Pkm-Ai Durian
Post on 29-Dec-2015
180 Views
Preview:
DESCRIPTION
Transcript
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
POTENSI SELULOSA PADA LIMBAH KULIT DURIAN (Durio Sp.) SEBAGAI
BAHAN BAKU PEMBUATAN KERTAS
BIDANG KEGIATAN:
PKM- ARTIKEL ILMIAH
Diusulkan oleh:
Tia Widiastuti (3325100153 / 2010)
Pratiwi Phuspita Ningrum (3425120265 / 2012)
Mochammad Aldi Mauludin (5215122659 / 2012)
Neo Dinastian Onssalis (5315102698 / 2010)
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
JAKARTA
2014
PENGESAHAN PKM-ARTIKEL ILMIAH
1. Judul Kegiatan : Potensi Selulosa Pada Limbah Kulit Durian (durio
sp.) Sebagai Bahan Baku Pembuatan Kertas.
2. Bidang Kegiatan : PKM-AI
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Tia Widiastuti
b. NIM : 3325100153
c. Jurusan : Kimia
d. Universitas : Universitas Negeri Jakarta
e. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Kp.Gaga, Jl.Warga Indah RT 02/01 No.32 Larangan
Selatan, Tangerang / 085693071229
f. Alamat email : thyawidiastuti@yahoo.com
4. Anggota Pelaksana Kegiatan : 3 orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Dr.Fera Kurniadewi, M.Si
b. NIDN : 0031127601
c. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Perum Gema Pesona Blok AR No.4 Depok 16412
/ 081380118565
6. Biaya Kegiatan Total
a. P3KPM : Rp. 4.600.000,-
7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 3 bulan
Jakarta, 23-03-2014
POTENSI SELULOSA PADA LIMBAH KULIT DURIAN (Durio Sp.) SEBAGAI
BAHAN BAKU PEMBUATAN KERTAS
M.Aldi Mauludin, Nugroho Windu Hadi, Pratiwi Phuspita Ningrum, Tia Widiastuti*,
* thyawidiastuti@yahoo.com
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan bahwa kulit Durian dapat dijadikan
sebagai bahan baku dalam pembuatan kertas serta mengetahui karakteristik pulp kulit
Durian. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode Asetosolv yaitu membuat
pulp kulit Durian dengan menggunakan Asam asetat 60% sebagai pelarut pada suhu
100oC selama 2 jam. selanjutnya dilakukan proses bleaching dengan menggunakan
hydrogen peroksida dengan konsentrasi 2% dan 5% pada suhu 60oC selama 2 jam. Pulp
yang dihasilkan dianalisis kadar selulosanya serta dilakukan pencetakan kertas.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kulit durian dapat dijadikan sebagai bahan
baku dalam pembuatan kertas. Rendemen pulp yang dihasilkan sebesar 43,5% dengan
kadar air sebesar 0,32% dan nilai bilangan kappa sebesar 4,89. Tingkat kecerahan pulp
terjadi pada penggunaan hydrogen peroksida 5% dengan memberikan warna kuning.
Lembaran kertas yang dihasilkan memiliki gramatur yang cukup kasar dan belum
memenuhi syarat mutu kertas cetak.
Kata kunci : Asetosolv, Kertas, Kulit Durian
ABSTRAC
This study aims to prove that the durian skin can be used as raw material in the
manufacture of pulp and paper and investigate the characteristics of leather Durian. The study was
conducted by using the method of making pulp Asetosolv Durian peel using 60% acetic acid as the
solvent at 100 ° C for 2 hours. bleaching process is then performed using hydrogen peroxide at a
concentration of 2% and 5% at a temperature of 60 ° C for 2 hours. The resulting pulp was
analyzed levels of cellulose and paper printing done.
The results showed that durian peel can be used as raw material in the manufacture of
paper. The yield of the resulting pulp was 43.5% with a water content of 0.32% and a kappa value
of 4.89 numbers. Pulp brightness levels occurred in the use of hydrogen peroxide 5% to give a
yellow color. The resulting sheet has a grammage paper is quite rough and not yet qualified quality
printing paper.
