Oleh ROSALINA RAMBE - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/4514/1/SKRIPSI ROSALINA RAMBE.pdf · 7. Ibu Sri Widia Astuti, S.Pd.I selaku guru BK di Madrasah Aliyah Negeri 3
Post on 21-Jul-2019
225 Views
Preview:
Transcript
1
LAYANAN BIMBINGAN KARIR DALAM MENINGKATKAN
PERENCANAAN KARIR SISWA KELAS XI MIA 3 DI
MADRASAH ALIYAH NEGERI 3 MEDAN
SKRIPSI
Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi
Syarat-Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
dalam Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Oleh
ROSALINA RAMBE
NIM : 33.14.3.021
PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUMATERA UTARA
2018
2
KEMENTRIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA MEDAN
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN Jl. William Iskandar Pasar V Telp.6615683-6622925 Fax.6615683 Medan Estate
203731Email: ftiainsu@gmail.com
SURAT PENGESAHAN
Skripsi ini yang berjudul “LAYANAN BIMBINGAN KARIR DALAM
MENINGKATKAN PERENCANAAN KARIR SISWA KELAS XI MIA 3 DI
MAN 3 MEDAN” yang disusun oleh ROSALINA RAMBE yang telah
dimunaqasyahkan dalam sidang Munaqasyah Sarjana Strata Satu (S1) Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UINSU Medan pada tanggal:
20 Agustus 2018 M
8 Dzulhijjah 1439 H
Skripsi telah diterima sebagai persyaratan untuk memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan (S.Pd) dalam Ilmu Tarbiyah dan Keguruan pada Jurusan Pendidikan
Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sumatera
Utara.
Panitia Sidang Munaqasyah Skripsi
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN-SU Medan
Ketua Sekretaris
Indayana Febriani Tanjung, M.Pd Nurhayani, S.Ag., SS, M.Si
NIP. 198402232015032003 NIP. 197607192001122002
Anggota Penguji
1. Dr. Hj. Ira Suryani, M.Si 2. Fauziah Nasution, M.Psi
NIP. 196707131995032001 NIP.197509032005012004
3. Indayana Febriani Tanjung, M.Pd 4. Nurhayani, S.Ag., SSM.Si
NIP.198407272007011031 NIP.197607192001122002
Mengetahui
Dekan Fakultas IlmuTarbiyah dan Keguruan UIN SU Medan
Dr. H. Amiruddin Siahaan, M.Pd
NIP.196010061994031002
3
Nomor : Istimewa Medan, Juli 2018
Lamp : - Kepada Yth
Hal : Skripsi Bapak Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah
An. Rosalina Rambe dan Keguruan UIN-SU
Di
Medan
Assalamu‟alaikum Wr.Wb.
Dengan Hormat,
Setelah membaca, meneliti, dan memberi saran-saran perbaikan
sepenuhnya terhadap Skripsi An. Dewi Masrika yang berjudul “Layanan
Bimbingan Karir dalam Meningkatkan Perencanaan Karir Siswa Kelas XI
MIA-3 di MAN 3 Medan”, kami berpendapat bahwa skripsi ini sudah dapat
diterima untuk di munaqasyahkan pada sidang Munaqasyah Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Sumatera Utara.
Demikian kami sampaikan atas perhatian saudara kami ucapkan terima
kash.
Wabillahi Taufiq Wal Hidayah
Wassalamu‟alaikum Wr.Wb.
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Hj. Ira Suryani, M.Si Fauziah Nasution, M.PSi
NIP. 196707131995032001 NIP. 197509032005012004
4
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Rosalina Rambe
NIM : 33.14.3.021
Fak / Prodi : Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan/Bimbingan dan
Konseling Islam
Judul Skripsi : Layanan Bimbingan Karir dalam Meningkatkan
Perencanaan Karir Siswa Kelas XI MIA-3 di MAN-3
Medan
Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa skripsi yang saya serahkan
ini benar-benar merupakan hasil karya sendiri, kecuali kutipan-kutipan dan
ringkasan-ringkasan yang semuanya telah saya jelaskan sumbernya. Apabila
dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini jiplakan, maka gelar dan
ijazah yang diberikan oleh Universitas batal saya terima.
Medan, Juli 2018
Yang Membuat Pernyataan
Rosalina Rambe
NIM. 33.14.3.021
5
ABSTRAK
Nama : Rosalina Rambe
NIM : 33.14.3.021
Jurusan : BimbinganKonseling Islam
Pembimbing I : Dr. Hj. Ira Suryani, M.Si
Pembimbing II : Fauziah Nasution, M.Psi
Judul skripsi : Layanan Bimbingan Karir dalam
Meningkatkan Perencanaan Karir Siswa
Kelas XI MIA-3 di Madrasah Aliyah
Negeri 3 Medan
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan perencanaan karir siswa di
kelas XI MIA-3 di Madrasah Aliyah Negeri 3 Medan melalui Layanan Bimbingan
Karir. Berdasarkan dari hasil observasi yang dilakukan peneliti sebelum
memberikan layanan dikelas tersebut masih banyak siswa yang tidak memiliki
perencanaan karir.
Berdasarkan data yang diperoleh maka peneliti melakukan penelitian
tindakan yang mengacu kepada kegiatan layanan bimbingan karir. Alasan peneliti
akan memberikan tindakan layanan bimbingan karir yakni karena tidak
dilaksanakannya layanan tersebut oleh guru BK dan menimbang layanan ini perlu
untuk diberikan kepada peserta layanan. Halnya kegiatan ini termonitor dengan
menggunakan daftar check list.
Dari hasil penelitian yang dilaksanakan ada beberapa indikator yang
mengalami peningkatan dengan kategori “sangat baik”, yaitu pada indikator
pengenalan dunia kerja dengan deskriptor mencari informasi, jumlah persentase
100% dari 15 siswa, kemudian Mengetahui cara memilih program studi dengan
persentase 93% dari 14 siswa. Dan pada indikator Mengetahui berbagai jenis
sekolah lanjutan yang dapat menunjang karir mengalami peningkatan dengan
jumlah persentase 93% dari 14 siswa, serta mengambil keputusan dengan
persentase 93% dari 14 siswa.
Kata kunci :Layanan Bimbingan Karir dan Perencanaan Karir
Mengetahui,
Pembimbing I
Dr. Hj. Ira Suryani M.Si
NIP. 196707131995032001
6
KATA PENGANTAR
Assalamu‟alaikum Wr.Wb.
Alhamdulillahirobil‟alamin, kalimat ini jauh lebih bermakna jika dalam
berikhtiar selalu lebih pada menghayati perjalanan selama berproses dibandingkan
dengan bertumpu pada hasil. Pertama Allah Swt memberikan kita nikmat iman
dengan meyakini bahwa selalu ada solusi untuk setiap permasalahan, kedua, Allah
Swt telah memberikan hidayah kepada kita untuk berjalan di shirat-Nya dan
ketiga Allah memudahkan segala sesuatunya. Dengan penuh kesadaran, semua tak
akan berarti tanpa peran Allah Swt. Shalawat dan salam semoga senantiasa
tercurahkan kepada sang pelita kehidupan setting jalan menuju Illahi, Nabi
Muhammad Saw serta kepada keluarganya, para sahabatnya dan para
pengikutnya.
Tak henti-hentinya penulis mengucapkan rasa syukur terselesaikannya
penulisan skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Adapun judul skripsi
ini adalah “Layanan Bimbingan Karir dalam Meningkatkan perencanaan
Karir Siswa Kelas XI MIA-3 di MAN 3 Medan”, dikerjakan dalam rangka
melengkapi syarat-syarat untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada
Program Studi Bimbingan dan Konseling Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Sumatera Utara.
Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini banyak
hambatan dan kesulitan yang penulis alami, berkat bantuan bimbingan dan arahan
serta dukungan dari semua pihak. Alhamdulillah semuanya dapat terselesaikan.
7
Untuk itu dalam kesempatan ini penulis menghaturkan terima kasih kepada Ibu
Dr. Hj. Ira Suryani, M.si dan Ibu Faujiah Nasution, M.Psi selaku dosen
pembimbing skripsi I dan II yang telah banyak membantu dalam pengarahan dan
bimbingan skripsi kepada penulis, serta waktu yang telah banyak diluangkan dan
saran-saran yang membangun dalam penyelesaian skripsi ini.
Selain dari pada itu, pada kesempatan kali ini, penulis menghaturkan
terima kasih dan penghargaan sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Saidurrahman, M.Ag, sebagai Rektor Universitas
Islam Negeri Sumatera Utara.
2. Bapak Dr. H. Amiruddin Siahaan, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.
3. Ibunda Dr. Hj. Ira Suryani Tanjung, M.Si, selaku ketua jurusan
Bimbingan dan Konseling Islam dan Bapak Dr. Haidir, M.Pd, selaku
sekretaris jurusan Bimbingan dan Konseling Islam Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.
4. Ibunda Dr. Hj. Ira Suryani Tanjung, M.Si dan Ibunda Fauziah Nst. M. Psi
selaku PS saya, yang sudah memberikan arahan, motivasi dan semangat
dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Teristimewa Ayahanda Rojali Rambe dan Ibunda tercinta Salma Siregar
yang telah membesarkan dan mendukung setiap langkah perjalanan
hidup ini, beserta abang dan kakak yang doa dan dukungannya tak henti-
henti menyertai setiap langkah penulis.
8
6. Bapak Muhammad Asrul, S.Ag, M-Pd selaku Kepala Madrasah Aliyah
Negeri 3 Medan, yang telah memberikan kesempatan untuk
melaksanakan penelitian dilokasi tersebut.
7. Ibu Sri Widia Astuti, S.Pd.I selaku guru BK di Madrasah Aliyah Negeri 3
Medan yang memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis.
8. Seluruh siswa Madrasah Aliyah Negeri 3 Medan pada umumnya dan
seluruh siswa kelas XI MIA-3 Madrasah Aliyah Negeri Medan
khususnya yang telah bersedia membantu penulis dalam melaksanakan
penelitian.
9. Kepada Paman saya Ahmad Musa Hsb dan Ibu Nurleli Suarni yang
selama ini telah memberi dukungan moril dan materil.
10. Kepada sahabat saya Rizky Dwi Lestari yang selalu siap menjadi tim
sukses dalam setiap keadaan, kepada sepupu saya Dewi Masrika Hsb
yang selalu mendukung dan mengingatkan dalam proses pencapaian karir
ini, kepada Sahabat saya Syafii Abdullah yang super duper sabar, dan
kepada sahabat-sahabat saya Rahmah Syahfitri, R. Agus Dermawan,
Rahmnsyah, M. Ismail Lubis, Rifqa Wahdina, Rian Budiarto, Prana
Ramadhaniar dan Rini Safriani yang telah mendukung penyelesaian
skripsi ini.
11. Kepada teman seperjuangan, khususnya Keluarga BKI-5 yang telah
membantu saya dalam menyelesaikan skripsi ini.
12. Kepada seluruh pihak yang turut membantu penulis dalam penyelesaian
skripsi ini yang tidak dituliskan satu persatu.
9
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari semua pihak demi kesempurnaan skripsi ini. Penulis berharap
semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan semoga Allah Swt senantiasa memberi
petunjuk bagi kita semua. Amin Ya Rabbal Alamin.
Wassalamu‟alaikum Wr.Wb.
Medan, Agustus 2018
Penulis
Rosalina Rambe
NIM. 33.14.3.021
10
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i
DAFTAR ISI ...................................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ............................................................................................................. iv
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................................... v
BAB I PENDAHLUAN ..................................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah .................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah .......................................................................................... 7
C. Rumusan Masalah ............................................................................................. 7
D. Tujuan Penelitian ............................................................................................... 8
E. Manfaat Penelitian ............................................................................................. 8
BAB II KERANGKA TEORI ......................................................................................... 10
A. KAJIAN TEORI FOKUS PENELITIAN ..................................................... 10
1. Bimbingan Karir.......................................................................................... 10
a. Pengertian Bimbingan Karir ................................................................. 10
b. Tujuan Bimbingan Karir ....................................................................... 12
c. Fungsi Bimbingan Karier ...................................................................... 13
d. Penyelenggaraan Bimbingan Karier ..................................................... 16
e. Perkembangan Bimbingan Karier dan Pemilihan Karier ...................... 18
f. Paket Bimbingan Karier ........................................................................ 19
g. Bentuk-Bentuk Layanan Bimbingan Karir ........................................... 22
2. Perencanaan Karir ....................................................................................... 23
a. Pengertian Perencanaan Karir ............................................................... 23
b. Tujuan Perencanaan Karir ..................................................................... 24
11
c. Hambatan-hambatan dalam Perencanaan Karier .................................. 25
B. Penelitian Yang Relevan ................................................................................... 26
BAB III METEDOLOGI PENELITIAN ........................................................................ 29
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian........................................................................ 29
B. Subjek Penelitian ............................................................................................... 30
C. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................................ 30
D. Desain Penelitian ............................................................................................... 31
E. Prosedur Penelitian............................................................................................ 32
1. Desain Penelitian Siklus I ........................................................................... 32
a. Perencanaan........................................................................................... 32
b. Pelaksanaan / Tindakan ......................................................................... 33
c. Pengamatan / Observasi ........................................................................ 34
d. Refleksi ................................................................................................. 35
2. Desain Penelitian Untuk Siklus II ............................................................... 35
a. Perencanaan .......................................................................................... 35
b. Pelaksanaan / Tindakan ........................................................................ 36
c. Pengamatan / Observasi ....................................................................... 38
d. Refleksi ................................................................................................. 38
F. Tenkik Pengumpulan Data ................................................................................ 38
G. Teknik Analisis Data ......................................................................................... 45
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................................. 44
A. Paparan Data ........................................................................................................... 47
1. Profil Sekolah/Identitas Sekolah ...................................................................... 47
12
2. Identitas Guru Bimbingan Konseling ............................................................... 48
3. Visi ................................................................................................................... 48
4. Misi dan Motto ................................................................................................. 48
5. Sarana dan Prasarana ........................................................................................ 49
6. Data Guru dan Siswa ........................................................................................ 50
B. Uji Hipotesis ........................................................................................................... 51
1. Tindakan Siklus I .............................................................................................. 55
a. Tahap Perencanaan.................................................................................... 55
b. Pelaksanaan Tindakan Siklus I.................................................................. 56
1. Pertemuan ke-I ................................................................................... 56
2. Pertemuan ke-II ................................................................................. 58
3. Observasi ............................................................................................ 59
2. Tindakan Siklus I .............................................................................................. 62
a. Tahap Perencanaan ................................................................................... 62
1. Pertemuan ke-I ................................................................................... 63
2. Pertemuan ke-II ................................................................................. 64
3. Observasi ............................................................................................ 66
4. Refleksi ............................................................................................. 66
5. Evaluasi ............................................................................................. 67
C. Pembahasan ............................................................................................................ 69
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................ 73
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 75
LAMPIRAN
13
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 : Sumber Informasi pada empat parameter ......................................................... 39
Tabel 3.2 : Pedoman wawancara kepada Guru BK............................................................. 43
Tabel 3. 3 : Pedoman Wawancara Kepada Siswa ............................................................... 43
Tabel 4.1 : Sarana dan Prasarana Madrasah Aliyah Negeri 3 Medan Tahun Ajaran
2017/2018 ......................................................................................................... 49
Tabel 4.2 : Keadaan Tenaga Pendidik dan Kependidikan MAN 3 Medan
Tahun Ajaran 2017/2018 .................................................................................. 50
Tabel 4.3 : Keadaan Siswa-Siswi MAN 3 Medan
Tahun Ajaran 2017/2018 .................................................................................. 50
Tabel 4.4 : Jadwal pelaksanaan Pra-Siklus ......................................................................... 52
Tabel 4.5:Kondisi Awal Sebelum Melakukan Bimbingan Karir Berdasarkan
Observasi Menggunakan Daftar Chek list ........................................................ 53
Tabel 4.6 : Jadwal Pelaksanaan Siklus I ............................................................................ 56
Tabel 4.7 : Kondisi Setelah dilakukan Layanan Bimbingan Karir pada
Siklus I ............................................................................................................. 59
Tabel.4.8 : Jadwal Pelaksanaan Siklus II ............................................................................ 62
Tabel 4.9 : Kondisi Setelah dilakukan Layanan Bimbingan Karir pada
Siklus I.............................................................................................................. 67
Tabel 4.10 : Keseluruhan Hasil Penelitian Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II .............. 69
14
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 : Skema Penelitian Tindakan Kelas Kemmis dan Taggart .............................. 31
15
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan dasar dalam pengaruhnya kemajuan dan
kelangsungan hidup individu. Hal tersebut diungkapkan dalam pembukaan
Undang-Undang Dasar Republik Indonesia No.20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, Bab II Pasal 3 yang berisi sebagai berikut:
“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi
warga Negara yang demokratis serta bertanggungjawab.”1
Untuk mencapai tujuan pendidikan nasional tersebut membutuhkan peran
dari semua komponen di dalam sekolah baik dalam pembelajaran formal maupun
informal untuk dapat membantu peserta didik mengembangkan potensi yang ada
pada diri masing-masing. Bimbingan merupakan bagian integral dari proses
pendidikan dan memiliki konstribusi terhadap keberhasilan proses pendidikan
disekolah. Berdasarkan pernyataan, dapat dipahami bahwa proses pendidikan
disekolah termasuk Madrasah tidak akan berhasil secara baik apabila tidak
didukung oleh penyelenggaraan bimbingan secara baik pula.
