PEMBUATAN SMART FONT AKSARA BALI DENGAN ...rinaldi.munir/TA...Untuk mempopulerkan lagi aksara Bali di kalangan generasi yang akan datang, diperlukan usaha komputerisasi teks secara
Post on 25-May-2020
34 Views
Preview:
Transcript
1
PEMBUATAN SMART FONT AKSARA BALI DENGAN GRAPHITE DESCRIPTION LANGUAGE
Bemby Bantara Narendra
Program Studi Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha 10, Bandung 40132
E-mail: if13105@students.if.itb.ac.id, bemby@babadbali.com ABSTRAK
Aksara Bali adalah aksara kedua bagi tiga juta warga Bali. Akan tetapi jumlah kepustakaan dalam aksara Bali di dunia komputer sangat langka. Untuk mempopulerkan lagi aksara Bali di kalangan generasi yang akan datang, diperlukan usaha komputerisasi teks secara lengkap.
Usaha tersebut telah dimulai dengan memasukkan karakter aksara Bali ke dalam standard Unicode versi 5.0. Hal ini
memungkinkan pertukaran data teks aksara Bali secara internasional dan menciptakan landasan bagi perangkat lunak global yang mempergunakan aksara Bali. Namun masih belum ada font aksara Bali yang memenuhi standard Unicode baik dari segi penggunaan encoding Unicode maupun pelaksanaan aturan penulisan aksara Bali yang benar secara visual dan logical. Aksara bali merupakan aksara kompleks sehingga tidak dapat direpresentasikan dalam bentuk font biasa. Karenanya tugas akhir ini disusun untuk menciptakan font ‘cerdas’ aksara bali yang dapat memenuhi seluruh kriteria di atas.
Perangkat lunak yang dibangun dalam tugas akhir ini dinamakan smart font Bali Galang. Smart font Bali Galang
merupakan font TrueType aksara Bali dengan encoding Unicode yang ditambahkan program khusus sehingga mampu melaksanakan perilaku kompleks aksara Bali dengan tetap mempertahankan kesesuaiannya di dalam memory komputer. Smart font Bali Galang hanya dapat berfungsi dengan baik dalam aplikasi yang telah terintegrasikan mesin Graphite. Namun karena sifatnya yang open source, baik smart font Bali Galang maupun aplikasi-aplikasi yang mendukungnya dapat diperoleh dengan cuma-cuma dan dapat didistribusikan dengan bebas. Pengembangan smart font ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam melestarikan aksara Bali yang kini sudah semakin jarang digunakan. Kata kunci: smart font, aksara Bali, font TrueType, Graphite, Graphite Description Language (GDL), WorldPad, SIL International. 1. PENDAHULUAN
Aksara Bali saat ini digunakan untuk menulis bahasa asli dari penduduk Bali yaitu bahasa Bali. Namun, jumlah kepustakaan dalam aksara Bali di dunia komputer sangat langka. Aksara Bali memiliki beberapa sifat umum yang terbawa dari aksara Brahmi purba, contohnya: aksaranya berdasarkan per-suku-kata (konsonan secara alami mendapat akhiran bunyi vokal /-a/) dan ciri penggunaan virama untuk mematikan bunyi yang terbawa oleh aksara.
Aksara Bali dapat dikategorikan sebagai aksara
kompleks karena beberapa sebab berikut: 1. Susunan logical dan visual dari karakternya bisa
berbeda (perlu pengaturan ulang). 2. Bentuk dan posisi dari rendering karakter yang
terletak di atas atau di bawah karakter lainnya sangat bervariasi dan bergantung pada konteks karakternya.
3. Deretan karakter tertentu sering membentuk ligature kompleks. Ligature adalah sebuah glyph
(bentuk huruf yang digunakan) yang dapat merepresentasikan lebih dari satu karakter.
4. Beberapa karakter mungkin memiliki lebih dari satu bagian glyph yang terpisah (contohnya split vowel).
Saat ini aksara Bali sudah memiliki kodifikasi
karakter (character set) yang telah disetujui oleh konsorsium Unicode dan telah dimasukkan dalam standard Unicode internasional (ISO/IEC 10646). Kodifikasi karakter akan memungkinkan dioperasikannya bermacam-macam fungsi pemrosesan teks seperti: pencarian, pengurutan, penghitungan kata, dan lain sebagainya. Pencantumannya di dalam standard Unicode akan memungkinkan penyimpanan teks aksara Bali ke dalam basis data, jaringan internet, dan masih banyak lagi manfaat yang lainnya.
Namun font aksara Bali yang ada saat ini masih
belum sesuai dengan standard Unicode internasional. Salah satu contohnya adalah proses rendering yang dilakukan oleh font-font tersebut bersifat visual semata. Susunan logical-nya di memory masih kacau dan
2 banyak tingkah laku kompleks aksara Bali yang tidak bisa diakomodasikan. Hal ini dikarenakan aksara Bali sebagai aksara kompleks harus di-render sebagai smart font.
Smart font adalah font dengan data tambahan yang
mengandung instruksi-instruksi bagaimana pemilihan dan peletakan glyph dilakukan di layar. Berbeda dengan sistem encoding font umumnya yang memiliki pemetaan langsung antara data karakter dengan glyph dan peletakannya yang mudah berdampingan satu dengan yang lainnya.
Terdapat tiga teknologi smart font yang populer: 1. Apple Advanced Typography, dikembangkan oleh
Apple [FYN04]. 2. OpenType, dikembangkan oleh Microsoft dan
Adobe [FYN04]. 3. Graphite, dikembangkan oleh SIL International
[FYN04]. Graphite dipilih sebagai teknologi untuk
mengembangkan aksara Bali karena beberapa alasan. Pertama, Graphite telah diimplementasikan pada Microsoft Windows dan sifatnya open-sourced. Graphite juga dikembangkan untuk menangani implementasi dari sistem penulisan untuk bahasa minoritas yang membutuhkan pemrosesan yang tidak didukung pada pengembangan implementasi bahasa yang dikenal luas. Kedua, OpenType merupakan teknologi smart font yang sangat canggih dan sudah diterima dengan luas namun sifatnya yang tidak open-sourced menyebabkan opsi ini menjadi terlalu mahal. Ketiga, Apple Advanced Typography hanya tersedia pada Macintosh [COR03].
2. STANDARD UNICODE
Standard Unicode adalah aturan encoding karakter universal untuk karakter dan teks tertulis. Unicode mendefinisikan langkah konsisten untuk encoding teks multi bahasa sehingga memungkinkan pertukaran data teks secara internasional dan menciptakan landasan bagi perangkat lunak global [UNI06]. Unicode menyediakan kapasitas untuk meng-encode seluruh karakter yang digunakan dalam bahasa tertulis di seluruh dunia. Jumlah karakter yang bisa di-encoding mencapai lebih dari satu juta buah karakter. Encoding karakter Unicode memperlakukan karakter alfabet, karakter ideografis, dan simbol-simbol dengan sama, yang berarti mereka dapat digunakan dalam percampuran apapun.
Standard Unicode menetapkan sebuah nilai
numerik (codepoint) dan sebuah nama untuk setiap karakternya. Jangkauan integer yang digunakan sebagai codepoint disebut dengan codespace. Dalam standard Unicode, codespace terdiri dari integer dari 0 sampai dengan 10FFFF16, menyediakan 1.114.112 buah codepoint yang dapat digunakan. Ketika merujuk codepoint dalam standard Unicode, biasanya
menggunakan nilai numeriknya dalam heksadesimal dengan prefiks “U+” [UNI06].
Aksara Bali telah resmi dimasukkan ke dalam
standard Unicode terbaru yaitu versi 5.0 melalui usaha yang cukup panjang oleh Yayasan Bali Galang yang bergerak di bidang kebudayaan khususnya kebudayaan Bali. Karenanya aksara Bali juga sudah memiliki codepoint yang dapat digunakan secara internasional. Aksara Bali memperoleh porsi codespace dari U+1B00 sampai dengan U+1B7F. Selanjutnya dalam tugas akhir ini akan digunakan codepoint dan nama karakter aksara Bali yang sesuai dengan Unicode. 3. AKSARA BALI
Aksara Bali digunakan untuk menulis bahasa asli penduduk Bali yaitu bahasa Bali. Aksara Bali berasal dari aksara Brahmi purba dari India. Karenanya, aksara Bali memiliki banyak kemiripan dengan aksara-aksara modern di Asia Selatan dan Asia Tenggara yang berasal dari rumpun aksara yang sama. Aksara Bali pada abad ke-11 banyak memperoleh pengaruh dari bahasa Kawi atau Jawa kuno. Versi modifikasi aksara Bali ini digunakan juga untuk menuliskan bahasa Sasak yang digunakan di Pulau Lombok. Beberapa kata-kata dalam bahasa Bali meminjam dari bahasa Sansekerta yang kemudian juga mempengaruhi aksara Bali. Tulisan Bali tradisional ditulis pada daun pohon siwalan (sejenis palma), tumpukannya kemudian diikat dan disebut lontar [UNI06].
