PEMBUATAN FILM “AISYAH DARI LERENG MERAPI” DENGAN …repository.amikom.ac.id/files/Naskah Publikasi 06.11.1082.pdf2.1.2.2. Grafik Dengan menggunakan gambar, sebuah tampilan multimedia
Post on 26-Apr-2019
227 Views
Preview:
Transcript
PEMB
SEKOL
BUATAN F
LAH TING
FILM “AISTEKN
NA
Na
JURUSANGGI MANAJ
YAH DARIK MATTE
ASKAH PU
diajukan
asrokhah
06.11.10
N TEKNIK JEMEN IN
AMIKOYOGYAKA
2012
RI LERENGE PAINTIN
UBLIKASI
oleh:
Noviati
082
INFORMANFORMATOM ARTA 2
G MERAPING
ATIKA IKA DAN
” DENGA
KOMPUTE
N
ER
THE MAKING FILM “AISYAH DARI LERENG MERAPI” WITH MATTE PAINTING TECHNICS
PEMBUATAN FILM “AISYAH DARI LERENG MERAPI”
DENGAN TEKNIK MATTE PAINTING
Nasrokhah Noviati, Amir Fatah Sofyan
Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT
Development of the film in Indonesia is increasing both in quality and quantity. If from the aspect of quality, then this increase with increasing development of technology, a technique used increasingly sophisticated filmmaking and filmmakers to facilitate the performance of the more creative.
Matte Painting to be one solution for filmmakers to create a setting in the real world where there are no, or very large costs required to hold it. The more expert in making matte panting, then the resulting image will be more real and good.
In this study, will dititik beratkan in the use of matte painting techniques used in the movie "Aisyah dari Lereng Merapi". Matte painting is a technique of painting with the images that seem real. Matte painting techniques can be found in a number of famous movies like "Harry Potter" in a setting where like mountains, buildings, and rivers. In addition, the red queen in the palace of the movie "Alice in Wonderland", the hills in the movie "Narnia", etc.. Key Words: movie, matte painting.
1. Pendahuluan
Perkembangan film di Indonesia saat ini semakin meningkat baik secara kualitas
maupun kuantitas. Jika dari aspek kualitas, maka peningkatan tersebut seiring
meningkatnya perkembangan teknologi, teknik yang digunakan pembuatan film semakin
canggih dan mempermudah kinerja para sineas untuk semakin berkreasi. Selain itu, film
Indonesia juga semakin baik dalam kualitas cerita yang banyak memberikan nilai-nilai
pendidikan moral dan karakter. Sedangkan dari aspek kuantitas juga menunjukkan hal
yang serupa, dengan semakin menjamurnya rumah-rumah produksi sehingga setiap
tahunnya dapat menghasilkan banyak film.
Satu hal yang juga turut berkontribusi dalam perkembangan perfilman adalah
banyaknya sarana pendukung untuk membuat film. Kamera digital dan handycam yang
menjadi barang eksklusif beberapa tahun lalu, kini telah banyak dijual dengan harga yang
terjangkau serta banyak software yang begitu mudah digunakan dalam pembuatan film.
Saat ini banyak juga even-even sebagai ajang pembuatan film yang turut meramaikan
kancah perfilman Indonesia.
Dalam penelitian ini, akan dititik beratkan dalam penggunaan teknik matte
painting yang digunakan dalam dalam film “Aisyah dari Lereng Merapi”. Matte painting
merupakan teknik melukis dengan hasil gambar yang tampak nyata. Teknik matte
painting tersebut dapat dijumpai dalam sejumlah film terkenal seperti “Harry Potter”
dalam sejumlah setting tempat seperti pegunungan, bangunan, dan sungai. Selain itu
juga istana ratu merah dalam film “Alice in Wonderland”, perbukitan di film “Narnia”, dll.
