PROFIL KESEHATAN KOTA SALATIGA TAHUN 2013...i KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Alloh SWT berkat rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusunan Buku Profil Kesehatan Kota Salatiga Tahun
Post on 25-Feb-2020
1 Views
Preview:
Transcript
PROFIL KESEHATAN
KOTA SALATIGA
TAHUN 2013
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Alloh SWT berkat rahmat dan karunia-Nya sehingga
penyusunan Buku Profil Kesehatan Kota Salatiga Tahun 2013 dapat diselesaikan. Profil
Kesehatan Kota Salatiga Tahun 2013 merupakan salah satu sarana yang dapat digunakan
untuk melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap pencapaian pembangunan kesehatan di
Kota Salatiga.
Profil kesehatn Kota Salatiga juga merupakan penyajian yang relative komprehensif
dari data derajat kesehatan, upaya kesehatan, sumber daya kesehatan, dan data umum serta
lingkungan yang berhubungan dengan kesehatn. Profil kesehatan menggunakan data yang
bersumber dari pengelola program kesehatn di lingkungan Dinas Kesehatan Kota Salatiga
dan lintas sektor yang berkaitan dengan program kesehatan.
Dalam melaksanakan upaya peningkatan pembanguanan kesehatan, Dinas
Kesehatan Kota Salatiga menempatkan pelayanan kesehatan ibu dan anak sebagai prioritas
utama pembangunan kesehatan, di samping pelayanan kesehatan untuk masyarakat miskin,
penanggulangan penyakit menular dan gizi buruk. Semua ini juga tidak terlepas dari
dukungan serta peran serta pihak masyarakat, pihak pemerintah maupun swasta, serta
kerjasama dengan pihak lain yang terkait.
Di samping memuat gambaran hasil kegiatan pembangunan kesehatan, Profil
Kesehatan juga dimaksudkan untuk melengkapi kebutuhan data dan informasi di bidang
kesehatan maupun bidang lain yang membutuhkan.
Selanjutnya diharapkan kritik dan saran yang membangun, serta partisipasi dari
berbagai pihak terutama dalam proses pengumpulan data yang akurat, tepat waktu dan sesuai
kebutuhan. Kepada semua pihak yang telah menyumbangkan pikiran dan tenaganya dalam
penyusunan Profil Kesehatan ini kami mengucapkan terima kasih.
ii
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ………………………..……………..……………………………………...... i DAFTAR ISI………………………………………….……………………………………………….. ii DAFTAR TABEL…………………………………………………………………………………….. iii DAFTAR GAMBAR ……………………………………………….……………………………….. iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................. B. Sistematika Penyajian.................................................................................
1 1 1
BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH A. Keadaan Geografi........................................................................................ B. Keadaan Penduduk .................................................................................... C. Keadaan Ekonomi……................................................................................ D. Keadaan Pendidikan……………………………………………………………
4 4 5 7 8
BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN A. Angka Kematian……………......................................................................... B. Angka Kesakitan………………………………….......................................... C. Angka Status Gizi Masyarakat………….........……………………………….
10 10 16 30
BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN A. Pelayanan Kesehatan Dasar....................................................................... B. Akses Dan Mutu Pelayanan Kesehatan ……………………………………. C. Perilaku Hidup Masyarakat …………………………………………………… D. Pembinaan Kesehatan Lingkungan Dan Sanitasi Dasar……………………
35 35 82 92 93
BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN A. Sarana Kesehatan........................................................................................ B. Tenaga Kesehatan........................................................................................ C. Pembiayaan Kesehatan................................................................................
101 101 108 112
BAB VI KESIMPULAN A. Derajat Kesehatan………………………………………………………............ B. Situasi Upaya Kesehatan………………………………………………………. C. Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan……………………………………… D. Perilaku Hidup Masyarakat……………………………………………………… E. Pembinaan Kesehatan Lingkungan Dan Sanitasi Dasar……………………. F. Situasi Sumber Daya Kesehatan………………………………………………. G. Pembiayaan Kesehatan…………………………………………………………
115 118 124 125 125 127 128
LAMPIRAN
iii
DAFTAR TABEL
TABEL 2.1
TABEL 2.2
TABEL 2.3
Jumlah Penduduk Kota Salatiga Berdasarkan Jenis Kelamin dan Sex Rasio
Tahun 2013………………………………………………………………..……….
Jumlah Penduduk Kota Salatiga Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin
Tahun 2013………………………………………………………………………..…
Tingkat Pendidikan Penduduk Kota Salatiga Tahun 2013……………………….
6
7
9
iv
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Angka Kematian Bayi Di Kota Salatiga Tahun 2006-2013.……………………….. 13
Gambar 3.2 Angka Kematian Balita (AKABA) Kota SalatigaTahun 2009-2013………………. 14
Gambar 3.3 Angka Kematian Ibu di Kota Salatiga Tahun 2006-2013………………………….. 16
Gambar 3.4 Jumlah Kasus AFP di Kota Salatiga Tahun 2006-2013………………………... 18
Gambar 3.5 Penemuan Kasus TB Paru BTA (+) Kota Salatiga Tahun 2008-2013…….. 20
Gambar 3.6 Jumlah Penderita Diobati dan Angka Kesembuhan TB Paru di Kota Salatiga Tahun
2006-2013…………………………………………………………………................
21
Gambar 3.7 Balita dengan Pneumonia Yang Ditangani Di Kota Salatiga Tahun 2006-2013……. 22
Gambar 3.8 Jumlah Penemuan Kasus HIV/AIDS Kota Salatiga Tahun 2001-2013……………... 23
Gambar 3.9 Penyakit Infeksi Menular Seksual Diobati Di Kota Salatiga Tahun 2006-2013……. 24
Gambar 3.10 IR dan CFR Kasus DBD Kota Salatiga Tahun 2006-2013……………….............. 26
Gambar 3.11 Jumlah Kasus Diare dan Diare Pada Balita Di Kota Salatiga Tahun 2006-2013…… 27
Gambar 3.12 Kasus PD3I Kota Salatiga Tahun 2006-2013……………………………………….. 28
Gambar 3.13 Jumlah Kasus Penyakit Tidak Menular Di Kota Salatiga Tahun 2013……………... 29
Gambar 3.14 Jumlah Bayi BBLR Kota Salatiga Tahun 2006-2013………….………………….... 30
Gambar 3.15 Jumlah Balita Gizi Buruk Tahun 2006-2013……………………………………….. 32
Gambar 4.1 Cakupan kunjungan Ibu Hamil K1 dan K4 Di Kota Salatiga Tahun 2006-2013…... 37
Gambar 4.2 Cakupan Persalinan Yang Ditolong Oleh Tenaga Kesehatan Kota Salatiga Tahun
2006-2013…………………………………..……………………………………….
39
Gambar 4.3 Cakupan Pelayanan Ibu Nifas Di Kota Salatiga Th 2008-2013…........................... 41
Gambar 4.4 Bumil Risti Ditangani Tahun 2006-2013…………………………………………… 42
Gambar 4.5 Prevalensi Ibu Hamil Anemia Kota Salatiga Tahun 2010-2013…………….……… 43
Gambar 4.6 Cakupan Pemberian Tablet Fe Pada Bumil Kota Salatiga Tahun 2006-2013…….. 44
Gambar 4.7
Gambar 4.8
Cakupan Kunjungan Neonatus Kota Salatiga Tahun 2006-2013…………………..
Cakupan Kunjungan Bayi Kota Salatiga Tahun 2007-2013………………………..
45
46
Gambar 4.9 Cakupan Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak Balita Dan Prasekolah Tahun
2006-2013………………...........................................................................................
48
Gambar 4.10 Cakupan Pemeriksaan Kesehatan Siswa SD/MI Tahun 2006-2013……………….. 50
v
Gambar 4.11 Persentase Balita Ditimbang di Kota Salatiga Tahun 2006-2013………………….. 52
Gambar 4.12 Persentase Balita Yang Naik Berat Badanya Di Kota Salatiga Tahun 2010-2013.… 54
Gambar 4.13 Cakupan Pemberian Kapsul Vitamin A Pada Balita (6-59 bln) Di Kota Salatiga
Tahun 2006-2013…………………………………………………………………….
57
Gambar 4.14
Gambar 4.15
Cakupan Ibu Nifas Yang Mendapat Kapsul Vitamin A di Kota Salatiga Th. 2008-
2013…………………………………………………………………………………..
Persentase Pemberian Tablet Fe Pada Ibu Hamil Di Kota Salatiga Th. 2006-2013…
58
60
Gambar 4.16
Gambar 4.17
Cakupan ASI Eksklusif Kota Salatiga Tahun 2008-2013…….…………………….
Cakupan Peserta KB Aktif Kota Salatiga Tahun 2006-2013………………………..
62
71
Gambar 4.18 Jenis Kontrasepsi Peserta KB Aktif Tahun 2013…………………………………… 71
Gambar 4.19 Imunisasi Dasar Lengkap Bayi Thaun 2007-2013………………………………… 73
Gambar 4.20 DO Imunisasi DPT1 Campak Kota Salatiga Tahun 2006-2013………………........ 74
Gambar 4.21 Pelayanan Gigi Tumpatan dan Pencabutan Gigi Tetap Kota Salatiga Tahun 2008-
2013………………………………………………………………………………….
75
Gambar 4.22
Gambar 4.23
Gambar 4.24
Gambar 4.25
Gambar 4.26
Gambar 4.27
Gambar 4.28
Gambar 4.29
Gambar 4.30
Gambar 4.31
Gambar 5.1
Peresentase Cakupan Murid SD/MI yang Diperiksa Kesehatan Gigi dan Mulut Di
Kota salatiga Tahun 2008-2013……………………………………………………..
Pelayanan Kesehatan Usila Di Kota Salatiga Tahun 2006-2013…………………….
Persentase Peserta Jaminan Pelayanan Kesehatan Kota salatiga Tahun 2013………
Jumlah Kunjungan Rawat Jalan Di Sarana Kesehatan Kota Salatiga Tahun 2008-
2013…………………………………………………………………………………..
Jumlah Kunjungan Rawat Inap Di Sarana Kesehatan Tahun 2008-2013……………
Jumlah Kunjungan Pelayanan Kesehatan Jiwa Di Sarana Kesehatan Di Kota
Salatiga Tahun 2008-2013…………………………………………………………...
BOR RSU Pemerintah Di Kota Salatiga Tahun 2008-2013………………………....
AVLOS RS Pemerintah Di Kota Salatiga Tahun 2009-2013………………………..
TOI RS Pemerintah Di Kota Salatiga Tahun 2009-2013…………………………….
Persentase TUPM Sehat Kota Salatiga Tahun 2008-2013…………………………..
Strata Posyandu Kota salatiga Tahun 2008-2013……………………………………
76
78
83
85
86
87
90
91
92
98
106
Gambar 5.2 Jumlah Posyandu Mandiri Kota Salatiga Tahun 2008-2013……………………….. 107
Gambar 5.3 Persebaran Pegawai Di Sarana Pelayanan Kesehatan Di Lingkungan Dinas
Kesehatan Kota Salatiga Tahun 2013……………………………………………….
109
vi
Gambar 5.4 Rasio Dokter Spesialis Di Kota Salatiga Tahun 2006-2013………………………... 110
Gambar 5.5 Rasio Dokter Umum Di Kota Salatiga Tahun 2006-2013………………………….. 110
Gambar 5.6 Rasio Dokter Gigi Di Kota Salatiga Tahun 2006-2013…………………………….. 111
Gambar 5.7 Rasio Bidan Di Kota Salatiga Tahun 2006-2013…………………………………… 112
Profil Kesehatan Kota Salatiga 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam rangka mencapai Kota Salatiga Sehat upaya pembangunan
kesehatan Kota Salatiga tidak bisa dilakukan oleh sektor kesehatan saja, tetapi
harus dilakukan secara holistik bersama stakeholder, lintas sektor dan
masyarakat. Kegiatan-kegiatan program pembangunan kesehatan yang
dilakukan oleh sektor kesehatan maupun non kesehatan yang berhubungan
dengan masalah kesehatan, merupakan data atau fakta yang perlu dicatat dan
dikelola dengan baik dalam suatu sistem informasi. Peran data dan informasi
program pembangunan kesehatan terasa makin diperlukan guna pengambilan
keputusan disetiap program, tahapan dan jenjang administrasi.
Prioritas pembangunan kesehatan tahun 2013 menempatkan pelayanan
kesehatan ibu dan anak sebagai prioritas utama pembangunan kesehatan
dilanjutkan dengan pelayanan kesehatan masyarakat miskin, penanggulangan
penyakit menular dan gizi buruk. Program-program tersebut sangat berkaitan
untuk meningkatkan kesehatan masyarakat Kota Salatiga.
Profil Kesehatan Kota Salatiga 2
Buku Profil Kesehatan Salatiga disusun guna menggambarkan situasi dan
kondisi kesehatan masyarakat Kota Salatiga. Profil Kesehatan ini berisi data dan
informasi yang menunjukkan derajat kesehatan, sumber daya kesehatan, dan
upaya kesehatan serta pencapaian indikator pembangunan kesehatan di Kota
Salatiga. Oleh karena itu Profil Kesehatan Kota Salatiga dapat digunakan untuk
mengevaluasi kemajuan pembangunan kesehatan di Kota Salatiga pada tahun
yang bersangkutan.
B. SISTEMATIKA PENYAJIAN
Adapun sistematika penyajian Profil Kesehatan Kota Salatiga sebagai berikut :
Bab-1 : Pendahuluan
Bab ini berisi penjelasan tentang maksud dan tujuan Profil Kesehatan dan
sistematika penyajiannya.
Bab-2 : Gambaran Umum
Bab ini menyajikan data-data tentang gambaran umum Kota Salatiga. Selain
uraian tentang letak geografis, administratif, dan informasi umum lainnya, bab ini
juga mengulas faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kesehatan dan faktor-
faktor lainnya misalnya kependudukan, ekonomi, sosial budaya dan lingkungan.
Bab-3 : Situasi Derajat Kesehatan
Bab ini berisi uraian indikator mengenai angka kematian, angka kesakitan, dan
angka status gizi masyarakat.
Profil Kesehatan Kota Salatiga 3
Bab-4 : Situasi Upaya Kesehatan
Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan
rujukan dan penunjang, pemberantasan penyakit menular, pembinaan kesehatan
lingkungan dan sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat, pelayanan
kefarmasian dan alat kesehatan, pelayanan kesehatan dalam situasi bencana.
Upaya pelayanan kesehatan yang diuraikan dalam bab ini juga mengakomodir
indikator Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan serta upaya pelayanan
kesehatan lainnya yang diselenggarakan oleh pemerintah kota Salatiga.
Bab-5 : Situasi Sumber Daya kesehatan
Bab ini menguraikan tentang sarana kesehatan, tenaga kesehatan, pembiayaan
kesehatan, dan sumber daya kesehatan lainnya.
Bab-6 : Kesimpulan
Bab ini berisi sajian tentang hal-hal penting yang perlu disimak dan ditelaah
lebih lanjut dari profil kesehatan kota Salatiga tahun 2013. Selain keberhasilan–
keberhasilan yang perlu dicatat, bab ini mengemukakan hal-hal yang dianggap
masih kurang dalam rangka penyelenggaraan pembangunan kesehatan.
Lampiran
Pada lampiran ini berisi resume (angka pencapaian Kota Salatiga) dan 87 tabel
data indikator kesehatan termasuk pencapaian Standar Pelayanan Minimal
Bidang Kesehatan.
Profil Kesehatan Kota Salatiga 4
BAB II
GAMBARAN UMUM WILAYAH
A. KEADAAN GEOGRAFI
Kota Salatiga di kelilingi wilayah Kabupaten Semarang. Terletak
antara 007.17’ dan 007.17’.23” Lintang Selatan dan antara 110.27’.56,81”
dan 110.27’.56,81” dan 110.32’.4,64” Bujur Timur. Secara morfologi Kota
Salatiga berada di daerah cekungan kaki gunung Merbabu, di antara
gunung-gunung kecil antara lain Gajah Mungkur, Telomoyo dan Payung
Rong.
Seluruh wilayah Kota Salatiga dikelilingi oleh wilayah Kabupaten
Semarang, yaitu:
Sebelah Utara : Kecamatan Pabelan (Desa Pabelan dan Desa
Pejaten) dan Kecamatan Tuntang (Desa Kesongo, Desa Watu serta
Desa Agung)
Sebelah Selatan: Kecamatan Getasan (Desa Sumogawe, Desa
Samirono seta Desa Jetak ) dan Kecamatan Tengaran (Desa
Patemon dan Desa Karang Duren)
Sebelah Timur : Kecamatan Pabelan (Desa Ujung-Ujung, Desa
Sukoharjo serta Desa Glawan) dan Kecamatan Tengaran (Desa
Bener, Desa Tegal Waton serta Desa Nyamat)
Profil Kesehatan Kota Salatiga 5
Sebelah Barat : Kecamatan Tuntang (Desa Candirejo, Desa Jombor,
Desa Sraten serta Desa Gendongan) dan Kecamatan Getasan (Desa
Polobogo).
Secara administrasi Kota Salatiga terbagi menjadi 4 kecamatan dan
22 kelurahan. Luas wilayah Kota Salatiga pada tahun 2013 tercatat sebesar
5.678,110 hektar atau 56.781 km2. Menurut pemanfaatannya (data tahun
2012), sebagian besar lahan sawah digunakan sebagai lahan sawah
berpengairan teknis 274.259 ha (44,26%), berpengairan setengah teknis
137.269 ha (22,15 %), berpengairan sederhana 61.178 ha (9,87%), dan
tadah hujan 146.933 ha (23,71%). Lahan kering yang dipakai untuk
tegal/kebon sebesar 79,26% dari total bukan lahan sawah.
Curah hujan di suatu tempat dipengaruhi oleh keadaan iklim, keadaan
topografi dan perputaran/pertemuan arus udara. Jumlah curah hujan
beragam menurut bulan letak stasiun pengamat. Curah hujan tertinggi
(data tahun 2012) sebesar 449 mm pada bulan Desember, sedangkan hari
hujan terbanyak tercatat selama 16 hari pada bulan Februari.
B. KEADAAN PENDUDUK
1. Pertumbuhan dan Kepadatan Penduduk
Jumlah penduduk Kota Salatiga pada tahun 2013 (sumber Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil) sebanyak 192.291 jiwa, dengan
kepadatan rata-rata 3 jiwa untuk setiap kilometer persegi. Tingkat
Profil Kesehatan Kota Salatiga 6
kepadatan penduduk tertinggi di Kecamatan Sidomukti yaitu 3,80 jiwa per
kilometer persegi dan yang terendah kepadatan penduduknya terjadi di
Kecamatan Argomulyo yaitu 2,58 jiwa perkilometer persegi.
Jumlah rumah tangga yang ada sebanyak 60.362 Rumah Tangga
dengan rata-rata Anggota Rumah Tangga adalah 3,19 jiwa untuk setiap
rumah tangga. Jumlah penduduk terbanyak berada di Kecamatan Sidorejo
sebanyak 54.534 jiwa dan terendah berada di Kecamatan Sidomukti
yaitu 43.492 jiwa.
2. Rasio Jenis Kelamin Penduduk
Perkembangan penduduk menurut jenis kelamin dapat dilihat dari rasio
jenis kelamin, yaitu perbandingan penduduk laki-laki dengan penduduk
perempuan. Jumlah Penduduk laki-laki di Salatiga 96.922 jiwa dan
jumlah penduduk Perempuan di Salatiga 95.369 jiwa. Sehingga dapat
kita dapatkan Rasio Jenis Kelaminnya sebesar 101,63. Rincian Data
Rasio Jenis Kelamin (Sex Ratio) dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel.2.1. Jumlah Penduduk Kota Salatiga Berdasarkan Jenis Kelamin dan Sex Rasio tahun 2013 No Kecamatan Laki-laki Perempuan Sex Rasio 1 Sidorejo 27.559 26.935 102,47 2 Sidomukti 22.037 21.455 102,71 3 Argomulyo 23.847 23.995 99,38 4 Tingkir 23.439 22.984 101,98 Jumlah 96.922 95.369 98,00
Sumber : Dinas Kependudukan & Catatan Sipil Kota Salatiga
Profil Kesehatan Kota Salatiga 7
3. Komposisi Penduduk Menurut Umur
Komposisi penduduk Kota Salatiga menurut golongan umur dan
jenis kelamin menunjukan bahwa penduduk laki-laki maupun perempuan
proposisi terbesar berada pada kelompok umur 30-34 tahun.
Jumlah penduduk menurut kelompok umur dan jenis kelamin tahun 2013
sebagai berikut :
Tabel.2.2. Jumlah Penduduk Kota Salatiga Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Tahun 2013
NO KELOMPOK UMUR
(TAHUN)
JUMLAH PENDUDUK
LAKI-LAKI PEREMPUAN L+P 1 2 3 4 5
1 0 - 4 4,968 4,730 9,698 2 5 - 9 7,846 7,274 15,120 3 10 - 14 7,443 7,092 14,535 4 15 - 19 7,081 6,786 13,867 5 15 - 19 7,081 6,786 13,867 6 20 - 24 7,354 7,044 14,398 7 25 - 29 7,541 7,896 15,437 8 30-34 9,288 9,436 18,724 9 35-39 8,572 8,363 16,935
10 40-44 7,312 7,413 14,725 11 45-49 6,752 7,225 13,977 12 50-54 5,613 6,233 11,846 13 55-59 5,146 5,366 10,512 14 60-64 3,987 3,820 7,807 15 65-69 2,105 2,428 4,533 16 70-74 1,664 2,096 3,760 17 >75 2,697 3,720 6,417
C. KEADAAN EKONOMI
Pertumbuhan ekonomi Kota Salatiga tahun 2012 yang ditunjukan oleh
laju Pertumbuhan Domestik Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan 2000
Profil Kesehatan Kota Salatiga 8
sebesar 4,02%. Jika dibandingkan dengan laju pertumbuhan ekonomi tahun
2011, di mana laju pertumbuhan sebesar 5,24%, maka pada tahun 2012
mengalami penurunan.
Pertumbuhan ekonomi Kota Salatiga tahun 2010 yang ditunjukan oleh
laju Pertumbuhan Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga
konstan 2000 sebesar 5,01%. Jika dibandingkan dengan laju pertumbuhan
ekonomi tahun 2009, dimana laju pertumbuhan sebesar 4,48%, maka pada
tahun 2009 mengalami penurunan. Penurunan ini disebabkan oleh dampak
dari krisis global yang terjadi pada akhir tahun 2008 dan sektor riil
mengalami dampak yang paling besar.
PDRB atas dasar harga konstan (dalam juta rupiah) tahun 2005
sebesar 722,051.44, tahun 2006 sebesar 752,149.21 , tahun 2007 sebesar
792,679.88, tahun 2008 sebesar 832,154.88, tahun 2009 869.452,99 dan
tahun 2010 sebesar 913.020,05. Dengan demikian pertumbuhan ekonomi
Kota Salatiga tahun 2010 yang ditunjukkan oleh laju pertumbuhan Produk
Domistik Regional Bruto atas dasar harga konstan 2000 semakin membaik,
sebesar 5,01 persen meningkat jika dibandingkan tahun 2008 sebesar 4,20
persen.
D. KEADAAN PENDIDIKAN
Tingkat pendidikan berkaitan dengan kemampuan menyerap dan
menerima informasi kesehatan serta kemampuan berperan aktif dalam
Profil Kesehatan Kota Salatiga 9
pembangunan kesehatan. Masyarakat yang memiliki pendidikan lebih tinggi,
pada umumnya mempunyai pengetahuan dan wawasan yang luas sehingga
lebih mudah menyerap dan menerima informasi, serta dapat ikut berperan
serta dalam mengatasi masalah kesehatan dirinya dan keluarganya.
Situasi pendidikan penduduk Kota Salatiga tahun 2013 seperti pada
tabel 2.3 berikut ini :
Tabel.2.3. Tingkat Pendidikan Penduduk Kota Salatiga Tahun 2013.
N
o
Kecamatan Tdk/Blm
sekolah
Blm tamat
SD/MI
Tmt SD
sederajat
SMP
sederajat
SMA
Sederajat
Diploma Universitas
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Sidorejo 7.910 6.019 9.298 7.822 15.501 2.468 5.516
2 Sidomukti 6.510 4.646 7.886 6.726 11.903 1.870 3.951
3 Argomulyo 7.006 5.628 9.898 7.834 12.662 1.731 3.083
4 Tingkir 6.580 5.777 8.254 7.369 13.160 1.919 3.364
Jumlah 28.006 22.070 35.336 29.751 53.226 7.988 15.914
Sumber : Dinas Kependudukan & Catatan Sipil Kota Salatiga
Profil Kesehatan Kota Salatiga 10
BAB III
SITUASI DERAJAT KESEHATAN
Untuk mengetahui situasi derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat
melalui beberapa indikator antara lain angka kematian, angka kesakitan dan
status gizi. Derajat kesehatan Kota Salatiga dapat digambarkan melalui Angka
Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Balita (AKABA), Angka Kematian Ibu,
situasi dan kondisi Angka Kesakitan (morbiditas), dan status gizi masyarakat,
sebagaimana di bawah ini.
Faktor lain yang mempengaruhi derajat kesehatan, baik berasal dari
sektor kesehatan seperti pelayanan kesehatan dan ketersediaan sarana dan
prasarana kesehatan dan juga dipengaruhi oleh faktor ekonomi, pendidikan,
lingkungan sosial, dan faktor lain.
A. ANGKA KEMATIAN
Perjalanan Angka kematian merupakan salah satu indikator untuk
mengetahui perkembangan status kesehatan masyarakat secara kasar,
kondisi atau tingkat permasalahan, kondisi lingkungan fisik dan biologik
secara tidak langsung. Angka kematian juga dapat dimanfaatkan sebagai
indikator dalam penilaian keberhasilan pelayanan kesehatan dan program
pembangunan kesehatan.
Profil Kesehatan Kota Salatiga 11
1. Angka Kematian Bayi (AKB)
Angka Kematian Bayi (AKB) adalah jumlah kematian bayi (0-11
bulan) per 1.000 kelahiran hidup dalam kurun waktu satu tahun. AKB
menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan masyarakat yang
berkaitan dengan faktor penyebab kematian bayi, tingkat pelayanan
antenatal, status gizi ibu hamil, tingkat keberhasilan program KIA dan KB,
serta kondisi lingkungan sosial ekonomi.
AKB di Kota Salatiga tahun 2013 sebanyak 40 kasus (15,9/1000
KH) meningkat jika dibandingkan tahun 2012 sebesar 11,4 per 1.000
Kelahiran Hidup atau sebanyak 31 kasus. Angka Kematian Bayi (AKB) di
Kota Salatiga kondisinya mengalami fluktuasi. Terdapat banyak faktor
yang mempengaruhi tingkat AKB tetapi tidak mudah untuk menentukan
faktor yang paling dominan dan faktor yang kurang dominan. Faktor
penyebab kematian bayi tahun 2013 antara lain :
Faktor Penyebab 0-6 hari 7-28 hari 29 hari -1 bln
Asfiksia 18 3 0
BBLR 8 2 1
Kelainan kongenital 1 0 0
Bronchopneumonia 0 0 1
Diare 0 0 1
Lain-lain 2 0 3
Jumlah 29 5 6
Profil Kesehatan Kota Salatiga 12
Angka Kematian Bayi (AKB) dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan
ibu, status sosial, ekonomi, usia ibu, tingkat pedndidikan, staus gizi,
budaya dll. Tersedianya berbagai fasilitas atau faktor aksesibilitas dan
kualitas pelayanan kesehatan, serta kesadaran masyarakat untuk
merubah kehidupan tradisional ke norma kehidupan modern (lebih baik)
dalam bidang kesehatan merupakan faktor-faktor yang sangat
berpengaruh terhadap tingkat kematian bayi.
Diharapkan akan terjadi penurunan AKB, seiring dengan upaya-
upaya yang dilakukan. Berbagai upaya yang telah dilakukan antara lain
penanganan mulai dari perawatan masa kehamilan, yaitu pemberian
tablet tambah darah / Fe 90 guna mencegah terjadinya pendarahan
waktu melahirkan, upaya pemberian susu ibu hamil yang kurang energi
kronis untuk mencegah Berat Bayi Lahir Rendah ( BBLR ). Disamping itu
pemberian vitamin A dua kali pada ibu nifas akan dapat meningkatkan
kesehatan dan daya tahan pada ibu dan bayinya. Upaya lain yaitu
dengan meningkatkan ketrampilan petugas kesehatan dengan
pengembangan manajemen asfeksia, dan BBLR, kunjungan neonatal oleh
petugas kesehatan. Gambaran AKB tahun 2006-2013 dapat dillihat pada
gambar dibawah ini.
Profil Kesehatan Kota Salatiga 13
2. Angka Kematian Balita ( AKABA )
Angka Kematian Balita (AKABA) adalah jumlah kematian Balita 0-5
tahun per 1000 kelahiran hidup dalam kurun waktu satu tahun. AKABA
menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan pada balita, pelayanan
Kesehatan Ibu dan Anak, pelayanan Posyandu, dan tingkat keberhasilan
program KIA/Posyandu serta faktor kondisi sanitasi lingkungan.
AKABA tahun 2013 sebesar 17,3/1000 KH (43 kasus), tahun 2012
sebesar 12,5/1.000 KH (34 kasus), meningkat bila dibandingkan AKABA
tahun 2011 sebesar 7,79/1.000 KH (22 Kasus). AKABA di Kota
Salatiga tahun 2009-2013 secara umum meningkat, angka tersebut
berturut-turut tahun 2009 sebesar 7,2/1000 kelahiran hidup (26 kasus),
tahun 2010 sebesar 10,27/1000 kelahiran hidup (31 kasus), tahun
11,589,8
5,86.8(25 ks)
9.6(29 ks)
7,4(21 ks)
11.4(31 ks)
15.96(40 ks)
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
Gambar 3.1 Angka Kematian Bayi Kota Salatiga Tahun 2006-2013
Profil Kesehatan Kota Salatiga 14
2011 sebesar 7,79/1000 kelahiran hidup (22 kasus) dan tahun 2012
sebesar 12,5 /1.000 KH (34 kasus), seperti dalam gambar berikut.
3. Angka Kematian Ibu ( AKI )
Kematian ibu adalah kematian wanita pada masa kehamilan, persalinan
sampai 42 hari setelah persalinan, baik sebagai akibat langsung dari
kehamilan atau persalinanya, maupun sebagai akibat tidak langsung dari
penyakit lain kecuali kecelakaan. Lebih 90% kematian ibu disebabkan
oleh penyebab langsung yaitu perdarahan, infeksi dan eklamsia. Ketiga
penyebab langsung kematian ibu ini disebut komplikasi kebidanan
(komplikasi obstetri). Selain itu, persalinan lama (lebih dari 12 jam) dan
pengguguran kandungan (abortus terinfeksi) dapat berakibat perdarahan
dan atau infeksi. Kurang dari 10% kematian ibu disebabkan oleh
7,2
10,27
7,79
12,5
17,2
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
20
2009 2010 2011 2012 2013
Gambar 3.2 AKABA Kota Salatiga Tahun 2009-2013
Profil Kesehatan Kota Salatiga 15
penyebab tidak langsung, misalnya penyakit yang sudah diderita ibu sejak
sebelum hamil atau penyakit lain yang diderita pada masa kehamilan.
Keadaan gizi sejak sebelum hamil, kehamilan yang terlalu sering/dekat,
terjadi pada usia terlalu muda atau tua dapat menambah risiko timbulnya
gangguan. Kematian ibu juga diwarnai oleh penyebab mendasar, yaitu
rendahnya status wanita, terutama di pedesaan, dan rendahnya tingkat
pendidikan.
Di Kota Salatiga tahun 2013 terjadi 7 kasus kematian ibu. Penyebab
kematian ibu adalah 85,7% (6 kasus) disebabkan oleh penyebab tidak
langsung yaitu thalasemia, TBC, HIV-AIDS, dicurigai keganasan usus
besar, pecahnya pembuluh darah leher dan terjatuh. Sedangkan kematian
ibu yang disebabkan oleh penyebab langsung yaitu eklampsia sebesar
14,3% ( 1 kasus). Hal ini berbeda dengan kasus kematian pada tahun
sebelumnya yang lebih banyak didominasi oleh penyebab langsung. Pada
tahun 2011 terdapat 6 kasus (212,5/100.000 KH) kematian ibu yang
disebabkan karena penyebab langsung sebanyak 4 kasus dan penyebab
tidak langsung sebanyak 2 kasus. Sedangkan pada tahun 2012
terdapat 2 kasus (74,3/100.000 KH) kematian ibu yang disebabkan
oleh penyebab langsung dan tidak langsung. Kematian ibu biasanya juga
terjadi karena tidak mempunyai akses ke pelayanan kesehatan ibu yang
berkualitas, terutama pelayanan kegawatdaruratan tepat waktu yang
Profil Kesehatan Kota Salatiga 16
dilatarbelakangi oleh terlambat mengenal tanda bahaya dan mengambil
keputusan, terlambat mencapai fasilitas kesehatan, terlambat
mendapatkan pelayanan di fasilitas kesehatan.
Berbagai upaya penurunan angka kematian ibu telah dilakukan
antara lain penerapan Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan
Komplikasi (P4K) yang bertujuan untuk antisipasi dan deteksi dini resiko
pada masa kehamilan dan persalinan yang berbasis masyarakat,
Puskesmas PONED serta RS PONEK.
Angka kematian Ibu di Kota Salatiga dapat di lihat pada gambar 3.3.
dibawah ini.
B. ANGKA KESAKITAN
1. Angka “Acute Flaccid Paralysis” (AFP)
Dalam upaya membebaskan Indonesia dari Penyakit Polio, maka
pemerintah telah melaksanakan Program Eradikasi Polio (ERAPO) yang
74,73
0
64.7(2 ks)55.14(2 ks)
99.4(3 Ks)
212.5(6 ks)
74.3(2 ks)
279.2(7 ks)
0
50
100
150
200
250
300
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
Gambar 3.3 AKI Kota Salatiga Tahun 2006-2013
Profil Kesehatan Kota Salatiga 17
terdiri dari pemberian imunisasi polio rutin, pemberian imunisasi masal
pada anak balita maupun PIN (Pekan Imunisasi Nasional) dan survelans
AFP.
Eradikasi Polio adalah apabila tidak ditemukan vius polio liar
indigenous selama 3 tahun berturut-turut di suatu region yang dibuktikn
dengan surveilans AFP yang sesuai standar sertifikasi. Dasar pemikiran
Eradikasi Polio adalah :
a. Manusia satu-satunya reservoir dan tidak ada longterm carrier
pada manusia.
b. Sifat virus polio yang tidak tahan lama hidup di lingkungan.
c. Tersedianya vaksin yang mempunyai efektivitas > 90 % dan
mudah dalam pemberian.
d. Layak dilaksanakan secara operasional.
Salah satu strategi yang dilakukan untuk mencapai eradikasi polio yaitu
melakukan surveilans AFP sesuai engan standar sertifikasi. Surveilans
AFP dalah pengamatan yang dilakukan terhadap semua kasusu lumpuh
layuh akut pada anak usia <15 tahun yang merupakan kelompok rentan
terhadap penyakit polio. Tujuan surveilans antara lain mengidentifikasi
daerah beresiko terjadinya transmisi virus polio liar, memantau
perkembangan program Eradikasi Polio dan pertengahan tahun 1995.
Profil Kesehatan Kota Salatiga 18
Sejak adanya tenaga khusus di tingkat propimsi (district surveillance
officer), kinerja surveilans menunukan peningkatan yang cukup bermakna.
Upaya pencegahan dan pembratasan penyakit polio telah dilakukan
melalui gerakan imunisasi polio. Upaya tersebut kemudian ditindaklanjuti
dengan kegiatan surveilans epidemiologi terhadap kasus AFP. Untuk
mencari kemungkinan adanya virus polio liar, perlu dilakukan pemeriksaan
specimen tinja yang adekuat. Semakin besar persentase pemeriksaan
specimen yang adekuat semakin baik surveilans AFP tersebut.
Kasus AFP adalah semua anak berusia kurang dari 15 tahun
dengan kelumpuhan yang sifatnya flacid (layuh) terjadi dengan akut
(mendadak) dan bukan disebabkan oleh karena rudapaksa. Kasus AFP
non polio adalah kasus AFP yang pada pemeriksaan spesimennya tidak
ditemukan virus polio liar atau kasus AFP yang ditetapkan oleh tim ahli
sebagai kasus AFP non polio dengan kriteria tertentu.
Definisi cakupan penemuan dan penanganan penyakit AFP adalah
jumlah kasus AFP non polio yang ditemukan diantara 100.000 penduduk
usia < 15 tahun pertahun di satu wilayah kerja tertentu.
Jumlah kasus AFP yang ditemukan dan ditangani tahun 2013
sebanyak 5 kasus. Penemuan kasus AFP sejak tahun 2006-2013 dapat
dilihat pada gambar berikut.
Profil Kesehatan Kota Salatiga 19
2. Tuberkulosis Paru
Tuberkulosis merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh
infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini menyebar melalui
droplet orang yang telah terinfeksi basil tuberkulosis. Bersama dengan
malaria dan HIV/AIDS, tuberkulosis menjadi salah satu penyakit yang
pengendaliannya menjadi komitmen global dalam MDGs.
Beban penyakit yang disebabkan oleh tuberkulosis dapat diukur
dengan insiden (disefinisikan sebagai jumlah kasus baru dan kasus
kambuh tuberkulosis yang muncul dalam periode waktu tertentu, biasanya
dinyatakan dalam satu tahun), prevalensi (didefinisikan sebagai jumlah
kasus tuberkulosis pada suatu titik waktu tertentu) dan
mortalitas/kematian (didefinisikan sebagai jumlah kematian akibat
tuberkulosis dalam jangka waktu tertentu).
Penemuan pasien baru TB Paru BTA (+) adalah penemuan pasien
TB melalui pemeriksaan dahak sewaktu pagi dan sewaktu (SPS) dan
0
2
4
2
1
22
5
0
1
2
3
4
5
6
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
Gambar 3.4 Jumlah Kasus AFP Kota Salatiga Tahun 2006-2013
Profil Kesehatan Kota Salatiga 20
diobati di unit pelayanan kesehatan dalam satu wilayah kerja pada waktu
tertentu.
