Peradaban Lembah Sungai Indus dan Lembah Sungai Gangga
Post on 07-Aug-2015
81 Views
Preview:
Transcript
Peradaban Sungai Indus dan Sungai Gangga
GURU PEMBIMBING : EUIS KOMARIAH, S.PD
Presentase disusun oleh :
1. Agung Satrioaji2. Dhea Yulia Ningsih3. Dika Fauziah4. Fairuz Muhammad5. Siti Romlah6. Syifa Agistia Putri7. Wahyu Ramadhan P8. Wanda Nur Aisyah
X. MIA. 1
PERADABAN
LEMBAH
SUNGAI
INDUS
Disini, peradaban Lembah Sungai Indus dimulai.
Bangsa Pendukung
Bangsa yang pertama kali membangun
peradaban Mohenjodaro dan Harappa
Bangsa Dravida
Termasuk ke dalam Ras Australoid
Bibir Tebal, kulit hitam, hidung pesek, berbadan tegap dan berambut ikal
Sudang menetap dan tinggal dengan bercocok tanam
sesuai keadaan alam sekitar.
Bangsa Arya
Lebih mendukung kepada lembah sungai Gangga.
Termasuk ke dalam Bangsa Indo-Jerman
Kehidupan Masyarakat Lembah Sungai Indus.
Masyarakat sungai Indus
Tata kota yang modern, rapih dan
terencana
Mampu membuat emas, perak dan kain
tenun
Setiap rumah dilengkapi jendela-jendela lebar dan
lubang angin
Pemerintahan yang maju, teratur dan
makmur
Setiap rumah dibangun jalan air yang mengalir ke
sungai
Kebudayaan
Kebudayaan Peradaban
Lembah Sungai Indus
Pusat Peradaban
Seni Bangunan
Sanitasi
Kepercayaan Tata Kota
Teknologi
Sistem Pengairan dan
Pertanian
Pemerintahan
Pusat Peradaban Sungai IndusTerletak di India
Sering disebut juga PeradabanHarappan
lembah Indus
Peradaban pada kurun waktu 2800 SM / 1800
SM
Penggalian pertama terletak di Kota Harappa
Pusat peradaban terletak di kota Harappa dan
Mohenjodaro
Mohenjodaro terletak diprovinsi Sindu,
Pakistan
Harappa terletak diprovinsi Punjabi,
IndiaSebelah Utara berbatasan dengan
pegunungan Himalaya
Sebelah Barat berbatasan dengan
Pakistan
Sebelah Selatan berbatasan dengan Samudera Hindia
Sebalah Timur berbatasan dengan Myanmar dan
Bangladesh
Seni Bangunan • Kamar mandi
besar, berfungsi tempat pemandian pejabat-pejabat daeran saat menginap.
• Arsiktetur sebagian kota
• Bangunan gedung, berfungsi menyimpan hasil panen yang akan dijadikan sebagai sesembahan.
• Bangunan yang memiliki sitem Planologi dengan menggunakan Town Planning
Sanitasi (Kesehatan)
Masyarakat Mohenjodaro dan Harappa telah memperhatikan sanitasi
(kesehatan) lingkungannya. Teknik-teknik atau cara-cara pembangunan rumah
yang telah memperhatikan faktor-faktor kesehatan dan kebersihan lingkungan
yaitu rumah mereka sudah dilengkapi oleh jendela.
Sistem Kepercayaan
.
