Transcript
Bab I
Problem Statement
Kehidupan masyarakat yang dipenuhi oleh segudang aktifitas nampaknya
membuat banyak orang yang merasa lelah dan stress. Kebanyakkan dari mereka
sampai pada titik jenuh dimana mereka tidak tahu harus bagaimana dan melakukan apa
untuk menyelesaikan segala permasalahan mereka. Tak hanya itu, kadang mereka pun
tidak menyadari bahwa apa yang mereka lakukan sebenernya hanya membahayakan
diri mereka sendiri. Pelan tetapi pasti. Hal lainnya, pentingnya gaya hidup yang biasanya
disebut “keren” dan “gaul” menjadi ciri khas hampir setiap anak muda di Indonesia.
Itulah sebabnya jumlah perokok di Indonesia meningkat dan mulai mewabah dari orang
tua hingga anak-anak. Rokok menjadi salah satu media yang dianggap dapat membantu
menghilangkan stress dan menjadi simbol gaya hidup anak-anak muda.
Dewasa ini, orang-orang yang merokok dapat dengan mudah kita jumpai di
manapun, mulai dari mall berkelas tinggi sampai mall berkelas rendah, di jalan-jalan, di
dalam angkutan umum, sekolah-sekolah, kampus-kampus, hotel, tempat rekreasi,
taman bermain anak-anak, dsb. Oleh karena itu tidak heran apabila yang merokok juga
beragam mulai dari kakek, nenek, orang tua, dewasa muda, executive muda,
mahasiswa, anak sekolah SMP,SMA hingga anak SD. Rokok merajalela dimana-mana
dan hal ini sungguh berbahaya.
Semakin mudahnya setiap orang, termasuk anak-anak memperoleh rokok di
berbagai tempat menyebabkan jumlah perokok pada anak-anak terutama anak-anak SD
dan SMP semakin meningkat dari tahun ke tahunnya. Hal ini cukup memprihatinkan,
karena hal ini dapat membuktikan menurunnya pula masa depan kesehatan anak-anak
yang nantinya akan menjadi penerus bangsa kita.
Psikolog dari Fakultas Psikologi UI Dharmayati Utoyo Lubis mengungkapkan,
mayoritas remaja perokok menganggap merokok adalah lambang kedewasaan,
kejantanan, percaya diri dan gengsi. Sedangkan pada remaja kalangan sosial ekonomi
bawah, merokok bisa menghilangkan kebosanan, menghindari stres di rumah, dan 80
persen perokok juga mengatakan merokok sebagai kompensasi terhadap rasa rendah
diri. Merokok pertama kali tidak enak, tetapi saat mengisap batang keempat, mereka
kemudian dapat jadi perokok aktif dalam jangka panjang.
Hal ini merupakan hal yang sangat perlu diperhatikan dan diawasi oleh setiap
masyarakat, terutama para orangtua. Anak-anak tidak seharusnya dibebaskan untuk
bertindak tanpa pengawasan. Rokok bukanlah hal yang seharusnya dianggap oleh
anak-anak sebagai aksi atau ajang untuk menunjukkan siapa yang hebat atau tidak.
Rokok bukan pula hal yang seharusnya mudah saja dijual oleh orang dewasa kepada
anak-anak. Masa depan kesehatan anak-anak haruslah diselamatkan.
Rokok yang sering kita jumpai ini ternyata adalah sebuah benda kecil yang
membawa bahaya yang sangat besar terhadap kesehatan. Penyakit yang ditimbulkan
bukan penyakit ringan seperti sakit panas atau flu ringan. Semua perokok mengetahui
hal ini. Tapi apa yang telah terjadi sebenarnya? Mengapa anak dibawah umurpun harus
hidup merokok? Untuk itu kami akan membahas tentang rokok lebih lanjut dibawah ini.
1. Definisi rokok
Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga
120 mm dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-daun tembakau
yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan
membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung lain.
Rokok biasanya dijual dalam bungkusan berbentuk kotak atau
kemasan kertas yang dapat dimasukkan dengan mudah ke dalam kantong.
Sejak beberapa tahun terakhir, bungkusan-bungkusan tersebut disertai
dengan pesan kesehatan yang memperingatkan perokok akan bahaya
kesehatan yang dapat ditimbulkan dari merokok, misalnya kanker paru-paru
atau serangan jantung.
Rokok dibedakan menjadi beberapa jenis. Pembedaan ini didasarkan atas
bahan pembungkus rokok, bahan baku atau isi rokok, proses pembuatan rokok, dan
penggunaan filter pada rokok.
Rokok berdasarkan bahan pembungkus.
Klobot : rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun jagung.
Kawung : rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun aren.
Sigaret : rokok yang bahan pembungkusnya berupa kertas.
Cerutu : rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun
tembakau.
Rokok berdasarkan bahan baku atau isi.
Rokok Putih : rokok yang bahan baku atau isinya hanya daun tembakau
yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu.
Rokok Kretek : rokok yang bahan baku atau isinya berupa daun tembakau
dan cengkeh yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma
tertentu.
Rokok Klembak: rokok yang bahan baku atau isinya berupa daun
tembakau, cengkeh, dan kemenyan yang diberi saus untuk mendapatkan
efek rasa dan aroma tertentu.
Rokok berdasarkan proses pembuatannya.
Sigaret Kretek Tangan (SKT) : rokok yang proses pembuatannya dengan
cara digiling atau dilinting dengan menggunakan tangan dan atau alat bantu
sederhana.
Sigaret Kretek Mesin (SKM) : rokok yang proses pembuatannya
menggunakan mesin. Jadi, material rokok dimasukkan ke dalam mesin
pembuat rokok. Keluaran yang dihasilkan mesin pembuat rokok berupa
rokok batangan. Saat ini mesin pembuat rokok telah mampu menghasilkan
keluaran sekitar enam ribu sampai delapan ribu batang rokok per menit.
