pT Fortune Indonesia Tbk - foru.co.idforu.co.id/2013/id/buku/annualreport/foru_laporan_tahunan2015.pdf · Laporan Tahunan Laporan Tahunan 2015 2015 Better for You and Me Laporan Tahunan
Post on 24-Apr-2018
313 Views
Preview:
Transcript
Laporan Tahunan
Laporan Tahunan
2015
2015
Better for You and MeL
ap
or
an
Ta
hu
na
n 2
015
pT
Fo
rtun
e In
do
ne
sia T
bk
pT Fortune Indonesia Tbk
pT Fortune Indonesia Tbk
GedunG GaLakTIka
Jalan harsono rM no. 2,
pasar Minggu, Jakarta Selatan,
Jakarta 12550, Indonesia
Telepon: +62 21 7827989
Fax: +62 21 78847524
email: corsec@foru.co.id
pT Fortune Indonesia Tbk
"Better for You and Me"
TaTa Kelola PerusahaanImplementasi Tata Kelola
Struktur Tata Kelola
• Rapat Umum Pemegang Saham
• Dewan Komisaris
• Direksi
Komite di Bawah Dewan Komisaris
Kepemilikan Saham Anggota Dewan Komisaris dan
Direksi
Sekretaris Perusahaan
Audit Internal
Audit Eksternal
Sistem Pengendalian Internal
Penyimpangan Internal
Fungsi Kepatuhan
Manajemen Risiko
Perkara Hukum
Kode Etik
Sistem Pelaporan Pelanggaran
Keterbukaan Informasi
Penerapan Self Assessment
analisis dan PeMBahasanManajeMenTinjauan Industri
Tinjauan Usaha
Tinjauan Keuangan
Aspek Pemasaran dan Pangsa Pasar
Strategi dan Prospek Usaha
7880
82
82
84
88
95
99
100
101
103
104
104
105
106
108
108
110
112
115
60
62
63
67
74
76
TeMa laPoran Tahunan
Kinerja 2015Ikhtisar Keuangan
Ikhtisar Saham
Peristiwa Penting 2015
laPoran ManajeMenLaporan Dewan Komisaris
ProfilDewanKomisaris
Laporan Direksi
ProfilDireksi
Profil PerusahaanInformasi Perusahaan
Sekilas FORU
Visi, Misi, dan Tata Nilai Perusahaan
Budaya Perusahaan
Bidang Usaha
Tonggak Keberhasilan
Struktur Organisasi
Struktur Grup Perusahaan
Komposisi Pemegang Saham
Kronologis Pencatatan Efek Lainnya
Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal
PenghargaandanSertifikasi
Sumber Daya Manusia
04
0608
10
12
1416
20
22
28
3032
33
34
36
37
38
41
42
47
48
48
49
52
dafTar isi
PernYaTaan PerTanggungjawaBan laPoran Tahunan 2015
Tanggung jawaB sosial PerusahaanLandasan Pelaksanaan dan Dasar Kebijakan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan terhadap
Pengembangan Sosial dan Kemasyarakatan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan terhadap
Lingkungan Hidup
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan terhadap
Ketenagakerjaan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan terhadap
Konsumen
118
120
122
129
130
131
133
Setelah melalui tahun yang penuh perubahan
di 2014, FORU memasuki tahun 2015
dengan harapan baru. Masuknya Grup
Rajawali melalui anak usahanya, PT Karya
Citra Prima sebagai pemegang saham
pengendali pada pertengahan tahun 2014
seolah menjadi dorongan bagi FORU untuk
meraih pencapaian yang lebih tinggi di tahun
2015.
Ketatnya persaingan di industri komunikasi
dan pemasaran menempa kami untuk terus
berkembang dan berinovasi lebih jauh. Oleh
karena itu, dukungan jaringan strategis
dari pemegang saham pengendali menjadi
satu keunggulan kompetitif yang sangat
penting artinya bagi kami. Kekuatan tersebut
menyuntikkan semangat baru bagi kami untuk
dapat memberikan yang lebih baik. Lebih baik
bagi FORU serta lebih baik bagi pemegang
saham dan pemangku kepentingan kami,
karena itu tema yang kami usung tahun ini
adalah "Better for You and Me"
TeMa laPoran Tahunan
Kinerja2015
sePanjang Tahun 2015, TingKaT KesehaTan usaha foru TeTaP Terjaga dengan PenCaPaian PendaPaTan Yang PosiTif
seluruh KoMPonen ManajeMen dan warga
foru BeKerja Keras unTuK MewujudKan PerTuMBuhan
Bisnis di Tengah Kondisi Yang Kurang Kondusif
PendaPaTan usaha
2015
2014
431.916404.324
aseT lanCar
2015
2014
250.113228.471
ToTal aseT
2015
2014
283.692261.779
Better for You and Me
PT Fortune Indonesia Tbk
Laporan Tahunan 20158
iKhTisar Keuangan
2015 2014* 2013*
Pendapatan Usaha 431.916 404.324 407.407
Beban Langsung (353.064) (322.568) (326.395)
Laba Kotor 78.852 81.756 81.012
Beban Usaha (73.193) (72.303) (66.589)
Laba Usaha 5.659 9.453 14.423
Penghasilan (Beban) Lain-lain (1.111) (3.174) (679)
Beban Pajak Penghasilan (2.477) (2.317) (3.212)
Laba Neto Tahun Berjalan 2.071 3.962 10.532
Penghasilan (Beban) Komprehensif Lain 1.588 (520) (1.284)
Total Laba Komprehensif 3.659 3.442 9.248
Laba Komprehensif yang dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk 3.633 3.409 9.202
Laba Komprehensif yang dapat Diatribusikan kepada Kepentingan Nonpengendali 26 33 46
Laba Neto Per Saham Dasar yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk 4 8 23
*) Disajikan kembali sehubungan dengan penerapan retrospektif PSAK No. 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja”.
*) Disajikan kembali sehubungan dengan penerapan retrospektif PSAK No. 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja”.
*) Disajikan kembali sehubungan dengan penerapan retrospektif PSAK No. 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja”.
dalam jutaan rupiah
dalam jutaan rupiah
LAPORAN LABA RUGI & PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
RASIO KEUANGAN
2015 2014* 2013*
Aset Lancar 250.113 228.471 226.618
Aset Tidak Lancar 33.579 33.307 37.344
Total Aset 283.692 261.778 263.962
Liabilitas Jangka Pendek 136.714 116.252 118.697
Liabilitas Jangka Panjang 12.888 15.096 13.624
Total Liabilitas 149.602 131.348 132.321
Total Ekuitas 134.090 130.430 131.641
Total Liabilitas dan Ekuitas 283.692 261.778 263.962
2015 2014* 2013*
Rasio Laba Komprehensif terhadap Ekuitas (Return on Equity) 2,73% 2,64% 7,03%
Rasio Laba Komprehensif terhadap Aset (Return on Asset) 1,29% 1,31% 3,50%
Rasio Pertumbuhan Laba Komprehensif (NetProfitRatio) 6,32% (62,78%) 26,84%
Rasio Aset Lancar terhadap Liabilitas Lancar (Current Ratio) 1,82 1,96 1,9
Rasio Liabilitas terhadap Ekuitas (Debt to Equity Ratio) 0,77 0,71 0,75
Rasio Liabilitas terhadap Aset (Debt to Asset Ratio) 0,53 0,50 0,50
iKhTisar Keuangan
Kinerja 2015
PT Fortune Indonesia Tbk
Laporan Tahunan 2015 9
PendaPaTan usaha (juta rupiah)
2015
2014
431.916404.324
rasio PerTuMBuhan laBa KoMPrehensif (%)
2015
2014
6,32%(62,78%)
laBa usaha (juTa ruPiah)
2015
2014
5.6599.453
ToTal aseT
ToTal eKuiTas
2015
2015
283.692
134.090
2014
2014
261.779
130.430
2013
2013
263.962
131.641
Better for You and Me
PT Fortune Indonesia Tbk
Laporan Tahunan 201510
iKhTisar sahaM
BULANKURS (RG) PEREDARAN SAHAM DI PASAR REGULER
IHSIJUMLAH SAHAM
TERCATATKAPITALISASI PASAR
VOLUME PERDAGANGAN
DI PASAR NEGOSIASI (UNIT)TTG (RP) TRD (RP) AKHIR (RP) VOLUME (UNIT) NILAI (RP) FREK (X)
Januari 820 600 735 164.600 120.451.000 94 565.385 465.224.000 341.939.640.000 76.000
Februari 790 600 685 668.100 439.548.500 129 526.923 465.224.000 318.678.440.000 130
Maret 820 600 800 242.900 178.004.500 75 615.385 465.224.000 372.179.200.000 80
April 820 655 665 175.200 121.257.000 74 511.538 465.224.000 309.373.960.000 40
Mei 770 590 670 2.150.200 1.362.945.000 297 515.385 465.224.000 311.700.080.000 9.000
Juni 725 585 710 1.329.000 821.457.500 546 546.154 465.224.000 330.309.040.000 0
Juli 710 610 680 11.700 7.717.000 16 523.077 465.224.000 316.352.320.000 0
Agustus 740 600 740 17.900 11.725.500 29 569.231 465.224.000 344.265.760.000 0
September 735 710 735 36.900 26.732.500 8 565.385 465.224.000 341.939.640.000 0
Oktober 735 650 675 201.600 140.037.500 59 519.231 465.224.000 314.026.200.000 421.900
November 740 610 730 590.600 398.165.500 119 561.538 465.224.000 339.613.520.000 121.300
Desember 700 700 700 100 70.000 1 538.462 465.224.000 325.656.800.000 0
Kurs Akhir 820 585 700
Total 5.588.800 3.628.111.500 1.447
BULANKURS (RG) PEREDARAN SAHAM DI PASAR REGULER
IHSIJUMLAH SAHAM
TERCATATKAPITALISASI PASAR
VOLUME PERDAGANGAN
DI PASAR NEGOSIASI (UNIT)TTG (RP) TRD (RP) AKHIR (RP) VOLUME (UNIT) NILAI (RP) FREK (X)
Januari 257 167 221 21.543.900 4.730.360.200 1.092 170.000 465.224.000 102.814.504.000 0
Februari 268 221 265 8.689.000 2.103.550.000 463 203.846 465.224.000 123.284.360.000 7.000.000
Maret 460 265 303 15.366.500 5.344.118.100 3.132 233.077 465.224.000 140.962.872.000 54.000
April 690 290 620 21.890.300 11.054.884.100 2.409 476.923 465.224.000 288.438.880.000 300.000
Mei 780 610 760 8.196.000 5.672.799.500 1.452 584.615 465.224.000 353.570.240.000 50.000
Juni 930 700 815 12.633.400 10.364.483.500 2.983 626.923 465.224.000 379.157.560.000 110.971.600
Juli 1.170 815 965 8.831.100 8.849.988.000 2.609 742.308 465.224.000 448.941.160.000 413.969.500
Agustus 1.100 890 975 3.332.200 3.253.116.000 1.020 750.000 465.224.000 453.593.400.000 10.000
September 1.000 740 840 3.529.200 3.157.462.500 987 646.154 465.224.000 390.788.160.000 1.261.000
Oktober 890 525 680 3.776.100 2.870.084.000 616 523.077 465.224.000 316.352.320.000 0
November 695 625 630 2.702.100 1.841.325.500 95 484.615 465.224.000 293.091.120.000 139
Desember 840 520 700 436.900 298.572.000 120 538.462 465.224.000 325.656.800.000 58.474.230
Kurs Akhir 1.170 167 700
Total 110.926.700 59.540.743.400 16.978
IKHTISAR SAHAM FORU 2015
IKHTISAR SAHAM FORU 2014
iKhTisar sahaM
Kinerja 2015
PT Fortune Indonesia Tbk
Laporan Tahunan 2015 11
BULANKURS (RG) PEREDARAN SAHAM DI PASAR REGULER
IHSIJUMLAH SAHAM
TERCATATKAPITALISASI PASAR
VOLUME PERDAGANGAN
DI PASAR NEGOSIASI (UNIT)TTG (RP) TRD (RP) AKHIR (RP) VOLUME (UNIT) NILAI (RP) FREK (X)
Januari 820 600 735 164.600 120.451.000 94 565.385 465.224.000 341.939.640.000 76.000
Februari 790 600 685 668.100 439.548.500 129 526.923 465.224.000 318.678.440.000 130
Maret 820 600 800 242.900 178.004.500 75 615.385 465.224.000 372.179.200.000 80
April 820 655 665 175.200 121.257.000 74 511.538 465.224.000 309.373.960.000 40
Mei 770 590 670 2.150.200 1.362.945.000 297 515.385 465.224.000 311.700.080.000 9.000
Juni 725 585 710 1.329.000 821.457.500 546 546.154 465.224.000 330.309.040.000 0
Juli 710 610 680 11.700 7.717.000 16 523.077 465.224.000 316.352.320.000 0
Agustus 740 600 740 17.900 11.725.500 29 569.231 465.224.000 344.265.760.000 0
September 735 710 735 36.900 26.732.500 8 565.385 465.224.000 341.939.640.000 0
Oktober 735 650 675 201.600 140.037.500 59 519.231 465.224.000 314.026.200.000 421.900
November 740 610 730 590.600 398.165.500 119 561.538 465.224.000 339.613.520.000 121.300
Desember 700 700 700 100 70.000 1 538.462 465.224.000 325.656.800.000 0
Kurs Akhir 820 585 700
Total 5.588.800 3.628.111.500 1.447
BULANKURS (RG) PEREDARAN SAHAM DI PASAR REGULER
IHSIJUMLAH SAHAM
TERCATATKAPITALISASI PASAR
VOLUME PERDAGANGAN
DI PASAR NEGOSIASI (UNIT)TTG (RP) TRD (RP) AKHIR (RP) VOLUME (UNIT) NILAI (RP) FREK (X)
Januari 257 167 221 21.543.900 4.730.360.200 1.092 170.000 465.224.000 102.814.504.000 0
Februari 268 221 265 8.689.000 2.103.550.000 463 203.846 465.224.000 123.284.360.000 7.000.000
Maret 460 265 303 15.366.500 5.344.118.100 3.132 233.077 465.224.000 140.962.872.000 54.000
April 690 290 620 21.890.300 11.054.884.100 2.409 476.923 465.224.000 288.438.880.000 300.000
Mei 780 610 760 8.196.000 5.672.799.500 1.452 584.615 465.224.000 353.570.240.000 50.000
Juni 930 700 815 12.633.400 10.364.483.500 2.983 626.923 465.224.000 379.157.560.000 110.971.600
Juli 1.170 815 965 8.831.100 8.849.988.000 2.609 742.308 465.224.000 448.941.160.000 413.969.500
Agustus 1.100 890 975 3.332.200 3.253.116.000 1.020 750.000 465.224.000 453.593.400.000 10.000
September 1.000 740 840 3.529.200 3.157.462.500 987 646.154 465.224.000 390.788.160.000 1.261.000
Oktober 890 525 680 3.776.100 2.870.084.000 616 523.077 465.224.000 316.352.320.000 0
November 695 625 630 2.702.100 1.841.325.500 95 484.615 465.224.000 293.091.120.000 139
Desember 840 520 700 436.900 298.572.000 120 538.462 465.224.000 325.656.800.000 58.474.230
Kurs Akhir 1.170 167 700
Total 110.926.700 59.540.743.400 16.978
Better for You and Me
PT Fortune Indonesia Tbk
Laporan Tahunan 201512
Peristiwa Penting 2015
januariPeluncuran Film Hajar di Youtube, kisah inspiratif perjalanan
panjang PT Fortune Indonesia Tbk di industri periklanan
Indonesia sudah dapat disaksikan oleh masyarakat dunia.
februari• Tim media specialist Touchpoint meluncurkan logo baru
seiring dengan penetapan lompatan-lompatan strategi
bisnis. Logo ini merupakan hasil karya Afriezaldi Rusyadi,
Graphic Designer DId Fortune Indonesia.
• Fortune PR bersama klien Save the Children menggalakan
kampanye “Equal Rights Equal Opportunity for Children
with Disabilities.” Kampanye ini ditujukan untuk membantu
anak-anak disabilitas mencapai hak mereka untuk menikmati
kehidupan yang layak.
Maret• Terbentuknya brand team baru di bawah naungan Activator
Group yang diberi nama Soleram. Soleram menangani
bisnis integrated marketing berbasis activation yang khusus
menangani Above the Line (ATL), branding, ambient ad, dll.
• FORU bersama Rajawali Corpora membuat lubang Biopori
di Rusun Marunda sebagai dukungan terhadap Gerakan 1
juta lubang Biopori di Jakarta.
• Fortune Indonesia kembali menggaet klub bola
internasional Manchester City dalam pembuatan TVC
partnership untuk klien Jiwasraya. Proses pengambilan
gambar berlangsung di Etihad Stadium Manchester dan
melibatkan empat top players Manchester City.
Peristiwa Penting 2015
april• Fortune PR mengadakan Quarterly Meeting pertamanya
yang bertema Funcation. Ajang ini merupakan kesempatan
membahas evaluasi dan strategi pencapaian target selama
setahun yang dikemas dengan cara yang menyenangkan.
• FORU mengadakan medical checkup gratis bagi semua
warganya pada 17 dan 24 April. Aktivitas ini sebagai
bentuk kepedulian perusahaan terhadap warga.
• SanggarFortunedalamrangkamemperingatihariKartini
mengadakan kegiatan bertajuk “Cinta untuk Ibu Kartini
dari Sanggar Fortune”. Acara yang dilaksanakan pada 26
April 2015 ini dimeriahkan dengan lomba peragaan busana
daur ulang, lomba bekal sehat, dan bazaar makanan sehat.
MeiPeringatan 10 tahun terbentuknya tim Activator Fortune
Indonesia pada 5 Mei 2015. Dihadiri oleh para alumni dan pendiri
Activator, acara ini pun juga dimanfaatkan menjadi ajang reuni.
juni• FORUkembalimengadakanRapatUmumPemegang
Saham Tahunan sekaligus Rapat Umum Pemegang Saham
Luar Biasa pada 10 Juni 2015 bertempat di hotel Royal
Kuningan, Jakarta Selatan. RUPS ini memutuskan adanya
estafet kepemimpinan
• FORUsemakinmempereratkolaborasinyadenganRajawali
Corpora lewat pelaksanaan program kepedulian bertajuk
“Sehari untuk Negeri” dalam rangka memperingati hari
Pendidikan Nasional. Momen ini menghadirkan para
karyawan Rajawali Corpora untuk memperkenalkan berbagai
profesi kepada anak-anak PAUD Sanggar Fortune.
Kinerja 2015
PT Fortune Indonesia Tbk
Laporan Tahunan 2015 13
• SanggarFortuneResmikanTamanBacaanMasyarakat
di PAUD Sanggar Fortune 4 Cilandak, Jakarta Selatan
pada 25 Mei 2015. Taman Bacaan ini merupakan bentuk
kontribusi PT Fortune Indonesia Tbk. bagi ilmu pengetahuan
dan penyerapan informasi khususnya bagi anak usia dini.
juliSanggar Fortune bekerja sama dengan Komunitas Rumah
Pencerah (KRP) mengadakan program pengayaan orangtua dan
guru PAUD tahap kedua yang berasal dari kecamatan Pasar
Minggu, Jakarta Selatan. Sebanyak 60 orang guru dan 65
orangtua turut serta dalam kegiatan yang berlangsung selama 6
minggu berturut-turut ini.
agustus• FORUmemberikanapresiasikepadawargapensiunpada7
Agustus 2015. Beberapa penerima apresiasi ini merupakan
jajaran komisaris yang turut serta dalam pendirian FORU.
• SanggarFortunemelaksanakanacarasilaturahmidengan
seluruh pengajar Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
binaan Sanggar Fortune dan Para Mitra Kerja seperti
Komunitas Rumah Pencerah, Rajawali Corpora, dan
Rajawali Foundation pada Selasa 18 Agustus 2015
bertempat di Gedung Galaktika.
septemberFORU bekerja sama dengan Rajawali Corpora mengadakan
Jambore Akbar Sanggar Fortune pada 10 September 2015
di Bumi Perkemahan Ragunan, Jakarta Selatan. Acara ini
diramaikan oleh 150 anak usia dini binaan Sanggar Fortune.
oktober FORU mengadakan rapat kerja tahunan bertemakan NBD
is The New Battle pada 22 Oktober 2015 di Neo Savana
Hotel, Sentul City, Bogor. Pertemuan ini digelar dalam rangka
persiapan strategi korporasi dalam menghadapi persaingan
bisnis di tahun mendatang.
november• Sanggar Fortune meluncurkan buku Pengayaan Orangtua
dan Guru PAUD yang berjudul “Menjadi Orangtua Cerdas”
dan “Guru Cahaya Masa Depan”. Aktivitas ini sebagai
wujud kepedulian korporasi terhadap peningkatan kualitas
pendidikan dan pengasuhan anak usia dini.
• Peringati Hari Pahlawan Nasional, Fortune PR bersama
klien Jotun Indonesia lestarikan Taman Monumen Nasional
dengan melakukan peremajaan pada fasilitas di sekitar
Monumen Nasional. Acara ini turut dihadiri oleh Gubernur
DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.
desember• FORU mendistribusikan Beasiswa Warga. Beasiswa
pendidikan diberikan kepada anak warga non-staff dan
outsourcing yang berprestasi. Beasiswa Pendidikan
diberikan FORU sebagai wujud kepedulian perusahaan
kepada pendidikan sumber daya manusia Indonesia yang lebih
baik.
• Memperingati Hari Ibu, Fortune Indonesia bersama klien
Tupperware selenggarakan She Can Awards 2015.
Acara ini dihadiri oleh beberapa tokoh wanita inspiratif
seperti Sinta Nuriyah Wahid, Martha Tilaar, dan Nadine
Chandrawinata.
14 PT Fortune Indonesia Tbk
Laporan Tahunan 2015
Better for You and Me
laPoran ManajeMen
Laporan Manajemen
15PT Fortune Indonesia Tbk
Laporan Tahunan 2015
Kinerja PosiTif di Tahun 2015 TaK TerlePas dari liMa
Pilar fondasi foru dalaM MenjalanKan Bisnis, YaiTu
“The winning forMula”.
16 PT Fortune Indonesia Tbk
Laporan Tahunan 2015
Better for You and Me
laPoran KoMisaris uTaMa
indra aBidin Komisaris utama
BeTTer for You and Me
laPoran KoMisaris uTaMa
16 PT Fortune Indonesia Tbk
Laporan Tahunan 2015
Laporan Manajemen
17PT Fortune Indonesia Tbk
Laporan Tahunan 2015
sTraTegi Yang diTeraPKan jajaran direKsi di Tahun 2015 sudah efeKTif MengingaT Bahwa dari sisi PenCaPaian, foru MaMPu TuMBuh leBih Tinggi dari PerTuMBuhan indusTri.
Pemegang saham yang terhormat,
Segala puji dan syukur kami persembahkan
kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat rahmat dan perlindungan-
Nya maka FORU dapat mewujudkan
kinerja yang stabil dan meraih berbagai
penghargaan membanggakan di tahun
2015. Suatu kehormatan bagi kami
mewakili nama Dewan Komisaris PT
Fortune Indonesia Tbk untuk menyajikan
laporan kinerja FORU tahun 2015.
PERKEMBANGAN
PEREKONOMIAN GLOBAL DAN
INDONESIA
Kondisi ekonomi di tahun 2015 bergerak
dengan tantangan-tantangan yang cukup
signifikanbagiparapelakuindustri.
Perekonomian global sendiri telah tiba
pada masa di mana negara-negara barat
tak lagi berperan penuh sebagai penentu
keseimbangan, namun juga dipengaruhi
oleh negara-negara lainnya seperti Timur
Tengah dan Asia. Krisis utang Yunani
yang masih berlangsung sejak tahun
2011 diwarnai oleh krisis imigran Eropa
yang terjadi akibat kondisi keamanan di
Suriah. Di zona lainnya, geliat ekonomi
Tiongkok menghadapi perlambatan
karena kontraksi pada kinerja ekspor
dan berujung pada diambilnya keputusan
untuk memberlakukan devaluasi mata uang
Yuan. Pasca pemberlakuan devaluasi Yuan,
dampaknya tak dapat dihindari di pasar
global. Pasar saham dunia terjun drastis
secara inklusif dan harga komoditas
dunia terus tergerus. Seluruh kondisi
global ini memberikan pengaruh yang
cukup mendalam pada nilai tukar Rupiah
serta kinerja sektor riil Indonesia. Di
tengah kondisi kepemimpinan nasional
yang masih seringkali terhambat efek
kulturisasi birokrasi, sektor pertambangan
dan komoditas pun terpukul cukup dalam
oleh berbagai larangan sehingga pasar
Laporan Manajemen
terus mengecil dan menyempit. Daya beli
masyarakat tertahan dan menyebabkan
pasar dalam negeri dipenuhi perspektif
wait and see sehingga permintaan terus
menurun dan menyebabkan ketidakjelasan,
keragu-raguan dan keabu-abuan.
KINERJA DAN PENCAPAIAN FORU
DI TAHUN 2015
Patut disyukuri bersama bahwa di tengah
kondisi tersebut FORU masih berhasil
tumbuh secara positif. Pencapaian ini
tak terlepas dari jenis layanan FORU
yang tidak bergantung pada satu jenis
komunikasi, namun menyeluruh sehingga
masih banyak pintu kesempatan yang
dapat dibuka. Dari kapabilitas untuk
menjawab kesempatan dengan baik, FORU
membukukan peningkatan pendapatan
usaha sebesar 6,82% menjadi sebesar
Rp431,92 miliar di tahun 2015 dari
Rp404,32 miliar di tahun 2014 dan
peningkatan sebesar 6,32% pada laba
komprehensif menjadi sebesar Rp3,66
miliar di tahun 2015 dari Rp3,44 miliar di
tahun 2014.
Atas pencapaian tersebut, Dewan
Komisaris memandang bahwa strategi
yang diterapkan jajaran Direksi di tahun
2015 sudah efektif mengingat bahwa dari
sisi pencapaian, FORU mampu tumbuh
lebih tinggi dari pertumbuhan industri.
Adapun masih terdapatnya target yang
tidak terpenuhi pada beberapa indikator
utama adalah hal yang tak dapat dihindari
mengingat bahwa mayoritas klien FORU
juga melakukan wait and see dan menunda
anggaran serta pelaksanaan beberapa
project yang telah dicanangkan di awal
tahun. Walaupun demikian, FORU terus
melangkah maju dan mendapat apresiasi
yang tak dapat diukur dengan harga yaitu
loyalitas klien yang mempertahankan kerja
sama dengan FORU dalam waktu yang
cukup lama.
17PT Fortune Indonesia Tbk
Laporan Tahunan 2015
18 PT Fortune Indonesia Tbk
Laporan Tahunan 2015
Better for You and Me
Kinerja positif di tahun 2015 juga tak terlepas dari lima pilar
fondasi FORU dalam menjalankan bisnis, yaitu “The Winning
Formula”. Pilar pertama adalah pilar keuangan. Terkait pilar
utama ini, manajemen FORU selalu menggali inovasi teknik
proses yang memungkinkan FORU untuk terus mewujudkan
optimasi sistem keuangan yang efektif. Pilar kedua adalah
pilar Sumber Daya Manusia (SDM). Agar pertumbuhan
keterampilan dan kompetensi dapat terus ditingkatkan, FORU
menerapkan sistem pelatihan dan pengkaderan yang baik dengan
mengikutsertakan warga pada program-program pelatihan baik
di dalam negeri, eksternal maupun internal. Selain itu, warga
juga diikutsertakan dalam berbagai forum internasional untuk
bersosialisasi dan memperluas wawasan. Pilar ketiga FORU
adalah proses internal yang terus diperbaharui dan disesuaikan
kebutuhannyaagarlebihcepatdanefisiendalammemberikan
layanan terbaik. Pilar keempat adalah sistem proses eksternal
yang terus mengalami penyempurnaan. Dalam pilar ini FORU
terus mempelajari kebutuhan klien sehingga dapat terpenuhi
sesuai dengan brief yang diberikan dan sejalan dengan
perkembangan tren. Pilar kelima adalah inovasi yang selalu
terbarukan. FORU memegang prinsip bahwa di setiap keadaan
ada kesempatan yang harus selalu disambut dengan inovasi
sehingga FORU senantiasa mampu menjaga tingkat kesehatan
usahanya.
IMPLEMENTASI TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG
BAIK
Untuk menjadi warga korporasi yang baik, pengawasan Dewan
Komisaris juga senantiasa ditekankan pada terlaksananya
aspek-aspek tata kelola di tubuh Perusahaan. Manajemen
FORU telah sangat berhati-hati dalam mengimplementasikan
best practices terkait nilai-nilai ketaatan dan kepatuhan yang
berlaku seusai dengan perundang-undangan. Seluruh struktur
tata kelola FORU juga telah berjalan secara integral. Jajaran
Direksi diisi oleh generasi muda yang telah dipersiapkan dengan
matang sehingga menjadi kader-kader persemaian FORU yang
baik. Selain itu Komite Audit juga telah menjalankan tugasnya
dengan teratur dan efektif. Melalui implementasi tata kelola
yang baik, FORU bertekad untuk memberikan nilai tambah dan
melindungi hak seluruh pemangku kepentingan.
PERUBAHAN KOMPOSISI DEWAN KOMISARIS
Pada kesempatan ini kami juga ingin menyampaikan bahwa telah
terjadi perubahan pada komposisi Dewan Komisaris di tahun
2015. Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham
yang diselenggarakan pada 10 Juni 2015, susunan Dewan
Komisaris FORU adalah sebagai berikut:
• Indra Abidin sebagai Komisaris Utama
• Darjoto Setyawan sebagai Komisaris
• Sebastianus Harry Wiguna sebagai Komisaris Independen.
Segenap manajemen mengucapkan terima kasih sedalam-
dalamnya kepada jajaran Komisaris yang telah menjalankan
tugas dengan baik di tahun sebelumnya dan berharap bahwa
FORU dapat berjalan ke arah yang lebih baik dengan jajaran
Dewan Komisaris saat ini.
PROSPEK 2016
Menuju tahun 2016, Dewan Komisaris telah mengkaji dan
memandang bahwa strategi-strategi yang disusun Direksi
sudah sesuai dengan prediksi perkembangan ekonomi dan
bisnis di tahun mendatang. Dewan Komisaris mengimbau agar
strategi-strategi tersebut dapat terus dipertajam sehingga
implementasinya sesuai dengan setiap keadaan yang terjadi.
Dari segi bisnis, keunggulan sebagai penyedia solusi bisnis yang
terintegrasi adalah hal utama yang harus selalu dipertahankan.
Fokus pada dunia digital yang tengah berkembang pesat
akan memberikan peluang besar bagi FORU untuk semakin
memperkuat posisinya sebagai pemain terdepan dalam industri
kreatif. Untuk itu FORU harus selalu mengimbangi kecepatan
perkembangannya sehingga tidak tertinggal oleh arus.
Selain itu FORU juga akan berfokus untuk meningkatkan
kapabilitas dan memantapkan diri sebagai pengembang bisnis
jasa komunikasi pemasaran terpadu dalam usaha jasa spesialis
media. Mengingat bahwa media akan selalu menempati posisi
sebagai tulang punggung bisnis komunikasi, FORU akan
terus menciptakan ide-ide kreatif dan inovatif sejalan dengan
karakteristik masing-masing media.
Laporan Manajemen
19PT Fortune Indonesia Tbk
Laporan Tahunan 2015
kepada jajaran Direksi dan seluruh warga FORU yang telah
berjuang untuk mengantisipasi segala perubahan yang terjadi.
Mari kita selalu menjaga semangat kekeluargaan yang selalu
mengikat kita untuk menjadi kompak, karena kerja keras tanpa
semangat kekeluargaan bukanlah jiwa yang melandasi tumbuh
kembang FORU. Tak lupa pula kepada seluruh komponen
pendukung lainnya seperti para auditor, notaris, serta Otoritas
Jasa Keuangan yang selalu memperingati FORU agar terus
berjalan di jalur yang baik. Semoga seluruh kerja sama yang baik
dapat terus ditingkatkan di tahun-tahun yang akan datang demi
mewujudkan misi FORU dalam menciptakan kisah sukses yang
lebih baik bagi masyarakat, mitra, klien, dan bangsa.
Pada dasarnya, kunci utama dalam menjalankan bisnis FORU
adalah tentang bagaimana mempertahankan kultur bisnis yang
sehat dalam menghadapi perubahan-perubahan dunia yang
begitu cepat. Berbagai isu yang sangat mengganggu jalannya
bisnis Perusahaan seperti gelombang arus budaya asing dan
berbagai tantangan dari sisi eksternal akan menjadi tantangan
yang harus dihadapi dengan hati-hati sehingga budaya FORU
tidak akan tergerus. Seluruh kondisi boleh berubah, namun
nilai-nilai dan akar budaya FORU harus tetap tumbuh.
APRESIASI MENDALAM
Mewakili Dewan Komisaris, apresiasi sedalam-dalamnya
kami tujukan kepada pemegang saham yang telah memberikan
dukungan atas strategi FORU di tahun 2015 dan rencana di
masa mendatang. Selain itu, ucapan terima kasih kami berikan
indra aBidin Komisaris Utama
Atas Nama Dewan Komisaris,
indra aBidin
20 PT Fortune Indonesia Tbk
Laporan Tahunan 2015
Better for You and Me
Profil dewan KoMisaris
indra aBidinKomisaris Utama
darjoTo seTYawanKomisaris
Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta pada tanggal 9
Juli1947.BeliauadalahlulusanSarjanaDesainGrafisdari
Institut Teknologi Bandung (ITB) tahun 1973. Menjabat
sebagai Komisaris sejak 2015 berdasarkan keputusan Rapat
Umum Pemegang Saham. Beliau merintis karir di FORU sejak
tahun 1973 dengan posisi Account Executive. Beliau aktif di
industri kreatif sebagai pendiri Asian Federation of Advertising
Associations (AFAA) dan menjabat sebagai Presiden Dunia dan
Ketua International Advertising Association (IAA) (2008-
2010). Penghargaan yang telah diperoleh antara lain adalah
Ernst & Young Award for Corporate Social Responsibility –
Entrepreneur of The Year di tahun 2005, Doktor Kehormatan
dari University of Newcastle, Australia, pada tahun 2009 atas
kontribusinya dalam pengembangan pendidikan di Indonesia, dan
pada tahun 2013 Indra Abidin masuk dalam daftar Indonesia
Best CEO 2013 dari salah satu majalah bisnis terkemuka tanah
air SWA.
Warga Negara Indonesia, lahir di Solo pada tanggal 22
September 1957. Beliau meraih gelar sarjana dari Fakultas
Matematika, Institut Teknologi Bandung (ITB) pada 1981.
Menjabat sebagai Komisaris sejak 2015 berdasarkan keputusan
Rapat Umum Pemegang Saham. Beliau memulai perjalanan
karirnya sebagai Assistant Researcher di ITB pada tahun
1979. Beliau kemudian memegang beberapa jabatan penting di
perusahaan besar di antaranya sebagai Executive Director di
Ongko Group dan Komisaris di anak perusahaan Ongko Group
(1983-1996), President Director di PT Bentoel International
Investama (1996-2006), dan Vice President Commissioner
di PT Semen Gresik (Persero) Tbk (2006-2010). Saat ini
beliau juga menjabat sebagai Komisaris di beberapa perusahaan
yaituPTBukitAsamTranspacificRailway,PTNusantara
Infrastructure Tbk, dan PT Archi Indonesia.
Profil dewan KoMisaris
indra aBidin darjoTo seTYawan
Laporan Manajemen
21PT Fortune Indonesia Tbk
Laporan Tahunan 2015
seBasTianus harrY wiguna Komisaris
Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta pada tanggal 8
November 1954. Beliau meraih gelar sarjana Akuntansi dari
Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia pada tahun 1981.
Menjabat sebagai Komisaris sejak 2015 berdasarkan keputusan
Rapat Umum Pemegang Saham. Beliau memulai perjalanan
karirnya sebagai Head of Accounting Division di PT Satya Raya
Indah Woodbased Industries (1978-1981). Beliau kemudian
memegang beberapa jabatan penting di perusahaan besar
baik seperti Direktur Utama PT Sinarmas Sekuritas (1995 –
1999), Direktur Perdagangan dan Pencatatan PT Bursa Efek
Jakarta (1999-2002), Komisaris PT Danareksa Investment
Management (2005-2008), Direktur Utama PT Eagle Capital
(2009-2014), dan Komisaris Utama PT Kliring Penjaminan
Efek Indonesia (2010-2013). Saat ini beliau juga menjabat
sebagai Komisaris di beberapa perusahaan lain yaitu PT Golden
Eagle Energy Tbk, PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk, PT
Toyota Astra Finance Services, dan PT Astra International
Tbk.
seBasTianus harrY wiguna
22 PT Fortune Indonesia Tbk
Laporan Tahunan 2015
Better for You and Me
laPoran direKsi
aris Boediharjo direktur utama
laPoran direKsi
aris Boediharjo direktur utama
22 PT Fortune Indonesia Tbk
Laporan Tahunan 2015
Laporan Manajemen
23PT Fortune Indonesia Tbk
Laporan Tahunan 2015
seluruh PenCaPaian di Tahun 2015 TaK TerlePas dari BerBagai KeBijaKan sTraTegis Yang direnCanaKan dengan MaTang dan diaKTualisasiKan seCara TePaT guna. direKsi Telah seCara jeli MelihaT Peluang-Peluang di BaliK TanTangan Yang ada.
Para Pemegang Saham yang Terhormat
Tahun 2015 menjadi tahun yang penuh
tantangan dan ujian bagi dunia di mana
perlambatan ekonomi yang telah terjadi
sejak tahun 2013 masih terus berlanjut.
Dari sisi eksternal, kombinasi dari
rencana kenaikan suku bunga The Fed,
krisis Yunani serta perlambatan ekonomi
Tiongkok memberikan pengaruh negatif
terhadap ekonomi global. Sedangkan
dari sisi internal, konsumsi rumah tangga
dan investasi yang diharapkan sebagai
pendorong pertumbuhan ekonomi masih
dapat dikatakan belum begitu optimal.
Tak dapat dihindari, seluruh keadaan
ini memberikan pengaruh pada sektor-
sektor industri dan membuat Indonesia
harus kembali menghadapi perlambatan
pertumbuhan ekonomi.
Di tengah berbagai gejolak yang terjadi,
pasar periklanan nasional menjadi industri
yang turut terkena efek domino krisis
ekonomi global. Pencapaian industri
periklanan nasional di tahun 2015
diperkirakan mencapai Rp138 triliun,
hanya naik 2% dibandingkan tahun 2014
yang mencapai Rp136 triliun. Kenaikan
tersebuthanyadisebabkanolehinflasi
media. Kondisi ini disebabkan karena
sektor periklanan kerap kali menjadi
sasaran utama jika kondisi pasar sedang
tidak kondusif. Rata-rata korporasi yang
memberlakukanefisiensidalamproses
operasionalnya tak segan memangkas
budget iklan untuk berhemat.
Dalam menghadapi seluruh kondisi
tersebut, FORU tetap mampu
mempertahankan pertumbuhan bisnis
yang positif. Pencapaian ini dapat dilihat
padaakun-akunprofitabilitasyangtetap
bertumbuh. Total Aset Perusahaan
tumbuh sebesar 8,37% mencapai
Rp283,69 miliar dari sebesar Rp261,78
miliar di tahun 2014. Pendapatan Usaha
tumbuh 6,82% menjadi sebesar Rp431,92
miliar dari Rp404,32 miliar di tahun 2014.
Laba Komprehensif juga tumbuh 6,32%
mencapai Rp3,66 miliar dari sebesar
Rp3,44 miliar di tahun 2014. Dan Beban
Usaha mengalami selisih 1,23% menjadi
Rp73,19 miliar dari sebesar Rp72,30
miliar di tahun 2014.
Masing-masing segmen usaha FORU juga
tetap mampu mempertahankan pencapaian
yang positif. Laba usaha segmen usaha
Jasa Kehumasan tumbuh sebesar 52%
mencapai Rp2,29 miliar di tahun 2015
dari sebesar Rp1,50 miliar di tahun 2014.
Pencapaian segmen Jasa Kehumasan
FORU di tahun 2015 ini didominasi oleh
industri teknologi. Di sisi lain, segmen
Jasa Periklanan tetap menjadi kontributor
terbesar bagi total pendapatan usaha
FORU dan menyumbang pertumbuhan
pendapatan usaha sebesar 8,86% menjadi
sebesar Rp401,47 miliar di tahun 2015
dari sebesar Rp368,81 miliar di tahun
2014. Belanja iklan media TV dan cetak
menjadi kontributor utama terhadap
pertumbuhan segmen Jasa Periklanan
FORU yang diikuti oleh media digital dan
radio.
23PT Fortune Indonesia Tbk
Laporan Tahunan 2015
24 PT Fortune Indonesia Tbk
Laporan Tahunan 2015
Better for You and Me
Sementaraitu,pendapatanusahasegmenJasaDesainGrafis
harus mengalami penurunan sebesar 35,61% menjadi Rp6,17
miliar dari sebesar Rp9,59 miliar di tahun 2014.
Seluruh pencapaian tersebut di atas tak terlepas dari berbagai
kebijakan strategis yang direncanakan dengan matang dan
diaktualisasikan secara tepat guna. Direksi telah secara jeli
melihat peluang-peluang di balik tantangan yang ada. Salah
satu strategi utama FORU adalah pemberdayaan tim Business
Development untuk lebih aktif mencari klien-klien baru. Posisi
FORU sendiri sebagai perusahaan lokal dapat dikatakan
sangat sustainable di tengah guncangan besar yang cukup
mempengaruhi kinerja perusahaan periklanan lainnya.
Kebijakan strategis lainnya yang diterapkan FORU adalah
dengan intensif menjaga cashflow sehingga Perusahaan terus
bertahan. Direksi mengedepankan keunggulan dari bisnis FORU
yang terintegrasi dan fokus pada segmen-segmen yang masih
memberikanprofitabilitasutamanyasegmendigitalyangsedang
bertumbuh dengan pesat. Selain itu, FORU juga memanfaatkan
kesempatan dengan mengembangkan new revenue stream yang
diharapkandapatmeningkatkanprofitabilitasPerusahaandalam
bentuk service baru dan produk baru.
Secara keseluruhan, tahun 2015 adalah tahun yang kembali
diwarnai FORU dengan berbagai prestasi. Semangat seluruh
insan FORU terjaga pada level produktif sehingga berbuah
pada berbagai project yang cukup besar. Bisnis-bisnis baru
Perusahaan bertumbuh seiring dengan bergabungnya klien-klien
baru yang sangat bersemangat untuk berbagi ide dan inspirasi
dengan FORU. Jika diakumulasikan, FORU berhasil mencapai
target hingga 80% dari keseluruhan target yang dicanangkan
pada awal tahun 2015.
Prestasi FORU sebagai entitas dengan kapabilitas unggul
juga semakin dipertegas di tahun 2015. Berbagai penghargaan
bergengsi kembali diraih seperti gelar Agency of The Year pada
ajang tahunan Pinasthika Creativestival 2015 berkat perolehan
gelar Best of the Best, serta mendapat piala gold dan silver. Di
ajang internasional PR Week Awards Asia 2015 di Hongkong,
FORUmeraihpenghargaantertinggiAsiaPacific’sBest
Corporate Social Responsibility Campaign of the Year. Gold
Awards juga didapat FORU pada Sabre Awards 2015 di
Hongkong,untukkategoriAsiaPacific’sCommunityRelations
dan Technology (Consumer). Di ajang MIX Agency of the Year
2015, FORU berhasil mendapatkan penghargaan berturut-
turut untuk kategori: The Best Public Relations Agency of The
Year, The Best Media Specialist Agency of The Year, The Best
Creative Advertising Agency of The Year, dan The Best Brand
Activation Agency of The Year. FORU juga mendapat piala
silver dan bronze di ajang Citra Pariwara 2015. Sedangkan
di penghujung tahun, Direktur Utama FORU terpilih sebagai
CEO of The Year (kategori: The Most Promising Leader)
olehAsiaPacificEntrepreneurAward(APEA).Pencapaian
membanggakan ini tentunya tak terlepas dari komitmen seluruh
insan FORU untuk senantiasa mengasah kreativitas dan
berinovasi.
Dari reputasi yang terus terjaga sebagai perusahaan
pengembang komunikasi terpadu yang resisten terhadap krisis,
kinerja saham Perusahaan yang tercatat dengan kode FORU di
Bursa Efek Indonesia juga bertahan pada kondisi stabil bahkan
sempat mengalami kenaikan di akhir penutupan perdagangan.
Berkat reputasi tersebut, bertepatan dengan peringatan 14
tahun pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia, FORU
dipercaya untuk membuka seremoni prosesi perdagangan saham
di lantai Bursa Efek Indonesia dengan menekan palm screen
tepat pada pukul 09.00 WIB sebagai pertanda pembukaan
perdagangan saham ditahun 2016.
Laporan Manajemen
25PT Fortune Indonesia Tbk
Laporan Tahunan 2015
PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG
BAIK
Terkait komitmen untuk menjadi warga korporasi yang
baik, FORU terus menjaga penerapan tata kelola dan
menyempurnakan implementasinya secara terus menerus.
Transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, kemandirian dan
kesetaraan menjadi pedoman best practice FORU untuk
mengaktualisasikan bisnis yang sehat dan berkelanjutan.
Wujud komitmen terhadap tata kelola di tubuh Perusahaan
tercermin melalui pelaporan ke pihak otoritas yang
dilakukan secara rutin. Selain itu, FORU juga menerapkan
pakta integritas untuk memastikan bahwa seluruh warga
FORU terhindar dari conflictofinterest,gratifikasi,dan
ketidakpatuhan lainnya. Perusahaan memastikan bahwa
kepatuhan menjadi elemen mendasar yang dijunjung oleh
seluruh insan FORU. Untuk itu, Perusahaan mensosialisasikan
kebijakan-kebijakan terkait kepatuhan melalui berbagai
upaya. Salah satunya adalah melalui kegiatan rutin bertajuk
Coffee Morning di hari Senin pagi. Dalam kegiatan ini, seluruh
kepala departemen duduk bersama untuk melaporkan tentang
Perusahaan dan saling mengisi dalam menentukan strategi-
strategi demi mendukung pertumbuhan Perusahaan.
KINERJA KOMITE DI BAWAH DIREKSI
Sepanjang tahun 2015, komite-komite di bawah Direksi
telah menjalankan perannya dengan baik dan bekerja sesuai
dengan tugas dan tanggung jawabnya masing-masing. Dalam
beberapa tahun terakhir, FORU terus membangun kebijakan
dan struktur pendukung untuk menjamin bahwa Perusahaan
telah memberikan standar transparansi dan akuntabilitas yang
memadai kepada para pemangku kepentingan.
SUSUNAN DIREKSI
Setelah proses bergabungnya FORU menjadi keluarga besar
Rajawali Corpora, estafet kepemimpinan adalah hal yang
senantiasa dilakukan. Di tahun 2015, susunan anggota Direksi
FORU mengalami perubahan menjadi sebagai berikut:
• Direktur Utama: Aris Boediharjo
• Direktur: Yuliana Leonarda
• Direktur: Indira Ratna Dewi Abidin
Perubahan pada komposisi Direksi bertujuan untuk
menyesuaikan kapabilitas Perusahaan dengan tantangan
saat ini. Perubahan ini telah disiapkan dengan baik dan atas
kepercayaan sepenuhnya dari Rajawali Corpora sehingga
Perusahaan dapat menciptakan pemimpin-pemimpin baru yang
tanggap terhadap tantangan industri.
KOMITMEN TERHADAP SUMBER DAYA MANUSIA
FORU menyadari sepenuhnya bahwa Sumber Daya Manusia
(SDM) merupakan salah satu unsur terpenting untuk
meningkatkan kinerja Perusahaan. Segenap elemen Perusahaan
mendukung sepenuhnya upaya peningkatan mutu SDM yang
ada, di antaranya melalui perbaikan secara berkelanjutan
terhadap sistem yang diberlakukan dalam manajemen SDM.
FORU juga sangat menyadari bahwa tantangan SDM saat ini
sangat jauh berbeda sehingga SDM Perusahaan dituntut untuk
menjadi lebih adaptif dan berkembang agar dapat menyesuaikan
diri. FORU melakukan evaluasi rutin untuk menyusun rencana
Perusahaan dalam meningkatkan kompetensi SDM. Mengingat
bahwa bisnis yang dijalankan Perusahaan adalah People
Business, FORU mengalokasikan budget yang tinggi untuk
berbagai wujud pengembangan SDM dengan harapan agar
seluruh warga terus menumbuhkan kompetensinya dan bahu
membahu mengembangkan Perusahaan.
26 PT Fortune Indonesia Tbk
Laporan Tahunan 2015
Better for You and Me
Tahun 2015 adalah Tahun Yang KeMBali diwarnai foru dengan BerBagai PresTasi. seMangaT seluruh insan foru Terjaga Pada level ProduKTif sehingga BerBuah Pada BerBagai ProjeCT Yang CuKuP Besar. Bisnis-Bisnis Baru Perusahaan BerTuMBuh seiring dengan BergaBungnYa Klien-Klien Baru Yang sangaT BerseMangaT unTuK BerBagi ide dan insPirasi dengan foru. jiKa diaKuMulasiKan, foru Berhasil MenCaPai TargeT hingga 80% dari Keseluruhan TargeT Yang diCanangKan Pada awal Tahun 2015.
Untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA),
FORU harus tetap percaya diri dan kuat bersaing secara
kompetitif. Untuk itu, Perusahaan memilih pelatihan-pelatihan
yang efektif berdasarkan evaluasi mendalam pada kebutuhan
individual masing-masing warga. Perusahaan juga membuka
kesempatan bagi warga untuk mengajukan pelatihan yang
dibutuhkan sehingga warga dapat tumbuh bersama Perusahaan
secara jangka panjang karena merasa dibina.
MENUJU TAHUN 2016
Keadaan perekonomian global dan nasional di tahun 2016
diperkirakan tidak akan banyak berbeda dari tahun 2015 namun
mengindikasikan beberapa perbaikan dan pemulihan. Terlepas
dari banyaknya tantangan yang dihadapi dalam situasi pasar
dan kondisi perekonomian saat ini, Direksi optimis bahwa
tahun-tahun mendatang akan membawa berbagai peluang bagi
Perusahaan.
Prospek industri periklanan juga masih menghadirkan peluang
yang sangat besar dan cerah terutama dari segmen digital yang
tengah berkembang dengan sangat pesat. FORU siap untuk
berpartisipasi dan turut mendukung perusahaan-perusahaan
multinasional untuk menumbuhkan investasinya di Indonesia.
Secaraspesifik,FORUmenargetkanpertumbuhanbisnis
yang organik di tahun 2016. Untuk mewujudkannya,
FORU terus menggarap berbagai bisnis baru yang mampu
membawa Perusahaan pada pencapaian yang lebih besar dan
membanggakan. FORU harus terus optimis sehingga seluruh
komponen Perusahaan terus bergerak maju dan bertumbuh.
Laporan Manajemen
27PT Fortune Indonesia Tbk
Laporan Tahunan 2015
aris Boediharjo Direktur Utama
Atas nama Direksi,
APRESIASI MENDALAM
Akhir kata, atas nama Direksi, kami mengucapkan terima
kasih kepada seluruh Dewan Komisaris atas pengawasan
dan rekomendasi-rekomendasi yang membimbing kami untuk
membawa pergerakan Perusahaan ke arah yang lebih baik.
Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada seluruh
pemegang saham, terutama kepada Grup Rajawali Corpora atas
dukungan serta kerja sama yang telah diberikan sepanjang tahun
2015. Demikian pula kepada seluruh mitra bisnis, investor,
dan regulator sehingga Perusahaan mampu menorehkan
segala pencapaiannya selama ini. Direksi memberikan apresiasi
mendalam kepada segenap manajemen dan warga FORU atas
dedikasi serta kerja cerdas dalam memaksimalkan potensi
yang dimiliki sehingga FORU dapat menjadi Perusahaan
Pengembang Komunikasi Pemasaran Terpadu yang terdepan
di peta persaingan nasional. Kami berharap bahwa seluruh
pencapaian serta hubungan baik yang telah terjalin dapat terus
dipertahankan dan ditingkatkan demi mewujudkan visi dan misi
bersama.
aris Boediharjo
28 PT Fortune Indonesia Tbk
Laporan Tahunan 2015
Better for You and Me
aris BoediharjoDirektur Utama
Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta, 17 Oktober 1960.
Beliau meraih gelar sarjana dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Indonesia. Menjabat sebagai Direktur
Utama sejak tahun 2015 berdasarkan keputusan Rapat Umum
Pemegang Saham. Mengawali karirnya di FORU Sebagai
Deputy of Advocacy, Politic and Social Marketing Director
Fortune Indonesia (2002-2003), Operation Director Fortune
Indonesia (2003-2004), Chief Operation Director Fortune
Indonesia(2004-2011),ChiefExecutiveOfficerFortune
Indonesia (2012-2015) dan Direktur Utama FORU (2015 –
saat ini). Sepanjang perjalanan karirnya, beliau telah menjabat
beberapa posisi penting di perusahaan lain sebelumnya,
Assistant to Marketing Manager Majalah Sarinah (1986-1991),
Account Manager Aim Leo Burnett Advertising (1991-1994),
Senior Account Director Hotline Advertising Agency (1994-
1998),CommunicationOfficerUNICEF(1998-2001),Client
Service Director Avicom Advertising Agency (2001-2002).
Penghargaan yang pernah beliau raih antara lain CEO of The
YeardariAsiaPacificEntrepreneurshipAward(2015).Beliau
juga banyak terlibat sebagai juri di berbagai ajang penghelatan
Kreatif,AktivasidanDigitalantaralainInfluenceAsia2015
(Social Media Awards) di Jakarta dan Singapura.
Profil direKsi
Yuliana leonardaDirektur
Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta, 6 November 1959.
Beliau lulusan Akuntansi dari Yayasan Administrasi Indonesia.
Menjabat sebagai Direktur sejak 2015 berdasarkan keputusan
Rapat Umum Pemegang Saham. Beliau memulai perjalanan
karirnya sebagai Auditor Staff di Kantor Akuntan Publik Frans
Winarta & Partner (1980-1992) dan kemudian merintis karir
di FORU sebagai Chief Accountant (1982-1992), Finance &
Accounting Manager PT Pelita Alembana dan PT Fortune
Travindo (1992-1998), Deputy Finance & Accounting Director
(1998-2007), dan sebagai Finance & Accounting Director (
2008 – 2015 ). Saat ini beliau juga menjabat sebagai President
Commissioner PT Fortune Adwicipta.
aris Boediharjo Yuliana leonarda
Laporan Manajemen
29PT Fortune Indonesia Tbk
Laporan Tahunan 2015
indira raTna dewi aBidinDirektur
Warga Negara Indonesia, lahir di Bandung pada tanggal
29 Oktober 1969. Beliau meraih gelar Sarjana Ekonomi
dari Universitas Indonesia pada tahun 1995, dan Master of
Education dari Boston University pada tahun 2001. Menjabat
sebagai Direktur sejak 2015 berdasarkan keputusan Rapat
Umum Pemegang Saham. Beliau memulai perjalanan karirnya
di FORU sebagai Assistant to CEO dan New Business
Development Fortune Indonesia (1996-1998). Beliau kemudian
memegang beberapa jabatan lain di FORU, yaitu sebagai
Venus PR Division Head Fortune Indonesia (2002-2003),
Deputy Managing Director Fortune PR (2004), Managing
Director Fortune PR (2005-2013), dan Chief Happiness
OfficerFortunePR(2013-2015).Penghargaanyangdiraih
antara lain sebagai Indonesia Future Business Leader dari
SWA Magazine, Indonesia Wonder Woman dari Universitas
Indonesia,AnugerahPerempuanIndonesiadariWoman’s
Review,danPRPowerListAsiaPacificdariPRWeek.Selain
menjalankan tugasnya di Perusahaan, beliau juga aktif sebagai
pengajar di beberapa universitas terkemuka di Indonesia serta
menjadi pembicara di berbagai pelatihan dan seminar tentang
public relation dan bisnis.
indira raTna dewi aBidin
selaMa leBih dari eMPaT deKade, foru Terus BergeraK Maju dengan Mengusung hasraT dan seMangaT KreaTiviTas.
dari KonsisTensi dalaM MengaKTualisasiKan
KoMiTMen, foru Menuai BanYaK PresTasi dan Terus
diPerCaYa oleh riBuan Klien unTuK BerBagi hasraT,
seMangaT dan insPirasi.
Profil Perusahaan
PT Fortune Indonesia Tbk
Laporan Tahunan 201532
Better for You and Me
inforMasi Perusahaan
Nama Perusahaan
Bidang Usaha
Direktur Utama
Alamat Perusahaan
No. Telepon & No. Fax
Email Address
Website
Anggota Asosiasi Industri Periklanan
Akte Pendirian Perusahaan -
No. & Tanggal
No. SIUP
No. TDP
No. NPWP
No. Pengukuhan PKP-(PPN)
PT Fortune Indonesia Tbk
JasaPeriklanan,JasaKehumasan,JasaDesainGrafis
Aris Boediharjo
Gedung Galaktika, Jl. Harsono R.M No.2
Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan
12550
021 782 7989 / 021 7884 7524
corsec@foru.co.id
www.foru.co.id
DKI-AA-73-020
5, 5 Mei 1970
04981-04/PB/P/1.824.271
09.03.1.73.24518
01.303.912.8-054.000
PEM-00242/WPJ.07/KP.0803/2008
inforMasi Perusahaan
Profil Perusahaan
PT Fortune Indonesia Tbk
Laporan Tahunan 2015 33
seKilas foru
Hadirnya FORU di dunia periklanan modern Indonesia
diprakarsai oleh Mochtar Lubis, seorang novelis dan tokoh
jurnalistik senior Indonesia yang pada saat itu menjalin kerja
sama dengan Fortune International Australia dalam mendirikan
Fortune Advertising and Management Consultants. Pada 5 Mei
1970, berdasarkan akta Dian Paramita Tamzil, S.H., pengganti
Notaris Djojo Mulyadi S.H., No.5, FORU berdiri dengan nama
PT Fortune Indonesia Advertising Company. Pada tahun
1978, pengelolaan Fortune International resmi diambil alih
oleh investor lokal, Indra Abidin. Sejak saat itu, FORU secara
konsisten menunjukkan keunggulannya dengan menggarap iklan
dari brand-brand ternama dan mengukuhkan posisi sebagai
salah satu pemain besar di industri periklanan tanah air. FORU
pun semakin melebarkan sayapnya dengan mendirikan tiga anak
perusahaan yaitu Fortune Pramana Rancang (Jasa Kehumasan),
FortuneAdwicipta(EksibisidanDesainGrafis)danPelita
Alembana (Media Planning & Buying). Pada tahun 2002, FORU
memasuki pasar perusahaan terbuka dengan percaya diri dan
tercatat sebagai yang pertama dan satu-satunya perusahaan
periklanan Indonesia yang menjadi perusahaan publik. Dengan
suksesnya penawaran umum perdana yang dilakukan, FORU
resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan nama PT
Fortune Indonesia Tbk.
Solusi bisnis FORU pun semakin bertambah dan terintegrasi
dengan adanya solusi bisnis Aktivasi Merek dan Pemasaran
Digital untuk menopang langkah FORU untuk semakin lantang
menjawab segala tantangan industri yang terus berkembang.
Dengan komitmen teguh untuk memberikan layanan
periklanan dan komunikasi pemasaran terbaik, FORU terus
mengembangkan diri menjadi entitas dengan kapabilitas unggul.
Dari konsistensi dalam mengaktualisasikan komitmen tersebut,
FORU menuai banyak prestasi dan terus dipercaya oleh ribuan
klien untuk berbagi hasrat, semangat dan inspirasi. Kinerja
FORU tiap tahunnya pun selalu menunjukkan pertumbuhan
yang sangat baik. Hal ini berkaitan dengan strategi bisnis yang
menitikberatkan pada percepatan pertumbuhan khususnya
melalui upaya investasi untuk pengembangan bisnis baru.
Dengan terus memperkuat bidang usaha dan berinovasi, FORU
yakin untuk meraih pertumbuhan yang lebih besar lagi di tahun-
tahun mendatang.
seKilas foru
PT Fortune Indonesia Tbk
Laporan Tahunan 201534
Better for You and Me
visi, Misi, dan TaTa nilai Perusahaan
visi Misi
"jaringan komunikasi dunia yang unggul"
JARINGAN KOMUNIKASI
Jaringan dengan fokus bisnis.
DUNIA
Keinginan untuk melayani dunia.
UNGGUL
Selalu disebut-sebut secara positif dan memberikan nilai
tambah.
Membangun nilai tambah untuk pertumbuhan yang lebih cepat,
sebagai daya tarik bagi pemangku kepentingan
Membuktikan dan menciptakan kisah sukses yang lebih baik bagi
masyarakat, mitra, klien, dan bangsa
Menjadi nomor 5 di industri
Visi dan misi FORU telah ditinjau dan ditetapkan berdasarkan Surat Penegasan Keputusan Direksi No: 02/INT/CEO/FI/XI/2015 tentang Penetapan Paradigma, Visi, Misi,
Nilai, dan Budaya Perusahaan PT Fortune Indonesia Tbk yang ditetapkan pada tanggal 25 November 2015.
visi, Misi, dan TaTa nilai Perusahaan
PT Fortune Indonesia Tbk
Laporan Tahunan 201534
Profil Perusahaan
PT Fortune Indonesia Tbk
Laporan Tahunan 2015 35
TaTa nilai Perusahaan
4P + 1iNilai-nilai yang menentukan
pola pikir, sikap, proses dan pada
akhirnya hasil yang diharapkan.
