pp baru

Post on 02-Feb-2016

226 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

kti

Transcript

KOMITE MEDIKRS STROKE NASIONAL BUKITTINGGI

• ERWIN PURNAMA (08_039)• EKA KURNIA SAPUTRI (08_040)• ACI MARIANI (08_041)• RAKE ANDARA (08_042)

GRUP A KELOMPOK 10

Pembimbing 1 : Dr. Hadril Busudin Sp.S MHAPembimbing 2 : Dr. Susi Rahmawati MARS

S• Komite Medik adalah perangkat rumah sakit untuk menerapkan tata kelola klinis (clinical governance) agar staf medis dirumah sakit terjaga profesionalismenya melalui mekanisme kredensial, penjagaan mutu profesi medis, dan pemeliharaan etika dan disiplin profesi medis.

• Komite medik merupakan organisasi non struktural yang dibentuk di rumah sakit oleh kepala/direktur rumah sakit. Komite medik bukan merupakan wadah perwakilan dari staf medis.

PERMENKES RI No. 755/MENKES/PER/IV/2011

Komite medik dibentuk dengan tujuan untuk

menyelenggarakan tata kelola klinis (clinical

governance) yang baik agar mutu pelayanan

medis dan keselamatan pasien lebih terjamin

dan terlindungi.

Susunan organisasi komite medik sekurang-kurangnya terdiri dari:

a. Ketua.b. Sekretaris.c. Subkomite.

Subkomite terdiri dari:1. Subkomite kredensial Menapis profesionalisme

staf medis.2. Subkomite mutu profesi Mempertahankan

kompetensi dan profesionalisme staf medis.3. Subkomite etika dan disiplin profesi Menjaga

disiplin, etika, dan perilaku profesi staf medis.

Komite medik mempunyai tugas meningkatkan profesionalisme staf medis yang bekerja di rumah sakit dengan cara:

a. Melakukan kredensial bagi seluruh staf medis yang akan melakukan pelayanan medis di rumah sakit.

b. Memelihara mutu profesi staf medis.c. Menjaga disiplin, etika, dan perilaku profesi

staf medis.

• Memberikan rekomendasi rincian kewenangan klinis (delineation of clinical privilege).

• Memberikan rekomendasi surat penugasan klinis (clinical appointment).

• Memberikan rekomendasi penolakan kewenangan klinis (clinical privilege) tertentu.

• Memberikan rekomendasi perubahan/modifikasi rincian kewenangan klinis (delineation of clinical privilege).

• Memberikan rekomendasi tindak lanjut audit medis.• memberikan rekomendasi pendidikan kedokteran

berkelanjutan.• memberikan rekomendasi pendampingan (proctoring).• memberikan rekomendasi pemberian tindakan disiplin.

• Kepala/direktur rumah sakit menetapkan

kebijakan, prosedur dan sumber daya yang

diperlukan untuk menjalankan tugas dan

fungsi komite medik.

• Komite medik bertanggung jawab kepada

kepala/direktur rumah sakit.

• Berpedoman pada HBL• Direktur bertanggungjawab menyediakan

berbagai sumber daya yg diperlukan• Secara garis besar tahapan pemberian

kewenangan klinis adalah sebagai berikut : 1. Staf medis mengajukan permohonan

kewenangan klinis kepada Kepala/direktur Rumah Sakit dengan mengisi formulir dan melengkapi bahan-bahan pendukung.

2. Berkas permohonan yang telah lengkap disampaikan oleh Kepala/direktur rumah sakit kepada komite medik.

3. Kajian terhadap formulir yang telah diisi oleh pemohon.

SUBKOMITEKREDENSIAL

4. Dalam melakukan kajian subkomite kredensial dapat membentuk panel atau panitia ad-hoc dengan melibatkan mitra bestari dari disiplin profesi terkait

5. Subkomite kredensial melakukan seleksi terhadap anggota panel atau panitia ad-hoc dengan mempertimbangkan reputasi, adanya konflik kepentingan, bidang disiplin, dan kompetensi yang bersangkutan.

6. Pengkajian oleh subkomite kredensial meliputi elemen :

• Kompetensi • Kompetensi fisik.• Kompetensi mental/perilaku.• Perilaku etis (ethical standing).

SUBKOMITEKREDENSIAL

7. Kewenangan klinis yang diberikan mencakup derajat kompetensi dan cakupan praktik.

8. Daftar rincian kewenangan klinis (delineation of clinical privilege) diperoleh dengan cara :

Menyusun daftar kewenangan klinis dilakukan dengan meminta masukan dari setiap Kelompok Staf Medis.

Mengkaji kewenangan klinis bagi Pemohon dengan menggunakan daftar rinckian kewenangan klinis (delineation of clinical privilege).

Mengkaji ulang daftar rincian kewenangan klinis bagi staf medis dilakukan secara periodik.