Mesin pembuat rokok, biasanya, dihubungkan dengan mesin pembungkus
rokok sehingga keluaran yang dihasilkan bukan lagi berupa rokok batangan
namun telah dalam bentuk pak. Ada pula mesin pembungkus rokok yang
mampu menghasilkan keluaran berupa rokok dalam pres, satu pres berisi
10 pak. Sayangnya, belum ditemukan mesin yang mampu menghasilkan
SKT karena terdapat perbedaan diameter pangkal dengan diameter ujung
SKT. Pada SKM, lingkar pangkal rokok dan lingkar ujung rokok sama besar.
2. Alasan merokok
Kebanyakkan orang merokok karena stress, orang-orang seperti ini memiliki
pikiran yang bisa dikatakan pendek, orang yang mudah menyerah dan malas
untuk berpikir untuk mendapatkan solusi yang tepat. Mereka mudah bingung
dan menganggap diri mereka tidak mampu untuk menyelesaikannya, untuk
itu mereka merokok. Lalu alasan lain adalah karena pergaulan yang salah,
dengan siapa kita bergaul akan menentukan akan menjadi siapa kita
sebenernya. Jika kita bergaul dengan orang-orang yang merokok, maka kita
akan ikut merokok. “pergaulan yang buruk merusakkan kebiasan yang baik
(1 Korintus 15:33)” saya sangat setuju dengan ayat itu. Jangan sampai salah
bergaul, karena nyawa menjadi taruhannya. Alasan lainnya adalah rasa ingin
tahu yang berlebihan, anak-anak yang berusia dibawah umur memiliki rasa
ingin tahu yang besar, ia ingin tahu seperti apa dunia yang akan mereka
jalani, mereka mulai menonton tv, bergaul, dan akhirnya menimbulkan rasa
ingin tahu dan berujung pada kata mencoba.
Secara umum ada tiga lingkungan yang sangat mempengaruhi kualitas
mental dan spiritual anak, yaitu lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan
lingkungan sosial budaya yang berhubungan dengan nilai-nilai serta norma-
norma yang berlaku di masyarakat, termasuk di dalamnya pengaruh televisi,
buku dan media massa. Ketiga lingkungan tersebut saling menopang dalam
mempengaruhi perkembangan dan pembentukan karakter anak.
Oleh sebab itu, sangatlah berbahaya jika sang orang tua tidak memberikan
perhatian, didikan, dan contoh yang benar pada anak, si anak akan dengan
mudah menjadi perokok. Anak seringkali melihat orangtua mereka merokok,
dan mendengar pula dari orangtua mereka bahwa merokok itu buruk. Lalu
contoh apa yang orangtua berikan? Hal ini akan menjadi pertanyaan besar
bagi anak yang belum paham betul mana yang baik dan buruk. Para anak
akan bingung apakah hal yang dilarang sungguh-sungguh buruk atau terlalu
menyenangkan karena orangtua mereka melakukan. Pertanyaan yang
sangat besar adalah untuk apa orangtua yang telah tahu hal tersebut buruk
tetapi tetap melakukan.
Itulah pikiran anak-anak. Untuk itu orang tua hendaknya memberikan contoh
yang baik untuk anak-anaknya, karena orangtua merupakan panutan bagi
para anak dalam bersikap dan berperilaku. Bukan hanya orangtua begitu
pula hal tersebut harus diterapkan pada guru-guru mereka dan juga setiap
orang-orang dewasa.
3. Akibat merokok
Asap rokok mengandung 40 bahan kimia penyebab kanker, sejumlah kecil
racun seperti arsenikum, dan sianida serta lebih dari 4000 bahan kimia lain.
Saat merokok, bahan-bahan kimiawi ini menjelajahi ke organ-organ vital
tubuh seperti otak, paru-paru, jantung dan pembuluh darah, sehingga tubuh
kita dipenuhi oleh bahan kimiawi yang dapat memicu penyakit kanker paru-
paru. Lalu, asap rokok mengandung karbon monoksida yang jika kita hirup
nantinya akan mengganti fungsi oksigen dalam sel darah lalu zat makanan
dari jantung, otak, dan organ tubuh lain akan diambil oleh karbon ini. Selain
itu, merokok dapat mematikan indra pengecap dan pencium. Seperti halnya
kita ketahui, rokok mengandung nikotin yang merupakan unsur utama.
Dimana nikotin ini merangsang zat kimia di otak yang mengakibatkan
kecanduan, nikotin juga merangsang kelenjar adrenalin untuk memproduksi
hormone yang mengganggu jantung akibat tekanan darah dan denyut nadi
meningkat.
Lalu apa bahaya rokok bagi perokok pasif? Ini bahayanya,
1. Beresiko juga untuk terkena penyakit jantung dan kanker paru-paru.
2. Anak-anak yang menjadi perokok pasif juga beresiko menderita infeksi
telinga, pneumonia, dan bronchitis.
3. Seorang ibu yang merokok - selama dan setelah kehamilan beresiko 3x
lebih bbesar menyebabkan sang bayi meninggal.
4. Peraturan tentang rokok
Peraturan gubernur provinsi daerah khusus ibukota Jakarta nomor 75
tahun 2005 tentang “kawasan dilarang merokok” Bab 1 sampai Bab
28.