2. Landasan Teori
2.1. Mutimedia
2.1.1. Pengenalan Multimedia
Multimedia adalah kombinasi antara komputer dan video (Rosch, 1996) atau
secara umum, multimedia adalah kombinasi dari tiga elemen, yakni suara, gambar, dan
teks (McCorbick, 1996). Sedangkan definisi lain adalah kombinasi minimal dua media
input atau output dari data, media ini dapat berupa audio (suara dan music), animasi,
video, teks, grafik, dan gambar (Turban dkk, 2002).1
2.1.2. Obyek-obyek Multimedia
2.1.2.1. Teks
Teks biasanya banyak digunakan dalam aplikasi presentasi, Company Profile,
CD interaktif, dll. Sedangkan dalam aplikasi multimedia seperti Games, video, film,
merupakan aplikasi yang lebih sedikit menggunakan teks.
2.1.2.2. Grafik
Dengan menggunakan gambar, sebuah tampilan multimedia mampu menarik
perhatian lebih banyak dari pada hanya berupa teks. Secara fitrah manusia menyenangi
gambar, baik gambar nyata (foto) maupun gambar buatan.Macam-macam gambar,
antara lain:
Gambar Bitmap (Bitmap Image)
Gambar bitmap merupakan rekonstruksi dari gambar asli. Gambar
bitmap adalah gambar yang tersimpan sebagai ragkaian pixel (titik-titik) yang
memenuhi bidang titik-titik di layar komputer. Seluruh informasi gambar
dinyatakan dengan pixel. Untuk menampilkan gambar, komputer akan mengatur
tiap titik di layar sesuai dengan detil warna bitmap. Kelemahannya adalah tidak
dapat memperbesar dan memperkecil resolusinya. Resolusi bergantung pada
gambar asli. Ukuran filenya relative besar, karena terseimpan dalam pixel, bukan
karena intruksi untuk membuat gambar. Selain itu, bila gambar bitmap
dikompresi, maka kualitasnya akan menurun. Di antara kelemahannya, gambar
bitmap memiliki kelebihan yaitu pengolahannya minimal dan lebih cepat unutk
ditampilkan, karena gambar bitmap dapat ditransfer secara langsung ke layar
monitor.2
1 M. Suyanto, 2003. Multimedia Alat untuk Menigkatkan Keunggulan Bersaing, Yogyakarta: Andi
Offset, hal.21
2 Ibid, h.263.
Gambar Vektor (Vector Images)
Gambar vector tidak disimpan dalam sebuah gambar, tetapi disimpan
sebagai serangkaian instruksi yang digunakan untuk membuat suatu gambar
yang dinamakan algoritma, yang menentukan kurva, garis, dan berbagai bangun
dengan gambar (picture). Untuk menyimpan image yang tidak mengandung
terlalu banyak perubahan warna, vector image adalah piliha yang lebih efisian
dibanding bitmap. 3
Vector Image memiliki tiga kelebihan dibanding bitmap. Pertama, vector
image bersifat scalable, artinya dapat menggunakan program grafis untuk
memperbesar dan memperkecil ukuran image tanpa mengubah kualitasnya dan
tidak tergantung pada resolusinya. Kedua, vector image biasanya memiliki
ukuran file lebih kecil dibanding grafis dalam format bitmap, karena gambar
vector yang besar dapat dikodekan dengan intruksi yang lebih kecil atau lebih
ringkas. Ketiga, gambar vector dapat diubah dalam berbagai tampilan tiga
dimensi.4
2.1.2.3. Bunyi
Kemampuan dasar bunyi yang harus dimiliki PC multimedia antara lain:5
Membuat dan mensintesis bunyi.
Menangkap bunyi dari luar, dari yang dapat didengar dan dari CD (Compack
Disk)
Mengendalikan bunyi yang dibuat dari instrumen elektronik, misalnya MIDI.
Memainkan kembali bunyi tersebut lewat speaker atau sejenisnya.
2.1.2.4. Video
Ada beberapa standar video yang dipakai saat ini, di antaranya adalah NTSP, PAL,
3 Ibid. h.262.
4 Ibid, h.262.
5 Ibid. h. 272.
SECAM, dan HDTV. Penjelasannya sebagai berikut:
NPSP (National Television Standards Committee) merupakan standar digunakan
di Amerika Serikat dan Jepang.
