Pendampingan Di Sekolah Citra Alam: Persoalan Lingkungan Hidup

Post on 07-Jul-2015

781 Views

Category:

Education

5 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

Environmental Education, Environmental Literation, Pendidikan Lingkungan Hidup, Education for Sustainable Development, Pendidikan Untuk Pembangunan Berkelanjutan

Transcript

Persoalan Lingkungan, Keanekaragaman Hayati, Kearifan

Tradisional

Ninil Jannah & D Wening

Lingkungan atau Lingkungan Hidup

adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan mahluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta mahluk hidup lain

Masalah

• sesuatu yang dianggap negatif dan ingin dihindari/diubah/diselesaikan

Permasalahan Lingkungan

• Yang berpengaruh negatif• Yang dapat mengganggu lingkungan – akibat

perbuatan manusia atau faktor alam• Segala sesuatu yang mengganggu interaksi

komponen di dalam lingkungan• Menggaanggu/mengancam kelangsungan mahluk

hidup• Berubahnya lingkungan dari normal (seimbang)

menjadi tidak seimbang yang berdampak pada mahluk hidup lain

Contoh Permasalahan Lingkungan

• Sampah —> polusi —> banjir

• Longsor

• Pencemeran air, tanah, udara

• Pertambahan jumlah penduduk yang tinggi

• Berkurangnya habitat satwa

• Eksploitasi laut dengan bahan peledak & bius

Tugas

• Apa yang dimaksud dengan persoalan atau permasalahan lingkungan?

• Persoalan/permasalahan lingkungan apa sajakah yang Bapak/Ibu kenali?

• Bahasanya negatif atau setidaknya substansinya negatif (walaupun bahasanya positif)

• Buat sespesifik mungkin sehingga jelas dan dipahami semua orang.

• Biasanya ada indikator yang berubah terhahap waktu; misalnya makin naik, makin turun atau berfluktuasi, jika ada dapat dilengkapi dengan besarannya, misalnya 25%. Karena suatu hal biasanya dianggap sebagai permasalahan bila ia berubah.

• Rumusan permasalahan antara lain mengandung informasi mengenai: jenis permasalahan; keterangan waktu dan tempat terjadinya; siapa pelaku (aktornya)

• “Banjir” – kurang tepat

• Keterangan: Tidak jelas di mana dan kapan terjadinya, apakah berulang atau insidentil.

• “Banjir tahunan di Jakarta makin parah pada awal tahun 2004 yang lalu” – lebih tepat

• Satu persoalan untuk satu metaplan.

• Buat rumusan setiap masalah dalam satu frase berisi beberapa kata singkat yang mudah dipahami. Rumusan tersebut harus spesifik, ringkas dan jelas sehingga tidak menimbulkan pengertian ganda. Semakin spesifik dan jelas rumusan permasalahan kita, maka kita dapat semakin fokus dalam analisis dan penyelesaiannya.

Langkah-langkah

• Membuat daftar sebanyak mungkin masalah dalam metaplan.

• Membuat pengelompokkan masalah.

• Membuat pola hubungan sebab akibat antar masalah tersebut.

• Menandai status setiap hubungan antar masalah.

• Melakukan pengecekan ulang terhadap keseluruhan peta permasalahan.

• Perluasan peta permasalahan

Keanekaragaman Hayati

• Istilah yang digunakan untuk menerangkankeanekaragaman; variabilitas dan keunikan gen; spesies,dan ekosistem.

• Ungkapan pernyataan terdapatnya pelbagai macam variasibentuk, penampilan, jumlah & sifat yang terlihat padaberbagai tingkatan persekutuan mahluk, yaitu tingkatanekosistem, jenis & genetik

• Keseluruhan spesies, genus, ekosistem di dalam suatuwilayah.

• Kekayaan hidup di bumi, jutaan tumbuhan, hewan, danmikroorganisme, sifat genetis, & ekosistem yang menjadilingkungan hidup (WWF 1989).Disebut juga biofilia (Wilson1984; Kellert & Wilson 1993).

Biodiversity?

Biodiversitas Indonesia

• Indonesia negara kepulauan terbesar: memiliki +17.500 pulau, panjang pantai + 81.000 km.

• Habitat alami beragam, 47 ekosistem yang berbeda.

• Kekayaan tumbuhan & hewan tinggi.

• Jumlah spesies endemik banyak.

