PENGARUH MENONTON SINETRON - Perpustakaan Pusatlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/112/jtptiain-gdl... · Artinya semakin tinggi tingkat keaktifan menonton sinetron Pesantren
Post on 19-Mar-2019
230 Views
Preview:
Transcript
i
PENGARUH MENONTON SINETRON
PESANTREN & ROCK’N ROLL DI SCTV
TERHADAP PERILAKU KEAGAMAAN
REMAJA DI DESA PANJUNAN KECAMATAN
KOTA KABUPATEN KUDUS
SKRIPSI
Untuk memenuhi sebagai persyaratan
mencapai derajat Sarjana Sosial Islam (S.Sos I)
Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI)
Ina Roheti Linawati
61211002
FAKULTAS DAKWAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) WALISONGO
SEMARANG
2011
ii
NOTA PEMBIMBING
Lamp : 5 (eksemplar)
Hal : Persetujuan Naskah Skripsi
Kepada Yth.
Bapak Dekan Fakultas Dakwah
IAIN Walisongo
di Semarang
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Setelah membaca, mengadakan koreksi dan perbaikan sebagaimana
mestinya, maka kami menyatakan bahwa naskah skripsi saudari :
Nama : Ina Roheti Linawati
NIM : 61211002
Fak. / Jurusan : Dakwah / KPI
Judul Skripsi : PENGARUH MENONTON SINETRON PESANTREN
& ROCK’N ROLL DI SCTV TERHADAP PERILAKU
KEAGAMAAN REMAJA DI DESA PANJUNAN
KECAMATAN KOTA KABUPATEN KUDUS
Dengan ini telah saya setujui dan mohon agar segera diujikan. Demikian
atas perhatiannya saya ucapkan terimakasih.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Semarang, 6 Desember 2011
Pembimbing I, Pembimbing II,
Bid.Substansi Materi Bid.Metodologi dan Tatatulis
Drs. H. Ahmad Hakim, MA.Ph.D. Dra. Hj. Umul Baroroh, M.Ag.
NIP. 19600103 198803 1 002 NIP. 19660508 199101 2 001
ii
iii
PENGESAHAN
SKRIPSI
PENGARUH MENONTON SINETRON PESANTREN & ROCK’N ROLL
DI SCTV TERHADAP PERILAKU KEAGAMAAN REMAJA DI DESA
PANJUNAN KECAMATAN KOTA KABUPATEN KUDUS
Disusun oleh
INA ROHETI LINAWATI
61211002
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji
pada tanggal 21 Desember 2011
dan dinyatakan telah lulus memenuhi syarat
Susunan Dewan Penguji
Ketua Dewan Penguji/ Sekertarias Dewan Penguji/
Dekan Pembimbing
Dr.H. Muhammad Sulthon, M.Ag. Dra.Hj. Umul Baroroh, M.Ag.
NIP. 19620827 199203 1 001 NIP. 19660508 199101 2 001
Penguji I Penguji II
Dra.Hj. Amelia Rahmi, M.Pd. H.M. Alfandi, M.Ag.
NIP. 19660209 199303 2 003 NIP. 19710830 199703 1 003
Pembimbing I Pembimbing II
Drs. H. Ahmad Hakim, MA.Ph.D. Dra. Hj. Umul Baroroh, M.Ag.
NIP. 19600103 198803 1 002 NIP. 19660508 199101 2 001
iii
iv
MOTTO
ولتكه منكم أمة يدعىن إلى الخير ويأمرون ببلمعروف وينهىن عه
المنكر وأولـئك هم المفلحىن
Artinya:
Dan hendaklah ada diantara kamu, satu golongan yang mengajak
(manusia) kepada kebaikan, dan menyuruh mereka melakukan yang
baik. Dan mencegah mereka dari perbuatan munkar dan mereka
itulah orang-orang yang berhasil (Ali Imron: 104).
iv
v
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan untuk :
Suamiku tercinta M. Fahrul Ansori
Ayah bundaku tercinta H. Parjo dan Hj. Siti Insiyah
Mertuaku tercinta Bp. Jumain dan Ibu Munikhatun
Adik-Adikku tercinta Oktavian Dwi Nugroho, Lutfi Azizul Khuluq, M. Rizki
Firmansyah dan Heni Maulida Indriya Syamsi
Sahabat-sahabatku C_A, Evi Muriana Wati dan Zulia Nur Hidayah
Segenap teman dan sahabat yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu
Almamaterku IAIN Walisongo Semarang yang telah mendidikku dengan
iman dan ilmu.
v
vi
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil karya saya
sendiri dan di dalamya tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk
memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi di lembaga pendidikan
lainnya. Pengetahuan yang diperoleh dari hasil penerbitan maupun yang belum
atau tidak diterbitkan, sumbernya dijelaskan di dalam tulisan dan daftar pustaka.
Semarang, 6 Desember 2011
Ina Roheti Linawati
NIM : 61211002
vi
vii
ABSTRAK
Judul penelitian ini adalah Pengaruh Menonton Sinetron Pesantren &
Rock’N Roll di SCTV terhadap perilaku keagamaan remaja di Desa Panjunan
Kecamatan Kota Kabupaten Kudus. Tujuan Penelitian ini adalah untuk
mengetahui adakah pengaruh menonton Sinetron Pesantren & Rock’N Roll di
SCTV terhadap perilaku keagamaan remaja di Desa Panjunan Kecamatan Kota
Kabupaten Kudus. Dalam penelitian kali ini penulis menggunakan metode survei.
Untuk memperoleh data dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode
angket atau kuesioner. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, yang
menekankan pada data-data angka yang diolah dengan metode statistik,
sedangkan teknik analisisnya penulis menggunakan analisis pendahuluan, analisis
uji hipotesis dan analisis lanjut. Dalam hal ini yang digunakan untuk menguji
hipotesis adalah rumus regresi dengan skala skor kasar satu prediktor yang
menggunakan penghitungan manual yang hasilnya disamakan dengan
menggunakan program SPSS.
Berdasarkan angket yang terkumpul pada penulis, bahwa menonton
sinetron Pesantren & Rock’N Roll di SCTV berpengaruh terhadap perilaku
keagaman remaja di Desa Panjunan Kecamatan Kota Kabupaten Kudus
menunjukkan pengaruh yang positif.
Dari hasil perhitungan dengan menggunakan analisis regresi dengan skor
kasar diperoleh sebuah hasil pada taraf signifikan 5% dengan jumlah responden
sebanyak 100 orang, besar ttable adalah 1,987, sedangkan thitung yang diperoleh dari
hasil analisis sebesar 2,774. Dengan demikian thitung > ttable (2,774 > 1,987), ini
berarti menunjukkan bahwa menonton sinetron Pesantren & Rock’N Roll di
SCTV berpengaruh terhadap perilaku keagamaan remaja di Desa Panjunan
Kecamatan Kota Kabupaten Kudus. Pada taraf 1% dengan jumlah responden 100
orang, besar ttable adalah 2,633, sedangkan thitung yang diperoleh dari hasil analisis
adalah 2,774. Dengan demikian thitung > ttable (2,774 > 2,633). Ini berarti menonton
sinetron Pesantren & Rock’N Roll di SCTV berpengaruh terhadap perilaku
keagamaan remaja di Desa Panjunan Kecamatan Kota Kabupaten Kudus.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa berdasarkan dua tingkat
signifikan 5% dan 1% yang penulis temukan, hipotesis kerja (Ha) diterima dan
hipotesis nihil (Ho) ditolak. Dengan kata lain hipotesis yang penulis ajukan bahwa
menonton sinetron Pesantren & Rock’N Roll di SCTV berpengaruh terhadap
perilaku keagamaan remaja di Desa Panjunan Kecamatan Kota Kabupaten Kudus.
Artinya semakin tinggi tingkat keaktifan menonton sinetron Pesantren & Rock’N
Roll di SCTV, maka semakin baik pula perilaku keagamaan remaja di Desa
Panjunan Kecamatan Kota Kabupaten Kudus.
vii
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya dan
hanya dengan petunjuk-Nya lah penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Shalawat serta salam tidak lupa penulis haturkan kepada junjungan kita
Nabi Muhammad SAW yang telah mencerahkan kehidupan manusia dari alam
kegelapan sampai ke alam yang terang benderang yang kita rasakan seperti
sekarang ini.
Syukur Alhamdulillah, dengan penuh perjuangan penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini. Bagi penulis skripsi merupakan suatu tugas yang tidak
ringan, karena banyak sekali hambatan-hambatan yang menghadang dalam proses
penulisan skripsi ini, dikarenakan keterbatasan kemampuan penulis sendiri.
Kalaupun skripsi ini dapat terselesaikan, karena tidak luput dari jasa banyak pihak
yang membantu penulisan dalam skripsi ini.
Oleh karena itu melalui skripsi ini, penulis menyampaikan ucapan terima
kasih yang tak terhingga kepada :
1. Bapak Prof.Dr.H. Muhibbin, M.Ag, selaku Rektor IAIN Walisonggo
Semarang.
2. Bapak Dr.H. Muhammad Sulthon, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Dakwah
IAIN Walisongo Semarang.
3. Bapak H.M. Alfandi, M.Ag, selaku Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran
Islam.
viii
ix
4. Bapak Drs.H. Ahmad Hakim, MA.Ph.D, selaku wali study sekaligus
pembimbing I yang telah memberikan kemudahan, masukan, kritik bahkan
petuah-petuah bijak selama proses bimbingan.
5. Ibu Dra.Hj. Umul Baroroh, M.Ag, selaku pembimbing II yang bersedia
meluangkan waktu dan memberikan sumbang saran kepada penulis di tengah
kesibukannya dan aktifitas yang padat.
6. Bapak dan Ibu dosen beserta staf karyawan di tingkat civitas akademik
Fakultas Dakwah IAIN Walisongo Semarang, yang telah membantu
kelancaran penulisan skripsi ini.
7. Bapak kepala dan karyawan / karyawati perpustakaan IAIN Walisongo
Semarang dan perpustakaan Fakultas Dakwah IAIN Walisongo Semarang.
Atas jasa-jasa mereka, penulis hanya bisa memohon do’a semoga amal
mereka mendapatkan balasan yang sesuai dari Allah SWT.
Akhirnya penulis berdo’a semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi siapa
saja yang membaca terutama bagi civitas akademik IAIN Walisongo Semarang.
Semarang, 6 Desember 2011
Penulis
Ina Roheti Linawati
61211002
ix
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………… i
PERSETUJUAN PEMBIMBING……………………………………….. ii
PENGESAHAN…………………………………………………………… iii
HALAMAN MOTTO…………………………………………………….. iv
HALAMAN PERSEMBAHAN………………………………………….. v
HALAMAN PERNYATAAN…………………………………………….. vi
ABSTRAKSI………………………………………………………………. vii
KATA PENGANTAR…………………………………………………….. viii
DAFTAR ISI………………………………………………………………. x
DAFTAR TABEL………………………………………………………… xiv
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………… xv
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………… xvi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang…………………………………………. 1
1.2 Rumusan Masalah……………………………………… 10
1.3 Tujuan dan Manfaat Hasil Penelitian…………............... 10
1.3.1 Tujuan Penelitian………………………………. 10
1.3.2 Manfaat Penelitian………………………........... 10
1.4 Tinjauan Pustaka……………………………………….. 11
1.5 Sistematika Penulisan Skripsi………………………….. 15
x
xi
BAB II MENONTON SINETRON TELEVISI DAN
PENGARUHNYA TERHADAP PERILAKU
KEAGAMAAN REMAJA
2.1 Menonton Sinetron Televisi dan Pengaruhnya Terhadap
Penonton……………………………………………….. 17
2.1.1 Pengertian Menonton………………………....... 17
2.1.2 Pengertian Sinetron…………………………….. 18
2.1.3 Pengertian Televisi……………………............... 19
2.1.4 Pengaruh Televisi Terhadap Penonton…………. 19
2.2 Perilaku Keagamaan Remaja…………………………... 20
2.2.1 Pengertian Remaja…………………………....... 20
2.2.2 Masalah yang Dihadapi Remaja………………... 21
2.2.3 Perilaku Keagamaan pada Remaja……………... 23
2.2.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku
Keagamaan……………………………............. 26
2.3 Pengaruh Menonton Sinetron Televisi Terhadap
Perilaku Kagamaan Remaja………................................. 30
2.4 Hipotesis…………….………………………………….. 32
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis dan Metode Penelitian……………………………. 33
3.1.1 Jenis Penelitian………………………………..... 33
3.1.2 Metode Penelitian ……….……………............... 33
3.2 Definisi Konseptual dan Operasional……….………….. 34
xi
xii
3.2.1 Variabel Independen…………………………… 34
3.2.2 Variabel Dependen………………………........... 35
3.3 Sumber dan Jenis Data…………………………………. 37
3.3.1 Sumber Data……………………………………. 37
3.3.2 Jenis Data……………………………………..... 37
3.3.2.1 Data Primer…………………............... 37
3.3.2.2 Data Sekunder…………....................... 38
3.4 Populasi dan Sampel…………………………………… 38
3.4.1 Populasi………………………………................ 38
3.4.2 Sampel……………………………….................. 39
3.5 Teknik Pengumpulan Data………………....................... 40
3.6 Teknik Analisis Data…………………………................ 40
3.6.1 Analisis Pendahuluan………………..…………. 40
3.6.2 Analisis Uji Hipotesis……………….................. 41
3.6.3 Analisis Lanjut………………………................. 43
BAB IV GAMBARAN UMUM DESA PANJUNAN KECAMATAN
KOTA KABUPATEN KUDUS
4.1 Keadaan Desa Panjunan………………………............... 44
4.1.1 Kondisi Geografis Desa Panjunan……………... 44
4.1.2 Kondisi Demografis Desa Panjunan…………… 45
4.2 Sarana Pendidikan Desa Panjunan……………………... 47
4.3 Kondisi Sosial Keagamaan di Desa Panjunan…………. 53
4.4 Kondisi Keagamaan Remaja di Desa Panjunan………... 54
xii
xiii
BAB V ANALISIS PENGARUH MENONTON SINETRON
PESANTREN & ROCK’N ROLL DI SCTV TERHADAP
PERILAKU KEAGAMAAN REMAJA DI DESA
PANJUNAN KECAMATAN KOTA KABUPATEN
KUDUS
5.1 Analisis Pendahuluan……………………………........... 56
5.1.1 Data tentang Menonton Sinetron Pesantren &
Rock’N Roll di SCTV…...................................... 56
5.1.2 Data tentang Perilaku Keagamaan Remaja di
Desa Panjunan Kecamatan Kota Kabupaten
Kudus…………………………………...……… 63
5.2 Analisis Uji Hipotesis………………………………….. 71
5.3 Analisis Lanjut…………………………………………. 80
BAB VI PENUTUP
6.1 Kesimpulan………………………..…………………… 83
6.2 Limitasi………………………………....……………… 84
6.3 Saran…………………….……………..……………….. 85
xiii
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin 45
Tabel 4.2 Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur 46
Tabel 4.3 Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian 46
Tabel 4.4 Tingkat Pendidikan, Jumlah Gedung dan Jumlah Guru 47
Tabel 4.5 Daftar Nama dan Pendidikan Responden 48
Tabel 4.6 Kepemilikan Media Massa 52
Tabel 4.7 Penduduk Menurut Agama 53
Tabel 4.8 Tempat Ibadah di Desa Panjunan 53
Tabel 5.1 Hasil Angket Menonton Sinetron Pesantren & Rock’N Roll di
SCTV 57
Tabel 5.2 Interval Nilai (X) 61
Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Menonton Sinetron Pesantren & Rock’N
Roll di SCTV 61
Tabel 5.4 Hasil Angket Perilaku Keagamaan Remaja di Desa Panjunan
Kecamatan Kota Kabupaten Kudus 63
Tabel 5.5 Interval Nilai (Y) 69
Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Perilaku Keagamaan Remaja di Desa
Panjunan Kecamatan Kota Kabupaten Kudus 69
Tabel 5.7 Tabel Kerja Regresi Menonton Sinetron Pesantren & Rock’N
Roll di SCTV dan Frekuensi Perilaku Keagamaan Remaja di
Desa Panjunan Kecamatan Kota Kabupaten Kudus 71
Tabel 5.8 Hasil Analisa Regresi Menonton Sinetron Pesantren & Rock’N
Roll di SCTV dan Frekuensi Perilaku Keagamaan Remaja di
Desa Panjunan Kecamatan Kota Kabupaten Kudus 78
xiv
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Histogram Menonton Sinetron Pesantren & Rock’N Roll di
SCTV 62
Gambar 2 Histogram Perilaku Keagamaan Remaja di Desa Panjunan
Kecamatan Kota Kabupaten Kudus 70
xv
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
1. Angket tentang menonton sinetron Pesantren & Rock’N Roll di SCTV
terhadap perilaku keagamaan remaja di Desa Panjunan Kecamatan Kota
Kabupaten Kudus.
