pengelolaan limbah
Post on 05-Feb-2016
45 Views
Preview:
DESCRIPTION
Transcript
PENGELOLAAN B3 & LIMBAH B3
Materi PDIL: Setyo S. Moersidik
Program Studi Ilmu LingkunganProgram Pascasarjana - Universitas Indonesia12 Mei 2009
04/22/23 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 2
BAGIAN I: PRINSIP SML
04/22/23 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 3
DEFINISI SML
Pendekatan pengorganisasian untuk pengelolaan lingkungan
Target dan obyektif dari pengelolaan dilaksanakan sebagai bagian dari operasi/kegiatan sehari-hari
SML dilaksanakan dalam struktur dan kebijakan yang dilembagakan dan merupakan bagian dalam sistim perbaikan lingkungan yang berlanjut
04/22/23 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 4
KEBERHASILAN SML
Efektif dalam pembiayaan Ekonomis/murah Selaras dengan peraturan Berlandaskan sistim dan kinerja Dapat dilaksanakan, praktis dan
terpakai Fokus pada perbaikan secara terus-
menerus (continuous improvement)
04/22/23 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 5
PRINSIP UMUM SML membantu/mendukung lembaga/institusi
dalam menjalankan misinya – bukan sebaliknya SML adalah sebuah proses – bukan hasil akhir SML adalah orang dengan kegiatannya – bukan
aspirasi/ gagasan atau kata-kata yang tidak terimplementasikan
Perbaikan lingkungan tercermin pada perubahan sikap dan perilaku pada lingkungan
Berawal dari komitmen atasan dan yang dilaksanakan pada seluruh jajaran institusi/lembaga
04/22/23 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 6
KOMPONEN BESAR SML
04/22/23 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 7
SIKLUS PDCA
04/22/23 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 8
P: PLANNING (Perencanaan)
04/22/23 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 9
P: PLANNING (Perencanaan) Identifikasi sumber kegiatan penghasil
Limbah B3 Identifikasikan peraturan dan perundangan
terkait Identifikasi aspek lingkungan dan
dampaknya Tetapkan dampak yang harus dikelola
sebagai prioritas Susun obyektif dan target pengelolaannya Buat program pengelolaan lingkungannya !
04/22/23 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 10
D: DO (Implementasi)
04/22/23 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 11
D: DO (Implementasi) Pengorganisasian dengan struktur yang
dilembagakan Training tentang keperdulian dan
kompetensi yang terkait Komunikasikan pada seluruh jajaran
manajemen Kontrol:
Dokumentasi SML Dokumen kontrol Dokumen pengoperasian Dokumen Sistim Tanggap Darurat (STD)
04/22/23 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 12
C: Check (Kontrol & Awasi)
04/22/23 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 13
C: Check (Kontrol & Awasi)
Pengukuran dan monitoring dari kegiatan yang sedang berjalan
Audit internal SML secara periodik Koreksi dan pencegahan pada
penyimpangan yang ada Rekam seluruh kejadian
04/22/23 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 14
A: ACTION (Kaji dan Kelola)
04/22/23 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 15
A: ACTION (Kaji dan Kelola) Perhitungkan:
Hasil temuan audit Rekaman kemajuan dan obyektif perubahan pada
fasilitas yang ada Perubahan pada aktivitas, produk dan jasa yang ada Perubahan teknologi Concern pada fihak terkait Informasi lain yang relevan
Kaji: kelayakan, kepantasan, dan kinerja SML Tetapkan dan putuskan hal terkait:kebijakan
lingkungan secara umum, kebijakan dan target SML yang dibuat, elemen lain dari SML yang diperlukan
04/22/23 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 16
KETERKAITAN DALAM SML
04/22/23 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 17
BAGIAN II:
PENGELOLAAN LIMBAH B3
04/22/23 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 18
LATAR BELAKANG PENGELOLAAN B3-LIMBAH B3 meningkatnya penggunaan bahan berbahaya dan beracun
pada berbagai kegiatan, antara lain pada kegiatan perindustrian, pertambangan, kesehatan dan juga kegiatan rumah tangga
adanya kebutuhan industri penghasil limbah B3 - terutama sekitar Jakarta - terhadap kesediaan fasilitas pengolahan dan penimbunan limbah B3 yang berwawasan lingkungan
meningkatnya upaya pengendalan pencemaran udara dan pengendalian pencemaran air yang akan menghasilkan lumpur atau abu yang berbahaya dan beracun
Indonesia merupakan salah satu negara tujuan tempat pembuangan limbah
04/22/23 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 19
MENGAPA LIMBAH HARUS DIOLAH/KELOLA ?
