban ra bahwa Rasulullah saw bersabda ldquoSetiap wanita yang mau talak kepada

                                          suaminya tanpa alasan yang dibenarkan agama maka haram baginya mencium seberbak

                                          surgardquo (Shahih Shahihul Ibnu Majah no1682 ldquoAunul Marsquobud VI308 no2209 Ibnu Majah

                                          I662 no20555 dan Tirmidzi II329 no1199)

                                          ldquoDarinya (Tsauban) ra dari Nabi saw beliau bersabda ldquoWanita-wanita yang melakukan khulursquo

                                          adalah wanita-wanita munafikrdquo (Shahih Shahihul Jamirsquous Shaghir no6681 dan Tirmidzi

                                          II329 no1198)

                                          Peringatan Keras Bagi Para Suami Agar Tidak Mempersulit Isterinya

                                          Manakala seorang suami tidak senang kepada isterinya dan benci kepadanya karena suatu hal

                                          maka hendaklah mentalaknya dengan cara yang marsquoruf sebagaimana yang diperintahkan Allah

                                          SWT Ia tidak boleh manahannya dan mempersulitnya untuk menebus dirinya sendiri Allah

                                          SWT berfirman rdquoDan apabila kamu mentalak isteri-isterimu lalu mereka mendekati akhir

                                          iddahnya maka rujukilah mereka dengan cara yang marsquoruf atau ceraikanlah mereka dengan

                                          cara yang marsquoruf (pula) Janganlah kamu rujuki mereka untuk memberi kemudharatan karena

                                          dengan demikian kamu menganiaya mereka Barangsiapa berbuat demikian maka sungguh ia

                                          telah berbuat zhalim terhadap dirinya sendiri Janganlah kamu jadikan hukum-hukum Allah

                                          sebagai permainan Dan ingatlah nirsquomat Allah padamu dan apa yang telah diturunkan Allah

                                          kepadamu yaitu al-Kitab dan al-Hikmah Allah memberi pengajaran kepada engkau dengan apa

                                          yang diturunkan-Nya itu Dan bertakwalah kepada Allah serta ketahuilah bahwasannya Allah

                                          Maha Mengetahui segala sesuaturdquo (Al-Baqarah231)

                                          Dan Allah SWT berfirman rdquoHai orang-orang yang beriman tidak halal bagi kamu

                                          mempusakai wanita dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena

                                          hendak mengambil kembali sebagai dari apa yang telah kamu berikan kepadanya terkecuali bila

                                          mereka melakukan perbuatan keji yang nyata Dan bergaullah dengan mereka secara patut

                                          Kemudian jika kamu tidak menyukai mereka (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak

                                          menyukai sesuatu padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyakrdquo (An-Nisaarsquo19)

                                          Khulursquo Adalah Fasakh Bukan Talak

                                          Jika seorang isteri telah menebus dirinya dan dicerai oleh suaminya Maka ia berkuasa penuh

                                          atas dirinya sendiri sehingga suaminya tidak berhak untuk rujuk kepadanya kecuali dengan

                                          ridhanya dan perpecahan tidak dianggap sebagai talak meskipun dijatuhkan dengan redaksi

                                          talak Namun ia adalah perusakan akad nikah demi kemaslahatan sang isteri dengan balasan

                                          menebus dirinya kepada suaminya

                                          Ibnul Qayyim ra menulis sebagai berikut rdquoDan yang menunjukkan khulursquo bukan talak adalah

                                          bahwa Allah SWT telah menetapkan tiga ketentuan yang berlaku pada talak terhadap (isteri)

                                          yang telah dikumpuli jika talak tersebut telah mencapai talak tiga Ketetapan-ketetapan itu tidak

                                          pada khulursquo

                                          Pertama Suamilah yang lebih berhak rujuk kepada isterinya dalam masa iddah

                                          Kedua Talak maksimal tiga kali sehingga setelah terjadi talak ketiga isteri tidak halal bagi

                                          suaminya terkecuali ia kawin lagi dengan suami kedua dan pernah bercampur dengannya

                                          Ketiga Iddah yang berlaku dalam talak terdiri atas tiga kali qurursquo (bersih dari iddah)

                                          Sementara itu telah sah berdasarkan nash (ayat Qur-an ataua hadits) dan ijmarsquo (kesepatakan)

                                          bahwasanya tidak sah istilah rujuk dalam khulursquo

                                          Dan sudah sah berdasar sunnah Nabi saw dan pendapat para shahabat bahwa iddah untuk khulursquo

                                          hanya satu kali haidh

                                          Demikian pula telah sah juga berdasar nash syarrsquoi bahwa boleh melakukan khulursquo setelah talak

                                          kedua dan talak ketiga

                                          Ini jelas sekali menunjukkan bahwa khulursquo bukanlah talak Oleh sebab itu Allah SWT

                                          menegaskan rdquoTalak (yang dapat dirujuk) dua kali Setelah itu boleh rujuk lagi dengan

                                          Cara yang marsquoruf atau menceraikan dengan cara yang baik dan tidak halal bagi kamu

                                          mengambil kembali dari sesuatu yang pernah kami berikan pada mereka kecuali kalau

                                          keduanya khawatir tidak akan dapat melaksanakan hukum-hukum Allah Jika kamu khawatir

                                          bahwa keduanya (suami istri) tidak dapat mejalangkan hukum-hukum Allah maka tidak ada

                                          dosa atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus dirinyardquo (Al-

                                          Baqarah229)

                                          Dan ini tidak dikhususkan bagi wanita yang telah ditalak dua kali karena hal ini ia mencakup

                                          isteri yang dicerai dua kali Tidak boleh dhamir (kata ganti) Itu kembali kepada oknum yang

                                          tidak disebutkan dalam ayat di atas dan meninggalkan oknum yang disebutkan dengan jelas akan

                                          tetapi mungkin dikhususkan bagi oknum yang pernah disebutkan sebelumnya atau meliputi juga

                                          selain yang sudah disebutkan sebelumnya Kemudian Allah SWT berfirman rdquoKemudian jika

                                          suami mentalaknya (sesudah talak yang kedua) maka perempuan itu tidak halal lagi baginyardquo

                                          (Al-Baqarah230)

                                          Ayat al-Qurrsquoan ini meliputi perempuan yang dicerai setelah khulursquo dan setelah dicerai dua kali

                                          secara qathrsquoi (pasti) karena dialah yang disebutkan dalam ayat di atas Maka ia (wanita yang di

                                          khulursquo) harus masuk ke dalam kandungan lafazh ayat tersebut Demikianlah yang difahami

                                          Imam Ahli tafsir Ibnu Abbas ra yang pernah didorsquoakan oleh Rasulullah saw agar Allah

                                          mengajarinya tafsir Qurrsquoan Dan pasti doa itu terkabul tanpa keraguan Manakala hukum-hukum

                                          yang berlaku dalam khulursquo berlainan dengan hukum-hukum talak maka hal itu menunjukkan

                                          bahwa keduanya berlainan Jadi inilah yang sesuai dengan ketentuan narsquoah qiyas dan dengan

                                          pendapat para shahabat Nabi saw (Zaadul Marsquoad V199)

                                          Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal

                                          Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-

                                          Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 636 - 641

                                          Bab Iddah

                                          Kamis 30 Agustus 2007 1654 Pengertian Iddah

                                          Menurut bahasa kata iddah berasal dari kata rsquoadad (bilangan dan ihshaak (perhitungan) seorang

                                          wanita yang menghitung dan menjumlah hari dan masa haidh atau masa suci

                                          Menurut istilah kata iddah ialah sebutannama bagi suatu masa di mana seorang wanita menantimenangguhkan perkawinan setelah ia ditinggalkan mati oleh suaminya atau setelah diceraikan baik dengan menunggu kelahiran bayinya atau berakhirnya beberapa qurursquo atau berakhirnya beberapa bulan yang sudah ditentukan

                                          Macam-Macam Masa Iddah

                                          Barangsiapa yang ditinggal mati suaminya maka iddahnya empat bulan sepuluh hari baik sang

                                          isteri sudah dicampuri ataupun belum Hal ini mengacu pada firman Allah SWT rdquoOrang-orang

                                          yang meninggal dunia di antaramu dengan meninggalkan isteri-isteri (hendaklah para isteri itu)

                                          menangguhkan dirinya (beriddah) empat bulan sepuluh harirdquo (Al-Baqarah 234)

                                          Terkecuali isteri yang sudah dicampuri dan sedang hamil maka masa iddahnya sampai

                                          melahirkan rdquoDan wanita-wanita yang hamil waktu iddah mereka itu adalah sampai mereka

                                          melahirkan kandungannyardquo (At-Thalaq 4)

                                          Dari al-Miswar bin Makhramah bahwa Subairsquoah al-Aslamiyah ra pernah melahirkan dan

                                          bernifas setelah beberapa malam kematian suaminya Lalu ia mendatangi Nabi saw lantar

                                          meminta idzin kepada Beliau untuk kawin (lagi) Kemudian Beliau mengizinkannya lalu ia

                                          segera menikah (lagi) (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX470 no5320 dan Muslim II1122

                                          no1485)

                                          Wanita yang ditalak sebelum sempat dicampuri maka tidak ada masa iddah baginya berdasarkan

                                          pada firmannya Allah SWT berfirman rdquoHai orang-orang yang beriman rsquoapabila kamu menikahi

                                          perempuan-perempuan yang beriman kemudian kamu ceraikan mereka sebelum kamu

                                          mencampurinya maka sekali-kali tidak wajib atas mereka iddah bagimu yang kamu minta

                                          menyempurnakannyardquo (Al-Ahzaab49)

                                          Sedang wanita yang ditalak yang sebelumnya sempat dikumpuli dan dalam keadaan hamil maka

                                          masa iddahnya ialah ia melahirkan anak yang diakndungnya Allah SWT berfirman rdquoDan

                                          wanita-wanita hamil waktu iddah mereka itu adalah sampai mereka melahirkan

                                          kandungannyardquo (At-Thalaq4)

                                          Dari az-Zubair bin al-Awwam ra bahwa ia mempunyai isteri bernama Ummu Kultsum bin

                                          rsquoUqbah radhiyallahu rsquoanha Kemudian Ummu Kultsum yang sedang hamil berkata kepadanya

                                          rdquoTenanglah jiwaku (dengan dijatuhi talak satu)rdquo Maka az-Zubir pun menjatuhkan padanya talak

                                          satu Lalu dia keluar pergi mengerjakan shalat sekembalinya (dari shalat) ternyata isterinya

                                          sudah melahirkan Kemudian az-Zubir berkata rdquoGerangan apakah yang menyebabkan ia

                                          menipuku semoga Allah menipunya (juga)rdquo Kemudian dia datang kepada Nabi saw lalu beliau

                                          bersabda kepadanya rdquoKitabullah sudah menetapkan waktunya lamarlah (lagi) di kepada

                                          dirinyardquo (Shahih Shahih Ibnu Majah no1546 dan Ibnu Majah I653 no2026)

                                          Jika wanita yang dijatuhi talak termasuk perempuan yang masih berhaidh secara normal maka

                                          masa iddahnya tiga kali haidh berdasarkan Firman Allah SWT rdquoWanita-wanita yang ditalak

                                          hendaklah menahan diri (menunggu tiga kali qurursquo)rdquo (Al-Baqarah 228)

                                          Kata qurursquo berarti haidh Hal ini mengacu pada hadits Aisyah ra bahwa Ummu Habibah ra

                                          sering mengeluarkan darah istihadhah(darah yang keluar dari wanita karena sakit atau lainnya)

                                          lalu dia bertanya kepada Nabi saw (mengenai hal tersebut) Maka Beliau menyuruh

                                          meninggalkan shalat pada hari-hari haidhnya (Shahih Lighairih Shahih Abu Daud no252 dan

                                          rsquoAunul Marsquobud I463 no278)

                                          Jika wanita yang dijatuhi talak itu masih kecil belum mengeluarkan darah hadih atau sudah lanjut

                                          usia yang sudah manopause (berhenti masa haidh) maka iddahnya adalah tiga bulan lamanya

                                          Allah swt berfirman rdquoDan perempuan-perempuan yang tidak haidh lagi (manopause) diantara

                                          isteri-isteri kaian jika ragu-ragu (tentang masa iddahnya) maka masa iddah mereka adalah tiga

                                          bulan Begitu pula perempuan-perempuan yang belum haidhrdquo (At-Thalaq4)

                                          Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal

                                          Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-

                                          Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 642 ndash 645

                                          • Talak
                                            • Daftar isi
                                            • [sunting] Latar Belakang
                                            • [sunting] Pengertian
                                            • [sunting] Pembagian Talak
                                              • [sunting] Dari segi cara suami menjatuhkan
                                              • [sunting] dari segi boleh - tidaknya suami rujuk kembali pada istrinya
                                                • MACAM-MACAM TALAK
                                                  • pengrtian khulu
                                                  • Perceraian dalam Islam
                                                    • Isi kandungan
                                                    • [sunting] Talak
                                                      • [sunting] Hukum talak
                                                      • [sunting] Rukun talak
                                                      • [sunting] Contoh lafaz talak
                                                      • [sunting] Jenis talak
                                                        • [sunting] Talak rajrsquoi
                                                        • [sunting] Talak bain
                                                        • [sunting] Talak sunni
                                                        • [sunting] Talak bidrsquoi
                                                        • [sunting] Talak taklik
                                                            • [sunting] Fasakh
                                                              • [sunting] Cara melakukan fasakh
                                                                • [sunting] Khuluk atau tebus talak
                                                                  • [sunting] Tujuan khuluk
                                                                    • [sunting] Rujuk
                                                                      • [sunting] Hukum rujuk
                                                                      • [sunting] Rukun rujuk
                                                                      • [sunting] Contoh lafaz rujuk
                                                                        • [sunting] Lafaz sarih
                                                                        • [sunting] Lafaz kinayah

                                            Sebagaimana diketahui bersama bahwa manusia dan makhluk lainnya mempunyai gharizahseksual yang tinggi Tidak disangsikan bahwa kebutuhan biologis ini dari waktu ke waktu dan daritahun ke tahun terus naik dan dahsyat Ditahan dan dibiarkan tentu bukan sebuah jalan keluarDilampiaskan semena-mena sebagaimana hewan juga bukan sebuah solusi yang baik Untuk itu Islammemberikan aturan dalam rangka melampiaskan kebutuhan biologis ini melalui nikah Denganpernikahan kebutuhan biologis yang sudah menggebu itu akan disalurkan secara baik dan benarsehingga diharapkan orang tersebut menjadi tenang dan rehat Karena kini ia telah mempunyai tempatyang bersih dan sah untuk menumpahkan kebutuhan biologisnyaSayyid Sabiq dalam bukunya Fiqhus Sunnah mengatakan bahwa dengan menikah badanmenjadi tenang jiwa juga damai pandangan terpelihara dan kasih saying bisa diwadahi secara benarOleh karena itu sejatinya orang yang sudah menikah menjadi orang yang tenang baik dalam jasmanipandangan maupun jiwanya Dalam sebuah hadits dikatakan

                                            ش 1049703 يطان ص 1049703 ورة ف 1049703 ى تقب 1049703 ل الم (( 1049703 رأة إن لم 1049703 الوس 1049703 ق علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى النب 1049703 ي أن هریرة أبي عنیعجبه 1049703 ا ما امرأة من أحدآم رأى فإذا شيطان صورة فى وتدبر

                                            م یرد ذلك فإن أهله فليأت[ ] (( مسلم رواه نفسه فى5Artinya Dari Abu Hurairah bahwasannya Rasulullah Saw bersabda Sesungguhnya wanita itu baikketika menghadap ataupun membelakangi dalam bentuk syaithan (menggoda) Apabila salah seorangdi antara kalian melihat sesuatu yang menakjubkan dari wanita maka segeralah datangi keluarganyakarena dengan demikian dapat menolak apa yang sedang bergejolak di dalam dirinya (HR Muslim)Selain untuk memberikan ketenangan lahir bathin menikah juga berguna untuk memperbanyakketurunan dan melanjutkan kehidupannya Karena itu Rasulullah Saw dalam sebuah hadits bersabda

                                            ) أبو رواه القيامة یوم األنبياء بكم مكاثر فإنى الودود تزوجواالولودداود)Artinya Rasulullah Saw bersabda Nikahilah wanita-wanita yang subur dan penyayang karena akuadalah nabi yang paling banyak ummatnya kelak pada hari Kiamat (HR Abu Dawud)Bahkan menurut hasil penelitian salah satu badan di PBB yang dikeluarkan pada hari Sabtutanggal 6 Juni 1959 sebagaimana dikutip oleh Sayyid Sabiq dalam Fiqhus Sunnah-nya bahwa usiaorang-orang yang sudah menikah lebih lama dan panjang ketimbang yang tidak atau belum menikahPenilitian ini dilakukan di seluruh pelosok dunia pada tahun 1956 Hasil penelitian ini hemat penulissangatlah logis karena orang yang sudah menikah dapat melampiaskan kebutuhan biologisnyasehingga jiwanya tidak berontak lagi malah lebih tenang Berbeda dengan para bujang yang belumtersalurkan sama sekali jiwa dan badannya akan terus bergejolak tidak tenang Dan ketika dia tidakmenyalurkannya secara benar melalui pernikahan maka jiwanya tetap bergejolak dan tidak tenangsehingga hal ini akan sangat berpengaruh dalam langkah dan kehidupannya Menumpahkan danmelampiaskan bukan pada tempat yang benar juga bukan jalan terbaik karena dia tidak akanmengetahui bersih sehatnya tempat yang dikunjunginya itu Bahkan tidak menutup kemungkinan

                                            tempat tersebut telah dikunjungi pula oleh orang lain yang membawa penyakit kelamin yang sangatganas Untuk itu adalah wajar apabila penelitian tersebut mengatakan bahwa umumnya usia yangsudah menikah jauh lebih panjang ketimbang yang tidak atau belum menikahTujuan menikahApa tujuan menikah dalam ajaran Islam Apakah untuk memenuhi kebutuhan biologis semataPernikahan dalam Islam bukan semata demi memenuhi nafsu seksualitas semata akan tetapimempunyai tujuan utama sebagaimana difirmankan oleh Allah dalam surat ar-Rum ayat 21 berikut ini

                                            ف 1049703 ي ن إ حم 1049703 ة ور م 1049703 ودة م ك ي 1049703 ن ب ق 1049703 ل خل ن أ ه ات ءای ومنع وج ها ي ل إ وا ن ك س ت ل ا واج ز أ م ك فس ن أ من م ك ل

                                            ( الروم ( ون ر فك ت ی قوم ل ات ی آل 21ذلكArtinya Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri darijenismu sendiri supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya dan dijadikan-Nyadiantaramu rasa kasih dan sayang Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tandatandabagi kaum yang berfikir (QS Ar-Rum 21)Dari ayat di atas paling tidak ada tiga tujuan utama dari menikahPertama untuk menenangkan dan menentramkan jiwa (litaskunu ilaiha) Ketenangan jiwa danpikiran merupakan hal yang sangat penting bagi keberhasilan dan kesuksesan seseorang Seseorangakan mempunyai peluang yang sangat besar untuk maju dan berhasil manakala hati pikiran danjiwanya sudah tenang Dengan menikah bayangan-bayangan dan khayalan-khayalan masa mudatertumpah sudah Bahkan karena kini dia sudah mempunyai tempat khusus gejolak itu tidak akanterlalu membludak manakala melihat wanita lain yang menggoda Rasulullah bersabda

                                            ش 1049703 يطان ص 1049703 ورة ف 1049703 ى تقب 1049703 ل الم (( 1049703 رأة إن لم 1049703 الوس 1049703 ق علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى النب 1049703 ي أن هریرة أبي عنیعجبه 1049703 ا ما امرأة من أحدآم رأى فإذا شيطان صورة فى وتدبر

                                            م یرد ذلك فإن أهله فليأت[ ] (( مسلم رواه نفسه فىArtinya Dari Abu Hurairah bahwasannya Rasulullah Saw bersabda Sesungguhnya wanita itu baikketika menghadap ataupun membelakangi dalam bentuk syaithan (menggoda) Apabila salah seorangdi antara kalian melihat sesuatu yang menakjubkan dari wanita maka segeralah datangi keluarganyakarena dengan demikian dapat menolak apa yang sedang bergejolak di dalam dirinya (HR Muslim)Kedua dengan menikah juga untuk menimbulkan rasa mawaddah cinta kasih kepada keluargaSetiap manusia memiliki keinginan untuk mencintai dan mengasihi orang yang didambakannya Mana6kala cinta kasihnya ini tidak disalurkan kepada orang tertentu maka ia akan mencari benda lain atauhal lain untuk menumpahkan cinta kasihnya itu Dengan menikah cinta kasih itu akan tertuang dantersalurkan secara benar Bukan semata kepada isteri dan anak-anaknya akan tetapi juga kepadakeluarga si isteri dan kerabatnya Dengan demikian pernikahan pada hakikatnya bukan sematapertemuan antara suami isteri saja akan tetapi pertemuan antara dua keluarga besar keluarga suamidan keluarga si isteri Oleh karena itu dalam ajaran Islam disyaratkan adanya wali nikah Ini

                                            menunjukkan bahwa pernikahan memang mempertemukan dua keluarga Yang menikah bukan sematasuami dan isteri tapi seluruh keluarga Ketika dua keluarga sudah bertemu di sanalah tempat untukmenuangkan rasa cinta kasih yang sudah menjadi fitrah manusiaKetiga dengan menikah juga untuk menimbulkan rasa kasih sayang rahmah Sebagaimanarasa mawaddah manusia juga mempunyai naluri untuk menyayangi sesamanya Sayang rahmahtidak sama dengan mencintai Sayang rahmah jauh di atas mencintai Rasa sayang biasanya munculdari lubuk hati yang paling dalam Ia lahir bukan karena dorongan nafsu seksual kebutuhan biologisatau hal-hal lahiriyah lainnya Ia betul-betul tumbuh dari dalam jiwa setelah bergaul dan lamamengenal pasangannya Naluri rasa sayangnya ini akan ditumpahkan untuk keluarganya terutamauntuk isteri dan anak-anaknya Dalam sebuah hadits riwayat Imam Bukhari suatu hari Aqra bin Habismelihat Rasulullah Saw sedang mencium cucunya Hasan bin Ali Aqra kemudian berkata Sayamempunyai sepuluh putra putri tapi saya tidak pernah mencium mereka satupun Mendengar ituRasulullah Saw bersabda

                                            یرحم ال یرحم ال من إنArtinya Sesungguhnya orang yang tidak pernah menyayangi dia tidak akan disayangiDemikian di antara tujuan menikah dalam Islam sebagaimana yang tertera dalam al-Quransurat ar-Rum ayat 21 Wallahu alamHukum PernikahanPara ulama telah sepakat bahwa nikah itu diperintahkan Namun mereka berbeda pendapatmengenai hukumnya Dalam hal ini para ulama terbagi kepada tiga kelompokPertama nikah wajib bagi setiap orang yang sudah mampu untuk melakukannya sekali seumurhidup Pendapat ini adalah pendapatnya Dawud ad-Dahiry Ibn Hazm dan lainnya Dalil yang menjadidasar pendapat ini adalah dhahir dari nash-nash baik berupa ayat al-Quran maupun hadits Nabi yangmemerintahkan pernikahan Kelompok ini memahami secara tekstual bahwa semua perintah tersebutmenggunakan shigat amar (bentuk perintah) dan setiap perintah menunjukkan wajib karenanya nikahjuga adalah wajib al-ashlu fil amr lil wujub pada dasarnya perintah itu menunjukkan kepada wajibPendapat kedua mengatakan bahwa nikah itu hukumnya adalah sunnah saja Pendapat iniadalah pendapatnya Jumhur ulama Pendapat kedua ini memahami perintah nikah yang terdapat dalamal-Quran dan Sunnah kepada hukum sunnah bukan wajib Firman Allah yang terdapat dalam surat an-Nisa ayat 3 misalnya yang berbunyi

                                            ورباع وثالث مثنى النساء من لكم طاب ما فانكحواArtinya Maka nikahilah wanita-wanita yang kamu sukai dua tiga dan empat (QS An-Nisa 3)Ayat di atas menurut pendapat kedua ini bukanlah menunjukkan wajib Karena dalam ayat diatas Allah mengkaitkan nikah dengan kemampuan istithaah Artinya barang siapa yang sudahmampu untuk menikah maka menikahlah Sedangkan yang belum mampu untuk menikah maka tidakmengapa ia tidak menikah Karena itu menikah bukanlah wajib akan tetapi sunnah sajaPendapat ketiga adalah pendapat yang mengatakan bahwa hukum menikah berbeda-bedatergantung kondisi seseorang Pendapat ini adalah pendapat kuat pada madzhab MalikiyyahSyafiiyyah dan Hanabilah

                                            Menurut pendapat ini hokum menikah bisa wajib bagi mereka yang sudah siap dan mampubaik lahir maupun bathin sehingga kalau tidak menikah ia akan terjerumus kepada perbuatan zinaTidak ada cara lain untuk menjaganya kecuali dengan jalan menikah Dalam qaidah Ushuliyyahdaikatakan Sesuatu yang tidak menyebabkan terpenuhinya sesuatu yang wajib kecuali dengansesuatu itu maka sesuatu itu menjadi wajib hukumnya7Nikah juga hukumnya bisa sunnah bagi mereka yang syahwatnya sudah menggebu akan tetapimasih besar kemungkinan seandainya belum menikah pun ia masih dapat menjaga diri dari perbuatanzina Untuk kondisi seperti ini nikah hukumnya sunnah sajaNikah juga bisa haram bagi orang yang belum siap menikah baik secara lahir (menafkahi)maupun secara bathin (berhubungan badan) sehingga kalau dipaksakan menikah si wanita akanmenderita baik lahirnya maupun bathinnya Atau nikah juga bisa menjadi haram bagi orang yangbermaksud jahat dengan nikahnya itu misalnya ingin menyakiti si isteri dan keluarganya atau karenabalas dendam dan sebagainyaNikah juga bisa makruh bagi orang yang kondisinya seperti disebutkan diatas akan tetapitidak menimbulkan madharat bagi si isteri Jadi apabila ia menikah si isteri tidak merasakan dampaknegative yang sangat besar Untuk orang seperti ini sebaiknya jangan dahulu menikah dan kalaupunmau menikah maka hukumnya makruh sajaDari ketiga pendapat ini penulis lebih cenderung untuk mengambil pendapat ketiga ini bahwapernikahan itu hukumnya berbeda-beda disesuaikan dengan kondisi orang yang bersangkutanPendapat ini rasanya lebih tepat terutama untuk kondisi sekarangMacam-macam pernikahan yang dilarang1 Nikah SyigarNikah Syigar adalah seorang laki-laki menikahkan putri perempuannya atau saudariperempuannya dengan orang lain dengan syarat orang tersebut mau menikahkan putrinya atausaudari perempuannya dengan orang tadi baik pernikahan tersebut memakai mahar maupuntidak Hanya saja umumnya pernikahan Syigar ini tidak ada maharnya karena sudah digantidengan tukar menukar putri atau saudari perempuannyaPara ulama sepakat bahwa nikah Syigar ini haram hukumnya Hal ini didasarkankepada hadits-hadits berikut ini

                                            الشغار عن وسلم عليه الله صلى الله رسول نهى قال جابر عن( مسلم( أخرجهArtinya Jabir berkata Rasulullah Saw melarang nikah syigar (HR Muslim)

                                            عن (( وسلم عليه الله صلى الله رسول نهى قال هریرة أبى عن والشغار قال الشغار

                                            وأزوج 1049703 ك أخت 1049703 ك زوجن 1049703 ى أو ابنت 1049703 ى وأزوج 1049703 ك ى 1049703 كزوجن 1049703 ابنت للرج 1049703 ل الرج 1049703 ل یق 1049703 ول أن[ ماجه)) [ وابن والنسائي مسلم أخرجه أختىArtinya Abu Hurairah berkata Rasulullah Saw melarang nikah Syigar Nikah Syigar adalahseorang laki-laki berkata kepada laki-laki lain nikahkan saya dengan anak perempuan kamudan saya nanti akan menikahkanmu dengan anak perempuan saya atau nikahkan saya dengansaudari perempuan kamu dan saya akan menikahkan kamu dengan saudari perempuan saya(HR Muslim NasaI dan Ibn Majah)

                                            2 Nikah MuhallilMuhallil secara bahasa berarti yang menjadikan halal Nikah Muhallil adalah pernikahandi mana seorang laki-laki menikahi seorang wanita yang sudah ditalak tiga kemudian iamentalaknya dengan maksud agar wanita tersebut dapat dinikahi kembali oleh suaminya yangdahulu yang telah mentalak tigaPernikahan ini biasanya terjadi ketika si mantan suami yang telah mentalak isterinya tigakali bermaksud untuk kembali lagi kepada isterinya tadi namun karena sudah ditalak tiga iatidak boleh langsung menikahi mantan isterinya itu kecuali si isteri tadi menikah dahulu denganlaki-laki lain Untuk tujuan itu kemudian si laki-laki tadi menyewa atau membayar laki-laki lainagar menikahi mantan isterinya tadi dengan catatan tidak boleh disetubuhi atau boleh disetubuhitapi harus sesegera mungkin diceraikan agar mantan suami tadi dapat menikahinya kembaliOrang yang dibayar untuk menikahi mantan isterinya dalam istilah fiqh disebut dengan almuhallil(yang menjadikan halal) sedangkan mantan suami yang membayar laki-laki tadi disebutdengan al-muhallal lah Pernikahan ini haram hukumnya berdasarkan dalil berikut ini8

                                            ل 1049703 ه والمحل 1049703 ل المحل 1049703 ل وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله ول 1049703 لىص رس 1049703 الله لع (( 1049703 ن ق 1049703 ال م 1049703 سعود اب 1049703 ن ع 1049703 ن

                                            ( وأحمد والنسائي الترمذى (أخرجهArtinya Ibnu Masud berkata Rasulullah melaknat al-muhallil (yang menjadikan halal) dan almuhallallah (yang dijadikan halal karenanya) (HR Turmudzi Nasai dan Ahmad)

                                            عب)) [ 1049703 د رواه رجمتهم 1049703 ا إال بمحلل 1049703 ة و بمحل 1049703 ل ال 1049703 ىأوت(( ال 1049703 ق الخط 1049703 اب ب 1049703 ن عم 1049703 ر ع 1049703 ن

                                            صحيح بإسناد [الرزاقArtinya Umar bin Khatab berkata Tidak didatangkan kepadaku muhallil dan wanita yangdijadikan halal karenanya kecuali aku akan meranjam keduanya (HR Abdur Razak dengansanad yang shahih)3 Nikah IstibdhaNikah Istibdha adalah nikah yang dimaksudkan untuk memperoleh keturunan atau bibitunggul Dalam prakteknya nikah ini atas usul dan kemauan si suami setelah melihat ada orangyang dipandang hebat pintar atau aneh dari yang lainnya sehingga ia pun berkeinginan untukmendapatkan putra seperti dia Sang suami biasanya berkata kepada isterinya Apabila kamusudah suci dan selesai haidmu pergilah ke si anu (misalnya seorang professor) dan bersenangsenanglahdengannya sampai kamu hamil Ketika sudah hamil baru isteri tersebut pulang lagidan kembali lagi kepada suaminya Dan suaminya sangat bahagia karena akan mendapatkanputra yang sangat diinginkannya Istibdha secara bahasa artinya bersetubuh (jima) Pernikahanseperti ini jelas diharamkan4 Nikah ar-RahtRaht secara bahasa berarti rombongan kelompok Dalam pernikahan ini sekelompoklaki-laki (syaratnya tidak boleh lebih dari sepuluh orang) bersekutu dan sepakat untuk menggauliseorang perempuan secara bergantian dan bergilir Ketika wanita tadi hamil dan melahirkansemua laki-laki yang ikut menanam saham pada wanita tadi harus berkumpul di hadapanwanita tadi Setelah berkumpul si wanita berkata

                                            فالن یا ابنك فهو ولدت وقد أمرآم من آان ما عرفتم قد

                                            Artinya Kalian telah maklum dengan apa yang telah kalian lakukan Kini saya sudahmelahirkan maka anak ini adalah anakmu wahai fulan (sambil menunjuk salah satu laki-lakiyang disukainya)Ketika si wanita menunjuk salah satu laki-laki yang disukainya maka laki-laki itulahyang harus menjadi bapak dari anak tersebut sekaligus menjadi suaminya yang resmi Tidakboleh si laki-laki tersebut menolak dengan alasan dan catatan apapun Sementara laki-laki lainyang tidak terpilih mereka beterbangan lagi mencari mangsa-mangsanya yang lainLantas siapa yang diuntungkan dan dirugikan dalam pernikahan semacam ini Tentu yangrugi adalah orang ganteng dan baik karena dialah yang akan dipilih oleh wanita tersebutSementara yang beruntung adalah laki-laki jelek dan jahat karena jelas dia tidak akan dipilihsehingga ia masih bisa leluasa menaburkan racun-racun asmara dan syahwatnya Dalam duniamodern terutama di kota-kota besar pernikahan masa Jahiliyyah ini masih ada dan berlaku untuktidak mengatakan banyak berlaku Hanya saja dengan nama dan format lain Dalam istilahsekarang nikah Raht ini disebut dengan nama Salome (satu lobang rame-rame maaf)Naudzubillah5 Nikah al-BaghayaAl-Baghaya secara bahasa berarti pelacur Nikah al-Baghaya ini sama dengan nikah ar-Raht di atas Hanya saja dalam nikah Baghaya ini tidak dibatasi jumlah pengunjungnya Iaboleh lebih dari sepuluh orang bahkan tidak terhitung sekalipun Setiap laki-laki hidung belangyang sreg dan greget dengan seorang wanita yang disukai bersama boleh melakukan isytirakWanita yang menjadi sasaran segerombolan laki-laki tersebut tidak boleh menolak dan tidakmelayani tamu-tamu hidung belang tersebut Tua muda ganteng jelek pesek mancungkurus gemuk dekil bersih kalau dia datang harus diservice secara memuaskan Setiap orang9yang sedang bertamu pada hari itu biasanya menancapkan tanda khusus berupa bendera di luarrumahnya sebagai tanda bahwa wanita tersebut sedang full on ada tamuSetiap laki-laki yang pernah bertamu harus mengisi buku tamu Buku tamu ini biasanyadisiapkan khusus oleh wanita tersebut Tidak ada seorang tamu pun yang jajan di rumahnyakecuali namanya tercatat Ketika wanita tersebut hamil wanita tersebut melihat daftar tamunyadan memanggil satu persatu tamu-tamu berhidung belang tersebut Tidak boleh menolak ketikawanita tersebut mengundang dan memanggilnyaSetelah melahirkan wanita tersebut memanggil seluruh tamu-tamunya berikut seorangqafah (juru taksir manusia) Tukang qafah ini bertugas melihat dan membaca si bayi lalumembaca pula seluruh tamu yang hadir untuk dicarikan kesamaannyamdashistilah sekarang mungkincek darah dan gen Tamu yang lebih banyak kesamaan dengan bayi tadi dialah yang akanmenjadi bapaknya sekaligus menjadi suami wanita tersebut Ketika sudah diputuskan oleh jurutaksir tadi tidak boleh si laki-laki tersebut menolak apalagi tidak bertanggung jawabSiapa yang diuntungkan dalam pernikahan ini Tentu mereka yang dapat menyuap siqafah agar tidak ditunjuk Yang rugi Yang tidak menyuap si qafah sama sekali karena dialahyang akan menjadi bapak dari bayi hasil rame-rame tadimdashdalam istilah iklan di Indonesiaidentik dengan iklan permen Nano-Nano rame rasanya Naudzubillah Apakah pernikahanseperti ini ada pada masa sekarang Ya jelas ada hanya dengan nama dan format lain bahkandengan alat dan teknologi canggih sehingga tidak ada tamu-tamu yang merasa dirugikan untukmenanggung bayi rame-rame tersebut Pernikahan Baghaya ini dalam konteks sekarangbertebaran dimana-mana dengan berbagai nama misalnya Saritem di Bandung dan SurabayaKramat Tunggak di Jakarta Warung Remang-Remang di setiap pinggiran jalan Panti Pijat yangtersebar hampir di seluruh kota dan lainnya Naudzubillah6 Nikah Badal

                                            Secara bahasa badal berarti menukar mengganti Nikah Badal adalah pernikahan di manaseorang laki-laki yang sudah beristri berkata kepada laki-laki lain yang juga sama sudah beristriBiarkan isteri kamu tidur dengan saya dan saya ijinkan isteri saya tidur dengan kamu kalaukamu keberatan biar kita tukar tambah Jadi Nikah Badal ini berupa pernikahan tukar menukaristeri Dalam dunia modern terutama di kota-kota besar seperti Jakarta pernikahan ini seringkalidiistilahkan dengan Tukar Kunci Jadi dalam pergaulan-pergaulan glamour apabila seoranglaki-laki berkata kepada laki-laki lain yang sama-sama sudah berkeluarga Ayo kita tukar kuncimaka maksudnya adalah pernikahan Badal ini Tentu bukan sembarang kunci tapi kunci inikunci ajaib yang bukan saja bisa membuka pintu tapi membuka yang mempunyai pintunaudzubillah min dzalik7 Nikah MutahMutah secara bahasa berarti bersenang-senang Nikah Mutah dalam dunia sekarangdisebut dengan Nikah Kontrak Maksudnya seorang laki-laki menikahi seorang wanita hanyasaja ketika akadnya ditentukan untuk masa satu minggu misalnya atau satu bulan satu tahunatau bahkan satu hari kemudian si laki-laki tadi memberikan upah atau biaya sebagaiimbalannya Pernikahan ini pada masa Rasulullah Saw pernah dibolehkan karena saat itu sedangkondisi perang yang berbulan-bulan Namun tidak lama setelah itu Rasulullah Sawmenghapusnya dan mengharamkannya sampai hari Kiamat kelak Oleh karena itu seluruh ulamasepakat bahwa pernikahan Mutah ini haram hukumnya Untuk pembahasan lebih lanjut masalahNikah Mutah ini insya Allah akan penulis bahas dalam makalah tersendiri8 Nikah al-UrfiNikah Urfi ini ramai diperbincangkan di Mesir belakangan ini Boleh jadi nama NikahUrfi ini untuk konteks Indonesia belum sampai dan belum pernah terdengar meskipun tidakmenutup kemungkinan dalam prakteknya sudah sejak dahulu berjalan dan berlanjut Nikah Urfiadalah pernikahan antara laki-laki dan perempuan yang tidak diketahui oleh kelurganya bolehjadi tidak memakai saksi tidak diumumkan dan tidak memakai wali Bukan hanya itu antaralaki-laki dan perempuan hidup berpisah makan dan minum sendiri-sendiri bahkan tinggal punberpisah Namun ketika keduanya greget untuk making love baru keduanya bersama dan dimana saja jadi10Pernikahan ini banyak merajarela di Mesir dan demikian juga di Indonesia terutama dikalangan mahasiswa mahasiswi Untuk melampiaskan nafsu seksualnya keduanya sepakat untukmembungkus perbuatan hinanya dengan bungkusan yang seolah-olah dilegalkan dandiperbolehkan oleh ajaran Islam Boleh jadi ada saksi hanya saja saksinya adalah teman-temandekatnya saja Sementara keluarganya tidak mengetahuinya sedikitpun Modus opperandi daripernikahan ini juga adalah untuk mendapatkan nafkahAkhir-akhir ini di Mesir merebak pernikahan ini karena si wanita biasanya menginginkannafkah yang besar dan tidak peduli dengan cara atau bentuknya Pernikahan ini jelas tidakmemakai surat-surat resmi dari pejabat yang berwenang (di Indonesia dari KUA) Pernikahan inijelas haram hukumnya karena pada hakikatnya adalah perzinahan modern NaudzubillahSemua jenis pernikahan yang telah disebutkan di atas diharamkan dalam ajaran IslamMengapa Karena pernikahan dalam ajaran Islam mempunyai aturan tersendiri ada rukun-rukun dansyarat-syarat yang harus dipenuhi Ketika rukun dan syaratnya tidak terpenuhi maka pernikahantersebut menjadi batal dan haram Untuk mengetahui lebih lanjut persoalan ini nanti akan kita bahaslebih jauh dalam pembahasan akad nikahDemikian sekelumit mengenai jenis dan macam pernikahan yang dilarang dan diharamkandalam ajaran Islam Tidak ada alasan untuk seorang muslim dan muslimah untuk melegalkan terlebihmempraktekkan pernikahan-pernikahan di atas Semoga kita terhindar dari semua jenis pernikahan

                                            terkutuk di atasWanita-wanita yang haram untuk dinikahi (al-muharramaat minannisaa)Dalam ajaran Islam ada beberapa wanita yang haram hukumnya untuk dinikahi oleh laki-lakiHal ini sebagaimana dijelaskan oleh Allah dalam firmanNya surat an-Nisa ayat 22-24

                                            ا يل س 1049703 ب وس 1049703 اء ومقت 1049703 ا ة فاح 1049703 ش 1049703 ان آ ن 1049703 ه إ د 1049703 لفق 1049703 س م 1049703 ا ل 1049703 ا إ اء الن 1049703 س من م اؤآ ءاب ح ك ن ما كحوا ن ت والخ 1049703 ت األ ن 1049703 ات وب خ

                                            ال 1049703 أ ن 1049703 ات وب م ك وخال 1049703 ات م ك و 1049703 ات م ك واتخ 1049703 عم وأ م ك ن 1049703 ات وب م ك مه 1049703 ات

                                            أ م ك عل 1049703 ي م 1049703 ت حرف 1049703 ي ي الل 1049703 ات م ك ب ب 1049703 ائ ور م ك ائ ن 1049703 س مه 1049703 ات

                                            وأ ن 1049703 اعة 1049703 الرض م م ك خ 1049703 وات وأ م ك ض 1049703 عن ر

                                            أ ي الل 1049703 ات م ك مه 1049703 ات وأ

                                            ئ 1049703 ل وحال م ك عل 1049703 ي جن 1049703 اح فل 1049703 ا ه 1049703 ن ب م دخل 1049703 ت م 1049703 واون ك ل 1049703 ت ن ف 1049703 إ ه 1049703 ن ب م دخل 1049703 ت ي الل 1049703 ات م ك ائ س ن من م حجورآا غف 1049703 ور 1049703 ان آ الل 1049703 ه ن إ س 1049703 لف ق 1049703 د م 1049703 ا ل 1049703 ا إ ن ي ت خ 1049703 أ

                                            ال ن ب 1049703 ي جمع 1049703 وا ت ن وأ م ك ب ص 1049703 ال أ 1049703 ن م ال 1049703 ذین م ك ن 1049703 ائ ب أ

                                            اء ور م 1049703 ا ك 1049703 م ل ح 1049703 ل وأ م ك عل 1049703 ي الل 1049703 ه ت 1049703 اب آ م ك ت 1049703 ان

                                            م ی ك 1049703 أ مل ما ال إ اء س الن من ات محصن وال حيما رهن ج 1049703 ور أ وهن ف 1049703 آت هن 1049703 ن م ب 1049703 ه م عت مت اس 1049703 ت افحين 1049703 ا سم 1049703 فم غي 1049703 ر ين مح 1049703 صن م ك موال

                                            أ ب غوا ت ب ت ن أ م ك ذلحكيم 1049703 ا يم 1049703 ا عل 1049703 ان آ الل 1049703 ه ن إ فری 1049703 ضة ال ع 1049703 د ب 1049703 ن م ه1049703 ب م ت اض 1049703 ي ر ت فيم 1049703 ا م ك عل 1049703 ي جن 1049703 اح ول 1049703 ا فری 1049703 ضة(24- ( 22النساء Artinya Dan janganlah kamu kawini wanita-wanita yang telah dikawini oleh ayahmu terkecuali padamasa yang telah lampau Sesungguhnya perbuatan itu amat keji dan dibenci Allah dan seburuk-burukjalan (yang ditempuh)Diharamkan atas kamu (mengawini) ibu-ibumu anak-anakmu yang perempuansaudara-saudaramu yang perempuan saudara-saudara bapakmu yang perempuan saudara-saudaraibumu yang perempuan anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang laki-laki anak-anakperempuan dari saudara-saudaramu yang perempuan ibu-ibumu yang menyusui kamu saudaraperempuan sepersusuan ibu-ibu istrimu (mertua) anak-anak istrimu yang dalam pemeliharaanmu dariistri yang telah kamu campuri tetapi jika kamu belum campur dengan istrimu itu (dan sudah kamuceraikan) maka tidak berdosa kamu mengawininya (dan diharamkan bagimu) istri-istri anakkandungmu (menantu) dan menghimpunkan (dalam perkawinan) dua perempuan yang bersaudarakecuali yang telah terjadi pada masa lampau sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi MahaPenyayang Dan (diharamkan juga kamu mengawini) wanita yang bersuami kecuali budak-budakyang kamu miliki (Allah telah menetapkan hukum itu) sebagai ketetapan-Nya atas kamu Dandihalalkan bagi kamu selain yang demikian (yaitu) mencari istri-istri dengan hartamu untuk dikawinibukan untuk berzina Maka istri-istri yang telah kamu nikmati (campuri) di antara mereka berikanlahkepada mereka maharnya (dengan sempurna) sebagai suatu kewajiban dan tiadalah mengapa bagi

                                            11kamu terhadap sesuatu yang kamu telah saling merelakannya sesudah menentukan mahar ituSesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana (QS an-Nisa 22-24)Dari ayat di atas ditambah keterangan-keterangan lainnya para ulama membagi wanita-wanitayang haram untuk dinikahi itu menjadi dua bagian besarPertama wanita-wanita yang haram untuk dinikahi selamanya Artinya seorang laki-laki tidakboleh menikahi wanita jenis ini kapanpun dan dalam kondisi apapunKedua wanita-wanita yang haram untuk dinikahi untuk sementara waktu Untuk bagian keduaini wanita-wanita tersebut haram untuk dinikahi selama ia berada dalam keadaan khusus(penjelasannya akan dibahas di bawah nanti) dan apabila keadaan tersebut sudah hilang maka ia bolehdinikahiWanita-wanita yang haram dinikahi selamanyaYang termasuk wanita-wanita yang haram untuk dinikahi selamanya (muabbada) ini ada tigakelompokA Haram dinikahi lantaran keturunan (nasab)Wanita-wanita yang haram dinikahi karena nasab (keturunan) ini ada tujuh jenis1 Semua Ibu baik dari pihak ibu maupun dari pihak bapak sampai ke atas yangmelahirkan laki-laki tersebut Maksudnya wanita-wanita yang menyebabkan lakilakiitu lahir (ibu) baik dari pihak ibunya sendiri maupun dari pihak bapaknya sendirisampai ke atas haram untuk dinikahi Misalnya ibunya sendiri ibunya ibu (nenek daripihak ibu) ibunya bapak (nenek dari pihak bapak) ibunya nenek dari pihak ibu ibunyanenek dari pihak bapak dan seterusnya sampai ke atas Wanita-wanita ini semuanyaharam untuk dinikahi selamanya (al-ummahaat)2 Semua Anak perempuan baik dari pihak putra laki-lakinya maupun putriperempuannya terus sampai ke bawah Maksudnya semua wanita yang dilahirkankarena laki-laki tersebut baik anak perempuan itu putri dari putranya maupun dariputrinya Misalnya anak perempuannya sendiri cucu perempuannya dari anakperempuan cucu perempuan dari anak laki-laki anak perempuan dari cucu perempuanatau anak perempuan dari cucu laki-laki sampai ke bawah Semua anak perempuan iniharam untuk dinikahi selamanya (al-banaat)3 Semua Saudari perempuan dari semua pihak dan jihah Misalnya saudariperempuan sekandung saudari perempuan sebapak dan saudari perempuan seibuSemua saudari perempuan ini juga haram untuk dinikahi selamanya (al-akhawaat)4 Semua saudari perempuan ayah (bibi tante dari pihak ayah) sampai ke atas baiksekandung sebapak maupun seibu Misalnya saudari perempuan sekandung ayahsaudari perempuan seibu ayah saudari perempuan seibu saudari perempuan bibinyaayah saudari perempuan bibinya bibi ayah dan seterusnya sampai ke atas Semua bibidari pihak ayah ini haram hukumnya untuk dinikahi (al-ammat)5 Semua saudari perempuan ibu (bibi tante dari pihak ibu) sampai ke atas baiksekandung sebapak maupun seibu Misalnya saudari perempuan sekandung ibusaudari perempuan sebapak ibu saudari perempuan seibu ibu saudari perempuanbibinya ibu saudari perempuan bibinya bibi ibu dan seterusnya sampai ke atas Semuabibi dari pihak ibu ini haram hukumnya untuk dinikahi (al-khalaat)6 Semua anak perempuan dari saudara laki-laki baik sekandung sebapak maupunseibu sampai ke bawah (keponakan dari saudara laki-laki) Misalnya anakperempuan dari saudara laki-laki sekandung anak perempuan dari saudara laki-lakisebapak anak perempuan dari saudara laki-laki seibu anak perempuan dari anak

                                            perempuan saudara laki-laki sekandung anak perempuan dari anak perempuan saudaralaki-laki sebapak anak perempuan dari anak perempuan saudara laki-laki seibu anakperempuan dari keponakannya keponakan saudara laki-laki terus sampai ke bawah(banatul akh)7 Semua anak perempuan dari saudari perempuan baik sekandung sebapakmaupun seibu sampai ke bawah (keponakan dari saudari perempuan) Misalnya12anak perempuan dari saudari perempuan sekandung anak perempuan dari saudariperempuan sebapak anak perempuan dari saudari perempuan seibu anak perempuandari anak perempuan saudari perempuan sekandung anak perempuan dari anakperempuan saudari perempuan sebapak anak perempuan dari anak perempuan saudariperempuan seibu anak perempuan dari keponakannya keponakan saudari perempuanterus sampai ke bawah (banatul ukhti) Semua keponakan baik dari pihak saudara lakilakimapun dari saudari perempuan semuanya haram untuk dinikahiDalam sebuah hadits dari Ibnu Abbas dikatakan

                                            تع 1049703 الى قول 1049703 ه ق 1049703 رأ ث 1049703 م س 1049703 بع ال 1049703 صهر وم 1049703 ن بع1049703 )) س النسب من حرم قال باس ع ابن عن[ ] (( البخارى رواه أمهاتكم عليكم حرمتArtinya Ibnu Abbas berkata Wanita-wanita yang diharamkan karena keturunan itu adatujuh dan yang diharamkan karena pernikahan juga ada tujuh Ibnu Abbas kemudianmembaca firman Allah dalam surat an-Nisa ayat 22-24 Diharamkan kepada kalianhellip (HRBukhari)Para ulama telah sepakat bahwa ketujuh jenis wanita yang telah disebutkan di atasharam hukumnya untuk dinikahi selamanya Untuk lebih memudahkan menghapal jeniswanita-wanita yang haram untuk dinikahi selamanya ini maka harus diingat bahwa seluruhketurunan dan kerabat si laki-laki semuanya haram untuk dinikahi kecuali empat orang sajayaitu anak perempuan pamannya dari pihak bapak (banatul amm sepupu putrinya om paman) anak perempuan pamannya dari pihak ibu (banatul khal sepupu) anak perempuanbibinya dari pihak bapak (banat ammatih sepupu putrinya bibi) dan anak perempuan bibinyadari pihak ibu (banatul khalah sepupu putrinya bibi) Untuk empat jenis wanita ini bolehuntuk dinikahi dan sisanya tidak boleh untuk dinikahiKeempat jenis wanita tersebut boleh untuk dinikahi berdasarkan firman Allah dalamsurat al-Ahzab ayat 50

                                            ف 1049703 اء أ مم 1049703 ا مين 1049703 ك ی ك 1049703 ت مل وم 1049703 ا هن ج 1049703 ور أ ها 1049703 ت ی اأ ی

                                            ي ءات ي ت الال واجك ز أ ك ل ا ن ل ل ح أ ا ن إ ي ب الني ت الال ك ت خاال ات ن وب خالك ات ن وب ك عمات ات ن وب عمك ات ن وب ك ي عل ه الل

                                            معك ن هاجردون 1049703 ن م ي 1049703 ك ب الن اد ر

                                            أ ن إ ي ب لن ل ها فس ن ت وهب ن إ ة مؤمن ة أ وامرل خالصة كحها ن ت س ی ن أ

                                            ي 1049703 ك عل وما 1049703 ون واجهم ز أ في هم ي عل ا ضن فر ما ا من عل قد ين مؤمن الك ی ال ي ك ل هم مان ی

                                            أ ت ك ملحيما ر ا غفور ه الل ان وآ ج حر

                                            ( ( 50األحزاب Artinya Hai Nabi sesungguhnya Kami telah menghalalkan bagimu istri-istrimu yang telahkamu berikan mas kawinnya dan hamba sahaya yang kamu miliki yang termasuk apa yangkamu peroleh dalam peperangan yang dikaruniakan Allah untukmu dan (demikian pula) anakanakperempuan dari saudara laki-laki bapakmu anak-anak perempuan dari saudara perempuanbapakmu anak-anak perempuan dari saudara laki-laki ibumu dan anak-anak perempuan darisaudara perempuan ibumu yang turut hijrah bersama kamu dan perempuan mukmin yangmenyerahkan dirinya kepada Nabi kalau Nabi mau mengawininya sebagai pengkhususanbagimu bukan untuk semua orang mukmin Sesungguhnya Kami telah mengetahui apa yangKami wajibkan kepada mereka tentang istri-istri mereka dan hamba sahaya yang mereka milikisupaya tidak menjadi kesempitan bagimu Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi MahaPenyayang (QS Al-Ahzab 50)B Haram dinikahi lantaran perkawinan (al-mushaharah)Wanita-wanita yang dilarang untuk dinikahi lantaran pernikahan ini adalah sebagaiberikut1 Isteri bapak (ibu tiri)Sehubungan dengan jenis wanita ini dalam sebuah hadits dikatakan13

                                            األب ام 1049703 رأة إال یح 1049703 رم م 1049703 ا یحرم 1049703 ون الجاهلي 1049703 ة أه 1049703 ل ان1049703 )) آ ق 1049703 ال عب 1049703 اس اب 1049703 ن عنآب 1049703 اؤآم نك 1049703 ح م 1049703 ا تنكح (( 1049703 وا وال وج 1049703 ل بين 1049703 ز والجمع

                                            ع الله فأنزل قال األختينالطب 1049703 رى تف )) [ 1049703 سير األخت 1049703 ين ب 1049703 ين إال 1049703 وا النساء من

                                            تجمع )) (( وأن و سلف قد ماصحيح ( 1328 [بسندArtinya Ibnu Abbas berkata Orang-orang jahiliyyah mengharamkan semua wanitayang diharamkan dalam ajaran Islam kecuali isteri bapak dan bolehnya menikahi kakakberadik sekaligus Kemudian turun firman Allah Janganlah kalian menikahi wanitawanitayang telah dinikahi oleh bapak-bapak kamu kecuali apa yang telah berlakudahulu (QS An-Nisa 22) dan Dan dilarang juga menikahi kakak beradik sekaligus(QS An-Nisa 23) (Dalam Tafsir ath-Thabari dengan sanad Sahih (8hal 132)Dengan ayat ini para ulama telah sepakat bahwa yang termasuk diharamkanuntuk dinikahi selamanya juga itu adalah wanita-wanita yang sudah atau pernahdinikahi oleh ayahnya baik wanita tersebut telah didukhul (disetubuhi) oleh ayahnyaataupun belum

                                            بعثن (( 1049703 ى ق 1049703 ال تری 1049703 د أی 1049703 ن ل 1049703 ه فقل 1049703 ت رای 1049703 ة ه1049703 ومع عم 1049703 ى لقي 1049703 ت ق 1049703 ال الب 1049703 راء ع 1049703 نأض 1049703 رب أن رجل 1049703 أمرنى إلى وسلم عليه الله صلى الله رسول

                                            ف أبيه امرأة نكح[ ] (( والحاآم داود أبو رواه ماله وآخذ عنقهArtinya Al-Bara berkata Suatu hari saya bertemu dengan paman saya yang sedangmembawa bendera Saya lalu bertanya Mau kemana paman Ia menjawab Saya

                                            diutus oleh Rasulullah Saw untuk membunuh dan mengambil harta laki-laki yangmenikahi isteri bapaknya (HR Abu Dawud dan Hakim)Dari hadits ini didapati bahwa laki-laki yang menikahi wanita-wanita yangpernah dinikahi oleh bapaknya harus dibunuh dan diambil hartanya Ini menunjukkansaking kerasnya larangan tersebut Dari sini para ulama kemudian berkesimpulanbahwa isteri bapak haram untuk dinikahi selamanya2 Ibunya isteri (mertua perempuan)Ketika seorang laki-laki telah menikah dengan seorang wanita maka ibu dari isterinyatadi (mertua) menjadi haram untuk dinikahi baik isterinya tersebut telah didukhul(disetubuhi) maupun belum Hal ini dikarenakan mertua masuk dalam keumuman suratan-Nisa ayat 23 Dan diharamkan juga ibu-ibu isteri-isteri kalian Termasuk kedalam jenis ini juga ibunya mertua dan ibunya bapak mertua3 Anak isteri (anak tiri ar-rabibah)Apabila sebelum menikah si isteri sudah mempunyai anak perempuan maka si lakilakitidak boleh menikahi putri dari isterinya itu Namun para ulama mensyaratkantidak bolehnya menikahi anak perempuan dari isteri itu apabila ibunya (isteri si laki-lakitersebut) telah disetubuhinya Namun apabila misalnya ia menikahi isterinya kemudiancerai sebelum melakukan hubungan badan maka laki-laki tadi boleh menikahi anakperempuannya Hal ini didasarkan pada firman Allah dalam surat an-Nisa ayat 23 diatas yang berbunyi

                                            م ل ن فإ هن ب م ت ل دخ ي ت الال م ك ائ س ن من م حجورآ في ي ت الال م ك ب ائ ب ورم ت ل دخ وا ون ك تم ك ي عل اح ن ج فال هن ب

                                            Artinya (dan diharamkan kepadamu) anak-anak istrimu yang dalam pemeliharaanmudari istri yang telah kamu campuri tetapi jika kamu belum campur dengan istrimu itu(dan sudah kamu ceraikan) maka tidak berdosa kamu mengawininyahellip(QS An-Nisa23)Termasuk ke dalam hukum ini adalah anak perempuan dari putra putri isterinya144 Isteri anak kandung sendiri (menantu)Seorang laki-laki juga tidak boleh menikahi isteri anak laki-lakinya berdasarkan firmanAllah dalam surat an-Nisa ayat 23 di atas

                                            م ك ب صال أ من ذین ال م ك ائ ن ب أ ل ئ وحال

                                            Artinya (dan diharamkan bagimu) istri-istri anak kandungmu (menantu) (QS An-Nisa 23)Di samping isteri anak kandung sendiri juga diharamkan isteri anak dari susuan hal inididasarkan pada hadits berikut ini

                                            م 1049703 ن یح 1049703 رم م 1049703 ا الرض 1049703 اع م 1049703 ن یح (( 1049703 رم وس 1049703 لم 1049703 هعلي الله ص 1049703 لى الله رس 1049703 ول ق 1049703 ال

                                            )) [ ( 8والطبرى ( ( 471 149) آثير ابن تفسير 1النسبArtinya Rasulullah Saw bersabda Diharamkan wanita-wanita karena sesususebagaimana diharamkannya wanita-wanita karena keturunan (Lihat dalam Tafsir IbnKatsir 1471 dan Tafsir ath-Thabari 8149)Para ulama dalam hal ini tidak memasukan anak perempuan dari isteri anakkandung (anak perempuan dari menantu) atau anak perempuan dari anak isteri (anak

                                            perempuan dari anak tiri) sebagai halilah Oleh karena itu seseorang boleh menikahianak perempuan dari menantu dan anak perempuan dari anak tiriUntuk memudahkan mengingat dan menghapal jenis wanita-wanita yang haramuntuk dinikahi karena pernikahan maka dapat dikatakan bahwa semua wanita yangterkait karena pernikahan semuanya boleh dinikahi oleh laki-laki kecuali empat orangsaja yaitu isteri bapaknya (ibu tiri) mertua perempuan anak perempuan dari isterinyayang telah disetubuhi (anak tiri tapi ibunya sudah disetubuhi) dan isteri anakkandungnya (menantu)C Haram dinikahi lantaran susuan (muharramaat bir radha)Wanita-wanita yang satu susu juga haram untuk dinikahi Hal ini didasarkan padaketerangan berikut ini

                                            ضاعة الر من م ك خوات وأ م ك ضعن ر أ ي ت الال م ك مهات

                                            وأArtinya (Diharamkan kepadamu) ibu-ibumu yang menyusui kamu saudara perempuansepersusuan (QS An-Nisa 23)Dalam sebuah hadits dikatakan

                                            الن 1049703 (( سب م 1049703 ن یح 1049703 رم م 1049703 ا الرض 1049703 اع م 1049703 ن لم 1049703 رمیح(( 1049703 وس علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى الله رس 1049703 ول قال

                                            [ مسلم و البخارى [أخرجهArtinya Rasulullah Saw bersabda Diharamkan wanita-wanita karena sesusu sebagaimanadiharamkannya wanita-wanita karena keturunan (HR Bukhari Muslim)Oleh karena itu pada hakikatnya wanita-wanita yang diharamkan karena sebab satususuan ini sama dengan wanita-wanita yang diharamkan karena factor keturunan Hanya sajadalam sebab satu susu ini ditambahkan bahwa wanita yang menyusui posisinya sama denganibu kandungDengan demikian wanita-wanita yang tidak boleh dinikahi lantaran satu susu ini adalahsebagai berikut1 Wanita yang menyusui dan ibu dari wanita yang menyusui karena ia dipandang sebagai ibukandungnya sendiri2 Anak-anak perempuan dari wanita yang menyusui tersebut karena mereka dipandangsebagai saudari-saudari perempuannya3 Saudari perempuan baik sekandung seayah maupun seibu karena dipandang sebagai bibiatau tantenya4 Anak perempuan dari putri wanita yang menyusui tadi karena dipandang sebagai anakperempuan dari saudari perempuannya5 Ibu dari suami yang menyusui karena dipandang sebagai neneknya156 Saudari perempuan dari suami wanita yang menyusui karena dipandang sebagaibibitantenya7 Anak perempuan dari putra laki-laki wanita yang menyusui karena dipandang sebagai anakperempuan dari saudara laki-lakinya (keponakan)8 Anak perempuan dari suami wanita yang menyusui meskipun dari isterinya yang lainkarena dipandang sebagai saudari sesusu dari jihat ayah9 Saudari-saudari perempuan dari suami wanita yang menyusui karena mereka dipandangsebagai tante-tantenya10 Isteri-isteri lain dari suami wanita yang menyusui karena mereka dipandang sebagai isteribapaknya

                                            11 Isteri dari anak yang menyusui haram dinikahi oleh suami dari wanita yang menyusuikarena dipandang sebagai menantunya12 Apabila yang menyusui itu seorang perempuan maka suami dari wanita yang menyusuitidak boleh menikahinya karena dipandang sebagai puterinya Demikian juga tidak bolehdinikahi oleh saudara laki-laki si suami tadi karena ia dipandang sebagai pamannya jugatidak boleh dinikahi oleh bapak dari si suami tadi karena ia dipandang sebagai kakeknyaHal yang harus diperhatikan bahwa dalam masalah sebab susuan ini keharamanmenikahi wanita-wanita di atas hanyalah haram bagi laki-laki yang menyusunya saja dan tidaktermasuk saudara atau kerabat dari laki-laki yang menyusu tersebut Oleh karena itu saudaralaki-laki dari laki-laki yang menyusu boleh menikahi anak perempuan wanita yang menyusuisaudaranya itu karena ia tidak ikut menyusu kepada wanita tersebut Dan karenanya anakperempuan dari wanita yang menyusui sauadaranya itu menjadi wanita asing bagi dirinya dankarenanya ia boleh menikahinya meskipun anak perempuan tersebut dipandang sebagai saudariperempuan dari saudara laki-laki yang menyusu kepada ibunya tersebut Untuk lebihmemudahkan kaidahnya bahwa semua orang yang sama-sama berkumpul dalam menete padasatu susu maka mereka dipandang sebagai bersaudara Semua wanita-wanita yang terkaitkarena sebab susuan haram untuk dinikahi selamanyaSyarat-syarat yang berkaitan dengan wanita yang haram dinikahi lantaran satu susuan1 Menyangkut jumlah susuan yang diharamkanPara ulama berbeda pendapat mengenai batas jumlah minimal susuan sehingga ia haramuntuk dinikahi Pada dasarnya dalam hal ini para ulama terbagi empat pendapatPendapat pertama mengatakan bahwa meskipun hanya satu kali nete ataupun lebihtetap haram untuk dinikahi Pendapat ini adalah pendapatnya jumhur ulama Abu HanifahMalik Tsauri Imam Laits dan lainnyaPendapat ini beralasan bahwa dalam banyak keterangantidak disebutkan batasan dan jumlah tertentu yang mensyaratkan haramnya seorang wanitalantaran susuan Oleh karena itu harus dipahami secara umum bahwa selama ia pernah menetemeskipun hanya satu kali tetean maka ia haram untuk dinikahiMenanggapi hadits-hadits yang menyebutkan jumlah tertentu dalam menetenya inisebagaimana akan disebutkan di bawah ini jumhur ulama mengatakan bahwa keterangan inidiperselisihkan apakah betul dari Siti Aisyah karena beragamnya jumlah batasan tersebutOleh karena itu harus dikembalikan kepada jumlah paling sedikit ia dipandang sebagai satususuan yaitu satu kali Di samping itu dalam sebuah riwayat dikatakan

                                            رض 1049703 عتان أو رض 1049703 عة أتح 1049703 رم رج 1049703 ل س 1049703 أله عم 1049703 ر ن1049703 اب س 1049703 مع أن 1049703 ه دین 1049703 ار ب 1049703 ن عم 1049703 رو ع 1049703 نالم 1049703 mdash ؤمنين أمي 1049703 ر إن من (( 1049703 ل األخت نعلم ما فقال

                                            (( رج فقال ا حرام إال الرضاعةق 1049703 ضاء عم 1049703 ر اب 1049703 ن فق 1049703 ال رض 1049703 عتان وال رض 1049703 عة رم1049703 تح ال أن mdash 1049703 ه یزعم الزبير ابن یرید ] (( بإسناد البيهقى أخرجه المؤمنين أمير وقضاء قضائك من خير اللهصحيح]Artinya Amr bin Dinar pernah mendengar Ibn Umar ditanya oleh seorang laki-laki Apakahdiharamkan pula (wanita) meskipun hanya satu atau dua kali tetean Ibnu Umar menjawabKami tidak mengetahui saudari sesusu itu kecuali haram hukumnya untuk dinikahi Seoranglaki-laki lalu berkata kembali Sesungguhnya amirul mukmininmdashyang dimaksudkannya16

                                            adalah ibn az-Zubairmdashmenganggap bahwa kalau hanya satu atau dua tetean tidak haram IbnuUmar menjawab Ketentuan dari Allah tentu lebih baik daripada ketentuan dan keputusankamu dan keputusan amirul mukminin (HR Baihaki dengan sanad yang shahih)Pendapat kedua mengatakan bahwa yang haram dinikahi itu apabila telah menete tigakali atau lebih Sedangkan kalau ia hanya menete satu atau dua kali maka wanita tersebutboleh dinikahi Pendapat ini adalah pendapatnya Dhahiriyyah Ibn Mundzir dan Abu Ubaidserta Ishak Alasan yang dikemukakannya diantaranya adalah hadits berikut ini

                                            والم 1049703 صتان الم 1049703 صة تح 1049703 رم ال وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله 1049703 لىص الله رس 1049703 ول ق 1049703 ال قالت عائشة عن

                                            [ مسلم [أخرجهArtinya Siti Aisyah berkata Rasulullah Saw bersabda Tidak haram untuk dinikahi kalauhanya satu atau dua kali isapan (HR Muslim)Pendapat ketiga mengatakan bahwa yang haram dinikahi itu apabila telah menete limakali atau lebih Pendapat ini adalah pendapat Imam SyafiI Ibn Hazm Atha dan Thawus Diantara dalil yang dijadikan alasan kelompok ini adalah

                                            ث 1049703 م یح 1049703 رمن معلوم 1049703 ات رض 1049703 عات ع 1049703 شر الق 1049703 رآن ن1049703 م أن 1049703 زل فيم 1049703 ا آ 1049703 ان قال 1049703 ت عائشة عنم 1049703 ن یق 1049703 رأ فيم 1049703 ا وه 1049703 ن وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله ول 1049703 لى

                                            ص رس 1049703 الله فت 1049703 وفى معلوم 1049703 ات بخم 1049703 س نسخ[ داود [ وأبو مسلم أخرجه القرآنArtinya Siti Aisyah berkata Di antara yang telah diturunkan dalam al-Quran adalah bahwasepuluh kali tetean yang diketeahui dan tertentu adalah diharamkan untuk dinikahi Kemudianjumlah tersebut dihapus menjadi lima kali tetean yang diketahui Setelah itu Rasulullah Sawmeninggal dan lima kali tetean itu termasuk yang terdapat dalam al-Quran (HR Muslim danAbu Dawud)Dalam ilmu al-Quran hal demikian termasuk ayat yang telah dihapuskan bacaannyaakan tetapi hukumnya masih tetap ada dan berlakuPendapat keempat mengatakan bahwa yang haram untuk dinikahi itu adalah apabilatelah menete sepuluh kali atau lebih Apabila kurang dari itu maka tidak haram untuk dinikahiPendapat ini diriwayatkan dari Siti Aisyah dan Hafsah Di antara dalil kelompok ini adalah

                                            بن 1049703 ت وهو mdash 1049703 وم به أرسلت المؤمنين أم عائشة أن سالم عنآلث mdash أم أختها إلى یرضع

                                            س 1049703 الم ق 1049703 ال عل 1049703 ى ی 1049703 دخل حت 1049703 ى رض 1049703 عات 1049703 شرع أرض 1049703 عيه فقال 1049703 ت ال 1049703 صدیق بك 1049703 ر أب 1049703 ى

                                            رض 1049703 عات ث 1049703 الث غي 1049703 ر ثالث 1049703 عنى آلثوم أم فأرضعتنىترض فلم مرضت ثم رضعات

                                            أخرج )) [ 1049703 ه رض 1049703 عات ع 1049703 شر عائشة 1049703 ى على أدخل أآن فلمل تتم لم آلثوم أم أن أجل من

                                            صحيح بإسناد والبيهقى [مالكArtinya Dari Salim bahwasannya siti Aisyah Ummul mukminin pernah mengirimnya (Salim)

                                            ketika ia masih menete kepada saudarinya Ummu Kultsum putrinya Abu Bakar Shidiq SitiAisyah berkata Susui dia sepuluh kali susuan lalu berikan kepada saya Salim berkata UmmuKultsum lalu menyusui saya sebanyak tiga kali susuan kemudian ia sakit sehingga ia hanyamenyusui saya tiga kali saja Saya tidak pernah datang lagi ke siti Aisyah karena UmmuKultsum belum menyempurnakan sepuluh kali susuannya (HR Malik dan Baihaki dengansanad yang sahih)Apabila kita perhatikan dari keempat pendapat di atas penulis lebih condong untukmengambil pendapat ketiga yang mengatakan bahwa batasan minimal wanita susuan tersebutadalah apabila ia telah menete lima kali atau lebih Hal ini dikarenakan dalil yangdikemukakannya di samping sahih juga dalam redaksinya sangat jelas sebagai qaid (pembatas)dari dalil-dalil yang muthlak (belum dibatasi)Sedangkan pendapat yang mengatakan satu atau dua kali susuan tidak diharamkanmeskipun haditsnya shahih akan tetapi redaksi haditsnya tidak jelas menunjukkan hal itu Katasatu atau dua kali tidak diharamkan tidak berarti hanya untuk tiga kali susuan akan tetapi17boleh jadi juga untuk lima kali susuan Karena banyak ihtimal (kemungkinan) inilah makapendapat tersebut menjadi lemah adanyaPendapat pertama juga yang mengatakan tidak dibatasi jumlah susuannya tidak bisadijadikan pegangan karena kemutlakan hadits tersebut di qaid kan oleh keterangan lain yaituketerangan yang mengatakan lima kali susuan Karenanya hukumnya pun harus dibawakepada hokum muqayyad bukan hokum muthlak lagiPendapat keempat yang mengatakan sepuluh kali susuan juga tidak dapat dijadikanpegangan Karena hadits yang disodorkan bukan sebagai batasan akan tetepi hanya ikhbar(beita informasi) saja Hal ini dikarenakan dalam keterangan dari Siti Aisyah yang laindikatakan bahwa yang haram dinikahi itu juga apabila menete lima kali susuan Dengandemikian penulis lebih condong untuk mengambil pendapat ketiga bahwa wanita yang haramdinikahi lantaran susuan itu apabila telah menyusui lima kali atau lebih Kurang dari itu tidakmenjadi haram hukumnya Wallahu alam2 Menyangkut usia bayi yang menyusunyaPara ulama berbeda pendapat mengenai usia bayi yang menyusui tersebut sehinggamenyebabkan wanita tersebut haram untuk dinikahiPendapat pertama yaitu pendpatnya Jumhur ulama di antaranya Imam Malik SyafiIAhmad dan Imam Auzai bahwa susuan yang diharamkan itu pada usia dua tahun pertama sajaAdapun kalau dia menete pada usianya yang ke tiga empat tahun atau lebih tidak menjadikanharam untuk dinikahi Di antara dalil yang disodorkan kelompok ini adalah

                                            الرضاعة ) یتم أن أراد لمن آاملين حولين أوالدهن یرضعن والوالدات 233البقرة(

                                            Artinya Dan ibu-ibu itu menyusui putra-putranya selama dua tahun secara sempurna Hal itubagi mereka yang hendak menyempurnakan susuannya (QS Al-Baqarah 233)

                                            بإس 1049703 ناد البيهق 1049703 ى أخرج )) [ 1049703 ه الح 1049703 ولين ف 1049703 ى آ 1049703 ان 1049703 ام إال رض (( 1049703 اع ال عب 1049703 اس اب 1049703 ن ق 1049703 ال

                                            [صحيحArtinya Ibnu Abbas berkata Bukan disebut menyusui kecuali selama dua tahun (HRBaihaki dengan sanad yang sahih)Pendapat kedua yaitu pendapatnya Imam Abu Hanifah bahwa usia susuan yangmenyebabkan haram untuk dinikahi itu adalah selama tiga puluh bulan Dalil yang

                                            dikemukakannya adalah

                                            ( األحقاف ( شهرا ثالثون وفصاله 15وحملهArtinya Dan mengandungnya sampai menyapihnya selama tiga puluh bulan (QS Al-Ahqaf15)Pendapat ketiga mengatakan bahwa menyusui ketika sudah besar maupun ketika masihkecil sama saja menyebabkan haram untuk dinikahi Pendapat ini adalah pendapatnyaDhahiriyyah Atha dan Imam Laits Di antara dalil yang dikemukakan pendapat ini adalah

                                            ی 1049703 ا فقال 1049703 ت وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى النب 1049703 ي 1049703 ىإل سهيل بنت لة سه جاءت قالت عائشة عن

                                            النب 1049703 ي فق ) 1049703 ال حليف 1049703 ه وه ( 1049703 و س 1049703 الم دخ 1049703 ول ة 1049703 نحذیف 1049703 م أب 1049703 ى وج 1049703 ه فى أرى إنى الله رسولفتب 1049703 سم آبي 1049703 ر رج 1049703 ل وه 1049703 و أرض 1049703 عه وآي 1049703 ف 1049703 ت

                                            قال)) ارض (( 1049703 عيه وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى (( آبير رجل أنه علمت قد وقال وسلم عليه الله صلى الله رسول[ مسلم[ أخرجهArtinya Siti Aisyah berkata Sahlah bint Suhail datang kepada Nabi Saw sambil berkataWahai Rasulullah Saw sesungguhnya saya melihat muka Abu Hudzaifah ketika membawaSalim Rasulullah Saw lalu bersabda Susuilah dia Sahlah berkata Bagaimana sayamenyusuinya sementara dia sudah besar Rasulullah Saw tersenyum lalu bersabda kembaliSaya tahu bahwa dia sudah besar (tapi tidak mengapa susuilah) (HR Muslim)Dari ketiga pendapat di atas hemat penulis pendapat Jumhur ulama yang mengatakanbahwa yang menjadikan haram untuk dinikahi itu adalah apabila menyusuinya pada dua tahunpertama saja Hal ini dikarenakan keterangan-keterangan yang berbicara seputar hal ini sangatjelas dan shahih Namun demikian apabila karena suatu keperluan orang yang sudah besar pun18harus disusui tentu menjadi haram juga Demikian sebagaimana dikemukakan oleh ImamSyaukani dan Ibnu Taimiyyah dalam al-Majmunya3 Shifat susuan yang diharamkanPembahasan ini menyangkut apakah susuan yang diharamkan itu disyaratkan harusmengisap langsung dari tete si wanita tersebut Ataukah termasuk juga sekalipun melaluidiminum dalam gelas setelah diperas terlebih dahulu Dalam hal ini para ulama terbagi duapendapatPendapat pertama yaitu pendapat Jumhur ulama mengatakan bahwa baik si bayitersebut menyusunya langusung dengan cara menempelkan mulutnya pada tete wanita danmengisapnya maupun tidak langsung seperti itu misalnya melalui diminum di gelas setelahdiperas terlebih dahulu tetap semuanya menjadikan wanita haram untuk dinikahiSedangkan menurut pendapat Dhahiriyyah dan Imam Laits bahwa susuan yangdiharamkan itu apabila langsung melalui isapan ke tetanya secara langsung Adapun apabila sibayi tersebut menetenya tidak langsung misalnya melalui gelas atau dicampur denganmakanan maka tidak menjadi haramNamun penulis lebih cenderung untuk mengatakan bahwa pendapat Jumhur lah yanglebih kuat bahwa baik langsung maupun tidak tetap termasuk susuan dan karenanya haramuntuk dinikahi Hal ini karena maksud dari susuan itu adalah untuk menghilangkan rasa laparsi bayi sekaligus memberikannya makanan Dan ketika ia menyusu langsung ataupun tidak

                                            langsung sama-sama mengenyangkan si bayi maka hukumnya pun sama yaitu haram untukdinikahi Hal ini dipertegas lagi berdasarkan sebuah hadits yang mengatakan

                                            أخرج )) [ 1049703 ه المجاع 1049703 ة م 1049703 ن الرض 1049703 اعة إنم (( 1049703 ا وس 1049703 لم ه1049703 علي الله ص 1049703 لى الله رس 1049703 ول ق 1049703 ال

                                            ومسلم [البخارىArtinya Rasulullah Saw bersabda Bahwasannya susuan itu karena kelaparan (si bayi) (HRBukhari Muslim)Wanita-wanita yang haram dinikahi sementara (muaqqata)Adapun wanita-wanita yang haram untuk dinikahi sementara waktu sampai penyebabnyahilang di antaranya adalah sebagai berikut1 Saudari perempuan si Isteri (menikahi kakak beradik secara langsung tidak boleh)Para ulama telah sepakat bahwa seorang laki-laki tidak boleh menikahi seorang wanitasekaligus bersama saudari kandungnya dalam waktu bersamaan Namun apabila si isterinya itumeninggal atau telah dicerai maka si suami boleh untuk menikahi saudari kandung mantanisterinya tadi Hal ini sebagaimana difirmankan oleh Allah dalam surat an-Nisa ayat 23

                                            لف س قد ما ال إ ن ي ت خ األ ن ي ب جمعوا ت ن وأArtinya (Diharamkan juga bagi kamu) dan menghimpunkan (dalam perkawinan) duaperempuan yang bersaudara kecuali yang telah terjadi pada masa lampau (QS An-Nisa 23)2 Apabila seorang kafir masuk Islam sementara ketika dia kafir telah menikahi dua orangperempuan kakak beradik secara bersamaan maka ia harus memilih salah satunya danmeninggalkan yang lainnya Hal ini sebagaimana terdapat dalam sebuah hadits dhaifbahwasannya Fairuz ad-Dailamy datang kepada Rasulullah Saw seraya berkata WahaiRasulullah Saw saya telah masuk Islam akan tetapi saya mempunya dua isteri kakak beradikMaka Rasulullah Saw menyuruhnya untuk memilih salah satu dari keduanya menurut yang iakehendaki dan sukai (HR Turmudzi dan Abu Dawud)3 Bibi tante dari si isteriSeorang laki-laki tidak boleh menikahi seorang wanita secara bersamaan denganbibinya tantenya baik bibinya ini dari pihak bapaknya ataupun ibunya Namun apabila siisterinya tadi meninggal atau telah diceraikan maka ia boleh menikahi bibinya tadi Hal inididasarkan pada sebuah hadits yang mengatakan19

                                            الم 1049703 رآة ب 1049703 ين یجم (( 1049703 ع ال ق 1049703 ال وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله لى1049703 ص الله رس 1049703 ول أن هری 1049703 رة أب 1049703 ى ع 1049703 ن[ ] (( ومسلم البخارى أخرجه وخالتها المرأة بين وال وعمتهاArtinya Dari Abu Hurairah bahwasannya Rasulullah Saw pernah bersabda Tidak bolehdinikahi secara bersamaan antara seorang wanita dengan bibinya baik bibinya dari pihak ayah(ammah) maupun dari pihak ibu (khalah) (HR Bukhari Muslim)4 Wanita yang telah ditalak tiga tidak boleh menikah dengan mantan suaminya kecuali iatelah menikah terlebih dahulu dengan laki-laki lain Hal ini sebagaimana akan dijelaskannanti pada pembahasan thalak (pada makalah-makalah berikutnya) Di antara dalilnya adalah

                                            ن أ هم 1049703 ا ي عل جن 1049703 اح فل 1049703 ا قه 1049703 ا طل ن ف 1049703 إ ه قها 1049703 ر طل ن فإغي وجا ز كح ن ت ى حت عد ب من ه ل حل ت فال

                                            البق ( 1049703 رة ن م 1049703 و عل ی ق 1049703 وم ل ه 1049703 ا ن ي ب ی الل 1049703 ه ح 1049703 دود ه 1049703 كل الل 1049703 وت ح 1049703 دود قيم 1049703 ا ی ن أ ظن 1049703 ا ن إ ع 1049703 ا اج ر ت ی(230Artinya Kemudian jika si suami mentalaknya (sesudah talak yang kedua) maka perempuanitu tidak lagi halal baginya hingga dia kawin dengan suami yang lain Kemudian jika suamiyang lain itu menceraikannya maka tidak ada dosa bagi keduanya (bekas suami pertama danistri) untuk kawin kembali jika keduanya berpendapat akan dapat menjalankan hukum-hukumAllah Itulah hukum-hukum Allah diterangkan-Nya kepada kaum yang (mau) mengetahui(QS Al-Baqarah 230)5 Wanita yang menikah dengan laki-laki lain atau berada pada masa iddah dengan lakilakilain sehingga wanita tersebut dicerai dan habis masa iddahnya (pembahasan masalahIddah ini akan dijelaskan lebih lanjut dalam makalah berikutnya) Apabila wanita tersebut telahdicerai oleh suaminya dan telah habis masa iddahnya maka laki-laki lain boleh menikahinya6 Wanita yang sadang melakukan Ihram tidak boleh menikah atau dinikahkan sampai iatahallul (beres dari ihramnya) Ketika ia telah tahallul maka boleh seorang laki-laki atauwanita untuk menikah atau dinikahkan Hal ini didasarkan kepada hadits berikut ini

                                            وال عليه 1049703 رم الله صلى الله رسول قال قال عفان بن عثمان عنالمح (( ینكح ال وسلم

                                            [ ] (( والترمذى مسلم أخرجه یخطب وال ینكحArtinya Utsman bin Affan berkata Rasulullah Saw bersabda Orang yang sedang melakukanihram tidak boleh menikah dinikahkan ataupun meminang (HR Muslim dan Turmudzi)7 Wanita musyrikah (seperti yang beragama Majusi dan lainnya) sampai dia masuk IslamWanita yang musyrikah tidak boleh dinikahi sampai ia masuk Islam Hal ini berdasarkan ayat

                                            ول 1049703 ا م ك عجب 1049703 ت أ ول 1049703 و ة رآ م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر مؤمن 1049703 ة ة1049703 م وأل ی 1049703 ؤمن حت 1049703 ى ات رآ مش ال كحوا ن ت والئ 1049703 ك ول أ م ك عج 1049703 ب أ ول 1049703 و رك م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر م 1049703 ؤمن د1049703 عب ول ؤمن 1049703 وا ی حت 1049703 ى ين رآ م 1049703 ش ال كح 1049703 وا ن ته 1049703 م عل ل لن 1049703 اس ل ات 1049703 ه ءای ن ب 1049703 ي وی ذن 1049703 ه إ ب ة مغف 1049703 ر وال ة1049703 جن ال ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعو والل 1049703 ه الن 1049703 ار ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعون[ البقرة [ ون ر

                                            ذآ ت 221یArtinya Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik sebelum mereka berimanSesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik walaupun diamenarik hatimu Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanitamukmin) sebelum mereka beriman Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dariorangmusyrik walaupun dia menarik hatimu Mereka mengajak ke neraka sedang Allahmengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya(perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran (QS Al-Baqarah 221)Hanya saja para ulama mengecualikan musyrikah ini dengan ahli kitabArtinya wanitaahli kitab (Yahudi dan Nashrani) boleh dinikahi oleh orang Muslim Hal ini didasarkan padaayat berikut ini20

                                            ه 1049703 م ل ح 1049703 لcurren م وطع 1049703 امك ك 1049703 م ل ح 1049703 لcurren كت 1049703 اب ال ذین 1049703 واوت ال 1049703 أ وطع 1049703 ام ب 1049703 ات الطي ك 1049703 م ل ح 1049703 ل

                                            أ ي 1049703 وم الذا إ م ك ل ق 1049703 ب 1049703 ن م كت 1049703 اب ال وت 1049703 وا أ ال 1049703 ذین 1049703 ن م ات 1049703 صن

                                            مح وال مؤمن 1049703 ات ال 1049703 ن م ات مح 1049703 صن والیم 1049703 ان اإل ب ف 1049703 ر ك ی وم 1049703 ن خ 1049703 دان أ هن 1049703 ذي جور أ موهن ت ي ءات

                                            خ مت وال افحين مس ر غي ين محصن( المائدة ( رین خاس ال من ة خر اآل في وهو ه عمل ط حب 5فقدArtinya Pada hari ini dihalalkan bagimu yang baik-baik Makanan (sembelihan) orang-orangyang diberi Al Kitab itu halal bagimu dan makanan kamu halal (pula) bagi mereka (Dandihalalkan mangawini) wanita yang menjaga kehormatan diantara wanita-wanita yang berimandan wanita-wanita yang menjaga kehormatan di antara orang-orang yang diberi Al Kitabsebelum kamu bila kamu telah membayar mas kawin mereka dengan maksud menikahinyatidak dengan maksud berzina dan tidak (pula) menjadikannya gundik-gundik Barangsiapayang kafir sesudah beriman (tidak menerima hukum-hukum Islam) maka hapuslah amalannyadan ia di hari kiamat termasuk orang-orang merugi (QS Al-Maidah 5)Namun persoalannya apakah Yahudi dan Kristen sekarang masih dapat disebut AhliKitab ataukah sudah termasuk Musyrik mengingat ajarannya kini banyak diselewengkan dansudah bukan seperti aslinya dahulu Ini juga menjadi bahan perdebatan Untuk masalah iniinsya Allah penulis akan membahasnya dalam satu makalah khusus pada minggu-mingguberikutnyaNamun untuk wanita muslimah tidak boleh menikah dengan laki-laki non muslim Halini didasarkan pada ayat sebagaimana telah disebutkan sebelumnya

                                            ول 1049703 ا م ك عجب 1049703 ت أ ول 1049703 و ة رآ م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر مؤمن 1049703 ة ة1049703 م وأل ی 1049703 ؤمن حت 1049703 ى ات رآ مش ال كحوا ن ت والئ 1049703 ك ول أ م ك عج 1049703 ب أ ول 1049703 و رك م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر م 1049703 ؤمن د1049703 عب ول ؤمن 1049703 وا ی حت 1049703 ى ين رآ م 1049703 ش ال كح 1049703 وا ن ته 1049703 م عل ل لن 1049703 اس ل ات 1049703 ه ءای ن ب 1049703 ي وی ذن 1049703 ه إ ب ة مغف 1049703 ر وال ة1049703 جن ال ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعو والل 1049703 ه الن 1049703 ار ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعون[ البقرة [ ون ر

                                            ذآ ت 221یArtinya Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik sebelum mereka berimanSesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik walaupun diamenarik hatimu Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanitamukmin) sebelum mereka beriman Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dariorangmusyrik walaupun dia menarik hatimu Mereka mengajak ke neraka sedang Allahmengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya(perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran ((QS Al-Baqarah 221)Juga berdasarkan ayat lain berikut ini

                                            ن ف 1049703 إ هن ات 1049703 ان مهاجر ات مؤمن ال م جاءآ ذا إ وا ءامن ذین ال ها ی اأ ی

                                            یم إ ب م عل أ ه الل وهن ن ح فامت

                                            ه 1049703 ن ل حل 1049703 ون ی ه 1049703 م ول 1049703 ا ه 1049703 م ل ح 1049703 لcurren ه 1049703 ن ل 1049703 ا ى 1049703 اركف ل 1049703 ال إ جع 1049703 وهن ر ت فل 1049703 ا مؤمن 1049703 ات م 1049703 وهن مت عل( ( 10الممتحنة Artinya Hai orang-orang yang beriman apabila datang berhijrah kepadamu perempuanperempuanyang beriman maka hendaklah kamu uji (keimanan) mereka Allah lebihmengetahui tentang keimanan merekamaka jika kamu telah mengetahui bahwa mereka (benarbenar)beriman maka janganlah kamu kembalikan mereka kepada (suami-suami mereka)orang-orang kafir Mereka tiada halal bagi orang-orang kafir itu dan orang-orang kafir itu tiadahalal pula bagi mereka (QS Al-Mumtahanah 10)Makalah ini special dipersembahkan untuk kawan-kawan tercinta siswa siswi Sekolah IndonesiaCairo (SIC) pada pengajian rutin remaja Sabtuan di Mesjid Indonesia Kairo EgyptEmail aepmesiryahoocomQatamea 13 Mei 2005 pukul 200 malam

                                            21

                                            Perceraian dalam IslamDari Wikipedia Bahasa Melayu ensiklopedia bebas

                                            Lompat ke pandu arah gelintar

                                            Sebahagian daripada siri

                                            Fiqh Islam(suatu disiplin kajian Islam)

                                            Bidang-bidang

                                            Ekonomi

                                            Politik

                                            Perkahwinan

                                            o Peminangan

                                            o Mas kahwin

                                            o Akad nikah

                                            o Walimatulurus

                                            o Nikah mutah

                                            o Perceraian

                                            o Poligami

                                            o Nasab

                                            o Seks

                                            Jenayat

                                            Adab

                                            Ibadah

                                            Kebersihan

                                            Ketenteraan

                                            Kotak ini papar bull bincang bull sunting

                                            Di dalam Islam penceraian merupakan sesuatu yang dilaknat oleh Islam tetapi diharuskan dengan alasan dan sebab-sebab tertentu Penceraian boleh dilakukan dengan cara talak fasakh dan khuluk atau tebus talak

                                            Isi kandungan

                                            [sorok]

                                            1 Talak o 11 Hukum talak

                                            o 12 Rukun talak

                                            o 13 Contoh lafaz talak

                                            o 14 Jenis talak

                                            141 Talak rajrsquoi

                                            142 Talak bain

                                            143 Talak sunni

                                            144 Talak bidrsquoi

                                            145 Talak taklik

                                            2 Fasakh

                                            o 21 Cara melakukan fasakh

                                            3 Khuluk atau tebus talak

                                            o 31 Tujuan khuluk

                                            4 Rujuk

                                            o 41 Hukum rujuk

                                            o 42 Rukun rujuk

                                            o 43 Contoh lafaz rujuk

                                            431 Lafaz sarih

                                            432 Lafaz kinayah

                                            5 Lihat juga

                                            o 51 Pautan Luar

                                            [sunting] Talak

                                            Talak menurut bahasa bermaksud melepaskan ikatan dan menurut syarak pula talak membawa maksud melepaskan ikatan perkahwinan dengan lafaz talak dan seumpamanya Talak merupakan suatu jalan penyelesaian yang terakhir sekiranya suami dan isteri tidak dapat hidup bersama dan mencari kata sepakat untuk mecari kebahagian berumahtangga Talak merupakan perkara yang dibenci Allah swt tetapi dibenarkan

                                            [sunting] Hukum talakHukum Penjelasan

                                            Wajib

                                            a) Jika perbalahan suami isteri tidak dapat didamaikan lagib) Dua orang wakil daripada pihak suami dan isteri gagal membuat kata sepakat untuk perdamaian rumahtangga merekac) Apabila pihak kadi berpendapat bahawa talak adalah lebih baikd) Jika tidak diceraikan keadaan sedemikian maka berdosalah suami

                                            Haram

                                            a) Menceraikan isteri ketika sedang haid atau nifasb) Ketika keadaan suci yang telah disetubuhic) Ketika suami sedang sakit yang bertujuan menghalang isterinya daripada menuntut harta pusakanyad) Menceraikan isterinya dengan talak tiga sekali gus atau talak satu tetapi disebut berulang kali sehingga cukup tiga kali atau lebih

                                            Sunata) Suami tidak mampu menanggung nafkah isterinyab) Isterinya tidak menjaga maruah dirinya

                                            MakruhSuami menjatuhkan talak kepada isterinya yang baik berakhlak mulia dan mempunyai pengetahuan agama

                                            HarusSuami yang lemah keinginan nafsunya atau isterinya belum datang haid atau telah putus haidnya

                                            [sunting] Rukun talakPerkara Syarat

                                            SuamiBerakalBalighDengan kerelaan sendiri

                                            IsteriAkad nikah sahBelum diceraikan dengan talak tiga oleh suaminya

                                            LafazUcapan yang jelas menyatakan penceraiannyaDengan sengaja dan bukan paksaaan

                                            [sunting] Contoh lafaz talak Talak sarih

                                            Lafaz yang jelas dengan bahasa yang berterus-terang seperti ldquoSaya talak awakrdquo atau ldquoSaya ceraikan awakrdquo atau ldquoSaya lepaskan awak daripada menjadi isteri sayardquo dan sebagainya

                                            Talak kinayah

                                            Lafaz yang digunakan secara sindiran oleh suami seperti ldquoPergilah awak ke rumah mak awakrdquo atau ldquoPergilah awak dari sinirdquo atau ldquoSaya benci melihat muka awakrdquo dan sebagainya Namun lafaz kinayah memerlukan niat suaminya iaitu jika berniat talak maka jatuhlah talak tetapi jika tidak berniat talak maka tidak berlaku talak

                                            [sunting] Jenis talak

                                            [sunting] Talak rajrsquoi

                                            Suami melafazkan talak satu atau talak dua kepada isterinya Suami boleh merujuk kembali isterinya ketika masih dalam idah Jika tempoh idah telah tamat maka suami tidak dibenarkan merujuk melainkan dengan akad nikah baru

                                            [sunting] Talak bain

                                            Suami melafazkan talak tiga atau melafazkan talak yang ketiga kepada isterinya Isterinya tidak boleh dirujuk kembali Si suami hanya boleh merujuk setelah isterinya berkahwin lelaki lain

                                            suami barunya menyetubuhinya setelah diceraikan suami barunya dan telah habis idah dengan suami barunya

                                            [sunting] Talak sunni

                                            Suami melafazkan talak kepada isterinya yang masih suci dan tidak disetubuhinya ketika dalam tempoh suci

                                            [sunting] Talak bidrsquoi

                                            Suami melafazkan talak kepada isterinya ketika dalam haid atau ketika suci yang disetubuhinya

                                            [sunting] Talak taklik

                                            Talak taklik ialah suami menceraikan isterinya bersyarat dengan sesuatu sebab atau syarat Apabila syarat atau sebab itu dilakukan atau berlaku maka terjadilah penceraian atau talak

                                            Contohnya suami berkata kepada isteri ldquoJika awak keluar rumah tanpa izin saya maka jatuhlah talak saturdquo Apabila isterinya keluar dari rumah tanpa izin suaminya maka jatuhlah talak satu secara automatik

                                            Ia juga boleh berlaku selepas akad nikah (ia dipraktikkan di Malaysia dan wajib oleh semua pengantin lelaki untuk melafaznya) berkata ldquoJika saya menyeksa isteri saya dengan sengaja atau saya meninggalkan isteri saya selama empat bulan berterusan dengan sengaja tanpa kerelaannya dan jika ia mengadu kepada kadi atau naib kadi apabila disabitkan oleh kadi atau naib kadi maka jatuhlah talak satu ke atas isteri sayardquo

                                            Ia juga boleh berlaku dengan cara ldquoJika saya menyeksa isteri saya dengan sengaja atau saya meninggalkannya selama empat bulan berterusan tanpa kerelaannya dan jika ia mengadu kepada kadi atau naib kadi serta membayar RM 100 sebagai tebus talak apabila disabitkan oleh kadi atau naib kadi maka jatuhlah talak satu ke atas isteri saya dengan nilai tebus talak tersebutrdquo

                                            [sunting] Fasakh

                                            Erti fasakh menurut bahasa ialah rosak atau putus Manakala menurut syarak pula pembatalan nikah disebabkan oleh sesuatu sifat yang dibenarkan syarak misalnya perkahwinan suami isteri yang difasakhkan oleh kadi disebabkan oleh suaminya tidak mempu memberi nafkah kepada isterinya Fasakh tidak boleh mengurangkan bilangan talaknya Fasakh hanya boleh dituntut oleh isteri sekiranya terdapat beberapa sebab atau kecacatan yang terdapat pada pihak suaminya Mengikut mazhab Shafie seorang isteri boleh menuntut fasakh melalui kadi atau mahkamah disebabkan oleh kekurangan suaminya seperti gila (berkekalan atau sekejab) penyakit kusta penyakit sopak penyakit yang menghalang mereka daripada melakukan persetubuhan suami tidak mampu memberi nafkah belanja kepada isterinya seperti makan dan minum serta tempat tinggal pakaian memberi mahar dengan cara tunai sebelum bersetubuh kerana kepapaan atau muflis atau sebagainya suami tidak bertanggungjawab dengan meninggalkan isterinya terlalu lama dan tidak memberi khabar berita suami yang menzalimi dan memudaratkan isterinya

                                            suami yang fasik serta melakukan maksiat terhadap Allah dan tidak menunaikan kewajipan kepada Allah dan murtad salah seorang (suami atau isteri)

                                            [sunting] Cara melakukan fasakh Jika suami atau isteri mempunyai sebab yang megharuskan fasakh Membuat aduan kepada pihak kadi supaya membatalkan perkahwinan mereka

                                            Jika dapat dibuktikan pengaduan yang diberikan adalah betul pihak kadi boleh mengambil tindakan membatalkannya

                                            Pembatalan perkahwinan dengan cara fasakh tidak boleh dirujuk kembali melainkan dengan akad nikah yang baru

                                            [sunting] Khuluk atau tebus talak

                                            Perpisahan antara suami dan isteri melalui tebus talak sama ada dengan menggunakan lafaz talak atau khuluk Pihak isteri boleh melepaskan dirinya daripada ikatan perkahwinan mereka jika ia tidak berpuas hati atau lain-lain sebab Pihak isteri hendaklah membayar sejumlah wang atau harta yang dipersetujui bersama dengan suaminya maka suaminya hendaklah menceraikan isterinya dngan jumlah atau harta yang ditentukan

                                            Hukum khuluk adalah berdasarkan surah al-Baqarah ayat 229 ldquoTidak halal bagi kamu mengambil apa-apa yang telah kamu berikan kepada mereka suatu jua pun kecuali jika takut kedua-duanya tidak akan mengikut peraturan Allah swt Jika kamu takut bahawa tidak akan mengikut peraturan Allah maka tiadalah berdosa kedua-duanya tentang barang yang jadi tebus oleh perempuanrdquo

                                            Talak boleh jatuh dengan menyebut ldquoSaya menceraikan kamu dengan bayaran RM 10000rdquo dan isterinya menjawab ldquoSaya menerimanyardquo Apabila suami melafazkan demikian dan isterinya menyahut tawaran itu dengan serta-merta jatuhlah talak dengan khuluk dan isterinya wajiblah beridah Suami isteri hanya boleh merujuk dengan akad nikah baru sahaja

                                            [sunting] Tujuan khuluk Memelihara hak wanita Menolak bahaya kemudaratan yang menimpanya

                                            Memberi keadilan kepada wanita yang cukup umurnya melalui keputusan mahkamah

                                            [sunting] Rujuk

                                            Menurut bahasa rujuk boleh didefinisikan sebagai kembali Manakala menurut syarak ia membawa maksud suami kembali semula kepada isterinya yang diceraikan dengan ikatan pernikahan asal (dalam masa idah) dengan lafaz rujuk

                                            [sunting] Hukum rujukHukum Penjelasan

                                            WajibBagi suami yang menceraikan isterinya yang belum menyempurnakan gilirannya dari isteri-isterinya yang lain

                                            Haram Suami merujuk isterinya dengan tujuan untuk menyakiti atau memudaratkan isterinya itu

                                            Makruh Apabila penceraian lebih baik antara suami dan isteri

                                            Harus Sekirannya rujuk boleh membawa kebaikan bersama

                                            [sunting] Rukun rujukPerkara Syarat

                                            SuamiBerakalBalighDengan kerelaan sendiri

                                            Isteri

                                            Telah disetubuhiBerkeadaan talak rajrsquoiBukan dengan talak tigaBukan cerai secara khulukMasih dalam idah

                                            Lafaz

                                            Ucapan yang jelas menyatakan rujukTiada disyaratkan dengan khiar atau pilihanDisegerakan tanpa dikaitkan dengan taklik atau bersyaratDengan sengaja dan bukan paksaan

                                            [sunting] Contoh lafaz rujuk

                                            [sunting] Lafaz sarih

                                            Lafaz terang dan jelas menunjukkan rujuk Contoh ldquoSaya rujuk awak kembalirdquo atau ldquoSaya kembali semula awak sebagai isteri sayardquo

                                            [sunting] Lafaz kinayah

                                            Lafaz kiasan atau sindiran Contoh ldquoSaya jadikan awak milik saya semulardquo atau ldquoSaya pegang awak semulardquo Lafaz kinayah perlu dengan niat suami untuk merujuk kerana jika dengan niat rujuk maka jadilah rujuk Namun jika tiada niat rujuk maka tidak sahlah rujuknya

                                            Bab Lian Ditulis oleh Fani Kamis 24 Mei 2007 2024 1 PENGERTIAN LIrsquoAN DAN KASUS LIrsquoAN

                                            Kata lirsquoan menurut bahasa berarti allarsquonu bainatsnaini fa sharsquoidan (saling melaknat yang terjadi di antara dua orang atau lebih) Sedang menurut istilah syarrsquoi lirsquoan ialah sumpah dengan redaksi tertentu yang diucapkan suami bahwa isterinya telah berzina atau ia menolak bayi yang lahir dari isterinya sebagai anak kandungnya dan kemudian sang isteri pun bersumpah bahwa tuduhan suaminya yang dialamatkan kepada dirinya itu bohong (Pengertian ini dikutip dari kitab al-Mugashshal fi Ahkamil Mar-ah Wal Baitil Muslim Fisy Syarirsquoatil Islamiyah VIII 320-321 terbitan Muassasah Risalah Beirut oleh Prof Dr Abdul Karim Zaidan)

                                            Apabila seorang laki-laki menuduh isterinya berbuat serong dengan laki-laki lain kemudian isterinya menganggap bahwa tuduhannya bohong maka pihak suami harus dijatuhi hukuman dera kecuali dia mempunyai bukti yang kuat atau melakukan lirsquoan ldquoDan orang-orang yang menuduh isterinya (berzina) padahal mereka tidak ada mempunyai saksi-saksi selain diri mereka sendiri Maka persaksian orang itu ialah empat kali bersumpah dengan nama Allah sesungguhnya dia adalah termasuk orang-orang yang benar Dan (sumpah) yang kelima bahwa lanat Allah atasnya jika dia termasuk orang-orang yang berdusta Istrinya itu dihindarkan dari hukuman oleh sumpahnya empat kali atas nama Allah Sesungguhnya suaminya itu benar-benar termasuk orang-orang yang dusta Dan (sumpah) yang kelima bahwa laknat Allah atasnya jika suaminya itu termasuk orang-orang yang benarrdquo (QS An-Nuur 6-9)

                                            Dari Ibnu Abbas ra bahwa Hilal bin Umayyah ra pernah menuduh isterinya berzina dengan Syarik bin Sahma di hadapan Nabi saw Kemudian Nabi saw bersabda ldquoKamu harus dapat membuktikan atau (kalau tidak) hukuman had menimpa punggungmurdquo Lalu dia berkata ldquoYa Rasulullah jika seorang di antara kami telah melihat seorang laki-laki berada di atas isterinya masihkah dituntut untuk pergi mencari buktirdquo maka Beliau pun bersabda ldquoKamu harus dapat membuktikan dan jika tidak maka hukuman had di punggungmurdquo Hilal berkata ldquoDemi dzat yang telah mengutusmu dengan membawa kebenaran sesungguhnya saya benar-benar jujur Maka saya harap sudi kiranya Allah menurunkan ayat Qurrsquoan yang bisa membebaskan punggungku dari hukum derardquo Maka turunlah Malaikat Jibril dan menyampaikan wahyu kepada Beliau WALLADZIINA YARMUUNA AZWAAJAHUM (dan orang-orang yang menuduh istri-isterinya) sampai padat IN KAANA MINASH SHAADIQIN (jika suaminya itu termasuk orang-orang yang benar) Kemudian Nabi saw beranjak dari tempatnya sambil menyuruh Hilal menemui isterinya Kemudian Hilal datang (lagi) kepada Beliau lalu memberikan kesaksian lantas Nabi saw bersabda

                                            ldquoSesungguhnya Allah tahu bahwa seorang di antara kamu berdua ini ada yang bohong Adakah di antara kalian berdua ini yang mau bertaubatrdquo Kemudian isterinya bangun lalu memberikan kesaksiannya Maka tatkala ia hendak mengucapkan sumpah yang kelima maka orang-orang menghentikannya (agar tidak jadi mengucapkan sumpah kelima) dan mereka berkata ldquoSesungguhnya perempuan ini wajib dijatuhi hukumanrdquo Ibnu Abbas berkata ldquoLalu ia (isterinya

                                            itu) pelan-pelan mundur hingga kami menduga ia akan segera kembalirdquo Kemudian ia berkata Aku tidak akan membuat malu kaumku sepanjang hari Kemudian terus berlalu begitu Lantas Nabi saw bersabda ldquoPerhatikan dia jika dia datang dengan membawa bayi yang juling matanya besar pinggulnya dan kedua betisnya besar juga maka ia(bayi itu) milik Syarik bin Sahmarsquordquo Ternyata dia datang persis yang disabdakan Nabi saw Kemudian Beliau bersada ldquoKalaulah tidak ada ketetapan di dalam Kitabullah sudah barang tentu saya punya urusan dengan diardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no 2098 Fathul Bari VIII 449 no 4747 rsquoAunul Marsquobud VI 341 no 2237 Tirmidzi V 12 no 3229 dan Ibnu Majah I 668 no 2067)

                                            2 HUKUM-HUKUM YANG MENIMPA ORANG YANG MELAKUKAN LIrsquoAN

                                            Apabila suami isteri melakukan mularsquoanah atau lirsquoan maka berlakukan pada keduanya hukum-hukum berikut ini

                                            1 Keduanya harus diceraikan berdasarkan hadistDari Ibnu Umar ra ia berkata ldquoNabi saw memutuskan hukum di antara seorang suami dan isteri dari kaum Anshar dan menceraikan antara keduanyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 458 no 5314 Muslim II 1133 no 9 dan 1494)

                                            2 Keduanya haram rujursquo untuk selama-lamanyaDari Sahl bin Sarsquod ra ia berkata ldquoTelah berlaku sunnah Nabi saw tentang suami isteri yang saling bermularsquoanah dimana mereka diceraikan antara keduanya kemudian mereka tidak (boleh) rujursquo buat selama-lamanyardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no 2104 dan Aunul Mabud VI 337 no 2233 serta Baihaqi VII 410)

                                            3 Wanita yang bermularsquoanah berhak memiliki maharDari Ayyub bin Sarsquoid bin Jubair ia bercerita Saya pernah bertanya kepada Ibnu Umar ra (Wahai Ibnu Umar) bagaimana kedudukan seorang suami yang menuduh isterinya berbuat serong Jawab Ibnu Umar ldquoNabi saw pernah menceraikan antara dua orang yang bersaudara (yaitu suami isteri) dari Bani rsquoAjlan dan Beliau bersabda (kepada keduanya) ldquoAllah mengetahui bahwa seorang di antara kalian berdua pasti berbohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Ternyata mereka berdua enggan (memenuhi tawaran Beliau) Nabi bersabda lagi ldquoAllah mengetahui bahwa salah seorang di antara kalian berdua pasti bohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Ternyata mereka enggan lalu Nabi pun bersabda ldquoAllah mengetahui bahwa salah seorang di antara kalian berdua pasti bohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Namun mereka berdua enggan (untuk memenuhi tawaran Beliau) Maka selanjutnya Beliau menceraikan antara keduanyardquo Ayyub berkata ldquoKemudian Amr bin Dinar mengatakan kepadaku lsquoSesungguhnya di dalam hadist tersebut ada sebagian yang saya perhatikan belum engkau sampaikan yaitu laki-laki yang bermularsquoanah itu menanyakan ldquoMana hartaku (maharku)rdquo Dijawab (oleh Nabi saw) ldquoTidak ada harta (mahar) bagimu Jika kamu jujur berarti kamu sudah pernah bercampur dengannya jika kamu bohong maka ia (mahar) itu kian jauh darimurdquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 456 no 5311 Muslim II 1130 no 1493 lsquoAunul Marsquobud VI 347 no 2240 dan 2241 Nasarsquoi VI 177)

                                            4 Anak yang lahir dari isteri yang bermularsquoanah harus diserahkan kepada sang isteri (ibunya)Dari Ibnu Umar ra ia berkata ldquoSesungguhnya Nabi saw pernah memutuskan untuk mularsquoanah antara seorang suami dengan isterinya kemudian ia (suami) dipisahkan dari anaknya lantas Beliau menceraikan antara mereka berdua kemudian anak itu Rasulullah serahkan kepada isterinyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 460 no 5315 Muslim II 1132 no 1494 lsquoAunul Marsquobud VI 348 no 2242 Tirmidzi II 338 no 1218 Nasarsquoi VI 178 dan Ibnu Majah I 669 no 2069)

                                            5 Isteri yang bermularsquoanah berhak menjadi ahli waris anaknya dan begitu juga sebaliknyaDari Ibnu Syihab dalam hadist Sahl bin Sarsquoad ia berkata ldquoMenurut Sunnah Nabi saw sesudah suami isteri yang bermularsquoanah dicerai padahal sang isteri hamil maka anaknya dinisbatkan kepada ibunya Kemudian sunnah Beliau saw berlaku mengenai hak warisnya dimana ia (ibu tersebut) berhak menjadi ahli waris anaknya dan anaknya pun berhak menjadi ahli warisnya sesuai apa yang telah Allah tetapkan untuknyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari 1X 452 no 5309 Muslim II 1129 no 1492 dan lsquoAunul Marsquobud VI 339 no 2235)

                                            Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 835 - 841

                                            Bab Khulu

                                            Selasa 28 Agustus 2007 1821 Pengertian Khulursquo

                                            Menurut bahasa kata khulursquo berasal dari khalarsquo ats-tsauba idzaa azzalaba yang artinya

                                            melepaskan pakaian karena isteri adalah pakaian suami dan suami adalah pakaian isteri Allah

                                            SWT berfirman rdquoMereka itu adalah pakaian bagimu dan kamu pun pakaian bagi merekardquo (Al-

                                            Baqarah187)

                                            Para pakar fiqih memberi definisi bahwa khulursquo adalah seorang suami menceraikan isterinya dengan imbalan mengambil sesuatu darinya

                                            Dan khulursquo disebut juga fidyah atau if tidak (tebusan) (Fiqhus Sunnah II253 Manarus Sabil II226 dan Fathul Bari IX395)

                                            Persyaratan Khulursquo

                                            Jika persengketaan antara suami isteri kian parah dan tidak mungkin lagi diambil langkah-

                                            langkah kompromistis supaya mereka bersatu kembali atau pihak isteri sudah menggebu-gebu

                                            untuk bercerai dengan suaminya maka ia boleh menebus dirinya dari kekuasaan suaminya

                                            dengan menyerahkan sejumlah harta kepadanya sebagai ganti dari buruknya keadaan yang

                                            menimpa suaminya karena bercerai dengannya Allah SWT berfirman rdquoDan tidak halal bagi

                                            kamu mengambil dari sesautu yang telah kamu berikan kepada mereka kecuali kalau keduanya

                                            (suami isteri) khawatir tidak akan dapat menjalankan hukum-hukum Allah maka tidak ada dosa

                                            atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus dirinyardquo (Al-

                                            Baqarah229)

                                            Dari Ibnu Abbas ra berkata Isteri Tsabit bin Qais bin Syammas datang kepada Nabi saw lalu

                                            bertutur rdquoYa Rasulullah aku tidak membenci Tsabit karena imannya dan bukan (pula) karena

                                            perangainya melainkan sesungguhnya aku khawatir kufurrdquo Kemudian Rasulullah saw

                                            bersabda rdquoMaka mau engkau mengembalikan kebunnya kepadanyardquo Jawabnya rdquoYa (mau)rdquo

                                            kemudian ia mengembalikannya kepadanya dan selanjutnya beliau menjawab suaminya (Tsabit)

                                            agar mencerainyardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no2036 dan Fathul Bari IX395 no5276)

                                            Peringatan Keras Terhadap Masalah Khulursquo

                                            Dari Tsauban ra bahwa Rasulullah saw bersabda ldquoSetiap wanita yang mau talak kepada

                                            suaminya tanpa alasan yang dibenarkan agama maka haram baginya mencium seberbak

                                            surgardquo (Shahih Shahihul Ibnu Majah no1682 ldquoAunul Marsquobud VI308 no2209 Ibnu Majah

                                            I662 no20555 dan Tirmidzi II329 no1199)

                                            ldquoDarinya (Tsauban) ra dari Nabi saw beliau bersabda ldquoWanita-wanita yang melakukan khulursquo

                                            adalah wanita-wanita munafikrdquo (Shahih Shahihul Jamirsquous Shaghir no6681 dan Tirmidzi

                                            II329 no1198)

                                            Peringatan Keras Bagi Para Suami Agar Tidak Mempersulit Isterinya

                                            Manakala seorang suami tidak senang kepada isterinya dan benci kepadanya karena suatu hal

                                            maka hendaklah mentalaknya dengan cara yang marsquoruf sebagaimana yang diperintahkan Allah

                                            SWT Ia tidak boleh manahannya dan mempersulitnya untuk menebus dirinya sendiri Allah

                                            SWT berfirman rdquoDan apabila kamu mentalak isteri-isterimu lalu mereka mendekati akhir

                                            iddahnya maka rujukilah mereka dengan cara yang marsquoruf atau ceraikanlah mereka dengan

                                            cara yang marsquoruf (pula) Janganlah kamu rujuki mereka untuk memberi kemudharatan karena

                                            dengan demikian kamu menganiaya mereka Barangsiapa berbuat demikian maka sungguh ia

                                            telah berbuat zhalim terhadap dirinya sendiri Janganlah kamu jadikan hukum-hukum Allah

                                            sebagai permainan Dan ingatlah nirsquomat Allah padamu dan apa yang telah diturunkan Allah

                                            kepadamu yaitu al-Kitab dan al-Hikmah Allah memberi pengajaran kepada engkau dengan apa

                                            yang diturunkan-Nya itu Dan bertakwalah kepada Allah serta ketahuilah bahwasannya Allah

                                            Maha Mengetahui segala sesuaturdquo (Al-Baqarah231)

                                            Dan Allah SWT berfirman rdquoHai orang-orang yang beriman tidak halal bagi kamu

                                            mempusakai wanita dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena

                                            hendak mengambil kembali sebagai dari apa yang telah kamu berikan kepadanya terkecuali bila

                                            mereka melakukan perbuatan keji yang nyata Dan bergaullah dengan mereka secara patut

                                            Kemudian jika kamu tidak menyukai mereka (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak

                                            menyukai sesuatu padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyakrdquo (An-Nisaarsquo19)

                                            Khulursquo Adalah Fasakh Bukan Talak

                                            Jika seorang isteri telah menebus dirinya dan dicerai oleh suaminya Maka ia berkuasa penuh

                                            atas dirinya sendiri sehingga suaminya tidak berhak untuk rujuk kepadanya kecuali dengan

                                            ridhanya dan perpecahan tidak dianggap sebagai talak meskipun dijatuhkan dengan redaksi

                                            talak Namun ia adalah perusakan akad nikah demi kemaslahatan sang isteri dengan balasan

                                            menebus dirinya kepada suaminya

                                            Ibnul Qayyim ra menulis sebagai berikut rdquoDan yang menunjukkan khulursquo bukan talak adalah

                                            bahwa Allah SWT telah menetapkan tiga ketentuan yang berlaku pada talak terhadap (isteri)

                                            yang telah dikumpuli jika talak tersebut telah mencapai talak tiga Ketetapan-ketetapan itu tidak

                                            pada khulursquo

                                            Pertama Suamilah yang lebih berhak rujuk kepada isterinya dalam masa iddah

                                            Kedua Talak maksimal tiga kali sehingga setelah terjadi talak ketiga isteri tidak halal bagi

                                            suaminya terkecuali ia kawin lagi dengan suami kedua dan pernah bercampur dengannya

                                            Ketiga Iddah yang berlaku dalam talak terdiri atas tiga kali qurursquo (bersih dari iddah)

                                            Sementara itu telah sah berdasarkan nash (ayat Qur-an ataua hadits) dan ijmarsquo (kesepatakan)

                                            bahwasanya tidak sah istilah rujuk dalam khulursquo

                                            Dan sudah sah berdasar sunnah Nabi saw dan pendapat para shahabat bahwa iddah untuk khulursquo

                                            hanya satu kali haidh

                                            Demikian pula telah sah juga berdasar nash syarrsquoi bahwa boleh melakukan khulursquo setelah talak

                                            kedua dan talak ketiga

                                            Ini jelas sekali menunjukkan bahwa khulursquo bukanlah talak Oleh sebab itu Allah SWT

                                            menegaskan rdquoTalak (yang dapat dirujuk) dua kali Setelah itu boleh rujuk lagi dengan

                                            Cara yang marsquoruf atau menceraikan dengan cara yang baik dan tidak halal bagi kamu

                                            mengambil kembali dari sesuatu yang pernah kami berikan pada mereka kecuali kalau

                                            keduanya khawatir tidak akan dapat melaksanakan hukum-hukum Allah Jika kamu khawatir

                                            bahwa keduanya (suami istri) tidak dapat mejalangkan hukum-hukum Allah maka tidak ada

                                            dosa atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus dirinyardquo (Al-

                                            Baqarah229)

                                            Dan ini tidak dikhususkan bagi wanita yang telah ditalak dua kali karena hal ini ia mencakup

                                            isteri yang dicerai dua kali Tidak boleh dhamir (kata ganti) Itu kembali kepada oknum yang

                                            tidak disebutkan dalam ayat di atas dan meninggalkan oknum yang disebutkan dengan jelas akan

                                            tetapi mungkin dikhususkan bagi oknum yang pernah disebutkan sebelumnya atau meliputi juga

                                            selain yang sudah disebutkan sebelumnya Kemudian Allah SWT berfirman rdquoKemudian jika

                                            suami mentalaknya (sesudah talak yang kedua) maka perempuan itu tidak halal lagi baginyardquo

                                            (Al-Baqarah230)

                                            Ayat al-Qurrsquoan ini meliputi perempuan yang dicerai setelah khulursquo dan setelah dicerai dua kali

                                            secara qathrsquoi (pasti) karena dialah yang disebutkan dalam ayat di atas Maka ia (wanita yang di

                                            khulursquo) harus masuk ke dalam kandungan lafazh ayat tersebut Demikianlah yang difahami

                                            Imam Ahli tafsir Ibnu Abbas ra yang pernah didorsquoakan oleh Rasulullah saw agar Allah

                                            mengajarinya tafsir Qurrsquoan Dan pasti doa itu terkabul tanpa keraguan Manakala hukum-hukum

                                            yang berlaku dalam khulursquo berlainan dengan hukum-hukum talak maka hal itu menunjukkan

                                            bahwa keduanya berlainan Jadi inilah yang sesuai dengan ketentuan narsquoah qiyas dan dengan

                                            pendapat para shahabat Nabi saw (Zaadul Marsquoad V199)

                                            Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal

                                            Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-

                                            Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 636 - 641

                                            Bab Iddah

                                            Kamis 30 Agustus 2007 1654 Pengertian Iddah

                                            Menurut bahasa kata iddah berasal dari kata rsquoadad (bilangan dan ihshaak (perhitungan) seorang

                                            wanita yang menghitung dan menjumlah hari dan masa haidh atau masa suci

                                            Menurut istilah kata iddah ialah sebutannama bagi suatu masa di mana seorang wanita menantimenangguhkan perkawinan setelah ia ditinggalkan mati oleh suaminya atau setelah diceraikan baik dengan menunggu kelahiran bayinya atau berakhirnya beberapa qurursquo atau berakhirnya beberapa bulan yang sudah ditentukan

                                            Macam-Macam Masa Iddah

                                            Barangsiapa yang ditinggal mati suaminya maka iddahnya empat bulan sepuluh hari baik sang

                                            isteri sudah dicampuri ataupun belum Hal ini mengacu pada firman Allah SWT rdquoOrang-orang

                                            yang meninggal dunia di antaramu dengan meninggalkan isteri-isteri (hendaklah para isteri itu)

                                            menangguhkan dirinya (beriddah) empat bulan sepuluh harirdquo (Al-Baqarah 234)

                                            Terkecuali isteri yang sudah dicampuri dan sedang hamil maka masa iddahnya sampai

                                            melahirkan rdquoDan wanita-wanita yang hamil waktu iddah mereka itu adalah sampai mereka

                                            melahirkan kandungannyardquo (At-Thalaq 4)

                                            Dari al-Miswar bin Makhramah bahwa Subairsquoah al-Aslamiyah ra pernah melahirkan dan

                                            bernifas setelah beberapa malam kematian suaminya Lalu ia mendatangi Nabi saw lantar

                                            meminta idzin kepada Beliau untuk kawin (lagi) Kemudian Beliau mengizinkannya lalu ia

                                            segera menikah (lagi) (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX470 no5320 dan Muslim II1122

                                            no1485)

                                            Wanita yang ditalak sebelum sempat dicampuri maka tidak ada masa iddah baginya berdasarkan

                                            pada firmannya Allah SWT berfirman rdquoHai orang-orang yang beriman rsquoapabila kamu menikahi

                                            perempuan-perempuan yang beriman kemudian kamu ceraikan mereka sebelum kamu

                                            mencampurinya maka sekali-kali tidak wajib atas mereka iddah bagimu yang kamu minta

                                            menyempurnakannyardquo (Al-Ahzaab49)

                                            Sedang wanita yang ditalak yang sebelumnya sempat dikumpuli dan dalam keadaan hamil maka

                                            masa iddahnya ialah ia melahirkan anak yang diakndungnya Allah SWT berfirman rdquoDan

                                            wanita-wanita hamil waktu iddah mereka itu adalah sampai mereka melahirkan

                                            kandungannyardquo (At-Thalaq4)

                                            Dari az-Zubair bin al-Awwam ra bahwa ia mempunyai isteri bernama Ummu Kultsum bin

                                            rsquoUqbah radhiyallahu rsquoanha Kemudian Ummu Kultsum yang sedang hamil berkata kepadanya

                                            rdquoTenanglah jiwaku (dengan dijatuhi talak satu)rdquo Maka az-Zubir pun menjatuhkan padanya talak

                                            satu Lalu dia keluar pergi mengerjakan shalat sekembalinya (dari shalat) ternyata isterinya

                                            sudah melahirkan Kemudian az-Zubir berkata rdquoGerangan apakah yang menyebabkan ia

                                            menipuku semoga Allah menipunya (juga)rdquo Kemudian dia datang kepada Nabi saw lalu beliau

                                            bersabda kepadanya rdquoKitabullah sudah menetapkan waktunya lamarlah (lagi) di kepada

                                            dirinyardquo (Shahih Shahih Ibnu Majah no1546 dan Ibnu Majah I653 no2026)

                                            Jika wanita yang dijatuhi talak termasuk perempuan yang masih berhaidh secara normal maka

                                            masa iddahnya tiga kali haidh berdasarkan Firman Allah SWT rdquoWanita-wanita yang ditalak

                                            hendaklah menahan diri (menunggu tiga kali qurursquo)rdquo (Al-Baqarah 228)

                                            Kata qurursquo berarti haidh Hal ini mengacu pada hadits Aisyah ra bahwa Ummu Habibah ra

                                            sering mengeluarkan darah istihadhah(darah yang keluar dari wanita karena sakit atau lainnya)

                                            lalu dia bertanya kepada Nabi saw (mengenai hal tersebut) Maka Beliau menyuruh

                                            meninggalkan shalat pada hari-hari haidhnya (Shahih Lighairih Shahih Abu Daud no252 dan

                                            rsquoAunul Marsquobud I463 no278)

                                            Jika wanita yang dijatuhi talak itu masih kecil belum mengeluarkan darah hadih atau sudah lanjut

                                            usia yang sudah manopause (berhenti masa haidh) maka iddahnya adalah tiga bulan lamanya

                                            Allah swt berfirman rdquoDan perempuan-perempuan yang tidak haidh lagi (manopause) diantara

                                            isteri-isteri kaian jika ragu-ragu (tentang masa iddahnya) maka masa iddah mereka adalah tiga

                                            bulan Begitu pula perempuan-perempuan yang belum haidhrdquo (At-Thalaq4)

                                            Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal

                                            Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-

                                            Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 642 ndash 645

                                            • Talak
                                              • Daftar isi
                                              • [sunting] Latar Belakang
                                              • [sunting] Pengertian
                                              • [sunting] Pembagian Talak
                                                • [sunting] Dari segi cara suami menjatuhkan
                                                • [sunting] dari segi boleh - tidaknya suami rujuk kembali pada istrinya
                                                  • MACAM-MACAM TALAK
                                                    • pengrtian khulu
                                                    • Perceraian dalam Islam
                                                      • Isi kandungan
                                                      • [sunting] Talak
                                                        • [sunting] Hukum talak
                                                        • [sunting] Rukun talak
                                                        • [sunting] Contoh lafaz talak
                                                        • [sunting] Jenis talak
                                                          • [sunting] Talak rajrsquoi
                                                          • [sunting] Talak bain
                                                          • [sunting] Talak sunni
                                                          • [sunting] Talak bidrsquoi
                                                          • [sunting] Talak taklik
                                                              • [sunting] Fasakh
                                                                • [sunting] Cara melakukan fasakh
                                                                  • [sunting] Khuluk atau tebus talak
                                                                    • [sunting] Tujuan khuluk
                                                                      • [sunting] Rujuk
                                                                        • [sunting] Hukum rujuk
                                                                        • [sunting] Rukun rujuk
                                                                        • [sunting] Contoh lafaz rujuk
                                                                          • [sunting] Lafaz sarih
                                                                          • [sunting] Lafaz kinayah

                                              tempat tersebut telah dikunjungi pula oleh orang lain yang membawa penyakit kelamin yang sangatganas Untuk itu adalah wajar apabila penelitian tersebut mengatakan bahwa umumnya usia yangsudah menikah jauh lebih panjang ketimbang yang tidak atau belum menikahTujuan menikahApa tujuan menikah dalam ajaran Islam Apakah untuk memenuhi kebutuhan biologis semataPernikahan dalam Islam bukan semata demi memenuhi nafsu seksualitas semata akan tetapimempunyai tujuan utama sebagaimana difirmankan oleh Allah dalam surat ar-Rum ayat 21 berikut ini

                                              ف 1049703 ي ن إ حم 1049703 ة ور م 1049703 ودة م ك ي 1049703 ن ب ق 1049703 ل خل ن أ ه ات ءای ومنع وج ها ي ل إ وا ن ك س ت ل ا واج ز أ م ك فس ن أ من م ك ل

                                              ( الروم ( ون ر فك ت ی قوم ل ات ی آل 21ذلكArtinya Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri darijenismu sendiri supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya dan dijadikan-Nyadiantaramu rasa kasih dan sayang Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tandatandabagi kaum yang berfikir (QS Ar-Rum 21)Dari ayat di atas paling tidak ada tiga tujuan utama dari menikahPertama untuk menenangkan dan menentramkan jiwa (litaskunu ilaiha) Ketenangan jiwa danpikiran merupakan hal yang sangat penting bagi keberhasilan dan kesuksesan seseorang Seseorangakan mempunyai peluang yang sangat besar untuk maju dan berhasil manakala hati pikiran danjiwanya sudah tenang Dengan menikah bayangan-bayangan dan khayalan-khayalan masa mudatertumpah sudah Bahkan karena kini dia sudah mempunyai tempat khusus gejolak itu tidak akanterlalu membludak manakala melihat wanita lain yang menggoda Rasulullah bersabda

                                              ش 1049703 يطان ص 1049703 ورة ف 1049703 ى تقب 1049703 ل الم (( 1049703 رأة إن لم 1049703 الوس 1049703 ق علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى النب 1049703 ي أن هریرة أبي عنیعجبه 1049703 ا ما امرأة من أحدآم رأى فإذا شيطان صورة فى وتدبر

                                              م یرد ذلك فإن أهله فليأت[ ] (( مسلم رواه نفسه فىArtinya Dari Abu Hurairah bahwasannya Rasulullah Saw bersabda Sesungguhnya wanita itu baikketika menghadap ataupun membelakangi dalam bentuk syaithan (menggoda) Apabila salah seorangdi antara kalian melihat sesuatu yang menakjubkan dari wanita maka segeralah datangi keluarganyakarena dengan demikian dapat menolak apa yang sedang bergejolak di dalam dirinya (HR Muslim)Kedua dengan menikah juga untuk menimbulkan rasa mawaddah cinta kasih kepada keluargaSetiap manusia memiliki keinginan untuk mencintai dan mengasihi orang yang didambakannya Mana6kala cinta kasihnya ini tidak disalurkan kepada orang tertentu maka ia akan mencari benda lain atauhal lain untuk menumpahkan cinta kasihnya itu Dengan menikah cinta kasih itu akan tertuang dantersalurkan secara benar Bukan semata kepada isteri dan anak-anaknya akan tetapi juga kepadakeluarga si isteri dan kerabatnya Dengan demikian pernikahan pada hakikatnya bukan sematapertemuan antara suami isteri saja akan tetapi pertemuan antara dua keluarga besar keluarga suamidan keluarga si isteri Oleh karena itu dalam ajaran Islam disyaratkan adanya wali nikah Ini

                                              menunjukkan bahwa pernikahan memang mempertemukan dua keluarga Yang menikah bukan sematasuami dan isteri tapi seluruh keluarga Ketika dua keluarga sudah bertemu di sanalah tempat untukmenuangkan rasa cinta kasih yang sudah menjadi fitrah manusiaKetiga dengan menikah juga untuk menimbulkan rasa kasih sayang rahmah Sebagaimanarasa mawaddah manusia juga mempunyai naluri untuk menyayangi sesamanya Sayang rahmahtidak sama dengan mencintai Sayang rahmah jauh di atas mencintai Rasa sayang biasanya munculdari lubuk hati yang paling dalam Ia lahir bukan karena dorongan nafsu seksual kebutuhan biologisatau hal-hal lahiriyah lainnya Ia betul-betul tumbuh dari dalam jiwa setelah bergaul dan lamamengenal pasangannya Naluri rasa sayangnya ini akan ditumpahkan untuk keluarganya terutamauntuk isteri dan anak-anaknya Dalam sebuah hadits riwayat Imam Bukhari suatu hari Aqra bin Habismelihat Rasulullah Saw sedang mencium cucunya Hasan bin Ali Aqra kemudian berkata Sayamempunyai sepuluh putra putri tapi saya tidak pernah mencium mereka satupun Mendengar ituRasulullah Saw bersabda

                                              یرحم ال یرحم ال من إنArtinya Sesungguhnya orang yang tidak pernah menyayangi dia tidak akan disayangiDemikian di antara tujuan menikah dalam Islam sebagaimana yang tertera dalam al-Quransurat ar-Rum ayat 21 Wallahu alamHukum PernikahanPara ulama telah sepakat bahwa nikah itu diperintahkan Namun mereka berbeda pendapatmengenai hukumnya Dalam hal ini para ulama terbagi kepada tiga kelompokPertama nikah wajib bagi setiap orang yang sudah mampu untuk melakukannya sekali seumurhidup Pendapat ini adalah pendapatnya Dawud ad-Dahiry Ibn Hazm dan lainnya Dalil yang menjadidasar pendapat ini adalah dhahir dari nash-nash baik berupa ayat al-Quran maupun hadits Nabi yangmemerintahkan pernikahan Kelompok ini memahami secara tekstual bahwa semua perintah tersebutmenggunakan shigat amar (bentuk perintah) dan setiap perintah menunjukkan wajib karenanya nikahjuga adalah wajib al-ashlu fil amr lil wujub pada dasarnya perintah itu menunjukkan kepada wajibPendapat kedua mengatakan bahwa nikah itu hukumnya adalah sunnah saja Pendapat iniadalah pendapatnya Jumhur ulama Pendapat kedua ini memahami perintah nikah yang terdapat dalamal-Quran dan Sunnah kepada hukum sunnah bukan wajib Firman Allah yang terdapat dalam surat an-Nisa ayat 3 misalnya yang berbunyi

                                              ورباع وثالث مثنى النساء من لكم طاب ما فانكحواArtinya Maka nikahilah wanita-wanita yang kamu sukai dua tiga dan empat (QS An-Nisa 3)Ayat di atas menurut pendapat kedua ini bukanlah menunjukkan wajib Karena dalam ayat diatas Allah mengkaitkan nikah dengan kemampuan istithaah Artinya barang siapa yang sudahmampu untuk menikah maka menikahlah Sedangkan yang belum mampu untuk menikah maka tidakmengapa ia tidak menikah Karena itu menikah bukanlah wajib akan tetapi sunnah sajaPendapat ketiga adalah pendapat yang mengatakan bahwa hukum menikah berbeda-bedatergantung kondisi seseorang Pendapat ini adalah pendapat kuat pada madzhab MalikiyyahSyafiiyyah dan Hanabilah

                                              Menurut pendapat ini hokum menikah bisa wajib bagi mereka yang sudah siap dan mampubaik lahir maupun bathin sehingga kalau tidak menikah ia akan terjerumus kepada perbuatan zinaTidak ada cara lain untuk menjaganya kecuali dengan jalan menikah Dalam qaidah Ushuliyyahdaikatakan Sesuatu yang tidak menyebabkan terpenuhinya sesuatu yang wajib kecuali dengansesuatu itu maka sesuatu itu menjadi wajib hukumnya7Nikah juga hukumnya bisa sunnah bagi mereka yang syahwatnya sudah menggebu akan tetapimasih besar kemungkinan seandainya belum menikah pun ia masih dapat menjaga diri dari perbuatanzina Untuk kondisi seperti ini nikah hukumnya sunnah sajaNikah juga bisa haram bagi orang yang belum siap menikah baik secara lahir (menafkahi)maupun secara bathin (berhubungan badan) sehingga kalau dipaksakan menikah si wanita akanmenderita baik lahirnya maupun bathinnya Atau nikah juga bisa menjadi haram bagi orang yangbermaksud jahat dengan nikahnya itu misalnya ingin menyakiti si isteri dan keluarganya atau karenabalas dendam dan sebagainyaNikah juga bisa makruh bagi orang yang kondisinya seperti disebutkan diatas akan tetapitidak menimbulkan madharat bagi si isteri Jadi apabila ia menikah si isteri tidak merasakan dampaknegative yang sangat besar Untuk orang seperti ini sebaiknya jangan dahulu menikah dan kalaupunmau menikah maka hukumnya makruh sajaDari ketiga pendapat ini penulis lebih cenderung untuk mengambil pendapat ketiga ini bahwapernikahan itu hukumnya berbeda-beda disesuaikan dengan kondisi orang yang bersangkutanPendapat ini rasanya lebih tepat terutama untuk kondisi sekarangMacam-macam pernikahan yang dilarang1 Nikah SyigarNikah Syigar adalah seorang laki-laki menikahkan putri perempuannya atau saudariperempuannya dengan orang lain dengan syarat orang tersebut mau menikahkan putrinya atausaudari perempuannya dengan orang tadi baik pernikahan tersebut memakai mahar maupuntidak Hanya saja umumnya pernikahan Syigar ini tidak ada maharnya karena sudah digantidengan tukar menukar putri atau saudari perempuannyaPara ulama sepakat bahwa nikah Syigar ini haram hukumnya Hal ini didasarkankepada hadits-hadits berikut ini

                                              الشغار عن وسلم عليه الله صلى الله رسول نهى قال جابر عن( مسلم( أخرجهArtinya Jabir berkata Rasulullah Saw melarang nikah syigar (HR Muslim)

                                              عن (( وسلم عليه الله صلى الله رسول نهى قال هریرة أبى عن والشغار قال الشغار

                                              وأزوج 1049703 ك أخت 1049703 ك زوجن 1049703 ى أو ابنت 1049703 ى وأزوج 1049703 ك ى 1049703 كزوجن 1049703 ابنت للرج 1049703 ل الرج 1049703 ل یق 1049703 ول أن[ ماجه)) [ وابن والنسائي مسلم أخرجه أختىArtinya Abu Hurairah berkata Rasulullah Saw melarang nikah Syigar Nikah Syigar adalahseorang laki-laki berkata kepada laki-laki lain nikahkan saya dengan anak perempuan kamudan saya nanti akan menikahkanmu dengan anak perempuan saya atau nikahkan saya dengansaudari perempuan kamu dan saya akan menikahkan kamu dengan saudari perempuan saya(HR Muslim NasaI dan Ibn Majah)

                                              2 Nikah MuhallilMuhallil secara bahasa berarti yang menjadikan halal Nikah Muhallil adalah pernikahandi mana seorang laki-laki menikahi seorang wanita yang sudah ditalak tiga kemudian iamentalaknya dengan maksud agar wanita tersebut dapat dinikahi kembali oleh suaminya yangdahulu yang telah mentalak tigaPernikahan ini biasanya terjadi ketika si mantan suami yang telah mentalak isterinya tigakali bermaksud untuk kembali lagi kepada isterinya tadi namun karena sudah ditalak tiga iatidak boleh langsung menikahi mantan isterinya itu kecuali si isteri tadi menikah dahulu denganlaki-laki lain Untuk tujuan itu kemudian si laki-laki tadi menyewa atau membayar laki-laki lainagar menikahi mantan isterinya tadi dengan catatan tidak boleh disetubuhi atau boleh disetubuhitapi harus sesegera mungkin diceraikan agar mantan suami tadi dapat menikahinya kembaliOrang yang dibayar untuk menikahi mantan isterinya dalam istilah fiqh disebut dengan almuhallil(yang menjadikan halal) sedangkan mantan suami yang membayar laki-laki tadi disebutdengan al-muhallal lah Pernikahan ini haram hukumnya berdasarkan dalil berikut ini8

                                              ل 1049703 ه والمحل 1049703 ل المحل 1049703 ل وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله ول 1049703 لىص رس 1049703 الله لع (( 1049703 ن ق 1049703 ال م 1049703 سعود اب 1049703 ن ع 1049703 ن

                                              ( وأحمد والنسائي الترمذى (أخرجهArtinya Ibnu Masud berkata Rasulullah melaknat al-muhallil (yang menjadikan halal) dan almuhallallah (yang dijadikan halal karenanya) (HR Turmudzi Nasai dan Ahmad)

                                              عب)) [ 1049703 د رواه رجمتهم 1049703 ا إال بمحلل 1049703 ة و بمحل 1049703 ل ال 1049703 ىأوت(( ال 1049703 ق الخط 1049703 اب ب 1049703 ن عم 1049703 ر ع 1049703 ن

                                              صحيح بإسناد [الرزاقArtinya Umar bin Khatab berkata Tidak didatangkan kepadaku muhallil dan wanita yangdijadikan halal karenanya kecuali aku akan meranjam keduanya (HR Abdur Razak dengansanad yang shahih)3 Nikah IstibdhaNikah Istibdha adalah nikah yang dimaksudkan untuk memperoleh keturunan atau bibitunggul Dalam prakteknya nikah ini atas usul dan kemauan si suami setelah melihat ada orangyang dipandang hebat pintar atau aneh dari yang lainnya sehingga ia pun berkeinginan untukmendapatkan putra seperti dia Sang suami biasanya berkata kepada isterinya Apabila kamusudah suci dan selesai haidmu pergilah ke si anu (misalnya seorang professor) dan bersenangsenanglahdengannya sampai kamu hamil Ketika sudah hamil baru isteri tersebut pulang lagidan kembali lagi kepada suaminya Dan suaminya sangat bahagia karena akan mendapatkanputra yang sangat diinginkannya Istibdha secara bahasa artinya bersetubuh (jima) Pernikahanseperti ini jelas diharamkan4 Nikah ar-RahtRaht secara bahasa berarti rombongan kelompok Dalam pernikahan ini sekelompoklaki-laki (syaratnya tidak boleh lebih dari sepuluh orang) bersekutu dan sepakat untuk menggauliseorang perempuan secara bergantian dan bergilir Ketika wanita tadi hamil dan melahirkansemua laki-laki yang ikut menanam saham pada wanita tadi harus berkumpul di hadapanwanita tadi Setelah berkumpul si wanita berkata

                                              فالن یا ابنك فهو ولدت وقد أمرآم من آان ما عرفتم قد

                                              Artinya Kalian telah maklum dengan apa yang telah kalian lakukan Kini saya sudahmelahirkan maka anak ini adalah anakmu wahai fulan (sambil menunjuk salah satu laki-lakiyang disukainya)Ketika si wanita menunjuk salah satu laki-laki yang disukainya maka laki-laki itulahyang harus menjadi bapak dari anak tersebut sekaligus menjadi suaminya yang resmi Tidakboleh si laki-laki tersebut menolak dengan alasan dan catatan apapun Sementara laki-laki lainyang tidak terpilih mereka beterbangan lagi mencari mangsa-mangsanya yang lainLantas siapa yang diuntungkan dan dirugikan dalam pernikahan semacam ini Tentu yangrugi adalah orang ganteng dan baik karena dialah yang akan dipilih oleh wanita tersebutSementara yang beruntung adalah laki-laki jelek dan jahat karena jelas dia tidak akan dipilihsehingga ia masih bisa leluasa menaburkan racun-racun asmara dan syahwatnya Dalam duniamodern terutama di kota-kota besar pernikahan masa Jahiliyyah ini masih ada dan berlaku untuktidak mengatakan banyak berlaku Hanya saja dengan nama dan format lain Dalam istilahsekarang nikah Raht ini disebut dengan nama Salome (satu lobang rame-rame maaf)Naudzubillah5 Nikah al-BaghayaAl-Baghaya secara bahasa berarti pelacur Nikah al-Baghaya ini sama dengan nikah ar-Raht di atas Hanya saja dalam nikah Baghaya ini tidak dibatasi jumlah pengunjungnya Iaboleh lebih dari sepuluh orang bahkan tidak terhitung sekalipun Setiap laki-laki hidung belangyang sreg dan greget dengan seorang wanita yang disukai bersama boleh melakukan isytirakWanita yang menjadi sasaran segerombolan laki-laki tersebut tidak boleh menolak dan tidakmelayani tamu-tamu hidung belang tersebut Tua muda ganteng jelek pesek mancungkurus gemuk dekil bersih kalau dia datang harus diservice secara memuaskan Setiap orang9yang sedang bertamu pada hari itu biasanya menancapkan tanda khusus berupa bendera di luarrumahnya sebagai tanda bahwa wanita tersebut sedang full on ada tamuSetiap laki-laki yang pernah bertamu harus mengisi buku tamu Buku tamu ini biasanyadisiapkan khusus oleh wanita tersebut Tidak ada seorang tamu pun yang jajan di rumahnyakecuali namanya tercatat Ketika wanita tersebut hamil wanita tersebut melihat daftar tamunyadan memanggil satu persatu tamu-tamu berhidung belang tersebut Tidak boleh menolak ketikawanita tersebut mengundang dan memanggilnyaSetelah melahirkan wanita tersebut memanggil seluruh tamu-tamunya berikut seorangqafah (juru taksir manusia) Tukang qafah ini bertugas melihat dan membaca si bayi lalumembaca pula seluruh tamu yang hadir untuk dicarikan kesamaannyamdashistilah sekarang mungkincek darah dan gen Tamu yang lebih banyak kesamaan dengan bayi tadi dialah yang akanmenjadi bapaknya sekaligus menjadi suami wanita tersebut Ketika sudah diputuskan oleh jurutaksir tadi tidak boleh si laki-laki tersebut menolak apalagi tidak bertanggung jawabSiapa yang diuntungkan dalam pernikahan ini Tentu mereka yang dapat menyuap siqafah agar tidak ditunjuk Yang rugi Yang tidak menyuap si qafah sama sekali karena dialahyang akan menjadi bapak dari bayi hasil rame-rame tadimdashdalam istilah iklan di Indonesiaidentik dengan iklan permen Nano-Nano rame rasanya Naudzubillah Apakah pernikahanseperti ini ada pada masa sekarang Ya jelas ada hanya dengan nama dan format lain bahkandengan alat dan teknologi canggih sehingga tidak ada tamu-tamu yang merasa dirugikan untukmenanggung bayi rame-rame tersebut Pernikahan Baghaya ini dalam konteks sekarangbertebaran dimana-mana dengan berbagai nama misalnya Saritem di Bandung dan SurabayaKramat Tunggak di Jakarta Warung Remang-Remang di setiap pinggiran jalan Panti Pijat yangtersebar hampir di seluruh kota dan lainnya Naudzubillah6 Nikah Badal

                                              Secara bahasa badal berarti menukar mengganti Nikah Badal adalah pernikahan di manaseorang laki-laki yang sudah beristri berkata kepada laki-laki lain yang juga sama sudah beristriBiarkan isteri kamu tidur dengan saya dan saya ijinkan isteri saya tidur dengan kamu kalaukamu keberatan biar kita tukar tambah Jadi Nikah Badal ini berupa pernikahan tukar menukaristeri Dalam dunia modern terutama di kota-kota besar seperti Jakarta pernikahan ini seringkalidiistilahkan dengan Tukar Kunci Jadi dalam pergaulan-pergaulan glamour apabila seoranglaki-laki berkata kepada laki-laki lain yang sama-sama sudah berkeluarga Ayo kita tukar kuncimaka maksudnya adalah pernikahan Badal ini Tentu bukan sembarang kunci tapi kunci inikunci ajaib yang bukan saja bisa membuka pintu tapi membuka yang mempunyai pintunaudzubillah min dzalik7 Nikah MutahMutah secara bahasa berarti bersenang-senang Nikah Mutah dalam dunia sekarangdisebut dengan Nikah Kontrak Maksudnya seorang laki-laki menikahi seorang wanita hanyasaja ketika akadnya ditentukan untuk masa satu minggu misalnya atau satu bulan satu tahunatau bahkan satu hari kemudian si laki-laki tadi memberikan upah atau biaya sebagaiimbalannya Pernikahan ini pada masa Rasulullah Saw pernah dibolehkan karena saat itu sedangkondisi perang yang berbulan-bulan Namun tidak lama setelah itu Rasulullah Sawmenghapusnya dan mengharamkannya sampai hari Kiamat kelak Oleh karena itu seluruh ulamasepakat bahwa pernikahan Mutah ini haram hukumnya Untuk pembahasan lebih lanjut masalahNikah Mutah ini insya Allah akan penulis bahas dalam makalah tersendiri8 Nikah al-UrfiNikah Urfi ini ramai diperbincangkan di Mesir belakangan ini Boleh jadi nama NikahUrfi ini untuk konteks Indonesia belum sampai dan belum pernah terdengar meskipun tidakmenutup kemungkinan dalam prakteknya sudah sejak dahulu berjalan dan berlanjut Nikah Urfiadalah pernikahan antara laki-laki dan perempuan yang tidak diketahui oleh kelurganya bolehjadi tidak memakai saksi tidak diumumkan dan tidak memakai wali Bukan hanya itu antaralaki-laki dan perempuan hidup berpisah makan dan minum sendiri-sendiri bahkan tinggal punberpisah Namun ketika keduanya greget untuk making love baru keduanya bersama dan dimana saja jadi10Pernikahan ini banyak merajarela di Mesir dan demikian juga di Indonesia terutama dikalangan mahasiswa mahasiswi Untuk melampiaskan nafsu seksualnya keduanya sepakat untukmembungkus perbuatan hinanya dengan bungkusan yang seolah-olah dilegalkan dandiperbolehkan oleh ajaran Islam Boleh jadi ada saksi hanya saja saksinya adalah teman-temandekatnya saja Sementara keluarganya tidak mengetahuinya sedikitpun Modus opperandi daripernikahan ini juga adalah untuk mendapatkan nafkahAkhir-akhir ini di Mesir merebak pernikahan ini karena si wanita biasanya menginginkannafkah yang besar dan tidak peduli dengan cara atau bentuknya Pernikahan ini jelas tidakmemakai surat-surat resmi dari pejabat yang berwenang (di Indonesia dari KUA) Pernikahan inijelas haram hukumnya karena pada hakikatnya adalah perzinahan modern NaudzubillahSemua jenis pernikahan yang telah disebutkan di atas diharamkan dalam ajaran IslamMengapa Karena pernikahan dalam ajaran Islam mempunyai aturan tersendiri ada rukun-rukun dansyarat-syarat yang harus dipenuhi Ketika rukun dan syaratnya tidak terpenuhi maka pernikahantersebut menjadi batal dan haram Untuk mengetahui lebih lanjut persoalan ini nanti akan kita bahaslebih jauh dalam pembahasan akad nikahDemikian sekelumit mengenai jenis dan macam pernikahan yang dilarang dan diharamkandalam ajaran Islam Tidak ada alasan untuk seorang muslim dan muslimah untuk melegalkan terlebihmempraktekkan pernikahan-pernikahan di atas Semoga kita terhindar dari semua jenis pernikahan

                                              terkutuk di atasWanita-wanita yang haram untuk dinikahi (al-muharramaat minannisaa)Dalam ajaran Islam ada beberapa wanita yang haram hukumnya untuk dinikahi oleh laki-lakiHal ini sebagaimana dijelaskan oleh Allah dalam firmanNya surat an-Nisa ayat 22-24

                                              ا يل س 1049703 ب وس 1049703 اء ومقت 1049703 ا ة فاح 1049703 ش 1049703 ان آ ن 1049703 ه إ د 1049703 لفق 1049703 س م 1049703 ا ل 1049703 ا إ اء الن 1049703 س من م اؤآ ءاب ح ك ن ما كحوا ن ت والخ 1049703 ت األ ن 1049703 ات وب خ

                                              ال 1049703 أ ن 1049703 ات وب م ك وخال 1049703 ات م ك و 1049703 ات م ك واتخ 1049703 عم وأ م ك ن 1049703 ات وب م ك مه 1049703 ات

                                              أ م ك عل 1049703 ي م 1049703 ت حرف 1049703 ي ي الل 1049703 ات م ك ب ب 1049703 ائ ور م ك ائ ن 1049703 س مه 1049703 ات

                                              وأ ن 1049703 اعة 1049703 الرض م م ك خ 1049703 وات وأ م ك ض 1049703 عن ر

                                              أ ي الل 1049703 ات م ك مه 1049703 ات وأ

                                              ئ 1049703 ل وحال م ك عل 1049703 ي جن 1049703 اح فل 1049703 ا ه 1049703 ن ب م دخل 1049703 ت م 1049703 واون ك ل 1049703 ت ن ف 1049703 إ ه 1049703 ن ب م دخل 1049703 ت ي الل 1049703 ات م ك ائ س ن من م حجورآا غف 1049703 ور 1049703 ان آ الل 1049703 ه ن إ س 1049703 لف ق 1049703 د م 1049703 ا ل 1049703 ا إ ن ي ت خ 1049703 أ

                                              ال ن ب 1049703 ي جمع 1049703 وا ت ن وأ م ك ب ص 1049703 ال أ 1049703 ن م ال 1049703 ذین م ك ن 1049703 ائ ب أ

                                              اء ور م 1049703 ا ك 1049703 م ل ح 1049703 ل وأ م ك عل 1049703 ي الل 1049703 ه ت 1049703 اب آ م ك ت 1049703 ان

                                              م ی ك 1049703 أ مل ما ال إ اء س الن من ات محصن وال حيما رهن ج 1049703 ور أ وهن ف 1049703 آت هن 1049703 ن م ب 1049703 ه م عت مت اس 1049703 ت افحين 1049703 ا سم 1049703 فم غي 1049703 ر ين مح 1049703 صن م ك موال

                                              أ ب غوا ت ب ت ن أ م ك ذلحكيم 1049703 ا يم 1049703 ا عل 1049703 ان آ الل 1049703 ه ن إ فری 1049703 ضة ال ع 1049703 د ب 1049703 ن م ه1049703 ب م ت اض 1049703 ي ر ت فيم 1049703 ا م ك عل 1049703 ي جن 1049703 اح ول 1049703 ا فری 1049703 ضة(24- ( 22النساء Artinya Dan janganlah kamu kawini wanita-wanita yang telah dikawini oleh ayahmu terkecuali padamasa yang telah lampau Sesungguhnya perbuatan itu amat keji dan dibenci Allah dan seburuk-burukjalan (yang ditempuh)Diharamkan atas kamu (mengawini) ibu-ibumu anak-anakmu yang perempuansaudara-saudaramu yang perempuan saudara-saudara bapakmu yang perempuan saudara-saudaraibumu yang perempuan anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang laki-laki anak-anakperempuan dari saudara-saudaramu yang perempuan ibu-ibumu yang menyusui kamu saudaraperempuan sepersusuan ibu-ibu istrimu (mertua) anak-anak istrimu yang dalam pemeliharaanmu dariistri yang telah kamu campuri tetapi jika kamu belum campur dengan istrimu itu (dan sudah kamuceraikan) maka tidak berdosa kamu mengawininya (dan diharamkan bagimu) istri-istri anakkandungmu (menantu) dan menghimpunkan (dalam perkawinan) dua perempuan yang bersaudarakecuali yang telah terjadi pada masa lampau sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi MahaPenyayang Dan (diharamkan juga kamu mengawini) wanita yang bersuami kecuali budak-budakyang kamu miliki (Allah telah menetapkan hukum itu) sebagai ketetapan-Nya atas kamu Dandihalalkan bagi kamu selain yang demikian (yaitu) mencari istri-istri dengan hartamu untuk dikawinibukan untuk berzina Maka istri-istri yang telah kamu nikmati (campuri) di antara mereka berikanlahkepada mereka maharnya (dengan sempurna) sebagai suatu kewajiban dan tiadalah mengapa bagi

                                              11kamu terhadap sesuatu yang kamu telah saling merelakannya sesudah menentukan mahar ituSesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana (QS an-Nisa 22-24)Dari ayat di atas ditambah keterangan-keterangan lainnya para ulama membagi wanita-wanitayang haram untuk dinikahi itu menjadi dua bagian besarPertama wanita-wanita yang haram untuk dinikahi selamanya Artinya seorang laki-laki tidakboleh menikahi wanita jenis ini kapanpun dan dalam kondisi apapunKedua wanita-wanita yang haram untuk dinikahi untuk sementara waktu Untuk bagian keduaini wanita-wanita tersebut haram untuk dinikahi selama ia berada dalam keadaan khusus(penjelasannya akan dibahas di bawah nanti) dan apabila keadaan tersebut sudah hilang maka ia bolehdinikahiWanita-wanita yang haram dinikahi selamanyaYang termasuk wanita-wanita yang haram untuk dinikahi selamanya (muabbada) ini ada tigakelompokA Haram dinikahi lantaran keturunan (nasab)Wanita-wanita yang haram dinikahi karena nasab (keturunan) ini ada tujuh jenis1 Semua Ibu baik dari pihak ibu maupun dari pihak bapak sampai ke atas yangmelahirkan laki-laki tersebut Maksudnya wanita-wanita yang menyebabkan lakilakiitu lahir (ibu) baik dari pihak ibunya sendiri maupun dari pihak bapaknya sendirisampai ke atas haram untuk dinikahi Misalnya ibunya sendiri ibunya ibu (nenek daripihak ibu) ibunya bapak (nenek dari pihak bapak) ibunya nenek dari pihak ibu ibunyanenek dari pihak bapak dan seterusnya sampai ke atas Wanita-wanita ini semuanyaharam untuk dinikahi selamanya (al-ummahaat)2 Semua Anak perempuan baik dari pihak putra laki-lakinya maupun putriperempuannya terus sampai ke bawah Maksudnya semua wanita yang dilahirkankarena laki-laki tersebut baik anak perempuan itu putri dari putranya maupun dariputrinya Misalnya anak perempuannya sendiri cucu perempuannya dari anakperempuan cucu perempuan dari anak laki-laki anak perempuan dari cucu perempuanatau anak perempuan dari cucu laki-laki sampai ke bawah Semua anak perempuan iniharam untuk dinikahi selamanya (al-banaat)3 Semua Saudari perempuan dari semua pihak dan jihah Misalnya saudariperempuan sekandung saudari perempuan sebapak dan saudari perempuan seibuSemua saudari perempuan ini juga haram untuk dinikahi selamanya (al-akhawaat)4 Semua saudari perempuan ayah (bibi tante dari pihak ayah) sampai ke atas baiksekandung sebapak maupun seibu Misalnya saudari perempuan sekandung ayahsaudari perempuan seibu ayah saudari perempuan seibu saudari perempuan bibinyaayah saudari perempuan bibinya bibi ayah dan seterusnya sampai ke atas Semua bibidari pihak ayah ini haram hukumnya untuk dinikahi (al-ammat)5 Semua saudari perempuan ibu (bibi tante dari pihak ibu) sampai ke atas baiksekandung sebapak maupun seibu Misalnya saudari perempuan sekandung ibusaudari perempuan sebapak ibu saudari perempuan seibu ibu saudari perempuanbibinya ibu saudari perempuan bibinya bibi ibu dan seterusnya sampai ke atas Semuabibi dari pihak ibu ini haram hukumnya untuk dinikahi (al-khalaat)6 Semua anak perempuan dari saudara laki-laki baik sekandung sebapak maupunseibu sampai ke bawah (keponakan dari saudara laki-laki) Misalnya anakperempuan dari saudara laki-laki sekandung anak perempuan dari saudara laki-lakisebapak anak perempuan dari saudara laki-laki seibu anak perempuan dari anak

                                              perempuan saudara laki-laki sekandung anak perempuan dari anak perempuan saudaralaki-laki sebapak anak perempuan dari anak perempuan saudara laki-laki seibu anakperempuan dari keponakannya keponakan saudara laki-laki terus sampai ke bawah(banatul akh)7 Semua anak perempuan dari saudari perempuan baik sekandung sebapakmaupun seibu sampai ke bawah (keponakan dari saudari perempuan) Misalnya12anak perempuan dari saudari perempuan sekandung anak perempuan dari saudariperempuan sebapak anak perempuan dari saudari perempuan seibu anak perempuandari anak perempuan saudari perempuan sekandung anak perempuan dari anakperempuan saudari perempuan sebapak anak perempuan dari anak perempuan saudariperempuan seibu anak perempuan dari keponakannya keponakan saudari perempuanterus sampai ke bawah (banatul ukhti) Semua keponakan baik dari pihak saudara lakilakimapun dari saudari perempuan semuanya haram untuk dinikahiDalam sebuah hadits dari Ibnu Abbas dikatakan

                                              تع 1049703 الى قول 1049703 ه ق 1049703 رأ ث 1049703 م س 1049703 بع ال 1049703 صهر وم 1049703 ن بع1049703 )) س النسب من حرم قال باس ع ابن عن[ ] (( البخارى رواه أمهاتكم عليكم حرمتArtinya Ibnu Abbas berkata Wanita-wanita yang diharamkan karena keturunan itu adatujuh dan yang diharamkan karena pernikahan juga ada tujuh Ibnu Abbas kemudianmembaca firman Allah dalam surat an-Nisa ayat 22-24 Diharamkan kepada kalianhellip (HRBukhari)Para ulama telah sepakat bahwa ketujuh jenis wanita yang telah disebutkan di atasharam hukumnya untuk dinikahi selamanya Untuk lebih memudahkan menghapal jeniswanita-wanita yang haram untuk dinikahi selamanya ini maka harus diingat bahwa seluruhketurunan dan kerabat si laki-laki semuanya haram untuk dinikahi kecuali empat orang sajayaitu anak perempuan pamannya dari pihak bapak (banatul amm sepupu putrinya om paman) anak perempuan pamannya dari pihak ibu (banatul khal sepupu) anak perempuanbibinya dari pihak bapak (banat ammatih sepupu putrinya bibi) dan anak perempuan bibinyadari pihak ibu (banatul khalah sepupu putrinya bibi) Untuk empat jenis wanita ini bolehuntuk dinikahi dan sisanya tidak boleh untuk dinikahiKeempat jenis wanita tersebut boleh untuk dinikahi berdasarkan firman Allah dalamsurat al-Ahzab ayat 50

                                              ف 1049703 اء أ مم 1049703 ا مين 1049703 ك ی ك 1049703 ت مل وم 1049703 ا هن ج 1049703 ور أ ها 1049703 ت ی اأ ی

                                              ي ءات ي ت الال واجك ز أ ك ل ا ن ل ل ح أ ا ن إ ي ب الني ت الال ك ت خاال ات ن وب خالك ات ن وب ك عمات ات ن وب عمك ات ن وب ك ي عل ه الل

                                              معك ن هاجردون 1049703 ن م ي 1049703 ك ب الن اد ر

                                              أ ن إ ي ب لن ل ها فس ن ت وهب ن إ ة مؤمن ة أ وامرل خالصة كحها ن ت س ی ن أ

                                              ي 1049703 ك عل وما 1049703 ون واجهم ز أ في هم ي عل ا ضن فر ما ا من عل قد ين مؤمن الك ی ال ي ك ل هم مان ی

                                              أ ت ك ملحيما ر ا غفور ه الل ان وآ ج حر

                                              ( ( 50األحزاب Artinya Hai Nabi sesungguhnya Kami telah menghalalkan bagimu istri-istrimu yang telahkamu berikan mas kawinnya dan hamba sahaya yang kamu miliki yang termasuk apa yangkamu peroleh dalam peperangan yang dikaruniakan Allah untukmu dan (demikian pula) anakanakperempuan dari saudara laki-laki bapakmu anak-anak perempuan dari saudara perempuanbapakmu anak-anak perempuan dari saudara laki-laki ibumu dan anak-anak perempuan darisaudara perempuan ibumu yang turut hijrah bersama kamu dan perempuan mukmin yangmenyerahkan dirinya kepada Nabi kalau Nabi mau mengawininya sebagai pengkhususanbagimu bukan untuk semua orang mukmin Sesungguhnya Kami telah mengetahui apa yangKami wajibkan kepada mereka tentang istri-istri mereka dan hamba sahaya yang mereka milikisupaya tidak menjadi kesempitan bagimu Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi MahaPenyayang (QS Al-Ahzab 50)B Haram dinikahi lantaran perkawinan (al-mushaharah)Wanita-wanita yang dilarang untuk dinikahi lantaran pernikahan ini adalah sebagaiberikut1 Isteri bapak (ibu tiri)Sehubungan dengan jenis wanita ini dalam sebuah hadits dikatakan13

                                              األب ام 1049703 رأة إال یح 1049703 رم م 1049703 ا یحرم 1049703 ون الجاهلي 1049703 ة أه 1049703 ل ان1049703 )) آ ق 1049703 ال عب 1049703 اس اب 1049703 ن عنآب 1049703 اؤآم نك 1049703 ح م 1049703 ا تنكح (( 1049703 وا وال وج 1049703 ل بين 1049703 ز والجمع

                                              ع الله فأنزل قال األختينالطب 1049703 رى تف )) [ 1049703 سير األخت 1049703 ين ب 1049703 ين إال 1049703 وا النساء من

                                              تجمع )) (( وأن و سلف قد ماصحيح ( 1328 [بسندArtinya Ibnu Abbas berkata Orang-orang jahiliyyah mengharamkan semua wanitayang diharamkan dalam ajaran Islam kecuali isteri bapak dan bolehnya menikahi kakakberadik sekaligus Kemudian turun firman Allah Janganlah kalian menikahi wanitawanitayang telah dinikahi oleh bapak-bapak kamu kecuali apa yang telah berlakudahulu (QS An-Nisa 22) dan Dan dilarang juga menikahi kakak beradik sekaligus(QS An-Nisa 23) (Dalam Tafsir ath-Thabari dengan sanad Sahih (8hal 132)Dengan ayat ini para ulama telah sepakat bahwa yang termasuk diharamkanuntuk dinikahi selamanya juga itu adalah wanita-wanita yang sudah atau pernahdinikahi oleh ayahnya baik wanita tersebut telah didukhul (disetubuhi) oleh ayahnyaataupun belum

                                              بعثن (( 1049703 ى ق 1049703 ال تری 1049703 د أی 1049703 ن ل 1049703 ه فقل 1049703 ت رای 1049703 ة ه1049703 ومع عم 1049703 ى لقي 1049703 ت ق 1049703 ال الب 1049703 راء ع 1049703 نأض 1049703 رب أن رجل 1049703 أمرنى إلى وسلم عليه الله صلى الله رسول

                                              ف أبيه امرأة نكح[ ] (( والحاآم داود أبو رواه ماله وآخذ عنقهArtinya Al-Bara berkata Suatu hari saya bertemu dengan paman saya yang sedangmembawa bendera Saya lalu bertanya Mau kemana paman Ia menjawab Saya

                                              diutus oleh Rasulullah Saw untuk membunuh dan mengambil harta laki-laki yangmenikahi isteri bapaknya (HR Abu Dawud dan Hakim)Dari hadits ini didapati bahwa laki-laki yang menikahi wanita-wanita yangpernah dinikahi oleh bapaknya harus dibunuh dan diambil hartanya Ini menunjukkansaking kerasnya larangan tersebut Dari sini para ulama kemudian berkesimpulanbahwa isteri bapak haram untuk dinikahi selamanya2 Ibunya isteri (mertua perempuan)Ketika seorang laki-laki telah menikah dengan seorang wanita maka ibu dari isterinyatadi (mertua) menjadi haram untuk dinikahi baik isterinya tersebut telah didukhul(disetubuhi) maupun belum Hal ini dikarenakan mertua masuk dalam keumuman suratan-Nisa ayat 23 Dan diharamkan juga ibu-ibu isteri-isteri kalian Termasuk kedalam jenis ini juga ibunya mertua dan ibunya bapak mertua3 Anak isteri (anak tiri ar-rabibah)Apabila sebelum menikah si isteri sudah mempunyai anak perempuan maka si lakilakitidak boleh menikahi putri dari isterinya itu Namun para ulama mensyaratkantidak bolehnya menikahi anak perempuan dari isteri itu apabila ibunya (isteri si laki-lakitersebut) telah disetubuhinya Namun apabila misalnya ia menikahi isterinya kemudiancerai sebelum melakukan hubungan badan maka laki-laki tadi boleh menikahi anakperempuannya Hal ini didasarkan pada firman Allah dalam surat an-Nisa ayat 23 diatas yang berbunyi

                                              م ل ن فإ هن ب م ت ل دخ ي ت الال م ك ائ س ن من م حجورآ في ي ت الال م ك ب ائ ب ورم ت ل دخ وا ون ك تم ك ي عل اح ن ج فال هن ب

                                              Artinya (dan diharamkan kepadamu) anak-anak istrimu yang dalam pemeliharaanmudari istri yang telah kamu campuri tetapi jika kamu belum campur dengan istrimu itu(dan sudah kamu ceraikan) maka tidak berdosa kamu mengawininyahellip(QS An-Nisa23)Termasuk ke dalam hukum ini adalah anak perempuan dari putra putri isterinya144 Isteri anak kandung sendiri (menantu)Seorang laki-laki juga tidak boleh menikahi isteri anak laki-lakinya berdasarkan firmanAllah dalam surat an-Nisa ayat 23 di atas

                                              م ك ب صال أ من ذین ال م ك ائ ن ب أ ل ئ وحال

                                              Artinya (dan diharamkan bagimu) istri-istri anak kandungmu (menantu) (QS An-Nisa 23)Di samping isteri anak kandung sendiri juga diharamkan isteri anak dari susuan hal inididasarkan pada hadits berikut ini

                                              م 1049703 ن یح 1049703 رم م 1049703 ا الرض 1049703 اع م 1049703 ن یح (( 1049703 رم وس 1049703 لم 1049703 هعلي الله ص 1049703 لى الله رس 1049703 ول ق 1049703 ال

                                              )) [ ( 8والطبرى ( ( 471 149) آثير ابن تفسير 1النسبArtinya Rasulullah Saw bersabda Diharamkan wanita-wanita karena sesususebagaimana diharamkannya wanita-wanita karena keturunan (Lihat dalam Tafsir IbnKatsir 1471 dan Tafsir ath-Thabari 8149)Para ulama dalam hal ini tidak memasukan anak perempuan dari isteri anakkandung (anak perempuan dari menantu) atau anak perempuan dari anak isteri (anak

                                              perempuan dari anak tiri) sebagai halilah Oleh karena itu seseorang boleh menikahianak perempuan dari menantu dan anak perempuan dari anak tiriUntuk memudahkan mengingat dan menghapal jenis wanita-wanita yang haramuntuk dinikahi karena pernikahan maka dapat dikatakan bahwa semua wanita yangterkait karena pernikahan semuanya boleh dinikahi oleh laki-laki kecuali empat orangsaja yaitu isteri bapaknya (ibu tiri) mertua perempuan anak perempuan dari isterinyayang telah disetubuhi (anak tiri tapi ibunya sudah disetubuhi) dan isteri anakkandungnya (menantu)C Haram dinikahi lantaran susuan (muharramaat bir radha)Wanita-wanita yang satu susu juga haram untuk dinikahi Hal ini didasarkan padaketerangan berikut ini

                                              ضاعة الر من م ك خوات وأ م ك ضعن ر أ ي ت الال م ك مهات

                                              وأArtinya (Diharamkan kepadamu) ibu-ibumu yang menyusui kamu saudara perempuansepersusuan (QS An-Nisa 23)Dalam sebuah hadits dikatakan

                                              الن 1049703 (( سب م 1049703 ن یح 1049703 رم م 1049703 ا الرض 1049703 اع م 1049703 ن لم 1049703 رمیح(( 1049703 وس علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى الله رس 1049703 ول قال

                                              [ مسلم و البخارى [أخرجهArtinya Rasulullah Saw bersabda Diharamkan wanita-wanita karena sesusu sebagaimanadiharamkannya wanita-wanita karena keturunan (HR Bukhari Muslim)Oleh karena itu pada hakikatnya wanita-wanita yang diharamkan karena sebab satususuan ini sama dengan wanita-wanita yang diharamkan karena factor keturunan Hanya sajadalam sebab satu susu ini ditambahkan bahwa wanita yang menyusui posisinya sama denganibu kandungDengan demikian wanita-wanita yang tidak boleh dinikahi lantaran satu susu ini adalahsebagai berikut1 Wanita yang menyusui dan ibu dari wanita yang menyusui karena ia dipandang sebagai ibukandungnya sendiri2 Anak-anak perempuan dari wanita yang menyusui tersebut karena mereka dipandangsebagai saudari-saudari perempuannya3 Saudari perempuan baik sekandung seayah maupun seibu karena dipandang sebagai bibiatau tantenya4 Anak perempuan dari putri wanita yang menyusui tadi karena dipandang sebagai anakperempuan dari saudari perempuannya5 Ibu dari suami yang menyusui karena dipandang sebagai neneknya156 Saudari perempuan dari suami wanita yang menyusui karena dipandang sebagaibibitantenya7 Anak perempuan dari putra laki-laki wanita yang menyusui karena dipandang sebagai anakperempuan dari saudara laki-lakinya (keponakan)8 Anak perempuan dari suami wanita yang menyusui meskipun dari isterinya yang lainkarena dipandang sebagai saudari sesusu dari jihat ayah9 Saudari-saudari perempuan dari suami wanita yang menyusui karena mereka dipandangsebagai tante-tantenya10 Isteri-isteri lain dari suami wanita yang menyusui karena mereka dipandang sebagai isteribapaknya

                                              11 Isteri dari anak yang menyusui haram dinikahi oleh suami dari wanita yang menyusuikarena dipandang sebagai menantunya12 Apabila yang menyusui itu seorang perempuan maka suami dari wanita yang menyusuitidak boleh menikahinya karena dipandang sebagai puterinya Demikian juga tidak bolehdinikahi oleh saudara laki-laki si suami tadi karena ia dipandang sebagai pamannya jugatidak boleh dinikahi oleh bapak dari si suami tadi karena ia dipandang sebagai kakeknyaHal yang harus diperhatikan bahwa dalam masalah sebab susuan ini keharamanmenikahi wanita-wanita di atas hanyalah haram bagi laki-laki yang menyusunya saja dan tidaktermasuk saudara atau kerabat dari laki-laki yang menyusu tersebut Oleh karena itu saudaralaki-laki dari laki-laki yang menyusu boleh menikahi anak perempuan wanita yang menyusuisaudaranya itu karena ia tidak ikut menyusu kepada wanita tersebut Dan karenanya anakperempuan dari wanita yang menyusui sauadaranya itu menjadi wanita asing bagi dirinya dankarenanya ia boleh menikahinya meskipun anak perempuan tersebut dipandang sebagai saudariperempuan dari saudara laki-laki yang menyusu kepada ibunya tersebut Untuk lebihmemudahkan kaidahnya bahwa semua orang yang sama-sama berkumpul dalam menete padasatu susu maka mereka dipandang sebagai bersaudara Semua wanita-wanita yang terkaitkarena sebab susuan haram untuk dinikahi selamanyaSyarat-syarat yang berkaitan dengan wanita yang haram dinikahi lantaran satu susuan1 Menyangkut jumlah susuan yang diharamkanPara ulama berbeda pendapat mengenai batas jumlah minimal susuan sehingga ia haramuntuk dinikahi Pada dasarnya dalam hal ini para ulama terbagi empat pendapatPendapat pertama mengatakan bahwa meskipun hanya satu kali nete ataupun lebihtetap haram untuk dinikahi Pendapat ini adalah pendapatnya jumhur ulama Abu HanifahMalik Tsauri Imam Laits dan lainnyaPendapat ini beralasan bahwa dalam banyak keterangantidak disebutkan batasan dan jumlah tertentu yang mensyaratkan haramnya seorang wanitalantaran susuan Oleh karena itu harus dipahami secara umum bahwa selama ia pernah menetemeskipun hanya satu kali tetean maka ia haram untuk dinikahiMenanggapi hadits-hadits yang menyebutkan jumlah tertentu dalam menetenya inisebagaimana akan disebutkan di bawah ini jumhur ulama mengatakan bahwa keterangan inidiperselisihkan apakah betul dari Siti Aisyah karena beragamnya jumlah batasan tersebutOleh karena itu harus dikembalikan kepada jumlah paling sedikit ia dipandang sebagai satususuan yaitu satu kali Di samping itu dalam sebuah riwayat dikatakan

                                              رض 1049703 عتان أو رض 1049703 عة أتح 1049703 رم رج 1049703 ل س 1049703 أله عم 1049703 ر ن1049703 اب س 1049703 مع أن 1049703 ه دین 1049703 ار ب 1049703 ن عم 1049703 رو ع 1049703 نالم 1049703 mdash ؤمنين أمي 1049703 ر إن من (( 1049703 ل األخت نعلم ما فقال

                                              (( رج فقال ا حرام إال الرضاعةق 1049703 ضاء عم 1049703 ر اب 1049703 ن فق 1049703 ال رض 1049703 عتان وال رض 1049703 عة رم1049703 تح ال أن mdash 1049703 ه یزعم الزبير ابن یرید ] (( بإسناد البيهقى أخرجه المؤمنين أمير وقضاء قضائك من خير اللهصحيح]Artinya Amr bin Dinar pernah mendengar Ibn Umar ditanya oleh seorang laki-laki Apakahdiharamkan pula (wanita) meskipun hanya satu atau dua kali tetean Ibnu Umar menjawabKami tidak mengetahui saudari sesusu itu kecuali haram hukumnya untuk dinikahi Seoranglaki-laki lalu berkata kembali Sesungguhnya amirul mukmininmdashyang dimaksudkannya16

                                              adalah ibn az-Zubairmdashmenganggap bahwa kalau hanya satu atau dua tetean tidak haram IbnuUmar menjawab Ketentuan dari Allah tentu lebih baik daripada ketentuan dan keputusankamu dan keputusan amirul mukminin (HR Baihaki dengan sanad yang shahih)Pendapat kedua mengatakan bahwa yang haram dinikahi itu apabila telah menete tigakali atau lebih Sedangkan kalau ia hanya menete satu atau dua kali maka wanita tersebutboleh dinikahi Pendapat ini adalah pendapatnya Dhahiriyyah Ibn Mundzir dan Abu Ubaidserta Ishak Alasan yang dikemukakannya diantaranya adalah hadits berikut ini

                                              والم 1049703 صتان الم 1049703 صة تح 1049703 رم ال وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله 1049703 لىص الله رس 1049703 ول ق 1049703 ال قالت عائشة عن

                                              [ مسلم [أخرجهArtinya Siti Aisyah berkata Rasulullah Saw bersabda Tidak haram untuk dinikahi kalauhanya satu atau dua kali isapan (HR Muslim)Pendapat ketiga mengatakan bahwa yang haram dinikahi itu apabila telah menete limakali atau lebih Pendapat ini adalah pendapat Imam SyafiI Ibn Hazm Atha dan Thawus Diantara dalil yang dijadikan alasan kelompok ini adalah

                                              ث 1049703 م یح 1049703 رمن معلوم 1049703 ات رض 1049703 عات ع 1049703 شر الق 1049703 رآن ن1049703 م أن 1049703 زل فيم 1049703 ا آ 1049703 ان قال 1049703 ت عائشة عنم 1049703 ن یق 1049703 رأ فيم 1049703 ا وه 1049703 ن وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله ول 1049703 لى

                                              ص رس 1049703 الله فت 1049703 وفى معلوم 1049703 ات بخم 1049703 س نسخ[ داود [ وأبو مسلم أخرجه القرآنArtinya Siti Aisyah berkata Di antara yang telah diturunkan dalam al-Quran adalah bahwasepuluh kali tetean yang diketeahui dan tertentu adalah diharamkan untuk dinikahi Kemudianjumlah tersebut dihapus menjadi lima kali tetean yang diketahui Setelah itu Rasulullah Sawmeninggal dan lima kali tetean itu termasuk yang terdapat dalam al-Quran (HR Muslim danAbu Dawud)Dalam ilmu al-Quran hal demikian termasuk ayat yang telah dihapuskan bacaannyaakan tetapi hukumnya masih tetap ada dan berlakuPendapat keempat mengatakan bahwa yang haram untuk dinikahi itu adalah apabilatelah menete sepuluh kali atau lebih Apabila kurang dari itu maka tidak haram untuk dinikahiPendapat ini diriwayatkan dari Siti Aisyah dan Hafsah Di antara dalil kelompok ini adalah

                                              بن 1049703 ت وهو mdash 1049703 وم به أرسلت المؤمنين أم عائشة أن سالم عنآلث mdash أم أختها إلى یرضع

                                              س 1049703 الم ق 1049703 ال عل 1049703 ى ی 1049703 دخل حت 1049703 ى رض 1049703 عات 1049703 شرع أرض 1049703 عيه فقال 1049703 ت ال 1049703 صدیق بك 1049703 ر أب 1049703 ى

                                              رض 1049703 عات ث 1049703 الث غي 1049703 ر ثالث 1049703 عنى آلثوم أم فأرضعتنىترض فلم مرضت ثم رضعات

                                              أخرج )) [ 1049703 ه رض 1049703 عات ع 1049703 شر عائشة 1049703 ى على أدخل أآن فلمل تتم لم آلثوم أم أن أجل من

                                              صحيح بإسناد والبيهقى [مالكArtinya Dari Salim bahwasannya siti Aisyah Ummul mukminin pernah mengirimnya (Salim)

                                              ketika ia masih menete kepada saudarinya Ummu Kultsum putrinya Abu Bakar Shidiq SitiAisyah berkata Susui dia sepuluh kali susuan lalu berikan kepada saya Salim berkata UmmuKultsum lalu menyusui saya sebanyak tiga kali susuan kemudian ia sakit sehingga ia hanyamenyusui saya tiga kali saja Saya tidak pernah datang lagi ke siti Aisyah karena UmmuKultsum belum menyempurnakan sepuluh kali susuannya (HR Malik dan Baihaki dengansanad yang sahih)Apabila kita perhatikan dari keempat pendapat di atas penulis lebih condong untukmengambil pendapat ketiga yang mengatakan bahwa batasan minimal wanita susuan tersebutadalah apabila ia telah menete lima kali atau lebih Hal ini dikarenakan dalil yangdikemukakannya di samping sahih juga dalam redaksinya sangat jelas sebagai qaid (pembatas)dari dalil-dalil yang muthlak (belum dibatasi)Sedangkan pendapat yang mengatakan satu atau dua kali susuan tidak diharamkanmeskipun haditsnya shahih akan tetapi redaksi haditsnya tidak jelas menunjukkan hal itu Katasatu atau dua kali tidak diharamkan tidak berarti hanya untuk tiga kali susuan akan tetapi17boleh jadi juga untuk lima kali susuan Karena banyak ihtimal (kemungkinan) inilah makapendapat tersebut menjadi lemah adanyaPendapat pertama juga yang mengatakan tidak dibatasi jumlah susuannya tidak bisadijadikan pegangan karena kemutlakan hadits tersebut di qaid kan oleh keterangan lain yaituketerangan yang mengatakan lima kali susuan Karenanya hukumnya pun harus dibawakepada hokum muqayyad bukan hokum muthlak lagiPendapat keempat yang mengatakan sepuluh kali susuan juga tidak dapat dijadikanpegangan Karena hadits yang disodorkan bukan sebagai batasan akan tetepi hanya ikhbar(beita informasi) saja Hal ini dikarenakan dalam keterangan dari Siti Aisyah yang laindikatakan bahwa yang haram dinikahi itu juga apabila menete lima kali susuan Dengandemikian penulis lebih condong untuk mengambil pendapat ketiga bahwa wanita yang haramdinikahi lantaran susuan itu apabila telah menyusui lima kali atau lebih Kurang dari itu tidakmenjadi haram hukumnya Wallahu alam2 Menyangkut usia bayi yang menyusunyaPara ulama berbeda pendapat mengenai usia bayi yang menyusui tersebut sehinggamenyebabkan wanita tersebut haram untuk dinikahiPendapat pertama yaitu pendpatnya Jumhur ulama di antaranya Imam Malik SyafiIAhmad dan Imam Auzai bahwa susuan yang diharamkan itu pada usia dua tahun pertama sajaAdapun kalau dia menete pada usianya yang ke tiga empat tahun atau lebih tidak menjadikanharam untuk dinikahi Di antara dalil yang disodorkan kelompok ini adalah

                                              الرضاعة ) یتم أن أراد لمن آاملين حولين أوالدهن یرضعن والوالدات 233البقرة(

                                              Artinya Dan ibu-ibu itu menyusui putra-putranya selama dua tahun secara sempurna Hal itubagi mereka yang hendak menyempurnakan susuannya (QS Al-Baqarah 233)

                                              بإس 1049703 ناد البيهق 1049703 ى أخرج )) [ 1049703 ه الح 1049703 ولين ف 1049703 ى آ 1049703 ان 1049703 ام إال رض (( 1049703 اع ال عب 1049703 اس اب 1049703 ن ق 1049703 ال

                                              [صحيحArtinya Ibnu Abbas berkata Bukan disebut menyusui kecuali selama dua tahun (HRBaihaki dengan sanad yang sahih)Pendapat kedua yaitu pendapatnya Imam Abu Hanifah bahwa usia susuan yangmenyebabkan haram untuk dinikahi itu adalah selama tiga puluh bulan Dalil yang

                                              dikemukakannya adalah

                                              ( األحقاف ( شهرا ثالثون وفصاله 15وحملهArtinya Dan mengandungnya sampai menyapihnya selama tiga puluh bulan (QS Al-Ahqaf15)Pendapat ketiga mengatakan bahwa menyusui ketika sudah besar maupun ketika masihkecil sama saja menyebabkan haram untuk dinikahi Pendapat ini adalah pendapatnyaDhahiriyyah Atha dan Imam Laits Di antara dalil yang dikemukakan pendapat ini adalah

                                              ی 1049703 ا فقال 1049703 ت وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى النب 1049703 ي 1049703 ىإل سهيل بنت لة سه جاءت قالت عائشة عن

                                              النب 1049703 ي فق ) 1049703 ال حليف 1049703 ه وه ( 1049703 و س 1049703 الم دخ 1049703 ول ة 1049703 نحذیف 1049703 م أب 1049703 ى وج 1049703 ه فى أرى إنى الله رسولفتب 1049703 سم آبي 1049703 ر رج 1049703 ل وه 1049703 و أرض 1049703 عه وآي 1049703 ف 1049703 ت

                                              قال)) ارض (( 1049703 عيه وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى (( آبير رجل أنه علمت قد وقال وسلم عليه الله صلى الله رسول[ مسلم[ أخرجهArtinya Siti Aisyah berkata Sahlah bint Suhail datang kepada Nabi Saw sambil berkataWahai Rasulullah Saw sesungguhnya saya melihat muka Abu Hudzaifah ketika membawaSalim Rasulullah Saw lalu bersabda Susuilah dia Sahlah berkata Bagaimana sayamenyusuinya sementara dia sudah besar Rasulullah Saw tersenyum lalu bersabda kembaliSaya tahu bahwa dia sudah besar (tapi tidak mengapa susuilah) (HR Muslim)Dari ketiga pendapat di atas hemat penulis pendapat Jumhur ulama yang mengatakanbahwa yang menjadikan haram untuk dinikahi itu adalah apabila menyusuinya pada dua tahunpertama saja Hal ini dikarenakan keterangan-keterangan yang berbicara seputar hal ini sangatjelas dan shahih Namun demikian apabila karena suatu keperluan orang yang sudah besar pun18harus disusui tentu menjadi haram juga Demikian sebagaimana dikemukakan oleh ImamSyaukani dan Ibnu Taimiyyah dalam al-Majmunya3 Shifat susuan yang diharamkanPembahasan ini menyangkut apakah susuan yang diharamkan itu disyaratkan harusmengisap langsung dari tete si wanita tersebut Ataukah termasuk juga sekalipun melaluidiminum dalam gelas setelah diperas terlebih dahulu Dalam hal ini para ulama terbagi duapendapatPendapat pertama yaitu pendapat Jumhur ulama mengatakan bahwa baik si bayitersebut menyusunya langusung dengan cara menempelkan mulutnya pada tete wanita danmengisapnya maupun tidak langsung seperti itu misalnya melalui diminum di gelas setelahdiperas terlebih dahulu tetap semuanya menjadikan wanita haram untuk dinikahiSedangkan menurut pendapat Dhahiriyyah dan Imam Laits bahwa susuan yangdiharamkan itu apabila langsung melalui isapan ke tetanya secara langsung Adapun apabila sibayi tersebut menetenya tidak langsung misalnya melalui gelas atau dicampur denganmakanan maka tidak menjadi haramNamun penulis lebih cenderung untuk mengatakan bahwa pendapat Jumhur lah yanglebih kuat bahwa baik langsung maupun tidak tetap termasuk susuan dan karenanya haramuntuk dinikahi Hal ini karena maksud dari susuan itu adalah untuk menghilangkan rasa laparsi bayi sekaligus memberikannya makanan Dan ketika ia menyusu langsung ataupun tidak

                                              langsung sama-sama mengenyangkan si bayi maka hukumnya pun sama yaitu haram untukdinikahi Hal ini dipertegas lagi berdasarkan sebuah hadits yang mengatakan

                                              أخرج )) [ 1049703 ه المجاع 1049703 ة م 1049703 ن الرض 1049703 اعة إنم (( 1049703 ا وس 1049703 لم ه1049703 علي الله ص 1049703 لى الله رس 1049703 ول ق 1049703 ال

                                              ومسلم [البخارىArtinya Rasulullah Saw bersabda Bahwasannya susuan itu karena kelaparan (si bayi) (HRBukhari Muslim)Wanita-wanita yang haram dinikahi sementara (muaqqata)Adapun wanita-wanita yang haram untuk dinikahi sementara waktu sampai penyebabnyahilang di antaranya adalah sebagai berikut1 Saudari perempuan si Isteri (menikahi kakak beradik secara langsung tidak boleh)Para ulama telah sepakat bahwa seorang laki-laki tidak boleh menikahi seorang wanitasekaligus bersama saudari kandungnya dalam waktu bersamaan Namun apabila si isterinya itumeninggal atau telah dicerai maka si suami boleh untuk menikahi saudari kandung mantanisterinya tadi Hal ini sebagaimana difirmankan oleh Allah dalam surat an-Nisa ayat 23

                                              لف س قد ما ال إ ن ي ت خ األ ن ي ب جمعوا ت ن وأArtinya (Diharamkan juga bagi kamu) dan menghimpunkan (dalam perkawinan) duaperempuan yang bersaudara kecuali yang telah terjadi pada masa lampau (QS An-Nisa 23)2 Apabila seorang kafir masuk Islam sementara ketika dia kafir telah menikahi dua orangperempuan kakak beradik secara bersamaan maka ia harus memilih salah satunya danmeninggalkan yang lainnya Hal ini sebagaimana terdapat dalam sebuah hadits dhaifbahwasannya Fairuz ad-Dailamy datang kepada Rasulullah Saw seraya berkata WahaiRasulullah Saw saya telah masuk Islam akan tetapi saya mempunya dua isteri kakak beradikMaka Rasulullah Saw menyuruhnya untuk memilih salah satu dari keduanya menurut yang iakehendaki dan sukai (HR Turmudzi dan Abu Dawud)3 Bibi tante dari si isteriSeorang laki-laki tidak boleh menikahi seorang wanita secara bersamaan denganbibinya tantenya baik bibinya ini dari pihak bapaknya ataupun ibunya Namun apabila siisterinya tadi meninggal atau telah diceraikan maka ia boleh menikahi bibinya tadi Hal inididasarkan pada sebuah hadits yang mengatakan19

                                              الم 1049703 رآة ب 1049703 ين یجم (( 1049703 ع ال ق 1049703 ال وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله لى1049703 ص الله رس 1049703 ول أن هری 1049703 رة أب 1049703 ى ع 1049703 ن[ ] (( ومسلم البخارى أخرجه وخالتها المرأة بين وال وعمتهاArtinya Dari Abu Hurairah bahwasannya Rasulullah Saw pernah bersabda Tidak bolehdinikahi secara bersamaan antara seorang wanita dengan bibinya baik bibinya dari pihak ayah(ammah) maupun dari pihak ibu (khalah) (HR Bukhari Muslim)4 Wanita yang telah ditalak tiga tidak boleh menikah dengan mantan suaminya kecuali iatelah menikah terlebih dahulu dengan laki-laki lain Hal ini sebagaimana akan dijelaskannanti pada pembahasan thalak (pada makalah-makalah berikutnya) Di antara dalilnya adalah

                                              ن أ هم 1049703 ا ي عل جن 1049703 اح فل 1049703 ا قه 1049703 ا طل ن ف 1049703 إ ه قها 1049703 ر طل ن فإغي وجا ز كح ن ت ى حت عد ب من ه ل حل ت فال

                                              البق ( 1049703 رة ن م 1049703 و عل ی ق 1049703 وم ل ه 1049703 ا ن ي ب ی الل 1049703 ه ح 1049703 دود ه 1049703 كل الل 1049703 وت ح 1049703 دود قيم 1049703 ا ی ن أ ظن 1049703 ا ن إ ع 1049703 ا اج ر ت ی(230Artinya Kemudian jika si suami mentalaknya (sesudah talak yang kedua) maka perempuanitu tidak lagi halal baginya hingga dia kawin dengan suami yang lain Kemudian jika suamiyang lain itu menceraikannya maka tidak ada dosa bagi keduanya (bekas suami pertama danistri) untuk kawin kembali jika keduanya berpendapat akan dapat menjalankan hukum-hukumAllah Itulah hukum-hukum Allah diterangkan-Nya kepada kaum yang (mau) mengetahui(QS Al-Baqarah 230)5 Wanita yang menikah dengan laki-laki lain atau berada pada masa iddah dengan lakilakilain sehingga wanita tersebut dicerai dan habis masa iddahnya (pembahasan masalahIddah ini akan dijelaskan lebih lanjut dalam makalah berikutnya) Apabila wanita tersebut telahdicerai oleh suaminya dan telah habis masa iddahnya maka laki-laki lain boleh menikahinya6 Wanita yang sadang melakukan Ihram tidak boleh menikah atau dinikahkan sampai iatahallul (beres dari ihramnya) Ketika ia telah tahallul maka boleh seorang laki-laki atauwanita untuk menikah atau dinikahkan Hal ini didasarkan kepada hadits berikut ini

                                              وال عليه 1049703 رم الله صلى الله رسول قال قال عفان بن عثمان عنالمح (( ینكح ال وسلم

                                              [ ] (( والترمذى مسلم أخرجه یخطب وال ینكحArtinya Utsman bin Affan berkata Rasulullah Saw bersabda Orang yang sedang melakukanihram tidak boleh menikah dinikahkan ataupun meminang (HR Muslim dan Turmudzi)7 Wanita musyrikah (seperti yang beragama Majusi dan lainnya) sampai dia masuk IslamWanita yang musyrikah tidak boleh dinikahi sampai ia masuk Islam Hal ini berdasarkan ayat

                                              ول 1049703 ا م ك عجب 1049703 ت أ ول 1049703 و ة رآ م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر مؤمن 1049703 ة ة1049703 م وأل ی 1049703 ؤمن حت 1049703 ى ات رآ مش ال كحوا ن ت والئ 1049703 ك ول أ م ك عج 1049703 ب أ ول 1049703 و رك م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر م 1049703 ؤمن د1049703 عب ول ؤمن 1049703 وا ی حت 1049703 ى ين رآ م 1049703 ش ال كح 1049703 وا ن ته 1049703 م عل ل لن 1049703 اس ل ات 1049703 ه ءای ن ب 1049703 ي وی ذن 1049703 ه إ ب ة مغف 1049703 ر وال ة1049703 جن ال ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعو والل 1049703 ه الن 1049703 ار ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعون[ البقرة [ ون ر

                                              ذآ ت 221یArtinya Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik sebelum mereka berimanSesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik walaupun diamenarik hatimu Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanitamukmin) sebelum mereka beriman Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dariorangmusyrik walaupun dia menarik hatimu Mereka mengajak ke neraka sedang Allahmengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya(perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran (QS Al-Baqarah 221)Hanya saja para ulama mengecualikan musyrikah ini dengan ahli kitabArtinya wanitaahli kitab (Yahudi dan Nashrani) boleh dinikahi oleh orang Muslim Hal ini didasarkan padaayat berikut ini20

                                              ه 1049703 م ل ح 1049703 لcurren م وطع 1049703 امك ك 1049703 م ل ح 1049703 لcurren كت 1049703 اب ال ذین 1049703 واوت ال 1049703 أ وطع 1049703 ام ب 1049703 ات الطي ك 1049703 م ل ح 1049703 ل

                                              أ ي 1049703 وم الذا إ م ك ل ق 1049703 ب 1049703 ن م كت 1049703 اب ال وت 1049703 وا أ ال 1049703 ذین 1049703 ن م ات 1049703 صن

                                              مح وال مؤمن 1049703 ات ال 1049703 ن م ات مح 1049703 صن والیم 1049703 ان اإل ب ف 1049703 ر ك ی وم 1049703 ن خ 1049703 دان أ هن 1049703 ذي جور أ موهن ت ي ءات

                                              خ مت وال افحين مس ر غي ين محصن( المائدة ( رین خاس ال من ة خر اآل في وهو ه عمل ط حب 5فقدArtinya Pada hari ini dihalalkan bagimu yang baik-baik Makanan (sembelihan) orang-orangyang diberi Al Kitab itu halal bagimu dan makanan kamu halal (pula) bagi mereka (Dandihalalkan mangawini) wanita yang menjaga kehormatan diantara wanita-wanita yang berimandan wanita-wanita yang menjaga kehormatan di antara orang-orang yang diberi Al Kitabsebelum kamu bila kamu telah membayar mas kawin mereka dengan maksud menikahinyatidak dengan maksud berzina dan tidak (pula) menjadikannya gundik-gundik Barangsiapayang kafir sesudah beriman (tidak menerima hukum-hukum Islam) maka hapuslah amalannyadan ia di hari kiamat termasuk orang-orang merugi (QS Al-Maidah 5)Namun persoalannya apakah Yahudi dan Kristen sekarang masih dapat disebut AhliKitab ataukah sudah termasuk Musyrik mengingat ajarannya kini banyak diselewengkan dansudah bukan seperti aslinya dahulu Ini juga menjadi bahan perdebatan Untuk masalah iniinsya Allah penulis akan membahasnya dalam satu makalah khusus pada minggu-mingguberikutnyaNamun untuk wanita muslimah tidak boleh menikah dengan laki-laki non muslim Halini didasarkan pada ayat sebagaimana telah disebutkan sebelumnya

                                              ول 1049703 ا م ك عجب 1049703 ت أ ول 1049703 و ة رآ م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر مؤمن 1049703 ة ة1049703 م وأل ی 1049703 ؤمن حت 1049703 ى ات رآ مش ال كحوا ن ت والئ 1049703 ك ول أ م ك عج 1049703 ب أ ول 1049703 و رك م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر م 1049703 ؤمن د1049703 عب ول ؤمن 1049703 وا ی حت 1049703 ى ين رآ م 1049703 ش ال كح 1049703 وا ن ته 1049703 م عل ل لن 1049703 اس ل ات 1049703 ه ءای ن ب 1049703 ي وی ذن 1049703 ه إ ب ة مغف 1049703 ر وال ة1049703 جن ال ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعو والل 1049703 ه الن 1049703 ار ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعون[ البقرة [ ون ر

                                              ذآ ت 221یArtinya Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik sebelum mereka berimanSesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik walaupun diamenarik hatimu Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanitamukmin) sebelum mereka beriman Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dariorangmusyrik walaupun dia menarik hatimu Mereka mengajak ke neraka sedang Allahmengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya(perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran ((QS Al-Baqarah 221)Juga berdasarkan ayat lain berikut ini

                                              ن ف 1049703 إ هن ات 1049703 ان مهاجر ات مؤمن ال م جاءآ ذا إ وا ءامن ذین ال ها ی اأ ی

                                              یم إ ب م عل أ ه الل وهن ن ح فامت

                                              ه 1049703 ن ل حل 1049703 ون ی ه 1049703 م ول 1049703 ا ه 1049703 م ل ح 1049703 لcurren ه 1049703 ن ل 1049703 ا ى 1049703 اركف ل 1049703 ال إ جع 1049703 وهن ر ت فل 1049703 ا مؤمن 1049703 ات م 1049703 وهن مت عل( ( 10الممتحنة Artinya Hai orang-orang yang beriman apabila datang berhijrah kepadamu perempuanperempuanyang beriman maka hendaklah kamu uji (keimanan) mereka Allah lebihmengetahui tentang keimanan merekamaka jika kamu telah mengetahui bahwa mereka (benarbenar)beriman maka janganlah kamu kembalikan mereka kepada (suami-suami mereka)orang-orang kafir Mereka tiada halal bagi orang-orang kafir itu dan orang-orang kafir itu tiadahalal pula bagi mereka (QS Al-Mumtahanah 10)Makalah ini special dipersembahkan untuk kawan-kawan tercinta siswa siswi Sekolah IndonesiaCairo (SIC) pada pengajian rutin remaja Sabtuan di Mesjid Indonesia Kairo EgyptEmail aepmesiryahoocomQatamea 13 Mei 2005 pukul 200 malam

                                              21

                                              Perceraian dalam IslamDari Wikipedia Bahasa Melayu ensiklopedia bebas

                                              Lompat ke pandu arah gelintar

                                              Sebahagian daripada siri

                                              Fiqh Islam(suatu disiplin kajian Islam)

                                              Bidang-bidang

                                              Ekonomi

                                              Politik

                                              Perkahwinan

                                              o Peminangan

                                              o Mas kahwin

                                              o Akad nikah

                                              o Walimatulurus

                                              o Nikah mutah

                                              o Perceraian

                                              o Poligami

                                              o Nasab

                                              o Seks

                                              Jenayat

                                              Adab

                                              Ibadah

                                              Kebersihan

                                              Ketenteraan

                                              Kotak ini papar bull bincang bull sunting

                                              Di dalam Islam penceraian merupakan sesuatu yang dilaknat oleh Islam tetapi diharuskan dengan alasan dan sebab-sebab tertentu Penceraian boleh dilakukan dengan cara talak fasakh dan khuluk atau tebus talak

                                              Isi kandungan

                                              [sorok]

                                              1 Talak o 11 Hukum talak

                                              o 12 Rukun talak

                                              o 13 Contoh lafaz talak

                                              o 14 Jenis talak

                                              141 Talak rajrsquoi

                                              142 Talak bain

                                              143 Talak sunni

                                              144 Talak bidrsquoi

                                              145 Talak taklik

                                              2 Fasakh

                                              o 21 Cara melakukan fasakh

                                              3 Khuluk atau tebus talak

                                              o 31 Tujuan khuluk

                                              4 Rujuk

                                              o 41 Hukum rujuk

                                              o 42 Rukun rujuk

                                              o 43 Contoh lafaz rujuk

                                              431 Lafaz sarih

                                              432 Lafaz kinayah

                                              5 Lihat juga

                                              o 51 Pautan Luar

                                              [sunting] Talak

                                              Talak menurut bahasa bermaksud melepaskan ikatan dan menurut syarak pula talak membawa maksud melepaskan ikatan perkahwinan dengan lafaz talak dan seumpamanya Talak merupakan suatu jalan penyelesaian yang terakhir sekiranya suami dan isteri tidak dapat hidup bersama dan mencari kata sepakat untuk mecari kebahagian berumahtangga Talak merupakan perkara yang dibenci Allah swt tetapi dibenarkan

                                              [sunting] Hukum talakHukum Penjelasan

                                              Wajib

                                              a) Jika perbalahan suami isteri tidak dapat didamaikan lagib) Dua orang wakil daripada pihak suami dan isteri gagal membuat kata sepakat untuk perdamaian rumahtangga merekac) Apabila pihak kadi berpendapat bahawa talak adalah lebih baikd) Jika tidak diceraikan keadaan sedemikian maka berdosalah suami

                                              Haram

                                              a) Menceraikan isteri ketika sedang haid atau nifasb) Ketika keadaan suci yang telah disetubuhic) Ketika suami sedang sakit yang bertujuan menghalang isterinya daripada menuntut harta pusakanyad) Menceraikan isterinya dengan talak tiga sekali gus atau talak satu tetapi disebut berulang kali sehingga cukup tiga kali atau lebih

                                              Sunata) Suami tidak mampu menanggung nafkah isterinyab) Isterinya tidak menjaga maruah dirinya

                                              MakruhSuami menjatuhkan talak kepada isterinya yang baik berakhlak mulia dan mempunyai pengetahuan agama

                                              HarusSuami yang lemah keinginan nafsunya atau isterinya belum datang haid atau telah putus haidnya

                                              [sunting] Rukun talakPerkara Syarat

                                              SuamiBerakalBalighDengan kerelaan sendiri

                                              IsteriAkad nikah sahBelum diceraikan dengan talak tiga oleh suaminya

                                              LafazUcapan yang jelas menyatakan penceraiannyaDengan sengaja dan bukan paksaaan

                                              [sunting] Contoh lafaz talak Talak sarih

                                              Lafaz yang jelas dengan bahasa yang berterus-terang seperti ldquoSaya talak awakrdquo atau ldquoSaya ceraikan awakrdquo atau ldquoSaya lepaskan awak daripada menjadi isteri sayardquo dan sebagainya

                                              Talak kinayah

                                              Lafaz yang digunakan secara sindiran oleh suami seperti ldquoPergilah awak ke rumah mak awakrdquo atau ldquoPergilah awak dari sinirdquo atau ldquoSaya benci melihat muka awakrdquo dan sebagainya Namun lafaz kinayah memerlukan niat suaminya iaitu jika berniat talak maka jatuhlah talak tetapi jika tidak berniat talak maka tidak berlaku talak

                                              [sunting] Jenis talak

                                              [sunting] Talak rajrsquoi

                                              Suami melafazkan talak satu atau talak dua kepada isterinya Suami boleh merujuk kembali isterinya ketika masih dalam idah Jika tempoh idah telah tamat maka suami tidak dibenarkan merujuk melainkan dengan akad nikah baru

                                              [sunting] Talak bain

                                              Suami melafazkan talak tiga atau melafazkan talak yang ketiga kepada isterinya Isterinya tidak boleh dirujuk kembali Si suami hanya boleh merujuk setelah isterinya berkahwin lelaki lain

                                              suami barunya menyetubuhinya setelah diceraikan suami barunya dan telah habis idah dengan suami barunya

                                              [sunting] Talak sunni

                                              Suami melafazkan talak kepada isterinya yang masih suci dan tidak disetubuhinya ketika dalam tempoh suci

                                              [sunting] Talak bidrsquoi

                                              Suami melafazkan talak kepada isterinya ketika dalam haid atau ketika suci yang disetubuhinya

                                              [sunting] Talak taklik

                                              Talak taklik ialah suami menceraikan isterinya bersyarat dengan sesuatu sebab atau syarat Apabila syarat atau sebab itu dilakukan atau berlaku maka terjadilah penceraian atau talak

                                              Contohnya suami berkata kepada isteri ldquoJika awak keluar rumah tanpa izin saya maka jatuhlah talak saturdquo Apabila isterinya keluar dari rumah tanpa izin suaminya maka jatuhlah talak satu secara automatik

                                              Ia juga boleh berlaku selepas akad nikah (ia dipraktikkan di Malaysia dan wajib oleh semua pengantin lelaki untuk melafaznya) berkata ldquoJika saya menyeksa isteri saya dengan sengaja atau saya meninggalkan isteri saya selama empat bulan berterusan dengan sengaja tanpa kerelaannya dan jika ia mengadu kepada kadi atau naib kadi apabila disabitkan oleh kadi atau naib kadi maka jatuhlah talak satu ke atas isteri sayardquo

                                              Ia juga boleh berlaku dengan cara ldquoJika saya menyeksa isteri saya dengan sengaja atau saya meninggalkannya selama empat bulan berterusan tanpa kerelaannya dan jika ia mengadu kepada kadi atau naib kadi serta membayar RM 100 sebagai tebus talak apabila disabitkan oleh kadi atau naib kadi maka jatuhlah talak satu ke atas isteri saya dengan nilai tebus talak tersebutrdquo

                                              [sunting] Fasakh

                                              Erti fasakh menurut bahasa ialah rosak atau putus Manakala menurut syarak pula pembatalan nikah disebabkan oleh sesuatu sifat yang dibenarkan syarak misalnya perkahwinan suami isteri yang difasakhkan oleh kadi disebabkan oleh suaminya tidak mempu memberi nafkah kepada isterinya Fasakh tidak boleh mengurangkan bilangan talaknya Fasakh hanya boleh dituntut oleh isteri sekiranya terdapat beberapa sebab atau kecacatan yang terdapat pada pihak suaminya Mengikut mazhab Shafie seorang isteri boleh menuntut fasakh melalui kadi atau mahkamah disebabkan oleh kekurangan suaminya seperti gila (berkekalan atau sekejab) penyakit kusta penyakit sopak penyakit yang menghalang mereka daripada melakukan persetubuhan suami tidak mampu memberi nafkah belanja kepada isterinya seperti makan dan minum serta tempat tinggal pakaian memberi mahar dengan cara tunai sebelum bersetubuh kerana kepapaan atau muflis atau sebagainya suami tidak bertanggungjawab dengan meninggalkan isterinya terlalu lama dan tidak memberi khabar berita suami yang menzalimi dan memudaratkan isterinya

                                              suami yang fasik serta melakukan maksiat terhadap Allah dan tidak menunaikan kewajipan kepada Allah dan murtad salah seorang (suami atau isteri)

                                              [sunting] Cara melakukan fasakh Jika suami atau isteri mempunyai sebab yang megharuskan fasakh Membuat aduan kepada pihak kadi supaya membatalkan perkahwinan mereka

                                              Jika dapat dibuktikan pengaduan yang diberikan adalah betul pihak kadi boleh mengambil tindakan membatalkannya

                                              Pembatalan perkahwinan dengan cara fasakh tidak boleh dirujuk kembali melainkan dengan akad nikah yang baru

                                              [sunting] Khuluk atau tebus talak

                                              Perpisahan antara suami dan isteri melalui tebus talak sama ada dengan menggunakan lafaz talak atau khuluk Pihak isteri boleh melepaskan dirinya daripada ikatan perkahwinan mereka jika ia tidak berpuas hati atau lain-lain sebab Pihak isteri hendaklah membayar sejumlah wang atau harta yang dipersetujui bersama dengan suaminya maka suaminya hendaklah menceraikan isterinya dngan jumlah atau harta yang ditentukan

                                              Hukum khuluk adalah berdasarkan surah al-Baqarah ayat 229 ldquoTidak halal bagi kamu mengambil apa-apa yang telah kamu berikan kepada mereka suatu jua pun kecuali jika takut kedua-duanya tidak akan mengikut peraturan Allah swt Jika kamu takut bahawa tidak akan mengikut peraturan Allah maka tiadalah berdosa kedua-duanya tentang barang yang jadi tebus oleh perempuanrdquo

                                              Talak boleh jatuh dengan menyebut ldquoSaya menceraikan kamu dengan bayaran RM 10000rdquo dan isterinya menjawab ldquoSaya menerimanyardquo Apabila suami melafazkan demikian dan isterinya menyahut tawaran itu dengan serta-merta jatuhlah talak dengan khuluk dan isterinya wajiblah beridah Suami isteri hanya boleh merujuk dengan akad nikah baru sahaja

                                              [sunting] Tujuan khuluk Memelihara hak wanita Menolak bahaya kemudaratan yang menimpanya

                                              Memberi keadilan kepada wanita yang cukup umurnya melalui keputusan mahkamah

                                              [sunting] Rujuk

                                              Menurut bahasa rujuk boleh didefinisikan sebagai kembali Manakala menurut syarak ia membawa maksud suami kembali semula kepada isterinya yang diceraikan dengan ikatan pernikahan asal (dalam masa idah) dengan lafaz rujuk

                                              [sunting] Hukum rujukHukum Penjelasan

                                              WajibBagi suami yang menceraikan isterinya yang belum menyempurnakan gilirannya dari isteri-isterinya yang lain

                                              Haram Suami merujuk isterinya dengan tujuan untuk menyakiti atau memudaratkan isterinya itu

                                              Makruh Apabila penceraian lebih baik antara suami dan isteri

                                              Harus Sekirannya rujuk boleh membawa kebaikan bersama

                                              [sunting] Rukun rujukPerkara Syarat

                                              SuamiBerakalBalighDengan kerelaan sendiri

                                              Isteri

                                              Telah disetubuhiBerkeadaan talak rajrsquoiBukan dengan talak tigaBukan cerai secara khulukMasih dalam idah

                                              Lafaz

                                              Ucapan yang jelas menyatakan rujukTiada disyaratkan dengan khiar atau pilihanDisegerakan tanpa dikaitkan dengan taklik atau bersyaratDengan sengaja dan bukan paksaan

                                              [sunting] Contoh lafaz rujuk

                                              [sunting] Lafaz sarih

                                              Lafaz terang dan jelas menunjukkan rujuk Contoh ldquoSaya rujuk awak kembalirdquo atau ldquoSaya kembali semula awak sebagai isteri sayardquo

                                              [sunting] Lafaz kinayah

                                              Lafaz kiasan atau sindiran Contoh ldquoSaya jadikan awak milik saya semulardquo atau ldquoSaya pegang awak semulardquo Lafaz kinayah perlu dengan niat suami untuk merujuk kerana jika dengan niat rujuk maka jadilah rujuk Namun jika tiada niat rujuk maka tidak sahlah rujuknya

                                              Bab Lian Ditulis oleh Fani Kamis 24 Mei 2007 2024 1 PENGERTIAN LIrsquoAN DAN KASUS LIrsquoAN

                                              Kata lirsquoan menurut bahasa berarti allarsquonu bainatsnaini fa sharsquoidan (saling melaknat yang terjadi di antara dua orang atau lebih) Sedang menurut istilah syarrsquoi lirsquoan ialah sumpah dengan redaksi tertentu yang diucapkan suami bahwa isterinya telah berzina atau ia menolak bayi yang lahir dari isterinya sebagai anak kandungnya dan kemudian sang isteri pun bersumpah bahwa tuduhan suaminya yang dialamatkan kepada dirinya itu bohong (Pengertian ini dikutip dari kitab al-Mugashshal fi Ahkamil Mar-ah Wal Baitil Muslim Fisy Syarirsquoatil Islamiyah VIII 320-321 terbitan Muassasah Risalah Beirut oleh Prof Dr Abdul Karim Zaidan)

                                              Apabila seorang laki-laki menuduh isterinya berbuat serong dengan laki-laki lain kemudian isterinya menganggap bahwa tuduhannya bohong maka pihak suami harus dijatuhi hukuman dera kecuali dia mempunyai bukti yang kuat atau melakukan lirsquoan ldquoDan orang-orang yang menuduh isterinya (berzina) padahal mereka tidak ada mempunyai saksi-saksi selain diri mereka sendiri Maka persaksian orang itu ialah empat kali bersumpah dengan nama Allah sesungguhnya dia adalah termasuk orang-orang yang benar Dan (sumpah) yang kelima bahwa lanat Allah atasnya jika dia termasuk orang-orang yang berdusta Istrinya itu dihindarkan dari hukuman oleh sumpahnya empat kali atas nama Allah Sesungguhnya suaminya itu benar-benar termasuk orang-orang yang dusta Dan (sumpah) yang kelima bahwa laknat Allah atasnya jika suaminya itu termasuk orang-orang yang benarrdquo (QS An-Nuur 6-9)

                                              Dari Ibnu Abbas ra bahwa Hilal bin Umayyah ra pernah menuduh isterinya berzina dengan Syarik bin Sahma di hadapan Nabi saw Kemudian Nabi saw bersabda ldquoKamu harus dapat membuktikan atau (kalau tidak) hukuman had menimpa punggungmurdquo Lalu dia berkata ldquoYa Rasulullah jika seorang di antara kami telah melihat seorang laki-laki berada di atas isterinya masihkah dituntut untuk pergi mencari buktirdquo maka Beliau pun bersabda ldquoKamu harus dapat membuktikan dan jika tidak maka hukuman had di punggungmurdquo Hilal berkata ldquoDemi dzat yang telah mengutusmu dengan membawa kebenaran sesungguhnya saya benar-benar jujur Maka saya harap sudi kiranya Allah menurunkan ayat Qurrsquoan yang bisa membebaskan punggungku dari hukum derardquo Maka turunlah Malaikat Jibril dan menyampaikan wahyu kepada Beliau WALLADZIINA YARMUUNA AZWAAJAHUM (dan orang-orang yang menuduh istri-isterinya) sampai padat IN KAANA MINASH SHAADIQIN (jika suaminya itu termasuk orang-orang yang benar) Kemudian Nabi saw beranjak dari tempatnya sambil menyuruh Hilal menemui isterinya Kemudian Hilal datang (lagi) kepada Beliau lalu memberikan kesaksian lantas Nabi saw bersabda

                                              ldquoSesungguhnya Allah tahu bahwa seorang di antara kamu berdua ini ada yang bohong Adakah di antara kalian berdua ini yang mau bertaubatrdquo Kemudian isterinya bangun lalu memberikan kesaksiannya Maka tatkala ia hendak mengucapkan sumpah yang kelima maka orang-orang menghentikannya (agar tidak jadi mengucapkan sumpah kelima) dan mereka berkata ldquoSesungguhnya perempuan ini wajib dijatuhi hukumanrdquo Ibnu Abbas berkata ldquoLalu ia (isterinya

                                              itu) pelan-pelan mundur hingga kami menduga ia akan segera kembalirdquo Kemudian ia berkata Aku tidak akan membuat malu kaumku sepanjang hari Kemudian terus berlalu begitu Lantas Nabi saw bersabda ldquoPerhatikan dia jika dia datang dengan membawa bayi yang juling matanya besar pinggulnya dan kedua betisnya besar juga maka ia(bayi itu) milik Syarik bin Sahmarsquordquo Ternyata dia datang persis yang disabdakan Nabi saw Kemudian Beliau bersada ldquoKalaulah tidak ada ketetapan di dalam Kitabullah sudah barang tentu saya punya urusan dengan diardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no 2098 Fathul Bari VIII 449 no 4747 rsquoAunul Marsquobud VI 341 no 2237 Tirmidzi V 12 no 3229 dan Ibnu Majah I 668 no 2067)

                                              2 HUKUM-HUKUM YANG MENIMPA ORANG YANG MELAKUKAN LIrsquoAN

                                              Apabila suami isteri melakukan mularsquoanah atau lirsquoan maka berlakukan pada keduanya hukum-hukum berikut ini

                                              1 Keduanya harus diceraikan berdasarkan hadistDari Ibnu Umar ra ia berkata ldquoNabi saw memutuskan hukum di antara seorang suami dan isteri dari kaum Anshar dan menceraikan antara keduanyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 458 no 5314 Muslim II 1133 no 9 dan 1494)

                                              2 Keduanya haram rujursquo untuk selama-lamanyaDari Sahl bin Sarsquod ra ia berkata ldquoTelah berlaku sunnah Nabi saw tentang suami isteri yang saling bermularsquoanah dimana mereka diceraikan antara keduanya kemudian mereka tidak (boleh) rujursquo buat selama-lamanyardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no 2104 dan Aunul Mabud VI 337 no 2233 serta Baihaqi VII 410)

                                              3 Wanita yang bermularsquoanah berhak memiliki maharDari Ayyub bin Sarsquoid bin Jubair ia bercerita Saya pernah bertanya kepada Ibnu Umar ra (Wahai Ibnu Umar) bagaimana kedudukan seorang suami yang menuduh isterinya berbuat serong Jawab Ibnu Umar ldquoNabi saw pernah menceraikan antara dua orang yang bersaudara (yaitu suami isteri) dari Bani rsquoAjlan dan Beliau bersabda (kepada keduanya) ldquoAllah mengetahui bahwa seorang di antara kalian berdua pasti berbohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Ternyata mereka berdua enggan (memenuhi tawaran Beliau) Nabi bersabda lagi ldquoAllah mengetahui bahwa salah seorang di antara kalian berdua pasti bohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Ternyata mereka enggan lalu Nabi pun bersabda ldquoAllah mengetahui bahwa salah seorang di antara kalian berdua pasti bohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Namun mereka berdua enggan (untuk memenuhi tawaran Beliau) Maka selanjutnya Beliau menceraikan antara keduanyardquo Ayyub berkata ldquoKemudian Amr bin Dinar mengatakan kepadaku lsquoSesungguhnya di dalam hadist tersebut ada sebagian yang saya perhatikan belum engkau sampaikan yaitu laki-laki yang bermularsquoanah itu menanyakan ldquoMana hartaku (maharku)rdquo Dijawab (oleh Nabi saw) ldquoTidak ada harta (mahar) bagimu Jika kamu jujur berarti kamu sudah pernah bercampur dengannya jika kamu bohong maka ia (mahar) itu kian jauh darimurdquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 456 no 5311 Muslim II 1130 no 1493 lsquoAunul Marsquobud VI 347 no 2240 dan 2241 Nasarsquoi VI 177)

                                              4 Anak yang lahir dari isteri yang bermularsquoanah harus diserahkan kepada sang isteri (ibunya)Dari Ibnu Umar ra ia berkata ldquoSesungguhnya Nabi saw pernah memutuskan untuk mularsquoanah antara seorang suami dengan isterinya kemudian ia (suami) dipisahkan dari anaknya lantas Beliau menceraikan antara mereka berdua kemudian anak itu Rasulullah serahkan kepada isterinyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 460 no 5315 Muslim II 1132 no 1494 lsquoAunul Marsquobud VI 348 no 2242 Tirmidzi II 338 no 1218 Nasarsquoi VI 178 dan Ibnu Majah I 669 no 2069)

                                              5 Isteri yang bermularsquoanah berhak menjadi ahli waris anaknya dan begitu juga sebaliknyaDari Ibnu Syihab dalam hadist Sahl bin Sarsquoad ia berkata ldquoMenurut Sunnah Nabi saw sesudah suami isteri yang bermularsquoanah dicerai padahal sang isteri hamil maka anaknya dinisbatkan kepada ibunya Kemudian sunnah Beliau saw berlaku mengenai hak warisnya dimana ia (ibu tersebut) berhak menjadi ahli waris anaknya dan anaknya pun berhak menjadi ahli warisnya sesuai apa yang telah Allah tetapkan untuknyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari 1X 452 no 5309 Muslim II 1129 no 1492 dan lsquoAunul Marsquobud VI 339 no 2235)

                                              Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 835 - 841

                                              Bab Khulu

                                              Selasa 28 Agustus 2007 1821 Pengertian Khulursquo

                                              Menurut bahasa kata khulursquo berasal dari khalarsquo ats-tsauba idzaa azzalaba yang artinya

                                              melepaskan pakaian karena isteri adalah pakaian suami dan suami adalah pakaian isteri Allah

                                              SWT berfirman rdquoMereka itu adalah pakaian bagimu dan kamu pun pakaian bagi merekardquo (Al-

                                              Baqarah187)

                                              Para pakar fiqih memberi definisi bahwa khulursquo adalah seorang suami menceraikan isterinya dengan imbalan mengambil sesuatu darinya

                                              Dan khulursquo disebut juga fidyah atau if tidak (tebusan) (Fiqhus Sunnah II253 Manarus Sabil II226 dan Fathul Bari IX395)

                                              Persyaratan Khulursquo

                                              Jika persengketaan antara suami isteri kian parah dan tidak mungkin lagi diambil langkah-

                                              langkah kompromistis supaya mereka bersatu kembali atau pihak isteri sudah menggebu-gebu

                                              untuk bercerai dengan suaminya maka ia boleh menebus dirinya dari kekuasaan suaminya

                                              dengan menyerahkan sejumlah harta kepadanya sebagai ganti dari buruknya keadaan yang

                                              menimpa suaminya karena bercerai dengannya Allah SWT berfirman rdquoDan tidak halal bagi

                                              kamu mengambil dari sesautu yang telah kamu berikan kepada mereka kecuali kalau keduanya

                                              (suami isteri) khawatir tidak akan dapat menjalankan hukum-hukum Allah maka tidak ada dosa

                                              atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus dirinyardquo (Al-

                                              Baqarah229)

                                              Dari Ibnu Abbas ra berkata Isteri Tsabit bin Qais bin Syammas datang kepada Nabi saw lalu

                                              bertutur rdquoYa Rasulullah aku tidak membenci Tsabit karena imannya dan bukan (pula) karena

                                              perangainya melainkan sesungguhnya aku khawatir kufurrdquo Kemudian Rasulullah saw

                                              bersabda rdquoMaka mau engkau mengembalikan kebunnya kepadanyardquo Jawabnya rdquoYa (mau)rdquo

                                              kemudian ia mengembalikannya kepadanya dan selanjutnya beliau menjawab suaminya (Tsabit)

                                              agar mencerainyardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no2036 dan Fathul Bari IX395 no5276)

                                              Peringatan Keras Terhadap Masalah Khulursquo

                                              Dari Tsauban ra bahwa Rasulullah saw bersabda ldquoSetiap wanita yang mau talak kepada

                                              suaminya tanpa alasan yang dibenarkan agama maka haram baginya mencium seberbak

                                              surgardquo (Shahih Shahihul Ibnu Majah no1682 ldquoAunul Marsquobud VI308 no2209 Ibnu Majah

                                              I662 no20555 dan Tirmidzi II329 no1199)

                                              ldquoDarinya (Tsauban) ra dari Nabi saw beliau bersabda ldquoWanita-wanita yang melakukan khulursquo

                                              adalah wanita-wanita munafikrdquo (Shahih Shahihul Jamirsquous Shaghir no6681 dan Tirmidzi

                                              II329 no1198)

                                              Peringatan Keras Bagi Para Suami Agar Tidak Mempersulit Isterinya

                                              Manakala seorang suami tidak senang kepada isterinya dan benci kepadanya karena suatu hal

                                              maka hendaklah mentalaknya dengan cara yang marsquoruf sebagaimana yang diperintahkan Allah

                                              SWT Ia tidak boleh manahannya dan mempersulitnya untuk menebus dirinya sendiri Allah

                                              SWT berfirman rdquoDan apabila kamu mentalak isteri-isterimu lalu mereka mendekati akhir

                                              iddahnya maka rujukilah mereka dengan cara yang marsquoruf atau ceraikanlah mereka dengan

                                              cara yang marsquoruf (pula) Janganlah kamu rujuki mereka untuk memberi kemudharatan karena

                                              dengan demikian kamu menganiaya mereka Barangsiapa berbuat demikian maka sungguh ia

                                              telah berbuat zhalim terhadap dirinya sendiri Janganlah kamu jadikan hukum-hukum Allah

                                              sebagai permainan Dan ingatlah nirsquomat Allah padamu dan apa yang telah diturunkan Allah

                                              kepadamu yaitu al-Kitab dan al-Hikmah Allah memberi pengajaran kepada engkau dengan apa

                                              yang diturunkan-Nya itu Dan bertakwalah kepada Allah serta ketahuilah bahwasannya Allah

                                              Maha Mengetahui segala sesuaturdquo (Al-Baqarah231)

                                              Dan Allah SWT berfirman rdquoHai orang-orang yang beriman tidak halal bagi kamu

                                              mempusakai wanita dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena

                                              hendak mengambil kembali sebagai dari apa yang telah kamu berikan kepadanya terkecuali bila

                                              mereka melakukan perbuatan keji yang nyata Dan bergaullah dengan mereka secara patut

                                              Kemudian jika kamu tidak menyukai mereka (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak

                                              menyukai sesuatu padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyakrdquo (An-Nisaarsquo19)

                                              Khulursquo Adalah Fasakh Bukan Talak

                                              Jika seorang isteri telah menebus dirinya dan dicerai oleh suaminya Maka ia berkuasa penuh

                                              atas dirinya sendiri sehingga suaminya tidak berhak untuk rujuk kepadanya kecuali dengan

                                              ridhanya dan perpecahan tidak dianggap sebagai talak meskipun dijatuhkan dengan redaksi

                                              talak Namun ia adalah perusakan akad nikah demi kemaslahatan sang isteri dengan balasan

                                              menebus dirinya kepada suaminya

                                              Ibnul Qayyim ra menulis sebagai berikut rdquoDan yang menunjukkan khulursquo bukan talak adalah

                                              bahwa Allah SWT telah menetapkan tiga ketentuan yang berlaku pada talak terhadap (isteri)

                                              yang telah dikumpuli jika talak tersebut telah mencapai talak tiga Ketetapan-ketetapan itu tidak

                                              pada khulursquo

                                              Pertama Suamilah yang lebih berhak rujuk kepada isterinya dalam masa iddah

                                              Kedua Talak maksimal tiga kali sehingga setelah terjadi talak ketiga isteri tidak halal bagi

                                              suaminya terkecuali ia kawin lagi dengan suami kedua dan pernah bercampur dengannya

                                              Ketiga Iddah yang berlaku dalam talak terdiri atas tiga kali qurursquo (bersih dari iddah)

                                              Sementara itu telah sah berdasarkan nash (ayat Qur-an ataua hadits) dan ijmarsquo (kesepatakan)

                                              bahwasanya tidak sah istilah rujuk dalam khulursquo

                                              Dan sudah sah berdasar sunnah Nabi saw dan pendapat para shahabat bahwa iddah untuk khulursquo

                                              hanya satu kali haidh

                                              Demikian pula telah sah juga berdasar nash syarrsquoi bahwa boleh melakukan khulursquo setelah talak

                                              kedua dan talak ketiga

                                              Ini jelas sekali menunjukkan bahwa khulursquo bukanlah talak Oleh sebab itu Allah SWT

                                              menegaskan rdquoTalak (yang dapat dirujuk) dua kali Setelah itu boleh rujuk lagi dengan

                                              Cara yang marsquoruf atau menceraikan dengan cara yang baik dan tidak halal bagi kamu

                                              mengambil kembali dari sesuatu yang pernah kami berikan pada mereka kecuali kalau

                                              keduanya khawatir tidak akan dapat melaksanakan hukum-hukum Allah Jika kamu khawatir

                                              bahwa keduanya (suami istri) tidak dapat mejalangkan hukum-hukum Allah maka tidak ada

                                              dosa atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus dirinyardquo (Al-

                                              Baqarah229)

                                              Dan ini tidak dikhususkan bagi wanita yang telah ditalak dua kali karena hal ini ia mencakup

                                              isteri yang dicerai dua kali Tidak boleh dhamir (kata ganti) Itu kembali kepada oknum yang

                                              tidak disebutkan dalam ayat di atas dan meninggalkan oknum yang disebutkan dengan jelas akan

                                              tetapi mungkin dikhususkan bagi oknum yang pernah disebutkan sebelumnya atau meliputi juga

                                              selain yang sudah disebutkan sebelumnya Kemudian Allah SWT berfirman rdquoKemudian jika

                                              suami mentalaknya (sesudah talak yang kedua) maka perempuan itu tidak halal lagi baginyardquo

                                              (Al-Baqarah230)

                                              Ayat al-Qurrsquoan ini meliputi perempuan yang dicerai setelah khulursquo dan setelah dicerai dua kali

                                              secara qathrsquoi (pasti) karena dialah yang disebutkan dalam ayat di atas Maka ia (wanita yang di

                                              khulursquo) harus masuk ke dalam kandungan lafazh ayat tersebut Demikianlah yang difahami

                                              Imam Ahli tafsir Ibnu Abbas ra yang pernah didorsquoakan oleh Rasulullah saw agar Allah

                                              mengajarinya tafsir Qurrsquoan Dan pasti doa itu terkabul tanpa keraguan Manakala hukum-hukum

                                              yang berlaku dalam khulursquo berlainan dengan hukum-hukum talak maka hal itu menunjukkan

                                              bahwa keduanya berlainan Jadi inilah yang sesuai dengan ketentuan narsquoah qiyas dan dengan

                                              pendapat para shahabat Nabi saw (Zaadul Marsquoad V199)

                                              Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal

                                              Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-

                                              Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 636 - 641

                                              Bab Iddah

                                              Kamis 30 Agustus 2007 1654 Pengertian Iddah

                                              Menurut bahasa kata iddah berasal dari kata rsquoadad (bilangan dan ihshaak (perhitungan) seorang

                                              wanita yang menghitung dan menjumlah hari dan masa haidh atau masa suci

                                              Menurut istilah kata iddah ialah sebutannama bagi suatu masa di mana seorang wanita menantimenangguhkan perkawinan setelah ia ditinggalkan mati oleh suaminya atau setelah diceraikan baik dengan menunggu kelahiran bayinya atau berakhirnya beberapa qurursquo atau berakhirnya beberapa bulan yang sudah ditentukan

                                              Macam-Macam Masa Iddah

                                              Barangsiapa yang ditinggal mati suaminya maka iddahnya empat bulan sepuluh hari baik sang

                                              isteri sudah dicampuri ataupun belum Hal ini mengacu pada firman Allah SWT rdquoOrang-orang

                                              yang meninggal dunia di antaramu dengan meninggalkan isteri-isteri (hendaklah para isteri itu)

                                              menangguhkan dirinya (beriddah) empat bulan sepuluh harirdquo (Al-Baqarah 234)

                                              Terkecuali isteri yang sudah dicampuri dan sedang hamil maka masa iddahnya sampai

                                              melahirkan rdquoDan wanita-wanita yang hamil waktu iddah mereka itu adalah sampai mereka

                                              melahirkan kandungannyardquo (At-Thalaq 4)

                                              Dari al-Miswar bin Makhramah bahwa Subairsquoah al-Aslamiyah ra pernah melahirkan dan

                                              bernifas setelah beberapa malam kematian suaminya Lalu ia mendatangi Nabi saw lantar

                                              meminta idzin kepada Beliau untuk kawin (lagi) Kemudian Beliau mengizinkannya lalu ia

                                              segera menikah (lagi) (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX470 no5320 dan Muslim II1122

                                              no1485)

                                              Wanita yang ditalak sebelum sempat dicampuri maka tidak ada masa iddah baginya berdasarkan

                                              pada firmannya Allah SWT berfirman rdquoHai orang-orang yang beriman rsquoapabila kamu menikahi

                                              perempuan-perempuan yang beriman kemudian kamu ceraikan mereka sebelum kamu

                                              mencampurinya maka sekali-kali tidak wajib atas mereka iddah bagimu yang kamu minta

                                              menyempurnakannyardquo (Al-Ahzaab49)

                                              Sedang wanita yang ditalak yang sebelumnya sempat dikumpuli dan dalam keadaan hamil maka

                                              masa iddahnya ialah ia melahirkan anak yang diakndungnya Allah SWT berfirman rdquoDan

                                              wanita-wanita hamil waktu iddah mereka itu adalah sampai mereka melahirkan

                                              kandungannyardquo (At-Thalaq4)

                                              Dari az-Zubair bin al-Awwam ra bahwa ia mempunyai isteri bernama Ummu Kultsum bin

                                              rsquoUqbah radhiyallahu rsquoanha Kemudian Ummu Kultsum yang sedang hamil berkata kepadanya

                                              rdquoTenanglah jiwaku (dengan dijatuhi talak satu)rdquo Maka az-Zubir pun menjatuhkan padanya talak

                                              satu Lalu dia keluar pergi mengerjakan shalat sekembalinya (dari shalat) ternyata isterinya

                                              sudah melahirkan Kemudian az-Zubir berkata rdquoGerangan apakah yang menyebabkan ia

                                              menipuku semoga Allah menipunya (juga)rdquo Kemudian dia datang kepada Nabi saw lalu beliau

                                              bersabda kepadanya rdquoKitabullah sudah menetapkan waktunya lamarlah (lagi) di kepada

                                              dirinyardquo (Shahih Shahih Ibnu Majah no1546 dan Ibnu Majah I653 no2026)

                                              Jika wanita yang dijatuhi talak termasuk perempuan yang masih berhaidh secara normal maka

                                              masa iddahnya tiga kali haidh berdasarkan Firman Allah SWT rdquoWanita-wanita yang ditalak

                                              hendaklah menahan diri (menunggu tiga kali qurursquo)rdquo (Al-Baqarah 228)

                                              Kata qurursquo berarti haidh Hal ini mengacu pada hadits Aisyah ra bahwa Ummu Habibah ra

                                              sering mengeluarkan darah istihadhah(darah yang keluar dari wanita karena sakit atau lainnya)

                                              lalu dia bertanya kepada Nabi saw (mengenai hal tersebut) Maka Beliau menyuruh

                                              meninggalkan shalat pada hari-hari haidhnya (Shahih Lighairih Shahih Abu Daud no252 dan

                                              rsquoAunul Marsquobud I463 no278)

                                              Jika wanita yang dijatuhi talak itu masih kecil belum mengeluarkan darah hadih atau sudah lanjut

                                              usia yang sudah manopause (berhenti masa haidh) maka iddahnya adalah tiga bulan lamanya

                                              Allah swt berfirman rdquoDan perempuan-perempuan yang tidak haidh lagi (manopause) diantara

                                              isteri-isteri kaian jika ragu-ragu (tentang masa iddahnya) maka masa iddah mereka adalah tiga

                                              bulan Begitu pula perempuan-perempuan yang belum haidhrdquo (At-Thalaq4)

                                              Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal

                                              Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-

                                              Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 642 ndash 645

                                              • Talak
                                                • Daftar isi
                                                • [sunting] Latar Belakang
                                                • [sunting] Pengertian
                                                • [sunting] Pembagian Talak
                                                  • [sunting] Dari segi cara suami menjatuhkan
                                                  • [sunting] dari segi boleh - tidaknya suami rujuk kembali pada istrinya
                                                    • MACAM-MACAM TALAK
                                                      • pengrtian khulu
                                                      • Perceraian dalam Islam
                                                        • Isi kandungan
                                                        • [sunting] Talak
                                                          • [sunting] Hukum talak
                                                          • [sunting] Rukun talak
                                                          • [sunting] Contoh lafaz talak
                                                          • [sunting] Jenis talak
                                                            • [sunting] Talak rajrsquoi
                                                            • [sunting] Talak bain
                                                            • [sunting] Talak sunni
                                                            • [sunting] Talak bidrsquoi
                                                            • [sunting] Talak taklik
                                                                • [sunting] Fasakh
                                                                  • [sunting] Cara melakukan fasakh
                                                                    • [sunting] Khuluk atau tebus talak
                                                                      • [sunting] Tujuan khuluk
                                                                        • [sunting] Rujuk
                                                                          • [sunting] Hukum rujuk
                                                                          • [sunting] Rukun rujuk
                                                                          • [sunting] Contoh lafaz rujuk
                                                                            • [sunting] Lafaz sarih
                                                                            • [sunting] Lafaz kinayah

                                                menunjukkan bahwa pernikahan memang mempertemukan dua keluarga Yang menikah bukan sematasuami dan isteri tapi seluruh keluarga Ketika dua keluarga sudah bertemu di sanalah tempat untukmenuangkan rasa cinta kasih yang sudah menjadi fitrah manusiaKetiga dengan menikah juga untuk menimbulkan rasa kasih sayang rahmah Sebagaimanarasa mawaddah manusia juga mempunyai naluri untuk menyayangi sesamanya Sayang rahmahtidak sama dengan mencintai Sayang rahmah jauh di atas mencintai Rasa sayang biasanya munculdari lubuk hati yang paling dalam Ia lahir bukan karena dorongan nafsu seksual kebutuhan biologisatau hal-hal lahiriyah lainnya Ia betul-betul tumbuh dari dalam jiwa setelah bergaul dan lamamengenal pasangannya Naluri rasa sayangnya ini akan ditumpahkan untuk keluarganya terutamauntuk isteri dan anak-anaknya Dalam sebuah hadits riwayat Imam Bukhari suatu hari Aqra bin Habismelihat Rasulullah Saw sedang mencium cucunya Hasan bin Ali Aqra kemudian berkata Sayamempunyai sepuluh putra putri tapi saya tidak pernah mencium mereka satupun Mendengar ituRasulullah Saw bersabda

                                                یرحم ال یرحم ال من إنArtinya Sesungguhnya orang yang tidak pernah menyayangi dia tidak akan disayangiDemikian di antara tujuan menikah dalam Islam sebagaimana yang tertera dalam al-Quransurat ar-Rum ayat 21 Wallahu alamHukum PernikahanPara ulama telah sepakat bahwa nikah itu diperintahkan Namun mereka berbeda pendapatmengenai hukumnya Dalam hal ini para ulama terbagi kepada tiga kelompokPertama nikah wajib bagi setiap orang yang sudah mampu untuk melakukannya sekali seumurhidup Pendapat ini adalah pendapatnya Dawud ad-Dahiry Ibn Hazm dan lainnya Dalil yang menjadidasar pendapat ini adalah dhahir dari nash-nash baik berupa ayat al-Quran maupun hadits Nabi yangmemerintahkan pernikahan Kelompok ini memahami secara tekstual bahwa semua perintah tersebutmenggunakan shigat amar (bentuk perintah) dan setiap perintah menunjukkan wajib karenanya nikahjuga adalah wajib al-ashlu fil amr lil wujub pada dasarnya perintah itu menunjukkan kepada wajibPendapat kedua mengatakan bahwa nikah itu hukumnya adalah sunnah saja Pendapat iniadalah pendapatnya Jumhur ulama Pendapat kedua ini memahami perintah nikah yang terdapat dalamal-Quran dan Sunnah kepada hukum sunnah bukan wajib Firman Allah yang terdapat dalam surat an-Nisa ayat 3 misalnya yang berbunyi

                                                ورباع وثالث مثنى النساء من لكم طاب ما فانكحواArtinya Maka nikahilah wanita-wanita yang kamu sukai dua tiga dan empat (QS An-Nisa 3)Ayat di atas menurut pendapat kedua ini bukanlah menunjukkan wajib Karena dalam ayat diatas Allah mengkaitkan nikah dengan kemampuan istithaah Artinya barang siapa yang sudahmampu untuk menikah maka menikahlah Sedangkan yang belum mampu untuk menikah maka tidakmengapa ia tidak menikah Karena itu menikah bukanlah wajib akan tetapi sunnah sajaPendapat ketiga adalah pendapat yang mengatakan bahwa hukum menikah berbeda-bedatergantung kondisi seseorang Pendapat ini adalah pendapat kuat pada madzhab MalikiyyahSyafiiyyah dan Hanabilah

                                                Menurut pendapat ini hokum menikah bisa wajib bagi mereka yang sudah siap dan mampubaik lahir maupun bathin sehingga kalau tidak menikah ia akan terjerumus kepada perbuatan zinaTidak ada cara lain untuk menjaganya kecuali dengan jalan menikah Dalam qaidah Ushuliyyahdaikatakan Sesuatu yang tidak menyebabkan terpenuhinya sesuatu yang wajib kecuali dengansesuatu itu maka sesuatu itu menjadi wajib hukumnya7Nikah juga hukumnya bisa sunnah bagi mereka yang syahwatnya sudah menggebu akan tetapimasih besar kemungkinan seandainya belum menikah pun ia masih dapat menjaga diri dari perbuatanzina Untuk kondisi seperti ini nikah hukumnya sunnah sajaNikah juga bisa haram bagi orang yang belum siap menikah baik secara lahir (menafkahi)maupun secara bathin (berhubungan badan) sehingga kalau dipaksakan menikah si wanita akanmenderita baik lahirnya maupun bathinnya Atau nikah juga bisa menjadi haram bagi orang yangbermaksud jahat dengan nikahnya itu misalnya ingin menyakiti si isteri dan keluarganya atau karenabalas dendam dan sebagainyaNikah juga bisa makruh bagi orang yang kondisinya seperti disebutkan diatas akan tetapitidak menimbulkan madharat bagi si isteri Jadi apabila ia menikah si isteri tidak merasakan dampaknegative yang sangat besar Untuk orang seperti ini sebaiknya jangan dahulu menikah dan kalaupunmau menikah maka hukumnya makruh sajaDari ketiga pendapat ini penulis lebih cenderung untuk mengambil pendapat ketiga ini bahwapernikahan itu hukumnya berbeda-beda disesuaikan dengan kondisi orang yang bersangkutanPendapat ini rasanya lebih tepat terutama untuk kondisi sekarangMacam-macam pernikahan yang dilarang1 Nikah SyigarNikah Syigar adalah seorang laki-laki menikahkan putri perempuannya atau saudariperempuannya dengan orang lain dengan syarat orang tersebut mau menikahkan putrinya atausaudari perempuannya dengan orang tadi baik pernikahan tersebut memakai mahar maupuntidak Hanya saja umumnya pernikahan Syigar ini tidak ada maharnya karena sudah digantidengan tukar menukar putri atau saudari perempuannyaPara ulama sepakat bahwa nikah Syigar ini haram hukumnya Hal ini didasarkankepada hadits-hadits berikut ini

                                                الشغار عن وسلم عليه الله صلى الله رسول نهى قال جابر عن( مسلم( أخرجهArtinya Jabir berkata Rasulullah Saw melarang nikah syigar (HR Muslim)

                                                عن (( وسلم عليه الله صلى الله رسول نهى قال هریرة أبى عن والشغار قال الشغار

                                                وأزوج 1049703 ك أخت 1049703 ك زوجن 1049703 ى أو ابنت 1049703 ى وأزوج 1049703 ك ى 1049703 كزوجن 1049703 ابنت للرج 1049703 ل الرج 1049703 ل یق 1049703 ول أن[ ماجه)) [ وابن والنسائي مسلم أخرجه أختىArtinya Abu Hurairah berkata Rasulullah Saw melarang nikah Syigar Nikah Syigar adalahseorang laki-laki berkata kepada laki-laki lain nikahkan saya dengan anak perempuan kamudan saya nanti akan menikahkanmu dengan anak perempuan saya atau nikahkan saya dengansaudari perempuan kamu dan saya akan menikahkan kamu dengan saudari perempuan saya(HR Muslim NasaI dan Ibn Majah)

                                                2 Nikah MuhallilMuhallil secara bahasa berarti yang menjadikan halal Nikah Muhallil adalah pernikahandi mana seorang laki-laki menikahi seorang wanita yang sudah ditalak tiga kemudian iamentalaknya dengan maksud agar wanita tersebut dapat dinikahi kembali oleh suaminya yangdahulu yang telah mentalak tigaPernikahan ini biasanya terjadi ketika si mantan suami yang telah mentalak isterinya tigakali bermaksud untuk kembali lagi kepada isterinya tadi namun karena sudah ditalak tiga iatidak boleh langsung menikahi mantan isterinya itu kecuali si isteri tadi menikah dahulu denganlaki-laki lain Untuk tujuan itu kemudian si laki-laki tadi menyewa atau membayar laki-laki lainagar menikahi mantan isterinya tadi dengan catatan tidak boleh disetubuhi atau boleh disetubuhitapi harus sesegera mungkin diceraikan agar mantan suami tadi dapat menikahinya kembaliOrang yang dibayar untuk menikahi mantan isterinya dalam istilah fiqh disebut dengan almuhallil(yang menjadikan halal) sedangkan mantan suami yang membayar laki-laki tadi disebutdengan al-muhallal lah Pernikahan ini haram hukumnya berdasarkan dalil berikut ini8

                                                ل 1049703 ه والمحل 1049703 ل المحل 1049703 ل وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله ول 1049703 لىص رس 1049703 الله لع (( 1049703 ن ق 1049703 ال م 1049703 سعود اب 1049703 ن ع 1049703 ن