PAL (Phase Alternate Line) merupakan standar yang digunakan di Eropa,
Indonesia dan sejumlah negara lainnya.
SECAM (Sequential Colour dan Memory system) standar di Perancis.
HDTV (High Defition TV) merupakan standar baru dalam teknologi televisi yang
menyediakan kualitas gambar lebar serupa dengan film 35 mm denan kualitas
suara sekualitas CD (Compact Disk). Selain itu HDTV menyediakan gambar lebih
besar dengan detil lebih besar dan lebih jernih.6
2.1.2.5. Animasi
1. Pengertian Animasi
Animasi merupakan teknik yang berasal dari dunia gambar. Kata ‘animasi’
merupakan serapan kata dari ‘animation’ dari Bahasa Inggris yang berasal dari kata ‘to
animate’ yang berarti menghidupkan (Wojowasito, 1997). Secara umum, animasi
merupakan suatu kegiatan menghidupkan, menggerakkan benda mati; Suatu benda mati
diberikan dorongan kekuatan, semangat, dan emosi untuk menjadi hidup dan bergerak,
atau hanya kesan hidup. (Hallas and Manvell, 1973)7
2.2.Teknik Matte Painting
2.2.1. Pengertian Teknik Matte Painting
Matte adalah background yang berupa lukisan. Sedangkan matte painting
merupakan seni yang menggabungkan beberapa image menjadi satu dengan teknik
melukis. Sehingga digital matte painting adalah seni membuat background yang
6 Ibid. hal. 284.
7 G. Djalle, 2008. Azaruddin, The Making 3D Animation Movie Using 3D Studio Max, Bandung:
Penerbit Informatika, hal. 5.
menggabu
Se
karya yang
painting bia
dibedakan
antara 3D
digunakan
Da
tidak dapa
menjadi so
memerluka
yang akan
2.3. Film
Film
mengakses
masuknya
internet ba
menjamur d
CD maupu
Da
8 Jubilee En
9 Kwan Jonn
ngkan beber
dangkan Kw
g berasal d
asa adalah
lagi antara y
dan Digital
untuk memb
alam pembua
at dijumpai s
olusi yang
an kepekaan
digabungkan
m menjadi h
s film, saat in
film di Indon
anyak yang
dengan mem
n DVD film.
alam pembua
nterprise, 2009
ny, M. Khoiru
rapa image m
wan Jonny da
dari konsep
hasil karya
yang lukisan
Painting me
buat lokasi di
atan game a
secara nyata
tepat untuk
n untuk men
n, sehinga m
Gambar 2.1
hiburan yang
ni sangat mu
nesia. Peran
g menyediak
mberikan seju
atan film hal
9, Photoshop D
ul, 2009, Photo
menjadi satu
an M. Khoiru
painting (m
tersebut leb
n atau foto a
erupakan te
i mana tidak
atau film, ka
a. Maka da
k mewujudk
nyesuaikan p
menghasilkan
. Contoh gam
g menarik, h
udah sekali ji
ngkat televisi
kan film-film
umlah suguh
penting yan
Digital Matte P
oshop Magic w
dengan mel
l menyataka
melukis). Na
bih bersifat t
sli. Matte, ya
knik baru d
dijumpai da
adang ada s
alam hal ini,
kannya. Men
paduan warn
n gambar ter
mbar matte p
hampir di se
ka dibanding
i begitu bany
m, dan rum
han film di se
ng harus dipe
Painting, hal.
with Matte Pa
lukis.8
n, matte pain
amun perbe
tampilan yan
ang terdiri da
alam dunia
lam dunia ny
sejumlah set
teknik mat
njadi seoran
na, pemilihan
lihat seolah-
painting
emua belaha
gkan dengan
yak dan mud
mah-rumah p
ejumlah biosk
erhatikan ad
1.
ainting, hal. V
nting adalah
edaannya de
ng real, yang
ari penggabu
desain. Bia
yata.9
tting tempat
tte painting
ng matte p
n gambar-ga
olah nyata.
an bumi ini.
n masa-masa
dah terjangk
produksi se
kop dan penj
dalah unsur c
VI.
suatu
engan
g sulit
ungan
sanya
yang
dapat
painter
ambar
Untuk
a awal
kau, di
makin
jualan
cerita.