Luas Indonesia hanya 1,3% luas permukaanbumi (daratan) tetapi memiliki:

a. 10% jenis2 tumbuhan berbunga,

b. 12% jenis2 mamal,

c. 16% jenis2 reptil dan amfibi,

d. 17% jenis2 burung, dan

e. 25% jenis ikan, yang ada di bumi ini.

Mega Diversity

Wilayah Biogeografi Indonesia

1. Sumatra dan pulau-pulau sekitarnya;

2. Jawa dan Bali;

3. Kalimantan, termasuk pulau Natuna dan Anambas;

4. Sulawesi dan pulau-pulau sekitarnya termasuk Sula;

5. Nusa Tenggara (kepulauan Sunda Kecil);

6. Maluku

7. Irian Jaya

Pembagian tersebut tidak didasarkan menurutbatas provinsi.

(1). Sumatera dsk.; (2) Jawa & Bali; (3) Kalimantan, natuna & Anabas; (4) Nusa Tenggara(5) Maluku (6) Irian Barat, Kei & Aru.

Contoh “Hewan” langka :1. babirusa (Babyrousa babyrussa)2. harimau sumatra (Panthera tigris sumatrae) 3. harimau jawa (Panthera tigris sondaicus)4. macan kumbang (Panthera pardus)5. orang utan (Pongo pygmaeus abelii di sumatra6. Pongo pygmaeus di Kalimantan)7. kanguru pohon (Dendrolagus ursinus)8. maleo (Macrocephalon maleo)9. dan lain-lain

Indonesia Memiliki Hewan

Indonesia Memiliki Tumbuhan Langka

1. bedali (Rdermachera gigantea)

2. putat (Planchonia valida)

3. kepuh (Stereula foetida)

4. bungur (Lagerstroemia speciosa)

5. angka celeng (Artocarpus heterophyllus)

6. kluwak (Pangium edule)

7. bendo (Artocarpus elasticus)

8. mundu (Garcinia dulcis)

9. sawo kecik (Manilkara kauki)

10. winong (Tetrameles nudiflora)

11. bayur (Pterospermum javanicum)

12. gandaria (Bouca macrophylla)

13. matoa (Pometia pinnata)

14.suku berbiji (Artocarpus communis)

15. dan lain-lain

MEMILIKI HEWAN BERSTATUS LANGKA

MEMILIKI TUMBUHAN BERSTATUS LANGKA

MatoaBendo

Sawo KecikGandariaKeluwek

Kepuh

STATUS SPESIES LANGKA

Kritis (Critical, CR): spesies menghadapi risiko tinggi kepunahan di waktudekat, misalnya: Harimau Sumatra, Badak Jawa, Badak Sumatra, RusaBawean, Jalak Balim Macan Tutul Jawa, Orang Utan Sumatra

• Genting (Endangered, EN): spesies yang menghadapi risiko kepunahan sangat tinggi diwaktu mendatang, misalnya: Orang utankalimantan, Anoa,

• Rentan (Vulnerable, VU): spesies menghadapirisiko tinggi kepunahan di masa depan, misalnya: Babirusa. Adapun satwa Indonesia yang rentan adalah, Kasuari, Merak Hijau, danKakak Tua Maluku

• Resiko Rendah (Least Concern, LC): ancamanlangsung bagi kelangsungan hidup spesiestidak ada, misalnya: Ayam hutan, Macan Tutul.

USAHA PELESTARIAN KEANEKA RAGAMAN HAYATI

Usaha perlindungan melalui konservasi

a.Cagar alamb.Suaka margasatwac. Taman nasionald.Taman wisata alame.Taman hutan rayaf. Taman buruUsaha perlindungan melalui

peraturan perundanganUsaha perlindungan melalui

Keppres

Kearifan Lingkungan

(ecological wisdom)

Kearifan Lokal

• Kearifan adalah seperangkat pengetahuan yang dikembangkan oleh suatu kelompok masyarakat setempat (komunitas) yang terhimpun dari pengalaman panjang menggeluti alam dalam ikatan hubungan yang saling menguntungkan kedua belah pihak (manusia dan lingkungan) secara berkelanjutan dan dengan dengan ritme harmonis.

• Secara umum local wisdom (kearifan/ kebijaksanaan) dapat dipahami sebagai gagasan-gagasan setempat (local) yang bersifat bijaksana, penuh kearifan, bernilai baik, yang tertanam dan diikuti oleh anggota masyarakat

Kecirian

• Kearifan lokal adalah merupakan suatu gagasan konseptual yang hidup dalam masyarakat, tumbuh dan berkembang secara terus-menerus dalam kesadaran masyarakat serta berfungsi dalam mengatur kehidupan masyarakat.

