Perwil12

Post on 20-Jun-2015

792 Views

Category:

Business

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

materi kuliah

Transcript

Analisis IntrawilayahProvinsi Jawa Tengah

… Kelompok 4 …

Adinda S. T.L2D007002

Detrian Filani L2D007013Helmia Adita F.

L2D007020Nograito W. T L2D007041Rampi Melati L2D007048Sofan A. L2D007060Sri Wulansari L2D007061Vibi Dhika N. L2D007071

Tugas Pertemuan ke-12Tugas Pertemuan ke-12

Gambaran UmumGambaran UmumJawa Tengah sebagai salah satu provinsi di Jawa, terletak

pada 5˚ 40' LS - 8˚ 30' LS dan antara 108˚ 30‘ - 111˚ 30' BT. Secara administratif Provinsi Jawa Tengah terbagi menjadi 29 kabupaten dan 6 kota. Luas wilayah Provinsi Jawa Tengah sebesar 3,25 juta hektar atau sekitar 25,04% dari luas pulau Jawa dan sekitar 1,70% dari luas Indonesia.

Batas-batas wilayah Provinsi Jawa Tengah, yaitu:•Utara : Laut Jawa•Selatan : DIY dan Samudera Hindia•Barat : Provinsi Jawa Barat•Timur : Provinsi Jawa Timur

Analisis IntrawilayahAnalisis Intrawilayah• Analisis intrawilayah merupakan salah satu jenis analisis yang

melihat secara lebih mendalam apa yang ada di dalam wilayah. Jadi, wilayah dilihat sebagai sum atau penjumlahan dari elemen-elemen yang ada di dalamnya.

• Dalam hal ini yang disoroti adalah bagaimana karakteristik dari tempat-tempat dalam suatu wilayah dan bagaimana interaksi yang terjadi di dalamnya.

• Analisis intrawilayah Provinsi Jawa Tengah ini membahas dan menganalisis mengenai perkembangan karakteristik ekonomi di kabupaten dan kota yang ada di Jawa Tengah dengan melihat perkembangan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) terbesar dari sektor tertentu tahun 2003 – 2005.

Grafik PDRB 10 Kabupaten dan KotaGrafik PDRB 10 Kabupaten dan Kotadi Provinsi Jawa Tengahdi Provinsi Jawa Tengah

• Berdasarkan grafik tersebut dapat dilihat kontribusi pendapatan dari 10 kabupaten dan kota ke Provinsi Jawa Tengah.

• Kota Semarang memberikan kontribusi pendapatan terbesar, sedangkan Kota Pekalongan memberikan kontribusi pendapatan terkecil ke Provinsi Jawa Tengah.

• Dengan begitu dapat d

Grafik PDRB Sektor IndustriGrafik PDRB Sektor IndustriKabupaten/Kota di Provinsi Jawa TengahKabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah

Grafik PDRB Sektor PerdaganganGrafik PDRB Sektor PerdaganganKabupaten/Kota di Provinsi Jawa TengahKabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah

Grafik PDRB Sektor PertanianGrafik PDRB Sektor PertanianKabupaten/Kota di Provinsi Jawa TengahKabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah

KesimpulanKesimpulan1. Komposisi Keruangan Provinsi Jawa TengahKab. Kudus, Kab. Jepara, Kab. Semarang, Kota Surakarta,

Kota Semarang, dan Kota Pekalongan berperan sebagai wilayah pusat perkotaan karena sektor basisnya berasal dari industri dan perdagangan, bukan dari sektor pertanian.

Sedangkan Kab. Pati, Kab. Demak, Kab. Temanggung, Kab. Brebes berperan sebagai wilayah pusat pedesaan karena sektor basisnya berasal dari pertanian. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar wilayah di 4 kabupaten tersebut adalah non-terbangun dan dominasi pekerjaan penduduknya adalah petani.

Lanjutan…Lanjutan…2. Kemungkinan Hubungan yang Terjadi antara Wilayah

Pusat Perkotaan dengan Wilayah Pusat Pedesaan Wilayah pusat perkotaan akan menjadi tempat yang

akan menyediakan lapangan kerja non-agraris sehingga masyarakat dari wilayah pusat pedesaan kemungkinan besar akan pergi ke wilayah pusat kota untuk mencari pekerjaan yang lebih baik.

Wilayah pusat perkotaan menyediakan berbagai fasilitas yang lebih lengkap, yang juga dibutuhkan masyarakat pusat pedesaan. Sedangkan wilayah pusat pedesaan merupakan penyedia hasil pertanian (untuk kebutuhan sehari-hari) kepada masyarakat pusat perkotaan.

_Sekian__Sekian_dandan

… Terima Kasih …… Terima Kasih …