PROGRAM STUDI SASTRA CINA FAKULTAS ILMU BUDAYA …
Post on 15-Oct-2021
6 Views
Preview:
Transcript
1
ANALISIS TEKNIK PENERJEMAHAN
SUBTITLE FILM IP MAN
《叶问》电影中的字幕翻译技术分析
“Yè wèn” diànyǐng zhōng de zìmù fānyì jìshù fēnxī
SKRIPSI
OLEH:
YASINTA NOVITASARI BALI
140710020
PROGRAM STUDI SASTRA CINA
FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2018
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2
Lembar Pengesahan
ANALISIS TEKNIK PENERJEMAHAN
SUBTITLE FILM IP MAN
《叶问》电影中的字幕翻译技术分析
“Yè wèn” diànyǐng zhōng de zìmù fānyì jìshù fēnxī
SKRIPSI SARJANA
OLEH:
YASINTA NOVITASARI BALI
140710020
Skripsi ini diajukan untuk melengkapi persyaratan memperoleh gelar
sarjana ilmu budaya dan telah disetujui:
Medan, 5 juni 2018
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Rudy Sofyan, S.S.,M.Hum Vivi Adryani Nasution,S.S.,MTCSOL
NIP 197211132005011010 NIK 199005162017042001
PROGRAM STUDI SASTRA CINA
FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2018
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3
PENGESAHAN
Diterima Oleh:
Panitia Ujian Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Untuk
Melengkapi Salah Satu Syarat Ujian Sarjana Sastra Dalam Bidang Ilmu
Sastra Cina Pada Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara
Pada
Tanggal : 27 Juli 2018
Hari : Jumat
Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Sumatera Utara
Dekan,
Dr. Budi Agustono, M.S
NIP 196008051987031001
Panitia Ujian
No. Penguji Tanda Tangan
1. Dr. Rudy Sofyan,S.S.,M.Hum ...............................
2. Vivi Adryani Nasution,S.S.,MTCSOL ..............................
3. Mhd. Pujiono,M.Hum.,Ph.D ...............................
4. Niza Ayuningtias,S.S.,MTCSOL ...............................
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
4
Disetujui Oleh
Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Sumatera Utara
Medan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
i
ABSTRAK
Judul penelitian ini adalah “Analisis Teknik Penerjemahan Subtitle Film Ip Man”.
Tujuan Penelitian ini adalah mendeskripsikan dan menganalisis teknik
penerjemahan subtitle film Ip Man dari Bahasa Mandarin ke Bahasa Indonesia
berdasarkan teknik penerjemahan yang dikembangkan oleh Hoed (2006).
Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
kualitatif. Data dalam penelitian ini berupa satuan lingual, kata, frasa, klausa, dan
kalimat dalam bentuk narasi. Data penelitian ini dikumpulkan dengan menerapkan
teknik analisis dokumen. Data tersebut dianalisis dengan mengindentifikasi
teknik-teknik apa saja telah digunakan penerjemah dalam menerjemahkan subtitle
film. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 5 teknik
penerjemahan dari 134 teknik yang digunakan dalam menerjemahkan film Ip Man.
Berdasarkan frekuensi penggunaannya, secara berurutan teknik-teknik tersebut
adalah: modulasi 74 (55,22 %), teknik transposisi 31 (11,49 %), Penerjemahan
resmi/baku 15 (11,20 %), penerjemahan deskriptif 8 (5,98 %), tidak diberikan
padanan 6 (4,47 %). Berdasarkan hasil tersebut, teknik penerjemahan yang paling
dominan yang digunakan penerjemah dalam menerjemahkan film Ip Man yaitu
modulasi.
Kata kunci: Teknik penerjemahan, subtitle, film Ip Man
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
ii
ABSTRACT
The title of this research is "Analysis of Subtitle Translation Technique of Ip
Man Film". The purpose of this research is to describe and analyze the
technique of translating subtitle of Ip Man film from Mandarin to
Indonesian language based on translation technique which was developed by
Hoed (2006). The methodology used in this research was descriptive
qualitative method. The data in this research were a unit of lingual, words,
phrases, clauses, and sentences in narrative form. The data of this research
was collected by applying technique of analysis document. The data is
analyzed by identifying which techniques have been used by the translator in
translating the subtitle of the film. Based on the results of the research shows
that there were 5 translation techniques of 134 techniques used in translating
the Ip Man film. Based on the frequency of its use, sequentially the
techniques were: modulation 74 (55.22%), transposition technique 31
(11.49%), formal translation 15 (11,20%), descriptive translation 8 (5,98 %),
not given the equivalent 6 (4.47%). Based on these results, the most dominant
translation techniques used by translators in translating the film of Ip Man
was modulation.
Keywords: Translation technique, subtitle, Ip Man film
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas kasih dan
anugerah-Nya sampai sekarang sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian
ini dengan baik. Penyertaan dan pertolongan Tuhan sungguh luar biasa bagi
penulis. Skripsi yang berjudul “ANALISIS TEKNIK PENERJEMAHAN
SUBTITLE FILM IP MAN” diajukan penulis sebagai salah satu syarat untuk
memenuhi gelar sarjana Program Studi Sastra Cina Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Sumatera Utara. Adapun skripsi ini membahas tentang teknik
penerjemahan yang diterapkan oleh penerjemah dalam menerjemahan subtitle
film Ip Man.
Penulis mendapat tambahan pengetahuan dan pelajaran positif selama
mengerjakan skripsi ini. Selama penyelesaian tugas akhir ini, penulis sangat
menyadari bahwa skripsi tidak dapat berjalan tanpa dukungan dan bantuan dari
berbagai pihak yang telah memberikan semangat, sumbang saran dan bimbingan
kepada penulsi. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan
terima kasih sebanyak-banyaknya kepada:
1. Bapak Dr. Budi Agustono, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya,
Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Mhd. Pujiono, M.Hum., Ph.D selaku Ketua Program Studi Sastra Cina.
Terima kasih atas bantuannya Pak.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
iv
3. Ibu Niza Ayuningtias, SS., MTCSOL selaku Sekretaris Program Studi Sastra
Cina Universitas Sumatera Utara Medan sekaligus Dosen Penguji yang telah
memberikan saran dan kritik terhadap penelitian ini.
4. Bapak Dr. Rudy Sofyan, S.S., M.Hum selaku Dosen Pembimbing I penulis
dalam menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih Pak untuk kesediaan waktu,
arahan dan bimbingan yang diberikan selama ini. Penulis mendapat banyak
pelajaran berharga dari penyelesaian skripsi ini.
5. Ibu Vivi Adryani Nasution, S.S.,MTCSOL selaku Dosen Pembimbing II
penulis yang telah membantu penulis dalam belajar bahasa Mandarin dan telah
meluangkan waktunya untuk membimbing penulis dalam penyusunan skripsi
dalam bahasa Mandarin.
6. Ibu Dra. Nur Cahaya Bangun M.Si selaku Dosen Penasehat Akademik. Terima
kasih Bu untuk bantuan nasehat dan sumbangsih banyak pengetahuan selama
perkuliahan.
7. Ibu Vivi Adriyani Nasution, S.S.,MTCSOL selaku Dosen Penasehat Akademik.
Terima kasih atas bimbingan dan bantuan selama perkuliahan.
8. Seluruh dosen dan staf pengajar di Fakultas Ilmu Budaya khususnya Program
Studi Sastra Cina, Universitas Sumatera Utara.
9. Orangtua tercinta, Ayah Lukas Bali dan Ibu Yustina Fau yang telah mendidik
dan menyekolahkan penulis. Terima kasih untuk doa dan kerja keras Bapak
dan mama. Penulis dapat menyelesaikan skripsi ini karena dukungan, semangat
dan perjuangan orangtua kepada penulis.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
v
10. Saudara/saudari penulis, Fitalia Trisnawati Bali, Margaretha Helmi Bali,
Romualdus Gerylson Bali. Terima kasih untuk dukungan doa, semangat dan
kata-kata motivasi untuk penulis.
11. Kelompok pembina Generasi Muda Nias. Terima kasih untuk kak Mercy, kak
Fama dan kak Sari sebagai pembina yang bersedia mendengar, memberi
dukungan dan membimbing kerohanian penulis. Begitu juga dengan adik Rena,
Foris, Ester dan Cecil sebagai adik binaan yang selalu menyemangati penulis.
12. Kelompok pemuridan GKB Blessing Comunnity. Terima kasih untuk kak
Wijaya Lase yang memberi dukungan doa dan menyemangati penulis.
13. Seluruh anggota Generasi Muda Nias. Organisasi ini adalah komunitas pertama
yang telah banyak membentuk penulis di kota Medan ini. Terima kasih untuk
berbagai kesempatan bergabung dalam kepanitiaan sebagai proses belajar dan
dukungan dari teman-teman sekalian. Salam penulis, Nias Berubah!
14. Senior dan Junior. Kak Jun, Bg Kevin, Bg Ikhwan, Thita. Terima kasih untuk
dorongan semangat dan bantuannya.
15. Teman-teman terbaik dan seperjuangan penulis. Mega Banjarnahor, Maria
Oktovia, Rebecca Panjaitan, Ricki Marbun, Jepriyanti Tambunan, Iin Hardini.
Terima kasih untuk semangat dan bantuannya selama ini. Teman satu
bimbingan ada Reja Brahmana, Lela Ferida. Teman-teman lainnya ada Winnie,
Mia, Budi, Nabilah, Endang, Ester, Elisa, Ulfa. Terima kasih untuk saling
berbagi informasi dan dorongan semangatnya. Teman-teman satu stambuk
organisasi ada Ayu, Iman JB, Nita, Cila, Claudya.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
vi
16. Teman, kakak dan adik-adik di Marakas 76. Ada kak Jeni, Yolan, Vina. Teman,
kakak dan adik-adik lainnya ada bg Trisman, bg Boy, bg Berkat, Yoas, Pistos,
Apri, bg Jevon, bg Markus, kak Muli. Terima kasih untuk selalu mengingatkan
penulis menyelesaikan skripsi dan memberi semangat.
17. Teman-teman tim presenter di GKB Blessing Community. Ada kak Diesra, kak
Kezia, bg Robin, Yuda.
18. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Terima kasih untuk
bantuannya selama ini.
Penulis sepenuhnya menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan. Penulis memohon maaf atas segala kekurangan dan kelemahan
dalam penyelesaian skripsi ini. Kritik dan saran yang membangun dapat menjadi
perbaikan ke depan untuk skripsi selanjutnya. Terima kasih.
Medan, Juli 2018
Penulis
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
vii
But those who trust in the LORD will be blessed. They know that the LORD will do what he says.
Jeremiah 17:7
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
ABSTRAK ................................................................................................... ii
ABSTRACK .................................................................................................. iii
KATA PENGANTAR ................................................................................. iv
DAFTAR ISI ................................................................................................ ix
DAFTAR SINGKATAN ............................................................................. xiii
DAFTAR TABEL........................................................................................ xiv
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ...................................................................................... 1
1.2. Batasan Masalah..................................................................................... 6
1.3. Rumusan Masalah .................................................................................. 6
1.4. Tujuan Penelitian ................................................................................... 7
1.5. Manfaat Penelitian ................................................................................. 7
1.5.1 Manfaat Teoritis ........................................................................... 7
1.5.2 Manfaat Praktis ............................................................................. 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................... 9
2.1 Konsep .................................................................................................... 9
2.1.1 Penerjemahan................................................................................ 9
2.1.2 Teknik Penerjemahan ................................................................... 12
2.1.3 Subtitle Film ................................................................................. 19
2.1.4 Film Ip Man .................................................................................. 22
2.2 Landasan Teori ....................................................................................... 25
2.2.1 Teori Teknik Penerjemahan.......................................................... 25
2.3 Tinjauan Pustaka .................................................................................... 27
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
ix
BAB III METODE PENELITIAN ........................................................... . 30
3.1. Metode Penelitian................................................................................... 29
3.2 Data dan Sumber Data ............................................................................ 30
3.3 Metode Pengumpulan Data ..................................................................... 30
3.4 Metode Analisis Data .............................................................................. 31
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.................................................... 32
4.1. Hasil......................................................................................................... 32
4.2. Pembahasan.............................................................................................. 33
4.2.1. Teknik Penerjemahan pada Subtitle Film Ip Man................................. 33
4.2.1.1. Transposisi............................................................................... 33
4.2.1.2. Teknik Modulasi...................................................................... 37
4.2.1.3. Penerjemahan Deskriptif......................................................... 40
4.2.1.4. Penerjemahan Resmi/Baku...................................................... 42
4.2.1.5. Tidak diberikan padanan......................................................... 45
4.2.2. Teknik penerjemahan yang paling Dominan pada Subtitle
Film Ip Man............................................................................................ 48
BAB V PENUTUP......................................................................................... 49
5.1. Kesimpulan................................................................................................. 49
5.2. Saran........................................................................................................... 50
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
x
DAFTAR SINGKATAN
BSu : Bahasa Sumber
BSa : Bahasa Sasaran
TL : Target Language (bahasa sasaran)
SL : Source Language (bahasa sumber)
TSu : Teks sumber
TSa : Teks sasaran
AVT : Audio Visual Translation
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
xi
DAFTAR TABEL
1. Tabel 4.1. Jumlah Data serta Persentase Teknik Penerjemahan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Penerjemahan sangat penting dalam kehidupan kita. Seperti yang kita
ketahui, penerjemahan melibatkan bahasa dan sistem kebahasaan yang kompleks
dan terus berkembang serta berbeda satu dengan yang lain. Perbedaan sistem
kebahasaan mengharuskan seorang penerjemah untuk memiliki kemampuan
berbahasa yang baik, menguasai keterampilan membaca dan menulis yang baik
dan berwawasan luas. Dalam menerjemahkan teks, seorang penerjemah selalu
mengunakan teknik- teknik terjemahan tertentu agar hasil terjemahannya alami
dan mudah dipahami oleh pembaca. Teknik penerjemahan sangat membantu
penerjemah dalam melakukan tugasnya. Menerjemahkan pada dasarnya adalah
mengubah suatu bentuk menjadi bentuk lain, Larson (1984:3). Bentuk lain yang
dimaksud adalah bentuk bahasa sasaran. Newmark (1988:28) mendefenisikan
terjemahan sebagai “rendering the meaning of a text into another language in the
way that the author intended the text” (menerjemahkan makna suatu teks ke
dalam bahasa lain sesuai dengan yang dimaksudkan pengarang). Dapat dipahami
bahwa penerjemahan merupakan upaya memahami teks dalam satu bahasa yang
disebut bahasa sumber ke dalam bahasa lain yang disebut bahasa sasaran. Defenisi
diatas masih sangat umum. Sofyan (2016) menambahkan bahwa penerjemahan
bukan hanya menyampaikan pesan bahasa sumber seperti yang diinginkan oleh
pengarangnya, namun lebih menekankan pada keterampilan dalam melakukan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2
tugas penerjemahan tersebut yaitu menyampaikan makna dalam stuktur dan gaya
yang berbeda. ”Translation is seen as a process rewriting a text involving at least
two language playing their different role; as a source language (SL) and as a
target language (TL). Both of the version should come up with similar meaning in
spite of their different structure and different writing style”.
(Penerjemahan dipandang sebagai proses menulis ulang teks yang melibatkan
setidaknya dua bahasa dengan peran yang berbeda; sebagai bahasa sumber (BSu)
dan sebagai bahasa sasaran (BSa). Kedua versi bahasa tersebut harus memiliki arti
sedekat mungkin terlepas dari struktur dan gaya penulisan yang berbeda). Dapat
dipahami bahwa dalam penerjemahan, penyampaian pesan yang sesuai dengan
BSu adalah hal yang paling penting. Pesan yang dimaksudkan disini adalah pesan
yang serupa atau sepadan dengan BSu.
Dewasa ini kegiatan penerjemahan semakin berkembang. Objek yang
diterjemahkan tidak hanya surat, buku atau dokumen-dokumen tetapi juga sudah
merambah keberbagai bidang seperti menerjemahkan lagu, film dan media
elektronik. Film menjadi salah satu media komunikasi yang mengibur dan begitu
populer di kalangan masyarakat. Audio visual translation disingkat AVT
merupakan penerjemahan yang digunakan pada film atau perangkat audio visual.
Proses penerjemahan AVT yaitu mengubah audio (suara) BSu ke dalam visual
(tulis) BSa. AVT terdiri atas dua kategori yaitu subtitling dan dubbing. Subtitling
adalah proses pengalihan bentuk pesan bahasa sumber ke bahasa sasaran yang
tertulis dan ditampilkan pada bawah layar. Sedangkan dubbing adalah
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3
penggantian suara percakapan bahasa sumber ke dalam suara bahasa sasaran
(audio to audio).
Seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi yang semakin pesat,
penerjemahan film (subtitling dan dubbing) adalah pekerjaan yang sangat
menjanjikan. Dalam menerjemahkan film tidak sedikit penonton yang
menggunakan mesin penerjemah. Hasil terjemahan mesin masih memiliki banyak
kekurangan meskipun sudah dapat membantu penonton memahami jalur cerita
film. Namun demikian, penerjemahan film memiliki masalah tersendiri.
Seringkali penerjemah menemui kendala karena adanya berbagai perbedaan
antara bahasa sumber (BSu) dengan bahasa sasaran (BSa). Karena itu diperlukan
teknik penerjemahan yang dapat membantu penerjemah dalam mentransfer bahasa
sumber ke dalam bahasa sasaran dan menghasilkan terjemahan (subtitling) yang
baik. Seperti contoh berikut:
(1) BSu : 我 知道 你 受到 刘 师傅 的 挑战, 你
Wǒ zhīdào nǐ shòudào liú shīfù de tiǎozhàn, Nǐ
Saya tahu kamu menerima liu master partikel tantangan, kamu
很 快 就 击败 了 他。 这 是 真 吗?
hěn kuài jiù jíbài le tā. Zhè shì zhēn ma?
sangat cepat langsung kalah sudah dia. Itu adalah benar kah?
BSa : Mendengar tentang kau berlatih dengan Master Liu dan
mengalahkannya. Apa benar?
(diambil dari subtitle film Ip Man)
Pada contoh (1), arti kata 知道 zhīdào adalah tahu, dan pemakaian
padanan “mendengar” memberikan pesan/maksud yang sama. Arti kata 挑战
tiǎozhàn adalah “tantangan” namun diartikan sebagai “berlatih”. Sama halnya,
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
4
penerjemah memberikan padanan kata “berlatih” karena dalam konteks ceritanya,
Master Liu hanya ingin menunjukkan kemampuan bela dirinya dengan bertanding
melawan Ip Man. Dalam contoh ini, penerjemah memberikan padanan yang
secara semantik berbeda sudut pandang artinya atau cakupan maknanya, tetapi
berdasarkan konteksnya, penerjemah memberikan pesan/maksud yang sama.
Teknik ini disebut teknik modulasi.
