PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DALAM …eprints.upnjatim.ac.id/4487/1/file1.pdf · peran badan usaha milik desa (bumdes) dalam pemberdayaan masyarakat di desa pandankrajan
Post on 16-Feb-2018
271 Views
Preview:
Transcript
PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DALAM
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI DESA PANDANKRAJAN KECAMATAN KEMLAGI
KABUPATEN MOJOKERTO
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pada FISIP UPN “Veteran” Jawa Timur
Disusun Oleh :
AGUNG SEPTIAN WIJANARKO NPM. 0841010033
YAYASAN KESEJAHTERAAN PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA
SURABAYA 2012
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DALAM
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
DI DESA PANDANKRAJAN KECAMATAN KEMLAGI
KABUPATEN MOJOKERTO
Oleh :
AGUNG SEPTIAN WIJANARKO
NPM. 0841010033
Telah Dipertahankan Dihadapan Dan Diterima Oleh Tim Penguji Skripsi Jurusan Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur
Pada Tanggal : 12 Desember 2012
Pembimbing Utama
Drs. Pudjo Adi, Msi NIP. 195105101973031001
Tim Penguji : 1. Ketua
Drs. Pudjo Adi, Msi NIP. 195105101973031001
2. Sekretaris
DR. Ertien Rining N, MSi
NIP. 196801161994032001 3. Anggota
Tukiman, S.Sos, Msi
NIP. 196103231989031001 Mengetahui,
Dekan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur
Dra. Ec. Hj Suparwati, MSi NIP. 195507181983022001
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DALAM
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
DI DESA PANDANKRAJAN KECAMATAN KEMLAGI
KABUPATEN MOJOKERTO
Nama Mahasiswa : Agung Septian Wijanarko
NPM : 0841010033
Jurusan : Ilmu Administrasi Negara
Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Menyatakan bahwa Skripsi ini telah direvisi dan disahkan
Pada Tanggal..............................
Mengetahui / Menyetujui
Dosen Penguji I
Drs. Pudjo Adi, Msi NIP. 195105101973031001
Dosen Penguji II
DR. Ertien Rining N, MSi NIP. 196801161994032001
Dosen Penguji III
Tukiman, S.Sos, Msi NIP. 196103231989031001
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DALAM
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
DI DESA PANDANKRAJAN KECAMATAN KEMLAGI
KABUPATEN MOJOKERTO
Disusun Oleh :
AGUNG SEPTIAN WIJANARKO
NPM. 0841010033
Telah disetujui untuk mengikuti ujian skripsi
Menyetujui,
Pembimbing Utama
Drs. Pudjo Adi, Msi NIP. 195105101973031001
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur
Dra. Ec. Hj Suparwati, MSi
NIP. 195507181983022001
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan
rahmat dan hidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi
yang berjudul “Peran Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dalam Pemberdayaan
Masyarakat di Desa Pandankrajan Kecamatan Kemlagi Kabupaten
Mojokerto”. Tugas ini dibuat dalam memenuhi persyaratan kurikulum pada Jurusan
Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas
Pembangunan Nasional “VETERAN” Jawa Timur.
Dalam tersusunnya penelitian skripsi ini penulis mengucapakan terima kasih
sebesar-besarnya kepada Drs. Pudjoadi, Msi. selaku dosen pembimbing yang telah
meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan kepada penulis. Disamping itu
penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dra. Hj. Suparwati, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik.
2. Bapak Dr. Lukman Arif, M.Si, selaku Ketua Program Studi Administrasi
Negara.
3. Bapak/Ibu Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Jawa Timur.
4. Seluruh pengurus BUMDes Pandankrajan yang telah banyak membantu
penulis dalam menyelesaikan proposal skripsi ini.
5. Kedua Orang tuaku yang telah memberikan dukungan baik moril maupun
materiil selama proses penyusunan proposal skripsi ini.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
iii
6. Teman-teman dan semua pihak yang tak bisa penulis sebutkan satu-persatu
yang secara langsung maupun tidak langsung telah memberikan masukan dan
bantuan dalam penyusunan laporan ini.
Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari masih ada kekurangan-
kekurangan dalam penyusunannya. Oleh karena itu penulis senantiasa bersedia dan
terbuka dalam menerima saran, kritik dari semua pihak yang dapat menambah
kesempurnaan skripsi.
Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih serta besar harapan penulis
skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Surabaya, Desember 2012
Penulis
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
iv
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................................. iv
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................................... . viii
DAFTAR TABEL ...................................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ................................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah .............................................................................................. 9
1.3. Tujuan Penelitian ............................................................................................... 10
1.4. Manfaat Penelitian ............................................................................................. 11
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1. Penelitian Terdahulu .......................................................................................... 12
2.2. Landasan Teori ................................................................................................... 15
2.2.1. Peran ........................................................................................................ 15
2.2.1.1. Pengertian Peran ....................................................................... 15
2.2.2. Kebijakan Publik ..................................................................................... 16
2.2.2.1. Pengertian Kebijakan Publik .................................................... 16
2.2.2.2. Tahap – Tahap Kebijakan Publik ............................................. 18
2.2.2.3. Implementasi Kebijakan Publik ............................................... 19
2.2.2.4. Keberhasilan Implementasi Kebijakan .................................... 21
2.2.2.5. Kegagalan Implementasi Kebijakan ........................................ 21
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
v
2.2.3. Pemberdayaan Masyarakat ..................................................................... 22
2.2.3.1. Pengertian Pemberdayaan ........................................................ 22
2.2.3.2. Pengertian Pemberdayaan Masyarakat .................................... 23
2.2.3.3. Tujuan Pemberdayaan Masyarakat .......................................... 24
2.2.3.4. Strategi Pemberdayaan Masyarakat ......................................... 25
2.2.3.5. Upaya-upaya Pemberdayaan Masyarakat ............................... 26
2.2.4. Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) .................................................... 28
2.2.4.1. Pengertian BUMDes ................................................................. 28
2.2.4.2. Tujuan Pendirian BUMDes ...................................................... 30
2.2.4.3. Landasan Hukum BUMDes ..................................................... 32
2.2.4.4. Prinsip Pengelolaan BUMDes ................................................. 34
2.2.5. Kesejahteraan Masyarakat ....................................................................... 36
2.2.5.1. Pengertian Kesejahteraan ......................................................... 36
2.2.5.2. Perkembangan Pengukuran Tingkat Perkembangan .............. 37
2.2.5.3. Kriteria Kesejahteraan .............................................................. 37
2.2.5.4. Tujuan Kesejahteraan Sosial .................................................... 40
2.2.5.5. Pendekatan Kesejahteraan ........................................................ 41
2.2.5.6. Indikator Kesejahteraan ............................................................ 42
2.2.6. Simpan Pinjam ........................................................................................ 43
2.2.6.1. Pengertian Simpan Pinjam ....................................................... 43
2.3. Kerangka Berfikir .............................................................................................. 45
BAB III METODE PENELITIAN
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
vi
3.1. Jenis Penelitian ................................................................................................... 46
3.2. Fokus Penelitian ................................................................................................. . 47
3.3. Lokasi Penelitian ................................................................................................ . 48
3.4. Sumber Data ....................................................................................................... . 48
3.5. Pengumpulan Data ............................................................................................. . 50
3.6. Analisis Data ...................................................................................................... . 51
3.7. Keabsahan Data ................................................................................................. 53
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum ................................................................................................ . 56
4.1.1 Sejarah Berdirinya BUMDes Desa Pandankrajan ………....................... 56
4.1.2 Tujuan BUMDes Desa Pandankrajan ....................................................... . 60
4.1.3 Kegiatan BUMDes Desa Pandankrajan ................................................... . 60
4.1.4 Persyaratan Menjadi Anggota BUMDes Desa Pandankrajan ................ . 60
4.1.5 Stuktur Oraganisasi BUMDes Desa Pandankrajan ................................. . 61