                                                ( وأحمد والنسائي الترمذى (أخرجهArtinya Ibnu Masud berkata Rasulullah melaknat al-muhallil (yang menjadikan halal) dan almuhallallah (yang dijadikan halal karenanya) (HR Turmudzi Nasai dan Ahmad)

                                                عب)) [ 1049703 د رواه رجمتهم 1049703 ا إال بمحلل 1049703 ة و بمحل 1049703 ل ال 1049703 ىأوت(( ال 1049703 ق الخط 1049703 اب ب 1049703 ن عم 1049703 ر ع 1049703 ن

                                                صحيح بإسناد [الرزاقArtinya Umar bin Khatab berkata Tidak didatangkan kepadaku muhallil dan wanita yangdijadikan halal karenanya kecuali aku akan meranjam keduanya (HR Abdur Razak dengansanad yang shahih)3 Nikah IstibdhaNikah Istibdha adalah nikah yang dimaksudkan untuk memperoleh keturunan atau bibitunggul Dalam prakteknya nikah ini atas usul dan kemauan si suami setelah melihat ada orangyang dipandang hebat pintar atau aneh dari yang lainnya sehingga ia pun berkeinginan untukmendapatkan putra seperti dia Sang suami biasanya berkata kepada isterinya Apabila kamusudah suci dan selesai haidmu pergilah ke si anu (misalnya seorang professor) dan bersenangsenanglahdengannya sampai kamu hamil Ketika sudah hamil baru isteri tersebut pulang lagidan kembali lagi kepada suaminya Dan suaminya sangat bahagia karena akan mendapatkanputra yang sangat diinginkannya Istibdha secara bahasa artinya bersetubuh (jima) Pernikahanseperti ini jelas diharamkan4 Nikah ar-RahtRaht secara bahasa berarti rombongan kelompok Dalam pernikahan ini sekelompoklaki-laki (syaratnya tidak boleh lebih dari sepuluh orang) bersekutu dan sepakat untuk menggauliseorang perempuan secara bergantian dan bergilir Ketika wanita tadi hamil dan melahirkansemua laki-laki yang ikut menanam saham pada wanita tadi harus berkumpul di hadapanwanita tadi Setelah berkumpul si wanita berkata

                                                فالن یا ابنك فهو ولدت وقد أمرآم من آان ما عرفتم قد

                                                Artinya Kalian telah maklum dengan apa yang telah kalian lakukan Kini saya sudahmelahirkan maka anak ini adalah anakmu wahai fulan (sambil menunjuk salah satu laki-lakiyang disukainya)Ketika si wanita menunjuk salah satu laki-laki yang disukainya maka laki-laki itulahyang harus menjadi bapak dari anak tersebut sekaligus menjadi suaminya yang resmi Tidakboleh si laki-laki tersebut menolak dengan alasan dan catatan apapun Sementara laki-laki lainyang tidak terpilih mereka beterbangan lagi mencari mangsa-mangsanya yang lainLantas siapa yang diuntungkan dan dirugikan dalam pernikahan semacam ini Tentu yangrugi adalah orang ganteng dan baik karena dialah yang akan dipilih oleh wanita tersebutSementara yang beruntung adalah laki-laki jelek dan jahat karena jelas dia tidak akan dipilihsehingga ia masih bisa leluasa menaburkan racun-racun asmara dan syahwatnya Dalam duniamodern terutama di kota-kota besar pernikahan masa Jahiliyyah ini masih ada dan berlaku untuktidak mengatakan banyak berlaku Hanya saja dengan nama dan format lain Dalam istilahsekarang nikah Raht ini disebut dengan nama Salome (satu lobang rame-rame maaf)Naudzubillah5 Nikah al-BaghayaAl-Baghaya secara bahasa berarti pelacur Nikah al-Baghaya ini sama dengan nikah ar-Raht di atas Hanya saja dalam nikah Baghaya ini tidak dibatasi jumlah pengunjungnya Iaboleh lebih dari sepuluh orang bahkan tidak terhitung sekalipun Setiap laki-laki hidung belangyang sreg dan greget dengan seorang wanita yang disukai bersama boleh melakukan isytirakWanita yang menjadi sasaran segerombolan laki-laki tersebut tidak boleh menolak dan tidakmelayani tamu-tamu hidung belang tersebut Tua muda ganteng jelek pesek mancungkurus gemuk dekil bersih kalau dia datang harus diservice secara memuaskan Setiap orang9yang sedang bertamu pada hari itu biasanya menancapkan tanda khusus berupa bendera di luarrumahnya sebagai tanda bahwa wanita tersebut sedang full on ada tamuSetiap laki-laki yang pernah bertamu harus mengisi buku tamu Buku tamu ini biasanyadisiapkan khusus oleh wanita tersebut Tidak ada seorang tamu pun yang jajan di rumahnyakecuali namanya tercatat Ketika wanita tersebut hamil wanita tersebut melihat daftar tamunyadan memanggil satu persatu tamu-tamu berhidung belang tersebut Tidak boleh menolak ketikawanita tersebut mengundang dan memanggilnyaSetelah melahirkan wanita tersebut memanggil seluruh tamu-tamunya berikut seorangqafah (juru taksir manusia) Tukang qafah ini bertugas melihat dan membaca si bayi lalumembaca pula seluruh tamu yang hadir untuk dicarikan kesamaannyamdashistilah sekarang mungkincek darah dan gen Tamu yang lebih banyak kesamaan dengan bayi tadi dialah yang akanmenjadi bapaknya sekaligus menjadi suami wanita tersebut Ketika sudah diputuskan oleh jurutaksir tadi tidak boleh si laki-laki tersebut menolak apalagi tidak bertanggung jawabSiapa yang diuntungkan dalam pernikahan ini Tentu mereka yang dapat menyuap siqafah agar tidak ditunjuk Yang rugi Yang tidak menyuap si qafah sama sekali karena dialahyang akan menjadi bapak dari bayi hasil rame-rame tadimdashdalam istilah iklan di Indonesiaidentik dengan iklan permen Nano-Nano rame rasanya Naudzubillah Apakah pernikahanseperti ini ada pada masa sekarang Ya jelas ada hanya dengan nama dan format lain bahkandengan alat dan teknologi canggih sehingga tidak ada tamu-tamu yang merasa dirugikan untukmenanggung bayi rame-rame tersebut Pernikahan Baghaya ini dalam konteks sekarangbertebaran dimana-mana dengan berbagai nama misalnya Saritem di Bandung dan SurabayaKramat Tunggak di Jakarta Warung Remang-Remang di setiap pinggiran jalan Panti Pijat yangtersebar hampir di seluruh kota dan lainnya Naudzubillah6 Nikah Badal

                                                Secara bahasa badal berarti menukar mengganti Nikah Badal adalah pernikahan di manaseorang laki-laki yang sudah beristri berkata kepada laki-laki lain yang juga sama sudah beristriBiarkan isteri kamu tidur dengan saya dan saya ijinkan isteri saya tidur dengan kamu kalaukamu keberatan biar kita tukar tambah Jadi Nikah Badal ini berupa pernikahan tukar menukaristeri Dalam dunia modern terutama di kota-kota besar seperti Jakarta pernikahan ini seringkalidiistilahkan dengan Tukar Kunci Jadi dalam pergaulan-pergaulan glamour apabila seoranglaki-laki berkata kepada laki-laki lain yang sama-sama sudah berkeluarga Ayo kita tukar kuncimaka maksudnya adalah pernikahan Badal ini Tentu bukan sembarang kunci tapi kunci inikunci ajaib yang bukan saja bisa membuka pintu tapi membuka yang mempunyai pintunaudzubillah min dzalik7 Nikah MutahMutah secara bahasa berarti bersenang-senang Nikah Mutah dalam dunia sekarangdisebut dengan Nikah Kontrak Maksudnya seorang laki-laki menikahi seorang wanita hanyasaja ketika akadnya ditentukan untuk masa satu minggu misalnya atau satu bulan satu tahunatau bahkan satu hari kemudian si laki-laki tadi memberikan upah atau biaya sebagaiimbalannya Pernikahan ini pada masa Rasulullah Saw pernah dibolehkan karena saat itu sedangkondisi perang yang berbulan-bulan Namun tidak lama setelah itu Rasulullah Sawmenghapusnya dan mengharamkannya sampai hari Kiamat kelak Oleh karena itu seluruh ulamasepakat bahwa pernikahan Mutah ini haram hukumnya Untuk pembahasan lebih lanjut masalahNikah Mutah ini insya Allah akan penulis bahas dalam makalah tersendiri8 Nikah al-UrfiNikah Urfi ini ramai diperbincangkan di Mesir belakangan ini Boleh jadi nama NikahUrfi ini untuk konteks Indonesia belum sampai dan belum pernah terdengar meskipun tidakmenutup kemungkinan dalam prakteknya sudah sejak dahulu berjalan dan berlanjut Nikah Urfiadalah pernikahan antara laki-laki dan perempuan yang tidak diketahui oleh kelurganya bolehjadi tidak memakai saksi tidak diumumkan dan tidak memakai wali Bukan hanya itu antaralaki-laki dan perempuan hidup berpisah makan dan minum sendiri-sendiri bahkan tinggal punberpisah Namun ketika keduanya greget untuk making love baru keduanya bersama dan dimana saja jadi10Pernikahan ini banyak merajarela di Mesir dan demikian juga di Indonesia terutama dikalangan mahasiswa mahasiswi Untuk melampiaskan nafsu seksualnya keduanya sepakat untukmembungkus perbuatan hinanya dengan bungkusan yang seolah-olah dilegalkan dandiperbolehkan oleh ajaran Islam Boleh jadi ada saksi hanya saja saksinya adalah teman-temandekatnya saja Sementara keluarganya tidak mengetahuinya sedikitpun Modus opperandi daripernikahan ini juga adalah untuk mendapatkan nafkahAkhir-akhir ini di Mesir merebak pernikahan ini karena si wanita biasanya menginginkannafkah yang besar dan tidak peduli dengan cara atau bentuknya Pernikahan ini jelas tidakmemakai surat-surat resmi dari pejabat yang berwenang (di Indonesia dari KUA) Pernikahan inijelas haram hukumnya karena pada hakikatnya adalah perzinahan modern NaudzubillahSemua jenis pernikahan yang telah disebutkan di atas diharamkan dalam ajaran IslamMengapa Karena pernikahan dalam ajaran Islam mempunyai aturan tersendiri ada rukun-rukun dansyarat-syarat yang harus dipenuhi Ketika rukun dan syaratnya tidak terpenuhi maka pernikahantersebut menjadi batal dan haram Untuk mengetahui lebih lanjut persoalan ini nanti akan kita bahaslebih jauh dalam pembahasan akad nikahDemikian sekelumit mengenai jenis dan macam pernikahan yang dilarang dan diharamkandalam ajaran Islam Tidak ada alasan untuk seorang muslim dan muslimah untuk melegalkan terlebihmempraktekkan pernikahan-pernikahan di atas Semoga kita terhindar dari semua jenis pernikahan

                                                terkutuk di atasWanita-wanita yang haram untuk dinikahi (al-muharramaat minannisaa)Dalam ajaran Islam ada beberapa wanita yang haram hukumnya untuk dinikahi oleh laki-lakiHal ini sebagaimana dijelaskan oleh Allah dalam firmanNya surat an-Nisa ayat 22-24

                                                ا يل س 1049703 ب وس 1049703 اء ومقت 1049703 ا ة فاح 1049703 ش 1049703 ان آ ن 1049703 ه إ د 1049703 لفق 1049703 س م 1049703 ا ل 1049703 ا إ اء الن 1049703 س من م اؤآ ءاب ح ك ن ما كحوا ن ت والخ 1049703 ت األ ن 1049703 ات وب خ

                                                ال 1049703 أ ن 1049703 ات وب م ك وخال 1049703 ات م ك و 1049703 ات م ك واتخ 1049703 عم وأ م ك ن 1049703 ات وب م ك مه 1049703 ات

                                                أ م ك عل 1049703 ي م 1049703 ت حرف 1049703 ي ي الل 1049703 ات م ك ب ب 1049703 ائ ور م ك ائ ن 1049703 س مه 1049703 ات

                                                وأ ن 1049703 اعة 1049703 الرض م م ك خ 1049703 وات وأ م ك ض 1049703 عن ر

                                                أ ي الل 1049703 ات م ك مه 1049703 ات وأ

                                                ئ 1049703 ل وحال م ك عل 1049703 ي جن 1049703 اح فل 1049703 ا ه 1049703 ن ب م دخل 1049703 ت م 1049703 واون ك ل 1049703 ت ن ف 1049703 إ ه 1049703 ن ب م دخل 1049703 ت ي الل 1049703 ات م ك ائ س ن من م حجورآا غف 1049703 ور 1049703 ان آ الل 1049703 ه ن إ س 1049703 لف ق 1049703 د م 1049703 ا ل 1049703 ا إ ن ي ت خ 1049703 أ

                                                ال ن ب 1049703 ي جمع 1049703 وا ت ن وأ م ك ب ص 1049703 ال أ 1049703 ن م ال 1049703 ذین م ك ن 1049703 ائ ب أ

                                                اء ور م 1049703 ا ك 1049703 م ل ح 1049703 ل وأ م ك عل 1049703 ي الل 1049703 ه ت 1049703 اب آ م ك ت 1049703 ان

                                                م ی ك 1049703 أ مل ما ال إ اء س الن من ات محصن وال حيما رهن ج 1049703 ور أ وهن ف 1049703 آت هن 1049703 ن م ب 1049703 ه م عت مت اس 1049703 ت افحين 1049703 ا سم 1049703 فم غي 1049703 ر ين مح 1049703 صن م ك موال

                                                أ ب غوا ت ب ت ن أ م ك ذلحكيم 1049703 ا يم 1049703 ا عل 1049703 ان آ الل 1049703 ه ن إ فری 1049703 ضة ال ع 1049703 د ب 1049703 ن م ه1049703 ب م ت اض 1049703 ي ر ت فيم 1049703 ا م ك عل 1049703 ي جن 1049703 اح ول 1049703 ا فری 1049703 ضة(24- ( 22النساء Artinya Dan janganlah kamu kawini wanita-wanita yang telah dikawini oleh ayahmu terkecuali padamasa yang telah lampau Sesungguhnya perbuatan itu amat keji dan dibenci Allah dan seburuk-burukjalan (yang ditempuh)Diharamkan atas kamu (mengawini) ibu-ibumu anak-anakmu yang perempuansaudara-saudaramu yang perempuan saudara-saudara bapakmu yang perempuan saudara-saudaraibumu yang perempuan anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang laki-laki anak-anakperempuan dari saudara-saudaramu yang perempuan ibu-ibumu yang menyusui kamu saudaraperempuan sepersusuan ibu-ibu istrimu (mertua) anak-anak istrimu yang dalam pemeliharaanmu dariistri yang telah kamu campuri tetapi jika kamu belum campur dengan istrimu itu (dan sudah kamuceraikan) maka tidak berdosa kamu mengawininya (dan diharamkan bagimu) istri-istri anakkandungmu (menantu) dan menghimpunkan (dalam perkawinan) dua perempuan yang bersaudarakecuali yang telah terjadi pada masa lampau sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi MahaPenyayang Dan (diharamkan juga kamu mengawini) wanita yang bersuami kecuali budak-budakyang kamu miliki (Allah telah menetapkan hukum itu) sebagai ketetapan-Nya atas kamu Dandihalalkan bagi kamu selain yang demikian (yaitu) mencari istri-istri dengan hartamu untuk dikawinibukan untuk berzina Maka istri-istri yang telah kamu nikmati (campuri) di antara mereka berikanlahkepada mereka maharnya (dengan sempurna) sebagai suatu kewajiban dan tiadalah mengapa bagi

                                                11kamu terhadap sesuatu yang kamu telah saling merelakannya sesudah menentukan mahar ituSesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana (QS an-Nisa 22-24)Dari ayat di atas ditambah keterangan-keterangan lainnya para ulama membagi wanita-wanitayang haram untuk dinikahi itu menjadi dua bagian besarPertama wanita-wanita yang haram untuk dinikahi selamanya Artinya seorang laki-laki tidakboleh menikahi wanita jenis ini kapanpun dan dalam kondisi apapunKedua wanita-wanita yang haram untuk dinikahi untuk sementara waktu Untuk bagian keduaini wanita-wanita tersebut haram untuk dinikahi selama ia berada dalam keadaan khusus(penjelasannya akan dibahas di bawah nanti) dan apabila keadaan tersebut sudah hilang maka ia bolehdinikahiWanita-wanita yang haram dinikahi selamanyaYang termasuk wanita-wanita yang haram untuk dinikahi selamanya (muabbada) ini ada tigakelompokA Haram dinikahi lantaran keturunan (nasab)Wanita-wanita yang haram dinikahi karena nasab (keturunan) ini ada tujuh jenis1 Semua Ibu baik dari pihak ibu maupun dari pihak bapak sampai ke atas yangmelahirkan laki-laki tersebut Maksudnya wanita-wanita yang menyebabkan lakilakiitu lahir (ibu) baik dari pihak ibunya sendiri maupun dari pihak bapaknya sendirisampai ke atas haram untuk dinikahi Misalnya ibunya sendiri ibunya ibu (nenek daripihak ibu) ibunya bapak (nenek dari pihak bapak) ibunya nenek dari pihak ibu ibunyanenek dari pihak bapak dan seterusnya sampai ke atas Wanita-wanita ini semuanyaharam untuk dinikahi selamanya (al-ummahaat)2 Semua Anak perempuan baik dari pihak putra laki-lakinya maupun putriperempuannya terus sampai ke bawah Maksudnya semua wanita yang dilahirkankarena laki-laki tersebut baik anak perempuan itu putri dari putranya maupun dariputrinya Misalnya anak perempuannya sendiri cucu perempuannya dari anakperempuan cucu perempuan dari anak laki-laki anak perempuan dari cucu perempuanatau anak perempuan dari cucu laki-laki sampai ke bawah Semua anak perempuan iniharam untuk dinikahi selamanya (al-banaat)3 Semua Saudari perempuan dari semua pihak dan jihah Misalnya saudariperempuan sekandung saudari perempuan sebapak dan saudari perempuan seibuSemua saudari perempuan ini juga haram untuk dinikahi selamanya (al-akhawaat)4 Semua saudari perempuan ayah (bibi tante dari pihak ayah) sampai ke atas baiksekandung sebapak maupun seibu Misalnya saudari perempuan sekandung ayahsaudari perempuan seibu ayah saudari perempuan seibu saudari perempuan bibinyaayah saudari perempuan bibinya bibi ayah dan seterusnya sampai ke atas Semua bibidari pihak ayah ini haram hukumnya untuk dinikahi (al-ammat)5 Semua saudari perempuan ibu (bibi tante dari pihak ibu) sampai ke atas baiksekandung sebapak maupun seibu Misalnya saudari perempuan sekandung ibusaudari perempuan sebapak ibu saudari perempuan seibu ibu saudari perempuanbibinya ibu saudari perempuan bibinya bibi ibu dan seterusnya sampai ke atas Semuabibi dari pihak ibu ini haram hukumnya untuk dinikahi (al-khalaat)6 Semua anak perempuan dari saudara laki-laki baik sekandung sebapak maupunseibu sampai ke bawah (keponakan dari saudara laki-laki) Misalnya anakperempuan dari saudara laki-laki sekandung anak perempuan dari saudara laki-lakisebapak anak perempuan dari saudara laki-laki seibu anak perempuan dari anak

                                                perempuan saudara laki-laki sekandung anak perempuan dari anak perempuan saudaralaki-laki sebapak anak perempuan dari anak perempuan saudara laki-laki seibu anakperempuan dari keponakannya keponakan saudara laki-laki terus sampai ke bawah(banatul akh)7 Semua anak perempuan dari saudari perempuan baik sekandung sebapakmaupun seibu sampai ke bawah (keponakan dari saudari perempuan) Misalnya12anak perempuan dari saudari perempuan sekandung anak perempuan dari saudariperempuan sebapak anak perempuan dari saudari perempuan seibu anak perempuandari anak perempuan saudari perempuan sekandung anak perempuan dari anakperempuan saudari perempuan sebapak anak perempuan dari anak perempuan saudariperempuan seibu anak perempuan dari keponakannya keponakan saudari perempuanterus sampai ke bawah (banatul ukhti) Semua keponakan baik dari pihak saudara lakilakimapun dari saudari perempuan semuanya haram untuk dinikahiDalam sebuah hadits dari Ibnu Abbas dikatakan

                                                تع 1049703 الى قول 1049703 ه ق 1049703 رأ ث 1049703 م س 1049703 بع ال 1049703 صهر وم 1049703 ن بع1049703 )) س النسب من حرم قال باس ع ابن عن[ ] (( البخارى رواه أمهاتكم عليكم حرمتArtinya Ibnu Abbas berkata Wanita-wanita yang diharamkan karena keturunan itu adatujuh dan yang diharamkan karena pernikahan juga ada tujuh Ibnu Abbas kemudianmembaca firman Allah dalam surat an-Nisa ayat 22-24 Diharamkan kepada kalianhellip (HRBukhari)Para ulama telah sepakat bahwa ketujuh jenis wanita yang telah disebutkan di atasharam hukumnya untuk dinikahi selamanya Untuk lebih memudahkan menghapal jeniswanita-wanita yang haram untuk dinikahi selamanya ini maka harus diingat bahwa seluruhketurunan dan kerabat si laki-laki semuanya haram untuk dinikahi kecuali empat orang sajayaitu anak perempuan pamannya dari pihak bapak (banatul amm sepupu putrinya om paman) anak perempuan pamannya dari pihak ibu (banatul khal sepupu) anak perempuanbibinya dari pihak bapak (banat ammatih sepupu putrinya bibi) dan anak perempuan bibinyadari pihak ibu (banatul khalah sepupu putrinya bibi) Untuk empat jenis wanita ini bolehuntuk dinikahi dan sisanya tidak boleh untuk dinikahiKeempat jenis wanita tersebut boleh untuk dinikahi berdasarkan firman Allah dalamsurat al-Ahzab ayat 50

                                                ف 1049703 اء أ مم 1049703 ا مين 1049703 ك ی ك 1049703 ت مل وم 1049703 ا هن ج 1049703 ور أ ها 1049703 ت ی اأ ی

                                                ي ءات ي ت الال واجك ز أ ك ل ا ن ل ل ح أ ا ن إ ي ب الني ت الال ك ت خاال ات ن وب خالك ات ن وب ك عمات ات ن وب عمك ات ن وب ك ي عل ه الل

                                                معك ن هاجردون 1049703 ن م ي 1049703 ك ب الن اد ر

                                                أ ن إ ي ب لن ل ها فس ن ت وهب ن إ ة مؤمن ة أ وامرل خالصة كحها ن ت س ی ن أ

                                                ي 1049703 ك عل وما 1049703 ون واجهم ز أ في هم ي عل ا ضن فر ما ا من عل قد ين مؤمن الك ی ال ي ك ل هم مان ی

                                                أ ت ك ملحيما ر ا غفور ه الل ان وآ ج حر

                                                ( ( 50األحزاب Artinya Hai Nabi sesungguhnya Kami telah menghalalkan bagimu istri-istrimu yang telahkamu berikan mas kawinnya dan hamba sahaya yang kamu miliki yang termasuk apa yangkamu peroleh dalam peperangan yang dikaruniakan Allah untukmu dan (demikian pula) anakanakperempuan dari saudara laki-laki bapakmu anak-anak perempuan dari saudara perempuanbapakmu anak-anak perempuan dari saudara laki-laki ibumu dan anak-anak perempuan darisaudara perempuan ibumu yang turut hijrah bersama kamu dan perempuan mukmin yangmenyerahkan dirinya kepada Nabi kalau Nabi mau mengawininya sebagai pengkhususanbagimu bukan untuk semua orang mukmin Sesungguhnya Kami telah mengetahui apa yangKami wajibkan kepada mereka tentang istri-istri mereka dan hamba sahaya yang mereka milikisupaya tidak menjadi kesempitan bagimu Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi MahaPenyayang (QS Al-Ahzab 50)B Haram dinikahi lantaran perkawinan (al-mushaharah)Wanita-wanita yang dilarang untuk dinikahi lantaran pernikahan ini adalah sebagaiberikut1 Isteri bapak (ibu tiri)Sehubungan dengan jenis wanita ini dalam sebuah hadits dikatakan13

                                                األب ام 1049703 رأة إال یح 1049703 رم م 1049703 ا یحرم 1049703 ون الجاهلي 1049703 ة أه 1049703 ل ان1049703 )) آ ق 1049703 ال عب 1049703 اس اب 1049703 ن عنآب 1049703 اؤآم نك 1049703 ح م 1049703 ا تنكح (( 1049703 وا وال وج 1049703 ل بين 1049703 ز والجمع

                                                ع الله فأنزل قال األختينالطب 1049703 رى تف )) [ 1049703 سير األخت 1049703 ين ب 1049703 ين إال 1049703 وا النساء من

                                                تجمع )) (( وأن و سلف قد ماصحيح ( 1328 [بسندArtinya Ibnu Abbas berkata Orang-orang jahiliyyah mengharamkan semua wanitayang diharamkan dalam ajaran Islam kecuali isteri bapak dan bolehnya menikahi kakakberadik sekaligus Kemudian turun firman Allah Janganlah kalian menikahi wanitawanitayang telah dinikahi oleh bapak-bapak kamu kecuali apa yang telah berlakudahulu (QS An-Nisa 22) dan Dan dilarang juga menikahi kakak beradik sekaligus(QS An-Nisa 23) (Dalam Tafsir ath-Thabari dengan sanad Sahih (8hal 132)Dengan ayat ini para ulama telah sepakat bahwa yang termasuk diharamkanuntuk dinikahi selamanya juga itu adalah wanita-wanita yang sudah atau pernahdinikahi oleh ayahnya baik wanita tersebut telah didukhul (disetubuhi) oleh ayahnyaataupun belum

                                                بعثن (( 1049703 ى ق 1049703 ال تری 1049703 د أی 1049703 ن ل 1049703 ه فقل 1049703 ت رای 1049703 ة ه1049703 ومع عم 1049703 ى لقي 1049703 ت ق 1049703 ال الب 1049703 راء ع 1049703 نأض 1049703 رب أن رجل 1049703 أمرنى إلى وسلم عليه الله صلى الله رسول

                                                ف أبيه امرأة نكح[ ] (( والحاآم داود أبو رواه ماله وآخذ عنقهArtinya Al-Bara berkata Suatu hari saya bertemu dengan paman saya yang sedangmembawa bendera Saya lalu bertanya Mau kemana paman Ia menjawab Saya

                                                diutus oleh Rasulullah Saw untuk membunuh dan mengambil harta laki-laki yangmenikahi isteri bapaknya (HR Abu Dawud dan Hakim)Dari hadits ini didapati bahwa laki-laki yang menikahi wanita-wanita yangpernah dinikahi oleh bapaknya harus dibunuh dan diambil hartanya Ini menunjukkansaking kerasnya larangan tersebut Dari sini para ulama kemudian berkesimpulanbahwa isteri bapak haram untuk dinikahi selamanya2 Ibunya isteri (mertua perempuan)Ketika seorang laki-laki telah menikah dengan seorang wanita maka ibu dari isterinyatadi (mertua) menjadi haram untuk dinikahi baik isterinya tersebut telah didukhul(disetubuhi) maupun belum Hal ini dikarenakan mertua masuk dalam keumuman suratan-Nisa ayat 23 Dan diharamkan juga ibu-ibu isteri-isteri kalian Termasuk kedalam jenis ini juga ibunya mertua dan ibunya bapak mertua3 Anak isteri (anak tiri ar-rabibah)Apabila sebelum menikah si isteri sudah mempunyai anak perempuan maka si lakilakitidak boleh menikahi putri dari isterinya itu Namun para ulama mensyaratkantidak bolehnya menikahi anak perempuan dari isteri itu apabila ibunya (isteri si laki-lakitersebut) telah disetubuhinya Namun apabila misalnya ia menikahi isterinya kemudiancerai sebelum melakukan hubungan badan maka laki-laki tadi boleh menikahi anakperempuannya Hal ini didasarkan pada firman Allah dalam surat an-Nisa ayat 23 diatas yang berbunyi

                                                م ل ن فإ هن ب م ت ل دخ ي ت الال م ك ائ س ن من م حجورآ في ي ت الال م ك ب ائ ب ورم ت ل دخ وا ون ك تم ك ي عل اح ن ج فال هن ب

                                                Artinya (dan diharamkan kepadamu) anak-anak istrimu yang dalam pemeliharaanmudari istri yang telah kamu campuri tetapi jika kamu belum campur dengan istrimu itu(dan sudah kamu ceraikan) maka tidak berdosa kamu mengawininyahellip(QS An-Nisa23)Termasuk ke dalam hukum ini adalah anak perempuan dari putra putri isterinya144 Isteri anak kandung sendiri (menantu)Seorang laki-laki juga tidak boleh menikahi isteri anak laki-lakinya berdasarkan firmanAllah dalam surat an-Nisa ayat 23 di atas

                                                م ك ب صال أ من ذین ال م ك ائ ن ب أ ل ئ وحال

                                                Artinya (dan diharamkan bagimu) istri-istri anak kandungmu (menantu) (QS An-Nisa 23)Di samping isteri anak kandung sendiri juga diharamkan isteri anak dari susuan hal inididasarkan pada hadits berikut ini

                                                م 1049703 ن یح 1049703 رم م 1049703 ا الرض 1049703 اع م 1049703 ن یح (( 1049703 رم وس 1049703 لم 1049703 هعلي الله ص 1049703 لى الله رس 1049703 ول ق 1049703 ال

                                                )) [ ( 8والطبرى ( ( 471 149) آثير ابن تفسير 1النسبArtinya Rasulullah Saw bersabda Diharamkan wanita-wanita karena sesususebagaimana diharamkannya wanita-wanita karena keturunan (Lihat dalam Tafsir IbnKatsir 1471 dan Tafsir ath-Thabari 8149)Para ulama dalam hal ini tidak memasukan anak perempuan dari isteri anakkandung (anak perempuan dari menantu) atau anak perempuan dari anak isteri (anak

                                                perempuan dari anak tiri) sebagai halilah Oleh karena itu seseorang boleh menikahianak perempuan dari menantu dan anak perempuan dari anak tiriUntuk memudahkan mengingat dan menghapal jenis wanita-wanita yang haramuntuk dinikahi karena pernikahan maka dapat dikatakan bahwa semua wanita yangterkait karena pernikahan semuanya boleh dinikahi oleh laki-laki kecuali empat orangsaja yaitu isteri bapaknya (ibu tiri) mertua perempuan anak perempuan dari isterinyayang telah disetubuhi (anak tiri tapi ibunya sudah disetubuhi) dan isteri anakkandungnya (menantu)C Haram dinikahi lantaran susuan (muharramaat bir radha)Wanita-wanita yang satu susu juga haram untuk dinikahi Hal ini didasarkan padaketerangan berikut ini

                                                ضاعة الر من م ك خوات وأ م ك ضعن ر أ ي ت الال م ك مهات

                                                وأArtinya (Diharamkan kepadamu) ibu-ibumu yang menyusui kamu saudara perempuansepersusuan (QS An-Nisa 23)Dalam sebuah hadits dikatakan

                                                الن 1049703 (( سب م 1049703 ن یح 1049703 رم م 1049703 ا الرض 1049703 اع م 1049703 ن لم 1049703 رمیح(( 1049703 وس علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى الله رس 1049703 ول قال

                                                [ مسلم و البخارى [أخرجهArtinya Rasulullah Saw bersabda Diharamkan wanita-wanita karena sesusu sebagaimanadiharamkannya wanita-wanita karena keturunan (HR Bukhari Muslim)Oleh karena itu pada hakikatnya wanita-wanita yang diharamkan karena sebab satususuan ini sama dengan wanita-wanita yang diharamkan karena factor keturunan Hanya sajadalam sebab satu susu ini ditambahkan bahwa wanita yang menyusui posisinya sama denganibu kandungDengan demikian wanita-wanita yang tidak boleh dinikahi lantaran satu susu ini adalahsebagai berikut1 Wanita yang menyusui dan ibu dari wanita yang menyusui karena ia dipandang sebagai ibukandungnya sendiri2 Anak-anak perempuan dari wanita yang menyusui tersebut karena mereka dipandangsebagai saudari-saudari perempuannya3 Saudari perempuan baik sekandung seayah maupun seibu karena dipandang sebagai bibiatau tantenya4 Anak perempuan dari putri wanita yang menyusui tadi karena dipandang sebagai anakperempuan dari saudari perempuannya5 Ibu dari suami yang menyusui karena dipandang sebagai neneknya156 Saudari perempuan dari suami wanita yang menyusui karena dipandang sebagaibibitantenya7 Anak perempuan dari putra laki-laki wanita yang menyusui karena dipandang sebagai anakperempuan dari saudara laki-lakinya (keponakan)8 Anak perempuan dari suami wanita yang menyusui meskipun dari isterinya yang lainkarena dipandang sebagai saudari sesusu dari jihat ayah9 Saudari-saudari perempuan dari suami wanita yang menyusui karena mereka dipandangsebagai tante-tantenya10 Isteri-isteri lain dari suami wanita yang menyusui karena mereka dipandang sebagai isteribapaknya

                                                11 Isteri dari anak yang menyusui haram dinikahi oleh suami dari wanita yang menyusuikarena dipandang sebagai menantunya12 Apabila yang menyusui itu seorang perempuan maka suami dari wanita yang menyusuitidak boleh menikahinya karena dipandang sebagai puterinya Demikian juga tidak bolehdinikahi oleh saudara laki-laki si suami tadi karena ia dipandang sebagai pamannya jugatidak boleh dinikahi oleh bapak dari si suami tadi karena ia dipandang sebagai kakeknyaHal yang harus diperhatikan bahwa dalam masalah sebab susuan ini keharamanmenikahi wanita-wanita di atas hanyalah haram bagi laki-laki yang menyusunya saja dan tidaktermasuk saudara atau kerabat dari laki-laki yang menyusu tersebut Oleh karena itu saudaralaki-laki dari laki-laki yang menyusu boleh menikahi anak perempuan wanita yang menyusuisaudaranya itu karena ia tidak ikut menyusu kepada wanita tersebut Dan karenanya anakperempuan dari wanita yang menyusui sauadaranya itu menjadi wanita asing bagi dirinya dankarenanya ia boleh menikahinya meskipun anak perempuan tersebut dipandang sebagai saudariperempuan dari saudara laki-laki yang menyusu kepada ibunya tersebut Untuk lebihmemudahkan kaidahnya bahwa semua orang yang sama-sama berkumpul dalam menete padasatu susu maka mereka dipandang sebagai bersaudara Semua wanita-wanita yang terkaitkarena sebab susuan haram untuk dinikahi selamanyaSyarat-syarat yang berkaitan dengan wanita yang haram dinikahi lantaran satu susuan1 Menyangkut jumlah susuan yang diharamkanPara ulama berbeda pendapat mengenai batas jumlah minimal susuan sehingga ia haramuntuk dinikahi Pada dasarnya dalam hal ini para ulama terbagi empat pendapatPendapat pertama mengatakan bahwa meskipun hanya satu kali nete ataupun lebihtetap haram untuk dinikahi Pendapat ini adalah pendapatnya jumhur ulama Abu HanifahMalik Tsauri Imam Laits dan lainnyaPendapat ini beralasan bahwa dalam banyak keterangantidak disebutkan batasan dan jumlah tertentu yang mensyaratkan haramnya seorang wanitalantaran susuan Oleh karena itu harus dipahami secara umum bahwa selama ia pernah menetemeskipun hanya satu kali tetean maka ia haram untuk dinikahiMenanggapi hadits-hadits yang menyebutkan jumlah tertentu dalam menetenya inisebagaimana akan disebutkan di bawah ini jumhur ulama mengatakan bahwa keterangan inidiperselisihkan apakah betul dari Siti Aisyah karena beragamnya jumlah batasan tersebutOleh karena itu harus dikembalikan kepada jumlah paling sedikit ia dipandang sebagai satususuan yaitu satu kali Di samping itu dalam sebuah riwayat dikatakan

                                                رض 1049703 عتان أو رض 1049703 عة أتح 1049703 رم رج 1049703 ل س 1049703 أله عم 1049703 ر ن1049703 اب س 1049703 مع أن 1049703 ه دین 1049703 ار ب 1049703 ن عم 1049703 رو ع 1049703 نالم 1049703 mdash ؤمنين أمي 1049703 ر إن من (( 1049703 ل األخت نعلم ما فقال

                                                (( رج فقال ا حرام إال الرضاعةق 1049703 ضاء عم 1049703 ر اب 1049703 ن فق 1049703 ال رض 1049703 عتان وال رض 1049703 عة رم1049703 تح ال أن mdash 1049703 ه یزعم الزبير ابن یرید ] (( بإسناد البيهقى أخرجه المؤمنين أمير وقضاء قضائك من خير اللهصحيح]Artinya Amr bin Dinar pernah mendengar Ibn Umar ditanya oleh seorang laki-laki Apakahdiharamkan pula (wanita) meskipun hanya satu atau dua kali tetean Ibnu Umar menjawabKami tidak mengetahui saudari sesusu itu kecuali haram hukumnya untuk dinikahi Seoranglaki-laki lalu berkata kembali Sesungguhnya amirul mukmininmdashyang dimaksudkannya16

                                                adalah ibn az-Zubairmdashmenganggap bahwa kalau hanya satu atau dua tetean tidak haram IbnuUmar menjawab Ketentuan dari Allah tentu lebih baik daripada ketentuan dan keputusankamu dan keputusan amirul mukminin (HR Baihaki dengan sanad yang shahih)Pendapat kedua mengatakan bahwa yang haram dinikahi itu apabila telah menete tigakali atau lebih Sedangkan kalau ia hanya menete satu atau dua kali maka wanita tersebutboleh dinikahi Pendapat ini adalah pendapatnya Dhahiriyyah Ibn Mundzir dan Abu Ubaidserta Ishak Alasan yang dikemukakannya diantaranya adalah hadits berikut ini

                                                والم 1049703 صتان الم 1049703 صة تح 1049703 رم ال وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله 1049703 لىص الله رس 1049703 ول ق 1049703 ال قالت عائشة عن

                                                [ مسلم [أخرجهArtinya Siti Aisyah berkata Rasulullah Saw bersabda Tidak haram untuk dinikahi kalauhanya satu atau dua kali isapan (HR Muslim)Pendapat ketiga mengatakan bahwa yang haram dinikahi itu apabila telah menete limakali atau lebih Pendapat ini adalah pendapat Imam SyafiI Ibn Hazm Atha dan Thawus Diantara dalil yang dijadikan alasan kelompok ini adalah

                                                ث 1049703 م یح 1049703 رمن معلوم 1049703 ات رض 1049703 عات ع 1049703 شر الق 1049703 رآن ن1049703 م أن 1049703 زل فيم 1049703 ا آ 1049703 ان قال 1049703 ت عائشة عنم 1049703 ن یق 1049703 رأ فيم 1049703 ا وه 1049703 ن وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله ول 1049703 لى

                                                ص رس 1049703 الله فت 1049703 وفى معلوم 1049703 ات بخم 1049703 س نسخ[ داود [ وأبو مسلم أخرجه القرآنArtinya Siti Aisyah berkata Di antara yang telah diturunkan dalam al-Quran adalah bahwasepuluh kali tetean yang diketeahui dan tertentu adalah diharamkan untuk dinikahi Kemudianjumlah tersebut dihapus menjadi lima kali tetean yang diketahui Setelah itu Rasulullah Sawmeninggal dan lima kali tetean itu termasuk yang terdapat dalam al-Quran (HR Muslim danAbu Dawud)Dalam ilmu al-Quran hal demikian termasuk ayat yang telah dihapuskan bacaannyaakan tetapi hukumnya masih tetap ada dan berlakuPendapat keempat mengatakan bahwa yang haram untuk dinikahi itu adalah apabilatelah menete sepuluh kali atau lebih Apabila kurang dari itu maka tidak haram untuk dinikahiPendapat ini diriwayatkan dari Siti Aisyah dan Hafsah Di antara dalil kelompok ini adalah

                                                بن 1049703 ت وهو mdash 1049703 وم به أرسلت المؤمنين أم عائشة أن سالم عنآلث mdash أم أختها إلى یرضع

                                                س 1049703 الم ق 1049703 ال عل 1049703 ى ی 1049703 دخل حت 1049703 ى رض 1049703 عات 1049703 شرع أرض 1049703 عيه فقال 1049703 ت ال 1049703 صدیق بك 1049703 ر أب 1049703 ى

                                                رض 1049703 عات ث 1049703 الث غي 1049703 ر ثالث 1049703 عنى آلثوم أم فأرضعتنىترض فلم مرضت ثم رضعات

                                                أخرج )) [ 1049703 ه رض 1049703 عات ع 1049703 شر عائشة 1049703 ى على أدخل أآن فلمل تتم لم آلثوم أم أن أجل من

                                                صحيح بإسناد والبيهقى [مالكArtinya Dari Salim bahwasannya siti Aisyah Ummul mukminin pernah mengirimnya (Salim)

                                                ketika ia masih menete kepada saudarinya Ummu Kultsum putrinya Abu Bakar Shidiq SitiAisyah berkata Susui dia sepuluh kali susuan lalu berikan kepada saya Salim berkata UmmuKultsum lalu menyusui saya sebanyak tiga kali susuan kemudian ia sakit sehingga ia hanyamenyusui saya tiga kali saja Saya tidak pernah datang lagi ke siti Aisyah karena UmmuKultsum belum menyempurnakan sepuluh kali susuannya (HR Malik dan Baihaki dengansanad yang sahih)Apabila kita perhatikan dari keempat pendapat di atas penulis lebih condong untukmengambil pendapat ketiga yang mengatakan bahwa batasan minimal wanita susuan tersebutadalah apabila ia telah menete lima kali atau lebih Hal ini dikarenakan dalil yangdikemukakannya di samping sahih juga dalam redaksinya sangat jelas sebagai qaid (pembatas)dari dalil-dalil yang muthlak (belum dibatasi)Sedangkan pendapat yang mengatakan satu atau dua kali susuan tidak diharamkanmeskipun haditsnya shahih akan tetapi redaksi haditsnya tidak jelas menunjukkan hal itu Katasatu atau dua kali tidak diharamkan tidak berarti hanya untuk tiga kali susuan akan tetapi17boleh jadi juga untuk lima kali susuan Karena banyak ihtimal (kemungkinan) inilah makapendapat tersebut menjadi lemah adanyaPendapat pertama juga yang mengatakan tidak dibatasi jumlah susuannya tidak bisadijadikan pegangan karena kemutlakan hadits tersebut di qaid kan oleh keterangan lain yaituketerangan yang mengatakan lima kali susuan Karenanya hukumnya pun harus dibawakepada hokum muqayyad bukan hokum muthlak lagiPendapat keempat yang mengatakan sepuluh kali susuan juga tidak dapat dijadikanpegangan Karena hadits yang disodorkan bukan sebagai batasan akan tetepi hanya ikhbar(beita informasi) saja Hal ini dikarenakan dalam keterangan dari Siti Aisyah yang laindikatakan bahwa yang haram dinikahi itu juga apabila menete lima kali susuan Dengandemikian penulis lebih condong untuk mengambil pendapat ketiga bahwa wanita yang haramdinikahi lantaran susuan itu apabila telah menyusui lima kali atau lebih Kurang dari itu tidakmenjadi haram hukumnya Wallahu alam2 Menyangkut usia bayi yang menyusunyaPara ulama berbeda pendapat mengenai usia bayi yang menyusui tersebut sehinggamenyebabkan wanita tersebut haram untuk dinikahiPendapat pertama yaitu pendpatnya Jumhur ulama di antaranya Imam Malik SyafiIAhmad dan Imam Auzai bahwa susuan yang diharamkan itu pada usia dua tahun pertama sajaAdapun kalau dia menete pada usianya yang ke tiga empat tahun atau lebih tidak menjadikanharam untuk dinikahi Di antara dalil yang disodorkan kelompok ini adalah

                                                الرضاعة ) یتم أن أراد لمن آاملين حولين أوالدهن یرضعن والوالدات 233البقرة(

                                                Artinya Dan ibu-ibu itu menyusui putra-putranya selama dua tahun secara sempurna Hal itubagi mereka yang hendak menyempurnakan susuannya (QS Al-Baqarah 233)

                                                بإس 1049703 ناد البيهق 1049703 ى أخرج )) [ 1049703 ه الح 1049703 ولين ف 1049703 ى آ 1049703 ان 1049703 ام إال رض (( 1049703 اع ال عب 1049703 اس اب 1049703 ن ق 1049703 ال

                                                [صحيحArtinya Ibnu Abbas berkata Bukan disebut menyusui kecuali selama dua tahun (HRBaihaki dengan sanad yang sahih)Pendapat kedua yaitu pendapatnya Imam Abu Hanifah bahwa usia susuan yangmenyebabkan haram untuk dinikahi itu adalah selama tiga puluh bulan Dalil yang

                                                dikemukakannya adalah

                                                ( األحقاف ( شهرا ثالثون وفصاله 15وحملهArtinya Dan mengandungnya sampai menyapihnya selama tiga puluh bulan (QS Al-Ahqaf15)Pendapat ketiga mengatakan bahwa menyusui ketika sudah besar maupun ketika masihkecil sama saja menyebabkan haram untuk dinikahi Pendapat ini adalah pendapatnyaDhahiriyyah Atha dan Imam Laits Di antara dalil yang dikemukakan pendapat ini adalah

                                                ی 1049703 ا فقال 1049703 ت وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى النب 1049703 ي 1049703 ىإل سهيل بنت لة سه جاءت قالت عائشة عن

                                                النب 1049703 ي فق ) 1049703 ال حليف 1049703 ه وه ( 1049703 و س 1049703 الم دخ 1049703 ول ة 1049703 نحذیف 1049703 م أب 1049703 ى وج 1049703 ه فى أرى إنى الله رسولفتب 1049703 سم آبي 1049703 ر رج 1049703 ل وه 1049703 و أرض 1049703 عه وآي 1049703 ف 1049703 ت

                                                قال)) ارض (( 1049703 عيه وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى (( آبير رجل أنه علمت قد وقال وسلم عليه الله صلى الله رسول[ مسلم[ أخرجهArtinya Siti Aisyah berkata Sahlah bint Suhail datang kepada Nabi Saw sambil berkataWahai Rasulullah Saw sesungguhnya saya melihat muka Abu Hudzaifah ketika membawaSalim Rasulullah Saw lalu bersabda Susuilah dia Sahlah berkata Bagaimana sayamenyusuinya sementara dia sudah besar Rasulullah Saw tersenyum lalu bersabda kembaliSaya tahu bahwa dia sudah besar (tapi tidak mengapa susuilah) (HR Muslim)Dari ketiga pendapat di atas hemat penulis pendapat Jumhur ulama yang mengatakanbahwa yang menjadikan haram untuk dinikahi itu adalah apabila menyusuinya pada dua tahunpertama saja Hal ini dikarenakan keterangan-keterangan yang berbicara seputar hal ini sangatjelas dan shahih Namun demikian apabila karena suatu keperluan orang yang sudah besar pun18harus disusui tentu menjadi haram juga Demikian sebagaimana dikemukakan oleh ImamSyaukani dan Ibnu Taimiyyah dalam al-Majmunya3 Shifat susuan yang diharamkanPembahasan ini menyangkut apakah susuan yang diharamkan itu disyaratkan harusmengisap langsung dari tete si wanita tersebut Ataukah termasuk juga sekalipun melaluidiminum dalam gelas setelah diperas terlebih dahulu Dalam hal ini para ulama terbagi duapendapatPendapat pertama yaitu pendapat Jumhur ulama mengatakan bahwa baik si bayitersebut menyusunya langusung dengan cara menempelkan mulutnya pada tete wanita danmengisapnya maupun tidak langsung seperti itu misalnya melalui diminum di gelas setelahdiperas terlebih dahulu tetap semuanya menjadikan wanita haram untuk dinikahiSedangkan menurut pendapat Dhahiriyyah dan Imam Laits bahwa susuan yangdiharamkan itu apabila langsung melalui isapan ke tetanya secara langsung Adapun apabila sibayi tersebut menetenya tidak langsung misalnya melalui gelas atau dicampur denganmakanan maka tidak menjadi haramNamun penulis lebih cenderung untuk mengatakan bahwa pendapat Jumhur lah yanglebih kuat bahwa baik langsung maupun tidak tetap termasuk susuan dan karenanya haramuntuk dinikahi Hal ini karena maksud dari susuan itu adalah untuk menghilangkan rasa laparsi bayi sekaligus memberikannya makanan Dan ketika ia menyusu langsung ataupun tidak

                                                langsung sama-sama mengenyangkan si bayi maka hukumnya pun sama yaitu haram untukdinikahi Hal ini dipertegas lagi berdasarkan sebuah hadits yang mengatakan

                                                أخرج )) [ 1049703 ه المجاع 1049703 ة م 1049703 ن الرض 1049703 اعة إنم (( 1049703 ا وس 1049703 لم ه1049703 علي الله ص 1049703 لى الله رس 1049703 ول ق 1049703 ال

                                                ومسلم [البخارىArtinya Rasulullah Saw bersabda Bahwasannya susuan itu karena kelaparan (si bayi) (HRBukhari Muslim)Wanita-wanita yang haram dinikahi sementara (muaqqata)Adapun wanita-wanita yang haram untuk dinikahi sementara waktu sampai penyebabnyahilang di antaranya adalah sebagai berikut1 Saudari perempuan si Isteri (menikahi kakak beradik secara langsung tidak boleh)Para ulama telah sepakat bahwa seorang laki-laki tidak boleh menikahi seorang wanitasekaligus bersama saudari kandungnya dalam waktu bersamaan Namun apabila si isterinya itumeninggal atau telah dicerai maka si suami boleh untuk menikahi saudari kandung mantanisterinya tadi Hal ini sebagaimana difirmankan oleh Allah dalam surat an-Nisa ayat 23

                                                لف س قد ما ال إ ن ي ت خ األ ن ي ب جمعوا ت ن وأArtinya (Diharamkan juga bagi kamu) dan menghimpunkan (dalam perkawinan) duaperempuan yang bersaudara kecuali yang telah terjadi pada masa lampau (QS An-Nisa 23)2 Apabila seorang kafir masuk Islam sementara ketika dia kafir telah menikahi dua orangperempuan kakak beradik secara bersamaan maka ia harus memilih salah satunya danmeninggalkan yang lainnya Hal ini sebagaimana terdapat dalam sebuah hadits dhaifbahwasannya Fairuz ad-Dailamy datang kepada Rasulullah Saw seraya berkata WahaiRasulullah Saw saya telah masuk Islam akan tetapi saya mempunya dua isteri kakak beradikMaka Rasulullah Saw menyuruhnya untuk memilih salah satu dari keduanya menurut yang iakehendaki dan sukai (HR Turmudzi dan Abu Dawud)3 Bibi tante dari si isteriSeorang laki-laki tidak boleh menikahi seorang wanita secara bersamaan denganbibinya tantenya baik bibinya ini dari pihak bapaknya ataupun ibunya Namun apabila siisterinya tadi meninggal atau telah diceraikan maka ia boleh menikahi bibinya tadi Hal inididasarkan pada sebuah hadits yang mengatakan19

                                                الم 1049703 رآة ب 1049703 ين یجم (( 1049703 ع ال ق 1049703 ال وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله لى1049703 ص الله رس 1049703 ول أن هری 1049703 رة أب 1049703 ى ع 1049703 ن[ ] (( ومسلم البخارى أخرجه وخالتها المرأة بين وال وعمتهاArtinya Dari Abu Hurairah bahwasannya Rasulullah Saw pernah bersabda Tidak bolehdinikahi secara bersamaan antara seorang wanita dengan bibinya baik bibinya dari pihak ayah(ammah) maupun dari pihak ibu (khalah) (HR Bukhari Muslim)4 Wanita yang telah ditalak tiga tidak boleh menikah dengan mantan suaminya kecuali iatelah menikah terlebih dahulu dengan laki-laki lain Hal ini sebagaimana akan dijelaskannanti pada pembahasan thalak (pada makalah-makalah berikutnya) Di antara dalilnya adalah

                                                ن أ هم 1049703 ا ي عل جن 1049703 اح فل 1049703 ا قه 1049703 ا طل ن ف 1049703 إ ه قها 1049703 ر طل ن فإغي وجا ز كح ن ت ى حت عد ب من ه ل حل ت فال

                                                البق ( 1049703 رة ن م 1049703 و عل ی ق 1049703 وم ل ه 1049703 ا ن ي ب ی الل 1049703 ه ح 1049703 دود ه 1049703 كل الل 1049703 وت ح 1049703 دود قيم 1049703 ا ی ن أ ظن 1049703 ا ن إ ع 1049703 ا اج ر ت ی(230Artinya Kemudian jika si suami mentalaknya (sesudah talak yang kedua) maka perempuanitu tidak lagi halal baginya hingga dia kawin dengan suami yang lain Kemudian jika suamiyang lain itu menceraikannya maka tidak ada dosa bagi keduanya (bekas suami pertama danistri) untuk kawin kembali jika keduanya berpendapat akan dapat menjalankan hukum-hukumAllah Itulah hukum-hukum Allah diterangkan-Nya kepada kaum yang (mau) mengetahui(QS Al-Baqarah 230)5 Wanita yang menikah dengan laki-laki lain atau berada pada masa iddah dengan lakilakilain sehingga wanita tersebut dicerai dan habis masa iddahnya (pembahasan masalahIddah ini akan dijelaskan lebih lanjut dalam makalah berikutnya) Apabila wanita tersebut telahdicerai oleh suaminya dan telah habis masa iddahnya maka laki-laki lain boleh menikahinya6 Wanita yang sadang melakukan Ihram tidak boleh menikah atau dinikahkan sampai iatahallul (beres dari ihramnya) Ketika ia telah tahallul maka boleh seorang laki-laki atauwanita untuk menikah atau dinikahkan Hal ini didasarkan kepada hadits berikut ini

                                                وال عليه 1049703 رم الله صلى الله رسول قال قال عفان بن عثمان عنالمح (( ینكح ال وسلم

                                                [ ] (( والترمذى مسلم أخرجه یخطب وال ینكحArtinya Utsman bin Affan berkata Rasulullah Saw bersabda Orang yang sedang melakukanihram tidak boleh menikah dinikahkan ataupun meminang (HR Muslim dan Turmudzi)7 Wanita musyrikah (seperti yang beragama Majusi dan lainnya) sampai dia masuk IslamWanita yang musyrikah tidak boleh dinikahi sampai ia masuk Islam Hal ini berdasarkan ayat

                                                ول 1049703 ا م ك عجب 1049703 ت أ ول 1049703 و ة رآ م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر مؤمن 1049703 ة ة1049703 م وأل ی 1049703 ؤمن حت 1049703 ى ات رآ مش ال كحوا ن ت والئ 1049703 ك ول أ م ك عج 1049703 ب أ ول 1049703 و رك م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر م 1049703 ؤمن د1049703 عب ول ؤمن 1049703 وا ی حت 1049703 ى ين رآ م 1049703 ش ال كح 1049703 وا ن ته 1049703 م عل ل لن 1049703 اس ل ات 1049703 ه ءای ن ب 1049703 ي وی ذن 1049703 ه إ ب ة مغف 1049703 ر وال ة1049703 جن ال ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعو والل 1049703 ه الن 1049703 ار ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعون[ البقرة [ ون ر

                                                ذآ ت 221یArtinya Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik sebelum mereka berimanSesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik walaupun diamenarik hatimu Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanitamukmin) sebelum mereka beriman Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dariorangmusyrik walaupun dia menarik hatimu Mereka mengajak ke neraka sedang Allahmengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya(perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran (QS Al-Baqarah 221)Hanya saja para ulama mengecualikan musyrikah ini dengan ahli kitabArtinya wanitaahli kitab (Yahudi dan Nashrani) boleh dinikahi oleh orang Muslim Hal ini didasarkan padaayat berikut ini20

                                                ه 1049703 م ل ح 1049703 لcurren م وطع 1049703 امك ك 1049703 م ل ح 1049703 لcurren كت 1049703 اب ال ذین 1049703 واوت ال 1049703 أ وطع 1049703 ام ب 1049703 ات الطي ك 1049703 م ل ح 1049703 ل

                                                أ ي 1049703 وم الذا إ م ك ل ق 1049703 ب 1049703 ن م كت 1049703 اب ال وت 1049703 وا أ ال 1049703 ذین 1049703 ن م ات 1049703 صن

                                                مح وال مؤمن 1049703 ات ال 1049703 ن م ات مح 1049703 صن والیم 1049703 ان اإل ب ف 1049703 ر ك ی وم 1049703 ن خ 1049703 دان أ هن 1049703 ذي جور أ موهن ت ي ءات

                                                خ مت وال افحين مس ر غي ين محصن( المائدة ( رین خاس ال من ة خر اآل في وهو ه عمل ط حب 5فقدArtinya Pada hari ini dihalalkan bagimu yang baik-baik Makanan (sembelihan) orang-orangyang diberi Al Kitab itu halal bagimu dan makanan kamu halal (pula) bagi mereka (Dandihalalkan mangawini) wanita yang menjaga kehormatan diantara wanita-wanita yang berimandan wanita-wanita yang menjaga kehormatan di antara orang-orang yang diberi Al Kitabsebelum kamu bila kamu telah membayar mas kawin mereka dengan maksud menikahinyatidak dengan maksud berzina dan tidak (pula) menjadikannya gundik-gundik Barangsiapayang kafir sesudah beriman (tidak menerima hukum-hukum Islam) maka hapuslah amalannyadan ia di hari kiamat termasuk orang-orang merugi (QS Al-Maidah 5)Namun persoalannya apakah Yahudi dan Kristen sekarang masih dapat disebut AhliKitab ataukah sudah termasuk Musyrik mengingat ajarannya kini banyak diselewengkan dansudah bukan seperti aslinya dahulu Ini juga menjadi bahan perdebatan Untuk masalah iniinsya Allah penulis akan membahasnya dalam satu makalah khusus pada minggu-mingguberikutnyaNamun untuk wanita muslimah tidak boleh menikah dengan laki-laki non muslim Halini didasarkan pada ayat sebagaimana telah disebutkan sebelumnya

                                                ول 1049703 ا م ك عجب 1049703 ت أ ول 1049703 و ة رآ م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر مؤمن 1049703 ة ة1049703 م وأل ی 1049703 ؤمن حت 1049703 ى ات رآ مش ال كحوا ن ت والئ 1049703 ك ول أ م ك عج 1049703 ب أ ول 1049703 و رك م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر م 1049703 ؤمن د1049703 عب ول ؤمن 1049703 وا ی حت 1049703 ى ين رآ م 1049703 ش ال كح 1049703 وا ن ته 1049703 م عل ل لن 1049703 اس ل ات 1049703 ه ءای ن ب 1049703 ي وی ذن 1049703 ه إ ب ة مغف 1049703 ر وال ة1049703 جن ال ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعو والل 1049703 ه الن 1049703 ار ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعون[ البقرة [ ون ر

                                                ذآ ت 221یArtinya Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik sebelum mereka berimanSesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik walaupun diamenarik hatimu Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanitamukmin) sebelum mereka beriman Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dariorangmusyrik walaupun dia menarik hatimu Mereka mengajak ke neraka sedang Allahmengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya(perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran ((QS Al-Baqarah 221)Juga berdasarkan ayat lain berikut ini

                                                ن ف 1049703 إ هن ات 1049703 ان مهاجر ات مؤمن ال م جاءآ ذا إ وا ءامن ذین ال ها ی اأ ی

                                                یم إ ب م عل أ ه الل وهن ن ح فامت

                                                ه 1049703 ن ل حل 1049703 ون ی ه 1049703 م ول 1049703 ا ه 1049703 م ل ح 1049703 لcurren ه 1049703 ن ل 1049703 ا ى 1049703 اركف ل 1049703 ال إ جع 1049703 وهن ر ت فل 1049703 ا مؤمن 1049703 ات م 1049703 وهن مت عل( ( 10الممتحنة Artinya Hai orang-orang yang beriman apabila datang berhijrah kepadamu perempuanperempuanyang beriman maka hendaklah kamu uji (keimanan) mereka Allah lebihmengetahui tentang keimanan merekamaka jika kamu telah mengetahui bahwa mereka (benarbenar)beriman maka janganlah kamu kembalikan mereka kepada (suami-suami mereka)orang-orang kafir Mereka tiada halal bagi orang-orang kafir itu dan orang-orang kafir itu tiadahalal pula bagi mereka (QS Al-Mumtahanah 10)Makalah ini special dipersembahkan untuk kawan-kawan tercinta siswa siswi Sekolah IndonesiaCairo (SIC) pada pengajian rutin remaja Sabtuan di Mesjid Indonesia Kairo EgyptEmail aepmesiryahoocomQatamea 13 Mei 2005 pukul 200 malam

                                                21

                                                Perceraian dalam IslamDari Wikipedia Bahasa Melayu ensiklopedia bebas

                                                Lompat ke pandu arah gelintar

                                                Sebahagian daripada siri

                                                Fiqh Islam(suatu disiplin kajian Islam)

                                                Bidang-bidang

                                                Ekonomi

                                                Politik

                                                Perkahwinan

                                                o Peminangan

                                                o Mas kahwin

                                                o Akad nikah

                                                o Walimatulurus

                                                o Nikah mutah

                                                o Perceraian

                                                o Poligami

                                                o Nasab

                                                o Seks

                                                Jenayat

                                                Adab

                                                Ibadah

                                                Kebersihan

                                                Ketenteraan

                                                Kotak ini papar bull bincang bull sunting

                                                Di dalam Islam penceraian merupakan sesuatu yang dilaknat oleh Islam tetapi diharuskan dengan alasan dan sebab-sebab tertentu Penceraian boleh dilakukan dengan cara talak fasakh dan khuluk atau tebus talak

                                                Isi kandungan

                                                [sorok]

                                                1 Talak o 11 Hukum talak

                                                o 12 Rukun talak

                                                o 13 Contoh lafaz talak

                                                o 14 Jenis talak

                                                141 Talak rajrsquoi

                                                142 Talak bain

                                                143 Talak sunni

                                                144 Talak bidrsquoi

                                                145 Talak taklik

                                                2 Fasakh

                                                o 21 Cara melakukan fasakh

                                                3 Khuluk atau tebus talak

                                                o 31 Tujuan khuluk

                                                4 Rujuk

                                                o 41 Hukum rujuk

                                                o 42 Rukun rujuk

                                                o 43 Contoh lafaz rujuk

                                                431 Lafaz sarih

                                                432 Lafaz kinayah

                                                5 Lihat juga

                                                o 51 Pautan Luar

                                                [sunting] Talak

                                                Talak menurut bahasa bermaksud melepaskan ikatan dan menurut syarak pula talak membawa maksud melepaskan ikatan perkahwinan dengan lafaz talak dan seumpamanya Talak merupakan suatu jalan penyelesaian yang terakhir sekiranya suami dan isteri tidak dapat hidup bersama dan mencari kata sepakat untuk mecari kebahagian berumahtangga Talak merupakan perkara yang dibenci Allah swt tetapi dibenarkan

                                                [sunting] Hukum talakHukum Penjelasan

                                                Wajib

                                                a) Jika perbalahan suami isteri tidak dapat didamaikan lagib) Dua orang wakil daripada pihak suami dan isteri gagal membuat kata sepakat untuk perdamaian rumahtangga merekac) Apabila pihak kadi berpendapat bahawa talak adalah lebih baikd) Jika tidak diceraikan keadaan sedemikian maka berdosalah suami

                                                Haram

                                                a) Menceraikan isteri ketika sedang haid atau nifasb) Ketika keadaan suci yang telah disetubuhic) Ketika suami sedang sakit yang bertujuan menghalang isterinya daripada menuntut harta pusakanyad) Menceraikan isterinya dengan talak tiga sekali gus atau talak satu tetapi disebut berulang kali sehingga cukup tiga kali atau lebih

                                                Sunata) Suami tidak mampu menanggung nafkah isterinyab) Isterinya tidak menjaga maruah dirinya

                                                MakruhSuami menjatuhkan talak kepada isterinya yang baik berakhlak mulia dan mempunyai pengetahuan agama

                                                HarusSuami yang lemah keinginan nafsunya atau isterinya belum datang haid atau telah putus haidnya

                                                [sunting] Rukun talakPerkara Syarat

                                                SuamiBerakalBalighDengan kerelaan sendiri

                                                IsteriAkad nikah sahBelum diceraikan dengan talak tiga oleh suaminya

                                                LafazUcapan yang jelas menyatakan penceraiannyaDengan sengaja dan bukan paksaaan

                                                [sunting] Contoh lafaz talak Talak sarih

                                                Lafaz yang jelas dengan bahasa yang berterus-terang seperti ldquoSaya talak awakrdquo atau ldquoSaya ceraikan awakrdquo atau ldquoSaya lepaskan awak daripada menjadi isteri sayardquo dan sebagainya

                                                Talak kinayah

                                                Lafaz yang digunakan secara sindiran oleh suami seperti ldquoPergilah awak ke rumah mak awakrdquo atau ldquoPergilah awak dari sinirdquo atau ldquoSaya benci melihat muka awakrdquo dan sebagainya Namun lafaz kinayah memerlukan niat suaminya iaitu jika berniat talak maka jatuhlah talak tetapi jika tidak berniat talak maka tidak berlaku talak

                                                [sunting] Jenis talak

                                                [sunting] Talak rajrsquoi

                                                Suami melafazkan talak satu atau talak dua kepada isterinya Suami boleh merujuk kembali isterinya ketika masih dalam idah Jika tempoh idah telah tamat maka suami tidak dibenarkan merujuk melainkan dengan akad nikah baru

                                                [sunting] Talak bain

                                                Suami melafazkan talak tiga atau melafazkan talak yang ketiga kepada isterinya Isterinya tidak boleh dirujuk kembali Si suami hanya boleh merujuk setelah isterinya berkahwin lelaki lain

                                                suami barunya menyetubuhinya setelah diceraikan suami barunya dan telah habis idah dengan suami barunya

                                                [sunting] Talak sunni

                                                Suami melafazkan talak kepada isterinya yang masih suci dan tidak disetubuhinya ketika dalam tempoh suci

                                                [sunting] Talak bidrsquoi

                                                Suami melafazkan talak kepada isterinya ketika dalam haid atau ketika suci yang disetubuhinya

                                                [sunting] Talak taklik

                                                Talak taklik ialah suami menceraikan isterinya bersyarat dengan sesuatu sebab atau syarat Apabila syarat atau sebab itu dilakukan atau berlaku maka terjadilah penceraian atau talak

                                                Contohnya suami berkata kepada isteri ldquoJika awak keluar rumah tanpa izin saya maka jatuhlah talak saturdquo Apabila isterinya keluar dari rumah tanpa izin suaminya maka jatuhlah talak satu secara automatik

                                                Ia juga boleh berlaku selepas akad nikah (ia dipraktikkan di Malaysia dan wajib oleh semua pengantin lelaki untuk melafaznya) berkata ldquoJika saya menyeksa isteri saya dengan sengaja atau saya meninggalkan isteri saya selama empat bulan berterusan dengan sengaja tanpa kerelaannya dan jika ia mengadu kepada kadi atau naib kadi apabila disabitkan oleh kadi atau naib kadi maka jatuhlah talak satu ke atas isteri sayardquo

                                                Ia juga boleh berlaku dengan cara ldquoJika saya menyeksa isteri saya dengan sengaja atau saya meninggalkannya selama empat bulan berterusan tanpa kerelaannya dan jika ia mengadu kepada kadi atau naib kadi serta membayar RM 100 sebagai tebus talak apabila disabitkan oleh kadi atau naib kadi maka jatuhlah talak satu ke atas isteri saya dengan nilai tebus talak tersebutrdquo

                                                [sunting] Fasakh

                                                Erti fasakh menurut bahasa ialah rosak atau putus Manakala menurut syarak pula pembatalan nikah disebabkan oleh sesuatu sifat yang dibenarkan syarak misalnya perkahwinan suami isteri yang difasakhkan oleh kadi disebabkan oleh suaminya tidak mempu memberi nafkah kepada isterinya Fasakh tidak boleh mengurangkan bilangan talaknya Fasakh hanya boleh dituntut oleh isteri sekiranya terdapat beberapa sebab atau kecacatan yang terdapat pada pihak suaminya Mengikut mazhab Shafie seorang isteri boleh menuntut fasakh melalui kadi atau mahkamah disebabkan oleh kekurangan suaminya seperti gila (berkekalan atau sekejab) penyakit kusta penyakit sopak penyakit yang menghalang mereka daripada melakukan persetubuhan suami tidak mampu memberi nafkah belanja kepada isterinya seperti makan dan minum serta tempat tinggal pakaian memberi mahar dengan cara tunai sebelum bersetubuh kerana kepapaan atau muflis atau sebagainya suami tidak bertanggungjawab dengan meninggalkan isterinya terlalu lama dan tidak memberi khabar berita suami yang menzalimi dan memudaratkan isterinya

                                                suami yang fasik serta melakukan maksiat terhadap Allah dan tidak menunaikan kewajipan kepada Allah dan murtad salah seorang (suami atau isteri)

                                                [sunting] Cara melakukan fasakh Jika suami atau isteri mempunyai sebab yang megharuskan fasakh Membuat aduan kepada pihak kadi supaya membatalkan perkahwinan mereka

                                                Jika dapat dibuktikan pengaduan yang diberikan adalah betul pihak kadi boleh mengambil tindakan membatalkannya

                                                Pembatalan perkahwinan dengan cara fasakh tidak boleh dirujuk kembali melainkan dengan akad nikah yang baru

                                                [sunting] Khuluk atau tebus talak

                                                Perpisahan antara suami dan isteri melalui tebus talak sama ada dengan menggunakan lafaz talak atau khuluk Pihak isteri boleh melepaskan dirinya daripada ikatan perkahwinan mereka jika ia tidak berpuas hati atau lain-lain sebab Pihak isteri hendaklah membayar sejumlah wang atau harta yang dipersetujui bersama dengan suaminya maka suaminya hendaklah menceraikan isterinya dngan jumlah atau harta yang ditentukan

                                                Hukum khuluk adalah berdasarkan surah al-Baqarah ayat 229 ldquoTidak halal bagi kamu mengambil apa-apa yang telah kamu berikan kepada mereka suatu jua pun kecuali jika takut kedua-duanya tidak akan mengikut peraturan Allah swt Jika kamu takut bahawa tidak akan mengikut peraturan Allah maka tiadalah berdosa kedua-duanya tentang barang yang jadi tebus oleh perempuanrdquo

                                                Talak boleh jatuh dengan menyebut ldquoSaya menceraikan kamu dengan bayaran RM 10000rdquo dan isterinya menjawab ldquoSaya menerimanyardquo Apabila suami melafazkan demikian dan isterinya menyahut tawaran itu dengan serta-merta jatuhlah talak dengan khuluk dan isterinya wajiblah beridah Suami isteri hanya boleh merujuk dengan akad nikah baru sahaja

                                                [sunting] Tujuan khuluk Memelihara hak wanita Menolak bahaya kemudaratan yang menimpanya

                                                Memberi keadilan kepada wanita yang cukup umurnya melalui keputusan mahkamah

                                                [sunting] Rujuk

                                                Menurut bahasa rujuk boleh didefinisikan sebagai kembali Manakala menurut syarak ia membawa maksud suami kembali semula kepada isterinya yang diceraikan dengan ikatan pernikahan asal (dalam masa idah) dengan lafaz rujuk

                                                [sunting] Hukum rujukHukum Penjelasan

                                                WajibBagi suami yang menceraikan isterinya yang belum menyempurnakan gilirannya dari isteri-isterinya yang lain

                                                Haram Suami merujuk isterinya dengan tujuan untuk menyakiti atau memudaratkan isterinya itu

                                                Makruh Apabila penceraian lebih baik antara suami dan isteri

                                                Harus Sekirannya rujuk boleh membawa kebaikan bersama

                                                [sunting] Rukun rujukPerkara Syarat

                                                SuamiBerakalBalighDengan kerelaan sendiri

                                                Isteri

                                                Telah disetubuhiBerkeadaan talak rajrsquoiBukan dengan talak tigaBukan cerai secara khulukMasih dalam idah

                                                Lafaz

                                                Ucapan yang jelas menyatakan rujukTiada disyaratkan dengan khiar atau pilihanDisegerakan tanpa dikaitkan dengan taklik atau bersyaratDengan sengaja dan bukan paksaan

                                                [sunting] Contoh lafaz rujuk

                                                [sunting] Lafaz sarih

                                                Lafaz terang dan jelas menunjukkan rujuk Contoh ldquoSaya rujuk awak kembalirdquo atau ldquoSaya kembali semula awak sebagai isteri sayardquo

                                                [sunting] Lafaz kinayah

                                                Lafaz kiasan atau sindiran Contoh ldquoSaya jadikan awak milik saya semulardquo atau ldquoSaya pegang awak semulardquo Lafaz kinayah perlu dengan niat suami untuk merujuk kerana jika dengan niat rujuk maka jadilah rujuk Namun jika tiada niat rujuk maka tidak sahlah rujuknya

                                                Bab Lian Ditulis oleh Fani Kamis 24 Mei 2007 2024 1 PENGERTIAN LIrsquoAN DAN KASUS LIrsquoAN

                                                Kata lirsquoan menurut bahasa berarti allarsquonu bainatsnaini fa sharsquoidan (saling melaknat yang terjadi di antara dua orang atau lebih) Sedang menurut istilah syarrsquoi lirsquoan ialah sumpah dengan redaksi tertentu yang diucapkan suami bahwa isterinya telah berzina atau ia menolak bayi yang lahir dari isterinya sebagai anak kandungnya dan kemudian sang isteri pun bersumpah bahwa tuduhan suaminya yang dialamatkan kepada dirinya itu bohong (Pengertian ini dikutip dari kitab al-Mugashshal fi Ahkamil Mar-ah Wal Baitil Muslim Fisy Syarirsquoatil Islamiyah VIII 320-321 terbitan Muassasah Risalah Beirut oleh Prof Dr Abdul Karim Zaidan)

                                                Apabila seorang laki-laki menuduh isterinya berbuat serong dengan laki-laki lain kemudian isterinya menganggap bahwa tuduhannya bohong maka pihak suami harus dijatuhi hukuman dera kecuali dia mempunyai bukti yang kuat atau melakukan lirsquoan ldquoDan orang-orang yang menuduh isterinya (berzina) padahal mereka tidak ada mempunyai saksi-saksi selain diri mereka sendiri Maka persaksian orang itu ialah empat kali bersumpah dengan nama Allah sesungguhnya dia adalah termasuk orang-orang yang benar Dan (sumpah) yang kelima bahwa lanat Allah atasnya jika dia termasuk orang-orang yang berdusta Istrinya itu dihindarkan dari hukuman oleh sumpahnya empat kali atas nama Allah Sesungguhnya suaminya itu benar-benar termasuk orang-orang yang dusta Dan (sumpah) yang kelima bahwa laknat Allah atasnya jika suaminya itu termasuk orang-orang yang benarrdquo (QS An-Nuur 6-9)

                                                Dari Ibnu Abbas ra bahwa Hilal bin Umayyah ra pernah menuduh isterinya berzina dengan Syarik bin Sahma di hadapan Nabi saw Kemudian Nabi saw bersabda ldquoKamu harus dapat membuktikan atau (kalau tidak) hukuman had menimpa punggungmurdquo Lalu dia berkata ldquoYa Rasulullah jika seorang di antara kami telah melihat seorang laki-laki berada di atas isterinya masihkah dituntut untuk pergi mencari buktirdquo maka Beliau pun bersabda ldquoKamu harus dapat membuktikan dan jika tidak maka hukuman had di punggungmurdquo Hilal berkata ldquoDemi dzat yang telah mengutusmu dengan membawa kebenaran sesungguhnya saya benar-benar jujur Maka saya harap sudi kiranya Allah menurunkan ayat Qurrsquoan yang bisa membebaskan punggungku dari hukum derardquo Maka turunlah Malaikat Jibril dan menyampaikan wahyu kepada Beliau WALLADZIINA YARMUUNA AZWAAJAHUM (dan orang-orang yang menuduh istri-isterinya) sampai padat IN KAANA MINASH SHAADIQIN (jika suaminya itu termasuk orang-orang yang benar) Kemudian Nabi saw beranjak dari tempatnya sambil menyuruh Hilal menemui isterinya Kemudian Hilal datang (lagi) kepada Beliau lalu memberikan kesaksian lantas Nabi saw bersabda

                                                ldquoSesungguhnya Allah tahu bahwa seorang di antara kamu berdua ini ada yang bohong Adakah di antara kalian berdua ini yang mau bertaubatrdquo Kemudian isterinya bangun lalu memberikan kesaksiannya Maka tatkala ia hendak mengucapkan sumpah yang kelima maka orang-orang menghentikannya (agar tidak jadi mengucapkan sumpah kelima) dan mereka berkata ldquoSesungguhnya perempuan ini wajib dijatuhi hukumanrdquo Ibnu Abbas berkata ldquoLalu ia (isterinya

                                                itu) pelan-pelan mundur hingga kami menduga ia akan segera kembalirdquo Kemudian ia berkata Aku tidak akan membuat malu kaumku sepanjang hari Kemudian terus berlalu begitu Lantas Nabi saw bersabda ldquoPerhatikan dia jika dia datang dengan membawa bayi yang juling matanya besar pinggulnya dan kedua betisnya besar juga maka ia(bayi itu) milik Syarik bin Sahmarsquordquo Ternyata dia datang persis yang disabdakan Nabi saw Kemudian Beliau bersada ldquoKalaulah tidak ada ketetapan di dalam Kitabullah sudah barang tentu saya punya urusan dengan diardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no 2098 Fathul Bari VIII 449 no 4747 rsquoAunul Marsquobud VI 341 no 2237 Tirmidzi V 12 no 3229 dan Ibnu Majah I 668 no 2067)

                                                2 HUKUM-HUKUM YANG MENIMPA ORANG YANG MELAKUKAN LIrsquoAN

                                                Apabila suami isteri melakukan mularsquoanah atau lirsquoan maka berlakukan pada keduanya hukum-hukum berikut ini

                                                1 Keduanya harus diceraikan berdasarkan hadistDari Ibnu Umar ra ia berkata ldquoNabi saw memutuskan hukum di antara seorang suami dan isteri dari kaum Anshar dan menceraikan antara keduanyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 458 no 5314 Muslim II 1133 no 9 dan 1494)

                                                2 Keduanya haram rujursquo untuk selama-lamanyaDari Sahl bin Sarsquod ra ia berkata ldquoTelah berlaku sunnah Nabi saw tentang suami isteri yang saling bermularsquoanah dimana mereka diceraikan antara keduanya kemudian mereka tidak (boleh) rujursquo buat selama-lamanyardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no 2104 dan Aunul Mabud VI 337 no 2233 serta Baihaqi VII 410)

                                                3 Wanita yang bermularsquoanah berhak memiliki maharDari Ayyub bin Sarsquoid bin Jubair ia bercerita Saya pernah bertanya kepada Ibnu Umar ra (Wahai Ibnu Umar) bagaimana kedudukan seorang suami yang menuduh isterinya berbuat serong Jawab Ibnu Umar ldquoNabi saw pernah menceraikan antara dua orang yang bersaudara (yaitu suami isteri) dari Bani rsquoAjlan dan Beliau bersabda (kepada keduanya) ldquoAllah mengetahui bahwa seorang di antara kalian berdua pasti berbohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Ternyata mereka berdua enggan (memenuhi tawaran Beliau) Nabi bersabda lagi ldquoAllah mengetahui bahwa salah seorang di antara kalian berdua pasti bohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Ternyata mereka enggan lalu Nabi pun bersabda ldquoAllah mengetahui bahwa salah seorang di antara kalian berdua pasti bohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Namun mereka berdua enggan (untuk memenuhi tawaran Beliau) Maka selanjutnya Beliau menceraikan antara keduanyardquo Ayyub berkata ldquoKemudian Amr bin Dinar mengatakan kepadaku lsquoSesungguhnya di dalam hadist tersebut ada sebagian yang saya perhatikan belum engkau sampaikan yaitu laki-laki yang bermularsquoanah itu menanyakan ldquoMana hartaku (maharku)rdquo Dijawab (oleh Nabi saw) ldquoTidak ada harta (mahar) bagimu Jika kamu jujur berarti kamu sudah pernah bercampur dengannya jika kamu bohong maka ia (mahar) itu kian jauh darimurdquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 456 no 5311 Muslim II 1130 no 1493 lsquoAunul Marsquobud VI 347 no 2240 dan 2241 Nasarsquoi VI 177)

                                                4 Anak yang lahir dari isteri yang bermularsquoanah harus diserahkan kepada sang isteri (ibunya)Dari Ibnu Umar ra ia berkata ldquoSesungguhnya Nabi saw pernah memutuskan untuk mularsquoanah antara seorang suami dengan isterinya kemudian ia (suami) dipisahkan dari anaknya lantas Beliau menceraikan antara mereka berdua kemudian anak itu Rasulullah serahkan kepada isterinyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 460 no 5315 Muslim II 1132 no 1494 lsquoAunul Marsquobud VI 348 no 2242 Tirmidzi II 338 no 1218 Nasarsquoi VI 178 dan Ibnu Majah I 669 no 2069)

                                                5 Isteri yang bermularsquoanah berhak menjadi ahli waris anaknya dan begitu juga sebaliknyaDari Ibnu Syihab dalam hadist Sahl bin Sarsquoad ia berkata ldquoMenurut Sunnah Nabi saw sesudah suami isteri yang bermularsquoanah dicerai padahal sang isteri hamil maka anaknya dinisbatkan kepada ibunya Kemudian sunnah Beliau saw berlaku mengenai hak warisnya dimana ia (ibu tersebut) berhak menjadi ahli waris anaknya dan anaknya pun berhak menjadi ahli warisnya sesuai apa yang telah Allah tetapkan untuknyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari 1X 452 no 5309 Muslim II 1129 no 1492 dan lsquoAunul Marsquobud VI 339 no 2235)

                                                Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 835 - 841

                                                Bab Khulu

                                                Selasa 28 Agustus 2007 1821 Pengertian Khulursquo

                                                Menurut bahasa kata khulursquo berasal dari khalarsquo ats-tsauba idzaa azzalaba yang artinya

                                                melepaskan pakaian karena isteri adalah pakaian suami dan suami adalah pakaian isteri Allah

                                                SWT berfirman rdquoMereka itu adalah pakaian bagimu dan kamu pun pakaian bagi merekardquo (Al-

                                                Baqarah187)

                                                Para pakar fiqih memberi definisi bahwa khulursquo adalah seorang suami menceraikan isterinya dengan imbalan mengambil sesuatu darinya

                                                Dan khulursquo disebut juga fidyah atau if tidak (tebusan) (Fiqhus Sunnah II253 Manarus Sabil II226 dan Fathul Bari IX395)

                                                Persyaratan Khulursquo

                                                Jika persengketaan antara suami isteri kian parah dan tidak mungkin lagi diambil langkah-

                                                langkah kompromistis supaya mereka bersatu kembali atau pihak isteri sudah menggebu-gebu

                                                untuk bercerai dengan suaminya maka ia boleh menebus dirinya dari kekuasaan suaminya

                                                dengan menyerahkan sejumlah harta kepadanya sebagai ganti dari buruknya keadaan yang

                                                menimpa suaminya karena bercerai dengannya Allah SWT berfirman rdquoDan tidak halal bagi

                                                kamu mengambil dari sesautu yang telah kamu berikan kepada mereka kecuali kalau keduanya

                                                (suami isteri) khawatir tidak akan dapat menjalankan hukum-hukum Allah maka tidak ada dosa

                                                atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus dirinyardquo (Al-

                                                Baqarah229)

                                                Dari Ibnu Abbas ra berkata Isteri Tsabit bin Qais bin Syammas datang kepada Nabi saw lalu

                                                bertutur rdquoYa Rasulullah aku tidak membenci Tsabit karena imannya dan bukan (pula) karena

                                                perangainya melainkan sesungguhnya aku khawatir kufurrdquo Kemudian Rasulullah saw

                                                bersabda rdquoMaka mau engkau mengembalikan kebunnya kepadanyardquo Jawabnya rdquoYa (mau)rdquo

                                                kemudian ia mengembalikannya kepadanya dan selanjutnya beliau menjawab suaminya (Tsabit)

                                                agar mencerainyardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no2036 dan Fathul Bari IX395 no5276)

                                                Peringatan Keras Terhadap Masalah Khulursquo

                                                Dari Tsauban ra bahwa Rasulullah saw bersabda ldquoSetiap wanita yang mau talak kepada

                                                suaminya tanpa alasan yang dibenarkan agama maka haram baginya mencium seberbak

                                                surgardquo (Shahih Shahihul Ibnu Majah no1682 ldquoAunul Marsquobud VI308 no2209 Ibnu Majah

                                                I662 no20555 dan Tirmidzi II329 no1199)

                                                ldquoDarinya (Tsauban) ra dari Nabi saw beliau bersabda ldquoWanita-wanita yang melakukan khulursquo

                                                adalah wanita-wanita munafikrdquo (Shahih Shahihul Jamirsquous Shaghir no6681 dan Tirmidzi

                                                II329 no1198)

                                                Peringatan Keras Bagi Para Suami Agar Tidak Mempersulit Isterinya

                                                Manakala seorang suami tidak senang kepada isterinya dan benci kepadanya karena suatu hal

                                                maka hendaklah mentalaknya dengan cara yang marsquoruf sebagaimana yang diperintahkan Allah

                                                SWT Ia tidak boleh manahannya dan mempersulitnya untuk menebus dirinya sendiri Allah

                                                SWT berfirman rdquoDan apabila kamu mentalak isteri-isterimu lalu mereka mendekati akhir

                                                iddahnya maka rujukilah mereka dengan cara yang marsquoruf atau ceraikanlah mereka dengan

                                                cara yang marsquoruf (pula) Janganlah kamu rujuki mereka untuk memberi kemudharatan karena

                                                dengan demikian kamu menganiaya mereka Barangsiapa berbuat demikian maka sungguh ia

                                                telah berbuat zhalim terhadap dirinya sendiri Janganlah kamu jadikan hukum-hukum Allah

                                                sebagai permainan Dan ingatlah nirsquomat Allah padamu dan apa yang telah diturunkan Allah

                                                kepadamu yaitu al-Kitab dan al-Hikmah Allah memberi pengajaran kepada engkau dengan apa

                                                yang diturunkan-Nya itu Dan bertakwalah kepada Allah serta ketahuilah bahwasannya Allah

                                                Maha Mengetahui segala sesuaturdquo (Al-Baqarah231)

                                                Dan Allah SWT berfirman rdquoHai orang-orang yang beriman tidak halal bagi kamu

                                                mempusakai wanita dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena

                                                hendak mengambil kembali sebagai dari apa yang telah kamu berikan kepadanya terkecuali bila

                                                mereka melakukan perbuatan keji yang nyata Dan bergaullah dengan mereka secara patut

                                                Kemudian jika kamu tidak menyukai mereka (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak

                                                menyukai sesuatu padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyakrdquo (An-Nisaarsquo19)

                                                Khulursquo Adalah Fasakh Bukan Talak

                                                Jika seorang isteri telah menebus dirinya dan dicerai oleh suaminya Maka ia berkuasa penuh

                                                atas dirinya sendiri sehingga suaminya tidak berhak untuk rujuk kepadanya kecuali dengan

                                                ridhanya dan perpecahan tidak dianggap sebagai talak meskipun dijatuhkan dengan redaksi

                                                talak Namun ia adalah perusakan akad nikah demi kemaslahatan sang isteri dengan balasan

                                                menebus dirinya kepada suaminya

                                                Ibnul Qayyim ra menulis sebagai berikut rdquoDan yang menunjukkan khulursquo bukan talak adalah

                                                bahwa Allah SWT telah menetapkan tiga ketentuan yang berlaku pada talak terhadap (isteri)

                                                yang telah dikumpuli jika talak tersebut telah mencapai talak tiga Ketetapan-ketetapan itu tidak

                                                pada khulursquo

                                                Pertama Suamilah yang lebih berhak rujuk kepada isterinya dalam masa iddah

                                                Kedua Talak maksimal tiga kali sehingga setelah terjadi talak ketiga isteri tidak halal bagi

                                                suaminya terkecuali ia kawin lagi dengan suami kedua dan pernah bercampur dengannya

                                                Ketiga Iddah yang berlaku dalam talak terdiri atas tiga kali qurursquo (bersih dari iddah)

                                                Sementara itu telah sah berdasarkan nash (ayat Qur-an ataua hadits) dan ijmarsquo (kesepatakan)

                                                bahwasanya tidak sah istilah rujuk dalam khulursquo

                                                Dan sudah sah berdasar sunnah Nabi saw dan pendapat para shahabat bahwa iddah untuk khulursquo

                                                hanya satu kali haidh

                                                Demikian pula telah sah juga berdasar nash syarrsquoi bahwa boleh melakukan khulursquo setelah talak

                                                kedua dan talak ketiga

                                                Ini jelas sekali menunjukkan bahwa khulursquo bukanlah talak Oleh sebab itu Allah SWT

                                                menegaskan rdquoTalak (yang dapat dirujuk) dua kali Setelah itu boleh rujuk lagi dengan

                                                Cara yang marsquoruf atau menceraikan dengan cara yang baik dan tidak halal bagi kamu

                                                mengambil kembali dari sesuatu yang pernah kami berikan pada mereka kecuali kalau

                                                keduanya khawatir tidak akan dapat melaksanakan hukum-hukum Allah Jika kamu khawatir

                                                bahwa keduanya (suami istri) tidak dapat mejalangkan hukum-hukum Allah maka tidak ada

                                                dosa atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus dirinyardquo (Al-

                                                Baqarah229)

                                                Dan ini tidak dikhususkan bagi wanita yang telah ditalak dua kali karena hal ini ia mencakup

                                                isteri yang dicerai dua kali Tidak boleh dhamir (kata ganti) Itu kembali kepada oknum yang

                                                tidak disebutkan dalam ayat di atas dan meninggalkan oknum yang disebutkan dengan jelas akan

                                                tetapi mungkin dikhususkan bagi oknum yang pernah disebutkan sebelumnya atau meliputi juga

                                                selain yang sudah disebutkan sebelumnya Kemudian Allah SWT berfirman rdquoKemudian jika

                                                suami mentalaknya (sesudah talak yang kedua) maka perempuan itu tidak halal lagi baginyardquo

                                                (Al-Baqarah230)

                                                Ayat al-Qurrsquoan ini meliputi perempuan yang dicerai setelah khulursquo dan setelah dicerai dua kali

                                                secara qathrsquoi (pasti) karena dialah yang disebutkan dalam ayat di atas Maka ia (wanita yang di

                                                khulursquo) harus masuk ke dalam kandungan lafazh ayat tersebut Demikianlah yang difahami

                                                Imam Ahli tafsir Ibnu Abbas ra yang pernah didorsquoakan oleh Rasulullah saw agar Allah

                                                mengajarinya tafsir Qurrsquoan Dan pasti doa itu terkabul tanpa keraguan Manakala hukum-hukum

                                                yang berlaku dalam khulursquo berlainan dengan hukum-hukum talak maka hal itu menunjukkan

                                                bahwa keduanya berlainan Jadi inilah yang sesuai dengan ketentuan narsquoah qiyas dan dengan

                                                pendapat para shahabat Nabi saw (Zaadul Marsquoad V199)

                                                Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal

                                                Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-

                                                Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 636 - 641

                                                Bab Iddah

                                                Kamis 30 Agustus 2007 1654 Pengertian Iddah

                                                Menurut bahasa kata iddah berasal dari kata rsquoadad (bilangan dan ihshaak (perhitungan) seorang

                                                wanita yang menghitung dan menjumlah hari dan masa haidh atau masa suci

                                                Menurut istilah kata iddah ialah sebutannama bagi suatu masa di mana seorang wanita menantimenangguhkan perkawinan setelah ia ditinggalkan mati oleh suaminya atau setelah diceraikan baik dengan menunggu kelahiran bayinya atau berakhirnya beberapa qurursquo atau berakhirnya beberapa bulan yang sudah ditentukan

                                                Macam-Macam Masa Iddah

                                                Barangsiapa yang ditinggal mati suaminya maka iddahnya empat bulan sepuluh hari baik sang

                                                isteri sudah dicampuri ataupun belum Hal ini mengacu pada firman Allah SWT rdquoOrang-orang

                                                yang meninggal dunia di antaramu dengan meninggalkan isteri-isteri (hendaklah para isteri itu)

                                                menangguhkan dirinya (beriddah) empat bulan sepuluh harirdquo (Al-Baqarah 234)

                                                Terkecuali isteri yang sudah dicampuri dan sedang hamil maka masa iddahnya sampai

                                                melahirkan rdquoDan wanita-wanita yang hamil waktu iddah mereka itu adalah sampai mereka

                                                melahirkan kandungannyardquo (At-Thalaq 4)

                                                Dari al-Miswar bin Makhramah bahwa Subairsquoah al-Aslamiyah ra pernah melahirkan dan

                                                bernifas setelah beberapa malam kematian suaminya Lalu ia mendatangi Nabi saw lantar

                                                meminta idzin kepada Beliau untuk kawin (lagi) Kemudian Beliau mengizinkannya lalu ia

                                                segera menikah (lagi) (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX470 no5320 dan Muslim II1122

                                                no1485)

                                                Wanita yang ditalak sebelum sempat dicampuri maka tidak ada masa iddah baginya berdasarkan

                                                pada firmannya Allah SWT berfirman rdquoHai orang-orang yang beriman rsquoapabila kamu menikahi

                                                perempuan-perempuan yang beriman kemudian kamu ceraikan mereka sebelum kamu

                                                mencampurinya maka sekali-kali tidak wajib atas mereka iddah bagimu yang kamu minta

                                                menyempurnakannyardquo (Al-Ahzaab49)

                                                Sedang wanita yang ditalak yang sebelumnya sempat dikumpuli dan dalam keadaan hamil maka

                                                masa iddahnya ialah ia melahirkan anak yang diakndungnya Allah SWT berfirman rdquoDan

                                                wanita-wanita hamil waktu iddah mereka itu adalah sampai mereka melahirkan

                                                kandungannyardquo (At-Thalaq4)

                                                Dari az-Zubair bin al-Awwam ra bahwa ia mempunyai isteri bernama Ummu Kultsum bin

                                                rsquoUqbah radhiyallahu rsquoanha Kemudian Ummu Kultsum yang sedang hamil berkata kepadanya

                                                rdquoTenanglah jiwaku (dengan dijatuhi talak satu)rdquo Maka az-Zubir pun menjatuhkan padanya talak

                                                satu Lalu dia keluar pergi mengerjakan shalat sekembalinya (dari shalat) ternyata isterinya

                                                sudah melahirkan Kemudian az-Zubir berkata rdquoGerangan apakah yang menyebabkan ia

                                                menipuku semoga Allah menipunya (juga)rdquo Kemudian dia datang kepada Nabi saw lalu beliau

                                                bersabda kepadanya rdquoKitabullah sudah menetapkan waktunya lamarlah (lagi) di kepada

                                                dirinyardquo (Shahih Shahih Ibnu Majah no1546 dan Ibnu Majah I653 no2026)

                                                Jika wanita yang dijatuhi talak termasuk perempuan yang masih berhaidh secara normal maka

                                                masa iddahnya tiga kali haidh berdasarkan Firman Allah SWT rdquoWanita-wanita yang ditalak

                                                hendaklah menahan diri (menunggu tiga kali qurursquo)rdquo (Al-Baqarah 228)

                                                Kata qurursquo berarti haidh Hal ini mengacu pada hadits Aisyah ra bahwa Ummu Habibah ra

                                                sering mengeluarkan darah istihadhah(darah yang keluar dari wanita karena sakit atau lainnya)

                                                lalu dia bertanya kepada Nabi saw (mengenai hal tersebut) Maka Beliau menyuruh

                                                meninggalkan shalat pada hari-hari haidhnya (Shahih Lighairih Shahih Abu Daud no252 dan

                                                rsquoAunul Marsquobud I463 no278)

                                                Jika wanita yang dijatuhi talak itu masih kecil belum mengeluarkan darah hadih atau sudah lanjut

                                                usia yang sudah manopause (berhenti masa haidh) maka iddahnya adalah tiga bulan lamanya

                                                Allah swt berfirman rdquoDan perempuan-perempuan yang tidak haidh lagi (manopause) diantara

                                                isteri-isteri kaian jika ragu-ragu (tentang masa iddahnya) maka masa iddah mereka adalah tiga

                                                bulan Begitu pula perempuan-perempuan yang belum haidhrdquo (At-Thalaq4)

                                                Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal

                                                Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-

                                                Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 642 ndash 645

                                                • Talak
                                                  • Daftar isi
                                                  • [sunting] Latar Belakang
                                                  • [sunting] Pengertian
                                                  • [sunting] Pembagian Talak
                                                    • [sunting] Dari segi cara suami menjatuhkan
                                                    • [sunting] dari segi boleh - tidaknya suami rujuk kembali pada istrinya
                                                      • MACAM-MACAM TALAK
                                                        • pengrtian khulu
                                                        • Perceraian dalam Islam
                                                          • Isi kandungan
                                                          • [sunting] Talak
                                                            • [sunting] Hukum talak
                                                            • [sunting] Rukun talak
                                                            • [sunting] Contoh lafaz talak
                                                            • [sunting] Jenis talak
                                                              • [sunting] Talak rajrsquoi
                                                              • [sunting] Talak bain
                                                              • [sunting] Talak sunni
                                                              • [sunting] Talak bidrsquoi
                                                              • [sunting] Talak taklik
                                                                  • [sunting] Fasakh
                                                                    • [sunting] Cara melakukan fasakh
                                                                      • [sunting] Khuluk atau tebus talak
                                                                        • [sunting] Tujuan khuluk
                                                                          • [sunting] Rujuk
                                                                            • [sunting] Hukum rujuk
                                                                            • [sunting] Rukun rujuk
                                                                            • [sunting] Contoh lafaz rujuk
                                                                              • [sunting] Lafaz sarih
                                                                              • [sunting] Lafaz kinayah

                                                  Menurut pendapat ini hokum menikah bisa wajib bagi mereka yang sudah siap dan mampubaik lahir maupun bathin sehingga kalau tidak menikah ia akan terjerumus kepada perbuatan zinaTidak ada cara lain untuk menjaganya kecuali dengan jalan menikah Dalam qaidah Ushuliyyahdaikatakan Sesuatu yang tidak menyebabkan terpenuhinya sesuatu yang wajib kecuali dengansesuatu itu maka sesuatu itu menjadi wajib hukumnya7Nikah juga hukumnya bisa sunnah bagi mereka yang syahwatnya sudah menggebu akan tetapimasih besar kemungkinan seandainya belum menikah pun ia masih dapat menjaga diri dari perbuatanzina Untuk kondisi seperti ini nikah hukumnya sunnah sajaNikah juga bisa haram bagi orang yang belum siap menikah baik secara lahir (menafkahi)maupun secara bathin (berhubungan badan) sehingga kalau dipaksakan menikah si wanita akanmenderita baik lahirnya maupun bathinnya Atau nikah juga bisa menjadi haram bagi orang yangbermaksud jahat dengan nikahnya itu misalnya ingin menyakiti si isteri dan keluarganya atau karenabalas dendam dan sebagainyaNikah juga bisa makruh bagi orang yang kondisinya seperti disebutkan diatas akan tetapitidak menimbulkan madharat bagi si isteri Jadi apabila ia menikah si isteri tidak merasakan dampaknegative yang sangat besar Untuk orang seperti ini sebaiknya jangan dahulu menikah dan kalaupunmau menikah maka hukumnya makruh sajaDari ketiga pendapat ini penulis lebih cenderung untuk mengambil pendapat ketiga ini bahwapernikahan itu hukumnya berbeda-beda disesuaikan dengan kondisi orang yang bersangkutanPendapat ini rasanya lebih tepat terutama untuk kondisi sekarangMacam-macam pernikahan yang dilarang1 Nikah SyigarNikah Syigar adalah seorang laki-laki menikahkan putri perempuannya atau saudariperempuannya dengan orang lain dengan syarat orang tersebut mau menikahkan putrinya atausaudari perempuannya dengan orang tadi baik pernikahan tersebut memakai mahar maupuntidak Hanya saja umumnya pernikahan Syigar ini tidak ada maharnya karena sudah digantidengan tukar menukar putri atau saudari perempuannyaPara ulama sepakat bahwa nikah Syigar ini haram hukumnya Hal ini didasarkankepada hadits-hadits berikut ini

                                                  الشغار عن وسلم عليه الله صلى الله رسول نهى قال جابر عن( مسلم( أخرجهArtinya Jabir berkata Rasulullah Saw melarang nikah syigar (HR Muslim)

                                                  عن (( وسلم عليه الله صلى الله رسول نهى قال هریرة أبى عن والشغار قال الشغار

                                                  وأزوج 1049703 ك أخت 1049703 ك زوجن 1049703 ى أو ابنت 1049703 ى وأزوج 1049703 ك ى 1049703 كزوجن 1049703 ابنت للرج 1049703 ل الرج 1049703 ل یق 1049703 ول أن[ ماجه)) [ وابن والنسائي مسلم أخرجه أختىArtinya Abu Hurairah berkata Rasulullah Saw melarang nikah Syigar Nikah Syigar adalahseorang laki-laki berkata kepada laki-laki lain nikahkan saya dengan anak perempuan kamudan saya nanti akan menikahkanmu dengan anak perempuan saya atau nikahkan saya dengansaudari perempuan kamu dan saya akan menikahkan kamu dengan saudari perempuan saya(HR Muslim NasaI dan Ibn Majah)

                                                  2 Nikah MuhallilMuhallil secara bahasa berarti yang menjadikan halal Nikah Muhallil adalah pernikahandi mana seorang laki-laki menikahi seorang wanita yang sudah ditalak tiga kemudian iamentalaknya dengan maksud agar wanita tersebut dapat dinikahi kembali oleh suaminya yangdahulu yang telah mentalak tigaPernikahan ini biasanya terjadi ketika si mantan suami yang telah mentalak isterinya tigakali bermaksud untuk kembali lagi kepada isterinya tadi namun karena sudah ditalak tiga iatidak boleh langsung menikahi mantan isterinya itu kecuali si isteri tadi menikah dahulu denganlaki-laki lain Untuk tujuan itu kemudian si laki-laki tadi menyewa atau membayar laki-laki lainagar menikahi mantan isterinya tadi dengan catatan tidak boleh disetubuhi atau boleh disetubuhitapi harus sesegera mungkin diceraikan agar mantan suami tadi dapat menikahinya kembaliOrang yang dibayar untuk menikahi mantan isterinya dalam istilah fiqh disebut dengan almuhallil(yang menjadikan halal) sedangkan mantan suami yang membayar laki-laki tadi disebutdengan al-muhallal lah Pernikahan ini haram hukumnya berdasarkan dalil berikut ini8

                                                  ل 1049703 ه والمحل 1049703 ل المحل 1049703 ل وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله ول 1049703 لىص رس 1049703 الله لع (( 1049703 ن ق 1049703 ال م 1049703 سعود اب 1049703 ن ع 1049703 ن

                                                  ( وأحمد والنسائي الترمذى (أخرجهArtinya Ibnu Masud berkata Rasulullah melaknat al-muhallil (yang menjadikan halal) dan almuhallallah (yang dijadikan halal karenanya) (HR Turmudzi Nasai dan Ahmad)

                                                  عب)) [ 1049703 د رواه رجمتهم 1049703 ا إال بمحلل 1049703 ة و بمحل 1049703 ل ال 1049703 ىأوت(( ال 1049703 ق الخط 1049703 اب ب 1049703 ن عم 1049703 ر ع 1049703 ن

                                                  صحيح بإسناد [الرزاقArtinya Umar bin Khatab berkata Tidak didatangkan kepadaku muhallil dan wanita yangdijadikan halal karenanya kecuali aku akan meranjam keduanya (HR Abdur Razak dengansanad yang shahih)3 Nikah IstibdhaNikah Istibdha adalah nikah yang dimaksudkan untuk memperoleh keturunan atau bibitunggul Dalam prakteknya nikah ini atas usul dan kemauan si suami setelah melihat ada orangyang dipandang hebat pintar atau aneh dari yang lainnya sehingga ia pun berkeinginan untukmendapatkan putra seperti dia Sang suami biasanya berkata kepada isterinya Apabila kamusudah suci dan selesai haidmu pergilah ke si anu (misalnya seorang professor) dan bersenangsenanglahdengannya sampai kamu hamil Ketika sudah hamil baru isteri tersebut pulang lagidan kembali lagi kepada suaminya Dan suaminya sangat bahagia karena akan mendapatkanputra yang sangat diinginkannya Istibdha secara bahasa artinya bersetubuh (jima) Pernikahanseperti ini jelas diharamkan4 Nikah ar-RahtRaht secara bahasa berarti rombongan kelompok Dalam pernikahan ini sekelompoklaki-laki (syaratnya tidak boleh lebih dari sepuluh orang) bersekutu dan sepakat untuk menggauliseorang perempuan secara bergantian dan bergilir Ketika wanita tadi hamil dan melahirkansemua laki-laki yang ikut menanam saham pada wanita tadi harus berkumpul di hadapanwanita tadi Setelah berkumpul si wanita berkata

                                                  فالن یا ابنك فهو ولدت وقد أمرآم من آان ما عرفتم قد

                                                  Artinya Kalian telah maklum dengan apa yang telah kalian lakukan Kini saya sudahmelahirkan maka anak ini adalah anakmu wahai fulan (sambil menunjuk salah satu laki-lakiyang disukainya)Ketika si wanita menunjuk salah satu laki-laki yang disukainya maka laki-laki itulahyang harus menjadi bapak dari anak tersebut sekaligus menjadi suaminya yang resmi Tidakboleh si laki-laki tersebut menolak dengan alasan dan catatan apapun Sementara laki-laki lainyang tidak terpilih mereka beterbangan lagi mencari mangsa-mangsanya yang lainLantas siapa yang diuntungkan dan dirugikan dalam pernikahan semacam ini Tentu yangrugi adalah orang ganteng dan baik karena dialah yang akan dipilih oleh wanita tersebutSementara yang beruntung adalah laki-laki jelek dan jahat karena jelas dia tidak akan dipilihsehingga ia masih bisa leluasa menaburkan racun-racun asmara dan syahwatnya Dalam duniamodern terutama di kota-kota besar pernikahan masa Jahiliyyah ini masih ada dan berlaku untuktidak mengatakan banyak berlaku Hanya saja dengan nama dan format lain Dalam istilahsekarang nikah Raht ini disebut dengan nama Salome (satu lobang rame-rame maaf)Naudzubillah5 Nikah al-BaghayaAl-Baghaya secara bahasa berarti pelacur Nikah al-Baghaya ini sama dengan nikah ar-Raht di atas Hanya saja dalam nikah Baghaya ini tidak dibatasi jumlah pengunjungnya Iaboleh lebih dari sepuluh orang bahkan tidak terhitung sekalipun Setiap laki-laki hidung belangyang sreg dan greget dengan seorang wanita yang disukai bersama boleh melakukan isytirakWanita yang menjadi sasaran segerombolan laki-laki tersebut tidak boleh menolak dan tidakmelayani tamu-tamu hidung belang tersebut Tua muda ganteng jelek pesek mancungkurus gemuk dekil bersih kalau dia datang harus diservice secara memuaskan Setiap orang9yang sedang bertamu pada hari itu biasanya menancapkan tanda khusus berupa bendera di luarrumahnya sebagai tanda bahwa wanita tersebut sedang full on ada tamuSetiap laki-laki yang pernah bertamu harus mengisi buku tamu Buku tamu ini biasanyadisiapkan khusus oleh wanita tersebut Tidak ada seorang tamu pun yang jajan di rumahnyakecuali namanya tercatat Ketika wanita tersebut hamil wanita tersebut melihat daftar tamunyadan memanggil satu persatu tamu-tamu berhidung belang tersebut Tidak boleh menolak ketikawanita tersebut mengundang dan memanggilnyaSetelah melahirkan wanita tersebut memanggil seluruh tamu-tamunya berikut seorangqafah (juru taksir manusia) Tukang qafah ini bertugas melihat dan membaca si bayi lalumembaca pula seluruh tamu yang hadir untuk dicarikan kesamaannyamdashistilah sekarang mungkincek darah dan gen Tamu yang lebih banyak kesamaan dengan bayi tadi dialah yang akanmenjadi bapaknya sekaligus menjadi suami wanita tersebut Ketika sudah diputuskan oleh jurutaksir tadi tidak boleh si laki-laki tersebut menolak apalagi tidak bertanggung jawabSiapa yang diuntungkan dalam pernikahan ini Tentu mereka yang dapat menyuap siqafah agar tidak ditunjuk Yang rugi Yang tidak menyuap si qafah sama sekali karena dialahyang akan menjadi bapak dari bayi hasil rame-rame tadimdashdalam istilah iklan di Indonesiaidentik dengan iklan permen Nano-Nano rame rasanya Naudzubillah Apakah pernikahanseperti ini ada pada masa sekarang Ya jelas ada hanya dengan nama dan format lain bahkandengan alat dan teknologi canggih sehingga tidak ada tamu-tamu yang merasa dirugikan untukmenanggung bayi rame-rame tersebut Pernikahan Baghaya ini dalam konteks sekarangbertebaran dimana-mana dengan berbagai nama misalnya Saritem di Bandung dan SurabayaKramat Tunggak di Jakarta Warung Remang-Remang di setiap pinggiran jalan Panti Pijat yangtersebar hampir di seluruh kota dan lainnya Naudzubillah6 Nikah Badal

                                                  Secara bahasa badal berarti menukar mengganti Nikah Badal adalah pernikahan di manaseorang laki-laki yang sudah beristri berkata kepada laki-laki lain yang juga sama sudah beristriBiarkan isteri kamu tidur dengan saya dan saya ijinkan isteri saya tidur dengan kamu kalaukamu keberatan biar kita tukar tambah Jadi Nikah Badal ini berupa pernikahan tukar menukaristeri Dalam dunia modern terutama di kota-kota besar seperti Jakarta pernikahan ini seringkalidiistilahkan dengan Tukar Kunci Jadi dalam pergaulan-pergaulan glamour apabila seoranglaki-laki berkata kepada laki-laki lain yang sama-sama sudah berkeluarga Ayo kita tukar kuncimaka maksudnya adalah pernikahan Badal ini Tentu bukan sembarang kunci tapi kunci inikunci ajaib yang bukan saja bisa membuka pintu tapi membuka yang mempunyai pintunaudzubillah min dzalik7 Nikah MutahMutah secara bahasa berarti bersenang-senang Nikah Mutah dalam dunia sekarangdisebut dengan Nikah Kontrak Maksudnya seorang laki-laki menikahi seorang wanita hanyasaja ketika akadnya ditentukan untuk masa satu minggu misalnya atau satu bulan satu tahunatau bahkan satu hari kemudian si laki-laki tadi memberikan upah atau biaya sebagaiimbalannya Pernikahan ini pada masa Rasulullah Saw pernah dibolehkan karena saat itu sedangkondisi perang yang berbulan-bulan Namun tidak lama setelah itu Rasulullah Sawmenghapusnya dan mengharamkannya sampai hari Kiamat kelak Oleh karena itu seluruh ulamasepakat bahwa pernikahan Mutah ini haram hukumnya Untuk pembahasan lebih lanjut masalahNikah Mutah ini insya Allah akan penulis bahas dalam makalah tersendiri8 Nikah al-UrfiNikah Urfi ini ramai diperbincangkan di Mesir belakangan ini Boleh jadi nama NikahUrfi ini untuk konteks Indonesia belum sampai dan belum pernah terdengar meskipun tidakmenutup kemungkinan dalam prakteknya sudah sejak dahulu berjalan dan berlanjut Nikah Urfiadalah pernikahan antara laki-laki dan perempuan yang tidak diketahui oleh kelurganya bolehjadi tidak memakai saksi tidak diumumkan dan tidak memakai wali Bukan hanya itu antaralaki-laki dan perempuan hidup berpisah makan dan minum sendiri-sendiri bahkan tinggal punberpisah Namun ketika keduanya greget untuk making love baru keduanya bersama dan dimana saja jadi10Pernikahan ini banyak merajarela di Mesir dan demikian juga di Indonesia terutama dikalangan mahasiswa mahasiswi Untuk melampiaskan nafsu seksualnya keduanya sepakat untukmembungkus perbuatan hinanya dengan bungkusan yang seolah-olah dilegalkan dandiperbolehkan oleh ajaran Islam Boleh jadi ada saksi hanya saja saksinya adalah teman-temandekatnya saja Sementara keluarganya tidak mengetahuinya sedikitpun Modus opperandi daripernikahan ini juga adalah untuk mendapatkan nafkahAkhir-akhir ini di Mesir merebak pernikahan ini karena si wanita biasanya menginginkannafkah yang besar dan tidak peduli dengan cara atau bentuknya Pernikahan ini jelas tidakmemakai surat-surat resmi dari pejabat yang berwenang (di Indonesia dari KUA) Pernikahan inijelas haram hukumnya karena pada hakikatnya adalah perzinahan modern NaudzubillahSemua jenis pernikahan yang telah disebutkan di atas diharamkan dalam ajaran IslamMengapa Karena pernikahan dalam ajaran Islam mempunyai aturan tersendiri ada rukun-rukun dansyarat-syarat yang harus dipenuhi Ketika rukun dan syaratnya tidak terpenuhi maka pernikahantersebut menjadi batal dan haram Untuk mengetahui lebih lanjut persoalan ini nanti akan kita bahaslebih jauh dalam pembahasan akad nikahDemikian sekelumit mengenai jenis dan macam pernikahan yang dilarang dan diharamkandalam ajaran Islam Tidak ada alasan untuk seorang muslim dan muslimah untuk melegalkan terlebihmempraktekkan pernikahan-pernikahan di atas Semoga kita terhindar dari semua jenis pernikahan

                                                  terkutuk di atasWanita-wanita yang haram untuk dinikahi (al-muharramaat minannisaa)Dalam ajaran Islam ada beberapa wanita yang haram hukumnya untuk dinikahi oleh laki-lakiHal ini sebagaimana dijelaskan oleh Allah dalam firmanNya surat an-Nisa ayat 22-24

                                                  ا يل س 1049703 ب وس 1049703 اء ومقت 1049703 ا ة فاح 1049703 ش 1049703 ان آ ن 1049703 ه إ د 1049703 لفق 1049703 س م 1049703 ا ل 1049703 ا إ اء الن 1049703 س من م اؤآ ءاب ح ك ن ما كحوا ن ت والخ 1049703 ت األ ن 1049703 ات وب خ

                                                  ال 1049703 أ ن 1049703 ات وب م ك وخال 1049703 ات م ك و 1049703 ات م ك واتخ 1049703 عم وأ م ك ن 1049703 ات وب م ك مه 1049703 ات

                                                  أ م ك عل 1049703 ي م 1049703 ت حرف 1049703 ي ي الل 1049703 ات م ك ب ب 1049703 ائ ور م ك ائ ن 1049703 س مه 1049703 ات

                                                  وأ ن 1049703 اعة 1049703 الرض م م ك خ 1049703 وات وأ م ك ض 1049703 عن ر

                                                  أ ي الل 1049703 ات م ك مه 1049703 ات وأ

                                                  ئ 1049703 ل وحال م ك عل 1049703 ي جن 1049703 اح فل 1049703 ا ه 1049703 ن ب م دخل 1049703 ت م 1049703 واون ك ل 1049703 ت ن ف 1049703 إ ه 1049703 ن ب م دخل 1049703 ت ي الل 1049703 ات م ك ائ س ن من م حجورآا غف 1049703 ور 1049703 ان آ الل 1049703 ه ن إ س 1049703 لف ق 1049703 د م 1049703 ا ل 1049703 ا إ ن ي ت خ 1049703 أ

                                                  ال ن ب 1049703 ي جمع 1049703 وا ت ن وأ م ك ب ص 1049703 ال أ 1049703 ن م ال 1049703 ذین م ك ن 1049703 ائ ب أ

                                                  اء ور م 1049703 ا ك 1049703 م ل ح 1049703 ل وأ م ك عل 1049703 ي الل 1049703 ه ت 1049703 اب آ م ك ت 1049703 ان

                                                  م ی ك 1049703 أ مل ما ال إ اء س الن من ات محصن وال حيما رهن ج 1049703 ور أ وهن ف 1049703 آت هن 1049703 ن م ب 1049703 ه م عت مت اس 1049703 ت افحين 1049703 ا سم 1049703 فم غي 1049703 ر ين مح 1049703 صن م ك موال

                                                  أ ب غوا ت ب ت ن أ م ك ذلحكيم 1049703 ا يم 1049703 ا عل 1049703 ان آ الل 1049703 ه ن إ فری 1049703 ضة ال ع 1049703 د ب 1049703 ن م ه1049703 ب م ت اض 1049703 ي ر ت فيم 1049703 ا م ك عل 1049703 ي جن 1049703 اح ول 1049703 ا فری 1049703 ضة(24- ( 22النساء Artinya Dan janganlah kamu kawini wanita-wanita yang telah dikawini oleh ayahmu terkecuali padamasa yang telah lampau Sesungguhnya perbuatan itu amat keji dan dibenci Allah dan seburuk-burukjalan (yang ditempuh)Diharamkan atas kamu (mengawini) ibu-ibumu anak-anakmu yang perempuansaudara-saudaramu yang perempuan saudara-saudara bapakmu yang perempuan saudara-saudaraibumu yang perempuan anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang laki-laki anak-anakperempuan dari saudara-saudaramu yang perempuan ibu-ibumu yang menyusui kamu saudaraperempuan sepersusuan ibu-ibu istrimu (mertua) anak-anak istrimu yang dalam pemeliharaanmu dariistri yang telah kamu campuri tetapi jika kamu belum campur dengan istrimu itu (dan sudah kamuceraikan) maka tidak berdosa kamu mengawininya (dan diharamkan bagimu) istri-istri anakkandungmu (menantu) dan menghimpunkan (dalam perkawinan) dua perempuan yang bersaudarakecuali yang telah terjadi pada masa lampau sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi MahaPenyayang Dan (diharamkan juga kamu mengawini) wanita yang bersuami kecuali budak-budakyang kamu miliki (Allah telah menetapkan hukum itu) sebagai ketetapan-Nya atas kamu Dandihalalkan bagi kamu selain yang demikian (yaitu) mencari istri-istri dengan hartamu untuk dikawinibukan untuk berzina Maka istri-istri yang telah kamu nikmati (campuri) di antara mereka berikanlahkepada mereka maharnya (dengan sempurna) sebagai suatu kewajiban dan tiadalah mengapa bagi

                                                  11kamu terhadap sesuatu yang kamu telah saling merelakannya sesudah menentukan mahar ituSesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana (QS an-Nisa 22-24)Dari ayat di atas ditambah keterangan-keterangan lainnya para ulama membagi wanita-wanitayang haram untuk dinikahi itu menjadi dua bagian besarPertama wanita-wanita yang haram untuk dinikahi selamanya Artinya seorang laki-laki tidakboleh menikahi wanita jenis ini kapanpun dan dalam kondisi apapunKedua wanita-wanita yang haram untuk dinikahi untuk sementara waktu Untuk bagian keduaini wanita-wanita tersebut haram untuk dinikahi selama ia berada dalam keadaan khusus(penjelasannya akan dibahas di bawah nanti) dan apabila keadaan tersebut sudah hilang maka ia bolehdinikahiWanita-wanita yang haram dinikahi selamanyaYang termasuk wanita-wanita yang haram untuk dinikahi selamanya (muabbada) ini ada tigakelompokA Haram dinikahi lantaran keturunan (nasab)Wanita-wanita yang haram dinikahi karena nasab (keturunan) ini ada tujuh jenis1 Semua Ibu baik dari pihak ibu maupun dari pihak bapak sampai ke atas yangmelahirkan laki-laki tersebut Maksudnya wanita-wanita yang menyebabkan lakilakiitu lahir (ibu) baik dari pihak ibunya sendiri maupun dari pihak bapaknya sendirisampai ke atas haram untuk dinikahi Misalnya ibunya sendiri ibunya ibu (nenek daripihak ibu) ibunya bapak (nenek dari pihak bapak) ibunya nenek dari pihak ibu ibunyanenek dari pihak bapak dan seterusnya sampai ke atas Wanita-wanita ini semuanyaharam untuk dinikahi selamanya (al-ummahaat)2 Semua Anak perempuan baik dari pihak putra laki-lakinya maupun putriperempuannya terus sampai ke bawah Maksudnya semua wanita yang dilahirkankarena laki-laki tersebut baik anak perempuan itu putri dari putranya maupun dariputrinya Misalnya anak perempuannya sendiri cucu perempuannya dari anakperempuan cucu perempuan dari anak laki-laki anak perempuan dari cucu perempuanatau anak perempuan dari cucu laki-laki sampai ke bawah Semua anak perempuan iniharam untuk dinikahi selamanya (al-banaat)3 Semua Saudari perempuan dari semua pihak dan jihah Misalnya saudariperempuan sekandung saudari perempuan sebapak dan saudari perempuan seibuSemua saudari perempuan ini juga haram untuk dinikahi selamanya (al-akhawaat)4 Semua saudari perempuan ayah (bibi tante dari pihak ayah) sampai ke atas baiksekandung sebapak maupun seibu Misalnya saudari perempuan sekandung ayahsaudari perempuan seibu ayah saudari perempuan seibu saudari perempuan bibinyaayah saudari perempuan bibinya bibi ayah dan seterusnya sampai ke atas Semua bibidari pihak ayah ini haram hukumnya untuk dinikahi (al-ammat)5 Semua saudari perempuan ibu (bibi tante dari pihak ibu) sampai ke atas baiksekandung sebapak maupun seibu Misalnya saudari perempuan sekandung ibusaudari perempuan sebapak ibu saudari perempuan seibu ibu saudari perempuanbibinya ibu saudari perempuan bibinya bibi ibu dan seterusnya sampai ke atas Semuabibi dari pihak ibu ini haram hukumnya untuk dinikahi (al-khalaat)6 Semua anak perempuan dari saudara laki-laki baik sekandung sebapak maupunseibu sampai ke bawah (keponakan dari saudara laki-laki) Misalnya anakperempuan dari saudara laki-laki sekandung anak perempuan dari saudara laki-lakisebapak anak perempuan dari saudara laki-laki seibu anak perempuan dari anak

                                                  perempuan saudara laki-laki sekandung anak perempuan dari anak perempuan saudaralaki-laki sebapak anak perempuan dari anak perempuan saudara laki-laki seibu anakperempuan dari keponakannya keponakan saudara laki-laki terus sampai ke bawah(banatul akh)7 Semua anak perempuan dari saudari perempuan baik sekandung sebapakmaupun seibu sampai ke bawah (keponakan dari saudari perempuan) Misalnya12anak perempuan dari saudari perempuan sekandung anak perempuan dari saudariperempuan sebapak anak perempuan dari saudari perempuan seibu anak perempuandari anak perempuan saudari perempuan sekandung anak perempuan dari anakperempuan saudari perempuan sebapak anak perempuan dari anak perempuan saudariperempuan seibu anak perempuan dari keponakannya keponakan saudari perempuanterus sampai ke bawah (banatul ukhti) Semua keponakan baik dari pihak saudara lakilakimapun dari saudari perempuan semuanya haram untuk dinikahiDalam sebuah hadits dari Ibnu Abbas dikatakan

                                                  تع 1049703 الى قول 1049703 ه ق 1049703 رأ ث 1049703 م س 1049703 بع ال 1049703 صهر وم 1049703 ن بع1049703 )) س النسب من حرم قال باس ع ابن عن[ ] (( البخارى رواه أمهاتكم عليكم حرمتArtinya Ibnu Abbas berkata Wanita-wanita yang diharamkan karena keturunan itu adatujuh dan yang diharamkan karena pernikahan juga ada tujuh Ibnu Abbas kemudianmembaca firman Allah dalam surat an-Nisa ayat 22-24 Diharamkan kepada kalianhellip (HRBukhari)Para ulama telah sepakat bahwa ketujuh jenis wanita yang telah disebutkan di atasharam hukumnya untuk dinikahi selamanya Untuk lebih memudahkan menghapal jeniswanita-wanita yang haram untuk dinikahi selamanya ini maka harus diingat bahwa seluruhketurunan dan kerabat si laki-laki semuanya haram untuk dinikahi kecuali empat orang sajayaitu anak perempuan pamannya dari pihak bapak (banatul amm sepupu putrinya om paman) anak perempuan pamannya dari pihak ibu (banatul khal sepupu) anak perempuanbibinya dari pihak bapak (banat ammatih sepupu putrinya bibi) dan anak perempuan bibinyadari pihak ibu (banatul khalah sepupu putrinya bibi) Untuk empat jenis wanita ini bolehuntuk dinikahi dan sisanya tidak boleh untuk dinikahiKeempat jenis wanita tersebut boleh untuk dinikahi berdasarkan firman Allah dalamsurat al-Ahzab ayat 50

                                                  ف 1049703 اء أ مم 1049703 ا مين 1049703 ك ی ك 1049703 ت مل وم 1049703 ا هن ج 1049703 ور أ ها 1049703 ت ی اأ ی

                                                  ي ءات ي ت الال واجك ز أ ك ل ا ن ل ل ح أ ا ن إ ي ب الني ت الال ك ت خاال ات ن وب خالك ات ن وب ك عمات ات ن وب عمك ات ن وب ك ي عل ه الل

                                                  معك ن هاجردون 1049703 ن م ي 1049703 ك ب الن اد ر

                                                  أ ن إ ي ب لن ل ها فس ن ت وهب ن إ ة مؤمن ة أ وامرل خالصة كحها ن ت س ی ن أ

                                                  ي 1049703 ك عل وما 1049703 ون واجهم ز أ في هم ي عل ا ضن فر ما ا من عل قد ين مؤمن الك ی ال ي ك ل هم مان ی

                                                  أ ت ك ملحيما ر ا غفور ه الل ان وآ ج حر

                                                  ( ( 50األحزاب Artinya Hai Nabi sesungguhnya Kami telah menghalalkan bagimu istri-istrimu yang telahkamu berikan mas kawinnya dan hamba sahaya yang kamu miliki yang termasuk apa yangkamu peroleh dalam peperangan yang dikaruniakan Allah untukmu dan (demikian pula) anakanakperempuan dari saudara laki-laki bapakmu anak-anak perempuan dari saudara perempuanbapakmu anak-anak perempuan dari saudara laki-laki ibumu dan anak-anak perempuan darisaudara perempuan ibumu yang turut hijrah bersama kamu dan perempuan mukmin yangmenyerahkan dirinya kepada Nabi kalau Nabi mau mengawininya sebagai pengkhususanbagimu bukan untuk semua orang mukmin Sesungguhnya Kami telah mengetahui apa yangKami wajibkan kepada mereka tentang istri-istri mereka dan hamba sahaya yang mereka milikisupaya tidak menjadi kesempitan bagimu Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi MahaPenyayang (QS Al-Ahzab 50)B Haram dinikahi lantaran perkawinan (al-mushaharah)Wanita-wanita yang dilarang untuk dinikahi lantaran pernikahan ini adalah sebagaiberikut1 Isteri bapak (ibu tiri)Sehubungan dengan jenis wanita ini dalam sebuah hadits dikatakan13

                                                  األب ام 1049703 رأة إال یح 1049703 رم م 1049703 ا یحرم 1049703 ون الجاهلي 1049703 ة أه 1049703 ل ان1049703 )) آ ق 1049703 ال عب 1049703 اس اب 1049703 ن عنآب 1049703 اؤآم نك 1049703 ح م 1049703 ا تنكح (( 1049703 وا وال وج 1049703 ل بين 1049703 ز والجمع

                                                  ع الله فأنزل قال األختينالطب 1049703 رى تف )) [ 1049703 سير األخت 1049703 ين ب 1049703 ين إال 1049703 وا النساء من

                                                  تجمع )) (( وأن و سلف قد ماصحيح ( 1328 [بسندArtinya Ibnu Abbas berkata Orang-orang jahiliyyah mengharamkan semua wanitayang diharamkan dalam ajaran Islam kecuali isteri bapak dan bolehnya menikahi kakakberadik sekaligus Kemudian turun firman Allah Janganlah kalian menikahi wanitawanitayang telah dinikahi oleh bapak-bapak kamu kecuali apa yang telah berlakudahulu (QS An-Nisa 22) dan Dan dilarang juga menikahi kakak beradik sekaligus(QS An-Nisa 23) (Dalam Tafsir ath-Thabari dengan sanad Sahih (8hal 132)Dengan ayat ini para ulama telah sepakat bahwa yang termasuk diharamkanuntuk dinikahi selamanya juga itu adalah wanita-wanita yang sudah atau pernahdinikahi oleh ayahnya baik wanita tersebut telah didukhul (disetubuhi) oleh ayahnyaataupun belum

                                                  بعثن (( 1049703 ى ق 1049703 ال تری 1049703 د أی 1049703 ن ل 1049703 ه فقل 1049703 ت رای 1049703 ة ه1049703 ومع عم 1049703 ى لقي 1049703 ت ق 1049703 ال الب 1049703 راء ع 1049703 نأض 1049703 رب أن رجل 1049703 أمرنى إلى وسلم عليه الله صلى الله رسول

                                                  ف أبيه امرأة نكح[ ] (( والحاآم داود أبو رواه ماله وآخذ عنقهArtinya Al-Bara berkata Suatu hari saya bertemu dengan paman saya yang sedangmembawa bendera Saya lalu bertanya Mau kemana paman Ia menjawab Saya

                                                  diutus oleh Rasulullah Saw untuk membunuh dan mengambil harta laki-laki yangmenikahi isteri bapaknya (HR Abu Dawud dan Hakim)Dari hadits ini didapati bahwa laki-laki yang menikahi wanita-wanita yangpernah dinikahi oleh bapaknya harus dibunuh dan diambil hartanya Ini menunjukkansaking kerasnya larangan tersebut Dari sini para ulama kemudian berkesimpulanbahwa isteri bapak haram untuk dinikahi selamanya2 Ibunya isteri (mertua perempuan)Ketika seorang laki-laki telah menikah dengan seorang wanita maka ibu dari isterinyatadi (mertua) menjadi haram untuk dinikahi baik isterinya tersebut telah didukhul(disetubuhi) maupun belum Hal ini dikarenakan mertua masuk dalam keumuman suratan-Nisa ayat 23 Dan diharamkan juga ibu-ibu isteri-isteri kalian Termasuk kedalam jenis ini juga ibunya mertua dan ibunya bapak mertua3 Anak isteri (anak tiri ar-rabibah)Apabila sebelum menikah si isteri sudah mempunyai anak perempuan maka si lakilakitidak boleh menikahi putri dari isterinya itu Namun para ulama mensyaratkantidak bolehnya menikahi anak perempuan dari isteri itu apabila ibunya (isteri si laki-lakitersebut) telah disetubuhinya Namun apabila misalnya ia menikahi isterinya kemudiancerai sebelum melakukan hubungan badan maka laki-laki tadi boleh menikahi anakperempuannya Hal ini didasarkan pada firman Allah dalam surat an-Nisa ayat 23 diatas yang berbunyi

                                                  م ل ن فإ هن ب م ت ل دخ ي ت الال م ك ائ س ن من م حجورآ في ي ت الال م ك ب ائ ب ورم ت ل دخ وا ون ك تم ك ي عل اح ن ج فال هن ب

                                                  Artinya (dan diharamkan kepadamu) anak-anak istrimu yang dalam pemeliharaanmudari istri yang telah kamu campuri tetapi jika kamu belum campur dengan istrimu itu(dan sudah kamu ceraikan) maka tidak berdosa kamu mengawininyahellip(QS An-Nisa23)Termasuk ke dalam hukum ini adalah anak perempuan dari putra putri isterinya144 Isteri anak kandung sendiri (menantu)Seorang laki-laki juga tidak boleh menikahi isteri anak laki-lakinya berdasarkan firmanAllah dalam surat an-Nisa ayat 23 di atas

                                                  م ك ب صال أ من ذین ال م ك ائ ن ب أ ل ئ وحال

                                                  Artinya (dan diharamkan bagimu) istri-istri anak kandungmu (menantu) (QS An-Nisa 23)Di samping isteri anak kandung sendiri juga diharamkan isteri anak dari susuan hal inididasarkan pada hadits berikut ini

                                                  م 1049703 ن یح 1049703 رم م 1049703 ا الرض 1049703 اع م 1049703 ن یح (( 1049703 رم وس 1049703 لم 1049703 هعلي الله ص 1049703 لى الله رس 1049703 ول ق 1049703 ال

                                                  )) [ ( 8والطبرى ( ( 471 149) آثير ابن تفسير 1النسبArtinya Rasulullah Saw bersabda Diharamkan wanita-wanita karena sesususebagaimana diharamkannya wanita-wanita karena keturunan (Lihat dalam Tafsir IbnKatsir 1471 dan Tafsir ath-Thabari 8149)Para ulama dalam hal ini tidak memasukan anak perempuan dari isteri anakkandung (anak perempuan dari menantu) atau anak perempuan dari anak isteri (anak

                                                  perempuan dari anak tiri) sebagai halilah Oleh karena itu seseorang boleh menikahianak perempuan dari menantu dan anak perempuan dari anak tiriUntuk memudahkan mengingat dan menghapal jenis wanita-wanita yang haramuntuk dinikahi karena pernikahan maka dapat dikatakan bahwa semua wanita yangterkait karena pernikahan semuanya boleh dinikahi oleh laki-laki kecuali empat orangsaja yaitu isteri bapaknya (ibu tiri) mertua perempuan anak perempuan dari isterinyayang telah disetubuhi (anak tiri tapi ibunya sudah disetubuhi) dan isteri anakkandungnya (menantu)C Haram dinikahi lantaran susuan (muharramaat bir radha)Wanita-wanita yang satu susu juga haram untuk dinikahi Hal ini didasarkan padaketerangan berikut ini

                                                  ضاعة الر من م ك خوات وأ م ك ضعن ر أ ي ت الال م ك مهات

                                                  وأArtinya (Diharamkan kepadamu) ibu-ibumu yang menyusui kamu saudara perempuansepersusuan (QS An-Nisa 23)Dalam sebuah hadits dikatakan

                                                  الن 1049703 (( سب م 1049703 ن یح 1049703 رم م 1049703 ا الرض 1049703 اع م 1049703 ن لم 1049703 رمیح(( 1049703 وس علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى الله رس 1049703 ول قال

                                                  [ مسلم و البخارى [أخرجهArtinya Rasulullah Saw bersabda Diharamkan wanita-wanita karena sesusu sebagaimanadiharamkannya wanita-wanita karena keturunan (HR Bukhari Muslim)Oleh karena itu pada hakikatnya wanita-wanita yang diharamkan karena sebab satususuan ini sama dengan wanita-wanita yang diharamkan karena factor keturunan Hanya sajadalam sebab satu susu ini ditambahkan bahwa wanita yang menyusui posisinya sama denganibu kandungDengan demikian wanita-wanita yang tidak boleh dinikahi lantaran satu susu ini adalahsebagai berikut1 Wanita yang menyusui dan ibu dari wanita yang menyusui karena ia dipandang sebagai ibukandungnya sendiri2 Anak-anak perempuan dari wanita yang menyusui tersebut karena mereka dipandangsebagai saudari-saudari perempuannya3 Saudari perempuan baik sekandung seayah maupun seibu karena dipandang sebagai bibiatau tantenya4 Anak perempuan dari putri wanita yang menyusui tadi karena dipandang sebagai anakperempuan dari saudari perempuannya5 Ibu dari suami yang menyusui karena dipandang sebagai neneknya156 Saudari perempuan dari suami wanita yang menyusui karena dipandang sebagaibibitantenya7 Anak perempuan dari putra laki-laki wanita yang menyusui karena dipandang sebagai anakperempuan dari saudara laki-lakinya (keponakan)8 Anak perempuan dari suami wanita yang menyusui meskipun dari isterinya yang lainkarena dipandang sebagai saudari sesusu dari jihat ayah9 Saudari-saudari perempuan dari suami wanita yang menyusui karena mereka dipandangsebagai tante-tantenya10 Isteri-isteri lain dari suami wanita yang menyusui karena mereka dipandang sebagai isteribapaknya

                                                  11 Isteri dari anak yang menyusui haram dinikahi oleh suami dari wanita yang menyusuikarena dipandang sebagai menantunya12 Apabila yang menyusui itu seorang perempuan maka suami dari wanita yang menyusuitidak boleh menikahinya karena dipandang sebagai puterinya Demikian juga tidak bolehdinikahi oleh saudara laki-laki si suami tadi karena ia dipandang sebagai pamannya jugatidak boleh dinikahi oleh bapak dari si suami tadi karena ia dipandang sebagai kakeknyaHal yang harus diperhatikan bahwa dalam masalah sebab susuan ini keharamanmenikahi wanita-wanita di atas hanyalah haram bagi laki-laki yang menyusunya saja dan tidaktermasuk saudara atau kerabat dari laki-laki yang menyusu tersebut Oleh karena itu saudaralaki-laki dari laki-laki yang menyusu boleh menikahi anak perempuan wanita yang menyusuisaudaranya itu karena ia tidak ikut menyusu kepada wanita tersebut Dan karenanya anakperempuan dari wanita yang menyusui sauadaranya itu menjadi wanita asing bagi dirinya dankarenanya ia boleh menikahinya meskipun anak perempuan tersebut dipandang sebagai saudariperempuan dari saudara laki-laki yang menyusu kepada ibunya tersebut Untuk lebihmemudahkan kaidahnya bahwa semua orang yang sama-sama berkumpul dalam menete padasatu susu maka mereka dipandang sebagai bersaudara Semua wanita-wanita yang terkaitkarena sebab susuan haram untuk dinikahi selamanyaSyarat-syarat yang berkaitan dengan wanita yang haram dinikahi lantaran satu susuan1 Menyangkut jumlah susuan yang diharamkanPara ulama berbeda pendapat mengenai batas jumlah minimal susuan sehingga ia haramuntuk dinikahi Pada dasarnya dalam hal ini para ulama terbagi empat pendapatPendapat pertama mengatakan bahwa meskipun hanya satu kali nete ataupun lebihtetap haram untuk dinikahi Pendapat ini adalah pendapatnya jumhur ulama Abu HanifahMalik Tsauri Imam Laits dan lainnyaPendapat ini beralasan bahwa dalam banyak keterangantidak disebutkan batasan dan jumlah tertentu yang mensyaratkan haramnya seorang wanitalantaran susuan Oleh karena itu harus dipahami secara umum bahwa selama ia pernah menetemeskipun hanya satu kali tetean maka ia haram untuk dinikahiMenanggapi hadits-hadits yang menyebutkan jumlah tertentu dalam menetenya inisebagaimana akan disebutkan di bawah ini jumhur ulama mengatakan bahwa keterangan inidiperselisihkan apakah betul dari Siti Aisyah karena beragamnya jumlah batasan tersebutOleh karena itu harus dikembalikan kepada jumlah paling sedikit ia dipandang sebagai satususuan yaitu satu kali Di samping itu dalam sebuah riwayat dikatakan

                                                  رض 1049703 عتان أو رض 1049703 عة أتح 1049703 رم رج 1049703 ل س 1049703 أله عم 1049703 ر ن1049703 اب س 1049703 مع أن 1049703 ه دین 1049703 ار ب 1049703 ن عم 1049703 رو ع 1049703 نالم 1049703 mdash ؤمنين أمي 1049703 ر إن من (( 1049703 ل األخت نعلم ما فقال

                                                  (( رج فقال ا حرام إال الرضاعةق 1049703 ضاء عم 1049703 ر اب 1049703 ن فق 1049703 ال رض 1049703 عتان وال رض 1049703 عة رم1049703 تح ال أن mdash 1049703 ه یزعم الزبير ابن یرید ] (( بإسناد البيهقى أخرجه المؤمنين أمير وقضاء قضائك من خير اللهصحيح]Artinya Amr bin Dinar pernah mendengar Ibn Umar ditanya oleh seorang laki-laki Apakahdiharamkan pula (wanita) meskipun hanya satu atau dua kali tetean Ibnu Umar menjawabKami tidak mengetahui saudari sesusu itu kecuali haram hukumnya untuk dinikahi Seoranglaki-laki lalu berkata kembali Sesungguhnya amirul mukmininmdashyang dimaksudkannya16

                                                  adalah ibn az-Zubairmdashmenganggap bahwa kalau hanya satu atau dua tetean tidak haram IbnuUmar menjawab Ketentuan dari Allah tentu lebih baik daripada ketentuan dan keputusankamu dan keputusan amirul mukminin (HR Baihaki dengan sanad yang shahih)Pendapat kedua mengatakan bahwa yang haram dinikahi itu apabila telah menete tigakali atau lebih Sedangkan kalau ia hanya menete satu atau dua kali maka wanita tersebutboleh dinikahi Pendapat ini adalah pendapatnya Dhahiriyyah Ibn Mundzir dan Abu Ubaidserta Ishak Alasan yang dikemukakannya diantaranya adalah hadits berikut ini

                                                  والم 1049703 صتان الم 1049703 صة تح 1049703 رم ال وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله 1049703 لىص الله رس 1049703 ول ق 1049703 ال قالت عائشة عن

                                                  [ مسلم [أخرجهArtinya Siti Aisyah berkata Rasulullah Saw bersabda Tidak haram untuk dinikahi kalauhanya satu atau dua kali isapan (HR Muslim)Pendapat ketiga mengatakan bahwa yang haram dinikahi itu apabila telah menete limakali atau lebih Pendapat ini adalah pendapat Imam SyafiI Ibn Hazm Atha dan Thawus Diantara dalil yang dijadikan alasan kelompok ini adalah

                                                  ث 1049703 م یح 1049703 رمن معلوم 1049703 ات رض 1049703 عات ع 1049703 شر الق 1049703 رآن ن1049703 م أن 1049703 زل فيم 1049703 ا آ 1049703 ان قال 1049703 ت عائشة عنم 1049703 ن یق 1049703 رأ فيم 1049703 ا وه 1049703 ن وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله ول 1049703 لى

                                                  ص رس 1049703 الله فت 1049703 وفى معلوم 1049703 ات بخم 1049703 س نسخ[ داود [ وأبو مسلم أخرجه القرآنArtinya Siti Aisyah berkata Di antara yang telah diturunkan dalam al-Quran adalah bahwasepuluh kali tetean yang diketeahui dan tertentu adalah diharamkan untuk dinikahi Kemudianjumlah tersebut dihapus menjadi lima kali tetean yang diketahui Setelah itu Rasulullah Sawmeninggal dan lima kali tetean itu termasuk yang terdapat dalam al-Quran (HR Muslim danAbu Dawud)Dalam ilmu al-Quran hal demikian termasuk ayat yang telah dihapuskan bacaannyaakan tetapi hukumnya masih tetap ada dan berlakuPendapat keempat mengatakan bahwa yang haram untuk dinikahi itu adalah apabilatelah menete sepuluh kali atau lebih Apabila kurang dari itu maka tidak haram untuk dinikahiPendapat ini diriwayatkan dari Siti Aisyah dan Hafsah Di antara dalil kelompok ini adalah

                                                  بن 1049703 ت وهو mdash 1049703 وم به أرسلت المؤمنين أم عائشة أن سالم عنآلث mdash أم أختها إلى یرضع

                                                  س 1049703 الم ق 1049703 ال عل 1049703 ى ی 1049703 دخل حت 1049703 ى رض 1049703 عات 1049703 شرع أرض 1049703 عيه فقال 1049703 ت ال 1049703 صدیق بك 1049703 ر أب 1049703 ى

                                                  رض 1049703 عات ث 1049703 الث غي 1049703 ر ثالث 1049703 عنى آلثوم أم فأرضعتنىترض فلم مرضت ثم رضعات

                                                  أخرج )) [ 1049703 ه رض 1049703 عات ع 1049703 شر عائشة 1049703 ى على أدخل أآن فلمل تتم لم آلثوم أم أن أجل من

                                                  صحيح بإسناد والبيهقى [مالكArtinya Dari Salim bahwasannya siti Aisyah Ummul mukminin pernah mengirimnya (Salim)

                                                  ketika ia masih menete kepada saudarinya Ummu Kultsum putrinya Abu Bakar Shidiq SitiAisyah berkata Susui dia sepuluh kali susuan lalu berikan kepada saya Salim berkata UmmuKultsum lalu menyusui saya sebanyak tiga kali susuan kemudian ia sakit sehingga ia hanyamenyusui saya tiga kali saja Saya tidak pernah datang lagi ke siti Aisyah karena UmmuKultsum belum menyempurnakan sepuluh kali susuannya (HR Malik dan Baihaki dengansanad yang sahih)Apabila kita perhatikan dari keempat pendapat di atas penulis lebih condong untukmengambil pendapat ketiga yang mengatakan bahwa batasan minimal wanita susuan tersebutadalah apabila ia telah menete lima kali atau lebih Hal ini dikarenakan dalil yangdikemukakannya di samping sahih juga dalam redaksinya sangat jelas sebagai qaid (pembatas)dari dalil-dalil yang muthlak (belum dibatasi)Sedangkan pendapat yang mengatakan satu atau dua kali susuan tidak diharamkanmeskipun haditsnya shahih akan tetapi redaksi haditsnya tidak jelas menunjukkan hal itu Katasatu atau dua kali tidak diharamkan tidak berarti hanya untuk tiga kali susuan akan tetapi17boleh jadi juga untuk lima kali susuan Karena banyak ihtimal (kemungkinan) inilah makapendapat tersebut menjadi lemah adanyaPendapat pertama juga yang mengatakan tidak dibatasi jumlah susuannya tidak bisadijadikan pegangan karena kemutlakan hadits tersebut di qaid kan oleh keterangan lain yaituketerangan yang mengatakan lima kali susuan Karenanya hukumnya pun harus dibawakepada hokum muqayyad bukan hokum muthlak lagiPendapat keempat yang mengatakan sepuluh kali susuan juga tidak dapat dijadikanpegangan Karena hadits yang disodorkan bukan sebagai batasan akan tetepi hanya ikhbar(beita informasi) saja Hal ini dikarenakan dalam keterangan dari Siti Aisyah yang laindikatakan bahwa yang haram dinikahi itu juga apabila menete lima kali susuan Dengandemikian penulis lebih condong untuk mengambil pendapat ketiga bahwa wanita yang haramdinikahi lantaran susuan itu apabila telah menyusui lima kali atau lebih Kurang dari itu tidakmenjadi haram hukumnya Wallahu alam2 Menyangkut usia bayi yang menyusunyaPara ulama berbeda pendapat mengenai usia bayi yang menyusui tersebut sehinggamenyebabkan wanita tersebut haram untuk dinikahiPendapat pertama yaitu pendpatnya Jumhur ulama di antaranya Imam Malik SyafiIAhmad dan Imam Auzai bahwa susuan yang diharamkan itu pada usia dua tahun pertama sajaAdapun kalau dia menete pada usianya yang ke tiga empat tahun atau lebih tidak menjadikanharam untuk dinikahi Di antara dalil yang disodorkan kelompok ini adalah

                                                  الرضاعة ) یتم أن أراد لمن آاملين حولين أوالدهن یرضعن والوالدات 233البقرة(

                                                  Artinya Dan ibu-ibu itu menyusui putra-putranya selama dua tahun secara sempurna Hal itubagi mereka yang hendak menyempurnakan susuannya (QS Al-Baqarah 233)

                                                  بإس 1049703 ناد البيهق 1049703 ى أخرج )) [ 1049703 ه الح 1049703 ولين ف 1049703 ى آ 1049703 ان 1049703 ام إال رض (( 1049703 اع ال عب 1049703 اس اب 1049703 ن ق 1049703 ال

                                                  [صحيحArtinya Ibnu Abbas berkata Bukan disebut menyusui kecuali selama dua tahun (HRBaihaki dengan sanad yang sahih)Pendapat kedua yaitu pendapatnya Imam Abu Hanifah bahwa usia susuan yangmenyebabkan haram untuk dinikahi itu adalah selama tiga puluh bulan Dalil yang

                                                  dikemukakannya adalah

                                                  ( األحقاف ( شهرا ثالثون وفصاله 15وحملهArtinya Dan mengandungnya sampai menyapihnya selama tiga puluh bulan (QS Al-Ahqaf15)Pendapat ketiga mengatakan bahwa menyusui ketika sudah besar maupun ketika masihkecil sama saja menyebabkan haram untuk dinikahi Pendapat ini adalah pendapatnyaDhahiriyyah Atha dan Imam Laits Di antara dalil yang dikemukakan pendapat ini adalah

                                                  ی 1049703 ا فقال 1049703 ت وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى النب 1049703 ي 1049703 ىإل سهيل بنت لة سه جاءت قالت عائشة عن

                                                  النب 1049703 ي فق ) 1049703 ال حليف 1049703 ه وه ( 1049703 و س 1049703 الم دخ 1049703 ول ة 1049703 نحذیف 1049703 م أب 1049703 ى وج 1049703 ه فى أرى إنى الله رسولفتب 1049703 سم آبي 1049703 ر رج 1049703 ل وه 1049703 و أرض 1049703 عه وآي 1049703 ف 1049703 ت

                                                  قال)) ارض (( 1049703 عيه وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى (( آبير رجل أنه علمت قد وقال وسلم عليه الله صلى الله رسول[ مسلم[ أخرجهArtinya Siti Aisyah berkata Sahlah bint Suhail datang kepada Nabi Saw sambil berkataWahai Rasulullah Saw sesungguhnya saya melihat muka Abu Hudzaifah ketika membawaSalim Rasulullah Saw lalu bersabda Susuilah dia Sahlah berkata Bagaimana sayamenyusuinya sementara dia sudah besar Rasulullah Saw tersenyum lalu bersabda kembaliSaya tahu bahwa dia sudah besar (tapi tidak mengapa susuilah) (HR Muslim)Dari ketiga pendapat di atas hemat penulis pendapat Jumhur ulama yang mengatakanbahwa yang menjadikan haram untuk dinikahi itu adalah apabila menyusuinya pada dua tahunpertama saja Hal ini dikarenakan keterangan-keterangan yang berbicara seputar hal ini sangatjelas dan shahih Namun demikian apabila karena suatu keperluan orang yang sudah besar pun18harus disusui tentu menjadi haram juga Demikian sebagaimana dikemukakan oleh ImamSyaukani dan Ibnu Taimiyyah dalam al-Majmunya3 Shifat susuan yang diharamkanPembahasan ini menyangkut apakah susuan yang diharamkan itu disyaratkan harusmengisap langsung dari tete si wanita tersebut Ataukah termasuk juga sekalipun melaluidiminum dalam gelas setelah diperas terlebih dahulu Dalam hal ini para ulama terbagi duapendapatPendapat pertama yaitu pendapat Jumhur ulama mengatakan bahwa baik si bayitersebut menyusunya langusung dengan cara menempelkan mulutnya pada tete wanita danmengisapnya maupun tidak langsung seperti itu misalnya melalui diminum di gelas setelahdiperas terlebih dahulu tetap semuanya menjadikan wanita haram untuk dinikahiSedangkan menurut pendapat Dhahiriyyah dan Imam Laits bahwa susuan yangdiharamkan itu apabila langsung melalui isapan ke tetanya secara langsung Adapun apabila sibayi tersebut menetenya tidak langsung misalnya melalui gelas atau dicampur denganmakanan maka tidak menjadi haramNamun penulis lebih cenderung untuk mengatakan bahwa pendapat Jumhur lah yanglebih kuat bahwa baik langsung maupun tidak tetap termasuk susuan dan karenanya haramuntuk dinikahi Hal ini karena maksud dari susuan itu adalah untuk menghilangkan rasa laparsi bayi sekaligus memberikannya makanan Dan ketika ia menyusu langsung ataupun tidak

                                                  langsung sama-sama mengenyangkan si bayi maka hukumnya pun sama yaitu haram untukdinikahi Hal ini dipertegas lagi berdasarkan sebuah hadits yang mengatakan

                                                  أخرج )) [ 1049703 ه المجاع 1049703 ة م 1049703 ن الرض 1049703 اعة إنم (( 1049703 ا وس 1049703 لم ه1049703 علي الله ص 1049703 لى الله رس 1049703 ول ق 1049703 ال

                                                  ومسلم [البخارىArtinya Rasulullah Saw bersabda Bahwasannya susuan itu karena kelaparan (si bayi) (HRBukhari Muslim)Wanita-wanita yang haram dinikahi sementara (muaqqata)Adapun wanita-wanita yang haram untuk dinikahi sementara waktu sampai penyebabnyahilang di antaranya adalah sebagai berikut1 Saudari perempuan si Isteri (menikahi kakak beradik secara langsung tidak boleh)Para ulama telah sepakat bahwa seorang laki-laki tidak boleh menikahi seorang wanitasekaligus bersama saudari kandungnya dalam waktu bersamaan Namun apabila si isterinya itumeninggal atau telah dicerai maka si suami boleh untuk menikahi saudari kandung mantanisterinya tadi Hal ini sebagaimana difirmankan oleh Allah dalam surat an-Nisa ayat 23

                                                  لف س قد ما ال إ ن ي ت خ األ ن ي ب جمعوا ت ن وأArtinya (Diharamkan juga bagi kamu) dan menghimpunkan (dalam perkawinan) duaperempuan yang bersaudara kecuali yang telah terjadi pada masa lampau (QS An-Nisa 23)2 Apabila seorang kafir masuk Islam sementara ketika dia kafir telah menikahi dua orangperempuan kakak beradik secara bersamaan maka ia harus memilih salah satunya danmeninggalkan yang lainnya Hal ini sebagaimana terdapat dalam sebuah hadits dhaifbahwasannya Fairuz ad-Dailamy datang kepada Rasulullah Saw seraya berkata WahaiRasulullah Saw saya telah masuk Islam akan tetapi saya mempunya dua isteri kakak beradikMaka Rasulullah Saw menyuruhnya untuk memilih salah satu dari keduanya menurut yang iakehendaki dan sukai (HR Turmudzi dan Abu Dawud)3 Bibi tante dari si isteriSeorang laki-laki tidak boleh menikahi seorang wanita secara bersamaan denganbibinya tantenya baik bibinya ini dari pihak bapaknya ataupun ibunya Namun apabila siisterinya tadi meninggal atau telah diceraikan maka ia boleh menikahi bibinya tadi Hal inididasarkan pada sebuah hadits yang mengatakan19

                                                  الم 1049703 رآة ب 1049703 ين یجم (( 1049703 ع ال ق 1049703 ال وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله لى1049703 ص الله رس 1049703 ول أن هری 1049703 رة أب 1049703 ى ع 1049703 ن[ ] (( ومسلم البخارى أخرجه وخالتها المرأة بين وال وعمتهاArtinya Dari Abu Hurairah bahwasannya Rasulullah Saw pernah bersabda Tidak bolehdinikahi secara bersamaan antara seorang wanita dengan bibinya baik bibinya dari pihak ayah(ammah) maupun dari pihak ibu (khalah) (HR Bukhari Muslim)4 Wanita yang telah ditalak tiga tidak boleh menikah dengan mantan suaminya kecuali iatelah menikah terlebih dahulu dengan laki-laki lain Hal ini sebagaimana akan dijelaskannanti pada pembahasan thalak (pada makalah-makalah berikutnya) Di antara dalilnya adalah

                                                  ن أ هم 1049703 ا ي عل جن 1049703 اح فل 1049703 ا قه 1049703 ا طل ن ف 1049703 إ ه قها 1049703 ر طل ن فإغي وجا ز كح ن ت ى حت عد ب من ه ل حل ت فال

                                                  البق ( 1049703 رة ن م 1049703 و عل ی ق 1049703 وم ل ه 1049703 ا ن ي ب ی الل 1049703 ه ح 1049703 دود ه 1049703 كل الل 1049703 وت ح 1049703 دود قيم 1049703 ا ی ن أ ظن 1049703 ا ن إ ع 1049703 ا اج ر ت ی(230Artinya Kemudian jika si suami mentalaknya (sesudah talak yang kedua) maka perempuanitu tidak lagi halal baginya hingga dia kawin dengan suami yang lain Kemudian jika suamiyang lain itu menceraikannya maka tidak ada dosa bagi keduanya (bekas suami pertama danistri) untuk kawin kembali jika keduanya berpendapat akan dapat menjalankan hukum-hukumAllah Itulah hukum-hukum Allah diterangkan-Nya kepada kaum yang (mau) mengetahui(QS Al-Baqarah 230)5 Wanita yang menikah dengan laki-laki lain atau berada pada masa iddah dengan lakilakilain sehingga wanita tersebut dicerai dan habis masa iddahnya (pembahasan masalahIddah ini akan dijelaskan lebih lanjut dalam makalah berikutnya) Apabila wanita tersebut telahdicerai oleh suaminya dan telah habis masa iddahnya maka laki-laki lain boleh menikahinya6 Wanita yang sadang melakukan Ihram tidak boleh menikah atau dinikahkan sampai iatahallul (beres dari ihramnya) Ketika ia telah tahallul maka boleh seorang laki-laki atauwanita untuk menikah atau dinikahkan Hal ini didasarkan kepada hadits berikut ini

                                                  وال عليه 1049703 رم الله صلى الله رسول قال قال عفان بن عثمان عنالمح (( ینكح ال وسلم

                                                  [ ] (( والترمذى مسلم أخرجه یخطب وال ینكحArtinya Utsman bin Affan berkata Rasulullah Saw bersabda Orang yang sedang melakukanihram tidak boleh menikah dinikahkan ataupun meminang (HR Muslim dan Turmudzi)7 Wanita musyrikah (seperti yang beragama Majusi dan lainnya) sampai dia masuk IslamWanita yang musyrikah tidak boleh dinikahi sampai ia masuk Islam Hal ini berdasarkan ayat

                                                  ول 1049703 ا م ك عجب 1049703 ت أ ول 1049703 و ة رآ م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر مؤمن 1049703 ة ة1049703 م وأل ی 1049703 ؤمن حت 1049703 ى ات رآ مش ال كحوا ن ت والئ 1049703 ك ول أ م ك عج 1049703 ب أ ول 1049703 و رك م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر م 1049703 ؤمن د1049703 عب ول ؤمن 1049703 وا ی حت 1049703 ى ين رآ م 1049703 ش ال كح 1049703 وا ن ته 1049703 م عل ل لن 1049703 اس ل ات 1049703 ه ءای ن ب 1049703 ي وی ذن 1049703 ه إ ب ة مغف 1049703 ر وال ة1049703 جن ال ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعو والل 1049703 ه الن 1049703 ار ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعون[ البقرة [ ون ر

                                                  ذآ ت 221یArtinya Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik sebelum mereka berimanSesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik walaupun diamenarik hatimu Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanitamukmin) sebelum mereka beriman Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dariorangmusyrik walaupun dia menarik hatimu Mereka mengajak ke neraka sedang Allahmengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya(perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran (QS Al-Baqarah 221)Hanya saja para ulama mengecualikan musyrikah ini dengan ahli kitabArtinya wanitaahli kitab (Yahudi dan Nashrani) boleh dinikahi oleh orang Muslim Hal ini didasarkan padaayat berikut ini20

                                                  ه 1049703 م ل ح 1049703 لcurren م وطع 1049703 امك ك 1049703 م ل ح 1049703 لcurren كت 1049703 اب ال ذین 1049703 واوت ال 1049703 أ وطع 1049703 ام ب 1049703 ات الطي ك 1049703 م ل ح 1049703 ل

                                                  أ ي 1049703 وم الذا إ م ك ل ق 1049703 ب 1049703 ن م كت 1049703 اب ال وت 1049703 وا أ ال 1049703 ذین 1049703 ن م ات 1049703 صن

                                                  مح وال مؤمن 1049703 ات ال 1049703 ن م ات مح 1049703 صن والیم 1049703 ان اإل ب ف 1049703 ر ك ی وم 1049703 ن خ 1049703 دان أ هن 1049703 ذي جور أ موهن ت ي ءات

                                                  خ مت وال افحين مس ر غي ين محصن( المائدة ( رین خاس ال من ة خر اآل في وهو ه عمل ط حب 5فقدArtinya Pada hari ini dihalalkan bagimu yang baik-baik Makanan (sembelihan) orang-orangyang diberi Al Kitab itu halal bagimu dan makanan kamu halal (pula) bagi mereka (Dandihalalkan mangawini) wanita yang menjaga kehormatan diantara wanita-wanita yang berimandan wanita-wanita yang menjaga kehormatan di antara orang-orang yang diberi Al Kitabsebelum kamu bila kamu telah membayar mas kawin mereka dengan maksud menikahinyatidak dengan maksud berzina dan tidak (pula) menjadikannya gundik-gundik Barangsiapayang kafir sesudah beriman (tidak menerima hukum-hukum Islam) maka hapuslah amalannyadan ia di hari kiamat termasuk orang-orang merugi (QS Al-Maidah 5)Namun persoalannya apakah Yahudi dan Kristen sekarang masih dapat disebut AhliKitab ataukah sudah termasuk Musyrik mengingat ajarannya kini banyak diselewengkan dansudah bukan seperti aslinya dahulu Ini juga menjadi bahan perdebatan Untuk masalah iniinsya Allah penulis akan membahasnya dalam satu makalah khusus pada minggu-mingguberikutnyaNamun untuk wanita muslimah tidak boleh menikah dengan laki-laki non muslim Halini didasarkan pada ayat sebagaimana telah disebutkan sebelumnya

                                                  ول 1049703 ا م ك عجب 1049703 ت أ ول 1049703 و ة رآ م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر مؤمن 1049703 ة ة1049703 م وأل ی 1049703 ؤمن حت 1049703 ى ات رآ مش ال كحوا ن ت والئ 1049703 ك ول أ م ك عج 1049703 ب أ ول 1049703 و رك م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر م 1049703 ؤمن د1049703 عب ول ؤمن 1049703 وا ی حت 1049703 ى ين رآ م 1049703 ش ال كح 1049703 وا ن ته 1049703 م عل ل لن 1049703 اس ل ات 1049703 ه ءای ن ب 1049703 ي وی ذن 1049703 ه إ ب ة مغف 1049703 ر وال ة1049703 جن ال ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعو والل 1049703 ه الن 1049703 ار ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعون[ البقرة [ ون ر

                                                  ذآ ت 221یArtinya Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik sebelum mereka berimanSesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik walaupun diamenarik hatimu Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanitamukmin) sebelum mereka beriman Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dariorangmusyrik walaupun dia menarik hatimu Mereka mengajak ke neraka sedang Allahmengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya(perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran ((QS Al-Baqarah 221)Juga berdasarkan ayat lain berikut ini

                                                  ن ف 1049703 إ هن ات 1049703 ان مهاجر ات مؤمن ال م جاءآ ذا إ وا ءامن ذین ال ها ی اأ ی

                                                  یم إ ب م عل أ ه الل وهن ن ح فامت

                                                  ه 1049703 ن ل حل 1049703 ون ی ه 1049703 م ول 1049703 ا ه 1049703 م ل ح 1049703 لcurren ه 1049703 ن ل 1049703 ا ى 1049703 اركف ل 1049703 ال إ جع 1049703 وهن ر ت فل 1049703 ا مؤمن 1049703 ات م 1049703 وهن مت عل( ( 10الممتحنة Artinya Hai orang-orang yang beriman apabila datang berhijrah kepadamu perempuanperempuanyang beriman maka hendaklah kamu uji (keimanan) mereka Allah lebihmengetahui tentang keimanan merekamaka jika kamu telah mengetahui bahwa mereka (benarbenar)beriman maka janganlah kamu kembalikan mereka kepada (suami-suami mereka)orang-orang kafir Mereka tiada halal bagi orang-orang kafir itu dan orang-orang kafir itu tiadahalal pula bagi mereka (QS Al-Mumtahanah 10)Makalah ini special dipersembahkan untuk kawan-kawan tercinta siswa siswi Sekolah IndonesiaCairo (SIC) pada pengajian rutin remaja Sabtuan di Mesjid Indonesia Kairo EgyptEmail aepmesiryahoocomQatamea 13 Mei 2005 pukul 200 malam

                                                  21

                                                  Perceraian dalam IslamDari Wikipedia Bahasa Melayu ensiklopedia bebas

                                                  Lompat ke pandu arah gelintar

                                                  Sebahagian daripada siri

                                                  Fiqh Islam(suatu disiplin kajian Islam)

                                                  Bidang-bidang

                                                  Ekonomi

                                                  Politik

                                                  Perkahwinan

                                                  o Peminangan

                                                  o Mas kahwin

                                                  o Akad nikah

                                                  o Walimatulurus

                                                  o Nikah mutah

                                                  o Perceraian

                                                  o Poligami

                                                  o Nasab

                                                  o Seks

                                                  Jenayat

                                                  Adab

                                                  Ibadah

                                                  Kebersihan

                                                  Ketenteraan

                                                  Kotak ini papar bull bincang bull sunting

                                                  Di dalam Islam penceraian merupakan sesuatu yang dilaknat oleh Islam tetapi diharuskan dengan alasan dan sebab-sebab tertentu Penceraian boleh dilakukan dengan cara talak fasakh dan khuluk atau tebus talak

                                                  Isi kandungan

                                                  [sorok]

                                                  1 Talak o 11 Hukum talak

                                                  o 12 Rukun talak

                                                  o 13 Contoh lafaz talak

                                                  o 14 Jenis talak

                                                  141 Talak rajrsquoi

                                                  142 Talak bain

                                                  143 Talak sunni

                                                  144 Talak bidrsquoi

                                                  145 Talak taklik

                                                  2 Fasakh

                                                  o 21 Cara melakukan fasakh

                                                  3 Khuluk atau tebus talak

                                                  o 31 Tujuan khuluk

                                                  4 Rujuk

                                                  o 41 Hukum rujuk

                                                  o 42 Rukun rujuk

                                                  o 43 Contoh lafaz rujuk

                                                  431 Lafaz sarih

                                                  432 Lafaz kinayah

                                                  5 Lihat juga

                                                  o 51 Pautan Luar

                                                  [sunting] Talak

                                                  Talak menurut bahasa bermaksud melepaskan ikatan dan menurut syarak pula talak membawa maksud melepaskan ikatan perkahwinan dengan lafaz talak dan seumpamanya Talak merupakan suatu jalan penyelesaian yang terakhir sekiranya suami dan isteri tidak dapat hidup bersama dan mencari kata sepakat untuk mecari kebahagian berumahtangga Talak merupakan perkara yang dibenci Allah swt tetapi dibenarkan

                                                  [sunting] Hukum talakHukum Penjelasan

                                                  Wajib

                                                  a) Jika perbalahan suami isteri tidak dapat didamaikan lagib) Dua orang wakil daripada pihak suami dan isteri gagal membuat kata sepakat untuk perdamaian rumahtangga merekac) Apabila pihak kadi berpendapat bahawa talak adalah lebih baikd) Jika tidak diceraikan keadaan sedemikian maka berdosalah suami

                                                  Haram

                                                  a) Menceraikan isteri ketika sedang haid atau nifasb) Ketika keadaan suci yang telah disetubuhic) Ketika suami sedang sakit yang bertujuan menghalang isterinya daripada menuntut harta pusakanyad) Menceraikan isterinya dengan talak tiga sekali gus atau talak satu tetapi disebut berulang kali sehingga cukup tiga kali atau lebih

                                                  Sunata) Suami tidak mampu menanggung nafkah isterinyab) Isterinya tidak menjaga maruah dirinya

                                                  MakruhSuami menjatuhkan talak kepada isterinya yang baik berakhlak mulia dan mempunyai pengetahuan agama

                                                  HarusSuami yang lemah keinginan nafsunya atau isterinya belum datang haid atau telah putus haidnya

                                                  [sunting] Rukun talakPerkara Syarat

                                                  SuamiBerakalBalighDengan kerelaan sendiri

                                                  IsteriAkad nikah sahBelum diceraikan dengan talak tiga oleh suaminya

                                                  LafazUcapan yang jelas menyatakan penceraiannyaDengan sengaja dan bukan paksaaan

                                                  [sunting] Contoh lafaz talak Talak sarih

                                                  Lafaz yang jelas dengan bahasa yang berterus-terang seperti ldquoSaya talak awakrdquo atau ldquoSaya ceraikan awakrdquo atau ldquoSaya lepaskan awak daripada menjadi isteri sayardquo dan sebagainya

                                                  Talak kinayah

                                                  Lafaz yang digunakan secara sindiran oleh suami seperti ldquoPergilah awak ke rumah mak awakrdquo atau ldquoPergilah awak dari sinirdquo atau ldquoSaya benci melihat muka awakrdquo dan sebagainya Namun lafaz kinayah memerlukan niat suaminya iaitu jika berniat talak maka jatuhlah talak tetapi jika tidak berniat talak maka tidak berlaku talak

                                                  [sunting] Jenis talak

                                                  [sunting] Talak rajrsquoi

                                                  Suami melafazkan talak satu atau talak dua kepada isterinya Suami boleh merujuk kembali isterinya ketika masih dalam idah Jika tempoh idah telah tamat maka suami tidak dibenarkan merujuk melainkan dengan akad nikah baru

                                                  [sunting] Talak bain

                                                  Suami melafazkan talak tiga atau melafazkan talak yang ketiga kepada isterinya Isterinya tidak boleh dirujuk kembali Si suami hanya boleh merujuk setelah isterinya berkahwin lelaki lain

                                                  suami barunya menyetubuhinya setelah diceraikan suami barunya dan telah habis idah dengan suami barunya

                                                  [sunting] Talak sunni

                                                  Suami melafazkan talak kepada isterinya yang masih suci dan tidak disetubuhinya ketika dalam tempoh suci

                                                  [sunting] Talak bidrsquoi

                                                  Suami melafazkan talak kepada isterinya ketika dalam haid atau ketika suci yang disetubuhinya

                                                  [sunting] Talak taklik

                                                  Talak taklik ialah suami menceraikan isterinya bersyarat dengan sesuatu sebab atau syarat Apabila syarat atau sebab itu dilakukan atau berlaku maka terjadilah penceraian atau talak

                                                  Contohnya suami berkata kepada isteri ldquoJika awak keluar rumah tanpa izin saya maka jatuhlah talak saturdquo Apabila isterinya keluar dari rumah tanpa izin suaminya maka jatuhlah talak satu secara automatik

                                                  Ia juga boleh berlaku selepas akad nikah (ia dipraktikkan di Malaysia dan wajib oleh semua pengantin lelaki untuk melafaznya) berkata ldquoJika saya menyeksa isteri saya dengan sengaja atau saya meninggalkan isteri saya selama empat bulan berterusan dengan sengaja tanpa kerelaannya dan jika ia mengadu kepada kadi atau naib kadi apabila disabitkan oleh kadi atau naib kadi maka jatuhlah talak satu ke atas isteri sayardquo

                                                  Ia juga boleh berlaku dengan cara ldquoJika saya menyeksa isteri saya dengan sengaja atau saya meninggalkannya selama empat bulan berterusan tanpa kerelaannya dan jika ia mengadu kepada kadi atau naib kadi serta membayar RM 100 sebagai tebus talak apabila disabitkan oleh kadi atau naib kadi maka jatuhlah talak satu ke atas isteri saya dengan nilai tebus talak tersebutrdquo

                                                  [sunting] Fasakh

                                                  Erti fasakh menurut bahasa ialah rosak atau putus Manakala menurut syarak pula pembatalan nikah disebabkan oleh sesuatu sifat yang dibenarkan syarak misalnya perkahwinan suami isteri yang difasakhkan oleh kadi disebabkan oleh suaminya tidak mempu memberi nafkah kepada isterinya Fasakh tidak boleh mengurangkan bilangan talaknya Fasakh hanya boleh dituntut oleh isteri sekiranya terdapat beberapa sebab atau kecacatan yang terdapat pada pihak suaminya Mengikut mazhab Shafie seorang isteri boleh menuntut fasakh melalui kadi atau mahkamah disebabkan oleh kekurangan suaminya seperti gila (berkekalan atau sekejab) penyakit kusta penyakit sopak penyakit yang menghalang mereka daripada melakukan persetubuhan suami tidak mampu memberi nafkah belanja kepada isterinya seperti makan dan minum serta tempat tinggal pakaian memberi mahar dengan cara tunai sebelum bersetubuh kerana kepapaan atau muflis atau sebagainya suami tidak bertanggungjawab dengan meninggalkan isterinya terlalu lama dan tidak memberi khabar berita suami yang menzalimi dan memudaratkan isterinya

                                                  suami yang fasik serta melakukan maksiat terhadap Allah dan tidak menunaikan kewajipan kepada Allah dan murtad salah seorang (suami atau isteri)

                                                  [sunting] Cara melakukan fasakh Jika suami atau isteri mempunyai sebab yang megharuskan fasakh Membuat aduan kepada pihak kadi supaya membatalkan perkahwinan mereka

                                                  Jika dapat dibuktikan pengaduan yang diberikan adalah betul pihak kadi boleh mengambil tindakan membatalkannya

                                                  Pembatalan perkahwinan dengan cara fasakh tidak boleh dirujuk kembali melainkan dengan akad nikah yang baru

                                                  [sunting] Khuluk atau tebus talak

                                                  Perpisahan antara suami dan isteri melalui tebus talak sama ada dengan menggunakan lafaz talak atau khuluk Pihak isteri boleh melepaskan dirinya daripada ikatan perkahwinan mereka jika ia tidak berpuas hati atau lain-lain sebab Pihak isteri hendaklah membayar sejumlah wang atau harta yang dipersetujui bersama dengan suaminya maka suaminya hendaklah menceraikan isterinya dngan jumlah atau harta yang ditentukan

                                                  Hukum khuluk adalah berdasarkan surah al-Baqarah ayat 229 ldquoTidak halal bagi kamu mengambil apa-apa yang telah kamu berikan kepada mereka suatu jua pun kecuali jika takut kedua-duanya tidak akan mengikut peraturan Allah swt Jika kamu takut bahawa tidak akan mengikut peraturan Allah maka tiadalah berdosa kedua-duanya tentang barang yang jadi tebus oleh perempuanrdquo

                                                  Talak boleh jatuh dengan menyebut ldquoSaya menceraikan kamu dengan bayaran RM 10000rdquo dan isterinya menjawab ldquoSaya menerimanyardquo Apabila suami melafazkan demikian dan isterinya menyahut tawaran itu dengan serta-merta jatuhlah talak dengan khuluk dan isterinya wajiblah beridah Suami isteri hanya boleh merujuk dengan akad nikah baru sahaja

                                                  [sunting] Tujuan khuluk Memelihara hak wanita Menolak bahaya kemudaratan yang menimpanya

                                                  Memberi keadilan kepada wanita yang cukup umurnya melalui keputusan mahkamah

                                                  [sunting] Rujuk

                                                  Menurut bahasa rujuk boleh didefinisikan sebagai kembali Manakala menurut syarak ia membawa maksud suami kembali semula kepada isterinya yang diceraikan dengan ikatan pernikahan asal (dalam masa idah) dengan lafaz rujuk

                                                  [sunting] Hukum rujukHukum Penjelasan

                                                  WajibBagi suami yang menceraikan isterinya yang belum menyempurnakan gilirannya dari isteri-isterinya yang lain

                                                  Haram Suami merujuk isterinya dengan tujuan untuk menyakiti atau memudaratkan isterinya itu

                                                  Makruh Apabila penceraian lebih baik antara suami dan isteri

                                                  Harus Sekirannya rujuk boleh membawa kebaikan bersama

                                                  [sunting] Rukun rujukPerkara Syarat

                                                  SuamiBerakalBalighDengan kerelaan sendiri

                                                  Isteri

                                                  Telah disetubuhiBerkeadaan talak rajrsquoiBukan dengan talak tigaBukan cerai secara khulukMasih dalam idah

                                                  Lafaz

                                                  Ucapan yang jelas menyatakan rujukTiada disyaratkan dengan khiar atau pilihanDisegerakan tanpa dikaitkan dengan taklik atau bersyaratDengan sengaja dan bukan paksaan

                                                  [sunting] Contoh lafaz rujuk

                                                  [sunting] Lafaz sarih

                                                  Lafaz terang dan jelas menunjukkan rujuk Contoh ldquoSaya rujuk awak kembalirdquo atau ldquoSaya kembali semula awak sebagai isteri sayardquo

                                                  [sunting] Lafaz kinayah

                                                  Lafaz kiasan atau sindiran Contoh ldquoSaya jadikan awak milik saya semulardquo atau ldquoSaya pegang awak semulardquo Lafaz kinayah perlu dengan niat suami untuk merujuk kerana jika dengan niat rujuk maka jadilah rujuk Namun jika tiada niat rujuk maka tidak sahlah rujuknya

                                                  Bab Lian Ditulis oleh Fani Kamis 24 Mei 2007 2024 1 PENGERTIAN LIrsquoAN DAN KASUS LIrsquoAN

                                                  Kata lirsquoan menurut bahasa berarti allarsquonu bainatsnaini fa sharsquoidan (saling melaknat yang terjadi di antara dua orang atau lebih) Sedang menurut istilah syarrsquoi lirsquoan ialah sumpah dengan redaksi tertentu yang diucapkan suami bahwa isterinya telah berzina atau ia menolak bayi yang lahir dari isterinya sebagai anak kandungnya dan kemudian sang isteri pun bersumpah bahwa tuduhan suaminya yang dialamatkan kepada dirinya itu bohong (Pengertian ini dikutip dari kitab al-Mugashshal fi Ahkamil Mar-ah Wal Baitil Muslim Fisy Syarirsquoatil Islamiyah VIII 320-321 terbitan Muassasah Risalah Beirut oleh Prof Dr Abdul Karim Zaidan)

                                                  Apabila seorang laki-laki menuduh isterinya berbuat serong dengan laki-laki lain kemudian isterinya menganggap bahwa tuduhannya bohong maka pihak suami harus dijatuhi hukuman dera kecuali dia mempunyai bukti yang kuat atau melakukan lirsquoan ldquoDan orang-orang yang menuduh isterinya (berzina) padahal mereka tidak ada mempunyai saksi-saksi selain diri mereka sendiri Maka persaksian orang itu ialah empat kali bersumpah dengan nama Allah sesungguhnya dia adalah termasuk orang-orang yang benar Dan (sumpah) yang kelima bahwa lanat Allah atasnya jika dia termasuk orang-orang yang berdusta Istrinya itu dihindarkan dari hukuman oleh sumpahnya empat kali atas nama Allah Sesungguhnya suaminya itu benar-benar termasuk orang-orang yang dusta Dan (sumpah) yang kelima bahwa laknat Allah atasnya jika suaminya itu termasuk orang-orang yang benarrdquo (QS An-Nuur 6-9)

                                                  Dari Ibnu Abbas ra bahwa Hilal bin Umayyah ra pernah menuduh isterinya berzina dengan Syarik bin Sahma di hadapan Nabi saw Kemudian Nabi saw bersabda ldquoKamu harus dapat membuktikan atau (kalau tidak) hukuman had menimpa punggungmurdquo Lalu dia berkata ldquoYa Rasulullah jika seorang di antara kami telah melihat seorang laki-laki berada di atas isterinya masihkah dituntut untuk pergi mencari buktirdquo maka Beliau pun bersabda ldquoKamu harus dapat membuktikan dan jika tidak maka hukuman had di punggungmurdquo Hilal berkata ldquoDemi dzat yang telah mengutusmu dengan membawa kebenaran sesungguhnya saya benar-benar jujur Maka saya harap sudi kiranya Allah menurunkan ayat Qurrsquoan yang bisa membebaskan punggungku dari hukum derardquo Maka turunlah Malaikat Jibril dan menyampaikan wahyu kepada Beliau WALLADZIINA YARMUUNA AZWAAJAHUM (dan orang-orang yang menuduh istri-isterinya) sampai padat IN KAANA MINASH SHAADIQIN (jika suaminya itu termasuk orang-orang yang benar) Kemudian Nabi saw beranjak dari tempatnya sambil menyuruh Hilal menemui isterinya Kemudian Hilal datang (lagi) kepada Beliau lalu memberikan kesaksian lantas Nabi saw bersabda

                                                  ldquoSesungguhnya Allah tahu bahwa seorang di antara kamu berdua ini ada yang bohong Adakah di antara kalian berdua ini yang mau bertaubatrdquo Kemudian isterinya bangun lalu memberikan kesaksiannya Maka tatkala ia hendak mengucapkan sumpah yang kelima maka orang-orang menghentikannya (agar tidak jadi mengucapkan sumpah kelima) dan mereka berkata ldquoSesungguhnya perempuan ini wajib dijatuhi hukumanrdquo Ibnu Abbas berkata ldquoLalu ia (isterinya

                                                  itu) pelan-pelan mundur hingga kami menduga ia akan segera kembalirdquo Kemudian ia berkata Aku tidak akan membuat malu kaumku sepanjang hari Kemudian terus berlalu begitu Lantas Nabi saw bersabda ldquoPerhatikan dia jika dia datang dengan membawa bayi yang juling matanya besar pinggulnya dan kedua betisnya besar juga maka ia(bayi itu) milik Syarik bin Sahmarsquordquo Ternyata dia datang persis yang disabdakan Nabi saw Kemudian Beliau bersada ldquoKalaulah tidak ada ketetapan di dalam Kitabullah sudah barang tentu saya punya urusan dengan diardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no 2098 Fathul Bari VIII 449 no 4747 rsquoAunul Marsquobud VI 341 no 2237 Tirmidzi V 12 no 3229 dan Ibnu Majah I 668 no 2067)

                                                  2 HUKUM-HUKUM YANG MENIMPA ORANG YANG MELAKUKAN LIrsquoAN

                                                  Apabila suami isteri melakukan mularsquoanah atau lirsquoan maka berlakukan pada keduanya hukum-hukum berikut ini

                                                  1 Keduanya harus diceraikan berdasarkan hadistDari Ibnu Umar ra ia berkata ldquoNabi saw memutuskan hukum di antara seorang suami dan isteri dari kaum Anshar dan menceraikan antara keduanyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 458 no 5314 Muslim II 1133 no 9 dan 1494)

                                                  2 Keduanya haram rujursquo untuk selama-lamanyaDari Sahl bin Sarsquod ra ia berkata ldquoTelah berlaku sunnah Nabi saw tentang suami isteri yang saling bermularsquoanah dimana mereka diceraikan antara keduanya kemudian mereka tidak (boleh) rujursquo buat selama-lamanyardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no 2104 dan Aunul Mabud VI 337 no 2233 serta Baihaqi VII 410)

                                                  3 Wanita yang bermularsquoanah berhak memiliki maharDari Ayyub bin Sarsquoid bin Jubair ia bercerita Saya pernah bertanya kepada Ibnu Umar ra (Wahai Ibnu Umar) bagaimana kedudukan seorang suami yang menuduh isterinya berbuat serong Jawab Ibnu Umar ldquoNabi saw pernah menceraikan antara dua orang yang bersaudara (yaitu suami isteri) dari Bani rsquoAjlan dan Beliau bersabda (kepada keduanya) ldquoAllah mengetahui bahwa seorang di antara kalian berdua pasti berbohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Ternyata mereka berdua enggan (memenuhi tawaran Beliau) Nabi bersabda lagi ldquoAllah mengetahui bahwa salah seorang di antara kalian berdua pasti bohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Ternyata mereka enggan lalu Nabi pun bersabda ldquoAllah mengetahui bahwa salah seorang di antara kalian berdua pasti bohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Namun mereka berdua enggan (untuk memenuhi tawaran Beliau) Maka selanjutnya Beliau menceraikan antara keduanyardquo Ayyub berkata ldquoKemudian Amr bin Dinar mengatakan kepadaku lsquoSesungguhnya di dalam hadist tersebut ada sebagian yang saya perhatikan belum engkau sampaikan yaitu laki-laki yang bermularsquoanah itu menanyakan ldquoMana hartaku (maharku)rdquo Dijawab (oleh Nabi saw) ldquoTidak ada harta (mahar) bagimu Jika kamu jujur berarti kamu sudah pernah bercampur dengannya jika kamu bohong maka ia (mahar) itu kian jauh darimurdquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 456 no 5311 Muslim II 1130 no 1493 lsquoAunul Marsquobud VI 347 no 2240 dan 2241 Nasarsquoi VI 177)

                                                  4 Anak yang lahir dari isteri yang bermularsquoanah harus diserahkan kepada sang isteri (ibunya)Dari Ibnu Umar ra ia berkata ldquoSesungguhnya Nabi saw pernah memutuskan untuk mularsquoanah antara seorang suami dengan isterinya kemudian ia (suami) dipisahkan dari anaknya lantas Beliau menceraikan antara mereka berdua kemudian anak itu Rasulullah serahkan kepada isterinyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 460 no 5315 Muslim II 1132 no 1494 lsquoAunul Marsquobud VI 348 no 2242 Tirmidzi II 338 no 1218 Nasarsquoi VI 178 dan Ibnu Majah I 669 no 2069)

                                                  5 Isteri yang bermularsquoanah berhak menjadi ahli waris anaknya dan begitu juga sebaliknyaDari Ibnu Syihab dalam hadist Sahl bin Sarsquoad ia berkata ldquoMenurut Sunnah Nabi saw sesudah suami isteri yang bermularsquoanah dicerai padahal sang isteri hamil maka anaknya dinisbatkan kepada ibunya Kemudian sunnah Beliau saw berlaku mengenai hak warisnya dimana ia (ibu tersebut) berhak menjadi ahli waris anaknya dan anaknya pun berhak menjadi ahli warisnya sesuai apa yang telah Allah tetapkan untuknyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari 1X 452 no 5309 Muslim II 1129 no 1492 dan lsquoAunul Marsquobud VI 339 no 2235)

                                                  Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 835 - 841

                                                  Bab Khulu

                                                  Selasa 28 Agustus 2007 1821 Pengertian Khulursquo

                                                  Menurut bahasa kata khulursquo berasal dari khalarsquo ats-tsauba idzaa azzalaba yang artinya

                                                  melepaskan pakaian karena isteri adalah pakaian suami dan suami adalah pakaian isteri Allah

                                                  SWT berfirman rdquoMereka itu adalah pakaian bagimu dan kamu pun pakaian bagi merekardquo (Al-

                                                  Baqarah187)

                                                  Para pakar fiqih memberi definisi bahwa khulursquo adalah seorang suami menceraikan isterinya dengan imbalan mengambil sesuatu darinya

                                                  Dan khulursquo disebut juga fidyah atau if tidak (tebusan) (Fiqhus Sunnah II253 Manarus Sabil II226 dan Fathul Bari IX395)

                                                  Persyaratan Khulursquo

                                                  Jika persengketaan antara suami isteri kian parah dan tidak mungkin lagi diambil langkah-

                                                  langkah kompromistis supaya mereka bersatu kembali atau pihak isteri sudah menggebu-gebu

                                                  untuk bercerai dengan suaminya maka ia boleh menebus dirinya dari kekuasaan suaminya

                                                  dengan menyerahkan sejumlah harta kepadanya sebagai ganti dari buruknya keadaan yang

                                                  menimpa suaminya karena bercerai dengannya Allah SWT berfirman rdquoDan tidak halal bagi

                                                  kamu mengambil dari sesautu yang telah kamu berikan kepada mereka kecuali kalau keduanya

                                                  (suami isteri) khawatir tidak akan dapat menjalankan hukum-hukum Allah maka tidak ada dosa

                                                  atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus dirinyardquo (Al-

                                                  Baqarah229)

                                                  Dari Ibnu Abbas ra berkata Isteri Tsabit bin Qais bin Syammas datang kepada Nabi saw lalu

                                                  bertutur rdquoYa Rasulullah aku tidak membenci Tsabit karena imannya dan bukan (pula) karena

                                                  perangainya melainkan sesungguhnya aku khawatir kufurrdquo Kemudian Rasulullah saw

                                                  bersabda rdquoMaka mau engkau mengembalikan kebunnya kepadanyardquo Jawabnya rdquoYa (mau)rdquo

                                                  kemudian ia mengembalikannya kepadanya dan selanjutnya beliau menjawab suaminya (Tsabit)

                                                  agar mencerainyardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no2036 dan Fathul Bari IX395 no5276)

                                                  Peringatan Keras Terhadap Masalah Khulursquo

                                                  Dari Tsauban ra bahwa Rasulullah saw bersabda ldquoSetiap wanita yang mau talak kepada

                                                  suaminya tanpa alasan yang dibenarkan agama maka haram baginya mencium seberbak

                                                  surgardquo (Shahih Shahihul Ibnu Majah no1682 ldquoAunul Marsquobud VI308 no2209 Ibnu Majah

                                                  I662 no20555 dan Tirmidzi II329 no1199)

                                                  ldquoDarinya (Tsauban) ra dari Nabi saw beliau bersabda ldquoWanita-wanita yang melakukan khulursquo

                                                  adalah wanita-wanita munafikrdquo (Shahih Shahihul Jamirsquous Shaghir no6681 dan Tirmidzi

                                                  II329 no1198)

                                                  Peringatan Keras Bagi Para Suami Agar Tidak Mempersulit Isterinya

                                                  Manakala seorang suami tidak senang kepada isterinya dan benci kepadanya karena suatu hal

                                                  maka hendaklah mentalaknya dengan cara yang marsquoruf sebagaimana yang diperintahkan Allah

                                                  SWT Ia tidak boleh manahannya dan mempersulitnya untuk menebus dirinya sendiri Allah

                                                  SWT berfirman rdquoDan apabila kamu mentalak isteri-isterimu lalu mereka mendekati akhir

                                                  iddahnya maka rujukilah mereka dengan cara yang marsquoruf atau ceraikanlah mereka dengan

                                                  cara yang marsquoruf (pula) Janganlah kamu rujuki mereka untuk memberi kemudharatan karena

                                                  dengan demikian kamu menganiaya mereka Barangsiapa berbuat demikian maka sungguh ia

                                                  telah berbuat zhalim terhadap dirinya sendiri Janganlah kamu jadikan hukum-hukum Allah

                                                  sebagai permainan Dan ingatlah nirsquomat Allah padamu dan apa yang telah diturunkan Allah

                                                  kepadamu yaitu al-Kitab dan al-Hikmah Allah memberi pengajaran kepada engkau dengan apa

                                                  yang diturunkan-Nya itu Dan bertakwalah kepada Allah serta ketahuilah bahwasannya Allah

                                                  Maha Mengetahui segala sesuaturdquo (Al-Baqarah231)

                                                  Dan Allah SWT berfirman rdquoHai orang-orang yang beriman tidak halal bagi kamu

                                                  mempusakai wanita dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena

                                                  hendak mengambil kembali sebagai dari apa yang telah kamu berikan kepadanya terkecuali bila

                                                  mereka melakukan perbuatan keji yang nyata Dan bergaullah dengan mereka secara patut

                                                  Kemudian jika kamu tidak menyukai mereka (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak

                                                  menyukai sesuatu padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyakrdquo (An-Nisaarsquo19)

                                                  Khulursquo Adalah Fasakh Bukan Talak

                                                  Jika seorang isteri telah menebus dirinya dan dicerai oleh suaminya Maka ia berkuasa penuh

                                                  atas dirinya sendiri sehingga suaminya tidak berhak untuk rujuk kepadanya kecuali dengan

                                                  ridhanya dan perpecahan tidak dianggap sebagai talak meskipun dijatuhkan dengan redaksi

                                                  talak Namun ia adalah perusakan akad nikah demi kemaslahatan sang isteri dengan balasan

                                                  menebus dirinya kepada suaminya

                                                  Ibnul Qayyim ra menulis sebagai berikut rdquoDan yang menunjukkan khulursquo bukan talak adalah

                                                  bahwa Allah SWT telah menetapkan tiga ketentuan yang berlaku pada talak terhadap (isteri)

                                                  yang telah dikumpuli jika talak tersebut telah mencapai talak tiga Ketetapan-ketetapan itu tidak

                                                  pada khulursquo

                                                  Pertama Suamilah yang lebih berhak rujuk kepada isterinya dalam masa iddah

                                                  Kedua Talak maksimal tiga kali sehingga setelah terjadi talak ketiga isteri tidak halal bagi

                                                  suaminya terkecuali ia kawin lagi dengan suami kedua dan pernah bercampur dengannya

                                                  Ketiga Iddah yang berlaku dalam talak terdiri atas tiga kali qurursquo (bersih dari iddah)

                                                  Sementara itu telah sah berdasarkan nash (ayat Qur-an ataua hadits) dan ijmarsquo (kesepatakan)

                                                  bahwasanya tidak sah istilah rujuk dalam khulursquo

                                                  Dan sudah sah berdasar sunnah Nabi saw dan pendapat para shahabat bahwa iddah untuk khulursquo

                                                  hanya satu kali haidh

                                                  Demikian pula telah sah juga berdasar nash syarrsquoi bahwa boleh melakukan khulursquo setelah talak

                                                  kedua dan talak ketiga

                                                  Ini jelas sekali menunjukkan bahwa khulursquo bukanlah talak Oleh sebab itu Allah SWT

                                                  menegaskan rdquoTalak (yang dapat dirujuk) dua kali Setelah itu boleh rujuk lagi dengan

                                                  Cara yang marsquoruf atau menceraikan dengan cara yang baik dan tidak halal bagi kamu

                                                  mengambil kembali dari sesuatu yang pernah kami berikan pada mereka kecuali kalau

                                                  keduanya khawatir tidak akan dapat melaksanakan hukum-hukum Allah Jika kamu khawatir

                                                  bahwa keduanya (suami istri) tidak dapat mejalangkan hukum-hukum Allah maka tidak ada

                                                  dosa atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus dirinyardquo (Al-

                                                  Baqarah229)

                                                  Dan ini tidak dikhususkan bagi wanita yang telah ditalak dua kali karena hal ini ia mencakup

                                                  isteri yang dicerai dua kali Tidak boleh dhamir (kata ganti) Itu kembali kepada oknum yang

                                                  tidak disebutkan dalam ayat di atas dan meninggalkan oknum yang disebutkan dengan jelas akan

                                                  tetapi mungkin dikhususkan bagi oknum yang pernah disebutkan sebelumnya atau meliputi juga

                                                  selain yang sudah disebutkan sebelumnya Kemudian Allah SWT berfirman rdquoKemudian jika

                                                  suami mentalaknya (sesudah talak yang kedua) maka perempuan itu tidak halal lagi baginyardquo

                                                  (Al-Baqarah230)

                                                  Ayat al-Qurrsquoan ini meliputi perempuan yang dicerai setelah khulursquo dan setelah dicerai dua kali

                                                  secara qathrsquoi (pasti) karena dialah yang disebutkan dalam ayat di atas Maka ia (wanita yang di

                                                  khulursquo) harus masuk ke dalam kandungan lafazh ayat tersebut Demikianlah yang difahami

                                                  Imam Ahli tafsir Ibnu Abbas ra yang pernah didorsquoakan oleh Rasulullah saw agar Allah

                                                  mengajarinya tafsir Qurrsquoan Dan pasti doa itu terkabul tanpa keraguan Manakala hukum-hukum

                                                  yang berlaku dalam khulursquo berlainan dengan hukum-hukum talak maka hal itu menunjukkan

                                                  bahwa keduanya berlainan Jadi inilah yang sesuai dengan ketentuan narsquoah qiyas dan dengan

                                                  pendapat para shahabat Nabi saw (Zaadul Marsquoad V199)

                                                  Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal

                                                  Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-

                                                  Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 636 - 641

                                                  Bab Iddah

                                                  Kamis 30 Agustus 2007 1654 Pengertian Iddah

                                                  Menurut bahasa kata iddah berasal dari kata rsquoadad (bilangan dan ihshaak (perhitungan) seorang

                                                  wanita yang menghitung dan menjumlah hari dan masa haidh atau masa suci

                                                  Menurut istilah kata iddah ialah sebutannama bagi suatu masa di mana seorang wanita menantimenangguhkan perkawinan setelah ia ditinggalkan mati oleh suaminya atau setelah diceraikan baik dengan menunggu kelahiran bayinya atau berakhirnya beberapa qurursquo atau berakhirnya beberapa bulan yang sudah ditentukan

                                                  Macam-Macam Masa Iddah

                                                  Barangsiapa yang ditinggal mati suaminya maka iddahnya empat bulan sepuluh hari baik sang

                                                  isteri sudah dicampuri ataupun belum Hal ini mengacu pada firman Allah SWT rdquoOrang-orang

                                                  yang meninggal dunia di antaramu dengan meninggalkan isteri-isteri (hendaklah para isteri itu)

                                                  menangguhkan dirinya (beriddah) empat bulan sepuluh harirdquo (Al-Baqarah 234)

                                                  Terkecuali isteri yang sudah dicampuri dan sedang hamil maka masa iddahnya sampai

                                                  melahirkan rdquoDan wanita-wanita yang hamil waktu iddah mereka itu adalah sampai mereka

                                                  melahirkan kandungannyardquo (At-Thalaq 4)

                                                  Dari al-Miswar bin Makhramah bahwa Subairsquoah al-Aslamiyah ra pernah melahirkan dan

                                                  bernifas setelah beberapa malam kematian suaminya Lalu ia mendatangi Nabi saw lantar

                                                  meminta idzin kepada Beliau untuk kawin (lagi) Kemudian Beliau mengizinkannya lalu ia

                                                  segera menikah (lagi) (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX470 no5320 dan Muslim II1122

                                                  no1485)

                                                  Wanita yang ditalak sebelum sempat dicampuri maka tidak ada masa iddah baginya berdasarkan

                                                  pada firmannya Allah SWT berfirman rdquoHai orang-orang yang beriman rsquoapabila kamu menikahi

                                                  perempuan-perempuan yang beriman kemudian kamu ceraikan mereka sebelum kamu

                                                  mencampurinya maka sekali-kali tidak wajib atas mereka iddah bagimu yang kamu minta

                                                  menyempurnakannyardquo (Al-Ahzaab49)

                                                  Sedang wanita yang ditalak yang sebelumnya sempat dikumpuli dan dalam keadaan hamil maka

                                                  masa iddahnya ialah ia melahirkan anak yang diakndungnya Allah SWT berfirman rdquoDan

                                                  wanita-wanita hamil waktu iddah mereka itu adalah sampai mereka melahirkan

                                                  kandungannyardquo (At-Thalaq4)

                                                  Dari az-Zubair bin al-Awwam ra bahwa ia mempunyai isteri bernama Ummu Kultsum bin

                                                  rsquoUqbah radhiyallahu rsquoanha Kemudian Ummu Kultsum yang sedang hamil berkata kepadanya

                                                  rdquoTenanglah jiwaku (dengan dijatuhi talak satu)rdquo Maka az-Zubir pun menjatuhkan padanya talak

                                                  satu Lalu dia keluar pergi mengerjakan shalat sekembalinya (dari shalat) ternyata isterinya

                                                  sudah melahirkan Kemudian az-Zubir berkata rdquoGerangan apakah yang menyebabkan ia

                                                  menipuku semoga Allah menipunya (juga)rdquo Kemudian dia datang kepada Nabi saw lalu beliau

                                                  bersabda kepadanya rdquoKitabullah sudah menetapkan waktunya lamarlah (lagi) di kepada

                                                  dirinyardquo (Shahih Shahih Ibnu Majah no1546 dan Ibnu Majah I653 no2026)

                                                  Jika wanita yang dijatuhi talak termasuk perempuan yang masih berhaidh secara normal maka

                                                  masa iddahnya tiga kali haidh berdasarkan Firman Allah SWT rdquoWanita-wanita yang ditalak

                                                  hendaklah menahan diri (menunggu tiga kali qurursquo)rdquo (Al-Baqarah 228)

                                                  Kata qurursquo berarti haidh Hal ini mengacu pada hadits Aisyah ra bahwa Ummu Habibah ra

                                                  sering mengeluarkan darah istihadhah(darah yang keluar dari wanita karena sakit atau lainnya)

                                                  lalu dia bertanya kepada Nabi saw (mengenai hal tersebut) Maka Beliau menyuruh

                                                  meninggalkan shalat pada hari-hari haidhnya (Shahih Lighairih Shahih Abu Daud no252 dan

                                                  rsquoAunul Marsquobud I463 no278)

                                                  Jika wanita yang dijatuhi talak itu masih kecil belum mengeluarkan darah hadih atau sudah lanjut

                                                  usia yang sudah manopause (berhenti masa haidh) maka iddahnya adalah tiga bulan lamanya

                                                  Allah swt berfirman rdquoDan perempuan-perempuan yang tidak haidh lagi (manopause) diantara

                                                  isteri-isteri kaian jika ragu-ragu (tentang masa iddahnya) maka masa iddah mereka adalah tiga

                                                  bulan Begitu pula perempuan-perempuan yang belum haidhrdquo (At-Thalaq4)

                                                  Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal

                                                  Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-

                                                  Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 642 ndash 645

                                                  • Talak
                                                    • Daftar isi
                                                    • [sunting] Latar Belakang
                                                    • [sunting] Pengertian
                                                    • [sunting] Pembagian Talak
                                                      • [sunting] Dari segi cara suami menjatuhkan
                                                      • [sunting] dari segi boleh - tidaknya suami rujuk kembali pada istrinya
                                                        • MACAM-MACAM TALAK
                                                          • pengrtian khulu
                                                          • Perceraian dalam Islam
                                                            • Isi kandungan
                                                            • [sunting] Talak
                                                              • [sunting] Hukum talak
                                                              • [sunting] Rukun talak
                                                              • [sunting] Contoh lafaz talak
                                                              • [sunting] Jenis talak
                                                                • [sunting] Talak rajrsquoi
                                                                • [sunting] Talak bain
                                                                • [sunting] Talak sunni
                                                                • [sunting] Talak bidrsquoi
                                                                • [sunting] Talak taklik
                                                                    • [sunting] Fasakh
                                                                      • [sunting] Cara melakukan fasakh
                                                                        • [sunting] Khuluk atau tebus talak
                                                                          • [sunting] Tujuan khuluk
                                                                            • [sunting] Rujuk
                                                                              • [sunting] Hukum rujuk
                                                                              • [sunting] Rukun rujuk
                                                                              • [sunting] Contoh lafaz rujuk
                                                                                • [sunting] Lafaz sarih
                                                                                • [sunting] Lafaz kinayah

                                                    2 Nikah MuhallilMuhallil secara bahasa berarti yang menjadikan halal Nikah Muhallil adalah pernikahandi mana seorang laki-laki menikahi seorang wanita yang sudah ditalak tiga kemudian iamentalaknya dengan maksud agar wanita tersebut dapat dinikahi kembali oleh suaminya yangdahulu yang telah mentalak tigaPernikahan ini biasanya terjadi ketika si mantan suami yang telah mentalak isterinya tigakali bermaksud untuk kembali lagi kepada isterinya tadi namun karena sudah ditalak tiga iatidak boleh langsung menikahi mantan isterinya itu kecuali si isteri tadi menikah dahulu denganlaki-laki lain Untuk tujuan itu kemudian si laki-laki tadi menyewa atau membayar laki-laki lainagar menikahi mantan isterinya tadi dengan catatan tidak boleh disetubuhi atau boleh disetubuhitapi harus sesegera mungkin diceraikan agar mantan suami tadi dapat menikahinya kembaliOrang yang dibayar untuk menikahi mantan isterinya dalam istilah fiqh disebut dengan almuhallil(yang menjadikan halal) sedangkan mantan suami yang membayar laki-laki tadi disebutdengan al-muhallal lah Pernikahan ini haram hukumnya berdasarkan dalil berikut ini8

                                                    ل 1049703 ه والمحل 1049703 ل المحل 1049703 ل وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله ول 1049703 لىص رس 1049703 الله لع (( 1049703 ن ق 1049703 ال م 1049703 سعود اب 1049703 ن ع 1049703 ن

                                                    ( وأحمد والنسائي الترمذى (أخرجهArtinya Ibnu Masud berkata Rasulullah melaknat al-muhallil (yang menjadikan halal) dan almuhallallah (yang dijadikan halal karenanya) (HR Turmudzi Nasai dan Ahmad)

                                                    عب)) [ 1049703 د رواه رجمتهم 1049703 ا إال بمحلل 1049703 ة و بمحل 1049703 ل ال 1049703 ىأوت(( ال 1049703 ق الخط 1049703 اب ب 1049703 ن عم 1049703 ر ع 1049703 ن

                                                    صحيح بإسناد [الرزاقArtinya Umar bin Khatab berkata Tidak didatangkan kepadaku muhallil dan wanita yangdijadikan halal karenanya kecuali aku akan meranjam keduanya (HR Abdur Razak dengansanad yang shahih)3 Nikah IstibdhaNikah Istibdha adalah nikah yang dimaksudkan untuk memperoleh keturunan atau bibitunggul Dalam prakteknya nikah ini atas usul dan kemauan si suami setelah melihat ada orangyang dipandang hebat pintar atau aneh dari yang lainnya sehingga ia pun berkeinginan untukmendapatkan putra seperti dia Sang suami biasanya berkata kepada isterinya Apabila kamusudah suci dan selesai haidmu pergilah ke si anu (misalnya seorang professor) dan bersenangsenanglahdengannya sampai kamu hamil Ketika sudah hamil baru isteri tersebut pulang lagidan kembali lagi kepada suaminya Dan suaminya sangat bahagia karena akan mendapatkanputra yang sangat diinginkannya Istibdha secara bahasa artinya bersetubuh (jima) Pernikahanseperti ini jelas diharamkan4 Nikah ar-RahtRaht secara bahasa berarti rombongan kelompok Dalam pernikahan ini sekelompoklaki-laki (syaratnya tidak boleh lebih dari sepuluh orang) bersekutu dan sepakat untuk menggauliseorang perempuan secara bergantian dan bergilir Ketika wanita tadi hamil dan melahirkansemua laki-laki yang ikut menanam saham pada wanita tadi harus berkumpul di hadapanwanita tadi Setelah berkumpul si wanita berkata

                                                    فالن یا ابنك فهو ولدت وقد أمرآم من آان ما عرفتم قد

                                                    Artinya Kalian telah maklum dengan apa yang telah kalian lakukan Kini saya sudahmelahirkan maka anak ini adalah anakmu wahai fulan (sambil menunjuk salah satu laki-lakiyang disukainya)Ketika si wanita menunjuk salah satu laki-laki yang disukainya maka laki-laki itulahyang harus menjadi bapak dari anak tersebut sekaligus menjadi suaminya yang resmi Tidakboleh si laki-laki tersebut menolak dengan alasan dan catatan apapun Sementara laki-laki lainyang tidak terpilih mereka beterbangan lagi mencari mangsa-mangsanya yang lainLantas siapa yang diuntungkan dan dirugikan dalam pernikahan semacam ini Tentu yangrugi adalah orang ganteng dan baik karena dialah yang akan dipilih oleh wanita tersebutSementara yang beruntung adalah laki-laki jelek dan jahat karena jelas dia tidak akan dipilihsehingga ia masih bisa leluasa menaburkan racun-racun asmara dan syahwatnya Dalam duniamodern terutama di kota-kota besar pernikahan masa Jahiliyyah ini masih ada dan berlaku untuktidak mengatakan banyak berlaku Hanya saja dengan nama dan format lain Dalam istilahsekarang nikah Raht ini disebut dengan nama Salome (satu lobang rame-rame maaf)Naudzubillah5 Nikah al-BaghayaAl-Baghaya secara bahasa berarti pelacur Nikah al-Baghaya ini sama dengan nikah ar-Raht di atas Hanya saja dalam nikah Baghaya ini tidak dibatasi jumlah pengunjungnya Iaboleh lebih dari sepuluh orang bahkan tidak terhitung sekalipun Setiap laki-laki hidung belangyang sreg dan greget dengan seorang wanita yang disukai bersama boleh melakukan isytirakWanita yang menjadi sasaran segerombolan laki-laki tersebut tidak boleh menolak dan tidakmelayani tamu-tamu hidung belang tersebut Tua muda ganteng jelek pesek mancungkurus gemuk dekil bersih kalau dia datang harus diservice secara memuaskan Setiap orang9yang sedang bertamu pada hari itu biasanya menancapkan tanda khusus berupa bendera di luarrumahnya sebagai tanda bahwa wanita tersebut sedang full on ada tamuSetiap laki-laki yang pernah bertamu harus mengisi buku tamu Buku tamu ini biasanyadisiapkan khusus oleh wanita tersebut Tidak ada seorang tamu pun yang jajan di rumahnyakecuali namanya tercatat Ketika wanita tersebut hamil wanita tersebut melihat daftar tamunyadan memanggil satu persatu tamu-tamu berhidung belang tersebut Tidak boleh menolak ketikawanita tersebut mengundang dan memanggilnyaSetelah melahirkan wanita tersebut memanggil seluruh tamu-tamunya berikut seorangqafah (juru taksir manusia) Tukang qafah ini bertugas melihat dan membaca si bayi lalumembaca pula seluruh tamu yang hadir untuk dicarikan kesamaannyamdashistilah sekarang mungkincek darah dan gen Tamu yang lebih banyak kesamaan dengan bayi tadi dialah yang akanmenjadi bapaknya sekaligus menjadi suami wanita tersebut Ketika sudah diputuskan oleh jurutaksir tadi tidak boleh si laki-laki tersebut menolak apalagi tidak bertanggung jawabSiapa yang diuntungkan dalam pernikahan ini Tentu mereka yang dapat menyuap siqafah agar tidak ditunjuk Yang rugi Yang tidak menyuap si qafah sama sekali karena dialahyang akan menjadi bapak dari bayi hasil rame-rame tadimdashdalam istilah iklan di Indonesiaidentik dengan iklan permen Nano-Nano rame rasanya Naudzubillah Apakah pernikahanseperti ini ada pada masa sekarang Ya jelas ada hanya dengan nama dan format lain bahkandengan alat dan teknologi canggih sehingga tidak ada tamu-tamu yang merasa dirugikan untukmenanggung bayi rame-rame tersebut Pernikahan Baghaya ini dalam konteks sekarangbertebaran dimana-mana dengan berbagai nama misalnya Saritem di Bandung dan SurabayaKramat Tunggak di Jakarta Warung Remang-Remang di setiap pinggiran jalan Panti Pijat yangtersebar hampir di seluruh kota dan lainnya Naudzubillah6 Nikah Badal

                                                    Secara bahasa badal berarti menukar mengganti Nikah Badal adalah pernikahan di manaseorang laki-laki yang sudah beristri berkata kepada laki-laki lain yang juga sama sudah beristriBiarkan isteri kamu tidur dengan saya dan saya ijinkan isteri saya tidur dengan kamu kalaukamu keberatan biar kita tukar tambah Jadi Nikah Badal ini berupa pernikahan tukar menukaristeri Dalam dunia modern terutama di kota-kota besar seperti Jakarta pernikahan ini seringkalidiistilahkan dengan Tukar Kunci Jadi dalam pergaulan-pergaulan glamour apabila seoranglaki-laki berkata kepada laki-laki lain yang sama-sama sudah berkeluarga Ayo kita tukar kuncimaka maksudnya adalah pernikahan Badal ini Tentu bukan sembarang kunci tapi kunci inikunci ajaib yang bukan saja bisa membuka pintu tapi membuka yang mempunyai pintunaudzubillah min dzalik7 Nikah MutahMutah secara bahasa berarti bersenang-senang Nikah Mutah dalam dunia sekarangdisebut dengan Nikah Kontrak Maksudnya seorang laki-laki menikahi seorang wanita hanyasaja ketika akadnya ditentukan untuk masa satu minggu misalnya atau satu bulan satu tahunatau bahkan satu hari kemudian si laki-laki tadi memberikan upah atau biaya sebagaiimbalannya Pernikahan ini pada masa Rasulullah Saw pernah dibolehkan karena saat itu sedangkondisi perang yang berbulan-bulan Namun tidak lama setelah itu Rasulullah Sawmenghapusnya dan mengharamkannya sampai hari Kiamat kelak Oleh karena itu seluruh ulamasepakat bahwa pernikahan Mutah ini haram hukumnya Untuk pembahasan lebih lanjut masalahNikah Mutah ini insya Allah akan penulis bahas dalam makalah tersendiri8 Nikah al-UrfiNikah Urfi ini ramai diperbincangkan di Mesir belakangan ini Boleh jadi nama NikahUrfi ini untuk konteks Indonesia belum sampai dan belum pernah terdengar meskipun tidakmenutup kemungkinan dalam prakteknya sudah sejak dahulu berjalan dan berlanjut Nikah Urfiadalah pernikahan antara laki-laki dan perempuan yang tidak diketahui oleh kelurganya bolehjadi tidak memakai saksi tidak diumumkan dan tidak memakai wali Bukan hanya itu antaralaki-laki dan perempuan hidup berpisah makan dan minum sendiri-sendiri bahkan tinggal punberpisah Namun ketika keduanya greget untuk making love baru keduanya bersama dan dimana saja jadi10Pernikahan ini banyak merajarela di Mesir dan demikian juga di Indonesia terutama dikalangan mahasiswa mahasiswi Untuk melampiaskan nafsu seksualnya keduanya sepakat untukmembungkus perbuatan hinanya dengan bungkusan yang seolah-olah dilegalkan dandiperbolehkan oleh ajaran Islam Boleh jadi ada saksi hanya saja saksinya adalah teman-temandekatnya saja Sementara keluarganya tidak mengetahuinya sedikitpun Modus opperandi daripernikahan ini juga adalah untuk mendapatkan nafkahAkhir-akhir ini di Mesir merebak pernikahan ini karena si wanita biasanya menginginkannafkah yang besar dan tidak peduli dengan cara atau bentuknya Pernikahan ini jelas tidakmemakai surat-surat resmi dari pejabat yang berwenang (di Indonesia dari KUA) Pernikahan inijelas haram hukumnya karena pada hakikatnya adalah perzinahan modern NaudzubillahSemua jenis pernikahan yang telah disebutkan di atas diharamkan dalam ajaran IslamMengapa Karena pernikahan dalam ajaran Islam mempunyai aturan tersendiri ada rukun-rukun dansyarat-syarat yang harus dipenuhi Ketika rukun dan syaratnya tidak terpenuhi maka pernikahantersebut menjadi batal dan haram Untuk mengetahui lebih lanjut persoalan ini nanti akan kita bahaslebih jauh dalam pembahasan akad nikahDemikian sekelumit mengenai jenis dan macam pernikahan yang dilarang dan diharamkandalam ajaran Islam Tidak ada alasan untuk seorang muslim dan muslimah untuk melegalkan terlebihmempraktekkan pernikahan-pernikahan di atas Semoga kita terhindar dari semua jenis pernikahan

                                                    terkutuk di atasWanita-wanita yang haram untuk dinikahi (al-muharramaat minannisaa)Dalam ajaran Islam ada beberapa wanita yang haram hukumnya untuk dinikahi oleh laki-lakiHal ini sebagaimana dijelaskan oleh Allah dalam firmanNya surat an-Nisa ayat 22-24

                                                    ا يل س 1049703 ب وس 1049703 اء ومقت 1049703 ا ة فاح 1049703 ش 1049703 ان آ ن 1049703 ه إ د 1049703 لفق 1049703 س م 1049703 ا ل 1049703 ا إ اء الن 1049703 س من م اؤآ ءاب ح ك ن ما كحوا ن ت والخ 1049703 ت األ ن 1049703 ات وب خ

                                                    ال 1049703 أ ن 1049703 ات وب م ك وخال 1049703 ات م ك و 1049703 ات م ك واتخ 1049703 عم وأ م ك ن 1049703 ات وب م ك مه 1049703 ات

                                                    أ م ك عل 1049703 ي م 1049703 ت حرف 1049703 ي ي الل 1049703 ات م ك ب ب 1049703 ائ ور م ك ائ ن 1049703 س مه 1049703 ات

                                                    وأ ن 1049703 اعة 1049703 الرض م م ك خ 1049703 وات وأ م ك ض 1049703 عن ر

                                                    أ ي الل 1049703 ات م ك مه 1049703 ات وأ

                                                    ئ 1049703 ل وحال م ك عل 1049703 ي جن 1049703 اح فل 1049703 ا ه 1049703 ن ب م دخل 1049703 ت م 1049703 واون ك ل 1049703 ت ن ف 1049703 إ ه 1049703 ن ب م دخل 1049703 ت ي الل 1049703 ات م ك ائ س ن من م حجورآا غف 1049703 ور 1049703 ان آ الل 1049703 ه ن إ س 1049703 لف ق 1049703 د م 1049703 ا ل 1049703 ا إ ن ي ت خ 1049703 أ

                                                    ال ن ب 1049703 ي جمع 1049703 وا ت ن وأ م ك ب ص 1049703 ال أ 1049703 ن م ال 1049703 ذین م ك ن 1049703 ائ ب أ

                                                    اء ور م 1049703 ا ك 1049703 م ل ح 1049703 ل وأ م ك عل 1049703 ي الل 1049703 ه ت 1049703 اب آ م ك ت 1049703 ان

                                                    م ی ك 1049703 أ مل ما ال إ اء س الن من ات محصن وال حيما رهن ج 1049703 ور أ وهن ف 1049703 آت هن 1049703 ن م ب 1049703 ه م عت مت اس 1049703 ت افحين 1049703 ا سم 1049703 فم غي 1049703 ر ين مح 1049703 صن م ك موال

                                                    أ ب غوا ت ب ت ن أ م ك ذلحكيم 1049703 ا يم 1049703 ا عل 1049703 ان آ الل 1049703 ه ن إ فری 1049703 ضة ال ع 1049703 د ب 1049703 ن م ه1049703 ب م ت اض 1049703 ي ر ت فيم 1049703 ا م ك عل 1049703 ي جن 1049703 اح ول 1049703 ا فری 1049703 ضة(24- ( 22النساء Artinya Dan janganlah kamu kawini wanita-wanita yang telah dikawini oleh ayahmu terkecuali padamasa yang telah lampau Sesungguhnya perbuatan itu amat keji dan dibenci Allah dan seburuk-burukjalan (yang ditempuh)Diharamkan atas kamu (mengawini) ibu-ibumu anak-anakmu yang perempuansaudara-saudaramu yang perempuan saudara-saudara bapakmu yang perempuan saudara-saudaraibumu yang perempuan anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang laki-laki anak-anakperempuan dari saudara-saudaramu yang perempuan ibu-ibumu yang menyusui kamu saudaraperempuan sepersusuan ibu-ibu istrimu (mertua) anak-anak istrimu yang dalam pemeliharaanmu dariistri yang telah kamu campuri tetapi jika kamu belum campur dengan istrimu itu (dan sudah kamuceraikan) maka tidak berdosa kamu mengawininya (dan diharamkan bagimu) istri-istri anakkandungmu (menantu) dan menghimpunkan (dalam perkawinan) dua perempuan yang bersaudarakecuali yang telah terjadi pada masa lampau sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi MahaPenyayang Dan (diharamkan juga kamu mengawini) wanita yang bersuami kecuali budak-budakyang kamu miliki (Allah telah menetapkan hukum itu) sebagai ketetapan-Nya atas kamu Dandihalalkan bagi kamu selain yang demikian (yaitu) mencari istri-istri dengan hartamu untuk dikawinibukan untuk berzina Maka istri-istri yang telah kamu nikmati (campuri) di antara mereka berikanlahkepada mereka maharnya (dengan sempurna) sebagai suatu kewajiban dan tiadalah mengapa bagi

                                                    11kamu terhadap sesuatu yang kamu telah saling merelakannya sesudah menentukan mahar ituSesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana (QS an-Nisa 22-24)Dari ayat di atas ditambah keterangan-keterangan lainnya para ulama membagi wanita-wanitayang haram untuk dinikahi itu menjadi dua bagian besarPertama wanita-wanita yang haram untuk dinikahi selamanya Artinya seorang laki-laki tidakboleh menikahi wanita jenis ini kapanpun dan dalam kondisi apapunKedua wanita-wanita yang haram untuk dinikahi untuk sementara waktu Untuk bagian keduaini wanita-wanita tersebut haram untuk dinikahi selama ia berada dalam keadaan khusus(penjelasannya akan dibahas di bawah nanti) dan apabila keadaan tersebut sudah hilang maka ia bolehdinikahiWanita-wanita yang haram dinikahi selamanyaYang termasuk wanita-wanita yang haram untuk dinikahi selamanya (muabbada) ini ada tigakelompokA Haram dinikahi lantaran keturunan (nasab)Wanita-wanita yang haram dinikahi karena nasab (keturunan) ini ada tujuh jenis1 Semua Ibu baik dari pihak ibu maupun dari pihak bapak sampai ke atas yangmelahirkan laki-laki tersebut Maksudnya wanita-wanita yang menyebabkan lakilakiitu lahir (ibu) baik dari pihak ibunya sendiri maupun dari pihak bapaknya sendirisampai ke atas haram untuk dinikahi Misalnya ibunya sendiri ibunya ibu (nenek daripihak ibu) ibunya bapak (nenek dari pihak bapak) ibunya nenek dari pihak ibu ibunyanenek dari pihak bapak dan seterusnya sampai ke atas Wanita-wanita ini semuanyaharam untuk dinikahi selamanya (al-ummahaat)2 Semua Anak perempuan baik dari pihak putra laki-lakinya maupun putriperempuannya terus sampai ke bawah Maksudnya semua wanita yang dilahirkankarena laki-laki tersebut baik anak perempuan itu putri dari putranya maupun dariputrinya Misalnya anak perempuannya sendiri cucu perempuannya dari anakperempuan cucu perempuan dari anak laki-laki anak perempuan dari cucu perempuanatau anak perempuan dari cucu laki-laki sampai ke bawah Semua anak perempuan iniharam untuk dinikahi selamanya (al-banaat)3 Semua Saudari perempuan dari semua pihak dan jihah Misalnya saudariperempuan sekandung saudari perempuan sebapak dan saudari perempuan seibuSemua saudari perempuan ini juga haram untuk dinikahi selamanya (al-akhawaat)4 Semua saudari perempuan ayah (bibi tante dari pihak ayah) sampai ke atas baiksekandung sebapak maupun seibu Misalnya saudari perempuan sekandung ayahsaudari perempuan seibu ayah saudari perempuan seibu saudari perempuan bibinyaayah saudari perempuan bibinya bibi ayah dan seterusnya sampai ke atas Semua bibidari pihak ayah ini haram hukumnya untuk dinikahi (al-ammat)5 Semua saudari perempuan ibu (bibi tante dari pihak ibu) sampai ke atas baiksekandung sebapak maupun seibu Misalnya saudari perempuan sekandung ibusaudari perempuan sebapak ibu saudari perempuan seibu ibu saudari perempuanbibinya ibu saudari perempuan bibinya bibi ibu dan seterusnya sampai ke atas Semuabibi dari pihak ibu ini haram hukumnya untuk dinikahi (al-khalaat)6 Semua anak perempuan dari saudara laki-laki baik sekandung sebapak maupunseibu sampai ke bawah (keponakan dari saudara laki-laki) Misalnya anakperempuan dari saudara laki-laki sekandung anak perempuan dari saudara laki-lakisebapak anak perempuan dari saudara laki-laki seibu anak perempuan dari anak

                                                    perempuan saudara laki-laki sekandung anak perempuan dari anak perempuan saudaralaki-laki sebapak anak perempuan dari anak perempuan saudara laki-laki seibu anakperempuan dari keponakannya keponakan saudara laki-laki terus sampai ke bawah(banatul akh)7 Semua anak perempuan dari saudari perempuan baik sekandung sebapakmaupun seibu sampai ke bawah (keponakan dari saudari perempuan) Misalnya12anak perempuan dari saudari perempuan sekandung anak perempuan dari saudariperempuan sebapak anak perempuan dari saudari perempuan seibu anak perempuandari anak perempuan saudari perempuan sekandung anak perempuan dari anakperempuan saudari perempuan sebapak anak perempuan dari anak perempuan saudariperempuan seibu anak perempuan dari keponakannya keponakan saudari perempuanterus sampai ke bawah (banatul ukhti) Semua keponakan baik dari pihak saudara lakilakimapun dari saudari perempuan semuanya haram untuk dinikahiDalam sebuah hadits dari Ibnu Abbas dikatakan

                                                    تع 1049703 الى قول 1049703 ه ق 1049703 رأ ث 1049703 م س 1049703 بع ال 1049703 صهر وم 1049703 ن بع1049703 )) س النسب من حرم قال باس ع ابن عن[ ] (( البخارى رواه أمهاتكم عليكم حرمتArtinya Ibnu Abbas berkata Wanita-wanita yang diharamkan karena keturunan itu adatujuh dan yang diharamkan karena pernikahan juga ada tujuh Ibnu Abbas kemudianmembaca firman Allah dalam surat an-Nisa ayat 22-24 Diharamkan kepada kalianhellip (HRBukhari)Para ulama telah sepakat bahwa ketujuh jenis wanita yang telah disebutkan di atasharam hukumnya untuk dinikahi selamanya Untuk lebih memudahkan menghapal jeniswanita-wanita yang haram untuk dinikahi selamanya ini maka harus diingat bahwa seluruhketurunan dan kerabat si laki-laki semuanya haram untuk dinikahi kecuali empat orang sajayaitu anak perempuan pamannya dari pihak bapak (banatul amm sepupu putrinya om paman) anak perempuan pamannya dari pihak ibu (banatul khal sepupu) anak perempuanbibinya dari pihak bapak (banat ammatih sepupu putrinya bibi) dan anak perempuan bibinyadari pihak ibu (banatul khalah sepupu putrinya bibi) Untuk empat jenis wanita ini bolehuntuk dinikahi dan sisanya tidak boleh untuk dinikahiKeempat jenis wanita tersebut boleh untuk dinikahi berdasarkan firman Allah dalamsurat al-Ahzab ayat 50

                                                    ف 1049703 اء أ مم 1049703 ا مين 1049703 ك ی ك 1049703 ت مل وم 1049703 ا هن ج 1049703 ور أ ها 1049703 ت ی اأ ی

                                                    ي ءات ي ت الال واجك ز أ ك ل ا ن ل ل ح أ ا ن إ ي ب الني ت الال ك ت خاال ات ن وب خالك ات ن وب ك عمات ات ن وب عمك ات ن وب ك ي عل ه الل

                                                    معك ن هاجردون 1049703 ن م ي 1049703 ك ب الن اد ر

                                                    أ ن إ ي ب لن ل ها فس ن ت وهب ن إ ة مؤمن ة أ وامرل خالصة كحها ن ت س ی ن أ

                                                    ي 1049703 ك عل وما 1049703 ون واجهم ز أ في هم ي عل ا ضن فر ما ا من عل قد ين مؤمن الك ی ال ي ك ل هم مان ی

                                                    أ ت ك ملحيما ر ا غفور ه الل ان وآ ج حر

                                                    ( ( 50األحزاب Artinya Hai Nabi sesungguhnya Kami telah menghalalkan bagimu istri-istrimu yang telahkamu berikan mas kawinnya dan hamba sahaya yang kamu miliki yang termasuk apa yangkamu peroleh dalam peperangan yang dikaruniakan Allah untukmu dan (demikian pula) anakanakperempuan dari saudara laki-laki bapakmu anak-anak perempuan dari saudara perempuanbapakmu anak-anak perempuan dari saudara laki-laki ibumu dan anak-anak perempuan darisaudara perempuan ibumu yang turut hijrah bersama kamu dan perempuan mukmin yangmenyerahkan dirinya kepada Nabi kalau Nabi mau mengawininya sebagai pengkhususanbagimu bukan untuk semua orang mukmin Sesungguhnya Kami telah mengetahui apa yangKami wajibkan kepada mereka tentang istri-istri mereka dan hamba sahaya yang mereka milikisupaya tidak menjadi kesempitan bagimu Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi MahaPenyayang (QS Al-Ahzab 50)B Haram dinikahi lantaran perkawinan (al-mushaharah)Wanita-wanita yang dilarang untuk dinikahi lantaran pernikahan ini adalah sebagaiberikut1 Isteri bapak (ibu tiri)Sehubungan dengan jenis wanita ini dalam sebuah hadits dikatakan13

                                                    األب ام 1049703 رأة إال یح 1049703 رم م 1049703 ا یحرم 1049703 ون الجاهلي 1049703 ة أه 1049703 ل ان1049703 )) آ ق 1049703 ال عب 1049703 اس اب 1049703 ن عنآب 1049703 اؤآم نك 1049703 ح م 1049703 ا تنكح (( 1049703 وا وال وج 1049703 ل بين 1049703 ز والجمع

                                                    ع الله فأنزل قال األختينالطب 1049703 رى تف )) [ 1049703 سير األخت 1049703 ين ب 1049703 ين إال 1049703 وا النساء من

                                                    تجمع )) (( وأن و سلف قد ماصحيح ( 1328 [بسندArtinya Ibnu Abbas berkata Orang-orang jahiliyyah mengharamkan semua wanitayang diharamkan dalam ajaran Islam kecuali isteri bapak dan bolehnya menikahi kakakberadik sekaligus Kemudian turun firman Allah Janganlah kalian menikahi wanitawanitayang telah dinikahi oleh bapak-bapak kamu kecuali apa yang telah berlakudahulu (QS An-Nisa 22) dan Dan dilarang juga menikahi kakak beradik sekaligus(QS An-Nisa 23) (Dalam Tafsir ath-Thabari dengan sanad Sahih (8hal 132)Dengan ayat ini para ulama telah sepakat bahwa yang termasuk diharamkanuntuk dinikahi selamanya juga itu adalah wanita-wanita yang sudah atau pernahdinikahi oleh ayahnya baik wanita tersebut telah didukhul (disetubuhi) oleh ayahnyaataupun belum

                                                    بعثن (( 1049703 ى ق 1049703 ال تری 1049703 د أی 1049703 ن ل 1049703 ه فقل 1049703 ت رای 1049703 ة ه1049703 ومع عم 1049703 ى لقي 1049703 ت ق 1049703 ال الب 1049703 راء ع 1049703 نأض 1049703 رب أن رجل 1049703 أمرنى إلى وسلم عليه الله صلى الله رسول

                                                    ف أبيه امرأة نكح[ ] (( والحاآم داود أبو رواه ماله وآخذ عنقهArtinya Al-Bara berkata Suatu hari saya bertemu dengan paman saya yang sedangmembawa bendera Saya lalu bertanya Mau kemana paman Ia menjawab Saya

                                                    diutus oleh Rasulullah Saw untuk membunuh dan mengambil harta laki-laki yangmenikahi isteri bapaknya (HR Abu Dawud dan Hakim)Dari hadits ini didapati bahwa laki-laki yang menikahi wanita-wanita yangpernah dinikahi oleh bapaknya harus dibunuh dan diambil hartanya Ini menunjukkansaking kerasnya larangan tersebut Dari sini para ulama kemudian berkesimpulanbahwa isteri bapak haram untuk dinikahi selamanya2 Ibunya isteri (mertua perempuan)Ketika seorang laki-laki telah menikah dengan seorang wanita maka ibu dari isterinyatadi (mertua) menjadi haram untuk dinikahi baik isterinya tersebut telah didukhul(disetubuhi) maupun belum Hal ini dikarenakan mertua masuk dalam keumuman suratan-Nisa ayat 23 Dan diharamkan juga ibu-ibu isteri-isteri kalian Termasuk kedalam jenis ini juga ibunya mertua dan ibunya bapak mertua3 Anak isteri (anak tiri ar-rabibah)Apabila sebelum menikah si isteri sudah mempunyai anak perempuan maka si lakilakitidak boleh menikahi putri dari isterinya itu Namun para ulama mensyaratkantidak bolehnya menikahi anak perempuan dari isteri itu apabila ibunya (isteri si laki-lakitersebut) telah disetubuhinya Namun apabila misalnya ia menikahi isterinya kemudiancerai sebelum melakukan hubungan badan maka laki-laki tadi boleh menikahi anakperempuannya Hal ini didasarkan pada firman Allah dalam surat an-Nisa ayat 23 diatas yang berbunyi

                                                    م ل ن فإ هن ب م ت ل دخ ي ت الال م ك ائ س ن من م حجورآ في ي ت الال م ك ب ائ ب ورم ت ل دخ وا ون ك تم ك ي عل اح ن ج فال هن ب

                                                    Artinya (dan diharamkan kepadamu) anak-anak istrimu yang dalam pemeliharaanmudari istri yang telah kamu campuri tetapi jika kamu belum campur dengan istrimu itu(dan sudah kamu ceraikan) maka tidak berdosa kamu mengawininyahellip(QS An-Nisa23)Termasuk ke dalam hukum ini adalah anak perempuan dari putra putri isterinya144 Isteri anak kandung sendiri (menantu)Seorang laki-laki juga tidak boleh menikahi isteri anak laki-lakinya berdasarkan firmanAllah dalam surat an-Nisa ayat 23 di atas

                                                    م ك ب صال أ من ذین ال م ك ائ ن ب أ ل ئ وحال

                                                    Artinya (dan diharamkan bagimu) istri-istri anak kandungmu (menantu) (QS An-Nisa 23)Di samping isteri anak kandung sendiri juga diharamkan isteri anak dari susuan hal inididasarkan pada hadits berikut ini

                                                    م 1049703 ن یح 1049703 رم م 1049703 ا الرض 1049703 اع م 1049703 ن یح (( 1049703 رم وس 1049703 لم 1049703 هعلي الله ص 1049703 لى الله رس 1049703 ول ق 1049703 ال

                                                    )) [ ( 8والطبرى ( ( 471 149) آثير ابن تفسير 1النسبArtinya Rasulullah Saw bersabda Diharamkan wanita-wanita karena sesususebagaimana diharamkannya wanita-wanita karena keturunan (Lihat dalam Tafsir IbnKatsir 1471 dan Tafsir ath-Thabari 8149)Para ulama dalam hal ini tidak memasukan anak perempuan dari isteri anakkandung (anak perempuan dari menantu) atau anak perempuan dari anak isteri (anak

                                                    perempuan dari anak tiri) sebagai halilah Oleh karena itu seseorang boleh menikahianak perempuan dari menantu dan anak perempuan dari anak tiriUntuk memudahkan mengingat dan menghapal jenis wanita-wanita yang haramuntuk dinikahi karena pernikahan maka dapat dikatakan bahwa semua wanita yangterkait karena pernikahan semuanya boleh dinikahi oleh laki-laki kecuali empat orangsaja yaitu isteri bapaknya (ibu tiri) mertua perempuan anak perempuan dari isterinyayang telah disetubuhi (anak tiri tapi ibunya sudah disetubuhi) dan isteri anakkandungnya (menantu)C Haram dinikahi lantaran susuan (muharramaat bir radha)Wanita-wanita yang satu susu juga haram untuk dinikahi Hal ini didasarkan padaketerangan berikut ini

                                                    ضاعة الر من م ك خوات وأ م ك ضعن ر أ ي ت الال م ك مهات

                                                    وأArtinya (Diharamkan kepadamu) ibu-ibumu yang menyusui kamu saudara perempuansepersusuan (QS An-Nisa 23)Dalam sebuah hadits dikatakan

                                                    الن 1049703 (( سب م 1049703 ن یح 1049703 رم م 1049703 ا الرض 1049703 اع م 1049703 ن لم 1049703 رمیح(( 1049703 وس علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى الله رس 1049703 ول قال

                                                    [ مسلم و البخارى [أخرجهArtinya Rasulullah Saw bersabda Diharamkan wanita-wanita karena sesusu sebagaimanadiharamkannya wanita-wanita karena keturunan (HR Bukhari Muslim)Oleh karena itu pada hakikatnya wanita-wanita yang diharamkan karena sebab satususuan ini sama dengan wanita-wanita yang diharamkan karena factor keturunan Hanya sajadalam sebab satu susu ini ditambahkan bahwa wanita yang menyusui posisinya sama denganibu kandungDengan demikian wanita-wanita yang tidak boleh dinikahi lantaran satu susu ini adalahsebagai berikut1 Wanita yang menyusui dan ibu dari wanita yang menyusui karena ia dipandang sebagai ibukandungnya sendiri2 Anak-anak perempuan dari wanita yang menyusui tersebut karena mereka dipandangsebagai saudari-saudari perempuannya3 Saudari perempuan baik sekandung seayah maupun seibu karena dipandang sebagai bibiatau tantenya4 Anak perempuan dari putri wanita yang menyusui tadi karena dipandang sebagai anakperempuan dari saudari perempuannya5 Ibu dari suami yang menyusui karena dipandang sebagai neneknya156 Saudari perempuan dari suami wanita yang menyusui karena dipandang sebagaibibitantenya7 Anak perempuan dari putra laki-laki wanita yang menyusui karena dipandang sebagai anakperempuan dari saudara laki-lakinya (keponakan)8 Anak perempuan dari suami wanita yang menyusui meskipun dari isterinya yang lainkarena dipandang sebagai saudari sesusu dari jihat ayah9 Saudari-saudari perempuan dari suami wanita yang menyusui karena mereka dipandangsebagai tante-tantenya10 Isteri-isteri lain dari suami wanita yang menyusui karena mereka dipandang sebagai isteribapaknya

                                                    11 Isteri dari anak yang menyusui haram dinikahi oleh suami dari wanita yang menyusuikarena dipandang sebagai menantunya12 Apabila yang menyusui itu seorang perempuan maka suami dari wanita yang menyusuitidak boleh menikahinya karena dipandang sebagai puterinya Demikian juga tidak bolehdinikahi oleh saudara laki-laki si suami tadi karena ia dipandang sebagai pamannya jugatidak boleh dinikahi oleh bapak dari si suami tadi karena ia dipandang sebagai kakeknyaHal yang harus diperhatikan bahwa dalam masalah sebab susuan ini keharamanmenikahi wanita-wanita di atas hanyalah haram bagi laki-laki yang menyusunya saja dan tidaktermasuk saudara atau kerabat dari laki-laki yang menyusu tersebut Oleh karena itu saudaralaki-laki dari laki-laki yang menyusu boleh menikahi anak perempuan wanita yang menyusuisaudaranya itu karena ia tidak ikut menyusu kepada wanita tersebut Dan karenanya anakperempuan dari wanita yang menyusui sauadaranya itu menjadi wanita asing bagi dirinya dankarenanya ia boleh menikahinya meskipun anak perempuan tersebut dipandang sebagai saudariperempuan dari saudara laki-laki yang menyusu kepada ibunya tersebut Untuk lebihmemudahkan kaidahnya bahwa semua orang yang sama-sama berkumpul dalam menete padasatu susu maka mereka dipandang sebagai bersaudara Semua wanita-wanita yang terkaitkarena sebab susuan haram untuk dinikahi selamanyaSyarat-syarat yang berkaitan dengan wanita yang haram dinikahi lantaran satu susuan1 Menyangkut jumlah susuan yang diharamkanPara ulama berbeda pendapat mengenai batas jumlah minimal susuan sehingga ia haramuntuk dinikahi Pada dasarnya dalam hal ini para ulama terbagi empat pendapatPendapat pertama mengatakan bahwa meskipun hanya satu kali nete ataupun lebihtetap haram untuk dinikahi Pendapat ini adalah pendapatnya jumhur ulama Abu HanifahMalik Tsauri Imam Laits dan lainnyaPendapat ini beralasan bahwa dalam banyak keterangantidak disebutkan batasan dan jumlah tertentu yang mensyaratkan haramnya seorang wanitalantaran susuan Oleh karena itu harus dipahami secara umum bahwa selama ia pernah menetemeskipun hanya satu kali tetean maka ia haram untuk dinikahiMenanggapi hadits-hadits yang menyebutkan jumlah tertentu dalam menetenya inisebagaimana akan disebutkan di bawah ini jumhur ulama mengatakan bahwa keterangan inidiperselisihkan apakah betul dari Siti Aisyah karena beragamnya jumlah batasan tersebutOleh karena itu harus dikembalikan kepada jumlah paling sedikit ia dipandang sebagai satususuan yaitu satu kali Di samping itu dalam sebuah riwayat dikatakan

                                                    رض 1049703 عتان أو رض 1049703 عة أتح 1049703 رم رج 1049703 ل س 1049703 أله عم 1049703 ر ن1049703 اب س 1049703 مع أن 1049703 ه دین 1049703 ار ب 1049703 ن عم 1049703 رو ع 1049703 نالم 1049703 mdash ؤمنين أمي 1049703 ر إن من (( 1049703 ل األخت نعلم ما فقال

                                                    (( رج فقال ا حرام إال الرضاعةق 1049703 ضاء عم 1049703 ر اب 1049703 ن فق 1049703 ال رض 1049703 عتان وال رض 1049703 عة رم1049703 تح ال أن mdash 1049703 ه یزعم الزبير ابن یرید ] (( بإسناد البيهقى أخرجه المؤمنين أمير وقضاء قضائك من خير اللهصحيح]Artinya Amr bin Dinar pernah mendengar Ibn Umar ditanya oleh seorang laki-laki Apakahdiharamkan pula (wanita) meskipun hanya satu atau dua kali tetean Ibnu Umar menjawabKami tidak mengetahui saudari sesusu itu kecuali haram hukumnya untuk dinikahi Seoranglaki-laki lalu berkata kembali Sesungguhnya amirul mukmininmdashyang dimaksudkannya16

                                                    adalah ibn az-Zubairmdashmenganggap bahwa kalau hanya satu atau dua tetean tidak haram IbnuUmar menjawab Ketentuan dari Allah tentu lebih baik daripada ketentuan dan keputusankamu dan keputusan amirul mukminin (HR Baihaki dengan sanad yang shahih)Pendapat kedua mengatakan bahwa yang haram dinikahi itu apabila telah menete tigakali atau lebih Sedangkan kalau ia hanya menete satu atau dua kali maka wanita tersebutboleh dinikahi Pendapat ini adalah pendapatnya Dhahiriyyah Ibn Mundzir dan Abu Ubaidserta Ishak Alasan yang dikemukakannya diantaranya adalah hadits berikut ini

                                                    والم 1049703 صتان الم 1049703 صة تح 1049703 رم ال وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله 1049703 لىص الله رس 1049703 ول ق 1049703 ال قالت عائشة عن

                                                    [ مسلم [أخرجهArtinya Siti Aisyah berkata Rasulullah Saw bersabda Tidak haram untuk dinikahi kalauhanya satu atau dua kali isapan (HR Muslim)Pendapat ketiga mengatakan bahwa yang haram dinikahi itu apabila telah menete limakali atau lebih Pendapat ini adalah pendapat Imam SyafiI Ibn Hazm Atha dan Thawus Diantara dalil yang dijadikan alasan kelompok ini adalah

                                                    ث 1049703 م یح 1049703 رمن معلوم 1049703 ات رض 1049703 عات ع 1049703 شر الق 1049703 رآن ن1049703 م أن 1049703 زل فيم 1049703 ا آ 1049703 ان قال 1049703 ت عائشة عنم 1049703 ن یق 1049703 رأ فيم 1049703 ا وه 1049703 ن وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله ول 1049703 لى

                                                    ص رس 1049703 الله فت 1049703 وفى معلوم 1049703 ات بخم 1049703 س نسخ[ داود [ وأبو مسلم أخرجه القرآنArtinya Siti Aisyah berkata Di antara yang telah diturunkan dalam al-Quran adalah bahwasepuluh kali tetean yang diketeahui dan tertentu adalah diharamkan untuk dinikahi Kemudianjumlah tersebut dihapus menjadi lima kali tetean yang diketahui Setelah itu Rasulullah Sawmeninggal dan lima kali tetean itu termasuk yang terdapat dalam al-Quran (HR Muslim danAbu Dawud)Dalam ilmu al-Quran hal demikian termasuk ayat yang telah dihapuskan bacaannyaakan tetapi hukumnya masih tetap ada dan berlakuPendapat keempat mengatakan bahwa yang haram untuk dinikahi itu adalah apabilatelah menete sepuluh kali atau lebih Apabila kurang dari itu maka tidak haram untuk dinikahiPendapat ini diriwayatkan dari Siti Aisyah dan Hafsah Di antara dalil kelompok ini adalah

                                                    بن 1049703 ت وهو mdash 1049703 وم به أرسلت المؤمنين أم عائشة أن سالم عنآلث mdash أم أختها إلى یرضع

                                                    س 1049703 الم ق 1049703 ال عل 1049703 ى ی 1049703 دخل حت 1049703 ى رض 1049703 عات 1049703 شرع أرض 1049703 عيه فقال 1049703 ت ال 1049703 صدیق بك 1049703 ر أب 1049703 ى

                                                    رض 1049703 عات ث 1049703 الث غي 1049703 ر ثالث 1049703 عنى آلثوم أم فأرضعتنىترض فلم مرضت ثم رضعات

                                                    أخرج )) [ 1049703 ه رض 1049703 عات ع 1049703 شر عائشة 1049703 ى على أدخل أآن فلمل تتم لم آلثوم أم أن أجل من

                                                    صحيح بإسناد والبيهقى [مالكArtinya Dari Salim bahwasannya siti Aisyah Ummul mukminin pernah mengirimnya (Salim)

                                                    ketika ia masih menete kepada saudarinya Ummu Kultsum putrinya Abu Bakar Shidiq SitiAisyah berkata Susui dia sepuluh kali susuan lalu berikan kepada saya Salim berkata UmmuKultsum lalu menyusui saya sebanyak tiga kali susuan kemudian ia sakit sehingga ia hanyamenyusui saya tiga kali saja Saya tidak pernah datang lagi ke siti Aisyah karena UmmuKultsum belum menyempurnakan sepuluh kali susuannya (HR Malik dan Baihaki dengansanad yang sahih)Apabila kita perhatikan dari keempat pendapat di atas penulis lebih condong untukmengambil pendapat ketiga yang mengatakan bahwa batasan minimal wanita susuan tersebutadalah apabila ia telah menete lima kali atau lebih Hal ini dikarenakan dalil yangdikemukakannya di samping sahih juga dalam redaksinya sangat jelas sebagai qaid (pembatas)dari dalil-dalil yang muthlak (belum dibatasi)Sedangkan pendapat yang mengatakan satu atau dua kali susuan tidak diharamkanmeskipun haditsnya shahih akan tetapi redaksi haditsnya tidak jelas menunjukkan hal itu Katasatu atau dua kali tidak diharamkan tidak berarti hanya untuk tiga kali susuan akan tetapi17boleh jadi juga untuk lima kali susuan Karena banyak ihtimal (kemungkinan) inilah makapendapat tersebut menjadi lemah adanyaPendapat pertama juga yang mengatakan tidak dibatasi jumlah susuannya tidak bisadijadikan pegangan karena kemutlakan hadits tersebut di qaid kan oleh keterangan lain yaituketerangan yang mengatakan lima kali susuan Karenanya hukumnya pun harus dibawakepada hokum muqayyad bukan hokum muthlak lagiPendapat keempat yang mengatakan sepuluh kali susuan juga tidak dapat dijadikanpegangan Karena hadits yang disodorkan bukan sebagai batasan akan tetepi hanya ikhbar(beita informasi) saja Hal ini dikarenakan dalam keterangan dari Siti Aisyah yang laindikatakan bahwa yang haram dinikahi itu juga apabila menete lima kali susuan Dengandemikian penulis lebih condong untuk mengambil pendapat ketiga bahwa wanita yang haramdinikahi lantaran susuan itu apabila telah menyusui lima kali atau lebih Kurang dari itu tidakmenjadi haram hukumnya Wallahu alam2 Menyangkut usia bayi yang menyusunyaPara ulama berbeda pendapat mengenai usia bayi yang menyusui tersebut sehinggamenyebabkan wanita tersebut haram untuk dinikahiPendapat pertama yaitu pendpatnya Jumhur ulama di antaranya Imam Malik SyafiIAhmad dan Imam Auzai bahwa susuan yang diharamkan itu pada usia dua tahun pertama sajaAdapun kalau dia menete pada usianya yang ke tiga empat tahun atau lebih tidak menjadikanharam untuk dinikahi Di antara dalil yang disodorkan kelompok ini adalah

