Ppt Proposal resitasi
Post on 25-Dec-2015
91 Views
Preview:
DESCRIPTION
Transcript
OLEH :
DEDDY HERMAWAN
NIM. 105534019
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
FAKULTAS TEKNIK
PRODI PENDIDKAN TEKNIK BANGUNAN
2014
PROPOSAL PENELITIAN
Umum Menurut Suyitno (2004:2), Salah satu upaya yang dilakukan
guru dalam peningkatan kualitas pembelajaran yaitu dalam penyusunan berbagai macam skenario kegiatan pembelajaran di kelas. Oleh karena itu, pemilihan berbagai model, strategi pendekatan dan teknik pembelajaran merupakan hal utama yang harus diperhatikan guru dalam mengajarkan ilmu kepada para siswanya
Menurut Kunandar (2007:54), pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan bagian dari sistem pendidikan yang mempersiapkan peserta didik agar kompeten dalam satu kelompok pekerjaan atau satu bidang pekerjaan atas bidang-bidang pekerjaan lainnya. Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 2 Surabaya merupakan sekolah yang memiliki program studi keahlian teknik, salah satu kompetensi keahliannya adalah Gambar Bangunan (GB). Kompetensi keahlian GB ini mengaharuskan siswanya untuk menempuh Praktek Kerja Lapangan (PKL) guna persiapan peserta didik untuk dapat bersaing serta berkompeten ketika memasuki dunia kerja.
A. Latar Belakang
Penelitian terdahulu1. Resitasi sebelumnya yang dilakukan oleh Masruroh
(2006:56) berhasil menambah hasil belajar siswa. Besar pengaruh dari penggunaan metode resitasi ini terhadap hasil belajar siswa sebesar 51,56% dibandingkan dengan pembelajaran konvensional yang hanya sebesar 48,44%.
2. Menurut Barutu (2012:82) pada penelitian tindakan kelas bahwa rata-rata hasil belajar dengan menerapkan metode resitasi mengalami peningkatan, dimana dari siklus I nilai rata-rata hasil belajar siswa adalah 72 meningkat menjadi 85 dengan rata-rata peningkatan penguasaan materi pada siklus I dan siklus II sebesar 18.05%.
Hasil penelitian tersebut dapat membuktikan bahwa metode resitasi berhasil menambah prestasi belajar siswa, sehingga metode ini dapat diterapkan pada saat proses belajar mengajar di kelas.
A. Latar Belakang
Berdasarkan uraian diatas, maka tertarik untuk mengambil judul penelitian pengaruh metode pembelajaran resitasi terhadap keterampilan membaca gambar siswa kelas XII GB SMK Negeri 2 Surabaya.
A. Latar Belakang
Bagaimana pengaruh metode pembelajaran resitasi terhadap keterampilan membaca gambar siswa kelas XII GB SMK Negeri 2 Surabaya?
B. Rumusan Masalah
Tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh metode pembelajaran resitasi terhadap keterampilan membaca gambar siswa kelas XII GB SMK Negeri 2 Surabaya
C. Tujuan Penelitian
Beberapa manfaat yang diharapkan dapat tercapai melalui penelitian ini, antara lain sebagai berikut1. Bagi siswa, sebagai alat bantu siswa dalam
menyusun strategi yang tepat pada saat belajar membaca gambar
2. Bagi guru dan sekolah, sebagai sumbangan pemikiran sebagai upaya untuk meningktakan prestasi belajar siswa
3. Bagi peneliti, untuk mengetahui hasil pengaruh metode pembelajaran resitasi terhadap keterampilan membaca gambar siswa kelas XII GB SMK Negeri 2 Surabaya
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini perlu adanya suatu pembatasan masalah agar penelitian dapat difokuskan. Batasan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut1. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas XII
program studi keahlian Gambar Bangunan (GB) di SMK Negeri 2 Surabaya
2. Metode pembelajaran dengan menggunakan resitasi
3. Materi pembelajaran hanya mencakup gambar arsitektural saja
E. Batasan Masalah
Menurut Sujana (2005:76) metode pembelajaran adalah cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pembelajaran. Metode pembelajaran merupakan salah satu startegi pembelajaran yang dapat dilakukan oleh guru untuk menghadapi masalah tersebut sehigga pencapaian tujuan pengajaran dapat tercapai dengan baik.