Sebuah kebijakan Komisi Perlindungan Anak Indonesia yang
berangkat dari UU Perlindungan Anak No. 23 Tahun 2002 Pasal 44
ayat (1):
“Pemerintah wajib menyediakan fasilitas dan menyelenggarakan
upaya kesehatan yang komprehensif bagi anak, agar setiap anak
memperoleh derajat kesehatan yang optimal sejak dalam kandungan”
Namun, peraturan ini dalam penerapannya kurang efektif dan tidak berjalan
sebagaimana seharusnya. Oleh karena itu, kami Creaware sebagai media planner,
dengan didukung oleh beberapa pihak sangat ingin membuat masyarakat lebih aware
terhadap masalah ini. Dan berdasarkan berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan
sebelumnya, maka tema masalah yang kami angkat disini yang menjadi dasar kegiatan
Creaware adalah “imagine world without cigarette”.
BAB II
RESEARCH
DATA
Dewasa ini, rokok bukan lagi menjadi barang yang sulit untuk diperoleh,
panjualan rokok bias dilakukan dimana saja, bahkan dengan system jual rokok
“ketengan”, rokok dapat diperoleh dengan uang hanya seribu atau dua ribu rupiah saja.
Oleh karena kemudahan memperoleh dan murahnya harga rokok ini, makin banyak
orang bisa menjadi konsumen rokok, sekarang ini, bukan hanya orang dewasa yang
menjadi konsumen rokok, tetapi rokok juga mulai merambah ke kalangan anak-anak
yang masih di bangku sekolah, bukan hanya pelajar yang duduk di bangku SMA, tapi
bahkan sampai ke mereka yang masih duduk di bangku SD dan SMP.
Telah kita ketahui sebelumnya bahwa rokok mengandung berbagai zat yang
berbahaya bagi tubuh. Rokok yang berbentuk batang sepanjang jari telunjuk orang
dewasa ternyata menyimpan segala jenis racun berbahaya bagi tubuh manusia.
Buktinya Rokok mengandung kurang lebih 4000 elemen-elemen, dan setidaknya 200
diantaranya dinyatakan berbahaya bagi kesehatan. Racun utama pada rokok adalah tar,
nikotin, dan karbon monoksida.
Tar adalah substansi hidrokarbon yang bersifat lengket dan menempel pada paru-paru.
Nikotin adalah zat adiktif yang mempengaruhi syaraf dan peredaran darah. Zat ini
bersifat karsinogen, dan mampu memicu Kanker Paru yang mematikan.
Karbon monoksida adalah zat yang mengikat hemoglobin dalam darah, membuat darah
tidak mampu mengikat oksigen.
Efek racun pada rokok ini membuat pengisap asap rokok mengalami resiko (dibanding
yang tidak mengisap asap rokok):
14x menderita kanker paru-paru, mulut, dan tenggorokan
4x menderita kanker esophagus
2x kanker kandung kemih
2x serangan jantung
Rokok juga meningkatkan resiko kefatalan bagi penderita pneumonia dan gagal
jantung, serta tekanan darah tinggi.
Efek Bahaya Asap Rokok Bagi Kesehatan Tubuh Manusia - Akibat Sebatang Rokok
Racun, Ketagihan, Candu, Buang Uang Dan Dosa.
Rokok adalah benda beracun yang memberi efek santai dan sugesti merasa lebih
jantan. Di balik kegunaan atau manfaat rokok yang secuil itu terkandung bahaya yang
sangat besar bagi orang yang merokok maupun orang di sekitar perokok yang bukan
perokok, yaitu :
1. Asap rokok mengandung kurang lebih 4000 bahan kimia yang 200 diantaranya
beracun dan 43 jenis lainnya dapat menyebabkan kanker bagi tubuh. Beberapa
zat yang sangat berbahaya yaitu tar, nikotin, karbon monoksida, dsb.
2. Asap rokok yang baru mati di asbak mengandung tiga kali lipat bahan pemicu
kanker di udara dan 50 kali mengandung bahan pengeiritasi mata dan
pernapasan. Semakin pendek rokok semakin tinggi kadar racun yang siap
melayang ke udara. Suatu tempat yang dipenuhi polusi asap rokok adalah
tempat yang lebih berbahaya daripada polusi di jalanan raya yang macet.
3. Seseorang yang mencoba merokok biasanya akan ketagihan karena rokok
bersifat candu yang sulit dilepaskan dalam kondisi apapun. Seorang perokok
berat akan memilih merokok daripada makan jika uang yang dimilikinya terbatas.
4. Harga rokok yang mahal akan sangat memberatkan orang yang tergolong
miskin, sehingga dana kesejahteraan dan kesehatan keluarganya sering
dialihkan untuk membeli rokok. Rokok dengan merk terkenal biasanya dimiliki
oleh perusahaan rokok asing yang berasal dari luar negeri, sehingga uang yang
dibelanjakan perokok sebagaian akan lari ke luar negeri yang mengurangi devisa
negara. Pabrik rokok yang mempekerjakan banyak buruh tidak akan mampu
meningkatkan taraf hidup pegawainya, sehingga apabila pabrik rokok ditutup
para buruh dapat dipekerjakan di tempat usaha lain yang lebih kreatif dan
mendatangkan devisa.
5. Sebagian perokok biasanya akan mengajak orang lain yang belum merokok
untuk merokok agar merasakan penderitaan yang sama dengannya, yaitu
terjebak dalam ketagihan asap rokok yang jahat. Sebagian perokok juga ada
yang secara sengaja merokok di tempat umum agar asap rokok yang
dihembuskan dapat terhirup orang lain, sehingga orang lain akan terkena
penyakit kanker.
6. Kegiatan yang merusak tubuh adalah perbuatan dosa, sehingga rokok dapat
dikategorikan sebagai benda atau barang haram yang harus dihindari dan dijauhi
sejauh mungkin. Ulama atau ahli agama yang merokok mungkin akan memiliki
persepsi yang berbeda dalam hal ini.
Merokok merupakan kegiatan bodoh yang dilakukan manusia yang mengorbankan
uang, kesehatan, kehidupan sosial, pahala, persepsi positif, dan lain sebagainya. Maka
bersyukurlah anda jika belum merokok, karena anda adalah orang yang pandai.