                                                    الرضاعة ) یتم أن أراد لمن آاملين حولين أوالدهن یرضعن والوالدات 233البقرة(

                                                    Artinya Dan ibu-ibu itu menyusui putra-putranya selama dua tahun secara sempurna Hal itubagi mereka yang hendak menyempurnakan susuannya (QS Al-Baqarah 233)

                                                    بإس 1049703 ناد البيهق 1049703 ى أخرج )) [ 1049703 ه الح 1049703 ولين ف 1049703 ى آ 1049703 ان 1049703 ام إال رض (( 1049703 اع ال عب 1049703 اس اب 1049703 ن ق 1049703 ال

                                                    [صحيحArtinya Ibnu Abbas berkata Bukan disebut menyusui kecuali selama dua tahun (HRBaihaki dengan sanad yang sahih)Pendapat kedua yaitu pendapatnya Imam Abu Hanifah bahwa usia susuan yangmenyebabkan haram untuk dinikahi itu adalah selama tiga puluh bulan Dalil yang

                                                    dikemukakannya adalah

                                                    ( األحقاف ( شهرا ثالثون وفصاله 15وحملهArtinya Dan mengandungnya sampai menyapihnya selama tiga puluh bulan (QS Al-Ahqaf15)Pendapat ketiga mengatakan bahwa menyusui ketika sudah besar maupun ketika masihkecil sama saja menyebabkan haram untuk dinikahi Pendapat ini adalah pendapatnyaDhahiriyyah Atha dan Imam Laits Di antara dalil yang dikemukakan pendapat ini adalah

                                                    ی 1049703 ا فقال 1049703 ت وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى النب 1049703 ي 1049703 ىإل سهيل بنت لة سه جاءت قالت عائشة عن

                                                    النب 1049703 ي فق ) 1049703 ال حليف 1049703 ه وه ( 1049703 و س 1049703 الم دخ 1049703 ول ة 1049703 نحذیف 1049703 م أب 1049703 ى وج 1049703 ه فى أرى إنى الله رسولفتب 1049703 سم آبي 1049703 ر رج 1049703 ل وه 1049703 و أرض 1049703 عه وآي 1049703 ف 1049703 ت

                                                    قال)) ارض (( 1049703 عيه وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى (( آبير رجل أنه علمت قد وقال وسلم عليه الله صلى الله رسول[ مسلم[ أخرجهArtinya Siti Aisyah berkata Sahlah bint Suhail datang kepada Nabi Saw sambil berkataWahai Rasulullah Saw sesungguhnya saya melihat muka Abu Hudzaifah ketika membawaSalim Rasulullah Saw lalu bersabda Susuilah dia Sahlah berkata Bagaimana sayamenyusuinya sementara dia sudah besar Rasulullah Saw tersenyum lalu bersabda kembaliSaya tahu bahwa dia sudah besar (tapi tidak mengapa susuilah) (HR Muslim)Dari ketiga pendapat di atas hemat penulis pendapat Jumhur ulama yang mengatakanbahwa yang menjadikan haram untuk dinikahi itu adalah apabila menyusuinya pada dua tahunpertama saja Hal ini dikarenakan keterangan-keterangan yang berbicara seputar hal ini sangatjelas dan shahih Namun demikian apabila karena suatu keperluan orang yang sudah besar pun18harus disusui tentu menjadi haram juga Demikian sebagaimana dikemukakan oleh ImamSyaukani dan Ibnu Taimiyyah dalam al-Majmunya3 Shifat susuan yang diharamkanPembahasan ini menyangkut apakah susuan yang diharamkan itu disyaratkan harusmengisap langsung dari tete si wanita tersebut Ataukah termasuk juga sekalipun melaluidiminum dalam gelas setelah diperas terlebih dahulu Dalam hal ini para ulama terbagi duapendapatPendapat pertama yaitu pendapat Jumhur ulama mengatakan bahwa baik si bayitersebut menyusunya langusung dengan cara menempelkan mulutnya pada tete wanita danmengisapnya maupun tidak langsung seperti itu misalnya melalui diminum di gelas setelahdiperas terlebih dahulu tetap semuanya menjadikan wanita haram untuk dinikahiSedangkan menurut pendapat Dhahiriyyah dan Imam Laits bahwa susuan yangdiharamkan itu apabila langsung melalui isapan ke tetanya secara langsung Adapun apabila sibayi tersebut menetenya tidak langsung misalnya melalui gelas atau dicampur denganmakanan maka tidak menjadi haramNamun penulis lebih cenderung untuk mengatakan bahwa pendapat Jumhur lah yanglebih kuat bahwa baik langsung maupun tidak tetap termasuk susuan dan karenanya haramuntuk dinikahi Hal ini karena maksud dari susuan itu adalah untuk menghilangkan rasa laparsi bayi sekaligus memberikannya makanan Dan ketika ia menyusu langsung ataupun tidak

                                                    langsung sama-sama mengenyangkan si bayi maka hukumnya pun sama yaitu haram untukdinikahi Hal ini dipertegas lagi berdasarkan sebuah hadits yang mengatakan

                                                    أخرج )) [ 1049703 ه المجاع 1049703 ة م 1049703 ن الرض 1049703 اعة إنم (( 1049703 ا وس 1049703 لم ه1049703 علي الله ص 1049703 لى الله رس 1049703 ول ق 1049703 ال

                                                    ومسلم [البخارىArtinya Rasulullah Saw bersabda Bahwasannya susuan itu karena kelaparan (si bayi) (HRBukhari Muslim)Wanita-wanita yang haram dinikahi sementara (muaqqata)Adapun wanita-wanita yang haram untuk dinikahi sementara waktu sampai penyebabnyahilang di antaranya adalah sebagai berikut1 Saudari perempuan si Isteri (menikahi kakak beradik secara langsung tidak boleh)Para ulama telah sepakat bahwa seorang laki-laki tidak boleh menikahi seorang wanitasekaligus bersama saudari kandungnya dalam waktu bersamaan Namun apabila si isterinya itumeninggal atau telah dicerai maka si suami boleh untuk menikahi saudari kandung mantanisterinya tadi Hal ini sebagaimana difirmankan oleh Allah dalam surat an-Nisa ayat 23

                                                    لف س قد ما ال إ ن ي ت خ األ ن ي ب جمعوا ت ن وأArtinya (Diharamkan juga bagi kamu) dan menghimpunkan (dalam perkawinan) duaperempuan yang bersaudara kecuali yang telah terjadi pada masa lampau (QS An-Nisa 23)2 Apabila seorang kafir masuk Islam sementara ketika dia kafir telah menikahi dua orangperempuan kakak beradik secara bersamaan maka ia harus memilih salah satunya danmeninggalkan yang lainnya Hal ini sebagaimana terdapat dalam sebuah hadits dhaifbahwasannya Fairuz ad-Dailamy datang kepada Rasulullah Saw seraya berkata WahaiRasulullah Saw saya telah masuk Islam akan tetapi saya mempunya dua isteri kakak beradikMaka Rasulullah Saw menyuruhnya untuk memilih salah satu dari keduanya menurut yang iakehendaki dan sukai (HR Turmudzi dan Abu Dawud)3 Bibi tante dari si isteriSeorang laki-laki tidak boleh menikahi seorang wanita secara bersamaan denganbibinya tantenya baik bibinya ini dari pihak bapaknya ataupun ibunya Namun apabila siisterinya tadi meninggal atau telah diceraikan maka ia boleh menikahi bibinya tadi Hal inididasarkan pada sebuah hadits yang mengatakan19

                                                    الم 1049703 رآة ب 1049703 ين یجم (( 1049703 ع ال ق 1049703 ال وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله لى1049703 ص الله رس 1049703 ول أن هری 1049703 رة أب 1049703 ى ع 1049703 ن[ ] (( ومسلم البخارى أخرجه وخالتها المرأة بين وال وعمتهاArtinya Dari Abu Hurairah bahwasannya Rasulullah Saw pernah bersabda Tidak bolehdinikahi secara bersamaan antara seorang wanita dengan bibinya baik bibinya dari pihak ayah(ammah) maupun dari pihak ibu (khalah) (HR Bukhari Muslim)4 Wanita yang telah ditalak tiga tidak boleh menikah dengan mantan suaminya kecuali iatelah menikah terlebih dahulu dengan laki-laki lain Hal ini sebagaimana akan dijelaskannanti pada pembahasan thalak (pada makalah-makalah berikutnya) Di antara dalilnya adalah

                                                    ن أ هم 1049703 ا ي عل جن 1049703 اح فل 1049703 ا قه 1049703 ا طل ن ف 1049703 إ ه قها 1049703 ر طل ن فإغي وجا ز كح ن ت ى حت عد ب من ه ل حل ت فال

                                                    البق ( 1049703 رة ن م 1049703 و عل ی ق 1049703 وم ل ه 1049703 ا ن ي ب ی الل 1049703 ه ح 1049703 دود ه 1049703 كل الل 1049703 وت ح 1049703 دود قيم 1049703 ا ی ن أ ظن 1049703 ا ن إ ع 1049703 ا اج ر ت ی(230Artinya Kemudian jika si suami mentalaknya (sesudah talak yang kedua) maka perempuanitu tidak lagi halal baginya hingga dia kawin dengan suami yang lain Kemudian jika suamiyang lain itu menceraikannya maka tidak ada dosa bagi keduanya (bekas suami pertama danistri) untuk kawin kembali jika keduanya berpendapat akan dapat menjalankan hukum-hukumAllah Itulah hukum-hukum Allah diterangkan-Nya kepada kaum yang (mau) mengetahui(QS Al-Baqarah 230)5 Wanita yang menikah dengan laki-laki lain atau berada pada masa iddah dengan lakilakilain sehingga wanita tersebut dicerai dan habis masa iddahnya (pembahasan masalahIddah ini akan dijelaskan lebih lanjut dalam makalah berikutnya) Apabila wanita tersebut telahdicerai oleh suaminya dan telah habis masa iddahnya maka laki-laki lain boleh menikahinya6 Wanita yang sadang melakukan Ihram tidak boleh menikah atau dinikahkan sampai iatahallul (beres dari ihramnya) Ketika ia telah tahallul maka boleh seorang laki-laki atauwanita untuk menikah atau dinikahkan Hal ini didasarkan kepada hadits berikut ini

                                                    وال عليه 1049703 رم الله صلى الله رسول قال قال عفان بن عثمان عنالمح (( ینكح ال وسلم

                                                    [ ] (( والترمذى مسلم أخرجه یخطب وال ینكحArtinya Utsman bin Affan berkata Rasulullah Saw bersabda Orang yang sedang melakukanihram tidak boleh menikah dinikahkan ataupun meminang (HR Muslim dan Turmudzi)7 Wanita musyrikah (seperti yang beragama Majusi dan lainnya) sampai dia masuk IslamWanita yang musyrikah tidak boleh dinikahi sampai ia masuk Islam Hal ini berdasarkan ayat

                                                    ول 1049703 ا م ك عجب 1049703 ت أ ول 1049703 و ة رآ م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر مؤمن 1049703 ة ة1049703 م وأل ی 1049703 ؤمن حت 1049703 ى ات رآ مش ال كحوا ن ت والئ 1049703 ك ول أ م ك عج 1049703 ب أ ول 1049703 و رك م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر م 1049703 ؤمن د1049703 عب ول ؤمن 1049703 وا ی حت 1049703 ى ين رآ م 1049703 ش ال كح 1049703 وا ن ته 1049703 م عل ل لن 1049703 اس ل ات 1049703 ه ءای ن ب 1049703 ي وی ذن 1049703 ه إ ب ة مغف 1049703 ر وال ة1049703 جن ال ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعو والل 1049703 ه الن 1049703 ار ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعون[ البقرة [ ون ر

                                                    ذآ ت 221یArtinya Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik sebelum mereka berimanSesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik walaupun diamenarik hatimu Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanitamukmin) sebelum mereka beriman Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dariorangmusyrik walaupun dia menarik hatimu Mereka mengajak ke neraka sedang Allahmengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya(perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran (QS Al-Baqarah 221)Hanya saja para ulama mengecualikan musyrikah ini dengan ahli kitabArtinya wanitaahli kitab (Yahudi dan Nashrani) boleh dinikahi oleh orang Muslim Hal ini didasarkan padaayat berikut ini20

                                                    ه 1049703 م ل ح 1049703 لcurren م وطع 1049703 امك ك 1049703 م ل ح 1049703 لcurren كت 1049703 اب ال ذین 1049703 واوت ال 1049703 أ وطع 1049703 ام ب 1049703 ات الطي ك 1049703 م ل ح 1049703 ل

                                                    أ ي 1049703 وم الذا إ م ك ل ق 1049703 ب 1049703 ن م كت 1049703 اب ال وت 1049703 وا أ ال 1049703 ذین 1049703 ن م ات 1049703 صن

                                                    مح وال مؤمن 1049703 ات ال 1049703 ن م ات مح 1049703 صن والیم 1049703 ان اإل ب ف 1049703 ر ك ی وم 1049703 ن خ 1049703 دان أ هن 1049703 ذي جور أ موهن ت ي ءات

                                                    خ مت وال افحين مس ر غي ين محصن( المائدة ( رین خاس ال من ة خر اآل في وهو ه عمل ط حب 5فقدArtinya Pada hari ini dihalalkan bagimu yang baik-baik Makanan (sembelihan) orang-orangyang diberi Al Kitab itu halal bagimu dan makanan kamu halal (pula) bagi mereka (Dandihalalkan mangawini) wanita yang menjaga kehormatan diantara wanita-wanita yang berimandan wanita-wanita yang menjaga kehormatan di antara orang-orang yang diberi Al Kitabsebelum kamu bila kamu telah membayar mas kawin mereka dengan maksud menikahinyatidak dengan maksud berzina dan tidak (pula) menjadikannya gundik-gundik Barangsiapayang kafir sesudah beriman (tidak menerima hukum-hukum Islam) maka hapuslah amalannyadan ia di hari kiamat termasuk orang-orang merugi (QS Al-Maidah 5)Namun persoalannya apakah Yahudi dan Kristen sekarang masih dapat disebut AhliKitab ataukah sudah termasuk Musyrik mengingat ajarannya kini banyak diselewengkan dansudah bukan seperti aslinya dahulu Ini juga menjadi bahan perdebatan Untuk masalah iniinsya Allah penulis akan membahasnya dalam satu makalah khusus pada minggu-mingguberikutnyaNamun untuk wanita muslimah tidak boleh menikah dengan laki-laki non muslim Halini didasarkan pada ayat sebagaimana telah disebutkan sebelumnya

                                                    ول 1049703 ا م ك عجب 1049703 ت أ ول 1049703 و ة رآ م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر مؤمن 1049703 ة ة1049703 م وأل ی 1049703 ؤمن حت 1049703 ى ات رآ مش ال كحوا ن ت والئ 1049703 ك ول أ م ك عج 1049703 ب أ ول 1049703 و رك م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر م 1049703 ؤمن د1049703 عب ول ؤمن 1049703 وا ی حت 1049703 ى ين رآ م 1049703 ش ال كح 1049703 وا ن ته 1049703 م عل ل لن 1049703 اس ل ات 1049703 ه ءای ن ب 1049703 ي وی ذن 1049703 ه إ ب ة مغف 1049703 ر وال ة1049703 جن ال ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعو والل 1049703 ه الن 1049703 ار ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعون[ البقرة [ ون ر

                                                    ذآ ت 221یArtinya Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik sebelum mereka berimanSesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik walaupun diamenarik hatimu Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanitamukmin) sebelum mereka beriman Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dariorangmusyrik walaupun dia menarik hatimu Mereka mengajak ke neraka sedang Allahmengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya(perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran ((QS Al-Baqarah 221)Juga berdasarkan ayat lain berikut ini

                                                    ن ف 1049703 إ هن ات 1049703 ان مهاجر ات مؤمن ال م جاءآ ذا إ وا ءامن ذین ال ها ی اأ ی

                                                    یم إ ب م عل أ ه الل وهن ن ح فامت

                                                    ه 1049703 ن ل حل 1049703 ون ی ه 1049703 م ول 1049703 ا ه 1049703 م ل ح 1049703 لcurren ه 1049703 ن ل 1049703 ا ى 1049703 اركف ل 1049703 ال إ جع 1049703 وهن ر ت فل 1049703 ا مؤمن 1049703 ات م 1049703 وهن مت عل( ( 10الممتحنة Artinya Hai orang-orang yang beriman apabila datang berhijrah kepadamu perempuanperempuanyang beriman maka hendaklah kamu uji (keimanan) mereka Allah lebihmengetahui tentang keimanan merekamaka jika kamu telah mengetahui bahwa mereka (benarbenar)beriman maka janganlah kamu kembalikan mereka kepada (suami-suami mereka)orang-orang kafir Mereka tiada halal bagi orang-orang kafir itu dan orang-orang kafir itu tiadahalal pula bagi mereka (QS Al-Mumtahanah 10)Makalah ini special dipersembahkan untuk kawan-kawan tercinta siswa siswi Sekolah IndonesiaCairo (SIC) pada pengajian rutin remaja Sabtuan di Mesjid Indonesia Kairo EgyptEmail aepmesiryahoocomQatamea 13 Mei 2005 pukul 200 malam

                                                    21

                                                    Perceraian dalam IslamDari Wikipedia Bahasa Melayu ensiklopedia bebas

                                                    Lompat ke pandu arah gelintar

                                                    Sebahagian daripada siri

                                                    Fiqh Islam(suatu disiplin kajian Islam)

                                                    Bidang-bidang

                                                    Ekonomi

                                                    Politik

                                                    Perkahwinan

                                                    o Peminangan

                                                    o Mas kahwin

                                                    o Akad nikah

                                                    o Walimatulurus

                                                    o Nikah mutah

                                                    o Perceraian

                                                    o Poligami

                                                    o Nasab

                                                    o Seks

                                                    Jenayat

                                                    Adab

                                                    Ibadah

                                                    Kebersihan

                                                    Ketenteraan

                                                    Kotak ini papar bull bincang bull sunting

                                                    Di dalam Islam penceraian merupakan sesuatu yang dilaknat oleh Islam tetapi diharuskan dengan alasan dan sebab-sebab tertentu Penceraian boleh dilakukan dengan cara talak fasakh dan khuluk atau tebus talak

                                                    Isi kandungan

                                                    [sorok]

                                                    1 Talak o 11 Hukum talak

                                                    o 12 Rukun talak

                                                    o 13 Contoh lafaz talak

                                                    o 14 Jenis talak

                                                    141 Talak rajrsquoi

                                                    142 Talak bain

                                                    143 Talak sunni

                                                    144 Talak bidrsquoi

                                                    145 Talak taklik

                                                    2 Fasakh

                                                    o 21 Cara melakukan fasakh

                                                    3 Khuluk atau tebus talak

                                                    o 31 Tujuan khuluk

                                                    4 Rujuk

                                                    o 41 Hukum rujuk

                                                    o 42 Rukun rujuk

                                                    o 43 Contoh lafaz rujuk

                                                    431 Lafaz sarih

                                                    432 Lafaz kinayah

                                                    5 Lihat juga

                                                    o 51 Pautan Luar

                                                    [sunting] Talak

                                                    Talak menurut bahasa bermaksud melepaskan ikatan dan menurut syarak pula talak membawa maksud melepaskan ikatan perkahwinan dengan lafaz talak dan seumpamanya Talak merupakan suatu jalan penyelesaian yang terakhir sekiranya suami dan isteri tidak dapat hidup bersama dan mencari kata sepakat untuk mecari kebahagian berumahtangga Talak merupakan perkara yang dibenci Allah swt tetapi dibenarkan

                                                    [sunting] Hukum talakHukum Penjelasan

                                                    Wajib

                                                    a) Jika perbalahan suami isteri tidak dapat didamaikan lagib) Dua orang wakil daripada pihak suami dan isteri gagal membuat kata sepakat untuk perdamaian rumahtangga merekac) Apabila pihak kadi berpendapat bahawa talak adalah lebih baikd) Jika tidak diceraikan keadaan sedemikian maka berdosalah suami

                                                    Haram

                                                    a) Menceraikan isteri ketika sedang haid atau nifasb) Ketika keadaan suci yang telah disetubuhic) Ketika suami sedang sakit yang bertujuan menghalang isterinya daripada menuntut harta pusakanyad) Menceraikan isterinya dengan talak tiga sekali gus atau talak satu tetapi disebut berulang kali sehingga cukup tiga kali atau lebih

                                                    Sunata) Suami tidak mampu menanggung nafkah isterinyab) Isterinya tidak menjaga maruah dirinya

                                                    MakruhSuami menjatuhkan talak kepada isterinya yang baik berakhlak mulia dan mempunyai pengetahuan agama

                                                    HarusSuami yang lemah keinginan nafsunya atau isterinya belum datang haid atau telah putus haidnya

                                                    [sunting] Rukun talakPerkara Syarat

                                                    SuamiBerakalBalighDengan kerelaan sendiri

                                                    IsteriAkad nikah sahBelum diceraikan dengan talak tiga oleh suaminya

                                                    LafazUcapan yang jelas menyatakan penceraiannyaDengan sengaja dan bukan paksaaan

                                                    [sunting] Contoh lafaz talak Talak sarih

                                                    Lafaz yang jelas dengan bahasa yang berterus-terang seperti ldquoSaya talak awakrdquo atau ldquoSaya ceraikan awakrdquo atau ldquoSaya lepaskan awak daripada menjadi isteri sayardquo dan sebagainya

                                                    Talak kinayah

                                                    Lafaz yang digunakan secara sindiran oleh suami seperti ldquoPergilah awak ke rumah mak awakrdquo atau ldquoPergilah awak dari sinirdquo atau ldquoSaya benci melihat muka awakrdquo dan sebagainya Namun lafaz kinayah memerlukan niat suaminya iaitu jika berniat talak maka jatuhlah talak tetapi jika tidak berniat talak maka tidak berlaku talak

                                                    [sunting] Jenis talak

                                                    [sunting] Talak rajrsquoi

                                                    Suami melafazkan talak satu atau talak dua kepada isterinya Suami boleh merujuk kembali isterinya ketika masih dalam idah Jika tempoh idah telah tamat maka suami tidak dibenarkan merujuk melainkan dengan akad nikah baru

                                                    [sunting] Talak bain

                                                    Suami melafazkan talak tiga atau melafazkan talak yang ketiga kepada isterinya Isterinya tidak boleh dirujuk kembali Si suami hanya boleh merujuk setelah isterinya berkahwin lelaki lain

                                                    suami barunya menyetubuhinya setelah diceraikan suami barunya dan telah habis idah dengan suami barunya

                                                    [sunting] Talak sunni

                                                    Suami melafazkan talak kepada isterinya yang masih suci dan tidak disetubuhinya ketika dalam tempoh suci

                                                    [sunting] Talak bidrsquoi

                                                    Suami melafazkan talak kepada isterinya ketika dalam haid atau ketika suci yang disetubuhinya

                                                    [sunting] Talak taklik

                                                    Talak taklik ialah suami menceraikan isterinya bersyarat dengan sesuatu sebab atau syarat Apabila syarat atau sebab itu dilakukan atau berlaku maka terjadilah penceraian atau talak

                                                    Contohnya suami berkata kepada isteri ldquoJika awak keluar rumah tanpa izin saya maka jatuhlah talak saturdquo Apabila isterinya keluar dari rumah tanpa izin suaminya maka jatuhlah talak satu secara automatik

                                                    Ia juga boleh berlaku selepas akad nikah (ia dipraktikkan di Malaysia dan wajib oleh semua pengantin lelaki untuk melafaznya) berkata ldquoJika saya menyeksa isteri saya dengan sengaja atau saya meninggalkan isteri saya selama empat bulan berterusan dengan sengaja tanpa kerelaannya dan jika ia mengadu kepada kadi atau naib kadi apabila disabitkan oleh kadi atau naib kadi maka jatuhlah talak satu ke atas isteri sayardquo

                                                    Ia juga boleh berlaku dengan cara ldquoJika saya menyeksa isteri saya dengan sengaja atau saya meninggalkannya selama empat bulan berterusan tanpa kerelaannya dan jika ia mengadu kepada kadi atau naib kadi serta membayar RM 100 sebagai tebus talak apabila disabitkan oleh kadi atau naib kadi maka jatuhlah talak satu ke atas isteri saya dengan nilai tebus talak tersebutrdquo

                                                    [sunting] Fasakh

                                                    Erti fasakh menurut bahasa ialah rosak atau putus Manakala menurut syarak pula pembatalan nikah disebabkan oleh sesuatu sifat yang dibenarkan syarak misalnya perkahwinan suami isteri yang difasakhkan oleh kadi disebabkan oleh suaminya tidak mempu memberi nafkah kepada isterinya Fasakh tidak boleh mengurangkan bilangan talaknya Fasakh hanya boleh dituntut oleh isteri sekiranya terdapat beberapa sebab atau kecacatan yang terdapat pada pihak suaminya Mengikut mazhab Shafie seorang isteri boleh menuntut fasakh melalui kadi atau mahkamah disebabkan oleh kekurangan suaminya seperti gila (berkekalan atau sekejab) penyakit kusta penyakit sopak penyakit yang menghalang mereka daripada melakukan persetubuhan suami tidak mampu memberi nafkah belanja kepada isterinya seperti makan dan minum serta tempat tinggal pakaian memberi mahar dengan cara tunai sebelum bersetubuh kerana kepapaan atau muflis atau sebagainya suami tidak bertanggungjawab dengan meninggalkan isterinya terlalu lama dan tidak memberi khabar berita suami yang menzalimi dan memudaratkan isterinya

                                                    suami yang fasik serta melakukan maksiat terhadap Allah dan tidak menunaikan kewajipan kepada Allah dan murtad salah seorang (suami atau isteri)

                                                    [sunting] Cara melakukan fasakh Jika suami atau isteri mempunyai sebab yang megharuskan fasakh Membuat aduan kepada pihak kadi supaya membatalkan perkahwinan mereka

                                                    Jika dapat dibuktikan pengaduan yang diberikan adalah betul pihak kadi boleh mengambil tindakan membatalkannya

                                                    Pembatalan perkahwinan dengan cara fasakh tidak boleh dirujuk kembali melainkan dengan akad nikah yang baru

                                                    [sunting] Khuluk atau tebus talak

                                                    Perpisahan antara suami dan isteri melalui tebus talak sama ada dengan menggunakan lafaz talak atau khuluk Pihak isteri boleh melepaskan dirinya daripada ikatan perkahwinan mereka jika ia tidak berpuas hati atau lain-lain sebab Pihak isteri hendaklah membayar sejumlah wang atau harta yang dipersetujui bersama dengan suaminya maka suaminya hendaklah menceraikan isterinya dngan jumlah atau harta yang ditentukan

                                                    Hukum khuluk adalah berdasarkan surah al-Baqarah ayat 229 ldquoTidak halal bagi kamu mengambil apa-apa yang telah kamu berikan kepada mereka suatu jua pun kecuali jika takut kedua-duanya tidak akan mengikut peraturan Allah swt Jika kamu takut bahawa tidak akan mengikut peraturan Allah maka tiadalah berdosa kedua-duanya tentang barang yang jadi tebus oleh perempuanrdquo

                                                    Talak boleh jatuh dengan menyebut ldquoSaya menceraikan kamu dengan bayaran RM 10000rdquo dan isterinya menjawab ldquoSaya menerimanyardquo Apabila suami melafazkan demikian dan isterinya menyahut tawaran itu dengan serta-merta jatuhlah talak dengan khuluk dan isterinya wajiblah beridah Suami isteri hanya boleh merujuk dengan akad nikah baru sahaja

                                                    [sunting] Tujuan khuluk Memelihara hak wanita Menolak bahaya kemudaratan yang menimpanya

                                                    Memberi keadilan kepada wanita yang cukup umurnya melalui keputusan mahkamah

                                                    [sunting] Rujuk

                                                    Menurut bahasa rujuk boleh didefinisikan sebagai kembali Manakala menurut syarak ia membawa maksud suami kembali semula kepada isterinya yang diceraikan dengan ikatan pernikahan asal (dalam masa idah) dengan lafaz rujuk

                                                    [sunting] Hukum rujukHukum Penjelasan

                                                    WajibBagi suami yang menceraikan isterinya yang belum menyempurnakan gilirannya dari isteri-isterinya yang lain

                                                    Haram Suami merujuk isterinya dengan tujuan untuk menyakiti atau memudaratkan isterinya itu

                                                    Makruh Apabila penceraian lebih baik antara suami dan isteri

                                                    Harus Sekirannya rujuk boleh membawa kebaikan bersama

                                                    [sunting] Rukun rujukPerkara Syarat

                                                    SuamiBerakalBalighDengan kerelaan sendiri

                                                    Isteri

                                                    Telah disetubuhiBerkeadaan talak rajrsquoiBukan dengan talak tigaBukan cerai secara khulukMasih dalam idah

                                                    Lafaz

                                                    Ucapan yang jelas menyatakan rujukTiada disyaratkan dengan khiar atau pilihanDisegerakan tanpa dikaitkan dengan taklik atau bersyaratDengan sengaja dan bukan paksaan

                                                    [sunting] Contoh lafaz rujuk

                                                    [sunting] Lafaz sarih

                                                    Lafaz terang dan jelas menunjukkan rujuk Contoh ldquoSaya rujuk awak kembalirdquo atau ldquoSaya kembali semula awak sebagai isteri sayardquo

                                                    [sunting] Lafaz kinayah

                                                    Lafaz kiasan atau sindiran Contoh ldquoSaya jadikan awak milik saya semulardquo atau ldquoSaya pegang awak semulardquo Lafaz kinayah perlu dengan niat suami untuk merujuk kerana jika dengan niat rujuk maka jadilah rujuk Namun jika tiada niat rujuk maka tidak sahlah rujuknya

                                                    Bab Lian Ditulis oleh Fani Kamis 24 Mei 2007 2024 1 PENGERTIAN LIrsquoAN DAN KASUS LIrsquoAN

                                                    Kata lirsquoan menurut bahasa berarti allarsquonu bainatsnaini fa sharsquoidan (saling melaknat yang terjadi di antara dua orang atau lebih) Sedang menurut istilah syarrsquoi lirsquoan ialah sumpah dengan redaksi tertentu yang diucapkan suami bahwa isterinya telah berzina atau ia menolak bayi yang lahir dari isterinya sebagai anak kandungnya dan kemudian sang isteri pun bersumpah bahwa tuduhan suaminya yang dialamatkan kepada dirinya itu bohong (Pengertian ini dikutip dari kitab al-Mugashshal fi Ahkamil Mar-ah Wal Baitil Muslim Fisy Syarirsquoatil Islamiyah VIII 320-321 terbitan Muassasah Risalah Beirut oleh Prof Dr Abdul Karim Zaidan)

                                                    Apabila seorang laki-laki menuduh isterinya berbuat serong dengan laki-laki lain kemudian isterinya menganggap bahwa tuduhannya bohong maka pihak suami harus dijatuhi hukuman dera kecuali dia mempunyai bukti yang kuat atau melakukan lirsquoan ldquoDan orang-orang yang menuduh isterinya (berzina) padahal mereka tidak ada mempunyai saksi-saksi selain diri mereka sendiri Maka persaksian orang itu ialah empat kali bersumpah dengan nama Allah sesungguhnya dia adalah termasuk orang-orang yang benar Dan (sumpah) yang kelima bahwa lanat Allah atasnya jika dia termasuk orang-orang yang berdusta Istrinya itu dihindarkan dari hukuman oleh sumpahnya empat kali atas nama Allah Sesungguhnya suaminya itu benar-benar termasuk orang-orang yang dusta Dan (sumpah) yang kelima bahwa laknat Allah atasnya jika suaminya itu termasuk orang-orang yang benarrdquo (QS An-Nuur 6-9)

                                                    Dari Ibnu Abbas ra bahwa Hilal bin Umayyah ra pernah menuduh isterinya berzina dengan Syarik bin Sahma di hadapan Nabi saw Kemudian Nabi saw bersabda ldquoKamu harus dapat membuktikan atau (kalau tidak) hukuman had menimpa punggungmurdquo Lalu dia berkata ldquoYa Rasulullah jika seorang di antara kami telah melihat seorang laki-laki berada di atas isterinya masihkah dituntut untuk pergi mencari buktirdquo maka Beliau pun bersabda ldquoKamu harus dapat membuktikan dan jika tidak maka hukuman had di punggungmurdquo Hilal berkata ldquoDemi dzat yang telah mengutusmu dengan membawa kebenaran sesungguhnya saya benar-benar jujur Maka saya harap sudi kiranya Allah menurunkan ayat Qurrsquoan yang bisa membebaskan punggungku dari hukum derardquo Maka turunlah Malaikat Jibril dan menyampaikan wahyu kepada Beliau WALLADZIINA YARMUUNA AZWAAJAHUM (dan orang-orang yang menuduh istri-isterinya) sampai padat IN KAANA MINASH SHAADIQIN (jika suaminya itu termasuk orang-orang yang benar) Kemudian Nabi saw beranjak dari tempatnya sambil menyuruh Hilal menemui isterinya Kemudian Hilal datang (lagi) kepada Beliau lalu memberikan kesaksian lantas Nabi saw bersabda

                                                    ldquoSesungguhnya Allah tahu bahwa seorang di antara kamu berdua ini ada yang bohong Adakah di antara kalian berdua ini yang mau bertaubatrdquo Kemudian isterinya bangun lalu memberikan kesaksiannya Maka tatkala ia hendak mengucapkan sumpah yang kelima maka orang-orang menghentikannya (agar tidak jadi mengucapkan sumpah kelima) dan mereka berkata ldquoSesungguhnya perempuan ini wajib dijatuhi hukumanrdquo Ibnu Abbas berkata ldquoLalu ia (isterinya

                                                    itu) pelan-pelan mundur hingga kami menduga ia akan segera kembalirdquo Kemudian ia berkata Aku tidak akan membuat malu kaumku sepanjang hari Kemudian terus berlalu begitu Lantas Nabi saw bersabda ldquoPerhatikan dia jika dia datang dengan membawa bayi yang juling matanya besar pinggulnya dan kedua betisnya besar juga maka ia(bayi itu) milik Syarik bin Sahmarsquordquo Ternyata dia datang persis yang disabdakan Nabi saw Kemudian Beliau bersada ldquoKalaulah tidak ada ketetapan di dalam Kitabullah sudah barang tentu saya punya urusan dengan diardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no 2098 Fathul Bari VIII 449 no 4747 rsquoAunul Marsquobud VI 341 no 2237 Tirmidzi V 12 no 3229 dan Ibnu Majah I 668 no 2067)

                                                    2 HUKUM-HUKUM YANG MENIMPA ORANG YANG MELAKUKAN LIrsquoAN

                                                    Apabila suami isteri melakukan mularsquoanah atau lirsquoan maka berlakukan pada keduanya hukum-hukum berikut ini

                                                    1 Keduanya harus diceraikan berdasarkan hadistDari Ibnu Umar ra ia berkata ldquoNabi saw memutuskan hukum di antara seorang suami dan isteri dari kaum Anshar dan menceraikan antara keduanyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 458 no 5314 Muslim II 1133 no 9 dan 1494)

                                                    2 Keduanya haram rujursquo untuk selama-lamanyaDari Sahl bin Sarsquod ra ia berkata ldquoTelah berlaku sunnah Nabi saw tentang suami isteri yang saling bermularsquoanah dimana mereka diceraikan antara keduanya kemudian mereka tidak (boleh) rujursquo buat selama-lamanyardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no 2104 dan Aunul Mabud VI 337 no 2233 serta Baihaqi VII 410)

                                                    3 Wanita yang bermularsquoanah berhak memiliki maharDari Ayyub bin Sarsquoid bin Jubair ia bercerita Saya pernah bertanya kepada Ibnu Umar ra (Wahai Ibnu Umar) bagaimana kedudukan seorang suami yang menuduh isterinya berbuat serong Jawab Ibnu Umar ldquoNabi saw pernah menceraikan antara dua orang yang bersaudara (yaitu suami isteri) dari Bani rsquoAjlan dan Beliau bersabda (kepada keduanya) ldquoAllah mengetahui bahwa seorang di antara kalian berdua pasti berbohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Ternyata mereka berdua enggan (memenuhi tawaran Beliau) Nabi bersabda lagi ldquoAllah mengetahui bahwa salah seorang di antara kalian berdua pasti bohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Ternyata mereka enggan lalu Nabi pun bersabda ldquoAllah mengetahui bahwa salah seorang di antara kalian berdua pasti bohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Namun mereka berdua enggan (untuk memenuhi tawaran Beliau) Maka selanjutnya Beliau menceraikan antara keduanyardquo Ayyub berkata ldquoKemudian Amr bin Dinar mengatakan kepadaku lsquoSesungguhnya di dalam hadist tersebut ada sebagian yang saya perhatikan belum engkau sampaikan yaitu laki-laki yang bermularsquoanah itu menanyakan ldquoMana hartaku (maharku)rdquo Dijawab (oleh Nabi saw) ldquoTidak ada harta (mahar) bagimu Jika kamu jujur berarti kamu sudah pernah bercampur dengannya jika kamu bohong maka ia (mahar) itu kian jauh darimurdquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 456 no 5311 Muslim II 1130 no 1493 lsquoAunul Marsquobud VI 347 no 2240 dan 2241 Nasarsquoi VI 177)

                                                    4 Anak yang lahir dari isteri yang bermularsquoanah harus diserahkan kepada sang isteri (ibunya)Dari Ibnu Umar ra ia berkata ldquoSesungguhnya Nabi saw pernah memutuskan untuk mularsquoanah antara seorang suami dengan isterinya kemudian ia (suami) dipisahkan dari anaknya lantas Beliau menceraikan antara mereka berdua kemudian anak itu Rasulullah serahkan kepada isterinyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 460 no 5315 Muslim II 1132 no 1494 lsquoAunul Marsquobud VI 348 no 2242 Tirmidzi II 338 no 1218 Nasarsquoi VI 178 dan Ibnu Majah I 669 no 2069)

                                                    5 Isteri yang bermularsquoanah berhak menjadi ahli waris anaknya dan begitu juga sebaliknyaDari Ibnu Syihab dalam hadist Sahl bin Sarsquoad ia berkata ldquoMenurut Sunnah Nabi saw sesudah suami isteri yang bermularsquoanah dicerai padahal sang isteri hamil maka anaknya dinisbatkan kepada ibunya Kemudian sunnah Beliau saw berlaku mengenai hak warisnya dimana ia (ibu tersebut) berhak menjadi ahli waris anaknya dan anaknya pun berhak menjadi ahli warisnya sesuai apa yang telah Allah tetapkan untuknyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari 1X 452 no 5309 Muslim II 1129 no 1492 dan lsquoAunul Marsquobud VI 339 no 2235)

                                                    Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 835 - 841

                                                    Bab Khulu

                                                    Selasa 28 Agustus 2007 1821 Pengertian Khulursquo

                                                    Menurut bahasa kata khulursquo berasal dari khalarsquo ats-tsauba idzaa azzalaba yang artinya

                                                    melepaskan pakaian karena isteri adalah pakaian suami dan suami adalah pakaian isteri Allah

                                                    SWT berfirman rdquoMereka itu adalah pakaian bagimu dan kamu pun pakaian bagi merekardquo (Al-

                                                    Baqarah187)

                                                    Para pakar fiqih memberi definisi bahwa khulursquo adalah seorang suami menceraikan isterinya dengan imbalan mengambil sesuatu darinya

                                                    Dan khulursquo disebut juga fidyah atau if tidak (tebusan) (Fiqhus Sunnah II253 Manarus Sabil II226 dan Fathul Bari IX395)

                                                    Persyaratan Khulursquo

                                                    Jika persengketaan antara suami isteri kian parah dan tidak mungkin lagi diambil langkah-

                                                    langkah kompromistis supaya mereka bersatu kembali atau pihak isteri sudah menggebu-gebu

                                                    untuk bercerai dengan suaminya maka ia boleh menebus dirinya dari kekuasaan suaminya

                                                    dengan menyerahkan sejumlah harta kepadanya sebagai ganti dari buruknya keadaan yang

                                                    menimpa suaminya karena bercerai dengannya Allah SWT berfirman rdquoDan tidak halal bagi

                                                    kamu mengambil dari sesautu yang telah kamu berikan kepada mereka kecuali kalau keduanya

                                                    (suami isteri) khawatir tidak akan dapat menjalankan hukum-hukum Allah maka tidak ada dosa

                                                    atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus dirinyardquo (Al-

                                                    Baqarah229)

                                                    Dari Ibnu Abbas ra berkata Isteri Tsabit bin Qais bin Syammas datang kepada Nabi saw lalu

                                                    bertutur rdquoYa Rasulullah aku tidak membenci Tsabit karena imannya dan bukan (pula) karena

                                                    perangainya melainkan sesungguhnya aku khawatir kufurrdquo Kemudian Rasulullah saw

                                                    bersabda rdquoMaka mau engkau mengembalikan kebunnya kepadanyardquo Jawabnya rdquoYa (mau)rdquo

                                                    kemudian ia mengembalikannya kepadanya dan selanjutnya beliau menjawab suaminya (Tsabit)

                                                    agar mencerainyardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no2036 dan Fathul Bari IX395 no5276)

                                                    Peringatan Keras Terhadap Masalah Khulursquo

                                                    Dari Tsauban ra bahwa Rasulullah saw bersabda ldquoSetiap wanita yang mau talak kepada

                                                    suaminya tanpa alasan yang dibenarkan agama maka haram baginya mencium seberbak

                                                    surgardquo (Shahih Shahihul Ibnu Majah no1682 ldquoAunul Marsquobud VI308 no2209 Ibnu Majah

                                                    I662 no20555 dan Tirmidzi II329 no1199)

                                                    ldquoDarinya (Tsauban) ra dari Nabi saw beliau bersabda ldquoWanita-wanita yang melakukan khulursquo

                                                    adalah wanita-wanita munafikrdquo (Shahih Shahihul Jamirsquous Shaghir no6681 dan Tirmidzi

                                                    II329 no1198)

                                                    Peringatan Keras Bagi Para Suami Agar Tidak Mempersulit Isterinya

                                                    Manakala seorang suami tidak senang kepada isterinya dan benci kepadanya karena suatu hal

                                                    maka hendaklah mentalaknya dengan cara yang marsquoruf sebagaimana yang diperintahkan Allah

                                                    SWT Ia tidak boleh manahannya dan mempersulitnya untuk menebus dirinya sendiri Allah

                                                    SWT berfirman rdquoDan apabila kamu mentalak isteri-isterimu lalu mereka mendekati akhir

                                                    iddahnya maka rujukilah mereka dengan cara yang marsquoruf atau ceraikanlah mereka dengan

                                                    cara yang marsquoruf (pula) Janganlah kamu rujuki mereka untuk memberi kemudharatan karena

                                                    dengan demikian kamu menganiaya mereka Barangsiapa berbuat demikian maka sungguh ia

                                                    telah berbuat zhalim terhadap dirinya sendiri Janganlah kamu jadikan hukum-hukum Allah

                                                    sebagai permainan Dan ingatlah nirsquomat Allah padamu dan apa yang telah diturunkan Allah

                                                    kepadamu yaitu al-Kitab dan al-Hikmah Allah memberi pengajaran kepada engkau dengan apa

                                                    yang diturunkan-Nya itu Dan bertakwalah kepada Allah serta ketahuilah bahwasannya Allah

                                                    Maha Mengetahui segala sesuaturdquo (Al-Baqarah231)

                                                    Dan Allah SWT berfirman rdquoHai orang-orang yang beriman tidak halal bagi kamu

                                                    mempusakai wanita dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena

                                                    hendak mengambil kembali sebagai dari apa yang telah kamu berikan kepadanya terkecuali bila

                                                    mereka melakukan perbuatan keji yang nyata Dan bergaullah dengan mereka secara patut

                                                    Kemudian jika kamu tidak menyukai mereka (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak

                                                    menyukai sesuatu padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyakrdquo (An-Nisaarsquo19)

                                                    Khulursquo Adalah Fasakh Bukan Talak

                                                    Jika seorang isteri telah menebus dirinya dan dicerai oleh suaminya Maka ia berkuasa penuh

                                                    atas dirinya sendiri sehingga suaminya tidak berhak untuk rujuk kepadanya kecuali dengan

                                                    ridhanya dan perpecahan tidak dianggap sebagai talak meskipun dijatuhkan dengan redaksi

                                                    talak Namun ia adalah perusakan akad nikah demi kemaslahatan sang isteri dengan balasan

                                                    menebus dirinya kepada suaminya

                                                    Ibnul Qayyim ra menulis sebagai berikut rdquoDan yang menunjukkan khulursquo bukan talak adalah

                                                    bahwa Allah SWT telah menetapkan tiga ketentuan yang berlaku pada talak terhadap (isteri)

                                                    yang telah dikumpuli jika talak tersebut telah mencapai talak tiga Ketetapan-ketetapan itu tidak

                                                    pada khulursquo

                                                    Pertama Suamilah yang lebih berhak rujuk kepada isterinya dalam masa iddah

                                                    Kedua Talak maksimal tiga kali sehingga setelah terjadi talak ketiga isteri tidak halal bagi

                                                    suaminya terkecuali ia kawin lagi dengan suami kedua dan pernah bercampur dengannya

                                                    Ketiga Iddah yang berlaku dalam talak terdiri atas tiga kali qurursquo (bersih dari iddah)

                                                    Sementara itu telah sah berdasarkan nash (ayat Qur-an ataua hadits) dan ijmarsquo (kesepatakan)

                                                    bahwasanya tidak sah istilah rujuk dalam khulursquo

                                                    Dan sudah sah berdasar sunnah Nabi saw dan pendapat para shahabat bahwa iddah untuk khulursquo

                                                    hanya satu kali haidh

                                                    Demikian pula telah sah juga berdasar nash syarrsquoi bahwa boleh melakukan khulursquo setelah talak

                                                    kedua dan talak ketiga

                                                    Ini jelas sekali menunjukkan bahwa khulursquo bukanlah talak Oleh sebab itu Allah SWT

                                                    menegaskan rdquoTalak (yang dapat dirujuk) dua kali Setelah itu boleh rujuk lagi dengan

                                                    Cara yang marsquoruf atau menceraikan dengan cara yang baik dan tidak halal bagi kamu

                                                    mengambil kembali dari sesuatu yang pernah kami berikan pada mereka kecuali kalau

                                                    keduanya khawatir tidak akan dapat melaksanakan hukum-hukum Allah Jika kamu khawatir

                                                    bahwa keduanya (suami istri) tidak dapat mejalangkan hukum-hukum Allah maka tidak ada

                                                    dosa atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus dirinyardquo (Al-

                                                    Baqarah229)

                                                    Dan ini tidak dikhususkan bagi wanita yang telah ditalak dua kali karena hal ini ia mencakup

                                                    isteri yang dicerai dua kali Tidak boleh dhamir (kata ganti) Itu kembali kepada oknum yang

                                                    tidak disebutkan dalam ayat di atas dan meninggalkan oknum yang disebutkan dengan jelas akan

                                                    tetapi mungkin dikhususkan bagi oknum yang pernah disebutkan sebelumnya atau meliputi juga

                                                    selain yang sudah disebutkan sebelumnya Kemudian Allah SWT berfirman rdquoKemudian jika

                                                    suami mentalaknya (sesudah talak yang kedua) maka perempuan itu tidak halal lagi baginyardquo

                                                    (Al-Baqarah230)

                                                    Ayat al-Qurrsquoan ini meliputi perempuan yang dicerai setelah khulursquo dan setelah dicerai dua kali

                                                    secara qathrsquoi (pasti) karena dialah yang disebutkan dalam ayat di atas Maka ia (wanita yang di

                                                    khulursquo) harus masuk ke dalam kandungan lafazh ayat tersebut Demikianlah yang difahami

                                                    Imam Ahli tafsir Ibnu Abbas ra yang pernah didorsquoakan oleh Rasulullah saw agar Allah

                                                    mengajarinya tafsir Qurrsquoan Dan pasti doa itu terkabul tanpa keraguan Manakala hukum-hukum

                                                    yang berlaku dalam khulursquo berlainan dengan hukum-hukum talak maka hal itu menunjukkan

                                                    bahwa keduanya berlainan Jadi inilah yang sesuai dengan ketentuan narsquoah qiyas dan dengan

                                                    pendapat para shahabat Nabi saw (Zaadul Marsquoad V199)

                                                    Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal

                                                    Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-

                                                    Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 636 - 641

                                                    Bab Iddah

                                                    Kamis 30 Agustus 2007 1654 Pengertian Iddah

                                                    Menurut bahasa kata iddah berasal dari kata rsquoadad (bilangan dan ihshaak (perhitungan) seorang

                                                    wanita yang menghitung dan menjumlah hari dan masa haidh atau masa suci

                                                    Menurut istilah kata iddah ialah sebutannama bagi suatu masa di mana seorang wanita menantimenangguhkan perkawinan setelah ia ditinggalkan mati oleh suaminya atau setelah diceraikan baik dengan menunggu kelahiran bayinya atau berakhirnya beberapa qurursquo atau berakhirnya beberapa bulan yang sudah ditentukan

                                                    Macam-Macam Masa Iddah

                                                    Barangsiapa yang ditinggal mati suaminya maka iddahnya empat bulan sepuluh hari baik sang

                                                    isteri sudah dicampuri ataupun belum Hal ini mengacu pada firman Allah SWT rdquoOrang-orang

                                                    yang meninggal dunia di antaramu dengan meninggalkan isteri-isteri (hendaklah para isteri itu)

                                                    menangguhkan dirinya (beriddah) empat bulan sepuluh harirdquo (Al-Baqarah 234)

                                                    Terkecuali isteri yang sudah dicampuri dan sedang hamil maka masa iddahnya sampai

                                                    melahirkan rdquoDan wanita-wanita yang hamil waktu iddah mereka itu adalah sampai mereka

                                                    melahirkan kandungannyardquo (At-Thalaq 4)

                                                    Dari al-Miswar bin Makhramah bahwa Subairsquoah al-Aslamiyah ra pernah melahirkan dan

                                                    bernifas setelah beberapa malam kematian suaminya Lalu ia mendatangi Nabi saw lantar

                                                    meminta idzin kepada Beliau untuk kawin (lagi) Kemudian Beliau mengizinkannya lalu ia

                                                    segera menikah (lagi) (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX470 no5320 dan Muslim II1122

                                                    no1485)

                                                    Wanita yang ditalak sebelum sempat dicampuri maka tidak ada masa iddah baginya berdasarkan

                                                    pada firmannya Allah SWT berfirman rdquoHai orang-orang yang beriman rsquoapabila kamu menikahi

                                                    perempuan-perempuan yang beriman kemudian kamu ceraikan mereka sebelum kamu

                                                    mencampurinya maka sekali-kali tidak wajib atas mereka iddah bagimu yang kamu minta

                                                    menyempurnakannyardquo (Al-Ahzaab49)

                                                    Sedang wanita yang ditalak yang sebelumnya sempat dikumpuli dan dalam keadaan hamil maka

                                                    masa iddahnya ialah ia melahirkan anak yang diakndungnya Allah SWT berfirman rdquoDan

                                                    wanita-wanita hamil waktu iddah mereka itu adalah sampai mereka melahirkan

                                                    kandungannyardquo (At-Thalaq4)

                                                    Dari az-Zubair bin al-Awwam ra bahwa ia mempunyai isteri bernama Ummu Kultsum bin

                                                    rsquoUqbah radhiyallahu rsquoanha Kemudian Ummu Kultsum yang sedang hamil berkata kepadanya

                                                    rdquoTenanglah jiwaku (dengan dijatuhi talak satu)rdquo Maka az-Zubir pun menjatuhkan padanya talak

                                                    satu Lalu dia keluar pergi mengerjakan shalat sekembalinya (dari shalat) ternyata isterinya

                                                    sudah melahirkan Kemudian az-Zubir berkata rdquoGerangan apakah yang menyebabkan ia

                                                    menipuku semoga Allah menipunya (juga)rdquo Kemudian dia datang kepada Nabi saw lalu beliau

                                                    bersabda kepadanya rdquoKitabullah sudah menetapkan waktunya lamarlah (lagi) di kepada

                                                    dirinyardquo (Shahih Shahih Ibnu Majah no1546 dan Ibnu Majah I653 no2026)

                                                    Jika wanita yang dijatuhi talak termasuk perempuan yang masih berhaidh secara normal maka

                                                    masa iddahnya tiga kali haidh berdasarkan Firman Allah SWT rdquoWanita-wanita yang ditalak

                                                    hendaklah menahan diri (menunggu tiga kali qurursquo)rdquo (Al-Baqarah 228)

                                                    Kata qurursquo berarti haidh Hal ini mengacu pada hadits Aisyah ra bahwa Ummu Habibah ra

                                                    sering mengeluarkan darah istihadhah(darah yang keluar dari wanita karena sakit atau lainnya)

                                                    lalu dia bertanya kepada Nabi saw (mengenai hal tersebut) Maka Beliau menyuruh

                                                    meninggalkan shalat pada hari-hari haidhnya (Shahih Lighairih Shahih Abu Daud no252 dan

                                                    rsquoAunul Marsquobud I463 no278)

                                                    Jika wanita yang dijatuhi talak itu masih kecil belum mengeluarkan darah hadih atau sudah lanjut

                                                    usia yang sudah manopause (berhenti masa haidh) maka iddahnya adalah tiga bulan lamanya

                                                    Allah swt berfirman rdquoDan perempuan-perempuan yang tidak haidh lagi (manopause) diantara

                                                    isteri-isteri kaian jika ragu-ragu (tentang masa iddahnya) maka masa iddah mereka adalah tiga

                                                    bulan Begitu pula perempuan-perempuan yang belum haidhrdquo (At-Thalaq4)

                                                    Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal

                                                    Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-

                                                    Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 642 ndash 645

                                                    • Talak
                                                      • Daftar isi
                                                      • [sunting] Latar Belakang
                                                      • [sunting] Pengertian
                                                      • [sunting] Pembagian Talak
                                                        • [sunting] Dari segi cara suami menjatuhkan
                                                        • [sunting] dari segi boleh - tidaknya suami rujuk kembali pada istrinya
                                                          • MACAM-MACAM TALAK
                                                            • pengrtian khulu
                                                            • Perceraian dalam Islam
                                                              • Isi kandungan
                                                              • [sunting] Talak
                                                                • [sunting] Hukum talak
                                                                • [sunting] Rukun talak
                                                                • [sunting] Contoh lafaz talak
                                                                • [sunting] Jenis talak
                                                                  • [sunting] Talak rajrsquoi
                                                                  • [sunting] Talak bain
                                                                  • [sunting] Talak sunni
                                                                  • [sunting] Talak bidrsquoi
                                                                  • [sunting] Talak taklik
                                                                      • [sunting] Fasakh
                                                                        • [sunting] Cara melakukan fasakh
                                                                          • [sunting] Khuluk atau tebus talak
                                                                            • [sunting] Tujuan khuluk
                                                                              • [sunting] Rujuk
                                                                                • [sunting] Hukum rujuk
                                                                                • [sunting] Rukun rujuk
                                                                                • [sunting] Contoh lafaz rujuk
                                                                                  • [sunting] Lafaz sarih
                                                                                  • [sunting] Lafaz kinayah

                                                      Artinya Kalian telah maklum dengan apa yang telah kalian lakukan Kini saya sudahmelahirkan maka anak ini adalah anakmu wahai fulan (sambil menunjuk salah satu laki-lakiyang disukainya)Ketika si wanita menunjuk salah satu laki-laki yang disukainya maka laki-laki itulahyang harus menjadi bapak dari anak tersebut sekaligus menjadi suaminya yang resmi Tidakboleh si laki-laki tersebut menolak dengan alasan dan catatan apapun Sementara laki-laki lainyang tidak terpilih mereka beterbangan lagi mencari mangsa-mangsanya yang lainLantas siapa yang diuntungkan dan dirugikan dalam pernikahan semacam ini Tentu yangrugi adalah orang ganteng dan baik karena dialah yang akan dipilih oleh wanita tersebutSementara yang beruntung adalah laki-laki jelek dan jahat karena jelas dia tidak akan dipilihsehingga ia masih bisa leluasa menaburkan racun-racun asmara dan syahwatnya Dalam duniamodern terutama di kota-kota besar pernikahan masa Jahiliyyah ini masih ada dan berlaku untuktidak mengatakan banyak berlaku Hanya saja dengan nama dan format lain Dalam istilahsekarang nikah Raht ini disebut dengan nama Salome (satu lobang rame-rame maaf)Naudzubillah5 Nikah al-BaghayaAl-Baghaya secara bahasa berarti pelacur Nikah al-Baghaya ini sama dengan nikah ar-Raht di atas Hanya saja dalam nikah Baghaya ini tidak dibatasi jumlah pengunjungnya Iaboleh lebih dari sepuluh orang bahkan tidak terhitung sekalipun Setiap laki-laki hidung belangyang sreg dan greget dengan seorang wanita yang disukai bersama boleh melakukan isytirakWanita yang menjadi sasaran segerombolan laki-laki tersebut tidak boleh menolak dan tidakmelayani tamu-tamu hidung belang tersebut Tua muda ganteng jelek pesek mancungkurus gemuk dekil bersih kalau dia datang harus diservice secara memuaskan Setiap orang9yang sedang bertamu pada hari itu biasanya menancapkan tanda khusus berupa bendera di luarrumahnya sebagai tanda bahwa wanita tersebut sedang full on ada tamuSetiap laki-laki yang pernah bertamu harus mengisi buku tamu Buku tamu ini biasanyadisiapkan khusus oleh wanita tersebut Tidak ada seorang tamu pun yang jajan di rumahnyakecuali namanya tercatat Ketika wanita tersebut hamil wanita tersebut melihat daftar tamunyadan memanggil satu persatu tamu-tamu berhidung belang tersebut Tidak boleh menolak ketikawanita tersebut mengundang dan memanggilnyaSetelah melahirkan wanita tersebut memanggil seluruh tamu-tamunya berikut seorangqafah (juru taksir manusia) Tukang qafah ini bertugas melihat dan membaca si bayi lalumembaca pula seluruh tamu yang hadir untuk dicarikan kesamaannyamdashistilah sekarang mungkincek darah dan gen Tamu yang lebih banyak kesamaan dengan bayi tadi dialah yang akanmenjadi bapaknya sekaligus menjadi suami wanita tersebut Ketika sudah diputuskan oleh jurutaksir tadi tidak boleh si laki-laki tersebut menolak apalagi tidak bertanggung jawabSiapa yang diuntungkan dalam pernikahan ini Tentu mereka yang dapat menyuap siqafah agar tidak ditunjuk Yang rugi Yang tidak menyuap si qafah sama sekali karena dialahyang akan menjadi bapak dari bayi hasil rame-rame tadimdashdalam istilah iklan di Indonesiaidentik dengan iklan permen Nano-Nano rame rasanya Naudzubillah Apakah pernikahanseperti ini ada pada masa sekarang Ya jelas ada hanya dengan nama dan format lain bahkandengan alat dan teknologi canggih sehingga tidak ada tamu-tamu yang merasa dirugikan untukmenanggung bayi rame-rame tersebut Pernikahan Baghaya ini dalam konteks sekarangbertebaran dimana-mana dengan berbagai nama misalnya Saritem di Bandung dan SurabayaKramat Tunggak di Jakarta Warung Remang-Remang di setiap pinggiran jalan Panti Pijat yangtersebar hampir di seluruh kota dan lainnya Naudzubillah6 Nikah Badal

                                                      Secara bahasa badal berarti menukar mengganti Nikah Badal adalah pernikahan di manaseorang laki-laki yang sudah beristri berkata kepada laki-laki lain yang juga sama sudah beristriBiarkan isteri kamu tidur dengan saya dan saya ijinkan isteri saya tidur dengan kamu kalaukamu keberatan biar kita tukar tambah Jadi Nikah Badal ini berupa pernikahan tukar menukaristeri Dalam dunia modern terutama di kota-kota besar seperti Jakarta pernikahan ini seringkalidiistilahkan dengan Tukar Kunci Jadi dalam pergaulan-pergaulan glamour apabila seoranglaki-laki berkata kepada laki-laki lain yang sama-sama sudah berkeluarga Ayo kita tukar kuncimaka maksudnya adalah pernikahan Badal ini Tentu bukan sembarang kunci tapi kunci inikunci ajaib yang bukan saja bisa membuka pintu tapi membuka yang mempunyai pintunaudzubillah min dzalik7 Nikah MutahMutah secara bahasa berarti bersenang-senang Nikah Mutah dalam dunia sekarangdisebut dengan Nikah Kontrak Maksudnya seorang laki-laki menikahi seorang wanita hanyasaja ketika akadnya ditentukan untuk masa satu minggu misalnya atau satu bulan satu tahunatau bahkan satu hari kemudian si laki-laki tadi memberikan upah atau biaya sebagaiimbalannya Pernikahan ini pada masa Rasulullah Saw pernah dibolehkan karena saat itu sedangkondisi perang yang berbulan-bulan Namun tidak lama setelah itu Rasulullah Sawmenghapusnya dan mengharamkannya sampai hari Kiamat kelak Oleh karena itu seluruh ulamasepakat bahwa pernikahan Mutah ini haram hukumnya Untuk pembahasan lebih lanjut masalahNikah Mutah ini insya Allah akan penulis bahas dalam makalah tersendiri8 Nikah al-UrfiNikah Urfi ini ramai diperbincangkan di Mesir belakangan ini Boleh jadi nama NikahUrfi ini untuk konteks Indonesia belum sampai dan belum pernah terdengar meskipun tidakmenutup kemungkinan dalam prakteknya sudah sejak dahulu berjalan dan berlanjut Nikah Urfiadalah pernikahan antara laki-laki dan perempuan yang tidak diketahui oleh kelurganya bolehjadi tidak memakai saksi tidak diumumkan dan tidak memakai wali Bukan hanya itu antaralaki-laki dan perempuan hidup berpisah makan dan minum sendiri-sendiri bahkan tinggal punberpisah Namun ketika keduanya greget untuk making love baru keduanya bersama dan dimana saja jadi10Pernikahan ini banyak merajarela di Mesir dan demikian juga di Indonesia terutama dikalangan mahasiswa mahasiswi Untuk melampiaskan nafsu seksualnya keduanya sepakat untukmembungkus perbuatan hinanya dengan bungkusan yang seolah-olah dilegalkan dandiperbolehkan oleh ajaran Islam Boleh jadi ada saksi hanya saja saksinya adalah teman-temandekatnya saja Sementara keluarganya tidak mengetahuinya sedikitpun Modus opperandi daripernikahan ini juga adalah untuk mendapatkan nafkahAkhir-akhir ini di Mesir merebak pernikahan ini karena si wanita biasanya menginginkannafkah yang besar dan tidak peduli dengan cara atau bentuknya Pernikahan ini jelas tidakmemakai surat-surat resmi dari pejabat yang berwenang (di Indonesia dari KUA) Pernikahan inijelas haram hukumnya karena pada hakikatnya adalah perzinahan modern NaudzubillahSemua jenis pernikahan yang telah disebutkan di atas diharamkan dalam ajaran IslamMengapa Karena pernikahan dalam ajaran Islam mempunyai aturan tersendiri ada rukun-rukun dansyarat-syarat yang harus dipenuhi Ketika rukun dan syaratnya tidak terpenuhi maka pernikahantersebut menjadi batal dan haram Untuk mengetahui lebih lanjut persoalan ini nanti akan kita bahaslebih jauh dalam pembahasan akad nikahDemikian sekelumit mengenai jenis dan macam pernikahan yang dilarang dan diharamkandalam ajaran Islam Tidak ada alasan untuk seorang muslim dan muslimah untuk melegalkan terlebihmempraktekkan pernikahan-pernikahan di atas Semoga kita terhindar dari semua jenis pernikahan

                                                      terkutuk di atasWanita-wanita yang haram untuk dinikahi (al-muharramaat minannisaa)Dalam ajaran Islam ada beberapa wanita yang haram hukumnya untuk dinikahi oleh laki-lakiHal ini sebagaimana dijelaskan oleh Allah dalam firmanNya surat an-Nisa ayat 22-24

                                                      ا يل س 1049703 ب وس 1049703 اء ومقت 1049703 ا ة فاح 1049703 ش 1049703 ان آ ن 1049703 ه إ د 1049703 لفق 1049703 س م 1049703 ا ل 1049703 ا إ اء الن 1049703 س من م اؤآ ءاب ح ك ن ما كحوا ن ت والخ 1049703 ت األ ن 1049703 ات وب خ

                                                      ال 1049703 أ ن 1049703 ات وب م ك وخال 1049703 ات م ك و 1049703 ات م ك واتخ 1049703 عم وأ م ك ن 1049703 ات وب م ك مه 1049703 ات

                                                      أ م ك عل 1049703 ي م 1049703 ت حرف 1049703 ي ي الل 1049703 ات م ك ب ب 1049703 ائ ور م ك ائ ن 1049703 س مه 1049703 ات

                                                      وأ ن 1049703 اعة 1049703 الرض م م ك خ 1049703 وات وأ م ك ض 1049703 عن ر

                                                      أ ي الل 1049703 ات م ك مه 1049703 ات وأ

                                                      ئ 1049703 ل وحال م ك عل 1049703 ي جن 1049703 اح فل 1049703 ا ه 1049703 ن ب م دخل 1049703 ت م 1049703 واون ك ل 1049703 ت ن ف 1049703 إ ه 1049703 ن ب م دخل 1049703 ت ي الل 1049703 ات م ك ائ س ن من م حجورآا غف 1049703 ور 1049703 ان آ الل 1049703 ه ن إ س 1049703 لف ق 1049703 د م 1049703 ا ل 1049703 ا إ ن ي ت خ 1049703 أ

                                                      ال ن ب 1049703 ي جمع 1049703 وا ت ن وأ م ك ب ص 1049703 ال أ 1049703 ن م ال 1049703 ذین م ك ن 1049703 ائ ب أ

                                                      اء ور م 1049703 ا ك 1049703 م ل ح 1049703 ل وأ م ك عل 1049703 ي الل 1049703 ه ت 1049703 اب آ م ك ت 1049703 ان

                                                      م ی ك 1049703 أ مل ما ال إ اء س الن من ات محصن وال حيما رهن ج 1049703 ور أ وهن ف 1049703 آت هن 1049703 ن م ب 1049703 ه م عت مت اس 1049703 ت افحين 1049703 ا سم 1049703 فم غي 1049703 ر ين مح 1049703 صن م ك موال

                                                      أ ب غوا ت ب ت ن أ م ك ذلحكيم 1049703 ا يم 1049703 ا عل 1049703 ان آ الل 1049703 ه ن إ فری 1049703 ضة ال ع 1049703 د ب 1049703 ن م ه1049703 ب م ت اض 1049703 ي ر ت فيم 1049703 ا م ك عل 1049703 ي جن 1049703 اح ول 1049703 ا فری 1049703 ضة(24- ( 22النساء Artinya Dan janganlah kamu kawini wanita-wanita yang telah dikawini oleh ayahmu terkecuali padamasa yang telah lampau Sesungguhnya perbuatan itu amat keji dan dibenci Allah dan seburuk-burukjalan (yang ditempuh)Diharamkan atas kamu (mengawini) ibu-ibumu anak-anakmu yang perempuansaudara-saudaramu yang perempuan saudara-saudara bapakmu yang perempuan saudara-saudaraibumu yang perempuan anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang laki-laki anak-anakperempuan dari saudara-saudaramu yang perempuan ibu-ibumu yang menyusui kamu saudaraperempuan sepersusuan ibu-ibu istrimu (mertua) anak-anak istrimu yang dalam pemeliharaanmu dariistri yang telah kamu campuri tetapi jika kamu belum campur dengan istrimu itu (dan sudah kamuceraikan) maka tidak berdosa kamu mengawininya (dan diharamkan bagimu) istri-istri anakkandungmu (menantu) dan menghimpunkan (dalam perkawinan) dua perempuan yang bersaudarakecuali yang telah terjadi pada masa lampau sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi MahaPenyayang Dan (diharamkan juga kamu mengawini) wanita yang bersuami kecuali budak-budakyang kamu miliki (Allah telah menetapkan hukum itu) sebagai ketetapan-Nya atas kamu Dandihalalkan bagi kamu selain yang demikian (yaitu) mencari istri-istri dengan hartamu untuk dikawinibukan untuk berzina Maka istri-istri yang telah kamu nikmati (campuri) di antara mereka berikanlahkepada mereka maharnya (dengan sempurna) sebagai suatu kewajiban dan tiadalah mengapa bagi

                                                      11kamu terhadap sesuatu yang kamu telah saling merelakannya sesudah menentukan mahar ituSesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana (QS an-Nisa 22-24)Dari ayat di atas ditambah keterangan-keterangan lainnya para ulama membagi wanita-wanitayang haram untuk dinikahi itu menjadi dua bagian besarPertama wanita-wanita yang haram untuk dinikahi selamanya Artinya seorang laki-laki tidakboleh menikahi wanita jenis ini kapanpun dan dalam kondisi apapunKedua wanita-wanita yang haram untuk dinikahi untuk sementara waktu Untuk bagian keduaini wanita-wanita tersebut haram untuk dinikahi selama ia berada dalam keadaan khusus(penjelasannya akan dibahas di bawah nanti) dan apabila keadaan tersebut sudah hilang maka ia bolehdinikahiWanita-wanita yang haram dinikahi selamanyaYang termasuk wanita-wanita yang haram untuk dinikahi selamanya (muabbada) ini ada tigakelompokA Haram dinikahi lantaran keturunan (nasab)Wanita-wanita yang haram dinikahi karena nasab (keturunan) ini ada tujuh jenis1 Semua Ibu baik dari pihak ibu maupun dari pihak bapak sampai ke atas yangmelahirkan laki-laki tersebut Maksudnya wanita-wanita yang menyebabkan lakilakiitu lahir (ibu) baik dari pihak ibunya sendiri maupun dari pihak bapaknya sendirisampai ke atas haram untuk dinikahi Misalnya ibunya sendiri ibunya ibu (nenek daripihak ibu) ibunya bapak (nenek dari pihak bapak) ibunya nenek dari pihak ibu ibunyanenek dari pihak bapak dan seterusnya sampai ke atas Wanita-wanita ini semuanyaharam untuk dinikahi selamanya (al-ummahaat)2 Semua Anak perempuan baik dari pihak putra laki-lakinya maupun putriperempuannya terus sampai ke bawah Maksudnya semua wanita yang dilahirkankarena laki-laki tersebut baik anak perempuan itu putri dari putranya maupun dariputrinya Misalnya anak perempuannya sendiri cucu perempuannya dari anakperempuan cucu perempuan dari anak laki-laki anak perempuan dari cucu perempuanatau anak perempuan dari cucu laki-laki sampai ke bawah Semua anak perempuan iniharam untuk dinikahi selamanya (al-banaat)3 Semua Saudari perempuan dari semua pihak dan jihah Misalnya saudariperempuan sekandung saudari perempuan sebapak dan saudari perempuan seibuSemua saudari perempuan ini juga haram untuk dinikahi selamanya (al-akhawaat)4 Semua saudari perempuan ayah (bibi tante dari pihak ayah) sampai ke atas baiksekandung sebapak maupun seibu Misalnya saudari perempuan sekandung ayahsaudari perempuan seibu ayah saudari perempuan seibu saudari perempuan bibinyaayah saudari perempuan bibinya bibi ayah dan seterusnya sampai ke atas Semua bibidari pihak ayah ini haram hukumnya untuk dinikahi (al-ammat)5 Semua saudari perempuan ibu (bibi tante dari pihak ibu) sampai ke atas baiksekandung sebapak maupun seibu Misalnya saudari perempuan sekandung ibusaudari perempuan sebapak ibu saudari perempuan seibu ibu saudari perempuanbibinya ibu saudari perempuan bibinya bibi ibu dan seterusnya sampai ke atas Semuabibi dari pihak ibu ini haram hukumnya untuk dinikahi (al-khalaat)6 Semua anak perempuan dari saudara laki-laki baik sekandung sebapak maupunseibu sampai ke bawah (keponakan dari saudara laki-laki) Misalnya anakperempuan dari saudara laki-laki sekandung anak perempuan dari saudara laki-lakisebapak anak perempuan dari saudara laki-laki seibu anak perempuan dari anak

                                                      perempuan saudara laki-laki sekandung anak perempuan dari anak perempuan saudaralaki-laki sebapak anak perempuan dari anak perempuan saudara laki-laki seibu anakperempuan dari keponakannya keponakan saudara laki-laki terus sampai ke bawah(banatul akh)7 Semua anak perempuan dari saudari perempuan baik sekandung sebapakmaupun seibu sampai ke bawah (keponakan dari saudari perempuan) Misalnya12anak perempuan dari saudari perempuan sekandung anak perempuan dari saudariperempuan sebapak anak perempuan dari saudari perempuan seibu anak perempuandari anak perempuan saudari perempuan sekandung anak perempuan dari anakperempuan saudari perempuan sebapak anak perempuan dari anak perempuan saudariperempuan seibu anak perempuan dari keponakannya keponakan saudari perempuanterus sampai ke bawah (banatul ukhti) Semua keponakan baik dari pihak saudara lakilakimapun dari saudari perempuan semuanya haram untuk dinikahiDalam sebuah hadits dari Ibnu Abbas dikatakan

                                                      تع 1049703 الى قول 1049703 ه ق 1049703 رأ ث 1049703 م س 1049703 بع ال 1049703 صهر وم 1049703 ن بع1049703 )) س النسب من حرم قال باس ع ابن عن[ ] (( البخارى رواه أمهاتكم عليكم حرمتArtinya Ibnu Abbas berkata Wanita-wanita yang diharamkan karena keturunan itu adatujuh dan yang diharamkan karena pernikahan juga ada tujuh Ibnu Abbas kemudianmembaca firman Allah dalam surat an-Nisa ayat 22-24 Diharamkan kepada kalianhellip (HRBukhari)Para ulama telah sepakat bahwa ketujuh jenis wanita yang telah disebutkan di atasharam hukumnya untuk dinikahi selamanya Untuk lebih memudahkan menghapal jeniswanita-wanita yang haram untuk dinikahi selamanya ini maka harus diingat bahwa seluruhketurunan dan kerabat si laki-laki semuanya haram untuk dinikahi kecuali empat orang sajayaitu anak perempuan pamannya dari pihak bapak (banatul amm sepupu putrinya om paman) anak perempuan pamannya dari pihak ibu (banatul khal sepupu) anak perempuanbibinya dari pihak bapak (banat ammatih sepupu putrinya bibi) dan anak perempuan bibinyadari pihak ibu (banatul khalah sepupu putrinya bibi) Untuk empat jenis wanita ini bolehuntuk dinikahi dan sisanya tidak boleh untuk dinikahiKeempat jenis wanita tersebut boleh untuk dinikahi berdasarkan firman Allah dalamsurat al-Ahzab ayat 50

                                                      ف 1049703 اء أ مم 1049703 ا مين 1049703 ك ی ك 1049703 ت مل وم 1049703 ا هن ج 1049703 ور أ ها 1049703 ت ی اأ ی

                                                      ي ءات ي ت الال واجك ز أ ك ل ا ن ل ل ح أ ا ن إ ي ب الني ت الال ك ت خاال ات ن وب خالك ات ن وب ك عمات ات ن وب عمك ات ن وب ك ي عل ه الل

                                                      معك ن هاجردون 1049703 ن م ي 1049703 ك ب الن اد ر

                                                      أ ن إ ي ب لن ل ها فس ن ت وهب ن إ ة مؤمن ة أ وامرل خالصة كحها ن ت س ی ن أ

                                                      ي 1049703 ك عل وما 1049703 ون واجهم ز أ في هم ي عل ا ضن فر ما ا من عل قد ين مؤمن الك ی ال ي ك ل هم مان ی

                                                      أ ت ك ملحيما ر ا غفور ه الل ان وآ ج حر

                                                      ( ( 50األحزاب Artinya Hai Nabi sesungguhnya Kami telah menghalalkan bagimu istri-istrimu yang telahkamu berikan mas kawinnya dan hamba sahaya yang kamu miliki yang termasuk apa yangkamu peroleh dalam peperangan yang dikaruniakan Allah untukmu dan (demikian pula) anakanakperempuan dari saudara laki-laki bapakmu anak-anak perempuan dari saudara perempuanbapakmu anak-anak perempuan dari saudara laki-laki ibumu dan anak-anak perempuan darisaudara perempuan ibumu yang turut hijrah bersama kamu dan perempuan mukmin yangmenyerahkan dirinya kepada Nabi kalau Nabi mau mengawininya sebagai pengkhususanbagimu bukan untuk semua orang mukmin Sesungguhnya Kami telah mengetahui apa yangKami wajibkan kepada mereka tentang istri-istri mereka dan hamba sahaya yang mereka milikisupaya tidak menjadi kesempitan bagimu Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi MahaPenyayang (QS Al-Ahzab 50)B Haram dinikahi lantaran perkawinan (al-mushaharah)Wanita-wanita yang dilarang untuk dinikahi lantaran pernikahan ini adalah sebagaiberikut1 Isteri bapak (ibu tiri)Sehubungan dengan jenis wanita ini dalam sebuah hadits dikatakan13

                                                      األب ام 1049703 رأة إال یح 1049703 رم م 1049703 ا یحرم 1049703 ون الجاهلي 1049703 ة أه 1049703 ل ان1049703 )) آ ق 1049703 ال عب 1049703 اس اب 1049703 ن عنآب 1049703 اؤآم نك 1049703 ح م 1049703 ا تنكح (( 1049703 وا وال وج 1049703 ل بين 1049703 ز والجمع

                                                      ع الله فأنزل قال األختينالطب 1049703 رى تف )) [ 1049703 سير األخت 1049703 ين ب 1049703 ين إال 1049703 وا النساء من

                                                      تجمع )) (( وأن و سلف قد ماصحيح ( 1328 [بسندArtinya Ibnu Abbas berkata Orang-orang jahiliyyah mengharamkan semua wanitayang diharamkan dalam ajaran Islam kecuali isteri bapak dan bolehnya menikahi kakakberadik sekaligus Kemudian turun firman Allah Janganlah kalian menikahi wanitawanitayang telah dinikahi oleh bapak-bapak kamu kecuali apa yang telah berlakudahulu (QS An-Nisa 22) dan Dan dilarang juga menikahi kakak beradik sekaligus(QS An-Nisa 23) (Dalam Tafsir ath-Thabari dengan sanad Sahih (8hal 132)Dengan ayat ini para ulama telah sepakat bahwa yang termasuk diharamkanuntuk dinikahi selamanya juga itu adalah wanita-wanita yang sudah atau pernahdinikahi oleh ayahnya baik wanita tersebut telah didukhul (disetubuhi) oleh ayahnyaataupun belum

                                                      بعثن (( 1049703 ى ق 1049703 ال تری 1049703 د أی 1049703 ن ل 1049703 ه فقل 1049703 ت رای 1049703 ة ه1049703 ومع عم 1049703 ى لقي 1049703 ت ق 1049703 ال الب 1049703 راء ع 1049703 نأض 1049703 رب أن رجل 1049703 أمرنى إلى وسلم عليه الله صلى الله رسول

                                                      ف أبيه امرأة نكح[ ] (( والحاآم داود أبو رواه ماله وآخذ عنقهArtinya Al-Bara berkata Suatu hari saya bertemu dengan paman saya yang sedangmembawa bendera Saya lalu bertanya Mau kemana paman Ia menjawab Saya

                                                      diutus oleh Rasulullah Saw untuk membunuh dan mengambil harta laki-laki yangmenikahi isteri bapaknya (HR Abu Dawud dan Hakim)Dari hadits ini didapati bahwa laki-laki yang menikahi wanita-wanita yangpernah dinikahi oleh bapaknya harus dibunuh dan diambil hartanya Ini menunjukkansaking kerasnya larangan tersebut Dari sini para ulama kemudian berkesimpulanbahwa isteri bapak haram untuk dinikahi selamanya2 Ibunya isteri (mertua perempuan)Ketika seorang laki-laki telah menikah dengan seorang wanita maka ibu dari isterinyatadi (mertua) menjadi haram untuk dinikahi baik isterinya tersebut telah didukhul(disetubuhi) maupun belum Hal ini dikarenakan mertua masuk dalam keumuman suratan-Nisa ayat 23 Dan diharamkan juga ibu-ibu isteri-isteri kalian Termasuk kedalam jenis ini juga ibunya mertua dan ibunya bapak mertua3 Anak isteri (anak tiri ar-rabibah)Apabila sebelum menikah si isteri sudah mempunyai anak perempuan maka si lakilakitidak boleh menikahi putri dari isterinya itu Namun para ulama mensyaratkantidak bolehnya menikahi anak perempuan dari isteri itu apabila ibunya (isteri si laki-lakitersebut) telah disetubuhinya Namun apabila misalnya ia menikahi isterinya kemudiancerai sebelum melakukan hubungan badan maka laki-laki tadi boleh menikahi anakperempuannya Hal ini didasarkan pada firman Allah dalam surat an-Nisa ayat 23 diatas yang berbunyi

                                                      م ل ن فإ هن ب م ت ل دخ ي ت الال م ك ائ س ن من م حجورآ في ي ت الال م ك ب ائ ب ورم ت ل دخ وا ون ك تم ك ي عل اح ن ج فال هن ب

                                                      Artinya (dan diharamkan kepadamu) anak-anak istrimu yang dalam pemeliharaanmudari istri yang telah kamu campuri tetapi jika kamu belum campur dengan istrimu itu(dan sudah kamu ceraikan) maka tidak berdosa kamu mengawininyahellip(QS An-Nisa23)Termasuk ke dalam hukum ini adalah anak perempuan dari putra putri isterinya144 Isteri anak kandung sendiri (menantu)Seorang laki-laki juga tidak boleh menikahi isteri anak laki-lakinya berdasarkan firmanAllah dalam surat an-Nisa ayat 23 di atas

                                                      م ك ب صال أ من ذین ال م ك ائ ن ب أ ل ئ وحال

                                                      Artinya (dan diharamkan bagimu) istri-istri anak kandungmu (menantu) (QS An-Nisa 23)Di samping isteri anak kandung sendiri juga diharamkan isteri anak dari susuan hal inididasarkan pada hadits berikut ini

                                                      م 1049703 ن یح 1049703 رم م 1049703 ا الرض 1049703 اع م 1049703 ن یح (( 1049703 رم وس 1049703 لم 1049703 هعلي الله ص 1049703 لى الله رس 1049703 ول ق 1049703 ال

                                                      )) [ ( 8والطبرى ( ( 471 149) آثير ابن تفسير 1النسبArtinya Rasulullah Saw bersabda Diharamkan wanita-wanita karena sesususebagaimana diharamkannya wanita-wanita karena keturunan (Lihat dalam Tafsir IbnKatsir 1471 dan Tafsir ath-Thabari 8149)Para ulama dalam hal ini tidak memasukan anak perempuan dari isteri anakkandung (anak perempuan dari menantu) atau anak perempuan dari anak isteri (anak

                                                      perempuan dari anak tiri) sebagai halilah Oleh karena itu seseorang boleh menikahianak perempuan dari menantu dan anak perempuan dari anak tiriUntuk memudahkan mengingat dan menghapal jenis wanita-wanita yang haramuntuk dinikahi karena pernikahan maka dapat dikatakan bahwa semua wanita yangterkait karena pernikahan semuanya boleh dinikahi oleh laki-laki kecuali empat orangsaja yaitu isteri bapaknya (ibu tiri) mertua perempuan anak perempuan dari isterinyayang telah disetubuhi (anak tiri tapi ibunya sudah disetubuhi) dan isteri anakkandungnya (menantu)C Haram dinikahi lantaran susuan (muharramaat bir radha)Wanita-wanita yang satu susu juga haram untuk dinikahi Hal ini didasarkan padaketerangan berikut ini

                                                      ضاعة الر من م ك خوات وأ م ك ضعن ر أ ي ت الال م ك مهات

                                                      وأArtinya (Diharamkan kepadamu) ibu-ibumu yang menyusui kamu saudara perempuansepersusuan (QS An-Nisa 23)Dalam sebuah hadits dikatakan

                                                      الن 1049703 (( سب م 1049703 ن یح 1049703 رم م 1049703 ا الرض 1049703 اع م 1049703 ن لم 1049703 رمیح(( 1049703 وس علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى الله رس 1049703 ول قال

                                                      [ مسلم و البخارى [أخرجهArtinya Rasulullah Saw bersabda Diharamkan wanita-wanita karena sesusu sebagaimanadiharamkannya wanita-wanita karena keturunan (HR Bukhari Muslim)Oleh karena itu pada hakikatnya wanita-wanita yang diharamkan karena sebab satususuan ini sama dengan wanita-wanita yang diharamkan karena factor keturunan Hanya sajadalam sebab satu susu ini ditambahkan bahwa wanita yang menyusui posisinya sama denganibu kandungDengan demikian wanita-wanita yang tidak boleh dinikahi lantaran satu susu ini adalahsebagai berikut1 Wanita yang menyusui dan ibu dari wanita yang menyusui karena ia dipandang sebagai ibukandungnya sendiri2 Anak-anak perempuan dari wanita yang menyusui tersebut karena mereka dipandangsebagai saudari-saudari perempuannya3 Saudari perempuan baik sekandung seayah maupun seibu karena dipandang sebagai bibiatau tantenya4 Anak perempuan dari putri wanita yang menyusui tadi karena dipandang sebagai anakperempuan dari saudari perempuannya5 Ibu dari suami yang menyusui karena dipandang sebagai neneknya156 Saudari perempuan dari suami wanita yang menyusui karena dipandang sebagaibibitantenya7 Anak perempuan dari putra laki-laki wanita yang menyusui karena dipandang sebagai anakperempuan dari saudara laki-lakinya (keponakan)8 Anak perempuan dari suami wanita yang menyusui meskipun dari isterinya yang lainkarena dipandang sebagai saudari sesusu dari jihat ayah9 Saudari-saudari perempuan dari suami wanita yang menyusui karena mereka dipandangsebagai tante-tantenya10 Isteri-isteri lain dari suami wanita yang menyusui karena mereka dipandang sebagai isteribapaknya

                                                      11 Isteri dari anak yang menyusui haram dinikahi oleh suami dari wanita yang menyusuikarena dipandang sebagai menantunya12 Apabila yang menyusui itu seorang perempuan maka suami dari wanita yang menyusuitidak boleh menikahinya karena dipandang sebagai puterinya Demikian juga tidak bolehdinikahi oleh saudara laki-laki si suami tadi karena ia dipandang sebagai pamannya jugatidak boleh dinikahi oleh bapak dari si suami tadi karena ia dipandang sebagai kakeknyaHal yang harus diperhatikan bahwa dalam masalah sebab susuan ini keharamanmenikahi wanita-wanita di atas hanyalah haram bagi laki-laki yang menyusunya saja dan tidaktermasuk saudara atau kerabat dari laki-laki yang menyusu tersebut Oleh karena itu saudaralaki-laki dari laki-laki yang menyusu boleh menikahi anak perempuan wanita yang menyusuisaudaranya itu karena ia tidak ikut menyusu kepada wanita tersebut Dan karenanya anakperempuan dari wanita yang menyusui sauadaranya itu menjadi wanita asing bagi dirinya dankarenanya ia boleh menikahinya meskipun anak perempuan tersebut dipandang sebagai saudariperempuan dari saudara laki-laki yang menyusu kepada ibunya tersebut Untuk lebihmemudahkan kaidahnya bahwa semua orang yang sama-sama berkumpul dalam menete padasatu susu maka mereka dipandang sebagai bersaudara Semua wanita-wanita yang terkaitkarena sebab susuan haram untuk dinikahi selamanyaSyarat-syarat yang berkaitan dengan wanita yang haram dinikahi lantaran satu susuan1 Menyangkut jumlah susuan yang diharamkanPara ulama berbeda pendapat mengenai batas jumlah minimal susuan sehingga ia haramuntuk dinikahi Pada dasarnya dalam hal ini para ulama terbagi empat pendapatPendapat pertama mengatakan bahwa meskipun hanya satu kali nete ataupun lebihtetap haram untuk dinikahi Pendapat ini adalah pendapatnya jumhur ulama Abu HanifahMalik Tsauri Imam Laits dan lainnyaPendapat ini beralasan bahwa dalam banyak keterangantidak disebutkan batasan dan jumlah tertentu yang mensyaratkan haramnya seorang wanitalantaran susuan Oleh karena itu harus dipahami secara umum bahwa selama ia pernah menetemeskipun hanya satu kali tetean maka ia haram untuk dinikahiMenanggapi hadits-hadits yang menyebutkan jumlah tertentu dalam menetenya inisebagaimana akan disebutkan di bawah ini jumhur ulama mengatakan bahwa keterangan inidiperselisihkan apakah betul dari Siti Aisyah karena beragamnya jumlah batasan tersebutOleh karena itu harus dikembalikan kepada jumlah paling sedikit ia dipandang sebagai satususuan yaitu satu kali Di samping itu dalam sebuah riwayat dikatakan

                                                      رض 1049703 عتان أو رض 1049703 عة أتح 1049703 رم رج 1049703 ل س 1049703 أله عم 1049703 ر ن1049703 اب س 1049703 مع أن 1049703 ه دین 1049703 ار ب 1049703 ن عم 1049703 رو ع 1049703 نالم 1049703 mdash ؤمنين أمي 1049703 ر إن من (( 1049703 ل األخت نعلم ما فقال

                                                      (( رج فقال ا حرام إال الرضاعةق 1049703 ضاء عم 1049703 ر اب 1049703 ن فق 1049703 ال رض 1049703 عتان وال رض 1049703 عة رم1049703 تح ال أن mdash 1049703 ه یزعم الزبير ابن یرید ] (( بإسناد البيهقى أخرجه المؤمنين أمير وقضاء قضائك من خير اللهصحيح]Artinya Amr bin Dinar pernah mendengar Ibn Umar ditanya oleh seorang laki-laki Apakahdiharamkan pula (wanita) meskipun hanya satu atau dua kali tetean Ibnu Umar menjawabKami tidak mengetahui saudari sesusu itu kecuali haram hukumnya untuk dinikahi Seoranglaki-laki lalu berkata kembali Sesungguhnya amirul mukmininmdashyang dimaksudkannya16

                                                      adalah ibn az-Zubairmdashmenganggap bahwa kalau hanya satu atau dua tetean tidak haram IbnuUmar menjawab Ketentuan dari Allah tentu lebih baik daripada ketentuan dan keputusankamu dan keputusan amirul mukminin (HR Baihaki dengan sanad yang shahih)Pendapat kedua mengatakan bahwa yang haram dinikahi itu apabila telah menete tigakali atau lebih Sedangkan kalau ia hanya menete satu atau dua kali maka wanita tersebutboleh dinikahi Pendapat ini adalah pendapatnya Dhahiriyyah Ibn Mundzir dan Abu Ubaidserta Ishak Alasan yang dikemukakannya diantaranya adalah hadits berikut ini

                                                      والم 1049703 صتان الم 1049703 صة تح 1049703 رم ال وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله 1049703 لىص الله رس 1049703 ول ق 1049703 ال قالت عائشة عن

                                                      [ مسلم [أخرجهArtinya Siti Aisyah berkata Rasulullah Saw bersabda Tidak haram untuk dinikahi kalauhanya satu atau dua kali isapan (HR Muslim)Pendapat ketiga mengatakan bahwa yang haram dinikahi itu apabila telah menete limakali atau lebih Pendapat ini adalah pendapat Imam SyafiI Ibn Hazm Atha dan Thawus Diantara dalil yang dijadikan alasan kelompok ini adalah

                                                      ث 1049703 م یح 1049703 رمن معلوم 1049703 ات رض 1049703 عات ع 1049703 شر الق 1049703 رآن ن1049703 م أن 1049703 زل فيم 1049703 ا آ 1049703 ان قال 1049703 ت عائشة عنم 1049703 ن یق 1049703 رأ فيم 1049703 ا وه 1049703 ن وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله ول 1049703 لى

                                                      ص رس 1049703 الله فت 1049703 وفى معلوم 1049703 ات بخم 1049703 س نسخ[ داود [ وأبو مسلم أخرجه القرآنArtinya Siti Aisyah berkata Di antara yang telah diturunkan dalam al-Quran adalah bahwasepuluh kali tetean yang diketeahui dan tertentu adalah diharamkan untuk dinikahi Kemudianjumlah tersebut dihapus menjadi lima kali tetean yang diketahui Setelah itu Rasulullah Sawmeninggal dan lima kali tetean itu termasuk yang terdapat dalam al-Quran (HR Muslim danAbu Dawud)Dalam ilmu al-Quran hal demikian termasuk ayat yang telah dihapuskan bacaannyaakan tetapi hukumnya masih tetap ada dan berlakuPendapat keempat mengatakan bahwa yang haram untuk dinikahi itu adalah apabilatelah menete sepuluh kali atau lebih Apabila kurang dari itu maka tidak haram untuk dinikahiPendapat ini diriwayatkan dari Siti Aisyah dan Hafsah Di antara dalil kelompok ini adalah

                                                      بن 1049703 ت وهو mdash 1049703 وم به أرسلت المؤمنين أم عائشة أن سالم عنآلث mdash أم أختها إلى یرضع

                                                      س 1049703 الم ق 1049703 ال عل 1049703 ى ی 1049703 دخل حت 1049703 ى رض 1049703 عات 1049703 شرع أرض 1049703 عيه فقال 1049703 ت ال 1049703 صدیق بك 1049703 ر أب 1049703 ى

                                                      رض 1049703 عات ث 1049703 الث غي 1049703 ر ثالث 1049703 عنى آلثوم أم فأرضعتنىترض فلم مرضت ثم رضعات

                                                      أخرج )) [ 1049703 ه رض 1049703 عات ع 1049703 شر عائشة 1049703 ى على أدخل أآن فلمل تتم لم آلثوم أم أن أجل من

                                                      صحيح بإسناد والبيهقى [مالكArtinya Dari Salim bahwasannya siti Aisyah Ummul mukminin pernah mengirimnya (Salim)

                                                      ketika ia masih menete kepada saudarinya Ummu Kultsum putrinya Abu Bakar Shidiq SitiAisyah berkata Susui dia sepuluh kali susuan lalu berikan kepada saya Salim berkata UmmuKultsum lalu menyusui saya sebanyak tiga kali susuan kemudian ia sakit sehingga ia hanyamenyusui saya tiga kali saja Saya tidak pernah datang lagi ke siti Aisyah karena UmmuKultsum belum menyempurnakan sepuluh kali susuannya (HR Malik dan Baihaki dengansanad yang sahih)Apabila kita perhatikan dari keempat pendapat di atas penulis lebih condong untukmengambil pendapat ketiga yang mengatakan bahwa batasan minimal wanita susuan tersebutadalah apabila ia telah menete lima kali atau lebih Hal ini dikarenakan dalil yangdikemukakannya di samping sahih juga dalam redaksinya sangat jelas sebagai qaid (pembatas)dari dalil-dalil yang muthlak (belum dibatasi)Sedangkan pendapat yang mengatakan satu atau dua kali susuan tidak diharamkanmeskipun haditsnya shahih akan tetapi redaksi haditsnya tidak jelas menunjukkan hal itu Katasatu atau dua kali tidak diharamkan tidak berarti hanya untuk tiga kali susuan akan tetapi17boleh jadi juga untuk lima kali susuan Karena banyak ihtimal (kemungkinan) inilah makapendapat tersebut menjadi lemah adanyaPendapat pertama juga yang mengatakan tidak dibatasi jumlah susuannya tidak bisadijadikan pegangan karena kemutlakan hadits tersebut di qaid kan oleh keterangan lain yaituketerangan yang mengatakan lima kali susuan Karenanya hukumnya pun harus dibawakepada hokum muqayyad bukan hokum muthlak lagiPendapat keempat yang mengatakan sepuluh kali susuan juga tidak dapat dijadikanpegangan Karena hadits yang disodorkan bukan sebagai batasan akan tetepi hanya ikhbar(beita informasi) saja Hal ini dikarenakan dalam keterangan dari Siti Aisyah yang laindikatakan bahwa yang haram dinikahi itu juga apabila menete lima kali susuan Dengandemikian penulis lebih condong untuk mengambil pendapat ketiga bahwa wanita yang haramdinikahi lantaran susuan itu apabila telah menyusui lima kali atau lebih Kurang dari itu tidakmenjadi haram hukumnya Wallahu alam2 Menyangkut usia bayi yang menyusunyaPara ulama berbeda pendapat mengenai usia bayi yang menyusui tersebut sehinggamenyebabkan wanita tersebut haram untuk dinikahiPendapat pertama yaitu pendpatnya Jumhur ulama di antaranya Imam Malik SyafiIAhmad dan Imam Auzai bahwa susuan yang diharamkan itu pada usia dua tahun pertama sajaAdapun kalau dia menete pada usianya yang ke tiga empat tahun atau lebih tidak menjadikanharam untuk dinikahi Di antara dalil yang disodorkan kelompok ini adalah

                                                      الرضاعة ) یتم أن أراد لمن آاملين حولين أوالدهن یرضعن والوالدات 233البقرة(

                                                      Artinya Dan ibu-ibu itu menyusui putra-putranya selama dua tahun secara sempurna Hal itubagi mereka yang hendak menyempurnakan susuannya (QS Al-Baqarah 233)

                                                      بإس 1049703 ناد البيهق 1049703 ى أخرج )) [ 1049703 ه الح 1049703 ولين ف 1049703 ى آ 1049703 ان 1049703 ام إال رض (( 1049703 اع ال عب 1049703 اس اب 1049703 ن ق 1049703 ال

                                                      [صحيحArtinya Ibnu Abbas berkata Bukan disebut menyusui kecuali selama dua tahun (HRBaihaki dengan sanad yang sahih)Pendapat kedua yaitu pendapatnya Imam Abu Hanifah bahwa usia susuan yangmenyebabkan haram untuk dinikahi itu adalah selama tiga puluh bulan Dalil yang

                                                      dikemukakannya adalah

                                                      ( األحقاف ( شهرا ثالثون وفصاله 15وحملهArtinya Dan mengandungnya sampai menyapihnya selama tiga puluh bulan (QS Al-Ahqaf15)Pendapat ketiga mengatakan bahwa menyusui ketika sudah besar maupun ketika masihkecil sama saja menyebabkan haram untuk dinikahi Pendapat ini adalah pendapatnyaDhahiriyyah Atha dan Imam Laits Di antara dalil yang dikemukakan pendapat ini adalah

                                                      ی 1049703 ا فقال 1049703 ت وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى النب 1049703 ي 1049703 ىإل سهيل بنت لة سه جاءت قالت عائشة عن

                                                      النب 1049703 ي فق ) 1049703 ال حليف 1049703 ه وه ( 1049703 و س 1049703 الم دخ 1049703 ول ة 1049703 نحذیف 1049703 م أب 1049703 ى وج 1049703 ه فى أرى إنى الله رسولفتب 1049703 سم آبي 1049703 ر رج 1049703 ل وه 1049703 و أرض 1049703 عه وآي 1049703 ف 1049703 ت

                                                      قال)) ارض (( 1049703 عيه وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى (( آبير رجل أنه علمت قد وقال وسلم عليه الله صلى الله رسول[ مسلم[ أخرجهArtinya Siti Aisyah berkata Sahlah bint Suhail datang kepada Nabi Saw sambil berkataWahai Rasulullah Saw sesungguhnya saya melihat muka Abu Hudzaifah ketika membawaSalim Rasulullah Saw lalu bersabda Susuilah dia Sahlah berkata Bagaimana sayamenyusuinya sementara dia sudah besar Rasulullah Saw tersenyum lalu bersabda kembaliSaya tahu bahwa dia sudah besar (tapi tidak mengapa susuilah) (HR Muslim)Dari ketiga pendapat di atas hemat penulis pendapat Jumhur ulama yang mengatakanbahwa yang menjadikan haram untuk dinikahi itu adalah apabila menyusuinya pada dua tahunpertama saja Hal ini dikarenakan keterangan-keterangan yang berbicara seputar hal ini sangatjelas dan shahih Namun demikian apabila karena suatu keperluan orang yang sudah besar pun18harus disusui tentu menjadi haram juga Demikian sebagaimana dikemukakan oleh ImamSyaukani dan Ibnu Taimiyyah dalam al-Majmunya3 Shifat susuan yang diharamkanPembahasan ini menyangkut apakah susuan yang diharamkan itu disyaratkan harusmengisap langsung dari tete si wanita tersebut Ataukah termasuk juga sekalipun melaluidiminum dalam gelas setelah diperas terlebih dahulu Dalam hal ini para ulama terbagi duapendapatPendapat pertama yaitu pendapat Jumhur ulama mengatakan bahwa baik si bayitersebut menyusunya langusung dengan cara menempelkan mulutnya pada tete wanita danmengisapnya maupun tidak langsung seperti itu misalnya melalui diminum di gelas setelahdiperas terlebih dahulu tetap semuanya menjadikan wanita haram untuk dinikahiSedangkan menurut pendapat Dhahiriyyah dan Imam Laits bahwa susuan yangdiharamkan itu apabila langsung melalui isapan ke tetanya secara langsung Adapun apabila sibayi tersebut menetenya tidak langsung misalnya melalui gelas atau dicampur denganmakanan maka tidak menjadi haramNamun penulis lebih cenderung untuk mengatakan bahwa pendapat Jumhur lah yanglebih kuat bahwa baik langsung maupun tidak tetap termasuk susuan dan karenanya haramuntuk dinikahi Hal ini karena maksud dari susuan itu adalah untuk menghilangkan rasa laparsi bayi sekaligus memberikannya makanan Dan ketika ia menyusu langsung ataupun tidak

                                                      langsung sama-sama mengenyangkan si bayi maka hukumnya pun sama yaitu haram untukdinikahi Hal ini dipertegas lagi berdasarkan sebuah hadits yang mengatakan

                                                      أخرج )) [ 1049703 ه المجاع 1049703 ة م 1049703 ن الرض 1049703 اعة إنم (( 1049703 ا وس 1049703 لم ه1049703 علي الله ص 1049703 لى الله رس 1049703 ول ق 1049703 ال

                                                      ومسلم [البخارىArtinya Rasulullah Saw bersabda Bahwasannya susuan itu karena kelaparan (si bayi) (HRBukhari Muslim)Wanita-wanita yang haram dinikahi sementara (muaqqata)Adapun wanita-wanita yang haram untuk dinikahi sementara waktu sampai penyebabnyahilang di antaranya adalah sebagai berikut1 Saudari perempuan si Isteri (menikahi kakak beradik secara langsung tidak boleh)Para ulama telah sepakat bahwa seorang laki-laki tidak boleh menikahi seorang wanitasekaligus bersama saudari kandungnya dalam waktu bersamaan Namun apabila si isterinya itumeninggal atau telah dicerai maka si suami boleh untuk menikahi saudari kandung mantanisterinya tadi Hal ini sebagaimana difirmankan oleh Allah dalam surat an-Nisa ayat 23

                                                      لف س قد ما ال إ ن ي ت خ األ ن ي ب جمعوا ت ن وأArtinya (Diharamkan juga bagi kamu) dan menghimpunkan (dalam perkawinan) duaperempuan yang bersaudara kecuali yang telah terjadi pada masa lampau (QS An-Nisa 23)2 Apabila seorang kafir masuk Islam sementara ketika dia kafir telah menikahi dua orangperempuan kakak beradik secara bersamaan maka ia harus memilih salah satunya danmeninggalkan yang lainnya Hal ini sebagaimana terdapat dalam sebuah hadits dhaifbahwasannya Fairuz ad-Dailamy datang kepada Rasulullah Saw seraya berkata WahaiRasulullah Saw saya telah masuk Islam akan tetapi saya mempunya dua isteri kakak beradikMaka Rasulullah Saw menyuruhnya untuk memilih salah satu dari keduanya menurut yang iakehendaki dan sukai (HR Turmudzi dan Abu Dawud)3 Bibi tante dari si isteriSeorang laki-laki tidak boleh menikahi seorang wanita secara bersamaan denganbibinya tantenya baik bibinya ini dari pihak bapaknya ataupun ibunya Namun apabila siisterinya tadi meninggal atau telah diceraikan maka ia boleh menikahi bibinya tadi Hal inididasarkan pada sebuah hadits yang mengatakan19

                                                      الم 1049703 رآة ب 1049703 ين یجم (( 1049703 ع ال ق 1049703 ال وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله لى1049703 ص الله رس 1049703 ول أن هری 1049703 رة أب 1049703 ى ع 1049703 ن[ ] (( ومسلم البخارى أخرجه وخالتها المرأة بين وال وعمتهاArtinya Dari Abu Hurairah bahwasannya Rasulullah Saw pernah bersabda Tidak bolehdinikahi secara bersamaan antara seorang wanita dengan bibinya baik bibinya dari pihak ayah(ammah) maupun dari pihak ibu (khalah) (HR Bukhari Muslim)4 Wanita yang telah ditalak tiga tidak boleh menikah dengan mantan suaminya kecuali iatelah menikah terlebih dahulu dengan laki-laki lain Hal ini sebagaimana akan dijelaskannanti pada pembahasan thalak (pada makalah-makalah berikutnya) Di antara dalilnya adalah

                                                      ن أ هم 1049703 ا ي عل جن 1049703 اح فل 1049703 ا قه 1049703 ا طل ن ف 1049703 إ ه قها 1049703 ر طل ن فإغي وجا ز كح ن ت ى حت عد ب من ه ل حل ت فال

                                                      البق ( 1049703 رة ن م 1049703 و عل ی ق 1049703 وم ل ه 1049703 ا ن ي ب ی الل 1049703 ه ح 1049703 دود ه 1049703 كل الل 1049703 وت ح 1049703 دود قيم 1049703 ا ی ن أ ظن 1049703 ا ن إ ع 1049703 ا اج ر ت ی(230Artinya Kemudian jika si suami mentalaknya (sesudah talak yang kedua) maka perempuanitu tidak lagi halal baginya hingga dia kawin dengan suami yang lain Kemudian jika suamiyang lain itu menceraikannya maka tidak ada dosa bagi keduanya (bekas suami pertama danistri) untuk kawin kembali jika keduanya berpendapat akan dapat menjalankan hukum-hukumAllah Itulah hukum-hukum Allah diterangkan-Nya kepada kaum yang (mau) mengetahui(QS Al-Baqarah 230)5 Wanita yang menikah dengan laki-laki lain atau berada pada masa iddah dengan lakilakilain sehingga wanita tersebut dicerai dan habis masa iddahnya (pembahasan masalahIddah ini akan dijelaskan lebih lanjut dalam makalah berikutnya) Apabila wanita tersebut telahdicerai oleh suaminya dan telah habis masa iddahnya maka laki-laki lain boleh menikahinya6 Wanita yang sadang melakukan Ihram tidak boleh menikah atau dinikahkan sampai iatahallul (beres dari ihramnya) Ketika ia telah tahallul maka boleh seorang laki-laki atauwanita untuk menikah atau dinikahkan Hal ini didasarkan kepada hadits berikut ini

                                                      وال عليه 1049703 رم الله صلى الله رسول قال قال عفان بن عثمان عنالمح (( ینكح ال وسلم

                                                      [ ] (( والترمذى مسلم أخرجه یخطب وال ینكحArtinya Utsman bin Affan berkata Rasulullah Saw bersabda Orang yang sedang melakukanihram tidak boleh menikah dinikahkan ataupun meminang (HR Muslim dan Turmudzi)7 Wanita musyrikah (seperti yang beragama Majusi dan lainnya) sampai dia masuk IslamWanita yang musyrikah tidak boleh dinikahi sampai ia masuk Islam Hal ini berdasarkan ayat

                                                      ول 1049703 ا م ك عجب 1049703 ت أ ول 1049703 و ة رآ م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر مؤمن 1049703 ة ة1049703 م وأل ی 1049703 ؤمن حت 1049703 ى ات رآ مش ال كحوا ن ت والئ 1049703 ك ول أ م ك عج 1049703 ب أ ول 1049703 و رك م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر م 1049703 ؤمن د1049703 عب ول ؤمن 1049703 وا ی حت 1049703 ى ين رآ م 1049703 ش ال كح 1049703 وا ن ته 1049703 م عل ل لن 1049703 اس ل ات 1049703 ه ءای ن ب 1049703 ي وی ذن 1049703 ه إ ب ة مغف 1049703 ر وال ة1049703 جن ال ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعو والل 1049703 ه الن 1049703 ار ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعون[ البقرة [ ون ر

                                                      ذآ ت 221یArtinya Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik sebelum mereka berimanSesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik walaupun diamenarik hatimu Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanitamukmin) sebelum mereka beriman Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dariorangmusyrik walaupun dia menarik hatimu Mereka mengajak ke neraka sedang Allahmengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya(perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran (QS Al-Baqarah 221)Hanya saja para ulama mengecualikan musyrikah ini dengan ahli kitabArtinya wanitaahli kitab (Yahudi dan Nashrani) boleh dinikahi oleh orang Muslim Hal ini didasarkan padaayat berikut ini20

                                                      ه 1049703 م ل ح 1049703 لcurren م وطع 1049703 امك ك 1049703 م ل ح 1049703 لcurren كت 1049703 اب ال ذین 1049703 واوت ال 1049703 أ وطع 1049703 ام ب 1049703 ات الطي ك 1049703 م ل ح 1049703 ل

                                                      أ ي 1049703 وم الذا إ م ك ل ق 1049703 ب 1049703 ن م كت 1049703 اب ال وت 1049703 وا أ ال 1049703 ذین 1049703 ن م ات 1049703 صن

                                                      مح وال مؤمن 1049703 ات ال 1049703 ن م ات مح 1049703 صن والیم 1049703 ان اإل ب ف 1049703 ر ك ی وم 1049703 ن خ 1049703 دان أ هن 1049703 ذي جور أ موهن ت ي ءات

                                                      خ مت وال افحين مس ر غي ين محصن( المائدة ( رین خاس ال من ة خر اآل في وهو ه عمل ط حب 5فقدArtinya Pada hari ini dihalalkan bagimu yang baik-baik Makanan (sembelihan) orang-orangyang diberi Al Kitab itu halal bagimu dan makanan kamu halal (pula) bagi mereka (Dandihalalkan mangawini) wanita yang menjaga kehormatan diantara wanita-wanita yang berimandan wanita-wanita yang menjaga kehormatan di antara orang-orang yang diberi Al Kitabsebelum kamu bila kamu telah membayar mas kawin mereka dengan maksud menikahinyatidak dengan maksud berzina dan tidak (pula) menjadikannya gundik-gundik Barangsiapayang kafir sesudah beriman (tidak menerima hukum-hukum Islam) maka hapuslah amalannyadan ia di hari kiamat termasuk orang-orang merugi (QS Al-Maidah 5)Namun persoalannya apakah Yahudi dan Kristen sekarang masih dapat disebut AhliKitab ataukah sudah termasuk Musyrik mengingat ajarannya kini banyak diselewengkan dansudah bukan seperti aslinya dahulu Ini juga menjadi bahan perdebatan Untuk masalah iniinsya Allah penulis akan membahasnya dalam satu makalah khusus pada minggu-mingguberikutnyaNamun untuk wanita muslimah tidak boleh menikah dengan laki-laki non muslim Halini didasarkan pada ayat sebagaimana telah disebutkan sebelumnya

                                                      ول 1049703 ا م ك عجب 1049703 ت أ ول 1049703 و ة رآ م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر مؤمن 1049703 ة ة1049703 م وأل ی 1049703 ؤمن حت 1049703 ى ات رآ مش ال كحوا ن ت والئ 1049703 ك ول أ م ك عج 1049703 ب أ ول 1049703 و رك م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر م 1049703 ؤمن د1049703 عب ول ؤمن 1049703 وا ی حت 1049703 ى ين رآ م 1049703 ش ال كح 1049703 وا ن ته 1049703 م عل ل لن 1049703 اس ل ات 1049703 ه ءای ن ب 1049703 ي وی ذن 1049703 ه إ ب ة مغف 1049703 ر وال ة1049703 جن ال ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعو والل 1049703 ه الن 1049703 ار ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعون[ البقرة [ ون ر

                                                      ذآ ت 221یArtinya Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik sebelum mereka berimanSesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik walaupun diamenarik hatimu Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanitamukmin) sebelum mereka beriman Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dariorangmusyrik walaupun dia menarik hatimu Mereka mengajak ke neraka sedang Allahmengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya(perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran ((QS Al-Baqarah 221)Juga berdasarkan ayat lain berikut ini

                                                      ن ف 1049703 إ هن ات 1049703 ان مهاجر ات مؤمن ال م جاءآ ذا إ وا ءامن ذین ال ها ی اأ ی

                                                      یم إ ب م عل أ ه الل وهن ن ح فامت

                                                      ه 1049703 ن ل حل 1049703 ون ی ه 1049703 م ول 1049703 ا ه 1049703 م ل ح 1049703 لcurren ه 1049703 ن ل 1049703 ا ى 1049703 اركف ل 1049703 ال إ جع 1049703 وهن ر ت فل 1049703 ا مؤمن 1049703 ات م 1049703 وهن مت عل( ( 10الممتحنة Artinya Hai orang-orang yang beriman apabila datang berhijrah kepadamu perempuanperempuanyang beriman maka hendaklah kamu uji (keimanan) mereka Allah lebihmengetahui tentang keimanan merekamaka jika kamu telah mengetahui bahwa mereka (benarbenar)beriman maka janganlah kamu kembalikan mereka kepada (suami-suami mereka)orang-orang kafir Mereka tiada halal bagi orang-orang kafir itu dan orang-orang kafir itu tiadahalal pula bagi mereka (QS Al-Mumtahanah 10)Makalah ini special dipersembahkan untuk kawan-kawan tercinta siswa siswi Sekolah IndonesiaCairo (SIC) pada pengajian rutin remaja Sabtuan di Mesjid Indonesia Kairo EgyptEmail aepmesiryahoocomQatamea 13 Mei 2005 pukul 200 malam

                                                      21

                                                      Perceraian dalam IslamDari Wikipedia Bahasa Melayu ensiklopedia bebas

                                                      Lompat ke pandu arah gelintar

                                                      Sebahagian daripada siri

                                                      Fiqh Islam(suatu disiplin kajian Islam)

                                                      Bidang-bidang

                                                      Ekonomi

                                                      Politik

                                                      Perkahwinan

                                                      o Peminangan

                                                      o Mas kahwin

                                                      o Akad nikah

                                                      o Walimatulurus

                                                      o Nikah mutah

                                                      o Perceraian

                                                      o Poligami

                                                      o Nasab

                                                      o Seks

                                                      Jenayat

                                                      Adab

                                                      Ibadah

                                                      Kebersihan

                                                      Ketenteraan

                                                      Kotak ini papar bull bincang bull sunting

                                                      Di dalam Islam penceraian merupakan sesuatu yang dilaknat oleh Islam tetapi diharuskan dengan alasan dan sebab-sebab tertentu Penceraian boleh dilakukan dengan cara talak fasakh dan khuluk atau tebus talak

                                                      Isi kandungan

                                                      [sorok]

                                                      1 Talak o 11 Hukum talak

                                                      o 12 Rukun talak

                                                      o 13 Contoh lafaz talak

                                                      o 14 Jenis talak

                                                      141 Talak rajrsquoi

                                                      142 Talak bain

                                                      143 Talak sunni

                                                      144 Talak bidrsquoi

                                                      145 Talak taklik

                                                      2 Fasakh

                                                      o 21 Cara melakukan fasakh

                                                      3 Khuluk atau tebus talak

                                                      o 31 Tujuan khuluk

                                                      4 Rujuk

                                                      o 41 Hukum rujuk

                                                      o 42 Rukun rujuk

                                                      o 43 Contoh lafaz rujuk

                                                      431 Lafaz sarih

                                                      432 Lafaz kinayah

                                                      5 Lihat juga

                                                      o 51 Pautan Luar

                                                      [sunting] Talak

                                                      Talak menurut bahasa bermaksud melepaskan ikatan dan menurut syarak pula talak membawa maksud melepaskan ikatan perkahwinan dengan lafaz talak dan seumpamanya Talak merupakan suatu jalan penyelesaian yang terakhir sekiranya suami dan isteri tidak dapat hidup bersama dan mencari kata sepakat untuk mecari kebahagian berumahtangga Talak merupakan perkara yang dibenci Allah swt tetapi dibenarkan

                                                      [sunting] Hukum talakHukum Penjelasan

                                                      Wajib

                                                      a) Jika perbalahan suami isteri tidak dapat didamaikan lagib) Dua orang wakil daripada pihak suami dan isteri gagal membuat kata sepakat untuk perdamaian rumahtangga merekac) Apabila pihak kadi berpendapat bahawa talak adalah lebih baikd) Jika tidak diceraikan keadaan sedemikian maka berdosalah suami

                                                      Haram

                                                      a) Menceraikan isteri ketika sedang haid atau nifasb) Ketika keadaan suci yang telah disetubuhic) Ketika suami sedang sakit yang bertujuan menghalang isterinya daripada menuntut harta pusakanyad) Menceraikan isterinya dengan talak tiga sekali gus atau talak satu tetapi disebut berulang kali sehingga cukup tiga kali atau lebih

                                                      Sunata) Suami tidak mampu menanggung nafkah isterinyab) Isterinya tidak menjaga maruah dirinya

                                                      MakruhSuami menjatuhkan talak kepada isterinya yang baik berakhlak mulia dan mempunyai pengetahuan agama

                                                      HarusSuami yang lemah keinginan nafsunya atau isterinya belum datang haid atau telah putus haidnya

                                                      [sunting] Rukun talakPerkara Syarat

                                                      SuamiBerakalBalighDengan kerelaan sendiri

                                                      IsteriAkad nikah sahBelum diceraikan dengan talak tiga oleh suaminya

                                                      LafazUcapan yang jelas menyatakan penceraiannyaDengan sengaja dan bukan paksaaan

                                                      [sunting] Contoh lafaz talak Talak sarih

                                                      Lafaz yang jelas dengan bahasa yang berterus-terang seperti ldquoSaya talak awakrdquo atau ldquoSaya ceraikan awakrdquo atau ldquoSaya lepaskan awak daripada menjadi isteri sayardquo dan sebagainya

                                                      Talak kinayah

                                                      Lafaz yang digunakan secara sindiran oleh suami seperti ldquoPergilah awak ke rumah mak awakrdquo atau ldquoPergilah awak dari sinirdquo atau ldquoSaya benci melihat muka awakrdquo dan sebagainya Namun lafaz kinayah memerlukan niat suaminya iaitu jika berniat talak maka jatuhlah talak tetapi jika tidak berniat talak maka tidak berlaku talak

                                                      [sunting] Jenis talak

                                                      [sunting] Talak rajrsquoi

                                                      Suami melafazkan talak satu atau talak dua kepada isterinya Suami boleh merujuk kembali isterinya ketika masih dalam idah Jika tempoh idah telah tamat maka suami tidak dibenarkan merujuk melainkan dengan akad nikah baru

                                                      [sunting] Talak bain

                                                      Suami melafazkan talak tiga atau melafazkan talak yang ketiga kepada isterinya Isterinya tidak boleh dirujuk kembali Si suami hanya boleh merujuk setelah isterinya berkahwin lelaki lain

                                                      suami barunya menyetubuhinya setelah diceraikan suami barunya dan telah habis idah dengan suami barunya

                                                      [sunting] Talak sunni

                                                      Suami melafazkan talak kepada isterinya yang masih suci dan tidak disetubuhinya ketika dalam tempoh suci

                                                      [sunting] Talak bidrsquoi

                                                      Suami melafazkan talak kepada isterinya ketika dalam haid atau ketika suci yang disetubuhinya

                                                      [sunting] Talak taklik

                                                      Talak taklik ialah suami menceraikan isterinya bersyarat dengan sesuatu sebab atau syarat Apabila syarat atau sebab itu dilakukan atau berlaku maka terjadilah penceraian atau talak

                                                      Contohnya suami berkata kepada isteri ldquoJika awak keluar rumah tanpa izin saya maka jatuhlah talak saturdquo Apabila isterinya keluar dari rumah tanpa izin suaminya maka jatuhlah talak satu secara automatik

                                                      Ia juga boleh berlaku selepas akad nikah (ia dipraktikkan di Malaysia dan wajib oleh semua pengantin lelaki untuk melafaznya) berkata ldquoJika saya menyeksa isteri saya dengan sengaja atau saya meninggalkan isteri saya selama empat bulan berterusan dengan sengaja tanpa kerelaannya dan jika ia mengadu kepada kadi atau naib kadi apabila disabitkan oleh kadi atau naib kadi maka jatuhlah talak satu ke atas isteri sayardquo

                                                      Ia juga boleh berlaku dengan cara ldquoJika saya menyeksa isteri saya dengan sengaja atau saya meninggalkannya selama empat bulan berterusan tanpa kerelaannya dan jika ia mengadu kepada kadi atau naib kadi serta membayar RM 100 sebagai tebus talak apabila disabitkan oleh kadi atau naib kadi maka jatuhlah talak satu ke atas isteri saya dengan nilai tebus talak tersebutrdquo

                                                      [sunting] Fasakh

                                                      Erti fasakh menurut bahasa ialah rosak atau putus Manakala menurut syarak pula pembatalan nikah disebabkan oleh sesuatu sifat yang dibenarkan syarak misalnya perkahwinan suami isteri yang difasakhkan oleh kadi disebabkan oleh suaminya tidak mempu memberi nafkah kepada isterinya Fasakh tidak boleh mengurangkan bilangan talaknya Fasakh hanya boleh dituntut oleh isteri sekiranya terdapat beberapa sebab atau kecacatan yang terdapat pada pihak suaminya Mengikut mazhab Shafie seorang isteri boleh menuntut fasakh melalui kadi atau mahkamah disebabkan oleh kekurangan suaminya seperti gila (berkekalan atau sekejab) penyakit kusta penyakit sopak penyakit yang menghalang mereka daripada melakukan persetubuhan suami tidak mampu memberi nafkah belanja kepada isterinya seperti makan dan minum serta tempat tinggal pakaian memberi mahar dengan cara tunai sebelum bersetubuh kerana kepapaan atau muflis atau sebagainya suami tidak bertanggungjawab dengan meninggalkan isterinya terlalu lama dan tidak memberi khabar berita suami yang menzalimi dan memudaratkan isterinya

                                                      suami yang fasik serta melakukan maksiat terhadap Allah dan tidak menunaikan kewajipan kepada Allah dan murtad salah seorang (suami atau isteri)

                                                      [sunting] Cara melakukan fasakh Jika suami atau isteri mempunyai sebab yang megharuskan fasakh Membuat aduan kepada pihak kadi supaya membatalkan perkahwinan mereka

                                                      Jika dapat dibuktikan pengaduan yang diberikan adalah betul pihak kadi boleh mengambil tindakan membatalkannya

                                                      Pembatalan perkahwinan dengan cara fasakh tidak boleh dirujuk kembali melainkan dengan akad nikah yang baru

                                                      [sunting] Khuluk atau tebus talak

                                                      Perpisahan antara suami dan isteri melalui tebus talak sama ada dengan menggunakan lafaz talak atau khuluk Pihak isteri boleh melepaskan dirinya daripada ikatan perkahwinan mereka jika ia tidak berpuas hati atau lain-lain sebab Pihak isteri hendaklah membayar sejumlah wang atau harta yang dipersetujui bersama dengan suaminya maka suaminya hendaklah menceraikan isterinya dngan jumlah atau harta yang ditentukan

                                                      Hukum khuluk adalah berdasarkan surah al-Baqarah ayat 229 ldquoTidak halal bagi kamu mengambil apa-apa yang telah kamu berikan kepada mereka suatu jua pun kecuali jika takut kedua-duanya tidak akan mengikut peraturan Allah swt Jika kamu takut bahawa tidak akan mengikut peraturan Allah maka tiadalah berdosa kedua-duanya tentang barang yang jadi tebus oleh perempuanrdquo

                                                      Talak boleh jatuh dengan menyebut ldquoSaya menceraikan kamu dengan bayaran RM 10000rdquo dan isterinya menjawab ldquoSaya menerimanyardquo Apabila suami melafazkan demikian dan isterinya menyahut tawaran itu dengan serta-merta jatuhlah talak dengan khuluk dan isterinya wajiblah beridah Suami isteri hanya boleh merujuk dengan akad nikah baru sahaja

                                                      [sunting] Tujuan khuluk Memelihara hak wanita Menolak bahaya kemudaratan yang menimpanya

                                                      Memberi keadilan kepada wanita yang cukup umurnya melalui keputusan mahkamah

                                                      [sunting] Rujuk

                                                      Menurut bahasa rujuk boleh didefinisikan sebagai kembali Manakala menurut syarak ia membawa maksud suami kembali semula kepada isterinya yang diceraikan dengan ikatan pernikahan asal (dalam masa idah) dengan lafaz rujuk

                                                      [sunting] Hukum rujukHukum Penjelasan

                                                      WajibBagi suami yang menceraikan isterinya yang belum menyempurnakan gilirannya dari isteri-isterinya yang lain

                                                      Haram Suami merujuk isterinya dengan tujuan untuk menyakiti atau memudaratkan isterinya itu

                                                      Makruh Apabila penceraian lebih baik antara suami dan isteri

                                                      Harus Sekirannya rujuk boleh membawa kebaikan bersama

                                                      [sunting] Rukun rujukPerkara Syarat

                                                      SuamiBerakalBalighDengan kerelaan sendiri

                                                      Isteri

                                                      Telah disetubuhiBerkeadaan talak rajrsquoiBukan dengan talak tigaBukan cerai secara khulukMasih dalam idah

                                                      Lafaz

                                                      Ucapan yang jelas menyatakan rujukTiada disyaratkan dengan khiar atau pilihanDisegerakan tanpa dikaitkan dengan taklik atau bersyaratDengan sengaja dan bukan paksaan

                                                      [sunting] Contoh lafaz rujuk

                                                      [sunting] Lafaz sarih

                                                      Lafaz terang dan jelas menunjukkan rujuk Contoh ldquoSaya rujuk awak kembalirdquo atau ldquoSaya kembali semula awak sebagai isteri sayardquo

                                                      [sunting] Lafaz kinayah

                                                      Lafaz kiasan atau sindiran Contoh ldquoSaya jadikan awak milik saya semulardquo atau ldquoSaya pegang awak semulardquo Lafaz kinayah perlu dengan niat suami untuk merujuk kerana jika dengan niat rujuk maka jadilah rujuk Namun jika tiada niat rujuk maka tidak sahlah rujuknya

                                                      Bab Lian Ditulis oleh Fani Kamis 24 Mei 2007 2024 1 PENGERTIAN LIrsquoAN DAN KASUS LIrsquoAN

                                                      Kata lirsquoan menurut bahasa berarti allarsquonu bainatsnaini fa sharsquoidan (saling melaknat yang terjadi di antara dua orang atau lebih) Sedang menurut istilah syarrsquoi lirsquoan ialah sumpah dengan redaksi tertentu yang diucapkan suami bahwa isterinya telah berzina atau ia menolak bayi yang lahir dari isterinya sebagai anak kandungnya dan kemudian sang isteri pun bersumpah bahwa tuduhan suaminya yang dialamatkan kepada dirinya itu bohong (Pengertian ini dikutip dari kitab al-Mugashshal fi Ahkamil Mar-ah Wal Baitil Muslim Fisy Syarirsquoatil Islamiyah VIII 320-321 terbitan Muassasah Risalah Beirut oleh Prof Dr Abdul Karim Zaidan)

                                                      Apabila seorang laki-laki menuduh isterinya berbuat serong dengan laki-laki lain kemudian isterinya menganggap bahwa tuduhannya bohong maka pihak suami harus dijatuhi hukuman dera kecuali dia mempunyai bukti yang kuat atau melakukan lirsquoan ldquoDan orang-orang yang menuduh isterinya (berzina) padahal mereka tidak ada mempunyai saksi-saksi selain diri mereka sendiri Maka persaksian orang itu ialah empat kali bersumpah dengan nama Allah sesungguhnya dia adalah termasuk orang-orang yang benar Dan (sumpah) yang kelima bahwa lanat Allah atasnya jika dia termasuk orang-orang yang berdusta Istrinya itu dihindarkan dari hukuman oleh sumpahnya empat kali atas nama Allah Sesungguhnya suaminya itu benar-benar termasuk orang-orang yang dusta Dan (sumpah) yang kelima bahwa laknat Allah atasnya jika suaminya itu termasuk orang-orang yang benarrdquo (QS An-Nuur 6-9)

                                                      Dari Ibnu Abbas ra bahwa Hilal bin Umayyah ra pernah menuduh isterinya berzina dengan Syarik bin Sahma di hadapan Nabi saw Kemudian Nabi saw bersabda ldquoKamu harus dapat membuktikan atau (kalau tidak) hukuman had menimpa punggungmurdquo Lalu dia berkata ldquoYa Rasulullah jika seorang di antara kami telah melihat seorang laki-laki berada di atas isterinya masihkah dituntut untuk pergi mencari buktirdquo maka Beliau pun bersabda ldquoKamu harus dapat membuktikan dan jika tidak maka hukuman had di punggungmurdquo Hilal berkata ldquoDemi dzat yang telah mengutusmu dengan membawa kebenaran sesungguhnya saya benar-benar jujur Maka saya harap sudi kiranya Allah menurunkan ayat Qurrsquoan yang bisa membebaskan punggungku dari hukum derardquo Maka turunlah Malaikat Jibril dan menyampaikan wahyu kepada Beliau WALLADZIINA YARMUUNA AZWAAJAHUM (dan orang-orang yang menuduh istri-isterinya) sampai padat IN KAANA MINASH SHAADIQIN (jika suaminya itu termasuk orang-orang yang benar) Kemudian Nabi saw beranjak dari tempatnya sambil menyuruh Hilal menemui isterinya Kemudian Hilal datang (lagi) kepada Beliau lalu memberikan kesaksian lantas Nabi saw bersabda

                                                      ldquoSesungguhnya Allah tahu bahwa seorang di antara kamu berdua ini ada yang bohong Adakah di antara kalian berdua ini yang mau bertaubatrdquo Kemudian isterinya bangun lalu memberikan kesaksiannya Maka tatkala ia hendak mengucapkan sumpah yang kelima maka orang-orang menghentikannya (agar tidak jadi mengucapkan sumpah kelima) dan mereka berkata ldquoSesungguhnya perempuan ini wajib dijatuhi hukumanrdquo Ibnu Abbas berkata ldquoLalu ia (isterinya

                                                      itu) pelan-pelan mundur hingga kami menduga ia akan segera kembalirdquo Kemudian ia berkata Aku tidak akan membuat malu kaumku sepanjang hari Kemudian terus berlalu begitu Lantas Nabi saw bersabda ldquoPerhatikan dia jika dia datang dengan membawa bayi yang juling matanya besar pinggulnya dan kedua betisnya besar juga maka ia(bayi itu) milik Syarik bin Sahmarsquordquo Ternyata dia datang persis yang disabdakan Nabi saw Kemudian Beliau bersada ldquoKalaulah tidak ada ketetapan di dalam Kitabullah sudah barang tentu saya punya urusan dengan diardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no 2098 Fathul Bari VIII 449 no 4747 rsquoAunul Marsquobud VI 341 no 2237 Tirmidzi V 12 no 3229 dan Ibnu Majah I 668 no 2067)

                                                      2 HUKUM-HUKUM YANG MENIMPA ORANG YANG MELAKUKAN LIrsquoAN

                                                      Apabila suami isteri melakukan mularsquoanah atau lirsquoan maka berlakukan pada keduanya hukum-hukum berikut ini

                                                      1 Keduanya harus diceraikan berdasarkan hadistDari Ibnu Umar ra ia berkata ldquoNabi saw memutuskan hukum di antara seorang suami dan isteri dari kaum Anshar dan menceraikan antara keduanyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 458 no 5314 Muslim II 1133 no 9 dan 1494)

                                                      2 Keduanya haram rujursquo untuk selama-lamanyaDari Sahl bin Sarsquod ra ia berkata ldquoTelah berlaku sunnah Nabi saw tentang suami isteri yang saling bermularsquoanah dimana mereka diceraikan antara keduanya kemudian mereka tidak (boleh) rujursquo buat selama-lamanyardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no 2104 dan Aunul Mabud VI 337 no 2233 serta Baihaqi VII 410)

                                                      3 Wanita yang bermularsquoanah berhak memiliki maharDari Ayyub bin Sarsquoid bin Jubair ia bercerita Saya pernah bertanya kepada Ibnu Umar ra (Wahai Ibnu Umar) bagaimana kedudukan seorang suami yang menuduh isterinya berbuat serong Jawab Ibnu Umar ldquoNabi saw pernah menceraikan antara dua orang yang bersaudara (yaitu suami isteri) dari Bani rsquoAjlan dan Beliau bersabda (kepada keduanya) ldquoAllah mengetahui bahwa seorang di antara kalian berdua pasti berbohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Ternyata mereka berdua enggan (memenuhi tawaran Beliau) Nabi bersabda lagi ldquoAllah mengetahui bahwa salah seorang di antara kalian berdua pasti bohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Ternyata mereka enggan lalu Nabi pun bersabda ldquoAllah mengetahui bahwa salah seorang di antara kalian berdua pasti bohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Namun mereka berdua enggan (untuk memenuhi tawaran Beliau) Maka selanjutnya Beliau menceraikan antara keduanyardquo Ayyub berkata ldquoKemudian Amr bin Dinar mengatakan kepadaku lsquoSesungguhnya di dalam hadist tersebut ada sebagian yang saya perhatikan belum engkau sampaikan yaitu laki-laki yang bermularsquoanah itu menanyakan ldquoMana hartaku (maharku)rdquo Dijawab (oleh Nabi saw) ldquoTidak ada harta (mahar) bagimu Jika kamu jujur berarti kamu sudah pernah bercampur dengannya jika kamu bohong maka ia (mahar) itu kian jauh darimurdquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 456 no 5311 Muslim II 1130 no 1493 lsquoAunul Marsquobud VI 347 no 2240 dan 2241 Nasarsquoi VI 177)

                                                      4 Anak yang lahir dari isteri yang bermularsquoanah harus diserahkan kepada sang isteri (ibunya)Dari Ibnu Umar ra ia berkata ldquoSesungguhnya Nabi saw pernah memutuskan untuk mularsquoanah antara seorang suami dengan isterinya kemudian ia (suami) dipisahkan dari anaknya lantas Beliau menceraikan antara mereka berdua kemudian anak itu Rasulullah serahkan kepada isterinyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 460 no 5315 Muslim II 1132 no 1494 lsquoAunul Marsquobud VI 348 no 2242 Tirmidzi II 338 no 1218 Nasarsquoi VI 178 dan Ibnu Majah I 669 no 2069)

                                                      5 Isteri yang bermularsquoanah berhak menjadi ahli waris anaknya dan begitu juga sebaliknyaDari Ibnu Syihab dalam hadist Sahl bin Sarsquoad ia berkata ldquoMenurut Sunnah Nabi saw sesudah suami isteri yang bermularsquoanah dicerai padahal sang isteri hamil maka anaknya dinisbatkan kepada ibunya Kemudian sunnah Beliau saw berlaku mengenai hak warisnya dimana ia (ibu tersebut) berhak menjadi ahli waris anaknya dan anaknya pun berhak menjadi ahli warisnya sesuai apa yang telah Allah tetapkan untuknyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari 1X 452 no 5309 Muslim II 1129 no 1492 dan lsquoAunul Marsquobud VI 339 no 2235)

                                                      Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 835 - 841

                                                      Bab Khulu

                                                      Selasa 28 Agustus 2007 1821 Pengertian Khulursquo

                                                      Menurut bahasa kata khulursquo berasal dari khalarsquo ats-tsauba idzaa azzalaba yang artinya

                                                      melepaskan pakaian karena isteri adalah pakaian suami dan suami adalah pakaian isteri Allah

                                                      SWT berfirman rdquoMereka itu adalah pakaian bagimu dan kamu pun pakaian bagi merekardquo (Al-

                                                      Baqarah187)

                                                      Para pakar fiqih memberi definisi bahwa khulursquo adalah seorang suami menceraikan isterinya dengan imbalan mengambil sesuatu darinya

                                                      Dan khulursquo disebut juga fidyah atau if tidak (tebusan) (Fiqhus Sunnah II253 Manarus Sabil II226 dan Fathul Bari IX395)

                                                      Persyaratan Khulursquo

                                                      Jika persengketaan antara suami isteri kian parah dan tidak mungkin lagi diambil langkah-

                                                      langkah kompromistis supaya mereka bersatu kembali atau pihak isteri sudah menggebu-gebu

                                                      untuk bercerai dengan suaminya maka ia boleh menebus dirinya dari kekuasaan suaminya

                                                      dengan menyerahkan sejumlah harta kepadanya sebagai ganti dari buruknya keadaan yang

                                                      menimpa suaminya karena bercerai dengannya Allah SWT berfirman rdquoDan tidak halal bagi

                                                      kamu mengambil dari sesautu yang telah kamu berikan kepada mereka kecuali kalau keduanya

                                                      (suami isteri) khawatir tidak akan dapat menjalankan hukum-hukum Allah maka tidak ada dosa

                                                      atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus dirinyardquo (Al-

                                                      Baqarah229)

                                                      Dari Ibnu Abbas ra berkata Isteri Tsabit bin Qais bin Syammas datang kepada Nabi saw lalu

                                                      bertutur rdquoYa Rasulullah aku tidak membenci Tsabit karena imannya dan bukan (pula) karena

                                                      perangainya melainkan sesungguhnya aku khawatir kufurrdquo Kemudian Rasulullah saw

                                                      bersabda rdquoMaka mau engkau mengembalikan kebunnya kepadanyardquo Jawabnya rdquoYa (mau)rdquo

                                                      kemudian ia mengembalikannya kepadanya dan selanjutnya beliau menjawab suaminya (Tsabit)

                                                      agar mencerainyardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no2036 dan Fathul Bari IX395 no5276)

                                                      Peringatan Keras Terhadap Masalah Khulursquo

                                                      Dari Tsauban ra bahwa Rasulullah saw bersabda ldquoSetiap wanita yang mau talak kepada

                                                      suaminya tanpa alasan yang dibenarkan agama maka haram baginya mencium seberbak

                                                      surgardquo (Shahih Shahihul Ibnu Majah no1682 ldquoAunul Marsquobud VI308 no2209 Ibnu Majah

                                                      I662 no20555 dan Tirmidzi II329 no1199)

                                                      ldquoDarinya (Tsauban) ra dari Nabi saw beliau bersabda ldquoWanita-wanita yang melakukan khulursquo

                                                      adalah wanita-wanita munafikrdquo (Shahih Shahihul Jamirsquous Shaghir no6681 dan Tirmidzi

                                                      II329 no1198)

                                                      Peringatan Keras Bagi Para Suami Agar Tidak Mempersulit Isterinya

                                                      Manakala seorang suami tidak senang kepada isterinya dan benci kepadanya karena suatu hal

                                                      maka hendaklah mentalaknya dengan cara yang marsquoruf sebagaimana yang diperintahkan Allah

                                                      SWT Ia tidak boleh manahannya dan mempersulitnya untuk menebus dirinya sendiri Allah

                                                      SWT berfirman rdquoDan apabila kamu mentalak isteri-isterimu lalu mereka mendekati akhir

                                                      iddahnya maka rujukilah mereka dengan cara yang marsquoruf atau ceraikanlah mereka dengan

                                                      cara yang marsquoruf (pula) Janganlah kamu rujuki mereka untuk memberi kemudharatan karena

                                                      dengan demikian kamu menganiaya mereka Barangsiapa berbuat demikian maka sungguh ia

                                                      telah berbuat zhalim terhadap dirinya sendiri Janganlah kamu jadikan hukum-hukum Allah

                                                      sebagai permainan Dan ingatlah nirsquomat Allah padamu dan apa yang telah diturunkan Allah

                                                      kepadamu yaitu al-Kitab dan al-Hikmah Allah memberi pengajaran kepada engkau dengan apa

                                                      yang diturunkan-Nya itu Dan bertakwalah kepada Allah serta ketahuilah bahwasannya Allah

                                                      Maha Mengetahui segala sesuaturdquo (Al-Baqarah231)

                                                      Dan Allah SWT berfirman rdquoHai orang-orang yang beriman tidak halal bagi kamu

                                                      mempusakai wanita dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena

                                                      hendak mengambil kembali sebagai dari apa yang telah kamu berikan kepadanya terkecuali bila

                                                      mereka melakukan perbuatan keji yang nyata Dan bergaullah dengan mereka secara patut

                                                      Kemudian jika kamu tidak menyukai mereka (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak

                                                      menyukai sesuatu padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyakrdquo (An-Nisaarsquo19)

                                                      Khulursquo Adalah Fasakh Bukan Talak

                                                      Jika seorang isteri telah menebus dirinya dan dicerai oleh suaminya Maka ia berkuasa penuh

                                                      atas dirinya sendiri sehingga suaminya tidak berhak untuk rujuk kepadanya kecuali dengan

                                                      ridhanya dan perpecahan tidak dianggap sebagai talak meskipun dijatuhkan dengan redaksi

                                                      talak Namun ia adalah perusakan akad nikah demi kemaslahatan sang isteri dengan balasan

                                                      menebus dirinya kepada suaminya

                                                      Ibnul Qayyim ra menulis sebagai berikut rdquoDan yang menunjukkan khulursquo bukan talak adalah

                                                      bahwa Allah SWT telah menetapkan tiga ketentuan yang berlaku pada talak terhadap (isteri)

                                                      yang telah dikumpuli jika talak tersebut telah mencapai talak tiga Ketetapan-ketetapan itu tidak

                                                      pada khulursquo

                                                      Pertama Suamilah yang lebih berhak rujuk kepada isterinya dalam masa iddah

                                                      Kedua Talak maksimal tiga kali sehingga setelah terjadi talak ketiga isteri tidak halal bagi

                                                      suaminya terkecuali ia kawin lagi dengan suami kedua dan pernah bercampur dengannya

                                                      Ketiga Iddah yang berlaku dalam talak terdiri atas tiga kali qurursquo (bersih dari iddah)

                                                      Sementara itu telah sah berdasarkan nash (ayat Qur-an ataua hadits) dan ijmarsquo (kesepatakan)

                                                      bahwasanya tidak sah istilah rujuk dalam khulursquo

                                                      Dan sudah sah berdasar sunnah Nabi saw dan pendapat para shahabat bahwa iddah untuk khulursquo

                                                      hanya satu kali haidh

                                                      Demikian pula telah sah juga berdasar nash syarrsquoi bahwa boleh melakukan khulursquo setelah talak

                                                      kedua dan talak ketiga

                                                      Ini jelas sekali menunjukkan bahwa khulursquo bukanlah talak Oleh sebab itu Allah SWT

                                                      menegaskan rdquoTalak (yang dapat dirujuk) dua kali Setelah itu boleh rujuk lagi dengan

                                                      Cara yang marsquoruf atau menceraikan dengan cara yang baik dan tidak halal bagi kamu

                                                      mengambil kembali dari sesuatu yang pernah kami berikan pada mereka kecuali kalau

                                                      keduanya khawatir tidak akan dapat melaksanakan hukum-hukum Allah Jika kamu khawatir

                                                      bahwa keduanya (suami istri) tidak dapat mejalangkan hukum-hukum Allah maka tidak ada

                                                      dosa atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus dirinyardquo (Al-

                                                      Baqarah229)

                                                      Dan ini tidak dikhususkan bagi wanita yang telah ditalak dua kali karena hal ini ia mencakup

                                                      isteri yang dicerai dua kali Tidak boleh dhamir (kata ganti) Itu kembali kepada oknum yang

                                                      tidak disebutkan dalam ayat di atas dan meninggalkan oknum yang disebutkan dengan jelas akan

                                                      tetapi mungkin dikhususkan bagi oknum yang pernah disebutkan sebelumnya atau meliputi juga

                                                      selain yang sudah disebutkan sebelumnya Kemudian Allah SWT berfirman rdquoKemudian jika

                                                      suami mentalaknya (sesudah talak yang kedua) maka perempuan itu tidak halal lagi baginyardquo

                                                      (Al-Baqarah230)

                                                      Ayat al-Qurrsquoan ini meliputi perempuan yang dicerai setelah khulursquo dan setelah dicerai dua kali

                                                      secara qathrsquoi (pasti) karena dialah yang disebutkan dalam ayat di atas Maka ia (wanita yang di

                                                      khulursquo) harus masuk ke dalam kandungan lafazh ayat tersebut Demikianlah yang difahami

                                                      Imam Ahli tafsir Ibnu Abbas ra yang pernah didorsquoakan oleh Rasulullah saw agar Allah

                                                      mengajarinya tafsir Qurrsquoan Dan pasti doa itu terkabul tanpa keraguan Manakala hukum-hukum

                                                      yang berlaku dalam khulursquo berlainan dengan hukum-hukum talak maka hal itu menunjukkan

                                                      bahwa keduanya berlainan Jadi inilah yang sesuai dengan ketentuan narsquoah qiyas dan dengan

                                                      pendapat para shahabat Nabi saw (Zaadul Marsquoad V199)

                                                      Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal

                                                      Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-

                                                      Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 636 - 641

                                                      Bab Iddah

                                                      Kamis 30 Agustus 2007 1654 Pengertian Iddah

                                                      Menurut bahasa kata iddah berasal dari kata rsquoadad (bilangan dan ihshaak (perhitungan) seorang

                                                      wanita yang menghitung dan menjumlah hari dan masa haidh atau masa suci

                                                      Menurut istilah kata iddah ialah sebutannama bagi suatu masa di mana seorang wanita menantimenangguhkan perkawinan setelah ia ditinggalkan mati oleh suaminya atau setelah diceraikan baik dengan menunggu kelahiran bayinya atau berakhirnya beberapa qurursquo atau berakhirnya beberapa bulan yang sudah ditentukan

                                                      Macam-Macam Masa Iddah

                                                      Barangsiapa yang ditinggal mati suaminya maka iddahnya empat bulan sepuluh hari baik sang

                                                      isteri sudah dicampuri ataupun belum Hal ini mengacu pada firman Allah SWT rdquoOrang-orang

                                                      yang meninggal dunia di antaramu dengan meninggalkan isteri-isteri (hendaklah para isteri itu)

                                                      menangguhkan dirinya (beriddah) empat bulan sepuluh harirdquo (Al-Baqarah 234)

                                                      Terkecuali isteri yang sudah dicampuri dan sedang hamil maka masa iddahnya sampai

                                                      melahirkan rdquoDan wanita-wanita yang hamil waktu iddah mereka itu adalah sampai mereka

                                                      melahirkan kandungannyardquo (At-Thalaq 4)

                                                      Dari al-Miswar bin Makhramah bahwa Subairsquoah al-Aslamiyah ra pernah melahirkan dan

                                                      bernifas setelah beberapa malam kematian suaminya Lalu ia mendatangi Nabi saw lantar

                                                      meminta idzin kepada Beliau untuk kawin (lagi) Kemudian Beliau mengizinkannya lalu ia

                                                      segera menikah (lagi) (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX470 no5320 dan Muslim II1122

                                                      no1485)

                                                      Wanita yang ditalak sebelum sempat dicampuri maka tidak ada masa iddah baginya berdasarkan

                                                      pada firmannya Allah SWT berfirman rdquoHai orang-orang yang beriman rsquoapabila kamu menikahi

                                                      perempuan-perempuan yang beriman kemudian kamu ceraikan mereka sebelum kamu

                                                      mencampurinya maka sekali-kali tidak wajib atas mereka iddah bagimu yang kamu minta

                                                      menyempurnakannyardquo (Al-Ahzaab49)

                                                      Sedang wanita yang ditalak yang sebelumnya sempat dikumpuli dan dalam keadaan hamil maka

                                                      masa iddahnya ialah ia melahirkan anak yang diakndungnya Allah SWT berfirman rdquoDan

                                                      wanita-wanita hamil waktu iddah mereka itu adalah sampai mereka melahirkan

                                                      kandungannyardquo (At-Thalaq4)

                                                      Dari az-Zubair bin al-Awwam ra bahwa ia mempunyai isteri bernama Ummu Kultsum bin

                                                      rsquoUqbah radhiyallahu rsquoanha Kemudian Ummu Kultsum yang sedang hamil berkata kepadanya

                                                      rdquoTenanglah jiwaku (dengan dijatuhi talak satu)rdquo Maka az-Zubir pun menjatuhkan padanya talak

                                                      satu Lalu dia keluar pergi mengerjakan shalat sekembalinya (dari shalat) ternyata isterinya

                                                      sudah melahirkan Kemudian az-Zubir berkata rdquoGerangan apakah yang menyebabkan ia

                                                      menipuku semoga Allah menipunya (juga)rdquo Kemudian dia datang kepada Nabi saw lalu beliau

                                                      bersabda kepadanya rdquoKitabullah sudah menetapkan waktunya lamarlah (lagi) di kepada

                                                      dirinyardquo (Shahih Shahih Ibnu Majah no1546 dan Ibnu Majah I653 no2026)

                                                      Jika wanita yang dijatuhi talak termasuk perempuan yang masih berhaidh secara normal maka

                                                      masa iddahnya tiga kali haidh berdasarkan Firman Allah SWT rdquoWanita-wanita yang ditalak

                                                      hendaklah menahan diri (menunggu tiga kali qurursquo)rdquo (Al-Baqarah 228)

                                                      Kata qurursquo berarti haidh Hal ini mengacu pada hadits Aisyah ra bahwa Ummu Habibah ra

                                                      sering mengeluarkan darah istihadhah(darah yang keluar dari wanita karena sakit atau lainnya)

                                                      lalu dia bertanya kepada Nabi saw (mengenai hal tersebut) Maka Beliau menyuruh

                                                      meninggalkan shalat pada hari-hari haidhnya (Shahih Lighairih Shahih Abu Daud no252 dan

                                                      rsquoAunul Marsquobud I463 no278)

                                                      Jika wanita yang dijatuhi talak itu masih kecil belum mengeluarkan darah hadih atau sudah lanjut

                                                      usia yang sudah manopause (berhenti masa haidh) maka iddahnya adalah tiga bulan lamanya

                                                      Allah swt berfirman rdquoDan perempuan-perempuan yang tidak haidh lagi (manopause) diantara

                                                      isteri-isteri kaian jika ragu-ragu (tentang masa iddahnya) maka masa iddah mereka adalah tiga

                                                      bulan Begitu pula perempuan-perempuan yang belum haidhrdquo (At-Thalaq4)

                                                      Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal

                                                      Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-

                                                      Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 642 ndash 645

                                                      • Talak
                                                        • Daftar isi
                                                        • [sunting] Latar Belakang
                                                        • [sunting] Pengertian
                                                        • [sunting] Pembagian Talak
                                                          • [sunting] Dari segi cara suami menjatuhkan
                                                          • [sunting] dari segi boleh - tidaknya suami rujuk kembali pada istrinya
                                                            • MACAM-MACAM TALAK
                                                              • pengrtian khulu
                                                              • Perceraian dalam Islam
                                                                • Isi kandungan
                                                                • [sunting] Talak
                                                                  • [sunting] Hukum talak
                                                                  • [sunting] Rukun talak
                                                                  • [sunting] Contoh lafaz talak
                                                                  • [sunting] Jenis talak
                                                                    • [sunting] Talak rajrsquoi
                                                                    • [sunting] Talak bain
                                                                    • [sunting] Talak sunni
                                                                    • [sunting] Talak bidrsquoi
                                                                    • [sunting] Talak taklik
                                                                        • [sunting] Fasakh
                                                                          • [sunting] Cara melakukan fasakh
                                                                            • [sunting] Khuluk atau tebus talak
                                                                              • [sunting] Tujuan khuluk
                                                                                • [sunting] Rujuk
                                                                                  • [sunting] Hukum rujuk
                                                                                  • [sunting] Rukun rujuk
                                                                                  • [sunting] Contoh lafaz rujuk
                                                                                    • [sunting] Lafaz sarih
                                                                                    • [sunting] Lafaz kinayah

                                                        Secara bahasa badal berarti menukar mengganti Nikah Badal adalah pernikahan di manaseorang laki-laki yang sudah beristri berkata kepada laki-laki lain yang juga sama sudah beristriBiarkan isteri kamu tidur dengan saya dan saya ijinkan isteri saya tidur dengan kamu kalaukamu keberatan biar kita tukar tambah Jadi Nikah Badal ini berupa pernikahan tukar menukaristeri Dalam dunia modern terutama di kota-kota besar seperti Jakarta pernikahan ini seringkalidiistilahkan dengan Tukar Kunci Jadi dalam pergaulan-pergaulan glamour apabila seoranglaki-laki berkata kepada laki-laki lain yang sama-sama sudah berkeluarga Ayo kita tukar kuncimaka maksudnya adalah pernikahan Badal ini Tentu bukan sembarang kunci tapi kunci inikunci ajaib yang bukan saja bisa membuka pintu tapi membuka yang mempunyai pintunaudzubillah min dzalik7 Nikah MutahMutah secara bahasa berarti bersenang-senang Nikah Mutah dalam dunia sekarangdisebut dengan Nikah Kontrak Maksudnya seorang laki-laki menikahi seorang wanita hanyasaja ketika akadnya ditentukan untuk masa satu minggu misalnya atau satu bulan satu tahunatau bahkan satu hari kemudian si laki-laki tadi memberikan upah atau biaya sebagaiimbalannya Pernikahan ini pada masa Rasulullah Saw pernah dibolehkan karena saat itu sedangkondisi perang yang berbulan-bulan Namun tidak lama setelah itu Rasulullah Sawmenghapusnya dan mengharamkannya sampai hari Kiamat kelak Oleh karena itu seluruh ulamasepakat bahwa pernikahan Mutah ini haram hukumnya Untuk pembahasan lebih lanjut masalahNikah Mutah ini insya Allah akan penulis bahas dalam makalah tersendiri8 Nikah al-UrfiNikah Urfi ini ramai diperbincangkan di Mesir belakangan ini Boleh jadi nama NikahUrfi ini untuk konteks Indonesia belum sampai dan belum pernah terdengar meskipun tidakmenutup kemungkinan dalam prakteknya sudah sejak dahulu berjalan dan berlanjut Nikah Urfiadalah pernikahan antara laki-laki dan perempuan yang tidak diketahui oleh kelurganya bolehjadi tidak memakai saksi tidak diumumkan dan tidak memakai wali Bukan hanya itu antaralaki-laki dan perempuan hidup berpisah makan dan minum sendiri-sendiri bahkan tinggal punberpisah Namun ketika keduanya greget untuk making love baru keduanya bersama dan dimana saja jadi10Pernikahan ini banyak merajarela di Mesir dan demikian juga di Indonesia terutama dikalangan mahasiswa mahasiswi Untuk melampiaskan nafsu seksualnya keduanya sepakat untukmembungkus perbuatan hinanya dengan bungkusan yang seolah-olah dilegalkan dandiperbolehkan oleh ajaran Islam Boleh jadi ada saksi hanya saja saksinya adalah teman-temandekatnya saja Sementara keluarganya tidak mengetahuinya sedikitpun Modus opperandi daripernikahan ini juga adalah untuk mendapatkan nafkahAkhir-akhir ini di Mesir merebak pernikahan ini karena si wanita biasanya menginginkannafkah yang besar dan tidak peduli dengan cara atau bentuknya Pernikahan ini jelas tidakmemakai surat-surat resmi dari pejabat yang berwenang (di Indonesia dari KUA) Pernikahan inijelas haram hukumnya karena pada hakikatnya adalah perzinahan modern NaudzubillahSemua jenis pernikahan yang telah disebutkan di atas diharamkan dalam ajaran IslamMengapa Karena pernikahan dalam ajaran Islam mempunyai aturan tersendiri ada rukun-rukun dansyarat-syarat yang harus dipenuhi Ketika rukun dan syaratnya tidak terpenuhi maka pernikahantersebut menjadi batal dan haram Untuk mengetahui lebih lanjut persoalan ini nanti akan kita bahaslebih jauh dalam pembahasan akad nikahDemikian sekelumit mengenai jenis dan macam pernikahan yang dilarang dan diharamkandalam ajaran Islam Tidak ada alasan untuk seorang muslim dan muslimah untuk melegalkan terlebihmempraktekkan pernikahan-pernikahan di atas Semoga kita terhindar dari semua jenis pernikahan

                                                        terkutuk di atasWanita-wanita yang haram untuk dinikahi (al-muharramaat minannisaa)Dalam ajaran Islam ada beberapa wanita yang haram hukumnya untuk dinikahi oleh laki-lakiHal ini sebagaimana dijelaskan oleh Allah dalam firmanNya surat an-Nisa ayat 22-24

                                                        ا يل س 1049703 ب وس 1049703 اء ومقت 1049703 ا ة فاح 1049703 ش 1049703 ان آ ن 1049703 ه إ د 1049703 لفق 1049703 س م 1049703 ا ل 1049703 ا إ اء الن 1049703 س من م اؤآ ءاب ح ك ن ما كحوا ن ت والخ 1049703 ت األ ن 1049703 ات وب خ

                                                        ال 1049703 أ ن 1049703 ات وب م ك وخال 1049703 ات م ك و 1049703 ات م ك واتخ 1049703 عم وأ م ك ن 1049703 ات وب م ك مه 1049703 ات

                                                        أ م ك عل 1049703 ي م 1049703 ت حرف 1049703 ي ي الل 1049703 ات م ك ب ب 1049703 ائ ور م ك ائ ن 1049703 س مه 1049703 ات

                                                        وأ ن 1049703 اعة 1049703 الرض م م ك خ 1049703 وات وأ م ك ض 1049703 عن ر

                                                        أ ي الل 1049703 ات م ك مه 1049703 ات وأ

                                                        ئ 1049703 ل وحال م ك عل 1049703 ي جن 1049703 اح فل 1049703 ا ه 1049703 ن ب م دخل 1049703 ت م 1049703 واون ك ل 1049703 ت ن ف 1049703 إ ه 1049703 ن ب م دخل 1049703 ت ي الل 1049703 ات م ك ائ س ن من م حجورآا غف 1049703 ور 1049703 ان آ الل 1049703 ه ن إ س 1049703 لف ق 1049703 د م 1049703 ا ل 1049703 ا إ ن ي ت خ 1049703 أ

                                                        ال ن ب 1049703 ي جمع 1049703 وا ت ن وأ م ك ب ص 1049703 ال أ 1049703 ن م ال 1049703 ذین م ك ن 1049703 ائ ب أ

                                                        اء ور م 1049703 ا ك 1049703 م ل ح 1049703 ل وأ م ك عل 1049703 ي الل 1049703 ه ت 1049703 اب آ م ك ت 1049703 ان

                                                        م ی ك 1049703 أ مل ما ال إ اء س الن من ات محصن وال حيما رهن ج 1049703 ور أ وهن ف 1049703 آت هن 1049703 ن م ب 1049703 ه م عت مت اس 1049703 ت افحين 1049703 ا سم 1049703 فم غي 1049703 ر ين مح 1049703 صن م ك موال

                                                        أ ب غوا ت ب ت ن أ م ك ذلحكيم 1049703 ا يم 1049703 ا عل 1049703 ان آ الل 1049703 ه ن إ فری 1049703 ضة ال ع 1049703 د ب 1049703 ن م ه1049703 ب م ت اض 1049703 ي ر ت فيم 1049703 ا م ك عل 1049703 ي جن 1049703 اح ول 1049703 ا فری 1049703 ضة(24- ( 22النساء Artinya Dan janganlah kamu kawini wanita-wanita yang telah dikawini oleh ayahmu terkecuali padamasa yang telah lampau Sesungguhnya perbuatan itu amat keji dan dibenci Allah dan seburuk-burukjalan (yang ditempuh)Diharamkan atas kamu (mengawini) ibu-ibumu anak-anakmu yang perempuansaudara-saudaramu yang perempuan saudara-saudara bapakmu yang perempuan saudara-saudaraibumu yang perempuan anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang laki-laki anak-anakperempuan dari saudara-saudaramu yang perempuan ibu-ibumu yang menyusui kamu saudaraperempuan sepersusuan ibu-ibu istrimu (mertua) anak-anak istrimu yang dalam pemeliharaanmu dariistri yang telah kamu campuri tetapi jika kamu belum campur dengan istrimu itu (dan sudah kamuceraikan) maka tidak berdosa kamu mengawininya (dan diharamkan bagimu) istri-istri anakkandungmu (menantu) dan menghimpunkan (dalam perkawinan) dua perempuan yang bersaudarakecuali yang telah terjadi pada masa lampau sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi MahaPenyayang Dan (diharamkan juga kamu mengawini) wanita yang bersuami kecuali budak-budakyang kamu miliki (Allah telah menetapkan hukum itu) sebagai ketetapan-Nya atas kamu Dandihalalkan bagi kamu selain yang demikian (yaitu) mencari istri-istri dengan hartamu untuk dikawinibukan untuk berzina Maka istri-istri yang telah kamu nikmati (campuri) di antara mereka berikanlahkepada mereka maharnya (dengan sempurna) sebagai suatu kewajiban dan tiadalah mengapa bagi

                                                        11kamu terhadap sesuatu yang kamu telah saling merelakannya sesudah menentukan mahar ituSesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana (QS an-Nisa 22-24)Dari ayat di atas ditambah keterangan-keterangan lainnya para ulama membagi wanita-wanitayang haram untuk dinikahi itu menjadi dua bagian besarPertama wanita-wanita yang haram untuk dinikahi selamanya Artinya seorang laki-laki tidakboleh menikahi wanita jenis ini kapanpun dan dalam kondisi apapunKedua wanita-wanita yang haram untuk dinikahi untuk sementara waktu Untuk bagian keduaini wanita-wanita tersebut haram untuk dinikahi selama ia berada dalam keadaan khusus(penjelasannya akan dibahas di bawah nanti) dan apabila keadaan tersebut sudah hilang maka ia bolehdinikahiWanita-wanita yang haram dinikahi selamanyaYang termasuk wanita-wanita yang haram untuk dinikahi selamanya (muabbada) ini ada tigakelompokA Haram dinikahi lantaran keturunan (nasab)Wanita-wanita yang haram dinikahi karena nasab (keturunan) ini ada tujuh jenis1 Semua Ibu baik dari pihak ibu maupun dari pihak bapak sampai ke atas yangmelahirkan laki-laki tersebut Maksudnya wanita-wanita yang menyebabkan lakilakiitu lahir (ibu) baik dari pihak ibunya sendiri maupun dari pihak bapaknya sendirisampai ke atas haram untuk dinikahi Misalnya ibunya sendiri ibunya ibu (nenek daripihak ibu) ibunya bapak (nenek dari pihak bapak) ibunya nenek dari pihak ibu ibunyanenek dari pihak bapak dan seterusnya sampai ke atas Wanita-wanita ini semuanyaharam untuk dinikahi selamanya (al-ummahaat)2 Semua Anak perempuan baik dari pihak putra laki-lakinya maupun putriperempuannya terus sampai ke bawah Maksudnya semua wanita yang dilahirkankarena laki-laki tersebut baik anak perempuan itu putri dari putranya maupun dariputrinya Misalnya anak perempuannya sendiri cucu perempuannya dari anakperempuan cucu perempuan dari anak laki-laki anak perempuan dari cucu perempuanatau anak perempuan dari cucu laki-laki sampai ke bawah Semua anak perempuan iniharam untuk dinikahi selamanya (al-banaat)3 Semua Saudari perempuan dari semua pihak dan jihah Misalnya saudariperempuan sekandung saudari perempuan sebapak dan saudari perempuan seibuSemua saudari perempuan ini juga haram untuk dinikahi selamanya (al-akhawaat)4 Semua saudari perempuan ayah (bibi tante dari pihak ayah) sampai ke atas baiksekandung sebapak maupun seibu Misalnya saudari perempuan sekandung ayahsaudari perempuan seibu ayah saudari perempuan seibu saudari perempuan bibinyaayah saudari perempuan bibinya bibi ayah dan seterusnya sampai ke atas Semua bibidari pihak ayah ini haram hukumnya untuk dinikahi (al-ammat)5 Semua saudari perempuan ibu (bibi tante dari pihak ibu) sampai ke atas baiksekandung sebapak maupun seibu Misalnya saudari perempuan sekandung ibusaudari perempuan sebapak ibu saudari perempuan seibu ibu saudari perempuanbibinya ibu saudari perempuan bibinya bibi ibu dan seterusnya sampai ke atas Semuabibi dari pihak ibu ini haram hukumnya untuk dinikahi (al-khalaat)6 Semua anak perempuan dari saudara laki-laki baik sekandung sebapak maupunseibu sampai ke bawah (keponakan dari saudara laki-laki) Misalnya anakperempuan dari saudara laki-laki sekandung anak perempuan dari saudara laki-lakisebapak anak perempuan dari saudara laki-laki seibu anak perempuan dari anak

                                                        perempuan saudara laki-laki sekandung anak perempuan dari anak perempuan saudaralaki-laki sebapak anak perempuan dari anak perempuan saudara laki-laki seibu anakperempuan dari keponakannya keponakan saudara laki-laki terus sampai ke bawah(banatul akh)7 Semua anak perempuan dari saudari perempuan baik sekandung sebapakmaupun seibu sampai ke bawah (keponakan dari saudari perempuan) Misalnya12anak perempuan dari saudari perempuan sekandung anak perempuan dari saudariperempuan sebapak anak perempuan dari saudari perempuan seibu anak perempuandari anak perempuan saudari perempuan sekandung anak perempuan dari anakperempuan saudari perempuan sebapak anak perempuan dari anak perempuan saudariperempuan seibu anak perempuan dari keponakannya keponakan saudari perempuanterus sampai ke bawah (banatul ukhti) Semua keponakan baik dari pihak saudara lakilakimapun dari saudari perempuan semuanya haram untuk dinikahiDalam sebuah hadits dari Ibnu Abbas dikatakan

                                                        تع 1049703 الى قول 1049703 ه ق 1049703 رأ ث 1049703 م س 1049703 بع ال 1049703 صهر وم 1049703 ن بع1049703 )) س النسب من حرم قال باس ع ابن عن[ ] (( البخارى رواه أمهاتكم عليكم حرمتArtinya Ibnu Abbas berkata Wanita-wanita yang diharamkan karena keturunan itu adatujuh dan yang diharamkan karena pernikahan juga ada tujuh Ibnu Abbas kemudianmembaca firman Allah dalam surat an-Nisa ayat 22-24 Diharamkan kepada kalianhellip (HRBukhari)Para ulama telah sepakat bahwa ketujuh jenis wanita yang telah disebutkan di atasharam hukumnya untuk dinikahi selamanya Untuk lebih memudahkan menghapal jeniswanita-wanita yang haram untuk dinikahi selamanya ini maka harus diingat bahwa seluruhketurunan dan kerabat si laki-laki semuanya haram untuk dinikahi kecuali empat orang sajayaitu anak perempuan pamannya dari pihak bapak (banatul amm sepupu putrinya om paman) anak perempuan pamannya dari pihak ibu (banatul khal sepupu) anak perempuanbibinya dari pihak bapak (banat ammatih sepupu putrinya bibi) dan anak perempuan bibinyadari pihak ibu (banatul khalah sepupu putrinya bibi) Untuk empat jenis wanita ini bolehuntuk dinikahi dan sisanya tidak boleh untuk dinikahiKeempat jenis wanita tersebut boleh untuk dinikahi berdasarkan firman Allah dalamsurat al-Ahzab ayat 50

                                                        ف 1049703 اء أ مم 1049703 ا مين 1049703 ك ی ك 1049703 ت مل وم 1049703 ا هن ج 1049703 ور أ ها 1049703 ت ی اأ ی

                                                        ي ءات ي ت الال واجك ز أ ك ل ا ن ل ل ح أ ا ن إ ي ب الني ت الال ك ت خاال ات ن وب خالك ات ن وب ك عمات ات ن وب عمك ات ن وب ك ي عل ه الل

                                                        معك ن هاجردون 1049703 ن م ي 1049703 ك ب الن اد ر

                                                        أ ن إ ي ب لن ل ها فس ن ت وهب ن إ ة مؤمن ة أ وامرل خالصة كحها ن ت س ی ن أ

                                                        ي 1049703 ك عل وما 1049703 ون واجهم ز أ في هم ي عل ا ضن فر ما ا من عل قد ين مؤمن الك ی ال ي ك ل هم مان ی

                                                        أ ت ك ملحيما ر ا غفور ه الل ان وآ ج حر

                                                        ( ( 50األحزاب Artinya Hai Nabi sesungguhnya Kami telah menghalalkan bagimu istri-istrimu yang telahkamu berikan mas kawinnya dan hamba sahaya yang kamu miliki yang termasuk apa yangkamu peroleh dalam peperangan yang dikaruniakan Allah untukmu dan (demikian pula) anakanakperempuan dari saudara laki-laki bapakmu anak-anak perempuan dari saudara perempuanbapakmu anak-anak perempuan dari saudara laki-laki ibumu dan anak-anak perempuan darisaudara perempuan ibumu yang turut hijrah bersama kamu dan perempuan mukmin yangmenyerahkan dirinya kepada Nabi kalau Nabi mau mengawininya sebagai pengkhususanbagimu bukan untuk semua orang mukmin Sesungguhnya Kami telah mengetahui apa yangKami wajibkan kepada mereka tentang istri-istri mereka dan hamba sahaya yang mereka milikisupaya tidak menjadi kesempitan bagimu Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi MahaPenyayang (QS Al-Ahzab 50)B Haram dinikahi lantaran perkawinan (al-mushaharah)Wanita-wanita yang dilarang untuk dinikahi lantaran pernikahan ini adalah sebagaiberikut1 Isteri bapak (ibu tiri)Sehubungan dengan jenis wanita ini dalam sebuah hadits dikatakan13

                                                        األب ام 1049703 رأة إال یح 1049703 رم م 1049703 ا یحرم 1049703 ون الجاهلي 1049703 ة أه 1049703 ل ان1049703 )) آ ق 1049703 ال عب 1049703 اس اب 1049703 ن عنآب 1049703 اؤآم نك 1049703 ح م 1049703 ا تنكح (( 1049703 وا وال وج 1049703 ل بين 1049703 ز والجمع

                                                        ع الله فأنزل قال األختينالطب 1049703 رى تف )) [ 1049703 سير األخت 1049703 ين ب 1049703 ين إال 1049703 وا النساء من

                                                        تجمع )) (( وأن و سلف قد ماصحيح ( 1328 [بسندArtinya Ibnu Abbas berkata Orang-orang jahiliyyah mengharamkan semua wanitayang diharamkan dalam ajaran Islam kecuali isteri bapak dan bolehnya menikahi kakakberadik sekaligus Kemudian turun firman Allah Janganlah kalian menikahi wanitawanitayang telah dinikahi oleh bapak-bapak kamu kecuali apa yang telah berlakudahulu (QS An-Nisa 22) dan Dan dilarang juga menikahi kakak beradik sekaligus(QS An-Nisa 23) (Dalam Tafsir ath-Thabari dengan sanad Sahih (8hal 132)Dengan ayat ini para ulama telah sepakat bahwa yang termasuk diharamkanuntuk dinikahi selamanya juga itu adalah wanita-wanita yang sudah atau pernahdinikahi oleh ayahnya baik wanita tersebut telah didukhul (disetubuhi) oleh ayahnyaataupun belum

                                                        بعثن (( 1049703 ى ق 1049703 ال تری 1049703 د أی 1049703 ن ل 1049703 ه فقل 1049703 ت رای 1049703 ة ه1049703 ومع عم 1049703 ى لقي 1049703 ت ق 1049703 ال الب 1049703 راء ع 1049703 نأض 1049703 رب أن رجل 1049703 أمرنى إلى وسلم عليه الله صلى الله رسول

                                                        ف أبيه امرأة نكح[ ] (( والحاآم داود أبو رواه ماله وآخذ عنقهArtinya Al-Bara berkata Suatu hari saya bertemu dengan paman saya yang sedangmembawa bendera Saya lalu bertanya Mau kemana paman Ia menjawab Saya

                                                        diutus oleh Rasulullah Saw untuk membunuh dan mengambil harta laki-laki yangmenikahi isteri bapaknya (HR Abu Dawud dan Hakim)Dari hadits ini didapati bahwa laki-laki yang menikahi wanita-wanita yangpernah dinikahi oleh bapaknya harus dibunuh dan diambil hartanya Ini menunjukkansaking kerasnya larangan tersebut Dari sini para ulama kemudian berkesimpulanbahwa isteri bapak haram untuk dinikahi selamanya2 Ibunya isteri (mertua perempuan)Ketika seorang laki-laki telah menikah dengan seorang wanita maka ibu dari isterinyatadi (mertua) menjadi haram untuk dinikahi baik isterinya tersebut telah didukhul(disetubuhi) maupun belum Hal ini dikarenakan mertua masuk dalam keumuman suratan-Nisa ayat 23 Dan diharamkan juga ibu-ibu isteri-isteri kalian Termasuk kedalam jenis ini juga ibunya mertua dan ibunya bapak mertua3 Anak isteri (anak tiri ar-rabibah)Apabila sebelum menikah si isteri sudah mempunyai anak perempuan maka si lakilakitidak boleh menikahi putri dari isterinya itu Namun para ulama mensyaratkantidak bolehnya menikahi anak perempuan dari isteri itu apabila ibunya (isteri si laki-lakitersebut) telah disetubuhinya Namun apabila misalnya ia menikahi isterinya kemudiancerai sebelum melakukan hubungan badan maka laki-laki tadi boleh menikahi anakperempuannya Hal ini didasarkan pada firman Allah dalam surat an-Nisa ayat 23 diatas yang berbunyi

                                                        م ل ن فإ هن ب م ت ل دخ ي ت الال م ك ائ س ن من م حجورآ في ي ت الال م ك ب ائ ب ورم ت ل دخ وا ون ك تم ك ي عل اح ن ج فال هن ب

                                                        Artinya (dan diharamkan kepadamu) anak-anak istrimu yang dalam pemeliharaanmudari istri yang telah kamu campuri tetapi jika kamu belum campur dengan istrimu itu(dan sudah kamu ceraikan) maka tidak berdosa kamu mengawininyahellip(QS An-Nisa23)Termasuk ke dalam hukum ini adalah anak perempuan dari putra putri isterinya144 Isteri anak kandung sendiri (menantu)Seorang laki-laki juga tidak boleh menikahi isteri anak laki-lakinya berdasarkan firmanAllah dalam surat an-Nisa ayat 23 di atas

                                                        م ك ب صال أ من ذین ال م ك ائ ن ب أ ل ئ وحال

                                                        Artinya (dan diharamkan bagimu) istri-istri anak kandungmu (menantu) (QS An-Nisa 23)Di samping isteri anak kandung sendiri juga diharamkan isteri anak dari susuan hal inididasarkan pada hadits berikut ini

                                                        م 1049703 ن یح 1049703 رم م 1049703 ا الرض 1049703 اع م 1049703 ن یح (( 1049703 رم وس 1049703 لم 1049703 هعلي الله ص 1049703 لى الله رس 1049703 ول ق 1049703 ال

                                                        )) [ ( 8والطبرى ( ( 471 149) آثير ابن تفسير 1النسبArtinya Rasulullah Saw bersabda Diharamkan wanita-wanita karena sesususebagaimana diharamkannya wanita-wanita karena keturunan (Lihat dalam Tafsir IbnKatsir 1471 dan Tafsir ath-Thabari 8149)Para ulama dalam hal ini tidak memasukan anak perempuan dari isteri anakkandung (anak perempuan dari menantu) atau anak perempuan dari anak isteri (anak

                                                        perempuan dari anak tiri) sebagai halilah Oleh karena itu seseorang boleh menikahianak perempuan dari menantu dan anak perempuan dari anak tiriUntuk memudahkan mengingat dan menghapal jenis wanita-wanita yang haramuntuk dinikahi karena pernikahan maka dapat dikatakan bahwa semua wanita yangterkait karena pernikahan semuanya boleh dinikahi oleh laki-laki kecuali empat orangsaja yaitu isteri bapaknya (ibu tiri) mertua perempuan anak perempuan dari isterinyayang telah disetubuhi (anak tiri tapi ibunya sudah disetubuhi) dan isteri anakkandungnya (menantu)C Haram dinikahi lantaran susuan (muharramaat bir radha)Wanita-wanita yang satu susu juga haram untuk dinikahi Hal ini didasarkan padaketerangan berikut ini

                                                        ضاعة الر من م ك خوات وأ م ك ضعن ر أ ي ت الال م ك مهات

                                                        وأArtinya (Diharamkan kepadamu) ibu-ibumu yang menyusui kamu saudara perempuansepersusuan (QS An-Nisa 23)Dalam sebuah hadits dikatakan

                                                        الن 1049703 (( سب م 1049703 ن یح 1049703 رم م 1049703 ا الرض 1049703 اع م 1049703 ن لم 1049703 رمیح(( 1049703 وس علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى الله رس 1049703 ول قال

                                                        [ مسلم و البخارى [أخرجهArtinya Rasulullah Saw bersabda Diharamkan wanita-wanita karena sesusu sebagaimanadiharamkannya wanita-wanita karena keturunan (HR Bukhari Muslim)Oleh karena itu pada hakikatnya wanita-wanita yang diharamkan karena sebab satususuan ini sama dengan wanita-wanita yang diharamkan karena factor keturunan Hanya sajadalam sebab satu susu ini ditambahkan bahwa wanita yang menyusui posisinya sama denganibu kandungDengan demikian wanita-wanita yang tidak boleh dinikahi lantaran satu susu ini adalahsebagai berikut1 Wanita yang menyusui dan ibu dari wanita yang menyusui karena ia dipandang sebagai ibukandungnya sendiri2 Anak-anak perempuan dari wanita yang menyusui tersebut karena mereka dipandangsebagai saudari-saudari perempuannya3 Saudari perempuan baik sekandung seayah maupun seibu karena dipandang sebagai bibiatau tantenya4 Anak perempuan dari putri wanita yang menyusui tadi karena dipandang sebagai anakperempuan dari saudari perempuannya5 Ibu dari suami yang menyusui karena dipandang sebagai neneknya156 Saudari perempuan dari suami wanita yang menyusui karena dipandang sebagaibibitantenya7 Anak perempuan dari putra laki-laki wanita yang menyusui karena dipandang sebagai anakperempuan dari saudara laki-lakinya (keponakan)8 Anak perempuan dari suami wanita yang menyusui meskipun dari isterinya yang lainkarena dipandang sebagai saudari sesusu dari jihat ayah9 Saudari-saudari perempuan dari suami wanita yang menyusui karena mereka dipandangsebagai tante-tantenya10 Isteri-isteri lain dari suami wanita yang menyusui karena mereka dipandang sebagai isteribapaknya

                                                        11 Isteri dari anak yang menyusui haram dinikahi oleh suami dari wanita yang menyusuikarena dipandang sebagai menantunya12 Apabila yang menyusui itu seorang perempuan maka suami dari wanita yang menyusuitidak boleh menikahinya karena dipandang sebagai puterinya Demikian juga tidak bolehdinikahi oleh saudara laki-laki si suami tadi karena ia dipandang sebagai pamannya jugatidak boleh dinikahi oleh bapak dari si suami tadi karena ia dipandang sebagai kakeknyaHal yang harus diperhatikan bahwa dalam masalah sebab susuan ini keharamanmenikahi wanita-wanita di atas hanyalah haram bagi laki-laki yang menyusunya saja dan tidaktermasuk saudara atau kerabat dari laki-laki yang menyusu tersebut Oleh karena itu saudaralaki-laki dari laki-laki yang menyusu boleh menikahi anak perempuan wanita yang menyusuisaudaranya itu karena ia tidak ikut menyusu kepada wanita tersebut Dan karenanya anakperempuan dari wanita yang menyusui sauadaranya itu menjadi wanita asing bagi dirinya dankarenanya ia boleh menikahinya meskipun anak perempuan tersebut dipandang sebagai saudariperempuan dari saudara laki-laki yang menyusu kepada ibunya tersebut Untuk lebihmemudahkan kaidahnya bahwa semua orang yang sama-sama berkumpul dalam menete padasatu susu maka mereka dipandang sebagai bersaudara Semua wanita-wanita yang terkaitkarena sebab susuan haram untuk dinikahi selamanyaSyarat-syarat yang berkaitan dengan wanita yang haram dinikahi lantaran satu susuan1 Menyangkut jumlah susuan yang diharamkanPara ulama berbeda pendapat mengenai batas jumlah minimal susuan sehingga ia haramuntuk dinikahi Pada dasarnya dalam hal ini para ulama terbagi empat pendapatPendapat pertama mengatakan bahwa meskipun hanya satu kali nete ataupun lebihtetap haram untuk dinikahi Pendapat ini adalah pendapatnya jumhur ulama Abu HanifahMalik Tsauri Imam Laits dan lainnyaPendapat ini beralasan bahwa dalam banyak keterangantidak disebutkan batasan dan jumlah tertentu yang mensyaratkan haramnya seorang wanitalantaran susuan Oleh karena itu harus dipahami secara umum bahwa selama ia pernah menetemeskipun hanya satu kali tetean maka ia haram untuk dinikahiMenanggapi hadits-hadits yang menyebutkan jumlah tertentu dalam menetenya inisebagaimana akan disebutkan di bawah ini jumhur ulama mengatakan bahwa keterangan inidiperselisihkan apakah betul dari Siti Aisyah karena beragamnya jumlah batasan tersebutOleh karena itu harus dikembalikan kepada jumlah paling sedikit ia dipandang sebagai satususuan yaitu satu kali Di samping itu dalam sebuah riwayat dikatakan

                                                        رض 1049703 عتان أو رض 1049703 عة أتح 1049703 رم رج 1049703 ل س 1049703 أله عم 1049703 ر ن1049703 اب س 1049703 مع أن 1049703 ه دین 1049703 ار ب 1049703 ن عم 1049703 رو ع 1049703 نالم 1049703 mdash ؤمنين أمي 1049703 ر إن من (( 1049703 ل األخت نعلم ما فقال

                                                        (( رج فقال ا حرام إال الرضاعةق 1049703 ضاء عم 1049703 ر اب 1049703 ن فق 1049703 ال رض 1049703 عتان وال رض 1049703 عة رم1049703 تح ال أن mdash 1049703 ه یزعم الزبير ابن یرید ] (( بإسناد البيهقى أخرجه المؤمنين أمير وقضاء قضائك من خير اللهصحيح]Artinya Amr bin Dinar pernah mendengar Ibn Umar ditanya oleh seorang laki-laki Apakahdiharamkan pula (wanita) meskipun hanya satu atau dua kali tetean Ibnu Umar menjawabKami tidak mengetahui saudari sesusu itu kecuali haram hukumnya untuk dinikahi Seoranglaki-laki lalu berkata kembali Sesungguhnya amirul mukmininmdashyang dimaksudkannya16

                                                        adalah ibn az-Zubairmdashmenganggap bahwa kalau hanya satu atau dua tetean tidak haram IbnuUmar menjawab Ketentuan dari Allah tentu lebih baik daripada ketentuan dan keputusankamu dan keputusan amirul mukminin (HR Baihaki dengan sanad yang shahih)Pendapat kedua mengatakan bahwa yang haram dinikahi itu apabila telah menete tigakali atau lebih Sedangkan kalau ia hanya menete satu atau dua kali maka wanita tersebutboleh dinikahi Pendapat ini adalah pendapatnya Dhahiriyyah Ibn Mundzir dan Abu Ubaidserta Ishak Alasan yang dikemukakannya diantaranya adalah hadits berikut ini

                                                        والم 1049703 صتان الم 1049703 صة تح 1049703 رم ال وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله 1049703 لىص الله رس 1049703 ول ق 1049703 ال قالت عائشة عن

                                                        [ مسلم [أخرجهArtinya Siti Aisyah berkata Rasulullah Saw bersabda Tidak haram untuk dinikahi kalauhanya satu atau dua kali isapan (HR Muslim)Pendapat ketiga mengatakan bahwa yang haram dinikahi itu apabila telah menete limakali atau lebih Pendapat ini adalah pendapat Imam SyafiI Ibn Hazm Atha dan Thawus Diantara dalil yang dijadikan alasan kelompok ini adalah

                                                        ث 1049703 م یح 1049703 رمن معلوم 1049703 ات رض 1049703 عات ع 1049703 شر الق 1049703 رآن ن1049703 م أن 1049703 زل فيم 1049703 ا آ 1049703 ان قال 1049703 ت عائشة عنم 1049703 ن یق 1049703 رأ فيم 1049703 ا وه 1049703 ن وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله ول 1049703 لى

                                                        ص رس 1049703 الله فت 1049703 وفى معلوم 1049703 ات بخم 1049703 س نسخ[ داود [ وأبو مسلم أخرجه القرآنArtinya Siti Aisyah berkata Di antara yang telah diturunkan dalam al-Quran adalah bahwasepuluh kali tetean yang diketeahui dan tertentu adalah diharamkan untuk dinikahi Kemudianjumlah tersebut dihapus menjadi lima kali tetean yang diketahui Setelah itu Rasulullah Sawmeninggal dan lima kali tetean itu termasuk yang terdapat dalam al-Quran (HR Muslim danAbu Dawud)Dalam ilmu al-Quran hal demikian termasuk ayat yang telah dihapuskan bacaannyaakan tetapi hukumnya masih tetap ada dan berlakuPendapat keempat mengatakan bahwa yang haram untuk dinikahi itu adalah apabilatelah menete sepuluh kali atau lebih Apabila kurang dari itu maka tidak haram untuk dinikahiPendapat ini diriwayatkan dari Siti Aisyah dan Hafsah Di antara dalil kelompok ini adalah

                                                        بن 1049703 ت وهو mdash 1049703 وم به أرسلت المؤمنين أم عائشة أن سالم عنآلث mdash أم أختها إلى یرضع

                                                        س 1049703 الم ق 1049703 ال عل 1049703 ى ی 1049703 دخل حت 1049703 ى رض 1049703 عات 1049703 شرع أرض 1049703 عيه فقال 1049703 ت ال 1049703 صدیق بك 1049703 ر أب 1049703 ى

                                                        رض 1049703 عات ث 1049703 الث غي 1049703 ر ثالث 1049703 عنى آلثوم أم فأرضعتنىترض فلم مرضت ثم رضعات

                                                        أخرج )) [ 1049703 ه رض 1049703 عات ع 1049703 شر عائشة 1049703 ى على أدخل أآن فلمل تتم لم آلثوم أم أن أجل من

                                                        صحيح بإسناد والبيهقى [مالكArtinya Dari Salim bahwasannya siti Aisyah Ummul mukminin pernah mengirimnya (Salim)

                                                        ketika ia masih menete kepada saudarinya Ummu Kultsum putrinya Abu Bakar Shidiq SitiAisyah berkata Susui dia sepuluh kali susuan lalu berikan kepada saya Salim berkata UmmuKultsum lalu menyusui saya sebanyak tiga kali susuan kemudian ia sakit sehingga ia hanyamenyusui saya tiga kali saja Saya tidak pernah datang lagi ke siti Aisyah karena UmmuKultsum belum menyempurnakan sepuluh kali susuannya (HR Malik dan Baihaki dengansanad yang sahih)Apabila kita perhatikan dari keempat pendapat di atas penulis lebih condong untukmengambil pendapat ketiga yang mengatakan bahwa batasan minimal wanita susuan tersebutadalah apabila ia telah menete lima kali atau lebih Hal ini dikarenakan dalil yangdikemukakannya di samping sahih juga dalam redaksinya sangat jelas sebagai qaid (pembatas)dari dalil-dalil yang muthlak (belum dibatasi)Sedangkan pendapat yang mengatakan satu atau dua kali susuan tidak diharamkanmeskipun haditsnya shahih akan tetapi redaksi haditsnya tidak jelas menunjukkan hal itu Katasatu atau dua kali tidak diharamkan tidak berarti hanya untuk tiga kali susuan akan tetapi17boleh jadi juga untuk lima kali susuan Karena banyak ihtimal (kemungkinan) inilah makapendapat tersebut menjadi lemah adanyaPendapat pertama juga yang mengatakan tidak dibatasi jumlah susuannya tidak bisadijadikan pegangan karena kemutlakan hadits tersebut di qaid kan oleh keterangan lain yaituketerangan yang mengatakan lima kali susuan Karenanya hukumnya pun harus dibawakepada hokum muqayyad bukan hokum muthlak lagiPendapat keempat yang mengatakan sepuluh kali susuan juga tidak dapat dijadikanpegangan Karena hadits yang disodorkan bukan sebagai batasan akan tetepi hanya ikhbar(beita informasi) saja Hal ini dikarenakan dalam keterangan dari Siti Aisyah yang laindikatakan bahwa yang haram dinikahi itu juga apabila menete lima kali susuan Dengandemikian penulis lebih condong untuk mengambil pendapat ketiga bahwa wanita yang haramdinikahi lantaran susuan itu apabila telah menyusui lima kali atau lebih Kurang dari itu tidakmenjadi haram hukumnya Wallahu alam2 Menyangkut usia bayi yang menyusunyaPara ulama berbeda pendapat mengenai usia bayi yang menyusui tersebut sehinggamenyebabkan wanita tersebut haram untuk dinikahiPendapat pertama yaitu pendpatnya Jumhur ulama di antaranya Imam Malik SyafiIAhmad dan Imam Auzai bahwa susuan yang diharamkan itu pada usia dua tahun pertama sajaAdapun kalau dia menete pada usianya yang ke tiga empat tahun atau lebih tidak menjadikanharam untuk dinikahi Di antara dalil yang disodorkan kelompok ini adalah

                                                        الرضاعة ) یتم أن أراد لمن آاملين حولين أوالدهن یرضعن والوالدات 233البقرة(

                                                        Artinya Dan ibu-ibu itu menyusui putra-putranya selama dua tahun secara sempurna Hal itubagi mereka yang hendak menyempurnakan susuannya (QS Al-Baqarah 233)

                                                        بإس 1049703 ناد البيهق 1049703 ى أخرج )) [ 1049703 ه الح 1049703 ولين ف 1049703 ى آ 1049703 ان 1049703 ام إال رض (( 1049703 اع ال عب 1049703 اس اب 1049703 ن ق 1049703 ال

                                                        [صحيحArtinya Ibnu Abbas berkata Bukan disebut menyusui kecuali selama dua tahun (HRBaihaki dengan sanad yang sahih)Pendapat kedua yaitu pendapatnya Imam Abu Hanifah bahwa usia susuan yangmenyebabkan haram untuk dinikahi itu adalah selama tiga puluh bulan Dalil yang

                                                        dikemukakannya adalah

                                                        ( األحقاف ( شهرا ثالثون وفصاله 15وحملهArtinya Dan mengandungnya sampai menyapihnya selama tiga puluh bulan (QS Al-Ahqaf15)Pendapat ketiga mengatakan bahwa menyusui ketika sudah besar maupun ketika masihkecil sama saja menyebabkan haram untuk dinikahi Pendapat ini adalah pendapatnyaDhahiriyyah Atha dan Imam Laits Di antara dalil yang dikemukakan pendapat ini adalah

                                                        ی 1049703 ا فقال 1049703 ت وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى النب 1049703 ي 1049703 ىإل سهيل بنت لة سه جاءت قالت عائشة عن

                                                        النب 1049703 ي فق ) 1049703 ال حليف 1049703 ه وه ( 1049703 و س 1049703 الم دخ 1049703 ول ة 1049703 نحذیف 1049703 م أب 1049703 ى وج 1049703 ه فى أرى إنى الله رسولفتب 1049703 سم آبي 1049703 ر رج 1049703 ل وه 1049703 و أرض 1049703 عه وآي 1049703 ف 1049703 ت

                                                        قال)) ارض (( 1049703 عيه وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى (( آبير رجل أنه علمت قد وقال وسلم عليه الله صلى الله رسول[ مسلم[ أخرجهArtinya Siti Aisyah berkata Sahlah bint Suhail datang kepada Nabi Saw sambil berkataWahai Rasulullah Saw sesungguhnya saya melihat muka Abu Hudzaifah ketika membawaSalim Rasulullah Saw lalu bersabda Susuilah dia Sahlah berkata Bagaimana sayamenyusuinya sementara dia sudah besar Rasulullah Saw tersenyum lalu bersabda kembaliSaya tahu bahwa dia sudah besar (tapi tidak mengapa susuilah) (HR Muslim)Dari ketiga pendapat di atas hemat penulis pendapat Jumhur ulama yang mengatakanbahwa yang menjadikan haram untuk dinikahi itu adalah apabila menyusuinya pada dua tahunpertama saja Hal ini dikarenakan keterangan-keterangan yang berbicara seputar hal ini sangatjelas dan shahih Namun demikian apabila karena suatu keperluan orang yang sudah besar pun18harus disusui tentu menjadi haram juga Demikian sebagaimana dikemukakan oleh ImamSyaukani dan Ibnu Taimiyyah dalam al-Majmunya3 Shifat susuan yang diharamkanPembahasan ini menyangkut apakah susuan yang diharamkan itu disyaratkan harusmengisap langsung dari tete si wanita tersebut Ataukah termasuk juga sekalipun melaluidiminum dalam gelas setelah diperas terlebih dahulu Dalam hal ini para ulama terbagi duapendapatPendapat pertama yaitu pendapat Jumhur ulama mengatakan bahwa baik si bayitersebut menyusunya langusung dengan cara menempelkan mulutnya pada tete wanita danmengisapnya maupun tidak langsung seperti itu misalnya melalui diminum di gelas setelahdiperas terlebih dahulu tetap semuanya menjadikan wanita haram untuk dinikahiSedangkan menurut pendapat Dhahiriyyah dan Imam Laits bahwa susuan yangdiharamkan itu apabila langsung melalui isapan ke tetanya secara langsung Adapun apabila sibayi tersebut menetenya tidak langsung misalnya melalui gelas atau dicampur denganmakanan maka tidak menjadi haramNamun penulis lebih cenderung untuk mengatakan bahwa pendapat Jumhur lah yanglebih kuat bahwa baik langsung maupun tidak tetap termasuk susuan dan karenanya haramuntuk dinikahi Hal ini karena maksud dari susuan itu adalah untuk menghilangkan rasa laparsi bayi sekaligus memberikannya makanan Dan ketika ia menyusu langsung ataupun tidak

                                                        langsung sama-sama mengenyangkan si bayi maka hukumnya pun sama yaitu haram untukdinikahi Hal ini dipertegas lagi berdasarkan sebuah hadits yang mengatakan

                                                        أخرج )) [ 1049703 ه المجاع 1049703 ة م 1049703 ن الرض 1049703 اعة إنم (( 1049703 ا وس 1049703 لم ه1049703 علي الله ص 1049703 لى الله رس 1049703 ول ق 1049703 ال

                                                        ومسلم [البخارىArtinya Rasulullah Saw bersabda Bahwasannya susuan itu karena kelaparan (si bayi) (HRBukhari Muslim)Wanita-wanita yang haram dinikahi sementara (muaqqata)Adapun wanita-wanita yang haram untuk dinikahi sementara waktu sampai penyebabnyahilang di antaranya adalah sebagai berikut1 Saudari perempuan si Isteri (menikahi kakak beradik secara langsung tidak boleh)Para ulama telah sepakat bahwa seorang laki-laki tidak boleh menikahi seorang wanitasekaligus bersama saudari kandungnya dalam waktu bersamaan Namun apabila si isterinya itumeninggal atau telah dicerai maka si suami boleh untuk menikahi saudari kandung mantanisterinya tadi Hal ini sebagaimana difirmankan oleh Allah dalam surat an-Nisa ayat 23

                                                        لف س قد ما ال إ ن ي ت خ األ ن ي ب جمعوا ت ن وأArtinya (Diharamkan juga bagi kamu) dan menghimpunkan (dalam perkawinan) duaperempuan yang bersaudara kecuali yang telah terjadi pada masa lampau (QS An-Nisa 23)2 Apabila seorang kafir masuk Islam sementara ketika dia kafir telah menikahi dua orangperempuan kakak beradik secara bersamaan maka ia harus memilih salah satunya danmeninggalkan yang lainnya Hal ini sebagaimana terdapat dalam sebuah hadits dhaifbahwasannya Fairuz ad-Dailamy datang kepada Rasulullah Saw seraya berkata WahaiRasulullah Saw saya telah masuk Islam akan tetapi saya mempunya dua isteri kakak beradikMaka Rasulullah Saw menyuruhnya untuk memilih salah satu dari keduanya menurut yang iakehendaki dan sukai (HR Turmudzi dan Abu Dawud)3 Bibi tante dari si isteriSeorang laki-laki tidak boleh menikahi seorang wanita secara bersamaan denganbibinya tantenya baik bibinya ini dari pihak bapaknya ataupun ibunya Namun apabila siisterinya tadi meninggal atau telah diceraikan maka ia boleh menikahi bibinya tadi Hal inididasarkan pada sebuah hadits yang mengatakan19

                                                        الم 1049703 رآة ب 1049703 ين یجم (( 1049703 ع ال ق 1049703 ال وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله لى1049703 ص الله رس 1049703 ول أن هری 1049703 رة أب 1049703 ى ع 1049703 ن[ ] (( ومسلم البخارى أخرجه وخالتها المرأة بين وال وعمتهاArtinya Dari Abu Hurairah bahwasannya Rasulullah Saw pernah bersabda Tidak bolehdinikahi secara bersamaan antara seorang wanita dengan bibinya baik bibinya dari pihak ayah(ammah) maupun dari pihak ibu (khalah) (HR Bukhari Muslim)4 Wanita yang telah ditalak tiga tidak boleh menikah dengan mantan suaminya kecuali iatelah menikah terlebih dahulu dengan laki-laki lain Hal ini sebagaimana akan dijelaskannanti pada pembahasan thalak (pada makalah-makalah berikutnya) Di antara dalilnya adalah

                                                        ن أ هم 1049703 ا ي عل جن 1049703 اح فل 1049703 ا قه 1049703 ا طل ن ف 1049703 إ ه قها 1049703 ر طل ن فإغي وجا ز كح ن ت ى حت عد ب من ه ل حل ت فال

                                                        البق ( 1049703 رة ن م 1049703 و عل ی ق 1049703 وم ل ه 1049703 ا ن ي ب ی الل 1049703 ه ح 1049703 دود ه 1049703 كل الل 1049703 وت ح 1049703 دود قيم 1049703 ا ی ن أ ظن 1049703 ا ن إ ع 1049703 ا اج ر ت ی(230Artinya Kemudian jika si suami mentalaknya (sesudah talak yang kedua) maka perempuanitu tidak lagi halal baginya hingga dia kawin dengan suami yang lain Kemudian jika suamiyang lain itu menceraikannya maka tidak ada dosa bagi keduanya (bekas suami pertama danistri) untuk kawin kembali jika keduanya berpendapat akan dapat menjalankan hukum-hukumAllah Itulah hukum-hukum Allah diterangkan-Nya kepada kaum yang (mau) mengetahui(QS Al-Baqarah 230)5 Wanita yang menikah dengan laki-laki lain atau berada pada masa iddah dengan lakilakilain sehingga wanita tersebut dicerai dan habis masa iddahnya (pembahasan masalahIddah ini akan dijelaskan lebih lanjut dalam makalah berikutnya) Apabila wanita tersebut telahdicerai oleh suaminya dan telah habis masa iddahnya maka laki-laki lain boleh menikahinya6 Wanita yang sadang melakukan Ihram tidak boleh menikah atau dinikahkan sampai iatahallul (beres dari ihramnya) Ketika ia telah tahallul maka boleh seorang laki-laki atauwanita untuk menikah atau dinikahkan Hal ini didasarkan kepada hadits berikut ini

                                                        وال عليه 1049703 رم الله صلى الله رسول قال قال عفان بن عثمان عنالمح (( ینكح ال وسلم

                                                        [ ] (( والترمذى مسلم أخرجه یخطب وال ینكحArtinya Utsman bin Affan berkata Rasulullah Saw bersabda Orang yang sedang melakukanihram tidak boleh menikah dinikahkan ataupun meminang (HR Muslim dan Turmudzi)7 Wanita musyrikah (seperti yang beragama Majusi dan lainnya) sampai dia masuk IslamWanita yang musyrikah tidak boleh dinikahi sampai ia masuk Islam Hal ini berdasarkan ayat

                                                        ول 1049703 ا م ك عجب 1049703 ت أ ول 1049703 و ة رآ م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر مؤمن 1049703 ة ة1049703 م وأل ی 1049703 ؤمن حت 1049703 ى ات رآ مش ال كحوا ن ت والئ 1049703 ك ول أ م ك عج 1049703 ب أ ول 1049703 و رك م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر م 1049703 ؤمن د1049703 عب ول ؤمن 1049703 وا ی حت 1049703 ى ين رآ م 1049703 ش ال كح 1049703 وا ن ته 1049703 م عل ل لن 1049703 اس ل ات 1049703 ه ءای ن ب 1049703 ي وی ذن 1049703 ه إ ب ة مغف 1049703 ر وال ة1049703 جن ال ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعو والل 1049703 ه الن 1049703 ار ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعون[ البقرة [ ون ر

                                                        ذآ ت 221یArtinya Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik sebelum mereka berimanSesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik walaupun diamenarik hatimu Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanitamukmin) sebelum mereka beriman Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dariorangmusyrik walaupun dia menarik hatimu Mereka mengajak ke neraka sedang Allahmengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya(perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran (QS Al-Baqarah 221)Hanya saja para ulama mengecualikan musyrikah ini dengan ahli kitabArtinya wanitaahli kitab (Yahudi dan Nashrani) boleh dinikahi oleh orang Muslim Hal ini didasarkan padaayat berikut ini20

                                                        ه 1049703 م ل ح 1049703 لcurren م وطع 1049703 امك ك 1049703 م ل ح 1049703 لcurren كت 1049703 اب ال ذین 1049703 واوت ال 1049703 أ وطع 1049703 ام ب 1049703 ات الطي ك 1049703 م ل ح 1049703 ل

                                                        أ ي 1049703 وم الذا إ م ك ل ق 1049703 ب 1049703 ن م كت 1049703 اب ال وت 1049703 وا أ ال 1049703 ذین 1049703 ن م ات 1049703 صن

                                                        مح وال مؤمن 1049703 ات ال 1049703 ن م ات مح 1049703 صن والیم 1049703 ان اإل ب ف 1049703 ر ك ی وم 1049703 ن خ 1049703 دان أ هن 1049703 ذي جور أ موهن ت ي ءات

                                                        خ مت وال افحين مس ر غي ين محصن( المائدة ( رین خاس ال من ة خر اآل في وهو ه عمل ط حب 5فقدArtinya Pada hari ini dihalalkan bagimu yang baik-baik Makanan (sembelihan) orang-orangyang diberi Al Kitab itu halal bagimu dan makanan kamu halal (pula) bagi mereka (Dandihalalkan mangawini) wanita yang menjaga kehormatan diantara wanita-wanita yang berimandan wanita-wanita yang menjaga kehormatan di antara orang-orang yang diberi Al Kitabsebelum kamu bila kamu telah membayar mas kawin mereka dengan maksud menikahinyatidak dengan maksud berzina dan tidak (pula) menjadikannya gundik-gundik Barangsiapayang kafir sesudah beriman (tidak menerima hukum-hukum Islam) maka hapuslah amalannyadan ia di hari kiamat termasuk orang-orang merugi (QS Al-Maidah 5)Namun persoalannya apakah Yahudi dan Kristen sekarang masih dapat disebut AhliKitab ataukah sudah termasuk Musyrik mengingat ajarannya kini banyak diselewengkan dansudah bukan seperti aslinya dahulu Ini juga menjadi bahan perdebatan Untuk masalah iniinsya Allah penulis akan membahasnya dalam satu makalah khusus pada minggu-mingguberikutnyaNamun untuk wanita muslimah tidak boleh menikah dengan laki-laki non muslim Halini didasarkan pada ayat sebagaimana telah disebutkan sebelumnya

                                                        ول 1049703 ا م ك عجب 1049703 ت أ ول 1049703 و ة رآ م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر مؤمن 1049703 ة ة1049703 م وأل ی 1049703 ؤمن حت 1049703 ى ات رآ مش ال كحوا ن ت والئ 1049703 ك ول أ م ك عج 1049703 ب أ ول 1049703 و رك م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر م 1049703 ؤمن د1049703 عب ول ؤمن 1049703 وا ی حت 1049703 ى ين رآ م 1049703 ش ال كح 1049703 وا ن ته 1049703 م عل ل لن 1049703 اس ل ات 1049703 ه ءای ن ب 1049703 ي وی ذن 1049703 ه إ ب ة مغف 1049703 ر وال ة1049703 جن ال ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعو والل 1049703 ه الن 1049703 ار ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعون[ البقرة [ ون ر

                                                        ذآ ت 221یArtinya Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik sebelum mereka berimanSesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik walaupun diamenarik hatimu Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanitamukmin) sebelum mereka beriman Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dariorangmusyrik walaupun dia menarik hatimu Mereka mengajak ke neraka sedang Allahmengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya(perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran ((QS Al-Baqarah 221)Juga berdasarkan ayat lain berikut ini

                                                        ن ف 1049703 إ هن ات 1049703 ان مهاجر ات مؤمن ال م جاءآ ذا إ وا ءامن ذین ال ها ی اأ ی

                                                        یم إ ب م عل أ ه الل وهن ن ح فامت

                                                        ه 1049703 ن ل حل 1049703 ون ی ه 1049703 م ول 1049703 ا ه 1049703 م ل ح 1049703 لcurren ه 1049703 ن ل 1049703 ا ى 1049703 اركف ل 1049703 ال إ جع 1049703 وهن ر ت فل 1049703 ا مؤمن 1049703 ات م 1049703 وهن مت عل( ( 10الممتحنة Artinya Hai orang-orang yang beriman apabila datang berhijrah kepadamu perempuanperempuanyang beriman maka hendaklah kamu uji (keimanan) mereka Allah lebihmengetahui tentang keimanan merekamaka jika kamu telah mengetahui bahwa mereka (benarbenar)beriman maka janganlah kamu kembalikan mereka kepada (suami-suami mereka)orang-orang kafir Mereka tiada halal bagi orang-orang kafir itu dan orang-orang kafir itu tiadahalal pula bagi mereka (QS Al-Mumtahanah 10)Makalah ini special dipersembahkan untuk kawan-kawan tercinta siswa siswi Sekolah IndonesiaCairo (SIC) pada pengajian rutin remaja Sabtuan di Mesjid Indonesia Kairo EgyptEmail aepmesiryahoocomQatamea 13 Mei 2005 pukul 200 malam

                                                        21

                                                        Perceraian dalam IslamDari Wikipedia Bahasa Melayu ensiklopedia bebas

                                                        Lompat ke pandu arah gelintar

                                                        Sebahagian daripada siri

                                                        Fiqh Islam(suatu disiplin kajian Islam)

                                                        Bidang-bidang

                                                        Ekonomi

                                                        Politik

                                                        Perkahwinan

                                                        o Peminangan

                                                        o Mas kahwin

                                                        o Akad nikah

                                                        o Walimatulurus

                                                        o Nikah mutah

                                                        o Perceraian

                                                        o Poligami

                                                        o Nasab

                                                        o Seks

                                                        Jenayat

                                                        Adab

                                                        Ibadah

                                                        Kebersihan

                                                        Ketenteraan

                                                        Kotak ini papar bull bincang bull sunting

                                                        Di dalam Islam penceraian merupakan sesuatu yang dilaknat oleh Islam tetapi diharuskan dengan alasan dan sebab-sebab tertentu Penceraian boleh dilakukan dengan cara talak fasakh dan khuluk atau tebus talak

                                                        Isi kandungan

                                                        [sorok]

                                                        1 Talak o 11 Hukum talak

                                                        o 12 Rukun talak

                                                        o 13 Contoh lafaz talak

                                                        o 14 Jenis talak

                                                        141 Talak rajrsquoi

                                                        142 Talak bain

                                                        143 Talak sunni

                                                        144 Talak bidrsquoi

                                                        145 Talak taklik

                                                        2 Fasakh

                                                        o 21 Cara melakukan fasakh

                                                        3 Khuluk atau tebus talak

                                                        o 31 Tujuan khuluk

                                                        4 Rujuk

                                                        o 41 Hukum rujuk

                                                        o 42 Rukun rujuk

                                                        o 43 Contoh lafaz rujuk

                                                        431 Lafaz sarih

                                                        432 Lafaz kinayah

                                                        5 Lihat juga

                                                        o 51 Pautan Luar

                                                        [sunting] Talak

                                                        Talak menurut bahasa bermaksud melepaskan ikatan dan menurut syarak pula talak membawa maksud melepaskan ikatan perkahwinan dengan lafaz talak dan seumpamanya Talak merupakan suatu jalan penyelesaian yang terakhir sekiranya suami dan isteri tidak dapat hidup bersama dan mencari kata sepakat untuk mecari kebahagian berumahtangga Talak merupakan perkara yang dibenci Allah swt tetapi dibenarkan

                                                        [sunting] Hukum talakHukum Penjelasan

                                                        Wajib

                                                        a) Jika perbalahan suami isteri tidak dapat didamaikan lagib) Dua orang wakil daripada pihak suami dan isteri gagal membuat kata sepakat untuk perdamaian rumahtangga merekac) Apabila pihak kadi berpendapat bahawa talak adalah lebih baikd) Jika tidak diceraikan keadaan sedemikian maka berdosalah suami

                                                        Haram

                                                        a) Menceraikan isteri ketika sedang haid atau nifasb) Ketika keadaan suci yang telah disetubuhic) Ketika suami sedang sakit yang bertujuan menghalang isterinya daripada menuntut harta pusakanyad) Menceraikan isterinya dengan talak tiga sekali gus atau talak satu tetapi disebut berulang kali sehingga cukup tiga kali atau lebih

                                                        Sunata) Suami tidak mampu menanggung nafkah isterinyab) Isterinya tidak menjaga maruah dirinya

                                                        MakruhSuami menjatuhkan talak kepada isterinya yang baik berakhlak mulia dan mempunyai pengetahuan agama

                                                        HarusSuami yang lemah keinginan nafsunya atau isterinya belum datang haid atau telah putus haidnya

                                                        [sunting] Rukun talakPerkara Syarat

                                                        SuamiBerakalBalighDengan kerelaan sendiri

                                                        IsteriAkad nikah sahBelum diceraikan dengan talak tiga oleh suaminya

                                                        LafazUcapan yang jelas menyatakan penceraiannyaDengan sengaja dan bukan paksaaan

                                                        [sunting] Contoh lafaz talak Talak sarih

                                                        Lafaz yang jelas dengan bahasa yang berterus-terang seperti ldquoSaya talak awakrdquo atau ldquoSaya ceraikan awakrdquo atau ldquoSaya lepaskan awak daripada menjadi isteri sayardquo dan sebagainya

                                                        Talak kinayah

                                                        Lafaz yang digunakan secara sindiran oleh suami seperti ldquoPergilah awak ke rumah mak awakrdquo atau ldquoPergilah awak dari sinirdquo atau ldquoSaya benci melihat muka awakrdquo dan sebagainya Namun lafaz kinayah memerlukan niat suaminya iaitu jika berniat talak maka jatuhlah talak tetapi jika tidak berniat talak maka tidak berlaku talak

                                                        [sunting] Jenis talak

                                                        [sunting] Talak rajrsquoi

                                                        Suami melafazkan talak satu atau talak dua kepada isterinya Suami boleh merujuk kembali isterinya ketika masih dalam idah Jika tempoh idah telah tamat maka suami tidak dibenarkan merujuk melainkan dengan akad nikah baru

                                                        [sunting] Talak bain

                                                        Suami melafazkan talak tiga atau melafazkan talak yang ketiga kepada isterinya Isterinya tidak boleh dirujuk kembali Si suami hanya boleh merujuk setelah isterinya berkahwin lelaki lain

                                                        suami barunya menyetubuhinya setelah diceraikan suami barunya dan telah habis idah dengan suami barunya

                                                        [sunting] Talak sunni

                                                        Suami melafazkan talak kepada isterinya yang masih suci dan tidak disetubuhinya ketika dalam tempoh suci

                                                        [sunting] Talak bidrsquoi

                                                        Suami melafazkan talak kepada isterinya ketika dalam haid atau ketika suci yang disetubuhinya

                                                        [sunting] Talak taklik

                                                        Talak taklik ialah suami menceraikan isterinya bersyarat dengan sesuatu sebab atau syarat Apabila syarat atau sebab itu dilakukan atau berlaku maka terjadilah penceraian atau talak

                                                        Contohnya suami berkata kepada isteri ldquoJika awak keluar rumah tanpa izin saya maka jatuhlah talak saturdquo Apabila isterinya keluar dari rumah tanpa izin suaminya maka jatuhlah talak satu secara automatik

                                                        Ia juga boleh berlaku selepas akad nikah (ia dipraktikkan di Malaysia dan wajib oleh semua pengantin lelaki untuk melafaznya) berkata ldquoJika saya menyeksa isteri saya dengan sengaja atau saya meninggalkan isteri saya selama empat bulan berterusan dengan sengaja tanpa kerelaannya dan jika ia mengadu kepada kadi atau naib kadi apabila disabitkan oleh kadi atau naib kadi maka jatuhlah talak satu ke atas isteri sayardquo

                                                        Ia juga boleh berlaku dengan cara ldquoJika saya menyeksa isteri saya dengan sengaja atau saya meninggalkannya selama empat bulan berterusan tanpa kerelaannya dan jika ia mengadu kepada kadi atau naib kadi serta membayar RM 100 sebagai tebus talak apabila disabitkan oleh kadi atau naib kadi maka jatuhlah talak satu ke atas isteri saya dengan nilai tebus talak tersebutrdquo

                                                        [sunting] Fasakh

                                                        Erti fasakh menurut bahasa ialah rosak atau putus Manakala menurut syarak pula pembatalan nikah disebabkan oleh sesuatu sifat yang dibenarkan syarak misalnya perkahwinan suami isteri yang difasakhkan oleh kadi disebabkan oleh suaminya tidak mempu memberi nafkah kepada isterinya Fasakh tidak boleh mengurangkan bilangan talaknya Fasakh hanya boleh dituntut oleh isteri sekiranya terdapat beberapa sebab atau kecacatan yang terdapat pada pihak suaminya Mengikut mazhab Shafie seorang isteri boleh menuntut fasakh melalui kadi atau mahkamah disebabkan oleh kekurangan suaminya seperti gila (berkekalan atau sekejab) penyakit kusta penyakit sopak penyakit yang menghalang mereka daripada melakukan persetubuhan suami tidak mampu memberi nafkah belanja kepada isterinya seperti makan dan minum serta tempat tinggal pakaian memberi mahar dengan cara tunai sebelum bersetubuh kerana kepapaan atau muflis atau sebagainya suami tidak bertanggungjawab dengan meninggalkan isterinya terlalu lama dan tidak memberi khabar berita suami yang menzalimi dan memudaratkan isterinya

                                                        suami yang fasik serta melakukan maksiat terhadap Allah dan tidak menunaikan kewajipan kepada Allah dan murtad salah seorang (suami atau isteri)

                                                        [sunting] Cara melakukan fasakh Jika suami atau isteri mempunyai sebab yang megharuskan fasakh Membuat aduan kepada pihak kadi supaya membatalkan perkahwinan mereka

                                                        Jika dapat dibuktikan pengaduan yang diberikan adalah betul pihak kadi boleh mengambil tindakan membatalkannya

                                                        Pembatalan perkahwinan dengan cara fasakh tidak boleh dirujuk kembali melainkan dengan akad nikah yang baru

                                                        [sunting] Khuluk atau tebus talak

                                                        Perpisahan antara suami dan isteri melalui tebus talak sama ada dengan menggunakan lafaz talak atau khuluk Pihak isteri boleh melepaskan dirinya daripada ikatan perkahwinan mereka jika ia tidak berpuas hati atau lain-lain sebab Pihak isteri hendaklah membayar sejumlah wang atau harta yang dipersetujui bersama dengan suaminya maka suaminya hendaklah menceraikan isterinya dngan jumlah atau harta yang ditentukan

                                                        Hukum khuluk adalah berdasarkan surah al-Baqarah ayat 229 ldquoTidak halal bagi kamu mengambil apa-apa yang telah kamu berikan kepada mereka suatu jua pun kecuali jika takut kedua-duanya tidak akan mengikut peraturan Allah swt Jika kamu takut bahawa tidak akan mengikut peraturan Allah maka tiadalah berdosa kedua-duanya tentang barang yang jadi tebus oleh perempuanrdquo

                                                        Talak boleh jatuh dengan menyebut ldquoSaya menceraikan kamu dengan bayaran RM 10000rdquo dan isterinya menjawab ldquoSaya menerimanyardquo Apabila suami melafazkan demikian dan isterinya menyahut tawaran itu dengan serta-merta jatuhlah talak dengan khuluk dan isterinya wajiblah beridah Suami isteri hanya boleh merujuk dengan akad nikah baru sahaja

                                                        [sunting] Tujuan khuluk Memelihara hak wanita Menolak bahaya kemudaratan yang menimpanya

                                                        Memberi keadilan kepada wanita yang cukup umurnya melalui keputusan mahkamah

                                                        [sunting] Rujuk

                                                        Menurut bahasa rujuk boleh didefinisikan sebagai kembali Manakala menurut syarak ia membawa maksud suami kembali semula kepada isterinya yang diceraikan dengan ikatan pernikahan asal (dalam masa idah) dengan lafaz rujuk

                                                        [sunting] Hukum rujukHukum Penjelasan

                                                        WajibBagi suami yang menceraikan isterinya yang belum menyempurnakan gilirannya dari isteri-isterinya yang lain

                                                        Haram Suami merujuk isterinya dengan tujuan untuk menyakiti atau memudaratkan isterinya itu

                                                        Makruh Apabila penceraian lebih baik antara suami dan isteri

                                                        Harus Sekirannya rujuk boleh membawa kebaikan bersama

                                                        [sunting] Rukun rujukPerkara Syarat

                                                        SuamiBerakalBalighDengan kerelaan sendiri

                                                        Isteri

                                                        Telah disetubuhiBerkeadaan talak rajrsquoiBukan dengan talak tigaBukan cerai secara khulukMasih dalam idah

                                                        Lafaz

                                                        Ucapan yang jelas menyatakan rujukTiada disyaratkan dengan khiar atau pilihanDisegerakan tanpa dikaitkan dengan taklik atau bersyaratDengan sengaja dan bukan paksaan

                                                        [sunting] Contoh lafaz rujuk

                                                        [sunting] Lafaz sarih

                                                        Lafaz terang dan jelas menunjukkan rujuk Contoh ldquoSaya rujuk awak kembalirdquo atau ldquoSaya kembali semula awak sebagai isteri sayardquo

                                                        [sunting] Lafaz kinayah

                                                        Lafaz kiasan atau sindiran Contoh ldquoSaya jadikan awak milik saya semulardquo atau ldquoSaya pegang awak semulardquo Lafaz kinayah perlu dengan niat suami untuk merujuk kerana jika dengan niat rujuk maka jadilah rujuk Namun jika tiada niat rujuk maka tidak sahlah rujuknya

                                                        Bab Lian Ditulis oleh Fani Kamis 24 Mei 2007 2024 1 PENGERTIAN LIrsquoAN DAN KASUS LIrsquoAN

                                                        Kata lirsquoan menurut bahasa berarti allarsquonu bainatsnaini fa sharsquoidan (saling melaknat yang terjadi di antara dua orang atau lebih) Sedang menurut istilah syarrsquoi lirsquoan ialah sumpah dengan redaksi tertentu yang diucapkan suami bahwa isterinya telah berzina atau ia menolak bayi yang lahir dari isterinya sebagai anak kandungnya dan kemudian sang isteri pun bersumpah bahwa tuduhan suaminya yang dialamatkan kepada dirinya itu bohong (Pengertian ini dikutip dari kitab al-Mugashshal fi Ahkamil Mar-ah Wal Baitil Muslim Fisy Syarirsquoatil Islamiyah VIII 320-321 terbitan Muassasah Risalah Beirut oleh Prof Dr Abdul Karim Zaidan)

                                                        Apabila seorang laki-laki menuduh isterinya berbuat serong dengan laki-laki lain kemudian isterinya menganggap bahwa tuduhannya bohong maka pihak suami harus dijatuhi hukuman dera kecuali dia mempunyai bukti yang kuat atau melakukan lirsquoan ldquoDan orang-orang yang menuduh isterinya (berzina) padahal mereka tidak ada mempunyai saksi-saksi selain diri mereka sendiri Maka persaksian orang itu ialah empat kali bersumpah dengan nama Allah sesungguhnya dia adalah termasuk orang-orang yang benar Dan (sumpah) yang kelima bahwa lanat Allah atasnya jika dia termasuk orang-orang yang berdusta Istrinya itu dihindarkan dari hukuman oleh sumpahnya empat kali atas nama Allah Sesungguhnya suaminya itu benar-benar termasuk orang-orang yang dusta Dan (sumpah) yang kelima bahwa laknat Allah atasnya jika suaminya itu termasuk orang-orang yang benarrdquo (QS An-Nuur 6-9)

                                                        Dari Ibnu Abbas ra bahwa Hilal bin Umayyah ra pernah menuduh isterinya berzina dengan Syarik bin Sahma di hadapan Nabi saw Kemudian Nabi saw bersabda ldquoKamu harus dapat membuktikan atau (kalau tidak) hukuman had menimpa punggungmurdquo Lalu dia berkata ldquoYa Rasulullah jika seorang di antara kami telah melihat seorang laki-laki berada di atas isterinya masihkah dituntut untuk pergi mencari buktirdquo maka Beliau pun bersabda ldquoKamu harus dapat membuktikan dan jika tidak maka hukuman had di punggungmurdquo Hilal berkata ldquoDemi dzat yang telah mengutusmu dengan membawa kebenaran sesungguhnya saya benar-benar jujur Maka saya harap sudi kiranya Allah menurunkan ayat Qurrsquoan yang bisa membebaskan punggungku dari hukum derardquo Maka turunlah Malaikat Jibril dan menyampaikan wahyu kepada Beliau WALLADZIINA YARMUUNA AZWAAJAHUM (dan orang-orang yang menuduh istri-isterinya) sampai padat IN KAANA MINASH SHAADIQIN (jika suaminya itu termasuk orang-orang yang benar) Kemudian Nabi saw beranjak dari tempatnya sambil menyuruh Hilal menemui isterinya Kemudian Hilal datang (lagi) kepada Beliau lalu memberikan kesaksian lantas Nabi saw bersabda

                                                        ldquoSesungguhnya Allah tahu bahwa seorang di antara kamu berdua ini ada yang bohong Adakah di antara kalian berdua ini yang mau bertaubatrdquo Kemudian isterinya bangun lalu memberikan kesaksiannya Maka tatkala ia hendak mengucapkan sumpah yang kelima maka orang-orang menghentikannya (agar tidak jadi mengucapkan sumpah kelima) dan mereka berkata ldquoSesungguhnya perempuan ini wajib dijatuhi hukumanrdquo Ibnu Abbas berkata ldquoLalu ia (isterinya

                                                        itu) pelan-pelan mundur hingga kami menduga ia akan segera kembalirdquo Kemudian ia berkata Aku tidak akan membuat malu kaumku sepanjang hari Kemudian terus berlalu begitu Lantas Nabi saw bersabda ldquoPerhatikan dia jika dia datang dengan membawa bayi yang juling matanya besar pinggulnya dan kedua betisnya besar juga maka ia(bayi itu) milik Syarik bin Sahmarsquordquo Ternyata dia datang persis yang disabdakan Nabi saw Kemudian Beliau bersada ldquoKalaulah tidak ada ketetapan di dalam Kitabullah sudah barang tentu saya punya urusan dengan diardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no 2098 Fathul Bari VIII 449 no 4747 rsquoAunul Marsquobud VI 341 no 2237 Tirmidzi V 12 no 3229 dan Ibnu Majah I 668 no 2067)

                                                        2 HUKUM-HUKUM YANG MENIMPA ORANG YANG MELAKUKAN LIrsquoAN

                                                        Apabila suami isteri melakukan mularsquoanah atau lirsquoan maka berlakukan pada keduanya hukum-hukum berikut ini

                                                        1 Keduanya harus diceraikan berdasarkan hadistDari Ibnu Umar ra ia berkata ldquoNabi saw memutuskan hukum di antara seorang suami dan isteri dari kaum Anshar dan menceraikan antara keduanyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 458 no 5314 Muslim II 1133 no 9 dan 1494)

                                                        2 Keduanya haram rujursquo untuk selama-lamanyaDari Sahl bin Sarsquod ra ia berkata ldquoTelah berlaku sunnah Nabi saw tentang suami isteri yang saling bermularsquoanah dimana mereka diceraikan antara keduanya kemudian mereka tidak (boleh) rujursquo buat selama-lamanyardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no 2104 dan Aunul Mabud VI 337 no 2233 serta Baihaqi VII 410)

                                                        3 Wanita yang bermularsquoanah berhak memiliki maharDari Ayyub bin Sarsquoid bin Jubair ia bercerita Saya pernah bertanya kepada Ibnu Umar ra (Wahai Ibnu Umar) bagaimana kedudukan seorang suami yang menuduh isterinya berbuat serong Jawab Ibnu Umar ldquoNabi saw pernah menceraikan antara dua orang yang bersaudara (yaitu suami isteri) dari Bani rsquoAjlan dan Beliau bersabda (kepada keduanya) ldquoAllah mengetahui bahwa seorang di antara kalian berdua pasti berbohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Ternyata mereka berdua enggan (memenuhi tawaran Beliau) Nabi bersabda lagi ldquoAllah mengetahui bahwa salah seorang di antara kalian berdua pasti bohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Ternyata mereka enggan lalu Nabi pun bersabda ldquoAllah mengetahui bahwa salah seorang di antara kalian berdua pasti bohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Namun mereka berdua enggan (untuk memenuhi tawaran Beliau) Maka selanjutnya Beliau menceraikan antara keduanyardquo Ayyub berkata ldquoKemudian Amr bin Dinar mengatakan kepadaku lsquoSesungguhnya di dalam hadist tersebut ada sebagian yang saya perhatikan belum engkau sampaikan yaitu laki-laki yang bermularsquoanah itu menanyakan ldquoMana hartaku (maharku)rdquo Dijawab (oleh Nabi saw) ldquoTidak ada harta (mahar) bagimu Jika kamu jujur berarti kamu sudah pernah bercampur dengannya jika kamu bohong maka ia (mahar) itu kian jauh darimurdquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 456 no 5311 Muslim II 1130 no 1493 lsquoAunul Marsquobud VI 347 no 2240 dan 2241 Nasarsquoi VI 177)

                                                        4 Anak yang lahir dari isteri yang bermularsquoanah harus diserahkan kepada sang isteri (ibunya)Dari Ibnu Umar ra ia berkata ldquoSesungguhnya Nabi saw pernah memutuskan untuk mularsquoanah antara seorang suami dengan isterinya kemudian ia (suami) dipisahkan dari anaknya lantas Beliau menceraikan antara mereka berdua kemudian anak itu Rasulullah serahkan kepada isterinyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 460 no 5315 Muslim II 1132 no 1494 lsquoAunul Marsquobud VI 348 no 2242 Tirmidzi II 338 no 1218 Nasarsquoi VI 178 dan Ibnu Majah I 669 no 2069)

                                                        5 Isteri yang bermularsquoanah berhak menjadi ahli waris anaknya dan begitu juga sebaliknyaDari Ibnu Syihab dalam hadist Sahl bin Sarsquoad ia berkata ldquoMenurut Sunnah Nabi saw sesudah suami isteri yang bermularsquoanah dicerai padahal sang isteri hamil maka anaknya dinisbatkan kepada ibunya Kemudian sunnah Beliau saw berlaku mengenai hak warisnya dimana ia (ibu tersebut) berhak menjadi ahli waris anaknya dan anaknya pun berhak menjadi ahli warisnya sesuai apa yang telah Allah tetapkan untuknyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari 1X 452 no 5309 Muslim II 1129 no 1492 dan lsquoAunul Marsquobud VI 339 no 2235)

                                                        Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 835 - 841

                                                        Bab Khulu

                                                        Selasa 28 Agustus 2007 1821 Pengertian Khulursquo

                                                        Menurut bahasa kata khulursquo berasal dari khalarsquo ats-tsauba idzaa azzalaba yang artinya

                                                        melepaskan pakaian karena isteri adalah pakaian suami dan suami adalah pakaian isteri Allah

                                                        SWT berfirman rdquoMereka itu adalah pakaian bagimu dan kamu pun pakaian bagi merekardquo (Al-

                                                        Baqarah187)

                                                        Para pakar fiqih memberi definisi bahwa khulursquo adalah seorang suami menceraikan isterinya dengan imbalan mengambil sesuatu darinya

                                                        Dan khulursquo disebut juga fidyah atau if tidak (tebusan) (Fiqhus Sunnah II253 Manarus Sabil II226 dan Fathul Bari IX395)

                                                        Persyaratan Khulursquo

                                                        Jika persengketaan antara suami isteri kian parah dan tidak mungkin lagi diambil langkah-

                                                        langkah kompromistis supaya mereka bersatu kembali atau pihak isteri sudah menggebu-gebu

                                                        untuk bercerai dengan suaminya maka ia boleh menebus dirinya dari kekuasaan suaminya

                                                        dengan menyerahkan sejumlah harta kepadanya sebagai ganti dari buruknya keadaan yang

                                                        menimpa suaminya karena bercerai dengannya Allah SWT berfirman rdquoDan tidak halal bagi

                                                        kamu mengambil dari sesautu yang telah kamu berikan kepada mereka kecuali kalau keduanya

                                                        (suami isteri) khawatir tidak akan dapat menjalankan hukum-hukum Allah maka tidak ada dosa

                                                        atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus dirinyardquo (Al-

                                                        Baqarah229)

                                                        Dari Ibnu Abbas ra berkata Isteri Tsabit bin Qais bin Syammas datang kepada Nabi saw lalu

                                                        bertutur rdquoYa Rasulullah aku tidak membenci Tsabit karena imannya dan bukan (pula) karena

                                                        perangainya melainkan sesungguhnya aku khawatir kufurrdquo Kemudian Rasulullah saw

                                                        bersabda rdquoMaka mau engkau mengembalikan kebunnya kepadanyardquo Jawabnya rdquoYa (mau)rdquo

                                                        kemudian ia mengembalikannya kepadanya dan selanjutnya beliau menjawab suaminya (Tsabit)

                                                        agar mencerainyardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no2036 dan Fathul Bari IX395 no5276)

                                                        Peringatan Keras Terhadap Masalah Khulursquo

                                                        Dari Tsauban ra bahwa Rasulullah saw bersabda ldquoSetiap wanita yang mau talak kepada

                                                        suaminya tanpa alasan yang dibenarkan agama maka haram baginya mencium seberbak

                                                        surgardquo (Shahih Shahihul Ibnu Majah no1682 ldquoAunul Marsquobud VI308 no2209 Ibnu Majah

                                                        I662 no20555 dan Tirmidzi II329 no1199)

                                                        ldquoDarinya (Tsauban) ra dari Nabi saw beliau bersabda ldquoWanita-wanita yang melakukan khulursquo

                                                        adalah wanita-wanita munafikrdquo (Shahih Shahihul Jamirsquous Shaghir no6681 dan Tirmidzi

                                                        II329 no1198)

                                                        Peringatan Keras Bagi Para Suami Agar Tidak Mempersulit Isterinya

                                                        Manakala seorang suami tidak senang kepada isterinya dan benci kepadanya karena suatu hal

                                                        maka hendaklah mentalaknya dengan cara yang marsquoruf sebagaimana yang diperintahkan Allah

                                                        SWT Ia tidak boleh manahannya dan mempersulitnya untuk menebus dirinya sendiri Allah

                                                        SWT berfirman rdquoDan apabila kamu mentalak isteri-isterimu lalu mereka mendekati akhir

                                                        iddahnya maka rujukilah mereka dengan cara yang marsquoruf atau ceraikanlah mereka dengan

                                                        cara yang marsquoruf (pula) Janganlah kamu rujuki mereka untuk memberi kemudharatan karena

                                                        dengan demikian kamu menganiaya mereka Barangsiapa berbuat demikian maka sungguh ia

                                                        telah berbuat zhalim terhadap dirinya sendiri Janganlah kamu jadikan hukum-hukum Allah

                                                        sebagai permainan Dan ingatlah nirsquomat Allah padamu dan apa yang telah diturunkan Allah

                                                        kepadamu yaitu al-Kitab dan al-Hikmah Allah memberi pengajaran kepada engkau dengan apa

                                                        yang diturunkan-Nya itu Dan bertakwalah kepada Allah serta ketahuilah bahwasannya Allah

                                                        Maha Mengetahui segala sesuaturdquo (Al-Baqarah231)

                                                        Dan Allah SWT berfirman rdquoHai orang-orang yang beriman tidak halal bagi kamu

                                                        mempusakai wanita dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena

                                                        hendak mengambil kembali sebagai dari apa yang telah kamu berikan kepadanya terkecuali bila

                                                        mereka melakukan perbuatan keji yang nyata Dan bergaullah dengan mereka secara patut

                                                        Kemudian jika kamu tidak menyukai mereka (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak

                                                        menyukai sesuatu padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyakrdquo (An-Nisaarsquo19)

                                                        Khulursquo Adalah Fasakh Bukan Talak

                                                        Jika seorang isteri telah menebus dirinya dan dicerai oleh suaminya Maka ia berkuasa penuh

                                                        atas dirinya sendiri sehingga suaminya tidak berhak untuk rujuk kepadanya kecuali dengan

                                                        ridhanya dan perpecahan tidak dianggap sebagai talak meskipun dijatuhkan dengan redaksi

                                                        talak Namun ia adalah perusakan akad nikah demi kemaslahatan sang isteri dengan balasan

                                                        menebus dirinya kepada suaminya

                                                        Ibnul Qayyim ra menulis sebagai berikut rdquoDan yang menunjukkan khulursquo bukan talak adalah

                                                        bahwa Allah SWT telah menetapkan tiga ketentuan yang berlaku pada talak terhadap (isteri)

                                                        yang telah dikumpuli jika talak tersebut telah mencapai talak tiga Ketetapan-ketetapan itu tidak

                                                        pada khulursquo

                                                        Pertama Suamilah yang lebih berhak rujuk kepada isterinya dalam masa iddah

                                                        Kedua Talak maksimal tiga kali sehingga setelah terjadi talak ketiga isteri tidak halal bagi

                                                        suaminya terkecuali ia kawin lagi dengan suami kedua dan pernah bercampur dengannya

                                                        Ketiga Iddah yang berlaku dalam talak terdiri atas tiga kali qurursquo (bersih dari iddah)

                                                        Sementara itu telah sah berdasarkan nash (ayat Qur-an ataua hadits) dan ijmarsquo (kesepatakan)

                                                        bahwasanya tidak sah istilah rujuk dalam khulursquo

                                                        Dan sudah sah berdasar sunnah Nabi saw dan pendapat para shahabat bahwa iddah untuk khulursquo

                                                        hanya satu kali haidh

                                                        Demikian pula telah sah juga berdasar nash syarrsquoi bahwa boleh melakukan khulursquo setelah talak

                                                        kedua dan talak ketiga

                                                        Ini jelas sekali menunjukkan bahwa khulursquo bukanlah talak Oleh sebab itu Allah SWT

                                                        menegaskan rdquoTalak (yang dapat dirujuk) dua kali Setelah itu boleh rujuk lagi dengan

                                                        Cara yang marsquoruf atau menceraikan dengan cara yang baik dan tidak halal bagi kamu

                                                        mengambil kembali dari sesuatu yang pernah kami berikan pada mereka kecuali kalau

                                                        keduanya khawatir tidak akan dapat melaksanakan hukum-hukum Allah Jika kamu khawatir

                                                        bahwa keduanya (suami istri) tidak dapat mejalangkan hukum-hukum Allah maka tidak ada

                                                        dosa atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus dirinyardquo (Al-

                                                        Baqarah229)

                                                        Dan ini tidak dikhususkan bagi wanita yang telah ditalak dua kali karena hal ini ia mencakup

                                                        isteri yang dicerai dua kali Tidak boleh dhamir (kata ganti) Itu kembali kepada oknum yang

                                                        tidak disebutkan dalam ayat di atas dan meninggalkan oknum yang disebutkan dengan jelas akan

                                                        tetapi mungkin dikhususkan bagi oknum yang pernah disebutkan sebelumnya atau meliputi juga

                                                        selain yang sudah disebutkan sebelumnya Kemudian Allah SWT berfirman rdquoKemudian jika

                                                        suami mentalaknya (sesudah talak yang kedua) maka perempuan itu tidak halal lagi baginyardquo

                                                        (Al-Baqarah230)

                                                        Ayat al-Qurrsquoan ini meliputi perempuan yang dicerai setelah khulursquo dan setelah dicerai dua kali

                                                        secara qathrsquoi (pasti) karena dialah yang disebutkan dalam ayat di atas Maka ia (wanita yang di

                                                        khulursquo) harus masuk ke dalam kandungan lafazh ayat tersebut Demikianlah yang difahami

                                                        Imam Ahli tafsir Ibnu Abbas ra yang pernah didorsquoakan oleh Rasulullah saw agar Allah

                                                        mengajarinya tafsir Qurrsquoan Dan pasti doa itu terkabul tanpa keraguan Manakala hukum-hukum

                                                        yang berlaku dalam khulursquo berlainan dengan hukum-hukum talak maka hal itu menunjukkan

                                                        bahwa keduanya berlainan Jadi inilah yang sesuai dengan ketentuan narsquoah qiyas dan dengan

                                                        pendapat para shahabat Nabi saw (Zaadul Marsquoad V199)

                                                        Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal

                                                        Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-

                                                        Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 636 - 641

                                                        Bab Iddah

                                                        Kamis 30 Agustus 2007 1654 Pengertian Iddah

                                                        Menurut bahasa kata iddah berasal dari kata rsquoadad (bilangan dan ihshaak (perhitungan) seorang

                                                        wanita yang menghitung dan menjumlah hari dan masa haidh atau masa suci

                                                        Menurut istilah kata iddah ialah sebutannama bagi suatu masa di mana seorang wanita menantimenangguhkan perkawinan setelah ia ditinggalkan mati oleh suaminya atau setelah diceraikan baik dengan menunggu kelahiran bayinya atau berakhirnya beberapa qurursquo atau berakhirnya beberapa bulan yang sudah ditentukan

                                                        Macam-Macam Masa Iddah

                                                        Barangsiapa yang ditinggal mati suaminya maka iddahnya empat bulan sepuluh hari baik sang

                                                        isteri sudah dicampuri ataupun belum Hal ini mengacu pada firman Allah SWT rdquoOrang-orang

                                                        yang meninggal dunia di antaramu dengan meninggalkan isteri-isteri (hendaklah para isteri itu)

                                                        menangguhkan dirinya (beriddah) empat bulan sepuluh harirdquo (Al-Baqarah 234)

                                                        Terkecuali isteri yang sudah dicampuri dan sedang hamil maka masa iddahnya sampai

                                                        melahirkan rdquoDan wanita-wanita yang hamil waktu iddah mereka itu adalah sampai mereka

                                                        melahirkan kandungannyardquo (At-Thalaq 4)

                                                        Dari al-Miswar bin Makhramah bahwa Subairsquoah al-Aslamiyah ra pernah melahirkan dan

                                                        bernifas setelah beberapa malam kematian suaminya Lalu ia mendatangi Nabi saw lantar

                                                        meminta idzin kepada Beliau untuk kawin (lagi) Kemudian Beliau mengizinkannya lalu ia

                                                        segera menikah (lagi) (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX470 no5320 dan Muslim II1122

                                                        no1485)

                                                        Wanita yang ditalak sebelum sempat dicampuri maka tidak ada masa iddah baginya berdasarkan

                                                        pada firmannya Allah SWT berfirman rdquoHai orang-orang yang beriman rsquoapabila kamu menikahi

                                                        perempuan-perempuan yang beriman kemudian kamu ceraikan mereka sebelum kamu

                                                        mencampurinya maka sekali-kali tidak wajib atas mereka iddah bagimu yang kamu minta

                                                        menyempurnakannyardquo (Al-Ahzaab49)

                                                        Sedang wanita yang ditalak yang sebelumnya sempat dikumpuli dan dalam keadaan hamil maka

                                                        masa iddahnya ialah ia melahirkan anak yang diakndungnya Allah SWT berfirman rdquoDan

                                                        wanita-wanita hamil waktu iddah mereka itu adalah sampai mereka melahirkan

                                                        kandungannyardquo (At-Thalaq4)

                                                        Dari az-Zubair bin al-Awwam ra bahwa ia mempunyai isteri bernama Ummu Kultsum bin

                                                        rsquoUqbah radhiyallahu rsquoanha Kemudian Ummu Kultsum yang sedang hamil berkata kepadanya

                                                        rdquoTenanglah jiwaku (dengan dijatuhi talak satu)rdquo Maka az-Zubir pun menjatuhkan padanya talak

                                                        satu Lalu dia keluar pergi mengerjakan shalat sekembalinya (dari shalat) ternyata isterinya

                                                        sudah melahirkan Kemudian az-Zubir berkata rdquoGerangan apakah yang menyebabkan ia

                                                        menipuku semoga Allah menipunya (juga)rdquo Kemudian dia datang kepada Nabi saw lalu beliau

                                                        bersabda kepadanya rdquoKitabullah sudah menetapkan waktunya lamarlah (lagi) di kepada

                                                        dirinyardquo (Shahih Shahih Ibnu Majah no1546 dan Ibnu Majah I653 no2026)

                                                        Jika wanita yang dijatuhi talak termasuk perempuan yang masih berhaidh secara normal maka

                                                        masa iddahnya tiga kali haidh berdasarkan Firman Allah SWT rdquoWanita-wanita yang ditalak

                                                        hendaklah menahan diri (menunggu tiga kali qurursquo)rdquo (Al-Baqarah 228)

                                                        Kata qurursquo berarti haidh Hal ini mengacu pada hadits Aisyah ra bahwa Ummu Habibah ra

                                                        sering mengeluarkan darah istihadhah(darah yang keluar dari wanita karena sakit atau lainnya)

                                                        lalu dia bertanya kepada Nabi saw (mengenai hal tersebut) Maka Beliau menyuruh

                                                        meninggalkan shalat pada hari-hari haidhnya (Shahih Lighairih Shahih Abu Daud no252 dan

                                                        rsquoAunul Marsquobud I463 no278)

                                                        Jika wanita yang dijatuhi talak itu masih kecil belum mengeluarkan darah hadih atau sudah lanjut

                                                        usia yang sudah manopause (berhenti masa haidh) maka iddahnya adalah tiga bulan lamanya

                                                        Allah swt berfirman rdquoDan perempuan-perempuan yang tidak haidh lagi (manopause) diantara

                                                        isteri-isteri kaian jika ragu-ragu (tentang masa iddahnya) maka masa iddah mereka adalah tiga

                                                        bulan Begitu pula perempuan-perempuan yang belum haidhrdquo (At-Thalaq4)

                                                        Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal

                                                        Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-

                                                        Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 642 ndash 645

                                                        • Talak
                                                          • Daftar isi
                                                          • [sunting] Latar Belakang
                                                          • [sunting] Pengertian
                                                          • [sunting] Pembagian Talak
                                                            • [sunting] Dari segi cara suami menjatuhkan
                                                            • [sunting] dari segi boleh - tidaknya suami rujuk kembali pada istrinya
                                                              • MACAM-MACAM TALAK
                                                                • pengrtian khulu
                                                                • Perceraian dalam Islam
                                                                  • Isi kandungan
                                                                  • [sunting] Talak
                                                                    • [sunting] Hukum talak
                                                                    • [sunting] Rukun talak
                                                                    • [sunting] Contoh lafaz talak
                                                                    • [sunting] Jenis talak
                                                                      • [sunting] Talak rajrsquoi
                                                                      • [sunting] Talak bain
                                                                      • [sunting] Talak sunni
                                                                      • [sunting] Talak bidrsquoi
                                                                      • [sunting] Talak taklik
                                                                          • [sunting] Fasakh
                                                                            • [sunting] Cara melakukan fasakh
                                                                              • [sunting] Khuluk atau tebus talak
                                                                                • [sunting] Tujuan khuluk
                                                                                  • [sunting] Rujuk
                                                                                    • [sunting] Hukum rujuk
                                                                                    • [sunting] Rukun rujuk
                                                                                    • [sunting] Contoh lafaz rujuk
                                                                                      • [sunting] Lafaz sarih
                                                                                      • [sunting] Lafaz kinayah

                                                          terkutuk di atasWanita-wanita yang haram untuk dinikahi (al-muharramaat minannisaa)Dalam ajaran Islam ada beberapa wanita yang haram hukumnya untuk dinikahi oleh laki-lakiHal ini sebagaimana dijelaskan oleh Allah dalam firmanNya surat an-Nisa ayat 22-24

                                                          ا يل س 1049703 ب وس 1049703 اء ومقت 1049703 ا ة فاح 1049703 ش 1049703 ان آ ن 1049703 ه إ د 1049703 لفق 1049703 س م 1049703 ا ل 1049703 ا إ اء الن 1049703 س من م اؤآ ءاب ح ك ن ما كحوا ن ت والخ 1049703 ت األ ن 1049703 ات وب خ

                                                          ال 1049703 أ ن 1049703 ات وب م ك وخال 1049703 ات م ك و 1049703 ات م ك واتخ 1049703 عم وأ م ك ن 1049703 ات وب م ك مه 1049703 ات

                                                          أ م ك عل 1049703 ي م 1049703 ت حرف 1049703 ي ي الل 1049703 ات م ك ب ب 1049703 ائ ور م ك ائ ن 1049703 س مه 1049703 ات

