PENGARUH METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DIANANTIFA, MARA CINDY (11150110000138), ”Pengaruh Metode Pembelajaran
Post on 26-Dec-2019
17 Views
Preview:
Transcript
1
PENGARUH METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT
FACILITATOR AND EXPLAINING (SFE) TERHADAP HASIL BELAJAR
SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM (SKI) SISWA KELAS VII DI
MADRASAH TSANAWIYAH PEMBANGUNAN UNIVERSITAS ISLAM
NEGERI JAKARTA
Skripsi
Disusun dan Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh:
MARA CINDY DIANANTIFA
11150110000138
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2019
iv
ABSTRACT
DIANANTIFA, MARA CINDY (11150110000138), "The Effect of Cooperative
Learning Methods Student Facilitator and Explaining (SFE) to the Islamic
Cultural History Learning Outcomes (SKI) Seventh Grade Students of MTs
Pembangunan at the State Islamic University Jakarta.
Keywords: Student Facilitator and Explaining, Islamic Cultural History
Learning Outcomes, MTs Pembangunan at the State Islamic University
Jakarta.
The purpose of this study was to determine the effect of cooperative learning
methods Student Facilitator and Explaining (SFE) to the learning outcomes of
students in the material SKI The Development of Islam During The Umayyah (II)
Andalusian Dynasty. This research was conducted at MTs Pembangunan UIN
Jakarta 2018/2019 school year. Data collection techniques using tests that called
pretest and posttest.
The results showed that the average learning outcomes SKI students taught by
using Student Facilitator and Explaining (SFE) of 84.2 while the average learning
outcomes SKI students taught using the conventional method amounted to 61.4.
From the results of the hypothesis test obtained by value thit > ttab (6.069 > 2.031).
The average result of learning SKI students taught with Student Facilitator and
Explaining (SFE) methods and significantly higher than the average of learning
outcomes SKI students taught using conventional methods.
v
ABSTRAK
DIANANTIFA, MARA CINDY (11150110000138), ”Pengaruh Metode
Pembelajaran Kooperatif Student Facilitator and Explaining (SFE) terhadap
Hasil Belajar Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) Siswa Kelas VII di Madrasah
Tsanawiyah Pembangunan Universitas Islam Negeri Jakarta.
Kata Kunci: Student Facilitator and Explaining (SFE), Hasil Belajar, MTS
Pembangunan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh metode pembelajaran
kooperatif Student Facilitator and Explaining (SFE) terhadap hasil belaja SKI
siswa pada materi Perkembangan Islam pada Masa Dinasti Umayyah II
(Andalusia). Penelitian ini dilakukan di MTS Pembangunan UIN Jakarta tahun
ajaran 2018/2019. Teknik pengumpulan data menggunakan tes yaitu pretest dan
postest.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar SKI siswa yang
diajarkan dengan menggunakan metode Student Facilitator and Explaining (SFE)
sebesar 84,2 sedangkan rata-rata hasil belajar SKI siswa yang diajarkan dengan
menggunakan metode konvensional sebesar 61,4. Dari hasil uji hipotesis
diperoleh nilai thitung > ttabel (6,069 > 2,031). Rata-rata hasil belajar SKI siswa yang
diajarkan dengan metode Student Facilitator and Explaining (SFE) lebih tinggi
dan signifikan daripada rata-rata hasil belajar SKI siswa yang diajarkan dengan
menggunakan metode konvensional.
vi
KATA PENGANTAR
بِْسِم هللاِ الّرْحمِن الّرِحْيمِ
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala atas
segala nikmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi
“Pengaruh Metode Pembelajaran Kooperatif Student Facilitator and Explaining
terhadap Hasil Belajar Sejarah Kebudayaan Islam Peserta didik Kelas VII di
Madrasah Tsanawiyah Pembangunan Universitas Islam Negeri Jakarta” yang
bertujuan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan jurusan Pendidikan Agama
Islam. Shalawat serta salam tak lupa penulis haturkan kepada junjungan Nabi
Muhammad Shallallah ‘Alayhi wa Sallam yang telah membawa umat manusia
dari zaman kegelapan hingga ke zaman yang terang benderang seperti sekarang
ini.
Dengan penuh kerendahan hati, penulis mengakui bahwa penyususnan
penelitian ini tidak akan terselesaikan tanpa adanya bantuan dan dukungan dari
berbagai pihak, baik secara moril maupun materil. Penulis mengucapkan
terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan dan
bimbingannya sehingga penulisan skripsi ini dapat diselesaikan. Penulis
mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Orang tua tercinta, Papa Sudarjo, SE., MM dan Ibunda Mumka Hannah
Pratiwi Nasution, S.Sos. Terimakasih atas semua dukungan, semangat dan
do’a yang tulus ikhlas tiada henti-hentinya. Semoga senantiasa Allah
berikah nikmat kesehatan serta kebahagiaan untuk keduanya.
2. Almarhumah Mama Mulyani, terimakasih atas do’a tulus yang tak pernah
terlupakan dan jasa yang selalu terkenang. Semoga senantiasa berbahagia
dan seluruh amal diterima di sisi Allah SWT.
3. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Dr. Sururin, M.Ag.
vii
4. Ketua Jurusan PAI Drs. Abdul Haris, M.Ag dan Sekretaris Jurusan PAI Dr.
Rusdi Jamil, M.Ag.
5. Dosen pembimbing Bapak Dr. Bahrissalim, M.Ag yang selalu senantiasa
meluangkan waktu dan tenaga untuk membimbing penulis melalui arahan,
motivasi, dan solusi dari setiap permasalahan atas kesulitan dalam penulisan
skripsi ini. Semoga Allah SWT senantiasa memberkahinya.
6. Bapak dan Ibu Dosen dan staff jurusan Pendidikan Agama Islam yang telah
memberikan pengetahuan dan pengalaman yang sangat bermanfaat selama
masa perkuliahan.
7. Muhammad Amin Ritonga, M.Li yang selalu memberikan dorongan
motivasi, dan pemikiran yang telah dicurahkan kepada penulis sehingga
skripsi ini dapat selesai dengan baik.
8. Guru SKI Kelas VII MTS Pembangunan UIN Jakarta, Abdul Muttaqin,
S.Ag yang selalu membantu mempersiapkan segala kebutuhan penelitian di
Madrasah. Semoga Allah SWT senantiasa memberkahinya.
9. Teman-teman seperjuangan Pendidikan Agama Islam angkatan 2015,
khususnya teman-teman Kelas A yang senantiasa memberikan dorongan
dan semangat yang luar biasa agar penulisan skripsi ini bisa rampung
dengan cepat.
10. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah
banyak membantu dan memberikan masukan serta inspirasi bagi penulis,
terimakasih dan semoga selalu dalam kesuksesan.
Penulis menyadari masih banyaknya kesalahan dan kekurangan pada
penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis berharap kepada para pembaca
untuk berkenan memberikan saran yang membangun sebagai koreksi pada skripsi
ini.
Terimakasih.
Jakarta, 29 Agustus 2019
Penulis
viii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN BIMBINGAN SKRIPSI .......................... ii
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI ....................................... iii
ABSTRACK ........................................................................................... iv
ABSTRAK ............................................................................................. v
KATA PENGANTAR ........................................................................... vi
DAFTAR ISI ......................................................................................... viii
DAFTAR TABEL .................................................................................. xii
DAFTAR GAMBAR .............................................................................. xiv
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1
B. Identifikasi Masalah ..................................................................... 4
C. Pembatasan Masalah ..................................................................... 4
D. Rumusan Masalah ........................................................................ 4
E. Tujuan Penelitian .......................................................................... 5
F. Kegunaan Penelitian ..................................................................... 5
BAB II KAJIAN TEORI ...................................................................... 7
A. Model Pembelajaran .................................................................... 7
B. Model Pembelajaran Kooperatif .................................................. 8
1. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif ........................... 8
C. Metode Pembelajaran .................................................................. 9
1. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Facilitator and
Explaining (SFE) ................................................................... 9
a. Pengertian Metode Student Facilitator and Explaining
(SFE) ............................................................................... 9
b. Langkah-Langkah Model Pembelajaran Tipe Student
Facilitator and Explaining (SFE) ..................................... 10
2. Kelebihan Langkah Model Pembelajaran Tipe Student
Facilitator and Explaining (SFE) ........................................... 11
ix
3. Kekurangan Langkah Model Pembelajaran Tipe Student
Facilitator and Explaining (SFE) ........................................... 11
D. Hasil Belajar ................................................................................ 12
1. Pengertian Hasil Belajar ........................................................ 12
2. Aspek-Aspek Hasil Belajar .................................................... 12
a. Ranah Kognitif ................................................................ 13
b. Ranah Afektif .................................................................. 13
c. Ranah Psikomotorik ......................................................... 15
E. Penelitian yang Relevan .............................................................. 15
F. Kerangka Berpikir ....................................................................... 16
G. Hipotesis Penelitian ..................................................................... 17
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................ 18
A. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................... 18
B. Metode dan Desain Penelitian ....................................................... 18
C. Populasi dan Sampel ..................................................................... 19
1. Populasi .................................................................................. 19
2. Sampel.................................................................................... 20
D. Operasional Variabel .................................................................... 21
1. Definisi Operasional ................................................................ 21
a. Variabel Bebas (independent variable) ................................. 21
b. Variabel Terikat (dependent Variable) ................................. 21
E. Instrumen Penelitian ..................................................................... 24
F. Uji Coba Instrumen ...................................................................... 24
1. Validitas Instrumen................................................................... 24
G. Teknik Pengumpulan Data ........................................................... 25
1. Observasi .................................................................................. 25
2. Wawancara ............................................................................... 25
3. Tes ........................................................................................... 25
4. Dokumentasi ............................................................................ 26
H. Teknik Analisis Data .................................................................... 26
1. Uji Prasyarat Analisis ............................................................... 27
a. Uji Normalitas ................................................................... 27
b. Uji Homogenitas ................................................................ 27
2. Prosentase................................................................................. 28
3. Pengujian Hipotesis .................................................................. 29
I. Hipotesis Statistik .......................................................................... 30
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................ 31
A. Deskripsi Data ............................................................................. 31
x
1. Hasil Belajar SKI yang diajarkan dengan metode Tipe Student
Facilitator and Explaining (SFE) .......................................... 31
a. Hasil pretest Kelas Eksperimen VII H ............................. 31
2. Menguji Normalitas ............................................................... 33
b. Hasil post test Kelas Eksperimen VII H ........................... 35
3. Hasil Belajar SKI Menggunakan Metode Konvensional......... 39
a. Hasil pretest kelas kontrol ................................................ 39
b. Hasil post test kelas kontrol ............................................. 41
4. Perbandingan nilai rata-rata pre test dan post test kelas kontrol
dan kelas eksperimen ............................................................. 43
B. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran pada Kelas Eksperimen
(Metode Student Facilitator and Explaining (SFE) ...................... 44
C. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran pada Kelas Kontrol
(Metode Konvensional) ............................................................... 45
1. Pengujian Prasyarat Analisis .................................................. 46
a. Hasil Uji Coba Instrumen
1) Hasil Uji Validitas Soal .............................................. 46
2) Hasil Uji Reliabilitas Soal .......................................... 47
3) Hasil Uji Tingkat Kesukaran Soal .............................. 47
4) Hasil Uji Daya Pembeda ............................................ 47
2. Uji Normalitas ....................................................................... 48
a. Pre test I .......................................................................... 48
b. Post Test II ...................................................................... 50
3. Uji Homogenitas ................................................................... 54
D. Data Hasil Penelitian Tambahan .................................................. 54
1. Hasil Belajar SKI siswa yang diajarkan dengan Metode Student
Facilitator and Explaining (SFE) .......................................... 55
a. Pre test ........................................................................... 57
b. Post Test Eksperimen ...................................................... 60
2. Hasil Belajar SKI siswa yang diajarkan dengan Metode
Konvensional kelas Kontrol ................................................... 64
a. Pre test ............................................................................ 64
b. Post test kelas Kontrol ..................................................... 68
3. Hasil Uji Hipotesis (Uji t) ...................................................... 72
a. Hasil Belajar SKI metode Konvensional .......................... 72
b. Hasil Belajar SKI metode SFE ......................................... 73
4. Diagram Perbandingan Peningkatan Nilai pretest dan
postest ................................................................................... 74
E. Keterbatasan Penelitian ............................................................... 75
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .................................................. 77
xi
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 79
LAMPIRAN-LAMPIRAN ..................................................................... 81
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Uji Validitas 20 Butir Soal .................................................... 87
Lampiran 2 Uji Reliabilitas 20 Butir Soal................................................. 89
Lampiran 3 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian .............................................. 91
Lampiran 4 Kisi-Kisi Soal........................................................................ 94
Lampiran 5 Surat Izin Permohonan Penelitian .......................................... 97
Lampiran 6 Surat Bimbingan Skripsi ....................................................... 98
Lampiran 7 Surat Rekomendasi ............................................................... 99
Lampiran 8 RPP Kelas Kontrol ............................................................... 100
Lampiran 9 RPP Kelas Eksperimen ......................................................... 111
Lampiran 10 Buku Panduan MTs Pembangunan ..................................... 122
Lampiran 11 Soal Pretest dan Postest ..................................................... 169
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Pretest Postest Control Group Design ...................................... 19
Tabel 3.2 Jumlah Peserta Didik MTS Pembangunan ............................... 19
Tabel 3.3 Definisi Operasional ................................................................. 21
Tabel 3.4 Skala Prosentase ....................................................................... 28
Tabel 4.1 Nilai pretest Kelas Eksperimen ................................................. 31
Tabel 4.2 distribusi Frekuensi pre test kelas eksperimen ........................... 32
Tabel 4.3 Diagram Frekuensi Hasil pretest kelas Eksperimen .................. 33
Tabel 4.4 distribusi Frekuensi pre test kelas eksperimen ........................... 34
Tabel 4.5 Test Normalitas ....................................................................... 35
Tabel 4.6 Nilai postest Kelas Eksperimen ............................................... 35
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan Agama Islam (PAI) merupakan salah satu mata pelajaran yang
berperan penting dalam pendidikan. PAI adalah Mata Pelajaran yang diajarkan
sejak Pendidikan Dasar hingga Perguruan Tinggi, pada Sekolah Umum mata
pelajaran PAI diajarkan hanya dua jam selama seminggu, sedangkan pada Sekolah
yang berstatus sebagai Madrasah Mata Pelajaran PAI dibagi menjadi beberapa
Mata Pelajaran di antaranya: Akidah Akhlak, SKI, Fiqih, dan al-Quran Hadits.
Sekolah berbasis Madrasah pasti mengajarkan Mata Pelajaran Islam lebih
banyak dibandingkan dengan Sekolah Umum. Akan tetapi, peserta didik yang
belajar pada sekolah lanjutan seperti Madrasah Tsanawiyah dan Aliyah tidak
semua berasal dari Sekolah Dasar yang berbasis Madrasah Ibtidaiyah (MI). Hal
ini menjadi salah satu penyebab kesulitan belajar peserta didik dalam memahami
Mata Pelajaran Agama Islam. Untuk mengatasi kesulitan belajar peserta didik,
pendidik harus menggunakan metode pembelajaran yang tepat dan inovatif.
Selain untuk mengatasi kesulitan belajar, Metode Pembelajaran yang inovatif
juga dapat mempengaruhi motivasi belajar Peserta Didik. Metode Pembelajaran
adalah cara yang digunakan Pendidik dalam mengadakan hubungan dengan
Peserta Didik pada saat berlangsung pembelajaran. Dengan kata lain, metode ini
digunakan dalam konteks pendekatan secara personil antara Pendidik dan Peserta
Didik supaya peserta didik tertarik dan menyukai dengan materi yang diajarkan.
Suatu pelajaran tidak akan pernah berhasil jika tingkat antusias peserta didik
berkurang.1
Berdasarkan teori yang dikemukakan di atas dapat dipahami bahwa Metode
Pembelajaran digunakan untuk menyampaikan materi ajar yang disampaikan
kepada Peserta Didik. Metode Pembelajaran juga mempermudah Kegiatan Belajar
1 Sudjana, Model-Model Mengajar CBSA, (Bandung : Sinar Baru Algesindo,
2010),hal.76.
2
dan Mengajar di dalam kelas. Pada dasarnya, Metode Pembelajaran sangat
bermanfaat bagi Pendidik guna tercapainya keberhasilan Kegiatan Belajar dan
Mengajar.
Metode Pembelajaran yang dipilih oleh Pendidik sangat menentukan
keberhasilan proses Kegiatan Belajar dan Mengajar. Metode yang dapat
digunakan dalam suatu pembelajaran sangat banyak dan bervariasi, setiap metode
pasti memiliki kekurangan dan kelebihan. Oleh karena itu, pemilihan Metode
Pembelajaran yang inovatif saja tidak cukup, harus memperhatikan aspek-aspek
lain. Hal ini dimaksudkan, agar metode ajar yang digunakan tepat dan dapat
meningkatkan minat belajar dan juga dapat mengurangi kesulitan belajar Peserta
Didik.
Dalam dunia pendidikan khususnya pengajaran di sekolah, diperlukan strategi
belajar mengajar dalam proses pembelajaran. Salah satu strategi pengajaran yang
sering digunakan adalah strategi pengajaran kooperatif. Strategi pengajaran
kooperatif merupakan salah satu strategi mengajar yang dikembangkan dari teori
belajar yang dimaksudkan untuk membangun kemampuan peserta didik dalam
bekerjasama dengan peserta didik-peserta didik lainnya dalam mengerjakan tugas-
tugas yang dibebankan.2
Strategi pengajaran kooperatif menekankan pada pembentukan kelompok
belajar yang dikelompokkan berdasarkan kemampuan akademik dan jenis kelamin
yang berbeda-beda. Pembentukan kelompok belajar harus diperhatikan agar tidak
ada kelompok yang lebih mendominasi maupun pasif dalam diskusi kelompok.
Strategi pengajaran kooperatif tidak hanya menitik beratkan pada pembelajaran
yang berorientasi pada kelompok saja. Akan tetapi strategi pengajaran ini juga
menjadikan peserta didik lebih aktif dan interaktif. Aktif karena semua peserta
didik didorong untuk mengerjakan atau mendiskusikan materi pembelajaran dan
interaktif dikarenakan setiap peserta didik dituntut untuk menerima semua
pendapat dari teman sekelompok, serta mau dikoreksi jika ada penyampaian yang
kurang tepat.
2 John Afifi, Inovasi-Inovasi Kreatif Manajemen Kelas & Pengajaran Efektif, (Jogjakarta
: DIVA Press, 2014), hal.149.
3
Strategi pengajaran kooperatif memungkinkan pendidik untuk meningkatkan
minat, semangat belajar, dan prestasi peserta didik. Sebab, dalam penerapannya,
peserta didik tidak hanya dituntut pasif menerima materi pelajaran, akan tetapi
aktif bekerja sama dan kooperatif dengan teman sekelompoknya. Dengan strategi
pengajaran ini memungkinkan pendidik tidak hanya menjadi satu-satunya sumber
belajar, akan tetapi peserta didik dapat belajar dari materi diskusi dalam
kelompok.3
Model Pembelajaran SFE adalah salah satu model pembelajaran kooperatif
yang menitikberatkan proses pembelajaran yang berorientasi pada diskusi
kelompok yang dibentuk untuk mendiskusikan materi pelajaran yang diberikan
oleh pendidik. Model pembelajaran SFE adalah model pembelajaran yang dipilih
pendidik untuk bertujuan mendorong peserta didik dapat aktif dalam proses
pembelajaran yaitu dengan menyampaikan ide dan gagasannya kepada peserta
didik lainnya yang berhubungan dengan materi ajar.4
Model pembelajaran SFE adalah model pembelajaran kooperatif menekan
pada struktur khusus yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi peserta
didik dan memiliki tujuan untuk meningkatkan penguasaan materi. Dengan
menggunakan model pembelajaran ini dapat meningkatkan antusias, motivasi,
keaktifan, dan rasa senang.5
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka penulis tertarik
untuk meneliti apakah ada pengaruh metode yang dipilih oleh peneliti, yaitu
metode SFE terhadap hasil belajar Mata Pelajaran SKI Peserta didik Kelas VII di
MTS Pembangunan Universitas Islam Negeri Jakarta. Dengan demikian judul
peniliti mengambil judul “PENGARUH METODE PEMBELAJARAN
KOOPERATIF STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING
TERHADAP HASIL BELAJAR SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM
3 Ibid.,hal.150. 4 Saifuddin dkk, Penerapan Model Pembelajaran SFE dengan Menggunakan Peta
Konsep untuk Meningkatkan Keaktifan dan Prestasi Belajar Peserta didik Pada Mata Pelajaran
Ekonomi Kelas X Lintas Minat Ekonomi di SMA Negeri 02 Batu, (JPE-Volume 8, Nomor 1,
2015),hal.36. 5 Shoimin, Model Pembelajaran Inovatif dalam kurikulum 2013, (Yogyakarta : Ar-Ruzz
Media, 2014), Hal. 68.
4
SISWA KELAS VII DI MTS PEMBANGUNAN UNIVERSITAS ISLAM
NEGERI JAKARTA”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka penulis dapat
mengidentifikasi permasalahan sebagai berikut:
1. Terdapat beberapa siswa tidak berasal dari sekolah berbasis Madrasah
Ibtidaiyah (MI).
2. Belum banyak penggunaan metode yang dapat memotivasi siswa untuk
belajar mata pelajaran SKI
3. Metode pembelajaran yang digunakan oleh guru kurang dapat meningkatkan
hasil belajar siswa
C. Pembatasan Masalah
Untuk memperjelas dan memberi arah yang tepat serta menghindari
meluasnya pembahasan dalam penelitian ini, maka penulis akan membatasi
beberapa hal yang berkaitan dengan masalah, yaitu:
1. Peneliti menemukan tidak semua siswa dan siswi kelas VII di MTs
Pembangunan berasal dari sekolah berbasis Madrasah Ibtidaiyah (MI),
sehinngga terdapat beberapa siswa yang belum mendapatkan mata pelajaran
Sejarah Kebudayaan Islam (SKI).
2. Metode pembelajaran yang digunakan pada penelitian ini adalah model
pembelajaran kooperatif tipe Student Facilitator and Explaining sebagai
motivasi siswa agar lebih terfokus dan tertarik pada mata pelajaran SKI.
Langkah-langkah pembelajaran dengan model ini yaitu pendidik
menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai, pendidik menyajikan materi,
memberikan kesempatan peserta didik untuk menjelaskan kepada peserta
didik lainnya baik melalui bagan atau peta konsep maupun lainnya, pendidik
menyimpulkan ide atau pendapat dari peserta didik, pendidik menjelaskan
semua materi yang disajikan di akhir pertemuan.
5
3. Metode yang digunakan guru sudah baik, namun masih kurang dapat
meningkatkan hasil belajar siswa. Oleh karena itu peneliti memilih
menggunakan metode pembelajaran Student Facilitator and Explaining
(SFE). Penelitian dilakukan pada peserta didik kelas VII H MTs
Pembangunan UIN Jakarta, tahun ajaran 2018/2019.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi di atas, maka pembatasan masalah yang menjadi
fokus kajian skripsi ini yaitu:
1. Bagaimanakah hasil belajar mata pelajaran SKI Peserta Didik kelas VII
MTs Pembangunan UIN Jakarta pada Tahun Ajar 2018/2019 sebelum
penggunaan Metode Student Facilitator and Explaining?
2. Bagaimanakah penggunaan metode pembelajaran Student Facilitator and
Explaining pada mata pelajaran SKI Peserta Didik kelas VII MTs
Pembangunan UIN Jakarta pada Tahun Ajar 2018/2019?
3. Bagaimanakah pengaruh penggunaan Metode Student Facilitator and
Explaining terhadap hasil belajar mata pelajaran SKI Peserta Didik kelas
VII MTs Pembangunan UIN Jakarta pada Tahun Ajar 2018/2019?
E. Tujuan dan Kegunaan Peneltian
1. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan gambaran tentang:
a. Hasil belajar mata pelajaran SKI Peserta Didik kelas VII MTS
Pembangunan UIN Jakarta pada Tahun Ajar 2018/2019 sebelum
penggunaan Metode Student Facilitator and Explaining
b. Penggunaan metode pembelajaran Student Facilitator and Explaining
pada mata pelajaran SKI Peserta Didik kelas VII MTS Pembangunan
UIN Jakarta pada Tahun Ajar 2018/2019
c. Pengaruh penggunaan Metode SFE terhadap hasil belajar mata
pelajaran SKI Peserta Didik kelas VII MTS Pembangunan UIN
Jakarta pada Tahun Ajar 2018/2019.