CARA PANDANG - POSITIF
Selalu optimis
Membuka mata untuk berbagai kemungkinan
SIKAP - BERSEMANGAT
Membakar untuk berkreasi
Bekerja dengan hati
PROSES - PRO AKTIF
Mengungguli layanan standar pada umumnya
Inisiatif yang kuat
HASIL - PROGRESIF
Menciptakan keberhasilan lebih dari
ekspektasi
Selalu meningkatkan standar acuan industri
KEPRIBADIAN - INTEGRITAS
Integritas sebagai prasyarat standar
PT Fortune Indonesia Tbk
Laporan Tahunan 201536
Better for You and Me
f
l
Y
fanTasTis/fenomenal» Fantastis/fenomenal dalam berpikir
» Fantastis/fenomenal dalam bekerja
lonCaTan KreaTiviTas» Lompatan sikap
» Lompatan inovasi
» Lompatan penghargaan
YaKin aKan hasil Yang geMilang» Pengembangan bisnis untuk maksimalisasi keuntungan dan manfaat
Paradigma Bisnis » Kami melihat dunia sebagai kesempatan tumbuh kembang
» Kami melihat perubahan sebagai kesempatan perbaikan
» Kami melihat persaingan sebagai kesempatan berkinerja
BudaYa PerusahaanBudaYa Perusahaan
Profil Perusahaan
PT Fortune Indonesia Tbk
Laporan Tahunan 2015 37
jasa PeriklananJasa Periklanan merupakan segmen yang memberikan kontribusi
terbesar terhadap pendapatan usaha FORU secara keseluruhan.
Jasa periklanan mencakup layanan perencanaan kreatif, produksi
iklan, media dan digital.
jasa KehuMasanJasa Kehumasan dalam lingkup usaha FORU merupakan kegiatan
yang meliputi corporate communication, marketing communication,
dan social communication.
jasa desain grafisJasa Desain Grafis dalam lingkup usaha FORU merupakan kegiatan
yang meliputi konsep kreatif, aktivasi, dan event.
Bidang usahaBidang usaha
PT Fortune Indonesia Tbk
Laporan Tahunan 201538
Better for You and Me
TonggaK KeBerhasilan
Selama lebih dari empat dekade, FORU terus bergerak maju
dengan mengusung hasrat dan semangat kreativitas. Dengan
energi dari semangat tersebut, FORU mengukir prestasi demi
prestasi yang tertulis dengan tinta emas di lembaran sejarah.
Momen-momen gemilang tersebut akan senantiasa terukir
dengan baik dalam prasasti pencapaian FORU.
1970BerafiliasidenganFortuneInternationalAustralia,Mochtar
Lubis mendirikan sebuah perusahaan periklanan terpadu lokal
dengan nama PT Fortune Indonesia Advertising Company.
Peristiwa ini menjadi tonggak kelahiran FORU di Indonesia.
1978Salah satu pijakan awal FORU dalam meretas langkah-
langkah bersejarahnya di Indonesia. Kala itu, FORU sukses
mempromosikan Susu Bubuk Instan dari Nestle dan produk
rokokkretekfilterdariSampoerna.Melaluiduaproduk
tersebut, cita rasa dan perilaku konsumen tanah air berubah
selamanya. Keberhasilan promosi di pasaran ini menjadi ukiran
prestasi gemilang dalam rekam jejak perjalanan FORU.
1982FORU mendirikan Pelita Alembana sebagai anak perusahaan.
Pelita menawarkan serangkaian layanan pemasaran terpadu
serta periklanan pada klien korporasi maupun komersial.
1985• Kali pertama FORU menerapkan dan melaksanakan
kampanye pemasaran sosial untuk Badan Kependudukan
dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dengan
mempromosikanalatkontrasepsi‘Kondom25’sebagai
bagian dari program keluarga berencana nasional.
Melalui strateginya, FORU berhasil membongkar tabu
di kalangan masyarakat untuk membeli kondom dengan
memperkenalkan isyarat jari 2-5.
• Pada tahun yang sama, FORU kembali melahirkan anak
usaha baru yaitu Fortune Adwicipta dengan spesialisasi
penyediaan jasa di bidang event management. Fortune
Adwicipta pun mendulang reputasi sebagai perusahaan
yang piawai dalam merancang dan mengelola berbagai
pameran, baik di dalam maupun di luar negeri, termasuk
untuk lima World Expo di berbagai penjuru dunia.
1986Indra Abidin mengambil alih kepemilikan FORU. Dengan itikad
menjadikan FORU sebagai pemberi sumbangsih bagi kemajuan
bangsa dan negara, perusahaan terus dikembangkan menjadi
full-service agency dengan berlandaskan konsep kekeluargaan,
profesionalisme universal, serta etos kerja yang tinggi.
1987Mengembangkan dan melaksanakan sebuah kampanye
pemasaran sosial terpadu untuk BKKBN dengan
mempromosikanprogram‘LingkaranBiruKB’.Kampanyeini
memberikan kontribusi besar terhadap sejarah pembangunan
sosial di Indonesia dan hingga kini dikenang oleh masyarakat
sebagai salah satu kisah sukses paling menonjol dan
pembangunan sosial tanah air.
TonggaK KeBerhasilan
Profil Perusahaan
PT Fortune Indonesia Tbk
Laporan Tahunan 2015 39
1989FORU melahirkan dua anak usaha baru yaitu Fortune Pramana
Rancang dan Fortune Travindo. Fortune PR menyajikan layanan
solusi komunikasi terintegrasi berbasiskan Public Relations dan
aktif mendukung berbagai program pemasaran produk komersial
dan juga social marketing. Sedangkan Fortune Travindo
menyediakan jasa lengkap untuk perjalanan dan pelayanan yang
berkaitan dengan MICE termasuk keseluruhan manajemen
acara, promosi, serta kegiatan publikasi.
1990Di awal tahun 1990-an, FORU mengembangkan sebuah
program komunikasi terpadu untuk Dancow Instant, Nestle,
dengan jingle dan tagline “Aku dan Kau Suka Dancow”, yang
terus digunakan hingga saat ini. Upaya-upaya strategis besutan
FORU tersebut sukses membawa Dancow mengungguli
kompetitornya dan menjadi market leader.
1998Diakui sebagai ahli di bidang pemasaran sosial dan terlibat
dalam penyelamatan dan program pemulihan untuk mengurangi
dampak krisis moneter yang melanda Asia saat itu. Sebagai
upaya pemulihan, FORU mencanangkan program bertema
sosial serta kampanye yang mendorong penggunaan produk-
produk Indonesia dengan tekanan pada membangun semangat,
kepercayaan, juga apresiasi pada kekuatan bangsa sendiri.
FORU juga ditunjuk untuk mempimpin pengembangan strategi
komunikasi dan konsep kreatif kampanye Aku Anak Sekolah.
Kampanye tersebut berhasil menekan jumlah anak yang putus
sekolah dari perkiraan awal sebesar 7,5 juta menjadi 2,5 juta. Ini
merupakan prestasi yang luar biasa di tengah krisis yang sangat
dahsyat, sehingga mendapat penghargaan dari Bank Dunia.
2002FORU kembali mengukir sejarah sebagai perusahaan periklanan
pertama di Indonesia yang sahamnya menjadi milik publik dengan
mencatatkan diri di Bursa Efek Jakarta (kini Bursa Efek
Indonesia). FORU pun terus membuktikan diri sebagai konsultan
pengembang komunikasi terpadu utama pilihan klien dan rekan
terbaik bagi masyarakat.
2003• Dipercaya oleh United Nations Development Programme
(UNDP) dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk
mengelola Kampanye Informasi Pemilih selama periode
pra-pemilu. Di tahun berikutnya, FORU kembali dipercaya
sebagai agen UNDP dan KPU untuk Pemilihan Umum
2004 dan Pemilihan Presiden sesudahnya. Keberhasilan
FORU dalam merancang dan melaksanakan kampanye
informasi pemilih untuk Pemilu dan PilPres 2004 ini
bahkan diakui dalam laporan evaluasi UNDP yang terbit di
tahun selanjutnya.
• Dianugerahi piala emas dalam ajang penghargaan bertaraf
dunia New York Festivals Advertising Awards pada
kategori Design, Print and Outdoor Advertising untuk
karya Iklan Layanan Masyarakat bertema polusi.
2008Meredefinisikanvisiuntukmenjadikelompokkomunikasi
pemasaran terbaik di Indonesia dengan inovasi dan kreativitas
yang akan membawa FORU terus bertahan hingga 100 tahun
ke depan.
PT Fortune Indonesia Tbk
Laporan Tahunan 201540
Better for You and Me
2010FORU merayakan ulang tahun ke-40 dengan semangat
“Better & Younger” serta harapan menjadi perusahaan yang
terus bertambah matang, dewasa, profesional, dan tak berhenti
berkreasi dan melakukan berbagai penyegaran. Dengan modal
pengalaman yang kokoh ini, FORU terus memposisikan diri
sebagai kontributor penting pembangunan nasional dengan
beragam karyanya yang mengukir sejarah dan berdampak besar
bagi masyakarat Indonesia.
2011Melahirkan dua unit usaha baru, yaitu Plan B dan FSports
untuk meningkatkan keunggulan kompetitif. Plan B didirikan
sebagai upaya FORU untuk menegaskan diri di bidang
periklanan sedangkan FSports, sesuai namanya, diperuntukkan
bagi klien yang membutuhkan jasa sports marketing. Di tahun
yang sama, Fsport ditunjuk menjadi perwakilan ESPN Indonesia
dan selanjutnya juga dipercaya menjadi perwakilan club sepak
bola internasional terkenal, Manchester City, di Indonesia.
2012• FORUmeredefinisikanvisiuntukmenjadijaringan
komunikasi dunia yang unggul. Langkah awal yang diambil,
FORU melepas pengendalian mayoritas di usaha jasa
perjalanan yang selama ini dijalankan oleh salah satu anak
perusahaannya, PT Fortune Travindo (Travindo). Dengan
langkah ini, FORU semakin memantapkan diri sebagai
pengembang bisnis jasa komunikasi pemasaran terpadu
dengan usaha jasa periklanan, spesialis media, aktivasi
merek, sports marketing, digital dan kehumasan.
• Di tahun yang sama, FORU melalui Fortune Pramana
Rancang berturut-turut dianugerahi penghargaan
bergengsi sebagai South-East Asia Consultancy of The
Year dari The Holmes Report dan South-East Asia PR
AgencyofTheYeardarimajalahCampaign-AsiaPacific.
Penghargaan demi penghargaan ini kian menegaskan
posisi Fortune PR sebagai konsultan PR terbaik se Asia
Tenggara.
2013Setelah menggunakan logo khas bulatan merah dengan tulisan
hitam selama lebih dari sepuluh tahun, FORU melakukan
‘penyegaran’denganmeluncurkandualogobaru.Logopertama
adalah logo resmi perusahaan sebagai perusahaan publik (Tbk)
yang mengambil inspirasi dari nama kode saham perusahaan di
Bursa Efek Indonesia, yakni FORU. Sementara itu, logo kedua
akan menjadi representasi dari Fortune Indonesia dengan icon
“bubble talk”yangberartidialogdaninteraksisebagairefleksi
perusahaan komunikasi.
2014• FORU berhasil meraih 13 penghargaan sepanjang tahun,
serta berhasil masuk 5 besar di jajaran Advertising
Agency of The Year 2014 di Citra Pariwara.
• FORU di tahun ini juga dipercaya menjadi bagian dari PT
Rajawali Corpora melalui PT Karya Citra Prima.
2015• FORU dianugerahi 12 penghargaan membanggakan
sepanjang tahun. Di ajang nasional, FORU dinobatkan
sebagai Agency of The Year versi Pinasthika
Creativestival 2015 dan dianugerahi empat penghargaan
sekaligus dalam ajang MIX Agency of The Year 2015
sebagai Public Relations Agency of The Year, Media
Specialist Agency of The Year, Creative Advertising
Agency of The Year, dan Brand Activation Agency of
The Year. Sedangkan di ajang internasional, Fortune PR
menyabet emas di PR Week Awards Asia 2015 dan Asia
PasificSabreAwards2015.
• Di tahun yang sama, FORU menggulirkan estafet
kepemimpinan dengan melakukan perubahan susunan
Direksi dan Dewan Komisaris lewat keputusan Rapat
Umum Pemegang Saham Luar Biasa.
Profil Perusahaan
PT Fortune Indonesia Tbk
Laporan Tahunan 2015 41
Pemegang sahamPT Karya Citra Prima 92,75%
Masyarakat 7,25%
dewan KomisarisIndra Abidin - Komisaris Utama
Darjoto Setyawan - Komisaris
Sebastianus Harry Wiguna - Komisaris Independen
direksiAris Boediharjo - Direktur Utama
Yuliana Leonarda - Direktur
Indira Ratna Dewi Abidin - Direktur
internal auditM. M. Lanasastri Setiadi - Ketua
sekretaris PerusahaanIndira Ratna Dewi Abidin
divisi KorporasiIndira Ratna Dewi Abidin
divisi umumDewi Swadesi
divisi sumber daya Manusia
Nur Rochim Achmad
Anwari
divisi Kendali internal
M. M. Lanasastri Setiadi
divisi KeuanganYuliana Leonarda
divisi usahaEdhie Bawono
departemen hukum &
Kepatuhandepartemen Pengadaan
departemen Pelatihan &
Pengembangan
departemen Tata Kelola
Pengendaliandepartemen Keuangan Pemasaran
departemen Komunikasi
Korporasi
departemen administrasi &
umum
departemen Kepegawaian & Kesejahteraan
departemen Tata Kelola informasi
departemen akuntansi &
PajakKreatif
Media
Komite auditSebastianus Harry Wiguna - Ketua
Darmawandi Sutanto - Anggota
Devi Widjaja - Anggota
sTruKTur organisasisTruKTur organisasi
PT Fortune Indonesia Tbk
Laporan Tahunan 201542
Better for You and Me
PT rajawali Corpora
PT Karya Citra Prima
PT fortune adwiciptaPT fortune Pramana rancang
PT fortune indonesia Tbk
Publik
PT Pelita alembana
sTruKTur gruP Perusahaan
99,99%
92,75%
99%99% 99%
7,25%
sTruKTur gruP Perusahaan
Profil Perusahaan
PT Fortune Indonesia Tbk
Laporan Tahunan 2015 43
FORTUNE INDONESIA
Fortune Indonesia Tbk (FORU) membagi kegiatan usahanya
menjadi 3C yakni Communications, Content, dan Channel. Pada
kategori communications, segmen kegiatan usahanya mencakup
brand consulting, advertising campaign, political marketing,
dan social marketing. Sedangkan kategori content mencakup
brand activation, sports marketing and entertainment. Lalu
ANAK
PERUSAHAANDOMISILI KEGIATAN USAHA
TAHUN
BEROPERASI
KOMERSIAL
PERSENTASE
KEPEMILIKAN
Fortune Pramana Rancang Gedung Galaktika Jl. Harsono
RM No. 2 Ragunan Jakarta
Selatan
Solusi Komunikasi Terintegrasi
berbasiskan Public Relations
1980 99%
Fortune Adwicipta Gedung Galaktika Jl. Harsono
RM No. 2 Ragunan Jakarta
Selatan
Event management, brand
activation, sports marketing &
entertainment.
1985 99%
Pelita Alembana Gedung Galaktika Jl. Harsono
RM No. 2 Ragunan Jakarta
Selatan
Layanan pemasaran terpadu &
periklanan pada klien korporasi
maupun komersial
1982 99%
pada kategori channel, kegiatan usahanya dibagi menjadi media
planning dan media buying beserta digital communication.
Ketiga kegiatan usaha (3 C) ini dijalankan dalam ikatan sinergis
yang baik oleh FORU bersama dengan tiga anak perusahaan,
yaitu Fortune Pramana Rancang, Fortune Adwicipta, dan
Fortune Pelita Alembana.
PT Fortune Indonesia Tbk
Laporan Tahunan 201544
Better for You and Me
Profil Perusahaan
PT Fortune Indonesia Tbk
Laporan Tahunan 2015 45
ANAK PERUSAHAAN
FORTUNE PRAMANA RANCANG
Direktur Utama: Ati Muziati Muchtar
Direktur : Thomas Franky
Komisaris Utama : Miranty Abidin
Komisaris : Aris Boediharjo
T. 0217658506 | E. manager@fortunepr.com | www.fortunepr.com
PT Fortune Pramana Rancang (Fortune PR) merupakan
anak perusahaan yang menyajikan layanan Solusi Komunikasi
Terintegrasi berbasiskan Public Relations (PR) sebagai layanan
utamanya. Sebagai pionir dalam industri PR di Indonesia,
Fortune PR telah berhasil membangun ekuitas merek (brand
equity) yang kuat di pasar Indonesia dengan prestasi pencapaian
yang gemilang di tiap tahunnya.
Pertumbuhan perekonomian yang pesat di Indonesia, peralihan
minat konsumen ke ranah digital, serta tuntutan konsumen agar
brand mampu membangun kepercayaan dan kredibilitasnya,
menjadikan kebutuhan akan layanan PR terus meningkat dengan
pesat. Pertumbuhan perekonomian yang terus berputar dan pangsa
pasar yang besar mendorong para pemilik merek mancanegara
berbondong-bondong datang ke Indonesia untuk menumbuhkan
usahanya. Keadaan ini menjadi kesempatan besar bagi Fortune PR
sebagai konsultan yang selalu berada di daftar teratas. Mitra-
mitra kerja Fortune PR di berbagai negara banyak menghubungi
Fortune PR untuk mendukung kebutuhan mereka akan layanan PR
di Indonesia. Untuk itu, Fortune PR mempertajam layanan dengan
membangun unit usaha-unit usaha, yaitu:
• Fortune Technology, dengan spesialisasi di industri
teknologi
• Fortune Healthcare, Consumer and Beauty, dengan
spesialisasi di industri kesehatan, konsumen dan
kecantikan
• Fortune Investor Relations and Finance, dengan
spesialisasi di industri keuangan
• Headline, dengan spesialisasi pembangunan hubungan
media dan pelatihan hubungan media (media relations)
• Dibe, dengan spesialisasi komunikasi digital
• Prodev, dengan spesialisasi pemasaran sosial dan
komunikasi pembangunan
• Mocca, dengan spesialisasi periklanan dan kegiatan bawah
garis
• Verbrand, dengan spesialisasi riset, pembangunan strategi
merek dan identitas merek
PT Fortune Indonesia Tbk
Laporan Tahunan 201546
Better for You and Me
Selain pembangunan spesialisasi dalam pembentukan unit-unit
usaha di atas, Fortune PR juga membangun kepakaran dalam
bidang komunikasi pariwisata dan berinvestasi dalam layanan
pemantauan dan analisa media, mencakup media tradisional dan
media sosial. Layanan ini dirasakan sangat dibutuhkan dalam
memperkuat layanan PR yang inovatif dan mampu menjawab
tuntutan era digital yang makin meluas di Indonesia dan Asia
Pasifiksecaraumum.
FORTUNE ADWICIPTA
Direktur Utama : Firzi Syailendra Abidin
Direktur : Sari Dewi
Komisaris Utama : Yuliana Leonarda
Komisaris : M. Iqbal
T. 0217890491 | E. sekretaris@factinaction.com |
www.fortuneindo.com
PT Fortune Adwicipta (FACT) berdedikasi pada
penyelenggaraan event management serta layanan brand
activation, menangani klien korporasi dan komersil.
Di tiap tahunnya, kinerja FACT secara keseluruhan selalu
menunjukan kemajuan yang positif. Dengan kekuatan tim yang
solid, FACT selalu siap dengan semua tantangan yang ada,
meliputi kekuatan infrastruktur dan sumber daya manusia.
Reorganisasi yang dilakukan pada tahun 2014 melahirkan
insan-insan FACT yang berhasil dikaderisasi demi optimalnya
kinerja Perusahaan. FACT memandang bahwa prospek bisnis di
tahun-tahun mendatang akan jauh lebih menjanjikan. Untuk itu,
FACT berkomitmen kuat untuk mengembangkan layanannya dan
optimis untuk menjadi kontributor laba terbesar bagi FORU.
PELITA ALEMBANA
Direktur Utama : Dewi Swadesi
Direktur : Nur Rochim Achmad Anwari
Komisaris Utama : Indira Ratna Dewi Abidin
Komisaris : Ameilia Mulyani
T. 0217827989 | E. secretary@pelitaalembana.com |
www.fortuneindo.com
PT Pelita Alembana (Pelita) menghadirkan serangkaian layanan
pemasaran terpadu serta periklanan pada klien korporasi
maupun komersial. Kegiatan usaha Pelita dibagi menjadi tiga
lini bisnis antara lain media specialist, creative agency, serta
sports marketing. Pertumbuhan iklim bisnis Pelita menunjukkan
performa yang agresif dan berhasil membukukan kontribusi
pendapatan yang cukup besar. Peningkatan kontribusi
pendapatan usaha ini sebagian besar didukung dari perolehan di
sektor media specialist yang selalu berhasil melampaui target.
F Sports, yang baru berumur 3 tahun telah menunjukkan
pertumbuhan positif serta dipercaya menjadi perwakilan ESPN
dan klub sepak bola internasional Manchester City di Indonesia.
Pencapaian-pencapaian tersebut seolah menjadi pemacu
semangat untuk terus berinovasi dan memberikan yang terbaik.
Dengan performa yang agresif dan didukung oleh tim yang
kuat, Pelita yakin mampu menghadapi tantangan bisnis ke
depan. Manajemen Perusahaan optimis bahwa prospek bisnis
di tahun-tahun mendatang akan semakin baik. Pasalnya, ketiga
ujung tombak dari Pelita yakni media specialist, creative agency,
dan sports marketing sudah aktif secara optimal. Tentunya
keyakinan Pelita juga didukung oleh komitmen untuk terus
bertumbuh dan berkembang secara kreatif dan inovatif.
Profil Perusahaan
PT Fortune Indonesia Tbk
Laporan Tahunan 2015 47
KoMPosisi PeMegang sahaM
BADAN HUKUM PEMEGANG SAHAM JUMLAH SAHAM PERSENTASE
PT Fortune Pramana Rancang PT Fortune Indonesia Tbk
Yonathan Ambat Eka Priyadi
2.250.000
22.700
99
1
PT Fortune Adwicipta PT Fortune Indonesia Tbk
Yonathan Ambat Eka Priyadi
2.049.500
20.700
99
1
PT Pelita Alembana PT Fortune Indonesia Tbk
Yonathan Ambat Eka Priyadi
1.022.000
10.300
99
1
KoMPosisi PeMegang sahaM
PT Fortune Indonesia Tbk
Laporan Tahunan 201548
Better for You and Me
Kronologis PenCaTaTan efeK lainnYa
Efek Perseroan dengan kode perdagangan FORU yang
dicatatkan di PT Bursa Efek Indonesia (d/h PT Bursa Efek
Jakarta) pada tanggal 17 Januari 2002 adalah berjumlah
455.000.000 (empat ratus lima puluh lima juta) lembar saham
dengan total nilai Rp45.500.000.000 (empat puluh lima
milyar lima ratus juta Rupiah).
Bersamaan dengan pencatatan saham FORU tersebut di
atas, Perseroan juga mengeluarkan efek berupa Waran Seri I
sejumlah 102.500.000 (seratus dua juta lima ratus ribu) lembar
Waran Seri I, dengan periode pelaksanaan sampai dengan 14
Januari 2005.
Tercatat bahwa setelah lewatnya tanggal pelaksanaan,
Waran Seri I yang dikonversi menjadi saham adalah berjumlah
10.224.000 (sepuluh juta dua ratus dua puluh empat ribu)
lembar sehingga jumlah saham Perseroan yang tercatat di PT
Bursa Efek Indonesia sampai dengan 31 Desember 2014 adalah
berjumlah 465.224.000 (empat ratus enam puluh lima juta dua
ratus dua puluh empat ribu) lembar saham.
Selain Waran Seri I di atas, Perseroan tidak memiliki atau
mengeluarkan efek lainnya.
leMBaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal
Pencatatan efekPT Bursa Efek Indonesia
Gedung Bursa Efek Indonesia, Tower 1
Jl. Jenderal Sudirman Kav. 52-53, Jakarta 12190
Tel: +62 21 515 0515
Fax: +62 21 515 0220
Biro administrasi efekPT Sinartama Gunita
Sinar Mas Land Plaza, Menara I, Lt. 9
Jl. M.H. Thamrin No. 51, Jakarta 10350
Tel: +62 21 392 2332
Fax: +62 21 392 3003
Pemeringkat efekPT Pemeringkat Efek Indonesia
Panin Tower Senayan City, Lt. 17
Jl. Asia Afrika Lot. 19, Jakarta 10270
Tel: +62 21 727 82380
Fax: +62 21 727 8237
Penitipan kolektif efekPT Kustodian Sentral Efek Indonesia
Gedung Bursa Efek Indonesia, Tower 1, Lt. 5
Jl. Jenderal Sudirman Kav. 52-53, Jakarta 12190
Tel: +62 21 529 91099
Fax: +62 21 529 91199
Kantor akuntan PublikKosasih, Nurdiyaman, Mulyadi, Tjahjo & Rekan
Gedung Jaya, 1st Floor Suite L01-A3
Jl. MH. Thamrin No. 12, Jakarta 10340
Tel: +62 21 319 28000
Fax: +62 21 319 28151
notarisLeolin Jayayanti SH.
Jl. Pulo Raya VI No. 1, Kebayoran Baru
Jakarta Selatan 12170
Tel: +62 21 727 87232
Fax: +62 21 723 4607
Kronologis PenCaTaTan efeK lainnYa
leMBaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal
Profil Perusahaan
PT Fortune Indonesia Tbk
Laporan Tahunan 2015 49
Penghargaan dan serTifiKasi
18 juni 2015FORU melalui Fortune PR berhasil meraih emas dalam ajang
internasional PR Week Awards Asia 2015 yang digelar di
HongkongsebagaiAsiaPacific’sBestCorporateSocial
Responsibility Campaign of the Year bersama klien OSRAM.
20 agustus 2015 FORU memborong empat penghargaan dalam ajang MIX Agency of
The Year 2015. Empat penghargaan tersebut adalah: The Best Public
Relations Agency, The Best Media Specialist Agency, The Best Creative
Advertising Agency, dan The Best Brand Activation Agency.
Penghargaan dan serTifiKasi
PT Fortune Indonesia Tbk
Laporan Tahunan 201550
Better for You and Me
23 september 2015 FORU melalui Fortune PR berhasil memenangkan dua
penghargaandalamajangAsiaPacificSABREAwards
2015 yang diselenggarakan di Hong Kong. Dua penghargaan
tersebut antara lain pada kategori Technology (consumer) untuk
kampanye “Lights for Fishermen” bersama klien OSRAM dan
kategori Community Relations untuk kampanye “Jotun Warnai
Dunia2014-2015:BandungCityBeautificationbyInvolving
Community Attachment in Reviving Local Society Assets”
bersama klien Jotun.
19 september 2015FORU melalui Fortune Indonesia menyabet gelar Agency of The Year pada ajang tahunan Pinasthika Creative Festival 2015 yang
diselenggarakan di Taman Budaya Yogyakarta. Dalam ajang ini, Fortune Indonesia juga berhasil meraih emas pada kategori Bawana
Radio dengan produk Tupperware Chef Series - Knife versi Cabai, perak pada kategori Bawana Radio dengan produk Tupperware Chef
Series - Knife versi Bawang, dan Best of The Best Radio dengan produk Tupperware Chef Serie - Knife versi Cabai.
Profil Perusahaan
PT Fortune Indonesia Tbk
Laporan Tahunan 2015 51
30 november 2015Fortune Indonesia sabet satu Silver dan satu Bronze di ajang
Citra Pariwara 2015. Penghargaan ini diterima atas karya
musical jingle based-nya dalam kategori Radio Craft berjudul
“Pancake”dan“OutfitofTheDay”yangdibuatuntukproduk
Lenovo Vibe Shot.
9 desember 2015Direktur Utama FORU, Aris Boediharjo terpilih menjadi
salahsatupemenangdiajangAsiaPacificEntrepreneurship
Awards 2015 Indonesia dalam kategori Most Promising Leader.
Penganugerahan ini diterima di JW Marriott Hotel, Jakarta.
15 desember 2015Fortune Indonesia dinobatkan sebagai salah satu The Best
Partner 2015 oleh Trans7. Penganugerahan ini diterima dalam
rangkaian acara ulangtahun TransMedia.
PT Fortune Indonesia Tbk
Laporan Tahunan 201552
Better for You and Me
suMBer daYa Manusia
FORU menjadikan pemahaman akan pentingnya peran Sumber
Daya Manusia (SDM) sebagai kunci untuk mewujudkan cita-cita
Perusahaan. Terhitung sampai dengan 31 Desember 2015,
KOMPOSISI KARYAWAN
KOMPOSISI KARYAWAN BERDASARKAN JENIS KELAMIN
KOMPOSISI KARYAWAN BERDASARKAN TINGKAT USIA
2015 2014
Fortune Indonesia 139 149
Fortune Pramana Rancang 78 57
Fortune Adwicipta 9 10
Pelita Alembana 12 15
Total 238 231
NO. JENIS KELAMIN 2015 2014
1 Pria 116 115
2 Wanita 122 116
Total 238 231
NO. USIA 2015 2014
1 20-24 tahun 20 17
2 25-29 tahun 82 108
3 30-34 tahun 58 40
4 35-39 tahun 29 20
5 40-44 tahun 15 12
6 45-49 tahun 13 13
7 50-54 tahun 15 16
8 55-59 tahun 5 4
9 > 60 tahun 1 1
Total 238 231
FORU memiliki total 238 karyawan di luar Dewan Komisaris
dan Direksi dengan komposisi sebagai berikut:
suMBer daYa Manusia
Profil Perusahaan
PT Fortune Indonesia Tbk
Laporan Tahunan 2015 53
KOMPOSISI KARYAWAN BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN
KOMPOSISI KARYAWAN BERDASARKAN JABATAN
NO. TINGKAT PENDIDIKAN 2015 2014
1 SD 0 0
2 SMP 0 4
3 SMU 12 17
4 D1-D2 3 3
5 D3 29 29
6 S1 184 169
7 S2 10 9
8 S3 0 0
Total 238 231
NO. JABATAN 2015 2014
1 Direktur 4 0
2 Kepala Divis/Unit 22 25
3 Manajer 32 38
4 Staf 180 163
5 Non-Staf 0 0
Total 238 231
PEMENUHAN KARYAWAN
Demi menjamin berlangsungnya proses operasional yang efektif,
FORU senantiasa memastikan bahwa kebutuhan SDM di
setiap divisi dapat terpenuhi. Seleksi ketat untuk mendapatkan
potensi terbaik dengan passion yang kuat adalah kunci utama
dalam pelaksanaan proses rekrutmen. Pencarian kandidat
potensial dilakukan melalui berbagai cara di antaranya employee
reference, optimalisasi online professional database seperti
LinkedIn, JobsDB, campus hiring, dan job posting melalui
beberapa media.
PT Fortune Indonesia Tbk
Laporan Tahunan 201554
Better for You and Me
SUMBER APLIKASI LAMARAN
NO KETERANGAN JUMLAH PELAMAR %
1 Job Fair 107 21%
2 Pemasangan Iklan Lowongan 420 79%
Total 527 100%
PENDIDIKAN, PELATIHAN, DAN PENGEMBANGAN
Pendidikan, Pelatihan dan Pengembangan dilakukan secara aktif
dan berkesinambungan demi menciptakan sumber daya manusia
kompeten, berkualitas dan berkinerja tinggi. Di tahun 2015,
FORU mengeluarkan dana sebesar Rp214,1 juta sebagai dana
program pendidikan, pelatihan dan pengembangan karyawan.
Sepanjang tahun 2015, total training hours yang telah
direalisasikan adalah sebanyak 2.550 hours.
PROGRAM DAN PESERTA PENDIDIKAN, PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN 2015
In-house Training
NO TARGET PESERTA TEMA TRAINING PENYELENGGARATRAINING
HOUR
JUMLAH
PESERTA
1 Managerial Level Coaching Culture Fortune Indonesia 298 15
2 Staff & Managerial Level Reading Dashboard Data Fortune PR 120 30
3 Staff & Managerial Level Mastering Presentation Skill Fortune Indonesia 333 37
4 Staff & Managerial Level 7 Habits For Highly Effective People Fortune Indonesia 120 30
5 Staff & Managerial Level Crisis Handling Fortune PR 30 15
6 Staff & Managerial Level Account Management Fortune PR 24 12
7 Staff & Managerial Level How to Master Presentation Fortune PR 20 10
8 Staff & Managerial Level Proposal Development Fortune PR 12 6
9 Staff & Managerial Level Media Relations Fortune PR 8 4
10 Staff & Managerial Level Writing Skills Fortune PR 40 10
11 Staff & Managerial Level Basic PR Fortune PR 6 3
Program pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia FORU
dilakukan secara mandiri maupun melibatkan pihak ketiga.
Berikut ini adalah daftar pelatihan yang telah diadakan dan
diikuti di sepanjang tahun 2015:
Profil Perusahaan
PT Fortune Indonesia Tbk
Laporan Tahunan 2015 55
External Training Fortune PR
TANGGAL NAMA PROGRAM TEMPAT PENYELENGGARA TIM PESERTATRAINING
HOUR
28 Januari 2015 Building Corporate Image
Through IMC
Hotel Ritz Carlton Mega
Kuningan
Frontier MOCCA 6
28 Januari 2015 What CEO wants from
PR?
The Financial Club,
Graha CIMB Niaga
Perhumas F-HCB 2
28 Januari 2015 CEO Luncheon Forum Graha CIMB Niaga Perhumas PRODEV 2
28 Januari 2015 Building Impactful
Relationship with Media
Hotel Atlet Century
Jakarta
Perhumas F-TECH 8
28 Januari 2015 Building Corporate Image
Through IMC
Hotel Ritz Carlton Mega
Kuningan
Frontier MOCCA 6
29 Januari 2015 What CEO wants from PR Graha CIMB Niaga Perhumas VERBRAND 2
29 Januari 2015 What CEO wants from PR The Financial Club,
Graha CIMB Niaga
Perhumas F-HCB 2
29 Januari 2015 What CEO wants from PR The Financial Club,
Graha CIMB Niaga
Perhumas BUDGECOM 2
29 Januari 2015 What CEO wants from PR The Financial Club,
Graha CIMB Niaga
Perhumas F-HCB 2
29 Januari 2015 Idea Fest JCC Idea Fest F-HCB 8
17 Februari 2015 Women in Global Business
Indonesia
Aryaduta Hotel Australian Trade Commission MANAGEMENT 6
17 Februari 2015 Marcom Institute Hotel Falateha Blok M Marcomm Institute MARKETING
COMMUNICATIONS
18
13 Maret 2015 Indonesia Economic Forum Ballroom Shangri-
La Hotel - Jl. Jend.
Sudirman Kav. 1, Jakarta
Pusat
The Indonesia Economic Forum MANAGEMENT 10
15 Mei 2015 Powerfull Skill for
Marketing Communications
Hotel Falateha Blok M Marcomm Institute MARKETING
COMMUNICATIONS
18
15 Mei 2015 Event KPI Measurement Imago School of
Advertising
Imago School of Advertising MOCCA 7
18 Mei 2015 Building corporate image
IMC
Ritz Carlton, Mega
Kuningan
Frontier F-HCB 6
22 Mei 2015 Building Impactful
Relationships with Media
Atlet Century Park
Hotel
Perhumas Indonesia F-TECH 8
22 Mei 2015 What CEO wants from PR Graha CIMB Niaga Perhumas F-TECH 2
1 Juni 2015 Teknik Interprestasi Test
DISC
Imago, Dharmawangsa
Square
PT Hakuhodo Indonesia GENERAL AFFAIRS
& HCD
6
4 Juni 2015 CEO wants from PR Graha CIMB Niaga Perhumas F-TECH 2
5 Agustus 2015 Idea Fest 2015 JCC Idea Fest F-HCB 8
21 Agustus 2015 Business English Kampus UI Salemba LBI UI GENERAL AFFAIRS
& HCD
50
26 Agustus 2015 Pelatihan Teknis SPSE4 Hotel Mercure Jakarta
Kota
Pusdiknas INVESTOR
RELATIONS
18
17 September 2015 Talent Management System
Dev
Gadogado Boplo Irianty GENERAL AFFAIRS
& HCD
4
PT Fortune Indonesia Tbk
Laporan Tahunan 201556
Better for You and Me
1 Oktober 2015 Business Ethic
Communications
Menara Kodel English Talk F-HCB 900
8 November 2015 Perhumas Indonesia Graha CIMB Niaga Perhumas Indonesia HEADLINE 8
11 November 2015 The World Game 2015 IPMI Kalibata Vanaya Institute GENERAL AFFAIRS
& HCD
9
25 November 2015 Konferensi Big Data
Indonesia 2015
Gedung Serba Guna TES
Telkom University
Telkom University AWESOMETRICS 18
25 November 2015 Operational Excellence
Conference and Award
2015
JW Marriott Hotel
(Mega Kuningan)
SSCX MANAGEMENT 10
TANGGAL NAMA PROGRAM TEMPAT PENYELENGGARA TIM PESERTATRAINING
HOUR
External Training Fortune Indonesia
TANGGAL NAMA PROGRAM TEMPAT PENYELENGGARA TIM PESERTATRAINING
HOUR
26 Januari 2015 Google AdWords Advance Balai Kartini Brilliant Digital Digital Identity (Did) 16
23 Januari 2015 Copywriter is Dead Mindstream Institute
HeadOffice
Mindstream Institute Content 7
23 Januari 2015 Copywriter is Dead Mindstream Institute
HeadOffice
Mindstream Institute Human Capital
Development
7
27 Februari 2015 Moving towards Control
Self-Assessment
Rajawali Corp Rajawali Academy Internal Auditor 3
25 Februari 2015 Moving towards Control
Self-Assessment
Menara Rajawali Rajawali Corp Internal Auditor 2
24 Februari 2015 Moving toward Control
Seft Assessment
Menara Rajawali lt.4 Rajawali Academy BOD 3
13 Maret 2015 Women in Global Business
Indonesia
Aryaduta Hotel Australian Trade Commission BOD 6
5 Maret 2015 Adfest 2015 Peach, Royal Cliff Group,
Pattaya Thailand
Adfest 2015 Innovation & Business
Development
36
5 Maret 2015 Adfest 2015 Peach, Royal Cliff Group,
Pattaya Thailand
Adfest 2015 Creative 3 36
29 April 2015 Leadership Seminar Puri Dani 4th Floor, IPMI
International Business
School Jl. Rawajati timur
I / 1 Kalibata - Jakarta
Selatan (Samping
Kalibata Mall)
PROXSIS Consulting Group Marketing
Communication
30 April 2015 Leadership Seminar Puri Dani 4th Floor, IPMI
International Business
School Jl. Rawajati timur
I / 1 Kalibata - Jakarta
Selatan (Samping
Kalibata Mall)
PROXSIS Consulting Group Human Capital
Development
8
Profil Perusahaan
PT Fortune Indonesia Tbk
Laporan Tahunan 2015 57
TANGGAL NAMA PROGRAM TEMPAT PENYELENGGARA TIM PESERTATRAINING
HOUR
27 April 2015 Leadership Seminar Puri Dani 4th Floor, IPMI
International Business
School Jl. Rawajati timur
I / 1 Kalibata - Jakarta
Selatan (Samping
Kalibata Mall)
PROXSIS Consulting Group Touchpoint 8
24 April 2015 Workshop ADGI classroom
Gunawan Kartapranata
Jl. Wijaya 1 no. 5 c,
Jakarta Selatan
ADGI Jakarta Digital Identity (Did) 3
23 April 2015 Leadership Seminar Puri Dani 4th Floor, IPMI
International Business
School Jl. Rawajati timur
I / 1 Kalibata - Jakarta
Selatan (Samping
Kalibata Mall)
PROXSIS Consulting Group Digital Identity (Did) 8
29 Mei 2015 Digital Brand Strategy The Darmawangsa
Square City Walk |
Creative Underground
B 36 – 37 Jl.
Darmawangsa VI |
Jakarta Selatan
IMAGO Digital Identity (Did) 9
27 Mei 2015 Great People, Great Team,
Great Result
R. Operation Room Lt. 4
Gedung O, Universitas
Parahiyangan. Jl.
Ciumbuleuit No. 94,
Bandung
Inclusive HR Indonesia Human Capital
Development
6
21 Mei 2015 Strategi pengembangan
human capital management
Universitas Indonesia,
Salemba
Universitas Indonesia Human Capital
Development
4
21 Mei 2015 Strategi pengembangan
human capital management
Universitas Indonesia,
Salemba
Universitas Indonesia Human Capital
Development
4
22 Mei 2015 Managing Gen Y at Work Al Azhar Jakarta HR Open Source Society Human Capital
Development
6
22 Mei 2015 Security Awareness Menara Rajawali 4th
Floor
Rajawali Corpora Human Capital
Development
2
15 Juni 2015 Strategic Planning
Workshop 2015
The 101 Hotel Jakarta
Sedayu Darmawangsa
PP3-I Innovation & Business
Development
16
11 Juni 2015 Communicating in Digital
World
Foundry, SCBD ISENTIA Human Capital
Development
3
10 Juni 2015 Strategic Planning
Workshop 2015
The 101 Hotel Jakarta
Sedayu Darmawangsa
P31 & IMAGO Content 16
10 Juni 2015 Administrasi Penggajian Hotel Amaris Tendean QUADRANT UTAMA Human Capital
Development
8
27 Agustus 2015 Strategic Planning
Workshop 2015
The 101 Hotel Jakarta
Sedayu Darmawangsa
P3I DKI Jaya Communication 16
25 Agustus 2015 Strategic Planning
Workshop
The 101 Hotel Jakarta
Sedayu
P3I DKI JAYA Client Service 14
21 Agustus 2015 HR Sharing Session Gado-gado Boplo
Meeting room
HR Community Human Capital
Development
5
12 Agustus 2015 Payroll Sistem Hotel Amaris Citra Raya Andal Software Human Capital
Development
8
12 Agustus 2015 Sharing Session "How To
Win Award"
Me & Mine, Kuningan City,
Jakarta
HR Orang Iklan Human Capital
Development
3
PT Fortune Indonesia Tbk
Laporan Tahunan 201558
Better for You and Me
TANGGAL NAMA PROGRAM TEMPAT PENYELENGGARA TIM PESERTATRAINING
HOUR
19 September 2015 Pinasthika Creativestival
XVI 2015
Taman Budaya
Yogyakarta
Pinasthika 2015 Creative 3 16
18 September 2015 Indonesia World Game
2015
IPMI Business School
Kalibata
Vanaya Institue Human Capital
Development
8
17 September 2015 Pinasthika 2015 Taman Budaya
Yogyakarta
Pinasthika 2015 Creative 2 16
9 September 2015 How to Sell Adwords
Beginner
18OfficePark,Tower
A, 15th Floor. Jl. TB
Simatupang Kav 18,
Jakarta Selatan 12520
Google / Brilliant digital Digital Identity (Did) 14
4 September 2015 Effective Skills for Secretary
& Personal Assistant
Thamrin City STIKS Tarakanita Sekretariat 14
3 September 2015 How to Sell Google
AdWords
18OfficePark,Tower
A, 15th Floor. Jl. TB
Simatupang Kav 18,
Jakarta Selatan
Brilliant Digital Digital Identity (Did) 12
19 Oktober 2015 9/10 Pitch Wins Hotel 101 Jakarta P3I Content 16
30 November 2015 Strategic Marketing Skills
to Achieve Your Target
The 101 Hotel Jakarta
Sedayu Darmawangsa
IMAGO Digital Identity (Did) 16
12 November 2015 One Day Training On Auditorium Fakultas
Ekonomi Universitas
Indonesia
Kajian Ekonomi dan
Pembangunan Indonesia
(KANOPI)
Internal Auditor 8
2 November 2015 One Day Training on "How
To Be Good Tester"
Kampus Universitas
Indonesia Depok
Logos Consulting Human Capital
Development
8
EXTERNAL TRAINING BERDASARKAN LEVEL JABATAN
Fortune Indonesia
LEVEL 2015 2014
Direktur 2 5
Kepala Divisi/Unit 5 7
Manajer 22 24
Staf 20 19
Profil Perusahaan
PT Fortune Indonesia Tbk
Laporan Tahunan 2015 59
FORTUNE PR
LEVEL 2015 2014
Direktur 1 1
Kepala Divisi/Unit 1 1
Manajer 9 2
Staf 13 5
FORU menyadari bahwa Sumber Daya Manusia yang mendapat
pelatihan serta pengembangan secara konsisten dan tepat
akan menjadi warga yang unggul dan menjadi pencetak ide-ide
gemilang. Untuk itu, FORU senantiasa menjaga tradisi dan
budaya knowledge sharing melalui unit Knowledge Management
sebagai fasilitator untuk me-refresh segala hal terbaru yang
perlu diketahui oleh warga FORU.
Sistem Teknologi Informasi yang canggih juga menjadi salah
satu penopang perkembangan warga FORU. Sebuah portal
online yang disebut Galaktika didesain sebagai sebuah media
sosial yang menghubungkan warga FORU dalam jejaring
digital. Galaktika memungkinkan warga FORU bertukar dan
mendapatkan informasi baik yang bersifat umum (informasi
mengenai tren dunia komunikasi pemasaran, referensi, visual
kreatif, dan lain-lain) dan juga yang bersifat internal perusahaan
seperti peraturan Perusahaan, buku-buku digital yang berkaitan
dengan perkembangan industri, dunia kreatif, public relations,
serta masih banyak lagi yang lainnya.
FORU juga membangun coaching culture dengan mendorong
para pimpinan untuk mampu memberdayakan setiap anggota
tim, menggali impian dan potensi mereka yang terpendam
dan mengarahkan pencapaiannya seiring dengan visi dan misi
perusahaan.
Dalam pelaksanaannya, FORU memberikan perlakuan yang
sama dan setara kepada para warga untuk mendapatkan
kesempatan tumbuh dan berkembang di dalam Perusahaan.
Prinsip kesetaraan ini dijalankan untuk memberikan kesempatan
kepada warga FORU agar memberikan yang terbaik bagi
FORU dalam upayanya menghasilkan solusi yang terbaik kepada
pengguna jasa FORU.
Komitmen FORU lainnya dalam konteks pembinaan sumber
daya manusia adalah dengan memberikan dukungan kepada
kegiatan warga baik yang bersifat olahraga, rekreasional
maupun spiritual. Dalam bidang keagamaan, warga FORU
secara rutin mengadakan kegiatan-kegiatan keagamaan seperti
pengajian dan persekutuan doa. Warga FORU juga aktif
terlibat dalam kegiatan-kegiatan klub olahraga internal seperti
klub olahraga futsal (Komunitas Futsal Fortune/Kosaltun),
bola basket (Komunitas Basket Fortune/Kobatun), serta
bulu tangkis (Persatuan Bulu Tangkis Fortune/PB Fortune).
Klub-klub tersebut merupakan media bagi warga FORU untuk
berekreasi setelah terlibat dalam rutinitas pekerjaan sehari-
hari. Di samping itu, kegiatan-kegiatan tersebut juga merupakan
medium efektif untuk meningkatkan kolaborasi di antara warga
FORU sehingga dapat berdampak positif terhadap pekerjaan
rutin mereka di kantor.
Dengan diterapkannya program-program Sumber Daya
Manusia secara konsisten, FORU tak sekedar menjadi tempat
untuk bekerja, namun juga sebagai tempat untuk berkembang
bersama, dan tumbuh menjadi sumber keunggulan di bidang
komunikasi pemasaran.
60
Better for You and Me
PT Fortune Indonesia Tbk
Laporan Tahunan 2015
foru MengiMPleMenTasiKan sTraTegi Bisnis Yang Terarah dan TerenCana unTuK MeMenuhi KeBuTuhan MiTra usaha serTa MeMBawa KeTiga segMen usaha foru Pada PenCaPaian Yang PosiTif.
jasa PeriKlanan naiK seBesar 8,86%2015
2014
rP401,47 Miliar
rP368, 81 Miliar
61
Analisis dan Pembahasan Manajemen
PT Fortune Indonesia Tbk
Laporan Tahunan 2015
analisis dan PeMBahasan ManajeMen
62
Better for You and Me
PT Fortune Indonesia Tbk
Laporan Tahunan 2015
Data Nielsen Adquest Fusion mencatat pertumbuhan belanja
periklanan media di Indonesia tahun 2015 hanya meningkat
sebesar 2% atau mencapai Rp138 triliun dari sebesar Rp136
triliun di tahun 2014. Angka pertumbuhan ini tak terlepas
dariefekinflasimediayangterjadiseiringmasihlambatnya
pemulihan ekonomi global dan harga komoditas yang terus
menurun. Karena kondisi tersebut, sebagian besar investor
dankorporasimasihmemberlakukansistemefisiensidisegala
lini bisnis termasuk memangkas anggaran belanja iklan di tahun
2015.
Jika diurutkan kuartal per kuartal, pertumbuhan belanja iklan
sempat naik sebesar 18% pada transisi kuartal I 2015 ke kuartal
II 2015. Kondisi ini terjadi karena optimisme terhadap akan
tumbuhnya perekonomian global sempat terbangun di periode
pembuka tahun 2015. Meskipun demikian, belum kunjung adanya
perbaikan kinerja eknonomi kembali memukul kinerja industri
periklanan sehingga kembali mengalami penurunan sebesar 5%
di kuartal III 2015. Pada kuartal III 2015, kepercayaan terhadap
pertumbuhan ekonomi kembali menguat seiring investasi yang
juga tumbuh, sehingga industri periklanan juga kembali bergerak
naik 5%. Pergerakan pertumbuhan ini menunjukkan bahwa
sebagian besar investor dan korporasi memang melakukan wait
and see dan turut melakukan pergerakan belanja iklan saat
kondisi perekonomian Indonesia juga bergerak naik.
TREN PERTUMBUHAN INDUSTRI PERIKLANAN
PER TAHUN
Tinjauan indusTri
2015
138
2% 3%23%
2014
136132
107
2013 2012
Jika dilihat berdasarkan jenis medianya, pertumbuhan belanja
iklan di tahun 2015 lebih didorong oleh pergerakan positif
di media televisi yang secara total meningkat sebesar 20%.
Pergerakannya tercatat stabil dari pembukaan kuartal I 2015
yang tercatat sebesar Rp18,22 triliun hingga ditutup pada
angka Rp23,10 triliun di kuartal IV 2015.
Sementara itu, belanja iklan media cetak tercatat lebih
fluktuatifdisepanjangtahun2015.Jikadilihatpergerakannya
berdasarkan kuartal, media cetak koran dan majalah mengalami
fluktuasiyangsamayaitumengalamipenurunanpadakuartal
I 2015, meningkat cukup tinggi pada kuartal II 2015, kembali
menurun pada kuartal III 2015, dan ditutup meningkat pada
kuartal IV 2015.
Secara total, belanja iklan pada media cetak koran di tahun
2015 turun 4% dibandingkan tahun 2014 dari sebesar Rp32,24
triliun menjadi Rp30,83 triliun. Tren belanja iklan koran di
tahun 2015 didominasi oleh belanja iklan korporasi dan layanan
masyarakat oleh pemerintah yang telah bertahan sebagai
top spender dalam lima tahun terakhir. Jika dilihat dari angka
pembelanjaannya, iklan Pemerintah Daerah Riau adalah yang
terbesar di tahun 2015, yaitu mencapai Rp571,05 miliar diikuti
oleh belanja iklan Pemerintah Daerah Kalimatan Timur yang
mencapai Rp542,1 miliar. Angka belanja iklan pemerintah daerah
ini tentunya tak terlepas dari tren pelaksanaan Pilkada yang
hanya terjadi dalam periode lima tahun sekali.
Penurunan juga terjadi pada media cetak majalah, dari sebesar
Rp2,22 triliun di tahun 2014 menjadi Rp1,29 triliun di tahun
2015. Selain karena terpengaruh perlambatan ekonomi,
semakin dalamnya migrasi pola baca sebagian masyarakat dari
media cetak ke media online atau internet membuat pelaku
bisnis media cetak harus lebih mengerahkan strategi serta
upaya agar keberadaannya tidak semakin ditinggalkan.
Tinjauan indusTri
63
Analisis dan Pembahasan Manajemen
PT Fortune Indonesia Tbk
Laporan Tahunan 2015
FORUmengklasifikasikanusahanyamenjadi3(tiga)segmen
usaha, yaitu:
1. Jasa Periklanan, meliputi layanan perencanaan dan belanja
media iklan serta pengelolaan komunikasi pemasaran
terpadu.
2. Jasa Kehumasan yang mengkhususkan pada kehumasan
korporat (corporate public relations), penyidikan (litigation
public relations), dan manajemen krisis (crisis management).
3. JasaDesainGrafis,meliputiproduksidandesaingrafis
yang mencakup logo, identitas korporat, identitas merek
dan produk, kemasan dan iklan layanan masyarakat, jasa
pameran, dan jasa audio visual atau multimedia.
BELANJA IKLAN BERDASARKAN MEDIA
Tinjauan usaha
STRATEGI 2015
Di tengah berbagai kondisi yang dihadapi industri periklanan
di tahun 2015, FORU mengimplementasikan strategi dengan
mendorong kinerja divisi Kehumasan, digital, dan aktivasi.
Strategi ini dicanangkan dengan pertimbangan bahwa ketiga
segmen ini masih memiliki margin usaha yang bagus, dengan cost
yangmendukungupayastrategiefisiensiPerusahaan,serta
hasil yang dapat langsung dirasakan.
Ketiga segmen usaha ini merupakan bagian dari strategi FORU
untuk memberikan layanan full service campaign kepada
klien melalui sistem one stop shopping; mulai dari strategi
perencanaan komunikasi, pola kehumasan, produksi konten iklan,
hingga media placement, dan media buyer.
Sesuai dengan PSAK 5 (revisi 2009) tentang “Segmen
Operasi”, informasi setiap segmen dilaporkan berdasarkan
informasi yang digunakan oleh manajemen untuk mengevaluasi
kinerja setiap segmen dan menentukan alokasi sumber daya.
Segmen digital menjadi segmen utama yang dikedepankan
FORU seiring pertumbuhan belanja iklan digital yang tumbuh
dengan sangat pesat. Strategi-strategi yang diaktualisasikan di
tahun 2015 telah dilaksanakan dengan baik dan terbukti efektif
untuk memenuhi kebutuhan mitra usaha serta membawa ketiga
segmen usaha FORU pada pencapaian yang positif.
Q1 2014 Q1 2015 Q1 2016Q3 2014
TV NPP MGZ
Q3 2015Q2 2014 Q2 2015Q4 2014 Q4 2015
35,000
30,000
25,000
20,000
15,000
10,000
5,000
0
18,632
7,823
8,606
7,8347,999 6,955
8,237
7,6118,038 6,948
349533463
522
406620
552
583
470
21,96519,866 18,402 18,224
23,213 21,212 23,010 24,335
Tinjauan usaha
64
Better for You and Me
PT Fortune Indonesia Tbk
Laporan Tahunan 2015
JASA PERIKLANAN
Di tahun 2015, segmen jasa periklanan FORU berhasil
mewujudkan pertumbuhan, baik deri segi new client maupun
profitabilitas.Pendapatanusahajasaperiklanantumbuhsebesar
8,86% menjadi Rp401,47 miliar di tahun 2015 dari sebesar
Rp368,81 miliar di tahun 2014.
Dalam segmen periklanan, belanja iklan Media Televisi masih
mendominasi dengan pencapaian pendapatan usaha sebesar
Rp242,03 miliar atau meningkat sebesar 10,35% dari sebesar
Rp219,32 miliar di tahun 2014. Posisi kedua diisi oleh belanja
iklan Media Cetak dengan pendapatan sebesar Rp53,04 miliar
atau meningkat sebesar 60,56% dari sebesar Rp33,03 miliar
di tahun 2014. Sementara posisi ketiga terbesar adalah Media
Digital dengan peningkatan pendapatan yang cukup besar yaitu
meningkat 10,45% dari Rp14,32 miliar di tahun 2014 menjadi
Rp15,82 miliar di tahun 2015.
Pencapaian ini didukung oleh strategi FORU yang memiliki
kapabilitas tinggi dalam merespon perlambatan ekonomi 2015
dengan baik. Di tengah pola wait and see yang diterapkan
oleh sebagian besar klien, FORU mampu unuk memberikan
rekomendasi-rekomendasi penjualan sesuai dengan kebutuhan
client.
PENDAPATAN USAHA SEGMEN JASA PERIKLANAN
*) Disajikan kembali sehubungan dengan penerapan retrospektif PSAK No. 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja”.
2015 2014*)
KENAIKAN (PENURUNAN)
TAHUN 2015 DIBANDINGKAN
DENGAN TAHUN 2014
Media Televisi 242.027,07 219.318,97 10,35%
Media Cetak 53.041,57 33.034,96 60,56%
Media Digital 15.817,82 14.321,69 10,45%
Media Radio 4.203,24 3.992,88 5,27%
Produksi Iklan 86.378,77 98.140,94 (11,98%)
Total 401.468,47 368.809,44 8,86%
65
Analisis dan Pembahasan Manajemen
PT Fortune Indonesia Tbk
Laporan Tahunan 2015
*) Disajikan kembali sehubungan dengan penerapan retrospektif PSAK No. 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja”.
*) Disajikan kembali sehubungan dengan penerapan retrospektif PSAK No. 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja”.
dalam jutaan rupiah
JASA KEHUMASAN
Di tengah kondisi perekonomian global yang kurang kondusif di
tahun 2015, industri kehumasan justru mendapatkan berbagai
kesempatan. Mengingat bahwa cost yang dikeluarkan untuk
jasakehumasanlebihefisiendibandingkanjasaperiklanan,
serta dengan hasil dan nilai lebih yang dapat diraih, industri
kehumasan mampu untuk berkembang di sepanjang tahun 2015.
Meski harus menghadapi berbagai tantangan, Fortune PR
mampu melihat kesempatan yang cukup besar dengan cerdik
mengembangkan konsep-konsep yang baik dan efektif. Di tahun
2015, Fortune PR menekankan fokus pada beberapa industri
KONTRIBUSI SEGMEN JASA PERIKLANAN TERHADAP TOTAL PENDAPATAN USAHA FORU
PENDAPATAN USAHA SEGMEN JASA KEHUMASAN
2015 2014*)
KENAIKAN (PENURUNAN)
TAHUN 2015 DIBANDINGKAN
DENGAN TAHUN 2014
Kehumasan 24.273,07 25.925,50 (6,37%)
2015 2014*)
Media Televisi 56,04% 54,24%
Media Cetak 12,28% 8,17%
Media Digital 3,66% 3,54%
Media Radio 0,97% 0,99%
Produksi Iklan 20,00% 24,27%
Total Kontribusi 92,95% 91,22%
utama yaitu industri teknologi, consumer product, corporate,
dan pemerintahan.
Segmen Jasa Kehumasan membukukan pendapatan sebesar
Rp24,27 miliar di tahun 2015. Angka ini menurun sebesar
6,37% dari tahun 2014. Meskipun demikian, dari segi value,
segmen Jasa Kehumasan justru mengalami peningkatan di
tahun 2015 yang tercermin dari peningkatan sumber daya
manusia, awareness yang lebih tinggi serta pemahaman konsep
kehumasan yang semakin adaptif dengan kebutuhan.
66
Better for You and Me
PT Fortune Indonesia Tbk
Laporan Tahunan 2015
*) Disajikan kembali sehubungan dengan penerapan retrospektif PSAK No. 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja”.
*) Disajikan kembali sehubungan dengan penerapan retrospektif PSAK No. 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja”.
KONTRIBUSI SEGMEN JASA KEHUMASAN TERHADAP TOTAL PENDAPATAN USAHA FORU
KONTRIBUSI SEGMEN JASA DESAIN GRAFIS DAN PAMERAN TERHADAP TOTAL PENDAPATAN USAHA FORU
2015 2014*)
Kehumasan 5,62% 6,41%
2015 2014*)
DesainGrafisdanPameran 1,43% 2,37%
JASA DESAIN GRAFIS DAN PAMERAN
Di tengah kondisi perlambatan ekonomi tahun 2015, lini Jasa
desaingrafisdanpameranjustrumenjadisalahsatuprimadona.
Dengan hasil yang dapat langsung dirasakan baik dari segi
engagement dan sales serta cost yangterbilanglebihefisien,lini
jasa aktivasi lebih banyak dibutuhkan client di tahun 2015.
Meskipun mengalami penurunan dari segi pendapatan usaha dari
sebesar Rp9,59 miliar di tahun 2014 menjadi sebesar Rp6,17
miliarditahun2015,namunlinijasadesaingrafisdanpameran
tetap mampu mengaktualisasikan pertumbuhan Aset Segmen
menjadi sebesar Rp9,29 miliar di tahun 2015 dari sebesar
Rp8,33 miliar di tahun 2014.
Adapun industri yang mendukung pertumbuhan jasa desain
grafisdanpameranadalahindustriproperti,telekomunikasidan
retail.
dalam jutaan Rupiah
PENDAPATAN USAHA SEGMEN JASA DESAIN GRAFIS DAN PAMERAN
2015 2014*)
KENAIKAN (PENURUNAN)
TAHUN 2015 DIBANDINGKAN
DENGAN TAHUN 2014
DesainGrafisdanPameran 6.174,85 9.589,23 (35,61%)
*) Disajikan kembali sehubungan dengan penerapan retrospektif PSAK No. 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja”.