BAHAYA TENTANG MEROKOK
Merokok tidak hanya merusak diri sendiri, tetapi juga merusak orang lain,
terutama orang dekat anda. Mereka bisa jadi putrid anda, istri anda ataupun yang
menghirup asap rokok anda pun terkena dampak buruk merokok yang lebih berbahaya.
Disamping menghisap asap sampingan (sidestre-am smoke), yaitu asap yang
dihasilkan dan pembakaran rokok saat tidak diisap, perokok pasif juga menghirup asap
utama (mainstream smoke) yang dihembuskan balik oleh perokok.
Menurut Dr.Yulia Andani Murti dari Poliklinik Departemen Kelautan dan
Perikanan, mengutip fakta yang diperoleh dari World Health Organization (WHO) atau
Badan Kesehatan Dunia, karena menghirup asap utama yang dihembuskan balik oleh si
perokok dan juga asap sampingan, perokok pasif justru menghisap racun yang
terkandung dalam asap rokok dua kali lipatnya.
Dari sebatang rokok, asap yang dihirup oleh perokok hanya 15%. Selebihnya.
sebesar 85% tersebar ke lingkungan. Padahal ribuan zat kimia beracun, termasuk
bahan-bahan yang dapat menimbulkan kanker (karsinogen) terdapat dalam asap rokok.
Dan putra putrid anda juga boleh jadi ikut mengisapnya.
Ini menyebabkan putra putrid anda mempunyai resiko lebih tinggi untuk
menderita kanker paru-paru, penyakit jantung koroner dan gangguan pernafasan.
Sedangkan pada janin, bayi dan anak-anak. Paparan asap rokok juga dapat
menyebabkan berat badan lahir rendah, bronchitis dan pneumonia, infeksi rongga
telinga dan asma. Bahkan resiko kematian mendadak akibat asap rokok juga ditemukan
pada anak-anak di bawah umur.
PENGARUH ROKOK PADA ANAK-ANAK
Berhati-hatilah bagi ibu hamil untuk tidak merokok atau mengunyah tembakau,
karena terdapat sejumlah bahan kimia beracun serta radioaktif polonium yang dapat
mengganggu perkembangan janin yang dikandungnya. Bayi yang akan dilahirkan kelak
oleh seorang ibu yang merokok sewaktu kehamilannya akan berkurang 10 persen
bobotnya. Oleh karena bobot bayi sewaktu lahir merupakan faktor kunci pada mortalitas
bayi, pemakaian tembakau sangatlah membahayakan keselamatan si bayi.
Merokok juga dapat mengakibatkan bayi lahir prematur atau abortus spontan. RT
Ravenholt, seorang ahli epidemiologi, memperkirakan bahwa rokok mengakibatkan
50.000 keguguran per tahunnya di Amerika. Menurut penelitian, 19 persen bayi pertama
yang dilahirkan oleh seorang ibu perokok di Italia merupakan bayi prematur. Angka
tersebut 2 kali lebih tinggi dibandingkan ibu yang tidak merokok.
Frekuensi penyakit pernapasan, pneumonia, asma, bronkitis, influenza dan
masuk angin lebih banyak dijumpai di antara anak-anak yang orangtuanya merokok.
Penelitian di Inggris menunjukkan, anak-anak di bawah umur 1 tahun yang ibunya
merokok lebih dari 1 pak setiap harinya memiliki risiko terkena bronkitis dan pneumonia
dua kali lebih tinggi.
Perkembangan anak pun akan terhambat apabila orang-tua merokok. Menurut
penelitian, kapasitas paru-paru anak laki-laki akan berkurang 7 persen apabila ibunya
merokok. Apabila anak laki-laki remaja tersebut juga merokok, kapasitas paru-parunya
akan berkurang 25 persen. Anak-anak yang terpaksa menghirup asap rokok dari orang-
tuanya akan mengalami hambatan dalam perkembangan fisik dan intelektualnya, serta
semakin lama seseorang kontak dengan zat-zat karsinogen seperti asap rokok,
misalnya, makin besar kemungkinan untuk terkena penyakit kanker paru-paru.
Suatu penelitian di Italia, menunjukkan, anak-anak yang ibunya merokok
kemampuan untuk belajar membacanya lebih lambat dibandingkan anak-anak yang
ibunya tidak merokok. Penelitian lain di Amerika, menunjukkan, anak-anak berumur 11
tahun yang ibunya merokok, kemampuan belajarnya terlambat 6 bulan.
Gambaran Prevalensi Perokok Usia Muda Di Indonesia Saat Ini
Bila diperhatikan dalam dua dekade terakhir ternyata prevalensi perokok usia
muda atau usia pertama kali merokok meningkat.
Sebagai gambaran, akhir-akhir ini kebiasaan merokok aktif pada anak cenderung
meningkat dan dimulai pada usia semakin muda. Menurut data Badan Pusat Statistik
(BPS) jumlah perokok pemula, umur 5-9 tahun, naik secara signifikan. Hanya dalam
tempo tiga tahun (2001-2004) persentase perokok pemula naik dari 0,4 menjadi 2,8
persen. Berdasarkan penelitian LPKM Universitas Andalas mengenai pencegahan
merokok bagi anak umur di bawah 18 tahun yang dilakukan di kota Padang
menunjukkan lebih dari 50% responden memulai merokok sebelum usia 13 tahun.
Intinya, usia anak merokok telah bergeser dari usia belasan tahun, kini menjadi
5-9 tahun atau rata2 usia 7 tahun.