4.1.6 Tugas Dan Tanggung Jawab Pengurus BUMDes Desa Pandan Krajan . . 61
4.1.7 Komposisi Pengelola BUMDes Desa Pandankrajan ................................ . 62
4.1.8 Komposisi Anggota BUMDes Desa Pandankrajan .................................. . 62
4.2 Hasil Penelitian .................................................................................................... . 63
4.2.1 Simpanan ..................................................................................................... . 65
4.2.2 Pinjaman ...................................................................................................... . 74
4.3 Pembahasan .......................................................................................................... . 84
4.3.1 Simpanan ..................................................................................................... . 85
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
vii
4.3.2 Pinjaman ...................................................................................................... . 90
BAB V KESIMPLAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan........................................................................................................... . 97
5.2 Saran ..................................................................................................................... . 99
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Kerangka Berfikir ...................................................................................... 38
Gambar 3.1 Analisis Model Interaktif Menurut Miles dan Huberman .......................... 46
Gambar 4.1 Kantor BUMDes Pandan Arum Desa Pandankrajan …………………….. 59
Gambar 4.2 Struktur Organisasi BUMDes Desa Pandankrajan………………………... 61
Gambar 4.3 Buku Simpanan dan Kartu Tabungan BUMDes Desa Pandankrajan …….. 73
Gambar 4.4 Kartu Pengakuan Hutang dan Pemberian Pinjaman ……………………… 78
Gambar 4.5 Usaha Masyarakat Desa Pandankrajan …………………………………… 83
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
ix
Daftar Tabel
Tabel 4.1 Daftar Pengurus BUMDes Desa Pandankrajan …………………………… 62
Tabel 4.2 Daftar Anggota BUMDes Desa Pandankrajan ……………………………. 63
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
x
ABSTRAKSI
AGUNG SEPTIAN WIJANARKO, PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDES) DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI DESA PANDANKRAJAN KECAMATAN KEMLAGI KABUPATEN MOJOKERTO
Penelitian ini didasarkan pada fenomena yang terjadi yaitu Kurangnya program kegiatan pemberdayaan masyarakat dan tingkat ekonomi masyarakat Desa Pandankrajan yang masih rendah karena masyarakat Desa Pandankrajan rata-rata bekerja sebagai petani, diharapkan keberadaan BUMDes mampu mendorong dinamisasi kehidupan ekonomi serta sebagai penggerak perekonomian masyarakat desa dan diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa. Keberadaan BUMDes yang sudah ditetapkan dalam Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Mojokerto Nomor 18 Tahun 2006 Tentang Pembentukan dan Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), diharapkan Pemerintah Desa dapat memahami tentang pembentukan dan pengelolaan BUMDes, sehingga dapat dijadikan sebagai penggerak perekonomian masyarakat desa dan diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa, khususnya desa tertinggal atau desa yang tingkat perekonomiannya rendah.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan fokus penelitian: tepat informasi, tepat jaminan, tepat subyek, tepat waktu, tepat tempat. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dengan key person dan informan serta dokumentasi dari arsip kantor BUMDes Desa Pandankrajan.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan serta menggunakan teknik analisis data model interaktif terhadap obyek penelitian yaitu Peran Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dalam Pemberdayaan Masyarakat Desa Pandankrajan Kecamatan Kemlagi Kabupaten Mojokerto, dapat disimpulkan bahwa 1) pengurus dan anggota BUMDes telah berperan dalam mengumpulkan modal BUMDes agar tujuannya dalam memberdayakan masyarakat bisa tercapai. 2) pengurus dan anggota BUMDes telah berperan dalam mengumpulkan modal BUMDes agar tujuannya dalam memberdayakan masyarakat bisa tercapai. 3) upaya BUMDes untuk menambah modal dari simpanan sukarela belum bisa terpenuhi. Kurangnya dukungan dari masyarakat yang mengumpulkan modal BUMDes untuk melakukan simpanan sukarela. 4) upaya BUMDes dalam memberi pinjaman kepada anggota telah membantu untuk meningkatkan perekonomian masyarakat, hal ini tujuan BUMDes untuk mencapai kesejahteraan masyarakat telah tercapai.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pembangunan nasional bertujuan untuk mewujudkan masyarakat adil
dan makmur yang merata material dan spiritual berdasarkan Pancasila dan
UUD RI 1945 dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
merdeka, bersatu, berkedaulatan rakyat. Titik berat pembangunan diletakkan
pada bidang ekonomi yang merupakan penggerak utama pembangunan
seiring dengan kualitas sumber daya manusia dan didorong secara saling
memperkuat, saling terkait dan terpadu dengan pembangunan bidang-bidang
lainnya yang dilaksanakan selaras, serasi dan seimbang guna keberhasilan
pembangunan di bidang ekonomi dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran
pembangunan nasional. Bertitik tolak pada pembangunan tersebut,maka
pemerintah dan rakyat Indonesia mempunyai kewajiban untuk menggali,
mengolah dan membina kekayaan alam tersebut guna mencapai masyarakat
yang adil dan makmur sesuai dengan Undang Undang Dasar 1945 Pasal 33.