67
Analisis dan Pembahasan Manajemen
PT Fortune Indonesia Tbk
Laporan Tahunan 2015
*) Disajikan kembali sehubungan dengan penerapan retrospektif PSAK No. 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja”.
dalam jutaan Rupiah
STANDAR PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN
Laporan keuangan konsolidasian telah disajikan sesuai
dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang mencakup
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan
Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang
dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan
Akuntan Indonesia serta peraturan Badan Pengawas Pasar
Modal dan Lembaga Keuangan “Bapepam dan LK” yang
fungsinya dialihkan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
sejak tanggal 1 Januari 2013 No. VIIG.7 tentang “Penyajian
dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan
Publik” yang terdapat dalam lampiran keputusan ketua Bapepam
dan LK No. KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2013.
Tinjauan Keuangan
2015 2014*)
KENAIKAN
(PENURUNAN)
TAHUN 2015
DIBANDINGKAN
DENGAN TAHUN 2014
Pendapatan Usaha 431.916,39 404.324,18 6,82%
Beban Langsung 353.064,41 322.568,45 9,45%
Laba Kotor 78.851,98 81.755,73 (3,55%)
Beban Usaha 73.192,58 72.303,04 1,23%
Laba Usaha 5.659,40 9.452,69 (40,13%)
Penghasilan (Beban) Lain-lain (1.111,12) (3.174,17) (64,99%)
Laba Sebelum Beban Pajak Penghasilan 4.548,28 6.278,52 (27,56%)
Beban Pajak Penghasilan 2.476,81 2.316,70 6,91%
Laba Neto Tahun Berjalan 2.071,47 3.961,82 (47,71)%
Pendapatan (Beban) Komprehensif Lain 1.587,67 (520,12) (405,25%)
Laba Komprehensif 3.659,14 3.441,70 6,32%
LABA (RUGI) DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN
PENDAPATAN USAHA
Tahun 2015, FORU mencatat Pendapatan Usaha sebesar
Rp431,92 miliar, dengan peningkatan 6,82% dari Pendapatan
Usaha di tahun 2014 yang sebesar Rp404,32 miliar. Hal ini
terutama disebabkan oleh meningkatnya pendapatan segmen
Media Televisi, Media Cetak, Media Digital dan Media Radio
dari tahun 2014 masing-masing sebesar 10,35%, 60,56%,
10,45% dan 5,27%.
BEBAN LANGSUNG DAN LABA KOTOR
Beban Langsung dari seluruh segmen usaha pada tahun 2015
meningkat 9,45% dari Beban Langsung di tahun 2014 yaitu
dari sebesar Rp322,57 miliar menjadi Rp353,06 miliar. Beban
Langsung dari Media Televisi, Media Cetak, Media Digital serta
Media Radio memberikan kontribusi terhadap meningkatnya
keseluruhan beban langsung Perusahaan dengan peningkatan
beban masing-masing sebesar 8,81%, 62,05%, 20,45% dan
5,38%. Di sisi lain, Beban Langsung Produksi Iklan, Hubungan
MasyarakatsertaDesainGrafisdanpameranmengalami
penurunanyangcukupsignifikanyaitumasing-masingsebesar
1,24%, 34,34%, dan 43,06%.
Tinjauan Keuangan
68
Better for You and Me
PT Fortune Indonesia Tbk
Laporan Tahunan 2015
2015 2014*)
KENAIKAN
(PENURUNAN)
TAHUN 2015
DIBANDINGKAN
DENGAN TAHUN 2014
Aset
Aset Lancar 250.112,77 228.471,26 9,47%
Aset Tidak Lancar 33.578,90 33.307,25 0,82%
Total Aset 283.691,67 261.778,51 8,37%
Liabilitas dan Ekuitas
Liabilitas
Liabilitas Jangka Pendek 136.713,89 116.251,94 17,60%
Liabilitas Jangka Panjang 12.888,19 15.096,12 (14,63%)
Total Liabilitas 149.602,08 131.348,06 13,90%
Ekuitas 134.089,59 130.430,45 2,81%
Total Liabilitas dan Ekuitas 283.691,67 261.778,51 8,37%
POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
ASET
Total Aset FORU di tahun 2015 mengalami peningkatan
sebesar 8,37% atau Rp21,91 miliar, dari Rp261,78 miliar di
tahun 2014 menjadi Rp283,69 miliar di tahun 2015. Hal ini
terutama disebabkan karena Aset Lancar meningkat 9,47% atau
Rp21,64 miliar, dari Rp228,47 miliar di tahun 2014 menjadi
Rp250,11 miliar di tahun 2015. Peningkatan ini khususnya
disebabkan Kas dan Setara Kas serta Jasa Dalam Pelaksanaan
yang masing-masing meningkat Rp8,19 miliar dan Rp2,68 miliar.
Sementara Piutang Lain-lain dari Pihak Ketiga juga meningkat
sebesar 124,90% serta Uang muka dan Aset Lancar lainnya
mengalami selisih sebesar 13,43% dari sebesar Rp19,26 miliar di
tahun 2014 menjadi Rp16,67 miliar di tahun 2015.
LIABILITAS DAN EKUITAS
Total Liabilitas di tahun 2015 adalah sebesar Rp149,60 miliar,
meningkat sebesar 13,90% atau Rp18,25 miliar dari tahun
2014 yang sebesar Rp131,35 miliar. Liabilitas Jangka Pendek
memberikan kontribusi peningkatan sebesar Rp20,46 miliar
atau 17,60% dari Rp116,25 miliar di tahun 2014 menjadi
Rp136,71 miliar di tahun 2015.
Liabilitas Jangka Panjang menurun 14,63% atau Rp2,21 miliar,
dari Rp15,10 miliar di tahun 2014 menjadi Rp12,89 miliar di
tahun 2015. Penurunan ini sejalan dengan kemampuan FORU
untuk menyelesaikan kewajibannya terkait imbalan kerja warga.
Laba Kotor yang dibukukan 3,55% dari Rp81,76 miliar di
tahun 2014 menjadi Rp78,85 miliar di tahun 2015. Sementara
Beban Usaha memiliki selisih 1,23% dari Rp72,30 miliar di
tahun 2014 menjadi Rp73,19 miliar di tahun 2015. Hal ini
disebabkan komitmen FORU dalam hal pembayaran gaji, upah
dan kesejahteraan warga FORU yang mengalami peningkatan
Rp2,52 miliar atau 4,60% dari tahun 2014. Dengan selisih atas
Beban Usaha tersebut, Laba Usaha di tahun 2015 mengalami
selisih 40,13% dari Rp9,45 miliar di tahun 2014 menjadi Rp5,66
miliar di tahun 2015.
dalam jutaan Rupiah
*) Disajikan kembali sehubungan dengan penerapan retrospektif PSAK No. 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja”.
69
Analisis dan Pembahasan Manajemen
PT Fortune Indonesia Tbk
Laporan Tahunan 2015
dalam jutaan Rupiah
Ekuitas meningkat sebesar 2,81% atau Rp3,66 miliar dari
Rp130,43 miliar di tahun 2014 menjadi Rp134,09 miliar di tahun
2015. Dengan demikian, total Liabilitas dan Ekuitas yang mampu
dibukukan di tahun 2015 adalah sebesar Rp283,69 miliar,
meningkat 8,37% dari tahun 2014 yang tercatat pada angka
Rp261,78 miliar.
2015 2014
KENAIKAN
(PENURUNAN)
TAHUN 2015
DIBANDINGKAN
DENGAN TAHUN 2014
Arus kas neto yang diperoleh dari aktivitas operasi 9.250,11 8.736,86 5,87%
Arus kas neto yang diperoleh dari (digunakan untuk)
aktivitas investasi
(521,23) 1.371,01 (138,02%)
Arus kas neto yang digunakan untuk aktivitas pendanaan (543,27) (5.674,29) 90,43%
Kenaikan Neto Kas dan Setara Kas 8.185,61 4.433,57 84,63%
Kas dan Setara Kas Awal Tahun 38.392,98 33.959,41 13,06%
Kas dan Setara Kas Akhir Tahun 46.578,59 38.392,98 21,32%
ARUS KAS KONSOLIDASIAN
Arus kas neto yang diperoleh dari aktivitas operasi tahun 2015
adalah sebesar Rp9,25 miliar, meningkat 5,87% dibandingkan
tahun 2014 yang sebesar Rp8,74 miliar. Hal ini sejalan dengan
peningkatan penerimaan kas dari pelanggan sebesar Rp22,82
miliar dari sebesar Rp404,98 miliar di tahun 2014 menjadi
Rp427,80 miliar di tahun 2015. Di samping itu, pembayaran
kas kepada pemasok dan karyawan juga mengalami kenaikan
sebesar Rp19,07 miliar dari sebesar Rp374,03 miliar di tahun
2014 menjadi Rp393,09 miliar di tahun 2015.
Arus kas neto yang digunakan untuk aktivitas investasi adalah
sebesar Rp521,23 juta, turun sebesar 138,02% dibandingkan
tahun 2014 yang sebesar Rp1.371,01 miliar. Penurunan ini
disebabkan karena pada tahun 2014 terdapat penerimaan
penjualan Entitas Asosiasi sebesar Rp2,25 miliar.
Sementara arus kas neto yang digunakan untuk aktivitas
pendanaan tahun 2015 sebesar Rp543,27 juta, selisih 90,43%
dari tahun 2014 yang sebesar Rp5,67 miliar. Tidak dilakukannya
pembayaran Dividen Tunai di tahun 2015 memberikan kontribusi
terbesar terhadap menurunnya arus kas neto yang digunakan
untuk aktivitas pendanaan. Di sisi lain, piutang pihak berelasi
mengalamiselisihyangcukupsignifikandibandingkantahun
2014 yaitu sebesar Rp462,49 juta.
Dengan perhitungan arus kas pada aktivitas operasi, aktivitas
investasi dan aktivitas pendanaan, kenaikan neto kas dan setara
kas mengalami selisih 84,63% dibandingkan tahun 2014. Kas
dan setara kas awal tahun meningkat 13,06%, sementara kas
dan setara kas akhir tahun meningkat 21,32%.
KEMAMPUAN MEMBAYAR UTANG
Solvabilitas FORU, atau kemampuan FORU untuk memenuhi
seluruh kewajibannya baik jangka pendek dan jangka panjang
dapat dikatakan cukup baik. Hal ini terlihat dari rasio Liabilitas
terhadap Ekuitas FORU tahun 2015 tercatat 0,77 kali,
meningkat tipis jika dibandingkan dengan tahun 2014 yang
sebesar 0,71 kali. Sementara rasio Liabilitas terhadap Aset
tercatat 0,53 kali, setara dengan tahun 2014 yang juga sebesar
0,5 kali.
TINGKAT KOLEKTIBILITAS PIUTANG
Sampai dengan akhir 2015, tingkat collection period FORU
relatif stabil. Hal ini disebabkan karena FORU dan pihak ketiga
telah menjalin hubungan bisnis yang kondusif dan senantiasa
menjaga komitmen antara satu sama lain.
70
Better for You and Me
PT Fortune Indonesia Tbk
Laporan Tahunan 2015
PEMEGANG SAHAM
MODAL
DITEMPATKAN DAN
DISETOR PENUH
PERSENTASE
KEPEMILIKANJUMLAH MODAL
(Rp) (%) (Rp)
PT Karya Citra Prima 431.474.200 92,75% 43.147.420.000
Masyarakat (kepemilikan di bawah 5%) 33.749.800 7,25% 3.374.980.000
Total 465.224.000 100% 46.522.400.000
2015 2014*)
Total Liabilitas 149.602.080.729 131.348.062.639
Dikurangi kas dan setara kas (46.578.592.771) (38.392.982.308)
Utang bersih 103.023.487.958 92.955.080.331
Total ekuitas 134.089.589.605 130.430.450.352
Rasio utang terhadap modal 0,77 0,71
STRUKTUR MODAL DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN
ATAS STRUKTUR MODAL
Tujuan utama pengelolaan modal Grup adalah untuk memastikan
pemeliharaan peringkat kredit yang tinggi dan rasio modal yang
sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan imbalan bagi
pemegang saham.
Grup mengelola struktur permodalan dan melakukan
penyesuaian, berdasarkan perubahan kondisi ekonomi. Untuk
memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan, Grup
Evaluasi struktur permodalan Perusahaan dikalkulasikan
melalui rasio utang terhadap modal (gearing ratio) yang dihitung
melalui pembagian antara utang bersih dengan modal. Utang
bersih adalah total liabilitas sebagaimana disajikan di dalam
laporan posisi keuangan dikurangi dengan jumlah kas dan setara
kas. Sedangkan modal meliputi seluruh komponen ekuitas dalam
laporan posisi keuangan konsolidasian. Pada tahun-tahun
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014,
perhitungan rasio tersebut adalah sebagai berikut:
dapat menyesuaikan pembayaran dividen kepada pemegang
saham, menerbitkan saham baru atau mengusahakan pendanaan
melalui pinjaman. Tidak ada perubahan yang dibuat dalam tujuan,
kebijakan, atau proses selama periode penyajian. Kebijakan
Grup adalah untuk menjaga rasio modal yang sehat dalam
rangka untuk mengamankan pembiayaan pada biaya yang wajar.
Per 31 Desember 2015, rincian pemegang saham FORU yang
dikelola oleh Biro Administrasi Efek PT Sinartama Gunita
adalah sebagai berikut:
*) Disajikan kembali sehubungan dengan penerapan retrospektif PSAK No. 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja”.
71
Analisis dan Pembahasan Manajemen
PT Fortune Indonesia Tbk
Laporan Tahunan 2015
(dalam Rupiah) 2015 2014*)
Agio saham
Penawaran umum saham perdana 6.150.000.000 6.150.000.000
Agio saham yang berasal dari penambahan modal saham atas pelaksanaan Waran Seri I 613.440.000 613.440.000
Beban emisi efek ekuitas (3.167.567.104) (3.167.567.104)
Sub Jumlah 3.595.872.896 3.595.872.896
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali 3.553.096.441 3.553.096.441
Total 7.148.969.337 7.148.969.337
TAMBAHAN MODAL DISETOR
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, rincian Tambahan
Modal Disetor-Neto adalah sebagai berikut:
*) Disajikan kembali sehubungan dengan penerapan retrospektif PSAK No. 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja”.
*) Disajikan kembali sehubungan dengan penerapan retrospektif PSAK No. 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja”.
KEBIJAKAN DIVIDEN
Perjanjian dalam prospektus FORU menyebutkan, apabila
Pendapatan Bersih pertahun kurang dari Rp15 milyar, maka
dividen yang dibagikan sebesar 15% dari Laba Bersih. Apabila
Pendapatan Bersih per tahun lebih dari Rp15 milyar, maka
dividen yang dibagikan sebesar 20% dari Laba Bersih. Dalam
Rapat Umum Pemegang Saham yang diadakan pada tanggal 25
Juni 2014 dan telah dinyatakan dengan Akta Notaris Leolin
Jayayanti, S.H., No. 68 pada tanggal yang sama, para pemegang
saham Entitas Induk telah menyetujui untuk membentuk
tambahan cadangan umum sebesar Rp1.587.275.000 atau
15% dari laba bersih tahun 2013 dan melakukan pembagian
dividen sebesar Rp10 per lembar saham atau total sebesar
Rp4.652.240.000.
Di tahun 2015, FORU tidak melakukan pembagian dividen.
Meskipun demikian, berdasarkan Rapat Umum Pemegang
Saham tanggal 10 Juni 2015, para pemegang saham Entitas
Induk telah menyetujui untuk membentuk tambahan cadangan
umum sebesar Rp583.306.500 atau sebesar 15% dari laba
bersih tahun 2014.
TAHUN BUKU LABA BERSIHJUMLAH SAHAM
(LEMBAR)
DIVIDEN PER
LEMBAR SAHAM
DIVIDEN
KAS YANG
DIBAGIKAN
RASIO PEMBAGI
DIVIDEN
2010 9.648.825.265
465.224.000
4 1.860.895.998 19,29
2011 12.953.959.994 7 3.256.568.000 25,14
2012 12.658.611.833 7 3.256.568.000 25,73
2013*) 10.532.343.314 10 4.652.240.000 44,17
2014*) 3.961.818.602 0 0 0,00
PEMBAGIAN DAN PEMBAYARAN DIVIDEN TAHUN BUKU 2010 HINGGA 2014
72
Better for You and Me
PT Fortune Indonesia Tbk
Laporan Tahunan 2015
IKATAN MATERIAL DAN REALISASI UNTUK
INVESTASI ASET TETAP
Di tahun 2015, FORU melakukan investasi perolehan aset
tetap senilai Rp562 juta.
PROGRAM KEPEMILIKAN SAHAM OLEH WARGA
DAN/ATAU MANAJEMEN
Hingga akhir tahun 2015, FORU tidak memiliki program
kepemilikan saham oleh warga dan atau manajemen.
REALISASI PENGGUNAAN DANA HASIL
PENAWARAN UMUM
Dana hasil penawaran umum telah digunakan FORU dan telah
disampaikan kepada otoritas dan lembaga terkait. Pada tahun
2015, tidak lagi terdapat sisa dana hasil penawaran umum.
INFORMASI MENGENAI INVESTASI, EKSPANSI,
DIVESTASI, PENGGABUNGAN/PELEBURAN USAHA,
AKUISISI ATAU RESTRUKTURISASI UTANG/MODAL
Selama tahun 2015, tidak ada informasi terkait investasi,
ekspansi, divestasi, penggabungan/peleburan usaha, akuisisi
atau restrukturisasi utang/modal.
INFORMASI TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI
FORU melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi
sepertiyangdidefinisikandalamPSAK7(revisi2010),
“Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. Transaksi tersebut
dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua
belah pihak. Beberapa persyaratan tersebut mungkin tidak sama
dengan persyaratan yang dilakukan dengan pihakpihak yang
tidak berelasi. Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang
terkait dengan FORU:
a) Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi
dengan FORU jika orang tersebut;
i. Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama
atas FORU;
ii. MemilikipengaruhsignifikanatasFORU;atau,
iii. Personil manajemen kunci FORU.
b) Suatu entitas berelasi dengan FORU, jika memenuhi salah
satu hal berikut:
i. Entitas dan FORU adalah anggota dari kelompok
usaha yang sama (artinya Perusahaan, Entitas Anak,
dan Entitas Anak berikutnya terkait dengan entitas
lain).
ii. Satu entitas adalah Entitas Asosiasi atau ventura
bersama dari entitas lain (atau Entitas Asosiasi atau
ventura bersama yang merupakan anggota suatu
kelompok usaha, yang entitas lain tersebut adalah
anggotanya).
iii. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari
pihak ketiga yang sama.
iv. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas
ketiga dan entitas yang lain adalah Entitas Asosiasi
dari entitas ketiga.
Pada tahun 2015, FORU melakukan beberapa transaksi dengan
beberapa pihak berelasi dalam bentuk penjualan, pemberian
pinjaman serta pembelian grup. Sifat hubungan dan sifat
transaksi yang dilakukan sepanjang tahun 2015 dapat dilihat
dalam tabel berikut:
73
Analisis dan Pembahasan Manajemen
PT Fortune Indonesia Tbk
Laporan Tahunan 2015
Keseluruhan transaksi dengan pihak berelasi dapat dilihat pada
lampiran Laporan Keuangan Konsolidasian Tahun 2015 pada
poin 10, halaman 30, 31, dan 32.
DAMPAK PERUBAHAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
Pada tanggal 16 Juni 2015, Presiden Republik Indonesia telah
menandatangani Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2015
tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 6 Tahun
2015 tentang Badan Ekonomi Kreatif. Dalam perubahan
Peraturan Presiden ini ditegaskan bahwa Badan Ekonomi
Kreatif adalah lembaga pemerintah non kementerian yang
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden
melalui menteri yang membidangi urusan pemerintahan di bidang
pariwisata. Badan Ekonomi Kreatif mempunyai tugas membantu
Presiden dalam merumuskan, menetapkan, mengoordinasikan,
dan sinkronisasi kebijakan ekonomi kreatif di bidang aplikasi dan
game developer, arsitektur, desain interior, desain komunikasi
visual,desainprodukfashion,film,animasi,danvideo,fotografi,
kriya, kuliner, musik, penerbitan, periklanan, seni pertunjukan,
seni rupa, dan televisi dan radio.
Dengan Badan Ekonomi Kreatif ini, pertumbuhan industri
kreatif Indonesia diharapkan agar dapat berkembang dengan
lebih pesat. Sebagai Perusahaan penyedia layanan komunikasi
pemasaran terintegrasi dalam negeri, FORU siap untuk
mendukung berbagai langkah pemerintah untuk meningkatkan
geliat dunia kreatif dan berkerja keras bersama setiap
elemen negara menuju Indonesia yang lebih maju dan semakin
dipertimbangkan di dunia internasional.
PIHAK-PIHAK BERELASI SIFAT HUBUNGAN SIFAT TRANSAKSI
PT Prima Rancang Buana Manajemen yang sama dengan Entitas Induk Piutang pihak berelasi dan utang usaha
PT Fortune Travindo Manajemen yang sama dengan Entitas Induk Piutang pihak berelasi, utang usaha dan utang pihak
berelasi
Fortune PR Singapore Pte., Ltd Manajemen yang sama dengan Entitas Induk Piutang pihak berelasi
PTTeknografikaNusantara Manajemen yang sama dengan Entitas Induk Piutang usaha, piutang pihak berelasi, pendapatan
usaha
SIFAT TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI
PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI
Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia
(DSAK IAI) telah mengesahkan penyesuaian dan amandemen
atas beberapa Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(PSAK), dan serta mengesahkan Interpretasi Standar
Akuntansi Keuangan (ISAK), namun belum berlaku efektif untuk
laporan keuangan konsolidasian yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2015:
Standar berikut ini berlaku untuk laporan keuangan
konsolidasian yang periodenya dimulai pada atau setelah tanggal
1 Januari 2016:
1. Amandemen PSAK 4: Laporan Keuangan Tersendiri
tentang Metode Ekuitas dalam Laporan Keuangan
Tersendiri.
2. Amandemen PSAK 15: Investasi Pada Entitas Asosiasi
dan Ventura Bersama tentang Entitas Asosiasi Penerapan
Pengecualian Konsolidasi.
3. AmandemenPSAK16:AsettetaptentangKlarifikasi
Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi.
4. Amandemen PSAK 19: Aset Tak Berwujud tentang
KlarifikasiMetodeyangDiterimauntukPenyusutandan
Amortisasi.
5. Amandemen PSAK 24: Imbalan Kerja tentang Program
Imbalan Pasti : Iuran Pekerja.
6. Amandemen PSAK 65: Laporan Keuangan Konsoli dasian
tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian
Konsolidasi.
7. Amandemen PSAK 66: Pengaturan Bersama tentang
Akuisisi Kepentingan dalam Operasi Bersama.
74
Better for You and Me
PT Fortune Indonesia Tbk
Laporan Tahunan 2015
8. Amandemen PSAK 67: Pengungkapan Kepentingan
Dalam Entitas Lain tentang Entitas Investasi: Penerapan
Pengecualian Konsolidasi.
9. ISAK 30 : Pungutan.
10. PSAK 5 (penyesuaian 2015): Segmen Operasi.
11. PSAK 7 (Penyesuaian 2015): Pengungkapan Pihak-Pihak
Berelasi.
12. PSAK 13 (Penyesuaian 2015): Properti Investasi.
13. PSAK 16 (Penyesuaian 2015): Aset Tetap.
14. PSAK 19 (Penyesuaian 2015): Aset Tak berwujud.
15. PSAK 22 (Penyesuaian 2015): Kombinasi Bisnis.
16. PSAK 25 (Penyesuaian 2015): Kebijakan Akuntansi,
Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan.
17. PSAK 53 (Penyesuaian 2015): Pembayaran Berbasis
Saham.
18. PSAK 68 (Penyesuaian 2015): Pengukuran Nilai Wajar.
INFORMASI DAN FAKTA MATERIAL YANG TERJADI SETELAH TANGGAL LAPORAN AKUNTAN
Pada tanggal 29 Januari 2016, PA, Entitas Anak, menerima
hasil pemeriksaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang
menetapkan pajak kurang bayar atas PPN masa Mei sampai
November 2015 sebesar Rp 10.886.400 dan pajak lebih bayar
atas PPN masa Desember 2016 sebesar Rp 3.344.480.276.
Dengan pencapaian angka belanja iklan yang tetap mampu
mencatatkan pertumbuhan di tengah berbagai krisis tahun
2015, dapat dikatakan bahwa industri periklanan Indonesia
memiliki peluang yang sangat besar untuk terus berkembang
di tahun-tahun mendatang. Dari kondisi tersebut, tentunya
pangsa pasar bagi para pelaku industri periklanan juga terbuka
lebar.
asPeK PeMasaran dan Pangsa Pasar
FORU telah menganalisa dan mempelajari pangsa pasar industri
periklanan ini dengan baik. Hal ini terbukti dengan pencapaian
pendapatan usaha FORU yang didominasi oleh pendapatan dari
media televisi, media cetak dan media digital yang ketiganya juga
mendominasi keseluruhan belanja iklan di industri periklanan
nasional. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa strategi
bisnis yang dijalankan FORU telah sesuai dengan kondisi pasar.
asPeK PeMasaran dan Pangsa Pasar
75
Analisis dan Pembahasan Manajemen
PT Fortune Indonesia Tbk
Laporan Tahunan 2015
Untuk semakin melesat sebagai pemain utama di industri
periklanan nasional dan global, FORU senantiasa menempatkan
strategi pemasaran yang efektif dan akurat sebagai hal yang
sangat penting untuk mencapai target bisnis serta visi dan
misi yang telah ditetapkan. Dalam menjalankan aktivitas
pemasarannya, FORU didukung oleh tim pemasaran yang
unggul dan solid sebagai ujung tombak penentu kesuksesan
Perusahaan. FORU tentunya tidak hanya berorientasi pada
penjualan namun juga mengutamakan strategi penyampaian
pesan yang efektif dengan aktualisasi ide-ide kreatif dan inovasi
yang tak terbatas. Dengan demikian, FORU akan memiliki peran
lebih dari sekedar eksekutor untuk kebutuhan pengiklan, namun
juga dirasakan kehadirannya sebagai entitas yang adaptif dan
kreatif.
Ke depannya, FORU akan terus memperluas pangsa pasar
di sektor-sektor lainnya dengan mengembangkan berbagai
produk baru. Melalui strategi yang tepat, aktivitas yang sesuai
dengan kebutuhan dan kondisi pasar, serta solusi yang inventif,
tentunya FORU akan mampu meraih keberhasilan dalam
mempertahankan posisi sebagai salah satu pemain terdepan
dalam industri komunikasi dan pemasaran dengan jaringan mitra
bisnis yang luas.
76
Better for You and Me
PT Fortune Indonesia Tbk
Laporan Tahunan 2015
sTraTegi dan ProsPeK usaha
Catatan: Dikonversikan pada nilai tukar Rp11,849,90 per 1US$; **termasuk digital (desktop/laptop, mobile dan peralatan yang terhubung ke internet lainnya), direktori,
majalah, koran, iklan outdoor, radio & TV, **termasuk iklan yang dapat muncul di desktop dan laptop serta mobile phone, tablet dan peralatan yang terhubung ke internet
lainnya, dan termasuk seluruh format periklanan pada platform tersebut: tidak termasuk SMS, MMS dan iklan P2P, ***termasuk iklan yang ditampilkan pada (banner, video
dan rich media) dan pencarian: tidak termasuk SMS, MMS, dan iklan P2P: termasuk belanja iklan di tablet. Sumber: eMarketer, September 2015.
TOTAL BELANJA IKLAN MEDIA DIGITAL DAN MOBILE INTERNET DI INDONESIA, 2014-2019
FORU memasuki tahun 2016 dengan optimisme tinggi.
Meskipun kondisi perekonomian tahun 2016 diprediksi tidak
akan jauh berbeda dengan tahun 2015, FORU meyakini bahwa
solusi yang tepat serta kemampuan untuk selalu berinovasi
dan adaptif terhadap segala kondisi adalah energi yang dapat
mendukung FORU untuk tetap menjadi yang terdepan di peta
persaingan industri.
Pertumbuhan anggaran belanja iklan secara keseluruhan di
Indonesia tahun 2016 diprediksi akan mencapai 3,5%-4%
dengan nilai mencapai Rp160 Triliun atau lebih. Meskipun
memasuki tren digital, iklan televisi dikatakan masih akan
mendominasi sekitar 75% dari keseluruhan anggaran belanja
periklanan nasional.
2014 2015 2016 2017 2018 2019
Total Belanja Media* (Miliar) $9.82 $11.39 $13.22 $15.20 $17.17 $19.58
Persentase 22.0% 16.0% 16.0% 15.0% 13.0% 14.0%
Total Belanja Iklan Media* (Miliar) $0.46 $0.83 $1.42 $2.34 $3.51 $4.92
Persentase 98.0% 80.0% 70.0% 65.0% 50.0% 40.0%
Persentase Total Belanja Iklan Media 4.7% 7.3% 10.7% 15.4% 20.4% 25.1%
Belanja Iklan Mobile Internet* (Miliar) $0.04 $0.14 $0.36 $0.82 $1.64 $2.94
Persentase 250.0% 230.0% 150.0% 130.0% 100.0% 80.0%
Persentase Belanja Iklan Digital 9.3% 17.0% 25.1% 34.9% 46.6% 59.9%
Persentase Belanja Iklan Media 0.4% 1.2% 2.7% 5.4% 9.5% 15.0%
sTraTegi dan ProsPeK usaha
77
Analisis dan Pembahasan Manajemen
PT Fortune Indonesia Tbk
Laporan Tahunan 2015
Menurut prediksi eMarketer tentang belanja iklan di berbagai
negara, belanja iklan di Indonesia pada tahun 2016 akan
kembali tumbuh sebesar 16% dan naik dua digit hingga tahun
2019 dengan investasi pengiklan yang akan mencapai sebesar
USD19,58 miliar dalam media berbayar.
Tren tersebut menjadikan Indonesia sebagai pasar iklan dengan
pertumbuhan paling cepat kedua setelah Argentina. Belanja
iklan digital akan tumbuh empat kali lipat lebih cepat dan
pertumbuhan iklan digital akan terus melebihi kenaikan media
tradisional, dari 7,3% total pasar iklan pada tahun 2015 menjadi
25,1% pada tahun 2019. Sementara belanja iklan mobile akan
naik tiga digit dan akan terus berlanjut hingga tahun 2018.
Untuk menghadapi berbagai tantangan serta menjawab
kesempatan yang akan hadir di tahun mendatang, FORU telah
mencanangkan sebuah campaign bertajuk “make the move”.
Campaign ini adalah sebuah gerakan perubahan yang tidak
hanya dilakukan untuk menghadapi economic slowdown yang
masih akan membayangi, namun juga sebuah bentuk revolusi,
di mana FORU akan bertransformasi untuk menjadi entitas
yanglebihefektif,efisien,young dan agile.
Untuk mewujudkan pertumbuhan bisnis yang lebih baik, FORU
akan terus mendalami kondisi pasar dan melakukan berbagai
riset terkait industri-industri yang digeluti Perusahaan. Di
tahun 2016, FORU akan lebih berfokus pada beberapa industri
yang merupakan kekuatan FORU, yaitu retail, otomotif, FMCG
dan properti. Dengan terus mengasah keahlian yang telah
dimiliki, FORU akan terus mewujudkan performa unggul dan
mewujudkan pencapaian yang lebih baik di tahun 2016.
*) Disajikan kembali sehubungan dengan penerapan retrospektif PSAK No. 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja”.
TREN KINERJA KEUANGAN FORU 2014-2016
Kekuatan Sumber Daya Manusia adalah unsur utama yang akan
terus ditingkatkan. Dengan kekuatan dari slogan “burn the fat,
strengthen the muscle”, seluruh Warga FORU akan terus
bergerak maju, bekerja cerdas demi menghasilkan kreativitas
serta kapabilitas yang lebih tinggi.
Disegmenjasadesaingrafisatauaktivasi,FORUberencana
untuk melakukan penggabungan tim demi menghasilkan kekuatan
sumber daya manusia yang lebih besar dan memberikan
performa yang lebih efektif dalam berinovasi. Sementara di
segmen Jasa Kehumasan, kesempatan yang dihadirkan di tahun
2016 akan disambut dengan optimisme tinggi. Fortune PR
akan terus berupaya untuk mengaktualisasikan FORU sebagai
“house of expertise” dengan meningkatkan kapabilitas SDM
level menengah agar lebih mampu mengaplikasikan conceptual
thinking dan closing strategy yang tepat sasaran. Developing
people akan menjadi sarana utama untuk membuka pintu
kesuksesan di tahun 2016.
Dari segi pendapatan, FORU telah menargetkan peningkatan
pada pendapatan usaha dari Rp431,91 miliar di tahun 2015
menjadi Rp490,00 miliar di tahun 2016. Di akun laba sebelum
pajak penghasilan, FORU juga menargetkan pertumbuhan dari
sebesar Rp4,54 miliar di tahun 2015 menjadi Rp5,21 miliar di
tahun 2016. Laba bersih tahun berjalan juga ditargetkan untuk
meningkat mencapai Rp3,90 miliar dari sebesar Rp2,07 miliar di
tahun 2015.
2014*)
(TELAH DIAUDIT)
2015
(TELAH DIAUDIT)
2016
(PROYEKSI)
Pendapatan Usaha 404.324,18 431.916,39 490.000,00
Laba Sebelum Beban Pajak Penghasilan 6.278,52 4.548,28 5.206,61
Laba Neto Tahun Berjalan 3.961,82 2.071,47 3.904,96
78 PT Fortune Indonesia Tbk
Laporan Tahunan 2015
Better for You and Me
TaTa Kelola Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
79PT Fortune Indonesia Tbk
Laporan Tahunan 2015
PelaKsanaan TaTa Kelola Perusahaan Yang BaiK adalah
landasan Yang MenoPang Kelangsungan hiduP
Perusahaan dan Melindungi haK PeMangKu KePenTingan
80 PT Fortune Indonesia Tbk
Laporan Tahunan 2015
Better for You and Me
iMPleMenTasi TaTa Kelola
foru senanTiasa MeneMPaTKan asPeK TaTa Kelola Perusahaan seBagai landasan dalaM MeMBangun KePerCaYaan seluruh PeMangKu KePenTingan seKaligus MeMPerKuaT Posisi Perusahaan di Tengah Persaingan indusTri Yang sangaT KoMPeTiTif.
iMPleMenTasi TaTa Kelola
Tata Kelola Perusahaan
81PT Fortune Indonesia Tbk
Laporan Tahunan 2015
Manfaat mendasar bagi perusahaan yang menerapkan tata
kelola perusahaan adalah terjaminnya kelangsungan hidup
perusahaan (perpetually sustainable). Dengan kata lain, manfaat
dari penerapan tata kelola perusahaan akan tampak dalam
jangka panjang berupa tren kinerja perusahaan yang tinggi (high
performance) serta citra perusahaan yang baik (good corporate
image).
Untuk itu, FORU senantiasa menempatkan aspek tata kelola
perusahaan sebagai landasan dalam membangun kepercayaan
seluruh pemangku kepentingan sekaligus memperkuat posisi
Perusahaan di tengah persaingan industri yang sangat
kompetitif. FORU meyakini bahwa pelaksanaan tata kelola yang
baik dapat mendukung upaya dalam mengaktualisasikan setiap
target usaha dengan nilai-nilai positif serta untuk melindungi
hak-hak para pemangku kepentingan.
Pelaksanaan prinsip tata kelola FORU didasarkan pada UU
no. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Undang-
Undang no. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal, anggaran
dasar Perusahaan, peraturan pasar modal Indonesia, Otoritas
Jasa Keuangan (OJK), peraturan Bursa Efek Indonesia (BEI),
Pedoman Tata Kelola di Indonesia, serta hukum dan peraturan
terkait lainnya.
Tujuan utama penerapan tata kelola di lingkungan FORU adalah
untuk:
• Mengendalikandanmengarahkanhubunganantara
pemegang saham, Dewan Komisaris, Direksi, warga, klien,
mitra kerja, serta masyarakat dan lingkungan.
• MendorongdanmendukungperkembanganPerusahaan.
• Mengelolasumberdayasecaralebihbaik.
• Mengelolarisikosecaralebihbaik.
• Meningkatkanpertanggungjawabankepadapemangku
kepentingan.
• Mencegahterjadinyapenyimpangandalampengelolaan
Perusahaan.
• MeningkatkancitraPerusahaanmenjadilebihbaik.
FORU mengimplementasikan prinsip-prinsip tata kelola
perusahaan yang dikenal dengan sebutan TARIF, yaitu:
• Transparency (Transparansi)
Senantiasa menyediakan informasi laporan keuangan,
laporan tahunan serta informasi lain yang relevan dengan
akurat, jelas, dan tepat waktu secara terbuka kepada
pemegang saham dan juga pemangku kepentingan.
• Accountability (Akuntabilitas)
Memastikan bahwa semua keputusan yang dituangkan
dalam tindakan strategis yang dijalankan dapat
dipertanggungjawabkan secara jelas dan tertuang dalam
laporan pengukuran kinerja, laporan pertanggungjawaban,
dan laporan pengendalian internal sebagai bentuk
akuntabilitas nyata.
• Responsibility (Pertanggungjawaban)
Melaksanakan tanggung jawabnya dengan berpedoman
pada asa kepatuhan terhadap peraturan perundang-
undangan yang berlaku demi memberikan perhatian lebih
kepada masyarakat dan lingkungan
• Independence (Kemandirian)
Menjalankan kegiatannya secara mandiri, tanpa paksaan
atau pun tekanan dari pihak mana pun.
• Fairness (Kesetaraan dan Kewajaran)
Memberikan porsi yang adil dan sama rata dalam hal
memenuhi setiap hak para pemangku kepentingan.
Seluruh nilai-nilai tersebut diimplementasikan dengan
kesadaran dan komitmen tinggi dalam setiap aktivitas unit dan
lini bisnis agar selalu bertumbuh kembang dalam menghadapi
berbagai perubahan.
82 PT Fortune Indonesia Tbk
Laporan Tahunan 2015
Better for You and Me
sTruKTur TaTa Kelola
Struktur tata kelola perusahaan yang berlaku di FORU
mengacu pada ketentuan dalam Undang-Undang Perseroan
Terbatas yang menyatakan bahwa organ Perusahaan terdiri
dari 3 (tiga) organ, yaitu:
• Rapat Umum Pemegang Saham
• Dewan Komisaris
• Direksi
Masing-masing organ Perusahaan memiliki tugas dan
wewenang yang berbeda dan memiliki independensi dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya untuk kepentingan
Perusahaan. Jika dinilai perlu, Dewan Komisaris atau Direksi
juga dapat membentuk unit atau komite yang berfungsi untuk
membantu pelaksanaan tugas dan wewenang yang lebih efektif.
Dalam melakukan fungsi pengawasannya, Dewan Komisaris
didukung oleh Komite Audit serta fungsi Komite Nominasi dan
Remunerasi.
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan organ
yang berfungsi sebagai wadah para pemegang saham dalam
mengambil keputusan penting berkaitan dengan modal yang
ditanam pada perusahaan, dengan memperhatikan ketentuan
Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan. RUPS
juga merupakan hak dan wewenang pemegang saham dalam
mengendalikan kinerja perusahaan di bawahnya dalam batas
yang ditentukan oleh undang-undang atau anggaran dasar.
Sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perusahaan, Rapat
Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) diselenggarakan
secara rutin setiap tahun dan Rapat Umum Pemegang
Saham Luar Biasa (RUPSLB) dapat dilaksanakan sewaktu-
waktu berdasarkan kebutuhan dan sesuai dengan peraturan
yang berlaku. Keputusan yang diambil dalam RUPST dan
RUPSLB dilakukan secara transparan dengan memperhatikan
kepentingan usaha Perusahaan.
RUPS FORU di tahun 2015 diselenggarakan 2 (dua) kali,
yaitu pada tanggal 10 Juni 2015 bertempat di Hotel Royal
Kuningan, Ruang Grand Willow, Jl. Kuningan Persada Kav.
2, Jakarta Selatan. RUPS yang diselenggarakan terdiri
dari RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa dengan proses
penyelenggaraan yang sesuai dengan Undang-Undang no. 40
tahun 2007 tentang Perseroan terbatas serta Bapepam-LK
No. IX.J.1 tentang Pokok-pokok anggaran Dasar Perseroan
yang melakukan Penawaran Umum efek Bersifat ekuitas dan
Perusahaan Publik, juncto peraturan Otoritas Jasa Keuangan
No 32/POJK/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang
rencana dan penyelenggaraan RUPS.
Seluruh keputusan RUPS Luar Biasa secara lengkap telah
dipublikasikan kepada seluruh pemegang saham dan telah dimuat
dalam dua surat kabar harian berperedaran nasional yang terbit
pada Jumat, 12 Juni 2015 yaitu Media Indonesia sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN
RUPST wajib diadakan setiap tahun paling lambat enam bulan
sejak akhir tahun keuangan Perusahaan.
1. Pada tanggal 4 Mei 2015 FORU memberitakan
pengumuman RUPS pada 1 (satu) surat kabar harian
berbahasa Indonesia, yaitu Media Indonesia.
2. Pada tanggal 19 Mei 2015 FORU mengumumkan panggilan
RUPS pada pada 1 (satu) surat kabar harian berbahasa
Indonesia, yaitu Media Indonesia.
3. Pada tanggal 10 Juni 2015, FORU telah melaksanakan
RUPST dengan kuorum 92,97% atau dihadiri oleh
432.522.290 saham dari total saham 465.224.000.
Agenda Rapat:
a. Pembahasan Laporan Tahunan termasuk Laporan Tugas
Pengawasan Dewan Komisaris Perseroan dan Rencana
Kerja Tahun 2015 serta Laporan Keuangan Perseroan
Tahun Buku 2014.
b. Pembahasan Penggunaan Laba Bersih Perseroan Tahun
buku 2014.
c. Pembahasan Penunjukan Kantor Akuntan Publik untuk
Melakukan audit terhadap Laporan Keuangan Perseroan
tahun buku 2015.
d. Pembahasan tugas dan wewenang serta gaji dan tunjangan
Direksi Perseroan serta penerapan honorarium dan atau
tunjangan Dewan Komisaris Perseroan.
Hasil keputusan yang dicapai adalah sebagai berikut:
Agenda Pertama:
1. Menerima baik dan memberikan persetujuan atas Laporan
Tahunan Direksi untuk tahun buku yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2014 serta Rencana Kerja 2015.
2. Menerima dengan baik dan menyetujui Laporan Dewan
Komisaris untuk tahun buku 2014.
sTruKTur TaTa Kelola
Tata Kelola Perusahaan
83PT Fortune Indonesia Tbk
Laporan Tahunan 2015
3. Mengesahkan Laporan Keuangan Audit untuk tahun buku
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 yang terdiri
dari Neraca per 31 Desember 2014 dan Perhitungan Laba
Rugi Perseroan untuk tahun buku 2014, maka dengan
demikian memberikan pelunasan dan pembebasan (acquit
et de charge) kepada para anggota Direksi dan Dewan
Komisaris Perseroan atas tindakan kepengurusan dan
pengawasan yang mereka jalankan selama tahun buku 2014
sejauh tindakan-tindakan kepengurusan dan pengawasan
tersebut tercermin dalam Neraca dan Perhitungan Laba
Rugi Perseroan.
Agenda Kedua:
Menetapkan penggunaan laba bersih Perseroan untuk tahun
buku 2014 digunakan sebagai berikut:
i. 15% (lima belas persen) keuntungan yang diperoleh akan
digunakan sebagai cicilan untuk dana cadangan Perseroan.
ii. Sisa keuntungan yang diperoleh Perseroan setelah
dikurangi dana cadangan sebesar 15% (lima belas persen)
akan dicatatkan sebagai laba ditahan untuk keperluan
modal kerja dan pengembangan usaha Perseroan di masa
yang akan datang.
Agenda Ketiga:
Memberi kewenangan kepada Direksi Perseroan untuk memilih
dan menunjuk Akuntan Publik Perseroan yang terdaftar
di Otoritas Jasa Keuangan yang akan mengaudit keuangan
Perseroan untuk tahun buku yang berjalan dan berakhir pada
tanggal 31 Desember 2015, termasuk melakukan penetapan
honorariumnya serta persyaratan penunjukkan lainnya.
Agenda Keempat:
1. Tidak mengubah tugas dan wewenang Direksi serta
Dewan Komisaris Perseroan.
2. Memberikan kewenangan dan kuasa kepada Dewan
Komisaris Perseroan untuk dan atas nama Rapat Umum
Pemegang Saham, untuk menetapkan remunerasi berupa
gaji dan atau tunjangan bagi Direksi Perseroan untuk masa
jabatan terhitung sejak bulan Juli 2015 sampai dengan Juni
2016.
3. Menetapkan tidak ada kenaikan remunerasi yaitu
honorarium dan atau tunjangan bagi seluruh anggota
Dewan Komisaris Perseroan untuk periode 1 tahun
berikutnya, berlaku terhitung sejak bulan Juli 2015 sampai
dengan Juni 2016.
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA
RUPSLB diadakan berdasarkan keputusan dan kepentingan
Perusahaan.
1. Pada tanggal 10 Juni 2015, Perseroan telah melaksanakan
RUPSLB dengan kuorum 92,97% atau dihadiri oleh
432.523.590 saham dari total saham 465.224.000.
Agenda Rapat:
a. Pembahasan susunan anggota Direksi dan Dewan
Komisaris.
b. Penyesuaian seluruh ketentuan anggaran dasar Perseroan
sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Otoritas Jasa
Keuangan tahun 2014.
Hasil keputusan yang dicapai adalah sebagai berikut:
Agenda Pertama:
1. Menyetujui untuk memberhentikan dengan hormat seluruh
anggota Direksi Perseroan terhitung sejak ditutupnya
Rapat.
2. Memberikan penghargaan yang sangat tinggi dan ucapan
terima kasih kepada Bapak Indra Abidin dan Bapak
Herman Muljadi Sulaeman atas pelaksanaan tugas
dan tanggung jawab sebagai Direksi Perseroan serta
memberikan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya
(acquit de charge) kepada Direksi Perseroan atas
tindakan pengurusan yang dilakukan untuk dan atas nama
Perseroan sampai dengan tanggal ditutupnya Rapat.
3. Mengangkat anggota Direksi Perseroan yang baru untuk
masa jabatan terhitung sejak tanggal ditutupnya Rapat
sampai dengan tanggal Rapat Umum Pemegang Saham
yang diadakan pada tahun 2016 sebagai berikut:
a. Direktur Utama: Aris Boediharjo
b. Direktur: Yuliana Leonarda
c. Direktur: Indira Ratna Dewi Abidin
4. Menyetujui untuk memberhentikan dengan hormat seluruh
anggota Dewan Komisaris Perseroan terhitung sejak
ditutupnya Rapat.
5. Memberikan penghargaan yang sangat tinggi dan ucapan
terima kasih kepada seluruh anggota Dewan Komisaris
atas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab sebagai
pengawas pengurusan Perseroan serta memberikan
pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (acquit de
charge) kepada Dewan Komisaris Perseroan atas tindakan
pengawasan pengurusan Perseroan yang dilakukan sampai
dengan tanggal ditutupnya Rapat.
6. Mengangkat anggota Dewan Komisaris Perseroan yang
84 PT Fortune Indonesia Tbk
Laporan Tahunan 2015
Better for You and Me
baru untuk masa jabatan terhitung sejak tanggal ditutupnya
Rapat sampai dengan tanggal Rapat Umum Pemegang
Saham yang diadakan pada tahun 2016 sebagai berikut:
a. Komisaris Utama: Indra Abidin
b. Komisaris: Darjoto Setyawan
c. Komisaris Independen: Sebastianus Harry Wiguna
Agenda Kedua
1. Menyetujui perubahan dan/atau penyesuaian Anggaran
Dasar Perseroan dengan Peraturan Otoritas Jasa
Keuangan Nomor: 32/POJK.04/2014 tanggal 8
Desember 2014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan
Rapat Umum Pemegang Saham dan Peraturan No.33/
POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang
Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perseroan
Publik termasuk menyusun kembali anggaran dasar
Perseroan.
2. Menyetujui untuk memberikan kuasa dan wewenang
kepada Direksi Perseroan dengan hak substitusi untuk
menyatakan perubahan dan/atau penyesuaian Anggaran
Dasar tersebut ke dalam akta Notaris dan selanjutnya
mengajukan persetujuan dan pemberitahuan perubahan
Anggaran Dasar Perseroan kepada Menteri Hukum dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dan/atau instansi
yang berwenang berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
3. Menyetujui untuk memberikan kuasa dan wewenang
kepada Direksi Perseroan untuk melakukan perubahan
dan/atau perbaikan terhadap ketentuan Anggaran Dasar
Perseroan sebagaimana dalam hal terdapat perubahan
dan/atau perbaikan ketentuan-ketentuan yang dikeluarkan
atau diisyaratkan oleh instansi yang berwenang terkait
dengan Perseroan publik.
DEWAN KOMISARIS
Anggota Dewan Komisaris FORU diangkat dan diberhentikan
oleh Rapat Umum Pemegang Saham. Seluruh anggota Dewan
Komisaris FORU yang saat ini menjabat telah memenuhi
kriteria dan ketentuan sebagaimana tercantum dalam anggaran
dasar FORU dan peraturan OJK No. 33 /POJK.04/2014
Tentang Direksi Dan Dewan Komisaris Emiten Atau
Perusahaan Publik, antara lain:
KRITERIA
• Mempunyai akhlak, moral, dan integritas yang baik;
• Cakap melakukan perbuatan hukum;
• Memiliki komitmen untuk mematuhi peraturan perundang-
undangan; dan
• Memiliki pengetahuan dan/atau keahlian di bidang yang
dibutuhkan Perseroan.
KETENTUAN
• Komposisi anggota Dewan Komisaris harus efektif
sehingga memungkinkan pengambilan keputusan dapat
dilakukan dengan efektif, tepat, cepat, dan independen.
• Masa Jabatan:
a. Anggota Dewan Komisaris diangkat oleh RUPS
untuk masa jabatan selama 5 (lima) tahun.
b. Jabatan anggota Dewan Komisaris akan berakhir
antara lain apabila masa jabatannya berakhir,
mengundurkan diri, atau diberhentikan berdasarkan
keputusan RUPS.
• Sistem Remunerasi
Remunerasi anggota Komisaris ditetapkan oleh RUPS
termasuk pemberian uang jasa dan tunjangan purna jabatan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
• Dalam hal terjadi kekosongan jabatan Komisaris, maka
pengisian jabatan tersebut dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan Anggaran Dasar Perusahaan.
• Anggota Komisaris dapat diberhentikan untuk sementara
oleh RUPS jika melakukan tindakan yang bertentangan
dengan Anggaran Dasar atau melalaikan kewajibannya,
atau terdapat alasan yang kuat.
Di akhir tahun 2015, Komposisi Dewan Komisaris FORU
terdiri dari seorang Komisaris Utama, seorang Komisaris dan
seorang Komisaris Independen. Komposisi ini telah disesuaikan
dengan no. Kep-305/BEJ/07-2004 Peraturan nomor I-A
tentang Pencatatan Saham Dan efek Bersifat ekuitas Selain
Saham yang Diterbitkan oleh Perusahaan tercatat juncto
No.33/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang
Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik,
yang menetapkan bahwa setiap perusahaan publik harus
memiliki Komisaris independen sekurang-kurangnya 30% dari
seluruh anggota Dewan Komisaris. Dalam hal ini Perusahaan
telah memenuhi ketentuan tersebut dengan susunan Dewan
Komisaris FORU per 31 Desember 2015 adalah sebagai
berikut:
Tata Kelola Perusahaan
85PT Fortune Indonesia Tbk
Laporan Tahunan 2015
TUGAS, TANGGUNG JAWAB DAN WEWENANG
DEWAN KOMISARIS
Tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris secara garis
besar adalah melaksanakan fungsi pengawasan terhadap
kelangsungan usaha, termasuk melaksanakan pengawasan
terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi, serta
memberikan nasihat kepada Direksi, mengarahkan, memantau,
dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan strategis Perusahaan.
Pengawasan yang dilakukan Dewan Komisaris antara lain
dimaksudkan agar tercipta kesesuaian dan konsistensi
pelaksanaan kegiatan usaha Perusahaan dengan Rencana
Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP). Pengawasan yang
dilakukan Dewan Komisaris bertujuan untuk mengetahui secara
berkala atas pencapaian kinerja selama tahun 2014, sebagai
sarana early warning system, dan memastikan bahwa sistem
pengendalian internal telah mendukung pencapaian kinerja
Perusahaan.
Pengawasan oleh Dewan Komisaris dilakukan antara lain
dengan cara:
1. Meminta keterangan secara tertulis kepada Direksi
tentang suatu permasalahan di Perusahaan.
2. Melakukan kunjungan ke unit kerja/kantor cabang/proyek
tertentu, baik dengan (atau tanpa) pemberitahuan kepada
Direksi sebelumnya.
3. Memberikan tanggapan atas laporan berkala dari Direksi.
4. Menugaskan Komite untuk melakukan tugas-tugas
pengawasan sebagaimana yang tercantum dalam Piagam
Komite.
NAMA JABATAN DASAR PENGANGKATAN
Indra Abidin Komisaris Utama RUPS Luar Biasa 10 Juni 2015
Darjoto Setyawan Komisaris RUPS Luar Biasa 10 Juni 2015
Sebastianus Harry Wiguna Komisaris Independen RUPS Luar Biasa 10 Juni 2015
Di FORU, setiap Komisaris melaksanakan tugas dan tanggung
jawab masing-masing dengan pembagian tugas yang merata.
Pembagian tugas yang dilakukan memiliki tujuan agar seluruh
tugas yang dilakukan oleh Direksi dapat diawasi secara lebih
baik dan fokus oleh Dewan Komisaris. Dalam hal pengambilan
keputusan pemecahan masalah, Dewan Komisaris senantiasa
melakukan diskusi komprehensif dalam suatu rapat Dewan
Komisaris demi mencapai mufakat.
Dalam hal harmonisasi visi dengan Direksi, Dewan Komisaris
berkewajiban untuk:
• Meneliti dan menelaah laporan berkala dan laporan
tahunan yang disiapkan Direksi serta menandatangani
laporan tahunan.
• Melakukan pengawasan dan memberikan saran atas
pengelolaan perusahaan.
• Melakukan penilaian atas kinerja Direksi.
• Komisaris dilarang melakukan transaksi yang mempunyai
benturan kepentingan dan mengambil keuntungan pribadi
dari kegiatan perusahaan, selain gaji dan fasilitas yang
diterimanya sebagai Komisaris, yang ditentukan oleh
RUPS/Pemegang Saham.
BOARD CHARTER DEWAN KOMISARIS
Jajaran komisaris hendaknya menjadi panutan sebagai contoh
perilaku bagi warga. Komisaris harus menghindari segala bentuk
timbulnya benturan kepentingan baik secara langsung maupun
tidak langsung serta menjaga keamanan dan kerahasiaan
informasi Perusahaan. Interaksi antara Komisaris dengan
pemegang saham harus harmonis dengan mengacu kepada
pedoman sebagai berikut:
86 PT Fortune Indonesia Tbk
Laporan Tahunan 2015
Better for You and Me
• Memberikan pendapat serta saran kepada Rapat Umum
Pemegang Saham mengenai Rencana Jangka Panjang
Perusahaan (RJPP) dan Rencana Kerja dan Anggaran
Perusahaan (RKAP) yang diusulkan Direksi.
• Mengikuti perkembangan kegiatan perusahaan,
memberikan pendapat dan saran kepada Rapat Umum
Pemegang Saham mengenai setiap masalah yang dianggap
penting bagi kepengurusan perusahaan.
• Melaporkan dengan segera kepada Rapat Umum
Pemegang Saham apabila terjadi gejala menurunnya kinerja
Perusahaan.
INDEPENDENSI DEWAN KOMISARIS
Dewan Komisaris melaksanakan tugas dan tanggung jawab
secara independen dan tidak mendapat intervensi dari pemegang
saham ataupun pihak lain. Dewan Komisaris dalam memandang
BAGAN PROSEDUR PENETAPAN REMUNERASI DAN
NOMINASI KOMISARIS
Dewan Komisaris
(Fungsi Remunerasi dan Nominasi)
Membahas usulan berdasarkan kajian konsultan
independen serta mengusulkan kepada RUPS
remunerasi dan nominasi bagi anggota Komisaris
Pengesahan Remunerasi Komisaris &
Nominasi anggota Dewan Komisaris
RUPS
dan menyelesaikan masalah selalu menjauhkan kepentingan
pribadi dan menghindari benturan kepentingan.
REMUNERASI DEWAN KOMISARIS
Remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris merupakan
kompensasi yang diberikan Perusahaan atas dasar kontribusi
anggota Dewan Komisaris baik secara kolektif maupun
individual selama periode tertentu. Adapun total remunerasi
yang diberikan kepada Dewan Komisaris yang telah disetujui
oleh RUPS pada tahun 2015 adalah Rp5.948,69.
Besaran angka remunerasi Dewan Komisaris ditetapkan
berdasarkan kebijakan Perusahaan yang dapat terlihat pada
Bagan Prosedur Penetapan Remunerasi dan Nominasi Dewan
Komisaris sebagai berikut:
Tata Kelola Perusahaan
87PT Fortune Indonesia Tbk
Laporan Tahunan 2015
RAPAT DEWAN KOMISARIS
Rapat Dewan Komisaris diselenggarakan minimal 1 (satu)
kali dalam sebulan dengan hasil rapat yang dituangkan dalam
Risalah Rapat dan didokumentasikan dengan baik, termasuk
jika terdapat perbedaan pendapat. Selama tahun 2015, telah
NO TANGGALMATA ACARA
RAPAT
KOMISARIS
DEDI S
PANIGORO*
KASMAN
ARDAN*
MIRANTY
ABIDIN*
LUCIA
NOVENNA
BUDIONO*
INDRA
ABIDIN**
DARJOTO
SETYAWAN**
SEBASTIANUS
HARRY
WIGUNA**
1 23 Januari 2015 Strategic Business Plan 2015 Hadir Hadir Hadir Hadir N/A N/A N/A
2 26 Maret 2015 Laporan Keuangan 2014 Hadir Hadir Hadir Hadir N/A N/A N/A
3 23 April 2015 Laporan Keuangan Q1 2015 Hadir Hadir Hadir Hadir N/A N/A N/A
4 21 Mei 2015 Persiapan RUPS Hadir Hadir Hadir Hadir N/A N/A N/A
5 9 Juli 2015 Laporan Keuangan Q2 2015 N/A N/A N/A N/A Hadir Hadir Hadir
6 27 Agustus 2015 Evaluasi Tengah Tahun 2015 N/A N/A N/A N/A Hadir Hadir Hadir
7 7 Oktober 2015 Laporan Keuangan Q3 2015 N/A N/A N/A N/A Hadir Hadir Hadir
8 17 Desember 2015 Evaluasi Kinerja dan
Rencana Kerja 2015
N/A N/A N/A N/A Hadir Hadir Hadir
PENGEMBANGAN KOMPETENSI DEWAN KOMISARIS
Selama tahun 2015 Dewan Komisaris mengikuti berbagai
program pelatihan, konferensi, seminar, atau workshop, yang
diselenggarakan oleh OJK, BEI, IAI, AEI dsb.
PELAKSANAAN TUGAS DEWAN KOMISARIS
Sepanjang tahun 2015, Dewan Komisaris telah melakukan
pengawasan, memberikan rekomendasi dan persetujuan,
termasuk melaksanakan rapat-rapat gabungan dengan para
anggota Direksi.
Dewan Komisaris telah secara aktif mengawasi pengelolaan
dan operasional Perseroan serta memberikan nasihat kepada
Direksi. Pengawasan dilakukan secara langsung melalui
pemantauan terhadap tindak lanjut atas rekomendasi Dewan
Komisaris kepada Direksi, maupun melalui komite-komite yang
dibentuk.
* Selesai masa jabatan Komisaris berdasarkan keputusan RUPSLB 10 Juni 2015
** Diangkat menjadi Komisaris berdasarkan keputusan RUPSLB 10 Juni 2015
REKOMENDASI DEWAN KOMISARIS
Sesuai dengan tugas dan wewenangnya, Dewan Komisaris
memiliki kewajiban untuk memberikan rekomendasi kepada
Direksi dengan tujuan untuk meningkatkan kinerja Perusahaan.
Sepanjang tahun 2015, Dewan Komisaris telah memberikan
beberapa rekomendasi kepada Direksi, yaitu:
• Memberi petunjuk dan arahan agar Direksi semakin
menekankan fokus pada pemilihan pengembangan bisnis
yang memiliki nilai tambah lebih.
• Memberi masukan kepada Direksi agar terus meningkatkan
kualitas Sumber Daya Manusia dengan program-program
pengembangan yang efektif dan tepat guna.
• Mengawasi dan terus mendorong penguatan penerapan
Good Corporate Governance di seluruh aktivitas yang
dilakukan oleh seluruh komponen Perusahaan.
dilakukan rapat Dewan Komisaris sebanyak 8 (delapan) kali
dan 4 kali rapat koordinasi Dewan Kmisaris dan Direksi. Rapat
Dewan Komisaris dilaksanakan dengan rincian mata acara rapat
dan presentase kehadiran sebagai berikut:
88 PT Fortune Indonesia Tbk
Laporan Tahunan 2015
Better for You and Me
PENILAIAN KINERJA DEWAN KOMISARIS
• Komisaris melakukan penilaian sendiri atas kinerjanya,
antara lain mencakup kehadiran dalam rapat, pengetahuan
bisnis,identifikasirisikousaha,ketajamanpengawasan,dan
implementasi tata kelola perusahaan.
• Komisaris harus menetapkan indikator-indikator yang akan
digunakan dalam melakukan penilaian kinerjanya.
• Komisaris Utama menetapkan uraian tugas masing-masing
Anggota Komisaris.