• Pengetahuan yang sudah menyatu dengan sistem kepercayaan, norma dan budaya, dan diakpresikan di dalam tradisi dan mitos, yang dianut dalam jangka waktu cukup lama.

• kearifan lokal yang tumbuh di dalam masyarakat memiliki ciri yang spesifik, terkait dengan pengelolaan lingkungan sebagai karifan lingkungan.

Kearifan Lingkungan

• Atau ecological wisdom - merupakan pengetahuan yang diperoleh dari abstraksi pengalaman adapatasi aktif terhadap lingkungannya yang khas.

• Dipahami, dikembangkan,dipedomani dan diwariskan secara turun temurun oleh komunitas pendukungnya.

• Pengelolaan lingkungan secara arif dan berkesinambungan itu dikembangkan sebagai fungsi sosial lingkungan untuk menjamin kelangsungan hidup masyarakat.

• Manfaat yang diperoleh manusia dari lingkungan mereka, lebih-lebih kalau mereka berada pada taraf ekonomi sub-sistensi, mengakibatkann orang merasa atau banyak tergantung kepada lingkungan mereka.

• Keyakinan tradisional mengandung sejumlah besar data impiris tentang suatu fenomena, merupakan sumber informasi empiris dan pengetahuan penting yang dapat ditingkatkan untuk melengkapi dan memperkaya pemahaman ilmiah.

• Gambaran tentang anggapan masyarakat yang bersangkutan tentang hal-hal yang berkaitan dengan struktur lingkungan, misalnya bagaiman lingkungan berfungsi, bagaimana reaksi alam terhadap tindakan manusia, serta hubungan-hubungan (yang sebaiknya tercipta) antara manusia (masyarakat) dan lingkungan alamnya.

Mengapa Kearifan Lingkungan?

• Kesadaran untruk mengangkat dan menggali kembali pengetahuan lokal atau kearifan budaya masyarakat, muncul karena kemajuan ekonomi dan sosial masyarakat dunia sekarang telah diiringi oleh berbagai kerusakan lingkungan.

• Penggalian terhadap kearifan budaya lokal ditujukan untuk mengenal memahami fenoma alam melalui penelusuran informasi versi masyarakat penggunanya.

Contoh: komunitas di area kars gunung sewu, Gunung Kidul

• Warga sebagian besar memiliki mata penca-harian sebagai petani yang memanfaatkan lahan-lahan di sekitar cekungan-cekungan kars (doline) sebagai lahan pertanian yang dikelola oleh masyarakat. Lahan pertanian dikelola secara swadaya oleh masyarakat dengan teknologi-teknologi konvensional yang telah mereka pelajari dari zaman nenek moyangnya secara turun-temurun dan dikembangkan secara tradisional untuk mencapai hasil yang lebih baik sesuai dengan perkembangan dan perubahan lahan. Kebutuhan akan air sebagai penyubur lahan pertanian di kawasan ini menjadi permasa-lahan yang dialami oleh para petani dalam mengelola lahannya, ketersediaan sumber-daya alam yang ada memberikan pilihan kepada komunitas untuk dapat mengelola-nya secara manual, kondisi ini mengakibat-kan adanya usaha-usaha warga dalam mengelola sumber daya air yang ada di permukaan dan bawah permukaan secara tradisional dengan memanfaatkan kearifan-kearifan lokal baik yang mengandung unsur mitos atau kepercayaan dan kebuda-yaan-kebudayaan sebagai tatanan kehidu-pan masyarakat yang berlaku di sekitar kawasan Gunung Kidul.

Contoh: Komunitas di Tatar Sunda, Tasikmalaya

• Komunitas masyarakat lokal di Tatar Sunda. Di masyarakat Kampung Naga di Tasikmalaya danKampung Dukuh di Garut selatan, misalnya, pembangunan permukiman dan pemanfaatan lahan lain-nya senantiasa diatur secara tradisional dengan sistem zonasi.

Manfaat

• Untuk konservasi dan pelestarian sumber daya alam

• Untuk mengembangkan sumber daya manusia.

• Untuk pengenbangan kebudayaan dan ilmu pengetahuan

• Sebagai petuah, kepercayaan, sastra dan pantangan

top related