Menurut Djamarah (2002:93) macam-macam metode pembelajaran adalah sebagai berikut1. Metode proyek
Metode dengan cara penyajian pelajarannya yaitu bertitik tolak pada suatu masalah, kemudian dibahas dari berbagai segi pemecahannya secara keseluruhan dan bermakna
2. Metode eksperimen Metode dengan cara penyajian pelajarannya yaitu
dimana siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajarinya
A. Metode Pembelajaran
3. Metode tugas atau resitasi Metode dengan cara penyajian pelajarannya yaitu guru
memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar
4. Metode diskusi Metode dengan cara penyajian pelajarannya yaitu
dimana siswa-siswa dihadapkan pada suatu masalah yang bersifat problematis untuk dibahas dan dipecahkan secara bersama
5. Metode sosiodrama Metode dengan cara penyajian pelajarannya yaitu
mendramatisir tingkah laku dalam hubungannya denganmasalah sosial
6. Metode demonstrasi Metode dengan cara penyajian pelajarannya yaitu
dengan memperagakan atau memepertunjukan kepada siswa suatu proses, situasi, atau benda tertentu yang sedang dipelajari
A. Metode Pembelajaran
7. Metode problem solving Metode dengan cara penyajian pelajarannya yaitu
siswa diajak berfikir untuk mencari data sampai kepada menarik kesimpulan
8. Metode karya wisata Metode dengan cara penyajian pelajarannya yaitu
siswa diajak kesuatu tempat atau obyek tertentu diluar sekolah untuk mempelajari atau menyelidiki sesuatu
9. Metode Tanya jawab Metode dengan cara penyajian pelajarannya yaitu
siswa diberi guru pertanyaan kemudian dijawab, ataupun sebaliknya
A. Metode Pembelajaran
10. Metode latihan Metode dengan cara penyajian pelajarannya yaitu
siswa ditanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu
11. Metode ceramah Metode dengan cara penyajian pelajarannya yaitu
guru hanya menejelaskan secara lisan saja karena dalam hal ini pengajar kekurangan fasilitas untuk mengajar
A. Metode Pembelajaran
Roestiyah (2008:133) menyatakan pemberian tugas dari guru kepada siswa pada hakekatnya adalah juga merupakan cara atau metode penyampaian pelajaran. Metode resitasi (pemberian tugas) sering diartikan sebagai pekerjaan rumah, tetapi sebenarnya metode ini mempunyai ruang lingkup yang lebih luas bila diartikan dengan pekerjaan rumah. Tugas biasanya dapat dilaksanakan di rumah, didalam kelas, di halaman sekolah, di laboratorium, di perpustakaan, di bengkel atau dimana saja asal tugas tersebut dikerjakan dan dipertanggung jawabkan
Menurut Gagne (dalam Siregar, 2010:7) menyatakan bahwa dengan pemberian tugas, siswa akan berlatih memecahkan sendiri suatu masalah dan sedikit banyaknya telah mengubah cara belajar siswa yang berkesan pasif, diam, mendengar dan hanya menerima pelajaran sebatas apa yang disampaikan oleh gurunya yaitu dengan mengaktifkan siswa melalui penyelsaian-penyelsaian tugas yang diberikan kepadanya
B. Metode Pembelajaran Resitasi1. Pengertian Resitasi