Konsonan aksara Bali memiliki suara vokal /–a/
yang melekat. Konsonan yang digabungkan dengan konsonan berikutnya mengikuti kebiasaan aksara Brahmi yaitu vokal yang melekat “dibunuh” atau dihilangkan dengan adeg–adeg (virama) dan konsonan yang mengikuti ditambahkan di belakangnya [UNI06]. Namun hal ini hanya hanya bisa digunakan pada suku kata terakhir dari suatu kalimat [TIN94b]. Untuk menghilangkan vokal yang melekat pada konsonan yang digabungkan dengan konsonan berikutnya di tengah kata atau kalimat digunakan gantungan atau gempelan. Setiap konsonan pada aksara Bali memiliki bentuk rupa lain yang digunakan untuk mematikan bunyi vokal konsonan di depannya yang disebut gantungan atau gempelan. Gantungan dituliskan di bawah konsonan sebelumnya (menggantung) sedangkan gempelan dituliskan di samping konsonan sebelumnya (menempel). Berikutnya, gantungan dan gempelan ini akan disebut bentuk gabungan konsonan.
Aksara Bali awalnya hanya berjumlah 18 buah
yaitu: ha, na, ca, ra, ka, da, ta, sa, wa, la, ma, ga, ba, nga, pa, ja, ya, dan nya [TIN94b]. Karena jumlah aksaranya yang terbatas sedangkan bahasa Bali terus berkembang terutama mengambil dari bahasa Jawa kuno dan Sansekerta, maka aksara Bali kemudian berkembang menjadi lebih banyak jumlahnya. Menurut Wayan Simpen, AB dalam bukunya “Pasang Aksara Bali” (dalam bahasa Indonesia bermakna aturan
penulisan aksebanyak 14Jadi seluruhn
Aksara sw
aksara hréswpanjang). Ako, au, r, ŕ, konsonan dmenjadi [TIN1. Kanthya 2. Talawya 3. Murdhany
n(n)a, ra, 4. Dantya (D5. Osthya (L
Rupa visual dapat dilihat
G
Aksara-akdalam penulikalaupun madengan wargmengganti /ksaat ini maAksara-aksaraksara /khadisesuaikan aksara Bali y
Aksara /j
dírgha) awalsama dalam membedakanyang terdaftterlihat pada
Selain ak
pangangge tengenan, anPangangge sedangkan ak
ksara Bali) dis4 buah dan knya berjumlah
wara atau vokwa (suara pendksara swara tel dan ĺ [SIM
dapat dibagi N94b]: (Gutturals): k(Palatals): ca
nya (Cerebralss(s)a.
Dentals): ta, thLabials): pa, p
aksara swarpada gambar
Gambar 2-1
Gambar 2-2. A
ksara /kha/, isan aksara Basih ada makga aksara yakha/ dengan asih ada hanra dalam gama/, /t(t)ha/,
bentuk glyphyang telah dida
jha/ dan aksalnya ditulis da
berbagai liten keduanya mtar dalam Ungambar 2-2.
ksara swara swara (sand
ngka, dan cecswara merupksara swara m
sebutkan bahwkonsonan sebah 47 buah [SIM
kal dapat dibadek) dan aksarerdiri dari: a, áM95]. Aksara
lagi menur
ka, kha, ga, gha, cha, ja, jha, s): t(t)a, t(t)ha
ha, da, dha, napha, ba, bha, m
ra maupun a2-1 dan 2-2 d
. Aksara swar
Aksara wianja
/t(t)ha/, /d(dali sudah tida
ka aksara tersang bersangk/ka/. Sedangk
nyalah gantumbar 2-2 di a/d(d)ha/, danh-nya denganaftarkan dalam
ara /ai/ (dalamalam bentuk reratur Bali ya
maka rupa visnicode digan
dan wianjanadangan vokaciren pepaosapakan tanda vmerupakan vo
wa jumlah vokanyak 33 bua
M95].
agi lagi menjara dírgha (suaá, i, í, u, ú, é,
a wianjana atrut fonologin
ha, nga, ha. n(y)a, ya, s(h)a, d(d)a, d(d)h
a, la, sa. ma, wa.
aksara wianjadi bawah.
ra.
ana.
d)ha/, dan /chak ada lagi. Debut disamak
kutan, misalnkan /cha/, ya
ungan-nya saatas (khususnn /cha/) teln bentuk glypm Unicode.
m aksara swarupa visual yaang ada. Untsual aksara /jhnti seperti ya
a, terdapat pual), pangangan (tanda bacvokal depend
okal independe
kal ah.
adi ara ai,
tau nya
)a. ha,
ana
ha/ Dan kan nya ang aja. nya lah yph
ara ang tuk ha/ ang
ula gge ca). den en.
PapediseDga
se/hvobesedibesemKga
paBanpe
6 Ta1
2
3
4
5
6
angangge swenggunaannyaiakritik). Akibesuai denganaftar lengkapambar 2-3 di b
Gam
Pangangge endiri. Bisahha/ (aksara wokalnya tanperbunyi /h/. Bebagai penggaigunakan seberbunyi /ng/. ebelumnya m
membunuh suKeempat pang
ambar 2-4 di b
Gam
Bilangan ataada gambar 2-ali adalah bantara tanda caepaosan atau t
Ceciren pep
adalah tanda anda-tanda ya
1. Carik siki, kdalam kalimitu dipakai jangka [TIN
2. Carik parkedudukann
3. Carik paskarangan, sdigunakan sgeguritan [T
4. Panti atau pkalimat atau
5. Pamada, dmenulis dan[TIN94a].
6. Carik pasalkekawin-keksarga. Ditupareren da[TIN94a].
wara tidak bisa menempel batnya akan m
n pangangge p pangangge bawah ini.
mbar 2-3. Pan
tengenan jdigunakan se
wianjana) yanpa menggunBegitu pula danti konsonan bagai penggan
Adeg-adeg erupakan tanuara vokal gangge tengenbawah ini.
mbar 2-4. Pang
au angka dala-5. Aturan pen
ahwa angka tearik yang akantanda baca.
paosan yang bbaca yang dig
ang digunakankedudukannya
mat maupun djuga untuk me94a].
reren, dipakanya sama dengsalinan, dipsurat, dan laisebagai tandaTIN94a]. panten, dipakau karangan [Tdipergunakan n atau mengak
linan dan carkawin untuk ulis mengguan windu a
sa berdiri senpada konso
mengubah bunswara yang
swara dapat
ngangge swar
juga tidak debagai penggang telah dimnakan viramdengan suran/ra/ berbunyi
nti konsonansudah pernah
nda yang digukonsonan d
nan ini dapat
gangge tengen
am aksara Balinulisan angka ersebut harus n dijelaskan d
bisa dilihat pagunakan dalamn yaitu: a sama denga
dalam kakawinengapit aksar
ai pada akgan titik [TINakai pada
in-lainnya. Sea pergantian t
ai pada permuIN94a]. sebagai tand
khiri kalimat a
rik agung, digpergantian
unakan tandaatau pamada
3
ndiri sehingganan (sebagainyi konsonang digunakan.t dilihat pada
ra.
dapat berdirianti konsonan
matikan bunyima sehinggang digunakani /r/ dan cecekn /nga/ yangh disinggungunakan untukdi depannya.t dilihat pada
nan.
i dapat dilihatdalam aksaradituliskan di
dalam ceciren
ada gambar 2-m aksara Bali.
an koma, baikn. Di sampingra anceng dan
khir kalimat,94a]. penghabisan
elain itu jugatembang pada
ulaan menulis
da permulaanatau karangan
gunakan padawirama atau
a baca carikdan windu
3
a i n . a
i n i a n k g g k . a
t a i n
-.
k g n
,
n a a
s
n n
a u k u
7. Carik pa
baca titik
Ga
Ketika a
Unicode veaksaranya juberikut: 1. Simbol m
dang suragede.