1Undang-Undang Dasar Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional.
16
Bimbingan dan konseling dalam jalur pendidikan formal merupakan
bagian integral dalam program atau system pendidikan nasional. Semua isi yang
terkandung dalam Undang-Undang Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 menyatakan
2
bahwa konselor adalah guru. Bimbingan dan konseling bukanlah pelayanan
ekslusif yang harus terpisah dari pendidikan. Pelayanan bimbingan dan konseling
pada dasarnya memiliki derajat dan tujuan yang sama dengan pelayanan
pendidikan lainnya, yaitu mengantarkan peserta didik untuk memperoleh
perkembangan diri yang optimal. Perbedaan terletak dalam pelaksanaan tugas dan
fungsinya, dimana masing-masing memiliki karakteristik tugas dan fungsi yang
khas dan berbeda.
Bimbingan disekolah merupakan bagian dari penyelenggaraan pendidikan
dan pelakasanaan kurikulum. Kedudukan bimbingan di sekolah ditegaskan dalam
PP Nomor. 28 BAB X Pasal 25 tahun 1990 tentang pendidikan dasar yang
menyebutkan bahwa“Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada siswa
dalam rangka upaya menemukan pribadi, mengenali lingkungan dan
merencanakan masa depan”.2
Berdasarkan PP tersebut dapat dipahami bahwa siswa perlu mendapatkan
bimbingan oleh guru pemimbing guna untuk membantu siswa memamhami
dirinya sendiri, terlebih dalam hal merencanakan masa depan. Disekolah, guru
pembimbing berperan penting dalam membantu siswa menumbuhkan kesadaran
dan menentukan karir siswa kedapannya.
Secara umum masalah-masalah yang dihadapi oleh individu khususnya
oleh siswa disekolah dan madrasah sehingga memerlukan pelayanan bimbingan
adalah: 1) masalah pribadi, 2) masalah belajar, 3) masalah pendidikan, 4) masalah
2 Depdikbud, Himpunan Peraturan Perundang-undangan Republik Indonesia
Bidang Pendidikan dan Kebudyaan (Dokumen keluaran sekretariat jenderal, Depdikbud :
1992) hal. 8
3
karir atau pekerjaan, 5) penggunaan waktu senggang, 6) masalah sosial dan lain
sebagainya.3 Salah satu permasalahan yang menarik penulis untuk diteliti adalah
masalah karir, karena karir sangat berkaitan erat dengan latar belakang
pendidikan. Oleh sebab itu bimbingan karir disekolah atau madrasah harus sudah
dikembangkan. Namun pengembangan bimbingan karir disekolah dan madrasah
tentu disesuaikan dengan tingkatan lembaga pendidikan yang bersangkutan.
Artinya layanan bimbingan karir di SD/MI tentu tidak sama dengan di SMP/MTs
begitu juga SMA/MA. Dalam masyarakat modern seperti sekarang ini, dikenal
banyak variasi dan ragam jenis karir. Realitas itu menuntut kemampuan membuat
pilihan karir-karir tertentu yang sesuai dengan tingkat pendidikan, kemampuan
dan karakteristik kepribadian yang bersangkutan.
Dilihat dari segi usia, siswa MAN berkisar pada rentang umur 15-19 tahun
yang dalam masa ini tergolong dalam rentang usia masa remaja. Remaja sebagai
individu yang sedang mengalami proses peralihan baik itu menyangkut
pertumbuhan maupun psikologis yang berkembang pesat, memiliki tugas-tugas
perkembangan yang mengarah pada kesiapannya memenuhi tuntutan dan harapan
peran sebagai orang dewasa. Menurut Hurlock masa remaja merupakan masa
yang sangat berhubungan pada penentuan kehidupan di masa depan, karena
perilaku dan aktivitas yang dilakukan pada masa remaja menjadi masa awal dalam
mengukir kehidupan yang lebih baik dimasa depan mereka.4
3Tohirin, (2011), Bimbingan dan Konseling di Sekolah Madrasah (Berbasis
Integrasi), Jakarta:Raja Grafindo Persada, hal. 13 4Elisabeth B. Hurlock,(2009),Psikologi Perkembangan : Suatu Pendekatan
Rentang Kehidupan (Edisi 5), Jakarta: Erlangga, hal. 207.
4
Remaja sebagai salah satu fase dalam kehidupan manusia dituntut untuk
memenuhi tugasnya dalam memilih karir dan menentukan karir. Tugas
perkembangan karir menurut Havigurt yaitu mampu memilih suatu pekerjaan
yang sesuai dengan kemampuan dan mempersiapkan diri, memiliki pengetahuan
tentang suatu pekerjaan.5.
Pada tingkat MAN (sederajat) pemilihan karir sudah seharusnya
ditumbuhkan bahkan sudah harus dimatangkan. Salah satu kunci sukses dalam
berkarir adalah perencanaan yang matang. Layanan bimbingan karir adalah
kegiatan dan layanan bantuan yang diselenggarakan guru bimbingan dan
konseling di sekolah kepada siswa atau peserta didik dengan tujuan untuk
memperoleh penyesuaian diri, pemahaman tentang pendidikan lanjutan dan
pemahaman tentang dunia kerja.
Peranan bimbingan karir di sekolah sangatlah penting. Dalam
perkembangan karir, permasalahan karirakan menjadi salah satu masalah utama
yang perlu diperhatikan dalam merancang masa depan siswa nantinya.
Perkembangan karir itu sendiri merupakan serangkaian perubahan-perubahan yan
terjadi setiap tingkat kehidupan dipengaruhi oleh pemahaman diri (self), nilai-
nilai, sikap, pandangan, kemampuan yang dimiliki dan segala harapan yang
menentukan pilihan karir yang akan dipilihnya, dan merupakan suatu proses yang
terjadi karena dipengaruhi oleh factor internal dalam diri pribadi seseorang dan
pengaruh factor eksternal di luar pribadi diri seseorang.6
5Syamsu Yusuf, (2011) Psikologi Perkembangan Anak & Remaja, Bandung:
Remaja Rosdakarya, hal.74. 6Ulifa Rahma, (2010), Bimbingan Karir Siswa, Malang : UIN-MALIKI PRESS,
hal. 32
5
Perencanaan karir merupakan proses pencapaian tujuan karir individu,
yang ditandai dengan adanya tujuan yang jelas setelah menyelesaikan pendidikan,
cita-cita yang jelas terhadap pekerjaan, dorongan untuk maju dalam bidang
pendidikan dan pekerjaan yang di cita-citakan, persepsi yang realistis terhadap diri
dan lingkungan, kemampuan mengelompokkan pekerjaan yang diminati,
memberikan penghargaan yang positif terhadap pekerjaan dan nilai-nilai,
kemandirian dalam proses mengambil keputusan, kematanan dalam hal
mengambil keputusan, dan menunjukkan cara-cara realistis dalam mencapai cita-
cita pekerjaan. 7 Sebagaimana dalam Surah At-Taubah : 105
لم ٱلغيب ع ون إل ٱعملىاوقل فسيري ٱلل عملكم ورسىله,ٱلمؤمنىنى وسترد
دة فينبئكم بمب كنتم تعملىن وٱلشه
Artinya : Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta
orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan
dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan
yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu
kerjakan. (Q.S At-Taubah:105)
Quraish Shihab menjelaskan dalam kitabnya Tafsir Al-Misbah,
“Bekerjalah kamu, demi karena Allah semata dengan aneka amal soleh yang
bermanfaat, baik untuk diri kamu dan untuk masyarakat umum, maka Allah akan
melihat yakni menilai dan memberi ganjaran amal kamu itu. Kandungan ayat
tentang “melihat” dalam keterangan diatas adalah menilai dan memberi ganjaran
terhadap amal-amal itu. 8
7Sofwan Adiputra, “Penggunaan Teknik Modeling terhadap Perencaan Karir
Siswa”, Jurnal Fokus Konseling, Volume 1 No. 1, Januari 2015 8 M. Quraish Shihab, 2008, Tafsir Al-Misbah, Volume 7, Tanggerang : Lentera Hati
6
Fenomen ketidaksiapan peserta didik dalam memasuki dunia kerja juga
terjadi pada siswa SMA/MA, contohnya seperti yang terjadi pada siswa Madrasah
Aliyah Negeri 3 Medan. Minat siswa untuk melanjutkan keperguruan tinggi dan
dunia kerja hampir seimbang. Namun, ketika ditanya “ingin mengambil jurusan
apa ?akan bekerja dimana dan menjadi apa ?” mereka masih kebingungan dan
tidak memiliki arah yang pasti. Mereka hanya mengandalkan keterampilan
seadanya dengan pengetahuan tentang dunia kerja dan perguruan tinggi yang
minim.
Kesulitan-kesulitan untuk mengambil keputusan karir akan dapat dihindari
manakala peserta didik memiliki sejumlah informasi yang memadai tentang hal-
hal yang berhubungan dengan dunia kerja. Untuk itulah, mereka harus
mendapatkan bimbingan guna memperoleh pemahaman yang memadai tentang
berbagai kondisi karakteristik dirinya, baik tentang bakat, minat, cita-cita berbagai
kekuatan serta kelemahan yang ada dalam dirinya. Dalam hal ini, tentunya tidak
cukup hanya memahami diri. Namun juga harus disertai akan kondisi yang ada di
lingkungannya, seperti kondisi pasar kerja, persyaratan, jenis pekerjaan, prospek
pekerjaan serta hal-hal lainnya yang berhubungan dengan dunia kerja. Sehingga
pada kesempatannya peserta didik dapat mengambil keputusan yang terbaik
tentang kepastian rencana karir yang ditempuhnya kelak.
Melalui program bimbingan karir bertujuan untuk membantu peserta didik
dalam merencanakan karir dimasa mendatang. Melalui bimbingan karir
diharapkan karir yang dipilih siswa sesuai dengan bakat, minat dan nilai-nilai
yang di junjung tinggi. Jika memperoleh karir yang tepat, maka hidup akan
7
bahagia. Dan kebahagiaan adalah tujuan hidup semua orang. Oleh sebab itu
bimbingan karir sangat dibutuhan diranah pendidikan.
Seperti yang kita pahami selama ini bahwa pendidikan di sekolah hanyalah
berfokus pada pemberian dan penerimaan ilmu pengetahuan saja. Guru cenderung
enggan untuk mendidik siswa menjadi pribadi yang berkarakter dengan bakat dan
minat yang dimilikinya. Adanya citra bahwa setelah tamat sekolah akan sulit
mencari pekerjaan, hingga membuat siswa cenderung takut dan tidak termotivasi
untuk menentukan karir kedepannya.9.
Berdasarkan masalah diatas maka penulis tertarik untuk mengadakan
penelitian tentang perencanaan karir siswa, dengan judul penelitian “LAYANAN
BIMBINGAN KARIR DALAM MENINGKATKAN PERENCANAAN KARIR
SISWA KELAS XI MIA 3 DI MADRASAH ALIYAH NEGERI 3 MEDAN”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat teridentifikasi
permasalahan yang terjadi dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Pelaksanaan bimbingan konseling di Madrasah Aliyah Negeri 3 Medan
2. Pelaksanaan bimbingan karir disekolah Madrasah Aliyah Negeri 3 Medan
3. Kurangnya pemahaman siswa mengenai karir sehingga tidak memiliki
perncanaan karir kedepannya
4. Masih banyak siswa di Madrasah Aliyah Negeri 3 Medan yang tidak
memahami berbagai kondisi karakteristik dirinya, baik tentang bakat,
9Ruslan A. Gani. (1987) Bimbingan Karir, Bandung: Angkasa, hal. 22
8
minat, cita-cita berbagai kekuatan serta kelemahan yang ada dalam dirinya
sehingga tidak memiliki perencanaan karir
5. Siswa tidak memiliki informasi yang lebih jauh mengenai karir/jabatan.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan focus masalah yang diuraikan di atas maka sebagai rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana perencanaan karir siswa kelas XI MIA 3 di Madrasah
Aliyah Negeri 3 Medan sebelum dilaksanakan bimbingan karir ?
2. Bagaimana perencanaan karir siswa kelas XI MIA 3 di Madrasah
Aliyah Negeri 3 Medan setelah dilaksanakan bimbingan karir ?
3. Apakah pelaksanaan bimbingan karir dapat meningkatkan perencanaan
karir siswa kelas XI MIA 3 di Madrasah Aliyah Negeri 3 Medan?
D. Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan untuk mencapai tujuan sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui bagaimana perencanaan karir siswa kelas XI
MIA 3 di Madrasah Aliyah Negeri 3 Medan sebelum dilaksanakan
layanan bimbingan karir
2. Untuk mengetahui bagaiman perencanaan karir siswa kelas XI
MIA 3 di Madrasah Aliyah Negeri 3 Medan setelah dilaksanakan
bimbingan karir
9
3. Untuk mengetahui apakah pelaksanaan bimbingan karir dapat
meningkatkan perencanaan karir siswa kelas XI MIA 3 di Man 3
Medan
E. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
a. Manfaat Teoritis :
Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai
bahan masukan dan informasi yang berguna bagi perkembangan
ilmu pengetahuan terutama dalam pemberian layanan bimbingan
karir untuk menumbuhkan kesadaran karir siswa
b. Manfaat Praktis :
1. Bagi Konselor
Mampu membimbing siswa dalam memecahkan masalah yang
dihadapinya terutama dalam menumbuhkan kesadaran karir siswa
sehingga siswa mampu membuat perencanaan karir yang sesuai
dengan keadaan diri dan lingkungannya.
2. Bagi Siswa
Agar siswa senantiasa dapat mengungkapkan keluhan yang
dihadapinya kepada guru pembimbing mengenai masalahnya.
Terutama mengenai karir dan siswa dapat menumbuhkan
kesadarankarirsehingga siswa memiliki perencanaan dan dapat
mengambil keputusan untuk kedepannya.
3. Bagi peneliti
10
Dapat menambah pengalaman peneliti untuk terjun kedunia
pendidikan, khususnya bidang bimbingan karir sehingga
diharapkan dari hasil penelitian ini peneliti dapat
mengaplikasikannya dilapangan tempat peneliti bekerja kelak.
4. Bagi Sekolah
Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk
memotivasi guru dan siswa untuk saling bekerja sama untuk
menumbuhkan kesadaran karir siswa dan dapat meningkatkan
kemampuan membuat perencaan karir siswa melalui proses
bimbingan karir yang dilaksanakan disekolah, dengan harapan
siswa-siswa mampu merencanakan karirnya dengan tepat sesuai
dengan keadaan diri dan lingungannya.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. KAJIAN TEORI FOKUS PENELITIAN
1. Bimbingan Karir
a. Pengertian Bimbingan
Person mengemukakan bahwa bimbingan adalah bantuan yang diberikan
kepada individu untuk dapat memilih, mempersiapkan diri dan memangku suatu
jabatan yang dipilih. Pengertian lain menyebutkan bahwa Bimbingan adalah
proses untuk membantu individu memahami dirinya dan dunia disekelilingnya
supaya ia dapat menggunakan kemampuan dan bakat yang ada dengan optimal.10
Selain yang telah dikemukakan diatas pengertian bimbingan menurut Mc.
Daniel adalah proses layanan yang diberikan kepada individu guna membantu
mereka memperoleh pengetahuan dan keterampilan-keterampilan yang diperlukan
dalam mebuat pilihan-pilihan, rencana-rencana dan interpretasi-interpretasi yang
diperlukan untuk menyusaikan diri yang baik.11
Dapat disimpulkan bahwa bimbingan adalah suatu proses bantuan yang
gunanya untuk membantu individu untuk memahami dirinya dan dunia
sekelilingnya supaya ia dapat menggunakan kemampuan dan bakat yang ia miliki
secara optimal.
10Abu Bakar M Luddin, (2010), Dasar-Dasar Konseling, Bandung : Cita Pustaka,
hal. 15
11
Prayitno dan Erman Emti, (2014), Dasar-Dasar Bimbingan Konseling. Jakarta :
Raja Grafindo, hal. 94
12
12
b. Pengertian Bimbingan Karir
Menurut Hikmawati Bimbingan Karir adalah bidang pelayanan yang
membantu peserta didik dalam memahami dan menilai informasi, serta memilih
dan mengambil keputusan karir.12
Bimbingan karir adalah bimbingan dalam mempersiapkan diri dalam
menghadapi dunia pekerjaan, dalam memilih lapangan pekerjaan atau
jabatan/profesi tertentu serta membekali diri supaya siap memangku jabatan
tersebut dan dalam menyesuaikan diri dengan berbagai tuntutan dari pekerjaan
yang telah dimasuki. Bimbingan karir merupakan salah satu jenis bimbingan yang
berusaha membantu individu memecahkan masalah karir untuk memperoleh
penyesuian diri sebaik-baiknya dengan masa depannya.