6
2. Kegunaan Penelitian
a. Kegunaan Teoritis
1) Penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan wawasan
akademik di bidang Pendidikan Agama Islam, khususnya dalam
mengembangkan pengetahuan terkait pentingnya program
pembelajaran Mata Pelajaran SKI.
2) Hasil penelitian ini diharapkan bisa sebagai bahan literature
penelitian yang akan datang dengan masalah sejenis.
b. Kegunaan Praktis
1) Bagi masyarakat dapat memberi masukan dan sumbangan
pemikiran dalam meningkatkan pemahaman tentang pentingnya
Mata Pelajaran SKI.
2) Bagi MTs Pembangunan UIN Jakarta, memberikan kontribusi
dalam rangka peningkatan hasil belajar Mata Pelajaran SKI.
3) Bagi peneliti, sebagai sarana menambah wawasan dan pelajaran
yang berharga terkait penggunaan metode pembelajaran
7
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Model Pembelajaran
Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang
digunakan sebagai pedoman dalam merencakan pembelajaran di kelas atau
pembelajaran dalam tutorial.1
Model pembelajaran harus dianggap sebagai kerangka kerja struktural yang
juga dapat digunakan sebagai pemandu untuk mengembangkan lingkungan dan
aktivitas belajar yang kondusif.2
Model pembelajaran memiliki ciri sebagai berikut:
1. Berdasarkan teori pendidikan dan teori belajar dari para ahli tertentu.
2. Mempunyai sisi atau tujuan pendidikan tertentu.
3. Dapat dijelaskan pedoman untuk perbaikan kegiatan belajar mengajar di
kelas.
4. Memiliki bagian-bagian model yang dinamakan: a. urutan langkah-langkah
pembelajaran (syntax); b. adanya prinsip-prinsip reaksi; c. sistem sosial; dan
d. sistem pendukung. Keempat bagian tersebut merupakan pedoman praktis
bila pendidik akan melaksanakan suatu model pembelajaran.
5. Memiliki dampak sebagai akibat terapan model pembelajaran yang meliputi:
a. dampak pembelajaran, yaitu hasil belajar yang dapat diukur; b. dampak
pengiring, yaitu hasil belajar jangka panjang.
6. Membuat persiapan mengajar (desain instruksional) dengan pedoman model
pembelajaran yang dipilihnya.3
Berdasarkan pengertian model pembelajaran di atas, maka penulis dapat
menyimpulkan bahwa model pembelajaran adalah suatu rancangan, atau konsep
yang digunakan pendidik untuk menyampaikan materi dalam proses pembelajaran
untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan.
1 Trianto, Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek, (Jakarta : Prestasi
Pustaka Publisher, 2007),hal. 1. 2 Miftahul Huda, Model-Model Pegajaran dan Pembelajaran, (Yogyakarta : Pustaka
Pelajar, 2014), ed.V.hal.143. 3 Rusman, Model-Model Pembelajaran, (Jakarta : Rajawali Pers, 2011),hal.133
8
B. Model Pembelajaran Kooperatif
1. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran Kooperatif mengandung pengertian bekerja bersama dalam
mencapai tujuan bersama.4 Model pembelajaran Kooperatif merupakan model
pembelajaran yang membantu peserta didik dalam mengembangkan
pemahaman dan sikapnya sesuai dengan kehidupan nyata di masyarakat,
sehingga dengan bekerja bersama-sama di antara sesama anggota kelompok
akan meningkatkan motivasi, kreativitas, produktivitas, serta perolehan
belajar. Model pembelajaran Kooperatif mendorong meningkatkan
kemampuan peserta didik dalam memecahkan berbagai masalah yang
ditemukan selama pembelajaran, karena peserta didik dapat bekerjasama
dengan peserta didik yang lainnya dalam menemukan serta merumuskan
alternatif pemecahan masalah materi pelajaran yang dihadapi.5
Dalam pembelajaran Kooperatif, belajar belum selesai jika salah satu
teman belum menguasai bahan pelajaran.6 Tujuan pembelajaran kooperatif
berbeda dengan kelompok konvensional, dimana keberhasilan individu
diorientasikan pada kegagalan orang lain. Sedangkan tujuan dari
pembelajaran kooperatif adalah menciptakan situasi dimana keberhasilan
individu ditentukan atau dipengaruhi oleh keberhasilan kelompoknya.7
Model Pembelajaran Kooperatif bekerja dalam sebuah kelompok yang
terdiri dari tiga atau lebih anggota pada hakikatnya dapat memberikan daya
dan manfaat tersendiri. Secara khusus, mereka meneliti apakah tugas kerja
sama dan struktur reward dapat memengaruhi hasil pembelajaran secara
positif atau tidak. Selain itu, mereka juga merekomendasikan adanya
peningkatan kesatuan kelompok, tingkah laku bekerja sama, dan relasi antar
kelompok melalui prosedur pembelajaran yang kooperatif. Salah satu asumsi
yang mendasari pengembangan pembelajaran kooperatif (cooperative
4 Etin Solihatin. Raharjo, Pembelajaran Kooperatif Analisis Model Pembelajaran IPS,
(Jakarta : Bumi Aksara, 2009), hal.4. 5 Ibid.,hal.5. 6 Sofan Amir dan Lif Khoiru Ahmadi, Konstruksi Pengembangan Pembelajaran, (Jakarta
: Prestasi Pustaka, 2010), hal.90. 7 Ibid.,hal.93.
9
learning) adalah bahwa sinergi yang muncul melalui kerja sama akan
meningkatkan motivasi yang jauh lebih besar daripada melalui lingkungan
kompetitif individual. Kelompok-kelompok sosial integratif memiliki
pengaruh yang lebih besar daripada kelompok yang dibentuk secara
berpasangan. Perasaan saling keterhubungan (feelings of connectedness),
menurut mereka, dapat menghasilkan energi yang positif.8
C. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran merupakan rencana atau pola yang digunakan dengan
cara menarik peserta didik yang mampu membangkitkan minat untuk
melaksanakan pembelajaran.
Metode secara harfiah berarti “cara”. Metode diartikan sebagai suatu cara
atau prosedur yang dipakai untuk mencapai tujuan tertentu. Kata “pembelajaran”
berarti segala upaya yang dilakukan oleh pendidik agar terjadi proses belajar pada
diri peserta didik. Jadi, metode pembeljaran adalah cara-cara menyajikan materi
pelajaran yang dilakukan oleh pendidik agar terjadi proses belajar pada diri
peserta didik dalam upaya untuk mencapai tujuan.9
1. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Facilitator and Explaining
a. Pengertian Metode Student Facilitator and Explaining
Metode pembelajaran SFE merupakan rangkaian penyajian materi
ajar melalui pendekatan komunikatif yang diawali dengan penjelasan
secara terbuka, memberi kesempatan peserta didik untuk menjelaskan
kembali kepada rekan-rekannya, dan diakhiri dengan penyampaian
semua materi kepada peserta didik.10
Metode pembelajaran Student Facilitator and Explaining (SFE)
merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang menekankan
pada struktur khusus, serta dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi
siswa dengan memiliki tujuan untuk meningkatkan penguasaan
akademik.
8 Miftahul Huda, Model-Model Pegajaran dan Pembelajaran, (Yogyakarta : Pustaka
Pelajar, 2014), ed.V.hal.111. 9 M. Sobry Sutikno, Metode dan Mode-Model Pembelajaran, (Lombok : Holistica, 2014),
hal.33-34. 10 Ibid.,hal.228.
10
Metode pembelajaran SFE merupakan salah satu model
pembelajaran yang dikemukakan oleh Adam dan Mbirimujo pada tahun
1990.11
Model pembelajaran ini akan relevan apabila siswa bereksplorasi
terlibat secara aktif dalam mengoperasikan materi pembelajaran yang
dipresentasikan.
Metode pembelajaran SFE merupakan metode pembelajaran di mana
peserta didik mempresentasikan ide atau pendapat pada pesesrta didik
lainnya.12
Model pembelajaran kooperatif SFE ini peserta didik dituntut untuk
lebih aktif yaitu dnegan meminta peserta didik untuk dapat menjelaskan
kembali kepada teman-temannya tentang materi pembelajaran yang telah
dijelaskan oleh pendidik. Dengan demikin peserta didik akan lebih aktif
dalam proses pembelajaran dan materi pembelajaran akan tersampaikan
dengan baik. Akibatnya hasil belajar peserta didik menjadi lebih baik dan
dapat digunakan sebagai sarana untuk menyampaikan pembelajaran yang
tepat di kelas sekaligus menjawab masalah yang ada di sekolah.13
Berdasarkan pemaparan di atas maka dapat disimpulkan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe SFE adalah sebagai tools atau alat yang
memudahkan pencapaian tujuan pembelajaran di kelas yang efektif,
inovatif, dan efisien.
b. Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student
Facilitator and Explaining
1) Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.
2) Guru mendemonstrasikan atau menyajikan garis-garis besar materi
pembelajaran.
3) Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menjelaskan
kepada peserta didik lainnya, misalnya melalui bagan atau peta
konsep. Hal ini bisa dilakukan secara bergiliran atau acak.
11 Ismail Sukardi, Model dan Metode Pembelajaran Modern, (Palembang : Tunas
Gemilang, 2011),hal.32. 12 Suprijono, Agus, Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta :
Pustaka Pelajar, 2009),hal.128. 13 Ariska dkk, Pengaruh Model Pembelajaran SFE terhadap Hasil Belajar Menggambar
Busana di SMKN 1 Depok, (Jurnal Pendidikan Teknik Busana UNY – Edisi Maret 2017)hal.3.
11
4) Guru menyimpulkan ide atau pendapat peserta didik.
5) Guru menerangkan semua materi yang disajikan saat itu.
6) Penutup.14
2. Kelebihan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Facilitator and
Explaining
a. Dapat mendorong tumbuh dan berkembangnya potensi berfikir secara
kritis peserta didik secara optimal.
b. Melatih peserta didik atif, kreatif, dan menghadapi setiap permasalahan.
c. Mendorong tumbuhnya tenggang rasa, mau mendengarkan, dan
menghargai pendapat orang lain.
d. Mendorong tumbuhnya sikap demonstrasi.
e. Melatih peserta didik untuk meningkatkan kemampuan saling bertukar
pendapat secara objektif, rasional, guna menemukan suatu kebenaran
dalam kerjasama anggota kelompok.
f. Mendorong tumbuhnya keberanian mengutarakan pendapat peserta didik
secara terbuka.
g. Melatih peserta didik untuk selalu dapat mandiri dalam menghadapi
setiap masalah.
h. Melatih kepemimpinan peserta didik.
i. Memperluas wawasan peserta didik melalui kegiatan saling bertukar
informasi, pendapat, dan pengalaman mereka.
3. Kekurangan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Facilitator
and Explaining
a. Banyak peserta didik yang kurang aktif, sehingga hanya peserta didik
yang pandai saja yang berani tampil dalam mengeluarkan ide atau
pendapat.
b. Sebagian besar peserta didik memiliki pendapat yang sama dalam
mengeluarkan setiap ide atau pendapat, sehingga peserta didik yang
tampil ke depan sedikit,
c. Pendidik kesulitan dalam mengelola kelas karena membutuhkan waktu
yang cukup lamaketika mengarahkan peserta didik untuk
14 Miftahul Huda, Op.Cit,hal.228-229.
12
mengembangkan kemampuannya dalam mengeluarkan ide atau gagasan
tentang materi yang sedang dipelajari.15
D. Hasil Belajar
1. Pengertian Hasil Belajar
Suatu perubahan yang terjadi setelah seseorang belajar dan menunjukkan
suatu hasil dalam proses pembelajaran. Hasil belajar biasa didefinisikan
sebagai hasil yang telah dicapai dalam suatu usaha, berusaha untuk
mengadakan perubahan untuk mencapai suatu tujuan dan tujuan tersebut
tentunya yang diharapkan oleh peserta didik, pendidik, dan orang tua peserta
didik itu sendiri sebagai prestasi atau hasil belajar. Di samping itu hasil
belajar adalah “hasil dari suatu interaksi belajar mengajar, hasil adalah
sebagai bentuk berkat tindakan pendidik pencapaian tujuan pengajaran pada
bagian lain merupakan pemengkalan kemampuan mental peserta didik.”16
Selain itu hasil belajar merupakan prestasi belajar peserta didik secara
keseluruhan yang menjadi indikator kompetensi dasar dan derajat perubahan
perilaku yang bersangkutan.17
Hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik
sangat erat kaitannya dengan rumusan tujuan intruksional yang direncanakan
pendidik sebagai perancang belajar mengajar. Tujuan instruksional pada
umumnya dikelompokkan ke dalam kategori kognitif, afektif, dan
psikomotorik.18
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka penulis dapat
menyimpulkan bahwa hasil belajar adalah suatu out put dari usaha
pembelajaran peserta didik untuk mencapai hasil yang diinginkan, dan
seorang peserta didik dikategorikan berhasil jika tingkat pengetahuannya
bertambah, dan kemudian sikap dan perilakunya meningkat menjadi lebih
baik dari sebelumnya.
15 Ryanne Muslim, (Pengaruh Penggunaan Metode SFE dalam Pembelajaran Kooperatif
terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik Peserta didik SMK di Kota Tasikmalaya),
Jurnal Penelitian Pendidikan dan Pengajaran Matematika vol.1 no. 1, September 2015, pp. 68. 16 Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta : Rineka Cipta,
2013),hal.3. 17 E. Mulyasa, Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, ( Jakarta : Bumi
Aksara, 2009),hal.212. 18 Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2009)hal.34.
13
2. Aspek-Aspek Hasil Belajar
Pada umumnya hasil belajar dapat dikelompokkan menjadi tiga ranah
yaitu ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik. Secara eksplisit
ketiga ranah ini adalah satu kesatuan yang tidak dapat dpisahkan. Setiap mata
pelajaran selalu mengandung ketiga ranah tersebut, mungkin hanya berbeda
pada penekanannya.
Berkaitan dengan ketiga ranah tersebut, maka dipaparkan sebagai berikut :
a. Ranah Kognitif (Cognitive Domain)
Ranah yang berkenaan dengan perilaku dalam aspek berfikir atau
intelektual. Ranah kognitif terbagi ke dalam enam bagian sebagai
berikut:
1) Mengenal (recognition), mengacu kepada kemampuan mengingat
peserta didik terhadap materi yang telah dipelajari.
2) Pemahaman (comprehension), mengacu kepada pembuktian peserta
didik terhadap hubungan di antara fakta-fakta maupun konsep materi
yang telah dipahami
3) Penerapan atau Aplikasi (Application), mengacu kepada kemampuan
peserta didik untuk menyeleksi atau memilih suatu abstrasi tertentu
(konsep, hukum, dalil, aturan, gagasan, cara) secara tepat untuk
diterapkan dalam suatu situasi baru dan menerapkannya secara
benar.
4) Analisis (analysis), mengacu kepada peserta didik dapat
menganalisis suatu hubungan atau situasi yang kompleks atas
konsep-konsep dasar.
5) Sintesis (synthesis), mengacu kepada peserta didik memecahkan
konsep dan dapat mengembangkan suatu struktur baru.
6) Evaluasi (evaluation), mengacu kepada peserta didik mampu
memberikan pertimbangan yang didasari atas dalil, hukum, prinsip
pengetahuan terhadap masalah “benar/salah”, “baik/buruk”.19
b. Ranah Afektif
19 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta : Bumi Aksara,
2016),hal.131-133.
14
Ranah afektif adalah ranah yang berkaitan dengan gabungan antara
pandangan atau pendapat (opinion) dengan sikap atau nilai
(attitude/value).20
Ranah afektif dibagi menjadi lebih rinci lagi ke dalam
lima jenjang, yaitu:
1) Penerimaan (receiving), mengacu pada kesediaan untuk menyadari
adanya suatu fenomena di lingkungannya. Contohnya mendengarkan
orang lain dengan seksama, mendengarkan dan mengingat nama
seseorang yang baru dikenalnya. Indikatornya adalah peserta didik:
bertanya, memilih, mendeskripsikan, mengikuti, memberikan,
mengidentifikasi, menyebutkan, menunjukkan, menyeleksi,
mengulangi, menggunakan.
2) Tanggapan (responding), mengacu pada memberikan reaksi terhadap
fenomena yang ada di lingkungannya. Comtohnya persetujuan,
kesediaan, dan kepuasan dalam memberikan tanggapan. .
Indikatornya adalah peserta didik: menjawab, membantu,
mendiskusikan, melaporkan, menghafal.
3) Penghargaan (valuing), mengacu pada harga atau nilai yang
diterapkan pada suatu objek, fenomena, atau tingkah laku.
Contohnya peka terhadap perbedaan individu dan budaya,
menunjukkan kemampuan memecahkan masalah, dan mempunyai
komitmen. . Indikatornya adalah peserta didik: melengkapi,
menggambarkan, membedakan, mengambil bagian, mempelajari.
4) Pengorganisasian (organization), mengacu pada memadukan nilai-
nilai yang berbeda, menyelesaikan konflik, dan membentuk suatu
sistem nilai yang konsisten. Contohnya mengakui adanya kebutuhan
organisasi, keluarga, dan diri sendiri. Indikatornya adalah peserta
didik: mengubah, menggabungkan, memodifikasi, menghubungkan,
mengorganisir.
5) Karakterisasi berdasarkan nilai-nilai (Characterization by a Value or
Value Complex), mengacu pada memiliki sistem nilai yang
mengendalikan tingkah-lakunya sehingga menjadi karakteristik
20 Ibid., hal.134.
15
gaya-hidupnya. Contohnya menunjukkan kemandiriannya saat
bekerja sendirim kooperatif dalam kegiatan kelompok, objektif
dalam memecahkan maslaah. Indikatornya adalah peserta didik:
mengusulkan, memperagakan, mempertunjukkan, memecahkan,
mempengaruhi.21
c. Ranah Psikomotorik
Ranah psikomotorik berhubungan erat dengan kerja otot sehingga
menyebabkan geraknya tubuh atau bagian-bagiannya. Yang termasuk ke
dalam klasifikasi gerak di sini mulai dari gerak yang paling sederhana,
yaitu melipat kertas sampai dengan merakit suku cadang televisi serta
komputer. Secara mendasar perlu dibedakan antara dua hal, yaitu
keterampilan (skills), dan kemampuan (abilities).22
E. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang relevan dengan penelitian ini sebagai berikut :
Penelitian yang dilakukan oleh Sunaiyah, mahasiswi UIN Raden Intan
Lampung, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan tentang Pengaruh Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe SFE Terhadap Hasil Belajar Pendidikan Agama
Islam Peserta didik Kelas X di SMK SMTI Bandar Lampung. Dari penelitian
tersebut bahwa terdapat pengaruh yang signifikan setelah diterapkan model
pembelajaran kooperatif tipe SFE terhadap hasil belajar ranah kognitif pada mata
pelajaran Agama Islam dalam materi haji dan umrah peserta didik kelas X SMK
SMTI Bandar Lampung. Hal ini dibuktikan oleh nilai rata-rata pre test yang
sebelumnya 37,66667 dan nilai rata-rata post test 80,83333. Artinya terjadi
peningkatan setelah dilakukan penggunaan metode pembelajaran kooperatif tipe
SFE.
Penelitian yang dilakukan oleh Farid Rusyda Ardiansyah, mahapeserta didik
STAIN Kudus Fakultas Tarbiyah tentang Penerapan Strategi SFE Dalam
21 Sukanti, Penilaian Afektif dalam Pembelajaran Akuntansi, ( Jurnal Pendidikan
Akuntansi Indonesia, Vol. IX. No. 1 – Tahun 2011), Hlm. 75-76. 22 Suharsimi Arikunto, Op.Cit, hal.135.
16
Meningkatkan Keaktifan Belajar Peserta didik Pada Mata Pelajaran Sejarah
Kebudayaan Islam di MA NU Nurussalam Besito Gebog Kudus Tahun Pelajaran
2012/2013. Dari penelitian tersebut bahwa setelah diaplikasikan strategi SFE
terdapat hasil yang siginifikan pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam, di
antaranya prosentase keaktifan peserta didik meningkat drastis, hal ini dapat
terlihat dari keterlibatan peserta didik selama kegiatan pembelajaran berlangsung,
pada saat berbicara menyampaikan presentasi, berdiskusi, maupun tanya jawab.
Penelitian yang dilakukan oleh Meirisyah, mahasiswi UIN Raden Fatah
Palembang Fakultas Tarbiyah dan Keguruan tentang Pengaruh Penerapan Model
Pembelajaran SFE Terhadap Hasil Belajar Peserta didik Pada Mata Pelajaran
Bahasa Indonesia Kelas IV MI Ma’had Islamy 1 Ulu Palembang. Dari penelitian
tersebut bahwa dengan membandingkan perlakuan peserta didik sebelum dan
setelah diaplikasikan model pembelajaran SFE maka terdapat pengaruh yang
signifikan serta berpengaruh pada tingkat hasil belajar peserta didik yang
meningkat.
F. Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir merupakan suatu tolak ukur peneliti sebagaimana menjadi
acuan rangka penelitian yang tidak hanya dipertimbangkan secara logis, namun
juga berdasarkan penelitian yang telah divalidasikan keabsahannya.
Dari pembahasan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa metode
pembelajaran kooperatif SFE adalah sebagai kunci atau sebagai tools (alat)
pemicu keberhasilan suatu proses pembelajaran yang efektif, inovatif, dan efisien.
Metode ini memang bukan metode yang baru, namun metode ini tidak perlu
sesuatu yang baru melainkan merupakan pengembangan dari sebuah kombinasi
sesuatu yang sudah ada berupa data, informasi, maupun unsur-unsur penting lain
yang telah ada, akan tetapi hasilnya merupakan hasil yang sama, tidak mengubah
Model Pembelajaran
Kooperatif Student
Facilitator and
Explaining
Hasil Belajar SKI
Peserta didik Kelas VII
MTS Pembangunan
17
sesuatu apapun merupakan hasil yang sama dan dapat dimengerti meski penelitian
ini dilakukan pada waktu yang lain.
Hasil belajar adalah sebuah pencapaian manusiawi dalam kegiatan proses
belajar dan mengajar untuk mencapai sesuatu yang diingikan, dengan
kedewasaan, kedisiplinan, serta meningkatnya perilaku yang baik peserta didik
sebagai pengamatan tolak ukur.
G. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan deskripsi teori dan kerangka berpikir di atas, maka hipotesis
penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:
Hipotesis adalah dugaan sementara terhadap masalah penelitian yang
pembuktiannya harus diuji secara empiris. Hipotesis dalam penelitian ini adalah
hasil belajar SKI peserta didik kelas VII di MTS Pembangunan Universitas Islam
Negeri Jakarta yang diajarkan dengan metode Student Facilitator and Explaining
(SFE) lebih tinggi daripada hasil belajar SKI peserta didik yang diajarkan dengan
metode konvensional.
18
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Madrasah Tsanawiyah Pembangunan Universitas
Islam Negeri (UIN). Adapun waktu penelitian dilakukan pada semester genap
Tahun Ajaran 2018/2019.
B. Metode dan Desain Penelitan
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian deskriptif
kuantitatif. Penelitian deskriptif di titikberatkan pada pengumpulan data empiris,
selanjutnya data yang didapat diolah menggunakan statistik untuk menjawab
permasalahan yang ada.1 Penelitian deskriptif ditujukan untuk mendeskripsikan
suatu keadaan atau fenomena apa adanya. Adapun jenis penelitian ini adalah
penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang memerlukan angka-angka dalam
meneliti variabel, akan tetapi data dan angka tersebut dijelaskan secara deskriptif.
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pretest-postest
control group design, yaitu mengacak kelompok kelas untuk menentukan
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Sebelum proses pembelajaran
dimulai, kedua kelompok mendapatkan tes awal yang sama.2
Kemudian, kelompok eksperimen mendapatkan sebuah perlakuan dengan
menerapkan model pembelajaran aktif menggunakan metode Student Facilitator
and Explaining, sedangkan kelompok kontrol dengan menggunakan metode
diskusi. Setelah proses pembelajaran selesai, masing-masing kelompok akan
mendapatkan tes akhir yang sama. Adapun urutan desain penelitian terdapat pada
tabel di bawah ini:
1 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta,
2017), cet ke-25, hal.267. 2 Emzir, Metodologi Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif, (Jakarta: PT. Rajagrafindo
Persada, 2008), hal.69.