2. Uji Reabilitas dan Validitas
3. Daftar Nama Responden
4. Pernyataan
5. Biodata Penulis
6. Surat Permohonan Ijin Riset
7. Piagam PASSKA
8. Piagam KKN
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Islam adalah agama dakwah, artinya agama yang selalu mendorong
pemeluknya untuk senantiasa aktif melakukan kegiatan dakwah. Maju
mundurnya umat Islam sangat bergantung dan berkaitan erat dengan
kegiatan dakwah yang dilakukannya. Sebagai contoh adalah masuknya
berbagai ajaran atau pemahaman yang tidak relevan dengan nilai-nilai
agama, ada kecenderungan membuat agama menjadi tidak berdaya dan yang
lebih lagi ketika agama tidak lagi dijadikan sebagai pedoman hidup dalam
berbagai bidang. Hal ini juga menerpa umat Islam bila agama tidak lagi
berfungsi secara efektif dalam kehidupan kolektif. Tentu saja keadaan
seperti ini dapat berpengaruh apabila pemeluk agama gagal untuk memberi
suatu peradaban alternatif yang benar dan dituntut oleh setiap perubahan
sosial yang terjadi (Suparta dan Hefni, 2006: 4).
Karena itu Al-Qur'an dalam menyebut kegiatan dakwah dengan
perkataan yang baik (Ahsanu Qaula). Dengan kata lain bisa disimpulkan
bahwa dakwah menempati posisi yang tinggi dan mulia dalam kemajuan
agama Islam, tidak dapat dibayangkan apabila kegiatan dakwah mengalami
kelumpuhan yang disebabkan oleh berbagai faktor terlebih pada era
globalisasi sekarang ini, di mana berbagai informasi masuk begitu cepat dan
instant yang tidak dapat dibendung lagi. Umat Islam harus dapat memilih
1
2
dan menyaring informasi tersebut sehingga tidak bertentangan dengan nilai-
nilai Islam.
Merupakan suatu kebenaran, maka Islam harus tersebar luas dan
penyampaian kebenaran tersebut merupakan tanggung jawab umat Islam
secara keseluruhan. Sesuai dengan misinya sebagai "Rahmatan Lil ‘Alamin”
Islam harus ditampilkan dengan wajah yang menarik supaya umat lain
beranggapan dan mempunyai pandangan bahwa kahadiran Islam bukan
sebagai ancaman bagi eksistensi mereka melainkan pembawa kedamaian
dan ketenteraman dalam kehidupan mereka sekaligus sebagai pengantar
menuju kebahagiaan kehidupan dunia dan akhirat.
Implikasi dari pernyataan Islam sebagai agama dakwah menuntut
umatnya agar selalu menyampaikan dakwah. Karena kegiatan ini
merupakan aktivitas yang tidak pernah usai selama kehidupan dunia masih
berlangsung dan akan terus melekat dalam situasi dan kondisi apa pun
bentuk dan coraknya.
Dakwah Islam adalah tugas suci yang dibebankan kepada setiap
muslim dimana saja ia berada, sebagaimana termaktub dalam al-Qur'an dan
as-Sunnah Rasulullah SAW, kewajiban dakwah menyerukan dan
menyampaikan agama Islam kepada masyarakat.
Dakwah Islam adalah dakwah yang bertujuan memancing dan
mengharapkan potensi fitri manusia agar eksistensi mereka punya makna
dihadapan Tuhan dan sejarah. Perlu ditegaskan bahwa tugas dakwah adalah
3
tugas umat secara keseluruhan bukan hanya tugas kelompok tertentu umat
Islam.
Agar dakwah dapat mencapai sasaran-sasaran strategis jangka
panjang, maka tentunya diperlukan suatu sistem manajerial komunikasi baik
dalam penataan perkataan maupun perbuatan yang dalam banyak hal sangat
relevan dan terkait dengan nilai-nilai keislaman. Dengan adanya kondisi
seperti itu maka para da'i harus mempunyai pemahaman yang mendalam
bukan saja menganggap bahwa dakwah dalam frame "amar ma'ruf nahi
munkar" hanya sekedar menyampaikan saja melainkan harus memenuhi
beberapa syarat, diantaranya mencari materi yang cocok, mengetahui
psikologi objek dakwah secara tepat, memilih metode yang representative,
menggunakan bahasa yang bijaksana dan sebagainya. Semua aspek di atas
akan menjadi stressing point pembahasan dalam metode dakwah (Suparta
dan Hefni, 2006: 6).
Sebagai upaya dalam memberikan solusi Islam terhadap berbagai
masalah kehidupan, dakwah dijelaskan dengan berbagai macam definisi.
Syekh A1-Babiy al-Khuli mendefinisikan dakwah dengan "upaya
memindahkan situasi manusia kepada situasi yang lebih baik" (A1-Babiy al-
Khuli, 1952: 27). Pemindahan situasi ini mengandung makna yang sangat
luas, mencakup seluruh aspek kehidupan manusia sebagai disebut di atas.
Pemindahan dari situasi kebodohan kepada situasi keilmuan, dari situasi
kemiskinan kepada situasi kehidupan yang layak, dari situasi
keterbelakangan kepada situasi kemajuan. Dakwah merambah upaya
4
bagaimana menciptakan kehidupan sejahtera aman dan damai dengan
mengembangkan kreativitas individu dan masyarakat. Dengan kata lain
dakwah pada hakekatnya adalah proses pemberdayaan.
Syekh Ali Mahfudz memberikan definisi tentang dakwah:
حث الناس عل الخير والهذي واالمر بالمعروف والنه عن المنكر ليقىزوابسعادة العاجل واالجل
Artinya:
Mengajak manusia kepada kebaikan dan petunjuk dan menyuruh
berbuat baik dan mencegah berbuat munkar untuk mencapai
kebahagiaan dunia dan kebahagiaan akhirat (17 :1979 ,على محفىظ).
Dari ungkapan di atas dapat dipahami bahwa dakwah pada
hakekatnya adalah segala aktivitas dan kegiatan yang mengajak orang untuk
berbuat dari satu situasi yang mengandung nilai kehidupan yang bukan
Islami kepada nilai kehidupan yang Islami. Aktivitas dan kegiatan tersebut
dilakukan dengan mengajak, mendorong, menyeru, tanpa tekanan, paksaan,
provokasi dan bukan pula dengan bujukan dan rayuan pemberian sembako.
Sejalan dengan pengertian dakwah di atas maka metode atau cara
yang dilakukan dengan mengajak tersebut haruslah sesuai pula dengan
materi dan tujuan ke mana ajakan tersebut ditujukan. Pemakaian metode
atau cara yang benar merupakan sebagian dari keberhasilan dakwah itu
sendiri. Sebaliknya, bila metode dan cara yang dipergunakan dalam
menyampaikan sesuatu tidak sesuai dan tidak pas, akan mengakibatkan hal
yang tidak diharapkan.
5
Artinya:
Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan
pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.
Sesungguhnya Tuhanmu dialah yang lebih mengetahui tentang
siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan dialah yang lebih
mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk (an-Nahl: 125).
Dari ayat tersebut dapat diambil pemahaman bahwa metode dakwah
itu meliputi tiga cakupan, yaitu:
a. AI-Hikmah
Hikmah merupakan peringatan kepada juru dakwah untuk tidak
menggunakan satu bentuk metode saja. Sebaliknya, mereka harus
menggunakan berbagai macam metode sesuai dengan realitas yang
dihadapi dan sikap masyarakat terhadap agama Islam. Sudah jelas
bahwa dakwah tidak akan berhasil menjadi suatu wujud yang riil jika
metode dakwah yang dipakai untuk menghadapi orang bodoh sama
dengan yang dipakai untuk menghadapi orang terpelajar. Kemampuan
kedua kelompok tersebut dalam berfikir dan menangkap dakwah yang
disampaikan tidak dapat disamakan, daya pengungkapan dan pemikiran
yang dimiliki manusia berbeda-beda.
Hikmah merupakan pokok awal yang harus dimiliki oleh
seorang da'i dalam berda’wah. Karena dengan hikmah ini akan lahir
kebijaksanaan-kebijaksanaan dalam menerapkan langkah-langkah
6
dakwah. baik secara metodologis maupun praktis. Oleh karena itu,
hikmah yang memiliki multi definisi mengandung arti dan makna yang
berbeda tergantung dari sisi mana melihatnya.
b. AI- Mau 'idza Al-Hasanah
Mengandung arti kata-kata yang masuk ke dalam kalbu, penuh
kasih sayang ke dalam perasaan dengan penuh kelembutan, tidak
membongkar atau membeberkan kesalahan orang lain sebab
kelemahlembutan dalam menasehati sering kali dapat meluluhkan hati
yang keras dan menjinakkan kalbu yang liar, ia lebih mudah melahirkan
kebaikan dari pada larangan dan ancaman.
c. Al-Mujadalah Bi-al-Lati Hiya Ahsan
Merupakan tukar pendapat yang dilakukan oleh dua pihak secara
sinergis, yang tidak melahirkan permusuhan dengan tujuan agar lawan
menerima pendapat yang diajukan dengan memberikan argumentasi dan
bukti yang kuat. Antara satu dengan lainnya saling menghargai dan
menghormati pendapat keduanya berpegang kepada kebenaran,
mengakui kebenaran pihak lain dan ikhlas menerima hukuman
kebenaran tersebut (Suparta dan Hefni, 2006: 19).
Lajunya perkembangan zaman memicu tingkat kemajuan ilmu
dan teknologi, tidak terkecuali teknologi komunikasi yang
menghubungkan suatu masyarakat dengan masyarakat lain, hal ini
mengakibatkan penyampaian dakwah Islam dituntut semakin
berkembang. Dakwah Islam diselenggarakan tidak hanya melalui
7
pertemuan-pertemuan langsung antara da'i dan mad'u. akan tetapi
dibutuhkan inovasi dengan menggunakan media lain yang lebih modern
seperti media cetak dan elektronika. Media-media tersebut harus
diupayakan penggunaannya untuk kepentingan dakwah Islam secara
luas. Melalui media-media tersebut pesan dakwah akan sampai pada
masyarakat luas. tidak hanya seorang atau kelompok masyarakat saja
(Ghazali, 1997: 33).
Televisi merupakan salah satu media elektronik yang juga bisa
digunakan umat Islam sebagai media dakwah yang efektif. Melalui
televisi pesan dakwah dapat disampaikan dalam bentuk bermacam-
macam sesuai program acara yang disajikan oleh masing-masing stasiun
televisi, dan tentunya disesuaikan dengan selera penonton. Munculnya
televisi akan membawa pengaruh positif dan negatif pada
perkembangan masyarakat, tergantung dengan program acara yang
disajikan. Masyarakat harus pandai dalam memilih program acara yang
layak untuk ditonton. Kehadiran televisi memberikan kontribusi besar
untuk melaksanakan syi’ar Islam, karena bisa digunakan sebagai media
dakwah.
Televisi dapat mempengaruhi sikap, pandangan, perasaan dan
persepsi penonton. Hal ini disebabkan karena salah satu pengaruh
psikologi dan televisi seakan-akan bisa menghipnotis penonton,
sehingga mereka seolah-olah hanyut dalam keterlibatan pada suatu kisah
atau suatu peristiwa yang ditayangkan di televisi melalui salah satu
8
programnya diantaranya sinetron. Karena sinetron bersifat seri sehingga
pengaruh yang diberikan sangat kuat, karena membuat penonton
penasaran ingin mengetahui cerita selanjutnya dan terkadang mengikuti
tingkah polah pemainnya, sehingga pesan-pesan dakwah dapat
disusupkan ke dalam sinetron tersebut.
Sinetron merupakan kepanjangan dari sinema elektronik yang
berarti sebuah karya cipta seni budaya, dan media komunikasi pandang
dengar yang dibuat berdasarkan sinematografi dengan direkam pada pita
video melalui proses elektronik lalu ditayangkan melalui stasiun televisi,
(http://chendah.blogspot.com/2008/01/pengertian.sinetron.htmlakses.ka
mis/10/03/2011/04/00.pm).
Dari berbagai macam sinetron seperti: Islam KTP, Ketika Cinta
Bertasbih dan lain sebagainya. peneliti lebih memilih pengaruh
menonton sinetron Pesantren & Rock'N Roll yang ditayangkan di
SCTV. Walaupun sinetron yang lain ada yang lebih baik untuk diteliti.
Namun demikian peneliti lebih tertarik den-an pengaruh menonton
sinetron Pesantren & Rock'N Roll.
Sinetron Pesantren & Rock'N Roll adalah sinetron religi yang
segmentasinya anak remaja. Sinetron ini ditayangkan di SCTV dan
tayang setiap hari pada pukul 21.00-22.30 WIB. Sinetron ini
menceritakan tentang kehidupan anak rock bernama Wahyu Subuh yang
dipaksa ayahnya untuk nyantri di Pondok Pesantren Darussalam di
Yogyakarta karena dia dikeluarkan dari kampusnya. Sedikit demi sedikit
9
Wahyu mengetahui ajaran Islam yang diberikan oleh Kyai Abdullah.
Pastilah tidak gampang mendidik orang yang sama sekali belum
mengetahui ajaran Islam apalagi kehidupan sebelumnya dalam
kemewahan dan menjadi anggota band rock. Kyai Abdullah sabar
mendidik Wahyu dengan cara membuat Wahyu penasaran tentang
sebuah rahasia. Oleh sebab itu Wahyu tetap mau tinggal di pesantren
dan mau belajar agama sampai dia mendapatkan rahasia tersebut. Selain
itu dalam sinetron ini banyak sekali terdapat pesan-pesan dakwah yang
dikemas secara menarik, sehingga orang yang melihat khususnya para
remaja dengan mudah memahami isi pesan dakwah tersebut.
Aplikasi dalam kehidupan sehari-haripun banyak terjadi sebagai
contoh ketika Pak Kyai Abdullah sedang menerangkan Wahyu, bahwa
musik itu tidak dilarang dalam Islam asalkan pada saat memainkannya
tidak membuka aurat dan tidak membuat orang lupa terhadap Allah.
Contoh lain ketika Nada berbicara dengan Wahyu, "Allah pasti
memberikan jalan terbaik bagi umatnya selama umatnya masih mau
berusaha" dan "kita harus lupa dengan orang yang pernah berbuat salah
terhadap kita tetapi kita jangan lupa terhadap orang yang berbuat baik
kepada kita." Tiap episode banyak sekali pesan dakwah yang dapat
diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Dari uraian di atas peneliti tertarik untuk meneliti pengaruh
menonton sinetron Pesantren & Rock'N Roll di SCTV terhadap perilaku
keagamaan remaja. Adapun sebagai objek kajian dalam penelitian ini
10
yaitu remaja di Desa Panjunan Kecamatan Kota Kabupaten Kudus.
Remaja di desa tersebut senang menyaksikan sinetron Pesantren &
Rock’N Roll sehingga peneliti tertarik untuk menjadikannya sebagai
objek kajian. Sinetron tersebut segmentasinya remaja dan bernuansa
Islami maka dapat memberikan pengaruh besar pada perilaku
keagamaan. Dalam hal ini peneliti tertarik untuk menjadikannya judul
"Pengaruh menonton Sinetron Pesantren & Rock’N Roll di SCTV
Terhadap Perilaku Keagamaan Remaja di Desa Panjunan Kecamatan
Kota Kabupaten Kudus".
1.2 Rumusan Masalah
Dari penjelasan latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi
pokok masalah dalam penelitian ini adalah : Adakah pengaruh menonton
sinetron Pesantren & Rock'N Roll di SCTV terhadap perilaku keagamaan
remaja di Desa Panjunan Kecamatan Kota Kabupaten Kudus ?
1.3 Tujuan dan Manfaat Hasil Penelitian
1.3.1 Tujuan Penelitian
Dalam penelitian ini tujuan yang hendak di capai oleh penulis
adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh menonton
sinetron Pesantren & Rock-'N Roll di SCTV terhadap perilaku
keagamaan remaja di Desa Panjunan Kecamatan Kota Kabupaten
Kudus.
1.3.2 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang hendak dicapai oleh penulis adalah:
11
a. Manfaat Teoritis
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah
wawasan keilmuan di bidang ilmu dakwah khususnya bidang
penelitian media dakwah serta memahami pengaruh positif dan
negatif dalam perkembangan teknologi komunikasi.
b. Manfaat Praktis.
Penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh praktisi
dakwah termasuk mahasiswa alumni Fakultas Dakwah, sehingga
dapat menyampaikan dakwah lewat media televisi yang memiliki
jangkauan luas.
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai gambaran terhadap
remaja khususnya di Desa Panjunan Kecamatan Kota Kabupaten
Kudus sekarang ini sebagai acuan pendewasaan diri dan contoh
perilaku keagamaan yang baik terhadap fenomena keadaan
sekarang.
1.4 Tinjauan Pustaka
Sebagai bahan tela'ah pustaka dan menghindari plagiat, penulis
mengambil beberapa judul skripsi yang ada kaitannya dengan penelitian
yang penulis buat, diantaranya:
a. Penelitian Sanifah Fatimah (2006) yang berjudul "Pengaruh Menonton
Sinetron Bawang Merah Bawang Putih di RCTI Terhadap Perilaku
Keagamaan Remaja di Kecamatan Cepiring Kabupaten Kendal."
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang pengaruh menonton
12
sinetron bawang merah bawang putih di RCTI terhadap perilaku
keagamaan remaja di Kecamatan Cepiring Kabupaten Kendal. Jenis
penelitian ini adalah kuantitatif dimana lebih menekankan data-data
yang diolah dengan metode statistik.