HUBUNGAN KERJA ANTARA DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
Dewan Komisaris dan Direksi saling menghormati mengenai
fungsi dan peranan masing-masing dalam mengurus Perusahaan
sebagaimana telah diatur dalam peraturan perundang-undangan
maupun Anggaran Dasar Perusahaan. Dewan Komisaris
berhak memperoleh akses atas informasi Perusahaan secara
tepat waktu dan lengkap, dan Direksi bertanggungjawab untuk
memastikan bahwa informasi mengenai Perusahaan diberikan
kepada Dewan Komisaris secara tepat waktu dan lengkap.
DIREKSI
Direksi memiliki tanggung jawab penuh atas pengurusan
Perseroan dan melaksanakan tugas untuk kepentingan dan tujuan
Perseroan serta mewakili Perseroan sesuai dengan ketentuan
Anggaran Dasar yang telah ditetapkan.
Direksi mengemban amanah untuk menjalankan pengelolaan
Perusahaan seperti menyusun dan melaksanakan Rencana
Bisnis Perusahaan, termasuk menindaklanjuti temuan audit dan
rekomendasi dari satuan kerja audit internal, auditor eksternal,
menjalankan kebijakan strategis terkait segmen usaha
Perusahaan, serta mengelola reputasi Perusahaan.
Komposisi Direksi FORU yang saat ini menjabat telah
memenuhi kriteria dan ketentuan sebagaimana tercantum
dalam anggaran dasar FORU dan peraturan OJK No. 33 /
POJK.04/2014 Tentang Direksi Dan Dewan Komisaris Emiten
Atau Perusahaan Publik, antara lain :
KRITERIA
• Mempunyai akhlak, moral, dan integritas yang baik;
• Cakap melakukan perbuatan hukum;
• Memiliki komitmen untuk mematuhi peraturan perundang-
undangan; dan
• Memiliki pengetahuan dan/atau keahlian di bidang yang
dibutuhkan Perseroan.
KETENTUAN
a. Tidak pernah dinyatakan pailit dan atau dinyatakan
bersalah yang menyebabkan suatu Perusahaan dinyatakan
pailit.
b. Tidak pernah melakukan tindakan tercela dan tidak pernah
dihukum karena melakukan tindak pidana kejahatan.
c. Tidak memiliki jabatan rangkap sebagai Komisaris, Direksi,
atau Pejabat Eksekutif pada Perusahaan sejenis, dan atau
lembaga lain.
d. Tidak memiliki hubungan keuangan dan hubungan keluarga
dengan anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi lain
dan atau pemegang saham Perusahaan.
MASA JABATAN:
a. Anggota Direksi diangkat oleh RUPS untuk masa jabatan
selama 5 (lima) tahun.
b. Jabatan anggota Direksi akan berakhir antara lain apabila
masa jabatannya berakhir, mengundurkan diri, atau
diberhentikan berdasarkan keputusan RUPS.
Susunan Direksi FORU per 31 Desember 2015 adalah sebagai
berikut:
NAMA JABATAN DASAR PENGANGKATAN
Aris Boediharjo Direktur Utama RUPS Luar Biasa 10 Juni 2015
Yuliana Leonarda Direktur RUPS Luar Biasa 10 Juni 2015
Indira Ratna Dewi Abidin Direktur RUPS Luar Biasa 10 Juni 2015
Tata Kelola Perusahaan
89PT Fortune Indonesia Tbk
Laporan Tahunan 2015
• Menetapkan kebijakan korporasi yang mencakup seluruh
aktivitas perusahaan.
• Menetapkan kebijakan manajemen risiko;
• Menyetujui perencanaan manajemen risiko.
• Bertanggung jawab mengawasi tindak lanjut hasil
pelaksanaan audit.
• Melakukan pengawasan secara menyeluruh terhadap
pelaksanaan kinerja Perusahaan.
• Memastikan pencapaian kinerja Perusahaan sesuai dengan
target.
• Menyampaikan Laporan Perusahaan kepada pemangku
kepentingan.
DIREKTUR
• Bertanggung jawab atas pengelolaan keuangan
Perusahaan secara keseluruhan.
• Melakukan kebijakan terkait pengendalian biaya, waktu,
maupun kualitas dalam kegiatan usaha sesuai strategi yang
ditetapkan Direksi.
• Mengelola struktur modal usaha, memastikan kecukupan
likuiditas,solvabilitassertafleksibilitasstrukturkeuangan
Perusahaan.
• Mengkoordinasikan dan mengawasi semua pelaksanaan
proyek yang berada dalam kewenangannya.
• Mengelola aset Perusahaan meliputi Sumber Daya
Manusia (SDM) dan pengembangannya.
• Mengembangkan bisnis Perusahaan termasuk kampanye
baru serta menjaga kualitas mutu layanan dan produk
Perusahaan.
PEDOMAN PERILAKU DIREKSI
Dalam menjalankan tugasnya, Direksi mematuhi hal-hal yang
diatur dalam Board Charter. Direksi berkewajiban untuk
mencapai target sesuai visi dan misi perusahaan. Kewajiban
Direksi adalah sebagai berikut:
• Mengusahakan dan menjamin terlaksananya usaha dan
kegiatan Perusahaan sesuai dengan maksud dan tujuan
serta kegiatan usahanya.
• Menyiapkan pada waktunya Rencana Jangka Panjang
perusahaan, Rencana Kerja, dan Anggaran perusahaan,
termasuk rencana-rencana lainnya yang berhubungan
dengan pelaksanaan usaha dan kegiatan perusahaan serta
menyampaikannya kepada Komisaris dan Pemegang Saham
untuk mendapatkan pengesahan Rapat Umum Pemegang
Saham.
• Menyusun sistem akuntansi sesuai dengan Standar
Akuntansi Keuangan dan berdasarkan prinsip-prinsip
pengendalian intern, terutama fungsi pengelolaan,
pencatatan, penyimpanan dan pengawasan.
• Memberikan pertanggungjawaban dan segala keterangan
tentang keadaan dan jalannya perusahaan berupa laporan
tahunan termasuk perhitungan tahunan dan laporan
manajemen kepada Rapat Umum Pemegang Saham.
• Memberikan laporan berkala menurut cara dan waktu
sesuai dengan ketentuan yang berlaku serta laporan
lainnya setiap kali diminta oleh Pemegang Saham.
• Menyiapkansusunanorganisasipengelolaanperusahaan
lengkap dengan perincian tugasnya.
INDEPENDENSI DIREKTUR UTAMA
Direktur Utama adalah pihak yang independen dari Pemegang
Saham Pengendali (PSP). Independensi Direktur Utama
dinilai berdasarkan keterkaitan yang bersangkutan pada
kepengurusan, hubungan keuangan serta hubungan keluarga
dengan PSP.
TUGAS, WEWENANG, DAN TANGGUNG JAWAB
DIREKSI
Tugas utama Direksi adalah menjalankan dan bertanggung jawab
atas pengurusan perusahaan yang sesuai dengan ketentuan
anggaran dasar perusahaan, RUPS, serta undang-undang yang
berlaku dengan tanggung jawab serta fungsi-fungsi sebagai berikut:
1. Mengarahkan strategi operasional Perusahaan dalam
menjalankan usahanya.
2. Memimpin, mengurus, dan mengendalikan Perusahaan
sesuai dengan tujuan Perusahaan serta senantiasa
berusahameningkatkanefisiensidanefektivitas.
3. Menguasai, memelihara, dan mengurus aset Perusahaan.
4. Menyusun rencana kerja tahunan, yang memuat anggaran
tahunan Perusahaan, dan wajib menyampaikan kepada
Dewan Komisaris untuk memperoleh persetujuan Dewan,
sebelum tahun buku yang akan datang dimulai.
Berdasarkan jabatan dan kompetensi khusus masing-masing
anggota Direksi, setiap anggota Direksi FORU memiliki
perincian tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
DIREKTUR UTAMA
• Mewakili Perusahaan dalam menciptakan hubungan yang
harmonis dengan pemangku kepentingan.
• Memimpin, mengendalikan, dan mengkoordinasikan semua
kegiatan di seluruh divisi.
90 PT Fortune Indonesia Tbk
Laporan Tahunan 2015
Better for You and Me
• Menjalankan kewajiban-kewajiban lainnya sesuai dengan
ketentuan-ketentuan yang diatur dalam Anggaran Dasar
dan yang diterapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Dalam menjalankan fungsinya Direksi harus menjaga hubungan
yang harmonis dengan pemegang saham dengan memenuhi
kewajibannya sebagai berikut:
• Direksi harus memberikan informasi material yang lengkap
dan akurat mengenai perusahaan kepada Pemegang
Saham.
• Direksi harus menyiapkan mekanisme Rapat Umum
Pemegang Saham yang memungkinkan Pemegang Saham
dapat hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham sesuai
dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
• Direksi harus menjamin agar Pemegang Saham
mendapatkan hak–haknya sesuai ketentuan Anggaran
Dasar, semua keputusan yang diambil secara sah dalam
Rapat Umum Pemegang Saham serta peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku.
RAPAT DIREKSI
Koordinasi antar Direksi dilakukan melalui rapat Direksi
yang dihadiri oleh seluruh anggota Direksi dengan jangka
waktu yang disesuaikan dengan kebutuhan dan situasi
yang mendasari. Setiap keputusan dan kebijakan strategis
ditetapkan melalui Rapat Direksi, pengambilan keputusan
dilakukan berdasarkan musyawarah mufakat. Hasil Rapat
Direksi dituangkan dalam risalah rapat dan diadministrasikan
dengan baik termasuk jika terdapat perbedaan pendapat
yang terjadi di dalam rapat. Setiap keputusan rapat yang
diambil Direksi diimplementasikan dan keputusannya tidak
bertentangan dengan ketentuan yang berlaku dan tata tertib
kerja.
Rincian kehadiran rapat Direksi adalah sebagai berikut:
NO TANGGAL MATA ACARA RAPAT
DIREKSI
INDRA
ABIDIN*
HERMAN
MULJADI
SULAEMAN*
ARIS
BOEDIHARJO**
YULIANA
LEONARDA**
INDIRA
RATNA DEWI
ABIDIN**
1 23 Januari 2015 Strategic Business Plan 2015 Hadir Hadir N/A N/A N/A
2 26 Februari 2015 Performa Januari Hadir Hadir N/A N/A N/A
3 26 Maret 2015 Performa Februari Hadir Hadir N/A N/A N/A
4 23 April 2015 Performa Maret Hadir Hadir N/A N/A N/A
5 21 Mei 2015 Performa April Hadir Hadir N/A N/A N/A
6 8 Juni 2015 Performa Mei Hadir Hadir Hadir Hadir Hadir
7 9 Juli 2015 Performa Juni N/A N/A Hadir Hadir Hadir
8 27 Agustus 2015 Performa Juli N/A N/A Hadir Hadir Hadir
9. 17 September 2015 Performa Agustus N/A N/A Hadir Hadir Hadir
10. 7 Oktober 2015 Performa September N/A N/A Hadir Hadir Hadir
11. 19 November 2015 Performa Oktober N/A N/A Hadir Hadir Hadir
12. 17 Desember 2015 Performa November dan Desember N/A N/A Hadir Hadir Hadir
* Selesai masa jabatan Direksi berdasarkan keputusan RUPSLB 10 Juni 2015
** Diangkat menjadi Direksi berdasarkan keputusan RUPSLB 10 Juni 2015
Tata Kelola Perusahaan
91PT Fortune Indonesia Tbk
Laporan Tahunan 2015
REMUNERASI DIREKSI
Penetapan remunerasi Direksi ditetapkan oleh RUPS dan
kewenangan tersebut dapat diserahkan kepada Dewan
Komisaris. Untuk tahun 2015, penetapan remunerasi Direksi
diserahkan kepada Dewan Komisaris, dan diputuskan tidak ada
perubahan pada remunerasi Direksi tahun 2015.
1. Penghasilan Direksi, terdiri dari:
a. Gaji/Honorarium per bulan.
b. Tunjangan;
• TunjanganHariRayaKeagamaan,maksimal1(satu)
kali Gaji/Honorarium dengan memperhatikan
kemampuan Perusahaan.
• TunjanganKomunikasibagiDireksisebesar
pemakaian (tt).
c. Fasilitas;
• Diberikan sesuai dengan kondisi dan kemampuan
keuangan Perusahaan.
• Fasilitas Kendaraan bagi Direksi sebanyak 1 (satu)
unit kendaraan dinas beserta pemeliharaan dan
operasionalnya.
• Fasilitas Kesehatan sesuai ketentuan yang berlaku di
Perusahaan.
• Fasilitas bantuan hukum dalam hal terjadi tindakan/
perbuatan untuk dan atas nama jabatan yang
berkaitan dengan kegiatan usaha Perusahaan
d. Tantiem/Insentif Kinerja, jumlahnya ditetapkan
sesuai dengan pencapaian KPI dan tingkat kesehatan
Perusahaan.
e. Faktor Pajak atas Gaji/Honorarium, Tunjangan,
Fasilitas dan tantiem Direksi ditanggung dan menjadi
beban Perusahaan.
2. Di luar hal-hal yang diatur dalam ketetapan ini, Direksi
tidak diperkenankan untuk membebankan biaya kepada
Perusahaan untuk kepentingan pribadi.
Ketetapan mengenai gaji/honorarium, fasilitas Direksi ini
mengikuti prosedur yang ditetapkan sejak tanggal 1 Juli 2014,
yaitu sebagaimana tersusun dalam bagan berikut:
(Fungsi) Komite Remunerasi dan
Nominasi
Fungsi Komite Remunerasi dan Nominasi adalah
melakukan kajian remunerasi. Selanjutnya menyusun
rekomendasi & mengusulkan remunerasi serta
nominasi anggota Direksi
Rapat Dewan Komisaris
RUPS membahas usulan berdasarkan kajian Komite
Remunerasi dan Nominasi bagi anggota Direksi
Penetapan dan Pengesahan Remunerasi dan Nominasi anggota Direksi
Dewan Komisaris mengusulkan
kepada RUPS hasil kajian. RUPS
dapat mendelegasikan kewenangan
penetapan kepada Dewan Komisaris
92 PT Fortune Indonesia Tbk
Laporan Tahunan 2015
Better for You and Me
Berdasarkan ketetapan dan prosedur yang telah ditetapkan
tersebut, total remunerasi Direksi yang diterima selama tahun
2015 adalah sebesar Rp9.603,86 miliar.
Dengan pengembangan kompetensi tersebut diharapkan agar
seluruh jajaran Direksi FORU akan semakin menunjukkan
tingkat kesiapan, kesigapan, dan keaktifan masing-masing
Direksi untuk membawa FORU menuju Perusahaan berbasis
komunikasi yang unggul di masa depan.
PENILAIAN KINERJA DIREKSI
Barometer kinerja Direksi dilihat dari pencapaian Key
Performance Indicator (KPI) di tahun berjalan. Hal tersebut
WAKTU MATERI PESERTA
15 Januari 2015 Diskusi Amendment 2014 EPI Indra Abidin
15 Januari 2015 Sosialisasi Peraturan OJK 2014 Herman Muljadi Sulaeman
15 Februari 2015 Penjelasan AKSes, Pemeriksaan dan Sanksi Herman Muljadi Sulaeman
15 Februari 2015 Diskusi Peraturan OJK 33-38 Herman Muljadi Sulaeman
15 Maret 2015 Diskusi Kode Etik BOD BOC Herman Muljadi Sulaeman
15 Maret 2015 Seminar Assuring Good Governance Herman Muljadi Sulaeman
15 Maret 2015 Seminar Financial & Whistleblower Best Practice Herman Muljadi Sulaeman
15 April 2015 Diskusi Global Shareholders Enggagement Indra Abidin
15 April 2015 Seminar Transformasi Bisnis Berbasis Tata Kelola Herman Muljadi Sulaeman
15 Mei 2015 Diskusi Salary & Corporate Survey 2015 Herman Muljadi Sulaeman
15 Juni 2015 Seminar Mengetahui Insider Information menuju Transparansi Tata Kelola Herman Muljadi Sulaeman
15 Juni 2015 Diskusi Peran dan Fungsi Corporate Secretary Indira Ratna Dewi Abidin
15 Juli 2015 Diskusi Charter BOD BOC Indira Ratna Dewi Abidin
15 Agustus 2015 Seminar Globalisasi Ekonomi dan dampak Ekonomi Indira Ratna Dewi Abidin
15 Agustus 2015 Dengar Pendapat Rancangan Aturan II A Indira Ratna Dewi Abidin
15 September 2015 Seminar Economy Outlook 2016 Indira Ratna Dewi Abidin
15 November 2015 Event Capital Market Expo 2015 Indira Ratna Dewi Abidin
15 November 2015 Diskusi Yuk Nabung Saham Yuliana Leonarda
15 Desember 2015 Seminar Tax Update 2015 Yuliana Leonarda
di atas juga ditunjang keaktifan dari Direksi yang selalu cepat
dalam menanggapi setiap permasalahan melalui rapat-rapat
yang bersifat rutin ataupun insidentil. Selain itu, Penilaian
Kinerja Direksi juga dilakukan oleh Pemegang Saham setiap
tahunnya dalam rangka memenuhi target-target yang
ditetapkan untuk tahun 2015 beserta realisasinya. Adapun
target-target yang telah ditetapkan pada Rapat Umum
Pemegang Saham untuk tahun 2015 beserta realisasinya dapat
dilihat pada tabel di bawah ini:
PENGEMBANGAN KOMPETENSI DIREKSI
Untuk meningkatkan pengetahuan tentang industri yang digeluti
Perusahaan dan perkembangannya, Direksi juga diikutsertakan
dalam program pelatihan di bidang komunikasi dan periklanan
terkinitermasukprogram-programsertifikasi.Selamatahun
2015 Direksi FORU mengikuti berbagai program pelatihan,
konferensi, seminar, atau workshop, yang diselenggarakan oleh
OJK, BEI, IAI, AEI, dan lainnya, yaitu:
Tata Kelola Perusahaan
93PT Fortune Indonesia Tbk
Laporan Tahunan 2015
KEPUTUSAN RUPS TAHUNAN 10 JUNI 2015 REALISASI
Agenda Pertama
1. Menerima baik dan memberikan persetujuan atas Laporan Tahunan Direksi untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014
serta Rencana Kerja 2015.
2. Menerima dengan baik dan menyetujui Laporan Dewan Komisaris untuk tahun buku 2014.
3. Mengesahkan Laporan Keuangan Audit untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 yang terdiri dari Neraca per
31 Desember 2014 dan Perhitungan Laba Rugi Perseroan untuk tahun buku 2014, maka dengan demikian memberikan pelunasan dan
pembebasan (acquit et de charge) kepada para anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan atas tindakan kepengurusan dan pengawasan
yang mereka jalankan selama tahun buku2014 sejauh tindakan-tindakan kepengurusan dan pengawasan tersebut tercermin dalam Neraca dan
Perhitungan Laba Rugi Perseroan.
Terlaksana
Agenda Kedua:
Menetapkan penggunaan laba bersih Perseroan untuk tahun buku 2014 digunakan sebagai berikut:
1. 15% (lima belas persen) keuntungan yang diperoleh akan digunakan sebagai cicilan untuk dana cadangan Perseroan.
2. Sisa keuntungan yang diperoleh Perseroan setelah dikurangi dana cadangan sebesar 15% (lima belas persen) akan dicatatkan sebagai laba
ditahan untuk keperluan modal kerja dan pengembangan usaha Perseroan di masa yang akan datang.
Terlaksana
Agenda Ketiga:
Memberi kewenangan kepada Direksi Perseroan untuk memilih dan menunjuk Akuntan Publik Perseroan yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan
yang akan mengaudit keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berjalan dan berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, termasuk melakukan
penetapan honorariumnya serta persyaratan penunjukkan lainnya.
Terlaksana
Agenda Keempat:
1. Tidak mengubah tugas dan wewenang Direksi serta Dewan Komisaris Perseroan.
2. Memberikan kewenangan dan kuasa kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk dan atas nama Rapat Umum Pemegang Saham, untuk
menetapkan remunerasi berupa gaji dan atau tunjangan bagi Direksi Perseroan untuk masa jabatan terhitung sejak bulan Juli 2015 sampai
dengan Juni 2016.
3. Menetapkan tidak ada kenaikan remunerasi yaitu honorarium dan atau tunjangan bagi seluruh anggota Dewan Komisaris Perseroan untuk
periode 1 tahun berikutnya, berlaku terhitung sejak bulan Juli 2015 sampai dengan Juni 2016.
Terlaksana
KEPUTUSAN RUPS LUAR BIASA 10 JUNI 2015 REALISASI
Agenda Pertama:
1. Menyetujui untuk memberhentikan dengan hormat seluruh anggota Direksi Perseroan terhitung sejak ditutupnya Rapat.
2. Memberikan penghargaan yang sangat tinggi dan ucapan terima kasih kepada Bapak Indra Abidin dan Bapak Herman Muljadi Sulaeman atas
pelaksanaan tugas dan tanggung jawab sepenuhnya (acquit de charge) kepada Direksi Perseroan atas tindakan pengurusan yang dilakukan
untuk dan atas nama Perseroan sampai dengan tanggal ditutupnya Rapat.
3. Mengangkat anggota Direksi Perseroan yang baru untuk masa jabatan terhitung sejak tanggal ditutupnya Rapat sampa dengan tanggal Rapat
Umum Pemegang Saham Tahunan yang akan diadakan pada tahun 2016 sebagai berikut:
a. Direktur Utama: Aris Boediharjo
b. Direktur: Yuliana Leonarda
c. Direktur: Indira Ratna Dewi Abidin
4. Menyetujui untuk memberhentikan dengan hormat seluruh anggota Dewan Komisaris Perseroan terhitung sejak ditutupnya Rapat.
5. Memberikan penghargaan yang sangat tinggi dan ucapan terima kasih kepada seluruh anggota Dewan Komisaris atas pelaksanaan tugas dan
tanggung jawab sebagai pengawas pengurusan Perseroan serta memberikan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (acquit de charge)
kepada Dewan Komisaris Perseroan atas tindakan pengawasan pengurusan Perseroan yang dilakukan sampai dengan tanggal ditutupnya
Rapat.
6. Mengangkat anggota Dewan Komisaris Perseroan yang baru untuk masa jabatan terhitung sejak tanggal ditutupnya Rapat sampai dengan
tanggal Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang akan diadakan pada tahun 2016 sebagai berikut:
a. Komisaris Utama: Indra Abidin
b. Komisaris: Darjoto Setyawan
c. Komisaris Independen: Sebastianus Harry Wiguna
Terlaksana
Agenda Kedua:
1. Menyetujui perubahan dan/atau penyesuaian Anggaran Dasar Perseroan dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor: 32/
POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham dan Peraturan No.33/
POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perseroan Publik termasuk menyusun kembali
anggaran dasar Perseroan.
2. Menyetujui untuk memberikan kuasa dan wewenang kepada Direksi Perseroan dengan hak substitusi untuk menyatakan perubahan dan/
atau penyesuaian Anggaran Dasar tersebut ke dalam akta Notaris dan selanjutnya mengajukan persetujuan dan pemberitahuan perubahan
Anggaran Dasar Perseroan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dan/atau instansi yang berwenang
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3. Menyetujui untuk memberikan kuasa dan wewenang kepada Direksi Perseroan untuk melakukan perubahan dan/atau perbaikan terhadap
ketentuan Anggaran Dasar Perseroan sebagaimana dalam hal terdapat perubahan dan/atau perbaikan ketentuan-ketentuan yang dikeluarkan
atau diisyaratkan oleh instansi yang berwenang terkait dengan publik.
Terlaksana
94 PT Fortune Indonesia Tbk
Laporan Tahunan 2015
Better for You and Me
RAPAT GABUNGAN DEWAN KOMISARIS DAN
DIREKSI
Anggota Dewan Komisaris dan Direksi melaksanakan rapat
gabungan yang dihadiri oleh masing-masing anggota jika
dipandang diperlukan. Rapat gabungan berfungsi sebagai
forum dan sekaligus mekanisme bagi para anggota untuk
mengambil keputusan secara kolektif terkait dengan kinerja
PERIODE JANUARI – JUNI 2015
JADWAL
RAPATAGENDA
DEDI S
PANIGORO
KASMAN
ARDAN
MIRANTY
ABIDIN
LUCIA
NOVENNA
BUDIONO
INDRA
ABIDIN
HERMAN
MULJADI
SULAEMAN
23 April 2015 Laporan Keuangan
Q1 2015
Hadir Hadir Hadir Hadir Hadir Hadir
9 Juli 2015 Laporan Keuangan
Q2 2015
Hadir Hadir Hadir Absen Hadir Hadir
PERIODE JULI – DESEMBER 2015
JADWAL
RAPATAGENDA
INDRA
ABIDIN
DARJOTO
SETYAWAN
SEBASTIANUS
HARRY
WIGUNA
ARIS
BOEDIHARJO
YULIANA
LEONARDA
INDIRA
RATNA
DEWI
ABIDIN
7 Oktober 2015 Laporan Keuangan
Q3 2015
Hadir Hadir Hadir Hadir Hadir Hadir
17 Desember
2015
Evaluasi Kinerja
dan Rencana Kerja
2016
Hadir Hadir Hadir Hadir Hadir Hadir
Perusahaan. Pada rapat koordinasi ini Direksi bersama dengan
Dewan Komisaris meninjau kembali isu-isu mengenai kinerja
Perusahaaan, mencakup realisasi keputusan RUPS pada tahun
sebelumnya. sepanjang tahun 2015, rapat gabungan ini telah
dilakukan sebanyak 4 (empat) kali. Tingkat kehadiran masing-
masing anggota adalah sebesar 100% dengan detail sebagai
berikut:
Tata Kelola Perusahaan
95PT Fortune Indonesia Tbk
Laporan Tahunan 2015
KoMiTe di Bawah dewan KoMisaris
Dalam menjalankan tugas pengawasannya, Dewan Komisaris
didukung oleh Komite Audit yang memiliki fungsi utama untuk
membantu dan mengevaluasi tugas pengawasan yang dilakukan
oleh Dewan Komisaris, meliputi pengendalian intern dan kualitas
pelaporan Perusahaan. Pembentukan dan pelaksanaan tugas
Komite Audit FORU berpedoman pada Keputusan BAPEPAM
No.29/PM/2004 tentang Pembentukan dan Pedoman
Pelaksanaan Kerja Komite Audit. Masa jabatan keanggotaan
dalam Komite Audit adalah 5 (lima) tahun, dan dapat diangkat
kembali untuk satu kali masa jabatan, dengan tidak mengurangi
kewenangan. Komite Audit juga memberikan masukan kepada
Dewan Komisaris terhadap fokus kerja tahunan. Fokus utama
Komite Audit adalah meyakinkan bahwa manajemen risiko bisnis
dan pengawasan internal telah dilaksanakan dengan benar dan
efektif oleh Perusahaan.
PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN KOMITE
AUDIT
Pengangkatan dan pemberhentian anggota Komite Audit
dilakukan oleh Dewan Komisaris, terakhir berdasarkan surat
Keputusan yang dikeluarkan oleh Dewan Komisaris tanggal
7 Oktober 2015 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan
Anggota-anggota Komite Audit PT Fortune Indonesia Tbk
Periode 2015-2016.
KRITERIA KOMITE AUDIT
Untuk menjamin kualitas kerja Komite Audit, FORU
menetapkan serangkaian kriteria yang harus dipenuhi oleh
anggota Komite Audit, yaitu:
a. Memiliki integritas yang baik dan pengetahuan serta
pengalaman kerja yang cukup di bidang pengawasan/
pemeriksaan.
b. Tidak memiliki kepentingan/keterkaitan pribadi yang dapat
menimbulkan dampak negatif dan benturan kepentingan
terhadap Perusahaan.
c. Dapat menyediakan waktu yang cukup untuk
menyelesaikan tugasnya.
d. Salah seorang dari anggota Komite Audit harus memiliki
latar belakang pendidikan atau memiliki keahlian di
bidang akuntansi atau keuangan, dan salah seorang harus
memahami industri/bisnis Perusahaan.
PIAGAM KOMITE AUDIT
Dewan Komisaris telah menetapkan Piagam Komite Audit
(Audit Committee Charter) sebagai panduan bagi Komite
Audit dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab secara
transparan, kompeten, objektif, dan independen, sehingga dapat
dipertanggungjawabkan dan diterima oleh semua pihak yang
berkepentingan. Adapun Piagam Komite Audit telah dituangkan
dalam bentuk buku panduan dan dimuat di website FORU.
Komposisi, Independensi dan Masa Jabatan Komite Audit
Sesuai dengan acuan kerja di dalam Piagam Komite Audit dan
Peraturan Bapepam-LK, maka Komite Audit Perusahaan
terdiri dari minimal 3 (tiga) anggota. Komisaris independen
secara otomatis menduduki jabatan sebagai Ketua Komite
Audit. Dewan Komisaris mengangkat 2 (dua) pihak eksternal
yang independen sebagai anggota. Dewan Komisaris dapat
menentukan perlu atau tidaknya penambahan jumlah anggota
Komite Audit.
FORU telah memenuhi ketentuan tersebut dengan menunjuk
Sebastianus Harry Wiguna yang merupakan Komisaris
Independen sebagai Ketua Komite Audit dan 2 (dua) orang
anggota, yaitu Dharmawandi Sutanto dan Devi Widjaja sebagai
anggota Komite Audit. Anggota Komite Audit FORU memenuhi
persyaratan independensi dan memiliki keahlian di bidang
akuntansi dan/atau keuangan. Anggota Komite Audit juga tidak
ditunjuk dari pejabat eksekutif Kantor Akuntan Publik yang
memberikan jasa audit atau jasa non-audit kepada perusahaan
lain dalam waktu enam bulan terakhir.
PROFIL KOMITE AUDIT
Ketua Komite Audit – Sebastianus Harry Wiguna
ProfilSebastianusHarryWigunayangmenjabatsebagaiKetua
Komite Audit sekaligus Komisaris Independen Perusahaan
dapatdilihatpadabagianProfilDewanKomisarisdalam
Laporan tahunan ini.
DHARMAWANDI SUTANTO
(Diangkat menjadi anggota Komite Audit pada tahun 2015)
Warga Negara Indonesia. Lulus sebagai Sarjana Akuntansi
Universitas Tarumanegara pada tahun 1992. Saat ini bekerja
sebagai Direktur PT Tri Banyan Tirta Tbk. Sebelumnya pernah
memegang beberapa jabatan penting seperti Associate Manager
Prasetio Utomo & Co (Arthur Andersen & Co.SC) Public
Accounting Firm (1992 - 1996), Senior Manager PT Omni
Capital (2004 - 2011), dan Direktur Utama PT Kokoh Inti
Arebama Tbk (2006 - 2011).
KoMiTe di Bawah dewan KoMisaris
96 PT Fortune Indonesia Tbk
Laporan Tahunan 2015
Better for You and Me
NAMA JABATAN DASAR PENUNJUKKAN AKHIR MASA JABATAN
Sebastianus Harry Wiguna Ketua Rapat Dewan Komisaris, 7 Oktober 2015 Juni 2016
Dharmawandi Sutanto Anggota Rapat Dewan Komisaris, 7 Oktober 2015 Juni 2016
Devi Widjaja Anggota Rapat Dewan Komisaris, 7 Oktober 2015 Juni 2016
DEVI WIDJAJA
(Diangkat menjadi anggota Komite Audit pada tahun 2015)
Warga Negara Indonesia. Sarjana Akuntansi Universitas
Tarumanegara pada tahun 1999. Saat ini bekerja sebagai Audit
Manager Tjahjadi & Tamara (Morison International). Sebelumnya
pernah memegang beberapa jabatan penting seperti Financial
Controller and Internal Audit Manager PT Omni Capital
(2003 - 2007), Internal Audit Manager PT Danatama
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB KOMITE AUDIT
Merujuk kepada piagam Komite Audit, tugas dan tanggung jawab
Komite Audit adalah sebagai berikut:
a. Melakukan pengawasan terhadap kinerja Perusahaan.
b. Menyiapkan sejumlah prosedur dan administrasi lainnya
termasuk pelaporan yang harus dipersiapkan guna
berjalannya kegiatan Komite Audit secara efektif.
c. Mengawasi semua pelaporan informasi keuangan, selain itu,
Komite Audit juga berfungsi untuk menyelesaikan segala
perselisihan antara manajemen, auditor eksternal dan atau
auditor internal tentang pelaporan keuangan.
d. Mengevaluasi perencanaan dan pelaksanaan pengendalian
internal Perusahaan, mengawasi jalannya pelaksanaan
manajemen risiko.
e. Ikut menunjuk dan atau memberhentikan, serta mengawasi
pekerjaan, Kepala Divisi Audit Internal dan Unit Audit
Internal, menjadi penghubung utama dan menyediakan
forum yang tepat untuk menangani semua hal yang
berkaitan dengan audit atau pemeriksaan dari pihak
regulator, apabila ada.
f. Ikut menunjuk dan atau memberhentikan serta mengawasi
pekerjaan Kantor Akuntan Publik dalam melakukan audit
atau tugas audit lainnya di luar audit Laporan Keuangan
sesuai dengan kesepakatan yang ada, pernyataan opini
terhadap Laporan Keuangan dan audit lainnya yang
dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik perlu mendapat
persetujuan Komite Audit.
g. Memastikan ketaatan Perusahaan terhadap perundang-
undangan yang berlaku sehingga tercapai Good Corporate
Governance
Makmur (2007 - 2010), dan Audit Manager Tjahjadi,
Prodhono & Teramihardja (Morison International) (Januari
2011- Juli 2011).
Komite Audit FORU telah diangkat oleh Dewan Komisaris
untuk jangka waktu 1 (satu) tahun sampai dengan tahun 2016
mendatang dengan mengikuti masa jabatan anggota Dewan
Komisaris yang saat ini menjabat. Masa jabatan masing-masing
anggota Komite Audit dapat dilihat dalam tabel di bawah ini:
g. Menerima secara langsung, maupun melalui laporan
manajemen, keluhan/pengaduan dari pihak internal dan
eksternal Perusahaan; membangun dan memelihara
mekanisme penyampaian keluhan/pengaduan seperti
adanya penggelapan uang, kecurangan lainnya serta
kegiatan lain yang tidak pantas.
Selain tugas-tugas di atas, Komite Audit juga menerima tugas
khusus dari Dewan Komisaris, tugas ini diselesaikan sesuai
dengan tujuan yang diminta oleh Dewan Komisaris.
KODE ETIK KOMITE AUDIT
Komite Audit dan setiap anggota dalam Komite Audit,
menjalankan tugas pokok dan fungsinya secara jujur, objektif,
independen, dan profesional, dengan secara sungguh-sungguh
memanfaatkan semaksimal mungkin keahliannya untuk
kepentingan Perusahaan.
Kode etik sebagaimana diatur dalam Charter Komite Audit
adalah sebagai berikut:
1. Komite Audit dan setiap anggota dalam Komite Audit,
dengan sungguh-sungguh dan konsisten, patuh terhadap
peraturan perundang-undangan dan ketentuan lainnya,
terutama yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas pokok
dan fungsi Komite Audit.
2. Komite Audit dan setiap anggota dalam Komite Audit,
secara bertanggung jawab menjaga kerahasiaan segala
informasi yang diperoleh terkait Perusahaan, baik selama
menjabat dalam Komite maupun setelah tidak menjabat
dalam Komite.
Tata Kelola Perusahaan
97PT Fortune Indonesia Tbk
Laporan Tahunan 2015
3. Setiap anggota Komite Audit, tidak memberikan jasa
apapun terhadap Perusahaan baik secara langsung
(individu) maupun tidak langsung (melalui kelembagaan),
karena dapat mempengaruhi independensi anggota Komite
maupun objektivitas sikap anggota Komite.
4. Apabila dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
Komite Audit ternyata terdapat situasi “terjadi benturan
kepentingan”, anggota yang bersangkutan tidak dilibatkan
dalam proses/kegiatan tersebut.
5. Setiap anggota Komite Audit, tidak menerima apapun
pemberian dari Perusahaan di luar yang diizinkan peraturan
dan perundang-undangan.
FREKUENSI RAPAT DAN TINGKAT KEHADIRAN
KOMITE AUDIT
Sepanjang tahun 2015, Komite Audit telah menggelar rapat
dalam rangka mengemban amanah pemangku kepentingan, dan
fungsinya sebagai komite independen yang bertanggung jawab
langsung ke Dewan Komisaris dengan agenda sebagai berikut:
PERIODE JANUARI – JUNI 2015
JADWAL RAPAT AGENDADEDI SJAHRIR
PANIGORO
ALEXANDER
RONALD SINDHIKA
DHARMAWANDI
SUTANTO
29 Januari 2015 Pembahasan Laporan Keuangan
Tahunan 2014
Hadir Hadir Hadir
9 Juli 2015 Pembahasan Laporan Keuangan
Q1 2015
Hadir Hadir Hadir
PERIODE JULI – DESEMBER 2015
JADWAL RAPAT AGENDASEBASTIANUS
HARRY WIGUNA
DHARMAWANDI
SUTANTODEVI WIDJAJA
9 Juli 2015 Pembahasan Laporan Keuangan
Q2 2015
Hadir Hadir Hadir
7 Oktober 2015 Pembahasan Laporan Keuangan
Q3 2015
Hadir Hadir Hadir
KEBIJAKAN REMUNERASI KOMITE AUDIT
Merujuk kepada kebijakan PT Fortune Indonesia Tbk, Komite
Audit FORU memperoleh remunerasi sesuai keputusan Direksi.
PROGRAM KERJA KOMITE AUDIT
Komite Audit telah mencanangkan program kegiatan di
antaranya adalah:
a. Melakukan evaluasi atas Laporan Keuangan Perusahaan
secara triwulanan sesuai dengan pedoman kerja Komite
Audit dan perundang-undangan yang berlaku.
b. Meninjau Laporan Manajemen secara bulanan, semesteran,
triwulanan dan tahunan.
c. Meninjau kinerja Auditor Eksternal atas audit yang
dilakukanterhadapkinerjafinansialPerusahaan.
PELAKSANAAN KEGIATAN KOMITE AUDIT TAHUN
2015
Sesuai dengan program kerja audit tahunan 2015, Komite Audit
telah melakukan audit terhadap beberapa objek Audit sebagai
berikut:
98 PT Fortune Indonesia Tbk
Laporan Tahunan 2015
Better for You and Me
Komite Remunerasi dan Nominasi
FORU tidak memisahkan fungsi Komite Remunerasi &
Nominasi dari tugas Dewan Komisaris sehingga semua tugas
Komite Remunerasi & Nominasi diemban langsung oleh Dewan
Komisaris.
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
1. Fungsi Nominasi
a. Menganalisa, menyusun, dan memberikan rekomendasi
mengenai sistem serta prosedur pemilihan dan atau
penggantian anggota Dewan Komisaris dan Direksi
kepada Dewan Komisaris;
b. Memberikan rekomendasi mengenai calon anggota
Dewan Komisaris dan atau Direksi kepada Dewan
Komisaris;
c. Memantau pelaksanaan dan menganalisa kriteria dan
prosedur seleksi bagi calon Pejabat satu tingkat di
bawah Direksi;
d. Menyusun sistem penilaian kinerja Dewan Komisaris
dan Direksi;
e. Memberikan rekomendasi tentang jumlah anggota
Dewan Komisaris dan Direksi;
f. Memberikan pendapat atau nasihat kepada Direksi
atas keputusan Direksi untuk mutase dan atau
pengangkatan non pekerja Perusahaan menjadi
pejabat satu tingkat di bawah Direksi;
g. Menganalisa data pejabat satu tingkat di bawah
Direksi yang disampaikan oleh Direksi secara
triwulanan dan setiap waktu jika ada perubahan;
JENIS PEKERJAAN JUMLAH PENUGASANJUMLAH LAPORAN YANG
DITERBITKAN
Audit Operasional bulanan 12 penugasan 12 laporan
Review laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan Entitas
Anak
4 penugasan 4 laporan
Manajemen Risiko 1 penugasan 1 laporan
Penilaian atas kecukupan dan efektivitas sistem pengendalian
internal Perusahaan
1 penugasan 1 laporan
h. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris
mengenai Pihak Independen yang akan menjadi
anggota Komite Audit.
2. Fungsi Remunerasi
a. Melakukan evaluasi terhadap kebijakan remunerasi
yang berlaku bagi Dewan Komisaris, Direksi dan
Warga Perusahaan;
b. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris
mengenai:
a. Kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris dan
Direksi;
b. Kebijakan remunerasi bagi Pejabat Eksekutif dan
pekerja Perusahaan secara keseluruhan untuk
disampaikan kepada Direksi.
c. Memberikan rekomendasi tentang pemberian opsi
kepada Dewan Komisaris, Direksi dan pekerja
Perusahaan, antara lain opsi saham;
d. Memberikan rekomendasi tentang sistem pensiun bagi
pekerja Perusahaan;
e. Memberikan rekomendasi tentang sistem kompensasi
serta manfaat lainnya dalam pengurangan pekerja
Perusahaan.
FREKUENSI RAPAT DAN TINGKAT KEHADIRAN
KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI
Dikarenakan tidak adanya pemisahan fungsi Nominasi dan
Remunerasi dari tugas Dewan Komisaris, maka di tahun 2015
pembahasan terkait fungsi tersebut dilakukan pada rapat dewan
Komisaris yang diselenggarakan pada bulan Mei 2015:
NO TANGGALMATA ACARA
RAPAT
KOMISARIS
DEDI S
PANIGORO*
KASMAN
ARDAN*
MIRANTY
ABIDIN*
LUCIA
NOVENNA
BUDIONO*
INDRA
ABIDIN**
DARJOTO
SETYAWAN**
SEBASTIANUS
HARRY
WIGUNA**
1. 21 Mei 2015 Persiapan RUPS Hadir Hadir Hadir Hadir N/A N/A N/A
* Selesai masa jabatan Komisaris berdasarkan keputusan RUPSLB 10 Juni 2015
** Diangkat menjadi Komisaris berdasarkan keputusan RUPSLB 10 Juni 2015
Tata Kelola Perusahaan
99PT Fortune Indonesia Tbk
Laporan Tahunan 2015
PROGRAM KERJA KOMITE NOMINASI DAN
REMUNERASI
Komite Nominasi dan Remunerasi telah mencanangkan program
kegiatan sepanjang tahun 2015, yaitu:
a. Melakukan analisa mendalam untuk menyusun dan
memberikan rekomendasi mengenai sistem serta prosedur
pemilihan dan atau penggantian anggota Dewan Komisaris
dan Direksi.
b. Melakukan penilaian kinerja Dewan Komisaris dan Direksi
sesuai dengan sistem penilaian kinerja Perusahaan.
c. Memberikan rekomendasi terkait remunerasi dan manfaat
lainnya yang akan dialokasikan Perusahaan.
LAPORAN PELAKSANAAN TUGAS KOMITE
NOMINASI DAN REMUNERASI
Sepanjang tahun 2015, Komite Nominasi dan Remunerasi telah
melakukan aktivitas untuk membantu Dewan Komisaris dalam
fungsi pengawasan atas aktivitas dan operasional Perusahaan.
Laporan singkat kegiatan Komite Nominasi dan Remunerasi
selama tahun 2015 adalah sebagai berikut:
a. Menentukan kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris
dan Direksi Perusahaan.
b. Melakukan peninjauan remunerasi berdasarkan
perkembangan skala usaha, perolehan pendapatan, aset
Perusahaan dan/atau benchmark/salary survey minimal 1
tahun untuk diajukan dalam RUPS.
c. Menentukan jumlah remunerasi yang diberikan kepada
Dewan Komisaris dan Direksi.
NAMA DEWAN
KOMISARIS
KEPEMILIKAN SAHAM
JABATANJUMLAH
FORU ENTITAS ANAK
Indra Abidin Komisaris Utama N/A N/A
Darjoto Setyawan Komisaris N/A N/A
Sebastianus Harry Wiguna Komisaris Independen N/A N/A
NAMA DIREKSI
KEPEMILIKAN
JABATANJUMLAH
FORU ENTITAS ANAK
Aris Boediharjo Direktur Utama N/A N/A
Yuliana Leonarda Direktur N/A N/A
Indira Ratna Dewi Abidin Direktur N/A N/A
KePeMiliKan sahaM anggoTa dewan KoMisaris dan direKsiKePeMiliKan sahaM anggoTa dewan KoMisaris dan direKsi
100 PT Fortune Indonesia Tbk
Laporan Tahunan 2015
Better for You and Me
seKreTaris Perusahaan
Sekretaris Perusahaan merupakan organ di bawah Direksi
yang bertanggung jawab atas terselenggaranya fungsi-
fungsi manajemen di bidang kesekretariatan, hubungan
dengan investor, aspek komunikasi, hubungan masyarakat,
serta memberikan saran perbaikan kebijakan dalam rangka
meningkatkanefisiensi,efektivitas,danproduktivitasdalam
rangka tata kelola perusahaan yang baik. Penunjukkan
Sekretaris Perusahaan telah dilakukan sesuai dengan peraturan
Otoritas Jasa Keuangan No.35/POJK.04/2014 tentang
Sekretaris Perusahaan emiten atau perusahaan publik, yaitu
memenuhi persyaratan sebagai berikut:
• Cakap melakukan perbuatan hukum.
• Memiliki pengetahuan dan pemahaman di bidang hukum,
keuangan, dan tata kelola perusahaan.
• Memahami kegiatan usaha emiten atau perusahaan publik.
• Dapat berkomunikasi dengan baik, dan
• Berdomisili di Indonesia
FORU telah menunjuk dan mengangkat Indira Ratna Dewi
Abidin sebagai Sekretaris Perusahaan sejak tahun 2002, yang
tertuang dalam Surat Keputusan Direksi Perusahaan No.01/
DIR/KEP/2001.
PROFIL SEKRETARIS PERUSAHAAN
INDIRA RATNA DEWI ABIDIN
Diangkat sebagai Sekretaris Perusahaan sejak tahun 2002.
Lahir di Bandung, 29 Oktober 1969. Mendapatkan gelar
Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia pada tahun
1995, kemudian berhasil meraih gelar Master of Education
dari Universitas Boston pada tahun 2001. Beliau memulai
perjalanan karirnya di FORU sebagai Assistant to CEO dan
New Business Development Fortune Indonesia (1996-1998).
Beliau kemudian memegang beberapa jabatan lain di FORU,
yaitu sebagai Venus PR Division Head Fortune Indonesia
(2002-2003), Deputy Managing Director Fortune PR
(2004), Managing Director Fortune PR (2005-2013), dan
ChiefHappinessOfficerFortunePR(2013-2015),danpada
tahun 2015 beliau diangkat sebagai Direktur berdasarkan
keputusan Rapat Umum Pemegang Saham FORU 2015.
Beliau juga pernah menjabat sebagai Asisten Peneliti di Boston
Medical Center (1999-2001) serta koordinator di HarborCov
Women Empowerment Center (1999). Beliau aktif terlibat
dalam Asosiasi Sekretaris Perseroan Indonesia sejak 2002
dan pernah bergabung dengan AIESEC Indonesia (1989-1993).
Selain aktif mengikuti berbagai pelatihan dan seminar beliau
juga aktif sebagai pengajar dan pembicara.
FUNGSI, TUGAS, DAN TANGGUNG JAWAB
SEKRETARIS PERUSAHAAN
Dalam menjalankan tugasnya, Sekretaris Perusahaan dalam
Divisi Sekretaris Korporasi didukung oleh Departemen Hukum
Korporasi dan Departemen Komunikasi Korporasi dengan
tanggung jawab sebagai berikut:
a. Memastikan pelaksanaan keterbukaan informasi keuangan
dalam laporan keuangan yang dipublikasikan maupun
keterangan lain yang dibutuhkan pasar modal.
b. Memastikan transparansi hasil RUPS Tahunan telah
dilaksanakan sesuai dengan peraturan yang berlaku dan
mencapai seluruh pemangku kepentingan.
c. Memastikan pemenuhan tata kelola perusahaan telah
dilaksanakan oleh Perusahaan.
d. Memastikan Perusahaan telah memenuhi seluruh
peraturan pasar modal serta peraturan dan perundang-
undangan yang terkait dengan Perusahaan.
e. Menerima dan menindaklanjuti keluhan dari eksternal
Perusahaan maupun keluhan atau masukan dari pihak
internal yang bertindak sebagai whistleblower.
f. Mengikuti perkembangan pasar modal khususnya
peraturan-peraturan yang berlaku di bidang pasar modal.
g. Memberikan pelayanan kepada masyarakat atas setiap
informasi yang dibutuhkan pemodal yang berkaitan dengan
kondisi Perusahaan.
h. Memberikan masukan kepada Direksi untuk mematuhi
ketentuan Undang-undang nomor 8 tahun 1995 tentang
pasar modal dan peraturan pelaksanaannya.
PROGRAM KERJA 2015
Dalam struktur organisasi FORU, Divisi Sekretaris Korporasi,
Departemen Hukum Korporasi, dan Komunikasi Korporasi yang
difungsikan sebagai Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab
langsung kepada Direksi. Kegiatan yang telah dijalankan selama
tahun 2015 terkait fungsinya adalah:
• Memenuhi kepatuhan terhadap peraturan perundang-
undangan yang berlaku di bursa efek dan pasar modal
dan yang dinyatakan dalam Undang-undang Perseroan
Terbatas.
• Menyelenggarakan RUPS Tahunan dan Luar Biasa, Rapat
Dewan Komisaris, Rapat Direksi dan Rapat Gabungan
Dewan Komisaris dengan Direksi sesuai dengan kebijakan
Perusahaan dan undang-undang yang berlaku.
• Menangani administrasi kesekretariatan atau
korespondensi Perusahaan dengan pihak-pihak yang
berkepentingan dalam pasar modal termasuk Otoritas
Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI).
seKreTaris Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
101PT Fortune Indonesia Tbk
Laporan Tahunan 2015
• Meningkatkan implementasi keterbukaan informasi dengan
mengelola strategi komunikasi eskternal dan internal
yang dengan segenap pemangku kepentingan untuk
menyampaikan berita dari Perseroan secara terbuka
dan bertanggung jawab serta membangun citra positif
Perseroan.
• Mengawasi perkembangan dan perubahan-perubahan
regulasi yang terjadi di pasar modal, menginformasikan
perubahan tersebut kepada manajemen Perusahaan serta
melaksanakan perubahan-perubahan regulasi tersebut di
lingkungan Perusahaan.
PENINGKATAN KOMPETENSI SEKRETARIS
PERUSAHAAN
Divisi Sekretaris Korporasi secara rutin mengikuti
perkembangan pasar modal dengan mengikuti berbagai
program pelatihan, konferensi, seminar, atau workshop, yang
diselenggarakan oleh OJK, BEI, IAI, AEI, dan ICSA.
PELAKSANAAN KEGIATAN SEKRETARIS
PERUSAHAAN
Tugas-tugas utama yang telah dijalankan Sekretaris
Perusahaan termasuk keterbukaan informasi Perusahaan
kepada Otoritas Jasa Keuangan, Bursa Efek, dan publik selama
tahun 2015 adalah sebagai berikut:
a. Melakukan korespondensi dengan OJK dan BEI sebagai
regulator pasar modal secara rutin.
b. Menyampaikan perkembangan komunitas investor kepada
Direksi.
c. Menyampaikan perkembangan dan kegiatan-kegiatan
yang dilaksanakan Perusahaan kepada masyarakat dalam
bentuk siaran pers, informasi pada situs Perusahaan,
peliputan media dan memenuhi permintaan informasi yang
disampaikan pemangku kepentingan.
d. Menyampaikan Laporan Tahunan 2015 dan Laporan-
laporan keuangan triwulan kepada OJK dan BEI serta
memuat laporan tersebut pada situs Perusahaan.
e. Menyelenggarakan 1 kali RUPS Tahunan dan 1 kali RUPS
Luar Biasa.
f. Mengadakan konferensi pers, pertemuan dan peliputan
media. Termasuk Paparan Publik Tahunan.
Terbentuknya Audit Internal merupakan implementasi atas
keputusan Ketua BAPEPAM-LK Nomor: Kep-496/BL/2008
tanggal 28 November 2008 tentang Pembentukan dan
Pedoman Penyusunan Piagam Audit Internal untuk Perusahaan
Publik. Dengan terbentuknya Audit Internal, maka Perseroan
telah memenuhi Peraturan BAPEPAM-LK tersebut.
Divisi Audit Internal FORU dibentuk sejak tahun 2010 untuk
memastikan bahwa penerapan tata kelola perusahaan telah
dijalankan dengan baik dalam rangka mencapai tujuan Perusahaan.
Dalam struktur organisasi, Audit Internal ditempatkan
secara independen dan bertanggung jawab untuk melaporkan
kegiatannya kepada Direksi. Divisi Audit Internal bertugas
untuk memastikan bahwa pelaksanaan operasional perusahaan
dilakukan sesuai dengan prinsip operasional perusahaan yang
berlaku umum, audit operasional serta audit kepatuhan untuk
memastikan bahwa standar operasi telah dipatuhi oleh seluruh
sendi operasi, serta audit investigatif bila perlu.
audiT inTernalKOMPOSISI DAN DASAR PENUNJUKKAN AUDIT
INTERNAL
Ketua Audit Internal diangkat dan diberhentikan oleh Direksi
berdasarkan keputusan Direksi dan dengan persetujuan
Dewan Komisaris tanggal 26 Juli 2011, Perusahaan menunjuk
Maria Magdalena Lanasastri Setiadi sebagai ketua Unit Audit
Internal.
Dalam melaksanakan tugas pengawasan internalnya, Kepala
Unit Internal Audit didukung oleh 3 (tiga) orang pegawai pada
unit audit internal yang terdiri atas 3 (tiga) orang jabatan
struktural dan 3 (tiga) orang jabatan fungsional.
PIAGAM AUDIT UNIT AUDIT INTERNAL
Audit Internal menjalankan fungsinya dalam melakukan proses
audit terhadap pemastian berjalannya sistem operasional
perusahaan berdasarkan Piagam Audit Internal yang telah
dibentuk pada tahun 2011. Piagam Audit Internal dibuat
audiT inTernal
102 PT Fortune Indonesia Tbk
Laporan Tahunan 2015
Better for You and Me
sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Bapepam dan LK No.
IX.I.7 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam
Unit Audit Internal (Surat Keputusan Ketua Bapepam dan LK
No.Kep-496/BL/2008 tertanggal 28 November 2008).
Piagam Unit Audit Internal ditetapkan oleh Direksi dan disetujui
oleh Dewan Komisaris FORU pada tanggal 26 Juli 2011.
Piagam Audit Internal yang mengatur tentang pedoman kerja
Unit Audit Internal telah dibuat dalam buku panduan perusahaan
dan dimuat di website FORU.
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB AUDIT INTERNAL
• Mengkoordinasikan seluruh kegiatan pengawasan dan
pemeriksaan atas seluruh unit kerja.
• Mengkoordinasikan penyusunan dan pelaksanaan Program
Kerja.
• Pemeriksaan Tahunan (PKPT) pada seluruh unit kerja
yang ada di perusahaan.
• Mengkoordinasikan kegiatan audit dan menilai penerapan
peraturan-peraturan, prosedur-prosedur, kebijakan-
kebijakan, standar-standar dan hal lainnya (termasuk
sistem-sistem manajemen dan standar manajemen) yang
dilaksanakan oleh unit kerja.
• Mengkoordinasikan audit eksternal dan melakukan
pengawasan fungsional, serta menyediakan data dan
informasi perusahaan untuk kebutuhan tersebut.
• Memberikan pendapat, rekomendasi, dan saran-saran
perbaikan kepada Direksi dan para Manajer Unit Kerja
yang diperiksa, baik diminta maupun yang tidak diminta,
dalam hal mengamankan harta dan kekayaan perusahaan
terkait perbuatan melanggar hukum.
• Melaksanakan pemantauan tindak lanjut hasil audit
internal.
• Mengembangkan sistem pengawasan dan pemeriksaan
sesuai ketentuan Pemerintah dan perkembangan bisnis
Perusahaan. Laporan hasil audit internal 2014 telah
disampaikan oleh direksi dan telah menjadi panduan atau
pedoman untuk melakukan kegiatan lanjutan.
PENGEMBANGAN KOMPETENSI AUDIT INTERNAL
Sepanjang tahun 2015, Auditor Internal FORU mengikuti
beberapa pelatihan yang terkait dengan kompetensi dan tata
laku audit internal untuk meningkatkan pengetahuan, keahlian,
dan kemampuan profesional.
STRUKTUR DAN KEDUDUKAN AUDIT INTERNAL
Komite Audit Dewan Komisaris
Audit Internal Sekretaris Perusahaan
Direksi
Tata Kelola Perusahaan
103PT Fortune Indonesia Tbk
Laporan Tahunan 2015
Dalam rangka keperluan audit tahun buku 2015, Direksi
dengan persetujuan Dewan Komisaris dan dibantu oleh Komite
Audit telah menunjuk secara langsung Kantor Akuntan Publik
Kosasih, Nurdiyaman, Mulyadi, Tjahjo & Rekan untuk menjadi
auditor eksternal terhadap pelaporan kinerja keuangan untuk
tahun buku 2015. Tahun 2015 merupakan tahun pertama bagi
Kantor Akuntan Kosasih, Nurdiyaman, Mulyadi, Tjahjo & Rekan
sebagai auditor eksternal yang ditunjuk untuk melakukan audit
laporan keuangan tahunan Perusahaan.
TUGAS POKOK
Auditor Eksternal mempunyai tugas pokok sebagai akuntan
publik yang melaksanakan standar auditing yang ditetapkan
dan disahkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)
dalam Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP). Standar
tersebut mengharuskan akuntan publik untuk merencanakan dan
melaksanakan audit agar memperoleh keyakinan memadai bahwa
laporan keuangan bebas dari salah saji material. Audit yang
dilakukan meliputi pemeriksaan atas dasar pengujian, bukti-
audiT eKsTernal
TAHUN BUKU AKUNTANKANTOR AKUNTAN
PUBLIK
RUANG LINGKUP
AUDIT KEUANGANOPINI AUDIT
2014 Drs. Emanuel Handojo
Pranadjaja, Ak.,CPA
Kosasih, Nurdiyaman, Tjahjo,
& Rekan
Laporan Keuangan Perusahaan
(Konsolidasian)
Wajar Tanpa Pengecualian
2013 Drs. Emanuel Handojo
Pranadjaja, Ak.,CPA
Kosasih, Nurdiyaman, Tjahjo,
& Rekan
Laporan Keuangan Perusahaan
(Konsolidasian)
Wajar Tanpa Pengecualian
2012 Juninho Widjaja, CPA Kosasih, Nurdiyaman, Tjahjo,
& Rekan
Laporan Keuangan Perusahaan
(Konsolidasian)
Wajar Tanpa Pengecualian
bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam
laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip
akuntansiyangdigunakandanestimasisignifikanyangdibuat
oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan
keuangan secara keseluruhan.
HASIL PENILAIAN
Hasil audit tahun buku 2015 yang dilakukan oleh Kantor
Akuntan Publik Kosasih, Nurdiyaman, Mulyadi, Tjahjo & Rekan
menyatakan bahwa laporan keuangan konsolidasian Perusahaan
telah disajikan secara wajar dalam semua hal yang material
berdasarkan undang-undang serta prinsip-prinsip akuntansi
yang berlaku di Indonesia tanpa pengecualian berdasarkan prinsip
akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Adapun biaya yang
dikeluarkan Perusahaan untuk penugasan KAP di tahun buku
2015 ini adalah sesuai kesepakatan antara Perusahaan dan KAP.
Berikut adalah Kantor Akuntan Publik yang melakukan audit
Laporan Keuangan Perusahaan selama 3 (tiga) tahun terakhir:
audiT eKsTernal
104 PT Fortune Indonesia Tbk
Laporan Tahunan 2015
Better for You and Me
Demi mencapai tujuan atau objektif yang telah ditetapkan,
FORU mengimplementasikan sistem pengendalian internal yang
telah dirancang dengan matang. Sistem pengendalian internal
yang diterapkan FORU adalah suatu cara untuk mengarahkan,
mengawasi, dan mengendalikan kinerja Perusahaan.
Pengendalianinternaldapatdikatakansecaraspesifiksebagai
sistem operasional dan prosedur yang digunakan untuk
menyediakan informasi keuangan yang transparan, serta patuh
terhadap perundang-undangan dan peraturan yang berlaku.
Selama tahun 2015, FORU telah mematuhi elemen-elemen
pengendalian internal yang telah disusun yaitu dengan
melaksanakan rapat Dewan Komisaris dan Direksi serta
rapat Koordinasi secara rutin dan periodik. Untuk memastikan
efektivitas pengendalian internal, FORU semaksimal mungkin
sisTeM Pengendalian inTernal
FORU memiliki kebijakan dan prosedur yang mengatur
penanganan penyimpangan internal yang dapat menyebabkan
kerugianmoralataupunfinansialyangdilakukanoleh
manajemen, pegawai tetap maupun tidak tetap. Selama tahun
2015, tidak terdapat peristiwa penyimpangan yang dilakukan
oleh manajemen, karyawan tetap, dan karyawan tidak tetap yang
dapat dikategorikan sebagai internal fraud.
PenYiMPangan inTernal
menaati bahkan melebihi kewajiban yang telah diatur. Selama
pelaksanaannya, sistem pengendalian internal FORU telah
terbukti dapat meminimalisasi tingkat penyelewengan yang
berjalan bersamaan dengan maksimalnya pelaksanaan sistem
ketenagakerjaan sehingga tercipta lingkungan kerja yang
kondusif.