Angka penemuan pasien baru TB Paru BTA (+) atau Case
Detection Rate (CDR) adalah persentase jumlah penderita baru TB Paru
BTA (+) yang ditemukan dibandingkan dengan jumlah perkiraan kasus
baru TB Paru BTA (+) dalam wilayah tertentu dalam waktu satu tahun.
Angka penemuan kasus TB Paru BTA (+)sebesar tahun 2013 sebesar
142,72%, angka tersebut meningkat dikarenakan adanya perbedaan cara
perhitungan sejak tahun 2012. Perhitungan tersebut adalah bahwa
penderita TB Paru BTA (+) adalah semua penderita yang ditemukan di
sarana pelayanan kesehatan tanpa melihat status domisili/tempat tinggal
penderita. Sedangkan perhitungan pada sebelum tahu 2012, hanya
penderita yang berdomisili di wilayah Kota Salatiga, sehingga angka
penemuan penderita TB Paru BTA (+) sejak tahun 2012 meningkat.
Perlu diketahui bahwa di Kota Salatiga terdapat RS khusus Paru dr Ario
Wirawan dan Balai Kesehatan Paru Masyarakat (BKPM). Angka
penemuan kasus TB Paru BTA (+) dari tahun 2008-2013 dapat dlihat
pada gambar berikut:
Profil Kesehatan Kota Salatiga 21
Jumlah penderita TB Paru BTA (+) yang diobati dan sembuh dari
tahun 2006-2008 dapat dilihat pada angka kesesembuhan, berturut-turut
yaitu 100%, 90,50%, dan 29,90%. Sedangkan tahun 2010-2013 adalah
80,85 %, 63,64%, ,69,17% dan 76,73%. Tahun 2013 target Cure Rate
atau angka kesembuhan sebesar 90%.
29,9 26,9 30,9
44,62
99,5
142,72
0
20
40
60
80
100
120
140
160
2008 2009 2010 2011 2012 2013
Gambar 3.5 Penemuan Kasus TB BTA (+) Koata Salatiga Tahun 2008-2013
0
50
100
150
200
250
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013Diobati 53 76 47 48 48 55 240 202
CR/Sembuh 53 72 43 38 40 35 166 155
Gambar. 3.6 Jumlah Penderita Diobati dan Angka Kesembuhan TB
Paru di Kota Salatiga Tahun 2006 - 2013
Profil Kesehatan Kota Salatiga 22
3. Presentase Balita Dengan Pneumonia Ditangani
Pneumonia adalah infeksi akut yang mengenai jaringan paru-paru
(alveoli) yang ditandai dengan batuk disertai napas cepat dan atau
kesukaran bernapas.
Tatalaksana pneumonia adalah diberikannya pelayanan kesehatan
sesuai klasifikasinya, untuk pneumonia ringan dan sedang diberikan
antibiotika dan pneumonia berat dirujuk ke sarana kesehatan yang lebih
memadai.
Penderita pneumonia yang ditemukan dan ditangani pada tahun
2013 sebesar 544(44%) penderita dari perkiraan kasus sebesar 1.225
sasaran. tahun 2012 sebesar 417 (33,28%) dari jumlah perkiraan 1.253.
Angka penemuan penderita pneumonia dari tahun 2006-2013 berturut-
turut adalah 20,39%, 8,77% 41,73%, 37,21%, 52,21%, 41,81%, 33,28%
dan 44%. Masih rendahnya angka penemuan balita dengan pneumonia,
dikarenakan petugas kesehatan masih sangat hati-hati untuk
mendiagnosa bahwa pasiennya adalah pneumonia. Dari semua kasus
yang ditemukan seluruhnya (100%) sudah mendapat penanganan.
Profil Kesehatan Kota Salatiga 23
4. Persentase HIV/AIDS Ditangani
Sesuai kebijakan program pencegahan dan pemberantasan penyakit
HIV/AIDS, seluruh penderita HIV/AIDS harus mendapatkan pelayanan
sesuai standar. Tata laksana penderita HIV/AIDS meliputi Voluntary
Counseling Testing`(VCT) yaitu tes konseling secara sukarela, perawatan
orang sakit dengan HIV/AIDS, pengobatan Anti Retroviral (ARV),
pengobatan infeksi oportunistik, dan rujukan kasus spesifik.
Tahun 2013 ditemukan kasus baru penderita HIV/AIDS sebanyak
14 kasus dan tahun 2012 ditemukan kasus baru penderita HIV/AIDS
sebanyak 17 kasus. Keseluruhan (100%) kasus HIV/AIDS di Kota
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
3500
4000
4500
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013Perkiraan Jumlah Pneumonia
Balita 1182 4400 1110 1185 1218 990 1253 1225
Pneumonia Balita Ditemukan/Ditangani 241 386 463 441 636 414 417 544
Gambar 3.7 Balita dengan Pneumonia Yang Ditangani Kota Salatiga
Tahun 2006 - 2013
Profil Kesehatan Kota Salatiga 24
Salatiga yang ditemukan tersebut sudah mendapatkan penanganan sesuai
standar. Jumlah kasus HIV/AIDS yang ditemukan dari tahun 2001-2013
di Kota Salatiga dapat dilihat pada gambar 3.8 berikut ini:
5. Persentase Infeksi Menular Seksual Diobati
Penyakit Menular Seksual (PMS) atau biasa disebut penyakit
kelamin adalah penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual. Yang
termasuk PMS adalah Syphilis, Gonorhoe, Bubo, Jengger Ayam, Herpes,
dan lain-lain. Infeksi Menular Seksual (IMS) yang diobati adalah kasus
infeksi menular seksual yang ditemukan berdasarkan syndrome dan
etiologi serta diobati sesuai standar.
Jumlah kasus IMS di Kota Salatiga dari tahun ke tahun semakin
meningkat. Meskipun demikian kemungkinan kasus yang sebenarnya di
populasi masih banyak yang belum terdeteksi. Program Pencegahan dan
2 1 0
97 6
17
27
14
23
12
6
1714
-5
0
5
10
15
20
25
30
Gambar 3.8 Jumlah Penemuan Kasus Baru HIV/AIDS Kota Salatiga s.d tahun 2013
Jml Kasus
Profil Kesehatan Kota Salatiga 25
Pemberantasan Penyakit Menular Seksual mempunyai target bahwa
seluruh kasus IMS yang ditemukan harus diobati sesuai standar. Di Kota
Salatiga semua kasus IMS yang ditemukan sudah ditangani.
6. Persentase DBD Ditangani
Penderita DBD yang ditangani sesuai standar/SOP adalah penderita
DBD yang didiagnosis dan diobati/dirawat, ditindaklanjuti dengan
Penanggulangan Fokus (PF).
Definisi operasional penderita DBD yang ditangani adalah
persentase penderita DBD yang ditangani sesuai standar di satu wilayah
dalam waktu satu tahun dibandingkan dengan jumlah penderita DBD yang
ditemukan /dilaporkan dalam kurun waktu satu tahun yang sama.
Jumlah penderita DBD dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2010
mengalami peningkatan kasus. Hal ini disebabkan oleh karena cuaca
014
2115 2081
1177 1175
953
1337
-500
0
500
1000
1500
2000
2500
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
Gambar 3.9 Jumlah Penemuan Kasus IMS Kota Salatiga Tahun 2006-2013
Profil Kesehatan Kota Salatiga 26
yang tidak menentu sehingga menyebabkan perkembangan jentik nyamuk
yang tidak terkontrol. Jumlah kasus tersebut berturut-turut adalah tahun
2006 sebanyak 57 penderita IR: 38,9/100.000 penduduk, tahun 2007
sebesar 141 kasus (IR: 80, CFR:0,71), tahun 2008 sebesar 72 kasus
(IR: 40, CFR:1,39%), tahun 2009 sebanyak 109 (IR:65, CFR:0,92%),
tahun 2010 sebesar 155 kasus (IR:91). Pada tahun 2011 terjadi
penurunan kasus yaitu sebesar 13 kasus (IR:7,4%), tahun 2012
sebanyak 13 kasus dan tahun 2013 sebanyak 61 kasus. Dari semua
kasus yang ditemukan sudah mendapat penanganan sesuai dengan
standar operasional. Beberapa upaya yang dilakukan oleh Dinas
Kesehatan Kota Salatiga dalam rangka penurunan kasus demam
berdarah antara lain penggerakan pemberantasan sarang nyamuk,
pemeriksaan jentik berkala, sosialisasi penanggulangan penyakit Demam
Berdarah Dengue.
Berikut gambar yang menggambarkan jumlah kasus DBD dari tahun
2006 sampai dengan tahun 2013.
Profil Kesehatan Kota Salatiga 27
7. Persentase Balita Dengan Diare Ditangani
Definisi operasional penemuan penderita diare adalah jumlah
penderita yang datang dan dilayani di sarana kesehatan dan kader di
suatu wilayah tertentu dalam waktu satu tahun.
Jumlah kasus diare pada balita di tahun 2013 sebanyak 4.745
(115,3%) dan 2012 sebanyak 5.766 (75%) dari 7.691 kasus diare
(perkiraan kasus). Semua kasus diare baik pada balita maupun non
balita sudah mendpat penanganan (100%).
38,9
80
40
65
91
7,412,83
31,72
0 0,71 1,39 0,92 0 0 0 1,6
20 20 20 20 20
55 55 55
-20
0
20
40
60
80
100
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
Gambar 3.10 IR dan CFR Kasus DBD Kota Salatiga Tahun 2006-2013
Incidence Rate (IR)
CFR
target
Profil Kesehatan Kota Salatiga 28
8. Jumlah Kasus dan Angka Kesakitan Penyakit Yang Dapat Dicegah
Dengan Imunisasi (PD3I)
Yang termasuk dalam PD3I yaitu Polio, Campak, Difteri, Pertusis,
Tetanus (Non Neonatorum), Tetanus Neonatorum, dan Hepatitis. Dalam
upaya untuk membebaskan Indonesia dari penyakit tersebut, diperlukan
komitmen global untuk menekan turunnya angka kesakitan dan kematian
yang lebih banyak dikenal dengan Eradikasi Polio (ERAPO), Reduksi
Campak (Redcam), dan Eliminasi Tetanus Neonatorum (ETN). Dari
tahun 2006 sampai dengan 2013 jumlah kasus PD3I yang dilaporkan
adalah sebagai berikut:
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
Jumlah perkiraan kasus diare 4970 4532 5924 6659 6554 7654 7691 4115
Jumlah Diare pada Balita dan ditangani 2979 4532 2003 2380 1994 4276 5766 4745
0
1000
2000
3000
4000
5000
6000
7000
8000
9000
Gambar 3.11. Jumlah Kasus Diare dan Diare Pada Balita
Di Kota SalatigaTahun 2006 - 2013
Profil Kesehatan Kota Salatiga 29
9. Penyakit Tidak Menular
Data kasus penyakit tidak menular yang diperoleh antara lain
kanker servik, kanker mamae, kanker hati, kanker paru, diabetes mellitus,
angina pektoris, dekompensasio kordis, hipertensi, stroke, asma bronkhial
dan kecelakaan lalu lintas.
Faktor resiko terjadinya penyakit tidak menular, dibagi menjadi dua
yaitu faktor genetik yang merupakan faktor yang tidak dapat diubah
(unchanged risk faktor), dan faktor resiko yang dapat diubah (change risk
faktor), misalnya, pola makan yang tidak seimbang, makanan yang
mengandung zat adiktif, mengkonsumsi rokok, kurang berolah raga dan
faktor kondisi lingkungan yang berpengaruh terhadap kesehatan.
0
20
40
60
80
100
120
140
160
180
200
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013Hepatitis B 7 0 0 0 0 4 0 0
Polio 0 0 0 0 0 0 0 0
Campak 28 42 53 115 198 168 94 0
T. Neonatorum 0 0 0 0 0 0 0 0
Tetanus 2 0 0 0 0 0 0 0
Pertusis 0 0 0 0 0 0 0 0
Difteri 2 0 0 0 0 0 0 1
Gambar 3.12Kasus PD3I Kota Salatiga
Tahun 2006 - 2013
Profil Kesehatan Kota Salatiga 30
Penyakit tidak menular merupakan suatu penyakit yang tidak bisa
disembuhkan secara medis, tetapi hanya bisa dikendalikan. Penyakit tidak
menular juga merupakan penyebab utama kematian tertinggi bila
dibandingkan dengan penyakit menular.
Kasus penyakit tidak menular di Kota Salatiga tahun 2013 dapat
dilihat pada gambar 3.13 berikut:
Gambar 3.13 Kasus Penyakit Tidak Menular Kota Salatiga Tahun 2013
C. ANGKA STATUS GIZI MASYARAKAT
1. Persentase BBLR Ditangani
Bayi berat badan lahir rendah adalah bayi yang lahir dengan berat
badan kurang dari 2.500 gram. Penyebab terjadinya BBLR antara lain
karena ibu hamil anemia, kurang asupan gizi waktu dalam kandungan,
ataupun lahir kurang bulan. Bayi yang lahir dengan berat badan rendah
perlu penanganan yang serius, karena pada kondisi tersebut bayi mudah
0,09%
8,53%
48,80%
0,48%
27,51%
7,68%7%
Neoplasma
DM
Jantung
Stroke
PPOK
Asma
Psikosis
Profil Kesehatan Kota Salatiga 31
sekali mengalami hipotermi yang biasanya akan menjadi penyebab
kematian.
Persentase bayi dengan berat badan lahir rendah di Kota Salatiga
tahun 2013 sebesar 5,5% (138 bayi), tahun 2012 sebesar 5,50% (150
bayi) meningkat dibandingkan tahun 2011 sebesar 3,04% (84 bayi).
Persentase bayi berat badan lahir rendah dari tahun 2006-2010 sebagai
berikut 2,81%, 2,12%, 2,90%, 2,45 % dan 2,1 %.
Cakupan penanganan Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah
(BBLR) untuk tahun 2006 sampai dengan 2013 mencapai 100%.
2. Persentase Balita Dengan Gizi Buruk
Kejadian gizi buruk perlu dideteksi secara dini melalui intensifikasi
pemantauan tumbuh kembang Balita di Posyandu, dilanjutkan dengan
0
1000
2000
3000
4000
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012BBLR 81 62 90 89 61 84 150Jml Lahir Hidup 2882 2923 3099 3627 3016 2823 2723
2882 2923 3099 36273016 2823 2723
81 62 9089
61 84 150
Gambar 3.14Jumlah Bayi BBLR Kota Salatiga
Tahun 2006 - 2013
Jml Lahir Hidup BBLR
Profil Kesehatan Kota Salatiga 32
penentuan status gizi oleh bidan di desa atau petugas kesehatan lainnya.
Penemuan kasus gizi buruk harus segera ditindaklanjuti dengan tindakan
yang jelas, sehingga penanggulangan gizi buruk memberikan hasil yang
optimal.
Pendataan gizi buruk di Jawa Tengah didasarkan pada 2 kategori
yaitu dengan indikator membandingkan Berat Badan dengan Umur
(BB/U) dan kategori kedua adalah membandingkan Berat Badan dengan
Tinggi Badan (BB/TB). Skrining pertama dilakukan di posyandu dengan
membandingkan berat badan dengan umur melalui kegiatan
penimbangan, jika ditemukan balita yang berada di Bawah Garis Merah
(BGM) atau dua kali tidak naik (2T), maka dilakukan konfirmasi status
gizi dengan menggunakan indikator berat badan menurut tinggi badan.
Jika ternyata balita tersebut merupakan kasus buruk, maka segera
dilakukan perawatan gizi buruk sesuai pedoman di Posyandu dan
Puskesmas. Jika ternyata terdapat penyakit penyerta yang berat dan tidak
dapat ditangani di Puskesmas maka segera dirujuk ke Rumah Sakit.
Jumlah kasus gizi buruk pada tahun tahun 2013 sebesar 2 kasus,
tahun 2012 sebesar 3 kasus, tahun 2011 sebesar 2 kasus. Sejak tahun
2008 jumlah gizi buruk sebanyak 17 balita atau 0,18%, tahun 2009
sebanyak 4 kasus atau 0,04 %, dan tahun 2010 sebanyak 3 kasus
(0,03%).
Profil Kesehatan Kota Salatiga 33
3. Persentase Balita Gizi Kurang
Salah satu indikator kesehatan yang dinilai keberhasilan pencapaiannya
dalam MDGs adalah status gizi balita. Status gizi balita diukur
berdasarkan umur (U), berat badan (BB) dan tinggi badan (TB).
Variabel BB dan TB ini disajikan dalam bentuk tiga indikator antropometri,
yaitu berat badan menurut umur (BB/U), tinggi badan menurut umur
(TB/U) dan berat badan menurut tinggi badan (BB/TB).
Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan
penggunaan zat-zat gizi. Status ini menjadi penting karena merupakan
salah satu faktor risiko untuk terjadinya kesakitan dan kematian. Status
gizi yang baik bagi seseorang akan berkontribusi terhadap kesehatannya
dan juga terhadap kemampuan dalam proses pemulihan. Status gizi
masyarakat dapat diketahui melalui penilaian konsumsi pangannya
berdasarkan data kuantitatif maupun kualitatif.
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
Jml Balita 12001 11863 12157 9289 10111 12529 12252
Jml Balita Gizi Buruk 3 17 4 3 2 3 2
02000400060008000
100001200014000
Gambar.3.15. Jumlah Balita Gizi Buruk Tahun 2006 -2013
Profil Kesehatan Kota Salatiga 34
Dalam menentukan klasifikasi status gizi harus ada ukuran baku. Di
Indonesia baku antropometri yang sering digunakan adalah World Health
Organization-National Centre for Health Statistic (WHO-NCHS).
Berdasarkan baku WHO-NCHS status gizi dibagi empat: Pertama, gizi
lebih untuk over weight, termasuk kegemukan dan obsitas. Kedua, Gizi
baik untuk well nourished. Ketiga, gizi kurang untuk under weight yang
mencakup mild dan moderat, PCM (Protein Calori Malnutrition). Keempat,
Gizi buruk untuk severe PCM, termasuk marasmus, marasmik-kwasiorkor
dan kwarsiorkor. Persentase balita dengan gizi kurang (BB/U) Kota
Salatiga tahun 2013 sebesar 196 balita (2,15%).
4. Kecamatan Bebas Rawan Gizi
Hasil pemantauan kerawanan pangan dan gizi di wilayah kecamatan
di Kota Salatiga sejak tahun 2006 hingga 2013 memberikan hasil bahwa
Kota Salatiga dengan empat (4) kecamatannya sudah bebas dari rawan
pangan dan gizi.
Profil Kesehatan Kota Salatiga 35
BAB IV
SITUASI UPAYA KESEHATAN
A. PELAYANAN KESEHATAN DASAR
1. Pelayanan Kesehatan Ibu
a. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil
Pelayanan kesehatan ibu hamil diwujudkan melalui pemberian
pelayanan antenatal sekurang-kurangnya 4 kali selama masa
kehamilan, dengan distribusi waktu minimal 1 kali pada semester
pertama (usia kehamilan 0-12 minggu), 1 kali pada trisemeter kedua
(usia kehamilan 12-24 minggu), dan 2 kali pada trisemester ketihga
(usia kehamilan 24-36 minggu). Standar waktu pelayanan tersebut
dianjurkan untuk menjamin perlindungan terhadap ibu hamil dan atau
janin, berupa deteksi dini faktor resiko, pencegahan dan penanganan
dini komplikasi kehamilan.
Pelayanan antenatal diupayakan agar memenuhi standar kualitas
7 T, yaitu:
1. Penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan;
2. Pengukuran tekanan darah;
Profil Kesehatan Kota Salatiga 36
3. Pengukuran tinggi puncak rahim (fundus uteri);
4. Penentuan status imunisasi tetanus dan pemberian imunisasi
tetanus toksoid sesuai status imunisasi;
5. Pemberian tablet tambah darah minimal 90 tablet selama
kehamilan;
6. Pelaksanaan temu wicara (pemberian komunikasi
interpersonal dan konseling, termasuk keluarga berencana);
7. Pelayanan tes laboratorium sederhana, minimal tes
hemoglobin darah (Hb) dan pemeriksaan golongan darah
(bila belum pernah dilakukan sebelumnya).
Untuk menilai cakupan pelayanan kesehatan ibu hamil dapat
digunakan indikator cakupan K1 dan K4. Cakupan K1 adalah jumlah
ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal pertama kali,
dibandingkan jumlah sasaran ibu hamil di satu wilayah kerja pada
kurun waktu satu tahun. Sedangkan cakupan K4 adalah jumlah ibu
hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai dengan
standar paling sedikit empat kali sesuai jadwal yang dianjurkan,
dibandingkan sasaran ibu hamil di satu wilayah kerja pada kurun
waktu satu tahun. Indikator tersebut memperlihatkan akses pelayanan
kesehatan terhadap ibu hamil dan tingkat kepatuhan ibu hamil dalam
memeriksakan kehamilannya ke tenaga kesehatan.
Profil Kesehatan Kota Salatiga 37
Gambar 4.1 dapat diketahui bahwa cakupan ibu hamil K4 di
Kota Salatiga pada tahun 2013 sebesar 2.945 bumil (93,46%)
menurun jika dibandingkan capaian tahun 2012 dan masih di bawah
target (95%).
Gambar 4.1 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K1 dan K4
di Kota Salatiga 2006 - 2013
86.00%
88.00%
90.00%
92.00%
94.00%
96.00%
98.00%
100.00%
K1 92.78% 98.10% 99.10% 91.50% 96.00% 96.30% 96.70% 99.02%K4 90.90% 96.03% 98.60% 91.20% 92.90% 96.60% 95.40% 93.46%
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
Berbagai kegiatan telah dilakukan guna peningkatan cakupan
pelayanan kesehatan ibu hamil yaitu dengan semakin mendekatkan
akses pelayanan kesehatan yang berkualitas kepada masyarakat.
Selain itu untuk meningkatkan cakupan K4 juga makin diperkuat
dengan telah dikembangkannya Kelas Ibu Hamil. Kelas ibu hamil akan
meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku ibu hamil dan
Profil Kesehatan Kota Salatiga 38
keluarganya dalam memperoleh pelayanan kesehatan ibu secara
paripurna.
Adanya bantuan dana BOK (Bantuan Operasional Kesehatan) juga
berkontribusi dalam meningkatkan cakupan K4. BOK dapat
dimanfaatkan untuk kegiatan luar gedung, seperti pendataan,
pelayanan di posyandu, kunjungan rumah, dan sweeping kasus drop
out. Di samping itu program Jampersal mendukung paket pelayanan
antenatal termasuk yang dilakukan pada saat kunjungan rumah atau
sweeping.
b. Persalinan Yang Ditolong Oleh Tenaga Kesehatan
Upaya kesehatan ibu bersalin dilaksanakan dalam rangka
mendorong agar setiap persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
terlatih dan dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan. Pertolongan
persalinan adalah proses pelayanan persalinan dimulai pada kala I
sampai dengan kala IV persalinan. Pencapaian upaya kesehatan ibu
bersalin diukur melalui indikator persentase persalinan ditolong tenaga
kesehatan terlatih (Cakupan Pn). Indikator ini memperlihatkan tingkat
kemampuan pemerintah dalam menyediakan pelayanan persalinan
berkualitas yang ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih.
Profil Kesehatan Kota Salatiga 39
Cakupan pertolongan oleh tenaga kesehatan sudah mencapai
target (90%) yaitu sebesar 100%. Meskipun cakupan pertolongan
persalinan oleh tenaga kesehatan sudah mencapai target, namun
angka kematian ibu masih tinggi. Untuk itu program kesehatan ibu
dan anak masih tetap menjadi program prioritas dibidang
pembangunan kesehatan. Untuk mengetahui cakupan pertolongan
persalinan oleh tenaga kesehatan dapat dilihat pada gambar 4.2 di
bawah ini.
Gambar 4.2 Cakupan Persalinan Yang Ditolong Oleh Nakes
Kota Salatiga Tahun 2006 - 2013
0.00%20.00%40.00%60.00%80.00%
100.00%120.00%
Pertolongan persalinanoleh nakes terlatih
84.05% 107% 101.80%
99.60% 95.10% 94.80% 95% 100%
Pertolongan persalianoleh dukun terlatih
3.50% 2.54% 0.66% 0.40% 4.90% 5.20% 0%
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
c. Pelayanan Ibu Nifas
Masa sesudah persalinan (Masa Nifas) berpeluang untuk
terjadinya kematian ibu maternal, sehingga perlu mendapatkan
pelayanan kesehatan masa nifas yang dikunjungi oleh tenaga
Profil Kesehatan Kota Salatiga 40
kesehatan minimal 3 (tiga) kali sejak persalinan. Pelayanan ibu nifas
meliputi pemberian vitamin A dosis tinggi ibu nifas yang kedua dan
pemeriksaan kesehatan pasca persalinan untuk mengetahui apakah
terjadi pendarahan pasca persalinan, keluar cairan berbau dari jalan
lahir, demam lebih dari 2 (dua) hari, payudara bengkak kemerahan
disertai rasa sakit dan lain – lain. Kunjungan terhadap ibu nifas yang
dilakukan petugas kesehatan biasanya bersamaan dengan kunjungan
neonatus.
Masa nifas merupakan masa yang rawab, karena ada beberapa
resiko yang mungkin terjadi pada masa ini. Resiko yang mungkin
terjadi antara lain anemia, pre eklampsia, eklampsia, perdarahan,
infeksi nifas bhakan depresi post partum. Hasil pelayanan ibu nifas
sbb:
Gambar.4.3 Cakupan Pelayanan Nifas Kota Salatiga Tahun 2008-2013
96,50%
99,60%
96,14%
95,20%95,85%
96,36%
93,00%
94,00%
95,00%
96,00%
97,00%
98,00%
99,00%
100,00%
2008 2009 2010 2011 2012 2013
Profil Kesehatan Kota Salatiga 41
d. Ibu Hamil Risti/Komplikasi Ditangani
Ibu hamil dengan resiko tinggi adalah keadaan ibu hamil yang
mengancam kehidupannya maupun janinnya, misal umur, paritas,
interval, dan tinggi badan. Sedang komplikasi pada proses persalinan
adalah keadaan dalam proses persalinan yang mengancam kehidupan
dalam proses persalinan yang mengancam kehidupan ibu maupun
janinnya, misalnya perdarahan, pre eklamsia, infeksi jalan lahir, letak
lintang, partus lama, dan lain-lain. Ibu hamil risiko tinggi dan komplikasi
ditangani adalah ibu hamil dengan risiko tinggi dan komplikasi yang
ditemukan untuk mendapat pertolongan pertama dan rujukan oleh
tenaga kesehatan.
Cakupan ibu hamil risiko tinggi dan komplikasi yang ditangani
tahun 2013 sebesar 100% (638 kasus) komplikasi. Cakupan
penanganan ibu hamil resiko tinggi dan komplikasi pada tahun-tahun
sebelumnya masih di bawah 100%, dengan adanya tahun 2012
sebesar 42,5%, menurun bila dibandingkan tahun 2011 sebesar
77,28%. Hal ini disebabkan oleh karena kasus-kasus ibu hamil dengan
resiko tinggi yang dilaporkan hanya yang dirujuk ke sarana Kesehatan
lebih tinggi, untuk yang dapat ditangani di Puskesmas, datanya tidak
dilaporkan. Untuk itu pemahaman petugas tentang pencatatan dan
pelaporan perlu ditingkatkan.
Profil Kesehatan Kota Salatiga 42
Gambar 4.4 Cakupan Bumil Risti Yang Ditangani Di Kota Salatiga Tahun 2006-2013
69.31%
92.42%99.80%
52.20%
77.30%
42.12%
100%100%
0.00%
20.00%
40.00%
60.00%
80.00%
100.00%
120.00%
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
Bumil Risti yg Ditangani
e. Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe
Program penanggulangan anemia yang dilakukan adalah dengan
memberikan tablet tambah darah yaitu preparat Fe yang bertujuan
untuk meminimalisasi dampak buruk akibat kekurangan Fe khususnya
yang dialami ibu hamil. Anemia adalah suatu keadaan di mana kadar
haemoglobin (Hb) dalam darah kurang dari normal (batasan anemi
pada ibu hamil < 11 gram%). Anemi pada ibu hamil menyebabkan
pendarahan sebelum atau saat persalinan, resiko melahirkan BBLR,
meningkatnya resiko kematian ibu dan bayi. Pemberian tablet Fe
kepada ibu hamil minimal 90 tablet selama periode kehamilan.
Indikator cakupan pemberian Fe yaitu Fe1 dan Fe3. Prevalensi ibu
hamil anemia dan cakupan pemberian tablet Fe pada ibu hamil dapat
dilihat pada gambar 4.5 dan Gambar 4.6 berikut ini:
Profil Kesehatan Kota Salatiga 43
4,06
2,53
3,53
2,11
0
1
2
3
4
5
2010 2011 2012 2013
Gambar 4.5 Prevalensi Ibu Hamil Anemia
Kota Salatiga Tahun 2010-2013
Gambar 4.6 Cakupan Pemberian Tablet Fe pada Bumil
Kota Salatiga Tahun 2006-2013
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
3500
Jml Bumil 3234 2839 3197 3282 3254 3123 3003 3151Fe1 221 180 2798 3004 2502 2984 2903 3009Fe3 203 151 2747 2994 2972 3007 2870 2800
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
2. Pelayanan Kesehatan Anak
a. Cakupan Kunjungan Neonatus
Kunjungan Neonatus (KN) adalah kunjungan yang dilakukan oleh
petugas kesehatan ke rumah ibu bersalin, untuk memantau dan
Profil Kesehatan Kota Salatiga 44
memberi pelayanan kesehatan untuk ibu dan bayinya. Kunjungan
Neonatus dibagi tiga yaitu KN1 adalah kunjungan pada 0-2 hari, KN2
adalah kunjungan 2-7 hari dan KN3 adalah kunjungan setelah 7-28
hari. Cakupan kunjungan neonatus 1 (KN1) di Kota Salatiga Tahun
2013 sebesar 99,28% dan KN3 sebesar 95,53%.
Cakupan kunjungan neonatus di Kota Salatiga pada tahun 2013
sebesar 2.395 (95,53%) menurun jika dibandingkan dengan tahun
2012 sebesar 2.701 (99,19%). Cakupan kunjungan neonatus dari
tahun 2006-2013 berturut-turut adalah 86,58%, 87,82%, 89,03%,
78,72%, 91,4% ,95,7% ,99,19% dan 95,53%. Berbagai upaya telah
dilakukan guna pencapaian kunjungan neonates tersebut antara lain
adanya upaya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan kepada
masyarakat melalui bidan. Selain itu juga upaya peningkatan kualitas
pelayanan tenaga kesehatan melalui pelatihan Manajemen Terpadu
Bayi Muda (MTBM), dan penyuluhan perawatan neonatus di rumah
dengan menggunakan buku KIA.
Profil Kesehatan Kota Salatiga 45
Gambar 4.7 Cakupan Kunjungan Neonatus
Kota Salatiga Tahun 2006 - 2013
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
3500
Jumlah Bayi Lahir 3234 2923 3099 3222 3016 2823 2723 2507
KN 2800 2567 2759 2824 2756 2701 2701 2395
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
b. Cakupan Kunjungan Bayi
Kunjungan bayi adalah bayi yang memperoleh pelayanan
kesehatan sesuai dengan standar oleh tenaga kesehatan, paling
sedikit 4 kali, di luar kunjungan neonatus. Setelah usia 28 hari, setiap
bayi berhak perkembangannya secara teratur setiap bulan di sarana
pelayanan kesehatan. Cakupan kunjungan bayi Kota Salatiga tahun
2013 sebesar 95,3%, menurun bila dibandingkan dengan tahun 2012
sebesar 111,03%, Cakupan kunjungan bayi dari tahun 2007-2013
sebagai berikut:
Profil Kesehatan Kota Salatiga 46
0
20
40
60
80
100
120
Gambar 4.8 Cakupan Kunjungan Bayi Kota Salatiga
Tahun 2007-2013
Cakupan Kunjungan bayi 100.9 96.1 103 97.5 95.68 111 95.3
Target 90 90 90 90 90 90 90
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
c. Neonatal Risti/ Komplikasi Ditangani
Yang dimaksud dengan resiko tinggi/ komplikasi pada neonatal
adalah keadaan neonatal yang mengancam kehidupannya, misalnya
Asfeksia, BBLR, Tetanus, Infeksi dan lain-lain. Cakupan neonatal risti
ditangani Kota Salatiga tahun 2013 sebesar 97,06% (365 bayi dari
376 sasaran) meningkat jika dibandingkan tahun 2012 sebesar
42,36%. Cakupan tersebut sudah mencapai target. Jika dibandingan
dengan tahun 2011 sudah ada peningkatan, tahun 2011 sebesar 28,3%
(120 bayi dari 423 bayi). Cakupan tahun 2007 sebesar 100 % ( 386
bayi), tahun 2008 yaitu 100 % (361 bayi), tahun 2009 sebesar 83,5
% (446 bayi dari 534 bayi), dan tahun 2010 sebesar 68,0% (211 bayi
dari 453).
Profil Kesehatan Kota Salatiga 47
d. Cakupan Pelayanan Kesehatan Anak Balita
Tidak hanya bayi, Balita atau anak berumur di bawah lima tahun atau
12-59 bulan juga harus mendapatkan perhatian kesehatannya baik
gizi maupun kesehatan secara umum, karena balita merupakan
generasi penerus bangsa yang harus sehat, cerdas dan kuat. Balita di
Kota Salatiga tahun 2013 sebesar 12.252 dan yang mendapat
pelayanan kesehatan anak balita sebesar 9.847 balita (80,37%) dan
tahun 2012 sebesar 12.529, yang mendapatkan pelayanan kesehatan
sebesar 10.121 (80,8%), meningkat bila dibandingkan dengan tahun
2011 sebesar 5.395 (53%) dari 10.182 balita yang ada.
e. Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak Balita dan Prasekolah
Deteksi dini tumbuh kembang anak balita dan pra sekolah yang
dimaksudkan adalah anak usia 1 – 6 tahun yang dideteksi dini
tumbuh kembang sesuai dengan standar oleh tenaga kesehatan,
paling sedikit 2 kali per tahun. Upaya pembinaan kesehatan diarahkan
untuk meningkatkan kesehatan fisik, mental dan sosial anak dengan
perhatian khusus pada kelompok balita yang merupakan masa kritis
atau periode emas tumbuh kembang.
Cakupan deteksi dini tumbuh kembang balita dan anak pra
sekolah Kota Salatiga selama tiga tahun terakhir mengalami
peningkatan yaitu 0,15 % pada tahun 2006 menjadi 19,02 % pada
Profil Kesehatan Kota Salatiga 48
tahun 2008, pada tahun 2009 meningkat menjadi 53,02 % atau
7.617 balita dari 14.365 balita demikian juga tahun 2010 meningkat
menjadi 65,2 %. Pada tahun 2011 sebesar 46,88%. Sejak tahun
2012 DDTK antara balita dan Anak Prasekolah dipisahkan karena
sasarannya berbeda. DDTK Balita tahun 2012 sebesar 22,6%
sedangkan anak prasekolah sebesar 74,5%. Tahun 2013 DDTK Balita
sebesar 86% (9.847 balita) dan anak prasekolah sebesar 100%
(4.447 anak). Secara rinci cakupan deteksi dini tumbuh kembang
balita seperti gambar 4.8 berikut:
22,60%
74,50% 86%
100%
0,00%
20,00%
40,00%
60,00%
80,00%
100,00%
2012 2013
Gambar 4.9 Cakupan Deteksi Dini Tumbuh Kembang Balita dan
Anak Prasekolah Kota Salatiga Th. 2012-2013
BalitaApras
f. Pemeriksaan Kesehatan Siswa SD/MI
Pelayanan kesehatan di sekolah diutamakan pada upaya
meningkatkan kesehatan (promotif) dan upaya pencegahan penyakit
(preventif). Salah satu upaya preventif yang dilaksanakan di sekolah
adalah kegiatan penjaringan kesehatan anak sekolah (Health
Screening), sebagai prosedur pemeriksaan kesehatan yang bertujuan
Profil Kesehatan Kota Salatiga 49
untuk mengelompokan anak sekolah dalam berbagai katagori sehat
dan sakit yang memerlukan tindakan lebih lanjut, serta mendapatkan
gambaran kesehatan anak sekolah dan mengikuti perkembangan serta
pertumbuhan anak sekolah sebagai pertimbangan dalam menyusun
program pembinaan kesehatan sekolah.
Cakupan pemeriksaan kesehatan siswa SD/MI oleh tenaga
kesehatan/guru UKS/kader kesehatan sekolah pada tahun 2013
,2012 dan 2011 dari seluruh siswa (100%) sudah mendapat
pelayanan kesehatan tahun 2011 sebesar 3.169 siswa dan tahun
2012 sebesar 3.324 siswa. Dan tahun 2013 sebesar 3.554 siawa.
Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat dari tahun
2007-2010 adalah sebanyak 3.088 siswa, 3.094 siswa, 3.103
siswa dari 3.259 siswa (95,2 %), dan tahun 2010 sebanyak 3.112
(93,87%) siswa dari 3.315 siswa.
Profil Kesehatan Kota Salatiga 50
Gambar.4.10. Cakupan Pemeriksaan Kesehatan Siswa SD/MI Tahun 2006-2013
100
93,87
100100100
95,2
100100
9092949698
100102
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
Cak
upan
g. Pelayanan Kesehatan Remaja
Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-
kanak ke masa dewasa dan terjadi perubahan fisik yang cepat
menyamai orang dewasa, tetapi emosinya belum dapat mengikuti
perkembangan jasmaninya, hal ini sering menimbulkan gejolak
sehingga masa ini perlu mendapat perhatian. Salah satunya adalah
pendidikan dan perhatian agar anak berperilaku sehat, baik secara
fisik maupun mental.
Pemeriksaan kesehatan remaja adalah pemeriksaan kesehatan
siswa kelas 1 SLTP dan setingkat, kelas 1 SMU/SMK dan setingkat
melalui penjaringan kesehatan oleh tenaga kesehatan bersama
dengan guru UKS/ kader kesehatan remaja.