                                                          وأ ن 1049703 اعة 1049703 الرض م م ك خ 1049703 وات وأ م ك ض 1049703 عن ر

                                                          أ ي الل 1049703 ات م ك مه 1049703 ات وأ

                                                          ئ 1049703 ل وحال م ك عل 1049703 ي جن 1049703 اح فل 1049703 ا ه 1049703 ن ب م دخل 1049703 ت م 1049703 واون ك ل 1049703 ت ن ف 1049703 إ ه 1049703 ن ب م دخل 1049703 ت ي الل 1049703 ات م ك ائ س ن من م حجورآا غف 1049703 ور 1049703 ان آ الل 1049703 ه ن إ س 1049703 لف ق 1049703 د م 1049703 ا ل 1049703 ا إ ن ي ت خ 1049703 أ

                                                          ال ن ب 1049703 ي جمع 1049703 وا ت ن وأ م ك ب ص 1049703 ال أ 1049703 ن م ال 1049703 ذین م ك ن 1049703 ائ ب أ

                                                          اء ور م 1049703 ا ك 1049703 م ل ح 1049703 ل وأ م ك عل 1049703 ي الل 1049703 ه ت 1049703 اب آ م ك ت 1049703 ان

                                                          م ی ك 1049703 أ مل ما ال إ اء س الن من ات محصن وال حيما رهن ج 1049703 ور أ وهن ف 1049703 آت هن 1049703 ن م ب 1049703 ه م عت مت اس 1049703 ت افحين 1049703 ا سم 1049703 فم غي 1049703 ر ين مح 1049703 صن م ك موال

                                                          أ ب غوا ت ب ت ن أ م ك ذلحكيم 1049703 ا يم 1049703 ا عل 1049703 ان آ الل 1049703 ه ن إ فری 1049703 ضة ال ع 1049703 د ب 1049703 ن م ه1049703 ب م ت اض 1049703 ي ر ت فيم 1049703 ا م ك عل 1049703 ي جن 1049703 اح ول 1049703 ا فری 1049703 ضة(24- ( 22النساء Artinya Dan janganlah kamu kawini wanita-wanita yang telah dikawini oleh ayahmu terkecuali padamasa yang telah lampau Sesungguhnya perbuatan itu amat keji dan dibenci Allah dan seburuk-burukjalan (yang ditempuh)Diharamkan atas kamu (mengawini) ibu-ibumu anak-anakmu yang perempuansaudara-saudaramu yang perempuan saudara-saudara bapakmu yang perempuan saudara-saudaraibumu yang perempuan anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang laki-laki anak-anakperempuan dari saudara-saudaramu yang perempuan ibu-ibumu yang menyusui kamu saudaraperempuan sepersusuan ibu-ibu istrimu (mertua) anak-anak istrimu yang dalam pemeliharaanmu dariistri yang telah kamu campuri tetapi jika kamu belum campur dengan istrimu itu (dan sudah kamuceraikan) maka tidak berdosa kamu mengawininya (dan diharamkan bagimu) istri-istri anakkandungmu (menantu) dan menghimpunkan (dalam perkawinan) dua perempuan yang bersaudarakecuali yang telah terjadi pada masa lampau sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi MahaPenyayang Dan (diharamkan juga kamu mengawini) wanita yang bersuami kecuali budak-budakyang kamu miliki (Allah telah menetapkan hukum itu) sebagai ketetapan-Nya atas kamu Dandihalalkan bagi kamu selain yang demikian (yaitu) mencari istri-istri dengan hartamu untuk dikawinibukan untuk berzina Maka istri-istri yang telah kamu nikmati (campuri) di antara mereka berikanlahkepada mereka maharnya (dengan sempurna) sebagai suatu kewajiban dan tiadalah mengapa bagi

                                                          11kamu terhadap sesuatu yang kamu telah saling merelakannya sesudah menentukan mahar ituSesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana (QS an-Nisa 22-24)Dari ayat di atas ditambah keterangan-keterangan lainnya para ulama membagi wanita-wanitayang haram untuk dinikahi itu menjadi dua bagian besarPertama wanita-wanita yang haram untuk dinikahi selamanya Artinya seorang laki-laki tidakboleh menikahi wanita jenis ini kapanpun dan dalam kondisi apapunKedua wanita-wanita yang haram untuk dinikahi untuk sementara waktu Untuk bagian keduaini wanita-wanita tersebut haram untuk dinikahi selama ia berada dalam keadaan khusus(penjelasannya akan dibahas di bawah nanti) dan apabila keadaan tersebut sudah hilang maka ia bolehdinikahiWanita-wanita yang haram dinikahi selamanyaYang termasuk wanita-wanita yang haram untuk dinikahi selamanya (muabbada) ini ada tigakelompokA Haram dinikahi lantaran keturunan (nasab)Wanita-wanita yang haram dinikahi karena nasab (keturunan) ini ada tujuh jenis1 Semua Ibu baik dari pihak ibu maupun dari pihak bapak sampai ke atas yangmelahirkan laki-laki tersebut Maksudnya wanita-wanita yang menyebabkan lakilakiitu lahir (ibu) baik dari pihak ibunya sendiri maupun dari pihak bapaknya sendirisampai ke atas haram untuk dinikahi Misalnya ibunya sendiri ibunya ibu (nenek daripihak ibu) ibunya bapak (nenek dari pihak bapak) ibunya nenek dari pihak ibu ibunyanenek dari pihak bapak dan seterusnya sampai ke atas Wanita-wanita ini semuanyaharam untuk dinikahi selamanya (al-ummahaat)2 Semua Anak perempuan baik dari pihak putra laki-lakinya maupun putriperempuannya terus sampai ke bawah Maksudnya semua wanita yang dilahirkankarena laki-laki tersebut baik anak perempuan itu putri dari putranya maupun dariputrinya Misalnya anak perempuannya sendiri cucu perempuannya dari anakperempuan cucu perempuan dari anak laki-laki anak perempuan dari cucu perempuanatau anak perempuan dari cucu laki-laki sampai ke bawah Semua anak perempuan iniharam untuk dinikahi selamanya (al-banaat)3 Semua Saudari perempuan dari semua pihak dan jihah Misalnya saudariperempuan sekandung saudari perempuan sebapak dan saudari perempuan seibuSemua saudari perempuan ini juga haram untuk dinikahi selamanya (al-akhawaat)4 Semua saudari perempuan ayah (bibi tante dari pihak ayah) sampai ke atas baiksekandung sebapak maupun seibu Misalnya saudari perempuan sekandung ayahsaudari perempuan seibu ayah saudari perempuan seibu saudari perempuan bibinyaayah saudari perempuan bibinya bibi ayah dan seterusnya sampai ke atas Semua bibidari pihak ayah ini haram hukumnya untuk dinikahi (al-ammat)5 Semua saudari perempuan ibu (bibi tante dari pihak ibu) sampai ke atas baiksekandung sebapak maupun seibu Misalnya saudari perempuan sekandung ibusaudari perempuan sebapak ibu saudari perempuan seibu ibu saudari perempuanbibinya ibu saudari perempuan bibinya bibi ibu dan seterusnya sampai ke atas Semuabibi dari pihak ibu ini haram hukumnya untuk dinikahi (al-khalaat)6 Semua anak perempuan dari saudara laki-laki baik sekandung sebapak maupunseibu sampai ke bawah (keponakan dari saudara laki-laki) Misalnya anakperempuan dari saudara laki-laki sekandung anak perempuan dari saudara laki-lakisebapak anak perempuan dari saudara laki-laki seibu anak perempuan dari anak

                                                          perempuan saudara laki-laki sekandung anak perempuan dari anak perempuan saudaralaki-laki sebapak anak perempuan dari anak perempuan saudara laki-laki seibu anakperempuan dari keponakannya keponakan saudara laki-laki terus sampai ke bawah(banatul akh)7 Semua anak perempuan dari saudari perempuan baik sekandung sebapakmaupun seibu sampai ke bawah (keponakan dari saudari perempuan) Misalnya12anak perempuan dari saudari perempuan sekandung anak perempuan dari saudariperempuan sebapak anak perempuan dari saudari perempuan seibu anak perempuandari anak perempuan saudari perempuan sekandung anak perempuan dari anakperempuan saudari perempuan sebapak anak perempuan dari anak perempuan saudariperempuan seibu anak perempuan dari keponakannya keponakan saudari perempuanterus sampai ke bawah (banatul ukhti) Semua keponakan baik dari pihak saudara lakilakimapun dari saudari perempuan semuanya haram untuk dinikahiDalam sebuah hadits dari Ibnu Abbas dikatakan

                                                          تع 1049703 الى قول 1049703 ه ق 1049703 رأ ث 1049703 م س 1049703 بع ال 1049703 صهر وم 1049703 ن بع1049703 )) س النسب من حرم قال باس ع ابن عن[ ] (( البخارى رواه أمهاتكم عليكم حرمتArtinya Ibnu Abbas berkata Wanita-wanita yang diharamkan karena keturunan itu adatujuh dan yang diharamkan karena pernikahan juga ada tujuh Ibnu Abbas kemudianmembaca firman Allah dalam surat an-Nisa ayat 22-24 Diharamkan kepada kalianhellip (HRBukhari)Para ulama telah sepakat bahwa ketujuh jenis wanita yang telah disebutkan di atasharam hukumnya untuk dinikahi selamanya Untuk lebih memudahkan menghapal jeniswanita-wanita yang haram untuk dinikahi selamanya ini maka harus diingat bahwa seluruhketurunan dan kerabat si laki-laki semuanya haram untuk dinikahi kecuali empat orang sajayaitu anak perempuan pamannya dari pihak bapak (banatul amm sepupu putrinya om paman) anak perempuan pamannya dari pihak ibu (banatul khal sepupu) anak perempuanbibinya dari pihak bapak (banat ammatih sepupu putrinya bibi) dan anak perempuan bibinyadari pihak ibu (banatul khalah sepupu putrinya bibi) Untuk empat jenis wanita ini bolehuntuk dinikahi dan sisanya tidak boleh untuk dinikahiKeempat jenis wanita tersebut boleh untuk dinikahi berdasarkan firman Allah dalamsurat al-Ahzab ayat 50

                                                          ف 1049703 اء أ مم 1049703 ا مين 1049703 ك ی ك 1049703 ت مل وم 1049703 ا هن ج 1049703 ور أ ها 1049703 ت ی اأ ی

                                                          ي ءات ي ت الال واجك ز أ ك ل ا ن ل ل ح أ ا ن إ ي ب الني ت الال ك ت خاال ات ن وب خالك ات ن وب ك عمات ات ن وب عمك ات ن وب ك ي عل ه الل

                                                          معك ن هاجردون 1049703 ن م ي 1049703 ك ب الن اد ر

                                                          أ ن إ ي ب لن ل ها فس ن ت وهب ن إ ة مؤمن ة أ وامرل خالصة كحها ن ت س ی ن أ

                                                          ي 1049703 ك عل وما 1049703 ون واجهم ز أ في هم ي عل ا ضن فر ما ا من عل قد ين مؤمن الك ی ال ي ك ل هم مان ی

                                                          أ ت ك ملحيما ر ا غفور ه الل ان وآ ج حر

                                                          ( ( 50األحزاب Artinya Hai Nabi sesungguhnya Kami telah menghalalkan bagimu istri-istrimu yang telahkamu berikan mas kawinnya dan hamba sahaya yang kamu miliki yang termasuk apa yangkamu peroleh dalam peperangan yang dikaruniakan Allah untukmu dan (demikian pula) anakanakperempuan dari saudara laki-laki bapakmu anak-anak perempuan dari saudara perempuanbapakmu anak-anak perempuan dari saudara laki-laki ibumu dan anak-anak perempuan darisaudara perempuan ibumu yang turut hijrah bersama kamu dan perempuan mukmin yangmenyerahkan dirinya kepada Nabi kalau Nabi mau mengawininya sebagai pengkhususanbagimu bukan untuk semua orang mukmin Sesungguhnya Kami telah mengetahui apa yangKami wajibkan kepada mereka tentang istri-istri mereka dan hamba sahaya yang mereka milikisupaya tidak menjadi kesempitan bagimu Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi MahaPenyayang (QS Al-Ahzab 50)B Haram dinikahi lantaran perkawinan (al-mushaharah)Wanita-wanita yang dilarang untuk dinikahi lantaran pernikahan ini adalah sebagaiberikut1 Isteri bapak (ibu tiri)Sehubungan dengan jenis wanita ini dalam sebuah hadits dikatakan13

                                                          األب ام 1049703 رأة إال یح 1049703 رم م 1049703 ا یحرم 1049703 ون الجاهلي 1049703 ة أه 1049703 ل ان1049703 )) آ ق 1049703 ال عب 1049703 اس اب 1049703 ن عنآب 1049703 اؤآم نك 1049703 ح م 1049703 ا تنكح (( 1049703 وا وال وج 1049703 ل بين 1049703 ز والجمع

                                                          ع الله فأنزل قال األختينالطب 1049703 رى تف )) [ 1049703 سير األخت 1049703 ين ب 1049703 ين إال 1049703 وا النساء من

                                                          تجمع )) (( وأن و سلف قد ماصحيح ( 1328 [بسندArtinya Ibnu Abbas berkata Orang-orang jahiliyyah mengharamkan semua wanitayang diharamkan dalam ajaran Islam kecuali isteri bapak dan bolehnya menikahi kakakberadik sekaligus Kemudian turun firman Allah Janganlah kalian menikahi wanitawanitayang telah dinikahi oleh bapak-bapak kamu kecuali apa yang telah berlakudahulu (QS An-Nisa 22) dan Dan dilarang juga menikahi kakak beradik sekaligus(QS An-Nisa 23) (Dalam Tafsir ath-Thabari dengan sanad Sahih (8hal 132)Dengan ayat ini para ulama telah sepakat bahwa yang termasuk diharamkanuntuk dinikahi selamanya juga itu adalah wanita-wanita yang sudah atau pernahdinikahi oleh ayahnya baik wanita tersebut telah didukhul (disetubuhi) oleh ayahnyaataupun belum

                                                          بعثن (( 1049703 ى ق 1049703 ال تری 1049703 د أی 1049703 ن ل 1049703 ه فقل 1049703 ت رای 1049703 ة ه1049703 ومع عم 1049703 ى لقي 1049703 ت ق 1049703 ال الب 1049703 راء ع 1049703 نأض 1049703 رب أن رجل 1049703 أمرنى إلى وسلم عليه الله صلى الله رسول

                                                          ف أبيه امرأة نكح[ ] (( والحاآم داود أبو رواه ماله وآخذ عنقهArtinya Al-Bara berkata Suatu hari saya bertemu dengan paman saya yang sedangmembawa bendera Saya lalu bertanya Mau kemana paman Ia menjawab Saya

                                                          diutus oleh Rasulullah Saw untuk membunuh dan mengambil harta laki-laki yangmenikahi isteri bapaknya (HR Abu Dawud dan Hakim)Dari hadits ini didapati bahwa laki-laki yang menikahi wanita-wanita yangpernah dinikahi oleh bapaknya harus dibunuh dan diambil hartanya Ini menunjukkansaking kerasnya larangan tersebut Dari sini para ulama kemudian berkesimpulanbahwa isteri bapak haram untuk dinikahi selamanya2 Ibunya isteri (mertua perempuan)Ketika seorang laki-laki telah menikah dengan seorang wanita maka ibu dari isterinyatadi (mertua) menjadi haram untuk dinikahi baik isterinya tersebut telah didukhul(disetubuhi) maupun belum Hal ini dikarenakan mertua masuk dalam keumuman suratan-Nisa ayat 23 Dan diharamkan juga ibu-ibu isteri-isteri kalian Termasuk kedalam jenis ini juga ibunya mertua dan ibunya bapak mertua3 Anak isteri (anak tiri ar-rabibah)Apabila sebelum menikah si isteri sudah mempunyai anak perempuan maka si lakilakitidak boleh menikahi putri dari isterinya itu Namun para ulama mensyaratkantidak bolehnya menikahi anak perempuan dari isteri itu apabila ibunya (isteri si laki-lakitersebut) telah disetubuhinya Namun apabila misalnya ia menikahi isterinya kemudiancerai sebelum melakukan hubungan badan maka laki-laki tadi boleh menikahi anakperempuannya Hal ini didasarkan pada firman Allah dalam surat an-Nisa ayat 23 diatas yang berbunyi

                                                          م ل ن فإ هن ب م ت ل دخ ي ت الال م ك ائ س ن من م حجورآ في ي ت الال م ك ب ائ ب ورم ت ل دخ وا ون ك تم ك ي عل اح ن ج فال هن ب

                                                          Artinya (dan diharamkan kepadamu) anak-anak istrimu yang dalam pemeliharaanmudari istri yang telah kamu campuri tetapi jika kamu belum campur dengan istrimu itu(dan sudah kamu ceraikan) maka tidak berdosa kamu mengawininyahellip(QS An-Nisa23)Termasuk ke dalam hukum ini adalah anak perempuan dari putra putri isterinya144 Isteri anak kandung sendiri (menantu)Seorang laki-laki juga tidak boleh menikahi isteri anak laki-lakinya berdasarkan firmanAllah dalam surat an-Nisa ayat 23 di atas

                                                          م ك ب صال أ من ذین ال م ك ائ ن ب أ ل ئ وحال

                                                          Artinya (dan diharamkan bagimu) istri-istri anak kandungmu (menantu) (QS An-Nisa 23)Di samping isteri anak kandung sendiri juga diharamkan isteri anak dari susuan hal inididasarkan pada hadits berikut ini

                                                          م 1049703 ن یح 1049703 رم م 1049703 ا الرض 1049703 اع م 1049703 ن یح (( 1049703 رم وس 1049703 لم 1049703 هعلي الله ص 1049703 لى الله رس 1049703 ول ق 1049703 ال

                                                          )) [ ( 8والطبرى ( ( 471 149) آثير ابن تفسير 1النسبArtinya Rasulullah Saw bersabda Diharamkan wanita-wanita karena sesususebagaimana diharamkannya wanita-wanita karena keturunan (Lihat dalam Tafsir IbnKatsir 1471 dan Tafsir ath-Thabari 8149)Para ulama dalam hal ini tidak memasukan anak perempuan dari isteri anakkandung (anak perempuan dari menantu) atau anak perempuan dari anak isteri (anak

                                                          perempuan dari anak tiri) sebagai halilah Oleh karena itu seseorang boleh menikahianak perempuan dari menantu dan anak perempuan dari anak tiriUntuk memudahkan mengingat dan menghapal jenis wanita-wanita yang haramuntuk dinikahi karena pernikahan maka dapat dikatakan bahwa semua wanita yangterkait karena pernikahan semuanya boleh dinikahi oleh laki-laki kecuali empat orangsaja yaitu isteri bapaknya (ibu tiri) mertua perempuan anak perempuan dari isterinyayang telah disetubuhi (anak tiri tapi ibunya sudah disetubuhi) dan isteri anakkandungnya (menantu)C Haram dinikahi lantaran susuan (muharramaat bir radha)Wanita-wanita yang satu susu juga haram untuk dinikahi Hal ini didasarkan padaketerangan berikut ini

                                                          ضاعة الر من م ك خوات وأ م ك ضعن ر أ ي ت الال م ك مهات

                                                          وأArtinya (Diharamkan kepadamu) ibu-ibumu yang menyusui kamu saudara perempuansepersusuan (QS An-Nisa 23)Dalam sebuah hadits dikatakan

                                                          الن 1049703 (( سب م 1049703 ن یح 1049703 رم م 1049703 ا الرض 1049703 اع م 1049703 ن لم 1049703 رمیح(( 1049703 وس علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى الله رس 1049703 ول قال

                                                          [ مسلم و البخارى [أخرجهArtinya Rasulullah Saw bersabda Diharamkan wanita-wanita karena sesusu sebagaimanadiharamkannya wanita-wanita karena keturunan (HR Bukhari Muslim)Oleh karena itu pada hakikatnya wanita-wanita yang diharamkan karena sebab satususuan ini sama dengan wanita-wanita yang diharamkan karena factor keturunan Hanya sajadalam sebab satu susu ini ditambahkan bahwa wanita yang menyusui posisinya sama denganibu kandungDengan demikian wanita-wanita yang tidak boleh dinikahi lantaran satu susu ini adalahsebagai berikut1 Wanita yang menyusui dan ibu dari wanita yang menyusui karena ia dipandang sebagai ibukandungnya sendiri2 Anak-anak perempuan dari wanita yang menyusui tersebut karena mereka dipandangsebagai saudari-saudari perempuannya3 Saudari perempuan baik sekandung seayah maupun seibu karena dipandang sebagai bibiatau tantenya4 Anak perempuan dari putri wanita yang menyusui tadi karena dipandang sebagai anakperempuan dari saudari perempuannya5 Ibu dari suami yang menyusui karena dipandang sebagai neneknya156 Saudari perempuan dari suami wanita yang menyusui karena dipandang sebagaibibitantenya7 Anak perempuan dari putra laki-laki wanita yang menyusui karena dipandang sebagai anakperempuan dari saudara laki-lakinya (keponakan)8 Anak perempuan dari suami wanita yang menyusui meskipun dari isterinya yang lainkarena dipandang sebagai saudari sesusu dari jihat ayah9 Saudari-saudari perempuan dari suami wanita yang menyusui karena mereka dipandangsebagai tante-tantenya10 Isteri-isteri lain dari suami wanita yang menyusui karena mereka dipandang sebagai isteribapaknya

                                                          11 Isteri dari anak yang menyusui haram dinikahi oleh suami dari wanita yang menyusuikarena dipandang sebagai menantunya12 Apabila yang menyusui itu seorang perempuan maka suami dari wanita yang menyusuitidak boleh menikahinya karena dipandang sebagai puterinya Demikian juga tidak bolehdinikahi oleh saudara laki-laki si suami tadi karena ia dipandang sebagai pamannya jugatidak boleh dinikahi oleh bapak dari si suami tadi karena ia dipandang sebagai kakeknyaHal yang harus diperhatikan bahwa dalam masalah sebab susuan ini keharamanmenikahi wanita-wanita di atas hanyalah haram bagi laki-laki yang menyusunya saja dan tidaktermasuk saudara atau kerabat dari laki-laki yang menyusu tersebut Oleh karena itu saudaralaki-laki dari laki-laki yang menyusu boleh menikahi anak perempuan wanita yang menyusuisaudaranya itu karena ia tidak ikut menyusu kepada wanita tersebut Dan karenanya anakperempuan dari wanita yang menyusui sauadaranya itu menjadi wanita asing bagi dirinya dankarenanya ia boleh menikahinya meskipun anak perempuan tersebut dipandang sebagai saudariperempuan dari saudara laki-laki yang menyusu kepada ibunya tersebut Untuk lebihmemudahkan kaidahnya bahwa semua orang yang sama-sama berkumpul dalam menete padasatu susu maka mereka dipandang sebagai bersaudara Semua wanita-wanita yang terkaitkarena sebab susuan haram untuk dinikahi selamanyaSyarat-syarat yang berkaitan dengan wanita yang haram dinikahi lantaran satu susuan1 Menyangkut jumlah susuan yang diharamkanPara ulama berbeda pendapat mengenai batas jumlah minimal susuan sehingga ia haramuntuk dinikahi Pada dasarnya dalam hal ini para ulama terbagi empat pendapatPendapat pertama mengatakan bahwa meskipun hanya satu kali nete ataupun lebihtetap haram untuk dinikahi Pendapat ini adalah pendapatnya jumhur ulama Abu HanifahMalik Tsauri Imam Laits dan lainnyaPendapat ini beralasan bahwa dalam banyak keterangantidak disebutkan batasan dan jumlah tertentu yang mensyaratkan haramnya seorang wanitalantaran susuan Oleh karena itu harus dipahami secara umum bahwa selama ia pernah menetemeskipun hanya satu kali tetean maka ia haram untuk dinikahiMenanggapi hadits-hadits yang menyebutkan jumlah tertentu dalam menetenya inisebagaimana akan disebutkan di bawah ini jumhur ulama mengatakan bahwa keterangan inidiperselisihkan apakah betul dari Siti Aisyah karena beragamnya jumlah batasan tersebutOleh karena itu harus dikembalikan kepada jumlah paling sedikit ia dipandang sebagai satususuan yaitu satu kali Di samping itu dalam sebuah riwayat dikatakan

                                                          رض 1049703 عتان أو رض 1049703 عة أتح 1049703 رم رج 1049703 ل س 1049703 أله عم 1049703 ر ن1049703 اب س 1049703 مع أن 1049703 ه دین 1049703 ار ب 1049703 ن عم 1049703 رو ع 1049703 نالم 1049703 mdash ؤمنين أمي 1049703 ر إن من (( 1049703 ل األخت نعلم ما فقال

                                                          (( رج فقال ا حرام إال الرضاعةق 1049703 ضاء عم 1049703 ر اب 1049703 ن فق 1049703 ال رض 1049703 عتان وال رض 1049703 عة رم1049703 تح ال أن mdash 1049703 ه یزعم الزبير ابن یرید ] (( بإسناد البيهقى أخرجه المؤمنين أمير وقضاء قضائك من خير اللهصحيح]Artinya Amr bin Dinar pernah mendengar Ibn Umar ditanya oleh seorang laki-laki Apakahdiharamkan pula (wanita) meskipun hanya satu atau dua kali tetean Ibnu Umar menjawabKami tidak mengetahui saudari sesusu itu kecuali haram hukumnya untuk dinikahi Seoranglaki-laki lalu berkata kembali Sesungguhnya amirul mukmininmdashyang dimaksudkannya16

                                                          adalah ibn az-Zubairmdashmenganggap bahwa kalau hanya satu atau dua tetean tidak haram IbnuUmar menjawab Ketentuan dari Allah tentu lebih baik daripada ketentuan dan keputusankamu dan keputusan amirul mukminin (HR Baihaki dengan sanad yang shahih)Pendapat kedua mengatakan bahwa yang haram dinikahi itu apabila telah menete tigakali atau lebih Sedangkan kalau ia hanya menete satu atau dua kali maka wanita tersebutboleh dinikahi Pendapat ini adalah pendapatnya Dhahiriyyah Ibn Mundzir dan Abu Ubaidserta Ishak Alasan yang dikemukakannya diantaranya adalah hadits berikut ini

                                                          والم 1049703 صتان الم 1049703 صة تح 1049703 رم ال وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله 1049703 لىص الله رس 1049703 ول ق 1049703 ال قالت عائشة عن

                                                          [ مسلم [أخرجهArtinya Siti Aisyah berkata Rasulullah Saw bersabda Tidak haram untuk dinikahi kalauhanya satu atau dua kali isapan (HR Muslim)Pendapat ketiga mengatakan bahwa yang haram dinikahi itu apabila telah menete limakali atau lebih Pendapat ini adalah pendapat Imam SyafiI Ibn Hazm Atha dan Thawus Diantara dalil yang dijadikan alasan kelompok ini adalah

                                                          ث 1049703 م یح 1049703 رمن معلوم 1049703 ات رض 1049703 عات ع 1049703 شر الق 1049703 رآن ن1049703 م أن 1049703 زل فيم 1049703 ا آ 1049703 ان قال 1049703 ت عائشة عنم 1049703 ن یق 1049703 رأ فيم 1049703 ا وه 1049703 ن وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله ول 1049703 لى

                                                          ص رس 1049703 الله فت 1049703 وفى معلوم 1049703 ات بخم 1049703 س نسخ[ داود [ وأبو مسلم أخرجه القرآنArtinya Siti Aisyah berkata Di antara yang telah diturunkan dalam al-Quran adalah bahwasepuluh kali tetean yang diketeahui dan tertentu adalah diharamkan untuk dinikahi Kemudianjumlah tersebut dihapus menjadi lima kali tetean yang diketahui Setelah itu Rasulullah Sawmeninggal dan lima kali tetean itu termasuk yang terdapat dalam al-Quran (HR Muslim danAbu Dawud)Dalam ilmu al-Quran hal demikian termasuk ayat yang telah dihapuskan bacaannyaakan tetapi hukumnya masih tetap ada dan berlakuPendapat keempat mengatakan bahwa yang haram untuk dinikahi itu adalah apabilatelah menete sepuluh kali atau lebih Apabila kurang dari itu maka tidak haram untuk dinikahiPendapat ini diriwayatkan dari Siti Aisyah dan Hafsah Di antara dalil kelompok ini adalah

                                                          بن 1049703 ت وهو mdash 1049703 وم به أرسلت المؤمنين أم عائشة أن سالم عنآلث mdash أم أختها إلى یرضع

                                                          س 1049703 الم ق 1049703 ال عل 1049703 ى ی 1049703 دخل حت 1049703 ى رض 1049703 عات 1049703 شرع أرض 1049703 عيه فقال 1049703 ت ال 1049703 صدیق بك 1049703 ر أب 1049703 ى

                                                          رض 1049703 عات ث 1049703 الث غي 1049703 ر ثالث 1049703 عنى آلثوم أم فأرضعتنىترض فلم مرضت ثم رضعات

                                                          أخرج )) [ 1049703 ه رض 1049703 عات ع 1049703 شر عائشة 1049703 ى على أدخل أآن فلمل تتم لم آلثوم أم أن أجل من

                                                          صحيح بإسناد والبيهقى [مالكArtinya Dari Salim bahwasannya siti Aisyah Ummul mukminin pernah mengirimnya (Salim)

                                                          ketika ia masih menete kepada saudarinya Ummu Kultsum putrinya Abu Bakar Shidiq SitiAisyah berkata Susui dia sepuluh kali susuan lalu berikan kepada saya Salim berkata UmmuKultsum lalu menyusui saya sebanyak tiga kali susuan kemudian ia sakit sehingga ia hanyamenyusui saya tiga kali saja Saya tidak pernah datang lagi ke siti Aisyah karena UmmuKultsum belum menyempurnakan sepuluh kali susuannya (HR Malik dan Baihaki dengansanad yang sahih)Apabila kita perhatikan dari keempat pendapat di atas penulis lebih condong untukmengambil pendapat ketiga yang mengatakan bahwa batasan minimal wanita susuan tersebutadalah apabila ia telah menete lima kali atau lebih Hal ini dikarenakan dalil yangdikemukakannya di samping sahih juga dalam redaksinya sangat jelas sebagai qaid (pembatas)dari dalil-dalil yang muthlak (belum dibatasi)Sedangkan pendapat yang mengatakan satu atau dua kali susuan tidak diharamkanmeskipun haditsnya shahih akan tetapi redaksi haditsnya tidak jelas menunjukkan hal itu Katasatu atau dua kali tidak diharamkan tidak berarti hanya untuk tiga kali susuan akan tetapi17boleh jadi juga untuk lima kali susuan Karena banyak ihtimal (kemungkinan) inilah makapendapat tersebut menjadi lemah adanyaPendapat pertama juga yang mengatakan tidak dibatasi jumlah susuannya tidak bisadijadikan pegangan karena kemutlakan hadits tersebut di qaid kan oleh keterangan lain yaituketerangan yang mengatakan lima kali susuan Karenanya hukumnya pun harus dibawakepada hokum muqayyad bukan hokum muthlak lagiPendapat keempat yang mengatakan sepuluh kali susuan juga tidak dapat dijadikanpegangan Karena hadits yang disodorkan bukan sebagai batasan akan tetepi hanya ikhbar(beita informasi) saja Hal ini dikarenakan dalam keterangan dari Siti Aisyah yang laindikatakan bahwa yang haram dinikahi itu juga apabila menete lima kali susuan Dengandemikian penulis lebih condong untuk mengambil pendapat ketiga bahwa wanita yang haramdinikahi lantaran susuan itu apabila telah menyusui lima kali atau lebih Kurang dari itu tidakmenjadi haram hukumnya Wallahu alam2 Menyangkut usia bayi yang menyusunyaPara ulama berbeda pendapat mengenai usia bayi yang menyusui tersebut sehinggamenyebabkan wanita tersebut haram untuk dinikahiPendapat pertama yaitu pendpatnya Jumhur ulama di antaranya Imam Malik SyafiIAhmad dan Imam Auzai bahwa susuan yang diharamkan itu pada usia dua tahun pertama sajaAdapun kalau dia menete pada usianya yang ke tiga empat tahun atau lebih tidak menjadikanharam untuk dinikahi Di antara dalil yang disodorkan kelompok ini adalah

                                                          الرضاعة ) یتم أن أراد لمن آاملين حولين أوالدهن یرضعن والوالدات 233البقرة(

                                                          Artinya Dan ibu-ibu itu menyusui putra-putranya selama dua tahun secara sempurna Hal itubagi mereka yang hendak menyempurnakan susuannya (QS Al-Baqarah 233)

                                                          بإس 1049703 ناد البيهق 1049703 ى أخرج )) [ 1049703 ه الح 1049703 ولين ف 1049703 ى آ 1049703 ان 1049703 ام إال رض (( 1049703 اع ال عب 1049703 اس اب 1049703 ن ق 1049703 ال

                                                          [صحيحArtinya Ibnu Abbas berkata Bukan disebut menyusui kecuali selama dua tahun (HRBaihaki dengan sanad yang sahih)Pendapat kedua yaitu pendapatnya Imam Abu Hanifah bahwa usia susuan yangmenyebabkan haram untuk dinikahi itu adalah selama tiga puluh bulan Dalil yang

                                                          dikemukakannya adalah

                                                          ( األحقاف ( شهرا ثالثون وفصاله 15وحملهArtinya Dan mengandungnya sampai menyapihnya selama tiga puluh bulan (QS Al-Ahqaf15)Pendapat ketiga mengatakan bahwa menyusui ketika sudah besar maupun ketika masihkecil sama saja menyebabkan haram untuk dinikahi Pendapat ini adalah pendapatnyaDhahiriyyah Atha dan Imam Laits Di antara dalil yang dikemukakan pendapat ini adalah

                                                          ی 1049703 ا فقال 1049703 ت وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى النب 1049703 ي 1049703 ىإل سهيل بنت لة سه جاءت قالت عائشة عن

                                                          النب 1049703 ي فق ) 1049703 ال حليف 1049703 ه وه ( 1049703 و س 1049703 الم دخ 1049703 ول ة 1049703 نحذیف 1049703 م أب 1049703 ى وج 1049703 ه فى أرى إنى الله رسولفتب 1049703 سم آبي 1049703 ر رج 1049703 ل وه 1049703 و أرض 1049703 عه وآي 1049703 ف 1049703 ت

                                                          قال)) ارض (( 1049703 عيه وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى (( آبير رجل أنه علمت قد وقال وسلم عليه الله صلى الله رسول[ مسلم[ أخرجهArtinya Siti Aisyah berkata Sahlah bint Suhail datang kepada Nabi Saw sambil berkataWahai Rasulullah Saw sesungguhnya saya melihat muka Abu Hudzaifah ketika membawaSalim Rasulullah Saw lalu bersabda Susuilah dia Sahlah berkata Bagaimana sayamenyusuinya sementara dia sudah besar Rasulullah Saw tersenyum lalu bersabda kembaliSaya tahu bahwa dia sudah besar (tapi tidak mengapa susuilah) (HR Muslim)Dari ketiga pendapat di atas hemat penulis pendapat Jumhur ulama yang mengatakanbahwa yang menjadikan haram untuk dinikahi itu adalah apabila menyusuinya pada dua tahunpertama saja Hal ini dikarenakan keterangan-keterangan yang berbicara seputar hal ini sangatjelas dan shahih Namun demikian apabila karena suatu keperluan orang yang sudah besar pun18harus disusui tentu menjadi haram juga Demikian sebagaimana dikemukakan oleh ImamSyaukani dan Ibnu Taimiyyah dalam al-Majmunya3 Shifat susuan yang diharamkanPembahasan ini menyangkut apakah susuan yang diharamkan itu disyaratkan harusmengisap langsung dari tete si wanita tersebut Ataukah termasuk juga sekalipun melaluidiminum dalam gelas setelah diperas terlebih dahulu Dalam hal ini para ulama terbagi duapendapatPendapat pertama yaitu pendapat Jumhur ulama mengatakan bahwa baik si bayitersebut menyusunya langusung dengan cara menempelkan mulutnya pada tete wanita danmengisapnya maupun tidak langsung seperti itu misalnya melalui diminum di gelas setelahdiperas terlebih dahulu tetap semuanya menjadikan wanita haram untuk dinikahiSedangkan menurut pendapat Dhahiriyyah dan Imam Laits bahwa susuan yangdiharamkan itu apabila langsung melalui isapan ke tetanya secara langsung Adapun apabila sibayi tersebut menetenya tidak langsung misalnya melalui gelas atau dicampur denganmakanan maka tidak menjadi haramNamun penulis lebih cenderung untuk mengatakan bahwa pendapat Jumhur lah yanglebih kuat bahwa baik langsung maupun tidak tetap termasuk susuan dan karenanya haramuntuk dinikahi Hal ini karena maksud dari susuan itu adalah untuk menghilangkan rasa laparsi bayi sekaligus memberikannya makanan Dan ketika ia menyusu langsung ataupun tidak

                                                          langsung sama-sama mengenyangkan si bayi maka hukumnya pun sama yaitu haram untukdinikahi Hal ini dipertegas lagi berdasarkan sebuah hadits yang mengatakan

                                                          أخرج )) [ 1049703 ه المجاع 1049703 ة م 1049703 ن الرض 1049703 اعة إنم (( 1049703 ا وس 1049703 لم ه1049703 علي الله ص 1049703 لى الله رس 1049703 ول ق 1049703 ال

                                                          ومسلم [البخارىArtinya Rasulullah Saw bersabda Bahwasannya susuan itu karena kelaparan (si bayi) (HRBukhari Muslim)Wanita-wanita yang haram dinikahi sementara (muaqqata)Adapun wanita-wanita yang haram untuk dinikahi sementara waktu sampai penyebabnyahilang di antaranya adalah sebagai berikut1 Saudari perempuan si Isteri (menikahi kakak beradik secara langsung tidak boleh)Para ulama telah sepakat bahwa seorang laki-laki tidak boleh menikahi seorang wanitasekaligus bersama saudari kandungnya dalam waktu bersamaan Namun apabila si isterinya itumeninggal atau telah dicerai maka si suami boleh untuk menikahi saudari kandung mantanisterinya tadi Hal ini sebagaimana difirmankan oleh Allah dalam surat an-Nisa ayat 23

                                                          لف س قد ما ال إ ن ي ت خ األ ن ي ب جمعوا ت ن وأArtinya (Diharamkan juga bagi kamu) dan menghimpunkan (dalam perkawinan) duaperempuan yang bersaudara kecuali yang telah terjadi pada masa lampau (QS An-Nisa 23)2 Apabila seorang kafir masuk Islam sementara ketika dia kafir telah menikahi dua orangperempuan kakak beradik secara bersamaan maka ia harus memilih salah satunya danmeninggalkan yang lainnya Hal ini sebagaimana terdapat dalam sebuah hadits dhaifbahwasannya Fairuz ad-Dailamy datang kepada Rasulullah Saw seraya berkata WahaiRasulullah Saw saya telah masuk Islam akan tetapi saya mempunya dua isteri kakak beradikMaka Rasulullah Saw menyuruhnya untuk memilih salah satu dari keduanya menurut yang iakehendaki dan sukai (HR Turmudzi dan Abu Dawud)3 Bibi tante dari si isteriSeorang laki-laki tidak boleh menikahi seorang wanita secara bersamaan denganbibinya tantenya baik bibinya ini dari pihak bapaknya ataupun ibunya Namun apabila siisterinya tadi meninggal atau telah diceraikan maka ia boleh menikahi bibinya tadi Hal inididasarkan pada sebuah hadits yang mengatakan19

                                                          الم 1049703 رآة ب 1049703 ين یجم (( 1049703 ع ال ق 1049703 ال وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله لى1049703 ص الله رس 1049703 ول أن هری 1049703 رة أب 1049703 ى ع 1049703 ن[ ] (( ومسلم البخارى أخرجه وخالتها المرأة بين وال وعمتهاArtinya Dari Abu Hurairah bahwasannya Rasulullah Saw pernah bersabda Tidak bolehdinikahi secara bersamaan antara seorang wanita dengan bibinya baik bibinya dari pihak ayah(ammah) maupun dari pihak ibu (khalah) (HR Bukhari Muslim)4 Wanita yang telah ditalak tiga tidak boleh menikah dengan mantan suaminya kecuali iatelah menikah terlebih dahulu dengan laki-laki lain Hal ini sebagaimana akan dijelaskannanti pada pembahasan thalak (pada makalah-makalah berikutnya) Di antara dalilnya adalah

                                                          ن أ هم 1049703 ا ي عل جن 1049703 اح فل 1049703 ا قه 1049703 ا طل ن ف 1049703 إ ه قها 1049703 ر طل ن فإغي وجا ز كح ن ت ى حت عد ب من ه ل حل ت فال

                                                          البق ( 1049703 رة ن م 1049703 و عل ی ق 1049703 وم ل ه 1049703 ا ن ي ب ی الل 1049703 ه ح 1049703 دود ه 1049703 كل الل 1049703 وت ح 1049703 دود قيم 1049703 ا ی ن أ ظن 1049703 ا ن إ ع 1049703 ا اج ر ت ی(230Artinya Kemudian jika si suami mentalaknya (sesudah talak yang kedua) maka perempuanitu tidak lagi halal baginya hingga dia kawin dengan suami yang lain Kemudian jika suamiyang lain itu menceraikannya maka tidak ada dosa bagi keduanya (bekas suami pertama danistri) untuk kawin kembali jika keduanya berpendapat akan dapat menjalankan hukum-hukumAllah Itulah hukum-hukum Allah diterangkan-Nya kepada kaum yang (mau) mengetahui(QS Al-Baqarah 230)5 Wanita yang menikah dengan laki-laki lain atau berada pada masa iddah dengan lakilakilain sehingga wanita tersebut dicerai dan habis masa iddahnya (pembahasan masalahIddah ini akan dijelaskan lebih lanjut dalam makalah berikutnya) Apabila wanita tersebut telahdicerai oleh suaminya dan telah habis masa iddahnya maka laki-laki lain boleh menikahinya6 Wanita yang sadang melakukan Ihram tidak boleh menikah atau dinikahkan sampai iatahallul (beres dari ihramnya) Ketika ia telah tahallul maka boleh seorang laki-laki atauwanita untuk menikah atau dinikahkan Hal ini didasarkan kepada hadits berikut ini

                                                          وال عليه 1049703 رم الله صلى الله رسول قال قال عفان بن عثمان عنالمح (( ینكح ال وسلم

                                                          [ ] (( والترمذى مسلم أخرجه یخطب وال ینكحArtinya Utsman bin Affan berkata Rasulullah Saw bersabda Orang yang sedang melakukanihram tidak boleh menikah dinikahkan ataupun meminang (HR Muslim dan Turmudzi)7 Wanita musyrikah (seperti yang beragama Majusi dan lainnya) sampai dia masuk IslamWanita yang musyrikah tidak boleh dinikahi sampai ia masuk Islam Hal ini berdasarkan ayat

                                                          ول 1049703 ا م ك عجب 1049703 ت أ ول 1049703 و ة رآ م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر مؤمن 1049703 ة ة1049703 م وأل ی 1049703 ؤمن حت 1049703 ى ات رآ مش ال كحوا ن ت والئ 1049703 ك ول أ م ك عج 1049703 ب أ ول 1049703 و رك م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر م 1049703 ؤمن د1049703 عب ول ؤمن 1049703 وا ی حت 1049703 ى ين رآ م 1049703 ش ال كح 1049703 وا ن ته 1049703 م عل ل لن 1049703 اس ل ات 1049703 ه ءای ن ب 1049703 ي وی ذن 1049703 ه إ ب ة مغف 1049703 ر وال ة1049703 جن ال ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعو والل 1049703 ه الن 1049703 ار ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعون[ البقرة [ ون ر

                                                          ذآ ت 221یArtinya Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik sebelum mereka berimanSesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik walaupun diamenarik hatimu Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanitamukmin) sebelum mereka beriman Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dariorangmusyrik walaupun dia menarik hatimu Mereka mengajak ke neraka sedang Allahmengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya(perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran (QS Al-Baqarah 221)Hanya saja para ulama mengecualikan musyrikah ini dengan ahli kitabArtinya wanitaahli kitab (Yahudi dan Nashrani) boleh dinikahi oleh orang Muslim Hal ini didasarkan padaayat berikut ini20

                                                          ه 1049703 م ل ح 1049703 لcurren م وطع 1049703 امك ك 1049703 م ل ح 1049703 لcurren كت 1049703 اب ال ذین 1049703 واوت ال 1049703 أ وطع 1049703 ام ب 1049703 ات الطي ك 1049703 م ل ح 1049703 ل

                                                          أ ي 1049703 وم الذا إ م ك ل ق 1049703 ب 1049703 ن م كت 1049703 اب ال وت 1049703 وا أ ال 1049703 ذین 1049703 ن م ات 1049703 صن

                                                          مح وال مؤمن 1049703 ات ال 1049703 ن م ات مح 1049703 صن والیم 1049703 ان اإل ب ف 1049703 ر ك ی وم 1049703 ن خ 1049703 دان أ هن 1049703 ذي جور أ موهن ت ي ءات

                                                          خ مت وال افحين مس ر غي ين محصن( المائدة ( رین خاس ال من ة خر اآل في وهو ه عمل ط حب 5فقدArtinya Pada hari ini dihalalkan bagimu yang baik-baik Makanan (sembelihan) orang-orangyang diberi Al Kitab itu halal bagimu dan makanan kamu halal (pula) bagi mereka (Dandihalalkan mangawini) wanita yang menjaga kehormatan diantara wanita-wanita yang berimandan wanita-wanita yang menjaga kehormatan di antara orang-orang yang diberi Al Kitabsebelum kamu bila kamu telah membayar mas kawin mereka dengan maksud menikahinyatidak dengan maksud berzina dan tidak (pula) menjadikannya gundik-gundik Barangsiapayang kafir sesudah beriman (tidak menerima hukum-hukum Islam) maka hapuslah amalannyadan ia di hari kiamat termasuk orang-orang merugi (QS Al-Maidah 5)Namun persoalannya apakah Yahudi dan Kristen sekarang masih dapat disebut AhliKitab ataukah sudah termasuk Musyrik mengingat ajarannya kini banyak diselewengkan dansudah bukan seperti aslinya dahulu Ini juga menjadi bahan perdebatan Untuk masalah iniinsya Allah penulis akan membahasnya dalam satu makalah khusus pada minggu-mingguberikutnyaNamun untuk wanita muslimah tidak boleh menikah dengan laki-laki non muslim Halini didasarkan pada ayat sebagaimana telah disebutkan sebelumnya

                                                          ول 1049703 ا م ك عجب 1049703 ت أ ول 1049703 و ة رآ م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر مؤمن 1049703 ة ة1049703 م وأل ی 1049703 ؤمن حت 1049703 ى ات رآ مش ال كحوا ن ت والئ 1049703 ك ول أ م ك عج 1049703 ب أ ول 1049703 و رك م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر م 1049703 ؤمن د1049703 عب ول ؤمن 1049703 وا ی حت 1049703 ى ين رآ م 1049703 ش ال كح 1049703 وا ن ته 1049703 م عل ل لن 1049703 اس ل ات 1049703 ه ءای ن ب 1049703 ي وی ذن 1049703 ه إ ب ة مغف 1049703 ر وال ة1049703 جن ال ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعو والل 1049703 ه الن 1049703 ار ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعون[ البقرة [ ون ر

                                                          ذآ ت 221یArtinya Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik sebelum mereka berimanSesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik walaupun diamenarik hatimu Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanitamukmin) sebelum mereka beriman Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dariorangmusyrik walaupun dia menarik hatimu Mereka mengajak ke neraka sedang Allahmengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya(perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran ((QS Al-Baqarah 221)Juga berdasarkan ayat lain berikut ini

                                                          ن ف 1049703 إ هن ات 1049703 ان مهاجر ات مؤمن ال م جاءآ ذا إ وا ءامن ذین ال ها ی اأ ی

                                                          یم إ ب م عل أ ه الل وهن ن ح فامت

                                                          ه 1049703 ن ل حل 1049703 ون ی ه 1049703 م ول 1049703 ا ه 1049703 م ل ح 1049703 لcurren ه 1049703 ن ل 1049703 ا ى 1049703 اركف ل 1049703 ال إ جع 1049703 وهن ر ت فل 1049703 ا مؤمن 1049703 ات م 1049703 وهن مت عل( ( 10الممتحنة Artinya Hai orang-orang yang beriman apabila datang berhijrah kepadamu perempuanperempuanyang beriman maka hendaklah kamu uji (keimanan) mereka Allah lebihmengetahui tentang keimanan merekamaka jika kamu telah mengetahui bahwa mereka (benarbenar)beriman maka janganlah kamu kembalikan mereka kepada (suami-suami mereka)orang-orang kafir Mereka tiada halal bagi orang-orang kafir itu dan orang-orang kafir itu tiadahalal pula bagi mereka (QS Al-Mumtahanah 10)Makalah ini special dipersembahkan untuk kawan-kawan tercinta siswa siswi Sekolah IndonesiaCairo (SIC) pada pengajian rutin remaja Sabtuan di Mesjid Indonesia Kairo EgyptEmail aepmesiryahoocomQatamea 13 Mei 2005 pukul 200 malam

                                                          21

                                                          Perceraian dalam IslamDari Wikipedia Bahasa Melayu ensiklopedia bebas

                                                          Lompat ke pandu arah gelintar

                                                          Sebahagian daripada siri

                                                          Fiqh Islam(suatu disiplin kajian Islam)

                                                          Bidang-bidang

                                                          Ekonomi

                                                          Politik

                                                          Perkahwinan

                                                          o Peminangan

                                                          o Mas kahwin

                                                          o Akad nikah

                                                          o Walimatulurus

                                                          o Nikah mutah

                                                          o Perceraian

                                                          o Poligami

                                                          o Nasab

                                                          o Seks

                                                          Jenayat

                                                          Adab

                                                          Ibadah

                                                          Kebersihan

                                                          Ketenteraan

                                                          Kotak ini papar bull bincang bull sunting

                                                          Di dalam Islam penceraian merupakan sesuatu yang dilaknat oleh Islam tetapi diharuskan dengan alasan dan sebab-sebab tertentu Penceraian boleh dilakukan dengan cara talak fasakh dan khuluk atau tebus talak

                                                          Isi kandungan

                                                          [sorok]

                                                          1 Talak o 11 Hukum talak

                                                          o 12 Rukun talak

                                                          o 13 Contoh lafaz talak

                                                          o 14 Jenis talak

                                                          141 Talak rajrsquoi

                                                          142 Talak bain

                                                          143 Talak sunni

                                                          144 Talak bidrsquoi

                                                          145 Talak taklik

                                                          2 Fasakh

                                                          o 21 Cara melakukan fasakh

                                                          3 Khuluk atau tebus talak

                                                          o 31 Tujuan khuluk

                                                          4 Rujuk

                                                          o 41 Hukum rujuk

                                                          o 42 Rukun rujuk

                                                          o 43 Contoh lafaz rujuk

                                                          431 Lafaz sarih

                                                          432 Lafaz kinayah

                                                          5 Lihat juga

                                                          o 51 Pautan Luar

                                                          [sunting] Talak

                                                          Talak menurut bahasa bermaksud melepaskan ikatan dan menurut syarak pula talak membawa maksud melepaskan ikatan perkahwinan dengan lafaz talak dan seumpamanya Talak merupakan suatu jalan penyelesaian yang terakhir sekiranya suami dan isteri tidak dapat hidup bersama dan mencari kata sepakat untuk mecari kebahagian berumahtangga Talak merupakan perkara yang dibenci Allah swt tetapi dibenarkan

                                                          [sunting] Hukum talakHukum Penjelasan

                                                          Wajib

                                                          a) Jika perbalahan suami isteri tidak dapat didamaikan lagib) Dua orang wakil daripada pihak suami dan isteri gagal membuat kata sepakat untuk perdamaian rumahtangga merekac) Apabila pihak kadi berpendapat bahawa talak adalah lebih baikd) Jika tidak diceraikan keadaan sedemikian maka berdosalah suami

                                                          Haram

                                                          a) Menceraikan isteri ketika sedang haid atau nifasb) Ketika keadaan suci yang telah disetubuhic) Ketika suami sedang sakit yang bertujuan menghalang isterinya daripada menuntut harta pusakanyad) Menceraikan isterinya dengan talak tiga sekali gus atau talak satu tetapi disebut berulang kali sehingga cukup tiga kali atau lebih

                                                          Sunata) Suami tidak mampu menanggung nafkah isterinyab) Isterinya tidak menjaga maruah dirinya

                                                          MakruhSuami menjatuhkan talak kepada isterinya yang baik berakhlak mulia dan mempunyai pengetahuan agama

                                                          HarusSuami yang lemah keinginan nafsunya atau isterinya belum datang haid atau telah putus haidnya

                                                          [sunting] Rukun talakPerkara Syarat

                                                          SuamiBerakalBalighDengan kerelaan sendiri

                                                          IsteriAkad nikah sahBelum diceraikan dengan talak tiga oleh suaminya

                                                          LafazUcapan yang jelas menyatakan penceraiannyaDengan sengaja dan bukan paksaaan

                                                          [sunting] Contoh lafaz talak Talak sarih

                                                          Lafaz yang jelas dengan bahasa yang berterus-terang seperti ldquoSaya talak awakrdquo atau ldquoSaya ceraikan awakrdquo atau ldquoSaya lepaskan awak daripada menjadi isteri sayardquo dan sebagainya

                                                          Talak kinayah

                                                          Lafaz yang digunakan secara sindiran oleh suami seperti ldquoPergilah awak ke rumah mak awakrdquo atau ldquoPergilah awak dari sinirdquo atau ldquoSaya benci melihat muka awakrdquo dan sebagainya Namun lafaz kinayah memerlukan niat suaminya iaitu jika berniat talak maka jatuhlah talak tetapi jika tidak berniat talak maka tidak berlaku talak

                                                          [sunting] Jenis talak

                                                          [sunting] Talak rajrsquoi

                                                          Suami melafazkan talak satu atau talak dua kepada isterinya Suami boleh merujuk kembali isterinya ketika masih dalam idah Jika tempoh idah telah tamat maka suami tidak dibenarkan merujuk melainkan dengan akad nikah baru

                                                          [sunting] Talak bain

                                                          Suami melafazkan talak tiga atau melafazkan talak yang ketiga kepada isterinya Isterinya tidak boleh dirujuk kembali Si suami hanya boleh merujuk setelah isterinya berkahwin lelaki lain

                                                          suami barunya menyetubuhinya setelah diceraikan suami barunya dan telah habis idah dengan suami barunya

                                                          [sunting] Talak sunni

                                                          Suami melafazkan talak kepada isterinya yang masih suci dan tidak disetubuhinya ketika dalam tempoh suci

                                                          [sunting] Talak bidrsquoi

                                                          Suami melafazkan talak kepada isterinya ketika dalam haid atau ketika suci yang disetubuhinya

                                                          [sunting] Talak taklik

                                                          Talak taklik ialah suami menceraikan isterinya bersyarat dengan sesuatu sebab atau syarat Apabila syarat atau sebab itu dilakukan atau berlaku maka terjadilah penceraian atau talak

                                                          Contohnya suami berkata kepada isteri ldquoJika awak keluar rumah tanpa izin saya maka jatuhlah talak saturdquo Apabila isterinya keluar dari rumah tanpa izin suaminya maka jatuhlah talak satu secara automatik

                                                          Ia juga boleh berlaku selepas akad nikah (ia dipraktikkan di Malaysia dan wajib oleh semua pengantin lelaki untuk melafaznya) berkata ldquoJika saya menyeksa isteri saya dengan sengaja atau saya meninggalkan isteri saya selama empat bulan berterusan dengan sengaja tanpa kerelaannya dan jika ia mengadu kepada kadi atau naib kadi apabila disabitkan oleh kadi atau naib kadi maka jatuhlah talak satu ke atas isteri sayardquo

                                                          Ia juga boleh berlaku dengan cara ldquoJika saya menyeksa isteri saya dengan sengaja atau saya meninggalkannya selama empat bulan berterusan tanpa kerelaannya dan jika ia mengadu kepada kadi atau naib kadi serta membayar RM 100 sebagai tebus talak apabila disabitkan oleh kadi atau naib kadi maka jatuhlah talak satu ke atas isteri saya dengan nilai tebus talak tersebutrdquo

                                                          [sunting] Fasakh

                                                          Erti fasakh menurut bahasa ialah rosak atau putus Manakala menurut syarak pula pembatalan nikah disebabkan oleh sesuatu sifat yang dibenarkan syarak misalnya perkahwinan suami isteri yang difasakhkan oleh kadi disebabkan oleh suaminya tidak mempu memberi nafkah kepada isterinya Fasakh tidak boleh mengurangkan bilangan talaknya Fasakh hanya boleh dituntut oleh isteri sekiranya terdapat beberapa sebab atau kecacatan yang terdapat pada pihak suaminya Mengikut mazhab Shafie seorang isteri boleh menuntut fasakh melalui kadi atau mahkamah disebabkan oleh kekurangan suaminya seperti gila (berkekalan atau sekejab) penyakit kusta penyakit sopak penyakit yang menghalang mereka daripada melakukan persetubuhan suami tidak mampu memberi nafkah belanja kepada isterinya seperti makan dan minum serta tempat tinggal pakaian memberi mahar dengan cara tunai sebelum bersetubuh kerana kepapaan atau muflis atau sebagainya suami tidak bertanggungjawab dengan meninggalkan isterinya terlalu lama dan tidak memberi khabar berita suami yang menzalimi dan memudaratkan isterinya

                                                          suami yang fasik serta melakukan maksiat terhadap Allah dan tidak menunaikan kewajipan kepada Allah dan murtad salah seorang (suami atau isteri)

                                                          [sunting] Cara melakukan fasakh Jika suami atau isteri mempunyai sebab yang megharuskan fasakh Membuat aduan kepada pihak kadi supaya membatalkan perkahwinan mereka

                                                          Jika dapat dibuktikan pengaduan yang diberikan adalah betul pihak kadi boleh mengambil tindakan membatalkannya

                                                          Pembatalan perkahwinan dengan cara fasakh tidak boleh dirujuk kembali melainkan dengan akad nikah yang baru

                                                          [sunting] Khuluk atau tebus talak

                                                          Perpisahan antara suami dan isteri melalui tebus talak sama ada dengan menggunakan lafaz talak atau khuluk Pihak isteri boleh melepaskan dirinya daripada ikatan perkahwinan mereka jika ia tidak berpuas hati atau lain-lain sebab Pihak isteri hendaklah membayar sejumlah wang atau harta yang dipersetujui bersama dengan suaminya maka suaminya hendaklah menceraikan isterinya dngan jumlah atau harta yang ditentukan

                                                          Hukum khuluk adalah berdasarkan surah al-Baqarah ayat 229 ldquoTidak halal bagi kamu mengambil apa-apa yang telah kamu berikan kepada mereka suatu jua pun kecuali jika takut kedua-duanya tidak akan mengikut peraturan Allah swt Jika kamu takut bahawa tidak akan mengikut peraturan Allah maka tiadalah berdosa kedua-duanya tentang barang yang jadi tebus oleh perempuanrdquo

                                                          Talak boleh jatuh dengan menyebut ldquoSaya menceraikan kamu dengan bayaran RM 10000rdquo dan isterinya menjawab ldquoSaya menerimanyardquo Apabila suami melafazkan demikian dan isterinya menyahut tawaran itu dengan serta-merta jatuhlah talak dengan khuluk dan isterinya wajiblah beridah Suami isteri hanya boleh merujuk dengan akad nikah baru sahaja

                                                          [sunting] Tujuan khuluk Memelihara hak wanita Menolak bahaya kemudaratan yang menimpanya

                                                          Memberi keadilan kepada wanita yang cukup umurnya melalui keputusan mahkamah

                                                          [sunting] Rujuk

                                                          Menurut bahasa rujuk boleh didefinisikan sebagai kembali Manakala menurut syarak ia membawa maksud suami kembali semula kepada isterinya yang diceraikan dengan ikatan pernikahan asal (dalam masa idah) dengan lafaz rujuk

                                                          [sunting] Hukum rujukHukum Penjelasan

                                                          WajibBagi suami yang menceraikan isterinya yang belum menyempurnakan gilirannya dari isteri-isterinya yang lain

                                                          Haram Suami merujuk isterinya dengan tujuan untuk menyakiti atau memudaratkan isterinya itu

                                                          Makruh Apabila penceraian lebih baik antara suami dan isteri

                                                          Harus Sekirannya rujuk boleh membawa kebaikan bersama

                                                          [sunting] Rukun rujukPerkara Syarat

                                                          SuamiBerakalBalighDengan kerelaan sendiri

                                                          Isteri

                                                          Telah disetubuhiBerkeadaan talak rajrsquoiBukan dengan talak tigaBukan cerai secara khulukMasih dalam idah

                                                          Lafaz

                                                          Ucapan yang jelas menyatakan rujukTiada disyaratkan dengan khiar atau pilihanDisegerakan tanpa dikaitkan dengan taklik atau bersyaratDengan sengaja dan bukan paksaan

                                                          [sunting] Contoh lafaz rujuk

                                                          [sunting] Lafaz sarih

                                                          Lafaz terang dan jelas menunjukkan rujuk Contoh ldquoSaya rujuk awak kembalirdquo atau ldquoSaya kembali semula awak sebagai isteri sayardquo

                                                          [sunting] Lafaz kinayah

                                                          Lafaz kiasan atau sindiran Contoh ldquoSaya jadikan awak milik saya semulardquo atau ldquoSaya pegang awak semulardquo Lafaz kinayah perlu dengan niat suami untuk merujuk kerana jika dengan niat rujuk maka jadilah rujuk Namun jika tiada niat rujuk maka tidak sahlah rujuknya

                                                          Bab Lian Ditulis oleh Fani Kamis 24 Mei 2007 2024 1 PENGERTIAN LIrsquoAN DAN KASUS LIrsquoAN

                                                          Kata lirsquoan menurut bahasa berarti allarsquonu bainatsnaini fa sharsquoidan (saling melaknat yang terjadi di antara dua orang atau lebih) Sedang menurut istilah syarrsquoi lirsquoan ialah sumpah dengan redaksi tertentu yang diucapkan suami bahwa isterinya telah berzina atau ia menolak bayi yang lahir dari isterinya sebagai anak kandungnya dan kemudian sang isteri pun bersumpah bahwa tuduhan suaminya yang dialamatkan kepada dirinya itu bohong (Pengertian ini dikutip dari kitab al-Mugashshal fi Ahkamil Mar-ah Wal Baitil Muslim Fisy Syarirsquoatil Islamiyah VIII 320-321 terbitan Muassasah Risalah Beirut oleh Prof Dr Abdul Karim Zaidan)

                                                          Apabila seorang laki-laki menuduh isterinya berbuat serong dengan laki-laki lain kemudian isterinya menganggap bahwa tuduhannya bohong maka pihak suami harus dijatuhi hukuman dera kecuali dia mempunyai bukti yang kuat atau melakukan lirsquoan ldquoDan orang-orang yang menuduh isterinya (berzina) padahal mereka tidak ada mempunyai saksi-saksi selain diri mereka sendiri Maka persaksian orang itu ialah empat kali bersumpah dengan nama Allah sesungguhnya dia adalah termasuk orang-orang yang benar Dan (sumpah) yang kelima bahwa lanat Allah atasnya jika dia termasuk orang-orang yang berdusta Istrinya itu dihindarkan dari hukuman oleh sumpahnya empat kali atas nama Allah Sesungguhnya suaminya itu benar-benar termasuk orang-orang yang dusta Dan (sumpah) yang kelima bahwa laknat Allah atasnya jika suaminya itu termasuk orang-orang yang benarrdquo (QS An-Nuur 6-9)

                                                          Dari Ibnu Abbas ra bahwa Hilal bin Umayyah ra pernah menuduh isterinya berzina dengan Syarik bin Sahma di hadapan Nabi saw Kemudian Nabi saw bersabda ldquoKamu harus dapat membuktikan atau (kalau tidak) hukuman had menimpa punggungmurdquo Lalu dia berkata ldquoYa Rasulullah jika seorang di antara kami telah melihat seorang laki-laki berada di atas isterinya masihkah dituntut untuk pergi mencari buktirdquo maka Beliau pun bersabda ldquoKamu harus dapat membuktikan dan jika tidak maka hukuman had di punggungmurdquo Hilal berkata ldquoDemi dzat yang telah mengutusmu dengan membawa kebenaran sesungguhnya saya benar-benar jujur Maka saya harap sudi kiranya Allah menurunkan ayat Qurrsquoan yang bisa membebaskan punggungku dari hukum derardquo Maka turunlah Malaikat Jibril dan menyampaikan wahyu kepada Beliau WALLADZIINA YARMUUNA AZWAAJAHUM (dan orang-orang yang menuduh istri-isterinya) sampai padat IN KAANA MINASH SHAADIQIN (jika suaminya itu termasuk orang-orang yang benar) Kemudian Nabi saw beranjak dari tempatnya sambil menyuruh Hilal menemui isterinya Kemudian Hilal datang (lagi) kepada Beliau lalu memberikan kesaksian lantas Nabi saw bersabda

                                                          ldquoSesungguhnya Allah tahu bahwa seorang di antara kamu berdua ini ada yang bohong Adakah di antara kalian berdua ini yang mau bertaubatrdquo Kemudian isterinya bangun lalu memberikan kesaksiannya Maka tatkala ia hendak mengucapkan sumpah yang kelima maka orang-orang menghentikannya (agar tidak jadi mengucapkan sumpah kelima) dan mereka berkata ldquoSesungguhnya perempuan ini wajib dijatuhi hukumanrdquo Ibnu Abbas berkata ldquoLalu ia (isterinya

                                                          itu) pelan-pelan mundur hingga kami menduga ia akan segera kembalirdquo Kemudian ia berkata Aku tidak akan membuat malu kaumku sepanjang hari Kemudian terus berlalu begitu Lantas Nabi saw bersabda ldquoPerhatikan dia jika dia datang dengan membawa bayi yang juling matanya besar pinggulnya dan kedua betisnya besar juga maka ia(bayi itu) milik Syarik bin Sahmarsquordquo Ternyata dia datang persis yang disabdakan Nabi saw Kemudian Beliau bersada ldquoKalaulah tidak ada ketetapan di dalam Kitabullah sudah barang tentu saya punya urusan dengan diardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no 2098 Fathul Bari VIII 449 no 4747 rsquoAunul Marsquobud VI 341 no 2237 Tirmidzi V 12 no 3229 dan Ibnu Majah I 668 no 2067)

                                                          2 HUKUM-HUKUM YANG MENIMPA ORANG YANG MELAKUKAN LIrsquoAN

                                                          Apabila suami isteri melakukan mularsquoanah atau lirsquoan maka berlakukan pada keduanya hukum-hukum berikut ini

                                                          1 Keduanya harus diceraikan berdasarkan hadistDari Ibnu Umar ra ia berkata ldquoNabi saw memutuskan hukum di antara seorang suami dan isteri dari kaum Anshar dan menceraikan antara keduanyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 458 no 5314 Muslim II 1133 no 9 dan 1494)

                                                          2 Keduanya haram rujursquo untuk selama-lamanyaDari Sahl bin Sarsquod ra ia berkata ldquoTelah berlaku sunnah Nabi saw tentang suami isteri yang saling bermularsquoanah dimana mereka diceraikan antara keduanya kemudian mereka tidak (boleh) rujursquo buat selama-lamanyardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no 2104 dan Aunul Mabud VI 337 no 2233 serta Baihaqi VII 410)

                                                          3 Wanita yang bermularsquoanah berhak memiliki maharDari Ayyub bin Sarsquoid bin Jubair ia bercerita Saya pernah bertanya kepada Ibnu Umar ra (Wahai Ibnu Umar) bagaimana kedudukan seorang suami yang menuduh isterinya berbuat serong Jawab Ibnu Umar ldquoNabi saw pernah menceraikan antara dua orang yang bersaudara (yaitu suami isteri) dari Bani rsquoAjlan dan Beliau bersabda (kepada keduanya) ldquoAllah mengetahui bahwa seorang di antara kalian berdua pasti berbohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Ternyata mereka berdua enggan (memenuhi tawaran Beliau) Nabi bersabda lagi ldquoAllah mengetahui bahwa salah seorang di antara kalian berdua pasti bohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Ternyata mereka enggan lalu Nabi pun bersabda ldquoAllah mengetahui bahwa salah seorang di antara kalian berdua pasti bohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Namun mereka berdua enggan (untuk memenuhi tawaran Beliau) Maka selanjutnya Beliau menceraikan antara keduanyardquo Ayyub berkata ldquoKemudian Amr bin Dinar mengatakan kepadaku lsquoSesungguhnya di dalam hadist tersebut ada sebagian yang saya perhatikan belum engkau sampaikan yaitu laki-laki yang bermularsquoanah itu menanyakan ldquoMana hartaku (maharku)rdquo Dijawab (oleh Nabi saw) ldquoTidak ada harta (mahar) bagimu Jika kamu jujur berarti kamu sudah pernah bercampur dengannya jika kamu bohong maka ia (mahar) itu kian jauh darimurdquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 456 no 5311 Muslim II 1130 no 1493 lsquoAunul Marsquobud VI 347 no 2240 dan 2241 Nasarsquoi VI 177)

                                                          4 Anak yang lahir dari isteri yang bermularsquoanah harus diserahkan kepada sang isteri (ibunya)Dari Ibnu Umar ra ia berkata ldquoSesungguhnya Nabi saw pernah memutuskan untuk mularsquoanah antara seorang suami dengan isterinya kemudian ia (suami) dipisahkan dari anaknya lantas Beliau menceraikan antara mereka berdua kemudian anak itu Rasulullah serahkan kepada isterinyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 460 no 5315 Muslim II 1132 no 1494 lsquoAunul Marsquobud VI 348 no 2242 Tirmidzi II 338 no 1218 Nasarsquoi VI 178 dan Ibnu Majah I 669 no 2069)

                                                          5 Isteri yang bermularsquoanah berhak menjadi ahli waris anaknya dan begitu juga sebaliknyaDari Ibnu Syihab dalam hadist Sahl bin Sarsquoad ia berkata ldquoMenurut Sunnah Nabi saw sesudah suami isteri yang bermularsquoanah dicerai padahal sang isteri hamil maka anaknya dinisbatkan kepada ibunya Kemudian sunnah Beliau saw berlaku mengenai hak warisnya dimana ia (ibu tersebut) berhak menjadi ahli waris anaknya dan anaknya pun berhak menjadi ahli warisnya sesuai apa yang telah Allah tetapkan untuknyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari 1X 452 no 5309 Muslim II 1129 no 1492 dan lsquoAunul Marsquobud VI 339 no 2235)

                                                          Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 835 - 841

                                                          Bab Khulu

                                                          Selasa 28 Agustus 2007 1821 Pengertian Khulursquo

                                                          Menurut bahasa kata khulursquo berasal dari khalarsquo ats-tsauba idzaa azzalaba yang artinya

                                                          melepaskan pakaian karena isteri adalah pakaian suami dan suami adalah pakaian isteri Allah

                                                          SWT berfirman rdquoMereka itu adalah pakaian bagimu dan kamu pun pakaian bagi merekardquo (Al-

                                                          Baqarah187)

                                                          Para pakar fiqih memberi definisi bahwa khulursquo adalah seorang suami menceraikan isterinya dengan imbalan mengambil sesuatu darinya

                                                          Dan khulursquo disebut juga fidyah atau if tidak (tebusan) (Fiqhus Sunnah II253 Manarus Sabil II226 dan Fathul Bari IX395)

                                                          Persyaratan Khulursquo

                                                          Jika persengketaan antara suami isteri kian parah dan tidak mungkin lagi diambil langkah-

                                                          langkah kompromistis supaya mereka bersatu kembali atau pihak isteri sudah menggebu-gebu

                                                          untuk bercerai dengan suaminya maka ia boleh menebus dirinya dari kekuasaan suaminya

                                                          dengan menyerahkan sejumlah harta kepadanya sebagai ganti dari buruknya keadaan yang

                                                          menimpa suaminya karena bercerai dengannya Allah SWT berfirman rdquoDan tidak halal bagi

                                                          kamu mengambil dari sesautu yang telah kamu berikan kepada mereka kecuali kalau keduanya

                                                          (suami isteri) khawatir tidak akan dapat menjalankan hukum-hukum Allah maka tidak ada dosa

                                                          atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus dirinyardquo (Al-

                                                          Baqarah229)

                                                          Dari Ibnu Abbas ra berkata Isteri Tsabit bin Qais bin Syammas datang kepada Nabi saw lalu

                                                          bertutur rdquoYa Rasulullah aku tidak membenci Tsabit karena imannya dan bukan (pula) karena

                                                          perangainya melainkan sesungguhnya aku khawatir kufurrdquo Kemudian Rasulullah saw

                                                          bersabda rdquoMaka mau engkau mengembalikan kebunnya kepadanyardquo Jawabnya rdquoYa (mau)rdquo

                                                          kemudian ia mengembalikannya kepadanya dan selanjutnya beliau menjawab suaminya (Tsabit)

                                                          agar mencerainyardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no2036 dan Fathul Bari IX395 no5276)

                                                          Peringatan Keras Terhadap Masalah Khulursquo

                                                          Dari Tsauban ra bahwa Rasulullah saw bersabda ldquoSetiap wanita yang mau talak kepada

                                                          suaminya tanpa alasan yang dibenarkan agama maka haram baginya mencium seberbak

                                                          surgardquo (Shahih Shahihul Ibnu Majah no1682 ldquoAunul Marsquobud VI308 no2209 Ibnu Majah

                                                          I662 no20555 dan Tirmidzi II329 no1199)

                                                          ldquoDarinya (Tsauban) ra dari Nabi saw beliau bersabda ldquoWanita-wanita yang melakukan khulursquo

                                                          adalah wanita-wanita munafikrdquo (Shahih Shahihul Jamirsquous Shaghir no6681 dan Tirmidzi

                                                          II329 no1198)

                                                          Peringatan Keras Bagi Para Suami Agar Tidak Mempersulit Isterinya

                                                          Manakala seorang suami tidak senang kepada isterinya dan benci kepadanya karena suatu hal

                                                          maka hendaklah mentalaknya dengan cara yang marsquoruf sebagaimana yang diperintahkan Allah

                                                          SWT Ia tidak boleh manahannya dan mempersulitnya untuk menebus dirinya sendiri Allah

                                                          SWT berfirman rdquoDan apabila kamu mentalak isteri-isterimu lalu mereka mendekati akhir

                                                          iddahnya maka rujukilah mereka dengan cara yang marsquoruf atau ceraikanlah mereka dengan

                                                          cara yang marsquoruf (pula) Janganlah kamu rujuki mereka untuk memberi kemudharatan karena

                                                          dengan demikian kamu menganiaya mereka Barangsiapa berbuat demikian maka sungguh ia

                                                          telah berbuat zhalim terhadap dirinya sendiri Janganlah kamu jadikan hukum-hukum Allah

                                                          sebagai permainan Dan ingatlah nirsquomat Allah padamu dan apa yang telah diturunkan Allah

                                                          kepadamu yaitu al-Kitab dan al-Hikmah Allah memberi pengajaran kepada engkau dengan apa

                                                          yang diturunkan-Nya itu Dan bertakwalah kepada Allah serta ketahuilah bahwasannya Allah

                                                          Maha Mengetahui segala sesuaturdquo (Al-Baqarah231)

                                                          Dan Allah SWT berfirman rdquoHai orang-orang yang beriman tidak halal bagi kamu

                                                          mempusakai wanita dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena

                                                          hendak mengambil kembali sebagai dari apa yang telah kamu berikan kepadanya terkecuali bila

                                                          mereka melakukan perbuatan keji yang nyata Dan bergaullah dengan mereka secara patut

                                                          Kemudian jika kamu tidak menyukai mereka (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak

                                                          menyukai sesuatu padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyakrdquo (An-Nisaarsquo19)

                                                          Khulursquo Adalah Fasakh Bukan Talak

                                                          Jika seorang isteri telah menebus dirinya dan dicerai oleh suaminya Maka ia berkuasa penuh

                                                          atas dirinya sendiri sehingga suaminya tidak berhak untuk rujuk kepadanya kecuali dengan

                                                          ridhanya dan perpecahan tidak dianggap sebagai talak meskipun dijatuhkan dengan redaksi

                                                          talak Namun ia adalah perusakan akad nikah demi kemaslahatan sang isteri dengan balasan

                                                          menebus dirinya kepada suaminya

                                                          Ibnul Qayyim ra menulis sebagai berikut rdquoDan yang menunjukkan khulursquo bukan talak adalah

                                                          bahwa Allah SWT telah menetapkan tiga ketentuan yang berlaku pada talak terhadap (isteri)

                                                          yang telah dikumpuli jika talak tersebut telah mencapai talak tiga Ketetapan-ketetapan itu tidak

                                                          pada khulursquo

                                                          Pertama Suamilah yang lebih berhak rujuk kepada isterinya dalam masa iddah

                                                          Kedua Talak maksimal tiga kali sehingga setelah terjadi talak ketiga isteri tidak halal bagi

                                                          suaminya terkecuali ia kawin lagi dengan suami kedua dan pernah bercampur dengannya

                                                          Ketiga Iddah yang berlaku dalam talak terdiri atas tiga kali qurursquo (bersih dari iddah)

                                                          Sementara itu telah sah berdasarkan nash (ayat Qur-an ataua hadits) dan ijmarsquo (kesepatakan)

                                                          bahwasanya tidak sah istilah rujuk dalam khulursquo

                                                          Dan sudah sah berdasar sunnah Nabi saw dan pendapat para shahabat bahwa iddah untuk khulursquo

                                                          hanya satu kali haidh

                                                          Demikian pula telah sah juga berdasar nash syarrsquoi bahwa boleh melakukan khulursquo setelah talak

                                                          kedua dan talak ketiga

                                                          Ini jelas sekali menunjukkan bahwa khulursquo bukanlah talak Oleh sebab itu Allah SWT

                                                          menegaskan rdquoTalak (yang dapat dirujuk) dua kali Setelah itu boleh rujuk lagi dengan

                                                          Cara yang marsquoruf atau menceraikan dengan cara yang baik dan tidak halal bagi kamu

                                                          mengambil kembali dari sesuatu yang pernah kami berikan pada mereka kecuali kalau

                                                          keduanya khawatir tidak akan dapat melaksanakan hukum-hukum Allah Jika kamu khawatir

                                                          bahwa keduanya (suami istri) tidak dapat mejalangkan hukum-hukum Allah maka tidak ada

                                                          dosa atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus dirinyardquo (Al-

                                                          Baqarah229)

                                                          Dan ini tidak dikhususkan bagi wanita yang telah ditalak dua kali karena hal ini ia mencakup

                                                          isteri yang dicerai dua kali Tidak boleh dhamir (kata ganti) Itu kembali kepada oknum yang

                                                          tidak disebutkan dalam ayat di atas dan meninggalkan oknum yang disebutkan dengan jelas akan

                                                          tetapi mungkin dikhususkan bagi oknum yang pernah disebutkan sebelumnya atau meliputi juga

                                                          selain yang sudah disebutkan sebelumnya Kemudian Allah SWT berfirman rdquoKemudian jika

                                                          suami mentalaknya (sesudah talak yang kedua) maka perempuan itu tidak halal lagi baginyardquo

                                                          (Al-Baqarah230)

                                                          Ayat al-Qurrsquoan ini meliputi perempuan yang dicerai setelah khulursquo dan setelah dicerai dua kali

                                                          secara qathrsquoi (pasti) karena dialah yang disebutkan dalam ayat di atas Maka ia (wanita yang di

                                                          khulursquo) harus masuk ke dalam kandungan lafazh ayat tersebut Demikianlah yang difahami

                                                          Imam Ahli tafsir Ibnu Abbas ra yang pernah didorsquoakan oleh Rasulullah saw agar Allah

                                                          mengajarinya tafsir Qurrsquoan Dan pasti doa itu terkabul tanpa keraguan Manakala hukum-hukum

                                                          yang berlaku dalam khulursquo berlainan dengan hukum-hukum talak maka hal itu menunjukkan

                                                          bahwa keduanya berlainan Jadi inilah yang sesuai dengan ketentuan narsquoah qiyas dan dengan

                                                          pendapat para shahabat Nabi saw (Zaadul Marsquoad V199)

                                                          Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal

                                                          Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-

                                                          Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 636 - 641

                                                          Bab Iddah

                                                          Kamis 30 Agustus 2007 1654 Pengertian Iddah

                                                          Menurut bahasa kata iddah berasal dari kata rsquoadad (bilangan dan ihshaak (perhitungan) seorang

                                                          wanita yang menghitung dan menjumlah hari dan masa haidh atau masa suci

                                                          Menurut istilah kata iddah ialah sebutannama bagi suatu masa di mana seorang wanita menantimenangguhkan perkawinan setelah ia ditinggalkan mati oleh suaminya atau setelah diceraikan baik dengan menunggu kelahiran bayinya atau berakhirnya beberapa qurursquo atau berakhirnya beberapa bulan yang sudah ditentukan

                                                          Macam-Macam Masa Iddah

                                                          Barangsiapa yang ditinggal mati suaminya maka iddahnya empat bulan sepuluh hari baik sang

                                                          isteri sudah dicampuri ataupun belum Hal ini mengacu pada firman Allah SWT rdquoOrang-orang

                                                          yang meninggal dunia di antaramu dengan meninggalkan isteri-isteri (hendaklah para isteri itu)

                                                          menangguhkan dirinya (beriddah) empat bulan sepuluh harirdquo (Al-Baqarah 234)

                                                          Terkecuali isteri yang sudah dicampuri dan sedang hamil maka masa iddahnya sampai

                                                          melahirkan rdquoDan wanita-wanita yang hamil waktu iddah mereka itu adalah sampai mereka

                                                          melahirkan kandungannyardquo (At-Thalaq 4)

                                                          Dari al-Miswar bin Makhramah bahwa Subairsquoah al-Aslamiyah ra pernah melahirkan dan

                                                          bernifas setelah beberapa malam kematian suaminya Lalu ia mendatangi Nabi saw lantar

                                                          meminta idzin kepada Beliau untuk kawin (lagi) Kemudian Beliau mengizinkannya lalu ia

                                                          segera menikah (lagi) (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX470 no5320 dan Muslim II1122

                                                          no1485)

                                                          Wanita yang ditalak sebelum sempat dicampuri maka tidak ada masa iddah baginya berdasarkan

                                                          pada firmannya Allah SWT berfirman rdquoHai orang-orang yang beriman rsquoapabila kamu menikahi

                                                          perempuan-perempuan yang beriman kemudian kamu ceraikan mereka sebelum kamu

                                                          mencampurinya maka sekali-kali tidak wajib atas mereka iddah bagimu yang kamu minta

                                                          menyempurnakannyardquo (Al-Ahzaab49)

                                                          Sedang wanita yang ditalak yang sebelumnya sempat dikumpuli dan dalam keadaan hamil maka

                                                          masa iddahnya ialah ia melahirkan anak yang diakndungnya Allah SWT berfirman rdquoDan

                                                          wanita-wanita hamil waktu iddah mereka itu adalah sampai mereka melahirkan

                                                          kandungannyardquo (At-Thalaq4)

                                                          Dari az-Zubair bin al-Awwam ra bahwa ia mempunyai isteri bernama Ummu Kultsum bin

                                                          rsquoUqbah radhiyallahu rsquoanha Kemudian Ummu Kultsum yang sedang hamil berkata kepadanya

                                                          rdquoTenanglah jiwaku (dengan dijatuhi talak satu)rdquo Maka az-Zubir pun menjatuhkan padanya talak

                                                          satu Lalu dia keluar pergi mengerjakan shalat sekembalinya (dari shalat) ternyata isterinya

                                                          sudah melahirkan Kemudian az-Zubir berkata rdquoGerangan apakah yang menyebabkan ia

                                                          menipuku semoga Allah menipunya (juga)rdquo Kemudian dia datang kepada Nabi saw lalu beliau

                                                          bersabda kepadanya rdquoKitabullah sudah menetapkan waktunya lamarlah (lagi) di kepada

                                                          dirinyardquo (Shahih Shahih Ibnu Majah no1546 dan Ibnu Majah I653 no2026)

                                                          Jika wanita yang dijatuhi talak termasuk perempuan yang masih berhaidh secara normal maka

                                                          masa iddahnya tiga kali haidh berdasarkan Firman Allah SWT rdquoWanita-wanita yang ditalak

                                                          hendaklah menahan diri (menunggu tiga kali qurursquo)rdquo (Al-Baqarah 228)

                                                          Kata qurursquo berarti haidh Hal ini mengacu pada hadits Aisyah ra bahwa Ummu Habibah ra

                                                          sering mengeluarkan darah istihadhah(darah yang keluar dari wanita karena sakit atau lainnya)

                                                          lalu dia bertanya kepada Nabi saw (mengenai hal tersebut) Maka Beliau menyuruh

                                                          meninggalkan shalat pada hari-hari haidhnya (Shahih Lighairih Shahih Abu Daud no252 dan

                                                          rsquoAunul Marsquobud I463 no278)

                                                          Jika wanita yang dijatuhi talak itu masih kecil belum mengeluarkan darah hadih atau sudah lanjut

                                                          usia yang sudah manopause (berhenti masa haidh) maka iddahnya adalah tiga bulan lamanya

                                                          Allah swt berfirman rdquoDan perempuan-perempuan yang tidak haidh lagi (manopause) diantara

                                                          isteri-isteri kaian jika ragu-ragu (tentang masa iddahnya) maka masa iddah mereka adalah tiga

                                                          bulan Begitu pula perempuan-perempuan yang belum haidhrdquo (At-Thalaq4)

                                                          Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal

                                                          Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-

                                                          Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 642 ndash 645

                                                          • Talak
                                                            • Daftar isi
                                                            • [sunting] Latar Belakang
                                                            • [sunting] Pengertian
                                                            • [sunting] Pembagian Talak
                                                              • [sunting] Dari segi cara suami menjatuhkan
                                                              • [sunting] dari segi boleh - tidaknya suami rujuk kembali pada istrinya
                                                                • MACAM-MACAM TALAK
                                                                  • pengrtian khulu
                                                                  • Perceraian dalam Islam
                                                                    • Isi kandungan
                                                                    • [sunting] Talak
                                                                      • [sunting] Hukum talak
                                                                      • [sunting] Rukun talak
                                                                      • [sunting] Contoh lafaz talak
                                                                      • [sunting] Jenis talak
                                                                        • [sunting] Talak rajrsquoi
                                                                        • [sunting] Talak bain
                                                                        • [sunting] Talak sunni
                                                                        • [sunting] Talak bidrsquoi
                                                                        • [sunting] Talak taklik
                                                                            • [sunting] Fasakh
                                                                              • [sunting] Cara melakukan fasakh
                                                                                • [sunting] Khuluk atau tebus talak
                                                                                  • [sunting] Tujuan khuluk
                                                                                    • [sunting] Rujuk
                                                                                      • [sunting] Hukum rujuk
                                                                                      • [sunting] Rukun rujuk
                                                                                      • [sunting] Contoh lafaz rujuk
                                                                                        • [sunting] Lafaz sarih
                                                                                        • [sunting] Lafaz kinayah

                                                            11kamu terhadap sesuatu yang kamu telah saling merelakannya sesudah menentukan mahar ituSesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana (QS an-Nisa 22-24)Dari ayat di atas ditambah keterangan-keterangan lainnya para ulama membagi wanita-wanitayang haram untuk dinikahi itu menjadi dua bagian besarPertama wanita-wanita yang haram untuk dinikahi selamanya Artinya seorang laki-laki tidakboleh menikahi wanita jenis ini kapanpun dan dalam kondisi apapunKedua wanita-wanita yang haram untuk dinikahi untuk sementara waktu Untuk bagian keduaini wanita-wanita tersebut haram untuk dinikahi selama ia berada dalam keadaan khusus(penjelasannya akan dibahas di bawah nanti) dan apabila keadaan tersebut sudah hilang maka ia bolehdinikahiWanita-wanita yang haram dinikahi selamanyaYang termasuk wanita-wanita yang haram untuk dinikahi selamanya (muabbada) ini ada tigakelompokA Haram dinikahi lantaran keturunan (nasab)Wanita-wanita yang haram dinikahi karena nasab (keturunan) ini ada tujuh jenis1 Semua Ibu baik dari pihak ibu maupun dari pihak bapak sampai ke atas yangmelahirkan laki-laki tersebut Maksudnya wanita-wanita yang menyebabkan lakilakiitu lahir (ibu) baik dari pihak ibunya sendiri maupun dari pihak bapaknya sendirisampai ke atas haram untuk dinikahi Misalnya ibunya sendiri ibunya ibu (nenek daripihak ibu) ibunya bapak (nenek dari pihak bapak) ibunya nenek dari pihak ibu ibunyanenek dari pihak bapak dan seterusnya sampai ke atas Wanita-wanita ini semuanyaharam untuk dinikahi selamanya (al-ummahaat)2 Semua Anak perempuan baik dari pihak putra laki-lakinya maupun putriperempuannya terus sampai ke bawah Maksudnya semua wanita yang dilahirkankarena laki-laki tersebut baik anak perempuan itu putri dari putranya maupun dariputrinya Misalnya anak perempuannya sendiri cucu perempuannya dari anakperempuan cucu perempuan dari anak laki-laki anak perempuan dari cucu perempuanatau anak perempuan dari cucu laki-laki sampai ke bawah Semua anak perempuan iniharam untuk dinikahi selamanya (al-banaat)3 Semua Saudari perempuan dari semua pihak dan jihah Misalnya saudariperempuan sekandung saudari perempuan sebapak dan saudari perempuan seibuSemua saudari perempuan ini juga haram untuk dinikahi selamanya (al-akhawaat)4 Semua saudari perempuan ayah (bibi tante dari pihak ayah) sampai ke atas baiksekandung sebapak maupun seibu Misalnya saudari perempuan sekandung ayahsaudari perempuan seibu ayah saudari perempuan seibu saudari perempuan bibinyaayah saudari perempuan bibinya bibi ayah dan seterusnya sampai ke atas Semua bibidari pihak ayah ini haram hukumnya untuk dinikahi (al-ammat)5 Semua saudari perempuan ibu (bibi tante dari pihak ibu) sampai ke atas baiksekandung sebapak maupun seibu Misalnya saudari perempuan sekandung ibusaudari perempuan sebapak ibu saudari perempuan seibu ibu saudari perempuanbibinya ibu saudari perempuan bibinya bibi ibu dan seterusnya sampai ke atas Semuabibi dari pihak ibu ini haram hukumnya untuk dinikahi (al-khalaat)6 Semua anak perempuan dari saudara laki-laki baik sekandung sebapak maupunseibu sampai ke bawah (keponakan dari saudara laki-laki) Misalnya anakperempuan dari saudara laki-laki sekandung anak perempuan dari saudara laki-lakisebapak anak perempuan dari saudara laki-laki seibu anak perempuan dari anak

                                                            perempuan saudara laki-laki sekandung anak perempuan dari anak perempuan saudaralaki-laki sebapak anak perempuan dari anak perempuan saudara laki-laki seibu anakperempuan dari keponakannya keponakan saudara laki-laki terus sampai ke bawah(banatul akh)7 Semua anak perempuan dari saudari perempuan baik sekandung sebapakmaupun seibu sampai ke bawah (keponakan dari saudari perempuan) Misalnya12anak perempuan dari saudari perempuan sekandung anak perempuan dari saudariperempuan sebapak anak perempuan dari saudari perempuan seibu anak perempuandari anak perempuan saudari perempuan sekandung anak perempuan dari anakperempuan saudari perempuan sebapak anak perempuan dari anak perempuan saudariperempuan seibu anak perempuan dari keponakannya keponakan saudari perempuanterus sampai ke bawah (banatul ukhti) Semua keponakan baik dari pihak saudara lakilakimapun dari saudari perempuan semuanya haram untuk dinikahiDalam sebuah hadits dari Ibnu Abbas dikatakan

                                                            تع 1049703 الى قول 1049703 ه ق 1049703 رأ ث 1049703 م س 1049703 بع ال 1049703 صهر وم 1049703 ن بع1049703 )) س النسب من حرم قال باس ع ابن عن[ ] (( البخارى رواه أمهاتكم عليكم حرمتArtinya Ibnu Abbas berkata Wanita-wanita yang diharamkan karena keturunan itu adatujuh dan yang diharamkan karena pernikahan juga ada tujuh Ibnu Abbas kemudianmembaca firman Allah dalam surat an-Nisa ayat 22-24 Diharamkan kepada kalianhellip (HRBukhari)Para ulama telah sepakat bahwa ketujuh jenis wanita yang telah disebutkan di atasharam hukumnya untuk dinikahi selamanya Untuk lebih memudahkan menghapal jeniswanita-wanita yang haram untuk dinikahi selamanya ini maka harus diingat bahwa seluruhketurunan dan kerabat si laki-laki semuanya haram untuk dinikahi kecuali empat orang sajayaitu anak perempuan pamannya dari pihak bapak (banatul amm sepupu putrinya om paman) anak perempuan pamannya dari pihak ibu (banatul khal sepupu) anak perempuanbibinya dari pihak bapak (banat ammatih sepupu putrinya bibi) dan anak perempuan bibinyadari pihak ibu (banatul khalah sepupu putrinya bibi) Untuk empat jenis wanita ini bolehuntuk dinikahi dan sisanya tidak boleh untuk dinikahiKeempat jenis wanita tersebut boleh untuk dinikahi berdasarkan firman Allah dalamsurat al-Ahzab ayat 50

                                                            ف 1049703 اء أ مم 1049703 ا مين 1049703 ك ی ك 1049703 ت مل وم 1049703 ا هن ج 1049703 ور أ ها 1049703 ت ی اأ ی

                                                            ي ءات ي ت الال واجك ز أ ك ل ا ن ل ل ح أ ا ن إ ي ب الني ت الال ك ت خاال ات ن وب خالك ات ن وب ك عمات ات ن وب عمك ات ن وب ك ي عل ه الل

                                                            معك ن هاجردون 1049703 ن م ي 1049703 ك ب الن اد ر

                                                            أ ن إ ي ب لن ل ها فس ن ت وهب ن إ ة مؤمن ة أ وامرل خالصة كحها ن ت س ی ن أ

                                                            ي 1049703 ك عل وما 1049703 ون واجهم ز أ في هم ي عل ا ضن فر ما ا من عل قد ين مؤمن الك ی ال ي ك ل هم مان ی

                                                            أ ت ك ملحيما ر ا غفور ه الل ان وآ ج حر

                                                            ( ( 50األحزاب Artinya Hai Nabi sesungguhnya Kami telah menghalalkan bagimu istri-istrimu yang telahkamu berikan mas kawinnya dan hamba sahaya yang kamu miliki yang termasuk apa yangkamu peroleh dalam peperangan yang dikaruniakan Allah untukmu dan (demikian pula) anakanakperempuan dari saudara laki-laki bapakmu anak-anak perempuan dari saudara perempuanbapakmu anak-anak perempuan dari saudara laki-laki ibumu dan anak-anak perempuan darisaudara perempuan ibumu yang turut hijrah bersama kamu dan perempuan mukmin yangmenyerahkan dirinya kepada Nabi kalau Nabi mau mengawininya sebagai pengkhususanbagimu bukan untuk semua orang mukmin Sesungguhnya Kami telah mengetahui apa yangKami wajibkan kepada mereka tentang istri-istri mereka dan hamba sahaya yang mereka milikisupaya tidak menjadi kesempitan bagimu Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi MahaPenyayang (QS Al-Ahzab 50)B Haram dinikahi lantaran perkawinan (al-mushaharah)Wanita-wanita yang dilarang untuk dinikahi lantaran pernikahan ini adalah sebagaiberikut1 Isteri bapak (ibu tiri)Sehubungan dengan jenis wanita ini dalam sebuah hadits dikatakan13

                                                            األب ام 1049703 رأة إال یح 1049703 رم م 1049703 ا یحرم 1049703 ون الجاهلي 1049703 ة أه 1049703 ل ان1049703 )) آ ق 1049703 ال عب 1049703 اس اب 1049703 ن عنآب 1049703 اؤآم نك 1049703 ح م 1049703 ا تنكح (( 1049703 وا وال وج 1049703 ل بين 1049703 ز والجمع

                                                            ع الله فأنزل قال األختينالطب 1049703 رى تف )) [ 1049703 سير األخت 1049703 ين ب 1049703 ين إال 1049703 وا النساء من

                                                            تجمع )) (( وأن و سلف قد ماصحيح ( 1328 [بسندArtinya Ibnu Abbas berkata Orang-orang jahiliyyah mengharamkan semua wanitayang diharamkan dalam ajaran Islam kecuali isteri bapak dan bolehnya menikahi kakakberadik sekaligus Kemudian turun firman Allah Janganlah kalian menikahi wanitawanitayang telah dinikahi oleh bapak-bapak kamu kecuali apa yang telah berlakudahulu (QS An-Nisa 22) dan Dan dilarang juga menikahi kakak beradik sekaligus(QS An-Nisa 23) (Dalam Tafsir ath-Thabari dengan sanad Sahih (8hal 132)Dengan ayat ini para ulama telah sepakat bahwa yang termasuk diharamkanuntuk dinikahi selamanya juga itu adalah wanita-wanita yang sudah atau pernahdinikahi oleh ayahnya baik wanita tersebut telah didukhul (disetubuhi) oleh ayahnyaataupun belum

                                                            بعثن (( 1049703 ى ق 1049703 ال تری 1049703 د أی 1049703 ن ل 1049703 ه فقل 1049703 ت رای 1049703 ة ه1049703 ومع عم 1049703 ى لقي 1049703 ت ق 1049703 ال الب 1049703 راء ع 1049703 نأض 1049703 رب أن رجل 1049703 أمرنى إلى وسلم عليه الله صلى الله رسول

                                                            ف أبيه امرأة نكح[ ] (( والحاآم داود أبو رواه ماله وآخذ عنقهArtinya Al-Bara berkata Suatu hari saya bertemu dengan paman saya yang sedangmembawa bendera Saya lalu bertanya Mau kemana paman Ia menjawab Saya

                                                            diutus oleh Rasulullah Saw untuk membunuh dan mengambil harta laki-laki yangmenikahi isteri bapaknya (HR Abu Dawud dan Hakim)Dari hadits ini didapati bahwa laki-laki yang menikahi wanita-wanita yangpernah dinikahi oleh bapaknya harus dibunuh dan diambil hartanya Ini menunjukkansaking kerasnya larangan tersebut Dari sini para ulama kemudian berkesimpulanbahwa isteri bapak haram untuk dinikahi selamanya2 Ibunya isteri (mertua perempuan)Ketika seorang laki-laki telah menikah dengan seorang wanita maka ibu dari isterinyatadi (mertua) menjadi haram untuk dinikahi baik isterinya tersebut telah didukhul(disetubuhi) maupun belum Hal ini dikarenakan mertua masuk dalam keumuman suratan-Nisa ayat 23 Dan diharamkan juga ibu-ibu isteri-isteri kalian Termasuk kedalam jenis ini juga ibunya mertua dan ibunya bapak mertua3 Anak isteri (anak tiri ar-rabibah)Apabila sebelum menikah si isteri sudah mempunyai anak perempuan maka si lakilakitidak boleh menikahi putri dari isterinya itu Namun para ulama mensyaratkantidak bolehnya menikahi anak perempuan dari isteri itu apabila ibunya (isteri si laki-lakitersebut) telah disetubuhinya Namun apabila misalnya ia menikahi isterinya kemudiancerai sebelum melakukan hubungan badan maka laki-laki tadi boleh menikahi anakperempuannya Hal ini didasarkan pada firman Allah dalam surat an-Nisa ayat 23 diatas yang berbunyi

                                                            م ل ن فإ هن ب م ت ل دخ ي ت الال م ك ائ س ن من م حجورآ في ي ت الال م ك ب ائ ب ورم ت ل دخ وا ون ك تم ك ي عل اح ن ج فال هن ب

                                                            Artinya (dan diharamkan kepadamu) anak-anak istrimu yang dalam pemeliharaanmudari istri yang telah kamu campuri tetapi jika kamu belum campur dengan istrimu itu(dan sudah kamu ceraikan) maka tidak berdosa kamu mengawininyahellip(QS An-Nisa23)Termasuk ke dalam hukum ini adalah anak perempuan dari putra putri isterinya144 Isteri anak kandung sendiri (menantu)Seorang laki-laki juga tidak boleh menikahi isteri anak laki-lakinya berdasarkan firmanAllah dalam surat an-Nisa ayat 23 di atas

                                                            م ك ب صال أ من ذین ال م ك ائ ن ب أ ل ئ وحال

                                                            Artinya (dan diharamkan bagimu) istri-istri anak kandungmu (menantu) (QS An-Nisa 23)Di samping isteri anak kandung sendiri juga diharamkan isteri anak dari susuan hal inididasarkan pada hadits berikut ini

                                                            م 1049703 ن یح 1049703 رم م 1049703 ا الرض 1049703 اع م 1049703 ن یح (( 1049703 رم وس 1049703 لم 1049703 هعلي الله ص 1049703 لى الله رس 1049703 ول ق 1049703 ال

                                                            )) [ ( 8والطبرى ( ( 471 149) آثير ابن تفسير 1النسبArtinya Rasulullah Saw bersabda Diharamkan wanita-wanita karena sesususebagaimana diharamkannya wanita-wanita karena keturunan (Lihat dalam Tafsir IbnKatsir 1471 dan Tafsir ath-Thabari 8149)Para ulama dalam hal ini tidak memasukan anak perempuan dari isteri anakkandung (anak perempuan dari menantu) atau anak perempuan dari anak isteri (anak

                                                            perempuan dari anak tiri) sebagai halilah Oleh karena itu seseorang boleh menikahianak perempuan dari menantu dan anak perempuan dari anak tiriUntuk memudahkan mengingat dan menghapal jenis wanita-wanita yang haramuntuk dinikahi karena pernikahan maka dapat dikatakan bahwa semua wanita yangterkait karena pernikahan semuanya boleh dinikahi oleh laki-laki kecuali empat orangsaja yaitu isteri bapaknya (ibu tiri) mertua perempuan anak perempuan dari isterinyayang telah disetubuhi (anak tiri tapi ibunya sudah disetubuhi) dan isteri anakkandungnya (menantu)C Haram dinikahi lantaran susuan (muharramaat bir radha)Wanita-wanita yang satu susu juga haram untuk dinikahi Hal ini didasarkan padaketerangan berikut ini

                                                            ضاعة الر من م ك خوات وأ م ك ضعن ر أ ي ت الال م ك مهات

                                                            وأArtinya (Diharamkan kepadamu) ibu-ibumu yang menyusui kamu saudara perempuansepersusuan (QS An-Nisa 23)Dalam sebuah hadits dikatakan

                                                            الن 1049703 (( سب م 1049703 ن یح 1049703 رم م 1049703 ا الرض 1049703 اع م 1049703 ن لم 1049703 رمیح(( 1049703 وس علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى الله رس 1049703 ول قال

                                                            [ مسلم و البخارى [أخرجهArtinya Rasulullah Saw bersabda Diharamkan wanita-wanita karena sesusu sebagaimanadiharamkannya wanita-wanita karena keturunan (HR Bukhari Muslim)Oleh karena itu pada hakikatnya wanita-wanita yang diharamkan karena sebab satususuan ini sama dengan wanita-wanita yang diharamkan karena factor keturunan Hanya sajadalam sebab satu susu ini ditambahkan bahwa wanita yang menyusui posisinya sama denganibu kandungDengan demikian wanita-wanita yang tidak boleh dinikahi lantaran satu susu ini adalahsebagai berikut1 Wanita yang menyusui dan ibu dari wanita yang menyusui karena ia dipandang sebagai ibukandungnya sendiri2 Anak-anak perempuan dari wanita yang menyusui tersebut karena mereka dipandangsebagai saudari-saudari perempuannya3 Saudari perempuan baik sekandung seayah maupun seibu karena dipandang sebagai bibiatau tantenya4 Anak perempuan dari putri wanita yang menyusui tadi karena dipandang sebagai anakperempuan dari saudari perempuannya5 Ibu dari suami yang menyusui karena dipandang sebagai neneknya156 Saudari perempuan dari suami wanita yang menyusui karena dipandang sebagaibibitantenya7 Anak perempuan dari putra laki-laki wanita yang menyusui karena dipandang sebagai anakperempuan dari saudara laki-lakinya (keponakan)8 Anak perempuan dari suami wanita yang menyusui meskipun dari isterinya yang lainkarena dipandang sebagai saudari sesusu dari jihat ayah9 Saudari-saudari perempuan dari suami wanita yang menyusui karena mereka dipandangsebagai tante-tantenya10 Isteri-isteri lain dari suami wanita yang menyusui karena mereka dipandang sebagai isteribapaknya

                                                            11 Isteri dari anak yang menyusui haram dinikahi oleh suami dari wanita yang menyusuikarena dipandang sebagai menantunya12 Apabila yang menyusui itu seorang perempuan maka suami dari wanita yang menyusuitidak boleh menikahinya karena dipandang sebagai puterinya Demikian juga tidak bolehdinikahi oleh saudara laki-laki si suami tadi karena ia dipandang sebagai pamannya jugatidak boleh dinikahi oleh bapak dari si suami tadi karena ia dipandang sebagai kakeknyaHal yang harus diperhatikan bahwa dalam masalah sebab susuan ini keharamanmenikahi wanita-wanita di atas hanyalah haram bagi laki-laki yang menyusunya saja dan tidaktermasuk saudara atau kerabat dari laki-laki yang menyusu tersebut Oleh karena itu saudaralaki-laki dari laki-laki yang menyusu boleh menikahi anak perempuan wanita yang menyusuisaudaranya itu karena ia tidak ikut menyusu kepada wanita tersebut Dan karenanya anakperempuan dari wanita yang menyusui sauadaranya itu menjadi wanita asing bagi dirinya dankarenanya ia boleh menikahinya meskipun anak perempuan tersebut dipandang sebagai saudariperempuan dari saudara laki-laki yang menyusu kepada ibunya tersebut Untuk lebihmemudahkan kaidahnya bahwa semua orang yang sama-sama berkumpul dalam menete padasatu susu maka mereka dipandang sebagai bersaudara Semua wanita-wanita yang terkaitkarena sebab susuan haram untuk dinikahi selamanyaSyarat-syarat yang berkaitan dengan wanita yang haram dinikahi lantaran satu susuan1 Menyangkut jumlah susuan yang diharamkanPara ulama berbeda pendapat mengenai batas jumlah minimal susuan sehingga ia haramuntuk dinikahi Pada dasarnya dalam hal ini para ulama terbagi empat pendapatPendapat pertama mengatakan bahwa meskipun hanya satu kali nete ataupun lebihtetap haram untuk dinikahi Pendapat ini adalah pendapatnya jumhur ulama Abu HanifahMalik Tsauri Imam Laits dan lainnyaPendapat ini beralasan bahwa dalam banyak keterangantidak disebutkan batasan dan jumlah tertentu yang mensyaratkan haramnya seorang wanitalantaran susuan Oleh karena itu harus dipahami secara umum bahwa selama ia pernah menetemeskipun hanya satu kali tetean maka ia haram untuk dinikahiMenanggapi hadits-hadits yang menyebutkan jumlah tertentu dalam menetenya inisebagaimana akan disebutkan di bawah ini jumhur ulama mengatakan bahwa keterangan inidiperselisihkan apakah betul dari Siti Aisyah karena beragamnya jumlah batasan tersebutOleh karena itu harus dikembalikan kepada jumlah paling sedikit ia dipandang sebagai satususuan yaitu satu kali Di samping itu dalam sebuah riwayat dikatakan

                                                            رض 1049703 عتان أو رض 1049703 عة أتح 1049703 رم رج 1049703 ل س 1049703 أله عم 1049703 ر ن1049703 اب س 1049703 مع أن 1049703 ه دین 1049703 ار ب 1049703 ن عم 1049703 رو ع 1049703 نالم 1049703 mdash ؤمنين أمي 1049703 ر إن من (( 1049703 ل األخت نعلم ما فقال

                                                            (( رج فقال ا حرام إال الرضاعةق 1049703 ضاء عم 1049703 ر اب 1049703 ن فق 1049703 ال رض 1049703 عتان وال رض 1049703 عة رم1049703 تح ال أن mdash 1049703 ه یزعم الزبير ابن یرید ] (( بإسناد البيهقى أخرجه المؤمنين أمير وقضاء قضائك من خير اللهصحيح]Artinya Amr bin Dinar pernah mendengar Ibn Umar ditanya oleh seorang laki-laki Apakahdiharamkan pula (wanita) meskipun hanya satu atau dua kali tetean Ibnu Umar menjawabKami tidak mengetahui saudari sesusu itu kecuali haram hukumnya untuk dinikahi Seoranglaki-laki lalu berkata kembali Sesungguhnya amirul mukmininmdashyang dimaksudkannya16

                                                            adalah ibn az-Zubairmdashmenganggap bahwa kalau hanya satu atau dua tetean tidak haram IbnuUmar menjawab Ketentuan dari Allah tentu lebih baik daripada ketentuan dan keputusankamu dan keputusan amirul mukminin (HR Baihaki dengan sanad yang shahih)Pendapat kedua mengatakan bahwa yang haram dinikahi itu apabila telah menete tigakali atau lebih Sedangkan kalau ia hanya menete satu atau dua kali maka wanita tersebutboleh dinikahi Pendapat ini adalah pendapatnya Dhahiriyyah Ibn Mundzir dan Abu Ubaidserta Ishak Alasan yang dikemukakannya diantaranya adalah hadits berikut ini

                                                            والم 1049703 صتان الم 1049703 صة تح 1049703 رم ال وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله 1049703 لىص الله رس 1049703 ول ق 1049703 ال قالت عائشة عن

                                                            [ مسلم [أخرجهArtinya Siti Aisyah berkata Rasulullah Saw bersabda Tidak haram untuk dinikahi kalauhanya satu atau dua kali isapan (HR Muslim)Pendapat ketiga mengatakan bahwa yang haram dinikahi itu apabila telah menete limakali atau lebih Pendapat ini adalah pendapat Imam SyafiI Ibn Hazm Atha dan Thawus Diantara dalil yang dijadikan alasan kelompok ini adalah

                                                            ث 1049703 م یح 1049703 رمن معلوم 1049703 ات رض 1049703 عات ع 1049703 شر الق 1049703 رآن ن1049703 م أن 1049703 زل فيم 1049703 ا آ 1049703 ان قال 1049703 ت عائشة عنم 1049703 ن یق 1049703 رأ فيم 1049703 ا وه 1049703 ن وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله ول 1049703 لى

                                                            ص رس 1049703 الله فت 1049703 وفى معلوم 1049703 ات بخم 1049703 س نسخ[ داود [ وأبو مسلم أخرجه القرآنArtinya Siti Aisyah berkata Di antara yang telah diturunkan dalam al-Quran adalah bahwasepuluh kali tetean yang diketeahui dan tertentu adalah diharamkan untuk dinikahi Kemudianjumlah tersebut dihapus menjadi lima kali tetean yang diketahui Setelah itu Rasulullah Sawmeninggal dan lima kali tetean itu termasuk yang terdapat dalam al-Quran (HR Muslim danAbu Dawud)Dalam ilmu al-Quran hal demikian termasuk ayat yang telah dihapuskan bacaannyaakan tetapi hukumnya masih tetap ada dan berlakuPendapat keempat mengatakan bahwa yang haram untuk dinikahi itu adalah apabilatelah menete sepuluh kali atau lebih Apabila kurang dari itu maka tidak haram untuk dinikahiPendapat ini diriwayatkan dari Siti Aisyah dan Hafsah Di antara dalil kelompok ini adalah

                                                            بن 1049703 ت وهو mdash 1049703 وم به أرسلت المؤمنين أم عائشة أن سالم عنآلث mdash أم أختها إلى یرضع

                                                            س 1049703 الم ق 1049703 ال عل 1049703 ى ی 1049703 دخل حت 1049703 ى رض 1049703 عات 1049703 شرع أرض 1049703 عيه فقال 1049703 ت ال 1049703 صدیق بك 1049703 ر أب 1049703 ى

                                                            رض 1049703 عات ث 1049703 الث غي 1049703 ر ثالث 1049703 عنى آلثوم أم فأرضعتنىترض فلم مرضت ثم رضعات

                                                            أخرج )) [ 1049703 ه رض 1049703 عات ع 1049703 شر عائشة 1049703 ى على أدخل أآن فلمل تتم لم آلثوم أم أن أجل من

                                                            صحيح بإسناد والبيهقى [مالكArtinya Dari Salim bahwasannya siti Aisyah Ummul mukminin pernah mengirimnya (Salim)

                                                            ketika ia masih menete kepada saudarinya Ummu Kultsum putrinya Abu Bakar Shidiq SitiAisyah berkata Susui dia sepuluh kali susuan lalu berikan kepada saya Salim berkata UmmuKultsum lalu menyusui saya sebanyak tiga kali susuan kemudian ia sakit sehingga ia hanyamenyusui saya tiga kali saja Saya tidak pernah datang lagi ke siti Aisyah karena UmmuKultsum belum menyempurnakan sepuluh kali susuannya (HR Malik dan Baihaki dengansanad yang sahih)Apabila kita perhatikan dari keempat pendapat di atas penulis lebih condong untukmengambil pendapat ketiga yang mengatakan bahwa batasan minimal wanita susuan tersebutadalah apabila ia telah menete lima kali atau lebih Hal ini dikarenakan dalil yangdikemukakannya di samping sahih juga dalam redaksinya sangat jelas sebagai qaid (pembatas)dari dalil-dalil yang muthlak (belum dibatasi)Sedangkan pendapat yang mengatakan satu atau dua kali susuan tidak diharamkanmeskipun haditsnya shahih akan tetapi redaksi haditsnya tidak jelas menunjukkan hal itu Katasatu atau dua kali tidak diharamkan tidak berarti hanya untuk tiga kali susuan akan tetapi17boleh jadi juga untuk lima kali susuan Karena banyak ihtimal (kemungkinan) inilah makapendapat tersebut menjadi lemah adanyaPendapat pertama juga yang mengatakan tidak dibatasi jumlah susuannya tidak bisadijadikan pegangan karena kemutlakan hadits tersebut di qaid kan oleh keterangan lain yaituketerangan yang mengatakan lima kali susuan Karenanya hukumnya pun harus dibawakepada hokum muqayyad bukan hokum muthlak lagiPendapat keempat yang mengatakan sepuluh kali susuan juga tidak dapat dijadikanpegangan Karena hadits yang disodorkan bukan sebagai batasan akan tetepi hanya ikhbar(beita informasi) saja Hal ini dikarenakan dalam keterangan dari Siti Aisyah yang laindikatakan bahwa yang haram dinikahi itu juga apabila menete lima kali susuan Dengandemikian penulis lebih condong untuk mengambil pendapat ketiga bahwa wanita yang haramdinikahi lantaran susuan itu apabila telah menyusui lima kali atau lebih Kurang dari itu tidakmenjadi haram hukumnya Wallahu alam2 Menyangkut usia bayi yang menyusunyaPara ulama berbeda pendapat mengenai usia bayi yang menyusui tersebut sehinggamenyebabkan wanita tersebut haram untuk dinikahiPendapat pertama yaitu pendpatnya Jumhur ulama di antaranya Imam Malik SyafiIAhmad dan Imam Auzai bahwa susuan yang diharamkan itu pada usia dua tahun pertama sajaAdapun kalau dia menete pada usianya yang ke tiga empat tahun atau lebih tidak menjadikanharam untuk dinikahi Di antara dalil yang disodorkan kelompok ini adalah

                                                            الرضاعة ) یتم أن أراد لمن آاملين حولين أوالدهن یرضعن والوالدات 233البقرة(

                                                            Artinya Dan ibu-ibu itu menyusui putra-putranya selama dua tahun secara sempurna Hal itubagi mereka yang hendak menyempurnakan susuannya (QS Al-Baqarah 233)

                                                            بإس 1049703 ناد البيهق 1049703 ى أخرج )) [ 1049703 ه الح 1049703 ولين ف 1049703 ى آ 1049703 ان 1049703 ام إال رض (( 1049703 اع ال عب 1049703 اس اب 1049703 ن ق 1049703 ال

                                                            [صحيحArtinya Ibnu Abbas berkata Bukan disebut menyusui kecuali selama dua tahun (HRBaihaki dengan sanad yang sahih)Pendapat kedua yaitu pendapatnya Imam Abu Hanifah bahwa usia susuan yangmenyebabkan haram untuk dinikahi itu adalah selama tiga puluh bulan Dalil yang

                                                            dikemukakannya adalah

                                                            ( األحقاف ( شهرا ثالثون وفصاله 15وحملهArtinya Dan mengandungnya sampai menyapihnya selama tiga puluh bulan (QS Al-Ahqaf15)Pendapat ketiga mengatakan bahwa menyusui ketika sudah besar maupun ketika masihkecil sama saja menyebabkan haram untuk dinikahi Pendapat ini adalah pendapatnyaDhahiriyyah Atha dan Imam Laits Di antara dalil yang dikemukakan pendapat ini adalah

                                                            ی 1049703 ا فقال 1049703 ت وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى النب 1049703 ي 1049703 ىإل سهيل بنت لة سه جاءت قالت عائشة عن

                                                            النب 1049703 ي فق ) 1049703 ال حليف 1049703 ه وه ( 1049703 و س 1049703 الم دخ 1049703 ول ة 1049703 نحذیف 1049703 م أب 1049703 ى وج 1049703 ه فى أرى إنى الله رسولفتب 1049703 سم آبي 1049703 ر رج 1049703 ل وه 1049703 و أرض 1049703 عه وآي 1049703 ف 1049703 ت

                                                            قال)) ارض (( 1049703 عيه وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى (( آبير رجل أنه علمت قد وقال وسلم عليه الله صلى الله رسول[ مسلم[ أخرجهArtinya Siti Aisyah berkata Sahlah bint Suhail datang kepada Nabi Saw sambil berkataWahai Rasulullah Saw sesungguhnya saya melihat muka Abu Hudzaifah ketika membawaSalim Rasulullah Saw lalu bersabda Susuilah dia Sahlah berkata Bagaimana sayamenyusuinya sementara dia sudah besar Rasulullah Saw tersenyum lalu bersabda kembaliSaya tahu bahwa dia sudah besar (tapi tidak mengapa susuilah) (HR Muslim)Dari ketiga pendapat di atas hemat penulis pendapat Jumhur ulama yang mengatakanbahwa yang menjadikan haram untuk dinikahi itu adalah apabila menyusuinya pada dua tahunpertama saja Hal ini dikarenakan keterangan-keterangan yang berbicara seputar hal ini sangatjelas dan shahih Namun demikian apabila karena suatu keperluan orang yang sudah besar pun18harus disusui tentu menjadi haram juga Demikian sebagaimana dikemukakan oleh ImamSyaukani dan Ibnu Taimiyyah dalam al-Majmunya3 Shifat susuan yang diharamkanPembahasan ini menyangkut apakah susuan yang diharamkan itu disyaratkan harusmengisap langsung dari tete si wanita tersebut Ataukah termasuk juga sekalipun melaluidiminum dalam gelas setelah diperas terlebih dahulu Dalam hal ini para ulama terbagi duapendapatPendapat pertama yaitu pendapat Jumhur ulama mengatakan bahwa baik si bayitersebut menyusunya langusung dengan cara menempelkan mulutnya pada tete wanita danmengisapnya maupun tidak langsung seperti itu misalnya melalui diminum di gelas setelahdiperas terlebih dahulu tetap semuanya menjadikan wanita haram untuk dinikahiSedangkan menurut pendapat Dhahiriyyah dan Imam Laits bahwa susuan yangdiharamkan itu apabila langsung melalui isapan ke tetanya secara langsung Adapun apabila sibayi tersebut menetenya tidak langsung misalnya melalui gelas atau dicampur denganmakanan maka tidak menjadi haramNamun penulis lebih cenderung untuk mengatakan bahwa pendapat Jumhur lah yanglebih kuat bahwa baik langsung maupun tidak tetap termasuk susuan dan karenanya haramuntuk dinikahi Hal ini karena maksud dari susuan itu adalah untuk menghilangkan rasa laparsi bayi sekaligus memberikannya makanan Dan ketika ia menyusu langsung ataupun tidak

                                                            langsung sama-sama mengenyangkan si bayi maka hukumnya pun sama yaitu haram untukdinikahi Hal ini dipertegas lagi berdasarkan sebuah hadits yang mengatakan

                                                            أخرج )) [ 1049703 ه المجاع 1049703 ة م 1049703 ن الرض 1049703 اعة إنم (( 1049703 ا وس 1049703 لم ه1049703 علي الله ص 1049703 لى الله رس 1049703 ول ق 1049703 ال

                                                            ومسلم [البخارىArtinya Rasulullah Saw bersabda Bahwasannya susuan itu karena kelaparan (si bayi) (HRBukhari Muslim)Wanita-wanita yang haram dinikahi sementara (muaqqata)Adapun wanita-wanita yang haram untuk dinikahi sementara waktu sampai penyebabnyahilang di antaranya adalah sebagai berikut1 Saudari perempuan si Isteri (menikahi kakak beradik secara langsung tidak boleh)Para ulama telah sepakat bahwa seorang laki-laki tidak boleh menikahi seorang wanitasekaligus bersama saudari kandungnya dalam waktu bersamaan Namun apabila si isterinya itumeninggal atau telah dicerai maka si suami boleh untuk menikahi saudari kandung mantanisterinya tadi Hal ini sebagaimana difirmankan oleh Allah dalam surat an-Nisa ayat 23

                                                            لف س قد ما ال إ ن ي ت خ األ ن ي ب جمعوا ت ن وأArtinya (Diharamkan juga bagi kamu) dan menghimpunkan (dalam perkawinan) duaperempuan yang bersaudara kecuali yang telah terjadi pada masa lampau (QS An-Nisa 23)2 Apabila seorang kafir masuk Islam sementara ketika dia kafir telah menikahi dua orangperempuan kakak beradik secara bersamaan maka ia harus memilih salah satunya danmeninggalkan yang lainnya Hal ini sebagaimana terdapat dalam sebuah hadits dhaifbahwasannya Fairuz ad-Dailamy datang kepada Rasulullah Saw seraya berkata WahaiRasulullah Saw saya telah masuk Islam akan tetapi saya mempunya dua isteri kakak beradikMaka Rasulullah Saw menyuruhnya untuk memilih salah satu dari keduanya menurut yang iakehendaki dan sukai (HR Turmudzi dan Abu Dawud)3 Bibi tante dari si isteriSeorang laki-laki tidak boleh menikahi seorang wanita secara bersamaan denganbibinya tantenya baik bibinya ini dari pihak bapaknya ataupun ibunya Namun apabila siisterinya tadi meninggal atau telah diceraikan maka ia boleh menikahi bibinya tadi Hal inididasarkan pada sebuah hadits yang mengatakan19

                                                            الم 1049703 رآة ب 1049703 ين یجم (( 1049703 ع ال ق 1049703 ال وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله لى1049703 ص الله رس 1049703 ول أن هری 1049703 رة أب 1049703 ى ع 1049703 ن[ ] (( ومسلم البخارى أخرجه وخالتها المرأة بين وال وعمتهاArtinya Dari Abu Hurairah bahwasannya Rasulullah Saw pernah bersabda Tidak bolehdinikahi secara bersamaan antara seorang wanita dengan bibinya baik bibinya dari pihak ayah(ammah) maupun dari pihak ibu (khalah) (HR Bukhari Muslim)4 Wanita yang telah ditalak tiga tidak boleh menikah dengan mantan suaminya kecuali iatelah menikah terlebih dahulu dengan laki-laki lain Hal ini sebagaimana akan dijelaskannanti pada pembahasan thalak (pada makalah-makalah berikutnya) Di antara dalilnya adalah

                                                            ن أ هم 1049703 ا ي عل جن 1049703 اح فل 1049703 ا قه 1049703 ا طل ن ف 1049703 إ ه قها 1049703 ر طل ن فإغي وجا ز كح ن ت ى حت عد ب من ه ل حل ت فال

                                                            البق ( 1049703 رة ن م 1049703 و عل ی ق 1049703 وم ل ه 1049703 ا ن ي ب ی الل 1049703 ه ح 1049703 دود ه 1049703 كل الل 1049703 وت ح 1049703 دود قيم 1049703 ا ی ن أ ظن 1049703 ا ن إ ع 1049703 ا اج ر ت ی(230Artinya Kemudian jika si suami mentalaknya (sesudah talak yang kedua) maka perempuanitu tidak lagi halal baginya hingga dia kawin dengan suami yang lain Kemudian jika suamiyang lain itu menceraikannya maka tidak ada dosa bagi keduanya (bekas suami pertama danistri) untuk kawin kembali jika keduanya berpendapat akan dapat menjalankan hukum-hukumAllah Itulah hukum-hukum Allah diterangkan-Nya kepada kaum yang (mau) mengetahui(QS Al-Baqarah 230)5 Wanita yang menikah dengan laki-laki lain atau berada pada masa iddah dengan lakilakilain sehingga wanita tersebut dicerai dan habis masa iddahnya (pembahasan masalahIddah ini akan dijelaskan lebih lanjut dalam makalah berikutnya) Apabila wanita tersebut telahdicerai oleh suaminya dan telah habis masa iddahnya maka laki-laki lain boleh menikahinya6 Wanita yang sadang melakukan Ihram tidak boleh menikah atau dinikahkan sampai iatahallul (beres dari ihramnya) Ketika ia telah tahallul maka boleh seorang laki-laki atauwanita untuk menikah atau dinikahkan Hal ini didasarkan kepada hadits berikut ini

                                                            وال عليه 1049703 رم الله صلى الله رسول قال قال عفان بن عثمان عنالمح (( ینكح ال وسلم

                                                            [ ] (( والترمذى مسلم أخرجه یخطب وال ینكحArtinya Utsman bin Affan berkata Rasulullah Saw bersabda Orang yang sedang melakukanihram tidak boleh menikah dinikahkan ataupun meminang (HR Muslim dan Turmudzi)7 Wanita musyrikah (seperti yang beragama Majusi dan lainnya) sampai dia masuk IslamWanita yang musyrikah tidak boleh dinikahi sampai ia masuk Islam Hal ini berdasarkan ayat

                                                            ول 1049703 ا م ك عجب 1049703 ت أ ول 1049703 و ة رآ م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر مؤمن 1049703 ة ة1049703 م وأل ی 1049703 ؤمن حت 1049703 ى ات رآ مش ال كحوا ن ت والئ 1049703 ك ول أ م ك عج 1049703 ب أ ول 1049703 و رك م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر م 1049703 ؤمن د1049703 عب ول ؤمن 1049703 وا ی حت 1049703 ى ين رآ م 1049703 ش ال كح 1049703 وا ن ته 1049703 م عل ل لن 1049703 اس ل ات 1049703 ه ءای ن ب 1049703 ي وی ذن 1049703 ه إ ب ة مغف 1049703 ر وال ة1049703 جن ال ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعو والل 1049703 ه الن 1049703 ار ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعون[ البقرة [ ون ر

                                                            ذآ ت 221یArtinya Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik sebelum mereka berimanSesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik walaupun diamenarik hatimu Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanitamukmin) sebelum mereka beriman Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dariorangmusyrik walaupun dia menarik hatimu Mereka mengajak ke neraka sedang Allahmengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya(perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran (QS Al-Baqarah 221)Hanya saja para ulama mengecualikan musyrikah ini dengan ahli kitabArtinya wanitaahli kitab (Yahudi dan Nashrani) boleh dinikahi oleh orang Muslim Hal ini didasarkan padaayat berikut ini20

                                                            ه 1049703 م ل ح 1049703 لcurren م وطع 1049703 امك ك 1049703 م ل ح 1049703 لcurren كت 1049703 اب ال ذین 1049703 واوت ال 1049703 أ وطع 1049703 ام ب 1049703 ات الطي ك 1049703 م ل ح 1049703 ل

                                                            أ ي 1049703 وم الذا إ م ك ل ق 1049703 ب 1049703 ن م كت 1049703 اب ال وت 1049703 وا أ ال 1049703 ذین 1049703 ن م ات 1049703 صن

                                                            مح وال مؤمن 1049703 ات ال 1049703 ن م ات مح 1049703 صن والیم 1049703 ان اإل ب ف 1049703 ر ك ی وم 1049703 ن خ 1049703 دان أ هن 1049703 ذي جور أ موهن ت ي ءات

                                                            خ مت وال افحين مس ر غي ين محصن( المائدة ( رین خاس ال من ة خر اآل في وهو ه عمل ط حب 5فقدArtinya Pada hari ini dihalalkan bagimu yang baik-baik Makanan (sembelihan) orang-orangyang diberi Al Kitab itu halal bagimu dan makanan kamu halal (pula) bagi mereka (Dandihalalkan mangawini) wanita yang menjaga kehormatan diantara wanita-wanita yang berimandan wanita-wanita yang menjaga kehormatan di antara orang-orang yang diberi Al Kitabsebelum kamu bila kamu telah membayar mas kawin mereka dengan maksud menikahinyatidak dengan maksud berzina dan tidak (pula) menjadikannya gundik-gundik Barangsiapayang kafir sesudah beriman (tidak menerima hukum-hukum Islam) maka hapuslah amalannyadan ia di hari kiamat termasuk orang-orang merugi (QS Al-Maidah 5)Namun persoalannya apakah Yahudi dan Kristen sekarang masih dapat disebut AhliKitab ataukah sudah termasuk Musyrik mengingat ajarannya kini banyak diselewengkan dansudah bukan seperti aslinya dahulu Ini juga menjadi bahan perdebatan Untuk masalah iniinsya Allah penulis akan membahasnya dalam satu makalah khusus pada minggu-mingguberikutnyaNamun untuk wanita muslimah tidak boleh menikah dengan laki-laki non muslim Halini didasarkan pada ayat sebagaimana telah disebutkan sebelumnya

                                                            ول 1049703 ا م ك عجب 1049703 ت أ ول 1049703 و ة رآ م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر مؤمن 1049703 ة ة1049703 م وأل ی 1049703 ؤمن حت 1049703 ى ات رآ مش ال كحوا ن ت والئ 1049703 ك ول أ م ك عج 1049703 ب أ ول 1049703 و رك م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر م 1049703 ؤمن د1049703 عب ول ؤمن 1049703 وا ی حت 1049703 ى ين رآ م 1049703 ش ال كح 1049703 وا ن ته 1049703 م عل ل لن 1049703 اس ل ات 1049703 ه ءای ن ب 1049703 ي وی ذن 1049703 ه إ ب ة مغف 1049703 ر وال ة1049703 جن ال ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعو والل 1049703 ه الن 1049703 ار ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعون[ البقرة [ ون ر

                                                            ذآ ت 221یArtinya Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik sebelum mereka berimanSesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik walaupun diamenarik hatimu Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanitamukmin) sebelum mereka beriman Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dariorangmusyrik walaupun dia menarik hatimu Mereka mengajak ke neraka sedang Allahmengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya(perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran ((QS Al-Baqarah 221)Juga berdasarkan ayat lain berikut ini

                                                            ن ف 1049703 إ هن ات 1049703 ان مهاجر ات مؤمن ال م جاءآ ذا إ وا ءامن ذین ال ها ی اأ ی

                                                            یم إ ب م عل أ ه الل وهن ن ح فامت

                                                            ه 1049703 ن ل حل 1049703 ون ی ه 1049703 م ول 1049703 ا ه 1049703 م ل ح 1049703 لcurren ه 1049703 ن ل 1049703 ا ى 1049703 اركف ل 1049703 ال إ جع 1049703 وهن ر ت فل 1049703 ا مؤمن 1049703 ات م 1049703 وهن مت عل( ( 10الممتحنة Artinya Hai orang-orang yang beriman apabila datang berhijrah kepadamu perempuanperempuanyang beriman maka hendaklah kamu uji (keimanan) mereka Allah lebihmengetahui tentang keimanan merekamaka jika kamu telah mengetahui bahwa mereka (benarbenar)beriman maka janganlah kamu kembalikan mereka kepada (suami-suami mereka)orang-orang kafir Mereka tiada halal bagi orang-orang kafir itu dan orang-orang kafir itu tiadahalal pula bagi mereka (QS Al-Mumtahanah 10)Makalah ini special dipersembahkan untuk kawan-kawan tercinta siswa siswi Sekolah IndonesiaCairo (SIC) pada pengajian rutin remaja Sabtuan di Mesjid Indonesia Kairo EgyptEmail aepmesiryahoocomQatamea 13 Mei 2005 pukul 200 malam

                                                            21

                                                            Perceraian dalam IslamDari Wikipedia Bahasa Melayu ensiklopedia bebas

                                                            Lompat ke pandu arah gelintar

                                                            Sebahagian daripada siri

                                                            Fiqh Islam(suatu disiplin kajian Islam)

                                                            Bidang-bidang

                                                            Ekonomi

                                                            Politik

                                                            Perkahwinan

                                                            o Peminangan

                                                            o Mas kahwin

                                                            o Akad nikah

                                                            o Walimatulurus

                                                            o Nikah mutah

                                                            o Perceraian

                                                            o Poligami

                                                            o Nasab

                                                            o Seks

                                                            Jenayat

                                                            Adab

                                                            Ibadah

                                                            Kebersihan

                                                            Ketenteraan

                                                            Kotak ini papar bull bincang bull sunting

                                                            Di dalam Islam penceraian merupakan sesuatu yang dilaknat oleh Islam tetapi diharuskan dengan alasan dan sebab-sebab tertentu Penceraian boleh dilakukan dengan cara talak fasakh dan khuluk atau tebus talak

                                                            Isi kandungan

                                                            [sorok]

                                                            1 Talak o 11 Hukum talak

                                                            o 12 Rukun talak

                                                            o 13 Contoh lafaz talak

                                                            o 14 Jenis talak

                                                            141 Talak rajrsquoi

                                                            142 Talak bain

                                                            143 Talak sunni

                                                            144 Talak bidrsquoi

                                                            145 Talak taklik

                                                            2 Fasakh

                                                            o 21 Cara melakukan fasakh

                                                            3 Khuluk atau tebus talak

                                                            o 31 Tujuan khuluk

                                                            4 Rujuk

                                                            o 41 Hukum rujuk

                                                            o 42 Rukun rujuk

                                                            o 43 Contoh lafaz rujuk

                                                            431 Lafaz sarih

                                                            432 Lafaz kinayah

                                                            5 Lihat juga

                                                            o 51 Pautan Luar

                                                            [sunting] Talak

                                                            Talak menurut bahasa bermaksud melepaskan ikatan dan menurut syarak pula talak membawa maksud melepaskan ikatan perkahwinan dengan lafaz talak dan seumpamanya Talak merupakan suatu jalan penyelesaian yang terakhir sekiranya suami dan isteri tidak dapat hidup bersama dan mencari kata sepakat untuk mecari kebahagian berumahtangga Talak merupakan perkara yang dibenci Allah swt tetapi dibenarkan

                                                            [sunting] Hukum talakHukum Penjelasan

                                                            Wajib

                                                            a) Jika perbalahan suami isteri tidak dapat didamaikan lagib) Dua orang wakil daripada pihak suami dan isteri gagal membuat kata sepakat untuk perdamaian rumahtangga merekac) Apabila pihak kadi berpendapat bahawa talak adalah lebih baikd) Jika tidak diceraikan keadaan sedemikian maka berdosalah suami

                                                            Haram

                                                            a) Menceraikan isteri ketika sedang haid atau nifasb) Ketika keadaan suci yang telah disetubuhic) Ketika suami sedang sakit yang bertujuan menghalang isterinya daripada menuntut harta pusakanyad) Menceraikan isterinya dengan talak tiga sekali gus atau talak satu tetapi disebut berulang kali sehingga cukup tiga kali atau lebih

                                                            Sunata) Suami tidak mampu menanggung nafkah isterinyab) Isterinya tidak menjaga maruah dirinya

                                                            MakruhSuami menjatuhkan talak kepada isterinya yang baik berakhlak mulia dan mempunyai pengetahuan agama

                                                            HarusSuami yang lemah keinginan nafsunya atau isterinya belum datang haid atau telah putus haidnya

                                                            [sunting] Rukun talakPerkara Syarat

                                                            SuamiBerakalBalighDengan kerelaan sendiri

                                                            IsteriAkad nikah sahBelum diceraikan dengan talak tiga oleh suaminya

                                                            LafazUcapan yang jelas menyatakan penceraiannyaDengan sengaja dan bukan paksaaan

                                                            [sunting] Contoh lafaz talak Talak sarih

                                                            Lafaz yang jelas dengan bahasa yang berterus-terang seperti ldquoSaya talak awakrdquo atau ldquoSaya ceraikan awakrdquo atau ldquoSaya lepaskan awak daripada menjadi isteri sayardquo dan sebagainya

                                                            Talak kinayah

                                                            Lafaz yang digunakan secara sindiran oleh suami seperti ldquoPergilah awak ke rumah mak awakrdquo atau ldquoPergilah awak dari sinirdquo atau ldquoSaya benci melihat muka awakrdquo dan sebagainya Namun lafaz kinayah memerlukan niat suaminya iaitu jika berniat talak maka jatuhlah talak tetapi jika tidak berniat talak maka tidak berlaku talak

                                                            [sunting] Jenis talak

                                                            [sunting] Talak rajrsquoi

                                                            Suami melafazkan talak satu atau talak dua kepada isterinya Suami boleh merujuk kembali isterinya ketika masih dalam idah Jika tempoh idah telah tamat maka suami tidak dibenarkan merujuk melainkan dengan akad nikah baru

                                                            [sunting] Talak bain

                                                            Suami melafazkan talak tiga atau melafazkan talak yang ketiga kepada isterinya Isterinya tidak boleh dirujuk kembali Si suami hanya boleh merujuk setelah isterinya berkahwin lelaki lain

                                                            suami barunya menyetubuhinya setelah diceraikan suami barunya dan telah habis idah dengan suami barunya

                                                            [sunting] Talak sunni

                                                            Suami melafazkan talak kepada isterinya yang masih suci dan tidak disetubuhinya ketika dalam tempoh suci

                                                            [sunting] Talak bidrsquoi

                                                            Suami melafazkan talak kepada isterinya ketika dalam haid atau ketika suci yang disetubuhinya

                                                            [sunting] Talak taklik

                                                            Talak taklik ialah suami menceraikan isterinya bersyarat dengan sesuatu sebab atau syarat Apabila syarat atau sebab itu dilakukan atau berlaku maka terjadilah penceraian atau talak

                                                            Contohnya suami berkata kepada isteri ldquoJika awak keluar rumah tanpa izin saya maka jatuhlah talak saturdquo Apabila isterinya keluar dari rumah tanpa izin suaminya maka jatuhlah talak satu secara automatik

                                                            Ia juga boleh berlaku selepas akad nikah (ia dipraktikkan di Malaysia dan wajib oleh semua pengantin lelaki untuk melafaznya) berkata ldquoJika saya menyeksa isteri saya dengan sengaja atau saya meninggalkan isteri saya selama empat bulan berterusan dengan sengaja tanpa kerelaannya dan jika ia mengadu kepada kadi atau naib kadi apabila disabitkan oleh kadi atau naib kadi maka jatuhlah talak satu ke atas isteri sayardquo

                                                            Ia juga boleh berlaku dengan cara ldquoJika saya menyeksa isteri saya dengan sengaja atau saya meninggalkannya selama empat bulan berterusan tanpa kerelaannya dan jika ia mengadu kepada kadi atau naib kadi serta membayar RM 100 sebagai tebus talak apabila disabitkan oleh kadi atau naib kadi maka jatuhlah talak satu ke atas isteri saya dengan nilai tebus talak tersebutrdquo

                                                            [sunting] Fasakh

                                                            Erti fasakh menurut bahasa ialah rosak atau putus Manakala menurut syarak pula pembatalan nikah disebabkan oleh sesuatu sifat yang dibenarkan syarak misalnya perkahwinan suami isteri yang difasakhkan oleh kadi disebabkan oleh suaminya tidak mempu memberi nafkah kepada isterinya Fasakh tidak boleh mengurangkan bilangan talaknya Fasakh hanya boleh dituntut oleh isteri sekiranya terdapat beberapa sebab atau kecacatan yang terdapat pada pihak suaminya Mengikut mazhab Shafie seorang isteri boleh menuntut fasakh melalui kadi atau mahkamah disebabkan oleh kekurangan suaminya seperti gila (berkekalan atau sekejab) penyakit kusta penyakit sopak penyakit yang menghalang mereka daripada melakukan persetubuhan suami tidak mampu memberi nafkah belanja kepada isterinya seperti makan dan minum serta tempat tinggal pakaian memberi mahar dengan cara tunai sebelum bersetubuh kerana kepapaan atau muflis atau sebagainya suami tidak bertanggungjawab dengan meninggalkan isterinya terlalu lama dan tidak memberi khabar berita suami yang menzalimi dan memudaratkan isterinya

                                                            suami yang fasik serta melakukan maksiat terhadap Allah dan tidak menunaikan kewajipan kepada Allah dan murtad salah seorang (suami atau isteri)

                                                            [sunting] Cara melakukan fasakh Jika suami atau isteri mempunyai sebab yang megharuskan fasakh Membuat aduan kepada pihak kadi supaya membatalkan perkahwinan mereka

                                                            Jika dapat dibuktikan pengaduan yang diberikan adalah betul pihak kadi boleh mengambil tindakan membatalkannya

                                                            Pembatalan perkahwinan dengan cara fasakh tidak boleh dirujuk kembali melainkan dengan akad nikah yang baru

                                                            [sunting] Khuluk atau tebus talak

                                                            Perpisahan antara suami dan isteri melalui tebus talak sama ada dengan menggunakan lafaz talak atau khuluk Pihak isteri boleh melepaskan dirinya daripada ikatan perkahwinan mereka jika ia tidak berpuas hati atau lain-lain sebab Pihak isteri hendaklah membayar sejumlah wang atau harta yang dipersetujui bersama dengan suaminya maka suaminya hendaklah menceraikan isterinya dngan jumlah atau harta yang ditentukan

                                                            Hukum khuluk adalah berdasarkan surah al-Baqarah ayat 229 ldquoTidak halal bagi kamu mengambil apa-apa yang telah kamu berikan kepada mereka suatu jua pun kecuali jika takut kedua-duanya tidak akan mengikut peraturan Allah swt Jika kamu takut bahawa tidak akan mengikut peraturan Allah maka tiadalah berdosa kedua-duanya tentang barang yang jadi tebus oleh perempuanrdquo

                                                            Talak boleh jatuh dengan menyebut ldquoSaya menceraikan kamu dengan bayaran RM 10000rdquo dan isterinya menjawab ldquoSaya menerimanyardquo Apabila suami melafazkan demikian dan isterinya menyahut tawaran itu dengan serta-merta jatuhlah talak dengan khuluk dan isterinya wajiblah beridah Suami isteri hanya boleh merujuk dengan akad nikah baru sahaja

                                                            [sunting] Tujuan khuluk Memelihara hak wanita Menolak bahaya kemudaratan yang menimpanya

                                                            Memberi keadilan kepada wanita yang cukup umurnya melalui keputusan mahkamah

                                                            [sunting] Rujuk

                                                            Menurut bahasa rujuk boleh didefinisikan sebagai kembali Manakala menurut syarak ia membawa maksud suami kembali semula kepada isterinya yang diceraikan dengan ikatan pernikahan asal (dalam masa idah) dengan lafaz rujuk

                                                            [sunting] Hukum rujukHukum Penjelasan

                                                            WajibBagi suami yang menceraikan isterinya yang belum menyempurnakan gilirannya dari isteri-isterinya yang lain

                                                            Haram Suami merujuk isterinya dengan tujuan untuk menyakiti atau memudaratkan isterinya itu

                                                            Makruh Apabila penceraian lebih baik antara suami dan isteri

                                                            Harus Sekirannya rujuk boleh membawa kebaikan bersama

                                                            [sunting] Rukun rujukPerkara Syarat

                                                            SuamiBerakalBalighDengan kerelaan sendiri

                                                            Isteri

                                                            Telah disetubuhiBerkeadaan talak rajrsquoiBukan dengan talak tigaBukan cerai secara khulukMasih dalam idah

                                                            Lafaz

                                                            Ucapan yang jelas menyatakan rujukTiada disyaratkan dengan khiar atau pilihanDisegerakan tanpa dikaitkan dengan taklik atau bersyaratDengan sengaja dan bukan paksaan

                                                            [sunting] Contoh lafaz rujuk

                                                            [sunting] Lafaz sarih

                                                            Lafaz terang dan jelas menunjukkan rujuk Contoh ldquoSaya rujuk awak kembalirdquo atau ldquoSaya kembali semula awak sebagai isteri sayardquo

                                                            [sunting] Lafaz kinayah

                                                            Lafaz kiasan atau sindiran Contoh ldquoSaya jadikan awak milik saya semulardquo atau ldquoSaya pegang awak semulardquo Lafaz kinayah perlu dengan niat suami untuk merujuk kerana jika dengan niat rujuk maka jadilah rujuk Namun jika tiada niat rujuk maka tidak sahlah rujuknya

                                                            Bab Lian Ditulis oleh Fani Kamis 24 Mei 2007 2024 1 PENGERTIAN LIrsquoAN DAN KASUS LIrsquoAN

                                                            Kata lirsquoan menurut bahasa berarti allarsquonu bainatsnaini fa sharsquoidan (saling melaknat yang terjadi di antara dua orang atau lebih) Sedang menurut istilah syarrsquoi lirsquoan ialah sumpah dengan redaksi tertentu yang diucapkan suami bahwa isterinya telah berzina atau ia menolak bayi yang lahir dari isterinya sebagai anak kandungnya dan kemudian sang isteri pun bersumpah bahwa tuduhan suaminya yang dialamatkan kepada dirinya itu bohong (Pengertian ini dikutip dari kitab al-Mugashshal fi Ahkamil Mar-ah Wal Baitil Muslim Fisy Syarirsquoatil Islamiyah VIII 320-321 terbitan Muassasah Risalah Beirut oleh Prof Dr Abdul Karim Zaidan)

                                                            Apabila seorang laki-laki menuduh isterinya berbuat serong dengan laki-laki lain kemudian isterinya menganggap bahwa tuduhannya bohong maka pihak suami harus dijatuhi hukuman dera kecuali dia mempunyai bukti yang kuat atau melakukan lirsquoan ldquoDan orang-orang yang menuduh isterinya (berzina) padahal mereka tidak ada mempunyai saksi-saksi selain diri mereka sendiri Maka persaksian orang itu ialah empat kali bersumpah dengan nama Allah sesungguhnya dia adalah termasuk orang-orang yang benar Dan (sumpah) yang kelima bahwa lanat Allah atasnya jika dia termasuk orang-orang yang berdusta Istrinya itu dihindarkan dari hukuman oleh sumpahnya empat kali atas nama Allah Sesungguhnya suaminya itu benar-benar termasuk orang-orang yang dusta Dan (sumpah) yang kelima bahwa laknat Allah atasnya jika suaminya itu termasuk orang-orang yang benarrdquo (QS An-Nuur 6-9)

                                                            Dari Ibnu Abbas ra bahwa Hilal bin Umayyah ra pernah menuduh isterinya berzina dengan Syarik bin Sahma di hadapan Nabi saw Kemudian Nabi saw bersabda ldquoKamu harus dapat membuktikan atau (kalau tidak) hukuman had menimpa punggungmurdquo Lalu dia berkata ldquoYa Rasulullah jika seorang di antara kami telah melihat seorang laki-laki berada di atas isterinya masihkah dituntut untuk pergi mencari buktirdquo maka Beliau pun bersabda ldquoKamu harus dapat membuktikan dan jika tidak maka hukuman had di punggungmurdquo Hilal berkata ldquoDemi dzat yang telah mengutusmu dengan membawa kebenaran sesungguhnya saya benar-benar jujur Maka saya harap sudi kiranya Allah menurunkan ayat Qurrsquoan yang bisa membebaskan punggungku dari hukum derardquo Maka turunlah Malaikat Jibril dan menyampaikan wahyu kepada Beliau WALLADZIINA YARMUUNA AZWAAJAHUM (dan orang-orang yang menuduh istri-isterinya) sampai padat IN KAANA MINASH SHAADIQIN (jika suaminya itu termasuk orang-orang yang benar) Kemudian Nabi saw beranjak dari tempatnya sambil menyuruh Hilal menemui isterinya Kemudian Hilal datang (lagi) kepada Beliau lalu memberikan kesaksian lantas Nabi saw bersabda

                                                            ldquoSesungguhnya Allah tahu bahwa seorang di antara kamu berdua ini ada yang bohong Adakah di antara kalian berdua ini yang mau bertaubatrdquo Kemudian isterinya bangun lalu memberikan kesaksiannya Maka tatkala ia hendak mengucapkan sumpah yang kelima maka orang-orang menghentikannya (agar tidak jadi mengucapkan sumpah kelima) dan mereka berkata ldquoSesungguhnya perempuan ini wajib dijatuhi hukumanrdquo Ibnu Abbas berkata ldquoLalu ia (isterinya

                                                            itu) pelan-pelan mundur hingga kami menduga ia akan segera kembalirdquo Kemudian ia berkata Aku tidak akan membuat malu kaumku sepanjang hari Kemudian terus berlalu begitu Lantas Nabi saw bersabda ldquoPerhatikan dia jika dia datang dengan membawa bayi yang juling matanya besar pinggulnya dan kedua betisnya besar juga maka ia(bayi itu) milik Syarik bin Sahmarsquordquo Ternyata dia datang persis yang disabdakan Nabi saw Kemudian Beliau bersada ldquoKalaulah tidak ada ketetapan di dalam Kitabullah sudah barang tentu saya punya urusan dengan diardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no 2098 Fathul Bari VIII 449 no 4747 rsquoAunul Marsquobud VI 341 no 2237 Tirmidzi V 12 no 3229 dan Ibnu Majah I 668 no 2067)

                                                            2 HUKUM-HUKUM YANG MENIMPA ORANG YANG MELAKUKAN LIrsquoAN

                                                            Apabila suami isteri melakukan mularsquoanah atau lirsquoan maka berlakukan pada keduanya hukum-hukum berikut ini

                                                            1 Keduanya harus diceraikan berdasarkan hadistDari Ibnu Umar ra ia berkata ldquoNabi saw memutuskan hukum di antara seorang suami dan isteri dari kaum Anshar dan menceraikan antara keduanyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 458 no 5314 Muslim II 1133 no 9 dan 1494)

                                                            2 Keduanya haram rujursquo untuk selama-lamanyaDari Sahl bin Sarsquod ra ia berkata ldquoTelah berlaku sunnah Nabi saw tentang suami isteri yang saling bermularsquoanah dimana mereka diceraikan antara keduanya kemudian mereka tidak (boleh) rujursquo buat selama-lamanyardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no 2104 dan Aunul Mabud VI 337 no 2233 serta Baihaqi VII 410)

                                                            3 Wanita yang bermularsquoanah berhak memiliki maharDari Ayyub bin Sarsquoid bin Jubair ia bercerita Saya pernah bertanya kepada Ibnu Umar ra (Wahai Ibnu Umar) bagaimana kedudukan seorang suami yang menuduh isterinya berbuat serong Jawab Ibnu Umar ldquoNabi saw pernah menceraikan antara dua orang yang bersaudara (yaitu suami isteri) dari Bani rsquoAjlan dan Beliau bersabda (kepada keduanya) ldquoAllah mengetahui bahwa seorang di antara kalian berdua pasti berbohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Ternyata mereka berdua enggan (memenuhi tawaran Beliau) Nabi bersabda lagi ldquoAllah mengetahui bahwa salah seorang di antara kalian berdua pasti bohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Ternyata mereka enggan lalu Nabi pun bersabda ldquoAllah mengetahui bahwa salah seorang di antara kalian berdua pasti bohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Namun mereka berdua enggan (untuk memenuhi tawaran Beliau) Maka selanjutnya Beliau menceraikan antara keduanyardquo Ayyub berkata ldquoKemudian Amr bin Dinar mengatakan kepadaku lsquoSesungguhnya di dalam hadist tersebut ada sebagian yang saya perhatikan belum engkau sampaikan yaitu laki-laki yang bermularsquoanah itu menanyakan ldquoMana hartaku (maharku)rdquo Dijawab (oleh Nabi saw) ldquoTidak ada harta (mahar) bagimu Jika kamu jujur berarti kamu sudah pernah bercampur dengannya jika kamu bohong maka ia (mahar) itu kian jauh darimurdquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 456 no 5311 Muslim II 1130 no 1493 lsquoAunul Marsquobud VI 347 no 2240 dan 2241 Nasarsquoi VI 177)

                                                            4 Anak yang lahir dari isteri yang bermularsquoanah harus diserahkan kepada sang isteri (ibunya)Dari Ibnu Umar ra ia berkata ldquoSesungguhnya Nabi saw pernah memutuskan untuk mularsquoanah antara seorang suami dengan isterinya kemudian ia (suami) dipisahkan dari anaknya lantas Beliau menceraikan antara mereka berdua kemudian anak itu Rasulullah serahkan kepada isterinyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 460 no 5315 Muslim II 1132 no 1494 lsquoAunul Marsquobud VI 348 no 2242 Tirmidzi II 338 no 1218 Nasarsquoi VI 178 dan Ibnu Majah I 669 no 2069)

                                                            5 Isteri yang bermularsquoanah berhak menjadi ahli waris anaknya dan begitu juga sebaliknyaDari Ibnu Syihab dalam hadist Sahl bin Sarsquoad ia berkata ldquoMenurut Sunnah Nabi saw sesudah suami isteri yang bermularsquoanah dicerai padahal sang isteri hamil maka anaknya dinisbatkan kepada ibunya Kemudian sunnah Beliau saw berlaku mengenai hak warisnya dimana ia (ibu tersebut) berhak menjadi ahli waris anaknya dan anaknya pun berhak menjadi ahli warisnya sesuai apa yang telah Allah tetapkan untuknyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari 1X 452 no 5309 Muslim II 1129 no 1492 dan lsquoAunul Marsquobud VI 339 no 2235)

                                                            Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 835 - 841

                                                            Bab Khulu

                                                            Selasa 28 Agustus 2007 1821 Pengertian Khulursquo

                                                            Menurut bahasa kata khulursquo berasal dari khalarsquo ats-tsauba idzaa azzalaba yang artinya

                                                            melepaskan pakaian karena isteri adalah pakaian suami dan suami adalah pakaian isteri Allah

                                                            SWT berfirman rdquoMereka itu adalah pakaian bagimu dan kamu pun pakaian bagi merekardquo (Al-

                                                            Baqarah187)

                                                            Para pakar fiqih memberi definisi bahwa khulursquo adalah seorang suami menceraikan isterinya dengan imbalan mengambil sesuatu darinya

                                                            Dan khulursquo disebut juga fidyah atau if tidak (tebusan) (Fiqhus Sunnah II253 Manarus Sabil II226 dan Fathul Bari IX395)

                                                            Persyaratan Khulursquo

                                                            Jika persengketaan antara suami isteri kian parah dan tidak mungkin lagi diambil langkah-

                                                            langkah kompromistis supaya mereka bersatu kembali atau pihak isteri sudah menggebu-gebu

                                                            untuk bercerai dengan suaminya maka ia boleh menebus dirinya dari kekuasaan suaminya

                                                            dengan menyerahkan sejumlah harta kepadanya sebagai ganti dari buruknya keadaan yang

                                                            menimpa suaminya karena bercerai dengannya Allah SWT berfirman rdquoDan tidak halal bagi

                                                            kamu mengambil dari sesautu yang telah kamu berikan kepada mereka kecuali kalau keduanya

                                                            (suami isteri) khawatir tidak akan dapat menjalankan hukum-hukum Allah maka tidak ada dosa

                                                            atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus dirinyardquo (Al-

                                                            Baqarah229)

                                                            Dari Ibnu Abbas ra berkata Isteri Tsabit bin Qais bin Syammas datang kepada Nabi saw lalu

                                                            bertutur rdquoYa Rasulullah aku tidak membenci Tsabit karena imannya dan bukan (pula) karena

                                                            perangainya melainkan sesungguhnya aku khawatir kufurrdquo Kemudian Rasulullah saw

                                                            bersabda rdquoMaka mau engkau mengembalikan kebunnya kepadanyardquo Jawabnya rdquoYa (mau)rdquo

                                                            kemudian ia mengembalikannya kepadanya dan selanjutnya beliau menjawab suaminya (Tsabit)

                                                            agar mencerainyardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no2036 dan Fathul Bari IX395 no5276)

                                                            Peringatan Keras Terhadap Masalah Khulursquo

                                                            Dari Tsauban ra bahwa Rasulullah saw bersabda ldquoSetiap wanita yang mau talak kepada

                                                            suaminya tanpa alasan yang dibenarkan agama maka haram baginya mencium seberbak

                                                            surgardquo (Shahih Shahihul Ibnu Majah no1682 ldquoAunul Marsquobud VI308 no2209 Ibnu Majah

                                                            I662 no20555 dan Tirmidzi II329 no1199)

                                                            ldquoDarinya (Tsauban) ra dari Nabi saw beliau bersabda ldquoWanita-wanita yang melakukan khulursquo

                                                            adalah wanita-wanita munafikrdquo (Shahih Shahihul Jamirsquous Shaghir no6681 dan Tirmidzi

                                                            II329 no1198)

                                                            Peringatan Keras Bagi Para Suami Agar Tidak Mempersulit Isterinya

                                                            Manakala seorang suami tidak senang kepada isterinya dan benci kepadanya karena suatu hal

                                                            maka hendaklah mentalaknya dengan cara yang marsquoruf sebagaimana yang diperintahkan Allah

                                                            SWT Ia tidak boleh manahannya dan mempersulitnya untuk menebus dirinya sendiri Allah

                                                            SWT berfirman rdquoDan apabila kamu mentalak isteri-isterimu lalu mereka mendekati akhir

                                                            iddahnya maka rujukilah mereka dengan cara yang marsquoruf atau ceraikanlah mereka dengan

                                                            cara yang marsquoruf (pula) Janganlah kamu rujuki mereka untuk memberi kemudharatan karena

                                                            dengan demikian kamu menganiaya mereka Barangsiapa berbuat demikian maka sungguh ia

                                                            telah berbuat zhalim terhadap dirinya sendiri Janganlah kamu jadikan hukum-hukum Allah

                                                            sebagai permainan Dan ingatlah nirsquomat Allah padamu dan apa yang telah diturunkan Allah

                                                            kepadamu yaitu al-Kitab dan al-Hikmah Allah memberi pengajaran kepada engkau dengan apa

                                                            yang diturunkan-Nya itu Dan bertakwalah kepada Allah serta ketahuilah bahwasannya Allah

                                                            Maha Mengetahui segala sesuaturdquo (Al-Baqarah231)

                                                            Dan Allah SWT berfirman rdquoHai orang-orang yang beriman tidak halal bagi kamu

                                                            mempusakai wanita dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena

                                                            hendak mengambil kembali sebagai dari apa yang telah kamu berikan kepadanya terkecuali bila

                                                            mereka melakukan perbuatan keji yang nyata Dan bergaullah dengan mereka secara patut

                                                            Kemudian jika kamu tidak menyukai mereka (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak

                                                            menyukai sesuatu padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyakrdquo (An-Nisaarsquo19)

                                                            Khulursquo Adalah Fasakh Bukan Talak

                                                            Jika seorang isteri telah menebus dirinya dan dicerai oleh suaminya Maka ia berkuasa penuh

                                                            atas dirinya sendiri sehingga suaminya tidak berhak untuk rujuk kepadanya kecuali dengan

                                                            ridhanya dan perpecahan tidak dianggap sebagai talak meskipun dijatuhkan dengan redaksi

                                                            talak Namun ia adalah perusakan akad nikah demi kemaslahatan sang isteri dengan balasan

                                                            menebus dirinya kepada suaminya

                                                            Ibnul Qayyim ra menulis sebagai berikut rdquoDan yang menunjukkan khulursquo bukan talak adalah

                                                            bahwa Allah SWT telah menetapkan tiga ketentuan yang berlaku pada talak terhadap (isteri)

                                                            yang telah dikumpuli jika talak tersebut telah mencapai talak tiga Ketetapan-ketetapan itu tidak

                                                            pada khulursquo

                                                            Pertama Suamilah yang lebih berhak rujuk kepada isterinya dalam masa iddah

                                                            Kedua Talak maksimal tiga kali sehingga setelah terjadi talak ketiga isteri tidak halal bagi

                                                            suaminya terkecuali ia kawin lagi dengan suami kedua dan pernah bercampur dengannya

                                                            Ketiga Iddah yang berlaku dalam talak terdiri atas tiga kali qurursquo (bersih dari iddah)

                                                            Sementara itu telah sah berdasarkan nash (ayat Qur-an ataua hadits) dan ijmarsquo (kesepatakan)

                                                            bahwasanya tidak sah istilah rujuk dalam khulursquo

                                                            Dan sudah sah berdasar sunnah Nabi saw dan pendapat para shahabat bahwa iddah untuk khulursquo

                                                            hanya satu kali haidh

                                                            Demikian pula telah sah juga berdasar nash syarrsquoi bahwa boleh melakukan khulursquo setelah talak

                                                            kedua dan talak ketiga

                                                            Ini jelas sekali menunjukkan bahwa khulursquo bukanlah talak Oleh sebab itu Allah SWT

                                                            menegaskan rdquoTalak (yang dapat dirujuk) dua kali Setelah itu boleh rujuk lagi dengan

                                                            Cara yang marsquoruf atau menceraikan dengan cara yang baik dan tidak halal bagi kamu

                                                            mengambil kembali dari sesuatu yang pernah kami berikan pada mereka kecuali kalau

                                                            keduanya khawatir tidak akan dapat melaksanakan hukum-hukum Allah Jika kamu khawatir

                                                            bahwa keduanya (suami istri) tidak dapat mejalangkan hukum-hukum Allah maka tidak ada

                                                            dosa atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus dirinyardquo (Al-

                                                            Baqarah229)

                                                            Dan ini tidak dikhususkan bagi wanita yang telah ditalak dua kali karena hal ini ia mencakup

                                                            isteri yang dicerai dua kali Tidak boleh dhamir (kata ganti) Itu kembali kepada oknum yang

                                                            tidak disebutkan dalam ayat di atas dan meninggalkan oknum yang disebutkan dengan jelas akan

                                                            tetapi mungkin dikhususkan bagi oknum yang pernah disebutkan sebelumnya atau meliputi juga

                                                            selain yang sudah disebutkan sebelumnya Kemudian Allah SWT berfirman rdquoKemudian jika

                                                            suami mentalaknya (sesudah talak yang kedua) maka perempuan itu tidak halal lagi baginyardquo

                                                            (Al-Baqarah230)

                                                            Ayat al-Qurrsquoan ini meliputi perempuan yang dicerai setelah khulursquo dan setelah dicerai dua kali

                                                            secara qathrsquoi (pasti) karena dialah yang disebutkan dalam ayat di atas Maka ia (wanita yang di

                                                            khulursquo) harus masuk ke dalam kandungan lafazh ayat tersebut Demikianlah yang difahami

                                                            Imam Ahli tafsir Ibnu Abbas ra yang pernah didorsquoakan oleh Rasulullah saw agar Allah

                                                            mengajarinya tafsir Qurrsquoan Dan pasti doa itu terkabul tanpa keraguan Manakala hukum-hukum

                                                            yang berlaku dalam khulursquo berlainan dengan hukum-hukum talak maka hal itu menunjukkan

                                                            bahwa keduanya berlainan Jadi inilah yang sesuai dengan ketentuan narsquoah qiyas dan dengan

                                                            pendapat para shahabat Nabi saw (Zaadul Marsquoad V199)

                                                            Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal

                                                            Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-

                                                            Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 636 - 641

                                                            Bab Iddah

                                                            Kamis 30 Agustus 2007 1654 Pengertian Iddah

                                                            Menurut bahasa kata iddah berasal dari kata rsquoadad (bilangan dan ihshaak (perhitungan) seorang

                                                            wanita yang menghitung dan menjumlah hari dan masa haidh atau masa suci

                                                            Menurut istilah kata iddah ialah sebutannama bagi suatu masa di mana seorang wanita menantimenangguhkan perkawinan setelah ia ditinggalkan mati oleh suaminya atau setelah diceraikan baik dengan menunggu kelahiran bayinya atau berakhirnya beberapa qurursquo atau berakhirnya beberapa bulan yang sudah ditentukan

                                                            Macam-Macam Masa Iddah

                                                            Barangsiapa yang ditinggal mati suaminya maka iddahnya empat bulan sepuluh hari baik sang

                                                            isteri sudah dicampuri ataupun belum Hal ini mengacu pada firman Allah SWT rdquoOrang-orang

                                                            yang meninggal dunia di antaramu dengan meninggalkan isteri-isteri (hendaklah para isteri itu)

                                                            menangguhkan dirinya (beriddah) empat bulan sepuluh harirdquo (Al-Baqarah 234)

                                                            Terkecuali isteri yang sudah dicampuri dan sedang hamil maka masa iddahnya sampai

                                                            melahirkan rdquoDan wanita-wanita yang hamil waktu iddah mereka itu adalah sampai mereka

                                                            melahirkan kandungannyardquo (At-Thalaq 4)

                                                            Dari al-Miswar bin Makhramah bahwa Subairsquoah al-Aslamiyah ra pernah melahirkan dan

                                                            bernifas setelah beberapa malam kematian suaminya Lalu ia mendatangi Nabi saw lantar

                                                            meminta idzin kepada Beliau untuk kawin (lagi) Kemudian Beliau mengizinkannya lalu ia

                                                            segera menikah (lagi) (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX470 no5320 dan Muslim II1122

                                                            no1485)

                                                            Wanita yang ditalak sebelum sempat dicampuri maka tidak ada masa iddah baginya berdasarkan

                                                            pada firmannya Allah SWT berfirman rdquoHai orang-orang yang beriman rsquoapabila kamu menikahi

                                                            perempuan-perempuan yang beriman kemudian kamu ceraikan mereka sebelum kamu

                                                            mencampurinya maka sekali-kali tidak wajib atas mereka iddah bagimu yang kamu minta

                                                            menyempurnakannyardquo (Al-Ahzaab49)

                                                            Sedang wanita yang ditalak yang sebelumnya sempat dikumpuli dan dalam keadaan hamil maka

                                                            masa iddahnya ialah ia melahirkan anak yang diakndungnya Allah SWT berfirman rdquoDan

                                                            wanita-wanita hamil waktu iddah mereka itu adalah sampai mereka melahirkan

                                                            kandungannyardquo (At-Thalaq4)

                                                            Dari az-Zubair bin al-Awwam ra bahwa ia mempunyai isteri bernama Ummu Kultsum bin

                                                            rsquoUqbah radhiyallahu rsquoanha Kemudian Ummu Kultsum yang sedang hamil berkata kepadanya

                                                            rdquoTenanglah jiwaku (dengan dijatuhi talak satu)rdquo Maka az-Zubir pun menjatuhkan padanya talak

                                                            satu Lalu dia keluar pergi mengerjakan shalat sekembalinya (dari shalat) ternyata isterinya

                                                            sudah melahirkan Kemudian az-Zubir berkata rdquoGerangan apakah yang menyebabkan ia

                                                            menipuku semoga Allah menipunya (juga)rdquo Kemudian dia datang kepada Nabi saw lalu beliau

                                                            bersabda kepadanya rdquoKitabullah sudah menetapkan waktunya lamarlah (lagi) di kepada

                                                            dirinyardquo (Shahih Shahih Ibnu Majah no1546 dan Ibnu Majah I653 no2026)

                                                            Jika wanita yang dijatuhi talak termasuk perempuan yang masih berhaidh secara normal maka

                                                            masa iddahnya tiga kali haidh berdasarkan Firman Allah SWT rdquoWanita-wanita yang ditalak

                                                            hendaklah menahan diri (menunggu tiga kali qurursquo)rdquo (Al-Baqarah 228)

                                                            Kata qurursquo berarti haidh Hal ini mengacu pada hadits Aisyah ra bahwa Ummu Habibah ra

                                                            sering mengeluarkan darah istihadhah(darah yang keluar dari wanita karena sakit atau lainnya)

                                                            lalu dia bertanya kepada Nabi saw (mengenai hal tersebut) Maka Beliau menyuruh

                                                            meninggalkan shalat pada hari-hari haidhnya (Shahih Lighairih Shahih Abu Daud no252 dan

                                                            rsquoAunul Marsquobud I463 no278)

                                                            Jika wanita yang dijatuhi talak itu masih kecil belum mengeluarkan darah hadih atau sudah lanjut

                                                            usia yang sudah manopause (berhenti masa haidh) maka iddahnya adalah tiga bulan lamanya

                                                            Allah swt berfirman rdquoDan perempuan-perempuan yang tidak haidh lagi (manopause) diantara

                                                            isteri-isteri kaian jika ragu-ragu (tentang masa iddahnya) maka masa iddah mereka adalah tiga

                                                            bulan Begitu pula perempuan-perempuan yang belum haidhrdquo (At-Thalaq4)

                                                            Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal

                                                            Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-

                                                            Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 642 ndash 645

                                                            • Talak
                                                              • Daftar isi
                                                              • [sunting] Latar Belakang
                                                              • [sunting] Pengertian
                                                              • [sunting] Pembagian Talak
                                                                • [sunting] Dari segi cara suami menjatuhkan
                                                                • [sunting] dari segi boleh - tidaknya suami rujuk kembali pada istrinya
                                                                  • MACAM-MACAM TALAK
                                                                    • pengrtian khulu
                                                                    • Perceraian dalam Islam
                                                                      • Isi kandungan
                                                                      • [sunting] Talak
                                                                        • [sunting] Hukum talak
                                                                        • [sunting] Rukun talak
                                                                        • [sunting] Contoh lafaz talak
                                                                        • [sunting] Jenis talak
                                                                          • [sunting] Talak rajrsquoi
                                                                          • [sunting] Talak bain
                                                                          • [sunting] Talak sunni
                                                                          • [sunting] Talak bidrsquoi
                                                                          • [sunting] Talak taklik
                                                                              • [sunting] Fasakh
                                                                                • [sunting] Cara melakukan fasakh
                                                                                  • [sunting] Khuluk atau tebus talak
                                                                                    • [sunting] Tujuan khuluk
                                                                                      • [sunting] Rujuk
                                                                                        • [sunting] Hukum rujuk
                                                                                        • [sunting] Rukun rujuk
                                                                                        • [sunting] Contoh lafaz rujuk
                                                                                          • [sunting] Lafaz sarih
                                                                                          • [sunting] Lafaz kinayah

                                                              perempuan saudara laki-laki sekandung anak perempuan dari anak perempuan saudaralaki-laki sebapak anak perempuan dari anak perempuan saudara laki-laki seibu anakperempuan dari keponakannya keponakan saudara laki-laki terus sampai ke bawah(banatul akh)7 Semua anak perempuan dari saudari perempuan baik sekandung sebapakmaupun seibu sampai ke bawah (keponakan dari saudari perempuan) Misalnya12anak perempuan dari saudari perempuan sekandung anak perempuan dari saudariperempuan sebapak anak perempuan dari saudari perempuan seibu anak perempuandari anak perempuan saudari perempuan sekandung anak perempuan dari anakperempuan saudari perempuan sebapak anak perempuan dari anak perempuan saudariperempuan seibu anak perempuan dari keponakannya keponakan saudari perempuanterus sampai ke bawah (banatul ukhti) Semua keponakan baik dari pihak saudara lakilakimapun dari saudari perempuan semuanya haram untuk dinikahiDalam sebuah hadits dari Ibnu Abbas dikatakan

                                                              تع 1049703 الى قول 1049703 ه ق 1049703 رأ ث 1049703 م س 1049703 بع ال 1049703 صهر وم 1049703 ن بع1049703 )) س النسب من حرم قال باس ع ابن عن[ ] (( البخارى رواه أمهاتكم عليكم حرمتArtinya Ibnu Abbas berkata Wanita-wanita yang diharamkan karena keturunan itu adatujuh dan yang diharamkan karena pernikahan juga ada tujuh Ibnu Abbas kemudianmembaca firman Allah dalam surat an-Nisa ayat 22-24 Diharamkan kepada kalianhellip (HRBukhari)Para ulama telah sepakat bahwa ketujuh jenis wanita yang telah disebutkan di atasharam hukumnya untuk dinikahi selamanya Untuk lebih memudahkan menghapal jeniswanita-wanita yang haram untuk dinikahi selamanya ini maka harus diingat bahwa seluruhketurunan dan kerabat si laki-laki semuanya haram untuk dinikahi kecuali empat orang sajayaitu anak perempuan pamannya dari pihak bapak (banatul amm sepupu putrinya om paman) anak perempuan pamannya dari pihak ibu (banatul khal sepupu) anak perempuanbibinya dari pihak bapak (banat ammatih sepupu putrinya bibi) dan anak perempuan bibinyadari pihak ibu (banatul khalah sepupu putrinya bibi) Untuk empat jenis wanita ini bolehuntuk dinikahi dan sisanya tidak boleh untuk dinikahiKeempat jenis wanita tersebut boleh untuk dinikahi berdasarkan firman Allah dalamsurat al-Ahzab ayat 50

                                                              ف 1049703 اء أ مم 1049703 ا مين 1049703 ك ی ك 1049703 ت مل وم 1049703 ا هن ج 1049703 ور أ ها 1049703 ت ی اأ ی

                                                              ي ءات ي ت الال واجك ز أ ك ل ا ن ل ل ح أ ا ن إ ي ب الني ت الال ك ت خاال ات ن وب خالك ات ن وب ك عمات ات ن وب عمك ات ن وب ك ي عل ه الل

                                                              معك ن هاجردون 1049703 ن م ي 1049703 ك ب الن اد ر

                                                              أ ن إ ي ب لن ل ها فس ن ت وهب ن إ ة مؤمن ة أ وامرل خالصة كحها ن ت س ی ن أ

                                                              ي 1049703 ك عل وما 1049703 ون واجهم ز أ في هم ي عل ا ضن فر ما ا من عل قد ين مؤمن الك ی ال ي ك ل هم مان ی

                                                              أ ت ك ملحيما ر ا غفور ه الل ان وآ ج حر

                                                              ( ( 50األحزاب Artinya Hai Nabi sesungguhnya Kami telah menghalalkan bagimu istri-istrimu yang telahkamu berikan mas kawinnya dan hamba sahaya yang kamu miliki yang termasuk apa yangkamu peroleh dalam peperangan yang dikaruniakan Allah untukmu dan (demikian pula) anakanakperempuan dari saudara laki-laki bapakmu anak-anak perempuan dari saudara perempuanbapakmu anak-anak perempuan dari saudara laki-laki ibumu dan anak-anak perempuan darisaudara perempuan ibumu yang turut hijrah bersama kamu dan perempuan mukmin yangmenyerahkan dirinya kepada Nabi kalau Nabi mau mengawininya sebagai pengkhususanbagimu bukan untuk semua orang mukmin Sesungguhnya Kami telah mengetahui apa yangKami wajibkan kepada mereka tentang istri-istri mereka dan hamba sahaya yang mereka milikisupaya tidak menjadi kesempitan bagimu Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi MahaPenyayang (QS Al-Ahzab 50)B Haram dinikahi lantaran perkawinan (al-mushaharah)Wanita-wanita yang dilarang untuk dinikahi lantaran pernikahan ini adalah sebagaiberikut1 Isteri bapak (ibu tiri)Sehubungan dengan jenis wanita ini dalam sebuah hadits dikatakan13

                                                              األب ام 1049703 رأة إال یح 1049703 رم م 1049703 ا یحرم 1049703 ون الجاهلي 1049703 ة أه 1049703 ل ان1049703 )) آ ق 1049703 ال عب 1049703 اس اب 1049703 ن عنآب 1049703 اؤآم نك 1049703 ح م 1049703 ا تنكح (( 1049703 وا وال وج 1049703 ل بين 1049703 ز والجمع

                                                              ع الله فأنزل قال األختينالطب 1049703 رى تف )) [ 1049703 سير األخت 1049703 ين ب 1049703 ين إال 1049703 وا النساء من

                                                              تجمع )) (( وأن و سلف قد ماصحيح ( 1328 [بسندArtinya Ibnu Abbas berkata Orang-orang jahiliyyah mengharamkan semua wanitayang diharamkan dalam ajaran Islam kecuali isteri bapak dan bolehnya menikahi kakakberadik sekaligus Kemudian turun firman Allah Janganlah kalian menikahi wanitawanitayang telah dinikahi oleh bapak-bapak kamu kecuali apa yang telah berlakudahulu (QS An-Nisa 22) dan Dan dilarang juga menikahi kakak beradik sekaligus(QS An-Nisa 23) (Dalam Tafsir ath-Thabari dengan sanad Sahih (8hal 132)Dengan ayat ini para ulama telah sepakat bahwa yang termasuk diharamkanuntuk dinikahi selamanya juga itu adalah wanita-wanita yang sudah atau pernahdinikahi oleh ayahnya baik wanita tersebut telah didukhul (disetubuhi) oleh ayahnyaataupun belum

                                                              بعثن (( 1049703 ى ق 1049703 ال تری 1049703 د أی 1049703 ن ل 1049703 ه فقل 1049703 ت رای 1049703 ة ه1049703 ومع عم 1049703 ى لقي 1049703 ت ق 1049703 ال الب 1049703 راء ع 1049703 نأض 1049703 رب أن رجل 1049703 أمرنى إلى وسلم عليه الله صلى الله رسول

                                                              ف أبيه امرأة نكح[ ] (( والحاآم داود أبو رواه ماله وآخذ عنقهArtinya Al-Bara berkata Suatu hari saya bertemu dengan paman saya yang sedangmembawa bendera Saya lalu bertanya Mau kemana paman Ia menjawab Saya

                                                              diutus oleh Rasulullah Saw untuk membunuh dan mengambil harta laki-laki yangmenikahi isteri bapaknya (HR Abu Dawud dan Hakim)Dari hadits ini didapati bahwa laki-laki yang menikahi wanita-wanita yangpernah dinikahi oleh bapaknya harus dibunuh dan diambil hartanya Ini menunjukkansaking kerasnya larangan tersebut Dari sini para ulama kemudian berkesimpulanbahwa isteri bapak haram untuk dinikahi selamanya2 Ibunya isteri (mertua perempuan)Ketika seorang laki-laki telah menikah dengan seorang wanita maka ibu dari isterinyatadi (mertua) menjadi haram untuk dinikahi baik isterinya tersebut telah didukhul(disetubuhi) maupun belum Hal ini dikarenakan mertua masuk dalam keumuman suratan-Nisa ayat 23 Dan diharamkan juga ibu-ibu isteri-isteri kalian Termasuk kedalam jenis ini juga ibunya mertua dan ibunya bapak mertua3 Anak isteri (anak tiri ar-rabibah)Apabila sebelum menikah si isteri sudah mempunyai anak perempuan maka si lakilakitidak boleh menikahi putri dari isterinya itu Namun para ulama mensyaratkantidak bolehnya menikahi anak perempuan dari isteri itu apabila ibunya (isteri si laki-lakitersebut) telah disetubuhinya Namun apabila misalnya ia menikahi isterinya kemudiancerai sebelum melakukan hubungan badan maka laki-laki tadi boleh menikahi anakperempuannya Hal ini didasarkan pada firman Allah dalam surat an-Nisa ayat 23 diatas yang berbunyi

                                                              م ل ن فإ هن ب م ت ل دخ ي ت الال م ك ائ س ن من م حجورآ في ي ت الال م ك ب ائ ب ورم ت ل دخ وا ون ك تم ك ي عل اح ن ج فال هن ب

                                                              Artinya (dan diharamkan kepadamu) anak-anak istrimu yang dalam pemeliharaanmudari istri yang telah kamu campuri tetapi jika kamu belum campur dengan istrimu itu(dan sudah kamu ceraikan) maka tidak berdosa kamu mengawininyahellip(QS An-Nisa23)Termasuk ke dalam hukum ini adalah anak perempuan dari putra putri isterinya144 Isteri anak kandung sendiri (menantu)Seorang laki-laki juga tidak boleh menikahi isteri anak laki-lakinya berdasarkan firmanAllah dalam surat an-Nisa ayat 23 di atas

                                                              م ك ب صال أ من ذین ال م ك ائ ن ب أ ل ئ وحال

                                                              Artinya (dan diharamkan bagimu) istri-istri anak kandungmu (menantu) (QS An-Nisa 23)Di samping isteri anak kandung sendiri juga diharamkan isteri anak dari susuan hal inididasarkan pada hadits berikut ini

                                                              م 1049703 ن یح 1049703 رم م 1049703 ا الرض 1049703 اع م 1049703 ن یح (( 1049703 رم وس 1049703 لم 1049703 هعلي الله ص 1049703 لى الله رس 1049703 ول ق 1049703 ال

                                                              )) [ ( 8والطبرى ( ( 471 149) آثير ابن تفسير 1النسبArtinya Rasulullah Saw bersabda Diharamkan wanita-wanita karena sesususebagaimana diharamkannya wanita-wanita karena keturunan (Lihat dalam Tafsir IbnKatsir 1471 dan Tafsir ath-Thabari 8149)Para ulama dalam hal ini tidak memasukan anak perempuan dari isteri anakkandung (anak perempuan dari menantu) atau anak perempuan dari anak isteri (anak

                                                              perempuan dari anak tiri) sebagai halilah Oleh karena itu seseorang boleh menikahianak perempuan dari menantu dan anak perempuan dari anak tiriUntuk memudahkan mengingat dan menghapal jenis wanita-wanita yang haramuntuk dinikahi karena pernikahan maka dapat dikatakan bahwa semua wanita yangterkait karena pernikahan semuanya boleh dinikahi oleh laki-laki kecuali empat orangsaja yaitu isteri bapaknya (ibu tiri) mertua perempuan anak perempuan dari isterinyayang telah disetubuhi (anak tiri tapi ibunya sudah disetubuhi) dan isteri anakkandungnya (menantu)C Haram dinikahi lantaran susuan (muharramaat bir radha)Wanita-wanita yang satu susu juga haram untuk dinikahi Hal ini didasarkan padaketerangan berikut ini

                                                              ضاعة الر من م ك خوات وأ م ك ضعن ر أ ي ت الال م ك مهات

                                                              وأArtinya (Diharamkan kepadamu) ibu-ibumu yang menyusui kamu saudara perempuansepersusuan (QS An-Nisa 23)Dalam sebuah hadits dikatakan

                                                              الن 1049703 (( سب م 1049703 ن یح 1049703 رم م 1049703 ا الرض 1049703 اع م 1049703 ن لم 1049703 رمیح(( 1049703 وس علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى الله رس 1049703 ول قال

                                                              [ مسلم و البخارى [أخرجهArtinya Rasulullah Saw bersabda Diharamkan wanita-wanita karena sesusu sebagaimanadiharamkannya wanita-wanita karena keturunan (HR Bukhari Muslim)Oleh karena itu pada hakikatnya wanita-wanita yang diharamkan karena sebab satususuan ini sama dengan wanita-wanita yang diharamkan karena factor keturunan Hanya sajadalam sebab satu susu ini ditambahkan bahwa wanita yang menyusui posisinya sama denganibu kandungDengan demikian wanita-wanita yang tidak boleh dinikahi lantaran satu susu ini adalahsebagai berikut1 Wanita yang menyusui dan ibu dari wanita yang menyusui karena ia dipandang sebagai ibukandungnya sendiri2 Anak-anak perempuan dari wanita yang menyusui tersebut karena mereka dipandangsebagai saudari-saudari perempuannya3 Saudari perempuan baik sekandung seayah maupun seibu karena dipandang sebagai bibiatau tantenya4 Anak perempuan dari putri wanita yang menyusui tadi karena dipandang sebagai anakperempuan dari saudari perempuannya5 Ibu dari suami yang menyusui karena dipandang sebagai neneknya156 Saudari perempuan dari suami wanita yang menyusui karena dipandang sebagaibibitantenya7 Anak perempuan dari putra laki-laki wanita yang menyusui karena dipandang sebagai anakperempuan dari saudara laki-lakinya (keponakan)8 Anak perempuan dari suami wanita yang menyusui meskipun dari isterinya yang lainkarena dipandang sebagai saudari sesusu dari jihat ayah9 Saudari-saudari perempuan dari suami wanita yang menyusui karena mereka dipandangsebagai tante-tantenya10 Isteri-isteri lain dari suami wanita yang menyusui karena mereka dipandang sebagai isteribapaknya

                                                              11 Isteri dari anak yang menyusui haram dinikahi oleh suami dari wanita yang menyusuikarena dipandang sebagai menantunya12 Apabila yang menyusui itu seorang perempuan maka suami dari wanita yang menyusuitidak boleh menikahinya karena dipandang sebagai puterinya Demikian juga tidak bolehdinikahi oleh saudara laki-laki si suami tadi karena ia dipandang sebagai pamannya jugatidak boleh dinikahi oleh bapak dari si suami tadi karena ia dipandang sebagai kakeknyaHal yang harus diperhatikan bahwa dalam masalah sebab susuan ini keharamanmenikahi wanita-wanita di atas hanyalah haram bagi laki-laki yang menyusunya saja dan tidaktermasuk saudara atau kerabat dari laki-laki yang menyusu tersebut Oleh karena itu saudaralaki-laki dari laki-laki yang menyusu boleh menikahi anak perempuan wanita yang menyusuisaudaranya itu karena ia tidak ikut menyusu kepada wanita tersebut Dan karenanya anakperempuan dari wanita yang menyusui sauadaranya itu menjadi wanita asing bagi dirinya dankarenanya ia boleh menikahinya meskipun anak perempuan tersebut dipandang sebagai saudariperempuan dari saudara laki-laki yang menyusu kepada ibunya tersebut Untuk lebihmemudahkan kaidahnya bahwa semua orang yang sama-sama berkumpul dalam menete padasatu susu maka mereka dipandang sebagai bersaudara Semua wanita-wanita yang terkaitkarena sebab susuan haram untuk dinikahi selamanyaSyarat-syarat yang berkaitan dengan wanita yang haram dinikahi lantaran satu susuan1 Menyangkut jumlah susuan yang diharamkanPara ulama berbeda pendapat mengenai batas jumlah minimal susuan sehingga ia haramuntuk dinikahi Pada dasarnya dalam hal ini para ulama terbagi empat pendapatPendapat pertama mengatakan bahwa meskipun hanya satu kali nete ataupun lebihtetap haram untuk dinikahi Pendapat ini adalah pendapatnya jumhur ulama Abu HanifahMalik Tsauri Imam Laits dan lainnyaPendapat ini beralasan bahwa dalam banyak keterangantidak disebutkan batasan dan jumlah tertentu yang mensyaratkan haramnya seorang wanitalantaran susuan Oleh karena itu harus dipahami secara umum bahwa selama ia pernah menetemeskipun hanya satu kali tetean maka ia haram untuk dinikahiMenanggapi hadits-hadits yang menyebutkan jumlah tertentu dalam menetenya inisebagaimana akan disebutkan di bawah ini jumhur ulama mengatakan bahwa keterangan inidiperselisihkan apakah betul dari Siti Aisyah karena beragamnya jumlah batasan tersebutOleh karena itu harus dikembalikan kepada jumlah paling sedikit ia dipandang sebagai satususuan yaitu satu kali Di samping itu dalam sebuah riwayat dikatakan

                                                              رض 1049703 عتان أو رض 1049703 عة أتح 1049703 رم رج 1049703 ل س 1049703 أله عم 1049703 ر ن1049703 اب س 1049703 مع أن 1049703 ه دین 1049703 ار ب 1049703 ن عم 1049703 رو ع 1049703 نالم 1049703 mdash ؤمنين أمي 1049703 ر إن من (( 1049703 ل األخت نعلم ما فقال

                                                              (( رج فقال ا حرام إال الرضاعةق 1049703 ضاء عم 1049703 ر اب 1049703 ن فق 1049703 ال رض 1049703 عتان وال رض 1049703 عة رم1049703 تح ال أن mdash 1049703 ه یزعم الزبير ابن یرید ] (( بإسناد البيهقى أخرجه المؤمنين أمير وقضاء قضائك من خير اللهصحيح]Artinya Amr bin Dinar pernah mendengar Ibn Umar ditanya oleh seorang laki-laki Apakahdiharamkan pula (wanita) meskipun hanya satu atau dua kali tetean Ibnu Umar menjawabKami tidak mengetahui saudari sesusu itu kecuali haram hukumnya untuk dinikahi Seoranglaki-laki lalu berkata kembali Sesungguhnya amirul mukmininmdashyang dimaksudkannya16

                                                              adalah ibn az-Zubairmdashmenganggap bahwa kalau hanya satu atau dua tetean tidak haram IbnuUmar menjawab Ketentuan dari Allah tentu lebih baik daripada ketentuan dan keputusankamu dan keputusan amirul mukminin (HR Baihaki dengan sanad yang shahih)Pendapat kedua mengatakan bahwa yang haram dinikahi itu apabila telah menete tigakali atau lebih Sedangkan kalau ia hanya menete satu atau dua kali maka wanita tersebutboleh dinikahi Pendapat ini adalah pendapatnya Dhahiriyyah Ibn Mundzir dan Abu Ubaidserta Ishak Alasan yang dikemukakannya diantaranya adalah hadits berikut ini

                                                              والم 1049703 صتان الم 1049703 صة تح 1049703 رم ال وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله 1049703 لىص الله رس 1049703 ول ق 1049703 ال قالت عائشة عن

                                                              [ مسلم [أخرجهArtinya Siti Aisyah berkata Rasulullah Saw bersabda Tidak haram untuk dinikahi kalauhanya satu atau dua kali isapan (HR Muslim)Pendapat ketiga mengatakan bahwa yang haram dinikahi itu apabila telah menete limakali atau lebih Pendapat ini adalah pendapat Imam SyafiI Ibn Hazm Atha dan Thawus Diantara dalil yang dijadikan alasan kelompok ini adalah

                                                              ث 1049703 م یح 1049703 رمن معلوم 1049703 ات رض 1049703 عات ع 1049703 شر الق 1049703 رآن ن1049703 م أن 1049703 زل فيم 1049703 ا آ 1049703 ان قال 1049703 ت عائشة عنم 1049703 ن یق 1049703 رأ فيم 1049703 ا وه 1049703 ن وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله ول 1049703 لى

                                                              ص رس 1049703 الله فت 1049703 وفى معلوم 1049703 ات بخم 1049703 س نسخ[ داود [ وأبو مسلم أخرجه القرآنArtinya Siti Aisyah berkata Di antara yang telah diturunkan dalam al-Quran adalah bahwasepuluh kali tetean yang diketeahui dan tertentu adalah diharamkan untuk dinikahi Kemudianjumlah tersebut dihapus menjadi lima kali tetean yang diketahui Setelah itu Rasulullah Sawmeninggal dan lima kali tetean itu termasuk yang terdapat dalam al-Quran (HR Muslim danAbu Dawud)Dalam ilmu al-Quran hal demikian termasuk ayat yang telah dihapuskan bacaannyaakan tetapi hukumnya masih tetap ada dan berlakuPendapat keempat mengatakan bahwa yang haram untuk dinikahi itu adalah apabilatelah menete sepuluh kali atau lebih Apabila kurang dari itu maka tidak haram untuk dinikahiPendapat ini diriwayatkan dari Siti Aisyah dan Hafsah Di antara dalil kelompok ini adalah

                                                              بن 1049703 ت وهو mdash 1049703 وم به أرسلت المؤمنين أم عائشة أن سالم عنآلث mdash أم أختها إلى یرضع

                                                              س 1049703 الم ق 1049703 ال عل 1049703 ى ی 1049703 دخل حت 1049703 ى رض 1049703 عات 1049703 شرع أرض 1049703 عيه فقال 1049703 ت ال 1049703 صدیق بك 1049703 ر أب 1049703 ى

                                                              رض 1049703 عات ث 1049703 الث غي 1049703 ر ثالث 1049703 عنى آلثوم أم فأرضعتنىترض فلم مرضت ثم رضعات

                                                              أخرج )) [ 1049703 ه رض 1049703 عات ع 1049703 شر عائشة 1049703 ى على أدخل أآن فلمل تتم لم آلثوم أم أن أجل من

                                                              صحيح بإسناد والبيهقى [مالكArtinya Dari Salim bahwasannya siti Aisyah Ummul mukminin pernah mengirimnya (Salim)

                                                              ketika ia masih menete kepada saudarinya Ummu Kultsum putrinya Abu Bakar Shidiq SitiAisyah berkata Susui dia sepuluh kali susuan lalu berikan kepada saya Salim berkata UmmuKultsum lalu menyusui saya sebanyak tiga kali susuan kemudian ia sakit sehingga ia hanyamenyusui saya tiga kali saja Saya tidak pernah datang lagi ke siti Aisyah karena UmmuKultsum belum menyempurnakan sepuluh kali susuannya (HR Malik dan Baihaki dengansanad yang sahih)Apabila kita perhatikan dari keempat pendapat di atas penulis lebih condong untukmengambil pendapat ketiga yang mengatakan bahwa batasan minimal wanita susuan tersebutadalah apabila ia telah menete lima kali atau lebih Hal ini dikarenakan dalil yangdikemukakannya di samping sahih juga dalam redaksinya sangat jelas sebagai qaid (pembatas)dari dalil-dalil yang muthlak (belum dibatasi)Sedangkan pendapat yang mengatakan satu atau dua kali susuan tidak diharamkanmeskipun haditsnya shahih akan tetapi redaksi haditsnya tidak jelas menunjukkan hal itu Katasatu atau dua kali tidak diharamkan tidak berarti hanya untuk tiga kali susuan akan tetapi17boleh jadi juga untuk lima kali susuan Karena banyak ihtimal (kemungkinan) inilah makapendapat tersebut menjadi lemah adanyaPendapat pertama juga yang mengatakan tidak dibatasi jumlah susuannya tidak bisadijadikan pegangan karena kemutlakan hadits tersebut di qaid kan oleh keterangan lain yaituketerangan yang mengatakan lima kali susuan Karenanya hukumnya pun harus dibawakepada hokum muqayyad bukan hokum muthlak lagiPendapat keempat yang mengatakan sepuluh kali susuan juga tidak dapat dijadikanpegangan Karena hadits yang disodorkan bukan sebagai batasan akan tetepi hanya ikhbar(beita informasi) saja Hal ini dikarenakan dalam keterangan dari Siti Aisyah yang laindikatakan bahwa yang haram dinikahi itu juga apabila menete lima kali susuan Dengandemikian penulis lebih condong untuk mengambil pendapat ketiga bahwa wanita yang haramdinikahi lantaran susuan itu apabila telah menyusui lima kali atau lebih Kurang dari itu tidakmenjadi haram hukumnya Wallahu alam2 Menyangkut usia bayi yang menyusunyaPara ulama berbeda pendapat mengenai usia bayi yang menyusui tersebut sehinggamenyebabkan wanita tersebut haram untuk dinikahiPendapat pertama yaitu pendpatnya Jumhur ulama di antaranya Imam Malik SyafiIAhmad dan Imam Auzai bahwa susuan yang diharamkan itu pada usia dua tahun pertama sajaAdapun kalau dia menete pada usianya yang ke tiga empat tahun atau lebih tidak menjadikanharam untuk dinikahi Di antara dalil yang disodorkan kelompok ini adalah

                                                              الرضاعة ) یتم أن أراد لمن آاملين حولين أوالدهن یرضعن والوالدات 233البقرة(

                                                              Artinya Dan ibu-ibu itu menyusui putra-putranya selama dua tahun secara sempurna Hal itubagi mereka yang hendak menyempurnakan susuannya (QS Al-Baqarah 233)

                                                              بإس 1049703 ناد البيهق 1049703 ى أخرج )) [ 1049703 ه الح 1049703 ولين ف 1049703 ى آ 1049703 ان 1049703 ام إال رض (( 1049703 اع ال عب 1049703 اس اب 1049703 ن ق 1049703 ال

                                                              [صحيحArtinya Ibnu Abbas berkata Bukan disebut menyusui kecuali selama dua tahun (HRBaihaki dengan sanad yang sahih)Pendapat kedua yaitu pendapatnya Imam Abu Hanifah bahwa usia susuan yangmenyebabkan haram untuk dinikahi itu adalah selama tiga puluh bulan Dalil yang

                                                              dikemukakannya adalah

                                                              ( األحقاف ( شهرا ثالثون وفصاله 15وحملهArtinya Dan mengandungnya sampai menyapihnya selama tiga puluh bulan (QS Al-Ahqaf15)Pendapat ketiga mengatakan bahwa menyusui ketika sudah besar maupun ketika masihkecil sama saja menyebabkan haram untuk dinikahi Pendapat ini adalah pendapatnyaDhahiriyyah Atha dan Imam Laits Di antara dalil yang dikemukakan pendapat ini adalah

                                                              ی 1049703 ا فقال 1049703 ت وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى النب 1049703 ي 1049703 ىإل سهيل بنت لة سه جاءت قالت عائشة عن

                                                              النب 1049703 ي فق ) 1049703 ال حليف 1049703 ه وه ( 1049703 و س 1049703 الم دخ 1049703 ول ة 1049703 نحذیف 1049703 م أب 1049703 ى وج 1049703 ه فى أرى إنى الله رسولفتب 1049703 سم آبي 1049703 ر رج 1049703 ل وه 1049703 و أرض 1049703 عه وآي 1049703 ف 1049703 ت

                                                              قال)) ارض (( 1049703 عيه وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى (( آبير رجل أنه علمت قد وقال وسلم عليه الله صلى الله رسول[ مسلم[ أخرجهArtinya Siti Aisyah berkata Sahlah bint Suhail datang kepada Nabi Saw sambil berkataWahai Rasulullah Saw sesungguhnya saya melihat muka Abu Hudzaifah ketika membawaSalim Rasulullah Saw lalu bersabda Susuilah dia Sahlah berkata Bagaimana sayamenyusuinya sementara dia sudah besar Rasulullah Saw tersenyum lalu bersabda kembaliSaya tahu bahwa dia sudah besar (tapi tidak mengapa susuilah) (HR Muslim)Dari ketiga pendapat di atas hemat penulis pendapat Jumhur ulama yang mengatakanbahwa yang menjadikan haram untuk dinikahi itu adalah apabila menyusuinya pada dua tahunpertama saja Hal ini dikarenakan keterangan-keterangan yang berbicara seputar hal ini sangatjelas dan shahih Namun demikian apabila karena suatu keperluan orang yang sudah besar pun18harus disusui tentu menjadi haram juga Demikian sebagaimana dikemukakan oleh ImamSyaukani dan Ibnu Taimiyyah dalam al-Majmunya3 Shifat susuan yang diharamkanPembahasan ini menyangkut apakah susuan yang diharamkan itu disyaratkan harusmengisap langsung dari tete si wanita tersebut Ataukah termasuk juga sekalipun melaluidiminum dalam gelas setelah diperas terlebih dahulu Dalam hal ini para ulama terbagi duapendapatPendapat pertama yaitu pendapat Jumhur ulama mengatakan bahwa baik si bayitersebut menyusunya langusung dengan cara menempelkan mulutnya pada tete wanita danmengisapnya maupun tidak langsung seperti itu misalnya melalui diminum di gelas setelahdiperas terlebih dahulu tetap semuanya menjadikan wanita haram untuk dinikahiSedangkan menurut pendapat Dhahiriyyah dan Imam Laits bahwa susuan yangdiharamkan itu apabila langsung melalui isapan ke tetanya secara langsung Adapun apabila sibayi tersebut menetenya tidak langsung misalnya melalui gelas atau dicampur denganmakanan maka tidak menjadi haramNamun penulis lebih cenderung untuk mengatakan bahwa pendapat Jumhur lah yanglebih kuat bahwa baik langsung maupun tidak tetap termasuk susuan dan karenanya haramuntuk dinikahi Hal ini karena maksud dari susuan itu adalah untuk menghilangkan rasa laparsi bayi sekaligus memberikannya makanan Dan ketika ia menyusu langsung ataupun tidak

                                                              langsung sama-sama mengenyangkan si bayi maka hukumnya pun sama yaitu haram untukdinikahi Hal ini dipertegas lagi berdasarkan sebuah hadits yang mengatakan

                                                              أخرج )) [ 1049703 ه المجاع 1049703 ة م 1049703 ن الرض 1049703 اعة إنم (( 1049703 ا وس 1049703 لم ه1049703 علي الله ص 1049703 لى الله رس 1049703 ول ق 1049703 ال

                                                              ومسلم [البخارىArtinya Rasulullah Saw bersabda Bahwasannya susuan itu karena kelaparan (si bayi) (HRBukhari Muslim)Wanita-wanita yang haram dinikahi sementara (muaqqata)Adapun wanita-wanita yang haram untuk dinikahi sementara waktu sampai penyebabnyahilang di antaranya adalah sebagai berikut1 Saudari perempuan si Isteri (menikahi kakak beradik secara langsung tidak boleh)Para ulama telah sepakat bahwa seorang laki-laki tidak boleh menikahi seorang wanitasekaligus bersama saudari kandungnya dalam waktu bersamaan Namun apabila si isterinya itumeninggal atau telah dicerai maka si suami boleh untuk menikahi saudari kandung mantanisterinya tadi Hal ini sebagaimana difirmankan oleh Allah dalam surat an-Nisa ayat 23

                                                              لف س قد ما ال إ ن ي ت خ األ ن ي ب جمعوا ت ن وأArtinya (Diharamkan juga bagi kamu) dan menghimpunkan (dalam perkawinan) duaperempuan yang bersaudara kecuali yang telah terjadi pada masa lampau (QS An-Nisa 23)2 Apabila seorang kafir masuk Islam sementara ketika dia kafir telah menikahi dua orangperempuan kakak beradik secara bersamaan maka ia harus memilih salah satunya danmeninggalkan yang lainnya Hal ini sebagaimana terdapat dalam sebuah hadits dhaifbahwasannya Fairuz ad-Dailamy datang kepada Rasulullah Saw seraya berkata WahaiRasulullah Saw saya telah masuk Islam akan tetapi saya mempunya dua isteri kakak beradikMaka Rasulullah Saw menyuruhnya untuk memilih salah satu dari keduanya menurut yang iakehendaki dan sukai (HR Turmudzi dan Abu Dawud)3 Bibi tante dari si isteriSeorang laki-laki tidak boleh menikahi seorang wanita secara bersamaan denganbibinya tantenya baik bibinya ini dari pihak bapaknya ataupun ibunya Namun apabila siisterinya tadi meninggal atau telah diceraikan maka ia boleh menikahi bibinya tadi Hal inididasarkan pada sebuah hadits yang mengatakan19

                                                              الم 1049703 رآة ب 1049703 ين یجم (( 1049703 ع ال ق 1049703 ال وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله لى1049703 ص الله رس 1049703 ول أن هری 1049703 رة أب 1049703 ى ع 1049703 ن[ ] (( ومسلم البخارى أخرجه وخالتها المرأة بين وال وعمتهاArtinya Dari Abu Hurairah bahwasannya Rasulullah Saw pernah bersabda Tidak bolehdinikahi secara bersamaan antara seorang wanita dengan bibinya baik bibinya dari pihak ayah(ammah) maupun dari pihak ibu (khalah) (HR Bukhari Muslim)4 Wanita yang telah ditalak tiga tidak boleh menikah dengan mantan suaminya kecuali iatelah menikah terlebih dahulu dengan laki-laki lain Hal ini sebagaimana akan dijelaskannanti pada pembahasan thalak (pada makalah-makalah berikutnya) Di antara dalilnya adalah

                                                              ن أ هم 1049703 ا ي عل جن 1049703 اح فل 1049703 ا قه 1049703 ا طل ن ف 1049703 إ ه قها 1049703 ر طل ن فإغي وجا ز كح ن ت ى حت عد ب من ه ل حل ت فال

                                                              البق ( 1049703 رة ن م 1049703 و عل ی ق 1049703 وم ل ه 1049703 ا ن ي ب ی الل 1049703 ه ح 1049703 دود ه 1049703 كل الل 1049703 وت ح 1049703 دود قيم 1049703 ا ی ن أ ظن 1049703 ا ن إ ع 1049703 ا اج ر ت ی(230Artinya Kemudian jika si suami mentalaknya (sesudah talak yang kedua) maka perempuanitu tidak lagi halal baginya hingga dia kawin dengan suami yang lain Kemudian jika suamiyang lain itu menceraikannya maka tidak ada dosa bagi keduanya (bekas suami pertama danistri) untuk kawin kembali jika keduanya berpendapat akan dapat menjalankan hukum-hukumAllah Itulah hukum-hukum Allah diterangkan-Nya kepada kaum yang (mau) mengetahui(QS Al-Baqarah 230)5 Wanita yang menikah dengan laki-laki lain atau berada pada masa iddah dengan lakilakilain sehingga wanita tersebut dicerai dan habis masa iddahnya (pembahasan masalahIddah ini akan dijelaskan lebih lanjut dalam makalah berikutnya) Apabila wanita tersebut telahdicerai oleh suaminya dan telah habis masa iddahnya maka laki-laki lain boleh menikahinya6 Wanita yang sadang melakukan Ihram tidak boleh menikah atau dinikahkan sampai iatahallul (beres dari ihramnya) Ketika ia telah tahallul maka boleh seorang laki-laki atauwanita untuk menikah atau dinikahkan Hal ini didasarkan kepada hadits berikut ini

                                                              وال عليه 1049703 رم الله صلى الله رسول قال قال عفان بن عثمان عنالمح (( ینكح ال وسلم

                                                              [ ] (( والترمذى مسلم أخرجه یخطب وال ینكحArtinya Utsman bin Affan berkata Rasulullah Saw bersabda Orang yang sedang melakukanihram tidak boleh menikah dinikahkan ataupun meminang (HR Muslim dan Turmudzi)7 Wanita musyrikah (seperti yang beragama Majusi dan lainnya) sampai dia masuk IslamWanita yang musyrikah tidak boleh dinikahi sampai ia masuk Islam Hal ini berdasarkan ayat

                                                              ول 1049703 ا م ك عجب 1049703 ت أ ول 1049703 و ة رآ م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر مؤمن 1049703 ة ة1049703 م وأل ی 1049703 ؤمن حت 1049703 ى ات رآ مش ال كحوا ن ت والئ 1049703 ك ول أ م ك عج 1049703 ب أ ول 1049703 و رك م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر م 1049703 ؤمن د1049703 عب ول ؤمن 1049703 وا ی حت 1049703 ى ين رآ م 1049703 ش ال كح 1049703 وا ن ته 1049703 م عل ل لن 1049703 اس ل ات 1049703 ه ءای ن ب 1049703 ي وی ذن 1049703 ه إ ب ة مغف 1049703 ر وال ة1049703 جن ال ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعو والل 1049703 ه الن 1049703 ار ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعون[ البقرة [ ون ر

                                                              ذآ ت 221یArtinya Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik sebelum mereka berimanSesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik walaupun diamenarik hatimu Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanitamukmin) sebelum mereka beriman Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dariorangmusyrik walaupun dia menarik hatimu Mereka mengajak ke neraka sedang Allahmengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya(perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran (QS Al-Baqarah 221)Hanya saja para ulama mengecualikan musyrikah ini dengan ahli kitabArtinya wanitaahli kitab (Yahudi dan Nashrani) boleh dinikahi oleh orang Muslim Hal ini didasarkan padaayat berikut ini20

                                                              ه 1049703 م ل ح 1049703 لcurren م وطع 1049703 امك ك 1049703 م ل ح 1049703 لcurren كت 1049703 اب ال ذین 1049703 واوت ال 1049703 أ وطع 1049703 ام ب 1049703 ات الطي ك 1049703 م ل ح 1049703 ل

                                                              أ ي 1049703 وم الذا إ م ك ل ق 1049703 ب 1049703 ن م كت 1049703 اب ال وت 1049703 وا أ ال 1049703 ذین 1049703 ن م ات 1049703 صن

                                                              مح وال مؤمن 1049703 ات ال 1049703 ن م ات مح 1049703 صن والیم 1049703 ان اإل ب ف 1049703 ر ك ی وم 1049703 ن خ 1049703 دان أ هن 1049703 ذي جور أ موهن ت ي ءات

                                                              خ مت وال افحين مس ر غي ين محصن( المائدة ( رین خاس ال من ة خر اآل في وهو ه عمل ط حب 5فقدArtinya Pada hari ini dihalalkan bagimu yang baik-baik Makanan (sembelihan) orang-orangyang diberi Al Kitab itu halal bagimu dan makanan kamu halal (pula) bagi mereka (Dandihalalkan mangawini) wanita yang menjaga kehormatan diantara wanita-wanita yang berimandan wanita-wanita yang menjaga kehormatan di antara orang-orang yang diberi Al Kitabsebelum kamu bila kamu telah membayar mas kawin mereka dengan maksud menikahinyatidak dengan maksud berzina dan tidak (pula) menjadikannya gundik-gundik Barangsiapayang kafir sesudah beriman (tidak menerima hukum-hukum Islam) maka hapuslah amalannyadan ia di hari kiamat termasuk orang-orang merugi (QS Al-Maidah 5)Namun persoalannya apakah Yahudi dan Kristen sekarang masih dapat disebut AhliKitab ataukah sudah termasuk Musyrik mengingat ajarannya kini banyak diselewengkan dansudah bukan seperti aslinya dahulu Ini juga menjadi bahan perdebatan Untuk masalah iniinsya Allah penulis akan membahasnya dalam satu makalah khusus pada minggu-mingguberikutnyaNamun untuk wanita muslimah tidak boleh menikah dengan laki-laki non muslim Halini didasarkan pada ayat sebagaimana telah disebutkan sebelumnya

                                                              ول 1049703 ا م ك عجب 1049703 ت أ ول 1049703 و ة رآ م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر مؤمن 1049703 ة ة1049703 م وأل ی 1049703 ؤمن حت 1049703 ى ات رآ مش ال كحوا ن ت والئ 1049703 ك ول أ م ك عج 1049703 ب أ ول 1049703 و رك م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر م 1049703 ؤمن د1049703 عب ول ؤمن 1049703 وا ی حت 1049703 ى ين رآ م 1049703 ش ال كح 1049703 وا ن ته 1049703 م عل ل لن 1049703 اس ل ات 1049703 ه ءای ن ب 1049703 ي وی ذن 1049703 ه إ ب ة مغف 1049703 ر وال ة1049703 جن ال ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعو والل 1049703 ه الن 1049703 ار ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعون[ البقرة [ ون ر

                                                              ذآ ت 221یArtinya Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik sebelum mereka berimanSesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik walaupun diamenarik hatimu Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanitamukmin) sebelum mereka beriman Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dariorangmusyrik walaupun dia menarik hatimu Mereka mengajak ke neraka sedang Allahmengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya(perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran ((QS Al-Baqarah 221)Juga berdasarkan ayat lain berikut ini

                                                              ن ف 1049703 إ هن ات 1049703 ان مهاجر ات مؤمن ال م جاءآ ذا إ وا ءامن ذین ال ها ی اأ ی

                                                              یم إ ب م عل أ ه الل وهن ن ح فامت

                                                              ه 1049703 ن ل حل 1049703 ون ی ه 1049703 م ول 1049703 ا ه 1049703 م ل ح 1049703 لcurren ه 1049703 ن ل 1049703 ا ى 1049703 اركف ل 1049703 ال إ جع 1049703 وهن ر ت فل 1049703 ا مؤمن 1049703 ات م 1049703 وهن مت عل( ( 10الممتحنة Artinya Hai orang-orang yang beriman apabila datang berhijrah kepadamu perempuanperempuanyang beriman maka hendaklah kamu uji (keimanan) mereka Allah lebihmengetahui tentang keimanan merekamaka jika kamu telah mengetahui bahwa mereka (benarbenar)beriman maka janganlah kamu kembalikan mereka kepada (suami-suami mereka)orang-orang kafir Mereka tiada halal bagi orang-orang kafir itu dan orang-orang kafir itu tiadahalal pula bagi mereka (QS Al-Mumtahanah 10)Makalah ini special dipersembahkan untuk kawan-kawan tercinta siswa siswi Sekolah IndonesiaCairo (SIC) pada pengajian rutin remaja Sabtuan di Mesjid Indonesia Kairo EgyptEmail aepmesiryahoocomQatamea 13 Mei 2005 pukul 200 malam

                                                              21

                                                              Perceraian dalam IslamDari Wikipedia Bahasa Melayu ensiklopedia bebas

                                                              Lompat ke pandu arah gelintar

                                                              Sebahagian daripada siri

                                                              Fiqh Islam(suatu disiplin kajian Islam)

                                                              Bidang-bidang

                                                              Ekonomi

                                                              Politik

                                                              Perkahwinan

                                                              o Peminangan

                                                              o Mas kahwin

                                                              o Akad nikah

                                                              o Walimatulurus

                                                              o Nikah mutah

                                                              o Perceraian

                                                              o Poligami

                                                              o Nasab

                                                              o Seks

                                                              Jenayat

                                                              Adab

                                                              Ibadah

                                                              Kebersihan

                                                              Ketenteraan

                                                              Kotak ini papar bull bincang bull sunting

                                                              Di dalam Islam penceraian merupakan sesuatu yang dilaknat oleh Islam tetapi diharuskan dengan alasan dan sebab-sebab tertentu Penceraian boleh dilakukan dengan cara talak fasakh dan khuluk atau tebus talak

                                                              Isi kandungan

                                                              [sorok]

                                                              1 Talak o 11 Hukum talak

                                                              o 12 Rukun talak

                                                              o 13 Contoh lafaz talak

                                                              o 14 Jenis talak

                                                              141 Talak rajrsquoi

                                                              142 Talak bain

                                                              143 Talak sunni

                                                              144 Talak bidrsquoi

                                                              145 Talak taklik

                                                              2 Fasakh

                                                              o 21 Cara melakukan fasakh

                                                              3 Khuluk atau tebus talak

                                                              o 31 Tujuan khuluk

                                                              4 Rujuk

                                                              o 41 Hukum rujuk

                                                              o 42 Rukun rujuk

                                                              o 43 Contoh lafaz rujuk

                                                              431 Lafaz sarih

                                                              432 Lafaz kinayah

                                                              5 Lihat juga

                                                              o 51 Pautan Luar

                                                              [sunting] Talak

                                                              Talak menurut bahasa bermaksud melepaskan ikatan dan menurut syarak pula talak membawa maksud melepaskan ikatan perkahwinan dengan lafaz talak dan seumpamanya Talak merupakan suatu jalan penyelesaian yang terakhir sekiranya suami dan isteri tidak dapat hidup bersama dan mencari kata sepakat untuk mecari kebahagian berumahtangga Talak merupakan perkara yang dibenci Allah swt tetapi dibenarkan

                                                              [sunting] Hukum talakHukum Penjelasan

                                                              Wajib

                                                              a) Jika perbalahan suami isteri tidak dapat didamaikan lagib) Dua orang wakil daripada pihak suami dan isteri gagal membuat kata sepakat untuk perdamaian rumahtangga merekac) Apabila pihak kadi berpendapat bahawa talak adalah lebih baikd) Jika tidak diceraikan keadaan sedemikian maka berdosalah suami

                                                              Haram

                                                              a) Menceraikan isteri ketika sedang haid atau nifasb) Ketika keadaan suci yang telah disetubuhic) Ketika suami sedang sakit yang bertujuan menghalang isterinya daripada menuntut harta pusakanyad) Menceraikan isterinya dengan talak tiga sekali gus atau talak satu tetapi disebut berulang kali sehingga cukup tiga kali atau lebih

                                                              Sunata) Suami tidak mampu menanggung nafkah isterinyab) Isterinya tidak menjaga maruah dirinya

                                                              MakruhSuami menjatuhkan talak kepada isterinya yang baik berakhlak mulia dan mempunyai pengetahuan agama

                                                              HarusSuami yang lemah keinginan nafsunya atau isterinya belum datang haid atau telah putus haidnya

                                                              [sunting] Rukun talakPerkara Syarat

                                                              SuamiBerakalBalighDengan kerelaan sendiri

                                                              IsteriAkad nikah sahBelum diceraikan dengan talak tiga oleh suaminya

                                                              LafazUcapan yang jelas menyatakan penceraiannyaDengan sengaja dan bukan paksaaan

                                                              [sunting] Contoh lafaz talak Talak sarih

                                                              Lafaz yang jelas dengan bahasa yang berterus-terang seperti ldquoSaya talak awakrdquo atau ldquoSaya ceraikan awakrdquo atau ldquoSaya lepaskan awak daripada menjadi isteri sayardquo dan sebagainya

                                                              Talak kinayah

                                                              Lafaz yang digunakan secara sindiran oleh suami seperti ldquoPergilah awak ke rumah mak awakrdquo atau ldquoPergilah awak dari sinirdquo atau ldquoSaya benci melihat muka awakrdquo dan sebagainya Namun lafaz kinayah memerlukan niat suaminya iaitu jika berniat talak maka jatuhlah talak tetapi jika tidak berniat talak maka tidak berlaku talak

                                                              [sunting] Jenis talak

                                                              [sunting] Talak rajrsquoi

                                                              Suami melafazkan talak satu atau talak dua kepada isterinya Suami boleh merujuk kembali isterinya ketika masih dalam idah Jika tempoh idah telah tamat maka suami tidak dibenarkan merujuk melainkan dengan akad nikah baru

                                                              [sunting] Talak bain

                                                              Suami melafazkan talak tiga atau melafazkan talak yang ketiga kepada isterinya Isterinya tidak boleh dirujuk kembali Si suami hanya boleh merujuk setelah isterinya berkahwin lelaki lain

                                                              suami barunya menyetubuhinya setelah diceraikan suami barunya dan telah habis idah dengan suami barunya

                                                              [sunting] Talak sunni

                                                              Suami melafazkan talak kepada isterinya yang masih suci dan tidak disetubuhinya ketika dalam tempoh suci

                                                              [sunting] Talak bidrsquoi

                                                              Suami melafazkan talak kepada isterinya ketika dalam haid atau ketika suci yang disetubuhinya

                                                              [sunting] Talak taklik

                                                              Talak taklik ialah suami menceraikan isterinya bersyarat dengan sesuatu sebab atau syarat Apabila syarat atau sebab itu dilakukan atau berlaku maka terjadilah penceraian atau talak

                                                              Contohnya suami berkata kepada isteri ldquoJika awak keluar rumah tanpa izin saya maka jatuhlah talak saturdquo Apabila isterinya keluar dari rumah tanpa izin suaminya maka jatuhlah talak satu secara automatik

                                                              Ia juga boleh berlaku selepas akad nikah (ia dipraktikkan di Malaysia dan wajib oleh semua pengantin lelaki untuk melafaznya) berkata ldquoJika saya menyeksa isteri saya dengan sengaja atau saya meninggalkan isteri saya selama empat bulan berterusan dengan sengaja tanpa kerelaannya dan jika ia mengadu kepada kadi atau naib kadi apabila disabitkan oleh kadi atau naib kadi maka jatuhlah talak satu ke atas isteri sayardquo

                                                              Ia juga boleh berlaku dengan cara ldquoJika saya menyeksa isteri saya dengan sengaja atau saya meninggalkannya selama empat bulan berterusan tanpa kerelaannya dan jika ia mengadu kepada kadi atau naib kadi serta membayar RM 100 sebagai tebus talak apabila disabitkan oleh kadi atau naib kadi maka jatuhlah talak satu ke atas isteri saya dengan nilai tebus talak tersebutrdquo

                                                              [sunting] Fasakh

                                                              Erti fasakh menurut bahasa ialah rosak atau putus Manakala menurut syarak pula pembatalan nikah disebabkan oleh sesuatu sifat yang dibenarkan syarak misalnya perkahwinan suami isteri yang difasakhkan oleh kadi disebabkan oleh suaminya tidak mempu memberi nafkah kepada isterinya Fasakh tidak boleh mengurangkan bilangan talaknya Fasakh hanya boleh dituntut oleh isteri sekiranya terdapat beberapa sebab atau kecacatan yang terdapat pada pihak suaminya Mengikut mazhab Shafie seorang isteri boleh menuntut fasakh melalui kadi atau mahkamah disebabkan oleh kekurangan suaminya seperti gila (berkekalan atau sekejab) penyakit kusta penyakit sopak penyakit yang menghalang mereka daripada melakukan persetubuhan suami tidak mampu memberi nafkah belanja kepada isterinya seperti makan dan minum serta tempat tinggal pakaian memberi mahar dengan cara tunai sebelum bersetubuh kerana kepapaan atau muflis atau sebagainya suami tidak bertanggungjawab dengan meninggalkan isterinya terlalu lama dan tidak memberi khabar berita suami yang menzalimi dan memudaratkan isterinya

                                                              suami yang fasik serta melakukan maksiat terhadap Allah dan tidak menunaikan kewajipan kepada Allah dan murtad salah seorang (suami atau isteri)

                                                              [sunting] Cara melakukan fasakh Jika suami atau isteri mempunyai sebab yang megharuskan fasakh Membuat aduan kepada pihak kadi supaya membatalkan perkahwinan mereka

                                                              Jika dapat dibuktikan pengaduan yang diberikan adalah betul pihak kadi boleh mengambil tindakan membatalkannya

                                                              Pembatalan perkahwinan dengan cara fasakh tidak boleh dirujuk kembali melainkan dengan akad nikah yang baru

                                                              [sunting] Khuluk atau tebus talak

                                                              Perpisahan antara suami dan isteri melalui tebus talak sama ada dengan menggunakan lafaz talak atau khuluk Pihak isteri boleh melepaskan dirinya daripada ikatan perkahwinan mereka jika ia tidak berpuas hati atau lain-lain sebab Pihak isteri hendaklah membayar sejumlah wang atau harta yang dipersetujui bersama dengan suaminya maka suaminya hendaklah menceraikan isterinya dngan jumlah atau harta yang ditentukan

                                                              Hukum khuluk adalah berdasarkan surah al-Baqarah ayat 229 ldquoTidak halal bagi kamu mengambil apa-apa yang telah kamu berikan kepada mereka suatu jua pun kecuali jika takut kedua-duanya tidak akan mengikut peraturan Allah swt Jika kamu takut bahawa tidak akan mengikut peraturan Allah maka tiadalah berdosa kedua-duanya tentang barang yang jadi tebus oleh perempuanrdquo

                                                              Talak boleh jatuh dengan menyebut ldquoSaya menceraikan kamu dengan bayaran RM 10000rdquo dan isterinya menjawab ldquoSaya menerimanyardquo Apabila suami melafazkan demikian dan isterinya menyahut tawaran itu dengan serta-merta jatuhlah talak dengan khuluk dan isterinya wajiblah beridah Suami isteri hanya boleh merujuk dengan akad nikah baru sahaja

                                                              [sunting] Tujuan khuluk Memelihara hak wanita Menolak bahaya kemudaratan yang menimpanya

                                                              Memberi keadilan kepada wanita yang cukup umurnya melalui keputusan mahkamah

                                                              [sunting] Rujuk

                                                              Menurut bahasa rujuk boleh didefinisikan sebagai kembali Manakala menurut syarak ia membawa maksud suami kembali semula kepada isterinya yang diceraikan dengan ikatan pernikahan asal (dalam masa idah) dengan lafaz rujuk

                                                              [sunting] Hukum rujukHukum Penjelasan

                                                              WajibBagi suami yang menceraikan isterinya yang belum menyempurnakan gilirannya dari isteri-isterinya yang lain

                                                              Haram Suami merujuk isterinya dengan tujuan untuk menyakiti atau memudaratkan isterinya itu

                                                              Makruh Apabila penceraian lebih baik antara suami dan isteri

                                                              Harus Sekirannya rujuk boleh membawa kebaikan bersama

                                                              [sunting] Rukun rujukPerkara Syarat

                                                              SuamiBerakalBalighDengan kerelaan sendiri

                                                              Isteri

                                                              Telah disetubuhiBerkeadaan talak rajrsquoiBukan dengan talak tigaBukan cerai secara khulukMasih dalam idah

                                                              Lafaz

                                                              Ucapan yang jelas menyatakan rujukTiada disyaratkan dengan khiar atau pilihanDisegerakan tanpa dikaitkan dengan taklik atau bersyaratDengan sengaja dan bukan paksaan

                                                              [sunting] Contoh lafaz rujuk

                                                              [sunting] Lafaz sarih

                                                              Lafaz terang dan jelas menunjukkan rujuk Contoh ldquoSaya rujuk awak kembalirdquo atau ldquoSaya kembali semula awak sebagai isteri sayardquo

                                                              [sunting] Lafaz kinayah

                                                              Lafaz kiasan atau sindiran Contoh ldquoSaya jadikan awak milik saya semulardquo atau ldquoSaya pegang awak semulardquo Lafaz kinayah perlu dengan niat suami untuk merujuk kerana jika dengan niat rujuk maka jadilah rujuk Namun jika tiada niat rujuk maka tidak sahlah rujuknya

                                                              Bab Lian Ditulis oleh Fani Kamis 24 Mei 2007 2024 1 PENGERTIAN LIrsquoAN DAN KASUS LIrsquoAN

                                                              Kata lirsquoan menurut bahasa berarti allarsquonu bainatsnaini fa sharsquoidan (saling melaknat yang terjadi di antara dua orang atau lebih) Sedang menurut istilah syarrsquoi lirsquoan ialah sumpah dengan redaksi tertentu yang diucapkan suami bahwa isterinya telah berzina atau ia menolak bayi yang lahir dari isterinya sebagai anak kandungnya dan kemudian sang isteri pun bersumpah bahwa tuduhan suaminya yang dialamatkan kepada dirinya itu bohong (Pengertian ini dikutip dari kitab al-Mugashshal fi Ahkamil Mar-ah Wal Baitil Muslim Fisy Syarirsquoatil Islamiyah VIII 320-321 terbitan Muassasah Risalah Beirut oleh Prof Dr Abdul Karim Zaidan)

                                                              Apabila seorang laki-laki menuduh isterinya berbuat serong dengan laki-laki lain kemudian isterinya menganggap bahwa tuduhannya bohong maka pihak suami harus dijatuhi hukuman dera kecuali dia mempunyai bukti yang kuat atau melakukan lirsquoan ldquoDan orang-orang yang menuduh isterinya (berzina) padahal mereka tidak ada mempunyai saksi-saksi selain diri mereka sendiri Maka persaksian orang itu ialah empat kali bersumpah dengan nama Allah sesungguhnya dia adalah termasuk orang-orang yang benar Dan (sumpah) yang kelima bahwa lanat Allah atasnya jika dia termasuk orang-orang yang berdusta Istrinya itu dihindarkan dari hukuman oleh sumpahnya empat kali atas nama Allah Sesungguhnya suaminya itu benar-benar termasuk orang-orang yang dusta Dan (sumpah) yang kelima bahwa laknat Allah atasnya jika suaminya itu termasuk orang-orang yang benarrdquo (QS An-Nuur 6-9)

                                                              Dari Ibnu Abbas ra bahwa Hilal bin Umayyah ra pernah menuduh isterinya berzina dengan Syarik bin Sahma di hadapan Nabi saw Kemudian Nabi saw bersabda ldquoKamu harus dapat membuktikan atau (kalau tidak) hukuman had menimpa punggungmurdquo Lalu dia berkata ldquoYa Rasulullah jika seorang di antara kami telah melihat seorang laki-laki berada di atas isterinya masihkah dituntut untuk pergi mencari buktirdquo maka Beliau pun bersabda ldquoKamu harus dapat membuktikan dan jika tidak maka hukuman had di punggungmurdquo Hilal berkata ldquoDemi dzat yang telah mengutusmu dengan membawa kebenaran sesungguhnya saya benar-benar jujur Maka saya harap sudi kiranya Allah menurunkan ayat Qurrsquoan yang bisa membebaskan punggungku dari hukum derardquo Maka turunlah Malaikat Jibril dan menyampaikan wahyu kepada Beliau WALLADZIINA YARMUUNA AZWAAJAHUM (dan orang-orang yang menuduh istri-isterinya) sampai padat IN KAANA MINASH SHAADIQIN (jika suaminya itu termasuk orang-orang yang benar) Kemudian Nabi saw beranjak dari tempatnya sambil menyuruh Hilal menemui isterinya Kemudian Hilal datang (lagi) kepada Beliau lalu memberikan kesaksian lantas Nabi saw bersabda

                                                              ldquoSesungguhnya Allah tahu bahwa seorang di antara kamu berdua ini ada yang bohong Adakah di antara kalian berdua ini yang mau bertaubatrdquo Kemudian isterinya bangun lalu memberikan kesaksiannya Maka tatkala ia hendak mengucapkan sumpah yang kelima maka orang-orang menghentikannya (agar tidak jadi mengucapkan sumpah kelima) dan mereka berkata ldquoSesungguhnya perempuan ini wajib dijatuhi hukumanrdquo Ibnu Abbas berkata ldquoLalu ia (isterinya

                                                              itu) pelan-pelan mundur hingga kami menduga ia akan segera kembalirdquo Kemudian ia berkata Aku tidak akan membuat malu kaumku sepanjang hari Kemudian terus berlalu begitu Lantas Nabi saw bersabda ldquoPerhatikan dia jika dia datang dengan membawa bayi yang juling matanya besar pinggulnya dan kedua betisnya besar juga maka ia(bayi itu) milik Syarik bin Sahmarsquordquo Ternyata dia datang persis yang disabdakan Nabi saw Kemudian Beliau bersada ldquoKalaulah tidak ada ketetapan di dalam Kitabullah sudah barang tentu saya punya urusan dengan diardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no 2098 Fathul Bari VIII 449 no 4747 rsquoAunul Marsquobud VI 341 no 2237 Tirmidzi V 12 no 3229 dan Ibnu Majah I 668 no 2067)

                                                              2 HUKUM-HUKUM YANG MENIMPA ORANG YANG MELAKUKAN LIrsquoAN

                                                              Apabila suami isteri melakukan mularsquoanah atau lirsquoan maka berlakukan pada keduanya hukum-hukum berikut ini

                                                              1 Keduanya harus diceraikan berdasarkan hadistDari Ibnu Umar ra ia berkata ldquoNabi saw memutuskan hukum di antara seorang suami dan isteri dari kaum Anshar dan menceraikan antara keduanyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 458 no 5314 Muslim II 1133 no 9 dan 1494)

                                                              2 Keduanya haram rujursquo untuk selama-lamanyaDari Sahl bin Sarsquod ra ia berkata ldquoTelah berlaku sunnah Nabi saw tentang suami isteri yang saling bermularsquoanah dimana mereka diceraikan antara keduanya kemudian mereka tidak (boleh) rujursquo buat selama-lamanyardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no 2104 dan Aunul Mabud VI 337 no 2233 serta Baihaqi VII 410)

                                                              3 Wanita yang bermularsquoanah berhak memiliki maharDari Ayyub bin Sarsquoid bin Jubair ia bercerita Saya pernah bertanya kepada Ibnu Umar ra (Wahai Ibnu Umar) bagaimana kedudukan seorang suami yang menuduh isterinya berbuat serong Jawab Ibnu Umar ldquoNabi saw pernah menceraikan antara dua orang yang bersaudara (yaitu suami isteri) dari Bani rsquoAjlan dan Beliau bersabda (kepada keduanya) ldquoAllah mengetahui bahwa seorang di antara kalian berdua pasti berbohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Ternyata mereka berdua enggan (memenuhi tawaran Beliau) Nabi bersabda lagi ldquoAllah mengetahui bahwa salah seorang di antara kalian berdua pasti bohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Ternyata mereka enggan lalu Nabi pun bersabda ldquoAllah mengetahui bahwa salah seorang di antara kalian berdua pasti bohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Namun mereka berdua enggan (untuk memenuhi tawaran Beliau) Maka selanjutnya Beliau menceraikan antara keduanyardquo Ayyub berkata ldquoKemudian Amr bin Dinar mengatakan kepadaku lsquoSesungguhnya di dalam hadist tersebut ada sebagian yang saya perhatikan belum engkau sampaikan yaitu laki-laki yang bermularsquoanah itu menanyakan ldquoMana hartaku (maharku)rdquo Dijawab (oleh Nabi saw) ldquoTidak ada harta (mahar) bagimu Jika kamu jujur berarti kamu sudah pernah bercampur dengannya jika kamu bohong maka ia (mahar) itu kian jauh darimurdquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 456 no 5311 Muslim II 1130 no 1493 lsquoAunul Marsquobud VI 347 no 2240 dan 2241 Nasarsquoi VI 177)

                                                              4 Anak yang lahir dari isteri yang bermularsquoanah harus diserahkan kepada sang isteri (ibunya)Dari Ibnu Umar ra ia berkata ldquoSesungguhnya Nabi saw pernah memutuskan untuk mularsquoanah antara seorang suami dengan isterinya kemudian ia (suami) dipisahkan dari anaknya lantas Beliau menceraikan antara mereka berdua kemudian anak itu Rasulullah serahkan kepada isterinyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 460 no 5315 Muslim II 1132 no 1494 lsquoAunul Marsquobud VI 348 no 2242 Tirmidzi II 338 no 1218 Nasarsquoi VI 178 dan Ibnu Majah I 669 no 2069)

                                                              5 Isteri yang bermularsquoanah berhak menjadi ahli waris anaknya dan begitu juga sebaliknyaDari Ibnu Syihab dalam hadist Sahl bin Sarsquoad ia berkata ldquoMenurut Sunnah Nabi saw sesudah suami isteri yang bermularsquoanah dicerai padahal sang isteri hamil maka anaknya dinisbatkan kepada ibunya Kemudian sunnah Beliau saw berlaku mengenai hak warisnya dimana ia (ibu tersebut) berhak menjadi ahli waris anaknya dan anaknya pun berhak menjadi ahli warisnya sesuai apa yang telah Allah tetapkan untuknyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari 1X 452 no 5309 Muslim II 1129 no 1492 dan lsquoAunul Marsquobud VI 339 no 2235)

                                                              Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 835 - 841

                                                              Bab Khulu

                                                              Selasa 28 Agustus 2007 1821 Pengertian Khulursquo

                                                              Menurut bahasa kata khulursquo berasal dari khalarsquo ats-tsauba idzaa azzalaba yang artinya

                                                              melepaskan pakaian karena isteri adalah pakaian suami dan suami adalah pakaian isteri Allah

                                                              SWT berfirman rdquoMereka itu adalah pakaian bagimu dan kamu pun pakaian bagi merekardquo (Al-

                                                              Baqarah187)

                                                              Para pakar fiqih memberi definisi bahwa khulursquo adalah seorang suami menceraikan isterinya dengan imbalan mengambil sesuatu darinya

                                                              Dan khulursquo disebut juga fidyah atau if tidak (tebusan) (Fiqhus Sunnah II253 Manarus Sabil II226 dan Fathul Bari IX395)

                                                              Persyaratan Khulursquo

                                                              Jika persengketaan antara suami isteri kian parah dan tidak mungkin lagi diambil langkah-

                                                              langkah kompromistis supaya mereka bersatu kembali atau pihak isteri sudah menggebu-gebu

                                                              untuk bercerai dengan suaminya maka ia boleh menebus dirinya dari kekuasaan suaminya

                                                              dengan menyerahkan sejumlah harta kepadanya sebagai ganti dari buruknya keadaan yang

                                                              menimpa suaminya karena bercerai dengannya Allah SWT berfirman rdquoDan tidak halal bagi

                                                              kamu mengambil dari sesautu yang telah kamu berikan kepada mereka kecuali kalau keduanya

                                                              (suami isteri) khawatir tidak akan dapat menjalankan hukum-hukum Allah maka tidak ada dosa

                                                              atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus dirinyardquo (Al-

                                                              Baqarah229)

                                                              Dari Ibnu Abbas ra berkata Isteri Tsabit bin Qais bin Syammas datang kepada Nabi saw lalu

                                                              bertutur rdquoYa Rasulullah aku tidak membenci Tsabit karena imannya dan bukan (pula) karena

                                                              perangainya melainkan sesungguhnya aku khawatir kufurrdquo Kemudian Rasulullah saw

                                                              bersabda rdquoMaka mau engkau mengembalikan kebunnya kepadanyardquo Jawabnya rdquoYa (mau)rdquo

                                                              kemudian ia mengembalikannya kepadanya dan selanjutnya beliau menjawab suaminya (Tsabit)

                                                              agar mencerainyardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no2036 dan Fathul Bari IX395 no5276)

                                                              Peringatan Keras Terhadap Masalah Khulursquo

                                                              Dari Tsauban ra bahwa Rasulullah saw bersabda ldquoSetiap wanita yang mau talak kepada

                                                              suaminya tanpa alasan yang dibenarkan agama maka haram baginya mencium seberbak

                                                              surgardquo (Shahih Shahihul Ibnu Majah no1682 ldquoAunul Marsquobud VI308 no2209 Ibnu Majah

                                                              I662 no20555 dan Tirmidzi II329 no1199)

                                                              ldquoDarinya (Tsauban) ra dari Nabi saw beliau bersabda ldquoWanita-wanita yang melakukan khulursquo

                                                              adalah wanita-wanita munafikrdquo (Shahih Shahihul Jamirsquous Shaghir no6681 dan Tirmidzi

                                                              II329 no1198)

                                                              Peringatan Keras Bagi Para Suami Agar Tidak Mempersulit Isterinya

                                                              Manakala seorang suami tidak senang kepada isterinya dan benci kepadanya karena suatu hal

                                                              maka hendaklah mentalaknya dengan cara yang marsquoruf sebagaimana yang diperintahkan Allah

                                                              SWT Ia tidak boleh manahannya dan mempersulitnya untuk menebus dirinya sendiri Allah

                                                              SWT berfirman rdquoDan apabila kamu mentalak isteri-isterimu lalu mereka mendekati akhir

                                                              iddahnya maka rujukilah mereka dengan cara yang marsquoruf atau ceraikanlah mereka dengan

                                                              cara yang marsquoruf (pula) Janganlah kamu rujuki mereka untuk memberi kemudharatan karena

                                                              dengan demikian kamu menganiaya mereka Barangsiapa berbuat demikian maka sungguh ia

                                                              telah berbuat zhalim terhadap dirinya sendiri Janganlah kamu jadikan hukum-hukum Allah

                                                              sebagai permainan Dan ingatlah nirsquomat Allah padamu dan apa yang telah diturunkan Allah

                                                              kepadamu yaitu al-Kitab dan al-Hikmah Allah memberi pengajaran kepada engkau dengan apa

                                                              yang diturunkan-Nya itu Dan bertakwalah kepada Allah serta ketahuilah bahwasannya Allah

                                                              Maha Mengetahui segala sesuaturdquo (Al-Baqarah231)

                                                              Dan Allah SWT berfirman rdquoHai orang-orang yang beriman tidak halal bagi kamu

                                                              mempusakai wanita dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena

                                                              hendak mengambil kembali sebagai dari apa yang telah kamu berikan kepadanya terkecuali bila

                                                              mereka melakukan perbuatan keji yang nyata Dan bergaullah dengan mereka secara patut

                                                              Kemudian jika kamu tidak menyukai mereka (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak

                                                              menyukai sesuatu padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyakrdquo (An-Nisaarsquo19)

                                                              Khulursquo Adalah Fasakh Bukan Talak

                                                              Jika seorang isteri telah menebus dirinya dan dicerai oleh suaminya Maka ia berkuasa penuh

                                                              atas dirinya sendiri sehingga suaminya tidak berhak untuk rujuk kepadanya kecuali dengan

                                                              ridhanya dan perpecahan tidak dianggap sebagai talak meskipun dijatuhkan dengan redaksi

                                                              talak Namun ia adalah perusakan akad nikah demi kemaslahatan sang isteri dengan balasan

                                                              menebus dirinya kepada suaminya

                                                              Ibnul Qayyim ra menulis sebagai berikut rdquoDan yang menunjukkan khulursquo bukan talak adalah

                                                              bahwa Allah SWT telah menetapkan tiga ketentuan yang berlaku pada talak terhadap (isteri)

                                                              yang telah dikumpuli jika talak tersebut telah mencapai talak tiga Ketetapan-ketetapan itu tidak

                                                              pada khulursquo

                                                              Pertama Suamilah yang lebih berhak rujuk kepada isterinya dalam masa iddah

                                                              Kedua Talak maksimal tiga kali sehingga setelah terjadi talak ketiga isteri tidak halal bagi

                                                              suaminya terkecuali ia kawin lagi dengan suami kedua dan pernah bercampur dengannya

                                                              Ketiga Iddah yang berlaku dalam talak terdiri atas tiga kali qurursquo (bersih dari iddah)

                                                              Sementara itu telah sah berdasarkan nash (ayat Qur-an ataua hadits) dan ijmarsquo (kesepatakan)

                                                              bahwasanya tidak sah istilah rujuk dalam khulursquo

                                                              Dan sudah sah berdasar sunnah Nabi saw dan pendapat para shahabat bahwa iddah untuk khulursquo

                                                              hanya satu kali haidh

                                                              Demikian pula telah sah juga berdasar nash syarrsquoi bahwa boleh melakukan khulursquo setelah talak

                                                              kedua dan talak ketiga

                                                              Ini jelas sekali menunjukkan bahwa khulursquo bukanlah talak Oleh sebab itu Allah SWT

                                                              menegaskan rdquoTalak (yang dapat dirujuk) dua kali Setelah itu boleh rujuk lagi dengan

                                                              Cara yang marsquoruf atau menceraikan dengan cara yang baik dan tidak halal bagi kamu

                                                              mengambil kembali dari sesuatu yang pernah kami berikan pada mereka kecuali kalau

                                                              keduanya khawatir tidak akan dapat melaksanakan hukum-hukum Allah Jika kamu khawatir

                                                              bahwa keduanya (suami istri) tidak dapat mejalangkan hukum-hukum Allah maka tidak ada

                                                              dosa atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus dirinyardquo (Al-

                                                              Baqarah229)

                                                              Dan ini tidak dikhususkan bagi wanita yang telah ditalak dua kali karena hal ini ia mencakup

                                                              isteri yang dicerai dua kali Tidak boleh dhamir (kata ganti) Itu kembali kepada oknum yang

                                                              tidak disebutkan dalam ayat di atas dan meninggalkan oknum yang disebutkan dengan jelas akan

                                                              tetapi mungkin dikhususkan bagi oknum yang pernah disebutkan sebelumnya atau meliputi juga

                                                              selain yang sudah disebutkan sebelumnya Kemudian Allah SWT berfirman rdquoKemudian jika

                                                              suami mentalaknya (sesudah talak yang kedua) maka perempuan itu tidak halal lagi baginyardquo

                                                              (Al-Baqarah230)

                                                              Ayat al-Qurrsquoan ini meliputi perempuan yang dicerai setelah khulursquo dan setelah dicerai dua kali

                                                              secara qathrsquoi (pasti) karena dialah yang disebutkan dalam ayat di atas Maka ia (wanita yang di

                                                              khulursquo) harus masuk ke dalam kandungan lafazh ayat tersebut Demikianlah yang difahami

                                                              Imam Ahli tafsir Ibnu Abbas ra yang pernah didorsquoakan oleh Rasulullah saw agar Allah

                                                              mengajarinya tafsir Qurrsquoan Dan pasti doa itu terkabul tanpa keraguan Manakala hukum-hukum

                                                              yang berlaku dalam khulursquo berlainan dengan hukum-hukum talak maka hal itu menunjukkan

                                                              bahwa keduanya berlainan Jadi inilah yang sesuai dengan ketentuan narsquoah qiyas dan dengan

                                                              pendapat para shahabat Nabi saw (Zaadul Marsquoad V199)

                                                              Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal

                                                              Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-

                                                              Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 636 - 641

                                                              Bab Iddah

                                                              Kamis 30 Agustus 2007 1654 Pengertian Iddah

                                                              Menurut bahasa kata iddah berasal dari kata rsquoadad (bilangan dan ihshaak (perhitungan) seorang

                                                              wanita yang menghitung dan menjumlah hari dan masa haidh atau masa suci

                                                              Menurut istilah kata iddah ialah sebutannama bagi suatu masa di mana seorang wanita menantimenangguhkan perkawinan setelah ia ditinggalkan mati oleh suaminya atau setelah diceraikan baik dengan menunggu kelahiran bayinya atau berakhirnya beberapa qurursquo atau berakhirnya beberapa bulan yang sudah ditentukan

                                                              Macam-Macam Masa Iddah

                                                              Barangsiapa yang ditinggal mati suaminya maka iddahnya empat bulan sepuluh hari baik sang

                                                              isteri sudah dicampuri ataupun belum Hal ini mengacu pada firman Allah SWT rdquoOrang-orang

                                                              yang meninggal dunia di antaramu dengan meninggalkan isteri-isteri (hendaklah para isteri itu)

                                                              menangguhkan dirinya (beriddah) empat bulan sepuluh harirdquo (Al-Baqarah 234)

                                                              Terkecuali isteri yang sudah dicampuri dan sedang hamil maka masa iddahnya sampai

                                                              melahirkan rdquoDan wanita-wanita yang hamil waktu iddah mereka itu adalah sampai mereka

                                                              melahirkan kandungannyardquo (At-Thalaq 4)

                                                              Dari al-Miswar bin Makhramah bahwa Subairsquoah al-Aslamiyah ra pernah melahirkan dan

                                                              bernifas setelah beberapa malam kematian suaminya Lalu ia mendatangi Nabi saw lantar

                                                              meminta idzin kepada Beliau untuk kawin (lagi) Kemudian Beliau mengizinkannya lalu ia

                                                              segera menikah (lagi) (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX470 no5320 dan Muslim II1122

                                                              no1485)

                                                              Wanita yang ditalak sebelum sempat dicampuri maka tidak ada masa iddah baginya berdasarkan

                                                              pada firmannya Allah SWT berfirman rdquoHai orang-orang yang beriman rsquoapabila kamu menikahi

                                                              perempuan-perempuan yang beriman kemudian kamu ceraikan mereka sebelum kamu

                                                              mencampurinya maka sekali-kali tidak wajib atas mereka iddah bagimu yang kamu minta

                                                              menyempurnakannyardquo (Al-Ahzaab49)

                                                              Sedang wanita yang ditalak yang sebelumnya sempat dikumpuli dan dalam keadaan hamil maka

                                                              masa iddahnya ialah ia melahirkan anak yang diakndungnya Allah SWT berfirman rdquoDan

                                                              wanita-wanita hamil waktu iddah mereka itu adalah sampai mereka melahirkan

                                                              kandungannyardquo (At-Thalaq4)

                                                              Dari az-Zubair bin al-Awwam ra bahwa ia mempunyai isteri bernama Ummu Kultsum bin

                                                              rsquoUqbah radhiyallahu rsquoanha Kemudian Ummu Kultsum yang sedang hamil berkata kepadanya

                                                              rdquoTenanglah jiwaku (dengan dijatuhi talak satu)rdquo Maka az-Zubir pun menjatuhkan padanya talak

                                                              satu Lalu dia keluar pergi mengerjakan shalat sekembalinya (dari shalat) ternyata isterinya

                                                              sudah melahirkan Kemudian az-Zubir berkata rdquoGerangan apakah yang menyebabkan ia