Metode yang digunakan yaitu metode survei dimana informasi
dikumpulkan dari sampel atas populasi untuk mewakili seluruh
populasi. Hasil yang dicapai dari penelitian ini adalah sebagian besar
remaja Kecamatan Cepiring Kabupaten Kendal aktif dalam menonton
sinetron Bawang Merah Bawang Putih 47% menonton, 39% aktif
menonton, sedangkan 14% jarang menonton. Terdapat pengaruh positif
15.02% atau 15,1% yang berpengaruh terhadap perilaku keagamaan
remaja, artinya semakin tinggi tingkat keaktifan remaja menonton
semakin tinggi pula tingkat keagamaan remaja.
b. Penelitian Samiasih (2006) yang berjudul "Pengaruh Menonton Program
Tolong di SCTV Terhadap Sikap Solidaritas Mahasiswa Fakultas
Dakwah Jurusan KPI Angkatan 2002-2005) IAIN Walisongo Semarang.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang pengaruh menonton
program tolong terhadap sikap solidaritas mahasiswa Fakultas Dakwah
Jurusan KPI IAIN Walisongo Semarang. Jenis penelitian ini adalah
kwantitatif dimana lebih menekankan data-data yang diolah dengan
metode statistik.
13
Metode yang digunakan adalah metode survei atau penelitian
lapangan penelitian ini mengambil sampel dari satu populasi dan
menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data.
Hasil yang dicapai adalah bahwa program Tolong di SCTV
mengandung pesan dakwah yang dapat memberikan pengaruh positif
bagi mahasiswa KPI angkatan 2002-2005. Sehingga bisa dikatakan
bahwa program tersebut layak untuk ditonton. Karena dalam tayangan
tersebut terdapat ajaran-ajaran Islam yaitu visualisasi orang yang betul-
betul menolong terhadap orang yang betul-betul membutuhkan.
c. Penelitian Muslim (2009) yang berjudul "Pengaruh Menonton Tayangan
Sinema Hidayah di TRANS TV Pada Perilaku Keagamaan Pemirsa
(Study Kasus Terhadap Remaja di Desa Ngambakrejo Kec.
Tanggungharjo Kab. Grobogan)." Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh menonton Sinema Hidayah di TRANS TV pada
perilaku keagamaan pemirsa terhadap remaja di Desa Ngambakrejo
Kec. Tanggungharjo Kab. Grobogan. Jenis penelitian ini adalah
kwantitatif dimana lebih menekankan data-data yang diolah dengan
metode statistik.
Metode yang digunakan yaitu metode survei, informasi
dikumpulkan dari responder. Umumnya. pengertian survei dibatasi pada
peneliti yang datanya dikumpulkan dari sampel atas populasi untuk
mewakili seluruh populasi. Hasil penelitian ini adalah setelah dilakukan
uji hipotesis garis regresi untuk mencari nilai Freg di ketahui nilainya
14
sebesar 16,384, setelah dicocokkan pada table Ft, maka diketahui bahwa
Freg > Ft, hasilnya menunjukkan signifikan. Atas dasar inilah maka
hipotesis yang diajukan dapat diterima atau ada pengaruh menonton
tayangan Sinema Hidayah di TRANS TV terhadap Perilaku keagamaan
remaja di Desa Ngambakrejo.
Ketiga penelitian di atas, masing-masing mempunyai karakter yang
berbeda. Begitu juga dengan penelitian skripsi ini mempunyai karakter
tersendiri. Dari segi media, penelitian pertama menggunakan media televisi
melalui sinetron Bawang Merah Bawang Putih di RCTI. Peneliti kedua
menggunakan media televisi dengan program Reality Show yaitu program
Tolong di SCTV. Peneliti ketiga menggunakan media televisi melalui
sinema Hidayah di TRANS TV. Sedangkan pada penelitian ini peneliti
menggunakan media televisi melalui sinetron Pesantren & Rock'N Roll di
SCTV, yang obyeknya remaja di Desa Panjunan Kecamatan Kota
Kabupaten Kudus.
Dari segi tahun penelitian. penelitian pertama dilakukan pada tahun
2006, penelitian kedua pada tahun 2006 dan penelitian yang ketiga
dilakukan pada tahun 2009. Dari segi ini dapat dilihat apakah pada tahun
sebelumnya dan pada tahun saat penelitian ini terdapat kesamaan mengenai
pengaruh dakwah di media massa terhadap perubahan yang terjadi di dalam
masyarakat. baik dalam bidang pemahaman. sikap dan perilaku keagamaan.
15
1.5 Sistematika Penulisan Skripsi
Dalam rangka menguraikan pembahasan masalah di atas, maka
penulis berusaha menyusun kerangka penelitian secara sistematis agar
pembahasan lebih terarah dan mudah dipahami. Uraian yang disajikan nanti
mampu menjawab permasalahan yang telah disebutkan. sehingga tercapai
tujuan-tujuan yang telah ditetapkan.
Sebelum memasuki bab pertama, maka penulisan skripsi diawali
dengan halaman sampul depan, halaman judul, halaman nota pembimbing,
halaman pengesahan, halaman moto, halaman persembahan, halaman
pernyataan, abstraksi, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar,
daftar lampiran, kemudian bab-bab skripsi yaitu:
Bab pertama berisi pendahuluan, yaitu latar belakang, rumusan
masalah, tujuan dan manfaat hasil penelitian, tinjauan pustaka dan
sistematika penulisan skripsi.
Bab kedua membahas deskripsi konsep tentang menonton sinetron
televisi dan pengaruhnya terhadap perilaku keagamaan remaja yang terdiri
dari menonton sinetron televisi dan pengaruhnya terhadap penonton,
perilaku keagamaan remaja, pengaruh menonton sinetron televisi terhadap
perilaku keagamaan remaja serta hipotesis.
Bab ketiga berisi metodologi penelitian yang berisi tentang jenis dan
metode penelitian, definisi konseptual dan operasional, sumber dan jenis
data, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data.
16
Bab keempat berisi gambaran umum Desa Panjunan Kecamatan
Kota Kabupaten Kudus yang berisi tentang keadaan Desa Panjunan, sarana
pendidikan Desa Panjunan, Kondisi Sosial Keagamaan di Desa Panjunan
dan kondisi keagamaan remaja di Desa Panjunan.
Bab kelima berisi analisis pengaruh menonton sinetron Pesantren &
Rock’N Roll di SCTV terhadap perilaku keagamaan remaja di Desa
Panjunan Kecamatan Kota Kabupaten Kudus yang berisi tentang analisis
pendahuluan, analisis uji hipotesis dan analisis lanjut.
Bab keenam merupakan bab penutup yang berisi tentang kesimpulan,
limitasi dan saran.
Bagian akhir berisi tentang daftar pustaka, lampiran, dan biodata
peneliti.
BAB II
MENONTON SINETRON TELEVISI DAN
PENGARUHNYA TERHADAP PERILAKU KEAGAMAAN REMAJA
2.1 Menonton Sinetron Televisi dan Pengaruhnya Terhadap Penonton
2.1.1 Pengertian Menonton
Menonton merupakan salah satu kegiatan dengan
menggunakan mata untuk memandang / memperhatikan sesuatu.
Sebagai salah satu aspek perhatian, menonton berusaha menggali
informasi baik dari televisi maupun yang lainnya. Dalam hal ini
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1997: 592) menyebutkan
bahwa menonton merupakan suatu kegiatan menggunakan mata
untuk memandang / memperhatikan. Hubungannya dengan
penelitian ini yaitu suatu kegiatan dengan menggunakan mata untuk
memandang (memperhatikan) sinetron Pesantren & Rock'N Roll di
SCTV.
Adapun hal-hal pokok yang harus diperhatikan dalam
menonton antara lain:
1. Minat, yaitu keinginan dan perhatian yang mengandung unsur-
unsur suatu dorongan untuk berbuat sesuatu (Sudarsono, 1993:
156).
2. Perhatian, yaitu pemusatan tertentu pada aspek-aspek tertentu
(Kartono dan Gulo, 1987: 35).
17
18
3. Pemahaman, yaitu menangkap sesuatu secara reflektif
(Citrobroto, 1987: 92).
2.1.2 Pengertian Sinetron
Sinetron kependekan dari sinema elektronik. Berdasarkan
makna dari kata sinema, penggarapannya tidak jauh berbeda dengan
penggarapan film layar putih. Demikian juga penulisan naskah,
naskah sinetron disebut juga skenario, seperti skenario dalam film
layar lebar, demikian juga tahapan penulisan dan format naskah.
Yang berbeda hanyalah film layar lebar menggunakan kamera optik,
bahan film seluloit dan medium sajiannya memakai proyektor dan
layar putih di gedung bioskop. Sementara itu, pembuatan sinetron
menggunakan kamera elektronik dengan video recorder, bahannya
pita di dalam kaset, penyajiannya dipancarkan dari stasiun televisi
dan diterima melalui layar kaca pesawat televisi di rumah-rumah.
Karena perbedaan karakter dari mediumnya, cara penggarapan film
layar putih pengambilan gambarnya kebanyakan dengan angle lebar,
sedangkan sinetron diambil dengan angle close shoot (Wibowo.
2007: 227).
Dalam hal ini sinetron Pesantren & Rock'N Roll merupakan
salah satu bentuk dakwah dengan menggunakan media televisi yang
didalamnya mengandung pesan-pesan dakwah yang baik untuk
dicermati, karena pada dasarnya dakwah dilaksanakan dalam rangka
19
mengajak manusia untuk berbuat baik dan menghindari dari
perbuatan yang dilarang oleh Allah SWT.
2.1.3 Pengertian Televisi
Media televisi pada hakekatnya merupakan sistem
komunikasi yang menggunakan suatu rangkaian gambar elektronik
yang pancarannya secara cepat, berurutan dan diiringi unsur audio
(Sutrisno, 1993: 1).
Televisi adalah, sesuai namanya tele berarti jauh, vision
berarti pandangan televisi berarti bisa dipandang dari tempat yang
jauh dari studio televisi, maka kekuatan televisi terletak pada paduan
gambar dan suara dalam satu waktu penayangan (Pareno, 2003: 15).
Oleh karena itu, penanganan produksi siaran televisi jauh
lebih besar dibanding dengan media radio. Karena media televisi
bersifat realistis, yaitu menggambarkan apa yang nyata.
2.1.4 Pengaruh Televisi Terhadap Penonton
Sesuai dengan tingkat pemahaman dan kebutuhan penonton
terhadap isi pesan acara televisi berkaitan erat dengan status sosial
ekonomi serta situasi dan kondisi penonton pada saat menonton
televisi. Kehadiran media televisi pada masyarakat Negara
berkembang mempunyai arti yang sangat penting, terlebih lagi bagi
Negara kepulauan Indonesia. Bersama dengan jalannya proses
penyampaian isi pesan media televisi kepada penonton, maka isi
20
pesan itu juga akan diinterpretasikan secara berbeda-beda menurut
visi pemirsa, serta dampak yang ditimbulkan juga beraneka ragam.
Dampak yang ditimbulkan program acara televisi terhadap
penontonnya ada tiga antara lain:
1. Dampak kognitif, yaitu kemampuan seseorang atau penonton
untuk menyerap dan memahami acara yang ditayangkan televisi
yang melahirkan pengetahuan bagi penonton.
2. Dampak peniruan yaitu pemirsa dihadapkan pada trend aktual
yang ditayangkan televisi.
Dampak perilaku yaitu proses tertanamnya nilai-nilai sosial
bahwa yang telah ditayangkan acara televisi yang diterapkan dalam
kehidupan penonton sehari-hari (Kuswandi, 1996: 100).
2.2 Perilaku Keagamaan Remaja
2.2.1 Pengertian Remaja
Masa remaja termasuk masa yang sangat menentukan
perkembangan tingkat kedewasaan seseorang. Karena pada masa ini
anak-anak banyak mengalami perubahan baik pada psikis dan
fisiknya.
Remaja adalah masa peralihan dari anak-anak menjelang
dewasa yang merupakan masa perkembangan terakhir bagi pembinaan
kepribadian atau masa persiapan memasuki umur dewasa yang
problemnya tidak sedikit (Daradjat, 1976: 11).
21
Untuk menentukan Batas-batas umur remaja di Indonesia
terdapat beberapa kesulitan. Hal ini dikarenakan sulitnya menentukan
umur permulaan dewasa atau permulaan masa dewasa.
Jika kita berbicara dari segi psikologis, maka batas usia remaja
lebih banyak bergantung pada keadaan masyarakat dimana remaja itu
hidup. Yang dapat ditentukan dengan pasti adalah permulaannya,
yaitu puber pertama atau mulainya perubahan jasmani dari anak
menjadi dewasa kira-kira umur akhir 12 atau permulaan 13 tahun.
Sementara itu ia juga menyatakan bahwa dalam bidang agama, para
ahli jiwa agama menganggap kemantapan beragama biasanya tidak
terjadi sebelum umur 24 tahun (Daradjat, 1976: 11).
2.2.2 Masalah yang Dihadapi Remaja
Remaja adalah masa transisi dari anak-anak menjadi dewasa.
Dimana pada masa tersebut secara umum dapat dikatakan bahwa usia
remaja adalah usia peralihan dan persiapan yang penuh dengan
berbagai kesukaran yang menggoncangkan jiwa. Secara singkat dapat
kita bagi masalah yang biasa dihadapi oleh para remaja antara lain:
a. Pertumbuhan jasmani cepat
Biasanya pertumbuhan jasmani cepat terjadi antara umur
13-16 tahun, yang dikenal dengan Remaja pertama (carly
adolescence). Dalam usia ini remaja mengalami berbagai
kesukaran karena perubahan jasmani yang sangat menyolok dan
tidak berjalan seimbang. Remaja waktu itu mengalami
22
ketidakserasian diri dan berkurang keharmonisan gerak, sehingga
kadang-kadang mereka sedih, kesal dan lesu.
Pertumbuhan jasmani mencakup pula pertumbuhan organ
dan kelenjar seks, sehingga mereka merasakan pula dorongan-
dorongan seksual yang belum pernah mereka kenal sebelum itu,
yang membawa akibat kepada pergaulan.
b. Pertumbuhan emosi
Sebenarnya yang terjadi adalah kegoncangan emosi. Pada
masa adolesen pertama, kegoncangan itu disebabkan oleh tidak
mampu dan tidak mengertinya akan perubahan cepat yang sedang
dilaluinya, di samping kekurangan pengertian orang tua dan
masyarakat sekitar akan kesukaran yang dialami oleh remaja
waktu itu. Bahkan kadang-kadang perlakuan yang mereka terima
dari lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat, menambah
goncanganya emosi yang sedang tidak stabil itu.
c. Pertumbuhan mental
Bahwa kemampuan untuk mengerti hal-hak yang abstrak
baru sempurna pada umur 12 tahun. Sedangkan kesanggupan
untuk mengambil kesimpulan yang abstrak dari fakta yang ada
kira-kira mulai pada umur 14 tahun. Karena itu tampak pada usia
14 tahun ke atas, remaja sering kali menolak hal-hal yang kurang
masuk akalnya, dan kadangkala menyebabkan mereka menolak
apa yang dulu diterimanya. Dari sini timbul pula persoalan dengan
23
orang tua atau orang dewasa lainnya yang seolah-olah remaja
menjadi suka membantah atau mengeritik mereka.
d. Pertumbuhan pribadi dan sosial
Masalah pribadi dan sosial itulah yang paling akhir
bertumbuhnya dan dapat dianggap sebagai persoalan terakhir yang
dihadapi remaja menjelang masuk kepada usia dewasa. Setelah
pertumbuhan jasmani cepat berakhir, tampaklah bahwa remaja
telah seperti orang dewasa jasmaninya, baik yang laki-laki
maupun perempuan.
Akan tetapi, dari sosial dan penghargaan serta kepercayaan
yang diberikan kepadanya oleh masyarakat biasanya belum
sempurna, terutama dalam masyarakat yang maju. Dalam banyak
bidang, mereka belum diajak, sehingga mereka masih memerlukan
perjuangan untuk itu. Dalam perjuangan itu, kadang-kadang
remaja tidak sabar, sehingga bertindak keras atau kasar dan
kadang-kadang melanggar nilai-nilai yang dianut oleh
masyarakatnya. Disinilah timbulnya kelainan-kelainan kelakuan
yang biasa disebut nakal (Daradjat, 1976: 13).
2.2.3 Perilaku Keagamaan pada Remaja
Sebelum membahas tentang perilaku keagamaan remaja, penulis
kemukakan pengertian tentang perilaku dan keagamaan sebagai
berikut:
24
Dari segi bahasa "perilaku" adalah tanggapan atau reaksi
individu terhadap rangsangan atau lingkungan (Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan, 1994: 756).
Perilaku adalah gerak motorik yang termanifestasikan dalam
bentuk segala aktifitas seseorang yang dapat diamati (Lalunggung,
1995: 139). Jadi perilaku adalah reaksi total individu terhadap
perangsang atau situasi dari luar yang terwujud dalam gerak yang
dapat diamati.
Perkataan "agama" secara etimologis berasal dari bahasa
sansekerta yang tersusun dari kata "a" berarti " tidak" dan "gam"
berarti “pergi”. Dalam bentuk harfiah yang terpadu, perkataan agama
berarti "tidak pergi, tetap di tempat, langgeng, abadi yang diwariskan
secara terus-menerus dari satu generasi kepada generasi lainnya".