Profil Kesehatan Kota Salatiga 51
Cakupan pemeriksaan kesehatan remaja Kota Salatiga pada
tahun 2008 sebesar 15,80 % (5.879 siswa dari 37.210 siswa)
dengan target 80 % (29.768 siswa), tahun 2009 dan 2010 sebesar
94,04% (7.729 siswa dari 8.218 siswa), tahun 2011 sebesar 98%
(8.145 siswa dari 8.249 siswa), tahun 2012 68% dan tahun 2013
sebesar 78%.
3. Pelayanan Gizi
a. Pemantauan Pertumbuhan Balita
1). Partisipasi Masyarakat Dalam Penimbangan
Pemantauan pertumbuhan merupakan salah satu kegiatan
utama program perbaikan gizi yang menitikberatkan pada
pencegahan dan peningkatan keadaan gizi anak. Kegiatan
penimbangan terhadap bayi dan balita yang dilakukan di Posyandu
merupakan indikator yang berkaitan dengan cakupan pelayanan gizi
balita, cakupan pelayanan kesehatan dasar khususnya imunisasi
serta prevalensi gizi kurang pada balita. Dengan cakupan D/S
tinggi, diharapkan semakin tinggi pula cakupan vitamin A, cakupan
imunisasi, dan semakin rendah prevalensi gizi kurang.
Kunjungan balita ke posyandu sangat berkaitan dengan
indikator D/S. Namun terdapat beberapa kendala yang dihadapi
terkait dengan kunjungan balita ke Posyandu. Permasalahan
Profil Kesehatan Kota Salatiga 52
tersebut diantaranya adalah penggerakan kegiatan posyandu, tingkat
pengetahuan kader dan kemampuan petugas dalam pemantauan
pertumbuhan dan konseling, tingkat pemahaman keluarga dan
masyarakat terhadap manfaat Posyandu, serta pelaksanaan
pembinaan kader. Cakupan penimbangan balita di Posyandu dapat
dilihat pada gambar berikut:
Gambar 4.11 Persentase Balita Ditimbang Kota Salatiga Tahun 2006-2013
75,677
74,48
80,1
74,22
79
72,34
71
66
68
70
72
74
76
78
80
82
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
Dari gambar diatas dapat dilihat besar partisipasi masyarakat
dalam penimbangan di Posyandu dengan digambarkan dalam
perbandingan jumlah balita yang ditimbang (D) dengan jumlah balita
seluruhnya (S). Tahun 2013 balita yang ditimbang sebanyak 9.125
balita dari seluruh balita sebanyak 12.252 balita (74.48%). Angka
tersebut masih di bawah target 90%. Hal ini menunjukan bahwa
Profil Kesehatan Kota Salatiga 53
partisipasi masyarakat untuk membawa balitanya ke Posyandu
masih kurang.
2). Balita Yang Berat Badannya Naik
Persentase Balita yang naik timbangannya dibandingkan
dengan jumlah Balita yang ditimbang dapat menggambarkan
keberhasilan kader Posyandu dalam memberikan penyuluhan gizi
kepada masyarakat diwilayahnya, sehingga orang tua dapat
memberikan makanan cukup gizi kepada anaknya. Anak sehat
bertambah umur akan bertambah berat badannya dan persentase
balita yang naik timbangannya dapat menggambarkan tingkat
kesehatan balita di wilayah kerja Posyandu. Beberapa hal yang
mempengaruhi tingkat pencapaian Balita yang naik timbangannya
antara lain pengetahuan keluarga tentang kebutuhan gizi Balita,
penyuluhan gizi masyarakat dan ketersediaan pangan di tingkat
keluarga.
Tahun 2013 balita yang ditimbang sebanyak 9.125 balita dan yang
naik timbangannya sebanyak 6.651 balita (72,89%). Capaian
tersebut masih di bawah target sebesar 80%. Penyebab rendahnya
capaian N/D dikarenakan masih rendahnya peran serta masyarakat
dalam kegiatan posyandu sehingga mempengaruhi keberhasilan
program di posyandu. Upaya yang telah dilakukan adalah dengan
Profil Kesehatan Kota Salatiga 54
mengadakan lomba kader dan lomba posyandu baik di tingkat
Kecamatan/ Puskesmas maupun di tingkat Kota. Diharapkan
dengan kegiatan lomba tersebut diperoleh adanya peningkatan
pengetahuan kader dan kepedulian masyarakat terhadap Posyandu,
sehingga akan berdampak pada peningkatan capaian program di
Posyandu.
Gambar 4.11 Menunjukan capaian N/D Kota Salatiga tahun 2010-2013.
71,9571,66
73,3772,89
70,571
71,572
72,573
73,5
2010 2011 2012 2013
Gambar 4.12 Persentase Balita Yang Naik Berat Badanya Di Kota Salatiga Tahun 2010-2013
3). Balita Bawah Garis Merah (BGM)
BGM adalah merupakan hasil penimbangan dimana berat
badan Balita berada di bawah garis merah pada Kartu Menuju
Sehat (KMS). Tidak semua BGM dapat menggambarkan gizi buruk
pada Balita dilihat tinggi badannya, jika tinggi badan sesuai umur
maka keadaan ini merupakan titik awal waspada bagi orang tua
Profil Kesehatan Kota Salatiga 55
untuk tidak terlanjur menjadi lebih buruk lagi, namun jika Balita
ternyata pendek maka belum tentu anak tersebut berstatus gizi
buruk.
Jumlah balita di bawah garis merah (BGM) tahun 2013
sebanyak 108 balita (1,2%) dari jumlah balita yang ditimbang
sebanyak 9.125 balita, tahun 2012 sebanyak 140 balita (1,5%) dari
jumlah balita ditimbang sebanyak 9.647. Tahun 2008 sebanyak
349 balita atau sebesar 3,72 % dari jumlah balita yang ada di Kota
Salatiga.
Pada tahun 2009 jumlah balita dibawah garis merah
menurun jadi 233 (2,58 %) balita dari 9.023 balita yang ditimbang.
Tahun 2010 jumlah balita garis merah meningkat menjadi 235
(2,5%) balita dari 8.289 balita yang ditimbang, dan tahun 2011
menurun menjadi 2,1% atau sebesar 213 dari 10.111 balita yang
ditimbang.
b. Bayi dan Balita Mendapat Kapsul Vitamin A
Salah satu upaya program perbaikan gizi masyarakat
adalah melalui pemberian kapsul vitamin A. Program ini bertujuan
untuk mencegah dan menurunkan prevalensi kekurangan Vitamin A
(KVA) pada balita. Cakupan yang tinggi dari pemberian kapsul
vitamin A dosis tinggi terbukti efektif untuk mengatasi masalah KVA
Profil Kesehatan Kota Salatiga 56
pada masyarakat. Vitamin A berperan terhadap penurunan angka
kematian dan kesakitan, karena Vitamin A dapat meningkatkan daya
tahan tubuh terhadap penyakit infeksi seperti campak, diare, dan
ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut). Vitamin A juga bermanfaat
untuk kesehatan mata dan membantu proses pertumbuhan. Oleh
karena itu vitamin A sangat penting untuk kesehatan dan
kelangsungan hidup.
Pemberian kapsul vitamin A dilakukan terhadap bayi (6-11
bulan) dengan dosis 100.000 SI, anak balita (12-59 bulan) dengan
dosis 200.000 SI dan ibu nifas diberikan kapsul vitamin A 200.000
SI, sehingga bayinya akan memperoleh vitamin A yang cukup
melalui ASI. Pemberian kapsul vitamin A diberkan secara serentak
setiap bulan Februari dan Agustus pada balita usia 6-59 bulan.
Cakupan Balita yang mendapat Vitamin dari tahun 2006 dapat
dilihat pada gambar di bawah ini:
Profil Kesehatan Kota Salatiga 57
Gambar 4.13 Cakupan Pemberian Kapsul Vitamin A Pada Balita (6-59 bulan) di Kota salatiga Tahun 2006-2013
99,19
94,91
99,1499,14
99,59
99,54
99,66
99,09
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
c. Ibu Nifas Mendapat Kapsul Vitamin A
Ibu nifas adalah ibu yang baru melahirkan bayinya yang
dilaksanakan di rumah dan atau rumah bersalin dengan pertolongan
dukun bayi atau tenaga kesehatan. Suplementasi vitamin A pada ibu
nifas merupakan salah satu program penanggulangan kekurangan
vitamin A.
Cakupan ibu nifas mendapat kapsul vitamin A adalah
cakupan ibu nifas yang mendapat kapsul vitamin A dosis tinggi
(200.000 SI) pada periode sebelum 40 hari setelah melahirkan.
Cakupan ibu nifas mendapat kapsul vitamin A di Kota Salatiga
tahun 2013 sebesar 99,92% (2.526 dari 2.528 ibu nifas).
Profil Kesehatan Kota Salatiga 58
Gambar 4.14.Cakupan Ibu Nifas Yang Mendapat Kapsul Vitamin A di Kota Salatiga Tahun 2008-2013
102,3
63,1854,44
89,6699,9295,98
0
20
40
60
80
100
120
2008 2009 2010 2011 2012 2013
d. Ibu Hamil Mendapat Mendapat 90 Tablet Fe
Program penanggulangan anemia yang dilakukan adalah
dengan memberikan tablet tambah darah yaitu preparat Fe yang
bertujuan untuk menurunkan angka anemia pada balita, ibu hamil
dan ibu nifas, remaja putri dan WUS (Wanita Usia Subur). Anemia
gizi yaitu suatu kondisi ketika kadar Haemoglobin (Hb) dalam darah
tergolong rendah. Rendahnya kadar Hb disebabkan karena
kurangnya asupan zat gizi yang diperlukan untuk pembentukan
komponen Hb terutama zat besi ( Fe). Pemberian tablet besi ini
diintegrasikan dengan pelayanan kunjungan ibu hamil (antenatal
care).
Efektivitas upaya pemberian tablet besi juga sangat
tergantung pada seberapa besar kepatuhan ibu hamil dalam
mengkonsumsi tablet besi yang diberikan. Cakupan pemberian tablet
Profil Kesehatan Kota Salatiga 59
besi yang tinggi bisa tidak berdampak pada penurunan anemia besi
jika kepatuhan ibu hamil dalam menelan tablet besi masih rendah.
Program pemberian tablet besi sangat terkait dengan
pelayanan kesehatan pada ibu hamil (K1-K4) karena diberikan pada
saat ibu hamil melakukan kunjungan ke pelayanan kesehatan.
Pemberian tablet besi juga menjadi salah satu syarat terpenuhinya
kunjungan ibu hamil K4. Namun demikian cakupan kunjungan K4
ibu hamil pada tahun 2013 sebesar 93,46%, yaitu lebih besar
dibandingkan dengan capaian pemberian tablet besi pada ibu hamil
sebesar 92,62%. Hasil tersebut sudah bisa dikatakan ideal karena
cakupan tersebut tidak jauh berbeda.
Pemberian tablet Fe kepada ibu hamil ada 2 indikator yaitu
Fe1 dan Fe3. Cakupan Ibu Hamil mendapat tablet Fe adalah
cakupan Ibu Hamil yang mendapat 90 tablet Fe selama periode
kehamilannya.
Cakupan ibu hamil yang mendapat Fe-3 di Kota Salatiga
tahun 2013 sebesar 88,86% (2.800 dari 3.151 ibu hamil) menurun
bila dibandingkan tahun 2012 sebesar 95,57% (2.870 dari 3.003
bumil). Cakupan sejak tahun 2007 sebesar 5,32%, tahun 2008
sebesar 85,92%. Pada tahun 2009 cakupan Fe-3 sebesar 84,49
% (2.897 dari 3.429 ibu hamil), tahun 2010 sebesar 91,33 %
Profil Kesehatan Kota Salatiga 60
(2.972 dari 3.254 ibu hamil) dan tahun 2011 sebesar 96,29%
(3.007 dari 3.123 ibu hamil).
0
20
40
60
80
100
Gambar.4.14 Persentase Pemberian Tablet Fe Pada Ibu Hamil
di Kota Salatiga Tahun 2006 - 2013
Fe 1 6,34 87,52 91,5 76,89 95,55 96,67 95,49
Fe 3 72,39 5,32 85,92 84,49 91,33 96,29 95,57 88,86
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
e. Bayi yang Mendapat ASI Eksklusif
Air Susu Ibu (ASI) merupakan satu-satunya makanan yang
sempurna dan terbaik bagi bayi karena mengandung unsur-unsur gizi
yang dibutuhkan oleh bayi untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi
yang optimal.
ASI adalah hadiah yang sangat berharga yang dapat diberikan
kepada bayi, dalam keadaan miskin merupakan hadiah satu-satunya,
dalam keadaan sakit mungkin merupakan hadiah yang menyelamatkan
jiwanya (UNICEF). Oleh sebab itu pemberian ASI perlu diberikan
Profil Kesehatan Kota Salatiga 61
secara eksklusif sampai umur 6 (enam) bulan dan tetap
mempertahankan pemberian ASI dilanjutkan bersama makanan
pendamping sampai usia 2 (dua) tahun.
Kebijakan Nasional untuk memberikan ASI eksklusif selama 6
bulan telah ditetapkan dalam SK Menteri Kesehatan No.
450/Menkes/SK/IV/2004 dan Peraturan Pemerintah RI Nomor 33
Tahun 2012 tentang Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif. ASI eksklusif
adalah Air Susu Ibu yang diberikan kepada bayi sejak dilahirkan selama
6 (enam) bulan, tanpa menambahkan dan atau mengganti dengan
makanan atau minuman lain. Bayi yang mendapat ASI eksklusif adalah
bayi yang hanya mendapat ASI saja sejak lahir sampai usia 6 bulan di
satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
Pemberian ASI eksklusif bukan hanya isu nasional namun juga
merupakan isu global. Pernyataan bahwa dengan pemberian susu
formula kepada bayi dapat menjamin bayi tumbuh sehat dan kuat,
ternyata menurut laporan UNICEF ( Feat About Breast Feeding)
merupakan kekeliruan fatal, karena meskipun insiden diare rendah pada
bayi yang diberi susu formula, namun pada masa pertumbuhan
berikutnya bayi yang tidak diberi ASI ternyata memiliki peluang yang
jauh lebih besar untuk menderita hipertensi, jantung, kanker, obesitas,
diabetes dll.
Profil Kesehatan Kota Salatiga 62
Berdasarkan data yang diperoleh dari Puskesmas capaian ASI
Eksklusif Kota Salatiga pada tahun 2013 sebesar 46,6% (418 dari 897
bayi usia 0-6 bulan), 2012 sebesar 45,12% (601 dari 1.332 bayi usia
0-6 bulan), terjadi sedikit penurunan bila dibandingkan tahun 2011 yaitu
48,03% (550 dari 1.145 bayi usia 0-6 bln). Berbagai upaya promosi
tentang ASI Ekslusif telah dilakukan oleh Dinas Kesehatan beserta
jaringannya. Hal ini dapat dilihat dengan berdirinya ruang-ruang laktasi
di tempat-tempat kerja/perusahaan. Cakupan ASI Eksklusif Kota
Salatiga dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
Gambar. 4.16 Cakupan ASI Eksklusif Kota Salatiga Th.2008-2013
47,36 46,648,03
45,1235,46 35,9
0102030405060
2008 2009 2010 2011 2012 2013
cakupan ASI Ekslusif
Beberapa hal yang menghambat pemberiaan ASI eksklusif
diantarannya adalah:
1. Rendahnnya pengetahuan ibu dan keluarga lainnya mengenai
manfaat ASI dan cara menyusui yang benar.
Profil Kesehatan Kota Salatiga 63
2. Kurangnnya pelayanan konseling laktasi dan dukungan dari petugas
kesehatan.
3. Faktor sosial budaya.
4. Kondisi yang kurang memadai bagi para ibu yang bekerja.
5. Gencarnya pemasaran susu formula.
Upaya-upaya yang telah dilaksanakan dalam rangka
meningkatkan cakupan pemberiaan ASI eksklusif tetap berpedoman
pada Sepuluh Langkah Menuju Keberhasilan Menyusui yaitu:
1) Sarana pelayanan Kesehatan mempunyai kebijakan
Peningkatan Pemberiaan Air Susu Ibu (PP-ASI) tertulis yang
secara rutin dikomunikasikan kepada semua petugas.
2) Melakukan pelatihan bagi petugas dalam hal pengetahuan dan
ketrampilan untuk menerapkan kebijakan tersebut.
3) Menjelaskan kepada semua ibu hamil tentang manfaat
menyusui dan penatalaksana dimulai sejak masa kehamilan,
masa bayi lahir sampai umur 2 tahun termasuk cara mengatasi
kesulitan menyusui.
4) Membantu ibu menyusui bayinya dalam 30 menit setelah
melahirkan yang dilakukan di ruang bersalin ( inisiasi dini).
Apabila ibu mendapat operasi caesar, bayi disusui setelah 30
menit ibu sadar.
Profil Kesehatan Kota Salatiga 64
5) Membantu ibu bagaimana cara menyusui yang benar dan cara
mempertahankan menyusui meski ibu dipisah dari bayi atas
indikasi medis.
6) Tidak memberikan makanan dan minuman apapun selain ASI
kepada bayi baru lahir.
7) Melaksanakan rawat gabung dengan mengupayakan ibu
bersama bayi 24 jam sehari.
8) Membantu ibu menyusui semau ibu, tanpa pembatasan
terhadap lama dan frekuensi menyusui.
9) Tidak memberikan dot atau kempeng bayi yang diberi ASI
10) Mengupayakan terbentuknya Kelompok Pendukung ASI (KP-
ASI) dan rujuk ibu kepada kelompok tersebut ketika pulang dari
rumah sakit, rumah bersalin atau sarana pelayanan kesehatan.
Selain hal tersebut diatas, upaya yang dilakukan adalah dengan
melakukan sosialisasi agar di tempat-tempat kerja misalnya
perusahaan, untuk menyediakan pojok ASI.
f. Cakupan Pemberian Makanan Pendamping ASI pada Anak Usia
6-24 Bulan Keluarga Miskin
Keluarga Miskin adalah keluarga yang ditetapkan oleh
Pemerintah Daerah kabupaten/kota (TKK) dengan melibatkan Tim
Profil Kesehatan Kota Salatiga 65
Desa dalam mengidentitaskan nama dan alamat gakin secara tepat
sesuai dengan Gakin yang disepakati. Anak usia 6-24 bulan dari
keluarga miskin diberikan makanan pendamping ASI. Data jumlah
anak usia 6-24 bulan dari keluarga miskin yang mendapatkan
makanan tambahan ASI(MP-ASI)tahun 2013 0% dan tahun 2012
sebanyak 79,74% (968 dari 1.214 anak),menurun bila dibandingkan
tahun 2011 sebesar 100% (1.214 anak).
g. Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan
Kejadian gizi buruk perlu dideteksi secara dini melalui
intensifikasi pemantauan tumbuh kembang Balita di Posyandu,
dilanjutkan dengan penentuan status gizi oleh bidan di desa atau
petugas kesehatan lainnya. Penemuan kasus gizi buruk harus
segera ditindak lanjuti dengan rencana tindak yang jelas, sehingga
penanggulangan gizi buruk memberikan hasil yang optimal.
Pendataan gizi buruk di Jawa Tengah didasarkan pada 2 kategori
yaitu dengan indikator membandingkan berat badan dengan umur
(BB/U) dan kategori kedua adalah membandingkan berat badan
dengan tinggi badan (BB/TB). Skrining pertama dilakukan di
Posyandu dengan membandingkan berat badan dengan umur
melalui kegiatan penimbangan, jika ditemukan balita yang berada di
Profil Kesehatan Kota Salatiga 66
bawah garis merah (BGM) atau dua kali tidak naik (2T), maka
dilakukan konfirmasi status gizi dengan menggunakan indikator berat
badan menurut tinggi badan. Jika ternyata balita tersebut merupakan
kasus gizi buruk, maka segera dilakukan perawatan gizi buruk
sesuai pedoman di Posyandu dan Puskesmas. Jika ternyata
terdapat penyakit penyerta yang berat dan tidak dapat ditangani di
Puskesmas maka segera dirujuk ke rumah sakit.
Balita gizi buruk mendapat perawatan adalah balita gizi buruk
yang ditangani di sarana pelayanan kesehatan dan atau di rumah
oleh tenaga kesehatan sesuai tata laksana gizi buruk.
Perkembangan cakupan balita gizi buruk yang mendapat perawatan
tahun 2006 sampai dengan tahun 2013 adalah sebesar 100 %
kasus gizi buruk mendapat pelayanan. Jumlah kasus gizi buruk
tahun 2013 sebesar 2 kasus.
h. Wanita Usia Subur yang Mendapat Kapsul Yodium
Pemberian kapsul Yodium kepada sasaran wanita usia subur
di daerah endemik berat dan sedang dimaksudkan untuk mencegah
kretinisme pada bayi. Kota Salatiga tidak termasuk dalam daerah
endemik GAKY yang memerlukan intervensi kapsul yodium.
Kota Salatiga tidak merupakan daerah endemik GAKY
sehingga tidak ada program pemberian kapsul Yodium bagi WUS.
Profil Kesehatan Kota Salatiga 67
i. Desa Dengan Garam Beryodium yang Baik
Persentase desa/kelurahan dengan garam beryodium yang baik,
menggambarkan identitas mutu garam beryodium yang dikonsumsi
penduduk di suatu desa/kelurahan. Sejak tahun 2010 sampai tahun
2013 sudah mencapai 100% Kelurahan di Kota Salatiga
masyarakatnya telah mengkonsumsi garam beryodium yang
memenuhi syarat (mengandung KJO3 30-80 ppm). Sesuai Kepres
No.69 tahun 1994, semua garam yang beredar di Indonesia harus
mengandung yodium. Kebijakan ini berakaitan dengan masih
tingginya kejadian Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) di
Indonesia. GAKY merupakan masalah gizi yang serius karena dapat
menyebabkan penyakit gondok atau kretin. Kekurangan unsur
yodium dalam makananan sehari-hari dapat menurunkan tingkat
kecerdasan seseorang. Dalam garam beryodium juga terdapat unsur
natrium maka konsumsi garam beryodium pun harus dibatasi.
Kelebihan konsumsi natrium dapat memicu timbulnya penyakit
tekanan darah tinggi. Untuk menghindari pengaruh sampingan dari
onsumsi garam beryodium yang berlebihan maka dianjurkan untuk
mengkonsumsi garam tidak lebih dari 6 gram per orang per hari
atau sekitar satu sendok teh setiap hari.
j. Keluarga Sadar Gizi
Profil Kesehatan Kota Salatiga 68
Keluarga sadar gizi (KADARZI) adalah keluarga yang seluruh
anggota keluarganya melakukan perilaku gizi seimbang, mampu
mengenali masalah kesehatan dan gizi bagi setiap anggota
keluarganya, dan mampu mengambil langkah-langkah untuk
mengatasi masalah gizi yang dijumpai oleh anggota keluarganya.
Lima indikator kadarzi, yaitu:
a. Keluarga biasa mengkonsumsi aneka ragam makanan
b. Keluarga selalu memantau kesehatan dan pertumbuhan
anggota keluarganya, khususnya balita dan ibu hamil
c. Keluarga hanya menggunakan garam beryodium untuk
memasak makanannya
d. Keluarga memberi dukungan pada ibu melahirkan untuk
memberi ASI ekslusif
e. Keluarga minum suplemen gizi sesuai anjuran
Indikator tersebut digunakan untuk menilai perubahan perilaku gizi
anggota keluarga. Keberhasilan program Kadarzi harus diikuti dengan
meningkatnya status gizi masyarakat.
Pelakasanaan pendataan Kadarzi di Kota Salatiga di laksanakan di 4
Kecamatan yang meliputi 5 indikator, dengan hasil pada tahun 2013
sebagai berikut :
a. Menimbang berat badan secara teratur sebesar 95,42%.
Profil Kesehatan Kota Salatiga 69
b. Pemberian ASI eksklusif sebesar 66,81%.
c. Makan aneka ragam makanan sebesar 86,5%
d. Mengkonsumsi garam beryodium sebesar 98,5%.
e. Mengkonsumsi suplemen gizi sesuai anjuran sebesar 92,3%.
Dari 1.136 sampel rumah tangga di Kota Salatiga terdapat 52,82%
keluarga sudah mampu mengenal, mencegah, dan mengatasi masalah
gizi pada setiap anggota keluarganya (Kadarzi). Dari hasil survey
keluarga sadar gizi diperoleh bahwa di wilayah kecamatan Sidomukti
persentase keluarga sadar gizi paling kecil yaitu sebesar 43,25%
sedangkan di Kecamatan Sidorejo memperoleh persentase paling besar
yaitu 67,5%. Cakupan Keluarga Sadar Gizi di Kota Salatiga belum
mencapai target sebesar 80%. Untuk mencapai target 80% diperlukan
adanya gerakan secara menyeluruh dan terpadu dari mulai keluarga,
masyarakat, petugas dan Dinas Kesehatan.
Cakupan keluarga sadar gizi di Kota Salatiga pada tahun 2008
adalah 25,72 %, tahun 2009 sebesar 77,9 %, tahun 2011 sebesar
60,64% dan tahun 2012 sebesar 63%.
4. Pelayanan Keluarga Berencana
a. Peserta KB Baru
Peserta Keluarga Berencana (KB) Baru adalah Pasangan Usia Subur
(PUS) yang baru pertama kali menggunakan salah satu cara/alat dan
Profil Kesehatan Kota Salatiga 70
atau PUS yang menggunakan kembali salah satu cara/alat
kontrasepsi setelah mereka berakhir masa kehamilannya.
Jumlah peserta KB Baru Kota Salatiga tahun 2013 sebesar 9,9%
(2.824 akseptor). Bila dibandingkan terjadi penurunan 2012 sebesar
17,2% (5.075 akseptor). Demikian juga bila dibandingkan dengan
tahun 2011 sebesar 19,4% (5.469 akseptor). Sumber data tersebut
berasal dari Puskesmas (data pasien yang mendapatkan pelayanan
di Puskesmas).
b. Peserta KB Aktif
Cakupan peserta KB aktif tahun 2013 sebesar 69,6% (19.938
dari 28.636 PUS) menurun bila dibandingkan tahun 2012 sebesar
78,3% (23.071 dari 29.475 PUS). Cakupan peserta KB Aktif dari
tahun 2007-2011 sebesar 96,02 % (26.827 PUS dari 27.938 PUS),
76,46 % (21.094 dari 27.938 PUS), 69,4 % (19.426 dari 27.981
PUS), 71,7% (20.312 dari 28.312 PUS). Dan 76,8% (21.664 dari
28.194 PUS). Cakupan peserta KB aktif secara rinci seperti pada
gambar 4.7. sebagai berikut:
Profil Kesehatan Kota Salatiga 71
Gambar. 4.17. Cakupan Peserta KB Aktif Tahun 2006-2013
90 90,0276,46 69,4 71,7 76,8 78,27 69,6
020406080
100
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013tahun
Cak
upan
Sedangkan jenis kontrasepsi peserta KB aktif pada tahun 2013 seperti
pada gambar berikut :
Gambar 4.18Jenis Kontrasepsi Peserta KB Aktif Tahun 2013
9678
3091
16674331
32271077
IUD MOP/W IMPLAN SUNTIK PIL KONDOM
5. Pelayanan Imunisasi
a. Persentase Desa yang Mencapai “Univeral Child Immunization”
(UCI)
Desa atau Kelurahan UCI adalah desa/ kelurahan di mana
minimal 85 % dari jumlah bayi yang ada di desa/ kelurahan tersebut
Profil Kesehatan Kota Salatiga 72
sudah memperoleh imunisasi dasar lengkap. Imunisasi dasar lengkap
pada bayi (0-11 bulan) meliputi : 1 dosis BCG, 3 dosis DPT, 4 dosis
polio, 3 dosis Hepatitis B dan 1 dosis campak.
Cakupan desa/ kelurahan UCI di Kota Salatiga sejak tahun 2010
sampai 2013 sudah seluruh kelurahan UCI. Cakupan kelurahan UCI
sejak tahun tahun 2006 sebesar 77,27 % (17 kelurahan), tahun
2007 sebesar 82,00 % (18 kelurahan), tahun 2008 sebesar 54,50
% (12 kelurahan), tahun 2009 sebesar 95,5 % atau 21 Kelurahan.
b. Cakupan Imunisasi Bayi
Tujuan program imunisasi adalah menurunkan angka kesakitan,
kematian dan kecacatan bayi, anak dan balita akibat penyakit PD3I
(Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi) seperti penyakit
TBC, Difteri, Pertusis, Tetanus, Polio Hepatitis B dan Campak.
Cakupan imunisasi dasar lengkap bayi di Kota Salatiga tahun
2013 sebesar 115,56%. Capaian tersebut melebihi 100 % dikarenakan
adanya bayi luar wiayah kerja diimunisasi di wilayah Kota Salatiga.
Cakupan imunisasi dasar lengkap bayi dari tahun 2007-2013 dapat
dilihat pada gambar 4.17 dibawah ini :
Profil Kesehatan Kota Salatiga 73
Gambar 4.19. Imunisasi Dasar Lengkap Bayi Tahun 2007-2013
115,56108,0693,1 96,7193,7
8097,56
0
50
100
150
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
c. Drop Out Imunisasi DPT1-Campak
Dalam rangka mencapai dan mempertahankan UCI desa/
kelurahan, analisis Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) harus
diikuti tindak lanjut. Dengan gambar PWS akan terlihat dan dapat
dianalisis cakupan dan kecenderungannya setiap bulan, maka dapat
segera diketahui kekurangan cakupan dan beban yang harus dicapai
setiap bulan pada periode berikutnya. Untuk kecenderungan cakupan
dapat diketahui dengan indikator Droup Out (DO). Sesuai dengan
kesepakatan kabupaten/kota se-Jawa Tengah indikator DO maksimal
5%.
Droup Out imunisasi campak pada tahun 2013 sebesar -4.8. Hal
ini dimungkinkan adanya bayi di luar wilayah yang melakukan
imunisasi campak di wilayah Kota Salatiga. DO imunisasi tahun
2006-2012 dapat dilihat pada gambar berikut:
Profil Kesehatan Kota Salatiga 74
Gambar 4.20. DO Imunisasi DPT1-Campak Kota Salatiga Tahun 2006-2013
-10
-5
0
5
10
15
DO imunisasi 1,09 11,19 3,91 2,5 7,81 3,4 0,4 -4,8
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
d. WUS Mendapat Imunisasi TT
Imunisasi Tetanus Toksoid Wanita Usia Subur adalah pemberian
imunisasi TT pada wanita usia subur (15-39 tahun) sebanyak 5 dosis
dengan interval waktu tertentu yang berguna bagi kekebalan seumur
hidup.
Jumlah ibu hamil tahun 2013 sebesar 3.003 yang
mendapat TT I sebesar 1.748 (58,2%), TT2 sebesar 1.486
(49,5%),TT-2+ sebesar 1.665 (55,4%), TT5 sebesar 58 (1,9%)
6. Pelayanan Kesehatan Gigi
a. Rasio Tambal Cabut Gigi Tetap
Pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas meliputi
kegiatan pelayanan dasar gigi dan upaya kesehatan gigi sekolah.
Profil Kesehatan Kota Salatiga 75
Kegiatan pelayanan dasar gigi adalah tumpatan (penambalan) gigi
tetap dan pencabutan gigi tetap. Indikasi dari perhatian masyarakat
bila tumpatan gigi tetap semakin bertambah banyak berarti
masyarakat lebih memperhatikan kesehatan gigi yang merupakan
tindakan preventif sebelum gigi tetap rusak dan harus dicabut, sedang
pencabutan gigi tetap adalah tindakan kuratif dan rehabilitatif karena
sudah tidak ada alternatif lainnya.
Di tahun 2013 jumlah tumpatan gigi tetap sebanyak 4.987
tindakan dan jumlah pencabutan gigi tetap sebesar 3.356 tindakan.
Dilihat dari ratio tumpatan dan pencabutan gigi tetap (1,04) dapat
disimpulkan bahwa masyarakat Kota Salatiga masih kurang
memperhatikan kesehatan gigi.
Gambar di bawah ini menyajikan jumlah dan ratio pelayanan dasar
gigi Kota Salatiga pada beberapa kurun waktu terakhir :
4001 3246 3870 3910 4185
33562660 4727 6438 4022 4345 4987
0
10000
Tumpatan
Gambar 4.21. Pelayanan Gigi Tumpatan dan Pemcabutan Gigi Tetap
di Kota Salatiga Tahun 2008-2013
Tumpatan 2660 4727 6438 4022 4345 4987
Cabut Gigi 4001 3246 3870 3910 4185 3356
2008 2009 2010 2011 2012 2013
Profil Kesehatan Kota Salatiga 76
b. Murid SD/MI Mendapat Pemeriksaan Gigi dan Mulut
Kegiatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut lainnya adalah
Upaya Kesehatan Gigi Sekolah yang merupakan upaya promotif dan
preventif kesehatan gigi khususnya untuk anak sekolah. Kegiatan
UKGS meliputi pemeriksaan gigi pada seluruh murid untuk
mendapatkan data murid yang memerlukan perawatan dasar gigi dan
mulut.
Presentase murid SD/MI Kota Salatiga tahun 2013 sebesar
100%, tahun 2012 yang mendapatkan pemeriksaan gigi dan mulut
sebesar 96,6%, dan tahun 2011 sebesar 100%.
Gambar 4.22. Persentase Cakupan Murid SD/MI yang Diperiksa Kesehatan Gigi dan Mulut di Kota Salatiga
Tahun 2008-2013
98,5
99
99,5
100
100,5
% Murid SD/MIDiperiksa
99,29 99,31 100 100 99,6 100
2008 2009 2010 2011 2012 2013
c. Murid SD/ MI Mendapat Perawatan Gigi dan Mulut
Tahun 2013 jumlah murid SD/MI yang perlu mendapat perawatan
kesehatan gigi dan mulut sebesar 2.201 (70,8%) dari siswa yang
Profil Kesehatan Kota Salatiga 77
mendapat memerlukan perawatan sebesar 3.109 siswa .Tahun 2012
jumlah murid SD/MI yang perlu mendapatkan perawatan gigi dan
mulut sebesar 5.049 siswa.
7. Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut
Pelayanan kesehatan usia lanjut yang dimaksudkan adalah
pelayanan kesehatan sesuai standar oleh tenaga kesehatan termasuk
dalam kelompok usia lanjut adalah kelompok umur lebih atau sama
dengan 60 tahun.
Cakupan pelayanan kesehatan usia lanjut tahun 2013 sebesar
72,29% (11.003 dari 15.221 orang),dan tahun 2012 sebesar 72,29%
(10.788 orang dari 14.924 orang) meningkat bila dibandingkan tahun
2011 sebesar 70,92%. Cakupan pelayanan kesehatan Usila dari tahun
2008-2010 sebesar 79,08%, 84,3 % (37.700 orang dari 44.727
orang), dan tahun 2010 sebesar 71,07 %.
Profil Kesehatan Kota Salatiga 78
Gambar 4.23. Pelayanan Kesehatan Usila Di Kota Salatiga Tahun 2006 - 2013
010203040
5060708090
Yankes Lansia 64 70 79,08 84,3 71,07 70,92 72,29 72,29
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2012
8. Pelayanan Gawat Darurat dan Kejadian Luar Biasa
a. Pelayanan Gawat Darurat Level 1 yang Harus Diberikan Pelayanan
Kesehatan (RS)
Sarana kesehatan dengan kemampuan pelayanan gawat darurat
yang dapat diakses masyarakat merupakan sarana kesehatan yang
telah mempunyai kemampuan untuk melaksanakan pelayanan gawat
darurat sesuai standard dan dapat diakses oleh masyarakat dalam
kurun waktu tertentu. Kemampuan pelayanan gawat darurat yang
dimaksud adalah upaya cepat dan tepat untuk segera mengatasi
puncak kegawatan yaitu henti jantung dengan resusitasi jantung paru
otak ( Cardio Pulmonary Cebral Resucitation) agar kerusakan organ
yang terjadi dapat dihindarkan atau ditekan sampai minimal dengan
menggunakan Bantuan Hidup Dasar (Basic Life Support/BLS) dan
Profil Kesehatan Kota Salatiga 79
Bantuan Hidup Lanjut (ALS). Sarana kesehatan yang dimaksud dalam
hal ini adalah Rumah Sakit dan Puskesmas. Rumah Sakit yang
mempunyai kemampuan pelayanan gawat darurat sebanyak 7 RS.
b. Desa/Kelurahan Terkena Kejadian Luar Biasa Yang Ditangani < 24
jam
Kejadian Luar Biasa (KLB) adalah timbulnya atau meningkatnya
kejadian kesakitan dan atau kematian yang bermakna secara
epidemiologis pada suatu desa/kelurahan dalam jangka waktu
tertentu. Kejadian Luar Biasa (KLB) yang sering terjadi di wilayah
Kota Salatiga adalah KLB yang disebabkan oleh penyakit menular dan
keracunan makanan. Kejadian KLB seperti Demam Berdarah Dengue
(DBD), Chikungunya, Acute Flacid Paralisys (AFP), keracunan
makanan, difteri, campak, diare, bencana serta munculnya penyakit
baru seperti Avian Influenza (Flu Burung), disamping menimbulkan
korban kesakitan dan kematian juga berdampak pada produktivitas
masyarakat yang menurun dan keresahan pada masyarakat. Kondisi
tersebut menuntut upaya secara cepat dan tepat (< 24 jam) untuk
menanggulangi setiap KLB.
Data frekuensi KLB penyakit menular, keracunan makanan, dan
bencana selama tahun
Profil Kesehatan Kota Salatiga 80
Pada tahun 2013 terjadi KLB sebanyak 4 kasus yaitu
chikungunya, keracunan makanan, Diphteri, dan Dengue Shock Syndrome.
Chikungunya terjadi di 2 kelurahan dengan jumlah penderita sebanyak 128
orang dan jumlah penduduk terancam sebesar 2.240 orang. Keracunan
makanan terjadi di 3 kelurahan dengan jumlah penderita sebesar 82
orang dengan jumlah penduduk terancam sebesar 860 orang. Diphteri
terjadi di 2 kelurahan dengan jumlah penderita 1 orang dan penduduk
yang terancam sebanyak 195 orang. Dengue Shock Syndrome terjadi di 1
kelurahan dengan jumlah kematian/penderita 1 orang dengan jumlah
penduduk terancam sebanyak 246 orang.
