PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA - pkm.uns.ac.idpkm.uns.ac.id/repositori/Front/download/pkm-gt/2013/D0312066... · Latar Belakang Masalah Anak jalanan adalah anak yang berusia dibawah
Post on 07-Apr-2019
237 Views
Preview:
Transcript
i
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA STREET CHILDREN SHOW : AJANG KREATIVITAS TANPA BATAS
BAGI ANAK JALANAN DI KOTA SURAKARTA
BIDANG KEGIATAN :
PKM-GT
Diusulkan Oleh :
Rima Setyaningsih (D0312066) Angkatan 2012
Fitrianti (H0710049) Angkatan 2010
Mehilda Rosdaliva (F3612053) Angkatan 2012
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2013
ii
HALAMAN PENGESAHAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
1. Judul : Street Children Show : Ajang Kreativitas Tanpa Batas Bagi Anak Jalanan Di Kota Surakarta
2. Bidang Kegiatan : () PKM-AI ( ) PKM-GT 3. Ketua Pelaksana :
a. Nama Lengkap : Rima Setyaningsih b. NIM : D0312066 c. Fakultas/Jurusan : FISIP/Sosiologi d. Universitas : Universitas Sebelas Maret Surakarta e. Alamat Rumah : Menuran RT01/VIII, Baki, Sukoharjo f. No Telp./HP : -/085642157196 g. Alamat Email : rimasetyaningsih10@gmail.com
4. Anggota Pelaksana Kegiatan : 2 orang 5. Dosen Pendamping : a. Nama Lengkap : Dr. Argyo Demartoto, M. Si b. NIP : 96508 25 199203 1 003 c. Alamat Rumah : Jl Bengawan Solo No 8 RT 5/IX,
Semanggi, Surakarta d. No Telp./HP : 081548615662
Surakarta, 25 Maret 2013
Menyetujui,
Pembantu Dekan III Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
Dra. Suyatmi, M.S NIP. 19520929 198003 2 001
Ketua Pelaksana Kegiatan
Rima Setyaningsih NIM D0312066
Pembantu Rektor III
Universitas Sebelas Maret
Drs. Dwi Tiyanto, SU. NIP. 195404 14 198003 1 007
Dosen Pendamping
Dr. Argyo Demartoto, M. Si NIP. 196508 25 199203 1 003
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis dengan
judul “Street Children Show : Ajang Kreativitas Tanpa Batas Bagi Anak
Jalanan Di Kota Surakarta”. Karya tulis ini disusun guna mengikuti Program
Kreativitas Mahasiswa dengan spesifikasi di gagasan tertulis (PKM GT) yang
diselenggarkan oleh Direktur Penelitian dan Pengabdian Mayarakat (DP2M),
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
Penyusunan karya tulis ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu
penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. Argyo Demartoto, M.Si Selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan masukan dan dukungan sampai terselesainya karya tulis
ilmiah ini.
2. Ayah dan Ibu serta keluarga besar penulis yang selalu memberikan
semangat dan motivasi.
3. Teman-teman penulis.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan karya tulis
ini, untuk itu saran dan kritik yang membangun kami harapkan untuk perbaikan di
masa mendatang. Semoga karya tulis ini bermanfaat bagi penulis khususnya
sebagai pembelajaran dan para pembaca pada umumnya untuk aplikasi dalam
kehidupan di masyarakat.