Keyword : Asetosolv, Paper, Peel of durian ( Durio sp. )
PENDAHULUAN
Selulosa merupakan senyawa yang
tidak larut di dalam air dan ditemukan pada
dinding sel tumbuhan terutama pada
tangkai, batang, dahan, dan semua bagian
berkayu dari jaringan tumbuhan. Selulosa
berfungsi untuk memberikan perlindungan,
bentuk dan penyangga terhadap sel dan
jaringan (Lehninger,1993). Kandungan
selulosa biasanya banyak terdapat pada
kayu, yaitu berkisar antara 40-45% dari
material kering dengan derajat polimerisasi
sekitar 10.000 (Fengel dan Wegner, 1989).
Dalam dunia industri, selulosa
biasa digunakan dalam pembuatan pulp dan
kertas. Sebanyak 90% produksi kertas
menggunakan bahan baku kayu sebagai
sumber bahan berserat selulosa. Tingginya
tingkat kebutuhan selulosa tersebut
mengakibatkan kayu yang merupakan
sumber utama selulosa semakin berkurang.
Data menunjukkan, 65-97 juta pohon
ditebang untuk memenuhi kebutuhan kertas
(APKI, 2006). Jika penebangan pohon ini
dilakukakn secara terus menerus serta tidak
diimbangi dengan reboisasi, maka akan
menimbulkan berbagai masalah akibat
gundulnya hutan.
Untuk mencegah penggunaan kayu
yang berlebihan, maka perlu dikembangkan
bahan alternatif pengganti kayu dalam
pembuatan kertas. Salah satu bahan dengan
kandungan selulosa tinggi, namun masih
belum banyak dimanfaatkan adalah kulit
durian. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa kulit durian memiliki kandungan
selulosa sekitar 50-60%, serta kandungan
lignin dan pati masing-masing sebesar 5%.
Produksi Durian di Indonesia cukup tinggi.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik,
pada tahun 2010 produksi Durian mencapai
492.123 ton dan meningkat pada tahun
2011 yaitu mencapai 883.969 ton
sedangkan pada tahun 2012, produksi buah
durian mencapai 888.130 ton (BPS, 2012).
Mengingat kandungan selulosa yang cukup
tinggi serta ketersediannya yang cukup
melimpah, maka kulit durian berpotensi
untuk dijadikan sebagai bahan baku dalam
pembuatan kertas. Selain itu, kebanyakan
masyarakat hanya mengkonsumsi daging
buahnya saja. Padahal jumlah bagian buah
durian yang dapat dimakan hanya sekitar
20-35%, sedangkan sisanya berupa limbah,
yaitu biji sekitar 5-15% serta kulit yang
mencapai 60-75% dari bobot total buah.
Oleh karena itu, pada penelitian ini akan
dilakukan pembuatan pulp dengan bahan
baku kulit Durian. Tingginya kandungan
selulosa pada kulit durian ini diharapkan
dapat menjadi bahan alternatif dalam
pembuatan kertas
METODE
1. Pengurangan Kadar air
Kulit durian dipotong-potong, lalu
dikeringkan selama 20 jam baik
dengan oven maupun penjemuran. Jika
menggunakan oven suhu yang
digunakan tidak lebih dari 160oC agar
struktur tidak rusak.
2. Pulping
Pada proses ini, kulit durian yang
telah dikeringkan diambil sebanyak
100 gram. Lalu ditambahkan dengan
menggunakan larutan pemasak yaitu
Asam Asetat dengan perbandingan
10:1. Asam Asetat yang digunakan
yaitu dengan konsentrasi CH3COOH
60%. kemudian ditambahkan HCl 1%
sebagai katalis. Katalis yang
digunakan sebesar 1% dari jumlah
volume larutan pemasak yang
digunakan (Wibisono, 2011).