EVALUASI ATAU PENILAIAN ATAS EFEKTIVITAS
PENGENDALIAN INTERNAL
Evaluasi atau penilaian atas penerapan pengendalian Internal
dilakukan untuk menilai efektivitas pelaksanaan pengawasan
dan tindakan penanggulangan. Selama tahun 2015, FORU
kembali mampu untuk memberikan keyakinan kepada pemangku
kepentingan bahwa penerapan pengendalian internal telah
memadai dalam mendukung pencapaian tujuan dan sasaran
Perusahaan.
sisTeM Pengendalian inTernal
PenYiMPangan inTernal
Tata Kelola Perusahaan
105PT Fortune Indonesia Tbk
Laporan Tahunan 2015
Direksi dan staf Perusahaan telah memahami peran dan
tanggung jawab masing-masing dalam melaksanakan fungsi
kepatuhan, merupakan rangkaian tindakan atau langkah-langkah
yang bersifat mencegah untuk memastikan bahwa kebijakan,
ketentuan, sistem, dan prosedur, serta kegiatan usaha yang
dilakukan oleh Perusahaan telah sesuai dengan ketentuan
Perusahaan Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
fungsi KePaTuhanfungsi KePaTuhan
106 PT Fortune Indonesia Tbk
Laporan Tahunan 2015
Better for You and Me
Dalam menghadapi situasi industri komunikasi dan pemasaran
yang penuh dengan tantangan, FORU mengutamakan prinsip
pengelolaan manajemen risiko yang berasaskan penghindaran
risiko, pemindahan risiko, pengurangan efek negatif risiko, dan
penampungan sebagian atau seluruh konsekuensi atas risiko
tertentu. Pengelolaan manajemen risiko dilaksanakan melalui
tata cara pengelolaan yang sistematis, terintegrasi, optimal, dan
berkesinambungan. Prosedur pelaksanaan manajemen risiko
diawalidariprosesidentifikasirisikoyangbertujuanuntuk
mengenali berbagai faktor risiko yang mungkin muncul dan
menghambat proses operasional dan manajerial perusahaan.
Langkah berikutnya adalah pengendalian risiko yang tercermin
dalam implementasi manajemen risiko. FORU melakukan
berbagai upaya yang diperlukan untuk meminimalisir
kemungkinan terjadinya risiko sekaligus usaha perbaikan untuk
menanggulangi implikasi negatif dari risiko tersebut. Upaya
pengendalian risiko akan dilakukan secara berkesinambungan
untukmencegahpenurunannilaiperusahaanyangsignifikan
sekaligus mempertahankan daya saing di tengah industri
komunikasi dan pemasaran.
IDENTIFIKASI RISIKO USAHA
Untuk dapat mengelola risiko usaha dengan baik, Kebijakan
Manajemen Risiko harus dilaksanakan di setiap unit kerja
dengan kegiatan sebagai berikut:
1. Mendeteksi/mengidentifikasirisikosedinimungkinpada
setiap aktivitas.
2. Melakukan pengukuran tingkat/besarnya setiap
risiko, dengan memperhitungkan besarnya dampak dan
kemungkinan terjadinya peluang risiko.
3. Melakukan evaluasi terhadap sumber risiko dan penyebab
terjadinya risiko, sebagai dasar untuk memetakan dan
mengendalikanrisikoyangsignifikan.
4. Menyusun rencana strategi pengendalian terhadap risiko
yangmempunyaiprioritastinggi/risikosignifikan.
5. Melaksanakan kegiatan pengendalian risiko yang
membahayakan kelangsungan hidup perusahaan.
6. Melakukan pemantauan risiko secara berkesinambungan
khususnyayangmemilikidampakcukupsignifikanterhadap
kondisi perusahaan.
ManajeMen risiKo
Setiap pimpinan unit kerja bertanggung jawab atas
dilaksanakannya kebijakan manajemen risiko di unit kerjanya
masing-masing, guna mewujudkan terciptanya suatu sistem
pengelolaan risiko yang akurat dan komprehensif untuk
mendukung pencapaian tujuan perusahaan secara keseluruhan.
ProfilRisikodigunakansebagaidasarpenyusunanRencana
Audit Tahunan oleh Audit Internal dalam pelaksanaan kegiatan
Risk Based Audit (RBA) yang dimaksudkan untuk memastikan
bahwa rencana pengendalian risiko telah dilaksanakan dengan
baik dan efektif. Hasil dari pelaksanaan RBA ini diharapkan
dapat menjadi tolok ukur efektivitas pengelolaan risiko dan akan
dilaporkan ke Manajemen serta Komite Audit dalam rangka
penerapan tata kelola perusahaan.
JENIS DAN PENGELOLAAN RISIKO USAHA
Dalam rapat Direksi dengan Dewan Komisaris maupun
Divisi Audit Internal dan Komite Audit selalu dilakukan
pembahasan mengenai risiko usaha dan mitigasi risiko yang
dapat dilaksanakan. Risiko-risiko tersebut merupakan risiko
usaha yang bersifat material dan berdampak terhadap kinerja
perusahaan.Adapunbeberaparisikoyangtelahteridentifikasidi
sepanjang tahun 2015 adalah sebagai berikut:
a. Risiko Kredit
Risiko kredit adalah risiko jika pihak debitur tidak
memenuhi liabilitasnya dalam kontrak konsumen, yang
menyebabkan kerugian keuangan.
Pengelolaan Risiko:
FORU mengelola risiko kredit dari pelanggan dengan
melakukan analisa dan persetujuan kredit yang hati-hati,
dan juga pengawasan terhadap saldo piutang dilakukan
secara berkesinambungan untuk meminimalisasi piutang tak
tertagih. FORU melakukan hubungan usaha hanya dengan
pihak ketiga yang diakui dan kredibel. Perusahaan memiliki
kebijakan untuk semua pelanggan yang akan melakukan
perdagangan secara kredit harus melakukan prosedur
verifikasikredit.Sebagaitambahanjumlahpiutangdipantau
secara terus menerus untuk mengurangi risiko penurunan
nilai piutang.
ManajeMen risiKo
Tata Kelola Perusahaan
107PT Fortune Indonesia Tbk
Laporan Tahunan 2015
b. Risiko Pasar
Risiko pasar adalah risiko di mana nilai wajar dari arus
kas masa depan dari suatu instrumen keuangan akan
berfluktuasikarenaperubahanhargapasar.Perusahaan
dipengaruhi oleh risiko pasar, terutama risiko tingkat suku
bunga. Adapun beberapa risiko yang datang dari perubahan
pasar adalah sebagai berikut:
a. Risiko Nilai Mata Uang Asing
Risiko nilai mata uang asing adalah risiko dalam hal
nilai wajar atau arus kas masa mendatang dari suatu
instrumen keuangan karena perubahan dari nilai tukar
mata uang asing. Grup terekspos risiko nilai tukar
mata uang asing yang terutama timbul dari aset/
liabilitas moneter bersih yang berbeda dengan mata
uang fungsional FORU.
Pengelolaan Risiko:
FORUmemonitorsecaraketatfluktuasidarinilai
tukar mata uang asing sehingga dapat mengambil
langkah-langkah yang paling menguntungkan pada
waktu yang tepat.
b. Risiko Tingkat Suku Bunga
Risiko tingkat suku bunga adalah risiko dalam hal nilai
wajar atau arus kas masa depan dari suatu instrumen
keuanganberfluktuasikarenaperubahansukubunga
pasar. Pengaruh dari risiko perubahan suku bunga
pasar berhubungan dengan pinjaman dari FORU yang
dikenakan suku bunga mengambang.
Pengelolaan Risiko:
FORUmemonitorsecaraketatfluktuasisukubunga
pasar dan ekspektasi pasar sehingga dapat mengambil
langkah-langkah yang paling menguntungkan secara
tepat waktu. Manajemen tidak menganggap perlunya
melakukan swap suku bunga pada saat ini.
c. Risiko Likuiditas
Risiko likuiditas adalah risiko dalam hal FORU tidak bisa
memenuhi liabilitas pada saat jatuh tempo. Secara umum,
kebutuhan dana untuk pelunasan liabilitas jangka pendek
maupun jangka panjang yang jatuh tempo diperoleh dari
penjualan kepada pelanggan. Risiko Pengelolaan Modal
FORU dihadapkan pada risiko modal untuk memastikan
bahwa akan mampu melanjutkan kelangsungan usahanya,
selain memaksimalkan keuntungan para pemegang saham,
melalui optimalisasi saldo utang dan ekuitas. Struktur
modal FORU terdiri dari utang, yang mencakup pinjaman
dan ekuitas pemilik induk, yang terdiri dari modal yang
ditempatkan, saldo laba, dan komponen ekuitas lainnya.
Pengelolaan Risiko:
Manajemen melakukan evaluasi dan pengawasan atas
arus kas masuk (cash in) dan kas keluar (cash out) untuk
memastikan tersedianya dana untuk memenuhi kebutuhan
pembayaran liabilitas yang jatuh tempo.
EVALUASI ATAS EFEKTIVITAS MANAJEMEN RISIKO
Direksi FORU secara berkala melakukan tinjauan struktur
permodalan FORU. Sebagai bagian dari tinjauan ini, Direksi
mempertimbangkan biaya permodalan dan risiko yang
berhubungan. FORU selaku entitas induk mengelola risiko
ini dengan memonitor rasio utang terhadap ekuitas. FORU
mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian
berdasarkan perubahan kondisi ekonomi untuk memelihara dan
menyesuaikan struktur permodalan. FORU dapat menyesuaikan
pembayaran dividen kepada pemegang saham, imbalan modal
kepada pemegang saham atau menerbitkan saham baru.
Perusahaan memandang bahwa pengelolaan seluruh risiko yang
muncul di tahun 2015 sudah berjalan dengan efektif dan menjadi
salah satu pendorong gerak laju mesin Perusahaan.
108 PT Fortune Indonesia Tbk
Laporan Tahunan 2015
Better for You and Me
PT Fortune Adwicipta (FAC), Entitas Anak, menjadi tergugat
pada perkara No. 140/Pdt.G/2012/PN.Jkt.Sel yang
diajukan PT Pahala Kencana (penggugat) pada tanggal 8
Maret 2012 ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, mengenai
permasalahan biaya pengiriman cetakan/brosur dan spanduk
promo produk Fastron dari PT Pertamina (Persero) di seluruh
wilayah Indonesia sebanyak 4.151 titik/tempat dengan tujuan
pengiriman ke SPBU PT Pertamina (Persero). Pada tanggal
4 Maret 2013, atas perkara No. 140/Pdt.G/2012/PN.Jkt.
Sel terhadap FAC Pengadilan Negeri Jakarta Selatan telah
memberikan putusan sebagai berikut:
1. Mengabulkan gugatan pengugat untuk sebagian.
2. Menyatakan tergugat telah melakukan wanprestasi (ingkar
janji).
3. Membatalkan perjanjian kerjasama pengiriman paket
antara pengugat dan tergugat tanggal 16 Mei 2011.
4. Menghukum tergugat untuk membayar biaya
pengiriman paket pertamina kepada penggugat sebesar
Rp311.000.000.
5. Menghukum tergugat untuk membayar ganti rugi kepada
penggugat sebesar Rp100.000.000.
6. Menolak gugatan penggugat untuk selain dan selebihnya.
Pada tanggal 7 Oktober 2013, melalui Maqdir Ismail & Partners
selaku kuasa hukum FAC, FAC mengajukan memori banding
terhadap keputusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan
PEDOMAN KERJA PERUSAHAAN
Dalam rangka meningkatkan implementasi tata kelola
perusahaan, FORU telah merumuskan pedoman kerja dan
etika yang disebut dengan Pedoman Warga Fortune sebagai
landasan bagi setiap warga dalam berinteraksi dengan pemangku
kepentingan dan sesama warga. FORU yakin bahwa dengan
penerapan tata kelola perusahaan secara bertahap dan
konsisten dapat meningkatkan dan mempengaruhi pola pikir,
sikap, dan perilaku setiap warga FORU.
Pedoman Warga FORU diberlakukan sejak 2002. Demi
mewujudkan implementasi tata kelola perusahaan yang
berkelanjutan maka pedoman kerja dan etika ini berlaku
untuk seluruh warga FORU yang mencakup segenap Dewan
Komisaris, Direksi, serta warga.
PEDOMAN WARGA FORU
1. Prakarsa
Jangan tunggu perintah - Ambil inisiatif kerja sendiri.
2. Rencana
Laksanakan, Sekali dimulai pekerjaan, selesaikan.
PerKara huKuM
tertanggal 4 Maret 2013. Permohonan banding tersebut
menyatakan bahwa FAC keberatan dan menolak seluruh
keputusan dan pertimbangan Majelis Hakim Pengadilan Jakarta
Selatan. Atas proses banding tersebut Pengadilan Tinggi DKI
Jakarta telah mengambil keputusan dengan surat No: 532/
PDT/2013/PT.DKI pada tanggal 24 Januari 2014, yaitu:
1. Menerima permohonan banding dari pembanding (FAC)
2. Menguatkan putusan pengadilan Negeri Jakarta Selatan
No. 140/Pdt.G/202/PN.,Jkt.Sel tanggal 4 Maret 2013
3. Menghukum pembanding (FAC) untuk membayar
biaya perkara pada kedua tingkat pengadilan, sebesar
Rp150.000.
Pada tanggal 21 Mei 2014 dengan surat kuasa No. 008/
FAC-FortuneLegal/DIR/V/2014, FAC yang diwakili
oleh Maqdir Ismail & Partners menyatakan kasasi terhadap
keputusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta Tanggal 24 Januari
2014 No. 532/PDT/2013/PT/DKI. Juncto dan Putusan
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Tanggal 4 Maret 2013,
No. 140/Pdt.G/202/PN.Jkt.Sel kepada Mahkamah Agung
Republik Indonesia melalui Ketua Pengadilan Negeri Jakarta
Selatan. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan
konsolidasian, FAC belum mendapat keputusan dari Mahkamah
Agung Republik Indonesia terkait dengan pengajuan kasasi
tersebut.
Kode eTiK
PerKara huKuM
Kode eTiK
Tata Kelola Perusahaan
109PT Fortune Indonesia Tbk
Laporan Tahunan 2015
3. Ideast
Jadilah lumbung gagasan.
4. Pekerjasama
Bangunlah kerja sama dengan sesama.
5. Terbuka
Pendengar yang siap menemukan cara yang lebih baik.
6. Berprinsip
Bersedia adu pendapat mencari yang paling benar.
7. Pimpinlah
Ambillah posisi terdepan.
8. Ambil tugas yang sulit
Suka pada tantangan.
9. Integritas
Ucapannya benar, dapat dipegang.
ETIKA PENYEBARAN INFORMASI NON PUBLIK
Seluruh warga FORU diwajibkan untuk menjaga kerahasiaan
semua informasi non publik mengenai Perusahaan serta yang
berkaitan dengan pelanggan, provider, maupun pihak lainnya
yang diperoleh selama bekerja di Perusahaan. Pengungkapan
informasi rahasia tersebut kepada pihak-pihak yang tidak
berkepentingan dilarang dilakukan baik pada masa bakti sebagai
warga maupun masa purna bakti.
AKTIVITAS POLITIK
Seluruh warga FORU dilarang melakukan kegiatan politik
meliputi menjadi anggota ataupun pengurus partai politik
yang menggunakan dana atau sumber daya Perusahaan
untuk menyumbang kandidat partai dan non partai politik
atau membuat kontribusi politik Perusahaan dan menghimpun
kontribusi politik, menggunakan fasilitas atau sumber daya
Perusahaan untuk kampanye, penggalangan dana atau tujuan
partisipasi politik, secara pribadi melakukan pelayanan sukarela
selama jam kerja atas nama kampanye kandidat untuk kantor
publik, komite partai politik atau komite politik.
Penyalahgunaan Narkotika, Obat Terlarang, & Minuman Keras
FORU harus menjaga lingkungan kerja yang sehat dan
produktif. Setiap warga FORU diharapkan untuk menjalankan
tugas dan tanggung jawabnya dengan cara yang aman, bebas dari
pengaruh alkohol dan obat-obatan terlarang. Suap Anggota
Dewan Komisaris dan Direksi serta warga Perusahaan dilarang
menyalahgunakan jabatan untuk kepentingan atau keuntungan
pribadi, keluarga dan pihak-pihak lain dengan cara menerima
sejumlah imbalan yang bersifat material.
SUAP
Anggota Dewan Komisaris dan Direksi serta warga
Perusahaan dilarang menyalahgunakan jabatan untuk
kepentingan atau keuntungan pribadi, keluarga dan pihak-pihak
lain dengan cara menerima sejumlah imbalan yang bersifat
material.
HADIAH
Pejabat Perusahaan dilarang untuk menerima hadiah dari
bawahan, rekan kerja dan atau mitra kerja/pengusaha dalam
bentuk apapun, baik berupa karangan bunga, bingkisan makanan
maupun barang berharga lainnya. Pejabat Perusahaan juga
dilarang melakukan pemberian atau menjanjikan sesuatu
kepada siapapun dalam rangka mengharapkan imbalan agar
mendapatkan perlakuan khusus.
BENTURAN KEPENTINGAN
Benturankepentinganadalahkeadaandimanaterdapatkonflik
antara kepentingan ekonomis Perusahaan dan kepentingan
ekonomis pribadi pemegang saham, angggota Dewan Komisaris
dan Direksi, serta warga. Maka, segenap elemen Perusahaan
harus menjaga integritas bisnis dan mendukung prinsip-
prinsip persaingan usaha yang sehat sesuai dengan peraturan
perundang undangan yang berlaku. Apabila terdapat potensi
benturan kepentingan oleh pejabat pemutus, maka unit kerja
pemrakarsa mengikutsertakan unit kerja yang independen
untuk melakukan pembahasan bersama sehingga transaksi yang
merugikan dapat dihindari.
SOSIALISASI KODE ETIK DAN BUDAYA KERJA
Pedoman Kerja dan etika Perusahaan disosialisasikan kepada
seluruh warga FORU dengan memanfaatkan berbagai media
dan kegiatan internal kepada seluruh karyawan pada seluruh
tingkatan organisasi. Media penyebaran pedoman kerja dan
etika FORU antara lain melalui jalur formal yaitu media
internal FORU dan jalur informal yaitu pertemuan tatap muka
senantiasa mendorong seluruh warganya untuk bekerja dengan
integritas tinggi demi menjaga kepatuhan terhadap nilai-nilai
yang dijunjung tinggi oleh Perusahaan.
110 PT Fortune Indonesia Tbk
Laporan Tahunan 2015
Better for You and MeBeTTer for You and Me
sisTeM PelaPoran Pelanggaran
Kebijakan whistleblowing merupakan sistem yang mengelola
pengaduan/pengungkapan mengenai perilaku melawan hokum
sekaligus wujud komitmen yang tinggi untuk menerapkan
tata kelola perusahaan sesuai dengan prinsip-prinsipnya.
Sebagai perusahaan terbuka, FORU melindungi seluruh
pihak baik internal maupun eksternal yang berkeinginan untuk
menyampaikan keluhan kepada Komite Audit atas segala
informasi Perusahaan yang dianggap tidak layak atau tidak
akurat. Terutama, pengungkapan informasi terkait wilayah-
wilayah penting Perusahaan seperti laporan tahunan ataupun
keuangan, siaran pers, dan sebagainya. Kebijakan ini juga dibuat
agar segala pelanggaran yang ditemukan pihak eksternal
atau internal dapat segera ditindaklanjuti tanpa mengganggu
kestabilan bisnis yang sedang berjalan, memengaruhi citra dan
reputasi Perusahaan, sekaligus menciptakan iklim keterbukaan
pada seluruh sumber daya Perusahaan namun tetap memastikan
bahwa pelapor dengan aduan benar tidak akan mengalami
kerugian seiring dengan komitmen FORU untuk menjunjung
tinggi etika, moral, dan hukum.
TATA CARA PENYAMPAIAN LAPORAN
PELANGGARAN
1. Melalui surat berisi uraian pengaduan yang ditujukan
kepada: Komite Audit, Gedung Galaktika lantai 2, Jalan
Rm Harsono No.2, Ragunan, Jakarta Selatan 12550.
2. Melalui email berisi uraian pengaduan yang dikirimkan ke:
komiteaudit@foru.co.id.
PENERIMAAN LAPORAN PELANGGARAN
1. Seluruh aduan yang masuk ke Komite Audit dalam bentuk
surat wajib dibuka oleh minimal dua anggota Komite Audit,
sedangkan aduan melalui email dapat dilakukan oleh
seluruh anggota Komite Audit. Surat yang sudah dibuka
wajib dilaporkan ke anggota Komite Audit lainnya.
2. Setelah surat masuk, anggota Komite Audit yang ditunjuk
membuat daftar pengaduan yang berisi:
a. Uraian aduan.
b. Tindakan yang dilakukan berkaitan dengan aduan
tersebut sebagai hasil penyelidikan pihak khusus yang
ditunjuk.
c. Hasil pengkajian.
d. Keputusan yang diambil oleh Komite Audit
berdasarkan tapi tidak terbatas pada rekomendasi
Dewan Komisaris, dan lain-lain.
sisTeM PelaPoran Pelanggaran
110 PT Fortune Indonesia Tbk
Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan
111PT Fortune Indonesia Tbk
Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
3. Akses terhadap Daftar Pengaduan dan berkas-berkas
terkait terbatas pada anggota Komite Audit dan pihak-
pihak lain yang ditunjuk atau disepakati oleh Komite Audit.
4. Pihak-pihak internal atau eksternal yang bermaksud untuk
mengirimkan aduan dapat mengikuti tata cara yang telah
disebutkan dengan:
a. Menyebutkan nama tanpa permintaan khusus.
b. Menyebutkan nama tetapi disertai dengan permintaan
khusus untuk merahasiakan identitas.
c. Tanpa menyebutkan nama.
d. Seluruh pengaduan yang masuk, baik dengan
atau tanpa nama, akan tetap diproses dengan
mempertimbangkan isi dan bukti-bukti pengaduan.
Pelapor disarankan untuk mencantumkan identitas
demi kemudahan proses penyelidikan. Pelapor tidak
diwajibkan membuktikan tuduhannya namun wajib
menyampaikan alasan-alasan yang meyakinkan.
PENANGANAN DAN TANGGAPAN ATAS
PENGADUAN
1. Setelah aduan diterima, Komite Audit dalam rapat bersama
Internal Audit akan menetapkan cara penanganan. Komite
Audit dapat mendelegasikan penanganan atas aduan
kepada tim khusus yang ditunjuk.
2. Pelapor akan mendapat informasi berupa tindak lanjut dari
aduan yang dikirimkan, kecuali pelapor tanpa identitas atau
pelapor yang tidak menginginkan informasi tindak lanjut.
Informasi tindak lanjut ini berupa:
a. Pemberitahuan penerimaan aduan.
b. Indikasi langkah yang diambil untuk menangani aduan.
c. Pemberitahuan soal sudah atau belum dilakukannya
penyelidikan awal.
d. Pemberitahuan soal dilaksanakan atau tidaknya
penyelidikan lebih lanjut beserta alasannya.
3. Pelapor akan mendapatkan informasi berupa hasil
penyelidikan dengan mempertimbangkan aspek hukum.
4. Tim khusus yang ditunjuk oleh Komite Audit untuk
melakukan penyelidikan harus melaporkan status
penyelidikan beserta seluruh langkah yang telah diambil di
rapat berkala Komite Audit.
5. Seluruh berkas yang berkaitan dengan proses penyelidikan
akan diperlakukan rahasia dan disimpan oleh Komite Audit
atau pihak lain yang ditunjuk oleh Komite Audit selama lima
tahun.
LARANGAN PEMBALASAN
Perusahaan dan seluruh warganya tidak diperkenankan
mengambil langkah merugikan atas pihak yang telah beritikad
baik menyampaikan aduannya sesuai prosedur ini, seperti
melecehkan, mengancam, menskors, memberhentikan, atau
tindakan-tindakan diskriminatif lainnya. Segala pengaduan
atau tuduhan yang tidak mempunyai dasar, terutama yang
dapat merusak reputasi Perusahaan atau warga tertentu,
akan dianggap sebagai pelanggaran serius serta dapat dikenai
sanksi sampai dengan dan termasuk pemutusan hubungan
kerja. Perlindungan bagi pelapor seperti yang dijelaskan pada
“Larangan Pembalasan” tidak berlaku bagi pelapor dengan
pengaduan maupun bukti yang telah diketahuinya salah atau
tidak dilandasi keyakinan akan kebenarannya.
TUDUHAN YANG TIDAK MEMPUNYAI DASAR
Segala pengaduan atau tuduhan yang tidak mempunyai dasar,
terutama yang dapat merusak reputasi Perusahaan atau
warga tertentu, akan dianggap sebagai pelanggaran serius
serta dapat dikenai sanksi sampai dengan dan termasuk
pemutusan hubungan kerja. Perlindungan bagi pelapor
seperti yang dijelaskan pada “Larangan Pembalasan” tidak
berlaku bagi pelapor dengan pengaduan maupun bukti yang
telah diketahuinya salah atau tidak dilandasi keyakinan akan
kebenarannya.
111PT Fortune Indonesia Tbk
Laporan Tahunan 2015
112 PT Fortune Indonesia Tbk
Laporan Tahunan 2015
Better for You and Me
Salah satu dari prinsip-prinsip tata kelola perusahaan
adalah transparansi. Bentuk transparansi antara lain adalah
keterbukaan dalam menyampaikan informasi perusahaan
yang akurat, tercatat, diolah, dan dirangkum menjadi sebuah
laporan dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan ketentuan
keterbukaan informasi yang berlaku.
FORU memaparkan sejumlah informasi penting yang dapat
digunakan oleh para pemangku kepentingan untuk menganalisis
kinerja Perusahaan seperti posisi, kondisi, kinerja, dan
prospek keuangan yang tersedia dalam Laporan Tahunan,
Laporan Berkala Keuangan, dan Interim serta siaran pers
dan pengungkapan informasi lainnya kepada publik. Informasi
tersebut juga terus diperbaharui secara berkala agar publik
selalu menerima informasi terbaru mengenai FORU.
Di samping itu, Perusahaan juga menyampaikan informasi untuk
seluruh warga berupa siaran pers melalui majalah dinding,
memo internal, dan email internal. Hal ini dilaksanakan untuk
menjamin kesetaraan dalam penyebaran informasi kepada
seluruh stakeholders. Selain itu dalam mengumumkan informasi,
perusahaan juga menggunakan media atau sarana lain seperti
employee gathering, rapat kerja tengah tahun dan akhir tahun
dan rapat koordinasi bulanan.
MEDIA RELATIONS/HUBUNGAN MEDIA
Fungsi hubungan media lebih difokuskan pada upaya mengelola
dan membangun hubungan baik dengan pihak media massa. Tugas
pokoknya meliputi penyediaan informasi yang akurat lewat
beragam aktivitas pemberitaan, seperti siaran pers, konferensi
pers, maupun melalui program pertemuan wartawan. Sepanjang
tahun 2015, Perusahaan berhasil meningkatkan kualitas dan
kuantitas penyampaian informasi ke publik melalui peliputan
media dengan rincian sebagai berikut:
a. 10 kali siaran pers
b. 2 kali konferensi pers
c. 4 kali pertemuan media
KeTerBuKaan inforMasi
SIARAN PERS FORU 2015
NO TANGGAL SIARAN PERS
1. 4 September 2015 Fortune Group Raih Sembilan Nominasi dalam SABRE Awards 2015
2. 21 September 2015 Fortune Indonesia Sabet Gelar Agency of The Year di Ajang Pinasthika Creativestival 2015
3. 8 September 2015 FORU Relays the Leadership
4. 24 Agustus 2015 Fortune Group Borong Empat Penghargaan dalam Ajang MIX Agency of The Year 2015
5. 11 September 2015 Peringati Hari Olahraga Naional, Sanggar Fortune Gelar Jambore Akbar untuk Anak Usia Dini
6. 11 Desember 2015 DirekturUtamaPTFortuneIndonesiaTbkRaihPenghargaanAsiaPacificEntrepreneurshipAwards2015
7. 17 Desember 2015 Jepang Libatkan Wisatawan Indonesia dalam Persiapan Halal Tourism
8. 12 November 2015 Peluncuran Materi Pengayaan Orangtua dan Guru PAUD Hasil Kerjasama Sanggar Fortune dan Komunitas Rumah
Pencerah
9. 26 April 2015 Sanggar Fortune Sulap Sampah Daur Ulang Menjadi Busana Menarik
10. 10 Juni 2015 Bergabung dengan Rajawali Corpora, FORU Jalankan Estafet Kepemimpinan
KeTerBuKaan inforMasi
Tata Kelola Perusahaan
113PT Fortune Indonesia Tbk
Laporan Tahunan 2015
PENGELOLAAN INFORMASI
FORU memastikan sifat data, informasi, dan pengetahuan
organisasi sebagai berikut:
a. Untuk memastikan keakuratan data dan informasi,
Perusahaan menggunakan software aplikasi dan
penunjukan penanggungjawab-penanggungjawab unit yang
bertugas menjaga keakuratan data dan informasi di unit
masing-masing.
b. Untuk memastikan integritas dan reliabilitas berdasarkan
hasilverifikasiyangdilakukanolehsetiapunitkerja
Perusahaan.
c. Untuk memastikan data dan informasi tepat waktu,
dilakukan dengan cara bagian keuangan meninjau ketepatan
data informasi dan juga dilakukan internal assessment dan
audit IT setiap tahunnya.
PENGGUNA MEDIA KONTEN YANG TERSEDIA
Warga Website, Intranet, Email, Surat, Fax, Telepon Jaringan, Data Center,VisiMisi,TataNilai,StrukturOrganisasi,Profil
Perusahaan, Bidang Usaha
Partner Website, Rapat, Email, Surat, Fax, Telepon Contact Us/Customer Service,StrukturOrganisasi,ProfilPerusahaan,
Produk dan Jasa, Bidang Usaha
Klien Website, Rapat, Email, Surat, Fax, Telepon Contact Us/Customer Service,StrukturOrganisasi,ProfilPerusahaan,
Produk dan Jasa, Bidang Usaha
Supplier Website, Rapat, Email, Surat, Fax, Telepon Contact Us/Customer Service,StrukturOrganisasi,ProfilPerusahaan,
Produk dan Jasa, Bidang Usaha
d. Untuk memastikan keamanan dan kerahasiaan data dan
informasi, maka dibuat username, password, dan antivirus
di jaringan dalam mengakses ke jaringan LAN Perusahaan.
KETERSEDIAAN DATA DAN INFORMASI
FORU membuat ketersediaan data dan informasi berdasarkan
data center yang dapat diakses oleh setiap warga. FORU juga
menyediakan data dan informasi melalui website, webmail yang
dapat diakses oleh pihak-pihak terkait misalnya pelanggan,
mitra, umum. Media dan mekanisme yang digunakan dalam akses
data dan informasi adalah sebagai berikut:
Terkait keterbukaan informasi, FORU juga telah menyusun
dan menyajikan secara transparan informasi keuangan dan
non keuangan kepada stakeholders, dan lembaga lain yang
dipersyaratkan, secara tepat waktu, lengkap, akurat, terkini,
utuh, dan memadai sesuai dengan tata cara, jenis dan cakupan
sebagaimana diatur dalam ketentuan tentang Transparansi
Kondisi Keuangan Perusahaan.
Informasi tersebut antara lain berupa:
a. Laporan Tahunan.
b. Laporan Keuangan Publikasi 3 bulanan untuk dipublikasikan
di media massa.
c. Laporan Keuangan Bulanan untuk dipublikasikan dalam
website Perusahaan.
d. Laporan-laporan dan informasi lainnya.
114 PT Fortune Indonesia Tbk
Laporan Tahunan 2015
Better for You and Me
DAFTAR KORESPONDENSI TERKAIT KETERBUKAAN
INFORMASI FORU TAHUN 2015
TANGGAL PERIHAL
31 Maret 2015 Penyampaian bukti iklan informasi Laporan Keuangan Tahunan FORU
31 Maret 2015 Penyampaian Laporan Keuangan Tahunan FORU
27 April 2015 Pemberitahuan rencana Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan
30 April 2015 Penyampaian Laporan Keuangan Interim periode Januari-Maret 2015
4 Mei 2015 Penyampaian bukti iklan pemberitahuan RUPS
20 Mei 2015 Penyampaian bukti iklan panggilan RUPS
2 Juni 2015 Penyampaian materi Public Expose–Tahunan
2 Juni 2015 Rencana penyelenggaraan Public Expose–Tahunan
12 Juni 2015 Pemberitahuan hasil Rapat Umum Pemeganng Saham Tahunan dan Luar Biasa
12 Juni 2015 Penyampaian bukti iklan hasil RUPS
15 Juni 2015 Laporan hasil Public Expose–Tahunan
15 Juni 2015 Penjelasan mengenai volatilitas
31 Juli 2015 Penyampaian bukti iklan informasi Laporan Keuangan Interim periode Januari-Juni 2015
31 Juli 2015 Penyampaian Laporan Keuangan Interim periode Januari-Juni 2015
30 Oktober 2015 Penyampaian Laporan Keuangan Interim
Tata Kelola Perusahaan
115PT Fortune Indonesia Tbk
Laporan Tahunan 2015
PeneraPan self-assessMenT
TUJUAN SELF ASSESSMENT
Self Assessment penerapan praktik tata kelola perusahaan
tahun buku 2015 pada FORU, bertujuan untuk:
1. Menyajikan gambaran (potret) kondisi penerapan tata
kelola perusahaan di Perusahaan
2. Mengidentifikasibidangpenerapantatakelolaperusahaan
yang mendekati atau telah mencapai praktik terbaik (best
practices) maupun bidang yang belum mendekati atau
mencapai best practices sehingga masih memerlukan
peningkatan dan perbaikan (areas of improvement/AOI).
3. Memberikan rekomendasi perbaikan atas AOI, guna lebih
meningkatkan pelaksanaan tata kelola perusahaan.
4. Sebagai salah satu bentuk implementasi tata kelola
perusahaan terkait dengan fungsi pengawasan internal
pada FORU. Penerapan Self Assessement
PROSEDUR DAN TAHAPAN SELF ASSESSMENT
Kegiatan Self Assessment dilakukan dengan menerapkan
prosedur sebagai berikut:
a. Melakukan kajian atas kondisi penerapan prinsip tata
kelola perusahaan tahun buku 2015, pada lingkup lima tata
kelola perusahaan.
b. Membandingkan gambaran praktik governance di atas
dengan best practices.
c. Memberikan penilaian (scoring) berdasarkan indikator dan
parameter tata kelola perusahaan yang digunakan.
d. Menyampaikan hasil kajian Self Assessment tata kelola
perusahaan kepada Direksi FORU.
e. Menuangkan hasil Self Assessment ke dalam laporan.
LAPORAN HASIL SELF ASSESSMENT
Mengungkapkan tentang penerapan praktik tata kelola
perusahaan selama tahun buku 2015 dan bidang penerapan tata
kelola perusahaan yang masih memerlukan upaya perbaikan
(areas of improvement) termasuk usulan langkah perbaikannya.
BATASAN TANGGUNG JAWAB
Perancangan dan penerapan aspek tata kelola perusahaan,
serta kebenaran atas data yang berkaitan dengan penerapan
tata kelola perusahaan adalah tanggung jawab manajemen
perusahaan. Tanggung jawab Tim Self Assessment terletak
pada kesimpulan hasil Self Assessment berdasarkan penilaian
yang dilakukan (tinjauan dokumen, kuesioner, wawancara),
dengan batasan sebagai berikut:
1. Tidak melakukan penilaian atas kebijakan atau peraturan
yang dikeluarkan oleh instansi eksternal perusahaan,
kecuali dalam kaitan untuk melihat dampaknya terhadap
penerapan tata kelola perusahaan pada perusahaan.
2. Tidak melakukan penilaian atas beban kerja (workload)
masing-masing organ perusahaan yang diperlukan untuk
memastikan keseimbangan alokasi tugas, wewenang, dan
tanggung jawabnya.
3. Assessment dilakukan sebatas data yang diperoleh Tim
selama proses assessment, dan usulan langkah perbaikan
didasarkan pada kesimpulan hasil analisis terhadap data
yang diperoleh.
4. Assessment yang dilakukan tidak mencakup evaluasi
terhadap dampak penerapan tata kelola perusahaan pada
kinerja perusahaan.
KESIMPULAN HASIL SELF ASSESMENT
FORU telah melakukan Self Assessment Pelaksanaan tata
kelola perusahaan tahun 2015, dengan hasil Self Assessment
kualifikasiBAIK.AdapunkesimpulandariSelf Assessment
tersebut adalah sebagai berikut:
PeneraPan self-assessMenT
116 PT Fortune Indonesia Tbk
Laporan Tahunan 2015
Better for You and Me
ASPEK YANG DINILAIBOBOT
(A)
PERINGKAT
(B)
NILAI
(A) X (B)
Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris 15% 2 0,3
Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi 30% 1,75 0,5
Kelengkapan dan pelaksanaan tugas Komite Audit 10% 2,5 0,25
Penanganan Benturan Kepentingan 5% 2 0,1
Penerapan Fungsi Audit Internal 5% 2 0,1
Penerapan Fungsi Audit Eksternal 5% 1,75 0,008
Penerapn Fungsi Manajemen Risiko dan Pengendalian Internal 10% 2 0,17
Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan 20% 2 0,4
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola dan Laporan Internal 20% 2 0,4
Nilai 100% 1,9
RINGKASAN PERHITUNGAN NILAI KOMPOSIT SELF
ASSESSMENT TATA KELOLA PERUSAHAAN
PENJELASAN NILAI HASIL KOMPOSIT
NILAI KOMPOSIT PREDIKAT KOMPOSIT
Nilai Komposit <1,5 Sangat Baik
1,5 = Nilai Komposit < 2,5 Baik
2,5 = Nilai Komposit < 3,5 Cukup Baik
3,5 = Nilai Komposit < 4,5 Kurang Baik
4,5 = Nilai Komposit < 5 Tidak Baik
Tata Kelola Perusahaan
117PT Fortune Indonesia Tbk
Laporan Tahunan 2015
KESIMPULAN UMUM HASIL SELF ASSESSMENT
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Berdasarkan hasil self assessment di atas, FORU memberikan
kesimpulan umum mengenai kinerja tata kelola dalam lingkungan
Perusahaan beserta tindak lanjut (action plan) untuk
meningkatkan kinerja tata kelola.
• NilaiKompositdanPredikatnya
Matrikulasi hasil perhitungan nilai komposit tata kelola
memberikan hasil akhir sebesar “1,9”, mengacu pada
pedoman penilaian tata kelola nilai komposit 1,5 = nilai
komposit<2.5diklasifikasikansebagai“Baik”.
• KelemahandanPenyebabnya
Berdasarkan pemeriksaaan audit dari regulator (Otoritas
Jasa Keuangan), masih terdapat beberapa kelemahan
namun kelemahan tersebut masih dapat ditindaklanjuti dan
selalu dimonitor penyelesaiannya.
Menjadi enTiTas unggul dan BerManfaaT Bagi MasYaraKaT luas adalah CiTa-CiTa luhur foru unTuK MewujudKan Bisnis Yang Kondusif dan BerKelanjuTan
Tanggung jawaB sosial Perusahaan
Better for You and Me
120 PT Fortune Indonesia Tbk
Laporan Tahunan 2015
landasan PelaKsanaan dan dasar KeBijaKan
foru BerKoMiTMen unTuK MewujudKan BerBagai PrograM Tanggung jawaB sosial Perusahaan (Csr) Yang dilaKsanaKan seCara BerKelanjuTan unTuK MenCiPTaKan harMonisasi agar TerCiPTa huBungan saling MengunTungKan anTara seluruh PeMangKu KePenTingan.
landasan PelaKsanaan dan dasar KeBijaKan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
121PT Fortune Indonesia Tbk
Laporan Tahunan 2015
realisasi dana
2015
2014
rP244,59
rP185,00
KegiaTan Csr Perusahaan di Tahun 2015 difoKusKan Pada asPeK PengeMBangan MasYaraKaT, lingKungan hiduP, BudaYa, dan KeselaMaTan Kerja.
Dengan berbagai prestasi yang telah
diraih, FORU terus melangkah pasti
dalam mewujudkan visi menjadi jaringan
komunikasi dunia yang unggul dan
terintegrasi melalui pemanfaatan teknologi
yang tepat untuk memenuhi kebutuhan
pasar. Dalam perjalanannya, FORU sangat
menyadari bahwa keberhasilan yang telah
diraih tak terlepas dari peran masyarakat
sekitar sebagai pemangku kepentingan.
Untuk itu, FORU berkomitmen untuk
mewujudkan berbagai program Tanggung
Jawab Sosial Perusahaan (CSR) yang
dilaksanakan secara berkelanjutan. Melalui
program-program ini, FORU bertekad
untuk menciptakan harmonisasi agar
tercipta hubungan saling menguntungkan
antara seluruh pemangku kepentingan.
Dalam pelaksanaannya, FORU
melandaskan diri pada beberapa hal yang
senantiasa memperkuat komitmen FORU
untuk dapat tumbuh di tengah masyarakat
yang merasakan manfaat kehadiran
FORU. Landasan komitmen tersebut
adalah:
• TanggungJawabSosialPerusahaan
merupakan bagian dari pelaksanaan
tata kelola perusahaan yang baik.
• Tuntutanglobalterhadappenerapan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
yang baik dan merata.
• Meningkatnyaperhatianmasyarakat
luas terhadap etika dan akuntabilitas
bisnis.
• HarapanbahwaPerusahaandan
lingkungan sekitarnya dapat tumbuh
bersama secara berdampingan.
Program CSR FORU juga dilaksanakan
demi memenuhi regulasi yang telah
ditetapkan dan diatur dalam Undang-
undang no. 25 tahun 2007 tentang
Penanaman Modal, Pasal 15 huruf b
yang menyebutkan “Setiap penanam
modal berkewajiban melaksanakan
tanggung jawab sosial perusahaan.”
Selain itu, pelaksanaan kegiatan CSR
bagi perusahaan publik juga telah diatur
oleh Otoritas Jasa Keuangan melalui
Peraturan Bapepam nomor X.K.6 tentang
Penyampaian Laporan Tahunan Emiten
atau Perusahaan Publik. Regulasi ini
menjadi landasan sekaligus pedoman
bagi FORU untuk menyelenggarakan
program-program CSR yang baik dan
berkontribusi nyata dalam meningkatkan
kualitas hidup seluruh pemangku
kepentingan.
Berdasarkan peraturan-peraturan
tersebut dan kebijakan Perseroan,
kegiatan tanggung jawab sosial yang
dilakukan secara konsisten oleh
Perseroan mencakup empat pilar berikut:
• Pengembangansosialdan
kemasyarakatan
• Pengelolaanlingkunganhidup
• Praktikketenagakerjaan,kesehatan
dan keselamatan kerja
• PerlindunganKonsumenmelalui
layanan yang bertanggung Jawab
Kegiatan CSR Perseroan di tahun 2015
difokuskan pada aspek pengembangan
masyarakat, lingkungan hidup, budaya,
dan keselamatan kerja. Jumlahdana
yang dikeluarkan Perusahaan dalam
penyelenggaraan keseluruhan program-
program CSR selama tahun 2015 adalah
sebesar Rp 244.590.000.
Better for You and Me
122 PT Fortune Indonesia Tbk
Laporan Tahunan 2015
Tanggung jawaB sosial Perusahaan TerhadaP PengeMBangan sosial dan KeMasYaraKaTanPENDIDIKAN
Pendidikan adalah faktor kunci dalam menciptakan generasi
penerus bangsa yang berkualitas sekaligus menjadi penentu
tingkat kesejahteraan bangsa. Melalui Program CSR
Pendidikan, FORU mencoba untuk menumbuhkan kepercayaan
masyarakat terhadap komitmen dan kepedulian FORU
mengenai keberlangsungan dan keberhasilan sektor pendidikan
di Indonesia.
• SanggarFORTUNE
FORU memulai kepeduliannya terhadap Pendidikan Anak
Usia Dini (PAUD) sejak tahun 2008 melalui Sanggar
Fortune. Tidak hanya di bidang pendidikan, fokus kegiatan
yang dilaksanakan Sanggar Fortune terdiri dari pembinaan
sekolah PAUD, pelatihan guru dan orangtua PAUD, dan
pemberdayaan masyarakat di sekitar PAUD. Saat ini,
Sanggar Fortune telah memiliki 6 sekolah PAUD yang
beroperasi di Pondok Pinang, Ragunan, Lenteng Agung,
dan Cilandak, Jakarta Selatan.
Melalui Sanggar Fortune, pendidikan dan pengembangan
masyarakat yang peduli akan kualitas lingkungan hidup
yang menyeluruh diharapkan dapat meningkatkan kualitas
hidup dan menciptakan sebuah masyarakat yang lebih
• BeasiswaFORU
Beasiswa FORU adalah salah satu program tanggung
jawab sosial perusahaan terhadap warga. Di tahun 2015,
Beasiswa FORU melibatkan putra dan putri dari warga
non-staf dan warga outsourcing yang masih menempuh
pendidikan hingga bangku Sekolah Menengah Atas.
Dana yang dianggarkan untuk program ini mencapai total
sebesar Rp 28.600.000 dengan rincian sebagai berikut:
baik. Sanggar Fortune saat ini memiliki 180 siswa dan 30
guru peduli pada pendidikan anak usia dini. Usia 2-7 tahun
adalah usia emas anak yang akan membentuknya menjadi
manusia masa depan yang cemerlang.
Melalui visi utama yaitu membangun Sanggar Fortune
menjadi organisasi yang bergerak dalam bidang
kewirausahan sosial, FORU yang didukung oleh 30 (tiga
puluh) guru yang kompeten dan diikuti oleh lebih dari 180
(seratus delapan puluh) siswa bertekad untuk menjadikan
Sanggar Fortune menjadi program berkelanjutan yang
berdaya dan bergerak dalam bidang kewirausahaan sosial.
Sepanjang tahun 2015, kegiatan-kegiatan di Sanggar
Fortune dan dana yang dialokasikan adalah sebagai berikut:
NO PERIHAL JUMLAH PESERTADANA YANG
DIKELUARKAN
1 Hadiah Juara 1 SD 1 Rp3.000.000
2 Hadiah Juara 2 SD 1 Rp2.500.000
3 Hadiah Juara 3 SD 1 Rp2.000.000
4 Hadiah Juara 1 SMP, SMA, Sederajat 1 Rp3.000.000
5 Hadiah Juara 2 SMP, SMA, Sederajat 1 Rp2.500.000
6 Hadiah Juara 3 SMP, SMA, Sederajat 1 Rp2.000.000
7 Hadiah Partisipan 14 Rp12.040.000
8 Lain-lain Rp1.550.000
Total 20 Rp28.590.000
Tanggung jawaB sosial Perusahaan TerhadaP PengeMBangan sosial dan KeMasYaraKaTan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
123PT Fortune Indonesia Tbk
Laporan Tahunan 2015
• WargaMengajar
Pada tahun 2015, program unggulan Sanggar Fortune
yaitu Warga Mengajar terbuka untuk masyarakat umum.
Warga Mengajar merupakan program mengajar di sekolah
PAUD Sanggar Fortune yang dikhususkan bagi warga
(karyawan) atau masyarakat luas yang ingin berpartisipasi
dan berbagi ilmu dengan Sanggar Fortune. Masyarakat
dapat memilih untuk mengajar Siswa, Guru, atau Orangtua
Sanggar Fortune. Kegiatan Warga Mengajar diadakan
setiap bulan sepanjang tahun di seluruh sekolah PAUD
Sanggar Fortune. Jadwal Warga Mengajar sepanjang
tahun 2015 dapat dilihat pada tabel berikut:
NO BIDANG KEGIATANBIAYA YANG
DIKELUARKAN
1 Pembinaan Masyarakat Operasional Sanggar Fortune Rp53.000.000
Warung Sehat
Keterampilan
Taman Bacaan Masyarakat
2 Kesehatan Jambore Sanggar Fortune Rp10.000.000
Penyuluhan Bekal Sehat
3 Pendidikan Warga Mengajar Rp127.000.000
Mengenalkan Hewan Qurban Sejak Dini
Mengikuti Berbagai Perlombaan
Beasiswa Guru
Pembuatan Buku Orangtua dan Guru PAUD
Pelatihan Guru dan Orangtua
4 Lingkungan Cinta untuk Ibu Kartini Rp10.000.000
Manajemen Sampah
Total Dana yang Dikeluarkan Rp200.000.000
Better for You and Me
124 PT Fortune Indonesia Tbk
Laporan Tahunan 2015
TANGGAL TEMA MENGAJAR PENGAJAR TEMPAT
29 Januari 2015 Lautku Indah Knowledge Management Fortune
Indonesia
Sanggar Fortune 3
10 Februari 2015 Mengenal Profesi Karyawan Wartawan Republika Sanggar Fortune 6
3 Maret 2015 Mengenal Transportasi Account Executive Fortune Indonesia Sanggar Fortune 4
23 Maret 2015 Mengenal 4 Musim Dunia Senior Digital Account Manager For-
tune Indonesia
Sanggar Fortune 3
29 April 2015 Mengenal Alam Semesta Senior PR Consultant Fortune PR Sanggar Fortune 3
21 Mei 2015 Mengenal Profesi Pilot, Pramugari, dan
Insinyur
HCD Fortune PR Sanggar Fortune 2
26 Mei 2015 Mengenal Profesi Pilot, Pramugari, dan
Insinyur
Premi Air Sanggar Fortune 3
4 Juni 2015 Mengenal Profesi Koki Nusantara Infrastructure Sanggar Fortune 5
13 Juni 2015 Mengenal Bangun Ruang Eagle High Plantation Sanggar Fortune 5
26 Agustus 2015 Kembali ke Sekolah Rajawali Corpora Sanggar Fortune 3
29 September 2015 Mengenalkan Makna Qurban Sejak Dini Marketing Communication Fortune
Indonesia
Sanggar Fortune 6
27 Oktober 2015 Cuci Tangan Belajar Basmi Kuman Senior PR Consultant Fortune PR Sanggar Fortune 4
25 November 2015 Belajar Konsep Big and Small Mahasiswi Sastra Jerman UI Sanggar Fortune 3
2 Desember 2015 Mudahnya Bercerita untuk Anak Rajawali Cerdas: Rajawali Bercerita Sanggar Fortune 1
7 Desember 2015 Mudahnya Bercerita untuk Anak Rajawali Cerdas: Rajawali Bercerita Sanggar Fortune 4
15 Desember 2015 Mudahnya Bercerita untuk Anak Rajawali Cerdas: Rajawali Bercerita Sanggar Fortune 6
• KunjunganUniversitas
FORU memiliki keinginan kuat untuk berbagi khazanah
ilmu pengetahuan yang bermanfaat. Terkait hal ini, FORU
memandang bahwa institusi pendidikan memegang peranan
yang sangat strategis dalam membangun intelektual
generasi penerus. Melalui pendidikan yang memadai, akan
tercipta tenaga-tenaga profesional yang menjadi salah
satu pilar utama untuk meningkatkan daya saing nasional
dan membangun kemandirian bangsa. Untuk itu, FORU
melakukan kunjungan dan sebaliknya juga menerima
kunjungan dari berbagai universitas di Indonesia. Dalam
aktivitas ini, FORU memberikan materi-materi terkini
dan bermanfaat yang berkaitan dengan bisnis komunikasi.
Melalui kegiatan rutin ini, FORU berharap untuk turut
berperan dalam membentuk generasi yang tanggap dan
memiliki kapabilitas dalam memajukan industri tanah air,
terutama industri komunikasi.
Berikut adalah jadwal dan topik Kunjungan Universitas
yang dilakukan sepanjang tahun 2015:
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
125PT Fortune Indonesia Tbk
Laporan Tahunan 2015
KUNJUNGAN UNIVERSITAS
TANGGAL NAMA UNIVERSITAS MATERI PEMATERI
7 April 2015 UIN Sunan Kalijaga What Do PR Really Do? PR Consultant & Account Manager
Fortune Indonesia
7 Mei 2015 Institut Pertanian Bogor Krisis Komunikasi PR Consultant Fortune PR
16 September 2015 Universitas Brawijaya Malang Why I Want to be a Public Relations? Senior Consultant Fortune PR
6 Oktober 2015 President University Brand Building in Digital Digital Business Unit Director
Fortune Indonesia
13 Oktober 2015 Universitas Bina Nusantara Public Relations Senior Public Relations Consultant
Fortune PR
28 Oktober 2015 Universitas Sebelas Maret Advertising : Copywriting Senior Copywriter Fortune Indonesia
11 November 2015 Universitas Sebelas Maret Public Relations PR Consultant Fortune PR
19 November 2015 Universitas Indonesia Digital Communication :
The Future is You
Associate Social Manager, DId,
Fortune Indonesia
18 Desember 2015 Universitas Muhammadiyah Prof. Dr.
Hamka
PR in The New Era Senior PR Consultant Fortune PR
FORU VISIT UNIVERSITY
TANGGAL NAMA UNIVERSITAS MATERI PEMATERI
28 Februari 2015 Universitas Bakrie Peluang Baru bagi Public Relations PR Consultant, Fortune PR
1 April 2015 Universitas Bakrie Diskusi Dunia Kerja Kreatif dan
Entrepreneurship
IBD Director, Fortune Indonesa
14 April 2015 Universitas Mercubuana Kranggan Diskusi Dunia Kerja Kreatif Corporate Communication Coordinator
16 April 2015 Universitas Muhammadiyah Jakarta Diskusi Dunia Kerja Kreatif Marketing Communication Manager
22 April 2015 STIKOM Interstudi Diskusi Dunia Kerja Kreatif Marketing Communication Manager
22 Oktober 2015 Universitas Paramadina Diskusi Dunia Kerja Kreatif Business Manager, Fortune Indonesia
Better for You and Me
126 PT Fortune Indonesia Tbk
Laporan Tahunan 2015
Di tahun 2015, FORU juga mengalokasikan dana sebesar
Rp10.000.000 kepada Ikatan Alumni Seni Rupa Institut
Teknologi Bandung (ITB) sebagai wujud kontribusi FORU
untuk memfasilitasi dan mendorong gagasan, kreativitas
dan inovasi demi kemajuan art, science & technology.
• MengenalkanHewanQurbanSejakDini
Aktivitas pendidikan lain yang rutin dilakukan FORU
adalah mengenalkan pentingnya berqurban sejak dini yang
dilakukan setiap hari raya Idul Adha. Melalui pelaksanaan
program ini, FORU mencoba menanamkan nilai-nilai positif
dari ibadah kurban seperti mengungkapkan rasa syukur
dengan mempersembahkan harta terbaik dan membangun
kepedulian sosial sehingga tercipta harmonisasi dalam
kehidupan.
Tahun ini, Sanggar Fortune mengadakan pemotongan
3 (tiga) ekor kambing untuk sekolah PAUD Sanggar
Fortune 6 pada Selasa pagi, 29 September 2015.
Selain mengajarkan nilai-nilai di atas, melalui program
ini diharapkan juga agar anak-anak memahami bahwa
berqurban merupakan salah satu nilai agama yang wajib
dijalankan sehingga mereka akan lebih semangat menabung
untuk kesempatan Idul Adha tahun berikutnya.
• Programpendidikanselanjutnyayangditanamkandi
sekolah PAUD Sanggar Fortune adalah membentuk
karakter siswa yang berani, kreatif, dan mampu menjadi
generasi masa depan yang kompetitif. Untuk itu, Sanggar
Fortune mengalokasikan dana untuk setiap sekolah PAUD
untuk mengikuti berbagai perlombaan di luar lingkungan
sekolah baik yang bersifat regional maupun nasional.
Beberapa perlombaan yang diikuti di antaranya adalah
perlombaan yang diadakan oleh HIMPAUDI dan beberapa
sekolah TK/SD swasta di sekitar lingkungan PAUD.
Beberapa pencapaian yang diraih oleh siswa dan siswi
PAUD Sanggar Fortune sepanjang 2015 adalah sebagai
berikut:
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
127PT Fortune Indonesia Tbk
Laporan Tahunan 2015
JENIS LOMBA WAKTU PENYELENGGARA
Juara 2 Menggambar Minggu, 10 Mei 2015 Indomaret
Juara 1 Finger Painting Minggu, 30 Agustus 2015 HIMPAUDI Pasar Minggu
Juara 1 Menari Ondel-ondel Minggu, 12 April 2015 HIMPAUDI Jakarta
Juara Harapan Mewarnai Selasa, 21 April 2015 Kecamatan Pondok Pinang
Juara 2 Lomba Paduan Suara Mars & Hymne Guru Minggu, 12 April 2015 HIMPAUDI Jakarta
Juara II Memindahkan Bendera Kamis, 10 September 2015 Sanggar Fortune
Juara Harapan I Memasukan Paku ke Botol Kamis, 10 September 2015 Sanggar Fortune
Juara 3 Lomba Memindahkan Bendera Kamis, 10 September 2015 Sanggar Fortune
Juara 2 Lomba Memindahkan Bendera Kamis, 10 September 2015 Sanggar Fortune
Juara 3 Lomba Memindahkan Bendera Kamis, 10 September 2015 Sanggar Fortune
Juara 3 Kreasi Play Dough Kamis, 10 September 2015 Sanggar Fortune
Juara 3 Estafet Bola Kamis, 10 September 2015 Sanggar Fortune
Juara 3 Membawa Bola dengan Piring Kamis, 10 September 2015 Sanggar Fortune
Juara 1 Memasukan Pensil ke dalam Botol Kamis, 10 September 2015 Sanggar Fortune
Juara Harapan 2 Lomba Doa Minggu, 12 April 2015 HIMPAUDI Jakarta
Juara Harapan 2 Mencocokan Gambar Minggu, 12 April 2015 HIMPAUDI Jakarta
Juara 1 Mengelompokan Bola Minggu, 12 April 2015 HIMPAUDI Jakarta
Juara 2 Mewarnai Minggu, 12 April 2015 HIMPAUDI Jakarta
Juara 2 Lomba Finger Painting Minggu, 30 Agustus 2015 HIMPAUDI Pasar Minggu
Juara 3 Lomba Mewarnai Minggu, 10 Mei 2015 Indomaret
Juara 1 Peragaan Busana Muslim Kamis, 21 Mei 2015 Al-Khairiyah
Juara II Peragaan Busana Muslim Kamis, 21 Mei 2015 Al-Khairiyah
Juara Harapan 1 Peragaan Busana Muslim Kamis, 21 Mei 2015 Al-Khairiyah
Juara Harapan Memasukan Bola Ke Keranjang Selasa, 17 Februari 2015 Al-Achfas Jakarta
Juara 1 Lomba Membawa Bekal Sehat Minggu, 26 April 2015 Sanggar Fortune
Juara II Kostum Daur Ulang Minggu, 26 April 2015 Sanggar Fortune
Juara 1 Memindahkan Kelereng Kamis, 10 September 2015 Sanggar Fortune
Juara 1 Memindahkan Kelereng Kamis, 10 September 2015 Sanggar Fortune
Juara 1 Kreasi Play Dough Kamis, 10 September 2015 Sanggar Fortune
Juara 1 Peragaan Busana Daur Ulang Minggu, 26 April 2015 Sanggar Fortune
Juara 1 Peragaan Busana Daur Ulang Minggu, 26 April 2015 Sanggar Fortune
Juara 1 Peragaan Busana Daur Ulang Minggu, 26 April 2015 Sanggar Fortune
Juara 1 Estafet Bola Minggu, 12 April 2015 Sanggar Fortune
Juara 1 Memindahkan Bendera Senin, 17 Agustus 2015 PAUD Bintang
Better for You and Me
128 PT Fortune Indonesia Tbk
Laporan Tahunan 2015
foru BerTindaK dan
MeMBeriKan Panduan
Bagi Para orangTua dan
guru unTuK MeMBeriKan
sTiMulasi Yang TePaT deMi
MenCiPTaKan generasi
Cerdas Yang aKan Menjadi
generasi Penerus Bangsa.
Tak hanya memerhatikan pendidikan siswa,
FORU melalui Sanggar Fortune juga
memperhatikan pendidikan dan kualitas guru
melalui pemberian beasiswa dan mendorong
guru-guru untuk meningkatkan kompetensinya
dengan mendaftar beasiswa ke lembaga lain. Di
tahun 2015, FORU telah memberikan beasiswa
S1 PAUD kepada tiga orang guru berprestasi.
FORU menginginkan agar dampak program
CSR yang dilakukan tidak hanya dirasakan
oleh sekolah PAUD Sanggar Fortune yang
dibina langsung oleh Perusahaan, namun juga
dirasakan oleh masyarakat dan sekolah PAUD
lain di Indonesia. Untuk itu, di tahun 2015
FORU menerbitkan dua buah buku pengayaan
untuk orangtua dan guru PAUD. Penerbitan
buku ini dilandasi oleh kesadaran FORU
bahwa pendidikan yang diberikan saat usia dini
sangatlah penting, mengingat bahwa usia dini
adalah usia emas setiap anak dan masa yang
sangat krusial dalam pemberian rangsangan
pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan
perkembangan jasmani dan rohani sehingga anak
siap memasuki pendidikan lebih lanjut. Di sinilah
FORU bertindak dan memberikan panduan
bagi para orangtua dan guru untuk memberikan
stimulasi yang tepat demi menciptakan generasi
cerdas yang akan menjadi generasi penerus
bangsa.
Untuk memaksimalkan hasil dan
penggunaannya, dalam pembuatan buku yang
akan didistribusikan secara nasional ini,
Sanggar Fortune bekerja sama dengan sebuah
komunitas peduli pendidikan yaitu Komunitas
Rumah Pencerah (KRP). Bersama dengan
KRP, FORU juga memberikan pelatihan kepada
300 (tiga ratus) guru dan orangtua PAUD
di Jakarta Selatan. Tak hanya pelatihan dan
pengayaan, FORU juga bekerja sama dengan
KRP untuk memberikan training of trainer pada
40 (empat puluh) guru PAUD dengan tujuan
mempercepat penyebaran ilmu pengetahuan ke
berbagai sekolah PAUD di Indonesia.
128 PT Fortune Indonesia Tbk
Laporan Tahunan 2015
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
129PT Fortune Indonesia Tbk
Laporan Tahunan 2015
FORU tidak hanya ingin mencetak generasi penerus yang
unggul melalui pendirian sekolah PAUD Sanggar Fortune.