19
Tabel 3.1
Pretest-Postest Control Group Design
Kelompok Pretest Perlakuan (x) Postest
Eksperimen T1 Xe T2
Kontrol T3 Xk T4
Sumber data: Primer, diolah menggunakan Microsoft Excel
Keterangan:
T1 : Pretest kelas eksperimen
T2 : Postest kelas eksperimen
T3 : Pretest kelas kontrol
T4 : Postest kelas kontrol
Xe : Pembelajaran SKI dengan menggunakan metode SFE
Xk : Pembelajaran SKI dengan menggunakan metode diskusi
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti guna dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya untuk dijadikan
sebagai sumber data dalam suatu penelitian3. Populasi merupakan
keseluruhan subjek penelitian atau jumlah keseluruhan dari suatu sampel
yang merupakan sumber data yang sangat penting. Dalam penelitian ini yang
menjadi populasi penelitian adalah seluruh peserta didik kelas VII MTS
Pembangunan UIN yang berjumlah 220 peserta didik. Penelitian ini tidak
meneliti seluruh peserta didik, tetapi hanya sebagian saja karena keterbatasan
penelitian.
Tabel 3.2. Jumlah Peserta Didik Madrasah Tsanawiyah
Pembangunan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
No. Kelas Jumlah Peserta didik
1 VII A 29 Peserta didik
2 VII B 28 Peserta didik
3 Hamid Darmadi, Dimensi-Dimensi Metode Penelitian Dan Sosial, (Bandung : Alfabeta,
2013),hal.48.
20
3 VII C 28 Peserta didik
4 VII D 28 Peserta didik
5 VII E 23 Peserta didik
6 VII F 28 Peserta didik
7 VII G 28 Peserta didik
8 VII H 28 Peserta didik
Jumlah 220 Peserta didik
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi.4 Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan Simple
Random Sampling. Adapun yang menjadi sampel adalah peserta didik kelas
VII H dan VII F sebanyak 56 peserta didik.
Di antara teknik-teknik pengambilan sampel yang paling baik dan
reprensentatif adalah Simple Random Sampling. Kebaikan teknik ini bukan
saja pada teori yang mendasarinya tetapi juga bukti empiris yang dihasilkan.
Dalam teknik ini setiap individu memiliki peluang atau kesempatan yang
sama untuk dijadikan subjek penelitian. Dikatakan sederhana (simpel) karena
pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa
memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu.5
Berdasarkan pengertian sampel di atas, maka penulis dapat
menyimpulkan bahwa sampel adalah sebagian atau beberapa dari jumlah
populasi yang diujikan di dalam sebuah penelitian. Sedangkan Simple
Random Sampling adalah teknik pengambilan sampel secara sederhana
dengan mempertimbangkan partisipasi setiap individu tanpa memilih-milih.
D. Operasional Variabel
1. Definisi Operasional
Agar menghindari penafsiran yang keliru dalam penelitian ini, peneliti
memaparkan batasan definisi operasional variabel yang dianggap perlu.
Dalam judul penelitian “Pengaruh Metode Pembelajaran Kooperatif Student
4 Ibid., hal.50. 5 Sudaryono, Metodologi Penelitian, (Jakarta : Rajawali Pers, 2017), hal.169.
21
Facilitator and Explaining terhadap Hasil Belajar SKI Peserta didik Kelas
VII di MTS Pembangunan Universitas Islam Negeri Jakarta”. Terdapat dua
variabel, yaitu penggunaan Metode Pembelajaran Kooperatif Student
Facilitator and Explaining merupakan variabel bebas (Indepeden). Variabel
bebas (independen) merupakan variabel yang memengaruhi atau yang
menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel independen.6 Hasil
belajar SKI pada peserta didik kelas VII di MTS Pembangunan UIN Jakarta
merupakan variabel terikat (dependen). Variabel terikat merupakan variabel
yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat dari pengaruh karena adanya
variabel bebas.
Penelitian ini terdiri dari dua variabel, variabel bebas (independent
variable) dan variabel terikat (dependent variable). Selanjutnya akan
dijelaskan masing-masing variabel tersebut :
a. Variabel Bebas (independent variable)
Variabel bebas adalah variabel yang memprediksikan serta memunculkan
adanya pengaruh terhadap suatu variabel terikat. Variabel bebas atau
sebagai variabel X yaitu : model pembelajaran kooperatif Student
Facilitator and Explaining.
b. Variabel terikat (dependent variabel)
Variabel terikat adalah variabel yang diprediksikan atau dimunculkan
oleh variabel bebas. Variabel terikat atau sebagai variabel Y yaitu L hasil
belajar peserta didik kelas VII MTs Pembangunan UIN Jakarta.
Tabel 3.3
Variabel Definisi
Operasional Dimensi Indikator
Variabel X
Model
Pembelajaran
tipe kooperatif
Student
SFE merupakan
rangkaian
penyajian materi
ajar yang diawali
engan penjelasan
Seremonial,
dan Sosial
1. Guru
menyampaikan
kompetensi yang
ingin dicapai.
2. Guru
6 Sugiyono., Op.Cit., hal.61.
22
Facilitator and
Explaining
secara terbuka,
memberi
kesempatan
peserta didik
untuk
menjelaskan
embali kepada
rekan-rekannya,
dan diakhiri
dengan
penyampaian
materi sebagai
kesimpulan
kepada peserta
didik.
mendemonstrasika
n atau menyajikan
garis-garis besar
materi
pembelajaran.
Explorasi 3. Guru memberi
kesempatan
kepada peserta
didik untuk
menjelaskan
kepada peserta
didik lainnya,
misalnya melalui
bagan atau peta
konsep. Hal ini
bisa dilakukan
secara bergiliran
atau acak.
Seremonial,
dan Sosial.
4. Guru
mengumpulkan ide
atau pendapat
peserta didik.
23
5. Guru menerangkan
semua materi yang
disajikan saat itu
sebagai
kesimpulan.
6. Penutup
Variabel Y
Hasil Belajar
Peserta Didik
suatu out put dari
usaha
pembelajaran
peserta didik
untuk mencapai
hasil yang
diinginkan, dan
seorang peserta
didik
dikategorikan
berhasil jika
tingkat
pengetahuannya
bertambah, dan
kemudian sikap
dan perilakunya
meningkat
menjadi lebih
baik dari
sebelumnya.
a.Ranah
kognitif :
pengamatan,
ingatan,
pemahaman,
penerapan, dan
analisis.
b. ranah afektif
meliputi:
penerimaan,
apresiasi (sikap
menghargai),
internalisasi
(pendalaman),
dan
penghayatan.
c. ranah
psikomotorik
meliputi:
keterampilan
bergerak dan
bertindak,
kemahiran
ekspresi verbal
dan non verbal.
1.Perubahan tingkah
laku positif atau
potensial.
2.Perubahan tingkah
laku sebagai hasil
belajar individu
sebagai
kemampuan yang
lebih baik
3.Usaha yang
dilakukan oleh
individu
berdasarkan
pengalaman
sebelumnya.
24
E. Instrumen Penelitian
1. Pedoman Observasi
Pedoman observasi digunakan pada penelitian ini sebagai pedoman untuk
peneliti dalam melakukan pengamatan terhadap model pembelajaran yang
digunakan pada mata pelajaran SKI. Serta memperoleh data tambahan
mengenai jumlah peserta didik pada kelas VII di MTs Pembangunan
Universitas Islam Negeri Jakarta dan untuk mengetahui materi ajar dan buku
ajar yang digunakan.
2. Pedoman Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan digunakan untuk memperkuat hasil pengamatan,
melalui kajian teori yang didapat melalui buku teks, e-book, jurnal, maupun
dari kajian penelitian yang relevan sebelumnya. Agar penelitian ini tidak serta
merta tanpa keabsahan data. Justru melalui data yang memang sudah valid
dan reliabel.
3. Pedoman Tes
Pada penelitian ini dilakukan dua tes masing-masing diberikan kepada
kelas kontrol dan kelas eksperimen. Kedua tes tersebut adalah tes pre tes dan
tes post test.
F. Uji Coba Instrumen
Sebelum melakukan research atau penelitian, peneliti melakukan uji
validaitas dan uji reliabilitas terlebih dahulu. Setelah data yang dibutuhkan telah
terkumpul, selanjutnya dipilihlah butir-butir soal yang valid dan reliabel.
1. Validitas Instrumen
Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada
objek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti.7
Perhitungan validitas dapat menggunakan rumus korelasi product Moment,
yaitu:
7 Sugiyono,Op.Cit., hal.267.
25
Keterangan:
rxy = Angka indeks korelasi “r” product moment
∑X = Jumlah skor dalam sebaran X
∑Y = Jumlah skor dalam sebaran Y
∑XY = Jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran X
∑Y2
= Jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran Y
N = Banyaknya subjek (Number of cases)
G. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan suatu hal yang penting dalam penelitian
karena metode ini merupakan strategi atau cara yang digunakan oleh peneliti
untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitian. Pengumpulan data
dalam penelitian dimaksudkan untuk memperoleh bahan-bahan, keterangan,
kenyataan-kenyataan, dan informasi yang didapat.8
1. Observasi
Observasi adalah pengamatan secara langsung ke objek penelitian untuk
melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan. Observasi merupakan suatu
teknik atau cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan
terhadap kegiatan yang sedang berlangsung.9
2. Wawancara
Wawancara adalah menjawab secara tatap muka antara pewawancara
(interviewer) dan orang yang diwawancarai (interviewee) untuk memperoleh
informasi yang dibutuhkan10
.
3. Tes
Tes sebagai instrumen pengumpulan data adalah serangkaian pertanyaan
atau latihan yang digunakan untuk mengukur keterampilan, inteligensi,
8 Sudaryono, Op.Cit., hal.205.
9 Ibid., hal.216. 10 Sandjaja dan Albertus Heriyanto, Panduan Penelitian, (Jakarta : Prestasi Pustaka Raya.
2006), hal.145.
26
kemampuan, atau bakat yang dimiliki individu atau kelompok. Secara umum
tes diartikan sebagai alat yang dipergunakan untuk mengukur pengetahuan
atau penguasaan objek ukur terhadap seperangkat konten atau materi
tertentu.11
Tes yang digunakan adalah:
a. Pre test adalah tes yang dilakukan sebelum model pembelajaran
kooperatif tipe SFE diberikan kepada peserta didik.
b. Post test adalah tes yang dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui
apakah semua materi pelajaran yang tergolong penting sudah dapat
dikuasai sebaik-baiknya oleh peserta didik.12
4. Dokumentasi
Dokumentasi adalah ditujukan untuk memperoleh data langsung dari
tempat penelitian, meliputi buku-buku yang relevan, peraturan-peraturan,
laporan kegiatan, foto-foto, film dokumenter, data yang relevan dengan
penelitian.13
Teknik ini dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh data pendukung
berupa: sejarah berdirinya Madrasah Tsanawiyah Pembangunan UIN Jakarta,
data peserta didik, data guru mata pelajarah SKI, fasilitas, serta dokumentasi
relevan yang menunjang penelitian ini.
H. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data adalah proses menyeleksi, menyederhanakan,
memfokuskan, mengabstraksikan, mengorganisasi, data secara sistematis dan
rasional untukmenampilkan bahan-bahan yang dapat digunakan dalam menjawab
permasalahan penelitian.14
Adapun beberapa uji yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah:
1. Uji Prasyarat Analisis
a. Uji Normalitas
11 Sudaryono, Op.Cit., hal.218. 12 Anas Sudjono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Yogyakarta : Rajawali Pers,
1995),hal.70. 13 Ibid., hal.219. 14 Jafar Ahiri, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Kendari: Unhalu Press : 2008), hal.
175.
27
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data berdistribusi
normal atau tidak. Syarat yang harus dipenuhi adalah data berdistribusi
normal, maka data tersebut dianggap mewakili populasi.15
Uji normalitas pada penelitian ini menggunakan SPSS dengan
metode uji Kolmogorov-Smirnov. Uji Kolmogorov-Smirnov adalah satu
uji lain untuk mengganti uji kuadrat Chi untuk dua sampel yang
independen. Data yang diperlukan bisa saja kontinu atau diskrit, data
ordinal atau bukan, dan dapat digunakan untuk sampel besar atau kecil.
Bahkan dalam beberapa hal, uji Kolmogorov-Smirnov dapat mengganti
uji U Mann-Whitney dan uji-t.
Uji Kolomogorov-Smirnov memerlukan asumsi distribusi yang
kontinu. Uji Kolmogorov-Smirnov berkehendak untuk menguji hipotesis
bahwa tidak ada beda antara dua buah distribusi, atau untuk menentukan
apakah distribusi dua populasi mempunyai bentuk yang serupa. Uji ini
bertitik tolak dari kenyataan bahwa jika dua buah sampel independen
yang ditarik dari sebuah populasi yang mempunyai distribusi kontinu,
dan masing-masing frekuensinya digambar dalam bentuk grafik, maka
beda dari kedua kurva tersebut tidak tergantung pada distribusi
populasi.16
b. Uji Homogenitas
Uji Homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah beberapa
varian populasi adalah sama atau tidak. Uji homogenitas dalam penelitian
ini menggunakan rumus yang ada pada SPSS. Berikut ini adalah dasar
pengambilan keputusan dalam uji homogenitas.
1) Jika signifikansi < 0,05 maka varian kelompok tidak homogen.
2) Jika signifikansi > 0,05 maka varian kelompok homogen.
c. Uji Linearitas
Uji Linearitas digunakan untuk mengetahui linearitas data, yaitu
apakah dua variable mempunyai hubungan yang linear atau tidak. Uji ini
digunakan sebagai prasyarat dalam analisis korelasi Pearson atau regresi
15 Duwi Priyatno, Panduan Praktis Olah Data Menggunakan SPSS, (Yogyakarta: Andi
Offset, 2017), ed.I, hal.85. 16 Moh. Nazir, Metode Penelitian, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2017), ed.11, hal.369.
28
linear. Pengujian pada SPSS dengan menggunakan Test for Linearity
pada taraf siginifkansi 0,05. Dua variabel dikatakan mempunyai
hubungan yang linear bila signifikansi (Deviation for Linearity) lebih
dari 0,05.17
2. Prosentase
Untuk menganalisis setiap variabel digunakan teknik analisis secara
deskriptif dengan rumus prosentase, yaitu:
P = F/N X 100
Keterangan:
P = Prosentase yang dicari.
F = Frekuensi jawaban responden.
N = Jumlah responden (number of case).
Tabel 3.4 Skala Prosentase
No. Presentase Penafsiran
1 100% Seluruhnya
2 90%-99% Hampir Seluruhnya
3 60%-89% Sebagian Besar
4 51%-59% Lebih dari setengahnya
5 50% Setengahnya
6 40%-49% Hampir setengahnya
7 10%-39% Sebagian kecil
8 1%-9% Sedikit sekali
9 0% Tidak ada sama sekali
3. Pengujian Hipotesis
Data yang diperoleh dalam penelitian ini, selanjutnya akan diolah dengan
menggunakan analisis statistik dengan menggunakan korelasi product
moment (rxy atau r hitung), guna membandingkan hasil pengukuran dua
variabel yang berbeda agar dapat diketahui tingkat hubungan antara dua
17 Duwi Priyatno, Op.Cit., hal.95.
29
variabel tersebut.
Dengan dasar pengambilan keputusan uji korelasi sebagai berikut:
a. Berdasarkan pedoman derajat hubungan
Rumus yang digunakan dalam mencari angka korelasi dengan rumus:
Keterangan:
rxy = Angka indeks korelasi “r” product moment
∑X = Jumlah skor dalam sebaran X
∑Y = Jumlah skor dalam sebaran Y
∑XY = Jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran X
∑Y2
= Jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran Y
N = Banyaknya subjek (Number of cases)
Untuk menginterpretasikan nilai koefisien korelasi, maka dapat
dilihat korelasi besar “r” sebagai berikut:
b. Berdasarkan uji t, dengan rumus: t = r √𝑛−2
1.r2
Kriteria pengujiannya:
Jika –t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel maka Ho ditolak.
Jika –t hitung > -t tabel atau t hitung < t tabel maka Ho diterima.
I. Hipotesis Statistik
1. H0 = 0; Tidak terdapat pengaruh signifikan antara Metode Pembelajaran
Kooperatif Student Facilitator and Explaining (SFE) terhadap Hasil Belajar
SKI Peserta didik Kelas VII di MTS Pembangunan Universitas Islam Negeri
Jakarta.
Ha ≠ 0; Terdapat pengaruh yang signifikan antara Metode Pembelajaran
Kooperatif SFE terhadap Hasil Belajar SKI Peserta didik Kelas VII di MTS
Pembangunan Universitas Islam Negeri Jakarta.
30
2. Ha = 0; Tidak terdapat perbedaan antara Metode Pembelajaran Kooperatif
Student Facilitator and Explaining (SFE) terhadap Hasil Belajar SKI Peserta
didik Kelas VII dan metode konvensional terhadap hasil belajar SKI Peserta
didik kelas VII di MTS Pembangunan Universitas Islam Negeri Jakarta
Ha ≠ 0; Terdapat perbedaan hasil belajar antara Metode Pembelajaran
Kooperatif Student Facilitator and Explaining (SFE) dan hasil belajar metode
konvensional SKI peserta didik kelas VII di MTS Pembangunan Universitas
Islam Negeri Jakarta.
77
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis dan pengujian hipotesis yang telah diuraikan
oleh penulis pada bab IV dalam pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut:
1. Hasil belajar mata pelajaran SKI siswa kelas VII MTs Pembangunan
UIN Jakarta sebelum menggunakan metode Student Facilitator and
Explaining (SFE) tergolong masih di bawah Kriteria Ketuntasan
Minimun (KKM)
2. Penggunaan metode Student Facilitator and Explaining (SFE) di
dalam kelas eksperimen dapat dikatakan menarik keaktifan siswa
untuk mengeksplorasi, serta lebih aktif dalam mengkomunisasikan
materi pembelajaran SKI yaitu pembahasan perkembangan Islam pada
masa Dinasti Umayyah kepada teman sebayanya. Karena di dalam
metode Student Facilitator and Explaining (SFE) siswa yang menjadi
fasilitator atau sebagai pemberi fasilitas dan berperan sebagai pemberi
penjelasan kepada teman sebayanya. Karena setelah guru
mendemonstrasikan atau menyajikan garis-garis besar materi
pembelajaran, selanjutnya guru memberi kesempatan kepada peserta
didik untuk menjelaskan kepada peserta didik lainnya, misalnya
melalui bagan atau peta konsep. Hal ini bisa dilakukan secara
bergiliran atau acak, hingga semua siswa menyelesaikan gilirannya dan
kemudian pembahasan selesai dengan guru memberikan kesimpulan.
3. Setelah melakukan 2 (dua) kali pengambilan data secara fair dan
transparan dengan rata-rata hasil belajar SKI pada pretest dan postest
kelas kontrol VII F dan kelas eksperimen VII H, terdapat pengaruh
yang signifikan pada penggunaan model pembelajaran Student
Facilitator and Explaining (SFE) terhadap hasil belajar kognitif pada
78
mata pelajaran SKI materi Perkembangan Islam pada Masa Dinasti
Umayyah siswa kelas VII H MTs Pembangunan UIN Jakarta. Rata-
rata hasil belajar SKI siswa kelas eksperimen yaitu sebesar 84,2.
Sedangkan pada kelas kontrol sebesar 61,4. Kemampuan menjelaskan
serta mengeksplor siswa kepada teman sebayanya pada kelas
eksperimen dengan menerapkan metode Student Facilitator and
Explaining (SFE) terlihat lebih menonjol dan siswa dapat
menyampaikan materi pembelajaran menggunakan bahasa yang mudah
dimengerti oleh teman sebayanya. Sedangkan pada kelas kontrol siswa
cenderung kurang mampu memberikan jawaban dengan menggunakan
bahasa sendiri, sehingga masih ada yang belum mengerti pada materi
pembelajaran tersebut.
4. Peneliti melakukan sebanyak 2 (dua) kali penelitian dalam
pengambilan data secara fair dan transparan, hal ini peneliti lakukan
atas saran dosen pembimbing tidak lain guna memperkuat pembuktian
data dari hasil penelitian yang peneliti lakukan.
B. SARAN
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, peneliti mengemukakan saran
sebagai berikut:
1. Diharapkan bagi guru mata pelajaran SKI khususnya di kelas VII H MTs
Pembangunan UIN Jakarta dapat mengaplikasikan penggunaan metode
pembelajaran Student Facilitator adn Explaining (SFE) dalam kegiatan
belajar dan mengajar berikutnya.
2. Perlu adanya pelaksanaan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui apakah
model pembelajaran Student Facilitator adn Explaining (SFE) dapat
diterapkan dan diaplikasikan pada mata pelajaran lainnya.
79
DAFTAR PUSTAKA
Afifi, John. Inovasi-Inovasi Kreatif Manajemen Kelas & Pengajaran Efektif.
Yogyakarta : DIVA Press. 2014.
Ahiri, Jafar. Metodologi Penelitian Pendidikan. Kendari : Unhalu Press. 2008.
Amir, Sofan. Dkk. Konstruksi Pengembangan Pembelajaran. Jakarta : Prestasi
Pustaka. 2010.
Arikunto, Suharsimi. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara,
2016.
Ariska dkk, Pengaruh Model Pembelajaran SFE terhadap Hasil Belajar
Menggambar Busana di SMKN 1 Depok. Jurnal Pendidikan Teknik Busana
UNY – Edisi Maret 2017.
Darmadi, Hamid. Dimensi-dimensi Metode Penelitian dan sosial, (Bandung :
Alfabeta, 2013.
Dimyati. Dkk. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta. 2013.
Emzir, Metodologi Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif. Jakarta: PT.
Rajagrafindo Persada, 2008.
Ghozali, Imam. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Cet. ke-7. 2013.
Huda, Miftahul. Model-Model Pegajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta :
Pustaka Pelajar. Ed.IV. 2014.
Mulyasa, E. Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta : Bumi
Aksara. 2009.
Nazir, Moh. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia. Ed.11. 2017.
Priyatno, Duwi. Panduan Praktis Olah Data Menggunakan SPSS. Yogyakarta :
Andi Offset. Ed.I. 2017.
Rusman. Model-Model Pembelajaran. Jakarta : Rajawali Pers. 2011.
Ryanne, Muslim. Pengaruh Penggunaan Metode SFE dalam Pembelajaran
Kooperatif terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik Peserta
didik SMK di Kota Tasikmalaya. Jurnal Penelitian Pendidikan dan
Pengajaran Matematika vol.1 no. 1. September 2015.
80
Saifuddin dkk, Penerapan Model Pembelajaran SFE dengan Menggunakan Peta
Konsep untuk Meningkatkan Keaktifan dan Prestasi Belajar Peserta didik
Pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X Lintas Minat Ekonomi di SMA
Negeri 02 Batu. JPE-Volume 8, Nomor 1, 2015.
Sandjaja. Dkk. Panduan Penelitian. Jakarta : Prestasi Pustaka Raya. 2006.
Shoimin, Model Pembelajaran Inovatif dalam kurikulum 2013. Yogyakarta: Ar-
Ruzz Media. 2014.
Sukardi Ismail, Model dan Metode Pembelajaran Modern. Palembang : Tunas
Gemilang. 2011
Sobry Sutikno, M. Metode dan Mode-Model Pembelajaran. Lombok: Holistica.
2014.
Solihatin, Etin. Dkk. Pembelajaran Kooperatif Analisis Model Pembelajaran IPS.
Jakarta: Bumi Aksara. 2009.
Sudaryono. Metodologi Penelitian. Jakarta: Rajawali Pers. 2017.
Sudjana. Model-Model Mengajar CBSA. Bandung: Sinar Baru Algesindo. 2010.
Sudjono, Anas. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Yogyakarta: Rajawali Pers.
1995.
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung :
Alfabeta. 2017.
Sukanti. Penilaian Afektif dalam Pembelajaran Akuntansi. Jurnal Pendidikan
Akuntansi Indonesia. Vol. IX. No. 1 – Tahun 2011.
Suprijono, Agus. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta
: Pustaka Pelajar. 2009.
Trianto, Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek. Jakarta : Prestasi
Pustaka Publisher. 2007.
