Transcript
Presentasi KasusHEMOROID
PENYUSUN : PujianwaraPEMBIMBING : dr. Risman F, Sp.B
BEDAH RSUD SUBANG AGUSTUS-NOVEMBER 2014
STATUS PASIEN
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. C
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Umur : 49 Tahun
Status Perkawinan : Sudah Menikah
Alamat : Cibogo
Suku bangsa : Sunda
Agama : Islam
Masuk RS : 27 Agustus 2014
Ruang : Dahlia
Anamnesis AUTOANAMNESA / 28 Agustus 2014
KELUHAN UTAMA :Badan lemas
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG : Pasien datang ke Rumah Sakit Umum Daerah Subang dengan keluhan tubuh terasa
sangat lemas sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit. Keluhan disertai dengan nyeri di anus saat duduk, tubuh mudah merasa lelah saat beraktifitas, tidak bersemangat dalam beraktifitas, mata sering terasa berkunang-kunang dan pandangan menjadi gelap saat berubah posisi dari jongkok ke berdiri. Hal ini mulai dirasakan sejak 2 minggu SMRS. Pasien juga mengeluhkan sering BAB disertai darah sejak 2 minggu SMRS. Darah yang keluar berwarna merah segar dan sedikit mengucur, bukan menetes. Pasien juga mengatakan bahwa darah keluar saat BAB bukan kali itu baru dirasakannya. Selama 2 tahun terakhir pasien juga mengalami BAB disertai darah tetapi hanya menetes saja, terutama saat tinja terlalu keras untuk di keluarkan. Pasien juga mendapati ada benjolan lunak di sekitar anusnya yang masih bisa didorong masuk oleh pasien. Pasien sudah mencoba mengkonsumsi jamu dan dulcolax tetapi tidak ada perbaikan. Riwayat trauma pada anus disangkal, riwayat tinja berbentuk pita ataupun kotoran kambing disangkal, gatal di sekitar anus disangkal, riwayat alergi disangkal. BAK tidak mengalami masalah.
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU• Pasien pernah mengalami kejadian seperti ini beberapa kali
dalam kurun waktu ± 2 tahun.• Pasien memiliki riwayat gastritis• Riwayat Diabetes Melitus disangkal• Riwayat Hipertensi disangkal • Riwayat Alergi obat disangkal
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA• Pasien menyatakan tidak ada dalam keluarga yang pernah
mengalami kejadian seperti ini sebelumnya.
RIWAYAT KEBIASAAN• Kebiasaan pasien adalah jarang memakan sayur dan buah-
buahan.• Pasien memiliki kebiasaan merokok sejak masih muda dan mulai
berhenti sejak sakit.
Pemeriksaan umum
Keadaan umum : Tampak Sakit Ringan• Kesadaran : Compos mentis• Tekanan darah : 120 /80 mmHg• Nadi : 72x/menit• Respirasi : 20 x/menit• Suhu : 36.5 °C• BB : 63 Kg
Status generalis• Kepala :Normocephal• Mata:Conjunctiva tidak anemis, sclera tidak ikterik, pupi bulat isokor, refleks pupil +/+ normal• Telinga: Normotia, tidak ditemukan serumen pada telinga kanan maupun kiri, tidak ada
nyeri tekan pada tragus kanan maupun kiri.• Hidung :Normal, Septum terletak ditengah dan simetris, Mukosa hidung : tidak hiperemis.• Mulut : Normal, tidak sianosis. Mukosa mulut normal, tidak hiperemis.Lidah normoglosia,
tidak tremor, tidak kotor.Tonsil ukuran T1/T1, tenang, tidak hiperemis, Faring tidak hiperemis, arcus faring simetris, uvula di tengah.
• Leher :Trakea ditengah, pembesarak KGB (-).