Contoh (1) di atas menampilkan bagaimana penerjemah menggunakan
teknik tertentu dalam menghasilkan versi terjemahan yang sepadan. Lebih lanjut,
penulis akan membahas teknik-teknik penerjemahan pada subtitle film Ip Man.
Film Ip Man merupakan sebuah film aksi seni bela diri garapan sutradara
Wilson Yip. Film ini dibintangi oleh aktor laga terkenal asal China, Donnie Yen
yang dirilis pada 18 Desember 2008. Film Ip Man menceritakan tentang seorang
ahli bela diri Wing Chun bernama Ip Man (Donnie Yen) dari Foshan, China pada
tahun 1930-an. Ia hidup bahagia bersama istri dan anaknya. Meskipun ia ahli
beladiri namun Ip Man lebih memilih tidak mengumbar keahliannya di depan
orang banyak. Pada saat itu Foshan merupakan kota yang terkenal dengan
banyaknya perguruan bela diri, namun Ip Man tetap tidak tertarik menerima murid.
Namun pada tahun 1937, China dijajah oleh Jepang. Nasib Ip Man dan
keluarganya berubah total. Ip Man sebelumnya adalah orang kaya yang disegani
di daerah tersebut kini ia harus rela menjadi buruh tambang karena rumahnya di
jadikan markas tentara Jepang. Di daerah tambang tersebut, tentara Jepang
berlaku sangat tidak adil kepada rakyat China. Mau tak mau, Ip Man turun tangan
dan mengalahkan sebagian ahli bela diri dari Jepang. Jendral Miura (Hiroyuki
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
5
Ikeuchi) yang melihat kehebatan kungfu Ip Man tertarik untuk bertanding dengan
sang ahli bela diri tersebut. Jendral Miura mengajukan tantangan di arena tarung
untuk melihat kehebatan Ip Man, seorang master bela diri Wing Chun.
Berdasarkan survei IMDb (Internet Movie Database), film Ip Man ini
mendapat skor 8/10 pada penilaian rating film. Film Ip Man mendapat skor 8 dari
10 vote rating tertinggi atau sekitar 188.584 vote. Serta mendapat apresiasi yang
cukup baik di situs Rotten Tomatoes yang juga merupakan situs web yang
menyediakan informasi tentang film dari seluruh dunia sebesar 84% dengan
audience score 93%. Selain itu, film ini juga mendapat banyak penghargaan di
antaranya yaitu film terbaik dan koreografi aksi terbaik dalam Penghargaan
Perfilman Hongkong ke-28 dan kembali memenangkan penghargaan koreografi
aksi terbaik dalam Perfilman Hongkong ke-46, film terbaik, koreografi aksi
terbaik dan aktor terbaik dalam Iron Elephant Awards ke-2 serta Silver Prize: Best
Asian Film dan Silver Prize: Guru Prize for Most Energentic Film of the Festival
dalam Fantasia Festival 2009.
Alasan penulis memilih film Ip Man sebagai objek penelitian karena film
ini diadaptasi dari kisah nyata kehidupan seorang master Wing Chun. Film ini
juga menceritakan tentang sejarah masa penjajahan Jepang di Tiongkok sekitar
tahun 30-an dan menyoroti bagaimana Ip Man yang sangat mencintai negerinya
menolak mengajarkan Wing Chun pada tentara Jepang saat itu.
Film Ip Man mendapat sambutan yang sangat luar biasa, banyak orang
yang membincangkan film ini dan mendapat pengaruh dari film ini. Salah satu
keunikannya bisa menginspirasi penonton untuk belajar kungfu China terutama
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
6
kungfu yang ada di film Ip Man yaitu Wing Chun. Setelah film Ip Man ini populer,
di Indonesia banyak berdiri perguruan Wing Chun.
Hal ini juga menandakan bahwa masyarakat sangat tertarik menonton film
tersebut. Dengan antusiame penonton yang begitu tinggi, penulis melihat teknik
penerjemahan yang dilakukan sangat menarik untuk dikaji. Penyampaian makna
dan istilah budaya membutuhkan teknik terjemahan tertentu yang tidak mudah
bagi penerjemah.
1.2 Batasan masalah
Teknik terjemahan memiliki konsep yang luas. Untuk itu perlu dibuat
batasan masalah dalam penelitian ini. Sesuai judulnya maka masalah yang
dibahas pada penelitian ini bertumpu pada teknik penerjemahan yang
dikembangkan oleh Hoed (2006). Teknik penerjemahan yang dikembangkan oleh
Hoed terdiri dari 9 teknik. Pada penelitian ini, penulis tidak membahas
keseluruhan dari teknik tersebut. Dalam hal ini peneliti ingin mendeskripsikan
teknik terjemahan yang diterapkan pada tataran kata, frasa, klausa maupun
kalimat yang terdapat pada subtitle film Ip Man.
1.3 Rumusan masalah
Rumusan masalah merupakan hal yang sangat penting karena langkah ini
akan menentukan arah penelitian. Berdasarkan latar belakang yang telah
dipaparkan dan diuraikan dalam pendahuluan di atas, maka penulis mengambil
rumusan masalah sebagai berikut :
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
7
1. Bagaimana teknik penerjemahan subtitle film Ip Man?
2. Teknik penerjemahan apakah yang paling dominan pada subtitle film Ip Man?
1.4 Tujuan penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan dan jawaban atas
permasalahan penelitian dengan tujuan:
1. Mendeskripsikan teknik-teknik penerjemahan pada subtitle film Ip Man.
2. Mendeskripsikan teknik penerjemahan yang paling dominan pada subtitle
film Ip Man.
1.5 Manfaat penelitian
1.5.1 Manfaat Teoritis
1. Penelitian ini dapat memperluas kajian terjemahan berbasis produk
dengan mempertimbangkan aspek-aspek kebahasaan atau aspek-
aspek linguistik dalam penerjemahan.
2. Memperluas wawasan dan pemahaman khususnya teknik
penerjemahan yang diterapkan dalam menerjemahkan subtitle film.
1.5.2 Manfaat Praktis
1. Penelitian ini diharapkan dapat memandu peneliti lain yang tertarik
dalam penerjemahan subtitle film.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
8
2. Penelitian ini dapat membantu mahasiswa/i Sastra Cina memahami
teknik-teknik penerjemahan subtitle khususnya dalam matakuliah
terjemahan.
3. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi bagi
penerjemah dalam menerjemahkan subtitle.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep
Konsep adalah rumusan untuk mengidentifikasi istilah-istilah penting
dalam kegiatan penelitian. Uraian pengertian setiap konsep berfungsi sebagai
panduan yang mengarahkan fokus kajian penelitian.
Adapun konsep dalam penelitian ini :
2.1.1 Penerjemahan
Secara umum penerjemahan didefinisikan sebagai transfer teks dari bahasa
sumber ke bahasa sasaran. Dalam konteks ini, terjemahan minimal melibatkan dua
bahasa. Selanjutnya, Catford (1965:20) menyatakan bahwa terjemahan adalah
penggantian materi tekstual dalam satu bahasa (bahasa sumber) oleh materi
tekstual yang setara dalam bahasa lain (bahasa sasaran). “replacement of textual
material in one language (SL) by equivalent textual material in another language
(TL)”
Larson (1984:24) menyatakan bahwa penerjemahan meliputi kegiatan
menerjemahkan BSu ke dalam BSa, yaitu dimulai dari bentuk bahasa pertama
menuju bentuk bahasa kedua dengan menggunakan struktur semantik. Dalam hal
ini harus tetap mempertahankan makna dari bahasa sumber.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
10
“translation consist of transferring the source language meaning into the
target language by considering the semantic structure. Translation
involves two language, SL and recipient language RL”
Sementara Bell (1991:20) menambahkan bahwa terjemahan bukan hanya
sekedar mengganti bentuk bahasa dengan struktur semantik, namun penerjemahan
merupakan representasi sebuah teks dalam budaya bahasa sasaran, seperti yang
disebutkan berikut ini.
“the translation is the replacement of a representation of a text in one
language by representation of an equivalent text in a second language”.
Menurut defenisi ini, teks yang diterjemahkan harus menunjukkan
“kesamaan” semantik dan gaya dengan teks asli. Dengan demikian penerjemahan
dapat dipahami tidak hanya melibatkan pengiriman pesan dari bahasa sumber ke
dalam bahasa sasaran tetapi juga untuk melakukan berbagai penyesuaian yang
diperlukan sehingga hasil terjemahan dapat diterima oleh pembaca bahasa sasaran.
Representasi teks dapat disebutkan sebagai penyampaian amanat. Amanat
dapat disampaikan dengan struktur bahasa yang sama (jika budayanya sama) atau
dengan struktur bahasa yang berbeda pada budaya yang berbeda pula sesuai
dengan pendapat Kridalaksana (1985 dalam Nababan, 1999) yang mendefenisikan
penerjemahan sebagai pemindahan suatu amanat dari bahasa sumber ke dalam
bahasa sasaran dengan pertama-tama mengungkapkan maknanya dan kemudian
gaya bahasanya. Melalui makna yang sepadan maka pesan yang terdapat pada
teks terjemahan akan sama dengan teks aslinya.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
11
Secara umum, dalam pengertian dan cakupan yang lebih ringkas,
terjemahan (translation) dapat diartikan sebagai suatu proses pengalihan pesan
yang terdapat di dalam teks bahasa pertama atau bahasa sumber (source language)
dengan padanannya di dalam bahasa kedua atau bahasa sasaran (target language).
sesuai dengan budaya dan gaya bahasa sasaran. Kata teks (text) di atas merupakan
satuan bahasa yang paling lengkap dan juga dapat bersifat sangat abstrak, yang
dapat diwujudkan baik dalam bahasa lisan maupun bahasa tulisan berupa kata,
serangkaian kata-kata, frase, klausa, kalimat atau paragraf yang membawa dan
memberikan pesan yang lengkap. (Yusuf 1994:8).
Menurut Hoed (2006:52) penerjemahan adalah pengalihan pesan (message)
atau maksud yang ada dalam sebuah teks (TSu) ke dalam TSa sehingga
penerjemahan tersebut dapat dikatakan sepadan (equivalent) dengan TSu-nya.
Sementara kesepadanan itu berkaitan juga dengan “untuk siapa” dan “untuk apa”
terjemahan dibuat, serta didasari oleh kriteria estetika dan selera penerjemah dan
(pembaca) terjemahan. Hoed menambahkan bahwa dalam melakukan
penerjemahan yang diprioritaskan bukanlah kesejajaran formal kalimat demi
kalimat (formal correspondence), tetapi kesepadanan pesan (equivalence) antara
teks sumber (TSu) dan teks sasaran (TSa). Ini berarti yang lebih dipentingkan
adalah penyampaian pesannya: apakah pesan itu “serupa” (atau lebih tepat
“sepadan”) atau tidak.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
12
2.1.2 Teknik Penerjemahan
Menurut Collins English Dictionary, a tachnique is a practical method,
skill, or art applied to a particular task (teknik adalah suatu metode, keahlian,
atau seni praktis yang diterapkan pada suatu tugas tertentu).
Dalam defenisi ini terdapat dua hal penting: (1) teknik adalah hal yang
bersifat praktis; (2) teknik diberlakukan terhadap tugas tertentu (dalam hal ini
tugas penerjemahan). Dari dua butir penting ini dapat dipahami bahwa teknik
berbeda dengan metode dan prosedur yang sifatnya kurang-lebih normatif. Sesuai
dengan sifatnya yang praktis, “teknik” secara langsung berkaitan dengan
permasalahan praktis penerjemahan dan pemecahannya daripada dengan norma
maupun pedoman penerjemahan tertentu. (Machali, 2009:107)
Dalam penerjemahan kita dituntut memecahkan persoalan-persoalan
penerjemahan pada tataran kata, kalimat atau paragraf. Cara penanggulangan ini
disebut “teknik” (Hoed 2006:72). Hoed membaginya menjadi 9 teknik, yaitu:
1. Transposisi
Transposisi yaitu suatu teknik penerjemahan yang mengubah struktur
kalimat agar dapat memperoleh terjemahan yang baik.
Contohnya:
(2) BSu: Trade secrets and confidential
BSa: Rahasia daging
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
13
Dalam contoh di atas, trade secrets and confidential dianggap bermakna
sama sehingga diterjemahkan dengan rahasia saja. Ini merupakan teknik
transposisi karena mengubah struktur dari yang panjang menjadi pendek.
(Hoed 2006:73)
2. Modulasi
Modulasi dilakukan dengan cara memberikan padanan yang secara
semantik berbeda sudut pandang artinya atau cakupan maknanya, tetapi dalam
konteks yang bersangkutan memberikan pesan/maksud yang sama.
Contohnya:
(3) BSu : The laws of Germany govern this Agreement
BSa : Perjanjian ini diatur oleh hukum Jerman
(Hoed 2006:74)
Dalam contoh di atas kita melihat makna pasif (BSu) menerjemahkan
makna aktif (BSa) atau sudut pandang aktif diterjemahkan menjadi pasif.
3. Penerjemahan Deskriptif
Dilakukan dengan cara membuat uraian yang berisi makna kata yang
bersangkutan, karena tidak menemukan padanan kata pada bahasa sumber, baik
karena tidak tahu maupun karena tidak ada atau belum ada dalam bahasa sasaran.
Contohnya:
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
14
(4) BSu : Licensed software
BSa : Perangkat lunak yang dilisensikan
(Hoed 2006:74-75)
Dalam (BSa) sebenarnya kita tidak melihat suatu istilah, tetapi suatu
uraian yang memberikan makna yang sama dari istilah Inggrisnya (BSu).
4. Penjelasan Tambahan
Penjelasan tambahan dilakukan oleh penerjemah agar suatu kata dipahami
(misalnya nama makanan atau minuman yang masih dianggap asing oleh
khalayak BSa). Biasanya penerjemah memberikan kata-kata khusus untuk
menjelaskan.
Contohnya:
(5) BSu : She prefers the Black Label rather than the ordinary Johnny Walker
BSa : Ia lebih suka wiski Johnny Walker Black Label daripada yang biasa.
(Hoed 2002:75)
Pada contoh (5) penerjemah menambahkan kata wiski agar pembaca
memahami bahwa yang dimaksud dengan Johnny Walker adalah merek minuman
wiski dan Black Label (yang juga tidak dapat diterjemahkan) adalah salah satu
jenis wiski Johnny Walker.
5. Catatan Kaki
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
15
Catatan kaki dilakukan dengan cara memberikan keterangan dalam bentuk
catatan kaki untuk memperjelas makna kata terjemahan yang dimaksud karena
tanpa penjelasan tambahan itu kata terjemahan diperkirakan tidak dapat dipahami
secara baik oleh pembaca. Hal ini dilakukan apabila catatan itu panjang sehingga
jika ditempatkan dalam teks akan mengganggu pembaca.
Contohnya:
(6) BSu : All the software in your phone
BSa : Semua perangkat lunak dalam telepon seluler٭ anda
----------------------------------
ini adalah teks tentang Perjanjian Lisensi yang di dalamnya mengandung٭
pengertian bahwa perangkat lunak itu dimasukkan ke dalam telepon seluler dan
bukan telepon biasa.
(Hoed 2002:76)
Pada contoh (6) kalimat yang bertanda (٭) merupakan catatan kaki dari
contoh diatas. Catatan kaki berguna untuk memberikan keterangan agar pembaca
lebih memahami maksud dari penerjemah.
6. Penerjemahan Fonologis
Penerjemahan fonologis dilakukan apabila penerjemah tidak dapat
menemukan padanan yang sesuai dalam bahasa Indonesia (BSa) sehingga ia
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
16
memutuskan untuk membuat kata baru yang diambil dari bunyi kata itu dalam
BSu untuk disesuaikan dengan sistem bunyi (fonologi) dan ejaan (grafologi) BSa.
Contohnya:
(7) BSu : Democratie (Belanda)
BSa : Demokrasi
(Hoed 2006:76)
Pada contoh (7) kata “democratie” berasal dari bahasa Belanda dan
kemudian di berikan padanan kata “demokrasi” yang disesuaikan dengan sistem
bunyi (fonologi) dari kata tersebut.
7. Penerjemahan Resmi/Baku
Penerjemahan resmi/baku dilakukan apabila ada sejumlah istilah, nama
dan ungkapan yang sudah baku atau resmi dalam BSa sehingga penerjemah
langsung menggunakannya sebagai padanan. Biasanya istilah-istilah tersebut
sudah ada dalam undang-undang, glosari di bidang tertentu, atau berupa nama
orang, kota, atau wilayah.
Contohnya:
(8) BSu : New Zealand
BSa : Selandia Baru
(Hoed 2006:76-77)
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
17
8. Tidak diberikan padanan
Penerjemahan jenis ini dilakukan apabila penerjemah tidak dapat
menemukan terjemahannya dalam BSa sehingga untuk sementara ia mengutip
saja bahasa aslinya. Biasanya, cara ini dilengkapi dengan catatan kaki.
Contohnya:
(9) BSu : Some products of XYZ may require you too agree to additional terms
through an on-line “click-wrap” license.
BSa :Beberapa produk XYZ dapat mewajibkan anda untuk menyetujui
ketentuan-ketentuan tambahan melalui suatu lisensi “on-line click-
wrap”.
(Hoed 2006:77-78)
9. Padanan Budaya
Penerjemahan padanan budaya dilakukan dengan cara menerjemahkan
dengan memberikan padanan berupa unsur kebudayaan yang ada dalam BSa.
Contohnya:
(10) BSu : “A” level exam (Inggris)
BSa : Ujian SPMB
(Hoed 2002: 78)
Pada contoh (10) “A” level exam (Inggris) adalah nama ujian masuk
perguruan tinggi dalam sistem pendidikan di Inggris yang ditejemahkan dengan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
18
Ujian SPMB (Sistem Penerimaan Mahasiswa Baru) yang juga adalah nama
ujian masuk perguruan tinggi dalam sistem pendidikan di Indonesia.
2.1.3 Subtitle Film
Penerjemahan dalam perfilman dikenal dengan dua jenis penerjemahan
yaitu subtitle dan dubbing. Subtitle adalah hasil terjemahan teks yang
diterjemahkan dari bahasa sumber ke bahasa sasaran yang terletak di bagian
bawah layar. Dubbing adalah hasil terjemahan yang berupa suara (audio) yang
ditampilkan bersamaan dengan cuplikan film. Ikhwan (2016) menjelaskan jenis
subtitle menjadi dua, yaitu:
1. Intralinguistik
Merupakan bentuk subtitle yang sesuai dengan bahasa asli. Biasanya
ditujukan untuk orang yang mempunyai gangguan pada pendengaran. Jenis
subtitle ini dikatakan bersifat vertikal karena hanya menuangkan informasi lisan
ke dalam bentuk teks tertulis, yaitu hanya berubah modelnya bukan bahasanya.