Data yang dilansir Global Youth Tobacco Survey (GYTS) menyebutkan, 34%
remaja usia SMP pernah merokok. Yang lebih mengkhawatirkan lagi, dua dari sepuluh
pelajar di Indonesia mencoba merokok sejak mereka berusia di bawah 10 tahun.
Penjualan rokok secara eceran (per batang) memudahkan anak-anak untuk
merokok. Kondisi itu terlihat pada peningkatan prevalensi tertinggi pada anak-anak
berusia 5-9 tahun di antara semua kelompok umur di bawah 19 tahun, yaitu dari 0,4
persen pada 2001 menjadi 1,8 persen pada 2004 atau lebih empat kali lipat.
Menurut Psikolog dari Fakultas Psikologi UI Dharmayati Utoyo Lubis, terdapat motivasi
akan tindakan merokok pada anak-anak maupun remaja. Beliau mengungkapkan bahwa
mayoritas remaja perokok menganggap merokok adalah lambang kedewasaan,
kejantanan, percaya diri dan gengsi. Sedangkan pada remaja kalangan sosial ekonomi
bawah, merokok bisa menghilangkan kebosanan, menghindari stres di rumah, dan 80
persen perokok juga mengatakan merokok sebagai kompensasi terhadap rasa rendah
diri. Merokok pertama kali tidak enak, tetapi saat mengisap batang keempat, mereka
kemudian dapat jadi perokok aktif dalam jangka panjang.
Dharmayati menyatakan edukasi perlu diberikan pada anak-anak usia sekolah. "Edukasi
jangan hanya fokus ke dampak jangka panjang atau berbagai penyakit, tapi terutama ke
dampak jangka pendek seperti merokok sama dengan membakar uang, calon pacar tak
suka karena bau, kenapa mau dibodohi iklan,"
JUTAAN ANAK INDONESIA ADALAH PEROKOK PASIF
1. Case Preview :
Kisah tragis dengan kaum perokok sontoloyo
Malam minggu yang cerah itu sempat kami makan malam di sebuah food court di mall
Ambassador di Jakarta Pusat. Saat kami sedang menikmati makan malam, keceriaan
kami sekeluarga diganggu oleh batuk-batuk kecil istri saya akibat asap rokok yang
dikepulkan dari meja sebelah. Dengan gerakan demonstratif sambil terbatuk-batuk
tangannya mengibas-ngibaskan asap rokok yang dikepulkan sepasang kekasih perokok
di sebelah meja kami. Tampaknya “sindiran sopan” tersebut tampaknya tidak
diindahkan, bahkan kepulan asap rokok tersebut semakin demonstratif mengepul ke
udara.
Dengan hati panas kepala dingin kami menghardik dengan “sopan” : “mas, tolong dong
rokoknya dimatikan, anak dan istri saya adalah penderita asma. Tetapi apa jawab
sepasang kekasih yang sedang dimadu asmara tersebut: “loh ini khan bebas merokok
coba bapak lihat di sekeliling meja kita khan merokok semua”. Dengan muka merah dan
kepala dingin kami sambar jawaban itu, “lho khan di seberang situ khan ada ruang kaca
tempat merokok”.
Meskipun akhirnya rokok itu dimatikan hati ini dongkol juga. Ngga tahu kenapa hari itu
kesabaran saya diuji. Biasanya tangan harus menggebrak meja, akhirnya menjadi batal.
Mungkin niat itu teredam setelah melihat 5-7 orang ternyata juga merokok di sekeliling
meja yang memang daerah bebas rokok tersebut. Tampaknya akal sehat masih
memenangi dalam melawan emosi menghadapi kebodohan kaum perokok durjana itu.
Akhirnya dengan ihlas istri saya mengajak pindah ke tempat duduk lain, di beberapa
baris seberang lokasi sebelumnya. Tak ayal lagi setali tiga uang di lokasi baru itu juga
ada beberapa gelintir perokok sontoloyo juga.
2. INDONESIA KONSUMEN ROKOK LIMA BESAR DUNIA
Survey WHO menemukan lima juta orang meninggal setiap tahun karena penyakit
degeneratif akibat rokok, seperti kangker paru dan jantung koroner, di indonesia sendiri,
survei demografi Universitas Indonesia mencatat 427.948 orang meninggal setiap tahun
akibat penyakit yang dipicu konsumsi rokok.
Besarnya angka itu tak lepas dari tingginya konsumsi rokok di republik ini. dalam daftar
negara konsumen rokok terbesar 2002, indonesia berada pada posisi kelima dunia
dengan konsumsi 208 miliar batang per tahun. indonesia hanya kalah dari negara-
negara kaya seperti tiongkok yang melahap 1.634 triliun batang, amerika dengan 451
miliar batang, jepang dengan 328 miliar batang, dan rusia 258 miliar batang.
Dengan tingkat konsumsi tersebut, tak heran bila 69% pria di indonesia adalah perokok
aktif, angkat itu tertinggi di asia, seperti tiongkok yang 53,4%, india 29,4% dan thailand
39,3%. tingginya konsumsi rokok suatu negara berbanding lurus dengan tingkat
kematian warganya. ini tak lain karena dalam sebatang rokok ditemukan lebih dari 4 ribu
kimia berbahaya dan 43 zat pemicu kanker. dalam sebatang rokok sepanjang telunjuk
itu!. hampir separonya berisi zat beracun seperti hidrokarbon, karbon monoksida, logam
berat, tar, dan nikotin yang memicu kecanduan .
1. 43% ANAK INDONESIA MENJADI PEROKOK PASIF
Hal lain yang mengkhawatirkan adanya sinyalemen yang diungkapkan menteri Negara
Pemberdayaan Perempuan Meutia Hatta Swasono. Bahwa 43 persen anak-anak di
Indonesia merupakan perokok pasif. Temuan yang menyesakkan ini disampaikan dalam
pidato sambutannya di acara peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia di Istana
Negara Jakarta.
