perbedaan pelajar dlm pbm

Post on 28-Jun-2015

53 Views

Category:

Documents

2 Downloads

Preview:

Click to see full reader

Transcript

PERBEDAAN PELAJAR

Oleh:

Marniati

1

• Menjelaskan pandangan yang berbeda tentang intelegensia mempengaruhi pembelajaran.

• Mendefinisikan status sosial ekonomi dapat mempengaruhi kinerja sekolah

• Menjelaskan budaya berperan dalam belajar.• Menjelaskan pengaruh dari keberhasilan pada aspek berbeda

(gender) terhadap keberhasilan sekolah• Menjelaskan peran sekolah dan kelas untuk memenuhi

kebutuhan siswa yang berisiko

SUB POKOK BAHASAN:

Status Sosial Ekonomi

Gender

Intelegensia

Budaya

Siswa Normal

Siswa Bermasala

h

Keberhasilan Sekolah

INTELEGENSI(merupakan karakter tunggal)Snyderman & Rothman,1987Bloom,1963Halper & Lamay, 2000; 1995charles,Speatman, 1927Jensen, 1987Woodcock, 1995

INTELEGENSI(merupakan karakter ganda/ teori Gardner)Howar Gardner (1983, 1999b) diilhamiKrechevsky & Siedel (1998)Gardner (1999a)Shearer (2002)Gardner (1995b)Berk (2003; Kail, 1998)Bracken,Mccallum,& Shaughnessy (1999)

Teori Gardner tentang intelegensi ganda:

Teori Gardner tentang intelegensi ganda:

Dimensi Contoh

Intelegensi linguisticIntelegensi matematika-logisIntelegensi musikIntelegensi spasialIntelegensi bodi-kinestetikIntelegensi interpeIntelegensi intrapersonaIntelegensi naturalist

penyair, wartawanIlmuwan, ahli matematikaComposer, pemain biolaPemahat, nahkoda.Penari, atlit.Terapis, tenaga penjual.Kewaspadaan individuNaturalis, ahli biologi, antropologis.

Dimensi Aplikasi

Linguistik

Logika- Matematika

Spasial

Musik

Bodi-kinestetik

Interpersonal

Intrapersonal

Naturalis.

Bagaimana saya bisa membuat siswa berbicara atau menulis tentang suatu ide?

Bagaimana saya menggunakan angka, logika, dan klasifikasi untuk mendorong siswa menghitung atau mengklarifikasi ide tersebut?

Apa yang bisa saya lakukan untuk membantu siswa membuat visualisasi, menggambar, atau membuat konsep ide secara spasial?

Bagaimana saya membantu siswa untuk menggunakan bunyi-bunyian sekitar (lingkungan), atau membuat ide dalam ritme dan melodi?

Apa yang bisa saya lakukan untuk membantu siswa melibatkan keseluruhan badan atau menggunakan pengalaman tangan?

Bagaimana bisa kawan sebaya, usia yang berlawanan atau pembelajaran kooperatif digunakan untuk membantu siswa mengembangkan keterampilan interaktif mereka?

Bagaimana saya membuat siswa memikirkan kapasitas dan perasaan mereka dan membuat mereka lebih waspada atas diri mereka sebagai seseorang dan pelajar?

Bagaimana saya bisa memberikan pengalaman yang mengharuskan siswa untuk mengklasifikasi jenis obyek yang berbeda dan menganalisa skema klasifikasi mereka?

Aplikasi instruksional dari intelegensi ganda Gardner

Robert Sternberg (Sternberg, 1990; Sternberg & Grigorenko, 2000), teoretikus multitrait lainnya, memandang kemampuan untuk fungsi secara efektif dalam dunia nyata sebagai indikator intelegensi yang penting, yang dia pandang terdiri atas bagian kognitif: (a) komponen proses-keterampilan digunakan dalam penyelesaian masalah, (b) komponen kontekstual-hubungan antara intelegensi dan lingkuangan, dan (c) komponen pengalaman-mekanisme untuk memodifikasi intelegensi melalui pengalaman.

Kontroversi budaya dalam pengukuran intelegensi

Beberapa cara yang dilakukan guru untuk mempertahankan harapan yang tepat untuk semua siswa:

Perlakukan semua siswa anda sesama mungkin. Waspadalah akan perilaku verbal dan nonverbal anda Gunakan contoh yang berkualitas tinggi dan representasi isi lainnya untuk mengganti perbedaan dalam pengetahuan latar belakangNilai siswa anda secara menyeluruh dan seringkali, gunakan penilaian terutama sebagai alat belajarJagalah kerahasiaan hasil penilaian, dan dorong murid anda untuk melakukan hal yang sama.Berikan feedback detail untuk semua penilaian sehingga siswa bisa menggunakannya sebagai kesempatan belajar.

Pengaruh SES dalam belajar

Eggen dan Kauchak (1997) menyatakan bahwa SES mempengaruhi belajar dan mengidentifikasi tiga area tersebut berdasarkan: (a) kebutuhan dasar dan pengalaman, (b) keterlibatan orang tua, dan (c) sikap dan nilai.