2. Interlinguistik
Jenis subtitle ini melibatkan dua bahasa, yaitu bahasa asli yang digunakan
oleh aktor dan bahasa sasaran atau terjemahannya. Jenis subtitle ini bersifat
diagonal sebab penerjemah subtitle harus mentransfer informasi lisan dari bahasa
sumber kemudian diterjemahkan ke dalam bentuk teks bahasa sasaran sehingga
terjadi perubahan bentuk mode dan bahasa.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
19
Karamitroglou (1998, dalam Purbasari, 2011) memaparkan aturan-aturan
dalam standarisasi subtitling yang mengacu pada panduan subtitling untuk
produksi program televisi di Eropa seperti berikut ini:
1. Teks ditempatkan pada bagian bawah layar sehingga tidak menutupi
gambar. Baris terendah setidaknya seperdua belas dari total tinggi layar,
posisi teks berada di tengah bagian bawah.
2. Untuk segmentasi dan panjang baris: penempatan baris harus
seharusnya proporsional antara baris atas dan bawah serta diusahakan
agar memiliki panjang yang sama karena pemirsa terbiasa dengan teks
berbentuk segi empat daripada berbentuk segitiga.
3. Jumlah baris yang diperbolehkan maksimal dua baris per tayang dan
menempati paling tidak dua per dua belas dari total tinggi layar. Jika
hanya terdiri dari satu baris, hendaknya diletakkan di bagian bawah.
4. Jumlah karakter per baris berjumlah tak lebih dari 35 karakter huruf dan
tanda baca untuk meminimalkan reduksi pesan. Baris yang melebihi 40
karakter akan mempengaruhi legibility teks karena kemungkinan besar
ukuran font harus diperkecil.
5. Penonton atau pemirsa berusia 14-65 dari kalangan sosial menengah
dan berpendidikan baik memiliki kemampuan membaca dengan
kecepatan rata-rata 150-180 kata per menit yang berarti sekitar dua atau
tiga kata per detik. Dengan demikian, teks dua baris terdiri dari 14-16
kata yang membutuhkan waktu setidaknya 5,5 detik. Sementara teks
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
20
satu baris rata-rata terdiri dari 7-8 kata dan membutuhkan sekitar 3,5
detik per tayang.
6. Tanda baca titik dipergunakan di setiap akhir ujaran karakter atau aktor
berbicara. Tanda tanya (?) dan seru (!) digunakan untuk menunjukkan
pertanyaan dan perintah, seruan yang dikatakan oleh aktor. Sementara
garis pemisah (-) diletakkan sebelum ujaran masing-masing aktor.
Penanda ini umumnya digunakan untuk teks yang berbentuk dialog dan
melibatkan lebih dari satu karakter atau aktor. Tanda garis miring (/)
pun dapat digunakan untuk tujuan yang sama.
7. Bahasa lisan idealnya, diterjemahkan dengan gaya bahasa yang sama
untuk mendapatkan efek yang sama, namun penggabungan kalimat atau
ujaran perlu dihindari karena dapat mengganggu penonton atau pemirsa
selama image reading.
8. Kategori faktor-faktor linguistik yang dapat dihilangkan:
a. Pudding expression,
yaitu ekspresi yang hampir tidak memiliki muatan semantik dan
kemunculannya bersifat fungsional untuk mempertahankan alur
ujaran yang wajar. Contoh ekspresi ini adalah; well, as I say, dan
sebagainya.
b. Tautologigal
cumulative adjectives/adverbs seperti; great big, super extra, teeny
weeny yang mana kata pertama memiliki peran dalam penekanan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
21
dan bisa digabungkan menjadi satu kata yang sepadan menjadi
huge, extremely dan tiny.
c. Responsive expression
seperti yes, no, ok, please, thanks, thank you atau sorry bisa
dihilangkan dengan asumsi bahwa ungkapan-ungkapan tersebut
telah dikenal luas oleh sebagian besar masyarakat dunia.
2.1.4 Film Ip Man
Pada tahun 1930an, Foshan adalah pusat seni bela diri Cina Selatan, di
mana berbagai sekolah secara aktif merekrut murid dan saling bersaing satu sama
lain. Meskipun Master Wing Chun Ip Man (Donnie Yen) adalah seniman bela diri
paling terampil di Foshan, dia sederhana dan tetap tidak mau menunjukkan
kemampuannya. Sebagai orang kaya yang mandiri, dia merasa tidak perlu
menerima murid manapun dan malah menghabiskan hari-harinya untuk berlatih,
bertemu dengan teman, dan menghabiskan waktu bersama keluarganya. Namun,
istrinya kurang suka saat ia menghabiskan waktunya melatih dan mendiskusikan
seni bela diri dengan teman. Meskipun bukan seniman bela diri profesional, Ip
Man dihormati di Foshan karena kemampuan yang dia tampilkan dalam kompetisi
tertutup dengan sahabat atau guru lokal. Reputasi Ip Man semakin meningkat saat
dia mengalahkan master bela diri China Utara yang agresif, kasar, dan terampil,
Jin Shanzhao (Fan Siu-Wong), yang dengan demikian menjunjung tinggi seni bela
diri di Foshan.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
22
Invasi Jepang pada tahun 1937 berdampak buruk bagi kehidupan semua
orang di Foshan. Rumah Ip Man diklaim oleh penjajah Jepang dan digunakan
sebagai markas tentara Jepang di Foshan. Ip Man dan keluarganya kehilangan
harta benda dan terpaksa pindah ke rumah yang lebih sederhana. Putus asa dalam
memenuhi kebutuhan keluarganya, Ip Man bekerja di tambang batu bara. Jenderal
Jepang Miura (Hiroyuki Ikeuchi), seorang guru Karate, mendirikan sebuah arena
di mana seniman bela diri China bersaing dengan pengikut militernya. Li Zhao
(Lam Ka-Tung), mantan perwira polisi dan kenalan Ip Man, sekarang bekerja
sebagai penerjemah untuk orang Jepang. Dia menawarkan para seniman bela diri
yang bekerja di tambang batu bara tersebut untuk mendapatkan sekantong beras
pada setiap pertandingan yang mereka menangkan. Ip Man pada awalnya menolak
untuk berpartisipasi dalam pertandingan ini. Namun, saat temannya Lin ambil
bagian dalam sebuah pertandingan dan tidak kembali, Ip setuju untuk bertarung
agar dapat menemukan temannya. Ip menyaksikan temannya yaitu Liu bertanding
dan mengalahkan seorang karateka dari Jepang. Kemudian ia bertanding lagi
melawan tiga orang karateka untuk mendapatkan imbalan yang lebih namun pada
akhirnya ia kalah dalam pertandingan tersebut. dan ketika Liu mencoba
mengumpulkan karung beras dari hasil kemenangannya yang pertama, ajudan
Miura Kolonel Sato (Shibuya Tenma) menembak dan membunuhnya.
Ip Man tahu bahwa Liu dipukuli dan dibunuh oleh orang Jepang pada
pertarungan sebelumnya. Hampir tidak mampu menahan kemarahannya, Ip Man
menantang untuk bertarung melawan sepuluh karateka sekaligus. Meskipun
belum mempraktekkan Wing Chun sejak Jepang menduduki kota mereka (untuk
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
23
menghemat energi dan dengan demikian makanan untuk keluarganya), dia tanpa
ampun mengalahkan seluruh lawan dengan serangan yang tangkas dan mematikan.
Keahliannya membuat Jenderal Miura, ingin belajar lebih banyak tentang Ip Man
dan menyaksikannya bertarung lagi. Ip Man kemudian mengunjungi temannya
Chow Ching-chuen, yang memiliki dan menjalankan pabrik kapas di Foshan.
Chow mengatakan kepada Ip Man bahwa geng bandit yang dipimpin oleh Jin
Shanzhao mencoba memeras uang dari mereka. Atas bujukan temannya, Ip Man
akhirnya setuju untuk mengajari dan melatih Wing Chun untuk membela diri
kepada para pekerja. Karena Ip Man tidak pernah kembali lagi ke arena, Miura
menjadi tidak sabar dan mengirim Kolonel Sato yang sadis beserta beberapa
tentara untuk menemukan Ip Man. Sato melihat istri Ip dan bergerak ke arahnya.
Ip membela istrinya dan melumpuhkan ketiga tentara tersebut. Mereka melarikan
diri dari rumah dan menempati sebuah kamar di dalam rumah Li Zhao. Ketika
bandit kembali ke pabrik kapas, para pekerja melawan dengan menggunakan
teknik yang diajarkan Ip Man kepada mereka. Ip Man sendiri tiba di tengah
pertempuran. Dia mengalahkan banyak perampok dan secara pribadi mengalahkan
Jin Shanzhao, mempermalukannya, dan memperingatkannya agar tidak memeras
para pekerja lagi. Tentara Jepang akhirnya menemukan Ip Man di pabrik kapas. Ip
Man memberitahu Chow untuk membawa istri dan anaknya pergi berlindung.
Miura mengatakan kepada Ip Man bahwa hidupnya akan terhindar jika dia setuju
untuk mengajari tentara Jepang seni bela diri Wing Chun. Ip Man menolak dan
menantang Miura dalam sebuah pertandingan, yang diterima Miura, baik karena
cintanya pada seni bela diri maupun karena menolak tantangan itu akan menjadi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
24
penghinaan terhadap orang Jepang. Pertandingan antara Ip dan Miura diadakan di
depan umum di alun-alun Foshan. Sato mengatakan kepada Ip bahwa hidupnya
akan selamat jika dia sengaja mengalah kepada Miura. Pada awalnya, kedua
petarung itu tampak sama-sama imbang, tapi Miura akhirnya sadar dia tidak
mampu menembus pertahanan Ip dan bahkan dikenai pukulan Ip yang telak dan
tak kenal ampun. Karena tidak dapat membela diri, Ip dengan mudah
menghajarnya seperti boneka kayu, menghantamnya dengan pukulan-pukulan
keras. Saat Jendral Miura yang dipukuli jatuh ke lantai, Ip menatap kerumunan
orang Cina yang bersorak-sorai dan melihat istri dan anaknya bersama Chow.
Marah karena kekalahan didepan umum, Sato menembak Ip Man di bahu, yang
memicu kerumunan orang Tionghoa untuk menyerang tentara Jepang. Selama
perkelahian itu, Li Zhao membunuh Sato dengan pistolnya sendiri. Ip Man dibawa
dari tengah kerumunan. Ip Man menang dalam pertandingan dan membawa
keluarganya ke Hong Kong dengan bantuan Chow Ching-chuen. Di sana, Ip Man
mendirikan sebuah sekolah Wing Chun, di mana murid-muridnya datang untuk
belajar seni bela diri, termasuk Bruce Lee.
2.2 Landasan Teori
Molina dan Albir (2002) mendefinisikan teknik penerjemahan sebagai
„procedure to analyze and classify how translation equivalence works’. Hal
tersebut mengacu pada langkah-langkah yang dilakukan penerjemah dalam
menerjemahkan. Selanjutnya, Molina dan Albir (2002) menyatakan bahwa teknik
penerjemahan mengacu pada „actual steps taken by the translators in each textual
micro unit’. Hal tersebut berarti teknik penerjemahan adalah cara mengalihkan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
25
pesan teks dari bahasa sumber ke bahasa sasaran yang digunakan untuk tataran
mikro seperti tataran kata, frasa, klausa atau kalimat.
Sebuah teknik adalah hasil dari pilihan yang dibuat penerjemah.
Kesahihannya akan bergantung pada konteks misalnya tujuan penerjemahan,
harapan pembaca sasaran, dll. Jika sebuah teknik dievaluasi di luar konteks dan
dinyatakan tepat atau tidak tepat, pola ini tidak sejalan dengan sifat dinamis dan
fungsional penerjemahan. Dengan demikian, sebuah teknik hanya dapat dinilai
tepat atau tidak tepat apabila dievaluasi dalam konteks. Teknik penerjemahan
bukan masalah baik dan buruk melainkan fungsional dan dinamis dalam hal: 1)
genre teks 2) tipe penerjemahan (teknik atau non teknik), 3) mode penerjemahan,
4) tujuan penerjemahan dan karakteristik pembaca sasaran, dan 5) metode
penerjemahan yang dipilih (Molina dan Albir, 2002:509).
Molina dan Albir, (2002:509) mendefinisikan teknik penerjemahan
sebagai prosedur untuk menganalisis dan mengklasifikasikan bagaimana
kesepadanan terjemahan berlangsung. Ada lima karakteristik utama mengenai
teknik-teknik penerjemahan:
1.) Teknik-teknik penerjemahan mempengaruhi teks terjemahan
2.) Teknik-teknik penerjemahan didapatkan dengan membandingkan Tsu dan
Tsa.
3.) Teknik-teknik penerjemahan berlangsung pada satuan-satuan mikro teks
4.) Teknik-teknik penerjemahan bersifat diskursif dan kontekstual
5.) Teknik-teknik penerjemahan juga fungsional.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
26
Dari kelima karakteristik diatas dapat kita ketahui bahwa teknik-teknik
penerjemahan memiliki peranan penting bagi seorang penerjemah ketika ingin
melakukan kegiatan penerjemahan. Dari teknik-teknik yang diterapkan oleh
penerjemah dalam tataran mikro seperti kata, klausa, frasa atau kalimat, akan
mempengaruhi sebuah hasil terjemahan. Namun dalam menerapkan teknik-teknik
tersebut, penerjemah harus tetap memperhatikan isi atau konteks dari BSu ke BSa
dan dapat diterima oleh akal serta sesuai dengan fungsinya masing-masing.
2.3 Tinjauan Pustaka
Ummatin (2015) dalam jurnalnya yang berjudul “Analisis Teknik
Penerjemahan Subtitling Film Lesson for an Assassin di JTV” membahas tentang
teknik penerjemahan subtitling yang digunakan oleh penerjemah dalam
menerjemahkan film Lesson for an Assassin di JTV kedalam bahasa Indonesia.
Ummatin mengatakan bahwa penerjemahan film juga memerlukan strategi
tertentu agar hasil terjemahan yang dihasilkan baik. Yang dimaksud “strategi”
dalam konteks ini adalah teknik untuk menerjemahkan kata, frasa dan ujaran
tokoh. Penelitian ini membantu penulis dalam memahami strategi penerjemahan
yang dalam hal ini adalah teknik-teknik penerjemahan.
Rachmawati (2016) dalam jurnalnya yang berjudul “Teknik dan Ideologi
Penerjemahan di Wordpress” membahas tentang teknik penerjemahan istilah blog
dalam wordpress dan mendeskripsikan ideologi penerjemahan istilah blog yang
digunakan di google inc, pada wordpress tersebut. Dari hasil penelitian diperoleh
47 kata, 12 frasa, dan 41 kalimat yang digunakan dalam blog. Terdapat enam
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
27
teknik penerjemahan yaitu 1) teknik penerjemahan peminjaman, 2) teknik
penerjemahan kalke, 3) teknik penerjemahan literal, 4) teknik penerjemahan
transposisi, 5) teknik penerjemahan reduksi, dan 6) gabungan beberapa teknik
penerjemahan. Ideologi penerjemahan istilah blog didominasi oleh ideologi
foreignisasi. Penelitian ini membantu penulis memahami teknik penerjemahan
pada tataran kata, klausa dan kalimat.
Donald (2016) dalam makalahnya yang berjudul “Metode, stategi dan
Teknik Penerjemahan: Sebuah Tinjauan Mendalam” Makalah ini membahas
tentang penggunaan metode, strategi, dan teknik penerjemahan yang tumpang
tindih. Dua pertama diklasifikasikan sebagai bagian dari proses penerjemahan,
sedangkan yang kedua dibahas dalam terjemahan sebagai produk. Dikesimpulan,
metode mengacu pada cara proses penerjemahan dilakukan dalam hal penerjemah
obyektif, yang mempengaruhi seluruh teks target. Strategi mengacu pada prosedur
yang digunakan penerjemah untuk memecahkan masalah. Penelitian ini
membantu penulis memahami metode, strategi dan teknik penerjemahan.
Nurul dkk (2016) dalam jurnalnya yang berjudul “Analisis Perbandingan
Teknik Penerjemahan Istilah Tabu dalam Film the Wolf of Wall Street dan Dua
Terjemahannya (Subtitle Resmi VCD dan Amatir dari Situs Subscene.com) serta
Dampaknya pada Kualitas Terjemahan” Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi
satuan gramatikal dan jenis istilah tabu, teknik penerjemahan yang digunakan,
kualitas terjemahan dalam film The Wolf of Wall Street dan dua terjemahannya,
serta menjelaskan dampak penggunaan teknik penerjemahan terhadap kualitas
terjemahan istilah tabu. Peneltian deskriptif dengan desain studi kasus terpancang.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
28
Sumber data berupa film The Wolf of Wall Street dan dua terjemahannya, serta
informan. Data berupa istilah tabu dan hasil dari diskusi kelompok dengan rater
mengenai kualitas terjemahan. Teknik pengumpulan data dengan analisis
dokumen, kuesioner dan focus group discussion. Ditemukan dua bentuk istilah
tabu: kata dan frasa. Jenis istilah tabu yang dominan adalah sexual references dan
offensive slang. Pada subtitle VCD, ditemukan enam teknik penerjemahan.
Sedangkan pada subtitle amatir, terdapat tujuh teknik penerjemahan. Walaupun
demikian, ditemukan bahwa pada kedua subtitle tersebut teknik padanan lazim
merupakan teknik yang memiliki andil positif dalam menghasilkan tingkat
keakuratan dan keberterimaan tinggi pada terjemahan istilah tabu. Penelitian ini
membantu penulis dalam memahami perbandingan teknik penerjemahan yang
diterapkan pada dua subtitle.
Amri (2017) dalam jurnalnya yang berjudul “Kriteria dalam
Penerjemahan Subtitle Film Django Unchained dari Bahasa Inggris ke Bahasa
Indonesia” mendeskripsikan tentang kriteria dalam penerjemahan subtitle film
Django Unchained dari Bahasa Inggris ke Bahasa Indonesia. Ini adalah
penelitian kualitatif deskriptif dengan metode analisis isi. Temuan penelitian
adalah kesepadanan yang dominan digunakan penerjemah adalah kesepadanan
dinamis, teknik terjemahan yang paling dominan digunakan penerjemah adalah
teknik penerjemahan harfiah, metode yang paling sering digunakan penerjemah
adalah terjemahan komunikatif, dan kesalahan terbanyak yang ditemukan dalam
penelitian ini adalah kesalahan leksikal. Analisis dalam penelitian ini sangat
mudah dipahami oleh penulis sehingga dapat menjadi panduan penulis dalam
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
29
menganalisis dan memahami setiap teknik yang diterapkan dalam penerjemahan
subtitle film.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
30
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskiptif kualitatif.
Penelitian kualitatif menggunakan metode kualitatif yaitu pengamatan,
wawancara, atau penelaahan dokumen. Menurut Moleong (2004:11) pendekatan
kualitatif artinya data yang dikumpulkan bukan merupakan angka-angka,
melainkan data tersebut berasal dari naskah wawancara, catatan lapangan,
dokumen pribadi, catatan memo, dan dokumen resmi lainnya. Metode penelitian
deskriptif adalah metode yang bertujuan membuat deskripsi; maksudnya membuat
gambaran lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai data, sifat-sifat
serta hubungan fenomena-fenomena yang diteliti (Djajasudarma, 2006: 9).