9. Pelayanan Kesehatan Kerja
a. Pelayanan Kesehatan Sektor Informal
Pekerja sektor informal adalah mereka yang bekerja dengan modal
skala kecil dengan ciri-ciri antara lain :
- Bekerja dalam jam kerja yang tidak tetap dan umumnya
mempergunakan tenaga kerja dari lingkungan keluarga sendiri
- Resiko bahaya pekerjaan tinggi
- Keterbatasan sumber daya dalam mengubah lingkungan kerja
- Kesadaran tentang resiko bahaya pekerjaan rendah
- Kondisi pekerjaan tidak ergonomis
- Kurangnya pemeliharaan kesehatan
Profil Kesehatan Kota Salatiga 81
Berdasarkan kesepakatan pertemuan koordinasi Upaya Kesehatan
Kerja Dinas Kesehatan Kota Salatiga Bulan April Tahun 2014 bahwa
sektor informal adalah perusahaan non direktori (PND) dan Rumah
Tangga (RT) dengan jumlah tenaga kerja kurang 20 orang.
Sedangkan sasaran pelayanan kesehatan informal adalah semua
pekerja informal yang ada di wilayahnya. Cakupan pekerja pada
industri informal dan yang mendapat pelayanan kesehatan kerja di
Kota Salatiga tahun 2013 sebesar 40,19% (95.502 dari 13.689).
b. Pelayanan Kesehatan Sektor Formal
Sasaran pelayanan kesehatan kerja formal adalah semua pekerja
pada perusahaan/tempat kerja formal yang ada di wilayah kerjanya.
Sedangkan cakupan pelayanan kesehatan kerja formal adalah semua
pekerja perusahaan/tempat kerja formal yang mendapat pelayanan
kesehatan kerja paripurna.
Cakupan pelayanan kesehatan pada pekerja di sektor formal di
Kota Salatiga tahun 2013 sebesar 13,70% (2.573 dari 18.783
pekerja).
10. Upaya Penyuluhan Kesehatan
Upaya penyuluhan adalah semua usaha secara sadar dan
berencana yang dilakukan untuk memperbaiki perilaku manusia sesuai
prinsip-prinsip pendidikan dalam bidang kesehatan. Penyuluhan kelompok
Profil Kesehatan Kota Salatiga 82
adalah penyuluhan yang dilakukan pada kelompok sarana tertentu.
Sedang penyuluhan massa adalah penyuluhan yang dilakukan dengan
sasaran massa seperti pameran, pemutaran film, melalui media massa
cetak dan elektronik. Penyuluhan yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan
Kota Salatiga beserta jaringannya pada tahun 2013 sebanyak 440 kali
penyuluhan kelompok dan 209 kali penyuluhan penyuluhan massa.
B. AKSES DAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN
1. Cakupan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Pra Bayar
Untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, pemerintah
telah berupaya mengembangakan berbagai upaya kesehatan, salah
satunya melalui program jaminan kesehatan. Tujuan pengembangan
program ini adalah untuk merubah pola pembayaran langsung (out of
Pocket) yang biasanya dibayar langsung setelah pelayanan diberikan
menjadi penyelenggaraan pemeliharaan kesehatan yang paripurna
berdasarkan asas usaha bersama dan kekeluargaan, yang
berkesinambungan dan dengan mutu terjamin serta pembiayaan yang
dilaksankan pra upaya.
Peserta jaminan pemeliharaan kesehatan terdiri dari kelompok penduduk
non miskin yang membayar sendiri premi jaminan pemeliharaan
kesehatannya dan kelompok masyarakat miskin yang ditanggung oleh
Profil Kesehatan Kota Salatiga 83
pemerintah melalui Program Jaminan Kesehatan Masyarakat
(Jamkesmas), dimana semua biaya pemeliharaan kesehatan untuk
masyarakat miskin semua ditanggung oleh pemerintah. Selain
Jamkesmas, pemerintah daerah/kota juga menyelenggarakan Program
Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) dengan tujuan agar masyarakat
miskin yang belum tercakup Jamkesmas dapat tercakup Jamkesda.
Kepesertaan jaminan kesehatan Kota Salatiga Tahun 2013 terdiri dari:
Askes (14,3%), Jamsostek (5,3%), Askeskin/Jamkesmas (19,7%),
Jamkesda (12,1%), dan lain-lain (10,8 %).
Gambar 4.24 Persentase Peserta Jaminan Pelayanan Kesehatan Kota Salatiga Tahun 2013
14,30%
19,70%
12,10%
10,80%
5,30%
ASKES
JAMSOSTEK
JAMKESMASJAMKESDA
2. Cakupan Pelayanan Kesehatan Rawat Jalan Masyarakat Miskin
Pelayanan kesehatan yang diberikan bagi pasien masyarakat
miskin dan tidak mampu adalah pelayanan kesehatan di Puskesmas
Profil Kesehatan Kota Salatiga 84
dan Rumah Sakit. Di Puskesmas terdiri dari pelayanan rawat jalan
tingkat pertama, rawat inap tingkat pertama, pelayanan gawat darurat,
pelayanan transport untuk rujukan pasien dan persalinan normal di
Puskesmas dan jaringannya. Sedangkan di rumah sakit terdiri
pelayanan rawat jalan tingkat lanjut, rawat inap tingkat lanjut, pelayanan
obat dan bahan habis pakai, pelayanan penunjang medik, serta
pelayanan tindakan dan operasi.
Jumlah masyarakat miskin tahun 2013 berdasarkan sasaran peserta
jaminan kesehatan masyarakat (Jamkesmas) dan jaminan kesehatan
masyarakat miskin kota Salatiga sebesar 61.158 jiwa. Pada tahun 2013
cakupan pelayanan kesehatan dasar (strata satu) rawat jalan sebesar
45,34%.
3. Cakupan Pelayanan Kesehatan Rawat Inap Masyarakat Miskin
Jumlah masyarakat miskin yang mendapat pelayanan kesehatan
rawat inap di sarana pelayanan kesehatan dasar (strata satu) tahun
2013 sebesar 100 orang (0,16%).
4. Cakupan Rawat Jalan
Cakupan rawat jalan adalah cakupan kunjungan rawat jalan baru
di sarana pelayanan kesehatan pemerintah dan swasta di satu wilayah
kerja pada kurun waktu tertentu. Cakupan kunjungan rawat jalan di
sarana kesehatan di Kota Salatiga pada tahun 2013 sebesar 457.591
Profil Kesehatan Kota Salatiga 85
kunjungan, meningkat bila dibandingkan tahun 2012 sebesar
451.183.dan tahun 2011 sebesar 407.936 pasien.
Gambar 4.25. Jumlah Kunjungan Rawat Jalan di Sarana Kesehatan Kota Salatiga Tahun 2008-2013
287.379286.466
457.591
451.183423.720
407.936
0
50000
100000
150000
200000
250000
300000
350000
400000
450000
500000
2008 2009 2010 2011 2012 2013
kunjungan rawat jalan
5. Cakupan Rawat Inap
Cakupan rawat inap adalah cakupan kunjungan rawat inap baru di
sarana pelayanan kesehatan swasta dan pemerintahan di satu wilayah
kerja pada kurun waktu tertentu. Cakupan rawat inap di sarana
kesehatan di Kota Salatiga tahun 2013 sebanyak 25.735 kunjungan
menurun bila dibandingkan dengan tahun 2012 sebanyak 25.986.
Profil Kesehatan Kota Salatiga 86
Gambar 4.26. Jumlah Kunjungan Rawat Inap di Sarana Kesehatan Tahun 2008-2013
44.962
25.73525.98625.023
19.789
23.142
0
5000
10000
15000
20000
25000
30000
35000
40000
45000
50000
2008 2009 2010 2011 2012 2013
6. Pelayanan Kesehatan Jiwa
Pelayanan gangguan jiwa adalah pelayanan pada pasien yang
mengalami gangguan kejiwaan, yang meliputi gangguan pada perasaan,
proses pikir, dan perilaku yang menimbulkan penderitaan pada individu
dan atau hambatan dalam melaksanakan peran sosialnnya. Data yang
cakupan pelayanan kesehatan jiwa tahun 2013 sebanyak 5.523
(2,87% dari jumlah penduduk) kunjungan, meningkat jika dibandingkan
tahun 2012 sebesar 3.169 (1,69%) dan tahun 2011 sebesar 2.896
(1,62%). Data kunjungan pelayanan kesehatan jiwa dari tahun ke tahun
terjadi peningkatan. Jumlah kunjungan pelayanan kesehatan jiwa di
sarana kesehatan di wilayah Kota Salatiga tahun 2008-2013 dapat
dilihat pada gambar berikut :
Profil Kesehatan Kota Salatiga 87
Gambar 4.27 Jumlah Kunjungan Pelayanan Kesehatan Jiwa di Sarana Kesehatan
Di Kota Salatiga Thaun 2008-2013
5.253 (2,87%)
3.169(1,69%)
2.896(1,62%)
3.621 (2,12%)
2830 (1,03%)
811 (0.21%)
0
1000
2000
3000
4000
5000
6000
2008 2009 2010 2011 2012 2013
7. Angka Kematian Pasien Di Rumah Sakit
a. Angka Kematian Umum Penderita Yang Dirawat di RS (GDR)
Gross Death Rate (GDR) yaitu angka kematian umum untuk tiap-
tiap 1.000 penderita keluar. GDR tidak melihat berapa lama psien
berada di Rumah sakit dari masuk sampai meninggal. Nila GDR
yang baik tidak lebih dari 45 per 1.000 penderita keluar.
Tahun 2013 Rumah Sakit di Kota Salatiga yang memiliki GDR
tertinggi adalah RSUD Kota Salatiga sebesar 39,4 sedangkan
tertinggi kedua adalah RS Sejahtera Bhakti sebesar 12,3 dan
berturut turut RS Tk IV dr Asmir sebesar 10,3 RS dr Ario Wirawan
sebesar 9,7, RS Ananda sebesar 7,3 dan RS Puri Asih sebesar
3,5 per 1.000 penderita keluar.
Profil Kesehatan Kota Salatiga 88
b. Angka Kematian Penderita yang Dirawat <48 jam (NDR)
Net Death Rate (NDR) adalah angka kematian 48 jam setelah
dirawat untuk tiap-tiap 1.000 penderita keluar. Asumsinya jika
pasien meninggal setelah mendapatkan perawtan 48 am berarti ada
faktor pelayanan rumah sakit yang terlibat dengann kondisi
meninggalnya pasien. Namun jika pasien meninggal kurang dari 48
jam masa perawatan, dianggap faktor keterlambaan psien datang ke
rumah sakit yang menjadi penyebab utama pasien meninggal.
Indikator ini dapat memberikan gambaran mutu pelayanan di rumah
sakit. Nilai NDR yang dianggap masih dapat ditolerir adalah kurang
dari 25 per 1.000 penderita keluar.
Pada tahun 2013 nilai NDR di rumah sakit di Kota saltiga masih di
bawah angka 25/1.000 penderita keluar. Nilai NDR RSUD sebesar
18,3, RS dr Ario Wirawan sebesar 6,3, RS tk Iv dr Asmir sebesar
4,3 per 1.000 penderita keluar.
8. Indikator Kinerja Pelayanan di Rumah Sakit
a. Pemakaian Tempat Tidur (BOR)
Pelayanan kesehatan (rumah sakit) dapat diukur kinerjanya antara
lain dengan melihat persentase pemanfaatan tempat tidur rumah
sakit atau Bed Occupation Rate (BOR). Pemanfaataan tempat tidur
melalui indicator BOR dengan memperhitungkan jumlah hari
Profil Kesehatan Kota Salatiga 89
perawatan di rumah sakit terhadap jumlah tempat tidur dan jumlah
hari dalam setahun. Angka BOR yang rendah menunjukan
kurangnya pemanfaatan fasilitas perawatan rumah sakit oleh
masyarakat. Sedangkan BOR yang tinggi (>85%) menunjukan
tingkat pemanfaatan tempat tidur yang tinggi, sehingga perlu
pengembangan rumah sakit atau penambahan tempat tidur. BOR
yang ideal untuk suatu rumah sakit adalah antara 60% sampai
dengan 80%.
Persentase rata-rata pemakaian tempat tidur RSU Pemerintah di
Kota Salatiga pada tahun 2013 adalah 53,8%, RS yang memiliki
BOR lebih dari 60% yaitu RS dr Asmir dan RS dr Ario wirawan.
Gambaran BOR RSU Pemerintah tahun 2008-2013 di Kota Salatiga
dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Profil Kesehatan Kota Salatiga 90
Gambar 4.28. BOR RSU Pemerintah Di Kota Salatiga Tahun 2008-2013
0
20
40
60
80
RSUD 60,3 60,3 60,2 67,8 57,3
RS ARIOWIRAWAN
65,1 64 69,5 75,8 68,5
RS dr.ASMIR 28,4 24,9 63,2 69 71,4
2009 2010 2011 2012 2013
b. Rata-Rata Lama Rawat Seorang Pasien (ALOS)
Average Length of Stay (ALOS) merupakan indicator yang
mencerminkan rata-rata lama hari perawatan yang diperoleh dari
perbandingan jumlah hari perawatan pasien keluar terhadap jumlah
pasien keluar baik hidup maupun mati. ALOS yang ideal adalah
antara 6-9 hari. Rata-rata lama rawat seorang pasien di RSUD
Pemerintah Kota Salatiga tahun 2013 sebanyak 4,6 hari, Rumkit Tk
IV dr Asmir sebrsar 5,0 hari dan RSPAW sebesar 0,9 hari. ALOS
di RSU Pemerintah di Kota Salatiga masih dalam interval ideal.
Profil Kesehatan Kota Salatiga 91
0
2
4
6
Gambar. 4.29. AVLOS RS PEMERINTAH DI KOTA SALATIGA TH 2009-2013
RSUD 4,3 4,5 4,4 4,1 4,6
RSPAW 5,8 4,2 5,6 5,5 0,9
Rumkit Tk IV drAsmir
3,6 4,2 4,9 4,6 5
2009
2010
2011
2012
2013
c. Rata-Rata Hari Tempat Tidur Tidak Ditempati (TOI)
Rata-rata selang waktu pemakaian tempaat tidur di rumah sakit
diukur melalui indikator TOI. Angka ideal untuk TOI adalah 1-3
hari.
Tahun 2013 TOI RSUD sebesar 3,4 hari, RSPAW sebesar 0,4 hari
dan Rumkit Tk.IV dr. Asmir sebesar 2,0 hari. Seluruh rumah sakit
pemerintah di kota Salatiga masih angka TOI masih dalam angka
Profil Kesehatan Kota Salatiga 92
ideal.
0
5
10
15
Gambar 4.30. TOI RS PEMERINTAH DI KOTA SALATIGA TH 2009-2013
RSUD 3 2,9 2,9 2 3,4
RSPAW 3,1 3,3 2,5 1,8 0,4
Rumkit dr.Asmir 9,1 12,7 2,9 2,1 2
2009 2010 2011 2012 2013
C. PERILAKU HIDUP MASYARAKAT
1. Persentase Rumah Tangga Berperilaku Hidup Bersih dan Sehat
Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) di rumah tangga adalah
upaya untuk memberdayakan anggota rumha tangga agar tahu, mau
dan mampu mempraktikan perilaku hidup bersih dan sehat serta
berperan aktif dalam gerakan kesehatn di masyarakat. Untuk mencapai
rumah tangga ber-PHBS, terdapat 10 perilaku hidup bersih dan sehat
yang dipantau yaitu : (1) persainan ditolong oleh tenaga kesehatan, (2)
member ASI ekslusif, (3) menimbang balita setiap bulan, (4)
menggunakan air bersih, (5) mencuci tangan dengan air bersih dan
sabun, (6) menggunakan jamban sehat, (7) memberatas jentik di
Profil Kesehatan Kota Salatiga 93
rumah sekali seminggu, (8) makan buah dan sayur setiap hari, (9)
melakukan aktivitas fisik setiap hari, dan (10) tidak merokok did ala
rumah.
Data hasil pengkajian PHBS Tatanan Rumah Tangga pada tahun
2013 dari 1.938 RT yang dipantau sebanyak 1.814 (93,60%) sudah
ber-PHBS sedangkan tahun 2012 dari 2.666 rumah tangga yang
dipantau sebanyak 2.342 (87,8%) sudah ber PHBS.
D. PEMBINAAN KESEHATAN LINGKUNGAN DAN SANITASI DASAR
Lingkungan merupakan salah satu variabel yang perlu mendapat
perhatian khusus dalam menilai kondisi kesehatan masyarakat. Bersama
dengan faktor perilaku, pelayanan kesehatan dan genetik, lingkungan
mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat.
Program lingkungan sehat bertujuan untuk mewujudkan mutu
lingkungan hidup yang lebih sehat melalui pengembangan sistem kesehatan
kewilayahan untuk menggerakan pembangunan lintas sektor berwawasan
kesehatan. Adapun kegiatan pokok untuk mencapai tujuan tersebut meliputi
: (1) Penyediaan Sarana Air Bersih dan Sanitasi Dasar (2) Pemeliharaan
dan Pengawasan Kualitas Lingkungan (3) Pengendalian dampak risiko
lingkungan (4) Pengembangan wilayah sehat.
Pencapaian tujuan penyehatan lingkungan merupakan akumulasi
berbagai lintas sektor, peran swasta dan masyarakat di mana pengelolaan
Profil Kesehatan Kota Salatiga 94
kesehatan lingkungan merupakan penanganan yang paling kompleks,
kegiatan tersebut sangat berkaitan antara satu dengan yang lainnya yaitu
dari hulu berbagai lintas sektor ikut serta berperan (Perindustriaan,
Lingkungan Hidup, Pertaniaan, Cipta Karya dll) baik kebijakan dan
pembangunan fisik dan Departemen/ Dinas Kesehatan sendiri terfokus
kepada hilirya yaitu pengelolaan dampak kesehatan. Sebagai gambaran
pencapaian tujuan program lingkungan sehat disajikan dalam per kegiatan
pokok melalui indikator yang telah disepakati serta beberapa kegiatan yang
dilaksanakan sebagai berikut :
1. Rumah Sehat
Rumah merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang
berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana pembinaan
keluarga. Rumah haruslah sehat dan nyaman agar penghuninya dapat
berkarya untuk meningkatkan produktivitas. Konstruksi rumah dan
lingkungan yang tidak memenuhi syarat kesehatan merupakan faktor
risiko penularan berbagai jenis penyakit khususnnya penyakit berbasis
lingkungan seperti Demam Berdarah Dengue, Malaria, Flu Burung, TB
Paru dan lain-lain.
Tahun 2013 jumlah rumah yang diperiksa sebanyak 40.335 dan
yang sehat sebanyak 30.077 rumah (74,57%), sedangkan tahun
Profil Kesehatan Kota Salatiga 95
2012 jumlah rumah yang diperiksa 39.796 rumah dan jumlah rumah
yang sehat sebesar 28.388 rumah (71,3%).
Pada tahun 2010 rumah yang diperiksa sebanyak 16.870 rumah
dan yang memenuhi kriteria rumah sehat sebanyak 13.220 rumah atau
78,36 %, kondisi ini menurun 14,6% dibandingkan tahun 2011 yaitu
dari sampel rumah diperiksa sebesar 16.707 rumah yang memenuhi
kriteria rumah sehat sebesar 10.427 rumah (62,4%).
2. Akses Terhadap Air Bersih
Adanya perubahan paradigma dalam pembangunan sektor air
minum dan penyehatan lingkungan dalam penggunaan prasarana dan
sarana yang dibangun, melalui Kebijakan Air Minum dan Penyehatan
Lingkunganan yang ditandatangani oleh Bappenas, Departemen
Kesehatan, Departemen Dalam Negeri serta Departemen Pekerjaan
Umum memberikan dampak cukup berarti terhadap penyelenggaraan
kegiatan penyediaan air bersih dan sanitasi khususnnya di daerah.
Strategi pelaksanaan yang diantaranya meliputi penerapan pendekatan
tanggap kebutuhan, peningkatan sumber daya manusia, kampanye
kesadaran masyarakat, upaya peningkatan penyehatan lingkungan,
pengembangan kelembagaan dan penguatan sistem monitoring serta
evaluasi pada semua tingkatan proses pelaksanaan penyediaan Air
Bersih dan Sanitasi.
Profil Kesehatan Kota Salatiga 96
Tahun 2013 jumlah keluarga yang diperiksa sbanyak 57.307 dan
yang memiliki akses tyerhadap sarana air bersih sebanyak 89,4%
(51.251 keluarga). Tahun 2012 jumlah keluarga yang diperiksa
sebanyak 51.237 keluarga (100%) dan yang memiliki akes terhadap air
bersih sebesar 78,1% (40.008 keluarga). Pada tahun 2011 jumlah
keluarga yang diperiksa sebanyak 16.707 (35,3%) dari total keluarga
yang ada sebesar 47.371 keluarga.
3. Sarana Sanitasi Dasar
Kepemilikan sarana sanitasi dasar yang dimiliki oleh keluarga
meliputi kepemilikan jamban, tempat sampah, dan pengelolaan air
limbah. Tahun 2013 dari keluarga yang diperiksa sebesar 57.307
keluarga, yang memiliki jamban sebesar 50.035 keuarga. Dari yang
dipriksa sebanyak 45.782 (79,9%) keluaraga memiliki jamban memnuhi
syarat kesehatan. Untuk tempat sampah, dari keluarga yang memiliki
tempat sampah sebesar 57.307 (100%) keluarga, yang memiliki
tempat sampah memenuhi syarat kesehatan sebesar 40.239 (70,2%)
keluarga. Sedangkan untuk pengelolaan air limbah dari keluarga yang
memiliki sarana pengelolaan air limbah memernuhi syarat kesehatan
sebesar 23.338 (75,5%).
Profil Kesehatan Kota Salatiga 97
4. Tempat-Tempat Umum
Tempat-tempat umum adalah kegiatan bagi umum yang dilakukan
oleh badan pemerintah, swasta atau perorangan yang langsung
digunakan oleh masyarakat yang mempunyai tempat dan kegiatan tetap
serta memiliki fasilitas. Pengawasan sanitasi tempat umum bertujuan
untuk mewujudkan kondisi yang memenuhi syarat kesehatan agar
masyarakat pengunjung terhindar dari kemungkinan bahaya penularan
penyakit serta tidak menyebkan gangguan terhadap kesehatan
masyarakat di sekitarnya.
Pengawasan sanitasi tempat-tempat umum meliputi sarana wisata,
sarana ibadah, sarana transportasi, sarana ekonomi, dan sosial.
- Sarana wisata, meliputi : hotel berbintang, losmen, salon/ pangkas
rambut, usaha rekreasi, hiburan umum dan gedung pertemuan/
gedung pertunjukan.
- Sarana ibadah, meliputi : masjid/ mushola, gereja, klentheng, pura,
wihara.
- Sarana transportasi, meliputi: terminal, stasiun, pelabuhan udara,
pelabuhan laut, pangkalan sado.
- Sarana ekonomi dan sosial, meliputi: pasar, pusat perbelanjaan,
apotik, sarana/ panti sosial, sarana pendidikan dan sarana
kesehatan.
Profil Kesehatan Kota Salatiga 98
Cakupan tempat – tempat umum yang sehat tahun 2013 sebesar
85,51% ,tahun 2012 sebesar 87,34%. dan tahun 2011 sebesar
(93,06%).
Gambar 4.31. PERSENTASE TUPM SEHAT KOTA SALATIGA TAHUN 2008-2013
70,93%
85,51%87,34%
93,06%
85,10%
84,98%
0,00%10,00%20,00%30,00%40,00%50,00%60,00%70,00%80,00%90,00%
100,00%
2008 2009 2010 2011 2012 2013
5. Institusi Dibina Kesehatan Lingkungannya
Kondisi kesehatan lingkungan pada institusi meliputi institusi
pendidikan, kesehatan, tempat ibadah, kantor dan sarana lain dititik
beratkan pada aspek higiene sarana sanitasi yang erat kaitannya
dengan kondisi fisik bangunan institusi tersebut. Kegiatan yang
dilakukan dalam meningkatkan kesehatan lingkungan di institusi adalah
pengendalian faktor resiko lingkungan institusi, pembinaan kesehatan
Profil Kesehatan Kota Salatiga 99
lingkungan di institusi sekolah dan pondok pesantren, penilaian lomba
sekolah sehat.
Cakupan pembinaan kesehatan lingkungan di Kota Salatiga pada
sarana pelayanan kesehatan sebesar 94,3% (34 sarana), di sarana
pendidikan sebesar 96,2%(201 institusi), disarana ibadah sebesar
84,6% (385 sarana), di perkantoran sebesar 88,2% (75 sarana), di
sarana lain 74,9%.
6. Rumah/ Bangunan Bebas Jentik Nyamuk Aedes
Salah satu kriteria rumah dikatakan sehat adalah bebas jentik
nyamuk aedes aegypti yang merupakan vektor penyakit Demam Berdarah
Dengue. Di Kota Salatiga , kasus demam berdarah berfluktuasi jumlahnya
setiap tahun yang cenderung meningkat. Demikian juga wilayah yang
terjangkit semakin bertambah luas.
Salah satu upaya pengendalian penyakit Demam Berdarah adalah
dengan pengendalian vektor. Pengendalian vektor adalah semua kegiatan
yang bertujuan untuk menekan kepadatan jentik nyamuk yang berperan
sebagai vektor penyakit di rumah atau bangunan yang meliputi perumahan,
perkantoran, tempat umum, sekolah, gudang, dsb.
Indikator keberhasilan program pengendalian vektor adalah rumah
atau bangunan yang bebas jentik nyamuk aedes aegypti. Cakupan
bangunan/rumah bebas jentik nyamuk aedes aegypti di Kota Salatiga
Profil Kesehatan Kota Salatiga 100
tahun 2013 sebesar 1.854 (84,27%) dari rumah/bangunan yang diperiksa
2.200 (5,459%).
Profil Kesehatan Kota Salatiga 101
BAB V
SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN
A. SARANA KESEHATAN
1. Ketersediaan Obat Sesuai Kebutuhan
Ketersediaan obat sesuai kebutuhan adalah ketersediaan obat
pelayanan kesehatan dasar di unit pengelola obat dan perbekalan
kesehatan Kabupaten/Kota disatu wilayah pada kurun waktu tertentu.
Dalam hal ini adalah ketersediaan obat di Instalasi Farmasi Dinas
Kesehatan Kota Salatiga pada tahun 2013. Angka ketersediaan obat
sesuai kebutuhan sebesar 94%. Obat pelayanan kesehatan dasar
dikategorikan dalam obat esensial dan obat generik. Obat esesnsial
adalah obat yang paling banyak diperlukan oleh suatu populasi dan
ditetapkan oleh para ahli yang kemudian dibakukan dalam daftar Obat
Esensial Nasional. Obat Generik adalah obat dengan nama resmi yang
ditetapkan dalam Farmakope Indonesia untuk zat berkhasiat yang
dikandungnya. Ketersediaan obat esensial di Instalasi Farmasi Dinas
Kesehatan Kota Salatiga tahun 2013 sebesar 94%, sedangkan
ketersediaan obat generik sebesar 95%. Hal ini belum mencapai target
sebesar 100%, karena terdapat beberapa item obat yang
ketersediaanya belum mencapai 100%.
Profil Kesehatan Kota Salatiga 102
2. Ketersediaan Obat Narkotika dan Psikotropika
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau
bukan tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat
menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa,
mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan
ketergantungan yang dibedakann ke dalam golongan sebagaimana
terlampir dalam undang-undang yang kemudian ditetapkann dalam
Keputusan Menteri Kesehatan. Psikotropika adalah zat atau obat baik
ilmiah maupun sintetis bukan narkotika yang berkhasiat psiko aktif
melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat yang
menyebabkan perubahan khas pada aktifitas mental dan perilaku.
Ketersediaan narkotika dan psikotropika sesuai kebutuhan adalah
ketersediaan narkotika dan psikotropika untuk pelayanan dasar di unit
pengelola obat dan perbekalan kesehatan kabupaten/kota di satu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Ketersediaan narkotika dan
psikotropika sesuai kebutuhan di Instalasi Farmasi Dinas Kesehatan
Kota Salatiga pada tahun 2013 sebesar 100%.
3. Penulisan Resep Obat Generik
Penulisan obat generik adalah penulisan resep obat generik di
fasilitas sarana kesehatan pemerintah. Data yang masuk dari
Profil Kesehatan Kota Salatiga 103
Puskesmas, BKPM dan Rumah Sakit Pemerintah di wilayah Kota
Salatiga untuk penulisan resep obat generik diperoleh sebesar 95%.
4. Sarana Kesehatan Dengan Kemampuan Laboratorium Kesehatan
Sarana kesehatan dengan kemampuan pelayanan laboratorium
kesehatan yang dapat diakses masyarakat adalah cakupan sarana
kesehatan yang telah mempunyai kemampuan untuk melaksanakan
pelayanan laboratorium kesehatan sesuai standar dan dapat diakses
oleh masyarakat dalam waktu tertentu. Kemampuan pelayanan
laboratorium kesehatan yang dimaksud adalah upaya pelayanan
penunjang medik untuk mendukung dalam pelayanan medik, dimana
untuk menegakan diagnosis dokter di rumah sakit.
5. Rumah Sakit Yang Menyelenggarakan 4 Pelayanan Kesehatan
Spesialis Dasar
Keseluruhan (100%) Rumah Sakit yang ada di Kota Salatiga
sudah menyelenggarakan empat pelayanan kesehatan spesialis dasar.
Empat pelayanan kesehatan spesialis dasar yaitu spesialis penyakit
kebidanan dan kandungan, spesialis penyakit dalam, psesialis bedah,
dan spesialis anak. Penyelenggaraan empat spesialis dasar berkaitan
dengan persyaratan perizinan pendirian Rumah Sakit.
Profil Kesehatan Kota Salatiga 104
6. Data Dasar Puskesmas
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah merupakan
sarana pelayanan masyarakat di tingkat dasar. Puskesmas terdiri dari
Puskesmas Perawatan, Puskesmas Non Perawatan, Puskesmas
Pembantu, dan Puskesmas Keliling. Jumlah Puskesmas di Kota Salatiga
pada tahun 2013 adalah 6 puskesmas ( 5 Puskesmas Non Perawatan, 1
Puskesmas Perawatan), dibandingkan dengan konsep wilayah kerja
Puskesmas, dengan sasaran penduduk yang dilayani oleh sebuah
puskesmas rata-rata 30.000 penduduk per Puskesmas, maka satu
Puskesmas melayani sekitar 32.000 penduduk. Ini berarti bahwa di Kota
Salatiga dengan jumlah 6 puskesmas sudah dapat memenuhi kebutuhan
penduduk.
7. Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan Pemerintah
Sarana Pelayanan Kesehatan terdiri dari 3 (tiga) Rumah Sakit,
1(satu) Puskesmas Perawatan, 5(lima) Puskesmas Non Perawatan,
1(satu) Balai Kesehatan Paru Masyarakat, 22 Pustu, 1(satu) buah
Instalasi Farmasi.
8. Sarana Pelayanan Kesehatan Swasta
Sarana Pelayanan Kesehatan Swasta terdiri dari Rumah Sakit
Umum sebanyak 3 buah, Rumah Sakit Bersalin 4 buah, Balai
Profil Kesehatan Kota Salatiga 105
Pengobatan/klinik sebanyak 17 buah, Apotek sebanyak 26 buah,
praktek dokter perorangan sebanyak 218 buah.
9. Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat
Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat terdiri atas
Kelurahan Siaga dan Posyandu. Kelurahan Siaga sebanyak 22 buah
(100%) dan Posyandu sebanyak 287 buah.
Desa/Kelurahan siaga adalah desa/kelurahan yang penduduknya
memiliki kesiapan sumber daya dan kemampuan serta kemauan untuk
mencegah dan mengatasi masalah-masalah kesehatan, bencana, dan
kegawatdaruratan kesehatan secara mandiri.
Posyandu merupakan salah satu bentuk UKBM yang dikelola dan
diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam
penyelenggaraan pembangunan kesehatan guna memberdayakan
masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam
memperoleh pelayanan kesehatan dasar, utamanya lima program
prioritas yang meliputi (KB, KIA, GIZI, Imunisasi dan penanggulangan
diare dan ISPA) degan tujuan mempercepat penurunan angka kematian
ibu dan bayi.
a. Persentase Posyandu Aktif
Jumlah posyandu di Kota Salatiga pada tahun 2013 sebanyak
287 posyandu dengan kategori pratama sebesar 17,07% (49
Profil Kesehatan Kota Salatiga 106
posyandu), kategori madya sebesar 28,92% (83 posyandu), kategori
purnama sebesar 39,02% (112 posyandu), kategori mandiri sebesar
14,98% (43 posyandu). Perkembangan stata Posyandu dapat dilihat
pada gambar sebagai berikut :
Gambar 5.1. Strata Posyandu Kota Salatiga Th.2008-2013
0
10
20
30
40
50
2009 2010 2011 2012 2013
2009 7.6 41.8 41.5 9.02
2010 8.87 43.62 36.52 10.99
2011 14.13 30.04 40.28 15.55
2012 18.73 26.5 38.87 15.9
2013 17.07 28.92 39.02 14.98
Pratama Madya Purnama Mandiri
a. Posyandu Purnama
Posyandu Purnama adalah Posyandu yang sudah dapat
melaksanakan kegiatan lebih dari 8 kali per tahun, dengan rata-rata
jumlah kader sebanyak lima orang atau cakupan kelima kegiatan
utamanya dari 50%, mampu menyelenggarakan program tambahan,
serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang
dikelola oleh masyarakat yang pesertanya masih terbatas yakni kurang
Profil Kesehatan Kota Salatiga 107
dari 50% KK di wilayah kerja Posyandu. Posyandu yang mencapai
strata purnama pada tahun 2013 sebanyak 112 posyandu (39,02%)
meningkat bila dibandingkan tahun 2012 mencapai 110 posyandu
(38,87%),
b. Posyandu Mandiri
Posyandu Mandiri adalah Posyandu sudah dapat melaksanakan
kegiatan lebih dari 8 kali per tahun, dengan rata-rata jumlah kader
sebanyak lima orang atau lebih, cakupan kelima kegiatan utamanya
lebih dari 50%, mampu menyelenggarakan program tambahan, serta
telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang dikelola
oleh masyarakat yang pesertanya lebih dari 50% KK di wilayah kerja
Posyandu. Pada tahun 2013 jumlah Posyandu mandiri sebesar 43 buah
(14,98%).
Gambar. 5.2.Jumlah Posyandu Mandiri Kota Salatiga Tahun 2008-2013
15
2531
44 45 43
0
10
20
30
40
50
2008 2009 2010 2011 2012 2013
Jml PosyanduMandiri
Profil Kesehatan Kota Salatiga 108
B. TENAGA KESEHATAN
1. Persebaran Tenaga Kesehatan
Peningkatan mutu pelayanan kesehatan dilakukan melalui
perbaikan fisik dan penambahan sarana prasarana, penambahan
peralatan dan ketenagaan serta pemberian biaya operasional dan
pemeliharaan. Namun dengan semakin tingginya pendidikan dan
kesejahteraan masyarakat, tuntutan masyarakat akan mutu pelayanan
semakin meningkat. Untuk itu dibutuhkan tenaga kesehatan yang
terampil dan mempunyai kompetensi serta professional.
Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, diperlukan pelatihan-
pelatihan guna meningkatkan mutu pelayanan Kesehatan kepada
masyarakat.
Jumlah tenaga kesehatan di Kota Salatiga pada tahun 2013
sebanyak 382 pegawai. Secara kuantitatif jumlah tersebut sudah
mencukupi kebutuhan tenaga Kesehatan di Kota Salatiga, tetapi secara
kualitatif masih dibutuhkan tenaga dengan kualifikasi tertentu, misalnya
dokter gigi, dan bidan. Demikian juga persebaran yang tidak merata
pada sarana pelayanan Kesehatan yang ada di wilayah Kota Salatiga.
Persebaran tenaga Kesehatan di Dinas Kesehatan dan jaringannya pada
tahun 2013 dapat dilihat pada gambar berikut:
Profil Kesehatan Kota Salatiga 109
Gambar. 5.3. Persebaran Pegawai Di Sarana Pelayanan Kesehatan Di Lingkungan Dinas Kesehatan Kota Salatiga Tahun 2013
0
20
40
60
80
MEDIS
PARAMEDIS
NON MEDIS
MEDIS 11 6 8 5 10 8 9 5
PARAMEDIS 70 19 18 19 42 29 33 17
NON MEDIS 24 5 5 6 9 4 9 11
DKKPkm.Tegalrejo
Pkm.mangunsar
Pkm. Kalicaci
Pkm.Cebongan
Pkm. Sid.Kidu
Pkm. Sid.Lor
BKPM
2. Rasio Tenaga Kesehatan per 100.000 Penduduk
a. Rasio Tenaga Dokter Spesialis
Jumlah Dokter Spesialis di Kota Salatiga pada tahun 2013
sebanyak 52 orang dengan rasio per 100.000 penduduk sebesar
27,04 (jumlah penduduk 192.291 jiwa), tahun 2012 rasio per
100.000 penduduk sebesar 24,6 ( jumlah penduduk 187.132).
Rasio tersebut telah melampaui target Indonesia Sehat 2010 dan
standar dari WHO sebesar 6 Per 100.000 penduduk.
Profil Kesehatan Kota Salatiga 110
Gambar 5.4 Rasio dr. Spesialis di Kota Salatiga Tahun 2006 - 2013
0
10
20
30
40
Rasio dr. spesialis 14.14 14.95 11.97 15.88 18.9 35.3 24.6 27.04
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
b. Rasio Tenaga Dokter Umum
Rasio Dokter Umum per 100.000 penduduk tahun 2013
sebesar 56,68 dan tahun 2012 sebesar 59,9. Rasio tersebut telah
melampaui target nasional sebesar 40 per 100.000 penduduk.
Gambar 5.5. Rasio Dokter Umum di Kota Salatiga Tahun 2006 - 2013
45
50
55
60
65
Rasio dr umum 53.9 53.8 50.3 52.3 56.1 60 59.9 56.7
200 200 200 200 201 201 201 201
c. Rasio Tenaga Dokter Gigi
Rasio dokter gigi di Kota Salatiga per 100.000 penduduk
tahun 2013 sebesar 13,0 sedangkan tahun 2012 sebesar 15,5.