Alur yang jelas dan berkarakter memiliki daya tarik dalam sebuah film. Sejumlah
sutradara film memilih cerita yang terkesan rumit dan sulit dimengerti sebab bertujuan
mengajak kita untuk perfikir secara mendalam untuk mengerti pesan di balik filmnya.
Kadang ada juga sutradara yang benar-benar ingin mempermainkan perasaan
penontonnya dengan alur cerita yang tidak diduga-duga. Namun ada juga sutradara yang
membuat film dengan gaya bahasa dan alur cerita yang sederhana dan mudah dipahami.
Dalam standar film Hollywood, sebuah cerita didasarkan pada diagram scene
yang secara umum terdiri dari tiga babak, yaitu awal (25%), tengah (50%), dan akhir
(25%).10
Dalam pembuatan film, umumnya para sineas membagi cerita dalam tiga sesi.
Pertama adalah sesi pengenalan hingga muncul awal konflik, kemudian sesi kedua yaitu
puncak dari konflik, dan diakhiri pada sesi ketiga yaitu meredanya konflik hingga
penyelesaian. Selain dari aspek cerita, gambar dan suara tidak kalah pentingnya dalam
menentukan kualitas film. Dengan gambar yang blur atau suara yang tidak jelas, akan
membuat penonton enggan menyaksikan film yang dibuat walaupun ceritanya sangat
menarik.
3. Analisis
3.1. Ide Cerita
Ide cerita dalam film ini terinspirasi dari peristiwa erupsi Gunung Merapi
pada bulan Oktober 2010 yang mengakibatkan banyaknya korban jiwa maupun
materi. Berkecimpung langsung dengan pengungsi dan melihat beberapa
dampak psikologis terutama pada anak-anak yang dapat berakibat menurunnya
motivasi dalam hidup, membuat penulis ingin menyuguhkan sebuah hiburan
yang dapat memotivasi generasi muda untuk bersemangat dalam meraih cita-
cita.
Dari ide cerita yang ada, film “Aisyah dari Lereng Merapi” termasuk
10 M. Suyanto, Merancang Film Kartun Kelas Dunia, hal.25.
dalam film fiksi yang terikat pada plot dan ceritanya hanya rekaan semata.
3.2. Tema
Berawal dari ide cerita sebagaimana di jelaskan pada poin Ide Cerita, maka film
ini akan mengangkat tema tentang ‘Motivasi’. Selain itu penulis mengupayakan dalam
setiap adegan ada nilai-nilai penting yang dapat dipetik sebagai pelajaran.
3.3. Logline
Logline dalam film ini adalah “Bagaimana jika Aisyah harus hidup sebatang kara,
dan kemudian dia ingin mengejar cita-citanya?
3.4. Sinopsis
Berikut ini tujuh pertanyaan beserta jawaban dari bagian pra produksi film ini,
yaitu:
1. Siapa tokoh utama?
Jawab : Aisyah Tazkiya
2. Apa yang diinginkan/dibutuhkan tokoh utama?
Jawab: Internal: mampu membangun motivasi yang kuat dalam diri untuk
dapat bertahan hidup dan mengejar cita-cita, diantaranya lulus kuliah
dan mendapatkan beasiswa kuliah di Jepang.
External: menjadi manusia yang sukses dan dapat bermanfaat bagi
agama, bangsa, dan negaranya.
3. Siapa/apa yang menghalangi tokoh utama mendapatkan yang diinginkan?
Jawab: Rasa putus asa.
4. Bagaimana tokoh utama berhasil mencapai apa yang dicita-citakan dengan cara
yang luar biasa, menarik, dan unik?