Roestiyah (2008:132) menyatakan bahwa metode resitasi dapat dilakaukan apabila sebagai berikut1. Suatu pokok bahasan yang membutuhkan latihan
atau pemecahan yang lebih baik banyak diluar jam pembelajaran yang melibatkan berbagai sumber
2. Ruang lingkup pengajaran terlalu luas, sedangkan waktunya terbatas.suatu pekerjaan yang menyita banyak waktu, sehingga tidak dapat diselsaikan hanya melalui jam pelajaran di sekolah
3. Apabila guru berhalangan dalam melakukan pengajaran, sedangkan pelajaran harus disampaikan kepada murid sangat banyak
B. Metode Pembelajaran Resitasi2. Syarat-syarat resitasi
Rostiyah (2008:134) menyatakan bahwa ada kelebihan resitasi1. Dapat membangkitkan siswa untuk lebih giat
belajar, apabila tugas yang diberikan sesuai kebutuahn siswa
2. Dapat memupuk rasa tanggung jawab siswa, baik tanggung jawab kepada tugas yang diselsaikan maupun tanggung jawab guru yang memeberikan tugas
3. Dapat memupuk rasa percaya diri siswa
4. Dapat mengembangkan pola pikir, keterampilan, efektif, siswa yang berhubungan dengan tugas yang diberikan kepadanya
B. Metode Pembelajaran Resitasi3. Kelebihan resitasi
Rostiyah (2008:134) menyatakan bahwa juga ada kekurangan resitasi1. Sulit mengontrol siswa apakah belajar sendiri
atau ditanyakan kepada orang lain
2. Sulit memberikan tugas yang sesuai dengan perbedaan individu siswa
3. Tugas yang monoton dapat membuat siswa jenuh
4. Tugas yang banyak dan serig dapat membuat beban dan keluhan siswa
5. Tugas kelompok dikerjakan oleh siswa tertentu yang rajin dan pintar
B. Metode Pembelajaran Resitasi3. Kekurangan resitasi
Menurut Syaful Bahri dan Aswan Zain (2002:98) menyatakan bahwa metode resitasi dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut1. Fase pemberian tugas
a. Menjelaskan kepada siswa tentang tujuan yang akan dicapai agar siswa terpacu proses belajar mengajar
b. Jenis tugas yang jelas dan tepat agar siswa mampu menyelsaikan tugas-tugas tersebut dan tidak jenuh
c. Ada petunjuk atau sumber yang dapat membantu pekerjaan siswa seperti buku paket dari guru ataupun Lembar Kerja Siswa (LKS)
B. Metode Pembelajaran Resitasi4. Langkah-langkah resitasi
2. Fase pelaksanaan tugasa. Diberi bimbingan penjelasan materi pada pokok
bahasan tertentu atau diberi pengawasan dalam pelaksanaan tugas
b. Sebelum melaksanakan tugas seharusnya siswa diberikan dorongan motivasi agar siswa mau bekerja
3. Fase memepertanggungjawabkan tugasa. Ada tanya jawab atau diskusi kelas tentang soal-soal
yang diberikan sehingga guru mengetahui apakah mengerjakan tugas tersebut sendiri atau menyuruh orang lain
b. Penilaian hasil pekerjaan siswa dengan tes maupaun non tes atau cara lainnya
B. Metode Pembelajaran Resitasi4. Langkah-langkah resitasi
Keterampilan berasal dari kata terampil sering dihubungkan dengan kemampuan dalam praktek. Terampil juga bisa diartikan sebagai pemahaman. Menurut Alwi (2007:1043) keterampilan berasal dari kata terampil yang artinya cakap. Keterampilan diartikan sebagai suatu kecakapan dalam melaksanakan tugas.