9. Rekomendasi pemberian kewenangan klinis dilakukan oleh komite medik berdasarkan masukan dari subkomite kredensial.

SUBKOMITEKREDENSIAL

10. Subkomite kredensial melakukan rekredensial bagi setiap staf medis yang mengajukan permohonan pada saat berakhirnya masa berlaku surat penugasan klinis (clinical appointment), dengan rekomendasi berupa :

• Kewenangan klinis yang bersangkutan dilanjutkan.

• Kewenangan klinis yang bersangkutan ditambah.• Kewenangan klinis yang bersangkutan dikurangi.• Kewenangan klinis yang bersangkutan

dibekukan untuk waktu tertentu• Kewenangan klinis yang bersangkutan

diubah/dimodifikasi.• Kewenangan klinis yang bersangkutan diakhiri.

SUBKOMITEKREDENSIAL

11. Bagi staf medis yang ingin memulihkan kewenangan klinis yang dikurangi atau menambah kewenangan klinis yang dimiliki dapat mengajukan permohonan kepada komite medik melalui kepala/direktur rumah sakit. Selanjutnya, komite medik menyelenggarakan pembinaan profesi antara lain melalui mekanisme pendampingan (proctoring).

12. Kriteria yang harus dipertimbangkan dalam memberikan rekomendasi kewenangan klinis :

• Pendidikan• Perizinan (lisensi)• Kegiatan penjagaan mutu profesi.• Kualifikasi personal.• Pengalaman dibidang keprofesian

SUBKOMITEKREDENSIAL

13. Berakhirnya kewenangan klinis Kewenangan klinis akan berakhir bila surat penugasan klinis (clinical appointment) habis masa berlakunya atau dicabut oleh kepala/direktur rumah sakit. Surat penugasan klinis untuk setiap staf medis memiliki masa berlaku untuk periode tertentu, misalnya dua tahun.

14. Pencabutan, perubahan/modifikasi, dan pemberian kembali kewenangan klinis.Pertimbangan pencabutan kewenangan klinis tertentu oleh kepala/direktur rumah sakit didasarkan pada kinerja profesi dilapangan.

SUBKOMITEKREDENSIAL

• Upaya pemantauan dan pengendalian mutu profesi:

a. memantau kualitas (morning report, kasus sulit, ronde ruangan, kasus kematian (death case), audit medis, journal reading)

b. tindak lanjut terhadap temuan kualitas, (pelatihan singkat (short course), aktivitas pendidikan berkelanjutan, pendidikan kewenangan tambahan)

SUBKOMITE PROFESI

• Mekanisme Kerja :1. Audit MedisSUBKOMITE

PROFESI

2. Merekomendasikan Pendidikan Berkelanjutan Bagi Staf Medis.

3. Memfasilitasi Proses Pendampingan (Proctoring) bagi Staf Medis yang membutuhkan.

Memilih Topik

Menetapkan Standar

Mengamati Praktik

Membandingkan dengan

Standar

Menerapkan Perbaikan

ETIKA & DISIPLIN PROFESI

Mekanisme Kerja :1. Upaya pendisiplinan Perilaku Profesionala. Sumber laporanb. Dasar dugaan pelanggaran disiplin profesic. Pemeriksaand. Keputusane. Tindakan pendisiplinan perilaku

profesionalf. Pelaksanaan keputusan

2. Pembinaan profesionalisme kedokteran3. Pertimbangan keputusan etis melalui

kelompok profesi kepada komite medis

RUMAH SAKIT STROKE NASIONAL BUKITTINGGI

• RS Stroke Nasional Bukittinggi sudah memiliki Komite Medik sesuai dengan PERMENKES RI No. 755/MENKES/PER/IV/2011.

• Visi misi komite medik RS Stroke Nasional BukitTinggi sesuai dengan SAP (Strategic-Action-Planning). Untuk mewujudkan visi misi tersebut dibuatlah rencana kerja komite medik selama satu tahun.

• Pemilihan anggota komite medik RS. Stroke Nasional Bukittinggi diatur oleh Hospital Bylaws (HBL). Dimana ketua ditetapkan oleh direktur RS, sementara anggota komite diangkat dari SMF dan ditempatkan pada subkomite medik yang ditetapkan oleh ketua komite medik.

HASIL WAWANCARA

• Komite medik bertanggung jawab kepada direktur RS.

• Masa kerja komite medik RS Stroke Nasional Bukittinggi adalah 3 tahun sesuai dengan yang diatur dalam HBL dan disahkan oleh pemilik RS.

• Rapat rutin berdasarkan HBL seharusnya dilakukan setiap minggu satu kali, namun sejauh ini rapat rutin hanya berjalan 50%.

HASIL WAWANCARA

• Dulu struktur organisasi di RS. Stroke Nasional Bukittinggi terdiri dari 6 Staf medis fungsional (SMF).

• Setelah keluar PERMENKES RI No. 755/MENKES/PER/IV/2011 seluruh SMF diangkat menjadi anggota komite medik yang masing-masingnya ditempatkan menjadi anggota subkomite medik.