Surakarta, 25 Maret 2013
Penulis
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................... i HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... ii KATA PENGANTAR .................................................................................. iii DAFTAR ISI ................................................................................................ iv ABSTRAK ................................................................................................... v PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1 Tujuan Penulisan ...................................................................................... 1 Manfaat Penulisan .................................................................................... 2
GAGASAN .................................................................................................. 2 Kondisi Terkini ............................................................................................. 2 Solusi yang Pernah di Tawarkan ................................................................... 3 Pihak yang dapat Berperan ............................................................................ 3 Langkah-Langkah Strategis Implementasi ..................................................... 4 KESIMPULAN ............................................................................................ 4
Gagasan yang di Ajukan ........................................................................ 4 Teknik Implementasi yang akan di Lakukan........................................... 5 Prediksi Hasil yang akan di Peroleh ....................................................... 5
DAFTAR PUSTAKA
v
STREET CHILDREN SHOW : AJANG KREATIVITAS TANPA BATAS
BAGI ANAK JALANAN DI KOTA SURAKARTA Rima Setyaningsih, Fitrianti, Mehilda Rosdaliva
Universitas Sebelas Maret ABSTRAK
Generasi muda merupakan aset yang dimiliki bangsa, namun kenyataannya kata aset seolah hanya kata formal belaka tak terkecuali anak jalanan di Surakarta. Anak jalanan lebih cenderung akrab dengan kemiskinan, penganiayaan, kekerasan, sehingga tertanam dalam diri mereka dan membuatnya berperilaku negatif. Kasus-kasus kekerasan (fisik, psykologis, maupun seksual) yang dialami oleh anak jalanan hingga terungkap ke publik hanyalah sebuah fenomena dari kasus-kasus kekerasan yang sebenarnya sering terjadi di dalam kehidupan anak-anak jalanan. Sebenarnya anak jalanan tidak berbeda dengan anak yang lainnya, mereka juga mempunyai potensi dan bakat hanya saja pengaktualisasian dari bakat anak jalanan masih terkendala oleh fasilitas dan dukungan dari lingkungan. Pengembangan bakat anak jalanan tidak terlepas dari kepribadian diri mereka sendiri termasuk sifat keras mereka. Mereka hanya mampu menampilkan bakatnya jika menyukai bakatnya tersebut, tanpa ada paksaan maupun batasan-batasan pengembangan bakat. Untuk itu dibutuhkan suatu wadah anak jalanan untuk mengekspresikan bakatnya sesuai kesukaannya melalui ajang kretifitas tanpa batas. “Street Children Show” merupakan salah satu gagasan solusi yang ditawarkan. Ajang ini memberikan kebebasan seluas-luasnya bagi anak jalanan untuk menampilkan bakatnya didepan pemirsa dari berbagai kalangan. Selain itu kegiatan ini juga bertujuan untuk menarik berbagai kalangan untuk lebih memperhatikan bakat anak jalanan untuk dikembangkan agar nantinya mereka memiliki taraf kehidupan lebih baik, baik dibidang pendidikan, maupun ekonominya.
Kata kunci
Anak jalanan, Bakat , Sifat keras, Ajang, Surakarta
1
STREET CHILDREN SHOW : AJANG KREATIVITAS TANPA BATAS BAGI ANAK JALANAN DI KOTA SURAKARTA
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah Anak jalanan adalah anak yang berusia dibawah 20 tahun, yang telah
menghabiskan sebagian besar waktunya untuk bekerja di jalanan baik sebagai pedagang koran, pengemis, dan lain-lain (Bagong Suyanto. Karakter anak jalanan memang di identikan dengan karakter yang keras, di karenakan pola hidup yang sulit untuk mencukupi penghidupannya. Menurut penelitian Kementerian Sosial terdapat sekitar 4,5 juta anak terlantar (seperti anak jalanan, kurang nutrisi, dan anak berkebutuhan khusus) yang tersebar di seluruh provinsi di Indonesia. Anak jalanan yang jumlahnya keseluruhan mencapai 232.000 anak dan data dari Yayasan Bina Bakat menyebutkan jumlah anak jalanan yang tersebar di seluruh wilayah Surakarta mecapai sekitar 300 anak jalanan. Selain menjadi pengamen dan pengemis, mereka juga menjadi pemulung (Argyo Demartoto, 2012). Berdasarkan data dan informasi dari Dinas Sosial terdapat 38 tempat mangkal anak jalanan di seluruh Surakarta, yaitu diantaranya: lampu merah Panggung, perempatan lampu merah Sekarpace, Taman Jurug, sekitar kampus UNS, Bis Kota, perempatan lampu merah Ngapeman, Pasar Kembang, Depan Kantor Pos Besar, Terminal Tirtonadi. Fenomena anak jalanan merupakan salah satu masalah sosial yang harus ditangani saat ini karena adanya anak jalanan menimbulkan keamanan dan ketertiban di jalan terganggu serta dapat merugikan pengguna jalan.
Berdasarkan data yang di publikasikan oleh Kementrian Sosial dan yayasan BBN dapat di pahami bahwa pembentukan karakter keras oleh anak jalanan karena sulitnya menjalani hidup. Karakter keras yang terbangun sejak dini akan memberikan sumbangan yang besar terhadap pembentukan kepribadian anak saat usia dewasa. Hal ini dapat memacu tingginya tingkat penyimpangan sosial pada anak sehingga dapat menambah tingkat kriminalitas anak (Odi Shalahuddin, 2012). Menurut Dirjen Pemasyarakatan di bawah Kementrian Hukum dan HAM mencatat lebih dari 60.000 anak bermasalah dengan hukum di Indonesia, dan provinsi Jawa Tengah merupakan provinsi dengan tingkat kriminalitas anak tertinggi di Indonesia setelah Sumatera Utara, DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Jawa Barat (Bagong Suyanto, 2010).