Anak adalah nyawa yang tak berdaya. Tak berdaya untuk menghindar dari ancaman
kesehatan yang tidak disadari menguntitnya setiap saat. Hanya karena kebodohan
orang dewasa, terjadi penelantaran hak anak secara tersembunyi. Bila temuan ini tidak
dicermati, banyak nyawa manusia Indonesia 20-40 tahun lagi yang akan berpenyakit
dan meninggal hanya karena menjadi perokok pasif. Bila Kaum perokok yang egois dan
tidak bermoral itu terus merokok di sekitar bayi dan anak, maka tidak bisa dibayangkan
lagi bagaimana kulitas hidup anak Indonesia sebagai generasi penerus bila setiap hari
harus terpapar asap rokok.
Tumbuh dan berkembangnya anak yang terpapar rokok akan berbeda dengan yang
tidak terpapar. Karena berbagai masalah kesehatan pasti akan timbul bila hal itu terus
terjadi.
Wahai para perokok, tahukah kamu akan kondisi yang ada sekarang ini. Kalau kamu
tetap bersikeras merokok dan tidak sadar, manusia disekelilingmu tidak akan memaksa
kamu karena itulah hak kamu. Akhirnya mungkin dengan kehabisan kesabaran kita
semua, keluar kata mutiara : “Bahwa kami semua tidak peduli akan peduli lagi nasib
kamu yang akan mati karena rokok” tetapi kami sangat peduli tentang nyawa jutaan
anak Indonesia yang terancam. Mereka adalah nyawa yang tak berdaya untuk
menghindar dari kebodohan dan kecerobohan kaum perokok.
Jangan korbankan jutaan nyawa tak berdaya, ikut terperosok dalam bahaya asap rokok.
Meski aturan hukum ada, ternyata pemerintah adalah sebuah macan ompong yang
hanya perkasa dalam membuat aturan dan hukum, tetapi loyo dalam penegakkan
aturan. Hal inilah yang mebuat kaum perokok dengan seenaknya merokok di tempat
umum. Sadarlah wahai prokok, sebelum karma Tuhan akan menggerus kesombongan
dan kebodohan kamu semua. Tetapi insya Allah anak Indonesia selalu dalam lindungan
Tuhan. Mudah2an dalam ketidakberdayaannya anak Indonesia diberi kekuatan untuk
menangkal jahatnya asap rokok dari kaum sontoloyo itu.
2. Konsumsi Terbesar Adalah Dilakukan Kelompok Yang Miskin
Konsumsi terbesar dilakukan kelompok miskin. Data dari Depkes terungkap, sebanyak
70% laki-laki dewasa di Indonesia (141,44 juta jiwa) merupakan perokok aktif. Dan 60 %
diantaranya (84,84 juta jiwa) diantaranya berasal dari masyarakat ekonomi lemah
(miskin).
Fakta (Mengejutkan) Tentang Rokok dan Perokok :
1. Sejauh ini, tembakau berada pada peringkat utama penyebab kematian yang dapat
dicegah di dunia. Tembakau menyebabkan satu dari 10 kematian orang dewasa di
seluruh dunia, dan mengakibatkan 5,4 juta kematian tahun 2006. Ini berarti rata-rata
satu kematian setiap 6,5 detik. Kematian pada tahun 2020 akan mendekati dua kali
jumlah kematian saat ini jika kebiasaan konsumsi rokok saat ini terus berlanjut.
2. Diperkirakan, 900 juta (84%) perokok sedunia hidup di negara-negara berkembang
atau transisi ekonomi termasuk di Indonesia. The Tobacco Atlas mencatat, ada lebih
dari 10 juta batang rokok diisap setiap menit, tiap hari, di seluruh dunia oleh satu miliar
laki-laki, dan 250 juta perempuan. Sebanyak 50% total konsumsi rokok dunia dimiliki
China, Amerika Serikat, Rusia, Jepang dan Indonesia. Bila kondisi ini berlanjut, jumlah
total rokok yang dihisap tiap tahun adalah 9.000 triliun rokok pada tahun 2025.
3. Di Asia, Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan, Indonesia menempati urutan
ketiga terbanyak jumlah perokok yang mencapai 146.860.000 jiwa. Namun, sampai saat
ini Indonesia belum mempunyai Peraturan Perundangan untuk melarang anak merokok.
Akibat tidak adanya aturan yang tegas, dalam penelitian di empat kota yaitu Bandung,
Padang, Yogyakarta dan Malang pada tahun 2004, prevalensi perokok usia 5-9 tahun
meningkat drastis dari 0,6% (tahun 1995) jadi 2,8% (2004).
4. Peningkatan prevalensi merokok tertinggi berada pada interval usia 15-19 tahun dari
13,7% jadi 24,2% atau naik 77% dari tahun 1995. Menurut Survei Global Tembakau di
Kalangan Remaja pada 1.490 murid SMP di Jakarta tahun 1999, terdapat 46,7% siswa
yang pernah merokok dan 19% di antaranya mencoba sebelum usia 10 tahun. “Remaja
umumnya mulai merokok di usia remaja awal atau SMP,” kata psikolog dari Fakultas
Psikologi UI Dharmayati Utoyo Lubis.
5. Sebanyak 84,8 juta jiwa perokok di Indonesia berpenghasilan kurang dari Rp 20 ribu
per hari–upah minimum regional untuk Jakarta sekitar Rp 38 ribu per hari.
6. Perokok di Indonesia 70% diantaranya berasal dari kalangan keluarga miskin.
7. 12,9% budget keluarga miskin untuk rokok dan untuk orang kaya hanya sembilan
persen.