3. Bleaching
Pulp yang telah diperoleh
dimasukkan ke dalam erlenmeyer
bersama-sama dengan larutan H2O2
2% dengan perbandingan 1: 15 dan
termometer dipasang pada penyumbat
erlenmeyer. Kemudian dikukus dalam
gelas beker selama 2 jam pada suhu
60oC (Jamil, 2008). Setelah pemutihan
selesai filtratnya didiamkan 30 menit
dan dijemur hingga mengering. Pulp
kering dianalisa kadar selulosa dan
keputihannya.
4. Penentuan Bilangan Permanganat
Pulp kertas dikondisikan dalam
udara terbuka selama 20 menit.
Selanjutnya sebanyak 3-4 gram pulp
dimasukkan dalam gelas piala, lalu
ditambahkan 500 mL air suling,
kemudian diuraikan dengan
disintegrator atau blender sampai serat-
serat terurai. Banyaknya contoh kira-
kira akan memakai 50 % larutan
kalium permanganat. Pemakaian
kalium permanganat harus diantara 30
% dan 70 %. Pada saat yang sama
lakukan penentuan kadar air menurut
SNI 7070, Cara uji kadar air pulp dan
kayu dengan metode pemanasan oven.
contoh yang telah terurai dipindahkan
ke dalam gelas piala 2000 mL dan
gelas piala dibilas dengan air suling
secukupnya hingga mencapai jumlah
795 mL. Suhu air suling harus (25,0 ±
0,2) °C. gelas piala diletakkan dalam
penangas air bersuhu (25,0 ± 0,2) °C
dan diaduk perlahan menggunakan
magnetic stirrer selama
berlangsungnya reaksi. Lalu, dipipet
larutan kalium permanganat 0,1 N
sebanyak (100,0 ± 0,1) mL dan 100
mL larutan asam sulfat 4,0 N.
selanjutnya, dimasukkan ke dalam
gelas piala 250 mL. Gelas piala
diletakkan dalam penangas air 25 °C.
ditambahkan campuran larutan kalium
permanganat dan asam sulfat pada
tahap sebelumnya ke dalam gelas piala
yang berisi contoh. Selanjutnya gelas
piala dibilas dengan air suling jangan
lebih dari 5 mL, masukkan air
pembilas ke dalam gelas piala. Jumlah
volume harus (1000 ± 5) mL. Biarkan
reaksi berlangsung selama 10 menit.
Setelah 10 menit, tambahkan larutan
kalium iodida 1,0 N sebanyak 20 mL.
Lalu, dilakukan titrasi dengan larutan
natrium thiosulfat 0,2 N setelah
terbentuk iodium bebas (timbul warna
kuning). Sebagai indikator tambahkan
beberapa tetes larutan amilum, sampai
timbul warna biru, lanjutkan titrasi
sampai warna biru hilang. Catat
pemakaian larutan natrium thiosulfat
sebagai a mL. Kemudian dikerjakan
juga blanko tanpa menggunakan pulp.
Catat pemakaian larutan natrium
thiosulfat dalam titrasi blanko sebagai
b mL.
Pernyataan hasil
Keterangan :
K = nilai bilangan kappa;
f = faktor koreksi pada pemakaian
50 % kalium permanganat,
tergantung pada harga p
sesuai Tabel 1;
w = berat contoh kering oven,
dinyatakan dalam gram (g);
p = larutan kalium permanganat
yang terpakai oleh contoh pulp, dinyatakan
dalam mililiter (mL);
b = larutan natrium thiosulfat yang
terpakai dalam titrasi blanko,
dinyatakan dalam mililiter
(mL);
a = larutan natrium thiosulfat yang
terpakai dalam titrasi contoh,
dinyatakan dalam mililiter
(mL);
N = normali
tas larutan natrium thiosulfat.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini bertujuan untuk
membuktikan bahwa kulit Durian dapat
dijadikan sebagai bahan baku pembuatan
kertas. Metode yang digunakan adalah
metode Asetosolv yaitu sutau metode yang
menggunakan asam asetat sebagai pelarut
organik.