• Subkomite yang terdapat di RS Stroke Nasional bukittinggi :

1. Kredensial2. Mutu dan Audit Medik3. Etika dan Disiplin Profesi4. Farmasi5. Rekam medik6. Nosokomial infeksi

STRUKTUR ORGANISASI

• Setelah keluar PERMENKES RI No. 755/MENKES/PER/IV/2011 maka Struktur Organisasi diatas akan segera direvisi.

• Tenaga administrasi Komite Medik terdiri dari dua orang dan kerjanya tidak merangkap.

STRUKTUR ORGANISASI

STRUKTUR ORGANISASI

STRUKTUR ORGANISASI

• Ketua komite medik RS Stroke Nasional Bukittinggi Dr. Alkindi Bahar Sp.PD

A. Kredensial• Subkomite kredensial terdiri dari ketua,

sekretaris dan anggota• Tugas : rekomendasi kewenangan klinis

(clinical privilege) dan rekomendasi penerbitan surat penugasan klinis (clinical appointment)

• Tim kredensial rekomendasi ke komite medik clinical privilege (staf medis mempunyai kompetensi) direktur RS penerbitan surat penugasan klinis (clinical appointment)

• Di RS. Stroke Nasional BukitTinggi subkomite kredensial sudah berjalan 100%.

SUBKOMITEMEDIK

B. Mutu Profesi• Subkomite mutu profesi terdiri dari ketua, sekretaris

dan anggota• Tugas : menilai mutu pelayanan RS dan melakukan

audit medis• Penilaian mutu tersebut dapat berupa :1. Laporan pagi2. Laporan kematian3. Pelatihan singkat, dll • Audit medic di RS Stroke Nasional BukitTinggi sudah

dilakukan sebanyak satu kali dalam 6 bulan dimana kasusnya dipilih dan ditunjuk. Dalam audit medic ini diperlukan data, topic dan mitra bestari

• Subkomite mutu profesi masih berjalan 50%

SUBKOMITEMEDIK

C. Etika dan Disiplin Profesi • Tugas : Menilai apakah staf medis melanggar

disiplin dan etika profesi atau tidak• Bila terdapat pelanggaran disiplin dan etika

profesi maka sanksi yang dapat diberikan:1. Peringatan tertulis2. Pencabutan clinical previlage3. Pembatalan clinical appointment4. Kasus luas dapat sampai ke pusat• Subkomite Etika dan Disiplin Profesi di RS

Stroke Nasional BukitTinggi baru berjalan < 80 %

SUBKOMITEMEDIK

• Pada RS Stroke Nasional BukitTinggi terdapat ruang komite medic yang didalamnya dilengkapi dengan dapur dan kamar mandi.

• Ruang komite medic ini digunakan pula sebagai ruang rapat komite medic.

• Dulu ada ruang ketua komite medik tetapi sekarang sudah tidak ada lagi karena akan di alokasikan menjadi ruang radiologi (MRI).

• Sarana dan prasarana yang tersedia dalam ruang komite medik sudah 80%,

FASILITAS

FASILITAS

NAMA BARANG JUMLAH (BUAH)

Meja 6

Kursi 18

Lemari 3

Sofa 3

Komputer + akses internet 1 + akses internet sering macet

Televisi 1

AC 1

Telepon 1

Dispenser 1

Papan tempel 3

Kalender 1

Jam dinding 1

Cermin 1

Vas bunga 2

Tempat sampah 1

Fax 1 tapi bergabung dengan RS

Ruang kerja KOMITE MEDIK RS. STROKE NASIONAL BUKITTINGGI

• Komite medik adalah perangkat rumah sakit untuk menerapkan tata kelola klinis (clinical governance) agar staf medis dirumah sakit terjaga profesionalismenya melalui mekanisme kredensial, penjagaan mutu profesi medis, dan pemeliharaan etika dan disiplin profesi medis.

• Susunan organisasi komite medik sekurang-kurangnya terdiri dari ketua, sekretaris, dan subkomite yang terdiri dari subkomite kredensial, subkomite profesi dan subkomite etik dan disiplin profesi.

• RS Stroke Nasional Bukittinggi sudah memiliki Komite Medik sesuai dengan PERMENKES RI No. 755/MENKES/PER/IV/2011.

• Pemilihan anggota komite medik RS. Stroke Nasional Bukittinggi diatur oleh Hospital Bylaws (HBL).

• Komite medik bertanggung jawab kepada direktur RS. Masa kerja komite medik RS Stroke Nasional Bukittinggi adalah 3 tahun sesuai dengan yang diatur dalam HBL dan disahkan oleh pemilik RS.

DAFTAR PUSTAKA• http://www.hukor.depkes.go.id/up_prod_per

menkes/PMK%20No.%20755%20ttg%20Penyelenggaraan%20Komite%20Medik%20Di%20Rumah%20Sakit.pdf

• http://www.scribd.com/doc/56787144/Dody-Firmanda-2011-RS-FK-Unhas-Makassar-Peran-Komite-Medik-Dalam-Menjaga-Profesionalisme-Staf-Medis

• http://www.scribd.com/doc/56787540/Dody-Firmanda-2011-RS-FK-Unhas-Makassar-Audit-Medis

top related