• Thoraks :Cor : Inspeksi :Ictus cordis tidak terlihatPalpasi :Ictus cordis teraba pada sela iga 5 linea mid
clavicula sinistraPerkusi :Batas jantung normalAuskultasi :BJ I-II reguler, murmur (-), gallop (-)Pulmo : Inspeksi :Pergerakan hemitoraks dalam keadaan statis dan dinamis simetris kanan dan kiriPalpasi :Fremitus vocal dan taktil hemitoraks kanan dan kiri simetris, tidak teraba
massa dan tidak ada nyeri tekanPerkusi :Sonor di seluruh lapang paruAuskultasi :SN Vesikuler, Rhonki -/-, Wheezing -/-
• AbdomenInspeksi :Tampak sedikit cembung,
simetris.Palpasi :Supel , NT/NL -/- ; hepar dan
lien tidak teraba, NT di regio epigastrikPerkusi :Tympani pada seluruh kuadran abdomenAuskultasi :Bising usus (+) normal
• Ekstremitas atas :Akral hangat, edema -/-, sianosis -/-• Ekstremitas bawah :Akral hangat, edema -/-, sianosis
-/-
Status lokalis
Inspeksi :• terlihat massa dengan diameter ±1cm di arah
posterolateral kanan anus, tidak berdarah, tidak udem, tidak hiperemis
Palpasi : • Terdapat masa pada posterolateral kanan anus dengan
konsistensi lunak• Nyeri tekan (+)Rectal Toucher:• Pasien menolak dilakukan RT
Resume • Pasien laki-laki usia 49 tahun datang ke RSUD subang dengan keluhan
tubuh terasa lemas sejak 2 hari SMRS. Keluhan disertai dengan nyeri di anus saat duduk, mudah merasa lelah, tidak bersemangat dalam beraktifitas, mata sering terasa berkunang-kunang dan hipotensi postural sejak 2 minggu SMRS. Defekasi disertai darah segar sejak 2 tahun sebelumnya. Pasien juga mendapati adanya benjolan lunak di sekitar anus. Pasien jarang memakan sayur dan buah-buahan.
• Pada pemeriksaan fisik didapatkan tanda-tanda vital yakni, keadaan umum tampak sakit ringan, kesadaran composmentis, tekanan darah 120/80 mmHg, Nadi 72 x/menit, frekuensi napas 20x/menit, suhu 36.5 C, berat badan 63 kg. Selain itu pada Inspeksi Terlihat benjolan di anus pada arah posterolateral kanan dengan diameter ±1 cm. Palpasi Terdapat masa pada daerah anus dengan konsistensi kenyal, sedikit nyeri.
DIAGNOSA KERJA• Hemoroid Interna derajat III dengan gejala
AnemiaDIAGNOSIS BANDING• hemoroid eksterna • carsinoma recti
RENCANA PEMERIKSAAN• Laboratorium darah Lengkap ( hemoglobin, Hematokrit,
trombosit, Leukosit).• Uji golongan darah• Anoskopi RENCANA TERAPI• Infus RL 500 cc / 24 jam.• Inj IV/IM Ketolorac 3 x 10mg/ hari.• Inj ranitidin 4 x 25mg• Dulcolax tab 5mg 3x1
Prognosis
• Quo ad vitam : ad bonam• Quo ad fungsionam : dubia ad bonam• Quo ad Sanationam : dubia ad bonam
Tinjauan Pustaka
Anatomi
• Anal canal adalah akhir dari usus besar dengan panjang 4 cm dari rektum hingga orifisium analterdapat 2 jenis epitelkolumna morgagni
• Pada ujung atas kanalism. Sfingter ani int (involunter)• Disekita sfingter int terdapat m. Sfingter ani ext (volunter)
• A hemoroidalis superior>mesenterica inferior• A. hemoroidalis media > a. iliaka interna• A. hemoroidalis inferior> a. pudenda interna• V. Hemoroidalis superior > v. Mesenterika inferior > v. Lienalis > v. Porta• V. Hemoroidalis inferior > v. Pudenda interna > v. Iliaka interna > v. Cava• Persarafan pada bagian atas anal canal disuplai oleh plexus hypogastricus,
bagian bawah dipersarafi oleh saraf somatik rektal inferior yang sensitif terhadap nyeri suhu dan raba
Definisi
• Hemoroid adalah pelebaran vena di dalam pleksus hemoroidalis yang tidak merupakan keadaan patologik, hanya apabila hemoroid ini menyebabkan keluhan atau peenyulit, maka diperlukan tindakan
• Hemoroid eksterna merupakan pelebaran dan penonjolan pleksus hemoroidalis inferior, terdapat di sebelah distal garis mukokutan di dalam jaringan di bawah epitel anus.