Penelitian dilakukan dengan
membuat pulp kulit durian lalu dilakukan
analisa terhadap pulp tersebut sehingga
dapat diketahui apakah kulit durian
berpotensi untuk dijadikan sebagai bahan
baku dalam pembuatan kertas.
Pulp merupakan bahan baku dalam
pembuatan kertas. Pulp tersebut dibuat dari
kulit Durian bagian dalam. Kulit Durian
bagian dalam yang berwarna putih
dipotong-potong menjadi bagian yang lebih
kecil untuk memperbesar luas permukaan
agar reaksi dapat berjalan sempurna.
Sampel yang telah dipotong-potong di oven
pada suhu 100oC selama 6 jam untuk
mengurangi kadar air. Suhu yang digunakan
tidak boleh melebihi 160oC karena dapat
merusak struktur selulosa. Sampel yang
telah kering diblender agar serat-serat nya
terurai, selanjutnya dilakukan beberapa
pengujian pada sampel, yaitu :
a. Pulping
Pembuatan pulp dilakukan dengan
menggunakan alat refluks. Sampel
sebanyak 20 gram direaksikan dengan
Asam Asetat 60% dengan perbandingan
10:1 ( Asam asetat merupakan sampel).
Asam asetat berfungsi sebagai pelarut agar
lignin yang terikat pada selulosa dapat
terlepas sehingga diperoleh kadar selulosa
yang lebih tinggi. Pada proses ini
ditambahkan HCl 1% sebagai katalis.
Katalis yang digunakan bersifat asam kuat
sehingga volume yang digunakan tidak
lebih dari 1% dari jumlah volume pelarut
karena dapat menimbulkan korosi. Larutan
di refluks dengan suhu 60o C selama 2 jam.
Reaksi yang terjadi yaitu :
[C10H10O2]n + n CH3COOH + nH2O
lignin asam asetat air
nC6H3C4H9O3 + nCH3COOH
aseto ligninat asam asetat
degradasi dari lignin menyebabkan alfa
selulosa yang sebelumnya terikat oleh
lignin terlepas dari lignin sehingga didapat
kandungan pulp dengan kadar alfa selulosa
yang lebih tinggi.
pulp yang diperoleh disaring dan
dicuci dengan aquadest hingga netral.
Selanjutnya di oven kembali pada suhu
60oC untuk menghilangkan kadar air. pada
tahap ini dihasilkan rendemen pulp sebesar
8, 7 gram atau 43,5%.
b. Bleaching
Pada tahap ini diberikan dua perlakuan
yaitu dengan menggunakan H2O2 2% dan
5%. Pulp kering direaksikan dengan H2O2
dan H2SO4 sebagai katalis. Kemudian
dipanaskan pada suhu 60oC selama 2 jam
dan diaduk dengan magnetic stirrer agar
reaksi berjalan sempurna. Rendemen pulp
yang dihasilkan dicuci dengan aquades
untuk menghilangkan zat-zat yang masih
menempel pada pulp. Selanjutnya di oven
untuk menghilangkan kadar air.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
konsentrasi H2O2 5% memberikan derajat
kecerahan yang lebih tinggi dibandingkan
dengan menggunakan konsentrasi H2O2 2
%. Hal ini menandakan bahwa semakin
tinggi konsentrasi H2O2 yang digunakan,
maka derajat kecerahan pulp juga akan
semakin tinggi karena semakin besar
konsentrasi H2O2 maka semakin banyak
ion oksidator yang terdapat dalam proses
pemutihan. Hal ini menyebabkan semakin
banyak pula oksidator yang dapat memutus
ikatan Cα-Cβ molekul sisa di pulp menjadi
veratryl alcohol (Sunarto, 2008).