Berdasarkan metode deskriptif kualitatif data yang akan dikumpulkan berupa
kata-kata, gambar, dan bukan angka. Penelitian ini disebut pula dengan penelitian
deskriptif kualitatif karena data yang disajikan lebih bermakna dan dapat
memberikan pemahaman yang nyata dibandingkan data yang berupa angka atau
frekuensi. Penelitian ini merupakan jenis penelitian yang berorientasi pada produk
penerjemahan yang mengkaji teknik penerjemahan pada tataran mikro seperti
tataran kata, frasa, klausa atau kalimat yang terdapat pada subtitle film Ip Man.
Oleh sebab itu, dalam penelitian ini, penulis mengumpulkan data kemudian
dideskripsikan dan dianalisis secara mendalam.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
31
3.2 Data dan Sumber Data
3.2.1 Data
Data yang digunakan untuk penelitian ini berupa satuan lingual kata, frasa,
klausa dan kalimat dalam bentuk teks subtitle film Ip Man dalam bahasa
Indonesia.
3.2.2 Sumber Data
Menurut Sutopo (2006:56-57), sumber data adalah tempat data diperoleh
dengan menggunakan metode tertentu baik berupa manusia, artefak, maupun
dokumen-dokumen.
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Subtitle film Ip
Man. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan hasil terjemahan
subtitle film Ip Man yaitu subtitle asli sebagai teks bahasa sumber dan subtitle
terjemahannya sebagai bahasa sasaran. Film Ip Man didapatkan dengan
mengunduhnya dari situs youtube. Subtitle terjemahan film ini diunduh dari situs
subscene.
3.3 Metode Pengumpulan Data
Data penelitian ini dikumpulkan dengan menerapkan teknik analisis
dokumen. Dalam bukunya, Ary (2002, dalam Purbasari, 2011) menekankan
bahwa tujuan dari analisis konten atau dokumen adalah mengidentifikasi
karakteristik-karakteristik yang telah ditetapkan dalam obyek tertulis maupun
visual, buku, koran, program televisi, film, iklan, serta komposisi musikal adalah
beberapa jenis material yang dapat dikaji dengan pendekatan ini, content atau
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
32
document analysis. Teknik ini diterapkan untuk mengumpulkan data yang terkait
teknik penerjemahan yang dilakukan oleh penerjemah film Ip Man. Dalam
penelitian ini dilakukan dengan metode simak dan catat. Metode simak atau
penyimakan, yaitu menyimak menggunakan bahasa (Sudaryanto, 1993:133).
Dalam hal ini, penulis menyimak secara keseluruhan dan secara berulang-ulang
setiap dialog yang tersaji sebagai subtitle dalam bahasa sumber maupun dalam
bahasa sasaran pada film Ip Man dalam tataran mikro seperti tataran kata, frasa,
klausa atau kalimat. Kemudian dilanjutkan dengan teknik catat, yaitu mencatat
setiap teks yang mengandung teknik penerjemahan dan mengidentifikasi teknik-
teknik penerjemahan yang digunakan oleh penerjemah dalam menerjemahkan
film Ip Man.
3.4 Metode Analisis Data
Setelah data berupa subtitle dari BSu dan BSa di dapatkan, langkah yang
harus dilakukan adalah mengindentifikasi teknik-teknik apa saja telah digunakan
penerjemah dalam menerjemahkan subtitle film. Hoed (2006) membaginya dalam
9 teknik yaitu, transposisi, modulasi, penerjemahan deskriptif, penjelasan
tambahan, catatan kaki, penerjemahan fonologis, penerjemahan resmi/baku dan
tidak diberikan padanan.
Peneliti berusaha mendeskripsikan teknik yang digunakan oleh
penerjemah sehubungan dengan 9 teknik yang diajukan oleh Hoed.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
33
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini, menyajikan paparan hasil penelitian tentang teknik penerjemahan
dari subtitle film Ip Man. Jumlah data yang diteliti sebanyak 134 data yaitu
subtitle film Ip Man. Data tersebut dianalisis berdasarkan teknik penerjemahan
yang di kembangkan oleh Hoed (2006). Dalam hal ini peneliti hanya membahas 9
teknik penerjemahan yang terdiri dari; transposisi, modulasi, penerjemahan
deskriptif, penjelasan tambahan, catatan kaki, penerjemahan fonologis,
penerjemahan resmi/baku, dan penerjemahan tidak diberikan padanan.
4.1 Hasil
Berdasarkan hasil analisis terhadap 134 data yang berupa teks narasi
subtitle film Ip Man, ditemukan 5 jenis teknik penerjemahan yang diterapkan oleh
penerjemah sejumlah 134 data. Setelah melalui proses identifikasi, diketahui
bahwa lebih dari satu teknik diterapkan pada beberapa ujaran.
Berikut tabel yang menunjukkan jenis-jenis teknik penerjemahan dan
frekuensi penggunaannya.
Tabel 4.1. Jumlah Data serta Persentase Teknik Penerjemahan
No. Jenis Teknik penerjemahan Jumlah Data Frekuensi (%)
1. Modulasi 74 55,22 %
2. Transposisi 31 23,13 %
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
34
3. Penerjemahan Resmi/Baku 15 11,20 %
4. Penerjemahan Deskriptif 8 5,98 %
5. Tidak diberikan padanan 6 4,47 %
Jumlah 134 100 %
Berdasarkan tabel di atas, teknik penerjemahan yang paling banyak
diterapkan oleh penerjemah adalah teknik modulasi ada sebanyak 74 kali
(55,22 %). Hal ini dikarenakan pemilihan kata yang tepat dalam bahasa sasaran
(bahasa Indonesia) agar dimengerti dan dipahami oleh pembaca. Penerjemahan
idiom juga diperlukan padanan kata yang tepat sehingga maksud dari penulis
dapat tersampaikan. Kemudian teknik Transposisi berada diurutan kedua yaitu
sebanyak 31 kali (23,13%). Perbedaan struktur dan pola bahasa dalam bahasa
Mandarin dan Indonesia menjadi faktor utama diterapkannya teknik transposisi.
penerjemahan resmi/baku berada diurutan ketiga ada sebanyak 15 kali (11,20%).
Teknik ini diterapkan karena nama orang dan nama wilayah/daerah merupakan
sesuatu yang resmi dan tidak dapat diubah. Teknik penerjemahan yang keempat
yaitu penerjemahan deskriptif ada sebanyak 8 kali (5,98%). Teknik ini diterapkan
untuk mendeskripsikan kata yang masih belum dikenal dalam BSu ke dalam BSa.
Dan terakhir yaitu teknik tidak diberikan padanan ada sebanyak 6 kali (4,47%).
Teknik ini menjadi teknik yang paling sedikit diterapkan oleh penerjemah karena
dalam subtitle film Ip Man, kata yang tidak diberikan padanan tidak terlalu
banyak dan cenderung sudah dikenal luas dalam bahasa sasaran.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
35
4.2 Pembahasan
4.2.1 Teknik Penerjemahan
4.2.1.1 Teknik Modulasi
Modulasi dilakukan dengan cara memberikan padanan yang secara
semantik berbeda sudut pandang artinya atau cakupan maknanya, tetapi dalam
konteks yang bersangkutan memberikan pesan/maksud yang sama. Teknik
modulasi menjadi teknik yang paling dominan yang digunakan penerjemah yaitu
ada sebanyak 74 kali (55,22 %). Teknik ini menjadi teknik yang paling dominan
karena perbedaan bahasa antara bahasa Mandarin dan bahasa Indonesia dimana
dalam bahasa Indonesia penyampaian kata lebih menggunakan kosakata yang
diperhalus agar lebih berterima dan dimengerti dalam BSa.
Gambar 4.1 Modulasi
Contoh penggunaan teknik modulasi terdapat pada data 11
Kupikir Master Liu hebat tapi ia lemah dalam bertahan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
36
(11) BSu : 我 原 以为 廖 师傅 功夫 好 可 连
Wǒ yuán yǐwéi liào shīfù gōngfū hǎo kě lián
Saya semula mengira Liao Master keterampilan baik tapi bahkan
还击 之 力 都 没有
huánjí zhī lì dōu méiyǒu
melancarkan serangan balasan (partikel) tenaga semua tidak ada
BSa : Kupikir Master Liu hebat tapi ia lemah dalam bertahan
(00:08:18,500 --> 00:08:21,042)
Pada data 11, terjadi perbedaan sudut pandang atau fokus pada teks
sumber dibandingkan dengan bahasa sasarannya. Inti dari kedua kalimat di atas
baik pada BSu maupun BSa adalah sama yaitu Dia mengira bahwa kungfunya
Master Liu hebat tapi ternyata kekuatan serangan baliknya tidak ada. Namun
perbedaan pada kedua kalimat di atas yaitu pada BSu “ia tidak punya kekuatan
untuk melancarkan serangan”. Tetapi dalam Bsa penerjemah mengubah sudut
pandang dengan mengubah menjadi “ia lemah dalam bertahan” dalam hal ini
sesuai dengan konteks cerita dimana Master Liu dikalahkan oleh Master Ip hingga
jatuh ke lantai dan tidak bisa menahan pukulannya.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
37
Gambar 4.2 Modulasi
(12) BSu : 我 只 是 个 翻译。 我 不 用 吃饭
Wǒ zhǐ shì gè fānyì. Wǒ bù yòng chīfàn
Saya hanya adalah (satuan) penerjemah. Saya tidak butuh makan
啊
a
(partikel)
BSa : Aku hanyalah penerjemah. Aku juga perlu mencari nafkah!
01:01:58,938 --> 01:02:01,567
Aku hanyalah penerjemah. Aku juga perlu mencari nafkah
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
38
Pada data 12 di atas, ujaran 我不用吃饭啊Wǒ bùyòng chīfàn a diberikan
padanan kata yang tepat yaitu Aku juga perlu mencari nafkah! Pada kalimat
BSu maksud dari kalimat 我不用吃饭啊Wǒ bùyòng chīfàn a yaitu aku tidak
butuh makan ha. Pada kalimat tersebut, kapten berusaha memberi penjelasan
bahwa dia juga butuh makan atau dia ingin kebutuhannya dapat terpenuhi. Sang
kapten yang dulunya adalah seorang polisi, namun ketika Jepang menjajah Cina
dan krisis melanda Cina saat itu ia rela bekerja untuk orang Jepang demi
memenuhi kebutuhannya. Tetapi Ip Man merasa kecewa dan menganggapnya
seorang pengkhianat. Pada ujaran ini teknik modulasi sangat tepat dilakukan oleh
penerjemah dalam menerjemahkan kalimat tersebut. pemilihan kata yang tepat
dapat membantu pembaca lebih memahami makna dari ujaran tersebut.
Gambar 4.3 Modulasi
Siapa yang ingin menjadi muridku?
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
39
Contoh lain dari penerapan teknik modulasi terdapat pada data 13 sebagai
berikut:
(13) BSu : 我 还 怎么 开 馆 收 徒弟?
Wǒ hái zěnme kāi guǎn shōu túdì?
Saya masih bagaimana membuka gedung menerima murid?
BSa : Siapa yang ingin menjadi muridku?
(00:11:08,250 --> 00:11:10,042)
Pada BSu lebih fokus bagaimana Saya dalam hal ini Master Liu menerima
murid. Namun dalam BSa fokus kepada siapakah yang akan menjadi muridnya.
Jelas bahwa sudut pandang pada kedua kalimat ini berbeda. Penerjemah
mengubah sudut pandang dikarenakan dalam konteks ceritanya Master Liu telah
dikalahkan oleh Master Ip dan hal tersebut sudah tersebar keseluruh masyarakat di
Foshan. Dan Master Liu adalah seorang Master bela diri dan baru membuka
perguruannya. Dengan keadaan demikian, ia khawatir tidak ada yang ingin
menjadi muridnya.
4.2.1.2 Transposisi
Transposisi yaitu suatu teknik penerjemahan yang mengubah struktur
kalimat agar dapat memperoleh terjemahan yang baik. Teknik transposisi menjadi
teknik kedua yang paling sering digunakan oleh penerjemah dengan mengubah
struktur kalimat. Penerapan teknik ini harus dilakukan agar terjemahan yang
dihasilkan sesuai dengan kaidah bahasa sasaran, mengingat adanya perbedaan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
40
struktur antara bahasa sumber (bahasa Mandarin) dengan bahasa sasaran (bahasa
Indonesia). Teknik transposisi diterapkan oleh penerjemah dengan frekuensi
penggunaan sebanyak 31 kali (23,13 %).
Gambar 4.4 Transposisi
Contoh penggunaan teknik transposisi terdapat pada data 14 sebagai
berikut:
(14) BSu : 好 的 功夫 是 不分
Hǎo de gōngfū shì bù fēn
Baik partikel keterampilan adalah tidak berpengaruh
男女 老少 的
nánnǚ lǎoshào de
pria wanita, tua dan muda
BSa : Kung fu yang hebat tak tergantung pada umur atau kelamin.
Kung fu yang hebat tak tergantung pada umur atau kelamin
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
41
(00:28:26,625 --> 00:28:30,667)
Penggunaan teknik transposisi dalam menerjemahkan ujaran di atas pada
data 14 tepat karena jika diterjemahkan secara harafiah dan mengikuti bahasa
sumbernya, maka terjemahannya menjadi tidak akurat dan tidak berterima dalam
bahasa sasaran. Dalam hal ini, teknik transposisi digunakan untuk menggeser pola
MD (Menerangkan-Diterangkan) menjadi pola DM (Diterangkan-Menerangkan)
yang lebih sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. Yang dimaksud pola MD
disini adalah bahasa Mandarin kata sifat dan bersifat sebagai unsur
“menerangkan” harus berada di depan yang “diterangkan” sehingga sesuai dengan
kaidah bahasa Indonesia.
好的功夫 → Kung fu yang hebat
M D D M
Pada data diatas, penerjemah juga menerapkan teknik modulasi dalam
menerjemahkan frasa 男女老少 nánnǚ lǎoshào menjadi umur atau kelamin.
Kata tersebut merupakan sebuah idiom yang artinya pria dan wanita, tua dan
muda. Dalam hal ini, penerjemah memberikan umur atau kelamin sebagai
padanan. Perubahan sudut pandang ini memang tidak merubah pesan asli dalam
BSu, tapi disini Master Ip ingin menekankan bahwa bela diri tidak dibatasi oleh
umur ataupun jenis kelaminnya. Karena dipercakapan sebelumnya, Master Jin
ingin mengajak Master Ip untuk bertarung dan menunjukkan siapa yang terbaik di
Foshan. Namun Master Ip awalnya menolak karena ia menghargai istrinya yang
sudah melarang dirinya untuk bertarung. Namun Master Jin merendahkannya
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
42
dengan mengatakan bahwa seni bela diri Wing Chun diciptakan oleh seorang
perempuan dan mengganggap bahwa Master Ip hanya takut kepada istrinya. Maka
dari situasi cerita tersebut, frasa umur atau kelamin lebih menekankan
penjelasan dari Master Ip.
Hal ini dikarenakan padanan kata usia lebih memaknai kata tua dan muda
daripada padanan kata umur dan padanan kata kelamin lebih menunjukkan ke alat
vital sedangkan Dalam hal ini juga penerjemah seharusnya memberikan padanan
kata yang lebih tepat yaitu umur diganti dengan padanan kata usia dan kelamin
diganti dengan padanan jenis kelamin. padanan kata jenis kelamin lebih tepat
untuk menunjukkan makna kata dari laki-laki dan perempuan.
Gambar 4.5 Transposisi
Contoh lain dari penggunaan teknik transposisi terdapat pada data 15
sebagai berikut:
Bukan, ada yang harus kulakukan di penggilingan
kapas.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
43
(15) BSu : 不是, 工厂 还 有 很 多 事 要 做
Bùshì, gōngchǎng hái yǒu hěn duō shì yào zuò
Bukan, pabrik masih ada sangat banyak hal harus melakukan
BSa : Bukan, ada yang harus kulakukan di penggilingan kapas.
(00:16:41,583 --> 00:16:43,583)
Penggunaan teknik transposisi dalam menerjemahkan ujaran pada data 15
mengalami perubahan struktur. Dimana dalam BSu nama tempat harus diletakan
di awal sebelum kata kerja. Namun dalam BSa nama tempat di terjemahkan dan
diletakan diakhir kalimat. Dalam hal ini, bahasa Mandarin sesuai pola (K-S-P-O)
sedangkan dalam bahasa Indonesia (S-P-O-K).
Gambar 4.6 Transposisi
(16) BSu : 所以 今天 特地 找 你 来 切磋 一下
Suǒyǐ jīntiān tèdì zhǎo nǐ lái qiēcuō yīxià
Aku ingin berlatih denganmu hari ini
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
44
Jadi hari ini khusus mencari kamu datang saling belajar sebentar
BSa : Aku ingin berlatih denganmu hari ini.
(00:03:28,958 --> 00:03:31,958)
Pada data 16 di atas, diterapkan teknik transposisi untuk mengubah
struktur kata keterangan waktu dalam bahasa Mandarin dan bahasa Indonesia.
Dalam bahasa Mandarin, kata keterangan waktu harus berada di depan sebelum
atau sesudah subjek. Sedangkan dalam bahasa Indonesia, peletakan kata
keterangan waktu dapat diletakan diawal atau diakhir kalimat.
Gambar 4.7 Transposisi
(17) BSu : 与其 任 人 欺负 我 宁愿 去
Yǔqí rèn rén qīfù wǒ nìngyuàn qù
Lebih baik membiarkan orang menghina saya lebih baik pergi
Lebih baik aku menindas daripada aku ditindas
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
45
欺负 人
Qīfù rén
menghina orang
BSa : Lebih baik aku menindas daripada aku ditindas.
(01:24:06,602 --> 01:24:08,628)
Pada data 17 diatas, kalimat 与其任人欺负 我宁愿去欺负人 Yǔqí rèn rén
qīfù wǒ nìngyuàn qù qīfù rén diartikan lebih baik ditindas daripada menindas.
Namun dalam BSa berubah struktur kalimatnya menjadi lebih baik menindas
daripada ditindas. Struktur kalimat berubah karena adanya perbedaan struktur
antara bahasa Indonesia dan bahasa Mandarin agar memperoleh terjemahan yang
baik dan dapat dimengerti.
pengertian dari kata 欺负 qīfù adalah menghina. Namun dalam hal ini,
penerjemah menggunakan padanan kata menindas. Hal ini sangat tepat dilakukan
karena pemilihan kata yang sesuai dalam konteks cerita dalam film tersebut
dimana Yuan menjadi seorang perampok dan merampok orang-orang Cina dan
dia ingin semua orang takut kepadanya sehingga dia menindas orang-orang lemah.