8. Mengutip dana Survei Ekonomi dan Kesehatan Nasional (Susenas), konsumsi rumah
tangga miskin untuk tembakau di Indonesia menduduki ranking kedua (12,43%) setelah
konsumsi beras (19.30%). “Ini aneh tatkala masyarakat kian prihatin karena harga
bahan pokok naik, justru konsumen rokok kian banyak,”
9. Orang miskin di Indonesia mengalokasikan uangnya untuk rokok pada urutan kedua
setelah membeli beras. Mengeluarkan uangnya untuk rokok enam kali lebih penting dari
pendidikan dan kesehatan.
10. Pemilik perusahaan rokok PT Djarum, R. Budi Hartono, termasuk dalam sepuluh
orang terkaya se-Asia Tenggara versi Majalah Forbes. Ia menempati posisi kesepuluh
dengan total harta US$ 2,3 miliar, dalam daftar yang dikeluarkan Kamis (8/9/2005).
11. Sekitar 50% penderita kanker paru tidak mengetahui bahwa asap rokok merupakan
penyebab penyakitnya.
12. Dari 12% anak-anak SD yang sudah diteliti pernah merasakan merokok dengan
coba-coba. Kurang lebih setengahnya meneruskan kebiasaan merokok ini.
13. Besaran cukai rokok di Indonesia dinilai masih terlalu rendah. Saat ini, besarnya
cukai rokok 37% dari harga rokok. Bandingkan dengan India (72%), Thailand (63%),
Jepang (61%).
14. Sebanyak 1.172 orang di Indonesia meninggal setiap hari karena tembakau.
15. 100% pecandu narkoba merupakan perokok.
16. Perda DKI Jakarta No 2 Tahun 2005, Pasal 13 ayat 1: Tempat umum, sarana
kesehatan, tempat kerja dan tempat yang secara spesifik sebagai tempat proses belajar
mengajar, arena kegiatan anak, tempat ibadah dan angkutan umum dinyatakan sebagai
kawasan dilarang merokok. Pelanggarnya diancam dengan sanksi pidana berupa denda
maksimum Rp 50 juta, atau 6 bulan kurungan. Kenyataannya, Perda ini seperti
dianggap tidak ada oleh perokok, dan pemerintah pun tidak tegas dalam
menjalankannya.
Upaya Yang Diperlukan Untuk Mengurangi Laju Prevalensi Perokok Usia Dini
Pengendalian yang efektif dan pemihakan pemerintah yang lebih tegas. Untuk itu yang
harus dilakukan adalah membuat peraturan perundang2an untuk mencegah bahaya
rokok pada anak berupa :
1. Anak tidak boleh merokok
2. Anak tidak boleh membeli rokok
3. Orang dewasa tidak boleh menjual rokok pada anak
4. Orang tua tidak boleh merokok di depan anak.
5. Orang dewasa tidak boleh merokok di depan ibu yang sedang hamil.
6. Ibu yang sedang hamil tidak boleh merokok.
7. Iklan rokok tidak boleh mengambil sasaran anak-anak.
Hal tersebut bisa dituangkan dalam suatu Undang-undang khusus tentang dampak
merokok pada anak. Atau disisipkan pada revisi UU Kesehatan No 23 Tahun 1992 yang
saat ini sedang dalam pembahasan di Komisi IX DPR-RI.
KPAI telah mengirim surat agar substansi pencegahan bahaya rokok pada anak dapat
menjadi pasal-pasal pada revisi UU KESEHATAN tersebut.
Bab III
Planning
Perencanaan Strategis
Creaware bekerja sama dengan Departemen Kesehatan Republik Indonesia,
Komisi Nasional Perlindungan Anak, Rumah Sakit Kanker Dharmais dan permen
Dynamite mengadakan kampanye anti rokok, terutama pada anak-anak di bawah umur,
tujuan utama kampanye ini adalah untuk mengurangi pengkonsumsi rokok sampai 20%,
dan memberikan edukasi kepada anak – anak di bawah umur, dengan mengajak
masyarakat untuk lebih perduli terhadap konsumsi rokok di kalangan anak – anak, dan
sadar mengenai bahaya merokok bagi kesehatan manusia.
Dengan tema “Imagine World Without Cigarette” kampanye ini akan menyerukan
bagaimana nyamannya dunia ini tanpa adanya rokok, dan melalui kampanye ini pula,
kami berharap bahwa kami akan mampu untuk mematahkan setiap pandangan yang
telah ada dan berkembang sebelumnya di masyarakat bahwa merokok merupakan
tanda dari seseorang yang dengan notabene gaul atau macho dan memberi kesadaran
bahwa merokok tidak membuktikan bahwa seseorang itu merupakan seseorang yang
gaul atau macho, sebaliknya merokok akan membayakan kesehatan manusia, dan akan
memberi dampak buruk bagi kehidupan.
Target utama dari kampanye kami adalah orang tua dengan usia 35-45 tahun,
dengan keterangan bahwa usia – usia tersebut merupakan usia yang biasanya memiliki
anak dengan usia sekolah dari SD sampai SMP. Kami menujukan kampanye ini kepada
masyarakat dengan kondisi ekonomi dari A sampai B, karena pada umumnya
masyarakat dengan kondisi ekonomi ini seringkali sibuk dengan kegiatannya, sehingga
terkadang lalai dalam pengawasan terhadap anak. 1Selain itu, kampanye ini merupakan
kampanye nasional, yang akan kita mulai dari Jakarta sebagai awalan dari gerakan ini,
dan diharapkan kemudian akan menyebar ke berbagai kawasan lainnya di Indonesia.
Kampanye ini juga akan mengikutsertakan berbagai media sebagai sarana untuk
menyerukan pendapatnya dan mengumandangkan aspirasinya. Sehingga diharapkan
kampanye ini bukan merupakan suatu kampanye kecil saja, melainkan dapat
menjangkau sampai ke semua kalangan.