Sedangkan pengertian agama secara terminology adalah bahwa
agama merupakan satu sistem credo (tata keimanan atau tata
keyakinan) atas adanya sesuatu yang mutlak di luar manusia, dan satu
sistem ritus (tata peribadatan) manusia kepada yang dianggapnya
mutlak serta sistem norma (tata kaidah) yang mengatur hubungan
manusia dengan sesama manusia dan hubungan manusia dengan alam
lainnya, sesuai dan sejalan dengan tata keimanan dan tata peribadatan
termaksut (Yusuf, 2003: 19).
Agama yang dimaksud dalam pembahasan ini adalah agama
Islam, maka dapat diambil pengertian bahwa perilaku keagamaan
25
merupakan keseluruhan aktifitas anggota tubuh manusia yang
berdasarkan syari'at Islam atau ibadah dalam arti luas.
Jadi perilaku keagamaan remaja adalah suatu tingkah laku
sebagai reaksi atau tanggapan yang dilakukan dalam suatu situasi yang
dihadapinya yang didasarkan atas kesadaran tentang adanya Tuhan
YME. Dalam kaitannya perilaku keagamaan pada remaja adalah
serangkaian tingkah laku pada remaja yang dilandasi oleh ajaran
agama Islam.
Perilaku keagamaan remaja pada dasarnya bukan hanya terjadi
ketika seorang melakukan aktivitas ritual (beribadah), tetapi juga
ketika melakukan aktivitas lain. Disamping itu juga bukan hanya
aktivitas yang tidak tampak terjadi dalam hati remaja itu sendiri.
Karena itu perilaku keagamaan akan meliputi berbagai macam
dimensi.
a. Dimensi keyakinan, dimensi ini berisi pengharapan-pengharapan
dimana orang religius berpegang teguh pada pandangan teologis
tertentu dan mengetahui kebenaran doktrin-doktrin tersebut. Setiap
agama mempertahankan seperangkat kepercayaan dimana para
penganut diharapkan taat.
b. Dimensi praktek agama, dimensi ini mencakup perilaku pemujaan,
ketaatan dan hal-hal yang dilakukan orang untuk menunjukkan
komitmen terhadap agama yang dianutnya. Dimensi peribadatan
26
ini menyangkut sholat, puasa, zakat, haji, membaca al-Qur’an,
do'a, dzikir dan sebagainya.
c. Dimensi pengamalan, dimensi ini berisikan dan menperhatikan
fakta bahwa semua agama mengandung pengharapan-pengharapan
tertentu, meski tidak tepat jika dikatakan bahwa seseorang yang
beragama yang baik pada suatu waktu akan mencapai pengetahuan
subjektif dan langsung mengenai kenyataan terakhir. Dalam Islam
dimensi ini meliputi perilaku suka menolong, bekerjasama,
berderma, menegakkan keadilan dan kebenaran, berlaku jujur,
pemaaf, tidak mencuri, tidak menipu, tidak berjudi dan
sebagainya.
d. Dimensi pengetahuan agama, dimensi ini mengacu pada harapan
bahwa orang-orang yang beragama paling tidak memiliki sejumlah
pengetahuan, minimal mengetahui dasar-dasar keyakinan, ritus-
ritus, kitab suci dan tradisi-tradisi.
e. Dimensi pengalaman, dimensi ini mengacu pada identifikasi
akibat-akibat keagamaan, praktek pengalaman dan pengetahuan
seseorang dari hari ke hari (Ancok, Djamaluddin. Suroso dan
Nasroni 1995: 77).
2.2.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Keagamaan
Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari diri manusia itu
sendiri untuk menerima pengaruh-pengaruh yang datang dari luar
27
dirinya. Menurut Jalaludin Rahmat, faktor internal digaris besarkan
pada dua faktor, yaitu faktor biologis dan faktor sosio psikologis.
a) Faktor biologis
Bahwa warisan biologis manusia menentukan perlakuannya
dapat diawali dari struktur DNA yang menyimpan seluruh
memori. Adanya warisan biologis ini sampai muncul aliran baru
yang memandang segala kegiatan manusia termasuk agama,
kebudayaan, moral berasal dari struktur biologisnya (Rahmat,
1996: 34).
b) Faktor sosio psikologis
Manusia sebagai mahluk sosial memperoleh beberapa
karakteristik yang mempengaruhi perilakunya yang
diklasifikasikan dalam komponen-komponen sebagai berikut:
a. Bakat, suatu kemampuan pembawaan yang potensial mengacu
kepada perkembangan kemampuan akademis (ilmiah) dan
keahlian (profesional) dalam berbagai bidang kehidupan.
Bahkan ini berpangkal pada kemampuan kognisi (daya cipta),
konasi (kehendak) dan emosi (rasa) yang disebut dalam
psikologi filosofis dengan tri chotemie (tiga kekuatan
rohaniah) manusia.
b. Insting atau gharizah, adalah suatu kemampuan berbuat atau
bertingkah laku dengan tanpa melalui proses belajar.
Kemampuan insting ini pun merupakan pembawaan sejak
28
lahir. Dalam psikologi pendidikan kemampuan ini termasuk
"kapabilitas" yaitu kemampuan berbuat sesuatu dengan tanpa
melalui belajar.
c. Nafsu dan dorongan-dorongannya (drives). Dalam tasawuf
dikenal adanya nafsu-nafsu lawwamah yang mendorong, ke
arah perbuatan mencela dan merendahkan orang lain
(egosentris). Nafsu amarah (polemos) yang mendorong ke
arah perbuatan merusak, membunuh atau memusuhi orang lain
(destruktif), nafsu birahi (eros) yang mendorong kearah
seksual untuk memuaskan tuntutan akan pemuasan hidup
berkelamin. Nafsu mutmainah (religius) yang mendorong ke
arah ketaatan kepada Tuhan YME.
d. Karakter atau watak tabiah manusia merupakan psikologis
yang terbawa sejak kelahirannya. Karakter ini berkaitan
dengan tingkah laku moral dan sosial serta etos seseorang.
Karakter sangat besar hubungannya dengan personalitas
(kepribadian) seseorang. Oleh karena itu antara keduanya
hampir tidak dapat dibedakan dengan jelas.
e. Hereditas atau keturunan merupakan faktor kemampuan dasar
yang mengandung ciri-ciri psikologis dan fisiologis yang
diturunkan atau diwariskan oleh orang baik dalam garis yang
jelas maupun yang telah jauh.
29
f. Intuisi merupakan kemampuan psikologis manusia untuk
menerima ilham Tuhan. Intuisi menggerakkan hati nurani
manusia yang membimbingnya kearah perbuatan dalam situasi
khusus di luar kesadaran akal pikirannya, namun mengandung
makna yang bersifat konstruktif bagi kehidupannya. Intuisi
biasanya diberikan Tuhan kepada orang yang bersih jiwanya
(Arifin, 2000: 103).
Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah segala sesuatu yang diterima individu
dari lingkungannya.
Karena luasnya cakupan faktor eksternal maka penulis
membatasinya dengan dua macam yaitu lingkungan keluarga dan
lingkungan masyarakat.
a) Faktor lingkungan keluarga
Dari sini akan timbul tindakan, cara hidup dan bimbingan
terhadap anak-anak sesuai dengan ajaran agama. Apabila si anak
hidup dalam keluarga yang beriman, selalu melihat orang tuanya
rukun dan damai serta patuh menjalankan ibadah terhadap Tuhan
YME, maka bibit pertama yang masuk ke dalam anak adalah apa
yang dialaminya itu, yaitu ketenteraman hati dan ketaqwaan
terhadap Tuhan (Daradjat, 1976: 67).
Tapi sebaliknya, jika pengalaman yang dilalui si anak
dalam masa permulaan dari pembinaan pribadi (dalam keluarga)
30
jauh dari unsur keagamaan, maka akan jauh pula rasa agama pada
si anak dan pribadinya kosong dari agama (Daradjat, 1976: 87).
b) Faktor lingkungan masyarakat
Masyarakat adalah kumpulan dan paduan dari keluarga-
keluarga yang juga didalamnya terdapat hukum-hukum, tata tertib
dan aturan-aturan yang tertulis dan yang tidak tertulis (Purwanto,
2002: 170).
Dalam masyarakat, individu (terutama remaja) akan
melakukan interaksi sosial dengan teman sebayanya atau anggota
masyarakat lainnya. Apabila teman sepergaulannya itu
menampilkan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai agama
(berakhlak baik), maka remaja cenderung akan berakhlak baik,
namun apabila temannya berperilaku yang kurang baik, amoral
atau melanggar norma-norma agama, maka remaja cenderung
akan terpengaruh untuk mengikuti atau mencontoh perilaku
tersebut. Hal ini akan terjadi apabila anak remaja kurang
mendapatkan bimbingan agama dalam keluarganya. Dengan
demikian corak perilaku remaja merupakan cermin dari corak atau
perilaku warga masyarakat (orang dewasa) pada umumnya.
2.3 Pengaruh Menonton Sinetron Televisi Terhadap Perilaku Keagamaan
Remaja
Perkembangan teknologi komunikasi, khususnya televisi telah
membawa dampak positif sekaligus negatif. Oleh karena, itu televisi kerap
31
disanjung karena kebaikan siarannya, dan sering kali juga jadi kambing
hitam karena efek negatif siaran yang ditayangkan (Kusnawan, 2004: 73).
Pada umumnya televisi akan mempengaruhi sikap, pandangan dan
persepsi para penonton. Hal ini disebabkan karena salah satu pengaruh
psikologis dari televisi seakan-akan bisa menghipnotis penonton, sehingga
mereka seolah-olah hanyut dalam keterlibatan pada kisah atau peristiwa
yang ditayangkan televisi.
Berkaitan dengan perkembangan sosial remaja dalam batasan-
batasan tertentu, media massa khususnya televisi mempunyai pengaruh
terhadap proses perkembangan sosial remaja antara lain:
1. Siaran televisi bisa menumbuhkan keinginan untuk memperoleh
pengetahuan. Ini berarti bahwa beberapa penonton termotifasi untuk
mengikuti apa yang dilihat di layar televisi.
2. Pengaruh pada cara berbicara, penonton biasanya menperhatikan bukan
hanya apa yang diucapkan orang di televisi bahkan bagaimana cara
mengucapkannya.
a. Pengaruh pada penambahan kosakata, ini dapat digunakan dengan
tepat dan mengembangkannya dalam suatu aktivitas kelompok
belajar dan diskusi.
b. Bahwa televisi berpengaruh pada bentuk permainan, ini berarti
bahwa dengan menonton televisi ia akan semakin banyak
memunculkan ide-ide baru berbagai jenis permainan.
32
c. Televisi memberikan berbagai pengetahuan yang tidak dapat
diperoleh dari lingkungan sekitar atau orang lain, seperti
pengetahuan tentang kehidupan yang luas, keindahan alam dan
perkembangan ilmu yang sangat pesat dan sebagainya. Dari sini ia
mempunyai wawasan luas dan mampu memahami kebenaran mana
saja (Hidayati, 1998: 84).
Dari beberapa pengaruh televisi terhadap perkembangan sosial
remaja di atas, maka menonton sinetron Pesantren & Rock'N Roll di SCTV
pun akan sangat berpengaruh terhadap perilaku keagamaannya, karena
penonton biasanya secara tidak sadar akan mengikuti dan terhanyut dalam
ceritannya, bahkan akan mengikuti perilaku tokoh dalam sinetron tersebut.
2.4 Hipotesis
Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat
sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data
yang terkumpul (Arikunto, 2006: 71).
Berdasarkan kerangka landasan teoritik di atas maka terdapat sebuah
hipotesis pada penelitian ini yaitu ada pengaruh menonton sinetron
Pesantren & Rock'N Roll di SCTV terhadap perilaku keagamaan remaja di
Desa Panjunan Kecamatan Kota Kabupaten Kudus.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis dan Metode Penelitian
3.1.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kwantitatif, dimana lebih
menekankan analisisnya pada data-data numerical (angka) yang diolah
dengan metode statistik. Pendekatan kwantitatif bertumpu pada
penggunaan tolak ukur dan memahami gejala-gejala sosial sehingga
dapat menggunakan angka-angka atau rumus-rumus statistik (Syam,
1990: 11).
3.1.2 Metode Penelitian
Dalam penelitian ini metode yang akan digunakan yaitu metode
survei. Merupakan metode pengumpulan data primer dengan
memperolehnya secara langsung dari sumber lapangan penelitian.
Biasanya pengumpulan data atau informasi dan fakta lapangan secara
langsung tersebut melalui kuesioner (questionnair) dan wawancara
(interview) baik secara lisan maupun tertulis yang memerlukan adanya
kontak secara tatap muka (face to face contact) antara peneliti dengan
respondennya (Ruslan, 2003: 22).
Penulis hanya menggunakan kuesioner dalam pengumpulan data
atau informasinya. Dalam hal ini objek yang akan diteliti adalah
remaja di Desa Panjunan Kecamatan Kota Kabupaten Kudus.
33
34
3.2 Definisi Konseptual dan Operasional
Dalam skripsi ini penulis mengangkat judul : "Pengaruh Menonton
Sinetron Pesantren & Rock'N Roll di SCTV Terhadap Perilaku Keagamaan
Remaja di Desa Panjunan Kecamatan Kota Kabupaten Kudus”. Agar tidak
terjadi kekeliruan dalam menangkap pengertian yang dimaksud dalam judul
tersebut, maka penulis tegaskan masing-masing variabel.
3.2.1 Variabel Independen
Variabel independent dalam penelitian ini adalah menonton
Sinetron Pesantren & Rock’N Roll. Definisi konseptualnya yaitu
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1994: 592) menyebutkan
bahwa menonton merupakan menggunakan mata untuk memandang /
menperhatikan. Dalam hal ini yaitu kegiatan dengan menggunakan
mata untuk memandang atau menperhatikan sinetron Pesantren &
Rock'N Roll.
Sedangkan definisi operasionalnya adalah kegiatan dengan
menggunakan mata untuk memandang atau memperhatikan sinetron
Pesantren Rock’N Roll di SCTV, yang ditunjukkan ke dalam
indikator-indikator diantaranya adalah:
a. Minat
b. Perhatian
c. Pemahaman
d. Frekuensi
35
Jadi, yang dimaksud dengan menonton dalam penelitian ini
meliputi aspek frekuensi, minat, perhatian dan pemahaman terhadap
sinetron Pesantren & Rock'N Roll di SCTV.
3.2.2 Variabel Dependen
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah perilaku
keagamaan remaja, definisi konseptualnya adalah suatu tingkah laku
atau reaksi / tanggapan yang dilakukan dalam situasi yang
dihadapinya yang berdasarkan atas kesadaran beragama.
Perilaku keagamaan secara operasional adalah dilihat dari
definisinya yaitu:
a. Perilaku adalah gerak motorik yang termanifestasikan dalam
bentuk segala aktifitas seseorang yang dapat diamati (Lalunggung,
1995: 139).
b. Keagamaan adalah sesuatu yang berhubungan dengan agama
(Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1996: 10). Sedangkan
agama merupakan satu sistem credo (tata keimanan atau tata
keyakinan) atas adanya sesuatu yang mutlak di luar manusia dan
satu sistem ritus (tata peribadatan) manusia kepada yang
dianggapnya mutlak serta sistem norma (tata kaidah) yang
mengatur hubungan manusia dengan sesama manusia dan
hubungan manusia dengan alam lainnya, sesuai dan sejalan
dengan tata keimanan dan tata peribadatan termaksud (Yusuf,
2003: 19). Jadi keagamaan adalah segenap kepercayaan terhadap
36
Tuhan terhadap semua ajaran-ajaran yang diberikan. Dalam hal ini
agama Islam meliputi pelaksanaan rukun Islam, ritual jama'ah,
membaca al-Qur'an dan ikut pengajian.
c. Remaja adalah masa transisi dari masa kanak-kanak ke-masa
dewasa. Secara kasarnya masa remaja dapat ditinjau sejak mulai
seseorang menunjukkan tanda-tanda pubertas dan berlanjut hingga
tercapainya kematangan seksual, telah dicapai tinggi badan secara
maksimum dan pertumbuhan mentalnya secara penuh yang dapat
diramalkan melalui pengukuran tes-tes inteligensi (Sudarsono,
1993: 11).
Jadi perilaku keagamaan remaja adalah suatu tindakan atau
perbuatan yang merupakan praktek dalam konteks keagamaan dalam
bentuk dan sikap hidup yang dialami remaja.
Terdapat 5 dimensi keberagaman yaitu: dimensi keyakinan,
dimensi praktek agama, dimensi pengamalan, dimensi pengetahuan
dan dimensi pengalaman (Acok dan Suroso, 2001: 77).