Masa anak-anak adalah masa untuk mengembangkan dan menemukan bakat tak terkecuali anak jalanan. Namun pada kenyataannya anak jalanan lebih banyak menghabiskan sebagian waktunya untuk mencari nafkah untuk menghidupi kehidupannya dan keluarga. Padahal dalam diri anak memiliki bakat terpendam, jika bisa ditemukan dan dikembangkan mampu membantu ekonomi mereka jauh lebih baik dibanding menjadi pengemis, pemulung ataupun pengamen. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu wadah yang mampu menemukan bakat anak jalanan. Sehingga mereka dapat berkembang sesuai bakat dan keahliannya, serta dapat meningkatkan pendapatan bagi dirinya dan keluarga.
2
Tujuan Penulisan Tujuan pembuatan gagasan tertulis ini diantaranya adalah : 1. Turut serta membantu pemerintah dalam rangka mencerdaskan anak bangsa. 2. Memberikan gagasan atau ide dalam peningkatan kualitas SDM dengan
diadakannya “Street Children Show” 3. Mengetahui respon anak – anak Surakarta terhadap model pengambangan
bakat bagi anak jalanan 4. Meminimalisir jumlah anak jalanan sebagai pengemis, pengamen, dan
pemulung agar mereka beralih menjadi anak yang berkreasi sesuai dengan bakatnya untuk meningkatkan derajatnya dimasyarakat.
Manfaat Penulisan
Manfaat dari penulisan ini adalah: 1. Untuk penulis, memberikan sebuah ide baru dalam pengembangan
kemampuan, minat dan bakat anak jalanan. 2. Bagi pemerintah, aktivis dan donator, diharapkan dapat membantu
memberikan dana dan menyukseskan program “Street Children Show” 3. Diharapkan melalui kegiatan ini mampu menambah khasanah keilmuan,
khususnya dalam pendidikan karakter pada anak di Indonesia. 4. Terciptanya suatu wadah penemuan dan pengembangan bakat bagi anak-anak
jalanan untuk berkreasi agar mereka lebih mengeksplor bakatnya serta menninggalkan statusnya sebagai anak jalanan.
GAGASAN
Kondisi terkini Kondisi anak jalanan di Indonesia semakin hari semakin memprihatinkan
begitu juga didaerah Surakarta yang masih kurang mendapat perhatian dari berbagai pihak termasuk pemerintah. Pada tahun 2006, Surakarta mendapatkan predikat sebagai Kota Layak Anak (KLA), namun dilihat pada kenyataannya jumlah anak jalanan semakin banyak (Umar Januardi, 2010) Seharusnya dengan usia yang masih muda, anak jalanan mampu berkreasi sesuai bakatnya. Namun tidak dipungkiri mereka melakukan itu untuk mendapatkan uang demi mencukupi kebutuhannya dan keluarga. Mereka menghabiskan sebagian waktunya untuk mencari uang dengan menjadi pengemis, pengamen, maupun pemulung dijalanan.
Anak jalanan lebih cenderung akrab dengan kemiskinan, penganiayaan, kekerasan, sehingga tertanam dalam jiwa dan membuatnya berperilaku negatif. Kasus-kasus kekerasan (fisik, psykologis, maupun seksual) yang dialami oleh anak jalanan hingga terungkap ke publik hanyalah sebuah fenomena dari kasus-kasus kekerasan yang sebenarnya sering terjadi di dalam kehidupan anak-anak jalanan. Sebenarnya anak jalanan tidak berbeda dengan anak yang lainnya, mereka juga mempunyai potensi dan bakat hanya saja pengaktualisasian dari bakat anak jalanan masih terkendala oleh fasilitas dan dukungan dari lingkungan. Pada masa anak-anak, otak yang memiliki 100-200 milyar sel yang siap dikembangkan serta diaktualisasikan untuk mencapai tingkat perkembangan potensi tertinggi. Pada perkembangan otak manusia mencapai kapasitas 50 % pada masa anak usia dini.