Pada penelitian ini, tidak didapatkan
pulp dengan warna putih. Hal ini mungkin
disebabkan oleh waktu pemanasan yang
kurang lama sehingga masih ada sisa lignin
yang belum teroksidasi. Dapat juga
disebabkan oleh volume H2O2 yang kurang
besar sehingga reaksi pada pulp kurang
sempurna.
Berikut adalah reaksi penguraian
lignin oleh senyawa H2O2
\
Gambar 6. proses penguraian lignin oleh
H2O2
Oksidasi substruktur lignin yang
dikatalis oleh H2O2 dimulai dengan
pemisahan satu elektron cincin aromatik
substrat donor dan menghasilkan radikal
kation aril, yang kemudian mengalami
berbagai reaksi postenzymatic (Suparjo,
2008).
c. Penentuan Bilangan Permanganat
dan kadar air
Bilangan Permanganat digunakan
untuk menentukan tingkat kematangan atau
daya terputihkan dari suatu pulp kimia.
Kalium permanganat ini dapat digunakan
untuk mengukur kadar lignin dalam pulp.
Semakin rendah nilai bilangan permanganat
maka kadar lignin di dalam pulp juga
semakin rendah.
Penentuan Bilangan permanganat
dilakukan sesuai dengan SNI 0494-2008
dengan metode titrasi yodometri yaitu
titrasi yang menggunakan Na2S2O3 sebagai
titrant.
Hasil perhitungan menunjukkan
nilai bilangan Kappa sebesar 4,89. Nilai
bilangan kappa yang didapat cukup rendah
sehingga dapat dikatakan bahwa kadar
lignin dalam pulp rendah.
Sementara itu penentuan kadar air
dilakukan sesuai dengan SNI 7070 yaitu
dengan melakukan penimbangan berulang
hingga didapatkan massa yang tetap.
Kemudian kadar air dihitung dengan
menggunakan rumus :
hasil perhitungan menunjukkan kadar air
pulp kulit durian sebesar 0,32%.
d. Pencetakan Kertas
Pulp yang telah dilakukan
pengujian selanjutnya dilakukan pencetakan
kertas secara manual. Proses pencetakan
dilakukan dengan menambahkan bahan
perekat berupa lem kayu. Namun, gramatur
kertas yang dihasilkan masih kasar dan
kertas tidak berwarna putih. Hal ini
disebabkan oleh kadar air yang masih tinggi
serta proses bleaching yang kurang
sempurna. Untuk mendapatkan kertas yang
sesuai dengan syarat mutu cetak, perlu
diberikan bahan tambahan atau zat lainnya
sebagai bahan pelapis kertas.
KESIMPULAN
Dari hasil penelitian yang telah
dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Limbah kulit Durian dapat dijadikan
sebagai bahan baku pembuatan kertas.
Namun belum memenuhi syarat mutu
kertas cetak karena derajat keputihan
nya yang masih rendah serta gramatur
yang cukup kasar.
2. Rendemen pulp yang dihasilkan cukup
tinggi yaitu sebesar 43,5 % dengan
kadar air sebesar 0,32%
3. Nilai bilangan Kappa sebesar 4,89.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2012. Selulosa.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/12345
6789/25801/5/Chapter%20I.pdf/ diakses
pada Tanggal 20 April 2013
Anonim. 2012. Total Produksi Durian.
http://www.bps.go.id/ diakses pada Tanggal
22 April 2013
Anonim. 2012. Durian.
http://bujikuda.blogspot.com/2012/03/duria
n.html. diakses pada tanggal 20 April 2013
Anonim.2012. Mengolah Daging Buah
Durian.http://foragri.blogsome.com/mengol
ah-daging-buah-durian/ diakses pada
tanggal 23 April 2013.
Anonim. 2013. Indonesia Berpotensi
Produksi Durian Sepanjang Tahun.
http://www.litbang.deptan.go.id/ diakses
pada tanggal 30 April 2013
Bahari, N. 2001. Sejarah Kertas.
http://www.geocities.com/kertasseni/sejara
h_kertas.htm. Tanggal akses 21 April 2013
Brelid, H. 1998. TCF Bleaching of Soft
wood Kraft Pulp. Dissertation Chalmers
University of Technology Gotenberg,
Sweden.