Limbah harus dikelola dengan alasan lingkungan, bahwa limbah dapat (berpotensi) mencemari lingkungan kehidupan manusia.
Limbah harus dikelola dengan proses dan pendekatan untuk memperkecil dampak melalui upaya memperpanjang nilai tambah sebagai produk/produk sampingan sebelum nantinya limbah diolah
Upaya yang dilakukan adalah melalui pendekatan reduce dengan 3R (reuse, recycle dan recovery)
Dengan bertambahnya nilai manfaat limbah maka pemakaian sumberdaya dapat diefesiensikan pemanfaatannya
Pengolahan limbah sendiri harus menggunakan proses dan pendekatan teknologi yang akrab lingkungan
04/22/23 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 20
APA ITU LIMBAH
Limbah adalah sisa dari suatu usaha/kegiatan (UU 23/1997 PLH)
Limbah dihasilkan dari suatu proses transformasi dari bahan menjadi produk
Dalam proses dan transformasi yang terjadi terdapat perubahan karakteristik dan sifat dari bahan yang berpotensi merusak/mencemari lingkungan
04/22/23 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 21
PRINSIP PENGKAJIAN LIMBAH
Proses Produksi Produk
Aliran Bahan Baku &
Penolong
Pengelolaan limbahPada proses produksi
Pengelolaan limbahPasca produk
Manufacturing PackagingSales Transportation
& DistributionsConsumers Final Dispositions
PengembanganProduk (sbg.kebutuhan)
Persepsi atas nilai Dan manfaat barang(pengaruh budaya)
Dampak Pada Lingkungan
Limbah
04/22/23 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 23
SIFAT DAN KARAKTERISTIK LIMBAH
Kegiatan Jenis Limbah
Sifat PotensiPencemar
Media Tercemar
Domestik (rumah tangga
Padat, cair, Non B3 Pencemaran ringan-sedang
Air, tanah, pantai
Pertanian/perikanan
Padat, cair, Non B3 Pencemaran ringan-sedang
Air, tanah, pantai
Industri wisata
Padat, cair Non B3 dan Limbah B3
Pencemaran sedang-berat
Air, tanah, pantai
Industri rumah (kerajinan dsb)
Padat, cair, gas
Non B3 dan Limbah B3
Pencemaran sedang-berat
Air, tanah, pantai
04/22/23 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 24
MATRIKS TEKNOLOGI PENGELOLAAN LIMBAH
Input Proses
Proses Produksi
Pengel. Limbah
Pasca Produksi
(Teknologi) bahan yang terkait dengan proses
Jenis dan karakteristik teknik unit-proses
Pengolahan Limbah padat dari proses dan pendukung kegiatan
Recovery bahan dari produk pasca penggunaan (limbah)
Pewadahan dan Transportasi bahan baku
Unit pendukung proses untuk air,udara,energy system
Pengolahan limbah cair dari proses dan pendukung kegiatan
Pengolahan dan pemusnahan bahan off-spec dan kadaluawarsa
Storage: stock system, layout dan flow
Flow process: system, layout dan flow
Pengendalian pencemaran udara dan kebisingan
Pengelolaan kemasan
Pengelolaan sludge dan limbah B3
04/22/23 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 25
DEFINISI B3
bahan yang karena sifat dan atau konsentrasinya dan/atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung dapat mencemarkan dan/atau merusakkan lingkungan hidup dan/atau membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta mahluk hidup lain.