                                                              menipuku semoga Allah menipunya (juga)rdquo Kemudian dia datang kepada Nabi saw lalu beliau

                                                              bersabda kepadanya rdquoKitabullah sudah menetapkan waktunya lamarlah (lagi) di kepada

                                                              dirinyardquo (Shahih Shahih Ibnu Majah no1546 dan Ibnu Majah I653 no2026)

                                                              Jika wanita yang dijatuhi talak termasuk perempuan yang masih berhaidh secara normal maka

                                                              masa iddahnya tiga kali haidh berdasarkan Firman Allah SWT rdquoWanita-wanita yang ditalak

                                                              hendaklah menahan diri (menunggu tiga kali qurursquo)rdquo (Al-Baqarah 228)

                                                              Kata qurursquo berarti haidh Hal ini mengacu pada hadits Aisyah ra bahwa Ummu Habibah ra

                                                              sering mengeluarkan darah istihadhah(darah yang keluar dari wanita karena sakit atau lainnya)

                                                              lalu dia bertanya kepada Nabi saw (mengenai hal tersebut) Maka Beliau menyuruh

                                                              meninggalkan shalat pada hari-hari haidhnya (Shahih Lighairih Shahih Abu Daud no252 dan

                                                              rsquoAunul Marsquobud I463 no278)

                                                              Jika wanita yang dijatuhi talak itu masih kecil belum mengeluarkan darah hadih atau sudah lanjut

                                                              usia yang sudah manopause (berhenti masa haidh) maka iddahnya adalah tiga bulan lamanya

                                                              Allah swt berfirman rdquoDan perempuan-perempuan yang tidak haidh lagi (manopause) diantara

                                                              isteri-isteri kaian jika ragu-ragu (tentang masa iddahnya) maka masa iddah mereka adalah tiga

                                                              bulan Begitu pula perempuan-perempuan yang belum haidhrdquo (At-Thalaq4)

                                                              Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal

                                                              Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-

                                                              Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 642 ndash 645

                                                              • Talak
                                                                • Daftar isi
                                                                • [sunting] Latar Belakang
                                                                • [sunting] Pengertian
                                                                • [sunting] Pembagian Talak
                                                                  • [sunting] Dari segi cara suami menjatuhkan
                                                                  • [sunting] dari segi boleh - tidaknya suami rujuk kembali pada istrinya
                                                                    • MACAM-MACAM TALAK
                                                                      • pengrtian khulu
                                                                      • Perceraian dalam Islam
                                                                        • Isi kandungan
                                                                        • [sunting] Talak
                                                                          • [sunting] Hukum talak
                                                                          • [sunting] Rukun talak
                                                                          • [sunting] Contoh lafaz talak
                                                                          • [sunting] Jenis talak
                                                                            • [sunting] Talak rajrsquoi
                                                                            • [sunting] Talak bain
                                                                            • [sunting] Talak sunni
                                                                            • [sunting] Talak bidrsquoi
                                                                            • [sunting] Talak taklik
                                                                                • [sunting] Fasakh
                                                                                  • [sunting] Cara melakukan fasakh
                                                                                    • [sunting] Khuluk atau tebus talak
                                                                                      • [sunting] Tujuan khuluk
                                                                                        • [sunting] Rujuk
                                                                                          • [sunting] Hukum rujuk
                                                                                          • [sunting] Rukun rujuk
                                                                                          • [sunting] Contoh lafaz rujuk
                                                                                            • [sunting] Lafaz sarih
                                                                                            • [sunting] Lafaz kinayah

                                                                ( ( 50األحزاب Artinya Hai Nabi sesungguhnya Kami telah menghalalkan bagimu istri-istrimu yang telahkamu berikan mas kawinnya dan hamba sahaya yang kamu miliki yang termasuk apa yangkamu peroleh dalam peperangan yang dikaruniakan Allah untukmu dan (demikian pula) anakanakperempuan dari saudara laki-laki bapakmu anak-anak perempuan dari saudara perempuanbapakmu anak-anak perempuan dari saudara laki-laki ibumu dan anak-anak perempuan darisaudara perempuan ibumu yang turut hijrah bersama kamu dan perempuan mukmin yangmenyerahkan dirinya kepada Nabi kalau Nabi mau mengawininya sebagai pengkhususanbagimu bukan untuk semua orang mukmin Sesungguhnya Kami telah mengetahui apa yangKami wajibkan kepada mereka tentang istri-istri mereka dan hamba sahaya yang mereka milikisupaya tidak menjadi kesempitan bagimu Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi MahaPenyayang (QS Al-Ahzab 50)B Haram dinikahi lantaran perkawinan (al-mushaharah)Wanita-wanita yang dilarang untuk dinikahi lantaran pernikahan ini adalah sebagaiberikut1 Isteri bapak (ibu tiri)Sehubungan dengan jenis wanita ini dalam sebuah hadits dikatakan13

                                                                األب ام 1049703 رأة إال یح 1049703 رم م 1049703 ا یحرم 1049703 ون الجاهلي 1049703 ة أه 1049703 ل ان1049703 )) آ ق 1049703 ال عب 1049703 اس اب 1049703 ن عنآب 1049703 اؤآم نك 1049703 ح م 1049703 ا تنكح (( 1049703 وا وال وج 1049703 ل بين 1049703 ز والجمع

                                                                ع الله فأنزل قال األختينالطب 1049703 رى تف )) [ 1049703 سير األخت 1049703 ين ب 1049703 ين إال 1049703 وا النساء من

                                                                تجمع )) (( وأن و سلف قد ماصحيح ( 1328 [بسندArtinya Ibnu Abbas berkata Orang-orang jahiliyyah mengharamkan semua wanitayang diharamkan dalam ajaran Islam kecuali isteri bapak dan bolehnya menikahi kakakberadik sekaligus Kemudian turun firman Allah Janganlah kalian menikahi wanitawanitayang telah dinikahi oleh bapak-bapak kamu kecuali apa yang telah berlakudahulu (QS An-Nisa 22) dan Dan dilarang juga menikahi kakak beradik sekaligus(QS An-Nisa 23) (Dalam Tafsir ath-Thabari dengan sanad Sahih (8hal 132)Dengan ayat ini para ulama telah sepakat bahwa yang termasuk diharamkanuntuk dinikahi selamanya juga itu adalah wanita-wanita yang sudah atau pernahdinikahi oleh ayahnya baik wanita tersebut telah didukhul (disetubuhi) oleh ayahnyaataupun belum

                                                                بعثن (( 1049703 ى ق 1049703 ال تری 1049703 د أی 1049703 ن ل 1049703 ه فقل 1049703 ت رای 1049703 ة ه1049703 ومع عم 1049703 ى لقي 1049703 ت ق 1049703 ال الب 1049703 راء ع 1049703 نأض 1049703 رب أن رجل 1049703 أمرنى إلى وسلم عليه الله صلى الله رسول

                                                                ف أبيه امرأة نكح[ ] (( والحاآم داود أبو رواه ماله وآخذ عنقهArtinya Al-Bara berkata Suatu hari saya bertemu dengan paman saya yang sedangmembawa bendera Saya lalu bertanya Mau kemana paman Ia menjawab Saya

                                                                diutus oleh Rasulullah Saw untuk membunuh dan mengambil harta laki-laki yangmenikahi isteri bapaknya (HR Abu Dawud dan Hakim)Dari hadits ini didapati bahwa laki-laki yang menikahi wanita-wanita yangpernah dinikahi oleh bapaknya harus dibunuh dan diambil hartanya Ini menunjukkansaking kerasnya larangan tersebut Dari sini para ulama kemudian berkesimpulanbahwa isteri bapak haram untuk dinikahi selamanya2 Ibunya isteri (mertua perempuan)Ketika seorang laki-laki telah menikah dengan seorang wanita maka ibu dari isterinyatadi (mertua) menjadi haram untuk dinikahi baik isterinya tersebut telah didukhul(disetubuhi) maupun belum Hal ini dikarenakan mertua masuk dalam keumuman suratan-Nisa ayat 23 Dan diharamkan juga ibu-ibu isteri-isteri kalian Termasuk kedalam jenis ini juga ibunya mertua dan ibunya bapak mertua3 Anak isteri (anak tiri ar-rabibah)Apabila sebelum menikah si isteri sudah mempunyai anak perempuan maka si lakilakitidak boleh menikahi putri dari isterinya itu Namun para ulama mensyaratkantidak bolehnya menikahi anak perempuan dari isteri itu apabila ibunya (isteri si laki-lakitersebut) telah disetubuhinya Namun apabila misalnya ia menikahi isterinya kemudiancerai sebelum melakukan hubungan badan maka laki-laki tadi boleh menikahi anakperempuannya Hal ini didasarkan pada firman Allah dalam surat an-Nisa ayat 23 diatas yang berbunyi

                                                                م ل ن فإ هن ب م ت ل دخ ي ت الال م ك ائ س ن من م حجورآ في ي ت الال م ك ب ائ ب ورم ت ل دخ وا ون ك تم ك ي عل اح ن ج فال هن ب

                                                                Artinya (dan diharamkan kepadamu) anak-anak istrimu yang dalam pemeliharaanmudari istri yang telah kamu campuri tetapi jika kamu belum campur dengan istrimu itu(dan sudah kamu ceraikan) maka tidak berdosa kamu mengawininyahellip(QS An-Nisa23)Termasuk ke dalam hukum ini adalah anak perempuan dari putra putri isterinya144 Isteri anak kandung sendiri (menantu)Seorang laki-laki juga tidak boleh menikahi isteri anak laki-lakinya berdasarkan firmanAllah dalam surat an-Nisa ayat 23 di atas

                                                                م ك ب صال أ من ذین ال م ك ائ ن ب أ ل ئ وحال

                                                                Artinya (dan diharamkan bagimu) istri-istri anak kandungmu (menantu) (QS An-Nisa 23)Di samping isteri anak kandung sendiri juga diharamkan isteri anak dari susuan hal inididasarkan pada hadits berikut ini

                                                                م 1049703 ن یح 1049703 رم م 1049703 ا الرض 1049703 اع م 1049703 ن یح (( 1049703 رم وس 1049703 لم 1049703 هعلي الله ص 1049703 لى الله رس 1049703 ول ق 1049703 ال

                                                                )) [ ( 8والطبرى ( ( 471 149) آثير ابن تفسير 1النسبArtinya Rasulullah Saw bersabda Diharamkan wanita-wanita karena sesususebagaimana diharamkannya wanita-wanita karena keturunan (Lihat dalam Tafsir IbnKatsir 1471 dan Tafsir ath-Thabari 8149)Para ulama dalam hal ini tidak memasukan anak perempuan dari isteri anakkandung (anak perempuan dari menantu) atau anak perempuan dari anak isteri (anak

                                                                perempuan dari anak tiri) sebagai halilah Oleh karena itu seseorang boleh menikahianak perempuan dari menantu dan anak perempuan dari anak tiriUntuk memudahkan mengingat dan menghapal jenis wanita-wanita yang haramuntuk dinikahi karena pernikahan maka dapat dikatakan bahwa semua wanita yangterkait karena pernikahan semuanya boleh dinikahi oleh laki-laki kecuali empat orangsaja yaitu isteri bapaknya (ibu tiri) mertua perempuan anak perempuan dari isterinyayang telah disetubuhi (anak tiri tapi ibunya sudah disetubuhi) dan isteri anakkandungnya (menantu)C Haram dinikahi lantaran susuan (muharramaat bir radha)Wanita-wanita yang satu susu juga haram untuk dinikahi Hal ini didasarkan padaketerangan berikut ini

                                                                ضاعة الر من م ك خوات وأ م ك ضعن ر أ ي ت الال م ك مهات

                                                                وأArtinya (Diharamkan kepadamu) ibu-ibumu yang menyusui kamu saudara perempuansepersusuan (QS An-Nisa 23)Dalam sebuah hadits dikatakan

                                                                الن 1049703 (( سب م 1049703 ن یح 1049703 رم م 1049703 ا الرض 1049703 اع م 1049703 ن لم 1049703 رمیح(( 1049703 وس علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى الله رس 1049703 ول قال

                                                                [ مسلم و البخارى [أخرجهArtinya Rasulullah Saw bersabda Diharamkan wanita-wanita karena sesusu sebagaimanadiharamkannya wanita-wanita karena keturunan (HR Bukhari Muslim)Oleh karena itu pada hakikatnya wanita-wanita yang diharamkan karena sebab satususuan ini sama dengan wanita-wanita yang diharamkan karena factor keturunan Hanya sajadalam sebab satu susu ini ditambahkan bahwa wanita yang menyusui posisinya sama denganibu kandungDengan demikian wanita-wanita yang tidak boleh dinikahi lantaran satu susu ini adalahsebagai berikut1 Wanita yang menyusui dan ibu dari wanita yang menyusui karena ia dipandang sebagai ibukandungnya sendiri2 Anak-anak perempuan dari wanita yang menyusui tersebut karena mereka dipandangsebagai saudari-saudari perempuannya3 Saudari perempuan baik sekandung seayah maupun seibu karena dipandang sebagai bibiatau tantenya4 Anak perempuan dari putri wanita yang menyusui tadi karena dipandang sebagai anakperempuan dari saudari perempuannya5 Ibu dari suami yang menyusui karena dipandang sebagai neneknya156 Saudari perempuan dari suami wanita yang menyusui karena dipandang sebagaibibitantenya7 Anak perempuan dari putra laki-laki wanita yang menyusui karena dipandang sebagai anakperempuan dari saudara laki-lakinya (keponakan)8 Anak perempuan dari suami wanita yang menyusui meskipun dari isterinya yang lainkarena dipandang sebagai saudari sesusu dari jihat ayah9 Saudari-saudari perempuan dari suami wanita yang menyusui karena mereka dipandangsebagai tante-tantenya10 Isteri-isteri lain dari suami wanita yang menyusui karena mereka dipandang sebagai isteribapaknya

                                                                11 Isteri dari anak yang menyusui haram dinikahi oleh suami dari wanita yang menyusuikarena dipandang sebagai menantunya12 Apabila yang menyusui itu seorang perempuan maka suami dari wanita yang menyusuitidak boleh menikahinya karena dipandang sebagai puterinya Demikian juga tidak bolehdinikahi oleh saudara laki-laki si suami tadi karena ia dipandang sebagai pamannya jugatidak boleh dinikahi oleh bapak dari si suami tadi karena ia dipandang sebagai kakeknyaHal yang harus diperhatikan bahwa dalam masalah sebab susuan ini keharamanmenikahi wanita-wanita di atas hanyalah haram bagi laki-laki yang menyusunya saja dan tidaktermasuk saudara atau kerabat dari laki-laki yang menyusu tersebut Oleh karena itu saudaralaki-laki dari laki-laki yang menyusu boleh menikahi anak perempuan wanita yang menyusuisaudaranya itu karena ia tidak ikut menyusu kepada wanita tersebut Dan karenanya anakperempuan dari wanita yang menyusui sauadaranya itu menjadi wanita asing bagi dirinya dankarenanya ia boleh menikahinya meskipun anak perempuan tersebut dipandang sebagai saudariperempuan dari saudara laki-laki yang menyusu kepada ibunya tersebut Untuk lebihmemudahkan kaidahnya bahwa semua orang yang sama-sama berkumpul dalam menete padasatu susu maka mereka dipandang sebagai bersaudara Semua wanita-wanita yang terkaitkarena sebab susuan haram untuk dinikahi selamanyaSyarat-syarat yang berkaitan dengan wanita yang haram dinikahi lantaran satu susuan1 Menyangkut jumlah susuan yang diharamkanPara ulama berbeda pendapat mengenai batas jumlah minimal susuan sehingga ia haramuntuk dinikahi Pada dasarnya dalam hal ini para ulama terbagi empat pendapatPendapat pertama mengatakan bahwa meskipun hanya satu kali nete ataupun lebihtetap haram untuk dinikahi Pendapat ini adalah pendapatnya jumhur ulama Abu HanifahMalik Tsauri Imam Laits dan lainnyaPendapat ini beralasan bahwa dalam banyak keterangantidak disebutkan batasan dan jumlah tertentu yang mensyaratkan haramnya seorang wanitalantaran susuan Oleh karena itu harus dipahami secara umum bahwa selama ia pernah menetemeskipun hanya satu kali tetean maka ia haram untuk dinikahiMenanggapi hadits-hadits yang menyebutkan jumlah tertentu dalam menetenya inisebagaimana akan disebutkan di bawah ini jumhur ulama mengatakan bahwa keterangan inidiperselisihkan apakah betul dari Siti Aisyah karena beragamnya jumlah batasan tersebutOleh karena itu harus dikembalikan kepada jumlah paling sedikit ia dipandang sebagai satususuan yaitu satu kali Di samping itu dalam sebuah riwayat dikatakan

                                                                رض 1049703 عتان أو رض 1049703 عة أتح 1049703 رم رج 1049703 ل س 1049703 أله عم 1049703 ر ن1049703 اب س 1049703 مع أن 1049703 ه دین 1049703 ار ب 1049703 ن عم 1049703 رو ع 1049703 نالم 1049703 mdash ؤمنين أمي 1049703 ر إن من (( 1049703 ل األخت نعلم ما فقال

                                                                (( رج فقال ا حرام إال الرضاعةق 1049703 ضاء عم 1049703 ر اب 1049703 ن فق 1049703 ال رض 1049703 عتان وال رض 1049703 عة رم1049703 تح ال أن mdash 1049703 ه یزعم الزبير ابن یرید ] (( بإسناد البيهقى أخرجه المؤمنين أمير وقضاء قضائك من خير اللهصحيح]Artinya Amr bin Dinar pernah mendengar Ibn Umar ditanya oleh seorang laki-laki Apakahdiharamkan pula (wanita) meskipun hanya satu atau dua kali tetean Ibnu Umar menjawabKami tidak mengetahui saudari sesusu itu kecuali haram hukumnya untuk dinikahi Seoranglaki-laki lalu berkata kembali Sesungguhnya amirul mukmininmdashyang dimaksudkannya16

                                                                adalah ibn az-Zubairmdashmenganggap bahwa kalau hanya satu atau dua tetean tidak haram IbnuUmar menjawab Ketentuan dari Allah tentu lebih baik daripada ketentuan dan keputusankamu dan keputusan amirul mukminin (HR Baihaki dengan sanad yang shahih)Pendapat kedua mengatakan bahwa yang haram dinikahi itu apabila telah menete tigakali atau lebih Sedangkan kalau ia hanya menete satu atau dua kali maka wanita tersebutboleh dinikahi Pendapat ini adalah pendapatnya Dhahiriyyah Ibn Mundzir dan Abu Ubaidserta Ishak Alasan yang dikemukakannya diantaranya adalah hadits berikut ini

                                                                والم 1049703 صتان الم 1049703 صة تح 1049703 رم ال وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله 1049703 لىص الله رس 1049703 ول ق 1049703 ال قالت عائشة عن

                                                                [ مسلم [أخرجهArtinya Siti Aisyah berkata Rasulullah Saw bersabda Tidak haram untuk dinikahi kalauhanya satu atau dua kali isapan (HR Muslim)Pendapat ketiga mengatakan bahwa yang haram dinikahi itu apabila telah menete limakali atau lebih Pendapat ini adalah pendapat Imam SyafiI Ibn Hazm Atha dan Thawus Diantara dalil yang dijadikan alasan kelompok ini adalah

                                                                ث 1049703 م یح 1049703 رمن معلوم 1049703 ات رض 1049703 عات ع 1049703 شر الق 1049703 رآن ن1049703 م أن 1049703 زل فيم 1049703 ا آ 1049703 ان قال 1049703 ت عائشة عنم 1049703 ن یق 1049703 رأ فيم 1049703 ا وه 1049703 ن وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله ول 1049703 لى

                                                                ص رس 1049703 الله فت 1049703 وفى معلوم 1049703 ات بخم 1049703 س نسخ[ داود [ وأبو مسلم أخرجه القرآنArtinya Siti Aisyah berkata Di antara yang telah diturunkan dalam al-Quran adalah bahwasepuluh kali tetean yang diketeahui dan tertentu adalah diharamkan untuk dinikahi Kemudianjumlah tersebut dihapus menjadi lima kali tetean yang diketahui Setelah itu Rasulullah Sawmeninggal dan lima kali tetean itu termasuk yang terdapat dalam al-Quran (HR Muslim danAbu Dawud)Dalam ilmu al-Quran hal demikian termasuk ayat yang telah dihapuskan bacaannyaakan tetapi hukumnya masih tetap ada dan berlakuPendapat keempat mengatakan bahwa yang haram untuk dinikahi itu adalah apabilatelah menete sepuluh kali atau lebih Apabila kurang dari itu maka tidak haram untuk dinikahiPendapat ini diriwayatkan dari Siti Aisyah dan Hafsah Di antara dalil kelompok ini adalah

                                                                بن 1049703 ت وهو mdash 1049703 وم به أرسلت المؤمنين أم عائشة أن سالم عنآلث mdash أم أختها إلى یرضع

                                                                س 1049703 الم ق 1049703 ال عل 1049703 ى ی 1049703 دخل حت 1049703 ى رض 1049703 عات 1049703 شرع أرض 1049703 عيه فقال 1049703 ت ال 1049703 صدیق بك 1049703 ر أب 1049703 ى

                                                                رض 1049703 عات ث 1049703 الث غي 1049703 ر ثالث 1049703 عنى آلثوم أم فأرضعتنىترض فلم مرضت ثم رضعات

                                                                أخرج )) [ 1049703 ه رض 1049703 عات ع 1049703 شر عائشة 1049703 ى على أدخل أآن فلمل تتم لم آلثوم أم أن أجل من

                                                                صحيح بإسناد والبيهقى [مالكArtinya Dari Salim bahwasannya siti Aisyah Ummul mukminin pernah mengirimnya (Salim)

                                                                ketika ia masih menete kepada saudarinya Ummu Kultsum putrinya Abu Bakar Shidiq SitiAisyah berkata Susui dia sepuluh kali susuan lalu berikan kepada saya Salim berkata UmmuKultsum lalu menyusui saya sebanyak tiga kali susuan kemudian ia sakit sehingga ia hanyamenyusui saya tiga kali saja Saya tidak pernah datang lagi ke siti Aisyah karena UmmuKultsum belum menyempurnakan sepuluh kali susuannya (HR Malik dan Baihaki dengansanad yang sahih)Apabila kita perhatikan dari keempat pendapat di atas penulis lebih condong untukmengambil pendapat ketiga yang mengatakan bahwa batasan minimal wanita susuan tersebutadalah apabila ia telah menete lima kali atau lebih Hal ini dikarenakan dalil yangdikemukakannya di samping sahih juga dalam redaksinya sangat jelas sebagai qaid (pembatas)dari dalil-dalil yang muthlak (belum dibatasi)Sedangkan pendapat yang mengatakan satu atau dua kali susuan tidak diharamkanmeskipun haditsnya shahih akan tetapi redaksi haditsnya tidak jelas menunjukkan hal itu Katasatu atau dua kali tidak diharamkan tidak berarti hanya untuk tiga kali susuan akan tetapi17boleh jadi juga untuk lima kali susuan Karena banyak ihtimal (kemungkinan) inilah makapendapat tersebut menjadi lemah adanyaPendapat pertama juga yang mengatakan tidak dibatasi jumlah susuannya tidak bisadijadikan pegangan karena kemutlakan hadits tersebut di qaid kan oleh keterangan lain yaituketerangan yang mengatakan lima kali susuan Karenanya hukumnya pun harus dibawakepada hokum muqayyad bukan hokum muthlak lagiPendapat keempat yang mengatakan sepuluh kali susuan juga tidak dapat dijadikanpegangan Karena hadits yang disodorkan bukan sebagai batasan akan tetepi hanya ikhbar(beita informasi) saja Hal ini dikarenakan dalam keterangan dari Siti Aisyah yang laindikatakan bahwa yang haram dinikahi itu juga apabila menete lima kali susuan Dengandemikian penulis lebih condong untuk mengambil pendapat ketiga bahwa wanita yang haramdinikahi lantaran susuan itu apabila telah menyusui lima kali atau lebih Kurang dari itu tidakmenjadi haram hukumnya Wallahu alam2 Menyangkut usia bayi yang menyusunyaPara ulama berbeda pendapat mengenai usia bayi yang menyusui tersebut sehinggamenyebabkan wanita tersebut haram untuk dinikahiPendapat pertama yaitu pendpatnya Jumhur ulama di antaranya Imam Malik SyafiIAhmad dan Imam Auzai bahwa susuan yang diharamkan itu pada usia dua tahun pertama sajaAdapun kalau dia menete pada usianya yang ke tiga empat tahun atau lebih tidak menjadikanharam untuk dinikahi Di antara dalil yang disodorkan kelompok ini adalah

                                                                الرضاعة ) یتم أن أراد لمن آاملين حولين أوالدهن یرضعن والوالدات 233البقرة(

                                                                Artinya Dan ibu-ibu itu menyusui putra-putranya selama dua tahun secara sempurna Hal itubagi mereka yang hendak menyempurnakan susuannya (QS Al-Baqarah 233)

                                                                بإس 1049703 ناد البيهق 1049703 ى أخرج )) [ 1049703 ه الح 1049703 ولين ف 1049703 ى آ 1049703 ان 1049703 ام إال رض (( 1049703 اع ال عب 1049703 اس اب 1049703 ن ق 1049703 ال

                                                                [صحيحArtinya Ibnu Abbas berkata Bukan disebut menyusui kecuali selama dua tahun (HRBaihaki dengan sanad yang sahih)Pendapat kedua yaitu pendapatnya Imam Abu Hanifah bahwa usia susuan yangmenyebabkan haram untuk dinikahi itu adalah selama tiga puluh bulan Dalil yang

                                                                dikemukakannya adalah

                                                                ( األحقاف ( شهرا ثالثون وفصاله 15وحملهArtinya Dan mengandungnya sampai menyapihnya selama tiga puluh bulan (QS Al-Ahqaf15)Pendapat ketiga mengatakan bahwa menyusui ketika sudah besar maupun ketika masihkecil sama saja menyebabkan haram untuk dinikahi Pendapat ini adalah pendapatnyaDhahiriyyah Atha dan Imam Laits Di antara dalil yang dikemukakan pendapat ini adalah

                                                                ی 1049703 ا فقال 1049703 ت وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى النب 1049703 ي 1049703 ىإل سهيل بنت لة سه جاءت قالت عائشة عن

                                                                النب 1049703 ي فق ) 1049703 ال حليف 1049703 ه وه ( 1049703 و س 1049703 الم دخ 1049703 ول ة 1049703 نحذیف 1049703 م أب 1049703 ى وج 1049703 ه فى أرى إنى الله رسولفتب 1049703 سم آبي 1049703 ر رج 1049703 ل وه 1049703 و أرض 1049703 عه وآي 1049703 ف 1049703 ت

                                                                قال)) ارض (( 1049703 عيه وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى (( آبير رجل أنه علمت قد وقال وسلم عليه الله صلى الله رسول[ مسلم[ أخرجهArtinya Siti Aisyah berkata Sahlah bint Suhail datang kepada Nabi Saw sambil berkataWahai Rasulullah Saw sesungguhnya saya melihat muka Abu Hudzaifah ketika membawaSalim Rasulullah Saw lalu bersabda Susuilah dia Sahlah berkata Bagaimana sayamenyusuinya sementara dia sudah besar Rasulullah Saw tersenyum lalu bersabda kembaliSaya tahu bahwa dia sudah besar (tapi tidak mengapa susuilah) (HR Muslim)Dari ketiga pendapat di atas hemat penulis pendapat Jumhur ulama yang mengatakanbahwa yang menjadikan haram untuk dinikahi itu adalah apabila menyusuinya pada dua tahunpertama saja Hal ini dikarenakan keterangan-keterangan yang berbicara seputar hal ini sangatjelas dan shahih Namun demikian apabila karena suatu keperluan orang yang sudah besar pun18harus disusui tentu menjadi haram juga Demikian sebagaimana dikemukakan oleh ImamSyaukani dan Ibnu Taimiyyah dalam al-Majmunya3 Shifat susuan yang diharamkanPembahasan ini menyangkut apakah susuan yang diharamkan itu disyaratkan harusmengisap langsung dari tete si wanita tersebut Ataukah termasuk juga sekalipun melaluidiminum dalam gelas setelah diperas terlebih dahulu Dalam hal ini para ulama terbagi duapendapatPendapat pertama yaitu pendapat Jumhur ulama mengatakan bahwa baik si bayitersebut menyusunya langusung dengan cara menempelkan mulutnya pada tete wanita danmengisapnya maupun tidak langsung seperti itu misalnya melalui diminum di gelas setelahdiperas terlebih dahulu tetap semuanya menjadikan wanita haram untuk dinikahiSedangkan menurut pendapat Dhahiriyyah dan Imam Laits bahwa susuan yangdiharamkan itu apabila langsung melalui isapan ke tetanya secara langsung Adapun apabila sibayi tersebut menetenya tidak langsung misalnya melalui gelas atau dicampur denganmakanan maka tidak menjadi haramNamun penulis lebih cenderung untuk mengatakan bahwa pendapat Jumhur lah yanglebih kuat bahwa baik langsung maupun tidak tetap termasuk susuan dan karenanya haramuntuk dinikahi Hal ini karena maksud dari susuan itu adalah untuk menghilangkan rasa laparsi bayi sekaligus memberikannya makanan Dan ketika ia menyusu langsung ataupun tidak

                                                                langsung sama-sama mengenyangkan si bayi maka hukumnya pun sama yaitu haram untukdinikahi Hal ini dipertegas lagi berdasarkan sebuah hadits yang mengatakan

                                                                أخرج )) [ 1049703 ه المجاع 1049703 ة م 1049703 ن الرض 1049703 اعة إنم (( 1049703 ا وس 1049703 لم ه1049703 علي الله ص 1049703 لى الله رس 1049703 ول ق 1049703 ال

                                                                ومسلم [البخارىArtinya Rasulullah Saw bersabda Bahwasannya susuan itu karena kelaparan (si bayi) (HRBukhari Muslim)Wanita-wanita yang haram dinikahi sementara (muaqqata)Adapun wanita-wanita yang haram untuk dinikahi sementara waktu sampai penyebabnyahilang di antaranya adalah sebagai berikut1 Saudari perempuan si Isteri (menikahi kakak beradik secara langsung tidak boleh)Para ulama telah sepakat bahwa seorang laki-laki tidak boleh menikahi seorang wanitasekaligus bersama saudari kandungnya dalam waktu bersamaan Namun apabila si isterinya itumeninggal atau telah dicerai maka si suami boleh untuk menikahi saudari kandung mantanisterinya tadi Hal ini sebagaimana difirmankan oleh Allah dalam surat an-Nisa ayat 23

                                                                لف س قد ما ال إ ن ي ت خ األ ن ي ب جمعوا ت ن وأArtinya (Diharamkan juga bagi kamu) dan menghimpunkan (dalam perkawinan) duaperempuan yang bersaudara kecuali yang telah terjadi pada masa lampau (QS An-Nisa 23)2 Apabila seorang kafir masuk Islam sementara ketika dia kafir telah menikahi dua orangperempuan kakak beradik secara bersamaan maka ia harus memilih salah satunya danmeninggalkan yang lainnya Hal ini sebagaimana terdapat dalam sebuah hadits dhaifbahwasannya Fairuz ad-Dailamy datang kepada Rasulullah Saw seraya berkata WahaiRasulullah Saw saya telah masuk Islam akan tetapi saya mempunya dua isteri kakak beradikMaka Rasulullah Saw menyuruhnya untuk memilih salah satu dari keduanya menurut yang iakehendaki dan sukai (HR Turmudzi dan Abu Dawud)3 Bibi tante dari si isteriSeorang laki-laki tidak boleh menikahi seorang wanita secara bersamaan denganbibinya tantenya baik bibinya ini dari pihak bapaknya ataupun ibunya Namun apabila siisterinya tadi meninggal atau telah diceraikan maka ia boleh menikahi bibinya tadi Hal inididasarkan pada sebuah hadits yang mengatakan19

                                                                الم 1049703 رآة ب 1049703 ين یجم (( 1049703 ع ال ق 1049703 ال وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله لى1049703 ص الله رس 1049703 ول أن هری 1049703 رة أب 1049703 ى ع 1049703 ن[ ] (( ومسلم البخارى أخرجه وخالتها المرأة بين وال وعمتهاArtinya Dari Abu Hurairah bahwasannya Rasulullah Saw pernah bersabda Tidak bolehdinikahi secara bersamaan antara seorang wanita dengan bibinya baik bibinya dari pihak ayah(ammah) maupun dari pihak ibu (khalah) (HR Bukhari Muslim)4 Wanita yang telah ditalak tiga tidak boleh menikah dengan mantan suaminya kecuali iatelah menikah terlebih dahulu dengan laki-laki lain Hal ini sebagaimana akan dijelaskannanti pada pembahasan thalak (pada makalah-makalah berikutnya) Di antara dalilnya adalah

                                                                ن أ هم 1049703 ا ي عل جن 1049703 اح فل 1049703 ا قه 1049703 ا طل ن ف 1049703 إ ه قها 1049703 ر طل ن فإغي وجا ز كح ن ت ى حت عد ب من ه ل حل ت فال

                                                                البق ( 1049703 رة ن م 1049703 و عل ی ق 1049703 وم ل ه 1049703 ا ن ي ب ی الل 1049703 ه ح 1049703 دود ه 1049703 كل الل 1049703 وت ح 1049703 دود قيم 1049703 ا ی ن أ ظن 1049703 ا ن إ ع 1049703 ا اج ر ت ی(230Artinya Kemudian jika si suami mentalaknya (sesudah talak yang kedua) maka perempuanitu tidak lagi halal baginya hingga dia kawin dengan suami yang lain Kemudian jika suamiyang lain itu menceraikannya maka tidak ada dosa bagi keduanya (bekas suami pertama danistri) untuk kawin kembali jika keduanya berpendapat akan dapat menjalankan hukum-hukumAllah Itulah hukum-hukum Allah diterangkan-Nya kepada kaum yang (mau) mengetahui(QS Al-Baqarah 230)5 Wanita yang menikah dengan laki-laki lain atau berada pada masa iddah dengan lakilakilain sehingga wanita tersebut dicerai dan habis masa iddahnya (pembahasan masalahIddah ini akan dijelaskan lebih lanjut dalam makalah berikutnya) Apabila wanita tersebut telahdicerai oleh suaminya dan telah habis masa iddahnya maka laki-laki lain boleh menikahinya6 Wanita yang sadang melakukan Ihram tidak boleh menikah atau dinikahkan sampai iatahallul (beres dari ihramnya) Ketika ia telah tahallul maka boleh seorang laki-laki atauwanita untuk menikah atau dinikahkan Hal ini didasarkan kepada hadits berikut ini

                                                                وال عليه 1049703 رم الله صلى الله رسول قال قال عفان بن عثمان عنالمح (( ینكح ال وسلم

                                                                [ ] (( والترمذى مسلم أخرجه یخطب وال ینكحArtinya Utsman bin Affan berkata Rasulullah Saw bersabda Orang yang sedang melakukanihram tidak boleh menikah dinikahkan ataupun meminang (HR Muslim dan Turmudzi)7 Wanita musyrikah (seperti yang beragama Majusi dan lainnya) sampai dia masuk IslamWanita yang musyrikah tidak boleh dinikahi sampai ia masuk Islam Hal ini berdasarkan ayat

                                                                ول 1049703 ا م ك عجب 1049703 ت أ ول 1049703 و ة رآ م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر مؤمن 1049703 ة ة1049703 م وأل ی 1049703 ؤمن حت 1049703 ى ات رآ مش ال كحوا ن ت والئ 1049703 ك ول أ م ك عج 1049703 ب أ ول 1049703 و رك م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر م 1049703 ؤمن د1049703 عب ول ؤمن 1049703 وا ی حت 1049703 ى ين رآ م 1049703 ش ال كح 1049703 وا ن ته 1049703 م عل ل لن 1049703 اس ل ات 1049703 ه ءای ن ب 1049703 ي وی ذن 1049703 ه إ ب ة مغف 1049703 ر وال ة1049703 جن ال ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعو والل 1049703 ه الن 1049703 ار ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعون[ البقرة [ ون ر

                                                                ذآ ت 221یArtinya Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik sebelum mereka berimanSesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik walaupun diamenarik hatimu Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanitamukmin) sebelum mereka beriman Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dariorangmusyrik walaupun dia menarik hatimu Mereka mengajak ke neraka sedang Allahmengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya(perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran (QS Al-Baqarah 221)Hanya saja para ulama mengecualikan musyrikah ini dengan ahli kitabArtinya wanitaahli kitab (Yahudi dan Nashrani) boleh dinikahi oleh orang Muslim Hal ini didasarkan padaayat berikut ini20

                                                                ه 1049703 م ل ح 1049703 لcurren م وطع 1049703 امك ك 1049703 م ل ح 1049703 لcurren كت 1049703 اب ال ذین 1049703 واوت ال 1049703 أ وطع 1049703 ام ب 1049703 ات الطي ك 1049703 م ل ح 1049703 ل

                                                                أ ي 1049703 وم الذا إ م ك ل ق 1049703 ب 1049703 ن م كت 1049703 اب ال وت 1049703 وا أ ال 1049703 ذین 1049703 ن م ات 1049703 صن

                                                                مح وال مؤمن 1049703 ات ال 1049703 ن م ات مح 1049703 صن والیم 1049703 ان اإل ب ف 1049703 ر ك ی وم 1049703 ن خ 1049703 دان أ هن 1049703 ذي جور أ موهن ت ي ءات

                                                                خ مت وال افحين مس ر غي ين محصن( المائدة ( رین خاس ال من ة خر اآل في وهو ه عمل ط حب 5فقدArtinya Pada hari ini dihalalkan bagimu yang baik-baik Makanan (sembelihan) orang-orangyang diberi Al Kitab itu halal bagimu dan makanan kamu halal (pula) bagi mereka (Dandihalalkan mangawini) wanita yang menjaga kehormatan diantara wanita-wanita yang berimandan wanita-wanita yang menjaga kehormatan di antara orang-orang yang diberi Al Kitabsebelum kamu bila kamu telah membayar mas kawin mereka dengan maksud menikahinyatidak dengan maksud berzina dan tidak (pula) menjadikannya gundik-gundik Barangsiapayang kafir sesudah beriman (tidak menerima hukum-hukum Islam) maka hapuslah amalannyadan ia di hari kiamat termasuk orang-orang merugi (QS Al-Maidah 5)Namun persoalannya apakah Yahudi dan Kristen sekarang masih dapat disebut AhliKitab ataukah sudah termasuk Musyrik mengingat ajarannya kini banyak diselewengkan dansudah bukan seperti aslinya dahulu Ini juga menjadi bahan perdebatan Untuk masalah iniinsya Allah penulis akan membahasnya dalam satu makalah khusus pada minggu-mingguberikutnyaNamun untuk wanita muslimah tidak boleh menikah dengan laki-laki non muslim Halini didasarkan pada ayat sebagaimana telah disebutkan sebelumnya

                                                                ول 1049703 ا م ك عجب 1049703 ت أ ول 1049703 و ة رآ م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر مؤمن 1049703 ة ة1049703 م وأل ی 1049703 ؤمن حت 1049703 ى ات رآ مش ال كحوا ن ت والئ 1049703 ك ول أ م ك عج 1049703 ب أ ول 1049703 و رك م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر م 1049703 ؤمن د1049703 عب ول ؤمن 1049703 وا ی حت 1049703 ى ين رآ م 1049703 ش ال كح 1049703 وا ن ته 1049703 م عل ل لن 1049703 اس ل ات 1049703 ه ءای ن ب 1049703 ي وی ذن 1049703 ه إ ب ة مغف 1049703 ر وال ة1049703 جن ال ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعو والل 1049703 ه الن 1049703 ار ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعون[ البقرة [ ون ر

                                                                ذآ ت 221یArtinya Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik sebelum mereka berimanSesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik walaupun diamenarik hatimu Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanitamukmin) sebelum mereka beriman Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dariorangmusyrik walaupun dia menarik hatimu Mereka mengajak ke neraka sedang Allahmengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya(perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran ((QS Al-Baqarah 221)Juga berdasarkan ayat lain berikut ini

                                                                ن ف 1049703 إ هن ات 1049703 ان مهاجر ات مؤمن ال م جاءآ ذا إ وا ءامن ذین ال ها ی اأ ی

                                                                یم إ ب م عل أ ه الل وهن ن ح فامت

                                                                ه 1049703 ن ل حل 1049703 ون ی ه 1049703 م ول 1049703 ا ه 1049703 م ل ح 1049703 لcurren ه 1049703 ن ل 1049703 ا ى 1049703 اركف ل 1049703 ال إ جع 1049703 وهن ر ت فل 1049703 ا مؤمن 1049703 ات م 1049703 وهن مت عل( ( 10الممتحنة Artinya Hai orang-orang yang beriman apabila datang berhijrah kepadamu perempuanperempuanyang beriman maka hendaklah kamu uji (keimanan) mereka Allah lebihmengetahui tentang keimanan merekamaka jika kamu telah mengetahui bahwa mereka (benarbenar)beriman maka janganlah kamu kembalikan mereka kepada (suami-suami mereka)orang-orang kafir Mereka tiada halal bagi orang-orang kafir itu dan orang-orang kafir itu tiadahalal pula bagi mereka (QS Al-Mumtahanah 10)Makalah ini special dipersembahkan untuk kawan-kawan tercinta siswa siswi Sekolah IndonesiaCairo (SIC) pada pengajian rutin remaja Sabtuan di Mesjid Indonesia Kairo EgyptEmail aepmesiryahoocomQatamea 13 Mei 2005 pukul 200 malam

                                                                21

                                                                Perceraian dalam IslamDari Wikipedia Bahasa Melayu ensiklopedia bebas

                                                                Lompat ke pandu arah gelintar

                                                                Sebahagian daripada siri

                                                                Fiqh Islam(suatu disiplin kajian Islam)

                                                                Bidang-bidang

                                                                Ekonomi

                                                                Politik

                                                                Perkahwinan

                                                                o Peminangan

                                                                o Mas kahwin

                                                                o Akad nikah

                                                                o Walimatulurus

                                                                o Nikah mutah

                                                                o Perceraian

                                                                o Poligami

                                                                o Nasab

                                                                o Seks

                                                                Jenayat

                                                                Adab

                                                                Ibadah

                                                                Kebersihan

                                                                Ketenteraan

                                                                Kotak ini papar bull bincang bull sunting

                                                                Di dalam Islam penceraian merupakan sesuatu yang dilaknat oleh Islam tetapi diharuskan dengan alasan dan sebab-sebab tertentu Penceraian boleh dilakukan dengan cara talak fasakh dan khuluk atau tebus talak

                                                                Isi kandungan

                                                                [sorok]

                                                                1 Talak o 11 Hukum talak

                                                                o 12 Rukun talak

                                                                o 13 Contoh lafaz talak

                                                                o 14 Jenis talak

                                                                141 Talak rajrsquoi

                                                                142 Talak bain

                                                                143 Talak sunni

                                                                144 Talak bidrsquoi

                                                                145 Talak taklik

                                                                2 Fasakh

                                                                o 21 Cara melakukan fasakh

                                                                3 Khuluk atau tebus talak

                                                                o 31 Tujuan khuluk

                                                                4 Rujuk

                                                                o 41 Hukum rujuk

                                                                o 42 Rukun rujuk

                                                                o 43 Contoh lafaz rujuk

                                                                431 Lafaz sarih

                                                                432 Lafaz kinayah

                                                                5 Lihat juga

                                                                o 51 Pautan Luar

                                                                [sunting] Talak

                                                                Talak menurut bahasa bermaksud melepaskan ikatan dan menurut syarak pula talak membawa maksud melepaskan ikatan perkahwinan dengan lafaz talak dan seumpamanya Talak merupakan suatu jalan penyelesaian yang terakhir sekiranya suami dan isteri tidak dapat hidup bersama dan mencari kata sepakat untuk mecari kebahagian berumahtangga Talak merupakan perkara yang dibenci Allah swt tetapi dibenarkan

                                                                [sunting] Hukum talakHukum Penjelasan

                                                                Wajib

                                                                a) Jika perbalahan suami isteri tidak dapat didamaikan lagib) Dua orang wakil daripada pihak suami dan isteri gagal membuat kata sepakat untuk perdamaian rumahtangga merekac) Apabila pihak kadi berpendapat bahawa talak adalah lebih baikd) Jika tidak diceraikan keadaan sedemikian maka berdosalah suami

                                                                Haram

                                                                a) Menceraikan isteri ketika sedang haid atau nifasb) Ketika keadaan suci yang telah disetubuhic) Ketika suami sedang sakit yang bertujuan menghalang isterinya daripada menuntut harta pusakanyad) Menceraikan isterinya dengan talak tiga sekali gus atau talak satu tetapi disebut berulang kali sehingga cukup tiga kali atau lebih

                                                                Sunata) Suami tidak mampu menanggung nafkah isterinyab) Isterinya tidak menjaga maruah dirinya

                                                                MakruhSuami menjatuhkan talak kepada isterinya yang baik berakhlak mulia dan mempunyai pengetahuan agama

                                                                HarusSuami yang lemah keinginan nafsunya atau isterinya belum datang haid atau telah putus haidnya

                                                                [sunting] Rukun talakPerkara Syarat

                                                                SuamiBerakalBalighDengan kerelaan sendiri

                                                                IsteriAkad nikah sahBelum diceraikan dengan talak tiga oleh suaminya

                                                                LafazUcapan yang jelas menyatakan penceraiannyaDengan sengaja dan bukan paksaaan

                                                                [sunting] Contoh lafaz talak Talak sarih

                                                                Lafaz yang jelas dengan bahasa yang berterus-terang seperti ldquoSaya talak awakrdquo atau ldquoSaya ceraikan awakrdquo atau ldquoSaya lepaskan awak daripada menjadi isteri sayardquo dan sebagainya

                                                                Talak kinayah

                                                                Lafaz yang digunakan secara sindiran oleh suami seperti ldquoPergilah awak ke rumah mak awakrdquo atau ldquoPergilah awak dari sinirdquo atau ldquoSaya benci melihat muka awakrdquo dan sebagainya Namun lafaz kinayah memerlukan niat suaminya iaitu jika berniat talak maka jatuhlah talak tetapi jika tidak berniat talak maka tidak berlaku talak

                                                                [sunting] Jenis talak

                                                                [sunting] Talak rajrsquoi

                                                                Suami melafazkan talak satu atau talak dua kepada isterinya Suami boleh merujuk kembali isterinya ketika masih dalam idah Jika tempoh idah telah tamat maka suami tidak dibenarkan merujuk melainkan dengan akad nikah baru

                                                                [sunting] Talak bain

                                                                Suami melafazkan talak tiga atau melafazkan talak yang ketiga kepada isterinya Isterinya tidak boleh dirujuk kembali Si suami hanya boleh merujuk setelah isterinya berkahwin lelaki lain

                                                                suami barunya menyetubuhinya setelah diceraikan suami barunya dan telah habis idah dengan suami barunya

                                                                [sunting] Talak sunni

                                                                Suami melafazkan talak kepada isterinya yang masih suci dan tidak disetubuhinya ketika dalam tempoh suci

                                                                [sunting] Talak bidrsquoi

                                                                Suami melafazkan talak kepada isterinya ketika dalam haid atau ketika suci yang disetubuhinya

                                                                [sunting] Talak taklik

                                                                Talak taklik ialah suami menceraikan isterinya bersyarat dengan sesuatu sebab atau syarat Apabila syarat atau sebab itu dilakukan atau berlaku maka terjadilah penceraian atau talak

                                                                Contohnya suami berkata kepada isteri ldquoJika awak keluar rumah tanpa izin saya maka jatuhlah talak saturdquo Apabila isterinya keluar dari rumah tanpa izin suaminya maka jatuhlah talak satu secara automatik

                                                                Ia juga boleh berlaku selepas akad nikah (ia dipraktikkan di Malaysia dan wajib oleh semua pengantin lelaki untuk melafaznya) berkata ldquoJika saya menyeksa isteri saya dengan sengaja atau saya meninggalkan isteri saya selama empat bulan berterusan dengan sengaja tanpa kerelaannya dan jika ia mengadu kepada kadi atau naib kadi apabila disabitkan oleh kadi atau naib kadi maka jatuhlah talak satu ke atas isteri sayardquo

                                                                Ia juga boleh berlaku dengan cara ldquoJika saya menyeksa isteri saya dengan sengaja atau saya meninggalkannya selama empat bulan berterusan tanpa kerelaannya dan jika ia mengadu kepada kadi atau naib kadi serta membayar RM 100 sebagai tebus talak apabila disabitkan oleh kadi atau naib kadi maka jatuhlah talak satu ke atas isteri saya dengan nilai tebus talak tersebutrdquo

                                                                [sunting] Fasakh

                                                                Erti fasakh menurut bahasa ialah rosak atau putus Manakala menurut syarak pula pembatalan nikah disebabkan oleh sesuatu sifat yang dibenarkan syarak misalnya perkahwinan suami isteri yang difasakhkan oleh kadi disebabkan oleh suaminya tidak mempu memberi nafkah kepada isterinya Fasakh tidak boleh mengurangkan bilangan talaknya Fasakh hanya boleh dituntut oleh isteri sekiranya terdapat beberapa sebab atau kecacatan yang terdapat pada pihak suaminya Mengikut mazhab Shafie seorang isteri boleh menuntut fasakh melalui kadi atau mahkamah disebabkan oleh kekurangan suaminya seperti gila (berkekalan atau sekejab) penyakit kusta penyakit sopak penyakit yang menghalang mereka daripada melakukan persetubuhan suami tidak mampu memberi nafkah belanja kepada isterinya seperti makan dan minum serta tempat tinggal pakaian memberi mahar dengan cara tunai sebelum bersetubuh kerana kepapaan atau muflis atau sebagainya suami tidak bertanggungjawab dengan meninggalkan isterinya terlalu lama dan tidak memberi khabar berita suami yang menzalimi dan memudaratkan isterinya

                                                                suami yang fasik serta melakukan maksiat terhadap Allah dan tidak menunaikan kewajipan kepada Allah dan murtad salah seorang (suami atau isteri)

                                                                [sunting] Cara melakukan fasakh Jika suami atau isteri mempunyai sebab yang megharuskan fasakh Membuat aduan kepada pihak kadi supaya membatalkan perkahwinan mereka

                                                                Jika dapat dibuktikan pengaduan yang diberikan adalah betul pihak kadi boleh mengambil tindakan membatalkannya

                                                                Pembatalan perkahwinan dengan cara fasakh tidak boleh dirujuk kembali melainkan dengan akad nikah yang baru

                                                                [sunting] Khuluk atau tebus talak

                                                                Perpisahan antara suami dan isteri melalui tebus talak sama ada dengan menggunakan lafaz talak atau khuluk Pihak isteri boleh melepaskan dirinya daripada ikatan perkahwinan mereka jika ia tidak berpuas hati atau lain-lain sebab Pihak isteri hendaklah membayar sejumlah wang atau harta yang dipersetujui bersama dengan suaminya maka suaminya hendaklah menceraikan isterinya dngan jumlah atau harta yang ditentukan

                                                                Hukum khuluk adalah berdasarkan surah al-Baqarah ayat 229 ldquoTidak halal bagi kamu mengambil apa-apa yang telah kamu berikan kepada mereka suatu jua pun kecuali jika takut kedua-duanya tidak akan mengikut peraturan Allah swt Jika kamu takut bahawa tidak akan mengikut peraturan Allah maka tiadalah berdosa kedua-duanya tentang barang yang jadi tebus oleh perempuanrdquo

                                                                Talak boleh jatuh dengan menyebut ldquoSaya menceraikan kamu dengan bayaran RM 10000rdquo dan isterinya menjawab ldquoSaya menerimanyardquo Apabila suami melafazkan demikian dan isterinya menyahut tawaran itu dengan serta-merta jatuhlah talak dengan khuluk dan isterinya wajiblah beridah Suami isteri hanya boleh merujuk dengan akad nikah baru sahaja

                                                                [sunting] Tujuan khuluk Memelihara hak wanita Menolak bahaya kemudaratan yang menimpanya

                                                                Memberi keadilan kepada wanita yang cukup umurnya melalui keputusan mahkamah

                                                                [sunting] Rujuk

                                                                Menurut bahasa rujuk boleh didefinisikan sebagai kembali Manakala menurut syarak ia membawa maksud suami kembali semula kepada isterinya yang diceraikan dengan ikatan pernikahan asal (dalam masa idah) dengan lafaz rujuk

                                                                [sunting] Hukum rujukHukum Penjelasan

                                                                WajibBagi suami yang menceraikan isterinya yang belum menyempurnakan gilirannya dari isteri-isterinya yang lain

                                                                Haram Suami merujuk isterinya dengan tujuan untuk menyakiti atau memudaratkan isterinya itu

                                                                Makruh Apabila penceraian lebih baik antara suami dan isteri

                                                                Harus Sekirannya rujuk boleh membawa kebaikan bersama

                                                                [sunting] Rukun rujukPerkara Syarat

                                                                SuamiBerakalBalighDengan kerelaan sendiri

                                                                Isteri

                                                                Telah disetubuhiBerkeadaan talak rajrsquoiBukan dengan talak tigaBukan cerai secara khulukMasih dalam idah

                                                                Lafaz

                                                                Ucapan yang jelas menyatakan rujukTiada disyaratkan dengan khiar atau pilihanDisegerakan tanpa dikaitkan dengan taklik atau bersyaratDengan sengaja dan bukan paksaan

                                                                [sunting] Contoh lafaz rujuk

                                                                [sunting] Lafaz sarih

                                                                Lafaz terang dan jelas menunjukkan rujuk Contoh ldquoSaya rujuk awak kembalirdquo atau ldquoSaya kembali semula awak sebagai isteri sayardquo

                                                                [sunting] Lafaz kinayah

                                                                Lafaz kiasan atau sindiran Contoh ldquoSaya jadikan awak milik saya semulardquo atau ldquoSaya pegang awak semulardquo Lafaz kinayah perlu dengan niat suami untuk merujuk kerana jika dengan niat rujuk maka jadilah rujuk Namun jika tiada niat rujuk maka tidak sahlah rujuknya

                                                                Bab Lian Ditulis oleh Fani Kamis 24 Mei 2007 2024 1 PENGERTIAN LIrsquoAN DAN KASUS LIrsquoAN

                                                                Kata lirsquoan menurut bahasa berarti allarsquonu bainatsnaini fa sharsquoidan (saling melaknat yang terjadi di antara dua orang atau lebih) Sedang menurut istilah syarrsquoi lirsquoan ialah sumpah dengan redaksi tertentu yang diucapkan suami bahwa isterinya telah berzina atau ia menolak bayi yang lahir dari isterinya sebagai anak kandungnya dan kemudian sang isteri pun bersumpah bahwa tuduhan suaminya yang dialamatkan kepada dirinya itu bohong (Pengertian ini dikutip dari kitab al-Mugashshal fi Ahkamil Mar-ah Wal Baitil Muslim Fisy Syarirsquoatil Islamiyah VIII 320-321 terbitan Muassasah Risalah Beirut oleh Prof Dr Abdul Karim Zaidan)

                                                                Apabila seorang laki-laki menuduh isterinya berbuat serong dengan laki-laki lain kemudian isterinya menganggap bahwa tuduhannya bohong maka pihak suami harus dijatuhi hukuman dera kecuali dia mempunyai bukti yang kuat atau melakukan lirsquoan ldquoDan orang-orang yang menuduh isterinya (berzina) padahal mereka tidak ada mempunyai saksi-saksi selain diri mereka sendiri Maka persaksian orang itu ialah empat kali bersumpah dengan nama Allah sesungguhnya dia adalah termasuk orang-orang yang benar Dan (sumpah) yang kelima bahwa lanat Allah atasnya jika dia termasuk orang-orang yang berdusta Istrinya itu dihindarkan dari hukuman oleh sumpahnya empat kali atas nama Allah Sesungguhnya suaminya itu benar-benar termasuk orang-orang yang dusta Dan (sumpah) yang kelima bahwa laknat Allah atasnya jika suaminya itu termasuk orang-orang yang benarrdquo (QS An-Nuur 6-9)

                                                                Dari Ibnu Abbas ra bahwa Hilal bin Umayyah ra pernah menuduh isterinya berzina dengan Syarik bin Sahma di hadapan Nabi saw Kemudian Nabi saw bersabda ldquoKamu harus dapat membuktikan atau (kalau tidak) hukuman had menimpa punggungmurdquo Lalu dia berkata ldquoYa Rasulullah jika seorang di antara kami telah melihat seorang laki-laki berada di atas isterinya masihkah dituntut untuk pergi mencari buktirdquo maka Beliau pun bersabda ldquoKamu harus dapat membuktikan dan jika tidak maka hukuman had di punggungmurdquo Hilal berkata ldquoDemi dzat yang telah mengutusmu dengan membawa kebenaran sesungguhnya saya benar-benar jujur Maka saya harap sudi kiranya Allah menurunkan ayat Qurrsquoan yang bisa membebaskan punggungku dari hukum derardquo Maka turunlah Malaikat Jibril dan menyampaikan wahyu kepada Beliau WALLADZIINA YARMUUNA AZWAAJAHUM (dan orang-orang yang menuduh istri-isterinya) sampai padat IN KAANA MINASH SHAADIQIN (jika suaminya itu termasuk orang-orang yang benar) Kemudian Nabi saw beranjak dari tempatnya sambil menyuruh Hilal menemui isterinya Kemudian Hilal datang (lagi) kepada Beliau lalu memberikan kesaksian lantas Nabi saw bersabda

                                                                ldquoSesungguhnya Allah tahu bahwa seorang di antara kamu berdua ini ada yang bohong Adakah di antara kalian berdua ini yang mau bertaubatrdquo Kemudian isterinya bangun lalu memberikan kesaksiannya Maka tatkala ia hendak mengucapkan sumpah yang kelima maka orang-orang menghentikannya (agar tidak jadi mengucapkan sumpah kelima) dan mereka berkata ldquoSesungguhnya perempuan ini wajib dijatuhi hukumanrdquo Ibnu Abbas berkata ldquoLalu ia (isterinya

                                                                itu) pelan-pelan mundur hingga kami menduga ia akan segera kembalirdquo Kemudian ia berkata Aku tidak akan membuat malu kaumku sepanjang hari Kemudian terus berlalu begitu Lantas Nabi saw bersabda ldquoPerhatikan dia jika dia datang dengan membawa bayi yang juling matanya besar pinggulnya dan kedua betisnya besar juga maka ia(bayi itu) milik Syarik bin Sahmarsquordquo Ternyata dia datang persis yang disabdakan Nabi saw Kemudian Beliau bersada ldquoKalaulah tidak ada ketetapan di dalam Kitabullah sudah barang tentu saya punya urusan dengan diardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no 2098 Fathul Bari VIII 449 no 4747 rsquoAunul Marsquobud VI 341 no 2237 Tirmidzi V 12 no 3229 dan Ibnu Majah I 668 no 2067)

                                                                2 HUKUM-HUKUM YANG MENIMPA ORANG YANG MELAKUKAN LIrsquoAN

                                                                Apabila suami isteri melakukan mularsquoanah atau lirsquoan maka berlakukan pada keduanya hukum-hukum berikut ini

                                                                1 Keduanya harus diceraikan berdasarkan hadistDari Ibnu Umar ra ia berkata ldquoNabi saw memutuskan hukum di antara seorang suami dan isteri dari kaum Anshar dan menceraikan antara keduanyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 458 no 5314 Muslim II 1133 no 9 dan 1494)

                                                                2 Keduanya haram rujursquo untuk selama-lamanyaDari Sahl bin Sarsquod ra ia berkata ldquoTelah berlaku sunnah Nabi saw tentang suami isteri yang saling bermularsquoanah dimana mereka diceraikan antara keduanya kemudian mereka tidak (boleh) rujursquo buat selama-lamanyardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no 2104 dan Aunul Mabud VI 337 no 2233 serta Baihaqi VII 410)

                                                                3 Wanita yang bermularsquoanah berhak memiliki maharDari Ayyub bin Sarsquoid bin Jubair ia bercerita Saya pernah bertanya kepada Ibnu Umar ra (Wahai Ibnu Umar) bagaimana kedudukan seorang suami yang menuduh isterinya berbuat serong Jawab Ibnu Umar ldquoNabi saw pernah menceraikan antara dua orang yang bersaudara (yaitu suami isteri) dari Bani rsquoAjlan dan Beliau bersabda (kepada keduanya) ldquoAllah mengetahui bahwa seorang di antara kalian berdua pasti berbohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Ternyata mereka berdua enggan (memenuhi tawaran Beliau) Nabi bersabda lagi ldquoAllah mengetahui bahwa salah seorang di antara kalian berdua pasti bohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Ternyata mereka enggan lalu Nabi pun bersabda ldquoAllah mengetahui bahwa salah seorang di antara kalian berdua pasti bohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Namun mereka berdua enggan (untuk memenuhi tawaran Beliau) Maka selanjutnya Beliau menceraikan antara keduanyardquo Ayyub berkata ldquoKemudian Amr bin Dinar mengatakan kepadaku lsquoSesungguhnya di dalam hadist tersebut ada sebagian yang saya perhatikan belum engkau sampaikan yaitu laki-laki yang bermularsquoanah itu menanyakan ldquoMana hartaku (maharku)rdquo Dijawab (oleh Nabi saw) ldquoTidak ada harta (mahar) bagimu Jika kamu jujur berarti kamu sudah pernah bercampur dengannya jika kamu bohong maka ia (mahar) itu kian jauh darimurdquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 456 no 5311 Muslim II 1130 no 1493 lsquoAunul Marsquobud VI 347 no 2240 dan 2241 Nasarsquoi VI 177)

                                                                4 Anak yang lahir dari isteri yang bermularsquoanah harus diserahkan kepada sang isteri (ibunya)Dari Ibnu Umar ra ia berkata ldquoSesungguhnya Nabi saw pernah memutuskan untuk mularsquoanah antara seorang suami dengan isterinya kemudian ia (suami) dipisahkan dari anaknya lantas Beliau menceraikan antara mereka berdua kemudian anak itu Rasulullah serahkan kepada isterinyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 460 no 5315 Muslim II 1132 no 1494 lsquoAunul Marsquobud VI 348 no 2242 Tirmidzi II 338 no 1218 Nasarsquoi VI 178 dan Ibnu Majah I 669 no 2069)

                                                                5 Isteri yang bermularsquoanah berhak menjadi ahli waris anaknya dan begitu juga sebaliknyaDari Ibnu Syihab dalam hadist Sahl bin Sarsquoad ia berkata ldquoMenurut Sunnah Nabi saw sesudah suami isteri yang bermularsquoanah dicerai padahal sang isteri hamil maka anaknya dinisbatkan kepada ibunya Kemudian sunnah Beliau saw berlaku mengenai hak warisnya dimana ia (ibu tersebut) berhak menjadi ahli waris anaknya dan anaknya pun berhak menjadi ahli warisnya sesuai apa yang telah Allah tetapkan untuknyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari 1X 452 no 5309 Muslim II 1129 no 1492 dan lsquoAunul Marsquobud VI 339 no 2235)

                                                                Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 835 - 841

                                                                Bab Khulu

                                                                Selasa 28 Agustus 2007 1821 Pengertian Khulursquo

                                                                Menurut bahasa kata khulursquo berasal dari khalarsquo ats-tsauba idzaa azzalaba yang artinya

                                                                melepaskan pakaian karena isteri adalah pakaian suami dan suami adalah pakaian isteri Allah

                                                                SWT berfirman rdquoMereka itu adalah pakaian bagimu dan kamu pun pakaian bagi merekardquo (Al-

                                                                Baqarah187)

                                                                Para pakar fiqih memberi definisi bahwa khulursquo adalah seorang suami menceraikan isterinya dengan imbalan mengambil sesuatu darinya

                                                                Dan khulursquo disebut juga fidyah atau if tidak (tebusan) (Fiqhus Sunnah II253 Manarus Sabil II226 dan Fathul Bari IX395)

                                                                Persyaratan Khulursquo

                                                                Jika persengketaan antara suami isteri kian parah dan tidak mungkin lagi diambil langkah-

                                                                langkah kompromistis supaya mereka bersatu kembali atau pihak isteri sudah menggebu-gebu

                                                                untuk bercerai dengan suaminya maka ia boleh menebus dirinya dari kekuasaan suaminya

                                                                dengan menyerahkan sejumlah harta kepadanya sebagai ganti dari buruknya keadaan yang

                                                                menimpa suaminya karena bercerai dengannya Allah SWT berfirman rdquoDan tidak halal bagi

                                                                kamu mengambil dari sesautu yang telah kamu berikan kepada mereka kecuali kalau keduanya

                                                                (suami isteri) khawatir tidak akan dapat menjalankan hukum-hukum Allah maka tidak ada dosa

                                                                atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus dirinyardquo (Al-

                                                                Baqarah229)

                                                                Dari Ibnu Abbas ra berkata Isteri Tsabit bin Qais bin Syammas datang kepada Nabi saw lalu

                                                                bertutur rdquoYa Rasulullah aku tidak membenci Tsabit karena imannya dan bukan (pula) karena

                                                                perangainya melainkan sesungguhnya aku khawatir kufurrdquo Kemudian Rasulullah saw

                                                                bersabda rdquoMaka mau engkau mengembalikan kebunnya kepadanyardquo Jawabnya rdquoYa (mau)rdquo

                                                                kemudian ia mengembalikannya kepadanya dan selanjutnya beliau menjawab suaminya (Tsabit)

                                                                agar mencerainyardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no2036 dan Fathul Bari IX395 no5276)

                                                                Peringatan Keras Terhadap Masalah Khulursquo

                                                                Dari Tsauban ra bahwa Rasulullah saw bersabda ldquoSetiap wanita yang mau talak kepada

                                                                suaminya tanpa alasan yang dibenarkan agama maka haram baginya mencium seberbak

                                                                surgardquo (Shahih Shahihul Ibnu Majah no1682 ldquoAunul Marsquobud VI308 no2209 Ibnu Majah

                                                                I662 no20555 dan Tirmidzi II329 no1199)

                                                                ldquoDarinya (Tsauban) ra dari Nabi saw beliau bersabda ldquoWanita-wanita yang melakukan khulursquo

                                                                adalah wanita-wanita munafikrdquo (Shahih Shahihul Jamirsquous Shaghir no6681 dan Tirmidzi

                                                                II329 no1198)

                                                                Peringatan Keras Bagi Para Suami Agar Tidak Mempersulit Isterinya

                                                                Manakala seorang suami tidak senang kepada isterinya dan benci kepadanya karena suatu hal

                                                                maka hendaklah mentalaknya dengan cara yang marsquoruf sebagaimana yang diperintahkan Allah

                                                                SWT Ia tidak boleh manahannya dan mempersulitnya untuk menebus dirinya sendiri Allah

                                                                SWT berfirman rdquoDan apabila kamu mentalak isteri-isterimu lalu mereka mendekati akhir

                                                                iddahnya maka rujukilah mereka dengan cara yang marsquoruf atau ceraikanlah mereka dengan

                                                                cara yang marsquoruf (pula) Janganlah kamu rujuki mereka untuk memberi kemudharatan karena

                                                                dengan demikian kamu menganiaya mereka Barangsiapa berbuat demikian maka sungguh ia

                                                                telah berbuat zhalim terhadap dirinya sendiri Janganlah kamu jadikan hukum-hukum Allah

                                                                sebagai permainan Dan ingatlah nirsquomat Allah padamu dan apa yang telah diturunkan Allah

                                                                kepadamu yaitu al-Kitab dan al-Hikmah Allah memberi pengajaran kepada engkau dengan apa

                                                                yang diturunkan-Nya itu Dan bertakwalah kepada Allah serta ketahuilah bahwasannya Allah

                                                                Maha Mengetahui segala sesuaturdquo (Al-Baqarah231)

                                                                Dan Allah SWT berfirman rdquoHai orang-orang yang beriman tidak halal bagi kamu

                                                                mempusakai wanita dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena

                                                                hendak mengambil kembali sebagai dari apa yang telah kamu berikan kepadanya terkecuali bila

                                                                mereka melakukan perbuatan keji yang nyata Dan bergaullah dengan mereka secara patut

                                                                Kemudian jika kamu tidak menyukai mereka (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak

                                                                menyukai sesuatu padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyakrdquo (An-Nisaarsquo19)

                                                                Khulursquo Adalah Fasakh Bukan Talak

                                                                Jika seorang isteri telah menebus dirinya dan dicerai oleh suaminya Maka ia berkuasa penuh

                                                                atas dirinya sendiri sehingga suaminya tidak berhak untuk rujuk kepadanya kecuali dengan

                                                                ridhanya dan perpecahan tidak dianggap sebagai talak meskipun dijatuhkan dengan redaksi

                                                                talak Namun ia adalah perusakan akad nikah demi kemaslahatan sang isteri dengan balasan

                                                                menebus dirinya kepada suaminya

                                                                Ibnul Qayyim ra menulis sebagai berikut rdquoDan yang menunjukkan khulursquo bukan talak adalah

                                                                bahwa Allah SWT telah menetapkan tiga ketentuan yang berlaku pada talak terhadap (isteri)

                                                                yang telah dikumpuli jika talak tersebut telah mencapai talak tiga Ketetapan-ketetapan itu tidak

                                                                pada khulursquo

                                                                Pertama Suamilah yang lebih berhak rujuk kepada isterinya dalam masa iddah

                                                                Kedua Talak maksimal tiga kali sehingga setelah terjadi talak ketiga isteri tidak halal bagi

                                                                suaminya terkecuali ia kawin lagi dengan suami kedua dan pernah bercampur dengannya

                                                                Ketiga Iddah yang berlaku dalam talak terdiri atas tiga kali qurursquo (bersih dari iddah)

                                                                Sementara itu telah sah berdasarkan nash (ayat Qur-an ataua hadits) dan ijmarsquo (kesepatakan)

                                                                bahwasanya tidak sah istilah rujuk dalam khulursquo

                                                                Dan sudah sah berdasar sunnah Nabi saw dan pendapat para shahabat bahwa iddah untuk khulursquo

                                                                hanya satu kali haidh

                                                                Demikian pula telah sah juga berdasar nash syarrsquoi bahwa boleh melakukan khulursquo setelah talak

                                                                kedua dan talak ketiga

                                                                Ini jelas sekali menunjukkan bahwa khulursquo bukanlah talak Oleh sebab itu Allah SWT

                                                                menegaskan rdquoTalak (yang dapat dirujuk) dua kali Setelah itu boleh rujuk lagi dengan

                                                                Cara yang marsquoruf atau menceraikan dengan cara yang baik dan tidak halal bagi kamu

                                                                mengambil kembali dari sesuatu yang pernah kami berikan pada mereka kecuali kalau

                                                                keduanya khawatir tidak akan dapat melaksanakan hukum-hukum Allah Jika kamu khawatir

                                                                bahwa keduanya (suami istri) tidak dapat mejalangkan hukum-hukum Allah maka tidak ada

                                                                dosa atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus dirinyardquo (Al-

                                                                Baqarah229)

                                                                Dan ini tidak dikhususkan bagi wanita yang telah ditalak dua kali karena hal ini ia mencakup

                                                                isteri yang dicerai dua kali Tidak boleh dhamir (kata ganti) Itu kembali kepada oknum yang

                                                                tidak disebutkan dalam ayat di atas dan meninggalkan oknum yang disebutkan dengan jelas akan

                                                                tetapi mungkin dikhususkan bagi oknum yang pernah disebutkan sebelumnya atau meliputi juga

                                                                selain yang sudah disebutkan sebelumnya Kemudian Allah SWT berfirman rdquoKemudian jika

                                                                suami mentalaknya (sesudah talak yang kedua) maka perempuan itu tidak halal lagi baginyardquo

                                                                (Al-Baqarah230)

                                                                Ayat al-Qurrsquoan ini meliputi perempuan yang dicerai setelah khulursquo dan setelah dicerai dua kali

                                                                secara qathrsquoi (pasti) karena dialah yang disebutkan dalam ayat di atas Maka ia (wanita yang di

                                                                khulursquo) harus masuk ke dalam kandungan lafazh ayat tersebut Demikianlah yang difahami

                                                                Imam Ahli tafsir Ibnu Abbas ra yang pernah didorsquoakan oleh Rasulullah saw agar Allah

                                                                mengajarinya tafsir Qurrsquoan Dan pasti doa itu terkabul tanpa keraguan Manakala hukum-hukum

                                                                yang berlaku dalam khulursquo berlainan dengan hukum-hukum talak maka hal itu menunjukkan

                                                                bahwa keduanya berlainan Jadi inilah yang sesuai dengan ketentuan narsquoah qiyas dan dengan

                                                                pendapat para shahabat Nabi saw (Zaadul Marsquoad V199)

                                                                Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal

                                                                Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-

                                                                Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 636 - 641

                                                                Bab Iddah

                                                                Kamis 30 Agustus 2007 1654 Pengertian Iddah

                                                                Menurut bahasa kata iddah berasal dari kata rsquoadad (bilangan dan ihshaak (perhitungan) seorang

                                                                wanita yang menghitung dan menjumlah hari dan masa haidh atau masa suci

                                                                Menurut istilah kata iddah ialah sebutannama bagi suatu masa di mana seorang wanita menantimenangguhkan perkawinan setelah ia ditinggalkan mati oleh suaminya atau setelah diceraikan baik dengan menunggu kelahiran bayinya atau berakhirnya beberapa qurursquo atau berakhirnya beberapa bulan yang sudah ditentukan

                                                                Macam-Macam Masa Iddah

                                                                Barangsiapa yang ditinggal mati suaminya maka iddahnya empat bulan sepuluh hari baik sang

                                                                isteri sudah dicampuri ataupun belum Hal ini mengacu pada firman Allah SWT rdquoOrang-orang

                                                                yang meninggal dunia di antaramu dengan meninggalkan isteri-isteri (hendaklah para isteri itu)

                                                                menangguhkan dirinya (beriddah) empat bulan sepuluh harirdquo (Al-Baqarah 234)

                                                                Terkecuali isteri yang sudah dicampuri dan sedang hamil maka masa iddahnya sampai

                                                                melahirkan rdquoDan wanita-wanita yang hamil waktu iddah mereka itu adalah sampai mereka

                                                                melahirkan kandungannyardquo (At-Thalaq 4)

                                                                Dari al-Miswar bin Makhramah bahwa Subairsquoah al-Aslamiyah ra pernah melahirkan dan

                                                                bernifas setelah beberapa malam kematian suaminya Lalu ia mendatangi Nabi saw lantar

                                                                meminta idzin kepada Beliau untuk kawin (lagi) Kemudian Beliau mengizinkannya lalu ia

                                                                segera menikah (lagi) (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX470 no5320 dan Muslim II1122

                                                                no1485)

                                                                Wanita yang ditalak sebelum sempat dicampuri maka tidak ada masa iddah baginya berdasarkan

                                                                pada firmannya Allah SWT berfirman rdquoHai orang-orang yang beriman rsquoapabila kamu menikahi

                                                                perempuan-perempuan yang beriman kemudian kamu ceraikan mereka sebelum kamu

                                                                mencampurinya maka sekali-kali tidak wajib atas mereka iddah bagimu yang kamu minta

                                                                menyempurnakannyardquo (Al-Ahzaab49)

                                                                Sedang wanita yang ditalak yang sebelumnya sempat dikumpuli dan dalam keadaan hamil maka

                                                                masa iddahnya ialah ia melahirkan anak yang diakndungnya Allah SWT berfirman rdquoDan

                                                                wanita-wanita hamil waktu iddah mereka itu adalah sampai mereka melahirkan

                                                                kandungannyardquo (At-Thalaq4)

                                                                Dari az-Zubair bin al-Awwam ra bahwa ia mempunyai isteri bernama Ummu Kultsum bin

                                                                rsquoUqbah radhiyallahu rsquoanha Kemudian Ummu Kultsum yang sedang hamil berkata kepadanya

                                                                rdquoTenanglah jiwaku (dengan dijatuhi talak satu)rdquo Maka az-Zubir pun menjatuhkan padanya talak

                                                                satu Lalu dia keluar pergi mengerjakan shalat sekembalinya (dari shalat) ternyata isterinya

                                                                sudah melahirkan Kemudian az-Zubir berkata rdquoGerangan apakah yang menyebabkan ia

                                                                menipuku semoga Allah menipunya (juga)rdquo Kemudian dia datang kepada Nabi saw lalu beliau

                                                                bersabda kepadanya rdquoKitabullah sudah menetapkan waktunya lamarlah (lagi) di kepada

                                                                dirinyardquo (Shahih Shahih Ibnu Majah no1546 dan Ibnu Majah I653 no2026)

                                                                Jika wanita yang dijatuhi talak termasuk perempuan yang masih berhaidh secara normal maka

                                                                masa iddahnya tiga kali haidh berdasarkan Firman Allah SWT rdquoWanita-wanita yang ditalak

                                                                hendaklah menahan diri (menunggu tiga kali qurursquo)rdquo (Al-Baqarah 228)

                                                                Kata qurursquo berarti haidh Hal ini mengacu pada hadits Aisyah ra bahwa Ummu Habibah ra

                                                                sering mengeluarkan darah istihadhah(darah yang keluar dari wanita karena sakit atau lainnya)

                                                                lalu dia bertanya kepada Nabi saw (mengenai hal tersebut) Maka Beliau menyuruh

                                                                meninggalkan shalat pada hari-hari haidhnya (Shahih Lighairih Shahih Abu Daud no252 dan

                                                                rsquoAunul Marsquobud I463 no278)

                                                                Jika wanita yang dijatuhi talak itu masih kecil belum mengeluarkan darah hadih atau sudah lanjut

                                                                usia yang sudah manopause (berhenti masa haidh) maka iddahnya adalah tiga bulan lamanya

                                                                Allah swt berfirman rdquoDan perempuan-perempuan yang tidak haidh lagi (manopause) diantara

                                                                isteri-isteri kaian jika ragu-ragu (tentang masa iddahnya) maka masa iddah mereka adalah tiga

                                                                bulan Begitu pula perempuan-perempuan yang belum haidhrdquo (At-Thalaq4)

                                                                Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal

                                                                Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-

                                                                Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 642 ndash 645

                                                                • Talak
                                                                  • Daftar isi
                                                                  • [sunting] Latar Belakang
                                                                  • [sunting] Pengertian
                                                                  • [sunting] Pembagian Talak
                                                                    • [sunting] Dari segi cara suami menjatuhkan
                                                                    • [sunting] dari segi boleh - tidaknya suami rujuk kembali pada istrinya
                                                                      • MACAM-MACAM TALAK
                                                                        • pengrtian khulu
                                                                        • Perceraian dalam Islam
                                                                          • Isi kandungan
                                                                          • [sunting] Talak
                                                                            • [sunting] Hukum talak
                                                                            • [sunting] Rukun talak
                                                                            • [sunting] Contoh lafaz talak
                                                                            • [sunting] Jenis talak
                                                                              • [sunting] Talak rajrsquoi
                                                                              • [sunting] Talak bain
                                                                              • [sunting] Talak sunni
                                                                              • [sunting] Talak bidrsquoi
                                                                              • [sunting] Talak taklik
                                                                                  • [sunting] Fasakh
                                                                                    • [sunting] Cara melakukan fasakh
                                                                                      • [sunting] Khuluk atau tebus talak
                                                                                        • [sunting] Tujuan khuluk
                                                                                          • [sunting] Rujuk
                                                                                            • [sunting] Hukum rujuk
                                                                                            • [sunting] Rukun rujuk
                                                                                            • [sunting] Contoh lafaz rujuk
                                                                                              • [sunting] Lafaz sarih
                                                                                              • [sunting] Lafaz kinayah

                                                                  diutus oleh Rasulullah Saw untuk membunuh dan mengambil harta laki-laki yangmenikahi isteri bapaknya (HR Abu Dawud dan Hakim)Dari hadits ini didapati bahwa laki-laki yang menikahi wanita-wanita yangpernah dinikahi oleh bapaknya harus dibunuh dan diambil hartanya Ini menunjukkansaking kerasnya larangan tersebut Dari sini para ulama kemudian berkesimpulanbahwa isteri bapak haram untuk dinikahi selamanya2 Ibunya isteri (mertua perempuan)Ketika seorang laki-laki telah menikah dengan seorang wanita maka ibu dari isterinyatadi (mertua) menjadi haram untuk dinikahi baik isterinya tersebut telah didukhul(disetubuhi) maupun belum Hal ini dikarenakan mertua masuk dalam keumuman suratan-Nisa ayat 23 Dan diharamkan juga ibu-ibu isteri-isteri kalian Termasuk kedalam jenis ini juga ibunya mertua dan ibunya bapak mertua3 Anak isteri (anak tiri ar-rabibah)Apabila sebelum menikah si isteri sudah mempunyai anak perempuan maka si lakilakitidak boleh menikahi putri dari isterinya itu Namun para ulama mensyaratkantidak bolehnya menikahi anak perempuan dari isteri itu apabila ibunya (isteri si laki-lakitersebut) telah disetubuhinya Namun apabila misalnya ia menikahi isterinya kemudiancerai sebelum melakukan hubungan badan maka laki-laki tadi boleh menikahi anakperempuannya Hal ini didasarkan pada firman Allah dalam surat an-Nisa ayat 23 diatas yang berbunyi

                                                                  م ل ن فإ هن ب م ت ل دخ ي ت الال م ك ائ س ن من م حجورآ في ي ت الال م ك ب ائ ب ورم ت ل دخ وا ون ك تم ك ي عل اح ن ج فال هن ب

                                                                  Artinya (dan diharamkan kepadamu) anak-anak istrimu yang dalam pemeliharaanmudari istri yang telah kamu campuri tetapi jika kamu belum campur dengan istrimu itu(dan sudah kamu ceraikan) maka tidak berdosa kamu mengawininyahellip(QS An-Nisa23)Termasuk ke dalam hukum ini adalah anak perempuan dari putra putri isterinya144 Isteri anak kandung sendiri (menantu)Seorang laki-laki juga tidak boleh menikahi isteri anak laki-lakinya berdasarkan firmanAllah dalam surat an-Nisa ayat 23 di atas

                                                                  م ك ب صال أ من ذین ال م ك ائ ن ب أ ل ئ وحال

                                                                  Artinya (dan diharamkan bagimu) istri-istri anak kandungmu (menantu) (QS An-Nisa 23)Di samping isteri anak kandung sendiri juga diharamkan isteri anak dari susuan hal inididasarkan pada hadits berikut ini

                                                                  م 1049703 ن یح 1049703 رم م 1049703 ا الرض 1049703 اع م 1049703 ن یح (( 1049703 رم وس 1049703 لم 1049703 هعلي الله ص 1049703 لى الله رس 1049703 ول ق 1049703 ال

                                                                  )) [ ( 8والطبرى ( ( 471 149) آثير ابن تفسير 1النسبArtinya Rasulullah Saw bersabda Diharamkan wanita-wanita karena sesususebagaimana diharamkannya wanita-wanita karena keturunan (Lihat dalam Tafsir IbnKatsir 1471 dan Tafsir ath-Thabari 8149)Para ulama dalam hal ini tidak memasukan anak perempuan dari isteri anakkandung (anak perempuan dari menantu) atau anak perempuan dari anak isteri (anak

                                                                  perempuan dari anak tiri) sebagai halilah Oleh karena itu seseorang boleh menikahianak perempuan dari menantu dan anak perempuan dari anak tiriUntuk memudahkan mengingat dan menghapal jenis wanita-wanita yang haramuntuk dinikahi karena pernikahan maka dapat dikatakan bahwa semua wanita yangterkait karena pernikahan semuanya boleh dinikahi oleh laki-laki kecuali empat orangsaja yaitu isteri bapaknya (ibu tiri) mertua perempuan anak perempuan dari isterinyayang telah disetubuhi (anak tiri tapi ibunya sudah disetubuhi) dan isteri anakkandungnya (menantu)C Haram dinikahi lantaran susuan (muharramaat bir radha)Wanita-wanita yang satu susu juga haram untuk dinikahi Hal ini didasarkan padaketerangan berikut ini

                                                                  ضاعة الر من م ك خوات وأ م ك ضعن ر أ ي ت الال م ك مهات

                                                                  وأArtinya (Diharamkan kepadamu) ibu-ibumu yang menyusui kamu saudara perempuansepersusuan (QS An-Nisa 23)Dalam sebuah hadits dikatakan

                                                                  الن 1049703 (( سب م 1049703 ن یح 1049703 رم م 1049703 ا الرض 1049703 اع م 1049703 ن لم 1049703 رمیح(( 1049703 وس علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى الله رس 1049703 ول قال

                                                                  [ مسلم و البخارى [أخرجهArtinya Rasulullah Saw bersabda Diharamkan wanita-wanita karena sesusu sebagaimanadiharamkannya wanita-wanita karena keturunan (HR Bukhari Muslim)Oleh karena itu pada hakikatnya wanita-wanita yang diharamkan karena sebab satususuan ini sama dengan wanita-wanita yang diharamkan karena factor keturunan Hanya sajadalam sebab satu susu ini ditambahkan bahwa wanita yang menyusui posisinya sama denganibu kandungDengan demikian wanita-wanita yang tidak boleh dinikahi lantaran satu susu ini adalahsebagai berikut1 Wanita yang menyusui dan ibu dari wanita yang menyusui karena ia dipandang sebagai ibukandungnya sendiri2 Anak-anak perempuan dari wanita yang menyusui tersebut karena mereka dipandangsebagai saudari-saudari perempuannya3 Saudari perempuan baik sekandung seayah maupun seibu karena dipandang sebagai bibiatau tantenya4 Anak perempuan dari putri wanita yang menyusui tadi karena dipandang sebagai anakperempuan dari saudari perempuannya5 Ibu dari suami yang menyusui karena dipandang sebagai neneknya156 Saudari perempuan dari suami wanita yang menyusui karena dipandang sebagaibibitantenya7 Anak perempuan dari putra laki-laki wanita yang menyusui karena dipandang sebagai anakperempuan dari saudara laki-lakinya (keponakan)8 Anak perempuan dari suami wanita yang menyusui meskipun dari isterinya yang lainkarena dipandang sebagai saudari sesusu dari jihat ayah9 Saudari-saudari perempuan dari suami wanita yang menyusui karena mereka dipandangsebagai tante-tantenya10 Isteri-isteri lain dari suami wanita yang menyusui karena mereka dipandang sebagai isteribapaknya

                                                                  11 Isteri dari anak yang menyusui haram dinikahi oleh suami dari wanita yang menyusuikarena dipandang sebagai menantunya12 Apabila yang menyusui itu seorang perempuan maka suami dari wanita yang menyusuitidak boleh menikahinya karena dipandang sebagai puterinya Demikian juga tidak bolehdinikahi oleh saudara laki-laki si suami tadi karena ia dipandang sebagai pamannya jugatidak boleh dinikahi oleh bapak dari si suami tadi karena ia dipandang sebagai kakeknyaHal yang harus diperhatikan bahwa dalam masalah sebab susuan ini keharamanmenikahi wanita-wanita di atas hanyalah haram bagi laki-laki yang menyusunya saja dan tidaktermasuk saudara atau kerabat dari laki-laki yang menyusu tersebut Oleh karena itu saudaralaki-laki dari laki-laki yang menyusu boleh menikahi anak perempuan wanita yang menyusuisaudaranya itu karena ia tidak ikut menyusu kepada wanita tersebut Dan karenanya anakperempuan dari wanita yang menyusui sauadaranya itu menjadi wanita asing bagi dirinya dankarenanya ia boleh menikahinya meskipun anak perempuan tersebut dipandang sebagai saudariperempuan dari saudara laki-laki yang menyusu kepada ibunya tersebut Untuk lebihmemudahkan kaidahnya bahwa semua orang yang sama-sama berkumpul dalam menete padasatu susu maka mereka dipandang sebagai bersaudara Semua wanita-wanita yang terkaitkarena sebab susuan haram untuk dinikahi selamanyaSyarat-syarat yang berkaitan dengan wanita yang haram dinikahi lantaran satu susuan1 Menyangkut jumlah susuan yang diharamkanPara ulama berbeda pendapat mengenai batas jumlah minimal susuan sehingga ia haramuntuk dinikahi Pada dasarnya dalam hal ini para ulama terbagi empat pendapatPendapat pertama mengatakan bahwa meskipun hanya satu kali nete ataupun lebihtetap haram untuk dinikahi Pendapat ini adalah pendapatnya jumhur ulama Abu HanifahMalik Tsauri Imam Laits dan lainnyaPendapat ini beralasan bahwa dalam banyak keterangantidak disebutkan batasan dan jumlah tertentu yang mensyaratkan haramnya seorang wanitalantaran susuan Oleh karena itu harus dipahami secara umum bahwa selama ia pernah menetemeskipun hanya satu kali tetean maka ia haram untuk dinikahiMenanggapi hadits-hadits yang menyebutkan jumlah tertentu dalam menetenya inisebagaimana akan disebutkan di bawah ini jumhur ulama mengatakan bahwa keterangan inidiperselisihkan apakah betul dari Siti Aisyah karena beragamnya jumlah batasan tersebutOleh karena itu harus dikembalikan kepada jumlah paling sedikit ia dipandang sebagai satususuan yaitu satu kali Di samping itu dalam sebuah riwayat dikatakan

                                                                  رض 1049703 عتان أو رض 1049703 عة أتح 1049703 رم رج 1049703 ل س 1049703 أله عم 1049703 ر ن1049703 اب س 1049703 مع أن 1049703 ه دین 1049703 ار ب 1049703 ن عم 1049703 رو ع 1049703 نالم 1049703 mdash ؤمنين أمي 1049703 ر إن من (( 1049703 ل األخت نعلم ما فقال

                                                                  (( رج فقال ا حرام إال الرضاعةق 1049703 ضاء عم 1049703 ر اب 1049703 ن فق 1049703 ال رض 1049703 عتان وال رض 1049703 عة رم1049703 تح ال أن mdash 1049703 ه یزعم الزبير ابن یرید ] (( بإسناد البيهقى أخرجه المؤمنين أمير وقضاء قضائك من خير اللهصحيح]Artinya Amr bin Dinar pernah mendengar Ibn Umar ditanya oleh seorang laki-laki Apakahdiharamkan pula (wanita) meskipun hanya satu atau dua kali tetean Ibnu Umar menjawabKami tidak mengetahui saudari sesusu itu kecuali haram hukumnya untuk dinikahi Seoranglaki-laki lalu berkata kembali Sesungguhnya amirul mukmininmdashyang dimaksudkannya16

                                                                  adalah ibn az-Zubairmdashmenganggap bahwa kalau hanya satu atau dua tetean tidak haram IbnuUmar menjawab Ketentuan dari Allah tentu lebih baik daripada ketentuan dan keputusankamu dan keputusan amirul mukminin (HR Baihaki dengan sanad yang shahih)Pendapat kedua mengatakan bahwa yang haram dinikahi itu apabila telah menete tigakali atau lebih Sedangkan kalau ia hanya menete satu atau dua kali maka wanita tersebutboleh dinikahi Pendapat ini adalah pendapatnya Dhahiriyyah Ibn Mundzir dan Abu Ubaidserta Ishak Alasan yang dikemukakannya diantaranya adalah hadits berikut ini

                                                                  والم 1049703 صتان الم 1049703 صة تح 1049703 رم ال وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله 1049703 لىص الله رس 1049703 ول ق 1049703 ال قالت عائشة عن

                                                                  [ مسلم [أخرجهArtinya Siti Aisyah berkata Rasulullah Saw bersabda Tidak haram untuk dinikahi kalauhanya satu atau dua kali isapan (HR Muslim)Pendapat ketiga mengatakan bahwa yang haram dinikahi itu apabila telah menete limakali atau lebih Pendapat ini adalah pendapat Imam SyafiI Ibn Hazm Atha dan Thawus Diantara dalil yang dijadikan alasan kelompok ini adalah

                                                                  ث 1049703 م یح 1049703 رمن معلوم 1049703 ات رض 1049703 عات ع 1049703 شر الق 1049703 رآن ن1049703 م أن 1049703 زل فيم 1049703 ا آ 1049703 ان قال 1049703 ت عائشة عنم 1049703 ن یق 1049703 رأ فيم 1049703 ا وه 1049703 ن وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله ول 1049703 لى

                                                                  ص رس 1049703 الله فت 1049703 وفى معلوم 1049703 ات بخم 1049703 س نسخ[ داود [ وأبو مسلم أخرجه القرآنArtinya Siti Aisyah berkata Di antara yang telah diturunkan dalam al-Quran adalah bahwasepuluh kali tetean yang diketeahui dan tertentu adalah diharamkan untuk dinikahi Kemudianjumlah tersebut dihapus menjadi lima kali tetean yang diketahui Setelah itu Rasulullah Sawmeninggal dan lima kali tetean itu termasuk yang terdapat dalam al-Quran (HR Muslim danAbu Dawud)Dalam ilmu al-Quran hal demikian termasuk ayat yang telah dihapuskan bacaannyaakan tetapi hukumnya masih tetap ada dan berlakuPendapat keempat mengatakan bahwa yang haram untuk dinikahi itu adalah apabilatelah menete sepuluh kali atau lebih Apabila kurang dari itu maka tidak haram untuk dinikahiPendapat ini diriwayatkan dari Siti Aisyah dan Hafsah Di antara dalil kelompok ini adalah

                                                                  بن 1049703 ت وهو mdash 1049703 وم به أرسلت المؤمنين أم عائشة أن سالم عنآلث mdash أم أختها إلى یرضع

                                                                  س 1049703 الم ق 1049703 ال عل 1049703 ى ی 1049703 دخل حت 1049703 ى رض 1049703 عات 1049703 شرع أرض 1049703 عيه فقال 1049703 ت ال 1049703 صدیق بك 1049703 ر أب 1049703 ى

                                                                  رض 1049703 عات ث 1049703 الث غي 1049703 ر ثالث 1049703 عنى آلثوم أم فأرضعتنىترض فلم مرضت ثم رضعات

                                                                  أخرج )) [ 1049703 ه رض 1049703 عات ع 1049703 شر عائشة 1049703 ى على أدخل أآن فلمل تتم لم آلثوم أم أن أجل من

                                                                  صحيح بإسناد والبيهقى [مالكArtinya Dari Salim bahwasannya siti Aisyah Ummul mukminin pernah mengirimnya (Salim)

                                                                  ketika ia masih menete kepada saudarinya Ummu Kultsum putrinya Abu Bakar Shidiq SitiAisyah berkata Susui dia sepuluh kali susuan lalu berikan kepada saya Salim berkata UmmuKultsum lalu menyusui saya sebanyak tiga kali susuan kemudian ia sakit sehingga ia hanyamenyusui saya tiga kali saja Saya tidak pernah datang lagi ke siti Aisyah karena UmmuKultsum belum menyempurnakan sepuluh kali susuannya (HR Malik dan Baihaki dengansanad yang sahih)Apabila kita perhatikan dari keempat pendapat di atas penulis lebih condong untukmengambil pendapat ketiga yang mengatakan bahwa batasan minimal wanita susuan tersebutadalah apabila ia telah menete lima kali atau lebih Hal ini dikarenakan dalil yangdikemukakannya di samping sahih juga dalam redaksinya sangat jelas sebagai qaid (pembatas)dari dalil-dalil yang muthlak (belum dibatasi)Sedangkan pendapat yang mengatakan satu atau dua kali susuan tidak diharamkanmeskipun haditsnya shahih akan tetapi redaksi haditsnya tidak jelas menunjukkan hal itu Katasatu atau dua kali tidak diharamkan tidak berarti hanya untuk tiga kali susuan akan tetapi17boleh jadi juga untuk lima kali susuan Karena banyak ihtimal (kemungkinan) inilah makapendapat tersebut menjadi lemah adanyaPendapat pertama juga yang mengatakan tidak dibatasi jumlah susuannya tidak bisadijadikan pegangan karena kemutlakan hadits tersebut di qaid kan oleh keterangan lain yaituketerangan yang mengatakan lima kali susuan Karenanya hukumnya pun harus dibawakepada hokum muqayyad bukan hokum muthlak lagiPendapat keempat yang mengatakan sepuluh kali susuan juga tidak dapat dijadikanpegangan Karena hadits yang disodorkan bukan sebagai batasan akan tetepi hanya ikhbar(beita informasi) saja Hal ini dikarenakan dalam keterangan dari Siti Aisyah yang laindikatakan bahwa yang haram dinikahi itu juga apabila menete lima kali susuan Dengandemikian penulis lebih condong untuk mengambil pendapat ketiga bahwa wanita yang haramdinikahi lantaran susuan itu apabila telah menyusui lima kali atau lebih Kurang dari itu tidakmenjadi haram hukumnya Wallahu alam2 Menyangkut usia bayi yang menyusunyaPara ulama berbeda pendapat mengenai usia bayi yang menyusui tersebut sehinggamenyebabkan wanita tersebut haram untuk dinikahiPendapat pertama yaitu pendpatnya Jumhur ulama di antaranya Imam Malik SyafiIAhmad dan Imam Auzai bahwa susuan yang diharamkan itu pada usia dua tahun pertama sajaAdapun kalau dia menete pada usianya yang ke tiga empat tahun atau lebih tidak menjadikanharam untuk dinikahi Di antara dalil yang disodorkan kelompok ini adalah

                                                                  الرضاعة ) یتم أن أراد لمن آاملين حولين أوالدهن یرضعن والوالدات 233البقرة(

                                                                  Artinya Dan ibu-ibu itu menyusui putra-putranya selama dua tahun secara sempurna Hal itubagi mereka yang hendak menyempurnakan susuannya (QS Al-Baqarah 233)

                                                                  بإس 1049703 ناد البيهق 1049703 ى أخرج )) [ 1049703 ه الح 1049703 ولين ف 1049703 ى آ 1049703 ان 1049703 ام إال رض (( 1049703 اع ال عب 1049703 اس اب 1049703 ن ق 1049703 ال

                                                                  [صحيحArtinya Ibnu Abbas berkata Bukan disebut menyusui kecuali selama dua tahun (HRBaihaki dengan sanad yang sahih)Pendapat kedua yaitu pendapatnya Imam Abu Hanifah bahwa usia susuan yangmenyebabkan haram untuk dinikahi itu adalah selama tiga puluh bulan Dalil yang

                                                                  dikemukakannya adalah

                                                                  ( األحقاف ( شهرا ثالثون وفصاله 15وحملهArtinya Dan mengandungnya sampai menyapihnya selama tiga puluh bulan (QS Al-Ahqaf15)Pendapat ketiga mengatakan bahwa menyusui ketika sudah besar maupun ketika masihkecil sama saja menyebabkan haram untuk dinikahi Pendapat ini adalah pendapatnyaDhahiriyyah Atha dan Imam Laits Di antara dalil yang dikemukakan pendapat ini adalah

                                                                  ی 1049703 ا فقال 1049703 ت وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى النب 1049703 ي 1049703 ىإل سهيل بنت لة سه جاءت قالت عائشة عن

                                                                  النب 1049703 ي فق ) 1049703 ال حليف 1049703 ه وه ( 1049703 و س 1049703 الم دخ 1049703 ول ة 1049703 نحذیف 1049703 م أب 1049703 ى وج 1049703 ه فى أرى إنى الله رسولفتب 1049703 سم آبي 1049703 ر رج 1049703 ل وه 1049703 و أرض 1049703 عه وآي 1049703 ف 1049703 ت

                                                                  قال)) ارض (( 1049703 عيه وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى (( آبير رجل أنه علمت قد وقال وسلم عليه الله صلى الله رسول[ مسلم[ أخرجهArtinya Siti Aisyah berkata Sahlah bint Suhail datang kepada Nabi Saw sambil berkataWahai Rasulullah Saw sesungguhnya saya melihat muka Abu Hudzaifah ketika membawaSalim Rasulullah Saw lalu bersabda Susuilah dia Sahlah berkata Bagaimana sayamenyusuinya sementara dia sudah besar Rasulullah Saw tersenyum lalu bersabda kembaliSaya tahu bahwa dia sudah besar (tapi tidak mengapa susuilah) (HR Muslim)Dari ketiga pendapat di atas hemat penulis pendapat Jumhur ulama yang mengatakanbahwa yang menjadikan haram untuk dinikahi itu adalah apabila menyusuinya pada dua tahunpertama saja Hal ini dikarenakan keterangan-keterangan yang berbicara seputar hal ini sangatjelas dan shahih Namun demikian apabila karena suatu keperluan orang yang sudah besar pun18harus disusui tentu menjadi haram juga Demikian sebagaimana dikemukakan oleh ImamSyaukani dan Ibnu Taimiyyah dalam al-Majmunya3 Shifat susuan yang diharamkanPembahasan ini menyangkut apakah susuan yang diharamkan itu disyaratkan harusmengisap langsung dari tete si wanita tersebut Ataukah termasuk juga sekalipun melaluidiminum dalam gelas setelah diperas terlebih dahulu Dalam hal ini para ulama terbagi duapendapatPendapat pertama yaitu pendapat Jumhur ulama mengatakan bahwa baik si bayitersebut menyusunya langusung dengan cara menempelkan mulutnya pada tete wanita danmengisapnya maupun tidak langsung seperti itu misalnya melalui diminum di gelas setelahdiperas terlebih dahulu tetap semuanya menjadikan wanita haram untuk dinikahiSedangkan menurut pendapat Dhahiriyyah dan Imam Laits bahwa susuan yangdiharamkan itu apabila langsung melalui isapan ke tetanya secara langsung Adapun apabila sibayi tersebut menetenya tidak langsung misalnya melalui gelas atau dicampur denganmakanan maka tidak menjadi haramNamun penulis lebih cenderung untuk mengatakan bahwa pendapat Jumhur lah yanglebih kuat bahwa baik langsung maupun tidak tetap termasuk susuan dan karenanya haramuntuk dinikahi Hal ini karena maksud dari susuan itu adalah untuk menghilangkan rasa laparsi bayi sekaligus memberikannya makanan Dan ketika ia menyusu langsung ataupun tidak

                                                                  langsung sama-sama mengenyangkan si bayi maka hukumnya pun sama yaitu haram untukdinikahi Hal ini dipertegas lagi berdasarkan sebuah hadits yang mengatakan

                                                                  أخرج )) [ 1049703 ه المجاع 1049703 ة م 1049703 ن الرض 1049703 اعة إنم (( 1049703 ا وس 1049703 لم ه1049703 علي الله ص 1049703 لى الله رس 1049703 ول ق 1049703 ال

                                                                  ومسلم [البخارىArtinya Rasulullah Saw bersabda Bahwasannya susuan itu karena kelaparan (si bayi) (HRBukhari Muslim)Wanita-wanita yang haram dinikahi sementara (muaqqata)Adapun wanita-wanita yang haram untuk dinikahi sementara waktu sampai penyebabnyahilang di antaranya adalah sebagai berikut1 Saudari perempuan si Isteri (menikahi kakak beradik secara langsung tidak boleh)Para ulama telah sepakat bahwa seorang laki-laki tidak boleh menikahi seorang wanitasekaligus bersama saudari kandungnya dalam waktu bersamaan Namun apabila si isterinya itumeninggal atau telah dicerai maka si suami boleh untuk menikahi saudari kandung mantanisterinya tadi Hal ini sebagaimana difirmankan oleh Allah dalam surat an-Nisa ayat 23

                                                                  لف س قد ما ال إ ن ي ت خ األ ن ي ب جمعوا ت ن وأArtinya (Diharamkan juga bagi kamu) dan menghimpunkan (dalam perkawinan) duaperempuan yang bersaudara kecuali yang telah terjadi pada masa lampau (QS An-Nisa 23)2 Apabila seorang kafir masuk Islam sementara ketika dia kafir telah menikahi dua orangperempuan kakak beradik secara bersamaan maka ia harus memilih salah satunya danmeninggalkan yang lainnya Hal ini sebagaimana terdapat dalam sebuah hadits dhaifbahwasannya Fairuz ad-Dailamy datang kepada Rasulullah Saw seraya berkata WahaiRasulullah Saw saya telah masuk Islam akan tetapi saya mempunya dua isteri kakak beradikMaka Rasulullah Saw menyuruhnya untuk memilih salah satu dari keduanya menurut yang iakehendaki dan sukai (HR Turmudzi dan Abu Dawud)3 Bibi tante dari si isteriSeorang laki-laki tidak boleh menikahi seorang wanita secara bersamaan denganbibinya tantenya baik bibinya ini dari pihak bapaknya ataupun ibunya Namun apabila siisterinya tadi meninggal atau telah diceraikan maka ia boleh menikahi bibinya tadi Hal inididasarkan pada sebuah hadits yang mengatakan19

                                                                  الم 1049703 رآة ب 1049703 ين یجم (( 1049703 ع ال ق 1049703 ال وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله لى1049703 ص الله رس 1049703 ول أن هری 1049703 رة أب 1049703 ى ع 1049703 ن[ ] (( ومسلم البخارى أخرجه وخالتها المرأة بين وال وعمتهاArtinya Dari Abu Hurairah bahwasannya Rasulullah Saw pernah bersabda Tidak bolehdinikahi secara bersamaan antara seorang wanita dengan bibinya baik bibinya dari pihak ayah(ammah) maupun dari pihak ibu (khalah) (HR Bukhari Muslim)4 Wanita yang telah ditalak tiga tidak boleh menikah dengan mantan suaminya kecuali iatelah menikah terlebih dahulu dengan laki-laki lain Hal ini sebagaimana akan dijelaskannanti pada pembahasan thalak (pada makalah-makalah berikutnya) Di antara dalilnya adalah

                                                                  ن أ هم 1049703 ا ي عل جن 1049703 اح فل 1049703 ا قه 1049703 ا طل ن ف 1049703 إ ه قها 1049703 ر طل ن فإغي وجا ز كح ن ت ى حت عد ب من ه ل حل ت فال

                                                                  البق ( 1049703 رة ن م 1049703 و عل ی ق 1049703 وم ل ه 1049703 ا ن ي ب ی الل 1049703 ه ح 1049703 دود ه 1049703 كل الل 1049703 وت ح 1049703 دود قيم 1049703 ا ی ن أ ظن 1049703 ا ن إ ع 1049703 ا اج ر ت ی(230Artinya Kemudian jika si suami mentalaknya (sesudah talak yang kedua) maka perempuanitu tidak lagi halal baginya hingga dia kawin dengan suami yang lain Kemudian jika suamiyang lain itu menceraikannya maka tidak ada dosa bagi keduanya (bekas suami pertama danistri) untuk kawin kembali jika keduanya berpendapat akan dapat menjalankan hukum-hukumAllah Itulah hukum-hukum Allah diterangkan-Nya kepada kaum yang (mau) mengetahui(QS Al-Baqarah 230)5 Wanita yang menikah dengan laki-laki lain atau berada pada masa iddah dengan lakilakilain sehingga wanita tersebut dicerai dan habis masa iddahnya (pembahasan masalahIddah ini akan dijelaskan lebih lanjut dalam makalah berikutnya) Apabila wanita tersebut telahdicerai oleh suaminya dan telah habis masa iddahnya maka laki-laki lain boleh menikahinya6 Wanita yang sadang melakukan Ihram tidak boleh menikah atau dinikahkan sampai iatahallul (beres dari ihramnya) Ketika ia telah tahallul maka boleh seorang laki-laki atauwanita untuk menikah atau dinikahkan Hal ini didasarkan kepada hadits berikut ini

                                                                  وال عليه 1049703 رم الله صلى الله رسول قال قال عفان بن عثمان عنالمح (( ینكح ال وسلم

                                                                  [ ] (( والترمذى مسلم أخرجه یخطب وال ینكحArtinya Utsman bin Affan berkata Rasulullah Saw bersabda Orang yang sedang melakukanihram tidak boleh menikah dinikahkan ataupun meminang (HR Muslim dan Turmudzi)7 Wanita musyrikah (seperti yang beragama Majusi dan lainnya) sampai dia masuk IslamWanita yang musyrikah tidak boleh dinikahi sampai ia masuk Islam Hal ini berdasarkan ayat

                                                                  ول 1049703 ا م ك عجب 1049703 ت أ ول 1049703 و ة رآ م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر مؤمن 1049703 ة ة1049703 م وأل ی 1049703 ؤمن حت 1049703 ى ات رآ مش ال كحوا ن ت والئ 1049703 ك ول أ م ك عج 1049703 ب أ ول 1049703 و رك م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر م 1049703 ؤمن د1049703 عب ول ؤمن 1049703 وا ی حت 1049703 ى ين رآ م 1049703 ش ال كح 1049703 وا ن ته 1049703 م عل ل لن 1049703 اس ل ات 1049703 ه ءای ن ب 1049703 ي وی ذن 1049703 ه إ ب ة مغف 1049703 ر وال ة1049703 جن ال ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعو والل 1049703 ه الن 1049703 ار ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعون[ البقرة [ ون ر

                                                                  ذآ ت 221یArtinya Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik sebelum mereka berimanSesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik walaupun diamenarik hatimu Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanitamukmin) sebelum mereka beriman Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dariorangmusyrik walaupun dia menarik hatimu Mereka mengajak ke neraka sedang Allahmengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya(perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran (QS Al-Baqarah 221)Hanya saja para ulama mengecualikan musyrikah ini dengan ahli kitabArtinya wanitaahli kitab (Yahudi dan Nashrani) boleh dinikahi oleh orang Muslim Hal ini didasarkan padaayat berikut ini20

                                                                  ه 1049703 م ل ح 1049703 لcurren م وطع 1049703 امك ك 1049703 م ل ح 1049703 لcurren كت 1049703 اب ال ذین 1049703 واوت ال 1049703 أ وطع 1049703 ام ب 1049703 ات الطي ك 1049703 م ل ح 1049703 ل

                                                                  أ ي 1049703 وم الذا إ م ك ل ق 1049703 ب 1049703 ن م كت 1049703 اب ال وت 1049703 وا أ ال 1049703 ذین 1049703 ن م ات 1049703 صن

                                                                  مح وال مؤمن 1049703 ات ال 1049703 ن م ات مح 1049703 صن والیم 1049703 ان اإل ب ف 1049703 ر ك ی وم 1049703 ن خ 1049703 دان أ هن 1049703 ذي جور أ موهن ت ي ءات

                                                                  خ مت وال افحين مس ر غي ين محصن( المائدة ( رین خاس ال من ة خر اآل في وهو ه عمل ط حب 5فقدArtinya Pada hari ini dihalalkan bagimu yang baik-baik Makanan (sembelihan) orang-orangyang diberi Al Kitab itu halal bagimu dan makanan kamu halal (pula) bagi mereka (Dandihalalkan mangawini) wanita yang menjaga kehormatan diantara wanita-wanita yang berimandan wanita-wanita yang menjaga kehormatan di antara orang-orang yang diberi Al Kitabsebelum kamu bila kamu telah membayar mas kawin mereka dengan maksud menikahinyatidak dengan maksud berzina dan tidak (pula) menjadikannya gundik-gundik Barangsiapayang kafir sesudah beriman (tidak menerima hukum-hukum Islam) maka hapuslah amalannyadan ia di hari kiamat termasuk orang-orang merugi (QS Al-Maidah 5)Namun persoalannya apakah Yahudi dan Kristen sekarang masih dapat disebut AhliKitab ataukah sudah termasuk Musyrik mengingat ajarannya kini banyak diselewengkan dansudah bukan seperti aslinya dahulu Ini juga menjadi bahan perdebatan Untuk masalah iniinsya Allah penulis akan membahasnya dalam satu makalah khusus pada minggu-mingguberikutnyaNamun untuk wanita muslimah tidak boleh menikah dengan laki-laki non muslim Halini didasarkan pada ayat sebagaimana telah disebutkan sebelumnya

                                                                  ول 1049703 ا م ك عجب 1049703 ت أ ول 1049703 و ة رآ م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر مؤمن 1049703 ة ة1049703 م وأل ی 1049703 ؤمن حت 1049703 ى ات رآ مش ال كحوا ن ت والئ 1049703 ك ول أ م ك عج 1049703 ب أ ول 1049703 و رك م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر م 1049703 ؤمن د1049703 عب ول ؤمن 1049703 وا ی حت 1049703 ى ين رآ م 1049703 ش ال كح 1049703 وا ن ته 1049703 م عل ل لن 1049703 اس ل ات 1049703 ه ءای ن ب 1049703 ي وی ذن 1049703 ه إ ب ة مغف 1049703 ر وال ة1049703 جن ال ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعو والل 1049703 ه الن 1049703 ار ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعون[ البقرة [ ون ر

                                                                  ذآ ت 221یArtinya Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik sebelum mereka berimanSesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik walaupun diamenarik hatimu Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanitamukmin) sebelum mereka beriman Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dariorangmusyrik walaupun dia menarik hatimu Mereka mengajak ke neraka sedang Allahmengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya(perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran ((QS Al-Baqarah 221)Juga berdasarkan ayat lain berikut ini

                                                                  ن ف 1049703 إ هن ات 1049703 ان مهاجر ات مؤمن ال م جاءآ ذا إ وا ءامن ذین ال ها ی اأ ی

                                                                  یم إ ب م عل أ ه الل وهن ن ح فامت

                                                                  ه 1049703 ن ل حل 1049703 ون ی ه 1049703 م ول 1049703 ا ه 1049703 م ل ح 1049703 لcurren ه 1049703 ن ل 1049703 ا ى 1049703 اركف ل 1049703 ال إ جع 1049703 وهن ر ت فل 1049703 ا مؤمن 1049703 ات م 1049703 وهن مت عل( ( 10الممتحنة Artinya Hai orang-orang yang beriman apabila datang berhijrah kepadamu perempuanperempuanyang beriman maka hendaklah kamu uji (keimanan) mereka Allah lebihmengetahui tentang keimanan merekamaka jika kamu telah mengetahui bahwa mereka (benarbenar)beriman maka janganlah kamu kembalikan mereka kepada (suami-suami mereka)orang-orang kafir Mereka tiada halal bagi orang-orang kafir itu dan orang-orang kafir itu tiadahalal pula bagi mereka (QS Al-Mumtahanah 10)Makalah ini special dipersembahkan untuk kawan-kawan tercinta siswa siswi Sekolah IndonesiaCairo (SIC) pada pengajian rutin remaja Sabtuan di Mesjid Indonesia Kairo EgyptEmail aepmesiryahoocomQatamea 13 Mei 2005 pukul 200 malam

                                                                  21

                                                                  Perceraian dalam IslamDari Wikipedia Bahasa Melayu ensiklopedia bebas

                                                                  Lompat ke pandu arah gelintar

                                                                  Sebahagian daripada siri

                                                                  Fiqh Islam(suatu disiplin kajian Islam)

                                                                  Bidang-bidang

                                                                  Ekonomi

                                                                  Politik

                                                                  Perkahwinan

                                                                  o Peminangan

                                                                  o Mas kahwin

                                                                  o Akad nikah

                                                                  o Walimatulurus

                                                                  o Nikah mutah

                                                                  o Perceraian

                                                                  o Poligami

                                                                  o Nasab

                                                                  o Seks

                                                                  Jenayat

                                                                  Adab

                                                                  Ibadah

                                                                  Kebersihan

                                                                  Ketenteraan

                                                                  Kotak ini papar bull bincang bull sunting

                                                                  Di dalam Islam penceraian merupakan sesuatu yang dilaknat oleh Islam tetapi diharuskan dengan alasan dan sebab-sebab tertentu Penceraian boleh dilakukan dengan cara talak fasakh dan khuluk atau tebus talak

                                                                  Isi kandungan

                                                                  [sorok]

                                                                  1 Talak o 11 Hukum talak

                                                                  o 12 Rukun talak

                                                                  o 13 Contoh lafaz talak

                                                                  o 14 Jenis talak

                                                                  141 Talak rajrsquoi

                                                                  142 Talak bain

                                                                  143 Talak sunni

                                                                  144 Talak bidrsquoi

                                                                  145 Talak taklik

                                                                  2 Fasakh

                                                                  o 21 Cara melakukan fasakh

                                                                  3 Khuluk atau tebus talak

                                                                  o 31 Tujuan khuluk

                                                                  4 Rujuk

                                                                  o 41 Hukum rujuk

                                                                  o 42 Rukun rujuk

                                                                  o 43 Contoh lafaz rujuk

                                                                  431 Lafaz sarih

                                                                  432 Lafaz kinayah

                                                                  5 Lihat juga

                                                                  o 51 Pautan Luar

                                                                  [sunting] Talak

                                                                  Talak menurut bahasa bermaksud melepaskan ikatan dan menurut syarak pula talak membawa maksud melepaskan ikatan perkahwinan dengan lafaz talak dan seumpamanya Talak merupakan suatu jalan penyelesaian yang terakhir sekiranya suami dan isteri tidak dapat hidup bersama dan mencari kata sepakat untuk mecari kebahagian berumahtangga Talak merupakan perkara yang dibenci Allah swt tetapi dibenarkan

                                                                  [sunting] Hukum talakHukum Penjelasan

                                                                  Wajib

                                                                  a) Jika perbalahan suami isteri tidak dapat didamaikan lagib) Dua orang wakil daripada pihak suami dan isteri gagal membuat kata sepakat untuk perdamaian rumahtangga merekac) Apabila pihak kadi berpendapat bahawa talak adalah lebih baikd) Jika tidak diceraikan keadaan sedemikian maka berdosalah suami

                                                                  Haram

                                                                  a) Menceraikan isteri ketika sedang haid atau nifasb) Ketika keadaan suci yang telah disetubuhic) Ketika suami sedang sakit yang bertujuan menghalang isterinya daripada menuntut harta pusakanyad) Menceraikan isterinya dengan talak tiga sekali gus atau talak satu tetapi disebut berulang kali sehingga cukup tiga kali atau lebih

                                                                  Sunata) Suami tidak mampu menanggung nafkah isterinyab) Isterinya tidak menjaga maruah dirinya

                                                                  MakruhSuami menjatuhkan talak kepada isterinya yang baik berakhlak mulia dan mempunyai pengetahuan agama

                                                                  HarusSuami yang lemah keinginan nafsunya atau isterinya belum datang haid atau telah putus haidnya

                                                                  [sunting] Rukun talakPerkara Syarat

                                                                  SuamiBerakalBalighDengan kerelaan sendiri

                                                                  IsteriAkad nikah sahBelum diceraikan dengan talak tiga oleh suaminya

                                                                  LafazUcapan yang jelas menyatakan penceraiannyaDengan sengaja dan bukan paksaaan

                                                                  [sunting] Contoh lafaz talak Talak sarih

                                                                  Lafaz yang jelas dengan bahasa yang berterus-terang seperti ldquoSaya talak awakrdquo atau ldquoSaya ceraikan awakrdquo atau ldquoSaya lepaskan awak daripada menjadi isteri sayardquo dan sebagainya

                                                                  Talak kinayah

                                                                  Lafaz yang digunakan secara sindiran oleh suami seperti ldquoPergilah awak ke rumah mak awakrdquo atau ldquoPergilah awak dari sinirdquo atau ldquoSaya benci melihat muka awakrdquo dan sebagainya Namun lafaz kinayah memerlukan niat suaminya iaitu jika berniat talak maka jatuhlah talak tetapi jika tidak berniat talak maka tidak berlaku talak

                                                                  [sunting] Jenis talak

                                                                  [sunting] Talak rajrsquoi

                                                                  Suami melafazkan talak satu atau talak dua kepada isterinya Suami boleh merujuk kembali isterinya ketika masih dalam idah Jika tempoh idah telah tamat maka suami tidak dibenarkan merujuk melainkan dengan akad nikah baru

                                                                  [sunting] Talak bain

                                                                  Suami melafazkan talak tiga atau melafazkan talak yang ketiga kepada isterinya Isterinya tidak boleh dirujuk kembali Si suami hanya boleh merujuk setelah isterinya berkahwin lelaki lain

                                                                  suami barunya menyetubuhinya setelah diceraikan suami barunya dan telah habis idah dengan suami barunya

                                                                  [sunting] Talak sunni

                                                                  Suami melafazkan talak kepada isterinya yang masih suci dan tidak disetubuhinya ketika dalam tempoh suci

                                                                  [sunting] Talak bidrsquoi

                                                                  Suami melafazkan talak kepada isterinya ketika dalam haid atau ketika suci yang disetubuhinya

                                                                  [sunting] Talak taklik

                                                                  Talak taklik ialah suami menceraikan isterinya bersyarat dengan sesuatu sebab atau syarat Apabila syarat atau sebab itu dilakukan atau berlaku maka terjadilah penceraian atau talak

                                                                  Contohnya suami berkata kepada isteri ldquoJika awak keluar rumah tanpa izin saya maka jatuhlah talak saturdquo Apabila isterinya keluar dari rumah tanpa izin suaminya maka jatuhlah talak satu secara automatik

                                                                  Ia juga boleh berlaku selepas akad nikah (ia dipraktikkan di Malaysia dan wajib oleh semua pengantin lelaki untuk melafaznya) berkata ldquoJika saya menyeksa isteri saya dengan sengaja atau saya meninggalkan isteri saya selama empat bulan berterusan dengan sengaja tanpa kerelaannya dan jika ia mengadu kepada kadi atau naib kadi apabila disabitkan oleh kadi atau naib kadi maka jatuhlah talak satu ke atas isteri sayardquo

                                                                  Ia juga boleh berlaku dengan cara ldquoJika saya menyeksa isteri saya dengan sengaja atau saya meninggalkannya selama empat bulan berterusan tanpa kerelaannya dan jika ia mengadu kepada kadi atau naib kadi serta membayar RM 100 sebagai tebus talak apabila disabitkan oleh kadi atau naib kadi maka jatuhlah talak satu ke atas isteri saya dengan nilai tebus talak tersebutrdquo

                                                                  [sunting] Fasakh

                                                                  Erti fasakh menurut bahasa ialah rosak atau putus Manakala menurut syarak pula pembatalan nikah disebabkan oleh sesuatu sifat yang dibenarkan syarak misalnya perkahwinan suami isteri yang difasakhkan oleh kadi disebabkan oleh suaminya tidak mempu memberi nafkah kepada isterinya Fasakh tidak boleh mengurangkan bilangan talaknya Fasakh hanya boleh dituntut oleh isteri sekiranya terdapat beberapa sebab atau kecacatan yang terdapat pada pihak suaminya Mengikut mazhab Shafie seorang isteri boleh menuntut fasakh melalui kadi atau mahkamah disebabkan oleh kekurangan suaminya seperti gila (berkekalan atau sekejab) penyakit kusta penyakit sopak penyakit yang menghalang mereka daripada melakukan persetubuhan suami tidak mampu memberi nafkah belanja kepada isterinya seperti makan dan minum serta tempat tinggal pakaian memberi mahar dengan cara tunai sebelum bersetubuh kerana kepapaan atau muflis atau sebagainya suami tidak bertanggungjawab dengan meninggalkan isterinya terlalu lama dan tidak memberi khabar berita suami yang menzalimi dan memudaratkan isterinya

                                                                  suami yang fasik serta melakukan maksiat terhadap Allah dan tidak menunaikan kewajipan kepada Allah dan murtad salah seorang (suami atau isteri)

                                                                  [sunting] Cara melakukan fasakh Jika suami atau isteri mempunyai sebab yang megharuskan fasakh Membuat aduan kepada pihak kadi supaya membatalkan perkahwinan mereka

                                                                  Jika dapat dibuktikan pengaduan yang diberikan adalah betul pihak kadi boleh mengambil tindakan membatalkannya

                                                                  Pembatalan perkahwinan dengan cara fasakh tidak boleh dirujuk kembali melainkan dengan akad nikah yang baru

                                                                  [sunting] Khuluk atau tebus talak

                                                                  Perpisahan antara suami dan isteri melalui tebus talak sama ada dengan menggunakan lafaz talak atau khuluk Pihak isteri boleh melepaskan dirinya daripada ikatan perkahwinan mereka jika ia tidak berpuas hati atau lain-lain sebab Pihak isteri hendaklah membayar sejumlah wang atau harta yang dipersetujui bersama dengan suaminya maka suaminya hendaklah menceraikan isterinya dngan jumlah atau harta yang ditentukan

                                                                  Hukum khuluk adalah berdasarkan surah al-Baqarah ayat 229 ldquoTidak halal bagi kamu mengambil apa-apa yang telah kamu berikan kepada mereka suatu jua pun kecuali jika takut kedua-duanya tidak akan mengikut peraturan Allah swt Jika kamu takut bahawa tidak akan mengikut peraturan Allah maka tiadalah berdosa kedua-duanya tentang barang yang jadi tebus oleh perempuanrdquo

                                                                  Talak boleh jatuh dengan menyebut ldquoSaya menceraikan kamu dengan bayaran RM 10000rdquo dan isterinya menjawab ldquoSaya menerimanyardquo Apabila suami melafazkan demikian dan isterinya menyahut tawaran itu dengan serta-merta jatuhlah talak dengan khuluk dan isterinya wajiblah beridah Suami isteri hanya boleh merujuk dengan akad nikah baru sahaja

                                                                  [sunting] Tujuan khuluk Memelihara hak wanita Menolak bahaya kemudaratan yang menimpanya

                                                                  Memberi keadilan kepada wanita yang cukup umurnya melalui keputusan mahkamah

                                                                  [sunting] Rujuk

                                                                  Menurut bahasa rujuk boleh didefinisikan sebagai kembali Manakala menurut syarak ia membawa maksud suami kembali semula kepada isterinya yang diceraikan dengan ikatan pernikahan asal (dalam masa idah) dengan lafaz rujuk

                                                                  [sunting] Hukum rujukHukum Penjelasan

                                                                  WajibBagi suami yang menceraikan isterinya yang belum menyempurnakan gilirannya dari isteri-isterinya yang lain

                                                                  Haram Suami merujuk isterinya dengan tujuan untuk menyakiti atau memudaratkan isterinya itu

                                                                  Makruh Apabila penceraian lebih baik antara suami dan isteri

                                                                  Harus Sekirannya rujuk boleh membawa kebaikan bersama

                                                                  [sunting] Rukun rujukPerkara Syarat

                                                                  SuamiBerakalBalighDengan kerelaan sendiri

                                                                  Isteri

                                                                  Telah disetubuhiBerkeadaan talak rajrsquoiBukan dengan talak tigaBukan cerai secara khulukMasih dalam idah

                                                                  Lafaz

                                                                  Ucapan yang jelas menyatakan rujukTiada disyaratkan dengan khiar atau pilihanDisegerakan tanpa dikaitkan dengan taklik atau bersyaratDengan sengaja dan bukan paksaan

                                                                  [sunting] Contoh lafaz rujuk

                                                                  [sunting] Lafaz sarih

                                                                  Lafaz terang dan jelas menunjukkan rujuk Contoh ldquoSaya rujuk awak kembalirdquo atau ldquoSaya kembali semula awak sebagai isteri sayardquo

                                                                  [sunting] Lafaz kinayah

                                                                  Lafaz kiasan atau sindiran Contoh ldquoSaya jadikan awak milik saya semulardquo atau ldquoSaya pegang awak semulardquo Lafaz kinayah perlu dengan niat suami untuk merujuk kerana jika dengan niat rujuk maka jadilah rujuk Namun jika tiada niat rujuk maka tidak sahlah rujuknya

                                                                  Bab Lian Ditulis oleh Fani Kamis 24 Mei 2007 2024 1 PENGERTIAN LIrsquoAN DAN KASUS LIrsquoAN

                                                                  Kata lirsquoan menurut bahasa berarti allarsquonu bainatsnaini fa sharsquoidan (saling melaknat yang terjadi di antara dua orang atau lebih) Sedang menurut istilah syarrsquoi lirsquoan ialah sumpah dengan redaksi tertentu yang diucapkan suami bahwa isterinya telah berzina atau ia menolak bayi yang lahir dari isterinya sebagai anak kandungnya dan kemudian sang isteri pun bersumpah bahwa tuduhan suaminya yang dialamatkan kepada dirinya itu bohong (Pengertian ini dikutip dari kitab al-Mugashshal fi Ahkamil Mar-ah Wal Baitil Muslim Fisy Syarirsquoatil Islamiyah VIII 320-321 terbitan Muassasah Risalah Beirut oleh Prof Dr Abdul Karim Zaidan)

                                                                  Apabila seorang laki-laki menuduh isterinya berbuat serong dengan laki-laki lain kemudian isterinya menganggap bahwa tuduhannya bohong maka pihak suami harus dijatuhi hukuman dera kecuali dia mempunyai bukti yang kuat atau melakukan lirsquoan ldquoDan orang-orang yang menuduh isterinya (berzina) padahal mereka tidak ada mempunyai saksi-saksi selain diri mereka sendiri Maka persaksian orang itu ialah empat kali bersumpah dengan nama Allah sesungguhnya dia adalah termasuk orang-orang yang benar Dan (sumpah) yang kelima bahwa lanat Allah atasnya jika dia termasuk orang-orang yang berdusta Istrinya itu dihindarkan dari hukuman oleh sumpahnya empat kali atas nama Allah Sesungguhnya suaminya itu benar-benar termasuk orang-orang yang dusta Dan (sumpah) yang kelima bahwa laknat Allah atasnya jika suaminya itu termasuk orang-orang yang benarrdquo (QS An-Nuur 6-9)

                                                                  Dari Ibnu Abbas ra bahwa Hilal bin Umayyah ra pernah menuduh isterinya berzina dengan Syarik bin Sahma di hadapan Nabi saw Kemudian Nabi saw bersabda ldquoKamu harus dapat membuktikan atau (kalau tidak) hukuman had menimpa punggungmurdquo Lalu dia berkata ldquoYa Rasulullah jika seorang di antara kami telah melihat seorang laki-laki berada di atas isterinya masihkah dituntut untuk pergi mencari buktirdquo maka Beliau pun bersabda ldquoKamu harus dapat membuktikan dan jika tidak maka hukuman had di punggungmurdquo Hilal berkata ldquoDemi dzat yang telah mengutusmu dengan membawa kebenaran sesungguhnya saya benar-benar jujur Maka saya harap sudi kiranya Allah menurunkan ayat Qurrsquoan yang bisa membebaskan punggungku dari hukum derardquo Maka turunlah Malaikat Jibril dan menyampaikan wahyu kepada Beliau WALLADZIINA YARMUUNA AZWAAJAHUM (dan orang-orang yang menuduh istri-isterinya) sampai padat IN KAANA MINASH SHAADIQIN (jika suaminya itu termasuk orang-orang yang benar) Kemudian Nabi saw beranjak dari tempatnya sambil menyuruh Hilal menemui isterinya Kemudian Hilal datang (lagi) kepada Beliau lalu memberikan kesaksian lantas Nabi saw bersabda

                                                                  ldquoSesungguhnya Allah tahu bahwa seorang di antara kamu berdua ini ada yang bohong Adakah di antara kalian berdua ini yang mau bertaubatrdquo Kemudian isterinya bangun lalu memberikan kesaksiannya Maka tatkala ia hendak mengucapkan sumpah yang kelima maka orang-orang menghentikannya (agar tidak jadi mengucapkan sumpah kelima) dan mereka berkata ldquoSesungguhnya perempuan ini wajib dijatuhi hukumanrdquo Ibnu Abbas berkata ldquoLalu ia (isterinya

                                                                  itu) pelan-pelan mundur hingga kami menduga ia akan segera kembalirdquo Kemudian ia berkata Aku tidak akan membuat malu kaumku sepanjang hari Kemudian terus berlalu begitu Lantas Nabi saw bersabda ldquoPerhatikan dia jika dia datang dengan membawa bayi yang juling matanya besar pinggulnya dan kedua betisnya besar juga maka ia(bayi itu) milik Syarik bin Sahmarsquordquo Ternyata dia datang persis yang disabdakan Nabi saw Kemudian Beliau bersada ldquoKalaulah tidak ada ketetapan di dalam Kitabullah sudah barang tentu saya punya urusan dengan diardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no 2098 Fathul Bari VIII 449 no 4747 rsquoAunul Marsquobud VI 341 no 2237 Tirmidzi V 12 no 3229 dan Ibnu Majah I 668 no 2067)

                                                                  2 HUKUM-HUKUM YANG MENIMPA ORANG YANG MELAKUKAN LIrsquoAN

                                                                  Apabila suami isteri melakukan mularsquoanah atau lirsquoan maka berlakukan pada keduanya hukum-hukum berikut ini

                                                                  1 Keduanya harus diceraikan berdasarkan hadistDari Ibnu Umar ra ia berkata ldquoNabi saw memutuskan hukum di antara seorang suami dan isteri dari kaum Anshar dan menceraikan antara keduanyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 458 no 5314 Muslim II 1133 no 9 dan 1494)

                                                                  2 Keduanya haram rujursquo untuk selama-lamanyaDari Sahl bin Sarsquod ra ia berkata ldquoTelah berlaku sunnah Nabi saw tentang suami isteri yang saling bermularsquoanah dimana mereka diceraikan antara keduanya kemudian mereka tidak (boleh) rujursquo buat selama-lamanyardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no 2104 dan Aunul Mabud VI 337 no 2233 serta Baihaqi VII 410)

                                                                  3 Wanita yang bermularsquoanah berhak memiliki maharDari Ayyub bin Sarsquoid bin Jubair ia bercerita Saya pernah bertanya kepada Ibnu Umar ra (Wahai Ibnu Umar) bagaimana kedudukan seorang suami yang menuduh isterinya berbuat serong Jawab Ibnu Umar ldquoNabi saw pernah menceraikan antara dua orang yang bersaudara (yaitu suami isteri) dari Bani rsquoAjlan dan Beliau bersabda (kepada keduanya) ldquoAllah mengetahui bahwa seorang di antara kalian berdua pasti berbohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Ternyata mereka berdua enggan (memenuhi tawaran Beliau) Nabi bersabda lagi ldquoAllah mengetahui bahwa salah seorang di antara kalian berdua pasti bohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Ternyata mereka enggan lalu Nabi pun bersabda ldquoAllah mengetahui bahwa salah seorang di antara kalian berdua pasti bohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Namun mereka berdua enggan (untuk memenuhi tawaran Beliau) Maka selanjutnya Beliau menceraikan antara keduanyardquo Ayyub berkata ldquoKemudian Amr bin Dinar mengatakan kepadaku lsquoSesungguhnya di dalam hadist tersebut ada sebagian yang saya perhatikan belum engkau sampaikan yaitu laki-laki yang bermularsquoanah itu menanyakan ldquoMana hartaku (maharku)rdquo Dijawab (oleh Nabi saw) ldquoTidak ada harta (mahar) bagimu Jika kamu jujur berarti kamu sudah pernah bercampur dengannya jika kamu bohong maka ia (mahar) itu kian jauh darimurdquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 456 no 5311 Muslim II 1130 no 1493 lsquoAunul Marsquobud VI 347 no 2240 dan 2241 Nasarsquoi VI 177)

                                                                  4 Anak yang lahir dari isteri yang bermularsquoanah harus diserahkan kepada sang isteri (ibunya)Dari Ibnu Umar ra ia berkata ldquoSesungguhnya Nabi saw pernah memutuskan untuk mularsquoanah antara seorang suami dengan isterinya kemudian ia (suami) dipisahkan dari anaknya lantas Beliau menceraikan antara mereka berdua kemudian anak itu Rasulullah serahkan kepada isterinyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 460 no 5315 Muslim II 1132 no 1494 lsquoAunul Marsquobud VI 348 no 2242 Tirmidzi II 338 no 1218 Nasarsquoi VI 178 dan Ibnu Majah I 669 no 2069)

                                                                  5 Isteri yang bermularsquoanah berhak menjadi ahli waris anaknya dan begitu juga sebaliknyaDari Ibnu Syihab dalam hadist Sahl bin Sarsquoad ia berkata ldquoMenurut Sunnah Nabi saw sesudah suami isteri yang bermularsquoanah dicerai padahal sang isteri hamil maka anaknya dinisbatkan kepada ibunya Kemudian sunnah Beliau saw berlaku mengenai hak warisnya dimana ia (ibu tersebut) berhak menjadi ahli waris anaknya dan anaknya pun berhak menjadi ahli warisnya sesuai apa yang telah Allah tetapkan untuknyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari 1X 452 no 5309 Muslim II 1129 no 1492 dan lsquoAunul Marsquobud VI 339 no 2235)

                                                                  Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 835 - 841

                                                                  Bab Khulu

                                                                  Selasa 28 Agustus 2007 1821 Pengertian Khulursquo

                                                                  Menurut bahasa kata khulursquo berasal dari khalarsquo ats-tsauba idzaa azzalaba yang artinya

                                                                  melepaskan pakaian karena isteri adalah pakaian suami dan suami adalah pakaian isteri Allah

                                                                  SWT berfirman rdquoMereka itu adalah pakaian bagimu dan kamu pun pakaian bagi merekardquo (Al-

                                                                  Baqarah187)

                                                                  Para pakar fiqih memberi definisi bahwa khulursquo adalah seorang suami menceraikan isterinya dengan imbalan mengambil sesuatu darinya

                                                                  Dan khulursquo disebut juga fidyah atau if tidak (tebusan) (Fiqhus Sunnah II253 Manarus Sabil II226 dan Fathul Bari IX395)

                                                                  Persyaratan Khulursquo

                                                                  Jika persengketaan antara suami isteri kian parah dan tidak mungkin lagi diambil langkah-

                                                                  langkah kompromistis supaya mereka bersatu kembali atau pihak isteri sudah menggebu-gebu

                                                                  untuk bercerai dengan suaminya maka ia boleh menebus dirinya dari kekuasaan suaminya

                                                                  dengan menyerahkan sejumlah harta kepadanya sebagai ganti dari buruknya keadaan yang

                                                                  menimpa suaminya karena bercerai dengannya Allah SWT berfirman rdquoDan tidak halal bagi

                                                                  kamu mengambil dari sesautu yang telah kamu berikan kepada mereka kecuali kalau keduanya

                                                                  (suami isteri) khawatir tidak akan dapat menjalankan hukum-hukum Allah maka tidak ada dosa

                                                                  atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus dirinyardquo (Al-

                                                                  Baqarah229)

                                                                  Dari Ibnu Abbas ra berkata Isteri Tsabit bin Qais bin Syammas datang kepada Nabi saw lalu

                                                                  bertutur rdquoYa Rasulullah aku tidak membenci Tsabit karena imannya dan bukan (pula) karena

                                                                  perangainya melainkan sesungguhnya aku khawatir kufurrdquo Kemudian Rasulullah saw

                                                                  bersabda rdquoMaka mau engkau mengembalikan kebunnya kepadanyardquo Jawabnya rdquoYa (mau)rdquo

                                                                  kemudian ia mengembalikannya kepadanya dan selanjutnya beliau menjawab suaminya (Tsabit)

                                                                  agar mencerainyardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no2036 dan Fathul Bari IX395 no5276)

                                                                  Peringatan Keras Terhadap Masalah Khulursquo

                                                                  Dari Tsauban ra bahwa Rasulullah saw bersabda ldquoSetiap wanita yang mau talak kepada

                                                                  suaminya tanpa alasan yang dibenarkan agama maka haram baginya mencium seberbak

                                                                  surgardquo (Shahih Shahihul Ibnu Majah no1682 ldquoAunul Marsquobud VI308 no2209 Ibnu Majah

                                                                  I662 no20555 dan Tirmidzi II329 no1199)

                                                                  ldquoDarinya (Tsauban) ra dari Nabi saw beliau bersabda ldquoWanita-wanita yang melakukan khulursquo

                                                                  adalah wanita-wanita munafikrdquo (Shahih Shahihul Jamirsquous Shaghir no6681 dan Tirmidzi

                                                                  II329 no1198)

                                                                  Peringatan Keras Bagi Para Suami Agar Tidak Mempersulit Isterinya

                                                                  Manakala seorang suami tidak senang kepada isterinya dan benci kepadanya karena suatu hal

                                                                  maka hendaklah mentalaknya dengan cara yang marsquoruf sebagaimana yang diperintahkan Allah

                                                                  SWT Ia tidak boleh manahannya dan mempersulitnya untuk menebus dirinya sendiri Allah

                                                                  SWT berfirman rdquoDan apabila kamu mentalak isteri-isterimu lalu mereka mendekati akhir

                                                                  iddahnya maka rujukilah mereka dengan cara yang marsquoruf atau ceraikanlah mereka dengan

                                                                  cara yang marsquoruf (pula) Janganlah kamu rujuki mereka untuk memberi kemudharatan karena

                                                                  dengan demikian kamu menganiaya mereka Barangsiapa berbuat demikian maka sungguh ia

                                                                  telah berbuat zhalim terhadap dirinya sendiri Janganlah kamu jadikan hukum-hukum Allah

                                                                  sebagai permainan Dan ingatlah nirsquomat Allah padamu dan apa yang telah diturunkan Allah

                                                                  kepadamu yaitu al-Kitab dan al-Hikmah Allah memberi pengajaran kepada engkau dengan apa

                                                                  yang diturunkan-Nya itu Dan bertakwalah kepada Allah serta ketahuilah bahwasannya Allah

                                                                  Maha Mengetahui segala sesuaturdquo (Al-Baqarah231)

                                                                  Dan Allah SWT berfirman rdquoHai orang-orang yang beriman tidak halal bagi kamu

                                                                  mempusakai wanita dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena

                                                                  hendak mengambil kembali sebagai dari apa yang telah kamu berikan kepadanya terkecuali bila

                                                                  mereka melakukan perbuatan keji yang nyata Dan bergaullah dengan mereka secara patut

                                                                  Kemudian jika kamu tidak menyukai mereka (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak

                                                                  menyukai sesuatu padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyakrdquo (An-Nisaarsquo19)

                                                                  Khulursquo Adalah Fasakh Bukan Talak

                                                                  Jika seorang isteri telah menebus dirinya dan dicerai oleh suaminya Maka ia berkuasa penuh

                                                                  atas dirinya sendiri sehingga suaminya tidak berhak untuk rujuk kepadanya kecuali dengan

                                                                  ridhanya dan perpecahan tidak dianggap sebagai talak meskipun dijatuhkan dengan redaksi

                                                                  talak Namun ia adalah perusakan akad nikah demi kemaslahatan sang isteri dengan balasan

                                                                  menebus dirinya kepada suaminya

                                                                  Ibnul Qayyim ra menulis sebagai berikut rdquoDan yang menunjukkan khulursquo bukan talak adalah

                                                                  bahwa Allah SWT telah menetapkan tiga ketentuan yang berlaku pada talak terhadap (isteri)

                                                                  yang telah dikumpuli jika talak tersebut telah mencapai talak tiga Ketetapan-ketetapan itu tidak

                                                                  pada khulursquo

                                                                  Pertama Suamilah yang lebih berhak rujuk kepada isterinya dalam masa iddah

                                                                  Kedua Talak maksimal tiga kali sehingga setelah terjadi talak ketiga isteri tidak halal bagi

                                                                  suaminya terkecuali ia kawin lagi dengan suami kedua dan pernah bercampur dengannya

                                                                  Ketiga Iddah yang berlaku dalam talak terdiri atas tiga kali qurursquo (bersih dari iddah)

                                                                  Sementara itu telah sah berdasarkan nash (ayat Qur-an ataua hadits) dan ijmarsquo (kesepatakan)

                                                                  bahwasanya tidak sah istilah rujuk dalam khulursquo

                                                                  Dan sudah sah berdasar sunnah Nabi saw dan pendapat para shahabat bahwa iddah untuk khulursquo

                                                                  hanya satu kali haidh

                                                                  Demikian pula telah sah juga berdasar nash syarrsquoi bahwa boleh melakukan khulursquo setelah talak

                                                                  kedua dan talak ketiga

                                                                  Ini jelas sekali menunjukkan bahwa khulursquo bukanlah talak Oleh sebab itu Allah SWT

                                                                  menegaskan rdquoTalak (yang dapat dirujuk) dua kali Setelah itu boleh rujuk lagi dengan

                                                                  Cara yang marsquoruf atau menceraikan dengan cara yang baik dan tidak halal bagi kamu

                                                                  mengambil kembali dari sesuatu yang pernah kami berikan pada mereka kecuali kalau

                                                                  keduanya khawatir tidak akan dapat melaksanakan hukum-hukum Allah Jika kamu khawatir

                                                                  bahwa keduanya (suami istri) tidak dapat mejalangkan hukum-hukum Allah maka tidak ada

                                                                  dosa atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus dirinyardquo (Al-

                                                                  Baqarah229)

                                                                  Dan ini tidak dikhususkan bagi wanita yang telah ditalak dua kali karena hal ini ia mencakup

                                                                  isteri yang dicerai dua kali Tidak boleh dhamir (kata ganti) Itu kembali kepada oknum yang

                                                                  tidak disebutkan dalam ayat di atas dan meninggalkan oknum yang disebutkan dengan jelas akan

                                                                  tetapi mungkin dikhususkan bagi oknum yang pernah disebutkan sebelumnya atau meliputi juga

                                                                  selain yang sudah disebutkan sebelumnya Kemudian Allah SWT berfirman rdquoKemudian jika

                                                                  suami mentalaknya (sesudah talak yang kedua) maka perempuan itu tidak halal lagi baginyardquo

                                                                  (Al-Baqarah230)

                                                                  Ayat al-Qurrsquoan ini meliputi perempuan yang dicerai setelah khulursquo dan setelah dicerai dua kali

                                                                  secara qathrsquoi (pasti) karena dialah yang disebutkan dalam ayat di atas Maka ia (wanita yang di

                                                                  khulursquo) harus masuk ke dalam kandungan lafazh ayat tersebut Demikianlah yang difahami

                                                                  Imam Ahli tafsir Ibnu Abbas ra yang pernah didorsquoakan oleh Rasulullah saw agar Allah

                                                                  mengajarinya tafsir Qurrsquoan Dan pasti doa itu terkabul tanpa keraguan Manakala hukum-hukum

                                                                  yang berlaku dalam khulursquo berlainan dengan hukum-hukum talak maka hal itu menunjukkan

                                                                  bahwa keduanya berlainan Jadi inilah yang sesuai dengan ketentuan narsquoah qiyas dan dengan

                                                                  pendapat para shahabat Nabi saw (Zaadul Marsquoad V199)

                                                                  Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal

                                                                  Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-

                                                                  Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 636 - 641

                                                                  Bab Iddah

                                                                  Kamis 30 Agustus 2007 1654 Pengertian Iddah

                                                                  Menurut bahasa kata iddah berasal dari kata rsquoadad (bilangan dan ihshaak (perhitungan) seorang

                                                                  wanita yang menghitung dan menjumlah hari dan masa haidh atau masa suci

                                                                  Menurut istilah kata iddah ialah sebutannama bagi suatu masa di mana seorang wanita menantimenangguhkan perkawinan setelah ia ditinggalkan mati oleh suaminya atau setelah diceraikan baik dengan menunggu kelahiran bayinya atau berakhirnya beberapa qurursquo atau berakhirnya beberapa bulan yang sudah ditentukan

                                                                  Macam-Macam Masa Iddah

                                                                  Barangsiapa yang ditinggal mati suaminya maka iddahnya empat bulan sepuluh hari baik sang

                                                                  isteri sudah dicampuri ataupun belum Hal ini mengacu pada firman Allah SWT rdquoOrang-orang

                                                                  yang meninggal dunia di antaramu dengan meninggalkan isteri-isteri (hendaklah para isteri itu)

                                                                  menangguhkan dirinya (beriddah) empat bulan sepuluh harirdquo (Al-Baqarah 234)

                                                                  Terkecuali isteri yang sudah dicampuri dan sedang hamil maka masa iddahnya sampai

                                                                  melahirkan rdquoDan wanita-wanita yang hamil waktu iddah mereka itu adalah sampai mereka

                                                                  melahirkan kandungannyardquo (At-Thalaq 4)

                                                                  Dari al-Miswar bin Makhramah bahwa Subairsquoah al-Aslamiyah ra pernah melahirkan dan

                                                                  bernifas setelah beberapa malam kematian suaminya Lalu ia mendatangi Nabi saw lantar

                                                                  meminta idzin kepada Beliau untuk kawin (lagi) Kemudian Beliau mengizinkannya lalu ia

                                                                  segera menikah (lagi) (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX470 no5320 dan Muslim II1122

                                                                  no1485)

                                                                  Wanita yang ditalak sebelum sempat dicampuri maka tidak ada masa iddah baginya berdasarkan

                                                                  pada firmannya Allah SWT berfirman rdquoHai orang-orang yang beriman rsquoapabila kamu menikahi

                                                                  perempuan-perempuan yang beriman kemudian kamu ceraikan mereka sebelum kamu

                                                                  mencampurinya maka sekali-kali tidak wajib atas mereka iddah bagimu yang kamu minta

                                                                  menyempurnakannyardquo (Al-Ahzaab49)

                                                                  Sedang wanita yang ditalak yang sebelumnya sempat dikumpuli dan dalam keadaan hamil maka

                                                                  masa iddahnya ialah ia melahirkan anak yang diakndungnya Allah SWT berfirman rdquoDan

                                                                  wanita-wanita hamil waktu iddah mereka itu adalah sampai mereka melahirkan

                                                                  kandungannyardquo (At-Thalaq4)

                                                                  Dari az-Zubair bin al-Awwam ra bahwa ia mempunyai isteri bernama Ummu Kultsum bin

                                                                  rsquoUqbah radhiyallahu rsquoanha Kemudian Ummu Kultsum yang sedang hamil berkata kepadanya

                                                                  rdquoTenanglah jiwaku (dengan dijatuhi talak satu)rdquo Maka az-Zubir pun menjatuhkan padanya talak

                                                                  satu Lalu dia keluar pergi mengerjakan shalat sekembalinya (dari shalat) ternyata isterinya

                                                                  sudah melahirkan Kemudian az-Zubir berkata rdquoGerangan apakah yang menyebabkan ia

                                                                  menipuku semoga Allah menipunya (juga)rdquo Kemudian dia datang kepada Nabi saw lalu beliau

                                                                  bersabda kepadanya rdquoKitabullah sudah menetapkan waktunya lamarlah (lagi) di kepada

                                                                  dirinyardquo (Shahih Shahih Ibnu Majah no1546 dan Ibnu Majah I653 no2026)

                                                                  Jika wanita yang dijatuhi talak termasuk perempuan yang masih berhaidh secara normal maka

                                                                  masa iddahnya tiga kali haidh berdasarkan Firman Allah SWT rdquoWanita-wanita yang ditalak

                                                                  hendaklah menahan diri (menunggu tiga kali qurursquo)rdquo (Al-Baqarah 228)

                                                                  Kata qurursquo berarti haidh Hal ini mengacu pada hadits Aisyah ra bahwa Ummu Habibah ra

                                                                  sering mengeluarkan darah istihadhah(darah yang keluar dari wanita karena sakit atau lainnya)

                                                                  lalu dia bertanya kepada Nabi saw (mengenai hal tersebut) Maka Beliau menyuruh

                                                                  meninggalkan shalat pada hari-hari haidhnya (Shahih Lighairih Shahih Abu Daud no252 dan

                                                                  rsquoAunul Marsquobud I463 no278)

                                                                  Jika wanita yang dijatuhi talak itu masih kecil belum mengeluarkan darah hadih atau sudah lanjut

                                                                  usia yang sudah manopause (berhenti masa haidh) maka iddahnya adalah tiga bulan lamanya

                                                                  Allah swt berfirman rdquoDan perempuan-perempuan yang tidak haidh lagi (manopause) diantara

                                                                  isteri-isteri kaian jika ragu-ragu (tentang masa iddahnya) maka masa iddah mereka adalah tiga

                                                                  bulan Begitu pula perempuan-perempuan yang belum haidhrdquo (At-Thalaq4)

                                                                  Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal

                                                                  Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-

                                                                  Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 642 ndash 645

                                                                  • Talak
                                                                    • Daftar isi
                                                                    • [sunting] Latar Belakang
                                                                    • [sunting] Pengertian
                                                                    • [sunting] Pembagian Talak
                                                                      • [sunting] Dari segi cara suami menjatuhkan
                                                                      • [sunting] dari segi boleh - tidaknya suami rujuk kembali pada istrinya
                                                                        • MACAM-MACAM TALAK
                                                                          • pengrtian khulu
                                                                          • Perceraian dalam Islam
                                                                            • Isi kandungan
                                                                            • [sunting] Talak
                                                                              • [sunting] Hukum talak
                                                                              • [sunting] Rukun talak
                                                                              • [sunting] Contoh lafaz talak
                                                                              • [sunting] Jenis talak
                                                                                • [sunting] Talak rajrsquoi
                                                                                • [sunting] Talak bain
                                                                                • [sunting] Talak sunni
                                                                                • [sunting] Talak bidrsquoi
                                                                                • [sunting] Talak taklik
                                                                                    • [sunting] Fasakh
                                                                                      • [sunting] Cara melakukan fasakh
                                                                                        • [sunting] Khuluk atau tebus talak
                                                                                          • [sunting] Tujuan khuluk
                                                                                            • [sunting] Rujuk
                                                                                              • [sunting] Hukum rujuk
                                                                                              • [sunting] Rukun rujuk
                                                                                              • [sunting] Contoh lafaz rujuk
                                                                                                • [sunting] Lafaz sarih
                                                                                                • [sunting] Lafaz kinayah

                                                                    perempuan dari anak tiri) sebagai halilah Oleh karena itu seseorang boleh menikahianak perempuan dari menantu dan anak perempuan dari anak tiriUntuk memudahkan mengingat dan menghapal jenis wanita-wanita yang haramuntuk dinikahi karena pernikahan maka dapat dikatakan bahwa semua wanita yangterkait karena pernikahan semuanya boleh dinikahi oleh laki-laki kecuali empat orangsaja yaitu isteri bapaknya (ibu tiri) mertua perempuan anak perempuan dari isterinyayang telah disetubuhi (anak tiri tapi ibunya sudah disetubuhi) dan isteri anakkandungnya (menantu)C Haram dinikahi lantaran susuan (muharramaat bir radha)Wanita-wanita yang satu susu juga haram untuk dinikahi Hal ini didasarkan padaketerangan berikut ini

                                                                    ضاعة الر من م ك خوات وأ م ك ضعن ر أ ي ت الال م ك مهات

                                                                    وأArtinya (Diharamkan kepadamu) ibu-ibumu yang menyusui kamu saudara perempuansepersusuan (QS An-Nisa 23)Dalam sebuah hadits dikatakan

                                                                    الن 1049703 (( سب م 1049703 ن یح 1049703 رم م 1049703 ا الرض 1049703 اع م 1049703 ن لم 1049703 رمیح(( 1049703 وس علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى الله رس 1049703 ول قال

                                                                    [ مسلم و البخارى [أخرجهArtinya Rasulullah Saw bersabda Diharamkan wanita-wanita karena sesusu sebagaimanadiharamkannya wanita-wanita karena keturunan (HR Bukhari Muslim)Oleh karena itu pada hakikatnya wanita-wanita yang diharamkan karena sebab satususuan ini sama dengan wanita-wanita yang diharamkan karena factor keturunan Hanya sajadalam sebab satu susu ini ditambahkan bahwa wanita yang menyusui posisinya sama denganibu kandungDengan demikian wanita-wanita yang tidak boleh dinikahi lantaran satu susu ini adalahsebagai berikut1 Wanita yang menyusui dan ibu dari wanita yang menyusui karena ia dipandang sebagai ibukandungnya sendiri2 Anak-anak perempuan dari wanita yang menyusui tersebut karena mereka dipandangsebagai saudari-saudari perempuannya3 Saudari perempuan baik sekandung seayah maupun seibu karena dipandang sebagai bibiatau tantenya4 Anak perempuan dari putri wanita yang menyusui tadi karena dipandang sebagai anakperempuan dari saudari perempuannya5 Ibu dari suami yang menyusui karena dipandang sebagai neneknya156 Saudari perempuan dari suami wanita yang menyusui karena dipandang sebagaibibitantenya7 Anak perempuan dari putra laki-laki wanita yang menyusui karena dipandang sebagai anakperempuan dari saudara laki-lakinya (keponakan)8 Anak perempuan dari suami wanita yang menyusui meskipun dari isterinya yang lainkarena dipandang sebagai saudari sesusu dari jihat ayah9 Saudari-saudari perempuan dari suami wanita yang menyusui karena mereka dipandangsebagai tante-tantenya10 Isteri-isteri lain dari suami wanita yang menyusui karena mereka dipandang sebagai isteribapaknya

                                                                    11 Isteri dari anak yang menyusui haram dinikahi oleh suami dari wanita yang menyusuikarena dipandang sebagai menantunya12 Apabila yang menyusui itu seorang perempuan maka suami dari wanita yang menyusuitidak boleh menikahinya karena dipandang sebagai puterinya Demikian juga tidak bolehdinikahi oleh saudara laki-laki si suami tadi karena ia dipandang sebagai pamannya jugatidak boleh dinikahi oleh bapak dari si suami tadi karena ia dipandang sebagai kakeknyaHal yang harus diperhatikan bahwa dalam masalah sebab susuan ini keharamanmenikahi wanita-wanita di atas hanyalah haram bagi laki-laki yang menyusunya saja dan tidaktermasuk saudara atau kerabat dari laki-laki yang menyusu tersebut Oleh karena itu saudaralaki-laki dari laki-laki yang menyusu boleh menikahi anak perempuan wanita yang menyusuisaudaranya itu karena ia tidak ikut menyusu kepada wanita tersebut Dan karenanya anakperempuan dari wanita yang menyusui sauadaranya itu menjadi wanita asing bagi dirinya dankarenanya ia boleh menikahinya meskipun anak perempuan tersebut dipandang sebagai saudariperempuan dari saudara laki-laki yang menyusu kepada ibunya tersebut Untuk lebihmemudahkan kaidahnya bahwa semua orang yang sama-sama berkumpul dalam menete padasatu susu maka mereka dipandang sebagai bersaudara Semua wanita-wanita yang terkaitkarena sebab susuan haram untuk dinikahi selamanyaSyarat-syarat yang berkaitan dengan wanita yang haram dinikahi lantaran satu susuan1 Menyangkut jumlah susuan yang diharamkanPara ulama berbeda pendapat mengenai batas jumlah minimal susuan sehingga ia haramuntuk dinikahi Pada dasarnya dalam hal ini para ulama terbagi empat pendapatPendapat pertama mengatakan bahwa meskipun hanya satu kali nete ataupun lebihtetap haram untuk dinikahi Pendapat ini adalah pendapatnya jumhur ulama Abu HanifahMalik Tsauri Imam Laits dan lainnyaPendapat ini beralasan bahwa dalam banyak keterangantidak disebutkan batasan dan jumlah tertentu yang mensyaratkan haramnya seorang wanitalantaran susuan Oleh karena itu harus dipahami secara umum bahwa selama ia pernah menetemeskipun hanya satu kali tetean maka ia haram untuk dinikahiMenanggapi hadits-hadits yang menyebutkan jumlah tertentu dalam menetenya inisebagaimana akan disebutkan di bawah ini jumhur ulama mengatakan bahwa keterangan inidiperselisihkan apakah betul dari Siti Aisyah karena beragamnya jumlah batasan tersebutOleh karena itu harus dikembalikan kepada jumlah paling sedikit ia dipandang sebagai satususuan yaitu satu kali Di samping itu dalam sebuah riwayat dikatakan

                                                                    رض 1049703 عتان أو رض 1049703 عة أتح 1049703 رم رج 1049703 ل س 1049703 أله عم 1049703 ر ن1049703 اب س 1049703 مع أن 1049703 ه دین 1049703 ار ب 1049703 ن عم 1049703 رو ع 1049703 نالم 1049703 mdash ؤمنين أمي 1049703 ر إن من (( 1049703 ل األخت نعلم ما فقال

                                                                    (( رج فقال ا حرام إال الرضاعةق 1049703 ضاء عم 1049703 ر اب 1049703 ن فق 1049703 ال رض 1049703 عتان وال رض 1049703 عة رم1049703 تح ال أن mdash 1049703 ه یزعم الزبير ابن یرید ] (( بإسناد البيهقى أخرجه المؤمنين أمير وقضاء قضائك من خير اللهصحيح]Artinya Amr bin Dinar pernah mendengar Ibn Umar ditanya oleh seorang laki-laki Apakahdiharamkan pula (wanita) meskipun hanya satu atau dua kali tetean Ibnu Umar menjawabKami tidak mengetahui saudari sesusu itu kecuali haram hukumnya untuk dinikahi Seoranglaki-laki lalu berkata kembali Sesungguhnya amirul mukmininmdashyang dimaksudkannya16

                                                                    adalah ibn az-Zubairmdashmenganggap bahwa kalau hanya satu atau dua tetean tidak haram IbnuUmar menjawab Ketentuan dari Allah tentu lebih baik daripada ketentuan dan keputusankamu dan keputusan amirul mukminin (HR Baihaki dengan sanad yang shahih)Pendapat kedua mengatakan bahwa yang haram dinikahi itu apabila telah menete tigakali atau lebih Sedangkan kalau ia hanya menete satu atau dua kali maka wanita tersebutboleh dinikahi Pendapat ini adalah pendapatnya Dhahiriyyah Ibn Mundzir dan Abu Ubaidserta Ishak Alasan yang dikemukakannya diantaranya adalah hadits berikut ini

                                                                    والم 1049703 صتان الم 1049703 صة تح 1049703 رم ال وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله 1049703 لىص الله رس 1049703 ول ق 1049703 ال قالت عائشة عن

                                                                    [ مسلم [أخرجهArtinya Siti Aisyah berkata Rasulullah Saw bersabda Tidak haram untuk dinikahi kalauhanya satu atau dua kali isapan (HR Muslim)Pendapat ketiga mengatakan bahwa yang haram dinikahi itu apabila telah menete limakali atau lebih Pendapat ini adalah pendapat Imam SyafiI Ibn Hazm Atha dan Thawus Diantara dalil yang dijadikan alasan kelompok ini adalah

                                                                    ث 1049703 م یح 1049703 رمن معلوم 1049703 ات رض 1049703 عات ع 1049703 شر الق 1049703 رآن ن1049703 م أن 1049703 زل فيم 1049703 ا آ 1049703 ان قال 1049703 ت عائشة عنم 1049703 ن یق 1049703 رأ فيم 1049703 ا وه 1049703 ن وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله ول 1049703 لى

                                                                    ص رس 1049703 الله فت 1049703 وفى معلوم 1049703 ات بخم 1049703 س نسخ[ داود [ وأبو مسلم أخرجه القرآنArtinya Siti Aisyah berkata Di antara yang telah diturunkan dalam al-Quran adalah bahwasepuluh kali tetean yang diketeahui dan tertentu adalah diharamkan untuk dinikahi Kemudianjumlah tersebut dihapus menjadi lima kali tetean yang diketahui Setelah itu Rasulullah Sawmeninggal dan lima kali tetean itu termasuk yang terdapat dalam al-Quran (HR Muslim danAbu Dawud)Dalam ilmu al-Quran hal demikian termasuk ayat yang telah dihapuskan bacaannyaakan tetapi hukumnya masih tetap ada dan berlakuPendapat keempat mengatakan bahwa yang haram untuk dinikahi itu adalah apabilatelah menete sepuluh kali atau lebih Apabila kurang dari itu maka tidak haram untuk dinikahiPendapat ini diriwayatkan dari Siti Aisyah dan Hafsah Di antara dalil kelompok ini adalah

                                                                    بن 1049703 ت وهو mdash 1049703 وم به أرسلت المؤمنين أم عائشة أن سالم عنآلث mdash أم أختها إلى یرضع

                                                                    س 1049703 الم ق 1049703 ال عل 1049703 ى ی 1049703 دخل حت 1049703 ى رض 1049703 عات 1049703 شرع أرض 1049703 عيه فقال 1049703 ت ال 1049703 صدیق بك 1049703 ر أب 1049703 ى

                                                                    رض 1049703 عات ث 1049703 الث غي 1049703 ر ثالث 1049703 عنى آلثوم أم فأرضعتنىترض فلم مرضت ثم رضعات

                                                                    أخرج )) [ 1049703 ه رض 1049703 عات ع 1049703 شر عائشة 1049703 ى على أدخل أآن فلمل تتم لم آلثوم أم أن أجل من

                                                                    صحيح بإسناد والبيهقى [مالكArtinya Dari Salim bahwasannya siti Aisyah Ummul mukminin pernah mengirimnya (Salim)

                                                                    ketika ia masih menete kepada saudarinya Ummu Kultsum putrinya Abu Bakar Shidiq SitiAisyah berkata Susui dia sepuluh kali susuan lalu berikan kepada saya Salim berkata UmmuKultsum lalu menyusui saya sebanyak tiga kali susuan kemudian ia sakit sehingga ia hanyamenyusui saya tiga kali saja Saya tidak pernah datang lagi ke siti Aisyah karena UmmuKultsum belum menyempurnakan sepuluh kali susuannya (HR Malik dan Baihaki dengansanad yang sahih)Apabila kita perhatikan dari keempat pendapat di atas penulis lebih condong untukmengambil pendapat ketiga yang mengatakan bahwa batasan minimal wanita susuan tersebutadalah apabila ia telah menete lima kali atau lebih Hal ini dikarenakan dalil yangdikemukakannya di samping sahih juga dalam redaksinya sangat jelas sebagai qaid (pembatas)dari dalil-dalil yang muthlak (belum dibatasi)Sedangkan pendapat yang mengatakan satu atau dua kali susuan tidak diharamkanmeskipun haditsnya shahih akan tetapi redaksi haditsnya tidak jelas menunjukkan hal itu Katasatu atau dua kali tidak diharamkan tidak berarti hanya untuk tiga kali susuan akan tetapi17boleh jadi juga untuk lima kali susuan Karena banyak ihtimal (kemungkinan) inilah makapendapat tersebut menjadi lemah adanyaPendapat pertama juga yang mengatakan tidak dibatasi jumlah susuannya tidak bisadijadikan pegangan karena kemutlakan hadits tersebut di qaid kan oleh keterangan lain yaituketerangan yang mengatakan lima kali susuan Karenanya hukumnya pun harus dibawakepada hokum muqayyad bukan hokum muthlak lagiPendapat keempat yang mengatakan sepuluh kali susuan juga tidak dapat dijadikanpegangan Karena hadits yang disodorkan bukan sebagai batasan akan tetepi hanya ikhbar(beita informasi) saja Hal ini dikarenakan dalam keterangan dari Siti Aisyah yang laindikatakan bahwa yang haram dinikahi itu juga apabila menete lima kali susuan Dengandemikian penulis lebih condong untuk mengambil pendapat ketiga bahwa wanita yang haramdinikahi lantaran susuan itu apabila telah menyusui lima kali atau lebih Kurang dari itu tidakmenjadi haram hukumnya Wallahu alam2 Menyangkut usia bayi yang menyusunyaPara ulama berbeda pendapat mengenai usia bayi yang menyusui tersebut sehinggamenyebabkan wanita tersebut haram untuk dinikahiPendapat pertama yaitu pendpatnya Jumhur ulama di antaranya Imam Malik SyafiIAhmad dan Imam Auzai bahwa susuan yang diharamkan itu pada usia dua tahun pertama sajaAdapun kalau dia menete pada usianya yang ke tiga empat tahun atau lebih tidak menjadikanharam untuk dinikahi Di antara dalil yang disodorkan kelompok ini adalah

                                                                    الرضاعة ) یتم أن أراد لمن آاملين حولين أوالدهن یرضعن والوالدات 233البقرة(

                                                                    Artinya Dan ibu-ibu itu menyusui putra-putranya selama dua tahun secara sempurna Hal itubagi mereka yang hendak menyempurnakan susuannya (QS Al-Baqarah 233)

                                                                    بإس 1049703 ناد البيهق 1049703 ى أخرج )) [ 1049703 ه الح 1049703 ولين ف 1049703 ى آ 1049703 ان 1049703 ام إال رض (( 1049703 اع ال عب 1049703 اس اب 1049703 ن ق 1049703 ال

                                                                    [صحيحArtinya Ibnu Abbas berkata Bukan disebut menyusui kecuali selama dua tahun (HRBaihaki dengan sanad yang sahih)Pendapat kedua yaitu pendapatnya Imam Abu Hanifah bahwa usia susuan yangmenyebabkan haram untuk dinikahi itu adalah selama tiga puluh bulan Dalil yang

                                                                    dikemukakannya adalah

                                                                    ( األحقاف ( شهرا ثالثون وفصاله 15وحملهArtinya Dan mengandungnya sampai menyapihnya selama tiga puluh bulan (QS Al-Ahqaf15)Pendapat ketiga mengatakan bahwa menyusui ketika sudah besar maupun ketika masihkecil sama saja menyebabkan haram untuk dinikahi Pendapat ini adalah pendapatnyaDhahiriyyah Atha dan Imam Laits Di antara dalil yang dikemukakan pendapat ini adalah

                                                                    ی 1049703 ا فقال 1049703 ت وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى النب 1049703 ي 1049703 ىإل سهيل بنت لة سه جاءت قالت عائشة عن

                                                                    النب 1049703 ي فق ) 1049703 ال حليف 1049703 ه وه ( 1049703 و س 1049703 الم دخ 1049703 ول ة 1049703 نحذیف 1049703 م أب 1049703 ى وج 1049703 ه فى أرى إنى الله رسولفتب 1049703 سم آبي 1049703 ر رج 1049703 ل وه 1049703 و أرض 1049703 عه وآي 1049703 ف 1049703 ت

                                                                    قال)) ارض (( 1049703 عيه وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى (( آبير رجل أنه علمت قد وقال وسلم عليه الله صلى الله رسول[ مسلم[ أخرجهArtinya Siti Aisyah berkata Sahlah bint Suhail datang kepada Nabi Saw sambil berkataWahai Rasulullah Saw sesungguhnya saya melihat muka Abu Hudzaifah ketika membawaSalim Rasulullah Saw lalu bersabda Susuilah dia Sahlah berkata Bagaimana sayamenyusuinya sementara dia sudah besar Rasulullah Saw tersenyum lalu bersabda kembaliSaya tahu bahwa dia sudah besar (tapi tidak mengapa susuilah) (HR Muslim)Dari ketiga pendapat di atas hemat penulis pendapat Jumhur ulama yang mengatakanbahwa yang menjadikan haram untuk dinikahi itu adalah apabila menyusuinya pada dua tahunpertama saja Hal ini dikarenakan keterangan-keterangan yang berbicara seputar hal ini sangatjelas dan shahih Namun demikian apabila karena suatu keperluan orang yang sudah besar pun18harus disusui tentu menjadi haram juga Demikian sebagaimana dikemukakan oleh ImamSyaukani dan Ibnu Taimiyyah dalam al-Majmunya3 Shifat susuan yang diharamkanPembahasan ini menyangkut apakah susuan yang diharamkan itu disyaratkan harusmengisap langsung dari tete si wanita tersebut Ataukah termasuk juga sekalipun melaluidiminum dalam gelas setelah diperas terlebih dahulu Dalam hal ini para ulama terbagi duapendapatPendapat pertama yaitu pendapat Jumhur ulama mengatakan bahwa baik si bayitersebut menyusunya langusung dengan cara menempelkan mulutnya pada tete wanita danmengisapnya maupun tidak langsung seperti itu misalnya melalui diminum di gelas setelahdiperas terlebih dahulu tetap semuanya menjadikan wanita haram untuk dinikahiSedangkan menurut pendapat Dhahiriyyah dan Imam Laits bahwa susuan yangdiharamkan itu apabila langsung melalui isapan ke tetanya secara langsung Adapun apabila sibayi tersebut menetenya tidak langsung misalnya melalui gelas atau dicampur denganmakanan maka tidak menjadi haramNamun penulis lebih cenderung untuk mengatakan bahwa pendapat Jumhur lah yanglebih kuat bahwa baik langsung maupun tidak tetap termasuk susuan dan karenanya haramuntuk dinikahi Hal ini karena maksud dari susuan itu adalah untuk menghilangkan rasa laparsi bayi sekaligus memberikannya makanan Dan ketika ia menyusu langsung ataupun tidak

                                                                    langsung sama-sama mengenyangkan si bayi maka hukumnya pun sama yaitu haram untukdinikahi Hal ini dipertegas lagi berdasarkan sebuah hadits yang mengatakan

                                                                    أخرج )) [ 1049703 ه المجاع 1049703 ة م 1049703 ن الرض 1049703 اعة إنم (( 1049703 ا وس 1049703 لم ه1049703 علي الله ص 1049703 لى الله رس 1049703 ول ق 1049703 ال

                                                                    ومسلم [البخارىArtinya Rasulullah Saw bersabda Bahwasannya susuan itu karena kelaparan (si bayi) (HRBukhari Muslim)Wanita-wanita yang haram dinikahi sementara (muaqqata)Adapun wanita-wanita yang haram untuk dinikahi sementara waktu sampai penyebabnyahilang di antaranya adalah sebagai berikut1 Saudari perempuan si Isteri (menikahi kakak beradik secara langsung tidak boleh)Para ulama telah sepakat bahwa seorang laki-laki tidak boleh menikahi seorang wanitasekaligus bersama saudari kandungnya dalam waktu bersamaan Namun apabila si isterinya itumeninggal atau telah dicerai maka si suami boleh untuk menikahi saudari kandung mantanisterinya tadi Hal ini sebagaimana difirmankan oleh Allah dalam surat an-Nisa ayat 23

                                                                    لف س قد ما ال إ ن ي ت خ األ ن ي ب جمعوا ت ن وأArtinya (Diharamkan juga bagi kamu) dan menghimpunkan (dalam perkawinan) duaperempuan yang bersaudara kecuali yang telah terjadi pada masa lampau (QS An-Nisa 23)2 Apabila seorang kafir masuk Islam sementara ketika dia kafir telah menikahi dua orangperempuan kakak beradik secara bersamaan maka ia harus memilih salah satunya danmeninggalkan yang lainnya Hal ini sebagaimana terdapat dalam sebuah hadits dhaifbahwasannya Fairuz ad-Dailamy datang kepada Rasulullah Saw seraya berkata WahaiRasulullah Saw saya telah masuk Islam akan tetapi saya mempunya dua isteri kakak beradikMaka Rasulullah Saw menyuruhnya untuk memilih salah satu dari keduanya menurut yang iakehendaki dan sukai (HR Turmudzi dan Abu Dawud)3 Bibi tante dari si isteriSeorang laki-laki tidak boleh menikahi seorang wanita secara bersamaan denganbibinya tantenya baik bibinya ini dari pihak bapaknya ataupun ibunya Namun apabila siisterinya tadi meninggal atau telah diceraikan maka ia boleh menikahi bibinya tadi Hal inididasarkan pada sebuah hadits yang mengatakan19

                                                                    الم 1049703 رآة ب 1049703 ين یجم (( 1049703 ع ال ق 1049703 ال وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله لى1049703 ص الله رس 1049703 ول أن هری 1049703 رة أب 1049703 ى ع 1049703 ن[ ] (( ومسلم البخارى أخرجه وخالتها المرأة بين وال وعمتهاArtinya Dari Abu Hurairah bahwasannya Rasulullah Saw pernah bersabda Tidak bolehdinikahi secara bersamaan antara seorang wanita dengan bibinya baik bibinya dari pihak ayah(ammah) maupun dari pihak ibu (khalah) (HR Bukhari Muslim)4 Wanita yang telah ditalak tiga tidak boleh menikah dengan mantan suaminya kecuali iatelah menikah terlebih dahulu dengan laki-laki lain Hal ini sebagaimana akan dijelaskannanti pada pembahasan thalak (pada makalah-makalah berikutnya) Di antara dalilnya adalah

                                                                    ن أ هم 1049703 ا ي عل جن 1049703 اح فل 1049703 ا قه 1049703 ا طل ن ف 1049703 إ ه قها 1049703 ر طل ن فإغي وجا ز كح ن ت ى حت عد ب من ه ل حل ت فال

                                                                    البق ( 1049703 رة ن م 1049703 و عل ی ق 1049703 وم ل ه 1049703 ا ن ي ب ی الل 1049703 ه ح 1049703 دود ه 1049703 كل الل 1049703 وت ح 1049703 دود قيم 1049703 ا ی ن أ ظن 1049703 ا ن إ ع 1049703 ا اج ر ت ی(230Artinya Kemudian jika si suami mentalaknya (sesudah talak yang kedua) maka perempuanitu tidak lagi halal baginya hingga dia kawin dengan suami yang lain Kemudian jika suamiyang lain itu menceraikannya maka tidak ada dosa bagi keduanya (bekas suami pertama danistri) untuk kawin kembali jika keduanya berpendapat akan dapat menjalankan hukum-hukumAllah Itulah hukum-hukum Allah diterangkan-Nya kepada kaum yang (mau) mengetahui(QS Al-Baqarah 230)5 Wanita yang menikah dengan laki-laki lain atau berada pada masa iddah dengan lakilakilain sehingga wanita tersebut dicerai dan habis masa iddahnya (pembahasan masalahIddah ini akan dijelaskan lebih lanjut dalam makalah berikutnya) Apabila wanita tersebut telahdicerai oleh suaminya dan telah habis masa iddahnya maka laki-laki lain boleh menikahinya6 Wanita yang sadang melakukan Ihram tidak boleh menikah atau dinikahkan sampai iatahallul (beres dari ihramnya) Ketika ia telah tahallul maka boleh seorang laki-laki atauwanita untuk menikah atau dinikahkan Hal ini didasarkan kepada hadits berikut ini

                                                                    وال عليه 1049703 رم الله صلى الله رسول قال قال عفان بن عثمان عنالمح (( ینكح ال وسلم

                                                                    [ ] (( والترمذى مسلم أخرجه یخطب وال ینكحArtinya Utsman bin Affan berkata Rasulullah Saw bersabda Orang yang sedang melakukanihram tidak boleh menikah dinikahkan ataupun meminang (HR Muslim dan Turmudzi)7 Wanita musyrikah (seperti yang beragama Majusi dan lainnya) sampai dia masuk IslamWanita yang musyrikah tidak boleh dinikahi sampai ia masuk Islam Hal ini berdasarkan ayat

                                                                    ول 1049703 ا م ك عجب 1049703 ت أ ول 1049703 و ة رآ م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر مؤمن 1049703 ة ة1049703 م وأل ی 1049703 ؤمن حت 1049703 ى ات رآ مش ال كحوا ن ت والئ 1049703 ك ول أ م ك عج 1049703 ب أ ول 1049703 و رك م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر م 1049703 ؤمن د1049703 عب ول ؤمن 1049703 وا ی حت 1049703 ى ين رآ م 1049703 ش ال كح 1049703 وا ن ته 1049703 م عل ل لن 1049703 اس ل ات 1049703 ه ءای ن ب 1049703 ي وی ذن 1049703 ه إ ب ة مغف 1049703 ر وال ة1049703 جن ال ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعو والل 1049703 ه الن 1049703 ار ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعون[ البقرة [ ون ر

                                                                    ذآ ت 221یArtinya Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik sebelum mereka berimanSesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik walaupun diamenarik hatimu Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanitamukmin) sebelum mereka beriman Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dariorangmusyrik walaupun dia menarik hatimu Mereka mengajak ke neraka sedang Allahmengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya(perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran (QS Al-Baqarah 221)Hanya saja para ulama mengecualikan musyrikah ini dengan ahli kitabArtinya wanitaahli kitab (Yahudi dan Nashrani) boleh dinikahi oleh orang Muslim Hal ini didasarkan padaayat berikut ini20

                                                                    ه 1049703 م ل ح 1049703 لcurren م وطع 1049703 امك ك 1049703 م ل ح 1049703 لcurren كت 1049703 اب ال ذین 1049703 واوت ال 1049703 أ وطع 1049703 ام ب 1049703 ات الطي ك 1049703 م ل ح 1049703 ل

                                                                    أ ي 1049703 وم الذا إ م ك ل ق 1049703 ب 1049703 ن م كت 1049703 اب ال وت 1049703 وا أ ال 1049703 ذین 1049703 ن م ات 1049703 صن

                                                                    مح وال مؤمن 1049703 ات ال 1049703 ن م ات مح 1049703 صن والیم 1049703 ان اإل ب ف 1049703 ر ك ی وم 1049703 ن خ 1049703 دان أ هن 1049703 ذي جور أ موهن ت ي ءات

                                                                    خ مت وال افحين مس ر غي ين محصن( المائدة ( رین خاس ال من ة خر اآل في وهو ه عمل ط حب 5فقدArtinya Pada hari ini dihalalkan bagimu yang baik-baik Makanan (sembelihan) orang-orangyang diberi Al Kitab itu halal bagimu dan makanan kamu halal (pula) bagi mereka (Dandihalalkan mangawini) wanita yang menjaga kehormatan diantara wanita-wanita yang berimandan wanita-wanita yang menjaga kehormatan di antara orang-orang yang diberi Al Kitabsebelum kamu bila kamu telah membayar mas kawin mereka dengan maksud menikahinyatidak dengan maksud berzina dan tidak (pula) menjadikannya gundik-gundik Barangsiapayang kafir sesudah beriman (tidak menerima hukum-hukum Islam) maka hapuslah amalannyadan ia di hari kiamat termasuk orang-orang merugi (QS Al-Maidah 5)Namun persoalannya apakah Yahudi dan Kristen sekarang masih dapat disebut AhliKitab ataukah sudah termasuk Musyrik mengingat ajarannya kini banyak diselewengkan dansudah bukan seperti aslinya dahulu Ini juga menjadi bahan perdebatan Untuk masalah iniinsya Allah penulis akan membahasnya dalam satu makalah khusus pada minggu-mingguberikutnyaNamun untuk wanita muslimah tidak boleh menikah dengan laki-laki non muslim Halini didasarkan pada ayat sebagaimana telah disebutkan sebelumnya

                                                                    ول 1049703 ا م ك عجب 1049703 ت أ ول 1049703 و ة رآ م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر مؤمن 1049703 ة ة1049703 م وأل ی 1049703 ؤمن حت 1049703 ى ات رآ مش ال كحوا ن ت والئ 1049703 ك ول أ م ك عج 1049703 ب أ ول 1049703 و رك م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر م 1049703 ؤمن د1049703 عب ول ؤمن 1049703 وا ی حت 1049703 ى ين رآ م 1049703 ش ال كح 1049703 وا ن ته 1049703 م عل ل لن 1049703 اس ل ات 1049703 ه ءای ن ب 1049703 ي وی ذن 1049703 ه إ ب ة مغف 1049703 ر وال ة1049703 جن ال ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعو والل 1049703 ه الن 1049703 ار ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعون[ البقرة [ ون ر

                                                                    ذآ ت 221یArtinya Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik sebelum mereka berimanSesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik walaupun diamenarik hatimu Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanitamukmin) sebelum mereka beriman Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dariorangmusyrik walaupun dia menarik hatimu Mereka mengajak ke neraka sedang Allahmengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya(perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran ((QS Al-Baqarah 221)Juga berdasarkan ayat lain berikut ini

                                                                    ن ف 1049703 إ هن ات 1049703 ان مهاجر ات مؤمن ال م جاءآ ذا إ وا ءامن ذین ال ها ی اأ ی

                                                                    یم إ ب م عل أ ه الل وهن ن ح فامت

                                                                    ه 1049703 ن ل حل 1049703 ون ی ه 1049703 م ول 1049703 ا ه 1049703 م ل ح 1049703 لcurren ه 1049703 ن ل 1049703 ا ى 1049703 اركف ل 1049703 ال إ جع 1049703 وهن ر ت فل 1049703 ا مؤمن 1049703 ات م 1049703 وهن مت عل( ( 10الممتحنة Artinya Hai orang-orang yang beriman apabila datang berhijrah kepadamu perempuanperempuanyang beriman maka hendaklah kamu uji (keimanan) mereka Allah lebihmengetahui tentang keimanan merekamaka jika kamu telah mengetahui bahwa mereka (benarbenar)beriman maka janganlah kamu kembalikan mereka kepada (suami-suami mereka)orang-orang kafir Mereka tiada halal bagi orang-orang kafir itu dan orang-orang kafir itu tiadahalal pula bagi mereka (QS Al-Mumtahanah 10)Makalah ini special dipersembahkan untuk kawan-kawan tercinta siswa siswi Sekolah IndonesiaCairo (SIC) pada pengajian rutin remaja Sabtuan di Mesjid Indonesia Kairo EgyptEmail aepmesiryahoocomQatamea 13 Mei 2005 pukul 200 malam

                                                                    21

                                                                    Perceraian dalam IslamDari Wikipedia Bahasa Melayu ensiklopedia bebas

                                                                    Lompat ke pandu arah gelintar

                                                                    Sebahagian daripada siri

                                                                    Fiqh Islam(suatu disiplin kajian Islam)

                                                                    Bidang-bidang

                                                                    Ekonomi

                                                                    Politik

                                                                    Perkahwinan

                                                                    o Peminangan

                                                                    o Mas kahwin

                                                                    o Akad nikah

                                                                    o Walimatulurus

                                                                    o Nikah mutah

                                                                    o Perceraian

                                                                    o Poligami

                                                                    o Nasab

                                                                    o Seks

                                                                    Jenayat

                                                                    Adab

                                                                    Ibadah

                                                                    Kebersihan

                                                                    Ketenteraan

                                                                    Kotak ini papar bull bincang bull sunting

                                                                    Di dalam Islam penceraian merupakan sesuatu yang dilaknat oleh Islam tetapi diharuskan dengan alasan dan sebab-sebab tertentu Penceraian boleh dilakukan dengan cara talak fasakh dan khuluk atau tebus talak

                                                                    Isi kandungan

                                                                    [sorok]

                                                                    1 Talak o 11 Hukum talak

                                                                    o 12 Rukun talak

                                                                    o 13 Contoh lafaz talak

                                                                    o 14 Jenis talak

                                                                    141 Talak rajrsquoi

                                                                    142 Talak bain

                                                                    143 Talak sunni

                                                                    144 Talak bidrsquoi

                                                                    145 Talak taklik

                                                                    2 Fasakh

                                                                    o 21 Cara melakukan fasakh

                                                                    3 Khuluk atau tebus talak

                                                                    o 31 Tujuan khuluk

                                                                    4 Rujuk

                                                                    o 41 Hukum rujuk

                                                                    o 42 Rukun rujuk

                                                                    o 43 Contoh lafaz rujuk

                                                                    431 Lafaz sarih

                                                                    432 Lafaz kinayah

                                                                    5 Lihat juga

                                                                    o 51 Pautan Luar

                                                                    [sunting] Talak

                                                                    Talak menurut bahasa bermaksud melepaskan ikatan dan menurut syarak pula talak membawa maksud melepaskan ikatan perkahwinan dengan lafaz talak dan seumpamanya Talak merupakan suatu jalan penyelesaian yang terakhir sekiranya suami dan isteri tidak dapat hidup bersama dan mencari kata sepakat untuk mecari kebahagian berumahtangga Talak merupakan perkara yang dibenci Allah swt tetapi dibenarkan

                                                                    [sunting] Hukum talakHukum Penjelasan

                                                                    Wajib

                                                                    a) Jika perbalahan suami isteri tidak dapat didamaikan lagib) Dua orang wakil daripada pihak suami dan isteri gagal membuat kata sepakat untuk perdamaian rumahtangga merekac) Apabila pihak kadi berpendapat bahawa talak adalah lebih baikd) Jika tidak diceraikan keadaan sedemikian maka berdosalah suami

                                                                    Haram

                                                                    a) Menceraikan isteri ketika sedang haid atau nifasb) Ketika keadaan suci yang telah disetubuhic) Ketika suami sedang sakit yang bertujuan menghalang isterinya daripada menuntut harta pusakanyad) Menceraikan isterinya dengan talak tiga sekali gus atau talak satu tetapi disebut berulang kali sehingga cukup tiga kali atau lebih

                                                                    Sunata) Suami tidak mampu menanggung nafkah isterinyab) Isterinya tidak menjaga maruah dirinya

                                                                    MakruhSuami menjatuhkan talak kepada isterinya yang baik berakhlak mulia dan mempunyai pengetahuan agama

                                                                    HarusSuami yang lemah keinginan nafsunya atau isterinya belum datang haid atau telah putus haidnya

                                                                    [sunting] Rukun talakPerkara Syarat

                                                                    SuamiBerakalBalighDengan kerelaan sendiri

                                                                    IsteriAkad nikah sahBelum diceraikan dengan talak tiga oleh suaminya

                                                                    LafazUcapan yang jelas menyatakan penceraiannyaDengan sengaja dan bukan paksaaan

                                                                    [sunting] Contoh lafaz talak Talak sarih

                                                                    Lafaz yang jelas dengan bahasa yang berterus-terang seperti ldquoSaya talak awakrdquo atau ldquoSaya ceraikan awakrdquo atau ldquoSaya lepaskan awak daripada menjadi isteri sayardquo dan sebagainya

                                                                    Talak kinayah

                                                                    Lafaz yang digunakan secara sindiran oleh suami seperti ldquoPergilah awak ke rumah mak awakrdquo atau ldquoPergilah awak dari sinirdquo atau ldquoSaya benci melihat muka awakrdquo dan sebagainya Namun lafaz kinayah memerlukan niat suaminya iaitu jika berniat talak maka jatuhlah talak tetapi jika tidak berniat talak maka tidak berlaku talak

                                                                    [sunting] Jenis talak

                                                                    [sunting] Talak rajrsquoi

                                                                    Suami melafazkan talak satu atau talak dua kepada isterinya Suami boleh merujuk kembali isterinya ketika masih dalam idah Jika tempoh idah telah tamat maka suami tidak dibenarkan merujuk melainkan dengan akad nikah baru

                                                                    [sunting] Talak bain

                                                                    Suami melafazkan talak tiga atau melafazkan talak yang ketiga kepada isterinya Isterinya tidak boleh dirujuk kembali Si suami hanya boleh merujuk setelah isterinya berkahwin lelaki lain

                                                                    suami barunya menyetubuhinya setelah diceraikan suami barunya dan telah habis idah dengan suami barunya

                                                                    [sunting] Talak sunni

                                                                    Suami melafazkan talak kepada isterinya yang masih suci dan tidak disetubuhinya ketika dalam tempoh suci

                                                                    [sunting] Talak bidrsquoi

                                                                    Suami melafazkan talak kepada isterinya ketika dalam haid atau ketika suci yang disetubuhinya

                                                                    [sunting] Talak taklik

                                                                    Talak taklik ialah suami menceraikan isterinya bersyarat dengan sesuatu sebab atau syarat Apabila syarat atau sebab itu dilakukan atau berlaku maka terjadilah penceraian atau talak

                                                                    Contohnya suami berkata kepada isteri ldquoJika awak keluar rumah tanpa izin saya maka jatuhlah talak saturdquo Apabila isterinya keluar dari rumah tanpa izin suaminya maka jatuhlah talak satu secara automatik

                                                                    Ia juga boleh berlaku selepas akad nikah (ia dipraktikkan di Malaysia dan wajib oleh semua pengantin lelaki untuk melafaznya) berkata ldquoJika saya menyeksa isteri saya dengan sengaja atau saya meninggalkan isteri saya selama empat bulan berterusan dengan sengaja tanpa kerelaannya dan jika ia mengadu kepada kadi atau naib kadi apabila disabitkan oleh kadi atau naib kadi maka jatuhlah talak satu ke atas isteri sayardquo

                                                                    Ia juga boleh berlaku dengan cara ldquoJika saya menyeksa isteri saya dengan sengaja atau saya meninggalkannya selama empat bulan berterusan tanpa kerelaannya dan jika ia mengadu kepada kadi atau naib kadi serta membayar RM 100 sebagai tebus talak apabila disabitkan oleh kadi atau naib kadi maka jatuhlah talak satu ke atas isteri saya dengan nilai tebus talak tersebutrdquo

                                                                    [sunting] Fasakh

                                                                    Erti fasakh menurut bahasa ialah rosak atau putus Manakala menurut syarak pula pembatalan nikah disebabkan oleh sesuatu sifat yang dibenarkan syarak misalnya perkahwinan suami isteri yang difasakhkan oleh kadi disebabkan oleh suaminya tidak mempu memberi nafkah kepada isterinya Fasakh tidak boleh mengurangkan bilangan talaknya Fasakh hanya boleh dituntut oleh isteri sekiranya terdapat beberapa sebab atau kecacatan yang terdapat pada pihak suaminya Mengikut mazhab Shafie seorang isteri boleh menuntut fasakh melalui kadi atau mahkamah disebabkan oleh kekurangan suaminya seperti gila (berkekalan atau sekejab) penyakit kusta penyakit sopak penyakit yang menghalang mereka daripada melakukan persetubuhan suami tidak mampu memberi nafkah belanja kepada isterinya seperti makan dan minum serta tempat tinggal pakaian memberi mahar dengan cara tunai sebelum bersetubuh kerana kepapaan atau muflis atau sebagainya suami tidak bertanggungjawab dengan meninggalkan isterinya terlalu lama dan tidak memberi khabar berita suami yang menzalimi dan memudaratkan isterinya

                                                                    suami yang fasik serta melakukan maksiat terhadap Allah dan tidak menunaikan kewajipan kepada Allah dan murtad salah seorang (suami atau isteri)

                                                                    [sunting] Cara melakukan fasakh Jika suami atau isteri mempunyai sebab yang megharuskan fasakh Membuat aduan kepada pihak kadi supaya membatalkan perkahwinan mereka

                                                                    Jika dapat dibuktikan pengaduan yang diberikan adalah betul pihak kadi boleh mengambil tindakan membatalkannya

                                                                    Pembatalan perkahwinan dengan cara fasakh tidak boleh dirujuk kembali melainkan dengan akad nikah yang baru

                                                                    [sunting] Khuluk atau tebus talak

                                                                    Perpisahan antara suami dan isteri melalui tebus talak sama ada dengan menggunakan lafaz talak atau khuluk Pihak isteri boleh melepaskan dirinya daripada ikatan perkahwinan mereka jika ia tidak berpuas hati atau lain-lain sebab Pihak isteri hendaklah membayar sejumlah wang atau harta yang dipersetujui bersama dengan suaminya maka suaminya hendaklah menceraikan isterinya dngan jumlah atau harta yang ditentukan

                                                                    Hukum khuluk adalah berdasarkan surah al-Baqarah ayat 229 ldquoTidak halal bagi kamu mengambil apa-apa yang telah kamu berikan kepada mereka suatu jua pun kecuali jika takut kedua-duanya tidak akan mengikut peraturan Allah swt Jika kamu takut bahawa tidak akan mengikut peraturan Allah maka tiadalah berdosa kedua-duanya tentang barang yang jadi tebus oleh perempuanrdquo

                                                                    Talak boleh jatuh dengan menyebut ldquoSaya menceraikan kamu dengan bayaran RM 10000rdquo dan isterinya menjawab ldquoSaya menerimanyardquo Apabila suami melafazkan demikian dan isterinya menyahut tawaran itu dengan serta-merta jatuhlah talak dengan khuluk dan isterinya wajiblah beridah Suami isteri hanya boleh merujuk dengan akad nikah baru sahaja

                                                                    [sunting] Tujuan khuluk Memelihara hak wanita Menolak bahaya kemudaratan yang menimpanya

                                                                    Memberi keadilan kepada wanita yang cukup umurnya melalui keputusan mahkamah

                                                                    [sunting] Rujuk

                                                                    Menurut bahasa rujuk boleh didefinisikan sebagai kembali Manakala menurut syarak ia membawa maksud suami kembali semula kepada isterinya yang diceraikan dengan ikatan pernikahan asal (dalam masa idah) dengan lafaz rujuk

                                                                    [sunting] Hukum rujukHukum Penjelasan

                                                                    WajibBagi suami yang menceraikan isterinya yang belum menyempurnakan gilirannya dari isteri-isterinya yang lain

                                                                    Haram Suami merujuk isterinya dengan tujuan untuk menyakiti atau memudaratkan isterinya itu

                                                                    Makruh Apabila penceraian lebih baik antara suami dan isteri

                                                                    Harus Sekirannya rujuk boleh membawa kebaikan bersama

                                                                    [sunting] Rukun rujukPerkara Syarat

                                                                    SuamiBerakalBalighDengan kerelaan sendiri

                                                                    Isteri

                                                                    Telah disetubuhiBerkeadaan talak rajrsquoiBukan dengan talak tigaBukan cerai secara khulukMasih dalam idah

                                                                    Lafaz

                                                                    Ucapan yang jelas menyatakan rujukTiada disyaratkan dengan khiar atau pilihanDisegerakan tanpa dikaitkan dengan taklik atau bersyaratDengan sengaja dan bukan paksaan

                                                                    [sunting] Contoh lafaz rujuk

                                                                    [sunting] Lafaz sarih

                                                                    Lafaz terang dan jelas menunjukkan rujuk Contoh ldquoSaya rujuk awak kembalirdquo atau ldquoSaya kembali semula awak sebagai isteri sayardquo

                                                                    [sunting] Lafaz kinayah

                                                                    Lafaz kiasan atau sindiran Contoh ldquoSaya jadikan awak milik saya semulardquo atau ldquoSaya pegang awak semulardquo Lafaz kinayah perlu dengan niat suami untuk merujuk kerana jika dengan niat rujuk maka jadilah rujuk Namun jika tiada niat rujuk maka tidak sahlah rujuknya

                                                                    Bab Lian Ditulis oleh Fani Kamis 24 Mei 2007 2024 1 PENGERTIAN LIrsquoAN DAN KASUS LIrsquoAN

                                                                    Kata lirsquoan menurut bahasa berarti allarsquonu bainatsnaini fa sharsquoidan (saling melaknat yang terjadi di antara dua orang atau lebih) Sedang menurut istilah syarrsquoi lirsquoan ialah sumpah dengan redaksi tertentu yang diucapkan suami bahwa isterinya telah berzina atau ia menolak bayi yang lahir dari isterinya sebagai anak kandungnya dan kemudian sang isteri pun bersumpah bahwa tuduhan suaminya yang dialamatkan kepada dirinya itu bohong (Pengertian ini dikutip dari kitab al-Mugashshal fi Ahkamil Mar-ah Wal Baitil Muslim Fisy Syarirsquoatil Islamiyah VIII 320-321 terbitan Muassasah Risalah Beirut oleh Prof Dr Abdul Karim Zaidan)

                                                                    Apabila seorang laki-laki menuduh isterinya berbuat serong dengan laki-laki lain kemudian isterinya menganggap bahwa tuduhannya bohong maka pihak suami harus dijatuhi hukuman dera kecuali dia mempunyai bukti yang kuat atau melakukan lirsquoan ldquoDan orang-orang yang menuduh isterinya (berzina) padahal mereka tidak ada mempunyai saksi-saksi selain diri mereka sendiri Maka persaksian orang itu ialah empat kali bersumpah dengan nama Allah sesungguhnya dia adalah termasuk orang-orang yang benar Dan (sumpah) yang kelima bahwa lanat Allah atasnya jika dia termasuk orang-orang yang berdusta Istrinya itu dihindarkan dari hukuman oleh sumpahnya empat kali atas nama Allah Sesungguhnya suaminya itu benar-benar termasuk orang-orang yang dusta Dan (sumpah) yang kelima bahwa laknat Allah atasnya jika suaminya itu termasuk orang-orang yang benarrdquo (QS An-Nuur 6-9)

                                                                    Dari Ibnu Abbas ra bahwa Hilal bin Umayyah ra pernah menuduh isterinya berzina dengan Syarik bin Sahma di hadapan Nabi saw Kemudian Nabi saw bersabda ldquoKamu harus dapat membuktikan atau (kalau tidak) hukuman had menimpa punggungmurdquo Lalu dia berkata ldquoYa Rasulullah jika seorang di antara kami telah melihat seorang laki-laki berada di atas isterinya masihkah dituntut untuk pergi mencari buktirdquo maka Beliau pun bersabda ldquoKamu harus dapat membuktikan dan jika tidak maka hukuman had di punggungmurdquo Hilal berkata ldquoDemi dzat yang telah mengutusmu dengan membawa kebenaran sesungguhnya saya benar-benar jujur Maka saya harap sudi kiranya Allah menurunkan ayat Qurrsquoan yang bisa membebaskan punggungku dari hukum derardquo Maka turunlah Malaikat Jibril dan menyampaikan wahyu kepada Beliau WALLADZIINA YARMUUNA AZWAAJAHUM (dan orang-orang yang menuduh istri-isterinya) sampai padat IN KAANA MINASH SHAADIQIN (jika suaminya itu termasuk orang-orang yang benar) Kemudian Nabi saw beranjak dari tempatnya sambil menyuruh Hilal menemui isterinya Kemudian Hilal datang (lagi) kepada Beliau lalu memberikan kesaksian lantas Nabi saw bersabda

                                                                    ldquoSesungguhnya Allah tahu bahwa seorang di antara kamu berdua ini ada yang bohong Adakah di antara kalian berdua ini yang mau bertaubatrdquo Kemudian isterinya bangun lalu memberikan kesaksiannya Maka tatkala ia hendak mengucapkan sumpah yang kelima maka orang-orang menghentikannya (agar tidak jadi mengucapkan sumpah kelima) dan mereka berkata ldquoSesungguhnya perempuan ini wajib dijatuhi hukumanrdquo Ibnu Abbas berkata ldquoLalu ia (isterinya

                                                                    itu) pelan-pelan mundur hingga kami menduga ia akan segera kembalirdquo Kemudian ia berkata Aku tidak akan membuat malu kaumku sepanjang hari Kemudian terus berlalu begitu Lantas Nabi saw bersabda ldquoPerhatikan dia jika dia datang dengan membawa bayi yang juling matanya besar pinggulnya dan kedua betisnya besar juga maka ia(bayi itu) milik Syarik bin Sahmarsquordquo Ternyata dia datang persis yang disabdakan Nabi saw Kemudian Beliau bersada ldquoKalaulah tidak ada ketetapan di dalam Kitabullah sudah barang tentu saya punya urusan dengan diardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no 2098 Fathul Bari VIII 449 no 4747 rsquoAunul Marsquobud VI 341 no 2237 Tirmidzi V 12 no 3229 dan Ibnu Majah I 668 no 2067)

                                                                    2 HUKUM-HUKUM YANG MENIMPA ORANG YANG MELAKUKAN LIrsquoAN

                                                                    Apabila suami isteri melakukan mularsquoanah atau lirsquoan maka berlakukan pada keduanya hukum-hukum berikut ini

                                                                    1 Keduanya harus diceraikan berdasarkan hadistDari Ibnu Umar ra ia berkata ldquoNabi saw memutuskan hukum di antara seorang suami dan isteri dari kaum Anshar dan menceraikan antara keduanyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 458 no 5314 Muslim II 1133 no 9 dan 1494)

                                                                    2 Keduanya haram rujursquo untuk selama-lamanyaDari Sahl bin Sarsquod ra ia berkata ldquoTelah berlaku sunnah Nabi saw tentang suami isteri yang saling bermularsquoanah dimana mereka diceraikan antara keduanya kemudian mereka tidak (boleh) rujursquo buat selama-lamanyardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no 2104 dan Aunul Mabud VI 337 no 2233 serta Baihaqi VII 410)

                                                                    3 Wanita yang bermularsquoanah berhak memiliki maharDari Ayyub bin Sarsquoid bin Jubair ia bercerita Saya pernah bertanya kepada Ibnu Umar ra (Wahai Ibnu Umar) bagaimana kedudukan seorang suami yang menuduh isterinya berbuat serong Jawab Ibnu Umar ldquoNabi saw pernah menceraikan antara dua orang yang bersaudara (yaitu suami isteri) dari Bani rsquoAjlan dan Beliau bersabda (kepada keduanya) ldquoAllah mengetahui bahwa seorang di antara kalian berdua pasti berbohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Ternyata mereka berdua enggan (memenuhi tawaran Beliau) Nabi bersabda lagi ldquoAllah mengetahui bahwa salah seorang di antara kalian berdua pasti bohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Ternyata mereka enggan lalu Nabi pun bersabda ldquoAllah mengetahui bahwa salah seorang di antara kalian berdua pasti bohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Namun mereka berdua enggan (untuk memenuhi tawaran Beliau) Maka selanjutnya Beliau menceraikan antara keduanyardquo Ayyub berkata ldquoKemudian Amr bin Dinar mengatakan kepadaku lsquoSesungguhnya di dalam hadist tersebut ada sebagian yang saya perhatikan belum engkau sampaikan yaitu laki-laki yang bermularsquoanah itu menanyakan ldquoMana hartaku (maharku)rdquo Dijawab (oleh Nabi saw) ldquoTidak ada harta (mahar) bagimu Jika kamu jujur berarti kamu sudah pernah bercampur dengannya jika kamu bohong maka ia (mahar) itu kian jauh darimurdquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 456 no 5311 Muslim II 1130 no 1493 lsquoAunul Marsquobud VI 347 no 2240 dan 2241 Nasarsquoi VI 177)

                                                                    4 Anak yang lahir dari isteri yang bermularsquoanah harus diserahkan kepada sang isteri (ibunya)Dari Ibnu Umar ra ia berkata ldquoSesungguhnya Nabi saw pernah memutuskan untuk mularsquoanah antara seorang suami dengan isterinya kemudian ia (suami) dipisahkan dari anaknya lantas Beliau menceraikan antara mereka berdua kemudian anak itu Rasulullah serahkan kepada isterinyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 460 no 5315 Muslim II 1132 no 1494 lsquoAunul Marsquobud VI 348 no 2242 Tirmidzi II 338 no 1218 Nasarsquoi VI 178 dan Ibnu Majah I 669 no 2069)

                                                                    5 Isteri yang bermularsquoanah berhak menjadi ahli waris anaknya dan begitu juga sebaliknyaDari Ibnu Syihab dalam hadist Sahl bin Sarsquoad ia berkata ldquoMenurut Sunnah Nabi saw sesudah suami isteri yang bermularsquoanah dicerai padahal sang isteri hamil maka anaknya dinisbatkan kepada ibunya Kemudian sunnah Beliau saw berlaku mengenai hak warisnya dimana ia (ibu tersebut) berhak menjadi ahli waris anaknya dan anaknya pun berhak menjadi ahli warisnya sesuai apa yang telah Allah tetapkan untuknyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari 1X 452 no 5309 Muslim II 1129 no 1492 dan lsquoAunul Marsquobud VI 339 no 2235)

                                                                    Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 835 - 841

                                                                    Bab Khulu

                                                                    Selasa 28 Agustus 2007 1821 Pengertian Khulursquo

                                                                    Menurut bahasa kata khulursquo berasal dari khalarsquo ats-tsauba idzaa azzalaba yang artinya

                                                                    melepaskan pakaian karena isteri adalah pakaian suami dan suami adalah pakaian isteri Allah

                                                                    SWT berfirman rdquoMereka itu adalah pakaian bagimu dan kamu pun pakaian bagi merekardquo (Al-

                                                                    Baqarah187)

                                                                    Para pakar fiqih memberi definisi bahwa khulursquo adalah seorang suami menceraikan isterinya dengan imbalan mengambil sesuatu darinya

                                                                    Dan khulursquo disebut juga fidyah atau if tidak (tebusan) (Fiqhus Sunnah II253 Manarus Sabil II226 dan Fathul Bari IX395)

                                                                    Persyaratan Khulursquo

                                                                    Jika persengketaan antara suami isteri kian parah dan tidak mungkin lagi diambil langkah-

                                                                    langkah kompromistis supaya mereka bersatu kembali atau pihak isteri sudah menggebu-gebu

                                                                    untuk bercerai dengan suaminya maka ia boleh menebus dirinya dari kekuasaan suaminya

                                                                    dengan menyerahkan sejumlah harta kepadanya sebagai ganti dari buruknya keadaan yang

                                                                    menimpa suaminya karena bercerai dengannya Allah SWT berfirman rdquoDan tidak halal bagi

                                                                    kamu mengambil dari sesautu yang telah kamu berikan kepada mereka kecuali kalau keduanya

                                                                    (suami isteri) khawatir tidak akan dapat menjalankan hukum-hukum Allah maka tidak ada dosa

                                                                    atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus dirinyardquo (Al-

                                                                    Baqarah229)

                                                                    Dari Ibnu Abbas ra berkata Isteri Tsabit bin Qais bin Syammas datang kepada Nabi saw lalu

                                                                    bertutur rdquoYa Rasulullah aku tidak membenci Tsabit karena imannya dan bukan (pula) karena

                                                                    perangainya melainkan sesungguhnya aku khawatir kufurrdquo Kemudian Rasulullah saw

                                                                    bersabda rdquoMaka mau engkau mengembalikan kebunnya kepadanyardquo Jawabnya rdquoYa (mau)rdquo

                                                                    kemudian ia mengembalikannya kepadanya dan selanjutnya beliau menjawab suaminya (Tsabit)

                                                                    agar mencerainyardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no2036 dan Fathul Bari IX395 no5276)

                                                                    Peringatan Keras Terhadap Masalah Khulursquo

                                                                    Dari Tsauban ra bahwa Rasulullah saw bersabda ldquoSetiap wanita yang mau talak kepada

                                                                    suaminya tanpa alasan yang dibenarkan agama maka haram baginya mencium seberbak

                                                                    surgardquo (Shahih Shahihul Ibnu Majah no1682 ldquoAunul Marsquobud VI308 no2209 Ibnu Majah

                                                                    I662 no20555 dan Tirmidzi II329 no1199)

                                                                    ldquoDarinya (Tsauban) ra dari Nabi saw beliau bersabda ldquoWanita-wanita yang melakukan khulursquo

                                                                    adalah wanita-wanita munafikrdquo (Shahih Shahihul Jamirsquous Shaghir no6681 dan Tirmidzi

                                                                    II329 no1198)

                                                                    Peringatan Keras Bagi Para Suami Agar Tidak Mempersulit Isterinya

                                                                    Manakala seorang suami tidak senang kepada isterinya dan benci kepadanya karena suatu hal

                                                                    maka hendaklah mentalaknya dengan cara yang marsquoruf sebagaimana yang diperintahkan Allah

                                                                    SWT Ia tidak boleh manahannya dan mempersulitnya untuk menebus dirinya sendiri Allah

                                                                    SWT berfirman rdquoDan apabila kamu mentalak isteri-isterimu lalu mereka mendekati akhir

                                                                    iddahnya maka rujukilah mereka dengan cara yang marsquoruf atau ceraikanlah mereka dengan

                                                                    cara yang marsquoruf (pula) Janganlah kamu rujuki mereka untuk memberi kemudharatan karena

                                                                    dengan demikian kamu menganiaya mereka Barangsiapa berbuat demikian maka sungguh ia

                                                                    telah berbuat zhalim terhadap dirinya sendiri Janganlah kamu jadikan hukum-hukum Allah

                                                                    sebagai permainan Dan ingatlah nirsquomat Allah padamu dan apa yang telah diturunkan Allah

                                                                    kepadamu yaitu al-Kitab dan al-Hikmah Allah memberi pengajaran kepada engkau dengan apa

                                                                    yang diturunkan-Nya itu Dan bertakwalah kepada Allah serta ketahuilah bahwasannya Allah

                                                                    Maha Mengetahui segala sesuaturdquo (Al-Baqarah231)

                                                                    Dan Allah SWT berfirman rdquoHai orang-orang yang beriman tidak halal bagi kamu

                                                                    mempusakai wanita dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena

                                                                    hendak mengambil kembali sebagai dari apa yang telah kamu berikan kepadanya terkecuali bila

                                                                    mereka melakukan perbuatan keji yang nyata Dan bergaullah dengan mereka secara patut

                                                                    Kemudian jika kamu tidak menyukai mereka (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak

                                                                    menyukai sesuatu padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyakrdquo (An-Nisaarsquo19)

                                                                    Khulursquo Adalah Fasakh Bukan Talak

                                                                    Jika seorang isteri telah menebus dirinya dan dicerai oleh suaminya Maka ia berkuasa penuh

                                                                    atas dirinya sendiri sehingga suaminya tidak berhak untuk rujuk kepadanya kecuali dengan

                                                                    ridhanya dan perpecahan tidak dianggap sebagai talak meskipun dijatuhkan dengan redaksi

                                                                    talak Namun ia adalah perusakan akad nikah demi kemaslahatan sang isteri dengan balasan

                                                                    menebus dirinya kepada suaminya

                                                                    Ibnul Qayyim ra menulis sebagai berikut rdquoDan yang menunjukkan khulursquo bukan talak adalah

                                                                    bahwa Allah SWT telah menetapkan tiga ketentuan yang berlaku pada talak terhadap (isteri)

                                                                    yang telah dikumpuli jika talak tersebut telah mencapai talak tiga Ketetapan-ketetapan itu tidak

                                                                    pada khulursquo

                                                                    Pertama Suamilah yang lebih berhak rujuk kepada isterinya dalam masa iddah

                                                                    Kedua Talak maksimal tiga kali sehingga setelah terjadi talak ketiga isteri tidak halal bagi

                                                                    suaminya terkecuali ia kawin lagi dengan suami kedua dan pernah bercampur dengannya

                                                                    Ketiga Iddah yang berlaku dalam talak terdiri atas tiga kali qurursquo (bersih dari iddah)

                                                                    Sementara itu telah sah berdasarkan nash (ayat Qur-an ataua hadits) dan ijmarsquo (kesepatakan)

                                                                    bahwasanya tidak sah istilah rujuk dalam khulursquo

                                                                    Dan sudah sah berdasar sunnah Nabi saw dan pendapat para shahabat bahwa iddah untuk khulursquo

                                                                    hanya satu kali haidh

                                                                    Demikian pula telah sah juga berdasar nash syarrsquoi bahwa boleh melakukan khulursquo setelah talak

                                                                    kedua dan talak ketiga

                                                                    Ini jelas sekali menunjukkan bahwa khulursquo bukanlah talak Oleh sebab itu Allah SWT

                                                                    menegaskan rdquoTalak (yang dapat dirujuk) dua kali Setelah itu boleh rujuk lagi dengan

                                                                    Cara yang marsquoruf atau menceraikan dengan cara yang baik dan tidak halal bagi kamu

                                                                    mengambil kembali dari sesuatu yang pernah kami berikan pada mereka kecuali kalau

                                                                    keduanya khawatir tidak akan dapat melaksanakan hukum-hukum Allah Jika kamu khawatir

                                                                    bahwa keduanya (suami istri) tidak dapat mejalangkan hukum-hukum Allah maka tidak ada

                                                                    dosa atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus dirinyardquo (Al-

                                                                    Baqarah229)

                                                                    Dan ini tidak dikhususkan bagi wanita yang telah ditalak dua kali karena hal ini ia mencakup

                                                                    isteri yang dicerai dua kali Tidak boleh dhamir (kata ganti) Itu kembali kepada oknum yang

                                                                    tidak disebutkan dalam ayat di atas dan meninggalkan oknum yang disebutkan dengan jelas akan

                                                                    tetapi mungkin dikhususkan bagi oknum yang pernah disebutkan sebelumnya atau meliputi juga

                                                                    selain yang sudah disebutkan sebelumnya Kemudian Allah SWT berfirman rdquoKemudian jika

                                                                    suami mentalaknya (sesudah talak yang kedua) maka perempuan itu tidak halal lagi baginyardquo

                                                                    (Al-Baqarah230)

                                                                    Ayat al-Qurrsquoan ini meliputi perempuan yang dicerai setelah khulursquo dan setelah dicerai dua kali

                                                                    secara qathrsquoi (pasti) karena dialah yang disebutkan dalam ayat di atas Maka ia (wanita yang di

                                                                    khulursquo) harus masuk ke dalam kandungan lafazh ayat tersebut Demikianlah yang difahami

                                                                    Imam Ahli tafsir Ibnu Abbas ra yang pernah didorsquoakan oleh Rasulullah saw agar Allah

                                                                    mengajarinya tafsir Qurrsquoan Dan pasti doa itu terkabul tanpa keraguan Manakala hukum-hukum

                                                                    yang berlaku dalam khulursquo berlainan dengan hukum-hukum talak maka hal itu menunjukkan

                                                                    bahwa keduanya berlainan Jadi inilah yang sesuai dengan ketentuan narsquoah qiyas dan dengan

                                                                    pendapat para shahabat Nabi saw (Zaadul Marsquoad V199)

                                                                    Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal

                                                                    Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-

                                                                    Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 636 - 641

                                                                    Bab Iddah

                                                                    Kamis 30 Agustus 2007 1654 Pengertian Iddah

                                                                    Menurut bahasa kata iddah berasal dari kata rsquoadad (bilangan dan ihshaak (perhitungan) seorang

                                                                    wanita yang menghitung dan menjumlah hari dan masa haidh atau masa suci

                                                                    Menurut istilah kata iddah ialah sebutannama bagi suatu masa di mana seorang wanita menantimenangguhkan perkawinan setelah ia ditinggalkan mati oleh suaminya atau setelah diceraikan baik dengan menunggu kelahiran bayinya atau berakhirnya beberapa qurursquo atau berakhirnya beberapa bulan yang sudah ditentukan

                                                                    Macam-Macam Masa Iddah

                                                                    Barangsiapa yang ditinggal mati suaminya maka iddahnya empat bulan sepuluh hari baik sang

                                                                    isteri sudah dicampuri ataupun belum Hal ini mengacu pada firman Allah SWT rdquoOrang-orang

                                                                    yang meninggal dunia di antaramu dengan meninggalkan isteri-isteri (hendaklah para isteri itu)

                                                                    menangguhkan dirinya (beriddah) empat bulan sepuluh harirdquo (Al-Baqarah 234)

                                                                    Terkecuali isteri yang sudah dicampuri dan sedang hamil maka masa iddahnya sampai

                                                                    melahirkan rdquoDan wanita-wanita yang hamil waktu iddah mereka itu adalah sampai mereka

                                                                    melahirkan kandungannyardquo (At-Thalaq 4)

                                                                    Dari al-Miswar bin Makhramah bahwa Subairsquoah al-Aslamiyah ra pernah melahirkan dan

                                                                    bernifas setelah beberapa malam kematian suaminya Lalu ia mendatangi Nabi saw lantar

                                                                    meminta idzin kepada Beliau untuk kawin (lagi) Kemudian Beliau mengizinkannya lalu ia

                                                                    segera menikah (lagi) (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX470 no5320 dan Muslim II1122

                                                                    no1485)

                                                                    Wanita yang ditalak sebelum sempat dicampuri maka tidak ada masa iddah baginya berdasarkan

                                                                    pada firmannya Allah SWT berfirman rdquoHai orang-orang yang beriman rsquoapabila kamu menikahi

                                                                    perempuan-perempuan yang beriman kemudian kamu ceraikan mereka sebelum kamu

                                                                    mencampurinya maka sekali-kali tidak wajib atas mereka iddah bagimu yang kamu minta

                                                                    menyempurnakannyardquo (Al-Ahzaab49)

                                                                    Sedang wanita yang ditalak yang sebelumnya sempat dikumpuli dan dalam keadaan hamil maka

                                                                    masa iddahnya ialah ia melahirkan anak yang diakndungnya Allah SWT berfirman rdquoDan

                                                                    wanita-wanita hamil waktu iddah mereka itu adalah sampai mereka melahirkan

                                                                    kandungannyardquo (At-Thalaq4)

                                                                    Dari az-Zubair bin al-Awwam ra bahwa ia mempunyai isteri bernama Ummu Kultsum bin

                                                                    rsquoUqbah radhiyallahu rsquoanha Kemudian Ummu Kultsum yang sedang hamil berkata kepadanya

                                                                    rdquoTenanglah jiwaku (dengan dijatuhi talak satu)rdquo Maka az-Zubir pun menjatuhkan padanya talak

                                                                    satu Lalu dia keluar pergi mengerjakan shalat sekembalinya (dari shalat) ternyata isterinya

                                                                    sudah melahirkan Kemudian az-Zubir berkata rdquoGerangan apakah yang menyebabkan ia

                                                                    menipuku semoga Allah menipunya (juga)rdquo Kemudian dia datang kepada Nabi saw lalu beliau

                                                                    bersabda kepadanya rdquoKitabullah sudah menetapkan waktunya lamarlah (lagi) di kepada

                                                                    dirinyardquo (Shahih Shahih Ibnu Majah no1546 dan Ibnu Majah I653 no2026)

                                                                    Jika wanita yang dijatuhi talak termasuk perempuan yang masih berhaidh secara normal maka

                                                                    masa iddahnya tiga kali haidh berdasarkan Firman Allah SWT rdquoWanita-wanita yang ditalak

                                                                    hendaklah menahan diri (menunggu tiga kali qurursquo)rdquo (Al-Baqarah 228)

                                                                    Kata qurursquo berarti haidh Hal ini mengacu pada hadits Aisyah ra bahwa Ummu Habibah ra

                                                                    sering mengeluarkan darah istihadhah(darah yang keluar dari wanita karena sakit atau lainnya)

                                                                    lalu dia bertanya kepada Nabi saw (mengenai hal tersebut) Maka Beliau menyuruh

                                                                    meninggalkan shalat pada hari-hari haidhnya (Shahih Lighairih Shahih Abu Daud no252 dan

                                                                    rsquoAunul Marsquobud I463 no278)

                                                                    Jika wanita yang dijatuhi talak itu masih kecil belum mengeluarkan darah hadih atau sudah lanjut

                                                                    usia yang sudah manopause (berhenti masa haidh) maka iddahnya adalah tiga bulan lamanya

                                                                    Allah swt berfirman rdquoDan perempuan-perempuan yang tidak haidh lagi (manopause) diantara

                                                                    isteri-isteri kaian jika ragu-ragu (tentang masa iddahnya) maka masa iddah mereka adalah tiga

                                                                    bulan Begitu pula perempuan-perempuan yang belum haidhrdquo (At-Thalaq4)

                                                                    Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal

                                                                    Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-

                                                                    Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 642 ndash 645

                                                                    • Talak
                                                                      • Daftar isi
                                                                      • [sunting] Latar Belakang
                                                                      • [sunting] Pengertian
                                                                      • [sunting] Pembagian Talak
                                                                        • [sunting] Dari segi cara suami menjatuhkan
                                                                        • [sunting] dari segi boleh - tidaknya suami rujuk kembali pada istrinya
                                                                          • MACAM-MACAM TALAK
                                                                            • pengrtian khulu
                                                                            • Perceraian dalam Islam
                                                                              • Isi kandungan
                                                                              • [sunting] Talak
                                                                                • [sunting] Hukum talak
                                                                                • [sunting] Rukun talak
                                                                                • [sunting] Contoh lafaz talak
                                                                                • [sunting] Jenis talak
                                                                                  • [sunting] Talak rajrsquoi
                                                                                  • [sunting] Talak bain
                                                                                  • [sunting] Talak sunni
                                                                                  • [sunting] Talak bidrsquoi
                                                                                  • [sunting] Talak taklik
                                                                                      • [sunting] Fasakh
                                                                                        • [sunting] Cara melakukan fasakh
                                                                                          • [sunting] Khuluk atau tebus talak
                                                                                            • [sunting] Tujuan khuluk
                                                                                              • [sunting] Rujuk
                                                                                                • [sunting] Hukum rujuk
                                                                                                • [sunting] Rukun rujuk
                                                                                                • [sunting] Contoh lafaz rujuk
                                                                                                  • [sunting] Lafaz sarih
                                                                                                  • [sunting] Lafaz kinayah

                                                                      11 Isteri dari anak yang menyusui haram dinikahi oleh suami dari wanita yang menyusuikarena dipandang sebagai menantunya12 Apabila yang menyusui itu seorang perempuan maka suami dari wanita yang menyusuitidak boleh menikahinya karena dipandang sebagai puterinya Demikian juga tidak bolehdinikahi oleh saudara laki-laki si suami tadi karena ia dipandang sebagai pamannya jugatidak boleh dinikahi oleh bapak dari si suami tadi karena ia dipandang sebagai kakeknyaHal yang harus diperhatikan bahwa dalam masalah sebab susuan ini keharamanmenikahi wanita-wanita di atas hanyalah haram bagi laki-laki yang menyusunya saja dan tidaktermasuk saudara atau kerabat dari laki-laki yang menyusu tersebut Oleh karena itu saudaralaki-laki dari laki-laki yang menyusu boleh menikahi anak perempuan wanita yang menyusuisaudaranya itu karena ia tidak ikut menyusu kepada wanita tersebut Dan karenanya anakperempuan dari wanita yang menyusui sauadaranya itu menjadi wanita asing bagi dirinya dankarenanya ia boleh menikahinya meskipun anak perempuan tersebut dipandang sebagai saudariperempuan dari saudara laki-laki yang menyusu kepada ibunya tersebut Untuk lebihmemudahkan kaidahnya bahwa semua orang yang sama-sama berkumpul dalam menete padasatu susu maka mereka dipandang sebagai bersaudara Semua wanita-wanita yang terkaitkarena sebab susuan haram untuk dinikahi selamanyaSyarat-syarat yang berkaitan dengan wanita yang haram dinikahi lantaran satu susuan1 Menyangkut jumlah susuan yang diharamkanPara ulama berbeda pendapat mengenai batas jumlah minimal susuan sehingga ia haramuntuk dinikahi Pada dasarnya dalam hal ini para ulama terbagi empat pendapatPendapat pertama mengatakan bahwa meskipun hanya satu kali nete ataupun lebihtetap haram untuk dinikahi Pendapat ini adalah pendapatnya jumhur ulama Abu HanifahMalik Tsauri Imam Laits dan lainnyaPendapat ini beralasan bahwa dalam banyak keterangantidak disebutkan batasan dan jumlah tertentu yang mensyaratkan haramnya seorang wanitalantaran susuan Oleh karena itu harus dipahami secara umum bahwa selama ia pernah menetemeskipun hanya satu kali tetean maka ia haram untuk dinikahiMenanggapi hadits-hadits yang menyebutkan jumlah tertentu dalam menetenya inisebagaimana akan disebutkan di bawah ini jumhur ulama mengatakan bahwa keterangan inidiperselisihkan apakah betul dari Siti Aisyah karena beragamnya jumlah batasan tersebutOleh karena itu harus dikembalikan kepada jumlah paling sedikit ia dipandang sebagai satususuan yaitu satu kali Di samping itu dalam sebuah riwayat dikatakan

                                                                      رض 1049703 عتان أو رض 1049703 عة أتح 1049703 رم رج 1049703 ل س 1049703 أله عم 1049703 ر ن1049703 اب س 1049703 مع أن 1049703 ه دین 1049703 ار ب 1049703 ن عم 1049703 رو ع 1049703 نالم 1049703 mdash ؤمنين أمي 1049703 ر إن من (( 1049703 ل األخت نعلم ما فقال

                                                                      (( رج فقال ا حرام إال الرضاعةق 1049703 ضاء عم 1049703 ر اب 1049703 ن فق 1049703 ال رض 1049703 عتان وال رض 1049703 عة رم1049703 تح ال أن mdash 1049703 ه یزعم الزبير ابن یرید ] (( بإسناد البيهقى أخرجه المؤمنين أمير وقضاء قضائك من خير اللهصحيح]Artinya Amr bin Dinar pernah mendengar Ibn Umar ditanya oleh seorang laki-laki Apakahdiharamkan pula (wanita) meskipun hanya satu atau dua kali tetean Ibnu Umar menjawabKami tidak mengetahui saudari sesusu itu kecuali haram hukumnya untuk dinikahi Seoranglaki-laki lalu berkata kembali Sesungguhnya amirul mukmininmdashyang dimaksudkannya16

                                                                      adalah ibn az-Zubairmdashmenganggap bahwa kalau hanya satu atau dua tetean tidak haram IbnuUmar menjawab Ketentuan dari Allah tentu lebih baik daripada ketentuan dan keputusankamu dan keputusan amirul mukminin (HR Baihaki dengan sanad yang shahih)Pendapat kedua mengatakan bahwa yang haram dinikahi itu apabila telah menete tigakali atau lebih Sedangkan kalau ia hanya menete satu atau dua kali maka wanita tersebutboleh dinikahi Pendapat ini adalah pendapatnya Dhahiriyyah Ibn Mundzir dan Abu Ubaidserta Ishak Alasan yang dikemukakannya diantaranya adalah hadits berikut ini

                                                                      والم 1049703 صتان الم 1049703 صة تح 1049703 رم ال وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله 1049703 لىص الله رس 1049703 ول ق 1049703 ال قالت عائشة عن

                                                                      [ مسلم [أخرجهArtinya Siti Aisyah berkata Rasulullah Saw bersabda Tidak haram untuk dinikahi kalauhanya satu atau dua kali isapan (HR Muslim)Pendapat ketiga mengatakan bahwa yang haram dinikahi itu apabila telah menete limakali atau lebih Pendapat ini adalah pendapat Imam SyafiI Ibn Hazm Atha dan Thawus Diantara dalil yang dijadikan alasan kelompok ini adalah

                                                                      ث 1049703 م یح 1049703 رمن معلوم 1049703 ات رض 1049703 عات ع 1049703 شر الق 1049703 رآن ن1049703 م أن 1049703 زل فيم 1049703 ا آ 1049703 ان قال 1049703 ت عائشة عنم 1049703 ن یق 1049703 رأ فيم 1049703 ا وه 1049703 ن وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله ول 1049703 لى

                                                                      ص رس 1049703 الله فت 1049703 وفى معلوم 1049703 ات بخم 1049703 س نسخ[ داود [ وأبو مسلم أخرجه القرآنArtinya Siti Aisyah berkata Di antara yang telah diturunkan dalam al-Quran adalah bahwasepuluh kali tetean yang diketeahui dan tertentu adalah diharamkan untuk dinikahi Kemudianjumlah tersebut dihapus menjadi lima kali tetean yang diketahui Setelah itu Rasulullah Sawmeninggal dan lima kali tetean itu termasuk yang terdapat dalam al-Quran (HR Muslim danAbu Dawud)Dalam ilmu al-Quran hal demikian termasuk ayat yang telah dihapuskan bacaannyaakan tetapi hukumnya masih tetap ada dan berlakuPendapat keempat mengatakan bahwa yang haram untuk dinikahi itu adalah apabilatelah menete sepuluh kali atau lebih Apabila kurang dari itu maka tidak haram untuk dinikahiPendapat ini diriwayatkan dari Siti Aisyah dan Hafsah Di antara dalil kelompok ini adalah

                                                                      بن 1049703 ت وهو mdash 1049703 وم به أرسلت المؤمنين أم عائشة أن سالم عنآلث mdash أم أختها إلى یرضع

                                                                      س 1049703 الم ق 1049703 ال عل 1049703 ى ی 1049703 دخل حت 1049703 ى رض 1049703 عات 1049703 شرع أرض 1049703 عيه فقال 1049703 ت ال 1049703 صدیق بك 1049703 ر أب 1049703 ى

                                                                      رض 1049703 عات ث 1049703 الث غي 1049703 ر ثالث 1049703 عنى آلثوم أم فأرضعتنىترض فلم مرضت ثم رضعات

                                                                      أخرج )) [ 1049703 ه رض 1049703 عات ع 1049703 شر عائشة 1049703 ى على أدخل أآن فلمل تتم لم آلثوم أم أن أجل من

                                                                      صحيح بإسناد والبيهقى [مالكArtinya Dari Salim bahwasannya siti Aisyah Ummul mukminin pernah mengirimnya (Salim)

                                                                      ketika ia masih menete kepada saudarinya Ummu Kultsum putrinya Abu Bakar Shidiq SitiAisyah berkata Susui dia sepuluh kali susuan lalu berikan kepada saya Salim berkata UmmuKultsum lalu menyusui saya sebanyak tiga kali susuan kemudian ia sakit sehingga ia hanyamenyusui saya tiga kali saja Saya tidak pernah datang lagi ke siti Aisyah karena UmmuKultsum belum menyempurnakan sepuluh kali susuannya (HR Malik dan Baihaki dengansanad yang sahih)Apabila kita perhatikan dari keempat pendapat di atas penulis lebih condong untukmengambil pendapat ketiga yang mengatakan bahwa batasan minimal wanita susuan tersebutadalah apabila ia telah menete lima kali atau lebih Hal ini dikarenakan dalil yangdikemukakannya di samping sahih juga dalam redaksinya sangat jelas sebagai qaid (pembatas)dari dalil-dalil yang muthlak (belum dibatasi)Sedangkan pendapat yang mengatakan satu atau dua kali susuan tidak diharamkanmeskipun haditsnya shahih akan tetapi redaksi haditsnya tidak jelas menunjukkan hal itu Katasatu atau dua kali tidak diharamkan tidak berarti hanya untuk tiga kali susuan akan tetapi17boleh jadi juga untuk lima kali susuan Karena banyak ihtimal (kemungkinan) inilah makapendapat tersebut menjadi lemah adanyaPendapat pertama juga yang mengatakan tidak dibatasi jumlah susuannya tidak bisadijadikan pegangan karena kemutlakan hadits tersebut di qaid kan oleh keterangan lain yaituketerangan yang mengatakan lima kali susuan Karenanya hukumnya pun harus dibawakepada hokum muqayyad bukan hokum muthlak lagiPendapat keempat yang mengatakan sepuluh kali susuan juga tidak dapat dijadikanpegangan Karena hadits yang disodorkan bukan sebagai batasan akan tetepi hanya ikhbar(beita informasi) saja Hal ini dikarenakan dalam keterangan dari Siti Aisyah yang laindikatakan bahwa yang haram dinikahi itu juga apabila menete lima kali susuan Dengandemikian penulis lebih condong untuk mengambil pendapat ketiga bahwa wanita yang haramdinikahi lantaran susuan itu apabila telah menyusui lima kali atau lebih Kurang dari itu tidakmenjadi haram hukumnya Wallahu alam2 Menyangkut usia bayi yang menyusunyaPara ulama berbeda pendapat mengenai usia bayi yang menyusui tersebut sehinggamenyebabkan wanita tersebut haram untuk dinikahiPendapat pertama yaitu pendpatnya Jumhur ulama di antaranya Imam Malik SyafiIAhmad dan Imam Auzai bahwa susuan yang diharamkan itu pada usia dua tahun pertama sajaAdapun kalau dia menete pada usianya yang ke tiga empat tahun atau lebih tidak menjadikanharam untuk dinikahi Di antara dalil yang disodorkan kelompok ini adalah

                                                                      الرضاعة ) یتم أن أراد لمن آاملين حولين أوالدهن یرضعن والوالدات 233البقرة(

                                                                      Artinya Dan ibu-ibu itu menyusui putra-putranya selama dua tahun secara sempurna Hal itubagi mereka yang hendak menyempurnakan susuannya (QS Al-Baqarah 233)

                                                                      بإس 1049703 ناد البيهق 1049703 ى أخرج )) [ 1049703 ه الح 1049703 ولين ف 1049703 ى آ 1049703 ان 1049703 ام إال رض (( 1049703 اع ال عب 1049703 اس اب 1049703 ن ق 1049703 ال

                                                                      [صحيحArtinya Ibnu Abbas berkata Bukan disebut menyusui kecuali selama dua tahun (HRBaihaki dengan sanad yang sahih)Pendapat kedua yaitu pendapatnya Imam Abu Hanifah bahwa usia susuan yangmenyebabkan haram untuk dinikahi itu adalah selama tiga puluh bulan Dalil yang

                                                                      dikemukakannya adalah

                                                                      ( األحقاف ( شهرا ثالثون وفصاله 15وحملهArtinya Dan mengandungnya sampai menyapihnya selama tiga puluh bulan (QS Al-Ahqaf15)Pendapat ketiga mengatakan bahwa menyusui ketika sudah besar maupun ketika masihkecil sama saja menyebabkan haram untuk dinikahi Pendapat ini adalah pendapatnyaDhahiriyyah Atha dan Imam Laits Di antara dalil yang dikemukakan pendapat ini adalah

                                                                      ی 1049703 ا فقال 1049703 ت وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى النب 1049703 ي 1049703 ىإل سهيل بنت لة سه جاءت قالت عائشة عن

                                                                      النب 1049703 ي فق ) 1049703 ال حليف 1049703 ه وه ( 1049703 و س 1049703 الم دخ 1049703 ول ة 1049703 نحذیف 1049703 م أب 1049703 ى وج 1049703 ه فى أرى إنى الله رسولفتب 1049703 سم آبي 1049703 ر رج 1049703 ل وه 1049703 و أرض 1049703 عه وآي 1049703 ف 1049703 ت

                                                                      قال)) ارض (( 1049703 عيه وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى (( آبير رجل أنه علمت قد وقال وسلم عليه الله صلى الله رسول[ مسلم[ أخرجهArtinya Siti Aisyah berkata Sahlah bint Suhail datang kepada Nabi Saw sambil berkataWahai Rasulullah Saw sesungguhnya saya melihat muka Abu Hudzaifah ketika membawaSalim Rasulullah Saw lalu bersabda Susuilah dia Sahlah berkata Bagaimana sayamenyusuinya sementara dia sudah besar Rasulullah Saw tersenyum lalu bersabda kembaliSaya tahu bahwa dia sudah besar (tapi tidak mengapa susuilah) (HR Muslim)Dari ketiga pendapat di atas hemat penulis pendapat Jumhur ulama yang mengatakanbahwa yang menjadikan haram untuk dinikahi itu adalah apabila menyusuinya pada dua tahunpertama saja Hal ini dikarenakan keterangan-keterangan yang berbicara seputar hal ini sangatjelas dan shahih Namun demikian apabila karena suatu keperluan orang yang sudah besar pun18harus disusui tentu menjadi haram juga Demikian sebagaimana dikemukakan oleh ImamSyaukani dan Ibnu Taimiyyah dalam al-Majmunya3 Shifat susuan yang diharamkanPembahasan ini menyangkut apakah susuan yang diharamkan itu disyaratkan harusmengisap langsung dari tete si wanita tersebut Ataukah termasuk juga sekalipun melaluidiminum dalam gelas setelah diperas terlebih dahulu Dalam hal ini para ulama terbagi duapendapatPendapat pertama yaitu pendapat Jumhur ulama mengatakan bahwa baik si bayitersebut menyusunya langusung dengan cara menempelkan mulutnya pada tete wanita danmengisapnya maupun tidak langsung seperti itu misalnya melalui diminum di gelas setelahdiperas terlebih dahulu tetap semuanya menjadikan wanita haram untuk dinikahiSedangkan menurut pendapat Dhahiriyyah dan Imam Laits bahwa susuan yangdiharamkan itu apabila langsung melalui isapan ke tetanya secara langsung Adapun apabila sibayi tersebut menetenya tidak langsung misalnya melalui gelas atau dicampur denganmakanan maka tidak menjadi haramNamun penulis lebih cenderung untuk mengatakan bahwa pendapat Jumhur lah yanglebih kuat bahwa baik langsung maupun tidak tetap termasuk susuan dan karenanya haramuntuk dinikahi Hal ini karena maksud dari susuan itu adalah untuk menghilangkan rasa laparsi bayi sekaligus memberikannya makanan Dan ketika ia menyusu langsung ataupun tidak

                                                                      langsung sama-sama mengenyangkan si bayi maka hukumnya pun sama yaitu haram untukdinikahi Hal ini dipertegas lagi berdasarkan sebuah hadits yang mengatakan

                                                                      أخرج )) [ 1049703 ه المجاع 1049703 ة م 1049703 ن الرض 1049703 اعة إنم (( 1049703 ا وس 1049703 لم ه1049703 علي الله ص 1049703 لى الله رس 1049703 ول ق 1049703 ال

                                                                      ومسلم [البخارىArtinya Rasulullah Saw bersabda Bahwasannya susuan itu karena kelaparan (si bayi) (HRBukhari Muslim)Wanita-wanita yang haram dinikahi sementara (muaqqata)Adapun wanita-wanita yang haram untuk dinikahi sementara waktu sampai penyebabnyahilang di antaranya adalah sebagai berikut1 Saudari perempuan si Isteri (menikahi kakak beradik secara langsung tidak boleh)Para ulama telah sepakat bahwa seorang laki-laki tidak boleh menikahi seorang wanitasekaligus bersama saudari kandungnya dalam waktu bersamaan Namun apabila si isterinya itumeninggal atau telah dicerai maka si suami boleh untuk menikahi saudari kandung mantanisterinya tadi Hal ini sebagaimana difirmankan oleh Allah dalam surat an-Nisa ayat 23

                                                                      لف س قد ما ال إ ن ي ت خ األ ن ي ب جمعوا ت ن وأArtinya (Diharamkan juga bagi kamu) dan menghimpunkan (dalam perkawinan) duaperempuan yang bersaudara kecuali yang telah terjadi pada masa lampau (QS An-Nisa 23)2 Apabila seorang kafir masuk Islam sementara ketika dia kafir telah menikahi dua orangperempuan kakak beradik secara bersamaan maka ia harus memilih salah satunya danmeninggalkan yang lainnya Hal ini sebagaimana terdapat dalam sebuah hadits dhaifbahwasannya Fairuz ad-Dailamy datang kepada Rasulullah Saw seraya berkata WahaiRasulullah Saw saya telah masuk Islam akan tetapi saya mempunya dua isteri kakak beradikMaka Rasulullah Saw menyuruhnya untuk memilih salah satu dari keduanya menurut yang iakehendaki dan sukai (HR Turmudzi dan Abu Dawud)3 Bibi tante dari si isteriSeorang laki-laki tidak boleh menikahi seorang wanita secara bersamaan denganbibinya tantenya baik bibinya ini dari pihak bapaknya ataupun ibunya Namun apabila siisterinya tadi meninggal atau telah diceraikan maka ia boleh menikahi bibinya tadi Hal inididasarkan pada sebuah hadits yang mengatakan19

                                                                      الم 1049703 رآة ب 1049703 ين یجم (( 1049703 ع ال ق 1049703 ال وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله لى1049703 ص الله رس 1049703 ول أن هری 1049703 رة أب 1049703 ى ع 1049703 ن[ ] (( ومسلم البخارى أخرجه وخالتها المرأة بين وال وعمتهاArtinya Dari Abu Hurairah bahwasannya Rasulullah Saw pernah bersabda Tidak bolehdinikahi secara bersamaan antara seorang wanita dengan bibinya baik bibinya dari pihak ayah(ammah) maupun dari pihak ibu (khalah) (HR Bukhari Muslim)4 Wanita yang telah ditalak tiga tidak boleh menikah dengan mantan suaminya kecuali iatelah menikah terlebih dahulu dengan laki-laki lain Hal ini sebagaimana akan dijelaskannanti pada pembahasan thalak (pada makalah-makalah berikutnya) Di antara dalilnya adalah

                                                                      ن أ هم 1049703 ا ي عل جن 1049703 اح فل 1049703 ا قه 1049703 ا طل ن ف 1049703 إ ه قها 1049703 ر طل ن فإغي وجا ز كح ن ت ى حت عد ب من ه ل حل ت فال

                                                                      البق ( 1049703 رة ن م 1049703 و عل ی ق 1049703 وم ل ه 1049703 ا ن ي ب ی الل 1049703 ه ح 1049703 دود ه 1049703 كل الل 1049703 وت ح 1049703 دود قيم 1049703 ا ی ن أ ظن 1049703 ا ن إ ع 1049703 ا اج ر ت ی(230Artinya Kemudian jika si suami mentalaknya (sesudah talak yang kedua) maka perempuanitu tidak lagi halal baginya hingga dia kawin dengan suami yang lain Kemudian jika suamiyang lain itu menceraikannya maka tidak ada dosa bagi keduanya (bekas suami pertama danistri) untuk kawin kembali jika keduanya berpendapat akan dapat menjalankan hukum-hukumAllah Itulah hukum-hukum Allah diterangkan-Nya kepada kaum yang (mau) mengetahui(QS Al-Baqarah 230)5 Wanita yang menikah dengan laki-laki lain atau berada pada masa iddah dengan lakilakilain sehingga wanita tersebut dicerai dan habis masa iddahnya (pembahasan masalahIddah ini akan dijelaskan lebih lanjut dalam makalah berikutnya) Apabila wanita tersebut telahdicerai oleh suaminya dan telah habis masa iddahnya maka laki-laki lain boleh menikahinya6 Wanita yang sadang melakukan Ihram tidak boleh menikah atau dinikahkan sampai iatahallul (beres dari ihramnya) Ketika ia telah tahallul maka boleh seorang laki-laki atauwanita untuk menikah atau dinikahkan Hal ini didasarkan kepada hadits berikut ini

                                                                      وال عليه 1049703 رم الله صلى الله رسول قال قال عفان بن عثمان عنالمح (( ینكح ال وسلم

                                                                      [ ] (( والترمذى مسلم أخرجه یخطب وال ینكحArtinya Utsman bin Affan berkata Rasulullah Saw bersabda Orang yang sedang melakukanihram tidak boleh menikah dinikahkan ataupun meminang (HR Muslim dan Turmudzi)7 Wanita musyrikah (seperti yang beragama Majusi dan lainnya) sampai dia masuk IslamWanita yang musyrikah tidak boleh dinikahi sampai ia masuk Islam Hal ini berdasarkan ayat

                                                                      ول 1049703 ا م ك عجب 1049703 ت أ ول 1049703 و ة رآ م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر مؤمن 1049703 ة ة1049703 م وأل ی 1049703 ؤمن حت 1049703 ى ات رآ مش ال كحوا ن ت والئ 1049703 ك ول أ م ك عج 1049703 ب أ ول 1049703 و رك م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر م 1049703 ؤمن د1049703 عب ول ؤمن 1049703 وا ی حت 1049703 ى ين رآ م 1049703 ش ال كح 1049703 وا ن ته 1049703 م عل ل لن 1049703 اس ل ات 1049703 ه ءای ن ب 1049703 ي وی ذن 1049703 ه إ ب ة مغف 1049703 ر وال ة1049703 جن ال ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعو والل 1049703 ه الن 1049703 ار ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعون[ البقرة [ ون ر

                                                                      ذآ ت 221یArtinya Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik sebelum mereka berimanSesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik walaupun diamenarik hatimu Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanitamukmin) sebelum mereka beriman Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dariorangmusyrik walaupun dia menarik hatimu Mereka mengajak ke neraka sedang Allahmengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya(perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran (QS Al-Baqarah 221)Hanya saja para ulama mengecualikan musyrikah ini dengan ahli kitabArtinya wanitaahli kitab (Yahudi dan Nashrani) boleh dinikahi oleh orang Muslim Hal ini didasarkan padaayat berikut ini20

                                                                      ه 1049703 م ل ح 1049703 لcurren م وطع 1049703 امك ك 1049703 م ل ح 1049703 لcurren كت 1049703 اب ال ذین 1049703 واوت ال 1049703 أ وطع 1049703 ام ب 1049703 ات الطي ك 1049703 م ل ح 1049703 ل

                                                                      أ ي 1049703 وم الذا إ م ك ل ق 1049703 ب 1049703 ن م كت 1049703 اب ال وت 1049703 وا أ ال 1049703 ذین 1049703 ن م ات 1049703 صن

                                                                      مح وال مؤمن 1049703 ات ال 1049703 ن م ات مح 1049703 صن والیم 1049703 ان اإل ب ف 1049703 ر ك ی وم 1049703 ن خ 1049703 دان أ هن 1049703 ذي جور أ موهن ت ي ءات