3
Selain itu anak jalanan juga memiliki karakter yang ingin hidup bebas sehingga tidak mau terkekang dengan peraturan yang ada. Anak jalanan akan merasa senang jika mereka dapat melakukan apa yang mereka inginkan dan mereka akan memberontak jika harus melakukan peraturan yang tidak sesuai dengan keinginannya. Salah satu contohnya adalah untuk sekolah secara formal, tidak semua anak jalanan mau bersekolah formal. Mereka terbiasa dengan aktivitas motorik sedangkan sekolah lebih banyak aktivitas kognitif sehingga mereka belum terbiasa dan tidak akan nyaman belajar di sekolah. Aktivitas mereka adalah mengamen atau bernyanyi yang merupakan aktivitas motorik sebagai sarana penyalur hobi. Walaupun awalnya hal itu dilakukan karena kondisi ekonomi, akan tetapi apabila hobi ini dibina dan diberdayakan maka dapat menjadi profesi. Oleh karena itu, hobi yang mereka miliki dapat menjadi ataupun dijadikan sebuah profesi, misalnya, anak jalanan yang hobi menyanyi apalagi mempunyai bakat bernyanyi dapat menjadi seorang penyanyi yang professional asalkan ada upaya pembinaan dan pelatihan.
Solusi yang pernah ditawarkan Beberapa solusi pernah ditawarkan dalam meningkatkan perkembangan
bakat dan minat anak jalanan, salah satunya adalah sekolah gratis bagi anaka jalanan. Upaya pemerintah agar anak jalanan tetap sekolah tidak berjalan dengan baik. Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang sudah digratiskan nampaknya belum menjadi magnet untuk anak jalanan agar mereka mengikuti pendidikan formal. Kecenderungan anak jalanan beranggapan bahwa sekolah adalah suatu hal yang tidak penting karena hanya menghabiskan waktu dan uang. Bagi mereka, hidup dijalanan dengan mengamen atau mengemis lebih bermanfaat karena bisa mendapatkan uang dan memenuhi kebutuhan sehari-hari. Anak jalanan terbiasa dengan aktivitas motorik sedangkan sekolah lebih banyak aktivitas kognitif sehingga mereka belum terbiasa dan tidak akan nyaman belajar di sekolah.
Rumah singgah merupakan salah satu solusi anak jalanan. Namun rumah singgah yang diperuntukan untuk anak jalanan pun masih kurang efektif karena belum menyentuh akar persoalannya seperti kemiskinan. Keberadaan rumah singgah kadang hanya dijadikan tempat untuk berkumpulnya anak jalanan dan menjadi tempat istirahat sementara. Harus ada sebuah terobosan baru yang bersifat pemberdayaan keterampilan-keterampilan dan potensi yang dimiliki anak jalanan. Hal ini tentu saja bukan hal yang aneh karena anak jalanan sulit diberikan pendidikan dengan sistem persekolahan. Karena itu, usaha peningkatan mutu pendidikan bagi anak jalanan tidak bisa dilakukan seperti sistem pembelajaran di kelas, kita harus melihat masalah ini secara objektif karena kebiasaan anak jalanan adalah berada dilapangan yang mana mereka sudah terbiasa dengan alam terbuka yang bebas untuk berekspresi sesuai dengan minatnya.
Training life skill juga sering dilakukan, dengan adanya training life skill ditujukan untuk membangun semangat dan jiwa kewirausahaan sehingga untuk anak jalanan yang belum memiliki ketrampilan, penghasilan yang jelas atau belum memiliki pekerjaan yang positif dapat membangun usaha mandiri. Namun kendala dari solusi ini adalah tidak semua anak memiliki jiwa untuk membuat suatu keterampilan maupun kerajinan tertentu. Bagi anak yang tidak menyukainya lebih
4
memilih kembali lagi kejalanan dibanding mengikuti training yang tidak diminatinya.
Pihak yang dapat berperan “Street Children Show” yang kami gagas ini diharapkan dapat berjalan
sesuai dengan rencana. Untuk itu, dibutuhkan pihak-pihak yang dapat membantu terlaksananya program “Street Children Show” tersebut. Pihak-pihak yang dipertimbangkan dapat membantu terwujudnya program tersebut, yaitu pemerintah (Dinas Sosial, Gubernur, Walikota dan jajaran pemerintah lainnya), Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Donatur, Aktivis, pelaku bisnis dan masyarakat sekitar. Pemerintah berperan untuk memberikan izin terselenggaranya “Street Children Show), mengawasi dan berpartisipasi untuk mendukung terlaksananya kegiatan ini melalui sosialisasi kepada masyarakat umum. Donatur memiliki beberapa peran yang utama, yaitu sebagai penyandang dana untuk membantu keperluan logistic atau perlengkapan dalam acara ini, serta memberikan reward kepada anak-anak jalanan yang mempunyai bakat potensial. LSM dan aktivis sebagai pengerahan masa dalam kegiatan tersebut sehingga banyak anak jalanan yang tersentuh kegiatan ini. Masyarakat sekitar, baik orang tua, ketua RT, lurah hingga camat, dapat berpartisipasi mendukung diadakannya kegiatan ini.