. a) Kebutuhan Dasar dan Pengalaman SES mempengaruhi kemampuan keluarga untuk memenuhi kebutuhan dasar, yang antara lain bisa disebabkan karena: kurangnya mendapat perawatan kesehatan yang memadai, tidak memiliki rumah, masalah ekonomi yang disebabkan karena kondisi keluarga yang kurang stabil dan kurang terpelihara (Mc Lyod, 1998)

Tidak adanya rasa aman pada anak yang mengganggu sekolah

mereka terkait dengan tugas dan masalah perpindahan yang sering terjadi. SES juga mempengaruhi pengalaman latar belakang anak (McLyod, 1998; Trawick- Smith, 1997).

b) Keterlibatan Orang Tua SES juga mempengaruhi keterlibatan orang tua dalam pendidikan anak dan pola interaksi anak dan orang tua, yang pada gilirannya akan mempengaruhi belajar. (Hess & McDevitt, 1984)

c) Sikap dan Nilai

Dampak SES juga disalurkan melalui sikap dan nilai orang tua. Contoh, banyak orang tua dengan SES tinggi menilai dan menekankan pada otonomi, tanggung jawab pribadi, dan kontrol diri

; sebaliknya orang tua dengan SES rendah menempatkan penekanan yang lebih besar pada kesesuaian dan kepatuhan (Macionis, 2000).

Secara umum, orang tua dengan SES yang tinggi mempunyai harapan yang tinggi untuk anak mereka dan mendorong mereka untuk lulus dari sekolah tingkat atas dan melajutkan ke perguruan tinggi (Trusty & Pirtle, 1998) ; Sebaliknya, orang tua dengan SES rendah cenderung mempunyai aspirasi yang lebih rendah, membiarkan anak mereka „menyimpang“ di kelas, dan mengandalkan keputusan teman-temannya (Marks,1995)

SES: Beberapa Saran dan Implikasi untuk Guru

> Diantara tiga komponen SES, pekerjaan, pendapatan, dan level pendidikan- peneliti menemukan bahwa level pendidikan menjadi komponen yang paling mempengaruhi dalam kinerja di sekolah.

> Saran yang dapat dilakukan guru untuk mengatasi hal yang berkaitan dengan SES adalah: Guru bisa menggunakan pengetahuannya untuk membantu siswa menggunakan serta meningkatkan kebanggan dalam kelurga dan sumber daya komunitas yang bisa mereka peroleh. Guru juga bisa mendukung belajar bagi semua siswa dengan memberikan lingkungan belajar yang aman dan tertata, menggunakan contoh dan representasi berkualitas tinggi, menghubungkannya dengan kehidupan siswa, dan meningkatkan level yang tinggi dari interaksi dalam aktivitas belajar. Strategi ini bersifat efektif bagi semua siswa; bagi mereka yang berasal dari latar belakang SES rendah, mereka sangatlah penting.

“Peranan Budaya dalam Belajar“

BudayaBerarti pola sikap, nilai, adat, dan perilaku yang menjadi karakter sebuah kelompok sosial (Banks, 1997). Seperti halnya SES, budaya mempengaruhi keberhasilan sekolah melalui sikap, nilai, dan cara memandang dunia yang dibawa oleh budaya.Budaya membantu menentukan pola sikap, nilai, adat, dan perilaku yang dibawa anak ke sekolah. Kesesuaian antara budaya anak dan sekolah mempunyai pengaruh yang kuat dalam keberhasilan belajar. Pengajaran yang secara kultural bersifat responsif menciptakan hubungan antara budaya siswa dan instruksi kelas

Budaya dan pendidikan di sekolahPerbedaan budaya dapat mempengaruhi cara siswa merespon instruksi guru, yaitu yang berkaitan dengan: > Dasar budaya dari sikap dan nilai > Perbedaan budaya dalam interaksi antara orang dewasa dan anak-anak

> Organisasi kelas: bekerja sama dan menentang budaya siswa> Komunikasi sekolah

Peran Sekolah dan Kelas Untuk Memenuhi Kebutuhan Siswa yang Bermasalah/Berisiko :

Mengelola/manajemen yang baik (profesional) Fokus pada bidang akademik Adanya pemantauan progres yang berkelanjutan, Melibatkan Orang tua yang kuat. Memiliki Guru yang Memiliki Kompetensi dan Komitmen

yang tinggi Dalam PBM Guru Menggunakan berbagai instruksi

interaktif dan Strategi Motivasi. Dalam Mengajar Guru Dapat Menciptakan Kepedulian

yang Tinggi terhadap kehidupan Siswa Dalam Mengajar Guru harus dapat melibatkan siswa yang

lebih besar.

MENGAJAR SISWA YANG BERADA DALAM RESIKO (Brophy:1986)

1. Menciptakan dan menjaga lingkungan belajar secara teratur dengan rutin.

2. Menggabungkan harapan yang tinggi dengan feedback yang berkala tentang progres belajar.

3. Menggunakan strategi mengajar yang secara aktif melibatkan semua siswa dan mempromosikan level keberhasilan yang tinggi/

4. Menggunakan contoh berkualitas tinggi yang memberikan latar belakang pengetahuan yang diperlukan siswa untuk belajar sesuatu yang baru.

5. Menekankan regulasi pribadi dan kemahiran akan strategi belajar siswa.

PRINSIP MENYUSUN PEMBELAJARANUNTUK SISWA

YANG BERADA DALAM RESIKO Kelas diatur sedemikian rupa dan

ini secara rutin dilakukan Guru. Mengkomunikasikan harapan yang

tinggi untuk siswanya dengan 2 cara

1. memanggil satu persatu2. memberi pertanyaan dan

mengharuskan siswa menjelaskan jawabannya.

Mengembangkan pelajaran dengan memberikan contoh nyata

top related