                                                                      خ مت وال افحين مس ر غي ين محصن( المائدة ( رین خاس ال من ة خر اآل في وهو ه عمل ط حب 5فقدArtinya Pada hari ini dihalalkan bagimu yang baik-baik Makanan (sembelihan) orang-orangyang diberi Al Kitab itu halal bagimu dan makanan kamu halal (pula) bagi mereka (Dandihalalkan mangawini) wanita yang menjaga kehormatan diantara wanita-wanita yang berimandan wanita-wanita yang menjaga kehormatan di antara orang-orang yang diberi Al Kitabsebelum kamu bila kamu telah membayar mas kawin mereka dengan maksud menikahinyatidak dengan maksud berzina dan tidak (pula) menjadikannya gundik-gundik Barangsiapayang kafir sesudah beriman (tidak menerima hukum-hukum Islam) maka hapuslah amalannyadan ia di hari kiamat termasuk orang-orang merugi (QS Al-Maidah 5)Namun persoalannya apakah Yahudi dan Kristen sekarang masih dapat disebut AhliKitab ataukah sudah termasuk Musyrik mengingat ajarannya kini banyak diselewengkan dansudah bukan seperti aslinya dahulu Ini juga menjadi bahan perdebatan Untuk masalah iniinsya Allah penulis akan membahasnya dalam satu makalah khusus pada minggu-mingguberikutnyaNamun untuk wanita muslimah tidak boleh menikah dengan laki-laki non muslim Halini didasarkan pada ayat sebagaimana telah disebutkan sebelumnya

                                                                      ول 1049703 ا م ك عجب 1049703 ت أ ول 1049703 و ة رآ م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر مؤمن 1049703 ة ة1049703 م وأل ی 1049703 ؤمن حت 1049703 ى ات رآ مش ال كحوا ن ت والئ 1049703 ك ول أ م ك عج 1049703 ب أ ول 1049703 و رك م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر م 1049703 ؤمن د1049703 عب ول ؤمن 1049703 وا ی حت 1049703 ى ين رآ م 1049703 ش ال كح 1049703 وا ن ته 1049703 م عل ل لن 1049703 اس ل ات 1049703 ه ءای ن ب 1049703 ي وی ذن 1049703 ه إ ب ة مغف 1049703 ر وال ة1049703 جن ال ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعو والل 1049703 ه الن 1049703 ار ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعون[ البقرة [ ون ر

                                                                      ذآ ت 221یArtinya Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik sebelum mereka berimanSesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik walaupun diamenarik hatimu Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanitamukmin) sebelum mereka beriman Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dariorangmusyrik walaupun dia menarik hatimu Mereka mengajak ke neraka sedang Allahmengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya(perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran ((QS Al-Baqarah 221)Juga berdasarkan ayat lain berikut ini

                                                                      ن ف 1049703 إ هن ات 1049703 ان مهاجر ات مؤمن ال م جاءآ ذا إ وا ءامن ذین ال ها ی اأ ی

                                                                      یم إ ب م عل أ ه الل وهن ن ح فامت

                                                                      ه 1049703 ن ل حل 1049703 ون ی ه 1049703 م ول 1049703 ا ه 1049703 م ل ح 1049703 لcurren ه 1049703 ن ل 1049703 ا ى 1049703 اركف ل 1049703 ال إ جع 1049703 وهن ر ت فل 1049703 ا مؤمن 1049703 ات م 1049703 وهن مت عل( ( 10الممتحنة Artinya Hai orang-orang yang beriman apabila datang berhijrah kepadamu perempuanperempuanyang beriman maka hendaklah kamu uji (keimanan) mereka Allah lebihmengetahui tentang keimanan merekamaka jika kamu telah mengetahui bahwa mereka (benarbenar)beriman maka janganlah kamu kembalikan mereka kepada (suami-suami mereka)orang-orang kafir Mereka tiada halal bagi orang-orang kafir itu dan orang-orang kafir itu tiadahalal pula bagi mereka (QS Al-Mumtahanah 10)Makalah ini special dipersembahkan untuk kawan-kawan tercinta siswa siswi Sekolah IndonesiaCairo (SIC) pada pengajian rutin remaja Sabtuan di Mesjid Indonesia Kairo EgyptEmail aepmesiryahoocomQatamea 13 Mei 2005 pukul 200 malam

                                                                      21

                                                                      Perceraian dalam IslamDari Wikipedia Bahasa Melayu ensiklopedia bebas

                                                                      Lompat ke pandu arah gelintar

                                                                      Sebahagian daripada siri

                                                                      Fiqh Islam(suatu disiplin kajian Islam)

                                                                      Bidang-bidang

                                                                      Ekonomi

                                                                      Politik

                                                                      Perkahwinan

                                                                      o Peminangan

                                                                      o Mas kahwin

                                                                      o Akad nikah

                                                                      o Walimatulurus

                                                                      o Nikah mutah

                                                                      o Perceraian

                                                                      o Poligami

                                                                      o Nasab

                                                                      o Seks

                                                                      Jenayat

                                                                      Adab

                                                                      Ibadah

                                                                      Kebersihan

                                                                      Ketenteraan

                                                                      Kotak ini papar bull bincang bull sunting

                                                                      Di dalam Islam penceraian merupakan sesuatu yang dilaknat oleh Islam tetapi diharuskan dengan alasan dan sebab-sebab tertentu Penceraian boleh dilakukan dengan cara talak fasakh dan khuluk atau tebus talak

                                                                      Isi kandungan

                                                                      [sorok]

                                                                      1 Talak o 11 Hukum talak

                                                                      o 12 Rukun talak

                                                                      o 13 Contoh lafaz talak

                                                                      o 14 Jenis talak

                                                                      141 Talak rajrsquoi

                                                                      142 Talak bain

                                                                      143 Talak sunni

                                                                      144 Talak bidrsquoi

                                                                      145 Talak taklik

                                                                      2 Fasakh

                                                                      o 21 Cara melakukan fasakh

                                                                      3 Khuluk atau tebus talak

                                                                      o 31 Tujuan khuluk

                                                                      4 Rujuk

                                                                      o 41 Hukum rujuk

                                                                      o 42 Rukun rujuk

                                                                      o 43 Contoh lafaz rujuk

                                                                      431 Lafaz sarih

                                                                      432 Lafaz kinayah

                                                                      5 Lihat juga

                                                                      o 51 Pautan Luar

                                                                      [sunting] Talak

                                                                      Talak menurut bahasa bermaksud melepaskan ikatan dan menurut syarak pula talak membawa maksud melepaskan ikatan perkahwinan dengan lafaz talak dan seumpamanya Talak merupakan suatu jalan penyelesaian yang terakhir sekiranya suami dan isteri tidak dapat hidup bersama dan mencari kata sepakat untuk mecari kebahagian berumahtangga Talak merupakan perkara yang dibenci Allah swt tetapi dibenarkan

                                                                      [sunting] Hukum talakHukum Penjelasan

                                                                      Wajib

                                                                      a) Jika perbalahan suami isteri tidak dapat didamaikan lagib) Dua orang wakil daripada pihak suami dan isteri gagal membuat kata sepakat untuk perdamaian rumahtangga merekac) Apabila pihak kadi berpendapat bahawa talak adalah lebih baikd) Jika tidak diceraikan keadaan sedemikian maka berdosalah suami

                                                                      Haram

                                                                      a) Menceraikan isteri ketika sedang haid atau nifasb) Ketika keadaan suci yang telah disetubuhic) Ketika suami sedang sakit yang bertujuan menghalang isterinya daripada menuntut harta pusakanyad) Menceraikan isterinya dengan talak tiga sekali gus atau talak satu tetapi disebut berulang kali sehingga cukup tiga kali atau lebih

                                                                      Sunata) Suami tidak mampu menanggung nafkah isterinyab) Isterinya tidak menjaga maruah dirinya

                                                                      MakruhSuami menjatuhkan talak kepada isterinya yang baik berakhlak mulia dan mempunyai pengetahuan agama

                                                                      HarusSuami yang lemah keinginan nafsunya atau isterinya belum datang haid atau telah putus haidnya

                                                                      [sunting] Rukun talakPerkara Syarat

                                                                      SuamiBerakalBalighDengan kerelaan sendiri

                                                                      IsteriAkad nikah sahBelum diceraikan dengan talak tiga oleh suaminya

                                                                      LafazUcapan yang jelas menyatakan penceraiannyaDengan sengaja dan bukan paksaaan

                                                                      [sunting] Contoh lafaz talak Talak sarih

                                                                      Lafaz yang jelas dengan bahasa yang berterus-terang seperti ldquoSaya talak awakrdquo atau ldquoSaya ceraikan awakrdquo atau ldquoSaya lepaskan awak daripada menjadi isteri sayardquo dan sebagainya

                                                                      Talak kinayah

                                                                      Lafaz yang digunakan secara sindiran oleh suami seperti ldquoPergilah awak ke rumah mak awakrdquo atau ldquoPergilah awak dari sinirdquo atau ldquoSaya benci melihat muka awakrdquo dan sebagainya Namun lafaz kinayah memerlukan niat suaminya iaitu jika berniat talak maka jatuhlah talak tetapi jika tidak berniat talak maka tidak berlaku talak

                                                                      [sunting] Jenis talak

                                                                      [sunting] Talak rajrsquoi

                                                                      Suami melafazkan talak satu atau talak dua kepada isterinya Suami boleh merujuk kembali isterinya ketika masih dalam idah Jika tempoh idah telah tamat maka suami tidak dibenarkan merujuk melainkan dengan akad nikah baru

                                                                      [sunting] Talak bain

                                                                      Suami melafazkan talak tiga atau melafazkan talak yang ketiga kepada isterinya Isterinya tidak boleh dirujuk kembali Si suami hanya boleh merujuk setelah isterinya berkahwin lelaki lain

                                                                      suami barunya menyetubuhinya setelah diceraikan suami barunya dan telah habis idah dengan suami barunya

                                                                      [sunting] Talak sunni

                                                                      Suami melafazkan talak kepada isterinya yang masih suci dan tidak disetubuhinya ketika dalam tempoh suci

                                                                      [sunting] Talak bidrsquoi

                                                                      Suami melafazkan talak kepada isterinya ketika dalam haid atau ketika suci yang disetubuhinya

                                                                      [sunting] Talak taklik

                                                                      Talak taklik ialah suami menceraikan isterinya bersyarat dengan sesuatu sebab atau syarat Apabila syarat atau sebab itu dilakukan atau berlaku maka terjadilah penceraian atau talak

                                                                      Contohnya suami berkata kepada isteri ldquoJika awak keluar rumah tanpa izin saya maka jatuhlah talak saturdquo Apabila isterinya keluar dari rumah tanpa izin suaminya maka jatuhlah talak satu secara automatik

                                                                      Ia juga boleh berlaku selepas akad nikah (ia dipraktikkan di Malaysia dan wajib oleh semua pengantin lelaki untuk melafaznya) berkata ldquoJika saya menyeksa isteri saya dengan sengaja atau saya meninggalkan isteri saya selama empat bulan berterusan dengan sengaja tanpa kerelaannya dan jika ia mengadu kepada kadi atau naib kadi apabila disabitkan oleh kadi atau naib kadi maka jatuhlah talak satu ke atas isteri sayardquo

                                                                      Ia juga boleh berlaku dengan cara ldquoJika saya menyeksa isteri saya dengan sengaja atau saya meninggalkannya selama empat bulan berterusan tanpa kerelaannya dan jika ia mengadu kepada kadi atau naib kadi serta membayar RM 100 sebagai tebus talak apabila disabitkan oleh kadi atau naib kadi maka jatuhlah talak satu ke atas isteri saya dengan nilai tebus talak tersebutrdquo

                                                                      [sunting] Fasakh

                                                                      Erti fasakh menurut bahasa ialah rosak atau putus Manakala menurut syarak pula pembatalan nikah disebabkan oleh sesuatu sifat yang dibenarkan syarak misalnya perkahwinan suami isteri yang difasakhkan oleh kadi disebabkan oleh suaminya tidak mempu memberi nafkah kepada isterinya Fasakh tidak boleh mengurangkan bilangan talaknya Fasakh hanya boleh dituntut oleh isteri sekiranya terdapat beberapa sebab atau kecacatan yang terdapat pada pihak suaminya Mengikut mazhab Shafie seorang isteri boleh menuntut fasakh melalui kadi atau mahkamah disebabkan oleh kekurangan suaminya seperti gila (berkekalan atau sekejab) penyakit kusta penyakit sopak penyakit yang menghalang mereka daripada melakukan persetubuhan suami tidak mampu memberi nafkah belanja kepada isterinya seperti makan dan minum serta tempat tinggal pakaian memberi mahar dengan cara tunai sebelum bersetubuh kerana kepapaan atau muflis atau sebagainya suami tidak bertanggungjawab dengan meninggalkan isterinya terlalu lama dan tidak memberi khabar berita suami yang menzalimi dan memudaratkan isterinya

                                                                      suami yang fasik serta melakukan maksiat terhadap Allah dan tidak menunaikan kewajipan kepada Allah dan murtad salah seorang (suami atau isteri)

                                                                      [sunting] Cara melakukan fasakh Jika suami atau isteri mempunyai sebab yang megharuskan fasakh Membuat aduan kepada pihak kadi supaya membatalkan perkahwinan mereka

                                                                      Jika dapat dibuktikan pengaduan yang diberikan adalah betul pihak kadi boleh mengambil tindakan membatalkannya

                                                                      Pembatalan perkahwinan dengan cara fasakh tidak boleh dirujuk kembali melainkan dengan akad nikah yang baru

                                                                      [sunting] Khuluk atau tebus talak

                                                                      Perpisahan antara suami dan isteri melalui tebus talak sama ada dengan menggunakan lafaz talak atau khuluk Pihak isteri boleh melepaskan dirinya daripada ikatan perkahwinan mereka jika ia tidak berpuas hati atau lain-lain sebab Pihak isteri hendaklah membayar sejumlah wang atau harta yang dipersetujui bersama dengan suaminya maka suaminya hendaklah menceraikan isterinya dngan jumlah atau harta yang ditentukan

                                                                      Hukum khuluk adalah berdasarkan surah al-Baqarah ayat 229 ldquoTidak halal bagi kamu mengambil apa-apa yang telah kamu berikan kepada mereka suatu jua pun kecuali jika takut kedua-duanya tidak akan mengikut peraturan Allah swt Jika kamu takut bahawa tidak akan mengikut peraturan Allah maka tiadalah berdosa kedua-duanya tentang barang yang jadi tebus oleh perempuanrdquo

                                                                      Talak boleh jatuh dengan menyebut ldquoSaya menceraikan kamu dengan bayaran RM 10000rdquo dan isterinya menjawab ldquoSaya menerimanyardquo Apabila suami melafazkan demikian dan isterinya menyahut tawaran itu dengan serta-merta jatuhlah talak dengan khuluk dan isterinya wajiblah beridah Suami isteri hanya boleh merujuk dengan akad nikah baru sahaja

                                                                      [sunting] Tujuan khuluk Memelihara hak wanita Menolak bahaya kemudaratan yang menimpanya

                                                                      Memberi keadilan kepada wanita yang cukup umurnya melalui keputusan mahkamah

                                                                      [sunting] Rujuk

                                                                      Menurut bahasa rujuk boleh didefinisikan sebagai kembali Manakala menurut syarak ia membawa maksud suami kembali semula kepada isterinya yang diceraikan dengan ikatan pernikahan asal (dalam masa idah) dengan lafaz rujuk

                                                                      [sunting] Hukum rujukHukum Penjelasan

                                                                      WajibBagi suami yang menceraikan isterinya yang belum menyempurnakan gilirannya dari isteri-isterinya yang lain

                                                                      Haram Suami merujuk isterinya dengan tujuan untuk menyakiti atau memudaratkan isterinya itu

                                                                      Makruh Apabila penceraian lebih baik antara suami dan isteri

                                                                      Harus Sekirannya rujuk boleh membawa kebaikan bersama

                                                                      [sunting] Rukun rujukPerkara Syarat

                                                                      SuamiBerakalBalighDengan kerelaan sendiri

                                                                      Isteri

                                                                      Telah disetubuhiBerkeadaan talak rajrsquoiBukan dengan talak tigaBukan cerai secara khulukMasih dalam idah

                                                                      Lafaz

                                                                      Ucapan yang jelas menyatakan rujukTiada disyaratkan dengan khiar atau pilihanDisegerakan tanpa dikaitkan dengan taklik atau bersyaratDengan sengaja dan bukan paksaan

                                                                      [sunting] Contoh lafaz rujuk

                                                                      [sunting] Lafaz sarih

                                                                      Lafaz terang dan jelas menunjukkan rujuk Contoh ldquoSaya rujuk awak kembalirdquo atau ldquoSaya kembali semula awak sebagai isteri sayardquo

                                                                      [sunting] Lafaz kinayah

                                                                      Lafaz kiasan atau sindiran Contoh ldquoSaya jadikan awak milik saya semulardquo atau ldquoSaya pegang awak semulardquo Lafaz kinayah perlu dengan niat suami untuk merujuk kerana jika dengan niat rujuk maka jadilah rujuk Namun jika tiada niat rujuk maka tidak sahlah rujuknya

                                                                      Bab Lian Ditulis oleh Fani Kamis 24 Mei 2007 2024 1 PENGERTIAN LIrsquoAN DAN KASUS LIrsquoAN

                                                                      Kata lirsquoan menurut bahasa berarti allarsquonu bainatsnaini fa sharsquoidan (saling melaknat yang terjadi di antara dua orang atau lebih) Sedang menurut istilah syarrsquoi lirsquoan ialah sumpah dengan redaksi tertentu yang diucapkan suami bahwa isterinya telah berzina atau ia menolak bayi yang lahir dari isterinya sebagai anak kandungnya dan kemudian sang isteri pun bersumpah bahwa tuduhan suaminya yang dialamatkan kepada dirinya itu bohong (Pengertian ini dikutip dari kitab al-Mugashshal fi Ahkamil Mar-ah Wal Baitil Muslim Fisy Syarirsquoatil Islamiyah VIII 320-321 terbitan Muassasah Risalah Beirut oleh Prof Dr Abdul Karim Zaidan)

                                                                      Apabila seorang laki-laki menuduh isterinya berbuat serong dengan laki-laki lain kemudian isterinya menganggap bahwa tuduhannya bohong maka pihak suami harus dijatuhi hukuman dera kecuali dia mempunyai bukti yang kuat atau melakukan lirsquoan ldquoDan orang-orang yang menuduh isterinya (berzina) padahal mereka tidak ada mempunyai saksi-saksi selain diri mereka sendiri Maka persaksian orang itu ialah empat kali bersumpah dengan nama Allah sesungguhnya dia adalah termasuk orang-orang yang benar Dan (sumpah) yang kelima bahwa lanat Allah atasnya jika dia termasuk orang-orang yang berdusta Istrinya itu dihindarkan dari hukuman oleh sumpahnya empat kali atas nama Allah Sesungguhnya suaminya itu benar-benar termasuk orang-orang yang dusta Dan (sumpah) yang kelima bahwa laknat Allah atasnya jika suaminya itu termasuk orang-orang yang benarrdquo (QS An-Nuur 6-9)

                                                                      Dari Ibnu Abbas ra bahwa Hilal bin Umayyah ra pernah menuduh isterinya berzina dengan Syarik bin Sahma di hadapan Nabi saw Kemudian Nabi saw bersabda ldquoKamu harus dapat membuktikan atau (kalau tidak) hukuman had menimpa punggungmurdquo Lalu dia berkata ldquoYa Rasulullah jika seorang di antara kami telah melihat seorang laki-laki berada di atas isterinya masihkah dituntut untuk pergi mencari buktirdquo maka Beliau pun bersabda ldquoKamu harus dapat membuktikan dan jika tidak maka hukuman had di punggungmurdquo Hilal berkata ldquoDemi dzat yang telah mengutusmu dengan membawa kebenaran sesungguhnya saya benar-benar jujur Maka saya harap sudi kiranya Allah menurunkan ayat Qurrsquoan yang bisa membebaskan punggungku dari hukum derardquo Maka turunlah Malaikat Jibril dan menyampaikan wahyu kepada Beliau WALLADZIINA YARMUUNA AZWAAJAHUM (dan orang-orang yang menuduh istri-isterinya) sampai padat IN KAANA MINASH SHAADIQIN (jika suaminya itu termasuk orang-orang yang benar) Kemudian Nabi saw beranjak dari tempatnya sambil menyuruh Hilal menemui isterinya Kemudian Hilal datang (lagi) kepada Beliau lalu memberikan kesaksian lantas Nabi saw bersabda

                                                                      ldquoSesungguhnya Allah tahu bahwa seorang di antara kamu berdua ini ada yang bohong Adakah di antara kalian berdua ini yang mau bertaubatrdquo Kemudian isterinya bangun lalu memberikan kesaksiannya Maka tatkala ia hendak mengucapkan sumpah yang kelima maka orang-orang menghentikannya (agar tidak jadi mengucapkan sumpah kelima) dan mereka berkata ldquoSesungguhnya perempuan ini wajib dijatuhi hukumanrdquo Ibnu Abbas berkata ldquoLalu ia (isterinya

                                                                      itu) pelan-pelan mundur hingga kami menduga ia akan segera kembalirdquo Kemudian ia berkata Aku tidak akan membuat malu kaumku sepanjang hari Kemudian terus berlalu begitu Lantas Nabi saw bersabda ldquoPerhatikan dia jika dia datang dengan membawa bayi yang juling matanya besar pinggulnya dan kedua betisnya besar juga maka ia(bayi itu) milik Syarik bin Sahmarsquordquo Ternyata dia datang persis yang disabdakan Nabi saw Kemudian Beliau bersada ldquoKalaulah tidak ada ketetapan di dalam Kitabullah sudah barang tentu saya punya urusan dengan diardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no 2098 Fathul Bari VIII 449 no 4747 rsquoAunul Marsquobud VI 341 no 2237 Tirmidzi V 12 no 3229 dan Ibnu Majah I 668 no 2067)

                                                                      2 HUKUM-HUKUM YANG MENIMPA ORANG YANG MELAKUKAN LIrsquoAN

                                                                      Apabila suami isteri melakukan mularsquoanah atau lirsquoan maka berlakukan pada keduanya hukum-hukum berikut ini

                                                                      1 Keduanya harus diceraikan berdasarkan hadistDari Ibnu Umar ra ia berkata ldquoNabi saw memutuskan hukum di antara seorang suami dan isteri dari kaum Anshar dan menceraikan antara keduanyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 458 no 5314 Muslim II 1133 no 9 dan 1494)

                                                                      2 Keduanya haram rujursquo untuk selama-lamanyaDari Sahl bin Sarsquod ra ia berkata ldquoTelah berlaku sunnah Nabi saw tentang suami isteri yang saling bermularsquoanah dimana mereka diceraikan antara keduanya kemudian mereka tidak (boleh) rujursquo buat selama-lamanyardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no 2104 dan Aunul Mabud VI 337 no 2233 serta Baihaqi VII 410)

                                                                      3 Wanita yang bermularsquoanah berhak memiliki maharDari Ayyub bin Sarsquoid bin Jubair ia bercerita Saya pernah bertanya kepada Ibnu Umar ra (Wahai Ibnu Umar) bagaimana kedudukan seorang suami yang menuduh isterinya berbuat serong Jawab Ibnu Umar ldquoNabi saw pernah menceraikan antara dua orang yang bersaudara (yaitu suami isteri) dari Bani rsquoAjlan dan Beliau bersabda (kepada keduanya) ldquoAllah mengetahui bahwa seorang di antara kalian berdua pasti berbohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Ternyata mereka berdua enggan (memenuhi tawaran Beliau) Nabi bersabda lagi ldquoAllah mengetahui bahwa salah seorang di antara kalian berdua pasti bohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Ternyata mereka enggan lalu Nabi pun bersabda ldquoAllah mengetahui bahwa salah seorang di antara kalian berdua pasti bohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Namun mereka berdua enggan (untuk memenuhi tawaran Beliau) Maka selanjutnya Beliau menceraikan antara keduanyardquo Ayyub berkata ldquoKemudian Amr bin Dinar mengatakan kepadaku lsquoSesungguhnya di dalam hadist tersebut ada sebagian yang saya perhatikan belum engkau sampaikan yaitu laki-laki yang bermularsquoanah itu menanyakan ldquoMana hartaku (maharku)rdquo Dijawab (oleh Nabi saw) ldquoTidak ada harta (mahar) bagimu Jika kamu jujur berarti kamu sudah pernah bercampur dengannya jika kamu bohong maka ia (mahar) itu kian jauh darimurdquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 456 no 5311 Muslim II 1130 no 1493 lsquoAunul Marsquobud VI 347 no 2240 dan 2241 Nasarsquoi VI 177)

                                                                      4 Anak yang lahir dari isteri yang bermularsquoanah harus diserahkan kepada sang isteri (ibunya)Dari Ibnu Umar ra ia berkata ldquoSesungguhnya Nabi saw pernah memutuskan untuk mularsquoanah antara seorang suami dengan isterinya kemudian ia (suami) dipisahkan dari anaknya lantas Beliau menceraikan antara mereka berdua kemudian anak itu Rasulullah serahkan kepada isterinyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 460 no 5315 Muslim II 1132 no 1494 lsquoAunul Marsquobud VI 348 no 2242 Tirmidzi II 338 no 1218 Nasarsquoi VI 178 dan Ibnu Majah I 669 no 2069)

                                                                      5 Isteri yang bermularsquoanah berhak menjadi ahli waris anaknya dan begitu juga sebaliknyaDari Ibnu Syihab dalam hadist Sahl bin Sarsquoad ia berkata ldquoMenurut Sunnah Nabi saw sesudah suami isteri yang bermularsquoanah dicerai padahal sang isteri hamil maka anaknya dinisbatkan kepada ibunya Kemudian sunnah Beliau saw berlaku mengenai hak warisnya dimana ia (ibu tersebut) berhak menjadi ahli waris anaknya dan anaknya pun berhak menjadi ahli warisnya sesuai apa yang telah Allah tetapkan untuknyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari 1X 452 no 5309 Muslim II 1129 no 1492 dan lsquoAunul Marsquobud VI 339 no 2235)

                                                                      Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 835 - 841

                                                                      Bab Khulu

                                                                      Selasa 28 Agustus 2007 1821 Pengertian Khulursquo

                                                                      Menurut bahasa kata khulursquo berasal dari khalarsquo ats-tsauba idzaa azzalaba yang artinya

                                                                      melepaskan pakaian karena isteri adalah pakaian suami dan suami adalah pakaian isteri Allah

                                                                      SWT berfirman rdquoMereka itu adalah pakaian bagimu dan kamu pun pakaian bagi merekardquo (Al-

                                                                      Baqarah187)

                                                                      Para pakar fiqih memberi definisi bahwa khulursquo adalah seorang suami menceraikan isterinya dengan imbalan mengambil sesuatu darinya

                                                                      Dan khulursquo disebut juga fidyah atau if tidak (tebusan) (Fiqhus Sunnah II253 Manarus Sabil II226 dan Fathul Bari IX395)

                                                                      Persyaratan Khulursquo

                                                                      Jika persengketaan antara suami isteri kian parah dan tidak mungkin lagi diambil langkah-

                                                                      langkah kompromistis supaya mereka bersatu kembali atau pihak isteri sudah menggebu-gebu

                                                                      untuk bercerai dengan suaminya maka ia boleh menebus dirinya dari kekuasaan suaminya

                                                                      dengan menyerahkan sejumlah harta kepadanya sebagai ganti dari buruknya keadaan yang

                                                                      menimpa suaminya karena bercerai dengannya Allah SWT berfirman rdquoDan tidak halal bagi

                                                                      kamu mengambil dari sesautu yang telah kamu berikan kepada mereka kecuali kalau keduanya

                                                                      (suami isteri) khawatir tidak akan dapat menjalankan hukum-hukum Allah maka tidak ada dosa

                                                                      atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus dirinyardquo (Al-

                                                                      Baqarah229)

                                                                      Dari Ibnu Abbas ra berkata Isteri Tsabit bin Qais bin Syammas datang kepada Nabi saw lalu

                                                                      bertutur rdquoYa Rasulullah aku tidak membenci Tsabit karena imannya dan bukan (pula) karena

                                                                      perangainya melainkan sesungguhnya aku khawatir kufurrdquo Kemudian Rasulullah saw

                                                                      bersabda rdquoMaka mau engkau mengembalikan kebunnya kepadanyardquo Jawabnya rdquoYa (mau)rdquo

                                                                      kemudian ia mengembalikannya kepadanya dan selanjutnya beliau menjawab suaminya (Tsabit)

                                                                      agar mencerainyardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no2036 dan Fathul Bari IX395 no5276)

                                                                      Peringatan Keras Terhadap Masalah Khulursquo

                                                                      Dari Tsauban ra bahwa Rasulullah saw bersabda ldquoSetiap wanita yang mau talak kepada

                                                                      suaminya tanpa alasan yang dibenarkan agama maka haram baginya mencium seberbak

                                                                      surgardquo (Shahih Shahihul Ibnu Majah no1682 ldquoAunul Marsquobud VI308 no2209 Ibnu Majah

                                                                      I662 no20555 dan Tirmidzi II329 no1199)

                                                                      ldquoDarinya (Tsauban) ra dari Nabi saw beliau bersabda ldquoWanita-wanita yang melakukan khulursquo

                                                                      adalah wanita-wanita munafikrdquo (Shahih Shahihul Jamirsquous Shaghir no6681 dan Tirmidzi

                                                                      II329 no1198)

                                                                      Peringatan Keras Bagi Para Suami Agar Tidak Mempersulit Isterinya

                                                                      Manakala seorang suami tidak senang kepada isterinya dan benci kepadanya karena suatu hal

                                                                      maka hendaklah mentalaknya dengan cara yang marsquoruf sebagaimana yang diperintahkan Allah

                                                                      SWT Ia tidak boleh manahannya dan mempersulitnya untuk menebus dirinya sendiri Allah

                                                                      SWT berfirman rdquoDan apabila kamu mentalak isteri-isterimu lalu mereka mendekati akhir

                                                                      iddahnya maka rujukilah mereka dengan cara yang marsquoruf atau ceraikanlah mereka dengan

                                                                      cara yang marsquoruf (pula) Janganlah kamu rujuki mereka untuk memberi kemudharatan karena

                                                                      dengan demikian kamu menganiaya mereka Barangsiapa berbuat demikian maka sungguh ia

                                                                      telah berbuat zhalim terhadap dirinya sendiri Janganlah kamu jadikan hukum-hukum Allah

                                                                      sebagai permainan Dan ingatlah nirsquomat Allah padamu dan apa yang telah diturunkan Allah

                                                                      kepadamu yaitu al-Kitab dan al-Hikmah Allah memberi pengajaran kepada engkau dengan apa

                                                                      yang diturunkan-Nya itu Dan bertakwalah kepada Allah serta ketahuilah bahwasannya Allah

                                                                      Maha Mengetahui segala sesuaturdquo (Al-Baqarah231)

                                                                      Dan Allah SWT berfirman rdquoHai orang-orang yang beriman tidak halal bagi kamu

                                                                      mempusakai wanita dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena

                                                                      hendak mengambil kembali sebagai dari apa yang telah kamu berikan kepadanya terkecuali bila

                                                                      mereka melakukan perbuatan keji yang nyata Dan bergaullah dengan mereka secara patut

                                                                      Kemudian jika kamu tidak menyukai mereka (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak

                                                                      menyukai sesuatu padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyakrdquo (An-Nisaarsquo19)

                                                                      Khulursquo Adalah Fasakh Bukan Talak

                                                                      Jika seorang isteri telah menebus dirinya dan dicerai oleh suaminya Maka ia berkuasa penuh

                                                                      atas dirinya sendiri sehingga suaminya tidak berhak untuk rujuk kepadanya kecuali dengan

                                                                      ridhanya dan perpecahan tidak dianggap sebagai talak meskipun dijatuhkan dengan redaksi

                                                                      talak Namun ia adalah perusakan akad nikah demi kemaslahatan sang isteri dengan balasan

                                                                      menebus dirinya kepada suaminya

                                                                      Ibnul Qayyim ra menulis sebagai berikut rdquoDan yang menunjukkan khulursquo bukan talak adalah

                                                                      bahwa Allah SWT telah menetapkan tiga ketentuan yang berlaku pada talak terhadap (isteri)

                                                                      yang telah dikumpuli jika talak tersebut telah mencapai talak tiga Ketetapan-ketetapan itu tidak

                                                                      pada khulursquo

                                                                      Pertama Suamilah yang lebih berhak rujuk kepada isterinya dalam masa iddah

                                                                      Kedua Talak maksimal tiga kali sehingga setelah terjadi talak ketiga isteri tidak halal bagi

                                                                      suaminya terkecuali ia kawin lagi dengan suami kedua dan pernah bercampur dengannya

                                                                      Ketiga Iddah yang berlaku dalam talak terdiri atas tiga kali qurursquo (bersih dari iddah)

                                                                      Sementara itu telah sah berdasarkan nash (ayat Qur-an ataua hadits) dan ijmarsquo (kesepatakan)

                                                                      bahwasanya tidak sah istilah rujuk dalam khulursquo

                                                                      Dan sudah sah berdasar sunnah Nabi saw dan pendapat para shahabat bahwa iddah untuk khulursquo

                                                                      hanya satu kali haidh

                                                                      Demikian pula telah sah juga berdasar nash syarrsquoi bahwa boleh melakukan khulursquo setelah talak

                                                                      kedua dan talak ketiga

                                                                      Ini jelas sekali menunjukkan bahwa khulursquo bukanlah talak Oleh sebab itu Allah SWT

                                                                      menegaskan rdquoTalak (yang dapat dirujuk) dua kali Setelah itu boleh rujuk lagi dengan

                                                                      Cara yang marsquoruf atau menceraikan dengan cara yang baik dan tidak halal bagi kamu

                                                                      mengambil kembali dari sesuatu yang pernah kami berikan pada mereka kecuali kalau

                                                                      keduanya khawatir tidak akan dapat melaksanakan hukum-hukum Allah Jika kamu khawatir

                                                                      bahwa keduanya (suami istri) tidak dapat mejalangkan hukum-hukum Allah maka tidak ada

                                                                      dosa atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus dirinyardquo (Al-

                                                                      Baqarah229)

                                                                      Dan ini tidak dikhususkan bagi wanita yang telah ditalak dua kali karena hal ini ia mencakup

                                                                      isteri yang dicerai dua kali Tidak boleh dhamir (kata ganti) Itu kembali kepada oknum yang

                                                                      tidak disebutkan dalam ayat di atas dan meninggalkan oknum yang disebutkan dengan jelas akan

                                                                      tetapi mungkin dikhususkan bagi oknum yang pernah disebutkan sebelumnya atau meliputi juga

                                                                      selain yang sudah disebutkan sebelumnya Kemudian Allah SWT berfirman rdquoKemudian jika

                                                                      suami mentalaknya (sesudah talak yang kedua) maka perempuan itu tidak halal lagi baginyardquo

                                                                      (Al-Baqarah230)

                                                                      Ayat al-Qurrsquoan ini meliputi perempuan yang dicerai setelah khulursquo dan setelah dicerai dua kali

                                                                      secara qathrsquoi (pasti) karena dialah yang disebutkan dalam ayat di atas Maka ia (wanita yang di

                                                                      khulursquo) harus masuk ke dalam kandungan lafazh ayat tersebut Demikianlah yang difahami

                                                                      Imam Ahli tafsir Ibnu Abbas ra yang pernah didorsquoakan oleh Rasulullah saw agar Allah

                                                                      mengajarinya tafsir Qurrsquoan Dan pasti doa itu terkabul tanpa keraguan Manakala hukum-hukum

                                                                      yang berlaku dalam khulursquo berlainan dengan hukum-hukum talak maka hal itu menunjukkan

                                                                      bahwa keduanya berlainan Jadi inilah yang sesuai dengan ketentuan narsquoah qiyas dan dengan

                                                                      pendapat para shahabat Nabi saw (Zaadul Marsquoad V199)

                                                                      Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal

                                                                      Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-

                                                                      Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 636 - 641

                                                                      Bab Iddah

                                                                      Kamis 30 Agustus 2007 1654 Pengertian Iddah

                                                                      Menurut bahasa kata iddah berasal dari kata rsquoadad (bilangan dan ihshaak (perhitungan) seorang

                                                                      wanita yang menghitung dan menjumlah hari dan masa haidh atau masa suci

                                                                      Menurut istilah kata iddah ialah sebutannama bagi suatu masa di mana seorang wanita menantimenangguhkan perkawinan setelah ia ditinggalkan mati oleh suaminya atau setelah diceraikan baik dengan menunggu kelahiran bayinya atau berakhirnya beberapa qurursquo atau berakhirnya beberapa bulan yang sudah ditentukan

                                                                      Macam-Macam Masa Iddah

                                                                      Barangsiapa yang ditinggal mati suaminya maka iddahnya empat bulan sepuluh hari baik sang

                                                                      isteri sudah dicampuri ataupun belum Hal ini mengacu pada firman Allah SWT rdquoOrang-orang

                                                                      yang meninggal dunia di antaramu dengan meninggalkan isteri-isteri (hendaklah para isteri itu)

                                                                      menangguhkan dirinya (beriddah) empat bulan sepuluh harirdquo (Al-Baqarah 234)

                                                                      Terkecuali isteri yang sudah dicampuri dan sedang hamil maka masa iddahnya sampai

                                                                      melahirkan rdquoDan wanita-wanita yang hamil waktu iddah mereka itu adalah sampai mereka

                                                                      melahirkan kandungannyardquo (At-Thalaq 4)

                                                                      Dari al-Miswar bin Makhramah bahwa Subairsquoah al-Aslamiyah ra pernah melahirkan dan

                                                                      bernifas setelah beberapa malam kematian suaminya Lalu ia mendatangi Nabi saw lantar

                                                                      meminta idzin kepada Beliau untuk kawin (lagi) Kemudian Beliau mengizinkannya lalu ia

                                                                      segera menikah (lagi) (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX470 no5320 dan Muslim II1122

                                                                      no1485)

                                                                      Wanita yang ditalak sebelum sempat dicampuri maka tidak ada masa iddah baginya berdasarkan

                                                                      pada firmannya Allah SWT berfirman rdquoHai orang-orang yang beriman rsquoapabila kamu menikahi

                                                                      perempuan-perempuan yang beriman kemudian kamu ceraikan mereka sebelum kamu

                                                                      mencampurinya maka sekali-kali tidak wajib atas mereka iddah bagimu yang kamu minta

                                                                      menyempurnakannyardquo (Al-Ahzaab49)

                                                                      Sedang wanita yang ditalak yang sebelumnya sempat dikumpuli dan dalam keadaan hamil maka

                                                                      masa iddahnya ialah ia melahirkan anak yang diakndungnya Allah SWT berfirman rdquoDan

                                                                      wanita-wanita hamil waktu iddah mereka itu adalah sampai mereka melahirkan

                                                                      kandungannyardquo (At-Thalaq4)

                                                                      Dari az-Zubair bin al-Awwam ra bahwa ia mempunyai isteri bernama Ummu Kultsum bin

                                                                      rsquoUqbah radhiyallahu rsquoanha Kemudian Ummu Kultsum yang sedang hamil berkata kepadanya

                                                                      rdquoTenanglah jiwaku (dengan dijatuhi talak satu)rdquo Maka az-Zubir pun menjatuhkan padanya talak

                                                                      satu Lalu dia keluar pergi mengerjakan shalat sekembalinya (dari shalat) ternyata isterinya

                                                                      sudah melahirkan Kemudian az-Zubir berkata rdquoGerangan apakah yang menyebabkan ia

                                                                      menipuku semoga Allah menipunya (juga)rdquo Kemudian dia datang kepada Nabi saw lalu beliau

                                                                      bersabda kepadanya rdquoKitabullah sudah menetapkan waktunya lamarlah (lagi) di kepada

                                                                      dirinyardquo (Shahih Shahih Ibnu Majah no1546 dan Ibnu Majah I653 no2026)

                                                                      Jika wanita yang dijatuhi talak termasuk perempuan yang masih berhaidh secara normal maka

                                                                      masa iddahnya tiga kali haidh berdasarkan Firman Allah SWT rdquoWanita-wanita yang ditalak

                                                                      hendaklah menahan diri (menunggu tiga kali qurursquo)rdquo (Al-Baqarah 228)

                                                                      Kata qurursquo berarti haidh Hal ini mengacu pada hadits Aisyah ra bahwa Ummu Habibah ra

                                                                      sering mengeluarkan darah istihadhah(darah yang keluar dari wanita karena sakit atau lainnya)

                                                                      lalu dia bertanya kepada Nabi saw (mengenai hal tersebut) Maka Beliau menyuruh

                                                                      meninggalkan shalat pada hari-hari haidhnya (Shahih Lighairih Shahih Abu Daud no252 dan

                                                                      rsquoAunul Marsquobud I463 no278)

                                                                      Jika wanita yang dijatuhi talak itu masih kecil belum mengeluarkan darah hadih atau sudah lanjut

                                                                      usia yang sudah manopause (berhenti masa haidh) maka iddahnya adalah tiga bulan lamanya

                                                                      Allah swt berfirman rdquoDan perempuan-perempuan yang tidak haidh lagi (manopause) diantara

                                                                      isteri-isteri kaian jika ragu-ragu (tentang masa iddahnya) maka masa iddah mereka adalah tiga

                                                                      bulan Begitu pula perempuan-perempuan yang belum haidhrdquo (At-Thalaq4)

                                                                      Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal

                                                                      Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-

                                                                      Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 642 ndash 645

                                                                      • Talak
                                                                        • Daftar isi
                                                                        • [sunting] Latar Belakang
                                                                        • [sunting] Pengertian
                                                                        • [sunting] Pembagian Talak
                                                                          • [sunting] Dari segi cara suami menjatuhkan
                                                                          • [sunting] dari segi boleh - tidaknya suami rujuk kembali pada istrinya
                                                                            • MACAM-MACAM TALAK
                                                                              • pengrtian khulu
                                                                              • Perceraian dalam Islam
                                                                                • Isi kandungan
                                                                                • [sunting] Talak
                                                                                  • [sunting] Hukum talak
                                                                                  • [sunting] Rukun talak
                                                                                  • [sunting] Contoh lafaz talak
                                                                                  • [sunting] Jenis talak
                                                                                    • [sunting] Talak rajrsquoi
                                                                                    • [sunting] Talak bain
                                                                                    • [sunting] Talak sunni
                                                                                    • [sunting] Talak bidrsquoi
                                                                                    • [sunting] Talak taklik
                                                                                        • [sunting] Fasakh
                                                                                          • [sunting] Cara melakukan fasakh
                                                                                            • [sunting] Khuluk atau tebus talak
                                                                                              • [sunting] Tujuan khuluk
                                                                                                • [sunting] Rujuk
                                                                                                  • [sunting] Hukum rujuk
                                                                                                  • [sunting] Rukun rujuk
                                                                                                  • [sunting] Contoh lafaz rujuk
                                                                                                    • [sunting] Lafaz sarih
                                                                                                    • [sunting] Lafaz kinayah

                                                                        adalah ibn az-Zubairmdashmenganggap bahwa kalau hanya satu atau dua tetean tidak haram IbnuUmar menjawab Ketentuan dari Allah tentu lebih baik daripada ketentuan dan keputusankamu dan keputusan amirul mukminin (HR Baihaki dengan sanad yang shahih)Pendapat kedua mengatakan bahwa yang haram dinikahi itu apabila telah menete tigakali atau lebih Sedangkan kalau ia hanya menete satu atau dua kali maka wanita tersebutboleh dinikahi Pendapat ini adalah pendapatnya Dhahiriyyah Ibn Mundzir dan Abu Ubaidserta Ishak Alasan yang dikemukakannya diantaranya adalah hadits berikut ini

                                                                        والم 1049703 صتان الم 1049703 صة تح 1049703 رم ال وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله 1049703 لىص الله رس 1049703 ول ق 1049703 ال قالت عائشة عن

                                                                        [ مسلم [أخرجهArtinya Siti Aisyah berkata Rasulullah Saw bersabda Tidak haram untuk dinikahi kalauhanya satu atau dua kali isapan (HR Muslim)Pendapat ketiga mengatakan bahwa yang haram dinikahi itu apabila telah menete limakali atau lebih Pendapat ini adalah pendapat Imam SyafiI Ibn Hazm Atha dan Thawus Diantara dalil yang dijadikan alasan kelompok ini adalah

                                                                        ث 1049703 م یح 1049703 رمن معلوم 1049703 ات رض 1049703 عات ع 1049703 شر الق 1049703 رآن ن1049703 م أن 1049703 زل فيم 1049703 ا آ 1049703 ان قال 1049703 ت عائشة عنم 1049703 ن یق 1049703 رأ فيم 1049703 ا وه 1049703 ن وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله ول 1049703 لى

                                                                        ص رس 1049703 الله فت 1049703 وفى معلوم 1049703 ات بخم 1049703 س نسخ[ داود [ وأبو مسلم أخرجه القرآنArtinya Siti Aisyah berkata Di antara yang telah diturunkan dalam al-Quran adalah bahwasepuluh kali tetean yang diketeahui dan tertentu adalah diharamkan untuk dinikahi Kemudianjumlah tersebut dihapus menjadi lima kali tetean yang diketahui Setelah itu Rasulullah Sawmeninggal dan lima kali tetean itu termasuk yang terdapat dalam al-Quran (HR Muslim danAbu Dawud)Dalam ilmu al-Quran hal demikian termasuk ayat yang telah dihapuskan bacaannyaakan tetapi hukumnya masih tetap ada dan berlakuPendapat keempat mengatakan bahwa yang haram untuk dinikahi itu adalah apabilatelah menete sepuluh kali atau lebih Apabila kurang dari itu maka tidak haram untuk dinikahiPendapat ini diriwayatkan dari Siti Aisyah dan Hafsah Di antara dalil kelompok ini adalah

                                                                        بن 1049703 ت وهو mdash 1049703 وم به أرسلت المؤمنين أم عائشة أن سالم عنآلث mdash أم أختها إلى یرضع

                                                                        س 1049703 الم ق 1049703 ال عل 1049703 ى ی 1049703 دخل حت 1049703 ى رض 1049703 عات 1049703 شرع أرض 1049703 عيه فقال 1049703 ت ال 1049703 صدیق بك 1049703 ر أب 1049703 ى

                                                                        رض 1049703 عات ث 1049703 الث غي 1049703 ر ثالث 1049703 عنى آلثوم أم فأرضعتنىترض فلم مرضت ثم رضعات

                                                                        أخرج )) [ 1049703 ه رض 1049703 عات ع 1049703 شر عائشة 1049703 ى على أدخل أآن فلمل تتم لم آلثوم أم أن أجل من

                                                                        صحيح بإسناد والبيهقى [مالكArtinya Dari Salim bahwasannya siti Aisyah Ummul mukminin pernah mengirimnya (Salim)

                                                                        ketika ia masih menete kepada saudarinya Ummu Kultsum putrinya Abu Bakar Shidiq SitiAisyah berkata Susui dia sepuluh kali susuan lalu berikan kepada saya Salim berkata UmmuKultsum lalu menyusui saya sebanyak tiga kali susuan kemudian ia sakit sehingga ia hanyamenyusui saya tiga kali saja Saya tidak pernah datang lagi ke siti Aisyah karena UmmuKultsum belum menyempurnakan sepuluh kali susuannya (HR Malik dan Baihaki dengansanad yang sahih)Apabila kita perhatikan dari keempat pendapat di atas penulis lebih condong untukmengambil pendapat ketiga yang mengatakan bahwa batasan minimal wanita susuan tersebutadalah apabila ia telah menete lima kali atau lebih Hal ini dikarenakan dalil yangdikemukakannya di samping sahih juga dalam redaksinya sangat jelas sebagai qaid (pembatas)dari dalil-dalil yang muthlak (belum dibatasi)Sedangkan pendapat yang mengatakan satu atau dua kali susuan tidak diharamkanmeskipun haditsnya shahih akan tetapi redaksi haditsnya tidak jelas menunjukkan hal itu Katasatu atau dua kali tidak diharamkan tidak berarti hanya untuk tiga kali susuan akan tetapi17boleh jadi juga untuk lima kali susuan Karena banyak ihtimal (kemungkinan) inilah makapendapat tersebut menjadi lemah adanyaPendapat pertama juga yang mengatakan tidak dibatasi jumlah susuannya tidak bisadijadikan pegangan karena kemutlakan hadits tersebut di qaid kan oleh keterangan lain yaituketerangan yang mengatakan lima kali susuan Karenanya hukumnya pun harus dibawakepada hokum muqayyad bukan hokum muthlak lagiPendapat keempat yang mengatakan sepuluh kali susuan juga tidak dapat dijadikanpegangan Karena hadits yang disodorkan bukan sebagai batasan akan tetepi hanya ikhbar(beita informasi) saja Hal ini dikarenakan dalam keterangan dari Siti Aisyah yang laindikatakan bahwa yang haram dinikahi itu juga apabila menete lima kali susuan Dengandemikian penulis lebih condong untuk mengambil pendapat ketiga bahwa wanita yang haramdinikahi lantaran susuan itu apabila telah menyusui lima kali atau lebih Kurang dari itu tidakmenjadi haram hukumnya Wallahu alam2 Menyangkut usia bayi yang menyusunyaPara ulama berbeda pendapat mengenai usia bayi yang menyusui tersebut sehinggamenyebabkan wanita tersebut haram untuk dinikahiPendapat pertama yaitu pendpatnya Jumhur ulama di antaranya Imam Malik SyafiIAhmad dan Imam Auzai bahwa susuan yang diharamkan itu pada usia dua tahun pertama sajaAdapun kalau dia menete pada usianya yang ke tiga empat tahun atau lebih tidak menjadikanharam untuk dinikahi Di antara dalil yang disodorkan kelompok ini adalah

                                                                        الرضاعة ) یتم أن أراد لمن آاملين حولين أوالدهن یرضعن والوالدات 233البقرة(

                                                                        Artinya Dan ibu-ibu itu menyusui putra-putranya selama dua tahun secara sempurna Hal itubagi mereka yang hendak menyempurnakan susuannya (QS Al-Baqarah 233)

                                                                        بإس 1049703 ناد البيهق 1049703 ى أخرج )) [ 1049703 ه الح 1049703 ولين ف 1049703 ى آ 1049703 ان 1049703 ام إال رض (( 1049703 اع ال عب 1049703 اس اب 1049703 ن ق 1049703 ال

                                                                        [صحيحArtinya Ibnu Abbas berkata Bukan disebut menyusui kecuali selama dua tahun (HRBaihaki dengan sanad yang sahih)Pendapat kedua yaitu pendapatnya Imam Abu Hanifah bahwa usia susuan yangmenyebabkan haram untuk dinikahi itu adalah selama tiga puluh bulan Dalil yang

                                                                        dikemukakannya adalah

                                                                        ( األحقاف ( شهرا ثالثون وفصاله 15وحملهArtinya Dan mengandungnya sampai menyapihnya selama tiga puluh bulan (QS Al-Ahqaf15)Pendapat ketiga mengatakan bahwa menyusui ketika sudah besar maupun ketika masihkecil sama saja menyebabkan haram untuk dinikahi Pendapat ini adalah pendapatnyaDhahiriyyah Atha dan Imam Laits Di antara dalil yang dikemukakan pendapat ini adalah

                                                                        ی 1049703 ا فقال 1049703 ت وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى النب 1049703 ي 1049703 ىإل سهيل بنت لة سه جاءت قالت عائشة عن

                                                                        النب 1049703 ي فق ) 1049703 ال حليف 1049703 ه وه ( 1049703 و س 1049703 الم دخ 1049703 ول ة 1049703 نحذیف 1049703 م أب 1049703 ى وج 1049703 ه فى أرى إنى الله رسولفتب 1049703 سم آبي 1049703 ر رج 1049703 ل وه 1049703 و أرض 1049703 عه وآي 1049703 ف 1049703 ت

                                                                        قال)) ارض (( 1049703 عيه وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى (( آبير رجل أنه علمت قد وقال وسلم عليه الله صلى الله رسول[ مسلم[ أخرجهArtinya Siti Aisyah berkata Sahlah bint Suhail datang kepada Nabi Saw sambil berkataWahai Rasulullah Saw sesungguhnya saya melihat muka Abu Hudzaifah ketika membawaSalim Rasulullah Saw lalu bersabda Susuilah dia Sahlah berkata Bagaimana sayamenyusuinya sementara dia sudah besar Rasulullah Saw tersenyum lalu bersabda kembaliSaya tahu bahwa dia sudah besar (tapi tidak mengapa susuilah) (HR Muslim)Dari ketiga pendapat di atas hemat penulis pendapat Jumhur ulama yang mengatakanbahwa yang menjadikan haram untuk dinikahi itu adalah apabila menyusuinya pada dua tahunpertama saja Hal ini dikarenakan keterangan-keterangan yang berbicara seputar hal ini sangatjelas dan shahih Namun demikian apabila karena suatu keperluan orang yang sudah besar pun18harus disusui tentu menjadi haram juga Demikian sebagaimana dikemukakan oleh ImamSyaukani dan Ibnu Taimiyyah dalam al-Majmunya3 Shifat susuan yang diharamkanPembahasan ini menyangkut apakah susuan yang diharamkan itu disyaratkan harusmengisap langsung dari tete si wanita tersebut Ataukah termasuk juga sekalipun melaluidiminum dalam gelas setelah diperas terlebih dahulu Dalam hal ini para ulama terbagi duapendapatPendapat pertama yaitu pendapat Jumhur ulama mengatakan bahwa baik si bayitersebut menyusunya langusung dengan cara menempelkan mulutnya pada tete wanita danmengisapnya maupun tidak langsung seperti itu misalnya melalui diminum di gelas setelahdiperas terlebih dahulu tetap semuanya menjadikan wanita haram untuk dinikahiSedangkan menurut pendapat Dhahiriyyah dan Imam Laits bahwa susuan yangdiharamkan itu apabila langsung melalui isapan ke tetanya secara langsung Adapun apabila sibayi tersebut menetenya tidak langsung misalnya melalui gelas atau dicampur denganmakanan maka tidak menjadi haramNamun penulis lebih cenderung untuk mengatakan bahwa pendapat Jumhur lah yanglebih kuat bahwa baik langsung maupun tidak tetap termasuk susuan dan karenanya haramuntuk dinikahi Hal ini karena maksud dari susuan itu adalah untuk menghilangkan rasa laparsi bayi sekaligus memberikannya makanan Dan ketika ia menyusu langsung ataupun tidak

                                                                        langsung sama-sama mengenyangkan si bayi maka hukumnya pun sama yaitu haram untukdinikahi Hal ini dipertegas lagi berdasarkan sebuah hadits yang mengatakan

                                                                        أخرج )) [ 1049703 ه المجاع 1049703 ة م 1049703 ن الرض 1049703 اعة إنم (( 1049703 ا وس 1049703 لم ه1049703 علي الله ص 1049703 لى الله رس 1049703 ول ق 1049703 ال

                                                                        ومسلم [البخارىArtinya Rasulullah Saw bersabda Bahwasannya susuan itu karena kelaparan (si bayi) (HRBukhari Muslim)Wanita-wanita yang haram dinikahi sementara (muaqqata)Adapun wanita-wanita yang haram untuk dinikahi sementara waktu sampai penyebabnyahilang di antaranya adalah sebagai berikut1 Saudari perempuan si Isteri (menikahi kakak beradik secara langsung tidak boleh)Para ulama telah sepakat bahwa seorang laki-laki tidak boleh menikahi seorang wanitasekaligus bersama saudari kandungnya dalam waktu bersamaan Namun apabila si isterinya itumeninggal atau telah dicerai maka si suami boleh untuk menikahi saudari kandung mantanisterinya tadi Hal ini sebagaimana difirmankan oleh Allah dalam surat an-Nisa ayat 23

                                                                        لف س قد ما ال إ ن ي ت خ األ ن ي ب جمعوا ت ن وأArtinya (Diharamkan juga bagi kamu) dan menghimpunkan (dalam perkawinan) duaperempuan yang bersaudara kecuali yang telah terjadi pada masa lampau (QS An-Nisa 23)2 Apabila seorang kafir masuk Islam sementara ketika dia kafir telah menikahi dua orangperempuan kakak beradik secara bersamaan maka ia harus memilih salah satunya danmeninggalkan yang lainnya Hal ini sebagaimana terdapat dalam sebuah hadits dhaifbahwasannya Fairuz ad-Dailamy datang kepada Rasulullah Saw seraya berkata WahaiRasulullah Saw saya telah masuk Islam akan tetapi saya mempunya dua isteri kakak beradikMaka Rasulullah Saw menyuruhnya untuk memilih salah satu dari keduanya menurut yang iakehendaki dan sukai (HR Turmudzi dan Abu Dawud)3 Bibi tante dari si isteriSeorang laki-laki tidak boleh menikahi seorang wanita secara bersamaan denganbibinya tantenya baik bibinya ini dari pihak bapaknya ataupun ibunya Namun apabila siisterinya tadi meninggal atau telah diceraikan maka ia boleh menikahi bibinya tadi Hal inididasarkan pada sebuah hadits yang mengatakan19

                                                                        الم 1049703 رآة ب 1049703 ين یجم (( 1049703 ع ال ق 1049703 ال وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله لى1049703 ص الله رس 1049703 ول أن هری 1049703 رة أب 1049703 ى ع 1049703 ن[ ] (( ومسلم البخارى أخرجه وخالتها المرأة بين وال وعمتهاArtinya Dari Abu Hurairah bahwasannya Rasulullah Saw pernah bersabda Tidak bolehdinikahi secara bersamaan antara seorang wanita dengan bibinya baik bibinya dari pihak ayah(ammah) maupun dari pihak ibu (khalah) (HR Bukhari Muslim)4 Wanita yang telah ditalak tiga tidak boleh menikah dengan mantan suaminya kecuali iatelah menikah terlebih dahulu dengan laki-laki lain Hal ini sebagaimana akan dijelaskannanti pada pembahasan thalak (pada makalah-makalah berikutnya) Di antara dalilnya adalah

                                                                        ن أ هم 1049703 ا ي عل جن 1049703 اح فل 1049703 ا قه 1049703 ا طل ن ف 1049703 إ ه قها 1049703 ر طل ن فإغي وجا ز كح ن ت ى حت عد ب من ه ل حل ت فال

                                                                        البق ( 1049703 رة ن م 1049703 و عل ی ق 1049703 وم ل ه 1049703 ا ن ي ب ی الل 1049703 ه ح 1049703 دود ه 1049703 كل الل 1049703 وت ح 1049703 دود قيم 1049703 ا ی ن أ ظن 1049703 ا ن إ ع 1049703 ا اج ر ت ی(230Artinya Kemudian jika si suami mentalaknya (sesudah talak yang kedua) maka perempuanitu tidak lagi halal baginya hingga dia kawin dengan suami yang lain Kemudian jika suamiyang lain itu menceraikannya maka tidak ada dosa bagi keduanya (bekas suami pertama danistri) untuk kawin kembali jika keduanya berpendapat akan dapat menjalankan hukum-hukumAllah Itulah hukum-hukum Allah diterangkan-Nya kepada kaum yang (mau) mengetahui(QS Al-Baqarah 230)5 Wanita yang menikah dengan laki-laki lain atau berada pada masa iddah dengan lakilakilain sehingga wanita tersebut dicerai dan habis masa iddahnya (pembahasan masalahIddah ini akan dijelaskan lebih lanjut dalam makalah berikutnya) Apabila wanita tersebut telahdicerai oleh suaminya dan telah habis masa iddahnya maka laki-laki lain boleh menikahinya6 Wanita yang sadang melakukan Ihram tidak boleh menikah atau dinikahkan sampai iatahallul (beres dari ihramnya) Ketika ia telah tahallul maka boleh seorang laki-laki atauwanita untuk menikah atau dinikahkan Hal ini didasarkan kepada hadits berikut ini

                                                                        وال عليه 1049703 رم الله صلى الله رسول قال قال عفان بن عثمان عنالمح (( ینكح ال وسلم

                                                                        [ ] (( والترمذى مسلم أخرجه یخطب وال ینكحArtinya Utsman bin Affan berkata Rasulullah Saw bersabda Orang yang sedang melakukanihram tidak boleh menikah dinikahkan ataupun meminang (HR Muslim dan Turmudzi)7 Wanita musyrikah (seperti yang beragama Majusi dan lainnya) sampai dia masuk IslamWanita yang musyrikah tidak boleh dinikahi sampai ia masuk Islam Hal ini berdasarkan ayat

                                                                        ول 1049703 ا م ك عجب 1049703 ت أ ول 1049703 و ة رآ م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر مؤمن 1049703 ة ة1049703 م وأل ی 1049703 ؤمن حت 1049703 ى ات رآ مش ال كحوا ن ت والئ 1049703 ك ول أ م ك عج 1049703 ب أ ول 1049703 و رك م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر م 1049703 ؤمن د1049703 عب ول ؤمن 1049703 وا ی حت 1049703 ى ين رآ م 1049703 ش ال كح 1049703 وا ن ته 1049703 م عل ل لن 1049703 اس ل ات 1049703 ه ءای ن ب 1049703 ي وی ذن 1049703 ه إ ب ة مغف 1049703 ر وال ة1049703 جن ال ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعو والل 1049703 ه الن 1049703 ار ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعون[ البقرة [ ون ر

                                                                        ذآ ت 221یArtinya Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik sebelum mereka berimanSesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik walaupun diamenarik hatimu Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanitamukmin) sebelum mereka beriman Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dariorangmusyrik walaupun dia menarik hatimu Mereka mengajak ke neraka sedang Allahmengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya(perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran (QS Al-Baqarah 221)Hanya saja para ulama mengecualikan musyrikah ini dengan ahli kitabArtinya wanitaahli kitab (Yahudi dan Nashrani) boleh dinikahi oleh orang Muslim Hal ini didasarkan padaayat berikut ini20

                                                                        ه 1049703 م ل ح 1049703 لcurren م وطع 1049703 امك ك 1049703 م ل ح 1049703 لcurren كت 1049703 اب ال ذین 1049703 واوت ال 1049703 أ وطع 1049703 ام ب 1049703 ات الطي ك 1049703 م ل ح 1049703 ل

                                                                        أ ي 1049703 وم الذا إ م ك ل ق 1049703 ب 1049703 ن م كت 1049703 اب ال وت 1049703 وا أ ال 1049703 ذین 1049703 ن م ات 1049703 صن

                                                                        مح وال مؤمن 1049703 ات ال 1049703 ن م ات مح 1049703 صن والیم 1049703 ان اإل ب ف 1049703 ر ك ی وم 1049703 ن خ 1049703 دان أ هن 1049703 ذي جور أ موهن ت ي ءات

                                                                        خ مت وال افحين مس ر غي ين محصن( المائدة ( رین خاس ال من ة خر اآل في وهو ه عمل ط حب 5فقدArtinya Pada hari ini dihalalkan bagimu yang baik-baik Makanan (sembelihan) orang-orangyang diberi Al Kitab itu halal bagimu dan makanan kamu halal (pula) bagi mereka (Dandihalalkan mangawini) wanita yang menjaga kehormatan diantara wanita-wanita yang berimandan wanita-wanita yang menjaga kehormatan di antara orang-orang yang diberi Al Kitabsebelum kamu bila kamu telah membayar mas kawin mereka dengan maksud menikahinyatidak dengan maksud berzina dan tidak (pula) menjadikannya gundik-gundik Barangsiapayang kafir sesudah beriman (tidak menerima hukum-hukum Islam) maka hapuslah amalannyadan ia di hari kiamat termasuk orang-orang merugi (QS Al-Maidah 5)Namun persoalannya apakah Yahudi dan Kristen sekarang masih dapat disebut AhliKitab ataukah sudah termasuk Musyrik mengingat ajarannya kini banyak diselewengkan dansudah bukan seperti aslinya dahulu Ini juga menjadi bahan perdebatan Untuk masalah iniinsya Allah penulis akan membahasnya dalam satu makalah khusus pada minggu-mingguberikutnyaNamun untuk wanita muslimah tidak boleh menikah dengan laki-laki non muslim Halini didasarkan pada ayat sebagaimana telah disebutkan sebelumnya

                                                                        ول 1049703 ا م ك عجب 1049703 ت أ ول 1049703 و ة رآ م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر مؤمن 1049703 ة ة1049703 م وأل ی 1049703 ؤمن حت 1049703 ى ات رآ مش ال كحوا ن ت والئ 1049703 ك ول أ م ك عج 1049703 ب أ ول 1049703 و رك م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر م 1049703 ؤمن د1049703 عب ول ؤمن 1049703 وا ی حت 1049703 ى ين رآ م 1049703 ش ال كح 1049703 وا ن ته 1049703 م عل ل لن 1049703 اس ل ات 1049703 ه ءای ن ب 1049703 ي وی ذن 1049703 ه إ ب ة مغف 1049703 ر وال ة1049703 جن ال ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعو والل 1049703 ه الن 1049703 ار ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعون[ البقرة [ ون ر

                                                                        ذآ ت 221یArtinya Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik sebelum mereka berimanSesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik walaupun diamenarik hatimu Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanitamukmin) sebelum mereka beriman Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dariorangmusyrik walaupun dia menarik hatimu Mereka mengajak ke neraka sedang Allahmengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya(perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran ((QS Al-Baqarah 221)Juga berdasarkan ayat lain berikut ini

                                                                        ن ف 1049703 إ هن ات 1049703 ان مهاجر ات مؤمن ال م جاءآ ذا إ وا ءامن ذین ال ها ی اأ ی

                                                                        یم إ ب م عل أ ه الل وهن ن ح فامت

                                                                        ه 1049703 ن ل حل 1049703 ون ی ه 1049703 م ول 1049703 ا ه 1049703 م ل ح 1049703 لcurren ه 1049703 ن ل 1049703 ا ى 1049703 اركف ل 1049703 ال إ جع 1049703 وهن ر ت فل 1049703 ا مؤمن 1049703 ات م 1049703 وهن مت عل( ( 10الممتحنة Artinya Hai orang-orang yang beriman apabila datang berhijrah kepadamu perempuanperempuanyang beriman maka hendaklah kamu uji (keimanan) mereka Allah lebihmengetahui tentang keimanan merekamaka jika kamu telah mengetahui bahwa mereka (benarbenar)beriman maka janganlah kamu kembalikan mereka kepada (suami-suami mereka)orang-orang kafir Mereka tiada halal bagi orang-orang kafir itu dan orang-orang kafir itu tiadahalal pula bagi mereka (QS Al-Mumtahanah 10)Makalah ini special dipersembahkan untuk kawan-kawan tercinta siswa siswi Sekolah IndonesiaCairo (SIC) pada pengajian rutin remaja Sabtuan di Mesjid Indonesia Kairo EgyptEmail aepmesiryahoocomQatamea 13 Mei 2005 pukul 200 malam

                                                                        21

                                                                        Perceraian dalam IslamDari Wikipedia Bahasa Melayu ensiklopedia bebas

                                                                        Lompat ke pandu arah gelintar

                                                                        Sebahagian daripada siri

                                                                        Fiqh Islam(suatu disiplin kajian Islam)

                                                                        Bidang-bidang

                                                                        Ekonomi

                                                                        Politik

                                                                        Perkahwinan

                                                                        o Peminangan

                                                                        o Mas kahwin

                                                                        o Akad nikah

                                                                        o Walimatulurus

                                                                        o Nikah mutah

                                                                        o Perceraian

                                                                        o Poligami

                                                                        o Nasab

                                                                        o Seks

                                                                        Jenayat

                                                                        Adab

                                                                        Ibadah

                                                                        Kebersihan

                                                                        Ketenteraan

                                                                        Kotak ini papar bull bincang bull sunting

                                                                        Di dalam Islam penceraian merupakan sesuatu yang dilaknat oleh Islam tetapi diharuskan dengan alasan dan sebab-sebab tertentu Penceraian boleh dilakukan dengan cara talak fasakh dan khuluk atau tebus talak

                                                                        Isi kandungan

                                                                        [sorok]

                                                                        1 Talak o 11 Hukum talak

                                                                        o 12 Rukun talak

                                                                        o 13 Contoh lafaz talak

                                                                        o 14 Jenis talak

                                                                        141 Talak rajrsquoi

                                                                        142 Talak bain

                                                                        143 Talak sunni

                                                                        144 Talak bidrsquoi

                                                                        145 Talak taklik

                                                                        2 Fasakh

                                                                        o 21 Cara melakukan fasakh

                                                                        3 Khuluk atau tebus talak

                                                                        o 31 Tujuan khuluk

                                                                        4 Rujuk

                                                                        o 41 Hukum rujuk

                                                                        o 42 Rukun rujuk

                                                                        o 43 Contoh lafaz rujuk

                                                                        431 Lafaz sarih

                                                                        432 Lafaz kinayah

                                                                        5 Lihat juga

                                                                        o 51 Pautan Luar

                                                                        [sunting] Talak

                                                                        Talak menurut bahasa bermaksud melepaskan ikatan dan menurut syarak pula talak membawa maksud melepaskan ikatan perkahwinan dengan lafaz talak dan seumpamanya Talak merupakan suatu jalan penyelesaian yang terakhir sekiranya suami dan isteri tidak dapat hidup bersama dan mencari kata sepakat untuk mecari kebahagian berumahtangga Talak merupakan perkara yang dibenci Allah swt tetapi dibenarkan

                                                                        [sunting] Hukum talakHukum Penjelasan

                                                                        Wajib

                                                                        a) Jika perbalahan suami isteri tidak dapat didamaikan lagib) Dua orang wakil daripada pihak suami dan isteri gagal membuat kata sepakat untuk perdamaian rumahtangga merekac) Apabila pihak kadi berpendapat bahawa talak adalah lebih baikd) Jika tidak diceraikan keadaan sedemikian maka berdosalah suami

                                                                        Haram

                                                                        a) Menceraikan isteri ketika sedang haid atau nifasb) Ketika keadaan suci yang telah disetubuhic) Ketika suami sedang sakit yang bertujuan menghalang isterinya daripada menuntut harta pusakanyad) Menceraikan isterinya dengan talak tiga sekali gus atau talak satu tetapi disebut berulang kali sehingga cukup tiga kali atau lebih

                                                                        Sunata) Suami tidak mampu menanggung nafkah isterinyab) Isterinya tidak menjaga maruah dirinya

                                                                        MakruhSuami menjatuhkan talak kepada isterinya yang baik berakhlak mulia dan mempunyai pengetahuan agama

                                                                        HarusSuami yang lemah keinginan nafsunya atau isterinya belum datang haid atau telah putus haidnya

                                                                        [sunting] Rukun talakPerkara Syarat

                                                                        SuamiBerakalBalighDengan kerelaan sendiri

                                                                        IsteriAkad nikah sahBelum diceraikan dengan talak tiga oleh suaminya

                                                                        LafazUcapan yang jelas menyatakan penceraiannyaDengan sengaja dan bukan paksaaan

                                                                        [sunting] Contoh lafaz talak Talak sarih

                                                                        Lafaz yang jelas dengan bahasa yang berterus-terang seperti ldquoSaya talak awakrdquo atau ldquoSaya ceraikan awakrdquo atau ldquoSaya lepaskan awak daripada menjadi isteri sayardquo dan sebagainya

                                                                        Talak kinayah

                                                                        Lafaz yang digunakan secara sindiran oleh suami seperti ldquoPergilah awak ke rumah mak awakrdquo atau ldquoPergilah awak dari sinirdquo atau ldquoSaya benci melihat muka awakrdquo dan sebagainya Namun lafaz kinayah memerlukan niat suaminya iaitu jika berniat talak maka jatuhlah talak tetapi jika tidak berniat talak maka tidak berlaku talak

                                                                        [sunting] Jenis talak

                                                                        [sunting] Talak rajrsquoi

                                                                        Suami melafazkan talak satu atau talak dua kepada isterinya Suami boleh merujuk kembali isterinya ketika masih dalam idah Jika tempoh idah telah tamat maka suami tidak dibenarkan merujuk melainkan dengan akad nikah baru

                                                                        [sunting] Talak bain

                                                                        Suami melafazkan talak tiga atau melafazkan talak yang ketiga kepada isterinya Isterinya tidak boleh dirujuk kembali Si suami hanya boleh merujuk setelah isterinya berkahwin lelaki lain

                                                                        suami barunya menyetubuhinya setelah diceraikan suami barunya dan telah habis idah dengan suami barunya

                                                                        [sunting] Talak sunni

                                                                        Suami melafazkan talak kepada isterinya yang masih suci dan tidak disetubuhinya ketika dalam tempoh suci

                                                                        [sunting] Talak bidrsquoi

                                                                        Suami melafazkan talak kepada isterinya ketika dalam haid atau ketika suci yang disetubuhinya

                                                                        [sunting] Talak taklik

                                                                        Talak taklik ialah suami menceraikan isterinya bersyarat dengan sesuatu sebab atau syarat Apabila syarat atau sebab itu dilakukan atau berlaku maka terjadilah penceraian atau talak

                                                                        Contohnya suami berkata kepada isteri ldquoJika awak keluar rumah tanpa izin saya maka jatuhlah talak saturdquo Apabila isterinya keluar dari rumah tanpa izin suaminya maka jatuhlah talak satu secara automatik

                                                                        Ia juga boleh berlaku selepas akad nikah (ia dipraktikkan di Malaysia dan wajib oleh semua pengantin lelaki untuk melafaznya) berkata ldquoJika saya menyeksa isteri saya dengan sengaja atau saya meninggalkan isteri saya selama empat bulan berterusan dengan sengaja tanpa kerelaannya dan jika ia mengadu kepada kadi atau naib kadi apabila disabitkan oleh kadi atau naib kadi maka jatuhlah talak satu ke atas isteri sayardquo

                                                                        Ia juga boleh berlaku dengan cara ldquoJika saya menyeksa isteri saya dengan sengaja atau saya meninggalkannya selama empat bulan berterusan tanpa kerelaannya dan jika ia mengadu kepada kadi atau naib kadi serta membayar RM 100 sebagai tebus talak apabila disabitkan oleh kadi atau naib kadi maka jatuhlah talak satu ke atas isteri saya dengan nilai tebus talak tersebutrdquo

                                                                        [sunting] Fasakh

                                                                        Erti fasakh menurut bahasa ialah rosak atau putus Manakala menurut syarak pula pembatalan nikah disebabkan oleh sesuatu sifat yang dibenarkan syarak misalnya perkahwinan suami isteri yang difasakhkan oleh kadi disebabkan oleh suaminya tidak mempu memberi nafkah kepada isterinya Fasakh tidak boleh mengurangkan bilangan talaknya Fasakh hanya boleh dituntut oleh isteri sekiranya terdapat beberapa sebab atau kecacatan yang terdapat pada pihak suaminya Mengikut mazhab Shafie seorang isteri boleh menuntut fasakh melalui kadi atau mahkamah disebabkan oleh kekurangan suaminya seperti gila (berkekalan atau sekejab) penyakit kusta penyakit sopak penyakit yang menghalang mereka daripada melakukan persetubuhan suami tidak mampu memberi nafkah belanja kepada isterinya seperti makan dan minum serta tempat tinggal pakaian memberi mahar dengan cara tunai sebelum bersetubuh kerana kepapaan atau muflis atau sebagainya suami tidak bertanggungjawab dengan meninggalkan isterinya terlalu lama dan tidak memberi khabar berita suami yang menzalimi dan memudaratkan isterinya

                                                                        suami yang fasik serta melakukan maksiat terhadap Allah dan tidak menunaikan kewajipan kepada Allah dan murtad salah seorang (suami atau isteri)

                                                                        [sunting] Cara melakukan fasakh Jika suami atau isteri mempunyai sebab yang megharuskan fasakh Membuat aduan kepada pihak kadi supaya membatalkan perkahwinan mereka

                                                                        Jika dapat dibuktikan pengaduan yang diberikan adalah betul pihak kadi boleh mengambil tindakan membatalkannya

                                                                        Pembatalan perkahwinan dengan cara fasakh tidak boleh dirujuk kembali melainkan dengan akad nikah yang baru

                                                                        [sunting] Khuluk atau tebus talak

                                                                        Perpisahan antara suami dan isteri melalui tebus talak sama ada dengan menggunakan lafaz talak atau khuluk Pihak isteri boleh melepaskan dirinya daripada ikatan perkahwinan mereka jika ia tidak berpuas hati atau lain-lain sebab Pihak isteri hendaklah membayar sejumlah wang atau harta yang dipersetujui bersama dengan suaminya maka suaminya hendaklah menceraikan isterinya dngan jumlah atau harta yang ditentukan

                                                                        Hukum khuluk adalah berdasarkan surah al-Baqarah ayat 229 ldquoTidak halal bagi kamu mengambil apa-apa yang telah kamu berikan kepada mereka suatu jua pun kecuali jika takut kedua-duanya tidak akan mengikut peraturan Allah swt Jika kamu takut bahawa tidak akan mengikut peraturan Allah maka tiadalah berdosa kedua-duanya tentang barang yang jadi tebus oleh perempuanrdquo

                                                                        Talak boleh jatuh dengan menyebut ldquoSaya menceraikan kamu dengan bayaran RM 10000rdquo dan isterinya menjawab ldquoSaya menerimanyardquo Apabila suami melafazkan demikian dan isterinya menyahut tawaran itu dengan serta-merta jatuhlah talak dengan khuluk dan isterinya wajiblah beridah Suami isteri hanya boleh merujuk dengan akad nikah baru sahaja

                                                                        [sunting] Tujuan khuluk Memelihara hak wanita Menolak bahaya kemudaratan yang menimpanya

                                                                        Memberi keadilan kepada wanita yang cukup umurnya melalui keputusan mahkamah

                                                                        [sunting] Rujuk

                                                                        Menurut bahasa rujuk boleh didefinisikan sebagai kembali Manakala menurut syarak ia membawa maksud suami kembali semula kepada isterinya yang diceraikan dengan ikatan pernikahan asal (dalam masa idah) dengan lafaz rujuk

                                                                        [sunting] Hukum rujukHukum Penjelasan

                                                                        WajibBagi suami yang menceraikan isterinya yang belum menyempurnakan gilirannya dari isteri-isterinya yang lain

                                                                        Haram Suami merujuk isterinya dengan tujuan untuk menyakiti atau memudaratkan isterinya itu

                                                                        Makruh Apabila penceraian lebih baik antara suami dan isteri

                                                                        Harus Sekirannya rujuk boleh membawa kebaikan bersama

                                                                        [sunting] Rukun rujukPerkara Syarat

                                                                        SuamiBerakalBalighDengan kerelaan sendiri

                                                                        Isteri

                                                                        Telah disetubuhiBerkeadaan talak rajrsquoiBukan dengan talak tigaBukan cerai secara khulukMasih dalam idah

                                                                        Lafaz

                                                                        Ucapan yang jelas menyatakan rujukTiada disyaratkan dengan khiar atau pilihanDisegerakan tanpa dikaitkan dengan taklik atau bersyaratDengan sengaja dan bukan paksaan

                                                                        [sunting] Contoh lafaz rujuk

                                                                        [sunting] Lafaz sarih

                                                                        Lafaz terang dan jelas menunjukkan rujuk Contoh ldquoSaya rujuk awak kembalirdquo atau ldquoSaya kembali semula awak sebagai isteri sayardquo

                                                                        [sunting] Lafaz kinayah

                                                                        Lafaz kiasan atau sindiran Contoh ldquoSaya jadikan awak milik saya semulardquo atau ldquoSaya pegang awak semulardquo Lafaz kinayah perlu dengan niat suami untuk merujuk kerana jika dengan niat rujuk maka jadilah rujuk Namun jika tiada niat rujuk maka tidak sahlah rujuknya

                                                                        Bab Lian Ditulis oleh Fani Kamis 24 Mei 2007 2024 1 PENGERTIAN LIrsquoAN DAN KASUS LIrsquoAN

                                                                        Kata lirsquoan menurut bahasa berarti allarsquonu bainatsnaini fa sharsquoidan (saling melaknat yang terjadi di antara dua orang atau lebih) Sedang menurut istilah syarrsquoi lirsquoan ialah sumpah dengan redaksi tertentu yang diucapkan suami bahwa isterinya telah berzina atau ia menolak bayi yang lahir dari isterinya sebagai anak kandungnya dan kemudian sang isteri pun bersumpah bahwa tuduhan suaminya yang dialamatkan kepada dirinya itu bohong (Pengertian ini dikutip dari kitab al-Mugashshal fi Ahkamil Mar-ah Wal Baitil Muslim Fisy Syarirsquoatil Islamiyah VIII 320-321 terbitan Muassasah Risalah Beirut oleh Prof Dr Abdul Karim Zaidan)

                                                                        Apabila seorang laki-laki menuduh isterinya berbuat serong dengan laki-laki lain kemudian isterinya menganggap bahwa tuduhannya bohong maka pihak suami harus dijatuhi hukuman dera kecuali dia mempunyai bukti yang kuat atau melakukan lirsquoan ldquoDan orang-orang yang menuduh isterinya (berzina) padahal mereka tidak ada mempunyai saksi-saksi selain diri mereka sendiri Maka persaksian orang itu ialah empat kali bersumpah dengan nama Allah sesungguhnya dia adalah termasuk orang-orang yang benar Dan (sumpah) yang kelima bahwa lanat Allah atasnya jika dia termasuk orang-orang yang berdusta Istrinya itu dihindarkan dari hukuman oleh sumpahnya empat kali atas nama Allah Sesungguhnya suaminya itu benar-benar termasuk orang-orang yang dusta Dan (sumpah) yang kelima bahwa laknat Allah atasnya jika suaminya itu termasuk orang-orang yang benarrdquo (QS An-Nuur 6-9)

                                                                        Dari Ibnu Abbas ra bahwa Hilal bin Umayyah ra pernah menuduh isterinya berzina dengan Syarik bin Sahma di hadapan Nabi saw Kemudian Nabi saw bersabda ldquoKamu harus dapat membuktikan atau (kalau tidak) hukuman had menimpa punggungmurdquo Lalu dia berkata ldquoYa Rasulullah jika seorang di antara kami telah melihat seorang laki-laki berada di atas isterinya masihkah dituntut untuk pergi mencari buktirdquo maka Beliau pun bersabda ldquoKamu harus dapat membuktikan dan jika tidak maka hukuman had di punggungmurdquo Hilal berkata ldquoDemi dzat yang telah mengutusmu dengan membawa kebenaran sesungguhnya saya benar-benar jujur Maka saya harap sudi kiranya Allah menurunkan ayat Qurrsquoan yang bisa membebaskan punggungku dari hukum derardquo Maka turunlah Malaikat Jibril dan menyampaikan wahyu kepada Beliau WALLADZIINA YARMUUNA AZWAAJAHUM (dan orang-orang yang menuduh istri-isterinya) sampai padat IN KAANA MINASH SHAADIQIN (jika suaminya itu termasuk orang-orang yang benar) Kemudian Nabi saw beranjak dari tempatnya sambil menyuruh Hilal menemui isterinya Kemudian Hilal datang (lagi) kepada Beliau lalu memberikan kesaksian lantas Nabi saw bersabda

                                                                        ldquoSesungguhnya Allah tahu bahwa seorang di antara kamu berdua ini ada yang bohong Adakah di antara kalian berdua ini yang mau bertaubatrdquo Kemudian isterinya bangun lalu memberikan kesaksiannya Maka tatkala ia hendak mengucapkan sumpah yang kelima maka orang-orang menghentikannya (agar tidak jadi mengucapkan sumpah kelima) dan mereka berkata ldquoSesungguhnya perempuan ini wajib dijatuhi hukumanrdquo Ibnu Abbas berkata ldquoLalu ia (isterinya

                                                                        itu) pelan-pelan mundur hingga kami menduga ia akan segera kembalirdquo Kemudian ia berkata Aku tidak akan membuat malu kaumku sepanjang hari Kemudian terus berlalu begitu Lantas Nabi saw bersabda ldquoPerhatikan dia jika dia datang dengan membawa bayi yang juling matanya besar pinggulnya dan kedua betisnya besar juga maka ia(bayi itu) milik Syarik bin Sahmarsquordquo Ternyata dia datang persis yang disabdakan Nabi saw Kemudian Beliau bersada ldquoKalaulah tidak ada ketetapan di dalam Kitabullah sudah barang tentu saya punya urusan dengan diardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no 2098 Fathul Bari VIII 449 no 4747 rsquoAunul Marsquobud VI 341 no 2237 Tirmidzi V 12 no 3229 dan Ibnu Majah I 668 no 2067)

                                                                        2 HUKUM-HUKUM YANG MENIMPA ORANG YANG MELAKUKAN LIrsquoAN

                                                                        Apabila suami isteri melakukan mularsquoanah atau lirsquoan maka berlakukan pada keduanya hukum-hukum berikut ini

                                                                        1 Keduanya harus diceraikan berdasarkan hadistDari Ibnu Umar ra ia berkata ldquoNabi saw memutuskan hukum di antara seorang suami dan isteri dari kaum Anshar dan menceraikan antara keduanyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 458 no 5314 Muslim II 1133 no 9 dan 1494)

                                                                        2 Keduanya haram rujursquo untuk selama-lamanyaDari Sahl bin Sarsquod ra ia berkata ldquoTelah berlaku sunnah Nabi saw tentang suami isteri yang saling bermularsquoanah dimana mereka diceraikan antara keduanya kemudian mereka tidak (boleh) rujursquo buat selama-lamanyardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no 2104 dan Aunul Mabud VI 337 no 2233 serta Baihaqi VII 410)

                                                                        3 Wanita yang bermularsquoanah berhak memiliki maharDari Ayyub bin Sarsquoid bin Jubair ia bercerita Saya pernah bertanya kepada Ibnu Umar ra (Wahai Ibnu Umar) bagaimana kedudukan seorang suami yang menuduh isterinya berbuat serong Jawab Ibnu Umar ldquoNabi saw pernah menceraikan antara dua orang yang bersaudara (yaitu suami isteri) dari Bani rsquoAjlan dan Beliau bersabda (kepada keduanya) ldquoAllah mengetahui bahwa seorang di antara kalian berdua pasti berbohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Ternyata mereka berdua enggan (memenuhi tawaran Beliau) Nabi bersabda lagi ldquoAllah mengetahui bahwa salah seorang di antara kalian berdua pasti bohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Ternyata mereka enggan lalu Nabi pun bersabda ldquoAllah mengetahui bahwa salah seorang di antara kalian berdua pasti bohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Namun mereka berdua enggan (untuk memenuhi tawaran Beliau) Maka selanjutnya Beliau menceraikan antara keduanyardquo Ayyub berkata ldquoKemudian Amr bin Dinar mengatakan kepadaku lsquoSesungguhnya di dalam hadist tersebut ada sebagian yang saya perhatikan belum engkau sampaikan yaitu laki-laki yang bermularsquoanah itu menanyakan ldquoMana hartaku (maharku)rdquo Dijawab (oleh Nabi saw) ldquoTidak ada harta (mahar) bagimu Jika kamu jujur berarti kamu sudah pernah bercampur dengannya jika kamu bohong maka ia (mahar) itu kian jauh darimurdquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 456 no 5311 Muslim II 1130 no 1493 lsquoAunul Marsquobud VI 347 no 2240 dan 2241 Nasarsquoi VI 177)

                                                                        4 Anak yang lahir dari isteri yang bermularsquoanah harus diserahkan kepada sang isteri (ibunya)Dari Ibnu Umar ra ia berkata ldquoSesungguhnya Nabi saw pernah memutuskan untuk mularsquoanah antara seorang suami dengan isterinya kemudian ia (suami) dipisahkan dari anaknya lantas Beliau menceraikan antara mereka berdua kemudian anak itu Rasulullah serahkan kepada isterinyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 460 no 5315 Muslim II 1132 no 1494 lsquoAunul Marsquobud VI 348 no 2242 Tirmidzi II 338 no 1218 Nasarsquoi VI 178 dan Ibnu Majah I 669 no 2069)

                                                                        5 Isteri yang bermularsquoanah berhak menjadi ahli waris anaknya dan begitu juga sebaliknyaDari Ibnu Syihab dalam hadist Sahl bin Sarsquoad ia berkata ldquoMenurut Sunnah Nabi saw sesudah suami isteri yang bermularsquoanah dicerai padahal sang isteri hamil maka anaknya dinisbatkan kepada ibunya Kemudian sunnah Beliau saw berlaku mengenai hak warisnya dimana ia (ibu tersebut) berhak menjadi ahli waris anaknya dan anaknya pun berhak menjadi ahli warisnya sesuai apa yang telah Allah tetapkan untuknyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari 1X 452 no 5309 Muslim II 1129 no 1492 dan lsquoAunul Marsquobud VI 339 no 2235)

                                                                        Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 835 - 841

                                                                        Bab Khulu

                                                                        Selasa 28 Agustus 2007 1821 Pengertian Khulursquo

                                                                        Menurut bahasa kata khulursquo berasal dari khalarsquo ats-tsauba idzaa azzalaba yang artinya

                                                                        melepaskan pakaian karena isteri adalah pakaian suami dan suami adalah pakaian isteri Allah

                                                                        SWT berfirman rdquoMereka itu adalah pakaian bagimu dan kamu pun pakaian bagi merekardquo (Al-

                                                                        Baqarah187)

                                                                        Para pakar fiqih memberi definisi bahwa khulursquo adalah seorang suami menceraikan isterinya dengan imbalan mengambil sesuatu darinya

                                                                        Dan khulursquo disebut juga fidyah atau if tidak (tebusan) (Fiqhus Sunnah II253 Manarus Sabil II226 dan Fathul Bari IX395)

                                                                        Persyaratan Khulursquo

                                                                        Jika persengketaan antara suami isteri kian parah dan tidak mungkin lagi diambil langkah-

                                                                        langkah kompromistis supaya mereka bersatu kembali atau pihak isteri sudah menggebu-gebu

                                                                        untuk bercerai dengan suaminya maka ia boleh menebus dirinya dari kekuasaan suaminya

                                                                        dengan menyerahkan sejumlah harta kepadanya sebagai ganti dari buruknya keadaan yang

                                                                        menimpa suaminya karena bercerai dengannya Allah SWT berfirman rdquoDan tidak halal bagi

                                                                        kamu mengambil dari sesautu yang telah kamu berikan kepada mereka kecuali kalau keduanya

                                                                        (suami isteri) khawatir tidak akan dapat menjalankan hukum-hukum Allah maka tidak ada dosa

                                                                        atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus dirinyardquo (Al-

                                                                        Baqarah229)

                                                                        Dari Ibnu Abbas ra berkata Isteri Tsabit bin Qais bin Syammas datang kepada Nabi saw lalu

                                                                        bertutur rdquoYa Rasulullah aku tidak membenci Tsabit karena imannya dan bukan (pula) karena

                                                                        perangainya melainkan sesungguhnya aku khawatir kufurrdquo Kemudian Rasulullah saw

                                                                        bersabda rdquoMaka mau engkau mengembalikan kebunnya kepadanyardquo Jawabnya rdquoYa (mau)rdquo

                                                                        kemudian ia mengembalikannya kepadanya dan selanjutnya beliau menjawab suaminya (Tsabit)

                                                                        agar mencerainyardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no2036 dan Fathul Bari IX395 no5276)

                                                                        Peringatan Keras Terhadap Masalah Khulursquo

                                                                        Dari Tsauban ra bahwa Rasulullah saw bersabda ldquoSetiap wanita yang mau talak kepada

                                                                        suaminya tanpa alasan yang dibenarkan agama maka haram baginya mencium seberbak

                                                                        surgardquo (Shahih Shahihul Ibnu Majah no1682 ldquoAunul Marsquobud VI308 no2209 Ibnu Majah

                                                                        I662 no20555 dan Tirmidzi II329 no1199)

                                                                        ldquoDarinya (Tsauban) ra dari Nabi saw beliau bersabda ldquoWanita-wanita yang melakukan khulursquo

                                                                        adalah wanita-wanita munafikrdquo (Shahih Shahihul Jamirsquous Shaghir no6681 dan Tirmidzi

                                                                        II329 no1198)

                                                                        Peringatan Keras Bagi Para Suami Agar Tidak Mempersulit Isterinya

                                                                        Manakala seorang suami tidak senang kepada isterinya dan benci kepadanya karena suatu hal

                                                                        maka hendaklah mentalaknya dengan cara yang marsquoruf sebagaimana yang diperintahkan Allah

                                                                        SWT Ia tidak boleh manahannya dan mempersulitnya untuk menebus dirinya sendiri Allah

                                                                        SWT berfirman rdquoDan apabila kamu mentalak isteri-isterimu lalu mereka mendekati akhir

                                                                        iddahnya maka rujukilah mereka dengan cara yang marsquoruf atau ceraikanlah mereka dengan

                                                                        cara yang marsquoruf (pula) Janganlah kamu rujuki mereka untuk memberi kemudharatan karena

                                                                        dengan demikian kamu menganiaya mereka Barangsiapa berbuat demikian maka sungguh ia

                                                                        telah berbuat zhalim terhadap dirinya sendiri Janganlah kamu jadikan hukum-hukum Allah

                                                                        sebagai permainan Dan ingatlah nirsquomat Allah padamu dan apa yang telah diturunkan Allah

                                                                        kepadamu yaitu al-Kitab dan al-Hikmah Allah memberi pengajaran kepada engkau dengan apa

                                                                        yang diturunkan-Nya itu Dan bertakwalah kepada Allah serta ketahuilah bahwasannya Allah

                                                                        Maha Mengetahui segala sesuaturdquo (Al-Baqarah231)

                                                                        Dan Allah SWT berfirman rdquoHai orang-orang yang beriman tidak halal bagi kamu

                                                                        mempusakai wanita dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena

                                                                        hendak mengambil kembali sebagai dari apa yang telah kamu berikan kepadanya terkecuali bila

                                                                        mereka melakukan perbuatan keji yang nyata Dan bergaullah dengan mereka secara patut

                                                                        Kemudian jika kamu tidak menyukai mereka (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak

                                                                        menyukai sesuatu padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyakrdquo (An-Nisaarsquo19)

                                                                        Khulursquo Adalah Fasakh Bukan Talak

                                                                        Jika seorang isteri telah menebus dirinya dan dicerai oleh suaminya Maka ia berkuasa penuh

                                                                        atas dirinya sendiri sehingga suaminya tidak berhak untuk rujuk kepadanya kecuali dengan

                                                                        ridhanya dan perpecahan tidak dianggap sebagai talak meskipun dijatuhkan dengan redaksi

                                                                        talak Namun ia adalah perusakan akad nikah demi kemaslahatan sang isteri dengan balasan

                                                                        menebus dirinya kepada suaminya

                                                                        Ibnul Qayyim ra menulis sebagai berikut rdquoDan yang menunjukkan khulursquo bukan talak adalah

                                                                        bahwa Allah SWT telah menetapkan tiga ketentuan yang berlaku pada talak terhadap (isteri)

                                                                        yang telah dikumpuli jika talak tersebut telah mencapai talak tiga Ketetapan-ketetapan itu tidak

                                                                        pada khulursquo

                                                                        Pertama Suamilah yang lebih berhak rujuk kepada isterinya dalam masa iddah

                                                                        Kedua Talak maksimal tiga kali sehingga setelah terjadi talak ketiga isteri tidak halal bagi

                                                                        suaminya terkecuali ia kawin lagi dengan suami kedua dan pernah bercampur dengannya

                                                                        Ketiga Iddah yang berlaku dalam talak terdiri atas tiga kali qurursquo (bersih dari iddah)

                                                                        Sementara itu telah sah berdasarkan nash (ayat Qur-an ataua hadits) dan ijmarsquo (kesepatakan)

                                                                        bahwasanya tidak sah istilah rujuk dalam khulursquo

                                                                        Dan sudah sah berdasar sunnah Nabi saw dan pendapat para shahabat bahwa iddah untuk khulursquo

                                                                        hanya satu kali haidh

                                                                        Demikian pula telah sah juga berdasar nash syarrsquoi bahwa boleh melakukan khulursquo setelah talak

                                                                        kedua dan talak ketiga

                                                                        Ini jelas sekali menunjukkan bahwa khulursquo bukanlah talak Oleh sebab itu Allah SWT

                                                                        menegaskan rdquoTalak (yang dapat dirujuk) dua kali Setelah itu boleh rujuk lagi dengan

                                                                        Cara yang marsquoruf atau menceraikan dengan cara yang baik dan tidak halal bagi kamu

                                                                        mengambil kembali dari sesuatu yang pernah kami berikan pada mereka kecuali kalau

                                                                        keduanya khawatir tidak akan dapat melaksanakan hukum-hukum Allah Jika kamu khawatir

                                                                        bahwa keduanya (suami istri) tidak dapat mejalangkan hukum-hukum Allah maka tidak ada

                                                                        dosa atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus dirinyardquo (Al-

                                                                        Baqarah229)

                                                                        Dan ini tidak dikhususkan bagi wanita yang telah ditalak dua kali karena hal ini ia mencakup

                                                                        isteri yang dicerai dua kali Tidak boleh dhamir (kata ganti) Itu kembali kepada oknum yang

                                                                        tidak disebutkan dalam ayat di atas dan meninggalkan oknum yang disebutkan dengan jelas akan

                                                                        tetapi mungkin dikhususkan bagi oknum yang pernah disebutkan sebelumnya atau meliputi juga

                                                                        selain yang sudah disebutkan sebelumnya Kemudian Allah SWT berfirman rdquoKemudian jika

                                                                        suami mentalaknya (sesudah talak yang kedua) maka perempuan itu tidak halal lagi baginyardquo

                                                                        (Al-Baqarah230)

                                                                        Ayat al-Qurrsquoan ini meliputi perempuan yang dicerai setelah khulursquo dan setelah dicerai dua kali

                                                                        secara qathrsquoi (pasti) karena dialah yang disebutkan dalam ayat di atas Maka ia (wanita yang di

                                                                        khulursquo) harus masuk ke dalam kandungan lafazh ayat tersebut Demikianlah yang difahami

                                                                        Imam Ahli tafsir Ibnu Abbas ra yang pernah didorsquoakan oleh Rasulullah saw agar Allah

                                                                        mengajarinya tafsir Qurrsquoan Dan pasti doa itu terkabul tanpa keraguan Manakala hukum-hukum

                                                                        yang berlaku dalam khulursquo berlainan dengan hukum-hukum talak maka hal itu menunjukkan

                                                                        bahwa keduanya berlainan Jadi inilah yang sesuai dengan ketentuan narsquoah qiyas dan dengan

                                                                        pendapat para shahabat Nabi saw (Zaadul Marsquoad V199)

                                                                        Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal

                                                                        Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-

                                                                        Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 636 - 641

                                                                        Bab Iddah

                                                                        Kamis 30 Agustus 2007 1654 Pengertian Iddah

                                                                        Menurut bahasa kata iddah berasal dari kata rsquoadad (bilangan dan ihshaak (perhitungan) seorang

                                                                        wanita yang menghitung dan menjumlah hari dan masa haidh atau masa suci

                                                                        Menurut istilah kata iddah ialah sebutannama bagi suatu masa di mana seorang wanita menantimenangguhkan perkawinan setelah ia ditinggalkan mati oleh suaminya atau setelah diceraikan baik dengan menunggu kelahiran bayinya atau berakhirnya beberapa qurursquo atau berakhirnya beberapa bulan yang sudah ditentukan

                                                                        Macam-Macam Masa Iddah

                                                                        Barangsiapa yang ditinggal mati suaminya maka iddahnya empat bulan sepuluh hari baik sang

                                                                        isteri sudah dicampuri ataupun belum Hal ini mengacu pada firman Allah SWT rdquoOrang-orang

                                                                        yang meninggal dunia di antaramu dengan meninggalkan isteri-isteri (hendaklah para isteri itu)

                                                                        menangguhkan dirinya (beriddah) empat bulan sepuluh harirdquo (Al-Baqarah 234)

                                                                        Terkecuali isteri yang sudah dicampuri dan sedang hamil maka masa iddahnya sampai

                                                                        melahirkan rdquoDan wanita-wanita yang hamil waktu iddah mereka itu adalah sampai mereka

                                                                        melahirkan kandungannyardquo (At-Thalaq 4)

                                                                        Dari al-Miswar bin Makhramah bahwa Subairsquoah al-Aslamiyah ra pernah melahirkan dan

                                                                        bernifas setelah beberapa malam kematian suaminya Lalu ia mendatangi Nabi saw lantar

                                                                        meminta idzin kepada Beliau untuk kawin (lagi) Kemudian Beliau mengizinkannya lalu ia

                                                                        segera menikah (lagi) (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX470 no5320 dan Muslim II1122

                                                                        no1485)

                                                                        Wanita yang ditalak sebelum sempat dicampuri maka tidak ada masa iddah baginya berdasarkan

                                                                        pada firmannya Allah SWT berfirman rdquoHai orang-orang yang beriman rsquoapabila kamu menikahi

                                                                        perempuan-perempuan yang beriman kemudian kamu ceraikan mereka sebelum kamu

                                                                        mencampurinya maka sekali-kali tidak wajib atas mereka iddah bagimu yang kamu minta

                                                                        menyempurnakannyardquo (Al-Ahzaab49)

                                                                        Sedang wanita yang ditalak yang sebelumnya sempat dikumpuli dan dalam keadaan hamil maka

                                                                        masa iddahnya ialah ia melahirkan anak yang diakndungnya Allah SWT berfirman rdquoDan

                                                                        wanita-wanita hamil waktu iddah mereka itu adalah sampai mereka melahirkan

                                                                        kandungannyardquo (At-Thalaq4)

                                                                        Dari az-Zubair bin al-Awwam ra bahwa ia mempunyai isteri bernama Ummu Kultsum bin

                                                                        rsquoUqbah radhiyallahu rsquoanha Kemudian Ummu Kultsum yang sedang hamil berkata kepadanya

                                                                        rdquoTenanglah jiwaku (dengan dijatuhi talak satu)rdquo Maka az-Zubir pun menjatuhkan padanya talak

                                                                        satu Lalu dia keluar pergi mengerjakan shalat sekembalinya (dari shalat) ternyata isterinya

                                                                        sudah melahirkan Kemudian az-Zubir berkata rdquoGerangan apakah yang menyebabkan ia

                                                                        menipuku semoga Allah menipunya (juga)rdquo Kemudian dia datang kepada Nabi saw lalu beliau

                                                                        bersabda kepadanya rdquoKitabullah sudah menetapkan waktunya lamarlah (lagi) di kepada

                                                                        dirinyardquo (Shahih Shahih Ibnu Majah no1546 dan Ibnu Majah I653 no2026)

                                                                        Jika wanita yang dijatuhi talak termasuk perempuan yang masih berhaidh secara normal maka

                                                                        masa iddahnya tiga kali haidh berdasarkan Firman Allah SWT rdquoWanita-wanita yang ditalak

                                                                        hendaklah menahan diri (menunggu tiga kali qurursquo)rdquo (Al-Baqarah 228)

                                                                        Kata qurursquo berarti haidh Hal ini mengacu pada hadits Aisyah ra bahwa Ummu Habibah ra

                                                                        sering mengeluarkan darah istihadhah(darah yang keluar dari wanita karena sakit atau lainnya)

                                                                        lalu dia bertanya kepada Nabi saw (mengenai hal tersebut) Maka Beliau menyuruh

                                                                        meninggalkan shalat pada hari-hari haidhnya (Shahih Lighairih Shahih Abu Daud no252 dan

                                                                        rsquoAunul Marsquobud I463 no278)

                                                                        Jika wanita yang dijatuhi talak itu masih kecil belum mengeluarkan darah hadih atau sudah lanjut

                                                                        usia yang sudah manopause (berhenti masa haidh) maka iddahnya adalah tiga bulan lamanya

                                                                        Allah swt berfirman rdquoDan perempuan-perempuan yang tidak haidh lagi (manopause) diantara

                                                                        isteri-isteri kaian jika ragu-ragu (tentang masa iddahnya) maka masa iddah mereka adalah tiga

                                                                        bulan Begitu pula perempuan-perempuan yang belum haidhrdquo (At-Thalaq4)

                                                                        Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal

                                                                        Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-

                                                                        Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 642 ndash 645

                                                                        • Talak
                                                                          • Daftar isi
                                                                          • [sunting] Latar Belakang
                                                                          • [sunting] Pengertian
                                                                          • [sunting] Pembagian Talak
                                                                            • [sunting] Dari segi cara suami menjatuhkan
                                                                            • [sunting] dari segi boleh - tidaknya suami rujuk kembali pada istrinya
                                                                              • MACAM-MACAM TALAK
                                                                                • pengrtian khulu
                                                                                • Perceraian dalam Islam
                                                                                  • Isi kandungan
                                                                                  • [sunting] Talak
                                                                                    • [sunting] Hukum talak
                                                                                    • [sunting] Rukun talak
                                                                                    • [sunting] Contoh lafaz talak
                                                                                    • [sunting] Jenis talak
                                                                                      • [sunting] Talak rajrsquoi
                                                                                      • [sunting] Talak bain
                                                                                      • [sunting] Talak sunni
                                                                                      • [sunting] Talak bidrsquoi
                                                                                      • [sunting] Talak taklik
                                                                                          • [sunting] Fasakh
                                                                                            • [sunting] Cara melakukan fasakh
                                                                                              • [sunting] Khuluk atau tebus talak
                                                                                                • [sunting] Tujuan khuluk
                                                                                                  • [sunting] Rujuk
                                                                                                    • [sunting] Hukum rujuk
                                                                                                    • [sunting] Rukun rujuk
                                                                                                    • [sunting] Contoh lafaz rujuk
                                                                                                      • [sunting] Lafaz sarih
                                                                                                      • [sunting] Lafaz kinayah

                                                                          ketika ia masih menete kepada saudarinya Ummu Kultsum putrinya Abu Bakar Shidiq SitiAisyah berkata Susui dia sepuluh kali susuan lalu berikan kepada saya Salim berkata UmmuKultsum lalu menyusui saya sebanyak tiga kali susuan kemudian ia sakit sehingga ia hanyamenyusui saya tiga kali saja Saya tidak pernah datang lagi ke siti Aisyah karena UmmuKultsum belum menyempurnakan sepuluh kali susuannya (HR Malik dan Baihaki dengansanad yang sahih)Apabila kita perhatikan dari keempat pendapat di atas penulis lebih condong untukmengambil pendapat ketiga yang mengatakan bahwa batasan minimal wanita susuan tersebutadalah apabila ia telah menete lima kali atau lebih Hal ini dikarenakan dalil yangdikemukakannya di samping sahih juga dalam redaksinya sangat jelas sebagai qaid (pembatas)dari dalil-dalil yang muthlak (belum dibatasi)Sedangkan pendapat yang mengatakan satu atau dua kali susuan tidak diharamkanmeskipun haditsnya shahih akan tetapi redaksi haditsnya tidak jelas menunjukkan hal itu Katasatu atau dua kali tidak diharamkan tidak berarti hanya untuk tiga kali susuan akan tetapi17boleh jadi juga untuk lima kali susuan Karena banyak ihtimal (kemungkinan) inilah makapendapat tersebut menjadi lemah adanyaPendapat pertama juga yang mengatakan tidak dibatasi jumlah susuannya tidak bisadijadikan pegangan karena kemutlakan hadits tersebut di qaid kan oleh keterangan lain yaituketerangan yang mengatakan lima kali susuan Karenanya hukumnya pun harus dibawakepada hokum muqayyad bukan hokum muthlak lagiPendapat keempat yang mengatakan sepuluh kali susuan juga tidak dapat dijadikanpegangan Karena hadits yang disodorkan bukan sebagai batasan akan tetepi hanya ikhbar(beita informasi) saja Hal ini dikarenakan dalam keterangan dari Siti Aisyah yang laindikatakan bahwa yang haram dinikahi itu juga apabila menete lima kali susuan Dengandemikian penulis lebih condong untuk mengambil pendapat ketiga bahwa wanita yang haramdinikahi lantaran susuan itu apabila telah menyusui lima kali atau lebih Kurang dari itu tidakmenjadi haram hukumnya Wallahu alam2 Menyangkut usia bayi yang menyusunyaPara ulama berbeda pendapat mengenai usia bayi yang menyusui tersebut sehinggamenyebabkan wanita tersebut haram untuk dinikahiPendapat pertama yaitu pendpatnya Jumhur ulama di antaranya Imam Malik SyafiIAhmad dan Imam Auzai bahwa susuan yang diharamkan itu pada usia dua tahun pertama sajaAdapun kalau dia menete pada usianya yang ke tiga empat tahun atau lebih tidak menjadikanharam untuk dinikahi Di antara dalil yang disodorkan kelompok ini adalah

                                                                          الرضاعة ) یتم أن أراد لمن آاملين حولين أوالدهن یرضعن والوالدات 233البقرة(

                                                                          Artinya Dan ibu-ibu itu menyusui putra-putranya selama dua tahun secara sempurna Hal itubagi mereka yang hendak menyempurnakan susuannya (QS Al-Baqarah 233)

                                                                          بإس 1049703 ناد البيهق 1049703 ى أخرج )) [ 1049703 ه الح 1049703 ولين ف 1049703 ى آ 1049703 ان 1049703 ام إال رض (( 1049703 اع ال عب 1049703 اس اب 1049703 ن ق 1049703 ال

                                                                          [صحيحArtinya Ibnu Abbas berkata Bukan disebut menyusui kecuali selama dua tahun (HRBaihaki dengan sanad yang sahih)Pendapat kedua yaitu pendapatnya Imam Abu Hanifah bahwa usia susuan yangmenyebabkan haram untuk dinikahi itu adalah selama tiga puluh bulan Dalil yang

                                                                          dikemukakannya adalah

                                                                          ( األحقاف ( شهرا ثالثون وفصاله 15وحملهArtinya Dan mengandungnya sampai menyapihnya selama tiga puluh bulan (QS Al-Ahqaf15)Pendapat ketiga mengatakan bahwa menyusui ketika sudah besar maupun ketika masihkecil sama saja menyebabkan haram untuk dinikahi Pendapat ini adalah pendapatnyaDhahiriyyah Atha dan Imam Laits Di antara dalil yang dikemukakan pendapat ini adalah

                                                                          ی 1049703 ا فقال 1049703 ت وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى النب 1049703 ي 1049703 ىإل سهيل بنت لة سه جاءت قالت عائشة عن

                                                                          النب 1049703 ي فق ) 1049703 ال حليف 1049703 ه وه ( 1049703 و س 1049703 الم دخ 1049703 ول ة 1049703 نحذیف 1049703 م أب 1049703 ى وج 1049703 ه فى أرى إنى الله رسولفتب 1049703 سم آبي 1049703 ر رج 1049703 ل وه 1049703 و أرض 1049703 عه وآي 1049703 ف 1049703 ت

                                                                          قال)) ارض (( 1049703 عيه وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى (( آبير رجل أنه علمت قد وقال وسلم عليه الله صلى الله رسول[ مسلم[ أخرجهArtinya Siti Aisyah berkata Sahlah bint Suhail datang kepada Nabi Saw sambil berkataWahai Rasulullah Saw sesungguhnya saya melihat muka Abu Hudzaifah ketika membawaSalim Rasulullah Saw lalu bersabda Susuilah dia Sahlah berkata Bagaimana sayamenyusuinya sementara dia sudah besar Rasulullah Saw tersenyum lalu bersabda kembaliSaya tahu bahwa dia sudah besar (tapi tidak mengapa susuilah) (HR Muslim)Dari ketiga pendapat di atas hemat penulis pendapat Jumhur ulama yang mengatakanbahwa yang menjadikan haram untuk dinikahi itu adalah apabila menyusuinya pada dua tahunpertama saja Hal ini dikarenakan keterangan-keterangan yang berbicara seputar hal ini sangatjelas dan shahih Namun demikian apabila karena suatu keperluan orang yang sudah besar pun18harus disusui tentu menjadi haram juga Demikian sebagaimana dikemukakan oleh ImamSyaukani dan Ibnu Taimiyyah dalam al-Majmunya3 Shifat susuan yang diharamkanPembahasan ini menyangkut apakah susuan yang diharamkan itu disyaratkan harusmengisap langsung dari tete si wanita tersebut Ataukah termasuk juga sekalipun melaluidiminum dalam gelas setelah diperas terlebih dahulu Dalam hal ini para ulama terbagi duapendapatPendapat pertama yaitu pendapat Jumhur ulama mengatakan bahwa baik si bayitersebut menyusunya langusung dengan cara menempelkan mulutnya pada tete wanita danmengisapnya maupun tidak langsung seperti itu misalnya melalui diminum di gelas setelahdiperas terlebih dahulu tetap semuanya menjadikan wanita haram untuk dinikahiSedangkan menurut pendapat Dhahiriyyah dan Imam Laits bahwa susuan yangdiharamkan itu apabila langsung melalui isapan ke tetanya secara langsung Adapun apabila sibayi tersebut menetenya tidak langsung misalnya melalui gelas atau dicampur denganmakanan maka tidak menjadi haramNamun penulis lebih cenderung untuk mengatakan bahwa pendapat Jumhur lah yanglebih kuat bahwa baik langsung maupun tidak tetap termasuk susuan dan karenanya haramuntuk dinikahi Hal ini karena maksud dari susuan itu adalah untuk menghilangkan rasa laparsi bayi sekaligus memberikannya makanan Dan ketika ia menyusu langsung ataupun tidak

                                                                          langsung sama-sama mengenyangkan si bayi maka hukumnya pun sama yaitu haram untukdinikahi Hal ini dipertegas lagi berdasarkan sebuah hadits yang mengatakan

                                                                          أخرج )) [ 1049703 ه المجاع 1049703 ة م 1049703 ن الرض 1049703 اعة إنم (( 1049703 ا وس 1049703 لم ه1049703 علي الله ص 1049703 لى الله رس 1049703 ول ق 1049703 ال

                                                                          ومسلم [البخارىArtinya Rasulullah Saw bersabda Bahwasannya susuan itu karena kelaparan (si bayi) (HRBukhari Muslim)Wanita-wanita yang haram dinikahi sementara (muaqqata)Adapun wanita-wanita yang haram untuk dinikahi sementara waktu sampai penyebabnyahilang di antaranya adalah sebagai berikut1 Saudari perempuan si Isteri (menikahi kakak beradik secara langsung tidak boleh)Para ulama telah sepakat bahwa seorang laki-laki tidak boleh menikahi seorang wanitasekaligus bersama saudari kandungnya dalam waktu bersamaan Namun apabila si isterinya itumeninggal atau telah dicerai maka si suami boleh untuk menikahi saudari kandung mantanisterinya tadi Hal ini sebagaimana difirmankan oleh Allah dalam surat an-Nisa ayat 23

                                                                          لف س قد ما ال إ ن ي ت خ األ ن ي ب جمعوا ت ن وأArtinya (Diharamkan juga bagi kamu) dan menghimpunkan (dalam perkawinan) duaperempuan yang bersaudara kecuali yang telah terjadi pada masa lampau (QS An-Nisa 23)2 Apabila seorang kafir masuk Islam sementara ketika dia kafir telah menikahi dua orangperempuan kakak beradik secara bersamaan maka ia harus memilih salah satunya danmeninggalkan yang lainnya Hal ini sebagaimana terdapat dalam sebuah hadits dhaifbahwasannya Fairuz ad-Dailamy datang kepada Rasulullah Saw seraya berkata WahaiRasulullah Saw saya telah masuk Islam akan tetapi saya mempunya dua isteri kakak beradikMaka Rasulullah Saw menyuruhnya untuk memilih salah satu dari keduanya menurut yang iakehendaki dan sukai (HR Turmudzi dan Abu Dawud)3 Bibi tante dari si isteriSeorang laki-laki tidak boleh menikahi seorang wanita secara bersamaan denganbibinya tantenya baik bibinya ini dari pihak bapaknya ataupun ibunya Namun apabila siisterinya tadi meninggal atau telah diceraikan maka ia boleh menikahi bibinya tadi Hal inididasarkan pada sebuah hadits yang mengatakan19

                                                                          الم 1049703 رآة ب 1049703 ين یجم (( 1049703 ع ال ق 1049703 ال وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله لى1049703 ص الله رس 1049703 ول أن هری 1049703 رة أب 1049703 ى ع 1049703 ن[ ] (( ومسلم البخارى أخرجه وخالتها المرأة بين وال وعمتهاArtinya Dari Abu Hurairah bahwasannya Rasulullah Saw pernah bersabda Tidak bolehdinikahi secara bersamaan antara seorang wanita dengan bibinya baik bibinya dari pihak ayah(ammah) maupun dari pihak ibu (khalah) (HR Bukhari Muslim)4 Wanita yang telah ditalak tiga tidak boleh menikah dengan mantan suaminya kecuali iatelah menikah terlebih dahulu dengan laki-laki lain Hal ini sebagaimana akan dijelaskannanti pada pembahasan thalak (pada makalah-makalah berikutnya) Di antara dalilnya adalah

                                                                          ن أ هم 1049703 ا ي عل جن 1049703 اح فل 1049703 ا قه 1049703 ا طل ن ف 1049703 إ ه قها 1049703 ر طل ن فإغي وجا ز كح ن ت ى حت عد ب من ه ل حل ت فال

                                                                          البق ( 1049703 رة ن م 1049703 و عل ی ق 1049703 وم ل ه 1049703 ا ن ي ب ی الل 1049703 ه ح 1049703 دود ه 1049703 كل الل 1049703 وت ح 1049703 دود قيم 1049703 ا ی ن أ ظن 1049703 ا ن إ ع 1049703 ا اج ر ت ی(230Artinya Kemudian jika si suami mentalaknya (sesudah talak yang kedua) maka perempuanitu tidak lagi halal baginya hingga dia kawin dengan suami yang lain Kemudian jika suamiyang lain itu menceraikannya maka tidak ada dosa bagi keduanya (bekas suami pertama danistri) untuk kawin kembali jika keduanya berpendapat akan dapat menjalankan hukum-hukumAllah Itulah hukum-hukum Allah diterangkan-Nya kepada kaum yang (mau) mengetahui(QS Al-Baqarah 230)5 Wanita yang menikah dengan laki-laki lain atau berada pada masa iddah dengan lakilakilain sehingga wanita tersebut dicerai dan habis masa iddahnya (pembahasan masalahIddah ini akan dijelaskan lebih lanjut dalam makalah berikutnya) Apabila wanita tersebut telahdicerai oleh suaminya dan telah habis masa iddahnya maka laki-laki lain boleh menikahinya6 Wanita yang sadang melakukan Ihram tidak boleh menikah atau dinikahkan sampai iatahallul (beres dari ihramnya) Ketika ia telah tahallul maka boleh seorang laki-laki atauwanita untuk menikah atau dinikahkan Hal ini didasarkan kepada hadits berikut ini

                                                                          وال عليه 1049703 رم الله صلى الله رسول قال قال عفان بن عثمان عنالمح (( ینكح ال وسلم

                                                                          [ ] (( والترمذى مسلم أخرجه یخطب وال ینكحArtinya Utsman bin Affan berkata Rasulullah Saw bersabda Orang yang sedang melakukanihram tidak boleh menikah dinikahkan ataupun meminang (HR Muslim dan Turmudzi)7 Wanita musyrikah (seperti yang beragama Majusi dan lainnya) sampai dia masuk IslamWanita yang musyrikah tidak boleh dinikahi sampai ia masuk Islam Hal ini berdasarkan ayat

                                                                          ول 1049703 ا م ك عجب 1049703 ت أ ول 1049703 و ة رآ م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر مؤمن 1049703 ة ة1049703 م وأل ی 1049703 ؤمن حت 1049703 ى ات رآ مش ال كحوا ن ت والئ 1049703 ك ول أ م ك عج 1049703 ب أ ول 1049703 و رك م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر م 1049703 ؤمن د1049703 عب ول ؤمن 1049703 وا ی حت 1049703 ى ين رآ م 1049703 ش ال كح 1049703 وا ن ته 1049703 م عل ل لن 1049703 اس ل ات 1049703 ه ءای ن ب 1049703 ي وی ذن 1049703 ه إ ب ة مغف 1049703 ر وال ة1049703 جن ال ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعو والل 1049703 ه الن 1049703 ار ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعون[ البقرة [ ون ر

                                                                          ذآ ت 221یArtinya Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik sebelum mereka berimanSesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik walaupun diamenarik hatimu Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanitamukmin) sebelum mereka beriman Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dariorangmusyrik walaupun dia menarik hatimu Mereka mengajak ke neraka sedang Allahmengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya(perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran (QS Al-Baqarah 221)Hanya saja para ulama mengecualikan musyrikah ini dengan ahli kitabArtinya wanitaahli kitab (Yahudi dan Nashrani) boleh dinikahi oleh orang Muslim Hal ini didasarkan padaayat berikut ini20

                                                                          ه 1049703 م ل ح 1049703 لcurren م وطع 1049703 امك ك 1049703 م ل ح 1049703 لcurren كت 1049703 اب ال ذین 1049703 واوت ال 1049703 أ وطع 1049703 ام ب 1049703 ات الطي ك 1049703 م ل ح 1049703 ل

                                                                          أ ي 1049703 وم الذا إ م ك ل ق 1049703 ب 1049703 ن م كت 1049703 اب ال وت 1049703 وا أ ال 1049703 ذین 1049703 ن م ات 1049703 صن

                                                                          مح وال مؤمن 1049703 ات ال 1049703 ن م ات مح 1049703 صن والیم 1049703 ان اإل ب ف 1049703 ر ك ی وم 1049703 ن خ 1049703 دان أ هن 1049703 ذي جور أ موهن ت ي ءات

                                                                          خ مت وال افحين مس ر غي ين محصن( المائدة ( رین خاس ال من ة خر اآل في وهو ه عمل ط حب 5فقدArtinya Pada hari ini dihalalkan bagimu yang baik-baik Makanan (sembelihan) orang-orangyang diberi Al Kitab itu halal bagimu dan makanan kamu halal (pula) bagi mereka (Dandihalalkan mangawini) wanita yang menjaga kehormatan diantara wanita-wanita yang berimandan wanita-wanita yang menjaga kehormatan di antara orang-orang yang diberi Al Kitabsebelum kamu bila kamu telah membayar mas kawin mereka dengan maksud menikahinyatidak dengan maksud berzina dan tidak (pula) menjadikannya gundik-gundik Barangsiapayang kafir sesudah beriman (tidak menerima hukum-hukum Islam) maka hapuslah amalannyadan ia di hari kiamat termasuk orang-orang merugi (QS Al-Maidah 5)Namun persoalannya apakah Yahudi dan Kristen sekarang masih dapat disebut AhliKitab ataukah sudah termasuk Musyrik mengingat ajarannya kini banyak diselewengkan dansudah bukan seperti aslinya dahulu Ini juga menjadi bahan perdebatan Untuk masalah iniinsya Allah penulis akan membahasnya dalam satu makalah khusus pada minggu-mingguberikutnyaNamun untuk wanita muslimah tidak boleh menikah dengan laki-laki non muslim Halini didasarkan pada ayat sebagaimana telah disebutkan sebelumnya

                                                                          ول 1049703 ا م ك عجب 1049703 ت أ ول 1049703 و ة رآ م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر مؤمن 1049703 ة ة1049703 م وأل ی 1049703 ؤمن حت 1049703 ى ات رآ مش ال كحوا ن ت والئ 1049703 ك ول أ م ك عج 1049703 ب أ ول 1049703 و رك م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر م 1049703 ؤمن د1049703 عب ول ؤمن 1049703 وا ی حت 1049703 ى ين رآ م 1049703 ش ال كح 1049703 وا ن ته 1049703 م عل ل لن 1049703 اس ل ات 1049703 ه ءای ن ب 1049703 ي وی ذن 1049703 ه إ ب ة مغف 1049703 ر وال ة1049703 جن ال ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعو والل 1049703 ه الن 1049703 ار ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعون[ البقرة [ ون ر

                                                                          ذآ ت 221یArtinya Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik sebelum mereka berimanSesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik walaupun diamenarik hatimu Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanitamukmin) sebelum mereka beriman Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dariorangmusyrik walaupun dia menarik hatimu Mereka mengajak ke neraka sedang Allahmengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya(perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran ((QS Al-Baqarah 221)Juga berdasarkan ayat lain berikut ini

                                                                          ن ف 1049703 إ هن ات 1049703 ان مهاجر ات مؤمن ال م جاءآ ذا إ وا ءامن ذین ال ها ی اأ ی

                                                                          یم إ ب م عل أ ه الل وهن ن ح فامت

                                                                          ه 1049703 ن ل حل 1049703 ون ی ه 1049703 م ول 1049703 ا ه 1049703 م ل ح 1049703 لcurren ه 1049703 ن ل 1049703 ا ى 1049703 اركف ل 1049703 ال إ جع 1049703 وهن ر ت فل 1049703 ا مؤمن 1049703 ات م 1049703 وهن مت عل( ( 10الممتحنة Artinya Hai orang-orang yang beriman apabila datang berhijrah kepadamu perempuanperempuanyang beriman maka hendaklah kamu uji (keimanan) mereka Allah lebihmengetahui tentang keimanan merekamaka jika kamu telah mengetahui bahwa mereka (benarbenar)beriman maka janganlah kamu kembalikan mereka kepada (suami-suami mereka)orang-orang kafir Mereka tiada halal bagi orang-orang kafir itu dan orang-orang kafir itu tiadahalal pula bagi mereka (QS Al-Mumtahanah 10)Makalah ini special dipersembahkan untuk kawan-kawan tercinta siswa siswi Sekolah IndonesiaCairo (SIC) pada pengajian rutin remaja Sabtuan di Mesjid Indonesia Kairo EgyptEmail aepmesiryahoocomQatamea 13 Mei 2005 pukul 200 malam

                                                                          21

                                                                          Perceraian dalam IslamDari Wikipedia Bahasa Melayu ensiklopedia bebas

                                                                          Lompat ke pandu arah gelintar

                                                                          Sebahagian daripada siri

                                                                          Fiqh Islam(suatu disiplin kajian Islam)

                                                                          Bidang-bidang

                                                                          Ekonomi

                                                                          Politik

                                                                          Perkahwinan

                                                                          o Peminangan

                                                                          o Mas kahwin

                                                                          o Akad nikah

                                                                          o Walimatulurus

                                                                          o Nikah mutah

                                                                          o Perceraian

                                                                          o Poligami

                                                                          o Nasab

                                                                          o Seks

                                                                          Jenayat

                                                                          Adab

                                                                          Ibadah

                                                                          Kebersihan

                                                                          Ketenteraan

                                                                          Kotak ini papar bull bincang bull sunting

                                                                          Di dalam Islam penceraian merupakan sesuatu yang dilaknat oleh Islam tetapi diharuskan dengan alasan dan sebab-sebab tertentu Penceraian boleh dilakukan dengan cara talak fasakh dan khuluk atau tebus talak

                                                                          Isi kandungan

                                                                          [sorok]

                                                                          1 Talak o 11 Hukum talak

                                                                          o 12 Rukun talak

                                                                          o 13 Contoh lafaz talak

                                                                          o 14 Jenis talak

                                                                          141 Talak rajrsquoi

                                                                          142 Talak bain

                                                                          143 Talak sunni

                                                                          144 Talak bidrsquoi

                                                                          145 Talak taklik

                                                                          2 Fasakh

                                                                          o 21 Cara melakukan fasakh

                                                                          3 Khuluk atau tebus talak

                                                                          o 31 Tujuan khuluk

                                                                          4 Rujuk

                                                                          o 41 Hukum rujuk

                                                                          o 42 Rukun rujuk

                                                                          o 43 Contoh lafaz rujuk

                                                                          431 Lafaz sarih

                                                                          432 Lafaz kinayah

                                                                          5 Lihat juga

                                                                          o 51 Pautan Luar

                                                                          [sunting] Talak

                                                                          Talak menurut bahasa bermaksud melepaskan ikatan dan menurut syarak pula talak membawa maksud melepaskan ikatan perkahwinan dengan lafaz talak dan seumpamanya Talak merupakan suatu jalan penyelesaian yang terakhir sekiranya suami dan isteri tidak dapat hidup bersama dan mencari kata sepakat untuk mecari kebahagian berumahtangga Talak merupakan perkara yang dibenci Allah swt tetapi dibenarkan

                                                                          [sunting] Hukum talakHukum Penjelasan

                                                                          Wajib

                                                                          a) Jika perbalahan suami isteri tidak dapat didamaikan lagib) Dua orang wakil daripada pihak suami dan isteri gagal membuat kata sepakat untuk perdamaian rumahtangga merekac) Apabila pihak kadi berpendapat bahawa talak adalah lebih baikd) Jika tidak diceraikan keadaan sedemikian maka berdosalah suami

                                                                          Haram

                                                                          a) Menceraikan isteri ketika sedang haid atau nifasb) Ketika keadaan suci yang telah disetubuhic) Ketika suami sedang sakit yang bertujuan menghalang isterinya daripada menuntut harta pusakanyad) Menceraikan isterinya dengan talak tiga sekali gus atau talak satu tetapi disebut berulang kali sehingga cukup tiga kali atau lebih

                                                                          Sunata) Suami tidak mampu menanggung nafkah isterinyab) Isterinya tidak menjaga maruah dirinya

                                                                          MakruhSuami menjatuhkan talak kepada isterinya yang baik berakhlak mulia dan mempunyai pengetahuan agama

                                                                          HarusSuami yang lemah keinginan nafsunya atau isterinya belum datang haid atau telah putus haidnya

                                                                          [sunting] Rukun talakPerkara Syarat

                                                                          SuamiBerakalBalighDengan kerelaan sendiri

                                                                          IsteriAkad nikah sahBelum diceraikan dengan talak tiga oleh suaminya

                                                                          LafazUcapan yang jelas menyatakan penceraiannyaDengan sengaja dan bukan paksaaan

                                                                          [sunting] Contoh lafaz talak Talak sarih

                                                                          Lafaz yang jelas dengan bahasa yang berterus-terang seperti ldquoSaya talak awakrdquo atau ldquoSaya ceraikan awakrdquo atau ldquoSaya lepaskan awak daripada menjadi isteri sayardquo dan sebagainya

                                                                          Talak kinayah

                                                                          Lafaz yang digunakan secara sindiran oleh suami seperti ldquoPergilah awak ke rumah mak awakrdquo atau ldquoPergilah awak dari sinirdquo atau ldquoSaya benci melihat muka awakrdquo dan sebagainya Namun lafaz kinayah memerlukan niat suaminya iaitu jika berniat talak maka jatuhlah talak tetapi jika tidak berniat talak maka tidak berlaku talak

                                                                          [sunting] Jenis talak

                                                                          [sunting] Talak rajrsquoi

                                                                          Suami melafazkan talak satu atau talak dua kepada isterinya Suami boleh merujuk kembali isterinya ketika masih dalam idah Jika tempoh idah telah tamat maka suami tidak dibenarkan merujuk melainkan dengan akad nikah baru

                                                                          [sunting] Talak bain

                                                                          Suami melafazkan talak tiga atau melafazkan talak yang ketiga kepada isterinya Isterinya tidak boleh dirujuk kembali Si suami hanya boleh merujuk setelah isterinya berkahwin lelaki lain

                                                                          suami barunya menyetubuhinya setelah diceraikan suami barunya dan telah habis idah dengan suami barunya

                                                                          [sunting] Talak sunni

                                                                          Suami melafazkan talak kepada isterinya yang masih suci dan tidak disetubuhinya ketika dalam tempoh suci

                                                                          [sunting] Talak bidrsquoi

                                                                          Suami melafazkan talak kepada isterinya ketika dalam haid atau ketika suci yang disetubuhinya

                                                                          [sunting] Talak taklik

                                                                          Talak taklik ialah suami menceraikan isterinya bersyarat dengan sesuatu sebab atau syarat Apabila syarat atau sebab itu dilakukan atau berlaku maka terjadilah penceraian atau talak

                                                                          Contohnya suami berkata kepada isteri ldquoJika awak keluar rumah tanpa izin saya maka jatuhlah talak saturdquo Apabila isterinya keluar dari rumah tanpa izin suaminya maka jatuhlah talak satu secara automatik

                                                                          Ia juga boleh berlaku selepas akad nikah (ia dipraktikkan di Malaysia dan wajib oleh semua pengantin lelaki untuk melafaznya) berkata ldquoJika saya menyeksa isteri saya dengan sengaja atau saya meninggalkan isteri saya selama empat bulan berterusan dengan sengaja tanpa kerelaannya dan jika ia mengadu kepada kadi atau naib kadi apabila disabitkan oleh kadi atau naib kadi maka jatuhlah talak satu ke atas isteri sayardquo

                                                                          Ia juga boleh berlaku dengan cara ldquoJika saya menyeksa isteri saya dengan sengaja atau saya meninggalkannya selama empat bulan berterusan tanpa kerelaannya dan jika ia mengadu kepada kadi atau naib kadi serta membayar RM 100 sebagai tebus talak apabila disabitkan oleh kadi atau naib kadi maka jatuhlah talak satu ke atas isteri saya dengan nilai tebus talak tersebutrdquo

                                                                          [sunting] Fasakh

                                                                          Erti fasakh menurut bahasa ialah rosak atau putus Manakala menurut syarak pula pembatalan nikah disebabkan oleh sesuatu sifat yang dibenarkan syarak misalnya perkahwinan suami isteri yang difasakhkan oleh kadi disebabkan oleh suaminya tidak mempu memberi nafkah kepada isterinya Fasakh tidak boleh mengurangkan bilangan talaknya Fasakh hanya boleh dituntut oleh isteri sekiranya terdapat beberapa sebab atau kecacatan yang terdapat pada pihak suaminya Mengikut mazhab Shafie seorang isteri boleh menuntut fasakh melalui kadi atau mahkamah disebabkan oleh kekurangan suaminya seperti gila (berkekalan atau sekejab) penyakit kusta penyakit sopak penyakit yang menghalang mereka daripada melakukan persetubuhan suami tidak mampu memberi nafkah belanja kepada isterinya seperti makan dan minum serta tempat tinggal pakaian memberi mahar dengan cara tunai sebelum bersetubuh kerana kepapaan atau muflis atau sebagainya suami tidak bertanggungjawab dengan meninggalkan isterinya terlalu lama dan tidak memberi khabar berita suami yang menzalimi dan memudaratkan isterinya

                                                                          suami yang fasik serta melakukan maksiat terhadap Allah dan tidak menunaikan kewajipan kepada Allah dan murtad salah seorang (suami atau isteri)

                                                                          [sunting] Cara melakukan fasakh Jika suami atau isteri mempunyai sebab yang megharuskan fasakh Membuat aduan kepada pihak kadi supaya membatalkan perkahwinan mereka

                                                                          Jika dapat dibuktikan pengaduan yang diberikan adalah betul pihak kadi boleh mengambil tindakan membatalkannya

                                                                          Pembatalan perkahwinan dengan cara fasakh tidak boleh dirujuk kembali melainkan dengan akad nikah yang baru

                                                                          [sunting] Khuluk atau tebus talak

                                                                          Perpisahan antara suami dan isteri melalui tebus talak sama ada dengan menggunakan lafaz talak atau khuluk Pihak isteri boleh melepaskan dirinya daripada ikatan perkahwinan mereka jika ia tidak berpuas hati atau lain-lain sebab Pihak isteri hendaklah membayar sejumlah wang atau harta yang dipersetujui bersama dengan suaminya maka suaminya hendaklah menceraikan isterinya dngan jumlah atau harta yang ditentukan

                                                                          Hukum khuluk adalah berdasarkan surah al-Baqarah ayat 229 ldquoTidak halal bagi kamu mengambil apa-apa yang telah kamu berikan kepada mereka suatu jua pun kecuali jika takut kedua-duanya tidak akan mengikut peraturan Allah swt Jika kamu takut bahawa tidak akan mengikut peraturan Allah maka tiadalah berdosa kedua-duanya tentang barang yang jadi tebus oleh perempuanrdquo

                                                                          Talak boleh jatuh dengan menyebut ldquoSaya menceraikan kamu dengan bayaran RM 10000rdquo dan isterinya menjawab ldquoSaya menerimanyardquo Apabila suami melafazkan demikian dan isterinya menyahut tawaran itu dengan serta-merta jatuhlah talak dengan khuluk dan isterinya wajiblah beridah Suami isteri hanya boleh merujuk dengan akad nikah baru sahaja

                                                                          [sunting] Tujuan khuluk Memelihara hak wanita Menolak bahaya kemudaratan yang menimpanya

                                                                          Memberi keadilan kepada wanita yang cukup umurnya melalui keputusan mahkamah

                                                                          [sunting] Rujuk

                                                                          Menurut bahasa rujuk boleh didefinisikan sebagai kembali Manakala menurut syarak ia membawa maksud suami kembali semula kepada isterinya yang diceraikan dengan ikatan pernikahan asal (dalam masa idah) dengan lafaz rujuk

                                                                          [sunting] Hukum rujukHukum Penjelasan

                                                                          WajibBagi suami yang menceraikan isterinya yang belum menyempurnakan gilirannya dari isteri-isterinya yang lain

                                                                          Haram Suami merujuk isterinya dengan tujuan untuk menyakiti atau memudaratkan isterinya itu

                                                                          Makruh Apabila penceraian lebih baik antara suami dan isteri

                                                                          Harus Sekirannya rujuk boleh membawa kebaikan bersama

                                                                          [sunting] Rukun rujukPerkara Syarat

                                                                          SuamiBerakalBalighDengan kerelaan sendiri

                                                                          Isteri

                                                                          Telah disetubuhiBerkeadaan talak rajrsquoiBukan dengan talak tigaBukan cerai secara khulukMasih dalam idah

                                                                          Lafaz

                                                                          Ucapan yang jelas menyatakan rujukTiada disyaratkan dengan khiar atau pilihanDisegerakan tanpa dikaitkan dengan taklik atau bersyaratDengan sengaja dan bukan paksaan

                                                                          [sunting] Contoh lafaz rujuk

                                                                          [sunting] Lafaz sarih

                                                                          Lafaz terang dan jelas menunjukkan rujuk Contoh ldquoSaya rujuk awak kembalirdquo atau ldquoSaya kembali semula awak sebagai isteri sayardquo

                                                                          [sunting] Lafaz kinayah

                                                                          Lafaz kiasan atau sindiran Contoh ldquoSaya jadikan awak milik saya semulardquo atau ldquoSaya pegang awak semulardquo Lafaz kinayah perlu dengan niat suami untuk merujuk kerana jika dengan niat rujuk maka jadilah rujuk Namun jika tiada niat rujuk maka tidak sahlah rujuknya

                                                                          Bab Lian Ditulis oleh Fani Kamis 24 Mei 2007 2024 1 PENGERTIAN LIrsquoAN DAN KASUS LIrsquoAN

                                                                          Kata lirsquoan menurut bahasa berarti allarsquonu bainatsnaini fa sharsquoidan (saling melaknat yang terjadi di antara dua orang atau lebih) Sedang menurut istilah syarrsquoi lirsquoan ialah sumpah dengan redaksi tertentu yang diucapkan suami bahwa isterinya telah berzina atau ia menolak bayi yang lahir dari isterinya sebagai anak kandungnya dan kemudian sang isteri pun bersumpah bahwa tuduhan suaminya yang dialamatkan kepada dirinya itu bohong (Pengertian ini dikutip dari kitab al-Mugashshal fi Ahkamil Mar-ah Wal Baitil Muslim Fisy Syarirsquoatil Islamiyah VIII 320-321 terbitan Muassasah Risalah Beirut oleh Prof Dr Abdul Karim Zaidan)

                                                                          Apabila seorang laki-laki menuduh isterinya berbuat serong dengan laki-laki lain kemudian isterinya menganggap bahwa tuduhannya bohong maka pihak suami harus dijatuhi hukuman dera kecuali dia mempunyai bukti yang kuat atau melakukan lirsquoan ldquoDan orang-orang yang menuduh isterinya (berzina) padahal mereka tidak ada mempunyai saksi-saksi selain diri mereka sendiri Maka persaksian orang itu ialah empat kali bersumpah dengan nama Allah sesungguhnya dia adalah termasuk orang-orang yang benar Dan (sumpah) yang kelima bahwa lanat Allah atasnya jika dia termasuk orang-orang yang berdusta Istrinya itu dihindarkan dari hukuman oleh sumpahnya empat kali atas nama Allah Sesungguhnya suaminya itu benar-benar termasuk orang-orang yang dusta Dan (sumpah) yang kelima bahwa laknat Allah atasnya jika suaminya itu termasuk orang-orang yang benarrdquo (QS An-Nuur 6-9)

                                                                          Dari Ibnu Abbas ra bahwa Hilal bin Umayyah ra pernah menuduh isterinya berzina dengan Syarik bin Sahma di hadapan Nabi saw Kemudian Nabi saw bersabda ldquoKamu harus dapat membuktikan atau (kalau tidak) hukuman had menimpa punggungmurdquo Lalu dia berkata ldquoYa Rasulullah jika seorang di antara kami telah melihat seorang laki-laki berada di atas isterinya masihkah dituntut untuk pergi mencari buktirdquo maka Beliau pun bersabda ldquoKamu harus dapat membuktikan dan jika tidak maka hukuman had di punggungmurdquo Hilal berkata ldquoDemi dzat yang telah mengutusmu dengan membawa kebenaran sesungguhnya saya benar-benar jujur Maka saya harap sudi kiranya Allah menurunkan ayat Qurrsquoan yang bisa membebaskan punggungku dari hukum derardquo Maka turunlah Malaikat Jibril dan menyampaikan wahyu kepada Beliau WALLADZIINA YARMUUNA AZWAAJAHUM (dan orang-orang yang menuduh istri-isterinya) sampai padat IN KAANA MINASH SHAADIQIN (jika suaminya itu termasuk orang-orang yang benar) Kemudian Nabi saw beranjak dari tempatnya sambil menyuruh Hilal menemui isterinya Kemudian Hilal datang (lagi) kepada Beliau lalu memberikan kesaksian lantas Nabi saw bersabda

                                                                          ldquoSesungguhnya Allah tahu bahwa seorang di antara kamu berdua ini ada yang bohong Adakah di antara kalian berdua ini yang mau bertaubatrdquo Kemudian isterinya bangun lalu memberikan kesaksiannya Maka tatkala ia hendak mengucapkan sumpah yang kelima maka orang-orang menghentikannya (agar tidak jadi mengucapkan sumpah kelima) dan mereka berkata ldquoSesungguhnya perempuan ini wajib dijatuhi hukumanrdquo Ibnu Abbas berkata ldquoLalu ia (isterinya

                                                                          itu) pelan-pelan mundur hingga kami menduga ia akan segera kembalirdquo Kemudian ia berkata Aku tidak akan membuat malu kaumku sepanjang hari Kemudian terus berlalu begitu Lantas Nabi saw bersabda ldquoPerhatikan dia jika dia datang dengan membawa bayi yang juling matanya besar pinggulnya dan kedua betisnya besar juga maka ia(bayi itu) milik Syarik bin Sahmarsquordquo Ternyata dia datang persis yang disabdakan Nabi saw Kemudian Beliau bersada ldquoKalaulah tidak ada ketetapan di dalam Kitabullah sudah barang tentu saya punya urusan dengan diardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no 2098 Fathul Bari VIII 449 no 4747 rsquoAunul Marsquobud VI 341 no 2237 Tirmidzi V 12 no 3229 dan Ibnu Majah I 668 no 2067)

                                                                          2 HUKUM-HUKUM YANG MENIMPA ORANG YANG MELAKUKAN LIrsquoAN

                                                                          Apabila suami isteri melakukan mularsquoanah atau lirsquoan maka berlakukan pada keduanya hukum-hukum berikut ini

                                                                          1 Keduanya harus diceraikan berdasarkan hadistDari Ibnu Umar ra ia berkata ldquoNabi saw memutuskan hukum di antara seorang suami dan isteri dari kaum Anshar dan menceraikan antara keduanyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 458 no 5314 Muslim II 1133 no 9 dan 1494)

                                                                          2 Keduanya haram rujursquo untuk selama-lamanyaDari Sahl bin Sarsquod ra ia berkata ldquoTelah berlaku sunnah Nabi saw tentang suami isteri yang saling bermularsquoanah dimana mereka diceraikan antara keduanya kemudian mereka tidak (boleh) rujursquo buat selama-lamanyardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no 2104 dan Aunul Mabud VI 337 no 2233 serta Baihaqi VII 410)

                                                                          3 Wanita yang bermularsquoanah berhak memiliki maharDari Ayyub bin Sarsquoid bin Jubair ia bercerita Saya pernah bertanya kepada Ibnu Umar ra (Wahai Ibnu Umar) bagaimana kedudukan seorang suami yang menuduh isterinya berbuat serong Jawab Ibnu Umar ldquoNabi saw pernah menceraikan antara dua orang yang bersaudara (yaitu suami isteri) dari Bani rsquoAjlan dan Beliau bersabda (kepada keduanya) ldquoAllah mengetahui bahwa seorang di antara kalian berdua pasti berbohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Ternyata mereka berdua enggan (memenuhi tawaran Beliau) Nabi bersabda lagi ldquoAllah mengetahui bahwa salah seorang di antara kalian berdua pasti bohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Ternyata mereka enggan lalu Nabi pun bersabda ldquoAllah mengetahui bahwa salah seorang di antara kalian berdua pasti bohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Namun mereka berdua enggan (untuk memenuhi tawaran Beliau) Maka selanjutnya Beliau menceraikan antara keduanyardquo Ayyub berkata ldquoKemudian Amr bin Dinar mengatakan kepadaku lsquoSesungguhnya di dalam hadist tersebut ada sebagian yang saya perhatikan belum engkau sampaikan yaitu laki-laki yang bermularsquoanah itu menanyakan ldquoMana hartaku (maharku)rdquo Dijawab (oleh Nabi saw) ldquoTidak ada harta (mahar) bagimu Jika kamu jujur berarti kamu sudah pernah bercampur dengannya jika kamu bohong maka ia (mahar) itu kian jauh darimurdquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 456 no 5311 Muslim II 1130 no 1493 lsquoAunul Marsquobud VI 347 no 2240 dan 2241 Nasarsquoi VI 177)

                                                                          4 Anak yang lahir dari isteri yang bermularsquoanah harus diserahkan kepada sang isteri (ibunya)Dari Ibnu Umar ra ia berkata ldquoSesungguhnya Nabi saw pernah memutuskan untuk mularsquoanah antara seorang suami dengan isterinya kemudian ia (suami) dipisahkan dari anaknya lantas Beliau menceraikan antara mereka berdua kemudian anak itu Rasulullah serahkan kepada isterinyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 460 no 5315 Muslim II 1132 no 1494 lsquoAunul Marsquobud VI 348 no 2242 Tirmidzi II 338 no 1218 Nasarsquoi VI 178 dan Ibnu Majah I 669 no 2069)

                                                                          5 Isteri yang bermularsquoanah berhak menjadi ahli waris anaknya dan begitu juga sebaliknyaDari Ibnu Syihab dalam hadist Sahl bin Sarsquoad ia berkata ldquoMenurut Sunnah Nabi saw sesudah suami isteri yang bermularsquoanah dicerai padahal sang isteri hamil maka anaknya dinisbatkan kepada ibunya Kemudian sunnah Beliau saw berlaku mengenai hak warisnya dimana ia (ibu tersebut) berhak menjadi ahli waris anaknya dan anaknya pun berhak menjadi ahli warisnya sesuai apa yang telah Allah tetapkan untuknyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari 1X 452 no 5309 Muslim II 1129 no 1492 dan lsquoAunul Marsquobud VI 339 no 2235)

                                                                          Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 835 - 841

                                                                          Bab Khulu

                                                                          Selasa 28 Agustus 2007 1821 Pengertian Khulursquo

                                                                          Menurut bahasa kata khulursquo berasal dari khalarsquo ats-tsauba idzaa azzalaba yang artinya

                                                                          melepaskan pakaian karena isteri adalah pakaian suami dan suami adalah pakaian isteri Allah

                                                                          SWT berfirman rdquoMereka itu adalah pakaian bagimu dan kamu pun pakaian bagi merekardquo (Al-

                                                                          Baqarah187)

                                                                          Para pakar fiqih memberi definisi bahwa khulursquo adalah seorang suami menceraikan isterinya dengan imbalan mengambil sesuatu darinya

                                                                          Dan khulursquo disebut juga fidyah atau if tidak (tebusan) (Fiqhus Sunnah II253 Manarus Sabil II226 dan Fathul Bari IX395)

                                                                          Persyaratan Khulursquo

                                                                          Jika persengketaan antara suami isteri kian parah dan tidak mungkin lagi diambil langkah-

                                                                          langkah kompromistis supaya mereka bersatu kembali atau pihak isteri sudah menggebu-gebu

                                                                          untuk bercerai dengan suaminya maka ia boleh menebus dirinya dari kekuasaan suaminya

                                                                          dengan menyerahkan sejumlah harta kepadanya sebagai ganti dari buruknya keadaan yang

                                                                          menimpa suaminya karena bercerai dengannya Allah SWT berfirman rdquoDan tidak halal bagi

                                                                          kamu mengambil dari sesautu yang telah kamu berikan kepada mereka kecuali kalau keduanya

                                                                          (suami isteri) khawatir tidak akan dapat menjalankan hukum-hukum Allah maka tidak ada dosa

                                                                          atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus dirinyardquo (Al-

                                                                          Baqarah229)

                                                                          Dari Ibnu Abbas ra berkata Isteri Tsabit bin Qais bin Syammas datang kepada Nabi saw lalu

                                                                          bertutur rdquoYa Rasulullah aku tidak membenci Tsabit karena imannya dan bukan (pula) karena

                                                                          perangainya melainkan sesungguhnya aku khawatir kufurrdquo Kemudian Rasulullah saw

                                                                          bersabda rdquoMaka mau engkau mengembalikan kebunnya kepadanyardquo Jawabnya rdquoYa (mau)rdquo

                                                                          kemudian ia mengembalikannya kepadanya dan selanjutnya beliau menjawab suaminya (Tsabit)

                                                                          agar mencerainyardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no2036 dan Fathul Bari IX395 no5276)

                                                                          Peringatan Keras Terhadap Masalah Khulursquo

                                                                          Dari Tsauban ra bahwa Rasulullah saw bersabda ldquoSetiap wanita yang mau talak kepada

                                                                          suaminya tanpa alasan yang dibenarkan agama maka haram baginya mencium seberbak

                                                                          surgardquo (Shahih Shahihul Ibnu Majah no1682 ldquoAunul Marsquobud VI308 no2209 Ibnu Majah

                                                                          I662 no20555 dan Tirmidzi II329 no1199)

                                                                          ldquoDarinya (Tsauban) ra dari Nabi saw beliau bersabda ldquoWanita-wanita yang melakukan khulursquo

                                                                          adalah wanita-wanita munafikrdquo (Shahih Shahihul Jamirsquous Shaghir no6681 dan Tirmidzi

                                                                          II329 no1198)

                                                                          Peringatan Keras Bagi Para Suami Agar Tidak Mempersulit Isterinya

                                                                          Manakala seorang suami tidak senang kepada isterinya dan benci kepadanya karena suatu hal

                                                                          maka hendaklah mentalaknya dengan cara yang marsquoruf sebagaimana yang diperintahkan Allah

                                                                          SWT Ia tidak boleh manahannya dan mempersulitnya untuk menebus dirinya sendiri Allah

                                                                          SWT berfirman rdquoDan apabila kamu mentalak isteri-isterimu lalu mereka mendekati akhir

                                                                          iddahnya maka rujukilah mereka dengan cara yang marsquoruf atau ceraikanlah mereka dengan

                                                                          cara yang marsquoruf (pula) Janganlah kamu rujuki mereka untuk memberi kemudharatan karena

                                                                          dengan demikian kamu menganiaya mereka Barangsiapa berbuat demikian maka sungguh ia

                                                                          telah berbuat zhalim terhadap dirinya sendiri Janganlah kamu jadikan hukum-hukum Allah

                                                                          sebagai permainan Dan ingatlah nirsquomat Allah padamu dan apa yang telah diturunkan Allah

                                                                          kepadamu yaitu al-Kitab dan al-Hikmah Allah memberi pengajaran kepada engkau dengan apa

                                                                          yang diturunkan-Nya itu Dan bertakwalah kepada Allah serta ketahuilah bahwasannya Allah

                                                                          Maha Mengetahui segala sesuaturdquo (Al-Baqarah231)

                                                                          Dan Allah SWT berfirman rdquoHai orang-orang yang beriman tidak halal bagi kamu

                                                                          mempusakai wanita dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena

                                                                          hendak mengambil kembali sebagai dari apa yang telah kamu berikan kepadanya terkecuali bila

                                                                          mereka melakukan perbuatan keji yang nyata Dan bergaullah dengan mereka secara patut

                                                                          Kemudian jika kamu tidak menyukai mereka (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak

                                                                          menyukai sesuatu padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyakrdquo (An-Nisaarsquo19)

                                                                          Khulursquo Adalah Fasakh Bukan Talak

                                                                          Jika seorang isteri telah menebus dirinya dan dicerai oleh suaminya Maka ia berkuasa penuh

                                                                          atas dirinya sendiri sehingga suaminya tidak berhak untuk rujuk kepadanya kecuali dengan

                                                                          ridhanya dan perpecahan tidak dianggap sebagai talak meskipun dijatuhkan dengan redaksi

                                                                          talak Namun ia adalah perusakan akad nikah demi kemaslahatan sang isteri dengan balasan

                                                                          menebus dirinya kepada suaminya

                                                                          Ibnul Qayyim ra menulis sebagai berikut rdquoDan yang menunjukkan khulursquo bukan talak adalah

                                                                          bahwa Allah SWT telah menetapkan tiga ketentuan yang berlaku pada talak terhadap (isteri)

                                                                          yang telah dikumpuli jika talak tersebut telah mencapai talak tiga Ketetapan-ketetapan itu tidak

                                                                          pada khulursquo

                                                                          Pertama Suamilah yang lebih berhak rujuk kepada isterinya dalam masa iddah

                                                                          Kedua Talak maksimal tiga kali sehingga setelah terjadi talak ketiga isteri tidak halal bagi

                                                                          suaminya terkecuali ia kawin lagi dengan suami kedua dan pernah bercampur dengannya

                                                                          Ketiga Iddah yang berlaku dalam talak terdiri atas tiga kali qurursquo (bersih dari iddah)

                                                                          Sementara itu telah sah berdasarkan nash (ayat Qur-an ataua hadits) dan ijmarsquo (kesepatakan)

                                                                          bahwasanya tidak sah istilah rujuk dalam khulursquo

                                                                          Dan sudah sah berdasar sunnah Nabi saw dan pendapat para shahabat bahwa iddah untuk khulursquo

                                                                          hanya satu kali haidh

                                                                          Demikian pula telah sah juga berdasar nash syarrsquoi bahwa boleh melakukan khulursquo setelah talak

                                                                          kedua dan talak ketiga

                                                                          Ini jelas sekali menunjukkan bahwa khulursquo bukanlah talak Oleh sebab itu Allah SWT

                                                                          menegaskan rdquoTalak (yang dapat dirujuk) dua kali Setelah itu boleh rujuk lagi dengan

                                                                          Cara yang marsquoruf atau menceraikan dengan cara yang baik dan tidak halal bagi kamu

                                                                          mengambil kembali dari sesuatu yang pernah kami berikan pada mereka kecuali kalau

                                                                          keduanya khawatir tidak akan dapat melaksanakan hukum-hukum Allah Jika kamu khawatir

                                                                          bahwa keduanya (suami istri) tidak dapat mejalangkan hukum-hukum Allah maka tidak ada

                                                                          dosa atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus dirinyardquo (Al-

                                                                          Baqarah229)

                                                                          Dan ini tidak dikhususkan bagi wanita yang telah ditalak dua kali karena hal ini ia mencakup

                                                                          isteri yang dicerai dua kali Tidak boleh dhamir (kata ganti) Itu kembali kepada oknum yang

                                                                          tidak disebutkan dalam ayat di atas dan meninggalkan oknum yang disebutkan dengan jelas akan

                                                                          tetapi mungkin dikhususkan bagi oknum yang pernah disebutkan sebelumnya atau meliputi juga

                                                                          selain yang sudah disebutkan sebelumnya Kemudian Allah SWT berfirman rdquoKemudian jika

                                                                          suami mentalaknya (sesudah talak yang kedua) maka perempuan itu tidak halal lagi baginyardquo

                                                                          (Al-Baqarah230)

                                                                          Ayat al-Qurrsquoan ini meliputi perempuan yang dicerai setelah khulursquo dan setelah dicerai dua kali

                                                                          secara qathrsquoi (pasti) karena dialah yang disebutkan dalam ayat di atas Maka ia (wanita yang di

                                                                          khulursquo) harus masuk ke dalam kandungan lafazh ayat tersebut Demikianlah yang difahami

                                                                          Imam Ahli tafsir Ibnu Abbas ra yang pernah didorsquoakan oleh Rasulullah saw agar Allah

                                                                          mengajarinya tafsir Qurrsquoan Dan pasti doa itu terkabul tanpa keraguan Manakala hukum-hukum

                                                                          yang berlaku dalam khulursquo berlainan dengan hukum-hukum talak maka hal itu menunjukkan

                                                                          bahwa keduanya berlainan Jadi inilah yang sesuai dengan ketentuan narsquoah qiyas dan dengan

                                                                          pendapat para shahabat Nabi saw (Zaadul Marsquoad V199)

                                                                          Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal

                                                                          Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-

                                                                          Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 636 - 641

                                                                          Bab Iddah

                                                                          Kamis 30 Agustus 2007 1654 Pengertian Iddah

                                                                          Menurut bahasa kata iddah berasal dari kata rsquoadad (bilangan dan ihshaak (perhitungan) seorang

                                                                          wanita yang menghitung dan menjumlah hari dan masa haidh atau masa suci

                                                                          Menurut istilah kata iddah ialah sebutannama bagi suatu masa di mana seorang wanita menantimenangguhkan perkawinan setelah ia ditinggalkan mati oleh suaminya atau setelah diceraikan baik dengan menunggu kelahiran bayinya atau berakhirnya beberapa qurursquo atau berakhirnya beberapa bulan yang sudah ditentukan

                                                                          Macam-Macam Masa Iddah

                                                                          Barangsiapa yang ditinggal mati suaminya maka iddahnya empat bulan sepuluh hari baik sang

                                                                          isteri sudah dicampuri ataupun belum Hal ini mengacu pada firman Allah SWT rdquoOrang-orang

                                                                          yang meninggal dunia di antaramu dengan meninggalkan isteri-isteri (hendaklah para isteri itu)

                                                                          menangguhkan dirinya (beriddah) empat bulan sepuluh harirdquo (Al-Baqarah 234)

                                                                          Terkecuali isteri yang sudah dicampuri dan sedang hamil maka masa iddahnya sampai

                                                                          melahirkan rdquoDan wanita-wanita yang hamil waktu iddah mereka itu adalah sampai mereka

                                                                          melahirkan kandungannyardquo (At-Thalaq 4)

                                                                          Dari al-Miswar bin Makhramah bahwa Subairsquoah al-Aslamiyah ra pernah melahirkan dan

                                                                          bernifas setelah beberapa malam kematian suaminya Lalu ia mendatangi Nabi saw lantar

                                                                          meminta idzin kepada Beliau untuk kawin (lagi) Kemudian Beliau mengizinkannya lalu ia

                                                                          segera menikah (lagi) (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX470 no5320 dan Muslim II1122

                                                                          no1485)

                                                                          Wanita yang ditalak sebelum sempat dicampuri maka tidak ada masa iddah baginya berdasarkan

                                                                          pada firmannya Allah SWT berfirman rdquoHai orang-orang yang beriman rsquoapabila kamu menikahi

                                                                          perempuan-perempuan yang beriman kemudian kamu ceraikan mereka sebelum kamu

                                                                          mencampurinya maka sekali-kali tidak wajib atas mereka iddah bagimu yang kamu minta

                                                                          menyempurnakannyardquo (Al-Ahzaab49)

                                                                          Sedang wanita yang ditalak yang sebelumnya sempat dikumpuli dan dalam keadaan hamil maka

                                                                          masa iddahnya ialah ia melahirkan anak yang diakndungnya Allah SWT berfirman rdquoDan

                                                                          wanita-wanita hamil waktu iddah mereka itu adalah sampai mereka melahirkan

                                                                          kandungannyardquo (At-Thalaq4)

                                                                          Dari az-Zubair bin al-Awwam ra bahwa ia mempunyai isteri bernama Ummu Kultsum bin

                                                                          rsquoUqbah radhiyallahu rsquoanha Kemudian Ummu Kultsum yang sedang hamil berkata kepadanya

                                                                          rdquoTenanglah jiwaku (dengan dijatuhi talak satu)rdquo Maka az-Zubir pun menjatuhkan padanya talak

                                                                          satu Lalu dia keluar pergi mengerjakan shalat sekembalinya (dari shalat) ternyata isterinya

                                                                          sudah melahirkan Kemudian az-Zubir berkata rdquoGerangan apakah yang menyebabkan ia

                                                                          menipuku semoga Allah menipunya (juga)rdquo Kemudian dia datang kepada Nabi saw lalu beliau

                                                                          bersabda kepadanya rdquoKitabullah sudah menetapkan waktunya lamarlah (lagi) di kepada

                                                                          dirinyardquo (Shahih Shahih Ibnu Majah no1546 dan Ibnu Majah I653 no2026)

                                                                          Jika wanita yang dijatuhi talak termasuk perempuan yang masih berhaidh secara normal maka

                                                                          masa iddahnya tiga kali haidh berdasarkan Firman Allah SWT rdquoWanita-wanita yang ditalak

                                                                          hendaklah menahan diri (menunggu tiga kali qurursquo)rdquo (Al-Baqarah 228)

                                                                          Kata qurursquo berarti haidh Hal ini mengacu pada hadits Aisyah ra bahwa Ummu Habibah ra

                                                                          sering mengeluarkan darah istihadhah(darah yang keluar dari wanita karena sakit atau lainnya)

                                                                          lalu dia bertanya kepada Nabi saw (mengenai hal tersebut) Maka Beliau menyuruh

                                                                          meninggalkan shalat pada hari-hari haidhnya (Shahih Lighairih Shahih Abu Daud no252 dan

                                                                          rsquoAunul Marsquobud I463 no278)

                                                                          Jika wanita yang dijatuhi talak itu masih kecil belum mengeluarkan darah hadih atau sudah lanjut

                                                                          usia yang sudah manopause (berhenti masa haidh) maka iddahnya adalah tiga bulan lamanya

                                                                          Allah swt berfirman rdquoDan perempuan-perempuan yang tidak haidh lagi (manopause) diantara

                                                                          isteri-isteri kaian jika ragu-ragu (tentang masa iddahnya) maka masa iddah mereka adalah tiga

                                                                          bulan Begitu pula perempuan-perempuan yang belum haidhrdquo (At-Thalaq4)

                                                                          Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal

                                                                          Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-

                                                                          Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 642 ndash 645

                                                                          • Talak
                                                                            • Daftar isi
                                                                            • [sunting] Latar Belakang
                                                                            • [sunting] Pengertian
                                                                            • [sunting] Pembagian Talak
                                                                              • [sunting] Dari segi cara suami menjatuhkan
                                                                              • [sunting] dari segi boleh - tidaknya suami rujuk kembali pada istrinya
                                                                                • MACAM-MACAM TALAK
                                                                                  • pengrtian khulu
                                                                                  • Perceraian dalam Islam
                                                                                    • Isi kandungan
                                                                                    • [sunting] Talak
                                                                                      • [sunting] Hukum talak
                                                                                      • [sunting] Rukun talak
                                                                                      • [sunting] Contoh lafaz talak
                                                                                      • [sunting] Jenis talak
                                                                                        • [sunting] Talak rajrsquoi
                                                                                        • [sunting] Talak bain
                                                                                        • [sunting] Talak sunni
                                                                                        • [sunting] Talak bidrsquoi
                                                                                        • [sunting] Talak taklik
                                                                                            • [sunting] Fasakh
                                                                                              • [sunting] Cara melakukan fasakh
                                                                                                • [sunting] Khuluk atau tebus talak
                                                                                                  • [sunting] Tujuan khuluk
                                                                                                    • [sunting] Rujuk
                                                                                                      • [sunting] Hukum rujuk
                                                                                                      • [sunting] Rukun rujuk
                                                                                                      • [sunting] Contoh lafaz rujuk
                                                                                                        • [sunting] Lafaz sarih
                                                                                                        • [sunting] Lafaz kinayah

                                                                            dikemukakannya adalah

                                                                            ( األحقاف ( شهرا ثالثون وفصاله 15وحملهArtinya Dan mengandungnya sampai menyapihnya selama tiga puluh bulan (QS Al-Ahqaf15)Pendapat ketiga mengatakan bahwa menyusui ketika sudah besar maupun ketika masihkecil sama saja menyebabkan haram untuk dinikahi Pendapat ini adalah pendapatnyaDhahiriyyah Atha dan Imam Laits Di antara dalil yang dikemukakan pendapat ini adalah

                                                                            ی 1049703 ا فقال 1049703 ت وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى النب 1049703 ي 1049703 ىإل سهيل بنت لة سه جاءت قالت عائشة عن

                                                                            النب 1049703 ي فق ) 1049703 ال حليف 1049703 ه وه ( 1049703 و س 1049703 الم دخ 1049703 ول ة 1049703 نحذیف 1049703 م أب 1049703 ى وج 1049703 ه فى أرى إنى الله رسولفتب 1049703 سم آبي 1049703 ر رج 1049703 ل وه 1049703 و أرض 1049703 عه وآي 1049703 ف 1049703 ت

                                                                            قال)) ارض (( 1049703 عيه وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله ص 1049703 لى (( آبير رجل أنه علمت قد وقال وسلم عليه الله صلى الله رسول[ مسلم[ أخرجهArtinya Siti Aisyah berkata Sahlah bint Suhail datang kepada Nabi Saw sambil berkataWahai Rasulullah Saw sesungguhnya saya melihat muka Abu Hudzaifah ketika membawaSalim Rasulullah Saw lalu bersabda Susuilah dia Sahlah berkata Bagaimana sayamenyusuinya sementara dia sudah besar Rasulullah Saw tersenyum lalu bersabda kembaliSaya tahu bahwa dia sudah besar (tapi tidak mengapa susuilah) (HR Muslim)Dari ketiga pendapat di atas hemat penulis pendapat Jumhur ulama yang mengatakanbahwa yang menjadikan haram untuk dinikahi itu adalah apabila menyusuinya pada dua tahunpertama saja Hal ini dikarenakan keterangan-keterangan yang berbicara seputar hal ini sangatjelas dan shahih Namun demikian apabila karena suatu keperluan orang yang sudah besar pun18harus disusui tentu menjadi haram juga Demikian sebagaimana dikemukakan oleh ImamSyaukani dan Ibnu Taimiyyah dalam al-Majmunya3 Shifat susuan yang diharamkanPembahasan ini menyangkut apakah susuan yang diharamkan itu disyaratkan harusmengisap langsung dari tete si wanita tersebut Ataukah termasuk juga sekalipun melaluidiminum dalam gelas setelah diperas terlebih dahulu Dalam hal ini para ulama terbagi duapendapatPendapat pertama yaitu pendapat Jumhur ulama mengatakan bahwa baik si bayitersebut menyusunya langusung dengan cara menempelkan mulutnya pada tete wanita danmengisapnya maupun tidak langsung seperti itu misalnya melalui diminum di gelas setelahdiperas terlebih dahulu tetap semuanya menjadikan wanita haram untuk dinikahiSedangkan menurut pendapat Dhahiriyyah dan Imam Laits bahwa susuan yangdiharamkan itu apabila langsung melalui isapan ke tetanya secara langsung Adapun apabila sibayi tersebut menetenya tidak langsung misalnya melalui gelas atau dicampur denganmakanan maka tidak menjadi haramNamun penulis lebih cenderung untuk mengatakan bahwa pendapat Jumhur lah yanglebih kuat bahwa baik langsung maupun tidak tetap termasuk susuan dan karenanya haramuntuk dinikahi Hal ini karena maksud dari susuan itu adalah untuk menghilangkan rasa laparsi bayi sekaligus memberikannya makanan Dan ketika ia menyusu langsung ataupun tidak

                                                                            langsung sama-sama mengenyangkan si bayi maka hukumnya pun sama yaitu haram untukdinikahi Hal ini dipertegas lagi berdasarkan sebuah hadits yang mengatakan

                                                                            أخرج )) [ 1049703 ه المجاع 1049703 ة م 1049703 ن الرض 1049703 اعة إنم (( 1049703 ا وس 1049703 لم ه1049703 علي الله ص 1049703 لى الله رس 1049703 ول ق 1049703 ال

                                                                            ومسلم [البخارىArtinya Rasulullah Saw bersabda Bahwasannya susuan itu karena kelaparan (si bayi) (HRBukhari Muslim)Wanita-wanita yang haram dinikahi sementara (muaqqata)Adapun wanita-wanita yang haram untuk dinikahi sementara waktu sampai penyebabnyahilang di antaranya adalah sebagai berikut1 Saudari perempuan si Isteri (menikahi kakak beradik secara langsung tidak boleh)Para ulama telah sepakat bahwa seorang laki-laki tidak boleh menikahi seorang wanitasekaligus bersama saudari kandungnya dalam waktu bersamaan Namun apabila si isterinya itumeninggal atau telah dicerai maka si suami boleh untuk menikahi saudari kandung mantanisterinya tadi Hal ini sebagaimana difirmankan oleh Allah dalam surat an-Nisa ayat 23

                                                                            لف س قد ما ال إ ن ي ت خ األ ن ي ب جمعوا ت ن وأArtinya (Diharamkan juga bagi kamu) dan menghimpunkan (dalam perkawinan) duaperempuan yang bersaudara kecuali yang telah terjadi pada masa lampau (QS An-Nisa 23)2 Apabila seorang kafir masuk Islam sementara ketika dia kafir telah menikahi dua orangperempuan kakak beradik secara bersamaan maka ia harus memilih salah satunya danmeninggalkan yang lainnya Hal ini sebagaimana terdapat dalam sebuah hadits dhaifbahwasannya Fairuz ad-Dailamy datang kepada Rasulullah Saw seraya berkata WahaiRasulullah Saw saya telah masuk Islam akan tetapi saya mempunya dua isteri kakak beradikMaka Rasulullah Saw menyuruhnya untuk memilih salah satu dari keduanya menurut yang iakehendaki dan sukai (HR Turmudzi dan Abu Dawud)3 Bibi tante dari si isteriSeorang laki-laki tidak boleh menikahi seorang wanita secara bersamaan denganbibinya tantenya baik bibinya ini dari pihak bapaknya ataupun ibunya Namun apabila siisterinya tadi meninggal atau telah diceraikan maka ia boleh menikahi bibinya tadi Hal inididasarkan pada sebuah hadits yang mengatakan19

                                                                            الم 1049703 رآة ب 1049703 ين یجم (( 1049703 ع ال ق 1049703 ال وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله لى1049703 ص الله رس 1049703 ول أن هری 1049703 رة أب 1049703 ى ع 1049703 ن[ ] (( ومسلم البخارى أخرجه وخالتها المرأة بين وال وعمتهاArtinya Dari Abu Hurairah bahwasannya Rasulullah Saw pernah bersabda Tidak bolehdinikahi secara bersamaan antara seorang wanita dengan bibinya baik bibinya dari pihak ayah(ammah) maupun dari pihak ibu (khalah) (HR Bukhari Muslim)4 Wanita yang telah ditalak tiga tidak boleh menikah dengan mantan suaminya kecuali iatelah menikah terlebih dahulu dengan laki-laki lain Hal ini sebagaimana akan dijelaskannanti pada pembahasan thalak (pada makalah-makalah berikutnya) Di antara dalilnya adalah

                                                                            ن أ هم 1049703 ا ي عل جن 1049703 اح فل 1049703 ا قه 1049703 ا طل ن ف 1049703 إ ه قها 1049703 ر طل ن فإغي وجا ز كح ن ت ى حت عد ب من ه ل حل ت فال

                                                                            البق ( 1049703 رة ن م 1049703 و عل ی ق 1049703 وم ل ه 1049703 ا ن ي ب ی الل 1049703 ه ح 1049703 دود ه 1049703 كل الل 1049703 وت ح 1049703 دود قيم 1049703 ا ی ن أ ظن 1049703 ا ن إ ع 1049703 ا اج ر ت ی(230Artinya Kemudian jika si suami mentalaknya (sesudah talak yang kedua) maka perempuanitu tidak lagi halal baginya hingga dia kawin dengan suami yang lain Kemudian jika suamiyang lain itu menceraikannya maka tidak ada dosa bagi keduanya (bekas suami pertama danistri) untuk kawin kembali jika keduanya berpendapat akan dapat menjalankan hukum-hukumAllah Itulah hukum-hukum Allah diterangkan-Nya kepada kaum yang (mau) mengetahui(QS Al-Baqarah 230)5 Wanita yang menikah dengan laki-laki lain atau berada pada masa iddah dengan lakilakilain sehingga wanita tersebut dicerai dan habis masa iddahnya (pembahasan masalahIddah ini akan dijelaskan lebih lanjut dalam makalah berikutnya) Apabila wanita tersebut telahdicerai oleh suaminya dan telah habis masa iddahnya maka laki-laki lain boleh menikahinya6 Wanita yang sadang melakukan Ihram tidak boleh menikah atau dinikahkan sampai iatahallul (beres dari ihramnya) Ketika ia telah tahallul maka boleh seorang laki-laki atauwanita untuk menikah atau dinikahkan Hal ini didasarkan kepada hadits berikut ini

                                                                            وال عليه 1049703 رم الله صلى الله رسول قال قال عفان بن عثمان عنالمح (( ینكح ال وسلم

                                                                            [ ] (( والترمذى مسلم أخرجه یخطب وال ینكحArtinya Utsman bin Affan berkata Rasulullah Saw bersabda Orang yang sedang melakukanihram tidak boleh menikah dinikahkan ataupun meminang (HR Muslim dan Turmudzi)7 Wanita musyrikah (seperti yang beragama Majusi dan lainnya) sampai dia masuk IslamWanita yang musyrikah tidak boleh dinikahi sampai ia masuk Islam Hal ini berdasarkan ayat

                                                                            ول 1049703 ا م ك عجب 1049703 ت أ ول 1049703 و ة رآ م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر مؤمن 1049703 ة ة1049703 م وأل ی 1049703 ؤمن حت 1049703 ى ات رآ مش ال كحوا ن ت والئ 1049703 ك ول أ م ك عج 1049703 ب أ ول 1049703 و رك م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر م 1049703 ؤمن د1049703 عب ول ؤمن 1049703 وا ی حت 1049703 ى ين رآ م 1049703 ش ال كح 1049703 وا ن ته 1049703 م عل ل لن 1049703 اس ل ات 1049703 ه ءای ن ب 1049703 ي وی ذن 1049703 ه إ ب ة مغف 1049703 ر وال ة1049703 جن ال ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعو والل 1049703 ه الن 1049703 ار ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعون[ البقرة [ ون ر

                                                                            ذآ ت 221یArtinya Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik sebelum mereka berimanSesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik walaupun diamenarik hatimu Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanitamukmin) sebelum mereka beriman Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dariorangmusyrik walaupun dia menarik hatimu Mereka mengajak ke neraka sedang Allahmengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya(perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran (QS Al-Baqarah 221)Hanya saja para ulama mengecualikan musyrikah ini dengan ahli kitabArtinya wanitaahli kitab (Yahudi dan Nashrani) boleh dinikahi oleh orang Muslim Hal ini didasarkan padaayat berikut ini20

                                                                            ه 1049703 م ل ح 1049703 لcurren م وطع 1049703 امك ك 1049703 م ل ح 1049703 لcurren كت 1049703 اب ال ذین 1049703 واوت ال 1049703 أ وطع 1049703 ام ب 1049703 ات الطي ك 1049703 م ل ح 1049703 ل

                                                                            أ ي 1049703 وم الذا إ م ك ل ق 1049703 ب 1049703 ن م كت 1049703 اب ال وت 1049703 وا أ ال 1049703 ذین 1049703 ن م ات 1049703 صن

                                                                            مح وال مؤمن 1049703 ات ال 1049703 ن م ات مح 1049703 صن والیم 1049703 ان اإل ب ف 1049703 ر ك ی وم 1049703 ن خ 1049703 دان أ هن 1049703 ذي جور أ موهن ت ي ءات

                                                                            خ مت وال افحين مس ر غي ين محصن( المائدة ( رین خاس ال من ة خر اآل في وهو ه عمل ط حب 5فقدArtinya Pada hari ini dihalalkan bagimu yang baik-baik Makanan (sembelihan) orang-orangyang diberi Al Kitab itu halal bagimu dan makanan kamu halal (pula) bagi mereka (Dandihalalkan mangawini) wanita yang menjaga kehormatan diantara wanita-wanita yang berimandan wanita-wanita yang menjaga kehormatan di antara orang-orang yang diberi Al Kitabsebelum kamu bila kamu telah membayar mas kawin mereka dengan maksud menikahinyatidak dengan maksud berzina dan tidak (pula) menjadikannya gundik-gundik Barangsiapayang kafir sesudah beriman (tidak menerima hukum-hukum Islam) maka hapuslah amalannyadan ia di hari kiamat termasuk orang-orang merugi (QS Al-Maidah 5)Namun persoalannya apakah Yahudi dan Kristen sekarang masih dapat disebut AhliKitab ataukah sudah termasuk Musyrik mengingat ajarannya kini banyak diselewengkan dansudah bukan seperti aslinya dahulu Ini juga menjadi bahan perdebatan Untuk masalah iniinsya Allah penulis akan membahasnya dalam satu makalah khusus pada minggu-mingguberikutnyaNamun untuk wanita muslimah tidak boleh menikah dengan laki-laki non muslim Halini didasarkan pada ayat sebagaimana telah disebutkan sebelumnya

                                                                            ول 1049703 ا م ك عجب 1049703 ت أ ول 1049703 و ة رآ م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر مؤمن 1049703 ة ة1049703 م وأل ی 1049703 ؤمن حت 1049703 ى ات رآ مش ال كحوا ن ت والئ 1049703 ك ول أ م ك عج 1049703 ب أ ول 1049703 و رك م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر م 1049703 ؤمن د1049703 عب ول ؤمن 1049703 وا ی حت 1049703 ى ين رآ م 1049703 ش ال كح 1049703 وا ن ته 1049703 م عل ل لن 1049703 اس ل ات 1049703 ه ءای ن ب 1049703 ي وی ذن 1049703 ه إ ب ة مغف 1049703 ر وال ة1049703 جن ال ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعو والل 1049703 ه الن 1049703 ار ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعون[ البقرة [ ون ر

                                                                            ذآ ت 221یArtinya Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik sebelum mereka berimanSesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik walaupun diamenarik hatimu Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanitamukmin) sebelum mereka beriman Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dariorangmusyrik walaupun dia menarik hatimu Mereka mengajak ke neraka sedang Allahmengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya(perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran ((QS Al-Baqarah 221)Juga berdasarkan ayat lain berikut ini

                                                                            ن ف 1049703 إ هن ات 1049703 ان مهاجر ات مؤمن ال م جاءآ ذا إ وا ءامن ذین ال ها ی اأ ی

                                                                            یم إ ب م عل أ ه الل وهن ن ح فامت

                                                                            ه 1049703 ن ل حل 1049703 ون ی ه 1049703 م ول 1049703 ا ه 1049703 م ل ح 1049703 لcurren ه 1049703 ن ل 1049703 ا ى 1049703 اركف ل 1049703 ال إ جع 1049703 وهن ر ت فل 1049703 ا مؤمن 1049703 ات م 1049703 وهن مت عل( ( 10الممتحنة Artinya Hai orang-orang yang beriman apabila datang berhijrah kepadamu perempuanperempuanyang beriman maka hendaklah kamu uji (keimanan) mereka Allah lebihmengetahui tentang keimanan merekamaka jika kamu telah mengetahui bahwa mereka (benarbenar)beriman maka janganlah kamu kembalikan mereka kepada (suami-suami mereka)orang-orang kafir Mereka tiada halal bagi orang-orang kafir itu dan orang-orang kafir itu tiadahalal pula bagi mereka (QS Al-Mumtahanah 10)Makalah ini special dipersembahkan untuk kawan-kawan tercinta siswa siswi Sekolah IndonesiaCairo (SIC) pada pengajian rutin remaja Sabtuan di Mesjid Indonesia Kairo EgyptEmail aepmesiryahoocomQatamea 13 Mei 2005 pukul 200 malam

                                                                            21

                                                                            Perceraian dalam IslamDari Wikipedia Bahasa Melayu ensiklopedia bebas

                                                                            Lompat ke pandu arah gelintar

                                                                            Sebahagian daripada siri

                                                                            Fiqh Islam(suatu disiplin kajian Islam)

                                                                            Bidang-bidang

                                                                            Ekonomi

                                                                            Politik

                                                                            Perkahwinan

                                                                            o Peminangan

                                                                            o Mas kahwin

                                                                            o Akad nikah

                                                                            o Walimatulurus

                                                                            o Nikah mutah

                                                                            o Perceraian

                                                                            o Poligami

                                                                            o Nasab

                                                                            o Seks

                                                                            Jenayat

                                                                            Adab

                                                                            Ibadah

                                                                            Kebersihan

                                                                            Ketenteraan

                                                                            Kotak ini papar bull bincang bull sunting

                                                                            Di dalam Islam penceraian merupakan sesuatu yang dilaknat oleh Islam tetapi diharuskan dengan alasan dan sebab-sebab tertentu Penceraian boleh dilakukan dengan cara talak fasakh dan khuluk atau tebus talak

                                                                            Isi kandungan

                                                                            [sorok]

                                                                            1 Talak o 11 Hukum talak

                                                                            o 12 Rukun talak

                                                                            o 13 Contoh lafaz talak

                                                                            o 14 Jenis talak

                                                                            141 Talak rajrsquoi

                                                                            142 Talak bain

                                                                            143 Talak sunni

                                                                            144 Talak bidrsquoi

                                                                            145 Talak taklik

                                                                            2 Fasakh

                                                                            o 21 Cara melakukan fasakh

                                                                            3 Khuluk atau tebus talak

                                                                            o 31 Tujuan khuluk

                                                                            4 Rujuk

                                                                            o 41 Hukum rujuk

                                                                            o 42 Rukun rujuk

                                                                            o 43 Contoh lafaz rujuk

                                                                            431 Lafaz sarih

                                                                            432 Lafaz kinayah

                                                                            5 Lihat juga

                                                                            o 51 Pautan Luar

                                                                            [sunting] Talak

                                                                            Talak menurut bahasa bermaksud melepaskan ikatan dan menurut syarak pula talak membawa maksud melepaskan ikatan perkahwinan dengan lafaz talak dan seumpamanya Talak merupakan suatu jalan penyelesaian yang terakhir sekiranya suami dan isteri tidak dapat hidup bersama dan mencari kata sepakat untuk mecari kebahagian berumahtangga Talak merupakan perkara yang dibenci Allah swt tetapi dibenarkan

                                                                            [sunting] Hukum talakHukum Penjelasan

                                                                            Wajib

                                                                            a) Jika perbalahan suami isteri tidak dapat didamaikan lagib) Dua orang wakil daripada pihak suami dan isteri gagal membuat kata sepakat untuk perdamaian rumahtangga merekac) Apabila pihak kadi berpendapat bahawa talak adalah lebih baikd) Jika tidak diceraikan keadaan sedemikian maka berdosalah suami

                                                                            Haram

                                                                            a) Menceraikan isteri ketika sedang haid atau nifasb) Ketika keadaan suci yang telah disetubuhic) Ketika suami sedang sakit yang bertujuan menghalang isterinya daripada menuntut harta pusakanyad) Menceraikan isterinya dengan talak tiga sekali gus atau talak satu tetapi disebut berulang kali sehingga cukup tiga kali atau lebih

                                                                            Sunata) Suami tidak mampu menanggung nafkah isterinyab) Isterinya tidak menjaga maruah dirinya

                                                                            MakruhSuami menjatuhkan talak kepada isterinya yang baik berakhlak mulia dan mempunyai pengetahuan agama

                                                                            HarusSuami yang lemah keinginan nafsunya atau isterinya belum datang haid atau telah putus haidnya

                                                                            [sunting] Rukun talakPerkara Syarat

                                                                            SuamiBerakalBalighDengan kerelaan sendiri

                                                                            IsteriAkad nikah sahBelum diceraikan dengan talak tiga oleh suaminya

                                                                            LafazUcapan yang jelas menyatakan penceraiannyaDengan sengaja dan bukan paksaaan

                                                                            [sunting] Contoh lafaz talak Talak sarih

                                                                            Lafaz yang jelas dengan bahasa yang berterus-terang seperti ldquoSaya talak awakrdquo atau ldquoSaya ceraikan awakrdquo atau ldquoSaya lepaskan awak daripada menjadi isteri sayardquo dan sebagainya

                                                                            Talak kinayah

                                                                            Lafaz yang digunakan secara sindiran oleh suami seperti ldquoPergilah awak ke rumah mak awakrdquo atau ldquoPergilah awak dari sinirdquo atau ldquoSaya benci melihat muka awakrdquo dan sebagainya Namun lafaz kinayah memerlukan niat suaminya iaitu jika berniat talak maka jatuhlah talak tetapi jika tidak berniat talak maka tidak berlaku talak

                                                                            [sunting] Jenis talak

                                                                            [sunting] Talak rajrsquoi

                                                                            Suami melafazkan talak satu atau talak dua kepada isterinya Suami boleh merujuk kembali isterinya ketika masih dalam idah Jika tempoh idah telah tamat maka suami tidak dibenarkan merujuk melainkan dengan akad nikah baru

                                                                            [sunting] Talak bain

                                                                            Suami melafazkan talak tiga atau melafazkan talak yang ketiga kepada isterinya Isterinya tidak boleh dirujuk kembali Si suami hanya boleh merujuk setelah isterinya berkahwin lelaki lain

                                                                            suami barunya menyetubuhinya setelah diceraikan suami barunya dan telah habis idah dengan suami barunya

                                                                            [sunting] Talak sunni

                                                                            Suami melafazkan talak kepada isterinya yang masih suci dan tidak disetubuhinya ketika dalam tempoh suci

                                                                            [sunting] Talak bidrsquoi

                                                                            Suami melafazkan talak kepada isterinya ketika dalam haid atau ketika suci yang disetubuhinya

                                                                            [sunting] Talak taklik

                                                                            Talak taklik ialah suami menceraikan isterinya bersyarat dengan sesuatu sebab atau syarat Apabila syarat atau sebab itu dilakukan atau berlaku maka terjadilah penceraian atau talak

                                                                            Contohnya suami berkata kepada isteri ldquoJika awak keluar rumah tanpa izin saya maka jatuhlah talak saturdquo Apabila isterinya keluar dari rumah tanpa izin suaminya maka jatuhlah talak satu secara automatik

                                                                            Ia juga boleh berlaku selepas akad nikah (ia dipraktikkan di Malaysia dan wajib oleh semua pengantin lelaki untuk melafaznya) berkata ldquoJika saya menyeksa isteri saya dengan sengaja atau saya meninggalkan isteri saya selama empat bulan berterusan dengan sengaja tanpa kerelaannya dan jika ia mengadu kepada kadi atau naib kadi apabila disabitkan oleh kadi atau naib kadi maka jatuhlah talak satu ke atas isteri sayardquo

                                                                            Ia juga boleh berlaku dengan cara ldquoJika saya menyeksa isteri saya dengan sengaja atau saya meninggalkannya selama empat bulan berterusan tanpa kerelaannya dan jika ia mengadu kepada kadi atau naib kadi serta membayar RM 100 sebagai tebus talak apabila disabitkan oleh kadi atau naib kadi maka jatuhlah talak satu ke atas isteri saya dengan nilai tebus talak tersebutrdquo

                                                                            [sunting] Fasakh

                                                                            Erti fasakh menurut bahasa ialah rosak atau putus Manakala menurut syarak pula pembatalan nikah disebabkan oleh sesuatu sifat yang dibenarkan syarak misalnya perkahwinan suami isteri yang difasakhkan oleh kadi disebabkan oleh suaminya tidak mempu memberi nafkah kepada isterinya Fasakh tidak boleh mengurangkan bilangan talaknya Fasakh hanya boleh dituntut oleh isteri sekiranya terdapat beberapa sebab atau kecacatan yang terdapat pada pihak suaminya Mengikut mazhab Shafie seorang isteri boleh menuntut fasakh melalui kadi atau mahkamah disebabkan oleh kekurangan suaminya seperti gila (berkekalan atau sekejab) penyakit kusta penyakit sopak penyakit yang menghalang mereka daripada melakukan persetubuhan suami tidak mampu memberi nafkah belanja kepada isterinya seperti makan dan minum serta tempat tinggal pakaian memberi mahar dengan cara tunai sebelum bersetubuh kerana kepapaan atau muflis atau sebagainya suami tidak bertanggungjawab dengan meninggalkan isterinya terlalu lama dan tidak memberi khabar berita suami yang menzalimi dan memudaratkan isterinya

                                                                            suami yang fasik serta melakukan maksiat terhadap Allah dan tidak menunaikan kewajipan kepada Allah dan murtad salah seorang (suami atau isteri)

                                                                            [sunting] Cara melakukan fasakh Jika suami atau isteri mempunyai sebab yang megharuskan fasakh Membuat aduan kepada pihak kadi supaya membatalkan perkahwinan mereka

                                                                            Jika dapat dibuktikan pengaduan yang diberikan adalah betul pihak kadi boleh mengambil tindakan membatalkannya

                                                                            Pembatalan perkahwinan dengan cara fasakh tidak boleh dirujuk kembali melainkan dengan akad nikah yang baru

                                                                            [sunting] Khuluk atau tebus talak

                                                                            Perpisahan antara suami dan isteri melalui tebus talak sama ada dengan menggunakan lafaz talak atau khuluk Pihak isteri boleh melepaskan dirinya daripada ikatan perkahwinan mereka jika ia tidak berpuas hati atau lain-lain sebab Pihak isteri hendaklah membayar sejumlah wang atau harta yang dipersetujui bersama dengan suaminya maka suaminya hendaklah menceraikan isterinya dngan jumlah atau harta yang ditentukan

                                                                            Hukum khuluk adalah berdasarkan surah al-Baqarah ayat 229 ldquoTidak halal bagi kamu mengambil apa-apa yang telah kamu berikan kepada mereka suatu jua pun kecuali jika takut kedua-duanya tidak akan mengikut peraturan Allah swt Jika kamu takut bahawa tidak akan mengikut peraturan Allah maka tiadalah berdosa kedua-duanya tentang barang yang jadi tebus oleh perempuanrdquo

                                                                            Talak boleh jatuh dengan menyebut ldquoSaya menceraikan kamu dengan bayaran RM 10000rdquo dan isterinya menjawab ldquoSaya menerimanyardquo Apabila suami melafazkan demikian dan isterinya menyahut tawaran itu dengan serta-merta jatuhlah talak dengan khuluk dan isterinya wajiblah beridah Suami isteri hanya boleh merujuk dengan akad nikah baru sahaja

                                                                            [sunting] Tujuan khuluk Memelihara hak wanita Menolak bahaya kemudaratan yang menimpanya

                                                                            Memberi keadilan kepada wanita yang cukup umurnya melalui keputusan mahkamah

                                                                            [sunting] Rujuk

                                                                            Menurut bahasa rujuk boleh didefinisikan sebagai kembali Manakala menurut syarak ia membawa maksud suami kembali semula kepada isterinya yang diceraikan dengan ikatan pernikahan asal (dalam masa idah) dengan lafaz rujuk

                                                                            [sunting] Hukum rujukHukum Penjelasan

                                                                            WajibBagi suami yang menceraikan isterinya yang belum menyempurnakan gilirannya dari isteri-isterinya yang lain

                                                                            Haram Suami merujuk isterinya dengan tujuan untuk menyakiti atau memudaratkan isterinya itu

                                                                            Makruh Apabila penceraian lebih baik antara suami dan isteri

                                                                            Harus Sekirannya rujuk boleh membawa kebaikan bersama

                                                                            [sunting] Rukun rujukPerkara Syarat

                                                                            SuamiBerakalBalighDengan kerelaan sendiri

                                                                            Isteri

                                                                            Telah disetubuhiBerkeadaan talak rajrsquoiBukan dengan talak tigaBukan cerai secara khulukMasih dalam idah

                                                                            Lafaz

                                                                            Ucapan yang jelas menyatakan rujukTiada disyaratkan dengan khiar atau pilihanDisegerakan tanpa dikaitkan dengan taklik atau bersyaratDengan sengaja dan bukan paksaan

                                                                            [sunting] Contoh lafaz rujuk

                                                                            [sunting] Lafaz sarih

                                                                            Lafaz terang dan jelas menunjukkan rujuk Contoh ldquoSaya rujuk awak kembalirdquo atau ldquoSaya kembali semula awak sebagai isteri sayardquo

                                                                            [sunting] Lafaz kinayah

                                                                            Lafaz kiasan atau sindiran Contoh ldquoSaya jadikan awak milik saya semulardquo atau ldquoSaya pegang awak semulardquo Lafaz kinayah perlu dengan niat suami untuk merujuk kerana jika dengan niat rujuk maka jadilah rujuk Namun jika tiada niat rujuk maka tidak sahlah rujuknya

                                                                            Bab Lian Ditulis oleh Fani Kamis 24 Mei 2007 2024 1 PENGERTIAN LIrsquoAN DAN KASUS LIrsquoAN

                                                                            Kata lirsquoan menurut bahasa berarti allarsquonu bainatsnaini fa sharsquoidan (saling melaknat yang terjadi di antara dua orang atau lebih) Sedang menurut istilah syarrsquoi lirsquoan ialah sumpah dengan redaksi tertentu yang diucapkan suami bahwa isterinya telah berzina atau ia menolak bayi yang lahir dari isterinya sebagai anak kandungnya dan kemudian sang isteri pun bersumpah bahwa tuduhan suaminya yang dialamatkan kepada dirinya itu bohong (Pengertian ini dikutip dari kitab al-Mugashshal fi Ahkamil Mar-ah Wal Baitil Muslim Fisy Syarirsquoatil Islamiyah VIII 320-321 terbitan Muassasah Risalah Beirut oleh Prof Dr Abdul Karim Zaidan)

                                                                            Apabila seorang laki-laki menuduh isterinya berbuat serong dengan laki-laki lain kemudian isterinya menganggap bahwa tuduhannya bohong maka pihak suami harus dijatuhi hukuman dera kecuali dia mempunyai bukti yang kuat atau melakukan lirsquoan ldquoDan orang-orang yang menuduh isterinya (berzina) padahal mereka tidak ada mempunyai saksi-saksi selain diri mereka sendiri Maka persaksian orang itu ialah empat kali bersumpah dengan nama Allah sesungguhnya dia adalah termasuk orang-orang yang benar Dan (sumpah) yang kelima bahwa lanat Allah atasnya jika dia termasuk orang-orang yang berdusta Istrinya itu dihindarkan dari hukuman oleh sumpahnya empat kali atas nama Allah Sesungguhnya suaminya itu benar-benar termasuk orang-orang yang dusta Dan (sumpah) yang kelima bahwa laknat Allah atasnya jika suaminya itu termasuk orang-orang yang benarrdquo (QS An-Nuur 6-9)

                                                                            Dari Ibnu Abbas ra bahwa Hilal bin Umayyah ra pernah menuduh isterinya berzina dengan Syarik bin Sahma di hadapan Nabi saw Kemudian Nabi saw bersabda ldquoKamu harus dapat membuktikan atau (kalau tidak) hukuman had menimpa punggungmurdquo Lalu dia berkata ldquoYa Rasulullah jika seorang di antara kami telah melihat seorang laki-laki berada di atas isterinya masihkah dituntut untuk pergi mencari buktirdquo maka Beliau pun bersabda ldquoKamu harus dapat membuktikan dan jika tidak maka hukuman had di punggungmurdquo Hilal berkata ldquoDemi dzat yang telah mengutusmu dengan membawa kebenaran sesungguhnya saya benar-benar jujur Maka saya harap sudi kiranya Allah menurunkan ayat Qurrsquoan yang bisa membebaskan punggungku dari hukum derardquo Maka turunlah Malaikat Jibril dan menyampaikan wahyu kepada Beliau WALLADZIINA YARMUUNA AZWAAJAHUM (dan orang-orang yang menuduh istri-isterinya) sampai padat IN KAANA MINASH SHAADIQIN (jika suaminya itu termasuk orang-orang yang benar) Kemudian Nabi saw beranjak dari tempatnya sambil menyuruh Hilal menemui isterinya Kemudian Hilal datang (lagi) kepada Beliau lalu memberikan kesaksian lantas Nabi saw bersabda

                                                                            ldquoSesungguhnya Allah tahu bahwa seorang di antara kamu berdua ini ada yang bohong Adakah di antara kalian berdua ini yang mau bertaubatrdquo Kemudian isterinya bangun lalu memberikan kesaksiannya Maka tatkala ia hendak mengucapkan sumpah yang kelima maka orang-orang menghentikannya (agar tidak jadi mengucapkan sumpah kelima) dan mereka berkata ldquoSesungguhnya perempuan ini wajib dijatuhi hukumanrdquo Ibnu Abbas berkata ldquoLalu ia (isterinya

                                                                            itu) pelan-pelan mundur hingga kami menduga ia akan segera kembalirdquo Kemudian ia berkata Aku tidak akan membuat malu kaumku sepanjang hari Kemudian terus berlalu begitu Lantas Nabi saw bersabda ldquoPerhatikan dia jika dia datang dengan membawa bayi yang juling matanya besar pinggulnya dan kedua betisnya besar juga maka ia(bayi itu) milik Syarik bin Sahmarsquordquo Ternyata dia datang persis yang disabdakan Nabi saw Kemudian Beliau bersada ldquoKalaulah tidak ada ketetapan di dalam Kitabullah sudah barang tentu saya punya urusan dengan diardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no 2098 Fathul Bari VIII 449 no 4747 rsquoAunul Marsquobud VI 341 no 2237 Tirmidzi V 12 no 3229 dan Ibnu Majah I 668 no 2067)

                                                                            2 HUKUM-HUKUM YANG MENIMPA ORANG YANG MELAKUKAN LIrsquoAN

                                                                            Apabila suami isteri melakukan mularsquoanah atau lirsquoan maka berlakukan pada keduanya hukum-hukum berikut ini

                                                                            1 Keduanya harus diceraikan berdasarkan hadistDari Ibnu Umar ra ia berkata ldquoNabi saw memutuskan hukum di antara seorang suami dan isteri dari kaum Anshar dan menceraikan antara keduanyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 458 no 5314 Muslim II 1133 no 9 dan 1494)

                                                                            2 Keduanya haram rujursquo untuk selama-lamanyaDari Sahl bin Sarsquod ra ia berkata ldquoTelah berlaku sunnah Nabi saw tentang suami isteri yang saling bermularsquoanah dimana mereka diceraikan antara keduanya kemudian mereka tidak (boleh) rujursquo buat selama-lamanyardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no 2104 dan Aunul Mabud VI 337 no 2233 serta Baihaqi VII 410)

                                                                            3 Wanita yang bermularsquoanah berhak memiliki maharDari Ayyub bin Sarsquoid bin Jubair ia bercerita Saya pernah bertanya kepada Ibnu Umar ra (Wahai Ibnu Umar) bagaimana kedudukan seorang suami yang menuduh isterinya berbuat serong Jawab Ibnu Umar ldquoNabi saw pernah menceraikan antara dua orang yang bersaudara (yaitu suami isteri) dari Bani rsquoAjlan dan Beliau bersabda (kepada keduanya) ldquoAllah mengetahui bahwa seorang di antara kalian berdua pasti berbohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Ternyata mereka berdua enggan (memenuhi tawaran Beliau) Nabi bersabda lagi ldquoAllah mengetahui bahwa salah seorang di antara kalian berdua pasti bohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Ternyata mereka enggan lalu Nabi pun bersabda ldquoAllah mengetahui bahwa salah seorang di antara kalian berdua pasti bohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Namun mereka berdua enggan (untuk memenuhi tawaran Beliau) Maka selanjutnya Beliau menceraikan antara keduanyardquo Ayyub berkata ldquoKemudian Amr bin Dinar mengatakan kepadaku lsquoSesungguhnya di dalam hadist tersebut ada sebagian yang saya perhatikan belum engkau sampaikan yaitu laki-laki yang bermularsquoanah itu menanyakan ldquoMana hartaku (maharku)rdquo Dijawab (oleh Nabi saw) ldquoTidak ada harta (mahar) bagimu Jika kamu jujur berarti kamu sudah pernah bercampur dengannya jika kamu bohong maka ia (mahar) itu kian jauh darimurdquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 456 no 5311 Muslim II 1130 no 1493 lsquoAunul Marsquobud VI 347 no 2240 dan 2241 Nasarsquoi VI 177)

                                                                            4 Anak yang lahir dari isteri yang bermularsquoanah harus diserahkan kepada sang isteri (ibunya)Dari Ibnu Umar ra ia berkata ldquoSesungguhnya Nabi saw pernah memutuskan untuk mularsquoanah antara seorang suami dengan isterinya kemudian ia (suami) dipisahkan dari anaknya lantas Beliau menceraikan antara mereka berdua kemudian anak itu Rasulullah serahkan kepada isterinyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 460 no 5315 Muslim II 1132 no 1494 lsquoAunul Marsquobud VI 348 no 2242 Tirmidzi II 338 no 1218 Nasarsquoi VI 178 dan Ibnu Majah I 669 no 2069)

                                                                            5 Isteri yang bermularsquoanah berhak menjadi ahli waris anaknya dan begitu juga sebaliknyaDari Ibnu Syihab dalam hadist Sahl bin Sarsquoad ia berkata ldquoMenurut Sunnah Nabi saw sesudah suami isteri yang bermularsquoanah dicerai padahal sang isteri hamil maka anaknya dinisbatkan kepada ibunya Kemudian sunnah Beliau saw berlaku mengenai hak warisnya dimana ia (ibu tersebut) berhak menjadi ahli waris anaknya dan anaknya pun berhak menjadi ahli warisnya sesuai apa yang telah Allah tetapkan untuknyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari 1X 452 no 5309 Muslim II 1129 no 1492 dan lsquoAunul Marsquobud VI 339 no 2235)

                                                                            Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 835 - 841

                                                                            Bab Khulu

                                                                            Selasa 28 Agustus 2007 1821 Pengertian Khulursquo

                                                                            Menurut bahasa kata khulursquo berasal dari khalarsquo ats-tsauba idzaa azzalaba yang artinya

                                                                            melepaskan pakaian karena isteri adalah pakaian suami dan suami adalah pakaian isteri Allah

                                                                            SWT berfirman rdquoMereka itu adalah pakaian bagimu dan kamu pun pakaian bagi merekardquo (Al-

                                                                            Baqarah187)

                                                                            Para pakar fiqih memberi definisi bahwa khulursquo adalah seorang suami menceraikan isterinya dengan imbalan mengambil sesuatu darinya

                                                                            Dan khulursquo disebut juga fidyah atau if tidak (tebusan) (Fiqhus Sunnah II253 Manarus Sabil II226 dan Fathul Bari IX395)

                                                                            Persyaratan Khulursquo

                                                                            Jika persengketaan antara suami isteri kian parah dan tidak mungkin lagi diambil langkah-

                                                                            langkah kompromistis supaya mereka bersatu kembali atau pihak isteri sudah menggebu-gebu

                                                                            untuk bercerai dengan suaminya maka ia boleh menebus dirinya dari kekuasaan suaminya

                                                                            dengan menyerahkan sejumlah harta kepadanya sebagai ganti dari buruknya keadaan yang

                                                                            menimpa suaminya karena bercerai dengannya Allah SWT berfirman rdquoDan tidak halal bagi

                                                                            kamu mengambil dari sesautu yang telah kamu berikan kepada mereka kecuali kalau keduanya

                                                                            (suami isteri) khawatir tidak akan dapat menjalankan hukum-hukum Allah maka tidak ada dosa

                                                                            atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus dirinyardquo (Al-

                                                                            Baqarah229)

                                                                            Dari Ibnu Abbas ra berkata Isteri Tsabit bin Qais bin Syammas datang kepada Nabi saw lalu

                                                                            bertutur rdquoYa Rasulullah aku tidak membenci Tsabit karena imannya dan bukan (pula) karena

                                                                            perangainya melainkan sesungguhnya aku khawatir kufurrdquo Kemudian Rasulullah saw

                                                                            bersabda rdquoMaka mau engkau mengembalikan kebunnya kepadanyardquo Jawabnya rdquoYa (mau)rdquo

                                                                            kemudian ia mengembalikannya kepadanya dan selanjutnya beliau menjawab suaminya (Tsabit)

                                                                            agar mencerainyardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no2036 dan Fathul Bari IX395 no5276)

                                                                            Peringatan Keras Terhadap Masalah Khulursquo

                                                                            Dari Tsauban ra bahwa Rasulullah saw bersabda ldquoSetiap wanita yang mau talak kepada

                                                                            suaminya tanpa alasan yang dibenarkan agama maka haram baginya mencium seberbak

                                                                            surgardquo (Shahih Shahihul Ibnu Majah no1682 ldquoAunul Marsquobud VI308 no2209 Ibnu Majah

                                                                            I662 no20555 dan Tirmidzi II329 no1199)

                                                                            ldquoDarinya (Tsauban) ra dari Nabi saw beliau bersabda ldquoWanita-wanita yang melakukan khulursquo

                                                                            adalah wanita-wanita munafikrdquo (Shahih Shahihul Jamirsquous Shaghir no6681 dan Tirmidzi

                                                                            II329 no1198)

                                                                            Peringatan Keras Bagi Para Suami Agar Tidak Mempersulit Isterinya

                                                                            Manakala seorang suami tidak senang kepada isterinya dan benci kepadanya karena suatu hal

                                                                            maka hendaklah mentalaknya dengan cara yang marsquoruf sebagaimana yang diperintahkan Allah

                                                                            SWT Ia tidak boleh manahannya dan mempersulitnya untuk menebus dirinya sendiri Allah

                                                                            SWT berfirman rdquoDan apabila kamu mentalak isteri-isterimu lalu mereka mendekati akhir

                                                                            iddahnya maka rujukilah mereka dengan cara yang marsquoruf atau ceraikanlah mereka dengan

                                                                            cara yang marsquoruf (pula) Janganlah kamu rujuki mereka untuk memberi kemudharatan karena

                                                                            dengan demikian kamu menganiaya mereka Barangsiapa berbuat demikian maka sungguh ia

                                                                            telah berbuat zhalim terhadap dirinya sendiri Janganlah kamu jadikan hukum-hukum Allah

                                                                            sebagai permainan Dan ingatlah nirsquomat Allah padamu dan apa yang telah diturunkan Allah

                                                                            kepadamu yaitu al-Kitab dan al-Hikmah Allah memberi pengajaran kepada engkau dengan apa

                                                                            yang diturunkan-Nya itu Dan bertakwalah kepada Allah serta ketahuilah bahwasannya Allah

                                                                            Maha Mengetahui segala sesuaturdquo (Al-Baqarah231)

                                                                            Dan Allah SWT berfirman rdquoHai orang-orang yang beriman tidak halal bagi kamu

                                                                            mempusakai wanita dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena

                                                                            hendak mengambil kembali sebagai dari apa yang telah kamu berikan kepadanya terkecuali bila

                                                                            mereka melakukan perbuatan keji yang nyata Dan bergaullah dengan mereka secara patut

                                                                            Kemudian jika kamu tidak menyukai mereka (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak

                                                                            menyukai sesuatu padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyakrdquo (An-Nisaarsquo19)

                                                                            Khulursquo Adalah Fasakh Bukan Talak

                                                                            Jika seorang isteri telah menebus dirinya dan dicerai oleh suaminya Maka ia berkuasa penuh

                                                                            atas dirinya sendiri sehingga suaminya tidak berhak untuk rujuk kepadanya kecuali dengan

                                                                            ridhanya dan perpecahan tidak dianggap sebagai talak meskipun dijatuhkan dengan redaksi

                                                                            talak Namun ia adalah perusakan akad nikah demi kemaslahatan sang isteri dengan balasan

                                                                            menebus dirinya kepada suaminya

                                                                            Ibnul Qayyim ra menulis sebagai berikut rdquoDan yang menunjukkan khulursquo bukan talak adalah

                                                                            bahwa Allah SWT telah menetapkan tiga ketentuan yang berlaku pada talak terhadap (isteri)

                                                                            yang telah dikumpuli jika talak tersebut telah mencapai talak tiga Ketetapan-ketetapan itu tidak

                                                                            pada khulursquo

                                                                            Pertama Suamilah yang lebih berhak rujuk kepada isterinya dalam masa iddah

                                                                            Kedua Talak maksimal tiga kali sehingga setelah terjadi talak ketiga isteri tidak halal bagi

                                                                            suaminya terkecuali ia kawin lagi dengan suami kedua dan pernah bercampur dengannya

                                                                            Ketiga Iddah yang berlaku dalam talak terdiri atas tiga kali qurursquo (bersih dari iddah)

                                                                            Sementara itu telah sah berdasarkan nash (ayat Qur-an ataua hadits) dan ijmarsquo (kesepatakan)

                                                                            bahwasanya tidak sah istilah rujuk dalam khulursquo

                                                                            Dan sudah sah berdasar sunnah Nabi saw dan pendapat para shahabat bahwa iddah untuk khulursquo

                                                                            hanya satu kali haidh

                                                                            Demikian pula telah sah juga berdasar nash syarrsquoi bahwa boleh melakukan khulursquo setelah talak

                                                                            kedua dan talak ketiga

                                                                            Ini jelas sekali menunjukkan bahwa khulursquo bukanlah talak Oleh sebab itu Allah SWT

                                                                            menegaskan rdquoTalak (yang dapat dirujuk) dua kali Setelah itu boleh rujuk lagi dengan

                                                                            Cara yang marsquoruf atau menceraikan dengan cara yang baik dan tidak halal bagi kamu

                                                                            mengambil kembali dari sesuatu yang pernah kami berikan pada mereka kecuali kalau

                                                                            keduanya khawatir tidak akan dapat melaksanakan hukum-hukum Allah Jika kamu khawatir

                                                                            bahwa keduanya (suami istri) tidak dapat mejalangkan hukum-hukum Allah maka tidak ada

                                                                            dosa atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus dirinyardquo (Al-

                                                                            Baqarah229)

                                                                            Dan ini tidak dikhususkan bagi wanita yang telah ditalak dua kali karena hal ini ia mencakup

                                                                            isteri yang dicerai dua kali Tidak boleh dhamir (kata ganti) Itu kembali kepada oknum yang

                                                                            tidak disebutkan dalam ayat di atas dan meninggalkan oknum yang disebutkan dengan jelas akan

                                                                            tetapi mungkin dikhususkan bagi oknum yang pernah disebutkan sebelumnya atau meliputi juga

                                                                            selain yang sudah disebutkan sebelumnya Kemudian Allah SWT berfirman rdquoKemudian jika

                                                                            suami mentalaknya (sesudah talak yang kedua) maka perempuan itu tidak halal lagi baginyardquo

                                                                            (Al-Baqarah230)

                                                                            Ayat al-Qurrsquoan ini meliputi perempuan yang dicerai setelah khulursquo dan setelah dicerai dua kali

                                                                            secara qathrsquoi (pasti) karena dialah yang disebutkan dalam ayat di atas Maka ia (wanita yang di

                                                                            khulursquo) harus masuk ke dalam kandungan lafazh ayat tersebut Demikianlah yang difahami

                                                                            Imam Ahli tafsir Ibnu Abbas ra yang pernah didorsquoakan oleh Rasulullah saw agar Allah

                                                                            mengajarinya tafsir Qurrsquoan Dan pasti doa itu terkabul tanpa keraguan Manakala hukum-hukum

                                                                            yang berlaku dalam khulursquo berlainan dengan hukum-hukum talak maka hal itu menunjukkan

                                                                            bahwa keduanya berlainan Jadi inilah yang sesuai dengan ketentuan narsquoah qiyas dan dengan

                                                                            pendapat para shahabat Nabi saw (Zaadul Marsquoad V199)

                                                                            Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal

                                                                            Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-

                                                                            Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 636 - 641

                                                                            Bab Iddah

                                                                            Kamis 30 Agustus 2007 1654 Pengertian Iddah

                                                                            Menurut bahasa kata iddah berasal dari kata rsquoadad (bilangan dan ihshaak (perhitungan) seorang

                                                                            wanita yang menghitung dan menjumlah hari dan masa haidh atau masa suci

                                                                            Menurut istilah kata iddah ialah sebutannama bagi suatu masa di mana seorang wanita menantimenangguhkan perkawinan setelah ia ditinggalkan mati oleh suaminya atau setelah diceraikan baik dengan menunggu kelahiran bayinya atau berakhirnya beberapa qurursquo atau berakhirnya beberapa bulan yang sudah ditentukan

                                                                            Macam-Macam Masa Iddah

                                                                            Barangsiapa yang ditinggal mati suaminya maka iddahnya empat bulan sepuluh hari baik sang

                                                                            isteri sudah dicampuri ataupun belum Hal ini mengacu pada firman Allah SWT rdquoOrang-orang

                                                                            yang meninggal dunia di antaramu dengan meninggalkan isteri-isteri (hendaklah para isteri itu)

                                                                            menangguhkan dirinya (beriddah) empat bulan sepuluh harirdquo (Al-Baqarah 234)

                                                                            Terkecuali isteri yang sudah dicampuri dan sedang hamil maka masa iddahnya sampai

                                                                            melahirkan rdquoDan wanita-wanita yang hamil waktu iddah mereka itu adalah sampai mereka

                                                                            melahirkan kandungannyardquo (At-Thalaq 4)

                                                                            Dari al-Miswar bin Makhramah bahwa Subairsquoah al-Aslamiyah ra pernah melahirkan dan

                                                                            bernifas setelah beberapa malam kematian suaminya Lalu ia mendatangi Nabi saw lantar

                                                                            meminta idzin kepada Beliau untuk kawin (lagi) Kemudian Beliau mengizinkannya lalu ia

                                                                            segera menikah (lagi) (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX470 no5320 dan Muslim II1122

                                                                            no1485)

                                                                            Wanita yang ditalak sebelum sempat dicampuri maka tidak ada masa iddah baginya berdasarkan

                                                                            pada firmannya Allah SWT berfirman rdquoHai orang-orang yang beriman rsquoapabila kamu menikahi

                                                                            perempuan-perempuan yang beriman kemudian kamu ceraikan mereka sebelum kamu

                                                                            mencampurinya maka sekali-kali tidak wajib atas mereka iddah bagimu yang kamu minta

                                                                            menyempurnakannyardquo (Al-Ahzaab49)

                                                                            Sedang wanita yang ditalak yang sebelumnya sempat dikumpuli dan dalam keadaan hamil maka

                                                                            masa iddahnya ialah ia melahirkan anak yang diakndungnya Allah SWT berfirman rdquoDan

                                                                            wanita-wanita hamil waktu iddah mereka itu adalah sampai mereka melahirkan

                                                                            kandungannyardquo (At-Thalaq4)

                                                                            Dari az-Zubair bin al-Awwam ra bahwa ia mempunyai isteri bernama Ummu Kultsum bin

                                                                            rsquoUqbah radhiyallahu rsquoanha Kemudian Ummu Kultsum yang sedang hamil berkata kepadanya

                                                                            rdquoTenanglah jiwaku (dengan dijatuhi talak satu)rdquo Maka az-Zubir pun menjatuhkan padanya talak

                                                                            satu Lalu dia keluar pergi mengerjakan shalat sekembalinya (dari shalat) ternyata isterinya

                                                                            sudah melahirkan Kemudian az-Zubir berkata rdquoGerangan apakah yang menyebabkan ia

                                                                            menipuku semoga Allah menipunya (juga)rdquo Kemudian dia datang kepada Nabi saw lalu beliau

                                                                            bersabda kepadanya rdquoKitabullah sudah menetapkan waktunya lamarlah (lagi) di kepada

                                                                            dirinyardquo (Shahih Shahih Ibnu Majah no1546 dan Ibnu Majah I653 no2026)

                                                                            Jika wanita yang dijatuhi talak termasuk perempuan yang masih berhaidh secara normal maka

                                                                            masa iddahnya tiga kali haidh berdasarkan Firman Allah SWT rdquoWanita-wanita yang ditalak

                                                                            hendaklah menahan diri (menunggu tiga kali qurursquo)rdquo (Al-Baqarah 228)

                                                                            Kata qurursquo berarti haidh Hal ini mengacu pada hadits Aisyah ra bahwa Ummu Habibah ra

                                                                            sering mengeluarkan darah istihadhah(darah yang keluar dari wanita karena sakit atau lainnya)

                                                                            lalu dia bertanya kepada Nabi saw (mengenai hal tersebut) Maka Beliau menyuruh

                                                                            meninggalkan shalat pada hari-hari haidhnya (Shahih Lighairih Shahih Abu Daud no252 dan

                                                                            rsquoAunul Marsquobud I463 no278)

                                                                            Jika wanita yang dijatuhi talak itu masih kecil belum mengeluarkan darah hadih atau sudah lanjut

                                                                            usia yang sudah manopause (berhenti masa haidh) maka iddahnya adalah tiga bulan lamanya

                                                                            Allah swt berfirman rdquoDan perempuan-perempuan yang tidak haidh lagi (manopause) diantara

                                                                            isteri-isteri kaian jika ragu-ragu (tentang masa iddahnya) maka masa iddah mereka adalah tiga

                                                                            bulan Begitu pula perempuan-perempuan yang belum haidhrdquo (At-Thalaq4)

                                                                            Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal

                                                                            Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-

                                                                            Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 642 ndash 645

                                                                            • Talak
                                                                              • Daftar isi
                                                                              • [sunting] Latar Belakang
                                                                              • [sunting] Pengertian
                                                                              • [sunting] Pembagian Talak
                                                                                • [sunting] Dari segi cara suami menjatuhkan
                                                                                • [sunting] dari segi boleh - tidaknya suami rujuk kembali pada istrinya
                                                                                  • MACAM-MACAM TALAK
                                                                                    • pengrtian khulu
                                                                                    • Perceraian dalam Islam
                                                                                      • Isi kandungan
                                                                                      • [sunting] Talak
                                                                                        • [sunting] Hukum talak
                                                                                        • [sunting] Rukun talak
                                                                                        • [sunting] Contoh lafaz talak
                                                                                        • [sunting] Jenis talak
                                                                                          • [sunting] Talak rajrsquoi
                                                                                          • [sunting] Talak bain
                                                                                          • [sunting] Talak sunni
                                                                                          • [sunting] Talak bidrsquoi
                                                                                          • [sunting] Talak taklik
                                                                                              • [sunting] Fasakh
                                                                                                • [sunting] Cara melakukan fasakh
                                                                                                  • [sunting] Khuluk atau tebus talak
                                                                                                    • [sunting] Tujuan khuluk
                                                                                                      • [sunting] Rujuk
                                                                                                        • [sunting] Hukum rujuk
                                                                                                        • [sunting] Rukun rujuk
                                                                                                        • [sunting] Contoh lafaz rujuk
                                                                                                          • [sunting] Lafaz sarih
                                                                                                          • [sunting] Lafaz kinayah

                                                                              langsung sama-sama mengenyangkan si bayi maka hukumnya pun sama yaitu haram untukdinikahi Hal ini dipertegas lagi berdasarkan sebuah hadits yang mengatakan

                                                                              أخرج )) [ 1049703 ه المجاع 1049703 ة م 1049703 ن الرض 1049703 اعة إنم (( 1049703 ا وس 1049703 لم ه1049703 علي الله ص 1049703 لى الله رس 1049703 ول ق 1049703 ال

                                                                              ومسلم [البخارىArtinya Rasulullah Saw bersabda Bahwasannya susuan itu karena kelaparan (si bayi) (HRBukhari Muslim)Wanita-wanita yang haram dinikahi sementara (muaqqata)Adapun wanita-wanita yang haram untuk dinikahi sementara waktu sampai penyebabnyahilang di antaranya adalah sebagai berikut1 Saudari perempuan si Isteri (menikahi kakak beradik secara langsung tidak boleh)Para ulama telah sepakat bahwa seorang laki-laki tidak boleh menikahi seorang wanitasekaligus bersama saudari kandungnya dalam waktu bersamaan Namun apabila si isterinya itumeninggal atau telah dicerai maka si suami boleh untuk menikahi saudari kandung mantanisterinya tadi Hal ini sebagaimana difirmankan oleh Allah dalam surat an-Nisa ayat 23

                                                                              لف س قد ما ال إ ن ي ت خ األ ن ي ب جمعوا ت ن وأArtinya (Diharamkan juga bagi kamu) dan menghimpunkan (dalam perkawinan) duaperempuan yang bersaudara kecuali yang telah terjadi pada masa lampau (QS An-Nisa 23)2 Apabila seorang kafir masuk Islam sementara ketika dia kafir telah menikahi dua orangperempuan kakak beradik secara bersamaan maka ia harus memilih salah satunya danmeninggalkan yang lainnya Hal ini sebagaimana terdapat dalam sebuah hadits dhaifbahwasannya Fairuz ad-Dailamy datang kepada Rasulullah Saw seraya berkata WahaiRasulullah Saw saya telah masuk Islam akan tetapi saya mempunya dua isteri kakak beradikMaka Rasulullah Saw menyuruhnya untuk memilih salah satu dari keduanya menurut yang iakehendaki dan sukai (HR Turmudzi dan Abu Dawud)3 Bibi tante dari si isteriSeorang laki-laki tidak boleh menikahi seorang wanita secara bersamaan denganbibinya tantenya baik bibinya ini dari pihak bapaknya ataupun ibunya Namun apabila siisterinya tadi meninggal atau telah diceraikan maka ia boleh menikahi bibinya tadi Hal inididasarkan pada sebuah hadits yang mengatakan19

                                                                              الم 1049703 رآة ب 1049703 ين یجم (( 1049703 ع ال ق 1049703 ال وس 1049703 لم علي 1049703 ه الله لى1049703 ص الله رس 1049703 ول أن هری 1049703 رة أب 1049703 ى ع 1049703 ن[ ] (( ومسلم البخارى أخرجه وخالتها المرأة بين وال وعمتهاArtinya Dari Abu Hurairah bahwasannya Rasulullah Saw pernah bersabda Tidak bolehdinikahi secara bersamaan antara seorang wanita dengan bibinya baik bibinya dari pihak ayah(ammah) maupun dari pihak ibu (khalah) (HR Bukhari Muslim)4 Wanita yang telah ditalak tiga tidak boleh menikah dengan mantan suaminya kecuali iatelah menikah terlebih dahulu dengan laki-laki lain Hal ini sebagaimana akan dijelaskannanti pada pembahasan thalak (pada makalah-makalah berikutnya) Di antara dalilnya adalah

                                                                              ن أ هم 1049703 ا ي عل جن 1049703 اح فل 1049703 ا قه 1049703 ا طل ن ف 1049703 إ ه قها 1049703 ر طل ن فإغي وجا ز كح ن ت ى حت عد ب من ه ل حل ت فال

                                                                              البق ( 1049703 رة ن م 1049703 و عل ی ق 1049703 وم ل ه 1049703 ا ن ي ب ی الل 1049703 ه ح 1049703 دود ه 1049703 كل الل 1049703 وت ح 1049703 دود قيم 1049703 ا ی ن أ ظن 1049703 ا ن إ ع 1049703 ا اج ر ت ی(230Artinya Kemudian jika si suami mentalaknya (sesudah talak yang kedua) maka perempuanitu tidak lagi halal baginya hingga dia kawin dengan suami yang lain Kemudian jika suamiyang lain itu menceraikannya maka tidak ada dosa bagi keduanya (bekas suami pertama danistri) untuk kawin kembali jika keduanya berpendapat akan dapat menjalankan hukum-hukumAllah Itulah hukum-hukum Allah diterangkan-Nya kepada kaum yang (mau) mengetahui(QS Al-Baqarah 230)5 Wanita yang menikah dengan laki-laki lain atau berada pada masa iddah dengan lakilakilain sehingga wanita tersebut dicerai dan habis masa iddahnya (pembahasan masalahIddah ini akan dijelaskan lebih lanjut dalam makalah berikutnya) Apabila wanita tersebut telahdicerai oleh suaminya dan telah habis masa iddahnya maka laki-laki lain boleh menikahinya6 Wanita yang sadang melakukan Ihram tidak boleh menikah atau dinikahkan sampai iatahallul (beres dari ihramnya) Ketika ia telah tahallul maka boleh seorang laki-laki atauwanita untuk menikah atau dinikahkan Hal ini didasarkan kepada hadits berikut ini

                                                                              وال عليه 1049703 رم الله صلى الله رسول قال قال عفان بن عثمان عنالمح (( ینكح ال وسلم

                                                                              [ ] (( والترمذى مسلم أخرجه یخطب وال ینكحArtinya Utsman bin Affan berkata Rasulullah Saw bersabda Orang yang sedang melakukanihram tidak boleh menikah dinikahkan ataupun meminang (HR Muslim dan Turmudzi)7 Wanita musyrikah (seperti yang beragama Majusi dan lainnya) sampai dia masuk IslamWanita yang musyrikah tidak boleh dinikahi sampai ia masuk Islam Hal ini berdasarkan ayat

                                                                              ول 1049703 ا م ك عجب 1049703 ت أ ول 1049703 و ة رآ م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر مؤمن 1049703 ة ة1049703 م وأل ی 1049703 ؤمن حت 1049703 ى ات رآ مش ال كحوا ن ت والئ 1049703 ك ول أ م ك عج 1049703 ب أ ول 1049703 و رك م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر م 1049703 ؤمن د1049703 عب ول ؤمن 1049703 وا ی حت 1049703 ى ين رآ م 1049703 ش ال كح 1049703 وا ن ته 1049703 م عل ل لن 1049703 اس ل ات 1049703 ه ءای ن ب 1049703 ي وی ذن 1049703 ه إ ب ة مغف 1049703 ر وال ة1049703 جن ال ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعو والل 1049703 ه الن 1049703 ار ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعون[ البقرة [ ون ر

                                                                              ذآ ت 221یArtinya Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik sebelum mereka berimanSesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik walaupun diamenarik hatimu Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanitamukmin) sebelum mereka beriman Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dariorangmusyrik walaupun dia menarik hatimu Mereka mengajak ke neraka sedang Allahmengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya(perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran (QS Al-Baqarah 221)Hanya saja para ulama mengecualikan musyrikah ini dengan ahli kitabArtinya wanitaahli kitab (Yahudi dan Nashrani) boleh dinikahi oleh orang Muslim Hal ini didasarkan padaayat berikut ini20

                                                                              ه 1049703 م ل ح 1049703 لcurren م وطع 1049703 امك ك 1049703 م ل ح 1049703 لcurren كت 1049703 اب ال ذین 1049703 واوت ال 1049703 أ وطع 1049703 ام ب 1049703 ات الطي ك 1049703 م ل ح 1049703 ل

                                                                              أ ي 1049703 وم الذا إ م ك ل ق 1049703 ب 1049703 ن م كت 1049703 اب ال وت 1049703 وا أ ال 1049703 ذین 1049703 ن م ات 1049703 صن

                                                                              مح وال مؤمن 1049703 ات ال 1049703 ن م ات مح 1049703 صن والیم 1049703 ان اإل ب ف 1049703 ر ك ی وم 1049703 ن خ 1049703 دان أ هن 1049703 ذي جور أ موهن ت ي ءات

                                                                              خ مت وال افحين مس ر غي ين محصن( المائدة ( رین خاس ال من ة خر اآل في وهو ه عمل ط حب 5فقدArtinya Pada hari ini dihalalkan bagimu yang baik-baik Makanan (sembelihan) orang-orangyang diberi Al Kitab itu halal bagimu dan makanan kamu halal (pula) bagi mereka (Dandihalalkan mangawini) wanita yang menjaga kehormatan diantara wanita-wanita yang berimandan wanita-wanita yang menjaga kehormatan di antara orang-orang yang diberi Al Kitabsebelum kamu bila kamu telah membayar mas kawin mereka dengan maksud menikahinyatidak dengan maksud berzina dan tidak (pula) menjadikannya gundik-gundik Barangsiapayang kafir sesudah beriman (tidak menerima hukum-hukum Islam) maka hapuslah amalannyadan ia di hari kiamat termasuk orang-orang merugi (QS Al-Maidah 5)Namun persoalannya apakah Yahudi dan Kristen sekarang masih dapat disebut AhliKitab ataukah sudah termasuk Musyrik mengingat ajarannya kini banyak diselewengkan dansudah bukan seperti aslinya dahulu Ini juga menjadi bahan perdebatan Untuk masalah iniinsya Allah penulis akan membahasnya dalam satu makalah khusus pada minggu-mingguberikutnyaNamun untuk wanita muslimah tidak boleh menikah dengan laki-laki non muslim Halini didasarkan pada ayat sebagaimana telah disebutkan sebelumnya

                                                                              ول 1049703 ا م ك عجب 1049703 ت أ ول 1049703 و ة رآ م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر مؤمن 1049703 ة ة1049703 م وأل ی 1049703 ؤمن حت 1049703 ى ات رآ مش ال كحوا ن ت والئ 1049703 ك ول أ م ك عج 1049703 ب أ ول 1049703 و رك م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر م 1049703 ؤمن د1049703 عب ول ؤمن 1049703 وا ی حت 1049703 ى ين رآ م 1049703 ش ال كح 1049703 وا ن ته 1049703 م عل ل لن 1049703 اس ل ات 1049703 ه ءای ن ب 1049703 ي وی ذن 1049703 ه إ ب ة مغف 1049703 ر وال ة1049703 جن ال ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعو والل 1049703 ه الن 1049703 ار ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعون[ البقرة [ ون ر

                                                                              ذآ ت 221یArtinya Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik sebelum mereka berimanSesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik walaupun diamenarik hatimu Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanitamukmin) sebelum mereka beriman Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dariorangmusyrik walaupun dia menarik hatimu Mereka mengajak ke neraka sedang Allahmengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya(perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran ((QS Al-Baqarah 221)Juga berdasarkan ayat lain berikut ini

                                                                              ن ف 1049703 إ هن ات 1049703 ان مهاجر ات مؤمن ال م جاءآ ذا إ وا ءامن ذین ال ها ی اأ ی

                                                                              یم إ ب م عل أ ه الل وهن ن ح فامت

                                                                              ه 1049703 ن ل حل 1049703 ون ی ه 1049703 م ول 1049703 ا ه 1049703 م ل ح 1049703 لcurren ه 1049703 ن ل 1049703 ا ى 1049703 اركف ل 1049703 ال إ جع 1049703 وهن ر ت فل 1049703 ا مؤمن 1049703 ات م 1049703 وهن مت عل( ( 10الممتحنة Artinya Hai orang-orang yang beriman apabila datang berhijrah kepadamu perempuanperempuanyang beriman maka hendaklah kamu uji (keimanan) mereka Allah lebihmengetahui tentang keimanan merekamaka jika kamu telah mengetahui bahwa mereka (benarbenar)beriman maka janganlah kamu kembalikan mereka kepada (suami-suami mereka)orang-orang kafir Mereka tiada halal bagi orang-orang kafir itu dan orang-orang kafir itu tiadahalal pula bagi mereka (QS Al-Mumtahanah 10)Makalah ini special dipersembahkan untuk kawan-kawan tercinta siswa siswi Sekolah IndonesiaCairo (SIC) pada pengajian rutin remaja Sabtuan di Mesjid Indonesia Kairo EgyptEmail aepmesiryahoocomQatamea 13 Mei 2005 pukul 200 malam

                                                                              21

                                                                              Perceraian dalam IslamDari Wikipedia Bahasa Melayu ensiklopedia bebas

                                                                              Lompat ke pandu arah gelintar

                                                                              Sebahagian daripada siri

                                                                              Fiqh Islam(suatu disiplin kajian Islam)

                                                                              Bidang-bidang

                                                                              Ekonomi

                                                                              Politik

                                                                              Perkahwinan

                                                                              o Peminangan

                                                                              o Mas kahwin

                                                                              o Akad nikah

                                                                              o Walimatulurus

                                                                              o Nikah mutah

                                                                              o Perceraian

                                                                              o Poligami

                                                                              o Nasab

                                                                              o Seks

                                                                              Jenayat

                                                                              Adab

                                                                              Ibadah

                                                                              Kebersihan

                                                                              Ketenteraan

                                                                              Kotak ini papar bull bincang bull sunting

                                                                              Di dalam Islam penceraian merupakan sesuatu yang dilaknat oleh Islam tetapi diharuskan dengan alasan dan sebab-sebab tertentu Penceraian boleh dilakukan dengan cara talak fasakh dan khuluk atau tebus talak

                                                                              Isi kandungan

                                                                              [sorok]

                                                                              1 Talak o 11 Hukum talak

                                                                              o 12 Rukun talak

                                                                              o 13 Contoh lafaz talak

                                                                              o 14 Jenis talak

                                                                              141 Talak rajrsquoi

                                                                              142 Talak bain

                                                                              143 Talak sunni

                                                                              144 Talak bidrsquoi

                                                                              145 Talak taklik

                                                                              2 Fasakh

                                                                              o 21 Cara melakukan fasakh

                                                                              3 Khuluk atau tebus talak

                                                                              o 31 Tujuan khuluk

                                                                              4 Rujuk

                                                                              o 41 Hukum rujuk

                                                                              o 42 Rukun rujuk

                                                                              o 43 Contoh lafaz rujuk

                                                                              431 Lafaz sarih

                                                                              432 Lafaz kinayah

                                                                              5 Lihat juga

                                                                              o 51 Pautan Luar

                                                                              [sunting] Talak

                                                                              Talak menurut bahasa bermaksud melepaskan ikatan dan menurut syarak pula talak membawa maksud melepaskan ikatan perkahwinan dengan lafaz talak dan seumpamanya Talak merupakan suatu jalan penyelesaian yang terakhir sekiranya suami dan isteri tidak dapat hidup bersama dan mencari kata sepakat untuk mecari kebahagian berumahtangga Talak merupakan perkara yang dibenci Allah swt tetapi dibenarkan

                                                                              [sunting] Hukum talakHukum Penjelasan

                                                                              Wajib

                                                                              a) Jika perbalahan suami isteri tidak dapat didamaikan lagib) Dua orang wakil daripada pihak suami dan isteri gagal membuat kata sepakat untuk perdamaian rumahtangga merekac) Apabila pihak kadi berpendapat bahawa talak adalah lebih baikd) Jika tidak diceraikan keadaan sedemikian maka berdosalah suami

                                                                              Haram

                                                                              a) Menceraikan isteri ketika sedang haid atau nifasb) Ketika keadaan suci yang telah disetubuhic) Ketika suami sedang sakit yang bertujuan menghalang isterinya daripada menuntut harta pusakanyad) Menceraikan isterinya dengan talak tiga sekali gus atau talak satu tetapi disebut berulang kali sehingga cukup tiga kali atau lebih

                                                                              Sunata) Suami tidak mampu menanggung nafkah isterinyab) Isterinya tidak menjaga maruah dirinya

                                                                              MakruhSuami menjatuhkan talak kepada isterinya yang baik berakhlak mulia dan mempunyai pengetahuan agama

                                                                              HarusSuami yang lemah keinginan nafsunya atau isterinya belum datang haid atau telah putus haidnya

                                                                              [sunting] Rukun talakPerkara Syarat

                                                                              SuamiBerakalBalighDengan kerelaan sendiri

                                                                              IsteriAkad nikah sahBelum diceraikan dengan talak tiga oleh suaminya

                                                                              LafazUcapan yang jelas menyatakan penceraiannyaDengan sengaja dan bukan paksaaan

                                                                              [sunting] Contoh lafaz talak Talak sarih

                                                                              Lafaz yang jelas dengan bahasa yang berterus-terang seperti ldquoSaya talak awakrdquo atau ldquoSaya ceraikan awakrdquo atau ldquoSaya lepaskan awak daripada menjadi isteri sayardquo dan sebagainya

                                                                              Talak kinayah

                                                                              Lafaz yang digunakan secara sindiran oleh suami seperti ldquoPergilah awak ke rumah mak awakrdquo atau ldquoPergilah awak dari sinirdquo atau ldquoSaya benci melihat muka awakrdquo dan sebagainya Namun lafaz kinayah memerlukan niat suaminya iaitu jika berniat talak maka jatuhlah talak tetapi jika tidak berniat talak maka tidak berlaku talak

                                                                              [sunting] Jenis talak

                                                                              [sunting] Talak rajrsquoi

                                                                              Suami melafazkan talak satu atau talak dua kepada isterinya Suami boleh merujuk kembali isterinya ketika masih dalam idah Jika tempoh idah telah tamat maka suami tidak dibenarkan merujuk melainkan dengan akad nikah baru

                                                                              [sunting] Talak bain

                                                                              Suami melafazkan talak tiga atau melafazkan talak yang ketiga kepada isterinya Isterinya tidak boleh dirujuk kembali Si suami hanya boleh merujuk setelah isterinya berkahwin lelaki lain

                                                                              suami barunya menyetubuhinya setelah diceraikan suami barunya dan telah habis idah dengan suami barunya

                                                                              [sunting] Talak sunni

                                                                              Suami melafazkan talak kepada isterinya yang masih suci dan tidak disetubuhinya ketika dalam tempoh suci

                                                                              [sunting] Talak bidrsquoi

                                                                              Suami melafazkan talak kepada isterinya ketika dalam haid atau ketika suci yang disetubuhinya

                                                                              [sunting] Talak taklik

                                                                              Talak taklik ialah suami menceraikan isterinya bersyarat dengan sesuatu sebab atau syarat Apabila syarat atau sebab itu dilakukan atau berlaku maka terjadilah penceraian atau talak

                                                                              Contohnya suami berkata kepada isteri ldquoJika awak keluar rumah tanpa izin saya maka jatuhlah talak saturdquo Apabila isterinya keluar dari rumah tanpa izin suaminya maka jatuhlah talak satu secara automatik

                                                                              Ia juga boleh berlaku selepas akad nikah (ia dipraktikkan di Malaysia dan wajib oleh semua pengantin lelaki untuk melafaznya) berkata ldquoJika saya menyeksa isteri saya dengan sengaja atau saya meninggalkan isteri saya selama empat bulan berterusan dengan sengaja tanpa kerelaannya dan jika ia mengadu kepada kadi atau naib kadi apabila disabitkan oleh kadi atau naib kadi maka jatuhlah talak satu ke atas isteri sayardquo

                                                                              Ia juga boleh berlaku dengan cara ldquoJika saya menyeksa isteri saya dengan sengaja atau saya meninggalkannya selama empat bulan berterusan tanpa kerelaannya dan jika ia mengadu kepada kadi atau naib kadi serta membayar RM 100 sebagai tebus talak apabila disabitkan oleh kadi atau naib kadi maka jatuhlah talak satu ke atas isteri saya dengan nilai tebus talak tersebutrdquo

                                                                              [sunting] Fasakh

                                                                              Erti fasakh menurut bahasa ialah rosak atau putus Manakala menurut syarak pula pembatalan nikah disebabkan oleh sesuatu sifat yang dibenarkan syarak misalnya perkahwinan suami isteri yang difasakhkan oleh kadi disebabkan oleh suaminya tidak mempu memberi nafkah kepada isterinya Fasakh tidak boleh mengurangkan bilangan talaknya Fasakh hanya boleh dituntut oleh isteri sekiranya terdapat beberapa sebab atau kecacatan yang terdapat pada pihak suaminya Mengikut mazhab Shafie seorang isteri boleh menuntut fasakh melalui kadi atau mahkamah disebabkan oleh kekurangan suaminya seperti gila (berkekalan atau sekejab) penyakit kusta penyakit sopak penyakit yang menghalang mereka daripada melakukan persetubuhan suami tidak mampu memberi nafkah belanja kepada isterinya seperti makan dan minum serta tempat tinggal pakaian memberi mahar dengan cara tunai sebelum bersetubuh kerana kepapaan atau muflis atau sebagainya suami tidak bertanggungjawab dengan meninggalkan isterinya terlalu lama dan tidak memberi khabar berita suami yang menzalimi dan memudaratkan isterinya

                                                                              suami yang fasik serta melakukan maksiat terhadap Allah dan tidak menunaikan kewajipan kepada Allah dan murtad salah seorang (suami atau isteri)

                                                                              [sunting] Cara melakukan fasakh Jika suami atau isteri mempunyai sebab yang megharuskan fasakh Membuat aduan kepada pihak kadi supaya membatalkan perkahwinan mereka

                                                                              Jika dapat dibuktikan pengaduan yang diberikan adalah betul pihak kadi boleh mengambil tindakan membatalkannya

                                                                              Pembatalan perkahwinan dengan cara fasakh tidak boleh dirujuk kembali melainkan dengan akad nikah yang baru

                                                                              [sunting] Khuluk atau tebus talak

                                                                              Perpisahan antara suami dan isteri melalui tebus talak sama ada dengan menggunakan lafaz talak atau khuluk Pihak isteri boleh melepaskan dirinya daripada ikatan perkahwinan mereka jika ia tidak berpuas hati atau lain-lain sebab Pihak isteri hendaklah membayar sejumlah wang atau harta yang dipersetujui bersama dengan suaminya maka suaminya hendaklah menceraikan isterinya dngan jumlah atau harta yang ditentukan

                                                                              Hukum khuluk adalah berdasarkan surah al-Baqarah ayat 229 ldquoTidak halal bagi kamu mengambil apa-apa yang telah kamu berikan kepada mereka suatu jua pun kecuali jika takut kedua-duanya tidak akan mengikut peraturan Allah swt Jika kamu takut bahawa tidak akan mengikut peraturan Allah maka tiadalah berdosa kedua-duanya tentang barang yang jadi tebus oleh perempuanrdquo

                                                                              Talak boleh jatuh dengan menyebut ldquoSaya menceraikan kamu dengan bayaran RM 10000rdquo dan isterinya menjawab ldquoSaya menerimanyardquo Apabila suami melafazkan demikian dan isterinya menyahut tawaran itu dengan serta-merta jatuhlah talak dengan khuluk dan isterinya wajiblah beridah Suami isteri hanya boleh merujuk dengan akad nikah baru sahaja

                                                                              [sunting] Tujuan khuluk Memelihara hak wanita Menolak bahaya kemudaratan yang menimpanya

                                                                              Memberi keadilan kepada wanita yang cukup umurnya melalui keputusan mahkamah

                                                                              [sunting] Rujuk

                                                                              Menurut bahasa rujuk boleh didefinisikan sebagai kembali Manakala menurut syarak ia membawa maksud suami kembali semula kepada isterinya yang diceraikan dengan ikatan pernikahan asal (dalam masa idah) dengan lafaz rujuk

                                                                              [sunting] Hukum rujukHukum Penjelasan

                                                                              WajibBagi suami yang menceraikan isterinya yang belum menyempurnakan gilirannya dari isteri-isterinya yang lain

                                                                              Haram Suami merujuk isterinya dengan tujuan untuk menyakiti atau memudaratkan isterinya itu

                                                                              Makruh Apabila penceraian lebih baik antara suami dan isteri

                                                                              Harus Sekirannya rujuk boleh membawa kebaikan bersama

                                                                              [sunting] Rukun rujukPerkara Syarat

                                                                              SuamiBerakalBalighDengan kerelaan sendiri

                                                                              Isteri

                                                                              Telah disetubuhiBerkeadaan talak rajrsquoiBukan dengan talak tigaBukan cerai secara khulukMasih dalam idah

                                                                              Lafaz

                                                                              Ucapan yang jelas menyatakan rujukTiada disyaratkan dengan khiar atau pilihanDisegerakan tanpa dikaitkan dengan taklik atau bersyaratDengan sengaja dan bukan paksaan

                                                                              [sunting] Contoh lafaz rujuk

                                                                              [sunting] Lafaz sarih

                                                                              Lafaz terang dan jelas menunjukkan rujuk Contoh ldquoSaya rujuk awak kembalirdquo atau ldquoSaya kembali semula awak sebagai isteri sayardquo

                                                                              [sunting] Lafaz kinayah

                                                                              Lafaz kiasan atau sindiran Contoh ldquoSaya jadikan awak milik saya semulardquo atau ldquoSaya pegang awak semulardquo Lafaz kinayah perlu dengan niat suami untuk merujuk kerana jika dengan niat rujuk maka jadilah rujuk Namun jika tiada niat rujuk maka tidak sahlah rujuknya

                                                                              Bab Lian Ditulis oleh Fani Kamis 24 Mei 2007 2024 1 PENGERTIAN LIrsquoAN DAN KASUS LIrsquoAN

                                                                              Kata lirsquoan menurut bahasa berarti allarsquonu bainatsnaini fa sharsquoidan (saling melaknat yang terjadi di antara dua orang atau lebih) Sedang menurut istilah syarrsquoi lirsquoan ialah sumpah dengan redaksi tertentu yang diucapkan suami bahwa isterinya telah berzina atau ia menolak bayi yang lahir dari isterinya sebagai anak kandungnya dan kemudian sang isteri pun bersumpah bahwa tuduhan suaminya yang dialamatkan kepada dirinya itu bohong (Pengertian ini dikutip dari kitab al-Mugashshal fi Ahkamil Mar-ah Wal Baitil Muslim Fisy Syarirsquoatil Islamiyah VIII 320-321 terbitan Muassasah Risalah Beirut oleh Prof Dr Abdul Karim Zaidan)

                                                                              Apabila seorang laki-laki menuduh isterinya berbuat serong dengan laki-laki lain kemudian isterinya menganggap bahwa tuduhannya bohong maka pihak suami harus dijatuhi hukuman dera kecuali dia mempunyai bukti yang kuat atau melakukan lirsquoan ldquoDan orang-orang yang menuduh isterinya (berzina) padahal mereka tidak ada mempunyai saksi-saksi selain diri mereka sendiri Maka persaksian orang itu ialah empat kali bersumpah dengan nama Allah sesungguhnya dia adalah termasuk orang-orang yang benar Dan (sumpah) yang kelima bahwa lanat Allah atasnya jika dia termasuk orang-orang yang berdusta Istrinya itu dihindarkan dari hukuman oleh sumpahnya empat kali atas nama Allah Sesungguhnya suaminya itu benar-benar termasuk orang-orang yang dusta Dan (sumpah) yang kelima bahwa laknat Allah atasnya jika suaminya itu termasuk orang-orang yang benarrdquo (QS An-Nuur 6-9)