Hal ini merupakan sebuah konsekuensi logis bagi bangsa Indonesia
yang memang sebagian besar penduduknya hidup di daerah pedesaan yang
mencapai 70 % dari keseluruhan penduduk di Indonesia. Sehingga titik
sentral pembangunan adalah daerah pedesaan. Arti penting pembangunan
pedesaan adalah bahwa dengan menempatkan desa sebagai sasaran
pembangunan, usaha untuk mengurangi berbagai kesenjangan pendapatan,
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2
kesenjangan kaya dan miskin, kesenjangan desa dan kota akan dapat lebih
diwujudkan.
Hal ini dipertegas lagi oleh GBHN 1999 tentang pembangunan
pedesaan yang intensitasnya ditingkatkan guna mempercepat pembangunan
pedesaan dalam rangka pemberdayaan masyarakat terutama petani dan
nelayan melalui penyediaan prasarana, pembangunan sistem agribisnis,
industri kecil dan kerajinan rakyat. Pengembangan kelembagaan, penguasaan
teknologi, dan pemanfaatan sumber daya alam (GBHN: 1999).
Yang dibentuk berbagai institusi lokal atau lembaga kemasyarakatan
oleh Pemerintah semisal LKMD, PKK, Klompencapir, Kelompok Tani dan
lembaga kemasyarakatan lainnya, sebagai akibat dari masuknya program
pembangunan ke pedesaan demi percepatan pelaksanaan pembangunan
pedesaan, serta di berlakukannya sistem birokrasi modern secara nasional
(Suyanto:1996). Selama ini di desa telah ada seperangkat lembaga-lembaga
yang muncul dan timbul dari inisiatif masyarakat setempat untuk memenuhi
kebutuhan hidup yang harus dipenuhinya. Umumnya lembaga-lembaga lokal
ini masih bersifat sangat tradisional dengan berbagai kekurangankekurangan
yang ada dari segi organisasi/kelembagaan modern. Padahal disisi lain
pemerintah sebagai Stakeholder dari program pembangunan sangat
memerlukan lembaga yang sangat mumpuni untuk menjadi wadah/saluran
pembangunan bahkan sarana paling tepat untuk percepatan pembangunan
pedesaan. Dengan berpijak pada realita semacam inilah maka pemerintahpun
mengeluarkan kebijakan mengenai perlunya pembentukan lembaga
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
3
kemasyarakatan modern dalam rangka pelaksanaan pembangunan di
pedesaan dengan pertimbangan, bahwa lembaga kemasyarakatan modern
yang dibuat pemerintah yang memang dirancang secara khusus untuk
kegiatan pembangunan akan lebih memberikan peluang besar guna
keberhasilan pembangunan itu sendiri dari pada pemerintah menggunakan
lembaga kemasyarakatan yang sudah ada yang umumnya bercorak kultural,
agamis dan tradisional. Fenomena tentang keberadaan lembaga
kemasyarakatan tradisional yang demikian ini adalah bukan hanya
merupakan sebuah kebetulan saja, akan tetapi sudah menjadi realita umum di
dalam masyarakat. Dimana masyarakat desa ternyata lebih memilih
bergabung dan aktif menjadi anggota lembaga kemasyarakatan, dalam hal ini
adalah Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
Pemerintah juga diharapkan dapat menciptakan iklim usaha yang
mendorong perkembangan Perekonomian secara sehat, baik dalam
meningkatkan kesejahteraan anggota dan masyarakat disekitarnya, maupun
turut serta dalam membangun system perekonomian nasional.sebagai
organisasi ekonomi, perkembangan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)
tidak mungkin dapat dilepaskan dari kondisi persaingan yang dihadapinya
dengan pelaku-pelaku ekonomi yang lain.
Menurut data Kementerian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal
(KPDT; 2009), terdapat 38.232 (54,14 persen) kategori desa maju, yang
terdiri dari 36.793 (52,03 persen) kategori maju dan 1.493 (2,11 persen)
kategori amat maju. Sementara itu, desa tertinggal berjumlah 32.379 (45,86
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4
persen) yang terdiri dari 29.634 (41,97 persen) kategori tertinggal dan 2.745
(3,89 persen) kategori amat tertinggal.