Berdasarkan defenisi diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa:
a) Bimbingan karir merupakan bagian dari bimbingan dan konseling
keseluruhan
b) Bimbingan karir merupakan suatu program pemberian bantuan kepada
individu, baik orang muda maupun dewasa, dengan maksud agar
mereka:
1) Dapat memahami dirinya dengan sebaik-baiknya, yaitu mengenal
segala kemampuan, minat, sifat, pribadi dan nilai-nilai yang
dimilikinya.
2) Dapat memahami dunia kerja dengan sebaik-baiknya, yang meliputi
jenis-jenis pekerjaan/jabatan yang ada, syarat-syarat atau karakteristik
tenaga yang diperlukan, kondisi-kondisi kerja dan sebagainya.
12 Fenti Hikmawati,(2011), Bimbingan Konseling, Jakarta : Raja Grafindo, hal. 19
13
3) Dapat membuat pilihan dan keputusan secara bijaksana berdasarkan
atas pemahaman yang mendalam tentang diri dan dunia pekerjaan.
4) Dapat mengadakan penyesuaian diri dengan baik, dengan tuntutan-
tuntutan dunia kerja yang senantiasa berubah secara dinamis.
5) Dapat menghargai semua jenis pekerjaan yang ada secara objektif,
positif, dan sehat.
6) Dapat bekerja sama dengan orang lain.13
Bimbingan karir diberikan di sekolah untuk membantu siswa yang
memahami diri, memahami lingkungan, memperoleh penyesuaian diri yang baik
pada masa yang akan datang, serta mengembangkan rencana dan kemampuan
untuk membuat keputusan yang bermakna bagi masa depan.
Bidang bimbingan karir dapat dikelompokkan sebagai berikut:
1) Pengenalan terhadap dunia kerja dan usaha untuk memperoleh penghasilan
untuk memenuhi kebutuhan hidup.
2) Pengenalan dan pemantapan pemahaman diri berkenaan dengan
kecenderungan karir yang hendak dikembangkan.
3) Pengembangan dan pemantapan informasi tentang kondisi tuntutan dunia
kerja, jenis-jenis pekerjaan tertentu, serta latihan kerja sesuai dengan
pilihan karir.
4) Pemantapan cita-cita karir sesuai dengan bakat, minat dan kemampuan,
serta pemantapan sikap positif dan obyektif terhadap pilihan karir.
Jadi, dengan mengetahui pengertian bimbingan karir siswa dapat lebih
memahami apa itu bimbingan karir yang sesungguhnya dan jugar siswa dapat
13
Fenti Hikmawati, Hlm. 122
14
memanfaatkan bimbingan karir tersebut untuk memperoleh informasi-informasi
yang berkaitan dengan karir.
c. Tujuan Bimbingan Karir
Tujuan bimbingan karir menitikberatkan kepada layanan yangmengarah
untuk persiapan menuju masa depan dunia karir.Perkembangan karir dewasa ini
begitu pesat sehingga bimbingankarir harus senantiasa mencari informasi terbaru
tentang karakteristikpekerjaan/ karir yang sedang berkembang. Secara umum
tujuanbimbingan karir sebagai berikut:
1) Memiliki pemahaman diri (kemampuan minat, bakat, dankepribadian)
yang terkait dengan pekerjaan.
2) Memiliki pengetahuan mengenai dunia kerja dan informasikarir yang
menunjang kematangan kompetensi kerja.
3) Memiliki sikap positif terhadap dunia kerja. Dalam arti maubekerja dalam
bidang pekerjaan apapun, tanpa merasa rendahdiri, asalkan bermakna bagi
dirinya dan sesuai dengan normaagama.
4) Mamahami relevansi kompetensi belajar (kemampuanmenguasai
pelajaran) dengan persyaratan keahlian atauketrampilan bidang pekerjaan
yang menjadi cita-cita karirnyadimasa depan.
5) Memiliki kemampuan untuk membentuk identitas karir, dengan cara
mengenali ciri-ciri pekerjaan, kemampuan (persyaratan) yang dituntut,
lingkugan sosiopsikologis pekerjaan, prospek kerja, kesejahteraan kerja.
15
6) Memiliki kemampuan merencenakan masa depan, yaitumerancang
kehidupan secara rasional untuk memperoleh peranperanyang sesuai
dengan minat, kemampuan, dan kondisi kehidupan sosial ekonomi.
7) Mengenal ketrampilan, minat dan bakat. Keberhasilan ataukenyamanan
dalam suatu karir amat dipengaruhi oleh minat danbakat yang dimiliki.
8) Memiliki kemampuan atau kematangan untuk mengambilkeputusan karir.
9) Memiliki kemampuan untuk meciptakan suasana hubunganindustrial yag
harmonis, dinamis, yang berkeadilan danbermartabat.14
Jadi bimbingan karir sebagai suatu proses diharapkan mampu menciptakan
sikap kemandirian siswa dalam menentukanarah pilih karir yang sesuai dengan
keadaan diri dankemampuannya. Karena melalui bimbingan karir inilah siswa
dapatmengetahui kondisi diri dan informasi lingkungan karir yangdiperlukan bagi
dirinya untuk merencanakan karir yang memberikantingkat kepuasan kerja yang
diharapkan dan bertanggung jawab.
Karir itu adalah sebuah pekerjaan yang dirintis seseorang selama rentang
kehidupannya, yang mana masa dengan pekerjaan tersebut akan memperoleh
jalannya dalam menjalani kehidupan yang penuh dengan tanggung jawab yaitu
terhadap diri sendiri, keluarga, saudara, orang disekitar dan lain sebagainya. Di
dalam Al-Qur‟an Allah SWT menegaskan bahwa bekerja itu sangat penting bagi
manusia dan hendaklah manusia itu bekerja dengan mengaharap karunia dari
Allah SWT, sebagaimana ayat berikut :
ةقضيتفئذا ٱللهفضلمنىٱبتغىاٱلرضفىفٱنتشرواٱلصلى
وٱذكروا تفلحونلعلكمكثيراٱلل
14
Anas Salahudin, Bimbingan & Konseling, CV Pustaka Setia, Bandung, Hlm. 117-118
16
Artinya: Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka
bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak
supaya kamu beruntung.(Q.S Al.Jumu‟ah : 10)
Thahir Ibn „Asyur menggarisbawahi bahwa ayat-ayat di atas dan berikut
inilah yang menjadi tujuan utama suarh ini. Untuk menghilangkan kesan bahwa
perintah ini adalah sehari penuh, sebagaimana yang diwajibkan kepada orang-
orang Yahudi pada hari sabtu, ayat di atas melanjutkan dengan menegaskan: Lalu
apabila telah ditunaikan shalat, maka jika kamu mau, maka bertebaranlah
dimuka bumi untuk tujuan apapun yang dibenarkan Allah dan carilah dengan
berungguh-sungguh sebagaian dari karunia Allah, karena karunia Allah sangat
banyak dan tidak mungkin kamu dapat mengambil seluruhnya, dan ingatlah Allah
banyak-banyak jangan sampai kesungguhan kamu mencari karunia-Nya itu
melangkahkan kamu. Berdzikirlah dari saat ke saat dan setiap tempat dengan hati
atau bersama lidah kamu supaya kamu beruntung memperoleh apa yang kamu
dambakan.15
Bimbingan karir atau jabatan merupakan salah satu jenis bimbingan yang
berusaha membantu siswa dalam memecahkan masalah karir untuk memperoleh
penyesuaian diri yang sebaik-baiknya, baik pada waktu itu mauapun waktu yang
akan datang.16
d. Fungsi Bimbingan Karir
Bimbingan karir merupakan salah satu aspek dari bimbingan dan
konseling secara keseluruhan. Oleh karena itu pelaksanaan bimbingan karir tidak
terlepas dari bimbingan secara menyeluruh, bimbingan karir saat ini sudah
15
M. Quraish Shihab, 2008, Tafsir Al-Misbah, Tanggerang : Lentera Hati 16
Al-Qur‟an dan Terjemahannya, 2005, Bandung : Departemen Agama RI
17
mendapat tempat tersendiri, sehingga lebih sering dilakukan. Bimbingan karir
perlu dan penting diberikan kepada para siswa sekolah terutama pada jenjang
menengah pertama dan menengah atas dengan alasan sebagai berikut:
1. Pertama, Para siswa ditingkat menengah atas pada akhir semester dua
perlu menjalani pemilihan program studi/jurusan, pemilihan program bagi
siswa ada batas tertentu karena ada persyaratan yang terkait dengan
prestasi akademik dari siswa yang bersangkutan. Penjurusan tersebut
merupakan langkah awal dalam menentukan masa depan siswa.
2. Kedua, Kenyataan menunjukkan bahwa tidak semua siswa yang tamat dari
SMA akan melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Siswa
yang akan langsung terjun ke dunia kerja tentu memerlukan bimbingan
karir ini agar siswa dapat bekerja dengan senang dan baik.
3. Ketiga, siswa menengah atas merupakan angkatan kerja yang potensial.
Merekalah yang menentukan bagaimana keadaan negara yang akan
datang. Mereka merupakan sumber daya manusia dalam pembangunan.
Karena itu perlu persiapan yang sebaik-baiknya untuk menghadapi masa
depan, menyiapkan dengan baik pekerjaan-pekerjaan, jabatan-jabatan yang
sesuai dengan potensi yang ada pada diri mereka.
4. Keempat, suatu kenyataan pula bahwa para siswa menengah atas sedang
dalam masa remaja yang merupakan masa peralihan dari masa anak
kemasa dewasa. Pada umumnya mereka belum dapat mandiri, masih
memerlukan bantuan dari orang lain untuk menuju kemandirian.17
17
Abu Bakar M. L, (2009), Kinerja Kepala Sekolah dalam Kegiatan Bimbingan
dan Konseling, Bandung: Cipta Pustaka Media Perintis, hal. 137
18
5. Siswa SMP juga membutuhkan bimbingan tersebut, baik untuk
melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi maupun untuk mencari
pekerjaan, karena suatu sebab tidak dapat melanjutkan sekolahnya.
Kewajiban setiap manusia untuk saling membantu atau tolong menolong
terdapat dalam Al-Qur‟an surat Al-Maidah : 2
قوىالبعلىوت عاونوا …وات قواوالعدواناإلثعلىت عاونواوالوالت
لعقابشديداللهإنالله… Artinya: “Hendaknyalah kalian orang-orang mukmin, salin menolong dalam
berbuat baik dan dalam melaksanakan semua bentuk ketaatan dan jangan
saling menolong dalam berbuat kemakasiatan dan melanggar ketentuan-
ketentuan Allah. Takutlah hukuman dan siksa Allah, karena siksa-Nya
amat kejam bagi orang-orang yang menentang-Nya”. (QS. Al-Maidah (5):
2)
Ayat ini, mewajibkan orang-orang mukmin tolong menolong sesama
mereka dalam berbuat kebaikan dan bertakwa untuk kepentingan dan kebahagiaan
mereka. Dilarang tolong menolongdalam berbuat dosa dan pelanggaran serta
memerintahkan supaya tetap bertakwa untuk kepentingan dan kebahagiaan
mereka. Dilarang tolong menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran serta
memerintahkan supaya tetap bertakwa kepada Allah agar terhindar dari siksaan-
Nya yang sangat berat.18
Dalam ayat ini Allah memerintahkan hamba-Nya yang beriman untuk
saling membantu dalam perbuatan baik dan itulah yang disebut dengan Albirr dan
meninggalkan kemungkaran yang merupakan ketakwaan dan Allah melarang
18
Departemen Agama RI, Al-Qur‟an dan Tafsirnya, 2010, Jakarta : Departemen
Agama RI, hal. 352
19
mereka saling mendukung kebatilan dan bekerja sama sama dalam perbuatan dosa
dan perbuatan haram. Imam Ibnul Qoyim Rahimamullah menilai ayat diatas
memiliki urgensi tersendiri. Beliau mengatakan ayat yang mulia ini mencakup
semua jenis bagi kemaslahatan para hamba di dunia maupun di akhirat baik atara
mereka dengan sesama ataupun dengan Rabbnya. Sebab seseorang tidak luput
dari 2 kewajiban, kewajiban individualnya terhadap Allah dan kewajiban
sosialnya terhadap sesama.
Selanjutnya beliau memaparkan bahwa hubungan seseorang dengan
sesama dapat terlukis dari jalinan bergaulnya saling menolong dan bersahabatan.
Hubungan itu wajib terjalin dalam rangka mengharap Ridho Allah itulah puncak
kebahagiaan seorang hamba dan itulah kebaikan serta ketaqwaan dan inti dari
agama ini.19
Bimbingan karir atau jabatan (Vocational guidance) merupakan salah satu
jenis bimbingan yang berusaha membantu siswa dalam memecahkan masalah
karir untuk memperoleh penyesuaian diri yang sebaik-baiknya, baik pada waktu
itu maupun pada masa yang akan datang. Bimbingan karir bukan hanya
memberikan bimbingan jabatan, tetapi mempunyai arti yang lebih luas, yaitu
memberikan bimbingan agar siswa dapat memasuki kehidupan, tata hidup dan
kejadian dalam kehidupan dan mempersiapkan diri dari kehidupan sekolah
menuju dunia kerja. Disamping itu, bimbingan jabatan memiliki kisaran usaha
kepada peserta didik dalam jasa pertimbangan untuk bekerja atau tidak, memiliki
19
Ar-Risalah at-Tabukiyyah hal. 30
20
lapanan kerja yang cocok dengan ciri-ciri pribadi, menetukan lapangan pekerjaan
dan memasukinya serta mengadakan penyesuaian kerja secara baik.20
e. Penyelenggaraan Bimbingan Karir
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan dalam memberikan layanan
Bimbingan Karir, yaitu:
1) Bimbingan karir dilaksanakan dengan cara yang disusun dalam suatu
paket tertentu, yaitu paket bimbingan karir.
Setiap paket merupakan modul utuh yang terdiri dari beberapa macam
topik bimbingan. Sehubungan dengan itu, pihak yang berwenang
(Departemen Pendidikan dan Kebudayaan) telah mengeluarkan 5 paket
yang dikenal dengan istilah Paket Bimbingan Karir. Paket I mengenai
pemahaman diri, paket II mengenai nilai-nilai, paket III mengenai
pemahaman lingkungan, paket IV mengenai hambatan dan cara mengatasi
hambatan, serta V mengenai merencanakan masa depan.
2) Kegiatan bimbingan karir dilaksanakan secara instruksional.
Bimbingan karir tidak dilaksanakan secara khusus, tetapi dipadukan
dengan kegiatan belajar mengajar. Sehubungan dengan itu, setiap guru
dapat memberikan bimbingan karir pada saat menyampaikan pelajaran
yang berhubungan dengan karir tertentu. Pada kenyataannya, hal tersebut
sulit untuk dilaksanakan mengingat bahwa untuk itu saja guru harus
mengenal berbagai karir yang ada dengan baik, selain waktu untuk
memberikan pelajaran pokok yang menjadi tanggung jawabnya akan
terganggu.
20
Anas Salahuddin. hal. 115
21
3) Bimbingan karir dilaksanakan dalam bentuk pengajaran unit.
Jika hal tersebut yang ditempuh maka kegiatan bimbingan karir
direncanakan dan diprogramkan oleh sekolah. Dalam hal ini, beban tidak
diberikan kepada guru-guru lain karena petugas bimbingan yang akan
memberikan bimbingan karir tersebut. Bila menggunakan pola ini, sudah
tentu perlu ada jam tersendiri yang khusus disediakan untuk keperluan
kegiatan bimbingan tersebut.
4) Kegiatan bimbingan karir dilaksanakan pada hari-hari tertentu yang
disebut “hari karir” atau career day.
Pada hari tersebut, semua kegiatan bimbingan karir dilaksanakan
berdasarkan program bimbingan karir yang telah ditetapkan oleh sekolah
setiap tahun. Kegiatan ini diisi dengan ceramah-ceramah dari orang-orang
yang berkompeten, misalnya pemimpin perusahaan, orang-orang yang
dipandang berhasil dalam dunia kerjanya, petugas dari Departemen
Tenaga Kerja, dn lain-lain. Oleh karena itu pembimbing harus cukup jeli
dan bijaksana dalam hal mencari orang-orang yang berkompeten untuk
dimintai bantuannya.
5) Karyawisata karir yang diprogramkan ole sekolah.
Tentu saja, obyek karyawisata ini harus berkaitan dengan pengembangan
karir siswa. Dengan karyawisata karir ini, siswa dapat mengetahui degan
tepat apa yang ada dalam kenyataannya. Karena karyawisata ini dikaitkan
22
dengan pengembangan karir maka pemilihan objek harus dipikirkan secara
matang.21
f. Perkembangan Bimbingan Karir dan Pemilihan Karir
Menurut Gibson dan Mitchell perkembangan karir adalah
“Sebuah proses yang terus berlangsungdi seluruh rentang usia siswa”.
Brown dalam Gibson dan Michell, mengambil teori berbasis nilai-
nilai tentang perkembanga
n karir yang mengatakan bahwa “siswa bertindak dan membuat
keputusan yang dipengaruhi oleh nilai siswa sendiri. Tempat tinggal
siswa cenderung menjadi dasar nilai pribadi. Nilai-nilai dan
masyarakat digunakan siswa untuk menilai perilaku itu sendiri”.22
Konselor karir sama seperti konselor lainnya, menyediakan waktu,
dukungan, perhatian, keterampilan dan struktur yang memungkinkan klien untuk
lebih menyadari tentang sumber dayanya sendiri untuk menjalani kehidupan yang
memuaskan. Kita melihat karir seorang konseling sebagai sebuah proses yang
memungkinkan orang untuk mengakui dan memanfaatkan sumber dayanya untuk
mengambil keputusan-keputusan terkait karir dan menangani isu-isu terkait karir.