26
B3 – LIMBAH B3
B3
Penggunaan/Pemanfaatan
LimbahB3
PenangananBahan
Off specSisa Bahan
04/22/23 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 27
DEFINISI B3 (PP74/2001) Sisa suatu usaha atau kegiatan yang
mengandung bahan berbahaya dan/atau beracun yang karena sifat dan atau konsentrasinya dan/atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung dapat mencemarkan dan/atau merusakkan lingkungan hidup dan/atau membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta mahluk hidup lain.
04/22/23 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 28
PENGELOLAAN B3
Penghasil Pengangkut Pengedar Penyimpan Pengguna Pembuangan
04/22/23 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 29
KLASIFIKASI B3
Mudah meledak Pengoksidasi Sangat mudah
menyala Mudah menyala Amat sangat
beracun Beracun
Berbahaya Korosif Bersifat iritasi Berbahaya bg
lingkungan Karsinogenik Teratogenik Mutagenik
04/22/23 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 30
TINGKATAN RACUN B3
Urutan Kelompok LD 50 (mg/kg)
1 Amat sangat beracun < 1
2 Sangat beracun 1 – 50
3 Beracun 51 – 500
4 Agak beracun 501 – 5000
5 Praktis tidak beracun 5001 – 15000
6 Relatif tidak berbahaya > 15000
04/22/23 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 31
KLASIFIKASI B3 (PP 74/2001) B3 yang dapat dipergunakan (209
bahan: Ammoniak, Asam khlorida …) B3 yang dilarang dipergunakan: jenis
B3 yg dilarang digunakan, diproduksi, diedarkan dan atau diimpor (10 bahan: Aldrin, Endrin, DDT …)
B3 yang terbatas dipergunakan: B3 yg dibatasi penggunaan, impor, dean atau produksinya (45 bahan: Mercury, CFC …)
04/22/23 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 32
TATALAKSANA PENGELOLAAN B3 Registrasi oleh penghasil dan pengimpor Prosedur notifikasi bagi impor B3 yg
terbatas dipergunakan dan atau pertama kali
Produsen wajib membuat MSDS Pengangkutan menggunakan sarana yang
memenuhi syarat dari instansi yang berwenang
Penggunaan simbol dan label Tempat penyimpanan sesuai syarat teknis
dan mempunyai STD
04/22/23 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 33
NOTIFIKASI B3 Notifikasi ekspor: pemberitahuan terlebih
dahulu dari otoritas negara penerima dan negara transit apabila akan dilaksanakan perpindahan lintas batas untuk B3 yg terbatas dipergunakan
Notifikasi impor: pemberitahuan terlebih dahulu dari otoritas negara pengekspor dan negara transit apabila akan dilaksanakan perpindahan lintas batas untuk B3 yg terbatas dipergunakan dan atau yg pertama kali diimpor
04/22/23 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 34
PENGGUNAAN/PEMANFAATAN B3
Kaidah penggunaan bahan berdasarkan prinsip K3
Prosedur penggunaan peralatan kerja Kaidah penggunaan bahan
berdasarkan MSDS (merek dagang, rumus kimia B3, jenis B3, klasifikasi b3, teknik penyimpanan, tata cara bila terjadi kecelakaan)
04/22/23 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 35
PENANGANAN B3
Faktor-faktor dalam penyimpanan B3 (temperatur, kelembaban, interaksi dengan wadah, interaksi antar bahan)
Persyaratan teknis penyimpanan Sarana dan prasarana penyimpanan
(pencahayaan, sirkulasi udara - exhaust fan, pendingin, termometer, higrometer..)