2. Tanda dikempul, kempli wi
3. Simbol mpung, pla Selain itu
dimasukkan bahasa Sasakve, zal, dan a
Jumlah tostandard Unmeliputi selu 4. SMART
Smart fontambahan bagaimana playar, alih-alaplikasi atadengan sistemini diistilahklangsung anpeletakannyayang lainnya
Umumny
berkas font perangkat lufont dan menrendering.
amungkah, fuk dua [TIN94a
ambar 2-5. An
Gambar 2-6.
aksara Bali dersi 5.0 meuga diperleng
musik untuk nang, ding, da
akritik untuk kempli, jegoith jegogan, bmusik lainnyaak, pluk, dan p
u dalam standaksara mo
k sebanyak 7 asyura.
otal aksara Baicode versi 5
uruh aksara ya
FONT
nt adalah font yang meng
pemilihan dan lih dikodekan
au komponenm encoding fo
kan “dumb fonntara data ka yang mudaha [COR03].
ya data smart fitu sendiri. S
unak diperlukanggunakannyaDengan kata
ungsinya samaa].
ngka dalam ak
Ceciren pepa
dimasukkan lalui konsorgkap dengan
nada: dong, deaeng, deung, d
simbol musikogan, kempul bende, dan gona: dug, dag, ping.
dard Unicodeodifikasi untubuah yaitu: k
ali yang telah 5.0 sebanyak ang telah dipap
yang dilengkgandung inpeletakan gly
n secara langn sistem opont umumnya nt”) yang memkarakter dengh berdamping
font berbentukSemacam mean untuk mema dengan bena lain, sma
a dengan tan
ksara Bali.
aosan.
dalam standarsium Unicodn simbol-simb
eng, dung, dandaing, dan da
k: tegeh, endewith jegoga
ng. tuk, tak, pan
e versi 5.0 juuk menulisk
kaf, khot, tzir,
terdaftar dala121 buah ya
parkan di atas
kapi dengan danstruksi-instrukyph dilakukangsung ke dalaperasi. Berbe
(atau dalam hmiliki pemetagan glyph dgan satu deng
k tabel di dalaesin atau drivmbaca tabel dar dalam pros
art font dap
nda
ard de, bol
ng, ang
ep, an,
ng,
uga kan ef,
am ang s.
ata ksi
n di am eda hal aan dan gan
am ver
dari ses pat
dikem[C
libmgitekapoyabakogl
dapepe‘TuskeUAmyateappecodaPrkatecojudape 5.
keko[Ctin1234567
gakakade
iibaratkan sebecil di dalamn
menjalankan COR03].
Lingkungan
brary denganme-render teks
ilirannya akaerletak di dalaarakter, memeosisi dan subang saling bagian dari foontrol maksimlyph dalam fon
Penanganan
an pemrosesaenanganan teengguna aplikT’ lewat keybser menekan emudian di-e
Unicode untuAplikasi pemro
emory dan juang bertanggersebut di layplikasi eksteemrosesan todepoint sebaan kemudian roses ini berarakter lainnyeks untuk smodepoint untuuga mencocokalam tabel datenggambaran
. GRAPHIT
Graphiteemampuan ompleksitas COR06]. Grngkah laku ko1. Pembentuka2. Ligature. 3. Pengaturan 4. Glyph terpis5. Bidirectiona6. Penumpuka7. Peletakan k
Arsitektur
ambar 2-7. Marakter yangarakter dan eretan glyph y
bagai font dnya. Mesinnyprogram k
n aplikasi n API sehinggs aksara kompan mempergum font itu sen
etakan karaktebstitusi konteberelasi. Kareont, maka pemum terhadant tadi [FYN0
n teks kompuan. Berikut eks untuk h
kasi pemrosesboard, sistemsebuah kombencode seba
uk ‘LATIN osesan teks m
uga melemparkgungjawab unyar. Aplikasi ernal ataupunteks tadi, agai indeks u
menggambarrlanjut selamya. Aplikasi mart font tiduk mencari gakkannya dengta smart font. ke layar.
E
adalah sisteyang memaseluruh sis
raphite mamompleks sisteman kontekstua
ulang. sah. ality. an diakritik. kompleks.
sistem GrapMasukan mesg dapat dile
atau fitur fyang tersusun
engan prograya adalah peneomputer ke
menyediakanga dapat digupleks. Rutin-ruunakan tabel ndiri untuk meer ke glyph, mekstual dan gena tabel-tabeengembang foap perilaku 04].
uter melibatkadalah contohuruf latin an teks meng
m menerima binasi tuts unagai U+0054CAPITAL Lmenyimpan akannya ke apntuk meletak
display ini, n bagian dkemudian m
untuk mencarirkannya ke la
ma pengguna display pada
dak hanya mambar yang sgan aturan ySetelah itu ba
em smart fadai untuk stem penulis
mpu menangam penulisan seal.
phite dapat sin Graphite engkapi dengfont. Keluaran dengan bena
4
am komputererjemah yang
ecil tersebut
n rutin-rutinunakan untukutin ini dalam
aturan yangengatur ulang
membuat tandaglyph lainnyael ini adalahfont memilikipembentukan
kan encodingoh sederhana
‘T’. Ketikagetikkan hurufpesan bahwa
ntuk ‘T’ yang4 (codepointLETTER T’).angka tadi diplikasi displaykkan karakter
bisa berupadari aplikasimenggunakani gambar ‘T’ayar monitor.mengetikkan
a penangananmenggunakansesuai, namunyang terdapataru dilakukan
font denganmenangani
san modernani berbagaieperti:
dilihat padaadalah data
gan propertiannya adalahar, dilengkapi
4
r g t
n k
m g g a a h i n
g a a f a g t . i y r a i n ’ . n n n n t n
n i n i
a a i h i
5 dengan pemetaan antara glyph di layar dengan karakter yang mendasarinya. Sistem Graphite menyediakan dukungan terhadap mekanisme editing seperti klik mouse dan seleksi penyorotan. Sebuah font dapat diproses dengan sistem Graphite dengan meng-compile sebuah program yang ditulis dengan Graphite Description Language (GDL) ke dalam font TrueType biasa. Hasilnya adalah font TrueType dengan tabel khusus yang digunakan oleh mesin Graphite [COR06].
Gambar 2-7. Arsitektur sistem Graphite.
Sistem Graphite terdiri dari [COR03]: 1. Bahasa pemrograman rule-based Graphite
Description Language yang bisa digunakan untuk mendeskripsikan tingkah laku sistem penulisan.
2. Compiler untuk bahasa tadi. 3. Mesin rendering yang dapat berfungsi sebagai
aplikasi pemrosesan teks. Program Graphite Description Language (GDL)
menggunakan tabel untuk mengorganisasikan aturan dan penugasan. Tabel diidentifikasikan dengan menggunakan kode ‘table()’ dan ‘endtable’. Ada enam jenis tabel yang dideklarasikan dengan feature, glyph, name, linebreak, substitution, dan positioning. Tabel feature mendefinisikan fitur-fitur yang tersedia dalam smart font. Tabel glyph digunakan untuk mendefinisikan kelas glyph dan menyediakan informasi tentang glyph-glyph yang akan digunakan dalam aturan. Tabel name digunakan untuk memasukkan informasi font seperti nama font, pembuat, fitur font, dan lain-lain dalam teks multibahasa dalam berkas GDL yang di-compile. Tabel linebreak dapat digunakan untuk menyediakan informasi tentang bagaimana baris sebaiknya dipotong (linebreaking). Tabel substitution digunakan untuk mendefinisikan aturan untuk pengaturan, substitusi, pemasukan dan penghapusan glyph sebelum proses pengaturan posisi. Tabel positioning berisi aturan pengaturan posisi glyph di layar. Tabel linebreak, substitution, dan positioning digunakan dalam proses rendering.
Tabel-tabel yang mengandung aturan (tabel linebreak, substitution, dan positioning) dikelompokkan dalam satu atau lebih pass yang terurut. Pass diidentifikasikan dengan kode ‘pass()’ dengan parameter angka. Pernyataan ‘endpass’ menghentikan pass. Setiap pass menggunakan deretan glyph sebagai masukan, memproses isinya, dan menghasilkan aliran keluaran. Urutan keluaran ini kemudian menjadi masukan bagi pass berikutnya. Pass awal mengubah karakter Unicode menjadi glyph. Pass lainnya menjalankan aturan, melaksanakan pencocokan
pada aliran masukan dan meletakkan hasil pelaksanaan aturan pada aliran keluaran. Pass terakhir meletakkan glyph ke posisi final untuk proses rendering. 6. AKSARA BALI DALAM STANDARD
UNICODE 5.0
Melalui proses yang panjang, aksara Bali akhirnya dapat didaftarkan dalam standard Unicode versi 5.0 pada tahun 2006 melalui konsorsium Unicode. Aksara Bali memperoleh porsi codepoint dari U+1B00 sampai dengan U+1B7F dengan total 128 slot dan terisi 121 buah karakter. Detail karakter aksara Bali yang terdaftar adalah sebagai berikut: 1. 1B00 – 1B04: berbagai lambang. 2. 1B05 – 1B12: vokal independen. 3. 1B13 – 1B33: konsonan. 4. 1B34: lambang (BALINESE SIGN REREKAN). 5. 1B35 – 1B43: tanda vokal dependen. 6. 1B44: lambang (BALINESE ADEG ADEG). 7. 1B45 – 1B4B: konsonan tambahan (aksara
Sasak). 8. 1B50 – 1B59: angka. 9. 1B5A – 1B60: tanda baca. 10. 1B61 – 1B6A: simbol musik untuk nada. 11. 1B6B – 1B73: tanda diakritik untuk simbol
musik. 12. 1B74 – 1B7C: simbol musik lainnya.