Usman, Uzer. Menjadi Guru Profesional. Bandung : Remaja Rosdakarya. 2009.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
87
LAMPIRAN 1
UJI VALIDITAS 20 ITEM SOAL
88
89
UJI RELIABILITAS 20 ITEM SOAL
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.859 20
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
Q1 .46 .509 24
Q2 .58 .504 24
Q3 .50 .511 24
Q4 .58 .504 24
Q5 .67 .482 24
Q6 .50 .511 24
Q7 .58 .504 24
Q8 .75 .442 24
Q9 .67 .482 24
Q10 .63 .495 24
Q11 .67 .482 24
Q12 .63 .495 24
Q13 .42 .504 24
Q14 .42 .504 24
Q15 .38 .495 24
Q16 .54 .509 24
Q17 .71 .464 24
Q18 .58 .504 24
Q19 .38 .495 24
Q20 .58 .504 24
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Q1 10.75 25.587 .165 .864
Q2 10.63 23.549 .592 .847
Q3 10.71 25.346 .211 .862
Q4 10.63 25.114 .263 .860
Q5 10.54 23.998 .522 .850
90
Q6 10.71 23.346 .625 .846
Q7 10.63 23.549 .592 .847
Q8 10.46 24.868 .370 .856
Q9 10.54 24.433 .426 .854
Q10 10.58 23.471 .622 .846
Q11 10.54 23.737 .581 .848
Q12 10.58 23.384 .641 .845
Q13 10.79 23.998 .495 .851
Q14 10.79 24.607 .367 .856
Q15 10.83 25.275 .236 .861
Q16 10.67 25.623 .158 .864
Q17 10.50 24.435 .445 .853
Q18 10.63 23.810 .535 .850
Q19 10.83 23.623 .588 .848
Q20 10.63 23.636 .573 .848
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
11.21 26.694 5.167 20
91
LAMPIRAN 2
Kisi-Kisi Instrumen Penelitian
Fokus
Peneliti
an
Tujuan
Penelitia
n
Pertanyaan
Penelitian
Variabel Sub
Variabel
Teknik
Yang
Digunak
an
Sumber
Data
Pengaru
h
Metode
Pembela
jaran
Koopera
tif
Student
Facilitat
or and
Explaini
ng (SFE)
Terhada
p Hasil
Belajar
Sejarah
Kebuday
aan
Islam
(SKI)
Siswa
Kelas
VII di
Madrasa
h
Tsanawi
yah
Pemban
gunan
Jakarta
Menget
ahui
hasil
belajar
mata
pelajara
n SKI
peserta
didik
kelas
VII
MTs
Pemban
gunan
UIN
Jakarta
pada
tahun
ajar
2018/20
19
sebelum
penggu
naan
metode
Student
Facilita
tor and
Explain
ing
.
Bagaimanak
ah hasil
belajar mata
pelajaran
SKI peserta
didik kelas
VII MTs
Pembanguna
n UIN
Jakarta pada
tahun ajar
2018/2019
sebelum
penggunaan
metode
Student
Facilitator
and
Explaining
(SFE) ?
Pengaruh
metode
pembelaj
aran
kooperati
f Student
Facilitato
r and
Explainin
g (SFE)
Model
Pembelaja
ran
Kooperatif
Pengertian
Model
Pembelaja
ran
Kooperatif
Metode
Pembelaja
ran
Model
Pembelaja
ran
Kooperatif
Tipe
Student
Facilitator
and
Explainin
g (SFE)
Pengertian
metode
SFE
Langkah-
Langkah
Model
Pembelaja
ran
Kooperatif
Tipe SFE
Kelebihan
Model
Pembelaja
ran SFE
Kekurang
an Model
Pembelaja
Analisis
Studi
Kepustak
aan
Observas
i dan Tes
Buku
Teks, e-
journal,
dan
peneliti
an yang
relevan
Peserta
didik
kelas
VII F
dan H
MTs
Pemban
gunan
UIN
Jakarta
92
ran SFE
Menget
ahui
penggu
naan
metode
pembel
ajaran
Student
Facilita
tor and
Explain
ing
pada
mata
pelajara
n SKI
peserta
didik
kelas
VII
MTs
Pemban
gunan
UIN
Jakarta
Bagaimanak
ah
penggunaan
metode
Student
Facilitator
and
Explaining
(SFE) pada
mata
pelajaran
SKI peserta
didik kelas
VII MTs
Pembanguna
n UIN
Jakarta pada
tahun ajar
2018/2019?
Hasil
belajar
Sejarah
Kebuday
aan Islam
(SKI)
Siswa
Kelas VII
di MTs
Pembang
unan
Pengertian
Hasil
Belajar
Aspek-
aspek
Hasil
Belajar
Ranah
Kognitif
Ranah
Psikomoto
rik
Analisis
Studi
Kepustak
aan
Observas
i dan Tes
Buku
Teks, e-
journal,
dan
peneliti
an yang
relevan
Peserta
didik
kelas
VII F
dan H
Mts
Pemban
gunan
UIN
Jakarta
Mengeta
hui
pengaru
h
penggun
aan
metode
Student
Facilitat
or and
Explaini
ng
terhadap
hasil
belajar
mata
pelajara
n SKI
peserta
Bagaimanaka
h pengaruh
penggunaan
metode SFE
terhadap
hasil belajar
mata
pelajaran SKI
peserta didik
kelas VII
MTs
Pembanguna
n UIN
Jakarta pada
tahun ajar
2018/2019?
Ranah
Afektif
Observa
si dan
Tes
Peserta
didik
kelas
VII F
dan H
Mts
Pemban
gunan
UIN
Jakarta
93
didik
kelas
VII pada
tahun
ajar
2018/20
19 MTs
Pemban
gunan
UIN
Jakarta
94
LAMPIRAN 3
KISI-KISI SOAL
Standar Kompetensi Kompetensi
Dasar
Mat
eri
Indikator No.
Butir
Soal
Jum
lah
Soal
1. memahami perkembangan
Islam pada masa DInasti
Umayyah II (Andalusia)
1.1 Menceritakan
sejarah berdirinya
DInasti Umayyah
Andalusia
Sejar
ah
berdir
inya
Dinas
ti
Uma
yyad
Anda
lusia
Menyebut
kan
Dinasti
serta
penguasa
Dinasti
berdirinya
Umayyah
II
(Andalusi
a)
1,2,3 3
menjelask
an
kondisi
politik
dan sosial
kekuasaa
n
Dinasti
Umayyah
II
(Andalusi
a)
5,17,19 3
1.2
Menceritaka
n
sejarah
berdirinya
Dinasti
Umayyah II
menyebut
kan
tokoh-
tokoh
yang
berjasa
atau
5,8,16,
17,19
5
95
(Andalusia)
berpengar
uh
terhadap
berdirinya
Dinasti
Umayyah
II
(Andalusi
a)
menjelask
an
faktor-
faktor
berdirinya
Dinasti
Umayyah
II
(Andalusi
a)
18 1
3. Memahami
perkembangan
kebudayaan atau
peradaban Dinasti
Umayyah II (Andalusia)
3.2
Menceritaka
n
perkembang
an
keduayaan
atau
peradaban
pada
masa Dinasti
Umayyah
Menyebut
kan
perkemba
ngan
atau
peninggal
an
dari
peradaban
Dinasti
Umayyah
II
(andalusia
)
6,4,8 3
3.3
Mengidentifi
kasi
ilmuwan
muslim dan
perannya
dalam
memajukan
kebudayaan
atau
pearadaban
Dinasti
Umayyah
Menyebut
kan
tokoh
ilmuwan
muslim
yang
beserta
bidang
keilmuwa
nnya
yang
hidup
pada
masa
7,10,11
,13,14
5
96
Dinasti
Umayyah
20
97
Lampiran 4
Surat Izin Permohonan Penelitian
98
LAMPIRAN 5 Surat Bimbingan Skripsi
99
LAMPIRAN 6
Surat Rekomendasi
100
LAMPIRAN 7
RPP KELAS KONTROL
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(Kelas Kontrol)
Mata Pelajaran : Sejarah Kebudayaan Islam
Kelas/Semester : VII/2
Topik : BAB 5 “Para Tokoh Dan Perannya Pada Masa Dinasti Umayyah”
Pertemuan ke- : 15 - 16
Alokasi Waktu : 4 x 40 menit (2 X Pertemuan)
A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual dan prosedural) berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mencoba, mengolah dan menyaji menyaji dalam ranah konkret
(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi dan membuat) dan
ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan
mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang
semua dalam sudut pandang/teori.
B. Kompetensi Dasar 1.3. Merespon diri dari sisi-sisi negatif perilaku para penguasa daulah Dinasti Umayah
1.4. Merespon langkah-langkah yang diambil oleh khalifah daulah Bani Umayyah
untuk kemajuan umat Islam dan budaya Islam
101
2.4. Merespon nilai-nilai dari perkembangan kebudayaan/ peradaban Islam pada masa
Dinasti Bani Umaiyah untuk masa kini dan yang akan datang.
2.5. Menghargai keteladanan semangat para ilmuan muslim pada masa Dinasti Bani
Umayyah untuk masa kini dan yang akan datang.
3.6. Memahami tokoh ilmuwan muslim dan perannya dalam kemajuan
kebudayaan/peradaban Islam pada masa Dinasti Bani Umayyah.
C. Indikator Pertemuan ke-1
1.3.1 Menunjukkan perilaku yang santun, percaya diri, peduli dan tanggung jawab
dengan penuh kesadaran
2.4.1 Menunjukkan perilaku yang menghargai perbedaan dan perubahan sebagai
langkah awal pembangunan peradaban
3.6.1 Mengidentifikasi ilmuwan muslim ahli Hadits
3.6.2 Mengidentifikasi ilmuwan muslim ahli Tafsir
3.6.3 Mengidentifikasi ilmuwan muslim ahli bahasa
Pertemuan ke-2
1.4.1 Menunjukkan perilaku yang antusias dalam mempelajari ilmu pengetahuan
2.5.1 Menunjukkan perilaku yang mempunyai cita-cita yang luhur dan pantang
menyerah seperti contoh semangat para ilmuwan muslim
3.6.4 Mengidentifikasi ilmuwan muslim ahli kimia
3.6.5 Menjelaskan ibrah dari perkembangan kebudayaan/ peradaban Islam pada masa
Bani Umayyah
D. Tujuan Pembelajaran Pertemuan ke-1
Setelah selesai melakukan kegiatan pembelejaran, siswa dapat:
1) Menunjukkan perilaku yang santun, percaya diri, peduli dan tanggung jawab
102
dengan penuh kesadaran
2) Menunjukkan perilaku yang menghargai perbedaan dan perubahan sebagai
langkah awal pembangunan peradaban
3) Mengidentifikasi ilmuwan muslim ahli Hadits
4) Mengidentifikasi ilmuwan muslim ahli Tafsir
5) Mengidentifikasi ilmuwan muslim ahli bahasa
Pertemuan ke-2
Setelah selesai melakukan kegiatan pembelejaran, siswa dapat:
1) Menunjukkan perilaku yang antusias dalam mempelajari ilmu pengetahuan
2) Menunjukkan perilaku yang mempunyai cita-cita yang luhur dan pantang
menyerah seperti contoh semangat para ilmuwan muslim
3) Mengidentifikasi ilmuwan muslim ahli kimia
4) Menjelaskan ibrah dari perkembangan kebudayaan/ peradaban Islam pada
masa Bani Umayyah
E. Materi Ajar
1) Fakta
Para tokoh ilmuwan muslim pada masa Bani Umaiyah
2) Konsep
Para tokoh dan perannya dalam perkembangan kebudayaan/ peradaban
Islam pada masa Bani Umaiyah
3) Prinsip
Ibrah dari perkembangan kebudayaan/ peradaban Islam pada masa Bani
Umayyah
4) Prosedur
Para tokoh ilmuwan muslim pada masa Bani Umaiyah
a) Tokoh ilmuwan muslim ahli Hadits
b) Tokoh ilmuwan muslim ahli Tafsir
c) Tokoh ilmuwan muslim ahli bahasa
d) Tokoh ilmuwan muslim ahli kimia
F. Metode Pembelajaran
1) Pendekatan : Scientific
2) Metode : Active Learning dan Discovery Learning
3) Teknik : Ceramah, Diskusi, dan tanya jawab
G. Langkah-Langkah Pembelajaran Pertemuan ke-1
103
Kegiatan Deskripsi Alokasi
Waktu
Pendahuluan - Orientasi
Peserta didik mengamati gambar para tokoh ilmuwan muslim
pada masa Bani Umayyah yang diberikan guru.
- Apersepsi
Peserta didik menyimak penjelasan guru tentang para tokoh ilmuwan muslim pada masa Bani Umayyah yang akan
dipelajari.
- Motivasi
Peserta didik diberi penjelasan tentang manfaat mempelajari
para tokoh ilmuwan muslim pada masa Bani Umayyah yang
akan dipelajari
- Pemberian Acuan
1) Peserta didik memperoleh penjelasan dari guru tentang
para tokoh ilmuwan muslim pada masa Bani Umayyah
2) Peserta didik dibagi ke dalam beberapa kelompok
3) Peserta didik menyimak mekanisme pelaksanaan
pembelajaran
10
menit
Inti - Mengamati
1) Peserta didik menyimak penjelasan guru tentang para
tokoh ilmuwan muslim pada masa Bani Umayyah
2) Peserta didik mengamati keterangan tentang para
tokoh ilmuwan muslim ahli Tafsir, ahli bahasa dan ahli
hadits pada masa Bani Umayyah
- Menanya
3) Peserta didik bertanya jawab tentang para tokoh
ilmuwan muslim ahli Tafsir, ahli bahasa dan ahli
hadits pada masa Bani Umayyah
- Mengeksplorasi
4) Peserta didik mengidentifikasi para tokoh ilmuwan
muslim ahli Tafsir, ahli bahasa dan ahli hadits pada
masa Bani Umayyah
- Mengasosiasi
5) Peserta didik menuliskan simpulan tentang para tokoh
ilmuwan muslim ahli Tafsir, ahli bahasa dan ahli
hadits pada masa Bani Umayyah
- Mengkomunikasikan
6) Peserta didik menjelaskan para tokoh ilmuwan muslim
ahli Tafsir, ahli bahasa dan ahli hadits pada masa Bani
Umayyah
60
menit
Penutup 1) Guru membuat simpulan tentang materi ajar.
2) Guru mengadakan evaluasi.
3) Guru menugaskan peserta didik untuk mencari
keterangan lain tentang para tokoh ilmuwan muslim
pada masa Dinasti Umayyah dari berbagai sumber (Al-
Qur’an, buku, majalah, internet, nara sumber)
4) Guru menyebutkan materi pembelajaran yang akan
dipelajari selanjutnya
5) Bersama-sama menutup pembelajaran dengan do’a dan
salam.
10
menit
104
Pertemuan ke-2
Kegiatan Deskripsi Alokasi
Waktu
Pendahuluan - Orientasi
Peserta didik mengamati gambar para tokoh ilmuwan muslim
pada masa Bani Umayyah yang diberikan guru.
- Apersepsi
Peserta didik menyimak penjelasan guru tentang para tokoh
ilmuwan muslim pada masa Bani Umayyah yang akan
dipelajari.
- Motivasi
Peserta didik diberi penjelasan tentang manfaat mempelajari
para tokoh ilmuwan muslim pada masa Bani Umayyah yang
akan dipelajari
- Pemberian Acuan
1) Peserta didik memperoleh penjelasan dari guru tentang
para tokoh ilmuwan muslim pada masa Bani Umayyah
2) Peserta didik dibagi ke dalam beberapa kelompok
3) Peserta didik menyimak mekanisme pelaksanaan
pembelajaran
10
menit
Inti - Mengamati
1) Peserta didik menyimak penjelasan guru tentang para
tokoh ilmuwan muslim pada masa Bani Umayyah
2) Peserta didik mengamati keterangan tentang para
tokoh ilmuwan muslim ahli kimia pada masa Bani
Umayyah
- Menanya
3) Peserta didik bertanya jawab tentang para tokoh
ilmuwan muslim ahli kimia pada masa Bani Umayyah
4) Peserta didik berdiskusi tentang ibrah dari
perkembangan kebudayaan/ peradaban Islam pada
masa Bani Umayyah
- Mengeksplorasi
5) Peserta didik mengidentifikasi para tokoh ilmuwan
muslim ahli kimia pada masa Bani Umayyah
6) Peserta didik mengidentifikasi ibrah dari
perkembangan kebudayaan/ peradaban Islam pada
masa Bani Umayyah
- Mengasosiasi
7) Peserta didik menuliskan simpulan tentang para tokoh
ilmuwan muslim ahli kimia pada masa Bani Umayyah
8) Peserta didik menyimpulkan ibrah dari perkembangan
kebudayaan/ peradaban Islam pada masa Bani
Umayyah
- Mengkomunikasikan
9) Peserta didik menjelaskan para tokoh ilmuwan muslim
ahli kimia pada masa Bani Umayyah
60
menit
105
10) Peserta didik menjelaskan ibrah dari perkembangan
kebudayaan/ peradaban Islam pada masa Bani
Umayyah
Penutup 1) Guru membuat simpulan tentang materi ajar.
2) Guru mengadakan evaluasi.
3) Guru menugaskan peserta didik untuk mencari
keterangan lain tentang para tokoh ilmuwan muslim
pada masa Dinasti Umayyah dari berbagai sumber (Al-
Qur’an, buku, majalah, internet, nara sumber)
4) Guru menyebutkan materi pembelajaran yang akan
dipelajari selanjutnya
5) Bersama-sama menutup pembelajaran dengan do’a dan
salam.
10
menit
H. Media dan Sumber Belajar Media:
1. Diri Anak 2. Audio/visual
Sumber:
1. Buku paket SKI kelas VII Kemenag 2. Buku SKI kelas VII Tiga serangkai Multimedia interaktif dan internet
I. Penilaian
1) Jenis/teknik penilaian
Kompetensi Sikap : Observasi
Kompetensi Pengetahuan : Tes Tulis dan Lisan
Kompetensi Keterampilan : -
2) Bentuk Instrumen :
a. Kompetensi Sikap: Lembar Pengamatan Sikap
No Nama Religius Kerjasama Tanggung jawab Santun BT MT MB MK BT MT MB MK BT MT MB MK BT MT MB MK
1
2
3
Dst
Rubrik penilaian:
BT (belum tampak) jika sama sekali tidak menunjukkan usaha yang sungguh-
sungguh dalam menyelesaikan tugas. (skor 1)
MT (mulai tampak) jika menunjukkan sudah usaha ada yang sungguhsungguh
dalam menyelesaikan tugas tetapi masih sedikit dan belum ajeg/konsisten.
(Skor 2)
106
MB (mulai berkembang) jika menunjukkan ada usaha yang sungguhsungguh
dalam menyelesaikan tugas yang cukup sering dan mulai ajeg/konsisten (Skor
3)
MK (menjadi kebiasaan/membudaya) jika menunjukkkan adanya usaha
sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas secara terus menerus dan
ajeg/konsisten. (Skor 4)
Pedoman Pen-skoran :
Nilai = Jumlah skor yang diperoleh
x 100 Jumlah skor maksimal
b. Kompetensi Pengetahuan:
Tugas 1 : Isilah tabel Tokoh Ilmuwan Muslim dan perannya pada masa Dinasti
Umayyah berikut ini sesuai dengan fakta sejarah!
No Tokoh Ilmuwan
Muslim
Bidang
Keahlian Deskripsi prestasi
1
2
3
4
5
6
7
8
9
107
10
11
Tugas 2 : Isilah tabel Tokoh Ilmuwan Muslim dan perannya pada pasca masa
Dinasti Umayyah sampai dengan masa modern !
No Tokoh Ilmuwan
Muslim
Bidang
Keahlian Deskripsi prestasi
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
108
Format Penilaian tabel prestasi Dinasti Umayyah (presentasi)
No. Nama siswa Aspek yang
dinilai
Skor
Maks.
Nilai Ketuntasan Tindak
Lanjut 1 2 3
T BT R P
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Dst.
109
Keterangan Aspek dan rubrik penilaian:
Aspek yang dinilai Kriteria Skor
1. Kejelasan dan
kerapian
Jika dapat mempresentasikan dengan sangat jelas dan rapi
Jika dapat mempresentasikan dengan jelas dan rapi
Jika dapat mempresentasikan dengan sangat jelas dan kurang rapi
Jika dapat mempresentasikan dengan kurang jelas dan tidak rapi
40
30
20
10
2. Keaktifan dalam
diskusi
Jika kelompok tersebut berperan sangat aktif dalam diskusi
Jika kelompok tersebut berperan aktif dalam diskusi
Jika kelompok tersebut kurang aktif dalam diskusi
30
20
10
3. Kejelasan dan
kedalaman
informasi
Jika kelompok tersebut dapat memberikan kejelasan dan kedalaman
informasi lengkap dan sempurna
Jika kelompok tersebut dapat memberikan penjelasan dan kedalaman
informasi lengkap dan kurang sempurna
Jika kelompok tersebut dapat memberikan penjelasan dan kedalaman
informasi kurang lengkap
30
20
10
Pedoman Pen-skoran :
Nilai = Jumlah skor yang diperoleh
x 100 Jumlah skor maksimal
Mengetahui, Malang, Juli
2018
Kepala Sekolah Guru Mata
Pelajaran
....................... ...........................
110
Mengetahui, Jakarta, 17 Juli 2018 Kepala MTs. Pembangunan UIN Jakarta, Guru Mata Pelajaran,
Momon Mujiburrohman, MA. Abdul Mutaqin, S.Ag.
NIP.196405102007012023 .
Catatan Kepala Sekolah ___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________
111
LAMPIRAN 8
RPP KELAS EKSPERIMEN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(Kelas Eksperimen)
Mata Pelajaran : Sejarah Kebudayaan Islam
Kelas/Semester : VII/2
Topik : BAB 5 “Para Tokoh Dan Perannya Pada Masa Dinasti Umayyah”
Pertemuan ke- : 15 – 16
Alokasi Waktu : 4 x 40 menit (2 X Pertemuan)
A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual dan prosedural) berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya
terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mencoba, mengolah dan menyaji menyaji dalam ranah konkret
(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi dan membuat) dan
ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan
mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain
yang semua dalam sudut pandang/teori.
B. Kompetensi Dasar 1.3. Merespon diri dari sisi-sisi negatif perilaku para penguasa daulah Dinasti Umayah
1.4. Merespon langkah-langkah yang diambil oleh khalifah daulah Bani Umayyah
untuk kemajuan umat Islam dan budaya Islam
112
2.4. Merespon nilai-nilai dari perkembangan kebudayaan/ peradaban Islam pada masa
Dinasti Bani Umaiyah untuk masa kini dan yang akan datang.
2.5. Menghargai keteladanan semangat para ilmuan muslim pada masa Dinasti Bani
Umayyah untuk masa kini dan yang akan datang.
3.6. Memahami tokoh ilmuwan muslim dan perannya dalam kemajuan
kebudayaan/peradaban Islam pada masa Dinasti Bani Umayyah.
C. Indikator Pertemuan ke-1
1.3.1 Menunjukkan perilaku yang santun, percaya diri, peduli dan tanggung jawab
dengan penuh kesadaran
2.4.1 Menunjukkan perilaku yang menghargai perbedaan dan perubahan sebagai
langkah awal pembangunan peradaban
3.6.1 Mengidentifikasi ilmuwan muslim ahli Hadits
3.6.2 Mengidentifikasi ilmuwan muslim ahli Tafsir
3.6.3 Mengidentifikasi ilmuwan muslim ahli bahasa
Pertemuan ke-2
1.4.1 Menunjukkan perilaku yang antusias dalam mempelajari ilmu pengetahuan
2.5.1 Menunjukkan perilaku yang mempunyai cita-cita yang luhur dan pantang
menyerah seperti contoh semangat para ilmuwan muslim
3.6.4 Mengidentifikasi ilmuwan muslim ahli kimia
3.6.5 Menjelaskan ibrah dari perkembangan kebudayaan/ peradaban Islam pada masa
Bani Umayyah
D. Tujuan Pembelajaran Pertemuan ke-1
Setelah selesai melakukan kegiatan pembelejaran, siswa dapat:
6) Menunjukkan perilaku yang santun, percaya diri, peduli dan tanggung jawab
113
dengan penuh kesadaran
7) Menunjukkan perilaku yang menghargai perbedaan dan perubahan sebagai
langkah awal pembangunan peradaban
8) Mengidentifikasi ilmuwan muslim ahli Hadits
9) Mengidentifikasi ilmuwan muslim ahli Tafsir
10) Mengidentifikasi ilmuwan muslim ahli bahasa
Pertemuan ke-2
Setelah selesai melakukan kegiatan pembelejaran, siswa dapat:
5) Menunjukkan perilaku yang antusias dalam mempelajari ilmu pengetahuan
6) Menunjukkan perilaku yang mempunyai cita-cita yang luhur dan pantang
menyerah seperti contoh semangat para ilmuwan muslim
7) Mengidentifikasi ilmuwan muslim ahli kimia
8) Menjelaskan ibrah dari perkembangan kebudayaan/ peradaban Islam pada
masa Bani Umayyah
E. Materi Ajar
5) Fakta
Para tokoh ilmuwan muslim pada masa Bani Umaiyah
6) Konsep
Para tokoh dan perannya dalam perkembangan kebudayaan/ peradaban
Islam pada masa Bani Umaiyah
7) Prinsip
Ibrah dari perkembangan kebudayaan/ peradaban Islam pada masa Bani
Umayyah
8) Prosedur
Para tokoh ilmuwan muslim pada masa Bani Umaiyah
e) Tokoh ilmuwan muslim ahli Hadits
f) Tokoh ilmuwan muslim ahli Tafsir
g) Tokoh ilmuwan muslim ahli bahasa
h) Tokoh ilmuwan muslim ahli kimia
F. Metode Pembelajaran
4) Pendekatan : Scientific
5) Metode : Active Learning dan Discovery Learning
6) Teknik : Ceramah, Diskusi, Tanya Jawab, dan Role Play
G. Langkah-Langkah Pembelajaran Pertemuan ke-1
114
Kegiatan Deskripsi Alokasi
Waktu
Pendahuluan - Orientasi
Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
Guru mendemonstrasikan / menyajikan materi
- Apersepsi
Peserta didik menyimak penjelasan guru tentang para tokoh ilmuwan muslim pada masa Bani Umayyah yang akan
dipelajari.