04/22/23 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 36
PENANGANAN SISA OFF-SPEC B3
Prosedur pembuangan dan pemusnahan bahan
Sarana dan prasarana pembuangan
04/22/23 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 37
TEKNOLOGI PENGOLAHAN
1. Proses Kimia-Fisik2. Metoda Thermal3. Kombinasi kimia-fisik dan thermal4. Stabilisasi dan Solidifikasi5. Land disposal (setelah stabilisasi)
04/22/23 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 38
PROSES KIMIA-FISIK
1. Reaksi oksidasi-reduksi2. Netralisasi3. Stripping4. Presipitasi5. Evaporasi6. Destilasi
04/22/23 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 39
METODA THERMAL (Incenerasi)
Proses pembakaran Gas dan uap beracun Sistim injeksi Pengendalian gas pencemar Pengelolaan bottom ash dan fly ash
04/22/23 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 40
LAND DISPOSAL (pasca stabilisasi)
Stabilisasi bahan B3 Solidifikasi Encapsulasi Landfill system Leachate management
04/22/23 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 41
04/22/23 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 42
IDENTIFIKASI LIMBAH B3
Berdasarkan Sumber (PP 18/1999): Lampiran I, tabel 1: sumber tidak spesifik Lampiran I, tabel 2: sumber spesifik Lampiran I, tabel 3:
bahan kimia kadaluarsa tumpahan, bekas kemasan, buangan produk yang tidak memenuhi spesifikasi
04/22/23 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 43
IDENTIFIKASI LIMBAH B3
Berdasarkan Sumber (PP 18/1999): Lampiran I, tabel 1: sumber tidak spesifik
Pelarut terhalogenasi (kode limbah D1xxxa) Pelarut yang tidak terhalogenasi (kode limbah D1xxxb) Asam/Basa (kode limbah D1xxxc) Yang tidak spesifik lainnya (D1xxxd)
Contoh PCB (poly chlorinated Biphenyls) di trafo lama PLN Lead scrap Limbah minyak diesel industri Pelumas bekas
04/22/23 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 44
IDENTIFIKASI LIMBAH B3
Berdasarkan Sumber (PP 18/1999): Lampiran I, tabel 2: sumber spesifik
Jenis industri/kegiatan – sumber pencemaran dan pencemar utama Kode limbah D2xx Berasal dari mulai penyimpanan bahan, proses sampai dengan
pemanfaatan bahan dan limbah Di lingkungan PLN:
Khas di pembangkit berbahan bakar batubara (D223)
Semua jenis industri yang menghasilkan/menggunakan listrik (proses replacement, refilling, reconditioning, atau retrofitting dari transformer dan capasitor (D249)
04/22/23 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 45
IDENTIFIKASI LIMBAH B3
Berdasarkan Sumber (PP 18/1999): Lampiran I, tabel 3:
bahan kimia kadaluarsa tumpahan, bekas kemasan, buangan produk yang tidak memenuhi spesifikasi
Kode (D3xxx) Terdapat 178 bahan pencemar dari asetaldehida s/d
seng fosfit
04/22/23 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 46
KARAKTERISASI LIMBAH B3
Berdasarkan Karakteristik (PP 85/1999): Mudah meledak Mudah terbakar Bersifat reaktif Bersifat racun Infeksius Korosif
Bersifat toksik/racun (BMTCLP-Lampiran II) Bersifat kronis (daftar zat pencemar-Lampiran