Dence, C.W., and Reeve, D.W. 1996. Pulp
Bleaching Principle and Practice, Tappi
Perss, Atlanta, Page:349-415. [Departemen
Perindustrian]. 1982. Perkembangan
Industri Kertas dan Pulp di Indonesia dan
Dunia. Biro Data dan Analisis.
Gaffar, Shabarni. 2012. Degradasi
Enzimatik Selulosa dari Batang Pohon
Pisang Untuk Produksi Glukosa dengan
bantuan Aktivitas Selulolitik Trichoderma
Viride.
http://pustaka.unpad.ac.id/archives/18015/
Hidayati, Sri.2000. Kajian Penggunaan
Asam Peroksida dalam Media Asam Asetat
untuk Pemutihan terhadap Sifat Kimia pulp
Ampas tebu hasil organosol. Jurnal
Agripeat, Fakultas Pertanian, Universitas
Palangkaraya Kalimantan tengah.
Jamil, N.H. 2009. Pengaruh Hidrogen
Peroksida Pada Proses Pemutihan Pulp Dari
Serat Daun Nanas, Skripsi Jurusan Teknik
Kimia Universitas Sultan Ageng Tirtayasa,
Cilegon
Lachenal, D.1996. in pulp bleaching,
Dence, C.W., and Reeve, D.W., Eds.,
TAPPI PRESS, Atlanta, pp. 347-361.
Lehninger.1993. Dasar-Dasar Biokimia.
Jakarta: Erlangga
Muzzie, M. D. 2006. Hemiselulosa and
Lignin. New Jersey
Pari G. 2011. Pengaruh selulosa terhadap
struktur karbon arang. J Penelitian Hasil
Hutan 29:33-45.
Rowell RM. 2005. Handbook of Wood
Chemistry and Wood Composites.
Florida:CRC Pr
Rukmana, R., 1996. Durian. Budidaya dan
Pasca Panen. Kanisius, Yogyakarta.
Santoso an Wisastra.2009. Albedo Markisa
Konyal Sebagai Bahan Baku Pembuatan
Kertas dengan Metode Organosolv.
Prosiding Seminar Kimia Bersama UKM-
ITB VIII.
Sjostrom, E. 1995. Kimia Kayu: Dasar –
dasar dan Penggunaan.Jilid 2. Yogyakarta:
Universitas Gajah Mada Press.
Standar Nasional Indonesia, Kertas Cetak A
(SNI 7274:2008)
Standar Nasional Indonesia, Penentuan
Bilangan Kappa (SNI 0494:2008)
Standar Nasional Indonesia, Kadar Air Pulp
(SNI 7070:2005)
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta
Widarto, Heru. 2007. Uji Aktivitas Minyak
Atsiri Kulit Durian (Durio zibethinus
Murr) sebagai
Obat.http://viwer.eprintis.ums.ac.kt/archive
/etd/5148, diakses pada tanggal 7
September 2013
Zamora, Antonio.2013. Disakarida dan
Polisakarida.
http://www.scientificpsychic.com/fitness/car
bohydrates.html
Wibisono, Ivan dkk. 20011. Pembuatan
pulp dari alang-alang. WIDYA TEKNIK
Vol. 10, No. 1, 2011 (11-20)
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1.
A. Biodata Ketua
1 Nama Lengkap Tia Widiastuti
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Kimia
4 NIM 3325100153
5 Tempat dan Tanggal Lahir Tangerang, 10 Juli 1992
6 E-mail thyawidiastuti@yahoo.com
7 Nomor Telepon / HP 085693071229
A. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN Larangan
Selatan 01
SMPN 11
Tangerang
SMAN 101 Jakarta
Barat
Jurusan IPA
Tahun masuk –
lulus 1998-2004 2004-2007 2007-2010
B. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi
lainnya)
No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi
Penghargaan Tahun
1 Penerima hibah dana PKM-K DIKTI 2011
2 10 Besar Finalis PKM-GT UNJ 2011
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum.Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai
ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM Artikel Ilmiah Dikti 2013.