Beberapa Media yang akan kami rangkul dalam gerakan ini antara lain adalah:
Media Cetak
a) Media Indonesia
b) Kompas
c) Seputar Indonesia
d) Koran Tempo
e) Warta Kota
f) Suara Pembaruan
g) High End
h) Republika
i) Jakarta Post
j) Cosmo Girl
k) Cosmopolitan
l) Mens Health
m) Hai
n) Kawanku
o) Seventeen
p) Chic Magz
q) Genie
r) Female Magz
Media Elektronik
a) Trans TV
b) SCTV
c) Global TV
d) RCTI
e) TV one
f) Mustang FM
g) Elshinta
h) I-radio
i) Female radio
j) Women radio
Media Online
a) Kompas .com
b) Detik.com
Perencanaan Taktis
Media Cetak.
Kami merencanakan akan menulis berbagai artikel untuk disampaikan
kepada berbagai media cetak, mengenai rokok dan bahaya merokok, disini juga
akan kami sampaikan beberapa artikel mengenai program-program kerja yang
akan kami laksanakan. Melalui media cetak, kami juga akan melayangkan
keluhan kepada beberapa sekolah yang terbukti kurang mengawasi anak
didiknya.
Media Elektronik
Media elektronik akan lebih kami manfaatkan secara lebih maksimal
dengan menayangkan iklan bahaya rokok, dan keuntungan untuk tidak merokok
di media televisi, selain itu juga, media radio akan kami manfaatkan lebih untuk
memberitahukan bila ada acara yang akan kami selenggarakan, dan juga lebih
untuk membuat orang-orang tertarik terhadap kampanye anti rokok itu sendiri.
Media Advertising
Kami juga akan memanfaatkan media iklan, baik melalui media baliho,
billboard, ataupun berbagai macam media iklan lainnya di jalan – jalan di kota
besar di Indonesia mengenai bahaya rokok, disini kami akan membuat berbagai
iklan kreatif mengenai rokok, sehingga mampu menarik perhatian masyarakat,
dengan tujuan bahwa pada akhirnya mereka akan perduli terhadap gerakan anti
rokok.
Event
Beberapa acara kampanye yang akan kami lakukan adalah dengan
mengunjungi beberapa sekolah dan membagikan permen gratis kepada mereka,
dengan tujuan agar mereka tidak merokok, selain itu, kami akan melakukan
inspeksi dan kemudian akan menegur sekolah yang dianggap lalai untuk
mengawasi muridnya sehingga muridnya merokok, baik teguran secara tatap
muka ataupun melalui media cetak.
Selain itu juga, kami akan mengadakan lobi ke pemerintah, dalam hal ini
adalah untuk menetapkan sanksi yang lebih tegas kepada perokok, atau
memberikan regulasi secara lebih ketat agar jumlah pemakai rokok berkurang,
seperti misalnya pelarangan orang untuk membeli rokok tanpa KTP. Diharapkan
juga pemerintah mau menaikkan tarif cukai rokok, sehingga rokok tidak menjadi
barang murah yang dapat dibeli semua kalangan, termasuk anak – anak.
Kami juga akan mengadakan kerjasama dengan pihak terkait, dalam hal
ini sekolah - sekolah untuk mengadakan penyuluhan – penyuluhan mengenai
bahaya merokok bagi kesehatan, diharapkan ke depannya kami mampu
mengadakan kerjasama dengan Departemen Pendidikan, agar penyuluhan anti
rokok masuk ke dalam kurikulum pembelajaran.
Blog
Kami juga memanfaatkan media online berupa blog dengan alamat web
http://imagineworldwithoutcigarette.blogspot.com/ dengan tujuan agar kami dapat
menyerukan pendapat kami, dan diharapkan akan ada banyak kalangan yang
melakukan hal serupa dan kemudian mampu menuliskan pendapat atau
artikelnya mengenai rokok, juga di tempat yang sama.Disini juga kami berharap
akan ada banyak orang yang mampu membagikan pengalaman mereka berhanti
merokok, atau pengalaman mereka tentang bahaya merokok. Selain itu kami
sadar bahwa facebook merupakan salah satu media yang kuat, dan oleh karena
itu, kami membentuk group facebook dengan nama serupa, yaitu Imagine World
Without Cigarette, yang dapat dilihat di alamat web ini
http://www.facebook.com/group.php?gid=249361651937&ref=ts.
BAB IV
EVALUASI
Tolak ukur dari keberhasilan program kampanye anti rokok ini adalah menurunnya
jumlah perokok pada anak-anak di bawah umur, khususnya siswa siswi SD sampai SMP
berkat adanya kepedulian para masyarakat akan masa depan kesehatan para generasi
penerus yaitu anak-anak.
Oleh sebab itu, dalam kampanye ini kami mengangkat tema ”IMAGINE WORLD
WITHOUT CIGARETTE” agar para masyarakat, terutama orang-orang dewasa lebih
mengetahui bahayanya merokok terutama bagi para anak dan menjaga agar hal yang
telah menjadi kebiasaan buruk beberapa orang dewasa tidak lagi menular pada anak-
anak yang butuh diselamatkan masa depannya oleh kita para orang dewasa dengan
mengawasi, menjaga dan bersikap bijaksana untuk memberikan contoh yang baik pada
para anak-anak.
BAB V
SPONSOR
Deparatemen kesehatan RI
Rumah Sakit kanker Dharmais
Permen Dynamite
CREAWARE
“IMAGINE WORLD WITHOUT CIGARETTE”
Disusun oleh:
Amadea Eninette
Cynthia Febrina
Ryan Juniardi
Stefie
Stephanie Djuwita
MEDIA RELATION
Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi
London School of Public Relations Jakarta
2009
top related