Meskipun memfokuskan pada bagian terkait pekerjaan dan kehidupan seseorang,
bimbingan karir juga memperhitungkan pertimbangan-pertimbangan karir dan
non karir.23
Menurut Dewa Ketut Sukardi pemilihan karir seseorang meliputi arah
pilihannya (arti pilihannya dalam bidang tertentu). Arah pilihan yang pertama
pada seseorang dapat ditetapkan sebagaimana ia memilih salah satu dari beberapa
21
Bimo Walgito, (2010), Bimbingan + Konseling (Studi dan Karir), Yogyakarta:
Penerbit Andi, hal. 207
22
Robert L. Gobson dan Mareani H. Michell, (2001), Bimbingan dan Konseling,
Yogyakarta: Pustaka Pelajar, hal. 454
23
Robert Nathan, (2012), Career Counseling, Yogyakarta : Pustaka Pelajar, hal. 4
23
jabatan yaitu dengan menyebutkan dengan mudah dan tepat tipe kepribadian
realistis, intelektual, sosial.24
g. Paket Bimbingan Karir
Paket-paket bimbingan karir yang dikeluarkan oleh Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan dalam rangka realisasi bimbingan karir tersebut
terdiri dari 5 paket, antara lain:
1. Pemahaman diri (paket I)
Paket pemahaman diri merupakan suatu paket yang dimaksudkan
untuk membantu siswa agar dapat mengetahui dan memahami siapa
sebenarnya dirinya. Para siswa diharapkan dapat mengetahui dan
memahami potensi , kemampuan, minat, bakat, dan cita-citanya. Oleh
karena itu, paket I ini terdiri dari :
a. Penantar pemahaman diri
b. Bakat, potensi dan kemampuan
c. Cita-cita/gaya hidup
d. Sikap
Dalam pelaksanaannya, siswa dituntut untuk dapat mencapai hal
tersebut sehingga dapat mengetahui dan memahami keadaan dirinya.
Pertanyaan “siapa saya?” akan dapat dijawab.
2. Nilai-nilai (paket II)
Dengan paket ini, siswa diharapkan dapat mengetahui dan memahami
nilai-nilai yang ada dalam dirinya dan yang ada dalam masyarakat.
Sehubungan dengan itu, paket II ini mencakup:
24Dewa Ketut Sukardi. (2004), Psikologi Pemilihan Karir, Jakarta : Rineka Cipta,
hal. 51
24
a. Nilai kehidupan
b. Saling mengenal dengan nilai orang lain
c. Pertentangan nilai-nilai dalam sendiri
d. Pertentangan nilai-nilai sendiri dengan orang lain
e. Nilai-nilai yang bertentangan dengan kelompok atau masyarakat
f. Bertindak atas nilai-nilai sendiri
3. Pemahaman lingkungan (paket III)
Dengan paket ini, siswa diharapkan dapat mengetahui dan memahami
keadaan lingkungan. Dengan mengetahui dan memahami lingkungan,
siswa dapat mengambil langkah dengan tepat. Paket ini mencakup hal-hal
yang berkaitan dengan:
a. Informasi pendidikan
b. Kekayaan daerah pengembangannya
c. Informasi jabatan
4. Hambatan dan mengatasi hambatan (paket IV)
Dengan paket ini, siswa dapat mengharapkan dapat mengetahui dan
memahami hambatan-hambatan apa yang ada dalam rangka pencapaian
tujuan (karir yang cocok) dan setelah mengetahui hambatannya maka akan
mencoba cara pemecahan atas hambatan yang ada. Paket ini mencakup
hal-hal yang berkaitan dengan:
a. Faktor pribadi
b. Factor lingkungan
c. Manusia dan hambatan
d. Cara-cara mengatasi hambatan
25
5. Merencanakan masa depan (paket V)
Setelah siswa memahami apa yang ada dalam dirinya, keadaan dirinya,
nilai-nilai yang ada (dalam dirinya sendiri atau dalam masyarakat),
lingkungan (informasi mengenai pendidikan atau pekerjaan), dan
hambatan-hambatan yang ada (dalam diri sendiri atau di luar) maka siswa
diharapkan mampu merencanakan masa depannya. Oleh karena itu, paket
V ini mencakup hal-hal yang berkaitan dengan:
a. Menyusun informasi diri
b. Mengelola informasi diri
c. Mempertimbangkan alternatif
d. Keputusan dan rencana
e. Merencanakan masa depan
Semua itu akan menjadi ideal apabila seluruh paket tersebut dapat
diselesaikan pada semester pertama dan kedua sehingga siswa telah
mantap pada saat pemilihan program. Hal tersebut tentu dapat membantu
para siswa dalam memilih program.25
h. Bentuk-Bentuk Layanan Bimbingan Karir
Beberapa jenis layanan bimbingan karir yang bisa diberikan kepada siswa
di sekolah dan madrasah antara lain.26
1) Layanan informasi tentang diri sendiri yang mencakup kemampuan
intelektual, bakat khusus dibidang akademik, minat-minat umum dan
25
Bimo Walgito, (2010) , Bimbingan + Konseling (Studi dan Karir hlm. 206-
208 26
Tohirin, (2011)Bimbingan dan Konselig di Sekolah Madrasah. Jakarta: Raja
Grafindo Persada, hal. 135
26
khusus, hasil belajar dalam berbagai bidang studi , sifat-sifat kepribadian
yang ada relevansinya dengan karir seperti potensi kepemimpinan,
kerajinan, keterbukaan dan sebagainya, nilai-nilai kehidupan dan cita-cita
masa depan, keterampilan-keterampilan khusus yang dimiliki siswa.
2) Layanan lingkungan hidup yang relevan bagi perencanaan karir yang
mencakupi informasi pendidikan, informasi jabatan atau informasi karir.
3) Layanan penempatan yakni usaha-usaha membantu siswa merencanakan
masa depannya selama masih dibangku sekolah atau madrasah dan
sesudah tamat dengan mengambil program studi tertentu sebagai lanjutan
atau langsung bekerja. Layanan penempatan mencakup perencanaan masa
depan, pengambilan keputusan, penyaluran kesalah satu akademik,
program kegiatan, estrakulikuler, program persiapan jabatan.
4) Layanan orientasi untuk bidang pengembangan karir mencakup suasana,
lembaga dan objek karir.
2. Perencanaan Karir
a. Pengertian Perencanaan Karir
Perencanaan karir adalah suatu perencanaan tentang kemungkinan-
kemungkinan seseorang atau anggota organisasi sebagai individu meniti proses
kenaikan pangkat atau jabatan sesuai dengan persyaratan dan kemampuannya.
Suatu perencanaan karir harus dilandasi penyusunan persyaratan-persyaratan yang
harus dimiliki oleh seseorang, guna mendukung peningkatan karirnya.
Perencanaan karir merupakan salah satu komponen yang penting dalam
mempersiapkan diri untuk memilih pendidikan lanjutan atau pekerjaan yang
diinginkan. Perencanaan karir terdiri dari persiapan diri dan menyusun daftar
27
pilihan karir dengan lebih baik, yang dapat dilakukan dengan cara memperbanyak
informasi tentang persyaratan dunia kerja yang dibutuhkan, menambahkan
keterampilan dan sebagainya.
Simamora menyatakan bahwa perencanaan karir adalah suatu proses
dimana individu dapat mengidentifikasi dan mengambil langkah-langkah untuk
mencapai tujuan karirnya. Perencanaan karir melibatkan pengidentifikasian
tujuan-tujuan yang berkaitan dengan karir dan penyusunan rencana-rencana untuk
mencapai tujuan tersebut. Perencanaan karir merupakan proses untuk:
1. Menyadari diri sendiri terhadap peluang-peluang, kesempatan-
kesempatan, kendala-kendala, pilihan-pilihan dan konsekuensi-
konsekuensi.
2. Mengidentifikasi tujuan-tujuan yang berkaitan dengan karir.
3. Penyusunan program kerja, pendidikan dan berhubungan dengan
pengalaman-pengalaman yang bersifat pengembangan guna menyediakan
arah, waktu dan urutan langkah-langkah yang diambil untuk meraih tujuan
karir.27
Melalui perencanaan karir, setiap individu mengevaluasi kemampuan dan
minatnya sendiri, mempertimbangkan kesempatan karir alternatif, menyusun
tujuan karir dan merencanakan aktivitas-aktivitas pengembangan praktis. Focus
utama dalam perencanaan karir haruslah sesuai antara tujuan pribadi dan
kesempatan-kesempatan yang secara realistis tersedia.
27
Henry Simamora, (2001), Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta:
STIE YKPN. 219
28
b. Tujuan Perencanaan Karir
Adapun tujuan dari perencanaan karir adalah sebagai berikut:28
1. Memperoleh kesadaran dan pemahaman diri. Dalam hal ini kesadaran
dan pemahaman diri merupakan penilaian dari kelebihan dan
kelemahan yang dimiliki individu. Langkah ini penting dalam
memberikan penilaian yang realistis tentang dirinya sendiri untuk
dipergunakan dalam perencanaan karirnya agar diperoleh arah yang
efisien dalam kehidupan.
2. Mencapai kepuasan pribadi. Melalui karir yang di rencanakan terlebih
dahulu, diharapkan individu tersebut akan mendapatkan kepuasan
pribadi dari karir yang ditekuninya dalam kehidupannya.
3. Mempersiapkan diri untuk memperoleh penempatan dan penghasilan
yang sesuai. rencana karir ditunjukkan untuk mempersiapkan
penempatan yang memadai dan menghindarkan penempatan yang
tidak diharapkan.
4. Efektivitas usaha dan penggunaan waktu. Tujuannya untuk memilih
secara sistematis, sehingga menghindarkan individu dari usaha coba-
coba, sehingga membentuk dalam penggunaan waktu secara efisien.
Siswa memang harus di bimbing dan dibekali dengan bimbingan karir agar
ia dapat menentukan masa depannya dan mengetahui jenis pekerjaan seperti apa
yang cocok untuk dirinya. Karena manusia harus menjadi maklhuk Allah SWT
28
Dillard. J. M. (1985), Lifelong Career Planing. Ohio: A bell & Howell
Company Colombus.
29
yang mandiri dalam hal bekerja menafkahi diri sendiri maupun keluarga.
Sebagaimana Rasulullah SAW pernah bersabda :
قالوسلمعليهاللهمصلىاللهرسولعنعنهاللهمرضيالمقدامعن:أكلما
طعاماأحد يدهعملمنيأكلنمنخيراقط وإن لمعليهداوداللهنبي الس
﴾البخاريرواه﴿يأكلكان
Artinya : Dari al-Miqdam Radhiallahu „anhu, bahwa Rasulullah
shallallahu „alaihi wasallam bersabda: “Tidaklah seorang (hamba)
memakan makanan yang lebih baik dari hasil usaha tangannya
(sendiri), dan sungguh Nabi Dawud „alaihissalam makan dari hasil
usaha tangannya (sendiri)” HR. Al-Bukhari
Hadits di atas menerangkan bahwa begitu banyaknya keutamaan dari
bekerja mencari nafkah yang halal dan berusaha mencukupi kebutuhan diri dan
keluarga dengan usahanya sendiri. Bahkan hal ini termasuk sifat-sifat yang
akan kita temui di setiap para Nabi „alaihimussalam dan orang-orang yang
shaleh. Salah satu cara untuk memandirikan manusia agar ia mempunyai
pekerjaan sendiri yaitu dengan membekali mereka bimbingan yang
berhubungan dengan karir atau pekerjaan. Informasi-informasi yang diberikan
terkait dengan perkuliahan dan pekerjaan merupakan perencanaan untuk
pekerjaan atau karir mereka yang diarahkan untuk bisa menjadi manusia yang
mandiri dikemudian hari.
30
c. Hambatan-hambatan dalam Perencanaan Karir
Menurut SadarJoen hambatan-hambatan yang terjadi pada diri siswa
yaitu:29
1) Orang tua memaksakan kehendaknya pada putra putrinya untuk
mengambil program IPA padahal sebenarnya bisa saja mereka berminat
pada IPS/IA
2) Anak bersekolah tidak karena anak senang dan bahagia namun hanya demi
memenuhi cita-cita orang tua pada masa lalu yang tidak tercapai. Banyak
orang tua yang oleh beberapa penyebab tertentu tidak dapat mencapai cita-
cita untuk menjadi seorang dokter, misalnya berhasrat untuk memenuhi
cita-citanya dengan memaksa anak untuk bersekolah di Fakultas
Kedokteran tentu saja anak harus melewati program IPA. Mungkin saja
anak memiliki kemampuan itu, namun dari banyak kasus terbukti bahwa
walaupun anak kemudian berhasil menyelesaikan studinya kiprah kerjanya
tidak sesuai.
Jadi, hambatan-hambatan yang mempengaruhi diri siswa dalam pemilihan
karir adalah salah satunya dari faktor internal yaitu faktor keluarga maka
diharapkan kepada pihak orang tua tidak berhak untuk memaksakan anak dalam
memilih suatu karir yang tidak disukainya.
29 Sawitri Supardi. (2005), Hubungan Orang Tua Remaja, Jakarta: Kompas, hal.
110
31
B. Penelitian Yang Relevan.
1. Penelitian yang dilakukan oleh Twi Tandar Atmaja, mengenai Upaya
Meningkatkan Perencanaan Karir Siswa Melalui Bimbingan Karir
dengan Penggunaan Media Modul. Penelitian ini bertujuan untuk
meningkatkan perencanaan karir siswa melalui bimbingan karir
dengan penggunanaan media modul pada siswa kelas XII 2 MAN
Wonokromo Bantul tahun ajaran 2013/2014. Penelitian ini merupakan
penelitian tindakan kelas. Subjek yang diambil dalam penelitian ini
menggunakan teknik purposive sampling yaitu sebanyak 12 siswa
yang memiliki tingkat perencanaan karir rendah. Metode pengumpulan
data menggunakan angket dan observasi. Analisis data yang digunakan
menggunanakan rumus t-test untuk melihat perbedaan rerata pre-test
dan posstest. Hasil penelitian menunjukkan perencanaan karir siswa
XII IPA 2 dapat ditingkatkan melalui bimbingan karir dengan
penggunaan media modul yang dilihat dari adanya perbedaan yang
signifikan dari rerata sebelum dilakukan bimbingan karir sebesar
105,25 dan setelah dilakukan bimbingan karir rerata sebesar 122,50.
Sehingga dapat disimpulkan “ada peningkatan perencanaan karir
melalui bimbingan karir dengan penggunaan media modul pada siswa
kelas XII IPA 2 MAN Wonokromo Bantul. Hasil penelitian ini dapat
dijadikan sebagai bahan rujukan bagi guru bimbingan dan konseling
dalam pelayanan program dan pengembangan media layanan
bimbingan konseling karir untuk meningkatkan perencanaan karir
siswa.
32
2. Penelitian ini dilakukan oleh Mei Pritangguh, dengan judul penelitian
Peningkatan Kemampuan Perencanaan Karier Melalui Bimbingan
Kelompok Tenkik Diskusi pada siswa SMPN 3 Kebumen. Penelitian
ini berutujuan untuk meningkatkan kemampuan perencanaan karir
melalui layanan bimbingan kelompok teknik diskusi pada siswa kelas
VIII H SMP Negeri 3 Kebumen dan mengetahui teknik diskusi yang
mampu meningkatkan kemampuan perencanaan karir. Jenis penelitian
ini adalah penelitian tindakan kelas. Metode pengumpulan data
menggunakan skala kemampuan perencanaan karir, observasi dan
wawancara. Subjek penelitian yaitu kelas VIII H SMP Negeri 3.
Penelitian ini terdiri dari dua siklus yang setiap siklusnya terdiri dari
tiga tindakan. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriftif
kuantitatif didukung data kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa layanan bimbingan karir kelompok teknik diskusi dapat
meningkatkan kemampuan perencanaan karir siswa. Dilihat dari hasil
data kuantitatif rata-rata skor pre-test yaitu 83 dan meningkat 20%
sebanyak 30 skor sehingga rata-rata skor pada post-test1 menjadi 113.
Selanjutnya rata-rata skor siswa meningkat lagi 6% sebanyak 10 skor
sehingga rata-rata skor pada post-test II meningkat 123.
