Referat Lapsus Diare Dehidrasi

Post on 13-Feb-2016

276 Views

Category:

Documents

16 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

anak

Transcript

Riyan Pujianto201320401011131

Pembimbing :dr. Soewarsih Retnowati, Sp. A

Nama : Ahmad Arif Jenis Kelamin : Laki-laki Usia : 5 bulan BB : 7 Kg PB : 49 cm Alamat : Palrejo - Sumobito -

Jombang MRS : 10 – 01 – 2015 (21.35)

Keluhan Utama : Diare sejak pagi >10 kali

RPS : Diare sejak tadi pagi >10 kali, diare cair, lendir (-),

ampas (-), darah (-), minyak (-) Muntah 1x tadi pagi, tidak ada darah Sebelumnya panas badan sejak hari rabu (7/01/15)

pagi sekitar jam 08.00 Batuk dan pilek sejak hari Rabu sore sekitar jam

16.00 Tidak mau minum BAK terakhir jam 14.00 Sejak sore sekitar jam 16.00 pasien gelisah

RPD : Belum pernah sakit seperti ini

sebelumnya Pernah batuk pilek waktu usia 3

bulan Riwayat imunisasi lengkap sesuai

jadwal (hepatits B 1x, polio 3x, BCG 1x, DPT 1x)

RPK : Tidak ada keluarga yang sakit seperti ini Tidak ada keluarga yang mempunyai riwayat

ashma ataupun alergi Ayah yang tinggal serumah perokok aktif

RPSos : Minum ASI dan susu formula, belum

pernah diberikan makanan padat

Pemeriksaan Fisik :

KU : lemah, tampak kesadaran menurun (delirium)HR : 164 x/menit RR : 46 x/menitTemp : 41,6°C

Kepala : a/i/c/d -/-/-/- mata cowong (+) pch: (-)

Leher : pembesaran KGB (-)

Pulmo:

Inspeksi :Bentuk dada normal, penggunaan otot bantu pernafasan (+)

Palpasi :Pergerakan dinding dada simetris

Perkusi :- Perkusi sonor pada semua lapang paru

Auskultasi :

- vesikular, rhonki, wheezing

So SoSo SoSo So

- - - -- -

+ + + ++ +

+ ++ ++ +

COR : Suara jantung I, II reguler normal, gallop (-),

murmur (-)

Abdomen : Inspeksi : normal, massa (-) Palpasi : soefl, hepatomegali (-), splenomegali (-),

turgor kulit menurun Perkusi : timfani Auskultasi : bising usus (+) meningkat

Bayi laki- laki 5 bulan Diare >10x, lendir (-), ampas (-) darah (-),

minyak (-) Vomiting Hipertermi Mata cowong Turgor menurun Tidak mau minum BAK terakhir jam 14.00 Delirium Batuk pilek Dyspneu Rhonki

Diare akut Dehidrasi berat Dyspneu

Diare akut e.c infeksi DD Diare akut e.c intoleransi laktosa

Bronkhopneumonia DD Bronkhiolitis

DL Elektrolit Feses lengkap BGA Foto thorax

MRS O2 nasal canul 2 L/menit Inf. Kaen 3B 210 cc/jam evaluasi ulang

apabila nadi masih lemah atau tidak teraba ulangi pemberian Inf. Kaen 3B 490cc/5jam Cairan oralit 35ml/jam evaluasi kembali setelah 6 jam apakah termasuk dehidrasi berat, sedang ataupun ringan

Inj. Paracetamol 3x 70mg Zinc care 1x10mg

Monitoring data subyektif Monitoring data obyektif Monitoring hasil terapi Monitoring efek samping terapi

Menjelaskan kepada pasien dan keluarga tentang keadaan pasie

Menjelaskan mengenai kemungkinan diagnosis dari pasien

Menjelaskan tentang pemeriksaan penunjang yang akan dilakukan

Menjelaskan tentang tindakan dan pengobatan yang akan diberikan kepada pasien serta efek sampingnya

Menjelaskan tentang komplikasi dan prognosis yang mungkin akan terjadi

• Diare masih merupakan salah satu penyebab utama morbilitas dan mortalitas anak di negara yang sedang berkembang. Dalam berbagai hasil Survei kesehatan Rumah Tangga diare menempati kisaran urutan ke-2 dan ke-3 berbagai penyebab kematian bayi di Indonesia. Sebagian besar diare akut disebabkan oleh infeksi. Banyak dampak yang terjadi karena infeksi seluran cerna antara lain pengeluaran toksin yang dapat menimbulkan gangguan sekresi dan reabsorbsi cairan dan elektrolit dengan akibat dehidrasi, gangguan keseimbangan elektrolit dan keseimbangan asam basa. Invasi dan destruksi sel epitel, penetrasi ke lamina propria serta kerusakan mikrovili dapat menimbulkan keadaan maldigest dan malabsorbsi.