Namun dalam hal ini penulis hanya mengambil dimensi praktek
agama (peribadatan) dan dimensi pengalaman. Variabel tersebut dapat
ditunjukkan ke dalam indikator-indikator diantaranya adalah:
a. Menjalankan sholat 5 waktu
b. Menjalankan puasa sunnah
c. Membaca al-Qur'an
d. Mengikuti jama'ah di masjid
37
e. Mengikuti suatu pengajian
f. Rajin berdo'a
g. Bersedekah
h. Suka menolong
3.3 Sumber dan Jenis Data
3.3.1 Sumber Data
Yang dimaksud sumber data dalam penelitian adalah subjek dari
mana data diperoleh. Karena Penelitian ini menggunakan kuesioner
atau angket dalam pengumpulan datanya, maka sumber data disebut
responden, yaitu orang yang merespon atau menjawab pertanyaan-
pertanyaan peneliti, baik pertanyaan tertulis maupun lisan (Arikunto,
2006: 129).
Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data adalah remaja di
Desa Panjunan Kecamatan Kota Kabupaten Kudus.
3.3.2 Jenis Data
3.3.2.1 Data Primer
Sumber data primer berfungsi untuk memperkuat atau
memperjelas data-data sekunder yang diperoleh.
Data primer (primary data) adalah data yang dihimpun
secara langsung dari sumbernya dan diolah sendiri oleh
lembaga bersangkutan untuk dimanfaatkan. Data primer
dapat dibentuk opini subjek secara individual atau
kelompok. dan basil observasi terhadap karakteristik benda
38
(fisik), kejadian, kegiatan dan hasil suatu pengujian tertentu
(Ruslan, 2003: 138). Dalam penelitian ini data primernya
adalah hasil angket atau kuesioner yang disebarkan kepada
remaja di Desa Panjunan Kecamatan Kota Kabupaten Kudus
sebanyak 100 orang yang dijadikan sampel dalam penelitian
ini.
3.3.2.2 Data Sekunder
Data Sekunder (secondary data), adalah data
penelitian yang diperoleh secara tidak langsung melalui
media perantara (dihasilkan pihak lain) atau digunakan oleh
lembaga lainnya yang bukan merupakan pengolahannya,
tetapi dapat dimanfaatkan dalam suatu penelitian tertentu
(Ruslan, 2003: 138). Penulis menjadikan data penunjang
dalam penelitian ini adalah melalui buku-buku yang relevan
yang dijadikan referensi dalam penelitian ini.
3.4 Populasi dan Sampel
3.4.1 Populasi
Populasi yaitu berkaitan dengan sekelompok orang, kejadian
atau semua yang mempunyai karakteristik tertentu dan anggota
populasi itu disebut dengan elemen populasi (Ruslan, 2003: 134).
Dalam penelitian skripsi kali ini populasinya adalah seluruh
remaja muslim yang tinggal di Desa Panjunan Kecamatan Kota
Kabupaten Kudus yang menonton sinetron Pesantren & Rock'N Roll
39
di SCTV. Ditinjau dari jumlah penduduk berdasarkan penggolongan
usia, yang tergolong remaja (13-24 tahun) yang terdiri dari usia 13-18
tahun sebanyak 387 orang dan usia 19-24 tahun sebanyak 464 orang
jadi total populasi remaja di Desa Panjunan Kecamatan Kota
Kabupaten Kudus adalah 851 orang.
3.4.2 Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti
(Arikunto, 2006: 131). Suharsimi Arikunto memberikan pedoman
bahwa apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua.
Jika populasi lebih dari 100 orang, maka tabel yang diambil adalah
10% sampai 15% atau 20% sampai 25% atau lebih (Arikunto, 2006:
134). Maka dalam penelitian ini menggunakan teknik cluster sample
atau disebut juga teknik sampel kelompok (Arikunto, 2006: 142).
Teknik ini digunakan karena populasi tersebar dalam beberapa
kelompok yaitu yang menonton dan yang tidak menonton, yang
muslim dan yang tidak muslim. Jadi yang dijadikan sampel hanya
yang menonton sinetron tersebut dan yang beragama Islam dengan
cara bertanya, apakah dia menonton sinetron Pesantren & Rock'N Roll
atau tidak? Kemudian dibagikan angket atau kuesioner. Penulis
memperkirakan kurang lebih 600 orang yang menonton sinetron ini
dan yang akan dijadikan sampel sebanyak 100 orang.
40
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, maka
peneliti menggunakan metode angket atau kuesioner. Kuesioner adalah
sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi
dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang
diketahui (Arikunto, 2006: 151). Teknik ini digunakan untuk mengetahui
seberapa besar pengaruh terhadap perilaku keagamaan remaja di Desa
Panjunan Kecamatan Kota Kabupaten Kudus ketika menonton sinetron
Pesantren & Rock'N Roll di SCTV. Dengan cara menjawab pertanyaan-
pertanyaan yang telah dibuat berupa tulisan.
3.6 Teknik Analisis Data
Setelah data terkumpul langkah selanjutnya adalah menganalisis
data dalam pengambilan kesimpulan dari hasil analisis yang akan penulis
teliti, adapun tahapan-tahapannya adalah:
3.6.1 Analisis Pendahuluan
Analisis Pendahuluan adalah dilakukan untuk mengetahui
pengaruh menonton sinetron Pesantren & Rock'N Roll di SCTV
terhadap perilaku keagamaan remaja di Desa Panjunan Kecamatan
Kota Kabupaten Kudus. Data yang diperoleh peneliti melalui angket
tersebut dianalisa dalam bentuk angka, yakni dalam bentuk
kwantitatif. Langkah yang diambil untuk mengubah data dari kualitatif
menjadi kuantitatif adalah dengan memberi nilai pada setiap item
jawaban pada pertanyaan angket untuk responden.
41
Untuk memudahkan pengolahan data statistiknya, maka dari
setiap item soal diberi skor sebagai berikut:
a. Untuk alternatif jawaban a diberi nilai 3
b. Untuk alternatif jawaban b diberi nilai 2
c. Untuk alternatif jawaban c diberi nilai 1
3.6.2 Analisis Uji Hipotesis
Analisis uji hipotesis adalah melanjutkan dari analisis
pendahuluan dimaksudkan untuk menguji hipotesis yang diajukan
dalam penelitian ini. Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian
ini adalah ada pengaruh positif antara menonton sinetron Pesantren &
Rock'N Roll di SCTV terhadap perilaku keagamaan remaja di Desa
Panjunan Kecamatan Kota Kabupaten Kudus.
Adapun rumus analisis regresi dengan skala skor kasar satu
prediktor sebagai berikut:
1. Mencari persamaan garis regresi
Y = aX + K
Untuk mencari a dan K dengan cara:
a. XKXaXY 2
b. KNXaY .
Dengan membagi persamaan 1 dengan ΣX dan persamaan 2
dengan N (Hadi, 2001: 6).
42
2. Menentukan Nilai F dengan mencari jumlah kuadrat (JK) dengan
rentang (rata-rata) kuadrat (RK) dan residu dengan langkah-
langkah sebagai berikut (Hadi, 2001: 8):
a. JKreg = aΣXY +KΣY N
Y 2)(
b. JKres = ΣY2 - aΣXY – KΣY
c. RKreg = reg
reg
db
JK
d. RKres = res
res
db
JK
e. Freg = res
reg
RK
RK
Total = ΣY2 -
N
Y2
Keterangan :
A = Koefisien prediktor
K = Bilangan konstanta
N = Jumlah sampel yang diteliti
ΣX = Nilai dari menonton televisi
ΣY
= Nilai dari perilaku keagamaan remaja
ΣX2 = Nilai kuadrat dari menonton televisi
ΣY2 = Nilai kuadrat dari perilaku keagamaan remaja
ΣX = Hasil kali dari menonton televisi dan perilaku
keagamaan remaja
Jkreg = Jumlah kuadrat regresi
43
Jkres = Jumlah kuadrat residu
Rkreg = Rata-rata kuadrat regresi
Rkres = Rata-rata kuadrat residu
Dbreg = Derajat kebebasan regresi
Dbres = Derajat kebebasan residu
3.6.3 Analisis Lanjut
Peneliti menggunakan analisis ini karena merupakan analisis
lebih lanjutnya dari hasil analisis uji hipotesis. Dalam hal ini, penulis
interpretasikan dengan analisis regresi skala skor kasar satu prediktor
yang telah diketahui dengan jalan membandingkan harga F hitung
dengan harga F tabel dengan kemungkinan:
1. Jika F hitung > Ftabel, maka total Ho (signifikan) dan
2. Jika F hitung < F tabel, maka terima Ho (non signifikan).
BAB IV
GAMBARAN UMUM
DESA PANJUNAN KECAMATAN KOTA KABUPATEN KUDUS
4.1 Keadaan Desa Panjunan
4.1.1 Kondisi Geografis Desa Panjunan
Desa Panjunan merupakan salah satu dari 25 desa di
Kecamatan Kota di Kabupaten Kudus. Adapun 24 desa yang lain
adalah: Purwosari, Sunggingan, Wergu Kulon, Weru Wetan, Mlati
Kidul, Mlati Norowito, Mlati Lor, Nganguk, Kramat, Dema’an,
Demangan, Janggalan, Damaran, Kauman, Kerjasan, Langgar Dalem,
Kajeksan, Krandon, Singocandi, Glantengan, Barongan, Rendeng,
Kaliputu dan Burikan.
Desa Panjunan dipimpin oleh Dra. Pudjiastuti Setijaningrum,
yang bertindak sebagai kepala desa. Desa Panjunan sendiri terdiri dari
tiga dusun atau wilayah kekuasaan yaitu Panjunan Wetan, Panjunan
Kulon dan Magersari. Luas Desa Panjunan adalah 15,92 HA.
Adapun batas-batas wilayah Desa Panjunan Kecamatan Kota
Kabupaten Kudus adalah sebagai berikut:
a. Sebelah Utara, dibatasi oleh Desa Dema’an.
b. Sebelah Selatan, dibatasi oleh Desa Ploso.
c. Sebelah Barat, dibatasi oleh Desa Sunggingan.
d. Sebelah Timur, dibatasi oleh Desa Wergu.
44
45
ORBITASI (jarak dari pusat pemerintahan) adalah sebagai
berikut:
a. Jarak dari pusat Pemerintahan Kecamatan adalah 3 km.
b. Jarak dari Ibu Kota Kabupaten / Kota Madya Dati II adalah 1 km.
c. Jarak dari Ibu Kota Profinsi Dati I adalah 51 km.
d. Jarak dari Ibu Kota Negara adalah 531 km.
4.1.2 Kondisi Demografis Desa Panjunan
Secara keseluruhan jumlah penduduk di Desa Panjunan adalah
4.659 orang, yang kesemuanya adalah Warga Negara Indonesia
(WNI). Terdiri dari 1.125 kepala keluarga, dilihat dari jenis kelamin,
jumlah penduduk laki-laki dan perempuan hampir seimbang, yakni
laki-laki berjumlah 2.233 orang dan perempuan berjumlah 2.426
orang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.1
Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
No. Jenis Kelamin Jumlah (Orang) Prosentase (%)
1. Laki-laki 2.23 3 47.93 %
2. Perempuan 2.426 52.07 %
Jumlah 4.659 100 %
Sumber: Monografi Kelurahan Panjunan, 2011
Ditinjau dari jumlah penduduk berdasarkan penggolongan
usia, maka yang tergolong usia remaja (13-24th
) dengan rincian 13-
18th sebanyak 387 orang kemudia 19-24
th sebanyak 464 orang jadi
total semuanya adalah 851 orang.
46
Secara terperinci jumlah penduduk berdasarkan penggolongan
usia ini bisa dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.2
Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur
Umur Jumlah (Orang)
0 – 6 208
7 – 12 292
13 – 18 387
19 – 24 464
25 – 55 2467
56 – 79 620
80 ke-atas 221
Jumlah 4659
Sumber: Data Dinamis Kelurahan Panjunan, 2011
Mata pencaharian penduduk Desa Panjunan bermacam-macam
diantaranya adalah pengusaha besar / kecil, pengrajin / industri, buruh
industri, buruh bangunan, pedagang, pengangkutan, Pegawai Negeri
Sipil (PNS), ABRI dan pensiunan (ABRI / PNS). Tetapi pada
umumnya mereka bekerja sebagai buruh industri. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.3
Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian
No. Mata Pencaharian Jumlah (Orang)
1 Pengusaha Sedang / Besar 15
2 Pengrajin / Industri 12
3 Buruh Industri 1891
47
4 Buruh Bangunan 163
5 Pedagang 320
6 Pengangkutan 12
7 Pegawai Negeri Sipil (PNS) 79
8 ABRI 4
9 Pensiunan (ABRI / PNS) 29
Jumlah 2525
Sumber: Data Dinamis Kelurahan Panjunan, 2011
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar
penduduk di Desa Panjunan adalah sebagai buruh industri karena
banyak terdapat pengrajin / industri yang membuka banyak lapangan
pekerjaan dan menyerap karyawan.
4.2 Sarana Pendidikan Desa Panjunan
Di Desa Panjunan terdapat beberapa lembaga pendidikan yang
bersifat formal, antara lain TK, SD, SMTP dan SMTA.
Adapun sarana pendidikan tersebut lebih jelasnya dapat dilihat pada
tabel berikut:
Tabel 4.4
Tingkat Pendidikan, Jumlah Gedung dan Jumlah Guru
Tingkat Pendidikan Jumlah Gedung Jumlah Guru
TK 1 4
SD 3 30
SMP 2 73
SMTA 1 28
Sumber: Data Dinamis Kelurahan Panjunan, 2011
48
Dalam penelitian kali ini responden yang akan diteliti adalah remaja
yaitu usia antara 13-24 tahun jadi pendidikan responden tingkan SMP
sanpai kuliah. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel daftar nama dan
pendidikan responden berikut:
Tabel 4.5
Daftar Nama dan Pendidikan Responden
NO NAMA PENDIDIKAN
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
Aleta Rifki
Sofia Indah Lestari
Nabila Putri Salma
Dwi Pramesti Kusumaningdyah
Meilinda Riski Hapsari
Zulia Nur Hidayah
Adibah Susilowati
Evi Muriana Wati
Harum Wardati
Zulfa Hanum
Nineng
Rensi Aprilia
Putri Kharisma
Tiwi
Rara
Siska
MA NU BANAT
SMA AL MA’RUF
SMA PGRI
UNDIP
SMP 1
UNDIP
U.M
UDINUS
UMK
SMA AL MA’RUF
-
SMP 1
TRI SAKTI
SMP 3
MTS NU BANAT
MTS NU BANAT
49
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
Janeta Aurelia
Kurniawati
Yustin Wulan Safitri
Sriwatu Riyanti
Ade Irma
Hemi Zulaikhah
Nurul Akhadah
Munirotul Habibah
Isti Ghosati
Malikhah
Siti Suryani
Rohmatul Hidayah
Istirokhah
Durrotun Muna
Hanik
Robiah Adawiyah
Rokhanatun Nidhom
Iftah Khoiriyah
Eni Arita
Rina Novita Sari
Qurrota A’yun
Maulida Nita Sari
Fatimah
MTS MU’ALIMAT
MTS MU’ALIMAT
SMA 1
SMA 1
MTS NU BANAT
SMA 2
MA MU’ALIMAT
MA NU BANAT
SMA AL MA’RUF
-
SMK PGRI
-
SMP 3
MA NU BANAT
SMP 3
MA MU’ALIMAT
GUNADARMA
MA NU BANAT
UMK
MA NU BANAT
MA NU BANAT
MA NU BANAT
-
50
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
Tri Utami
Siti Hamidah
Nur Laili Imaroh
Firdasari
Ayu Fadhilah
Lia Faristin
Musa’adah
Umi Kultsum
Mila Tazkiyah
Mahmudah
Kaila Jannah
Riska Rahayu
Fi’liyyah
Fitri Fikriyah
Rika
Aeni Nur Rahmawati
Amanda Qolbina
Salsabilah
Ulyatul Muna
Shanti Raihina
Syarifah Aisyiyah
Nur Faizah
Ajeng
SMP 3
-
SMA 2
SMA MUHAMMADIYAH
SMA MUHAMMADIYAH
MAN 2
MTS NU BANAT
SMA 1
SMA 2
MA MU’ALIMAT
SMP AL MA’RUF
SMP 4
SMP 1
MA NU BANAT
MA NU BANAT
MA NU BANAT
SMA MUHAMMADIYAH
MTS MU’ALIMAT
SMP 2 KUDUS
-
MA NU BANAT
SMP AL MA’RUF
MAN 2
51
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
Yusuf Yanuar
Oktavian Dwi Nugroho
Ade Bagas Auriga
Alfin Nur Alfarizi
Amroni
Muhammad Azim
Heru Prasetyo
M. Ulil Aidi
Agung Rubiyanto
Ardi Wirawan
Dony Wendra
Nurusda Nisfi
Iis Ana Nur Latifah
Endang Wiji Astuti
Wahyu Adi Nugroho
Andi
Agus Harsono
Zaenal Arifin
Setiawan
Prabowo
Ali Miftahudin
M. Taufik
Jumalal Fajri
SMA 2 BAE
MAN 2
SMA AL MA’RUF
SMA AL MA’RUF
MA QUDSIYAH
SMA MUHAMMADIYAH
SMK PGRI
SMA 1 MEJOBO
SMA 1 JEKULO
STAIN
UMK
UMK
UMK
SMA 2 BAE
SMK WISUDHA KARYA
SMK MA’ARIF
MA NU TBS
STAIN
MA QUDSIYAH
SMP 2 KUDUS
STAIN
UNFAT DEMAK
STAIN
52
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
Nur Hadi
Zainul Firdaus
Azkal Falah
Adrian Putra
Aris Priyanto
Risa Andrea
Eka Wardana
Abdul Halim
Ridho Aufa
Umar Zaidan
Sabitul Umri
Ulin Nuha
M. Wahtim
Miftahul Ulum
Rendy Agata
SMA 2 KUDUS
MA QUDSIYAH
UDINUS
UDINUS
UNNES
UNS
SMP 3 KUDUS
MA NU TBS
SMP 1 BAE
SMP AL ISLAM
STAIN
MA NU TBS
MA THOLIBIN
MA QUDSIYAH
SMK PGRI
Hampir seluruh masyarakat Desa Panjunan sudah mempunyai
televisi. Tentang kepemilikan media massa dapat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 4.6
Kepemilikan Media Massa
No. Media Massa Jumlah
1 Televisi 911
2 Telepon / Hp 3.452
3 Radio 320
53
4 Pemancar Radio 2
Sumber: Data Dinamis Kelurahan Panjunan, 2011
4.3 Kondisi Sosial Keagamaan di Desa Panjunan
Penduduk di Desa Panjunan menganut 5 macam agama yang diakui
di Indonesia diantaranya Islam, Katholik, Protestan, Hindu dan Budha.