3. Ulifah Rahmah, strategi konselor dalam mengembangkan karir siswa,
studi kasus di SMK N 2 Malang 2010, metode pengumpulan data yang
digunakan adalah observasi wawancara, dokumentasi dan triangulasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : 1) Dalam pelaksanaan
bimbingan karir di SMKN 2 Malang dilaksanakan melalui tahap
33
perencanaan program bimbingan karir, penyususnan program
bimbingan karir dan evaluasi program bimbingan karir. 2) masalah
pengembangan karir di SMKN 2 Malang adalah bersumber dari dalam
diri siswa dan dari luar diri siswa. 3) Faktor-faktor yang mendukung
pelaksanaan bimbingan karir di SMKN 2 Malang, adalam bersumber
dari dalam diri siswa sendiri dari sekolah, maupun dari luar sekolah. 4)
Faktor-faktor yang menghambat pelaksanaan bimbingan karir di
SMKN 2 Malang adalah bersumber dari perencanaan dan penyusunan
program bimbingan karir, dalam diri konselor, liri diri konselor
lingkungan kerja dan pekerjaan. 5) solusi konselor dalam menghadapi
hambatan pelaksanaan bimbingan karir di SMKN 2 Malang adalah
membuat modul yang diterbitkan dan dipakai oleh SMK N se-kota
Malang, konselor memiliki inisiatif dan proaktif, menguasai fasilitas,
sarana dan prasarana, memberikan materi menarikdan memotivasi
siswa dan memberikan tips-tips kepada siswa mengenai bimbingan
karir. 6) strategi yang dilakunkan konselor dalam mengembangkan
karir siswa menggunakan 2 macam teknik pendekatan yaitu teknik
pendekatan kelompok dan teknik pendekatan individual. Teknik
pendekatan kelompok yang di gunakan di SMKN 2 Malang adalah 221
teknik, sedangkan teknik pendekatan individual menggunakan 8
teknik.
34
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Jenis dari penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Bimbingan Konseling
(PTBK). Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif yang
berguna menungkapkan atau memaparkan hasil penelitian secara deskriptif, dalam
penelitian ini tindakan yang dilakukan adalah dengan layanan bimbingan karir.
Hal ini dijelaskan Dewi Rosmala dalam sudut pandang mereka bahwa
penelitian tindakan bimbingan konseling (PTBK) adalah upaya yang dilakukan
secara terencana dan sistematis dengan melakukan refleksi terhadap praktik
pelayanan selanjutnya melakukan tindakan perbaikan untuk meningkatkan praktik
pelayanan konseling.30
Penelitian tindakan bimbingan konseling merupakan suatu bentuk
investigasi yang bersifat partisipatif, kolaboratif dan spiral, yang memliki tujuan
untuk melakukan perbaikan system, metode kerja, proses, isi, kompetensi dan
situasi.31
Dalam hal ini, penelitian tindakan bimbingan konseling yang dilakukan
oleh peneliti adalah “Layanan Bimbingan Karir dalam Meningkatkan Perencanaan
Karir Siswa Kelas XI MIA 3 di Madrasah Aliyah Negeri 3 Medan”.
B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah keseluruhan siswa yang dapat dijadikan sebagai
objek penelitian atau sebagai tempat untuk memperoleh assesmen yang dilakukan
30
Dewi & Rosmala, (2013), Profesionalisasi Guru BK Melalui Ptbk, Medan:
Unimed Press, hal.11 31
Suharsimi Arikunto, dkk, (2010), Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi
Aksara, hal. 104
35
dalam penelitian. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI MIA 3 di
Madrasah Aliyah Negeri 3 Medan dengan jumlah 40 orang. Teknik pengambilan
sampel adalah purposive sampling yang dilakukan berdasarkan daftar chek list
untuk mengetahui siswa yang rendah perencanaan karirnya. Tidak semua
dijadikan partisipan, hanya sejumlah siswa diketahui yang tidak memiliki
perencaan karir yang akan dijadikan partisipan. Harapannya siswa yang tidak
memiliki perencanaan karir, setelah terlibat dalam treatment yang dilakukan
peneliti, maka siswa akan memiliki perencanaan karir sehingga dapat
memutuskan karir apa yang cocok untuknya.
C. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Lokasi penelitian dilaksanakan di Madrasah Aliyah Negeri 3 Medan yang
beralamat Jln. Pertahanan Patumbak NO.99, Sigara-gara, Patumbak.
2. Waktu Penelitian
Adapun waktu pelaksanaan penelitian ini pada semester II T.A 2018/2019,
dan pelaksanaan penelitian dilaksanakan dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
NO NAMA
KEGIATAN
DESEMBER
2017
JANUARI
2018
FEBRUARI
2018
MARET
2018
JULI
2018
BULAN KE BULAN KE BULAN KE BULAN KE BULAN KE
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pengesahan Judul √
2 Bimbingan
Proposal √ √ √ √ √
3 Seminar Proposal √
4 Penelitian
(Observasi dan
wawancara) ke
Sekolah
√
36
5 Menyimpulkan
hasil Penelitian
pada BAB IV
√
6 Menyerahkan Hasil
Penelitian dan
disetujui oleh
pembimbing I
√
Sumber : Jadwal Kegiatan Penelitian UIN SU Tahun Ajaran 2018/2019
D. Desain Penelitian
Desain penelitian ini adalah menggunakan model Kemmis dan Mc
Taggart, model ini terdiri dari empat komponen diantaranya yaitu: perencanaan,
tindakan, observasi, refleksi yang dipandang suatu siklus.
Berikut adalah gambar alur siklus tindakan kelas yang dipakai dalam
Penelitian Tindakan Bimbingan Konseling:
Gambar 1.1 Skema Penelitian Tindakan Kelas Kemmis dan Taggart.32
32
Arikunto Suharsimi, (2014),Prosedur Penelitian,Jakarta : Rineka Cipta, hal.137.
Perencanaan
Refleksi SIKLUS 1 Pelaksanaan
Pengamatan
Perencanaan
Refleksi SIKLUS 1I Pelaksanaan
Pengamatan
37
E. Prosedur Penelitian
Adapun langkah-langkah penelitian tindakan bimbingan konseling ini
dilaksanakan melalui dua siklus. Tiap-tiap siklus dilaksanakan dengan perubahan
yang diharapkan tercapai. Berikut prosedur penelitian tindakan bimbingan dan
konseling:
1. Desain Penelitian Siklus I
a. Perencanaan
Dalam tahap ini peneliti melakukan penjajakan terhadap masalah dan
melakukan perencanaan untuk mengatasi masalah tersebut. Pada tahap ini
kegiatan yang dilakukan adalah:
a) Membuat RPL (rencana pemberian layanan) sesuai dengan topik yang
akan dibawakan.
b) Mengidentifikasi pihak-pihak yang menjadi peserta layanan. Identifikasi
siswa yang mengalami masalah dalam perencanaan karir melalui guru
pembimbing.
c) Mengatur pertemuan dengan calon peserta layanan untuk melakukan
pendekatan dan juga mencari informasi dari siswa yang mengalami
masalah dalam perencanaan karir.
d) Melakukan pendekatan kepada siswa dengan wawancara guna
menciptakan keakraban seluruh siswa yang mengalami masalah dalam
perencanaan karir.
e) Pelaksanaan layanan bimbingan karir dilaksanakan diruang kelas dengan
tidak mengganggu proses belajar mengajar. Waktu yang digunakan sekitar
1 X 45 menit.
38
f) Menyiapkan kelengkapan administrasi, catatan lapangan, daftar hadir dan
lembar observasi.
b. Pelaksanaan / Tindakan
Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap ini adalah melaksanakanlayanan
bimbingan karir dengan scenario tindakan yang telah disusun dengan RPL.
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini antara lain:
1) Tahap perkenalan
Dalam tahap ini peneliti memperkenalkan dirinya dan apa tujuannya
berada diantara para siswa, kemudian mengisi daftar hadir siswa yang ikut
serta melaksanakan bimbingan karir. Sebelum masuk kemateri ada baiknya
siswa yang bermasalah dengan perencaan karir ikut serta memperkenalkan diri
guna untuk lebih mengenal satu sama lain. Setelah itu peneliti baru
mengutarakan maksud nya berada di kelas XI MIA 3.
2) Tahap Peralihan
Setelah melakukan tahap perkenalan maka tahap selanjutnya peneliti
menjelaskan mengenai perencanaan karir. Sebelum masuk ketahap berikutnya
peneliti menyapaikan materi pertama atau (paket I) mengenai pemahaman,
para siswa di harapkan dapat mengetahui dan memahami potensi,
kemampuan, minat, bakat, cita-cita/gaya hidup dan sikap. Lalu menyampaikan
materi kedua (paket II), siswa diharapkan dapat mengetahui dan memahami
nilai-nilai yang ada dalam dirinya dan yang ada dalam masyarakat. materi
ketiga (paket III) siswa diharapkan dapat mengetahui dan memahami keadaan
lingkungan yang berkaitan dengan informasi karir/jabatan. Materi keempat
39
(paket IV) hambatan dan mengatasi hambatan. Materi kelima (paket V)
merencanakan masa depan.
3) Tahap kegiatan
Dalam kegiatan ini anggota kelompok diberikan kesempatan untuk
bertanya tentang materi yang telah disampaikan oleh peneliti. Maka dalam
tahap ini akan dilakukan diskusi antara siswa dan peneliti.
4) Tahap pengakhiran
Tahap ini merupakan tahap yang terakhir dalam kegiatan ini, setelah
penyampaian materi dan diskusi maka diharapakan para siswa yang awalnya
tidak memiliki perencanaan karir atau masih ragu-ragu maka setelah
dilaksanakannya bimbimngan karir oleh peneliti diharapakan dapat
meningkatkan perencanaan karir siswa.
c. Pengamatan / Observasi
Pada tahap ini akan dilakukan 2 kali pada tahap observasi diri siswa dan
tahap proses kegiatan. Tahap observasi kegiatan pengamatan atas hasil atau
dampak dari tindakan yang dilaksanakan terhadap konseli (siswa). Observasi
dilakukan pada saat proses bimbingan karir dengan menganalisis meningkat atau
tidak perencanaan karir siswa pada siklus I.
d. Refleksi
Tahap ini merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang
sudah dilakukan dan memprediksi apa hasil yang diperoleh. Refleksi dilakukan
setelah dilakukan layanan bimbingan karir. Refleksi ini dilakukan oleh peneliti
untuk mencari perbaikan-perbaikan tindakan selanjutnya. Refleksi dilakukan
untuk menganalisa dan memberikan makna terhadap data yang diperoleh dan
40
mengambil kesimpulan dari tindakan yang telah dilakukan. Hasil refleksi ini
kemudian digunakan sebagai dasar untuk perencanaan pada siklus berikutnya,
yaitu siklus II.
2. Desain Penelitian Untuk Siklus II
Setelah siklus I dijalankan dan belum menunjukkan peningkatan dalam
perencanaan karir siswa, maka dalam hal ini dilaksanakan siklus II dengan
tahapan-tahapan sebagai berikut:
a. Perencanaan
Tahap perencanaan pada siklus II ini merupakan rancangan tindakan yang
akan dilakukan berdasakan konsep diatas, jika pada siklus I tidak mencapai target
maka, dilakukan siklus II yakni untuk memperbaiki, meningkatkan perencanaan
karir siswa. Pada tahap kegiatan yang dilakukan adalah menyiapkan seluruh
perangkat yang diperlukan untuk peneliti. Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan
adalah:
a) Membuat RPL (Rencana Pemberian Layanan) sesuai dengan topik
yang akan dibawakan.
b) Mengidentifikasi pihak-pihak yang menjadi peserta layanan.
Identifikasi siswa yang mengalami masalah dalam perencanaan karir
melalui guru pembimbing.
c) Mengatur pertemuan dengan calon peserta layanan untuk melakukan
pendekatan dan juga mencari informasi dari siswa yang mengalami
masalah dalam perencanaan karir.
41
d) Melakukan pendekatan kepada siswa dengan wawancara guna
menciptakan keakraban seluruh siswa yang mengalami masalah dalam
perencanaan karir.
e) Pelaksanaan layanan bimbingan karir dilaksanakan diruang kelas
dengan tidak mengganggu proses belajar mengajar. Waktu yang
digunakan sekitar 1 X 45 menit.
f) Menyiapkan kelengkapan administrasi, catatan lapangan, daftar hadir
dan lembar observasi.
b. Pelaksanaan / Tindakan
Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap ini adalah melaksanakan layanan
bimbingan karir dengan scenario tindakan yang telah disusun dengan satlan.
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini antara lain:
1) Tahap Pembentukan
Pimpinan kelompok mengucapkan salam ketika hendak memulai kegiatan
dan menanyakan kabar anggota kelompok. Kemudian pemimpin kelompok
memimpin anggota kelompok untuk berdoa. Setelah selesai berdoa pemimpin
mengajak anggota kelompok untuk berempati. Pemimpin kelompok melanjutkan
dengan menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan dan menjelaskan
kembali pengertian, tujuan, cara serta asas-asas layanan bimbingan karir.
2) Tahap Peralihan
Pada tahap ini, pemimpin kelompok mengkondisikan anggota kelompok
agar siap melanjutkan ketahap berikutnya serta menanyakan kesepakatan anggota
kelompok untuk kegiatan lebih lanjut. Kemudian pemimpin menjelaskan topik
atau tema yang telah ditentukan yakni “Jenis-jenis karir/pekerjaan (Jenis-jenis
pekerjaan yang ada di Masyarakat)”.
42
3) Tahap kegiatan
Dalam kegiatan ini anggota kelompok diberikan kesempatan untuk
bertanya tentang materi yang telah disampaikan oleh peneliti. Maka dalam tahap
ini akan dilakukan diskusi antara siswa dan peneliti. Siswa diberikan kesempatan
menyanyakan permaslahan karir mereka atau seputar materi yang dijelaskan oleh
peneliti.
4) Tahap pengakhiran
Tahap ini merupakan tahap yang terakhir dalam kegiatan ini, setelah
penyampaian materi dan diskusi maka diharapakan para siswa yang awalnya tidak
memiliki perencanaan karir atau masih ragu-ragu maka setelah dilaksanakannya
bimbimngan karir oleh peneliti diharapakan dapat meningkatkan perencanaan
karir siswa.
c. Observasi
Pada tahap ini akan dilakukan 2 kali pada tahap observasi diri siswa dan
tahap proses kegiatan. Tahap observasi kegiatan pengamatan atas hasil atau
dampak dari tindakan yang dilaksanakan terhadap konseli (siswa). Observasi
dilakukan pada saat proses bimbingan karir dengan menganalisis peningkatan
perencanaan karir siswa pada saat pelaksanaan bimbingan karir pada siklus II.
d. Refleksi
Pada tahap ini merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa
yang sudah dilakukan dan memprediksi apa hasil yang diperoleh. Refleksi
dilakukan setelah dilakukan layanan bimbingan karir. Refleksi ini dilakukan oleh
peneliti untuk mencari perbaikan-perbaikan tindakan selanjutnya. Refleksi
dilakukan untuk menganalisa dan memberikan makna terhadap data yang
43
diperoleh, memperjelas data yang diperoleh dan mengambil kesimpulan dari
tindakan yang telah dilakukan. Setelah siklus II diharapkan perencanaan karir
siswa telah meningkat. Jika hasil dari siklus II ini belum juga tercapai maka akan
dilanjutkan ke siklus III dan seterusnya.
F. Tenkik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam
penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data.
Tanpamengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan
mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan.33
Dalam mengumpulkan data tersebut, peneliti menggunakan berbagai
instrumen yang relevan dengan penelitian yang peneliti teliti. Adapun instrument
tersebut yaitu:
a. Observasi
Pengumpulan data dengan menggunakan observasi berperan serta
ditunjukkan untuk mengungkapkan makna suatu kejadian dari setting tertentu,
yang merupakan perhatian esensial (mendasar/perlu sekali) dalam penelitian
kualitatif.34
Observasi yaitu kegiatan dengan menggunakan pancaindera, penglihatan,
pendengaran, untuk memperoleh informasi yang diperlukan untuk menjawab
masalah penelitian. Hasil observasi berupa aktivitas, kejadian, peristiwa,
33
Sugiyono, (2015), Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods), Bandung:
Alfabeta, hal.308 34
Salim, Syahrum, (2014), Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung:
Citapustaka Media, hal.41
44
fenomena, objek, kondisi, dan perasaan emosi seseorang. Observasi diperlukan
untuk memperoleh gambaran riil suatu peristiwa untuk menjawab pertanyaan.
Agar lebih jelas, sumber informasi yang didapatkan peneliti maka
dikalsifikasikan dengan tabel berikut ini:
Tabel 3.1. Sumber Informasi pada empat parameter
No Parameter Situs lingkungan sekolah
1 Konteks Ruang kelas, halaman sekolah, masjid,
perpustakaan, kantin
2 Pelaku Guru BK, Siswa
3 Peristiwa Interaksi siswa dengan siswa atau interaksi dengan
guru, fenomena perencanaan karir disekolah, ,
pelaksanaan layanan bimbingan karir
4 Proses Proses memberikan pemahaman tentang bagaimana
memiliki perencanaan karir
b. Wawancara
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu
dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan
pertanyaan dan terwawancara yang memberikan atas pertanyaan itu. Maksud
mengadakan wawancara, antara lain mengkonstruksi mengenai orang, kejadian,
organisasi, perasaan, motivasi, tuntutan, kepedulian dan lain-lain.35
Jadi, denggan wawancara peneliti akan mengetahui hal-hal yang lebih
mendalam terhadap situasi dan fenomena yang terjadi dilapangan, yang mana
dalam hal ini tidak bisa ditemukan dalam hal observasi. Dalam hal ini, peneliti
menanyakan sejumlah pertanyaan yang sudah terstruktur kepada narasumber yang
35
Moleong,, (2011) Metodologi Penelitian Kualitatif.Bandung: Remaja
RosdakaryaHal. 186
45
dianggap berkompeten dibidangnya diharapkan dapat memberikan jawaban dan
data secara langsung, jujur dan valid.Dalam hal ini, penelitian melakukan
wawancara dengan mengajukan beberapa pertanyaaan kepada guru pembimbing
dan siswa Madrasah Aliyah Negeri 3 Medan.Adapun pedoman wawancara yang
akan disampaikan adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1 pedoman wawancara kepada Guru BK
NO Indikator Deskripsi Alat Pengumpulan
Data
1 Pelaksanaan Layanan
Bimbingan Karir di
MAN 3 Medan
1. Bagaimana Program
pelaksanaan
bimbingan karir di
MAN 3 Medan?
