PENYAKIT INFEKSI KARENA IMUNOLOGI

Post on 02-Jul-2015

2114 Views

Category:

Documents

66 Downloads

Preview:

Click to see full reader

Transcript

PENYAKIT INFEKSI KARENA IMUNOLOGIPADA IBU DAN ANAK

DOSEN PENGAMPU: IBU MASINI

DISUSUN OLEH:

• Andreawati (5)• Anna Fatima Zahra (8) • Apriliana Perwita Sari (9)• Devfi Kurniasari (16)• Dewi Kartika Purnomo Sari (17)• Diyan Novita Sari (18)• Dwi Kuntari (21)• Erna Pramitasari (25)• Lingga Irvana (44)

PENGERTIAN

• Imunologi » suatu cabang yang luas dari ilmu biomedis yang mencakup kajian mengenai semua aspek sistem imun (kekebalan) pada semua organisme.

• Sistem kekebalan atau sistem imun adalah sistem perlindungan pengaruh luar biologis yang dilakukan oleh sel dan organ khusus pada suatu organisme

INFEKSI TORCH PADA KEHAMILAN

TORCH adalah istilah untuk menggambarkan gabungan dari empat jenis penyakit infeksi yaitu TOxoplasma,

Rubella, Cytomegalovirus dan Herpes

TOXOPLASMA

• disebabkan oleh parasit yang disebut Toxoplasma gondi

• terjadi tanpa disertai gejala yang spesifik • Infeksi Toxoplasma berbahaya bila terjadi

saat ibu sedang hamil atau pada orang dengan sistem kekebalan tubuh terganggu (misalnya penderita AIDS)

• Jika wanita hamil terinfeksi Toxoplasma maka akibat yang dapat terjadi adalah abortus spontan atau keguguran (4%), lahir mati (3%) atau bayi menderita Toxoplasmosis bawaan

• pada Toxoplasmosis bawaan, gejala dapat muncul setelah dewasa, misalnya kelinan mata dan telinga, retardasi mental, kejang-kejang dan ensefalitis.

• Diagnosis Toxoplasmosis secara klinis sukar ditentukan karena gejala-gejalanya tidak spesifik atau bahkan tidak menunjukkan gejala (sub klinik). Oleh karena itu, pemeriksaan laboratorium mutlak diperlukan untuk mendapatkan diagnosis yang tepat.

RUBELLA • disebabkan oleh virus Rubella • ditandai dengan demam akut, ruam pada kulit

dan pembesaran kelenjar getah bening • dapat menyerang anak-anak dan dewasa muda • berbahaya bila tejadi pada wanita hamil muda,

karena dapat menyebabkan kelainan pada bayinya

• Jika infeksi terjadi pada bulan pertama kehamilan maka risiko terjadinya kelainan adalah 50%, sedangkan jika infeksi tejadi trimester pertama maka risikonya menjadi 25%

• Tanda tanda dan gejala infeksi Rubella sangat bervariasi untuk tiap individu, bahkan pada beberapa pasien tidak dikenali, terutama apabila ruam merah tidak tampak. Oleh Karena itu, diagnosis infeksi Rubella yang tepat perlu ditegakkan dengan bantuan pemeriksaan laboratorium

CYTOMEGALOVIRUS(CMV)

• disebabkan oleh virus Cytomegalo • virus CMV dapat tinggal secara laten

dalam tubuh dan CMV merupakan salah satu penyebab infeksi yang berbahaya bagi janin bila infeksi terjadi saat ibu sedang hamil.

• Jika ibu hamil terinfeksi, maka janin yang dikandung mempunyai risiko tertular sehingga mengalami gangguan misalnya pembesaran hati, kuning, ekapuran otak, ketulian, retardasi mental, dll

• Pemeriksaan laboratorium sangat bermanfaat untuk mengetahui infeksi akut atau infeski berulang, dimana infeksi akut mempunyai risiko yang lebih tinggi.

HERPES

• Infeksi herpes pada alat genital (kelamin) disebabkan oleh Virus Herpes Simpleks tipe II (HSV II)

• Virus ini dapat berada dalam bentuk laten, menjalar melalui serabut syaraf sensorik dan berdiam di ganglion sistem syaraf otonom

• Bayi yang dilahirkan dari ibu yang terinfeksi HSV II biasanya memperlihatkan lepuh pada kulit, tetapi hal ini tidak selalu muncul sehingga mungkin tidak diketahui

• Infeksi HSV II pada bayi yang baru lahir dapat berakibat fatal (Pada lebih dari 50 kasus)

• Pemeriksaan laboratorium, yaitu Anti-HSV II IgG dan Igm sangat penting untuk mendeteksi secara dini terhadap kemungkinan terjadinya infeksi oleh HSV II dan mencaegah bahaya lebih lanjut pada bayi bila infeksi terjadi pada saat kehamilan.

Infeksi TORCH yang terjadi pada ibu hamil dapat membahayakan janin yang

dikandungnya. Pada infeksi TORCH, gejala klinis yang ada sering sulit

dibedakan dari penyakit lain karena gejalanya tidak spesifik. Walaupun ada yang memberi gejala ini tidak muncul sehingga menyulitkan dokter untuk

melakukan diagnosis. Oleh karena itu, pemeriksaan laboratorium sangat

diperlukan untuk membantu mengetahui infeksi TORCH agar dokter dapat memberikan penanganan atau

terapi yang tepat.