Pada tahun 2009 sebesar 15,2 (26 drg), tahun 2010 sebesar
Profil Kesehatan Kota Salatiga 111
16,1 (29 dokter gigi), dan tahun 2011 sebesar 9,5 (20 dokter
gigi). Rasio tersebut menurun dan masih dibawah target nasional
sebesar 11 per 100.000 penduduk.
Gambar 5.6 Rasio Dokter Gigi di Kota Salatiga Tahun 2006 - 2013
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
Rasio Drg 15.57 15.54 13.58 15.2 16.1 9.5 15.5 13
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
d. Rasio Tenaga Bidan
Jumlah tenaga bidan di Kota Salatiga pada tahun 2013
sebesar 135 orang dengan rasio terhadap 100,000 penduduk
sebesar 70,21. Pada tahun 2012 sebesar 132 bidan dengan rasio
terhadap 100.000 penduduk sebesar 55. Ratio tahun 2009 sebesar
59,4 (101 bidan), tahun 2010 sebesar 60,2 (114 bidan), dan
tahun 2011 sebesar 47 (112 bidan). Rasio tersebut masih di bawah
target nasional sebesar 100 per 100.000 penduduk.
Profil Kesehatan Kota Salatiga 112
Gambar 5.7. Rasio Bidan di Kota Salatiga Tahun 2006 - 2013
0
20
40
60
80
Rasio Bidan 26,34 26,31 24,89 59,4 60,2 47 55 70,21
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
C. PEMBIAYAAN KESEHATAN
1. Persentase Anggaran Kesehatan dalam APBD
Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan dan RSU
anggaran kesehatan bersumber APBD Kota Salatiga tahun 2013 sebesar
Rp.60.780.575.046,- dari total APBD Kota Salatiga sebesar
Rp.855.343.918.000,- atau sekitar 9,27 %. Tahun 2012 jumlah
anggaran belanja langsung kesehatan sebesar Rp. 72.264.494.000,-
dari anggaran belanja keseluruhan Kota Salatiga sebesar Rp.
628.860.331.000,- atau sebesar 11,49%. Apabila dihitung dengan
belanja tidak langsung maka prosentase anggaran kesehatan terhadap
total APBD Kota Salatiga sebesar 18,56%. Pada tahun 2009, jumlah
anggaran belanja langsung kesehatan sebesar Rp. 32.293.887.896
(6,66%) dari anggaran belanja keseluruhan Kota Salatiga sebesar
Rp.485.111.548.463. Tahun 2010 jumlah anggaran belanja langsung
Kesehatan sebesar Rp. 30.961.690.159,-( 6,79%) dari anggaran
Profil Kesehatan Kota Salatiga 113
belanja keseluruhan Kota Salatiga sebesar Rp. 405.276.646.000,-, dan
tahun 2011 sebesar Rp. 30.644.409.900 (6,32%) dari anggaran
belanja keseluruhan sebesar Rp.429.996.499.000.
2. Pembiayaan Kesehatan untuk Pelayanan Kesehatan
Perorangan
a. Cakupan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Keluarga Miskin dan
Masyarakat Rentan
Cakupan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat
Miskin dan Rentan merupakan proposisi masyarakat miskin dan
masyarakat rentan yang terlindungi oleh JPK (subsidi pemerintah dan
Pemda). Diperoleh dari jumlah masyarakat miskin dan masyarakat
rentan yang memiliki kartu Askeskin/JPK Maskin per jumlah seluruh
masyarakat miskin/rentan.
Jumlah masyarakat miskin Kota Salatiga tahun 2013
berdasarkan data sasaran peserta Jamkesmas dan JKMMS
(Jamkesda) Kota Salatiga sebesar 61.158 jiwa. Tahun 2013 jumlah
peserta Asusarnsi Kesehatan Masyarakat Miskin (Askeskin) sebesar
37.813 jiwa (19,7 %) dari jumlah penduduk 192.291 jiwa.
Sedangkan peserta Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) sebesar
23.345 jiwa ( 12,15%).
Profil Kesehatan Kota Salatiga 114
Pembiayaan peserta Jamkesmas oleh APBN dan peserta
Jaminan Kesehatan Masyarakat Miskin Salatiga (JKMMS) atau
Jamkesda oleh APBD Kota Salatiga.
Profil Kesehatan Kota Salatiga 115
BAB VI
KESIMPULAN
A. DERAJAT KESEHATAN
a. Mortalitas/Angka Kematian
i. Angka Kematian Bayi (AKB) di Kota Salatiga tahun 2011 sebesar
7,4 per 1000 kelahiran hidup (21 kasus),meningkat pada tahun
2012 meningkat menjadi 11,4 per 1000 kelahiran hidup (31 kasus)
dan tahun 2013 sebesar 16,0 per 1000 kelahiran hidup (40 kasus).
ii. Angka Kematian Balita (AKABA) di Kota Salatiga tahun 2011
sebesar 7,79 per 1000 Kelahiran hidup (22 kasus)meningkat pada
tahun 2012 sebesar 12,5 per 1000 Kelahiran hidup (34 kasus) dan
tahun 2013 sebesar 17,15 per 1000 kelahiran hidup (43 kasus).
iii. Angka Kematian Ibu (AKI) di Kota Salatiga tahun 2011 sebesar
212,5 per 100.000 kelahiran hidup (6 kasus), tahun 2012 sebesar
73,4 per 100.000 kelahiran hidup (2 kasus) dan tahun 2013
sebesar 279,2 per 100.000 kelahiran hidup (7 kasus)
b. Angka Kesakitan
i. Pada Tahun 2013 di Kota Salatiga ditemukan penderita AFP
sebanyak 5 kasus, sedangkan KLB yang terjadi adalah kasus
Profil Kesehatan Kota Salatiga 116
chikungunya, keracunan makanan, Diphteri, dan Dengue Shock
Syndrome.
ii. Jumlah penderita TB Paru BTA (+) yang diobati dan sembuh tahun
2011 sebanyak 35 (63,64%) penderita dari 55 penderita dan tahun
2012 sebesar 166 (69,17%) penderita dari 240 penderita serta
tahun 2013 sebesar 155 (76,73%) penderita dari 202 penderita.
iii. Penderita pnemounia yang ditemukan dan ditangani tahun 2011
sebesar 414 (41,8%) dari perkiraan penemuan penderita yang
ditargetkan sebesar 990 penderita, tahun 2012 sebesar 417
(33,28%) dari jumlah diperkirakan sebesar 1.253 dan tahun 2013
sebesar 544 (44%) dari jumlah diperkirakan sebesar 1.225
penderita.
iv. Kasus baru HIV/AIDS tahun 2011 sebanyak 6 kasus, tahun 2012
sebanyak 17 kasus, dan tahun 2013 sebanyak 14 kasus dan
keseluruhannya sudah mendapatkan penanganan sesuai standar.
v. Pada tahun 2011 ditemukan kasus IMS sebanyak 1.175 penderita,
tahun 2012 sebanyak 953 penderita, dan tahun 2013 sebanyak
1.337 penderita dan seluruhnya mendapat pengobatan.
vi. Penderita DBD yang ditangani pada tahun 2011 sebesar 13
kasus,dan tahun 2012 sebanyak 24 kasus, dan tahun 2013
Profil Kesehatan Kota Salatiga 117
sebanyak 61 kasus dan semua kasus sudah ditangani sesuai
dengan standar.
vii. Jumlah penderita diare balita yaitu tahun 2011 sebanyak 7.654
kasus, tahun 2012 sebanyak 5.766 kasus, dan tahun 2013
sebanyak 4.745 kasus dan keseluruhannya telah mendapatkan
penanganan.
viii. Jumlah kasus PD3I yang ditemukan yaitu penderita campak pada
tahun 2011 sebesar 168 kasus, tahun 2012 sebesar 64 kasus,
dan tahun 2013 ditemukan 1 kasus dhipteri.
c. Angka Status Gizi Masyarakat
i. Cakupan kunjungan neonatus di Kota Salatiga tahun 2011 sebesar
95,7%, tahun 2012 sebesar 99,19%, dann tahun 2013 sebesar
95,53%.
ii. Cakupan kunjungan bayi di Kota Salatiga tahun 2011 sebesar
95,7%, tahun 2012 sebesar 111,03%, dan tahun 2013 sebesar
95,33%.
iii. Jumlah BBLR tahun 2011 sebesar 84 kasus (3,4%), tahun 2012
meningkat menjadi 150 bayi (5,50%) dan tahun 2013 sebesar 138
(5,5%).
Profil Kesehatan Kota Salatiga 118
iv. Kasus gizi buruk tahun 2011 sebanyak 2 kasus (0,02%) dan tahun
2012 sebanyak 3 kasus (0,03%) dan tahun 2013 sebanyak 2
kasus (0,03%).
v. Kota Salatiga dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2012 dengan
empat ( 4 ) kecamatannya sudah bebas dari rawan pangan dan
gizi.
B. SITUASI UPAYA KESEHATAN
a. Pelayanan Kesehatan
1) Pelayanan Kesehatan Ibu
i. Cakupan K4 di Kota Salatiga tahun 2011 sebesar 96,6%,
tahun 2012 sebesar 95,44%, dan tahun 2013 sebesar
93,46%.
ii. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di Kota
Salatiga tahun 2011 sebesar 94,8%, tahun 2012 sebesar
95%, dan tahun 2013 sebesar 99,96%.
iii. Cakupan pemberian Vitamin A bagi ibu nifas di Kota Salatiga
tahun 2011 sebesar 89,66%, tahun 2012 sebesar 95%, dan
tahun 2013 sebesar 99,92%.
Profil Kesehatan Kota Salatiga 119
iv. Cakupan ibu hamil resti dan komplikasi yang ditangani tahun
2011 sebesar 77,3%, tahun 2012 sebesar 42,5%, dan tahun
2013 sebesar 100%.
v. Capaian Fe 1 dan Fe 3 di Kota Salatiga tahun 2011 untuk
Fe-1 sebesar 95,55% dan Fe-3 sebesar 96,29%, tahun 2012
Fe-1 sebesar 96,66% dan Fe-3 sebesar 95,57%., dan tahun
2013 Fe-1 sebesar 95,49% dan Fe-3 sebesar 88,86%.
2) Pelayanan Kesehatan Anak
i. Cakupan kunjungan neonatus di Kota Salatiga pada tahun
2011 sebesar 2.701 (95,7%), tahun 2012 sebesar 99,19% ,
dan tahun 2013 sebesar 95,53%.
ii. Cakupan kunjungan bayi Kota Salatiga tahun 2011 sebesar
95,68% , tahun 2012 sebesar 111,03%, dan tahun 2013
sebesar 93,66%.
iii. Cakupan neonatal resti yang tertangani pada tahun 2011
sebesar 28,3%, tahun 2012 sebesar 42,36%, dan tahun
2013 sebesar 97,06%..
iv. Balita di Kota Salatiga tahun 2013 sebesar 12.252 dan yang
mendapat pelayananan kesehatan sebesar 9.847 (80,37%),
tahun 2012 sebesar 12.529 dan yang mendapatkan
Profil Kesehatan Kota Salatiga 120
pelayanan kesehatn sebesar 10.121 (80,8%), dan tahun 2011
sebesar 5.395 (53%) dari 10.182 balita yang ada.
v. Cakupan deteksi dini tumbuh kembang anak balita dan anak
pra sekolah di Kota Salatiga pada tahun 2012 sebesar 22,6%
dan tahun 2011 sebesar 46,88%,
vi. Cakupan pemeriksaan kesehatan siswa SD/MI oleh tenaga
kesehatan/ guru UKS / kader kesehatan sekolah pada tahun
2011 sebesar 3,169 siswa (100%), tahun 2012 sebesar 3.324
siswa (100%), tahun 2013 sebesar 3.554 siswa (100%)
vii. Cakupan pemeriksaan kesehatan remaja Kota Salatiga pada
tahun 2011 sebesar 98% (8.145 siswa dari 8.249 siswa),
tahun 2012 sebesar 94,25% ( 8.117 siswa dari 8.612 siswa)
dan tahun 2013 sebesar 78%.
3) Pelayanan Gizi
i. Capaian D/S di Kota Salatiga pada tahun 2011 sebesar
80,1%, tahun 2012 sebesar 77%, dan tahun 2013 sebesar
74,5%
ii. Tahun 2013 balita yang ditimbang sebanyak 9.125 balita dan
yang naik timbangannya sebanyak 6.65 balita (72,9%), tahun
2012 balita yang ditimbang sebanyak 9.647 balita dan yang
naik timbangannya sebanyak 7.160 balita (74,2%).
Profil Kesehatan Kota Salatiga 121
iii. Jumlah balita di bawah garis merah di Kota Salatiga tahun
2011 sebesar 2,1% (213 balita), tahun 2012 sebesar 1,5%
(140 balita), dan tahun 2013 sebesar 1,2 % (102 balita).
iv. Capaian balita mendapat kapsul vitamin A pada tahun 2011
balita dapat Vitamin A sebesar 99,48% (10.129 balita) dan ibu
nifas 89,66% (2.671 bufas), dan tahun 2012 balita dapat
Vitamin A sebesar 99,09% (10.416 balita) dan ibu nifas
95,98% (2.752 bufas), tahun 2013 balita dapat Vitamin A
sebesar 99,8% (10.353 balita) dan ibu nifas 99,92% (2.526
bufas).
v. Cakupan ibu hamil mendapat Fe3 di Kota Salatiga tahun 2011
manjadi 96,29%, tahun 2012 sebesar 95,57%, dan tahun
2013 sebesar 88,86%.
vi. Capaian ASI Eksklusif di Kota Salatiga pada tahun 2011
sebesar 48,03%, tahun 2012 sebesar 45,12%, dan tahun
2013 sebesar 46,60%.
vii. Cakupan bayi BGM Gakin mendapatkan MP-ASI di Kota
Salatiga pada tahun 2011 sebesar 100%, dan tahun 2012
sebesar 79,74%, dan tahun 2013 tidak ada kegiatan tersebut
dikarenakan terdapat kesalahan petunjuk teknis pengadaan
MP-ASI.
Profil Kesehatan Kota Salatiga 122
viii. Cakupan balita gizi buruk yang mendapat perawatan tahun
2006 sampai dengan 2013 sebesar 100 %.
ix. Berdasarkan jumlah sampel rumah tangga yang dipantau,
persentase rumah tangga berperilaku hidup bersih dan sehat di
Kota Salatiga pada tahun 2011 sebesar 100%, tahun 2012
sebesar 87,8%, dan tahun 2013 sebesar 93,60%.
x. Dari 1.136 sampel rumah tangga di Kota Salatiga terdapat
52,82% keluarga sudah mampu mengenal, mencegah, dan
mengatasi masalah gizi pada setiap anggota keluarganya
(Kadarzi).
4) Pelayanan Keluarga Berencana
i. Jumlah peserta KB Baru Kota Salatiga tahun 2013 sebesar
9,86% (2.824 akseptor), tahun 2012 sebesar 17,2% yaitu
sebesar 5.075 akseptor dan tahun 2011 sebesar 19,4%
(5.469 akseptor).
ii. Pada tahun 2011 cakupan peserta KB aktif sebesar 76,84%,
tahun 2012 sebesar 90,63%, dan tahun 2013 sebesar
69,63%.
5) Pelayanan Imunisasi
i. Cakupan desa/kelurahan UCI di Kota Salatiga sejak tahun
2010, samapi dengan tahun 2013 sebesar 100% (22
Profil Kesehatan Kota Salatiga 123
Kelurahan) artinya semua kelurahan yang ada di wilayah Kota
Salatiga sudah UCI.
ii. Cakupan imunisasi dasar lengkap bayi telah mencapai standar
80 % yaitu tahun 2011 sebesar 96,7%, tahun 2012 sebesar
108,6%, dan tahun 2013 sebesar 115,56%.
iii. DO Imunisasi pada tahun tahun 2011 sebesar 3,4 %. tahun
2012 sebesar 0,4%, dan tahun 2013 sebesar -4,85%.
iv. Jumlah ibu hamil tahun 2013 3.151 yang mendapat TT I
sebesar 850 (27%), TT2 sebesar 803 (25,5%),TT-2+
sebesar 949 (30,1%).
6) Pelayanana Kesehatan Gigi
i. Pada tahun 2011 di Kota Salatiga rasio tumpatan dan pencabutan
gigi sebesar 1,03 % , tahun 2012 sebesar 1,04%. Dan tahun
2013 sebesar 1,49%.
ii. Persentase murid SD/MI di Kota Salatiga pada tahun 2011 yang
mendapatkan pemeriksaan gigi dan mulut sebesar 100 %, ,tahun
2012 sebesar 96,6%, dan tahun 2013 sebesar 100%
7) Pelayanan Kesehatan Usia Lajut
i. Cakupan pelayanan kesehatan pra usia lanjut dan usia lanjut di
Kota Salatiga pada tahun 2011 sebesar 70,92%, tahun 2012
sebesar 72,29% dan tahun 2013 sebesar 72,19%.
Profil Kesehatan Kota Salatiga 124
8) Pelayanan Gawat Darurat Dan KLB
i. Data frekuensi KLB penyakit menular, keracunan makanan dan
bencana alam di Kota Salatiga terjadi tahun 2011 terjadi 2 KLB
keracunan susu yaitu di kelurahan Blotongan dan Kelurahan
Kalicacing. Pada tahun 2012 terjadi KLB chikungunya di 2
kelurahan dan KLB keracunan susu di 1 kelurahan. Tahun 2013
terjadi 4 KLB yaitu chikungunya, keracunan makanan, Diphteri,
dan Dengue Shock Syndrome.
9) Pelayanan Kesehatn Kerja
i. Cakupan pekerja pada industri informal dan yang mendapat
pelayanan kesehatan kerja di Kota Salatiga tahun 2013
sebesar 40,19% (95.502 dari 13.689).
ii. Cakupan pelayanan kesehatan pada pekerja di sektor formal di
Kota Salatiga tahun 2013 sebesar 13,70% (2.573 dari 18.783
pekerja).
C. AKSES DAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN
a. Pada Tahun 2011 di Kota Salatiga cakupan kunjungan rawat jalan di
sarana kesehatan sebesar 407.936 kunjungan, tahun 2012 sebesar
451.183 kunjungan, dan tahun 2013 sebanyak 457.591 kunjungan.
Profil Kesehatan Kota Salatiga 125
b. Cakupan rawat inap di sarana kesehatan tahun 2011 sebesar 25.023
kunjungan, tahun 2012 sebanyak 25.986 kunjungan dan tahun 2013
sebanyak 25.735 kunjungan.
c. Cakupan pelayanan kesehatan jiwa di Kota Salatiga tahun 2011
sebesar 2.896 pasien, tahun 2012 sebesar 3.621 pasien, dan tahun
2013 sebesar 5.523 kunjungan.
d. Persentase rata-rata pemakaian tempat tidur RSU Pemerintah di Kota
Salatiga pada tahun 2013 sebesar 53,76%.
e. Rata-rata lama rawat seorang pasien di RSU Pemerintah Kota Salatiga
tahun 2013 sebanyak 2,27 hari.
f. Capaian Turn Of Internal (TOI) rumah sakit umum pemerintah Kota
Salatiga pada tahun 2013 sebesar 1,95 hari
D. PERILAKU MASYARAKAT
a. Data hasil pengkajian PHBS Tatanan Rumah Tangga pada tahun 2013
yang dilakukan terhadap 1.938 rumah tangga sebanyak 1.814 (93,6%)
sudah ber PHBS.
E. PEMBINAN KESEHATAN LINGKUNGAN DAN SANITASI DASAR
a. Pada tahun 2011 cakupan rumah sehat sebesar 62,4% dengan
memiliki akses terhadap air bersih sebesar 82,1%, tahun 2012
cakupan rumah sehat sebesar 71,3% dengan akses terhadap air bersih
Profil Kesehatan Kota Salatiga 126
sebesar 78,1%, dan tahun 2013 cakupan rumah sehat sebesar
74,57% dengan akses terhadap air bersih sebesar 89,4%.
b. Sarana sanitasi dasar di Kota Salatiga tahun 2011 jamban sehat
sebesar 76,6%, tempat sampah sebesar 60,31 % dan pengelolaan air
limbah yang memenuhi syarat sebesar 56,5%, tahun 2012 jamban
sehat sebesar 92%, tempat sampah sebesar 96,3% dan pengelolaan
air limbah yang memenuhi syarat sebesar 67,1%, dan tahun 2013
jamban sehat sebesar 79,89%, tempat sampah sebesar 70,22% dan
pengelolaan air limbah yang memenuhi syarat sebesar 75,48%.
c. Cakupan tempat-tempat umum yang diperiksa dan yang memenuhi
syarat kesehatan pada tahun 2011 sebesar 93,06% (416 TUPM),
tahun 2012 sebesar 87,34%, dan tahun 2013 sebesar 85,51%.
d. Pada tahun 2011 cakupan pembinaan kesehatan lingkungan di institusi
di Kota Salatiga sarana kesehatan 83,0 %, sarana pendidikan 95,6 %,
sarana ibadah 53,4 % dan perkantoran 55,9 %, tahun 2012 cakupan
pembinaan kesehatan lingkungan di institusi di Kota Salatiga sarana
kesehatan 86,1 %, sarana pendidikan 95,7 %, sarana ibadah 86,6 %
dan perkantoran 92 %, dan tahun 2013 cakupan pembinaan
kesehatan lingkungan di institusi di Kota Salatiga sarana kesehatan
94,3%, sarana pendidikan 96,2%, sarana ibadah 84,6% dan
perkantoran 88,2 %.
Profil Kesehatan Kota Salatiga 127
e. Cakupan rumah bebas jentik nyamuk aedes aegypti di Kota Salatiga
tahun 2011 sebesar 79,42% , tahun 2012 sebesar 93,35%, dan tahun
2013 sebesar 84,27%.
F. SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN
1. SARANA KESEHATAN
a. Ketersediaan obat tahun 2013 sebesar 94%, obat esessial sebesar
94%, obat geberik sebesar 95% obat narkotika dan psikotropika
sebesar 100%.
b. Tahun 2013 penulisan resep obat generik di Kota Salatiga
mencapai sebesar 95 %.
c. Keseluruhan RS yang ada di Kota Salatiga pada tahun 2013 sudah
menyelenggarakan 4 pelayanan kesehatan spesialis dasar.
d. Jumlah puskesmas di Kota Salatiga pada tahun 2013 sebanyak 6
puskesmas dan sudah dapat memenuhi kebutuhan penduduk Kota
Salatiga.
e. Sarana pelayanan kesehatan pemerintah di Kota Salatiga tahun
2013 terdiri 2 RSU pemerintah, 1 RS Khusus pemerintah, 1
Puskesmas Perawatan, 5 Puskesmas Non Perawatan, 22 Pustu,
dan sarana pelayanan kesehatan swasta yang terdiri RSU sebanyak
3 buah, RSB 1 buah, RB, BP/ Klinik, Apotek, Toko obat dan
Praktek dokter perorangan.
Profil Kesehatan Kota Salatiga 128
f. UKBM di Kota Salatiga pada tahun 2013 sebanyak 309 buah yang
terdiri dari posyandu sebesar 287 posyandu dan kelurahan siaga
sebanyak 22 kelurahan.
2. Tenaga Kesehatan
a. Jumlah tenaga kesehatan di Kota Salatiga pada tahun 2011
sebanyak 967 pegawai yang tersebar di DKK, Puskesmas, Rumah
Sakit dan Institusi kesehatan lainnya, tahun 2012 sebanyak 1.210
pegawai, dan tahun 2013 sebanyak 1.544 tenaga di fasilitas
kesehatan dengan tenaga kesehatan sebesar 1.374 dan non
kesehatan 170 tenaga .
b. Rasio tenaga dokter spesialis tahun 2013 ratio dokter spesialis
sebesar 27,04, dokter umum 56,68 dan dokter gigi sebesar 13 per
100.000 penduduk.
c. Rasio tenaga bidan tahun 2013 sebesar 70,21 % dan tahun 2012
sebesar 55 per 100.000 penduduk.
G. PEMBIAYAAN KESEHATAN
a. Pada tahun 2010 di Kota Salatiga besarnya pembiayaan kesehatan
di Dinas Kesehatan Kota Salatiga sebesar 6,6 % pada tahun 2010,
tahun 2011 menjadi 6,32%, tahun 2012 sebesar 18,56% , dan
tahun 2013 sebesar 9,27 % dari total APBD Kota Salatiga.
Profil Kesehatan Kota Salatiga 129
b. Jumlah masyarakat miskin Kota Salatiga Tahun 2012 yang menjadi
peserta Jamkesmas sebanyak 37.813 jiwa, masyarakat miskin yang
menjadi peserta Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) sebanyak
23.345 jiwa.
Demikian gambaran hasil pembangunan kesehatan di Kota Salatiga
tahun 2013 sebagai wujud nyata kinerja seluruh jajaran sektor kesehatan dan
non kesehatan di Kota Salatiga dalam upaya mewujudkan kesehatan masyarakat
Kota Salatiga.
KOTA SALATIGA
TAHUN 2013
L P L + P Satuan
A. GAMBARAN UMUM
1 Luas Wilayah 61.792 Km2
Tabel 1
2 Jumlah Desa/Kelurahan 22 Desa/Kel Tabel 1
3 Jumlah Penduduk 96.922 95.369 192.291 Jiwa Tabel 2
4 Rata-rata jiwa/rumah tangga 3,2 Jiwa Tabel 1
5 Kepadatan Penduduk /Km2
3,1 Jiwa/Km2
Tabel 1
6 Rasio Beban Tanggungan 39,1 Tabel 2
7 Rasio Jenis Kelamin 101,6 Tabel 2
8 Penduduk 10 tahun ke atas melek huruf #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 4
9 Penduduk 10 tahun ke atas dengan pendidikan
tertinggi SMP+ #DIV/0! #DIV/0! 55,6 % Tabel 5
B. DERAJAT KESEHATAN
B.1 Angka Kematian
10 Jumlah Lahir Hidup 1.355 1.152 2.507 Bayi Tabel 6
11 Angka Lahir Mati (dilaporkan) 13,8 14,5 14,2 Tabel 6
12 Jumlah Bayi Mati 17 23 40 Bayi Tabel 7
13 Angka Kematian Bayi (dilaporkan) 12,5 20,0 16,0 per 1.000 KH Tabel 7
14 Jumlah Balita Mati 20 23 43 Balita Tabel 7
15 Angka Kematian Balita (dilaporkan) 14,8 20,0 17,2 per 1.000 KH Tabel 7
16 Jumlah Kematian Ibu 7 Ibu Tabel 8
17 Angka Kematian Ibu (dilaporkan) 279,2 per 100.000 KH Tabel 8
B.2 Angka Kesakitan
18 AFP Rate (non polio) < 15 th 16 10 12,71 per 100.000 pend <15thn Tabel 9
19 Angka Insidens TB Paru 176 130 152,89 per 100.000 penduduk Tabel 10
20 Angka Prevalensi TB Paru 188 134 160,69 per 100.000 penduduk Tabel 10
RESUME PROFIL KESEHATAN
ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
L P L + P Satuan
ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
21 Angka kematian akibat TB Paru 1 1 1,04 per 100.000 penduduk Tabel 10
22 Angka Penemuan Kasus TB Paru (CDR) 164,71 121,15 142,72 % Tabel 11
23 Success Rate TB Paru 30,08 25,32 79,21 % Tabel 12
24 Pneumonia Balita ditemukan dan ditangani 55,56 33,33 44,40 % Tabel 13
25 Jumlah Kasus Baru HIV 9 1 10 Kasus Tabel 14
26 Jumlah Kasus Baru AIDS 4 0 4 Kasus Tabel 14
27 Jumlah Infeksi Menular Seksual Lainnya 17 1.320 1.337 Kasus Tabel 14
28 Jumlah Kematian karena AIDS 4 2 6 Jiwa Tabel 14
29 Donor darah diskrining positif HIV 0,00 0,04 0,01 % Tabel 15
30 Persentase Diare ditemukan dan ditangani 100,45 129,93 115,31 % Tabel 16
31 Jumlah Kasus Baru Kusta (Pausi Basiler) 0 0 0 Kasus Tabel 17
32 Jumlah Kasus Baru Kusta (Multi Basiler) 2 0 2 Kasus Tabel 17
33 Angka penemuan kasus baru kusta (NCDR) 2 0 1 per 100.000 penduduk Tabel 17
34 Persentase Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun 0,00 0,00 0,00 % Tabel 18
35 Persentase Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 0,00 0,00 0,00 % Tabel 18
36 Angka Prevalensi Kusta 0,21 0,00 0,10 per 10.000 Penduduk Tabel 19
37 Penderita Kusta PB Selesai Berobat (RFT PB) 0,00 0,00 0,00 % Tabel 20
38 Penderita Kusta MB Selesai Berobat (RFT MB) 0,00 #DIV/0! 100,00 % Tabel 20
39 Jumlah Kasus Difteri 1 0 1 Kasus Tabel 21
40 Case Fatality Rate Difteri 0 % Tabel 21
41 Jumlah Kasus Pertusis 0 0 0 Kasus Tabel 21
42 Jumlah Kasus Tetanus (non neonatorum) 0 0 0 Kasus Tabel 21
43 Case Fatality Rate Tetanus (non neonatorum) 0 % Tabel 21
44 Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum 0 0 0 Kasus Tabel 21
45 Case Fatality Rate Tetanus Neonatorum 0 % Tabel 21
46 Jumlah Kasus Campak 0 0 0 Kasus Tabel 22
47 Case Fatality Rate Campak 0 % Tabel 22
48 Jumlah Kasus Polio 0 0 0 Kasus Tabel 22
49 Jumlah Kasus Hepatitis B 0 0 0 Kasus Tabel 22
50 Incidence Rate DBD 0,00 0,00 31,72 per 100.000 penduduk Tabel 23
51 Case Fatality Rate DBD #DIV/0! #DIV/0! 1,64 % Tabel 23
L P L + P Satuan
ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
52 Angka Kesakitan Malaria (Annual Parasit Incidence ) 0,00 0,00 0,06 per 1.000 penduduk Tabel 24
53 Case Fatality Rate Malaria 0,00 0,00 0,00 % Tabel 24
54 Angka Kesakitan Filariasis 0 0 0 per 100.000 penduduk Tabel 25
B.3 Status Gizi (BB/U)
55 Bayi baru lahir ditimbang 100 100 100 % Tabel 26
56 Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) - - 5,50 % Tabel 26
57 Balita Gizi Baik 97,11 96,01 96,56 % Tabel 27
58 Balita Gizi Kurang 1,61 2,68 2,15 % Tabel 27
59 Balita Gizi Buruk 0,59 0,63 0,61 % Tabel 27
C. UPAYA KESEHATAN
C.1 Pelayanan Kesehatan
60 Kunjungan Ibu Hamil (K1) 99 % Tabel 28
61 Kunjungan Ibu Hamil (K4) 93,46 % Tabel 28
62 Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan 99,96 % Tabel 28
63 Pelayanan Ibu Nifas 96,36 % Tabel 28
64 Ibu hamil dengan imunisasi TT2+ 30,12 % Tabel 29
65 Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3 88,86 % Tabel 30
66 Bumil Risti/Komplikasi ditangani 100,00 % Tabel 31
67 Neonatal Risti/Komplikasi ditangani 96,92 97,22 97,06 % Tabel 31
68 Bayi Mendapat Vitamin A 99,88 99,76 99,84 % Tabel 32
69 Anak Balita Mendapat Vitamin A 99,70 99,48 99,63 % Tabel 32
70 Ibu Nifas Mendapat Vitamin A 99,92 % Tabel 32
71 Peserta KB Baru 9,86 % Tabel 35
72 Peserta KB Aktif 69,63 % Tabel 35
73 Kunjungan Neonatus 1 (KN 1) 99,41 99,13 99,28 % Tabel 36
74 Kunjungan Neonatus 3 kali (KN Lengkap) 0,96 94,97 95,53 % Tabel 36
75 Kunjungan Bayi (minimal 4 kali) 96,75 93,66 95,33 % Tabel 37
76 Desa/Kelurahan UCI 100,00 % Tabel 38
77 Cakupan Imunisasi Campak Bayi 115,56 % Tabel 39
L P L + P Satuan
ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
78 Drop-Out Imunisasi DPT1-Campak (4,85) % Tabel 39
79 Bayi yang diberi ASI Eksklusif #DIV/0! #DIV/0! 46,60 % Tabel 41
80 Pemberian MP-ASI pada anak 6-23 bulan dari Gakin - - - % Tabel 42
81 Cakupan Pelayanan Anak Balita (minimal 8 kali) 81,81 78,95 80,37 % Tabel 43
82 Balita ditimbang 74,40 74,56 74,48 % Tabel 44
83 Balita berat badan naik 73 73 73 % Tabel 44
84 Balita berat badan di bawah garis merah (BGM) 1 1 1 % Tabel 44
85 Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan 100,00 100,00 100,00 % Tabel 45
86 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan
Setingkat
100,00 100,00 100,00 % Tabel 46
87 Cakupan Pelayanan Kesehatan Siswa SD dan
Setingkat
100,00 100,00 100,00 % Tabel 47
88 Pelayanan Kesehatan Usila (60 tahun +) #DIV/0! #DIV/0! 72,29 % Tabel 48
89 Sarkes dgn kemampuan yan. gadar level 1 100,00 % Tabel 49
90 Desa/Kel. terkena KLB ditangani < 24 jam 100,00 % Tabel 51
91 Rasio Tumpatan/Pencabutan Gigi Tetap 1,33 1,58 1,49 Tabel 52
92 SD/MI yang melakukan sikat gigi massal 41,44 sekolah Tabel 49
93 SD/MI yang mendapat pelayanan gigi 100,00 sekolah Tabel 49
94 Murid SD/MI Diperiksa (UKGS) 100,00 100,00 100,00 % Tabel 53
95 Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS) 67,55 74,01 70,79 % Tabel 53
96 Siswa SD dan setingkat mendapat perawatan gigi dan
mulut 67,55 74,01 70,79 % Tabel 53
C.2 Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan
97 Peserta Jaminan Pemeliharaan Kes. Pra Bayar #REF! #REF! 62,31 % Tabel 55
98 Penduduk Miskin (dan hampir miskin) dicakup
Askeskin/Jamkesmas #DIV/0! #DIV/0! 61,83 % Tabel 56
99 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat
Pelayanan Rawat Jalan di Sarana Kes. Strata 1
#DIV/0! #DIV/0! 45,34 %
Tabel 56
100 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat
Pelayanan Rawat Jalan di Sarana Kes. Strata 2&3
#DIV/0! #DIV/0! - %
Tabel 56
L P L + P Satuan
ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
101 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat
Pelayanan Rawat Inap di Sarana Kes. Strata 1
#DIV/0! #DIV/0! 0,16 %
Tabel 57
102 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat
Pelayanan Rawat Inap di Sarana Kes. Strata 2&3
#DIV/0! #DIV/0! - %
Tabel 57
103 Cakupan Kunjungan Rawat Jalan 155,76 256,40 237,97 % Tabel 58
104 Cakupan Kunjungan Rawat Inap 4,16 7,76 13,38 % Tabel 58
105 Gross Death Rate (GDR) di RS 6,50 24,16 15,86 per 100.000 pasien keluar Tabel 59
106 Nett Death Rate (NDR) di RS 3,89 14,84 8,40 per 100.000 pasien keluar Tabel 59
107 Bed Occupation Rate (BOR) di RS 53,76 % Tabel 60
108 Length of Stay (LOS) di RS 2,27 Hari Tabel 60
109 Turn of Interval (TOI) di RS 1,95 Hari Tabel 60
C.3 Perilaku Hidup Masyarakat
110 Rumah Tangga ber-PHBS 93,60 % Tabel 61
C.4 Keadaan Lingkungan
111 Rumah Sehat 74,57 % Tabel 62
112 Rumah/bangunan bebas jentik nyamuk Aedes 84,27 % Tabel 63
113 Keluarga dengan sumber air minum terlindung 86,61 % Tabel 65
114 Keluarga memiliki Jamban Sehat 79,89 % Tabel 66
115 Keluarga memiliki Tempat Sampah Sehat 70,22 % Tabel 66
116 Keluarga memiliki Pengelolaan Air Limbah Sehat 75,48 % Tabel 66
117 TUPM Sehat 85,51 % Tabel 67
118 Institusi dibina kesehatan lingkungannya 75,20 % Tabel 68
D. SUMBERDAYA KESEHATAN
D.1 Sarana Kesehatan
119 Jumlah Rumah Sakit Umum 5,00 Tabel 70
120 Jumlah Rumah Sakit Khusus 2,00 Tabel 70
121 Jumlah Puskesmas Perawatan 1,00 Tabel 70
122 Jumlah Puskesmas non-Perawatan 5,00 Tabel 70
L P L + P Satuan
ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
123 Jumlah Apotek 30,00 Tabel 70
124 Sarkes yang memiliki laboratorium kesehatan 92,31 % Tabel 71
125 Sarkes yang memiliki 4 spesialis dasar 100,00 % Tabel 71
126 Jumlah Posyandu 287,00 Posyandu Tabel 72
127 Posyandu Aktif 54,01 % Tabel 72
128 Rasio posyandu per 100 balita 2,96 per 100 balita Tabel 72
129 Jumlah Desa Siaga 22,00 Desa Tabel 73
130 Desa Siaga Aktif 100,00 % Tabel 73
131 Jumlah Poskesdes - Poskesdes Tabel 73
D.2 Tenaga Kesehatan
132 Jumlah Dokter Spesialis 35,00 17,00 52,00 Orang Tabel 74
133 Rasio Dokter Spesialis 27,04 per 100.000 penduduk Tabel 74
134 Jumlah Dokter Umum 38,00 71,00 109,00 Orang Tabel 74
135 Rasio Dokter Umum 56,68 per 100.000 penduduk Tabel 74
136 Jumlah Dokter spesialis gigi 2,00 2,00 4,00 Orang Tabel 74
137 Rasio Dokter spesialis gigi 2,08 per 100.000 penduduk Tabel 74
138 Jumlah Dokter gigi 5,00 20,00 25,00 Orang Tabel 74
139 Rasio dokter gigi 13,00 per 100.000 penduduk Tabel 74
140 Jumlah Bidan 135,00 135,00 Orang Tabel 74a
141 Rasio Bidan per 100.000 penduduk 70,21 per 100.000 penduduk Tabel 74a
142 Jumlah Perawat 195,00 417,00 612,00 Orang Tabel 74a
143 Rasio Perawat 318,27 per 100.000 penduduk Tabel 74a
144 Jumlah Perawat gigi 5,00 23,00 28,00 Orang Tabel 74a
145 Rasio Perawat Gigi 14,56 per 100.000 penduduk Tabel 74a
146 Jumlah Tenaga Kefarmasian 27,00 153,00 180,00 Orang Tabel 75
147 Rasio Tenaga Kefarmasian 93,61 per 100.000 penduduk Tabel 75
148 Jumlah Tenaga Gizi 2,00 35,00 37,00 Orang Tabel 76
149 Jumlah Tenaga Kesmas 6,00 8,00 13,00 Orang Tabel 77
150 Jumlah Tenaga Sanitasi 16,00 7,00 23,00 Orang Tabel 77
151 Jumlah Tenaga Teknisi Medis 38,00 87,00 125,00 Orang Tabel 78
L P L + P Satuan
ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
152 Jumlah Fisioterapis 8,00 12,00 20,00 Orang Tabel 78
D.3 Pembiayaan Kesehatan
153 Total Anggaran Kesehatan 92.812.989.571 Rp Tabel 79
154 APBD Kesehatan thd APBD Kab/Kota 9,27 % Tabel 79
155 Anggaran Kesehatan Perkapita 482.669,44 Rp Tabel 79
TABEL 1
LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA,
DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN
KOTA SALATIGA
TAHUN 2013
LUAS JUMLAH RATA-RATA KEPADATAN
WILAYAH RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK
(km2) TANGGA TANGGA per km
2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Sidorejo 16.247 0 6 6 54.534 17.088 3,19 3,36
2 Sidomukti 11.460 0 4 4 43.492 13.444 3,24 3,80
3 Argomulyo 18.536 0 6 6 47.842 15.036 3,18 2,58
4 Tingkir 15.549 0 6 6 46.423 14.794 3,14 2,99
JUMLAH (KAB/KOTA) 61.792,0 0 22 22 192.291 60.362 3,193,11
Sumber: - Dinas Dukcapil Kota Salatiga
JUMLAH
PENDUDUK
JUMLAH
NO KECAMATANDESA KELURAHAN DESA+KEL.