Langkah-Langkah Strategis Implementasi 1. Sosialisasi kepada masyarakat terutama anak jalanan akan adanya kegiatan
“Street Children Show” sebagai wadah penyaluran bakat anak jalanan. 2. Meminta ijin kepada ketua RT atau Pemerintah Daerah setempat serta
melakukan negosiasi kepada para preman sekitar agar program “Street Children Show” ini dapat terlaksana.
3. Melakukan kerja sama dengan lembaga pemerintah, LSM, instansi terkait, donatur dan para aktivis yang memiliki tujuan yang sama dengan kegiatan “Street Children Show”
4. Menarik keinginan anak jalanan untuk menampilkan minat dan bakatnya pada penonton agar penonton memahami bahwa anak jalanan memiliki bakat yang perlu untuk dikembangkan.
5. Mendampingi anak jalanan agar dapat berkembang sesuai dengan minat dan bakatnya.
KESIMPULAN
Gagasan yang Diajukan Permasalahan anak jalanan di Surakarta sampai saat ini belum sepenuhnya
teratasi. Permasalahan tersebut merupakan tanggung jawab dari semua elemen, baik itu masyarakat untuk membantu membina kehidupan anak jalanan, LSM sebagai organisasi masyarakat yang mampu membantu kehidupan anak jalanan, maupun pemerintah untuk memberikan sosialisasi dan prasarana untuk peningkatan kesejahteraan anak jalanan. Anak jalanan tumbuh dan berkembang dengan latar kehidupan jalanan dan akrab dengan kemiskinan, penganiayaan, dan hilangnya kasih sayang, sehingga membentuk jiwa mereka menjadi orang yang
5
keras dan sesukanya saja. Anak jalanan cenderung bersifat keras bagi pada orang lain maupun pada dirinya. Termasuk juga dalam pendidikan. Anak jalanan hanya mau mengembangkan pendidikan dan keterampilan sesuai dengan keinginannya saja.
“Street Children Show” sebagai salah satu alternatif pengembangan minat dan bakat anak jalanan sesuai dengan keinginan dan skill yang dimiliki tanpa ada paksaan dari orang lain. Kegiatan ini dimaksudkan sebagai wadah anak jalanan menunjukan bakatnya dan mengekspresikan apa yang dia inginkan sehingga dapat merujuk pada bakat yang dia miliki. Kegiatan ini diikuti oleh anak-anak jalanan disekitar Surakarta yang bekerjasama dengan Pemerintah maupun LSM setempat. Hal ini dimaksudkan agar semakin terlihat peran pemerintah dan LSM sebagai sarana peningkatan kualitas anak jalanan.
“Street Children Show” adalah sebuat wadah penyaluran bakat anak jalanan, selain itu juga akan ada sharing bersama ex anak jalanan yang telah berhasil keluar dari zona kehidupan jalanan yang dia tekuni sebelumnya. Inti kegiatan ini, anak jalanan akan menamampilkan bakat dan keterampilannya didepan penonton dann tiga orang penasehat yang akan memberikan masukan dan penilaian terhadap bakat dan keterampilan mereka. Penonton berasal dari pihak baik LSM, pihak pemerintah, masyarakat, mahasiswa serta pelaku bisnis. Hal ini dimaksudkan agar LSM, Pemerintah, dan masyarakat lebih peka terhadap bakat dan keterampilan anak jalanan, sehingga bisa memberikan partisipasi maupun terlibat aktif untuk membina anak jalanan.
Teknik Implementasi Yang Akan Dilakukan Ada Lima (5) teknik/langkah yang akan kami lakukan
untuk mengimplementasikan tujuan dari penulisan gagasan ini. Teknik tersebut antara lain sebagai berikut 1. Sosialisasi kepada masyarakat 2. Meminta ijin kepada ketua RT atau Pemerintah Daerah setempat serta
melakukan negosiasi kepada para preman sekitar agar program “Street Children Show” ini dapat terlaksana.
3. Melakukan kerja sama dengan lembaga pemerintah, LSM, instansi terkait, donatur dan para aktivis serta pelaku bisnis
4. Menarik keinginan anak jalanan untuk menampilkan minat dan bakatnya 5. Mendampingi anak jalanan agar dapat berkembang sesuai dengan minat dan
bakatnya.