Bentuk gabungan konsonan aksara Bali tidak
dimasukkan ke dalam peta karakter Unicode karena merepresentasikan informasi yang sama dengan konsonan itu sendiri. Sehingga yang didaftarkan hanya bentuk konsonan dasarnya saja. Nantinya akan menjadi tugas smart font untuk secara otomatis mengubah bentuk glyph konsonan aksara Bali apakah akan menggunakan bentuk konsonan dasar atau bentuk gabungannya. Dalam gambar 3-1 berikut ditunjukkan bentuk dasar dan bentuk gabungan dari konsonan aksara Bali.
Gambar 3-
Renderingswara) /u/ dketika dikomtertentu. Batadalah tiga k/ya/, /wa/, atdengan istiltradisional ymenengah adba nga | pa jdalam tabel Brahmi.
Kedua k
U+1B5B Bmemulai babPAMUNGKAU+1B5E BABALINESE tanda baca ko
Teks Bal
(sejenis palmdisebut lontdigunakan dadipotong papenuh). Tanhubung katapemotongan
Bali terke
Beberapa simusik. Unpentatonis, ddeng, dung U+1B66), sasudah kita berdasarkan
1. Konsonan b
g untuk ladan /ú/ mengmbinasikan dtas maksimalkarakter, dimtau /ra/ (kombah ‘tumpuk yang diajark
dalah; ha na caa ya nya. Sedkode Unico
arakter U+1BBALINESE Pb pada teks. UAH digunakanALINESE CCARIK PAR
oma dan titik.
i tradisional dma), tumpukatar. U+1B60alam teks lontda akhir barnda ini tidaka, namun hanbaris.
enal dengan wistem notasi
ntuk mereprdigunakan su
g (di-encodinama seperti ‘
kenal. Simbbentuk tanda
bentuk dasar d
ambang vokgambil bentukdengan keloml untuk kelom
mana karakter binasi ini seritiga’). Uruta
kan di sekoa ra ka | da ta dangkan penyde mengikuti
B5A BALINEPAMADA digU+1B5D BAL
n sebagai tandCARIK SIKI REREN digu.
ditulis di daunannya kemud0 BALINESEtar dimana seis (selalu setk digunakan nya digunaka
warisan musikdigunakan
resentasikan uku kata dingng pada U+do re mi fa s
bol musik ya vokal depen
dan gabungan
al (pangangk yang berbempok konsonmpok konsonterakhir adal
ing disebut juan aksara Blah dasar dsa wa la | ma
yusunan karaki urutan aksa
ESE PANTI dgunakan untLINESE CAR
da baca titik dudan U+1B
unakan sebag
n pohon siwaldian diikat dE PAMENENebuah kata hartelah suku ka
sebagai tanan sebatas pa
knya yang kayuntuk menutangga na
g, dong, dan+1B61..U+1B6o la ti do’ ya
yang digunaknden dan simb
n.
gge eda nan nan lah uga Bali dan ga
kter ara
dan tuk
RIK ua. 5F gai
lan dan NG rus ata
nda ada
ya. ulis ada ng, 64, ang kan bol
lambePekadikainBmdiUdipampoke“ppe
suhupoCAdidiya
REka/k/γ/vsabureda
SAASdahuin
ainnya. Walamasing-masing
erbeda sehinggerbedaannya darakter ini beiakritik. Bebearakter dasar nnformasi irameberapa ta
mengindikasikaigunakan. Tan
U+1B6B..U+1Bigunakan untuada U+1B
menyatakan penosisi tangan tendang “laperempuan” emukulan.
Aksara Bal
uci” yang diuruf-huruf inokok termasu
CANDRA. Karikenal diguniusulkan sebaang akan datan
Tanda peng
EREKAN (nukarakter untuk ka/ + rerekanγa/, /ja/ + rerekva/, dan lain-laja yang dapunyinya menjerekan dapat dan mengenai p
Tujuh huru
ASAK sampaiSYURA SASAasar untuk bahuruf-huruf inini.
Gambar 3
aupun bentukg merepresenga memperoledengan tanda
erdiri sendiri erapa tanda dnotasi musik
ma (tanda nanda lainnyan instrumenda-tanda diakB73. Set simuk fitur khusu
B74..U+1B7C.nggunaan tanterbuka atau
aki-laki” (la(wadon),
li juga menyisebut simbol
ni dapat disuuk U+1B01 rakter-karakterakan dalam
agai tambahanng.
ggabungan Ukta) digunaka
bunyi-bunyi n menjadi /xakan menjadi /lain. Karena
pat diperluas adi apa, makadimasukkan pperubahan bun
uf U+1B45 Bi dengan U+1AK adalah tahasa Sasak. Bi ditunjukkan
3-2. Konsonan
k rupa glypntasikan infoeh codepoint yvokal dependdan dapat dib
diakritik ditamini untuk men
nada tinggi dya digunaen alat mkritik ini di-e
mbol musik us pertunjukan. Simbol-sgan kanan atatangan tertutuanang) atadan keras
yertakan bebl modre. Se
usun dari bebBALINESE
r tambahan lteks, dihar
n aksara Bali
U+1B34 BALIan untuk memp asing. Conto
a/, /ga/ + rere/za/, /pa/ + rerkurang jelas bunyinya da
a penulis berapada semua konyinya tidak d
BALINESE L1B4B BALINEambahan konsBentuk dasar d
pada gamba
n untuk bahasa
6
ph-nya sama,ormasi yangyang berbeda.den, karakter-berikan tanda
mbahkan padangindikasikandan rendah).
akan untukmusik yangncoding padalainnya yangn di-encodingsimbol iniau tangan kiri,up, memukul
au kendanglembutnya
berapa “hurufbagian besarberapa unsur
SIGN ULUlainnya, yangapkan untuki pada waktu
INESE SIGNperluas daftarohnya adalahekan menjadirekan menjadi
karakter apaan perubahanasumsi bahwaonsonan dasardiperhatikan.
LETTER KAFESE LETTERsonan bentukdan gabunganar 3-2 berikut
a Sasak.
6
, g . -a a n .
k g a g g i , l g a
f r r
U g k u
N r h i i a n a r
F R k n t
7. FONT TR
Perangkadapat dibagiTrueType akaturan penuli
Font Tru
dalam impmodifikasi fdikembangkaglyph baru yBali Simbarcontoh glyph
Selanjutnjuga ditambnama postsAttachment prelatif pada pandu dalamposisinya seadalah namamengasosias 8. PERILA
Aksara-akdan Brahmkompleks ka1. Susunan
berbeda (2. Teks Ara
dibaca dadua arah)
3. Bentuk dterletak dsangat bkarakternglyph yan
4. Deretan ligature komposis
5. Beberapasatu bagia Karena a
aksara Brahmkompleks di Bali merupayang dimilikrendering koberikut: 1. Memerlu
karakter. lebih dari
2. Peletakandengan k
3. Pemilihankontekstu
TRUETYPE A
at lunak yang i menjadi du
ksara Bali danisan font True
ueType aksaraplementasi font TrueTypean oleh Bapayang tidak ter versi B dibh dalam tabel k
nya font aksabahkan informscript untuk point adalah se
garis glyph m penggabunesuai satu saa yang diberikikan glyph.
AKU KOMPL
ksara Asia yai dapat dik
arena beberapalogical dan
(perlu pengatuab dibaca dariari kiri ke ka). dan posisi dadi atas atau
bervariasi dannya (memerlukng bergantung
karakter tekompleks (
si banyak glypa karakter man glyph yang
aksara Bali senmi dan memil
atas maka daakan aksara kki oleh aksaompleks pula
ukan pengatuBeberapa k
i satu bagian gn diakritik onteks aksaran glyph yual aksaranya
AKSARA BAL
disusun dalamua bagian ben program G
eType aksara B
a Bali yang aBali Galan
e Bali Simbaak Made Suaersedia dalambuat sendiri karakter Unic
ara Bali modmasi attachm
setiap glypebuah titik yanyang bergun
ngan dua buama lain. Nkan oleh desa
LEKS AKSAR
ang berasal dkategorikan a sebab berikuvisual dari k
uran ulang). i kanan ke kiranan (memerl
ari renderingdi bawah k
n bergantungkan substitusig pada konteksertentu serinmemerlukan
ph ke satu glypmungkin memg terpisah.
ndiri merupakliki sebagian bapat dipastika
kompleks. Perara Bali sehi
di antaranya
uran ulang dkarakter munglyph yang teryang berbed
a yang diikutinyang disesua. Bentuk d
LI
m tugas akhir esar, yaitu fo
GDL yang berBali tersebut.
akan digunakng merupakar versi B yaatjana. Beberam font TrueTy
dengan menode.
difikasi tersebment point dph yang adng didefinisikna sebagai tiuah glyph ag
Nama postscrainer font unt
RA BALI
dari aksara Arsebagai aksa
ut: karakternya b
ri, namun anglukan renderi
g karakter yakarakter lainng pada konte dan pengaturs). ng membent
substitusi dph baru).
miliki lebih d
kan turunan dbesar ciri aksaan bahwa aksarilaku kompleingga menuna adalah sebag
dan pemisahngkin memilrpisah. da-beda sesunya. uaikan dengdan posisi d
ini ont risi
kan kan ang apa ype iru
but dan da.
kan itik gar ript tuk
rab ara
isa
gka ing
ang nya eks ran
tuk dan
dari
dari ara ara eks ntut gai
han liki
uai
gan dari
4
wA(UseAkkomkebe/bBkeBAsepeSasa(teakpemgl
diakakDA(UbepaBAUtete
wpaSI/dpe(Ube
rendering kbawah karak
4. Pembentuka
Gambar 3
Gambar 3ianjana /ba/
Aksara kedua U+1B3E BAehingga beruksara Bali’, onsonan seh
menunjukkan bemudian akelakangan yaba/. Hal ini mali yang meetiga memperALINESE Vehingga berubenulisan aksaratu bagian matu bagian laedung). Hal ksara Bali engaturan ulan
menjadi contohlyph.