Jawab: Aisyah benar-benar putus asa sebab keluarga dan harta sudah tidak
dimilikinya. Bahkan dia sempat hendak bunuh diri, namun dicegah dan
dibujuk oleh Lutfia sahabatnya akhirnya Aisyah membatalkan niatnya
tersebut. Motivasi dan dukungan dari sahabat dekat yang mampu
menguatkan dirinya tersebut akhirnya mampu membangun kembali rasa
optimisme dan semangat untuk meraih cita-cita.
5. Pesan apa yang ingin disampaikan dengan akhir cerita yang demikian?
Jawab: Sahabat yang baik adalah yang mendorong saat sahabatnya mundur
dan mengingatkan sahabatnya saat lalai. Namun sebanyak apapun
motivasi dari luar, tidak akan berguna tanpa motivasi dari dalam diri
sendiri untuk menjadikan hidup ini lebih bermakna demi menuju
kehidupan yang abadi.
6. Bagaimana mengisahkan cerita yag ada?
Jawab: Dengan sudut padang orang ketiga, dengan sejumlah adegan yang
diberi latar musik agar semakin memberikan sentuhan psikologis bagi
penonton.
7. Bagaimana tokoh utama dan tokoh pendukung mengalami perubahan sepanjang
cerita?
Jawab: Aisyah merupakan gadis yang baik dan selalu berwajah ceria di hadapan
teman-temannya. Namun karena erupsi Gunung Merapi yang turut
merenggut nyawa kedua orangtuanya, Aisyah berubah menjadi
pemurung dan mudah putus asa. Setelah mendapat motivasi dari Lutfia
akhirnya Aisyah termotivasi kembali untuk bertahan hidup dan bekerja
keras untuk meraih cita-citanya dan berbakti pada kedua orang tuanya
walaupun sudah meninggal dunia.
Dari tujuh pertanyaan tersebut, maka akan mudah untuk membuat sinopsis dari
cerita tersebut. Yaitu:
Film ini menceritakan seorang mahasiswi bernama Aisyah yang periang, ramah,
manja, dan penyayang yang berasal dari daerah di bawah lereng Gunung Merapi.
Namun kebahagiaannya hilang setelah semua keluarganya meninggal dunia karena
menjadi korban dalam erupsi Gunung Merapi, hingga membuatnya putus asa dalam
hidup.
Aisyah berniat bunuh diri dengan terjun dari atas gedung kampusnya, namun
dicegah oleh sahabat baiknya ‘Lutfia’. Setelah menerima berbagai nasihat dari Ismi,
Aisyah semangat kembali dalam hidup dan berusaha membangun motivasi dalam dirinya
untuk mampu bertahan dan sukses dalam hidup. Bekerja, belajar, dan berkontribusi
untuk masyarakat menjadi kegiatannya sehari-hari. Pada akhir cerita, akhirnya Aisyah
berhasil mencapai cita-citanya untuk kuliah di Jepang.
3.5. Diagram Scene
Diagram scene dalam film “Aisyah dari Lereng Merapi” adalah sebagai berikut:
DIAGRAM SCENE
Aisyah dari Lereng Merapi Karya: Nasrokhah Noviati
Judul Babak I Judul Babak II Judul Babak III Kuliah Ujian Hidup Meraih Kesuksesan
Gambar 3.1. Diagram Scene
3.6. Character Development
Dalam film ini terdapat tiga orang tokoh, yaitu:
Nama : Aisyah Tazkiya
Panggilan : Aisyah/Ais
Sifat : Ramah, baik hati, sopan, penyayang, ceria melankolis, mudah
putus asa namun mudah bangkit.