Tetapi, melalui Sanggar Fortune, FORU juga bertekad untuk
menciptakan lingkungan sekitar yang sehat dan masyarakat
peduli akan kelestarian lingkungan sekitar rumah melalui
pemanfaatan barang-barang bekas dengan fokus utama yaitu
pengelolaan sampah. Kegiatan CSR Foru terhadap lingkungan
hidup yang diaktualisasikan di tahun 2015 adalah sebagai berikut:
• CintauntukIbuKartini
Ibu Kartini sebagai perempuan cerdas yang memiliki
keinginan tinggi untuk mengenyam pendidikan adalah
sosok yang sangat inspiratif. FORU mencoba mengangkat
sosoknya dan mengenalkan kepada anak-anak melalui
kegiatan-kegiatan yang dilakukan di Hari Kartini. Adapun
kegiatan yang dilakukan pada Hari Kartini di tahun 2015
adalah kegiatan lomba peragaan busana untuk 6 (enam)
sekolah PAUD. Namun, pakaian yang digunakan oleh
siswa-siswi berasal dari sampah plastik dan bahan bekas.
Tanggung jawaB sosial Perusahaan TerhadaP lingKungan hiduP
Orangtua siswa saling berkompetisi untuk membuat
pakaian kreatif tanpa harus mengeluarkan biaya mahal.
Kegiatan ini dilakukan di kantor kelurahan Cilandak Timur
dan dibuka oleh Lurah Cilandak Timur pada Minggu, 26
April 2015. Tidak hanya lomba, tetapi kegiatan juga diisi
dengan bazar produk kreatif, pameran prakarya siswa, dan
makanan sehat. Kepribadian Ibu Kartini yang cerdas dan
pantang menyerah diharapkan agar dapat menjadi panutan
anak-anak sejak dini sehingga mereka tumbuh menjadi
anak-anak yang tangguh dan berani mengejar mimpinya.
• ManajemenSampah
Sanggar Fortune berupaya untuk memupuk kesadaran
sejak dini mengenai pentingnya mengelola sampah. Sampah
yang dikelola dengan baik akan membawa manfaat untuk
lingkungan. Untuk itu, setiap sekolah PAUD Sanggar
Fortune difasilitasi dengan tiga tempat sampah yaitu
sampah organik, anorganik, dan B3. Sampah organik dapat
dijadikan pupuk dan sampah anorganik dapat dimanfaatkan
kembali untuk menjadi kerajinan tangan dan hiasan kelas.
Tanggung jawaB sosial Perusahaan TerhadaP lingKungan hiduP
Better for You and Me
130 PT Fortune Indonesia Tbk
Laporan Tahunan 2015
Bagi FORU, aspek Ketenagakerjaan, Kesehatan, dan
Keselamatan Kerja (K3) adalah elemen penting untuk mendukung
kinerja yang optimal serta mempertahankan posisi di pasar yang
kompetitif. Untuk itu, FORU berkomitmen untuk selalu fokus
dalam menjaga dan menciptakan lingkungan kerja yang sehat,
bebas cedera, dan melakukan kegiatan operasional sesuai kaidah
yang berlaku.
KETENAGAKERJAAN
Dalam aspek ketenagakerjaan, FORU melaksanakan praktik
yang bertanggung jawab dalam seluruh proses rekrutmen.
Sepanjang tahun 2015, FORU telah menyelenggarakan proses
rekrutmen dengan membuka kesempatan seluas-luasnya bagi
setiap individu baik pria dan wanita tanpa memandang perbedaan
etnikagama,ras,kelas,jeniskelamin,ataupunkondisifisik.
Melalui proses rekrutmen yang selektif dan bertanggung jawab,
FORU meyakini bahwa potensi-potensi terbaik dapat ditemukan
dan menjadi penopang Perusahaan agar selalu bertumbuh ke
arah yang lebih baik.
FORU menghargai martabat dan nilai setiap individu dalam
mengembangkan kemitraan yang setara sebagai bagian dari
tim. Untuk itu, FORU selalu menjunjung tinggi hak asasi warga
dan senantiasa mengakomodir segala bentuk perbedaaan untuk
membangun persatuan individualitas dan nilai pandang sehingga
menjadi kekuatan kolektif Perusahaan.
Dalam perjalanannya, seluruh warga FORU mendapatkan
kesempatan yang setara untuk mengikuti bermacam peningkatan
kompetensi yang terorganisir, berkesinambungan, dan dievaluasi
pelaksanaannya. Setiap warga FORU juga akan mendapatkan
penilaian yang adil, sesuai dengan peran, tugas, serta kinerjanya
sehingga dapat terus mengembangkan kompetensi dan
bertumbuh secara proaktif bersama FORU.
FORU tidak memberikan toleransi sedikit pun terhadap perilaku
menyimpang antar rekan kerja maupun di luar rekan kerja. Dalam
kesehariannya, warga tidak boleh menggunakan kata-kata atau
perilaku yang menghina, mendiskriminasikan atau melanggar hak
asasi manusia atau merendahkan nilai spiritual seseorang. FORU
juga berkomitmen untuk tidak mempekerjakan anak di bawah
umur atau memaksa warga bekerja dengan upah minim yang
membahayakanperkembanganfisik,mental,moralwarga.Jika
terjadi diskriminasi atau pelecehan, Perusahaan telah memiliki
standar baku yang tepat dan cepat, dengan melakukan tindakan
sesuai norma dan perundangan yang berlaku, serta membuat
skema preventif agar hal tersebut tidak terjadi lagi di kemudian
hari. Jika terjadi kasus pelecehan, Perusahaan berkomitmen
Tanggung jawaB sosial Perusahaan TerhadaP KeTenagaKerjaan, KesehaTan, dan KeselaMaTan Kerja
untuk melindungi kerahasiaan semua pihak, termasuk korban,
terduga pelaku, dan pemberi informasi.
KESEHATAN
FORU sangat menyadari bahwa dengan tubuh yang sehat,
warga akan mampu untuk mencapai tingkat kreativitas dan
produktivitas yang tinggi. Sebagai wujud upaya untuk memastikan
kesehatan karyawan, FORU memberikan perhatian khusus
secara merata dengan melaksanakan kegiatan kesehatan yang
bersifat preventif yaitu medical check-up.
Di tahun 2015, FORU melaksanakan fasilitas medical check-
up bagi seluruh warga pada tanggal 17 dan 24 April 2015.
Bertempat di gedung Galaktika, medical check-up yang
diselenggarakan mencakup tes urine untuk mengetahui keadaaan
kandung kemih dan kadar glukosa dalam tubuh, serta tes darah
untuk mengetahui kadar kolesterol dalam darah dan potensi
asam urat. Melalui kegiatan medical check-up ini, FORU
percaya bahwa potensi munculnya penyakit di kemudian hari akan
mampu dihindari sekaligus membangkitkan motivasi warga untuk
selalu menjaga kesehatan masing-masing.
Selain memfasilitasi warga dengan aksi preventif untuk menjaga
kesehatan, FORU juga memberikan fasilitas proteksi bagi
warga dan keluarganya dalam bentuk asuransi kesehatan dari
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan. Fasilitas yang
diberikan secara bertahap ini mencakup pertanggungan asuransi
saat menjalani pemeriksaan kesehatan atau perawatan rumah
sakit termasuk jaminan bagi warga dan istri warga yang menjalani
persalinan.
KESELAMATAN KERJA
Dari segi keselamatan kerja, FORU mematuhi standar alat
keselamatan kebakaran berdasarkan Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum tentang Persyaratan Teknis Sistem Proteksi
Kebakaran pada Bangunan Gedung dan Lingkungan. Untuk
itu, FORU melengkapi kantor operasional dengan berbagai
perangkat keselamatan kerja seperti Alat Pemadam Kebakaran,
Diesel Pump, dan Tangga Darurat. Selain itu, inspeksi
keselamatan kebakaran juga dilakukan secara berkala terhadap
peralatan-peralatan tersebut agar dapat dimanfaatkan dengan
baik saat diperlukan. Tak hanya melengkapi kebutuhan peralatan
keselamatan, FORU juga memiliki rencana situasi kebakaran
serta meletakkan prosedur operasional keselamatan kebakaran
di ruang warga dan setiap lantai gedung. FORU mengedukasi
seluruh warga secara berkala untuk memastikan bahwa setiap
warga memahami proses penyelamatan diri dengan baik.
Tanggung jawaB sosial Perusahaan TerhadaP KeTenagaKerjaan, KesehaTan, dan KeselaMaTan Kerja
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
131PT Fortune Indonesia Tbk
Laporan Tahunan 2015
FORU meyakini bahwa tanggung jawab Perusahaan terhadap
konsumen/klien merupakan salah satu kunci keberhasilan
Perusahaan di masa kini dan mendatang. Untuk menjaga
kesinambungan pertumbuhan usaha, FORU memberikan
komitmen terbaik kepada klien untuk mendapatkan hasil optimal
dengan menjaga kualitas dan memberikan layanan yang bernilai
tambah.
Dalam menjalankan seluruh segmen bisnisnya, FORU senantiasa
memberikan kapabilitas tinggi dengan mendorong implementasi
tiga hal utama yaitu product leadership, service excellence dan
customer intimacy. Customer intimacy sendiri adalah hal utama
yang harus diwujudkan, mengingat bahwa core business FORU
adalah tentang menciptakan chemistry yang baik dengan klien
sehingga setiap kebutuhan klien dapat diwujudkan dalam sebuah
konsep yang tepat.
Untuk mencapai tiga hal utama tersebut, FORU memiliki tools
bernama Strategic into Action (SIA) yang mengukur lima
indikator utama keberhasilan layanan yang diberikan FORU,
yaitu:(1)FinansialFORUterkaitprofitabilitas,margin,efisiensi
dan lain-lain, (2) People productivity, (3) Kondisi eksternal yaitu
terkait market share, (4) Kondisi internal yaitu dari sistem kerja,
culture dan komunikasi, dan (5) Inovasi yang dibutuhkan agar
FORU dapat senantiasa catch up dengan tren bisnis di industri
yang digeluti Perusahaan.
Selain itu, FORU juga senantiasa menciptakan komunikasi yang
efektif dan menyediakan informasi-informasi terkait Perusahaan
melalui website dan media sosial yang ditangani khusus oleh
tim marketing communication Perusahaan. Setiap harinya,
website dan media sosial FORU meraih ratusan page view dan
unique visitor. Untuk semakin meningkatkan efektivitasnya,
FORU menetapkan Key Performance Indicator (KPI) untuk
mengukur traffic, seberapa tinggi engagement yang berhasil
diraih, dan Search Engine Optimization (SEO) yang efektif untuk
meningkatkan visibilitas FORU di mata publik.
Berbekal semangat untuk mewujudkan kepuasan di hati klien,
FORU akan terus berupaya untuk menghadirkan inovasi yang
inspiratif serta ide-ide kreatif dari orang-orang terbaik. Dengan
slogan “Developed people will produce the best product and
service”, seluruh insan FORU akan terus mengembangkan diri
demi menjadi mitra terbaik yang memberikan layanan komunikasi
pemasaran unggul bagi seluruh klien.
Ke depannya, FORU menaruh harapan tinggi bahwa seluruh
tanggung jawab yang diaktualisasikan Perusahaan akan mampu
memberikan manfaat jangka panjang bagi segenap manajemen dan
warga FORU, masyarakat, serta generasi mendatang.
Tanggung jawaB sosial Perusahaan TerhadaP KonsuMen/KlienTanggung jawaB sosial Perusahaan TerhadaP KonsuMen/Klien
PernYaTaan dewan KoMisaris dan direKsi
Pernyataan Dewan Komisaris dan Direksi perihal pertanggungjawaban atas Laporan Tahunan
PT Fortune Indonesia Tbk periode tahun 2015.
Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan PT Fortune Indonesia Tbk ini,
berikut laporan keuangan dan informasi lain yang terkait telah dimuat secara lengkap dan merupakan tanggung jawab Manajemen
PT Fortune Indonesia Tbk.
Laporan Tahunan ini telah disetujui oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang menjabat pada tanggal 31 Desember 2015
dengan membubuhkan tanda tangannya masing-masing di bawah ini.
Demikian pernyataan ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya.
Jakarta, 30 April 2015
PT Fortune Indonesia Tbk
Dewan Komisaris
Indra Abidin
Komisaris Utama
Direksi
Aris Boediharjo
Direktur Utama
Darjoto Setyawan
Komisaris
Yuliana Leonarda
Direktur
Sebastianus Harry Wiguna
Komisaris Independen
Indira Ratna Dewi Abidin
Direktur
Indra Abidin
Direksi
Aris Boediharjo
Darjoto Setyawan
Yuliana Leonarda
Sebastianus Harry Wiguna
Indira Ratna Dewi Abidin
PernYaTaan dewan KoMisaris dan direKsi
"Better for You and Me"
PT FORTUNE INDONESIA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TANGGAL 31 DESEMBER 2015 SERTA
TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TANGGAl 31 DESEMBER 2015 SERTA TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
Daftar Isi Halaman Surat Pernyataan Direksi Laporan Auditor Independen Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian ....................................................................................... 1 - 3 Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian ........................................ 4 - 5 Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian .................................................................................... 6 Laporan Arus Kas Konsolidasian .................................................................................................... 7 Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ............................................................................ 8 - 60
Laporan Auditor Independen Laporan No. KNMT&R-C2-28.03.2016/04 Pemegang Saham, Dewan Komisaris, dan Direksi PT FORTUNE INDONESIA Tbk Kami telah mengaudit laporan keuangan konsolidasian PT Fortune Indonesia Tbk dan Entitas Anaknya terlampir, yang terdiri dari laporan posisi keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2015, serta laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, dan suatu ikhtisar kebijakan akuntansi signifikan dan informasi penjelasan lainnya. Tanggung jawab manajemen atas laporan keuangan konsolidasian Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan konsolidasian tersebut sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, dan atas pengendalian internal yang dianggap perlu oleh manajemen untuk memungkinkan penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang bebas dari kesalahan penyajian material, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan. Tanggung jawab auditor Tanggung jawab kami adalah untuk menyatakan suatu opini atas laporan keuangan konsolidasian tersebut berdasarkan audit kami. Kami melaksanakan audit kami berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami untuk mematuhi ketentuan etika serta merencanakan dan melaksanakan audit untuk memperoleh keyakinan memadai tentang apakah laporan keuangan konsolidasian tersebut bebas dari kesalahan penyajian material. Suatu audit melibatkan pelaksanaan prosedur untuk memperoleh bukti audit tentang angka-angka dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Prosedur yang dipilih bergantung pada pertimbangan auditor, termasuk penilaian atas risiko kesalahan penyajian material dalam laporan keuangan, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan. Dalam melakukan penilaian risiko tersebut, auditor mempertimbangkan pengendalian internal yang relevan dengan penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan entitas untuk merancang prosedur audit yang tepat sesuai dengan kondisinya, tetapi bukan untuk tujuan menyatakan opini atas keefektivitasan pengendalian internal entitas. Suatu audit juga mencakup pengevaluasian atas ketepatan kebijakan akuntansi yang digunakan dan kewajaran estimasi akuntansi yang dibuat oleh manajemen, serta pengevaluasian atas penyajian laporan keuangan secara keseluruhan.
Kami yakin bahwa bukti audit yang telah kami peroleh adalah cukup dan tepat untuk menyediakan suatu basis bagi opini audit kami. Opini Menurut opini kami, laporan keuangan konsolidasian terlampir menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan konsolidasian PT Fortune Indonesia Tbk dan Entitas Anaknya tanggal 31 Desember 2015, serta kinerja keuangan dan arus kas konsolidasiannya untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Penekanan suatu hal Seperti yang dijelaskan pada Catatan 2l dan 4 atas laporan keuangan konsolidasian terlampir, efektif tanggal 1 Januari 2015, PT Fortune Indonesia Tbk dan Entitas Anaknya menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja”, yang dilakukan secara retrospektif dan menyebabkan dilakukannya penyajian kembali angka-angka koresponding tahun sebelumnya, yang mencakup laporan posisi keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2014 dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013 dan laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain dan laporan perubahan ekuitas konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 terlampir oleh PT Fortune Indonesia Tbk dan Entitas Anaknya sebagaimana yang dipersyaratkan oleh Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Opini kami tidak dimodifikasi sehubungan dengan hal tersebut. KOSASIH, NURDIYAMAN, MULYADI, TJAHJO & REKAN Juninho Widjaja, CPA Izin Akuntan Publik No. AP.1029 28 Maret 2016
1
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2015 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1 Januari 2014/
31 Desember 2013 (Disajikan kembali -
Catatan 2l dan 4)
Catatan 31 Desember 2015
31 Desember 2014 (Disajikan kembali -
Catatan 2l dan 4)
ASET
ASET LANCAR
Kas dan setara kas 2c, 2d, 5, 33 46.578.592.771 38.392.982.308 33.959.407.363Piutang usaha 2c, 6, 33
Pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai piutang sebesar Rp 943.741.761 pada tanggal 31 Desember 2015, Rp 7.639.293.539 pada tanggal 31 Desember 2014 dan Rp 6.481.908.612 pada tanggal 1 Januari 2014/ 31 Desember 2013
13, 26 115.193.973.839 111.646.285.061 112.300.906.283Pihak berelasi 2g, 10a 1.466.300.000 - -
Piutang lain-lain - pihak ketiga 2c, 33 8.602.806.612 3.825.143.951 5.351.969.997Jasa dalam pelaksanaan 2e, 7 55.889.153.588 53.205.159.659 51.797.737.769Pajak Pertambahan Nilai dibayar
di muka
5.709.311.876 2.143.180.676 -
Uang muka dan aset lancar lainnya 2f, 8 16.672.636.037 19.258.508.773 23.207.659.027
Total Aset Lancar 250.112.774.723 228.471.260.428 226.617.680.439
ASET TIDAK LANCAR Deposito yang dibatasi
penggunaannya 2c, 2d, 9,
13, 33 12.000.530.000 12.000.530.000 12.000.530.000
Pinjaman karyawan 2c, 2g, 10b, 33 551.758.665 1.155.829.432 1.705.819.098
Piutang pihak berelasi 2c, 2g, 10c,
33 6.639.147.967 6.377.065.163 5.652.494.980
Investasi pada Entitas Asosiasi - - 4.117.552.758Investasi jangka panjang lain-lain 2h, 11 500.000.000 500.000.000 500.000.000Aset tetap - setelah dikurangi
akumulasi penyusutan sebesar Rp 15.715.472.457 pada tanggal 31 Desember 2015, Rp 14.768.658.920 pada tanggal 31 Desember 2014 dan Rp 13.179.715.305 pada tanggal 1 Januari 2014/31 Desember 2013
2i, 2j, 2k,
12, 15, 16, 26 6.741.695.159 7.063.875.171 7.920.702.341
Uang jaminan 2c, 33 5.000.000 5.000.000 18.000.000Aset pajak tangguhan 2o, 17d 4.678.030.563 6.111.044.862 5.335.260.890Tagihan restitusi pajak penghasilan 2o, 17c 2.462.733.257 93.907.935 93.907.935
Total Aset Tidak Lancar 33.578.895.611 33.307.252.563 37.344.268.002
TOTAL ASET 283.691.670.334 261.778.512.991 263.961.948.441
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
2
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
1 Januari 2014/ 31 Desember 2013
(Disajikan kembali - Catatan 2l dan 4) 31 Desember 2015
31 Desember 2014 (Disajikan kembali -
Catatan 2l dan 4)
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang bank jangka pendek 2c, 13, 33 30.000.200.000 30.000.200.000 30.000.200.000Utang usaha 2c, 14, 33
Pihak ketiga 100.290.341.227 80.728.625.138 76.544.339.056Pihak berelasi 2g, 10d 1.457.590.122 406.176.498 349.823.903
Utang lain-lain 2c, 33 Pihak ketiga 1.434.384.461 1.357.541.780 1.689.829.457Pihak berelasi 2g 5.128.235 - -
Utang pajak 2o, 17a, 37 3.127.774.000 3.397.437.569 9.627.868.206Beban masih harus dibayar 2c, 33 211.967.249 197.478.310 187.745.897Utang jangka panjang yang jatuh
tempo dalam satu tahun
Utang pembelian aset tetap 2c, 15, 28,
33 96.104.835 133.000.000 266.000.000
Utang sewa pembiayaan 2c, 2k, 16,
28, 33 90.397.582 31.481.344 31.481.328Total Liabilitas Jangka Pendek 136.713.887.711 116.251.940.639 118.697.287.847 LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang jangka panjang - setelah
dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun
Utang pembelian aset tetap 2c, 15, 28,
33 176.192.256 - 133.000.000
Utang sewa pembiayaan 2c, 2k, 16,
28, 33 342.652.762 - 31.481.344
Utang pihak berelasi 2c, 2g,
10e, 33 200.000.000 200.000.000 200.000.000Liabilitas imbalan kerja karyawan 2l, 18, 26 12.169.348.000 14.896.122.000 13.259.190.000
Total Liabilitas Jangka Panjang 12.888.193.018 15.096.122.000 13.623.671.344
TOTAL LIABILITAS 149.602.080.729 131.348.062.639 132.320.959.191
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
3
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
1 Januari 2014/ 31 Desember 2013
(Disajikan kembali - Catatan 2l dan 4) 31 Desember 2015
31 Desember 2014 (Disajikan kembali -
Catatan 2l dan 4)
EKUITAS Ekuitas Yang Dapat Diatribusikan
Kepada Pemilik Entitas Induk
Modal saham - nilai nominal Rp 100 per saham
Modal dasar - 1.000.000.000 saham
Modal ditempatkan dan disetor penuh - 465.224.000 saham
19 46.522.400.000 46.522.400.000 46.522.400.000Tambahan modal disetor - neto 20 7.148.969.337 7.148.969.337 7.148.969.337Saldo laba
Telah ditentukan penggunaannya 21 13.080.652.561 12.497.346.061 10.910.071.061Belum ditentukan penggunaannya 66.931.340.812 63.881.848.307 66.712.787.646
Total Ekuitas Yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk
133.683.362.710 130.050.563.705 131.294.228.044Kepentingan Nonpengendali 2b, 22 406.226.895 379.886.647 346.761.206TOTAL EKUITAS 134.089.589.605 130.430.450.352 131.640.989.250
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS
283.691.670.334 261.778.512.991 263.961.948.441
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
4
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan 2015
2014 (Disajikan kembali -
Catatan 2l dan 4)
PENDAPATAN USAHA 2m, 10a, 24, 34 431.916.385.406 404.324.184.368
BEBAN LANGSUNG 2m, 10d, 25 353.064.407.183 322.568.452.857
LABA KOTOR 78.851.978.223 81.755.731.511
BEBAN USAHA 2m, 6, 12, 18, 26 73.192.575.090 72.303.041.410
LABA USAHA 5.659.403.133 9.452.690.101 PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN 2m, 34 Penghasilan bunga 27 2.294.804.759 2.075.220.933Laba (rugi) selisih kurs - neto 2n 629.480.942 (108.123.031 )Laba penjualan aset tetap 2i, 12 36.000.000 34.817.917Beban keuangan 15, 16, 28 (4.120.995.281 ) (4.031.840.171 )Rugi penjualan investasi Entitas Asosiasi 29 - (1.813.715.507 )Bagian rugi Entitas Asosiasi 29 - (53.837.248 )Lain-lain 12, 30 49.586.616 723.306.596
Total Beban Lain-lain - Neto (1.111.122.964 ) (3.174.170.511 ) LABA SEBELUM BEBAN PAJAK
PENGHASILAN 4.548.280.169 6.278.519.590 BEBAN PAJAK PENGHASILAN 2o, 17b, 34 (2.476.809.166 ) (2.316.700.988 ) LABA NETO TAHUN BERJALAN 2.071.471.003 3.961.818.602 PENGHASILAN (BEBAN) KOMPREHENSIF
LAIN
Pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba
rugi pada periode berikutnya:
Pengukuran kembali liabilitas imbalan kerja
karyawan 2l, 4, 18
2.116.891.000 (693.490.000 )Efek pajak terkait (529.222.750 ) 173.372.500
Total Penghasilan (Beban) Komprehensif Lain
1.587.668.250 (520.117.500 )
TOTAL LABA KOMPREHENSIF 3.659.139.253 3.441.701.102
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
5
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan 2015
2014 (Disajikan kembali -
Catatan 2l dan 4)
Laba Neto Yang Dapat Diatribusikan Kepada: Pemilik Entitas Induk 2.044.178.780 3.928.887.193Kepentingan Nonpengendali 27.292.223 32.931.409
Total Laba Neto Tahun Berjalan 2.071.471.003 3.961.818.602
Laba Komprehensif Yang Dapat Diatribusikan Kepada: Pemilik Entitas Induk 3.632.799.005 3.408.575.661Kepentingan Nonpengendali 2b, 22 26.340.248 33.125.441
Total Laba Komprehensif 3.659.139.253 3.441.701.102
LABA NETO PER SAHAM DASAR YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK 2p, 23 4 8
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
6
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Total Ekuitas Saldo Laba Yang Dapat
Catatan
Modal Saham
Tambahan Modal Disetor
– Neto
Telah Ditentukan
Penggunaannya
Belum Ditentukan
Penggunaannya
Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk
Kepentingan Nonpengendali
Total Ekuitas
Saldo 1 Januari 2014 (sebelum
disajikan kembali)
46.522.400.000 7.148.969.337 10.910.071.061 68.045.966.646 132.627.407.044
346.761.206 132.974.168.250 Dampak atas penerapan awal
PSAK 24 (Revisi 2013)
- - - (1.333.179.000 ) (1.333.179.000 ) - (1.333.179.000 ) Saldo 1 Januari 2014 (setelah
disajikan kembali)
46.522.400.000 7.148.969.337 10.910.071.061 66.712.787.646 131.294.228.044
346.761.206 131.640.989.250 Cadangan umum 21 - - 1.587.275.000 (1.587.275.000 ) - - - Dividen 21 - - - (4.652.240.000 ) (4.652.240.000 ) - (4.652.240.000 ) Laba neto tahun berjalan - - - 3.928.887.193 3.928.887.193 32.931.409 3.961.818.602 Pengukuran kembali liabilitas
imbalan kerja karyawan
18
- - - (693.748.710 ) (693.748.710 ) 258.710 (693.490.000 ) Efek pajak terkait
17d
- - - 173.437.178 173.437.178 (64.678 ) 173.372.500 Saldo 31 Desember 2014 46.522.400.000 7.148.969.337 12.497.346.061 63.881.848.307 130.050.563.705 379.886.647 130.430.450.352 Cadangan umum 21 - - 583.306.500 (583.306.500 ) - - - Laba neto tahun berjalan - - - 2.044.178.780 2.044.178.780 27.292.223 2.071.471.003
Pengukuran kembali liabilitas imbalan kerja karyawan
18
- - - 2.118.160.300 2.118.160.300 (1.269.300 ) 2.116.891.000
Efek pajak terkait 17d - - - (529.540.075 ) (529.540.075 ) 317.325 (529.222.750 )
Saldo 31 Desember 2015 46.522.400.000 7.148.969.337 13.080.652.561 66.931.340.812 133.683.362.710 406.226.895 134.089.589.605
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
7
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2015 2014
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan 427.800.548.696 404.978.805.592Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan (393.093.882.397 ) (374.025.201.618 )Penerimaan dari (pembayaran untuk): Penghasilan bunga 2.294.804.759 2.075.220.933 Pajak penghasilan (7.706.060.284 ) (13.843.631.280 )
Beban keuangan (4.120.995.281 ) (4.031.840.171 ) Kegiatan usaha lainnya (15.924.305.398 ) (6.416.497.555 )Arus kas neto yang diperoleh dari aktivitas operasi 9.250.110.095 8.736.855.901 ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Hasil penjualan aset tetap 36.000.000 35.000.000Penerimaan dari klaim asuransi 4.373.606 -Perolehan aset tetap (561.606.525 ) (913.989.445 )Penerimaan penjualan Entitas Asosiasi - 2.250.000.000Arus kas neto yang diperoleh dari (digunakan untuk)
aktivitas investasi (521.232.919 ) 1.371.010.555 ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pembayaran utang pembelian aset tetap (268.502.909 ) (266.000.000 )Penambahan piutang pihak berelasi (262.082.804 ) (724.570.183 )Pembayaran utang sewa pembiayaan (12.681.000 ) (31.481.328 )Pembayaran dividen tunai - (4.652.240.000 )
Arus kas neto yang digunakan untuk aktivitas pendanaan (543.266.713 ) (5.674.291.511 ) KENAIKAN NETO KAS DAN SETARA KAS 8.185.610.463 4.433.574.945 KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 38.392.982.308 33.959.407.363 KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 46.578.592.771 38.392.982.308
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2015 Dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8
1. INFORMASI UMUM
a. Pendirian Entitas Induk dan Informasi umum
PT Fortune Indonesia Tbk (“Entitas Induk”), didirikan di Indonesia pada tanggal 5 Mei 1970 berdasarkan akta Dian Paramita Tamzil, S.H., pengganti Notaris Djojo Muljadi S.H., No. 5 dengan nama PT Fortune Indonesia Advertising Company. Akta pendirian tersebut disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. JA-5/67/21 tanggal 12 September 1970 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 83, Tambahan No. 389 tanggal 17 Oktober 1972. Nama Entitas Induk dari PT Fortune Indonesia Advertising Company telah berubah menjadi PT Fortune Indonesia Tbk sesuai dengan akta perubahan anggaran dasar Entitas Induk No. 31 dari Notaris Ny. Toety Juniarto, S.H., tanggal 26 September 2001 dan telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C-09920.HT.01.04.TH.2001 tanggal 4 Oktober 2001 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 1, Tambahan No. 54 tanggal 2 Januari 2002.
Anggaran dasar Entitas Induk telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan terakhir diaktakan dalam akta Notaris No. 16 tanggal 6 Juli 2015 dari Leolin Jayayanti, S.H., Notaris di Jakarta, dalam rangka perubahan Anggaran Dasar Entitas Induk untuk menyesuaikan dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 32/POJK.04/2014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka dan POJK No. 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik. Perubahan tersebut telah diberitahukan kepada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dan telah diterima berdasarkan Surat No. AHU-AHA.01.03-0950574 tertanggal 10 Juli 2015.
Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Entitas Induk, maksud dan tujuan kegiatan usaha Entitas Induk adalah dalam bidang jasa dan percetakan yang antara lain meliputi bidang periklanan (advertising), kehumasan (public relations), pameran dan konversi, multimedia, promosi, pembuatan dan pemasangan materi iklan, reklame, poster, spanduk, baliho dan mencetak dan menerbitkan buku, majalah serta direktori. Entitas Induk berkedudukan di Gedung Galaktika, Jl. Harsono R.M. No. 2 Ragunan, Jakarta Selatan.
Entitas Induk beroperasi secara komersial sejak tahun 1970.
Entitas induk langsung Entitas Induk adalah PT Karya Citra Prima, sedangkan entitas induk utama Entitas Induk adalah PT Rajawali Corpora.
b. Penawaran Umum Perdana Saham Entitas Induk Pada tanggal 27 Desember 2001, Entitas Induk telah menerima pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) melalui suratnya No. S-4067/PM/2001 untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham Entitas Induk kepada masyarakat sejumlah 205.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham pada harga penawaran Rp 130 per saham, disertai dengan penerbitan 102.500.000 Waran Seri I. Pada tanggal 17 Januari 2002, Entitas Induk telah mencatatkan seluruh saham dan warannya di Bursa Efek Indonesia.
9
1. INFORMASI UMUM (lanjutan)
c. Entitas Anak yang Dikonsolidasi
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Entitas Induk memiliki penyertaan saham secara langsung pada beberapa Entitas Anak yaitu sebagai berikut:
Tahun Persentase Total Aset (Rp 000) Aktivitas Entitas Anak Domisili Beroperasi Kepemilikan 2015 2014 Utama
PT Pelita Alembana (PA) Jakarta 1981 99% 43.574.646 51.855.991 Jasa Periklanan PT Fortune Pramana
Rancang (FPR)
Jakarta 1980 99% 27.136.481 25.237.938
Jasa Kehumasan PT Fortune Adwicipta
(FAC)
Jakarta 1985 99% 9.285.777 8.331.827
Jasa Desain Grafis
d. Susunan Dewan Komisaris, Direksi, dan Komite Audit, serta Jumlah Karyawan
Pada tanggal 31 Desember 2015, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Entitas Induk berdasarkan akta Notaris Leolin Jayayanti, S.H., No. 16 tanggal 6 Juli 2015 adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris Komisaris Utama : Indra Abidin Komisaris : Darjoto Setyawan Komisaris independen : Sebastianus Harry Wiguna
Direksi Direktur Utama : Aris Boediharjo Direktur : Yuliana Leonarda Direktur : Indira Ratna Dewi Abidin
Pada tanggal 31 Desember 2014, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Entitas Induk berdasarkan akta Notaris Leolin Jayayanti, S.H., No. 60 tanggal 18 Juli 2014 adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris Komisaris Utama dan Independen : Dedi Sjahrir Panigoro Komisaris : Kasman Ardan Komisaris : Miranty AbidinKomisaris : Lucia Novenna Budiono
Direksi Direktur Utama : Indra AbidinDirektur : Herman Muljadi Sulaeman
Susunan komite audit Entitas Induk, pada tanggal 31 Desember 2015, adalah sebagai berikut :
Komite Audit Ketua : Sebastianus Harry Wiguna Anggota : Dharmawandi Sutanto Anggota : Devi Widjaja
Susunan komite audit Entitas Induk, pada tanggal 31 Desember 2014, adalah sebagai berikut : Komite Audit
Ketua : Dedi Sjahrir PanigoroAnggota : Alexander Ronald Sindhika Anggota : Dharmawandi Sutanto
10
1. INFORMASI UMUM (lanjutan)
d. Susunan Dewan Komisaris, Direksi, dan Komite Audit, serta Jumlah Karyawan (lanjutan)
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Sekretaris Perusahaan Entitas Induk adalah Indira Ratna Dewi Abidin.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Grup memiliki karyawan masing-masing sebanyak 253 dan 354 orang (tidak diaudit).
e. Penyelesaian Laporan Keuangan Konsolidasian
Laporan keuangan konsolidasian Entitas Induk tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut diselesaikan dan diotorisasi untuk terbit oleh Direksi Entitas Induk pada tanggal 28 Maret 2016. Direksi Entitas Induk yang menandatangani Surat Pernyataan Direksi bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan konsolidasian tersebut.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN
a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian
Laporan keuangan konsolidasian PT Fortune Indonesia Tbk dan Entitas Anak disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (SAK), yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK) dan peraturan-peraturan serta Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang diterbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Efektif tanggal 1 Januari 2015, Grup menerapkan PSAK 1 (Revisi 2013), “Penyajian Laporan Keuangan”, yang mengubah penyajian kelompok pos-pos dalam Penghasilan Komprehensif Lain. Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi disajikan terpisah dari pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi. Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah selaras dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian Grup untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014, kecuali bagi penerapan beberapa PSAK yang telah direvisi. Seperti diungkapkan dalam catatan-catatan terkait atas laporan keuangan konsolidasian, beberapa standar akuntansi yang telah direvisi dan diterbitkan, diterapkan efektif tanggal 1 Januari 2015. Laporan keuangan konsolidasian, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian, disusun berdasarkan dasar akrual dengan menggunakan konsep harga perolehan, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Grup. Penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan penggunaan estimasi dan asumsi. Hal tersebut juga mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Grup. Area yang kompleks atau memerlukan tingkat pertimbangan yang lebih tinggi atau area dimana asumsi dan estimasi dapat berdampak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian diungkapkan di Catatan 3.
11
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
b. Prinsip-prinsip Konsolidasian Efektif tanggal 1 Januari 2015, Grup menerapkan PSAK (Revisi 2013), “Laporan Keuangan Konsolidasian”. PSAK 65, ‘Laporan keuangan kosolidasian’ mendasarkan prinsip yang telah ada dengan mengidentifikasi konsep pengendalian sebagai faktor utama dalam menentukan apakah entitas harus dimasukkan ke dalam laporan konsolidasian entitas induk. Standar ini memberikan petunjuk tambahan untuk membantu dalam kondisi penentuan pengendalian sulit untuk dinilai. Dalam prinsip yang baru, Grup mengendalikan suatu entitas ketika Grup terekspos terhadap, atau memiliki hak atas, pengembalian variabel dari keterlibatannya terhadap entitas dan memiliki kemampuan untuk mempengaruhi pengembalian tersebut melalui kekuasaannya atas entitas tersebut. Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan konsolidasian Entitas Induk dan entitas-entitas yang dikendalikan secara langsung oleh Entitas Induk.
Laporan keuangan Entitas Anak disusun dengan periode pelaporan yang sama dengan Entitas Induk. Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penyajian laporan keuangan konsolidasian telah diterapkan secara konsisten oleh Grup, kecuali dinyatakan lain. Entitas-entitas Anak dikonsolidasi secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Entitas Induk memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal Entitas Induk kehilangan pengendalian. Pengendalian dianggap ada ketika Entitas Induk memiliki secara langsung melalui Entitas-entitas Anak, lebih dari setengah kekuasaan suara entitas. Transaksi antar entitas, saldo dan keuntungan antar entitas Grup yang belum direalisasi dieliminasi. Kerugian yang belum direalisasi juga dieliminasi. Kebijakan akuntansi Entitas Anak diubah jika diperlukan untuk memastikan konsistensi dengan kebijakan akuntasi yang diadopsi Entitas Induk. Pengendalian didapat ketika Entitas Induk terekspos atau memiliki hak atas imbal hasil variable dari keterlibatannya dengan investee dan memiliki kemampuan untuk mempengaruhi imbal hasil tersebut melalui kekuasaannya atas investee. Secara spesifik, Entitas Induk mengendalikan investee jika dan hanya jika Entitas Induk memiliki seluruh hal berikut ini:
a. Kekuasaan atas investee (misal, hak yang ada memberikan kemampuan kini untuk mengarahkan aktivitas relevan investee).
b. Eksposur atau hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee. c. Kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas investee untuk mempengaruhi jumlah
imbal hasil investor.
Ketika Entitas Induk memiliki kurang dari hak suara mayoritas, Entitas Induk dapat mempertimbangkan semua fakta dan keadaan yang relevan dalam menilai apakah memiliki kekuasaan atas investi tersebut:
a. Pengaturan kontraktual dengan pemilik hak suara yang lain. b. Hak yang timbul dari pengaturan kontraktual lain. c. Hak suara dan hak suara potensial Entitas Induk.
12
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
b. Prinsip-prinsip Konsolidasian (lanjutan)
Entitas Induk menilai kembali apakah investor mengendalikan investee jika fakta dan keadaan mengindikasikan adanya perubahan terhadap satu atau lebih dari tiga elemen pengendalian. Konsolidasi atas Entitas Anak dimulai ketika Entitas Induk memiliki pengendalian atas Entitas Anak dan berhenti ketika Entitas Induk kehilangan pengendalian atas Entitas Anak. Aset, liabilitas, penghasilan dan beban atas Entitas Anak yang diakuisisi atau dilepas selama periode termasuk dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dari tanggal Entitas Induk memperoleh pengendalian sampai dengan tanggal Entitas Induk menghentikan pengendalian atas Entitas Anak. Laba atau rugi dan setiap komponen atas penghasilan komprehensif lain diatribusikan pada pemegang saham Entitas Induk dan pada kepentingan nonpengendali (KNP), walaupun hasil di kepentingan nonpengendali mempunyai saldo defisit. Bila diperlukan, penyesuaian dilakukan pada laporan keuangan Entitas Anak agar kebijakan akuntansinya sesuai dengan kebijakan akuntansi Entitas Induk. Semua aset dan liabilitas, ekuitas, penghasilan, beban dan arus kas berkaitan dengan transaksi antar anggota Entitas Induk akan dieliminasi secara penuh dalam proses konsolidasi. Transaksi dengan KNP yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian merupakan transaksi ekuitas. Selisih antara nilai wajar imbalan yang dibayar dan bagian yang diakuisisi atas nilai tercatat aset neto Entitas Anak dicatat pada ekuitas. Keuntungan atau kerugian pelepasan kepentingan nonpengendali juga dicatat pada ekuitas.
Perubahan kepemilikan di Entitas Anak, tanpa kehilangan pengendalian, dihitung sebagai transaksi ekuitas. Jika Entitas Induk kehilangan pengendalian atas Entitas Anak, maka Entitas Induk:
a. menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas Entitas anak; b. menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP; c. menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada; d. mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima; e. mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya; f. mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian sebagai laba
rugi; dan g. mereklasifikasi ke laba rugi proporsi keuntungan dan kerugian yang telah diakui sebelumnya
dalam penghasilan komprehensif lain atau saldo laba, begitu pula menjadi persyaratan jika Entitas Induk akan melepas secara langsung aset atau liabilitas yang terkait.
KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset bersih dari Entitas Anak yang tidak dapat diatribusikan, secara langsung maupun tidak langsung, pada Entitas Induk, yang masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik Entitas Induk.
c. Instrumen Keuangan
Efektif tanggal 1 Januari 2015, Grup menerapkan PSAK 50 (Revisi 2014) “Instrumen Keuangan: Penyajian”, PSAK 55 (Revisi 2014) “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” dan PSAK 60 (Revisi 2014) “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”. Penerapan PSAK-PSAK ini tidak membawa dampak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian.
13
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
c. Instrumen Keuangan (lanjutan)
Klasifikasi i. Aset Keuangan
Aset keuangan dalam lingkup PSAK 55 (Revisi 2014) diklasifikasikan sebagai (i) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, (ii) pinjaman yang diberikan dan piutang, (iii) investasi dimiliki hingga jatuh tempo, (iv) atau aset keuangan tersedia untuk dijual, mana yang sesuai. Grup menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai, mengevaluasi kembali pengklasifikasian aset tersebut pada setiap akhir tahun keuangan. Aset keuangan Grup terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha - pihak ketiga dan pihak berelasi, piutang lain-lain - pihak ketiga, deposito yang dibatasi penggunaannya, pinjaman karyawan, piutang pihak berelasi, dan uang jaminan yang diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang.
ii. Liabilitas Keuangan
Liabilitas keuangan dalam lingkup PSAK 55 (Revisi 2014) dapat dikategorikan sebagai (i) liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, (ii) liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, atau (iii) derivative yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif, mana yang sesuai. Grup menentukan klasifikasi liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal.
Liabilitas keuangan Grup terdiri dari utang bank jangka pendek, utang usaha pihak ketiga dan pihak berelasi, utang lain-lain - pihak ketiga dan pihak berelasi, beban masih harus dibayar, utang pembelian aset tetap, utang sewa pembiayaan, dan utang pihak berelasi, yang diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi.
Pengakuan dan pengukuran i. Aset Keuangan
Aset keuangan pada awalnya diakui sebesar nilai wajarnya ditambah, dalam hal investasi yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasinya. Pembelian atau penjualan aset keuangan yang mensyaratkan penyerahan aset dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh peraturan atau kebiasaan yang berlaku di pasar (pembelian yang lazim/reguler) diakui pada tanggal perdagangan, yaitu tanggal Grup berkomitmen untuk membeli atau menjual aset tersebut.
• Pinjaman yang diberikan dan piutang
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan, yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut dicatat sebesar biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Keuntungan dan kerugian diakui sebagai laba rugi pada saat pinjaman yang diberikan dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi.
14
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
c. Instrumen Keuangan (lanjutan)
Pengakuan dan pengukuran (lanjutan)
ii. Liabilitas Keuangan
Liabilitas keuangan diakui pada awalnya sebesar nilai wajar dan, dalam hal liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
• Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi
Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, selanjutnya setelah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi, menggunakan suku bunga efektif kecuali jika dampak diskonto tidak material, maka dinyatakan pada biaya perolehan. Beban bunga diakui dalam “Beban keuangan” dalam laporan laba rugi konsolidasian. Keuntungan atau kerugian diakui pada laporan laba rugi konsolidasian ketika liabilitas keuangan tersebut dihentikan pengakuannya dan melalui proses amortisasi.
Saling Hapus Instrumen Keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya dilaporkan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dan terdapat maksud untuk menyelesaikan secara bersih, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan.
Nilai Wajar Instrumen Keuangan
Efektif tanggal 1 Januari 2015, Grup menerapkan PSAK 68 (2014), “Pengukuran Nilai Wajar”, dalam PSAK ini, nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran. Pengukuran nilai wajar mengasumsikan bahwa transaksi untuk menjual aset atau mengalihkan liabilitas terjadi:
- Di pasar utama untuk aset dan liabilitas tersebut, atau - Jika tidak terdapat pasar utama, di pasar yang paling menguntungkan untuk aset atau
liabilitas tersebut.
Grup harus memiliki akses ke pasar utama atau pasar yang paling menguntungkan. Nilai wajar aset atau liabilitas diukur menggunakan asumsi yang akan digunakan pelaku pasar ketika menentukan harga aset atau liabilitas tersebut, dengan asumsi bahwa pelaku pasar bertindak dalam kepentingan ekonomi terbaiknya. Pengukuran nilai wajar atas aset non keuangan mempertimbangkan kemampuan pelaku pasar dalam menghasilkan keuntungan ekonomi dengan penggunaan aset pada kemampuan tertinggi dan terbaik aset atau dengan menjualnya ke pelaku pasar yang lain yang akan menggunakan aset di kemampuan tertinggi dan terbaik. Grup menggunakan teknik penilaian yang tepat sesuai keadaan dan dimana tersedia kecukupan data untuk mengukur nilai wajar, memaksimalkan penggunaan input yang dapat diobservasi yang relevan dan meminimalisir penggunaan input yang tidak dapat diobservasi. Semua aset dan liabilitas dimana nilai wajar diukur atau diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasian dapat dikategorikan pada tingkat hirarki nilai wajar, berdasarkan tingkatan input terendah yang signifikan atas pengukuran nilai wajar secara keseluruhan:
15
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
c. Instrumen Keuangan (lanjutan)
Nilai Wajar Instrumen Keuangan (lanjutan)
- Tingkat 1 - harga kuotasian (tanpa penyesuaian) di pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik.
- Tingkat 2 - input selain harga kuotasian yang termasuk dalam level 1 yang dapat diobservasi baik secara langsung maupun tidak langsung.
- Tingkat 3 - input yang tidak dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas.
Untuk aset dan liabilitas yang diakui pada laporan keuangan konsolidasian secara berulang, Grup menentukan apakah terjadi transfer antara tingkat di dalam hirarki dengan cara mengevaluasi kategori (berdasarkan input tingkat terendah yang signifikan dalam pengukuran nilai wajar) setiap akhir periode pelaporan. Untuk tujuan pengungkapan nilai wajar, Grup telah menentukan kelas aset dan liabilitas berdasarkan sifat, karakteristik, dan risiko aset atau liabilitas, dan tingkat hirarki nilai wajar seperti dijelaskan di atas. Biaya Perolehan Diamortisasi dari Instrumen Keuangan
Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi dengan penyisihan atas penurunan nilai dan pembayaran pokok atau nilai yang tidak dapat ditagih. Perhitungan tersebut mempertimbangkan premium atau diskonto pada saat perolehan dan termasuk biaya transaksi dan biaya yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif. Penurunan Nilai Aset Keuangan Setiap akhir periode pelaporan, Grup mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi jika, dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. Bukti penurunan nilai dapat meliputi indikasi pihak peminjam atau kelompok pihak peminjam mengalami kesulitan keuangan signifikan, wanprestasi atau tunggakan pembayaran bunga atau pokok, kemungkinan bahwa mereka akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya dan di mana data yang dapat diobservasi mengindikasikan bahwa ada terukur penurunan arus kas estimasi masa mendatang, seperti perubahan tunggakan atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi. i. Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi
Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Grup pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai adanya penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual atau untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual terdapat bukti penurunan nilai secara kolektif. Jika Grup menentukan tidak terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka Grup memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif.
16
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
c. Instrumen Keuangan (lanjutan)
Penurunan Nilai Aset Keuangan (lanjutan)
i. Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi (lanjutan) Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk ekspektasi kerugian kredit masa datang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kasa masa datang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan dan piutang memiliki suku bunga variabel, tingkat diskonto untuk mengukur kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif terkini. Nilai tercatat aset tersebut berkurang melalui penggunaan akun penyisihan dan jumlah kerugian diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. Ketika aset tidak tertagih, nilai tercatat atas aset keuangan yang telah diturunkan nilainya dikurangi secara langsung atau jika ada suatu jumlah telah dibebankan ke akun cadangan penurunan nilai jumlah tersebut dihapusbukukan terhadap nilai tercatat aset keuangan tersebut. Jika pada periode berikutnya jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan penurunan nilai tersebut diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan, sepanjang nilai tercatat aset tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi pada tanggal pemulihan dengan menyesuaikan akun cadangan. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. Penerimaan kemudian atas piutang yang telah dihapusbukukan sebelumnya, jika pada periode berjalan dikreditkan dengan menyesuaikan pada akun cadangan penurunan nilai, sedangkan jika setelah akhir periode pelaporan dikreditkan sebagai pendapatan operasional lainnya.
Penghentian Pengakuan i. Aset Keuangan
Suatu aset keuangan, atau mana yang berlaku, bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan sejenis, dihentikan pengakuannya pada saat:
(a) hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau
(b) Grup mentransfer hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau menanggung kewajiban untuk membayar arus kas yang diterima tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan penyerahan dan (i) secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, atau (ii) secara substansial tidak mentransfer dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut.
Ketika Grup telah mentransfer hak untuk menerima arus kas dari aset atau telah menandatangani kesepakatan pelepasan (pass through arrangement), dan secara substansial tidak mentransfer dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, maupun mentransfer pengendalian atas aset, aset tersebut diakui sejauh keterlibatan berkelanjutan Grup terhadap aset keuangan tersebut.
Keterlibatan berkelanjutan yang berbentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer diukur sebesar jumlah terendah dari jumlah tercatat aset dan jumlah maksimal dari pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali.
17
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
c. Instrumen Keuangan (lanjutan)
Penghentian Pengakuan (lanjutan)
i. Aset Keuangan (lanjutan)
Dalam hal ini, Grup juga mengakui liabilitas terkait. Aset yang ditransfer dan liabilitas terkait diukur dengan dasar yang mencerminkan hak dan liabilitas yang masih dimiliki Grup.
Pada saat penghentian pengakuan atas aset keuangan secara keseluruhan, maka selisih antara nilai tercatat dan jumlah dari (i) pembayaran yang diterima, termasuk setiap aset baru yang diperoleh dikurangi setiap liabilitas baru yang harus ditanggung; dan (ii) setiap keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui secara langsung dalam ekuitas harus diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.
ii. Liabilitas Keuangan
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau dibatalkan atau kadaluarsa. Ketika liabilitas keuangan saat ini digantikan dengan yang lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial atas ketentuan liabilitas keuangan yang saat ini ada, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dicatat sebagai penghapusan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru, dan selisih antara nilai tercatat liabilitas keuangan tersebut diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
d. Kas dan Setara Kas dan Deposito Yang Dibatasi Penggunaannya
Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan deposito berjangka yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal penempatan dan tidak dijaminkan atas utang serta tidak dibatasi penggunaannya. Deposito berjangka yang jatuh temponya lebih dari 3 (tiga) bulan sejak tanggal penempatan, dijaminkan dan dibatasi penggunaannya dicatat sebagai ”Deposito yang dibatasi penggunaannya” sebagai bagian aset tidak lancar dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.
e. Jasa Dalam Pelaksanaan
Biaya-biaya untuk mengerjakan proyek jasa pembuatan iklan, jasa desain grafis, dan jasa program tertentu lainnya diakumulasi dan dibebankan sebagai beban langsung pada saat penjualan diakui, yaitu pada saat pekerjaan telah diselesaikan dan mendapat persetujuan dari pemberi kerja.
Sedangkan biaya-biaya untuk mengerjakan proyek yang berkaitan dengan jasa hubungan masyarakat dan jasa pameran diakumulasi dan dibebankan sebagai beban langsung pada saat penjualan diakui, yaitu berdasarkan persentase tingkat penyelesaian pekerjaan.
f. Beban Dibayar di Muka
Beban dibayar di muka dibebankan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian sesuai dengan masa manfaatnya dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method).
18
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
g. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi
Suatu pihak dianggap berelasi dengan Grup, jika:
a. langsung, atau tidak langsung yang melalui satu atau lebih perantara, suatu pihak:
(i) Mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama dengan, Grup;
(ii) Memiliki kepentingan dalam Grup yang memberikan pengaruh signifikan atas Grup; atau
(iii) memiliki pengendalian bersama atas Grup; b. Suatu pihak adalah entitas asosiasi Grup c. Suatu pihak adalah ventura bersama dimana salah satu dari anggota Grup sebagai venturer; d. Suatu pihak adalah anggota dari personil manajemen kunci Grup atau Entitas Induknya; e. Suatu pihak adalah anggota keluarga dekat dari individu yang diuraikan dalam butir (a) atau
(d); f. Suatu pihak adalah entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi
signifikan oleh atau dimana hak suara signifikan dimiliki oleh, langsung maupun tidak langsung, individu seperti diuraikan dalam butir (d) atau (e); atau
g. Suatu pihak adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari Grup atau entitas yang terkait dengan Grup.
Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak. Beberapa persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan persyaratan yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi.
Seluruh transaksi dan saldo dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian.
h. Investasi Jangka Panjang Lain-lain
Investasi dalam bentuk saham dengan kepemilikan kurang dari 20% yang tidak memiliki kuotasi harga di pasar aktif dan nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal, diukur pada biaya perolehan. Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan langsung pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.
i. Aset Tetap
Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai, jika ada. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (“carrying amount”) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya perbaikan dan pemeliharaan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian pada saat terjadinya.
Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:
Tahun Bangunan dan prasarana 20 Mesin dan instalasi 10 Peralatan studio 5 - 10 Peralatan dan perlengkapan kantor 5 - 10 Kendaraan 4
19
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
i. Aset Tetap (lanjutan)
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.
Aset tetap yang tidak digunakan lagi dan ditujukan untuk dijual dihentikan penyusutannya dan diklasifikasikan sebagai aset yang dimiliki untuk dijual pada akun aset lainnya.
Nilai residu, estimasi masa manfaat dan metode penyusutan direview dan disesuaikan, setiap akhir tahun, bila diperlukan.
j. Penurunan Nilai Aset Nonkeuangan
Efektif tanggal 1 Januari 2015, Grup menerapkan PSAK 48 (Revisi 2014) “Penurunan Nilai Aset”. Perubahan PSAK 48 “Penurunan nilai aset” terhadap pengungkapan atas nilai terpulihkan untuk aset nonkeuangan. Perubahan ini menghilangkan pengungkapan tertentu untuk nilai terpulihkan atas Unit Penghasil Kas yang disyaratkan oleh PSAK 48 melalui penerbitan PSAK 68. Penerapkan PSAK 48 (Revisi 2014) “Penurunan Nilai Aset”, tidak memiliki dampak yang signifikan pada laporan keuangan konsolidasian dan pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian. Pada setiap akhir periode pelaporan, Grup menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian penurunan nilai aset diperlukan, maka Grup membuat estimasi formal jumlah terpulihkan aset tersebut. Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau Unit Penghasil Kas (UPK) dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset lebih besar dari pada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan menjadi sebesar nilai terpulihkannya. Rugi penurunan nilai dari operasi yang dilanjutkan diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian sebagai rugi penurunan nilai. Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan bersih didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar terkini atas nilai waktu dari uang dan risiko spesifik dari aset. Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, digunakan harga penawaran pasar terakhir, jika tersedia. Jika tidak terdapat transaksi tersebut, Grup menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini dikuatkan oleh penilaian berganda atau indikasi nilai wajar yang tersedia. Kerugian penurunan nilai dari operasi yang dilanjutkan, jika ada, diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian sesuai dengan kategori beban yang konsisten dengan fungsi dari aset yang diturunkan nilainya. Penilaian dilakukan pada akhir setiap periode pelaporan tahunan apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka entitas mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut.
20
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
j. Penurunan Nilai Aset Nonkeuangan (lanjutan)
Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill dibalik hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun jumlah tercatat, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun sebelumnya. Pembalikan rugi penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. Setelah pembalikan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan jumlah tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya. Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat indikasi atas penurunan nilai aset nonkeuangan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
k. Transaksi Sewa
Grup mengklasifikasikan sewa berdasarkan sejauh mana risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewaan berada pada lessor atau lessee, dan substansi transaksi dan bukan pada bentuk kontraknya.
Sewa Pembiayaan - sebagai Lessee
Sewa dimana Grup memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat terkait dengan pemilikan aset diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Sewa pembiayaan dikapitalisasi pada awal masa sewa sebesar nilai yang lebih rendah antara nilai wajar aset sewaan dan nilai kini dari pembayaran sewa minimum. Setiap pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan kewajiban sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo pembiayaan. Jumlah kewajiban sewa, dikurangi beban keuangan disajikan sebagai utang jangka panjang. Unsur bunga dalam biaya keuangan dibebankan di laporan laba rugi konsolidasian setiap periode selama masa sewa sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Aset tetap yang diperoleh melalui sewa pembiayaan disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara periode masa sewa dan umur manfaatnya. Sewa Operasi - sebagai Lessee
Sewa dimana seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset secara signifikan berada pada lessor diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Pembayaran sewa dalam sewa operasi dibebankan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian secara garis lurus selama masa sewa.
l. Imbalan Kerja Karyawan Grup mengakui kewajiban imbalan kerja yang tidak didanai sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003, tanggal 25 Maret 2003. Efektif tanggal 1 Januari 2015, Grup menerapkan PSAK 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja”. PSAK revisi ini, antara lain, menghapus mekanisme koridor, mengatur pengakuan biaya jasa lalu serta mengatur beberapa pengungkapan tambahan.
21
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
l. Imbalan Kerja Karyawan (lanjutan) Grup menerapkan secara retrospektif perubahan yang diatur dalam PSAK revisi ini dan oleh karena itu, laporan posisi keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2014 dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013 dan laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dan laporan perubahan ekuitas konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014, disajikan kembali. Dampak penerapan PSAK revisi ini diungkapkan pada Catatan 4. Beban pensiun berdasarkan program dana pensiun manfaat pasti Grup ditentukan melalui perhitungan aktuaria secara periodik dengan menggunakan metode projected unit credit dan menerapkan asumsi atas tingkat diskonto, hasil yang diharapkan atas aset dana pensiun dan tingkat kenaikan manfaat pasti pensiun tahunan. Seluruh pengukuran kembali, terdiri atas keuntungan dan kerugian aktuarial dan hasil atas aset dana pensiun (tidak termasuk bunga bersih) diakui langsung melalui penghasilan komprehensif lainnya dengan tujuan agar aset atau kewajiban pensiun neto diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian untuk mencerminkan nilai penuh dari defisit dan surplus dana pensiun. Pengukuran kembali tidak mereklasifikasi laba atau rugi pada periode berikutnya. Seluruh biaya jasa lalu diakui pada saat yang lebih dulu antara ketika amandemen/kurtailmen terjadi atau ketika biaya restrukturisasi atau pemutusan hubungan kerja diakui. Sebagai akibatnya, biaya jasa lalu yang belum vested tidak lagi dapat ditangguhkan dan diakui selama periode vesting masa depan. Beban bunga dan pengembalian aset dana pensiun yang diharapkan sebagaimana digunakan dalam PSAK 24 (Revisi 2013) versi sebelumnya digantikan dengan beban bunga - neto, yang dihitung dengan menggunakan tingkat diskonto untuk mengukur kewajiban manfaat pasti - neto atau aset pada saat awal dari tiap periode pelaporan tahunan.
m. Pengakuan Pendapatan dan Beban
Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh Grup dan jumlahnya dapat diukur secara handal. Pendapatan diukur pada nilai wajar pembayaran yang diterima, tidak termasuk diskon, rabat dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Pendapatan usaha berasal dari jasa berikut:
- Produksi iklan dan desain grafis, diakui pada saat pekerjaan diselesaikan dan telah memperoleh persetujuan dari pemberi kerja.
- Media, diakui pada saat iklan telah ditayangkan dan penayangan tersebut telah memperoleh persetujuan dari pemberi kerja.
- Hubungan masyarakat dan pameran, diakui berdasarkan persentase tingkat penyelesaian pekerjaan atau sesuai dengan persyaratan yang disebutkan dalam kontrak.
Beban diakui pada saat terjadinya atau sesuai dengan masa manfaatnya (metode akrual).
n. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
Pembukuan Grup diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah dengan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada akhir periode pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs tengah yang ditetapkan oleh Bank Indonesia pada tanggal tersebut.