Kepercayaan masyarakat di kota Mohenjo Daro dan Harappa adalah polytheisme
Terhadap Dewa-Dewi :Dewi Ibu (Dewi Kemakmuran), Dewa
Kesuburan dan Trimukha (Dewa 3 Wajah)
Terhadap hewan, seperti : Buaya, Sapi dan Gajah
Terhadap pohon keramat, seperti : Pohon Pipal dan Pohon Beringin
Tata KotaTata kota yang dibangun secara teratur dan
berdiri kokoh
Gedung-gedung, rumah tinggal dan pertokoan itu sudah terbuat dari batu bata
lumpur
Wilayah kota dibagi atas beberapa bagian atau blok yang dilengkapi jalan yang ada
aliran airnya
Adanya jalanan kecil pada setiap beberapa bagian atau blok
TeknologiPerkembangan ilmu dan teknologi di kota Mohenjo Daro dan Harappa sudah maju, buktinya
Teknologi
Pembuatan alat-alat tembikar
Mengenal teknologi pembuatan pakaian dari kapas dan wool
Sudah mengenal tulisan gambar
( pictograf )Mengenal
astronomi untuk pelayaran dan
pertanian
Adanya hubungan dagang dengan
lembah sungai Eufrat dan Tigris
Mengenal teknik pengolahan logam
(Perak, Emas)
Sudah mengenal
Town Planning
Sistem Pertanian dan PengairanDaerah Lembah Sungai Indus merupakan
daerah yang subur. Pertanian menjadi mata
pencaharian utama masyarakat India. Pada
perkembangan selanjutnya, masyarakat
telah berhasil menyalurkan air yang
mengalir dari Lembah Sungai Indus sampai
jauh ke daerah pedalaman.
Pembuatan saluran irigasi dan
pembangunan daerah-daerah pertanian
menunjukkan bahwa masyarakat Lembah
Sungai Indus telah memiliki peradaban
yang tinggi. Hasil-hasil pertanian yang
utama adalah padi, gandum, gula/tebu,
kapas, teh, dan lain-lain.
PemerintahanRaja-raja yang pernah memerintah Kerajaan Maurya antara lain sebagai berikut :
Candragupta Maurya
• Setelah berhasil menguasai Persia, pasukan Iskandar Zulkarnaen melanjutkan ekspansi dan menduduki India pada tahun 327 SM melalui Celah Kaibar di Pegunungan Himalaya. Pendudukan yang dilakukan oleh pasukan Iskandar Zulkarnaen hanya sampai di daerah Punjab. Pada tahun 324 SM muncul gerakan di bawah Candragupta. Setelah Iskandar Zulkarnaen meninggal tahun 322 SM, pasukannya berhasil diusir dari daerah Punjab dan selanjutnya berdirilah Kerajaan Maurya dengan ibu kota di Pattaliputra.
• Ashoka memerintah.Kerajaan Maurya dari tahun 268-282 SM. Ashoka merupakan cucu dari Candragupta Maurya. Pada masa pemerintahannya, Kerajaan Maurya mengalami masa yang gemilang. Kalingga dan Dekkan berhasil dikuasainya. Namun, setelah ia menyaksikan korban bencana perang yang maha dahsyat di Kalingga, timbul penyesalan dan tidak lagi melakukan peperangan.
Ashoka
Mother Goddness
Nature Goddness
Dewi Alam
Adalah Dewi yang menjadi pusat pemujaan dari kepercayaan Pholyteisme
Di setiap desa, Dewi alam dianggap sebagaipelindung dan dikenal dengan berbagai nama misalnya Mata, Amba, Amma,Kali dan Karali.
Benda benda peninggalanKota Harappa ditemukan arca yang sempurna bentuknya dan
dua buah Torso ada yang bertangan 4 dan berkepala kaki 3 berdiri dengan kaki kiri terangkat.
Torso
Kota Mohenjo Daro ditemukan arca seorang pendeta berjanggut memakai pita yang melingkari kepalanya, berpakaian baju yang berhias gambar menyerupai daun semanggi.
Kota Mohenjo Daro ditemukan arca berbentuk gadis penari yang terbuat dari perunggu.
Lempeng-lempeng tanah ( terracotta ) berbentuk segi empat dan bergambarkan binatang gajah, harimau, sapi, badak, atau pepohonan seperti beringin.