2. Bimbingan karir
seperti apa yang sudah
dilaksanakan ole guru
BK ?
3. Apakah guru BK
melakukan kunjungan
pribadi untuk
memantau
perkembangan siswa?
1. Rekaman
2. Alat tulis
3. Catatan
lapangan
4. Daftar cek list
2 Perencanaan Karir 1. Aspek apa saja yang
sudah dipahami siswa
dalam mempersiapkan
diri memasuki dunia
kerja?
2. Rencana pekerjaan apa
yang sudah siswa
persiapkan setelah lulus
sekolah ?
1. Rekaman
2. Alat tulis
3. Catatan
lapangan
4. Daftar cek list
46
3. Bagaimana langkah-
langkah yang sudah
siswa persiapkan untuk
menyiapkan diri
memasuki dunia kerja
kedepan ?
3 Informasi tentang
Dunia Kerja
1. Bagaimana siswa
memahami minat dan
kemampuan yang
mereka miliki dalam
memilih karir ?
2. Bagaimana pemahaman
siswa tentang pemilihan
karir ?
3. Bagimana peran guru
pembimbing dalam
memberikan informasi
mengenai perencanaan
karir ?
1. Rekaman
2. Alat tulis
3. Catatan
lapangan
4. Daftar cek list
4 Realisasi
Perencanaan Karir
1. Seberapa pahamkah
siswa mengetahui
tentang perencanaan
karir ?
2. Sejauh mana layanan
bimbingan karir
dilaksanakan terhadap
siswa yang tidak
memiki perencanaan
karir ?
1. Rekaman
2. Alat tulis
3. Catatan
lapangan
4. Daftar cek list
5 Upaya Guru
pembimbing dalam
meningkatkan
1. Bagaimana proses
pelaksanaan program
peningkatan
1. Rekaman
2. Alat tulis
3. Catatan
47
perencanaan karir
siswa
perencanaan karir ?
2. Peran apa saja yang
dilakukan guru
pembimbing dalam
meningkatkan
perencanaan karir
siswa?
3. Faktor apa saja yang
menjadi pendukung dan
penghambat guru
pembimbing dalam
meningkatkan
perencanaan karir
siswa?
lapangan
4. Daftar cek list
Tabel 3. 3. Pedoman Wawancara Kepada Siswa
NO Indikator Deskripsi
1 Kondisi lingkungan siswa 1. Bagaimana hubungan Anda dengan
orang tua?
2. Bagaimana hubungan Anda dengan
guru?
3. Bagaimana hubungan Anda dengan
teman di sekolah Anda?
4. Bagaimana sikap Anda dengan
teman Anda?
5. Bagaimana sikap teman Anda
kepada Anda?
2 Perencanaan Karir 1. Apakah anda sudah memiliki
rencana setelah selesai sekolah ?
2. Apa saja yang sudah anda pahami
48
dalam mempersiapkan diri
memasuki dunia kerja ?
3. Apakah anda sudah memiliki
gambaran pekerjaan apa yang akan
anda tekuni nantinya ?
4. Hal apa saja yang anda
pertimbangkan dalam merencanakan
karir anda ?
3 Informasi tentang dunia kerja 1. Apa saja yang anda ketahui
mengenai dunia kerja ?
2. Dari mana saja anda mendapatkan
informasi mengenai suatu pekerjaan
?
4 Realisasi Perencanaan Karir 1. Manfaat apakah kira-kira yang ada
peroleh jika mampu membuat
pilihan pekerjaan yang tepat ?
5 Peran Guru BK dalam
pelaksanaan bimbingan karir
dalam perencanaan karir
1. Bagaimana peran guru BK dalam
menangani permasalahan yang Anda
alami?
2. Apakah Anda berperan aktif dalam
mengkonsultasikan permasalahan
Anda kepada guru BK?
3. Apakah Anda mendapatkan layanan
dari guru BK?
4. Jika ada, bagaimana pelaksanaan
bimbingan karir yang dilaksanakan
oleh guru BK?
5. Apakah guru BK menindak lanjuti
permasalahan Anda?
49
Adapun instumen yang didgunakan adalah: buku harian untuk catatan
harian selama melakukan penelitian, daftar cek list, untuk melihat sikap
penyesuaian diri siswa, catatan lapangan untuk memantau kegiatan sehari - hari
pada saat penelitian.
c. Dokumentasi
Metode pengumpulan data dengan dokumentasi ialah pengambilan data
yang diperoleh melalui dokumen-dokumen.36
Dalam penelitian ini metode
dokumentasinya dengan mengumpulkan data-data yang relevan dengan
pelaksanaan layanan bimbingan karir.
Dokumen adalah catatan kejadian atau peristiwa yang tela berlalu.
Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya monumental dari
seseorang. Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah
kehidupan, cerita, biografi, peraturan dan kebijakan. Dokumen yang berbentuk
gambar misalnya fhoto, gambar hidup, sketsa dan lain-lain. Sedangkan dokumen
berbentuk karya seni, yang berupa gambar dan lain-lain.
G. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini analisis data yang digunakan adalah analisis
deskriptif secara analitik yaitu mengungkapkan suatu masalah dan keadaan
sebagaimana adanya, sehingga hanya merupakan penyingkapan fakta.
Proses analisis data dimulai dengan menelaah keseluruhan data yang
diperoleh baik melalui hasil observasi dan bantuan wawancara, kemudian
36
Husaini Usman dan Purnomo Setiadi Akbar, (1996) Jakarta: Bumi Aksara. Hal.
73
50
dideskripsikan dengan cara menggunakan analisis persentase. Untuk menghitung
persentase jawaban yang diberikan responden, penulis menggunakan rumus
seperti yang dikemukakan Hartono adalah sebagai berikut:37
Dimana :
P = Angka prestasi
F = Frekuensi yang dicari persentasinya (jumlah siswa yang mengalami
perubahan)
n = jumlah responden
Dengan kriteria sebagai berikut:
80% - 100% = sangat baik
70% - 79% = baik
60% - 69% = cukup
40% -59% = kurang
37
Hartono, Statistik Untuk Penelitian, (2002), Yogyakarta: LSFK2 dan Pustaka
Pelajar,hal. 37-38
51
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
D. Paparan Data
Penelitian yang telah dilakukan di Madrasah Aliyah Negeri 3 Medan, dengan
data yang diperoleh sebagai berikut:
1. Profil Sekolah/Identitas Sekolah
1. Nama : Madrasah Aliyah Negeri 3 Medan
2. NSM : 3111 2750 3312
3. NPSN : 60725195
4. NPWP : 00.198.175.2.122.000
5. Alamat : Jl. Pertahanan No. 99
6. Kelurahan : Timbang Deli
7. Kecamatan : Medan Amplas
8. Kota : Medan - 20361
9. Propinsi : Sumatera Utara
10. Telepon : 061-7879581
11. Website : man3medan.sch.id
12. E-mail : man3medan@yahoo.com
13. Izin Penegrian : Nomor : 5 Tahun 1997
14. Tanggal : 1 Maret 1997
15. Akreditasi : “A”, 2013-2018.
16. Lokasi : Jl. Pertahanan No. 99, Kel. Timbang Deli Kec.
Medan Amplas, Kota Medan – 20361
17. Nama Kepala Madrasah : Muhammad Asrul, S.Ag, M-Pd
52
18. Masa Jabatan : 2014 - Sekarang
2. Identitas Guru Bimbingan Konseling
1. Nama : Sri Widia Astuti S.Pd.I
2. Tempat Tanggal Lahir : Sumberjo, 20 Juli 1988
3. Status : Menikah
4. Pendidikan
a) SD : SDN 112309 Padang Maninjau
b) SLTP : SLTPN 1 NA IX-X Aek Kota Batu
c) SLTA : MAN Aek Natas
d) P. Tinggi : IAIN-SU
3. Visi
“Membentuk insan yang beriman, ber-akhlaqulkarimah, berilmu, kreatif,
serta peduli dengan lingkungan dan masyarakat”.
4. Misi dan Motto
Adapun misi MAN 3 Medan adalah:
1. Menumbuhkan penghayatan dan pengamalan agama.
2. Menumbuhkan sikap sopan santun dan berbudi pekerti luhur.
3. Membiasakan budaya rapi dan disiplin.
4. Membangkitkan rasa kebersamaan dan musyawarah.
5. Memotivasi belajar dikalangan siswa.
6. Melaksanakan PBM / bimbingan secara intensif.
7. Melaksanakan kegiatan pengembangan diri yang berkaitan
dengan minat dan bakat siswa.
8. Meningkatkan semangat musabaqoh (kompetisi).
53
9. Mencintai lingkungan hidup yang bersih dan sehat.
10. Menumbuhkan semangat berinfaq dan bersodaqoh.
11. Menjalin kerja sama dengan orang tua siswa dan masyarakat.
Motto : “Gali Potensi, Kembangkan Kreasi, Raih
Prestasi” MAN 3 BISA : Bijaksana, Intelektual,
Santun & Amanah.
5. Sarana dan Prasarana
Tabel 4.1. Sarana dan Prasarana Madrasah Aliyah Negeri 3 Medan
Tahun Ajaran 2017/2018
No
Jenis Bangunan
Jumlah Ruangan Menurut Kondisi
Baik Rusak
Ringan
Rusak
Sedang
Rusak
Berat
1 Ruangan Belajar 23 unit
2 Ruangan Kepala
Madrasah 1 unit
3 Ruang Guru 1 unit
4 Ruang Tata Usaha 1 unit
5 Laboratorium (IPA) 1 unit
6 Laboratorium
Komputer 1 unit
7 Laboratorium
Bahasa 1 unit
8 Laboratorium PAI 1 unit
9 Ruang Perpustakaan 1 unit
10 Ruang UKS 1 unit
11 Ruang Keterampilan 1 unit
12 Ruang Kesenian 1 unit
13 Toilet Guru 2 unit
14 Toilet siswa 2 unit
15
Ruang Bimbingan
Konseling
1 unit
54
16
Gedung Serbaguna
(Aula)
1 unit
17 Ruang Osis 1 unit
18 Ruang Pramuka 1 unit
19 Mesjid/mushollah 1 unit
20 Gedung/Ruang
Olahraga
21 Rumah Dinas Guru
22 Pos Satpam
23 Kantin 2 unit
24 Ruangan Koperasi 1 unit
25 Gudang 1 unit
26 Lapangan 1 unit
6. Data Guru dan Siswa
Tabel 4.2. Keadaan Tenaga Pendidik dan Kependidikan MAN 3 Medan
Tahun Ajaran 2017/2018
No
Uraian
PNS Non-PNS
LK. PR. LK. PR.
1 Jumlah Kepala Madrasah 1 0 0 0
2 Jumlah Wakil Kepala Madrasah 3 1 0 0
3 Jumlah Pendidik 5 24 10 12
4 Jumlah Tenaga Kependidikan 3 3 6 4
55
Tabel 4.3. Keadaan Siswa-Siswi MAN 3 Medan
Tahun Ajaran 2017/2018
No Tingkat Kelas Siswa
Laki-Laki Perempuan Jumlah
1. X MIA 1 12 30 42
2. X MIA 2 13 30 43
3. X MIA 3 16 28 44
4. X MIA 4 12 32 44
5. X MIA 5 12 28 40
6. X IIS 1 18 22 40
7. X IIS 2 18 17 35
8. X IA 21 23 44
9. XI MIA 1 14 24 38
10. XI MIA 2 16 24 40
11 XI MIA 3 12 28 40
12 XI MIA 4 14 28 42
13 XI MIA 5 16 24 40
14 XI IIS 14 25 39
15 XI IA 11 31 42
16 XII IPA 1 16 24 40
17 XII IPA 2 18 22 40
18 XII IPA 3 14 24 38
19 XII IPA 4 16 24 40
20 XII IPA 5 13 26 39
21 XII IPS 1 12 21 33
22 XII IPS 2 15 17 32
23 XII IA 10 25 35
Jumlah 333 577 910
E. Uji Hipotesis
Untuk melakukan uji hipotesis laporan dari hasil penelitian dalam Bab
ini, peneliti menyajikan dengan tampilan analisis deskriptif dari data yang sudah
diperoleh. Sebelum penelitian dilakukan, peneliti terlebih dahulu melakukan
diskusi masalah perencanaan karir siswa dengan guru BK di sekolah serta
meminta guru BK untuk memberikan arahan dalam menentukan kelas yang akan
56
menjadi subjek dalam penelitian ini. Sehingga guru BK merekomendasikan kelas
XI MIA-3 untuk dijadikan subjek penelitian dari 7 kelas yang ada. Dalam hal ini,
peneliti mengambil kesempatan untuk mendapatkan data yang akurat berdasarkan
penelitian yang dilakukan yakni Penelitian Tindakan Bimbingan Konseling
kepada sasaran penelitian yang terjadi dalam tindakan, hasil observasi, refleksi
serta evaluasi yang dilakukan.
Berdasarkan data yang diperoleh maka peneliti melakukan penelitian
tindakan yang mengacu kepada kegiatan layanan bimbingan karir. Alasan peneliti
akan memberikan tindakan layanan bimbingan karir yakni karena tidak
dilaksanakannya layanan tersebut oleh guru BK dan menimbang layanan ini perlu
untuk diberikan kepada peserta layanan. Halnya kegiatan ini termonitor dengan
menggunakan daftar chek list.
1. Tindakan Pra-Siklus
Pra-siklus yang dilakukan peneliti untuk menambah keakuratan data yang
menjadi latar belakang masalah penelitian ini, peneliti melakukan beberapa hal
diluar perencanaan siklus, diantaranya:
a. Mewawancarai Guru Bimbingan Konseling mengenai perencanaan
karir siswa serta mengaplikasian layanan bimbingan karir di kelas XI
MIA-3
b. Mewawancarai beberapa siswa seputar perencanaan karir yang telah
mereka miliki dikelas XI MIA-3
Adapun pelaksanaan pra-siklus yang dilakukan oleh peneliti adalah
sebagai berikut:
57
Tabel 4.4. Jadwal pelaksanaan Pra-Siklus
No Tanggal Pelaksanaan Jenis Kegiatan
1 08 Mei 2018 Wawancara Guru BK
2 11 Mei 2018 Observasi di Kelas XI MIA-3
Berdasarkan pra-siklus yang dilakukan peneliti, terdapat kesenjangan yang
terjadi, yakni masih adanya siswa yang tidak memiliki perencanaan karir, yang
tidak mengetahui sama sekali apa yang akan dilakukannya setelah tamat sekolah.
Selain itu, berdasarkan wawancara yang dilakukan kepada beberapa siswa
memang benar masih ada siswa dikelas tersebut yang tidak memahami diri
mereka, tidak memiliki persiapan diri, tidak mengenal dunia pekerjaan bahkan
tidak memiliki perencnaan karir.
Adapun kegiatan yang telah dilakukan hasil dari kegiatan obesrvasi
sebagai berikut:
Tabel 4.5. Kondisi Awal Sebelum Melakukan Bimbingan Karir Berdasarkan
Observasi Menggunakan Daftar Chek list
No Indikator Deskriptor
Kondisi
Awal %
1 Pemahaman Diri - Mampu menilai diri
sendiri 12 29
- Dapat memahami potensi
yang dimiliki 18 43,5
- Dapat memilih jurusan
yang sesuai dengan minat
dan bakatnya
8 19,5
2 Persiapan Diri - Dapat membentuk pola
karir tertentu 10 24
- Mampu mempersiapkan
apa saja yang diperlukan
dalam kesuksesan karir
7 17
58
dimasa depan
- Mampu memilih
perguruan tinggi setelah
sekolah
10 24
3
Pengenalan
Dunia Kerja
- Dapat mengenal dunia
pekerjaan 7 17
- Mengetahui cara memilih
program studi 12 29
- Mencari Informasi 18 43,5
4 Perencanaan
Masa Depan
- Merencanakan langkah-
langkah konkrit untuk
mewujudkan perencanaan
karir yang realistik
6 14,5
- Dapat merencanakan karir 8 19,5
- Mengetahui berbagai jenis
sekolah lanjutan yang
dapat menunjang karir
10 24
- Mengambil Keputusan 5 12
Berdasarkan observasi kondisi awal perencanaan karir siswa sebelum
melakukan bimbingan karir diatas dapat dilihat sebagai berikut:
1. Pada indikator pemahaman diri terdapat satu deskriptor yang kurang
paham dalam memilih jurusan yang sesuai dengan minat dan bakatnya
dengan kriteria “Kurang” dengan persentase 19,5 % dari 8 siswa.