Dalam hal ini juga, penerjemah menggunakan teknik modulasi untuk mengubah
padanan kata menghina menjadi padanan kata menindas. Dari arti dan makna kata
tersebut tentu berbeda. Padanan kata menghina lebih menekankan pada perkataan
orang lain, cacian atau makian sedangkan padanan kata menindas lebih
menekankan pada tindakan atau perbuatan negatif terhadap orang lain.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
46
4.2.1.3 Penerjemahan Resmi/Baku
Penerjemahan resmi/baku dilakukan apabila ada sejumlah istilah, nama
dan ungkapan yang sudah baku atau resmi dalam BSa sehingga penerjemah
langsung menggunakannya sebagai padanan. Biasanya istilah-istilah tersebut
sudah ada dalam undang-undang, glosari di bidang tertentu, atau berupa nama
orang, kota, atau wilayah. Penggunaan teknik ini ada sebanyak 15 kali (11,20 %).
Dalam penggunaan teknik ini cenderung digunakan untuk menerjemahkan nama
orang dan nama daerah/wilayah.
Gambar 4.8 Penerjemahan Resmi/Baku
Contoh penggunaan teknik penerjemahan resmi/baku terdapat pada data
berikut:
(18) BSu : 俺 叫 金山 找 久 闻 佛山
Ǎn jiào jīnshān zhǎo jiǔ wén fóshān
Aku Jin, aku dengar Foshan terkenal akan kungfunya.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
47
Kami dipanggil Jinshan mencari Lama mendengar Foshan
是 武术 之 乡
shì wǔshù zhī xiāng
adalah silat (kata bantu ) desa
BSa : Aku Jin, aku dengar Foshan terkenal akan kungfunya.
(00:25:52,417 --> 00:25:55,000)
Pada data di atas, Foshan merupakan salah satu kota di Provinsi
Guangdong. Nama tempat atau kota yang telah dikenal secara umum dalam BSa
dan dalam hal ini penerjemah langsung menggunakan Foshan sebagai padanan.
Dalam ujaran di atas, terlihat penerjemah juga menggunakan
penerjemahan deskriptif dalam menerjemahkan kata 武术 wǔshù. Berdasarkan
kamus 汉语八百字 - 第五版 Hànyǔ bābǎi zì - Dì wǔ bǎn , 武术是打拳和使用
兵器的技术,是我国传统的体育项目。Wǔshù shì dǎquán hé shǐyòng bīngqì de
jìshù, shì wǒguó chuántǒng de tǐyù xiàngmù (Wushu adalah teknik yang
menggunakan tinju dan senjata, dan merupakan sejenis olahraga tradisional di
Tiongkok). Dalam hal ini, penerjemah berusaha mendeskripsikan kata 武术
wǔshù menjadi “bela diri” karena kata tersebut lebih dikenal dalam BSa.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
48
Gambar 4.9 Penerjemahan Resmi/Baku
Contoh lain dari penggunaan teknik ini terdapat pada data sebagai berikut:
(19) BSu : 看 看 我们 怎么 打 赢 叶 问
Kàn kàn wǒmen zěnme dǎ yíng yè wèn
Lihat lihat kami bagaimana pukul menang Ip Man
BSa : Lihat bagaimana kami mengalahkan Ip Man.
(00:25:12,417 --> 00:25:14,250)
Pada data di atas, 叶问 Yè wèn merupakan nama seorang Master bela diri.
Dalam film Ip Man dia merupakan pemeran utama yang dikenal sebagai Master
bela diri Wing Chun. Dalam hal ini, penerjemah menggunakan Ip Man sebagai
padanan karena nama tersebut juga sudah dikenal dalam BSa.
Lihat bagaimana kami mengalahkan Ip Man
mManc.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
49
4.2.1.4 Penerjemahan Deskriptif
Dilakukan dengan cara membuat uraian yang berisi makna kata yang
bersangkutan, karena tidak menemukan padanan kata pada bahasa sumber, baik
karena tidak tahu maupun karena tidak ada atau belum ada dalam bahasa sasaran.
Penerjemah menggunakan teknik sebanyak 8 kali (5,98 %). Dalam penggunaan
teknik ini, penerjemah cenderung berusaha mendeskripsikan kata dalam BSa yang
masih sulit dipahami kedalam padanan kata yang mudah dimengerti.
Gambar 4.10 Penerjemahan Deskriptif
Contoh penggunaan teknik penerjemahan deskriptif terdapat pada data
nomor sebagai berikut:
(20) BSu : 我 怎么 是 走狗 啦?
Wǒ zěnme shì zǒugǒu la?
Saya bagaimana adalah kaki tangan (interjeksi)
Kenapa aku disebut pengkhianat?
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
50
BSa : Kenapa aku disebut pengkhianat?
(01:02:03,375 --> 01:02:04,500)
Pada data di atas, arti dari kata 走狗 Zǒugǒu yaitu kaki tangan. Pada BSa
kata tersebut diberi padanan kata yaitu penghkianat. Penerjemah dengan tepat
memberi kata tersebut sebagai padanan karena dalam konteks ceritanya, seorang
polisi yang merupakan warga negara Tiongkok telah menjadi kaki tangannya
orang Jepang dan bekerja untuk mereka. Dalam hal ini penerjemah berusaha
mendeskripksikan makna dari kata 走狗 Zǒugǒu karena jika diterjemahkan secara
harafiah yaitu 走 Zǒu = jalan, 狗 gǒu =anjing , dapat menimbulkan distorsi
makna dan tidak berterima dalam BSa.
Gambar 4.11 Penerjemahan Deskriptif
(21) BSu : 他 奶奶 的! 他们 谁 敢 反抗,
Tā nǎinai de! Tāmen shéi gǎn fǎnkàng,
Sial! Beraninya kau melawan, Hajar mereka!
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
51
Dia nenek (partikel) mereka siapa berani melawan,
就 给 我 打!
jiù gěi wǒ dǎ!
langsung beri saya pukulan
BSa : Sial! Beraninya kau melawan, Hajar mereka!
(01:19:15,644 --> 01:19:19,845)
Pada data di atas, ujaran 他奶奶的!jika diterjemahkan secara harafiah
yaitu “nenekmu!”, dapat menimbulkan distorsi makna. Kata tersebut merupakan
kata makian namun dalam bahasa Indonesia dideskripsikan dengan padanan kata
“sial”. Padanan kata tersebut merupakan ungkapan dari kekesalan atau kemarahan
namun masih dapat berterima dalam BSa.
Gambar 4.12 Penerjemahan Deskriptif
Contoh lain dari penggunaan teknik penerjemahan deskriptif terdapat pada
data nomor berikut:
Tapi kurasa lebih hebat Karate Jepang daripada Kungfu Cina.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
52
(22) BSu : 但 我 并 不 认为 中国 武术 会 比
Dàn wǒ bìng bù rènwéi zhōngguó wǔshù huì bǐ
Tapi saya dan tidak mengira Tiongkok silat akan dibanding
日本 武术 强
rìběn wǔshù qiáng
Jepang silat kuat
BSa : Tapi kurasa lebih hebat Karate Jepang daripada Kungfu Cina.
(01:31:35,833 --> 01:31:42,333)
Pada data di atas, BSu “中国武术” Zhōngguó wǔshù di terjemahkan
menjadi kungfu Cina sedangkan “日本武术 ” Rìběn wǔshù diterjemahkan
menjadi karate Jepang. Dalam hal ini 武术 wǔshù merupakan salah satu seni
bela diri yang lebih dikenal dengan istilah kungfu lebih dikenal atau umum dalam
bahasa sasaran. Sedangkan di Jepang, seni bela diri yang lebih dikenal yaitu
karate. Maka dari itu, penerjemah memberi padanan kata yang tepat untuk
menunjukkan perbedaan dari seni bela diri antara Cina dan Jepang dan sehingga
kata tersebut lebih dikenal dalam bahasa sasaran.
4.2.1.5 Tidak diberikan padanan
Penerjemahan jenis ini dilakukan apabila penerjemah tidak dapat
menemukan terjemahannya dalam BSa sehingga untuk sementara ia mengutip
saja bahasa aslinya. Biasanya, cara ini dilengkapi dengan catatan kaki.
Penggunaan teknik ini terdapat sebanyak 6 kali (4,47 %). Penggunaan dari teknik
ini lebih cenderung digunakan dalam menerjemahkan kata-kata yang sudah
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
53
dikenal luas dalam BSa sehingga penerjemah tidak memberikan padanan atau
mengutip langsung bahasa aslinya.
Gambar 4.13 Tidak diberikan Padanan
Contoh lain dari penggunaan teknik ini terdapat pada data nomor sebagai
berikut:
(23) BSu : 我 听 说 叶 师傅 练 得 一手 好
Wǒ tīng shuō yè shīfù liàn dé yīshǒu hào
Saya dengar bicara Ye guru berlatih partikel satu tangan baik
咏 春 拳
yǒng chūn quán
Wing Chun tinju
BSa : Kudengar Master Ip menguasai Wing Chun.
(00:03:25,292 --> 00:03:28,750)
Kudengar Master Ip menguasai Wing Chun.
Chun.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
54
Seperti yang terlihat, Wing Chun (Mandarin: 咏春; pinyin: yǒng chūn)
adalah nama salah satu bela diri yang secara harafiah berarti “nyanyian musim
semi”, juga dieja sebagai Ving Tsun atau Wing Tsun adalah seni bela diri Cina
dan bentuk bela diri yang mengkombinasikan penyerangan dan pergulatan dan
spesialisasi di pertarungan jarak dekat. Wing Chun sudah tidak asing lagi karena
berhubungan juga dengan film Ip Man yang memperlihatkan sang Master yang
begitu ahli dalam seni bela diri tersebut. Dalam hal ini penerjemah dengan tepat
mengutip langsung kata tersebut dalam Bsa karena kata Wing Chun sudah dikenal
luas dalam Bsa.
Gambar 4.14 Tidak diberikan Padanan
Contoh lain dari penggunaan teknik tidak diberi padanan terdapat pada
data sebagai berikut:
(24) BSu : 不过 廖 师傅 中招 之后 还是 深深 不忿
Bùguò liào shīfù zhōng zhāo zhīhòu háishì shēn shēn bùfèn
Tapi Liu guru terkena setelah atau dalam naik darah
BSa : Tapi Master Liu kesal setelah terpukul.
(00:07:54,250 --> 00:07:57,125)
Pada data di atas, kata 廖师 Shīfù diterjemahkan menjadi “Master”. Kata
Master adalah berasal dari Bahasa Inggris yang berarti jagoan, tuan; orang yang
memimpin/mengontrol orang lain. namun penerjemah mengutip langsung kata
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
55
tersebut sebagai padanan. Hal ini disebabkan oleh kata Master sudah dimengerti
oleh pembaca dalam BSa baik arti maupun maksud dari ujaran tersebut.
4.2.2 Teknik penerjemahan yang paling dominan
Berdasarkan hasil penelitian diatas, dapat diketahui bahwa teknik
penerjemahan yang paling banyak digunakan penerjemah dalam menerjemahkan
film Ip Man ini adalah modulasi yaitu sebanyak 74 kali (55,22 %) dari
keseluruhan teknik yang ada. Teknik kedua yang diterapkan dalam film Ip Man
yaitu teknik transposisi ada sebanyak 31 kali (11,49 %). Kemudian diikuti oleh
teknik Penerjemahan resmi/baku yang diterapkan sebanyak 15 kali (11,20 %).
Selanjutnya teknik yang keempat yang diterapkan oleh penerjemah yaitu
deskriptif yaitu sebanyak 8 kali (5,98 %). Dan yang terakhir yaitu teknik
penerjemahan teknik tidak diberikan padanan ada sebanyak 6 kali (4,47 %).
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
56
BAB V
PENUTUP
Pada bab ini akan menampilkan kesimpulan atas hasil penelitian dan
pembahasan mengenai teknik penerjemahan subtitle pada film Ip Man dan saran
bagi penelitian-penelitian selanjutnya.
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan mengenai teknik penerjemahan subtitle
pada film Ip Man dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat 5 jenis teknik
penerjemahan yang diterapkan dalam menerjemahkan subtitle pada film Ip Man
yang diantaranya yaitu transposisi, modulasi, penerejemahan deskriptif,
penerjemahan resmi/baku dan tidak diberikan padanan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa teknik penerjemahan yang paling
banyak diterapkan pada subtitle film Ip Man dari bahasa Mandarin ke dalam
bahasa Indonesia adalah modulasi sebanyak 74 kali (55,22 %). Hal ini terjadi
karena terjemahan yang dihasilkan mengubah sudut pandang penonton dan
memberikan padanan semantik yang sesuai dengan konteks cerita. Kemudian
diikuti dengan teknik transposisi yaitu sebanyak 31 kali (11,49 %). Perbedaan
struktur antara BSu (Bahasa Mandarin) dengan BSa (Bahasa Indonesia) menjadi
faktor utama dari penerapan teknik ini. Teknik terjemahan yang ketiga yaitu
teknik penerjemahan resmi/baku yang diterapkan sebanyak 15 kali (11,20 %).
Penerjemahan yang banyak dilakukan dalam teknik penerjemahan resmi/ baku ini
adalah penerjemah menggunakannya dalam menerjemahkan nama orang dan
nama daerah/wilayah. Selanjutnya teknik deskriptif menjadi teknik keempat yang
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
57
diterapkan oleh penerjemah sebanyak 8 kali (5,98 %). Teknik ini digunakan oleh
penerjemah dalam memberikan pengertian atau pemahaman kepada penonton
dalam pemakaian istilah atau kata yang belum dikenal dalam BSa. Dan yang
terakhir adalah teknik tidak diberikan padanan ada sebanyak 6 kali (4,47 %).
Teknik tersebut diterapkan oleh penerjemah karena kata-kata yang digunakan
sudah dikenal luas dalam BSa.
5.2 Saran
Penelitian ini dapat dijadikan acuan dalam penelitian teknik penerjemahan
pada bahasa Mandarin ke dalam bahasa Indonesia. Namun penelitian ini masih
jauh dari kesempurnaan maka adapun beberapa saran sebagai berikut:
1. Diharapakan kepada peneliti selanjutnya, agar dapat melakukan penelitian
lebih lanjut tentang penerjemahan namun dengan fokus kajian yang berbeda.
2. Untuk penelitian lebih lanjut, diharapkan untuk melakukan penelitian teknik
penerjemahan yang diterapkan oleh penerjemah dalam menerjemahkan
buku, novel dan literatur lainnya.
3. Dalam pemilihan kata, penerjemah harusnya memperhatikan kata-kata yang
digunakan agar pesan dalam BSu dapat tersampaikan dengan baik dalam
BSa.
4. Dalam menerjemahkan beberapa idiom dari BSu ke dalam BSa, penerjemah
harus memberikan padanan yang tepat agar dapat dipahami oleh pembaca.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
58
DAFTAR PUSTAKA
Albir, A.H & Molina, L. 2002. Translation Technique Revisited: A Dynamic and
Functionalist Approach. Meta, Vol. XLVII, No. 4. 498-512
Bell, R.T. 1991. Translation and Translating: Theory and Practice. New York:
Longman Inc.
Catford, J. C. 1965. A Linguistik Theory of Translation, London: Oxford
university. Press.
Djajasudarma, T. F. 2006. Metode Linguistik Ancangan Metode Penelitian dan
Kajian. Bandung: PT. Eco.
Hoed, B. H. 2006. Penerjemahan dan Kebudayaan. Bandung: Dunia Pustaka Jaya.
Ikhwan, M. 2017. Analisis Kualitas Terjemahan Subtitle Film The Mermaid
Skripsi, Medan: Program Studi Sastra Cina Universitas Sumatera Utara.
Larson, M. L. 1984. Meaning Based Translation: a Guide to Cross Language
Equivalent. Larham: University Pres of America.
Moleong, L. J. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif. Banndung: Remaja Rosda
Karya.
Machali, R. 2009. Pedoman Bagi Penerjemah. Bandung: Mizan Pustaka
Nababan Donald J. 2016. Metode, stategi dan Teknik Penerjemahan: Sebuah
Tinjauan Mendalam. Universitas Sebelas Maret.
Nababan R. M. 1999. Teori Menerjemah Bahasa Inggris. Pustaka Pelajar:
Yogyakarta
Nadiatul, A. 2017. “Kriteria Dalam Penerjemahan Subtitle Film Django
Unchained dari Bahasa Inggris ke Bahasa Indonesia”. Jurnal. Universitas
Negeri Jakarata.
Newmark, P. 1988. A Textbook of Translation. London: Prentice Hall.
Purbasari, P. 2011. “Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dalam
Subtitle Film Jane Eyre versi Serial TV BBC (Tesis), Surakarta:
Pascasarjana Program Magister Linguistik, Minat utama penerjemah
Universitas Sebelas Maret.
Rachmawati, R. 2016. “Teknik dan Ideologi Penerjemahan di Wordpress”. Jurnal.
Riau.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
59
Sari Intan Nurul, Nababan M. R. 2016. Analisis Perbandingan Teknik
Penerjemahan Istilah Tabu dalam Film the Wolf of Wall Street dan Dua
Terjemahannya (Subtitle Resmi VCD dan Amatir dari Situs Subscene.com)
serta Dampaknya pada Kualitas Terjemahan. Magister Linguistik
Pascasarjana Universitas Sebelas Maret.
Sofyan, R. 2016. Translation Process And Translation Quality (A Study of
Indonesian Student Translators). Disertasi Doktor pada FIB USU Medan:
tidak diterbitkan.
Sudaryanto. 1993. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa (Pengantar
Penelitian Wahana Kebudayaan Secara Linguistis). Yogyakarta: Duta
Wacana University Press.
Sutopo. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta: UNS.
Ummatin, K. 2015. Analisis Teknik Penerjemahan Subtitling Film Lesson for an
Assassin di JTV. Jurnal. Jawa Timur.
Yusuf, S. 1994. Teori Terjemah: Pengantar ke Arah Pendekatan Linguistik dan
Sosiolinguistik. Bandung: Mandar Maju.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
60
Lampiran
Tabel 4.1 Transposisi
No. Bahasa Sumber (BSu) Bahasa Sasaran (BSa)
1. 刚刚在佛山成立了一家武馆
Gānggāng zài fúshān chénglìle
yījiā wǔ guǎn
Aku baru membuka klub bela diri
di Fo Shan.
2. 所以 今天特地找你来切磋一
下
Suǒyǐ jīntiān tèdì zhǎo nǐ lái
qiēcuō yīxià
Aku ingin berlatih denganmu hari
ini.
3. 旺叔,别收拾了。先关门
Wàng shū, bié shōushíle. Xiān
guānmén
Tinggalkan saja, Paman Wang.
Tutup pintunya.
4. 绝对不会透露,放心吧
Juéduì bù huì tòulù, fàngxīn ba
Jangan khawatir, aku takkan
memberitahu siapapun.
5. 总之就是一手将他推开啦
Zǒngzhī jiùshì yīshǒu jiāng tā
tuī kāi la
Master Ip mendorongnya dengan
satu tangan.