Gambar 3-3
iakritik yang ksaranya. Padksara wianjan
DA). Aksara peU+1B36 BALIerbunyi /di/. angangge tenALINESE SIG
Ulu pada aksarengah sedangkergeser oleh ce
Pada gamb
ianjana /da/ angangge swaIGN PEPET) de/ pada kataepet dan panU+1B03 BALerbunyi /daer/
karakter yangkter lainnya saan ligature ko
3-3. Perilaku k
3-3.A memp(U+1B29 Bmemperoleh
ALINESE VOubah menjadi
taling dilehingga rupabahwa taling dksara /ba/. ang kemudianmenunjukkan emerlukan proleh pangan
VOWEL SIGbah bunyi menra Bali, taling
mengapit di kiagi mengapit ini memperliyang mem
ng karakter. Sh karakter yan
3.B dan 3-3.C berbeda-bed
da gambar IIna /da/ (U+1ertama mempeINESE VOWAksara ked
ngenan yang GN CECEK) ra /da/ pertamkan ulu pada ecek.
bar 3-3.C tepula. Aksa
ara /ae/ (U+sehingga ber
a ‘derap’). Angangge tengLINESE SIG/. Pepet pada a
g terletak di angat bervaria
ompleks.
kompleks aksa
perlihatkan BALINESE Lh panganggeOWEL SIGNi /be/. Menuetakkan di a visualnya ditulis terlebih
Padahal tan mengubah
perilaku kompengaturan ulngge swara /
GN TALINGnjadi /bo/. M
g tedung dituliiri konsonan sebelah kan
ihatkan perilaerlukan pem
Selain itu talinng memiliki le
memperlihatkda sesuai denII-1.B terdapB24 BALINE
eroleh panganWEL SIGN ULdua mempero
berbunyi /nsehingga ber
ma terletak tepaksara /da/ k
erdapat dua ara pertama 1B42 BALINErbunyi /dae/ (
Aksara kedua genan yang GN SURANGaksara /da/ per
7
atas atau diasi.
ara Bali.
tiga aksaraLETTER BA).e swara /e/N TALING)urut ‘Pasangsebelah kiri
seolah-olahh dahulu barualing ditulisbunyi aksara
mpleks aksaralang. Aksara/o/ (U+1B40
G TEDUNG)Menurut aturan
skan terpisah.(taling), dan
nan konsonanaku kompleksmisahan dang tedung jugaebih dari satu
kan peletakanngan kontekspat dua buahESE LETTERngge swara /i/LU) sehinggaoleh ulu danng/ (U+1B02rbunyi /ding/.pat di tengah-kedua sedikit
buah aksaramemperoleh
NESE VOWEL(seperti bunyi
memperolehberbunyi /r/
G) sehinggartama terletak
7
i
a . / ) g i h u s a a a 0 ) n .
n n s n a u
n s h R / a n 2 . -t
a h L i h / a k
tepat di teng/da/ kedua bjuga menjadmelebihi leba
Gambar 3
dari gantunBALINESE Latau guung. yang berbupembentukanBentuk glyph/kra/ lebarnyaksara ketigaglyph cakra sedangkan usejajar dengaperilaku kokarakternya disesuaikan d
Gambar
pembentukanaksara Bali. LETTER NA(U+1B35 BAotomatis glypyang berbedberikutnya pa
Penulisanaksara Romabaseline alihdilihat pada g
Gamb
Selain iturumit adalahdalam kalimatidak mutlamemilih untbuku pelajaraturan penujarak spasi belajar meng
Namun h
penulisan akhubungan anspasi kosong4. Kalimat d
gah-tengah sebukan hanya di lebih pipihar aksara /da/
3-3.D menunjngan aksara LETTER RA) Bentuk glyph
unyi /krya/ nnya bisa dh cakra pada ya tidak seleba yang berbukedua menem
ujung glyph an aksara di aompleks aksyang memerl
dengan kontek
terakhir 3n beberapa l
Ketika aksarNA) diikuti oALINESE VOph keduanya da. Begitu ada gambar 3n teks aksara an dimana penh-alih “duduk”gambar 3-4 be
mbar 3-4. Penu
u, aturan penuh tidak adanyat maupun ant
ak dimana ptuk memakai ran aksara Baulisan aksara
antar kata ugajar.
hal ini juga ksara Bali yantar kata tidak g. Contohnya dalam aksara B
edangkan peptergeser oleh
h agar lebar itu sendiri.
jukkan berbagwianjana
yang dinamah cakra pada
merupakan dilihat pada
aksara keduabar bentuk glyunyi /skra/. Smpel pada akcakra ketiga
atasnya. Hal insara Bali plukan pemilihkstual aksaran
-3.E menunligature yangra /na/ (U+1Boleh pangangWEL SIGN Tdiganti dengapula dengan-3.E. Bali tidak se
nulisannya me” pada baselinerikut ini.
lisan teks aksa
ulisan aksara Ba jarak atau tar kalimat. N
pengguna akspasi atau ti
ali di sekolah Bali dengan
untuk mempe
tidak mudahang komplekselalu dapat ddapat dilihat Bali tersebut
pet pada aksah surang, tetakeduanya tid
gai bentuk glyp/ra/ (U+1B2
akan juga cakaksara pertamligature yagambar 3-3
a yang berbunlyph cakra paelain itu, uju
ksara di atasna naik sehingni menunjukkpada sebagihan glyph yanya.
njukkan prosg terdapat paB26 BALINESgge swara
TEDUNG) maan glyph tunggn aksara-aksa
eperti penulisenggantung pane. Hal ini dap
ara Bali.
Bali yang cukspasi antar ka
Namun aturan sara Bali bidak. Umumn
dasar memakn menggunakermudah pros
h karena aturs menyebabkdiberi jarak atpada gambar berbunyi “Bu
ara api dak
yph 2D kra ma ang .E. nyi ada ung nya gga kan ian ang
ses ada
ESE /á/
aka gal ara
san ada pat
kup ata ini isa
nya kai kan ses
ran kan tau 3-
udi
bempatidkeBAdiBAda
kobadapekomka(UBAVO‘sm‘sPem‘s‘s
cummyaadADpedekokoSmmadtemdedipeaddi
ermain bola.”menggunakan
ada jarak antadak mungkin etiga karenaALINESE LEigantung denALINESE LEalam hal ini /b
Gambar 3-4
Sebelumnyaonsonan aksaahasa Sasak man bentuk gaermasalahan bonsonan yang
membedakan pata memiliki U+1B32 BALALINESE LET
VOWEL SIGN sri’ mengguna
mematikan bunsari’ mengguermasalahanny
mengetahui basri’ dengan husari’ dengan hu
Hal ini da
ukup sederhanmemiliki satu membunuh bunang disebut vdalah karaktDEG-ADEG)enulisan huruengan menulonsonan yangonsonan yangmart font akan
melaksanakan deg-adeg (karengah kata m
mengubah koengan bentuk i atas, kata enyusun namdeg-adeg. Lebi gambar 3-5.
”. Pengguna spasi antar k
ara kata pertamuntuk diguna
a konsonan ETTER NA) gan konsona
ETTER BA) bo/).