- Motivasi
Peserta didik diberi penjelasan tentang manfaat mempelajari
para tokoh ilmuwan muslim pada masa Bani Umayyah yang
akan dipelajari
- Pemberian Acuan
4) Peserta didik memperoleh penjelasan dari guru tentang
para tokoh ilmuwan muslim pada masa Bani Umayyah
5) Peserta didik dibagi ke dalam beberapa kelompok
6) Peserta didik menyimak mekanisme pelaksanaan
pembelajaran
10
menit
Inti - Mengamati
11) Peserta didik menyimak penjelasan guru tentang para
tokoh ilmuwan muslim pada masa Bani Umayyah
12) Peserta didik mengamati keterangan tentang para
tokoh ilmuwan muslim ahli Tafsir, ahli bahasa dan ahli
hadits pada masa Bani Umayyah
- Menanya
13) Peserta didik bertanya jawab tentang para tokoh
ilmuwan muslim ahli Tafsir, ahli bahasa dan ahli
hadits pada masa Bani Umayyah
- Mengeksplorasi
14) Peserta didik diberikan kesempatan untuk
mengidentifikasi para tokoh ilmuwan muslim ahli
Tafsir, ahli bahasa dan ahli hadits pada masa Bani
Umayyah melalui bagan atau peta konsep atau
demonstrasi kepada siswa lainnya.
- Mengasosiasi
15) Peserta didik menuliskan simpulan tentang para tokoh
ilmuwan muslim ahli Tafsir, ahli bahasa dan ahli
hadits pada masa Bani Umayyah kepada siswa lainnya.
- Mengkomunikasikan
16) Peserta didik menjelaskan para tokoh ilmuwan muslim
ahli Tafsir, ahli bahasa dan ahli hadits pada masa Bani
Umayyah kepada siswa lainnya.
60
menit
Penutup 6) Guru membuat simpulan tentang materi ajar.
7) Guru mengadakan evaluasi.
8) Guru menugaskan peserta didik untuk mencari
keterangan lain tentang para tokoh ilmuwan muslim
pada masa Dinasti Umayyah dari berbagai sumber (Al-
Qur’an, buku, majalah, internet, nara sumber)
9) Guru menyebutkan materi pembelajaran yang akan
dipelajari selanjutnya
10
menit
115
10) Bersama-sama menutup pembelajaran dengan do’a dan
salam.
Pertemuan ke-2
Kegiatan Deskripsi Alokasi
Waktu
Pendahuluan - Orientasi
Peserta didik mengamati gambar para tokoh ilmuwan muslim
pada masa Bani Umayyah yang diberikan guru.
- Apersepsi
Peserta didik menyimak penjelasan guru tentang para tokoh
ilmuwan muslim pada masa Bani Umayyah yang akan
dipelajari.
- Motivasi
Peserta didik diberi penjelasan tentang manfaat mempelajari
para tokoh ilmuwan muslim pada masa Bani Umayyah yang
akan dipelajari
- Pemberian Acuan
7) Peserta didik memperoleh penjelasan dari guru tentang
para tokoh ilmuwan muslim pada masa Bani Umayyah
8) Peserta didik dibagi ke dalam beberapa kelompok
9) Peserta didik menyimak mekanisme pelaksanaan
pembelajaran
10
menit
Inti - Mengamati
17) Peserta didik menyimak penjelasan guru tentang para
tokoh ilmuwan muslim pada masa Bani Umayyah
18) Peserta didik mengamati keterangan tentang para
tokoh ilmuwan muslim ahli kimia pada masa Bani
Umayyah
- Menanya
19) Peserta didik bertanya jawab tentang para tokoh
ilmuwan muslim ahli kimia pada masa Bani Umayyah
20) Peserta didik berdiskusi tentang ibrah dari
perkembangan kebudayaan/ peradaban Islam pada
masa Bani Umayyah
- Mengeksplorasi
21) Peserta didik mengidentifikasi para tokoh ilmuwan
muslim ahli kimia pada masa Bani Umayyah
22) Peserta didik mengidentifikasi ibrah dari
perkembangan kebudayaan/ peradaban Islam pada
masa Bani Umayyah
- Mengasosiasi
23) Peserta didik menuliskan simpulan tentang para tokoh
ilmuwan muslim ahli kimia pada masa Bani Umayyah
24) Peserta didik menyimpulkan ibrah dari perkembangan
kebudayaan/ peradaban Islam pada masa Bani
Umayyah
- Mengkomunikasikan
60
menit
116
25) Peserta didik menjelaskan para tokoh ilmuwan muslim
ahli kimia pada masa Bani Umayyah
26) Peserta didik menjelaskan ibrah dari perkembangan
kebudayaan/ peradaban Islam pada masa Bani
Umayyah
Penutup 11) Guru membuat simpulan tentang materi ajar.
12) Guru mengadakan evaluasi.
13) Guru menugaskan peserta didik untuk mencari
keterangan lain tentang para tokoh ilmuwan muslim
pada masa Dinasti Umayyah dari berbagai sumber (Al-
Qur’an, buku, majalah, internet, nara sumber)
14) Guru menyebutkan materi pembelajaran yang akan
dipelajari selanjutnya
15) Bersama-sama menutup pembelajaran dengan do’a dan
salam.
10
menit
H. Media dan Sumber Belajar Media:
1. Diri Anak 2. Audio/visual
Sumber:
1. Buku paket SKI kelas VII Kemenag 2. Buku SKI kelas VII Tiga serangkai Multimedia interaktif dan internet
I. Penilaian
J. Jenis/teknik penilaian
Kompetensi Sikap : Observasi
Kompetensi Pengetahuan : Tes Tulis dan Lisan
Kompetensi Keterampilan : -
K. Bentuk Instrumen :
c. Kompetensi Sikap: Lembar Pengamatan Sikap
No Nama Religius Kerjasama Tanggung jawab Santun BT MT MB MK BT MT MB MK BT MT MB MK BT MT MB MK
1
2
3
Dst
Rubrik penilaian:
BT (belum tampak) jika sama sekali tidak menunjukkan usaha yang sungguh-
sungguh dalam menyelesaikan tugas. (skor 1)
MT (mulai tampak) jika menunjukkan sudah usaha ada yang sungguhsungguh
dalam menyelesaikan tugas tetapi masih sedikit dan belum ajeg/konsisten.
(Skor 2)
117
MB (mulai berkembang) jika menunjukkan ada usaha yang sungguhsungguh
dalam menyelesaikan tugas yang cukup sering dan mulai ajeg/konsisten (Skor
3)
MK (menjadi kebiasaan/membudaya) jika menunjukkkan adanya usaha
sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas secara terus menerus dan
ajeg/konsisten. (Skor 4)
Pedoman Pen-skoran :
Nilai =
Jumlah skor yang diperoleh x 100
Jumlah skor maksimal
d. Kompetensi Pengetahuan:
Tugas 1 : Isilah tabel Tokoh Ilmuwan Muslim dan perannya pada masa Dinasti
Umayyah berikut ini sesuai dengan fakta sejarah!
No Tokoh Ilmuwan
Muslim
Bidang
Keahlian Deskripsi prestasi
1
2
3
4
5
6
7
8
9
118
10
11
Tugas 2 : Isilah tabel Tokoh Ilmuwan Muslim dan perannya pada pasca masa
Dinasti Umayyah sampai dengan masa modern !
No Tokoh Ilmuwan
Muslim
Bidang
Keahlian Deskripsi prestasi
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
119
Format Penilaian tabel prestasi Dinasti Umayyah (presentasi)
No. Nama siswa Aspek yang
dinilai
Skor
Maks.
Nilai Ketuntasan Tindak
Lanjut 1 2 3
T BT R P
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Dst.
120
Keterangan Aspek dan rubrik penilaian:
Aspek yang dinilai Kriteria Skor
4. Kejelasan dan
kerapian
Jika dapat mempresentasikan dengan sangat jelas dan rapi
Jika dapat mempresentasikan dengan jelas dan rapi
Jika dapat mempresentasikan dengan sangat jelas dan kurang rapi
Jika dapat mempresentasikan dengan kurang jelas dan tidak rapi
40
30
20
10
5. Keaktifan dalam
diskusi
Jika kelompok tersebut berperan sangat aktif dalam diskusi
Jika kelompok tersebut berperan aktif dalam diskusi
Jika kelompok tersebut kurang aktif dalam diskusi
30
20
10
6. Kejelasan dan
kedalaman
informasi
Jika kelompok tersebut dapat memberikan kejelasan dan kedalaman
informasi lengkap dan sempurna
Jika kelompok tersebut dapat memberikan penjelasan dan kedalaman
informasi lengkap dan kurang sempurna
Jika kelompok tersebut dapat memberikan penjelasan dan kedalaman
informasi kurang lengkap
30
20
10
Pedoman Pen-skoran :
Nilai = Jumlah skor yang diperoleh
x 100 Jumlah skor maksimal
Mengetahui, Jakarta, Juli 2018
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
....................... ...........................
121
122
LAMPIRAN 9
BUKU PANDUAL MTS PEMBANGUNAN
BUKU PANDUAN
MASA PENGENALAN LINGKUNGAN MADRASAH (MPLM)
Tahun Pelajaran 2019/2020
NAMA : ..............................................................................
KELas : ..............................................................................
MTs. PEMBANGUNAN UIN JAKARTA
Jl. Ibnu Taimia IV Kompleks Dosen Uin Syarif Hidayatullah Jakarta
123
BAB I
PENDAHULUAN
A. SEJARAH SINGKAT
Lahirnya Madrasah Pembangunan UIN Jakarta berawal dari keinginan akan
adanya lembaga pendidikan Islam yang representatif dari para tokoh di Departemen
Agama dan IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Pada awal tahun 1972, Panitia
Pembangunan Gedung Madrasah Komprehensif dibentuk oleh Rektor IAIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, Prof. H.M. Toha Yahya Omar (alm).
Bulan Juni 1972, bertepatan dengan Lustrum III IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
dimulai pembangunan gedung madrasah yang ditandai dengan peletakan batu
pertama oleh Menteri Agama RI pada masa itu, yaitu Prof. H.A. Mukti Ali dan Rektor
IAIN Syarif Hidayatullah.
Tanggal 17 November 1973, gedung madrasah diserah-terimakan dari Pimpinan
Bagian Proyek Pembinaan Bantuan Untuk Madrasah Swasta Pemda DKI Jakarta
kepada IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Tahun 1974, pertama kali Madrasah Pembangunan membuka tingkat Ibtidaiyah.
Jumlah muridnya baru 58 orang, terdiri dari Kelas I: 43 orang, Kelas II: 8 orang, dan
Kelas III: 7 orang. Permulaan kegiatan belajar mengajar dimulai pada tanggal 7
Januari 1974.Tanggal inilah yang kemudian ditetap-kan sebagai ‘Hari Kelahiran’
Madrasah Pembangunan.
Pada awal tahun 1977, Madrasah Pembangunan membuka tingkat Tsanawiyah.
Peserta didik angkatan pertama berjumlah 19 orang. Bulan Juli 1991, dibuka kelas
jauh tingkat Ibtidaiyah di Pamulang, bekerja sama dengan Yayasan Al Hidayah
sebagai penyedia lahan.
Sesuai dengan keputusan Rektor IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta, sejak awal
September 1974 pembinaan Madrasah Pembangunan dilaksanakan oleh Tim
Pembinaan yang dipimpin oleh Dekan Fakultas Tarbiyah. Tugas tim ini di antaranya
adalah menyiapkan Madrasah Pembangunan sebagai 'madrasah laboratorium'
Fakultas Tarbiyah IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Pada tahun 1978, Madrasah Pembangunan ditetapkan sebagai Madrasah Pilot
Proyek Percontohan (yakni madrasah dengan kurikulum yang bermuatan
pendidikan umum dan agama sehingga lulusan madrasah dapat melanjutkan ke
sekolah umum sederajat) oleh Departemen Agama RI melalui Surat Keputusan
Dirjen Bimas Islam Depag RI Nomor: Kep/D/03/1978. Berdasarkan keputusan
tersebut, kemudian diselenggarakan kegiatan penataran penulisan modul dan uji
124
coba pembelajaran dengan sistem modul. Empat modul bidang studi Al-Quran
Hadits, Bahasa Arab, Bahasa Indonesia, dan Matematika telah diujicobakan sampai
dengan tahun 1985.
Mulai tahun 1988, berdasarkan Surat Keputusan Rektor IAIN Syarif Hidayatullah
Jakarta Nomor: 06 Tahun 2008, wewenang pembinaan dan pengelolaan Madrasah
Pembangunan dilipahkan kepada Yayasan Syarif Hidayatullah Jakarta. Pengembanan
sebagai 'madrasah laboratorium' dilaksanakan bersama-sama dengan Fakultas
Tarbiyah IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Tahun Pelajaran 1991/1992 Madrasah Pembangunan membuka tingkat Aliyah.
Peserta didik yang diterima pertama kali sebanyak 32 orang terdiri dari 10 laki-laki
dan 22 perempuan. setelah empat tahun berjalan, berkenaan dengan kebijakan
pemerintah dalam hal pendidikan (khususnya Madrasah Aliyah), pada Tahun
Pelajaran 1995/1996 MA Pembangunan tidak menerima pendaftaran peserta didik
baru lagi. Tahun 1996/1997, sebanyak 31 orang peserta didik terakhir lulus dari MA
Pembangunan IAIN Jakarta.
Seiring dengan perubahan IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta menjadi Universitas
Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, sejak tahun 2002 Madrasah
Pembangunan IAIN Jakarta mengikuti perubahan nama menjadi Madrasah
Pembangunan UIN Jakarta.
Tahun Pelajaran 2006/2007 atas dorongan Rektor UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta dan banyaknya permintaan masyarakat, Madrasah Pembangunan UIN
Jakarta kembali membuka tingkat Aliyah.Jumlah peserta didik pertama yang
diterima adalah 47 peserta didik terbagi dalam 2 rombongan belajar. Setelah tiga
tahun berjalan, akhir tahun 2009 Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Jakarta telah
diakreditasi dengan hasil grade A kategori Memuaskan, sama dengan perolehan
akreditasi MI dan MTs.
Tahun 2008 Madrasah Ibtidaiyah dan Madrasah Tsanawiyah Pembangunan UIN
Jakarta ditetapkan sebagai Madrasah Standar Nasional (MSN) di lingkungan Kantor
Wilayah Departemen Agama Provinsi DKI Jakarta dengan SK Nomor:
Kw.09.4/4/5/HK.005/2081/2008 dan Madrasah Aliyah pun telah diverifikasi MSN
pada 25 Desember 2010. Tahun 2011 Kepala Kanwil Kemenag DKI Jakarta kembali
mengukuhkan status MSN melalui Surat Keputusan Nomor: Kw.09.4/1/HK.005/
2293/2011.
Pada Tahun Pelajaran 2010/2011 telah dimulai rintisan program bilingual di
tingkat tsanawiyah yang secara intens dievaluasi dan disempurnakan.
Pada Tahun Pelajaran 2015/2016 MA Pembangunan UIN Jakarta membuka
Kelas Bahasa dengan program utamanya penguasaan TOEFL (peserta didik kelas X)
dan IELTS (peserta didik kelas XI). Dan pada tahun pelajaran 2016/2017 MA
Pembangunan UIN Jakarta telah dicanangkan sebagai Madrasah Berbasis Riset. Pada
aspek manajemen Madrasah Pembangunan UIN mengimplementasikan Sistem
125
Manajemen Mutu (SMM) dan telah memperoleh sertifikat ISO 9001:2008
No.QSC:00863 untuk pelayanan pendidikan pada seluruh satuan pendidikan.
B. TOKOH PENDIRI
Berdirinya Madrasah Pembangunan UIN Jakarta tidak lepas dari jasa-jasa para tokoh
yang peduli terhadap pentingnya pendidikan Islamyang berkualitas di Indonesia,
yakni tokoh-tokohIAIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Departemen Agama pada
masa itu, antara lain adalah:
1. Drs. H. Kafrawi Ridwan, M.A. (Wakil Rektor III IAIN Syarif Hidayatullah dan
Direktur Perguruan Tinggi Depag. RI).
2. Prof Dr. H.A. Rahman Partosentono (Wakil Rektor I IAIN Syarif Hidayatullah).
3. Drs. H. Husen Segaf, M.A. (Wakil Rektor II IAIN Syarif Hidayatullah).
4. Drs. H. Bakran Yakob (Ketua Jurusan Bahasa Indonesia, FITK, IAIN Syarif
Hidayatullah).
5. Dr. H. Agustiar, M.A. (Ketua Jurusan Pedagogik, FITK, IAIN Syarif Hidayatullah).
6. Drs. H.A. Muzakir (Kasubid II Direktorat Pendidikan Departemen Agama RI).
7. Drs. H.M. Ali Hasan (Kepala Seksi Pembina Tenaga Guru dan Pengawasan Subdit
V Direktorat Pendidikan Agama, Departemen Agama RI).
C. VISI
Menjadi lembaga pendidikan terkemuka dalam pembinaan keislaman,
keilmuan, dan keindonesiaan, dengan mengapresiasi potensi peserta didik.
D. MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan usia dini, dasar, dan menengah yang
menghasilkan lulusan berakhlakul karimah, cerdas, dan terampil;
2. Melakukan inovasi kurikulum untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas dalam
bidang keislaman, keilmuan, dan keindonesiaan;
3. Melakukan pembelajaran aktif dan menyenangkan dalam rangka meningkatkan
potensi peserta didik;
4. Menciptakan lingkungan belajar yang mendukung perkembangan potensi peserta
didik;
5. Meningkatkan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan dalam rangka
penjaminan mutu layanan dan pendidikan;
6. Menciptakan partisipasi aktif stakeholders madrasah untuk meningkatkan kualitas
pendidikan.
E. TUJUAN
Madrasah Pembangunan UIN Jakarta mempunyai tujuan:
126
1. Terselenggaranya pendidikan dasar dan menengah yang akan melahirkan
lulusan beriman dan bertaqwa serta me-miliki kemampuan kompetitif dan
keunggulan komparatif;
2. Terwujudnya peserta didik yang memiliki keseimbangan antara kekuatan jasmani
dan rohani serta kepekaan dan kepedulian sosial;
3. Terwujudnya kurikulum yang memiliki kekuatan pada pembinaan keislaman,
sains dan teknologi serta apresiatif terhadap kecenderungan globalisasi dengan
tetap berpijak pada kepribadian Indonesia dan kemampuan potensi anak;
4. Tersedianya pendidik sebagai tenaga profesional yang menguasai bidang
keilmuan yang diasuhnya secara luas, mendalam dan komprehensif serta
memiliki kemampuan untuk mengajarkannya (teaching skill), berkepribadian
pedagogis, dan berakhlak mulia;
5. Tersedianya tenaga kependidikan profesional yang dalam melaksanakan
tugasnya didukung oleh ilmu pengetahuan yang relevan, memiliki etos kerja,
loyalitas, dan dedikasi yang tinggi yang dilandasi akhlak mulia;
6. Tersedianya sarana prasarana dan fasilitas sumber belajar yang dapat
memberikan kesempatan kepada para peserta didik untuk dapat belajar seluas-
luasnya, sehingga mad-rasah benar-benar berfungsi sebagai pusat
pembelajaran;
7. Terwujudnya peserta didik yang mandiri yang mampu melakukan team work
melalui berbagai aktivitas belajar baik intra maupun ekstrakurikuler.
F. PILAR KEUNGGULAN
Akhlakul Karimah, Bahasa, Sains
G. MOTTO
Cerdas – Terampil – Unggul
H. SLOGAN MUTU
More than just an Islamic School.
I. KEBIJAKAN MUTU
1. Pembiasaan ”Islamic School Culture”;
2. Peningkatan Kompetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan;
3. Perbaikan ”Teaching Learning Process”;
4. Pencapaian Layanan Prima;
5. Pencapaian Standar Sarana Prasarana.
127
BAB II
AKADEMIK
A. KURIKULUM
Perkembangan dan perubahan dalam kehidupan berma-syarakat, berbangsa,
dan bernegara perlu segera ditanggapi dan dipertimbangkan dalam bentuk
penyusunan kurikulum baru pada setiap jenjang dan satuan pendidikan.
Madrasah Pembangunan UIN Jakarta telah menetapkan pilar keunggulan
sebagai landasan berpijak dalam proses pembelajaran yang menitikberatkan pada
basic science, bahasa, dan akhlaqul karimah. Dengan penetapan tersebut membawa
konsekuensi logis pada perubahan kurikulum. Hal ini menjadi motivasi dan spirit
untuk lebih meningkatkan lagi prestasi dan reputasi lembaga ini dalam melahirkan
lulusan atau output yang andal sesuai mottonya. Berikut ini ruang lingkup Kegiatan
Belajar Mengajar (KBM) Madrasah Tsanawiyah (MTs) Pembangunan UIN Jakarta.
1. Struktur Kurikulum dan Alokasi Waktu
Secara garis besar struktur dan muatan kurikulum MTs.
Pembangunan UIN meliputi 4 kelompok (konsorsium) mata pelajaran, yaitu:
a. Kelompok mata pelajaran Agama, yaitu: Al-Qur’an Hadis, Akidah Akhlak, Fikih,
Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) dan Khot/Kaligrafi
b. Kelompok mata pelajaran Bahasa, yaitu: Bahasa Indonesia, Bahasa Arab, dan
Bahasa Inggris.
c. Kelompok mata pelajaran MIPA, yaitu: Matematika, IPA Terpadu (Biologi,
Fisika, Kimia).
d. Kelompok mata pelajaran Umum, yaitu: Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan (PPKn), IPS Terpadu (Geografi, Ekonomi, Sejarah), Seni
Budaya, Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, Prakarya dan Bimbingan
Konseling (BK).
Pengelompokan mata pelajaran di atas
dilakukan melalui beberapa pertimbangan, antara lain kedekatan sifat, esensi
dan substansi mata pelajaran, efektivitas kerja sama kelompok dan jumlah guru
dalam satu kelompok mata pelajaran. Setiap guru yang tergabung dalam
kelompok guru mata pelajaran melakukan musyawarah kelompok mata
pelajaran, menyusun dan melaksanakan program kerja kelompok dikoordinir oleh
ketua dan sekretaris konsorsium.
Muatan kurikulum MTs. Pembangunan UIN
meliputi sejumlah mata pelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan
selama tiga tahun mulai kelas VII sampai dengan kelas IX.