TABEL 2
JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN, KELOMPOK UMUR,
RASIO BEBAN TANGGUNGAN, RASIO JENIS KELAMIN, DAN KECAMATAN
KOTA SALATIGA
TAHUN 2013
JUMLAH PENDUDUK
LAKI-LAKI PEREMPUAN
0-4 5-14 15-44 45-64 >=65 JUMLAH 0-4 5-14 15-44 45-64 >=65 JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 Sidorejo 54.534 1.304 4.070 13.321 6.615 2.289 27.599 1.422 4.252 13.256 6.216 1.789 26.935 38,38 102,47
2 Sidomukti 43.492 1.109 3.208 10.627 5.168 1.925 22.037 1.132 3.464 10.493 4.856 1.510 21.455 39,65 102,71
3 Argomulyo 47.842 1.206 3.601 11.802 5.331 1.907 23.847 1.288 3.888 12.000 5.272 1.547 23.995 39,06 99,38
4 Tingkir 46.423 1.111 3.487 11.188 5.530 2.123 23.439 1.126 3.685 11.399 5.154 1620 22.984 39,53 101,98
JUMLAH (KAB/KOTA) 192.291 4.730 14.366 46.938 22.644 8.244 96.922 4.968 15.289 47.148 21.498 6.466 95.369 39,11 101,63
Sumber: - Dukcapil
Catatan : Jumlah kolom 3 = jumlah kolom 9 + jumlah kolom 15, yaitu sebesar: 192.291
RASIO
BEBAN
TANG
GUNGAN
RASIO
JENIS
KELAMIN
NO KECAMATANJUMLAH
PENDUDUK
TABEL 3
JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR
KOTA
TAHUN
JUMLAH PENDUDUK
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN
1 2 3 4 5
1 0 - 4 4.968 4.730 9.698
2 5 - 9 7.846 7.274 15.120
3 10 - 14 7.443 7.092 14.535
4 15 - 19 7.081 6.786 13.867
5 20 - 24 7.354 7.044 14.398
6 25 - 29 7.541 7.896 15.437
7 30-34 9.288 9.436 18.724
8 35-39 8.572 8.363 16.935
9 40-44 7.312 7.413 14.725
10 45-49 6.752 7.225 13.977
11 50-54 5.613 6.233 11.846
12 55-59 5.146 5.366 10.512
13 60-64 3.987 3.820 7.807
14 65-69 2.105 2.428 4.533
15 70-74 1.664 2.096 3.760
16 >75 2.697 3.720 6.417
Sumber: - Kantor Dukcapil kota Salatiga (Data Monografi per 31 Des 2012)
SALATIGA
2013
192.291JUMLAH 95.369 95.369
NO KELOMPOK UMUR (TAHUN)
KOTA SALATIGA
TAHUN 2013
JUMLAHMELEK
HURUF% JUMLAH
MELEK
HURUF% JUMLAH
MELEK
HURUF%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Sidorejo #DIV/0! #DIV/0! 0 0 #DIV/0!
2 Sidomukti #DIV/0! #DIV/0! 0 0 #DIV/0!
3 Argomulyo #DIV/0! #DIV/0! 0 0 #DIV/0!
4 Tingkir #DIV/0! #DIV/0! 0 0 #DIV/0!
0 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0!
Sumber: Kantor Biro Pusat Statistik Kota Salatiga
TABEL 4
PERSENTASE PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN
KECAMATAN
JUMLAH PENDUDUK USIA 10 KE ATAS
LAKI-LAKI + PEREMPUANLAKI-LAKI PEREMPUANNO
JUMLAH (KAB/KOTA)
TABEL 5
PERSENTASE PENDUDUK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN BERUSIA 10 TAHUN KE ATAS
MENURUT TINGKAT PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN DAN KECAMATAN
KOTA SALATIGA
TAHUN 2013
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN
TIDAK/
BELUM
PERNAH
SEKOLAH
TIDAK/
BELUM
TAMAT
SD/MI
SD/MISMP/
MTs
SMA/
SMK/
MA
AK/
DIPLO
MA
UNIVER
SITASJUMLAH
TIDAK/
BELUM
PERNAH
SEKOLAH
TIDAK/
BELUM
TAMAT
SD/MI
SD/MISMP/
MTs
SMA/
SMK/
MA
AK/
DIPLO
MA
UNIVER
SITASJUMLAH
TIDAK/
BELUM
PERNAH
SEKOLAH
TIDAK/
BELUM
TAMAT
SD/MI
SD/MISMP/
MTs
SMA/
SMK/
MA
AK/
DIPLO
MA
UNIVER
SITASJUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 Sidorejo - - 7.910 6.019 9.298 7.822 15.501 2.468 5.516 54.534
2 Sidomukti - - 6.510 4.646 7.886 6.726 11.903 1.870 3.951 43.492
3 Argomulyo - - 7.006 5.628 9.898 7.834 12.662 1.731 3.083 47.842
4 Tingkir - - 6.580 5.777 8.254 7.369 13.160 1.919 3.364 46.423
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0 0 - 0 0 0 0 0 0 0 - 28.006 22.070 35.336 29.751 53.226 7.988 15.914 192.291
Sumber : Dukcapil Kota Salatiga
NO KECAMATAN
TABEL 6
KOTA SALATIGA
TAHUN 2013
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Sidorejo Sidorejo Lor 347 6 353 321 4 325 668 10 678
2 Sidomukti Kalicacing 123 1 124 125 2 127 248 3 251
Mangunsari 197 5 202 143 3 146 340 8 348
3 Argomulyo Tegalrejo 209 1 210 145 3 148 354 4 358
Cebongan 170 2 172 156 2 158 326 4 330
4 Tingkir Sidorejo Kidul 309 4 313 262 3 265 571 7 578
JUMLAH (KAB/KOTA) 1.355 19 1.374 1.152 17 1.169 2.507 36 2.543
ANGKA LAHIR MATI (DILAPORKAN) 13,8 14,5 14,2
Sumber: Seksi Kesga DKK Salatiga
Keterangan : Angka Lahir Mati (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan Angka Lahir Mati yang sebenarnya di populasi
KECAMATANNAMA
PUSKESMASHIDUP
PEREMPUAN
HIDUP MATIHIDUP +
MATI
JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS
MATIHIDUP +
MATI
LAKI-LAKI LAKI-LAKI + PEREMPUAN
HIDUP MATIHIDUP +
MATI
JUMLAH KELAHIRAN
NO
TABEL 7
JUMLAH KEMATIAN BAYI DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA SALATIGA
TAHUN 2013
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Sidorejo Sidorejo Lor 8 0 8 5 0 5 13 0 13
2 Sidomukti Kalicacing 0 0 0 3 0 3 3 0 3
3 Mangunsari 1 2 3 3 0 3 4 2 6
4 Argomulyo Tegalrejo 2 0 2 3 0 3 5 0 5
Cebongan 5 0 5 6 0 6 11 0 11
6 Tingkir Sidorejo Kidul 1 1 2 3 0 3 4 1 5
JUMLAH (KAB/KOTA) 17 3 20 23 0 23 40 3 43
12,55 2,21 14,76 19,97 0,00 19,97 15,96 1,20 17,15
Sumber: Seksi Kesga DKK Salatiga
Keterangan : Angka Kematian (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan AKB/AKABA yang sebenarnya di populasi
ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN)
BAYI BALITA
LAKI - LAKI + PEREMPUAN
BAYI ANAK
BALITABALITA
LAKI - LAKINO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH KEMATIAN
PEREMPUAN
BALITA ANAK
BALITABAYI
ANAK
BALITA
TABEL 8
JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA SALATIGA
TAHUN 2013
JUMLAH KEMATIAN IBU
< 20 Thn 20-34 Thn ≥35 Thn JUMLAH < 20 Thn 20-34 Thn ≥35 Thn JUMLAH < 20 Thn 20-34 Thn ≥35 Thn JUMLAH < 20 Thn 20-34 Thn ≥35 Thn JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 Sidorejo Sidorejo Lor 668 0 0 1 1 0 1 0 1
2 Sidomukti Kalicacing 248 0 0 0 0 0 0 0
3 Mangunsari 340 2 2 0 1 1 0 2 1 3
3 Argomulyo Tegalrejo 354 1 1 0 0 0 0 1 1
Cebongan 326 0 0 0 0 0 0 0
5 Sidorejo Kidul Sidorejo Kidul 571 2 2 0 0 0 2 0 2
2.507 0 4 1 5 0 0 0 0 0 1 1 2 0 5 2 7
ANGKA KEMATIAN IBU (DILAPORKAN) 279,2
Sumber: Seksi Kesga DKK Salatiga
Keterangan:
- Jumlah kematian ibu = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas
- Angka Kematian Ibu (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKI yang sebenarnya di populasi
KEMATIAN IBU BERSALIN KEMATIAN IBU NIFAS JUMLAH KEMATIAN IBU
JUMLAH (KAB/KOTA)
NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH LAHIR
HIDUPKEMATIAN IBU HAMIL
TABEL 9
KOTA SALATIGA
TAHUN 2013
L P L P1 2 3
1 Sidorejo Sidorejo Lor 5.374 5.674 0 1
2 Sidomukti Kalicacing 4.317 4.596 3 1
3 Mangunsari 0 0
3 Argomulyo Tegalrejo 4.807 5.176 0 0
Cebongan 0 0
5 Sidorejo Kidul Sidorejo Kidul 4.598 4.811 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 19.096 20.257 3 2
Sumber: Seksi P3 DKK Salatiga
Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di di RS
Catatan : Jumlah kolom 4 = jumlah penduduk < 15 tahun pada tabel 3, yaitu sebesar: 39.353
JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) DAN AFP RATE (NON POLIO) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
JUMLAH PENDUDUK <15
TAHUN
4
JUMLAH KASUS AFP (NON
POLIO)
5
NO KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 10
KOTA SALATIGA
TAHUN 2013
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 Sidorejo Sidorejo Lor 26.935 27.599 54.534 9 7 16 1 2 3 10 9 19 37,1 32,6 34,8 0 0 0
2 Sidomukti Kalicacing 9.839 10.252 20.091 1 2 3 0 0 0 1 2 3 10,2 19,5 14,9 1 0 1
Mangunsari 11.616 11.785 23.401 5 3 8 0 0 0 5 3 8 43,0 25,5 34,2 0 1 1
3 Argomulyo Tegalrejo 12.913 12.641 25.554 2 2 4 0 0 0 2 2 4 15,5 15,8 15,7 0 0 0
Cebongan 11.082 11.206 22.288 3 1 4 0 0 0 3 1 4 27,1 8,9 17,9 0 0 0
5 Sidorejo Kidul Sidorejo Kidul 22.984 23.439 46.423 5 6 11 1 0 1 6 6 12 26 26 26 0 0 0
RS Paru dr Ario Wirawan 79 51 130 9 2 11 88 53 141
RSUD salatiga 11 8 19 0 0 0 11 8 19
RS dr asmir 3 3 6 0 0 0 3 3 6
BKPM salatiga 50 43 93 0 0 0 50 43 93
JUMLAH (KAB/KOTA) 95.369 96.922 192.291 168 126 294 11 4 15 179 130 309 188 134 161 1 1 2
ANGKA INSIDENS PER 100.000 PENDUDUK 176,2 130,0 152,9 KEMATIAN PER 100.000 PENDUDUK 1,0 1,0 1,0
Sumber: Seksi P2 DKK Salatiga
Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
KASUS BARU +
KASUS LAMA
JUMLAH KASUS BARU TB PARU DAN KEMATIAN AKIBAT TB PARU MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
JUMLAH KASUS TB PARUPREVALENSI
(PER 100.000 PENDUDUK)
JUMLAH KEMATIAN
AKIBAT TB PARUNOJUMLAH PENDUDUK
KECAMATAN PUSKESMAS KASUS BARU KASUS LAMA
TABEL 11
JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA SALATIGA
TAHUN 2013
L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Sidorejo Sidorejo Lor 29 29 58 9 7 16 31,03 24,14 27,59
2 Sidomukti Kalicacing 10 11 21 1 2 3 10,00 18,18 14,29
Mangunsari 12 13 25 5 3 8 41,67 23,08 32,00
3 Argomulyo Tegalrejo 14 14 28 2 2 4 14,29 14,29 14,29
Cebongan 12 12 24 3 1 4 25,00 8,33 16,67
4 Sidorejo Kidul Sidorejo Kidul 25 25 50 5 6 11 20,00 24,00 22,00
RS Paru dr Ario Wirawan 79 51 130
RSUD salatiga 11 8 19
RS dr asmir 3 3 6
BKPM salatiga 50 43 93
JUMLAH (KAB/KOTA) 102 104 206 0 0 0 168 126 294 164,71 121,15 142,72
Sumber: Seksi P2 DKK Salatiga
Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TB PARU
ANGKA PENEMUAN
KASUS (CDR)BTA (+)NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH PERKIRAAN
KASUS BARU KLINIS
TABEL 12
JUMLAH KASUS DAN KESEMBUHAN TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA SALATIGA
TAHUN 2012
L P L + P
JUMLAH JUMLAH JUMLAH JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 Sidorejo Sidorejo Lor 13 8 21 13 100,00 8 100,00 21 100,00 0,00 0,00 0 0,00 100,00 100,00 100,00
2 Sidomukti Kalicacing 5 1 6 4 80,00 1 100,00 5 83,33 0,00 0,00 0 0,00 80,00 100,00 83,33
Mangunsari 4 3 7 3 75,00 2 66,67 5 71,43 0,00 0,00 0 0,00 75,00 66,67 71,43
3 Argomulyo Tegalrejo 3 4 7 3 100,00 4 100,00 7 100,00 0,00 0,00 0 0,00 100,00 100,00 100,00
Cebongan 3 2 5 2 66,67 1 50,00 3 60,00 0,00 0,00 0 0,00 66,67 50,00 60,00
4 Tingkir Sidorejo Kidul 12 4 16 12 100,00 4 100,00 16 100,00 0,00 0,00 0 0,00 100,00 100,00 100,00
RS Paru dr Ario Wirawan 33 29 62 0,00 0,00 49 79,03 0,00 0,00 2 3,23 0,00 0,00 82,26
RSUD salatiga 4 2 6 0,00 0,00 3 50,00 0,00 0,00 1 16,67 0,00 0,00 66,67
RS dr asmir 1 1 2 0,00 0,00 0 0,00 0,00 0,00 2 100,00 0,00 0,00 100,00
BKPM salatiga 45 25 70 0,00 0,00 46 65,71 0,00 0,00 0 0,00 0,00 0,00 65,71
JUMLAH (KAB/KOTA) 123 79 202 37 30,08 20 25,32 155 76,73 0 0,00 0 0,00 5 2,48 30,08 25,32 79,21
Sumber: Seksi P2 DKK Salatiga
Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
L L + P
PENGOBATAN LENGKAP
L P
TB PARU
NO KECAMATAN PUSKESMASBTA (+) DIOBATI ANGKA KESUKSESAN
(SUCCESS RATE/SR)P L + P
KESEMBUHAN
TABEL 13
PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA SALATIGA
TAHUN 2013
L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Sidorejo Sidorejo Lor 1.685 1.574 3.259 169 157 326 65 38,6 43 27,3 108 33,1
2 Sidomukti Kalicacing 597 639 1.236 60 64 124 27 45,2 15 23,5 42 34,0
Mangunsari 743 747 1.490 74 75 149 45 60,6 23 30,8 68 45,6
3 Argomulyo Tegalrejo 808 912 1.720 81 91 172 30 37,1 30 32,9 60 34,9
Cebongan 773 805 1.578 77 81 158 11 14,2 28 34,8 39 24,7
4 Tingkir Sidorejo Kidul 1.495 1.474 2.969 150 147 297 138 92,3 49 33,2 187 63,0
RS 23 17 40 -
JUMLAH (KAB/KOTA) 6.101 6.151 12.252 610 615 1.225 339 55,6 205 33,3 544 44
Sumber: Seksi P2 DKK Salatiga
Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
P L + PJUMLAH
KEMATIAN
JUMLAH BALITA JUMLAH PERKIRAAN
PENDERITANO KECAMATAN PUSKESMAS
PNEUMONIA PADA BALITA
PENDERITA DITEMUKAN DAN DITANGANI
L
TABEL 14
KOTA SALATIGA
TAHUN 2013
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Sidorejo Sidorejo Lor 4 1 5 1 0 1 10 1.236 1.246 1 2 3
2 Sidomukti Kalicacing 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Mangunsari 3 0 3 1 0 1 7 82 89 2 0 2
3 Argomulyo Tegalrejo 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Cebongan 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1
4 Tingkir Sidorejo Kidul 1 0 1 1 0 1 0 2 2 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 9 1 10 4 0 4 17 1.320 1.337 4 2 6
Sumber: Seksi P2 DKK Salatiga
Ket: Jumlah kasus baru adalah seluruh kasus baru yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
NO H I V
JUMLAH KEMATIAN AKIBAT
AIDS
JUMLAH KASUS BARU HIV, AIDS, DAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL LAINNYA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KECAMATAN PUSKESMASINFEKSI MENULAR SEKSUAL
LAINNYAA I D S
JUMLAH KASUS BARU
TABEL 15
KOTA SALATIGA
TAHUN 2013
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 UTD PMI KOTA SALATIGA 4.590 2.389 6.979 4.504 98,13 2.328 97,45 6.832 97,89 0 0,00 1 0,04 1 0,01
JUMLAH 4.590 2.389 6.979 4.504 98,13 2.328 97,45 6.832 97,89 0 0,00 1 0 1 0,01
Sumber: Seksi P2 DKK Salatiga
PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV MENURUT JENIS KELAMIN
NO UNIT TRANSFUSI DARAH
DONOR DARAH
SAMPEL DARAH DIPERIKSA
L P
POSITIF HIV
L + P L P L + P
JUMLAH PENDONOR
TABEL 16
KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA SALATIGA
TAHUN 2013
L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 Sidorejo Sidorejo Lor 26.935 27.599 54.534 576 591 1.167 343 60 449 76 792 68 0
2 Sidomukti Kalicacing 9.839 10.252 20.091 211 219 430 333 158 424 193 757 176 0
Mangunsari 11.616 11.785 23.401 249 252 501 265 107 369 146 634 127 0
3 Argomulyo Tegalrejo 12.913 12.641 25.554 276 271 547 247 89 209 77 456 83 0
Cebongan 11.082 11.206 22.288 237 240 477 350 148 392 163 742 156 0
4 Tingkir Sidorejo Kidul 22.984 23.439 46.423 492 502 993 512 104 852 170 1.364 137 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 95.369 96.922 192.291 2.041 2.074 4.115 2.050 100,4 2.695 129,9 4.745 115,3 0
Sumber: Seksi P2 DKK Salatiga
Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
Catatan: pada DO
Semula:
Angka kesakitan adalah ….. Hasil Survei Morbiditas Diare tahun 2006…
Direvisi menjadi
Angka kesakitan adalah ….. Hasil Survei Morbiditas Diare tahun 2010…
JUMLAH PERKIRAAAN
KASUS
DIARE DITANGANINO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH PENDUDUK Kematian
DiareP L + PL
DIARE
TABEL 17
JUMLAH KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA SALATIGA
TAHUN 2013
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 Sidorejo Sidorejo Lor 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Sidomukti Kalicacing 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Mangunsari 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 2 2 0 2 2 0 2
3 Argomulyo Tegalrejo 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Cebongan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 Sidorejo Kidul Sidorejo Kidul 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 2 2 0 2 2 0 2
ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/NEW CASE DETECTION RATE ) PER 100.000 PENDUDUK 2,06 0,00 1,04
Sumber: Seksi P2 DKK Salatiga
NO KECAMATAN PUSKESMAS
Pausi Basiler (PB)/ Kusta kering
0-14 TAHUN ≥ 15 TAHUN
KASUS BARU
PB + MB
Multi Basiler (MB)/ Kusta Basah
JUMLAH 0-14 TAHUN ≥ 15 TAHUN JUMLAH
TABEL 18
KOTA SALATIGA
TAHUN 2013
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Sidorejo Sidorejo Lor - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!
2 Sidomukti Kalicacing - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!
0 Mangunsari 2 - 2 - 0,00 - #DIV/0! - 0,00 0,00 #DIV/0! - 0,00
3 Argomulyo Tegalrejo - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!
0 Cebongan - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!
4 Tingkir Sidorejo Kidul - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 2 - 2 - 0,00 - 0,00 - 0,00 - 0,00 - 0,00 - 0,00
Sumber: Seksi P2 DKK Salatiga
P L+P
CACAT TINGKAT 2
KASUS BARU
LNO KECAMATAN PUSKESMAS
KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PENDERITA KUSTA
PENDERITA KUSTA 0-14 TAHUN
L P L+P
TABEL 19
JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA SALATIGA
TAHUN 2013
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Sidorejo Sidorejo Lor 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Sidomukti Kalicacing 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 Mangunsari 0 0 0 2 0 2 2 0 2
3 Argomulyo Tegalrejo 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 Cebongan 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 Sidorejo Kidul Sidorejo Kidul 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 2 0 2 2 0 2
ANGKA PREVALENSI PER 10.000 PENDUDUK 0,2 0,0 0,104
Sumber: Seksi P2 DKK Salatiga
NO KECAMATAN PUSKESMAS
KASUS TERCATAT
PB MB JUMLAH
TABEL 20
PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA SALATIGA
TAHUN 2013
KUSTA (PB) KUSTA (MB)
2012 2011
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 Sidorejo Sidorejo Lor 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 1 0 1 1 100 0 #DIV/0! 1 100
2 Sidomukti Kalicacing 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
Mangunsari 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
3 Argomulyo Tegalrejo 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
Cebongan 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
4 Sidorejo Kidul Sidorejo Kidul 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 1 0 1 1 0 0 #DIV/0! 1 100
Sumber: Seksi P2 DKK Salatiga
PENDERITA MB
L + P
RFT MB
L PNO KECAMATAN PUSKESMAS
RFT PB
L + PL P
PENDERITA PB
TABEL 21
JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA SALATIGA
TAHUN 2013
JUMLAH KASUS PD3I
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Sidorejo Sidorejo Lor 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Sidomukti Kalicacing 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 Mangunsari 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Argomulyo Tegalrejo 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 Cebongan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 Sidorejo Kidul Sidorejo Kidul 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
CASE FATALITY RATE (%) 0 0 0
Sumber: Seksi P3
PERTUSISNO KECAMATAN PUSKESMASDIFTERI
JUMLAH KASUS MENING-
GAL
JUMLAH KASUS MENING-
GAL
TETANUS (NON NEONATORUM) TETANUS NEONATORUM
JUMLAH KASUS MENING-
GAL
TABEL 22
KOTA SALATIGA
TAHUN 2013
L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 Sidorejo Sidorejo Lor 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Sidomukti Kalicacing 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 Mangunsari 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Argomulyo Tegalrejo 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 Cebongan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 Sidorejo Kidul Sidorejo Kidul 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
CASE FATALITY RATE (%) 0,0
Sumber : Seksi P3 DKK Salatiga
JUMLAH KASUS PD3I
JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
CAMPAK
JUMLAH KASUSMENINGGAL
POLIO HEPATITIS BNO KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 23
JUMLAH KASUS DBD MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA SALATIGA
TAHUN 2013
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Sidorejo Sidorejo Lor 10 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0,0
2 Sidomukti Kalicacing 14 0 0 0 #DIV/0! 0,0 0,0
Mangunsari 13 0 0 0 #DIV/0! 0,0 0,0
3 Argomulyo Tegalrejo 9 1 0 1 #DIV/0! #DIV/0! 11,1
Cebongan 7 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0,0
4 Tingkir Sidorejo Kidul 8 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 61 1 0 1 #DIV/0! #DIV/0! 1,6
INCIDENCE RATE PER 100.000 PENDUDUK 0,0 0,0 31,72
Sumber: Seksi P2
Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
NO KECAMATANMENINGGAL CFR (%)JUMLAH KASUS
PUSKESMAS
DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)
TABEL 24
KOTA SALATIGA
TAHUN 2013
MALARIA
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Sidorejo Sidorejo Lor 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,0 0,0 0,0
2 Sidomukti Kalicacing 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,0 0,0 0,0
Mangunsari 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,0 0,0 0,0
3 Argomulyo Tegalrejo 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,0 0,0 0,0
Cebongan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,0 0,0 0,0
4 Tingkir Sidorejo Kidul 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,0 0,0 0,0
5 RS dr Asmir 0 9 0 9
6 RSUD Salatiga 0 1 0 1
7 RSP dr Ario Wirawan 0 1 0 1
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 11 0 0 0 0,0 0,0 0,0
ANGKA KESAKITAN (API) PER 1.000 PENDUDUK 0,0 0,0 0,1
Sumber: seksi P2
KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PENDERITA
DENGAN PEMERIKSAAN
SEDIAAN DARAH (positif)
TANPA PEMERIKSAAN
SEDIAAN DARAHNO KECAMATAN PUSKESMAS
CFRMENINGGAL
TABEL 25
PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA SALATIGA
TAHUN 2013
L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Sidorejo Sidorejo Lor 0 0 0 0 0 0
2 Sidomukti Kalicacing 0 0 0 0 0 0
Mangunsari 0 0 0 0 0 0
3 Argomulyo Tegalrejo 0 0 0 0 0 0
Cebongan 0 0 0 0 0 0
4 Tingkir Sidorejo Kidul 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0
ANGKA KESAKITAN PER 100.000 PENDUDUK (KAB/KOTA) 0 0 0
Sumber: Seksi P2
JUMLAH SELURUH KASUSKASUS BARU DITEMUKANNO KECAMATAN PUSKESMAS
PENDERITA FILARIASIS
TABEL 26
KOTA SALATIGA
TAHUN 2013
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Sidorejo Sidorejo Lor 347 321 668 347 100,0 321 100,0 668 100,0 0 0,0 33 4,9
2 Sidomukti Kalicacing 123 125 248 123 100,0 125 100,0 248 100,0 0,0 0,0 17 6,9
Mangunsari 197 143 340 197 100,0 143 100,0 340 100,0 0,0 0,0 17 5,0
3 Argomulyo Tegalrejo 209 145 354 209 100,0 145 100,0 354 100,0 0,0 0,0 19 5,4
Cebongan 170 156 326 170 100,0 156 100,0 326 100,0 0,0 0,0 15 4,6
4 Tingkir Sidorejo Kidul 309 262 571 309 100,0 262 100,0 571 100,0 0,0 0,0 37 6,5
JUMLAH (KAB/KOTA) 1.355 1.152 2.507 1.355 100,0 1.152 100,0 2.507 100,0 0 0,0 0 0,0 138 5,5
Sumber: Seksi Gizi
L
BAYI BARU LAHIR DITIMBANG
PNO KECAMATAN PUSKESMAS
BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
P LL + P L + P
BBLRJUMLAH LAHIR HIDUP
TABEL 27
STATUS GIZI BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA SALATIGA
TAHUN 2013
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 Sidorejo Sidorejo Lor 1.241 1.122 2.363 0 0,00 0 0,00 0 0,00 1.233 99,36 1.107 98,66 2.340 99,03 0 0,00 1 0,09 1 0,04 8 0,64 14 1,25 22 0,93
2 Sidomukti Kalicacing 487 521 1.008 8 1,64 11 2,11 19 1,88 475 97,54 502 96,35 977 96,92 2 0,41 7 1,34 9 0,89 2 0,41 1 0,19 3 0,30
Mangunsari 556 588 1.144 3 0,54 4 0,68 7 0,61 547 98,38 575 97,79 1.122 98,08 6 1,08 8 1,36 14 1,22 0 0,00 1 0,17 1 0,09
3 Argomulyo Tegalrejo 671 733 1.404 0 0,00 0 0,00 0 0,00 669 99,70 723 98,64 1.392 99,15 2 0,30 8 1,09 10 0,71 0 0,00 2 0,27 2 0,14
Cebongan 577 593 1.170 9 1,56 8 1,35 17 1,45 530 91,85 532 89,71 1.062 90,77 37 6,41 51 8,60 88 7,52 1 0,17 2 0,34 3 0,26
4 Tingkir Sidorejo Kidul 1.007 1.029 2.036 11 1,09 8 0,78 19 0,93 954 94,74 964 93,68 1.918 94,20 26 2,58 48 4,66 74 3,63 16 1,59 9 0,87 25 1,23
JUMLAH (KAB/KOTA) 4.539 4.586 9.125 31 0,68 31 0,68 62 0,68 4.408 97,11 4.403 96,01 8.811 96,56 73 1,61 123 2,68 196 2,15 27 0,59 29 0,63 56 0,61
Sumber: Seksi Gizi DKK Salatiga
GIZI LEBIH (BB/U)
PL+PNO KECAMATAN PUSKESMAS
BALITA DITIMBANG
BALITA
GIZI KURANG (BB/U)
L LL+PP L+PL
GIZI BURUK (BB/U)
PP
GIZI BAIK (BB/U)
L+PL
TABEL 28
MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
SALATIGA
2013
JUMLAH K1 % K4 % JUMLAHDITOLONG
NAKES% JUMLAH
MENDAPAT
YANKES%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 Sidorejo Sidorejo Lor 747 747 100,0 673 90,1 672 672 100,0 672 641 95,4
2 Sidomukti Kalicacing 323 307 95,0 302 93,5 247 247 100,0 247 247 100,0
Mangunsari 356 350 98,3 350 98,3 346 346 100,0 346 312 90,2
3 Argomulyo Tegalrejo 525 525 100,0 492 93,7 358 358 100,0 358 350 97,8
Cebongan 432 423 97,9 409 94,7 327 327 100,0 327 327 100,0
4 Tingkir Sidorejo Kidul 768 768 100,0 719 93,6 578 577 99,8 578 559 96,7
JUMLAH (KAB/KOTA) 3.151 3.120 99,02 2.945 93,46 2.528 2.527 100,0 2.528 2.436 96,4
Sumber: Seksi Kesga
IBU NIFAS
CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS
KOTA
TAHUN
IBU BERSALIN
PUSKESMASNO KECAMATAN
IBU HAMIL
TABEL 29
PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KOTA SALATIGA
TAHUN 2013
TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5 TT2+
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 Sidorejo Sidorejo Lor 747 160 21,4 131 17,5 15 2,0 4 0,5 3 0,4 153 20,5
2 Sidomukti Kalicacing 323 44 13,6 43 13,3 0 - 0 - 0 - 43 13,3
Mangunsari 356 0 - 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -
3 Argomulyo Tegalrejo 525 349 66,5 375 71,4 15 2,9 4 0,8 0 - 394 75,0
Cebongan 432 182 42,1 153 35,4 26 6,0 26 6,0 44 10,2 249 57,6
4 Tingkir Sidorejo Kidul 768 115 15,0 101 13,2 9 1,2 0 - 0 - 110 14,3
JUMLAH (KAB/KOTA) 3.151 850 27,0 803 25,5 65 2,1 34 1,1 47 1,5 949 30,1
Sumber: Seksi P3
IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMILJUMLAH IBU
HAMILNO KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 30
JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1 DAN FE3
MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KOTA SALATIGA
TAHUN 2013
FE1 (30 TABLET) FE3 (90 TABLET)
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Sidorejo Sidorejo Lor 747 747,00 100,00 673 90,09
2 Sidomukti Kalicacing 323 195,00 60,37 177 54,80
0 Mangunsari 356 351,00 98,60 335 94,10
3 Argomulyo Tegalrejo 525 525,00 100,00 483 92,00
0 Cebongan 432 423,00 97,92 409 94,68
4 Sidorejo Kidul Sidorejo Kidul 768 768,00 100,00 723 94,14
JUMLAH (KAB/KOTA) 3151 3.009 95,49 2.800 88,86
Sumber: Seksi Gizi DKK Salatiga
KECAMATANJUMLAH
IBU HAMILNO PUSKESMAS
TABEL 31
KOTA SALATIGA
TAHUN 2013
S % L P L + P L P L + P S % S % S %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 Sidorejo Sidorejo Lor 747 234 234 100,0 347 321 668 52 48 100 53 101,8 43 89,3 96 95,8
2 Sidomukti Kalicacing 323 59 59 100,0 123 125 248 18 19 37 20 108,4 10 53,3 30 80,6
0 0 Mangunsari 356 113 113 100,0 197 143 340 30 21 51 16 54,1 19 88,6 35 68,6
3 Argomulyo Tegalrejo 525 82 82 100,0 209 145 354 31 22 53 48 153,1 29 133,3 77 145,0
0 0 Cebongan 432 58 58 100,0 170 156 326 26 23 49 23 90,2 32 136,8 55 112,5
4 Sidorejo Kidul Sidorejo Kidul 768 92 92 100,0 309 262 571 46 39 86 37 79,8 35 89,1 72 84,1
JUMLAH (KAB/KOTA) 3.151 638 638 100,0 1.355 1.152 2.507 203 173 376 197 96,9 168 97,2 365 97,06
Sumber: Seksi Kesga
L + PL P
KEBIDANAN/KOM
PLIKASI
DITANGANI
JUMLAH DAN PERSENTASE IBU HAMIL DAN NEONATAL RISIKO TINGGI/KOMPLIKASI DITANGANI
MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO PUSKESMASKECAMATANJUMLAH
IBU HAMIL
JUMLAH LAHIR HIDUPKOMPLIKASI
KEBIDANAN
PERKIRAAN NEONATAL
RISTI/KOMPLIKASI
NEONATAL RISTI/KOMPLIKASI DITANGANI
TABEL 32
KOTA SALATIGA
TAHUN 2013
BAYI ANAK BALITA (1-4 TAHUN) IBU NIFAS
L P L+P S % S % S % L P L+P S % S % S % S %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 Sidorejo Sidorejo Lor 341 - 341 341 100,0 - 341 100,0 2.794 2.794 2.794 100 #DIV/0! 2.794 100,00 672 672 100,00
2 Sidomukti Kalicacing 118 - 118 118 100,0 - 118 100,0 1.048 1.048 1.048 100 #DIV/0! 1.048 100,00 247 247 100,00
Mangunsari 69 72 141 69 100,0 72 100,0 141 100,0 693 675 1.368 693 100 675 100 1.368 100,00 346 345 99,71
3 Argomulyo Tegalrejo 68 84 152 67 98,53 83 98,8 150 98,68 743 747 1.490 740 99,596 746 99,866 1.486 99,73 358 357 99,72
Cebongan 98 120 218 98 100,0 120 100,0 218 100,0 593 606 1.199 593 100 606 100 1.199 100,00 327 327 100,00
4 Tingkir Sidorejo Kidul 146 139 285 146 100,0 139 100,0 285 100,0 1.228 1.264 2.492 1.210 98,534 1.248 98,734 2.458 98,64 578 578 100,00
JUMLAH (KAB/KOTA) 840 415 1.255 839 99,9 414 99,8 1.253 99,8 7.099 3.292 10.391 7.078 99,704 3.275 99,484 10.353 99,63 2.528 2.526 99,92
Sumber: Seksi Gizi
CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI, ANAK BALITA, DAN IBU NIFAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
L P L + P
BAYI 6-11 BULAN MENDAPAT VIT A
VIT A
MENDAPAT
JUMLAH BAYI 6-11 BLN
L PNO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAHL + P
JUMLAH
MENDAPAT VIT A 2X
TABEL 33
KOTA SALATIGA
TAHUN 2013
PESERTA KB AKTIF