Desa tertinggal adalah desa yang belum dapat dilalui mobil, belum
ada sarana kesehatan, belum ada pasar permanen, dan belum ada listrik. Rata-
rata keluarga miskin di desa tertinggal adalah 46,44 persen dan Indeks
Pembangunan Nasional (IPN) desa tertinggal sebesar 66,46 persen. Data ini
berbicara, hampir separuh desa di Indonesia tertinggal. Tentu, peningkatan
alokasi anggaran ke daerah dari tahun ke tahun seharusnya mampu
mengurangi jumlah desa tertinggal. Namun, stimulus desentralisasi fiskal
kurang optimal berjalan untuk membangun basis perekonomian didesa guna
meningkatnya kesejahteraan masyarakat desa.
Memang pengembangan basis ekonomi di pedesaan sudah semenjak
lama dijalankan oleh Pemerintah melalui berbagai program. Namun upaya itu
belum membuahkan hasil yang memuaskan sebagaimana diinginkan
bersama. Terdapat banyak faktor yang menyebabkan kurang berhasilnya
program-program tersebut. Salah satu faktor yang paling dominan adalah
intervensi Pemerintah terlalu besar, akibatnya justru menghambat daya
kreativitas dan inovasi masyarakat desa dalam mengelola dan menjalankan
mesin ekonomi di pedesaan. Sistem dan mekanisme kelembagaan ekonomi di
pedesaan tidak berjalan efektif dan berimplikasi pada ketergantungan
terhadap bantuan Pemerintah sehingga mematikan semangat kemandirian.
Belajar dari pengalaman masa lalu, suatu pendekatan baru yang
diharapkan mampu menstimuli dan menggerakkan roda perekonomian di
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
5
pedesaan adalah melalui pendirian kelembagaan ekonomi yang dikelola
sepenuhnya oleh masyarakat desa. Lembaga ekonomi ini tidak lagi didirikan
atas dasar instruksi Pemerintah. Tetapi harus didasarkan pada keinginan
masyarakat desa yang berangkat dari adanya potensi yang jika dikelola
dengan tepat akan menimbulkan permintaan di pasar. Agar keberadaan
lembaga ekonomi ini tidak dikuasai oleh kelompok tertentu yang memiliki
modal besar di pedesan. Maka kepemilikan lembaga itu oleh desa dan
dikontrol bersama di mana tujuan utamanya untuk meningkatkan standar
hidup ekonomi masyarakat desa.
Bentuk kelembagaan sebagaimana disebutkan di atas dinamakan
Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Badan usaha ini sesungguhnya telah
diamanatkan di dalam UU No.32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(bahkan oleh undang-undang sebelumnya, UU 22/1999) dan Peraturan
Pemerintah (PP) no. 71 Tahun 2005 Tentang Desa. Pendirian badan usaha
tersebut harus disertai dengan upaya penguatan kapasitas dan didukung oleh
kebijakan daerah (Kabupaten/Kota) yang memfasilitasi dan melindungi usaha
ini dari ancaman persaingan para pemodal besar. Mengingat badan usaha ini
merupakan lembaga ekonomi baru yang beroperasi di pedesaan dan masih
membutuhkan landasan yang kuat untuk tumbuh dan berkembang.
Pembangun landasan bagi pendirian BUMDes adalah Pemerintah.
BUMDes dalam operasionalisasinya ditopang oleh lembaga moneter
desa (unit pembiayaan) sebagai unit yang melakukan transaksi keuangan
berupa kredit maupun simpanan. Jika kelembagaan ekonomi kuat dan
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
6
ditopang kebijakan yang memadai, maka pertumbuhan ekonomi yang disertai
dengan pemerataan distribusi aset kepada rakyat secara luas akan mampu
menanggulangi berbagai permasalahan ekonomi di pedesaan. Tujuan
akhirnya, BUMDes sebagai instrumen merupakan modal sosial (social
capital) yang diharapkan menjadi prime over dalam menjembatani upaya
penguatan ekonomi di pedesaan.