22
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
n. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing (lanjutan)
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, kurs yang digunakan adalah sebagai berikut:
2015 2014 1 Dolar Amerika Serikat (USD) 13.795 12.4401 Dolar Singapura (SGD) 9.751 9.4221 Dolar Hongkong (HKD) 1.780 1.603
o. Perpajakan
Efektif tanggal 1 Januari 2015, Grup menerapkan PSAK 46 (Revisi 2014), ”Pajak Penghasilan”, yang memberikan tambahan pengaturan untuk aset dan liabilitas pajak dengan menggunakan model revaluasi tangguhan yang berasal dari aset yang tidak disusutkan yang diukur, dan yang berasal dari properti investasi yang diukur dengan menggunakan model nilai wajar. Penerapan PSAK revisi baru tersebut tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian. Beban pajak terdiri dari pajak kini dan tangguhan. Beban pajak diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian kecuali untuk transaksi yang berhubungan dengan transaksi diakui langsung ke ekuitas, dalam hal ini diakui sebagai pendapatan komprehensif lain. Pajak Kini Beban pajak kini dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku pada tanggal pelaporan keuangan, dan ditetapkan berdasarkan taksiran laba kena pajak tahun berjalan. Manajemen secara periodik mengevaluasi posisi yang dilaporkan di Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) sehubungan dengan situasi dimana aturan pajak yang berlaku membutuhkan interpretasi. Jika perlu, manajemen menentukan provisi berdasarkan jumlah yang diharapkan akan dibayar kepada otoritas pajak. Bunga dan denda untuk kekurangan atau kelebihan pembayaran pajak penghasilan, jika ada, dicatat sebagai bagian dari “Manfaat (Beban) Pajak” dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. Jumlah tambahan pokok dan denda pajak yang ditetapkan dengan Surat Ketetapan Pajak (“SKP”) diakui sebagai pendapatan atau beban dalam laporan laba rugi konsolidasian tahun berjalan, kecuali jika diajukan upaya penyelesaian selanjutnya. Jumlah tambahan pokok pajak dan denda yang ditetapkan dengan SKP ditangguhkan pembebanannya sepanjang memenuhi kriteria pengakuan aset. Pajak Tangguhan Pajak tangguhan diukur dengan metode liabilitas atas beda waktu pada tanggal pelaporan antara dasar pengenaan pajak untuk aset dan liabilitas dengan nilai tercatatnya untuk tujuan pelaporan keuangan. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dengan beberapa pengecualian. Aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan rugi fiskal apabila terdapat kemungkinan besar bahwa jumlah laba kena pajak pada masa mendatang akan memadai untuk mengkompensasi perbedaan temporer dan rugi fiskal.
23
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
o. Perpajakan (lanjutan)
Pajak Tangguhan (lanjutan) Jumlah tercatat aset pajak tangguhan dikaji ulang pada akhir periode pelaporan, dan mengurangi jumlah tercatat jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang memadai untuk mengkompensasi sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan. Aset pajak tangguhan yang belum diakui dinilai kembali pada setiap akhir periode pelaporan dan diakui sepanjang kemungkinan besar laba kena pajak mendatang akan memungkinkan aset pajak tangguhan tersedia untuk dipulihkan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan dihitung berdasarkan tarif yang akan dikenakan pada periode saat aset direalisasikan atau liabilitas tersebut diselesaikan, berdasarkan undang-undang pajak yang berlaku atau berlaku secara substantif pada akhir periode laporan keuangan. Pengaruh pajak terkait dengan penyisihan dan/atau pemulihan semua perbedaan temporer selama tahun berjalan, termasuk pengaruh perubahan tarif pajak, untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas. Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan secara saling hapus saat hak yang dapat dipaksakan secara hukum ada untuk saling hapus aset pajak kini dan liabilitas pajak kini, atau aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan berkaitan dengan entitas kena pajak yang sama, atau Grup bermaksud untuk menyelesaikan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto.
p. Laba Neto Per Saham Dasar
Laba neto per saham dasar dihitung dengan membagi laba neto pada tahun berjalan dengan rata-rata tertimbang jumlah saham ditempatkan dan disetor selama tahun yang bersangkutan. Jumlah rata-rata tertimbang saham pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebesar 465.224.000 saham.
q. Segmen Operasi
Segmen operasi adalah bagian khusus dari Grup yang terlibat baik dalam menyediakan produk dan jasa (segmen usaha), maupun dalam menyediakan produk dan jasa dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya.
Pendapatan, beban, hasil, aset, dan liabilitas segmen termasuk item-item yang dapat diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai kepada segmen tersebut. Segmen ditentukan sebelum saldo dan transaksi antar Grup dieliminasi sebagai bagian dari proses konsolidasian.
Segmen geografis tidak disajikan karena aktivitas penjualan Grup seluruhnya dilakukan di Jakarta.
r. Provisi
Provisi diakui jika entitas memiliki liabilitas kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) jika sebagai akibat peristiwa masa lalu, besar kemungkinan penyelesaian liabilitas tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan estimasi yang andal mengenai jumlah liabilitas tersebut dapat dibuat. Jika entitas mengharapkan sebagian atau seluruh provisi diganti, maka penggantian tersebut diakui sebagai aset yang terpisah tetapi hanya pada saat timbul keyakinan pengantian pasti diterima. Beban yang terkait dengan provisi disajikan secara neto setelah dikurangi jumlah yang diakui sebagai penggantiannya. Provisi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi terbaik yang paling kini. Jika kemungkinan besar tidak terjadi arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi untuk menyelesaikan liabilitas tersebut, maka provisi dibatalkan.
24
3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Grup mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dan pengungkapan terkait pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya.
Pertimbangan
Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Grup, manajemen telah membuat keputusan berikut, yang memiliki pengaruh paling signifikan terhadap jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian:
Klasifikasi Instrumen Keuangan
Grup menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK 55 (Revisi 2014) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Grup seperti diungkapkan pada Catatan 2c.
Penentuan Mata Uang Fungsional
Mata uang fungsional Grup adalah mata uang lingkungan ekonomi primer tempat Grup beroperasi. Mata uang tersebut adalah mata uang yang mempengaruhi pendapatan dan beban pokok penjualan. Manajemen Grup menentukan mata uang fungsional Grup adalah Rupiah.
Sewa
Grup mempunyai perjanjian-perjanjian sewa dimana Grup bertindak sebagai lessee untuk beberapa sewa kendaraan dan peralatan kantor. Grup mengevaluasi apakah terdapat risiko dan manfaat yang signifikan dari aset sewa yang dialihkan berdasarkan PSAK 30 (Revisi 2011), “Sewa”, yang mensyaratkan Grup untuk membuat pertimbangan dan estimasi dari pengalihan risiko dan manfaat terkait dengan kepemilikan aset.
Berdasarkan hasil penelaahan yang dilakukan Grup atas perjanjian sewa, transaksi sewa kendaraan dan peralatan kantor sebagai sewa pembiayaan.
Estimasi dan Asumsi
Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun berikutnya diungkapkan di bawah ini. Grup mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Grup. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.
Penilaian Instrumen Keuangan
Grup mencatat aset dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajar, yang mengharuskan penggunaan estimasi akuntansi. Sementara komponen signifikan atas pengukuran nilai wajar ditentukan menggunakan bukti obyektif yang dapat diverifikasi, jumlah perubahan nilai wajar dapat berbeda bila Grup menggunakan metodologi penilaian yang berbeda. Perubahan nilai wajar aset dan liabilitas keuangan tersebut dapat mempengaruhi secara langsung laba atau rugi Grup. Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan diungkapkan pada Catatan 33.
25
3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI (lanjutan)
Estimasi dan Asumsi (lanjutan)
Penyisihan Penurunan Nilai Piutang Usaha
Grup mengevaluasi akun tertentu jika terdapat informasi bahwa pelanggan yang bersangkutan tidak dapat memenuhi liabilitas keuangannya. Dalam hal tersebut, Grup mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat provisi yang spesifik atas jumlah piutang pelanggan guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Grup. Provisi yang spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah penyisihan penurunan untuk piutang usaha. Nilai tercatat dari piutang usaha Grup sebelum penyisihan untuk penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 diungkapkan dalam Catatan 6.
Penyusutan Aset Tetap
Beban perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 4 sampai dengan 20 tahun. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya beban penyusutan masa depan mungkin direvisi. Nilai tercatat aset tetap bersih Grup 31 Desember 2015 dan 2014 diungkapkan dalam Catatan 12.
Penurunan Nilai Aset Nonkeuangan
Penurunan nilai muncul saat nilai tercatat aset atau Unit Penghasil Kas (UPK) melebihi nilai terpulihkannya, yang lebih besar antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakainya. Nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual didasarkan pada ketersediaan data dari perjanjian penjualan yang mengikat yang dibuat dalam transaksi normal atas aset serupa atau harga pasar yang dapat diamati dikurangi dengan biaya tambahan yang dapat diatribusikan dengan pelepasan aset. Perhitungan nilai pakai didasarkan pada model arus kas yang didiskontokan. Data arus kas diambil dari anggaran untuk lima tahun yang akan datang dan tidak termasuk aktivitas restrukturisasi yang belum dilakukan oleh Grup atau investasi signifikan di masa datang yang akan memutakhirkan kinerja aset dari UPK yang diuji. Nilai terpulihkan paling dipengaruhi oleh tingkat diskonto yang digunakan dalam model arus kas yang didiskontokan, sebagaimana juga jumlah arus kas masuk di masa datang yang diharapkan dan tingkat pertumbuhan yang digunakan untuk tujuan ekstrapolasi.
Imbalan Kerja Karyawan
Penentuan liabilitas dan biaya imbalan kerja karyawan Grup bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dan manajemen Grup dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji, tingkat pengunduran diri, tingkat mortalitas dan usia pensiun. Hasil aktual yang berbeda dengan asumsi Grup diakumulasi dan diamortisasi ke masa depan dan oleh karena itu, secara umum berdampak pada beban yang diakui dan liabilitas yang tercatat pada periode-periode mendatang.
Manajemen berkeyakinan bahwa asumsi-asumsi yang digunakan adalah tepat dan wajar. Namun demikian, perbedaan signifikan pada hasil aktual, atau perubahan signifikan dalam asumsi-asumsi tersebut dapat berdampak signifikan pada jumlah cadangan imbalan kerja karyawan.
Pajak Penghasilan
Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. Grup mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan.
26
3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI (lanjutan)
Estimasi dan Asumsi (lanjutan)
Aset Pajak Tangguhan
Aset pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer antara nilai tercatat aset dan liabilitas pada laporan keuangan konsolidasian dengan dasar pengenaan pajak jika besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal akan memadai untuk pemanfaatan perbedaan temporer yang diakui. Estimasi manajemen yang signifikan diperlukan untuk menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang diakui berdasarkan kemungkinan waktu terealisasinya dan jumlah laba kena pajak pada masa mendatang serta strategi perencanaan pajak masa depan.
4. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Beberapa akun dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2014 dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013 dan laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dan laporan perubahan ekuitas konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 telah disajikan kembali sehubungan dengan penerapan PSAK 24 (Revisi 2013) yang berlaku retrospektif (Catatan 2l).
Tabel di bawah ini memperlihatkan dampak penyesuaian atas penyajian kembali terhadap laporan keuangan konsolidasian:
31 Desember 2014
Disajikan
Sebelumnya Disajikan Kembali
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Aset pajak tangguhan 5.517.648.863 6.111.044.862Liabilitas imbalan kerja karyawan 12.522.538.170 14.896.122.000Saldo laba
Belum ditentukan penggunaannya 65.662.230.340 63.881.848.307Kepentingan Nonpengendali 379.692.615 379.886.647 Laporan Laba Rugi dan Penghasilan
Komprehensif Lain Konsolidasian
Beban usaha 72.400.519.410 72.303.041.410Beban pajak penghasilan 2.292.331.488 2.316.700.988Laba neto tahun berjalan 3.888.710.103 3.961.818.602Penghasilan (beban) komprehensif lain - (520.117.500)
1 Januari 2014/31 Desember 2013 Disajikan
Sebelumnya Disajikan Kembali
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Aset pajak tangguhan 4.890.867.890 5.335.260.890Liabilitas imbalan kerja karyawan 11.481.618.000 13.259.190.000Saldo laba
Belum ditentukan penggunaannya 68.045.966.646 66.712.787.646
27
5. KAS DAN SETARA KAS Terdiri atas:
2015 2014 Kas 65.657.000 49.535.200 Bank
Mata uang Rupiah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 4.395.364.307 1.038.245.855PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 2.866.552.930 13.413.217.816PT Bank OCBC NISP Tbk 1.885.298.679 1.040.182.777PT Bank Central Asia Tbk 636.890.679 632.662.422PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk 432.999.949 352.603.717PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 262.652.909 261.227.321PT CIMB Niaga Tbk 56.326.778 57.245.238PT Bank Danamon Indonesia Tbk 9.482.311 1.625.758.565PT Bank Mega Tbk - 107.053.852PT Bank Permata Tbk - 63.883.654Lain-lain (di bawah Rp 30 juta) 694.000 3.482.402
Mata uang Dolar Amerika Serikat PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
(USD 130.710 pada tahun 2015 dan USD 157.639 pada tahun 2014) 1.803.151.210 1.961.023.313
Standard Chartered Bank, Jakarta (USD 81,627 pada tahun 2015 dan USD 159.793 pada tahun 2014) 1.126.048.604 1.987.824.920
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (USD 51.871 pada tahun 2015 dan USD 33.569 pada tahun 2014) 715.562.928 417.602.714
Mata uang Dolar Singapura PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
(SGD 38.305 pada tahun 2014) - 360.917.787Mata uang Dolar Hongkong
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (HKD 82.407 pada tahun 2014)
-
132.154.378 Subtotal bank 14.191.025.284 23.455.086.731Setara Kas - Deposito Berjangka
Mata uang Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 20.228.865.000 12.800.000.000PT Bank OCBC NISP Tbk 12.000.000.000 2.000.000.000PT Bank Danamon Indonesia Tbk 93.045.487 88.360.377
Subtotal setara kas - deposito berjangka 32.321.910.487 14.888.360.377
Total 46.578.592.771 38.392.982.308
Suku bunga per tahun masing-masing deposito berjangka dalam mata uang Rupiah yaitu antara 4,50% sampai dengan 8,75% untuk tahun 2015 dan 5,50% sampai dengan 9,50% untuk tahun 2014.
Tidak terdapat saldo kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya atau ditempatkan pada pihak-pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
28
6. PIUTANG USAHA
Rincian piutang usaha adalah sebagai berikut:
2015 2014 Pihak ketiga
PT Nutrindo Jaya Abadi 23.913.349.195 8.777.659.921PT Muara Wisesa Samudra 17.124.165.555 2.946.503.394PT Asuransi Jiwasraya Persero 11.542.124.101 18.487.871.485PT Campina Ice Cream Industry 5.972.486.634 12.779.154.887PT Taman Impian Jaya Ancol 5.669.886.069 5.225.656.656PT Takeda Indonesia 4.862.850.424 543.082.100PT Pharos Indonesia 4.490.019.981 1.795.200.000PT Astra Daihatsu Motor 3.460.822.310 3.276.093.446PT Erlangga Mahameru 3.100.384.484 -PT Nutrisains 2.526.199.437 10.547.184.023PT Tupperware Indonesia 2.133.011.985 1.472.193.038PT Pertamina (Persero) Tbk 1.964.275.000 127.784.657PT Lenovo Indonesia 1.952.499.152 4.375.440.211PT ZTE Indonesia 1.345.047.186 427.647.765PT Monysaga Prima 1.316.470.320 -PT Seven Sunday Films 1.234.693.878 1.234.693.878PT Bank OCBC NISP Tbk 1.186.210.908 703.362.316PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors 1.151.919.981 -PT TC Subaru 1.114.080.000 916.080.000PT Pandega Citraniaga 1.091.550.506 522.480.335PT Astra Honda Motor 985.722.421 2.199.297.262PT Agung Podomoro Land Tbk 881.843.808 1.320.395.061PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 742.038.664 5.406.399.512PT Ici Paints Indonesia 489.222.004 1.037.487.214PT Calpis Indonesia 122.915.306 1.294.599.137PT Sarihusada Generasi Mahardhika 46.915.173 1.609.828.059PT Dimas Pratama Indah 16.836.734 1.582.282.932PT Mowilex Indonesia 11.240.146 1.607.910.700PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk - 7.122.558.560PT Multimedia Prasetyakarya - 1.382.929.960Lain-lain (di bawah Rp 1 milyar) 15.688.934.238 20.563.802.091
Total pihak ketiga 116.137.715.600 119.285.578.600Dikurangi penyisihan penurunan nilai piutang (943.741.761 ) (7.639.293.539 ) Total pihak ketiga - neto 115.193.973.839 111.646.285.061
Pihak berelasi (Catatan 10a) PT Teknografika Nusantara 1.466.300.000 -
Total piutang usaha 116.660.273.839 111.646.285.061
29
6. PIUTANG USAHA (lanjutan)
Rincian piutang usaha pihak ketiga berdasarkan umurnya (aging schedule) adalah sebagai berikut:
2015 2014 Pihak ketiga: Belum jatuh tempo 39.664.896.710 53.245.765.382Lewat jatuh tempo:
1 - 30 hari 32.473.338.813 32.859.003.47131 - 60 hari 13.981.831.456 13.158.505.00561 - 91 hari 10.164.957.694 7.284.572.983Lebih dari 90 hari 19.852.690.927 12.737.731.759
Total pihak ketiga 116.137.715.600 119.285.578.600Dikurangi penyisihan penurunan nilai piutang (943.741.761 ) (7.639.293.539 ) Total pihak ketiga - neto 115.193.973.839 111.646.285.061
Pihak berelasi: Belum jatuh tempo 1.466.300.000 -Total piutang usaha 116.660.273.839 111.646.285.061
Mutasi penyisihan penurunan nilai piutang adalah sebagai berikut:
2015 2014 Saldo awal 7.639.293.539 6.481.908.612Penambahan penyisihan pada tahun berjalan
(Catatan 26) 943.741.761 1.164.300.892Penghapusan piutang tak tertagih yang telah dicadangkan (7.615.687.826 ) - Realisasi tahun berjalan (23.605.713 ) (6.915.965 ) Saldo akhir 943.741.761 7.639.293.539
Manajemen berkeyakinan bahwa jumlah penyisihan penurunan nilai piutang tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul atas tidak tertagihnya piutang. Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas piutang usaha pihak ketiga.
Piutang usaha Entitas Induk sebesar Rp 40.000.000.000 dijadikan jaminan untuk utang bank yang diperoleh Entitas Induk dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Catatan 13).
7. JASA DALAM PELAKSANAAN
Akun ini merupakan akumulasi biaya yang dikeluarkan untuk membiayai suatu proyek pekerjaan. Pada saat proyek telah selesai, maka pekerjaan dalam pelaksanaan ini akan dibebankan sebagai beban langsung. Rincian pekerjaan dalam pelaksanaan berdasarkan jenis dan proses pekerjaan yang dilakukan adalah sebagai berikut:
30
7. JASA DALAM PELAKSANAAN (lanjutan)
2015 2014 Program televisi 14.895.796.892 18.533.573.245Bahan cetak 9.587.123.209 8.424.285.253Bahan seni 8.842.189.401 5.529.986.118Perlengkapan ruang pameran 7.305.119.263 5.755.759.885Program studio 6.408.679.216 5.172.098.207Promosi dan pemasaran 1.751.859.255 4.893.162.237Jasa lainnya 7.098.386.352 4.896.294.714Total 55.889.153.588 53.205.159.659
8. UANG MUKA DAN ASET LANCAR LAINNYA
Terdiri atas: 2015 2014
Uang muka: Media 11.516.461.816 12.505.685.635Produksi 3.770.902.763 3.985.878.441
Aset lancar lainnya: Beban dibayar di muka 1.046.379.163 880.464.907Perlengkapan 280.556.343 1.716.635.692Perlengkapan kantor 58.335.952 169.844.098
Total 16.672.636.037 19.258.508.773
Uang muka media merupakan uang muka yang dibayarkan kepada para pemasok dari media cetak dan elektronik dalam rangka pemesanan penayangan iklan.
Uang muka produksi merupakan uang muka yang dibayarkan terlebih dahulu untuk berbagai keperluan yang berkaitan dengan pembuatan iklan dan program pada media elektronik.
Beban dibayar di muka merupakan pembayaran di muka untuk sewa gedung dan asuransi atas aset tetap Grup.
9. DEPOSITO YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA
Akun ini merupakan deposito berjangka Entitas Induk dalam mata uang Rupiah yang ditempatkan pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebesar Rp 12.000.530.000 pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, dengan tingkat suku bunga 4,50% - 7,50% per tahun untuk tahun 2015 dan 5,50% - 8,00% per tahun untuk tahun 2014. Deposito berjangka tersebut dijaminkan untuk utang bank jangka pendek yang diperoleh Entitas Induk dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Catatan 13).
10. SIFAT, TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK BERELASI
Sifat pihak berelasi
Pihak-pihak Berelasi Sifat Hubungan Sifat TransaksiPT Prima Rancang Buana Manajemen yang sama
dengan Entitas Induk Piutang pihak berelasi dan utang
usaha. PT Fortune Travindo Manajemen yang sama
dengan Entitas Induk Piutang pihak berelasi, utang
usaha dan utang pihak berelasi. Fortune PR Singapore Pte., Ltd Manajemen yang sama
dengan Entitas Induk Piutang pihak berelasi
PT Teknografika Nusantara Manajemen yang sama dengan Entitas Induk
Piutang usaha, piutang pihak berelasi, pendapatan usaha
31
10. SIFAT, TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK BERELASI (lanjutan)
Transaksi pihak berelasi
a. Pendapatan dan piutang usaha Pendapatan usaha dari pihak berelasi adalah sekitar 0,30% dari jumlah pendapatan usaha pada tahun 2015. Pada tanggal 31 Desember 2015, saldo piutang usaha yang timbul dari transaksi usaha tersebut disajikan sebagai bagian dari akun ”Piutang Usaha - Pihak Berelasi” (Catatan 6).
b. Pinjaman karyawan
Grup memberikan pinjaman tanpa bunga kepada karyawan yang akan dilunasi melalui pemotongan gaji setiap bulan. Jumlah pinjaman karyawan masing-masing sebesar 0,19% dan 0,44% dari jumlah aset konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
c. Piutang pihak berelasi
Terdiri atas:
2015 2014 PT Prima Rancang Buana 4.442.416.746 3.664.231.585PT Fortune Travindo 1.170.009.640 1.170.009.640Fortune PR Singapore Pte., Ltd 1.026.721.581 981.487.932PT Teknografika Nusantara - 561.336.006Total 6.639.147.967 6.377.065.163
Akun ini merupakan pinjaman tanpa bunga, tanpa jaminan dan tanpa jangka waktu pengembalian yang pasti yang diberikan oleh Grup. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, saldo piutang tersebut adalah masing-masing sebesar 2,34% dan 2,44% dari jumlah aset konsolidasian.
d. Utang usaha
Pembelian Grup dari pihak berelasi yaitu :
2015 2014 Total %*) Total %*) PT Teknografika Nusantara 1.156.659.620 0,33 - -PT Fortune Travindo 687.193.353 0,19 1.211.406.228 0,38PT Prima Rancang Buana 1.090.909 0,00 260.572.081 0,08
Total 1.844.943.882 0,52 1.471.978.309 0,46
*) Persentase dari total beban langsung
32
10. SIFAT, TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK BERELASI (lanjutan)
d. Utang usaha (lanjutan)
Utang usaha Grup kepada pihak berelasi yaitu :
2015 2014 Total %*) Total %*) PT Teknografika Nusantara 1.101.968.744 0,74 - -PT Prima Rancang Buana 248.586.735 0,17 268.115.188 0,20PT Fortune Travindo 107.034.643 0,07 138.061.310 0,11
Total 1.457.590.122 0,98 406.176.498 0,31
*) Persentase dari total liabilitas konsolidasian
e. Utang pihak berelasi PT Fortune Adwicipta, Entitas Anak, memberikan pinjaman tanpa bunga, tanpa jaminan, dan jatuh tempo yang pasti kepada PT Fortune Travindo, pihak berelasi sebesar Rp 200.000.000 pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, saldo utang tersebut adalah masing-masing sebesar 0,13% dan 0,15% dari jumlah liabilitas konsolidasian.
f. Kompensasi Dewan Komisaris dan Direksi Jumlah kompensasi yang diberikan kepada Dewan Komisaris sebesar masing-masing Rp 5.948.691.901 dan Rp 1.899.200.000 atau 10,39% dan 3,47% dari jumlah gaji, upah dan kesejahteraan karyawan dari beban usaha pada tahun 2015 dan 2014. Jumlah kompensasi yang diberikan kepada Direksi masing-masing sebesar Rp 9.603.855.623 dan Rp 8.131.588.093 atau 16,77% dan 14,86% dari jumlah gaji, upah dan kesejahteraan karyawan dari beban usaha pada tahun 2015 dan 2014.
11. INVESTASI JANGKA PANJANG LAIN-LAIN
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, akun ini merupakan penyertaan 1 (satu) lembar saham pada PT Usaha Kita Makmur Indonesia (UKMI) dengan persentase kepemilikan sebesar 2,38% dengan nilai nominal sebesar Rp 500.000.000 per lembar. Instrumen ekuitas ini tidak memiliki kuotasi harga di pasar aktif dan tidak dapat diukur secara andal, sehingga nilai wajar instrumen tersebut dicatat pada biaya perolehan.
UKMI didirikan berdasarkan akta Notaris Singgih Susilo S.H., No. 71 tanggal 28 Juni 2004 yang kemudian diubah dengan akta No. 20 tanggal 5 November 2004 oleh notaris yang sama, berkedudukan di Jakarta dan bergerak dalam perdagangan umum dengan misi membantu mitra usaha dan/atau usaha kecil menengah, antara lain dalam memperluas dan mengembangkan pasar, meningkatkan produktivitas, efisiensi dan sinergi serta melakukan inovasi.
33
12. ASET TETAP
Aset tetap terdiri atas:
2015 Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir
Biaya Perolehan Kepemilikan langsung :
Bangunan dan prasarana 8.764.807.092 - - 8.764.807.092Mesin dan instalasi 15.899.768 - - 15.899.768Peralatan studio 138.738.436 - - 138.738.436Peralatan dan perlengkapan
kantor
8.717.196.898
561.606.525 112.758.000 9.166.045.423Kendaraan 4.060.971.897 407.800.000 646.265.000 3.822.506.897
Aset sewa pembiayaan: Peralatan dan perlengkapan
kantor
134.920.000
- - 134.920.000Kendaraan - 414.250.000 - 414.250.000
Total 21.832.534.091 1.383.656.525 759.023.000 22.457.167.616 Akumulasi Penyusutan Kepemilikan langsung :
Bangunan dan prasarana 5.748.323.215 446.668.178 - 6.194.991.393Mesin dan instalasi 11.499.400 2.414.447 - 13.913.847Peralatan studio 125.209.093 1.154.100 - 126.363.193Peralatan dan perlengkapan
kantor
6.822.772.656 790.027.300 112.758.000 7.500.041.956Kendaraan 2.000.140.556 434.273.408 646.265.000 1.788.148.964
Aset sewa pembiayaan: Peralatan dan perlengkapan
Kantor 60.714.000 26.984.000 - 87.698.000Kendaraan - 4.315.104 - 4.315.104
Total 14.768.658.920 1.705.836.537 759.023.000 15.715.472.457Nilai Buku 7.063.875.171 6.741.695.159
2014 Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir
Biaya Perolehan Kepemilikan langsung :
Bangunan dan prasarana 8.533.058.092 231.749.000 - 8.764.807.092Mesin dan instalasi 15.899.768 - - 15.899.768Peralatan studio 138.738.436 - - 138.738.436Peralatan dan perlengkapan
kantor
8.103.169.453 682.240.445 68.213.000 8.717.196.898Kendaraan 4.174.631.897 - 113.660.000 4.060.971.897
Aset sewa pembiayaan: Peralatan dan perlengkapan
kantor
134.920.000
- - 134.920.000Total 21.100.417.646 913.989.445 181.873.000 21.832.534.091
34
12. ASET TETAP (lanjutan)
Rincian laba penjualan aset tetap pada tahun 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
2015 2014 Biaya perolehan 745.273.000 181.873.000Akumulasi penyusutan 745.273.000 181.690.917Nilai buku aset tetap - 182.083Hasil penjualan aset tetap 36.000.000 35.000.000
Laba penjualan aset tetap 36.000.000 34.817.917
Pendapatan atas penggantian aset tetap - peralatan kantor yang hilang oleh pihak asuransi PT Asuransi Central Asia, pihak ketiga, pada tahun 2015 adalah sebagai berikut:
Biaya perolehan 13.750.000Akumulasi penyusutan 13.750.000Nilai buku aset tetap -Penggantian dari asuransi 4.373.606
Laba klaim asuransi 4.373.606
Penyusutan yang dibebankan pada beban usaha masing-masing sebesar Rp 1.705.836.536 dan Rp 1.770.634.532 untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Catatan 26).
Kendaraan senilai Rp 407.800.000 dan Rp 760.000.000 yang dimiliki oleh Entitas Induk, yang diperoleh melalui fasilitas kredit dari PT Bank Jasa Jakarta dan PT BCA Finance, dijaminkan untuk liabilitas yang terkait. Liabilitas terkait disajikan sebagai “Utang Pembelian Aset Tetap” dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Catatan 15).
Peralatan kantor sebesar Rp 134.920.000 yang dimiliki oleh FPR, Entitas Anak, yang diperoleh melalui fasilitas sewa pembiayaan dari PT Orix Indonesia Finance dijaminkan untuk liabilitas yang terkait. Kendaraan sebesar Rp 414.250.000 yang dimiliki oleh FPR, Entitas Anak, yang diperoleh melalui fasilitas sewa pembiayaan dari PT Artha Asia Finance dijaminkan untuk liabilitas yang terkait. Liabilitas terkait disajikan sebagai “Utang Sewa Pembiayaan” dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Catatan 16).
2014 Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir
Akumulasi Penyusutan Kepemilikan langsung :
Bangunan dan prasarana 5.261.773.095 486.550.120 - 5.748.323.215Mesin dan instalasi 8.824.400 2.675.000 - 11.499.400Peralatan studio 124.054.993 1.154.100 - 125.209.093Peralatan dan perlengkapan
kantor
6.126.094.690 764.708.883 68.030.917 6.822.772.656 Kendaraan 1.625.238.127 488.562.429 113.660.000 2.000.140.556
Aset sewa pembiayaan: Peralatan dan perlengkapan kantor 33.730.000 26.984.000 - 60.714.000Total 13.179.715.305 1.770.634.532 181.690.917 14.768.658.920Nilai Buku 7.920.702.341 7.063.875.171
35
12. ASET TETAP (lanjutan)
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, aset tetap Grup telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, risiko huru-hara, risiko kerusakan, dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan masing-masing sebesar Rp 7.493.274.000 dan Rp 4.967.644.000. Manajemen Grup berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan tersebut adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul atas aset tetap yang dipertanggungkan tersebut.
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset tetap, manajemen Grup berkeyakinan bahwa tidak terdapat kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
13. UTANG BANK JANGKA PENDEK
Terdiri atas fasilitas yang diterima Entitas Induk dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, dengan rincian sebagai berikut :
2015 2014 Kredit modal kerja non revolving 25.000.000.000 25.000.000.000Kredit modal kerja revolving 5.000.200.000 5.000.200.000Total 30.000.200.000 30.000.200.000
Sebagaimana dinyatakan dalam Surat Perjanjian Kredit No. CBG.CB3/SPPK/MN1.179/2011 tanggal 13 Juni 2011, Entitas Induk memperoleh fasilitas pinjaman kredit modal kerja dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk yang digunakan untuk modal kerja dengan jumlah maksimum Rp 20 miliar dan jatuh tempo pada tanggal 14 Juli 2012.
Selanjutnya, berdasarkan Surat Perjanjian Kredit No. CRO.KP/205/KMK/11 pada tanggal 22 November 2012, Entitas Induk mendapat tambahan fasilitas kredit modal kerja sebesar maksimum Rp 20 miliar sehingga jumlah fasilitas menjadi Rp 40 miliar dan akan jatuh tempo pada tanggal 14 Juli 2013. Fasilitas pinjaman ini dikenai bunga sebesar 9,25% per tahun.
Lebih lanjut, berdasarkan Surat Perjanjian Kredit No. CBC.JIS/SPPK/1279/2013 pada tanggal 8 Juli 2013, fasilitas kredit modal kerja dikonversi menjadi:
1. Kredit modal kerja non revolving sebesar Rp 25.000.000.000
2. Kredit modal kerja revolving sebesar Rp 15.000.000.000
Fasilitas pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 14 Agustus 2014 dan dikenai bunga sebesar 11,5% per tahun.
Fasilitas tersebut kemudian diperpanjang kembali sampai tanggal 14 Agustus 2015 berdasarkan Surat Penawaran Pemberian Kredit No. CBC.JIS/SPPK/1319/2014 tanggal 23 Juli 2014, serta dikenai bunga sebesar 11,75% per tahun.
Suku bunga fasilitas ini mengalami penyesuaian menjadi 12,25% per tahun sesuai dengan surat No. CBC.JIS/1406/2014 tanggal 18 Agustus 2014.
Fasilitas tersebut kemudian diperpanjang kembali sampai tanggal 14 Agustus 2016 berdasarkan Surat Penawaran Pemberian Kredit No. CRO.KP/205/KMK/2015 tanggal 10 Agustus 2015.
Seluruh fasilitas pinjaman ini dijamin dengan piutang usaha sebesar Rp 40.000.000.000 (Catatan 6) dan deposito berjangka atas nama Entitas Induk yang ditempatkan di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebesar Rp 12.000.530.000 (Catatan 9).
36
14. UTANG USAHA
Akun ini merupakan liabilitas kepada para pemasok untuk pembelian barang dan jasa dengan rincian sebagai berikut:
2015 2014 Pihak ketiga
Mata uang Rupiah PT Rajawali Citra Televisi Indonesia 34.476.288.002 15.911.864.272PT Surya Citra Televisi Tbk 12.307.702.000 9.254.960.000PT Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh 5.362.368.001 976.250.000PT Televisi Transformasi Indonesia 5.139.465.003 1.991.700.000PT Indosiar Visual Mandiri 2.662.231.000 2.668.644.000PT Anugerah Buah Sulung 1.939.331.904 349.015.980PT Net Mediatama Indonesia 1.865.600.000 262.900.000PT Lativi Mediakarya 1.865.556.000 5.671.644.000PT Kompas Media Nusantara 1.834.898.400 2.402.239.840PT Jawa Pos Koran 1.405.192.800 77.385.000PT Sebelas April Lian Mipro 1.315.624.890 2.445.847.960PT Televisi Berita Indonesia 1.193.500.000 -PT Suara Merdeka Press 1.114.806.000 467.517.600PT Media Televisi Indonesia 1.090.016.395 3.300.000PT Global Informasi Bermutu 959.200.000 1.836.912.000PT MNC Sky Vision Tbk 150.700.000 1.627.810.381PT Cakrawala Andalas Televisi - 7.681.520.001PT Karin Disni Jaya - 1.705.440.000Lain-lain (di bawah Rp 1 miliar) 23.213.048.832 25.393.674.104
Mata uang Dolar Amerika Serikat Mediacorp PTE Ltd, Singapore (USD 173.600) 2.394.812.000 -
Subtotal pihak ketiga 100.290.341.227 80.728.625.138Pihak berelasi (Catatan 10d)
PT Teknografika Nusantara 1.101.968.744 -PT Prima Rancang Buana 248.586.735 268.115.188PT Fortune Travindo 107.034.643 138.061.310
Subtotal pihak berelasi 1.457.590.122 406.176.498
Total 101.747.931.349 81.134.801.636
Rincian umur utang usaha dihitung sejak tanggal faktur (invoice) adalah sebagai berikut:
2015 2014 Pihak ketiga
Belum jatuh tempo 73.602.185.014 56.504.907.714Lewat jatuh tempo:
1 - 30 hari 7.870.785.870 7.281.801.26031 - 60 hari 4.693.370.359 2.730.361.97661 - 90 hari 1.867.484.937 2.019.220.423Lebih dari 90 hari 12.256.515.047 12.192.333.765
Subtotal 100.290.341.227 80.728.625.138Pihak berelasi
Belum jatuh tempo 26.146.000 182.779.424Lewat jatuh tempo:
1 - 30 hari - 60.926.47531 - 60 hari - 121.852.949Lebih dari 90 hari 1.431.444.122 40.617.650
Subtotal 1.457.590.122 406.176.498Total 101.747.931.349 81.134.801.636
37
15. UTANG PEMBELIAN ASET TETAP
Akun ini merupakan utang pembelian aset tetap dengan jaminan fidusia Entitas Induk dari PT BCA Finance dan PT Bank Jasa Jakarta sehubungan dengan pembelian kendaraan dengan rincian sebagai berikut:
` 2015 2014 Utang pembelian aset tetap 272.297.091 133.000.000Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun 96.104.835 133.000.000Total Jangka Panjang – Bersih 176.192.256 -
Utang pembelian aset tetap dijamin dengan aset yang bersangkutan (Catatan 12).
Utang pembelian aset tetap ini dikenai tingkat suku bunga sebesar 9,28% per tahun.
Beban bunga atas utang pembelian aset tetap tersebut masing-masing sebesar Rp 11.776.458 dan Rp 19.045.596 (Catatan 28) untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
16. UTANG SEWA PEMBIAYAAN
Pada tahun 2014, FPR, Entitas Anak, memperoleh fasilitas sewa pembiayaan dari PT ORIX Indonesia Finance untuk pembelian peralatan kantor yang akan berakhir pada tahun 2015.
Pada tahun 2015, FPR, Entitas Anak, memperoleh fasilitas sewa pembiayaan dari PT Artha Asia Finance untuk pembelian kendaraan yang akan berakhir pada tahun 2019.
Rincian utang sewa pembiayan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
2015 2014 2015 - 39.750.000 2016 142.140.084 - 2017 142.140.084 - 2018 142.140.084 - 2019 130.295.220 - Total sewa minimum 556.715.472 39.750.000 Dikurangi beban bunga 123.665.128 8.268.656 Nilai sekarang dari pembayaran sewa minimal 433.050.344 31.481.344 Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun 90.397.582 31.481.344 Bagian jangka panjang 342.652.762 -
Utang sewa pembiayaan dijamin dengan aset yang bersangkutan (Catatan 12).
Utang sewa pembiayaan ini dikenai tingkat suku bunga sebesar 8,75% per tahun.
Beban bunga atas utang sewa pembiayaan tersebut masing-masing sebesar Rp 13.101.822 dan Rp 4.956.172 (Catatan 28) untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
38
17. PERPAJAKAN
a. Utang Pajak
Utang pajak terdiri atas:
2015 2014 Entitas Induk: Pajak Penghasilan: Pasal 21 340.697.442 755.741.188 Pasal 23 749.622.032 426.445.709 Pasal 29 - 1.125.615Pajak Pertambahan Nilai 169.826.287 891.093.733STP/SKPKB/SP (Catatan 17e) 24.260.395 -Total Entitas Induk 1.284.406.156 2.074.406.245Entitas Anak: Pajak Penghasilan:
Pasal 4 (2) 27.777.778 -Pasal 21 326.998.286 446.021.964Pasal 23 367.927.073 224.427.875Pasal 25 124.579.415 116.029.637Pasal 29 238.658.206 152.508.606
Pajak Pertambahan Nilai 511.843.127 169.226.783STP/SKPKB/SP (Catatan 17e) 245.583.959 214.816.459Total Entitas Anak 1.843.367.844 1.323.031.324
Total 3.127.774.000 3.397.437.569
b. Pajak Penghasilan
2015 2014 Entitas Induk:
Beban pajak kini - (1.027.038.500) Manfaat (beban) pajak tangguhan (40.535.083) 1.400.719.943
Entitas Anak: Beban pajak kini (1.573.017.619) (1.892.073.961) Beban pajak tangguhan (863.256.464) (798.308.470)
Total (2.476.809.166) (2.316.700.988)
c. Pajak Kini
Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak penghasilan seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dengan penghasilan kena pajak (rugi fiskal) Entitas Induk untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014:
2015
2014 (Disajikan kembali -
Catatan 2l dan 4) Laba sebelum beban pajak penghasilan 4.548.280.169 6.278.519.590 Laba bersih Entitas Anak sebelum beban pajak
penghasilan (5.165.496.419) (5.983.523.340) Bagian rugi Entitas Asosiasi - 53.837.248 Laba (rugi) sebelum beban pajak penghasilan
Entitas Induk (617.216.250) 348.833.498
39
17. PERPAJAKAN (lanjutan)
c. Pajak Kini (lanjutan)
2015
2014 (Disajikan kembali -
Catatan 2l dan 4)
Beda waktu: Penyusutan aset tetap 291.060.763 236.372.160 Penyisihan penurunan nilai piutang 234.238.657 26.688.706 Penghapusan piutang 7.689.701 - Imbalan kerja karyawan (820.687.000) 743.192.000
Beda permanen: Kesejahteraan karyawan 909.347.996 1.128.913.520 Jamuan dan sumbangan 369.358.178 287.753.664 Pajak dan denda 311.463.547 2.993.410.820 Telepon 116.917.593 132.043.753 Penghasilan bunga yang telah dikenai
pajak final (2.028.486.835) (1.789.053.226) Penghasilan kena pajak (rugi fiskal) - Entitas
Induk (1.226.313.650) 4.108.154.895
Perhitungan beban pajak kini, utang pajak penghasilan badan dan tagihan pajak penghasilan Grup adalah sebagai berikut:
2015 2014 Taksiran penghasilan kena pajak (dibulatkan):
Entitas Induk - 4.108.154.000Entitas Anak 6.781.232.000 7.913.084.000
Beban pajak kini Entitas Induk - 1.027.038.500Entitas Anak 1.573.017.619 1.892.073.961
Total beban pajak kini 1.573.017.619 2.919.112.461
Dikurangi pajak penghasilan dibayar di muka: Entitas Induk Pasal 23 1.812.987.408 984.270.885 Pasal 25 14.255.600 41.642.000Entitas Anak Pasal 23 406.638.082 383.512.258 Pasal 25 1.469.303.646 1.356.053.096
Total 3.703.184.736 2.765.478.239Utang pajak penghasilan badan:
Entitas Induk - 1.125.615Entitas Anak 238.658.206 152.508.606
Total utang pajak penghasilan badan 238.658.206 153.634.221
40
17. PERPAJAKAN (lanjutan)
c. Pajak Kini (lanjutan)
2015 2014 Tagihan restitusi pajak penghasilan (Catatan 17e)
Entitas Induk Pasal 23 1.812.987.408 -Pasal 25 14.255.600 -
Entitas Anak Pasal 23 51.030.735 51.030.735Pasal 25 42.877.200 42.877.200Pasal 29 541.582.314 -
Total tagihan restitusi pajak penghasilan 2.462.733.257 93.907.935
Entitas Induk dan Entitas Anak akan melaporkan penghasilan kena pajak tahun 2015 seperti yang disebutkan di atas dalam Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan Badan (SPT) yang dilaporkan ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP).
Penghasilan kena pajak tahun 2014 seperti tersebut di atas adalah sesuai dengan yang tercantum dalam SPT yang dilaporkan Entitas Induk dan Entitas Anak kepada KPP.
d. Pajak Tangguhan
Rincian manfaat (beban) pajak penghasilan tangguhan atas beda temporer antara pelaporan komersial dan pajak dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku pada tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut :
Manfaat pajak tangguhan
2015 2014 Entitas Induk Dibebankan ke laporan laba rugi
Imbalan kerja karyawan 616.361.500 1.334.954.727 Penyusutan aset tetap 72.765.191 59.093.040 Penghapusan piutang 1.922.425 - Penyisihan penurunan nilai piutang (731.584.199 ) 6.672.176
Dibebankan ke penghasilan komprehensif lain Imbalan kerja karyawan (560.955.250 ) 179.840.250
Subtotal (601.490.333 ) 1.580.560.193 Entitas Anak Dibebankan ke laporan laba rugi
Imbalan kerja karyawan 52.701.000 (1.099.094.227) Penyusutan aset tetap 20.398.791 17.507.042 Penghapusan piutang 9.474.998 - Sewa pembiayaan (1.798.516 ) (1.124.332) Penyisihan penurunan nilai piutang (944.032.737 ) 284.403.047
Dibebankan ke penghasilan komprehensif lain Imbalan kerja karyawan 31.732.500 (6.467.750)
Subtotal (831.523.964 ) (804.776.220)
Total (1.433.014.297 ) 775.783.973
41
17. PERPAJAKAN (lanjutan)
d. Pajak Tangguhan (lanjutan)
Aset pajak tangguhan
31 Desember 2015
31 Desember 2014 (Disajikan kembali Catatan - 2l dan 4)
1 Januari 2014/ 31 Desember 2013 (Disajikan kembali Catatan - 2l dan 4)
Entitas Induk Imbalan kerja karyawan 3.429.254.042 3.373.847.792 1.859.052.815 Penyusutan aset tetap 193.756.600 120.991.410 61.898.370 Penyisihan penurunan nilai piutang 58.559.665 790.143.863 783.471.687 Penghapusan piutang 1.922.425 - - Subtotal 3.683.492.732 4.284.983.065 2.704.422.872 Entitas Anak Imbalan kerja karyawan 434.616.207 350.182.707 1.455.744.684 Penyusutan aset tetap 375.431.531 355.032.740 337.525.698 Penyisihan penurunan nilai piutang 177.375.775 1.121.408.513 837.005.466 Penghapusan piutang 9.474.998 - - Sewa pembiayaan (2.360.680 ) (562.163 ) 562.169 Subtotal 994.537.831 1.826.061.797 2.630.838.017
Total 4.678.030.563 6.111.044.862 5.335.260.889
e. Tagihan dan Pemeriksaan Pajak
Entitas Induk
Pada tahun 2015, Entitas Induk menerima beberapa Surat Tagihan Pajak sebesar Rp 69.001.887 dengan rincian sebagai berikut : 1. Pajak Penghasilan pasal 21 masa Maret 2014, Desember 2014 dan Agustus 2015 sebesar
Rp 33.731.268 2. Pajak Penghasilan pasal 23 masa Maret 2014, Desember 2014 dan Agustus 2015 sebesar
Rp 11.590.507 3. Pajak Penghasilan badan tahun 2010 dan 2014 sebesar Rp 6.070.988 4. Pajak Pertambahan Nilai masa Januari sampai dengan Desember 2010 sebesar
Rp 8.982.303 5. Pajak Pertambahan Nilai masa Februari, Mei, Juni dan Juli 2015 sebesar Rp 8.626.821
Jumlah seluruh kurang bayar dan tagihan pajak tersebut sebesar Rp 69.001.887 dibebankan ke dalam akun “Pajak dan Denda” sebagai bagian dari “Beban Usaha” dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian tahun 2015. Tagihan tersebut telah dibayar tunai sebesar Rp 44.741.491 oleh Entitas Induk pada tahun 2015. Beban pajak sebesar Rp 24.260.396 masih terutang hingga tanggal 31 Desember 2015.
Perusahan juga menerima surat ketetapan pajak Pajak Pertambahan Nilai Masa Agustus 2010 sebesar Rp 947.519.100. Tagihan tersebut telah dibayar tunai pada tahun 2015.
Pada tanggal 28 Maret 2014, Entitas Induk menerima hasil pemeriksaan pajak tahun 2010 yang menetapkan kurang bayar sejumlah Rp 819.970.431, dengan rincian sebagai berikut :
42
17. PERPAJAKAN (lanjutan)
e. Tagihan dan Pemeriksaan Pajak (lanjutan) Entitas Induk (lanjutan)
1. Pajak Penghasilan badan masa 2010 sebesar Rp 201.211.920 2. Pajak Penghasilan pasal 4 ayat 2 masa 2010 sebesar Rp 1.036.000 3. Pajak Penghasilan pasal 23 masa 2010 sebesar Rp 27.347.901 4. Pajak Penghasilan pasal 21 masa 2010 sebesar Rp 5.468.320 5. Pajak Pertambahan Nilai masa Januari - Desember 2010 sebesar Rp 584.906.290
Selama tahun 2014, Entitas Induk juga menerima beberapa Surat Tagihan Pajak sebesar Rp 1.333.453.243 dengan rincian sebagai berikut :
1. Pajak Penghasilan pasal 23 masa Maret 2010 sebesar Rp 6.291.854 2. Pajak Penghasilan pasal 21 masa Maret 2010 sebesar Rp 8.656.285 3. Pajak Penghasilan badan masa 2013 sebesar Rp 1.099.430 4. Pajak Pertambahan Nilai masa 2010 sebesar Rp 1.317.405.674
Jumlah seluruh kurang bayar dan tagihan pajak tersebut sebesar Rp 2.153.423.674 dibebankan ke dalam akun “Pajak dan Denda” sebagai bagian dari “Beban Usaha” dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian tahun 2014. Tagihan tersebut telah dibayar tunai seluruhnya oleh Entitas Induk pada tahun 2014.
PT Pelita Alembana (PA)
Pada tanggal 23 Juni 2015, PA, Entitas Anak, menerima surat pemberitahuan pemeriksaan lapangan atas Pajak Pertambahan Nilai masa Mei sampai dengan November 2014. PA, Entitas Anak menerima hasil pemeriksaan pajak tersebut pada tanggal 29 Januari 2016 (Catatan 37).
PT Fortune Pramana Rancang (FPR)
Pada tanggal 14 Januari 2013, FPR, Entitas Anak, menerima hasil pemeriksaan pajak untuk tagihan pajak penghasilan tahun 2010 sebesar Rp 93.907.935. Hasil pemeriksaan pajak yang diterima FPR menetapkan lebih bayar sebesar Rp 110.838.365. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2015, FPR belum menerima restitusi pajak lebih bayar tersebut.
PT Fortune Adwicipta (FAC)
Pada tahun 2015, FAC, Entitas Anak, menerima beberapa STP atas Pajak Penghasilan pasal 4 ayat 2 masa Maret, Juni dan Agustus 2013 dan Pajak Pertambahan Nilai masa Desember 2012 dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp 48.652.892. FAC membebankan tagihan pajak sebesar Rp 48.652.892 tersebut sebagai bagian dari akun “Pajak dan denda” sebagai bagian dari “Beban Usaha” dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian tahun 2015. Tagihan tersebut telah dibayar tunai sebesar Rp 17.885.392. Beban pajak sebesar Rp 30.767.500 masih terutang hingga tanggal 31 Desember 2015.
Pada tahun 2013, FAC, Entitas Anak, menerima beberapa STP atas Pajak Penghasilan pasal 21 dan Pajak Penghasilan Final dan Fiskal Luar Negeri serta beberapa Surat Paksa (SP) atas Pajak Penghasilan pasal 21, Pajak Penghasilan pasal 23, dan Pajak Penghasilan Nilai untuk masa pajak tahun 2007 sampai dengan 2010 dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp 102.349.476. Atas tagihan pajak tersebut, FAC membebankan sebagai bagian dari akun “Pajak dan denda” sebagai bagian dari “Beban Usaha” dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian tahun 2013. Jumlah tersebut masih terutang hingga tanggal 31 Desember 2015.
43
17. PERPAJAKAN (lanjutan)
e. Tagihan dan Pemeriksaan Pajak (lanjutan) PT Fortune Adwicipta (FAC) (lanjutan)
Pada tanggal 21 November 2011, FAC menerima hasil pemeriksaan pajak untuk tagihan pajak penghasilan tahun 2009 sebesar Rp 279.258.403. Hasil pemeriksaan pajak yang diterima FAC menetapkan lebih bayar sebesar Rp 279.258.402 dan kurang bayar atas Pajak Penghasilan pasal 4 ayat 2 sebesar Rp 100.875.419, Pajak Penghasilan pasal 21 sebesar Rp 20.187.499, Pajak Penghasilan pasal 23 sebesar Rp 118.779.468 dan Pajak Pertambahan Nilai sebesar Rp 15.165.000 dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp 255.007.386. Atas hasil pemeriksaan tersebut, FAC membebankan tagihan pajak penghasilan tahun 2009 sebesar Rp 255.007.386 sebagai bagian dari akun “Pajak dan denda” sebagai bagian dari “Beban Usaha” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun 2011. Sesuai dengan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak No. KEP00093.PPH/WPJ.04/ KP.1003/2011 tentang pengembalian kelebihan pembayaran pajak kepada FAC, yang menetapkan untuk mengkompensansi lebih bayar sebesar Rp 279.258.402 dengan jumlah kurang bayar sebesar Rp 190.824.906 dari tagihan pajak penghasilan tahun 2009, Rp 44.955.907 dari tagihan pajak penghasilan tahun 2008, Rp 41.677.589 dari tagihan pajak penghasilan tahun 2007 dan Rp 1.800.000 dari tagihan pajak penghasilan tahun 2010.
Sehingga jumlah pajak yang harus disetor FAC atas tagihan pajak penghasilan tahun 2009 sebesar Rp 64.182.480 dan jumlah tersebut masih terutang sampai dengan tanggal 31 Desember 2015.
Pada tanggal 20 Juli 2010, FAC, menerima hasil pemeriksaan pajak untuk tagihan pajak penghasilan tahun 2008 sebesar Rp 252.506.449. Hasil pemeriksaan pajak yang diterima FAC menetapkan lebih bayar sebesar Rp 252.506.449 dan kurang bayar atas Pajak Penghasilan pasal 4 ayat 2 sebesar Rp 72.210.116, Pajak Penghasilan pasal 21 sebesar Rp 45.685.057, Pajak Penghasilan pasal 23 sebesar Rp 253.368.629 dan Pajak Pertambahan Nilai sebesar Rp 21.103.262 dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp 392.367.064. Sesuai dengan Surat Ketetapan Pajak (SKP) KPPPMB No. 00022/406/08/017/10, FAC mengkompensansi lebih bayar sebesar Rp 252.506.449 dengan jumlah kurang bayar sebesar Rp 392.367.064 sehingga jumlah pajak yang harus disetor FAC sebesar Rp 139.860.615 pada tanggal 31 Desember 2010. Atas hasil pemeriksaan tersebut, FAC membebankan tagihan pajak penghasilan tahun 2008 dan kekurangan bayar pajak atas Pajak Penghasilan pasal 4 ayat 2, Pajak Penghasilan pasal 21, Pajak Penghasilan pasal 23 dan Pajak Pertambahan Nilai di atas sebesar Rp 392.367.064 dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif konsolidasian lain tahun 2010.
Kemudian pada tahun 2011, FAC membayar kurang bayar pajak penghasilan tahun 2008 sebesar Rp 46.620.205 dan mengkompensasikan lebih bayar pajak penghasilan tahun 2009 dengan kurang bayar pajak penghasilan tahun 2008 sebesar Rp 44.955.907, sehingga jumlah pajak yang masih harus disetor FAC sebesar Rp 48.284.503 pada tanggal 31 Desember 2012 dan jumlah tersebut masih terutang sampai dengan tanggal 31 Desember 2015.
Jumlah pajak terutang oleh FAC pada tanggal 31 Desember 2015 untuk seluruh tagihan pajak tersebut adalah sebesar Rp 245.583.959.
f. Administrasi dan Perubahan Peraturan Perpajakan
Berdasarkan Undang-Undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia, Wajib Pajak menghitung, menetapkan dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terutang. Direktur Jenderal Pajak (DJP) dapat menetapkan atau mengubah liabilitas pajak dalam batas waktu sepuluh tahun sejak saat terutangnya pajak, atau akhir tahun 2013, mana yang lebih awal. Ketentuan baru yang diberlakukan terhadap tahun pajak 2008 dan tahun-tahun selanjutnya menentukan bahwa DJP dapat menetapkan atau mengubah liabilitas pajak tersebut dalam batas waktu lima tahun sejak saat terutangnya pajak.
44
18. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN
Grup mencatat liabilitas imbalan kerja karyawan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 31 Desember 2013 berdasarkan hasil perhitungan aktuarial yang dilakukan oleh PT Dayamandiri Dharmakonsilindo, aktuaris independen, dalam laporannya tanggal 11 Februari 2016, setelah penyajian kembali liabilitas imbalan kerja pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, sehubungan dengan penerapan PSAK 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja”, menggunakan metode “Projected Unit Credit”.
Jumlah liabilitas imbalan kerja karyawan yang harus diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:
31 Desember 2015
31 Desember 2014 (Disajikan kembali - Catatan 2l dan 4)
1 Januari 2014/ 31 Desember 2013
(Disajikan kembali - Catatan 2l dan 4)
Nilai kini kewajiban imbalan pasti 12.169.348.000 14.896.122.000 13.259.190.000
Rincian beban imbalan kerja karyawan yang diakui dalam laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian adalah sebagai berikut:
2015
2014 (Disajikan kembali -
Catatan 2l dan 4) Biaya jasa kini 839.750.000 915.843.000Biaya bunga 1.006.185.000 902.473.000Penyisihan kelebihan pembayaran manfaat 528.033.000 441.435.000Asumsi kewajiban karena pengakuan jasa masa lalu 302.282.000 -
Total beban imbalan kerja karyawan yang diakui dalam laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian 2.676.250.000 2.259.751.000
Rincian beban imbalan kerja karyawan yang diakui pada ekuitas dalam penghasilan komprehensif lain konsolidasian adalah sebagai berikut:
2015
2014 (Disajikan kembali -Catatan 2l dan 4)
Keuntungan (kerugian) akturial yang timbul dari: Perubahan asumsi keuangan (579.933.000 ) (116.013.000 ) Penyesuaian berdasarkan pengalaman liabilitas program (1.536.958.000 ) 809.503.000
Total beban yang diakui pada penghasilan komprehensif lain (2.116.891.000 ) 693.490.000
Mutasi pada liabilitas bersih yang diakui pada laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:
31 Desember 2015
31 Desember 2014 (Disajikan kembali - Catatan 2l dan 4)
1 Januari 2014/ 31 Desember 2013
(Disajikan kembali - Catatan 2l dan 4)
Saldo awal tahun 14.896.122.000 13.259.190.000 9.945.604.000 Beban selama periode berjalan
(Catatan 26) 2.676.250.000 2.259.751.000 2.743.656.000 Pembayaran manfaat karyawan (3.286.133.000 ) (1.316.309.000) (1.142.383.000) Penghasilan komprehensif lain (2.116.891.000 ) 693.490.000 1.712.313.000 Saldo akhir tahun 12.169.348.000 14.896.122.000 13.259.190.000
45
18. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan)
Asumsi-asumsi aktuarial utama yang digunakan dalam perhitungan imbalan kerja karyawan adalah sebagai berikut:
31 Desember 2015
31 Desember 2014
(Disajikan kembali - Catatan 2l dan 4)
1 Januari 2014/ 31 Desember 2013
(Disajikan kembali - Catatan 2l dan 4)
Tingkat diskonto 9,00% 7,85% 8,00% Tingkat kenaikan gaji tahunan 10 % per tahun 10 % per tahun 10% per tahun Tingkat mortalita TMI 2011 TMI 2011 CSO 1980 Tingkat catat 10% dari TMI 2011 10% dari TMI 2011 10% dari CSO 1980 Usia pension 55 55 55 Tingkat pengunduran diri 20% pada usia 20
tahun, kemudian menurun secara linier
sampai dengan 5% pada usia 45 tahun
20% pada usia 20 tahun, kemudian
menurun secara linier sampai dengan 3% pada usia 45 tahun
20% pada usia 20 tahun, kemudian menurun
secara linier sampai dengan 3% pada usia 45
tahun
Sensitivitas liabilitas imbalan pasti terhadap perubahan asumsi utama tertimbang adalah: Dampak terhadap liabilitas imbalan pasti/ Perubahan asumsi Kenaikan asumsi Penurunan asumsi Tingkat diskonto 1,00% Turun 5% Naik 5% Tingkat kenaikan gaji 1,00% Naik 5% Turun 5%
Analisa sensitivitas didasarkan pada perubahan atas satu asumsi aktuaria dimana asumsi lainnya dianggap konstan. Dalam prakteknya, hal ini jarang terjadi dan perubahan beberapa asumsi mungkin saling berkorelasi. Dalam perhitungan sensitivitas kewajiban imbalan pasti atas asumsi aktuaria utama, metode yang sama (perhitungan nilai kini kewajiban imbalan pasti dengan menggunakan metode projected unit credit di akhir periode) telah diterapkan seperti dalam penghitungan kewajiban pensiun yang diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.
Perkiraan analisis jatuh tempo atas kewajiban imbalan pasti tidak terdiskonto per 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut.
Kurang dari
1 tahun Antara
2-5 tahun Antara
6-10 tahun Lebih dari 10 tahun
Total
Imbalan pasti 1.850.405.000 4.799.655.000 2.335.664.000 3.183.624.000 12.169.348.000
Rata-rata durasi kewajiban imbalan pasti adalah 8,60 tahun.
19. MODAL SAHAM
Rincian pemegang saham Entitas Induk berikut dengan kepemilikannya pada tanggal 31 Desember 2015 berdasarkan catatan yang dikelola oleh PT Sinartama Gunita, Biro Administrasi Efek, adalah sebagai berikut :
Pemegang Saham Modal Ditempatkan dan Disetor
Penuh
Persentase Pemilikan
(%)
Total Modal Saham
PT Karya Citra Prima 431.474.200 92,75% 43.147.420.000Masyarakat (pemilikan di bawah 5%) 33.749.800 7,25% 3.374.980.000Total 465.224.000 100,00% 46.522.400.000
46
19. MODAL SAHAM (lanjutan)
Rincian pemegang saham Entitas Induk berikut dengan kepemilikannya pada tanggal 31 Desember 2014 berdasarkan catatan yang dikelola oleh PT Sinartama Gunita, Biro Administrasi Efek, adalah sebagai berikut :
Pemegang Saham Modal Ditempatkan dan Disetor
Penuh
Persentase Pemilikan
(%)
Total Modal Saham
PT Karya Citra Prima 431.474.200 92,75 43.147.420.000Masyarakat (pemilikan di bawah 5%) 33.749.800 7,25 3.374.980.000Total 465.224.000 100,00 46.522.400.000
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, tidak terdapat saham Entitas Induk yang dimiliki oleh Dewan Komisaris dan Direksi Entitas Induk.
20. TAMBAHAN MODAL DISETOR - NETO
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, rincian akun ini adalah sebagai berikut:
2015
2014 (Disajikan kembali Catatan 2l dan 4)
Agio saham Penawaran umum saham perdana 6.150.000.000 6.150.000.000 Agio saham yang berasal dari penambahan modal
saham atas pelaksanaan Waran Seri I 613.440.000
613.440.000
Beban emisi efek ekuitas (3.167.567.104) (3.167.567.104) 3.595.872.896 3.595.872.896
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali 3.553.096.441
3.553.096.441
Total 7.148.969.337 7.148.969.337
21. PEMBENTUKAN CADANGAN UMUM DAN DIVIDEN
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham yang diadakan pada tanggal 10 Juni 2015 dan telah dinyatakan dengan Akta Notaris Leolin Jayayanti, S.H., No. 51 pada tanggal yang sama, para pemegang saham Entitas Induk telah menyetujui untuk membentuk tambahan cadangan umum sebesar Rp 583.306.500 atau 15% dari laba bersih tahun 2014.