2. Pada indikator persiapan diri terdapat 3 deskriptor dengan kriteria
kurang baik, diantaranya “dapat mengenal dunia pekerjaan” dengan
persentase 24% dari 10 siswa, ”Mampu mempersiapkan apa saja yang
diperlukan dalam kesuksesan karir dimasa depan” dengan persentase
59
17% dari 7 siswa. ”Mampu memilih perguruan tinggi setelah sekolah”
dengan persentase 24% dari 10 siswa.
3. Pada indikator pengenalan dunia kerja terdapat 3 deskriptor dan aspek
yang paling tinggi persentasenya adalah mencari informasi dengan
persentase 43,5 % dari 18 siswa.
4. Pada indikator perencanaan masa depan persentase yang tertinggi
adalah mengetahui berbagai jenis sekolah lanjutan yang dapat
menunjang karir dengan persentase 24 % dari 10 siswa, dan deskriptor
terendah adalah mengambil keputusan dengan persentase 12 % dari 5
siswa.
Melihat analisis observasi yang telah dilakukan bahwa, memang benar
adanya masih banyak siswa yang tidak memiliki perencanaan karir. Sehingga
peneliti akan melakukan tindakan dengan memberikan layanan bimbingan karir.
Kegiatan Pra-Siklus yang dilakukan oleh peneliti semua dilakukan dengan
monitor menggunakan daftar check list. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan
oleh peneliti di kelas XI MIA-3 maka peneliti mengkategorikan 15 siswa yang
akan menjadi sasaran layanan untuk diberikan layanan bimbingan karir.
2. Tindakan Siklus I
a. Tahap Perencanaan
Pada tahap perencanaan siklus I, peneliti melakukan beberapa kegiatan
yakni menyusun perencanaan pelaksanaan layanan (RPL) bimbingan karir dengan
topik tugas yang diberikan peneliti sebagai PK pada kegiatan bimbingan karir
dengan pertemuan I yakni dengan topik “ Mengenal Karir” selanjutnya pertemuan
II membahas topik “Jenis-Jenis Karir/Pekerjaan (Jenis-jenis pekerjaan yang ada di
60
masyarakat)”. Selain itu peneliti juga menyiapkan lembar laiseg, daftar hadir
siswa serta daftar check list dalam dua kali pertemuan yang dapat dilihat pada
tabel jadwal pertemuan berikut:
Tabel 4.6. Jadwal Pelaksanaan Siklus I
No Tanggal Kegiatan Siklus I
Pertemuan I Pertemuan II
1 16 Juli 2018 Pelaksanaan Bimbingan
karir dengan topik
“Mengenal Karir”
2
17 Juli 2018
Pelaksanaan Bimbingan
Karir dengan topik “Jenis-
Jenis Karir/Pekerjaan
(Jenis-jenis pekerjaan yang
ada di masyarakat)”
b. Pelaksanaan Tindakan Siklus I
Pelaksanaan tindakan siklus I dilaksanakan dua kali pertemuan, yang
pertama dilaksanakan pada hari Senin 16 Juli 2018 dimulai pukul 13.30-14.10
Wib dan pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Selasa 17 Juli 2018 pada pukul
11.45-13.10 Wib. Adapun langkah-langkah kegiatan layanan bimbingan karir
yang dilakukan sebagai berikut:
1. Pertemuan ke-I
Pada pertemuan ini yang menjadi objek penelitian berjumlah 15 siswa
yang akan melakukan layanan bimbingan karir sesuai dengan renaca pelaksanaan
layanan (RPL) yang telah dibuat.
1) Tahap Pembentukan
61
Dalam tahap ini peneliti memperkenalkan dirinya dan apa tujuannya
berada diantara para siswa, kemudian mengisi daftar hadir siswa yang ikut serta
melaksanakan bimbingan karir. Sebelum masuk kemateri ada baiknya siswa yang
bermasalah dengan perencaan karir ikut serta memperkenalkan diri guna untuk
lebih mengenal satu sama lain. Setelah itu peneliti baru mengutarakan maksud nya
berada di kelas XI MIA 3.
2) Tahap Peralihan
Sebelum masuk ketahap berikutnya peneliti menyapaikan materi sesuai
dengan RPL yaitu mengenalkan karir berdasarkan paket bimbingan karir, yang
pertama atau (paket I) mengenai pemahaman, para siswa di harapkan dapat
mengetahui dan memahami potensi, kemampuan, minat, bakat, cita-cita/gaya
hidup dan sikap. Lalu menyampaikan materi kedua (paket II), siswa diharapkan
dapat mengetahui dan memahami nilai-nilai yang ada dalam dirinya dan yang ada
dalam masyarakat. materi ketiga (paket III) siswa diharapkan dapat mengetahui
dan memahami keadaan lingkungan yang berkaitan dengan informasi
karir/jabatan. Materi keempat (paket IV) hambatan dan mengatasi hambatan.
Materi kelima (paket V) merencanakan masa depan.
3) Tahap kegiatan
Dalam kegiatan ini anggota kelompok diberikan kesempatan untuk
bertanya tentang materi yang telah disampaikan oleh peneliti. Maka dalam tahap
ini akan dilakukan diskusi antara siswa dan peneliti.
4) Tahap pengakhiran
Tahap ini merupakan tahap yang terakhir dalam kegiatan ini, setelah
penyampaian materi dan diskusi maka diharapakan para siswa yang awalnya tidak
62
memiliki perencanaan karir atau masih ragu-ragu maka setelah dilaksanakannya
bimbimngan karir oleh peneliti diharapakan dapat meningkatkan perencanaan
karir siswa.
2. Pertemuan ke-II
Pada pertemuan pertama peneliti melaksanakan layanan bimbingan
karir sesuai dengan rencana yang dirancang. Tahap-tahap pelaksanaan bimbingan
karir sebagai berikut:
5) Tahap Pembentukan
Pimpinan kelompok mengucapkan salam ketika hendak memulai kegiatan
dan menanyakan kabar anggota kelompok. Kemudian pemimpin kelompok
memimpin anggota kelompok untuk berdoa. Setelah selesai berdoa pemimpin
mengajak anggota kelompok untuk berempati. Pemimpin kelompok melanjutkan
dengan menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan dan menjelaskan
kembali pengertian, tujuan, cara serta asas-asas layanan bimbingan karir.
6) Tahap Peralihan
Pada tahap ini, pemimpin kelompok mengkondisikan anggota kelompok
agar siap melanjutkan ketahap berikutnya serta menanyakan kesepakatan anggota
kelompok untuk kegiatan lebih lanjut. Kemudian pemimpin menjelaskan topik
atau tema yang telah ditentukan yakni “Jenis-jenis karir/pekerjaan (Jenis-jenis
pekerjaan yang ada di Masyarakat)”.
7) Tahap kegiatan
Dalam kegiatan ini anggota kelompok diberikan kesempatan untuk
bertanya tentang materi yang telah disampaikan oleh peneliti. Maka dalam tahap
ini akan dilakukan diskusi antara siswa dan peneliti. Siswa diberikan kesempatan
63
menyanyakan permaslahan karir mereka atau seputar materi yang dijelaskan oleh
peneliti.
8) Tahap pengakhiran
Tahap ini merupakan tahap yang terakhir dalam kegiatan ini, setelah
penyampaian materi dan diskusi maka diharapakan para siswa yang awalnya tidak
memiliki perencanaan karir atau masih ragu-ragu maka setelah dilaksanakannya
bimbimngan karir oleh peneliti diharapakan dapat meningkatkan perencanaan
karir siswa.
3. Observasi
Observasi dilakukan selama tindakan berlangsung dalam dua kali
pertemuan. Kegiatan awal yang dilakukan peneliti dalam mengobservasi siswa
dibantu dengan alat penilaian/observasi yakni dengan daftar check list dan laiseg,
laijapan, dan laijapang untuk melihat kesesuaian antara pelaksanaan bimbingan
karir dengan rencana tindakan yang dilakukan sudah mencapai target yang akan di
capai atau tidak.
Berdasarkan pertemuan yang dilakukan dalam dua kali dengan
memberikan tindakan pada siklus I peneliti melakukan observasi guna untuk
menganalisis tingkat keberhasilan dari tujuan penelitian yakni “meningkatkan
perencanaan karir siswa” dengan jumlah anggota 15 siswa. Dengan kata lain, dari
hasil analisis observasi yang dilakukan untuk melihat perubahan yang terjadi
maka peneliti menganalisis dari hasil daftar check list yang telah ada, yakni
sebagai berikut.
64
Tabel4.7. Kondisi Setelah dilakukan Layanan Bimbingan Karir pada
Siklus I
No Indikator Deskriptor Siklus I %
1 Pemahaman Diri - Mampu menilai diri
sendiri 7 46,6
- Dapat memahami potensi
yang dimiliki 5 33
- Dapat memilih jurusan
yang sesuai dengan minat
nya
6 40
2 Persiapan Diri - Dapat membentuk pola
karir tertentu 6 40
- Mampu mempersiapkan
apa saja yang diperlukan
dalam kesuksesan karir
dimasa depan
7 46,5
- Mampu memilih
perguruan tinggi setelah
sekolah
10 66,5
3
Pengenalan
Dunia Kerja
- Dapat mengenal dunia
pekerjaan 8 53
- Mengetahui cara memilih
program studi 4 26,5
- Mencari Informasi 8 53
4 Perencanaan
Masa Depan
- Merencanakan langkah-
langkah konkrit untuk
mewujudkan perencanaan
karir yang realistik
5 33
- Dapat merencanakan karir 6
40
65
- Mengetahui berbagai jenis
sekolah lanjutan yang
dapat menunjang karir
6 40
- Mengambil Keputusan 7 46,5
Berdasarkan analisis kondisi setelah dilakukan layanan bimbingan karir
kepada 15 siswa yang menjadi sasaran layanan, bahwa kondisi perencanaan karir
siswa terbilang cukup meningkat, dapat diklasifikasikan sebgai berikut:
1. Pada indikator pemahaman diri siswa terdapat 3 deskriptor dengan kategori
“kurang”, pada deskriptor dapat menilai diri sendiri dengan persentase 46,6
% dari 7 siswa, dapat memahami potensi yang dimiliki dengan persentase
33% dari 5 siswa, dapat memilih jurusan sesuai dengan minatnya dengan
persentase 26,6% dari 4 siswa.
2. Pada indikator persiapan diri memiliki 3 deskriptor dengan kategori dapat
membentuk pola karir tertentu dengan persentase 40% dari 6 siswa, Mampu
mempersiapkan apa saja yang diperlukan dalam kesuksesan karir dimasa
depan dengan persentase 46,5% dari 7 siswa, Mampu memilih perguruan
tinggi setelah sekolah dengan persentase 66,5% dari 10 siswa.
3. Pada indikator pengenalan dunia kerja mengetahui cara memilih program
studi masih dikatakan kurang dengan persentase 26,5 dari 4 siswa.
4. Terdapat 4 deskriptor Dalam Perencanaan Karir yang kategorinya dibawah
50%. Merencanakan langkah-langkah konkrit untuk mewujudkan
perencanaan karir yang realistik dengan persentase 33% dari 5 siswa. Dapat
merencanakan karir dengan persentase 40% dari 6 siswa, Mengetahui
berbagai jenis sekolah lanjutan yang dapat menunjang karir dengan
persentase 40% dari 6 siswa, Mengambil keputusan 46,5 dari 7 siswa.
66
2. Tindakan Siklus II
a. Tahap Perencanaan
Adapun pelaksanaan tindakan siklus II ini setelah dilakukan siklus I
yakni sebagai berikut:
Tabel.4.8. Jadwal Pelaksanaan Siklus II
No Tanggal Kegiatan Siklus II
Pertemuan I Pertemuan II
1 31 Juli 2018 Pelaksanaan layanan
bimbingan karir dengan
tema “Pilihan karir setelah
lulus SMA/MA”
2 3 Agustus 2018 Pelaksanaan layanan
bimbingan karir
dengan tema
“Informasi tentang
perkulihaan serta
Pentingnya studi
lanjutan untuk siswa
SMA/MA”.
Pelaksanaan siklus II ini dilakukan dengan pertimbangan, bahwa
pelaksanaan bimbingan karir pada siklus I tidak mencapai keberhasilan yang
diharapkan. Siklus II ini juga dilakukan dua kali pertemuan dengan
mendiskusikan dengan guru BK mengenai jadwal untuk peneliti melanjutkan
tindakan yang akan diberikan kepada siswa yang menjadi objek penelitian.
Peneliti mempersiapkan siklus II ini dengan perencanaan pelaksanaan
layanan (RPL) bimbingan karir sesuai dengan pokok pembahasan. Melihat hasil
dari siklus I tidak mencapai target yang ditetapkan maka tema yang dipersiapkan
oleh peneliti berkesinambungan dengan tema yang telah dilaksanakan pada
67
pelaksanaan siklus I. Dengan ini, peneliti akan lebih teliti dalam perencanaan
yang akan dilaksanakan dengan bantuan oleh guru BK sebagai pengamat kegiatan
bimbingan karir dengan monitoring daftar check list yang disediakan peneliti.
Pertemuan ini dilaksanakan dua kali pertemuan, setiap pertemuan berlangsung
selama 1 x 45 menit.
1. Pertemuan ke-I
Pada pertemuan siklus II ini peneliti melaksanakan bimbingan karir sesuai
dengan (RPL) yang telah disediakan dan pedoman observasi yang dibantu oleh
guru BK untuk mengamati proses kegiatan berlangsung dengan persentase
kesesuaian mencapai 75% . Kegiatan ini harus lebih dapat meningkatkan
perencanaan karir siswa dari siklus sebelumnya. Materi yang akan disampaikan
peneliti ialah “Pilahan karir setelah lulus SMA/MA”, sebagai berikut.
1) Tahap Pembentukan
Pimpinan kelompok mengucapkan salam ketika hendak memulai kegiatan
dan menanyakan kabar anggota kelompok. Kemudian pemimpin kelompok
memimpin anggota kelompok untuk berdoa. Setelah selesai berdoa pemimpin
mengajak anggota kelompok untuk berempati. Pemimpin kelompok melanjutkan
dengan menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan dan menjelaskan
kembali pengertian, tujuan, cara serta asas-asas layanan bimbingan karir.
2) Tahap Peralihan
Pada tahap ini pemimpin kelompok mengkondisikan anggota kelompok
agar siap melanjutkan ketahap berikutnya serta menanyakan kesepakatan anggota
kelompok untuk kegiatan lebih lanjut. Kemudian pemimpin kelompok
menjelaskan topik atau tema yang telah ditentukan berdasarkan Rencana
Pemberian Layanan yakni “Pilihan karir setelah lulus SMA/MA”.
68
3) Tahap kegiatan
Dalam kegiatan ini anggota kelompok diberikan kesempatan untuk
bertanya tentang materi yang telah disampaikan oleh peneliti. Maka dalam tahap
ini akan dilakukan diskusi antara siswa dan peneliti. Siswa diberikan kesempatan
menyanyakan permaslahan karir mereka atau seputar materi yang dijelaskan oleh
peneliti.
4) Tahap pengakhiran
Tahap ini merupakan tahap yang terakhir dalam kegiatan ini, setelah
penyampaian materi dan diskusi maka diharapakan para siswa yang awalnya tidak
memiliki perencanaan karir atau masih ragu-ragu maka setelah dilaksanakannya
bimbimngan karir oleh peneliti diharapakan dapat meningkatnya perencanaan
karir siswa.
2. Pertemuan Ke-II
Pada siklus ke-II dan pertemuan ke II sama halnya dengam pertemuan
sebelumnya pada siklus I , pertemuan kedua ini peneliti juga menyesuaikan materi
dengan RPL yang telah disiapkan. Pertemuan ini telah disepakati oleh anggota
kelompok untuk diadakan kegiatan selanjutnya. Pada pertemuan kedua pada
siklus ke-II ini peneliti berharap seluruh peserta layanan mengalami peningkatan
perencanaan karir.
Kegiatan ini dilakukan dengan adanya persetujan dari guru BK dan Guru
Mata pelajran yang masuk pada kelas tersebut. Dengan dimonitoring Guru BK
sekaligus dengan daftar chek list guna untuk mengamati perubahan perencanaan
karir siswa. Adapun tema kegiatan bimbingan karir pada pertemuan ini adalah
69
“Pelaksanaan layanan bimbingan karir dengan tema “Informasi tentang
perkulihaan serta Pentingnya studi lanjutan untuk siswa SMA/MA”.
Adapun tahap-tahap pelaksanaan bimbingan karir pada pertemuan ini
adalah sebagai berikut:
1) Tahap Pembentukan
Pimpinan kelompok mengucapkan salam ketika hendak memulai kegiatan
dan menanyakan kabar anggota kelompok. Kemudian pemimpin kelompok
memimpin anggota kelompok untuk berdoa. Setelah selesai berdoa pemimpin
mengajak anggota kelompok untuk berempati. Pemimpin kelompok melanjutkan
dengan menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan dan menjelaskan
kembali pengertian, tujuan, cara serta asas-asas layanan bimbingan karir.