III)
04/22/23 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 47
KARAKTERISASI LIMBAH B3
Bersifat toksik/racun (BMTCLP-Lampiran II) Kode limbah (D4xxx) Terdapat 53 jenis Dari Aldrin/dieldrin s/d Zinc Prosedur pengetesan TCLP, LD50 dan LC50 Diperuntukkan dari kerangka penggunaan bahan
sampai dengan pemanfaatan limbah B3
Bersifat kronis (daftar zat pencemar-Lampiran III) Kode limbah (D4xxx) Terdapat 491 jenis Dari Acetonitrile s/d Ziram
04/22/23 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 48
DASAR PELAKSANAAN PENGELOLAAN LIMBAH B3 Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997
tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup Keputusan Presiden Nomor 61 Tahun
1993, tentang Pengesahan Basel Convention on The Control of Transboundary Movement of Hazardous Wastes and Their Disposal
Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1999 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 85 tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
04/22/23 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 49
Surat Keputusan Kepala Bapedal No. Kep-68/Bapedal/05/1994 tentang Permohonan Ijin Pengelolaan Limbah
B3 No. Kep-01/Bapedal/09/1995 tentang tentang Tata Cara & Persyaratan
Teknis Penyimpana dan Pengumpulan Limbah B3 No. Kep-02/Bapedal/09/1995 tentang tentang Dokumen Limbah B3 No. Kep-03/Bapedal/09/1995 tentang tentang Persyaratan Teknis
Pengolahan Limbah B3 No. Kep-04/Bapedal/09/1995 tentang tentang Tata Cara & Persyaratan
Penimbunan Hasil Pengolahan, Persyaratan Lokasi bekas Pengolahan dan Lokasi bekas Penimbunan Limbah B3
No. Kep-05/Bapedal/09/1995 tentang Simbol dan Label Limbah B3 No. Kep-255/Bapedal/08/1996 tentang Tata Cara & Persyaratan Penyimpanan
dan Pengumpulan Minyak Pelumas Bekas No. Kep-02/Bapedal/01/1998 tentang Tata Laksana Pengawasan Pengelolaan
Limbah B3 No. Kep-03/Bapedal/01/1998 tentang Program Kemitraan dalam Pengelolaan
Limbah B3 (KENDALI) No. Kep-04/Bapedal/01/1998 tentang Penetapan Prioritas Daerah Tingkat I
Program KENDALI B3
DASAR PELAKSANAAN PENGELOLAAN LIMBAH B3
04/22/23 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 50
PP 18/1999 jo. PP 85/1999 mengatur tentang.. Kewajiban bagi setiap penghasil limbah B3 untuk
mengolah limbahnya. Jika tidak sanggup, maka tanggung jawab pengolahan dapat dialihkan kepada badan usaha pengolah limbah B3 yang telah mendapat ijin Bapedal. Pengaturan ini juga termasuk kewajiban untuk melakukan pengelolaan sebelum limbah diolah, speerti pengemasan, penyimpanan, pengangkutan dll.
Kewajiban-kewajiban bagi badan usaha /kegaiatan pengelola limbah B3, seperti badan usaha yang melakukan pengumpulan, pengolahan, penimbunan, pemanfaatan dan usaha pengangkut limbah B3.
Ketentuan mengenai pengawas dan pelaksanaan pengawasan dalam kegiatan pengelolaan limbah B3.
Ketentuan teknis administratif dalam kegiatan pengelolaan limbah B3, termasuk sanksi-sanksi bagi pelanggarannya.
Ketentuan dalam penetapan limbah B3.