Prediksi Hasil Yang Akan Diperoleh
“Street Children Show” ini akan memberikan dampak dan manfaat yang besar yang dapat ditinjau dari beberapa aspek, yaitu :
1. Aspek lingkungan. Menciptakan keadaan lalu lintas yang bebas anak jalanan sehingga terhindar dari kemacetan, premanisme dan kriminalitas di sekitar lampu merah.
2. Aspek social. a. Memberikan wadah bagi anak jalanan untuk mengekspresikan minat
dan bakatnya.
6
b. Memberikan kesempatan anak jalanan untuk menciptakan dan mempublikasikan karyanya kepada masyarakat umum.
3. Aspek ekonomi. a. Meningkatkan perekonomian anak jalanan pasca acara. Diharapkan
mereka akan lebih mampu mengeksplor bakatnya untuk meningkatkan ekonominya.
b. Mengurangi tingkat pengangguran dan jumlah kemisikinan di Indonesia.
c. Meningkatkan perekonomian bangsa. d. Meningkatnya peran pemerintah, LSM, maupun pelaku bisnis untuk
berperan aktif dalam peningkatan perekonomian anak jalanan melalui pengembangan bakat anak jalanan lewat sisi materiil dan moril.
4. Aspek politik a. Mewujudkan cita-cita negara Indonesia, yaitu mencerdaskan
kehidupan bangsa seperti yang tercantum dalam teks pembukaan UUD 1945.
b. Menghapuskan monopoli pendidikan dan memeratakan pendidikan anak bangsa.
7
DAFTAR PUSTAKA
Demartoto, Argyo. 2012. Need-Based Street Children Management in Surakarta City of Central Java Province of Indonesia. Asian Social Science; Vol. 8, No. 11.
Januardi, Umar. 20 Desember 2010. http://edisicetak.joglosemar.co/sites/default/files/favicon_3.png. ( Akses tanggal 17 Maret 2013, 8:18:30 PM )
Shalahuddin, Oddi. 2004. Di Bawah Bayang-Bayang Ancaman (Situasi Anak Jalanan Semarang). Semarang: Yayasan Setara.
Shalahuddin, Oddi. 19 April 2012. http://odishalahuddin.wordpress.com/2012/04/19/anak-jalanan-sebagai-subyek-hak-bukan-pelaku-kriminal/feed/.(Akses tanggal 20 Maret 2013, 8:55:35 PM )
Suyanto,Bogong. 22 Agustus 2011. http://id.shvoong.com/socialsciences/sociology/2203325-pengertian-anak-jalanan/ .(Akses tanggal 20 Maret 2013, 9:23:39 PM )
Suyanto, Bagong. 2010. Masalah Sosial Anak, Jakarta: Kencana.
8
LAMPIRAN
Ketua Pelaksana
1. Nama Lengkap : Rima Setyaningsih
2. NIM : D0312066
4. Tempat, Tanggal Lahir : Sukoharjo, 19 Oktober 1993
5. Progam Studi : Sosiologi
6. Fakultas : Ilmun Sosial dan Politik
7. Perguruan Tinggi : Universitas Sebelas Maret Surakarta
9.Alamat : Menuran RT01/VIII, Baki, Sukoharjo
Riwayat Pendidikan Formal
1. TK Dharma wanita Menuran (Lulus tahun 2000)
2. SDN Menuran 02 (Lulus tahun 2006)
3. SMP N I Baki (Lulus tahun 2009)
4. SMA Negeri 1 Sukoharjo (Lulus tahun 2012)
5. Jurusan Sosisologi UNS (2012 – sekarang)
Pengalaman Organisasi
1. Sie Inventaris KPPA Wanagapa Periode 2010/2011
2. Sie Inventaris Dewan Ambalan Arjuna Srikandi Pereriode 2010/2011
3. Anggota staf divisi Diskusi dan Riset CENSOR UNS
4. Asisten Public Relation KOPMA UNS 2012
Surakarta, 25 Maret 2013
Rima Setyaningsih
NIM D0312066
9
Anggota I
Nama : Fitrianti
NIM : H0710049
Tempat, Tanggal Lahir : Batam, 17 April 1992
Fakulatas/ Jurusan : Pertanian/Agroteknologi
Alamat Asal : Pancur baru Blok I No 10, Duriangkang,
Sei Beduk, Batam
Alamat Kos : Jalan Mendung 4, Kost Sunarjati, Jebres,
Solo
No HP : 085647012332
Alamat Email : fitrianti01@yahoo.com