4. Contoh kalmemperguna
a telah diara Bali dan tmemiliki dua abungan. Halbaru, yaitu m
g ingin dipergpenulisan kathuruf penyus
LINESE LETTTER RA), daULU). Perbed
akan huruf /rnyi /a/ pada hunakan hurya adalah bag
ahwa penggunuruf /ra/ bentukuruf /ra/ bentu
apat diselesaina. Aksara tukarakter khu
nyi vokal /a/ virama. Dalamter adeg-ade. Jadi, mekuf konsonan liskan karaktg ingin dimatig ingin ditulisn menerima katuran untukrena adeg-admenurut ‘Paonsonan yan
gabungannya‘sri’ tidak t
mun empat kabih jelasnya d
aksara Bali kata. Hal ini ma dan kedua.akan antara ka
terakhir /ndalam kat
an pertama /bdalam kata
imat dalam akakan spasi.
isebutkan btambahan konbentuk yaitu l ini menimb
mengenai pemunakan. Contta ‘sri’ dan sun yang sam
TTER SA), /ran /i/ (U+1B3daan keduanyra/ bentuk gahuruf /sa/) seruf /ra/ begaimana mekna ingin menk gabungan dauk dasar.
ikan dengan urunan dari akusus yang beyang mengik
m aksara Baleg (U+1B44kanisme untbentuk gabu
ter adeg-adeikan bunyi /as dalam bentukombinasi kark menghilangdeg tidak bolsang Aksara
ng mengikutia. Sehingga dterdiri dari
arakter, ditamdapat dilihat
8
memutuskandapat dilihat Namun spasiata kedua dana/ (U+1B26a “bermain”ba/ (U+1B29“bola” (atau
ksara Bali
ahwa hurufnsonan untukbentuk dasar
bulkan suatumilihan bentuk
tohnya adalah‘sari’. Kedua
ma, yaitu /sa/ra/ (U+1B2D36 BALINESEya adalah kataabungan (dandangkan kata
entuk dasar.anisme untuknuliskan kataan bukan kata
solusi yangksara Brahmierguna untukkuti konsonanli, virama ini BALINESEtuk memilihungan adalaheg di antaraa/-nya denganuk gabungan.rakter ini dan
gkan karakterleh ditulis dia Bali’) dani adeg-adegdalam contohtiga karakter
mbah karakterpada ilustrasi
8
n t i n 6 ” 9 u
f k r u k h a /
D E a n a .
k a a
g i k n i
E h h a n . n r i n g h r r i
9
Gambar 3-5. Mekanisme pemilihan bentuk konsonan.
Perilaku-perilaku ini secara alami menempatkan
batasan-batasan pada pendesain font karena glyph harus cocok dengan analisis perilaku pembentukan aksara yang ditentukan pada saat aplikasi ditulis atau sewaktu mendesain encoding. Seringkali analisis hanya cocok digunakan pada bentuk atau gaya dari satu aksara. Karenanya digunakan teknologi smart font. 9. KAPABILITAS GRAPHITE UNTUK
RENDERING AKSARA BALI
Kapabilitas Graphite dalam aksara kompleks menentukan perilaku kompleks aksara Bali apa saja yang bisa dimplementasikan nantinya dalam smart font yang akan dibuat. Berikut adalah perilaku kompleks aksara Bali yang akan dapat diimplementasikan: 1. Pembentukan kontekstual (contextual shaping).
Pembentukan kontekstual berarti pemilihan glyph untuk karakter yang diberikan dipengaruhi oleh karakter yang bertetangga dengan dirinya. Karenanya untuk karakter yang sama tidak dapat diasumsikan akan dapat di-render dengan glyph yang sama dalam dua situasi yang berbeda.
2. Korespondensi kompleks karakter ke glyph. Dalam memilih glyph untuk merepresentasikan karakter, Graphite mengijinkan kombinasi pemetaan satu ke satu, satu ke banyak, banyak ke satu, dan banyak ke banyak. Contohnya adalah U+1B40 BALINESE VOWEL SIGN TALING TEDUNG yang merupakan pemetaan satu ke dua.
3. Pengaturan posisi (positioning). Glyph yang di-render dapat diatur posisinya baik secara vertikal maupun horisontal sehingga hasil keluaran rendering-nya tampak sama sekali berbeda dari apa yang dihasilkan oleh “dumb font” dengan hanya metriks dasar dan tabel kerning. Situasi umum dimana hal ini diperlukan adalah untuk menciptakan tumpukan diakritik atau untuk meletakkan diakritik pada lokasi yang berbeda-beda yang tidak kentara pada berbagai glyph dasar.
4. Ligature. Dalam Graphite, istilah ligature tidak hanya berarti me-render rangkaian karakter dengan satu glyph, namun juga berarti asosiasi antara elemen visual
dengan karakter yang mendasarinya (logical). Untuk setiap ligature, memungkinkan untuk menyatakan wilayah persegi terpisah yang sesuai dengan karakter-karakter yang mendasarinya. Memilih karakter tersebut akan menyorot wilayah yang sesuai dan begitu pula sebaliknya.
5. Pengaturan ulang (reordering) dan pemisahan (splitting). Glyph aksara Bali dapat ditampilkan dalam susunan yang berbeda dari susunan karakter yang mendasarinya (logical-nya). Perilaku ini cukup umum untuk aksara-aksara dari daerah Asia Selatan dan Asia Tenggara, dimana beberapa vokal di-render sebelum konsonan yang mendahuluinya. Karakter U+1B40 BALINESE VOWEL SIGN TALING TEDUNG terpisah menjadi dua glyph dan di-render pada kedua sisi konsonan yang mendahuluinya. Konsonan dan vokal yang berasosiasi dengannya dapat dipandang sebagai satu bagian, dan terkadang bisa dianggap tidak baik untuk memilih atau mengubah elemen bagian secara terpisah.
6. Kursor terpisah (split insertion bars). Kursor terpisah ini berguna ketika rangkaian glyph tidak mengikuti susunan linier horisontal yang ketat yang mematuhi urutan karakter yang bersesuaian.
7. Pemotongan baris. Graphite dapat menjadi mesin pemotongan baris untuk aksara yang perilaku pemotongan barisnya dapat dijabarkan dalam aturan. Graphite me-render sebuah paragraf per satu baris, mengisi baris sepenuh mungkin dan memotong baris di lokasi yang dianggap paling baik oleh font. Mesin Graphite akan mencoba memilih pemotongan yang paling diinginkan, dari yang paling ideal ke kurang ideal sampai menemukan porsi teks yang cukup atau memutuskan bahwa tidak ada teks yang akan cukup bahkan pada kondisi pemotongan yang tidak ideal sekalipun.
8. Jusifikasi teks. Justifikasi teks meliputi pengaturan lebar baris dari teks agar mengisi secara tepat ruang yang tersedia.
10. ATURAN PENULISAN AKSARA BALI YANG DIIMPLEMENTASIKAN
Aturan-aturan penulisan aksara Bali yang akan
diimplementasikan dalam perangkat lunak nantinya diambil dari dua literatur utama untuk aksara Bali yaitu buku karangan I Nengah Tinggen yang berjudul “Celah-Celah Kunci Pasang Aksara Bali” dan “Pedoman Perubahan Ejaan Bahasa Bali dengan Huruf Latin dan Huruf Bali”. Aturan-aturan tersebut adalah sebagai berikut ini: 1. Konsonan bentuk dasar yang mengikuti adeg-
adeg (U+1B44 BALINESE ADEG-ADEG) diubah menjadi bentuk gabungannya dan adeg-adeg
10
dihilangkan, baik untuk konsonan yang langsung mengikuti adeg-adeg ataupun yang dipisahkan oleh spasi (bukan satu kata). Proses ini sering diistilahkan ‘konsonan dibunuh’ yang berarti dihilangkan bunyi vokal /-a/-nya [TIN94b].
2. Sebagian besar konsonan memiliki bentuk gabungan yang terletak di bawah karakter (dalam hal ini konsonan) sebelumnya. Jika hal ini dilakukan dua kali maka akan terjadi tumpuk tiga. Contohnya dalam kata 'taMBLang'. Hal ini harus dihindari. Karenanya, jika terjadi kondisi ini konsonan bentuk gabungan pertama diubah lagi menjadi konsonan dasar dan adeg-adeg (U+1B44 BALINESE ADEG-ADEG), kemudian konsonan kedua dan ketiga mengikuti aturan yang biasa. Sama dengan di atas, spasi bersifat opsional (tidak mempengaruhi) [TIN94b].
3. Khusus konsonan bentuk gabungan yang
mendatar (gempelan) jika diikuti oleh adeg-adeg (U+1B44 BALINESE ADEG-ADEG) dan konsonan (dan otomatis konsonan berubah menjadi bentuk gabungan) tidak akan membentuk tumpuk tiga sehingga dapat ditulis apa adanya. Spasi bersifat opsional [TIN94b].
4. Hanya tiga konsonan /ya/ (U+1B2C BALINESE
LETTER YA), /ra/ (U+1B2D BALINESE LETTER RA), dan /wa/ (U+1B2F BALINESE LETTER WA) yang boleh melakukan tumpuk tiga dimana konsonan /ya/, /ra/, dan /wa/ menjadi konsonan ketiga [TIN94a].
5. Diakritik U+1B3E BALINESE VOWEL SIGN
TALING dan U+1B3F BALINESE VOWEL SIGN TALING REPA yang ditulis mengikuti konsonan, peletakannya di layar justru terbalik yaitu ditulis sebelum konsonan tadi.
6. Konsonan U+1B32 BALINESE LETTER SA yang
dibunuh dan diikuti konsonan U+1B18 BALINESE LETTER CA atau U+1B30 BALINESE LETTER SA SAGA diganti dengan U+1B30 BALINESE LETTER SA SAGA. Aturan ini hanya berlaku dalam satu kata. Contohnya adalah kata 'Pascad' dan 'Pascima' [TIN94a].