HIV/AIDS

• Epidemi HIV/ AIDS di Indonesia sudah merupakan krisis global dan ancaman yang berat bagi pembangunan dan kemajuan sosial

• HIV/ AIDS belum ada vaksin untuk mencegah dan cara pengobatannya

• pencegahan tergantung pada kesadaran masyarakat dan perubahan perilaku individu hidup sehat

• tujuan dari penanggulangan ini adalah megurangi dampak sosial dan ekonomi serta mencegah dan memberantas penyakit infeksi menular seksual

DEFINISI

AIDS adalah singkatan dari acquired immunedeficiency syndrome, merupakan sekumpulan gejala yang menyertai infeksi HIV. Infeksi HIV disertai gejala infeksi yang oportunistik yang diakibatkan adanya penurunan kekebalan tubuh akibat kerusakan sistem imun. Sedangkan HIV adalah singkatan dari  Human Immunodeficiency Virus.

GEJALA INFEKSI HIV/ AIDS

• Infeksi akut : flu selama 3-6 minggu setelah infeksi, panas dan rasa lemah selama 1-2 minggu. Bisa disertai ataupun tidak gejala-gejala seperti:bisul dengan bercak kemerahan (biasanya pada tubuh bagian atas) dan  tidak gatal. Sakit kepala, sakit pada otot-otot, sakit tenggorokan, pembengkakan kelenjar, diare (mencret), mual-mual, maupun muntah-muntah.

• Infeksi kronik : tidak menunjukkan gejala. Mulai 3-6 minggu setelah infeksi sampai 10 tahun.

• Sistem imun berangsur-angsur turun, sampai sel T CD4 turun dibawah 200/ml dan penderita masuk dalam fase AIDS.

• AIDS merupakan kumpulan gejala yang menyertai infeksi HIV. Gejala yang tampak tergantung jenis infeksi yang menyertainya. Gejala-gejala AIDS diantaranya : selalu merasa lelah, pembengkakan kelenjar pada leher atau lipatan paha, panas yang berlangsung lebih dari 10 hari, keringat malam,  penurunan berat badan yang tidak bisa dijelaskan penyebabnya, bercak keunguan pada kulit yang tidak hilang-hilang, pernafasan pendek, diare berat yang berlangsung lama,  infeksi jamur (candida) pada mulut, tenggorokan, atau vagina dan mudah memar/perdarahan yang tidak bisa dijelaskan penyebabnya.

KELOMPOK RESIKO HIV/ AIDS

Ditinjau dari cara penularannya, kelompok yang berpotensi terinfeksi

HIV/ AIDS adalah pekerja seks komersial dengan pelanggannya,

pramuria/ pramupijat, kaum homoseksual, penyalahguna narkoba

suntik dan penerima darah atau produk darah yang berulang.

DAMPAK HIV/ AIDS

Dampak yang timbul akibat epidemi HIV/ AIDS dalam masyarakat adalah :

menurunnya kualitas dan produktivitas SDM (usia produktif=84%); angka

kematian tinggi dikarenakan penularan virus HIV/ AIDS pada bayi, anak dan

orang tua; serta adanya ketimpangan sosial karena stigmatisasi terhadap

penderita HIV/ AIDS masih kuat.

CARA PENULARAN HIV/ AIDS

HIV hanya bisa hidup dalam cairan tubuh seperti : darah, cairan air mani (semen), cairan vagina dan serviks, air susu ibu maupun cairan dalam otak. Sedangkan air kencing, air

mata dan keringat yang mengandung virus dalam jumlah kecil tidak berpotensi menularkan

HIV.

Cara penularan melalui :

• hubungan seksual tanpa pengaman/ kondom

• jarum suntik yang digunakan bersama-sama

• tusukan jarum untuk tatto • transfusi darah dan hasil olahan darah • transplantasi organ • infeksi ibu hamil pada bayinya(sewaktu

hamil, melahirkan maupun menyusui)

HIV tidak menular melalui gigitan nyamuk, orang bersalaman, berciuman, berpelukan,

tinggal serumah, makan dan minum dengan piring-gelas yang sama.

CARA PENCEGAHAN HIV/ AIDS

• tidak berganti-ganti pasangan seksual (monogami)

• penggunaan kondom untuk mengurangi resiko penularan HIV secara oral dan vaginal

• Pencegahan pada pengguna narkoba dapat dilakukan dengan cara menghindari penggunaan jarum suntik bersamaan dan jangan melakukan hubungan seksual pada saat high (lupa dengan hubungan seksual  aman)

• pencegahan pada ibu hamil yaitu dengan mengkonsumsi obat anti HIV selama hamil (untuk menurunkan resiko penularan pada bayi) dan pemberian susu formula pada bayi bila ibu terinfeksi HIV

• menghindari darah penderita HIV mengenai luka pada kulit, mulut ataupun mata.

Gabungan dari empat jenis penyakit infeksi yaitu TOxoplasma, Rubella, Cytomegalovirus dan Herpes, serta HIV/AIDS merupakan jenis penyakti infeksi yang sama-sama berbahaya

bagi janin bila infeksi diderita oleh ibu hamil oleh karena itu diharapkan

kepada semua untuk meningkatkan kewaspadaan akan penyakit ini

SEKIAN

top related