04/22/23 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 51
PELAKU PENGELOLAAN LIMBAH B3
penghasil pengumpul pengangkut pengawas pengolah (penimbun dan pemanfaat)
04/22/23 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 52
KETENTUAN PENGHASIL LIMBAH B3 wajib mengolah limbah B3 atau menyerahkannya
kepada Pengolah tempat penyimpanan sesuai dengan persyaratan melaporkan kegiatan dapat menjadi pengumpul, pengangkut, pemanfaat
atau pengolah bila memenuhi persyaratan label pada kemasan mengisi dokumen limbah B3 membantu pengawas memiliki sistim tanggap darurat
04/22/23 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 53
KETENTUAN PENGANGKUT LIMBAH B3 ijin dari Departemen Perhubungan dengan
rekomendasi dari Bapedal alat angkut memenuhi ketentuan menyerahkan dokumen muatan dan
dokumen limbah menyerahkan dokumen kepada
penghasil/pengumpul membantu pengawas mempunyai sistm tanggap darurat
04/22/23 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 54
KETENTUAN PENGUMPUL LIMBAH B3 lokasi pengumpulan sesuai dengan
persyaratan membuat catatan tentang kegiatan dan
mel;aporka kepada Bapedal maksismum 90 hari penyimpanan sebelum
diolah/diserahkan ke pengolah ijin operasi dari bapedal membantu pengawas memiliki sistim tanggap darurat
04/22/23 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 55
KETENTUAN PENGOLAH/ PENIMBUN LIMBAH B3 memiliki dokumen Amdal badan hukum ijin Bapedal memiliki laboratorium minimum luas lahan 1 Ha dan memenuhi
persyaratan permeablitas tanah minimum 10-7 cm/detik fasilitas pengolahan atau penimbunan sesuai
ketentuan teknis kegiatan dan pemantauan sesuai ketentuan memiliki sistim tanggap darurat
04/22/23 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 56
PEDOMAN TEKNIS PENGELOLAAN LIMBAH B3 Kep-01/Bapedal/09/1995 tentang Tata Cara dan
Persyaratan Teknis Penyimpanan dan Pengumpulan Limbah B3.
Pengemasan: prakemas, kemasan, prinsip pengemasan, tata cara pengemasan
Pewadahan dengan tangki dan penempatannya Persyaratan penyimpanan: palet, penumpukan, jarak bangunan penyimpanan: konstruksi, cuaca, limbah
mudah terbakar, limbah mudah meledak dsb. Pengumpulan: lahan, syarat bangunan, lay out,
fasilitas tambahan.
04/22/23 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 57
PEDOMAN TEKNIS PENGELOLAAN LIMBAH B3
Kep-02/Bapedal/09/1995 tentang Dokumen Limbah B3.
Chain of custody Jumlah lembar dokumen 7 atau 11 Bagian diisi penghasil/pengumpul,
pengangkut, pengumpul/pemanfaat/ pengolah/penimbun.
04/22/23 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 58
PEDOMAN TEKNIS PENGELOLAAN LIMBAH B3
Kep-03/Bapedal/09/1995 tentang Persyaratan Teknis Pengolah Limbah B3.
Syarat lokasi Syarat fasilitas keamanan (security,
kebakaran, tumpahan, STD, pengujian, peralatan, pelatihan)
Penanganan limbah sebelum pengolahan Pengolahan: fisika-kimia (pretreatment),
pengolahan thermal, BMLC-PPLIB3
04/22/23 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 59
PEDOMAN TEKNIS PENGELOLAAN LIMBAH B3Kep-04/Bapedal/09/1995 tentang Tata Cara Penimbunan Hasil
Pengolahan, Persyaratan Lokasi Bekas Pengolahan dan Lokasi Penimbunan Limbah B3.
Lokasi: banjir, geologi lingkungan, hidrogeologi, hidrologi, iklim, flora-fauna
Rancang bangun landfill Persyaratan prakonstruksi, konstruksi dan pasca konstruksi Fasilitas landfill Persyaratan sebelum penimbunan dan kualitas limbah
untuk penimbunan Pengelolaan lindi: kontrol air, pengumpul, pengolahan, dan
pembuangan Pemantauan kualitas air tanah/permukaan Persyaratan penutupan akhir
04/22/23 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 60
PEDOMAN TEKNIS PENGELOLAAN LIMBAH B3
Kep-05/Bapedal/09/1995 tentang Simbol dan Label Limbah B3.
Simbol: bentuk dasar, jenis (mudah meledak, mudah terbakar, reaktif, beracun, korosif, infeksius, campuran)
Cara pemasangan pada: kemasan, kendaraan pengangkut, tempat penyimpanan
Label: label identitas limbah, kemasan kososng, penunjuk tutup kemasan.