Barang-barang perhiasan
Keramik
Akhir Peradaban Lembah Sungai
Indus
Berdasarkan peninggalan yang ditemukan berupa reruntuhan kota Mohenjo Daro dan Harappa diperkirakan kota itu runtuh akibat banjir. Namun dengan ditemukannya sisa kerangka yang berserakan di bekas kota tersebut timbul perkiraan yang lain yaitu runtuh karena penyerbuan bangsa lain.
Penyerbuan terhadap masyarakat lembah sungai Indus menurut para ahli sejarah dilakukan oleh bangsa Arya yang berasal dari padang rumput Asia Tengah yang datang bergelombang antara 2000 - 1500 SM.
Mohenjo-daro, Harappa dan peradaban masing-masing, lenyap tanpa jejak dari sejarah sampai ditemukan kembali pada 1920-an. Penggalian besar-besaran dilakukan di situ pada 1920-an, namun tidak ada penggalian secara mendalam yang dilakukan lagi sejak tahun 1960-an.
Mohenjo Daro Harappa
PERADABAN
LEMBAH SUNGAI Gangga
Disini, peradaban Lembah Sungai Indus dimulai.
Pusat Peradaban
Bangsa Pendukung
Bangsa pendukung peradaban Lembah Sungai Gangga
Bangsa Dravida
Termasuk ke dalam Ras Australoid
Bibir Tebal, kulit hitam, hidung pesek, berbadan tegap dan
berambut ikal
Sudang menetap dan tinggal dengan bercocok tanam sesuai
keadaan alam sekitar.
Bangsa Arya
Lebih mendukung kepada lembah sungai Gangga.
Termasuk ke dalam Bangsa Indo-Jerman
Mereka datang dari daerah Kauskasus dan menyebar ke arah
Timur
PemerintahanPerkembangan sistem pemerintahan di Lembah Sungai Gangga merupakan kelanjutan dari sistem pemerintahan masyarakat di daerah lembah Sungai Sindhu.
Kerajaan Gupta didirikan oleh Raja Candragupta I (320-330 M) dengan pusatnya di Lembah Sungai Gangga. Pada masa pemerintahan Raja Candra-gupta I, agama Hindu dijadikan agama Negara, tetapi agama Buddha tetap dapat berkembang.Kerajaan Gupta mencapai masa yang paling gemilang ketika Raja Samudra Gupta (cucu Candragupta I) berkuasa. Seluruh lembah Sungai Gangga dan lembah Sungai Sindhu berhasil dikuasainya. Ia menetapkan kota Ayodhia sebagai ibu kota kerajaannya.
Pada mulanya raja Harsha memeluk agama Hindu, tetapi kemudian memeluk agama Buddha. Wihara dan Stupa banyak dibangun di tepi Sungai Gangga, juga tempat-tempat penginapan dan rumah-rumah sakit didirikan untuk memberikan pertolongan dengan cuma-cuma. Candi-candi yang rusak diperbaiki, bahkan candi-candi baru juga dibangun.Setelah masa pemerintahan Raja Harshawardana hingga abad ke-11 M tidak pernah diketahui adanya raja-raja yang berkuasa. India mengalami masa kegelapan.
Kehidupan Masyarakat Lembah Sungai Gangga
Bangsa Arya menyebut bangsa Dravida
adalah anasah artinya tidak berhidung atau
berhidung pesek dan dasa artinya raksasa
Bangsa Arya berusaha untuk tidak
bercampur dengan bangsa Dravida yang
merupakan penduduk asli India
Pola hidup bangsa Arya dari seorang
pengembara menjadi hidup
menetapBangsa Arya
melarang perkawinan campur dengan
bangsa Dravida untuk menjaga kemurnian
ras
Daerah perkembangan pertamanya di lembah
Sungai Gangga yang kemudian disebut
Aryawarta (negeri orang Aria) atau Hindustan
(tanah milik orang Hindu)
Terjadi percampuran (asimilasi) antara Arya
dan Dravida. Percampuran itu
melahirkan kebudayaan Weda
Untuk memelihara kemurnian
keturunannya, diadakan sistem pelapisan (kasta)
top related