Namun paling banyak penduduk di Desa Panjunan menganut agama Islam.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.7
Penduduk Menurut Agama
No. Agama Jumlah (Orang)
1 Islam 2.407
2 Khatolik 724
3 Protestan 1.404
4 Hindu 60
5 Budha 64
Sumber: Data Dinamis Kelurahan Panjunan, 2011
Tempat ibadah adalah sarana untuk melaksanakan ibadah terhadap
Tuhan YME. Di Desa Panjunan terdapat berbagai macam tempat ibadah
diantaranya adalah dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.8
Tempat Ibadah di Desa Panjunan
No. Nama Tempat Ibadah Jumlah
1 Masjid 2
2 Mushola 3
3 Gereja 4
4 Wihara -
54
5 Pura -
Sumber: Statistik 2011
4.4 Kondisi Keagamaan Remaja di Desa Panjunan
Sebagai penganut agama Islam, pada umumnya mereka berusaha
meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaannya melalui kegiatan
keagamaan yang ada. Dari hasil pengamatan di lapangan, di Desa Panjunan
Kecamatan Kota Kabupaten Kudus juga terdapat beberapa kegiatan
keagamaan antara lain:
Sholat berjama’ah di Desa Panjunan Kecamatan Kota Kabupaten
Kudus dilakukakan setiap sholat fardhu (wajib) tiba, yakni dzuhur, ‘asyar,
maghrib, isya' dan subuh. Waktu yang paling banyak didatangi para jama'ah
adalah waktu sholat maghrib. Karena ketika maghrib tiba, masyarakat telah
selesai dengan rutinitas pekerjaan mereka, sehingga waktu maghrib telah
ditradisikan sebagai waktu yang penuh dengan nuansa keagamaan (sholat,
dzikir, tadarus dan lain-lain).
Di Desa Panjunan Kecamatan Kota Kabupaten Kudus, disetiap
dusunnya memiliki Madrasah Diniyyah / TPQ, lembaga tersebut adalah
tempat belajar dan mengembangkan baca tulis al-Qur'an. Namun secara
umum, para orang tua juga membina keagamaan putra putrinya di rumah,
disamping putra putrinya belajar baca tulis al-Qur'an di tempat para Ustadz
atau Kyai. Sebagai contoh seperti mengenalkan huruf-huruf Al-Qur'an, doa-
doa dan sebagainya.
Setiap dusun di Desa Panjunan Kecamatan Kota Kabupaten Kudus
terbentuk suatu organisasi Islam remaja sebagai wadah pembinaan
55
keorganisasian dan keagamaan remaja, misalnya IRMA (Ikatan Remaja
Masjid ). Para remaja biasanya mengadakan kegiatan rutin yasinan, tahlilan,
solawatan dan lain-lain. Kegiatan ini biasanya dilakukan setiap seminggu
sekali. Kumpulan remaja putri dilakukan setiap hari kamis dengan nama
Fatayat NU. Kumpulan remaja putra dilakukan setiap hari jum'at dengan
nama berjanjenan. Sedangkan pengajian yang diselenggarakan dalam rangka
memperingati hari besar agama Islam, seperti: maulid nabi, Isra' Mi'raj,
Halal Bihalal dan lain-lain. Biasanya peringatan-peringatan hari besar
tersebut diselenggarakan secara akbar.
BAB V
ANALISIS PENGARUH MENONTON SINETRON
PESANTREN & ROCK'N ROLL DI SCTV TERHADAP PERILAKU
KEAGAMAAN REMAJA DI DESA PANJUNAN KECAMATAN KOTA
KABUPATEN KUDUS
Berdasarkan data yang penulis peroleh selama mengadakan penelitian
lapangan, maka dalam bab ini dianalisa dengan tujuan untuk mencari kesesuaian
antara kenyataan di lapangan dengan teori yang ada. dengan demikian maka
tujuan akhir penelitian ini dapat terjawab. Dengan menganalisa bab ini digunakan
tahapan-tahapan antara lain analisis pendahuluan, analisis uji hipotesis dan
analisis lanjut.
5.1 Analisis Pendahuluan
Analisis pendahuluan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
menonton sinetron Pesantren & Rock-'N Roll di SCTV terhadap perilaku
keagamaan remaja di Desa Panjunan Kecamatan Kota Kabupaten Kudus.
Data yang penulis peroleh dengan jalan mempresentasikan nilai
dalam distribusi frekuensi untuk mencari rata-rata variabel.
5.1.1 Data tentang Menonton Sinetron Pesantren & Rock'N Roll di
SCTV
Skor angket tentang menonton sinetron Pesantren & Rock'N
Roll di SCTV oleh remaja di Desa Panjunan Kecamatan Kota
56
Kabupaten Kudus dari masing-masing responden adalah sebagai
berikut:
Tabel 5.1
Data Hasil Angket Tentang Menonton Sinetron
Pesantren & Rock'N Roll di SCTV
Resp. Jawaban Responden
Jml. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 2 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 39
2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 40
3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 42
4 3 3 2 3 2 2 3 2 3 3 3 2 3 3 1 38
5 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 42
6 3 3 2 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 38
7 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 42
8 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 41
9 3 2 3 2 2 3 3 2 2 2 3 2 3 3 2 37
10 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 2 39
11 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 42
12 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 40
13 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 41
14 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 42
15 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 3 38
16 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 40
17 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 43
18 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 42
19 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 40
20 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 2 2 2 3 40
21 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 41
22 2 3 2 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 2 3 38
23 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 42
24 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 2 2 40
25 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 41
26 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 2 2 3 3 38
27 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 42
28 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 40
29 2 3 3 2 2 3 3 2 3 2 2 2 3 3 2 37
30 2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 36
31 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 42
32 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 40
33 2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 2 38
34 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 43
35 2 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 2 38
36 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 43
37 1 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 1 39
38 2 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 2 38
39 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 41
40 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 42
41 2 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 41
42 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 44
43 2 3 2 3 2 3 2 2 2 3 2 2 3 3 2 36
44 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 1 2 3 2 39
45 1 2 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 36
46 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 43
47 1 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 1 3 3 2 38
48 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 40
49 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 43
50 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 33
51 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 1 3 3 2 40
52 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 43
53 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 43
54 2 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3 2 2 37
55 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 1 3 3 3 40
56 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 43
57 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 1 3 3 3 40
58 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 42
59 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 43
60 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 43
61 3 3 3 3 0 3 2 3 2 2 3 2 3 3 2 37
62 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 42
63 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 43
64 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 42
65 2 3 3 2 0 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 37
66 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 2 40
67 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 40
68 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 43
69 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 1 40
70 1 2 3 3 1 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 37
71 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 43
72 1 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 2 1 36
73 2 3 3 3 1 2 2 2 2 3 3 3 3 2 1 35
74 2 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 2 2 39
75 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 40
76 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 43
77 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 41
78 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 42
79 1 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 1 39
80 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 37
81 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 42
82 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 41
83 2 3 2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 39
84 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 2 1 37
85 2 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 39
86 2 2 2 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 38
87 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 1 40
88 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 41
89 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2 1 38
90 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 41
91 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 40
92 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 42
93 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 41
94 2 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 3 2 3 2 37
95 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 2 38
96 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 41
97 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 43
98 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 1 40
99 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 2 39
100 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 26
Jumlah 3991
Setelah dilakukan perhitungan data di atas kemudian dilakukan
analisa sebagai berikut:
1. Menentukan kualifikasi dan interval nilai dengan cara menentukan
rage, dalam hal ini (Mus1im, 1996: 12) dengan rumus:
R = H – L + 1
Keterangan:
R : Range
H : Nilai tertinggi
L : Nilai terendah
R = 45 – 26 + 1
= 20
Sehingga dapat diketahui interval nilai, dalam hal ini
(Muslim, 1996: 15) dengan rumus:
ervaljumlah
rangei
int
7,6
3
20
Dan hasil angket variabel X dengan nilai terendah 26, nilai
tertinggi 45 dan diketahui interval nilai 6,7 maka dengan demikian,
dapat diperoleh kualifikasi dan interval nilai seperti pada tabel di
bawah ini:
Tabel 5.2
Interval Nilai (X)
No. Interval Keterangan
1 26 - 32 Buruk
2 33 - 39 Cukup
3 40 - 46 Baik
2. Tabel distribusi frekuensi
Tabel 5.3
Distribusi Frekwensi Menonton Sinetron
Pesantren & Rock'N Roll di SCTV
No. Interval Frekuensi Fr (%)
1 26 - 32 1 1 %
2 33 - 39 39 39 %
3 40 - 46 60 60 %
100 100 %
Dari hasil tabel distribusi frekuensi menonton sinetron
Pesantren & Rock'N Roll di SCTV di atas dapat diketahui nilai
sebagai berikut: untuk interval 26 - 32 dengan nilai 1 %, untuk nilai
33 - 39 dengan nilai 39 % dan untuk nilai 40 - 46 dengan nilai 60 %.
3. Gambar Histogram
Berdasarkan data distribusi frekuensi menonton sinetron
Pesantren & Rock'N Roll di SCTV di atas, maka kecenderungan
data kemudian divisualisasi dalam bentuk histogram seperti pada
gambar berikut ini.
60
50
40 Series 1
30
20
10
0 26-32 33-39 40-46
Gambar 1. Histogram Menonton Sinetron Pesantren & Rock’N
Roll di SCTV.
4. Mencari nilai rata-rata (mean) menonton sinetron Pesantren &
Rock'N Roll di SCTV (X) dengan menggunakan rumus mean, dalam
hal ini (Muslim, 1996: 32) dengan rumus sebagai berikut:
N
xMx
Keterangan:
M = Mean
∑x = Jumlah nilai dari menonton televisi
N = Jumlah responden
91,39
100
3991
Dari analisa di atas diketahui bahwa, menonton sinetron
Pesantren & Rock'N Roll di SCTV termasuk kategori “Cukup",
yaitu berada pada interval 33 - 39 dengan nilai rata-rata 39,91.
5.1.2 Data tentang Perilaku Keagamaan Remaja di Desa Panjunan
Kecamatan Kota Kabupaten Kudus
Untuk mengetahui nilai data tentang perilaku keagamaan
remaja di Desa Panjunan Kecamatan Kota Kabupaten Kudus adalah
dengan menjumlahkan skor jawaban angket dari responden
sebagaimana terhadap pada tabel berikut ini:
Tabel 5.4
Hasil Angket Perilaku Keagamaan Remaja di Desa
Panjunan Kecamatan Kota Kabupaten Kudus
Resp.
Jawaban Responden
Jml.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 2 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 39
2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 41
3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 42
4 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 35
5 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 37
6 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42
7 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 40
8 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 3 39
9 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 42
10 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 38
11 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 40
12 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 41
13 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 37
14 2 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 40
15 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 37
16 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 44
17 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 41
18 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 40
19 2 3 3 2 2 2 1 3 1 3 1 1 2 3 3 32
20 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 42
21 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 42
22 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 40
23 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 41
24 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 39
25 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 42
26 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 41
27 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 2 3 2 2 38
28 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 36
29 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 41
30 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 41
31 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 42
32 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 39
33 2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 40
34 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 37
35 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 43
36 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 44
37 1 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 41
38 2 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 40
39 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 32
40 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 42
41 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 42
42 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 39
43 2 3 2 3 2 3 2 2 2 3 2 2 3 3 2 36
44 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 1 2 3 2 39
45 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 42
46 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 41
47 1 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 1 3 3 2 38
48 2 2 3 2 3 2 2 3 2 2 2 2 3 3 3 36
49 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 41
50 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 41
51 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 42
52 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 39
53 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 40
54 2 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3 2 2 37
55 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 43
56 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 44
57 2 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 1 3 3 3 38
58 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 2 3 3 3 2 39
59 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 41
60 2 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 38
61 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 2 41
62 3 2 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 39
63 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 3 2 2 37
64 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 40
65 2 3 3 2 0 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 36
66 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 41
67 2 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 2 38
68 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 42
69 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 1 39
70 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 41
71 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 42
72 1 2 3 1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 39
73 2 3 3 1 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 1 37
74 2 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 40
75 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 2 2 2 37
76 2 3 2 1 3 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 35
77 2 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 3 37
78 3 3 3 1 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 41
79 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 1 34
80 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 2 38
81 3 3 3 1 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 42
82 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 32
83 2 3 2 3 2 3 2 2 3 3 1 3 3 3 2 37
84 2 2 3 1 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 39
85 2 3 3 1 2 3 2 2 3 1 3 3 2 3 3 36
86 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 40
87 3 2 3 1 2 1 1 2 1 2 3 2 2 2 1 28
88 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 42
89 2 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 39
90 3 3 3 3 3 3 3 1 2 3 1 3 3 2 2 38
91 2 3 3 3 3 3 1 2 2 3 3 3 3 3 2 39
92 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 41
93 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 41
94 2 3 3 3 3 2 3 2 2 3 2 3 2 3 2 38
95 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 2 38
96 2 3 3 1 3 1 2 2 3 2 3 3 3 3 2 36
97 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 41
98 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 1 40
99 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 40
100 1 2 2 1 3 2 3 3 3 2 2 1 2 2 1 30
Jumlah 3917
Setelah dilakukan perhitungan data di atas, kemudian dilakukan
analisa sebagai berikut:
1. Menentukan kualifikasi dan interval nilai dengan cara menentukan
rage, dalam hal ini (Muslim, 1996: 12) dengan rumus:
R = H – L + 1
Keterangan:
R : Range
H : Nilai tertinggi
L : Nilai terendah
R = 44 – 28 + 1
= 17
Sehingga dapat diketahui interval nilai, dalam hal ini (Muslim,
1996: 15) dengan rumus:
ervaljumlah
rangei
int
7,5
3
17
Dari hasil angket variabel Y dengan nilai terendah 28, nilai
tertinggi 44 dan diketahui interval nilai 5.7 maka dengan demikian
dapat diperoleh kualifikasi dan interval nilai seperti pada tabel di
bawah ini:
Tabel 5.5
Interval Nilai (Y)
No. Interval Keterangan
1 28 - 33 Buruk
2 34 - 39 Cukup
3 40 - 45 Baik
2. Tabel distribusi frekuensi
Tabel 5.6
Distribusi Frekuensi Perilaku Keagamaan Remaja
No. Interval Frekuensi Fr (%)
1
2
3
28 - 33
34 - 39
40 - 45
5
40
55
5%
40%
55%
100 100%
Dari hasil tabel distribusi frekuensi perilaku keagamaan remaja
di atas dapat diketahui nilai sebagai berikut: untuk interval 28 - 33
dengan nilai 5 %, untuk interval 34 - 39 dengan nilai 40 %, dan untuk
interval 40 - 45 dengan nilai 55 %.
3. Gambar Histogram
Berdasarkan data distribusi frekuensi perilaku keagamaan
remaja di atas, maka kecenderungan data kemudian divisualisasi
dalam bentuk histogram seperti pada gambar berikut ini.
60
50
40 Series 1
30
20
10
0 28-33 34-39 40-45
Gambar 2. Histogram Perilaku Keagamaan Remaja di Desa
Panjunan Kecamatan Kota Kabupaten Kudus.
4. Mencari nilai rata-rata (mean) perilaku keagamaan remaja (Y) dengan
menggunakan rumus mean. dalam hal ini (Muslim. 1996: 32) dengan
rumus sebagai berikut:
N
xMx
Keterangan:
M = Mean
∑x = Jumlah nilai dari perilaku keagamaan remaja
N = Jumlah responden
100
3917
= 39,17
Dari analisa di atas diketahui bahwa perilaku keagamaan remaja
termasuk kategori “Cukup", yaitu berada pada interval 34 - 39 dengan
nilai rata-rata 39,17.
5.2 Analisis Uji Hipotesis
Hipotesis yang akan diuji kebenarannya adalah untuk menentukan
korelasi antara variabel menonton sinetron Pesantren & Rock'N Roll di
SCTV (X) terhadap perilaku keagamaan remaja (Y).