Menurut Oemar (2004:138) keterampilan dibagi menjadi tiga karakteristik yaitu.1. Respon motorik
2. Respon gerakan
3. Pola respon
C. Hakikat keterampilan membaca gambar
Gambar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah gambar kerja. Menurut Tamrin (2008:3), Gambar kerja merupakan dasar bagi pelaksana untuk melakukan pekerjaan bangunan di lapangan. Gambar kerja yang benar harus memenuhi kriteria yang tepat terhadap diantaranya pemenuhan bentuk bangunan, ukuran gambar, skala gambar serta keterangan jenis material bangunan
Komponen gambar kerja didasarkan dari gambar konstruksi yang memuat detail-detail dari setiap komponen pekerjaan bangunan. Beberapa komponen dari gambar kerja adalah sebagai berikut.1. Gambar pondasi2. Gambar penulangan beton (sloof, kolom, dan ring balok)3. Gambar dinding dan plesteran4. Gambar kusen (pintu dan jendela) beserta daunnya5. Gambar kuda-kuda dan atap6. Gambar plafon7. Gambar Instalasi air dan plumbing8. Gambar instalasi listrik
C. Hakikat keterampilan membaca gambar
Berdasarkan penjabaran di atas, dapat disimpulkan bahwa keterampilan membaca gambar dalam penelitian ini adalah suatu kecakapan atau keahlian dalam membaca gambar yang meliputi bentuk bangunan, ukuran gambar, skala gambar serta keterangan jenis material bangunan
C. Hakikat keterampilan membaca gambar
Menurut Tamrin (2008:5), gambar konstruksi atau arsitektural untuk merencanakan dan membuat suatu bangunan terdiri atas; gambar denah, gambar potongan, gambar tampak dan gambar rencana1. Gambar denah
Denah berasal dari kata latin "planum" yang berarti “dasar”. Lebih jauh diartikan sebagai lantai atau tempat dimana kita berpijak. Gambar denah sebenarnya adalah gambar potongan suatu bangunan dalam bidang datar dengan ketinggian antara ±80-100 cm di atas lantai normal (lantai yang mempunyai ketinggian dari titik duga ±0.00).
Tujuan pembuatan gambar denah adalah untuk menjelaskan ruang-ruang tiga dimensional yang direncanakan, baik dari segi hubungan maupun fungsinya
D. Materi gambar Arsitektural
2. Gambar Potongan Gambar potongan adalah gambar bangunan yang
diproyeksikan pada bidang vertikal dan posisinya diambil pada tempat-tempat tertentu, terutama adalah duga lantai yang negatip (turun).
Gambar potongan menunjukkan semua bahan-bahan, baik eksterior maupun interior yang akan digunakan dan dilengkapi dengan petunjuk-petunjuk yang merupakan kunci dari sistem bangunan tersebut, seperti bagian-bagian mekanikal, plumbing dan sebagainya.
Fungsi gambar potongan adalah menunjukkan proporsi ruang interior dan penyelesaiannya. Gambar potongan terdiri atas potongan melintang dan memanjang
D. Materi gambar Arsitektural
3. Gambar Tampak Gambar proyeksi orthogonal, sehingga secara grafis
terlihat sebagai gambar dua dimensi yang datar. Gambar tampak terdiri atas 4 (empat) sisi pandang, yaitu tampak muka, samping kiri, samping kanan, dan belakang.
Gambar tampak harus memperlihatkan Karakter dari bangunan itu sendiri Proporsi dan skala terhadap manusia (pemakainya) Segi-segi lain yang menyangkut perihal ekspresi
keindahan serta hubungannya dengan gambar denah dan gambar potongan yang memperlihatkan konstruksinya
4. Gambar Rencana Gamabar rencana adalah gambar bangunan yang
berisikan rencana pondasi, rencana balok-kolom, dan rencana atap yang kesemuanya sangat penting dalam pelaksanaan konstruksi sebuah bangunan
D. Materi gambar Arsitektural
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Penelitian ini menggunakan bentuk desain eksperimen dengan metode One-Shot Case Study. Metode eksperimen ini digunakan karena pada penelitian ini hanya menggunakan satu kelas saja dan tidak memerlukan pretest sebagai alat ukur kemampuan awal siswa. Menurut Sugiyono (2010:74) rancangan penelitian One-Shot Case Study yang digunakan adalah sebagai berikut