6. 平叔,这个是谁放这儿的?
Píng shū, zhège shì shéi fàng
zhè'er de?
Siapa yang menaruh ini disini,
Paman Ping?
7. 在上面等你呢
Zài shàngmiàn děng nǐ ne
Dia menunggumu di atas.
8. 问哥,你们是不是闭门切
磋?
Wèn gē, nǐmen shì bùshì bì
mén qiēcuō?
Apa kau berduel, Kakak Ip?
9. 师傅 有人说你被叶问打败了
Shīfù yǒurén shuō nǐ bèi yè
wèn dǎbàile
Mendengar kau dikalahkan Ip Man.
10. 佛山现在物价贵了
Fúshān xiànzài wùjià guìle
Semua mahal di Fo Shan saat ini.
11. 那就是说 佛山经济好了
Nà jiùshì shuō fúshān jīngjì
Artinya ekonomi sedang bagus di
Fo Shan.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
61
hǎole
12. 叶问就在上面,有种上去找
他啊!
Yè wèn jiù zài shàngmiàn, yǒu
zhǒng shàngqù zhǎo tā a!
Master Ip ada di atas, Temui dia
jika kau berani!
13. 师傅,消消气 消消气。
Shīfù, xiāo xiāoqì xiāo xiāoqì.
Tenanglah, Master.
14. 叶师傅,我被人冤枉啊。
Yè shīfù, wǒ bèi rén yuānwǎng
a.
Aku di fitnah, Master Ip.
15. 我捡风筝时亲眼看见他们比
武的
Wǒ jiǎn fēngzhēng shí qīnyǎn
kànjiàn tāmen bǐwǔ de
Aku melihatnya saat aku sedang
mengambil layanganku
16. 武痴林,没必要这样
Wǔ chī lín, méi bìyào zhèyàng
Kau tak perlu melakukannya, Lin.
17. 阿准,你画得真漂亮啊
Ā zhǔn, nǐ huà dé zhēn
piàoliang a
Gambarmu bagus, Zhun.
18. 爸爸没空,你等会儿
Bàba méi kōng, nǐ děng huì er
Nanti saja, ayah sedang sibuk.
19. 每天都来打打打,烦不烦?
Měitiān dū lái dǎ dǎ dǎ, fán bù
fán?
Kalian selalu bertarung setiap hari,
Tidakkah kalian lelah?
20. 不是,工厂还有很多事要做
Bùshì, gōngchǎng hái yǒu
hěnduō shì yào zuò
Bukan, ada yang harus kulakukan
di penggilingan kapas.
21. 武馆街在哪里?
Wǔ guǎn jiē zài nǎlǐ?
Dimana tempat klub bela diri?
22. 叶太太。 你放心, 我不会打
死他
Yè tàitài. Nǐ fàngxīn, wǒ bù huì
dǎ sǐ tā
Jangan cemas, Ny. Ip. aku takkan
sampai membunuhnya.
23. 好的功夫是不分男女老少的
Hǎo de gōngfū shì bù fēn
nánnǚ lǎoshào de
Kung fu yang hebat tak tergantung
pada umur atau kelamin.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
62
24. 金师傅,没事吧?
Jīn shīfù, méishì ba?
Kau tak apa, Master Jin?
25. 叶师傅,拿点水果吧,这么
客气啊
Yè shīfù, ná diǎn shuǐguǒ ba,
zhème kèqì a
Buah, Master Ip. Kau terlalu baik
26. 叶师傅,我多给你一点
Yè shīfù, wǒ duō gěi nǐ yīdiǎn
Akan kuberi lebih, Master Ip.
27. 叶师傅,你来找工作?
Yè shīfù, nǐ lái zhǎo gōngzuò?
Kau mencari pekerjaan, Master Ip?
28. 我来佛山的第一天,我说过
Wǒ lái fó shān de dì yī tiān, wǒ
shuōguò
Hari pertama aku datang ke Fo
Shan, Aku berjanji
29. 与其任人欺负 我宁愿去欺负
人
Yǔqí rèn rén qīfù wǒ nìngyuàn
qù qīfù rén
Lebih baik aku menindas daripada
aku ditindas.
30. 我走了。你不要回去,记住
Wǒ zǒule. Nǐ bùyào huíqù, jì
zhù
Aku harus pergi. Ingat, jangan
datang.
31. 从前 我希望他每天都陪着我
Cóngqián wǒ xīwàng tā
měitiān dū péizhe wǒ
Aku berharap bisa bersamanya
setiap hari
Tabel 4.2 Modulasi
No. Bahasa Sumber (BSu) Bahasa Sasaran (BSa)
1. 所以 今天特地找你来切磋一下
Suǒyǐ jīntiān tèdì zhǎo nǐ lái qiēcuō
yīxià
Aku ingin berlatih denganmu
hari ini.
2. 玩玩而已 用不了多长时间
Wán wán éryǐ yòng bùliǎo duō
cháng shíjiān
ayo latihan sebentar.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
63
3. 不是输赢的问题,是我在吃饭
Bùshì shūyíng de wèntí, shì wǒ zài
chīfàn
Bukan masalah
pemenangnya, Aku ingin
makan malam.
4. 承让,廖师傅
Chéng ràng, liào shīfù
Terima kasih telah mengalah,
Master Liu.
5. 我听说叶师傅是练咏春的呀 是不
是
Wǒ tīng shuō yè shīfù shì liàn yǒng
chūn de ya shì bùshì
Kupikir Master Ip berlatih
Wing Chun.
6. 竟然用饿狗抢屎来打叶问
Jìngrán yòng è gǒu qiǎng shǐ lái dǎ
yè wèn
Dia melompat ke Master Ip
seperti anjing kelaparan.
7. 我原以为廖师傅功夫好可连还击
之力都没有
Wǒ yuán yǐwéi liào shīfù gōngfū hǎo
kě lián huánjí zhī lì dōu méiyǒu
Kupikir Master Liu hebat tapi
ia lemah dalam bertahan
8. 我知道你受到刘师傅的挑战,
Wǒ zhīdào nǐ shòudào liú shīfù
de tiǎozhàn,
Mendengar tentang kau
berlatih dengan Master Liu
9. 你很快就击败了他。这是真吗?
Nǐ hěn kuài jiù jíbài le tā. Zhè
shìzhēn ma?
dan mengalahkannya. Apa
benar?
10. 个个都有钱花
Gè gè dōu yǒu qián huā
Semua orang dapat
menghasilkan uang.
11. 你想想 衣食住行 衣为先
Nǐ xiǎng xiǎng yīshízhùxíng yī wèi
xiān
Baju merupakan hal penting
dalam hidup kita.
12. 我不适合做生意的
Wǒ bù shìhé zuò shēngyì de
Tapi aku tak tahu tentang
bisnis.
13. 是你在胡说八道,毁我声誉
Shì nǐ zài húshuō bādào, huǐ wǒ
shēngyù
Kau brengsek, kau
menghancurkan reputasiku.
14. 我还怎么开馆收徒弟?
Wǒ hái zěnme kāi guǎn shōu túdì?
Siapa yang ingin menjadi
muridku?
15. 叶问就在上面,有种上去找他
啊!
Yè wèn jiù zài shàngmiàn, yǒu zhǒng
Master Ip ada di atas, Temui
dia jika kau berani!
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
64
shàngqù zhǎo tā a!
16. 就是这么巧嘛
Jiùshì zhème qiǎo ma
Memang begitu kejadiannya.
17. 有些事情是不能认的
Yǒuxiē shìqíng shì bùnéng rèn de
Kau tak boleh mengatakan
hal tersebut.
18. 是真的就不怕认?
Shì zhēn de jiù bùpà rèn?
Apa salahnya mengatakan
kebenaran?
19. 笑什么?没把我当回事啊?
Xiào shénme? Méi bǎ wǒ dāng huí
shì a?
Kenapa kau tertawa? Kau
pikir aku siluman?
20. 队长,小事而已
Duìzhǎng, xiǎoshì éryǐ
Kapten, ini bukan masalah
besar.
21. 我全部都看见了,我告诉你们
Wǒ quánbù dōu kànjiànle, wǒ gàosù
nǐmen
Aku melihat semuanya,
kuperingatkan.
22. 谁在我李钊的地盘搞事 不守规矩
Shéi zài wǒ lǐ zhāo dì dìpán gǎo shì
bù shǒu guījǔ
Aku akan menangkap
siapapun yang membuat
masalah dalam wilayahku.
23. 现在什么年代啦?
Xiànzài shénme niándài la?
Sudah berumur berapa kita?
24. 不过说话大声
Bùguò shuōhuà dàshēng
Terkadang mungkin kami
berlebihan
25. 理论上大家都是文明人, 不用动不
动拔枪嘛
Lǐlùn shàng dàjiā dōu shì wénmíng
rén, bùyòng dòngbùdòng bá qiāng
ma
Kita semua bersaudara, kumohon jangan menarik
pelatuknya
26. 我真的不适合做生意
Wǒ zhēn de bù shìhé zuò shēngyì
Aku tak baik dalam berbisnis.
27. 那就是来踢馆子
Nà jiùshì lái tī guǎnzi la
Kau mau menjadi
provokator?
28. 你们站一边去。看你师傅我是怎
样教训这帮乡巴佬!
Nǐmen zhàn yībiān qù. Kàn nǐ shīfù
wǒ shì zěnyàng jiàoxùn zhè bāng
Menyingkirlah. Aku akan
menghajarmu dengan
pukulan labu!
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
65
xiāngbālǎo!
29. 可以的话 去看看?
Kěyǐ dehuà qù kàn kàn?
Bisakah kau mengatasinya?
30. 我们在佛山开武馆不就是想告诉
我你想切磋嘛
Wǒmen zài fúshān kāi wǔ guǎn bù
jiùshì xiǎng gàosù wǒ nǐ xiǎng
qiēcuō ma
Kami akan segera membuka
klub bela diri disini dan
menunjukan kekuatan kami.
31. 随便你们进来打打杀杀?快给我
滚
Suíbiàn nǐmen jìnlái dǎ dǎ shā shā?
Kuài gěi wǒ gǔn
Siapa yang akan bertarung
denganmu? pergilah!
32. 好的功夫是不分男女老少的
Hǎo de gōngfū shì bù fēn nánnǚ
lǎoshào de
Kung fu yang hebat tak
tergantung pada umur atau
kelamin.
33. 谁输谁赢了?
Shéi shū shéi yíngle?
Jadi siapa yang menang?
34. 你为我们佛山武馆街出了一口气
呀
Nǐ wèi wǒmen fúshān wǔ guǎn jiē
chūle yī kǒuqì ya
Kau telah menebus
kehormatan atas klub bela
diri kami.
35. 照我说,你就是我们的广东之宝
Zhào wǒ shuō, nǐ jiùshì wǒmen de
guǎngdōng zhī bǎo
Jangan merendah, kau hebat
dalam wilayahku.
36. 你为我们佛山人增了光,怎么能
收你钱呢
Nǐ wèi wǒmen fúshān rén zēngle
guāng, zěnme néng shōu nǐ qián ne
Aku melarangmu membayar,
Kau menyelamatkan
kehormatan kami.
37. 你又来啦,你又不是第一天认识
我
Nǐ yòu lái la, nǐ yòu bùshì dì yī tiān
rènshì wǒ
Ayolah, kau mengenalku
sejak lama.
38. 我不收教徒弟的嘛
Wǒ bù shōu jiào túdì de ma
Aku tak suka punya murid.
39. 有你带着我们 大家都会精神点
Yǒu nǐ dàizhe wǒmen dàjiā dūhuì
jīngshén diǎn
Semua orang akan aman
dibawah pimpinanmu.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
66
40. 所以就少动点,对吗?
Suǒyǐ jiù shǎo dòng diǎn, duì ma?
Jadi aku harus berhenti
latihan, oke?
41. 家里值钱的东西都拿去当了
Jiālǐ zhíqián de dōngxī dū ná qù
dāngle
Aku akan menggadaikan
barang kita.
42. 不会死的
Bù huì sǐ de
Ini bukanlah akhir dari
segalanya.
43. 但现在时势不好。凡事都有第一
次嘛
Dàn xiànzài shíshì bù hǎo. Fánshì
dōu yǒu dì yī cì ma
Tapi saat ini berbeda. Semua
selalu ada awalnya
44. 对呀 这里的老板以前也学过功夫
Duì ya zhèlǐ de lǎobǎn yǐqián yě
xuéguò gōngfū
Bos juga menggunakan para
master untuk melatih bela diri
karyawan.
45. 怎么样 找到你弟弟没有?
Zěnme yàng zhǎodào nǐ dìdì
méiyǒu?
Kau sudah bertemu dengan
adikmu?
46. 上次走了以后 就不知道去哪了
Shàng cì zǒule yǐhòu jiù bù zhīdào
qù nǎle
Aku tak bisa menemukannya.
47. 是啊 不见了个铁盒
Shì a bùjiànle gè tiě hé
Aku menghilangkan kotak
besinya.
48. 让我也下场玩玩吧
Ràng wǒ yě xiàchǎng wán wán ba
Aku ingin ikut bersenang-
senang
49. 他们不是三蒲将军您的对手
Tāmen bùshì sān pú jiāngjūn nín de
duìshǒu
Mereka tak cukup hebat
dengan Jenderal Miura.
50. 就当是让中国人见识一下我们日
本功夫吧
Jiù dāng shì ràng zhōngguó rén
jiànshì yīxià wǒmen rìběn gōngfū ba
Akan kutunjukan pada orang
cina seperti apa Kung fu
jepang
51. 别说我不帮你们
Bié shuō wǒ bù bāng nǐmen
Aku berikan kemurahan hati
lagi.
52. 我们输了
Wǒmen shūle
Kami menyerah.
53. 我只是个翻译。 我不用吃饭啊
Wǒ zhǐshì gè fānyì. Wǒ bùyòng
chīfàn a
Aku hanyalah penerjemah.
Aku juga perlu mencari
nafkah!
54. 工人学费你给呀? 你又欠我一
笔?
Apa kau memberi mereka
ongkos? Kau berhutang
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
67
Gōngrén xuéfèi nǐ gěi ya? Nǐ yòu
qiàn wǒ yī bǐ?
padaku lagi, ya?
55. 我实在 也是无能为力。 对不起
Wǒ shízài yěshì wúnéngwéilì.
Duìbùqǐ
Aku telah mencoba yang
terbaik. Maaf.
56. 没事 他们都很好
Méishì tāmen dōu hěn hǎo
Mereka semua tak apa.
57. 我不怕你的! 我们不是好欺负
的!
Wǒ bùpà nǐ de! Wǒmen bùshì hǎo
qīfù de!
Aku tak takut padamu! Kau
takkan bisa menghajar kami!
58. 今天,你又要来管我?
Jīntiān, nǐ yòu yào lái guǎn wǒ?
Dan sekarang, kau ingin
bertarung denganku lagi?
59. 我来佛山的第一天,我说过
Wǒ lái fó shān de dì yī tiān, wǒ
shuōguò
Hari pertama aku datang ke
Fo Shan, Aku berjanji
60. 怎么打
Zěnme dǎ
Bagaimana bisa kita
mendekatinya?
61. 与其任人欺负 我宁愿去欺负人
Yǔqí rèn rén qīfù wǒ nìngyuàn qù
qīfù rén
Lebih baik aku menindas
daripada aku ditindas.
62. 你千万不要回去
Nǐ qiān wàn bùyào huíqù
Jangan datang, ok?
63. 我走了。你不要回去,记住
Wǒ zǒule. Nǐ bùyào huíqù, jì zhù
Aku harus pergi. Ingat,
jangan datang.
64. 快走!快
Kuàizǒu! Kuài
Sembunyilah! Cepat!
65. 李钊,告诉三蒲 跟工人没关系
Lǐ zhāo, gàosù sān pú gēn gōngrén
méiguānxì
Li, katakan Miura para
pekerja tak bersalah.
66. 你已经是一个死人
Nǐ yǐjīng shì yīgè sǐrén
kau sudah menantang kami.
67 那么,你还有半点生存的权利
Nàme, nǐ hái yǒu bàndiǎn shēngcún
de quánlì
Dengan cara itu, mungkin
bisa menyelamatkan
hidupmu.
68. 清泉,你带我老婆孩子离开佛山
Qīngquán, nǐ dài wǒ lǎopó háizi
líkāi fúshān
Quan, Bawa istri dan anakku
keluar dari Fo Shan.
69. 如果你不应战
Rúguǒ nǐ bù yìngzhàn
Jika aku kalah
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
68
70. 所以经常责怪他练功
Suǒyǐ jīngcháng zéguài tā liàngōng
Jadi aku selalu protes saat dia
latihan.
71. 三蒲将军说 要加强中日文化交流
Sān pú jiāngjūn shuō yào jiāqiáng
zhōng rì wénhuà jiāoliú
Jenderal Miura bilang... Demi
keaslian kebudayaan Jepang,
72. 我才不管
Wǒ cái bùguǎn
Aku tak bicara omong
kosong!
73. 但是我们中国武术是包含了儒家
的哲理
Dànshì wǒmen zhōngguó wǔshù shì
bāohánle rújiā de zhélǐ
Bela diri cina lebih cenderung
pada semangat
74. 这是你们日本人永远都不会明白
的道理
Zhè shì nǐmen rìběn rén yǒngyuǎn dōu bù huì míngbái de dàolǐ
Orang Jepang takkan pernah
mengerti cara
memperlakukan orang
selayaknya
Tabel 4.3 Penerjemahan Deskriptif
No. Bahasa Sumber (BSu) Bahasa Sasaran (BSa)
1. 还比武功?
Hái bǐ wǔgōng?
Masih membicarakan bela
diri?
2. 这招就是打人中路
非常厉害的日字冲槌
Zhè zhāo jiùshì dǎ rén zhōnglù
fēicháng lìhài de rì zì chōng chuí
Ini dia. Serangan ini
dinamakan midrib.
3. 我怎么是走狗啦?
Wǒ zěnme shì zǒugǒu la?
Kenapa aku disebut
penghkianat?
4. 王八蛋
Wángbā dàn
Brengsek!
5. 糟了
Zāole
Sial.
6. 你这个废物
Nǐ zhège fèiwù
Kau sialan!
7. 他奶奶的! 他们谁敢反抗,就给
我打!
Sial! Beraninya kau melawan,
Hajar mereka!
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
69
Tā nǎinai de! Tāmen shéi gǎn
fǎnkàng, jiù gěi wǒ dǎ!
8. 但我并不认为中国武术会比日本
武术强
Dàn wǒ bìng bù rènwéi zhōngguó
wǔshù huì bǐ rìběn wǔshù qiáng
Tapi kurasa lebih hebat
Karate Jepang daripada Kung
fu Cina.
4.4 Penerjemahan Resmi/Baku
No. Bahasa Sumber (BSu) Bahasa Sasaran (BSa)
1. 旺叔 别收拾了 先关门
Wàng shū bié shōushíle xiān
guānmén
Tinggalkan saja, Paman Wang.