Diare akut adalah keluarnya buang air besar lebih dari 3 kali yang berbentuk cair dalam satu hari dan berlangsung kurang dari 14 hari,

Sedangkan American Academy of Pediatrics (AAP) mendefinisikan diare dengan karakteristik peningkatan frekuensi dan/atau perubahan konsistensi, dapat disertai atau tanpa gejala dan tanda seperti mual, muntah, demam atau sakit perut yang berlangsung selama 3-7 hari.

Diare akut, yaitu diare yang berlangsung kurang dari 14 hari (umumnya kurang dari 7 hari ). Gejala dan tanda sudah berlangsung < 2minggu sebelum datang berobat. Akibat diare akut adalah dehidrasi, sedangkan dehidrasi merupakan penyebab utama kematian bagi penderita diare

Diare kronik, yaitu diare yang gejala dan tanda sudah berlangsung > 2minggu sebelum datang berobat atau sifatnya berulang

Disentri, yaitu diare yang disertai darah dalam tinjanya. Akibat dari disentri adalah anoreksia, penurunan berat badan dengan cepat, kemungkinan terjadi komplikasi pada mukosa.

Diare persisten, yaitu diare yang berlangsung lebih dari 14 hari secara terus menerus. Akibat dari diare persisten adalah penurunan berat badan dan gangguan metabolisme.

Faktor Infeksi Faktor Malabsorbsi Faktor Makanan Faktor Psikologis

Infeksi internal: Infeksi bakteri : Vibrio, Escherechia Coli, Salmonella,

Shigella, Yersina, Infeksi Virus : Enterovirus, Infeksi parasit : cacing ( Ascaris, Tricuris, Oxyuris,

Strongiloides), Infeksi protozoa : Entamoeba histolytica, Giardia

lambia, Thricomonas hominis, Infeksi jamur : Candida albicans.

Infeksi Parenteral yaitu infeksi dibagian tubuh lain di luar alat pencernaan seperti tonsilofaringitis. Keadaan ini terutama terdapat pada bayi atau anak dibawah tiga tahun.

Malabsorbsi karbohidrat: disakarida (intolerans laktosa, maltosa, sukrosa), monosakarida (intoleransi glukosa, fruktosa dan galaktosa). Pada bayi dan anak yang terserang ialah intoleransi laktosa

Malabsorbsi lemak Malabsorbsi protein.

Makanan basi Makanan beracun Makanan yang menyebabkan alergi

Rasa cemas dan takut dapat mempengaruhi diare pada anak.

Diare Osmotik Diare Sekretorik Diare Inflamatorik Diare Pada Infeksi

Pasien memakan substansi non absorbsi antara lain laksan magnesium sulfat atau antasida mengandung magnesium.

Pasien mengalami malabsorbsi generalisata sehingga cairan tinggi konsentrasi seperti glukosa tetap berada di lumen usus.

Pasien dengan defek absorbtif, misalnya defisiensi disakaride atau malasorbsi glukosa-galaktosa.

Kerusakan sel mukosa usus eksudasi cairan, elektrolit dan mukus yang berlebihan diare dengan darah dalam tinja.

Virus. Bakteri.

Penempelan di mukosa. Toxin yang menyebabkan sekresi. Invasi mukosa.

Protozoa. Penempelan mukosa (Giardia lamblia dan

Cryptosporidium).

Diare menyebabkan hilangnya sejumlah besar air dan elektrolit dan sering disertai dengan asidosis metabolik karena kehilangan basa. Dehidrasi merupakan akibat dari diare, dapat diklasifikasikan berdasarkan defisit air dan atau keseimbangan elektrolit, yaitu diare tanpa dehidrasi, diare dengan dehidrasi ringan, diare dengan dehidrasi sedang, dan diare dengan dehidrasi berat.

Diare tanpa dehidras (A) Diare dengan dehidrasi ringan-sedang (B) Diare dengan dehidrasi berat (C)

Antimotilitas usus Antisekretorik Antibiotik Probiotik Mikronutrien

Pemberian ASI Pemberian makanan pendamping ASI Menggunakan air bersih yang cukup Mencuci tangan Menggunakan jamban Membuang tinja bayi yang benar Pemberian imunisasi campak

TERIMA KASIH

top related