Keterangan : X : Perlakuan O : Observasi
A. Rancangan Penelitian
X O
1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 2
Surabaya yang beralamat di JL. Tentara Genie Pelajar 26 (PATUA) Surabaya
2. Waktu Penelitian Waktu penelitian dilaksanakan pada semester
ganjil tahun ajaran 2014/2015
B. Tempat dan waktu Penelitian
1. Populasi Penelitian Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa
SMK Negeri 2 Surabaya
2. Sampel Penelitian Sampel pada penelitian ini adalah kelas XII
program keahlian Gambar Bangunan (GB) SMK Negeri 2 Surabaya
C. Subyek Penelitian
1. Variabel Bebas Dalam penelitian ini variabel bebasnya yaitu metode
pembelajaran resitasi. Menurut Gagne (dalam Siregar, 2010:7) bahwa dengan pemberian resitasi, siswa akan berlatih memecahkan sendiri suatu masalah dan sedikit banyaknya telah mengubah cara belajar siswa yang berkesan pasif, diam, mendengar dan hanya menerima pelajaran sebatas apa yang disampaikan oleh gurunya
2. Variabel Terikat Dalam penelitian ini variabel terikatnya yaitu
keterampilan siswa membaca gambar yang berarti kecakapan atau keahlian dalam membaca gambar yang meliputi bentuk bangunan, ukuran gambar, skala gambar serta keterangan jenis material bangunan
E. Definisi operasional variabel
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan hanya menggunakan metode tes. Pemberian tes ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar keterampialan membaca gambar siswa. Tes diberikan hanya sekali saja yaitu berupa gambar kerja atau bestek yang diberikan pada saat sesudah diberi perlakuan.
F. Teknik pengumpulan data
1. Analisis Perangakat pembelajaran Data yang diperoleh dari validator dianalisis
secara deskriptif dengan menelaah hasil penilaian terhadap perangkat pembelajaran. Hasil yang telah dianalisis digunakan untuk sebagai bahan masukan untuk merevisi atau memperbaiki perangkat pembelajaran yang meliputi RPP, silabus dan materi pengajaran. Adapun rumus yang digunakan adalah sebagai berikut.
Keterangan :Σvalidator : jumlah total nilai tertinggi validator n : banyaknaya validator p : bobot nilai tertinggi
H. Teknik Analisis data
Setelah melakukan penjumlahan jawaban validator, langkah selanjutnya adalah menentukan hasil rating. Rumus hasil rating menurut Riduan (2013:15) adalah sebagai berikut.
Setelah melakukan penjumlahan jawaban validator, langkah selanjutnya adalah menentukan hasil rating. Rumus hasil rating menurut Riduan (2013:15) adalah sebagai berikut.
H. Teknik Analisis data
Penilaian Kualitatif Bobot Nilai
Sangat Baik 5
Baik 4Cukup Baik 3Kurang Baik 2
Tidak Baik 1
2. Analisa uji efektifitas metode pembelajarana. Uji hipotesis
H0 : X1 = X2
Tidak ada pengaruh metode pembelajaran resitasi terhadap keterampilan membaca gambar siswa kelas XI GB SMK Negeri 2 Surabaya
H1 : X1 ≠ X2
Ada pengaruh metode pembelajaran resitasi terhadap keterampilan membaca gambar siswa kelas XI GB SMK Negeri 2 Surabaya
H. Teknik Analisis data
Penelitian korelasi prestasi belajar dengan menggunakan uji hipotesis dua rata-rata (uji-t) dua pihak. Menurut Sugiyono (2010:197) rumus yang digunakan adalah sebagai berikut
Keterangan : t : distribusi siswa X1: rata-rata kelas eksperimen X2: rata-rata kelas kontrol n1: populasi kelas eksperimen n2: populasi kelas kontrol S : simpangan baku gabungan
H. Teknik Analisis data
Menurut Sugiyono (2010:163), uji dua pihak dapat digambarkan seperti gambar di atas
2. Uji homogenitas Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui
apakah sampel mempunyai varians yang sama atau tidak. Syarat homogen apabila variansnya f < f yaitu fobservasi lebih kecil dari ftabel. Apabila fobservasi sama dengan atau lebih besar dari ftabel
berati variansnya heterogen Pengujian homogenitas varians menurut
Sugiyono (2008:140) digunakan uji F dengan rumus sebagai berikut
H. Teknik Analisis data
top related