• Hemoroid interna adalah kondisi dimana pleksus v. hemoroidalis superior di atas garis mukokutan dan ditutupi oleh mukosa
Hemoroid Interna
Derajat Berdarah Menonjol Reposisi
I + - -
II + + Spontan
III + + Manual
IV + Tetap Tidak dapat
Patofisiologi
• Mengejan saat BAB Peningkatan tekanan yang menyebabkan kendurnya hemoroid mengganggu aliran balik vena
• pembuluh darah menjadi berdilatasi secara progresif dan jaringan sub mukosa kehilangan perlekatan normalnya dengan sfingter internal di bawahnya, yang menyebabkan prolapsus hemoroid yang klasik dan berdarah
Etiologi
• Konstipasi menahun• Mengejan • Obesitas• Kehamilan• Diet rendah serat
Faktor predisposisi• Keturunan : Dinding pembuluh darah yang lemah dan tipis• Anatomik : Vena daerah anorektal tidak mempunyai katup dan pleksus
hemoroidalis kurang mendapat sokongan otot dan vasa sekitarnya.• Pekerjaan : Orang yang harus berdiri atau duduk lama, atau harus
mengangkat barang berat, mempunyai predisposisi untuk hemoroid.• Umur : Pada umur tua timbul degenerasi dari seluruh jaringan tubuh, juga
otot sfingter menjadi tipis dan atonis.• Fisiologis : Bendungan pada peredaran darah portal, misalnya pada
penderita dekompensasio kordis atau sirosis hepatis.
Gejala dan tanda
• Darah di anus• Pruritus ani• Prolaps• Nyeri• Anemia• Mukus dan feces (prolaps hemoroid)
Pemeriksaan
• Anamnesis harus dikaitkan dengan faktor obstipasi, defekasi yang keras, yamg membutuhkan tekanan intra abdominal meninggi ( mengejan ), pasien sering duduk berjam-jam di WC, dan dapat disertai rasa nyeri
• Pada inspeksi, hemoroid eksterna mudah terlihat apalagi sudah mengandung trombus. Hemoroid interna yang prolaps dapat terlihat sebagai benjolan yang tertutup mukosa
• Pada colok dubur, hemoroid interna biasanya tidak teraba dan juga tidak sakit. Juga untuk mengidentifikasi daerah-daerah yang mengalami indurasi atau ulserasi. Juga menilai untuk setiap massa, nyeri tekan, discharge mukoid atau darah
• Anoskopi• Proktosigmoidoskopi• Pemeriksaan darah samar
Diagnosis banding
1. Karsinoma kolorektum2. Penyakit divertikel3. Polip4. Kolitis ulserosa
Penatalaksanaan
Terapi non-bedah• Diet tinggi serat• Medikamentosa: laksatif, analgetik oral atau topikal• Scleroting agent• Ligasi dengan gelang karet• Cryotherapy
Terapi bedah• a. Bedah Konvensionalmukosa ditutup dengan jahitan yang dapat diserap, adalah hemorrhoidectomy tertutup, jika mukosa dibiarkan terbuka, maka hemorrhoidectomy terbuka. • b. Bedah Stapler/PPHmengurangi prolaps jaringan hemoroid dengan mendorongnya ke atas garis mukokutan dan mengembalikan jaringan hemoroid ini ke posisi anatominya semula
Komplikasi
• Anemia• StrangulasiKomplikasi akut post-op• Nyeri• Retensi urin• Perdarahan
Komplikasi kronik• Penyembuhan luka yang buruk• Abses atau fistula• Inkontinensia• Stenosis anal
Prognosis
• Tingkat kekambuhan dengan teknik non-bedah adalah 10-50% selama periode 5 tahun, sedangkan untuk hemorrhoidectomy bedah kurang dari 5%
Terima Kasih
top related