7. Konsonan U+1B24 BALINESE LETTER DA yang
dibunuh dan diikuti konsonan U+1B1C BALINESE LETTER NYA diganti dengan U+1B1A BALINESE LETTER JA. Aturan ini hanya berlaku dalam satu kata. Contohnya adalah kata 'Pradnyan’ yang berubah menjadi ‘Prajnyan' [TIN94a].
8. Konsonan U+1B32 BALINESE LETTER SA yang
mengikuti konsonan U+1B13 BALINESE LETTER KA yang dibunuh, diganti dengan U+1B31 BALINESE LETTER SA SAPA. Aturan ini hanya berlaku dalam satu kata. Contohnya adalah kata 'Taksi' dan 'Paksa' [TIN94a].
9. Konsonan U+1B26 BALINESE LETTER NA yang dibunuh dan diikuti konsonan U+1B1D BALINESE LETTER TA LATIK atau U+1B25 BALINESE LETTER DA MADU diganti dengan U+1B21 BALINESE LETTER NA RAMBAT. Aturan ini hanya berlaku dalam satu kata. Contohnya adalah kata 'Kanta' dan 'Pandu' [TIN94a].
10. Konsonan U+1B32 BALINESE LETTER SA yang
dibunuh dan diikuti konsonan U+1B1D BALINESE LETTER TA LATIK, U+1B21 BALINESE LETTER NA RAMBAT, U+1B13 BALINESE LETTER KA, atau U+1B27 BALINESE LETTER PA diganti dengan U+1B31 BALINESE LETTER SA SAPA. Aturan ini hanya berlaku dalam satu kata. Contohnya adalah kata 'Dusta' dan 'Kresna' [TIN94a].
11. Konsonan U+1B26 BALINESE LETTER NA yang
dibunuh dan diikuti konsonan U+1B18 BALINESE LETTER CA atau U+1B1A BALINESE LETTER JA diganti dengan U+1B1C BALINESE LETTER NYA. Aturan ini hanya berlaku dalam satu kata. Contohnya adalah kata 'Panca’ yang berubah menjadi ‘Panyca' [TIN94a].
12. Konsonan U+1B26 BALINESE LETTER NA yang
mengikuti konsonan U+1B2D BALINESE LETTER RA atau U+1B03 BALINESE SIGN SURANG diganti dengan U+1B21 BALINESE LETTER NA RAMBAT. Aturan ini hanya berlaku dalam satu kata. Contohnya adalah kata 'Karna' dan 'Rana' [TIN94a].
13. Konsonan U+1B32 BALINESE LETTER SA yang
mengikuti konsonan U+1B2D BALINESE LETTER RA atau U+1B03 BALINESE SIGN SURANG diganti dengan U+1B31 BALINESE LETTER SA SAPA. Aturan ini hanya berlaku dalam satu kata. Contohnya adalah kata 'Warsa' dan 'Rasa' [TIN94a].
14. Konsonan U+1B2D BALINESE LETTER RA dan
U+1B2E BALINESE LETTER LA yang diubah bunyi vokalnya oleh U+1B42 BALINESE VOWEL SIGN PEPET diganti dengan U+1B0B BALINESE LETTER RA REPA dan U+1B0D BALINESE LETTER LA LENGA [TIN94a].
15. Konsonan U+1B2D BALINESE LETTER RA
bentuk gabungan yang diikuti oleh konsonan U+1B2C BALINESE LETTER YA bentuk gabungan (tumpuk tiga) diganti dengan bentuk ligature gabungan keduanya.
16. Konsonan U+1B17 BALINESE LETTER NGA
yang dibunuh diganti dengan U+1B02 BALINESE SIGN CECEK [TIN94a].
17. Konsonan U+1B33 BALINESE LETTER HA yang
dibunuh diganti dengan U+1B04 BALINESE SIGN BISAH [TIN94a].
11 18. Diakritik U+1B02 BALINESE SIGN CECEK,
U+1B03 BALINESE SIGN SURANG, dan U+1B04 BALINESE SIGN BISAH yang diikuti oleh konsonan U+1B33 BALINESE LETTER HA berubah menjadi konsonan U+1B17 BALINESE LETTER NGA, U+1B2D BALINESE LETTER RA, dan U+1B33 BALINESE LETTER HA. Aturan ini hanya berlaku dalam satu kata. (Aturan tengenan majalan) [TIN94a].
19. Sebagian besar konsonan jika diikuti oleh
U+1B35 BALINESE VOWEL SIGN TEDUNG berubah menjadi bentuk ligature kombinasi keduanya.
11. DESKRIPSI UMUM PERANGKAT LUNAK
Perangkat lunak yang disusun dalam tugas akhir ini adalah sebuah smart font aksara Bali yang diberi nama smart font Bali Galang. Nama smart font “Bali Galang” itu sendiri diambil dari nama yayasan nirlaba yang atas dedikasi dan usahanya berhasil memasukkan aksara Bali dalam standard internasional Unicode versi 5.0. Bali Galang dalam bahasa Bali juga berarti Bali Terang.
Smart font Bali Galang adalah font cerdas yang
mampu mengakomodasikan perilaku kompleks aksara Bali (yang tergolong aksara kompleks). Bali Galang merupakan font TrueType aksara Bali yang ditambahkan program berupa data tabel aturan penulisan aksara Bali dalam Graphite Description Language (GDL). Font TrueType tersebut digabungkan dengan program GDL melalui sebuah compiler Graphite yang sudah tersedia. Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 4-1 berikut.
Gambar 4-1. Arsitektur smart font Bali Galang.
Smart font ini nantinya tidak bisa digunakan pada
seluruh aplikasi pemrosesan teks yang ada. Program GDL yang tertanam pada smart font hanya dapat dibaca oleh mesin khusus tertentu. Aplikasi yang sudah mendukung Graphite adalah aplikasi WorldPad, OpenOffice versi 3.0, dan versi Graphite-enabled dari browser Firefox dan email client Thunderbird. Smart font Bali Galang jika digunakan oleh aplikasi pemrosesan teks biasa akan menjadi “dumb” font atau
font TrueType biasa tanpa bisa me-render perilaku khusus aksara Bali.
Smart font Bali Galang dikembangkan dengan tujuan untuk menciptakan font aksara Bali yang dapat mendukung perilaku kompleks aksara Bali serta dapat digunakan secara luas karena menggunakan encoding karakter internasional Unicode. Selain itu, pengembangan smart font ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam melestarikan aksara Bali yang kini sudah semakin jarang digunakan. Dengan memanfaatkan perkembangan teknologi diharapkan smart font ini akan dapat merangkul generasi muda untuk menggunakannya sehingga aksara Bali tidak ditinggalkan.
Bahasa pemrograman yang digunakan dalam pengembangan smart font Bali Galang adalah Graphite Description Language dengan Graphite Compiler versi 2.4. Kakas yang digunakan dalam pembangunan font TrueType aksara Bali adalah FontLab Studio versi 5. Untuk pengujian visual font digunakan kakas SIL FieldWorks WorldPad versi 2.8. Selain itu juga digunakan perangkat lunak lainnya seperti PSPad Editor untuk pengembangan kode program serta Microsoft Keyboard Layout Creator versi 1.4 untuk pembuatan keyboard driver sementara untuk keperluan pengujian. 12. PENGUJIAN
Pengujian terhadap perangkat lunak smart font Bali Galang bertujuan untuk: 1. Mengetahui kinerja smart font Bali Galang pada
aplikasi pemrosesan teks WorldPad. 2. Mengetahui kesesuaian asosiasi antara karakter
aksara Bali yang ditampilkan di layar dengan karakter yang mendasarinya di dalam memory.
3. Mengetahui kebenaran smart font Bali Galang dalam mengakomodasikan tingkah laku kompleks aksara Bali.
4. Mengetahui kesesuaian karakter smart font Bali Galang dengan standard Unicode versi 5.0.
5. Mengetahui kinerja smart font Bali Galang pada aplikasi pemrosesan teks yang tidak mendukung Graphite.
Pengujian smart font Bali Galang dilakukan dengan
menggunakan kakas SIL FieldWorks WorldPad versi 2.8. Kakas ini merupakan aplikasi pemrosesan teks yang mampu membaca program GDL yang tertanam dalam smart font sehingga mampu menjalankan smart font dengan baik. Selain itu aplikasi ini juga mampu membangkitkan berkas catatan proses yang dikerjakan di memory ketika smart font dijalankan. Berkas inilah yang akan digunakan sebagai acuan dalam melakukan pengujian.
Untuk keperluan pengujian juga diperlukan
keyboard driver dengan layout keyboard yang mampu memasukkan karakter Unicode aksara Bali ke memory.
12
Berikut ini adalah analisis dari seluruh hasil pengujian yang telah dilakukan: 1. Kasus uji untuk mengukur kinerja smart font Bali
Galang pada aplikasi pemrosesan teks WorldPad. Hasil uji menunjukkan bahwa smart font Bali Galang telah memenuhi spesifikasi kebutuhan perangkat lunak yang telah dipaparkan. Hal ini dibuktikan dengan keberhasilan smart font Bali Galang untuk dibuka dalam aplikasi WorldPad, menampilkan karakter dalam berbagai ukuran font, dan mampu menjalankan fitur pemilihan spasi dalam aplikasi WorldPad.