MKJP
IUD %MOP/M
OW% MOW %
IM
PLAN% JUMLAH %
SUNTI
K% PIL %
KON
DOM %
OBAT
VAGINA%
LAIN
NYA% JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 Sidorejo Sidorejo Lor 976 14,1 475 6,9 sdh 595 8,6 2.046 29,6 3.547 51,3 990 14,3 335 4,8 0 0,0 0 0,0 4.872 70,4 6.918 100,0
2 Sidomukti Kalicacing 757 13,7 362 6,6 masuk 907 16,5 2.026 36,8 909 16,5 1.587 28,8 990 18,0 0 0,0 0 0,0 3.486 63,2 5.512 100,0
Mangunsari kolom 6
3 Argomulyo Tegalrejo 843 13,6 404 6,5 1.129 18,2 2.376 38,2 2.942 47,4 648 10,4 247 4,0 0 0,0 0 0,0 3.837 61,8 6.213 100,0
Cebongan
4 Tingkir Sidorejo Kidul 867 17,2 460 9,1 740 14,6 2.067 40,9 1.637 32,4 1.167 23,1 181 3,6 0 0,0 0 0,0 2.985 59,1 5.052 100,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 3.443 14,5 1.701 7,2 0 0,0 3.371 14,2 8.515 35,9 9.035 38,1 4.392 18,5 1.753 7,4 0 0,0 0 0,0 15.180 64,1 23.695 100,0
Sumber: Seksi Kesga
Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
MKJP +
NON
MKJP
%
MKJP +
NON
MKJP
NO KECAMATAN PUSKESMAS NON MKJP
TABEL 34
KOTA SALATIGA
TAHUN 2013
PESERTA KB BARU
MKJP
IUD % MOP % MOW % IMPLAN % JUMLAH % SUNTIK % PIL % KONDOM %OBAT
VAGINA%
LAIN
NYA% JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 Sidorejo Sidorejo Lor 87 13,0 0 0,0 0 0,0 92 13,8 179 26,8 409 61,2 70 10,5 10 1,5 0 0,0 0 0,0 489 73,2 668 100,0
2 Sidomukti Kalicacing 44 10,9 0 0,0 0 0,0 93 23,1 137 34,1 240 59,7 25 6,2 0 0,0 0 0,0 0 0,0 265 65,9 402 100,0
Mangunsari 111 26,7 0 0,0 0 0,0 202 48,6 313 75,2 81 19,5 14 3,4 8 1,9 0 0,0 0 0,0 103 24,8 416 100,0
3 Argomulyo Tegalrejo 60 24,2 0 0,0 0 0,0 81 32,7 141 56,9 92 37,1 15 6,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 107 43,1 248 100,0
Cebongan 129 30,6 0 0,0 2 0,5 97 23,0 228 54,0 116 27,5 46 10,9 32 7,6 0 0,0 0 0,0 194 46,0 422 100,0
4 Tingkir Sidorejo Kidul 106 15,9 0 0,0 0 0,0 101 15,1 207 31,0 357 53,4 89 13,3 15 2,2 0 0,0 0 0,0 461 69,0 668 100,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 537 19,0 0 0,0 2 0,1 666 23,6 1.205 42,7 1.295 45,9 259 9,2 65 2,3 0 0,0 0 0,0 1.619 57,3 2.824 100,0
Sumber: Seksi Kesga
Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NON MKJPMKJP +
NON
MKJP
% MKJP
+ NON
MKJP
NO KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 35
JUMLAH PESERTA KB BARU DAN KB AKTIF MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KOTA SALATIGA
TAHUN 2013
PESERTA KB BARU
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Sidorejo Sidorejo Lor 8.237 668 8,1 5.924 71,9
2 Sidomukti Kalicacing 2.926 402 13,7 2.175 74,3
Mangunsari 3.439 416 12,1 2.645 76,9
3 Argomulyo Tegalrejo 4.094 248 6,1 820 20,0
Cebongan 3.408 422 12,4 2.232 65,5
4 Tingkir Sidorejo Kidul 6.532 668 10,2 6.142 94,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 28.636 2.824 9,9 19.938 69,6
Sumber: Seksi Kesga
PESERTA KB AKTIFJUMLAH PUSNO KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 36
CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATUS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA SALATIGA
TAHUN 2013
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Sidorejo Sidorejo Lor 347 321 668 341 98,3 315 98,1 656 98,2 341 1,0 315 98,1 656 98,2
2 Sidomukti Kalicacing 123 125 248 123 100,0 125 100,0 248 100,0 122 1,0 123 98,4 245 98,8
Mangunsari 197 143 340 197 100,0 143 100,0 340 100,0 188 1,0 134 93,7 322 94,7
3 Argomulyo Tegalrejo 209 145 354 212 101,4 145 100,0 357 100,8 212 1,0 144 99,3 356 100,6
Cebongan 170 156 326 166 97,6 152 97,4 318 97,5 166 1,0 152 97,4 318 97,5
4 Tingkir Sidorejo Kidul 309 262 571 308 99,7 262 100,0 570 99,8 272 0,9 226 86,3 498 87,2
JUMLAH (KAB/KOTA) 1.355 1.152 2.507 1.347 99,4 1.142 99,1 2.489 99,3 1.301 1,0 1.094 95,0 2.395 95,5
Sumber: Seksi Kesga
KUNJUNGAN NEONATUS 3 KALI (KN LENGKAP)
P L + PL
KUNJUNGAN NEONATUS 1 KALI (KN1)
LJUMLAH BAYI LAHIR HIDUP
NO KECAMATAN PUSKESMAS P L + P
TABEL 37
CAKUPAN KUNJUNGAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA SALATIGA
TAHUN 2013
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Sidorejo Sidorejo Lor 347 321 668 347 100,0 321 100,0 668 100,0
2 Sidomukti Kalicacing 123 125 248 75 61,0 72 57,6 147 59,3
Mangunsari 197 143 340 197 100,0 143 100,0 340 100,0
3 Argomulyo Tegalrejo 209 145 354 213 101,9 125 86,2 338 95,5
Cebongan 170 156 326 170 100,0 156 100,0 326 100,0
4 Tingkir Sidorejo Kidul 309 262 571 309 100,0 262 100,0 571 100,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 1.355 1.152 2.507 1.311 96,8 1.079 94 2.390 95,3
Sumber: Seksi Kesga
P L + PLNO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH BAYI
KUNJUNGAN BAYI (MINIMAL 4 KALI)
TABEL 38
KOTA SALATIGA
TAHUN 2013
1 2 3 4 5 6
1 Sidorejo Sidorejo Lor 6 6 100,0
2 Sidomukti Kalicacing 2 2 100,0
Mangunsari 2 2 100,0
3 Argomulyo Tegalrejo 3 3 100,0
Cebongan 3 3 100,0
4 Tingkir Sidorejo Kidul 6 6 100,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 22 22 100,0
Sumber: Seksi P3 DKK Salatiga
CAKUPAN DESA/KELURAHAN UCI MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
% DESA/KEL UCINO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH DESA/KEL DESA/KEL UCI
TABEL 39
CAKUPAN IMUNISASI DPT, HB, DAN CAMPAK PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA SALATIGA
TAHUN 2013
BAYI DIIMUNISASI
DPT1+HB1 DPT3+HB3 CAMPAK
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16,0 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 Sidorejo Sidorejo Lor 347 321 668 324 93,4 257 80,1 581 87,0 316 91,1 242 75,4 558 83,5 327 94,2 303 94,4 630 94,3 -0,9 -17,9 -8,4
2 Sidomukti Kalicacing 123 125 248 135 109,8 103 82,4 238 96,0 161 130,9 150 120,0 311 125,4 138 112,2 137 109,6 275 110,9 -2,2 -33,0 -15,5
Mangunsari 197 143 340 192 97,5 193 135,0 385 113,2 161 81,7 164 114,7 325 95,6 161 81,7 144 100,7 305 89,7 16,1 25,4 20,8
3 Argomulyo Tegalrejo 209 145 354 251 120,1 289 199,3 540 152,5 249 119,1 278 191,7 527 148,9 232 111,0 295 203,4 527 148,9 7,6 -2,1 2,4
Cebongan 170 156 326 373 219,4 320 205,1 693 212,6 357 210,0 322 206,4 679 208,3 363 213,5 382 244,9 745 228,5 2,7 -19,4 -7,5
4 Tingkir Sidorejo Kidul 309 262 571 164 53,1 162 61,8 326 57,1 171 55,3 181 69,1 352 61,6 199 64,4 216 82,4 415 72,7 -21,3 -33,3 -27,3
JUMLAH (KAB/KOTA) 1.355 1.152 2.507 1.439 106,2 1.324 114,9 2.763 110,2 1.415 104,4 1.337 116,1 2.752 109,8 1.420 104,8 1.477 128,2 2.897 115,6 1,3 -11,6 -4,8
Sumber: Seksi P3 DKK Salatiga
P
NO KECAMATAN
L P
PUSKESMAS
JUMLAH BAYI
L + P
DO RATE (%)
L P L + P
L + P L P L + P L
TABEL 40
CAKUPAN IMUNISASI BCG DAN POLIO PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA SALATIGA
TAHUN 2013
BAYI DIIMUNISASI
BCG POLIO3
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Sidorejo Sidorejo Lor 347 321 668 329 95 299 93 628 94 305 87,8963 271 84,4237 576 86,2275
2 Sidomukti Kalicacing 123 125 248 182 148 164 131 346 140 141 114,634 124 99,2 265 106,855
Mangunsari 197 143 340 172 87 203 142 375 110 172 87,3096 165 115,385 337 99,1176
3 Argomulyo Tegalrejo 209 145 354 244 117 268 185 512 145 228 109,091 254 175,172 482 136,158
Cebongan 170 156 326 174 102 207 133 381 117 121 71,1765 180 115,385 301 92,3313
4 Sidorejo Kidul Sidorejo Kidul 309 262 571 355 115 326 124 681 119 377 122,006 343 130,916 720 126,095
JUMLAH (KAB/KOTA) 1.355 1.152 2.507 1.456 107 1.467 127 2.923 117 1.344 99,1882 1.337 116,059 2.681 106,941
Sumber: Seksi P3 DKK Salatiga
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH BAYI
P L + PL P L + P L
TABEL 41
JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA SALATIGA
TAHUN 2013
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Sidorejo Sidorejo Lor 247 #DIV/0! #DIV/0! 146 59,1
2 Sidomukti Kalicacing 74 #DIV/0! #DIV/0! 46 62,2
Mangunsari 115 #DIV/0! #DIV/0! 42 36,5
3 Argomulyo Tegalrejo 136 #DIV/0! #DIV/0! 40 29,4
Cebongan 134 #DIV/0! #DIV/0! 24 17,9
4 Sidorejo Kidul Sidorejo Kidul 191 #DIV/0! #DIV/0! 120 62,8
JUMLAH (KAB/KOTA) 897 - #DIV/0! - #DIV/0! 418 46,6
Sumber: Seksi Gizi DKK Kota Salatiga
JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF
NO KECAMATANJUMLAH BAYI (0-6 bln)
PUSKESMAS L P L + P
TABEL 42
KOTA SALATIGA
TAHUN 2013
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Sidorejo Sidorejo Lor 176 141 317 0 0 0 0,00 0,00 0,00
2 Sidomukti Kalicacing 41 25 66 0 0 0 0,00 0,00 0,00
Mangunsari 69 84 153 0 0 0 0,00 0,00 0,00
3 Argomulyo Tegalrejo 74 106 180 0 0 0 0,00 0,00 0,00
Cebongan 155 168 323 0 0 0 0,00 0,00 0,00
4 Tingkir Sidorejo Kidul 177 170 347 0 0 0 0,00 0,00 0,00
JUMLAH (KAB/KOTA) 692 694 1.386 0 0 0 0,00 0,00 0,00
Sumber:Seksi Gizi DKK Salatiga
NO
PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI ANAK USIA 6-23 BULAN KELUARGA MISKIN
%KECAMATAN PUSKESMAS
ANAK 6-23 BULAN
DARI KELUARGA MISKIN MENDAPAT MP-ASI
MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
TABEL 43
KOTA SALATIGA
TAHUN 2013
ANAK BALITA (12-59 BULAN)
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Sidorejo Sidorejo Lor 1.685 1.574 3.259 1.321 78,4 1.303 82,8 2.624 80,5
2 Sidomukti Kalicacing 597 639 1.236 375 62,8 344 53,8 719 58,2
Mangunsari 743 747 1.490 632 85,1 579 77,5 1.211 81,3
3 Argomulyo Tegalrejo 808 912 1.720 897 111,0 884 96,9 1.781 103,5
Cebongan 773 805 1.578 789 102,1 734 91,2 1.523 96,5
4 Tingkir Sidorejo Kidul 1.495 1.474 2.969 977 65,4 1.012 68,7 1.989 67,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 6.101 6.151 12.252 4.991 81,8 4.856 78,9 9.847 80,4
Sumber: Seksi Kesga
CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
P L + P
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (MINIMAL 8 KALI)
LNO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH
TABEL 44
JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA SALATIGA
TAHUN 2013
L P L+P JUMLAH %JUMLA
H%
JUMLA
H%
JUMLA
H%
JUMLA
H%
JUMLA
H%
JUMLA
H%
JUMLA
H%
JUMLA
H%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 Sidorejo Sidorejo Lor 1.685 1.574 3.259 1.241 73,6 1.122 71,3 2.363 72,5 844 68,0 727 64,8 1.571 66,5 13 1,0 17 1,5 30 1,3
2 Sidomukti Kalicacing 597 639 1.236 487 81,6 521 81,5 1.008 81,6 421 86,4 442 84,8 863 85,6 4 0,8 8 1,5 12 1,2
Mangunsari 743 747 1.490 556 74,8 588 78,7 1.144 76,8 427 76,8 462 78,6 889 77,7 2 0,4 9 1,5 11 1,0
3 Argomulyo Tegalrejo 808 912 1.720 671 83,0 733 80,4 1.404 81,6 544 81,1 570 77,8 1.114 79,3 2 0,3 8 1,1 10 0,7
Cebongan 773 805 1.578 577 74,6 593 73,7 1.170 74,1 480 83,2 500 84,3 980 83,8 18 3,1 12 2,0 30 2,6
4 Tingkir Sidorejo Kidul 1.495 1.474 2.969 1.007 67,4 1.029 69,8 2.036 68,6 609 60,5 624 60,6 1.233 60,6 11 1,1 4 0,4 15 0,7
JUMLAH (KAB/KOTA) 6.101 6.151 12.252 4.539 74,4 4.586 74,6 9.125 74,5 3.325 73,3 3.325 72,5 6.650 72,9 50 1,1 58 1,3 108 1,2
Sumber: Seksi Gizi
L+P
BALITA
BGM
L+P L P
DITIMBANG BB NAIK
L PNO KECAMATAN PUSKESMAS
P
BALITA YANG ADA
LL+P
TABEL 45
CAKUPAN BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA SALATIGA
TAHUN 2013
BALITA GIZI BURUK
L P L+P S % S % S %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Sidorejo Sidorejo Lor 1 1 2 1 100,0 1 100,0 2 100,0
2 Sidomukti Kalicacing - - - #DIV/0! #DIV/0! - 0,0
Mangunsari - - - #DIV/0! #DIV/0! - 0,0
3 Argomulyo Tegalrejo - - - #DIV/0! #DIV/0! - 0,0
Cebongan - - - #DIV/0! #DIV/0! - 0,0
4 Tingkir Sidorejo Kidul 1 1 2 1 100,0 1 100,0 2 100,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 2 2 4 2 100,0 2 100,0 4 100,0
Sumber : seksi gizi
Catatan : Kasu gizi buruk yg mendapat perawatan seluruhnya 4 balita, diakhir th 2013 menjadi 2 balita karena yg 2 balita sudah lulus umur (bukan balita lagi)
P L + P
MENDAPAT PERAWATAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS LJUMLAH
TABEL 46
KOTA SALATIGA
TAHUN 2013
MURID KELAS 1 SD DAN SETINGKAT
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Sidorejo Sidorejo Lor 626 618 1.244 626 100,0 618 100,0 1.244 100,0
2 Sidomukti Kalicacing 95 70 165 95 100,0 70 100,0 165 100,0
Mangunsari 295 260 555 295 100,0 260 100,0 555 100,0
3 Argomulyo Tegalrejo 184 148 332 184 100,0 148 100,0 332 100,0
Cebongan 171 172 343 171 100,0 172 100,0 343 100,0
4 Tingkir Sidorejo Kidul 486 429 915 486 100,0 429 100,0 915 100,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 1.857 1.697 3.554 1.857 100,0 1.697 100,0 3.554 100,0
CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT 100,0 100,0 100,0
Sumber: Seksi Yandaru
CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN
L P L + P
TABEL 47
KOTA SALATIGA
TAHUN 2013
MURID SD DAN SETINGKAT
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Sidorejo Sidorejo Lor 626 618 1.244 626 100,0 618 100,0 1.244 100,0
2 Sidomukti Kalicacing 95 70 165 95 100,0 70 100,0 165 100,0
Mangunsari 295 260 555 295 100,0 260 100,0 555 100,0
3 Argomulyo Tegalrejo 184 148 332 184 100,0 148 100,0 332 100,0
Cebongan 171 172 343 171 100,0 172 100,0 343 100,0
4 Tingkir Sidorejo Kidul 486 429 915 486 100,0 429 100,0 915 100,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 1.857 1.697 3.554 1.857 100,0 1.697 100,0 3.554 100,0
Sumber: Seksi Yandaru
NO KECAMATAN PUSKESMAS
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN SISWA SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
P L + PJUMLAH
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN SESUAI STRATA UKS
L
TABEL 48
KOTA SALATIGA
TAHUN 2013
L P L+P L % P % L+P %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Sidorejo Sidorejo Lor 1.913 #DIV/0! #DIV/0! 1.504 78,62
2 Sidomukti Kalicacing 1.552 #DIV/0! #DIV/0! 990 63,79
Mangunsari 1.482 #DIV/0! #DIV/0! 964 65,05
3 Argomulyo Tegalrejo 1.956 #DIV/0! #DIV/0! 1.493 76,33
Cebongan 1.706 #DIV/0! #DIV/0! 1.460 85,58
4 Tingkir Sidorejo Kidul 6.612 #DIV/0! #DIV/0! 4.592 69,45
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 15.221 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 11.003 72,29
Sumber: Seksi Kesga
JUMLAH MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN
USILA (60TAHUN+)
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 49
SALATIGA
2013
MEMPUNYAI KEMAMPUAN YAN. GADAR LEVEL I
JUMLAH %
1 2 3 4 5
1 RUMAH SAKIT UMUM 5 5 100,00
2 RUMAH SAKIT JIWA 0 0 -
3 RUMAH SAKIT KHUSUS LAINNYA 2 2 100,00
4 PUSKESMAS PERAWATAN 1 1 100,00
5 SARANA YANKES.LAINNYA 0 0 -
JUMLAH (KAB/KOTA) 8 8 100,00
Sumber: Seksi Yandaru
PERSENTASE SARANA KESEHATAN DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR ) LEVEL I
NO SARANA KESEHATAN JUMLAH SARANA
KOTA
TAHUN
TABEL 50
JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KLB
KOTA SALATIGA
TAHUN 2013
YANG TERSERANG
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 Chikungunya 3 4 1.076 1.164 2.240 50 65 115 4,65 5,58 5,13 0 0 0 - - -
2 Diptheri 1 1 93 102 195 1 0 1 1,08 - 0,51 0 0 0 - #DIV/0! -
3 Dengue Shock Syndrome 1 1 118 128 246 1 0 1 0,85 - 0,41 1 0 1 100,00 #DIV/0! 100,00
4 Keracunan Makanan 2 2 248 268 516 28 16 44 11,29 5,97 8,53 0 0 0 - - -
5 Diare 1 1 165 179 344 21 17 38 12,73 9,50 11,05 0 0 0 - - -
Sumber: Seksi P3 DKK Salatiga
JUMLAH
DESA
CFR (%)NO
JENIS KEJADIAN LUAR
BIASA
ATTACK RATE (%)JUMLAH PENDERITA JUMLAH KEMATIANJUMLAH PENDUDUK
TERANCAMJUMLAH
KEC
TABEL 51
DESA/KELURAHAN TERKENA KLB YANG DITANGANI < 24 JAM MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KOTA SALATIGA
TAHUN 2013
JUMLAH
RATA2 KEJADIAN
DESA/KELURAHAN
KLB PER JUMLAH
DESA/KELURAHAN
DITANGANI <24
JAM%
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Sidorejo Sidorejo Lor 6 2 0,33 2 100,00
2 Sidomukti Kalicacing 2 0 0,00 0 #DIV/0!
Mangunsari 2 1 0,50 1 100,00
3 Argomulyo Tegalrejo 3 3 1,00 3 100,00
Cebongan 3 1 0,33 1 100,00
4 Sidorejo Kidul Sidorejo Kidul 6 2 0,33 2 100,00
JUMLAH (KAB/KOTA) 22 9 0,41 9 100,00
Sumber: Seksi P3 DKK Salatiga
DESA/KELURAHAN TERKENA KLB
NO PUSKESMASJUMLAH
DESA/KELURAHANKECAMATAN
TABEL 52
KOTA SALATIGA
TAHUN 2013
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT
L P L + P L P L + P L P L + P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Sidorejo Sidorejo Lor 501 1.139 1.640 300 493 793 1,67 2,31 2,07
2 Sidomukti Kalicacing 117 247 364 143 217 360 0,82 1,14 1,01
Mangunsari 467 985 1.452 296 510 806 1,58 1,93 1,80
3 Argomulyo Tegalrejo 88 118 206 58 107 165 1,52 1,10 1,25
Cebongan 319 509 828 203 429 632 1,57 1,19 1,31
4 Tingkkir Sidorejo Kidul 167 330 497 244 356 600 0,68 0,93 0,83
JUMLAH (KAB/ KOTA) 1.659 3.328 4.987 1.244 2.112 3.356 1,33 1,58 1,49
Sumber: Seksi Yandaru
PENCABUTAN GIGI TETAPRASIO TUMPATAN/
PENCABUTAN
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO PUSKESMASKECAMATAN TUMPATAN GIGI TETAP
TABEL 53
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA SALATIGA
TAHUN 2013
L P L + P L % P % L + P % L P L + P L % P % L + P %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 Sidorejo Sidorejo Lor 33 - 0,0 33 100,0 1.078 1.043 2.121 1.078 100,0 1.043 100,0 2.121 100,0 479 488 967 479 100,0 501 102,7 980 101,3
2 Sidomukti Kalicacing 8 6 75,0 8 100,0 144 140 284 144 100,0 140 100,0 284 100,0 54 61 115 47 87,0 47 77,0 94 81,7
0 Mangunsari 14 1 7,1 14 100,0 1.414 1.104 2.518 1.414 100,0 1.104 100,0 2.518 100,0 201 216 417 201 100,0 216 100,0 417 100,0
3 Argomulyo Tegalrejo 13 13 100,0 13 100,0 316 295 611 316 100,0 295 100,0 611 100,0 156 149 305 140 89,7 151 101,3 291 95,4
0 Cebongan 13 12 92,3 13 100,0 328 301 629 328 100,0 301 100,0 629 100,0 258 234 492 70 27,1 77 32,9 147 29,9
4 Tingkir Sidorejo Kidul 30 14 46,7 30 100,0 781 778 1.559 781 100,0 778 100,0 1.559 100,0 399 414 813 108 27,1 164 39,6 272 33,5
JUMLAH (KAB/ KOTA) 111 46 41,4 111 100,0 4.061 3.661 7.722 4.061 100,0 3.661 100,0 7.722 100,0 1.547 1.562 3.109 1.045 67,6 1.156 74,0 2.201 70,8
Sumber: seksi Yandaru
JUMLAH
SD/MI
MENDAPAT
YAN. GIGI
% %
MURID SD/MI DIPERIKSA PERLU PERAWATAN MENDAPAT PERAWATAN
NO PUSKESMASKECAMATAN
JUMLAH MURID SD/MI
UKGS (PROMOTIF DAN PREVENTIF)
JUMLAH
SD/MI
JUMLAH
SD/MI DGN
SIKAT GIGI
MASSAL
TABEL 54
KOTA SALATIGA
2013
PENYULUHAN KESEHATAN
JUMLAH SELURUH
KEGIATAN
PENYULUHAN
KELOMPOK
JUMLAH KEGIATAN
PENYULUHAN MASSA
1 2 3 4 5
1 Sidorejo Sidorejo Lor 84 7
2 Sidomukti Kalicacing 64 3
Mangunsari 106 4
3 Argomulyo Tegalrejo 28 0
Cebongan 12 2
4 Tingkir Sidorejo Kidul 143 150
SUB JUMLAH I 437 166
1 Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota 3 43
2 Rumah Sakit
JUMLAH (KAB/KOTA) 440 209
Sumber: Seksi Promkes DKK Salatiga
JUMLAH KEGIATAN PENYULUHAN KESEHATAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS
TAHUN
TABEL 55
KOTA SALATIGA
TAHUN 2013
JUMLAH PESERTA JAMINAN KESEHATAN PRA BAYAR
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 Sidorejo Sidorejo Lor 26.935 27.599 54.534 0 0 8.809 6.667 0 0 0 0 0,0 0,0 0,0
2 Sidomukti Kalicacing 9.839 10.252 20.091 0 0 3.756 2.030 0 0 0 0 0,0 0,0 0,0
Mangunsari 11.616 11.785 23.401 0 0 5.701 2.356 0 0 0 0 0,0 0,0 0,0
3 Argomulyo Tegalrejo 12.913 12.641 25.554 0 0 5.841 3.911 0 0 0 0 0,0 0,0 0,0
Cebongan 11.082 11.206 22.288 0 0 5.356 2.184 0 0 0 0 0,0 0,0 0,0
4 Tingkir Sidorejo Kidul 22.984 23.439 46.423 0 0 8.350 5.197 0 0 0 0 0,0 0,0 0,0
spelling (data cadangan) 1.000
JUMLAH (KAB/KOTA) 95.369 96.922 192.291 0 0 27.566 0 0 10.259 0 0 37.813 0 0 23.345 0 0 20.832 0 0 119.815
PERSENTASE (KAB/KOTA) #REF! #REF! 14,3 #REF! #REF! 5,3 #REF! #REF! 19,7 #DIV/0! #DIV/0! 12,1 #REF! #REF! 10,8 #REF! #REF! 62,3 #REF! #REF! 62,3
Sumber: Seksi JPKM
JAMSOSTEK JAMKESDA ASKESKIN/JAMKESMAS LAINNYA JUMLAH
CAKUPAN JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN PRA BAYAR MENURUT JENIS JAMINAN, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
%JUMLAH PENDUDUK
ASKESNO KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 56
KOTA SALATIGA
TAHUN 2013
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 Sidorejo Sidorejo Lor 15.476 #DIV/0! #DIV/0! 8.809 56,92 #DIV/0! 0,0 6.667 43,08 #DIV/0! #DIV/0! 0,0 #DIV/0! #DIV/0! - 0,0
2 Sidomukti Kalicacing 5.786 #DIV/0! #DIV/0! 3.756 64,9 #DIV/0! 0,0 2.030 3127,2 #DIV/0! #DIV/0! 0,0 #DIV/0! #DIV/0! - 0,0
0 0 Mangunsari 8.057 #DIV/0! #DIV/0! 5.701 70,8 #DIV/0! 0,0 2.356 3329,6 #DIV/0! #DIV/0! 0,0 #DIV/0! #DIV/0! - 0,0
3 Argomulyo Tegalrejo 9.752 #DIV/0! #DIV/0! 5.841 59,9 #DIV/0! 0,0 3.911 6529,7 #DIV/0! #DIV/0! 0,0 #DIV/0! #DIV/0! - 0,0
0 0 Cebongan 7.540 #DIV/0! #DIV/0! 5.356 71,0 #DIV/0! 0,0 2.184 3074,6 #DIV/0! #DIV/0! 0,0 #DIV/0! #DIV/0! - 0,0
4 Tingkir Sidorejo Kidul 13.547 #DIV/0! #DIV/0! 8.350 61,6 #DIV/0! 0,0 5.197 8431,6 #DIV/0! #DIV/0! 0,0 #DIV/0! #DIV/0! - 0,0
Speeling jamkesda 1.000 1.000
JUMLAH (KAB/KOTA) - - 61.158 - #DIV/0! - #DIV/0! 37.813 61,8 - #DIV/0! - 0,0 23.345 38,2 - #DIV/0! - #DIV/0! 27.730 45,34 - #DIV/0! - #DIV/0! 0,00
Sumber: Seksi JPKM
Catatan: jumlah maskin yg dilayani dlm tabel tsb adalah semua kunjungan
CAKUPAN PELAYANAN RAWAT JALAN MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN) MENURUT STRATA SARANA KESEHATAN, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMAS
MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN)
LL + P
MENDAPAT YANKES RAWAT JALAN
L
JAMKESDA
L + PL + PLL
PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN
(PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 2 DAN STRATA 3)
P
JUMLAH YANG ADA
PP
PELAYANAN KESEHATAN DASAR
(PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 1)
P
DICAKUP ASKESKIN/JAMKESMAS
L + P
TABEL 57
KOTA SALATIGA
TAHUN 2013
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Sidorejo Sidorejo Lor - - 15.476 #DIV/0! #DIV/0! - 0,0 #DIV/0! #DIV/0! - 0,0
2 Sidomukti Kalicacing - - 5.786 #DIV/0! #DIV/0! - 0,0 #DIV/0! #DIV/0! - 0,0
Mangunsari - - 8.057 #DIV/0! #DIV/0! - 0,0 #DIV/0! #DIV/0! - 0,0
3 Argomulyo Tegalrejo - - 9.752 #DIV/0! #DIV/0! - 0,0 #DIV/0! #DIV/0! - 0,0
Cebongan - - 7.540 #DIV/0! #DIV/0! 100 1,3 #DIV/0! #DIV/0! - 0,0
4 Tingkir Sidorejo Kidul - - 13.547 #DIV/0! #DIV/0! - 0,0 #DIV/0! #DIV/0! - 0,0
Spelling 1.000
JUMLAH (KAB/KOTA) - - 61.158 - #DIV/0! - #DIV/0! 100 0,16 - #DIV/0! - #DIV/0! 0,0
Sumber:
Data jml masykin th 2012, bersumber Bappeda Kota Salatiga
Yang mendapat pelayanan kesehatan rawat inap adalah kunjungan rawat inap dg jamkesmas
L P L + P
JUMLAH YANG ADA
MENDAPAT YANKES RAWAT INAP
CAKUPAN PELAYANAN RAWAT INAP MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN) MENURUT STRATA SARANA KESEHATAN, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PELAYANAN KESEHATAN DASAR
(PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 1)
L P L + P
PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN
(PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 2 DAN STRATA 3)NO KECAMATAN PUSKESMAS
MASYARAKAT MISKIN DAN HAMPIR MISKIN
TABEL 58
KOTA SALATIGA
TAHUN 2013
JUMLAH KUNJUNGAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Puskesmas Sidorejo Lor 28.139 47.859 75.998 0 984 272 1.256
2 Puskesmas Kalicacing 13.977 22.244 36.221 0 308 316 624
3 Puskesmas Mangunsari 13.462 23.332 36.794 0 317 548 865
4 Puskesmas Tegalrejo 13.555 22.984 36.539 0 464 576 1.040
5 Puskesmas Cebongan 19.993 23.014 43.007 103 183 286 304 322 626
6 Puskesmas Sidorejo Kidul 23.027 43.051 66.078 0 380 290 670
SUB JUMLAH I 112.153 182.484 294.637 103 183 286 2.757 2.324 5.081
1 RSUD Kota Salatiga 60.370 13.893 394
2 RSU Ananda 1.729 412 0 0 0
3 RS Puri Asih 4.700 6.799 11.499 1.265 2.127 3.392
4 Rumkit Tk IV dr Asmir 5.895 15.574 21.469 1.916 2.739 4.655 0 0 0
5 RS Paru dr.Ario Wirawan 22.542 19.990 42.532 357 549 906 17 15 32
6 RS Sejahtera Bhakti dan Holistik 3.060 5.684 8.744 357 549 906 1 15 16
7 RSB Mutiara Bunda 2.613 13.998 16.611 34 1.251 1.285 0 0 0
SUB JUMLAH II 38.810 62.045 162.954 3.929 7.215 25.449 18 30 442
1 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) 0 0 0
SUB JUMLAH III 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 150.963 244.529 457.591 4.032 7.398 25.735 2.775 2.354 5.523
JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA 96.922 95.369 192.291 96.922 95.369 192.291
CAKUPAN KUNJUNGAN (%) 155,8 256,4 238,0 4,2 7,8 13,4
Sumber: Seksi Yandaru DKK Salatiga
JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN , RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
RAWAT JALAN RAWAT INAP JUMLAHNO SARANA PELAYANAN KESEHATAN
TABEL 59
KOTA SALATIGA
TAHUN 2013
L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 RSUD Kota Salatiga RS Umum 305 13.853 546 254 #DIV/0! #DIV/0! 39,4 #DIV/0! #DIV/0! 18,3
2 RSU Ananda RS Umum 50 411 1 2 3 - - #DIV/0! #DIV/0! 7,3 #DIV/0! #DIV/0! -
3 RS Puri Asih RS Umum 103 1.360 2.032 3.392 8 4 12 4 2 6 5,9 2,0 3,5 2,9 1,0 1,8
4 Rumkit Tk IV dr Asmir RS Umum 89 1.916 2.739 4.655 29 19 48 11 9 20 15,1 6,9 10,3 5,7 3,3 4,3
5 RS Paru dr.Ario Wirawan Khusus 142 37.765 2.840 40.605 224 168 392 145 109 254 5,9 59,2 9,7 3,8 38,4 6,3
6 RS Sejahtera Bhakti dan Holistik RS Umum 50 348 544 892 7 4 11 1 1 2 20,1 7,4 12,3 2,9 1,8 2,2
7 RSB Mutiara Bunda Khusus 18 34 1.251 1.285 - - - - -
739 41.389 8.155 63.808 269 197 1.012 161 121 536 6,5 24,2 15,9 3,9 14,8 8,4
Sumber: Seksi Yandaru
Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta
b Jenis rumah sakit RS umum atau RS khusus, untuk RS khusus sebutkan jenis kekhususannya (RS Jiwa, RS TB Paru, RS Kusta, dll)
NAMA RUMAH SAKITa
JUMLAH
TEMPAT
TIDUR
ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT
KABUPATEN/KOTA
GDR NDR
JENIS RSb
PASIEN KELUAR MATI PASIEN KELUAR
(HIDUP + MATI)
PASIEN KELUAR MATI
≥ 48 JAM DIRAWAT
NO
TABEL 60
KOTA SALATIGA
TAHUN 2013
PASIEN KELUAR
(HIDUP + MATI)
PASIEN KELUAR
MATI
PASIEN KELUAR
MATI ≥ 48 JAM
DIRAWAT
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 RSUD Kota Salatiga RS Umum 305 13.853 546 254 63.798 57,3 4,6 3,4
2 RSU Ananda RS Umum 50 411 3 - 1.870 10,2 4,5 39,9
3 RS Puri Asih RS Umum 103 3.392 12 6 11.713 31,2 3,5 7,6
4 Rumkit Tk IV dr Asmir RS Umum 89 4.655 48 20 23.182 71,4 5,0 2,0
5 RS Paru dr.Ario Wirawan Khusus 142 40.605 392 254 35.507 68,5 0,9 0,4
6 RS Sejahtera Bhakti dan Holistik RS Umum 50 892 11 2 8.930 48,9 10,0 10,45
7 RSB Mutiara Bunda Khusus 18 1.285 - - 3.064 46,6 2,4 2,73
739 63.808 1.012 536 145.000 53,8 2,3 2,0
Sumber: Seksi Yandaru
Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta
b Jenis rumah sakit RS umum atau RS khusus, untuk RS khusus sebutkan jenis kekhususannya (RS Jiwa, RS TB Paru, RS Kusta, dll)
KABUPATEN/KOTA
INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKIT
NO NAMA RUMAH SAKITa
JENIS RSb
JUMLAH
TEMPAT
TIDUR
JUMLAH PASIEN
JUMLAH HARI
PERAWATANBOR LOS TOI
KOTA SALATIGA
TAHUN 2013
JUMLAHJUMLAH
DIPANTAU% DIPANTAU BER PHBS * %
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Sidorejo Sidorejo Lor 16.804 633 3,8 612 96,7 Sehat paripurna
2 Sidomukti Kalicacing 6.162 154 2,5 133 86,36 Sehat paripurna
Mangunsari 6.956 278 4,0 268 96,40 Sehat paripurna
3 Argomulyo Tegalrejo 8.032 322 4,0 307 95,34 Sehat paripurna
Cebongan 6.803 132 1,9 132 100,00 Sehat paripurna
4 Tingkir Sidorejo Kidul 14.560 419 2,9 362 86,40 Sehat paripurna
JUMLAH (KAB/KOTA) 59.317 1.938 3,3 1.814 93,60 Sehat Paripurna
Ket
Sumber : seksi Promkes
RUMAH TANGGA
NO KECAMATAN PUSKESMAS
PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KOTA SALATIGA
TAHUN 2013
JUMLAH YANG
ADA
JUMLAH YANG
DIPERIKSA% DIPERIKSA
JUMLAH YANG
SEHAT
% RUMAH
SEHAT
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Sidorejo Sidorejo Lor 11.288 11.288 100,0 8.039 71,22
2 Sidomukti Kalicacing 5.058 5.058 100,0 4.289 84,80
Mangunsari 4.876 4.876 100,0 3.265 66,96
3 Argomulyo Tegalrejo 6.054 6.054 100,0 4.899 80,92
Cebongan 4.344 4.344 100,0 3.559 81,93
4 Tingkir Sidorejo Kidul 8.715 8.715 100,0 6.026 69,15
JUMLAH (KAB/KOTA) 40.335 40.335 100,0 30.077 74,57
Sumber : Seksi PL
TABEL 62
PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMAS
RUMAH
TABEL 63
KOTA SALATIGA
TAHUN 2013
RUMAH/BANGUNAN DIPERIKSA
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Sidorejo Sidorejo Lor 11.288
600 5,32 537 89,50
2 Sidomukti Kalicacing 5.058
200 3,95 161 80,50
Mangunsari 4.876
200 4,10 164 82,00
3 Argomulyo Tegalrejo 6.054
300 4,96 258 86,00
Cebongan 4.344
300 6,91 240 80,00
4 Tingkir Sidorejo Kidul 8.715
600 6,88 494 82,33