Kehidupan di Lereng Merapi yang penuh kedamaian
Motivasi dalam hidup, Nasihat Ibu dan Bapak
Keindahan Lereng Merapi
Bahagia bersama ibu tercinta
Orang tua meniggal akibat erupsi Merapi
Hampir Bunuh diri
Teringat nasihat orang tua
Mulai bangkit
Banyak kegiatan bermanfaat
Menggapai cita-cita
Suasa indah lereng Gunung Merapi
Perjuangan meraih kesuksesan
Kuliah di negeri Jepang terealisasi
Mendapat motivasi baru
Putus AsaOrang tua telah meninggal
Rambut : Berjilbab
Kulit : Kuning langsat
Tinggi : 156 cm
Berat : 43 kg
Usia : 18 tahun
Keterangan : Aisyah adalah gadis yang tumbuh dari keluarga yang hangat,
ceria dan penuh kasih sayang. Aisyah selalu ingin menjadi
manusia yang bermanfaat bagi orang lain, dan tidak menyakiti
sesama. Namun pada titik puncak ujian dalam hidupnya, yaitu
ayah dan ibunya meninggal dunia, membuat Aisyah menjadi
pemurung dan tidak semangat dalam hidup. Dia sempat ingin
bunuh diri, namun nasihat dan dukungan dari sahabatnya –Ismi-
membuatnya bangkit kembali dan bersemangat meraih cita-cita
hingga satu-persatu cita-cita itu dia dapatkan.
Nama : Lutfia
Panggilan : Lutfia/ Fia
Sifat : Agak emosional, empati, setia.
Rambut : Berjilbab
Kulit : Sawo matang
Tinggi : 163,5 cm
Berat : 51 kg
Usia : 18 tahun
Keterangan : Gadis berkacamata ini begitu tegas dalam bersikap, namun dia
sangat setia kawan dan baik hati. Dia yang selalu mendukung
Aisyah untuk tegar dalam hidup.
4. Hasil Penelitian dan Pembahasan
4.1. Produksi/Syuting
Dalam pebuatan film ‘Aisyah dari Lereng Merapi’, produksi yang dilakukan
adalah syuting. Syuting kadang tidak selamanya berjalan dengan lancar atau sesuai
dengan yang direncanakan. Maka harus dipikirkan segala sesuatu yang sekiranya dapat
menjadi kendala sehingga dapat segera melakukan antisipasi sebelumnya. Banyaknya
kendala yang tidak segera tertangani maka dapat membuat syuting terlambat bahkan
tertunda.
4.2. Pasca Produksi
Setelah melalui tahapan produksi, sekarang memasuki tahapan pasca produksi
yaitu menggabungkan gambar-gambar yang ada dengan video syuting.
4.2.1. Matte Painting
Matte painting pada dasarnya dibuat untuk background, sehingga dalam
pembuatannya hendaklah dengan ukuran pixel yang besar. Hal ini dilakukan untuk
mempermudah dalam proses editing video seperti dalam proses editing saat melakukan
zoom, panning atau pergerakan gambar sehingga gambar tidak pecah saat diperbesar.
Dalam film ini, software yang digunakan adalah Adobe Photoshop CS3.
1) Melukis di Adobe Photoshop
Teknik Matte Painting dapat dilakukan dengan menggambar langsung seperti
melukis di atas kanvas. Hal ini memerlukan keahlian yang lebih sebab membuat gambar
langsung memiki tingkat kerumitan yang tinggi. Seorang Matte Painter harus mampu
menggunakan berbagai macam jenis Tool, seperti memilih model Brush Tool dan harus
mampu memadukan warna pada karyanya. Dalam film ini, penulis menggunakan teknik
tersebut untuk menggambar awan.
Be
De
Lan
Bu
projek. Kar
gambar gu
dapat juga
Bu
Kurangi op
Hal ini lebih
gradasi.
rikut ini foto
emikian hasil
G
ngkah-langk
at projek ba
rena gamba
nung. Buat l
diatur grada
at layer baru
pacity-nya ag
h mepermud
yang akan d
(a) Gambar 4
editing matt
ambar 4.7. H
ah untuk me
aru. Seleksi
r akan dibua
layer baru di
asinya atau d
u. Gunakan
gar gambar y
dah dari pada
digunakan da
4.6. Merapi (
te painting de
Hasil Gamba
embuat gamb
bagian gunu
at dengan a
i bawah laye
dengan mena
berbagai mo
yang dihasil
a mengganti
alam proses
(b)a), perkotaa
engan meluk
ar Merapi di A
bar awan ada
ung dan gam
angle selatan
er gunung da
ambah brush
odel Brush T
kan tampak
warna dan m
editing:
) n (b)
kis awan.