Tutup pintunya.
2. 承让,廖师傅
Chéng ràng, liào shīfù
Terima kasih telah mengalah,
Master Liu.
3. 平叔,这个是谁放这儿的
Píng shū, zhège shì shéi fàng
zhè'er de
Siapa yang menaruh ini disini,
Paman Ping?
4. 武痴林,没必要这样
Wǔ chī lín, méi bìyào zhèyàng
Kau tak perlu melakukannya, Lin.
5. 阿准, 你画得真漂亮啊
Ā zhǔn, nǐ huà dé zhēn
piàoliang a
Gambarmu bagus, Zhun.
6. 久闻佛山是武术之乡 所以专
程南下
Jiǔ wén fúshān shì wǔshù zhī
xiāng suǒyǐ zhuānchéng
nánxià
Aku kesini karena Fo Shan terkenal
akan seni beladirinya.
7. 看看我们怎么打赢叶问
Kàn kàn wǒmen zěnme dǎ yíng
yè wèn
Lihat bagaimana kami
mengalahkan Ip Man.
8. 俺叫金山,找 久闻佛山是武
术之乡
Ǎn jiào jīnshān, zhǎo jiǔ wén
fúshān shì wǔshù zhī xiāng
Aku Jin, aku dengar Fo Shan
terkenal akan kungfunya.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
70
9. 我不管,你一定要收阿耀做
第一个徒弟
Wǒ bùguǎn, nǐ yīdìng yào shōu
ā yào zuò dì yī gè túdì
Aku tak mau tau, Yao harus
menjadi murid pertamamu.
10. 各位工友,这是佐藤上校
Gèwèi gōngyǒu, zhè shì
zuǒténg shàngxiào
Dengar baik-baik, Ini adalah
Kolonel Sato.
11. 昨天好多人拿到米了。三蒲
将军很满意
Zuótiān hǎoduō rén ná dào
mǐle. Sān pú jiāngjūn hěn
mǎnyì
Banyak yang telah mendapat beras
kemarin. Jenderal Miura sangat
puas.
12. 我在香港有些朋友
Wǒ zài xiānggǎng yǒuxiē
péngyǒu
Aku masih punya teman di Hong
Kong.
13. 沙胆源,愣着干什么? 上!
Shā dǎn yuán, lèngzhe
gànshénme? Shàng!
Yuan, Kenapa kau diam? Cepat!
14. 李钊,告诉三蒲 跟工人没关
系
Lǐ zhāo, gàosù sān pú gēn
gōngrén méiguānxì
Li, katakan Miura para pekerja tak
bersalah.
15. 清泉,你带我老婆孩子离开
佛山
Qīngquán, nǐ dài wǒ lǎopó
háizi líkāi fúshān
Quan, Bawa istri dan anakku keluar
dari Fo Shan.
Tabel 4.5 Tidak diberikan Padanan
No. Bahasa Sumber (BSu) Bahasa Sasaran (BSa)
1. 我听说叶师傅练得一手好咏春拳
Wǒ tīng shuō yè shīfù liàn dé yīshǒu hào yǒng chūn quán
Kudengar Master Ip
menguasai Wing Chun.
2. 不过 廖师傅中招之后还是深深不
忿
Tapi Master Liu kesal setelah
terpukul.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
71
Bùguò liào shīfù zhōng zhāo zhīhòu
háishì shēn shēn bùfèn
3. 竟然用饿狗抢屎来打叶问
Jìngrán yòng è gǒu qiǎng shǐ lái dǎ
yè wèn
Dia melompat ke Master Ip
seperti anjing kelaparan.
4. 叶太太。 你放心, 我不会打死他
Yè tàitài. Nǐ fàngxīn, wǒ bù huì dǎ sǐ
tā
Jangan cemas, Ny. Ip. aku
takkan sampai
membunuhnya.
5. 金师傅,没事吧?
Jīn shīfù, méishì ba?
Kau tak apa, Master Jin?
6. 李师傅,洪师傅
Lǐ shīfù, hóng shīfù
Master Li, Master Hong.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
72
苏北大学
中文系本科生开题报告书
论文题目:《叶问》电影中的字幕翻译技术分析
学生姓名 : 许海安
学号 : 140710020
导师姓名 : Vivi Adryani Nasution, S.S., MTCSOL
学院 : 人文学院
学系 : 中文系
苏北大学中文系
2018 年 07 月 27 日
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
ii
摘要
本研究的题目是《叶问》人电影中的字幕翻译技巧分析。本研究的目的是描
述和分析基于 Hoed(2006)开发的翻译技术的汉译英曼电影字幕翻译技
术。本研究所采用的方法是描述性的定性方法。本研究的数据是以叙事形式
为单位的语言、词汇、短语、从句和句子。利用分析文献技术收集了本研究
的数据。通过识别译者在翻译电影字幕中使用哪些技术来分析数据。研究结
果表明,134 种翻译技巧在译介中有 5 种。根据其使用频率,依次为:调制
技术 74(55.22%),换位技术 31(11.49%),官方翻译 /原 15(11,
20%),描述性翻译 8(5,98%),未给出等效 6(4.47%)。基于这些结
果,译者在翻译 IP 电影中使用的最主要的翻译技术是调制。
关键词:翻译技巧、字幕、《叶问》电影
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
iii
目录
摘要 ......................................................................................................... ii
目录 ......................................................................................................... iii
第一章绪论 ............................................................................................. 1
1.1 研究背景 .......................................................................................... 1
1.2 研究目的 .......................................................................................... 3
1.3 研究现状 .......................................................................................... 3
1.4 研究方法 .......................................................................................... 6
第二章概念 ............................................................................................. 7
2.1 翻译 ................................................................................................... 7
2.2 技巧翻译 ........................................................................................... 7
2.3 字幕电影 ........................................................................................... 8
2.4《叶问》电影 .................................................................................... 8
第三章《叶问》电影中的字幕翻译技巧分析.................................... 10
3.1 《叶问》电影中翻译技巧 .............................................................. 11
3.2 《叶问》电影中最主要的翻译技巧 .............................................. 28
第四章、结论与建议 ............................................................................. 29
参考文献 ................................................................................................. 30
致谢 ......................................................................................................... 33
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
1
第一章、 绪论
1.1 选题背景
翻译在我们的生活中非常重要。正如我们所知道的,翻译涉及到复
杂的语言和语言系统,它们之间不断地发展和不同。在翻译文本时,翻译人
员总是使用某些翻译技术使译文自然而容易被读者理解。 翻译技巧对翻译
者的工作很有帮助。今天的翻译活动越来越多。不仅翻译了信件、书籍或文
件,而且还渗透到翻译歌曲、电影和电子媒体等各个领域。这部电影成为了
娱乐传播媒介之一,在人们当中很受欢迎。翻译电影的时候,不少人使用翻
译机器。 机器翻译结果仍然有许多缺点,尽管它可以帮助观众了解电影的
故事情节。 但是,电影翻译有其自身的问题。 由于源语言和目标语言之间
的差异,翻译者经常遇到约束。 因此,需要翻译技术来帮助翻译人员将源
语言转换为目标语言并生成良好(副标题)翻译. 像下面的例子:
(1) BSu : 我 知道 你 受到 刘 师傅 的 挑 战 ,
你 Wǒ zhīdào nǐ shòudào liú shīfù de tiǎozhàn,
Nǐ Saya tahu kamu menerima liu master partikel tantangan, kamu
很 快 就 击败 了 他。这 是 真 吗?
hěn kuài jiù jíbài le tā. Zhè shì zhēn ma?
sangat cepat langsung kalah sudah dia. Itu adalah benar kah?
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2
BSa : Mendengar tentang kau berlatih dengan Master Liu dan
mengalahkannya. Apa benar?
示例 (1), “知道”的意思是 ”tahu”。但是翻译目的语中使用“听”词相当于
给了相同的消息或目的。“挑战”的意思是“tantangan”,但被定义为“练习”。
同样的,译者也给出了相当于“练习”的内容,因为在他的故事背景下,刘师
傅只是想通过与叶问的竞争来展示他的军事能力。在这个例子中,译者在语
义上提供了语义上的对等点,但在上下文语境中,译者给出了同样的信息。
这种技术叫做调制技术。
上面的示例(1)显示了译者如何使用特定的技术来生成翻译的等效版
本。此外,作者还将讨论叶问电影的字幕翻译技巧。
叶问电影是由叶伟信执导的武侠动作片。 这部电影将于 2008 年 12
月 18 日在中国着名演员唐尼日元上映。叶问曼的电影讲述了 1930 年代中国
佛山的一位名叫叶问(Donnie Yen)的永春武术家。他和妻子和孩子幸福地
生活在一起。虽然他是个武术家,但叶问却不愿在众人面前吐唾沫。当时佛
山是一个以众多武术学院而闻名的城市,但叶问仍然对接受学生不感兴趣。
但在 1937 年,中国被日本殖民。叶问的命运和他的家庭完全改变了。叶问
以前是一个受人尊敬的富人,现在他必须愿意成为一名矿工,因为他的家是
在日本军队的总部。在矿区,日军对中国人民是非常不公平的。不可避免
地,叶问介入并击败了一些来自日本的武术专家。三浦将军(Hiroyuki
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3
Ikeuchi) 看到了功夫的伟大,他有兴趣与武术专家竞争。三浦将军在战斗舞
台上提出了一个挑战,看叶问的伟大,一个咏春拳大师。
作者之所以选择电影《叶问》作为研究对象,是因为这部电影改编自
咏春拳的真实故事。这部电影还讲述了 30 年代左右的日本殖民时期的历
史,并强调了叶问的爱国之情,当时他拒绝向日本军队传授咏春拳。
叶问电影获得了一个非常了不起的,许多人讨论这部电影并得到了这
部电影的影响。其中一个独特之处是,可以启发观众学习中国功夫,尤其是
电影叶问中的功夫。电影叶问广受欢迎后,在印尼有许多咏春学院。
1.2 研究目的
本文的研究目的是:
1. 描述《叶问》电影的字幕翻译技巧。
2. 描述《叶问》电影字幕中最主要的翻译技巧。
1.3 研究现状
Amri (2017) 在他的学报中“Kriteria dalam Penerjemahan Subtitle Film
Django Unchained dari Bahasa Inggris ke Bahasa Indonesia” 描述从英语到印
尼语的 Django Unchained 电影字幕翻译的标准。这是一个描述性的定性研究
和内容分析方法。研究发现是译者所使用的最主要的对等语,译者使用的最
主要的翻译技巧是直译法,译者最常用的翻译方法是交际翻译,在本研究中
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
4
发现的最大的错误是词汇错误。本研究的分析很容易被作者理解,从而可以
指导作者分析和理解电影字幕翻译中所采用的每一种技巧。
Rachmawati (2016) dalam jurnalnya yang berjudul “Teknik dan Ideologi
Penerjemahan di Wordpress” membahas tentang teknik penerjemahan istilah blog
dalam wordpress dan mendeskripsikan ideologi penerjemahan istilah blog yang
digunakan di google inc, pada wordpress tersebut. Dari hasil penelitian diperoleh
47 kata, 12 frasa, dan 41 kalimat yang digunakan dalam blog. Terdapat enam
teknik penerjemahan yaitu 1) teknik penerjemahan peminjaman, 2) teknik
penerjemahan kalke, 3) teknik penerjemahan literal, 4) teknik penerjemahan
transposisi, 5) teknik penerjemahan reduksi, dan 6) gabungan beberapa teknik
penerjemahan. Ideologi penerjemahan istilah blog didominasi oleh ideologi
foreignisasi. Penelitian ini membantu penulis memahami teknik penerjemahan
pada tataran kata, klausa dan kalimat.
Donald (2016) dalam makalahnya yang berjudul “Metode, stategi dan
Teknik Penerjemahan: Sebuah Tinjauan Mendalam” Makalah ini membahas
tentang penggunaan metode, strategi, dan teknik penerjemahan yang tumpang
tindih. Dua pertama diklasifikasikan sebagai bagian dari proses penerjemahan,
sedangkan yang kedua dibahas dalam terjemahan sebagai produk. Dikesimpulan,
metode mengacu pada cara proses penerjemahan dilakukan dalam hal penerjemah
obyektif, yang mempengaruhi seluruh teks target. Strategi mengacu pada prosedur
yang digunakan penerjemah untuk memecahkan masalah. Penelitian ini
membantu penulis memahami metode, strategi dan teknik penerjemahan.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
5
Nurul dkk (2016) dalam jurnalnya yang berjudul “Analisis Perbandingan
Teknik Penerjemahan Istilah Tabu dalam Film the Wolf of Wall Street dan Dua
Terjemahannya (Subtitle Resmi VCD dan Amatir dari Situs Subscene.com) serta
Dampaknya pada Kualitas Terjemahan” Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi
satuan gramatikal dan jenis istilah tabu, teknik penerjemahan yang digunakan,
kualitas terjemahan dalam film The Wolf of Wall Street dan dua terjemahannya,
serta menjelaskan dampak penggunaan teknik penerjemahan terhadap kualitas
terjemahan istilah tabu. Peneltian deskriptif dengan desain studi kasus terpancang.
Sumber data berupa film The Wolf of Wall Street dan dua terjemahannya, serta
informan. Data berupa istilah tabu dan hasil dari diskusi kelompok dengan rater
mengenai kualitas terjemahan. Teknik pengumpulan data dengan analisis
dokumen, kuesioner dan focus group discussion. Ditemukan dua bentuk istilah
tabu: kata dan frasa. Jenis istilah tabu yang dominan adalah sexual references dan
offensive slang. Pada subtitle VCD, ditemukan enam teknik penerjemahan.
Sedangkan pada subtitle amatir, terdapat tujuh teknik penerjemahan. Walaupun
demikian, ditemukan bahwa pada kedua subtitle tersebut teknik padanan lazim
merupakan teknik yang memiliki andil positif dalam menghasilkan tingkat
keakuratan dan keberterimaan tinggi pada terjemahan istilah tabu. Penelitian ini
membantu penulis dalam memahami perbandingan teknik penerjemahan yang
diterapkan pada dua subtitle.
Amri (2017) dalam jurnalnya yang berjudul “Kriteria dalam
Penerjemahan Subtitle Film Django Unchained dari Bahasa Inggris ke Bahasa
Indonesia” mendeskripsikan tentang kriteria dalam penerjemahan subtitle film
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
6
Django Unchained dari Bahasa Inggris ke Bahasa Indonesia. Ini adalah
penelitian kualitatif deskriptif dengan metode analisis isi. Temuan penelitian
adalah kesepadanan yang dominan digunakan penerjemah adalah kesepadanan
dinamis, teknik terjemahan yang paling dominan digunakan penerjemah adalah
teknik penerjemahan harfiah, metode yang paling sering digunakan penerjemah
adalah terjemahan komunikatif, dan kesalahan terbanyak yang ditemukan dalam
penelitian ini adalah kesalahan leksikal. Analisis dalam penelitian ini sangat
mudah dipahami oleh penulis sehingga dapat menjadi panduan penulis dalam
menganalisis dan memahami setiap teknik yang diterapkan dalam penerjemahan
subtitle film.
1.4 研究方法
本研究中使用的方法是定性描述法。定性研究采用定性的观察方法、
访谈法或文献综述法。这项研究也被称为定性描述性研究,因为数据提供的
数据更有意义,并且能够提供比数据或频率形式的数据更真实的理解。本研
究是一种以研究为导向的翻译方法,在《叶问》电影的副标题中,对翻译技
巧进行了微观层面的考察,如词汇层面、短语、从句或句子。因此,在本研
究中,作者收集了数据,并进行了深入的描述和分析。
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
7
第二章、 概念
2.1 翻译
一般来说,翻译被定义为文本从源语言到目标语言的转换。在这种情
况下,翻译至少涉及两种语言。此外,Catford(1965:20)指出翻译是用
另一种语言(目标语言)中的等效文本材料代替一种语言(源语言)中的文
本材料。用另一种语言(TL)中的等效文本材料替换一种语言(SL)中的文
本材料。
文本表示可以被称为消息的传递。交付的使命可以用同样的语言结构
(如果文化是相同的),或者在不同的文化不同的语言结构根据 Kridalaksana 的
意见(1985 年 Nababan,1985),将翻译定义为授权转让从源语言到目标语言,首
先揭示了它的意思,然后语言的风格。通过翻译文本中包含的信息的对等意
义将与原文相同。
2.2 技巧翻译
在这个定义中有两个重要的事情:(1)技术是实用的;(2)应用于
特定任务的技术(在这种情况下是翻译任务)。从这两个要点可以理解,技
术不同于方法或程序,它们或多或少具有规范性。根据技术的实际性质,
“技术”直接关系到翻译的实际问题和解决方案,而不是与某些规范或翻译指
南有关。
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
8
在翻译过程中,我们需要在词汇、句子或段落的层次上解决翻译问
题。这种缓解方法被称为“技术”(Hoed 2006: 72)。Hoed 分为 9 种技术,即:
换位技术、调制技术、描述性翻译、附加说明、脚注、语音翻译、正式/原
翻译、无等效和匹配的文化。
2.3 字幕电影
电影翻译有两种类型的翻译,即字幕和配音。字幕是从源语言翻译成
位于屏幕底部的目标语言的翻译。配音是与电影预告片一起显示的声音(音
频)的翻译结果。
2.4 《叶问》电影
IP 人电影是由叶伟信执导的武侠电影。这部电影主演了中国著名演员
甄子丹于 2008 年 12 月 18 日上映。这部电影讲述了 20 世纪 30 年代中国佛
山的咏春拳艺术家 Ip Man(甄子丹),他和妻子和孩子幸福地生活在一
起。虽然他是一位武术家,但 Ip Man 更喜欢在众人面前吐出他的技巧。当
时佛山是一个以武术院校闻名的城市,但 IP 人对接受学生却不感兴趣。但
在 1937 年,是日本 colonized 斜坡模式。IP 城域网和他的家庭做完全的改
变。Ip Man 以前是一位受人尊敬的富人,现在他必须愿意成为一名矿工,
因为他的家在日军总部制造。在矿区,日军对中国人民是非常不公平的。IP
人不可避免地干预并击败了来自日本的一些武术专家。缪拉将军(Hiroyuki
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
9
Ikeuchi)看到功夫大师的伟大,有兴趣与武术专家竞争。缪拉将军在竞技场
上提出了一个挑战,看到了一个永春武术大师叶夫曼的伟大。
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
10
第三章、 《叶问》电影中的字幕翻译技巧分析
本章将介绍电影叶问的字幕翻译技巧的研究成果。研究的数据量
多达 134 个,字幕为叶问电影。数据基于 Hoed(2006)开发的翻译技术进行分
析。在这种情况下,研究者只讨论了 9 种翻译技术,包括转置、调制、描述
性翻译、补充解释、脚注、音译、官方/标准翻译和未给出等效。
3.1 《叶问》电影中翻译技巧
1.1。翻译技术
一.调制技术
调制技术成为译者使用最多的技术,有 74 次(55,22%)。由于印
度尼西亚语和印尼语之间的语言差异,这种技术成为最主要的技术。在目标
语言,用平滑词汇传递更多的词更容易接受和理解。
Kupikir Master Liu hebat tapi ia lemah dalam bertahan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
11
图 – 1 调制技术
使用调制技术的例子如下:
(11) 源语言: 我 原 以为 廖 师傅 功夫 好 可 连
Wǒ yuán yǐwéi liào shīfù gōngfū hǎo kě lián
Saya semula mengira Liao Master keterampilan baik tapi bahkan
还击 之 力 都 没有
huánjí zhī lì dōu méiyǒu
melancarkan serangan balasan partikel tenaga semua tidak ada
目标语言: Kupikir Master Liu hebat tapi ia lemah dalam bertahan
(00:08:18,500 --> 00:08:21,042)
在数据 11 处,与目标语言相比,源语言本的观点或关注点存在差
异。源语言和目标语言两个句子的本质是相同的。但以上两句话的不同之处
在于“可连还击之力都没有 ”。但是在目标语言,译者根据故事的背景改变
了观点,把它变成了“ia lemah dalam bertahan”。
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
12
图 – 2 调制技术
(12) BSu : 我 只 是 个 翻译。 我 不 用 吃饭
Wǒ zhǐ shì gè fānyì. Wǒ bù yòng chīfàn
Saya hanya adalah (satuan) penerjemah. Saya tidak butuh makan
啊
a
(partikel)
BSa : Aku hanyalah penerjemah. Aku juga perlu mencari nafkah!
