Pengoperasian Kamera - univbsi.idunivbsi.id/pdf/2014/039/039-P02.pdfPosisikan saklar pada posisi MANUAL. Tekan tombol bawah hingga indikator White Balance terlihat (AWB, dst) Tekan
Post on 20-Sep-2019
19 Views
Preview:
Transcript
MENGOPERASIKAN KAMERA
1. Memasang Kaset
Geser Tombol OPEN /EJECT
hingga kompartemen Terbuka.
Masukkan Kaset, Perhatikan
Arah posisi kaset.
Tekan besi bagian dalam Untuk
memasukkan kaset. Tunggu
hingga mekanik / Head motor
berhenti bergerak.
Tutup bagian luar dari
Kompartemen kaset.
3. Memilih Mode Kamera / Playback
Pilih mode “CAMERA” untuk melakukan pengambilan gambar (Shooting)
Pilih mode “VCR” untuk preview hasil pengambilan gambar.
4. Setting Kamera
Setting Kamera MD 10000 sangatlah mudah, Karena semua tombol ter
integrasi dalam satu bagian saja (10). Hanya diperlukan ketelitian dalam
menekan tombol yang ada. Struktur kedalaman menu dapat dilihat pada
gambar di bawah. Perhatikan posisi saklar geser AUTO/MANUAL/FOCUS (9).
5. Menggunakan fungsi “MENU” (12)
Pilih menu yang akan di seting
dengan tombol atas/bawah
Tekan tombol tengah / kanan untuk
menuju sub menu
Tekan tombol “MENU” untuk
kembali ke menu awal.
6. Mikrofon Eksternal
Setelah memasang Microfon kedalam
dudukannya, maka langkah
selanjutnya adalah memasukkan jack
speaker ke port yang telah tersedia.
Perhatikan posisi saklar
OFF/MONO/STEREO, indikator baterai
dan saklar WIN CUT OFF/ON
Untuk mengatur tingkat sensitif dari
microfon bisa dilihat pada langkah
berikut:
AGC : Auto Gain Control (Setting
automatic kepekaan mic)
Jika dalam posisi [AUTO] : maka AGC
akan aktif
[SET+AGC] : Tingkat kepekaan diatur
dengan tetap mempertahankan AGC
tetap aktif
[SET] : Tingkat kepekaan mic diatur
dengan cara manual.
Tekan tombol kanan / kiri untuk
menyesuaikan tingkat kepekaan
mic secara manual.
7. Mengatur Warna alami (White Balance)
Setting AUTO pada kamera terkadang tidak menghasilkan warna yang
alami, untuk itu diperlukan setting manual untuk mengatur warna alami
dari obyek. Sebagai patokan warna maka dipilih warna putih sebab warna
putih merupakan gabungan dari semua warna yang ada.
Gunakan tutup lensa kamera MD sebagai patokan warna putih.
Setelah stand by pada mode CAMERA
Posisikan saklar pada posisi MANUAL
Tekan tombol bawah hingga indikator White Balance terlihat (AWB, dst)
Tekan tombol kiri / kanan untuk seleksi pilihan mode.
1) Seting Auto White Balance
2) Mode Indoor (untuk penggunaan dalam ruangan minim cahaya /
dengan cahaya lampu bolam (kuning))
3) Mode Outdoor
4) Mode Manual
Setelah memilih mode Manual white balance, arahkan kamera ke benda
berwarna putih polos. Tekan tombol navigasi bagian tengah dan tahan.
Logo Manual White Balance akan berkedip-kedip menyesuaikan gambar.
Jika Logo selesai berkedip, maka settingan tersebut sudah sesuai dengan
warna alami obyek tersebut. Lakukan proses ini sekali lagi untuk
memastikan tingkat akurasi warna.
Sampai pada tahap ini camera siap digunakan. Untuk mendapatkan
gambar yang stabil dan tidak goyang, sebaiknya untuk moment statis
menggunakan Tripod kamera yang sesuai. Trik lain bila dalam keadaan
darurat biasanya dengan menyangga dengan tangan diatas meja.
WHITE BALANCE
Menurut komposisi warna pada kolorimeter, warna putih dihasilkan dari
perbandingan yang sama antara cahaya merah, hijau dan biru.