Atas Kota
alah sebaga
mbar kota, p
n Gunung M
an kota. Beri
h warna putih
Tool untuk m
nyata denga
mem-brus la
i berikut:
indahkan ke
Merapi, maka
warna biru
h yang diblur
enggambar
an gradasi w
agi untuk mem
e layar
a balik
langit,
rkan.
awan.
warna.
mbuat
Ag
memberi b
gunung da
2) Mengg
Me
Fot
G
Ga
ar tampak m
brush warna
n kota.
gabungkan B
enggabungka
to yang digu
(a)
Gambar 4.9. M
Gam
(
ambar 4.8. Sk
menyatu an
putih tipis
Beberapa G
an beberapa
nakan dalam
Merapi (a), S
(a)
mbar 4.10. P
(a)
ketsa Awan
tara gunung
yang di-blu
Gambar
gambar me
m projek ini a
(b)
Sawah (b), da
Pohon (a), (b)
(a), Awan ya
g dengan ko
r-kan. Kemu
njadi satu ob
adalah sebag
an Bebeng (
(b)
), (c) untuk F
(b)
ang Sudah Ja
ota, buatlah
udian atur k
bjek sudah u
ga berikut:
c) untuk Bac
(c)
Foreground
adi (b)
layer baru
kesesuaian w
mum dilakuk
(c)
ckground
untuk
warna
kan.
Demikian h
Lan
bawah ini:
Bu
gambar ku
Hapus bag
Pin
bergambar
layer baru
kurangi opa
3) Mendu
Langka
projek ini, f
hasil editing y
ngkah-langk
ka gambar
urang besar,
ian yang me
Gam
ndahkan gam
r rumput. Atu
untuk memb
acity-nya dan
uplikasi Laye
ah selanjutn
foto yang dig
yang telah di
Gambar
ah yang per
Gunung M
, maka laku
enumpuk aga
mbar 4.12. M
mbar pohon
ur kesesuaia
berikan effek
n blurkan.
er
nya yang di
gunakan hany
ilakukan:
4.11. Merap
rlu dilakukan
Merapi. Pinda
ukan duplika
ar gambar ta
Merapi yang D
pada layar
an warna po
cahaya. Bru
lakukan ada
ya satu.
pi di Atas Saw
n dalam pem
ahkan gamb
si dan letak
mpak menya
Digabung da
projek. Hapu
ohon dengan
ush dengan w
alah dengan
wah
mbuatannya a
bar ke laya
kkan di temp
atu.
alam Projek
us bagian ak
n background
warna putih d
n menduplik
akan dijelask
ar projek. K
pat yang ko
kar dengan
d. Kemudian
dengan melin
kasi layer. D
kan di
Karena
osong.
Brush
n buat
ntang,
Dalam
Inilah hasil
kekuning k
5. Kesim
1) Ma
yan
2) Ma
tam
den
um
3) De
me
dan
editing yang
uningan sep
G
pulan
atte painting
ng memerluk
atte painting
mpak nyata
ngan progra
mumnya mem
engan meng
enghemat pe
n mahal diba
Gamba
g dilakukan, g
perti di musim
Gambar 4.14
memiliki ma
kannya baik
merupakan
namun den
am Adobe P
merlukan spe
ggunakan
engeluaran d
andingkan m
ar 4.13. Jemb
gambar pem
m gugur.
4. Hasil Editin
asa depan y
untuk seked
salah satu s
ngan berbag
Photoshop h
esifikasi komp
teknik matt
dalam pembu
membuat sett
batan di Jepa
mandangan y
ng Jembatan
yang cerah te
ar desain gra
solusi karya s
gai pilihan d
ingga yang
puter yang c
te painting
uatan backgr
ting tempat y
an
ang hijau me
n Jepang
erkait sekara
afis atau unt
seni yang m
dari yang s
lebih rumit
cukup besar.
, seorang
round (settin
yang asli.
enjadi merah
ang banyak
uk film.
enjadikan ga
sederhana s
dengan 3D
produser
ng film) yang
h dan
sekali
ambar
seperti
yang
dapat
g rumit
DAFTAR PUSTAKA
Tino saroenggallo. 2008. Dongeng Sebuah Film. Gramedia. Jakarta.