Motto : Hari ini harus lebih baik dari kemaren, dan
besok harus lebih baik dari hari ini
Riwayat Pendidikan 1. SD : SD N 013, Batam (1998 - 2004) 2. SMP : SMP N 16, Batam (2004 -2007) 3. SMA : SMA N 3, Batam (2007-2010) 4. PT : Universitas Sebelas Maret
Riwayat Organisasi 1. Staff divisi produksi Bursa Mahasiswa Fakultas Pertanian UNS 2. Staff Departemen Keuangan BEM Fakultas Pertanian UNS 3. Ketua LSO Deteksi KOPMA UNS 4. Asisten PR KOPMA UNS
Surakarta, 25 Maret 2013
Fitrianti
H0710049
10
Anggota II
1. Nama Lengkap : Mehilda Rosdaliva
2. NIM : F3612053
4. Tempat, Tanggal Lahir : Jombang, 24 Mei 1994
5. Progam Studi : Keuangan Perbankan
6. Fakultas : Ekonomi
7. Perguruan Tinggi : Universitas Sebelas Maret Surakarta
8. Alamat KTP : Jl. Raya Kwaron Timur. Rt/Rw: 13/05 Kec. Diwek
9.Alamat Sekarang : Kentingan Kulon. Rt/Rw: 02/10 No. 45 Jebres
Riwayat Pendidikan Formal
TK Pertiwi I Jombang (Lulus tahun 2000)
SDN Cukir I Jombang (Lulus tahun 2006)
SMP N I Jombang (Lulus tahun 2009)
RSBI SMA Negeri 2 Jombang (Lulus tahun 2012)
Jurusan Keuangan Perbankan UNS (2012 – sekarang)
Pengalaman Organisasi
1. Crew Majalah Peace Jombang Periode 2009
2. IM3 Young Ambassador East Java Bali Nusra Periode 2009/2010
3. Divisi Humas Pasukan Pengibar Bendera Smada Jombang 2010
4. Bu Carik Pasukan Pengibar Bendera Pusaka Kabupaten Jombang 2011
5. Ketua Umum Koperasi Siswa Tahun Buku 2011
6. Indosat Young Leader Club 2012
7. Anggota Pengawas I Koperasi Mahasiswa UNS Periode 2013-2015
Surakarta, 25 Maret 2013
Mehilda Rosdaliva
NIM F3612053
11
RIWAYAT HIDUP DOSEN PEMBIMBING
Nama : Dr. Argyo Demartoto, M.Si
Tempat dan Tanggal Lahir : Metro, 25 Agustus 1965
Pekerjaan : Dosen Jurusan Sosiologi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sebelas Maret
Golongan / Pangkat : IVa / Pembina
Jabatan Fungsional : Lektor Kepala
Alamat Kantor : Jl. Ir Sutami 36A Surakarta Telp. (0271) 637277
Alamat Rumah : Semanggi Mipitan RT 5 RW 9 Surakarta 57117
Telp. (0271) 668170
Alamat e-mail : argyodemartoto@ymail.com
RIWAYAT PENDIDIKAN PERGURUAN TINGGI
Tahun Lulus
Program Pendidikan (diploma, sarjana, magister, spesialis, dan
doktor) Perguruan
Tinggi Jurusan/ Program
Studi 2012 Doktor UGM Sosiologi 2005 Magister UGM Sosiologi 1991 Sarjana UGM Sosiologi
KARYA TULIS ILMIAH
Tahun Judul Penerbit/Jurnal Akan
dipublikasikan Violence
Against Women 2012
Artikel yang berjudul : Indonesian Men’s Perceptions of Violence Against Women. Penulis : Pamela Nilan, Argyo Demartoto, Alex Broom.
Sudah diterima pada tanggal 23 Mei 2012 oleh Amy Batchman assistant editor Violence Against Women, Sage Publications Inc
Akan dipublikasikan
Springer International and Cultural Psychology,
2012
Artikel yang berjudul : Evolving Masculinities in Indonesia Penulis : Pamela Nilan, Argyo Demartoto, Agung Wibowo.
Sudah diterima pada 18 November 2011 oleh Joseph Gelfer editor buku yang berjudul :Masculinities in a Global Era.
Akan dipublikasikan Oktober 2012
Masculinity, Violence and Socioeconomic Status in Indonesia. Penulis : Pamela Nilan, Argyo Demartoto, Alex Broom
US Journal :Culture, Society and Masculinities.
September 2012 Need-Based Street Children Management In Surakarta City of Central Java Province of Indonesia. Penulis : Argyo Demartoto.