                                                                              Dari Ibnu Abbas ra bahwa Hilal bin Umayyah ra pernah menuduh isterinya berzina dengan Syarik bin Sahma di hadapan Nabi saw Kemudian Nabi saw bersabda ldquoKamu harus dapat membuktikan atau (kalau tidak) hukuman had menimpa punggungmurdquo Lalu dia berkata ldquoYa Rasulullah jika seorang di antara kami telah melihat seorang laki-laki berada di atas isterinya masihkah dituntut untuk pergi mencari buktirdquo maka Beliau pun bersabda ldquoKamu harus dapat membuktikan dan jika tidak maka hukuman had di punggungmurdquo Hilal berkata ldquoDemi dzat yang telah mengutusmu dengan membawa kebenaran sesungguhnya saya benar-benar jujur Maka saya harap sudi kiranya Allah menurunkan ayat Qurrsquoan yang bisa membebaskan punggungku dari hukum derardquo Maka turunlah Malaikat Jibril dan menyampaikan wahyu kepada Beliau WALLADZIINA YARMUUNA AZWAAJAHUM (dan orang-orang yang menuduh istri-isterinya) sampai padat IN KAANA MINASH SHAADIQIN (jika suaminya itu termasuk orang-orang yang benar) Kemudian Nabi saw beranjak dari tempatnya sambil menyuruh Hilal menemui isterinya Kemudian Hilal datang (lagi) kepada Beliau lalu memberikan kesaksian lantas Nabi saw bersabda

                                                                              ldquoSesungguhnya Allah tahu bahwa seorang di antara kamu berdua ini ada yang bohong Adakah di antara kalian berdua ini yang mau bertaubatrdquo Kemudian isterinya bangun lalu memberikan kesaksiannya Maka tatkala ia hendak mengucapkan sumpah yang kelima maka orang-orang menghentikannya (agar tidak jadi mengucapkan sumpah kelima) dan mereka berkata ldquoSesungguhnya perempuan ini wajib dijatuhi hukumanrdquo Ibnu Abbas berkata ldquoLalu ia (isterinya

                                                                              itu) pelan-pelan mundur hingga kami menduga ia akan segera kembalirdquo Kemudian ia berkata Aku tidak akan membuat malu kaumku sepanjang hari Kemudian terus berlalu begitu Lantas Nabi saw bersabda ldquoPerhatikan dia jika dia datang dengan membawa bayi yang juling matanya besar pinggulnya dan kedua betisnya besar juga maka ia(bayi itu) milik Syarik bin Sahmarsquordquo Ternyata dia datang persis yang disabdakan Nabi saw Kemudian Beliau bersada ldquoKalaulah tidak ada ketetapan di dalam Kitabullah sudah barang tentu saya punya urusan dengan diardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no 2098 Fathul Bari VIII 449 no 4747 rsquoAunul Marsquobud VI 341 no 2237 Tirmidzi V 12 no 3229 dan Ibnu Majah I 668 no 2067)

                                                                              2 HUKUM-HUKUM YANG MENIMPA ORANG YANG MELAKUKAN LIrsquoAN

                                                                              Apabila suami isteri melakukan mularsquoanah atau lirsquoan maka berlakukan pada keduanya hukum-hukum berikut ini

                                                                              1 Keduanya harus diceraikan berdasarkan hadistDari Ibnu Umar ra ia berkata ldquoNabi saw memutuskan hukum di antara seorang suami dan isteri dari kaum Anshar dan menceraikan antara keduanyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 458 no 5314 Muslim II 1133 no 9 dan 1494)

                                                                              2 Keduanya haram rujursquo untuk selama-lamanyaDari Sahl bin Sarsquod ra ia berkata ldquoTelah berlaku sunnah Nabi saw tentang suami isteri yang saling bermularsquoanah dimana mereka diceraikan antara keduanya kemudian mereka tidak (boleh) rujursquo buat selama-lamanyardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no 2104 dan Aunul Mabud VI 337 no 2233 serta Baihaqi VII 410)

                                                                              3 Wanita yang bermularsquoanah berhak memiliki maharDari Ayyub bin Sarsquoid bin Jubair ia bercerita Saya pernah bertanya kepada Ibnu Umar ra (Wahai Ibnu Umar) bagaimana kedudukan seorang suami yang menuduh isterinya berbuat serong Jawab Ibnu Umar ldquoNabi saw pernah menceraikan antara dua orang yang bersaudara (yaitu suami isteri) dari Bani rsquoAjlan dan Beliau bersabda (kepada keduanya) ldquoAllah mengetahui bahwa seorang di antara kalian berdua pasti berbohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Ternyata mereka berdua enggan (memenuhi tawaran Beliau) Nabi bersabda lagi ldquoAllah mengetahui bahwa salah seorang di antara kalian berdua pasti bohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Ternyata mereka enggan lalu Nabi pun bersabda ldquoAllah mengetahui bahwa salah seorang di antara kalian berdua pasti bohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Namun mereka berdua enggan (untuk memenuhi tawaran Beliau) Maka selanjutnya Beliau menceraikan antara keduanyardquo Ayyub berkata ldquoKemudian Amr bin Dinar mengatakan kepadaku lsquoSesungguhnya di dalam hadist tersebut ada sebagian yang saya perhatikan belum engkau sampaikan yaitu laki-laki yang bermularsquoanah itu menanyakan ldquoMana hartaku (maharku)rdquo Dijawab (oleh Nabi saw) ldquoTidak ada harta (mahar) bagimu Jika kamu jujur berarti kamu sudah pernah bercampur dengannya jika kamu bohong maka ia (mahar) itu kian jauh darimurdquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 456 no 5311 Muslim II 1130 no 1493 lsquoAunul Marsquobud VI 347 no 2240 dan 2241 Nasarsquoi VI 177)

                                                                              4 Anak yang lahir dari isteri yang bermularsquoanah harus diserahkan kepada sang isteri (ibunya)Dari Ibnu Umar ra ia berkata ldquoSesungguhnya Nabi saw pernah memutuskan untuk mularsquoanah antara seorang suami dengan isterinya kemudian ia (suami) dipisahkan dari anaknya lantas Beliau menceraikan antara mereka berdua kemudian anak itu Rasulullah serahkan kepada isterinyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 460 no 5315 Muslim II 1132 no 1494 lsquoAunul Marsquobud VI 348 no 2242 Tirmidzi II 338 no 1218 Nasarsquoi VI 178 dan Ibnu Majah I 669 no 2069)

                                                                              5 Isteri yang bermularsquoanah berhak menjadi ahli waris anaknya dan begitu juga sebaliknyaDari Ibnu Syihab dalam hadist Sahl bin Sarsquoad ia berkata ldquoMenurut Sunnah Nabi saw sesudah suami isteri yang bermularsquoanah dicerai padahal sang isteri hamil maka anaknya dinisbatkan kepada ibunya Kemudian sunnah Beliau saw berlaku mengenai hak warisnya dimana ia (ibu tersebut) berhak menjadi ahli waris anaknya dan anaknya pun berhak menjadi ahli warisnya sesuai apa yang telah Allah tetapkan untuknyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari 1X 452 no 5309 Muslim II 1129 no 1492 dan lsquoAunul Marsquobud VI 339 no 2235)

                                                                              Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 835 - 841

                                                                              Bab Khulu

                                                                              Selasa 28 Agustus 2007 1821 Pengertian Khulursquo

                                                                              Menurut bahasa kata khulursquo berasal dari khalarsquo ats-tsauba idzaa azzalaba yang artinya

                                                                              melepaskan pakaian karena isteri adalah pakaian suami dan suami adalah pakaian isteri Allah

                                                                              SWT berfirman rdquoMereka itu adalah pakaian bagimu dan kamu pun pakaian bagi merekardquo (Al-

                                                                              Baqarah187)

                                                                              Para pakar fiqih memberi definisi bahwa khulursquo adalah seorang suami menceraikan isterinya dengan imbalan mengambil sesuatu darinya

                                                                              Dan khulursquo disebut juga fidyah atau if tidak (tebusan) (Fiqhus Sunnah II253 Manarus Sabil II226 dan Fathul Bari IX395)

                                                                              Persyaratan Khulursquo

                                                                              Jika persengketaan antara suami isteri kian parah dan tidak mungkin lagi diambil langkah-

                                                                              langkah kompromistis supaya mereka bersatu kembali atau pihak isteri sudah menggebu-gebu

                                                                              untuk bercerai dengan suaminya maka ia boleh menebus dirinya dari kekuasaan suaminya

                                                                              dengan menyerahkan sejumlah harta kepadanya sebagai ganti dari buruknya keadaan yang

                                                                              menimpa suaminya karena bercerai dengannya Allah SWT berfirman rdquoDan tidak halal bagi

                                                                              kamu mengambil dari sesautu yang telah kamu berikan kepada mereka kecuali kalau keduanya

                                                                              (suami isteri) khawatir tidak akan dapat menjalankan hukum-hukum Allah maka tidak ada dosa

                                                                              atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus dirinyardquo (Al-

                                                                              Baqarah229)

                                                                              Dari Ibnu Abbas ra berkata Isteri Tsabit bin Qais bin Syammas datang kepada Nabi saw lalu

                                                                              bertutur rdquoYa Rasulullah aku tidak membenci Tsabit karena imannya dan bukan (pula) karena

                                                                              perangainya melainkan sesungguhnya aku khawatir kufurrdquo Kemudian Rasulullah saw

                                                                              bersabda rdquoMaka mau engkau mengembalikan kebunnya kepadanyardquo Jawabnya rdquoYa (mau)rdquo

                                                                              kemudian ia mengembalikannya kepadanya dan selanjutnya beliau menjawab suaminya (Tsabit)

                                                                              agar mencerainyardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no2036 dan Fathul Bari IX395 no5276)

                                                                              Peringatan Keras Terhadap Masalah Khulursquo

                                                                              Dari Tsauban ra bahwa Rasulullah saw bersabda ldquoSetiap wanita yang mau talak kepada

                                                                              suaminya tanpa alasan yang dibenarkan agama maka haram baginya mencium seberbak

                                                                              surgardquo (Shahih Shahihul Ibnu Majah no1682 ldquoAunul Marsquobud VI308 no2209 Ibnu Majah

                                                                              I662 no20555 dan Tirmidzi II329 no1199)

                                                                              ldquoDarinya (Tsauban) ra dari Nabi saw beliau bersabda ldquoWanita-wanita yang melakukan khulursquo

                                                                              adalah wanita-wanita munafikrdquo (Shahih Shahihul Jamirsquous Shaghir no6681 dan Tirmidzi

                                                                              II329 no1198)

                                                                              Peringatan Keras Bagi Para Suami Agar Tidak Mempersulit Isterinya

                                                                              Manakala seorang suami tidak senang kepada isterinya dan benci kepadanya karena suatu hal

                                                                              maka hendaklah mentalaknya dengan cara yang marsquoruf sebagaimana yang diperintahkan Allah

                                                                              SWT Ia tidak boleh manahannya dan mempersulitnya untuk menebus dirinya sendiri Allah

                                                                              SWT berfirman rdquoDan apabila kamu mentalak isteri-isterimu lalu mereka mendekati akhir

                                                                              iddahnya maka rujukilah mereka dengan cara yang marsquoruf atau ceraikanlah mereka dengan

                                                                              cara yang marsquoruf (pula) Janganlah kamu rujuki mereka untuk memberi kemudharatan karena

                                                                              dengan demikian kamu menganiaya mereka Barangsiapa berbuat demikian maka sungguh ia

                                                                              telah berbuat zhalim terhadap dirinya sendiri Janganlah kamu jadikan hukum-hukum Allah

                                                                              sebagai permainan Dan ingatlah nirsquomat Allah padamu dan apa yang telah diturunkan Allah

                                                                              kepadamu yaitu al-Kitab dan al-Hikmah Allah memberi pengajaran kepada engkau dengan apa

                                                                              yang diturunkan-Nya itu Dan bertakwalah kepada Allah serta ketahuilah bahwasannya Allah

                                                                              Maha Mengetahui segala sesuaturdquo (Al-Baqarah231)

                                                                              Dan Allah SWT berfirman rdquoHai orang-orang yang beriman tidak halal bagi kamu

                                                                              mempusakai wanita dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena

                                                                              hendak mengambil kembali sebagai dari apa yang telah kamu berikan kepadanya terkecuali bila

                                                                              mereka melakukan perbuatan keji yang nyata Dan bergaullah dengan mereka secara patut

                                                                              Kemudian jika kamu tidak menyukai mereka (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak

                                                                              menyukai sesuatu padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyakrdquo (An-Nisaarsquo19)

                                                                              Khulursquo Adalah Fasakh Bukan Talak

                                                                              Jika seorang isteri telah menebus dirinya dan dicerai oleh suaminya Maka ia berkuasa penuh

                                                                              atas dirinya sendiri sehingga suaminya tidak berhak untuk rujuk kepadanya kecuali dengan

                                                                              ridhanya dan perpecahan tidak dianggap sebagai talak meskipun dijatuhkan dengan redaksi

                                                                              talak Namun ia adalah perusakan akad nikah demi kemaslahatan sang isteri dengan balasan

                                                                              menebus dirinya kepada suaminya

                                                                              Ibnul Qayyim ra menulis sebagai berikut rdquoDan yang menunjukkan khulursquo bukan talak adalah

                                                                              bahwa Allah SWT telah menetapkan tiga ketentuan yang berlaku pada talak terhadap (isteri)

                                                                              yang telah dikumpuli jika talak tersebut telah mencapai talak tiga Ketetapan-ketetapan itu tidak

                                                                              pada khulursquo

                                                                              Pertama Suamilah yang lebih berhak rujuk kepada isterinya dalam masa iddah

                                                                              Kedua Talak maksimal tiga kali sehingga setelah terjadi talak ketiga isteri tidak halal bagi

                                                                              suaminya terkecuali ia kawin lagi dengan suami kedua dan pernah bercampur dengannya

                                                                              Ketiga Iddah yang berlaku dalam talak terdiri atas tiga kali qurursquo (bersih dari iddah)

                                                                              Sementara itu telah sah berdasarkan nash (ayat Qur-an ataua hadits) dan ijmarsquo (kesepatakan)

                                                                              bahwasanya tidak sah istilah rujuk dalam khulursquo

                                                                              Dan sudah sah berdasar sunnah Nabi saw dan pendapat para shahabat bahwa iddah untuk khulursquo

                                                                              hanya satu kali haidh

                                                                              Demikian pula telah sah juga berdasar nash syarrsquoi bahwa boleh melakukan khulursquo setelah talak

                                                                              kedua dan talak ketiga

                                                                              Ini jelas sekali menunjukkan bahwa khulursquo bukanlah talak Oleh sebab itu Allah SWT

                                                                              menegaskan rdquoTalak (yang dapat dirujuk) dua kali Setelah itu boleh rujuk lagi dengan

                                                                              Cara yang marsquoruf atau menceraikan dengan cara yang baik dan tidak halal bagi kamu

                                                                              mengambil kembali dari sesuatu yang pernah kami berikan pada mereka kecuali kalau

                                                                              keduanya khawatir tidak akan dapat melaksanakan hukum-hukum Allah Jika kamu khawatir

                                                                              bahwa keduanya (suami istri) tidak dapat mejalangkan hukum-hukum Allah maka tidak ada

                                                                              dosa atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus dirinyardquo (Al-

                                                                              Baqarah229)

                                                                              Dan ini tidak dikhususkan bagi wanita yang telah ditalak dua kali karena hal ini ia mencakup

                                                                              isteri yang dicerai dua kali Tidak boleh dhamir (kata ganti) Itu kembali kepada oknum yang

                                                                              tidak disebutkan dalam ayat di atas dan meninggalkan oknum yang disebutkan dengan jelas akan

                                                                              tetapi mungkin dikhususkan bagi oknum yang pernah disebutkan sebelumnya atau meliputi juga

                                                                              selain yang sudah disebutkan sebelumnya Kemudian Allah SWT berfirman rdquoKemudian jika

                                                                              suami mentalaknya (sesudah talak yang kedua) maka perempuan itu tidak halal lagi baginyardquo

                                                                              (Al-Baqarah230)

                                                                              Ayat al-Qurrsquoan ini meliputi perempuan yang dicerai setelah khulursquo dan setelah dicerai dua kali

                                                                              secara qathrsquoi (pasti) karena dialah yang disebutkan dalam ayat di atas Maka ia (wanita yang di

                                                                              khulursquo) harus masuk ke dalam kandungan lafazh ayat tersebut Demikianlah yang difahami

                                                                              Imam Ahli tafsir Ibnu Abbas ra yang pernah didorsquoakan oleh Rasulullah saw agar Allah

                                                                              mengajarinya tafsir Qurrsquoan Dan pasti doa itu terkabul tanpa keraguan Manakala hukum-hukum

                                                                              yang berlaku dalam khulursquo berlainan dengan hukum-hukum talak maka hal itu menunjukkan

                                                                              bahwa keduanya berlainan Jadi inilah yang sesuai dengan ketentuan narsquoah qiyas dan dengan

                                                                              pendapat para shahabat Nabi saw (Zaadul Marsquoad V199)

                                                                              Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal

                                                                              Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-

                                                                              Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 636 - 641

                                                                              Bab Iddah

                                                                              Kamis 30 Agustus 2007 1654 Pengertian Iddah

                                                                              Menurut bahasa kata iddah berasal dari kata rsquoadad (bilangan dan ihshaak (perhitungan) seorang

                                                                              wanita yang menghitung dan menjumlah hari dan masa haidh atau masa suci

                                                                              Menurut istilah kata iddah ialah sebutannama bagi suatu masa di mana seorang wanita menantimenangguhkan perkawinan setelah ia ditinggalkan mati oleh suaminya atau setelah diceraikan baik dengan menunggu kelahiran bayinya atau berakhirnya beberapa qurursquo atau berakhirnya beberapa bulan yang sudah ditentukan

                                                                              Macam-Macam Masa Iddah

                                                                              Barangsiapa yang ditinggal mati suaminya maka iddahnya empat bulan sepuluh hari baik sang

                                                                              isteri sudah dicampuri ataupun belum Hal ini mengacu pada firman Allah SWT rdquoOrang-orang

                                                                              yang meninggal dunia di antaramu dengan meninggalkan isteri-isteri (hendaklah para isteri itu)

                                                                              menangguhkan dirinya (beriddah) empat bulan sepuluh harirdquo (Al-Baqarah 234)

                                                                              Terkecuali isteri yang sudah dicampuri dan sedang hamil maka masa iddahnya sampai

                                                                              melahirkan rdquoDan wanita-wanita yang hamil waktu iddah mereka itu adalah sampai mereka

                                                                              melahirkan kandungannyardquo (At-Thalaq 4)

                                                                              Dari al-Miswar bin Makhramah bahwa Subairsquoah al-Aslamiyah ra pernah melahirkan dan

                                                                              bernifas setelah beberapa malam kematian suaminya Lalu ia mendatangi Nabi saw lantar

                                                                              meminta idzin kepada Beliau untuk kawin (lagi) Kemudian Beliau mengizinkannya lalu ia

                                                                              segera menikah (lagi) (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX470 no5320 dan Muslim II1122

                                                                              no1485)

                                                                              Wanita yang ditalak sebelum sempat dicampuri maka tidak ada masa iddah baginya berdasarkan

                                                                              pada firmannya Allah SWT berfirman rdquoHai orang-orang yang beriman rsquoapabila kamu menikahi

                                                                              perempuan-perempuan yang beriman kemudian kamu ceraikan mereka sebelum kamu

                                                                              mencampurinya maka sekali-kali tidak wajib atas mereka iddah bagimu yang kamu minta

                                                                              menyempurnakannyardquo (Al-Ahzaab49)

                                                                              Sedang wanita yang ditalak yang sebelumnya sempat dikumpuli dan dalam keadaan hamil maka

                                                                              masa iddahnya ialah ia melahirkan anak yang diakndungnya Allah SWT berfirman rdquoDan

                                                                              wanita-wanita hamil waktu iddah mereka itu adalah sampai mereka melahirkan

                                                                              kandungannyardquo (At-Thalaq4)

                                                                              Dari az-Zubair bin al-Awwam ra bahwa ia mempunyai isteri bernama Ummu Kultsum bin

                                                                              rsquoUqbah radhiyallahu rsquoanha Kemudian Ummu Kultsum yang sedang hamil berkata kepadanya

                                                                              rdquoTenanglah jiwaku (dengan dijatuhi talak satu)rdquo Maka az-Zubir pun menjatuhkan padanya talak

                                                                              satu Lalu dia keluar pergi mengerjakan shalat sekembalinya (dari shalat) ternyata isterinya

                                                                              sudah melahirkan Kemudian az-Zubir berkata rdquoGerangan apakah yang menyebabkan ia

                                                                              menipuku semoga Allah menipunya (juga)rdquo Kemudian dia datang kepada Nabi saw lalu beliau

                                                                              bersabda kepadanya rdquoKitabullah sudah menetapkan waktunya lamarlah (lagi) di kepada

                                                                              dirinyardquo (Shahih Shahih Ibnu Majah no1546 dan Ibnu Majah I653 no2026)

                                                                              Jika wanita yang dijatuhi talak termasuk perempuan yang masih berhaidh secara normal maka

                                                                              masa iddahnya tiga kali haidh berdasarkan Firman Allah SWT rdquoWanita-wanita yang ditalak

                                                                              hendaklah menahan diri (menunggu tiga kali qurursquo)rdquo (Al-Baqarah 228)

                                                                              Kata qurursquo berarti haidh Hal ini mengacu pada hadits Aisyah ra bahwa Ummu Habibah ra

                                                                              sering mengeluarkan darah istihadhah(darah yang keluar dari wanita karena sakit atau lainnya)

                                                                              lalu dia bertanya kepada Nabi saw (mengenai hal tersebut) Maka Beliau menyuruh

                                                                              meninggalkan shalat pada hari-hari haidhnya (Shahih Lighairih Shahih Abu Daud no252 dan

                                                                              rsquoAunul Marsquobud I463 no278)

                                                                              Jika wanita yang dijatuhi talak itu masih kecil belum mengeluarkan darah hadih atau sudah lanjut

                                                                              usia yang sudah manopause (berhenti masa haidh) maka iddahnya adalah tiga bulan lamanya

                                                                              Allah swt berfirman rdquoDan perempuan-perempuan yang tidak haidh lagi (manopause) diantara

                                                                              isteri-isteri kaian jika ragu-ragu (tentang masa iddahnya) maka masa iddah mereka adalah tiga

                                                                              bulan Begitu pula perempuan-perempuan yang belum haidhrdquo (At-Thalaq4)

                                                                              Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal

                                                                              Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-

                                                                              Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 642 ndash 645

                                                                              • Talak
                                                                                • Daftar isi
                                                                                • [sunting] Latar Belakang
                                                                                • [sunting] Pengertian
                                                                                • [sunting] Pembagian Talak
                                                                                  • [sunting] Dari segi cara suami menjatuhkan
                                                                                  • [sunting] dari segi boleh - tidaknya suami rujuk kembali pada istrinya
                                                                                    • MACAM-MACAM TALAK
                                                                                      • pengrtian khulu
                                                                                      • Perceraian dalam Islam
                                                                                        • Isi kandungan
                                                                                        • [sunting] Talak
                                                                                          • [sunting] Hukum talak
                                                                                          • [sunting] Rukun talak
                                                                                          • [sunting] Contoh lafaz talak
                                                                                          • [sunting] Jenis talak
                                                                                            • [sunting] Talak rajrsquoi
                                                                                            • [sunting] Talak bain
                                                                                            • [sunting] Talak sunni
                                                                                            • [sunting] Talak bidrsquoi
                                                                                            • [sunting] Talak taklik
                                                                                                • [sunting] Fasakh
                                                                                                  • [sunting] Cara melakukan fasakh
                                                                                                    • [sunting] Khuluk atau tebus talak
                                                                                                      • [sunting] Tujuan khuluk
                                                                                                        • [sunting] Rujuk
                                                                                                          • [sunting] Hukum rujuk
                                                                                                          • [sunting] Rukun rujuk
                                                                                                          • [sunting] Contoh lafaz rujuk
                                                                                                            • [sunting] Lafaz sarih
                                                                                                            • [sunting] Lafaz kinayah

                                                                                البق ( 1049703 رة ن م 1049703 و عل ی ق 1049703 وم ل ه 1049703 ا ن ي ب ی الل 1049703 ه ح 1049703 دود ه 1049703 كل الل 1049703 وت ح 1049703 دود قيم 1049703 ا ی ن أ ظن 1049703 ا ن إ ع 1049703 ا اج ر ت ی(230Artinya Kemudian jika si suami mentalaknya (sesudah talak yang kedua) maka perempuanitu tidak lagi halal baginya hingga dia kawin dengan suami yang lain Kemudian jika suamiyang lain itu menceraikannya maka tidak ada dosa bagi keduanya (bekas suami pertama danistri) untuk kawin kembali jika keduanya berpendapat akan dapat menjalankan hukum-hukumAllah Itulah hukum-hukum Allah diterangkan-Nya kepada kaum yang (mau) mengetahui(QS Al-Baqarah 230)5 Wanita yang menikah dengan laki-laki lain atau berada pada masa iddah dengan lakilakilain sehingga wanita tersebut dicerai dan habis masa iddahnya (pembahasan masalahIddah ini akan dijelaskan lebih lanjut dalam makalah berikutnya) Apabila wanita tersebut telahdicerai oleh suaminya dan telah habis masa iddahnya maka laki-laki lain boleh menikahinya6 Wanita yang sadang melakukan Ihram tidak boleh menikah atau dinikahkan sampai iatahallul (beres dari ihramnya) Ketika ia telah tahallul maka boleh seorang laki-laki atauwanita untuk menikah atau dinikahkan Hal ini didasarkan kepada hadits berikut ini

                                                                                وال عليه 1049703 رم الله صلى الله رسول قال قال عفان بن عثمان عنالمح (( ینكح ال وسلم

                                                                                [ ] (( والترمذى مسلم أخرجه یخطب وال ینكحArtinya Utsman bin Affan berkata Rasulullah Saw bersabda Orang yang sedang melakukanihram tidak boleh menikah dinikahkan ataupun meminang (HR Muslim dan Turmudzi)7 Wanita musyrikah (seperti yang beragama Majusi dan lainnya) sampai dia masuk IslamWanita yang musyrikah tidak boleh dinikahi sampai ia masuk Islam Hal ini berdasarkan ayat

                                                                                ول 1049703 ا م ك عجب 1049703 ت أ ول 1049703 و ة رآ م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر مؤمن 1049703 ة ة1049703 م وأل ی 1049703 ؤمن حت 1049703 ى ات رآ مش ال كحوا ن ت والئ 1049703 ك ول أ م ك عج 1049703 ب أ ول 1049703 و رك م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر م 1049703 ؤمن د1049703 عب ول ؤمن 1049703 وا ی حت 1049703 ى ين رآ م 1049703 ش ال كح 1049703 وا ن ته 1049703 م عل ل لن 1049703 اس ل ات 1049703 ه ءای ن ب 1049703 ي وی ذن 1049703 ه إ ب ة مغف 1049703 ر وال ة1049703 جن ال ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعو والل 1049703 ه الن 1049703 ار ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعون[ البقرة [ ون ر

                                                                                ذآ ت 221یArtinya Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik sebelum mereka berimanSesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik walaupun diamenarik hatimu Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanitamukmin) sebelum mereka beriman Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dariorangmusyrik walaupun dia menarik hatimu Mereka mengajak ke neraka sedang Allahmengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya(perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran (QS Al-Baqarah 221)Hanya saja para ulama mengecualikan musyrikah ini dengan ahli kitabArtinya wanitaahli kitab (Yahudi dan Nashrani) boleh dinikahi oleh orang Muslim Hal ini didasarkan padaayat berikut ini20

                                                                                ه 1049703 م ل ح 1049703 لcurren م وطع 1049703 امك ك 1049703 م ل ح 1049703 لcurren كت 1049703 اب ال ذین 1049703 واوت ال 1049703 أ وطع 1049703 ام ب 1049703 ات الطي ك 1049703 م ل ح 1049703 ل

                                                                                أ ي 1049703 وم الذا إ م ك ل ق 1049703 ب 1049703 ن م كت 1049703 اب ال وت 1049703 وا أ ال 1049703 ذین 1049703 ن م ات 1049703 صن

                                                                                مح وال مؤمن 1049703 ات ال 1049703 ن م ات مح 1049703 صن والیم 1049703 ان اإل ب ف 1049703 ر ك ی وم 1049703 ن خ 1049703 دان أ هن 1049703 ذي جور أ موهن ت ي ءات

                                                                                خ مت وال افحين مس ر غي ين محصن( المائدة ( رین خاس ال من ة خر اآل في وهو ه عمل ط حب 5فقدArtinya Pada hari ini dihalalkan bagimu yang baik-baik Makanan (sembelihan) orang-orangyang diberi Al Kitab itu halal bagimu dan makanan kamu halal (pula) bagi mereka (Dandihalalkan mangawini) wanita yang menjaga kehormatan diantara wanita-wanita yang berimandan wanita-wanita yang menjaga kehormatan di antara orang-orang yang diberi Al Kitabsebelum kamu bila kamu telah membayar mas kawin mereka dengan maksud menikahinyatidak dengan maksud berzina dan tidak (pula) menjadikannya gundik-gundik Barangsiapayang kafir sesudah beriman (tidak menerima hukum-hukum Islam) maka hapuslah amalannyadan ia di hari kiamat termasuk orang-orang merugi (QS Al-Maidah 5)Namun persoalannya apakah Yahudi dan Kristen sekarang masih dapat disebut AhliKitab ataukah sudah termasuk Musyrik mengingat ajarannya kini banyak diselewengkan dansudah bukan seperti aslinya dahulu Ini juga menjadi bahan perdebatan Untuk masalah iniinsya Allah penulis akan membahasnya dalam satu makalah khusus pada minggu-mingguberikutnyaNamun untuk wanita muslimah tidak boleh menikah dengan laki-laki non muslim Halini didasarkan pada ayat sebagaimana telah disebutkan sebelumnya

                                                                                ول 1049703 ا م ك عجب 1049703 ت أ ول 1049703 و ة رآ م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر مؤمن 1049703 ة ة1049703 م وأل ی 1049703 ؤمن حت 1049703 ى ات رآ مش ال كحوا ن ت والئ 1049703 ك ول أ م ك عج 1049703 ب أ ول 1049703 و رك م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر م 1049703 ؤمن د1049703 عب ول ؤمن 1049703 وا ی حت 1049703 ى ين رآ م 1049703 ش ال كح 1049703 وا ن ته 1049703 م عل ل لن 1049703 اس ل ات 1049703 ه ءای ن ب 1049703 ي وی ذن 1049703 ه إ ب ة مغف 1049703 ر وال ة1049703 جن ال ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعو والل 1049703 ه الن 1049703 ار ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعون[ البقرة [ ون ر

                                                                                ذآ ت 221یArtinya Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik sebelum mereka berimanSesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik walaupun diamenarik hatimu Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanitamukmin) sebelum mereka beriman Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dariorangmusyrik walaupun dia menarik hatimu Mereka mengajak ke neraka sedang Allahmengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya(perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran ((QS Al-Baqarah 221)Juga berdasarkan ayat lain berikut ini

                                                                                ن ف 1049703 إ هن ات 1049703 ان مهاجر ات مؤمن ال م جاءآ ذا إ وا ءامن ذین ال ها ی اأ ی

                                                                                یم إ ب م عل أ ه الل وهن ن ح فامت

                                                                                ه 1049703 ن ل حل 1049703 ون ی ه 1049703 م ول 1049703 ا ه 1049703 م ل ح 1049703 لcurren ه 1049703 ن ل 1049703 ا ى 1049703 اركف ل 1049703 ال إ جع 1049703 وهن ر ت فل 1049703 ا مؤمن 1049703 ات م 1049703 وهن مت عل( ( 10الممتحنة Artinya Hai orang-orang yang beriman apabila datang berhijrah kepadamu perempuanperempuanyang beriman maka hendaklah kamu uji (keimanan) mereka Allah lebihmengetahui tentang keimanan merekamaka jika kamu telah mengetahui bahwa mereka (benarbenar)beriman maka janganlah kamu kembalikan mereka kepada (suami-suami mereka)orang-orang kafir Mereka tiada halal bagi orang-orang kafir itu dan orang-orang kafir itu tiadahalal pula bagi mereka (QS Al-Mumtahanah 10)Makalah ini special dipersembahkan untuk kawan-kawan tercinta siswa siswi Sekolah IndonesiaCairo (SIC) pada pengajian rutin remaja Sabtuan di Mesjid Indonesia Kairo EgyptEmail aepmesiryahoocomQatamea 13 Mei 2005 pukul 200 malam

                                                                                21

                                                                                Perceraian dalam IslamDari Wikipedia Bahasa Melayu ensiklopedia bebas

                                                                                Lompat ke pandu arah gelintar

                                                                                Sebahagian daripada siri

                                                                                Fiqh Islam(suatu disiplin kajian Islam)

                                                                                Bidang-bidang

                                                                                Ekonomi

                                                                                Politik

                                                                                Perkahwinan

                                                                                o Peminangan

                                                                                o Mas kahwin

                                                                                o Akad nikah

                                                                                o Walimatulurus

                                                                                o Nikah mutah

                                                                                o Perceraian

                                                                                o Poligami

                                                                                o Nasab

                                                                                o Seks

                                                                                Jenayat

                                                                                Adab

                                                                                Ibadah

                                                                                Kebersihan

                                                                                Ketenteraan

                                                                                Kotak ini papar bull bincang bull sunting

                                                                                Di dalam Islam penceraian merupakan sesuatu yang dilaknat oleh Islam tetapi diharuskan dengan alasan dan sebab-sebab tertentu Penceraian boleh dilakukan dengan cara talak fasakh dan khuluk atau tebus talak

                                                                                Isi kandungan

                                                                                [sorok]

                                                                                1 Talak o 11 Hukum talak

                                                                                o 12 Rukun talak

                                                                                o 13 Contoh lafaz talak

                                                                                o 14 Jenis talak

                                                                                141 Talak rajrsquoi

                                                                                142 Talak bain

                                                                                143 Talak sunni

                                                                                144 Talak bidrsquoi

                                                                                145 Talak taklik

                                                                                2 Fasakh

                                                                                o 21 Cara melakukan fasakh

                                                                                3 Khuluk atau tebus talak

                                                                                o 31 Tujuan khuluk

                                                                                4 Rujuk

                                                                                o 41 Hukum rujuk

                                                                                o 42 Rukun rujuk

                                                                                o 43 Contoh lafaz rujuk

                                                                                431 Lafaz sarih

                                                                                432 Lafaz kinayah

                                                                                5 Lihat juga

                                                                                o 51 Pautan Luar

                                                                                [sunting] Talak

                                                                                Talak menurut bahasa bermaksud melepaskan ikatan dan menurut syarak pula talak membawa maksud melepaskan ikatan perkahwinan dengan lafaz talak dan seumpamanya Talak merupakan suatu jalan penyelesaian yang terakhir sekiranya suami dan isteri tidak dapat hidup bersama dan mencari kata sepakat untuk mecari kebahagian berumahtangga Talak merupakan perkara yang dibenci Allah swt tetapi dibenarkan

                                                                                [sunting] Hukum talakHukum Penjelasan

                                                                                Wajib

                                                                                a) Jika perbalahan suami isteri tidak dapat didamaikan lagib) Dua orang wakil daripada pihak suami dan isteri gagal membuat kata sepakat untuk perdamaian rumahtangga merekac) Apabila pihak kadi berpendapat bahawa talak adalah lebih baikd) Jika tidak diceraikan keadaan sedemikian maka berdosalah suami

                                                                                Haram

                                                                                a) Menceraikan isteri ketika sedang haid atau nifasb) Ketika keadaan suci yang telah disetubuhic) Ketika suami sedang sakit yang bertujuan menghalang isterinya daripada menuntut harta pusakanyad) Menceraikan isterinya dengan talak tiga sekali gus atau talak satu tetapi disebut berulang kali sehingga cukup tiga kali atau lebih

                                                                                Sunata) Suami tidak mampu menanggung nafkah isterinyab) Isterinya tidak menjaga maruah dirinya

                                                                                MakruhSuami menjatuhkan talak kepada isterinya yang baik berakhlak mulia dan mempunyai pengetahuan agama

                                                                                HarusSuami yang lemah keinginan nafsunya atau isterinya belum datang haid atau telah putus haidnya

                                                                                [sunting] Rukun talakPerkara Syarat

                                                                                SuamiBerakalBalighDengan kerelaan sendiri

                                                                                IsteriAkad nikah sahBelum diceraikan dengan talak tiga oleh suaminya

                                                                                LafazUcapan yang jelas menyatakan penceraiannyaDengan sengaja dan bukan paksaaan

                                                                                [sunting] Contoh lafaz talak Talak sarih

                                                                                Lafaz yang jelas dengan bahasa yang berterus-terang seperti ldquoSaya talak awakrdquo atau ldquoSaya ceraikan awakrdquo atau ldquoSaya lepaskan awak daripada menjadi isteri sayardquo dan sebagainya

                                                                                Talak kinayah

                                                                                Lafaz yang digunakan secara sindiran oleh suami seperti ldquoPergilah awak ke rumah mak awakrdquo atau ldquoPergilah awak dari sinirdquo atau ldquoSaya benci melihat muka awakrdquo dan sebagainya Namun lafaz kinayah memerlukan niat suaminya iaitu jika berniat talak maka jatuhlah talak tetapi jika tidak berniat talak maka tidak berlaku talak

                                                                                [sunting] Jenis talak

                                                                                [sunting] Talak rajrsquoi

                                                                                Suami melafazkan talak satu atau talak dua kepada isterinya Suami boleh merujuk kembali isterinya ketika masih dalam idah Jika tempoh idah telah tamat maka suami tidak dibenarkan merujuk melainkan dengan akad nikah baru

                                                                                [sunting] Talak bain

                                                                                Suami melafazkan talak tiga atau melafazkan talak yang ketiga kepada isterinya Isterinya tidak boleh dirujuk kembali Si suami hanya boleh merujuk setelah isterinya berkahwin lelaki lain

                                                                                suami barunya menyetubuhinya setelah diceraikan suami barunya dan telah habis idah dengan suami barunya

                                                                                [sunting] Talak sunni

                                                                                Suami melafazkan talak kepada isterinya yang masih suci dan tidak disetubuhinya ketika dalam tempoh suci

                                                                                [sunting] Talak bidrsquoi

                                                                                Suami melafazkan talak kepada isterinya ketika dalam haid atau ketika suci yang disetubuhinya

                                                                                [sunting] Talak taklik

                                                                                Talak taklik ialah suami menceraikan isterinya bersyarat dengan sesuatu sebab atau syarat Apabila syarat atau sebab itu dilakukan atau berlaku maka terjadilah penceraian atau talak

                                                                                Contohnya suami berkata kepada isteri ldquoJika awak keluar rumah tanpa izin saya maka jatuhlah talak saturdquo Apabila isterinya keluar dari rumah tanpa izin suaminya maka jatuhlah talak satu secara automatik

                                                                                Ia juga boleh berlaku selepas akad nikah (ia dipraktikkan di Malaysia dan wajib oleh semua pengantin lelaki untuk melafaznya) berkata ldquoJika saya menyeksa isteri saya dengan sengaja atau saya meninggalkan isteri saya selama empat bulan berterusan dengan sengaja tanpa kerelaannya dan jika ia mengadu kepada kadi atau naib kadi apabila disabitkan oleh kadi atau naib kadi maka jatuhlah talak satu ke atas isteri sayardquo

                                                                                Ia juga boleh berlaku dengan cara ldquoJika saya menyeksa isteri saya dengan sengaja atau saya meninggalkannya selama empat bulan berterusan tanpa kerelaannya dan jika ia mengadu kepada kadi atau naib kadi serta membayar RM 100 sebagai tebus talak apabila disabitkan oleh kadi atau naib kadi maka jatuhlah talak satu ke atas isteri saya dengan nilai tebus talak tersebutrdquo

                                                                                [sunting] Fasakh

                                                                                Erti fasakh menurut bahasa ialah rosak atau putus Manakala menurut syarak pula pembatalan nikah disebabkan oleh sesuatu sifat yang dibenarkan syarak misalnya perkahwinan suami isteri yang difasakhkan oleh kadi disebabkan oleh suaminya tidak mempu memberi nafkah kepada isterinya Fasakh tidak boleh mengurangkan bilangan talaknya Fasakh hanya boleh dituntut oleh isteri sekiranya terdapat beberapa sebab atau kecacatan yang terdapat pada pihak suaminya Mengikut mazhab Shafie seorang isteri boleh menuntut fasakh melalui kadi atau mahkamah disebabkan oleh kekurangan suaminya seperti gila (berkekalan atau sekejab) penyakit kusta penyakit sopak penyakit yang menghalang mereka daripada melakukan persetubuhan suami tidak mampu memberi nafkah belanja kepada isterinya seperti makan dan minum serta tempat tinggal pakaian memberi mahar dengan cara tunai sebelum bersetubuh kerana kepapaan atau muflis atau sebagainya suami tidak bertanggungjawab dengan meninggalkan isterinya terlalu lama dan tidak memberi khabar berita suami yang menzalimi dan memudaratkan isterinya

                                                                                suami yang fasik serta melakukan maksiat terhadap Allah dan tidak menunaikan kewajipan kepada Allah dan murtad salah seorang (suami atau isteri)

                                                                                [sunting] Cara melakukan fasakh Jika suami atau isteri mempunyai sebab yang megharuskan fasakh Membuat aduan kepada pihak kadi supaya membatalkan perkahwinan mereka

                                                                                Jika dapat dibuktikan pengaduan yang diberikan adalah betul pihak kadi boleh mengambil tindakan membatalkannya

                                                                                Pembatalan perkahwinan dengan cara fasakh tidak boleh dirujuk kembali melainkan dengan akad nikah yang baru

                                                                                [sunting] Khuluk atau tebus talak

                                                                                Perpisahan antara suami dan isteri melalui tebus talak sama ada dengan menggunakan lafaz talak atau khuluk Pihak isteri boleh melepaskan dirinya daripada ikatan perkahwinan mereka jika ia tidak berpuas hati atau lain-lain sebab Pihak isteri hendaklah membayar sejumlah wang atau harta yang dipersetujui bersama dengan suaminya maka suaminya hendaklah menceraikan isterinya dngan jumlah atau harta yang ditentukan

                                                                                Hukum khuluk adalah berdasarkan surah al-Baqarah ayat 229 ldquoTidak halal bagi kamu mengambil apa-apa yang telah kamu berikan kepada mereka suatu jua pun kecuali jika takut kedua-duanya tidak akan mengikut peraturan Allah swt Jika kamu takut bahawa tidak akan mengikut peraturan Allah maka tiadalah berdosa kedua-duanya tentang barang yang jadi tebus oleh perempuanrdquo

                                                                                Talak boleh jatuh dengan menyebut ldquoSaya menceraikan kamu dengan bayaran RM 10000rdquo dan isterinya menjawab ldquoSaya menerimanyardquo Apabila suami melafazkan demikian dan isterinya menyahut tawaran itu dengan serta-merta jatuhlah talak dengan khuluk dan isterinya wajiblah beridah Suami isteri hanya boleh merujuk dengan akad nikah baru sahaja

                                                                                [sunting] Tujuan khuluk Memelihara hak wanita Menolak bahaya kemudaratan yang menimpanya

                                                                                Memberi keadilan kepada wanita yang cukup umurnya melalui keputusan mahkamah

                                                                                [sunting] Rujuk

                                                                                Menurut bahasa rujuk boleh didefinisikan sebagai kembali Manakala menurut syarak ia membawa maksud suami kembali semula kepada isterinya yang diceraikan dengan ikatan pernikahan asal (dalam masa idah) dengan lafaz rujuk

                                                                                [sunting] Hukum rujukHukum Penjelasan

                                                                                WajibBagi suami yang menceraikan isterinya yang belum menyempurnakan gilirannya dari isteri-isterinya yang lain

                                                                                Haram Suami merujuk isterinya dengan tujuan untuk menyakiti atau memudaratkan isterinya itu

                                                                                Makruh Apabila penceraian lebih baik antara suami dan isteri

                                                                                Harus Sekirannya rujuk boleh membawa kebaikan bersama

                                                                                [sunting] Rukun rujukPerkara Syarat

                                                                                SuamiBerakalBalighDengan kerelaan sendiri

                                                                                Isteri

                                                                                Telah disetubuhiBerkeadaan talak rajrsquoiBukan dengan talak tigaBukan cerai secara khulukMasih dalam idah

                                                                                Lafaz

                                                                                Ucapan yang jelas menyatakan rujukTiada disyaratkan dengan khiar atau pilihanDisegerakan tanpa dikaitkan dengan taklik atau bersyaratDengan sengaja dan bukan paksaan

                                                                                [sunting] Contoh lafaz rujuk

                                                                                [sunting] Lafaz sarih

                                                                                Lafaz terang dan jelas menunjukkan rujuk Contoh ldquoSaya rujuk awak kembalirdquo atau ldquoSaya kembali semula awak sebagai isteri sayardquo

                                                                                [sunting] Lafaz kinayah

                                                                                Lafaz kiasan atau sindiran Contoh ldquoSaya jadikan awak milik saya semulardquo atau ldquoSaya pegang awak semulardquo Lafaz kinayah perlu dengan niat suami untuk merujuk kerana jika dengan niat rujuk maka jadilah rujuk Namun jika tiada niat rujuk maka tidak sahlah rujuknya

                                                                                Bab Lian Ditulis oleh Fani Kamis 24 Mei 2007 2024 1 PENGERTIAN LIrsquoAN DAN KASUS LIrsquoAN

                                                                                Kata lirsquoan menurut bahasa berarti allarsquonu bainatsnaini fa sharsquoidan (saling melaknat yang terjadi di antara dua orang atau lebih) Sedang menurut istilah syarrsquoi lirsquoan ialah sumpah dengan redaksi tertentu yang diucapkan suami bahwa isterinya telah berzina atau ia menolak bayi yang lahir dari isterinya sebagai anak kandungnya dan kemudian sang isteri pun bersumpah bahwa tuduhan suaminya yang dialamatkan kepada dirinya itu bohong (Pengertian ini dikutip dari kitab al-Mugashshal fi Ahkamil Mar-ah Wal Baitil Muslim Fisy Syarirsquoatil Islamiyah VIII 320-321 terbitan Muassasah Risalah Beirut oleh Prof Dr Abdul Karim Zaidan)

                                                                                Apabila seorang laki-laki menuduh isterinya berbuat serong dengan laki-laki lain kemudian isterinya menganggap bahwa tuduhannya bohong maka pihak suami harus dijatuhi hukuman dera kecuali dia mempunyai bukti yang kuat atau melakukan lirsquoan ldquoDan orang-orang yang menuduh isterinya (berzina) padahal mereka tidak ada mempunyai saksi-saksi selain diri mereka sendiri Maka persaksian orang itu ialah empat kali bersumpah dengan nama Allah sesungguhnya dia adalah termasuk orang-orang yang benar Dan (sumpah) yang kelima bahwa lanat Allah atasnya jika dia termasuk orang-orang yang berdusta Istrinya itu dihindarkan dari hukuman oleh sumpahnya empat kali atas nama Allah Sesungguhnya suaminya itu benar-benar termasuk orang-orang yang dusta Dan (sumpah) yang kelima bahwa laknat Allah atasnya jika suaminya itu termasuk orang-orang yang benarrdquo (QS An-Nuur 6-9)

                                                                                Dari Ibnu Abbas ra bahwa Hilal bin Umayyah ra pernah menuduh isterinya berzina dengan Syarik bin Sahma di hadapan Nabi saw Kemudian Nabi saw bersabda ldquoKamu harus dapat membuktikan atau (kalau tidak) hukuman had menimpa punggungmurdquo Lalu dia berkata ldquoYa Rasulullah jika seorang di antara kami telah melihat seorang laki-laki berada di atas isterinya masihkah dituntut untuk pergi mencari buktirdquo maka Beliau pun bersabda ldquoKamu harus dapat membuktikan dan jika tidak maka hukuman had di punggungmurdquo Hilal berkata ldquoDemi dzat yang telah mengutusmu dengan membawa kebenaran sesungguhnya saya benar-benar jujur Maka saya harap sudi kiranya Allah menurunkan ayat Qurrsquoan yang bisa membebaskan punggungku dari hukum derardquo Maka turunlah Malaikat Jibril dan menyampaikan wahyu kepada Beliau WALLADZIINA YARMUUNA AZWAAJAHUM (dan orang-orang yang menuduh istri-isterinya) sampai padat IN KAANA MINASH SHAADIQIN (jika suaminya itu termasuk orang-orang yang benar) Kemudian Nabi saw beranjak dari tempatnya sambil menyuruh Hilal menemui isterinya Kemudian Hilal datang (lagi) kepada Beliau lalu memberikan kesaksian lantas Nabi saw bersabda

                                                                                ldquoSesungguhnya Allah tahu bahwa seorang di antara kamu berdua ini ada yang bohong Adakah di antara kalian berdua ini yang mau bertaubatrdquo Kemudian isterinya bangun lalu memberikan kesaksiannya Maka tatkala ia hendak mengucapkan sumpah yang kelima maka orang-orang menghentikannya (agar tidak jadi mengucapkan sumpah kelima) dan mereka berkata ldquoSesungguhnya perempuan ini wajib dijatuhi hukumanrdquo Ibnu Abbas berkata ldquoLalu ia (isterinya

                                                                                itu) pelan-pelan mundur hingga kami menduga ia akan segera kembalirdquo Kemudian ia berkata Aku tidak akan membuat malu kaumku sepanjang hari Kemudian terus berlalu begitu Lantas Nabi saw bersabda ldquoPerhatikan dia jika dia datang dengan membawa bayi yang juling matanya besar pinggulnya dan kedua betisnya besar juga maka ia(bayi itu) milik Syarik bin Sahmarsquordquo Ternyata dia datang persis yang disabdakan Nabi saw Kemudian Beliau bersada ldquoKalaulah tidak ada ketetapan di dalam Kitabullah sudah barang tentu saya punya urusan dengan diardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no 2098 Fathul Bari VIII 449 no 4747 rsquoAunul Marsquobud VI 341 no 2237 Tirmidzi V 12 no 3229 dan Ibnu Majah I 668 no 2067)

                                                                                2 HUKUM-HUKUM YANG MENIMPA ORANG YANG MELAKUKAN LIrsquoAN

                                                                                Apabila suami isteri melakukan mularsquoanah atau lirsquoan maka berlakukan pada keduanya hukum-hukum berikut ini

                                                                                1 Keduanya harus diceraikan berdasarkan hadistDari Ibnu Umar ra ia berkata ldquoNabi saw memutuskan hukum di antara seorang suami dan isteri dari kaum Anshar dan menceraikan antara keduanyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 458 no 5314 Muslim II 1133 no 9 dan 1494)

                                                                                2 Keduanya haram rujursquo untuk selama-lamanyaDari Sahl bin Sarsquod ra ia berkata ldquoTelah berlaku sunnah Nabi saw tentang suami isteri yang saling bermularsquoanah dimana mereka diceraikan antara keduanya kemudian mereka tidak (boleh) rujursquo buat selama-lamanyardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no 2104 dan Aunul Mabud VI 337 no 2233 serta Baihaqi VII 410)

                                                                                3 Wanita yang bermularsquoanah berhak memiliki maharDari Ayyub bin Sarsquoid bin Jubair ia bercerita Saya pernah bertanya kepada Ibnu Umar ra (Wahai Ibnu Umar) bagaimana kedudukan seorang suami yang menuduh isterinya berbuat serong Jawab Ibnu Umar ldquoNabi saw pernah menceraikan antara dua orang yang bersaudara (yaitu suami isteri) dari Bani rsquoAjlan dan Beliau bersabda (kepada keduanya) ldquoAllah mengetahui bahwa seorang di antara kalian berdua pasti berbohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Ternyata mereka berdua enggan (memenuhi tawaran Beliau) Nabi bersabda lagi ldquoAllah mengetahui bahwa salah seorang di antara kalian berdua pasti bohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Ternyata mereka enggan lalu Nabi pun bersabda ldquoAllah mengetahui bahwa salah seorang di antara kalian berdua pasti bohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Namun mereka berdua enggan (untuk memenuhi tawaran Beliau) Maka selanjutnya Beliau menceraikan antara keduanyardquo Ayyub berkata ldquoKemudian Amr bin Dinar mengatakan kepadaku lsquoSesungguhnya di dalam hadist tersebut ada sebagian yang saya perhatikan belum engkau sampaikan yaitu laki-laki yang bermularsquoanah itu menanyakan ldquoMana hartaku (maharku)rdquo Dijawab (oleh Nabi saw) ldquoTidak ada harta (mahar) bagimu Jika kamu jujur berarti kamu sudah pernah bercampur dengannya jika kamu bohong maka ia (mahar) itu kian jauh darimurdquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 456 no 5311 Muslim II 1130 no 1493 lsquoAunul Marsquobud VI 347 no 2240 dan 2241 Nasarsquoi VI 177)

                                                                                4 Anak yang lahir dari isteri yang bermularsquoanah harus diserahkan kepada sang isteri (ibunya)Dari Ibnu Umar ra ia berkata ldquoSesungguhnya Nabi saw pernah memutuskan untuk mularsquoanah antara seorang suami dengan isterinya kemudian ia (suami) dipisahkan dari anaknya lantas Beliau menceraikan antara mereka berdua kemudian anak itu Rasulullah serahkan kepada isterinyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 460 no 5315 Muslim II 1132 no 1494 lsquoAunul Marsquobud VI 348 no 2242 Tirmidzi II 338 no 1218 Nasarsquoi VI 178 dan Ibnu Majah I 669 no 2069)

                                                                                5 Isteri yang bermularsquoanah berhak menjadi ahli waris anaknya dan begitu juga sebaliknyaDari Ibnu Syihab dalam hadist Sahl bin Sarsquoad ia berkata ldquoMenurut Sunnah Nabi saw sesudah suami isteri yang bermularsquoanah dicerai padahal sang isteri hamil maka anaknya dinisbatkan kepada ibunya Kemudian sunnah Beliau saw berlaku mengenai hak warisnya dimana ia (ibu tersebut) berhak menjadi ahli waris anaknya dan anaknya pun berhak menjadi ahli warisnya sesuai apa yang telah Allah tetapkan untuknyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari 1X 452 no 5309 Muslim II 1129 no 1492 dan lsquoAunul Marsquobud VI 339 no 2235)

                                                                                Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 835 - 841

                                                                                Bab Khulu

                                                                                Selasa 28 Agustus 2007 1821 Pengertian Khulursquo

                                                                                Menurut bahasa kata khulursquo berasal dari khalarsquo ats-tsauba idzaa azzalaba yang artinya

                                                                                melepaskan pakaian karena isteri adalah pakaian suami dan suami adalah pakaian isteri Allah

                                                                                SWT berfirman rdquoMereka itu adalah pakaian bagimu dan kamu pun pakaian bagi merekardquo (Al-

                                                                                Baqarah187)

                                                                                Para pakar fiqih memberi definisi bahwa khulursquo adalah seorang suami menceraikan isterinya dengan imbalan mengambil sesuatu darinya

                                                                                Dan khulursquo disebut juga fidyah atau if tidak (tebusan) (Fiqhus Sunnah II253 Manarus Sabil II226 dan Fathul Bari IX395)

                                                                                Persyaratan Khulursquo

                                                                                Jika persengketaan antara suami isteri kian parah dan tidak mungkin lagi diambil langkah-

                                                                                langkah kompromistis supaya mereka bersatu kembali atau pihak isteri sudah menggebu-gebu

                                                                                untuk bercerai dengan suaminya maka ia boleh menebus dirinya dari kekuasaan suaminya

                                                                                dengan menyerahkan sejumlah harta kepadanya sebagai ganti dari buruknya keadaan yang

                                                                                menimpa suaminya karena bercerai dengannya Allah SWT berfirman rdquoDan tidak halal bagi

                                                                                kamu mengambil dari sesautu yang telah kamu berikan kepada mereka kecuali kalau keduanya

                                                                                (suami isteri) khawatir tidak akan dapat menjalankan hukum-hukum Allah maka tidak ada dosa

                                                                                atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus dirinyardquo (Al-

                                                                                Baqarah229)

                                                                                Dari Ibnu Abbas ra berkata Isteri Tsabit bin Qais bin Syammas datang kepada Nabi saw lalu

                                                                                bertutur rdquoYa Rasulullah aku tidak membenci Tsabit karena imannya dan bukan (pula) karena

                                                                                perangainya melainkan sesungguhnya aku khawatir kufurrdquo Kemudian Rasulullah saw

                                                                                bersabda rdquoMaka mau engkau mengembalikan kebunnya kepadanyardquo Jawabnya rdquoYa (mau)rdquo

                                                                                kemudian ia mengembalikannya kepadanya dan selanjutnya beliau menjawab suaminya (Tsabit)

                                                                                agar mencerainyardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no2036 dan Fathul Bari IX395 no5276)

                                                                                Peringatan Keras Terhadap Masalah Khulursquo

                                                                                Dari Tsauban ra bahwa Rasulullah saw bersabda ldquoSetiap wanita yang mau talak kepada

                                                                                suaminya tanpa alasan yang dibenarkan agama maka haram baginya mencium seberbak

                                                                                surgardquo (Shahih Shahihul Ibnu Majah no1682 ldquoAunul Marsquobud VI308 no2209 Ibnu Majah

                                                                                I662 no20555 dan Tirmidzi II329 no1199)

                                                                                ldquoDarinya (Tsauban) ra dari Nabi saw beliau bersabda ldquoWanita-wanita yang melakukan khulursquo

                                                                                adalah wanita-wanita munafikrdquo (Shahih Shahihul Jamirsquous Shaghir no6681 dan Tirmidzi

                                                                                II329 no1198)

                                                                                Peringatan Keras Bagi Para Suami Agar Tidak Mempersulit Isterinya

                                                                                Manakala seorang suami tidak senang kepada isterinya dan benci kepadanya karena suatu hal

                                                                                maka hendaklah mentalaknya dengan cara yang marsquoruf sebagaimana yang diperintahkan Allah

                                                                                SWT Ia tidak boleh manahannya dan mempersulitnya untuk menebus dirinya sendiri Allah

                                                                                SWT berfirman rdquoDan apabila kamu mentalak isteri-isterimu lalu mereka mendekati akhir

                                                                                iddahnya maka rujukilah mereka dengan cara yang marsquoruf atau ceraikanlah mereka dengan

                                                                                cara yang marsquoruf (pula) Janganlah kamu rujuki mereka untuk memberi kemudharatan karena

                                                                                dengan demikian kamu menganiaya mereka Barangsiapa berbuat demikian maka sungguh ia

                                                                                telah berbuat zhalim terhadap dirinya sendiri Janganlah kamu jadikan hukum-hukum Allah

                                                                                sebagai permainan Dan ingatlah nirsquomat Allah padamu dan apa yang telah diturunkan Allah

                                                                                kepadamu yaitu al-Kitab dan al-Hikmah Allah memberi pengajaran kepada engkau dengan apa

                                                                                yang diturunkan-Nya itu Dan bertakwalah kepada Allah serta ketahuilah bahwasannya Allah

                                                                                Maha Mengetahui segala sesuaturdquo (Al-Baqarah231)

                                                                                Dan Allah SWT berfirman rdquoHai orang-orang yang beriman tidak halal bagi kamu

                                                                                mempusakai wanita dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena

                                                                                hendak mengambil kembali sebagai dari apa yang telah kamu berikan kepadanya terkecuali bila

                                                                                mereka melakukan perbuatan keji yang nyata Dan bergaullah dengan mereka secara patut

                                                                                Kemudian jika kamu tidak menyukai mereka (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak

                                                                                menyukai sesuatu padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyakrdquo (An-Nisaarsquo19)

                                                                                Khulursquo Adalah Fasakh Bukan Talak

                                                                                Jika seorang isteri telah menebus dirinya dan dicerai oleh suaminya Maka ia berkuasa penuh

                                                                                atas dirinya sendiri sehingga suaminya tidak berhak untuk rujuk kepadanya kecuali dengan

                                                                                ridhanya dan perpecahan tidak dianggap sebagai talak meskipun dijatuhkan dengan redaksi

                                                                                talak Namun ia adalah perusakan akad nikah demi kemaslahatan sang isteri dengan balasan

                                                                                menebus dirinya kepada suaminya

                                                                                Ibnul Qayyim ra menulis sebagai berikut rdquoDan yang menunjukkan khulursquo bukan talak adalah

                                                                                bahwa Allah SWT telah menetapkan tiga ketentuan yang berlaku pada talak terhadap (isteri)

                                                                                yang telah dikumpuli jika talak tersebut telah mencapai talak tiga Ketetapan-ketetapan itu tidak

                                                                                pada khulursquo

                                                                                Pertama Suamilah yang lebih berhak rujuk kepada isterinya dalam masa iddah

                                                                                Kedua Talak maksimal tiga kali sehingga setelah terjadi talak ketiga isteri tidak halal bagi

                                                                                suaminya terkecuali ia kawin lagi dengan suami kedua dan pernah bercampur dengannya

                                                                                Ketiga Iddah yang berlaku dalam talak terdiri atas tiga kali qurursquo (bersih dari iddah)

                                                                                Sementara itu telah sah berdasarkan nash (ayat Qur-an ataua hadits) dan ijmarsquo (kesepatakan)

                                                                                bahwasanya tidak sah istilah rujuk dalam khulursquo

                                                                                Dan sudah sah berdasar sunnah Nabi saw dan pendapat para shahabat bahwa iddah untuk khulursquo

                                                                                hanya satu kali haidh

                                                                                Demikian pula telah sah juga berdasar nash syarrsquoi bahwa boleh melakukan khulursquo setelah talak

                                                                                kedua dan talak ketiga

                                                                                Ini jelas sekali menunjukkan bahwa khulursquo bukanlah talak Oleh sebab itu Allah SWT

                                                                                menegaskan rdquoTalak (yang dapat dirujuk) dua kali Setelah itu boleh rujuk lagi dengan

                                                                                Cara yang marsquoruf atau menceraikan dengan cara yang baik dan tidak halal bagi kamu

                                                                                mengambil kembali dari sesuatu yang pernah kami berikan pada mereka kecuali kalau

                                                                                keduanya khawatir tidak akan dapat melaksanakan hukum-hukum Allah Jika kamu khawatir

                                                                                bahwa keduanya (suami istri) tidak dapat mejalangkan hukum-hukum Allah maka tidak ada

                                                                                dosa atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus dirinyardquo (Al-

                                                                                Baqarah229)

                                                                                Dan ini tidak dikhususkan bagi wanita yang telah ditalak dua kali karena hal ini ia mencakup

                                                                                isteri yang dicerai dua kali Tidak boleh dhamir (kata ganti) Itu kembali kepada oknum yang

                                                                                tidak disebutkan dalam ayat di atas dan meninggalkan oknum yang disebutkan dengan jelas akan

                                                                                tetapi mungkin dikhususkan bagi oknum yang pernah disebutkan sebelumnya atau meliputi juga

                                                                                selain yang sudah disebutkan sebelumnya Kemudian Allah SWT berfirman rdquoKemudian jika

                                                                                suami mentalaknya (sesudah talak yang kedua) maka perempuan itu tidak halal lagi baginyardquo

                                                                                (Al-Baqarah230)

                                                                                Ayat al-Qurrsquoan ini meliputi perempuan yang dicerai setelah khulursquo dan setelah dicerai dua kali

                                                                                secara qathrsquoi (pasti) karena dialah yang disebutkan dalam ayat di atas Maka ia (wanita yang di

                                                                                khulursquo) harus masuk ke dalam kandungan lafazh ayat tersebut Demikianlah yang difahami

                                                                                Imam Ahli tafsir Ibnu Abbas ra yang pernah didorsquoakan oleh Rasulullah saw agar Allah

                                                                                mengajarinya tafsir Qurrsquoan Dan pasti doa itu terkabul tanpa keraguan Manakala hukum-hukum

                                                                                yang berlaku dalam khulursquo berlainan dengan hukum-hukum talak maka hal itu menunjukkan

                                                                                bahwa keduanya berlainan Jadi inilah yang sesuai dengan ketentuan narsquoah qiyas dan dengan

                                                                                pendapat para shahabat Nabi saw (Zaadul Marsquoad V199)

                                                                                Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal

                                                                                Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-

                                                                                Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 636 - 641

                                                                                Bab Iddah

                                                                                Kamis 30 Agustus 2007 1654 Pengertian Iddah

                                                                                Menurut bahasa kata iddah berasal dari kata rsquoadad (bilangan dan ihshaak (perhitungan) seorang

                                                                                wanita yang menghitung dan menjumlah hari dan masa haidh atau masa suci

                                                                                Menurut istilah kata iddah ialah sebutannama bagi suatu masa di mana seorang wanita menantimenangguhkan perkawinan setelah ia ditinggalkan mati oleh suaminya atau setelah diceraikan baik dengan menunggu kelahiran bayinya atau berakhirnya beberapa qurursquo atau berakhirnya beberapa bulan yang sudah ditentukan

                                                                                Macam-Macam Masa Iddah

                                                                                Barangsiapa yang ditinggal mati suaminya maka iddahnya empat bulan sepuluh hari baik sang

                                                                                isteri sudah dicampuri ataupun belum Hal ini mengacu pada firman Allah SWT rdquoOrang-orang

                                                                                yang meninggal dunia di antaramu dengan meninggalkan isteri-isteri (hendaklah para isteri itu)

                                                                                menangguhkan dirinya (beriddah) empat bulan sepuluh harirdquo (Al-Baqarah 234)

                                                                                Terkecuali isteri yang sudah dicampuri dan sedang hamil maka masa iddahnya sampai

                                                                                melahirkan rdquoDan wanita-wanita yang hamil waktu iddah mereka itu adalah sampai mereka

                                                                                melahirkan kandungannyardquo (At-Thalaq 4)

                                                                                Dari al-Miswar bin Makhramah bahwa Subairsquoah al-Aslamiyah ra pernah melahirkan dan

                                                                                bernifas setelah beberapa malam kematian suaminya Lalu ia mendatangi Nabi saw lantar

                                                                                meminta idzin kepada Beliau untuk kawin (lagi) Kemudian Beliau mengizinkannya lalu ia

                                                                                segera menikah (lagi) (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX470 no5320 dan Muslim II1122

                                                                                no1485)

                                                                                Wanita yang ditalak sebelum sempat dicampuri maka tidak ada masa iddah baginya berdasarkan

                                                                                pada firmannya Allah SWT berfirman rdquoHai orang-orang yang beriman rsquoapabila kamu menikahi

                                                                                perempuan-perempuan yang beriman kemudian kamu ceraikan mereka sebelum kamu

                                                                                mencampurinya maka sekali-kali tidak wajib atas mereka iddah bagimu yang kamu minta

                                                                                menyempurnakannyardquo (Al-Ahzaab49)

                                                                                Sedang wanita yang ditalak yang sebelumnya sempat dikumpuli dan dalam keadaan hamil maka

                                                                                masa iddahnya ialah ia melahirkan anak yang diakndungnya Allah SWT berfirman rdquoDan

                                                                                wanita-wanita hamil waktu iddah mereka itu adalah sampai mereka melahirkan

                                                                                kandungannyardquo (At-Thalaq4)

                                                                                Dari az-Zubair bin al-Awwam ra bahwa ia mempunyai isteri bernama Ummu Kultsum bin

                                                                                rsquoUqbah radhiyallahu rsquoanha Kemudian Ummu Kultsum yang sedang hamil berkata kepadanya

                                                                                rdquoTenanglah jiwaku (dengan dijatuhi talak satu)rdquo Maka az-Zubir pun menjatuhkan padanya talak

                                                                                satu Lalu dia keluar pergi mengerjakan shalat sekembalinya (dari shalat) ternyata isterinya

                                                                                sudah melahirkan Kemudian az-Zubir berkata rdquoGerangan apakah yang menyebabkan ia

                                                                                menipuku semoga Allah menipunya (juga)rdquo Kemudian dia datang kepada Nabi saw lalu beliau

                                                                                bersabda kepadanya rdquoKitabullah sudah menetapkan waktunya lamarlah (lagi) di kepada

                                                                                dirinyardquo (Shahih Shahih Ibnu Majah no1546 dan Ibnu Majah I653 no2026)

                                                                                Jika wanita yang dijatuhi talak termasuk perempuan yang masih berhaidh secara normal maka

                                                                                masa iddahnya tiga kali haidh berdasarkan Firman Allah SWT rdquoWanita-wanita yang ditalak

                                                                                hendaklah menahan diri (menunggu tiga kali qurursquo)rdquo (Al-Baqarah 228)

                                                                                Kata qurursquo berarti haidh Hal ini mengacu pada hadits Aisyah ra bahwa Ummu Habibah ra

                                                                                sering mengeluarkan darah istihadhah(darah yang keluar dari wanita karena sakit atau lainnya)

                                                                                lalu dia bertanya kepada Nabi saw (mengenai hal tersebut) Maka Beliau menyuruh

                                                                                meninggalkan shalat pada hari-hari haidhnya (Shahih Lighairih Shahih Abu Daud no252 dan

                                                                                rsquoAunul Marsquobud I463 no278)

                                                                                Jika wanita yang dijatuhi talak itu masih kecil belum mengeluarkan darah hadih atau sudah lanjut

                                                                                usia yang sudah manopause (berhenti masa haidh) maka iddahnya adalah tiga bulan lamanya

                                                                                Allah swt berfirman rdquoDan perempuan-perempuan yang tidak haidh lagi (manopause) diantara

                                                                                isteri-isteri kaian jika ragu-ragu (tentang masa iddahnya) maka masa iddah mereka adalah tiga

                                                                                bulan Begitu pula perempuan-perempuan yang belum haidhrdquo (At-Thalaq4)

                                                                                Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal

                                                                                Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-

                                                                                Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 642 ndash 645

                                                                                • Talak
                                                                                  • Daftar isi
                                                                                  • [sunting] Latar Belakang
                                                                                  • [sunting] Pengertian
                                                                                  • [sunting] Pembagian Talak
                                                                                    • [sunting] Dari segi cara suami menjatuhkan
                                                                                    • [sunting] dari segi boleh - tidaknya suami rujuk kembali pada istrinya
                                                                                      • MACAM-MACAM TALAK
                                                                                        • pengrtian khulu
                                                                                        • Perceraian dalam Islam
                                                                                          • Isi kandungan
                                                                                          • [sunting] Talak
                                                                                            • [sunting] Hukum talak
                                                                                            • [sunting] Rukun talak
                                                                                            • [sunting] Contoh lafaz talak
                                                                                            • [sunting] Jenis talak
                                                                                              • [sunting] Talak rajrsquoi
                                                                                              • [sunting] Talak bain
                                                                                              • [sunting] Talak sunni
                                                                                              • [sunting] Talak bidrsquoi
                                                                                              • [sunting] Talak taklik
                                                                                                  • [sunting] Fasakh
                                                                                                    • [sunting] Cara melakukan fasakh
                                                                                                      • [sunting] Khuluk atau tebus talak
                                                                                                        • [sunting] Tujuan khuluk
                                                                                                          • [sunting] Rujuk
                                                                                                            • [sunting] Hukum rujuk
                                                                                                            • [sunting] Rukun rujuk
                                                                                                            • [sunting] Contoh lafaz rujuk
                                                                                                              • [sunting] Lafaz sarih
                                                                                                              • [sunting] Lafaz kinayah

                                                                                  ه 1049703 م ل ح 1049703 لcurren م وطع 1049703 امك ك 1049703 م ل ح 1049703 لcurren كت 1049703 اب ال ذین 1049703 واوت ال 1049703 أ وطع 1049703 ام ب 1049703 ات الطي ك 1049703 م ل ح 1049703 ل

                                                                                  أ ي 1049703 وم الذا إ م ك ل ق 1049703 ب 1049703 ن م كت 1049703 اب ال وت 1049703 وا أ ال 1049703 ذین 1049703 ن م ات 1049703 صن

                                                                                  مح وال مؤمن 1049703 ات ال 1049703 ن م ات مح 1049703 صن والیم 1049703 ان اإل ب ف 1049703 ر ك ی وم 1049703 ن خ 1049703 دان أ هن 1049703 ذي جور أ موهن ت ي ءات

                                                                                  خ مت وال افحين مس ر غي ين محصن( المائدة ( رین خاس ال من ة خر اآل في وهو ه عمل ط حب 5فقدArtinya Pada hari ini dihalalkan bagimu yang baik-baik Makanan (sembelihan) orang-orangyang diberi Al Kitab itu halal bagimu dan makanan kamu halal (pula) bagi mereka (Dandihalalkan mangawini) wanita yang menjaga kehormatan diantara wanita-wanita yang berimandan wanita-wanita yang menjaga kehormatan di antara orang-orang yang diberi Al Kitabsebelum kamu bila kamu telah membayar mas kawin mereka dengan maksud menikahinyatidak dengan maksud berzina dan tidak (pula) menjadikannya gundik-gundik Barangsiapayang kafir sesudah beriman (tidak menerima hukum-hukum Islam) maka hapuslah amalannyadan ia di hari kiamat termasuk orang-orang merugi (QS Al-Maidah 5)Namun persoalannya apakah Yahudi dan Kristen sekarang masih dapat disebut AhliKitab ataukah sudah termasuk Musyrik mengingat ajarannya kini banyak diselewengkan dansudah bukan seperti aslinya dahulu Ini juga menjadi bahan perdebatan Untuk masalah iniinsya Allah penulis akan membahasnya dalam satu makalah khusus pada minggu-mingguberikutnyaNamun untuk wanita muslimah tidak boleh menikah dengan laki-laki non muslim Halini didasarkan pada ayat sebagaimana telah disebutkan sebelumnya

                                                                                  ول 1049703 ا م ك عجب 1049703 ت أ ول 1049703 و ة رآ م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر مؤمن 1049703 ة ة1049703 م وأل ی 1049703 ؤمن حت 1049703 ى ات رآ مش ال كحوا ن ت والئ 1049703 ك ول أ م ك عج 1049703 ب أ ول 1049703 و رك م 1049703 ش 1049703 ن م خي 1049703 ر م 1049703 ؤمن د1049703 عب ول ؤمن 1049703 وا ی حت 1049703 ى ين رآ م 1049703 ش ال كح 1049703 وا ن ته 1049703 م عل ل لن 1049703 اس ل ات 1049703 ه ءای ن ب 1049703 ي وی ذن 1049703 ه إ ب ة مغف 1049703 ر وال ة1049703 جن ال ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعو والل 1049703 ه الن 1049703 ار ل 1049703 ى إ ی 1049703 دعون[ البقرة [ ون ر

                                                                                  ذآ ت 221یArtinya Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik sebelum mereka berimanSesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik walaupun diamenarik hatimu Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanitamukmin) sebelum mereka beriman Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dariorangmusyrik walaupun dia menarik hatimu Mereka mengajak ke neraka sedang Allahmengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya(perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran ((QS Al-Baqarah 221)Juga berdasarkan ayat lain berikut ini

                                                                                  ن ف 1049703 إ هن ات 1049703 ان مهاجر ات مؤمن ال م جاءآ ذا إ وا ءامن ذین ال ها ی اأ ی

                                                                                  یم إ ب م عل أ ه الل وهن ن ح فامت

                                                                                  ه 1049703 ن ل حل 1049703 ون ی ه 1049703 م ول 1049703 ا ه 1049703 م ل ح 1049703 لcurren ه 1049703 ن ل 1049703 ا ى 1049703 اركف ل 1049703 ال إ جع 1049703 وهن ر ت فل 1049703 ا مؤمن 1049703 ات م 1049703 وهن مت عل( ( 10الممتحنة Artinya Hai orang-orang yang beriman apabila datang berhijrah kepadamu perempuanperempuanyang beriman maka hendaklah kamu uji (keimanan) mereka Allah lebihmengetahui tentang keimanan merekamaka jika kamu telah mengetahui bahwa mereka (benarbenar)beriman maka janganlah kamu kembalikan mereka kepada (suami-suami mereka)orang-orang kafir Mereka tiada halal bagi orang-orang kafir itu dan orang-orang kafir itu tiadahalal pula bagi mereka (QS Al-Mumtahanah 10)Makalah ini special dipersembahkan untuk kawan-kawan tercinta siswa siswi Sekolah IndonesiaCairo (SIC) pada pengajian rutin remaja Sabtuan di Mesjid Indonesia Kairo EgyptEmail aepmesiryahoocomQatamea 13 Mei 2005 pukul 200 malam

                                                                                  21

                                                                                  Perceraian dalam IslamDari Wikipedia Bahasa Melayu ensiklopedia bebas

                                                                                  Lompat ke pandu arah gelintar

                                                                                  Sebahagian daripada siri

                                                                                  Fiqh Islam(suatu disiplin kajian Islam)

                                                                                  Bidang-bidang

                                                                                  Ekonomi

                                                                                  Politik

                                                                                  Perkahwinan

                                                                                  o Peminangan

                                                                                  o Mas kahwin

                                                                                  o Akad nikah

                                                                                  o Walimatulurus

                                                                                  o Nikah mutah

                                                                                  o Perceraian

                                                                                  o Poligami

                                                                                  o Nasab

                                                                                  o Seks

                                                                                  Jenayat

                                                                                  Adab

                                                                                  Ibadah

                                                                                  Kebersihan

                                                                                  Ketenteraan

                                                                                  Kotak ini papar bull bincang bull sunting

                                                                                  Di dalam Islam penceraian merupakan sesuatu yang dilaknat oleh Islam tetapi diharuskan dengan alasan dan sebab-sebab tertentu Penceraian boleh dilakukan dengan cara talak fasakh dan khuluk atau tebus talak

                                                                                  Isi kandungan

                                                                                  [sorok]

                                                                                  1 Talak o 11 Hukum talak

                                                                                  o 12 Rukun talak

                                                                                  o 13 Contoh lafaz talak

                                                                                  o 14 Jenis talak

                                                                                  141 Talak rajrsquoi

                                                                                  142 Talak bain

                                                                                  143 Talak sunni

                                                                                  144 Talak bidrsquoi

                                                                                  145 Talak taklik

                                                                                  2 Fasakh

                                                                                  o 21 Cara melakukan fasakh

                                                                                  3 Khuluk atau tebus talak

                                                                                  o 31 Tujuan khuluk

                                                                                  4 Rujuk

                                                                                  o 41 Hukum rujuk

                                                                                  o 42 Rukun rujuk

                                                                                  o 43 Contoh lafaz rujuk

                                                                                  431 Lafaz sarih

                                                                                  432 Lafaz kinayah

                                                                                  5 Lihat juga

                                                                                  o 51 Pautan Luar

                                                                                  [sunting] Talak

                                                                                  Talak menurut bahasa bermaksud melepaskan ikatan dan menurut syarak pula talak membawa maksud melepaskan ikatan perkahwinan dengan lafaz talak dan seumpamanya Talak merupakan suatu jalan penyelesaian yang terakhir sekiranya suami dan isteri tidak dapat hidup bersama dan mencari kata sepakat untuk mecari kebahagian berumahtangga Talak merupakan perkara yang dibenci Allah swt tetapi dibenarkan

                                                                                  [sunting] Hukum talakHukum Penjelasan

                                                                                  Wajib

                                                                                  a) Jika perbalahan suami isteri tidak dapat didamaikan lagib) Dua orang wakil daripada pihak suami dan isteri gagal membuat kata sepakat untuk perdamaian rumahtangga merekac) Apabila pihak kadi berpendapat bahawa talak adalah lebih baikd) Jika tidak diceraikan keadaan sedemikian maka berdosalah suami

                                                                                  Haram

                                                                                  a) Menceraikan isteri ketika sedang haid atau nifasb) Ketika keadaan suci yang telah disetubuhic) Ketika suami sedang sakit yang bertujuan menghalang isterinya daripada menuntut harta pusakanyad) Menceraikan isterinya dengan talak tiga sekali gus atau talak satu tetapi disebut berulang kali sehingga cukup tiga kali atau lebih

                                                                                  Sunata) Suami tidak mampu menanggung nafkah isterinyab) Isterinya tidak menjaga maruah dirinya

                                                                                  MakruhSuami menjatuhkan talak kepada isterinya yang baik berakhlak mulia dan mempunyai pengetahuan agama

                                                                                  HarusSuami yang lemah keinginan nafsunya atau isterinya belum datang haid atau telah putus haidnya

                                                                                  [sunting] Rukun talakPerkara Syarat

                                                                                  SuamiBerakalBalighDengan kerelaan sendiri

                                                                                  IsteriAkad nikah sahBelum diceraikan dengan talak tiga oleh suaminya

                                                                                  LafazUcapan yang jelas menyatakan penceraiannyaDengan sengaja dan bukan paksaaan

                                                                                  [sunting] Contoh lafaz talak Talak sarih

                                                                                  Lafaz yang jelas dengan bahasa yang berterus-terang seperti ldquoSaya talak awakrdquo atau ldquoSaya ceraikan awakrdquo atau ldquoSaya lepaskan awak daripada menjadi isteri sayardquo dan sebagainya

                                                                                  Talak kinayah

                                                                                  Lafaz yang digunakan secara sindiran oleh suami seperti ldquoPergilah awak ke rumah mak awakrdquo atau ldquoPergilah awak dari sinirdquo atau ldquoSaya benci melihat muka awakrdquo dan sebagainya Namun lafaz kinayah memerlukan niat suaminya iaitu jika berniat talak maka jatuhlah talak tetapi jika tidak berniat talak maka tidak berlaku talak

                                                                                  [sunting] Jenis talak

                                                                                  [sunting] Talak rajrsquoi

                                                                                  Suami melafazkan talak satu atau talak dua kepada isterinya Suami boleh merujuk kembali isterinya ketika masih dalam idah Jika tempoh idah telah tamat maka suami tidak dibenarkan merujuk melainkan dengan akad nikah baru

                                                                                  [sunting] Talak bain

                                                                                  Suami melafazkan talak tiga atau melafazkan talak yang ketiga kepada isterinya Isterinya tidak boleh dirujuk kembali Si suami hanya boleh merujuk setelah isterinya berkahwin lelaki lain

                                                                                  suami barunya menyetubuhinya setelah diceraikan suami barunya dan telah habis idah dengan suami barunya

                                                                                  [sunting] Talak sunni

                                                                                  Suami melafazkan talak kepada isterinya yang masih suci dan tidak disetubuhinya ketika dalam tempoh suci

                                                                                  [sunting] Talak bidrsquoi

                                                                                  Suami melafazkan talak kepada isterinya ketika dalam haid atau ketika suci yang disetubuhinya

                                                                                  [sunting] Talak taklik

                                                                                  Talak taklik ialah suami menceraikan isterinya bersyarat dengan sesuatu sebab atau syarat Apabila syarat atau sebab itu dilakukan atau berlaku maka terjadilah penceraian atau talak

                                                                                  Contohnya suami berkata kepada isteri ldquoJika awak keluar rumah tanpa izin saya maka jatuhlah talak saturdquo Apabila isterinya keluar dari rumah tanpa izin suaminya maka jatuhlah talak satu secara automatik

                                                                                  Ia juga boleh berlaku selepas akad nikah (ia dipraktikkan di Malaysia dan wajib oleh semua pengantin lelaki untuk melafaznya) berkata ldquoJika saya menyeksa isteri saya dengan sengaja atau saya meninggalkan isteri saya selama empat bulan berterusan dengan sengaja tanpa kerelaannya dan jika ia mengadu kepada kadi atau naib kadi apabila disabitkan oleh kadi atau naib kadi maka jatuhlah talak satu ke atas isteri sayardquo

                                                                                  Ia juga boleh berlaku dengan cara ldquoJika saya menyeksa isteri saya dengan sengaja atau saya meninggalkannya selama empat bulan berterusan tanpa kerelaannya dan jika ia mengadu kepada kadi atau naib kadi serta membayar RM 100 sebagai tebus talak apabila disabitkan oleh kadi atau naib kadi maka jatuhlah talak satu ke atas isteri saya dengan nilai tebus talak tersebutrdquo

                                                                                  [sunting] Fasakh

                                                                                  Erti fasakh menurut bahasa ialah rosak atau putus Manakala menurut syarak pula pembatalan nikah disebabkan oleh sesuatu sifat yang dibenarkan syarak misalnya perkahwinan suami isteri yang difasakhkan oleh kadi disebabkan oleh suaminya tidak mempu memberi nafkah kepada isterinya Fasakh tidak boleh mengurangkan bilangan talaknya Fasakh hanya boleh dituntut oleh isteri sekiranya terdapat beberapa sebab atau kecacatan yang terdapat pada pihak suaminya Mengikut mazhab Shafie seorang isteri boleh menuntut fasakh melalui kadi atau mahkamah disebabkan oleh kekurangan suaminya seperti gila (berkekalan atau sekejab) penyakit kusta penyakit sopak penyakit yang menghalang mereka daripada melakukan persetubuhan suami tidak mampu memberi nafkah belanja kepada isterinya seperti makan dan minum serta tempat tinggal pakaian memberi mahar dengan cara tunai sebelum bersetubuh kerana kepapaan atau muflis atau sebagainya suami tidak bertanggungjawab dengan meninggalkan isterinya terlalu lama dan tidak memberi khabar berita suami yang menzalimi dan memudaratkan isterinya

                                                                                  suami yang fasik serta melakukan maksiat terhadap Allah dan tidak menunaikan kewajipan kepada Allah dan murtad salah seorang (suami atau isteri)

                                                                                  [sunting] Cara melakukan fasakh Jika suami atau isteri mempunyai sebab yang megharuskan fasakh Membuat aduan kepada pihak kadi supaya membatalkan perkahwinan mereka

                                                                                  Jika dapat dibuktikan pengaduan yang diberikan adalah betul pihak kadi boleh mengambil tindakan membatalkannya

                                                                                  Pembatalan perkahwinan dengan cara fasakh tidak boleh dirujuk kembali melainkan dengan akad nikah yang baru

                                                                                  [sunting] Khuluk atau tebus talak

                                                                                  Perpisahan antara suami dan isteri melalui tebus talak sama ada dengan menggunakan lafaz talak atau khuluk Pihak isteri boleh melepaskan dirinya daripada ikatan perkahwinan mereka jika ia tidak berpuas hati atau lain-lain sebab Pihak isteri hendaklah membayar sejumlah wang atau harta yang dipersetujui bersama dengan suaminya maka suaminya hendaklah menceraikan isterinya dngan jumlah atau harta yang ditentukan

                                                                                  Hukum khuluk adalah berdasarkan surah al-Baqarah ayat 229 ldquoTidak halal bagi kamu mengambil apa-apa yang telah kamu berikan kepada mereka suatu jua pun kecuali jika takut kedua-duanya tidak akan mengikut peraturan Allah swt Jika kamu takut bahawa tidak akan mengikut peraturan Allah maka tiadalah berdosa kedua-duanya tentang barang yang jadi tebus oleh perempuanrdquo

                                                                                  Talak boleh jatuh dengan menyebut ldquoSaya menceraikan kamu dengan bayaran RM 10000rdquo dan isterinya menjawab ldquoSaya menerimanyardquo Apabila suami melafazkan demikian dan isterinya menyahut tawaran itu dengan serta-merta jatuhlah talak dengan khuluk dan isterinya wajiblah beridah Suami isteri hanya boleh merujuk dengan akad nikah baru sahaja

                                                                                  [sunting] Tujuan khuluk Memelihara hak wanita Menolak bahaya kemudaratan yang menimpanya

                                                                                  Memberi keadilan kepada wanita yang cukup umurnya melalui keputusan mahkamah

                                                                                  [sunting] Rujuk

                                                                                  Menurut bahasa rujuk boleh didefinisikan sebagai kembali Manakala menurut syarak ia membawa maksud suami kembali semula kepada isterinya yang diceraikan dengan ikatan pernikahan asal (dalam masa idah) dengan lafaz rujuk

                                                                                  [sunting] Hukum rujukHukum Penjelasan

                                                                                  WajibBagi suami yang menceraikan isterinya yang belum menyempurnakan gilirannya dari isteri-isterinya yang lain

                                                                                  Haram Suami merujuk isterinya dengan tujuan untuk menyakiti atau memudaratkan isterinya itu

                                                                                  Makruh Apabila penceraian lebih baik antara suami dan isteri

                                                                                  Harus Sekirannya rujuk boleh membawa kebaikan bersama

                                                                                  [sunting] Rukun rujukPerkara Syarat

                                                                                  SuamiBerakalBalighDengan kerelaan sendiri

                                                                                  Isteri

                                                                                  Telah disetubuhiBerkeadaan talak rajrsquoiBukan dengan talak tigaBukan cerai secara khulukMasih dalam idah

                                                                                  Lafaz

                                                                                  Ucapan yang jelas menyatakan rujukTiada disyaratkan dengan khiar atau pilihanDisegerakan tanpa dikaitkan dengan taklik atau bersyaratDengan sengaja dan bukan paksaan

                                                                                  [sunting] Contoh lafaz rujuk

                                                                                  [sunting] Lafaz sarih

                                                                                  Lafaz terang dan jelas menunjukkan rujuk Contoh ldquoSaya rujuk awak kembalirdquo atau ldquoSaya kembali semula awak sebagai isteri sayardquo

                                                                                  [sunting] Lafaz kinayah

                                                                                  Lafaz kiasan atau sindiran Contoh ldquoSaya jadikan awak milik saya semulardquo atau ldquoSaya pegang awak semulardquo Lafaz kinayah perlu dengan niat suami untuk merujuk kerana jika dengan niat rujuk maka jadilah rujuk Namun jika tiada niat rujuk maka tidak sahlah rujuknya

                                                                                  Bab Lian Ditulis oleh Fani Kamis 24 Mei 2007 2024 1 PENGERTIAN LIrsquoAN DAN KASUS LIrsquoAN

                                                                                  Kata lirsquoan menurut bahasa berarti allarsquonu bainatsnaini fa sharsquoidan (saling melaknat yang terjadi di antara dua orang atau lebih) Sedang menurut istilah syarrsquoi lirsquoan ialah sumpah dengan redaksi tertentu yang diucapkan suami bahwa isterinya telah berzina atau ia menolak bayi yang lahir dari isterinya sebagai anak kandungnya dan kemudian sang isteri pun bersumpah bahwa tuduhan suaminya yang dialamatkan kepada dirinya itu bohong (Pengertian ini dikutip dari kitab al-Mugashshal fi Ahkamil Mar-ah Wal Baitil Muslim Fisy Syarirsquoatil Islamiyah VIII 320-321 terbitan Muassasah Risalah Beirut oleh Prof Dr Abdul Karim Zaidan)

                                                                                  Apabila seorang laki-laki menuduh isterinya berbuat serong dengan laki-laki lain kemudian isterinya menganggap bahwa tuduhannya bohong maka pihak suami harus dijatuhi hukuman dera kecuali dia mempunyai bukti yang kuat atau melakukan lirsquoan ldquoDan orang-orang yang menuduh isterinya (berzina) padahal mereka tidak ada mempunyai saksi-saksi selain diri mereka sendiri Maka persaksian orang itu ialah empat kali bersumpah dengan nama Allah sesungguhnya dia adalah termasuk orang-orang yang benar Dan (sumpah) yang kelima bahwa lanat Allah atasnya jika dia termasuk orang-orang yang berdusta Istrinya itu dihindarkan dari hukuman oleh sumpahnya empat kali atas nama Allah Sesungguhnya suaminya itu benar-benar termasuk orang-orang yang dusta Dan (sumpah) yang kelima bahwa laknat Allah atasnya jika suaminya itu termasuk orang-orang yang benarrdquo (QS An-Nuur 6-9)

                                                                                  Dari Ibnu Abbas ra bahwa Hilal bin Umayyah ra pernah menuduh isterinya berzina dengan Syarik bin Sahma di hadapan Nabi saw Kemudian Nabi saw bersabda ldquoKamu harus dapat membuktikan atau (kalau tidak) hukuman had menimpa punggungmurdquo Lalu dia berkata ldquoYa Rasulullah jika seorang di antara kami telah melihat seorang laki-laki berada di atas isterinya masihkah dituntut untuk pergi mencari buktirdquo maka Beliau pun bersabda ldquoKamu harus dapat membuktikan dan jika tidak maka hukuman had di punggungmurdquo Hilal berkata ldquoDemi dzat yang telah mengutusmu dengan membawa kebenaran sesungguhnya saya benar-benar jujur Maka saya harap sudi kiranya Allah menurunkan ayat Qurrsquoan yang bisa membebaskan punggungku dari hukum derardquo Maka turunlah Malaikat Jibril dan menyampaikan wahyu kepada Beliau WALLADZIINA YARMUUNA AZWAAJAHUM (dan orang-orang yang menuduh istri-isterinya) sampai padat IN KAANA MINASH SHAADIQIN (jika suaminya itu termasuk orang-orang yang benar) Kemudian Nabi saw beranjak dari tempatnya sambil menyuruh Hilal menemui isterinya Kemudian Hilal datang (lagi) kepada Beliau lalu memberikan kesaksian lantas Nabi saw bersabda

                                                                                  ldquoSesungguhnya Allah tahu bahwa seorang di antara kamu berdua ini ada yang bohong Adakah di antara kalian berdua ini yang mau bertaubatrdquo Kemudian isterinya bangun lalu memberikan kesaksiannya Maka tatkala ia hendak mengucapkan sumpah yang kelima maka orang-orang menghentikannya (agar tidak jadi mengucapkan sumpah kelima) dan mereka berkata ldquoSesungguhnya perempuan ini wajib dijatuhi hukumanrdquo Ibnu Abbas berkata ldquoLalu ia (isterinya

                                                                                  itu) pelan-pelan mundur hingga kami menduga ia akan segera kembalirdquo Kemudian ia berkata Aku tidak akan membuat malu kaumku sepanjang hari Kemudian terus berlalu begitu Lantas Nabi saw bersabda ldquoPerhatikan dia jika dia datang dengan membawa bayi yang juling matanya besar pinggulnya dan kedua betisnya besar juga maka ia(bayi itu) milik Syarik bin Sahmarsquordquo Ternyata dia datang persis yang disabdakan Nabi saw Kemudian Beliau bersada ldquoKalaulah tidak ada ketetapan di dalam Kitabullah sudah barang tentu saya punya urusan dengan diardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no 2098 Fathul Bari VIII 449 no 4747 rsquoAunul Marsquobud VI 341 no 2237 Tirmidzi V 12 no 3229 dan Ibnu Majah I 668 no 2067)

                                                                                  2 HUKUM-HUKUM YANG MENIMPA ORANG YANG MELAKUKAN LIrsquoAN

                                                                                  Apabila suami isteri melakukan mularsquoanah atau lirsquoan maka berlakukan pada keduanya hukum-hukum berikut ini

                                                                                  1 Keduanya harus diceraikan berdasarkan hadistDari Ibnu Umar ra ia berkata ldquoNabi saw memutuskan hukum di antara seorang suami dan isteri dari kaum Anshar dan menceraikan antara keduanyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 458 no 5314 Muslim II 1133 no 9 dan 1494)

                                                                                  2 Keduanya haram rujursquo untuk selama-lamanyaDari Sahl bin Sarsquod ra ia berkata ldquoTelah berlaku sunnah Nabi saw tentang suami isteri yang saling bermularsquoanah dimana mereka diceraikan antara keduanya kemudian mereka tidak (boleh) rujursquo buat selama-lamanyardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no 2104 dan Aunul Mabud VI 337 no 2233 serta Baihaqi VII 410)

                                                                                  3 Wanita yang bermularsquoanah berhak memiliki maharDari Ayyub bin Sarsquoid bin Jubair ia bercerita Saya pernah bertanya kepada Ibnu Umar ra (Wahai Ibnu Umar) bagaimana kedudukan seorang suami yang menuduh isterinya berbuat serong Jawab Ibnu Umar ldquoNabi saw pernah menceraikan antara dua orang yang bersaudara (yaitu suami isteri) dari Bani rsquoAjlan dan Beliau bersabda (kepada keduanya) ldquoAllah mengetahui bahwa seorang di antara kalian berdua pasti berbohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Ternyata mereka berdua enggan (memenuhi tawaran Beliau) Nabi bersabda lagi ldquoAllah mengetahui bahwa salah seorang di antara kalian berdua pasti bohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Ternyata mereka enggan lalu Nabi pun bersabda ldquoAllah mengetahui bahwa salah seorang di antara kalian berdua pasti bohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Namun mereka berdua enggan (untuk memenuhi tawaran Beliau) Maka selanjutnya Beliau menceraikan antara keduanyardquo Ayyub berkata ldquoKemudian Amr bin Dinar mengatakan kepadaku lsquoSesungguhnya di dalam hadist tersebut ada sebagian yang saya perhatikan belum engkau sampaikan yaitu laki-laki yang bermularsquoanah itu menanyakan ldquoMana hartaku (maharku)rdquo Dijawab (oleh Nabi saw) ldquoTidak ada harta (mahar) bagimu Jika kamu jujur berarti kamu sudah pernah bercampur dengannya jika kamu bohong maka ia (mahar) itu kian jauh darimurdquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 456 no 5311 Muslim II 1130 no 1493 lsquoAunul Marsquobud VI 347 no 2240 dan 2241 Nasarsquoi VI 177)

                                                                                  4 Anak yang lahir dari isteri yang bermularsquoanah harus diserahkan kepada sang isteri (ibunya)Dari Ibnu Umar ra ia berkata ldquoSesungguhnya Nabi saw pernah memutuskan untuk mularsquoanah antara seorang suami dengan isterinya kemudian ia (suami) dipisahkan dari anaknya lantas Beliau menceraikan antara mereka berdua kemudian anak itu Rasulullah serahkan kepada isterinyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 460 no 5315 Muslim II 1132 no 1494 lsquoAunul Marsquobud VI 348 no 2242 Tirmidzi II 338 no 1218 Nasarsquoi VI 178 dan Ibnu Majah I 669 no 2069)

                                                                                  5 Isteri yang bermularsquoanah berhak menjadi ahli waris anaknya dan begitu juga sebaliknyaDari Ibnu Syihab dalam hadist Sahl bin Sarsquoad ia berkata ldquoMenurut Sunnah Nabi saw sesudah suami isteri yang bermularsquoanah dicerai padahal sang isteri hamil maka anaknya dinisbatkan kepada ibunya Kemudian sunnah Beliau saw berlaku mengenai hak warisnya dimana ia (ibu tersebut) berhak menjadi ahli waris anaknya dan anaknya pun berhak menjadi ahli warisnya sesuai apa yang telah Allah tetapkan untuknyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari 1X 452 no 5309 Muslim II 1129 no 1492 dan lsquoAunul Marsquobud VI 339 no 2235)

                                                                                  Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 835 - 841

                                                                                  Bab Khulu

                                                                                  Selasa 28 Agustus 2007 1821 Pengertian Khulursquo

                                                                                  Menurut bahasa kata khulursquo berasal dari khalarsquo ats-tsauba idzaa azzalaba yang artinya

                                                                                  melepaskan pakaian karena isteri adalah pakaian suami dan suami adalah pakaian isteri Allah

                                                                                  SWT berfirman rdquoMereka itu adalah pakaian bagimu dan kamu pun pakaian bagi merekardquo (Al-

                                                                                  Baqarah187)

                                                                                  Para pakar fiqih memberi definisi bahwa khulursquo adalah seorang suami menceraikan isterinya dengan imbalan mengambil sesuatu darinya

                                                                                  Dan khulursquo disebut juga fidyah atau if tidak (tebusan) (Fiqhus Sunnah II253 Manarus Sabil II226 dan Fathul Bari IX395)

                                                                                  Persyaratan Khulursquo

                                                                                  Jika persengketaan antara suami isteri kian parah dan tidak mungkin lagi diambil langkah-

                                                                                  langkah kompromistis supaya mereka bersatu kembali atau pihak isteri sudah menggebu-gebu

                                                                                  untuk bercerai dengan suaminya maka ia boleh menebus dirinya dari kekuasaan suaminya

                                                                                  dengan menyerahkan sejumlah harta kepadanya sebagai ganti dari buruknya keadaan yang

                                                                                  menimpa suaminya karena bercerai dengannya Allah SWT berfirman rdquoDan tidak halal bagi

                                                                                  kamu mengambil dari sesautu yang telah kamu berikan kepada mereka kecuali kalau keduanya

                                                                                  (suami isteri) khawatir tidak akan dapat menjalankan hukum-hukum Allah maka tidak ada dosa

                                                                                  atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus dirinyardquo (Al-

                                                                                  Baqarah229)

                                                                                  Dari Ibnu Abbas ra berkata Isteri Tsabit bin Qais bin Syammas datang kepada Nabi saw lalu

                                                                                  bertutur rdquoYa Rasulullah aku tidak membenci Tsabit karena imannya dan bukan (pula) karena

                                                                                  perangainya melainkan sesungguhnya aku khawatir kufurrdquo Kemudian Rasulullah saw

                                                                                  bersabda rdquoMaka mau engkau mengembalikan kebunnya kepadanyardquo Jawabnya rdquoYa (mau)rdquo

                                                                                  kemudian ia mengembalikannya kepadanya dan selanjutnya beliau menjawab suaminya (Tsabit)

                                                                                  agar mencerainyardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no2036 dan Fathul Bari IX395 no5276)

                                                                                  Peringatan Keras Terhadap Masalah Khulursquo

                                                                                  Dari Tsauban ra bahwa Rasulullah saw bersabda ldquoSetiap wanita yang mau talak kepada

                                                                                  suaminya tanpa alasan yang dibenarkan agama maka haram baginya mencium seberbak

                                                                                  surgardquo (Shahih Shahihul Ibnu Majah no1682 ldquoAunul Marsquobud VI308 no2209 Ibnu Majah

                                                                                  I662 no20555 dan Tirmidzi II329 no1199)

                                                                                  ldquoDarinya (Tsauban) ra dari Nabi saw beliau bersabda ldquoWanita-wanita yang melakukan khulursquo

                                                                                  adalah wanita-wanita munafikrdquo (Shahih Shahihul Jamirsquous Shaghir no6681 dan Tirmidzi

                                                                                  II329 no1198)

                                                                                  Peringatan Keras Bagi Para Suami Agar Tidak Mempersulit Isterinya

                                                                                  Manakala seorang suami tidak senang kepada isterinya dan benci kepadanya karena suatu hal

                                                                                  maka hendaklah mentalaknya dengan cara yang marsquoruf sebagaimana yang diperintahkan Allah

                                                                                  SWT Ia tidak boleh manahannya dan mempersulitnya untuk menebus dirinya sendiri Allah

                                                                                  SWT berfirman rdquoDan apabila kamu mentalak isteri-isterimu lalu mereka mendekati akhir

                                                                                  iddahnya maka rujukilah mereka dengan cara yang marsquoruf atau ceraikanlah mereka dengan

                                                                                  cara yang marsquoruf (pula) Janganlah kamu rujuki mereka untuk memberi kemudharatan karena

                                                                                  dengan demikian kamu menganiaya mereka Barangsiapa berbuat demikian maka sungguh ia

                                                                                  telah berbuat zhalim terhadap dirinya sendiri Janganlah kamu jadikan hukum-hukum Allah

                                                                                  sebagai permainan Dan ingatlah nirsquomat Allah padamu dan apa yang telah diturunkan Allah

                                                                                  kepadamu yaitu al-Kitab dan al-Hikmah Allah memberi pengajaran kepada engkau dengan apa

                                                                                  yang diturunkan-Nya itu Dan bertakwalah kepada Allah serta ketahuilah bahwasannya Allah

                                                                                  Maha Mengetahui segala sesuaturdquo (Al-Baqarah231)

                                                                                  Dan Allah SWT berfirman rdquoHai orang-orang yang beriman tidak halal bagi kamu

                                                                                  mempusakai wanita dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena

                                                                                  hendak mengambil kembali sebagai dari apa yang telah kamu berikan kepadanya terkecuali bila

                                                                                  mereka melakukan perbuatan keji yang nyata Dan bergaullah dengan mereka secara patut

                                                                                  Kemudian jika kamu tidak menyukai mereka (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak

                                                                                  menyukai sesuatu padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyakrdquo (An-Nisaarsquo19)

                                                                                  Khulursquo Adalah Fasakh Bukan Talak

                                                                                  Jika seorang isteri telah menebus dirinya dan dicerai oleh suaminya Maka ia berkuasa penuh

                                                                                  atas dirinya sendiri sehingga suaminya tidak berhak untuk rujuk kepadanya kecuali dengan

                                                                                  ridhanya dan perpecahan tidak dianggap sebagai talak meskipun dijatuhkan dengan redaksi

                                                                                  talak Namun ia adalah perusakan akad nikah demi kemaslahatan sang isteri dengan balasan

                                                                                  menebus dirinya kepada suaminya

                                                                                  Ibnul Qayyim ra menulis sebagai berikut rdquoDan yang menunjukkan khulursquo bukan talak adalah

                                                                                  bahwa Allah SWT telah menetapkan tiga ketentuan yang berlaku pada talak terhadap (isteri)

                                                                                  yang telah dikumpuli jika talak tersebut telah mencapai talak tiga Ketetapan-ketetapan itu tidak

                                                                                  pada khulursquo

                                                                                  Pertama Suamilah yang lebih berhak rujuk kepada isterinya dalam masa iddah

                                                                                  Kedua Talak maksimal tiga kali sehingga setelah terjadi talak ketiga isteri tidak halal bagi

                                                                                  suaminya terkecuali ia kawin lagi dengan suami kedua dan pernah bercampur dengannya

                                                                                  Ketiga Iddah yang berlaku dalam talak terdiri atas tiga kali qurursquo (bersih dari iddah)

                                                                                  Sementara itu telah sah berdasarkan nash (ayat Qur-an ataua hadits) dan ijmarsquo (kesepatakan)

                                                                                  bahwasanya tidak sah istilah rujuk dalam khulursquo

                                                                                  Dan sudah sah berdasar sunnah Nabi saw dan pendapat para shahabat bahwa iddah untuk khulursquo

                                                                                  hanya satu kali haidh

                                                                                  Demikian pula telah sah juga berdasar nash syarrsquoi bahwa boleh melakukan khulursquo setelah talak

                                                                                  kedua dan talak ketiga

                                                                                  Ini jelas sekali menunjukkan bahwa khulursquo bukanlah talak Oleh sebab itu Allah SWT

                                                                                  menegaskan rdquoTalak (yang dapat dirujuk) dua kali Setelah itu boleh rujuk lagi dengan

                                                                                  Cara yang marsquoruf atau menceraikan dengan cara yang baik dan tidak halal bagi kamu

                                                                                  mengambil kembali dari sesuatu yang pernah kami berikan pada mereka kecuali kalau

                                                                                  keduanya khawatir tidak akan dapat melaksanakan hukum-hukum Allah Jika kamu khawatir

                                                                                  bahwa keduanya (suami istri) tidak dapat mejalangkan hukum-hukum Allah maka tidak ada

                                                                                  dosa atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus dirinyardquo (Al-

                                                                                  Baqarah229)

                                                                                  Dan ini tidak dikhususkan bagi wanita yang telah ditalak dua kali karena hal ini ia mencakup

                                                                                  isteri yang dicerai dua kali Tidak boleh dhamir (kata ganti) Itu kembali kepada oknum yang

                                                                                  tidak disebutkan dalam ayat di atas dan meninggalkan oknum yang disebutkan dengan jelas akan

                                                                                  tetapi mungkin dikhususkan bagi oknum yang pernah disebutkan sebelumnya atau meliputi juga

                                                                                  selain yang sudah disebutkan sebelumnya Kemudian Allah SWT berfirman rdquoKemudian jika

                                                                                  suami mentalaknya (sesudah talak yang kedua) maka perempuan itu tidak halal lagi baginyardquo

                                                                                  (Al-Baqarah230)

                                                                                  Ayat al-Qurrsquoan ini meliputi perempuan yang dicerai setelah khulursquo dan setelah dicerai dua kali

                                                                                  secara qathrsquoi (pasti) karena dialah yang disebutkan dalam ayat di atas Maka ia (wanita yang di

                                                                                  khulursquo) harus masuk ke dalam kandungan lafazh ayat tersebut Demikianlah yang difahami

                                                                                  Imam Ahli tafsir Ibnu Abbas ra yang pernah didorsquoakan oleh Rasulullah saw agar Allah

                                                                                  mengajarinya tafsir Qurrsquoan Dan pasti doa itu terkabul tanpa keraguan Manakala hukum-hukum

                                                                                  yang berlaku dalam khulursquo berlainan dengan hukum-hukum talak maka hal itu menunjukkan

                                                                                  bahwa keduanya berlainan Jadi inilah yang sesuai dengan ketentuan narsquoah qiyas dan dengan

                                                                                  pendapat para shahabat Nabi saw (Zaadul Marsquoad V199)

                                                                                  Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal

                                                                                  Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-

                                                                                  Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 636 - 641

                                                                                  Bab Iddah

                                                                                  Kamis 30 Agustus 2007 1654 Pengertian Iddah

                                                                                  Menurut bahasa kata iddah berasal dari kata rsquoadad (bilangan dan ihshaak (perhitungan) seorang

                                                                                  wanita yang menghitung dan menjumlah hari dan masa haidh atau masa suci

                                                                                  Menurut istilah kata iddah ialah sebutannama bagi suatu masa di mana seorang wanita menantimenangguhkan perkawinan setelah ia ditinggalkan mati oleh suaminya atau setelah diceraikan baik dengan menunggu kelahiran bayinya atau berakhirnya beberapa qurursquo atau berakhirnya beberapa bulan yang sudah ditentukan

                                                                                  Macam-Macam Masa Iddah

                                                                                  Barangsiapa yang ditinggal mati suaminya maka iddahnya empat bulan sepuluh hari baik sang

                                                                                  isteri sudah dicampuri ataupun belum Hal ini mengacu pada firman Allah SWT rdquoOrang-orang

                                                                                  yang meninggal dunia di antaramu dengan meninggalkan isteri-isteri (hendaklah para isteri itu)

                                                                                  menangguhkan dirinya (beriddah) empat bulan sepuluh harirdquo (Al-Baqarah 234)

                                                                                  Terkecuali isteri yang sudah dicampuri dan sedang hamil maka masa iddahnya sampai

                                                                                  melahirkan rdquoDan wanita-wanita yang hamil waktu iddah mereka itu adalah sampai mereka

                                                                                  melahirkan kandungannyardquo (At-Thalaq 4)

                                                                                  Dari al-Miswar bin Makhramah bahwa Subairsquoah al-Aslamiyah ra pernah melahirkan dan

                                                                                  bernifas setelah beberapa malam kematian suaminya Lalu ia mendatangi Nabi saw lantar

                                                                                  meminta idzin kepada Beliau untuk kawin (lagi) Kemudian Beliau mengizinkannya lalu ia

                                                                                  segera menikah (lagi) (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX470 no5320 dan Muslim II1122

                                                                                  no1485)

                                                                                  Wanita yang ditalak sebelum sempat dicampuri maka tidak ada masa iddah baginya berdasarkan

                                                                                  pada firmannya Allah SWT berfirman rdquoHai orang-orang yang beriman rsquoapabila kamu menikahi

                                                                                  perempuan-perempuan yang beriman kemudian kamu ceraikan mereka sebelum kamu

                                                                                  mencampurinya maka sekali-kali tidak wajib atas mereka iddah bagimu yang kamu minta

                                                                                  menyempurnakannyardquo (Al-Ahzaab49)

                                                                                  Sedang wanita yang ditalak yang sebelumnya sempat dikumpuli dan dalam keadaan hamil maka

                                                                                  masa iddahnya ialah ia melahirkan anak yang diakndungnya Allah SWT berfirman rdquoDan

                                                                                  wanita-wanita hamil waktu iddah mereka itu adalah sampai mereka melahirkan

                                                                                  kandungannyardquo (At-Thalaq4)

                                                                                  Dari az-Zubair bin al-Awwam ra bahwa ia mempunyai isteri bernama Ummu Kultsum bin

                                                                                  rsquoUqbah radhiyallahu rsquoanha Kemudian Ummu Kultsum yang sedang hamil berkata kepadanya

                                                                                  rdquoTenanglah jiwaku (dengan dijatuhi talak satu)rdquo Maka az-Zubir pun menjatuhkan padanya talak

                                                                                  satu Lalu dia keluar pergi mengerjakan shalat sekembalinya (dari shalat) ternyata isterinya

                                                                                  sudah melahirkan Kemudian az-Zubir berkata rdquoGerangan apakah yang menyebabkan ia

                                                                                  menipuku semoga Allah menipunya (juga)rdquo Kemudian dia datang kepada Nabi saw lalu beliau

                                                                                  bersabda kepadanya rdquoKitabullah sudah menetapkan waktunya lamarlah (lagi) di kepada

                                                                                  dirinyardquo (Shahih Shahih Ibnu Majah no1546 dan Ibnu Majah I653 no2026)

                                                                                  Jika wanita yang dijatuhi talak termasuk perempuan yang masih berhaidh secara normal maka

                                                                                  masa iddahnya tiga kali haidh berdasarkan Firman Allah SWT rdquoWanita-wanita yang ditalak

                                                                                  hendaklah menahan diri (menunggu tiga kali qurursquo)rdquo (Al-Baqarah 228)

                                                                                  Kata qurursquo berarti haidh Hal ini mengacu pada hadits Aisyah ra bahwa Ummu Habibah ra

                                                                                  sering mengeluarkan darah istihadhah(darah yang keluar dari wanita karena sakit atau lainnya)

                                                                                  lalu dia bertanya kepada Nabi saw (mengenai hal tersebut) Maka Beliau menyuruh

                                                                                  meninggalkan shalat pada hari-hari haidhnya (Shahih Lighairih Shahih Abu Daud no252 dan

                                                                                  rsquoAunul Marsquobud I463 no278)

                                                                                  Jika wanita yang dijatuhi talak itu masih kecil belum mengeluarkan darah hadih atau sudah lanjut

                                                                                  usia yang sudah manopause (berhenti masa haidh) maka iddahnya adalah tiga bulan lamanya

                                                                                  Allah swt berfirman rdquoDan perempuan-perempuan yang tidak haidh lagi (manopause) diantara

                                                                                  isteri-isteri kaian jika ragu-ragu (tentang masa iddahnya) maka masa iddah mereka adalah tiga

                                                                                  bulan Begitu pula perempuan-perempuan yang belum haidhrdquo (At-Thalaq4)

                                                                                  Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal

                                                                                  Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-

                                                                                  Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 642 ndash 645

                                                                                  • Talak
                                                                                    • Daftar isi
                                                                                    • [sunting] Latar Belakang
                                                                                    • [sunting] Pengertian
                                                                                    • [sunting] Pembagian Talak
                                                                                      • [sunting] Dari segi cara suami menjatuhkan
                                                                                      • [sunting] dari segi boleh - tidaknya suami rujuk kembali pada istrinya
                                                                                        • MACAM-MACAM TALAK
                                                                                          • pengrtian khulu
                                                                                          • Perceraian dalam Islam
                                                                                            • Isi kandungan
                                                                                            • [sunting] Talak
                                                                                              • [sunting] Hukum talak
                                                                                              • [sunting] Rukun talak
                                                                                              • [sunting] Contoh lafaz talak
                                                                                              • [sunting] Jenis talak
                                                                                                • [sunting] Talak rajrsquoi
                                                                                                • [sunting] Talak bain
                                                                                                • [sunting] Talak sunni
                                                                                                • [sunting] Talak bidrsquoi
                                                                                                • [sunting] Talak taklik
                                                                                                    • [sunting] Fasakh
                                                                                                      • [sunting] Cara melakukan fasakh
                                                                                                        • [sunting] Khuluk atau tebus talak
                                                                                                          • [sunting] Tujuan khuluk
                                                                                                            • [sunting] Rujuk
                                                                                                              • [sunting] Hukum rujuk
                                                                                                              • [sunting] Rukun rujuk
                                                                                                              • [sunting] Contoh lafaz rujuk
                                                                                                                • [sunting] Lafaz sarih
                                                                                                                • [sunting] Lafaz kinayah

                                                                                    ه 1049703 ن ل حل 1049703 ون ی ه 1049703 م ول 1049703 ا ه 1049703 م ل ح 1049703 لcurren ه 1049703 ن ل 1049703 ا ى 1049703 اركف ل 1049703 ال إ جع 1049703 وهن ر ت فل 1049703 ا مؤمن 1049703 ات م 1049703 وهن مت عل( ( 10الممتحنة Artinya Hai orang-orang yang beriman apabila datang berhijrah kepadamu perempuanperempuanyang beriman maka hendaklah kamu uji (keimanan) mereka Allah lebihmengetahui tentang keimanan merekamaka jika kamu telah mengetahui bahwa mereka (benarbenar)beriman maka janganlah kamu kembalikan mereka kepada (suami-suami mereka)orang-orang kafir Mereka tiada halal bagi orang-orang kafir itu dan orang-orang kafir itu tiadahalal pula bagi mereka (QS Al-Mumtahanah 10)Makalah ini special dipersembahkan untuk kawan-kawan tercinta siswa siswi Sekolah IndonesiaCairo (SIC) pada pengajian rutin remaja Sabtuan di Mesjid Indonesia Kairo EgyptEmail aepmesiryahoocomQatamea 13 Mei 2005 pukul 200 malam

                                                                                    21

                                                                                    Perceraian dalam IslamDari Wikipedia Bahasa Melayu ensiklopedia bebas

                                                                                    Lompat ke pandu arah gelintar

                                                                                    Sebahagian daripada siri

                                                                                    Fiqh Islam(suatu disiplin kajian Islam)

                                                                                    Bidang-bidang

                                                                                    Ekonomi

                                                                                    Politik

                                                                                    Perkahwinan

                                                                                    o Peminangan

                                                                                    o Mas kahwin

                                                                                    o Akad nikah

                                                                                    o Walimatulurus

                                                                                    o Nikah mutah

                                                                                    o Perceraian

                                                                                    o Poligami

                                                                                    o Nasab

                                                                                    o Seks

                                                                                    Jenayat

                                                                                    Adab

                                                                                    Ibadah

                                                                                    Kebersihan

                                                                                    Ketenteraan

                                                                                    Kotak ini papar bull bincang bull sunting

                                                                                    Di dalam Islam penceraian merupakan sesuatu yang dilaknat oleh Islam tetapi diharuskan dengan alasan dan sebab-sebab tertentu Penceraian boleh dilakukan dengan cara talak fasakh dan khuluk atau tebus talak

                                                                                    Isi kandungan

                                                                                    [sorok]

                                                                                    1 Talak o 11 Hukum talak

                                                                                    o 12 Rukun talak

                                                                                    o 13 Contoh lafaz talak

                                                                                    o 14 Jenis talak

                                                                                    141 Talak rajrsquoi

                                                                                    142 Talak bain

                                                                                    143 Talak sunni

                                                                                    144 Talak bidrsquoi

                                                                                    145 Talak taklik

                                                                                    2 Fasakh

                                                                                    o 21 Cara melakukan fasakh

                                                                                    3 Khuluk atau tebus talak

                                                                                    o 31 Tujuan khuluk

                                                                                    4 Rujuk

                                                                                    o 41 Hukum rujuk

                                                                                    o 42 Rukun rujuk

                                                                                    o 43 Contoh lafaz rujuk

                                                                                    431 Lafaz sarih

                                                                                    432 Lafaz kinayah

                                                                                    5 Lihat juga

                                                                                    o 51 Pautan Luar

                                                                                    [sunting] Talak

                                                                                    Talak menurut bahasa bermaksud melepaskan ikatan dan menurut syarak pula talak membawa maksud melepaskan ikatan perkahwinan dengan lafaz talak dan seumpamanya Talak merupakan suatu jalan penyelesaian yang terakhir sekiranya suami dan isteri tidak dapat hidup bersama dan mencari kata sepakat untuk mecari kebahagian berumahtangga Talak merupakan perkara yang dibenci Allah swt tetapi dibenarkan

                                                                                    [sunting] Hukum talakHukum Penjelasan

                                                                                    Wajib

                                                                                    a) Jika perbalahan suami isteri tidak dapat didamaikan lagib) Dua orang wakil daripada pihak suami dan isteri gagal membuat kata sepakat untuk perdamaian rumahtangga merekac) Apabila pihak kadi berpendapat bahawa talak adalah lebih baikd) Jika tidak diceraikan keadaan sedemikian maka berdosalah suami

                                                                                    Haram

                                                                                    a) Menceraikan isteri ketika sedang haid atau nifasb) Ketika keadaan suci yang telah disetubuhic) Ketika suami sedang sakit yang bertujuan menghalang isterinya daripada menuntut harta pusakanyad) Menceraikan isterinya dengan talak tiga sekali gus atau talak satu tetapi disebut berulang kali sehingga cukup tiga kali atau lebih

                                                                                    Sunata) Suami tidak mampu menanggung nafkah isterinyab) Isterinya tidak menjaga maruah dirinya

                                                                                    MakruhSuami menjatuhkan talak kepada isterinya yang baik berakhlak mulia dan mempunyai pengetahuan agama

                                                                                    HarusSuami yang lemah keinginan nafsunya atau isterinya belum datang haid atau telah putus haidnya

                                                                                    [sunting] Rukun talakPerkara Syarat

                                                                                    SuamiBerakalBalighDengan kerelaan sendiri

                                                                                    IsteriAkad nikah sahBelum diceraikan dengan talak tiga oleh suaminya

                                                                                    LafazUcapan yang jelas menyatakan penceraiannyaDengan sengaja dan bukan paksaaan

                                                                                    [sunting] Contoh lafaz talak Talak sarih

                                                                                    Lafaz yang jelas dengan bahasa yang berterus-terang seperti ldquoSaya talak awakrdquo atau ldquoSaya ceraikan awakrdquo atau ldquoSaya lepaskan awak daripada menjadi isteri sayardquo dan sebagainya

                                                                                    Talak kinayah

                                                                                    Lafaz yang digunakan secara sindiran oleh suami seperti ldquoPergilah awak ke rumah mak awakrdquo atau ldquoPergilah awak dari sinirdquo atau ldquoSaya benci melihat muka awakrdquo dan sebagainya Namun lafaz kinayah memerlukan niat suaminya iaitu jika berniat talak maka jatuhlah talak tetapi jika tidak berniat talak maka tidak berlaku talak

                                                                                    [sunting] Jenis talak

                                                                                    [sunting] Talak rajrsquoi

                                                                                    Suami melafazkan talak satu atau talak dua kepada isterinya Suami boleh merujuk kembali isterinya ketika masih dalam idah Jika tempoh idah telah tamat maka suami tidak dibenarkan merujuk melainkan dengan akad nikah baru

                                                                                    [sunting] Talak bain

                                                                                    Suami melafazkan talak tiga atau melafazkan talak yang ketiga kepada isterinya Isterinya tidak boleh dirujuk kembali Si suami hanya boleh merujuk setelah isterinya berkahwin lelaki lain

                                                                                    suami barunya menyetubuhinya setelah diceraikan suami barunya dan telah habis idah dengan suami barunya

                                                                                    [sunting] Talak sunni

                                                                                    Suami melafazkan talak kepada isterinya yang masih suci dan tidak disetubuhinya ketika dalam tempoh suci

                                                                                    [sunting] Talak bidrsquoi

                                                                                    Suami melafazkan talak kepada isterinya ketika dalam haid atau ketika suci yang disetubuhinya

                                                                                    [sunting] Talak taklik

                                                                                    Talak taklik ialah suami menceraikan isterinya bersyarat dengan sesuatu sebab atau syarat Apabila syarat atau sebab itu dilakukan atau berlaku maka terjadilah penceraian atau talak

                                                                                    Contohnya suami berkata kepada isteri ldquoJika awak keluar rumah tanpa izin saya maka jatuhlah talak saturdquo Apabila isterinya keluar dari rumah tanpa izin suaminya maka jatuhlah talak satu secara automatik

                                                                                    Ia juga boleh berlaku selepas akad nikah (ia dipraktikkan di Malaysia dan wajib oleh semua pengantin lelaki untuk melafaznya) berkata ldquoJika saya menyeksa isteri saya dengan sengaja atau saya meninggalkan isteri saya selama empat bulan berterusan dengan sengaja tanpa kerelaannya dan jika ia mengadu kepada kadi atau naib kadi apabila disabitkan oleh kadi atau naib kadi maka jatuhlah talak satu ke atas isteri sayardquo

                                                                                    Ia juga boleh berlaku dengan cara ldquoJika saya menyeksa isteri saya dengan sengaja atau saya meninggalkannya selama empat bulan berterusan tanpa kerelaannya dan jika ia mengadu kepada kadi atau naib kadi serta membayar RM 100 sebagai tebus talak apabila disabitkan oleh kadi atau naib kadi maka jatuhlah talak satu ke atas isteri saya dengan nilai tebus talak tersebutrdquo

                                                                                    [sunting] Fasakh

                                                                                    Erti fasakh menurut bahasa ialah rosak atau putus Manakala menurut syarak pula pembatalan nikah disebabkan oleh sesuatu sifat yang dibenarkan syarak misalnya perkahwinan suami isteri yang difasakhkan oleh kadi disebabkan oleh suaminya tidak mempu memberi nafkah kepada isterinya Fasakh tidak boleh mengurangkan bilangan talaknya Fasakh hanya boleh dituntut oleh isteri sekiranya terdapat beberapa sebab atau kecacatan yang terdapat pada pihak suaminya Mengikut mazhab Shafie seorang isteri boleh menuntut fasakh melalui kadi atau mahkamah disebabkan oleh kekurangan suaminya seperti gila (berkekalan atau sekejab) penyakit kusta penyakit sopak penyakit yang menghalang mereka daripada melakukan persetubuhan suami tidak mampu memberi nafkah belanja kepada isterinya seperti makan dan minum serta tempat tinggal pakaian memberi mahar dengan cara tunai sebelum bersetubuh kerana kepapaan atau muflis atau sebagainya suami tidak bertanggungjawab dengan meninggalkan isterinya terlalu lama dan tidak memberi khabar berita suami yang menzalimi dan memudaratkan isterinya

                                                                                    suami yang fasik serta melakukan maksiat terhadap Allah dan tidak menunaikan kewajipan kepada Allah dan murtad salah seorang (suami atau isteri)

                                                                                    [sunting] Cara melakukan fasakh Jika suami atau isteri mempunyai sebab yang megharuskan fasakh Membuat aduan kepada pihak kadi supaya membatalkan perkahwinan mereka

                                                                                    Jika dapat dibuktikan pengaduan yang diberikan adalah betul pihak kadi boleh mengambil tindakan membatalkannya

                                                                                    Pembatalan perkahwinan dengan cara fasakh tidak boleh dirujuk kembali melainkan dengan akad nikah yang baru

                                                                                    [sunting] Khuluk atau tebus talak

                                                                                    Perpisahan antara suami dan isteri melalui tebus talak sama ada dengan menggunakan lafaz talak atau khuluk Pihak isteri boleh melepaskan dirinya daripada ikatan perkahwinan mereka jika ia tidak berpuas hati atau lain-lain sebab Pihak isteri hendaklah membayar sejumlah wang atau harta yang dipersetujui bersama dengan suaminya maka suaminya hendaklah menceraikan isterinya dngan jumlah atau harta yang ditentukan

                                                                                    Hukum khuluk adalah berdasarkan surah al-Baqarah ayat 229 ldquoTidak halal bagi kamu mengambil apa-apa yang telah kamu berikan kepada mereka suatu jua pun kecuali jika takut kedua-duanya tidak akan mengikut peraturan Allah swt Jika kamu takut bahawa tidak akan mengikut peraturan Allah maka tiadalah berdosa kedua-duanya tentang barang yang jadi tebus oleh perempuanrdquo

                                                                                    Talak boleh jatuh dengan menyebut ldquoSaya menceraikan kamu dengan bayaran RM 10000rdquo dan isterinya menjawab ldquoSaya menerimanyardquo Apabila suami melafazkan demikian dan isterinya menyahut tawaran itu dengan serta-merta jatuhlah talak dengan khuluk dan isterinya wajiblah beridah Suami isteri hanya boleh merujuk dengan akad nikah baru sahaja

                                                                                    [sunting] Tujuan khuluk Memelihara hak wanita Menolak bahaya kemudaratan yang menimpanya

                                                                                    Memberi keadilan kepada wanita yang cukup umurnya melalui keputusan mahkamah

                                                                                    [sunting] Rujuk

                                                                                    Menurut bahasa rujuk boleh didefinisikan sebagai kembali Manakala menurut syarak ia membawa maksud suami kembali semula kepada isterinya yang diceraikan dengan ikatan pernikahan asal (dalam masa idah) dengan lafaz rujuk

                                                                                    [sunting] Hukum rujukHukum Penjelasan

                                                                                    WajibBagi suami yang menceraikan isterinya yang belum menyempurnakan gilirannya dari isteri-isterinya yang lain

                                                                                    Haram Suami merujuk isterinya dengan tujuan untuk menyakiti atau memudaratkan isterinya itu

                                                                                    Makruh Apabila penceraian lebih baik antara suami dan isteri

                                                                                    Harus Sekirannya rujuk boleh membawa kebaikan bersama

                                                                                    [sunting] Rukun rujukPerkara Syarat

                                                                                    SuamiBerakalBalighDengan kerelaan sendiri

                                                                                    Isteri

                                                                                    Telah disetubuhiBerkeadaan talak rajrsquoiBukan dengan talak tigaBukan cerai secara khulukMasih dalam idah

                                                                                    Lafaz

                                                                                    Ucapan yang jelas menyatakan rujukTiada disyaratkan dengan khiar atau pilihanDisegerakan tanpa dikaitkan dengan taklik atau bersyaratDengan sengaja dan bukan paksaan

                                                                                    [sunting] Contoh lafaz rujuk

                                                                                    [sunting] Lafaz sarih

                                                                                    Lafaz terang dan jelas menunjukkan rujuk Contoh ldquoSaya rujuk awak kembalirdquo atau ldquoSaya kembali semula awak sebagai isteri sayardquo

                                                                                    [sunting] Lafaz kinayah

                                                                                    Lafaz kiasan atau sindiran Contoh ldquoSaya jadikan awak milik saya semulardquo atau ldquoSaya pegang awak semulardquo Lafaz kinayah perlu dengan niat suami untuk merujuk kerana jika dengan niat rujuk maka jadilah rujuk Namun jika tiada niat rujuk maka tidak sahlah rujuknya

                                                                                    Bab Lian Ditulis oleh Fani Kamis 24 Mei 2007 2024 1 PENGERTIAN LIrsquoAN DAN KASUS LIrsquoAN

                                                                                    Kata lirsquoan menurut bahasa berarti allarsquonu bainatsnaini fa sharsquoidan (saling melaknat yang terjadi di antara dua orang atau lebih) Sedang menurut istilah syarrsquoi lirsquoan ialah sumpah dengan redaksi tertentu yang diucapkan suami bahwa isterinya telah berzina atau ia menolak bayi yang lahir dari isterinya sebagai anak kandungnya dan kemudian sang isteri pun bersumpah bahwa tuduhan suaminya yang dialamatkan kepada dirinya itu bohong (Pengertian ini dikutip dari kitab al-Mugashshal fi Ahkamil Mar-ah Wal Baitil Muslim Fisy Syarirsquoatil Islamiyah VIII 320-321 terbitan Muassasah Risalah Beirut oleh Prof Dr Abdul Karim Zaidan)

                                                                                    Apabila seorang laki-laki menuduh isterinya berbuat serong dengan laki-laki lain kemudian isterinya menganggap bahwa tuduhannya bohong maka pihak suami harus dijatuhi hukuman dera kecuali dia mempunyai bukti yang kuat atau melakukan lirsquoan ldquoDan orang-orang yang menuduh isterinya (berzina) padahal mereka tidak ada mempunyai saksi-saksi selain diri mereka sendiri Maka persaksian orang itu ialah empat kali bersumpah dengan nama Allah sesungguhnya dia adalah termasuk orang-orang yang benar Dan (sumpah) yang kelima bahwa lanat Allah atasnya jika dia termasuk orang-orang yang berdusta Istrinya itu dihindarkan dari hukuman oleh sumpahnya empat kali atas nama Allah Sesungguhnya suaminya itu benar-benar termasuk orang-orang yang dusta Dan (sumpah) yang kelima bahwa laknat Allah atasnya jika suaminya itu termasuk orang-orang yang benarrdquo (QS An-Nuur 6-9)

                                                                                    Dari Ibnu Abbas ra bahwa Hilal bin Umayyah ra pernah menuduh isterinya berzina dengan Syarik bin Sahma di hadapan Nabi saw Kemudian Nabi saw bersabda ldquoKamu harus dapat membuktikan atau (kalau tidak) hukuman had menimpa punggungmurdquo Lalu dia berkata ldquoYa Rasulullah jika seorang di antara kami telah melihat seorang laki-laki berada di atas isterinya masihkah dituntut untuk pergi mencari buktirdquo maka Beliau pun bersabda ldquoKamu harus dapat membuktikan dan jika tidak maka hukuman had di punggungmurdquo Hilal berkata ldquoDemi dzat yang telah mengutusmu dengan membawa kebenaran sesungguhnya saya benar-benar jujur Maka saya harap sudi kiranya Allah menurunkan ayat Qurrsquoan yang bisa membebaskan punggungku dari hukum derardquo Maka turunlah Malaikat Jibril dan menyampaikan wahyu kepada Beliau WALLADZIINA YARMUUNA AZWAAJAHUM (dan orang-orang yang menuduh istri-isterinya) sampai padat IN KAANA MINASH SHAADIQIN (jika suaminya itu termasuk orang-orang yang benar) Kemudian Nabi saw beranjak dari tempatnya sambil menyuruh Hilal menemui isterinya Kemudian Hilal datang (lagi) kepada Beliau lalu memberikan kesaksian lantas Nabi saw bersabda

                                                                                    ldquoSesungguhnya Allah tahu bahwa seorang di antara kamu berdua ini ada yang bohong Adakah di antara kalian berdua ini yang mau bertaubatrdquo Kemudian isterinya bangun lalu memberikan kesaksiannya Maka tatkala ia hendak mengucapkan sumpah yang kelima maka orang-orang menghentikannya (agar tidak jadi mengucapkan sumpah kelima) dan mereka berkata ldquoSesungguhnya perempuan ini wajib dijatuhi hukumanrdquo Ibnu Abbas berkata ldquoLalu ia (isterinya

                                                                                    itu) pelan-pelan mundur hingga kami menduga ia akan segera kembalirdquo Kemudian ia berkata Aku tidak akan membuat malu kaumku sepanjang hari Kemudian terus berlalu begitu Lantas Nabi saw bersabda ldquoPerhatikan dia jika dia datang dengan membawa bayi yang juling matanya besar pinggulnya dan kedua betisnya besar juga maka ia(bayi itu) milik Syarik bin Sahmarsquordquo Ternyata dia datang persis yang disabdakan Nabi saw Kemudian Beliau bersada ldquoKalaulah tidak ada ketetapan di dalam Kitabullah sudah barang tentu saya punya urusan dengan diardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no 2098 Fathul Bari VIII 449 no 4747 rsquoAunul Marsquobud VI 341 no 2237 Tirmidzi V 12 no 3229 dan Ibnu Majah I 668 no 2067)

                                                                                    2 HUKUM-HUKUM YANG MENIMPA ORANG YANG MELAKUKAN LIrsquoAN

                                                                                    Apabila suami isteri melakukan mularsquoanah atau lirsquoan maka berlakukan pada keduanya hukum-hukum berikut ini

                                                                                    1 Keduanya harus diceraikan berdasarkan hadistDari Ibnu Umar ra ia berkata ldquoNabi saw memutuskan hukum di antara seorang suami dan isteri dari kaum Anshar dan menceraikan antara keduanyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 458 no 5314 Muslim II 1133 no 9 dan 1494)

                                                                                    2 Keduanya haram rujursquo untuk selama-lamanyaDari Sahl bin Sarsquod ra ia berkata ldquoTelah berlaku sunnah Nabi saw tentang suami isteri yang saling bermularsquoanah dimana mereka diceraikan antara keduanya kemudian mereka tidak (boleh) rujursquo buat selama-lamanyardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no 2104 dan Aunul Mabud VI 337 no 2233 serta Baihaqi VII 410)

                                                                                    3 Wanita yang bermularsquoanah berhak memiliki maharDari Ayyub bin Sarsquoid bin Jubair ia bercerita Saya pernah bertanya kepada Ibnu Umar ra (Wahai Ibnu Umar) bagaimana kedudukan seorang suami yang menuduh isterinya berbuat serong Jawab Ibnu Umar ldquoNabi saw pernah menceraikan antara dua orang yang bersaudara (yaitu suami isteri) dari Bani rsquoAjlan dan Beliau bersabda (kepada keduanya) ldquoAllah mengetahui bahwa seorang di antara kalian berdua pasti berbohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Ternyata mereka berdua enggan (memenuhi tawaran Beliau) Nabi bersabda lagi ldquoAllah mengetahui bahwa salah seorang di antara kalian berdua pasti bohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Ternyata mereka enggan lalu Nabi pun bersabda ldquoAllah mengetahui bahwa salah seorang di antara kalian berdua pasti bohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Namun mereka berdua enggan (untuk memenuhi tawaran Beliau) Maka selanjutnya Beliau menceraikan antara keduanyardquo Ayyub berkata ldquoKemudian Amr bin Dinar mengatakan kepadaku lsquoSesungguhnya di dalam hadist tersebut ada sebagian yang saya perhatikan belum engkau sampaikan yaitu laki-laki yang bermularsquoanah itu menanyakan ldquoMana hartaku (maharku)rdquo Dijawab (oleh Nabi saw) ldquoTidak ada harta (mahar) bagimu Jika kamu jujur berarti kamu sudah pernah bercampur dengannya jika kamu bohong maka ia (mahar) itu kian jauh darimurdquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 456 no 5311 Muslim II 1130 no 1493 lsquoAunul Marsquobud VI 347 no 2240 dan 2241 Nasarsquoi VI 177)

                                                                                    4 Anak yang lahir dari isteri yang bermularsquoanah harus diserahkan kepada sang isteri (ibunya)Dari Ibnu Umar ra ia berkata ldquoSesungguhnya Nabi saw pernah memutuskan untuk mularsquoanah antara seorang suami dengan isterinya kemudian ia (suami) dipisahkan dari anaknya lantas Beliau menceraikan antara mereka berdua kemudian anak itu Rasulullah serahkan kepada isterinyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 460 no 5315 Muslim II 1132 no 1494 lsquoAunul Marsquobud VI 348 no 2242 Tirmidzi II 338 no 1218 Nasarsquoi VI 178 dan Ibnu Majah I 669 no 2069)

                                                                                    5 Isteri yang bermularsquoanah berhak menjadi ahli waris anaknya dan begitu juga sebaliknyaDari Ibnu Syihab dalam hadist Sahl bin Sarsquoad ia berkata ldquoMenurut Sunnah Nabi saw sesudah suami isteri yang bermularsquoanah dicerai padahal sang isteri hamil maka anaknya dinisbatkan kepada ibunya Kemudian sunnah Beliau saw berlaku mengenai hak warisnya dimana ia (ibu tersebut) berhak menjadi ahli waris anaknya dan anaknya pun berhak menjadi ahli warisnya sesuai apa yang telah Allah tetapkan untuknyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari 1X 452 no 5309 Muslim II 1129 no 1492 dan lsquoAunul Marsquobud VI 339 no 2235)

                                                                                    Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 835 - 841

                                                                                    Bab Khulu

                                                                                    Selasa 28 Agustus 2007 1821 Pengertian Khulursquo

                                                                                    Menurut bahasa kata khulursquo berasal dari khalarsquo ats-tsauba idzaa azzalaba yang artinya

                                                                                    melepaskan pakaian karena isteri adalah pakaian suami dan suami adalah pakaian isteri Allah

                                                                                    SWT berfirman rdquoMereka itu adalah pakaian bagimu dan kamu pun pakaian bagi merekardquo (Al-

                                                                                    Baqarah187)

                                                                                    Para pakar fiqih memberi definisi bahwa khulursquo adalah seorang suami menceraikan isterinya dengan imbalan mengambil sesuatu darinya

                                                                                    Dan khulursquo disebut juga fidyah atau if tidak (tebusan) (Fiqhus Sunnah II253 Manarus Sabil II226 dan Fathul Bari IX395)

                                                                                    Persyaratan Khulursquo

                                                                                    Jika persengketaan antara suami isteri kian parah dan tidak mungkin lagi diambil langkah-

                                                                                    langkah kompromistis supaya mereka bersatu kembali atau pihak isteri sudah menggebu-gebu

                                                                                    untuk bercerai dengan suaminya maka ia boleh menebus dirinya dari kekuasaan suaminya

                                                                                    dengan menyerahkan sejumlah harta kepadanya sebagai ganti dari buruknya keadaan yang

                                                                                    menimpa suaminya karena bercerai dengannya Allah SWT berfirman rdquoDan tidak halal bagi

                                                                                    kamu mengambil dari sesautu yang telah kamu berikan kepada mereka kecuali kalau keduanya

                                                                                    (suami isteri) khawatir tidak akan dapat menjalankan hukum-hukum Allah maka tidak ada dosa

                                                                                    atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus dirinyardquo (Al-

                                                                                    Baqarah229)

                                                                                    Dari Ibnu Abbas ra berkata Isteri Tsabit bin Qais bin Syammas datang kepada Nabi saw lalu

                                                                                    bertutur rdquoYa Rasulullah aku tidak membenci Tsabit karena imannya dan bukan (pula) karena

                                                                                    perangainya melainkan sesungguhnya aku khawatir kufurrdquo Kemudian Rasulullah saw

                                                                                    bersabda rdquoMaka mau engkau mengembalikan kebunnya kepadanyardquo Jawabnya rdquoYa (mau)rdquo

                                                                                    kemudian ia mengembalikannya kepadanya dan selanjutnya beliau menjawab suaminya (Tsabit)

                                                                                    agar mencerainyardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no2036 dan Fathul Bari IX395 no5276)

                                                                                    Peringatan Keras Terhadap Masalah Khulursquo

                                                                                    Dari Tsauban ra bahwa Rasulullah saw bersabda ldquoSetiap wanita yang mau talak kepada

                                                                                    suaminya tanpa alasan yang dibenarkan agama maka haram baginya mencium seberbak

                                                                                    surgardquo (Shahih Shahihul Ibnu Majah no1682 ldquoAunul Marsquobud VI308 no2209 Ibnu Majah

                                                                                    I662 no20555 dan Tirmidzi II329 no1199)

                                                                                    ldquoDarinya (Tsauban) ra dari Nabi saw beliau bersabda ldquoWanita-wanita yang melakukan khulursquo

                                                                                    adalah wanita-wanita munafikrdquo (Shahih Shahihul Jamirsquous Shaghir no6681 dan Tirmidzi

                                                                                    II329 no1198)

                                                                                    Peringatan Keras Bagi Para Suami Agar Tidak Mempersulit Isterinya

                                                                                    Manakala seorang suami tidak senang kepada isterinya dan benci kepadanya karena suatu hal

                                                                                    maka hendaklah mentalaknya dengan cara yang marsquoruf sebagaimana yang diperintahkan Allah

                                                                                    SWT Ia tidak boleh manahannya dan mempersulitnya untuk menebus dirinya sendiri Allah

                                                                                    SWT berfirman rdquoDan apabila kamu mentalak isteri-isterimu lalu mereka mendekati akhir

                                                                                    iddahnya maka rujukilah mereka dengan cara yang marsquoruf atau ceraikanlah mereka dengan

                                                                                    cara yang marsquoruf (pula) Janganlah kamu rujuki mereka untuk memberi kemudharatan karena

                                                                                    dengan demikian kamu menganiaya mereka Barangsiapa berbuat demikian maka sungguh ia

                                                                                    telah berbuat zhalim terhadap dirinya sendiri Janganlah kamu jadikan hukum-hukum Allah

                                                                                    sebagai permainan Dan ingatlah nirsquomat Allah padamu dan apa yang telah diturunkan Allah

                                                                                    kepadamu yaitu al-Kitab dan al-Hikmah Allah memberi pengajaran kepada engkau dengan apa

                                                                                    yang diturunkan-Nya itu Dan bertakwalah kepada Allah serta ketahuilah bahwasannya Allah

                                                                                    Maha Mengetahui segala sesuaturdquo (Al-Baqarah231)

                                                                                    Dan Allah SWT berfirman rdquoHai orang-orang yang beriman tidak halal bagi kamu

                                                                                    mempusakai wanita dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena

                                                                                    hendak mengambil kembali sebagai dari apa yang telah kamu berikan kepadanya terkecuali bila

                                                                                    mereka melakukan perbuatan keji yang nyata Dan bergaullah dengan mereka secara patut

                                                                                    Kemudian jika kamu tidak menyukai mereka (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak

                                                                                    menyukai sesuatu padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyakrdquo (An-Nisaarsquo19)

                                                                                    Khulursquo Adalah Fasakh Bukan Talak

                                                                                    Jika seorang isteri telah menebus dirinya dan dicerai oleh suaminya Maka ia berkuasa penuh

                                                                                    atas dirinya sendiri sehingga suaminya tidak berhak untuk rujuk kepadanya kecuali dengan

                                                                                    ridhanya dan perpecahan tidak dianggap sebagai talak meskipun dijatuhkan dengan redaksi

                                                                                    talak Namun ia adalah perusakan akad nikah demi kemaslahatan sang isteri dengan balasan

                                                                                    menebus dirinya kepada suaminya

                                                                                    Ibnul Qayyim ra menulis sebagai berikut rdquoDan yang menunjukkan khulursquo bukan talak adalah

                                                                                    bahwa Allah SWT telah menetapkan tiga ketentuan yang berlaku pada talak terhadap (isteri)

                                                                                    yang telah dikumpuli jika talak tersebut telah mencapai talak tiga Ketetapan-ketetapan itu tidak

                                                                                    pada khulursquo

                                                                                    Pertama Suamilah yang lebih berhak rujuk kepada isterinya dalam masa iddah

                                                                                    Kedua Talak maksimal tiga kali sehingga setelah terjadi talak ketiga isteri tidak halal bagi

                                                                                    suaminya terkecuali ia kawin lagi dengan suami kedua dan pernah bercampur dengannya

                                                                                    Ketiga Iddah yang berlaku dalam talak terdiri atas tiga kali qurursquo (bersih dari iddah)

                                                                                    Sementara itu telah sah berdasarkan nash (ayat Qur-an ataua hadits) dan ijmarsquo (kesepatakan)

                                                                                    bahwasanya tidak sah istilah rujuk dalam khulursquo

                                                                                    Dan sudah sah berdasar sunnah Nabi saw dan pendapat para shahabat bahwa iddah untuk khulursquo

                                                                                    hanya satu kali haidh

                                                                                    Demikian pula telah sah juga berdasar nash syarrsquoi bahwa boleh melakukan khulursquo setelah talak

                                                                                    kedua dan talak ketiga

                                                                                    Ini jelas sekali menunjukkan bahwa khulursquo bukanlah talak Oleh sebab itu Allah SWT

                                                                                    menegaskan rdquoTalak (yang dapat dirujuk) dua kali Setelah itu boleh rujuk lagi dengan

                                                                                    Cara yang marsquoruf atau menceraikan dengan cara yang baik dan tidak halal bagi kamu

                                                                                    mengambil kembali dari sesuatu yang pernah kami berikan pada mereka kecuali kalau

                                                                                    keduanya khawatir tidak akan dapat melaksanakan hukum-hukum Allah Jika kamu khawatir

                                                                                    bahwa keduanya (suami istri) tidak dapat mejalangkan hukum-hukum Allah maka tidak ada

                                                                                    dosa atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus dirinyardquo (Al-

                                                                                    Baqarah229)

                                                                                    Dan ini tidak dikhususkan bagi wanita yang telah ditalak dua kali karena hal ini ia mencakup

                                                                                    isteri yang dicerai dua kali Tidak boleh dhamir (kata ganti) Itu kembali kepada oknum yang

                                                                                    tidak disebutkan dalam ayat di atas dan meninggalkan oknum yang disebutkan dengan jelas akan

                                                                                    tetapi mungkin dikhususkan bagi oknum yang pernah disebutkan sebelumnya atau meliputi juga

                                                                                    selain yang sudah disebutkan sebelumnya Kemudian Allah SWT berfirman rdquoKemudian jika

                                                                                    suami mentalaknya (sesudah talak yang kedua) maka perempuan itu tidak halal lagi baginyardquo

                                                                                    (Al-Baqarah230)

                                                                                    Ayat al-Qurrsquoan ini meliputi perempuan yang dicerai setelah khulursquo dan setelah dicerai dua kali

                                                                                    secara qathrsquoi (pasti) karena dialah yang disebutkan dalam ayat di atas Maka ia (wanita yang di

                                                                                    khulursquo) harus masuk ke dalam kandungan lafazh ayat tersebut Demikianlah yang difahami

                                                                                    Imam Ahli tafsir Ibnu Abbas ra yang pernah didorsquoakan oleh Rasulullah saw agar Allah

                                                                                    mengajarinya tafsir Qurrsquoan Dan pasti doa itu terkabul tanpa keraguan Manakala hukum-hukum

                                                                                    yang berlaku dalam khulursquo berlainan dengan hukum-hukum talak maka hal itu menunjukkan

                                                                                    bahwa keduanya berlainan Jadi inilah yang sesuai dengan ketentuan narsquoah qiyas dan dengan

                                                                                    pendapat para shahabat Nabi saw (Zaadul Marsquoad V199)

                                                                                    Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal

                                                                                    Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-

                                                                                    Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 636 - 641

                                                                                    Bab Iddah

                                                                                    Kamis 30 Agustus 2007 1654 Pengertian Iddah

                                                                                    Menurut bahasa kata iddah berasal dari kata rsquoadad (bilangan dan ihshaak (perhitungan) seorang

                                                                                    wanita yang menghitung dan menjumlah hari dan masa haidh atau masa suci

                                                                                    Menurut istilah kata iddah ialah sebutannama bagi suatu masa di mana seorang wanita menantimenangguhkan perkawinan setelah ia ditinggalkan mati oleh suaminya atau setelah diceraikan baik dengan menunggu kelahiran bayinya atau berakhirnya beberapa qurursquo atau berakhirnya beberapa bulan yang sudah ditentukan

                                                                                    Macam-Macam Masa Iddah

                                                                                    Barangsiapa yang ditinggal mati suaminya maka iddahnya empat bulan sepuluh hari baik sang

                                                                                    isteri sudah dicampuri ataupun belum Hal ini mengacu pada firman Allah SWT rdquoOrang-orang

                                                                                    yang meninggal dunia di antaramu dengan meninggalkan isteri-isteri (hendaklah para isteri itu)

                                                                                    menangguhkan dirinya (beriddah) empat bulan sepuluh harirdquo (Al-Baqarah 234)

                                                                                    Terkecuali isteri yang sudah dicampuri dan sedang hamil maka masa iddahnya sampai

                                                                                    melahirkan rdquoDan wanita-wanita yang hamil waktu iddah mereka itu adalah sampai mereka

                                                                                    melahirkan kandungannyardquo (At-Thalaq 4)

                                                                                    Dari al-Miswar bin Makhramah bahwa Subairsquoah al-Aslamiyah ra pernah melahirkan dan

                                                                                    bernifas setelah beberapa malam kematian suaminya Lalu ia mendatangi Nabi saw lantar

                                                                                    meminta idzin kepada Beliau untuk kawin (lagi) Kemudian Beliau mengizinkannya lalu ia

                                                                                    segera menikah (lagi) (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX470 no5320 dan Muslim II1122

                                                                                    no1485)

                                                                                    Wanita yang ditalak sebelum sempat dicampuri maka tidak ada masa iddah baginya berdasarkan

                                                                                    pada firmannya Allah SWT berfirman rdquoHai orang-orang yang beriman rsquoapabila kamu menikahi

                                                                                    perempuan-perempuan yang beriman kemudian kamu ceraikan mereka sebelum kamu

                                                                                    mencampurinya maka sekali-kali tidak wajib atas mereka iddah bagimu yang kamu minta

                                                                                    menyempurnakannyardquo (Al-Ahzaab49)

                                                                                    Sedang wanita yang ditalak yang sebelumnya sempat dikumpuli dan dalam keadaan hamil maka

                                                                                    masa iddahnya ialah ia melahirkan anak yang diakndungnya Allah SWT berfirman rdquoDan

                                                                                    wanita-wanita hamil waktu iddah mereka itu adalah sampai mereka melahirkan

                                                                                    kandungannyardquo (At-Thalaq4)

                                                                                    Dari az-Zubair bin al-Awwam ra bahwa ia mempunyai isteri bernama Ummu Kultsum bin

                                                                                    rsquoUqbah radhiyallahu rsquoanha Kemudian Ummu Kultsum yang sedang hamil berkata kepadanya

                                                                                    rdquoTenanglah jiwaku (dengan dijatuhi talak satu)rdquo Maka az-Zubir pun menjatuhkan padanya talak

                                                                                    satu Lalu dia keluar pergi mengerjakan shalat sekembalinya (dari shalat) ternyata isterinya

                                                                                    sudah melahirkan Kemudian az-Zubir berkata rdquoGerangan apakah yang menyebabkan ia

                                                                                    menipuku semoga Allah menipunya (juga)rdquo Kemudian dia datang kepada Nabi saw lalu beliau

                                                                                    bersabda kepadanya rdquoKitabullah sudah menetapkan waktunya lamarlah (lagi) di kepada

                                                                                    dirinyardquo (Shahih Shahih Ibnu Majah no1546 dan Ibnu Majah I653 no2026)

                                                                                    Jika wanita yang dijatuhi talak termasuk perempuan yang masih berhaidh secara normal maka

                                                                                    masa iddahnya tiga kali haidh berdasarkan Firman Allah SWT rdquoWanita-wanita yang ditalak

                                                                                    hendaklah menahan diri (menunggu tiga kali qurursquo)rdquo (Al-Baqarah 228)

                                                                                    Kata qurursquo berarti haidh Hal ini mengacu pada hadits Aisyah ra bahwa Ummu Habibah ra

                                                                                    sering mengeluarkan darah istihadhah(darah yang keluar dari wanita karena sakit atau lainnya)

                                                                                    lalu dia bertanya kepada Nabi saw (mengenai hal tersebut) Maka Beliau menyuruh

                                                                                    meninggalkan shalat pada hari-hari haidhnya (Shahih Lighairih Shahih Abu Daud no252 dan

                                                                                    rsquoAunul Marsquobud I463 no278)

                                                                                    Jika wanita yang dijatuhi talak itu masih kecil belum mengeluarkan darah hadih atau sudah lanjut

                                                                                    usia yang sudah manopause (berhenti masa haidh) maka iddahnya adalah tiga bulan lamanya

                                                                                    Allah swt berfirman rdquoDan perempuan-perempuan yang tidak haidh lagi (manopause) diantara

                                                                                    isteri-isteri kaian jika ragu-ragu (tentang masa iddahnya) maka masa iddah mereka adalah tiga

                                                                                    bulan Begitu pula perempuan-perempuan yang belum haidhrdquo (At-Thalaq4)

                                                                                    Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal

                                                                                    Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-

                                                                                    Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 642 ndash 645

                                                                                    • Talak
                                                                                      • Daftar isi
                                                                                      • [sunting] Latar Belakang
                                                                                      • [sunting] Pengertian
                                                                                      • [sunting] Pembagian Talak
                                                                                        • [sunting] Dari segi cara suami menjatuhkan
                                                                                        • [sunting] dari segi boleh - tidaknya suami rujuk kembali pada istrinya
                                                                                          • MACAM-MACAM TALAK
                                                                                            • pengrtian khulu
                                                                                            • Perceraian dalam Islam
                                                                                              • Isi kandungan
                                                                                              • [sunting] Talak
                                                                                                • [sunting] Hukum talak
                                                                                                • [sunting] Rukun talak
                                                                                                • [sunting] Contoh lafaz talak
                                                                                                • [sunting] Jenis talak
                                                                                                  • [sunting] Talak rajrsquoi
                                                                                                  • [sunting] Talak bain
                                                                                                  • [sunting] Talak sunni
                                                                                                  • [sunting] Talak bidrsquoi
                                                                                                  • [sunting] Talak taklik
                                                                                                      • [sunting] Fasakh
                                                                                                        • [sunting] Cara melakukan fasakh
                                                                                                          • [sunting] Khuluk atau tebus talak
                                                                                                            • [sunting] Tujuan khuluk
                                                                                                              • [sunting] Rujuk
                                                                                                                • [sunting] Hukum rujuk
                                                                                                                • [sunting] Rukun rujuk
                                                                                                                • [sunting] Contoh lafaz rujuk
                                                                                                                  • [sunting] Lafaz sarih
                                                                                                                  • [sunting] Lafaz kinayah

                                                                                      o Poligami

                                                                                      o Nasab

                                                                                      o Seks

                                                                                      Jenayat

                                                                                      Adab

                                                                                      Ibadah

                                                                                      Kebersihan

                                                                                      Ketenteraan

                                                                                      Kotak ini papar bull bincang bull sunting

                                                                                      Di dalam Islam penceraian merupakan sesuatu yang dilaknat oleh Islam tetapi diharuskan dengan alasan dan sebab-sebab tertentu Penceraian boleh dilakukan dengan cara talak fasakh dan khuluk atau tebus talak

                                                                                      Isi kandungan

                                                                                      [sorok]

                                                                                      1 Talak o 11 Hukum talak

                                                                                      o 12 Rukun talak

                                                                                      o 13 Contoh lafaz talak

                                                                                      o 14 Jenis talak

                                                                                      141 Talak rajrsquoi

                                                                                      142 Talak bain

                                                                                      143 Talak sunni

                                                                                      144 Talak bidrsquoi

                                                                                      145 Talak taklik

                                                                                      2 Fasakh

                                                                                      o 21 Cara melakukan fasakh

                                                                                      3 Khuluk atau tebus talak

                                                                                      o 31 Tujuan khuluk

                                                                                      4 Rujuk

                                                                                      o 41 Hukum rujuk

                                                                                      o 42 Rukun rujuk

                                                                                      o 43 Contoh lafaz rujuk

                                                                                      431 Lafaz sarih

                                                                                      432 Lafaz kinayah

                                                                                      5 Lihat juga

                                                                                      o 51 Pautan Luar

                                                                                      [sunting] Talak

                                                                                      Talak menurut bahasa bermaksud melepaskan ikatan dan menurut syarak pula talak membawa maksud melepaskan ikatan perkahwinan dengan lafaz talak dan seumpamanya Talak merupakan suatu jalan penyelesaian yang terakhir sekiranya suami dan isteri tidak dapat hidup bersama dan mencari kata sepakat untuk mecari kebahagian berumahtangga Talak merupakan perkara yang dibenci Allah swt tetapi dibenarkan

                                                                                      [sunting] Hukum talakHukum Penjelasan

                                                                                      Wajib

                                                                                      a) Jika perbalahan suami isteri tidak dapat didamaikan lagib) Dua orang wakil daripada pihak suami dan isteri gagal membuat kata sepakat untuk perdamaian rumahtangga merekac) Apabila pihak kadi berpendapat bahawa talak adalah lebih baikd) Jika tidak diceraikan keadaan sedemikian maka berdosalah suami

                                                                                      Haram

                                                                                      a) Menceraikan isteri ketika sedang haid atau nifasb) Ketika keadaan suci yang telah disetubuhic) Ketika suami sedang sakit yang bertujuan menghalang isterinya daripada menuntut harta pusakanyad) Menceraikan isterinya dengan talak tiga sekali gus atau talak satu tetapi disebut berulang kali sehingga cukup tiga kali atau lebih

                                                                                      Sunata) Suami tidak mampu menanggung nafkah isterinyab) Isterinya tidak menjaga maruah dirinya

                                                                                      MakruhSuami menjatuhkan talak kepada isterinya yang baik berakhlak mulia dan mempunyai pengetahuan agama

                                                                                      HarusSuami yang lemah keinginan nafsunya atau isterinya belum datang haid atau telah putus haidnya

                                                                                      [sunting] Rukun talakPerkara Syarat

                                                                                      SuamiBerakalBalighDengan kerelaan sendiri

                                                                                      IsteriAkad nikah sahBelum diceraikan dengan talak tiga oleh suaminya

                                                                                      LafazUcapan yang jelas menyatakan penceraiannyaDengan sengaja dan bukan paksaaan

                                                                                      [sunting] Contoh lafaz talak Talak sarih

                                                                                      Lafaz yang jelas dengan bahasa yang berterus-terang seperti ldquoSaya talak awakrdquo atau ldquoSaya ceraikan awakrdquo atau ldquoSaya lepaskan awak daripada menjadi isteri sayardquo dan sebagainya

                                                                                      Talak kinayah

                                                                                      Lafaz yang digunakan secara sindiran oleh suami seperti ldquoPergilah awak ke rumah mak awakrdquo atau ldquoPergilah awak dari sinirdquo atau ldquoSaya benci melihat muka awakrdquo dan sebagainya Namun lafaz kinayah memerlukan niat suaminya iaitu jika berniat talak maka jatuhlah talak tetapi jika tidak berniat talak maka tidak berlaku talak

                                                                                      [sunting] Jenis talak

                                                                                      [sunting] Talak rajrsquoi

                                                                                      Suami melafazkan talak satu atau talak dua kepada isterinya Suami boleh merujuk kembali isterinya ketika masih dalam idah Jika tempoh idah telah tamat maka suami tidak dibenarkan merujuk melainkan dengan akad nikah baru

                                                                                      [sunting] Talak bain

                                                                                      Suami melafazkan talak tiga atau melafazkan talak yang ketiga kepada isterinya Isterinya tidak boleh dirujuk kembali Si suami hanya boleh merujuk setelah isterinya berkahwin lelaki lain

                                                                                      suami barunya menyetubuhinya setelah diceraikan suami barunya dan telah habis idah dengan suami barunya

                                                                                      [sunting] Talak sunni

                                                                                      Suami melafazkan talak kepada isterinya yang masih suci dan tidak disetubuhinya ketika dalam tempoh suci

                                                                                      [sunting] Talak bidrsquoi

                                                                                      Suami melafazkan talak kepada isterinya ketika dalam haid atau ketika suci yang disetubuhinya

                                                                                      [sunting] Talak taklik

                                                                                      Talak taklik ialah suami menceraikan isterinya bersyarat dengan sesuatu sebab atau syarat Apabila syarat atau sebab itu dilakukan atau berlaku maka terjadilah penceraian atau talak

                                                                                      Contohnya suami berkata kepada isteri ldquoJika awak keluar rumah tanpa izin saya maka jatuhlah talak saturdquo Apabila isterinya keluar dari rumah tanpa izin suaminya maka jatuhlah talak satu secara automatik

                                                                                      Ia juga boleh berlaku selepas akad nikah (ia dipraktikkan di Malaysia dan wajib oleh semua pengantin lelaki untuk melafaznya) berkata ldquoJika saya menyeksa isteri saya dengan sengaja atau saya meninggalkan isteri saya selama empat bulan berterusan dengan sengaja tanpa kerelaannya dan jika ia mengadu kepada kadi atau naib kadi apabila disabitkan oleh kadi atau naib kadi maka jatuhlah talak satu ke atas isteri sayardquo

                                                                                      Ia juga boleh berlaku dengan cara ldquoJika saya menyeksa isteri saya dengan sengaja atau saya meninggalkannya selama empat bulan berterusan tanpa kerelaannya dan jika ia mengadu kepada kadi atau naib kadi serta membayar RM 100 sebagai tebus talak apabila disabitkan oleh kadi atau naib kadi maka jatuhlah talak satu ke atas isteri saya dengan nilai tebus talak tersebutrdquo

                                                                                      [sunting] Fasakh

                                                                                      Erti fasakh menurut bahasa ialah rosak atau putus Manakala menurut syarak pula pembatalan nikah disebabkan oleh sesuatu sifat yang dibenarkan syarak misalnya perkahwinan suami isteri yang difasakhkan oleh kadi disebabkan oleh suaminya tidak mempu memberi nafkah kepada isterinya Fasakh tidak boleh mengurangkan bilangan talaknya Fasakh hanya boleh dituntut oleh isteri sekiranya terdapat beberapa sebab atau kecacatan yang terdapat pada pihak suaminya Mengikut mazhab Shafie seorang isteri boleh menuntut fasakh melalui kadi atau mahkamah disebabkan oleh kekurangan suaminya seperti gila (berkekalan atau sekejab) penyakit kusta penyakit sopak penyakit yang menghalang mereka daripada melakukan persetubuhan suami tidak mampu memberi nafkah belanja kepada isterinya seperti makan dan minum serta tempat tinggal pakaian memberi mahar dengan cara tunai sebelum bersetubuh kerana kepapaan atau muflis atau sebagainya suami tidak bertanggungjawab dengan meninggalkan isterinya terlalu lama dan tidak memberi khabar berita suami yang menzalimi dan memudaratkan isterinya

                                                                                      suami yang fasik serta melakukan maksiat terhadap Allah dan tidak menunaikan kewajipan kepada Allah dan murtad salah seorang (suami atau isteri)

                                                                                      [sunting] Cara melakukan fasakh Jika suami atau isteri mempunyai sebab yang megharuskan fasakh Membuat aduan kepada pihak kadi supaya membatalkan perkahwinan mereka

                                                                                      Jika dapat dibuktikan pengaduan yang diberikan adalah betul pihak kadi boleh mengambil tindakan membatalkannya

                                                                                      Pembatalan perkahwinan dengan cara fasakh tidak boleh dirujuk kembali melainkan dengan akad nikah yang baru

                                                                                      [sunting] Khuluk atau tebus talak

                                                                                      Perpisahan antara suami dan isteri melalui tebus talak sama ada dengan menggunakan lafaz talak atau khuluk Pihak isteri boleh melepaskan dirinya daripada ikatan perkahwinan mereka jika ia tidak berpuas hati atau lain-lain sebab Pihak isteri hendaklah membayar sejumlah wang atau harta yang dipersetujui bersama dengan suaminya maka suaminya hendaklah menceraikan isterinya dngan jumlah atau harta yang ditentukan

                                                                                      Hukum khuluk adalah berdasarkan surah al-Baqarah ayat 229 ldquoTidak halal bagi kamu mengambil apa-apa yang telah kamu berikan kepada mereka suatu jua pun kecuali jika takut kedua-duanya tidak akan mengikut peraturan Allah swt Jika kamu takut bahawa tidak akan mengikut peraturan Allah maka tiadalah berdosa kedua-duanya tentang barang yang jadi tebus oleh perempuanrdquo

                                                                                      Talak boleh jatuh dengan menyebut ldquoSaya menceraikan kamu dengan bayaran RM 10000rdquo dan isterinya menjawab ldquoSaya menerimanyardquo Apabila suami melafazkan demikian dan isterinya menyahut tawaran itu dengan serta-merta jatuhlah talak dengan khuluk dan isterinya wajiblah beridah Suami isteri hanya boleh merujuk dengan akad nikah baru sahaja

                                                                                      [sunting] Tujuan khuluk Memelihara hak wanita Menolak bahaya kemudaratan yang menimpanya

                                                                                      Memberi keadilan kepada wanita yang cukup umurnya melalui keputusan mahkamah

                                                                                      [sunting] Rujuk

                                                                                      Menurut bahasa rujuk boleh didefinisikan sebagai kembali Manakala menurut syarak ia membawa maksud suami kembali semula kepada isterinya yang diceraikan dengan ikatan pernikahan asal (dalam masa idah) dengan lafaz rujuk

                                                                                      [sunting] Hukum rujukHukum Penjelasan

                                                                                      WajibBagi suami yang menceraikan isterinya yang belum menyempurnakan gilirannya dari isteri-isterinya yang lain

                                                                                      Haram Suami merujuk isterinya dengan tujuan untuk menyakiti atau memudaratkan isterinya itu

                                                                                      Makruh Apabila penceraian lebih baik antara suami dan isteri

                                                                                      Harus Sekirannya rujuk boleh membawa kebaikan bersama

                                                                                      [sunting] Rukun rujukPerkara Syarat

                                                                                      SuamiBerakalBalighDengan kerelaan sendiri

                                                                                      Isteri

                                                                                      Telah disetubuhiBerkeadaan talak rajrsquoiBukan dengan talak tigaBukan cerai secara khulukMasih dalam idah

                                                                                      Lafaz

                                                                                      Ucapan yang jelas menyatakan rujukTiada disyaratkan dengan khiar atau pilihanDisegerakan tanpa dikaitkan dengan taklik atau bersyaratDengan sengaja dan bukan paksaan

                                                                                      [sunting] Contoh lafaz rujuk

                                                                                      [sunting] Lafaz sarih

                                                                                      Lafaz terang dan jelas menunjukkan rujuk Contoh ldquoSaya rujuk awak kembalirdquo atau ldquoSaya kembali semula awak sebagai isteri sayardquo

                                                                                      [sunting] Lafaz kinayah

                                                                                      Lafaz kiasan atau sindiran Contoh ldquoSaya jadikan awak milik saya semulardquo atau ldquoSaya pegang awak semulardquo Lafaz kinayah perlu dengan niat suami untuk merujuk kerana jika dengan niat rujuk maka jadilah rujuk Namun jika tiada niat rujuk maka tidak sahlah rujuknya

                                                                                      Bab Lian Ditulis oleh Fani Kamis 24 Mei 2007 2024 1 PENGERTIAN LIrsquoAN DAN KASUS LIrsquoAN

                                                                                      Kata lirsquoan menurut bahasa berarti allarsquonu bainatsnaini fa sharsquoidan (saling melaknat yang terjadi di antara dua orang atau lebih) Sedang menurut istilah syarrsquoi lirsquoan ialah sumpah dengan redaksi tertentu yang diucapkan suami bahwa isterinya telah berzina atau ia menolak bayi yang lahir dari isterinya sebagai anak kandungnya dan kemudian sang isteri pun bersumpah bahwa tuduhan suaminya yang dialamatkan kepada dirinya itu bohong (Pengertian ini dikutip dari kitab al-Mugashshal fi Ahkamil Mar-ah Wal Baitil Muslim Fisy Syarirsquoatil Islamiyah VIII 320-321 terbitan Muassasah Risalah Beirut oleh Prof Dr Abdul Karim Zaidan)

                                                                                      Apabila seorang laki-laki menuduh isterinya berbuat serong dengan laki-laki lain kemudian isterinya menganggap bahwa tuduhannya bohong maka pihak suami harus dijatuhi hukuman dera kecuali dia mempunyai bukti yang kuat atau melakukan lirsquoan ldquoDan orang-orang yang menuduh isterinya (berzina) padahal mereka tidak ada mempunyai saksi-saksi selain diri mereka sendiri Maka persaksian orang itu ialah empat kali bersumpah dengan nama Allah sesungguhnya dia adalah termasuk orang-orang yang benar Dan (sumpah) yang kelima bahwa lanat Allah atasnya jika dia termasuk orang-orang yang berdusta Istrinya itu dihindarkan dari hukuman oleh sumpahnya empat kali atas nama Allah Sesungguhnya suaminya itu benar-benar termasuk orang-orang yang dusta Dan (sumpah) yang kelima bahwa laknat Allah atasnya jika suaminya itu termasuk orang-orang yang benarrdquo (QS An-Nuur 6-9)

                                                                                      Dari Ibnu Abbas ra bahwa Hilal bin Umayyah ra pernah menuduh isterinya berzina dengan Syarik bin Sahma di hadapan Nabi saw Kemudian Nabi saw bersabda ldquoKamu harus dapat membuktikan atau (kalau tidak) hukuman had menimpa punggungmurdquo Lalu dia berkata ldquoYa Rasulullah jika seorang di antara kami telah melihat seorang laki-laki berada di atas isterinya masihkah dituntut untuk pergi mencari buktirdquo maka Beliau pun bersabda ldquoKamu harus dapat membuktikan dan jika tidak maka hukuman had di punggungmurdquo Hilal berkata ldquoDemi dzat yang telah mengutusmu dengan membawa kebenaran sesungguhnya saya benar-benar jujur Maka saya harap sudi kiranya Allah menurunkan ayat Qurrsquoan yang bisa membebaskan punggungku dari hukum derardquo Maka turunlah Malaikat Jibril dan menyampaikan wahyu kepada Beliau WALLADZIINA YARMUUNA AZWAAJAHUM (dan orang-orang yang menuduh istri-isterinya) sampai padat IN KAANA MINASH SHAADIQIN (jika suaminya itu termasuk orang-orang yang benar) Kemudian Nabi saw beranjak dari tempatnya sambil menyuruh Hilal menemui isterinya Kemudian Hilal datang (lagi) kepada Beliau lalu memberikan kesaksian lantas Nabi saw bersabda

                                                                                      ldquoSesungguhnya Allah tahu bahwa seorang di antara kamu berdua ini ada yang bohong Adakah di antara kalian berdua ini yang mau bertaubatrdquo Kemudian isterinya bangun lalu memberikan kesaksiannya Maka tatkala ia hendak mengucapkan sumpah yang kelima maka orang-orang menghentikannya (agar tidak jadi mengucapkan sumpah kelima) dan mereka berkata ldquoSesungguhnya perempuan ini wajib dijatuhi hukumanrdquo Ibnu Abbas berkata ldquoLalu ia (isterinya

                                                                                      itu) pelan-pelan mundur hingga kami menduga ia akan segera kembalirdquo Kemudian ia berkata Aku tidak akan membuat malu kaumku sepanjang hari Kemudian terus berlalu begitu Lantas Nabi saw bersabda ldquoPerhatikan dia jika dia datang dengan membawa bayi yang juling matanya besar pinggulnya dan kedua betisnya besar juga maka ia(bayi itu) milik Syarik bin Sahmarsquordquo Ternyata dia datang persis yang disabdakan Nabi saw Kemudian Beliau bersada ldquoKalaulah tidak ada ketetapan di dalam Kitabullah sudah barang tentu saya punya urusan dengan diardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no 2098 Fathul Bari VIII 449 no 4747 rsquoAunul Marsquobud VI 341 no 2237 Tirmidzi V 12 no 3229 dan Ibnu Majah I 668 no 2067)

                                                                                      2 HUKUM-HUKUM YANG MENIMPA ORANG YANG MELAKUKAN LIrsquoAN

                                                                                      Apabila suami isteri melakukan mularsquoanah atau lirsquoan maka berlakukan pada keduanya hukum-hukum berikut ini

                                                                                      1 Keduanya harus diceraikan berdasarkan hadistDari Ibnu Umar ra ia berkata ldquoNabi saw memutuskan hukum di antara seorang suami dan isteri dari kaum Anshar dan menceraikan antara keduanyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 458 no 5314 Muslim II 1133 no 9 dan 1494)

                                                                                      2 Keduanya haram rujursquo untuk selama-lamanyaDari Sahl bin Sarsquod ra ia berkata ldquoTelah berlaku sunnah Nabi saw tentang suami isteri yang saling bermularsquoanah dimana mereka diceraikan antara keduanya kemudian mereka tidak (boleh) rujursquo buat selama-lamanyardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no 2104 dan Aunul Mabud VI 337 no 2233 serta Baihaqi VII 410)

                                                                                      3 Wanita yang bermularsquoanah berhak memiliki maharDari Ayyub bin Sarsquoid bin Jubair ia bercerita Saya pernah bertanya kepada Ibnu Umar ra (Wahai Ibnu Umar) bagaimana kedudukan seorang suami yang menuduh isterinya berbuat serong Jawab Ibnu Umar ldquoNabi saw pernah menceraikan antara dua orang yang bersaudara (yaitu suami isteri) dari Bani rsquoAjlan dan Beliau bersabda (kepada keduanya) ldquoAllah mengetahui bahwa seorang di antara kalian berdua pasti berbohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Ternyata mereka berdua enggan (memenuhi tawaran Beliau) Nabi bersabda lagi ldquoAllah mengetahui bahwa salah seorang di antara kalian berdua pasti bohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Ternyata mereka enggan lalu Nabi pun bersabda ldquoAllah mengetahui bahwa salah seorang di antara kalian berdua pasti bohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Namun mereka berdua enggan (untuk memenuhi tawaran Beliau) Maka selanjutnya Beliau menceraikan antara keduanyardquo Ayyub berkata ldquoKemudian Amr bin Dinar mengatakan kepadaku lsquoSesungguhnya di dalam hadist tersebut ada sebagian yang saya perhatikan belum engkau sampaikan yaitu laki-laki yang bermularsquoanah itu menanyakan ldquoMana hartaku (maharku)rdquo Dijawab (oleh Nabi saw) ldquoTidak ada harta (mahar) bagimu Jika kamu jujur berarti kamu sudah pernah bercampur dengannya jika kamu bohong maka ia (mahar) itu kian jauh darimurdquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 456 no 5311 Muslim II 1130 no 1493 lsquoAunul Marsquobud VI 347 no 2240 dan 2241 Nasarsquoi VI 177)

                                                                                      4 Anak yang lahir dari isteri yang bermularsquoanah harus diserahkan kepada sang isteri (ibunya)Dari Ibnu Umar ra ia berkata ldquoSesungguhnya Nabi saw pernah memutuskan untuk mularsquoanah antara seorang suami dengan isterinya kemudian ia (suami) dipisahkan dari anaknya lantas Beliau menceraikan antara mereka berdua kemudian anak itu Rasulullah serahkan kepada isterinyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 460 no 5315 Muslim II 1132 no 1494 lsquoAunul Marsquobud VI 348 no 2242 Tirmidzi II 338 no 1218 Nasarsquoi VI 178 dan Ibnu Majah I 669 no 2069)

                                                                                      5 Isteri yang bermularsquoanah berhak menjadi ahli waris anaknya dan begitu juga sebaliknyaDari Ibnu Syihab dalam hadist Sahl bin Sarsquoad ia berkata ldquoMenurut Sunnah Nabi saw sesudah suami isteri yang bermularsquoanah dicerai padahal sang isteri hamil maka anaknya dinisbatkan kepada ibunya Kemudian sunnah Beliau saw berlaku mengenai hak warisnya dimana ia (ibu tersebut) berhak menjadi ahli waris anaknya dan anaknya pun berhak menjadi ahli warisnya sesuai apa yang telah Allah tetapkan untuknyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari 1X 452 no 5309 Muslim II 1129 no 1492 dan lsquoAunul Marsquobud VI 339 no 2235)

                                                                                      Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 835 - 841

                                                                                      Bab Khulu

                                                                                      Selasa 28 Agustus 2007 1821 Pengertian Khulursquo

                                                                                      Menurut bahasa kata khulursquo berasal dari khalarsquo ats-tsauba idzaa azzalaba yang artinya

                                                                                      melepaskan pakaian karena isteri adalah pakaian suami dan suami adalah pakaian isteri Allah

                                                                                      SWT berfirman rdquoMereka itu adalah pakaian bagimu dan kamu pun pakaian bagi merekardquo (Al-

                                                                                      Baqarah187)

                                                                                      Para pakar fiqih memberi definisi bahwa khulursquo adalah seorang suami menceraikan isterinya dengan imbalan mengambil sesuatu darinya

                                                                                      Dan khulursquo disebut juga fidyah atau if tidak (tebusan) (Fiqhus Sunnah II253 Manarus Sabil II226 dan Fathul Bari IX395)

                                                                                      Persyaratan Khulursquo

                                                                                      Jika persengketaan antara suami isteri kian parah dan tidak mungkin lagi diambil langkah-

                                                                                      langkah kompromistis supaya mereka bersatu kembali atau pihak isteri sudah menggebu-gebu

                                                                                      untuk bercerai dengan suaminya maka ia boleh menebus dirinya dari kekuasaan suaminya

                                                                                      dengan menyerahkan sejumlah harta kepadanya sebagai ganti dari buruknya keadaan yang

                                                                                      menimpa suaminya karena bercerai dengannya Allah SWT berfirman rdquoDan tidak halal bagi

                                                                                      kamu mengambil dari sesautu yang telah kamu berikan kepada mereka kecuali kalau keduanya

                                                                                      (suami isteri) khawatir tidak akan dapat menjalankan hukum-hukum Allah maka tidak ada dosa

                                                                                      atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus dirinyardquo (Al-

                                                                                      Baqarah229)

                                                                                      Dari Ibnu Abbas ra berkata Isteri Tsabit bin Qais bin Syammas datang kepada Nabi saw lalu

                                                                                      bertutur rdquoYa Rasulullah aku tidak membenci Tsabit karena imannya dan bukan (pula) karena

                                                                                      perangainya melainkan sesungguhnya aku khawatir kufurrdquo Kemudian Rasulullah saw

                                                                                      bersabda rdquoMaka mau engkau mengembalikan kebunnya kepadanyardquo Jawabnya rdquoYa (mau)rdquo

                                                                                      kemudian ia mengembalikannya kepadanya dan selanjutnya beliau menjawab suaminya (Tsabit)

                                                                                      agar mencerainyardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no2036 dan Fathul Bari IX395 no5276)

                                                                                      Peringatan Keras Terhadap Masalah Khulursquo

                                                                                      Dari Tsauban ra bahwa Rasulullah saw bersabda ldquoSetiap wanita yang mau talak kepada

                                                                                      suaminya tanpa alasan yang dibenarkan agama maka haram baginya mencium seberbak

                                                                                      surgardquo (Shahih Shahihul Ibnu Majah no1682 ldquoAunul Marsquobud VI308 no2209 Ibnu Majah

                                                                                      I662 no20555 dan Tirmidzi II329 no1199)

                                                                                      ldquoDarinya (Tsauban) ra dari Nabi saw beliau bersabda ldquoWanita-wanita yang melakukan khulursquo

                                                                                      adalah wanita-wanita munafikrdquo (Shahih Shahihul Jamirsquous Shaghir no6681 dan Tirmidzi

                                                                                      II329 no1198)

                                                                                      Peringatan Keras Bagi Para Suami Agar Tidak Mempersulit Isterinya

                                                                                      Manakala seorang suami tidak senang kepada isterinya dan benci kepadanya karena suatu hal

                                                                                      maka hendaklah mentalaknya dengan cara yang marsquoruf sebagaimana yang diperintahkan Allah

                                                                                      SWT Ia tidak boleh manahannya dan mempersulitnya untuk menebus dirinya sendiri Allah

                                                                                      SWT berfirman rdquoDan apabila kamu mentalak isteri-isterimu lalu mereka mendekati akhir

                                                                                      iddahnya maka rujukilah mereka dengan cara yang marsquoruf atau ceraikanlah mereka dengan

                                                                                      cara yang marsquoruf (pula) Janganlah kamu rujuki mereka untuk memberi kemudharatan karena

                                                                                      dengan demikian kamu menganiaya mereka Barangsiapa berbuat demikian maka sungguh ia

                                                                                      telah berbuat zhalim terhadap dirinya sendiri Janganlah kamu jadikan hukum-hukum Allah

                                                                                      sebagai permainan Dan ingatlah nirsquomat Allah padamu dan apa yang telah diturunkan Allah

                                                                                      kepadamu yaitu al-Kitab dan al-Hikmah Allah memberi pengajaran kepada engkau dengan apa

                                                                                      yang diturunkan-Nya itu Dan bertakwalah kepada Allah serta ketahuilah bahwasannya Allah

                                                                                      Maha Mengetahui segala sesuaturdquo (Al-Baqarah231)

                                                                                      Dan Allah SWT berfirman rdquoHai orang-orang yang beriman tidak halal bagi kamu

                                                                                      mempusakai wanita dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena

                                                                                      hendak mengambil kembali sebagai dari apa yang telah kamu berikan kepadanya terkecuali bila

                                                                                      mereka melakukan perbuatan keji yang nyata Dan bergaullah dengan mereka secara patut

                                                                                      Kemudian jika kamu tidak menyukai mereka (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak

                                                                                      menyukai sesuatu padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyakrdquo (An-Nisaarsquo19)

                                                                                      Khulursquo Adalah Fasakh Bukan Talak

                                                                                      Jika seorang isteri telah menebus dirinya dan dicerai oleh suaminya Maka ia berkuasa penuh

                                                                                      atas dirinya sendiri sehingga suaminya tidak berhak untuk rujuk kepadanya kecuali dengan

                                                                                      ridhanya dan perpecahan tidak dianggap sebagai talak meskipun dijatuhkan dengan redaksi

                                                                                      talak Namun ia adalah perusakan akad nikah demi kemaslahatan sang isteri dengan balasan

                                                                                      menebus dirinya kepada suaminya

                                                                                      Ibnul Qayyim ra menulis sebagai berikut rdquoDan yang menunjukkan khulursquo bukan talak adalah

                                                                                      bahwa Allah SWT telah menetapkan tiga ketentuan yang berlaku pada talak terhadap (isteri)

                                                                                      yang telah dikumpuli jika talak tersebut telah mencapai talak tiga Ketetapan-ketetapan itu tidak

                                                                                      pada khulursquo

                                                                                      Pertama Suamilah yang lebih berhak rujuk kepada isterinya dalam masa iddah

                                                                                      Kedua Talak maksimal tiga kali sehingga setelah terjadi talak ketiga isteri tidak halal bagi

                                                                                      suaminya terkecuali ia kawin lagi dengan suami kedua dan pernah bercampur dengannya

                                                                                      Ketiga Iddah yang berlaku dalam talak terdiri atas tiga kali qurursquo (bersih dari iddah)

                                                                                      Sementara itu telah sah berdasarkan nash (ayat Qur-an ataua hadits) dan ijmarsquo (kesepatakan)

                                                                                      bahwasanya tidak sah istilah rujuk dalam khulursquo

                                                                                      Dan sudah sah berdasar sunnah Nabi saw dan pendapat para shahabat bahwa iddah untuk khulursquo

                                                                                      hanya satu kali haidh

                                                                                      Demikian pula telah sah juga berdasar nash syarrsquoi bahwa boleh melakukan khulursquo setelah talak

                                                                                      kedua dan talak ketiga

                                                                                      Ini jelas sekali menunjukkan bahwa khulursquo bukanlah talak Oleh sebab itu Allah SWT

                                                                                      menegaskan rdquoTalak (yang dapat dirujuk) dua kali Setelah itu boleh rujuk lagi dengan

                                                                                      Cara yang marsquoruf atau menceraikan dengan cara yang baik dan tidak halal bagi kamu

                                                                                      mengambil kembali dari sesuatu yang pernah kami berikan pada mereka kecuali kalau

                                                                                      keduanya khawatir tidak akan dapat melaksanakan hukum-hukum Allah Jika kamu khawatir

                                                                                      bahwa keduanya (suami istri) tidak dapat mejalangkan hukum-hukum Allah maka tidak ada

                                                                                      dosa atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus dirinyardquo (Al-

                                                                                      Baqarah229)

                                                                                      Dan ini tidak dikhususkan bagi wanita yang telah ditalak dua kali karena hal ini ia mencakup

                                                                                      isteri yang dicerai dua kali Tidak boleh dhamir (kata ganti) Itu kembali kepada oknum yang

                                                                                      tidak disebutkan dalam ayat di atas dan meninggalkan oknum yang disebutkan dengan jelas akan

                                                                                      tetapi mungkin dikhususkan bagi oknum yang pernah disebutkan sebelumnya atau meliputi juga

                                                                                      selain yang sudah disebutkan sebelumnya Kemudian Allah SWT berfirman rdquoKemudian jika

                                                                                      suami mentalaknya (sesudah talak yang kedua) maka perempuan itu tidak halal lagi baginyardquo

                                                                                      (Al-Baqarah230)

                                                                                      Ayat al-Qurrsquoan ini meliputi perempuan yang dicerai setelah khulursquo dan setelah dicerai dua kali

                                                                                      secara qathrsquoi (pasti) karena dialah yang disebutkan dalam ayat di atas Maka ia (wanita yang di

                                                                                      khulursquo) harus masuk ke dalam kandungan lafazh ayat tersebut Demikianlah yang difahami

                                                                                      Imam Ahli tafsir Ibnu Abbas ra yang pernah didorsquoakan oleh Rasulullah saw agar Allah

                                                                                      mengajarinya tafsir Qurrsquoan Dan pasti doa itu terkabul tanpa keraguan Manakala hukum-hukum

                                                                                      yang berlaku dalam khulursquo berlainan dengan hukum-hukum talak maka hal itu menunjukkan

                                                                                      bahwa keduanya berlainan Jadi inilah yang sesuai dengan ketentuan narsquoah qiyas dan dengan

                                                                                      pendapat para shahabat Nabi saw (Zaadul Marsquoad V199)

                                                                                      Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal

                                                                                      Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-

                                                                                      Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 636 - 641

                                                                                      Bab Iddah

                                                                                      Kamis 30 Agustus 2007 1654 Pengertian Iddah

                                                                                      Menurut bahasa kata iddah berasal dari kata rsquoadad (bilangan dan ihshaak (perhitungan) seorang

                                                                                      wanita yang menghitung dan menjumlah hari dan masa haidh atau masa suci

                                                                                      Menurut istilah kata iddah ialah sebutannama bagi suatu masa di mana seorang wanita menantimenangguhkan perkawinan setelah ia ditinggalkan mati oleh suaminya atau setelah diceraikan baik dengan menunggu kelahiran bayinya atau berakhirnya beberapa qurursquo atau berakhirnya beberapa bulan yang sudah ditentukan

                                                                                      Macam-Macam Masa Iddah

                                                                                      Barangsiapa yang ditinggal mati suaminya maka iddahnya empat bulan sepuluh hari baik sang

                                                                                      isteri sudah dicampuri ataupun belum Hal ini mengacu pada firman Allah SWT rdquoOrang-orang

                                                                                      yang meninggal dunia di antaramu dengan meninggalkan isteri-isteri (hendaklah para isteri itu)

                                                                                      menangguhkan dirinya (beriddah) empat bulan sepuluh harirdquo (Al-Baqarah 234)

                                                                                      Terkecuali isteri yang sudah dicampuri dan sedang hamil maka masa iddahnya sampai

                                                                                      melahirkan rdquoDan wanita-wanita yang hamil waktu iddah mereka itu adalah sampai mereka

                                                                                      melahirkan kandungannyardquo (At-Thalaq 4)

                                                                                      Dari al-Miswar bin Makhramah bahwa Subairsquoah al-Aslamiyah ra pernah melahirkan dan

                                                                                      bernifas setelah beberapa malam kematian suaminya Lalu ia mendatangi Nabi saw lantar

                                                                                      meminta idzin kepada Beliau untuk kawin (lagi) Kemudian Beliau mengizinkannya lalu ia

                                                                                      segera menikah (lagi) (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX470 no5320 dan Muslim II1122

                                                                                      no1485)

                                                                                      Wanita yang ditalak sebelum sempat dicampuri maka tidak ada masa iddah baginya berdasarkan

                                                                                      pada firmannya Allah SWT berfirman rdquoHai orang-orang yang beriman rsquoapabila kamu menikahi

                                                                                      perempuan-perempuan yang beriman kemudian kamu ceraikan mereka sebelum kamu

                                                                                      mencampurinya maka sekali-kali tidak wajib atas mereka iddah bagimu yang kamu minta

                                                                                      menyempurnakannyardquo (Al-Ahzaab49)

                                                                                      Sedang wanita yang ditalak yang sebelumnya sempat dikumpuli dan dalam keadaan hamil maka

                                                                                      masa iddahnya ialah ia melahirkan anak yang diakndungnya Allah SWT berfirman rdquoDan

                                                                                      wanita-wanita hamil waktu iddah mereka itu adalah sampai mereka melahirkan

                                                                                      kandungannyardquo (At-Thalaq4)

                                                                                      Dari az-Zubair bin al-Awwam ra bahwa ia mempunyai isteri bernama Ummu Kultsum bin

                                                                                      rsquoUqbah radhiyallahu rsquoanha Kemudian Ummu Kultsum yang sedang hamil berkata kepadanya

                                                                                      rdquoTenanglah jiwaku (dengan dijatuhi talak satu)rdquo Maka az-Zubir pun menjatuhkan padanya talak

                                                                                      satu Lalu dia keluar pergi mengerjakan shalat sekembalinya (dari shalat) ternyata isterinya

                                                                                      sudah melahirkan Kemudian az-Zubir berkata rdquoGerangan apakah yang menyebabkan ia

                                                                                      menipuku semoga Allah menipunya (juga)rdquo Kemudian dia datang kepada Nabi saw lalu beliau

                                                                                      bersabda kepadanya rdquoKitabullah sudah menetapkan waktunya lamarlah (lagi) di kepada

                                                                                      dirinyardquo (Shahih Shahih Ibnu Majah no1546 dan Ibnu Majah I653 no2026)

                                                                                      Jika wanita yang dijatuhi talak termasuk perempuan yang masih berhaidh secara normal maka

                                                                                      masa iddahnya tiga kali haidh berdasarkan Firman Allah SWT rdquoWanita-wanita yang ditalak

                                                                                      hendaklah menahan diri (menunggu tiga kali qurursquo)rdquo (Al-Baqarah 228)

                                                                                      Kata qurursquo berarti haidh Hal ini mengacu pada hadits Aisyah ra bahwa Ummu Habibah ra

                                                                                      sering mengeluarkan darah istihadhah(darah yang keluar dari wanita karena sakit atau lainnya)

                                                                                      lalu dia bertanya kepada Nabi saw (mengenai hal tersebut) Maka Beliau menyuruh

                                                                                      meninggalkan shalat pada hari-hari haidhnya (Shahih Lighairih Shahih Abu Daud no252 dan

                                                                                      rsquoAunul Marsquobud I463 no278)

                                                                                      Jika wanita yang dijatuhi talak itu masih kecil belum mengeluarkan darah hadih atau sudah lanjut

                                                                                      usia yang sudah manopause (berhenti masa haidh) maka iddahnya adalah tiga bulan lamanya

                                                                                      Allah swt berfirman rdquoDan perempuan-perempuan yang tidak haidh lagi (manopause) diantara

                                                                                      isteri-isteri kaian jika ragu-ragu (tentang masa iddahnya) maka masa iddah mereka adalah tiga

                                                                                      bulan Begitu pula perempuan-perempuan yang belum haidhrdquo (At-Thalaq4)

                                                                                      Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal

                                                                                      Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-

                                                                                      Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 642 ndash 645

                                                                                      • Talak
                                                                                        • Daftar isi
                                                                                        • [sunting] Latar Belakang
                                                                                        • [sunting] Pengertian
                                                                                        • [sunting] Pembagian Talak
                                                                                          • [sunting] Dari segi cara suami menjatuhkan
                                                                                          • [sunting] dari segi boleh - tidaknya suami rujuk kembali pada istrinya
                                                                                            • MACAM-MACAM TALAK
                                                                                              • pengrtian khulu
                                                                                              • Perceraian dalam Islam
                                                                                                • Isi kandungan
                                                                                                • [sunting] Talak
                                                                                                  • [sunting] Hukum talak
                                                                                                  • [sunting] Rukun talak
                                                                                                  • [sunting] Contoh lafaz talak
                                                                                                  • [sunting] Jenis talak
                                                                                                    • [sunting] Talak rajrsquoi
                                                                                                    • [sunting] Talak bain
                                                                                                    • [sunting] Talak sunni
                                                                                                    • [sunting] Talak bidrsquoi
                                                                                                    • [sunting] Talak taklik
                                                                                                        • [sunting] Fasakh
                                                                                                          • [sunting] Cara melakukan fasakh
                                                                                                            • [sunting] Khuluk atau tebus talak
                                                                                                              • [sunting] Tujuan khuluk
                                                                                                                • [sunting] Rujuk
                                                                                                                  • [sunting] Hukum rujuk
                                                                                                                  • [sunting] Rukun rujuk
                                                                                                                  • [sunting] Contoh lafaz rujuk
                                                                                                                    • [sunting] Lafaz sarih
                                                                                                                    • [sunting] Lafaz kinayah

                                                                                        3 Khuluk atau tebus talak

                                                                                        o 31 Tujuan khuluk

                                                                                        4 Rujuk

                                                                                        o 41 Hukum rujuk

                                                                                        o 42 Rukun rujuk

                                                                                        o 43 Contoh lafaz rujuk

                                                                                        431 Lafaz sarih

                                                                                        432 Lafaz kinayah

                                                                                        5 Lihat juga

                                                                                        o 51 Pautan Luar

                                                                                        [sunting] Talak

                                                                                        Talak menurut bahasa bermaksud melepaskan ikatan dan menurut syarak pula talak membawa maksud melepaskan ikatan perkahwinan dengan lafaz talak dan seumpamanya Talak merupakan suatu jalan penyelesaian yang terakhir sekiranya suami dan isteri tidak dapat hidup bersama dan mencari kata sepakat untuk mecari kebahagian berumahtangga Talak merupakan perkara yang dibenci Allah swt tetapi dibenarkan

                                                                                        [sunting] Hukum talakHukum Penjelasan

                                                                                        Wajib

                                                                                        a) Jika perbalahan suami isteri tidak dapat didamaikan lagib) Dua orang wakil daripada pihak suami dan isteri gagal membuat kata sepakat untuk perdamaian rumahtangga merekac) Apabila pihak kadi berpendapat bahawa talak adalah lebih baikd) Jika tidak diceraikan keadaan sedemikian maka berdosalah suami

                                                                                        Haram

                                                                                        a) Menceraikan isteri ketika sedang haid atau nifasb) Ketika keadaan suci yang telah disetubuhic) Ketika suami sedang sakit yang bertujuan menghalang isterinya daripada menuntut harta pusakanyad) Menceraikan isterinya dengan talak tiga sekali gus atau talak satu tetapi disebut berulang kali sehingga cukup tiga kali atau lebih

                                                                                        Sunata) Suami tidak mampu menanggung nafkah isterinyab) Isterinya tidak menjaga maruah dirinya

                                                                                        MakruhSuami menjatuhkan talak kepada isterinya yang baik berakhlak mulia dan mempunyai pengetahuan agama

                                                                                        HarusSuami yang lemah keinginan nafsunya atau isterinya belum datang haid atau telah putus haidnya

                                                                                        [sunting] Rukun talakPerkara Syarat

                                                                                        SuamiBerakalBalighDengan kerelaan sendiri

                                                                                        IsteriAkad nikah sahBelum diceraikan dengan talak tiga oleh suaminya

                                                                                        LafazUcapan yang jelas menyatakan penceraiannyaDengan sengaja dan bukan paksaaan

                                                                                        [sunting] Contoh lafaz talak Talak sarih

                                                                                        Lafaz yang jelas dengan bahasa yang berterus-terang seperti ldquoSaya talak awakrdquo atau ldquoSaya ceraikan awakrdquo atau ldquoSaya lepaskan awak daripada menjadi isteri sayardquo dan sebagainya

                                                                                        Talak kinayah

                                                                                        Lafaz yang digunakan secara sindiran oleh suami seperti ldquoPergilah awak ke rumah mak awakrdquo atau ldquoPergilah awak dari sinirdquo atau ldquoSaya benci melihat muka awakrdquo dan sebagainya Namun lafaz kinayah memerlukan niat suaminya iaitu jika berniat talak maka jatuhlah talak tetapi jika tidak berniat talak maka tidak berlaku talak

                                                                                        [sunting] Jenis talak

                                                                                        [sunting] Talak rajrsquoi

                                                                                        Suami melafazkan talak satu atau talak dua kepada isterinya Suami boleh merujuk kembali isterinya ketika masih dalam idah Jika tempoh idah telah tamat maka suami tidak dibenarkan merujuk melainkan dengan akad nikah baru

                                                                                        [sunting] Talak bain

                                                                                        Suami melafazkan talak tiga atau melafazkan talak yang ketiga kepada isterinya Isterinya tidak boleh dirujuk kembali Si suami hanya boleh merujuk setelah isterinya berkahwin lelaki lain

                                                                                        suami barunya menyetubuhinya setelah diceraikan suami barunya dan telah habis idah dengan suami barunya

                                                                                        [sunting] Talak sunni

                                                                                        Suami melafazkan talak kepada isterinya yang masih suci dan tidak disetubuhinya ketika dalam tempoh suci

                                                                                        [sunting] Talak bidrsquoi

                                                                                        Suami melafazkan talak kepada isterinya ketika dalam haid atau ketika suci yang disetubuhinya

                                                                                        [sunting] Talak taklik

                                                                                        Talak taklik ialah suami menceraikan isterinya bersyarat dengan sesuatu sebab atau syarat Apabila syarat atau sebab itu dilakukan atau berlaku maka terjadilah penceraian atau talak

                                                                                        Contohnya suami berkata kepada isteri ldquoJika awak keluar rumah tanpa izin saya maka jatuhlah talak saturdquo Apabila isterinya keluar dari rumah tanpa izin suaminya maka jatuhlah talak satu secara automatik

                                                                                        Ia juga boleh berlaku selepas akad nikah (ia dipraktikkan di Malaysia dan wajib oleh semua pengantin lelaki untuk melafaznya) berkata ldquoJika saya menyeksa isteri saya dengan sengaja atau saya meninggalkan isteri saya selama empat bulan berterusan dengan sengaja tanpa kerelaannya dan jika ia mengadu kepada kadi atau naib kadi apabila disabitkan oleh kadi atau naib kadi maka jatuhlah talak satu ke atas isteri sayardquo

                                                                                        Ia juga boleh berlaku dengan cara ldquoJika saya menyeksa isteri saya dengan sengaja atau saya meninggalkannya selama empat bulan berterusan tanpa kerelaannya dan jika ia mengadu kepada kadi atau naib kadi serta membayar RM 100 sebagai tebus talak apabila disabitkan oleh kadi atau naib kadi maka jatuhlah talak satu ke atas isteri saya dengan nilai tebus talak tersebutrdquo

                                                                                        [sunting] Fasakh

                                                                                        Erti fasakh menurut bahasa ialah rosak atau putus Manakala menurut syarak pula pembatalan nikah disebabkan oleh sesuatu sifat yang dibenarkan syarak misalnya perkahwinan suami isteri yang difasakhkan oleh kadi disebabkan oleh suaminya tidak mempu memberi nafkah kepada isterinya Fasakh tidak boleh mengurangkan bilangan talaknya Fasakh hanya boleh dituntut oleh isteri sekiranya terdapat beberapa sebab atau kecacatan yang terdapat pada pihak suaminya Mengikut mazhab Shafie seorang isteri boleh menuntut fasakh melalui kadi atau mahkamah disebabkan oleh kekurangan suaminya seperti gila (berkekalan atau sekejab) penyakit kusta penyakit sopak penyakit yang menghalang mereka daripada melakukan persetubuhan suami tidak mampu memberi nafkah belanja kepada isterinya seperti makan dan minum serta tempat tinggal pakaian memberi mahar dengan cara tunai sebelum bersetubuh kerana kepapaan atau muflis atau sebagainya suami tidak bertanggungjawab dengan meninggalkan isterinya terlalu lama dan tidak memberi khabar berita suami yang menzalimi dan memudaratkan isterinya

                                                                                        suami yang fasik serta melakukan maksiat terhadap Allah dan tidak menunaikan kewajipan kepada Allah dan murtad salah seorang (suami atau isteri)

                                                                                        [sunting] Cara melakukan fasakh Jika suami atau isteri mempunyai sebab yang megharuskan fasakh Membuat aduan kepada pihak kadi supaya membatalkan perkahwinan mereka

                                                                                        Jika dapat dibuktikan pengaduan yang diberikan adalah betul pihak kadi boleh mengambil tindakan membatalkannya

                                                                                        Pembatalan perkahwinan dengan cara fasakh tidak boleh dirujuk kembali melainkan dengan akad nikah yang baru

                                                                                        [sunting] Khuluk atau tebus talak

                                                                                        Perpisahan antara suami dan isteri melalui tebus talak sama ada dengan menggunakan lafaz talak atau khuluk Pihak isteri boleh melepaskan dirinya daripada ikatan perkahwinan mereka jika ia tidak berpuas hati atau lain-lain sebab Pihak isteri hendaklah membayar sejumlah wang atau harta yang dipersetujui bersama dengan suaminya maka suaminya hendaklah menceraikan isterinya dngan jumlah atau harta yang ditentukan

                                                                                        Hukum khuluk adalah berdasarkan surah al-Baqarah ayat 229 ldquoTidak halal bagi kamu mengambil apa-apa yang telah kamu berikan kepada mereka suatu jua pun kecuali jika takut kedua-duanya tidak akan mengikut peraturan Allah swt Jika kamu takut bahawa tidak akan mengikut peraturan Allah maka tiadalah berdosa kedua-duanya tentang barang yang jadi tebus oleh perempuanrdquo

                                                                                        Talak boleh jatuh dengan menyebut ldquoSaya menceraikan kamu dengan bayaran RM 10000rdquo dan isterinya menjawab ldquoSaya menerimanyardquo Apabila suami melafazkan demikian dan isterinya menyahut tawaran itu dengan serta-merta jatuhlah talak dengan khuluk dan isterinya wajiblah beridah Suami isteri hanya boleh merujuk dengan akad nikah baru sahaja

                                                                                        [sunting] Tujuan khuluk Memelihara hak wanita Menolak bahaya kemudaratan yang menimpanya

                                                                                        Memberi keadilan kepada wanita yang cukup umurnya melalui keputusan mahkamah

                                                                                        [sunting] Rujuk

                                                                                        Menurut bahasa rujuk boleh didefinisikan sebagai kembali Manakala menurut syarak ia membawa maksud suami kembali semula kepada isterinya yang diceraikan dengan ikatan pernikahan asal (dalam masa idah) dengan lafaz rujuk

                                                                                        [sunting] Hukum rujukHukum Penjelasan

                                                                                        WajibBagi suami yang menceraikan isterinya yang belum menyempurnakan gilirannya dari isteri-isterinya yang lain

                                                                                        Haram Suami merujuk isterinya dengan tujuan untuk menyakiti atau memudaratkan isterinya itu

                                                                                        Makruh Apabila penceraian lebih baik antara suami dan isteri

                                                                                        Harus Sekirannya rujuk boleh membawa kebaikan bersama

                                                                                        [sunting] Rukun rujukPerkara Syarat

                                                                                        SuamiBerakalBalighDengan kerelaan sendiri

                                                                                        Isteri

                                                                                        Telah disetubuhiBerkeadaan talak rajrsquoiBukan dengan talak tigaBukan cerai secara khulukMasih dalam idah

                                                                                        Lafaz

                                                                                        Ucapan yang jelas menyatakan rujukTiada disyaratkan dengan khiar atau pilihanDisegerakan tanpa dikaitkan dengan taklik atau bersyaratDengan sengaja dan bukan paksaan

                                                                                        [sunting] Contoh lafaz rujuk

                                                                                        [sunting] Lafaz sarih

                                                                                        Lafaz terang dan jelas menunjukkan rujuk Contoh ldquoSaya rujuk awak kembalirdquo atau ldquoSaya kembali semula awak sebagai isteri sayardquo

                                                                                        [sunting] Lafaz kinayah

                                                                                        Lafaz kiasan atau sindiran Contoh ldquoSaya jadikan awak milik saya semulardquo atau ldquoSaya pegang awak semulardquo Lafaz kinayah perlu dengan niat suami untuk merujuk kerana jika dengan niat rujuk maka jadilah rujuk Namun jika tiada niat rujuk maka tidak sahlah rujuknya

                                                                                        Bab Lian Ditulis oleh Fani Kamis 24 Mei 2007 2024 1 PENGERTIAN LIrsquoAN DAN KASUS LIrsquoAN

                                                                                        Kata lirsquoan menurut bahasa berarti allarsquonu bainatsnaini fa sharsquoidan (saling melaknat yang terjadi di antara dua orang atau lebih) Sedang menurut istilah syarrsquoi lirsquoan ialah sumpah dengan redaksi tertentu yang diucapkan suami bahwa isterinya telah berzina atau ia menolak bayi yang lahir dari isterinya sebagai anak kandungnya dan kemudian sang isteri pun bersumpah bahwa tuduhan suaminya yang dialamatkan kepada dirinya itu bohong (Pengertian ini dikutip dari kitab al-Mugashshal fi Ahkamil Mar-ah Wal Baitil Muslim Fisy Syarirsquoatil Islamiyah VIII 320-321 terbitan Muassasah Risalah Beirut oleh Prof Dr Abdul Karim Zaidan)

                                                                                        Apabila seorang laki-laki menuduh isterinya berbuat serong dengan laki-laki lain kemudian isterinya menganggap bahwa tuduhannya bohong maka pihak suami harus dijatuhi hukuman dera kecuali dia mempunyai bukti yang kuat atau melakukan lirsquoan ldquoDan orang-orang yang menuduh isterinya (berzina) padahal mereka tidak ada mempunyai saksi-saksi selain diri mereka sendiri Maka persaksian orang itu ialah empat kali bersumpah dengan nama Allah sesungguhnya dia adalah termasuk orang-orang yang benar Dan (sumpah) yang kelima bahwa lanat Allah atasnya jika dia termasuk orang-orang yang berdusta Istrinya itu dihindarkan dari hukuman oleh sumpahnya empat kali atas nama Allah Sesungguhnya suaminya itu benar-benar termasuk orang-orang yang dusta Dan (sumpah) yang kelima bahwa laknat Allah atasnya jika suaminya itu termasuk orang-orang yang benarrdquo (QS An-Nuur 6-9)

                                                                                        Dari Ibnu Abbas ra bahwa Hilal bin Umayyah ra pernah menuduh isterinya berzina dengan Syarik bin Sahma di hadapan Nabi saw Kemudian Nabi saw bersabda ldquoKamu harus dapat membuktikan atau (kalau tidak) hukuman had menimpa punggungmurdquo Lalu dia berkata ldquoYa Rasulullah jika seorang di antara kami telah melihat seorang laki-laki berada di atas isterinya masihkah dituntut untuk pergi mencari buktirdquo maka Beliau pun bersabda ldquoKamu harus dapat membuktikan dan jika tidak maka hukuman had di punggungmurdquo Hilal berkata ldquoDemi dzat yang telah mengutusmu dengan membawa kebenaran sesungguhnya saya benar-benar jujur Maka saya harap sudi kiranya Allah menurunkan ayat Qurrsquoan yang bisa membebaskan punggungku dari hukum derardquo Maka turunlah Malaikat Jibril dan menyampaikan wahyu kepada Beliau WALLADZIINA YARMUUNA AZWAAJAHUM (dan orang-orang yang menuduh istri-isterinya) sampai padat IN KAANA MINASH SHAADIQIN (jika suaminya itu termasuk orang-orang yang benar) Kemudian Nabi saw beranjak dari tempatnya sambil menyuruh Hilal menemui isterinya Kemudian Hilal datang (lagi) kepada Beliau lalu memberikan kesaksian lantas Nabi saw bersabda

                                                                                        ldquoSesungguhnya Allah tahu bahwa seorang di antara kamu berdua ini ada yang bohong Adakah di antara kalian berdua ini yang mau bertaubatrdquo Kemudian isterinya bangun lalu memberikan kesaksiannya Maka tatkala ia hendak mengucapkan sumpah yang kelima maka orang-orang menghentikannya (agar tidak jadi mengucapkan sumpah kelima) dan mereka berkata ldquoSesungguhnya perempuan ini wajib dijatuhi hukumanrdquo Ibnu Abbas berkata ldquoLalu ia (isterinya

                                                                                        itu) pelan-pelan mundur hingga kami menduga ia akan segera kembalirdquo Kemudian ia berkata Aku tidak akan membuat malu kaumku sepanjang hari Kemudian terus berlalu begitu Lantas Nabi saw bersabda ldquoPerhatikan dia jika dia datang dengan membawa bayi yang juling matanya besar pinggulnya dan kedua betisnya besar juga maka ia(bayi itu) milik Syarik bin Sahmarsquordquo Ternyata dia datang persis yang disabdakan Nabi saw Kemudian Beliau bersada ldquoKalaulah tidak ada ketetapan di dalam Kitabullah sudah barang tentu saya punya urusan dengan diardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no 2098 Fathul Bari VIII 449 no 4747 rsquoAunul Marsquobud VI 341 no 2237 Tirmidzi V 12 no 3229 dan Ibnu Majah I 668 no 2067)

                                                                                        2 HUKUM-HUKUM YANG MENIMPA ORANG YANG MELAKUKAN LIrsquoAN

                                                                                        Apabila suami isteri melakukan mularsquoanah atau lirsquoan maka berlakukan pada keduanya hukum-hukum berikut ini

                                                                                        1 Keduanya harus diceraikan berdasarkan hadistDari Ibnu Umar ra ia berkata ldquoNabi saw memutuskan hukum di antara seorang suami dan isteri dari kaum Anshar dan menceraikan antara keduanyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 458 no 5314 Muslim II 1133 no 9 dan 1494)

                                                                                        2 Keduanya haram rujursquo untuk selama-lamanyaDari Sahl bin Sarsquod ra ia berkata ldquoTelah berlaku sunnah Nabi saw tentang suami isteri yang saling bermularsquoanah dimana mereka diceraikan antara keduanya kemudian mereka tidak (boleh) rujursquo buat selama-lamanyardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no 2104 dan Aunul Mabud VI 337 no 2233 serta Baihaqi VII 410)

                                                                                        3 Wanita yang bermularsquoanah berhak memiliki maharDari Ayyub bin Sarsquoid bin Jubair ia bercerita Saya pernah bertanya kepada Ibnu Umar ra (Wahai Ibnu Umar) bagaimana kedudukan seorang suami yang menuduh isterinya berbuat serong Jawab Ibnu Umar ldquoNabi saw pernah menceraikan antara dua orang yang bersaudara (yaitu suami isteri) dari Bani rsquoAjlan dan Beliau bersabda (kepada keduanya) ldquoAllah mengetahui bahwa seorang di antara kalian berdua pasti berbohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Ternyata mereka berdua enggan (memenuhi tawaran Beliau) Nabi bersabda lagi ldquoAllah mengetahui bahwa salah seorang di antara kalian berdua pasti bohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Ternyata mereka enggan lalu Nabi pun bersabda ldquoAllah mengetahui bahwa salah seorang di antara kalian berdua pasti bohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Namun mereka berdua enggan (untuk memenuhi tawaran Beliau) Maka selanjutnya Beliau menceraikan antara keduanyardquo Ayyub berkata ldquoKemudian Amr bin Dinar mengatakan kepadaku lsquoSesungguhnya di dalam hadist tersebut ada sebagian yang saya perhatikan belum engkau sampaikan yaitu laki-laki yang bermularsquoanah itu menanyakan ldquoMana hartaku (maharku)rdquo Dijawab (oleh Nabi saw) ldquoTidak ada harta (mahar) bagimu Jika kamu jujur berarti kamu sudah pernah bercampur dengannya jika kamu bohong maka ia (mahar) itu kian jauh darimurdquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 456 no 5311 Muslim II 1130 no 1493 lsquoAunul Marsquobud VI 347 no 2240 dan 2241 Nasarsquoi VI 177)

                                                                                        4 Anak yang lahir dari isteri yang bermularsquoanah harus diserahkan kepada sang isteri (ibunya)Dari Ibnu Umar ra ia berkata ldquoSesungguhnya Nabi saw pernah memutuskan untuk mularsquoanah antara seorang suami dengan isterinya kemudian ia (suami) dipisahkan dari anaknya lantas Beliau menceraikan antara mereka berdua kemudian anak itu Rasulullah serahkan kepada isterinyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 460 no 5315 Muslim II 1132 no 1494 lsquoAunul Marsquobud VI 348 no 2242 Tirmidzi II 338 no 1218 Nasarsquoi VI 178 dan Ibnu Majah I 669 no 2069)

                                                                                        5 Isteri yang bermularsquoanah berhak menjadi ahli waris anaknya dan begitu juga sebaliknyaDari Ibnu Syihab dalam hadist Sahl bin Sarsquoad ia berkata ldquoMenurut Sunnah Nabi saw sesudah suami isteri yang bermularsquoanah dicerai padahal sang isteri hamil maka anaknya dinisbatkan kepada ibunya Kemudian sunnah Beliau saw berlaku mengenai hak warisnya dimana ia (ibu tersebut) berhak menjadi ahli waris anaknya dan anaknya pun berhak menjadi ahli warisnya sesuai apa yang telah Allah tetapkan untuknyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari 1X 452 no 5309 Muslim II 1129 no 1492 dan lsquoAunul Marsquobud VI 339 no 2235)

                                                                                        Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 835 - 841

                                                                                        Bab Khulu

                                                                                        Selasa 28 Agustus 2007 1821 Pengertian Khulursquo

                                                                                        Menurut bahasa kata khulursquo berasal dari khalarsquo ats-tsauba idzaa azzalaba yang artinya

                                                                                        melepaskan pakaian karena isteri adalah pakaian suami dan suami adalah pakaian isteri Allah

                                                                                        SWT berfirman rdquoMereka itu adalah pakaian bagimu dan kamu pun pakaian bagi merekardquo (Al-

                                                                                        Baqarah187)

                                                                                        Para pakar fiqih memberi definisi bahwa khulursquo adalah seorang suami menceraikan isterinya dengan imbalan mengambil sesuatu darinya

                                                                                        Dan khulursquo disebut juga fidyah atau if tidak (tebusan) (Fiqhus Sunnah II253 Manarus Sabil II226 dan Fathul Bari IX395)

                                                                                        Persyaratan Khulursquo

                                                                                        Jika persengketaan antara suami isteri kian parah dan tidak mungkin lagi diambil langkah-

                                                                                        langkah kompromistis supaya mereka bersatu kembali atau pihak isteri sudah menggebu-gebu

                                                                                        untuk bercerai dengan suaminya maka ia boleh menebus dirinya dari kekuasaan suaminya

                                                                                        dengan menyerahkan sejumlah harta kepadanya sebagai ganti dari buruknya keadaan yang

                                                                                        menimpa suaminya karena bercerai dengannya Allah SWT berfirman rdquoDan tidak halal bagi

                                                                                        kamu mengambil dari sesautu yang telah kamu berikan kepada mereka kecuali kalau keduanya

                                                                                        (suami isteri) khawatir tidak akan dapat menjalankan hukum-hukum Allah maka tidak ada dosa

                                                                                        atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus dirinyardquo (Al-

                                                                                        Baqarah229)

                                                                                        Dari Ibnu Abbas ra berkata Isteri Tsabit bin Qais bin Syammas datang kepada Nabi saw lalu

                                                                                        bertutur rdquoYa Rasulullah aku tidak membenci Tsabit karena imannya dan bukan (pula) karena

                                                                                        perangainya melainkan sesungguhnya aku khawatir kufurrdquo Kemudian Rasulullah saw

                                                                                        bersabda rdquoMaka mau engkau mengembalikan kebunnya kepadanyardquo Jawabnya rdquoYa (mau)rdquo

                                                                                        kemudian ia mengembalikannya kepadanya dan selanjutnya beliau menjawab suaminya (Tsabit)

                                                                                        agar mencerainyardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no2036 dan Fathul Bari IX395 no5276)

                                                                                        Peringatan Keras Terhadap Masalah Khulursquo

                                                                                        Dari Tsauban ra bahwa Rasulullah saw bersabda ldquoSetiap wanita yang mau talak kepada

                                                                                        suaminya tanpa alasan yang dibenarkan agama maka haram baginya mencium seberbak

                                                                                        surgardquo (Shahih Shahihul Ibnu Majah no1682 ldquoAunul Marsquobud VI308 no2209 Ibnu Majah

                                                                                        I662 no20555 dan Tirmidzi II329 no1199)

                                                                                        ldquoDarinya (Tsauban) ra dari Nabi saw beliau bersabda ldquoWanita-wanita yang melakukan khulursquo

                                                                                        adalah wanita-wanita munafikrdquo (Shahih Shahihul Jamirsquous Shaghir no6681 dan Tirmidzi

                                                                                        II329 no1198)

                                                                                        Peringatan Keras Bagi Para Suami Agar Tidak Mempersulit Isterinya

                                                                                        Manakala seorang suami tidak senang kepada isterinya dan benci kepadanya karena suatu hal

                                                                                        maka hendaklah mentalaknya dengan cara yang marsquoruf sebagaimana yang diperintahkan Allah

                                                                                        SWT Ia tidak boleh manahannya dan mempersulitnya untuk menebus dirinya sendiri Allah

                                                                                        SWT berfirman rdquoDan apabila kamu mentalak isteri-isterimu lalu mereka mendekati akhir

                                                                                        iddahnya maka rujukilah mereka dengan cara yang marsquoruf atau ceraikanlah mereka dengan

                                                                                        cara yang marsquoruf (pula) Janganlah kamu rujuki mereka untuk memberi kemudharatan karena

                                                                                        dengan demikian kamu menganiaya mereka Barangsiapa berbuat demikian maka sungguh ia

                                                                                        telah berbuat zhalim terhadap dirinya sendiri Janganlah kamu jadikan hukum-hukum Allah

                                                                                        sebagai permainan Dan ingatlah nirsquomat Allah padamu dan apa yang telah diturunkan Allah

                                                                                        kepadamu yaitu al-Kitab dan al-Hikmah Allah memberi pengajaran kepada engkau dengan apa

                                                                                        yang diturunkan-Nya itu Dan bertakwalah kepada Allah serta ketahuilah bahwasannya Allah

                                                                                        Maha Mengetahui segala sesuaturdquo (Al-Baqarah231)

                                                                                        Dan Allah SWT berfirman rdquoHai orang-orang yang beriman tidak halal bagi kamu

                                                                                        mempusakai wanita dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena

                                                                                        hendak mengambil kembali sebagai dari apa yang telah kamu berikan kepadanya terkecuali bila

                                                                                        mereka melakukan perbuatan keji yang nyata Dan bergaullah dengan mereka secara patut

                                                                                        Kemudian jika kamu tidak menyukai mereka (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak

                                                                                        menyukai sesuatu padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyakrdquo (An-Nisaarsquo19)

                                                                                        Khulursquo Adalah Fasakh Bukan Talak

                                                                                        Jika seorang isteri telah menebus dirinya dan dicerai oleh suaminya Maka ia berkuasa penuh

                                                                                        atas dirinya sendiri sehingga suaminya tidak berhak untuk rujuk kepadanya kecuali dengan

                                                                                        ridhanya dan perpecahan tidak dianggap sebagai talak meskipun dijatuhkan dengan redaksi

                                                                                        talak Namun ia adalah perusakan akad nikah demi kemaslahatan sang isteri dengan balasan

                                                                                        menebus dirinya kepada suaminya

                                                                                        Ibnul Qayyim ra menulis sebagai berikut rdquoDan yang menunjukkan khulursquo bukan talak adalah

                                                                                        bahwa Allah SWT telah menetapkan tiga ketentuan yang berlaku pada talak terhadap (isteri)

                                                                                        yang telah dikumpuli jika talak tersebut telah mencapai talak tiga Ketetapan-ketetapan itu tidak

                                                                                        pada khulursquo

                                                                                        Pertama Suamilah yang lebih berhak rujuk kepada isterinya dalam masa iddah

                                                                                        Kedua Talak maksimal tiga kali sehingga setelah terjadi talak ketiga isteri tidak halal bagi

                                                                                        suaminya terkecuali ia kawin lagi dengan suami kedua dan pernah bercampur dengannya

                                                                                        Ketiga Iddah yang berlaku dalam talak terdiri atas tiga kali qurursquo (bersih dari iddah)

                                                                                        Sementara itu telah sah berdasarkan nash (ayat Qur-an ataua hadits) dan ijmarsquo (kesepatakan)

                                                                                        bahwasanya tidak sah istilah rujuk dalam khulursquo

                                                                                        Dan sudah sah berdasar sunnah Nabi saw dan pendapat para shahabat bahwa iddah untuk khulursquo

                                                                                        hanya satu kali haidh

                                                                                        Demikian pula telah sah juga berdasar nash syarrsquoi bahwa boleh melakukan khulursquo setelah talak

                                                                                        kedua dan talak ketiga

                                                                                        Ini jelas sekali menunjukkan bahwa khulursquo bukanlah talak Oleh sebab itu Allah SWT

                                                                                        menegaskan rdquoTalak (yang dapat dirujuk) dua kali Setelah itu boleh rujuk lagi dengan

                                                                                        Cara yang marsquoruf atau menceraikan dengan cara yang baik dan tidak halal bagi kamu

                                                                                        mengambil kembali dari sesuatu yang pernah kami berikan pada mereka kecuali kalau

                                                                                        keduanya khawatir tidak akan dapat melaksanakan hukum-hukum Allah Jika kamu khawatir

                                                                                        bahwa keduanya (suami istri) tidak dapat mejalangkan hukum-hukum Allah maka tidak ada

                                                                                        dosa atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus dirinyardquo (Al-

                                                                                        Baqarah229)

                                                                                        Dan ini tidak dikhususkan bagi wanita yang telah ditalak dua kali karena hal ini ia mencakup

                                                                                        isteri yang dicerai dua kali Tidak boleh dhamir (kata ganti) Itu kembali kepada oknum yang

                                                                                        tidak disebutkan dalam ayat di atas dan meninggalkan oknum yang disebutkan dengan jelas akan

                                                                                        tetapi mungkin dikhususkan bagi oknum yang pernah disebutkan sebelumnya atau meliputi juga

                                                                                        selain yang sudah disebutkan sebelumnya Kemudian Allah SWT berfirman rdquoKemudian jika

                                                                                        suami mentalaknya (sesudah talak yang kedua) maka perempuan itu tidak halal lagi baginyardquo

                                                                                        (Al-Baqarah230)

                                                                                        Ayat al-Qurrsquoan ini meliputi perempuan yang dicerai setelah khulursquo dan setelah dicerai dua kali

                                                                                        secara qathrsquoi (pasti) karena dialah yang disebutkan dalam ayat di atas Maka ia (wanita yang di

                                                                                        khulursquo) harus masuk ke dalam kandungan lafazh ayat tersebut Demikianlah yang difahami

                                                                                        Imam Ahli tafsir Ibnu Abbas ra yang pernah didorsquoakan oleh Rasulullah saw agar Allah

                                                                                        mengajarinya tafsir Qurrsquoan Dan pasti doa itu terkabul tanpa keraguan Manakala hukum-hukum

                                                                                        yang berlaku dalam khulursquo berlainan dengan hukum-hukum talak maka hal itu menunjukkan

                                                                                        bahwa keduanya berlainan Jadi inilah yang sesuai dengan ketentuan narsquoah qiyas dan dengan

                                                                                        pendapat para shahabat Nabi saw (Zaadul Marsquoad V199)

                                                                                        Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal

                                                                                        Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-

                                                                                        Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 636 - 641

                                                                                        Bab Iddah

                                                                                        Kamis 30 Agustus 2007 1654 Pengertian Iddah

                                                                                        Menurut bahasa kata iddah berasal dari kata rsquoadad (bilangan dan ihshaak (perhitungan) seorang

                                                                                        wanita yang menghitung dan menjumlah hari dan masa haidh atau masa suci

                                                                                        Menurut istilah kata iddah ialah sebutannama bagi suatu masa di mana seorang wanita menantimenangguhkan perkawinan setelah ia ditinggalkan mati oleh suaminya atau setelah diceraikan baik dengan menunggu kelahiran bayinya atau berakhirnya beberapa qurursquo atau berakhirnya beberapa bulan yang sudah ditentukan

                                                                                        Macam-Macam Masa Iddah

                                                                                        Barangsiapa yang ditinggal mati suaminya maka iddahnya empat bulan sepuluh hari baik sang

                                                                                        isteri sudah dicampuri ataupun belum Hal ini mengacu pada firman Allah SWT rdquoOrang-orang

                                                                                        yang meninggal dunia di antaramu dengan meninggalkan isteri-isteri (hendaklah para isteri itu)

                                                                                        menangguhkan dirinya (beriddah) empat bulan sepuluh harirdquo (Al-Baqarah 234)

                                                                                        Terkecuali isteri yang sudah dicampuri dan sedang hamil maka masa iddahnya sampai

                                                                                        melahirkan rdquoDan wanita-wanita yang hamil waktu iddah mereka itu adalah sampai mereka

                                                                                        melahirkan kandungannyardquo (At-Thalaq 4)

                                                                                        Dari al-Miswar bin Makhramah bahwa Subairsquoah al-Aslamiyah ra pernah melahirkan dan

                                                                                        bernifas setelah beberapa malam kematian suaminya Lalu ia mendatangi Nabi saw lantar

                                                                                        meminta idzin kepada Beliau untuk kawin (lagi) Kemudian Beliau mengizinkannya lalu ia

                                                                                        segera menikah (lagi) (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX470 no5320 dan Muslim II1122

                                                                                        no1485)

                                                                                        Wanita yang ditalak sebelum sempat dicampuri maka tidak ada masa iddah baginya berdasarkan

                                                                                        pada firmannya Allah SWT berfirman rdquoHai orang-orang yang beriman rsquoapabila kamu menikahi

                                                                                        perempuan-perempuan yang beriman kemudian kamu ceraikan mereka sebelum kamu

                                                                                        mencampurinya maka sekali-kali tidak wajib atas mereka iddah bagimu yang kamu minta

                                                                                        menyempurnakannyardquo (Al-Ahzaab49)

                                                                                        Sedang wanita yang ditalak yang sebelumnya sempat dikumpuli dan dalam keadaan hamil maka

                                                                                        masa iddahnya ialah ia melahirkan anak yang diakndungnya Allah SWT berfirman rdquoDan

                                                                                        wanita-wanita hamil waktu iddah mereka itu adalah sampai mereka melahirkan

                                                                                        kandungannyardquo (At-Thalaq4)

                                                                                        Dari az-Zubair bin al-Awwam ra bahwa ia mempunyai isteri bernama Ummu Kultsum bin

                                                                                        rsquoUqbah radhiyallahu rsquoanha Kemudian Ummu Kultsum yang sedang hamil berkata kepadanya

                                                                                        rdquoTenanglah jiwaku (dengan dijatuhi talak satu)rdquo Maka az-Zubir pun menjatuhkan padanya talak

                                                                                        satu Lalu dia keluar pergi mengerjakan shalat sekembalinya (dari shalat) ternyata isterinya

                                                                                        sudah melahirkan Kemudian az-Zubir berkata rdquoGerangan apakah yang menyebabkan ia

                                                                                        menipuku semoga Allah menipunya (juga)rdquo Kemudian dia datang kepada Nabi saw lalu beliau

                                                                                        bersabda kepadanya rdquoKitabullah sudah menetapkan waktunya lamarlah (lagi) di kepada

                                                                                        dirinyardquo (Shahih Shahih Ibnu Majah no1546 dan Ibnu Majah I653 no2026)

                                                                                        Jika wanita yang dijatuhi talak termasuk perempuan yang masih berhaidh secara normal maka

                                                                                        masa iddahnya tiga kali haidh berdasarkan Firman Allah SWT rdquoWanita-wanita yang ditalak

                                                                                        hendaklah menahan diri (menunggu tiga kali qurursquo)rdquo (Al-Baqarah 228)

                                                                                        Kata qurursquo berarti haidh Hal ini mengacu pada hadits Aisyah ra bahwa Ummu Habibah ra

                                                                                        sering mengeluarkan darah istihadhah(darah yang keluar dari wanita karena sakit atau lainnya)

                                                                                        lalu dia bertanya kepada Nabi saw (mengenai hal tersebut) Maka Beliau menyuruh

                                                                                        meninggalkan shalat pada hari-hari haidhnya (Shahih Lighairih Shahih Abu Daud no252 dan

                                                                                        rsquoAunul Marsquobud I463 no278)

                                                                                        Jika wanita yang dijatuhi talak itu masih kecil belum mengeluarkan darah hadih atau sudah lanjut

                                                                                        usia yang sudah manopause (berhenti masa haidh) maka iddahnya adalah tiga bulan lamanya

                                                                                        Allah swt berfirman rdquoDan perempuan-perempuan yang tidak haidh lagi (manopause) diantara

                                                                                        isteri-isteri kaian jika ragu-ragu (tentang masa iddahnya) maka masa iddah mereka adalah tiga

                                                                                        bulan Begitu pula perempuan-perempuan yang belum haidhrdquo (At-Thalaq4)

                                                                                        Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal

                                                                                        Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-

                                                                                        Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 642 ndash 645

                                                                                        • Talak
                                                                                          • Daftar isi
                                                                                          • [sunting] Latar Belakang
                                                                                          • [sunting] Pengertian
                                                                                          • [sunting] Pembagian Talak
                                                                                            • [sunting] Dari segi cara suami menjatuhkan
                                                                                            • [sunting] dari segi boleh - tidaknya suami rujuk kembali pada istrinya
                                                                                              • MACAM-MACAM TALAK
                                                                                                • pengrtian khulu
                                                                                                • Perceraian dalam Islam
                                                                                                  • Isi kandungan
                                                                                                  • [sunting] Talak
                                                                                                    • [sunting] Hukum talak
                                                                                                    • [sunting] Rukun talak
                                                                                                    • [sunting] Contoh lafaz talak
                                                                                                    • [sunting] Jenis talak
                                                                                                      • [sunting] Talak rajrsquoi
                                                                                                      • [sunting] Talak bain
                                                                                                      • [sunting] Talak sunni
                                                                                                      • [sunting] Talak bidrsquoi
                                                                                                      • [sunting] Talak taklik
                                                                                                          • [sunting] Fasakh
                                                                                                            • [sunting] Cara melakukan fasakh
                                                                                                              • [sunting] Khuluk atau tebus talak
                                                                                                                • [sunting] Tujuan khuluk
                                                                                                                  • [sunting] Rujuk
                                                                                                                    • [sunting] Hukum rujuk
                                                                                                                    • [sunting] Rukun rujuk
                                                                                                                    • [sunting] Contoh lafaz rujuk
                                                                                                                      • [sunting] Lafaz sarih
                                                                                                                      • [sunting] Lafaz kinayah

                                                                                          MakruhSuami menjatuhkan talak kepada isterinya yang baik berakhlak mulia dan mempunyai pengetahuan agama

                                                                                          HarusSuami yang lemah keinginan nafsunya atau isterinya belum datang haid atau telah putus haidnya

                                                                                          [sunting] Rukun talakPerkara Syarat

                                                                                          SuamiBerakalBalighDengan kerelaan sendiri

                                                                                          IsteriAkad nikah sahBelum diceraikan dengan talak tiga oleh suaminya

                                                                                          LafazUcapan yang jelas menyatakan penceraiannyaDengan sengaja dan bukan paksaaan

                                                                                          [sunting] Contoh lafaz talak Talak sarih

                                                                                          Lafaz yang jelas dengan bahasa yang berterus-terang seperti ldquoSaya talak awakrdquo atau ldquoSaya ceraikan awakrdquo atau ldquoSaya lepaskan awak daripada menjadi isteri sayardquo dan sebagainya

                                                                                          Talak kinayah

                                                                                          Lafaz yang digunakan secara sindiran oleh suami seperti ldquoPergilah awak ke rumah mak awakrdquo atau ldquoPergilah awak dari sinirdquo atau ldquoSaya benci melihat muka awakrdquo dan sebagainya Namun lafaz kinayah memerlukan niat suaminya iaitu jika berniat talak maka jatuhlah talak tetapi jika tidak berniat talak maka tidak berlaku talak

                                                                                          [sunting] Jenis talak

                                                                                          [sunting] Talak rajrsquoi

                                                                                          Suami melafazkan talak satu atau talak dua kepada isterinya Suami boleh merujuk kembali isterinya ketika masih dalam idah Jika tempoh idah telah tamat maka suami tidak dibenarkan merujuk melainkan dengan akad nikah baru

                                                                                          [sunting] Talak bain

                                                                                          Suami melafazkan talak tiga atau melafazkan talak yang ketiga kepada isterinya Isterinya tidak boleh dirujuk kembali Si suami hanya boleh merujuk setelah isterinya berkahwin lelaki lain

                                                                                          suami barunya menyetubuhinya setelah diceraikan suami barunya dan telah habis idah dengan suami barunya

                                                                                          [sunting] Talak sunni

                                                                                          Suami melafazkan talak kepada isterinya yang masih suci dan tidak disetubuhinya ketika dalam tempoh suci

                                                                                          [sunting] Talak bidrsquoi

                                                                                          Suami melafazkan talak kepada isterinya ketika dalam haid atau ketika suci yang disetubuhinya

                                                                                          [sunting] Talak taklik

                                                                                          Talak taklik ialah suami menceraikan isterinya bersyarat dengan sesuatu sebab atau syarat Apabila syarat atau sebab itu dilakukan atau berlaku maka terjadilah penceraian atau talak

                                                                                          Contohnya suami berkata kepada isteri ldquoJika awak keluar rumah tanpa izin saya maka jatuhlah talak saturdquo Apabila isterinya keluar dari rumah tanpa izin suaminya maka jatuhlah talak satu secara automatik

                                                                                          Ia juga boleh berlaku selepas akad nikah (ia dipraktikkan di Malaysia dan wajib oleh semua pengantin lelaki untuk melafaznya) berkata ldquoJika saya menyeksa isteri saya dengan sengaja atau saya meninggalkan isteri saya selama empat bulan berterusan dengan sengaja tanpa kerelaannya dan jika ia mengadu kepada kadi atau naib kadi apabila disabitkan oleh kadi atau naib kadi maka jatuhlah talak satu ke atas isteri sayardquo

                                                                                          Ia juga boleh berlaku dengan cara ldquoJika saya menyeksa isteri saya dengan sengaja atau saya meninggalkannya selama empat bulan berterusan tanpa kerelaannya dan jika ia mengadu kepada kadi atau naib kadi serta membayar RM 100 sebagai tebus talak apabila disabitkan oleh kadi atau naib kadi maka jatuhlah talak satu ke atas isteri saya dengan nilai tebus talak tersebutrdquo

                                                                                          [sunting] Fasakh

                                                                                          Erti fasakh menurut bahasa ialah rosak atau putus Manakala menurut syarak pula pembatalan nikah disebabkan oleh sesuatu sifat yang dibenarkan syarak misalnya perkahwinan suami isteri yang difasakhkan oleh kadi disebabkan oleh suaminya tidak mempu memberi nafkah kepada isterinya Fasakh tidak boleh mengurangkan bilangan talaknya Fasakh hanya boleh dituntut oleh isteri sekiranya terdapat beberapa sebab atau kecacatan yang terdapat pada pihak suaminya Mengikut mazhab Shafie seorang isteri boleh menuntut fasakh melalui kadi atau mahkamah disebabkan oleh kekurangan suaminya seperti gila (berkekalan atau sekejab) penyakit kusta penyakit sopak penyakit yang menghalang mereka daripada melakukan persetubuhan suami tidak mampu memberi nafkah belanja kepada isterinya seperti makan dan minum serta tempat tinggal pakaian memberi mahar dengan cara tunai sebelum bersetubuh kerana kepapaan atau muflis atau sebagainya suami tidak bertanggungjawab dengan meninggalkan isterinya terlalu lama dan tidak memberi khabar berita suami yang menzalimi dan memudaratkan isterinya

                                                                                          suami yang fasik serta melakukan maksiat terhadap Allah dan tidak menunaikan kewajipan kepada Allah dan murtad salah seorang (suami atau isteri)

                                                                                          [sunting] Cara melakukan fasakh Jika suami atau isteri mempunyai sebab yang megharuskan fasakh Membuat aduan kepada pihak kadi supaya membatalkan perkahwinan mereka

                                                                                          Jika dapat dibuktikan pengaduan yang diberikan adalah betul pihak kadi boleh mengambil tindakan membatalkannya

                                                                                          Pembatalan perkahwinan dengan cara fasakh tidak boleh dirujuk kembali melainkan dengan akad nikah yang baru

                                                                                          [sunting] Khuluk atau tebus talak

                                                                                          Perpisahan antara suami dan isteri melalui tebus talak sama ada dengan menggunakan lafaz talak atau khuluk Pihak isteri boleh melepaskan dirinya daripada ikatan perkahwinan mereka jika ia tidak berpuas hati atau lain-lain sebab Pihak isteri hendaklah membayar sejumlah wang atau harta yang dipersetujui bersama dengan suaminya maka suaminya hendaklah menceraikan isterinya dngan jumlah atau harta yang ditentukan

                                                                                          Hukum khuluk adalah berdasarkan surah al-Baqarah ayat 229 ldquoTidak halal bagi kamu mengambil apa-apa yang telah kamu berikan kepada mereka suatu jua pun kecuali jika takut kedua-duanya tidak akan mengikut peraturan Allah swt Jika kamu takut bahawa tidak akan mengikut peraturan Allah maka tiadalah berdosa kedua-duanya tentang barang yang jadi tebus oleh perempuanrdquo

                                                                                          Talak boleh jatuh dengan menyebut ldquoSaya menceraikan kamu dengan bayaran RM 10000rdquo dan isterinya menjawab ldquoSaya menerimanyardquo Apabila suami melafazkan demikian dan isterinya menyahut tawaran itu dengan serta-merta jatuhlah talak dengan khuluk dan isterinya wajiblah beridah Suami isteri hanya boleh merujuk dengan akad nikah baru sahaja

                                                                                          [sunting] Tujuan khuluk Memelihara hak wanita Menolak bahaya kemudaratan yang menimpanya

                                                                                          Memberi keadilan kepada wanita yang cukup umurnya melalui keputusan mahkamah

                                                                                          [sunting] Rujuk

                                                                                          Menurut bahasa rujuk boleh didefinisikan sebagai kembali Manakala menurut syarak ia membawa maksud suami kembali semula kepada isterinya yang diceraikan dengan ikatan pernikahan asal (dalam masa idah) dengan lafaz rujuk

                                                                                          [sunting] Hukum rujukHukum Penjelasan

                                                                                          WajibBagi suami yang menceraikan isterinya yang belum menyempurnakan gilirannya dari isteri-isterinya yang lain

                                                                                          Haram Suami merujuk isterinya dengan tujuan untuk menyakiti atau memudaratkan isterinya itu

                                                                                          Makruh Apabila penceraian lebih baik antara suami dan isteri

                                                                                          Harus Sekirannya rujuk boleh membawa kebaikan bersama

                                                                                          [sunting] Rukun rujukPerkara Syarat

                                                                                          SuamiBerakalBalighDengan kerelaan sendiri

                                                                                          Isteri

                                                                                          Telah disetubuhiBerkeadaan talak rajrsquoiBukan dengan talak tigaBukan cerai secara khulukMasih dalam idah

                                                                                          Lafaz

                                                                                          Ucapan yang jelas menyatakan rujukTiada disyaratkan dengan khiar atau pilihanDisegerakan tanpa dikaitkan dengan taklik atau bersyaratDengan sengaja dan bukan paksaan

                                                                                          [sunting] Contoh lafaz rujuk

                                                                                          [sunting] Lafaz sarih

                                                                                          Lafaz terang dan jelas menunjukkan rujuk Contoh ldquoSaya rujuk awak kembalirdquo atau ldquoSaya kembali semula awak sebagai isteri sayardquo

                                                                                          [sunting] Lafaz kinayah

                                                                                          Lafaz kiasan atau sindiran Contoh ldquoSaya jadikan awak milik saya semulardquo atau ldquoSaya pegang awak semulardquo Lafaz kinayah perlu dengan niat suami untuk merujuk kerana jika dengan niat rujuk maka jadilah rujuk Namun jika tiada niat rujuk maka tidak sahlah rujuknya

                                                                                          Bab Lian Ditulis oleh Fani Kamis 24 Mei 2007 2024 1 PENGERTIAN LIrsquoAN DAN KASUS LIrsquoAN

                                                                                          Kata lirsquoan menurut bahasa berarti allarsquonu bainatsnaini fa sharsquoidan (saling melaknat yang terjadi di antara dua orang atau lebih) Sedang menurut istilah syarrsquoi lirsquoan ialah sumpah dengan redaksi tertentu yang diucapkan suami bahwa isterinya telah berzina atau ia menolak bayi yang lahir dari isterinya sebagai anak kandungnya dan kemudian sang isteri pun bersumpah bahwa tuduhan suaminya yang dialamatkan kepada dirinya itu bohong (Pengertian ini dikutip dari kitab al-Mugashshal fi Ahkamil Mar-ah Wal Baitil Muslim Fisy Syarirsquoatil Islamiyah VIII 320-321 terbitan Muassasah Risalah Beirut oleh Prof Dr Abdul Karim Zaidan)

                                                                                          Apabila seorang laki-laki menuduh isterinya berbuat serong dengan laki-laki lain kemudian isterinya menganggap bahwa tuduhannya bohong maka pihak suami harus dijatuhi hukuman dera kecuali dia mempunyai bukti yang kuat atau melakukan lirsquoan ldquoDan orang-orang yang menuduh isterinya (berzina) padahal mereka tidak ada mempunyai saksi-saksi selain diri mereka sendiri Maka persaksian orang itu ialah empat kali bersumpah dengan nama Allah sesungguhnya dia adalah termasuk orang-orang yang benar Dan (sumpah) yang kelima bahwa lanat Allah atasnya jika dia termasuk orang-orang yang berdusta Istrinya itu dihindarkan dari hukuman oleh sumpahnya empat kali atas nama Allah Sesungguhnya suaminya itu benar-benar termasuk orang-orang yang dusta Dan (sumpah) yang kelima bahwa laknat Allah atasnya jika suaminya itu termasuk orang-orang yang benarrdquo (QS An-Nuur 6-9)

                                                                                          Dari Ibnu Abbas ra bahwa Hilal bin Umayyah ra pernah menuduh isterinya berzina dengan Syarik bin Sahma di hadapan Nabi saw Kemudian Nabi saw bersabda ldquoKamu harus dapat membuktikan atau (kalau tidak) hukuman had menimpa punggungmurdquo Lalu dia berkata ldquoYa Rasulullah jika seorang di antara kami telah melihat seorang laki-laki berada di atas isterinya masihkah dituntut untuk pergi mencari buktirdquo maka Beliau pun bersabda ldquoKamu harus dapat membuktikan dan jika tidak maka hukuman had di punggungmurdquo Hilal berkata ldquoDemi dzat yang telah mengutusmu dengan membawa kebenaran sesungguhnya saya benar-benar jujur Maka saya harap sudi kiranya Allah menurunkan ayat Qurrsquoan yang bisa membebaskan punggungku dari hukum derardquo Maka turunlah Malaikat Jibril dan menyampaikan wahyu kepada Beliau WALLADZIINA YARMUUNA AZWAAJAHUM (dan orang-orang yang menuduh istri-isterinya) sampai padat IN KAANA MINASH SHAADIQIN (jika suaminya itu termasuk orang-orang yang benar) Kemudian Nabi saw beranjak dari tempatnya sambil menyuruh Hilal menemui isterinya Kemudian Hilal datang (lagi) kepada Beliau lalu memberikan kesaksian lantas Nabi saw bersabda

                                                                                          ldquoSesungguhnya Allah tahu bahwa seorang di antara kamu berdua ini ada yang bohong Adakah di antara kalian berdua ini yang mau bertaubatrdquo Kemudian isterinya bangun lalu memberikan kesaksiannya Maka tatkala ia hendak mengucapkan sumpah yang kelima maka orang-orang menghentikannya (agar tidak jadi mengucapkan sumpah kelima) dan mereka berkata ldquoSesungguhnya perempuan ini wajib dijatuhi hukumanrdquo Ibnu Abbas berkata ldquoLalu ia (isterinya