128
Alokasi waktu belajar tersebut selengkapnya adalah sebagai berikut:
MATA PELAJARAN
ALOKASI WAKTU
PER MINGGU
VII VIII IX
Kelompok A
1 Pendidikan Agama Islam
a. Al-Qur’an Hadis 2 2 2
b. Akidah Akhlak 2 2 2
c. Fikih 2 2 2
d. Sejarah Kebudayaan Islam 2 2 2
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaran 2* 2* 2*
3 Bahasa Indonesia 5* 5* 5*
4 Bahasa Arab 3 3 3
5 Matematika 5 5 6
6 Ilmu Pengetahuan Alam 5 5 6
7 Ilmu Pengetahuan Sosial 3 3 3
8 Bahasa Inggris 4 4 5
Kelompok B
129
1 Seni Budaya 1* 1* 1*
2 Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
2* 2* 2*
3 Prakarya 1 1 1
4 Pengembangan Diri & Bimbingan Konseling 1 1 1
5 Tahfidz 2 2 1
6 Kaligrafi/Khot 1 1 1
Jumlah alokasi waktu per minggu 43 43 44
Berdasarkan struktur dan muatan kurikulum di atas terdapat beberapa mata pelajaran yang mengalami pergeseran dan perubahan jumlah jam pelajaran atau jam tatap muka dari yang ditetapkan, antara lain :
a. Akhlaqul Karimah dan Kepribadian
Secara umum materi akhlaqul karimah dan kepribadian terintegrasi pada KBM semua mata pelajaran dan dalam kegiatan pembiasaan. Namun secara khusus materi tersebut terkait langsung pada mata pelajaran Akidah Akhlaq dan Pendidikan Kewarganegaraan (PKn). Dengan demikian kegiatan tatap muka untuk kedua mata pelajaran tersebut mengalami penyesuaian, di mana 1 jam pelajaran digunakan untuk kegiatan tatap muka dan 1 jam pelajaran lainnya terintegrasi pada KBM tiap mata pelajaran dan bersinergi dengan kegiatan Habitual Curriculum (HC) di hari selasa dan senin, di mana masing-masing ekuivalen atau setara dengan 1 jam kegiatan tatap muka.
b. Basic Sains
Dalam rangka mencapai prestasi dan hasil belajar yang lebih baik di bidang matematika dan sains, maka jam tatap muka untuk materi basic sains diupayakan lebih banyak dari yang ditetapkan. Di samping itu guna menunjang basic sains di bidang aplikasi komputer, peserta didik kelas 7 dan 8 juga untuk pelajaran prakarya berbasis IT.
c. Bahasa
Sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam komunikasi global, maka semua mata pelajaran bahasa mengalami penambahan jam tatap muka dari yang ditetapkan, yakni bahasa Indonesia 1 jam dan bahasa Inggris 2 jam (kelas 9. Khusus kelas bilingual (kelas 7 dan 8) ditambah 2 jam tatap muka di hari kamis jam terakhir (jam ke-9 dan 10)
130
Alokasi waktu belajar tersebut selengkapnya adalah sebagai berikut:
SENIN – RABU KAMIS
HC/Upacara 07.00–07.40 1 07.00–07.40
1 07.40–08.20 2 07.40–08.20
2 08.20–09.00 3 08.20–09.00
3 09.00–09.40 4 09.00–09.40
4 09.40–10.20 5 09.40–10.20
ISTIRAHAT 10.20– 10.50 ISTIRAHAT 10.20 – 10.50
5 10.50–11.30 6 10.50–11.30
6 11.30–12.10 7 11.30–12.10
ISHOMA 12.10– 13.00 ISHOMA 12.10– 12.40
7 13.00 – 13.40 8 12.40– 13.20
8 13.40 – 14.20 9 13.20– 14.00
9 14.20 – 15.00 PB 14.20 – 15.40
SHALAT ASHAR
JUM’AT
1 07.00–07.40
2 07.40–08.20
3 08.20– 09.00
4 09.00 – 09.40
ISTIRAHAT
09.40 – 10.10
5 10.10 – 10.50
6 10.50 – 11.30 Catatan :
HC: Habitual Curriculum
PBT: Prog. Bilingual (khusus kelas Bilingual & Tahfid) SHALAT JUM’AT
2. Program Pembinaan dan Pembiasaan
Habitual curriculum atau kurikulum pembiasaan adalah kegiatan yang dilakukan sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai dengan materi pembinaan akhlak dan kepribadian serta pembiasaan ibadah.
a. Pembinaan akhlak dan kepribadian serta pembiasaan ibadah dilakukan selama empat puluh menit sebelum dimulainya KBM jam pelajaran pertama setiap Senin, Selasa dan Rabu. Cakupan materinya meliputi:
1) Al-Qur’an – Hadits
131
Materi Al-Qur’an - Hadits disusun berdasarkan kaidah-kaidah serta tujuan kurikuler sebagaimana yang terdapat dalam kurikulum dan sesuai jenjang tingkatannya, dengan penekanan pada:
- Kemampuan dan pembiasaan membaca Al-Qur’an dengan tartil.
- Hafal Al-Qur’an Juz 29 dan Juz 30 sesuai materi yang telah ditentukan.
2) Akidah Akhlak
Materi Akidah Akhlak mengacu kepada kaidah-kaidah serta tujuan kurikuler sebagaimana yang dikehendaki oleh kurikulum dan sesuai jenjang tingkatannya, dengan penekanan pada:
- Kemampuan menunjukkan akhlak yang baik dalam pergaulan antar sesama manusia.
- Kemampuan menunjukkan akhlak yang baik terhadap orang tua dan guru.
3) Fiqih
Materi Fiqih disusun berdasarkan nilai-nilai dan kaidah-kaidah serta tujuan kurikuler sebagai-mana terdapat dalam kurikulum sesuai jenjang tingkatannya, dengan pene-kanan pada:
- Kemampuan bersuci dan berwudhu.
- Kemampuan melaksanakan shalat Dhuha dengan benar dan baik.
- Menghayati pentingnya mendirikan shalat.
4) PPKn
Materi PPKn disusun dengan mengacu kepada nilai-nilai dan kaidah-kaidah serta tujuan kurikuler sebagaimana terdapat dalam kurikulum sesuai jenjang tingkatannya, dengan penekanan pada:
- Kemampuan menghormati dan menghargai pendapat orang lain sesuai norma bangsa Indonesia.
- Kemampuan untuk berani berbicara dan mengemukakan pendapat dimuka umum.
5) Tahsin dan Hafalan
Madrasah Tsanawiyah Pembangunan UIN Jakarta memberikan penekanan sangat serius pada kemampuan membaca Al-Qur’an, karenanya kepada setiap peserta didik diharuskan memiliki kemampuan membaca Al-Qur’an dengan baik.
Peserta didik yang belum bisa membaca Al-Qur’an dengan baik diharuskan mengikuti kegiatan tahsin atau Bina Baca Al-Qur’an (BBQ). Kegiatan ini dilaksanakan usai kegiatan belajar mengajar dibawah koordinasi kelompok guru mata pelajaran/ konsorsium agama.
132
Madrasah Tsanawiyah Pembangunan UIN Jakarta memiliki muatan lokal dan tahfid untuk kelas 7 Juz 30 dan kelas 8 Juz 29, dan ada program kegiatan pembiasaan atau Habitual Curriculum (HC) yang di dalamnya antara lain memuat kegiatan hafalan. Kegiatan hafalan setara 1 jam pelajaran dilaksanakan dalam bentuk tugas (non tatap muka). Sedangkan setoran hafalan dilaksanakan sebanyak 1 kali tatap muka setiap hari Rabu, serta dinilai oleh wali kelas atau guru pendamping HC dan sesama peserta didik di buku MPHC (Monitor Penilaian Habitual Curriculum). Adapun materi hafalan yang harus disetorkan tersebut, antara lain :
1) Kelas VII
a) Bacaan Shalat Wajib dan Artinya
b) Doa setelah shalat wajib
c) Doa setelah shalat Dhuha
d) Asmaul Husna
e) Ayat-ayat al-Qur’an pilihan, yakni QS. Al-Baqarah : ayat (1-5), (163), (255), dan (284-286)
2) Kelas VIII
a) Pengulangan materi kelas VII (bacaan shalat dan artinya)
b) Doa-doa harian
c) Doa sujud syukur, sujud tilawah, sujud sahwi, shalat Tahajud, shalat Istikharah, dan shalat Janazah.
d) Kata-kata mutiara Islami
3) Kelas IX
a) Pengulangan materi kelas VII (bacaan shalat dan artinya)
b) Asmaul Husna dan Artinya
3. Program Kelas Bilingual Sains
Kelas bilingual MTs. Pembangunan UIN Jakarta dirintis pertama kali pada
tahun pelajaran 2010/2011. Awalnya disebut sebagai kelas bahasa dengan konsentrasi penguatan bahasa Inggris. Setelah satu tahun berjalan, penyebutannya berubah menjadi kelas bilingual. Peserta didik di kelas ini ditekankan untuk terampil bercakap dalam bahasa Inggris dan Arab. Karena itu, peserta didiknya mendapatkan native speaker baik Inggris maupun Arab. Hasilnya atmosfir berbahasa asing (khususnya bahasa Inggris) demikian terasa di kelas bilingual. Sampai saat ini, MTs Pembangunan UIN Jakarta sudah meluluskan 7 angkatan kelas bilingual.
Peserta didik yang menempati kelas bilingual diutamakan yang memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. Mendapatkan nilai MIPA dan/atau bahasa Inggris minimal 7 dalam seleksi
PPDB masuk MTs. Pembangunan UIN Jakarta.
133
b. Mendapatkan rekomendasi sebagai peserta seleksi kelas bilingual dari
lembaga yang bekerjasama dengan MTs. Pembangunan UIN.
c. Lulus seleksi yang diadakan oleh Tim Pegembang Kelas Bilingual MTs.
Pembangunan UIN Jakarta
d. Mendapat persetujuan dari orang tua/wali peserta didik.
e. Bersedia membuat dan menandatangani surat pernyataan atau kontrak
belajar
Peserta didik di kelas bilingual selain melaksanakan KBM yang sama dengan kelas yang lainnya, juga mendapatkan tambahan layanan berupa :
a. Tambahan alokasi waktu belajar bahasa Inggris dan Arab di hari Kamis
b. Mendapat native speaker Inggris, Arab, Sains dan Matematika
c. Praktek sains
d. Pelajaran Bahasa Inggris, Sains & Matematika buku Cambridge
e. Esol Test (dilaksanakan di kelas 8)
f. Wali kelas yang memiliki keterampilan Bahasa Inggris dan/atau Arab
g. Speaking Test untuk Bahasa Inggris dan Bahasa Arab di setiap semester
h. Homestay/Immersion (Kelas 8)
i. Kunjungan Edukasi (Kedutaan/ PP Iptek) Kelas 7
j. Qiyamul Lail (Mabit)
k. English Camp (Kelas 7)
l. Science Camp (Kelas 7)
Adapun Alokasi waktu belajar kelas Bilingual selengkapnya adalah sebagai
berikut:
MATA PELAJARAN
ALOKASI WAKTU
PER MINGGU
VII VIII IX
Kelompok A
1 Pendidikan Agama Islam
a. Al-Qur’an Hadis 2 2 2
b. Akidah Akhlak 2 2 2
c. Fikih 2 2 2
d. Sejarah Kebudayaan Islam 2 2 2
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaran 2* 2* 2*
3 Bahasa Indonesia 5* 5* 5*
4 Bahasa Arab 4 4 3
134
5 Matematika 5 5 6
6 Ilmu Pengetahuan Alam 6 6 6
7 Ilmu Pengetahuan Sosial 3 3 3
8 Bahasa Inggris 5 5 5
Kelompok B
1 Seni Budaya 1* 1* 1*
2 Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
2* 2* 2*
3 Prakarya 1 1 1
4 Pengembangan Diri & Bimbingan Konseling 1 1 1
5 Tahfidz 1 1 1
6 Kaligrafi/Khot 1 1 1
Jumlah alokasi waktu per minggu 45 45 45
4. Program Kelas Bilingual Tahfidz
Kelas Tahfidz merupakan salah satu program unggulan di Madrasah
Pembangunan, program ini dibuka pada tahun pelajaran 2018/2019. Program
pendidikan yang mengedepankan metode menghafal dan memahami al-qur’an, ini
masuk dalam kurikulum kegiatan belajar mengajar. Dalam program ini peserta
didik diajarkan pembiasaan untuk menghafal dan memahami al quran secara
intensif.
Untuk memperlancar dan mempermudah siswa dalam proses pembelajaran
tahfidz, digunakan beberapa metode dalam menghafal al-qur’an dan guru
pembimbing yang hafidz dan hafidzoh. setelah lulus dari Madrasah peserta didik
diharapkan telah hafal 10 Juz.
Peserta didik yang menempati kelas tahfidz diutamakan yang
memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. Lancar membaca Al qur’an b. Hafal minimal Juz 30 c. Lulus Tes Masuk d. Mendapat persetujuan dari orang tua/wali peserta didik. e. Bersedia membuat dan menandatangani surat pernyataan atau kontrak belajar
Peserta didik di kelas tahfidz selain melaksanakan KBM yang sama dengan
kelas yang lainnya, juga mendapatkan tambahan layanan berupa :
a. Tambahan alokasi waktu belajar di hari Kamis
b. Immersion
c. Kunjungan Edukasi
d. Qiyamul Lail (Mabit)
e. Praktek sains
f. Tahfidz Camp
135
g. Mendapat native speaker Inggris & Arab
h. Esol Test (dilaksanakan di kelas 8)
i. Wali kelas yang memiliki keterampilan Bahasa Inggris dan/atau Arab
j. Pelajaran Bahasa Inggris, Sains & Matematika buku Cambridge
k. Safari Dhuha (khotmul qur’an & simaan)
Adapun Alokasi waktu belajar kelas tahfidz selengkapnya adalah sebagai berikut:
MATA PELAJARAN
ALOKASI WAKTU
PER MINGGU
VII VIII IX
Kelompok A
1 Pendidikan Agama Islam
a. Al-Qur’an Hadis 2 2 2
b. Akidah Akhlak 2 2 2
c. Fikih 2 2 2
d. Sejarah Kebudayaan Islam 2 2 2
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaran 2* 2* 2*
3 Bahasa Indonesia 5* 5* 5*
4 Bahasa Arab 3 3 3
5 Matematika 5 5 6
6 Ilmu Pengetahuan Alam 5 5 6
7 Ilmu Pengetahuan Sosial 2 2 3
8 Bahasa Inggris 5 5 5
Kelompok B
1 Seni Budaya 1* 1* 1*
2 Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
2* 2* 2*
3 Prakarya 1 1 1
4 Pengembangan Diri & Bimbingan Konseling 1 1 1
5 Tahfidz 6 6 4
6 Kaligrafi/Khot 1 1 1
Jumlah alokasi waktu per minggu 47 47 48
B. FASILITAS
1. Ruang kelas ber-AC
2. Bimbingan membaca Al-Qur’an
3. Perpustakaan
4. Laboratorium Komputerdilengkapi jaringan internet
136
5. Laboratorium MIPA
6. Laboratorium IPS
7. Laboratorium Bahasa
8. Laboratorium Keterampilan/Kitchen Lab
9. Masjid dan Aula
10. Sarana audio visual
11. UKS dan perawat RS Syarif Hidayatullah
12. Ruang bimbingan dan konseling
13. Ruang musik
14. Tabungan Amal Shaleh (TAS)
15. Sarana antar jemput
16. Kantin
17. Satuan pengaman (Satpam)
18. Koperasi sekolah
19. Sarana olahraga (futsal, basket, tenis meja,dll)
20. Bank
C. KEGIATAN EKSTRAKURIKULER
Kegiatan Ekstrakurikuler Tingkat Tsanawiyah yaitu :
1. Futsal
2. Basket
3. Bulu Tangkis
4. Anggar
5. Panahan
6. Tenis Meja
7. Student Company
8. KIR
9. Robotik
10. Tahfiz
11. Kaligrafi
12. Tari Saman/Tradisional
13. Public Speaking
14. PMR
15. Paskibra
16. Pramuka
17. Taekwondo
18. Musikalisasi Puisi
19. Jurnalistik
20. English Club
21. Math & Science Club
D. JANJI PESERTA DIDIK DAN MARS MADRASAH
1. Janji Peserta Didik
137
Kami peserta didik Madrasah Pembangunan UIN Jakarta,
berjanji: 1. Bertaqwa kepada Allah Subhanahu Wata’ala.
2. Setia terhadap Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
3. Patuh, taat, serta hormat kepada orang tua dan guru.
4. Tertib belajar dan rajin menuntut ilmu.
5. Jujur dan sopan-santun kepada sesama manusia.
6. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
7. Mentaati tata tertib madrasah.
138
2. MARS MADRASAH PEMBANGUNAN Cipt: Drs. H. Amir Abyan, M.A.
4/4 d=do
139
BAB III
PENGURUS YAYASAN, PIMPINAN, TENAGA PENDIDIK
DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
A. Pengurus Yayasan
1. Pembina
Ketua : Prof. Dr. Dede Rosyada, M.A.
Anggota : - Prof. Dr. Abdul Hamid, MS
- Prof. Dr. Murodi, M.A.
2. Pengawas
Ketua : Prof. Dr. Azyumardi Azra, M.A.
Anggota : - Prof. Dr. Suwito, M.A.
- H. Purnomo, B.A.
3. Pengurus
Ketua : Prof. Dr. H. Abuddin Nata, M.A.
Wakil Ketua : Drs. H. Abdul Shomad, M.A.
Sekretaris : Dr. H. Atiq Susilo, M.A.
Bendahara : Dra. Siti Sugiarti
Bid. Pendidikan : - Drs. H. Masan AF, M.Pd.
- Dr. Abdul Razak, M.Si.
- Rusydy Zakaria, M.Ed. M.Phil.
- Drs. H. Ja’far Sanusi, M.A.
B. Pimpinan Madrasah Direktur : Dr. H. Bahrissalim, MA.
Wakil Direktur : H. Djamalludin, M.Pd.
Kepala Tsanawiyah(MTs) : Momon Mujiburahman, M.A. Waka Bidang Kurikulum
: Mardi, M.A.
Waka Bidang Kesiswaan : Aqsol Aziz, MA
Kepala Bagian Tata Usaha : M. Agung Sya’ban, S.E.
Kepala Perpustakaan : Abdul Muttaqin, S.Ag
Kepala Laboratorium : Afif Abdul Latif, MA
Kepala Pusat SIDP : Drs. H. Sugiono
Kepala Pusat P2JM : Firman Hamdani, S.Ag
Kasubag Dikjar : Effron Faulusia, S.E.
Kasubag Keu. dan Kepeg. : Maradona, SE.
Kasubag Umum : Hanafi Harris, S.S.
140
C. Tenaga Pendidik Tsanawiyah
1. H. Darul Janin, M.Pd. S2 AL HIKMAH
2. Drs. H. M. Fuad Kasa S1 IAIN
3. Drs. H. Cecep Khaerudin, MA S2 UMJ
4. Drs. Syukri A. Gani S1 IAIN
5. Drs. Miran S1 IAIN
6. Hj. Eha Soriha, Ir., M.Si. S2 UIN
7. H. Djamaludin, M.Pd. S2 UHAMKA
8. Drs. Misro Sholeh S1 IAIN
9. Momon Mujiburrahman, MA S2 UMJ
10. Yayah Robiah, S.Pd. S1 UHAMKA
11. Romli, S.Ag. S1 IAIN
12. Hernawati, S.Pd. S1 IAIN
13. Mardi, M.A. S2 UMJ
14. Abdul Mutaqin, S.Ag. S1 UIN
15. Nia Kurniawan, S.Pd. S1 UPI
16. Saroni, S.Pd. S1 UNJ
17. Wildah, S.Pd. S1 UHAMKA
18. Wiwin Wiwitri, S.Pd. S1 UIN
19. Agus Wahyudi, ST., M.Pd. S2 UHAMKA
20. Fitriyanti, ST. S1 ITI
21. Aqsol Aziz, MA S2 UMJ
22. Yayah Zakiah, M.Pd. S1 UIN
23. Ratih Nurul Annisa, S.Sos S1 UNJ
24. Ahmad Sandy Rizani, S.Pd. S1 UIN
25. Tajul Arif, S.Si. S1 UNPAD
26. Purwaningsih, S.Pd. S1 UNJ
27. Dry Muharma, M.Pd. S1 UIN
28. Hj. Maulidati Sabat, S.Pd. S1 UNES
29. Nur Alfi Laili, S.Pd. S1 UIN
30. Jaenal Mutaqin, S.Pd.I. S1 UIN
31. Elfa Sofiah, S.Pd. S1 UIN
32. Sodikin, S.Kom. S1 UIN
33. Alipiah, S.Pd.I. S1 UIN
34. Khairani Agustini, S.Pd.I. S1 UIN
35. Devi Suci Fitria, S.Pd. S1 UNJ
36. M. Idham Khalid, M.Ag. S1 UIN
37. Hani Inayati, S.Psi S1 UIN
38. Fanny Kemala, S.Pd. S1 UNJ
39. Saiful Akbar, M.Pd S1 UIN
40. Andri Sulistiyanto, S.Pd S1 IKIP Madiun
41. Fairus Qamila, S.Pd. S1 UNJ
42. Ahmad Zaki, S.Sy. S1 STAI AL Azhari
43. Suheri Anggara Putra, MM S1 ISID Gontor
44. Syamsul Aryadi, MA S2 UIN Jakarta
45. Dewi Nurpitri, S.Pd S1 UIN Jakarta
46. Hanifah Hifni, S.Pd S1 UIN Jakarta
47. Fitri Hera Febriana, S.Pd S1 UIN Jakarta
141
48. Fahmi Wiko Saputra, S.Pd. S1 UIN Jakarta
D. Tenaga Kependidikan
1. H. Sudarso SD 2. R. Ineu Indriati S. SMA 3. Effron Faulusia, S.E. S1 STIEAD 4. Maradona, S.E. S1Guna Dharma 5. M. Agung Sya’ban, S.E. S1 UIN Jakarta 6. M. Ahsanul Umam MAN 7. Retna Endah KD, S.IP. S1 UIN Jakarta 8. Thobroni, A.Md. D3 STIEAD 9. Ramli Kaluku SMK 10. Hasanuddin, A.Md. D3 BSI 11. Bukhari, S.E. S1 STIEI Banda Aceh 12. Hanafi Harris, S.S. S1 UIN Jakarta 13. Asep Abdul Ghofar, S.Si. S1 UNJ 14. Ahmad Rudianto, S.Kom. S1 STMIK Nusa Mandiri 15. Novi Maulida, A.Md. D3 BSI 16. Tubagus Muttaqin, S.Pd. S1 UIN Jakarta 17. Rengga Ray Zatnika SMAN 18. Ahmad Jayadi, S.IP. S1 UIN Jakarta 19. Muhammad Ginanjar Hasmi, S.E. S1 UIN Jakarta 20. Heni Tusniati, S.E. S1 UPN 21. Ahmad Fadhlan, S.Pd. S1 UIN Jakarta 22. Rahmat SMK TRIGUNA 23. Rizqa Al Hudri, S.E. S1 STIEAD 24. Subhan Maturidi, S.Pd.I. S1 STAISKA 25. Sunardi, S.Kom S1 UNINDRA 26. Luthfi Arqam Dalili, S.Si S1 UIN Jakarta 27. Arif Rahman SMA 28. M. Diky Iswanto MAN 29. Putut Dwi Wijayanti, SE. S1 UMJ 30. Rifqi Alim Anur S1 UIN Jakarta 31. Budi Nurcholis, S.Kom S1 UNINDRA 32. Nurhayatinnufus S1 UIN Jakarta
33. Robiatul Hasanah, S.IP. S1 UIN Jakarta E. Sekuriti
1. Abdul Ropik SLTA
2. Muhammad Saleh SLTA
3. Hasmin SLTA
4. Elisa SMK
5. Septiadi SMA
6. Abdul Rosad SMA
7. Rifki SMA
8. Muhammad Fahrurrozi SMK
9. Hendri Sumirta SMA
10. Abdul Rahim SMA
11. Firmansyah SMA
12. Arvi Yunaedi SMA
13. Tri Yulianto SMA
14. Beny Ahmad Burhani SMA
F. Pengemudi 1. Epony Rahmat SMK
2. Rudi Hartono SMP
3. Anwar SMA
4. Topik Hidayat SMP
5. Muhammad Riza Ali SMA
G. Care Staff
142
1. Darno Purnomo SD
2. Solehuddin SMA
3. Madarusin MAN
4. M. Umam MAN
5. Muhlisin SMP
6. Eko Sulistiono SMK
7. Setiadi SMEA
8. Suhanda SMA
9. Mochamad Ilyas SMA
10. Mardiansyah SMA
11. Mahrobi SMK
12. Muhammad Nur SMU
13. Dwi Kresna SMK
14. Karto SMKN
15. Andri Wildan SMA
16. Muhammad Jailani SMK
17. Sayidi Sauri SMA
18. Sulaeman SMA
BAB IV
TATA TERTIB PESERTA DIDIK MADRASAH TSANAWIYAH
Dalam upaya terciptanya lingkungan Madrasah dan proses pembelajaran yang tertib,
aman, nyaman, sehat, indah, dan islami maka disusunlah tata tertib Madrasah
Tsanawiyah Pembangunan sebagaimana berikut :
A. KEHADIRAN
1. Peserta didik hadir di madrasah sebelum bel tanda pelajaran dimulai.
2. Peserta didik wajib hadir dan mengikuti proses KBM dan semua
program/kegiatan yang telah ditentukan oleh madrasah yaitu :
a. Upacara bendera sesuai jadwal yang ditentukan.
b. Kokurikuler (misal: praktikum, kunjungan perpustakaan, remedial dll).
c. Ekstrakurikuler
d. Kegiatan lain yang ditentukan oleh madrasah (misal: PHBI, PHBN, outing,
dll)
3. Peserta didik diperbolehkan melakukan kegiatan di madrasah hingga pukul
16.00 wib, kecuali ada kegiatan yang diizinkan oleh pihak madrasah.