Jubilee Enterprise. 2009. Photoshop Digital Matte Painting. Elex Media Komputindo. Jakarta.
Suyanto, M. 2005. Multimedia Alat untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing. Penerbit
Andi. Yogyakarta. Jonny, Kwan. dan Anwar, M. Khoirul. 2009. Photoshop Magic with Matte Painting.
Jasakom. Bandar Lampung. Mulyanta, Edi S. 2007. Teori Hingga Praktik Pengolahan Digital Image dengan
Photoshop CS3. Penerbit Andi. Yogyakarta.
Widiyanto, Rahmad. 2012. Digital Imaging Series Lanscape. Elex Media Komputindo. Jakarta.
Patmore, Chris. 2003. The Complete Animation Course. Thames & Hudson. London. Pratista, Himawan. 2008. Memahami Film. Homerian Pustaka. Yogyakarta. Komputer, Wahana. 2010. Kolaborasi Adobe Premiere Pro CS5 & After Effect CS5.
Penerbit Andi. Yogyakarta. Suyanto, M. 2004. Analisis dan Desain Aplikasi Multimedia untuk Pemasaran. Penerbit
Andi. Yogyakarta. http://www.naturewalls.org/category/river/, diakses tanggal 30 November 2011. http://fisip.or.id/gallery2/main.php?g2_itemId=131realpalmtrees.com, diakses tanggal 30 November 2011.
http://tatianak2.files.wordpress.com/2008/07/sawah.jpg, diakses tanggal 30 November 2011.
http://www.naturewalls.org/2010/06/02/river-wallpaper/#, diakses tanggal 30 November 2011.
http://sugar-doll-cooper.deviantart.com/art/Japanese-Red-Bridge-10959442, diakses tanggal 30 November 2011.
http://jendelakorea.blogspot.com/2011/11/rumah-tradisional-korea.html, diakses tanggal 30 November 2011.
http://www.starrynightphotos.com/moon/full_moon.htm, diakses tanggal 30 November 2011.
http://www.taalk.me/wallpaper-mosque, diakses tanggal 30 November 2011. http://sahabatterangsore.blogspot.com/2012/07/masa-depan-sawah-masih-ada-, diakses
tanggal 30 November 2011.kah.html, diakses tanggal 30 November 2011. http://mamuranu.wordpress.com/2009/05/07/the-great-merapi/, diakses tanggal 30
November 2011. http://dwardhani.blogspot.com/2011/10/pada-sebatang-pohon.html, diakses tanggal 30
November 2011. http://savannaenvironment.wordpress.com/4/, diakses tanggal 30 November 2011. http://dedotblog.files.wordpress.com/2010/02/terasiringubudbali1.jpg, diakses tanggal 30
November 2011. http://1.bp.blogspot.com/_jsHrRCbF8Xs/TTFY6wZqWbI/AAAAAAAABMY/NrsM6tiImqM/s
1600/SAWAH+MALINO.jpg, diakses tanggal 30 November 2011. http://en.wikipedia.org/wiki/File:Bodiam-castle-10My8-1197.jpg, diakses tanggal 30
November 2011. http://www.designsdelight.com/cgi-sys/suspendedpage.cgi, diakses tanggal 30 November
2011. http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/8/84/Cinderella_Castle.jpg, diakses
tanggal 30 November 2011. http://www.kyopro.kufs.ac.jp/dp/dp01.nsf/B71B07786585C6F449256F9000233E2D/$FIL
E/%E4%BA%8C%E3%81%AE%E4%B8%B8%E5%BE%A1%E6%AE%BF.JPG, diakses tanggal 30 November 2011.
http://taidaexchange.files.wordpress.com/2008/12/p1040392b.jpg, diakses tanggal 30
November 2011. http://www.naturewalls.org/wp-content/uploads/2010/06/river_wallpaper.jpg, diakses
tanggal 30 November 2011.
top related