                                                                                          itu) pelan-pelan mundur hingga kami menduga ia akan segera kembalirdquo Kemudian ia berkata Aku tidak akan membuat malu kaumku sepanjang hari Kemudian terus berlalu begitu Lantas Nabi saw bersabda ldquoPerhatikan dia jika dia datang dengan membawa bayi yang juling matanya besar pinggulnya dan kedua betisnya besar juga maka ia(bayi itu) milik Syarik bin Sahmarsquordquo Ternyata dia datang persis yang disabdakan Nabi saw Kemudian Beliau bersada ldquoKalaulah tidak ada ketetapan di dalam Kitabullah sudah barang tentu saya punya urusan dengan diardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no 2098 Fathul Bari VIII 449 no 4747 rsquoAunul Marsquobud VI 341 no 2237 Tirmidzi V 12 no 3229 dan Ibnu Majah I 668 no 2067)

                                                                                          2 HUKUM-HUKUM YANG MENIMPA ORANG YANG MELAKUKAN LIrsquoAN

                                                                                          Apabila suami isteri melakukan mularsquoanah atau lirsquoan maka berlakukan pada keduanya hukum-hukum berikut ini

                                                                                          1 Keduanya harus diceraikan berdasarkan hadistDari Ibnu Umar ra ia berkata ldquoNabi saw memutuskan hukum di antara seorang suami dan isteri dari kaum Anshar dan menceraikan antara keduanyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 458 no 5314 Muslim II 1133 no 9 dan 1494)

                                                                                          2 Keduanya haram rujursquo untuk selama-lamanyaDari Sahl bin Sarsquod ra ia berkata ldquoTelah berlaku sunnah Nabi saw tentang suami isteri yang saling bermularsquoanah dimana mereka diceraikan antara keduanya kemudian mereka tidak (boleh) rujursquo buat selama-lamanyardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no 2104 dan Aunul Mabud VI 337 no 2233 serta Baihaqi VII 410)

                                                                                          3 Wanita yang bermularsquoanah berhak memiliki maharDari Ayyub bin Sarsquoid bin Jubair ia bercerita Saya pernah bertanya kepada Ibnu Umar ra (Wahai Ibnu Umar) bagaimana kedudukan seorang suami yang menuduh isterinya berbuat serong Jawab Ibnu Umar ldquoNabi saw pernah menceraikan antara dua orang yang bersaudara (yaitu suami isteri) dari Bani rsquoAjlan dan Beliau bersabda (kepada keduanya) ldquoAllah mengetahui bahwa seorang di antara kalian berdua pasti berbohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Ternyata mereka berdua enggan (memenuhi tawaran Beliau) Nabi bersabda lagi ldquoAllah mengetahui bahwa salah seorang di antara kalian berdua pasti bohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Ternyata mereka enggan lalu Nabi pun bersabda ldquoAllah mengetahui bahwa salah seorang di antara kalian berdua pasti bohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Namun mereka berdua enggan (untuk memenuhi tawaran Beliau) Maka selanjutnya Beliau menceraikan antara keduanyardquo Ayyub berkata ldquoKemudian Amr bin Dinar mengatakan kepadaku lsquoSesungguhnya di dalam hadist tersebut ada sebagian yang saya perhatikan belum engkau sampaikan yaitu laki-laki yang bermularsquoanah itu menanyakan ldquoMana hartaku (maharku)rdquo Dijawab (oleh Nabi saw) ldquoTidak ada harta (mahar) bagimu Jika kamu jujur berarti kamu sudah pernah bercampur dengannya jika kamu bohong maka ia (mahar) itu kian jauh darimurdquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 456 no 5311 Muslim II 1130 no 1493 lsquoAunul Marsquobud VI 347 no 2240 dan 2241 Nasarsquoi VI 177)

                                                                                          4 Anak yang lahir dari isteri yang bermularsquoanah harus diserahkan kepada sang isteri (ibunya)Dari Ibnu Umar ra ia berkata ldquoSesungguhnya Nabi saw pernah memutuskan untuk mularsquoanah antara seorang suami dengan isterinya kemudian ia (suami) dipisahkan dari anaknya lantas Beliau menceraikan antara mereka berdua kemudian anak itu Rasulullah serahkan kepada isterinyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 460 no 5315 Muslim II 1132 no 1494 lsquoAunul Marsquobud VI 348 no 2242 Tirmidzi II 338 no 1218 Nasarsquoi VI 178 dan Ibnu Majah I 669 no 2069)

                                                                                          5 Isteri yang bermularsquoanah berhak menjadi ahli waris anaknya dan begitu juga sebaliknyaDari Ibnu Syihab dalam hadist Sahl bin Sarsquoad ia berkata ldquoMenurut Sunnah Nabi saw sesudah suami isteri yang bermularsquoanah dicerai padahal sang isteri hamil maka anaknya dinisbatkan kepada ibunya Kemudian sunnah Beliau saw berlaku mengenai hak warisnya dimana ia (ibu tersebut) berhak menjadi ahli waris anaknya dan anaknya pun berhak menjadi ahli warisnya sesuai apa yang telah Allah tetapkan untuknyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari 1X 452 no 5309 Muslim II 1129 no 1492 dan lsquoAunul Marsquobud VI 339 no 2235)

                                                                                          Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 835 - 841

                                                                                          Bab Khulu

                                                                                          Selasa 28 Agustus 2007 1821 Pengertian Khulursquo

                                                                                          Menurut bahasa kata khulursquo berasal dari khalarsquo ats-tsauba idzaa azzalaba yang artinya

                                                                                          melepaskan pakaian karena isteri adalah pakaian suami dan suami adalah pakaian isteri Allah

                                                                                          SWT berfirman rdquoMereka itu adalah pakaian bagimu dan kamu pun pakaian bagi merekardquo (Al-

                                                                                          Baqarah187)

                                                                                          Para pakar fiqih memberi definisi bahwa khulursquo adalah seorang suami menceraikan isterinya dengan imbalan mengambil sesuatu darinya

                                                                                          Dan khulursquo disebut juga fidyah atau if tidak (tebusan) (Fiqhus Sunnah II253 Manarus Sabil II226 dan Fathul Bari IX395)

                                                                                          Persyaratan Khulursquo

                                                                                          Jika persengketaan antara suami isteri kian parah dan tidak mungkin lagi diambil langkah-

                                                                                          langkah kompromistis supaya mereka bersatu kembali atau pihak isteri sudah menggebu-gebu

                                                                                          untuk bercerai dengan suaminya maka ia boleh menebus dirinya dari kekuasaan suaminya

                                                                                          dengan menyerahkan sejumlah harta kepadanya sebagai ganti dari buruknya keadaan yang

                                                                                          menimpa suaminya karena bercerai dengannya Allah SWT berfirman rdquoDan tidak halal bagi

                                                                                          kamu mengambil dari sesautu yang telah kamu berikan kepada mereka kecuali kalau keduanya

                                                                                          (suami isteri) khawatir tidak akan dapat menjalankan hukum-hukum Allah maka tidak ada dosa

                                                                                          atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus dirinyardquo (Al-

                                                                                          Baqarah229)

                                                                                          Dari Ibnu Abbas ra berkata Isteri Tsabit bin Qais bin Syammas datang kepada Nabi saw lalu

                                                                                          bertutur rdquoYa Rasulullah aku tidak membenci Tsabit karena imannya dan bukan (pula) karena

                                                                                          perangainya melainkan sesungguhnya aku khawatir kufurrdquo Kemudian Rasulullah saw

                                                                                          bersabda rdquoMaka mau engkau mengembalikan kebunnya kepadanyardquo Jawabnya rdquoYa (mau)rdquo

                                                                                          kemudian ia mengembalikannya kepadanya dan selanjutnya beliau menjawab suaminya (Tsabit)

                                                                                          agar mencerainyardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no2036 dan Fathul Bari IX395 no5276)

                                                                                          Peringatan Keras Terhadap Masalah Khulursquo

                                                                                          Dari Tsauban ra bahwa Rasulullah saw bersabda ldquoSetiap wanita yang mau talak kepada

                                                                                          suaminya tanpa alasan yang dibenarkan agama maka haram baginya mencium seberbak

                                                                                          surgardquo (Shahih Shahihul Ibnu Majah no1682 ldquoAunul Marsquobud VI308 no2209 Ibnu Majah

                                                                                          I662 no20555 dan Tirmidzi II329 no1199)

                                                                                          ldquoDarinya (Tsauban) ra dari Nabi saw beliau bersabda ldquoWanita-wanita yang melakukan khulursquo

                                                                                          adalah wanita-wanita munafikrdquo (Shahih Shahihul Jamirsquous Shaghir no6681 dan Tirmidzi

                                                                                          II329 no1198)

                                                                                          Peringatan Keras Bagi Para Suami Agar Tidak Mempersulit Isterinya

                                                                                          Manakala seorang suami tidak senang kepada isterinya dan benci kepadanya karena suatu hal

                                                                                          maka hendaklah mentalaknya dengan cara yang marsquoruf sebagaimana yang diperintahkan Allah

                                                                                          SWT Ia tidak boleh manahannya dan mempersulitnya untuk menebus dirinya sendiri Allah

                                                                                          SWT berfirman rdquoDan apabila kamu mentalak isteri-isterimu lalu mereka mendekati akhir

                                                                                          iddahnya maka rujukilah mereka dengan cara yang marsquoruf atau ceraikanlah mereka dengan

                                                                                          cara yang marsquoruf (pula) Janganlah kamu rujuki mereka untuk memberi kemudharatan karena

                                                                                          dengan demikian kamu menganiaya mereka Barangsiapa berbuat demikian maka sungguh ia

                                                                                          telah berbuat zhalim terhadap dirinya sendiri Janganlah kamu jadikan hukum-hukum Allah

                                                                                          sebagai permainan Dan ingatlah nirsquomat Allah padamu dan apa yang telah diturunkan Allah

                                                                                          kepadamu yaitu al-Kitab dan al-Hikmah Allah memberi pengajaran kepada engkau dengan apa

                                                                                          yang diturunkan-Nya itu Dan bertakwalah kepada Allah serta ketahuilah bahwasannya Allah

                                                                                          Maha Mengetahui segala sesuaturdquo (Al-Baqarah231)

                                                                                          Dan Allah SWT berfirman rdquoHai orang-orang yang beriman tidak halal bagi kamu

                                                                                          mempusakai wanita dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena

                                                                                          hendak mengambil kembali sebagai dari apa yang telah kamu berikan kepadanya terkecuali bila

                                                                                          mereka melakukan perbuatan keji yang nyata Dan bergaullah dengan mereka secara patut

                                                                                          Kemudian jika kamu tidak menyukai mereka (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak

                                                                                          menyukai sesuatu padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyakrdquo (An-Nisaarsquo19)

                                                                                          Khulursquo Adalah Fasakh Bukan Talak

                                                                                          Jika seorang isteri telah menebus dirinya dan dicerai oleh suaminya Maka ia berkuasa penuh

                                                                                          atas dirinya sendiri sehingga suaminya tidak berhak untuk rujuk kepadanya kecuali dengan

                                                                                          ridhanya dan perpecahan tidak dianggap sebagai talak meskipun dijatuhkan dengan redaksi

                                                                                          talak Namun ia adalah perusakan akad nikah demi kemaslahatan sang isteri dengan balasan

                                                                                          menebus dirinya kepada suaminya

                                                                                          Ibnul Qayyim ra menulis sebagai berikut rdquoDan yang menunjukkan khulursquo bukan talak adalah

                                                                                          bahwa Allah SWT telah menetapkan tiga ketentuan yang berlaku pada talak terhadap (isteri)

                                                                                          yang telah dikumpuli jika talak tersebut telah mencapai talak tiga Ketetapan-ketetapan itu tidak

                                                                                          pada khulursquo

                                                                                          Pertama Suamilah yang lebih berhak rujuk kepada isterinya dalam masa iddah

                                                                                          Kedua Talak maksimal tiga kali sehingga setelah terjadi talak ketiga isteri tidak halal bagi

                                                                                          suaminya terkecuali ia kawin lagi dengan suami kedua dan pernah bercampur dengannya

                                                                                          Ketiga Iddah yang berlaku dalam talak terdiri atas tiga kali qurursquo (bersih dari iddah)

                                                                                          Sementara itu telah sah berdasarkan nash (ayat Qur-an ataua hadits) dan ijmarsquo (kesepatakan)

                                                                                          bahwasanya tidak sah istilah rujuk dalam khulursquo

                                                                                          Dan sudah sah berdasar sunnah Nabi saw dan pendapat para shahabat bahwa iddah untuk khulursquo

                                                                                          hanya satu kali haidh

                                                                                          Demikian pula telah sah juga berdasar nash syarrsquoi bahwa boleh melakukan khulursquo setelah talak

                                                                                          kedua dan talak ketiga

                                                                                          Ini jelas sekali menunjukkan bahwa khulursquo bukanlah talak Oleh sebab itu Allah SWT

                                                                                          menegaskan rdquoTalak (yang dapat dirujuk) dua kali Setelah itu boleh rujuk lagi dengan

                                                                                          Cara yang marsquoruf atau menceraikan dengan cara yang baik dan tidak halal bagi kamu

                                                                                          mengambil kembali dari sesuatu yang pernah kami berikan pada mereka kecuali kalau

                                                                                          keduanya khawatir tidak akan dapat melaksanakan hukum-hukum Allah Jika kamu khawatir

                                                                                          bahwa keduanya (suami istri) tidak dapat mejalangkan hukum-hukum Allah maka tidak ada

                                                                                          dosa atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus dirinyardquo (Al-

                                                                                          Baqarah229)

                                                                                          Dan ini tidak dikhususkan bagi wanita yang telah ditalak dua kali karena hal ini ia mencakup

                                                                                          isteri yang dicerai dua kali Tidak boleh dhamir (kata ganti) Itu kembali kepada oknum yang

                                                                                          tidak disebutkan dalam ayat di atas dan meninggalkan oknum yang disebutkan dengan jelas akan

                                                                                          tetapi mungkin dikhususkan bagi oknum yang pernah disebutkan sebelumnya atau meliputi juga

                                                                                          selain yang sudah disebutkan sebelumnya Kemudian Allah SWT berfirman rdquoKemudian jika

                                                                                          suami mentalaknya (sesudah talak yang kedua) maka perempuan itu tidak halal lagi baginyardquo

                                                                                          (Al-Baqarah230)

                                                                                          Ayat al-Qurrsquoan ini meliputi perempuan yang dicerai setelah khulursquo dan setelah dicerai dua kali

                                                                                          secara qathrsquoi (pasti) karena dialah yang disebutkan dalam ayat di atas Maka ia (wanita yang di

                                                                                          khulursquo) harus masuk ke dalam kandungan lafazh ayat tersebut Demikianlah yang difahami

                                                                                          Imam Ahli tafsir Ibnu Abbas ra yang pernah didorsquoakan oleh Rasulullah saw agar Allah

                                                                                          mengajarinya tafsir Qurrsquoan Dan pasti doa itu terkabul tanpa keraguan Manakala hukum-hukum

                                                                                          yang berlaku dalam khulursquo berlainan dengan hukum-hukum talak maka hal itu menunjukkan

                                                                                          bahwa keduanya berlainan Jadi inilah yang sesuai dengan ketentuan narsquoah qiyas dan dengan

                                                                                          pendapat para shahabat Nabi saw (Zaadul Marsquoad V199)

                                                                                          Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal

                                                                                          Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-

                                                                                          Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 636 - 641

                                                                                          Bab Iddah

                                                                                          Kamis 30 Agustus 2007 1654 Pengertian Iddah

                                                                                          Menurut bahasa kata iddah berasal dari kata rsquoadad (bilangan dan ihshaak (perhitungan) seorang

                                                                                          wanita yang menghitung dan menjumlah hari dan masa haidh atau masa suci

                                                                                          Menurut istilah kata iddah ialah sebutannama bagi suatu masa di mana seorang wanita menantimenangguhkan perkawinan setelah ia ditinggalkan mati oleh suaminya atau setelah diceraikan baik dengan menunggu kelahiran bayinya atau berakhirnya beberapa qurursquo atau berakhirnya beberapa bulan yang sudah ditentukan

                                                                                          Macam-Macam Masa Iddah

                                                                                          Barangsiapa yang ditinggal mati suaminya maka iddahnya empat bulan sepuluh hari baik sang

                                                                                          isteri sudah dicampuri ataupun belum Hal ini mengacu pada firman Allah SWT rdquoOrang-orang

                                                                                          yang meninggal dunia di antaramu dengan meninggalkan isteri-isteri (hendaklah para isteri itu)

                                                                                          menangguhkan dirinya (beriddah) empat bulan sepuluh harirdquo (Al-Baqarah 234)

                                                                                          Terkecuali isteri yang sudah dicampuri dan sedang hamil maka masa iddahnya sampai

                                                                                          melahirkan rdquoDan wanita-wanita yang hamil waktu iddah mereka itu adalah sampai mereka

                                                                                          melahirkan kandungannyardquo (At-Thalaq 4)

                                                                                          Dari al-Miswar bin Makhramah bahwa Subairsquoah al-Aslamiyah ra pernah melahirkan dan

                                                                                          bernifas setelah beberapa malam kematian suaminya Lalu ia mendatangi Nabi saw lantar

                                                                                          meminta idzin kepada Beliau untuk kawin (lagi) Kemudian Beliau mengizinkannya lalu ia

                                                                                          segera menikah (lagi) (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX470 no5320 dan Muslim II1122

                                                                                          no1485)

                                                                                          Wanita yang ditalak sebelum sempat dicampuri maka tidak ada masa iddah baginya berdasarkan

                                                                                          pada firmannya Allah SWT berfirman rdquoHai orang-orang yang beriman rsquoapabila kamu menikahi

                                                                                          perempuan-perempuan yang beriman kemudian kamu ceraikan mereka sebelum kamu

                                                                                          mencampurinya maka sekali-kali tidak wajib atas mereka iddah bagimu yang kamu minta

                                                                                          menyempurnakannyardquo (Al-Ahzaab49)

                                                                                          Sedang wanita yang ditalak yang sebelumnya sempat dikumpuli dan dalam keadaan hamil maka

                                                                                          masa iddahnya ialah ia melahirkan anak yang diakndungnya Allah SWT berfirman rdquoDan

                                                                                          wanita-wanita hamil waktu iddah mereka itu adalah sampai mereka melahirkan

                                                                                          kandungannyardquo (At-Thalaq4)

                                                                                          Dari az-Zubair bin al-Awwam ra bahwa ia mempunyai isteri bernama Ummu Kultsum bin

                                                                                          rsquoUqbah radhiyallahu rsquoanha Kemudian Ummu Kultsum yang sedang hamil berkata kepadanya

                                                                                          rdquoTenanglah jiwaku (dengan dijatuhi talak satu)rdquo Maka az-Zubir pun menjatuhkan padanya talak

                                                                                          satu Lalu dia keluar pergi mengerjakan shalat sekembalinya (dari shalat) ternyata isterinya

                                                                                          sudah melahirkan Kemudian az-Zubir berkata rdquoGerangan apakah yang menyebabkan ia

                                                                                          menipuku semoga Allah menipunya (juga)rdquo Kemudian dia datang kepada Nabi saw lalu beliau

                                                                                          bersabda kepadanya rdquoKitabullah sudah menetapkan waktunya lamarlah (lagi) di kepada

                                                                                          dirinyardquo (Shahih Shahih Ibnu Majah no1546 dan Ibnu Majah I653 no2026)

                                                                                          Jika wanita yang dijatuhi talak termasuk perempuan yang masih berhaidh secara normal maka

                                                                                          masa iddahnya tiga kali haidh berdasarkan Firman Allah SWT rdquoWanita-wanita yang ditalak

                                                                                          hendaklah menahan diri (menunggu tiga kali qurursquo)rdquo (Al-Baqarah 228)

                                                                                          Kata qurursquo berarti haidh Hal ini mengacu pada hadits Aisyah ra bahwa Ummu Habibah ra

                                                                                          sering mengeluarkan darah istihadhah(darah yang keluar dari wanita karena sakit atau lainnya)

                                                                                          lalu dia bertanya kepada Nabi saw (mengenai hal tersebut) Maka Beliau menyuruh

                                                                                          meninggalkan shalat pada hari-hari haidhnya (Shahih Lighairih Shahih Abu Daud no252 dan

                                                                                          rsquoAunul Marsquobud I463 no278)

                                                                                          Jika wanita yang dijatuhi talak itu masih kecil belum mengeluarkan darah hadih atau sudah lanjut

                                                                                          usia yang sudah manopause (berhenti masa haidh) maka iddahnya adalah tiga bulan lamanya

                                                                                          Allah swt berfirman rdquoDan perempuan-perempuan yang tidak haidh lagi (manopause) diantara

                                                                                          isteri-isteri kaian jika ragu-ragu (tentang masa iddahnya) maka masa iddah mereka adalah tiga

                                                                                          bulan Begitu pula perempuan-perempuan yang belum haidhrdquo (At-Thalaq4)

                                                                                          Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal

                                                                                          Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-

                                                                                          Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 642 ndash 645

                                                                                          • Talak
                                                                                            • Daftar isi
                                                                                            • [sunting] Latar Belakang
                                                                                            • [sunting] Pengertian
                                                                                            • [sunting] Pembagian Talak
                                                                                              • [sunting] Dari segi cara suami menjatuhkan
                                                                                              • [sunting] dari segi boleh - tidaknya suami rujuk kembali pada istrinya
                                                                                                • MACAM-MACAM TALAK
                                                                                                  • pengrtian khulu
                                                                                                  • Perceraian dalam Islam
                                                                                                    • Isi kandungan
                                                                                                    • [sunting] Talak
                                                                                                      • [sunting] Hukum talak
                                                                                                      • [sunting] Rukun talak
                                                                                                      • [sunting] Contoh lafaz talak
                                                                                                      • [sunting] Jenis talak
                                                                                                        • [sunting] Talak rajrsquoi
                                                                                                        • [sunting] Talak bain
                                                                                                        • [sunting] Talak sunni
                                                                                                        • [sunting] Talak bidrsquoi
                                                                                                        • [sunting] Talak taklik
                                                                                                            • [sunting] Fasakh
                                                                                                              • [sunting] Cara melakukan fasakh
                                                                                                                • [sunting] Khuluk atau tebus talak
                                                                                                                  • [sunting] Tujuan khuluk
                                                                                                                    • [sunting] Rujuk
                                                                                                                      • [sunting] Hukum rujuk
                                                                                                                      • [sunting] Rukun rujuk
                                                                                                                      • [sunting] Contoh lafaz rujuk
                                                                                                                        • [sunting] Lafaz sarih
                                                                                                                        • [sunting] Lafaz kinayah

                                                                                            suami barunya menyetubuhinya setelah diceraikan suami barunya dan telah habis idah dengan suami barunya

                                                                                            [sunting] Talak sunni

                                                                                            Suami melafazkan talak kepada isterinya yang masih suci dan tidak disetubuhinya ketika dalam tempoh suci

                                                                                            [sunting] Talak bidrsquoi

                                                                                            Suami melafazkan talak kepada isterinya ketika dalam haid atau ketika suci yang disetubuhinya

                                                                                            [sunting] Talak taklik

                                                                                            Talak taklik ialah suami menceraikan isterinya bersyarat dengan sesuatu sebab atau syarat Apabila syarat atau sebab itu dilakukan atau berlaku maka terjadilah penceraian atau talak

                                                                                            Contohnya suami berkata kepada isteri ldquoJika awak keluar rumah tanpa izin saya maka jatuhlah talak saturdquo Apabila isterinya keluar dari rumah tanpa izin suaminya maka jatuhlah talak satu secara automatik

                                                                                            Ia juga boleh berlaku selepas akad nikah (ia dipraktikkan di Malaysia dan wajib oleh semua pengantin lelaki untuk melafaznya) berkata ldquoJika saya menyeksa isteri saya dengan sengaja atau saya meninggalkan isteri saya selama empat bulan berterusan dengan sengaja tanpa kerelaannya dan jika ia mengadu kepada kadi atau naib kadi apabila disabitkan oleh kadi atau naib kadi maka jatuhlah talak satu ke atas isteri sayardquo

                                                                                            Ia juga boleh berlaku dengan cara ldquoJika saya menyeksa isteri saya dengan sengaja atau saya meninggalkannya selama empat bulan berterusan tanpa kerelaannya dan jika ia mengadu kepada kadi atau naib kadi serta membayar RM 100 sebagai tebus talak apabila disabitkan oleh kadi atau naib kadi maka jatuhlah talak satu ke atas isteri saya dengan nilai tebus talak tersebutrdquo

                                                                                            [sunting] Fasakh

                                                                                            Erti fasakh menurut bahasa ialah rosak atau putus Manakala menurut syarak pula pembatalan nikah disebabkan oleh sesuatu sifat yang dibenarkan syarak misalnya perkahwinan suami isteri yang difasakhkan oleh kadi disebabkan oleh suaminya tidak mempu memberi nafkah kepada isterinya Fasakh tidak boleh mengurangkan bilangan talaknya Fasakh hanya boleh dituntut oleh isteri sekiranya terdapat beberapa sebab atau kecacatan yang terdapat pada pihak suaminya Mengikut mazhab Shafie seorang isteri boleh menuntut fasakh melalui kadi atau mahkamah disebabkan oleh kekurangan suaminya seperti gila (berkekalan atau sekejab) penyakit kusta penyakit sopak penyakit yang menghalang mereka daripada melakukan persetubuhan suami tidak mampu memberi nafkah belanja kepada isterinya seperti makan dan minum serta tempat tinggal pakaian memberi mahar dengan cara tunai sebelum bersetubuh kerana kepapaan atau muflis atau sebagainya suami tidak bertanggungjawab dengan meninggalkan isterinya terlalu lama dan tidak memberi khabar berita suami yang menzalimi dan memudaratkan isterinya

                                                                                            suami yang fasik serta melakukan maksiat terhadap Allah dan tidak menunaikan kewajipan kepada Allah dan murtad salah seorang (suami atau isteri)

                                                                                            [sunting] Cara melakukan fasakh Jika suami atau isteri mempunyai sebab yang megharuskan fasakh Membuat aduan kepada pihak kadi supaya membatalkan perkahwinan mereka

                                                                                            Jika dapat dibuktikan pengaduan yang diberikan adalah betul pihak kadi boleh mengambil tindakan membatalkannya

                                                                                            Pembatalan perkahwinan dengan cara fasakh tidak boleh dirujuk kembali melainkan dengan akad nikah yang baru

                                                                                            [sunting] Khuluk atau tebus talak

                                                                                            Perpisahan antara suami dan isteri melalui tebus talak sama ada dengan menggunakan lafaz talak atau khuluk Pihak isteri boleh melepaskan dirinya daripada ikatan perkahwinan mereka jika ia tidak berpuas hati atau lain-lain sebab Pihak isteri hendaklah membayar sejumlah wang atau harta yang dipersetujui bersama dengan suaminya maka suaminya hendaklah menceraikan isterinya dngan jumlah atau harta yang ditentukan

                                                                                            Hukum khuluk adalah berdasarkan surah al-Baqarah ayat 229 ldquoTidak halal bagi kamu mengambil apa-apa yang telah kamu berikan kepada mereka suatu jua pun kecuali jika takut kedua-duanya tidak akan mengikut peraturan Allah swt Jika kamu takut bahawa tidak akan mengikut peraturan Allah maka tiadalah berdosa kedua-duanya tentang barang yang jadi tebus oleh perempuanrdquo

                                                                                            Talak boleh jatuh dengan menyebut ldquoSaya menceraikan kamu dengan bayaran RM 10000rdquo dan isterinya menjawab ldquoSaya menerimanyardquo Apabila suami melafazkan demikian dan isterinya menyahut tawaran itu dengan serta-merta jatuhlah talak dengan khuluk dan isterinya wajiblah beridah Suami isteri hanya boleh merujuk dengan akad nikah baru sahaja

                                                                                            [sunting] Tujuan khuluk Memelihara hak wanita Menolak bahaya kemudaratan yang menimpanya

                                                                                            Memberi keadilan kepada wanita yang cukup umurnya melalui keputusan mahkamah

                                                                                            [sunting] Rujuk

                                                                                            Menurut bahasa rujuk boleh didefinisikan sebagai kembali Manakala menurut syarak ia membawa maksud suami kembali semula kepada isterinya yang diceraikan dengan ikatan pernikahan asal (dalam masa idah) dengan lafaz rujuk

                                                                                            [sunting] Hukum rujukHukum Penjelasan

                                                                                            WajibBagi suami yang menceraikan isterinya yang belum menyempurnakan gilirannya dari isteri-isterinya yang lain

                                                                                            Haram Suami merujuk isterinya dengan tujuan untuk menyakiti atau memudaratkan isterinya itu

                                                                                            Makruh Apabila penceraian lebih baik antara suami dan isteri

                                                                                            Harus Sekirannya rujuk boleh membawa kebaikan bersama

                                                                                            [sunting] Rukun rujukPerkara Syarat

                                                                                            SuamiBerakalBalighDengan kerelaan sendiri

                                                                                            Isteri

                                                                                            Telah disetubuhiBerkeadaan talak rajrsquoiBukan dengan talak tigaBukan cerai secara khulukMasih dalam idah

                                                                                            Lafaz

                                                                                            Ucapan yang jelas menyatakan rujukTiada disyaratkan dengan khiar atau pilihanDisegerakan tanpa dikaitkan dengan taklik atau bersyaratDengan sengaja dan bukan paksaan

                                                                                            [sunting] Contoh lafaz rujuk

                                                                                            [sunting] Lafaz sarih

                                                                                            Lafaz terang dan jelas menunjukkan rujuk Contoh ldquoSaya rujuk awak kembalirdquo atau ldquoSaya kembali semula awak sebagai isteri sayardquo

                                                                                            [sunting] Lafaz kinayah

                                                                                            Lafaz kiasan atau sindiran Contoh ldquoSaya jadikan awak milik saya semulardquo atau ldquoSaya pegang awak semulardquo Lafaz kinayah perlu dengan niat suami untuk merujuk kerana jika dengan niat rujuk maka jadilah rujuk Namun jika tiada niat rujuk maka tidak sahlah rujuknya

                                                                                            Bab Lian Ditulis oleh Fani Kamis 24 Mei 2007 2024 1 PENGERTIAN LIrsquoAN DAN KASUS LIrsquoAN

                                                                                            Kata lirsquoan menurut bahasa berarti allarsquonu bainatsnaini fa sharsquoidan (saling melaknat yang terjadi di antara dua orang atau lebih) Sedang menurut istilah syarrsquoi lirsquoan ialah sumpah dengan redaksi tertentu yang diucapkan suami bahwa isterinya telah berzina atau ia menolak bayi yang lahir dari isterinya sebagai anak kandungnya dan kemudian sang isteri pun bersumpah bahwa tuduhan suaminya yang dialamatkan kepada dirinya itu bohong (Pengertian ini dikutip dari kitab al-Mugashshal fi Ahkamil Mar-ah Wal Baitil Muslim Fisy Syarirsquoatil Islamiyah VIII 320-321 terbitan Muassasah Risalah Beirut oleh Prof Dr Abdul Karim Zaidan)

                                                                                            Apabila seorang laki-laki menuduh isterinya berbuat serong dengan laki-laki lain kemudian isterinya menganggap bahwa tuduhannya bohong maka pihak suami harus dijatuhi hukuman dera kecuali dia mempunyai bukti yang kuat atau melakukan lirsquoan ldquoDan orang-orang yang menuduh isterinya (berzina) padahal mereka tidak ada mempunyai saksi-saksi selain diri mereka sendiri Maka persaksian orang itu ialah empat kali bersumpah dengan nama Allah sesungguhnya dia adalah termasuk orang-orang yang benar Dan (sumpah) yang kelima bahwa lanat Allah atasnya jika dia termasuk orang-orang yang berdusta Istrinya itu dihindarkan dari hukuman oleh sumpahnya empat kali atas nama Allah Sesungguhnya suaminya itu benar-benar termasuk orang-orang yang dusta Dan (sumpah) yang kelima bahwa laknat Allah atasnya jika suaminya itu termasuk orang-orang yang benarrdquo (QS An-Nuur 6-9)

                                                                                            Dari Ibnu Abbas ra bahwa Hilal bin Umayyah ra pernah menuduh isterinya berzina dengan Syarik bin Sahma di hadapan Nabi saw Kemudian Nabi saw bersabda ldquoKamu harus dapat membuktikan atau (kalau tidak) hukuman had menimpa punggungmurdquo Lalu dia berkata ldquoYa Rasulullah jika seorang di antara kami telah melihat seorang laki-laki berada di atas isterinya masihkah dituntut untuk pergi mencari buktirdquo maka Beliau pun bersabda ldquoKamu harus dapat membuktikan dan jika tidak maka hukuman had di punggungmurdquo Hilal berkata ldquoDemi dzat yang telah mengutusmu dengan membawa kebenaran sesungguhnya saya benar-benar jujur Maka saya harap sudi kiranya Allah menurunkan ayat Qurrsquoan yang bisa membebaskan punggungku dari hukum derardquo Maka turunlah Malaikat Jibril dan menyampaikan wahyu kepada Beliau WALLADZIINA YARMUUNA AZWAAJAHUM (dan orang-orang yang menuduh istri-isterinya) sampai padat IN KAANA MINASH SHAADIQIN (jika suaminya itu termasuk orang-orang yang benar) Kemudian Nabi saw beranjak dari tempatnya sambil menyuruh Hilal menemui isterinya Kemudian Hilal datang (lagi) kepada Beliau lalu memberikan kesaksian lantas Nabi saw bersabda

                                                                                            ldquoSesungguhnya Allah tahu bahwa seorang di antara kamu berdua ini ada yang bohong Adakah di antara kalian berdua ini yang mau bertaubatrdquo Kemudian isterinya bangun lalu memberikan kesaksiannya Maka tatkala ia hendak mengucapkan sumpah yang kelima maka orang-orang menghentikannya (agar tidak jadi mengucapkan sumpah kelima) dan mereka berkata ldquoSesungguhnya perempuan ini wajib dijatuhi hukumanrdquo Ibnu Abbas berkata ldquoLalu ia (isterinya

                                                                                            itu) pelan-pelan mundur hingga kami menduga ia akan segera kembalirdquo Kemudian ia berkata Aku tidak akan membuat malu kaumku sepanjang hari Kemudian terus berlalu begitu Lantas Nabi saw bersabda ldquoPerhatikan dia jika dia datang dengan membawa bayi yang juling matanya besar pinggulnya dan kedua betisnya besar juga maka ia(bayi itu) milik Syarik bin Sahmarsquordquo Ternyata dia datang persis yang disabdakan Nabi saw Kemudian Beliau bersada ldquoKalaulah tidak ada ketetapan di dalam Kitabullah sudah barang tentu saya punya urusan dengan diardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no 2098 Fathul Bari VIII 449 no 4747 rsquoAunul Marsquobud VI 341 no 2237 Tirmidzi V 12 no 3229 dan Ibnu Majah I 668 no 2067)

                                                                                            2 HUKUM-HUKUM YANG MENIMPA ORANG YANG MELAKUKAN LIrsquoAN

                                                                                            Apabila suami isteri melakukan mularsquoanah atau lirsquoan maka berlakukan pada keduanya hukum-hukum berikut ini

                                                                                            1 Keduanya harus diceraikan berdasarkan hadistDari Ibnu Umar ra ia berkata ldquoNabi saw memutuskan hukum di antara seorang suami dan isteri dari kaum Anshar dan menceraikan antara keduanyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 458 no 5314 Muslim II 1133 no 9 dan 1494)

                                                                                            2 Keduanya haram rujursquo untuk selama-lamanyaDari Sahl bin Sarsquod ra ia berkata ldquoTelah berlaku sunnah Nabi saw tentang suami isteri yang saling bermularsquoanah dimana mereka diceraikan antara keduanya kemudian mereka tidak (boleh) rujursquo buat selama-lamanyardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no 2104 dan Aunul Mabud VI 337 no 2233 serta Baihaqi VII 410)

                                                                                            3 Wanita yang bermularsquoanah berhak memiliki maharDari Ayyub bin Sarsquoid bin Jubair ia bercerita Saya pernah bertanya kepada Ibnu Umar ra (Wahai Ibnu Umar) bagaimana kedudukan seorang suami yang menuduh isterinya berbuat serong Jawab Ibnu Umar ldquoNabi saw pernah menceraikan antara dua orang yang bersaudara (yaitu suami isteri) dari Bani rsquoAjlan dan Beliau bersabda (kepada keduanya) ldquoAllah mengetahui bahwa seorang di antara kalian berdua pasti berbohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Ternyata mereka berdua enggan (memenuhi tawaran Beliau) Nabi bersabda lagi ldquoAllah mengetahui bahwa salah seorang di antara kalian berdua pasti bohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Ternyata mereka enggan lalu Nabi pun bersabda ldquoAllah mengetahui bahwa salah seorang di antara kalian berdua pasti bohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Namun mereka berdua enggan (untuk memenuhi tawaran Beliau) Maka selanjutnya Beliau menceraikan antara keduanyardquo Ayyub berkata ldquoKemudian Amr bin Dinar mengatakan kepadaku lsquoSesungguhnya di dalam hadist tersebut ada sebagian yang saya perhatikan belum engkau sampaikan yaitu laki-laki yang bermularsquoanah itu menanyakan ldquoMana hartaku (maharku)rdquo Dijawab (oleh Nabi saw) ldquoTidak ada harta (mahar) bagimu Jika kamu jujur berarti kamu sudah pernah bercampur dengannya jika kamu bohong maka ia (mahar) itu kian jauh darimurdquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 456 no 5311 Muslim II 1130 no 1493 lsquoAunul Marsquobud VI 347 no 2240 dan 2241 Nasarsquoi VI 177)

                                                                                            4 Anak yang lahir dari isteri yang bermularsquoanah harus diserahkan kepada sang isteri (ibunya)Dari Ibnu Umar ra ia berkata ldquoSesungguhnya Nabi saw pernah memutuskan untuk mularsquoanah antara seorang suami dengan isterinya kemudian ia (suami) dipisahkan dari anaknya lantas Beliau menceraikan antara mereka berdua kemudian anak itu Rasulullah serahkan kepada isterinyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 460 no 5315 Muslim II 1132 no 1494 lsquoAunul Marsquobud VI 348 no 2242 Tirmidzi II 338 no 1218 Nasarsquoi VI 178 dan Ibnu Majah I 669 no 2069)

                                                                                            5 Isteri yang bermularsquoanah berhak menjadi ahli waris anaknya dan begitu juga sebaliknyaDari Ibnu Syihab dalam hadist Sahl bin Sarsquoad ia berkata ldquoMenurut Sunnah Nabi saw sesudah suami isteri yang bermularsquoanah dicerai padahal sang isteri hamil maka anaknya dinisbatkan kepada ibunya Kemudian sunnah Beliau saw berlaku mengenai hak warisnya dimana ia (ibu tersebut) berhak menjadi ahli waris anaknya dan anaknya pun berhak menjadi ahli warisnya sesuai apa yang telah Allah tetapkan untuknyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari 1X 452 no 5309 Muslim II 1129 no 1492 dan lsquoAunul Marsquobud VI 339 no 2235)

                                                                                            Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 835 - 841

                                                                                            Bab Khulu

                                                                                            Selasa 28 Agustus 2007 1821 Pengertian Khulursquo

                                                                                            Menurut bahasa kata khulursquo berasal dari khalarsquo ats-tsauba idzaa azzalaba yang artinya

                                                                                            melepaskan pakaian karena isteri adalah pakaian suami dan suami adalah pakaian isteri Allah

                                                                                            SWT berfirman rdquoMereka itu adalah pakaian bagimu dan kamu pun pakaian bagi merekardquo (Al-

                                                                                            Baqarah187)

                                                                                            Para pakar fiqih memberi definisi bahwa khulursquo adalah seorang suami menceraikan isterinya dengan imbalan mengambil sesuatu darinya

                                                                                            Dan khulursquo disebut juga fidyah atau if tidak (tebusan) (Fiqhus Sunnah II253 Manarus Sabil II226 dan Fathul Bari IX395)

                                                                                            Persyaratan Khulursquo

                                                                                            Jika persengketaan antara suami isteri kian parah dan tidak mungkin lagi diambil langkah-

                                                                                            langkah kompromistis supaya mereka bersatu kembali atau pihak isteri sudah menggebu-gebu

                                                                                            untuk bercerai dengan suaminya maka ia boleh menebus dirinya dari kekuasaan suaminya

                                                                                            dengan menyerahkan sejumlah harta kepadanya sebagai ganti dari buruknya keadaan yang

                                                                                            menimpa suaminya karena bercerai dengannya Allah SWT berfirman rdquoDan tidak halal bagi

                                                                                            kamu mengambil dari sesautu yang telah kamu berikan kepada mereka kecuali kalau keduanya

                                                                                            (suami isteri) khawatir tidak akan dapat menjalankan hukum-hukum Allah maka tidak ada dosa

                                                                                            atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus dirinyardquo (Al-

                                                                                            Baqarah229)

                                                                                            Dari Ibnu Abbas ra berkata Isteri Tsabit bin Qais bin Syammas datang kepada Nabi saw lalu

                                                                                            bertutur rdquoYa Rasulullah aku tidak membenci Tsabit karena imannya dan bukan (pula) karena

                                                                                            perangainya melainkan sesungguhnya aku khawatir kufurrdquo Kemudian Rasulullah saw

                                                                                            bersabda rdquoMaka mau engkau mengembalikan kebunnya kepadanyardquo Jawabnya rdquoYa (mau)rdquo

                                                                                            kemudian ia mengembalikannya kepadanya dan selanjutnya beliau menjawab suaminya (Tsabit)

                                                                                            agar mencerainyardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no2036 dan Fathul Bari IX395 no5276)

                                                                                            Peringatan Keras Terhadap Masalah Khulursquo

                                                                                            Dari Tsauban ra bahwa Rasulullah saw bersabda ldquoSetiap wanita yang mau talak kepada

                                                                                            suaminya tanpa alasan yang dibenarkan agama maka haram baginya mencium seberbak

                                                                                            surgardquo (Shahih Shahihul Ibnu Majah no1682 ldquoAunul Marsquobud VI308 no2209 Ibnu Majah

                                                                                            I662 no20555 dan Tirmidzi II329 no1199)

                                                                                            ldquoDarinya (Tsauban) ra dari Nabi saw beliau bersabda ldquoWanita-wanita yang melakukan khulursquo

                                                                                            adalah wanita-wanita munafikrdquo (Shahih Shahihul Jamirsquous Shaghir no6681 dan Tirmidzi

                                                                                            II329 no1198)

                                                                                            Peringatan Keras Bagi Para Suami Agar Tidak Mempersulit Isterinya

                                                                                            Manakala seorang suami tidak senang kepada isterinya dan benci kepadanya karena suatu hal

                                                                                            maka hendaklah mentalaknya dengan cara yang marsquoruf sebagaimana yang diperintahkan Allah

                                                                                            SWT Ia tidak boleh manahannya dan mempersulitnya untuk menebus dirinya sendiri Allah

                                                                                            SWT berfirman rdquoDan apabila kamu mentalak isteri-isterimu lalu mereka mendekati akhir

                                                                                            iddahnya maka rujukilah mereka dengan cara yang marsquoruf atau ceraikanlah mereka dengan

                                                                                            cara yang marsquoruf (pula) Janganlah kamu rujuki mereka untuk memberi kemudharatan karena

                                                                                            dengan demikian kamu menganiaya mereka Barangsiapa berbuat demikian maka sungguh ia

                                                                                            telah berbuat zhalim terhadap dirinya sendiri Janganlah kamu jadikan hukum-hukum Allah

                                                                                            sebagai permainan Dan ingatlah nirsquomat Allah padamu dan apa yang telah diturunkan Allah

                                                                                            kepadamu yaitu al-Kitab dan al-Hikmah Allah memberi pengajaran kepada engkau dengan apa

                                                                                            yang diturunkan-Nya itu Dan bertakwalah kepada Allah serta ketahuilah bahwasannya Allah

                                                                                            Maha Mengetahui segala sesuaturdquo (Al-Baqarah231)

                                                                                            Dan Allah SWT berfirman rdquoHai orang-orang yang beriman tidak halal bagi kamu

                                                                                            mempusakai wanita dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena

                                                                                            hendak mengambil kembali sebagai dari apa yang telah kamu berikan kepadanya terkecuali bila

                                                                                            mereka melakukan perbuatan keji yang nyata Dan bergaullah dengan mereka secara patut

                                                                                            Kemudian jika kamu tidak menyukai mereka (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak

                                                                                            menyukai sesuatu padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyakrdquo (An-Nisaarsquo19)

                                                                                            Khulursquo Adalah Fasakh Bukan Talak

                                                                                            Jika seorang isteri telah menebus dirinya dan dicerai oleh suaminya Maka ia berkuasa penuh

                                                                                            atas dirinya sendiri sehingga suaminya tidak berhak untuk rujuk kepadanya kecuali dengan

                                                                                            ridhanya dan perpecahan tidak dianggap sebagai talak meskipun dijatuhkan dengan redaksi

                                                                                            talak Namun ia adalah perusakan akad nikah demi kemaslahatan sang isteri dengan balasan

                                                                                            menebus dirinya kepada suaminya

                                                                                            Ibnul Qayyim ra menulis sebagai berikut rdquoDan yang menunjukkan khulursquo bukan talak adalah

                                                                                            bahwa Allah SWT telah menetapkan tiga ketentuan yang berlaku pada talak terhadap (isteri)

                                                                                            yang telah dikumpuli jika talak tersebut telah mencapai talak tiga Ketetapan-ketetapan itu tidak

                                                                                            pada khulursquo

                                                                                            Pertama Suamilah yang lebih berhak rujuk kepada isterinya dalam masa iddah

                                                                                            Kedua Talak maksimal tiga kali sehingga setelah terjadi talak ketiga isteri tidak halal bagi

                                                                                            suaminya terkecuali ia kawin lagi dengan suami kedua dan pernah bercampur dengannya

                                                                                            Ketiga Iddah yang berlaku dalam talak terdiri atas tiga kali qurursquo (bersih dari iddah)

                                                                                            Sementara itu telah sah berdasarkan nash (ayat Qur-an ataua hadits) dan ijmarsquo (kesepatakan)

                                                                                            bahwasanya tidak sah istilah rujuk dalam khulursquo

                                                                                            Dan sudah sah berdasar sunnah Nabi saw dan pendapat para shahabat bahwa iddah untuk khulursquo

                                                                                            hanya satu kali haidh

                                                                                            Demikian pula telah sah juga berdasar nash syarrsquoi bahwa boleh melakukan khulursquo setelah talak

                                                                                            kedua dan talak ketiga

                                                                                            Ini jelas sekali menunjukkan bahwa khulursquo bukanlah talak Oleh sebab itu Allah SWT

                                                                                            menegaskan rdquoTalak (yang dapat dirujuk) dua kali Setelah itu boleh rujuk lagi dengan

                                                                                            Cara yang marsquoruf atau menceraikan dengan cara yang baik dan tidak halal bagi kamu

                                                                                            mengambil kembali dari sesuatu yang pernah kami berikan pada mereka kecuali kalau

                                                                                            keduanya khawatir tidak akan dapat melaksanakan hukum-hukum Allah Jika kamu khawatir

                                                                                            bahwa keduanya (suami istri) tidak dapat mejalangkan hukum-hukum Allah maka tidak ada

                                                                                            dosa atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus dirinyardquo (Al-

                                                                                            Baqarah229)

                                                                                            Dan ini tidak dikhususkan bagi wanita yang telah ditalak dua kali karena hal ini ia mencakup

                                                                                            isteri yang dicerai dua kali Tidak boleh dhamir (kata ganti) Itu kembali kepada oknum yang

                                                                                            tidak disebutkan dalam ayat di atas dan meninggalkan oknum yang disebutkan dengan jelas akan

                                                                                            tetapi mungkin dikhususkan bagi oknum yang pernah disebutkan sebelumnya atau meliputi juga

                                                                                            selain yang sudah disebutkan sebelumnya Kemudian Allah SWT berfirman rdquoKemudian jika

                                                                                            suami mentalaknya (sesudah talak yang kedua) maka perempuan itu tidak halal lagi baginyardquo

                                                                                            (Al-Baqarah230)

                                                                                            Ayat al-Qurrsquoan ini meliputi perempuan yang dicerai setelah khulursquo dan setelah dicerai dua kali

                                                                                            secara qathrsquoi (pasti) karena dialah yang disebutkan dalam ayat di atas Maka ia (wanita yang di

                                                                                            khulursquo) harus masuk ke dalam kandungan lafazh ayat tersebut Demikianlah yang difahami

                                                                                            Imam Ahli tafsir Ibnu Abbas ra yang pernah didorsquoakan oleh Rasulullah saw agar Allah

                                                                                            mengajarinya tafsir Qurrsquoan Dan pasti doa itu terkabul tanpa keraguan Manakala hukum-hukum

                                                                                            yang berlaku dalam khulursquo berlainan dengan hukum-hukum talak maka hal itu menunjukkan

                                                                                            bahwa keduanya berlainan Jadi inilah yang sesuai dengan ketentuan narsquoah qiyas dan dengan

                                                                                            pendapat para shahabat Nabi saw (Zaadul Marsquoad V199)

                                                                                            Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal

                                                                                            Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-

                                                                                            Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 636 - 641

                                                                                            Bab Iddah

                                                                                            Kamis 30 Agustus 2007 1654 Pengertian Iddah

                                                                                            Menurut bahasa kata iddah berasal dari kata rsquoadad (bilangan dan ihshaak (perhitungan) seorang

                                                                                            wanita yang menghitung dan menjumlah hari dan masa haidh atau masa suci

                                                                                            Menurut istilah kata iddah ialah sebutannama bagi suatu masa di mana seorang wanita menantimenangguhkan perkawinan setelah ia ditinggalkan mati oleh suaminya atau setelah diceraikan baik dengan menunggu kelahiran bayinya atau berakhirnya beberapa qurursquo atau berakhirnya beberapa bulan yang sudah ditentukan

                                                                                            Macam-Macam Masa Iddah

                                                                                            Barangsiapa yang ditinggal mati suaminya maka iddahnya empat bulan sepuluh hari baik sang

                                                                                            isteri sudah dicampuri ataupun belum Hal ini mengacu pada firman Allah SWT rdquoOrang-orang

                                                                                            yang meninggal dunia di antaramu dengan meninggalkan isteri-isteri (hendaklah para isteri itu)

                                                                                            menangguhkan dirinya (beriddah) empat bulan sepuluh harirdquo (Al-Baqarah 234)

                                                                                            Terkecuali isteri yang sudah dicampuri dan sedang hamil maka masa iddahnya sampai

                                                                                            melahirkan rdquoDan wanita-wanita yang hamil waktu iddah mereka itu adalah sampai mereka

                                                                                            melahirkan kandungannyardquo (At-Thalaq 4)

                                                                                            Dari al-Miswar bin Makhramah bahwa Subairsquoah al-Aslamiyah ra pernah melahirkan dan

                                                                                            bernifas setelah beberapa malam kematian suaminya Lalu ia mendatangi Nabi saw lantar

                                                                                            meminta idzin kepada Beliau untuk kawin (lagi) Kemudian Beliau mengizinkannya lalu ia

                                                                                            segera menikah (lagi) (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX470 no5320 dan Muslim II1122

                                                                                            no1485)

                                                                                            Wanita yang ditalak sebelum sempat dicampuri maka tidak ada masa iddah baginya berdasarkan

                                                                                            pada firmannya Allah SWT berfirman rdquoHai orang-orang yang beriman rsquoapabila kamu menikahi

                                                                                            perempuan-perempuan yang beriman kemudian kamu ceraikan mereka sebelum kamu

                                                                                            mencampurinya maka sekali-kali tidak wajib atas mereka iddah bagimu yang kamu minta

                                                                                            menyempurnakannyardquo (Al-Ahzaab49)

                                                                                            Sedang wanita yang ditalak yang sebelumnya sempat dikumpuli dan dalam keadaan hamil maka

                                                                                            masa iddahnya ialah ia melahirkan anak yang diakndungnya Allah SWT berfirman rdquoDan

                                                                                            wanita-wanita hamil waktu iddah mereka itu adalah sampai mereka melahirkan

                                                                                            kandungannyardquo (At-Thalaq4)

                                                                                            Dari az-Zubair bin al-Awwam ra bahwa ia mempunyai isteri bernama Ummu Kultsum bin

                                                                                            rsquoUqbah radhiyallahu rsquoanha Kemudian Ummu Kultsum yang sedang hamil berkata kepadanya

                                                                                            rdquoTenanglah jiwaku (dengan dijatuhi talak satu)rdquo Maka az-Zubir pun menjatuhkan padanya talak

                                                                                            satu Lalu dia keluar pergi mengerjakan shalat sekembalinya (dari shalat) ternyata isterinya

                                                                                            sudah melahirkan Kemudian az-Zubir berkata rdquoGerangan apakah yang menyebabkan ia

                                                                                            menipuku semoga Allah menipunya (juga)rdquo Kemudian dia datang kepada Nabi saw lalu beliau

                                                                                            bersabda kepadanya rdquoKitabullah sudah menetapkan waktunya lamarlah (lagi) di kepada

                                                                                            dirinyardquo (Shahih Shahih Ibnu Majah no1546 dan Ibnu Majah I653 no2026)

                                                                                            Jika wanita yang dijatuhi talak termasuk perempuan yang masih berhaidh secara normal maka

                                                                                            masa iddahnya tiga kali haidh berdasarkan Firman Allah SWT rdquoWanita-wanita yang ditalak

                                                                                            hendaklah menahan diri (menunggu tiga kali qurursquo)rdquo (Al-Baqarah 228)

                                                                                            Kata qurursquo berarti haidh Hal ini mengacu pada hadits Aisyah ra bahwa Ummu Habibah ra

                                                                                            sering mengeluarkan darah istihadhah(darah yang keluar dari wanita karena sakit atau lainnya)

                                                                                            lalu dia bertanya kepada Nabi saw (mengenai hal tersebut) Maka Beliau menyuruh

                                                                                            meninggalkan shalat pada hari-hari haidhnya (Shahih Lighairih Shahih Abu Daud no252 dan

                                                                                            rsquoAunul Marsquobud I463 no278)

                                                                                            Jika wanita yang dijatuhi talak itu masih kecil belum mengeluarkan darah hadih atau sudah lanjut

                                                                                            usia yang sudah manopause (berhenti masa haidh) maka iddahnya adalah tiga bulan lamanya

                                                                                            Allah swt berfirman rdquoDan perempuan-perempuan yang tidak haidh lagi (manopause) diantara

                                                                                            isteri-isteri kaian jika ragu-ragu (tentang masa iddahnya) maka masa iddah mereka adalah tiga

                                                                                            bulan Begitu pula perempuan-perempuan yang belum haidhrdquo (At-Thalaq4)

                                                                                            Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal

                                                                                            Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-

                                                                                            Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 642 ndash 645

                                                                                            • Talak
                                                                                              • Daftar isi
                                                                                              • [sunting] Latar Belakang
                                                                                              • [sunting] Pengertian
                                                                                              • [sunting] Pembagian Talak
                                                                                                • [sunting] Dari segi cara suami menjatuhkan
                                                                                                • [sunting] dari segi boleh - tidaknya suami rujuk kembali pada istrinya
                                                                                                  • MACAM-MACAM TALAK
                                                                                                    • pengrtian khulu
                                                                                                    • Perceraian dalam Islam
                                                                                                      • Isi kandungan
                                                                                                      • [sunting] Talak
                                                                                                        • [sunting] Hukum talak
                                                                                                        • [sunting] Rukun talak
                                                                                                        • [sunting] Contoh lafaz talak
                                                                                                        • [sunting] Jenis talak
                                                                                                          • [sunting] Talak rajrsquoi
                                                                                                          • [sunting] Talak bain
                                                                                                          • [sunting] Talak sunni
                                                                                                          • [sunting] Talak bidrsquoi
                                                                                                          • [sunting] Talak taklik
                                                                                                              • [sunting] Fasakh
                                                                                                                • [sunting] Cara melakukan fasakh
                                                                                                                  • [sunting] Khuluk atau tebus talak
                                                                                                                    • [sunting] Tujuan khuluk
                                                                                                                      • [sunting] Rujuk
                                                                                                                        • [sunting] Hukum rujuk
                                                                                                                        • [sunting] Rukun rujuk
                                                                                                                        • [sunting] Contoh lafaz rujuk
                                                                                                                          • [sunting] Lafaz sarih
                                                                                                                          • [sunting] Lafaz kinayah

                                                                                              suami yang fasik serta melakukan maksiat terhadap Allah dan tidak menunaikan kewajipan kepada Allah dan murtad salah seorang (suami atau isteri)

                                                                                              [sunting] Cara melakukan fasakh Jika suami atau isteri mempunyai sebab yang megharuskan fasakh Membuat aduan kepada pihak kadi supaya membatalkan perkahwinan mereka

                                                                                              Jika dapat dibuktikan pengaduan yang diberikan adalah betul pihak kadi boleh mengambil tindakan membatalkannya

                                                                                              Pembatalan perkahwinan dengan cara fasakh tidak boleh dirujuk kembali melainkan dengan akad nikah yang baru

                                                                                              [sunting] Khuluk atau tebus talak

                                                                                              Perpisahan antara suami dan isteri melalui tebus talak sama ada dengan menggunakan lafaz talak atau khuluk Pihak isteri boleh melepaskan dirinya daripada ikatan perkahwinan mereka jika ia tidak berpuas hati atau lain-lain sebab Pihak isteri hendaklah membayar sejumlah wang atau harta yang dipersetujui bersama dengan suaminya maka suaminya hendaklah menceraikan isterinya dngan jumlah atau harta yang ditentukan

                                                                                              Hukum khuluk adalah berdasarkan surah al-Baqarah ayat 229 ldquoTidak halal bagi kamu mengambil apa-apa yang telah kamu berikan kepada mereka suatu jua pun kecuali jika takut kedua-duanya tidak akan mengikut peraturan Allah swt Jika kamu takut bahawa tidak akan mengikut peraturan Allah maka tiadalah berdosa kedua-duanya tentang barang yang jadi tebus oleh perempuanrdquo

                                                                                              Talak boleh jatuh dengan menyebut ldquoSaya menceraikan kamu dengan bayaran RM 10000rdquo dan isterinya menjawab ldquoSaya menerimanyardquo Apabila suami melafazkan demikian dan isterinya menyahut tawaran itu dengan serta-merta jatuhlah talak dengan khuluk dan isterinya wajiblah beridah Suami isteri hanya boleh merujuk dengan akad nikah baru sahaja

                                                                                              [sunting] Tujuan khuluk Memelihara hak wanita Menolak bahaya kemudaratan yang menimpanya

                                                                                              Memberi keadilan kepada wanita yang cukup umurnya melalui keputusan mahkamah

                                                                                              [sunting] Rujuk

                                                                                              Menurut bahasa rujuk boleh didefinisikan sebagai kembali Manakala menurut syarak ia membawa maksud suami kembali semula kepada isterinya yang diceraikan dengan ikatan pernikahan asal (dalam masa idah) dengan lafaz rujuk

                                                                                              [sunting] Hukum rujukHukum Penjelasan

                                                                                              WajibBagi suami yang menceraikan isterinya yang belum menyempurnakan gilirannya dari isteri-isterinya yang lain

                                                                                              Haram Suami merujuk isterinya dengan tujuan untuk menyakiti atau memudaratkan isterinya itu

                                                                                              Makruh Apabila penceraian lebih baik antara suami dan isteri

                                                                                              Harus Sekirannya rujuk boleh membawa kebaikan bersama

                                                                                              [sunting] Rukun rujukPerkara Syarat

                                                                                              SuamiBerakalBalighDengan kerelaan sendiri

                                                                                              Isteri

                                                                                              Telah disetubuhiBerkeadaan talak rajrsquoiBukan dengan talak tigaBukan cerai secara khulukMasih dalam idah

                                                                                              Lafaz

                                                                                              Ucapan yang jelas menyatakan rujukTiada disyaratkan dengan khiar atau pilihanDisegerakan tanpa dikaitkan dengan taklik atau bersyaratDengan sengaja dan bukan paksaan

                                                                                              [sunting] Contoh lafaz rujuk

                                                                                              [sunting] Lafaz sarih

                                                                                              Lafaz terang dan jelas menunjukkan rujuk Contoh ldquoSaya rujuk awak kembalirdquo atau ldquoSaya kembali semula awak sebagai isteri sayardquo

                                                                                              [sunting] Lafaz kinayah

                                                                                              Lafaz kiasan atau sindiran Contoh ldquoSaya jadikan awak milik saya semulardquo atau ldquoSaya pegang awak semulardquo Lafaz kinayah perlu dengan niat suami untuk merujuk kerana jika dengan niat rujuk maka jadilah rujuk Namun jika tiada niat rujuk maka tidak sahlah rujuknya

                                                                                              Bab Lian Ditulis oleh Fani Kamis 24 Mei 2007 2024 1 PENGERTIAN LIrsquoAN DAN KASUS LIrsquoAN

                                                                                              Kata lirsquoan menurut bahasa berarti allarsquonu bainatsnaini fa sharsquoidan (saling melaknat yang terjadi di antara dua orang atau lebih) Sedang menurut istilah syarrsquoi lirsquoan ialah sumpah dengan redaksi tertentu yang diucapkan suami bahwa isterinya telah berzina atau ia menolak bayi yang lahir dari isterinya sebagai anak kandungnya dan kemudian sang isteri pun bersumpah bahwa tuduhan suaminya yang dialamatkan kepada dirinya itu bohong (Pengertian ini dikutip dari kitab al-Mugashshal fi Ahkamil Mar-ah Wal Baitil Muslim Fisy Syarirsquoatil Islamiyah VIII 320-321 terbitan Muassasah Risalah Beirut oleh Prof Dr Abdul Karim Zaidan)

                                                                                              Apabila seorang laki-laki menuduh isterinya berbuat serong dengan laki-laki lain kemudian isterinya menganggap bahwa tuduhannya bohong maka pihak suami harus dijatuhi hukuman dera kecuali dia mempunyai bukti yang kuat atau melakukan lirsquoan ldquoDan orang-orang yang menuduh isterinya (berzina) padahal mereka tidak ada mempunyai saksi-saksi selain diri mereka sendiri Maka persaksian orang itu ialah empat kali bersumpah dengan nama Allah sesungguhnya dia adalah termasuk orang-orang yang benar Dan (sumpah) yang kelima bahwa lanat Allah atasnya jika dia termasuk orang-orang yang berdusta Istrinya itu dihindarkan dari hukuman oleh sumpahnya empat kali atas nama Allah Sesungguhnya suaminya itu benar-benar termasuk orang-orang yang dusta Dan (sumpah) yang kelima bahwa laknat Allah atasnya jika suaminya itu termasuk orang-orang yang benarrdquo (QS An-Nuur 6-9)

                                                                                              Dari Ibnu Abbas ra bahwa Hilal bin Umayyah ra pernah menuduh isterinya berzina dengan Syarik bin Sahma di hadapan Nabi saw Kemudian Nabi saw bersabda ldquoKamu harus dapat membuktikan atau (kalau tidak) hukuman had menimpa punggungmurdquo Lalu dia berkata ldquoYa Rasulullah jika seorang di antara kami telah melihat seorang laki-laki berada di atas isterinya masihkah dituntut untuk pergi mencari buktirdquo maka Beliau pun bersabda ldquoKamu harus dapat membuktikan dan jika tidak maka hukuman had di punggungmurdquo Hilal berkata ldquoDemi dzat yang telah mengutusmu dengan membawa kebenaran sesungguhnya saya benar-benar jujur Maka saya harap sudi kiranya Allah menurunkan ayat Qurrsquoan yang bisa membebaskan punggungku dari hukum derardquo Maka turunlah Malaikat Jibril dan menyampaikan wahyu kepada Beliau WALLADZIINA YARMUUNA AZWAAJAHUM (dan orang-orang yang menuduh istri-isterinya) sampai padat IN KAANA MINASH SHAADIQIN (jika suaminya itu termasuk orang-orang yang benar) Kemudian Nabi saw beranjak dari tempatnya sambil menyuruh Hilal menemui isterinya Kemudian Hilal datang (lagi) kepada Beliau lalu memberikan kesaksian lantas Nabi saw bersabda

                                                                                              ldquoSesungguhnya Allah tahu bahwa seorang di antara kamu berdua ini ada yang bohong Adakah di antara kalian berdua ini yang mau bertaubatrdquo Kemudian isterinya bangun lalu memberikan kesaksiannya Maka tatkala ia hendak mengucapkan sumpah yang kelima maka orang-orang menghentikannya (agar tidak jadi mengucapkan sumpah kelima) dan mereka berkata ldquoSesungguhnya perempuan ini wajib dijatuhi hukumanrdquo Ibnu Abbas berkata ldquoLalu ia (isterinya

                                                                                              itu) pelan-pelan mundur hingga kami menduga ia akan segera kembalirdquo Kemudian ia berkata Aku tidak akan membuat malu kaumku sepanjang hari Kemudian terus berlalu begitu Lantas Nabi saw bersabda ldquoPerhatikan dia jika dia datang dengan membawa bayi yang juling matanya besar pinggulnya dan kedua betisnya besar juga maka ia(bayi itu) milik Syarik bin Sahmarsquordquo Ternyata dia datang persis yang disabdakan Nabi saw Kemudian Beliau bersada ldquoKalaulah tidak ada ketetapan di dalam Kitabullah sudah barang tentu saya punya urusan dengan diardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no 2098 Fathul Bari VIII 449 no 4747 rsquoAunul Marsquobud VI 341 no 2237 Tirmidzi V 12 no 3229 dan Ibnu Majah I 668 no 2067)

                                                                                              2 HUKUM-HUKUM YANG MENIMPA ORANG YANG MELAKUKAN LIrsquoAN

                                                                                              Apabila suami isteri melakukan mularsquoanah atau lirsquoan maka berlakukan pada keduanya hukum-hukum berikut ini

                                                                                              1 Keduanya harus diceraikan berdasarkan hadistDari Ibnu Umar ra ia berkata ldquoNabi saw memutuskan hukum di antara seorang suami dan isteri dari kaum Anshar dan menceraikan antara keduanyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 458 no 5314 Muslim II 1133 no 9 dan 1494)

                                                                                              2 Keduanya haram rujursquo untuk selama-lamanyaDari Sahl bin Sarsquod ra ia berkata ldquoTelah berlaku sunnah Nabi saw tentang suami isteri yang saling bermularsquoanah dimana mereka diceraikan antara keduanya kemudian mereka tidak (boleh) rujursquo buat selama-lamanyardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no 2104 dan Aunul Mabud VI 337 no 2233 serta Baihaqi VII 410)

                                                                                              3 Wanita yang bermularsquoanah berhak memiliki maharDari Ayyub bin Sarsquoid bin Jubair ia bercerita Saya pernah bertanya kepada Ibnu Umar ra (Wahai Ibnu Umar) bagaimana kedudukan seorang suami yang menuduh isterinya berbuat serong Jawab Ibnu Umar ldquoNabi saw pernah menceraikan antara dua orang yang bersaudara (yaitu suami isteri) dari Bani rsquoAjlan dan Beliau bersabda (kepada keduanya) ldquoAllah mengetahui bahwa seorang di antara kalian berdua pasti berbohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Ternyata mereka berdua enggan (memenuhi tawaran Beliau) Nabi bersabda lagi ldquoAllah mengetahui bahwa salah seorang di antara kalian berdua pasti bohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Ternyata mereka enggan lalu Nabi pun bersabda ldquoAllah mengetahui bahwa salah seorang di antara kalian berdua pasti bohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Namun mereka berdua enggan (untuk memenuhi tawaran Beliau) Maka selanjutnya Beliau menceraikan antara keduanyardquo Ayyub berkata ldquoKemudian Amr bin Dinar mengatakan kepadaku lsquoSesungguhnya di dalam hadist tersebut ada sebagian yang saya perhatikan belum engkau sampaikan yaitu laki-laki yang bermularsquoanah itu menanyakan ldquoMana hartaku (maharku)rdquo Dijawab (oleh Nabi saw) ldquoTidak ada harta (mahar) bagimu Jika kamu jujur berarti kamu sudah pernah bercampur dengannya jika kamu bohong maka ia (mahar) itu kian jauh darimurdquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 456 no 5311 Muslim II 1130 no 1493 lsquoAunul Marsquobud VI 347 no 2240 dan 2241 Nasarsquoi VI 177)

                                                                                              4 Anak yang lahir dari isteri yang bermularsquoanah harus diserahkan kepada sang isteri (ibunya)Dari Ibnu Umar ra ia berkata ldquoSesungguhnya Nabi saw pernah memutuskan untuk mularsquoanah antara seorang suami dengan isterinya kemudian ia (suami) dipisahkan dari anaknya lantas Beliau menceraikan antara mereka berdua kemudian anak itu Rasulullah serahkan kepada isterinyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 460 no 5315 Muslim II 1132 no 1494 lsquoAunul Marsquobud VI 348 no 2242 Tirmidzi II 338 no 1218 Nasarsquoi VI 178 dan Ibnu Majah I 669 no 2069)

                                                                                              5 Isteri yang bermularsquoanah berhak menjadi ahli waris anaknya dan begitu juga sebaliknyaDari Ibnu Syihab dalam hadist Sahl bin Sarsquoad ia berkata ldquoMenurut Sunnah Nabi saw sesudah suami isteri yang bermularsquoanah dicerai padahal sang isteri hamil maka anaknya dinisbatkan kepada ibunya Kemudian sunnah Beliau saw berlaku mengenai hak warisnya dimana ia (ibu tersebut) berhak menjadi ahli waris anaknya dan anaknya pun berhak menjadi ahli warisnya sesuai apa yang telah Allah tetapkan untuknyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari 1X 452 no 5309 Muslim II 1129 no 1492 dan lsquoAunul Marsquobud VI 339 no 2235)

                                                                                              Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 835 - 841

                                                                                              Bab Khulu

                                                                                              Selasa 28 Agustus 2007 1821 Pengertian Khulursquo

                                                                                              Menurut bahasa kata khulursquo berasal dari khalarsquo ats-tsauba idzaa azzalaba yang artinya

                                                                                              melepaskan pakaian karena isteri adalah pakaian suami dan suami adalah pakaian isteri Allah

                                                                                              SWT berfirman rdquoMereka itu adalah pakaian bagimu dan kamu pun pakaian bagi merekardquo (Al-

                                                                                              Baqarah187)

                                                                                              Para pakar fiqih memberi definisi bahwa khulursquo adalah seorang suami menceraikan isterinya dengan imbalan mengambil sesuatu darinya

                                                                                              Dan khulursquo disebut juga fidyah atau if tidak (tebusan) (Fiqhus Sunnah II253 Manarus Sabil II226 dan Fathul Bari IX395)

                                                                                              Persyaratan Khulursquo

                                                                                              Jika persengketaan antara suami isteri kian parah dan tidak mungkin lagi diambil langkah-

                                                                                              langkah kompromistis supaya mereka bersatu kembali atau pihak isteri sudah menggebu-gebu

                                                                                              untuk bercerai dengan suaminya maka ia boleh menebus dirinya dari kekuasaan suaminya

                                                                                              dengan menyerahkan sejumlah harta kepadanya sebagai ganti dari buruknya keadaan yang

                                                                                              menimpa suaminya karena bercerai dengannya Allah SWT berfirman rdquoDan tidak halal bagi

                                                                                              kamu mengambil dari sesautu yang telah kamu berikan kepada mereka kecuali kalau keduanya

                                                                                              (suami isteri) khawatir tidak akan dapat menjalankan hukum-hukum Allah maka tidak ada dosa

                                                                                              atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus dirinyardquo (Al-

                                                                                              Baqarah229)

                                                                                              Dari Ibnu Abbas ra berkata Isteri Tsabit bin Qais bin Syammas datang kepada Nabi saw lalu

                                                                                              bertutur rdquoYa Rasulullah aku tidak membenci Tsabit karena imannya dan bukan (pula) karena

                                                                                              perangainya melainkan sesungguhnya aku khawatir kufurrdquo Kemudian Rasulullah saw

                                                                                              bersabda rdquoMaka mau engkau mengembalikan kebunnya kepadanyardquo Jawabnya rdquoYa (mau)rdquo

                                                                                              kemudian ia mengembalikannya kepadanya dan selanjutnya beliau menjawab suaminya (Tsabit)

                                                                                              agar mencerainyardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no2036 dan Fathul Bari IX395 no5276)

                                                                                              Peringatan Keras Terhadap Masalah Khulursquo

                                                                                              Dari Tsauban ra bahwa Rasulullah saw bersabda ldquoSetiap wanita yang mau talak kepada

                                                                                              suaminya tanpa alasan yang dibenarkan agama maka haram baginya mencium seberbak

                                                                                              surgardquo (Shahih Shahihul Ibnu Majah no1682 ldquoAunul Marsquobud VI308 no2209 Ibnu Majah

                                                                                              I662 no20555 dan Tirmidzi II329 no1199)

                                                                                              ldquoDarinya (Tsauban) ra dari Nabi saw beliau bersabda ldquoWanita-wanita yang melakukan khulursquo

                                                                                              adalah wanita-wanita munafikrdquo (Shahih Shahihul Jamirsquous Shaghir no6681 dan Tirmidzi

                                                                                              II329 no1198)

                                                                                              Peringatan Keras Bagi Para Suami Agar Tidak Mempersulit Isterinya

                                                                                              Manakala seorang suami tidak senang kepada isterinya dan benci kepadanya karena suatu hal

                                                                                              maka hendaklah mentalaknya dengan cara yang marsquoruf sebagaimana yang diperintahkan Allah

                                                                                              SWT Ia tidak boleh manahannya dan mempersulitnya untuk menebus dirinya sendiri Allah

                                                                                              SWT berfirman rdquoDan apabila kamu mentalak isteri-isterimu lalu mereka mendekati akhir

                                                                                              iddahnya maka rujukilah mereka dengan cara yang marsquoruf atau ceraikanlah mereka dengan

                                                                                              cara yang marsquoruf (pula) Janganlah kamu rujuki mereka untuk memberi kemudharatan karena

                                                                                              dengan demikian kamu menganiaya mereka Barangsiapa berbuat demikian maka sungguh ia

                                                                                              telah berbuat zhalim terhadap dirinya sendiri Janganlah kamu jadikan hukum-hukum Allah

                                                                                              sebagai permainan Dan ingatlah nirsquomat Allah padamu dan apa yang telah diturunkan Allah

                                                                                              kepadamu yaitu al-Kitab dan al-Hikmah Allah memberi pengajaran kepada engkau dengan apa

                                                                                              yang diturunkan-Nya itu Dan bertakwalah kepada Allah serta ketahuilah bahwasannya Allah

                                                                                              Maha Mengetahui segala sesuaturdquo (Al-Baqarah231)

                                                                                              Dan Allah SWT berfirman rdquoHai orang-orang yang beriman tidak halal bagi kamu

                                                                                              mempusakai wanita dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena

                                                                                              hendak mengambil kembali sebagai dari apa yang telah kamu berikan kepadanya terkecuali bila

                                                                                              mereka melakukan perbuatan keji yang nyata Dan bergaullah dengan mereka secara patut

                                                                                              Kemudian jika kamu tidak menyukai mereka (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak

                                                                                              menyukai sesuatu padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyakrdquo (An-Nisaarsquo19)

                                                                                              Khulursquo Adalah Fasakh Bukan Talak

                                                                                              Jika seorang isteri telah menebus dirinya dan dicerai oleh suaminya Maka ia berkuasa penuh

                                                                                              atas dirinya sendiri sehingga suaminya tidak berhak untuk rujuk kepadanya kecuali dengan

                                                                                              ridhanya dan perpecahan tidak dianggap sebagai talak meskipun dijatuhkan dengan redaksi

                                                                                              talak Namun ia adalah perusakan akad nikah demi kemaslahatan sang isteri dengan balasan

                                                                                              menebus dirinya kepada suaminya

                                                                                              Ibnul Qayyim ra menulis sebagai berikut rdquoDan yang menunjukkan khulursquo bukan talak adalah

                                                                                              bahwa Allah SWT telah menetapkan tiga ketentuan yang berlaku pada talak terhadap (isteri)

                                                                                              yang telah dikumpuli jika talak tersebut telah mencapai talak tiga Ketetapan-ketetapan itu tidak

                                                                                              pada khulursquo

                                                                                              Pertama Suamilah yang lebih berhak rujuk kepada isterinya dalam masa iddah

                                                                                              Kedua Talak maksimal tiga kali sehingga setelah terjadi talak ketiga isteri tidak halal bagi

                                                                                              suaminya terkecuali ia kawin lagi dengan suami kedua dan pernah bercampur dengannya

                                                                                              Ketiga Iddah yang berlaku dalam talak terdiri atas tiga kali qurursquo (bersih dari iddah)

                                                                                              Sementara itu telah sah berdasarkan nash (ayat Qur-an ataua hadits) dan ijmarsquo (kesepatakan)

                                                                                              bahwasanya tidak sah istilah rujuk dalam khulursquo

                                                                                              Dan sudah sah berdasar sunnah Nabi saw dan pendapat para shahabat bahwa iddah untuk khulursquo

                                                                                              hanya satu kali haidh

                                                                                              Demikian pula telah sah juga berdasar nash syarrsquoi bahwa boleh melakukan khulursquo setelah talak

                                                                                              kedua dan talak ketiga

                                                                                              Ini jelas sekali menunjukkan bahwa khulursquo bukanlah talak Oleh sebab itu Allah SWT

                                                                                              menegaskan rdquoTalak (yang dapat dirujuk) dua kali Setelah itu boleh rujuk lagi dengan

                                                                                              Cara yang marsquoruf atau menceraikan dengan cara yang baik dan tidak halal bagi kamu

                                                                                              mengambil kembali dari sesuatu yang pernah kami berikan pada mereka kecuali kalau

                                                                                              keduanya khawatir tidak akan dapat melaksanakan hukum-hukum Allah Jika kamu khawatir

                                                                                              bahwa keduanya (suami istri) tidak dapat mejalangkan hukum-hukum Allah maka tidak ada

                                                                                              dosa atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus dirinyardquo (Al-

                                                                                              Baqarah229)

                                                                                              Dan ini tidak dikhususkan bagi wanita yang telah ditalak dua kali karena hal ini ia mencakup

                                                                                              isteri yang dicerai dua kali Tidak boleh dhamir (kata ganti) Itu kembali kepada oknum yang

                                                                                              tidak disebutkan dalam ayat di atas dan meninggalkan oknum yang disebutkan dengan jelas akan

                                                                                              tetapi mungkin dikhususkan bagi oknum yang pernah disebutkan sebelumnya atau meliputi juga

                                                                                              selain yang sudah disebutkan sebelumnya Kemudian Allah SWT berfirman rdquoKemudian jika

                                                                                              suami mentalaknya (sesudah talak yang kedua) maka perempuan itu tidak halal lagi baginyardquo

                                                                                              (Al-Baqarah230)

                                                                                              Ayat al-Qurrsquoan ini meliputi perempuan yang dicerai setelah khulursquo dan setelah dicerai dua kali

                                                                                              secara qathrsquoi (pasti) karena dialah yang disebutkan dalam ayat di atas Maka ia (wanita yang di

                                                                                              khulursquo) harus masuk ke dalam kandungan lafazh ayat tersebut Demikianlah yang difahami

                                                                                              Imam Ahli tafsir Ibnu Abbas ra yang pernah didorsquoakan oleh Rasulullah saw agar Allah

                                                                                              mengajarinya tafsir Qurrsquoan Dan pasti doa itu terkabul tanpa keraguan Manakala hukum-hukum

                                                                                              yang berlaku dalam khulursquo berlainan dengan hukum-hukum talak maka hal itu menunjukkan

                                                                                              bahwa keduanya berlainan Jadi inilah yang sesuai dengan ketentuan narsquoah qiyas dan dengan

                                                                                              pendapat para shahabat Nabi saw (Zaadul Marsquoad V199)

                                                                                              Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal

                                                                                              Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-

                                                                                              Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 636 - 641

                                                                                              Bab Iddah

                                                                                              Kamis 30 Agustus 2007 1654 Pengertian Iddah

                                                                                              Menurut bahasa kata iddah berasal dari kata rsquoadad (bilangan dan ihshaak (perhitungan) seorang

                                                                                              wanita yang menghitung dan menjumlah hari dan masa haidh atau masa suci

                                                                                              Menurut istilah kata iddah ialah sebutannama bagi suatu masa di mana seorang wanita menantimenangguhkan perkawinan setelah ia ditinggalkan mati oleh suaminya atau setelah diceraikan baik dengan menunggu kelahiran bayinya atau berakhirnya beberapa qurursquo atau berakhirnya beberapa bulan yang sudah ditentukan

                                                                                              Macam-Macam Masa Iddah

                                                                                              Barangsiapa yang ditinggal mati suaminya maka iddahnya empat bulan sepuluh hari baik sang

                                                                                              isteri sudah dicampuri ataupun belum Hal ini mengacu pada firman Allah SWT rdquoOrang-orang

                                                                                              yang meninggal dunia di antaramu dengan meninggalkan isteri-isteri (hendaklah para isteri itu)

                                                                                              menangguhkan dirinya (beriddah) empat bulan sepuluh harirdquo (Al-Baqarah 234)

                                                                                              Terkecuali isteri yang sudah dicampuri dan sedang hamil maka masa iddahnya sampai

                                                                                              melahirkan rdquoDan wanita-wanita yang hamil waktu iddah mereka itu adalah sampai mereka

                                                                                              melahirkan kandungannyardquo (At-Thalaq 4)

                                                                                              Dari al-Miswar bin Makhramah bahwa Subairsquoah al-Aslamiyah ra pernah melahirkan dan

                                                                                              bernifas setelah beberapa malam kematian suaminya Lalu ia mendatangi Nabi saw lantar

                                                                                              meminta idzin kepada Beliau untuk kawin (lagi) Kemudian Beliau mengizinkannya lalu ia

                                                                                              segera menikah (lagi) (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX470 no5320 dan Muslim II1122

                                                                                              no1485)

                                                                                              Wanita yang ditalak sebelum sempat dicampuri maka tidak ada masa iddah baginya berdasarkan

                                                                                              pada firmannya Allah SWT berfirman rdquoHai orang-orang yang beriman rsquoapabila kamu menikahi

                                                                                              perempuan-perempuan yang beriman kemudian kamu ceraikan mereka sebelum kamu

                                                                                              mencampurinya maka sekali-kali tidak wajib atas mereka iddah bagimu yang kamu minta

                                                                                              menyempurnakannyardquo (Al-Ahzaab49)

                                                                                              Sedang wanita yang ditalak yang sebelumnya sempat dikumpuli dan dalam keadaan hamil maka

                                                                                              masa iddahnya ialah ia melahirkan anak yang diakndungnya Allah SWT berfirman rdquoDan

                                                                                              wanita-wanita hamil waktu iddah mereka itu adalah sampai mereka melahirkan

                                                                                              kandungannyardquo (At-Thalaq4)

                                                                                              Dari az-Zubair bin al-Awwam ra bahwa ia mempunyai isteri bernama Ummu Kultsum bin

                                                                                              rsquoUqbah radhiyallahu rsquoanha Kemudian Ummu Kultsum yang sedang hamil berkata kepadanya

                                                                                              rdquoTenanglah jiwaku (dengan dijatuhi talak satu)rdquo Maka az-Zubir pun menjatuhkan padanya talak

                                                                                              satu Lalu dia keluar pergi mengerjakan shalat sekembalinya (dari shalat) ternyata isterinya

                                                                                              sudah melahirkan Kemudian az-Zubir berkata rdquoGerangan apakah yang menyebabkan ia

                                                                                              menipuku semoga Allah menipunya (juga)rdquo Kemudian dia datang kepada Nabi saw lalu beliau

                                                                                              bersabda kepadanya rdquoKitabullah sudah menetapkan waktunya lamarlah (lagi) di kepada

                                                                                              dirinyardquo (Shahih Shahih Ibnu Majah no1546 dan Ibnu Majah I653 no2026)

                                                                                              Jika wanita yang dijatuhi talak termasuk perempuan yang masih berhaidh secara normal maka

                                                                                              masa iddahnya tiga kali haidh berdasarkan Firman Allah SWT rdquoWanita-wanita yang ditalak

                                                                                              hendaklah menahan diri (menunggu tiga kali qurursquo)rdquo (Al-Baqarah 228)

                                                                                              Kata qurursquo berarti haidh Hal ini mengacu pada hadits Aisyah ra bahwa Ummu Habibah ra

                                                                                              sering mengeluarkan darah istihadhah(darah yang keluar dari wanita karena sakit atau lainnya)

                                                                                              lalu dia bertanya kepada Nabi saw (mengenai hal tersebut) Maka Beliau menyuruh

                                                                                              meninggalkan shalat pada hari-hari haidhnya (Shahih Lighairih Shahih Abu Daud no252 dan

                                                                                              rsquoAunul Marsquobud I463 no278)

                                                                                              Jika wanita yang dijatuhi talak itu masih kecil belum mengeluarkan darah hadih atau sudah lanjut

                                                                                              usia yang sudah manopause (berhenti masa haidh) maka iddahnya adalah tiga bulan lamanya

                                                                                              Allah swt berfirman rdquoDan perempuan-perempuan yang tidak haidh lagi (manopause) diantara

                                                                                              isteri-isteri kaian jika ragu-ragu (tentang masa iddahnya) maka masa iddah mereka adalah tiga

                                                                                              bulan Begitu pula perempuan-perempuan yang belum haidhrdquo (At-Thalaq4)

                                                                                              Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal

                                                                                              Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-

                                                                                              Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 642 ndash 645

                                                                                              • Talak
                                                                                                • Daftar isi
                                                                                                • [sunting] Latar Belakang
                                                                                                • [sunting] Pengertian
                                                                                                • [sunting] Pembagian Talak
                                                                                                  • [sunting] Dari segi cara suami menjatuhkan
                                                                                                  • [sunting] dari segi boleh - tidaknya suami rujuk kembali pada istrinya
                                                                                                    • MACAM-MACAM TALAK
                                                                                                      • pengrtian khulu
                                                                                                      • Perceraian dalam Islam
                                                                                                        • Isi kandungan
                                                                                                        • [sunting] Talak
                                                                                                          • [sunting] Hukum talak
                                                                                                          • [sunting] Rukun talak
                                                                                                          • [sunting] Contoh lafaz talak
                                                                                                          • [sunting] Jenis talak
                                                                                                            • [sunting] Talak rajrsquoi
                                                                                                            • [sunting] Talak bain
                                                                                                            • [sunting] Talak sunni
                                                                                                            • [sunting] Talak bidrsquoi
                                                                                                            • [sunting] Talak taklik
                                                                                                                • [sunting] Fasakh
                                                                                                                  • [sunting] Cara melakukan fasakh
                                                                                                                    • [sunting] Khuluk atau tebus talak
                                                                                                                      • [sunting] Tujuan khuluk
                                                                                                                        • [sunting] Rujuk
                                                                                                                          • [sunting] Hukum rujuk
                                                                                                                          • [sunting] Rukun rujuk
                                                                                                                          • [sunting] Contoh lafaz rujuk
                                                                                                                            • [sunting] Lafaz sarih
                                                                                                                            • [sunting] Lafaz kinayah

                                                                                                WajibBagi suami yang menceraikan isterinya yang belum menyempurnakan gilirannya dari isteri-isterinya yang lain

                                                                                                Haram Suami merujuk isterinya dengan tujuan untuk menyakiti atau memudaratkan isterinya itu

                                                                                                Makruh Apabila penceraian lebih baik antara suami dan isteri

                                                                                                Harus Sekirannya rujuk boleh membawa kebaikan bersama

                                                                                                [sunting] Rukun rujukPerkara Syarat

                                                                                                SuamiBerakalBalighDengan kerelaan sendiri

                                                                                                Isteri

                                                                                                Telah disetubuhiBerkeadaan talak rajrsquoiBukan dengan talak tigaBukan cerai secara khulukMasih dalam idah

                                                                                                Lafaz

                                                                                                Ucapan yang jelas menyatakan rujukTiada disyaratkan dengan khiar atau pilihanDisegerakan tanpa dikaitkan dengan taklik atau bersyaratDengan sengaja dan bukan paksaan

                                                                                                [sunting] Contoh lafaz rujuk

                                                                                                [sunting] Lafaz sarih

                                                                                                Lafaz terang dan jelas menunjukkan rujuk Contoh ldquoSaya rujuk awak kembalirdquo atau ldquoSaya kembali semula awak sebagai isteri sayardquo

                                                                                                [sunting] Lafaz kinayah

                                                                                                Lafaz kiasan atau sindiran Contoh ldquoSaya jadikan awak milik saya semulardquo atau ldquoSaya pegang awak semulardquo Lafaz kinayah perlu dengan niat suami untuk merujuk kerana jika dengan niat rujuk maka jadilah rujuk Namun jika tiada niat rujuk maka tidak sahlah rujuknya

                                                                                                Bab Lian Ditulis oleh Fani Kamis 24 Mei 2007 2024 1 PENGERTIAN LIrsquoAN DAN KASUS LIrsquoAN

                                                                                                Kata lirsquoan menurut bahasa berarti allarsquonu bainatsnaini fa sharsquoidan (saling melaknat yang terjadi di antara dua orang atau lebih) Sedang menurut istilah syarrsquoi lirsquoan ialah sumpah dengan redaksi tertentu yang diucapkan suami bahwa isterinya telah berzina atau ia menolak bayi yang lahir dari isterinya sebagai anak kandungnya dan kemudian sang isteri pun bersumpah bahwa tuduhan suaminya yang dialamatkan kepada dirinya itu bohong (Pengertian ini dikutip dari kitab al-Mugashshal fi Ahkamil Mar-ah Wal Baitil Muslim Fisy Syarirsquoatil Islamiyah VIII 320-321 terbitan Muassasah Risalah Beirut oleh Prof Dr Abdul Karim Zaidan)

                                                                                                Apabila seorang laki-laki menuduh isterinya berbuat serong dengan laki-laki lain kemudian isterinya menganggap bahwa tuduhannya bohong maka pihak suami harus dijatuhi hukuman dera kecuali dia mempunyai bukti yang kuat atau melakukan lirsquoan ldquoDan orang-orang yang menuduh isterinya (berzina) padahal mereka tidak ada mempunyai saksi-saksi selain diri mereka sendiri Maka persaksian orang itu ialah empat kali bersumpah dengan nama Allah sesungguhnya dia adalah termasuk orang-orang yang benar Dan (sumpah) yang kelima bahwa lanat Allah atasnya jika dia termasuk orang-orang yang berdusta Istrinya itu dihindarkan dari hukuman oleh sumpahnya empat kali atas nama Allah Sesungguhnya suaminya itu benar-benar termasuk orang-orang yang dusta Dan (sumpah) yang kelima bahwa laknat Allah atasnya jika suaminya itu termasuk orang-orang yang benarrdquo (QS An-Nuur 6-9)

                                                                                                Dari Ibnu Abbas ra bahwa Hilal bin Umayyah ra pernah menuduh isterinya berzina dengan Syarik bin Sahma di hadapan Nabi saw Kemudian Nabi saw bersabda ldquoKamu harus dapat membuktikan atau (kalau tidak) hukuman had menimpa punggungmurdquo Lalu dia berkata ldquoYa Rasulullah jika seorang di antara kami telah melihat seorang laki-laki berada di atas isterinya masihkah dituntut untuk pergi mencari buktirdquo maka Beliau pun bersabda ldquoKamu harus dapat membuktikan dan jika tidak maka hukuman had di punggungmurdquo Hilal berkata ldquoDemi dzat yang telah mengutusmu dengan membawa kebenaran sesungguhnya saya benar-benar jujur Maka saya harap sudi kiranya Allah menurunkan ayat Qurrsquoan yang bisa membebaskan punggungku dari hukum derardquo Maka turunlah Malaikat Jibril dan menyampaikan wahyu kepada Beliau WALLADZIINA YARMUUNA AZWAAJAHUM (dan orang-orang yang menuduh istri-isterinya) sampai padat IN KAANA MINASH SHAADIQIN (jika suaminya itu termasuk orang-orang yang benar) Kemudian Nabi saw beranjak dari tempatnya sambil menyuruh Hilal menemui isterinya Kemudian Hilal datang (lagi) kepada Beliau lalu memberikan kesaksian lantas Nabi saw bersabda

                                                                                                ldquoSesungguhnya Allah tahu bahwa seorang di antara kamu berdua ini ada yang bohong Adakah di antara kalian berdua ini yang mau bertaubatrdquo Kemudian isterinya bangun lalu memberikan kesaksiannya Maka tatkala ia hendak mengucapkan sumpah yang kelima maka orang-orang menghentikannya (agar tidak jadi mengucapkan sumpah kelima) dan mereka berkata ldquoSesungguhnya perempuan ini wajib dijatuhi hukumanrdquo Ibnu Abbas berkata ldquoLalu ia (isterinya

                                                                                                itu) pelan-pelan mundur hingga kami menduga ia akan segera kembalirdquo Kemudian ia berkata Aku tidak akan membuat malu kaumku sepanjang hari Kemudian terus berlalu begitu Lantas Nabi saw bersabda ldquoPerhatikan dia jika dia datang dengan membawa bayi yang juling matanya besar pinggulnya dan kedua betisnya besar juga maka ia(bayi itu) milik Syarik bin Sahmarsquordquo Ternyata dia datang persis yang disabdakan Nabi saw Kemudian Beliau bersada ldquoKalaulah tidak ada ketetapan di dalam Kitabullah sudah barang tentu saya punya urusan dengan diardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no 2098 Fathul Bari VIII 449 no 4747 rsquoAunul Marsquobud VI 341 no 2237 Tirmidzi V 12 no 3229 dan Ibnu Majah I 668 no 2067)

                                                                                                2 HUKUM-HUKUM YANG MENIMPA ORANG YANG MELAKUKAN LIrsquoAN

                                                                                                Apabila suami isteri melakukan mularsquoanah atau lirsquoan maka berlakukan pada keduanya hukum-hukum berikut ini

                                                                                                1 Keduanya harus diceraikan berdasarkan hadistDari Ibnu Umar ra ia berkata ldquoNabi saw memutuskan hukum di antara seorang suami dan isteri dari kaum Anshar dan menceraikan antara keduanyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 458 no 5314 Muslim II 1133 no 9 dan 1494)

                                                                                                2 Keduanya haram rujursquo untuk selama-lamanyaDari Sahl bin Sarsquod ra ia berkata ldquoTelah berlaku sunnah Nabi saw tentang suami isteri yang saling bermularsquoanah dimana mereka diceraikan antara keduanya kemudian mereka tidak (boleh) rujursquo buat selama-lamanyardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no 2104 dan Aunul Mabud VI 337 no 2233 serta Baihaqi VII 410)

                                                                                                3 Wanita yang bermularsquoanah berhak memiliki maharDari Ayyub bin Sarsquoid bin Jubair ia bercerita Saya pernah bertanya kepada Ibnu Umar ra (Wahai Ibnu Umar) bagaimana kedudukan seorang suami yang menuduh isterinya berbuat serong Jawab Ibnu Umar ldquoNabi saw pernah menceraikan antara dua orang yang bersaudara (yaitu suami isteri) dari Bani rsquoAjlan dan Beliau bersabda (kepada keduanya) ldquoAllah mengetahui bahwa seorang di antara kalian berdua pasti berbohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Ternyata mereka berdua enggan (memenuhi tawaran Beliau) Nabi bersabda lagi ldquoAllah mengetahui bahwa salah seorang di antara kalian berdua pasti bohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Ternyata mereka enggan lalu Nabi pun bersabda ldquoAllah mengetahui bahwa salah seorang di antara kalian berdua pasti bohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Namun mereka berdua enggan (untuk memenuhi tawaran Beliau) Maka selanjutnya Beliau menceraikan antara keduanyardquo Ayyub berkata ldquoKemudian Amr bin Dinar mengatakan kepadaku lsquoSesungguhnya di dalam hadist tersebut ada sebagian yang saya perhatikan belum engkau sampaikan yaitu laki-laki yang bermularsquoanah itu menanyakan ldquoMana hartaku (maharku)rdquo Dijawab (oleh Nabi saw) ldquoTidak ada harta (mahar) bagimu Jika kamu jujur berarti kamu sudah pernah bercampur dengannya jika kamu bohong maka ia (mahar) itu kian jauh darimurdquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 456 no 5311 Muslim II 1130 no 1493 lsquoAunul Marsquobud VI 347 no 2240 dan 2241 Nasarsquoi VI 177)

                                                                                                4 Anak yang lahir dari isteri yang bermularsquoanah harus diserahkan kepada sang isteri (ibunya)Dari Ibnu Umar ra ia berkata ldquoSesungguhnya Nabi saw pernah memutuskan untuk mularsquoanah antara seorang suami dengan isterinya kemudian ia (suami) dipisahkan dari anaknya lantas Beliau menceraikan antara mereka berdua kemudian anak itu Rasulullah serahkan kepada isterinyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 460 no 5315 Muslim II 1132 no 1494 lsquoAunul Marsquobud VI 348 no 2242 Tirmidzi II 338 no 1218 Nasarsquoi VI 178 dan Ibnu Majah I 669 no 2069)

                                                                                                5 Isteri yang bermularsquoanah berhak menjadi ahli waris anaknya dan begitu juga sebaliknyaDari Ibnu Syihab dalam hadist Sahl bin Sarsquoad ia berkata ldquoMenurut Sunnah Nabi saw sesudah suami isteri yang bermularsquoanah dicerai padahal sang isteri hamil maka anaknya dinisbatkan kepada ibunya Kemudian sunnah Beliau saw berlaku mengenai hak warisnya dimana ia (ibu tersebut) berhak menjadi ahli waris anaknya dan anaknya pun berhak menjadi ahli warisnya sesuai apa yang telah Allah tetapkan untuknyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari 1X 452 no 5309 Muslim II 1129 no 1492 dan lsquoAunul Marsquobud VI 339 no 2235)

                                                                                                Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 835 - 841

                                                                                                Bab Khulu

                                                                                                Selasa 28 Agustus 2007 1821 Pengertian Khulursquo

                                                                                                Menurut bahasa kata khulursquo berasal dari khalarsquo ats-tsauba idzaa azzalaba yang artinya

                                                                                                melepaskan pakaian karena isteri adalah pakaian suami dan suami adalah pakaian isteri Allah

                                                                                                SWT berfirman rdquoMereka itu adalah pakaian bagimu dan kamu pun pakaian bagi merekardquo (Al-

                                                                                                Baqarah187)

                                                                                                Para pakar fiqih memberi definisi bahwa khulursquo adalah seorang suami menceraikan isterinya dengan imbalan mengambil sesuatu darinya

                                                                                                Dan khulursquo disebut juga fidyah atau if tidak (tebusan) (Fiqhus Sunnah II253 Manarus Sabil II226 dan Fathul Bari IX395)

                                                                                                Persyaratan Khulursquo

                                                                                                Jika persengketaan antara suami isteri kian parah dan tidak mungkin lagi diambil langkah-

                                                                                                langkah kompromistis supaya mereka bersatu kembali atau pihak isteri sudah menggebu-gebu

                                                                                                untuk bercerai dengan suaminya maka ia boleh menebus dirinya dari kekuasaan suaminya

                                                                                                dengan menyerahkan sejumlah harta kepadanya sebagai ganti dari buruknya keadaan yang

                                                                                                menimpa suaminya karena bercerai dengannya Allah SWT berfirman rdquoDan tidak halal bagi

                                                                                                kamu mengambil dari sesautu yang telah kamu berikan kepada mereka kecuali kalau keduanya

                                                                                                (suami isteri) khawatir tidak akan dapat menjalankan hukum-hukum Allah maka tidak ada dosa

                                                                                                atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus dirinyardquo (Al-

                                                                                                Baqarah229)

                                                                                                Dari Ibnu Abbas ra berkata Isteri Tsabit bin Qais bin Syammas datang kepada Nabi saw lalu

                                                                                                bertutur rdquoYa Rasulullah aku tidak membenci Tsabit karena imannya dan bukan (pula) karena

                                                                                                perangainya melainkan sesungguhnya aku khawatir kufurrdquo Kemudian Rasulullah saw

                                                                                                bersabda rdquoMaka mau engkau mengembalikan kebunnya kepadanyardquo Jawabnya rdquoYa (mau)rdquo

                                                                                                kemudian ia mengembalikannya kepadanya dan selanjutnya beliau menjawab suaminya (Tsabit)

                                                                                                agar mencerainyardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no2036 dan Fathul Bari IX395 no5276)

                                                                                                Peringatan Keras Terhadap Masalah Khulursquo

                                                                                                Dari Tsauban ra bahwa Rasulullah saw bersabda ldquoSetiap wanita yang mau talak kepada

                                                                                                suaminya tanpa alasan yang dibenarkan agama maka haram baginya mencium seberbak

                                                                                                surgardquo (Shahih Shahihul Ibnu Majah no1682 ldquoAunul Marsquobud VI308 no2209 Ibnu Majah

                                                                                                I662 no20555 dan Tirmidzi II329 no1199)

                                                                                                ldquoDarinya (Tsauban) ra dari Nabi saw beliau bersabda ldquoWanita-wanita yang melakukan khulursquo

                                                                                                adalah wanita-wanita munafikrdquo (Shahih Shahihul Jamirsquous Shaghir no6681 dan Tirmidzi

                                                                                                II329 no1198)

                                                                                                Peringatan Keras Bagi Para Suami Agar Tidak Mempersulit Isterinya

                                                                                                Manakala seorang suami tidak senang kepada isterinya dan benci kepadanya karena suatu hal

                                                                                                maka hendaklah mentalaknya dengan cara yang marsquoruf sebagaimana yang diperintahkan Allah

                                                                                                SWT Ia tidak boleh manahannya dan mempersulitnya untuk menebus dirinya sendiri Allah

                                                                                                SWT berfirman rdquoDan apabila kamu mentalak isteri-isterimu lalu mereka mendekati akhir

                                                                                                iddahnya maka rujukilah mereka dengan cara yang marsquoruf atau ceraikanlah mereka dengan

                                                                                                cara yang marsquoruf (pula) Janganlah kamu rujuki mereka untuk memberi kemudharatan karena

                                                                                                dengan demikian kamu menganiaya mereka Barangsiapa berbuat demikian maka sungguh ia

                                                                                                telah berbuat zhalim terhadap dirinya sendiri Janganlah kamu jadikan hukum-hukum Allah

                                                                                                sebagai permainan Dan ingatlah nirsquomat Allah padamu dan apa yang telah diturunkan Allah

                                                                                                kepadamu yaitu al-Kitab dan al-Hikmah Allah memberi pengajaran kepada engkau dengan apa

                                                                                                yang diturunkan-Nya itu Dan bertakwalah kepada Allah serta ketahuilah bahwasannya Allah

                                                                                                Maha Mengetahui segala sesuaturdquo (Al-Baqarah231)

                                                                                                Dan Allah SWT berfirman rdquoHai orang-orang yang beriman tidak halal bagi kamu

                                                                                                mempusakai wanita dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena

                                                                                                hendak mengambil kembali sebagai dari apa yang telah kamu berikan kepadanya terkecuali bila

                                                                                                mereka melakukan perbuatan keji yang nyata Dan bergaullah dengan mereka secara patut

                                                                                                Kemudian jika kamu tidak menyukai mereka (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak

                                                                                                menyukai sesuatu padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyakrdquo (An-Nisaarsquo19)

                                                                                                Khulursquo Adalah Fasakh Bukan Talak

                                                                                                Jika seorang isteri telah menebus dirinya dan dicerai oleh suaminya Maka ia berkuasa penuh

                                                                                                atas dirinya sendiri sehingga suaminya tidak berhak untuk rujuk kepadanya kecuali dengan

                                                                                                ridhanya dan perpecahan tidak dianggap sebagai talak meskipun dijatuhkan dengan redaksi

                                                                                                talak Namun ia adalah perusakan akad nikah demi kemaslahatan sang isteri dengan balasan

                                                                                                menebus dirinya kepada suaminya

                                                                                                Ibnul Qayyim ra menulis sebagai berikut rdquoDan yang menunjukkan khulursquo bukan talak adalah

                                                                                                bahwa Allah SWT telah menetapkan tiga ketentuan yang berlaku pada talak terhadap (isteri)

                                                                                                yang telah dikumpuli jika talak tersebut telah mencapai talak tiga Ketetapan-ketetapan itu tidak

                                                                                                pada khulursquo

                                                                                                Pertama Suamilah yang lebih berhak rujuk kepada isterinya dalam masa iddah

                                                                                                Kedua Talak maksimal tiga kali sehingga setelah terjadi talak ketiga isteri tidak halal bagi

                                                                                                suaminya terkecuali ia kawin lagi dengan suami kedua dan pernah bercampur dengannya

                                                                                                Ketiga Iddah yang berlaku dalam talak terdiri atas tiga kali qurursquo (bersih dari iddah)

                                                                                                Sementara itu telah sah berdasarkan nash (ayat Qur-an ataua hadits) dan ijmarsquo (kesepatakan)

                                                                                                bahwasanya tidak sah istilah rujuk dalam khulursquo

                                                                                                Dan sudah sah berdasar sunnah Nabi saw dan pendapat para shahabat bahwa iddah untuk khulursquo

                                                                                                hanya satu kali haidh

                                                                                                Demikian pula telah sah juga berdasar nash syarrsquoi bahwa boleh melakukan khulursquo setelah talak

                                                                                                kedua dan talak ketiga

                                                                                                Ini jelas sekali menunjukkan bahwa khulursquo bukanlah talak Oleh sebab itu Allah SWT

                                                                                                menegaskan rdquoTalak (yang dapat dirujuk) dua kali Setelah itu boleh rujuk lagi dengan

                                                                                                Cara yang marsquoruf atau menceraikan dengan cara yang baik dan tidak halal bagi kamu

                                                                                                mengambil kembali dari sesuatu yang pernah kami berikan pada mereka kecuali kalau

                                                                                                keduanya khawatir tidak akan dapat melaksanakan hukum-hukum Allah Jika kamu khawatir

                                                                                                bahwa keduanya (suami istri) tidak dapat mejalangkan hukum-hukum Allah maka tidak ada

                                                                                                dosa atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus dirinyardquo (Al-

                                                                                                Baqarah229)

                                                                                                Dan ini tidak dikhususkan bagi wanita yang telah ditalak dua kali karena hal ini ia mencakup

                                                                                                isteri yang dicerai dua kali Tidak boleh dhamir (kata ganti) Itu kembali kepada oknum yang

                                                                                                tidak disebutkan dalam ayat di atas dan meninggalkan oknum yang disebutkan dengan jelas akan

                                                                                                tetapi mungkin dikhususkan bagi oknum yang pernah disebutkan sebelumnya atau meliputi juga

                                                                                                selain yang sudah disebutkan sebelumnya Kemudian Allah SWT berfirman rdquoKemudian jika

                                                                                                suami mentalaknya (sesudah talak yang kedua) maka perempuan itu tidak halal lagi baginyardquo

                                                                                                (Al-Baqarah230)

                                                                                                Ayat al-Qurrsquoan ini meliputi perempuan yang dicerai setelah khulursquo dan setelah dicerai dua kali

                                                                                                secara qathrsquoi (pasti) karena dialah yang disebutkan dalam ayat di atas Maka ia (wanita yang di

                                                                                                khulursquo) harus masuk ke dalam kandungan lafazh ayat tersebut Demikianlah yang difahami

                                                                                                Imam Ahli tafsir Ibnu Abbas ra yang pernah didorsquoakan oleh Rasulullah saw agar Allah

                                                                                                mengajarinya tafsir Qurrsquoan Dan pasti doa itu terkabul tanpa keraguan Manakala hukum-hukum

                                                                                                yang berlaku dalam khulursquo berlainan dengan hukum-hukum talak maka hal itu menunjukkan

                                                                                                bahwa keduanya berlainan Jadi inilah yang sesuai dengan ketentuan narsquoah qiyas dan dengan

                                                                                                pendapat para shahabat Nabi saw (Zaadul Marsquoad V199)

                                                                                                Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal

                                                                                                Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-

                                                                                                Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 636 - 641

                                                                                                Bab Iddah

                                                                                                Kamis 30 Agustus 2007 1654 Pengertian Iddah

                                                                                                Menurut bahasa kata iddah berasal dari kata rsquoadad (bilangan dan ihshaak (perhitungan) seorang

                                                                                                wanita yang menghitung dan menjumlah hari dan masa haidh atau masa suci

                                                                                                Menurut istilah kata iddah ialah sebutannama bagi suatu masa di mana seorang wanita menantimenangguhkan perkawinan setelah ia ditinggalkan mati oleh suaminya atau setelah diceraikan baik dengan menunggu kelahiran bayinya atau berakhirnya beberapa qurursquo atau berakhirnya beberapa bulan yang sudah ditentukan

                                                                                                Macam-Macam Masa Iddah

                                                                                                Barangsiapa yang ditinggal mati suaminya maka iddahnya empat bulan sepuluh hari baik sang

                                                                                                isteri sudah dicampuri ataupun belum Hal ini mengacu pada firman Allah SWT rdquoOrang-orang

                                                                                                yang meninggal dunia di antaramu dengan meninggalkan isteri-isteri (hendaklah para isteri itu)

                                                                                                menangguhkan dirinya (beriddah) empat bulan sepuluh harirdquo (Al-Baqarah 234)

                                                                                                Terkecuali isteri yang sudah dicampuri dan sedang hamil maka masa iddahnya sampai

                                                                                                melahirkan rdquoDan wanita-wanita yang hamil waktu iddah mereka itu adalah sampai mereka

                                                                                                melahirkan kandungannyardquo (At-Thalaq 4)

                                                                                                Dari al-Miswar bin Makhramah bahwa Subairsquoah al-Aslamiyah ra pernah melahirkan dan

                                                                                                bernifas setelah beberapa malam kematian suaminya Lalu ia mendatangi Nabi saw lantar

                                                                                                meminta idzin kepada Beliau untuk kawin (lagi) Kemudian Beliau mengizinkannya lalu ia

                                                                                                segera menikah (lagi) (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX470 no5320 dan Muslim II1122

                                                                                                no1485)

                                                                                                Wanita yang ditalak sebelum sempat dicampuri maka tidak ada masa iddah baginya berdasarkan

                                                                                                pada firmannya Allah SWT berfirman rdquoHai orang-orang yang beriman rsquoapabila kamu menikahi

                                                                                                perempuan-perempuan yang beriman kemudian kamu ceraikan mereka sebelum kamu

                                                                                                mencampurinya maka sekali-kali tidak wajib atas mereka iddah bagimu yang kamu minta

                                                                                                menyempurnakannyardquo (Al-Ahzaab49)

                                                                                                Sedang wanita yang ditalak yang sebelumnya sempat dikumpuli dan dalam keadaan hamil maka

                                                                                                masa iddahnya ialah ia melahirkan anak yang diakndungnya Allah SWT berfirman rdquoDan

                                                                                                wanita-wanita hamil waktu iddah mereka itu adalah sampai mereka melahirkan

                                                                                                kandungannyardquo (At-Thalaq4)

                                                                                                Dari az-Zubair bin al-Awwam ra bahwa ia mempunyai isteri bernama Ummu Kultsum bin

                                                                                                rsquoUqbah radhiyallahu rsquoanha Kemudian Ummu Kultsum yang sedang hamil berkata kepadanya

                                                                                                rdquoTenanglah jiwaku (dengan dijatuhi talak satu)rdquo Maka az-Zubir pun menjatuhkan padanya talak

                                                                                                satu Lalu dia keluar pergi mengerjakan shalat sekembalinya (dari shalat) ternyata isterinya

                                                                                                sudah melahirkan Kemudian az-Zubir berkata rdquoGerangan apakah yang menyebabkan ia

                                                                                                menipuku semoga Allah menipunya (juga)rdquo Kemudian dia datang kepada Nabi saw lalu beliau

                                                                                                bersabda kepadanya rdquoKitabullah sudah menetapkan waktunya lamarlah (lagi) di kepada

                                                                                                dirinyardquo (Shahih Shahih Ibnu Majah no1546 dan Ibnu Majah I653 no2026)

                                                                                                Jika wanita yang dijatuhi talak termasuk perempuan yang masih berhaidh secara normal maka

                                                                                                masa iddahnya tiga kali haidh berdasarkan Firman Allah SWT rdquoWanita-wanita yang ditalak

                                                                                                hendaklah menahan diri (menunggu tiga kali qurursquo)rdquo (Al-Baqarah 228)

                                                                                                Kata qurursquo berarti haidh Hal ini mengacu pada hadits Aisyah ra bahwa Ummu Habibah ra

                                                                                                sering mengeluarkan darah istihadhah(darah yang keluar dari wanita karena sakit atau lainnya)

                                                                                                lalu dia bertanya kepada Nabi saw (mengenai hal tersebut) Maka Beliau menyuruh

                                                                                                meninggalkan shalat pada hari-hari haidhnya (Shahih Lighairih Shahih Abu Daud no252 dan

                                                                                                rsquoAunul Marsquobud I463 no278)

                                                                                                Jika wanita yang dijatuhi talak itu masih kecil belum mengeluarkan darah hadih atau sudah lanjut

                                                                                                usia yang sudah manopause (berhenti masa haidh) maka iddahnya adalah tiga bulan lamanya

                                                                                                Allah swt berfirman rdquoDan perempuan-perempuan yang tidak haidh lagi (manopause) diantara

                                                                                                isteri-isteri kaian jika ragu-ragu (tentang masa iddahnya) maka masa iddah mereka adalah tiga

                                                                                                bulan Begitu pula perempuan-perempuan yang belum haidhrdquo (At-Thalaq4)

                                                                                                Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal

                                                                                                Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-

                                                                                                Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 642 ndash 645

                                                                                                • Talak
                                                                                                  • Daftar isi
                                                                                                  • [sunting] Latar Belakang
                                                                                                  • [sunting] Pengertian
                                                                                                  • [sunting] Pembagian Talak
                                                                                                    • [sunting] Dari segi cara suami menjatuhkan
                                                                                                    • [sunting] dari segi boleh - tidaknya suami rujuk kembali pada istrinya
                                                                                                      • MACAM-MACAM TALAK
                                                                                                        • pengrtian khulu
                                                                                                        • Perceraian dalam Islam
                                                                                                          • Isi kandungan
                                                                                                          • [sunting] Talak
                                                                                                            • [sunting] Hukum talak
                                                                                                            • [sunting] Rukun talak
                                                                                                            • [sunting] Contoh lafaz talak
                                                                                                            • [sunting] Jenis talak
                                                                                                              • [sunting] Talak rajrsquoi
                                                                                                              • [sunting] Talak bain
                                                                                                              • [sunting] Talak sunni
                                                                                                              • [sunting] Talak bidrsquoi
                                                                                                              • [sunting] Talak taklik
                                                                                                                  • [sunting] Fasakh
                                                                                                                    • [sunting] Cara melakukan fasakh
                                                                                                                      • [sunting] Khuluk atau tebus talak
                                                                                                                        • [sunting] Tujuan khuluk
                                                                                                                          • [sunting] Rujuk
                                                                                                                            • [sunting] Hukum rujuk
                                                                                                                            • [sunting] Rukun rujuk
                                                                                                                            • [sunting] Contoh lafaz rujuk
                                                                                                                              • [sunting] Lafaz sarih
                                                                                                                              • [sunting] Lafaz kinayah

                                                                                                  Bab Lian Ditulis oleh Fani Kamis 24 Mei 2007 2024 1 PENGERTIAN LIrsquoAN DAN KASUS LIrsquoAN

                                                                                                  Kata lirsquoan menurut bahasa berarti allarsquonu bainatsnaini fa sharsquoidan (saling melaknat yang terjadi di antara dua orang atau lebih) Sedang menurut istilah syarrsquoi lirsquoan ialah sumpah dengan redaksi tertentu yang diucapkan suami bahwa isterinya telah berzina atau ia menolak bayi yang lahir dari isterinya sebagai anak kandungnya dan kemudian sang isteri pun bersumpah bahwa tuduhan suaminya yang dialamatkan kepada dirinya itu bohong (Pengertian ini dikutip dari kitab al-Mugashshal fi Ahkamil Mar-ah Wal Baitil Muslim Fisy Syarirsquoatil Islamiyah VIII 320-321 terbitan Muassasah Risalah Beirut oleh Prof Dr Abdul Karim Zaidan)

                                                                                                  Apabila seorang laki-laki menuduh isterinya berbuat serong dengan laki-laki lain kemudian isterinya menganggap bahwa tuduhannya bohong maka pihak suami harus dijatuhi hukuman dera kecuali dia mempunyai bukti yang kuat atau melakukan lirsquoan ldquoDan orang-orang yang menuduh isterinya (berzina) padahal mereka tidak ada mempunyai saksi-saksi selain diri mereka sendiri Maka persaksian orang itu ialah empat kali bersumpah dengan nama Allah sesungguhnya dia adalah termasuk orang-orang yang benar Dan (sumpah) yang kelima bahwa lanat Allah atasnya jika dia termasuk orang-orang yang berdusta Istrinya itu dihindarkan dari hukuman oleh sumpahnya empat kali atas nama Allah Sesungguhnya suaminya itu benar-benar termasuk orang-orang yang dusta Dan (sumpah) yang kelima bahwa laknat Allah atasnya jika suaminya itu termasuk orang-orang yang benarrdquo (QS An-Nuur 6-9)

                                                                                                  Dari Ibnu Abbas ra bahwa Hilal bin Umayyah ra pernah menuduh isterinya berzina dengan Syarik bin Sahma di hadapan Nabi saw Kemudian Nabi saw bersabda ldquoKamu harus dapat membuktikan atau (kalau tidak) hukuman had menimpa punggungmurdquo Lalu dia berkata ldquoYa Rasulullah jika seorang di antara kami telah melihat seorang laki-laki berada di atas isterinya masihkah dituntut untuk pergi mencari buktirdquo maka Beliau pun bersabda ldquoKamu harus dapat membuktikan dan jika tidak maka hukuman had di punggungmurdquo Hilal berkata ldquoDemi dzat yang telah mengutusmu dengan membawa kebenaran sesungguhnya saya benar-benar jujur Maka saya harap sudi kiranya Allah menurunkan ayat Qurrsquoan yang bisa membebaskan punggungku dari hukum derardquo Maka turunlah Malaikat Jibril dan menyampaikan wahyu kepada Beliau WALLADZIINA YARMUUNA AZWAAJAHUM (dan orang-orang yang menuduh istri-isterinya) sampai padat IN KAANA MINASH SHAADIQIN (jika suaminya itu termasuk orang-orang yang benar) Kemudian Nabi saw beranjak dari tempatnya sambil menyuruh Hilal menemui isterinya Kemudian Hilal datang (lagi) kepada Beliau lalu memberikan kesaksian lantas Nabi saw bersabda

                                                                                                  ldquoSesungguhnya Allah tahu bahwa seorang di antara kamu berdua ini ada yang bohong Adakah di antara kalian berdua ini yang mau bertaubatrdquo Kemudian isterinya bangun lalu memberikan kesaksiannya Maka tatkala ia hendak mengucapkan sumpah yang kelima maka orang-orang menghentikannya (agar tidak jadi mengucapkan sumpah kelima) dan mereka berkata ldquoSesungguhnya perempuan ini wajib dijatuhi hukumanrdquo Ibnu Abbas berkata ldquoLalu ia (isterinya

                                                                                                  itu) pelan-pelan mundur hingga kami menduga ia akan segera kembalirdquo Kemudian ia berkata Aku tidak akan membuat malu kaumku sepanjang hari Kemudian terus berlalu begitu Lantas Nabi saw bersabda ldquoPerhatikan dia jika dia datang dengan membawa bayi yang juling matanya besar pinggulnya dan kedua betisnya besar juga maka ia(bayi itu) milik Syarik bin Sahmarsquordquo Ternyata dia datang persis yang disabdakan Nabi saw Kemudian Beliau bersada ldquoKalaulah tidak ada ketetapan di dalam Kitabullah sudah barang tentu saya punya urusan dengan diardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no 2098 Fathul Bari VIII 449 no 4747 rsquoAunul Marsquobud VI 341 no 2237 Tirmidzi V 12 no 3229 dan Ibnu Majah I 668 no 2067)

                                                                                                  2 HUKUM-HUKUM YANG MENIMPA ORANG YANG MELAKUKAN LIrsquoAN

                                                                                                  Apabila suami isteri melakukan mularsquoanah atau lirsquoan maka berlakukan pada keduanya hukum-hukum berikut ini

                                                                                                  1 Keduanya harus diceraikan berdasarkan hadistDari Ibnu Umar ra ia berkata ldquoNabi saw memutuskan hukum di antara seorang suami dan isteri dari kaum Anshar dan menceraikan antara keduanyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 458 no 5314 Muslim II 1133 no 9 dan 1494)

                                                                                                  2 Keduanya haram rujursquo untuk selama-lamanyaDari Sahl bin Sarsquod ra ia berkata ldquoTelah berlaku sunnah Nabi saw tentang suami isteri yang saling bermularsquoanah dimana mereka diceraikan antara keduanya kemudian mereka tidak (boleh) rujursquo buat selama-lamanyardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no 2104 dan Aunul Mabud VI 337 no 2233 serta Baihaqi VII 410)

                                                                                                  3 Wanita yang bermularsquoanah berhak memiliki maharDari Ayyub bin Sarsquoid bin Jubair ia bercerita Saya pernah bertanya kepada Ibnu Umar ra (Wahai Ibnu Umar) bagaimana kedudukan seorang suami yang menuduh isterinya berbuat serong Jawab Ibnu Umar ldquoNabi saw pernah menceraikan antara dua orang yang bersaudara (yaitu suami isteri) dari Bani rsquoAjlan dan Beliau bersabda (kepada keduanya) ldquoAllah mengetahui bahwa seorang di antara kalian berdua pasti berbohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Ternyata mereka berdua enggan (memenuhi tawaran Beliau) Nabi bersabda lagi ldquoAllah mengetahui bahwa salah seorang di antara kalian berdua pasti bohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Ternyata mereka enggan lalu Nabi pun bersabda ldquoAllah mengetahui bahwa salah seorang di antara kalian berdua pasti bohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Namun mereka berdua enggan (untuk memenuhi tawaran Beliau) Maka selanjutnya Beliau menceraikan antara keduanyardquo Ayyub berkata ldquoKemudian Amr bin Dinar mengatakan kepadaku lsquoSesungguhnya di dalam hadist tersebut ada sebagian yang saya perhatikan belum engkau sampaikan yaitu laki-laki yang bermularsquoanah itu menanyakan ldquoMana hartaku (maharku)rdquo Dijawab (oleh Nabi saw) ldquoTidak ada harta (mahar) bagimu Jika kamu jujur berarti kamu sudah pernah bercampur dengannya jika kamu bohong maka ia (mahar) itu kian jauh darimurdquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 456 no 5311 Muslim II 1130 no 1493 lsquoAunul Marsquobud VI 347 no 2240 dan 2241 Nasarsquoi VI 177)

                                                                                                  4 Anak yang lahir dari isteri yang bermularsquoanah harus diserahkan kepada sang isteri (ibunya)Dari Ibnu Umar ra ia berkata ldquoSesungguhnya Nabi saw pernah memutuskan untuk mularsquoanah antara seorang suami dengan isterinya kemudian ia (suami) dipisahkan dari anaknya lantas Beliau menceraikan antara mereka berdua kemudian anak itu Rasulullah serahkan kepada isterinyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 460 no 5315 Muslim II 1132 no 1494 lsquoAunul Marsquobud VI 348 no 2242 Tirmidzi II 338 no 1218 Nasarsquoi VI 178 dan Ibnu Majah I 669 no 2069)

                                                                                                  5 Isteri yang bermularsquoanah berhak menjadi ahli waris anaknya dan begitu juga sebaliknyaDari Ibnu Syihab dalam hadist Sahl bin Sarsquoad ia berkata ldquoMenurut Sunnah Nabi saw sesudah suami isteri yang bermularsquoanah dicerai padahal sang isteri hamil maka anaknya dinisbatkan kepada ibunya Kemudian sunnah Beliau saw berlaku mengenai hak warisnya dimana ia (ibu tersebut) berhak menjadi ahli waris anaknya dan anaknya pun berhak menjadi ahli warisnya sesuai apa yang telah Allah tetapkan untuknyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari 1X 452 no 5309 Muslim II 1129 no 1492 dan lsquoAunul Marsquobud VI 339 no 2235)

                                                                                                  Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 835 - 841

                                                                                                  Bab Khulu

                                                                                                  Selasa 28 Agustus 2007 1821 Pengertian Khulursquo

                                                                                                  Menurut bahasa kata khulursquo berasal dari khalarsquo ats-tsauba idzaa azzalaba yang artinya

                                                                                                  melepaskan pakaian karena isteri adalah pakaian suami dan suami adalah pakaian isteri Allah

                                                                                                  SWT berfirman rdquoMereka itu adalah pakaian bagimu dan kamu pun pakaian bagi merekardquo (Al-

                                                                                                  Baqarah187)

                                                                                                  Para pakar fiqih memberi definisi bahwa khulursquo adalah seorang suami menceraikan isterinya dengan imbalan mengambil sesuatu darinya

                                                                                                  Dan khulursquo disebut juga fidyah atau if tidak (tebusan) (Fiqhus Sunnah II253 Manarus Sabil II226 dan Fathul Bari IX395)

                                                                                                  Persyaratan Khulursquo

                                                                                                  Jika persengketaan antara suami isteri kian parah dan tidak mungkin lagi diambil langkah-

                                                                                                  langkah kompromistis supaya mereka bersatu kembali atau pihak isteri sudah menggebu-gebu

                                                                                                  untuk bercerai dengan suaminya maka ia boleh menebus dirinya dari kekuasaan suaminya

                                                                                                  dengan menyerahkan sejumlah harta kepadanya sebagai ganti dari buruknya keadaan yang

                                                                                                  menimpa suaminya karena bercerai dengannya Allah SWT berfirman rdquoDan tidak halal bagi

                                                                                                  kamu mengambil dari sesautu yang telah kamu berikan kepada mereka kecuali kalau keduanya

                                                                                                  (suami isteri) khawatir tidak akan dapat menjalankan hukum-hukum Allah maka tidak ada dosa

                                                                                                  atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus dirinyardquo (Al-

                                                                                                  Baqarah229)

                                                                                                  Dari Ibnu Abbas ra berkata Isteri Tsabit bin Qais bin Syammas datang kepada Nabi saw lalu

                                                                                                  bertutur rdquoYa Rasulullah aku tidak membenci Tsabit karena imannya dan bukan (pula) karena

                                                                                                  perangainya melainkan sesungguhnya aku khawatir kufurrdquo Kemudian Rasulullah saw

                                                                                                  bersabda rdquoMaka mau engkau mengembalikan kebunnya kepadanyardquo Jawabnya rdquoYa (mau)rdquo

                                                                                                  kemudian ia mengembalikannya kepadanya dan selanjutnya beliau menjawab suaminya (Tsabit)

                                                                                                  agar mencerainyardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no2036 dan Fathul Bari IX395 no5276)

                                                                                                  Peringatan Keras Terhadap Masalah Khulursquo

                                                                                                  Dari Tsauban ra bahwa Rasulullah saw bersabda ldquoSetiap wanita yang mau talak kepada

                                                                                                  suaminya tanpa alasan yang dibenarkan agama maka haram baginya mencium seberbak

                                                                                                  surgardquo (Shahih Shahihul Ibnu Majah no1682 ldquoAunul Marsquobud VI308 no2209 Ibnu Majah

                                                                                                  I662 no20555 dan Tirmidzi II329 no1199)

                                                                                                  ldquoDarinya (Tsauban) ra dari Nabi saw beliau bersabda ldquoWanita-wanita yang melakukan khulursquo

                                                                                                  adalah wanita-wanita munafikrdquo (Shahih Shahihul Jamirsquous Shaghir no6681 dan Tirmidzi

                                                                                                  II329 no1198)

                                                                                                  Peringatan Keras Bagi Para Suami Agar Tidak Mempersulit Isterinya

                                                                                                  Manakala seorang suami tidak senang kepada isterinya dan benci kepadanya karena suatu hal

                                                                                                  maka hendaklah mentalaknya dengan cara yang marsquoruf sebagaimana yang diperintahkan Allah

                                                                                                  SWT Ia tidak boleh manahannya dan mempersulitnya untuk menebus dirinya sendiri Allah

                                                                                                  SWT berfirman rdquoDan apabila kamu mentalak isteri-isterimu lalu mereka mendekati akhir

                                                                                                  iddahnya maka rujukilah mereka dengan cara yang marsquoruf atau ceraikanlah mereka dengan

                                                                                                  cara yang marsquoruf (pula) Janganlah kamu rujuki mereka untuk memberi kemudharatan karena

                                                                                                  dengan demikian kamu menganiaya mereka Barangsiapa berbuat demikian maka sungguh ia

                                                                                                  telah berbuat zhalim terhadap dirinya sendiri Janganlah kamu jadikan hukum-hukum Allah

                                                                                                  sebagai permainan Dan ingatlah nirsquomat Allah padamu dan apa yang telah diturunkan Allah

                                                                                                  kepadamu yaitu al-Kitab dan al-Hikmah Allah memberi pengajaran kepada engkau dengan apa

                                                                                                  yang diturunkan-Nya itu Dan bertakwalah kepada Allah serta ketahuilah bahwasannya Allah

                                                                                                  Maha Mengetahui segala sesuaturdquo (Al-Baqarah231)

                                                                                                  Dan Allah SWT berfirman rdquoHai orang-orang yang beriman tidak halal bagi kamu

                                                                                                  mempusakai wanita dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena

                                                                                                  hendak mengambil kembali sebagai dari apa yang telah kamu berikan kepadanya terkecuali bila

                                                                                                  mereka melakukan perbuatan keji yang nyata Dan bergaullah dengan mereka secara patut

                                                                                                  Kemudian jika kamu tidak menyukai mereka (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak

                                                                                                  menyukai sesuatu padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyakrdquo (An-Nisaarsquo19)

                                                                                                  Khulursquo Adalah Fasakh Bukan Talak

                                                                                                  Jika seorang isteri telah menebus dirinya dan dicerai oleh suaminya Maka ia berkuasa penuh

                                                                                                  atas dirinya sendiri sehingga suaminya tidak berhak untuk rujuk kepadanya kecuali dengan

                                                                                                  ridhanya dan perpecahan tidak dianggap sebagai talak meskipun dijatuhkan dengan redaksi

                                                                                                  talak Namun ia adalah perusakan akad nikah demi kemaslahatan sang isteri dengan balasan

                                                                                                  menebus dirinya kepada suaminya

                                                                                                  Ibnul Qayyim ra menulis sebagai berikut rdquoDan yang menunjukkan khulursquo bukan talak adalah

                                                                                                  bahwa Allah SWT telah menetapkan tiga ketentuan yang berlaku pada talak terhadap (isteri)

                                                                                                  yang telah dikumpuli jika talak tersebut telah mencapai talak tiga Ketetapan-ketetapan itu tidak

                                                                                                  pada khulursquo

                                                                                                  Pertama Suamilah yang lebih berhak rujuk kepada isterinya dalam masa iddah

                                                                                                  Kedua Talak maksimal tiga kali sehingga setelah terjadi talak ketiga isteri tidak halal bagi

                                                                                                  suaminya terkecuali ia kawin lagi dengan suami kedua dan pernah bercampur dengannya

                                                                                                  Ketiga Iddah yang berlaku dalam talak terdiri atas tiga kali qurursquo (bersih dari iddah)

                                                                                                  Sementara itu telah sah berdasarkan nash (ayat Qur-an ataua hadits) dan ijmarsquo (kesepatakan)

                                                                                                  bahwasanya tidak sah istilah rujuk dalam khulursquo

                                                                                                  Dan sudah sah berdasar sunnah Nabi saw dan pendapat para shahabat bahwa iddah untuk khulursquo

                                                                                                  hanya satu kali haidh

                                                                                                  Demikian pula telah sah juga berdasar nash syarrsquoi bahwa boleh melakukan khulursquo setelah talak

                                                                                                  kedua dan talak ketiga

                                                                                                  Ini jelas sekali menunjukkan bahwa khulursquo bukanlah talak Oleh sebab itu Allah SWT

                                                                                                  menegaskan rdquoTalak (yang dapat dirujuk) dua kali Setelah itu boleh rujuk lagi dengan

                                                                                                  Cara yang marsquoruf atau menceraikan dengan cara yang baik dan tidak halal bagi kamu

                                                                                                  mengambil kembali dari sesuatu yang pernah kami berikan pada mereka kecuali kalau

                                                                                                  keduanya khawatir tidak akan dapat melaksanakan hukum-hukum Allah Jika kamu khawatir

                                                                                                  bahwa keduanya (suami istri) tidak dapat mejalangkan hukum-hukum Allah maka tidak ada

                                                                                                  dosa atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus dirinyardquo (Al-

                                                                                                  Baqarah229)

                                                                                                  Dan ini tidak dikhususkan bagi wanita yang telah ditalak dua kali karena hal ini ia mencakup

                                                                                                  isteri yang dicerai dua kali Tidak boleh dhamir (kata ganti) Itu kembali kepada oknum yang

                                                                                                  tidak disebutkan dalam ayat di atas dan meninggalkan oknum yang disebutkan dengan jelas akan

                                                                                                  tetapi mungkin dikhususkan bagi oknum yang pernah disebutkan sebelumnya atau meliputi juga

                                                                                                  selain yang sudah disebutkan sebelumnya Kemudian Allah SWT berfirman rdquoKemudian jika

                                                                                                  suami mentalaknya (sesudah talak yang kedua) maka perempuan itu tidak halal lagi baginyardquo

                                                                                                  (Al-Baqarah230)

                                                                                                  Ayat al-Qurrsquoan ini meliputi perempuan yang dicerai setelah khulursquo dan setelah dicerai dua kali

                                                                                                  secara qathrsquoi (pasti) karena dialah yang disebutkan dalam ayat di atas Maka ia (wanita yang di

                                                                                                  khulursquo) harus masuk ke dalam kandungan lafazh ayat tersebut Demikianlah yang difahami

                                                                                                  Imam Ahli tafsir Ibnu Abbas ra yang pernah didorsquoakan oleh Rasulullah saw agar Allah

                                                                                                  mengajarinya tafsir Qurrsquoan Dan pasti doa itu terkabul tanpa keraguan Manakala hukum-hukum

                                                                                                  yang berlaku dalam khulursquo berlainan dengan hukum-hukum talak maka hal itu menunjukkan

                                                                                                  bahwa keduanya berlainan Jadi inilah yang sesuai dengan ketentuan narsquoah qiyas dan dengan

                                                                                                  pendapat para shahabat Nabi saw (Zaadul Marsquoad V199)

                                                                                                  Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal

                                                                                                  Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-

                                                                                                  Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 636 - 641

                                                                                                  Bab Iddah

                                                                                                  Kamis 30 Agustus 2007 1654 Pengertian Iddah

                                                                                                  Menurut bahasa kata iddah berasal dari kata rsquoadad (bilangan dan ihshaak (perhitungan) seorang

                                                                                                  wanita yang menghitung dan menjumlah hari dan masa haidh atau masa suci

                                                                                                  Menurut istilah kata iddah ialah sebutannama bagi suatu masa di mana seorang wanita menantimenangguhkan perkawinan setelah ia ditinggalkan mati oleh suaminya atau setelah diceraikan baik dengan menunggu kelahiran bayinya atau berakhirnya beberapa qurursquo atau berakhirnya beberapa bulan yang sudah ditentukan

                                                                                                  Macam-Macam Masa Iddah

                                                                                                  Barangsiapa yang ditinggal mati suaminya maka iddahnya empat bulan sepuluh hari baik sang

                                                                                                  isteri sudah dicampuri ataupun belum Hal ini mengacu pada firman Allah SWT rdquoOrang-orang

                                                                                                  yang meninggal dunia di antaramu dengan meninggalkan isteri-isteri (hendaklah para isteri itu)

                                                                                                  menangguhkan dirinya (beriddah) empat bulan sepuluh harirdquo (Al-Baqarah 234)

                                                                                                  Terkecuali isteri yang sudah dicampuri dan sedang hamil maka masa iddahnya sampai

                                                                                                  melahirkan rdquoDan wanita-wanita yang hamil waktu iddah mereka itu adalah sampai mereka

                                                                                                  melahirkan kandungannyardquo (At-Thalaq 4)

                                                                                                  Dari al-Miswar bin Makhramah bahwa Subairsquoah al-Aslamiyah ra pernah melahirkan dan

                                                                                                  bernifas setelah beberapa malam kematian suaminya Lalu ia mendatangi Nabi saw lantar

                                                                                                  meminta idzin kepada Beliau untuk kawin (lagi) Kemudian Beliau mengizinkannya lalu ia

                                                                                                  segera menikah (lagi) (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX470 no5320 dan Muslim II1122

                                                                                                  no1485)

                                                                                                  Wanita yang ditalak sebelum sempat dicampuri maka tidak ada masa iddah baginya berdasarkan

                                                                                                  pada firmannya Allah SWT berfirman rdquoHai orang-orang yang beriman rsquoapabila kamu menikahi

                                                                                                  perempuan-perempuan yang beriman kemudian kamu ceraikan mereka sebelum kamu

                                                                                                  mencampurinya maka sekali-kali tidak wajib atas mereka iddah bagimu yang kamu minta

                                                                                                  menyempurnakannyardquo (Al-Ahzaab49)

                                                                                                  Sedang wanita yang ditalak yang sebelumnya sempat dikumpuli dan dalam keadaan hamil maka

                                                                                                  masa iddahnya ialah ia melahirkan anak yang diakndungnya Allah SWT berfirman rdquoDan

                                                                                                  wanita-wanita hamil waktu iddah mereka itu adalah sampai mereka melahirkan

                                                                                                  kandungannyardquo (At-Thalaq4)

                                                                                                  Dari az-Zubair bin al-Awwam ra bahwa ia mempunyai isteri bernama Ummu Kultsum bin

                                                                                                  rsquoUqbah radhiyallahu rsquoanha Kemudian Ummu Kultsum yang sedang hamil berkata kepadanya

                                                                                                  rdquoTenanglah jiwaku (dengan dijatuhi talak satu)rdquo Maka az-Zubir pun menjatuhkan padanya talak

                                                                                                  satu Lalu dia keluar pergi mengerjakan shalat sekembalinya (dari shalat) ternyata isterinya

                                                                                                  sudah melahirkan Kemudian az-Zubir berkata rdquoGerangan apakah yang menyebabkan ia

                                                                                                  menipuku semoga Allah menipunya (juga)rdquo Kemudian dia datang kepada Nabi saw lalu beliau

                                                                                                  bersabda kepadanya rdquoKitabullah sudah menetapkan waktunya lamarlah (lagi) di kepada

                                                                                                  dirinyardquo (Shahih Shahih Ibnu Majah no1546 dan Ibnu Majah I653 no2026)

                                                                                                  Jika wanita yang dijatuhi talak termasuk perempuan yang masih berhaidh secara normal maka

                                                                                                  masa iddahnya tiga kali haidh berdasarkan Firman Allah SWT rdquoWanita-wanita yang ditalak

                                                                                                  hendaklah menahan diri (menunggu tiga kali qurursquo)rdquo (Al-Baqarah 228)

                                                                                                  Kata qurursquo berarti haidh Hal ini mengacu pada hadits Aisyah ra bahwa Ummu Habibah ra

                                                                                                  sering mengeluarkan darah istihadhah(darah yang keluar dari wanita karena sakit atau lainnya)

                                                                                                  lalu dia bertanya kepada Nabi saw (mengenai hal tersebut) Maka Beliau menyuruh

                                                                                                  meninggalkan shalat pada hari-hari haidhnya (Shahih Lighairih Shahih Abu Daud no252 dan

                                                                                                  rsquoAunul Marsquobud I463 no278)

                                                                                                  Jika wanita yang dijatuhi talak itu masih kecil belum mengeluarkan darah hadih atau sudah lanjut

                                                                                                  usia yang sudah manopause (berhenti masa haidh) maka iddahnya adalah tiga bulan lamanya

                                                                                                  Allah swt berfirman rdquoDan perempuan-perempuan yang tidak haidh lagi (manopause) diantara

                                                                                                  isteri-isteri kaian jika ragu-ragu (tentang masa iddahnya) maka masa iddah mereka adalah tiga

                                                                                                  bulan Begitu pula perempuan-perempuan yang belum haidhrdquo (At-Thalaq4)

                                                                                                  Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal

                                                                                                  Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-

                                                                                                  Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 642 ndash 645

                                                                                                  • Talak
                                                                                                    • Daftar isi
                                                                                                    • [sunting] Latar Belakang
                                                                                                    • [sunting] Pengertian
                                                                                                    • [sunting] Pembagian Talak
                                                                                                      • [sunting] Dari segi cara suami menjatuhkan
                                                                                                      • [sunting] dari segi boleh - tidaknya suami rujuk kembali pada istrinya
                                                                                                        • MACAM-MACAM TALAK
                                                                                                          • pengrtian khulu
                                                                                                          • Perceraian dalam Islam
                                                                                                            • Isi kandungan
                                                                                                            • [sunting] Talak
                                                                                                              • [sunting] Hukum talak
                                                                                                              • [sunting] Rukun talak
                                                                                                              • [sunting] Contoh lafaz talak
                                                                                                              • [sunting] Jenis talak
                                                                                                                • [sunting] Talak rajrsquoi
                                                                                                                • [sunting] Talak bain
                                                                                                                • [sunting] Talak sunni
                                                                                                                • [sunting] Talak bidrsquoi
                                                                                                                • [sunting] Talak taklik
                                                                                                                    • [sunting] Fasakh
                                                                                                                      • [sunting] Cara melakukan fasakh
                                                                                                                        • [sunting] Khuluk atau tebus talak
                                                                                                                          • [sunting] Tujuan khuluk
                                                                                                                            • [sunting] Rujuk
                                                                                                                              • [sunting] Hukum rujuk
                                                                                                                              • [sunting] Rukun rujuk
                                                                                                                              • [sunting] Contoh lafaz rujuk
                                                                                                                                • [sunting] Lafaz sarih
                                                                                                                                • [sunting] Lafaz kinayah

                                                                                                    itu) pelan-pelan mundur hingga kami menduga ia akan segera kembalirdquo Kemudian ia berkata Aku tidak akan membuat malu kaumku sepanjang hari Kemudian terus berlalu begitu Lantas Nabi saw bersabda ldquoPerhatikan dia jika dia datang dengan membawa bayi yang juling matanya besar pinggulnya dan kedua betisnya besar juga maka ia(bayi itu) milik Syarik bin Sahmarsquordquo Ternyata dia datang persis yang disabdakan Nabi saw Kemudian Beliau bersada ldquoKalaulah tidak ada ketetapan di dalam Kitabullah sudah barang tentu saya punya urusan dengan diardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no 2098 Fathul Bari VIII 449 no 4747 rsquoAunul Marsquobud VI 341 no 2237 Tirmidzi V 12 no 3229 dan Ibnu Majah I 668 no 2067)

                                                                                                    2 HUKUM-HUKUM YANG MENIMPA ORANG YANG MELAKUKAN LIrsquoAN

                                                                                                    Apabila suami isteri melakukan mularsquoanah atau lirsquoan maka berlakukan pada keduanya hukum-hukum berikut ini

                                                                                                    1 Keduanya harus diceraikan berdasarkan hadistDari Ibnu Umar ra ia berkata ldquoNabi saw memutuskan hukum di antara seorang suami dan isteri dari kaum Anshar dan menceraikan antara keduanyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 458 no 5314 Muslim II 1133 no 9 dan 1494)

                                                                                                    2 Keduanya haram rujursquo untuk selama-lamanyaDari Sahl bin Sarsquod ra ia berkata ldquoTelah berlaku sunnah Nabi saw tentang suami isteri yang saling bermularsquoanah dimana mereka diceraikan antara keduanya kemudian mereka tidak (boleh) rujursquo buat selama-lamanyardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no 2104 dan Aunul Mabud VI 337 no 2233 serta Baihaqi VII 410)

                                                                                                    3 Wanita yang bermularsquoanah berhak memiliki maharDari Ayyub bin Sarsquoid bin Jubair ia bercerita Saya pernah bertanya kepada Ibnu Umar ra (Wahai Ibnu Umar) bagaimana kedudukan seorang suami yang menuduh isterinya berbuat serong Jawab Ibnu Umar ldquoNabi saw pernah menceraikan antara dua orang yang bersaudara (yaitu suami isteri) dari Bani rsquoAjlan dan Beliau bersabda (kepada keduanya) ldquoAllah mengetahui bahwa seorang di antara kalian berdua pasti berbohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Ternyata mereka berdua enggan (memenuhi tawaran Beliau) Nabi bersabda lagi ldquoAllah mengetahui bahwa salah seorang di antara kalian berdua pasti bohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Ternyata mereka enggan lalu Nabi pun bersabda ldquoAllah mengetahui bahwa salah seorang di antara kalian berdua pasti bohong karena itu adakah di antara kalian yang mau bertaubatrdquo Namun mereka berdua enggan (untuk memenuhi tawaran Beliau) Maka selanjutnya Beliau menceraikan antara keduanyardquo Ayyub berkata ldquoKemudian Amr bin Dinar mengatakan kepadaku lsquoSesungguhnya di dalam hadist tersebut ada sebagian yang saya perhatikan belum engkau sampaikan yaitu laki-laki yang bermularsquoanah itu menanyakan ldquoMana hartaku (maharku)rdquo Dijawab (oleh Nabi saw) ldquoTidak ada harta (mahar) bagimu Jika kamu jujur berarti kamu sudah pernah bercampur dengannya jika kamu bohong maka ia (mahar) itu kian jauh darimurdquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 456 no 5311 Muslim II 1130 no 1493 lsquoAunul Marsquobud VI 347 no 2240 dan 2241 Nasarsquoi VI 177)

                                                                                                    4 Anak yang lahir dari isteri yang bermularsquoanah harus diserahkan kepada sang isteri (ibunya)Dari Ibnu Umar ra ia berkata ldquoSesungguhnya Nabi saw pernah memutuskan untuk mularsquoanah antara seorang suami dengan isterinya kemudian ia (suami) dipisahkan dari anaknya lantas Beliau menceraikan antara mereka berdua kemudian anak itu Rasulullah serahkan kepada isterinyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 460 no 5315 Muslim II 1132 no 1494 lsquoAunul Marsquobud VI 348 no 2242 Tirmidzi II 338 no 1218 Nasarsquoi VI 178 dan Ibnu Majah I 669 no 2069)

                                                                                                    5 Isteri yang bermularsquoanah berhak menjadi ahli waris anaknya dan begitu juga sebaliknyaDari Ibnu Syihab dalam hadist Sahl bin Sarsquoad ia berkata ldquoMenurut Sunnah Nabi saw sesudah suami isteri yang bermularsquoanah dicerai padahal sang isteri hamil maka anaknya dinisbatkan kepada ibunya Kemudian sunnah Beliau saw berlaku mengenai hak warisnya dimana ia (ibu tersebut) berhak menjadi ahli waris anaknya dan anaknya pun berhak menjadi ahli warisnya sesuai apa yang telah Allah tetapkan untuknyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari 1X 452 no 5309 Muslim II 1129 no 1492 dan lsquoAunul Marsquobud VI 339 no 2235)

                                                                                                    Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 835 - 841

                                                                                                    Bab Khulu

                                                                                                    Selasa 28 Agustus 2007 1821 Pengertian Khulursquo

                                                                                                    Menurut bahasa kata khulursquo berasal dari khalarsquo ats-tsauba idzaa azzalaba yang artinya

                                                                                                    melepaskan pakaian karena isteri adalah pakaian suami dan suami adalah pakaian isteri Allah

                                                                                                    SWT berfirman rdquoMereka itu adalah pakaian bagimu dan kamu pun pakaian bagi merekardquo (Al-

                                                                                                    Baqarah187)

                                                                                                    Para pakar fiqih memberi definisi bahwa khulursquo adalah seorang suami menceraikan isterinya dengan imbalan mengambil sesuatu darinya

                                                                                                    Dan khulursquo disebut juga fidyah atau if tidak (tebusan) (Fiqhus Sunnah II253 Manarus Sabil II226 dan Fathul Bari IX395)

                                                                                                    Persyaratan Khulursquo

                                                                                                    Jika persengketaan antara suami isteri kian parah dan tidak mungkin lagi diambil langkah-

                                                                                                    langkah kompromistis supaya mereka bersatu kembali atau pihak isteri sudah menggebu-gebu

                                                                                                    untuk bercerai dengan suaminya maka ia boleh menebus dirinya dari kekuasaan suaminya

                                                                                                    dengan menyerahkan sejumlah harta kepadanya sebagai ganti dari buruknya keadaan yang

                                                                                                    menimpa suaminya karena bercerai dengannya Allah SWT berfirman rdquoDan tidak halal bagi

                                                                                                    kamu mengambil dari sesautu yang telah kamu berikan kepada mereka kecuali kalau keduanya

                                                                                                    (suami isteri) khawatir tidak akan dapat menjalankan hukum-hukum Allah maka tidak ada dosa

                                                                                                    atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus dirinyardquo (Al-

                                                                                                    Baqarah229)

                                                                                                    Dari Ibnu Abbas ra berkata Isteri Tsabit bin Qais bin Syammas datang kepada Nabi saw lalu

                                                                                                    bertutur rdquoYa Rasulullah aku tidak membenci Tsabit karena imannya dan bukan (pula) karena

                                                                                                    perangainya melainkan sesungguhnya aku khawatir kufurrdquo Kemudian Rasulullah saw

                                                                                                    bersabda rdquoMaka mau engkau mengembalikan kebunnya kepadanyardquo Jawabnya rdquoYa (mau)rdquo

                                                                                                    kemudian ia mengembalikannya kepadanya dan selanjutnya beliau menjawab suaminya (Tsabit)

                                                                                                    agar mencerainyardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no2036 dan Fathul Bari IX395 no5276)

                                                                                                    Peringatan Keras Terhadap Masalah Khulursquo

                                                                                                    Dari Tsauban ra bahwa Rasulullah saw bersabda ldquoSetiap wanita yang mau talak kepada

                                                                                                    suaminya tanpa alasan yang dibenarkan agama maka haram baginya mencium seberbak

                                                                                                    surgardquo (Shahih Shahihul Ibnu Majah no1682 ldquoAunul Marsquobud VI308 no2209 Ibnu Majah

                                                                                                    I662 no20555 dan Tirmidzi II329 no1199)

                                                                                                    ldquoDarinya (Tsauban) ra dari Nabi saw beliau bersabda ldquoWanita-wanita yang melakukan khulursquo

                                                                                                    adalah wanita-wanita munafikrdquo (Shahih Shahihul Jamirsquous Shaghir no6681 dan Tirmidzi

                                                                                                    II329 no1198)

                                                                                                    Peringatan Keras Bagi Para Suami Agar Tidak Mempersulit Isterinya

                                                                                                    Manakala seorang suami tidak senang kepada isterinya dan benci kepadanya karena suatu hal

                                                                                                    maka hendaklah mentalaknya dengan cara yang marsquoruf sebagaimana yang diperintahkan Allah

                                                                                                    SWT Ia tidak boleh manahannya dan mempersulitnya untuk menebus dirinya sendiri Allah

                                                                                                    SWT berfirman rdquoDan apabila kamu mentalak isteri-isterimu lalu mereka mendekati akhir

                                                                                                    iddahnya maka rujukilah mereka dengan cara yang marsquoruf atau ceraikanlah mereka dengan

                                                                                                    cara yang marsquoruf (pula) Janganlah kamu rujuki mereka untuk memberi kemudharatan karena

                                                                                                    dengan demikian kamu menganiaya mereka Barangsiapa berbuat demikian maka sungguh ia

                                                                                                    telah berbuat zhalim terhadap dirinya sendiri Janganlah kamu jadikan hukum-hukum Allah

                                                                                                    sebagai permainan Dan ingatlah nirsquomat Allah padamu dan apa yang telah diturunkan Allah

                                                                                                    kepadamu yaitu al-Kitab dan al-Hikmah Allah memberi pengajaran kepada engkau dengan apa

                                                                                                    yang diturunkan-Nya itu Dan bertakwalah kepada Allah serta ketahuilah bahwasannya Allah

                                                                                                    Maha Mengetahui segala sesuaturdquo (Al-Baqarah231)

                                                                                                    Dan Allah SWT berfirman rdquoHai orang-orang yang beriman tidak halal bagi kamu

                                                                                                    mempusakai wanita dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena

                                                                                                    hendak mengambil kembali sebagai dari apa yang telah kamu berikan kepadanya terkecuali bila

                                                                                                    mereka melakukan perbuatan keji yang nyata Dan bergaullah dengan mereka secara patut

                                                                                                    Kemudian jika kamu tidak menyukai mereka (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak

                                                                                                    menyukai sesuatu padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyakrdquo (An-Nisaarsquo19)

                                                                                                    Khulursquo Adalah Fasakh Bukan Talak

                                                                                                    Jika seorang isteri telah menebus dirinya dan dicerai oleh suaminya Maka ia berkuasa penuh

                                                                                                    atas dirinya sendiri sehingga suaminya tidak berhak untuk rujuk kepadanya kecuali dengan

                                                                                                    ridhanya dan perpecahan tidak dianggap sebagai talak meskipun dijatuhkan dengan redaksi

                                                                                                    talak Namun ia adalah perusakan akad nikah demi kemaslahatan sang isteri dengan balasan

                                                                                                    menebus dirinya kepada suaminya

                                                                                                    Ibnul Qayyim ra menulis sebagai berikut rdquoDan yang menunjukkan khulursquo bukan talak adalah

                                                                                                    bahwa Allah SWT telah menetapkan tiga ketentuan yang berlaku pada talak terhadap (isteri)

                                                                                                    yang telah dikumpuli jika talak tersebut telah mencapai talak tiga Ketetapan-ketetapan itu tidak

                                                                                                    pada khulursquo

                                                                                                    Pertama Suamilah yang lebih berhak rujuk kepada isterinya dalam masa iddah

                                                                                                    Kedua Talak maksimal tiga kali sehingga setelah terjadi talak ketiga isteri tidak halal bagi

                                                                                                    suaminya terkecuali ia kawin lagi dengan suami kedua dan pernah bercampur dengannya

                                                                                                    Ketiga Iddah yang berlaku dalam talak terdiri atas tiga kali qurursquo (bersih dari iddah)

                                                                                                    Sementara itu telah sah berdasarkan nash (ayat Qur-an ataua hadits) dan ijmarsquo (kesepatakan)

                                                                                                    bahwasanya tidak sah istilah rujuk dalam khulursquo

                                                                                                    Dan sudah sah berdasar sunnah Nabi saw dan pendapat para shahabat bahwa iddah untuk khulursquo

                                                                                                    hanya satu kali haidh

                                                                                                    Demikian pula telah sah juga berdasar nash syarrsquoi bahwa boleh melakukan khulursquo setelah talak

                                                                                                    kedua dan talak ketiga

                                                                                                    Ini jelas sekali menunjukkan bahwa khulursquo bukanlah talak Oleh sebab itu Allah SWT

                                                                                                    menegaskan rdquoTalak (yang dapat dirujuk) dua kali Setelah itu boleh rujuk lagi dengan

                                                                                                    Cara yang marsquoruf atau menceraikan dengan cara yang baik dan tidak halal bagi kamu

                                                                                                    mengambil kembali dari sesuatu yang pernah kami berikan pada mereka kecuali kalau

                                                                                                    keduanya khawatir tidak akan dapat melaksanakan hukum-hukum Allah Jika kamu khawatir

                                                                                                    bahwa keduanya (suami istri) tidak dapat mejalangkan hukum-hukum Allah maka tidak ada

                                                                                                    dosa atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus dirinyardquo (Al-

                                                                                                    Baqarah229)

                                                                                                    Dan ini tidak dikhususkan bagi wanita yang telah ditalak dua kali karena hal ini ia mencakup

                                                                                                    isteri yang dicerai dua kali Tidak boleh dhamir (kata ganti) Itu kembali kepada oknum yang

                                                                                                    tidak disebutkan dalam ayat di atas dan meninggalkan oknum yang disebutkan dengan jelas akan

                                                                                                    tetapi mungkin dikhususkan bagi oknum yang pernah disebutkan sebelumnya atau meliputi juga

                                                                                                    selain yang sudah disebutkan sebelumnya Kemudian Allah SWT berfirman rdquoKemudian jika

                                                                                                    suami mentalaknya (sesudah talak yang kedua) maka perempuan itu tidak halal lagi baginyardquo

                                                                                                    (Al-Baqarah230)

                                                                                                    Ayat al-Qurrsquoan ini meliputi perempuan yang dicerai setelah khulursquo dan setelah dicerai dua kali

                                                                                                    secara qathrsquoi (pasti) karena dialah yang disebutkan dalam ayat di atas Maka ia (wanita yang di

                                                                                                    khulursquo) harus masuk ke dalam kandungan lafazh ayat tersebut Demikianlah yang difahami

                                                                                                    Imam Ahli tafsir Ibnu Abbas ra yang pernah didorsquoakan oleh Rasulullah saw agar Allah

                                                                                                    mengajarinya tafsir Qurrsquoan Dan pasti doa itu terkabul tanpa keraguan Manakala hukum-hukum

                                                                                                    yang berlaku dalam khulursquo berlainan dengan hukum-hukum talak maka hal itu menunjukkan

                                                                                                    bahwa keduanya berlainan Jadi inilah yang sesuai dengan ketentuan narsquoah qiyas dan dengan

                                                                                                    pendapat para shahabat Nabi saw (Zaadul Marsquoad V199)

                                                                                                    Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal

                                                                                                    Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-

                                                                                                    Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 636 - 641

                                                                                                    Bab Iddah

                                                                                                    Kamis 30 Agustus 2007 1654 Pengertian Iddah

                                                                                                    Menurut bahasa kata iddah berasal dari kata rsquoadad (bilangan dan ihshaak (perhitungan) seorang

                                                                                                    wanita yang menghitung dan menjumlah hari dan masa haidh atau masa suci

                                                                                                    Menurut istilah kata iddah ialah sebutannama bagi suatu masa di mana seorang wanita menantimenangguhkan perkawinan setelah ia ditinggalkan mati oleh suaminya atau setelah diceraikan baik dengan menunggu kelahiran bayinya atau berakhirnya beberapa qurursquo atau berakhirnya beberapa bulan yang sudah ditentukan

                                                                                                    Macam-Macam Masa Iddah

                                                                                                    Barangsiapa yang ditinggal mati suaminya maka iddahnya empat bulan sepuluh hari baik sang

                                                                                                    isteri sudah dicampuri ataupun belum Hal ini mengacu pada firman Allah SWT rdquoOrang-orang

                                                                                                    yang meninggal dunia di antaramu dengan meninggalkan isteri-isteri (hendaklah para isteri itu)

                                                                                                    menangguhkan dirinya (beriddah) empat bulan sepuluh harirdquo (Al-Baqarah 234)

                                                                                                    Terkecuali isteri yang sudah dicampuri dan sedang hamil maka masa iddahnya sampai

                                                                                                    melahirkan rdquoDan wanita-wanita yang hamil waktu iddah mereka itu adalah sampai mereka

                                                                                                    melahirkan kandungannyardquo (At-Thalaq 4)

                                                                                                    Dari al-Miswar bin Makhramah bahwa Subairsquoah al-Aslamiyah ra pernah melahirkan dan

                                                                                                    bernifas setelah beberapa malam kematian suaminya Lalu ia mendatangi Nabi saw lantar

                                                                                                    meminta idzin kepada Beliau untuk kawin (lagi) Kemudian Beliau mengizinkannya lalu ia

                                                                                                    segera menikah (lagi) (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX470 no5320 dan Muslim II1122

                                                                                                    no1485)

                                                                                                    Wanita yang ditalak sebelum sempat dicampuri maka tidak ada masa iddah baginya berdasarkan

                                                                                                    pada firmannya Allah SWT berfirman rdquoHai orang-orang yang beriman rsquoapabila kamu menikahi

                                                                                                    perempuan-perempuan yang beriman kemudian kamu ceraikan mereka sebelum kamu

                                                                                                    mencampurinya maka sekali-kali tidak wajib atas mereka iddah bagimu yang kamu minta

                                                                                                    menyempurnakannyardquo (Al-Ahzaab49)

                                                                                                    Sedang wanita yang ditalak yang sebelumnya sempat dikumpuli dan dalam keadaan hamil maka

                                                                                                    masa iddahnya ialah ia melahirkan anak yang diakndungnya Allah SWT berfirman rdquoDan

                                                                                                    wanita-wanita hamil waktu iddah mereka itu adalah sampai mereka melahirkan

                                                                                                    kandungannyardquo (At-Thalaq4)

                                                                                                    Dari az-Zubair bin al-Awwam ra bahwa ia mempunyai isteri bernama Ummu Kultsum bin

                                                                                                    rsquoUqbah radhiyallahu rsquoanha Kemudian Ummu Kultsum yang sedang hamil berkata kepadanya

                                                                                                    rdquoTenanglah jiwaku (dengan dijatuhi talak satu)rdquo Maka az-Zubir pun menjatuhkan padanya talak

                                                                                                    satu Lalu dia keluar pergi mengerjakan shalat sekembalinya (dari shalat) ternyata isterinya

                                                                                                    sudah melahirkan Kemudian az-Zubir berkata rdquoGerangan apakah yang menyebabkan ia

                                                                                                    menipuku semoga Allah menipunya (juga)rdquo Kemudian dia datang kepada Nabi saw lalu beliau

                                                                                                    bersabda kepadanya rdquoKitabullah sudah menetapkan waktunya lamarlah (lagi) di kepada

                                                                                                    dirinyardquo (Shahih Shahih Ibnu Majah no1546 dan Ibnu Majah I653 no2026)

                                                                                                    Jika wanita yang dijatuhi talak termasuk perempuan yang masih berhaidh secara normal maka

                                                                                                    masa iddahnya tiga kali haidh berdasarkan Firman Allah SWT rdquoWanita-wanita yang ditalak

                                                                                                    hendaklah menahan diri (menunggu tiga kali qurursquo)rdquo (Al-Baqarah 228)

                                                                                                    Kata qurursquo berarti haidh Hal ini mengacu pada hadits Aisyah ra bahwa Ummu Habibah ra

                                                                                                    sering mengeluarkan darah istihadhah(darah yang keluar dari wanita karena sakit atau lainnya)

                                                                                                    lalu dia bertanya kepada Nabi saw (mengenai hal tersebut) Maka Beliau menyuruh

                                                                                                    meninggalkan shalat pada hari-hari haidhnya (Shahih Lighairih Shahih Abu Daud no252 dan

                                                                                                    rsquoAunul Marsquobud I463 no278)

                                                                                                    Jika wanita yang dijatuhi talak itu masih kecil belum mengeluarkan darah hadih atau sudah lanjut

                                                                                                    usia yang sudah manopause (berhenti masa haidh) maka iddahnya adalah tiga bulan lamanya

                                                                                                    Allah swt berfirman rdquoDan perempuan-perempuan yang tidak haidh lagi (manopause) diantara

                                                                                                    isteri-isteri kaian jika ragu-ragu (tentang masa iddahnya) maka masa iddah mereka adalah tiga

                                                                                                    bulan Begitu pula perempuan-perempuan yang belum haidhrdquo (At-Thalaq4)

                                                                                                    Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal

                                                                                                    Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-

                                                                                                    Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 642 ndash 645

                                                                                                    • Talak
                                                                                                      • Daftar isi
                                                                                                      • [sunting] Latar Belakang
                                                                                                      • [sunting] Pengertian
                                                                                                      • [sunting] Pembagian Talak
                                                                                                        • [sunting] Dari segi cara suami menjatuhkan
                                                                                                        • [sunting] dari segi boleh - tidaknya suami rujuk kembali pada istrinya
                                                                                                          • MACAM-MACAM TALAK
                                                                                                            • pengrtian khulu
                                                                                                            • Perceraian dalam Islam
                                                                                                              • Isi kandungan
                                                                                                              • [sunting] Talak
                                                                                                                • [sunting] Hukum talak
                                                                                                                • [sunting] Rukun talak
                                                                                                                • [sunting] Contoh lafaz talak
                                                                                                                • [sunting] Jenis talak
                                                                                                                  • [sunting] Talak rajrsquoi
                                                                                                                  • [sunting] Talak bain
                                                                                                                  • [sunting] Talak sunni
                                                                                                                  • [sunting] Talak bidrsquoi
                                                                                                                  • [sunting] Talak taklik
                                                                                                                      • [sunting] Fasakh
                                                                                                                        • [sunting] Cara melakukan fasakh
                                                                                                                          • [sunting] Khuluk atau tebus talak
                                                                                                                            • [sunting] Tujuan khuluk
                                                                                                                              • [sunting] Rujuk
                                                                                                                                • [sunting] Hukum rujuk
                                                                                                                                • [sunting] Rukun rujuk
                                                                                                                                • [sunting] Contoh lafaz rujuk
                                                                                                                                  • [sunting] Lafaz sarih
                                                                                                                                  • [sunting] Lafaz kinayah

                                                                                                      4 Anak yang lahir dari isteri yang bermularsquoanah harus diserahkan kepada sang isteri (ibunya)Dari Ibnu Umar ra ia berkata ldquoSesungguhnya Nabi saw pernah memutuskan untuk mularsquoanah antara seorang suami dengan isterinya kemudian ia (suami) dipisahkan dari anaknya lantas Beliau menceraikan antara mereka berdua kemudian anak itu Rasulullah serahkan kepada isterinyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX 460 no 5315 Muslim II 1132 no 1494 lsquoAunul Marsquobud VI 348 no 2242 Tirmidzi II 338 no 1218 Nasarsquoi VI 178 dan Ibnu Majah I 669 no 2069)

                                                                                                      5 Isteri yang bermularsquoanah berhak menjadi ahli waris anaknya dan begitu juga sebaliknyaDari Ibnu Syihab dalam hadist Sahl bin Sarsquoad ia berkata ldquoMenurut Sunnah Nabi saw sesudah suami isteri yang bermularsquoanah dicerai padahal sang isteri hamil maka anaknya dinisbatkan kepada ibunya Kemudian sunnah Beliau saw berlaku mengenai hak warisnya dimana ia (ibu tersebut) berhak menjadi ahli waris anaknya dan anaknya pun berhak menjadi ahli warisnya sesuai apa yang telah Allah tetapkan untuknyardquo (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari 1X 452 no 5309 Muslim II 1129 no 1492 dan lsquoAunul Marsquobud VI 339 no 2235)

                                                                                                      Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 835 - 841

                                                                                                      Bab Khulu

                                                                                                      Selasa 28 Agustus 2007 1821 Pengertian Khulursquo

                                                                                                      Menurut bahasa kata khulursquo berasal dari khalarsquo ats-tsauba idzaa azzalaba yang artinya

                                                                                                      melepaskan pakaian karena isteri adalah pakaian suami dan suami adalah pakaian isteri Allah

                                                                                                      SWT berfirman rdquoMereka itu adalah pakaian bagimu dan kamu pun pakaian bagi merekardquo (Al-

                                                                                                      Baqarah187)

                                                                                                      Para pakar fiqih memberi definisi bahwa khulursquo adalah seorang suami menceraikan isterinya dengan imbalan mengambil sesuatu darinya

                                                                                                      Dan khulursquo disebut juga fidyah atau if tidak (tebusan) (Fiqhus Sunnah II253 Manarus Sabil II226 dan Fathul Bari IX395)

                                                                                                      Persyaratan Khulursquo

                                                                                                      Jika persengketaan antara suami isteri kian parah dan tidak mungkin lagi diambil langkah-

                                                                                                      langkah kompromistis supaya mereka bersatu kembali atau pihak isteri sudah menggebu-gebu

                                                                                                      untuk bercerai dengan suaminya maka ia boleh menebus dirinya dari kekuasaan suaminya

                                                                                                      dengan menyerahkan sejumlah harta kepadanya sebagai ganti dari buruknya keadaan yang

                                                                                                      menimpa suaminya karena bercerai dengannya Allah SWT berfirman rdquoDan tidak halal bagi

                                                                                                      kamu mengambil dari sesautu yang telah kamu berikan kepada mereka kecuali kalau keduanya

                                                                                                      (suami isteri) khawatir tidak akan dapat menjalankan hukum-hukum Allah maka tidak ada dosa

                                                                                                      atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus dirinyardquo (Al-

                                                                                                      Baqarah229)

                                                                                                      Dari Ibnu Abbas ra berkata Isteri Tsabit bin Qais bin Syammas datang kepada Nabi saw lalu

                                                                                                      bertutur rdquoYa Rasulullah aku tidak membenci Tsabit karena imannya dan bukan (pula) karena

                                                                                                      perangainya melainkan sesungguhnya aku khawatir kufurrdquo Kemudian Rasulullah saw

                                                                                                      bersabda rdquoMaka mau engkau mengembalikan kebunnya kepadanyardquo Jawabnya rdquoYa (mau)rdquo

                                                                                                      kemudian ia mengembalikannya kepadanya dan selanjutnya beliau menjawab suaminya (Tsabit)

                                                                                                      agar mencerainyardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no2036 dan Fathul Bari IX395 no5276)

                                                                                                      Peringatan Keras Terhadap Masalah Khulursquo

                                                                                                      Dari Tsauban ra bahwa Rasulullah saw bersabda ldquoSetiap wanita yang mau talak kepada

                                                                                                      suaminya tanpa alasan yang dibenarkan agama maka haram baginya mencium seberbak

                                                                                                      surgardquo (Shahih Shahihul Ibnu Majah no1682 ldquoAunul Marsquobud VI308 no2209 Ibnu Majah

                                                                                                      I662 no20555 dan Tirmidzi II329 no1199)

                                                                                                      ldquoDarinya (Tsauban) ra dari Nabi saw beliau bersabda ldquoWanita-wanita yang melakukan khulursquo

                                                                                                      adalah wanita-wanita munafikrdquo (Shahih Shahihul Jamirsquous Shaghir no6681 dan Tirmidzi

                                                                                                      II329 no1198)

                                                                                                      Peringatan Keras Bagi Para Suami Agar Tidak Mempersulit Isterinya

                                                                                                      Manakala seorang suami tidak senang kepada isterinya dan benci kepadanya karena suatu hal

                                                                                                      maka hendaklah mentalaknya dengan cara yang marsquoruf sebagaimana yang diperintahkan Allah

                                                                                                      SWT Ia tidak boleh manahannya dan mempersulitnya untuk menebus dirinya sendiri Allah

                                                                                                      SWT berfirman rdquoDan apabila kamu mentalak isteri-isterimu lalu mereka mendekati akhir

                                                                                                      iddahnya maka rujukilah mereka dengan cara yang marsquoruf atau ceraikanlah mereka dengan

                                                                                                      cara yang marsquoruf (pula) Janganlah kamu rujuki mereka untuk memberi kemudharatan karena

                                                                                                      dengan demikian kamu menganiaya mereka Barangsiapa berbuat demikian maka sungguh ia

                                                                                                      telah berbuat zhalim terhadap dirinya sendiri Janganlah kamu jadikan hukum-hukum Allah

                                                                                                      sebagai permainan Dan ingatlah nirsquomat Allah padamu dan apa yang telah diturunkan Allah

                                                                                                      kepadamu yaitu al-Kitab dan al-Hikmah Allah memberi pengajaran kepada engkau dengan apa

                                                                                                      yang diturunkan-Nya itu Dan bertakwalah kepada Allah serta ketahuilah bahwasannya Allah

                                                                                                      Maha Mengetahui segala sesuaturdquo (Al-Baqarah231)

                                                                                                      Dan Allah SWT berfirman rdquoHai orang-orang yang beriman tidak halal bagi kamu

                                                                                                      mempusakai wanita dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena

                                                                                                      hendak mengambil kembali sebagai dari apa yang telah kamu berikan kepadanya terkecuali bila

                                                                                                      mereka melakukan perbuatan keji yang nyata Dan bergaullah dengan mereka secara patut

                                                                                                      Kemudian jika kamu tidak menyukai mereka (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak

                                                                                                      menyukai sesuatu padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyakrdquo (An-Nisaarsquo19)

                                                                                                      Khulursquo Adalah Fasakh Bukan Talak

                                                                                                      Jika seorang isteri telah menebus dirinya dan dicerai oleh suaminya Maka ia berkuasa penuh

                                                                                                      atas dirinya sendiri sehingga suaminya tidak berhak untuk rujuk kepadanya kecuali dengan

                                                                                                      ridhanya dan perpecahan tidak dianggap sebagai talak meskipun dijatuhkan dengan redaksi

                                                                                                      talak Namun ia adalah perusakan akad nikah demi kemaslahatan sang isteri dengan balasan

                                                                                                      menebus dirinya kepada suaminya

                                                                                                      Ibnul Qayyim ra menulis sebagai berikut rdquoDan yang menunjukkan khulursquo bukan talak adalah

                                                                                                      bahwa Allah SWT telah menetapkan tiga ketentuan yang berlaku pada talak terhadap (isteri)

                                                                                                      yang telah dikumpuli jika talak tersebut telah mencapai talak tiga Ketetapan-ketetapan itu tidak

                                                                                                      pada khulursquo

                                                                                                      Pertama Suamilah yang lebih berhak rujuk kepada isterinya dalam masa iddah

                                                                                                      Kedua Talak maksimal tiga kali sehingga setelah terjadi talak ketiga isteri tidak halal bagi

                                                                                                      suaminya terkecuali ia kawin lagi dengan suami kedua dan pernah bercampur dengannya

                                                                                                      Ketiga Iddah yang berlaku dalam talak terdiri atas tiga kali qurursquo (bersih dari iddah)

                                                                                                      Sementara itu telah sah berdasarkan nash (ayat Qur-an ataua hadits) dan ijmarsquo (kesepatakan)

                                                                                                      bahwasanya tidak sah istilah rujuk dalam khulursquo

                                                                                                      Dan sudah sah berdasar sunnah Nabi saw dan pendapat para shahabat bahwa iddah untuk khulursquo

                                                                                                      hanya satu kali haidh

                                                                                                      Demikian pula telah sah juga berdasar nash syarrsquoi bahwa boleh melakukan khulursquo setelah talak

                                                                                                      kedua dan talak ketiga

                                                                                                      Ini jelas sekali menunjukkan bahwa khulursquo bukanlah talak Oleh sebab itu Allah SWT

                                                                                                      menegaskan rdquoTalak (yang dapat dirujuk) dua kali Setelah itu boleh rujuk lagi dengan

                                                                                                      Cara yang marsquoruf atau menceraikan dengan cara yang baik dan tidak halal bagi kamu

                                                                                                      mengambil kembali dari sesuatu yang pernah kami berikan pada mereka kecuali kalau

                                                                                                      keduanya khawatir tidak akan dapat melaksanakan hukum-hukum Allah Jika kamu khawatir

                                                                                                      bahwa keduanya (suami istri) tidak dapat mejalangkan hukum-hukum Allah maka tidak ada

                                                                                                      dosa atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus dirinyardquo (Al-

                                                                                                      Baqarah229)

                                                                                                      Dan ini tidak dikhususkan bagi wanita yang telah ditalak dua kali karena hal ini ia mencakup

                                                                                                      isteri yang dicerai dua kali Tidak boleh dhamir (kata ganti) Itu kembali kepada oknum yang

                                                                                                      tidak disebutkan dalam ayat di atas dan meninggalkan oknum yang disebutkan dengan jelas akan

                                                                                                      tetapi mungkin dikhususkan bagi oknum yang pernah disebutkan sebelumnya atau meliputi juga

                                                                                                      selain yang sudah disebutkan sebelumnya Kemudian Allah SWT berfirman rdquoKemudian jika

                                                                                                      suami mentalaknya (sesudah talak yang kedua) maka perempuan itu tidak halal lagi baginyardquo

                                                                                                      (Al-Baqarah230)

                                                                                                      Ayat al-Qurrsquoan ini meliputi perempuan yang dicerai setelah khulursquo dan setelah dicerai dua kali

                                                                                                      secara qathrsquoi (pasti) karena dialah yang disebutkan dalam ayat di atas Maka ia (wanita yang di

                                                                                                      khulursquo) harus masuk ke dalam kandungan lafazh ayat tersebut Demikianlah yang difahami

                                                                                                      Imam Ahli tafsir Ibnu Abbas ra yang pernah didorsquoakan oleh Rasulullah saw agar Allah

                                                                                                      mengajarinya tafsir Qurrsquoan Dan pasti doa itu terkabul tanpa keraguan Manakala hukum-hukum

                                                                                                      yang berlaku dalam khulursquo berlainan dengan hukum-hukum talak maka hal itu menunjukkan

                                                                                                      bahwa keduanya berlainan Jadi inilah yang sesuai dengan ketentuan narsquoah qiyas dan dengan

                                                                                                      pendapat para shahabat Nabi saw (Zaadul Marsquoad V199)

                                                                                                      Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal

                                                                                                      Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-

                                                                                                      Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 636 - 641

                                                                                                      Bab Iddah

                                                                                                      Kamis 30 Agustus 2007 1654 Pengertian Iddah

                                                                                                      Menurut bahasa kata iddah berasal dari kata rsquoadad (bilangan dan ihshaak (perhitungan) seorang

                                                                                                      wanita yang menghitung dan menjumlah hari dan masa haidh atau masa suci

                                                                                                      Menurut istilah kata iddah ialah sebutannama bagi suatu masa di mana seorang wanita menantimenangguhkan perkawinan setelah ia ditinggalkan mati oleh suaminya atau setelah diceraikan baik dengan menunggu kelahiran bayinya atau berakhirnya beberapa qurursquo atau berakhirnya beberapa bulan yang sudah ditentukan

                                                                                                      Macam-Macam Masa Iddah

                                                                                                      Barangsiapa yang ditinggal mati suaminya maka iddahnya empat bulan sepuluh hari baik sang

                                                                                                      isteri sudah dicampuri ataupun belum Hal ini mengacu pada firman Allah SWT rdquoOrang-orang

                                                                                                      yang meninggal dunia di antaramu dengan meninggalkan isteri-isteri (hendaklah para isteri itu)

                                                                                                      menangguhkan dirinya (beriddah) empat bulan sepuluh harirdquo (Al-Baqarah 234)

                                                                                                      Terkecuali isteri yang sudah dicampuri dan sedang hamil maka masa iddahnya sampai

                                                                                                      melahirkan rdquoDan wanita-wanita yang hamil waktu iddah mereka itu adalah sampai mereka

                                                                                                      melahirkan kandungannyardquo (At-Thalaq 4)

                                                                                                      Dari al-Miswar bin Makhramah bahwa Subairsquoah al-Aslamiyah ra pernah melahirkan dan

                                                                                                      bernifas setelah beberapa malam kematian suaminya Lalu ia mendatangi Nabi saw lantar

                                                                                                      meminta idzin kepada Beliau untuk kawin (lagi) Kemudian Beliau mengizinkannya lalu ia

                                                                                                      segera menikah (lagi) (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX470 no5320 dan Muslim II1122

                                                                                                      no1485)

                                                                                                      Wanita yang ditalak sebelum sempat dicampuri maka tidak ada masa iddah baginya berdasarkan

                                                                                                      pada firmannya Allah SWT berfirman rdquoHai orang-orang yang beriman rsquoapabila kamu menikahi

                                                                                                      perempuan-perempuan yang beriman kemudian kamu ceraikan mereka sebelum kamu

                                                                                                      mencampurinya maka sekali-kali tidak wajib atas mereka iddah bagimu yang kamu minta

                                                                                                      menyempurnakannyardquo (Al-Ahzaab49)

                                                                                                      Sedang wanita yang ditalak yang sebelumnya sempat dikumpuli dan dalam keadaan hamil maka

                                                                                                      masa iddahnya ialah ia melahirkan anak yang diakndungnya Allah SWT berfirman rdquoDan

                                                                                                      wanita-wanita hamil waktu iddah mereka itu adalah sampai mereka melahirkan

                                                                                                      kandungannyardquo (At-Thalaq4)

                                                                                                      Dari az-Zubair bin al-Awwam ra bahwa ia mempunyai isteri bernama Ummu Kultsum bin

                                                                                                      rsquoUqbah radhiyallahu rsquoanha Kemudian Ummu Kultsum yang sedang hamil berkata kepadanya

                                                                                                      rdquoTenanglah jiwaku (dengan dijatuhi talak satu)rdquo Maka az-Zubir pun menjatuhkan padanya talak

                                                                                                      satu Lalu dia keluar pergi mengerjakan shalat sekembalinya (dari shalat) ternyata isterinya

                                                                                                      sudah melahirkan Kemudian az-Zubir berkata rdquoGerangan apakah yang menyebabkan ia

                                                                                                      menipuku semoga Allah menipunya (juga)rdquo Kemudian dia datang kepada Nabi saw lalu beliau

                                                                                                      bersabda kepadanya rdquoKitabullah sudah menetapkan waktunya lamarlah (lagi) di kepada

                                                                                                      dirinyardquo (Shahih Shahih Ibnu Majah no1546 dan Ibnu Majah I653 no2026)

                                                                                                      Jika wanita yang dijatuhi talak termasuk perempuan yang masih berhaidh secara normal maka

                                                                                                      masa iddahnya tiga kali haidh berdasarkan Firman Allah SWT rdquoWanita-wanita yang ditalak

                                                                                                      hendaklah menahan diri (menunggu tiga kali qurursquo)rdquo (Al-Baqarah 228)

                                                                                                      Kata qurursquo berarti haidh Hal ini mengacu pada hadits Aisyah ra bahwa Ummu Habibah ra

                                                                                                      sering mengeluarkan darah istihadhah(darah yang keluar dari wanita karena sakit atau lainnya)

                                                                                                      lalu dia bertanya kepada Nabi saw (mengenai hal tersebut) Maka Beliau menyuruh

                                                                                                      meninggalkan shalat pada hari-hari haidhnya (Shahih Lighairih Shahih Abu Daud no252 dan

                                                                                                      rsquoAunul Marsquobud I463 no278)

                                                                                                      Jika wanita yang dijatuhi talak itu masih kecil belum mengeluarkan darah hadih atau sudah lanjut

                                                                                                      usia yang sudah manopause (berhenti masa haidh) maka iddahnya adalah tiga bulan lamanya

                                                                                                      Allah swt berfirman rdquoDan perempuan-perempuan yang tidak haidh lagi (manopause) diantara

                                                                                                      isteri-isteri kaian jika ragu-ragu (tentang masa iddahnya) maka masa iddah mereka adalah tiga

                                                                                                      bulan Begitu pula perempuan-perempuan yang belum haidhrdquo (At-Thalaq4)

                                                                                                      Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal

                                                                                                      Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-

                                                                                                      Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 642 ndash 645

                                                                                                      • Talak
                                                                                                        • Daftar isi
                                                                                                        • [sunting] Latar Belakang
                                                                                                        • [sunting] Pengertian
                                                                                                        • [sunting] Pembagian Talak
                                                                                                          • [sunting] Dari segi cara suami menjatuhkan
                                                                                                          • [sunting] dari segi boleh - tidaknya suami rujuk kembali pada istrinya
                                                                                                            • MACAM-MACAM TALAK
                                                                                                              • pengrtian khulu
                                                                                                              • Perceraian dalam Islam
                                                                                                                • Isi kandungan
                                                                                                                • [sunting] Talak
                                                                                                                  • [sunting] Hukum talak
                                                                                                                  • [sunting] Rukun talak
                                                                                                                  • [sunting] Contoh lafaz talak
                                                                                                                  • [sunting] Jenis talak
                                                                                                                    • [sunting] Talak rajrsquoi
                                                                                                                    • [sunting] Talak bain
                                                                                                                    • [sunting] Talak sunni
                                                                                                                    • [sunting] Talak bidrsquoi
                                                                                                                    • [sunting] Talak taklik
                                                                                                                        • [sunting] Fasakh
                                                                                                                          • [sunting] Cara melakukan fasakh
                                                                                                                            • [sunting] Khuluk atau tebus talak
                                                                                                                              • [sunting] Tujuan khuluk
                                                                                                                                • [sunting] Rujuk
                                                                                                                                  • [sunting] Hukum rujuk
                                                                                                                                  • [sunting] Rukun rujuk
                                                                                                                                  • [sunting] Contoh lafaz rujuk
                                                                                                                                    • [sunting] Lafaz sarih
                                                                                                                                    • [sunting] Lafaz kinayah

                                                                                                        Persyaratan Khulursquo

                                                                                                        Jika persengketaan antara suami isteri kian parah dan tidak mungkin lagi diambil langkah-

                                                                                                        langkah kompromistis supaya mereka bersatu kembali atau pihak isteri sudah menggebu-gebu

                                                                                                        untuk bercerai dengan suaminya maka ia boleh menebus dirinya dari kekuasaan suaminya

                                                                                                        dengan menyerahkan sejumlah harta kepadanya sebagai ganti dari buruknya keadaan yang

                                                                                                        menimpa suaminya karena bercerai dengannya Allah SWT berfirman rdquoDan tidak halal bagi

                                                                                                        kamu mengambil dari sesautu yang telah kamu berikan kepada mereka kecuali kalau keduanya

                                                                                                        (suami isteri) khawatir tidak akan dapat menjalankan hukum-hukum Allah maka tidak ada dosa

                                                                                                        atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus dirinyardquo (Al-

                                                                                                        Baqarah229)

                                                                                                        Dari Ibnu Abbas ra berkata Isteri Tsabit bin Qais bin Syammas datang kepada Nabi saw lalu

                                                                                                        bertutur rdquoYa Rasulullah aku tidak membenci Tsabit karena imannya dan bukan (pula) karena

                                                                                                        perangainya melainkan sesungguhnya aku khawatir kufurrdquo Kemudian Rasulullah saw

                                                                                                        bersabda rdquoMaka mau engkau mengembalikan kebunnya kepadanyardquo Jawabnya rdquoYa (mau)rdquo

                                                                                                        kemudian ia mengembalikannya kepadanya dan selanjutnya beliau menjawab suaminya (Tsabit)

                                                                                                        agar mencerainyardquo (Shahih Irwa-ul Ghalil no2036 dan Fathul Bari IX395 no5276)

                                                                                                        Peringatan Keras Terhadap Masalah Khulursquo

                                                                                                        Dari Tsauban ra bahwa Rasulullah saw bersabda ldquoSetiap wanita yang mau talak kepada

                                                                                                        suaminya tanpa alasan yang dibenarkan agama maka haram baginya mencium seberbak

                                                                                                        surgardquo (Shahih Shahihul Ibnu Majah no1682 ldquoAunul Marsquobud VI308 no2209 Ibnu Majah

                                                                                                        I662 no20555 dan Tirmidzi II329 no1199)

                                                                                                        ldquoDarinya (Tsauban) ra dari Nabi saw beliau bersabda ldquoWanita-wanita yang melakukan khulursquo

                                                                                                        adalah wanita-wanita munafikrdquo (Shahih Shahihul Jamirsquous Shaghir no6681 dan Tirmidzi

                                                                                                        II329 no1198)

                                                                                                        Peringatan Keras Bagi Para Suami Agar Tidak Mempersulit Isterinya

                                                                                                        Manakala seorang suami tidak senang kepada isterinya dan benci kepadanya karena suatu hal

                                                                                                        maka hendaklah mentalaknya dengan cara yang marsquoruf sebagaimana yang diperintahkan Allah

                                                                                                        SWT Ia tidak boleh manahannya dan mempersulitnya untuk menebus dirinya sendiri Allah

                                                                                                        SWT berfirman rdquoDan apabila kamu mentalak isteri-isterimu lalu mereka mendekati akhir

                                                                                                        iddahnya maka rujukilah mereka dengan cara yang marsquoruf atau ceraikanlah mereka dengan

                                                                                                        cara yang marsquoruf (pula) Janganlah kamu rujuki mereka untuk memberi kemudharatan karena

                                                                                                        dengan demikian kamu menganiaya mereka Barangsiapa berbuat demikian maka sungguh ia

                                                                                                        telah berbuat zhalim terhadap dirinya sendiri Janganlah kamu jadikan hukum-hukum Allah

                                                                                                        sebagai permainan Dan ingatlah nirsquomat Allah padamu dan apa yang telah diturunkan Allah

                                                                                                        kepadamu yaitu al-Kitab dan al-Hikmah Allah memberi pengajaran kepada engkau dengan apa

                                                                                                        yang diturunkan-Nya itu Dan bertakwalah kepada Allah serta ketahuilah bahwasannya Allah

                                                                                                        Maha Mengetahui segala sesuaturdquo (Al-Baqarah231)

                                                                                                        Dan Allah SWT berfirman rdquoHai orang-orang yang beriman tidak halal bagi kamu

                                                                                                        mempusakai wanita dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena

                                                                                                        hendak mengambil kembali sebagai dari apa yang telah kamu berikan kepadanya terkecuali bila

                                                                                                        mereka melakukan perbuatan keji yang nyata Dan bergaullah dengan mereka secara patut

                                                                                                        Kemudian jika kamu tidak menyukai mereka (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak

                                                                                                        menyukai sesuatu padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyakrdquo (An-Nisaarsquo19)

                                                                                                        Khulursquo Adalah Fasakh Bukan Talak

                                                                                                        Jika seorang isteri telah menebus dirinya dan dicerai oleh suaminya Maka ia berkuasa penuh

                                                                                                        atas dirinya sendiri sehingga suaminya tidak berhak untuk rujuk kepadanya kecuali dengan

                                                                                                        ridhanya dan perpecahan tidak dianggap sebagai talak meskipun dijatuhkan dengan redaksi

                                                                                                        talak Namun ia adalah perusakan akad nikah demi kemaslahatan sang isteri dengan balasan

                                                                                                        menebus dirinya kepada suaminya

                                                                                                        Ibnul Qayyim ra menulis sebagai berikut rdquoDan yang menunjukkan khulursquo bukan talak adalah

                                                                                                        bahwa Allah SWT telah menetapkan tiga ketentuan yang berlaku pada talak terhadap (isteri)

                                                                                                        yang telah dikumpuli jika talak tersebut telah mencapai talak tiga Ketetapan-ketetapan itu tidak

                                                                                                        pada khulursquo

                                                                                                        Pertama Suamilah yang lebih berhak rujuk kepada isterinya dalam masa iddah

                                                                                                        Kedua Talak maksimal tiga kali sehingga setelah terjadi talak ketiga isteri tidak halal bagi

                                                                                                        suaminya terkecuali ia kawin lagi dengan suami kedua dan pernah bercampur dengannya

                                                                                                        Ketiga Iddah yang berlaku dalam talak terdiri atas tiga kali qurursquo (bersih dari iddah)

                                                                                                        Sementara itu telah sah berdasarkan nash (ayat Qur-an ataua hadits) dan ijmarsquo (kesepatakan)

                                                                                                        bahwasanya tidak sah istilah rujuk dalam khulursquo

                                                                                                        Dan sudah sah berdasar sunnah Nabi saw dan pendapat para shahabat bahwa iddah untuk khulursquo

                                                                                                        hanya satu kali haidh

                                                                                                        Demikian pula telah sah juga berdasar nash syarrsquoi bahwa boleh melakukan khulursquo setelah talak

                                                                                                        kedua dan talak ketiga

                                                                                                        Ini jelas sekali menunjukkan bahwa khulursquo bukanlah talak Oleh sebab itu Allah SWT

                                                                                                        menegaskan rdquoTalak (yang dapat dirujuk) dua kali Setelah itu boleh rujuk lagi dengan

                                                                                                        Cara yang marsquoruf atau menceraikan dengan cara yang baik dan tidak halal bagi kamu

                                                                                                        mengambil kembali dari sesuatu yang pernah kami berikan pada mereka kecuali kalau

                                                                                                        keduanya khawatir tidak akan dapat melaksanakan hukum-hukum Allah Jika kamu khawatir

                                                                                                        bahwa keduanya (suami istri) tidak dapat mejalangkan hukum-hukum Allah maka tidak ada

                                                                                                        dosa atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus dirinyardquo (Al-

                                                                                                        Baqarah229)

                                                                                                        Dan ini tidak dikhususkan bagi wanita yang telah ditalak dua kali karena hal ini ia mencakup

                                                                                                        isteri yang dicerai dua kali Tidak boleh dhamir (kata ganti) Itu kembali kepada oknum yang

                                                                                                        tidak disebutkan dalam ayat di atas dan meninggalkan oknum yang disebutkan dengan jelas akan

                                                                                                        tetapi mungkin dikhususkan bagi oknum yang pernah disebutkan sebelumnya atau meliputi juga

                                                                                                        selain yang sudah disebutkan sebelumnya Kemudian Allah SWT berfirman rdquoKemudian jika

                                                                                                        suami mentalaknya (sesudah talak yang kedua) maka perempuan itu tidak halal lagi baginyardquo

                                                                                                        (Al-Baqarah230)

                                                                                                        Ayat al-Qurrsquoan ini meliputi perempuan yang dicerai setelah khulursquo dan setelah dicerai dua kali

                                                                                                        secara qathrsquoi (pasti) karena dialah yang disebutkan dalam ayat di atas Maka ia (wanita yang di

                                                                                                        khulursquo) harus masuk ke dalam kandungan lafazh ayat tersebut Demikianlah yang difahami

                                                                                                        Imam Ahli tafsir Ibnu Abbas ra yang pernah didorsquoakan oleh Rasulullah saw agar Allah

                                                                                                        mengajarinya tafsir Qurrsquoan Dan pasti doa itu terkabul tanpa keraguan Manakala hukum-hukum

                                                                                                        yang berlaku dalam khulursquo berlainan dengan hukum-hukum talak maka hal itu menunjukkan

                                                                                                        bahwa keduanya berlainan Jadi inilah yang sesuai dengan ketentuan narsquoah qiyas dan dengan

                                                                                                        pendapat para shahabat Nabi saw (Zaadul Marsquoad V199)

                                                                                                        Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal

                                                                                                        Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-

                                                                                                        Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 636 - 641

                                                                                                        Bab Iddah

                                                                                                        Kamis 30 Agustus 2007 1654 Pengertian Iddah

                                                                                                        Menurut bahasa kata iddah berasal dari kata rsquoadad (bilangan dan ihshaak (perhitungan) seorang

                                                                                                        wanita yang menghitung dan menjumlah hari dan masa haidh atau masa suci

                                                                                                        Menurut istilah kata iddah ialah sebutannama bagi suatu masa di mana seorang wanita menantimenangguhkan perkawinan setelah ia ditinggalkan mati oleh suaminya atau setelah diceraikan baik dengan menunggu kelahiran bayinya atau berakhirnya beberapa qurursquo atau berakhirnya beberapa bulan yang sudah ditentukan

                                                                                                        Macam-Macam Masa Iddah

                                                                                                        Barangsiapa yang ditinggal mati suaminya maka iddahnya empat bulan sepuluh hari baik sang

                                                                                                        isteri sudah dicampuri ataupun belum Hal ini mengacu pada firman Allah SWT rdquoOrang-orang

                                                                                                        yang meninggal dunia di antaramu dengan meninggalkan isteri-isteri (hendaklah para isteri itu)

                                                                                                        menangguhkan dirinya (beriddah) empat bulan sepuluh harirdquo (Al-Baqarah 234)

                                                                                                        Terkecuali isteri yang sudah dicampuri dan sedang hamil maka masa iddahnya sampai

                                                                                                        melahirkan rdquoDan wanita-wanita yang hamil waktu iddah mereka itu adalah sampai mereka

                                                                                                        melahirkan kandungannyardquo (At-Thalaq 4)

                                                                                                        Dari al-Miswar bin Makhramah bahwa Subairsquoah al-Aslamiyah ra pernah melahirkan dan

                                                                                                        bernifas setelah beberapa malam kematian suaminya Lalu ia mendatangi Nabi saw lantar

                                                                                                        meminta idzin kepada Beliau untuk kawin (lagi) Kemudian Beliau mengizinkannya lalu ia

                                                                                                        segera menikah (lagi) (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX470 no5320 dan Muslim II1122

                                                                                                        no1485)

                                                                                                        Wanita yang ditalak sebelum sempat dicampuri maka tidak ada masa iddah baginya berdasarkan

                                                                                                        pada firmannya Allah SWT berfirman rdquoHai orang-orang yang beriman rsquoapabila kamu menikahi

                                                                                                        perempuan-perempuan yang beriman kemudian kamu ceraikan mereka sebelum kamu

                                                                                                        mencampurinya maka sekali-kali tidak wajib atas mereka iddah bagimu yang kamu minta

                                                                                                        menyempurnakannyardquo (Al-Ahzaab49)

                                                                                                        Sedang wanita yang ditalak yang sebelumnya sempat dikumpuli dan dalam keadaan hamil maka

                                                                                                        masa iddahnya ialah ia melahirkan anak yang diakndungnya Allah SWT berfirman rdquoDan

                                                                                                        wanita-wanita hamil waktu iddah mereka itu adalah sampai mereka melahirkan

                                                                                                        kandungannyardquo (At-Thalaq4)

                                                                                                        Dari az-Zubair bin al-Awwam ra bahwa ia mempunyai isteri bernama Ummu Kultsum bin

                                                                                                        rsquoUqbah radhiyallahu rsquoanha Kemudian Ummu Kultsum yang sedang hamil berkata kepadanya

                                                                                                        rdquoTenanglah jiwaku (dengan dijatuhi talak satu)rdquo Maka az-Zubir pun menjatuhkan padanya talak

                                                                                                        satu Lalu dia keluar pergi mengerjakan shalat sekembalinya (dari shalat) ternyata isterinya

                                                                                                        sudah melahirkan Kemudian az-Zubir berkata rdquoGerangan apakah yang menyebabkan ia

                                                                                                        menipuku semoga Allah menipunya (juga)rdquo Kemudian dia datang kepada Nabi saw lalu beliau

                                                                                                        bersabda kepadanya rdquoKitabullah sudah menetapkan waktunya lamarlah (lagi) di kepada

                                                                                                        dirinyardquo (Shahih Shahih Ibnu Majah no1546 dan Ibnu Majah I653 no2026)

                                                                                                        Jika wanita yang dijatuhi talak termasuk perempuan yang masih berhaidh secara normal maka

                                                                                                        masa iddahnya tiga kali haidh berdasarkan Firman Allah SWT rdquoWanita-wanita yang ditalak

                                                                                                        hendaklah menahan diri (menunggu tiga kali qurursquo)rdquo (Al-Baqarah 228)

                                                                                                        Kata qurursquo berarti haidh Hal ini mengacu pada hadits Aisyah ra bahwa Ummu Habibah ra

                                                                                                        sering mengeluarkan darah istihadhah(darah yang keluar dari wanita karena sakit atau lainnya)

                                                                                                        lalu dia bertanya kepada Nabi saw (mengenai hal tersebut) Maka Beliau menyuruh

                                                                                                        meninggalkan shalat pada hari-hari haidhnya (Shahih Lighairih Shahih Abu Daud no252 dan

                                                                                                        rsquoAunul Marsquobud I463 no278)

                                                                                                        Jika wanita yang dijatuhi talak itu masih kecil belum mengeluarkan darah hadih atau sudah lanjut

                                                                                                        usia yang sudah manopause (berhenti masa haidh) maka iddahnya adalah tiga bulan lamanya

                                                                                                        Allah swt berfirman rdquoDan perempuan-perempuan yang tidak haidh lagi (manopause) diantara

                                                                                                        isteri-isteri kaian jika ragu-ragu (tentang masa iddahnya) maka masa iddah mereka adalah tiga

                                                                                                        bulan Begitu pula perempuan-perempuan yang belum haidhrdquo (At-Thalaq4)

                                                                                                        Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal

                                                                                                        Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-

                                                                                                        Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 642 ndash 645

                                                                                                        • Talak
                                                                                                          • Daftar isi
                                                                                                          • [sunting] Latar Belakang
                                                                                                          • [sunting] Pengertian
                                                                                                          • [sunting] Pembagian Talak
                                                                                                            • [sunting] Dari segi cara suami menjatuhkan
                                                                                                            • [sunting] dari segi boleh - tidaknya suami rujuk kembali pada istrinya
                                                                                                              • MACAM-MACAM TALAK
                                                                                                                • pengrtian khulu
                                                                                                                • Perceraian dalam Islam
                                                                                                                  • Isi kandungan
                                                                                                                  • [sunting] Talak
                                                                                                                    • [sunting] Hukum talak
                                                                                                                    • [sunting] Rukun talak
                                                                                                                    • [sunting] Contoh lafaz talak
                                                                                                                    • [sunting] Jenis talak
                                                                                                                      • [sunting] Talak rajrsquoi
                                                                                                                      • [sunting] Talak bain
                                                                                                                      • [sunting] Talak sunni
                                                                                                                      • [sunting] Talak bidrsquoi
                                                                                                                      • [sunting] Talak taklik
                                                                                                                          • [sunting] Fasakh
                                                                                                                            • [sunting] Cara melakukan fasakh
                                                                                                                              • [sunting] Khuluk atau tebus talak
                                                                                                                                • [sunting] Tujuan khuluk
                                                                                                                                  • [sunting] Rujuk
                                                                                                                                    • [sunting] Hukum rujuk
                                                                                                                                    • [sunting] Rukun rujuk
                                                                                                                                    • [sunting] Contoh lafaz rujuk
                                                                                                                                      • [sunting] Lafaz sarih
                                                                                                                                      • [sunting] Lafaz kinayah

                                                                                                          Peringatan Keras Bagi Para Suami Agar Tidak Mempersulit Isterinya

                                                                                                          Manakala seorang suami tidak senang kepada isterinya dan benci kepadanya karena suatu hal

                                                                                                          maka hendaklah mentalaknya dengan cara yang marsquoruf sebagaimana yang diperintahkan Allah

                                                                                                          SWT Ia tidak boleh manahannya dan mempersulitnya untuk menebus dirinya sendiri Allah

                                                                                                          SWT berfirman rdquoDan apabila kamu mentalak isteri-isterimu lalu mereka mendekati akhir

                                                                                                          iddahnya maka rujukilah mereka dengan cara yang marsquoruf atau ceraikanlah mereka dengan

                                                                                                          cara yang marsquoruf (pula) Janganlah kamu rujuki mereka untuk memberi kemudharatan karena

                                                                                                          dengan demikian kamu menganiaya mereka Barangsiapa berbuat demikian maka sungguh ia

                                                                                                          telah berbuat zhalim terhadap dirinya sendiri Janganlah kamu jadikan hukum-hukum Allah

                                                                                                          sebagai permainan Dan ingatlah nirsquomat Allah padamu dan apa yang telah diturunkan Allah

                                                                                                          kepadamu yaitu al-Kitab dan al-Hikmah Allah memberi pengajaran kepada engkau dengan apa

                                                                                                          yang diturunkan-Nya itu Dan bertakwalah kepada Allah serta ketahuilah bahwasannya Allah

                                                                                                          Maha Mengetahui segala sesuaturdquo (Al-Baqarah231)

                                                                                                          Dan Allah SWT berfirman rdquoHai orang-orang yang beriman tidak halal bagi kamu

                                                                                                          mempusakai wanita dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena

                                                                                                          hendak mengambil kembali sebagai dari apa yang telah kamu berikan kepadanya terkecuali bila

                                                                                                          mereka melakukan perbuatan keji yang nyata Dan bergaullah dengan mereka secara patut

                                                                                                          Kemudian jika kamu tidak menyukai mereka (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak

                                                                                                          menyukai sesuatu padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyakrdquo (An-Nisaarsquo19)

                                                                                                          Khulursquo Adalah Fasakh Bukan Talak

                                                                                                          Jika seorang isteri telah menebus dirinya dan dicerai oleh suaminya Maka ia berkuasa penuh

                                                                                                          atas dirinya sendiri sehingga suaminya tidak berhak untuk rujuk kepadanya kecuali dengan

                                                                                                          ridhanya dan perpecahan tidak dianggap sebagai talak meskipun dijatuhkan dengan redaksi

                                                                                                          talak Namun ia adalah perusakan akad nikah demi kemaslahatan sang isteri dengan balasan

                                                                                                          menebus dirinya kepada suaminya

                                                                                                          Ibnul Qayyim ra menulis sebagai berikut rdquoDan yang menunjukkan khulursquo bukan talak adalah

                                                                                                          bahwa Allah SWT telah menetapkan tiga ketentuan yang berlaku pada talak terhadap (isteri)

                                                                                                          yang telah dikumpuli jika talak tersebut telah mencapai talak tiga Ketetapan-ketetapan itu tidak

                                                                                                          pada khulursquo

                                                                                                          Pertama Suamilah yang lebih berhak rujuk kepada isterinya dalam masa iddah

                                                                                                          Kedua Talak maksimal tiga kali sehingga setelah terjadi talak ketiga isteri tidak halal bagi

                                                                                                          suaminya terkecuali ia kawin lagi dengan suami kedua dan pernah bercampur dengannya

                                                                                                          Ketiga Iddah yang berlaku dalam talak terdiri atas tiga kali qurursquo (bersih dari iddah)

                                                                                                          Sementara itu telah sah berdasarkan nash (ayat Qur-an ataua hadits) dan ijmarsquo (kesepatakan)

                                                                                                          bahwasanya tidak sah istilah rujuk dalam khulursquo

                                                                                                          Dan sudah sah berdasar sunnah Nabi saw dan pendapat para shahabat bahwa iddah untuk khulursquo

                                                                                                          hanya satu kali haidh

                                                                                                          Demikian pula telah sah juga berdasar nash syarrsquoi bahwa boleh melakukan khulursquo setelah talak

                                                                                                          kedua dan talak ketiga

                                                                                                          Ini jelas sekali menunjukkan bahwa khulursquo bukanlah talak Oleh sebab itu Allah SWT

                                                                                                          menegaskan rdquoTalak (yang dapat dirujuk) dua kali Setelah itu boleh rujuk lagi dengan

                                                                                                          Cara yang marsquoruf atau menceraikan dengan cara yang baik dan tidak halal bagi kamu

                                                                                                          mengambil kembali dari sesuatu yang pernah kami berikan pada mereka kecuali kalau

                                                                                                          keduanya khawatir tidak akan dapat melaksanakan hukum-hukum Allah Jika kamu khawatir

                                                                                                          bahwa keduanya (suami istri) tidak dapat mejalangkan hukum-hukum Allah maka tidak ada

                                                                                                          dosa atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus dirinyardquo (Al-

                                                                                                          Baqarah229)

                                                                                                          Dan ini tidak dikhususkan bagi wanita yang telah ditalak dua kali karena hal ini ia mencakup

                                                                                                          isteri yang dicerai dua kali Tidak boleh dhamir (kata ganti) Itu kembali kepada oknum yang

                                                                                                          tidak disebutkan dalam ayat di atas dan meninggalkan oknum yang disebutkan dengan jelas akan

                                                                                                          tetapi mungkin dikhususkan bagi oknum yang pernah disebutkan sebelumnya atau meliputi juga

                                                                                                          selain yang sudah disebutkan sebelumnya Kemudian Allah SWT berfirman rdquoKemudian jika

                                                                                                          suami mentalaknya (sesudah talak yang kedua) maka perempuan itu tidak halal lagi baginyardquo

                                                                                                          (Al-Baqarah230)

                                                                                                          Ayat al-Qurrsquoan ini meliputi perempuan yang dicerai setelah khulursquo dan setelah dicerai dua kali

                                                                                                          secara qathrsquoi (pasti) karena dialah yang disebutkan dalam ayat di atas Maka ia (wanita yang di

                                                                                                          khulursquo) harus masuk ke dalam kandungan lafazh ayat tersebut Demikianlah yang difahami

                                                                                                          Imam Ahli tafsir Ibnu Abbas ra yang pernah didorsquoakan oleh Rasulullah saw agar Allah

                                                                                                          mengajarinya tafsir Qurrsquoan Dan pasti doa itu terkabul tanpa keraguan Manakala hukum-hukum

                                                                                                          yang berlaku dalam khulursquo berlainan dengan hukum-hukum talak maka hal itu menunjukkan

                                                                                                          bahwa keduanya berlainan Jadi inilah yang sesuai dengan ketentuan narsquoah qiyas dan dengan

                                                                                                          pendapat para shahabat Nabi saw (Zaadul Marsquoad V199)

                                                                                                          Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal

                                                                                                          Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-

                                                                                                          Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 636 - 641

                                                                                                          Bab Iddah

                                                                                                          Kamis 30 Agustus 2007 1654 Pengertian Iddah

                                                                                                          Menurut bahasa kata iddah berasal dari kata rsquoadad (bilangan dan ihshaak (perhitungan) seorang

                                                                                                          wanita yang menghitung dan menjumlah hari dan masa haidh atau masa suci

                                                                                                          Menurut istilah kata iddah ialah sebutannama bagi suatu masa di mana seorang wanita menantimenangguhkan perkawinan setelah ia ditinggalkan mati oleh suaminya atau setelah diceraikan baik dengan menunggu kelahiran bayinya atau berakhirnya beberapa qurursquo atau berakhirnya beberapa bulan yang sudah ditentukan

                                                                                                          Macam-Macam Masa Iddah

                                                                                                          Barangsiapa yang ditinggal mati suaminya maka iddahnya empat bulan sepuluh hari baik sang

                                                                                                          isteri sudah dicampuri ataupun belum Hal ini mengacu pada firman Allah SWT rdquoOrang-orang

                                                                                                          yang meninggal dunia di antaramu dengan meninggalkan isteri-isteri (hendaklah para isteri itu)

                                                                                                          menangguhkan dirinya (beriddah) empat bulan sepuluh harirdquo (Al-Baqarah 234)

                                                                                                          Terkecuali isteri yang sudah dicampuri dan sedang hamil maka masa iddahnya sampai

                                                                                                          melahirkan rdquoDan wanita-wanita yang hamil waktu iddah mereka itu adalah sampai mereka

                                                                                                          melahirkan kandungannyardquo (At-Thalaq 4)

                                                                                                          Dari al-Miswar bin Makhramah bahwa Subairsquoah al-Aslamiyah ra pernah melahirkan dan

                                                                                                          bernifas setelah beberapa malam kematian suaminya Lalu ia mendatangi Nabi saw lantar

                                                                                                          meminta idzin kepada Beliau untuk kawin (lagi) Kemudian Beliau mengizinkannya lalu ia

                                                                                                          segera menikah (lagi) (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX470 no5320 dan Muslim II1122

                                                                                                          no1485)

                                                                                                          Wanita yang ditalak sebelum sempat dicampuri maka tidak ada masa iddah baginya berdasarkan

                                                                                                          pada firmannya Allah SWT berfirman rdquoHai orang-orang yang beriman rsquoapabila kamu menikahi

                                                                                                          perempuan-perempuan yang beriman kemudian kamu ceraikan mereka sebelum kamu

                                                                                                          mencampurinya maka sekali-kali tidak wajib atas mereka iddah bagimu yang kamu minta

                                                                                                          menyempurnakannyardquo (Al-Ahzaab49)

                                                                                                          Sedang wanita yang ditalak yang sebelumnya sempat dikumpuli dan dalam keadaan hamil maka

                                                                                                          masa iddahnya ialah ia melahirkan anak yang diakndungnya Allah SWT berfirman rdquoDan

                                                                                                          wanita-wanita hamil waktu iddah mereka itu adalah sampai mereka melahirkan

                                                                                                          kandungannyardquo (At-Thalaq4)

                                                                                                          Dari az-Zubair bin al-Awwam ra bahwa ia mempunyai isteri bernama Ummu Kultsum bin

                                                                                                          rsquoUqbah radhiyallahu rsquoanha Kemudian Ummu Kultsum yang sedang hamil berkata kepadanya

                                                                                                          rdquoTenanglah jiwaku (dengan dijatuhi talak satu)rdquo Maka az-Zubir pun menjatuhkan padanya talak

                                                                                                          satu Lalu dia keluar pergi mengerjakan shalat sekembalinya (dari shalat) ternyata isterinya

                                                                                                          sudah melahirkan Kemudian az-Zubir berkata rdquoGerangan apakah yang menyebabkan ia

                                                                                                          menipuku semoga Allah menipunya (juga)rdquo Kemudian dia datang kepada Nabi saw lalu beliau

                                                                                                          bersabda kepadanya rdquoKitabullah sudah menetapkan waktunya lamarlah (lagi) di kepada

                                                                                                          dirinyardquo (Shahih Shahih Ibnu Majah no1546 dan Ibnu Majah I653 no2026)

                                                                                                          Jika wanita yang dijatuhi talak termasuk perempuan yang masih berhaidh secara normal maka

                                                                                                          masa iddahnya tiga kali haidh berdasarkan Firman Allah SWT rdquoWanita-wanita yang ditalak

                                                                                                          hendaklah menahan diri (menunggu tiga kali qurursquo)rdquo (Al-Baqarah 228)

                                                                                                          Kata qurursquo berarti haidh Hal ini mengacu pada hadits Aisyah ra bahwa Ummu Habibah ra

                                                                                                          sering mengeluarkan darah istihadhah(darah yang keluar dari wanita karena sakit atau lainnya)

                                                                                                          lalu dia bertanya kepada Nabi saw (mengenai hal tersebut) Maka Beliau menyuruh

                                                                                                          meninggalkan shalat pada hari-hari haidhnya (Shahih Lighairih Shahih Abu Daud no252 dan

                                                                                                          rsquoAunul Marsquobud I463 no278)

                                                                                                          Jika wanita yang dijatuhi talak itu masih kecil belum mengeluarkan darah hadih atau sudah lanjut

                                                                                                          usia yang sudah manopause (berhenti masa haidh) maka iddahnya adalah tiga bulan lamanya

                                                                                                          Allah swt berfirman rdquoDan perempuan-perempuan yang tidak haidh lagi (manopause) diantara

                                                                                                          isteri-isteri kaian jika ragu-ragu (tentang masa iddahnya) maka masa iddah mereka adalah tiga

                                                                                                          bulan Begitu pula perempuan-perempuan yang belum haidhrdquo (At-Thalaq4)

                                                                                                          Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal

                                                                                                          Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-

                                                                                                          Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 642 ndash 645

                                                                                                          • Talak
                                                                                                            • Daftar isi
                                                                                                            • [sunting] Latar Belakang
                                                                                                            • [sunting] Pengertian
                                                                                                            • [sunting] Pembagian Talak
                                                                                                              • [sunting] Dari segi cara suami menjatuhkan
                                                                                                              • [sunting] dari segi boleh - tidaknya suami rujuk kembali pada istrinya
                                                                                                                • MACAM-MACAM TALAK
                                                                                                                  • pengrtian khulu
                                                                                                                  • Perceraian dalam Islam
                                                                                                                    • Isi kandungan
                                                                                                                    • [sunting] Talak
                                                                                                                      • [sunting] Hukum talak
                                                                                                                      • [sunting] Rukun talak
                                                                                                                      • [sunting] Contoh lafaz talak
                                                                                                                      • [sunting] Jenis talak
                                                                                                                        • [sunting] Talak rajrsquoi
                                                                                                                        • [sunting] Talak bain
                                                                                                                        • [sunting] Talak sunni
                                                                                                                        • [sunting] Talak bidrsquoi
                                                                                                                        • [sunting] Talak taklik
                                                                                                                            • [sunting] Fasakh
                                                                                                                              • [sunting] Cara melakukan fasakh
                                                                                                                                • [sunting] Khuluk atau tebus talak
                                                                                                                                  • [sunting] Tujuan khuluk
                                                                                                                                    • [sunting] Rujuk
                                                                                                                                      • [sunting] Hukum rujuk
                                                                                                                                      • [sunting] Rukun rujuk
                                                                                                                                      • [sunting] Contoh lafaz rujuk
                                                                                                                                        • [sunting] Lafaz sarih
                                                                                                                                        • [sunting] Lafaz kinayah

                                                                                                            menebus dirinya kepada suaminya

                                                                                                            Ibnul Qayyim ra menulis sebagai berikut rdquoDan yang menunjukkan khulursquo bukan talak adalah

                                                                                                            bahwa Allah SWT telah menetapkan tiga ketentuan yang berlaku pada talak terhadap (isteri)

                                                                                                            yang telah dikumpuli jika talak tersebut telah mencapai talak tiga Ketetapan-ketetapan itu tidak

                                                                                                            pada khulursquo

                                                                                                            Pertama Suamilah yang lebih berhak rujuk kepada isterinya dalam masa iddah

                                                                                                            Kedua Talak maksimal tiga kali sehingga setelah terjadi talak ketiga isteri tidak halal bagi

                                                                                                            suaminya terkecuali ia kawin lagi dengan suami kedua dan pernah bercampur dengannya

                                                                                                            Ketiga Iddah yang berlaku dalam talak terdiri atas tiga kali qurursquo (bersih dari iddah)

                                                                                                            Sementara itu telah sah berdasarkan nash (ayat Qur-an ataua hadits) dan ijmarsquo (kesepatakan)

                                                                                                            bahwasanya tidak sah istilah rujuk dalam khulursquo

                                                                                                            Dan sudah sah berdasar sunnah Nabi saw dan pendapat para shahabat bahwa iddah untuk khulursquo

                                                                                                            hanya satu kali haidh

                                                                                                            Demikian pula telah sah juga berdasar nash syarrsquoi bahwa boleh melakukan khulursquo setelah talak

                                                                                                            kedua dan talak ketiga

                                                                                                            Ini jelas sekali menunjukkan bahwa khulursquo bukanlah talak Oleh sebab itu Allah SWT

                                                                                                            menegaskan rdquoTalak (yang dapat dirujuk) dua kali Setelah itu boleh rujuk lagi dengan

                                                                                                            Cara yang marsquoruf atau menceraikan dengan cara yang baik dan tidak halal bagi kamu

                                                                                                            mengambil kembali dari sesuatu yang pernah kami berikan pada mereka kecuali kalau

                                                                                                            keduanya khawatir tidak akan dapat melaksanakan hukum-hukum Allah Jika kamu khawatir

                                                                                                            bahwa keduanya (suami istri) tidak dapat mejalangkan hukum-hukum Allah maka tidak ada

                                                                                                            dosa atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus dirinyardquo (Al-

                                                                                                            Baqarah229)

                                                                                                            Dan ini tidak dikhususkan bagi wanita yang telah ditalak dua kali karena hal ini ia mencakup

                                                                                                            isteri yang dicerai dua kali Tidak boleh dhamir (kata ganti) Itu kembali kepada oknum yang

                                                                                                            tidak disebutkan dalam ayat di atas dan meninggalkan oknum yang disebutkan dengan jelas akan

                                                                                                            tetapi mungkin dikhususkan bagi oknum yang pernah disebutkan sebelumnya atau meliputi juga

                                                                                                            selain yang sudah disebutkan sebelumnya Kemudian Allah SWT berfirman rdquoKemudian jika

                                                                                                            suami mentalaknya (sesudah talak yang kedua) maka perempuan itu tidak halal lagi baginyardquo

                                                                                                            (Al-Baqarah230)

                                                                                                            Ayat al-Qurrsquoan ini meliputi perempuan yang dicerai setelah khulursquo dan setelah dicerai dua kali

                                                                                                            secara qathrsquoi (pasti) karena dialah yang disebutkan dalam ayat di atas Maka ia (wanita yang di

                                                                                                            khulursquo) harus masuk ke dalam kandungan lafazh ayat tersebut Demikianlah yang difahami

                                                                                                            Imam Ahli tafsir Ibnu Abbas ra yang pernah didorsquoakan oleh Rasulullah saw agar Allah

                                                                                                            mengajarinya tafsir Qurrsquoan Dan pasti doa itu terkabul tanpa keraguan Manakala hukum-hukum

                                                                                                            yang berlaku dalam khulursquo berlainan dengan hukum-hukum talak maka hal itu menunjukkan

                                                                                                            bahwa keduanya berlainan Jadi inilah yang sesuai dengan ketentuan narsquoah qiyas dan dengan

                                                                                                            pendapat para shahabat Nabi saw (Zaadul Marsquoad V199)

                                                                                                            Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal

                                                                                                            Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-

                                                                                                            Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 636 - 641

                                                                                                            Bab Iddah

                                                                                                            Kamis 30 Agustus 2007 1654 Pengertian Iddah

                                                                                                            Menurut bahasa kata iddah berasal dari kata rsquoadad (bilangan dan ihshaak (perhitungan) seorang

                                                                                                            wanita yang menghitung dan menjumlah hari dan masa haidh atau masa suci

                                                                                                            Menurut istilah kata iddah ialah sebutannama bagi suatu masa di mana seorang wanita menantimenangguhkan perkawinan setelah ia ditinggalkan mati oleh suaminya atau setelah diceraikan baik dengan menunggu kelahiran bayinya atau berakhirnya beberapa qurursquo atau berakhirnya beberapa bulan yang sudah ditentukan

                                                                                                            Macam-Macam Masa Iddah

                                                                                                            Barangsiapa yang ditinggal mati suaminya maka iddahnya empat bulan sepuluh hari baik sang

                                                                                                            isteri sudah dicampuri ataupun belum Hal ini mengacu pada firman Allah SWT rdquoOrang-orang

                                                                                                            yang meninggal dunia di antaramu dengan meninggalkan isteri-isteri (hendaklah para isteri itu)

                                                                                                            menangguhkan dirinya (beriddah) empat bulan sepuluh harirdquo (Al-Baqarah 234)

                                                                                                            Terkecuali isteri yang sudah dicampuri dan sedang hamil maka masa iddahnya sampai

                                                                                                            melahirkan rdquoDan wanita-wanita yang hamil waktu iddah mereka itu adalah sampai mereka

                                                                                                            melahirkan kandungannyardquo (At-Thalaq 4)

                                                                                                            Dari al-Miswar bin Makhramah bahwa Subairsquoah al-Aslamiyah ra pernah melahirkan dan

                                                                                                            bernifas setelah beberapa malam kematian suaminya Lalu ia mendatangi Nabi saw lantar

                                                                                                            meminta idzin kepada Beliau untuk kawin (lagi) Kemudian Beliau mengizinkannya lalu ia

                                                                                                            segera menikah (lagi) (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX470 no5320 dan Muslim II1122

                                                                                                            no1485)

                                                                                                            Wanita yang ditalak sebelum sempat dicampuri maka tidak ada masa iddah baginya berdasarkan

                                                                                                            pada firmannya Allah SWT berfirman rdquoHai orang-orang yang beriman rsquoapabila kamu menikahi

                                                                                                            perempuan-perempuan yang beriman kemudian kamu ceraikan mereka sebelum kamu

                                                                                                            mencampurinya maka sekali-kali tidak wajib atas mereka iddah bagimu yang kamu minta

                                                                                                            menyempurnakannyardquo (Al-Ahzaab49)

                                                                                                            Sedang wanita yang ditalak yang sebelumnya sempat dikumpuli dan dalam keadaan hamil maka

                                                                                                            masa iddahnya ialah ia melahirkan anak yang diakndungnya Allah SWT berfirman rdquoDan

                                                                                                            wanita-wanita hamil waktu iddah mereka itu adalah sampai mereka melahirkan

                                                                                                            kandungannyardquo (At-Thalaq4)

                                                                                                            Dari az-Zubair bin al-Awwam ra bahwa ia mempunyai isteri bernama Ummu Kultsum bin

                                                                                                            rsquoUqbah radhiyallahu rsquoanha Kemudian Ummu Kultsum yang sedang hamil berkata kepadanya

                                                                                                            rdquoTenanglah jiwaku (dengan dijatuhi talak satu)rdquo Maka az-Zubir pun menjatuhkan padanya talak

                                                                                                            satu Lalu dia keluar pergi mengerjakan shalat sekembalinya (dari shalat) ternyata isterinya

                                                                                                            sudah melahirkan Kemudian az-Zubir berkata rdquoGerangan apakah yang menyebabkan ia

                                                                                                            menipuku semoga Allah menipunya (juga)rdquo Kemudian dia datang kepada Nabi saw lalu beliau

                                                                                                            bersabda kepadanya rdquoKitabullah sudah menetapkan waktunya lamarlah (lagi) di kepada

                                                                                                            dirinyardquo (Shahih Shahih Ibnu Majah no1546 dan Ibnu Majah I653 no2026)

                                                                                                            Jika wanita yang dijatuhi talak termasuk perempuan yang masih berhaidh secara normal maka

                                                                                                            masa iddahnya tiga kali haidh berdasarkan Firman Allah SWT rdquoWanita-wanita yang ditalak

                                                                                                            hendaklah menahan diri (menunggu tiga kali qurursquo)rdquo (Al-Baqarah 228)

                                                                                                            Kata qurursquo berarti haidh Hal ini mengacu pada hadits Aisyah ra bahwa Ummu Habibah ra

                                                                                                            sering mengeluarkan darah istihadhah(darah yang keluar dari wanita karena sakit atau lainnya)

                                                                                                            lalu dia bertanya kepada Nabi saw (mengenai hal tersebut) Maka Beliau menyuruh

                                                                                                            meninggalkan shalat pada hari-hari haidhnya (Shahih Lighairih Shahih Abu Daud no252 dan

                                                                                                            rsquoAunul Marsquobud I463 no278)

                                                                                                            Jika wanita yang dijatuhi talak itu masih kecil belum mengeluarkan darah hadih atau sudah lanjut

                                                                                                            usia yang sudah manopause (berhenti masa haidh) maka iddahnya adalah tiga bulan lamanya

                                                                                                            Allah swt berfirman rdquoDan perempuan-perempuan yang tidak haidh lagi (manopause) diantara

                                                                                                            isteri-isteri kaian jika ragu-ragu (tentang masa iddahnya) maka masa iddah mereka adalah tiga

                                                                                                            bulan Begitu pula perempuan-perempuan yang belum haidhrdquo (At-Thalaq4)

                                                                                                            Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal

                                                                                                            Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-

                                                                                                            Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 642 ndash 645

                                                                                                            • Talak
                                                                                                              • Daftar isi
                                                                                                              • [sunting] Latar Belakang
                                                                                                              • [sunting] Pengertian
                                                                                                              • [sunting] Pembagian Talak
                                                                                                                • [sunting] Dari segi cara suami menjatuhkan
                                                                                                                • [sunting] dari segi boleh - tidaknya suami rujuk kembali pada istrinya
                                                                                                                  • MACAM-MACAM TALAK
                                                                                                                    • pengrtian khulu
                                                                                                                    • Perceraian dalam Islam
                                                                                                                      • Isi kandungan
                                                                                                                      • [sunting] Talak
                                                                                                                        • [sunting] Hukum talak
                                                                                                                        • [sunting] Rukun talak
                                                                                                                        • [sunting] Contoh lafaz talak
                                                                                                                        • [sunting] Jenis talak
                                                                                                                          • [sunting] Talak rajrsquoi
                                                                                                                          • [sunting] Talak bain
                                                                                                                          • [sunting] Talak sunni
                                                                                                                          • [sunting] Talak bidrsquoi
                                                                                                                          • [sunting] Talak taklik
                                                                                                                              • [sunting] Fasakh
                                                                                                                                • [sunting] Cara melakukan fasakh
                                                                                                                                  • [sunting] Khuluk atau tebus talak
                                                                                                                                    • [sunting] Tujuan khuluk
                                                                                                                                      • [sunting] Rujuk
                                                                                                                                        • [sunting] Hukum rujuk
                                                                                                                                        • [sunting] Rukun rujuk
                                                                                                                                        • [sunting] Contoh lafaz rujuk
                                                                                                                                          • [sunting] Lafaz sarih
                                                                                                                                          • [sunting] Lafaz kinayah

                                                                                                              isteri yang dicerai dua kali Tidak boleh dhamir (kata ganti) Itu kembali kepada oknum yang

                                                                                                              tidak disebutkan dalam ayat di atas dan meninggalkan oknum yang disebutkan dengan jelas akan

                                                                                                              tetapi mungkin dikhususkan bagi oknum yang pernah disebutkan sebelumnya atau meliputi juga

                                                                                                              selain yang sudah disebutkan sebelumnya Kemudian Allah SWT berfirman rdquoKemudian jika

                                                                                                              suami mentalaknya (sesudah talak yang kedua) maka perempuan itu tidak halal lagi baginyardquo

                                                                                                              (Al-Baqarah230)

                                                                                                              Ayat al-Qurrsquoan ini meliputi perempuan yang dicerai setelah khulursquo dan setelah dicerai dua kali

                                                                                                              secara qathrsquoi (pasti) karena dialah yang disebutkan dalam ayat di atas Maka ia (wanita yang di

                                                                                                              khulursquo) harus masuk ke dalam kandungan lafazh ayat tersebut Demikianlah yang difahami

                                                                                                              Imam Ahli tafsir Ibnu Abbas ra yang pernah didorsquoakan oleh Rasulullah saw agar Allah

                                                                                                              mengajarinya tafsir Qurrsquoan Dan pasti doa itu terkabul tanpa keraguan Manakala hukum-hukum

                                                                                                              yang berlaku dalam khulursquo berlainan dengan hukum-hukum talak maka hal itu menunjukkan

                                                                                                              bahwa keduanya berlainan Jadi inilah yang sesuai dengan ketentuan narsquoah qiyas dan dengan

                                                                                                              pendapat para shahabat Nabi saw (Zaadul Marsquoad V199)

                                                                                                              Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal

                                                                                                              Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-

                                                                                                              Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 636 - 641

                                                                                                              Bab Iddah

                                                                                                              Kamis 30 Agustus 2007 1654 Pengertian Iddah

                                                                                                              Menurut bahasa kata iddah berasal dari kata rsquoadad (bilangan dan ihshaak (perhitungan) seorang

                                                                                                              wanita yang menghitung dan menjumlah hari dan masa haidh atau masa suci

                                                                                                              Menurut istilah kata iddah ialah sebutannama bagi suatu masa di mana seorang wanita menantimenangguhkan perkawinan setelah ia ditinggalkan mati oleh suaminya atau setelah diceraikan baik dengan menunggu kelahiran bayinya atau berakhirnya beberapa qurursquo atau berakhirnya beberapa bulan yang sudah ditentukan

                                                                                                              Macam-Macam Masa Iddah

                                                                                                              Barangsiapa yang ditinggal mati suaminya maka iddahnya empat bulan sepuluh hari baik sang

                                                                                                              isteri sudah dicampuri ataupun belum Hal ini mengacu pada firman Allah SWT rdquoOrang-orang

                                                                                                              yang meninggal dunia di antaramu dengan meninggalkan isteri-isteri (hendaklah para isteri itu)

                                                                                                              menangguhkan dirinya (beriddah) empat bulan sepuluh harirdquo (Al-Baqarah 234)

                                                                                                              Terkecuali isteri yang sudah dicampuri dan sedang hamil maka masa iddahnya sampai

                                                                                                              melahirkan rdquoDan wanita-wanita yang hamil waktu iddah mereka itu adalah sampai mereka

                                                                                                              melahirkan kandungannyardquo (At-Thalaq 4)

                                                                                                              Dari al-Miswar bin Makhramah bahwa Subairsquoah al-Aslamiyah ra pernah melahirkan dan

                                                                                                              bernifas setelah beberapa malam kematian suaminya Lalu ia mendatangi Nabi saw lantar

                                                                                                              meminta idzin kepada Beliau untuk kawin (lagi) Kemudian Beliau mengizinkannya lalu ia

                                                                                                              segera menikah (lagi) (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX470 no5320 dan Muslim II1122

                                                                                                              no1485)

                                                                                                              Wanita yang ditalak sebelum sempat dicampuri maka tidak ada masa iddah baginya berdasarkan

                                                                                                              pada firmannya Allah SWT berfirman rdquoHai orang-orang yang beriman rsquoapabila kamu menikahi

                                                                                                              perempuan-perempuan yang beriman kemudian kamu ceraikan mereka sebelum kamu

                                                                                                              mencampurinya maka sekali-kali tidak wajib atas mereka iddah bagimu yang kamu minta

                                                                                                              menyempurnakannyardquo (Al-Ahzaab49)

                                                                                                              Sedang wanita yang ditalak yang sebelumnya sempat dikumpuli dan dalam keadaan hamil maka

                                                                                                              masa iddahnya ialah ia melahirkan anak yang diakndungnya Allah SWT berfirman rdquoDan

                                                                                                              wanita-wanita hamil waktu iddah mereka itu adalah sampai mereka melahirkan

                                                                                                              kandungannyardquo (At-Thalaq4)

                                                                                                              Dari az-Zubair bin al-Awwam ra bahwa ia mempunyai isteri bernama Ummu Kultsum bin

                                                                                                              rsquoUqbah radhiyallahu rsquoanha Kemudian Ummu Kultsum yang sedang hamil berkata kepadanya

                                                                                                              rdquoTenanglah jiwaku (dengan dijatuhi talak satu)rdquo Maka az-Zubir pun menjatuhkan padanya talak

                                                                                                              satu Lalu dia keluar pergi mengerjakan shalat sekembalinya (dari shalat) ternyata isterinya

                                                                                                              sudah melahirkan Kemudian az-Zubir berkata rdquoGerangan apakah yang menyebabkan ia

                                                                                                              menipuku semoga Allah menipunya (juga)rdquo Kemudian dia datang kepada Nabi saw lalu beliau

                                                                                                              bersabda kepadanya rdquoKitabullah sudah menetapkan waktunya lamarlah (lagi) di kepada

                                                                                                              dirinyardquo (Shahih Shahih Ibnu Majah no1546 dan Ibnu Majah I653 no2026)

                                                                                                              Jika wanita yang dijatuhi talak termasuk perempuan yang masih berhaidh secara normal maka

                                                                                                              masa iddahnya tiga kali haidh berdasarkan Firman Allah SWT rdquoWanita-wanita yang ditalak

                                                                                                              hendaklah menahan diri (menunggu tiga kali qurursquo)rdquo (Al-Baqarah 228)

                                                                                                              Kata qurursquo berarti haidh Hal ini mengacu pada hadits Aisyah ra bahwa Ummu Habibah ra

                                                                                                              sering mengeluarkan darah istihadhah(darah yang keluar dari wanita karena sakit atau lainnya)

                                                                                                              lalu dia bertanya kepada Nabi saw (mengenai hal tersebut) Maka Beliau menyuruh

                                                                                                              meninggalkan shalat pada hari-hari haidhnya (Shahih Lighairih Shahih Abu Daud no252 dan

                                                                                                              rsquoAunul Marsquobud I463 no278)

                                                                                                              Jika wanita yang dijatuhi talak itu masih kecil belum mengeluarkan darah hadih atau sudah lanjut

                                                                                                              usia yang sudah manopause (berhenti masa haidh) maka iddahnya adalah tiga bulan lamanya

                                                                                                              Allah swt berfirman rdquoDan perempuan-perempuan yang tidak haidh lagi (manopause) diantara

                                                                                                              isteri-isteri kaian jika ragu-ragu (tentang masa iddahnya) maka masa iddah mereka adalah tiga

                                                                                                              bulan Begitu pula perempuan-perempuan yang belum haidhrdquo (At-Thalaq4)

                                                                                                              Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal

                                                                                                              Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-

                                                                                                              Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 642 ndash 645

                                                                                                              • Talak
                                                                                                                • Daftar isi
                                                                                                                • [sunting] Latar Belakang
                                                                                                                • [sunting] Pengertian
                                                                                                                • [sunting] Pembagian Talak
                                                                                                                  • [sunting] Dari segi cara suami menjatuhkan
                                                                                                                  • [sunting] dari segi boleh - tidaknya suami rujuk kembali pada istrinya
                                                                                                                    • MACAM-MACAM TALAK
                                                                                                                      • pengrtian khulu
                                                                                                                      • Perceraian dalam Islam
                                                                                                                        • Isi kandungan
                                                                                                                        • [sunting] Talak
                                                                                                                          • [sunting] Hukum talak
                                                                                                                          • [sunting] Rukun talak
                                                                                                                          • [sunting] Contoh lafaz talak
                                                                                                                          • [sunting] Jenis talak
                                                                                                                            • [sunting] Talak rajrsquoi
                                                                                                                            • [sunting] Talak bain
                                                                                                                            • [sunting] Talak sunni
                                                                                                                            • [sunting] Talak bidrsquoi
                                                                                                                            • [sunting] Talak taklik
                                                                                                                                • [sunting] Fasakh
                                                                                                                                  • [sunting] Cara melakukan fasakh
                                                                                                                                    • [sunting] Khuluk atau tebus talak
                                                                                                                                      • [sunting] Tujuan khuluk
                                                                                                                                        • [sunting] Rujuk
                                                                                                                                          • [sunting] Hukum rujuk
                                                                                                                                          • [sunting] Rukun rujuk
                                                                                                                                          • [sunting] Contoh lafaz rujuk
                                                                                                                                            • [sunting] Lafaz sarih
                                                                                                                                            • [sunting] Lafaz kinayah

                                                                                                                Macam-Macam Masa Iddah

                                                                                                                Barangsiapa yang ditinggal mati suaminya maka iddahnya empat bulan sepuluh hari baik sang

                                                                                                                isteri sudah dicampuri ataupun belum Hal ini mengacu pada firman Allah SWT rdquoOrang-orang

                                                                                                                yang meninggal dunia di antaramu dengan meninggalkan isteri-isteri (hendaklah para isteri itu)

                                                                                                                menangguhkan dirinya (beriddah) empat bulan sepuluh harirdquo (Al-Baqarah 234)

                                                                                                                Terkecuali isteri yang sudah dicampuri dan sedang hamil maka masa iddahnya sampai

                                                                                                                melahirkan rdquoDan wanita-wanita yang hamil waktu iddah mereka itu adalah sampai mereka

                                                                                                                melahirkan kandungannyardquo (At-Thalaq 4)

                                                                                                                Dari al-Miswar bin Makhramah bahwa Subairsquoah al-Aslamiyah ra pernah melahirkan dan

                                                                                                                bernifas setelah beberapa malam kematian suaminya Lalu ia mendatangi Nabi saw lantar

                                                                                                                meminta idzin kepada Beliau untuk kawin (lagi) Kemudian Beliau mengizinkannya lalu ia

                                                                                                                segera menikah (lagi) (Muttafaqun rsquoalaih Fathul Bari IX470 no5320 dan Muslim II1122

                                                                                                                no1485)

                                                                                                                Wanita yang ditalak sebelum sempat dicampuri maka tidak ada masa iddah baginya berdasarkan

                                                                                                                pada firmannya Allah SWT berfirman rdquoHai orang-orang yang beriman rsquoapabila kamu menikahi

                                                                                                                perempuan-perempuan yang beriman kemudian kamu ceraikan mereka sebelum kamu

                                                                                                                mencampurinya maka sekali-kali tidak wajib atas mereka iddah bagimu yang kamu minta

                                                                                                                menyempurnakannyardquo (Al-Ahzaab49)

                                                                                                                Sedang wanita yang ditalak yang sebelumnya sempat dikumpuli dan dalam keadaan hamil maka

                                                                                                                masa iddahnya ialah ia melahirkan anak yang diakndungnya Allah SWT berfirman rdquoDan

                                                                                                                wanita-wanita hamil waktu iddah mereka itu adalah sampai mereka melahirkan

                                                                                                                kandungannyardquo (At-Thalaq4)

                                                                                                                Dari az-Zubair bin al-Awwam ra bahwa ia mempunyai isteri bernama Ummu Kultsum bin

                                                                                                                rsquoUqbah radhiyallahu rsquoanha Kemudian Ummu Kultsum yang sedang hamil berkata kepadanya

                                                                                                                rdquoTenanglah jiwaku (dengan dijatuhi talak satu)rdquo Maka az-Zubir pun menjatuhkan padanya talak

                                                                                                                satu Lalu dia keluar pergi mengerjakan shalat sekembalinya (dari shalat) ternyata isterinya

                                                                                                                sudah melahirkan Kemudian az-Zubir berkata rdquoGerangan apakah yang menyebabkan ia

                                                                                                                menipuku semoga Allah menipunya (juga)rdquo Kemudian dia datang kepada Nabi saw lalu beliau

                                                                                                                bersabda kepadanya rdquoKitabullah sudah menetapkan waktunya lamarlah (lagi) di kepada

                                                                                                                dirinyardquo (Shahih Shahih Ibnu Majah no1546 dan Ibnu Majah I653 no2026)

                                                                                                                Jika wanita yang dijatuhi talak termasuk perempuan yang masih berhaidh secara normal maka

                                                                                                                masa iddahnya tiga kali haidh berdasarkan Firman Allah SWT rdquoWanita-wanita yang ditalak

                                                                                                                hendaklah menahan diri (menunggu tiga kali qurursquo)rdquo (Al-Baqarah 228)

                                                                                                                Kata qurursquo berarti haidh Hal ini mengacu pada hadits Aisyah ra bahwa Ummu Habibah ra

                                                                                                                sering mengeluarkan darah istihadhah(darah yang keluar dari wanita karena sakit atau lainnya)

                                                                                                                lalu dia bertanya kepada Nabi saw (mengenai hal tersebut) Maka Beliau menyuruh

                                                                                                                meninggalkan shalat pada hari-hari haidhnya (Shahih Lighairih Shahih Abu Daud no252 dan

                                                                                                                rsquoAunul Marsquobud I463 no278)

                                                                                                                Jika wanita yang dijatuhi talak itu masih kecil belum mengeluarkan darah hadih atau sudah lanjut

                                                                                                                usia yang sudah manopause (berhenti masa haidh) maka iddahnya adalah tiga bulan lamanya

                                                                                                                Allah swt berfirman rdquoDan perempuan-perempuan yang tidak haidh lagi (manopause) diantara

                                                                                                                isteri-isteri kaian jika ragu-ragu (tentang masa iddahnya) maka masa iddah mereka adalah tiga

                                                                                                                bulan Begitu pula perempuan-perempuan yang belum haidhrdquo (At-Thalaq4)

                                                                                                                Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal

                                                                                                                Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-

                                                                                                                Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 642 ndash 645

                                                                                                                • Talak
                                                                                                                  • Daftar isi
                                                                                                                  • [sunting] Latar Belakang
                                                                                                                  • [sunting] Pengertian
                                                                                                                  • [sunting] Pembagian Talak
                                                                                                                    • [sunting] Dari segi cara suami menjatuhkan
                                                                                                                    • [sunting] dari segi boleh - tidaknya suami rujuk kembali pada istrinya
                                                                                                                      • MACAM-MACAM TALAK
                                                                                                                        • pengrtian khulu
                                                                                                                        • Perceraian dalam Islam
                                                                                                                          • Isi kandungan
                                                                                                                          • [sunting] Talak
                                                                                                                            • [sunting] Hukum talak
                                                                                                                            • [sunting] Rukun talak
                                                                                                                            • [sunting] Contoh lafaz talak
                                                                                                                            • [sunting] Jenis talak
                                                                                                                              • [sunting] Talak rajrsquoi
                                                                                                                              • [sunting] Talak bain
                                                                                                                              • [sunting] Talak sunni
                                                                                                                              • [sunting] Talak bidrsquoi
                                                                                                                              • [sunting] Talak taklik
                                                                                                                                  • [sunting] Fasakh
                                                                                                                                    • [sunting] Cara melakukan fasakh
                                                                                                                                      • [sunting] Khuluk atau tebus talak
                                                                                                                                        • [sunting] Tujuan khuluk
                                                                                                                                          • [sunting] Rujuk
                                                                                                                                            • [sunting] Hukum rujuk
                                                                                                                                            • [sunting] Rukun rujuk
                                                                                                                                            • [sunting] Contoh lafaz rujuk
                                                                                                                                              • [sunting] Lafaz sarih
                                                                                                                                              • [sunting] Lafaz kinayah

                                                                                                                  menipuku semoga Allah menipunya (juga)rdquo Kemudian dia datang kepada Nabi saw lalu beliau

                                                                                                                  bersabda kepadanya rdquoKitabullah sudah menetapkan waktunya lamarlah (lagi) di kepada

                                                                                                                  dirinyardquo (Shahih Shahih Ibnu Majah no1546 dan Ibnu Majah I653 no2026)

                                                                                                                  Jika wanita yang dijatuhi talak termasuk perempuan yang masih berhaidh secara normal maka

                                                                                                                  masa iddahnya tiga kali haidh berdasarkan Firman Allah SWT rdquoWanita-wanita yang ditalak

                                                                                                                  hendaklah menahan diri (menunggu tiga kali qurursquo)rdquo (Al-Baqarah 228)

                                                                                                                  Kata qurursquo berarti haidh Hal ini mengacu pada hadits Aisyah ra bahwa Ummu Habibah ra

                                                                                                                  sering mengeluarkan darah istihadhah(darah yang keluar dari wanita karena sakit atau lainnya)

                                                                                                                  lalu dia bertanya kepada Nabi saw (mengenai hal tersebut) Maka Beliau menyuruh

                                                                                                                  meninggalkan shalat pada hari-hari haidhnya (Shahih Lighairih Shahih Abu Daud no252 dan

                                                                                                                  rsquoAunul Marsquobud I463 no278)

                                                                                                                  Jika wanita yang dijatuhi talak itu masih kecil belum mengeluarkan darah hadih atau sudah lanjut

                                                                                                                  usia yang sudah manopause (berhenti masa haidh) maka iddahnya adalah tiga bulan lamanya

                                                                                                                  Allah swt berfirman rdquoDan perempuan-perempuan yang tidak haidh lagi (manopause) diantara

                                                                                                                  isteri-isteri kaian jika ragu-ragu (tentang masa iddahnya) maka masa iddah mereka adalah tiga

                                                                                                                  bulan Begitu pula perempuan-perempuan yang belum haidhrdquo (At-Thalaq4)

                                                                                                                  Sumber Diadaptasi dari Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal

                                                                                                                  Kitabil Aziz atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah Ash-

                                                                                                                  Shahihah terj Maruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah) hlm 642 ndash 645

                                                                                                                  • Talak
                                                                                                                    • Daftar isi
                                                                                                                    • [sunting] Latar Belakang
                                                                                                                    • [sunting] Pengertian
                                                                                                                    • [sunting] Pembagian Talak
                                                                                                                      • [sunting] Dari segi cara suami menjatuhkan
                                                                                                                      • [sunting] dari segi boleh - tidaknya suami rujuk kembali pada istrinya
                                                                                                                        • MACAM-MACAM TALAK
                                                                                                                          • pengrtian khulu
                                                                                                                          • Perceraian dalam Islam
                                                                                                                            • Isi kandungan
                                                                                                                            • [sunting] Talak
                                                                                                                              • [sunting] Hukum talak
                                                                                                                              • [sunting] Rukun talak
                                                                                                                              • [sunting] Contoh lafaz talak
                                                                                                                              • [sunting] Jenis talak
                                                                                                                                • [sunting] Talak rajrsquoi
                                                                                                                                • [sunting] Talak bain
                                                                                                                                • [sunting] Talak sunni
                                                                                                                                • [sunting] Talak bidrsquoi
                                                                                                                                • [sunting] Talak taklik
                                                                                                                                    • [sunting] Fasakh
                                                                                                                                      • [sunting] Cara melakukan fasakh
                                                                                                                                        • [sunting] Khuluk atau tebus talak
                                                                                                                                          • [sunting] Tujuan khuluk
                                                                                                                                            • [sunting] Rujuk
                                                                                                                                              • [sunting] Hukum rujuk
                                                                                                                                              • [sunting] Rukun rujuk
                                                                                                                                              • [sunting] Contoh lafaz rujuk
                                                                                                                                                • [sunting] Lafaz sarih
                                                                                                                                                • [sunting] Lafaz kinayah

                                                                                                                    top related