Untuk mencapai kondisi tersebut diperlukan langkah strategis dan
taktis guna mengintegrasikan potensi, kebutuhan pasar, dan penyusunan
desain lembaga tersebut ke dalam suatu perencanaan. Disamping itu, perlu
memperhatikan potensi lokalistik serta dukungan kebijakan (goodwill) dari
pemerintahan di atasnya (supra desa) untuk mengeliminir rendahnya surplus
kegiatan ekonomi desa disebabkan kemungkinan tidak berkembangnya sektor
ekonomi di wilayah pedesaan. Sehingga integrasi sistem dan struktur
pertanian dalam arti luas, usaha perdagangan, dan jasa yang terpadu akan
dapat dijadikan sebagai pedoman dalam tata kelola lembaga.
Dalam UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah pada
Pasal 213 ayat (1) disebutkan bahwa “Desa dapat mendirikan badan usaha
milik desa sesuai dengan kebutuhan dan potensi desa”. Substansi UU ini
menegaskan tentang janji pemenuhan permintaan (demand complience
scenario) dalam konteks pembangunan tingkat desa. Logika pendirian
BUMDes didasarkan pada kebutuhan dan potensi desa, sebagai upaya
peningkatan kesejahteraan masyarakat. Berkenaan dengan perencanaan dan
pendiriannya, BUMDes dibangun atas prakarsa (inisiasi) masyarakat, serta
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
7
mendasarkan pada prinsip-prinsip kooperatif, partisipatif, (‘user-owned,
user-benefited, and user-controlled’), transparansi, emansipatif, akuntable,
dan sustainable dengan mekanisme member-base dan self-help. Dari semua
itu yang terpenting adalah bahwa pengelolaan BUMDes harus dilakukan
secara profesional dan mandiri.
Di Jawa Timur upaya menjadikan desa sebagai basis penguatan
ekonomi lokal dengan mengembangkan BUMDes sudah berlangsung sejak
disahkannya peraturan tentang BUMDes itu sendiri. Hampir setiap kabupaten
diwilayah Jawa Timur mempunyai pilot project BUMDes. Pendirian
BUMDes sendiri disesuaikan dengan karakteristik lokalitas dan kapasitas
ekonomi desa yang ada, misalnya pengelolaan pasar desa, wisata desa,
kegiatan simpan-pinjam, pengembangan kerajinan masyarakat dan
sebagainya. Upaya mewujudkan konsep pendirian BUMDes, dirintis dengan
jalan mengoptimalkan kapasitas dan kegiatan ekonomi yang sudah berjalan
dan dikelola desa.
BUMDes yang merupakan pilar kegiatan ekonomi di desa yang
berfungsi sebagai lembaga sosial (social institution) dan komersial
(commercial institution). BUMDes sebagai lembaga sosial berpihak kepada
kepentingan masyarakat melalui kontribusinya dalam penyediaan pelayanan
sosial. Sedangkan sebagai lembaga komersial bertujuan mencari keuntungan
melalui penawaran sumberdaya lokal (barang dan jasa) ke pasar. Dalam
menjalankan usahanya prinsip efisiensi dan efektifitas harus selalu
ditekankan. BUMDes sebagai badan hukum, dibentuk berdasarkan tata
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
8
perundang-undangan yang berlaku, dan sesuai dengan kesepakatan yang
terbangun di masyarakat desa. Dengan demikian, bentuk BUMDes dapat
beragam di setiap desa di Indonesia. Ragam bentuk ini sesuai dengan
karakteristik lokal, potensi, dan sumber daya yang dimiliki masing-masing
desa. Pengaturan lebih lanjut tentang BUMDes diatur melalui Peraturan
Daerah (Perda).
Selanjutnya tugas dan peran Pemerintah adalah melakukan sosialisasi
dan penyadaran kepada masyarakat desa melalui pemerintah provinsi
dan/atau pemerintah kabupaten tentang arti penting BUMDes bagi
peningkatan kesejahteraan masyarakat. Melalui pemerintah desa masyarakat
dimotivasi, disadarkan dan dipersiapkan untuk membangun kehidupannya
sendiri. Pemerintah memfasilitasi dalam bentuk pendidikan dan pelatihan dan
pemenuhan lainnya yang dapat memperlancar pendirian BUMDes.