04/22/23 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 61
PEDOMAN TEKNIS PENGELOLAAN LIMBAH B3
Kep-68/Bapedal/05/1994 tentang Tata Cara Memperoleh Izin Penyimpanan, Pengumpulan, Pengoperasian Alat Pengolahan, Pengolahan dan Penimbunan Akhir Limbah B3.
Persyaratan administratif Dokumen penunjang Berita acara pemeriksaan
04/22/23 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 62
EVALUASI INTERNAL PENGELOLAAN LIMBAH B3
Menggunakan data pengelolaan yang sudah berjalan, maka observasi dan kaji:
Layout dari fasilitas Process flow diagram Deskripsi dari sumber limbah B3 yang diketahui Peraturan perundangan yang berlaku termasuk
perijinannya Perintah-perintah yang bersifat khusus dari pengadilan
dan/atau badan administrasi yang terkait Kebijakan perusahaan yang diterapkan Fasilitas yang digunakan dalam menunjang kebijakan dan
prosedur yang digunakannya SOP dan instruksi yang menunjang prosedur dalam
penanganan limbah B3 Cara pengelolaan limbah B3 (on site maupun off site),
yang meliputi pengumpulan, transportasi, pengolahan, pembuangan akhir.
04/22/23 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 63
EVALUASI INTERNAL PENGELOLAAN LIMBAH B3Dokumentasikan hasil temuan dan informasi yang
diperoleh untuk memudahkan pengkategorian tanggungjawab dan langkah dalam pengelolaan limbah B3:
Penanggungjawab dalam pengkategorian/penetapan limbah B3
Labelling Penyimpanan Transportasi/pengangkutan Pengujian sample Pemelihara/penyimpan/pengolah manifest limbah Tindakan lain yang diperlukan
04/22/23 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 64
EVALUASI INTERNAL PENGELOLAAN LIMBAH B3
Pada saat dilaksanakan audit dan evaluasi, ikuti process flow diagram untuk lebih mengikuti alur kegiatan dan kemanfaatannya untuk:
Menetapkan titik pengahasil limbah B3 dengan tidak melewati untuk memperhitungkannya
Menginspeksi cara pengumpulan, penanganan dan penimbunannya
Menginspeksi fasilitas penannganan Menginspeksi tempat yang berpengaruh pada
luasan dari pengelolaan limbah b3 Menginspeksi tempat pembuangan yang tidak
diketahui/disembunyikan Menginspeksi penggunaan bahan, alat dan
sistim dsb.
04/22/23 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 65
EVALUASI INTERNAL PENGELOLAAN LIMBAH B3Pada Timbulan limbah: Catat pada titik teridentifikasi sebagai pengahasil dan
titik yang tidak teridentifikasi sebelumnya Kaji bilamana limbah tersebut telah diujikan atau
bahkan belum diujikan Tetapkan pada titik mana limbah tersebut telah
diujikan dan diukur serta diberi tanda/label, runut siapa penanggung jawabnya
Bilamana limbah diolah oleh fihal lain, runut siapa –kapan dan dengan apa mereka mengambil/mengelolaanya
Catat dan kaji laporan mengenai mutu limbah yang dilaporkan serta jenis dan frekuensi pelaporan yang dilakukan
Catat bilamana ada laporan lain seperti laporan tahunan yang berkenaan dengan timbulan limbah ini.