4. Peserta didik yang terlambat hadir dalam KBM/program/kegiatan,
meninggalkannya tanpa izin, tidak hadir tanpa keterangan akan mendapatkan
sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
5. Peserta didik yang tidak hadir/tidak mengikuti KBM/program/kegiatan-kegiatan
madrasah, harus mengajukan izin dengan menunjukkan bukti dari orang tua
atau orang yang berwenang sesuai dengan alasan ketidakhadirannya baik
secara langsung maupun tidak langsung.
(misal: tidak hadir karena sakit harus ada keterangan sakit dari dokter atau
orang tua/wali).
143
B. PAKAIAN SERAGAM
1. Ketentuan Umum dan Kelengkapan Pakaian Seragam
a. Model pakaian seragam ditentukan oleh madrasah.
b. Baju putih dipasang badge madrasah di bagian dada sebelah kiri.
c. Mengenakan kaos kaki berwarna putih menutup mata kaki, minimal 10
(sepuluh) cm di atas mata kaki.
d. Mengenakan kaos dalam warna putih polos.
e. Mengenakan seragam olahraga saat jam pelajaran olahraga.
f. Mengenakan seragam khusus sesuai dengan kepentingannya (misal:
Pramuka, PMR, Paskibra, baju laboratorium, dll).
g. Menggunakan sajadah (ukuran standar) saat shalat.
2. Peserta Didik Putra
a. Memakai ikat pinggang warna hitam.
b. Kemeja putih lengan pendek dimasukkan ke dalam celana dengan rapi
dan tidak mudah keluar saat beraktivitas.
c. Baju muslim madrasah dan batik madrasah tidak dimasukkan ke dalam
celana.
d. Panjang celana sebatas mata kaki.
e. Lebar lingkar bawah minimal 30 cm dan saat disingsingkan bisa
melampaui lutut dengan mudah.
f. Mengenakan topi saat mengikuti upacara.
g. Mengenakan peci saat shalat.
3. Peserta Didik Putri
a. Mengenakan kerudung/bergo madrasah warna putih polos (menutup
dada).
b. Mengenakan rok panjang menutupi mata kaki namun tidak menyentuh
lantai/tanah.
c. Mengenakan legging panjang warna hitam/gelap.
d. Mengenakan mukena saat shalat.
4. Jadwal Pemakaian Seragam
Pemakaian Seragam Madrasah
a. SENIN
1) Putra: Celana panjang putih
Kemeja putih lengan pendek
2) Putri: Rok panjang putih
Baju kurung putih lengan panjang
b. SELASA
1) Putra: Celana panjang biru
Kemeja putih lengan pendek
2) Putri: Rok panjang biru
Baju kurung putih lengan panjang
c. RABU
1) Putra: Celana panjang coklat
Baju Pramuka
2) Putri: Rok panjang Pramuka
Baju Pramuka
d. Kamis 1) Putra: Celana panjang putih
144
Baju batik madrasah
2) Putri: Rok panjang putih
Baju kurung batik madrasah
e. JUMAT
1) Putra: Celana panjang putih
Baju putih muslim madrasah
2) Putri: Rok panjang putih
Baju kurung putih muslim madrasah
5. Pemakaian Sepatu dan Kaus Kaki
Mengenakan sepatu kets (sepatu bertali) dan berkaos kaki minimal 10 cm di
atas mata kaki
1) Senin s.d. Kamis : Sepatu warna hitam dan kaos kaki warna putih
2) Jumat: warna bebas
3) Peserta didik diperkenankan memakai sepatu khusus olahraga (saat
pelajaran praktik olahraga)
C. KEBERSIHAN, KESEHATAN DAN CITRA DIRI (PENAMPILAN)
1. Peserta didik berkewajiban memelihara kebersihan, keindahan, ketertiban, dan
keamanan lingkungan.
2. Peserta didik harus senantiasa:
a. Menjaga kebersihan diri, madrasah dan lingkungan.
b. Menjaga kesehatan
c. Berpenampilan wajar selayaknya pelajar:
1) Berkuku pendek dan tidak berkutek/inai
2) Berambut alami (tidak disemir maupun dicat)
3) Bersih dari tatto atau gambar lain dalam bentuk apa pun dan dari bahan
apa pun (misal dengan tinta, tipe ex, spidol dll.) baik permanen maupun
temporer. 4) Berwajah alami (bersih dari make up).
5) Jika diperlukan memakai lensa kontak, hanya diperkenankan yang
berwarna natural (tidak berwarna-warni).
6) Tanpa memakai perhiasan apa pun. 3. Peserta didik putra
a. Rambut dipotong pendek dan rapi (tidak menyentuh alis, daun telinga, kerah
belakang baju) tidak menggunakan gell, hair spray.
b. Model rambut wajar, tidak aneh-aneh (misal: berkuncir, berjambul, botak,
diskin dll).
c. Tidak menindik bagian tubuh mana pun.
4. Peserta didik putri
a. Bertindik hanya di telinga dengan sewajarnya, tidak pada bagian tubuh yang
lain (misal: di hidung, lidah atau di tempat lainnya).
b. Alis dibiarkan tumbuh alami (tidak dicukur).
c. Menjaga rambut selalu tertutup (tidak keluar/tidak terlihat).
D. Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)
1. KBM dilaksanakan sebagai berikut:
a. Senin – Rabu : pukul 07.00 – 15.00 WIB
b. Kamis : pukul 07.00 – 14.20 WIB
145
c. Jumat : pukul 07.00 – 11.30 WIB
(sesuai jadwal madrasah yang berlaku)
2. Sebelum KBM dimulai
a. Peserta didik sudah berada di dalam kelas dan mempersiapkan diri, ruang
kelas, dan peralatan yang diperlukan.
b. Kegiatan KBM dimulai dengan mengucap salam dan berdoa.
c. Jika dalam 5 (lima) menit, guru yang bersangkutan belum datang,
perwakilan peserta didik wajib melapor ke koordinator piket.
3. Saat KBM berlangsung, peserta didik:
a. Mengikuti proses KBM dengan tertib dan sungguh-sungguh.
b. Dapat meninggalkan KBM setelah mendapat izin dari guru.
c. Menempati bangku yang sudah ditentukan oleh guru/wali kelas.
d. Saat pergantian jam pelajaran, peserta didik tetap berada di dalam kelas,
jika dalam 5 (lima) menit, guru yang bersangkutan belum datang, perwakilan
peserta didik wajib melapor ke koordinator piket.
4. Saat jam istirahat, peserta didik :
a. Beristirahat sesuai dengan jadwal yang berlaku.
b. Harus memanfaatkan waktu istirahat dengan sebaik-baiknya.
c. Jajan hanya di kantin dalam madrasah.
d. Makan maupun minum sesuai dengan tuntunan Islam dan pada tempat
yang telah disediakan.
e. Memberi kesempatan peserta didik lain beristirahat dengan nyaman (tidak
memasuki kelas lain).
f. Menjaga batas-batas pergaulan antara putra dan putri.
g. Segera masuk ke kelas masing-masing ketika jam istirahat sudah selesai.
h. Menginformasikan kepada guru dengan segera jika terjadi hal-hal yang luar
biasa atau pelanggaran tata tertib.
E. KEGIATAN KOKURIKULER
1. Tugas dan Pekerjaan Rumah
a. Peserta didik harus menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan guru tepat
waktu.
b. Peserta didik harus mengerjakan PR (pekerjaan rumah) di rumah.
2. Ulangan
a. Peserta didik wajib mengikuti ulangan sesuai jadwal.
b. Peserta didik yang belum mengikuti ulangan karena sakit atau keperluan
mendesak lainnya memberitahukan kepada guru pengampu, selanjutnya
wajib mengikuti ulangan susulan.
3. Buku Data Prestasi Peserta Didik
a. Peserta didik wajib mengisi Buku Data Prestasi Peserta Didik dengan benar
dan jujur serta ditandatangani oleh orang tua/wali.
b. Peserta didik harus memerhatikan dan menaati petunjuk wali kelas dalam
pengisian Buku Prestasi Peserta Didik.
c. Peserta didik harus menyerahkan Buku Prestasi Peserta didik pada wali
kelasnya setiap minggu sekali setelah ditandatangani orang tua/wali murid.
146
4. Pelajaran Tambahan, Remedial, dan Pendalaman Materi
a. Peserta didik yang telah ditentukan untuk mengikuti belajar tambahan,
remedial dan pendalaman materi wajib mengikuti sesuai jadwal.
b. Melapor pada wali kelas atau pada guru pengampu jika karena satu dan lain
hal tidak dapat mengikuti pelajaran tambahan, remedial, maupun
pendalaman materi.
F. OSIS DAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER
1. Organisasi Siswa Intra Madrasah (OSIS)
Keanggotaan dan Kepengurusan OSIS
a. Semua peserta didik adalah anggota OSIS.
b. Masa keanggotaan OSIS berakhir ketika paserta didik tidak lagi bersekolah di
MTs Pembangunan.
c. Peserta didik kelas VIII berhak memilih dan dipilih untuk menjadi pengurus
harian OSIS.
d. Peserta didik kelas VII dan IX hanya memiliki hak memilih.
e. Masa bakti kepengurusan OSIS maksimal satu tahun.
f. Kepengurusan OSIS dipilih secara Langsung, Umum, Bebas dan Rahasia.
g. Peserta didik yang menjadi pengurus OSIS wajib melaksanakan tugas dan
kewajiban sesuai dengan jabatan dan bidangnya masing-masing.
h. Untuk melaksanakan tugas, pengurus OSIS dapat meninggalkan
pembelajaran dengan seizin wakasis/ pembina OSIS dan guru yang
mengajar.
i. Pengurus OSIS wajib mempertanggungjawabkan kepengurusannya pada
akhir masa jabatannya melalui Musyawarah Majelis Perwakilan Kelas.
2. Kegiatan Ekstrakurikuler
a. Peserta didik kelas VII dan kelas VIII wajib mengikuti minimal salah satu
kegiatan ekstrakurikuler dan maksimal 2 kegiatan ekstrakurikuler.
b. Peserta didik wajib mengikuti tes bakat minat dan jambore ekstrakurikuler.
c. Peserta didik wajib menaati peraturan kegiatan ekstrakurikuler yang
diikutinya.
G. KEGIATAN IBADAH
1. Habitual Curriculum (HC)
Pada hari-hari yang telah ditentukan, pembelajaran dimulai dengan kegiatan HC
yang terdiri dari:
a. Shalat Dhuha;
b. Tadarrus Al-Quran;
c. Kultum;
d. Materi hafalan-hafalan;
e. Lain-lain (dikelola oleh wali kelas).
2. Saat Pelaksanaan Shalat Zuhur dan Ashar Berjamaah, peserta didik:
a. Mengikuti shalat berjamaah (Zuhur dan Ashar) dengan khusyu dan tertib di
kelas masing-masing atau di masjid;
b. Untuk putri yang berhalangan shalat, tetap berada di kelas;
c. Menggunakan alas sajadah dan perlengkapan shalat lainnya (putri : mukena,
putera:peci)
d. Yang mendapat tugas (iqomat, imam, memimpin pembaca do’a, dll)
melaksanakannya dengan penuh tanggung jawab;
e. Dianjurkan melaksanakan shalat sunnah rawatib.
147
3. Saat Pelaksanaan Shalat Jumat, peserta didik putra:
a. Wajib melaksanakan shalat Jumat di masjid Madrasah Pembangunan UIN
atau yang ditentukan Madrasah;
b. Langsung menuju ke masjid Madrasah dengan membawa perlengkapan
shalat Jumat (peci, sajadah, dan HC/ Al-Quran) setelah bel dibunyikan;
c. Mengisi shaf depan terlebih dahulu dengan rapi dan melaksanakan shalat
sunnah tahiyatul masjid setelah tiba di masjid;
d. Melaksanakan shalat sunnah.
4. Saat Pelaksanaan Keputrian, peserta didik putri :
a. Wajib mengikuti kegiatan keputrian dan shalat Dzuhur berjamaah di
Madrasah;
b. Langsung menuju kelas yang telah ditentukan dengan membawa
perlengkapan ibadah (mukena, sajadah, dan HC/Al-Quran) setelah bel
dibunyikan;
c. Kelas yang terjadwal, melaksanakan tugasnya dengan penuh tanggung
jawab.
5. Administrasi
1. Membayarkan uang pendaftaran dan uang masuk peserta didik baru. 2. a. Peserta didik yang telah lunas seluruh pembayaran uang masuk peserta
didik baru namun mengundurkan diri sebelum hari pertama masuk madrasah, maka dikenakan pemotongan sebagai berikut; 1) Uang pangkal sebesar 50% 2) Uang seragam dan buku paket (Perlengkapan) 100%
b. Peserta didik baru dengan pembayaran uang masuk bertahap namun belum melunasi sampai dengan waktu yang telah ditentukan, maka dianggap mengundurkan diri dan dikenakan pemotongan sebagai berikut: 1) Uang pangkal sebesar 100% 2) Uang seragam dan buku paket (Perlengkapan) 100%
c. Mengundurkan diri pada hari pertama dan setelah hari pertama masuk
madrasah, seluruh biaya administrasi peserta didik baru tidak
dikembalikan.
3. Membayar uang SPP paling lambat tanggal 10 (sepuluh) setiap bulan.
4. Membayar uang kegiatan, uang penyelesaian studi (khusus peserta didik
kelas akhir), dan jenis keuangan lainnya sesuai dengan ketentuan yang
ditetapkan setiap tahun.
5. Keterlambatan atas pembayaran kewajiban keuangan peserta didik akan
dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
6. Larangan, Sanksi Dan Penghargaan
1. Keterlambatan
a. Untuk keterlambatan Peserta didik dinyatakan terlambat bila kedatangannya
setelah bel tanda pelajaran jam pertama dimulai sudah dibunyikan
(diberikan waktu toleransi 10 [sepuluh] menit).
b. Jika kehadirannya melewati batas waktu toleransi, peserta didik harus
melapor kepada guru piket dan diperbolehkan mengikuti kegiatan
pembelajaran dengan ketentuan:
1) Jika terlambat datang ke-1 sampai dengan ke-3 kali, guru piket merekap
keterlambatan, memberikan pengarahan, selanjutnya diperkenankan
148
mengikuti KBM dengan membawa surat izin yang akan diberikan kepada
guru di kelas.
2) Jika terlambat datang ke madrasah yang ke-4 kali dan seterusnya. guru
piket merekap keterlambatan, memberikan pengarahan selanjutnya
diperkenankan mengikuti KBM dengan membawa surat izin yang akan
diberikan kepada guru di kelas (mengikuti KBM di perpustakaan / ruang
BK / ruang guru) pada pelajaran ke-1 dan ke-2 jam pelajaran awal.
3) Penghitungan jumlah keterlambatan datang berlaku untuk 1 (satu)
semester.
4) Terlambat masuk berturut-turut selama 3 (tiga) hari atau lebih dengan
alasan apa pun akan mendapatkan sanksi peringatan melalui orang
tua/wali.
2. Ketidakhadiran
a. Peserta didik dinyatakan sakit dengan surat keterangan dokter atau
keterangan dari orang tua/wali.
b. Peserta didik dinyatakan izin jika ada keterangan dari orang tua/wali.
c. Peserta didik dinyatakan alpa jika tidak ada pemberitahuan resmi berupa
surat dari orang tua atau surat keterangan sakit.
d. Peserta didik yang sudah tiga kali alpa/tanpa keterangan akan diberikan surat
pemberitahuan (peringatan) kepada orang tua.
e. Ketidakhadiran peserta didik (alpa) yang melebihi 10% dari hari efektif belajar
satu tahun tidak memenuhi persyaratan untuk naik kelas.
3. Pelanggaran Larangan dan Sanksi
Setiap pelanggaran dikenai poin seperti dalam tabel berikut dan disertai tindakan.
JENIS PELANGGARAN / LARANGAN BOBOT
POIN MAX
A. KEHADIRAN
1. Tidak mengikuti proses KBM dan semua program/ kegiatan yang
telah ditentukan oleh madrasah, antara lain tidak
melaksanakan/mengikuti :
a. Upacara bendera
b. Kokurikuler (misal: praktikum, kunjungan perpustakaan,
remedial dll).
c. Ekstrakurikuler
d. Kegiatan lain yang ditentukan oleh madrasah (misal: PHBI,
PHBN, outing, dll)
2. Terlambat hadir dalam KBM/program kegiatan.
3. Meninggalkan KBM/ program kegiatan.
4. Melakukan kegiatan di madrasah melewati pukul 16.00 WIB
tanpa izin.
5
5
5
10
5
5
5
B. PAKAIAN SERAGAM
1. Ketentuan Umum
a. Mengenakan seragam yang tidak sesuai dengan ketentuan,
baik model maupun kelengkapannya.
2. Peserta Didik Putra
a. Tidak memakai ikat pinggang, atau memakai ikat pinggang
selain warna hitam/tidak sesuai ketentuan madrasah.
b. Tidak memakai kemeja putih lengan pendek dan tidak
dimasukkan ke dalam celana pada hari ditentukan
5
5
5
149
c. Panjang celana di atas mata kaki atau menyentuh lantai.
d. Lingkar bawah celana kurang dari 36 cm atau saat
disingsingkan sulit melampaui lutut
e. Tidak mengenakan topi saat mengikuti upacara.
3. Peserta Didik Putri
a. Tidak mengenakan kerudung/bergo madrasah warna putih
polos (menutupi dada).
b. Panjang rok tidak menutupi mata kaki & menyentuh lantai
c. Tidak mengenakan legging panjang warna hitam/gelap.
d. Tidak mengenakan mukena saat shalat.
5
5
5
5
5
5
5
4. Jadwal Pemakaian Seragam
a. Mengenakan seragam yang tidak sesuai dengan jadwal.
b. Mengenakan sepatu yang tidak sesuai dengan peraturan
madrasah.
5
5
C. KEBERSIHAN, KESEHATAN DAN CITRA DIRI (PENAMPILAN)
1. Peserta didik tidak memelihara keindahan, ketertiban, dan
keamanan lingkungan madrasah.
2. Peserta didik:
a. Tidak menjaga kebersihan diri, madrasah dan lingkungan.
b. Berpenampilan tidak selayaknya pelajar di antaranya:
1) Berkuku panjang dan/atau berkutek/inai
2) Berambut tidak alami (disemir maupun dicat)
3) Bertatto atau bergambar bentuk apa pun dan dari bahan
apa pun (misal dengan tinta, tipe ex, spidol dll.), baik
permanen maupun temporer.
4) Berwajah tidak alami (memakai make up).
5) Berlensa kontak yang berwarna mencolok (berwarna-
warni).
6) Memakai perhiasan dari berbagai bahan.
3. Peserta didik putra
a. Rambut tidak dipotong pendek, tidak rapi (menyentuh alis,
daun telinga, kerah belakang baju), menggunakan gell, hair
spray.
b. Model rambut tidak wajar, aneh-aneh (misal: berkuncir,
berjambul, botak, diskin dll).
c. Menindik bagian tubuh mana pun.
d. Memakai gelang, kalung, anting dan bando
4. Peserta didik putri
a. Bertindik dengan tidak sewajarnya, menindik pada bagian
tubuh yang lain (misal: di hidung, lidah atau di tempat
lainnya).
b. Alis tidak dibiarkan tumbuh alami (dicukur);
c. Tidak menjaga rambut selalu tertutup (rambut keluar/terlihat).
10
5
5
5
20
5
5
5
5
5
10
5
10
10
5
D. K B M
1. Sebelum dan saat KBM dimulai
a. Belum berada di dalam kelas saat proses KBM sudah dimulai
b. Memulai KBM tanpa berdoa (pada jam I).
c. Tidak melapor ke koordinator piket apabila terlambat 5
(sepuluh) menit.
5
5
5
150
2. Saat KBM berlangsung, peserta didik:
a. Tidak tertib dan sungguh-sungguh dalam mengikuti proses
KBM.
b. Tidak izin ketika meninggalkan KBM.
c. Makan, minum atau tidur.
d. Melakukan aktivitas yang tidak ada hubungannya dengan
proses KBM (misal: berteriak-teriak, berjalan-jalan dll.)
e. Tidak menempati meja kursi belajar yang sudah ditentukan
oleh guru/wali kelas.
f. Keluar masuk kelas saat pergantian jam pelajaran.
3. Saat Jam Istirahat
a. Tidak memanfaatkan waktu istirahat dengan sebaik-
baiknya.
b. Melakukan aktivitas yang melampaui batas (misal
berolahraga berlebihan sehingga terganggu mengikuti
proses KBM).
c. Jajan di luar kantin madrasah.
d. Makan maupun minum tidak sesuai dengan tuntunan Islam
dan bukan ditempatnya.
e. Mengganggu peserta didik kelas lain saat istirahat.
f. Tidak segera masuk kelas pada saat jam istirahat sudah
selesai.
g. Tidak melapor kepada guru saat mengetahui hal yang luar
biasa atau pelanggaran tata tertib.
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
E. KEGIATAN IBADAH
1. Tidak mengikuti Habitual curriculum (HC)
2. Tidak memakai sandal pada saat wudhu
3. Tidak beralas sajadah ketika ibadah di kelas
4. Tidak melaksanaan shalat Zuhur dan Ashar berjamaah sesuai
ketentuan
5. Tidak memakai peci (Laki-Laki)
6. Tidak mengikuti shalat Jumat
7. Tidak mengikuti keputrian (perempuan)
5
5
5
5
5
10
10
F. INFRASTRUKTUR
1. Mencoret-coret, menulis, menggambar, mengotori dinding kelas
atau bangunan madrasah (sarana prasarana madrasah).
2. Menyalahgunakan fungsi inventaris kelas maupun madrasah.
3. Merusak, menghilangkan inventaris kelas atau madrasah.
4. Mencuri fasilitas/inventaris kelas, madrasah atau milik orang lain
20
20
40
100
G. AKADEMIK
1. Mencontek
2. Meminta dan/atau memberikan kunci jawaban
3. Memperjualbelikan kunci jawaban
4. Membawa benda atau barang yang tidak terkait dengan KBM
5. Membawa Handphone/Smartphone (Multimedia)
20
30
40
15
10
H. HUBUNGAN ANTARA PESERTA DIDIK, PIMPINAN, GURU, DAN KARYAWAN
1. Menghina pribadi atau keluarga peserta didik
2. Memfitnah, menghasut, memprovokasi
3. Membentuk kelompok atau geng
4. Membawa kendaraan bermotor
5. Membuat kesaksian, keterangan palsu
6. Berbohong/tidak jujur
7. Bercanda berlebihan
8. Bersikap tidak islami (meniru sikap, gaya lawan jenis)
9. Memanggil orang lain bukan dengan panggilan namanya (nama
orang tua atau lainnya)
10. Melakukan pemalakan, penganiayaan, maupun tindakan
kekerasan
11. Berkelahi
12. Tawuran
13. Berdua-duaan dengan lawan jenis/khalwat
20
30
20
15
30
20
10
10
10
100
100
100
50
151
14. Pacaran / Asusila / Amoral
15. Mencemarkan nama baik madrasah, pimpinan, guru dan
karyawan
16. Memalsukan dokumen resmi
17. Mengancam pimpinan, guru, dan karyawan
18. Melawan pimpinan, guru, dan karyawan
100
100
100
100
100
I. KARTU, PSIKOTROPIKA, ZAT ADITIF,PORNOGRAFI, DAN SENJATA TAJAM
1. Membawa, menyimpan dan memainkan kartu remi, domino
dan yang sejenis.
20
2. Berjudi 75
3. Membawa, menyimpan, memberi/meminta rokok/vape 50
4. Merokok / ngevape ( rokok elektrik ) 75
5. Membawa, menyimpan atau mengedarkan miras, psikotropika
dan zat adiktif.
