Pendekatan sosiologis dalam mengkaji masalah pendidikan
Post on 03-Jul-2015
5547 Views
Preview:
Transcript
PENDEKATAN SOSIOLOGIS
DALAM MENGKAJI MASALAH
PENDIDIKAN
DINAR WIDYASMARA 0801571 (07)
WIDA UDAYA N.
PENDEKATAN SOSIOLOGIS DALAM MENGKAJI
MASALAH PENDIDIKAN
Pendekatan Evolusi
Pendekatan Struktural Fungsional
Pendekatan Konflik
Pendekatan Interaksi Simbolik
PENDEKATAN EVOLUSI
Comte (1797-1875)
Herbert Spencer
Morgan (1818-1881)
AUGUSTE COMTE
Comte menggunakan pendekatan evolusi dalam sosiologi,
dengan fokus pandangannya pada masyarakat sebagai
sebuah orde yang muncul karena dorongan manusianya,
yang disebabkan kebutuhannya saling memerlukan.
Comte menyebutkan ada tiga tahap perkembangan
intelektual, yang masing-masing merupakan
perkembangan dari tahap sebelumya.
1. Tahap teologis; adalah tingkat pemikiran
manusia bahwa semua benda di dunia
mempunyai jiwa dan itu disebabkan oleh suatu
kekuatan yang berada di atas manusia.
2. Tahap metafisis; pada tahap ini manusia
menganggap bahwa didalam setiap gejala
terdapat kekuatan-kekuatan atau inti tertentu
yang pada akhirnya akan dapat diungkapkan.
Oleh karena adanya kepercayaan bahwa
setiap cita-cita terkait pada suatu realitas
tertentu dan tidak ada usaha untuk
menemukan hukum-hukum alam yang
seragam.
3. Tahap positif; adalah tahap dimana manusia
mulai berpikir secara ilmiah
HERBERT SPENCER (1820-1903)
Paham evolusi dari Spencer meyakini bahwa masyarakat
akan berubah dari masyarakat yang homogen dan simpel,
kepada masyarakat yang heterogen dan kompleks, selaras
dengan kemajuan masyarakat. Spencer melihat bahwa
masyarakat bukan sebagai satu kelompok individu tetapi
sebagai satu organisme yang hidup dan mempunyai berbagai
keinginan.
MORGAN (1818-1881)
Morgan melihat perkembangan masyarakat dalam
bentuk perekonomian dan kebudayaan dari awal
sejarah sampai zaman sejarah.
Ia memandang bahwa masyarakat berkebudayaan
dianggap maju jika peralatan untuk pencaharian
hidup mengalami perbaikan.
PENDEKATAN STRUKTURAL FUNGSIONAL
Pendekatan Struktural Fungsional menekankan kepada
keteraturan dan mengabaikan konflik dan perubahan-
perubahan dalam masyarakat. Asumsi dasarnya adalah
bahwa setiap struktur dalam system sosial, fungsional
terhadap yang lain, sebaliknya kalau tidak fungsional maka
struktur itu tidak akan ada atau hilang dengan sendirinya.
Skema AGIL Parsons
1. Adaptation: suatu sistem harus bisaberadaptasi dengan lingkungannya danmenyesuaikan lingkungan tersebut dengankebutuhan-kebutuhannya.
2. Goal Attainment: suatu sistem harusmenentukan sekaligus mencapai tujuan-tujuantersebut.
3. Integration: Suatu sistem harus mengaturmengatur hubungan antara komponen-komponennya.
4. Latency: suatu sistem harus memberikan, memelihara, dan memperbaharui motivasi paraindividu dan pola-pola budaya yang melahirkandan menopang motivasi tersebut.
PENDEKATAN KONFLIK
Pendekatan konflik dapat dipandang sebagai suatu
perkembangan atas reaksi tehadap fungsionalisme
struktural. Kaum fungsionalis memandang, bahwa setiap
unsur dalam masyrakat berkontribusi terhadap stabilitas,
sedangkan pendukung teori konflik memandang bahwa
banyak unsur kemasyarakatan berkontribusi terhadap
disintegrasi dan perubahan.
PENDEKATAN INTERAKSI SIMBOLIK
Beberapa hal yang perlu diperhatikan:
1. Interaksi simbolik membawa makna, bahwa teori ini
lebih menitikberatkan kemampuan manusia untuk
menciptakan simbol dan mempergunakannya.
2. Manusia mempergunakan simbol tertentu untuk
berkomunikasi dengan manusia yang lain.
3. Dengan menginterpretasikan simbol uang diberikan
oleh pihak lain, seorang individu akan berperilaku
tertentu terhadap simbol yang diterimanya.
Empat elemen dalam pendekatan interaksi
simbolik Mead.
Diri (The Self)
Mead memandang ‘diri’ sebagai organisasi aktif
bukan sekedar tempat buangan yang hanya
menerima dan memberikan reaksi terhadap
stimuli (rangsangan).
Interaksi Diri
‘Percakapan Intern’ yang dilakukan seseorang
dengan dirina sendiri merupakan bagian
pokok pandangan Mead, karena merupakan
sarana dengan mana manusia
mempertimbangkan dan mengatur diri sendiri
untuk bertindak.
Perkembangan Diri
KONSEP INTERAKSI HERBERT
BLOMER
Konsep ‘diri’
top related