Asian Social Science Vol.8 No.11, September
2012.pp 107-118 ISSN 1911-2017 E-ISSN
1911-2025
12
Juni 2012 Patriarchal Residues in Indonesia: Respect Accorded Senior Men by Junior Men Penulis : Pamela Nilan, Argyo Demartoto
European Journal of Social Sciences
ISSN 1450-2267 Vol. 31 No. 2 (2012) pp 279-
293 Oktober 2011 Fenomena Anak Muda Yang Bekerja di
Kapal Pesiar dalam Era Globalisasi Sebagai Bagian dari Masyarakat Resiko.
Jurnal Sosiologi Reflektif Vol. 6 No 1 Oktober 2011. Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Dan Humaniora UIN Sunan Kalijaga. Yogyakarta.
Oktober 2011 Young Men and Peer Fighting in Solo Indonesia. Penulis : Pamela Nilan, Argyo Demartoto, Agung Wibowo
Men and Masculinities,14(4) 470-490 Sage Publications Inc
Maret 2011 Buku Panduan Fasilitator Pelatihan Perencanaan Pembangunan Kelurahan Layak Anak Berbasis Analisis Situasi Ibu Dan Anak (ASIA) – Kota Layak Anak (KLA) Dalam Pengembangan Kota Layak Anak Surakarta.
Bappeda Kota Surakarta & UNICEF
Maret 2011 Modul Perencanaan Pembangunan Kelurahan Layak Anak Berbasis Analisis Situasi Ibu Dan Anak (ASIA) – Kota Layak Anak (KLA) Dalam Pengembangan Kota Layak Anak Bagi Fasilitator Masyarakat.
Bappeda Kota Surakarta & UNICEF
Januari 2011 Perempuan dan Rokok (Kajian Sosiologi Kesehatan Terhadap Perilaku Kesehatan Reproduksi Perempuan Perokok di Kota Surakarta). Yuni Lestari, Argyo Demartoto
Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia Universitas Diponegoro Semarang. ISSN : 1907-2937 Volume 6/No-1/Januari 2011
April 2010
Strukturalisme Konflik: Pemahaman akan Konflik pada Masyarakat Industri menurut Lewis Coser dan Ralf Dahrendoft
Jurnal Sosiologi Dilema Dialektika Masyarakat Vol 24 No. 1 Tahun 2010
2009 “Membedah Gagasan Post Modernisme Baudrillard : Realitas Semu”
Jurnal Sosiologi Dilema Dialektika Masyarakat. Vol. 21 No. 2 Tahun 2009
Oktober 2009 Penyunting (editor) buku : Pembangunan Pariwisata Berbasis Masyarakat. Penulis : Argyo Demartoto, Rara Sugiarti, Widiyanto, R. Kunto Adi, Trisni Utami
UNS Press
2009 Masculities and Violence in India and Indonesia Identifying Themes and Contructs For Research, Penulis : Pamela Nilan, Alex Broom, Argyo Demartoto, John Germov, K
Journal of Health and Development, India,Vol. 4. No 1-4 Tahun 2009. p.209-228.
13
R. Nayar April 2009 Kebutuhan Praktis Dan Strategis Gender
Menyoal TKW Indonesia yang Akan Dikirim Keluar Negeri
UNS Press
Oktober 2007 Perilaku Korupsi di Era Otonomi Daerah Fakta Empiris dan Strategi Pemberantasan Korupsi di Indonesia.
Spirit Publik Jurnal Ilmu Administrasi FISIP UNS Vol. 3. Nomor 2 Tahun 2007
1 Mar 2007
Mosaik Dalam Sosiologi UNS Press
Desember 2006 Pelayanan Sosial Non Panti Bagi Lansia Suatu Kajian Sosiologis.
UNS Press
Desember 2006. “ODHA, Masalah Sosial dan Pemecahannya”,
Jurnal Penduduk dan Pembangunan, Jurnal Terakreditasi Nasional, Vol. 6, No. 2 Des 2006.
April 2006 Ikatan Primordialisme Hubungan Patron Client dan Rasionalitas Dalam Kaitannya dengan Afiliasi Politik Mahasiswa Islam FISIP UNS Surakarta
Jurnal Sosiologi FISIP UNS, Dilema Dialektika Masyarakat Vol. 18. Nomor 1 Tahun 2006
Desember 2005 “Menyibak Sensitivitas Gender dalam Keluarga Difabel”.
UNS Press
2001 “Perlindungan Kesehatan Reproduksi Wanita Pekerja”, Penulis : Mahendra Wijaya, Agus Sutanto, Sudarsana, Darsono, Argyo Demartoto Dalam buku Menggugat Budaya Patriarkhi
Pusat Penelitian Kependudukan UGM Yogyakarta 979-8368-58-4
top related