JUMLAH ( KAB/KOTA) 40.335 2.200 5,45 1.854 84,27
Sumber: seksi PL dan P2
PERSENTASE RUMAH/BANGUNAN BEBAS JENTIK NYAMUK AEDES MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
RUMAH/BANGUNAN BEBAS JENTIKNO PUSKESMASKECAMATAN
JUMLAH
RUMAH/BANGUNAN
YANG ADA
TABEL 64
KOTA SALATIGA
TAHUN 2013
JUMLA
H% JUMLAH %
JUMLA
H% JUMLAH %
JUMLA
H%
JUML
AH%
JUMLA
H% JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
1 Sidorejo Sidorejo Lor 15.191 15.191 100,0 - 0,0 10.258 67,5 12 0,1 4.025 26,5 94 0,6 - 0,0 130 0,9 14.519 95,6
2 Sidomukti Kalicacing 6.178 6.178 100,0 - 0,0 5.464 88,4 35 0,6 508 8,2 - 0,0 - 0,0 60 1,0 6.067 98,2
Mangunsari 6.847 6.847 100,0 - 0,0 5.240 76,5 12 0,2 949 13,9 24 0,4 - 0,0 287 4,2 6.512 95,1
3 Argomulyo Tegalrejo 7.546 7.546 100,0 - 0,0 6.080 80,6 - 0,0 750 9,9 9 0,1 - 0,0 259 3,4 7.098 94,1
Cebongan 6.069 6.069 100,0 - 0,0 3.509 57,8 - 0,0 1.466 24,2 98 1,6 - 0,0 215 3,5 5.288 87,1
4 Tingkir Sidorejo Kidul 15.476 15.476 100,0 - 0,0 10.761 69,5 - 0,0 990 6,4 - 0,0 - 0,0 16 0,1 11.767 76,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 57.307 57.307 100,0 - 0,0 41.312 72,1 59 0,1 8.688 15,2 225 0,4 - 0,0 967 1,7 51.251 89,4
Sumber: Seksi PL
SGL MATA AIRPUSKESMAS
JUMLAH
KELUARGA
YANG ADA
JUMLAH
KELUARGA
DIPERIKSA
SUMBER AIR
BERSIHNYA
%
KELUARGA
DIPERIKSA
NO KECAMATAN
PERSENTASE KELUARGA MENURUT JENIS SARANA AIR BERSIH YANG DIGUNAKAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KEMASAN JUMLAH
JENIS SARANA AIR BERSIH
LEDENG SPT PAH LAINNYA
TABEL 65
KOTA SALATIGA
TAHUN 2013
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
1 Sidorejo Sidorejo Lor 15.013 15.191 - 0,0 - 0,0 10.258 67,5 - 0,0 231 1,5 2.697 17,8 503 3,3 - 0,0 1.328 8,7 - 0,0 - 0,0 285 1,9 13.689 90,1
2 Sidomukti Kalicacing 6.157 6.178 - 0,0 - 0,0 5.464 88,4 - 0,0 30 0,5 411 6,7 - 0,0 - 0,0 97 1,6 - 0,0 - 0,0 - 0,0 5.905 95,6
Mangunsari 6.842 6.847 - 0,0 440 6,4 5.240 76,5 119 1,7 12 0,2 754 11,0 23 0,3 - 0,0 195 2,8 - 0,0 - 0,0 710 10,4 6.588 96,2
3 Argomulyo Tegalrejo 5.563 7.546 100 1,3 400 5,3 6.080 80,6 - 0,0 - 0,0 200 2,7 30 0,4 - 0,0 550 7,3 - 0,0 - 0,0 1.349 17,9 6.810 90,2
Cebongan 6.062 6.069 - 0,0 - 0,0 3.509 57,8 385 6,3 - 0,0 1.182 19,5 74 1,2 - 0,0 284 4,7 24 0,4 - 0,0 215 3,5 5.150 84,9
4 Tingkir Sidorejo Kidul 11.600 15.476 - 0,0 10 0,1 10.761 69,5 - 0,0 - 0,0 722 4,7 - 0,0 - 0,0 268 1,7 - 0,0 - 0,0 21 0,1 11.493 74,3
JUMLAH (KAB/KOTA) 51.237 57.307 100 0,2 850 1,5 41.312 72,1 504 0,9 273 0,5 5.966 10,4 630 1,1 - 0,0 2.722 4,7 24 0,0 0 0,0 2.580 4,5 49.635 86,6
Sumber: Seksi PL
MATA AIR
TERLINDUNG
LEDING
METERAN
LEDING
ECERANPOMPA
SUMUR
TERLINDUNG
KELUARGA
DENGAN SUMBER
AIR MINUM
TERLINDUNG
MATA AIR TAK
TERLINDUNGAIR SUNGAI
PENAMPUNGAN
AIR HUJAN
SUMUR GALIAN
TAK
TERLINDUNG
JUMLAH
KELUARG
A YANG
ADA
PERSENTASE KELUARGA MENURUT SUMBER AIR MINUM YANG DIGUNAKAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH
KELUARGA
DIPERIKSA
SUMBER
AIR
MINUMNYA
AIR KEMASAN LAIN-LAINAIR ISI ULANG
SUMBER AIR MINUM KELUARGA
TABEL 66
KOTA SALATIGA
TAHUN 2013
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
1 Sidorejo Sidorejo Lor 15.191 15.191 100,0 12.912 85,0 12.891 99,8 15.191 100,0 15.191 100,0 11.560 76,1 15.191 100,0 8.387 55,2 4.723 56,3
2 Sidomukti Kalicacing 6.178 6.178 100,0 5.664 91,7 4.880 86,2 6.178 100,0 6.178 100,0 4.948 80,1 6.178 100,0 3.752 60,7 3.658 97,5
Mangunsari 6.847 6.847 100,0 6.299 92,0 5.516 87,6 6.847 100,0 6.847 100,0 5.692 83,1 6.847 100,0 3.979 58,1 2.668 67,1
3 Argomulyo Tegalrejo 7.546 7.546 100,0 6.942 92,0 6.044 87,1 7.546 100,0 7.546 100,0 4.083 54,1 7.546 100,0 3.815 50,6 2.797 73,3
Cebongan 6.069 6.069 100,0 5.219 86,0 5.116 98,0 6.069 100,0 6.069 100,0 4.746 78,2 6.069 100,0 4.106 67,7 3.674 89,5
4 Tingkir Sidorejo Kidul 15.476 15.476 100,0 12.999 84,0 11.335 87,2 15.476 100,0 15.476 100,0 9.210 59,5 15.476 100,0 6.879 44,4 5.818 84,6
JUMLAH (KAB/KOTA) 57.307 57.307 100,0 50.035 87,3 45.782 79,9 57.307 100,0 57.307 100,0 40.239 70,2 57.307 100,0 30.918 54,0 23.338 75,5
Sumber: Seksi PL
PERSENTASE KELUARGA DENGAN KEPEMILIKAN SARANA SANITASI DASAR MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN SEHATKELUARGA
MEMILIKISEHAT
JAMBAN TEMPAT SAMPAH
KELUARGA
DIPERIKSA
KELUARGA
MEMILIKIPUSKESMAS
JUMLAH
KELUARGA
PENGELOLAAN AIR LIMBAH
KELUARGA
MEMILIKISEHAT
KELUARGA
DIPERIKSA
KELUARGA
DIPERIKSA
TABEL 67
KOTA SALATIGA
TAHUN 2013
JU
ML
AH
YG
AD
A
JU
ML
AH
DIP
ER
IKS
A
JU
ML
AH
SE
HA
T
% S
EH
AT
JU
ML
AH
YG
AD
A
JU
ML
AH
DIP
ER
IKS
A
JU
ML
AH
SE
HA
T
% S
EH
AT
JU
ML
AH
YG
AD
A
JU
ML
AH
DIP
ER
IKS
A
JU
ML
AH
SE
HA
T
% S
EH
AT
JU
ML
AH
YG
AD
A
JU
ML
AH
DIP
ER
IKS
A
JU
ML
AH
SE
HA
T
% S
EH
AT
JU
ML
AH
YG
AD
A
JU
ML
AH
DIP
ER
IKS
A
JU
ML
AH
SE
HA
T
% S
EH
AT
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 20 21 22 23 24
1 Sidorejo Sidorejo Lor 6 7 2 28,57 14 14 14 100,00 2 2 2 100,00 632 632 509 80,54 654 654 527 80,58
2 Sidomukti Kalicacing 2 2 2 100,00 3 3 3 100,00 - - - #DIV/0! 205 205 178 86,83 210 210 233 110,95
Mangunsari 1 - - #DIV/0! 1 1 - - 1 1 1 100,00 166 166 143 86,14 169 169 144 85,207
3 Argomulyo Tegalrejo - - - #DIV/0! 15 15 8 53,33 1 1 - - 110 110 97 88,18 126 126 105 83,333
Cebongan 3 3 2 66,67 4 4 3 75,00 1 1 1 100,00 186 186 152 81,72 194 194 158 81,443
4 Tingkir Sidorejo Kidul 1 - - #DIV/0! 71 71 54 76,06 4 4 4 100,00 490 490 415 84,69 566 565 473 83,717
JUMLAH (KAB/KOTA) 13 12 6 50,00 108 108 82 75,93 9 9 8 88,89 1.789 1.789 1.494 83,51 1.919 1.918 1.640 85,51
Sumber: Seksi PL
PERSENTASE TEMPAT UMUM DAN PENGELOLAAN MAKANAN (TUPM) SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
JUMLAH TUPM
NO PUSKESMAS
HOTEL PASAR TUPM LAINNYARESTORAN/R-MAKAN
KECAMATAN
KOTA SALATIGA
TAHUN 2013
JUMLAH DIBINA %JUMLA
HDIBINA %
JUMLA
HDIBINA %
JUMLA
HDIBINA %
JUMLA
HDIBINA % JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA %
1 2 3 4 5 6 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 Sidorejo Sidorejo Lor 9 8 88,9 - - #DIV/0! 72 67 93,1 125 112 89,6 29 23 79,3 11.707 8.419 71,9 11.942 8.629 72,3
2 Sidomukti Kalicacing 1 1 100,0 - - #DIV/0! 17 17 100,0 51 42 82,4 19 15 78,9 5.178 4.399 85,0 5.266 4.474 85,0
Mangunsari 8 8 100,0 - - #DIV/0! 25 23 92,0 41 38 92,7 12 12 100,0 4.948 3.334 67,4 5.034 3.415 67,8
3 Argomulyo Tegalrejo 5 5 100,0 - - #DIV/0! 33 33 100,0 41 41 100,0 6 6 100,0 6.108 4.937 80,8 6.193 5.022 81,1
Cebongan 4 4 100,0 - - #DIV/0! 17 17 100,0 72 55 76,4 3 3 100,0 4.438 3.644 82,1 4.534 3.723 82,1
4 Tingkir Sidorejo Kidul 8 7 87,5 - - #DIV/0! 45 44 97,8 125 97 77,6 16 16 100,0 9.087 6.345 69,8 9.281 6.509 70,1
JUMLAH (KAB/KOTA) 35 33 94,3 - - #DIV/0! 209 201 96,2 455 385 84,6 85 75 88,2 41.466 31.078 74,9 42.250 31.772 75,2
Sumber: Seksi PL
PUSKESMASSARANA PENDIDIKAN SARANA IBADAH
INSTALASI
PENGOLAHAN AIR
MINUM
SARANA PELAYANAN
KESEHATAN
TABEL 68
NO KECAMATAN
PERSENTASE INSTITUSI DIBINA KESEHATAN LINGKUNGANNYA MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
JUMLAHSARANA LAINPERKANTORAN
TABEL 69
KOTA SALATIGA
TAHUN 2013
NO NAMA OBAT SATUAN STOCK OBAT PEMAKAIAN RATA-
RATA/ BULAN
TINGKAT
KECUKUPAN
(BULAN)1 2 3 4 5 6
1 Amoksisilin sirup kering 125 mg/ml Btl 60 ml 27.384 1.158 23,65
2 Amoksisilin kapsul 500 mg Ktk @ 120 kap 501.300 41.775 12,00
3 Antasida DOEN tablet Btl @ 1000 tab 310.350 17.242 18,00
4 Antalgin tablet 500 mg Btl @ 1000 tab 583.800 12.217 0,01
5 Deksametason inj 5 mg/ml – 2ml Ktk @ 100 ampul 145 10 365,00
6 Dekstrometorfan Sirup 10 mg/5ml Btl 60 ml 3.650 150 492,00
7 Dekstrometorfan Tab 15 mg Btl @ 1000 tab 73.800 2.425 0,23
8 Difenhidramin HCl inj 10 mg/ml-1ml Ktk @ 100 ampul 561 11 48727,27
9 Gliserin Guaiakolat tab 100 mg Btl @ 1000 tab 536.000 21.083 0,00
10 Glukosa Larutan Infus 5 % steril Btl 500 ml 5 1 39900,00
11 Ibuprofen tablet 200 mg Btl @ 100 tab 39.900 658 15,87
12 Kloramfenikol kapsul 250 mg Btl @ 250 Kapsul 10.440 326 205,52
13 Kotrimoksazol tablet 480 mg Btl @ 100 tab 67.000 2.800
14 Kotrimoksazol tablet 120 mg Btl @ 100 tab - - #DIV/0!
15 Kotrimoksazol Sirup Btl 60 ml 6.468 425 1625,88
16 Klorfeniramini Maleat tab 4 mg Tablet 691.000 28.329
17 Kloroquin tablet Tablet - - #DIV/0!
18 Natrium Klorida Infus 0,9 % steril Btl 500 ml 130 11 57300,00
19 Parasetamol Tablet 500 mg Btl @ 1000 tab 630.300 40.300 0,09
20 Ringer Laktat Infus steril Btl 500 ml 3.494 57 4947,37
21 Vitamin B Kompleks Kapsul Btl @ 1000 Kapsul 282.000 29.495 1,79
22 Retinol 200.000 IU Btl @ 30 Kapsul 52.800 2.825 102,81
23 Tablet Tambah darah Ktk @ 30 Tablet 290.430 4.635 2,77
24 Multivitamin Sirup Botol 12.845 2.960 11,00
25 Garam Oralit Bungkus 32.569 2.147 0,07
26 OAT Kat 1 Pkt 159 32 0,47
27 OAT Kat 2 Pkt 15 1
28 OAT Kat 3 Pkt - - #DIV/0!
29 OAT Kat Sisipan Pkt - 1 168,00
30 OAT Kat Anak Pkt 168 4
31 Pyrantel Pamoat 125 mg tablet Btl @ 1000 Tablet - - #DIV/0!
32 Salep 2-4 Pot 546 77 0,05
33 Infus set dewasa Kantong 4 22 8,14
34 Infus set anak Kantong 179 - #REF!
KETERSEDIAAN OBAT MENURUT JENIS OBAT
Sumber: Instalasi Farmasi DKK
TABEL 70
JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN
KOTA SALATIGA
TAHUN 2013
PEMILIKAN/PENGELOLA
KEMENKES PEM.PROV PEM.KAB/KOTA TNI/POLRI BUMN SWASTA JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 RUMAH SAKIT UMUM 1 1 3 5
2 RUMAH SAKIT JIWA -
3 RUMAH SAKIT BERSALIN 1 1
4 RUMAH SAKIT KHUSUS LAINNYA 1 1
5 PUSKESMAS PERAWATAN 1
6 PUSKESMAS NON PERAWATAN 5
7 PUSKESMAS KELILING 124
8 PUSKESMAS PEMBANTU 22
9 RUMAH BERSALIN
10 BALAI PENGOBATAN/KLINIK 17 17
11 PRAKTIK DOKTER BERSAMA
12 PRAKTIK DOKTER PERORANGAN 218
13 PRAKTK PENGOBATAN TRADISIONAL 16 16
14 POSKESDES
15 POSYANDU 287
16 APOTEK 30 30
17 TOKO OBAT -
18 GFK 1 1
19 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL -
20 INDUSTRI KECIL OBAT TRADISIONAL 1 1
Sumber: Seksi RAPK
NO FASILITAS KESEHATAN
TABEL 71
KOTA SALATIGA
TAHUN 2013
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7
1 RUMAH SAKIT UMUM 5 5 100,00 5 100,00
2 RUMAH SAKIT JIWA 0 0 0,00
3 RUMAH SAKIT KHUSUS 2 1 50,00
4 PUSKESMAS 6 6 100,00
JUMLAH (KAB/KOTA) 13 12 92,31
Sumber: sekasi Yandaru
NO SARANA KESEHATAN JUMLAH
SARANA PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEMAMPUAN LABKES DAN MEMILIKI 4 SPESIALIS DASAR
LABORATORIUM KESEHATAN 4 (EMPAT) SPESIALIS DASAR
TABEL 72
KOTA SALATIGA
TAHUN 2013
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Sidorejo Sidorejo Lor 24 33,33 14 19,44 25 34,72 9 12,50 72 100,00 34 47,22
2 Sidomukti Kalicacing 2 5,71 11 31,43 20 57,14 2 5,71 35 100,00 22 62,86
Mangunsari 2 6,90 12 41,38 8 27,59 7 24,14 29 100,00 15 51,72
3 Argomulyo Tegalrejo 3 7,14 10 23,81 16 38,10 13 30,95 42 100,00 29 69,05
Cebongan 12 31,58 13 34,21 9 23,68 4 10,53 38 100,00 13 34,21
4 Tingkir Sidorejo Kidul 6 8,45 23 32,39 34 47,89 8 11,27 71 100,00 42 59,15
49 17,07 83 28,92 112 39,02 43 14,98 287 100,00 155 54,01
2,96
Sumber: Seksi Pemberdayaan Masyarakat
NO KECAMATAN PUSKESMAS
RASIO POSYANDU PER 100 BALITA
JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
JUMLAH (KAB/KOTA)
POSYANDU
PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI JUMLAH
POSYANDU
AKTIF
TABEL 73
KOTA SALATIGA
TAHUN 2013
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 5 6 7 8 9
1 Sidorejo Sidorejo Lor - 6 6 100,00 6 100,00 - 72
2 Sidomukti Kalicacing - 2 2 100,00 2 100,00 - 35
Mangunsari - 2 2 100,00 2 100,00 - 29
3 Argomulyo Tegalrejo - 3 3 100,00 3 100,00 - 42
Cebongan - 3 3 100,00 3 100,00 - 38
4 Tingkir Sidorejo Kidul - 6 6 100,00 6 100,00 - 71
JUMLAH (KAB/KOTA) - 22 22 100,00 22 100,00 - 287
Sumber: Seksi Permasy DKK Salatiga
4
KELURAHAN SIAGA KELURAHAN SIAGA AKTIFPOSYANDU
UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) MENURUT KECAMATAN
NO KECAMATAN
JUMLAH
DESAPKD/POSKES
DES
PUSKESMASKELURAHAN
TABEL 74
KOTA SALATIGA
TAHUN 2013
DR SPESIALIS a DOKTER UMUM
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 Sidorejo Lor - - - - 5 5 - 5 5 - 3 3 - - - - 3 3
2 Kalicacing - - - 1 2 3 1 2 3 - 2 2 - - - - 2 2
3 Mangunsari - - - 1 5 6 1 5 6 - 2 2 - - - - 2 2
4 Tegalrejo - - - 1 2 3 1 2 3 - 3 3 - - - - 3 3
5 Cebongan - - - 2 6 8 2 6 8 1 2 3 - - - 1 2 3
6 Sidorejo Kidul - - - 1 4 5 1 4 5 - 3 3 - - - - 3 3
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - 6 24 30 6 24 30 1 15 16 - - - 1 15 16
1 RSUD Salatiga 17 9 26 9 9 18 26 18 44 1 1 2 1 2 3 2 3 5
2 Rumkit Tk IV dr Asmir 7 1 8 7 2 9 14 3 17 1 1 2 - - - 1 1 2
3 RS Paru dr Ario Wirawan 5 5 10 6 9 15 11 14 25 1 - 1 - - - 1 - 1
4 RS Ananda 2 - 2 4 - 4 6 - 6 - 2 2 - - - - 2 2
5 RS Puri Asih 3 2 5 - 6 6 3 8 11 - - - 1 - 1 1 - 1
6 RS Sejahtera Bakti dan Holistik - - - 2 2 4 2 2 4 1 - 1 - - - 1 - 1
7 RSB Mutiara Bunda 1 - 1 - 3 3 1 3 4 - - - - - - - - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 35 17 52 28 31 59 63 48 111 4 4 8 2 2 4 6 6 12
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - 4 16 20 4 16 20 - 1 1 - - - - -
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - - - - -
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - - - - - - - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 35 17 52 38 71 109 73 88 161 5 20 25 2 2 4 7 21 28
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 27,04 56,68 83,73 13,00 2,08 14,56
Keterangan : a termasuk S3
Sumber: Seksi PSDK
JUMLAH TENAGA MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJATOTAL DOKTER GIGI
DOKTER
SPESIALIS GIGI TOTAL
TABEL 74a
KOTA SALATIGA
TAHUN 2013
L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Sidorejo Lor 9 1 11 12 0 3 3
2 Kalicacing 4 1 5 6 0 3 3
3 Mangunsari 5 1 4 5 1 2 3
4 Tegalrejo 5 1 4 5 1 2 3
5 Cebongan 12 6 10 16 1 2 3
6 Sidorejo Kidul 8 1 7 8 0 3 3
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 43 11 41 52 3 15 18
1 RSUD Salatiga 42 62 163 225 1 2 3
2 Rumkit Tk IV dr Asmir 18 20 33 53 0 1 1
3 RS Paru dr Ario Wirawan 0 71 94 165 0 0 0
4 RS Ananda 5 2 4 6 0 1 1
5 RS Puri Asih 11 14 51 65 0 0 0
6 RS Sejahtera Bakti dan Holistik 2 6 9 15 0 0 0
7 RSB Mutiara Bunda 14 0 5 5 0 0 0
SUB JUMLAH II RUMAH SAKIT 92 175 359 534 1 4 5
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 9 17 26 1 4 5
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0 0 0 0 0 0
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 135 195 417 612 5 23 28
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 70,21 318,27 14,56
Sumber: Seksi PSDK
Keterangan : a termasuk perawat anastesi dan perawat spesialis
JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJA BIDANPERAWAT
a PERAWAT GIGI
TABEL 75
KOTA SALATIGA
TAHUN 2013
TENAGA TEKNIS
KEFARMASIANa APOTEKER
L P L + P L P L + P L P L + P1 2 3 4 5 6 7 8 12 13 14
1 Sidorejo Lor - 4 4 - - - - 4 4
2 Kalicacing - 2 2 - - - - 2 2
3 Mangunsari - 2 2 - - - - 2 2
4 Tegalrejo - 2 2 - - - - 2 2
5 Cebongan - 2 2 - 1 1 - 3 3
6 Sidorejo Kidul 1 2 3 - - - 1 2 3
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 14 15 - 1 1 1 15 16
1 RSUD Salatiga 7 12 19 2 2 4 9 14 23
2 Rumkit Tk IV dr Asmir 2 6 8 1 - 1 3 6 9
3 RS Paru dr Ario Wirawan 2 12 14 1 1 2 3 13 16
4 RS Ananda 1 1 2 - 1 1 1 2 3
5 RS Puri Asih - 5 5 - 1 1 - 6 6
6 RS Sejahtera Bakti dan Holistik - 1 1 - 1 1 - 2 2
7 RSB Mutiara Bunda - - - - - - - - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 12 37 49 4 6 10 16 43 59
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 4 55 59 6 40 46 10 95 105
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - -
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 17 106 123 10 47 57 27 153 180
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 93,61
Sumber: Seksi PSDK
Keterangan : a termasuk analis farmasi, asisten apoteker, sarjana farmasi
JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJA
TENAGA KEFARMASIAN
TOTAL
TABEL 76
KOTA SALATIGA
TAHUN 2013
KESEHATAN MASYARAKAT KESEHATAN LINGKUNGAN
L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8
1 Sidorejo Lor - - - - 2 2
2 Kalicacing - - - - 1 1
3 Mangunsari - - - - 1 1
4 Tegalrejo - - - 1 - 1
5 Cebongan - - - - 1 1
6 Sidorejo Kidul - - - 2 - 2
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - 3 5 8
1 RSUD Salatiga 3 3 6 3 1 4
2 Rumkit Tk IV dr Asmir - 7 - 7
3 RS Paru dr Ario Wirawan 3 3 6 3 1 4
4 RS Ananda 1 1 - - -
5 RS Puri Asih - - - - - -
6 RS Sejahtera Bakti dan Holistik - 1 1 - - -
7 RSB Mutiara Bunda - - - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 6 8 13 13 2 15
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - -
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - -
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 6 8 13 16 7 23
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 6,76 11,96
Sumber: Seksi PSDK
JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN KESEHATAN LINGKUNGAN DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJA
TABEL 77
KOTA SALATIGA
TAHUN 2013
NUTRISIONIS DIETISIEN
L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Sidorejo Lor - 1 1 - - - - 1 1
2 Kalicacing - 1 1 - - - - 1 1
3 Mangunsari - 1 1 - - - - 1 1
4 Tegalrejo 1 - 1 - - - 1 - 1
5 Cebongan - 1 1 - - - - 1 1
6 Sidorejo Kidul - 2 2 - - - - 2 2
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 6 7 - - - 1 6 7
1 RSUD Salatiga - 14 14 - - - - 14 14
2 Rumkit Tk IV dr Asmir 1 1 2 - - - 1 1 2
3 RS Paru dr Ario Wirawan - 8 8 - - - - 8 8
4 RS Ananda - 3 3 - - - - 3 3
5 RS Puri Asih - 1 1 - - - - 1 1
6 RS Sejahtera Bakti dan Holistik - 1 1 - - - - 1 1
7 RSB Mutiara Bunda - - - - - - - - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 1 28 29 - - - 1 28 29
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - 1 1 - - - - 1 1
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - -
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 2 35 37 - - - 2 35 37
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 19,24 0 19,24
Sumber: Seksi PSDK
JUMLAH TENAGA GIZI DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJATOTAL
TABEL 78
SALATIGA
TAHUN 2013
FISIOTERAPI TERAPI OKUPASI TERAPI WICARA AKUPUNKTUR
L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 Sidorejo Lor - - - - - - - - - - - - - - -
2 Kalicacing - - - - - - - - - - - - - - -
3 Mangunsari - - - - - - - - - - - - - - -
4 Tegalrejo - - - - - - - - - - - - - - -
5 Cebongan - - - - - - - - - - - - - - -
6 Sidorejo Kidul - - - - - - - - - - - - - - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - - - - - - - - - - - - -
1 RSUD Salatiga 2 3 5 3 - 3 1 - 1 - - - 6 3 9
2 Rumkit Tk IV dr Asmir - 1 1 - 1 1 - - - - - - - 2 2
3 RS Paru dr Ario Wirawan 3 2 5 - - - - - - - - - 3 2 5
4 RS Ananda - - - - - - - - - - - - - - -
5 RS Puri Asih - 1 1 - - - - - - - - - - 1 1
6 RS Sejahtera Bakti dan Holistik - 1 1 - - - - - - 2 - 2 2 1 3
7 RSB Mutiara Bunda - - - - - - - - - - - - - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 5 8 13 3 1 4 1 - 1 2 - 2 11 9 20
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 3 4 7 - - - - - - - - - 3 4 7
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - - - - - - - -
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - - - - - - - - - - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 8 12 20 3 1 4 1 - 1 2 - 2 14 13 27
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 10,40 2,08 1,83 1,04 14,04
Sumber: Seksi PSDK
JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJATENAGA TEKNISI MEDIS
TOTAL
KOTA
TABEL 79Tabel 78a
KOTA SALATIGA
TAHUN 2013
L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 Sidorejo Lor - - - - - - - - - - - - - 1 1
2 Kalicacing - - - - - - - - - - - - - 1 1
3 Mangunsari - - - - - - - - - - - - - 1 1
4 Tegalrejo - - - - - - - - - - - - - 1 1
5 Cebongan - 2 2 - - - - - - - - - 2 2 4
6 Sidorejo Kidul - - - - - - - - - - - - - 3 3
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - 2 2 - - - - - - - - - 2 9 11
1 RSUD Salatiga 5 3 8 - - - - - - - - - 6 14 20
2 Rumkit Tk IV dr Asmir - - - - - - 7 5 12 - - - 2 6 8
3 RS Paru dr Ario Wirawan - - - 1 1 2 - - - - - - 2 11 13
4 RS Ananda - - - - - - - - - - - - - 2 2
5 RS Puri Asih - 1 1 - - - - - - - - - - 5 5
6 RS Sejahtera Bakti dan Holistik - - - - - - - - - - - - - 1 1
7 RSB Mutiara Bunda - - - - - - - - - - - - - - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 5 4 9 1 1 2 7 5 12 - - - 10 39 49
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 3 1 4 - - - 3 4 7
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - -
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 8 7 15 1 1 2 7 5 12 - - - 15 52 67
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK
Sumber: Seksi PSDK
Keterangan:
JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DAN FISIOTERAPIS DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJA
TENAGA TEKNISI MEDIS
RADIOGRAFER RADIOTERAPISTEKNISI
ELEKTROMEDIS TEKNISI GIGI
ANALISIS
KESEHATAN
L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P
18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
- - - - - - - - 1 1
- - - 1 1 - - - 2 2
- - - - - - - - 1 1
- - 1 - 1 - - 1 1 2
- - - 1 1 - - 2 5 7
- - - 1 1 - - - 4 4
- - - - - - 1 3 4 - - - - - - 3 14 17
- 1 1 - 2 5 7 - - 13 23 36
1 6 7 10 17 27
2 3 5 5 15 20
- - - - 2 2
- - - 2 2 - - - 8 8
- - - - - - - - 1 1
- - 1 1 2 - - 1 1 2
- 1 1 - - - 6 17 23 - - - - - - 29 67 96
- - - 1 1 - - 6 6 12
- - - - - - - -
- - - - - - - -
- 1 1 - - - 7 21 28 - - - - - - 38 87 125
65,01
JUMLAH
JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DAN FISIOTERAPIS DI FASILITAS KESEHATAN
TENAGA TEKNISI MEDIS
REFRAKSIONIS
OPTISIEN
ORTETIK
PROSTETIK
REKAM MEDIS
DAN INFORMASI
KESEHATAN
TEKNISI
TRANSFUSI
DARAH
TEKNISI
KARDIOVASKUL
ER
TABEL 79
KOTA SALATIGA
TAHUN 2013
ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN
Rupiah %
1 2 3 4
ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER:
1 APBD KAB/KOTA 60.780.575.046 65,49
a. Belanja Langsung 15.739.308.581
b. Belanja Tidak Langsung 45.041.266.465
2 APBD PROVINSI 124.567.000 0,13
3 APBN : 30.700.371.840 33,08
- Dana Dekonsentrasi (jamkesmas ) 17.826.991.316 19,21
- Dana Alokasi Khusus (DAK) 2.116.215.524 2,28
- ASKESKIN -
- Dana TP 10.577.700.000 11,40
- Lain-lain : 179.465.000 0,19
4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) 192.226.036 0,21
(Hibah Global Fund)
5 SUMBER PEMERINTAH LAIN 1.015.249.649 1,09
DBHCHT 1.007.149.649
WHO 2.800.000
HCPI(HIV Cooperation Program for Indonesia) 5.300.000
Peningkatan Pelayanan Mutu Layanan kepada Masyarakat 44.239.337.000
92.812.989.571 100,0
655.343.918.000
9,27
482.669,44
Sumber: Subag Keuangan DKK Salatiga
ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA
TOTAL APBD KAB/KOTA
% APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA
ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA
NO SUMBER BIAYA
TOTAL ANGGARAN KESEHATAN
TABEL 80
KOTA SALATIGA
TAHUN 2013
L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Sidorejo Lor - 1 1 - - 1 1
2 Kalicacing - - - - - - -
3 Mangunsari - - - - - - -
4 Tegalrejo 1 2 3 - 1 2 3
5 Cebongan - - - - - - -
6 Sidorejo Kidul - - - - - - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 3 4 - - - 1 3 4
1 RSUD Salatiga - 1 1 - 1 1
2 Rumkit Tk IV dr Asmir
3 RS Paru dr Ario Wirawan 3 10
4 RS Ananda
5 RS Puri Asih - - - - -
6 RS Sejahtera Bakti dan Holistik - - - - -
7 RSB Mutiara Bunda - - - - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 3 10 - - 1 1 - 1 1
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 1 2 3 2 - 2 -
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - -
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 5 15 7 2 1 3 1 4 5
Sumber: Seksi PSDK
JUMLAH TENAGA KESEHATAN LAIN DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJA
TENAGA KESEHATAN LAINNYATOTAL
PENGELOLA PROGRAM TENAGA KESEHATAN
TABEL 81
KOTA SALATIGA
TAHUN 2013
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
1 Sidorejo Lor - 3 5 8 - - - - 1 - 1 4 5
2 Kalicacing - 2 3 5 - - - - - - - 2 3
3 Mangunsari - 2 3 5 - - - - - - 2 3
4 Tegalrejo - 1 2 3 - - - - - - 1 2
5 Cebongan - 4 4 8 - - - - 1 - 1 5 4
6 Sidorejo Kidul - 1 3 4 - - - - - - 1 3
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - 13 20 33 - - - - - - - - - - - - 2 - 2 15 20
1 RSUD Salatiga 6 6 12 10 27 37 5 1 6 - - - - 21 34
2 Rumkit Tk IV dr Asmir - - 5 5 1 1 2
3 RS Paru dr Ario Wirawan - 5 12 17 3 - 3
4 RS Ananda - 3 2 5 - - -
5 RS Puri Asih - - 4 4 - - - - - - - - 4
6 RS Sejahtera Bakti dan Holistik - - 4 4 2 - 2 - - - - 2 4
7 RSB Mutiara Bunda - - 1 1 - - - - - - 1
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 6 6 12 18 55 73 11 2 13 - - - - - - - - - - - - 23 43 SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - 2 23 25 - - - - 2 2 2 25
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - 1 1 1 - 1 - 8 12 20 - - 9 13
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 2 2 10 7 17 - - - - 1 - 1 11 9
JUMLAH (KAB/KOTA) 6 8 14 43 106 149 12 2 14 - - - 8 12 20 - - - 3,0 2 5 60 110
Sumber: Seksi PSDK
STAF
PENUNJANG
ADMINISTRASI
STAF
PENUNJANG
TEKNOLOGI
STAF PENUNJANG
PERENCANAAN
TENAGA
PENDIDIK
TENAGA
KEPENDIDIKANJURU
JUMLAH TENAGA NON KESEHATAN DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJA
TENAGA NON KESEHATAN
TOTALPEJABAT
STRUKTURAL
L+P
26
9
5
5
3
9
4
35
55
4
6
1
66
27
22
20
170
JUMLAH TENAGA NON KESEHATAN DI FASILITAS KESEHATAN
TOTAL
TABEL 81
JUMLAH PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI
SALATIGA
2013
JUMLAH PESERTA KB AKTIF % PESERTA KB AKTIF
MKJP NON MKJP MKJP NON MKJP
IUDMOP/
MOW
IMP
LANT
SUN
TIKPIL
KOND
OM
OBAT
VAGI
NA
LAIN
NYAIUD
MOP/
MOW
IMP
LANTSUN TIK PIL KONDOM
OBAT
VAGINA
LAIN
NYA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 Sidorejo 890 464 563 3.450 978 331 - - 6.676 13,33 6,95 8,43 51,68 14,65 4,96 - - 100
2 Sidomukti 737 353 860 870 2.101 334 - - 5.255 14,02 6,72 16,37 16,56 39,98 6,36 - - 100
3 Argomulyo 818 396 1.088 2.949 619 234 - - 6.104 13,40 6,49 17,82 48,31 10,14 3,83 - - 100
4 Tingkir 782 454 580 2.409 633 178 - - 5.036 15,53 9,02 11,52 47,84 12,57 3,53 - - 100
JUMLAH (KAB/KOTA) 3.227 1.667 3.091 9.678 4.331 1.077 - - 23.071 56,29 29,17 54,14 164,38 77,34 18,68 - - 400
Sumber: Seksi Kesga DKK Salatiga
MKJP +
NON
MKJP
MKJP +
NON
MKJP
KABUPATEN/KOTA
TAHUN
NO KECAMATAN
TABEL 82
PELAYANAN KB BARU MENURUT KECAMATAN
SALATIGA
2013
JUMLAH PESERTA KB BARU % PESERTA KB BARU
MKJP NON MKJP MKJP NON MKJP
IUDMOP/
MOW
IMP
LANTSUN TIK PIL
KONDO
M
OBAT
VAGINA
LAIN
NYAIUD
MOP/
MOW
IMP
LANTSUN TIK PIL KONDOM
OBAT
VAGINA
LAIN
NYA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 Sidorejo 100 10 92 557 69 36 - - 864 11,57 1,16 10,65 64,47 7,99 4,17 - - 100
2 Sidomukti 482 128 675 651 62 23 - - 2.021 23,85 6,33 33,40 32,21 3,07 1,14 - - 100
3 Argomulyo 260 7 250 428 119 72 - - 1.136 22,89 0,62 22,01 37,68 10,48 6,34 - - 100
4 Tingkir 189 23 144 554 123 21 - - 1.054 17,93 2,18 13,66 52,56 11,67 1,99 - - 100
JUMLAH (KAB/KOTA) 1.031 168 1.161 2.190 373 152 - - 5.075 76,24 10,29 79,717 186,92 33,20 13,64 0 0 400
Sumber: Seksi Kesga DKK Salatiga
KABUPATEN/KOTA
TAHUN
MKJP +
NON
MKJP
NO KECAMATANMKJP +
NON
MKJP
TABEL 83
PERSENTASE DESA/KELURAHAN DENGAN GARAM BERYODIUM YANG BAIK MENURUT KECAMATAN
SALATIGA
2013
1 2 3 4 5 6
1 Sidorejo Sidorejo Lor 6 6 100,00
2 Sidomukti Kalicacing 2 2 100,00
Mangunsari 2 2 100,00
3 Argomulyo Tegalrejo 3 3 100,00
Cebongan 3 3 100,00
4 Tingkir Sidorejo Kidul 6 6 100,00
JUMLAH (KAB/KOTA) 22 22 100,00
Sumber: Seksi Gizi DKK Salatiga
KABUPATEN/KOTA
TAHUN
JUMLAH
DESA/KEL DG
GARAM
BERYODIUM YG
BAIK
% DESA/KEL DG
GARAM
BERYODIUM YG
BAIK
NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH
DESA/KEL
TABEL 84
PPOK Asma
Ca Ca Ca Ca ID ND Angina AMI Dekomp Hipertensi Hipertensi Bronkial Psikosis
Servik Mamae Hepar Paru DM DM Pekt. Kordis Essensial Lain Hemoragik Non Hemoragik
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
JUMLAH5 1 - - 3 551 22 4 97 2.698 367 8 27 1.920 515 451
Sumber : Seksi P3
StrokeNo.
KASUS PENYAKIT TIDAK MENULAR DI KOTA SALATIGA
PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2013
N e o p l a s m a Diabetes Mellitus Peny. Jantung & Pembuluh Darah
top related