2. Kasus uji untuk mengukur kesesuaian asosiasi antara karakter smart font Bali Galang yang ditampilkan di layar dengan karakter yang mendasarinya di dalam memory. Hasil uji juga menunjukkan bahwa smart font Bali Galang telah memenuhi spesifikasi kebutuhan perangkat lunak yang telah dipaparkan. Smart font Bali Galang mampu menjaga konsistensi asosiasi antara karakter-karakter yang ditampilkan pada layar dengan karakter yang tersimpan dalam memory. Karakter yang ditampilkan di layar memiliki susunan yang sesuai dengan aturan penulisan aksara Bali tanpa harus kehilangan kesesuaian secara logical di memory. Karakter-karakter yang diposisikan di atas, bawah, ataupun sebelah kiri karakter sebelumnya tidak merusak susunan karakternya di memory.
3. Kasus uji untuk mengukur kebenaran smart font Bali Galang dalam mengakomodasikan tingkah laku kompleks aksara Bali. Seluruh aturan penulisan aksara Bali yang didefinisikan dapat dilaksanakan dengan baik. Kapabilitas Graphite dalam mendukung perilaku kompleks aksara kompleks ternyata dapat digunakan secara sangat baik dalam mengimplementasikan aturan-aturan penulisan aksara Bali.
4. Kasus uji untuk mengukur kesesuaian karakter smart font Bali Galang dengan standard Unicode internasional versi 5.0. Hal yang tidak kalah pentingnya adalah kompatibilitas smart font Bali Galang dengan standard Unicode internasional. Dengan mengaplikasikan kode Unicode bahkan semenjak mulai mendesain font TrueType aksara Bali mampu menjamin smart font Bali Galang sesuai dengan standard Unicode. Hasilnya, pengujian menunjukkan bahwa karakter-karakter dalam smart font Bali Galang menggunakan kode Unicode dengan benar.
5. Kasus uji untuk mengukur kinerja smart font Bali Galang pada aplikasi pemrosesan teks yang tidak mendukung Graphite. Hasil uji menunjukkan perbedaan penggunaan smart font Bali Galang pada aplikasi yang mendukung Graphite dan tidak. Di sini dapat
terlihat bagaimana perilaku smart font Bali Galang tanpa program GDL dan betapa besarnya peranan aturan yang didefinisikan dalam program GDL dalam membentuk font aksara Bali yang sesuai dengan aturan penulisan aksara Bali.
Gambar 12-1 berikut memperlihatkan contoh
tampilan smart font Bali Galang dalam aplikasi WorldPad dalam berbagai ukuran font.
Gambar 12-1. Smart font Bali Galang dalam aplikasi
WorldPad. 13. KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil setelah mengerjakan tugas akhir ini adalah: 1. Teknologi smart font dari Graphite mampu
mendukung tingkah laku kompleks aksara Bali sehingga dapat melaksanakan aturan penulisan aksara Bali yang benar menurut ‘Pasang Aksara Bali’.
2. Smart font Bali Galang hanya dapat berjalan dengan baik dalam aplikasi yang mendukung Graphite, atau dengan kata lain aplikasi yang terintegrasikan mesin Graphite. Jika smart font Bali Galang digunakan dalam aplikasi yang tidak mendukung Graphite maka smart font Bali Galang akan kehilangan ‘kecerdasannya’ dan bertingkah laku seperti font biasa.
3. Porsi karakter aksara Bali yang didaftarkan ke dalam standard Unicode internasional versi 5.0 cukup lengkap sehingga sanggup mendukung variasi penulisan aksara Bali dengan baik.
13 14. SARAN
Beberapa saran untuk pengembangan tugas akhir ini antara lain: 1. Pendefinisian aturan-aturan mengenai penggunaan
huruf suci (simbol modre), notasi musik dan simbol musik lainnya serta konsonan tambahan untuk bahasa Sasak dapat melengkapi keterbatasan smart font Bali Galang saat ini.
2. Aturan penulisan aksara Bali yang didefinisikan dalam smart font Bali Galang sudah cukup lengkap dan dapat digunakan dalam berbagai variasi penulisan aksara Bali. Namun tidak menutup kemungkinan masih ada aturan penulisan aksara Bali yang terlupa ataupun tidak tercantum dalam literatur yang digunakan selama pengembangan smart font Bali Galang. Karenanya jika dirasa perlu dapat dilakukan penambahan aturan-aturan penulisan aksara Bali dalam pengembangan smart font Bali Galang berikutnya.
3. Glyph yang tersedia dalam smart font Bali Galang
masih dapat ditambahkan lagi jumlahnya untuk mendukung variasi penulisan aksara Bali.
4. Bentuk font aksara Bali tidak terbatas hanya pada
gaya yang digunakan dalam font TrueType Bali Galang ataupun Bali Simbar. Dapat dilakukan pengembangan gaya bentuk lainnya seperti bentuk modern, bentuk alternatif, ataupun kreasi kreatif lainnya yang kemudian tetap dapat ditambahkan fungsi cerdas menjadi smart font.
5. Tugas akhir ini melakukan pengujian smart font
Bali Galang dalam aplikasi pemrosesan teks WorldPad. Namun penggunaan smart font Bali Galang tidak terbatas pada aplikasi ini saja. Ke depannya diharapkan smart font Bali Galang juga dapat diujikan kinerjanya dalam web browser Mozilla Firefox, email client Mozilla Thunderbird, dan aplikasi pemrosesan teks Open Office.
6. SIL International yang merupakan pengembang
Graphite dan Graphite Description Language juga menyediakan Graphite API untuk diimplementasikan dalam aplikasi pemrosesan teks. Hal ini memungkinkan pengembangan dukungan terhadap aksara Bali berikutnya seperti aplikasi pemrosesan teks khusus aksara Bali yang memiliki fungsi dictionary, thesaurus, fungsi pencarian, fungsi pengurutan, fungsi penghitungan kata, dan lain sebagainya.
7. Teknologi smart font Graphite dapat pula
diimplementasikan dalam aksara-aksara daerah lainnya di Indonesia selain aksara Bali seperti aksara Jawa, aksara Bugis, dan aksara Sunda.
8. Keyboard driver yang digunakan dalam pengujian
smart font Bali Galang dipetakan menurut keinginan penulis. Tidak ada kaidah-kaidah yang perlu ditaati dalam mendefinisikan keyboard driver
sehingga keyboard driver ini tidak bersifat mengikat dan setiap pengguna dapat mendefinisikan pemetaan keyboard driver menurut kenyamanannya sendiri.
15. DAFTAR PUSTAKA [AGE07] Ager, Simon. (2007). Writing Systems and
Languages of the World: Balinese. Omniglot. http://www.omniglot.com/writing/balinese.htm. Tanggal Akses: 27 Oktober 2007.
[CAB04] Cabarga, Leslie. (2004). Learn FONTLAB Fast. Iconoclassics Publishing Co.
[COR03] Correll, Sharon. (2003). Graphite: Frequently Asked Questions. SIL International. http://scripts.sil.org/cms/scripts/page.php?site_id=nrsi&item_id=GraphiteFAQ. Tanggal Akses: 27 Oktober 2007.
[COR06] Correll, Sharon. (2006). Graphite Application Programmer's Guide (Implementing Graphite support in your text-processing application). SIL International.
[GIL03] Gillam, Richard. (2003). Unicode Demystified (A Practical Programmer’s Guide to the Encoding Standard). Addison-Wesley.
[HAB05] Habibi, Imam. (2005). Pemrosesan Teks Berbasiskan Standard Unicode Aksara Bali. Tugas Akhir STEI ITB.
[HOS00] Hosken, M., B. Hallissy, W. Cleveland, S. Correll, A. Ward. (2000). Graphite Description Language. SIL International.
[KOR06] Korpela, Jukka K. (2006). Unicode Explained. O'Reilly Media, Inc.
[SIM95] Simpen, Wayan. (1995). Pasang Aksara Bali. Upada Sastra.
[SUD03] Sudewa, Ida Bagus Adi. (2003). Proposal Pembuatan Character Encoding, Smart Font, dan Keyboard Driver untuk Aksara Bali. Yayasan Bali Galang. http://www.babadbali.com/aksarabali/proposal-ind.htm. Tanggal Akses: 27 Oktober 2007.
[UNI06] The Unicode Consortium. (2006). The Unicode Standard Version 5.0. Addison-Wesley Professional.
[TIN94a] Tinggen, I Nengah. (1994). Pedoman Perubahan Ejaan Bahasa Bali Dengan Huruf Latin dan Huruf Bali. Rhika Dewata Singaraja.
[TIN94b] Tinggen, I Nengah. (1994). Celah-Celah Kunci Pasang Aksara Bali. Rhika Dewata Singaraja.
top related