01:01:58,938 --> 01:02:01,567
在上面的 12 个数据中,给出了一个确切的等价词,我还需要谋生。
船长曾经是一名警察,但当日本人殖民中国和危机袭击中国的时候,他愿意
Aku hanyalah penerjemah. Aku juga perlu mencari nafkah
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
13
为日本人工作,以满足他的需要。但是 IP 人感到失望,认为他是叛徒。在
这种话语中,译者在翻译句子时非常适当地进行调制技术。恰当的词语选择
有助于读者更好地理解话语的意义。
图 – 3 调制技术
调制技术应用的另一个例子是在数据13中:
(13)源语言: 我 还 怎么 开 馆 收 徒弟?
Wǒ hái zěnme kāi guǎn shōu túdì?
Saya masih bagaimana membuka gedung menerima murid?
目标语言: Siapa yang ingin menjadi muridku?
(00:11:08,250 --> 00:11:10,042)
源语言更关注我是如何在这种情况下刘师傅接受学生的。但在目标语
言:专注于谁将是他的学生。很显然,这两个句子的观点是不同的。
Siapa yang ingin menjadi muridku?
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
14
二. 转位
这一技术的应用应该是为了使所产生的译文符合目标语言的规则,考
虑到源语言(汉语)和目标语言(印尼语)之间的结构差异。翻译员采用换位技
术,使用频率为 31 次(23,13%)。
图 – 4 转位
采用换位技术的例子如下:
(14) 源语言 : 好 的 功夫 是 不分
Hǎo de gōngfū shì bù fēn
Baik partikel keterampilan adalah tidak berpengaruh
男女 老少 的
Nánnǚ lǎoshào de
Kung fu yang hebat tak tergantung pada umur atau kelamin
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
15
pria wanita, tua dan muda partikel
目标语言 : Kung fu yang hebat tak tergantung pada umur atau kelamin.
00:28:26,625 --> 00:28:30,667
在这种情况下,使用换位技术将 MD 模式(解释的解释)转变成一种
更符合印尼规则的 DM(解释说明)模式。MD 模式的意思是汉语形容词,
它是“解释”的一个元素,在“解释”的前面,使它符合印度尼西亚的规则。
在这种情况下,译者还应该提供一个更精确的对等的年龄被替换为等
同于“年龄”的词,而性别被替换为等同于“性别”的词。“性别”这个词
的意思更适合用来表示男性和女性的意思。
图 – 5 转位
Bukan, ada yang harus kulakukan di penggilingan
kapas.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
16
使用转位技术的另一个例子是以下数据:
(15)源语言: 不是 工厂 还 有 很 多 事 要
Bùshì, gōngchǎng hái yǒu hěn duō shì yào
Bukan, pabrik masih ada sangat banyak hal harus
做
zuò
melakukan
目标语言: Bukan, ada yang harus kulakukan di penggilingan kapas.
(00:16:41,583 --> 00:16:43,583)
转位技术在 15 号数据语音翻译中的应用经历了结构上的变化。在源
语言中,名字必须放在动词的开头。但是在目标语言中,这个地方的名字被
翻译并放在句尾。在这种情况下,汉语的句子有 (状语 - 主语 - 谓语 - 宾语)
结构,而印尼语的句子有(主语 - 谓语 - 宾语 - 状语) 结构。
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
17
图 – 6 转位
(16) BSu : 所以 今天 特地 找 你 来 切磋 一下
Suǒyǐ jīntiān tèdì zhǎo nǐ lái qiēcuō yīxià
Jadi hari ini khusus mencari kamu datang saling belajar sebentar
BSa : Aku ingin berlatih denganmu hari ini.
(00:03:28,958 --> 00:03:31,958)
在上述数据 16 中,应用换位技术来改变汉语和印度尼西亚时间词的
描述结构。在汉语中,时间词应该在主题之前或之后。而在印度尼西亚语言
中,词语的时间描写的位置可以放在句子的开头或结尾。
Aku ingin berlatih denganmu hari ini
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
18
图 – 6 转位
(17) BSu : 与其 任 人 欺负 我 宁愿 去
Yǔqí rèn rén qīfù wǒ nìngyuàn qù
Lebih baik membiarkan orang menghina saya lebih baik pergi
欺负 人
Qīfù rén
menghina orang
BSa : Lebih baik aku menindas daripada aku ditindas.
(01:24:06,602 --> 01:24:08,628)
在上面的数据 17 中,这个句子被更好地解释为压抑而不是压抑。但
在目标语言中,句子结构的变化要比压抑好。句子结构因印尼和普通话的结
构差异而变化,以获得一个好的和可理解的翻译。
Lebih baik aku menindas daripada aku ditindas
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
19
这个词的概念欺负是侮辱。然而,在这种情况下,译者使用了一个压
抑的词。从词的意义和意义上肯定是不同的。强调的恶性词语更多的是其他
人的话语,责骂或侮辱,而强调强调行动或对他人采取消极行动。
四.官方翻译/原
如果在目标语言中有许多术语、名称和短语已经被标准化或官方化,
那么译者就可以直接进行翻译。通常,这些术语已经存在于法律、特定领域
的词汇表中,或以人的姓名、城市或地区的形式存在。这种技术的使用是
15 次(11%,20%)。
图 – 7 官方翻译/原
例子大学的官方/技术标准翻译是流放在下面的数据:
Aku Jin, aku dengar Foshan terkenal akan kungfunya.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
20
(18) 源语言: 俺 叫 金山 找 久 闻 佛山
Ǎn jiào jīnshān zhǎo jiǔ wén fóshān
Kami dipanggil Jinshan mencari Lama mendengar Foshan
是 武术 之 乡
shì wǔshù zhī xiāng
adalah silat kata bantu desa
目标语言: Aku Jin, aku dengar Foshan terkenal akan kungfunya.
(00:25:52,417 --> 00:25:55,000)
在上述数据中,佛山是广东省的城市之一。在目标语言中普遍知道的
地点或城市的名称,在这种情况下,直接翻译者使用佛山作为等价物。
在上面的演讲中,译者也会用武术翻译来翻译词汇。在这种情况下,
译者试图描述这个词武术“beladiri”,因为这个词在目标语言要好。
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
21
图 – 8 官方翻译/原
使用该技术的另一个例子在以下数据中找到:
(19) 源语言: 看 看 我们 怎么 打 赢 叶 问
Kàn kàn wǒmen zěnme dǎ yíng yè wèn
Lihat lihat kami bagaimana pukul menang Ip Man
目标语言: Lihat bagaimana kami mengalahkan Ip Man.
(00:25:12,417 --> 00:25:14,250)
在上面的数据中,”叶问”是一个武术大师的名字。在《叶问》电影
中,他是主角咏春拳。在这种情况下,翻译人员使用 Ip Man 作为对等物,
因为目标语言中也已经知道这个名称。
Lihat bagaimana kami mengalahkan Ip
Man mManc.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
22
三. 描述性翻译
通过描述包含所述单词的含义的描述来执行的,因为它不在源语言中
找到等价的词,因为它不知道或因为它不存在或不在目标语言中。译者使用
该技术 8 次(5.98%)。
图 – 9 描述性翻译
使用描述性翻译技术的例子列举在下列数据中:
(20) 源语言: 我 怎么 是 走狗 啦?
Wǒ zěnme shì zǒugǒu la?
Saya bagaimana adalah kaki tangan interjeksi
目标语言: Kenapa aku disebut penghkianat?
(01:02:03,375 --> 01:02:04,500)
Kenapa aku disebut pengkhianat?
cxcppengkhianat ?ddpepengkhianat?
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
23
使用描述性翻译技术的例子列举在下列数据中:
在上面的数据中,“走狗”这个词的意思是共犯。在目标语言,这个词
被赋予了等同于背叛的字眼。在这种情况下,译者试图描述这个词的意思走
狗因为如果是字面翻译即”走” =jalan,”狗” = anjing,可以导致目标语言意义和
不可接受的失真。
图 – 9 描述性翻译
(21) BSu : 他 奶奶 的! 他们 谁 敢 反抗,
Tā nǎinai de! Tāmen shéi gǎn fǎnkàng,
Dia nenek (partikel) mereka siapa berani melawan,
就 给 我 打!
jiù gěi wǒ dǎ!
langsung beri saya pukulan
Sial! Beraninya kau melawan, Hajar mereka!
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
24
BSa : Sial! Beraninya kau melawan, Hajar mereka!
(01:19:15,644 --> 01:19:19,845)
在上面的数据、语音他奶奶的!如果直译是“你的奶奶!”,会造成意
义的扭曲。这个词是一个侮辱性的词,但是在印尼语中,它的意思是
“sial”。这个词的意思是怨恨或愤怒的表达,但在 BSa 中仍然是可以接受
的。
图 – 10 描述性翻译
使用描述性翻译技术的另一个例子是以下数据:
(22) 源语言: 但 我 并 不 认为 中国 武术 会 比
Dàn wǒ bìng bù rènwéi zhōngguó wǔshù huì bǐ
Tapi saya dan tidak mengira Tiongkok silat akan dibanding
日本 武术 强
Tapi kurasa lebih hebat Karate Jepang daripada Kungfu
Cina.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
25
rìběn wǔshù qiáng
Jepang silat kuat
目标语言: Tapi kurasa lebih hebat Karate Jepang daripada Kungfu Cina.
(01:31:35,833 --> 01:31:42,333)
在源语言的数据 中,“中国武术”被翻译成中国功夫,而“日本武术”
则被翻译成日本空手道。在这种情况下,武术是一种被称为武术术语的武
术。而在日本,更为著名的空手道武术。
五.未给出等效
这种翻译是在译者找不到目标语言翻译的情况下进行的,这样在翻译
过程中他只能引用原文。通常,这种方法带有脚注。这种技术的使用是 24
次(4.47%)。
Kudengar Master Ip menguasai Wing Chun.
Chun.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
26
图 – 11 未给出等效
使用该技术的另一个例子在以下数据中找到:
(23) 源语言: 我 听 说 叶 师傅 练 得 一手 好
Wǒ tīng shuō yè shīfù liàn dé yīshǒu hào
Saya dengar bicara Ye guru berlatih partikel satu tangan baik
咏 春 拳
yǒng chūn quán
Wing Chun tinju
目标语言: Kudengar Master Ip menguasai Wing Chun.
00:03:25,292 --> 00:03:28,750
如您所见,咏春(中国:咏春;拼音: yǒng chūn)的武术之一的名字的字面
意思是“春之歌”,也拼就广口盅或翼兽形杯中国武术和武术相结合的侵略和
斗争和专业化在近距离战斗。在这种情况下,译者正确地引用目标语言中的
单词,因为咏春拳在目标语言是众所周知的。
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
27
图 – 12 未给出等效
其他使用不匹配技术的例子可以在下面的数值数据中找到:
(24) 源语言: 不过 廖 师傅 中招 之后 还是 深深 不忿
Bùguò liào shīfù zhōng zhāo zhīhòu háishì shēn shēn bùfèn
Tapi Liu guru terkena setelah atau dalam naik darah
目标语言: Tapi Master Liu kesal setelah terpukul.
(00:07:54,250 --> 00:07:57,125)
在上面的数据中,单词“师傅”转换为“Master”。Master 一词来源于英
语,意思是一位专家。但是译者直接引用这个词作为对等词。这是因为目标
语言的读者理解这个词的意思和意图。
Tapi Master Liu kesal setelah terpukul.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
28
3.2 《叶问》电影中最主要的翻译技巧
基于上述研究结果,可以看出,调制技术是电影翻译中使用最广泛的
翻译人员,其翻译技术是现有技术的 74 次(55.22%)。在《叶问》电影中
转位应用的第二种技术有 31 次(11.49%)。然后,官方翻译技术应用了 15 次
(11,20%)。然后由译者应用的第四种方法是描述性的,即 8 次(5,98%)。技术
翻译是未给出等效,有 6 次(4,47 %)
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
29
第四章、结论与建议
4.1 结论
结果表明,从汉语到印尼语的,《叶问》电影中字幕最广泛应用的
翻译技术是调制 74 次(55.22%)。其次是转位技术,最高可达 31 次(11,
49 %)。第三种翻译技术是应用 15 次的官方翻译技术(11.20%)。此外,
译者将第四种技术应用于译者的描述技术多达 8 次(5.98%)。技术翻译是
未给出等效,有 6 次(4,47 %)。
4.2 建议
本研究可为汉语翻译成印尼语的技术研究提供参考。但这项研究还
远远不够完善,就一些建议如下:
1. 期望进一步研究者,以进一步研究翻译,但侧重于不同的研
究。
2. 为了进一步研究,需要对译者在翻译书籍、小说和其他文学作
品时所采用的翻译技巧进行研究。
3. 在词汇选择中,译者应注意源语言中的信息在目标语言中的传
递。
4. 在将一些习语从源语言翻译成目标语言时,译者应提供完全等
同于读者理解的内容。
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
30
参考文献
[1] Amir Nadiatul. “Kriteria Dalam Penerjemahan Subtitle Film Django
Unchained dari Bahasa Inggris ke Bahasa Indonesia”[J]. Universitas Negeri
Jakarata, 2017
[2] Benny H. Hoed. Penerjemahan dan Kebudayaan[M]. Bandung: Dunia Pustaka
Jaya, 2006
[4] Donald J. Nababan. Metode, stategi dan Teknik Penerjemahan: Sebuah
Tinjauan Mendalam. Universitas Sebelas Maret, 2016
[5] Fatimah Djajasudarma. Metode Linguistik Ancangan Metode Penelitian dan
Kajian[M]. Bandung: PT Refika Aditama, 2006
[6] John Cunnison Catford. A Linguistik Theory of Translation[M]. London:
Oxford university. Press, 1965
[7] Khoiru Ummatin. Analisis Teknik Penerjemahan Subtitling Film Lesson for
an Assassin di JTV[J]. Jawa Timur, 2015
[8] Lucia Molina and Amparo Hurtado Albir. Translation Technique Revisited: A
Dynamic and Functionalist Approach[J]. Meta, Vol. XLVII, No. 4. 2002:498-512
[9] Mildred L. Larson. Meaning Based Translation: a Guide to Cross Language
Equivalent[M]. Larham: University Pres of America, 1984
[10] Moleong, L. J. Metodologi Penelitian Kualitatif[M]. Bandung: Remaja
Rosda Karya, 2004
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
31
[11] Muhammad Ikhwan. Analisis Kualitas Terjemahan Subtitle Film The
Mermaid Skripsi[M]. Medan: 苏北大学:文学院,2016
[12] Mangatur Rudolf Nababan. Teori Menerjemah Bahasa Inggris. Pustaka
Pelajar: Yogyakarta, 1999
[13] Nurul Intan Sari, R. M. Nababan. Analisis Perbandingan Teknik
Penerjemahan Istilah Tabu dalam Film the Wolf of Wall Street dan Dua
Terjemahannya (Subtitle Resmi VCD dan Amatir dari Situs Subscene.com) serta
Dampaknya pada Kualitas Terjemahan[J]. Magister Linguistik Pascasarjana
Universitas Sebelas Maret, 2016
[14] Peter Newmark. A Textbook of Translation[M]. London: Prentice Hall, 1998
[15] Prima Purbasari. “Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan
dalam Subtitle Film Jane Eyre versi Serial TV BBC [M], Surakarta: Pascasarjana
Program Magister Linguistik, Minat utama penerjemah Universitas Sebelas Maret,
2011
[16] Raja Rachmawati. “Teknik dan Ideologi Penerjemahan di Wordpress”[J].
Riau, 2016
[17] Rochayah Machali. Pedoman Bagi Penerjemah. Bandung : Mizan Pustaka,
2009
[18] Roger T. Bell. Translation and Translating: Theory and Practice[M]. New
York: Longman, 1991
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
32
[19] Rudy Sofyan. Translation Process and Translation Quality (A Study of
Indonesian Student Translators)[D]. 苏北大学:文学院, 2016.
[20] Sudaryanto. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa (Pengantar
Penelitian Wahana Kebudayaan Secara Linguistis)[M]. Yogyakarta: Duta Wacana
University Press, 1993
[21] Suhendra Yusuf. Terjemah: Pengantar ke Arah Pendekatan Linguistik dan
Sosiolinguistik[M]. Bandung: Mandar Maju, 1994
[22] Sutopo. Metodologi Penelitian Kualitatif[M]. Surakarta: UNS, 2006
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
33
致谢
首先,作者要感谢耶稣基督的健康、和智慧,使作者能够很好地完成
和论文。在此之际,笔者想表达自己的感激之情:特别是对苏北大学文学
院,Dr.Drs.Budi Agustono,M.S., 中文系的系主任,Mhd.Pujiono,M.Hum, Ph,D.,
我的导师,苏雅妃老师感谢您因为经常抽出宝贵的时间来询问论文的情况,
也在中文论文的写作过程中给予我悉心的指导。我还要感谢苏北大学中文系
的老师们,他们在大学生活的几年中给我的无私帮助。同时,我还要感谢我
亲爱的父母、姐姐、妹妹、弟弟,你们所付出的一切都是伟大的。我最亲爱
的同学 唐香婷, 江千青 , 祝秋荷, 郭平安, 黄香寒,陈瑞起,我们一起经历这
个过程,我们分享故事,鼓励和支持对方。最后,还要感谢所有帮助过我和
关心过我的人。忠心的说一声 “多谢”。
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
top related