04/22/23 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 66
EVALUASI INTERNAL PENGELOLAAN LIMBAH B3
Pada saat melihat dan mengkaji fasilitas pengolahan yang berhubungan dengan limbah: Kaji sejarah penggunaan peralatan, jenis dan
karakteristiknya Identifikasikan jenis dan fungsi masing-masing
unit peralatan pengolahan serta hasil kinerjanya
Catat bilamana ada temuan tentang penyimpangan alat/cara dalam mengolah limbah misalnya adanya saluran siluman dan atau proses lain
04/22/23 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 67
EVALUASI INTERNAL PENGELOLAAN LIMBAH B3
Identifikasi, karakterisasi dan analisis dari laporan bagian lingkungan yang diperoleh untuk mengetahui lebih lanjut atas:
Status administrasi pelaporan Status kinerja dari pengelolaan limbah Status dari ketaatan terhadap hukum dan
peraturan Perijinan dan rekomendasi yang dipunyai serta
penyimpangan dan/atau kebenanrannya; termasuk masa berlakunya
04/22/23 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 68
EVALUASI INTERNAL PENGELOLAAN LIMBAH B3
Terhadap fasilitas pengelolaan limbah lakukan kajian yang rinci secara teknis dengan melihat persyaratannya, teknologi yang digunakannya, keandalan dan kinerjanya, pengoperasiannya termasuk SDMnya.
04/22/23 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 69
BAGIAN III:
LIMBAH B3 KEGIATAN PLN
04/22/23 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 70
LIMBAH B3 – KEGIATAN PLN Limbah PLTD
Limbah Cair Minyak pelumas ex penggantian Bahan bakar bekas pencucian Limabh reject purifier Ceceran limbah dari mesin
Limbah Padat Filter-filter/saringan bekas Battery ex pakai Isolasi asbes/keramik Meterial non metal ex pemeliharaan
Limbah PLTU Limbah Cair
Minyak pelumas ex penggantian Bahan bakar bekas pencucian Limbah reject purifier/separator Ceceran limbah dari mesin Limbah water treatment plant dan limbah lab Blowdown dan drain steam water cycle
Limbah Padat Filter-filter saringan bekas Battery ex pakai Isolasi asbes/keramik Material non metal ex pemeliharaan Unburn carbon, fly ash, bottom ash, reject mill
04/22/23 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 71
LIMBAH B3 – KEGIATAN PLN Limbah PLTG/U
Limbah Cair Minyak pelumas ex penggantian Bahan bakar bekas pencucian Limabah reject purifier Ceceran limbah dari mesin Limbah water treatment plant dan limbah lab Blowdown dan drain steam water cycle
Limbah Padat Filter-filter/saringan bekas Battery ex pakai Isolasi asbes/keramik Meterial non metal ex pemeliharaan Unburn carbon
Limbah PLTP Limbah Cair
Minyak pelumas ex penggantian Bahan bakar bekas pencucian Limbah reject purifier/separator Ceceran limbah dari mesin
04/22/23 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 72
LIMBAH B3 – KEGIATAN PLN Limbah PLTP
Limbah Padat Filter-filter/saringan bekas Battery ex pakai Isolasi asbes/keramik Meterial non metal ex pemeliharaan Limbah ex water washing Limbah water treatment plant dan limbah lab
Limbah PLTA Limbah Cair
Minyak pelumas ex penggantian Limbah reject purifier/separator
Limbah Padat Filter-filter saringan bekas Battery ex pakai Material non metal ex pemeliharaan
04/22/23 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 73
PERMASALAHAN DI PLN
Pengusaha pengumpul limbah padat B3 belum ada, sehingga sehingga limbah padat B3 bertumpuk di Pusat Pembangkit
Tempat Penyimpanan Sementara limbah B3 semua Pusat Pembangkit memiliki tempat ijin
Belum semua Pusat Pembangkit bersertifikat ISO 14001 & SMK3 Pembangkit yang berbahan bakar MFO lebih banyak menghasilkan
limbah dan lebih sulit penanganannya Belum ada pos anggaran khusus untuk pengelolaan limbah Tidak semua Pusat Pembangkit memiliki organisasi yang menangani
lingkungan dan keselamatan kerja (selama ini ditangani Sup Operasi)
Bukti penerimaan limbah/manifes oleh Pengelola diterimakan kepada PLN cukup lama (+ 4 bulan)
Belum ada legalisasi masalah kompensasi penggantian drum
04/22/23 S. S. Moersidik: SML Limbah B3 74
Terima kasih
top related