Proporsi warna yang dihasilkan
Merah 30% lumen
Hijau 59% lumen
Biru 11% lumen
White balance dilakukan dengan mengarahkan kamera pada permukaan
putih (neutral scene) dengan begitu sinyal warna merah, hijau, biru akan
disamakan komposisinya sehingga akan diperoleh warna merah, hijau dan
biru dengan jumlah yang sama
STEADY SHOT dengan Tripod
Fasilitas pada camera yang berfungsi
untuk mereduksi goncangan pada kamera
sehingga gambar semakin steady
TRIPOD akan membuat visual
semakin steady maka pergunakan
tripod semaksimal mungkin,
terutama untuk pengambilan
gambar statis kecuali pada
peliputan berita peristiwa yang
tidak memungkinkan untuk
memakai tripod
Fasilitas pada camera yang berfungsi
untuk mereduksi goncangan pada kamera
sehingga gambar semakin steady
TRIPOD akan membuat visual semakin
steady maka pergunakan tripod
semaksimal mungkin, terutama untuk
pengambilan gambar statis kecuali pada
peliputan berita peristiwa yang tidak
memungkinkan untuk memakai tripod
STEADY SHOT
Fasilitas pada camera yang mengatur seberapa cepat
menangkap cahaya yang diterima lensa dan masuk ke CCD per
detiknya dan mempengaruhi pada seberapa besar cahaya yang
masuk
Kecepatan shutter standar
(PAL) adalah 1/50 perdetik,
maka untuk obyek yang
bergerak cukup cepat di
depan camera dengan
menggunakan shutter 1/50
detik maka akan
menghasilkan gambar yang
blur (kabur).
SHUTTER/ SPEED
Membuka dan menutup irish/ aperture lensa dapat
merubah intensitas cahaya yang masuk dan mencapai
CCD.
Kontrol iris/ aperture ditandai dengan A (auto irish) dan
M (manual irish).
Pada handycam cenderung memakai auto exposure atau
auto irish sehingga irish akan membuka dengan lebar
untuk cahaya yang lemah dan membuka cukup kecil untuk
cahaya yang kuat atau besar secara otomatis, maka
perhatikan betul dari mana sumber cahayanya.
Hindari backlight dan jangan berhadapan langsung
dengan cahaya karena akan mengakibatkan obyek utama
menjadi gelap (Backlight)
IRISH/ APERTURE/ EXPOSURE
Suatu diafragma yang terdapat pada lensa kamera, yang digunakan untuk
mengkontrol bukaan atau besar kecilnya bukaan pada lensa dalam
menangkap cahaya. System ini dinyatakan atau ditujukkan dengan
bilangan angka ;
1,4 ; 2 ; 2,8 ; 3,5 ; 4 ; 5,6 ; 8 ; 11 ; 16 ; 22 ; 32
IRIS ( Diafragma ) / APERTURE / EXPOSURE
NIGHT SHOT
Fasilitas pada kamera (handycam) yang dapat digunakan untuk
pengambilan gambar dengan cahaya yang seminim mungkin (efeknya
gambar akan tampak kehijau-hijauan atau cenderung sephia)
Fasilitas Night Shot sebaiknya tidak dipakai dalam pengambilan gambar,
terkecuali dalam situasi sumber cahaya yang benar-benar minim dan
momen itu cukup tinggi news value-nya
� Bila f/NUMBER kecil, Depth Of Field pendek, Aperture besar maka jumlah
cahaya yang dibutuhkan sedikit.
� Bila f/NUMBER besar, Depth Of Field bertambah luas maka jumlah cahaya
yang dibutuhkan lebih banyak.
DEPTH OF FIELD
JARAK
Ilustrasi dibawah ini
menggambarkan perbedaan
yang dapat dihasilkan oleh
lensa Wide, Normal, dan
Narrow dengan posisi yang
di tunjukkan oleh angka 1,2,
dan 3.
Bila karakter tertentu misalnya : Ingin ukuran foreground,
background maupun subyek sama besar atau sebaliknya, maka
penggantian lensa/focal length serta merubah jarak akan
menghasilkan proporsi subyek-subyek dalam gambar berubah,
seperti contoh ilustrasi di bawah ini :
DISTORSI GEOMETRIK
• NORMAL
• BARREL pada lensa
Wide Angle.
• PINCUSHION pada
lensa Narrow Angle.
top related