Untuk lebih memudahkan dalam analisis regresi dengan skor mentah
ini maka perlu dibuat tabel kerja regresi variabel menonton sinetron
Pesantren & Rock'N Roll di SCTV dan frekuensi perilaku keagamaan
remaja sebagaimana dalam tabel di bawah ini:
Tabel 5.7
Tabel Kerja Regresi Menonton Sinetron Pesantren & Rock'N Roll
di SCTV dan Frekuensi Perilaku Keagamaan Remaja di Desa
Panjunan Kecamatan Kota Kabupaten Kudus
No. Variabel X dan Variabel Y
XY X Y X
2 Y
2
1 2 3 4 5 6
1 39 39 1521 1521 1521
2 40 41 1600 1681 1640
3 42 42 1764 1764 1764
4 38 35 1444 1225 1330
5 42 37 1764 1369 1554
6 38 42 1444 1764 1596
7 42 40 1764 1600 1680
8 41 39 1681 1521 1599
9 37 42 1369 1764 1554
10 39 38 1521 1444 1482
11 42 40 1764 1600 1680
12 40 41 1600 1681 1640
13 41 37 1681 1369 1517
14 42 40 1764 1600 1680
15 38 37 1444 1369 1406
16 40 44 1600 1936 1760
17 43 37 1849 1369 1591
18 42 34 1764 1156 1428
19 40 39 1600 1521 1560
20 40 35 1600 1225 1400
21 41 43 1681 1849 1763
22 38 38 1444 1444 1444
23 42 41 1764 1681 1722
24 40 42 1600 1764 1680
25 41 41 1681 1681 1681
26 39 36 1521 1296 1404
27 41 34 1681 1156 1394
28 40 42 1600 1764 1680
29 38 34 1444 1156 1292
30 36 41 1296 1681 1476
31 41 36 1681 1296 1476
32 40 37 1600 1369 1480
33 39 41 1521 1681 1599
34 42 37 1764 1369 1554
35 38 32 1444 1024 1216
36 43 33 1849 1089 1419
37 39 41 1521 1681 1599
38 38 40 1444 1600 1520
39 41 32 1681 1024 1312
40 42 42 1764 1764 1764
41 41 42 1681 1764 1722
42 44 40 1936 1600 1760
43 37 41 1369 1681 1517
44 39 39 1521 1521 1521
45 36 42 1296 1764 1512
46 43 41 1849 1681 1763
47 38 38 1444 1444 1444
48 40 36 1600 1296 1440
49 43 41 1849 1681 1763
50 33 41 1089 1681 1353
51 40 42 1600 1764 1680
52 43 39 1849 1521 1677
53 42 40 1764 1600 1680
54 38 37 1444 1369 1406
55 40 43 1600 1849 1720
56 43 44 1849 1936 1892
57 39 38 1521 1444 1482
58 43 39 1849 1521 1677
59 42 41 1764 1681 1722
60 43 38 1849 1444 1634
61 38 41 1444 1681 1558
62 43 39 1849 1521 1677
63 42 37 1764 1369 1554
64 42 40 1764 1600 1680
65 39 39 1521 1521 1521
66 40 41 1600 1681 1640
67 39 41 1521 1681 1599
68 43 38 1849 1444 1634
69 41 42 1681 1764 1722
70 37 39 1369 1521 1443
71 43 41 1849 1681 1763
72 36 42 1296 1764 1512
73 35 41 1225 1681 1435
74 38 39 1444 1521 1482
75 41 40 1681 1600 1640
76 41 37 1681 1369 1517
77 39 36 1521 1296 1404
78 45 37 2025 1369 1665
79 36 43 1296 1849 1548
80 35 41 1225 1681 1435
81 41 38 1681 1444 1558
82 40 44 1600 1936 1760
83 40 42 1600 1764 1680
84 36 39 1296 1521 1404
85 41 40 1681 1600 1640
86 41 40 1681 1600 1640
87 39 41 1521 1681 1599
88 43 28 1849 784 1204
89 38 42 1444 1764 1596
90 39 41 1521 1681 1599
91 39 40 1521 1600 1560
92 44 41 1936 1681 1804
93 41 41 1681 1681 1681
94 37 38 1369 1444 1406
95 38 38 1444 1444 1444
96 41 36 1681 1296 1476
97 43 41 1849 1681 1763
98 40 40 1600 1600 1600
99 39 40 1521 1600 1560
100 26 30 676 900 780
Jml. 3991 3917 159999 154329 156493
Dari tabel di atas dapat diketahui:
N = 100 ∑ X2 = 159999
∑ X = 3991 ∑ Y2 = 154329
∑ Y = 3917 ∑ XY = 156493
Selanjutnya data tersebut diolah ke dalam rumus analisis regresi
dengan skor mentah (analisis regresi dengan satu prediktor) dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
1. Mencari persamaan garis regresi:
Y = aX + k
Keterangan:
Y = Persamaan garis regresi
a = Koefisien prediktor
k = Bilangan konstanta
Untuk mengisi persamaan garis regresi itu harga a (koefisien
prediktor) dan harga k (bilangan konstanta) harus kita temukan lebih
dulu dengan metode skor kasar, yaitu:
a. kΣxaxy 2 x
b. N.kxay
a) 156493 = 159999 . a + 3991 . k
b) 3917 = 3991 . a + 100 . k
Dengan membagi persamaan 1 dengan 3991 dan persamaan 2
dengan 100:
c) 39,2114758 = 40,089952 . a + k
d) )(k39,91.a 39,17
e) 0,0414758 = 0,179952 a
179952,0
0,0414758 a
= 0,2304825731
f) 39,17 = 39,91 (0,2304825731) + k
k = 39,17 – 9,1985594936
= 29,9714405064
Y = 0,2304825731 X + 29,9714405064
2. Mencari jumlah kuadrat (JK) dan rerata (rata-rata) kuadrat (RK) regresi
dan residu.
JKreg = N/Σy)(kxya 2 y
= 0,2304825731 (156493) + 29,9714405064 (3917) – (3917)2
/100
= 36068,90931 + 117398,132463 – 153428,89
= 38,151773
Dibulatkan menjadi 38,151
JKres = yk-xyay2
= 154329 – 0,2304825731 (156493) – 29,9714405064 (3917)
= 154329 – 36068,90931 – 117398,13298,132463
= 861,958227
Dibulatkan menjadi 861,958
RKreg = reg
reg
db
JK
= 1
151,38
= 38,151
RKres = res
res
db
JK
= 98
98,861
= 8,795714285
Dibulatkan menjadi 8,796
Freg = res
reg
RK
JK
= 796,8
151,38
= 4,3373124
Dibulatkan menjadi 4,337
Total = N
Y)(y
2
2
= 100
)3917(154329
2
= 100
15342889154329
= 154329 – 153428,89
= 900,11
Hasil analisa regresi dengan skor mentah tersebut dapat
dirangkum pada tabel dibawah ini:
Tabel 5.8
Hasil Analisa Regresi Menonton Sinetron Pesantren & Rock’N Roll
di SCTV dan Frekuensi Perilaku Keagamaan Remaja di Desa
Panjunan Kecamatan Kota Kabupaten Kudus
Sumber
Variasi Db JK RK Freg
Ft Kriteria
5% 1%
Regresi
(reg) 1 38,151 38,151
4,3373124 1,987 2,633 Signifikan Residu
(res) 98 861,958 861,958
Total (T) 99 900,109 - -
3. Uji Koefisien Korelasi antara variabel X dan Y
2222XN
XXYN
YYNX
Yrxy
22 )3917()154329(100)3991()159999(100
)3917)(3991)156493(100
xyr
15342889154329001592808115999900
1563274715649300
xyr
9001141819
16553xyr
3764170009
16553xyr
83211881,61352
16553xyr
2698000960,0xyr
Dibulatkan menjadi 0,2698
4. Koefisiensi Korelasi determinasi
KP = r2 . 100%
= 0,2698 . 100%
= 26,98%
5. Uji signifikasi korelasi melalui uji t
)1(
2
2r
nth
r
2
2698,0
2698,01
2100
th
07279204,01
982698,0
th
92720796,0
982698,0
th
96291638,0
982698,0
th
96291638,0
899494,9)2698,0(th
96291638,0
6708834812,2th
647737442101,2th
Dibulatkan menjadi 2,774
t hitung = 2,774 dibandingkan dengan t tabel = (0,01:98) = 2,633
dan t tabel = (0,05:98) = 1,987. Karena t hitung = 2,774 > t tabel 0,01 = 2,633
dan t tabel 0,05 = 1,987 berarti korelasi antara variabel X dan variabel Y
signifikan.
5.3 Analisis Lanjut
Setelah dilakukan analisis uji hipotesis di atas telah dihasilkan sebuah
nilai dari nilai t hitung sebesar 2,774. Kemudian dari basil tersebut
dicocokkan dengan t tabel untuk menguji hipotesis yang dirumuskan
sebelumnya, yaitu apabila :
a. F hitung > F tabel, maka Ho ditolak, artinya hipotesis yang penulis ajukan
bahwa terdapat pengaruh antara menonton sinetron Pesantren & Rock'N
Roll di SCTV terhadap perilaku keagamaan diterima.
b. F hitung < F tabel, maka Ho diterima, artinya hipotesis yang penulis ajukan
bahwa terdapat pengaruh antara menonton sinetron Pesantren & Rock'N
Roll di SCTV terhadap perilaku keagamaan remaja ditolak.
Untuk membuktikan tingkat signifikan pengaruh antara variabel bebas
(menonton sinetron Pesantren & Rock'N Roll di SCTV) dengan variabel
terikat (perilaku keagamaan remaja), maka penulis telah menentukan taraf
signifikan sejak sebelum mengadakan penelitian yaitu :
1. Taraf kemungkinan salah untuk Ho ditolak (a) 5%
Pada taraf signifikansi 5% dengan jumlah responden sebanyak 100,
besar ttable adalah 1,987. Sedangkan thitung yang diperoleh dari hasil analisis
adalah 2,774. Dengan demikian thitung > ttable (2,774 > 1,987), ini berarti
menunjukkan bahwa menonton sinetron Pesantren & Rock'N Roll di
SCTV berpengaruh terhadap perilaku keagamaan remaja di Desa Panjunan
Kecamatan Kota Kabupaten Kudus.
2. Taraf kemungkinan salah untuk Ho diterima (a) 1 %
Pada taraf signifikansi 1% dengan jumlah responden sebanyak 100,
besar ttabel adalah 2,633. Sedangkan thitung yang diperoleh dari hasil analisis
adalah 2,774. Dengan demikian thitung > ttabel (2,774 > 2,633), ini berarti
menunjukkan bahwa menonton sinetron Pesantren & Rock-'N Roll di
SCTV berpengaruh terhadap perilaku keagamaan remaja di Desa Panjunan
Kecamatan Kota Kabupaten Kudus.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa berdasarkan dua
tingkat signifikan 5% dan 1% yang penulis temukan, hipotesis kerja (Ha)
diterima dan hipotesis nihil (Ho) ditolak. Atau dengan kata lain hipotesis
yang penulis ajukan bahwa menonton sinetron Pesantren & Rock'N Roll di
SCTV berpengaruh terhadap perilaku keagamaan remaja di desa Panjunan
Kecamatan Kota Kabupaten Kudus diterima.
Dengan demikian dapat diinterpretasikan bahwa semakin tinggi
tingkat keaktifan menonton sinetron Pesantren & Rock'N Roll di SCTV,
maka semakin baik pula perilaku keagamaan remaja di desa Panjunan
Kecamatan Kota Kabupaten Kudus.
Dalam uji koefisien determinasi, korelasi variabel menonton
sinetron Pesantren & Rock'N Roll di SCTV terhadap perilaku keagamaan
remaja di Desa Panjunan Kecamatan Kota Kabupaten Kudus diperoleh
26,98 % dan sisanya 73,02% dipengaruhi oleh faktor lain, diantaranya
faktor keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat, dan
sebagainya.
Dalam hal penghitungan menggunakan rumus regresi skala skor
mentah (analisis regresi dengan satu prediktor) dan SPSS, penulis dibantu
oleh Yunita Haffidianti, S.Pd.
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah penulis lakukan serta hasil
penganalisaan terhadap data yang diperoleh, maka penulis dapat mengambil
kesimpulan sebagai berikut:
Sebagian besar remaja di Desa Panjunan Kecamatan Kota
Kabupaten Kudus berada pada keaktifan menonton sinetron Pesantren &
Rock’N Roll di SCTV pada kategori “cukup" yakni sebanyak 39 orang atau
39%. Remaja yang berada pada kategori monoton sinetron Pesantren &
Rock N Roll di SCTV pada kategori “baik” berjumlah 60 orang atau 60%.
Sedangkan remaja yang pada keaktifan menonton sinetron Pesantren &
Rock' N Roll pada kategori “buruk" sebanyak 1 orang atau 1%.
Remaja di Desa Panjunan Kecamatan Kota Kabupaten Kudus yang
termasuk dalam tingkat keaktifan melaksanakan kegiatan keagamaan
meliputi: menjalankan sholat 5 waktu, menjalankan puasa sunnah, membaca
al-Qur’an, mengikuti jama'ah di masjid, mengikuti suatu pengajian, rajin
berdo'a, bersedekah dan suka menolong kategori “baik” yakni 55 orang atau
55%. Remaja yang berada pada tingkat kategori keaktifan melaksanakan
kegiatan keagamaan "cukup" yakni sebanyak 40 orang atau 40%.
Sedangkan remaja yang berada pada tingkat kategori keaktifan
83
84
melaksanakan kegiatan keagamaan "buruk'" yakni sebanyak 5 orang atau
5%.
Terdapat pengaruh yang bersifat positif sebesar 26,98% antara
menonton sinetron Pesantren & Rock'N Roll di SCTV terhadap perilaku
keagamaan remaja di Desa Panjunan Kecamatan Kota Kabupaten Kudus.
Artinya semakin tinggi tingkat keaktifan remaja dalam menonton sinetron
Pesantren & Rock’N Roll di SCTV, maka semakin baik perilaku keagamaan
remaja. Hasil itu didasarkan pada perhitungan dengan menggunakan rumus
statistik analisis regresi dengan skala skor kasar satu prediktor pada taraf
signifikan 5% dan 1%.
6.2 Limitasi
1. Peneliti mengakui bahwa terdapat beberapa kesulitan dalam
menginterpretasikan hasil penelitian yang masih berupa angka ke dalam
bentuk kalimat yang mudah dipahami pembaca. Namun demikian,
peneliti sudah semaksimal mungkin melakukan studi tersebut dengan
tentu saja menggunakan teknik metodologi penelitian yang ada.
2. Kepada peneliti yang akan datang yang berniat meneliti dalam bidang
yang sama, peneliti ingin memberikan rambu-rambu agar melakukan
penelitian secara lebih berhati-hati dalam bidang metodologi penelitian,
khususnya dalam pengambilan populasi penarikan sample dan analisis
data. Gunakanlah metodologi, penentuan populasi dan pemilihan sample
serta teknik analisis data yang tepat pada penelitian yang akan
dilakukan.
85
6.3 Saran
Saran merupakan sesuatu hal penting yang kita berikan atau kita
terima. Saran sangat berarti bagi semua umat manusia dalam mengarungi
samudra kehidupan yang sangat komplek dan yang ada dalam belahan dunia
ini dengan berbagai hambatan dan tantangan yang harus kita hadapi
bersama.
Apabila kita tidak ingin termasuk orang yang merugi, maka kita
senantiasa memberi saran / nasehat kepada pihak-pihak lain dengan penuh
kebenaran dan kesabaran. Oleh karena itu, perkenankanlah penulis
memberikan saran / nasehat kepada semua pihak yang terkait, khususnya
peneliti yang ingin melanjutkan penelitian sejenis, diantaranya :
1. Kepada insan pertelevisian, melihat tayangan sinetron televisi sangat
diminati oleh masyarakat luas, baik yang berbau Islam maupun yang
umum, hendaklah stasiun televisi mampu mengatur acara siaran
khususnya sinetron yang layak untuk ditonton.
2. Kepada orang tua, agar meningkatkan pembinaan keagamaan putra
putrinya sehingga bekal agama tersebut bisa dijadikan pegangan dan
sekaligus filter (penyaring) dari pengaruh budaya yang bersifat negatif.
Pembinaan bisa dilakukan dengan melatih kedisiplinan anak dalam
melaksanakan ibadah (terutama shalat fardhu).
3. Kepada remaja, agar lebih mawas diri dan menyadari pengaruh yang
ditimbulkan oleh tayangan sinetron televisi. Untuk itu kita harus bisa
memilih mana yang baik yang harus kita tiru dan mana yang buruk yang
86
harus kita tinggalkan. Disamping itu juga memilih lingkungan teman
sebaya yang baik akhlaknya, sehingga akan memotivasi untuk berbuat
yang baik pula.
Sedangkan yang berkaitan dengan dunia penelitian, penulis
menyarankan agar diadakan penelitian yang lebih luas respondennya
tentang pengaruh menonton sinetron Pesantren & Rock’N Roll di SCTV
terhadap perilaku keagamaan remaja, baik remaja yang berada di kota
maupun remaja yang berada di desa.
1
DAFTAR PUSTAKA
Al-Babiy, al-Khuli. 1952. Tazkirah al-Du’ah. Mesir: Dar al-Kitab al-Arabi.