Selanjutnya, mekanisme operasionalisasi diserahkan sepenuhnya kepada
masyarakat desa. Untuk itu, masyarakat desa perlu dipersiapkan terlebih
dahulu agar dapat menerima gagasan baru tentang lembaga ekonomi yang
memiliki dua fungsi yakni bersifat sosial dan komersial. Dengan tetap
berpegang teguh pada karakteristik desa dan nilai-nilai yang hidup dan
dihormati. Maka persiapan yang dipandang paling tepat adalah berpusat pada
sosialisasi, pendidikan, dan pelatihan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan terhadap peningkatan standar hidup masyarakat desa
(Pemerintah Desa, BPD, tokoh masyarakat/ketua suku, ketua-ketua
kelembagaan di pedesaan).
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
9
Salah satu kabupaten di Jawa Timur yang telah mendirikan BUMDes
adalah Kabupaten Mojokerto, yang di amanatkan dalam Peraturan Daerah
(Perda) Kabupaten Mojokerto Nomor 18 Tahun 2006 Tentang Pembentukan
dan Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Keberadaan BUMDes
yang sudah ditetapkan dalam Perda Kabupaten Mojokerto tersebut
diharapkan Pemerintah Desa dapat memahami tentang pembentukan dan
pengelolaan BUMDes, sehingga dapat dijadikan sebagai penggerak
perekonomian masyarakat desa dan diharapkan dapat meningkatkan
kesejahteraan masyarakat desa, khususnya desa tertinggal atau desa yang
tingkat perekonomiannya rendah.
Harapan Pemerintah Kabupaten Mojokerto yaitu adanya
pembentukan dan pengelolaan BUMDes disetiap desa yang ada di Kabupaten
Mojokerto belum bisa sesuai dengan yang diharapkan, karena kurangnya
sosialisasi yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Mojokerto kepada
Pemerintah Desa tentang pembentukan dan pengelolaan BUMDes. Hanya
terdapat beberapa desa yang membentuk dan mengelola BUMDes, misalkan
Desa Pandan Krajan, Kecamatan Kemlagi, Kabupaten Mojokerto menjadikan
BUMDes sebagai penggerak perekonomian masyarakat desa dan diharapkan
dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.
Pemerintah Desa Pandankrajan menginginkan pembentukan dan
pengelolaan BUMDes untuk memberdayakan masyarakat Desa Pandankrjan.
Peran Pemerintah Desa adalah membangun relasi dengan masyarakat untuk
mewujudkan pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM), sebagai bagian
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
10
dari upaya pengembangan komunitas (development based community) desa
yang lebih berdaya.
Kurangnya program kegiatan pemberdayaan masyarakat dan tingkat
ekonomi masyarakat Desa Pandankrajan yang masih rendah karena
masyarakat Desa Pandankrajan rata-rata bekerja sebagai petani, diharapkan
keberadaan BUMDes mampu mendorong dinamisasi kehidupan ekonomi
serta sebagai penggerak perekonomian masyarakat desa dan diharapkan dapat
meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.
Berdasarkan fenomena yang ada maka peneliti tertarik untuk meneliti
peranan BUMDes didalam pemberdayaan masyarakat desa dengan judul
“Peran Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Dalam Pemberdayaan
Masyarakat Desa Pandankrajan Kecamatan Kemlagi Kabupaten Mojokerto”.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah bagaimana Peran Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)
didalam pemberdayaan masyarakat Desa Pandan Krajan, Kecamatan
Kemlagi, Kabupaten Mojokerto?
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini
adalah Mendeskripsikan Peran Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) didalam
pemberdayaan masyarakat Desa Pandan Krajan, Kecamatan Kemlagi,
Kabupaten Mojokerto?
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
11
1.4. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Bagi penulis, penelitian ini merupakan suatu usaha untuk meningkatkan
kemampuan berfikir melalui penulisan karya ilmiah dan untuk
menerapkan teori-teori yang para penulis peroleh selama perkulian di
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
2. Bagi pemerintah, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu
sumbangan pemikiran sebagai masukan dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan masyarakat desa.
3. Bagi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UPN “VETERAN” JATIM,
akan melengkapi ragam penelitian yang telah dibuat oleh para mahasiswa
dan dapat menambah bahan bacaan dan referensi dari satu karya ilmiah.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
top related