Jakarta, 23 Maret 2014
Pengusul
(Tia Widiastuti)
Biodata Anggota 1
1 Nama Lengkap Pratiwi Phuspita Ningrum
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Biologi
4 NIM 3425120265
5 Tempat dan Tanggal Lahir Bekasi, 1 November 1994
6 E-mail pratiwi.01scorpio@gmail.com
7 Nomor Telepon / HP 08979417553
A. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN Kaliabang
Tengah
SMP Taman
Harapan SMAN 10 Bekasi
Jurusan IPA
Tahun masuk - lulus 2000-2006 2006-2009 2009-2012
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum.Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai
ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM Artikel Ilmiah Dikti 2013.
Jakarta, 23 Maret 2014
Pengusul
(Pratiwi Phuspita Ningrum)
Biodata Anggota 2
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Mochammad Aldi Mauludin
2 Jenis Kelamin Laki-Laki
3 Program Studi Pendidkan Tekhnik Elektronika
4 NIM 5215122659
5 Tempat dan Tanggal Lahir Bogor, 03 September 1994
6 E-mail Aldimocha94@yahoo.co.id
7 Nomor Telepon / HP 089623814233
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN 1Cileungsi SMPN 1Cileungsi SMKN 1Gn.Putri
Jurusan
T.Elektronika
Industri
Tahun masuk –
lulus 2000-2006 2006-2009 2009-2012
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum.Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai
ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah Artikel Ilmiah Dikti 2013.
Jakarta, 23 Maret 2014
Pengusul
(Mochammad Aldi M)
Biodata Anggota 3
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Neo Dinastian Onssalis
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Program Studi Pendidikan Teknik Mesin
4 NIM 5315102698
5 Tempat dan Tanggal Lahir Kebumen, 13 september 1992
6 E-mail Neo.dinastian@gmail.com
7 Nomor Telepon / HP 083897994960
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN
Sukatani 1 SMPN 1 Rajeg SMAN 1 Rajeg
Jurusan IPA
Tahun masuk - lulus 1998-2004 2004-2007 2007-2010
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum.Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai
ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM Artikel Ilmiah Dikti 2013.
Jakarta, 23 Maret 2014
Pengusul
(Neo Dinastian Onssalis)
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA Kampus Universitas Negeri Jakarta, Jalan Rawamangun Muka, Jakarta 13220
Telp/ Fax : Rektor : (021) 4893854, PR.I : 4895130, PR.II : 4893918, PR.III : 4892926
PR IV : 4893982, BAUK : 4750930, BAAK : 4759091, BAPSI : 4752180, Bag UHTP : Telp.
4890046
Bag Keuangan : 4892414, Bag Kepegawaian : 4890536, Humas 4898486
Surat Pernyataan Sumber Tulisan PKM-AI
Saya yang menandatangani Surat Pernyataan ini:
- Nama : Tia Widiastuti
- NIM : 3325100153
1) Menyatakan bahwa PKM-AI yang saya tuliskan bersama anggota tim lainnya benar
bersumber dari kegiatan yang telah dilakukan:
- P3KPM (Program Pendanaan Penelitian Kelompok Peneliti Muda) yang telah
dilakukan sendiri oleh penulis bukan oleh pihak lain.
- Topik kegiatan yang kami ikuti adalah.
- Pelaksanaan kegiatan dilakukan pada tahun 2013 di Universitas Negeri Jakarta.
2) Naskah ini belum pernah diterbitkan/dipublikasikan dalam bentuk prosiding maupun
jurnal sebelumnya.
Demikian Surat Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran tanpa paksaan pihak
manapun juga untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Jakarta, 23 Maret 2014
top related