Ancok, Djamaluddin dan Suroso, Fuad, Nasori. 1995. Psikologi Islam.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Arifin, M. 2000. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara.
Arikunto, Suharsini. 2006. Prosedur Penelitian. Yogyakarta: Rineka Cipta.
Citrobroto, Suhartin. 1987. Prinsip-Prinsip dan Tehnik Berkomunikasi. Jakarta:
Bhratara Karya Aksara.
Daradjat, Zakiah. 1976. Membina Nilai-nilai Moral di Indonesia. Jakarta: Bulan
Bintang.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1994. Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta: Balai Pustaka.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1997. Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta: Balai Pustaka.
Ghazali, Bahri. 1997. Dakwah Komunikatif. Jakarta: Pedoman Ilmu Jawa.
Hadi, Sutrisno. 2000. Metodologi Research. Yogyakarta: Andi Offset.
Hadi, Sutrisno. 2001. Analisis Regresi. Yogyakarta: Andi Offset.
Hidayati, Arini. 1998. Televisi dan Perkembangan Sosial Anak. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
http://chendah.blogspot.com/2008/01/pengertian-sinetron.htmlakses.
Kartono, Kartini dan Dali Gulo. 1987. Kamus Psikologi. Bandung: Pionir Jaya.
2
Kusnawan, Aep. 2004. Komunikasi Penyiaran Islam. Bandung: Benang Merah
Press.
Kuswandi, Wawan. 1996. Komunikasi Massa Sebuah Analisis Media Televisi.
Lalunggung, Hasan. 1995. Beberapa Pemikiran Tentang Pendidikan Islam.
Bandung: PT. al-Ma’arif.
Muslim. 1996. Aplikasi Statistik. Semarang: Dosen Fakultas Tarbiah IAIN
Walisongo Semarang.
Pareno, Abede, Sam. 2003. Praktik Penulisan Naskah Televisi. Surabaya:
Papyrus.
Purwanto, M, Ngalim. 2002. Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Rahmat, Jalaluddin. 1996. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Ruslan, Rosyadi. 2003. Public Relations dan Komunikasi. Jakarta: Fajar
Interpratama Offset.
Sudarsono. 1993. Kamus Filsafat dan Psikologi. Jakarta: Rineka Cipta.
Suprapta dan Hefni. 2006. Metode Dakwah. Jakarta: Fajar Interpratama Offset.
Sutrisno, P.C.S.1993. Pedoman Praktis Penulisan Skenario Televisi dan Video.
Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.
Syam, nur. 1990. Metodologi Penelitian Dakwah. Surabaya: Ramadhan.
Wibowo, Fred. 2007. Teknik Produksi Program Televisi. Yogyakarta: Pinus Book
Publisher.
Yusuf, Anwar, Ali. 2003. Study Agama Islam. Bandung: CV. Pustaka Setia.
.داراالعتصام. هذايةالمرشذين الى طرق الوعع والخطابة. ه1399. على محفوظ
1
ANGKET PENELITIAN PENGARUH MENONTON
SINETRON PESANTREN & ROCK'N ROLL DI SCTV
TERHADAP PERILAKU KEAGAMAAN REMAJA
DI DESA PANJUNAN KECAMATAN KOTA KABUPATEN KUDUS
PETUNJUK PENGISIAN ANGKET
1. Bacalah dengan cermat pertanyaan di bawah ini, kemudian pilihlah salah satu
jawaban yang sesuai dengan keadaan Anda. dengan cara memberikan tanda
silang (X) pada salah satu huruf a, b dan c.
2. Tulislah identitas di bawah ini :
a. Nama : ........................................................
b. Umur : ........................................................
c. Pendidikan : ........................................................
d. Alamat : ........................................................
A. Menonton Sinetron Pesantren & Rock'N Roll
A.1. Minat Menonton Sinetron Pesantren & Rock'N Roll
1. Apakah Anda tahu SCTV menayangkan sinetron Pesantren &
Rock'N Roll?
a. Ya b. Ragu-ragu c. Tidak
2. Apakah Anda tertarik menonton Sinetron Pesantren & Rock'N Roll
di SCTV?
a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak
3. Apakah judul sinetron Pesantren & Rock'N Roll membuat anda
berminat untuk menontonnya?
a. Ya b. Ragu-Ragu c. Tidak tahu
2
4. Apakah Anda tetap menonton sinetron Pesantren & Rock'N Roll
pada saat-saat sibuk?
a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak
A.2. Perhatian dalam Menonton Sinetron Pesantren & Rock'N Roll
5. Setiap menonton sinetron Pesantren & Rock'N Roll, apakah Anda
selalu memperhatikan cerita yang disajikan?
a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak pernah
6. Menurut Anda, bagaimana isi cerita yang disajikan dalam sinetron
Pesantren & Rock' N Roll?
a. Menarik b. Kurang Menarik c. Tidak Menarik
7. Apakah Anda merasa cocok dengan pesan/isi cerita dalam sinetron
Pesantren & Rock'N Roll dl SCTV?
a. Ya b. Ragu-Ragu c. Tidak cocok
A.3. Pemahaman Terhadap Cerita
8. Setelah menonton sinetron Pesantren & Rock'N Roll, apakah anda
dapat memahami isi ceritanya?
a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak paharn
9. Menurut Anda, apakah isi pesan sinetron Pesantren & Rock'N Roll
selalu tertuju pada hal-hal yang dapat mengajak kita untuk berbuat
kebaikan clan melarang yang tidak baik?
a. Selalu b. Kadang-kadang c. Tidak
10. Apakah dengan memahami isi ceritanya bisa merubah perilaku
anda?
a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak bisa
11. Apakah menurut Anda sinetron Pesantren & Rock'N Roll
mengandung pesan agama Islam?
a. Ya b. Tidak tahu c. Tidak
mengandung
pesan agama
3
12. Apakah setelah menonton sinetron Pesantren & Rock'N Roll di
SCTV semakin menambah pengetahuan tentang keislaman Anda?
a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak
13. Setelah Anda menonton sinetron Pesantren & Rock 'N Roll di
SCTV adakah kesan positif dalam diri Anda?
a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak ada
A.4. Frekuensi Menonton Sinetron Pesantren & Rock'N Roll
14. Apakah Anda selalu mengikuti sinetron Pesantren & Rock'N Roll
di SCTV?
a. Selalu b. Kadang-kadang c. Tidak
15. Apakah Anda selalu menonton keseluruhan cerita dalam setiap
episodenya?
a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak
B. Perilaku Keagamaan Remaja
B.1. Menjalankan Sholat 5 Waktu
1. Apakah sehari semalam Anda melaksanakan sholat fardhu 5 waktu?
a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak
2. Apakah Anda selalu mengerjakan sholat fardhu tepat pada
waktunya?
a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak
3. Apakah Anda selalu mengerjakan sholat dengan khusu'?
a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak
B.2. Menjalankan Puasa Sunnah
4. Apakah Anda selalu mengerjakan puasa sunnah?
a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak
B.3. Membaca Al-Qur'an
5. Apakah dalam sehari semalam Anda selalu menyempatkan untuk
membaca Al-Qur'an?
a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak pernah
4
B.4. Mengikuti Jama'ah di Masjid
6. Apakah Anda rajin berjamaah di masjid dalam sholat 5 waktu?
a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak
7. Apakah Anda selalu berjama'ah di masjid ketika sholat magrib dan
isya' saja?
a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak
B.5. Mengikuti Suatu Pengajian
8. Apakah Anda sering mengikuti pengajian umum di desa?
a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak
9. Apakah Anda sering menyaksikan pengajian yang disiarkan di
stasiun TV?
a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak
B.6. Rajin Berdo'a
10. Apakah Anda selalu berdo'a setelah mengerjakan sholat?
a. Ya h. Kadang-kadang c. Tidak
11. Apakah Anda selalu berdo'a dengan penuh kesungguhan hati?
a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak
B.7. Bersedekah
12. Ketika melihat orang yang kurang mampu, apakah Anda akan
bersedekah?
a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak
13. Ketika Anda mempunyai rizki yang lebih, apakah akan Anda
sedekahkan?
a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak
B.8. Suka Menolong
14. Ketika melihat orang terkena musibah, apakah Anda akan
menolongnya?
a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak
15. Ketika Anda menolong seseorang. apakah Anda tanpa pamrih?
a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak
5
RELIABILITY
/VARIABLES=butir1 butir2 butir3 butir4 butir5 butir6 butir7
butir8 butir9 butir10 butir11 butir12 butir13 butir14 butir15
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL
/MODEL=ALPHA
/STATISTICS=DESCRIPTIVE SCALE
/SUMMARY=TOTAL.
Reliability Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 100 100.0
Excludeda 0 .0
Total 100 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.884 15
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
butir1 2.1000 .83485 100
butir2 2.0500 .86894 100
butir3 2.1000 .83485 100
butir4 2.1300 .86053 100
butir5 2.1000 .83485 100
butir6 2.0500 .83333 100
6
butir7 2.0300 .85818 100
butir8 2.0300 .84632 100
butir9 2.0500 .83333 100
butir10 2.0500 .86894 100
butir11 2.1000 .83485 100
butir12 2.1300 .86053 100
butir13 2.0300 .85818 100
butir14 2.0300 .84632 100
butir15 2.1000 .83485 100
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
butir1 28.9800 51.434 .793 .866
butir2 29.0300 54.312 .512 .878
butir3 28.9800 51.111 .823 .865
butir4 28.9500 54.189 .529 .878
butir5 28.9800 51.434 .793 .866
butir6 29.0300 57.504 .271 .888
butir7 29.0500 55.604 .413 .883
butir8 29.0500 56.109 .379 .884
butir9 29.0300 57.504 .271 .888
butir10 29.0300 54.312 .512 .878
butir11 28.9800 51.111 .823 .865
butir12 28.9500 54.189 .529 .878
butir13 29.0500 55.604 .413 .883
butir14 29.0500 56.109 .379 .884
butir15 28.9800 51.434 .793 .866
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
31.0800 61.630 7.85047 15
7
DATASET ACTIVATE DataSet4.
RELIABILITY
/VARIABLES=butir1 butir2 butir3 butir4 butir5 butir6 butir7
butir8 butir9 butir10 butir11 butir12 butir13 butir14 butir15
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL
/MODEL=ALPHA
/STATISTICS=DESCRIPTIVE SCALE
/SUMMARY=TOTAL.
Reliability Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 100 100.0
Excludeda 0 .0
Total 100 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.882 15
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
butir1 2.0800 .82487 100
butir2 2.0400 .86363 100
butir3 2.1000 .83485 100
butir4 2.1200 .85611 100
butir5 2.1000 .83485 100
butir6 2.0500 .83333 100
8
butir7 2.0600 .85067 100
butir8 2.0300 .84632 100
butir9 2.0500 .83333 100
butir10 2.0500 .86894 100
butir11 2.0900 .82993 100
butir12 2.1400 .86480 100
butir13 2.0500 .85723 100
butir14 2.0400 .85185 100
butir15 2.0900 .82993 100
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
butir1 29.0100 50.879 .772 .864
butir2 29.0500 53.583 .500 .876
butir3 28.9900 50.252 .819 .862
butir4 28.9700 53.403 .520 .875
butir5 28.9900 50.576 .790 .863
butir6 29.0400 56.544 .272 .886
butir7 29.0300 54.393 .441 .879
butir8 29.0600 55.067 .387 .881
butir9 29.0400 56.584 .269 .886
butir10 29.0400 53.433 .509 .876
butir11 29.0000 50.384 .813 .862
butir12 28.9500 53.119 .538 .875
butir13 29.0400 55.150 .374 .882
butir14 29.0500 54.997 .390 .881
butir15 29.0000 50.788 .775 .864
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
31.0900 60.648 7.78771 15
9
Validitas
Statistics
X Y
N Valid
Missing
100
0
100
0
X
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 26.00
33.00
35.00
36.00
37.00
38.00
39.00
40.00
41.00
42.00
43.00
44.00
45.00
Total
1
1
2
5
4
13
14
15
16
13
13
2
1
100
1.0
1.0
2.0
5.0
4.0
13.0
14.0
15.0
16.0
13.0
13.0
2.0
1.0
100.0
1.0
1.0
2.0
5.0
4.0
13.0
14.0
15.0
16.0
13.0
13.0
2.0
1.0
100.0
1.0
2.0
4.0
9.0
13.0
26.0
40.0
55.0
71.0
84.0
97.0
99.0
100.0
10
Y
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 28.00
30.00
32.00
33.00
34.00
35.00
36.00
37.00
38.00
39.00
40.00
41.00
42.00
43.00
44.00
Total
1
1
2
1
3
2
6
10
9
10
13
22
13
4
3
100
1.0
1.0
2.0
1.0
3.0
2.0
6.0
10.0
9.0
10.0
13.0
22.0
13.0
4.0
3.0
100.0
1.0
1.0
2.0
1.0
3.0
2.0
6.0
10.0
9.0
10.0
13.0
22.0
13.0
4.0
3.0
100.0
1.0
2.0
4.0
5.0
8.0
10.0
16.0
26.0
35.0
45.0
58.0
80.0
93.0
97.0
100.0
11
DAFTAR NAMA RESPONDEN
NO NAMA NO NAMA
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
Aleta Rifki
Sofia Indah Lestari
Nabila Putri Salma
Dwi Pramesti Kusumaningdyah
Meilinda Riski Hapsari
Zulia Nur Hidayah
Adibah Susilowati
Evi Muriana Wati
Harum Wardati
Zulfa Hanum
Nineng
Rensi Aprilia
Putri Kharisma
Tiwi
Rara
Siska
Janeta Aurelia
Eni Arita
Rina Novita Sari
Qurrota A’yun
Maulida Nita Sari
Fatimah
Tri Utami
Siti Hamidah
Nur Laili Imaroh
Firdasari
Ayu Fadhilah
Lia Faristin
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
Kurniawati
Yustin Wulan Safitri
Sriwatu Riyanti
Ade Irma
Hemi Zulaikhah
Nurul Akhadah
Munirotul Habibah
Isti Ghosati
Malikhah
Siti Suryani
Rohmatul Hidayah
Istirokhah
Durrotun Muna
Hanik
Robiah Adawiyah
Rokhanatun Nidhom
Iftah Khoiriyah
Aeni Nur Rahmawati
Amanda Qolbina
Salsabilah
Ulyatul Muna
Shanti Raihina
Syarifah Aisyiyah
Nur Faizah
Ajeng
Yusuf Yanuar
Oktavian Dwi Nugroho
Ade Bagas Auriga
12
46
47
48
49
50
51
52
53
54
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
Musa’adah
Umi Kultsum
Mila Tazkiyah
Mahmudah
Kaila Jannah
Riska Rahayu
Fi’liyyah
Fitri Fikriyah
Rika
Iis Ana Nur Latifah
Endang Wiji Astuti
Wahyu Adi Nugroho
Andi
Agus Harsono
Zaenal Arifin
Setiawan
Prabowo
Ali Miftahudin
M. Taufik
Jumalal Fajri
Nur Hadi
Zainul Firdaus
66
67
68
69
70
71
72
73
74
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
Alfin Nur Alfarizi
Amroni
Muhammad Azim
Heru Prasetyo
M. Ulil Aidi
Agung Rubiyanto
Ardi Wirawan
Dony Wendra
Nurusda Nisfi
Azkal Falah
Adrian Putra
Aris Priyanto
Risa Andrea
Eka Wardana
Abdul Halim
Ridho Aufa
Umar Zaidan
Sabitul Umri
Ulin Nuha
M. Wahtim
Miftahul Ulum
Rendy Agata
13
PERNYATAAN
Dengan ini saya Yunita Haffidianti S.Pd dengan ini menyatakan bahwa
dalam hal penghitungan menggunakan rumus regresi skala skor mentah (analisis
regresi dengan satu prediktor) dan SPSS pada skripsi saudari Ina Roheti Linawati
telah saya bantu dalam pengerjaannya. Apabila terdapat kekurangan mohon
dikoreksi dan diperbaiki. Terimakasih atas perhatiannya.
Semarang, 6 Desember 2011
Yang Membantu, Penulis,
Yunita Haffidianti S.Pd Ina Roheti Linawati
061211002
14
BIODATA PENULIS
Nama : Ina Rohetti Linawati
Tempat / Tanggal Lahir : Kudus, 30 April 1988
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Desa Panjunan Rt/Rw 02/1 No.371 59371
Kecamatan Kota Kabupaten Kudus
Nama Suami : M. Fahrul Anshori
Nama Ayah : H. Parjo
Nama Ibu : Hj. Siti Insiyah
Nama Saudara : Oktavian Dwi Nugroho
Lutfi Azizul Khuluq
Jenjang Pendidikan :
1. TK Tunas Pertiwi Kabupaten Kudus lulus tahun 1994
2. SDN 1 Panjunan Kudus lulus tahun 2000
3. MTs NU Banat Kudus lulus tahun 2003
4. MAK NU Banat Kudus lulus tahun 2006
5. Fakultas Dakwah IAIN Walisongo Semarang masuk tahun 2006
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya.
Semarang, 6 Desember 2011
Penulis,
Ina Rohetti Linawati
061211002
top related