100
6. Menjual dan mengonsumsi miras, psikotropika dan zat adiktif. 100
7. Membawa atau menyimpan konten pornografi, dan kekerasan
dari berbagai media (cetak maupun elektronik)
100
8. Mengedarkan, menyaksikan, atau memperjualbelikan konten
pornografi, pornoaksi, dan kekerasan dari berbagai media
(cetak maupun elektronik)
100
9. Melakukan, merekam, maupun mengedarkan konten
pornografi, pornoaksi, dan kekerasan dari berbagai media
(cetak maupun elektronik)
100
10. Membawa/menyimpan maupun menggunakan senjata tajam,
senjata tumpul, atau senjata api
100
H. BOBOT PELANGGARAN, TINDAKAN MADRASAH DAN JENIS SANKSI
Tindakan dan sanksi umum atas pelanggaran berdasarkan akumulasi poin
sebagai berikut:
No.
Rentang
Poin Tindakan Madrasah Jenis Sanksi
1
1 s.d. 39
Memberi bimbingan dan
perhatian
Berkomunikasi dengan orang
tua/wali peserta didik (flexible)
Ditegur lisan
2
40 s.d. 60
Memberi bimbingan dan
perhatian
Memanggil dan berkomunikasi
dengan orang tua/wali peserta
didik
Ditegur tertulis
3
61 s.d. 80
Memberi bimbingan dan
perhatian
Memanggil dan berkomunikasi
dengan orang tua/wali peserta
didik
Skorsing maksimal
3 kali masa skors
(9 hari efektif)
4
81 s.d. 99
Memberi bimbingan dan
perhatian
Memanggil dan berkomunikasi
dengan orang tua/wali peserta
didik
Skorsing maksimal
10 kali masa skors
(30 hari efektif)
5
> 100
Memanggil dan berkomunikasi
dengan orang tua/wali peserta
didik
Dikembalikan
kepada orang tua/
wali (dikeluarkan
dari madrasah)
Keterangan:
152
- Peraturan poin H dan I, berlaku baik terjadi di lingkungan Madrasah Pembangunan atau di luar madrasah.
- Dalam rangka menegakkan ketertiban dan kedisiplinan peserta didik, maka madrasah berhak melakukan razia kepada seluruh peserta didik atau kepada sebagian peserta didik yang patut dicurigai melanggar tata tertib sekolah kapan pun jika diperlukan.
- Sekolah berhak menyita benda/barang-barang yang tidak ada hubungannya/ kaitannya dengan pelajaran/melanggar tata tertib sekolah.
- Jika diberikan surat pemanggilan orang tua dan tidak diindahkan maka dianggap peserta didik
mengundurkan diri.
I. PENGHARGAAN
1. Peserta didik diberikan penghargaan atas:
a. Prestasi belajar sebagai peserta didik teladan berupa bebas SPP selama
satu semester dan piagam penghargaan.
b. Prestasi ekstrakurikuler sebagai juara dalam lomba atau kegiatan lain,
berupa duplikat tropi dan piagam penghargaan.
c. Prestasi skor terbaik dalam pengisian data prestasi peserta didik berupa
hadiah dan piagam penghargaan.
d. Prestasi dalam menabung terajin dan terbanyak di madrasah berupa
voucer dari koperasi madrasah.
e. Prestasi lomba yang diadakan oleh OSIS berupa tropi dan/atau piagam
penghargaan.
f. Prestasi belajar sebagai juara Ujian Madrasah dan Ujian Nasional bagi
peserta didik kelas akhir berupa piala At-Tanmiyah.
g. Kehadiran 100% dan tidak pernah terlambat berupa piagam
penghargaan.
2. Peserta didik diberikan penghargaan karena ikut serta dalam kegiatan
tertentu sebagai utusan atau delegasi madrasah.
3. Peserta didik diberi kesempatan untuk memperbaiki diri dan mengurangi
akumulasi poin pelanggaran dengan melakukan kegiatan positif seperti:
No. Kegiatan Poin maksimal
1 Menunjukkan prestasi akademik dan ekstrakurikuler
1.1 Peringkat I di kelas 20
1.2 Peringkat II di kelas 15
1.3 Peringkat III di kelas 10
1.4 Bintang pelajar/Peserta didik teladan 40
1.5 Juara I lomba yang diselenggarakan institusi atau setingkat
kecamatan 25
1.6 Juara II lomba yang diselenggarakan institusi atau setingkat
kecamatan 20
1.7 Juara III lomba yang diselenggarakan institusi atau setingkat
kecamatan 15
1.8 Juara IV atau lebih rendah pada lomba yang diselenggarakan
institusi atau setingkat kecamatan 10
1.9 Juara I lomba setingkat kabupaten/kota 35
1.10 Juara II lomba setingkat kabupaten/kota 30
1.11 Juara III lomba setingkat kabupaten/kota 25
153
1.12 Juara IV lomba setingkat kabupaten/kota 20
1.13 Juara I lomba setingkat provinsi 45
1.14 Juara II lomba setingkat provinsi 40
1.15 Juara III lomba setingkat provinsi 35
1.16 Juara IV lomba setingkat provinsi 30
1.17 Juara I lomba setingkat nasional 60
1.18 Juara II lomba setingkat nasional 55
1.19 Juara III lomba setingkat nasional 50
1.20 Juara IV lomba setingkat nasional 45
1.21 Juara I lomba setingkat internasional 80
1.22 Juara II lomba setingkat internasional 75
1.23 Juara III lomba setingkat internasional 70
1.24 Juara IV lomba setingkat internasional 60
2 Berperan positif dalam masyarakat (disertai bukti pendukung)
2.1 Menjadi pengurus organisasi remaja 10
2.1 Melakukan kegiatan sosial 10
3 Self Development/Pengembangan Diri
3.1 Setoran hafalan 10 ayat selain tuntutan ujian praktek dan
tahfidz 5
3.2 Kegiatan positif life skill lain secara kontinyu (misal mengikuti
kursus klub olahraga, kesenian, memasak dll) disertai bukti
pendukung
5
4 Peduli terhadap Lingkungan Madrasah
4.1 Membersihkan halaman, ruangan/lantai madrasah 5
4.2 Membersihkan satu ruang WC/toilet 5
4.3 Melakukan penghijauan madrasah 5
Akumulasi poin terhitung sejak awal kelas VII sampai dengan akhir kelas IX
J. LAIN - LAIN
Hal-hal lain yang belum diatur dalam tata tertib ini dan
dipandang perlu untuk kemajuan Madrasah Tsanawiyah, akan diatur dan ditetapkan
kemudian.
BAB V
PERPUSTAKAAN DAN LABORATORIUM
A. PERPUSTAKAAN
1. Fungsi
Perpustakaan Madrasah Pembangunan UIN Jakarta adalah salah satu unit
pelaksana teknis sumber belajar bagi peserta didik, guru dan karyawan.Untuk
itu,perpustakaan mempunyai peranan yang sangat penting dalam:
a) Membantu menyediakan bahan/sumber belajar baik berupa buku, majalah, koran, audio visual,internet dan fasilitas lain.
b) Menumbuhkan dan mengembangkan kecintaan peserta didik terhadap bacaan
c) Memperkaya pengalaman belajar peserta didik-siswi.
d) Menanamkan kebiasaan belajar mandiri.
e) Melatih peserta didik kearah tanggung jawab.
f) Meperlancar peserta didik dalam menyelesaikan tugas-tugas sekolah.
g) Membantu guru-guru menemukan sumber pengajaran.
h) Membantu peserta didik, guru, dan karyawan dalam mengikuti perkembangan informasi dan ilmu pengetahuan.
2. Koleksi Perpustakaan
Koleksi Perpustakaan Madrasah Pembangunan terdiri atas:
154
a) Bahan pustaka berupa buku:
1) Buku-buku dari berbagai disiplin ilmu.
2) Bacaan (cerpen, novel, majalah, surat kabar).
b) Bahan pustaka berupa non buku:
1) Film (Video/VCD)
2) Kaset
3) Peta
4) Globe
5) Internet
3. Cara Meminjam Bahan Pustaka
a) Peminjam mencari sendiri bahan pustaka di rak atau melalui katalog online.
b) Peminjam menunjukkan kartu anggota perpustakaan MP UIN Jakarta yang
masih berlaku.
c) Peminjam menyerahkan bahan pustaka dan kartu anggota kepada petugas
untuk diperiksa dan dicap tanggal peminjaman dan pengembalian.
d) Setiap anggota berhak meminjam buku sebanyak dua buah buku satu minggu.
e) Apabila belum satu minggu buku yang dipinjam dikembalikan, maka
diperbolehkan untuk meminjam buku yang lain.
4. Cara Mengembalikan Bahan Pustaka
a) Bahan pustaka yang sudah selesai dipinjam harus dikembalikan yaitu dengan
cara diserahkan kepada petugas perpustakaan untuk dicatat tanggal
kembalinya.
b) Bahan pustaka yang selesai dibaca dikembalikan pada tempat/rak semula.
5. Tata Tertib Perpustakaan
a) Setiap anggota perpustakaan, baik peserta didik, guru dan karyawan hanya
dapat meminjam 2 judul buku.
b) Untuk pengunjung umum, diperbolehkan meminjam dengan menununjukkan
dan meninggalkan foto copy identitas berupa KTP/SIM atau identitas lainnya
sebagai jaminan.
c) Kartu keanggotaan berlaku bagi pemiliknya dan tidak dapat dipinjamkan.
d) Peminjaman maksimal 2 buah buku dengan masa peminjaman paling lama 1
minggu (7 hari kerja).
e) Peminjam tidak dibenarkan membaca buku referensi di luar ruang
perpustakaan.
f) Bagi peminjam yang terlambat mengembalikan buku, dikenakan biaya
keterlambatan sebesar Rp 300,00 (tiga ratus rupiah) per-buku per-hari.
g) Peminjam yang merusakkan bahan pustaka dengan kategori kerusakan
ringanharus memperbaiki.
h) Peminjam yang merusakkan bahan pustaka dengan kategori rusak berat atau
menghilangkan bahan pustaka, harus mengganti dengan bahan pustaka
sejenis atau dengan uang seharga bahan pustaka yang rusak atau hilang.
155
i) Peminjam yang terlambat mengembalikan buku selama empat kali masa
peminjaman (1 bulan), setelah diberikan teguran/peringatan dikeluarkan dari
keanggotaan dan dicabut hak-haknya sebagai anggota.
j) Bila kartu anggota hilang, segeramelapor kepada petugas sirkulasiuntuk
dibuatkan kartu baru dan dikenakan biaya penggantian sebesar Rp 10.000,00
(sepuluh ribu rupiah).
k) Masa berlaku kartu keanggotaan adalah selama menjadi peserta didik
Madrasah Pembangunan UIN Jakarta.
l) Tidak dibenarkan membawa tas atau barang lainnyake perpustakaan dan harus
dititipkan di tempat yang disediakan.
m) Tidak diperbolehkan makan dan minum di perpustakaan.
n) Pengunjung hanya boleh menggunakan fasilitas perpustakaan sebagaimana
mestinya.
6. Jam Berkunjung Perpustakaan
Perpustakaan Madrasah Pembangunan UIN Jakarta dibuka untuk umum
dan anggota, Senin – Kamis pukul 07.00–14.30 WIB dan Jum’at pukul 07.00 –
13.00 WIB.
B. LABORATORIUM
1. Kedudukan dan Fungsi
Merupakan unit pelaksana teknis di bidang laboratorium yang berada di
bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur. Dalam melaksanakan
tugasnya dipimpin oleh seorang Kepala yang membawahi sekelompok laboran.
Laboratorium bertugas melaksanakan layanan penun-jang pelaksanaan
pendidikan dan pengajaran keagamaan, bahasa, serta ilmu pengetahuan dan
teknologi.
2. Laboratorium Yang Dimiliki
Madrasah Pembangunan UIN Jakarta memiliki beberapa laboratorium, yaitu:
a. Laboratorium Agama
Laboratorium Agama dilengkapi dengan:
1) Petugas khusus
2) Pendingin ruang (fan/AC)
3) Sound system
4) LCD Projector
5) DVD pendukung pembelajaran
6) Perlengkapan shalat
7) Perlengkapan tahsin Al-Quran
8) Perlengkapan manasik haji
9) Perlengkapan pengurusan jenazah
10) Perlengkapan penyembelihan hewan qurban
11) Perlengkapan kegiatan Peringatan Hari Besar Islam
12) Dll
156
b. Laboratorium MIPA
Laboratorium MIPA dilengkapi dengan:
1) Petugas khusus
2) Pendingin ruang
3) Sound sytem
4) LCD Projector
5) DVD pendukung pembelajaran
6) Buku-buku pendukung praktik/pembelajaran
7) Beranekaragam model alat peraga (torso manusia dan binatang)
8) Peralatan observasi dan penelitian
9) Peralatan optic
10) Bermacam-macam kit
11) Aquarium besar
12) Peralatan uji golongan darah
13) Fortofolio karya-karya siswa
14) Beraneka ragam jenis ikan hias
15) Tanaman Tabulampot
16) Dll
c. Laboratorium Komputer
Laboratorium Komputer dilengkapi dengan:
1) Petugas khusus
2) Pendingin ruang
3) Sound system
4) Active board classroom
5) LCD projector
6) DVD pendukung pembelajaran
7) Buku-buku pendukung praktik/pembelajaran
8) Wearnes server
9) Computer set (CPU, monitor, keyboard,headset, server guru dan siswa)
10) N Komputing
11) Robot miniatur industri
12) Lemari fortofolio karya peserta didik
13) dll
d. Laboratorium Bahasa
Laboratorium Bahasa dilengkapi dengan:
1) Petugas khusus
2) Pendingin ruang
3) Sound system
4) LCD projector
5) DVD pendukung pembelajaran
6) Buku-buku pendukung praktik/pembelajaran
7) Komputer set (PC, monitor, headset dan microphone, server, PC conector)
8) Student amplifier
9) Dll
157
e. Taman Biologi
Taman Biologi dilengkapi dengan:
1) Petugas khusus
2) Peralatan tanam
3) Media tanam (pot)
4) Pupuk
5) Aneka ragam jenis tanaman (obat dan hias)
6) Kolam dengan ikan hias
7) Tanaman Tabulampot
8) Dll
f. Taman Burung
Taman Burung dilengkapi dengan:
1) Petugas khusus
2) Sangkar burung berukuran 5m x 8m
3) Aneka ragam jenis burung
4) Papan nama dan profil burung
5) Kolam ikan dengan air mancur
6) Pakan dan tempat makanan burung
7) Dll
g. Tabungan Amal Shaleh (TAS)
Tabungan Amal shaleh (TAS) adalah suatu unit yang
menangani pengumpulan uang dan barang soial yang diperoleh dari infaq
peserta didik, guru, karyawan, dan orang tua murid. Adapun dana tersebut
digunakan untuk:
1) Beasiswa anak asuh (SD s.d SMA) setiap semester
2) Santunan anak yatim dan dhuafa (Menjelang Idul Fitri dan Muharram)
3) Santunan untuk korban musibah bencana alam
4) Bantuan pembangunan/renovasi sarana ibadah
5) Bantuan biaya haji Ta’awun (guru dan karyaman Madrasah)
3. Tata Tertib Penggunaan Laboratorium
a. Sebelum menggunakan laboaratorium harus melakukan konfirmasi
penjadwalan kepada petugas laboratorium terlebih dahulu.
b. Memasuki ruang laboratorium harus didampingi oleh guru atau seizin petugas
laboratorium.
c. Memasuki ruangan dengan tertib dan teratur.
d. Menjaga kenyamanan proses pembelajaran dengan tidak mengganggu peserta
didik lain.
158
e. Menggunakan peralatan dan fasilitas laboratorium dengan baik sesuai dengan
petunjuk.
f. Tidak dibenarkan menggunakan atau mengoperasikan peralatan laboratorium
untuk kegiatan yang tidak ada kaitannya dengan KBM atau tanpa seizin guru.
g. Tidak dibenarkan makan atau minum di dalam ruang laboratorium.
h. Tidak dibenarkan membawa dan/atau memindahkan barang-barang atau
peralatan laboratorium tanpa seizin petugas laboratorium.
i. Segera malaporkan kepada guru atau petugas laboratorium jika ada peralatan
yang tidak berfungsi atau tidak dapat digunakan atau rusak.
j Jika terjadi kerusakan peralatan akibat kelalaian atau unsur kesengajaan maka
yang bersangkutan harus mengganti barang/alat yang rusak.
k. Merapikan kembali peralatan setelah digunakan seperti pada saat sebelum
digunakan.
l. Menjaga kebersihan ruang laboratorium.
159
BAB VI
KOMITE MADRASAH
A. TUJUAN
Komite Madrasah bertujuan untuk:
1. Mewadahi, menyalurkan aspirasi dan prakarsa masyarakat dalam
melahirkan kebijakan operasional dan program pendidikan Madrasah
Pembangunan UIN Jakarta. Mening-katkan tanggung jawab dan peranserta
masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan.
2. Meningkatkan partisipasi stakeholders pendidikan pada tingkat sekolah
untuk turut serta merumuskan, menetapkan, dan memonitor pelaksanaan
kebijakan sekolah dan pertanggung-jawaban yang terfokus pada kualitas
pelayanan terhadap peserta didik secara proporsional dan terbuka.
3. Menciptakan kondisi transparan, akuntabel dan demokratis dalam
penyelenggraan dan pelayanan pendidikan yang bermutu.
B. TUGAS POKOK
Tugas Pokok Komite Madrasah:
1. Pemberi pertimbangan (advisor agency) dalam penentuan dan
pelaksanaan kebijakan pendidikan.
2. Pendukung (supporting agency) dalam hal pendanaan, pemikiran,
tenaga dan penyelenggaraan pendidikan.
3. Pengontrol (controlling agency) dalam rangka transparansi dan
akuntabilitas penyelenggaraan dan keluaran pendidikan
4. Bersama-sama sekolah merumuskan dan menetapkan visi dan misi,
menyusun standar pembelajaran, menyusun rencana strategis pengembangan
sekolah, menyusun dan menetapkan rencana program tahunan, serta
mengembang-kan potensi kearah prestasi unggulan.
5. Membahas dan turut menetapkan pemberian tambahan kesejahteraan.
6. Menghimpun, menggali, dan mengelola sumber dana dan kontribusi
lainnya baik materil maupun non materil dari masyarakat.
C. FUNGSI
Komite Madrasah berfungsi sebagai:
1. Memberikan respon terhadap kurikulum yang dikembangkan baik
berstandar lokal, nasional maupun internasional.
160
2. Memberikan motivasi dan penghargaan serta otonomi profesional
kepada tenaga pendidik dan kependidikan.
3. Memantau kualitas pelayanan dan hasil pendidikan di sekolah.
4. Pemberi masukan, pertimbangan dan rekomendasi kepada madrasah
mengenai:
a. Kebijakan dan program pendidikan.
b. Rencana anggaran dan pendapatan belanja madrasah.
c. Kriteria kerja madrasah.
d. Kriteria tenaga pendidik dan kependidikan madrasah.
e. Kriteria fasilitas pendidikan
f. Hal-hal lain yang terkait dengan pendidikan.
5. Pendorong partisipasi orang tua peserta didik dan masyarakat dalam
meningkatkan mutu madrasah.
6. Mengkaji laporan pertanggung jawaban program.
7. Menyampaikan usul atau rekomendasi kepada pemda untuk
meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan.
D. SUSUNAN PENGURUS KOMITE MADRASAH
Ketua Umum : drg. Silvia Wahyuni
Koordinator TK : Riana Wijayanti
Koordinator MI : Hakimah Zakaria
Koordinator MTs : Dini Darmawati
Hadipranowo
Koordinator MA : Meita Anggraini
Sekretaris : M. Agung Sya’ban, SE.
Wakil Sekretaris : Vera Lestari
Bendahara : Dewi Kania
161
Wakil Bendahara : Tita Parlina
Ketua Majlis Ta’lim -
Darur Rahmah : Yoes Rusmaeni
1. Komisi Akademik
Anggota : 1. Dr. Suwendi
( MA )
2. Ismi Hadriati
( MA )
3. Dr. Yayah Nurmalia, MA
( MTs )
4. Widya Asman
( MTs)
5. Sophia Syakur ( MTs )
6. Dewi Sartika ( MI )
7. Muslimahaida ( MI )
8. Avrilia Sekar Bumi Setiawati ( MI )
2. Komisi Sarana dan Prasarana
Anggota : 1. Henny Hermawan ( MA )
2. Dwita Nursetia ( MA )
3. Evi Yumianti ( MTs )
4. Aan Kartini ( MTs )
5. Galuh Indriyani ( MI )
6. Laksmi Dewi Wulandari ( MI )
7. dr. Hj. Yeni Hastuti, MARS ( MI )
8. Fenny Amdayani ( MI )
3. Komisi Dana
Anggota : 1. Vita M. Damayanti ( MI )
2. Fitri Novia Sari ( MI )
3. Susanty Ekkareny ( MI )
4. Airin Kartika ( MI )
5. Asnah Sunarti ( MTs )
162
6. Sofie Mulya Dewi ( MTs )
7. Sri Wahyuningsih ( MTs )
5. Komisi Humas dan Kelembagaan
Anggota : 1. Inka Almukaromah ( MI )
2. Elysa Mauldin ( MI )
3. Hj. Himatul Laily W, SH. M.Pd. ( MI )
4. Erita A.S Napitu ( MTs )
5. Enita Sofnia Ramli ( MTs )
6. Yanny R. Tirtaatmadja ( MTs )
7. Andini Setyawati ( MTs )
163
BAB IX
ANTAR JEMPUT
Antar jemput Madrasah Pembangunan UIN Jakarta dikelola oleh Koperasi
Madrasah. Pengawasan dilakukan oleh manajemen Madrasah Pembangunan UIN
Jakarta bekerja sama dengan Pengurus Koperasi.
Dalam menjaga keamanan dan kenyaman pelanggan antar jemput, ditetapkan
tata tertib pelanggan sebagai berikut:
A. KEWAJIBAN
1. Mendaftarkan diri dan mengisi formulir yang telah disediakan oleh
Madrasah Pembangunan UIN Jakarta.
2. Bersedia ditempatkan pada kendaraan yang telah ditunjuk oleh pengurus
antar jemput Madrasah Pembangunan UIN Jakarta.
3. Sudah siap dijemput/diantar pada waktu dan tempat yang telah
ditentukan.
4. Penumpang antar jemput hanya pelanggan yang terdaftar, tidak termasuk
pengantar.
5. Apabila pelanggan berhalangan, orangtua/wali peserta didik agar
memberitahukan kepada pengemudi antar jemput.
6. Jam berangkat/pulang disesuaikan dengan jam masuk Madrasah
Pembangunan UIN dan lokasi masing-masing pelanggan.
7. Membayar uang antar jemput selama 12 (dua belas) bulan penuh dengan
tidak memperhitungkan hari-hari libur dalam tiap-tiap bulan di MP UIN
Jakarta.
8. Bersedia membayar uang antar jemput di muka selambat-lambatnya
tanggal 10 setiap bulan, ke Koperasi Madrasah Pembangunan UIN
Jakarta.
9. Untuk acara-acara tertentu di luar jam terjadwal (intrakurikuler),
dikenakan biaya tambahan sebesar 25%.
10. Pelanggan yang bermaksud pindah kendaraan atau mengundurkan diri,
terlebih dahulu harus mengajukan permohonan kepada pengurus antar
jemput Madrasah Pembangunan UIN Jakarta.
11. Menjaga keamanan dan ketertiban kendaraan antar jemput.
12. Menjaga ketertiban dan kesopanan berlalu lintas
164
B. H A K
1.Mendapatkan pelayanan yang baik
2.Menyampaikan usul, saran dan keluhan secara lisan atau tertulis kepada
pengurus antar jemput.
C. SANKSI
1.Peringatan lisan
2.Peringatan tertulis
3.Pemutusan hubungan/tidak dilayani sebagai pelanggan antar jemput
Madrasah Pembangunan UIN Jakarta.
D. LAIN-LAIN
Hal-hal yang belum termasuk dalam tata tertib ini dan dipandang perlu, akan
diatur kemudian berdasarkan rapat pimpinan.
165
Catatan
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
166
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
Catatan
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
167
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
168
Gambar 1: Gerbang Masuk MP UIN
Gambar 5: Kantin MP
Gambar 2: Gerbang Masuk MP UIN Jkt
Gambar 3Perpustakaan MP
Gambar 4: Lapangan Upacara MP
169
top related