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham yang diadakan pada tanggal 25 Juni 2014 dan telah dinyatakan dengan Akta Notaris Leolin Jayayanti, S.H., No. 68 pada tanggal yang sama, para pemegang saham Entitas Induk telah menyetujui untuk membentuk tambahan cadangan umum sebesar Rp 1.587.275.000 atau 15% dari laba bersih tahun 2013 dan melakukan pembagian dividen sebesar Rp 10 per lembar saham atau total sebesar Rp 4.652.240.000.
47
22. KEPENTINGAN NONPENGENDALI
Rincian kepentingan pemegang saham nonpengendali atas ekuitas dan bagian hasil bersih Entitas Anak yang dikonsolidasi adalah sebagai berikut:
23. LABA NETO PER SAHAM DASAR
Laba neto per saham dasar dihitung dengan membagi laba neto tahun berjalan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar selama periode yang bersangkutan:
2015 2014 Laba neto yang dapat diatribusikan kepada pemilik
Entitas Induk 2.044.178.780 3.928.887.193Total rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar 465.224.000 465.224.000Laba neto per saham dasar 4 8
24. PENDAPATAN USAHA
2015 2014 Media:
Televisi 242.027.070.795 219.318.970.698Cetak 53.041.570.644 33.034.963.649Digital 15.817.818.738 14.321.686.028Radio 4.203.239.160 3.992.883.781
Produksi iklan 86.378.770.806 98.140.942.108Hubungan masyarakat 24.273.068.178 25.925.503.697Desain grafis dan pameran 6.174.847.085 9.589.234.407Total 431.916.385.406 404.324.184.368
31 Desember 2015
Awal Tahun
Bagian Laba (Rugi)
Komprehensif Akhir Tahun
PT Pelita Alembana 257.289.019 19.350.818 276.639.837PT Fortune Pramana Rancang 160.624.548 9.141.558 169.766.106PT Fortune Adwicipta (38.026.920) (2.152.128 ) (40.179.048) Total 379.886.647 26.340.248 406.226.895
31 Desember 2014 (Disajikan kembali - Catatan 2l dan 4)
Awal Tahun
Bagian Laba (Rugi)
Komprehensif Akhir Tahun
PT Pelita Alembana 224.559.026 32.729.993 257.289.019PT Fortune Pramana Rancang 147.351.686 13.272.862 160.624.548PT Fortune Adwicipta (25.149.506) (12.877.414 ) (38.026.920) Total 346.761.206 33.125.441 379.886.647
48
24. PENDAPATAN USAHA (lanjutan)
Pada tahun 2015, pelanggan dengan nilai pendapatan yang melebihi 10% dari jumlah pendapatan usaha selama tahun 2015 adalah PT Astra Daihatsu Motor dengan jumlah sekitar Rp 45 miliar.
Pada tahun 2014, pelanggan dengan nilai pendapatan yang melebihi 10% dari jumlah pendapatan usaha selama tahun 2014 adalah Partai Kebangkitan Nasional, PT Campina Ice Cream Industry, PT Asuransi Jiwasraya Persero, dan PT Tupperware Indonesia dengan jumlah sekitar Rp 140 miliar.
Pada tahun 2015, terdapat penjualan kepada pihak berelasi yaitu PT Teknografika Nusantara, pihak berelasi, dengan jumlah sebesar Rp 1,3 miliar (Catatan 10a).
Pada tahun 2014, tidak terdapat penjualan kepada pihak berelasi.
25. BEBAN LANGSUNG
2015 2014 Media:
Televisi 220.309.204.846 202.479.862.234Cetak 48.656.551.354 30.025.883.554Digital 9.044.310.773 7.508.848.227Radio 4.003.734.399 3.799.359.799
Produksi iklan 59.450.892.575 60.199.723.415Hubungan masyarakat 7.793.042.158 11.868.972.078Desain grafis dan pameran 3.806.671.078 6.685.803.550Total 353.064.407.183 322.568.452.857
Pemasok dengan nilai pembelian yang melebihi 10% dari jumlah pembelian selama tahun 2015 adalah PT Rajawali Citra Televisi Indonesia dan PT Televisi Transformasi Indonesia dengan jumlah masing-masing sebesar Rp 53 miliar dan Rp 43 miliar.
Pemasok dengan nilai pembelian yang melebihi 10% dari jumlah pembelian selama tahun 2014 adalah PT Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh dengan jumlah sebesar Rp 57 miliar.
Pada tahun 2015, terdapat pembelian kepada pihak berelasi yaitu PT Fortune Travindo, Entitas Asosiasi, dan PT Prima Rancang Buana, Entitas Asosiasi, serta PT Teknografika Nusantara dengan jumlah masing-masing sebesar Rp 687 juta, 1,1 juta dan 1,2 miliar (Catatan 10d).
Pada tahun 2014, terdapat pembelian kepada pihak berelasi yaitu PT Fortune Travindo, Entitas Asosiasi, dan PT Prima Rancang Buana, Entitas Asosiasi, dengan jumlah masing-masing sebesar Rp 1,2 miliar dan Rp 260 juta (Catatan 10d).
26. BEBAN USAHA
Rincian beban usaha adalah sebagai berikut:
2015
2014 (Disajikan kembali - Catatan
2l dan 4)
Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan 57.258.350.738 54.739.503.630Administrasi kantor 2.935.185.625 1.440.429.846Imbalan kerja karyawan (Catatan 18) 2.676.250.000 2.259.751.000Jamuan dan sumbangan 1.821.347.483 1.575.858.534Penyusutan (Catatan 12) 1.705.836.537 1.770.634.532Perjalanan dan transportasi 1.648.737.049 1.461.172.943Telepon, faksimile, listrik dan internet 1.314.615.682 1.062.102.035
49
26. BEBAN USAHA (lanjutan)
2015
2014 (Disajikan kembali - Catatan
2l dan 4)
Honorarium tenaga ahli 1.258.317.658 1.087.611.571Penyisihan penurunan nilai piutang (Catatan 6) 943.741.761 1.164.300.892Sewa 902.464.475 2.378.020.124Pajak dan denda (Catatan 17) 457.645.323 3.177.688.482Lain-lain (di bawah Rp 100 juta) 270.082.761 185.967.821Total 73.192.575.090 72.303.041.410
27. PENGHASILAN BUNGA
Terdiri atas:
2015 2014 Deposito berjangka 1.963.121.640 1.765.120.481Jasa giro 331.683.119 310.100.452Total 2.294.804.759 2.075.220.933
28. BEBAN KEUANGAN
Terdiri atas:
2015 2014
Beban bunga: Utang bank 3.726.066.507 3.613.357.422Utang sewa pembiayaan (Catatan 16) 13.101.822 4.956.172Utang pembelian aset tetap (Catatan 15) 11.776.458 19.045.596
Beban administrasi dan provisi bank 370.050.494 394.480.981Total 4.120.995.281 4.031.840.171
29. ENTITAS ASOSIASI
Pada tanggal 30 September 2014 berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Fortune Travindo (FT) yang diaktakan oleh Notaris Leolin Jayayanti, S.H. akta No. 67 pada tanggal yang sama, ditegaskan bahwa Entitas Induk menjual seluruh kepemilikannya sebesar 20% pada FT kepada PT Grahaadhika Fortune, pihak berelasi, sebesar Rp 2.250.000.000. Kerugian atas penjualan saham tersebut sebesar Rp 1.813.715.507, dicatat dalam akun “Rugi penjualan investasi pada Entitas Asosiasi” pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian tahun 2014. Sebelumnya, sampai dengan tanggal 30 September 2014, Entitas Induk mencatat bagian rugi bersih atas penyertaan di FT, sebesar Rp 53.837.248, disajikan pada akun “Bagian rugi Entitas Asosiasi” sebagai bagian dari “Penghasilan (beban) lain-lain” dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.
50
30. PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN
Terdiri atas:
2015 2014 Laba dari klaim asuransi (Catatan 12) 4.373.606 - Penghapusan piutang (45.589.693) - Lain-lain – neto 90.802.703 723.306.596 Total 49.586.616 723.306.596
31. ASET MONETER DALAM MATA UANG ASING
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Grup memiliki aset moneter dalam mata uang asing dengan rincian sebagai berikut:
2015 2014 Mata Uang
Asing Ekuivalen
Rupiah Mata Uang
Asing Ekuivalen
Rupiah Aset
Bank USD 264.209 3.644.762.742 351.001 4.366.450.947 SGD - - 38.305 360.917.787 HKD - - 82.407 132.154.378
Liabilitas Utang usaha USD 173.600 2.394.812.000 - -
Net aset moneter dalam mata uang asing 1.249.950.742 4.859.523.112
Apabila aset moneter dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2015 dijabarkan kedalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs tengah pada tanggal 28 Maret 2016, maka jumlah aset moneter dalam mata uang asing di atas akan turun sebesar Rp 42.767.433.
32. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO MANAJEMEN KEUANGAN
MANAJEMEN RISIKO
Dalam aktivitas usaha sehari-hari, Grup dihadapkan pada berbagai risiko. Risiko utama yang dihadapi Grup yang timbul dari instrumen keuangan adalah risiko kredit, risiko pasar (yaitu nilai mata uang asing dan tingkat suku bunga), risiko likuiditas, dan risiko pengelolaan modal. Fungsi utama dari manajemen risiko Grup adalah untuk mengidentifikasi seluruh risiko kunci, mengukur risiko-risiko ini, dan mengelola posisi risiko sesuai dengan kebijakan. Grup secara rutin menelaah kebijakan dan sistem manajemen risiko untuk menyesuaikan dengan perubahan di pasar, produk, dan praktik pasar terbaik.
a. Risiko Kredit
Risiko kredit adalah risiko jika pihak debitur tidak memenuhi liabilitasnya dalam kontrak konsumen, yang menyebabkan kerugian keuangan. Grup mengelola risiko kredit dari pelanggan dengan melakukan analisa dan persetujuan kredit yang hati-hati, dan juga pengawasan terhadap saldo piutang dilakukan secara berkesinambungan untuk meminimalisasi piutang tak tertagih.
Pengungkapan kuantitatif atas eksposur risiko kredit sehubungan dengan aset keuangan adalah sebagai berikut:
51
32. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO MANAJEMEN KEUANGAN (lanjutan)
MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
a. Risiko Kredit (lanjutan) 2015
Belum Jatuh Tempo Dan Tidak Ada Penurunan
Nilainya
Telah Jatuh Tempo Tetapi Belum Diturunkan Nilainya Telah Jatuh Tempo Dan Diturunkan
Nilainya Total 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari
Bank dan setara kas 46.512.935.771 - - - - 46.512.935.771
Piutang usaha
Pihak ketiga 39.664.896.710 32.473.338.813 13.981.831.456 10.164.957.694 18.908.949.166 115.193.973.839
Pihak berelasi 1.466.300.000 1.466.300.000
Piutang lain-lain – pihak ketiga 8.602.806.612 - - - - 8.602.806.612
Deposito yang dibatasi penggunaannya 12.000.530.000 - - - - 12.000.530.000
Pinjaman karyawan 551.758.665 - - - - 551.758.665
Piutang pihak berelasi 6.639.147.967 - - - - 6.639.147.967
Total 115.438.375.725 32.473.338.813 13.981.831.456 10.164.957.694 18.908.949.166 190.967.452.854
2014
Belum Jatuh Tempo Dan Tidak Ada Penurunan
Nilainya
Telah Jatuh Tempo Tetapi Belum Diturunkan Nilainya Telah Jatuh Tempo Dan Diturunkan
Nilainya Total 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari
Bank dan setara kas 38.343.447.108 - - - - 38.343.447.108
Piutang usaha 53.245.765.382 32.859.003.471 13.158.505.005 7.284.572.983 5.098.438.220 111.646.285.061
Piutang lain-lain 3.825.143.951 - - - - 3.825.143.951
Deposito yang dibatasi penggunaannya 12.000.530.000 - - - - 12.000.530.000
Pinjaman karyawan 1.155.829.432 - - - - 1.155.829.432
Piutang pihak berelasi 6.377.065.163 - - - - 6.377.065.163
Total 114.947.781.036 32.859.003.471 13.158.505.005 7.284.572.983 5.098.438.220 173.348.300.715
Grup melakukan hubungan usaha hanya dengan pihak ketiga yang diakui dan kredibel. Grup memiliki kebijakan untuk semua pelanggan yang akan melakukan perdagangan secara kredit harus melakukan prosedur verifikasi kredit. Sebagai tambahan jumlah piutang dipantau secara terus menerus untuk mengurangi risiko penurunan nilai piutang.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, piutang usaha diturunkan nilainya dan dibuat penyisihannya dengan rincian sebagai berikut :
2015
Penurunan Nilai
Individual Penurunan Nilai
Kolektif Total Per 1 Januari 2015 97.751.324.673 19.852.690.927 117.604.015.600Penyisihan penurunan nilai - (943.741.761 ) (943.741.761) Per 31 Desember 2015 97.751.324.673 18.908.949.166 116.660.273.839
52
32. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO MANAJEMEN KEUANGAN (lanjutan)
MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
a. Risiko Kredit (lanjutan)
b. Risiko Pasar
Risiko pasar adalah risiko dalam hal nilai wajar dari arus kas masa depan dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan harga pasar. Grup dipengaruhi oleh risiko pasar, terutama risiko tingkat suku bunga. Risiko Nilai Mata Uang Asing
Risiko nilai mata uang asing adalah risiko dalam hal nilai wajar atau arus kas masa mendatang dari suatu instrumen keuangan karena perubahan dari nilai tukar mata uang asing. Grup terekspos risiko nilai tukar mata uang asing yang terutama timbul dari aset moneter bersih yang berbeda dengan mata uang fungsional Grup.
Grup memonitor secara ketat fluktuasi dari nilai tukar mata uang asing sehingga dapat mengambil langkah-langkah yang paling menguntungkan Grup pada waktu yang tepat.
Tabel berikut menunjukkan sensitivitas terhadap perubahan yang mungkin terjadi pada nilai tukar Rupiah terhadap mata uang asing, dengan semua variabel lainnya tetap konstan, dengan pendapatan sebelum pajak yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014:
Kenaikan (Penurunan) Mata Uang Asing
Pengaruh Pada Laba Sebelum Pajak
31 Desember 2015 USD 5% 182.238.137 -5% (182.238.137)
31 Desember 2014 USD 5% 218.322.547 -5% (218.322.547) SGD 5% 18.045.889 -5% (18.045.889) HKD 5% 6.607.719 -5% (6.607.719)
Grup memiliki aset moneter dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 dan disajikan dalam Catatan 31.
Risiko Tingkat Suku Bunga
Risiko tingkat suku bunga adalah risiko dalam hal nilai wajar atau arus kas masa depan dari suatu instrumen keuangan berfluktuasi karena perubahan suku bunga pasar. Pengaruh dari risiko perubahan suku bunga pasar berhubungan dengan pinjaman dari Grup yang dikenakan suku bunga mengambang.
Grup memonitor secara ketat fluktuasi suku bunga pasar dan ekspektasi pasar sehingga dapat mengambil langkah-langkah yang paling menguntungkan Grup secara tepat waktu. Manajemen tidak menganggap perlunya melakukan swap suku bunga pada saat ini.
2014
Penurunan Nilai
Individual Penurunan Nilai
Kolektif Total
Per 1 Januari 2014 106.547.846.841 12.737.731.759 119.285.578.600Penyisihan penurunan nilai - (7.639.293.539 ) (7.639.293.539) Per 31 Desember 2014 106.547.846.841 5.098.438.220 111.646.285.061
53
32. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO MANAJEMEN KEUANGAN (lanjutan)
MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
b. Risiko Pasar (lanjutan)
Risiko Tingkat Suku Bunga (lanjutan)
Tabel berikut adalah nilai tercatat, berdasarkan jatuh temponya, atas aset dan liabilitas keuangan Grup yang terkait risiko tingkat suku bunga:
2015
Suku Bunga Efektif
Jatuh Tempo Dalam
Satu (1) Tahun
Jatuh Tempo Pada
Tahun ke - 2
Jatuh Tempo Pada
Tahun ke - 3
Jatuh Tempo
Pada Tahun ke - 4 Total
Aset Bunga Tetap Bank dan setara
kas 4,50% - 8,75% 46.512.935.771 - - - 46.512.935.771Deposito yang
dibatasi penggunaannya 4,50% - 7,50% 12.000.530.000 - - - 12.000.530.000
Liabilitas Bunga Tetap Utang bank jangka
pendek 11,75% - 12,25% 30.000.200.000 - - - 30.000.200.000Utang pembelian
aset tetap 9,28% 96.104.835 176.192.256 - - 272.297.091Utang sewa
pembiayaan 13,18% 90.397.581 342.652.762 - - 433.050.343
2014
Suku Bunga Efektif
Jatuh Tempo Dalam
Satu (1) Tahun
Jatuh Tempo Pada
Tahun ke – 2
Jatuh Tempo Pada
Tahun ke - 3
Jatuh Tempo
Pada Tahun ke - 4 Total
Aset Bunga Tetap Bank dan setara
kas 5,50% - 9,50% 38.343.447.108 - - - 38.343.447.108Deposito yang
dibatasi penggunaannya 5,50% - 8,00% 12.000.530.000 - - - 12.000.530.000
Liabilitas
Bunga Tetap Utang bank jangka
pendek 11,75% 30.000.200.000 - - - 30.000.200.000Utang pembelian
aset tetap 3,58% 133.000.000 - - - 133.000.000Utang sewa
pembiayaan 8,75% 31.481.344 - - - 31.481.344
c. Risiko Likuiditas Risiko likuiditas adalah risiko dalam hal Grup tidak bisa memenuhi liabilitas pada saat jatuh tempo. Manajemen melakukan evaluasi dan pengawasan atas arus kas masuk (cash-in) dan kas keluar (cash-out) untuk memastikan tersedianya dana untuk memenuhi kebutuhan pembayaran liabilitas yang jatuh tempo.
Secara umum, kebutuhan dana untuk pelunasan liabilitas jangka pendek maupun jangka panjang yang jatuh tempo diperoleh dari penjualan kepada pelanggan.
Tabel di bawah merupakan profil liabilitas keuangan Grup berdasarkan kontrak pembayaran tanpa diskonto pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014:
54
32. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO MANAJEMEN KEUANGAN (lanjutan) MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
c. Risiko Likuiditas (lanjutan)
2015
< 1 bulan 1 - 3 bulan 3 - 12 bulan > 12 bulan Total Liabilitas Keuangan Utang bank jangka pendek - 5.000.000.000 25.000.200.000 - 30.000.200.000Utang usaha
Pihak ketiga 81.893.086.414 1.753.956.710 11.733.342.844 4.909.955.259 100.290.341.227Pihak berelasi 378.554.753 - 464.307.736 614.727.633 1.457.590.122
Utang lain-lain Pihak ketiga 669.051.332 40.319.185 142.289.605 582.724.339 1.434.384.461Pihak berelasi 488.130 - 1.682.783 2.957.322 5.128.235
Beban masih harus dibayar 211.967.249 - - - 211.967.249Utang pembelian aset tetap 8.008.739 24.026.217 64.069.911 176.192.224 272.297.091Utang sewa pembiayaan 7.088.851 21.737.122 61.571.609 342.652.762 433.050.344Utang pihak berelasi 73.706.044 20.899.660 66.368.002 39.026.294 200.000.000
Total Liabilitas Keuangan 83.241.951.512 6.860.938.894 37.533.832.490 6.668.235.833 134.304.958.729
2014
< 1 bulan 1 - 3 bulan 3 - 12 bulan > 12 bulan Total Liabilitas Keuangan Utang bank jangka pendek - - 30.000.200.000 - 30.000.200.000Utang usaha
Pihak ketiga 55.520.001.933 13.229.751.312 3.501.172.963 8.477.698.930 80.728.625.138Pihak berelasi - - - 406.176.498 406.176.498
Utang lain-lain - pihak ketiga 197.582.268 318.606.031 45.817.859 795.535.622 1.357.541.780Beban masih harus dibayar 27.500.000 169.978.310 - - - 197.478.310Utang pembelian aset tetap 22.000.000 66.000.000 45.000.000 - 133.000.000Utang sewa pembiayaan - 7.870.332 23.611.012 - 31.481.344Utang pihak berelasi - - - 200.000.000 200.000.000
Total Liabilitas Keuangan 55.767.084.201 13.792.205.985 33.615.801.834 9.879.411.050 113.054.503.070
MANAJEMEN MODAL Tujuan utama pengelolaan modal Grup adalah untuk memastikan pemeliharaan peringkat kredit yang tinggi dan rasio modal yang sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham. Grup mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian, berdasarkan perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan, Grup dapat menyesuaikan pembayaran dividen kepada pemegang saham, menerbitkan saham baru atau mengusahakan pendanaan melalui pinjaman. Tidak ada perubahan yang dibuat dalam tujuan, kebijakan, atau proses selama periode penyajian. Kebijakan Grup adalah untuk menjaga rasio modal yang sehat dalam rangka untuk mengamankan pembiayaan pada biaya yang wajar. Sebagaimana praktik yang berlaku umum, Grup mengevaluasi struktur permodalan melalui rasio utang terhadap modal (gearing ratio) yang dihitung melalui pembagian antara utang bersih dengan modal. Utang bersih adalah jumlah liabilitas sebagaimana disajikan di dalam laporan posisi keuangan dikurangi dengan jumlah kas dan setara kas. Sedangkan modal meliputi seluruh komponen ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. Pada tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, perhitungan rasio tersebut adalah sebagai berikut:
55
32. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO MANAJEMEN KEUANGAN (lanjutan)
MANAJEMEN MODAL (lanjutan)
2015 2014 Total liabilitas 149.602.080.729 131.348.062.639Dikurangi kas dan setara kas (46.578.592.771) (38.392.982.308) Utang bersih 103.023.487.958 92.955.080.331Total ekuitas 134.089.589.605 130.430.450.352Rasio utang terhadap modal 0,77 0,71
33. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN
Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan didefinisikan sebagai jumlah dalam hal instrumen tersebut dapat ditukar di dalam transaksi antara pihak yang berkeinginan dan memiliki pengetahuan yang memadai melalui suatu transaksi yang wajar, selain di dalam penjualan terpaksa atau penjualan likuidasi.
Grup menggunakan hierarki berikut ini untuk menentukan nilai wajar instrumen keuangan:
- Tingkat 1: Nilai wajar diukur berdasarkan pada harga kuotasi (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas sejenis.
- Tingkat 2: Nilai wajar diukur berdasarkan teknik-teknik valuasi, dimana seluruh input yang mempunyai efek yang signifikan atas nilai wajar dapat diobservasi baik secara langsung maupun tidak langsung.
- Tingkat 3: Nilai wajar diukur berdasarkan teknik-teknik valuasi, dimana seluruh input yang mempunyai efek yang signifikan atas nilai wajar tidak dapat diobservasi baik secara langsung maupun tidak langsung.
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Grup memiliki aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai pinjaman dan piutang dan dan liabilitas keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi yang nilai wajarnya diukur berdasarkan teknik-teknik valuasi, di mana seluruh input yang mempunyai efek yang signifikan atas nilai wajar tidak dapat diobservasi baik secara langsung maupun tidak langsung.
Tabel di bawah ini menyajikan perbandingan atas nilai tercatat dengan nilai wajar dari instrumen keuangan Grup yang tercatat dalam laporan keuangan konsolidasian pada tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014:
2015
Nilai Tercatat Nilai Wajar Aset Keuangan Pinjaman yang diberikan dan piutang
Kas dan setara kas 46.578.592.771 46.578.592.771Piutang usaha
Pihak ketiga 115.193.973.839 115.193.973.839 Pihak berelasi 1.466.300.000 1.466.300.000
Piutang lain-lain - pihak ketiga 8.602.806.612 8.602.806.612 Deposito yang dibatasi penggunaannya 12.000.530.000 12.000.530.000Pinjaman karyawan 551.758.665 551.758.665Piutang pihak berelasi 6.639.147.967 6.639.147.967Uang jaminan 5.000.000 5.000.000
Total 191.038.109.854 191.038.109.854
56
33. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)
2015
Nilai Tercatat Nilai Wajar Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan yang dicatat pada biaya perolehan
diamortisasi
Utang bank jangka pendek 30.000.200.000 30.000.200.000Utang usaha
Pihak ketiga 100.290.341.227 100.290.341.227Pihak berelasi 1.457.590.122 1.457.590.122
Utang lain-lain Pihak ketiga 1.434.384.461 1.434.384.461Pihak berelasi 5.128.235 5.128.235
Beban masih harus dibayar 211.967.249 211.967.249Utang pembelian aset tetap 272.297.091 272.297.091Utang sewa pembiayaan 433.050.344 433.050.344Utang pihak berelasi 200.000.000 200.000.000
Total 134.304.958.729 134.304.958.729
2014
Nilai Tercatat Nilai Wajar Aset Keuangan Pinjaman yang diberikan dan piutang:
Kas dan setara kas 38.362.982.308 38.362.982.308Piutang usaha - pihak ketiga 111.646.285.061 111.646.285.061Piutang lain-lain - pihak ketiga 3.825.143.951 3.825.143.951Deposito yang dibatasi penggunaannya 12.000.530.000 12.000.530.000Pinjaman karyawan 1.155.829.432 1.155.829.432Piutang pihak berelasi 6.377.065.163 6.377.065.163Uang jaminan 5.000.000 5.000.000
Total 173.372.835.915 173.372.835.915
Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan yang dicatat pada biaya perolehan
diamortisasi
Utang bank jangka pendek 30.000.200.000 30.000.200.000Utang usaha
Pihak ketiga 80.728.625.138 80.728.625.138Pihak berelasi 406.176.498 406.176.498
Utang lain-lain - pihak ketiga 1.357.541.780 1.357.541.780Beban masih harus dibayar 197.478.310 197.478.310Utang pembelian aset tetap 133.000.000 133.000.000Utang sewa pembiayaan 31.481.344 31.481.344Utang pihak berelasi 200.000.000 200.000.000
Total 113.054.503.070 113.054.503.070
Berikut ini adalah metode dan asumsi yang digunakan untuk menentukan nilai wajar masing-masing kelompok dari instrumen keuangan Grup:
1. Kas dan setara kas, piutang usaha pihak ketiga dan pihak berelasi, piutang lain-lain pihak ketiga dan pihak berelasi, utang bank jangka pendek, utang usaha kepada pihak ketiga dan pihak berelasi, utang lain-lain pihak ketiga dan pihak berelasi, dan beban masih harus dibayar mendekati nilai tercatatnya karena bersifat jangka pendek.
57
33. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)
2. Nilai tercatat dari utang jangka panjang berupa utang pembelian aset tetap dan sewa pembiayaan mendekati nilai wajarnya karena suku bunga mengambang dari instrumen keuangan ini tergantung penyesuaian oleh pihak bank atau entitas pembiayaan.
3. Nilai wajar deposito yang dibatasi penggunaannya, pinjaman karyawan, piutang pihak berelasi, uang jaminan dan utang pihak berelasi dicatat sebesar biaya historis karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal. Tidak praktis untuk mengestimasi nilai wajar dari piutang tersebut karena tidak ada jangka waktu pembayaran yang pasti walaupun tidak diharapkan untuk diselesaikan dalam jangka waktu 12 bulan setelah tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian.
34. SEGMEN OPERASI
Pada tahun 2015 dan 2014, Grup mengklasifikasikan usahanya menjadi tiga (3) segmen usaha yaitu: • Jasa periklanan meliputi layanan perencanaan dan belanja media iklan serta pengelolaan
komunikasi pemasaran terpadu. • Jasa kehumasan mengkhususkan pada kehumasan korporat (corporate public relation), penyidikan
(litigation public relation), dan manajemen krisis. • Jasa desain grafis meliputi produksi dan desain grafis yang mencakup logo, identitas korporat,
identitas merek, dan produk, kemasan dan iklan layanan masyarakat, jasa pameran dan jasa audio visual atau multi media.
Sesuai dengan PSAK 5 (revisi 2009), “Segmen Operasi”, informasi segmen berikut ini dilaporkan berdasarkan informasi yang digunakan oleh manajemen untuk mengevaluasi kinerja setiap segmen dan menentukan alokasi sumber daya.
Jasa Jasa Kehumasan Jasa
2015 Periklanan (Public Relations) Desain Grafis Eliminasi Total Informasi Segmen Pedapatan usaha
Penjualan eksternal 400.780.464.993 24.283.068.178 6.852.852.235 - 431.916.385.406 Penjualan antar segmen 3.213.233.384 10.000.000 678.005.149 (3.901.238.533 ) -
Total pendapatan usaha 403.993.698.377 24.293.068.178 7.530.857.384 (3.901.238.533 ) 431.916.385.406
Laba usaha 3.338.160.975 2.285.983.410 35.258.748 - 5.659.403.133Penghasilan bunga 2.249.444.646 25.446.175 19.913.938 - 2.294.804.759Beban keuangan (4.103.900.254 ) (14.503.527 ) (2.591.500 ) - (4.120.995.281 )Penghasilan lain-lain 3.292.730.479 106.805.349 17.461.842 (2.701.930.112 ) 715.067.558Laba sebelum beban pajak
penghasilan
4.776.435.846 2.403.731.407 70.043.028 (2.701.930.112 ) 4.548.280.169Beban pajak penghasilan (797.175.250 ) (1.394.378.149 ) (285.255.767 ) - (2.476.809.166 )Penghasilan (beban) komprehensif
lain
1.588.620.225 (95.197.500 ) - 94.245.525 1.587.668.250Laba (rugi) komprehensif 5.567.880.821 914.155.758 (215.212.739 ) (2.607.684.587 ) 3.659.139.253Aset segmen 315.864.512.716 27.136.480.919 9.285.776.841 (68.595.100.142 ) 283.691.670.334Liabilitas segmen 154.514.866.347 10.157.170.300 13.303.481.503 (28.373.437.421 ) 149.602.080.729Pembelanjaan modal 517.366.525 44.240.000 - - 561.606.525Penyusutan 1.373.273.336 293.838.851 38.724.349 - 1.705.836.536
Jasa Jasa Kehumasan Jasa
2014 (Disajikan Kembali) Periklanan (Public Relations) Desain Grafis Eliminasi Total Informasi Segmen Pedapatan usaha
Penjualan eksternal 366.269.068.818 27.368.035.094 10.687.080.456 - 404.324.184.368 Penjualan antar segmen 2.620.000.000 2.837.425.262 1.097.846.050 (6.555.271.312 ) -
Total pendapatan usaha 368.889.068.818 30.205.460.356 11.784.926.506 (6.555.271.312 ) 404.324.184.368
58
34. SEGMEN OPERASI (lanjutan) Jasa Jasa Kehumasan Jasa
2014 (Disajikan Kembali) Periklanan (Public Relations) Desain Grafis Eliminasi Total
Laba usaha 8.496.893.261 1.503.944.646 (548.147.806 ) - 9.452.690.101Penghasilan bunga 2.012.756.876 33.308.658 29.155.399 - 2.075.220.933Beban keuangan (3.983.870.436 ) (43.530.974 ) (4.438.761 ) - (4.031.840.171 )Penghasilan lain-lain 1.625.104.577 330.619.959 86.933.690 (3.260.209.499 ) (1.217.551.273 )Laba sebelum beban pajak
penghasilan
8.150.884.278 1.824.342.289 (436.497.478 ) (3.260.209.499 ) 6.278.519.590Beban pajak penghasilan (948.997.835 ) (516.459.294 ) (851.243.859 ) - (2.316.700.988) )Penghasilan (beban) komprehensif
lain
(520.311.533 ) 19.403.250 - (19.209.217 ) (520.117.500 )Laba komprehensif 6.681.574.910 1.327.286.245 (1.287.741.337 ) (3.279.418.716 ) 3.441.701.102Aset segmen 298.673.616.518 25.231.470.760 8.331.827.620 (70.458.401.919 ) 261.778.512.979Liabilitas segmen 142.891.850.981 9.166.315.898 12.134.319.547 (32.844.423.787 ) 131.348.062.630Pembelanjaan modal 483.169.270 430.820.175 - - 913.989.445Penyusutan 1.445.322.070 284.147.788 41.164.674 - 1.770.634.532
35. KONTINJENSI
PT Fortune Adwicipta (FAC), Entitas Anak, menjadi tergugat pada perkara No. 140/Pdt.G/2012/PN.Jkt.Sel yang diajukan PT Pahala Kencana (penggugat) pada tanggal 8 Maret 2012 ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, mengenai permasalahan biaya pengiriman cetakan/brosur dan spanduk promo produk Fastron dari PT Pertamina (Persero) di seluruh wilayah Indonesia sebanyak 4.151 titik/tempat dengan tujuan pengiriman ke SPBU PT Pertamina (Persero).
Pada tanggal 4 Maret 2013, atas perkara No. 140/Pdt.G/2012/PN.Jkt.Sel terhadap FAC Pengadilan Negeri Jakarta Selatan telah memberikan putusan sebagai berikut :
1. Mengabulkan gugatan pengugat untuk sebagian. 2. Menyatakan tergugat telah melakukan wanprestasi (ingkar janji). 3. Membatalkan perjanjian kerjasama pengiriman paket antara pengugat dan tergugat tanggal
16 Mei 2011. 4. Menghukum tergugat untuk membayar biaya pengiriman paket pertamina kepada penggugat
sebesar Rp 311.000.000. 5. Menghukum tergugat untuk membayar ganti rugi kepada penggugat sebesar Rp 100.000.000. 6. Menolak gugatan penggugat untuk selain dan selebihnya.
Pada tanggal 7 Oktober 2013, melalui Maqdir Ismail & Partners selaku kuasa hukum FAC, FAC mengajukan memori banding terhadap keputusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tertanggal 4 Maret 2013. Permohonan banding tersebut menyatakan bahwa FAC keberatan dan menolak seluruh keputusan dan pertimbangan Majelis Hakim Pengadilan Jakarta Selatan. Atas proses banding tersebut Pengadilan Tinggi DKI Jakarta telah mengambil keputusan dengan surat No: 532/PDT/2013/PT.DKI pada tanggal 24 Januari 2014, yaitu :
1. Menerima permohonan banding dari pembanding (FAC), 2. Menguatkan putusan pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 140/Pdt.G/2012/PN.Jkt.Sel tanggal
4 Maret 2013, 3. Menghukum pembanding (FAC) untuk membayar biaya perkara pada kedua tingkat pengadilan,
sebesar Rp 150.000.
Pada tanggal 21 Mei 2014 dengan surat kuasa No. 008/FAC-FortuneLegal/DIR/V/2014, FAC yang diwakili oleh Maqdir Ismail & Partners menyatakan kasasi terhadap keputusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta tanggal 24 Januari 2014 No. 532/PDT/2013/PT.DKI dan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tanggal 4 Maret 2013, No. 140/Pdt.G/2012/PN.Jkt.Sel kepada Mahkamah Agung Republik Indonesia melalui Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, FAC belum mendapat keputusan dari Mahkamah Agung Republik Indonesia terkait dengan pengajuan kasasi tersebut.
59
36. TRANSAKSI YANG TIDAK MEMPENGARUHI ARUS KAS DAN SETARA KAS
Aktivitas investasi yang tidak mempengaruhi arus kas dan setara kas adalah sebagai berikut :
2015 2014
Penambahan aset tetap melalui utang pembelian aset tetap 407.800.000 -Penambahan aset tetap melalui utang sewa pembiayaan 414.250.000 -
37. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN
Pada tanggal 29 Januari 2016, PA, Entitas Anak, menerima hasil pemeriksaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang menetapkan pajak kurang bayar atas PPN masa Mei sampai November 2015 sebesar Rp 10.886.400 dan pajak lebih bayar atas PPN masa Desember 2015 sebesar Rp 3.344.480.276.
38. STANDAR AKUNTANSI BARU
Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK IAI) telah mengesahkan penyesuaian dan amandemen atas beberapa Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK), dan serta mengesahkan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK), namun belum berlaku efektif untuk laporan keuangan konsolidasian yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015: Standar berikut ini berlaku untuk laporan keuangan konsolidasian yang periodenya dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2016:
1. Amandemen PSAK 4 : Laporan Keuangan Tersendiri tentang Metode Ekuitas dalam Laporan Keuangan Tersendiri.
2. Amandemen PSAK 15 : Investasi Pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama tentang Entitas Asosiasi Penerapan Pengecualian Konsolidasi.
3. Amandemen PSAK 16 : Aset tetap tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi.
4. Amandemen PSAK 19 : Aset Tak Berwujud tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi.
5. Amandemen PSAK 24 : Imbalan Kerja tentang Program Imbalan Pasti : Iuran Pekerja. 6. Amandemen PSAK 65 : Laporan Keuangan Konsolidasian tentang Entitas Investasi : Penerapan
Pengecualian Konsolidasi. 7. Amandemen PSAK 66: Pengaturan Bersama tentang Akuisisi Kepentingan dalam Operasi
Bersama. 8. Amandemen PSAK 67 : Pengungkapan Kepentingan Dalam Entitas Lain tentang Entitas Investasi
: Penerapan Pengecualian Konsolidasi. 9. ISAK 30 : Pungutan. 10. PSAK 5 (penyesuaian 2015) : Segmen Operasi. 11. PSAK 7 (Penyesuaian 2015) : Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi. 12. PSAK 13 (Penyesuaian 2015) : Properti Investasi. 13. PSAK 16 (Penyesuaian 2015) : Aset Tetap. 14. PSAK 19 (Penyesuaian 2015) : Aset Tak berwujud. 15. PSAK 22 (Penyesuaian 2015) : Kombinasi Bisnis. 16. PSAK 25 (Penyesuaian 2015) : Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan
Kesalahan. 17. PSAK 53 (Penyesuaian 2015) : Pembayaran Berbasis Saham. 18. PSAK 68 (Penyesuaian 2015) : Pengukuran Nilai Wajar.
Standar berikut ini berlaku untuk laporan keuangan konsolidasian yang periodenya dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2017:
1. Amandemen PSAK 1 : Penyajian Laporan Keuangan tentang Prakarsa Pengungkapan. 2. ISAK 31 : Interpretasi atas Ruang Lingkup PSAK 13 : Properti Investasi.
60
38. STANDAR AKUNTANSI BARU (lanjutan)
Standar berikut ini berlaku untuk laporan keuangan konsolidasian yang periodenya dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2018:
1. PSAK 69 - "Agrikultur”. 2. Amandemen PSAK 16 (2015) - “Agrikultur: Tanaman Produktif”. Grup sedang mengevaluasi dan belum menentukan dampak dari standar-standar tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasian Grup.
i
Referensi Peraturan Bapepam-LK No. X.K.6
PT Fortune Indonesia Tbk
Laporan Tahunan 2015
RefeRensi PeRatuRan BaPePam-LK no. X.K.6RefeRensi PeRatuRan BaPePam-LK no. X.K.6
Materi & Penjelasan HalaMan
i. UMUM
1. Dalam bahasa indonesia yang baik dan benar, dianjurkan menyajikan juga dalam bahasa inggris. √
2. Dicetak pada kertas yang berwarna terang agar mudah dibaca dan jelas. √
3. Mencantumkan identitas perusahaan dengan jelas.
nama Perusahaan dan tahun annual report ditampilkan di:
1. sampul muka;
2. samping;
3. sampul belakang; dan
4. setiap halaman
√
ii. ikHtisar Data keUangan Penting
1. informasi hasil usaha perusahaan dalam bentuk perbandingan selama 3 (tiga) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika
perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 3 (tiga) tahun.
informasi memuat antara lain:
1. Pendapatan;
2. laba (rugi) bruto;
3. laba (rugi);
4. jumlah laba (rugi) yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dan kepentingan non pengendali;
5. total laba (rugi) komprehensif;
6. jumlah laba (rugi) komprehensif yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dan kepentingan non pengendali;
7. laba (rugi) per saham;
8. jumlah aset;
9. jumlah liabilitas;
10. jumlah ekuitas;
11. rasio laba (rugi) terhadap jumlah aset;
12. rasio laba (rugi) terhadap ekuitas;
13. rasio laba (rugi) terhadap pendapatan;
14. rasio lancar;
15. rasio liabilitas terhadap ekuitas;
16. rasio liabilitas terhadap jumlah aset; dan
17. informasi dan rasio keuangan lainnya yang relevan dengan perusahaan.
8-9
2. laporan tahunan wajib memuat informasi mengenai saham yang diterbitkan untuk setiap masa triwulan dalam 2 (dua) tahun buku
terakhir (jika ada), paling kurang meliputi:
a) jumlah saham yang beredar;
b) kapitalisasi pasar;
c) harga saham tertinggi, terendah, dan penutupan; dan
d) volume perdagangan.
10-11
3. Dalam hal terjadi aksi korporasi, seperti pemecahan saham (stock split), penggabungan saham (reverse stock), dividen saham,
saham bonus, dan penurunan nilai nominal saham, maka informasi harga saham sebagaimana dimaksud dalam angka 2), wajib
ditambahkan penjelasan antara lain mengenai:
a) tanggal pelaksanaan aksi korporasi;
b) rasio stock split, reverse stock, dividen saham, saham bonus, dan penurunan nilai saham;
c) jumlah saham beredar sebelum dan sesudah aksi korporasi; dan
d) harga saham sebelum dan sesudah aksi korporasi.
48
4. Dalam hal perdagangan saham perusahaan dihentikan sementara (suspension) dalam tahun buku, maka laporan tahunan wajib
memuat penjelasan mengenai alasan penghentian sementara tersebut.
n/a
5. Dalam hal penghentian sementara sebagaimana dimaksud dalam angka 4) masih berlangsung hingga tanggal penerbitan laporan
tahunan, maka emiten atau Perusahaan Publik wajib menjelaskan pula tindakan-tindakan yang dilakukan perusahaan untuk
menyelesaikan masalah tersebut.
n/a
iii. laPoran Dewan koMisaris Dan Direksi
1. laporan Dewan komisaris.
Memuat hal-hal sebagai berikut:
1. Penilaian terhadap kinerja Direksi mengenai pengelolaan perusahaan;
2. Pandangan atas prospek usaha perusahaan yang disusun oleh Direksi; dan
3. Perubahan komposisi anggota Dewan komisaris dan alasan perubahannya (jika ada).
16-19
ii
Better for You and Me
PT Fortune Indonesia Tbk
Laporan Tahunan 2015
Materi & Penjelasan HalaMan
2. laporan Direksi.
Memuat hal-hal sebagai berikut:
1. kinerja perusahaan yang mencakup antara lain kebijakan strategis, perbandingan antara hasil yang dicapai dengan yang
ditargetkan, dan kendala-kendala yang dihadapi perusahaan;
2. gambaran tentang prospek usaha;
3. Penerapan tata kelola perusahaan; dan
4. Perubahan komposisi anggota Direksi dan alasan perubahannya (jika ada).
22-27
iV. Profil PerUsaHaan
1. nama dan alamat perusahaan.
informasi memuat antara lain nama dan alamat, kode pos, no. telp, no. fax, email, dan website dari perusahaan dan/atau kantor
cabang atau kantor perwakilan, yang memungkinkan masyarakat dapat memperoleh informasi mengenai perusahaan.
32
2. riwayat singkat perusahaan.
Mencakup antara lain: tanggal/tahun pendirian, nama, dan perubahan nama perusahaan (jika ada).
33
3. Bidang usaha.
Meliputi jenis produksi dan atau jasa yang dihasilkan serta kegiatan usaha perusahaan menurut anggaran Dasar terakhir, serta
jenis produk dan/atau jasa yang dihasilkan.
37
4. struktur organisasi.
Dalam bentuk bagan, meliputi nama dan jabatan serta paling kurang sampai dengan struktur satu tingkat di bawah Direksi.
41
5. Visi dan Misi Perusahaan.
Mencakup penjelasan visi dan misi perusahaan.
34
6. identitas dan riwayat hidup singkat anggota Dewan komisaris.
informasi memuat antara lain:
1. nama;
2. riwayat jabatan, pengalaman kerja yang dimiliki, dan dasar hukum penunjukkan pertama kali pada emiten atau
Perusahaan Publik, sebagaimana dicantumkan dalam berita acara keputusan rUPs;
3. riwayat pendidikan;
4. Penjelasan singkat mengenai jenis pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi Dewan komisaris yang telah diikuti
dalam tahun buku (jika ada); dan
5. PengungkapanhubunganafiliasidengananggotaDireksidananggotaDewanKomisarislainnya,sertapemegangsaham
(jika ada).
20-21
7. identitas dan riwayat hidup singkat anggota Direksi.
informasi memuat antara lain:
1. nama dan uraian singkat tentang tugas dan fungsi yang dilaksanakan;
2. riwayat jabatan, pengalaman kerja yang dimiliki, dan dasar hukum penunjukkan pertama kali pada emiten atau
Perusahaan Publik, sebagaimana dicantumkan dalam berita acara keputusan rUPs;
3. riwayat pendidikan;
4. Penjelasan singkat mengenai jenis pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi Direksi yang telah diikuti dalam
tahun buku (jika ada); dan
5. PengungkapanhubunganafiliasidengananggotaDireksilainnyadanpemegangsaham(jikaada).
28-29
8. Dalam hal terdapat perubahan susunan Dewan komisaris dan/atau Direksi yang terjadi setelah tahun buku berakhir
sampai dengan batas waktu penyampaian laporan tahunan sebagaimana dimaksud dalam angka 1 huruf a, maka susunan yang
dicantumkan dalam laporan tahunan adalah susunan Dewan komisaris dan/atau Direksi yang terakhir dan sebelumnya.
√
9. jumlah karyawan dan deskripsi pengembangan kompetensinya dalam tahun buku misalnya, aspek pendidikan dan pelatihan
karyawan yang telah dilakukan.
52-59
10. Uraian tentang nama pemegang saham dan persentase kepemilikannya pada akhir tahun buku yang terdiri dari:
1. pemegang saham yang memiliki 5% (lima perseratus) atau lebih saham emiten atau Perusahaan Publik;
2. komisaris dan Direktur yang memiliki saham emiten atau Perusahaan Publik; dan
3. kelompok pemegang saham masyarakat, yaitu kelompok pemegang saham yang masing-masing memiliki kurang dari 5%
(lima perseratus) saham emiten atau Perusahaan Publik.
47
11. informasi mengenai pemegang saham utama dan pengendali emiten atau Perusahaan Publik, baik langsung maupun tidak
langsung, sampai kepada pemilik individu, yang disajikan dalam bentuk skema atau diagram.
47
12. nama entitas anak, perusahaan asosiasi, perusahaan ventura bersama dimana emiten atau Perusahaan Publik memiliki
pengendalian bersama entitas, beserta persentase kepemilikan saham, bidang usaha, dan status operasi perusahaan tersebut
(jika ada). Untuk entitas anak, agar ditambahkan informasi mengenai alamat.
42-46
13. kronologis pencatatan saham dan perubahan jumlah saham dari awal pencatatan hingga akhir tahun buku serta nama Bursa
efek dimana saham perusahaan dicatatkan (jika ada).
42,48
iii
Referensi Peraturan Bapepam-LK No. X.K.6
PT Fortune Indonesia Tbk
Laporan Tahunan 2015
Materi & Penjelasan HalaMan
14. kronologis pencatatan efek lainnya dan peringkat efek (jika ada). 48
15. nama dan alamat perusahaan pemeringkat efek (jika ada). 48
16. nama dan alamat lembaga dan/atau profesi penunjang pasar modal. terhadap profesi penunjang pasar modal yang memberikan
jasa secara berkala kepada emiten atau Perusahaan Publik, wajib diungkapkan informasi mengenai jasa yang diberikan, fee, dan
periode penugasan yang telah dilakukan; dan
48
17. Penghargaandansertifikasiyangditerimaperusahaanbaikyangberskalanasionalmaupuninternasionaldalamtahunbuku
terakhir (jika ada).
49-51
V. analisis Dan PeMBaHasan ManajeMen
1. tinjauan operasi per segmen operasi sesuai dengan jenis industri emiten atau Perusahaan Publik.
Memuat uraian mengenai:
1. Produksi, yang meliputi proses, kapasitas, dan perkembangannya;
2. Pendapatan; dan
3. Profitabilitas.
63-66
2. analisis kinerja keuangan komprehensif yang mencakup perbandingan kinerja keuangan dalam 2 (dua) tahun buku terakhir,
penjelasan tentang penyebab adanya perubahan dan dampak perubahan tersebut, antara lain mengenai:
1. aset lancar, aset tidak lancar, dan total aset;
2. liabilitas jangka pendek, liabilitas jangka panjang, dan total liabilitas;
3. ekuitas;
4. Pendapatan, beban, laba (rugi), pendapatan komprehensif lain, dan total laba (rugi) komprehensif; serta
5. arus kas.
67-69
3. kemampuan membayar utang dengan menyajikan perhitungan rasio yang relevan. 69
4. tingkat kolektibilitas piutang perusahaan dengan menyajikan perhitungan rasio yang relevan. 69
5. struktur permodalan dan kebijakan manajemen atas struktur permodalan tersebut. 70
6. Bahasan mengenai ikatan yang material untuk investasi barang modal dengan penjelasan tentang tujuan dari ikatan tersebut,
sumber dana yang diharapkan untuk memenuhi ikatan tersebut, mata uang yang menjadi denominasi, dan langkah-langkah yang
direncanakan perusahaan untuk melindungi risiko dari posisi mata uang asing yang terkait.
72
7. informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan. 74
8. Prospek usaha dari perusahaan dikaitkan dengan kondisi industri, ekonomi secara umum dan pasar internasional serta dapat
disertai data pendukung kuantitatif dari sumber data yang layak dipercaya.
76
9. Perbandingan antara target/proyeksi pada awal tahun buku dengan hasil yang dicapai (realisasi), mengenai pendapatan, laba,
struktur permodalan, atau lainnya yang dianggap penting bagi perusahaan.
17, 24
10. target/proyeksi yang ingin dicapai perusahaan paling lama untuk satu tahun mendatang, mengenai pendapatan, laba (rugi),
struktur modal, kebijakan dividen, atau lainnya yang dianggap penting bagi perusahaan.
76-77
11. aspek pemasaran atas produk dan jasa perusahaan, antara lain:
strategi pemasaran dan pangsa pasar.
74-75
12. kebijakan dividen dan tanggal serta jumlah dividen per saham (kas dan/atau non kas) dan jumlah dividen per tahun yang
diumumkan atau dibayar selama 2 (dua) tahun buku terakhir.
71
13. realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum:
1. Dalam hal selama tahun buku, emiten memiliki kewajiban menyampaikan laporan realisasi penggunaan dana, maka wajib
diungkapkan realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum secara kumulatif sampai dengan akhir tahun buku; dan
2. Dalam hal terdapat perubahan penggunaan dana sebagaimana diatur dalam Peraturan nomor X.k.4, maka emiten wajib
menjelaskan perubahan tersebut.
72
14. informasi material, antara lain mengenai investasi, ekspansi, divestasi, penggabungan/peleburan usaha, akuisisi,
restrukturisasiutang/modal,transaksiafiliasi,dantransaksiyangmengandungbenturankepentingan,yangterjadipadatahun
buku (jika ada), yang antara lain memuat:
1. tanggal, nilai, dan obyek transaksi;
2. nama pihak yang bertransaksi;
3. Sifathubunganafiliasi(jikaada);
4. Penjelasan mengenai kewajaran transaksi; dan
5. Pemenuhan ketentuan terkait
72
15. Perubahanperaturanperundang-undanganyangberpengaruhsignifikanterhadapperusahaandandampaknyaterhadaplaporan
keuangan (jika ada); dan
73
16. Perubahan kebijakan akuntansi, alasan dan dampaknya terhadap laporan keuangan (jika ada). 73
iv
Better for You and Me
PT Fortune Indonesia Tbk
Laporan Tahunan 2015
Materi & Penjelasan HalaMan
Vi. tata kelola PerUsaHaan
1. Dewan komisaris, mencakup antara lain:
1. Uraian pelaksanaan tugas Dewan komisaris;
2. Pengungkapan prosedur, dasar penetapan, dan besarnya remunerasi anggota Dewan komisaris; dan
3. Pengungkapan kebijakan perusahaan dan pelaksanaannya, tentang frekuensi rapat Dewan komisaris, termasuk rapat
gabungan dengan Direksi, dan tingkat kehadiran anggota Dewan komisaris dalam rapat tersebut.
84-88
2. Direksi, mencakup antara lain:
1. ruang lingkup pekerjaan dan tanggung jawab masing-masing anggota Direksi;
2. Pengungkapan prosedur, dasar penetapan, dan besarnya remunerasi anggota Direksi, serta hubungan antara remunerasi
dengan kinerja perusahaan;
3. Pengungkapan kebijakan perusahaan dan pelaksanaannya, tentang frekuensi rapat Direksi, termasuk rapat gabungan
dengan Dewan komisaris, dan tingkat kehadiran anggota Direksi dalam rapat tersebut;
4. keputusan rUPs tahun sebelumnya dan realisasinya pada tahun buku, serta alasan dalam hal terdapat keputusan yang
belum direalisasikan; dan
5. Pengungkapan kebijakan perusahaan tentang penilaian terhadap kinerja anggota Direksi (jika ada).
88-94
3. komite audit, mencakup antara lain:
1. nama;
2. riwayat jabatan, pengalaman kerja, dan dasar hukum penunjukkan;
3. riwayat pendidikan;
4. Periode jabatan anggota komite audit;
5. Pengungkapan independensi komite audit;
6. Pengungkapan kebijakan perusahaan dan pelaksanaannya, tentang frekuensi rapat komite audit dan tingkat kehadiran
anggota komite audit dalam rapat tersebut;
7. Uraian singkat pelaksanaan kegiatan komite audit pada tahun buku sesuai dengan yang dicantumkan dalam Piagam
(charter) komite audit
95-98
4. komite lain yang dimiliki emiten atau Perusahaan Publik dalam rangka mendukung fungsi dan tugas Direksi dan/atau Dewan
komisaris, seperti komite nominasi dan remunerasi, yang mencakup antara lain:
1. nama;
2. riwayat jabatan, pengalaman kerja yang dimiliki, dan dasar hukum penunjukkan;
3. riwayat pendidikan;
4. Periode jabatan anggota komite;
5. Pengungkapan kebijakan perusahaan mengenai independensi komite;
6. Uraian tugas dan tanggung jawab;
7. Pengungkapan kebijakan perusahaan dan pelaksanaannya, tentang frekuensi rapat komite dan tingkat kehadiran anggota
komite dalam rapat tersebut; dan
8. Uraian singkat pelaksanaan kegiatan komite pada tahun buku
98-99
5. Uraian tugas dan fungsi sekretaris perusahaan;
1. nama;
2. riwayat jabatan, pengalaman kerja yang dimiliki, dan dasar hukum penunjukkan;
3. riwayat pendidikan;
4. Periode jabatan sekretaris perusahaan;
5. Uraian singkat pelaksanaan tugas sekretaris perusahaan pada tahun buku.
100-101
6. Uraian mengenai unit audit internal meliputi:
1. nama;
2. riwayat jabatan, pengalaman kerja yang dimiliki, dan dasar hukum penunjukkan;
3. Kualifikasiatausertifikasisebagaiprofesiauditinternal(jikaada);
4. struktur dan kedudukan unit audit internal;
5. tugas dan tanggung jawab unit audit internal sesuai dengan yang dicantumkan dalam piagam (charter) unit audit internal; dan
6. Uraian singkat pelaksanaan tugas unit audit internal pada tahun buku.
101-102
7. Uraian mengenai sistem pengendalian interen (internal control) yang diterapkan oleh perusahaan, paling kurang mengenai:
1. Pengendalian keuangan dan operasional, serta kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan lainnya; dan
2. reviu atas efektivitas sistem pengendalian interen
104
8. sistem manajemen risiko yang diterapkan oleh perusahaan, paling kurang mengenai:
1. gambaran umum mengenai sistem manajemen risiko perusahaan;
2. jenis risiko dan cara pengelolaannya; dan
3. tinjauan atas efektivitas sistem manajemen risiko perusahaan
106-107
9. Perkara penting yang dihadapi oleh emiten atau Perusahaan Publik, entitas anak, anggota Dewan komisaris dan Direksi yang
sedang menjabat, antara lain meliputi:
1. Pokok perkara/gugatan;
2. status penyelesaian perkara/gugatan; dan
3. Pengaruhnya terhadap kondisi perusahaan.
108
v
Referensi Peraturan Bapepam-LK No. X.K.6
PT Fortune Indonesia Tbk
Laporan Tahunan 2015
Materi & Penjelasan HalaMan
10. informasi tentang sanksi administratif yang dikenakan kepada emiten atau Perusahaan Publik, anggota Dewan komisaris dan
Direksi, oleh otoritas pasar modal dan otoritas lainnya pada tahun buku terakhir (jika ada)
108
11. informasi mengenai kode etik dan budaya perusahaan (jika ada) meliputi:
1. Pokok-pokok kode etik;
2. Pokok-pokok budaya perusahaan (corporate culture);
3. Bentuk sosialisasi kode etik dan upaya penegakannya; dan
4. Pengungkapan bahwa kode etik berlaku bagi Dewan komisaris, Direksi, dan karyawan perusahaan
108-109
12. Uraian mengenai program kepemilikan saham oleh karyawan dan/atau manajemen yang dilaksanakan emiten atau Perusahaan
Publik, antara lain jumlah, jangka waktu, persyaratan karyawan dan/atau manajemen yang berhak, serta harga exercise (jika
ada); dan
n/a
13. Uraian mengenai sistem pelaporan pelanggaran (whistleblowing system) di emiten atau Perusahaan Publik, antara lain meliputi:
1. Cara penyampaian laporan pelanggaran;
2. Perlindungan bagi pelapor;
3. Penanganan pengaduan;
4. Pihak yang mengelola pengaduan; dan
5. Hasil dari penanganan pengaduan
110-111
Vii. tanggUng jawaB sosial PerUsaHaan
1. Bahasan mengenai tanggung jawab sosial perusahaan meliputi kebijakan, jenis program, dan biaya yang dikeluarkan, antara lain
terkait aspek:
1. lingkungan hidup, seperti penggunaan material dan energi yang ramah lingkungan dan dapat didaur ulang, sistem
pengolahanlimbahperusahaan,sertifikasidibidanglingkunganyangdimiliki,danlain-lain;
2. Praktik ketenagakerjaan, kesehatan, dan keselamatan kerja, seperti kesetaraan gender dan kesempatan kerja, sarana
dan keselamatan kerja, tingkat perpindahan (turnover) karyawan, tingkat kecelakaan kerja, pelatihan, dan lain-lain;
3. Pengembangan sosial dan kemasyarakatan, seperti penggunaan tenaga kerja lokal, pemberdayaan masyarakat sekitar
perusahaan, perbaikan sarana dan prasarana sosial, bentuk donasi lainnya, dan lain-lain; dan
4. tanggung jawab produk, seperti kesehatan dan keselamatan konsumen, informasi produk, sarana, jumlah dan
penanggulangan atas pengaduan konsumen, dan lain-lain.
118-131
129
130
122-129
131
2. emiten atau Perusahaan Publik dapat mengungkapkan informasi sebagaimana dimaksud dalam angka 1) pada laporan tahunan
atau laporan tersendiri yang disampaikan bersamaan dengan laporan tahunan kepada otoritas jasa keuangan (ojk) seperti
laporan keberlanjutan (sustainability report) atau laporan tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility
report).
√
Viii. laPoran keUangan taHUnan yang telaH DiaUDit lampiran
1. laporan keuangan tahunan yang dimuat dalam laporan tahunan wajib disusun sesuai dengan standar akuntansi
keuangan di indonesia yang telah diaudit oleh akuntan. laporan keuangan dimaksud wajib memuat pernyataan mengenai
pertanggungjawaban atas laporan keuangan sebagaimana diatur pada Peraturan nomor Viii.g.11 atau Peraturan nomor X.e.1.
√
iX. tanDa tangan Dewan koMisaris Dan Direksi
1. laporan tahunan wajib ditandatangani oleh seluruh anggota Dewan komisaris dan Direksi yang sedang menjabat. 133
2. tanda tangan sebagaimana dimaksud dalam angka 1) dibubuhkan pada lembaran tersendiri dalam laporan tahunan dimana dalam
lembaran dimaksud wajib mencantumkan pernyataan bahwa anggota Dewan komisaris dan Direksi bertanggung jawab penuh
atas kebenaran isi laporan tahunan, sesuai dengan formulir nomor X.k.6-1.
√
3. Dalam hal terdapat anggota Dewan komisaris atau Direksi yang tidak menandatangani laporan tahunan, maka yang
bersangkutan wajib menyebutkan alasannya secara tertulis dalam surat tersendiri yang dilekatkan pada laporan tahunan.
n/a
4. Dalam hal terdapat anggota Dewan komisaris atau Direksi yang tidak menandatangani laporan tahunan dan tidak memberi
alasan secara tertulis, maka anggota Dewan komisaris atau Direksi yang menandatangani laporan tahunan wajib menyatakan
secara tertulis dalam surat tersendiri yang dilekatkan pada laporan tahunan.
n/a
Halaman ini sengaja dikosongkan
Laporan Tahunan
Laporan Tahunan
2015
2015
Better for You and MeL
ap
or
an
Ta
hu
na
n 2
015
pT
Fo
rtun
e In
do
ne
sia T
bk
pT Fortune Indonesia Tbk
pT Fortune Indonesia Tbk
GedunG GaLakTIka
Jalan harsono rM no. 2,
pasar Minggu, Jakarta Selatan,
Jakarta 12550, Indonesia
Telepon: +62 21 7827989
Fax: +62 21 78847524
email: corsec@foru.co.id
pT Fortune Indonesia Tbk
top related