2) Tahap Peralihan
Pada tahap ini pemimpin kelompok mengkondisikan anggota kelompok
agar siap melanjutkan ketahap berikutnya serta menanyakan kesepakatan anggota
kelompok untuk kegiatan lebih lanjut. Kemudian pemimpin kelompok
menjelaskan topik atau tema yang telah ditentukan berdasarkan Rencana
Pemberian Layanan yakni “Pilihan karir setelah lulus SMA/MA”.
3) Tahap kegiatan
Dalam kegiatan ini anggota kelompok diberikan kesempatan untuk
bertanya tentang materi yang telah disampaikan oleh peneliti. Maka dalam tahap
ini akan dilakukan diskusi antara siswa dan peneliti. Siswa diberikan kesempatan
menyanyakan permasalahan karir mereka atau seputar materi yang dijelaskan oleh
peneliti.
70
4) Tahap pengakhiran
Tahap ini merupakan tahap yang terakhir dalam kegiatan ini, setelah
penyampaian materi dan diskusi maka diharapakan para siswa yang awalnya tidak
memiliki perencanaan karir atau masih ragu-ragu maka setelah dilaksanakannya
bimbimngan karir oleh peneliti diharapakan dapat meningkatnya perencanaan
karir siswa.
3. Observasi
Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti dan dibantu oleh guru
BK dengan menggunakan alat bantu check list terhadap peningkatan perencanaan
karir siswa terlihat pada lampiran pengisian daftar check list yang di isi setiap
harinya. Pada siklus ini harapan bagi peneliti agar tujuan tujuan penelitian tercapai
yakni meningkatnya perencanaan karir siswa.
4. Refleksi
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan, maka diperoleh hasil
bahwa:
1) Pada siklus II ini siswa yang menjadi sasaran layanan sudah
mengalami peningkatan dalam perencanaan karirnya, jika ditanya
seputar cita-cita, perencanaan setelah tamat sekolah, dan perguruan
tinggi apa yang akan dipilih mereka sudah memiliki jawaban.
2) Siswa yang mengikuti layanan merasa senang setelah dilaksanakannya
bimbingan karir, yang awalnya tidak memiliki perencanaan atau masih
ragu-ragu sekarang ini sudah memiliki perencanaan dan merasa yakin
dengan pilihannya.
3) Siklus II berjalan dengan baik dan lancar.
71
5. Evaluasi
Pada kegiatan ini peneliti merefleksi dan mengevaluasi semua tahap
kegiatan yang telah dilaksanakan mulai dari tahap pelaksanaan kegiatan, tindakan
hingga observasi. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan oleh peneliti
besama guru BK, maka diperoleh data sebagai berikut.
Tabel 4.9.Kondisi Setelah dilakukan Layanan Bimbingan Karir pada
Siklus I
No Indikator Deskriptor
Kondisi
Siklus II %
1 Pemahaman Diri - Mampu menilai diri
sendiri 12 80
- Dapat memahami potensi
yang dimiliki 10 66,5
- Dapat memilih jurusan
yang sesuai dengan minat
nya
13 86,5
2 Persiapan Diri - Dapat membentuk pola
karir tertentu 8 53
- Mampu mempersiapkan
apa saja yang diperlukan
dalam kesuksesan karir
dimasa depan
9 60
- Mampu memilih
perguruan tinggi setelah
sekolah
13 86,5
3
Pengenalan
Dunia Kerja
- Dapat mengenal dunia
pekerjaan 12 80
- Mengetahui cara memilih
program studi 14 93
- Mencari Informasi 15 100
72
4 Perencanaan
Masa Depan
- Merencanakan langkah-
langkah konkrit untuk
mewujudkan perencanaan
karir yang realistik
13 86,5
- Dapat merencanakan karir 13
86,5
- Mengetahui berbagai jenis
sekolah lanjutan yang
dapat menunjang karir
14 93
- Mengambil Keputusan 14 93
Berdasarkan hasil analisis kondisi perencanaan karir siswa pada siklus II
yang dilakukan dengan dua kali pertemuan dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Pada indikator pemahaman diri siswa ada 3 deskriptor yang dapat
ditingkat dari sebelumnya, dua deskriptor di kategorikan “Sangat
Baik” yaitu mampu menilai diri sendiri menjadi 12 siswa dengan
peningkatan 80%, Dapat memilih jurusan yang sesuai dengan minat
nya menjadi 13 siswa dengan peningkatan 86,5%. Sedangkan kriteria
“cukup” dapat memahami potensi yang dimilki menjadi 10 siswa
dengan peningkatan 66,5%.
2. Pada indikator persiapan diri tidak terlalu signifikan peningkatan yang
dialami siswa, namun ada satu deskriptor yang meningkat dari
sebelumnya dengan kriteria “sangat baik”, yaitu dapat memilih jurusan
73
yang sesuai dengan minatnya menjadi 13 siswa dengan peningkatan
86,5%.
3. Pada indikator pengenalan dunia kerja dikategorikan “sangat baik”.
Dengan indikator dapat mengenal dunia pekerjan menjadi 12 siswa
dengan peningkatan 80%, Mengetahui cara memilih program studi
menjadi 13 siswa dengan peningkatan 86,5%.
4. Pada indikator perencanaan masa depan menunjukkan adanya
peningkatan dari sebelumnya, pada dekriptor mengetahui berbagai
jenis sekolah lanjutan yang dapat menunjang karir menjadi 14 siswa
dengan jumlah peningkatan 93%, dan mengambil keputusan menjadi
14 siswa dengan jumlah peningkatan 93%.
F. Pembahasan
Berdasarkan evaluasi yang dilakukan dari pengamatan yang dilakukan
oleh peneliti, terdapat perubahan dari pra-siklus yang dilakukan hingga siklus I
dan siklus II. Perubahan dapat dilihat dengan mudah pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.10. Keseluruhan Hasil Penelitian Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II
No Indikator Deskriptor
Kondi
si
Awal
%
Kondi
si
Siklus
I
% Kondisi
Siklus
II
%
1 Pemahaman
Diri
- Mampu menilai
diri sendiri 12 29 7 46,6 12 80
- Dapat
memahami
potensi yang
dimiliki
18 43,5 5 33 10 66,5
74
- Dapat memilih
jurusan yang
sesuai dengan
minat dan
bakatnya
8 19,5 6 40 13 86,5
2 Persiapan
Diri
- Dapat
membentuk
pola karir
tertentu
10 24 6 40 8 53
- Mampu
mempersiapkan
apa saja yang
diperlukan
dalam
kesuksesan karir
dimasa depan
7 17 7 46,5 9 60
- Mampu
memilih
perguruan tinggi
setelah sekolah
10 24 10 66,5 13 86,5
3
Pengenalan
Dunia Kerja
- Dapat mengenal
dunia pekerjaan 7 17 8 53 12 80
- Mengetahui
cara memilih
program studi
12 29 4 26,5 14 93
- Mencari
Informasi 18 43,5 8 53 15 100
4 Perencanaan
Masa Depan
- Merencanakan
langkah-
langkah konkrit
untuk
mewujudkan
6 14,5 5 33 13 86,5
75
perencanaan
karir yang
realistik
- Dapat
merencanakan
karir
8 19,5
6
40
13
86,5
- Mengetahui
berbagai jenis
sekolah lanjutan
yang dapat
menunjang karir
10 24 6 40 14 93
- Mengambil
Keputusan 5 12 7 46,5 14 93
Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa indikator yang menjadi pusar
penelitian yakni meningkatkan perencanaan karir siswa mengalami perubahan
yang signifikan.
Dari hasil diatas, kondisi awal dengan keseluruhan jumlah siswa kelas XI
MIA-3 yakni 41 siswa dengan memilih banyaknya indikator yang ada
menunjukkan bahwa banyak siswa yang tidak memiliki perencanaan karir dikelas
tersebut. Sehingga peneliti melanjutkan penelitian tersebut dengan maskud untuk
meningkatkan perencanaan karir siswa.
Dari hasil penelitian diketahui bahwa semua indikator yang ada
mengalami peningkatan. Dari hasil siklus II ada beberapa indikator yang
mengalami peningkatan dengan kategori “sangat baik”, yaitu pada indikator
pengenalan dunia kerja dengan deskriptor mencari informasi, jumlah persentase
76
100% dari 15 siswa, kemudian Mengetahui cara memilih program studi dengan
persentase 93% dari 14 siswa. Dan pada indikator Mengetahui berbagai jenis
sekolah lanjutan yang dapat menunjang karir mengalami peningkatan dengan
jumlah persentase 93% dari 14 siswa, serta mengambil keputusan dengan
persentase 93% dari 14 siswa.
Faktor penghambat dalam penelitian ini adalah waktu dan tempat karena
waktu belajar siswa dan kegiatan ekstrakurikuler sangat padat sehingga kegiatan
ini sering kali ada hambatan.
Faktor pendukung selama penelitian ini berlangsung adalah siswa
memiliki semangat yang kuat untuk mengikuti layanan bimbingan karir yang
diberikan oleh peneliti sehingga siswa dapat termotivasi untuk memiliki
perencanaan karir. Selain itu juga guru BK sangat mendukung proses kegiatan
peneltian ini karena guru siswa sanagat antusias ketika mendengar mengenai
pengenalan karir.
Dari hasil temuan yang didapat peneliti maka dapat disimpulkan bahwa
hipotesis diajukan peneliti yaitu Layanan Bimbingan Karir dalam Meningkatkan
Perencanaan Karis Siwa Kelas XI MIA-3 di Madrasah Aliyah Negeri 3 Medan.
77
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah yang
dipaparkan oleh peneliti pada BAB IV, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut:
1. Perencanaan Karir siswa kelas XI MIA-3 Madrasah Aliyah Negeri 3
Medan sebelum melaksananakan layanan bimbingan karir masih terbilang
kurang efektif karena masih banyak siswa yang tidak memiliki
perencanaan karir. Hal ini dapat terlihat dari hasil observasi dengan
menggunakan daftar check list bahwa perencanaan karir siswa masih di
bawah 50% dari 13 deskriptor dari 4 indikator yang ada.
2. Perencanaan karir siswa XI MIA-3 Madrasah Aliyah Negeri 3 Medan
setelah melaksanakan layanan bimbingan karir mengalami peningkatan
secara signifikan antara kondisi siklus I dan siklus II. Pada indikator
pemahaman diri dikategorikan “sangat baik” dengan persentase 86,5%,
pada indikator “persiapan diri” Mampu memilih perguruan tinggi setelah
sekolah dengan kategori “sangat baik” dengan persentase 86,3% dari 13
siswa, pada indikator pengenalan dunia kerja dikategorikan “sangat baik”
termasuk dalam deskriprtor mencari informasi dengan persentase 100%
dari 15 siswa. Dan yang terakhir pada indikator perencanaan masa depan
dikategorikan “sangat baik” denga rata-rata persentase 90%.
3. Pelaksanaan Layanan Bimbingan Karir yang telah dilaksanakan oleh
peneliti dapat meningkatkan perencanaan karir siswa dikelas XI MIA-3.
78
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang yang telah dikemukakan
sebelumnya, dan dari kesimpulan di atas maka ada beberapa saran dari peneliti,
yaitu:
1. Kepada Guru BK dan calon guru BK diharapkan dapat memahami
seputar karir agar dapat melaksanakan layanan bimbingan karir terhadap
siswa, agar siswa memiliki perncanaan karir dan dapat mengambil
keputusan karir.
2. Kepada pihak sekolah termasuk guru BK diharapkan lebih mendukung
program layanan bimbingan dan konseling di sekolah yang berkaitan
dengan Perencanaan Karir Siswa. Karena masih banyak siswa yang tak
memiliki perencanaan karir.
3. Kepada siswa di harapkan mampu memiliki perencanaan karir, mencari
informasi seputar pemilihan jurusan dan seputar pekerjaan yang ada di
masyarakat.
79
DAFTAR PUSTAKA
Abu Bakar M. L, Kinerja Kepala Sekolah dalam Kegiatan Bimbingan dan
Konseling, 2009, Bandung : Cipta Pustaka Media Perintis
Adiputra,Sofwan. (2015). Jurnal Fokus Konseling Penggunaan Teknik Modeling
terhadap Perencanaan Karir Siswa. Vol. 1 No 1
Ahmad Nurihsan Juntika. Bimbingan dan Konseling dalam Berbagai Latar
Belakang Kehidupan, , 2009, Jakarta: PT. Gamedia Pustaka Utama
Anas Salahuddin, 2010, Bimbingan dan Konseling, Bandung Pustaka Setia
Al-Qur‟an dan Terjemahannya, 2005, Bandung : Departemen Agama RI
Arikunto Suharsimi, (2014),Prosedur Penelitian,Jakarta : Rineka Cipta
ArikuntoSuharsimi, dkk, (2010), Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi
Aksara
Ar- Risalah at-Tabukiyyah
Bimo Walgito. Bimbingan + Konseling (Studi dan Karir), 2010, Yogyakarta :
Penerbit Andi
Depdikbud, Himpunan Peraturan Perundang-undangan Republik Indonesia
Bidang Pendidikan dan Kebudyaan (Dokumen keluaran sekretariat
jenderal, Depdikbud, 1992
Dewa Ketut Sukardi. Psikologi Pemilihan Karir, 2004, Jakarta : Rineka Cipta
Dewi & Rosmala, (2013), Profesionalisasi Guru BK Melalui Ptbk, Medan:
Unimed Press
Departemen Agama RI, Al-Qur‟an dan Tafsirnya, 2010, Jakarta : Departemen
Agama RI
Dillard. J. M. (1985), Lifelong Career Planing. Ohio: A bell & Howell Company
Colombus
Elisabeth B. Hurlock, Psikologi Perkembangan : Suatu Pendekatan Rentang
Kehidupan (Edisi 5), 2009, Jakarta : Erlangga
Fenti Hikmawati. Bimbingan Konseling, 2011, Jakarta : Raja Grafindo
Hartono, Statistik Untuk Penelitian. 2002. Yogyakarta: LSFK2 dan Pustaka
Pelajar
Henry Simamora, (2001), Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: STIE
YKPN
80
Husaini Usman dan Purnomo Setiadi Akbar, (1996) Jakarta: Bumi Aksara
Moleong, Lexy J. 2011. Metode Penelitian kualitatif . Bandung : Remaja
Rosdakarya
M. Quraish Shihab, 2008, Tafsir Al-Misbah, Tanggerang : Lentera Hati
Robert L. Gobson dan Mareani H. Michell. Bimbingan dan Konseling,
2011,Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Robert Nathan,Career Counseling, 2012, Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Ruslan A. Gani. BimbinganKarir, 1987, Bandung : Angkasa
Sawitri Supardi. Hubungan Orang Tua Remaja, 2005, Jakarta : Kompas
Salim, Syahrum, (2014), Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung Citapustaka
Media
Sharf. Applying Career Development Theory to Counseling. New York : Brooks
Cole Publishing Company
Simamora, Henry, (2001), Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: STIE
YKPN
Sugiyono, (2015), Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods), Bandung:
Alfabeta
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan ; Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan
R&D,2010, Bandung : Alfabeta
Sofwan Adiputra, “Penggunaan Teknik Modeling terhadap Perencaan Karir
Siswa”, Jurnal Fokus Konseling, Volume 1 No. 1, Januari 2015
Syamsu Yusuf, Psikologi Perkembangan Anak & Remaja, 2011,Bandung :
Remaja Rosdakarya
Tohirin, (2011), Bimbingan dan Konseling di Sekolah Madrasah (Berbasis
Integrasi), Jakarta:Raja Grafindo Persada
Twi Tandar Atmaja, (2014), Upaya Meningkatkan Perencanaan Karir Siswa Melalui
Bimbingan Karir dengan Penggunaan Media Modul. ISSN: 2301-6167. Vol.3,
No.2.
Ulifa Rahma, (2010), Bimbingan Karir Siswa, Malang : UIN-MALIKI PRESS
Undang-Undang Dasar Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan NasionalIndonesia
81
LAMPIRAN 1
No Indikator Deskriptor
1 Pemahaman Diri - Mampu menilai diri sendiri
- Dapat memahami potensi yang dimiliki
- Dapat memilih jurusan yang sesuai dengan minat dan
bakatnya
2 Persiapan Diri - Dapat membentuk pola karir tertentu
- Mampu mempersiapkan apa saja yang diperlukan dalam
kesuksesan karir dimasa depan
- Mampu memilih perguruan tinggi setelah sekolah
3
Pengenalan Dunia
Kerja
- Dapat mengenal dunia pekerjaan
- Mengetahui cara memilih program studi
- Mencari Informasi
4 Perencanaan Masa
Depan - Merencanakan langkah-langkah konkrit untuk mewujudkan
perencanaan karir yang realistik
- Dapat merencanakan karir
- Mengetahui berbagai jenis sekolah lanjutan yang dapat
menunjang karir
- Mengambil Keputusan
Validator
Alfin Siregar,M. Pd
NIP: 198607162015031002
82
RENCANA PELAKSANAAN
LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
A. IDENTITAS SEKOLAH
1. Satuan Pendidikan : Madrasah Aliyah Negeri 3 Medan
2. Tahun Pembelajaran : 2017/2018 (Semester Ganjil)
3. Sasaran Layanan : 15 Siswa Kelas XI MIA-3
4. Pelaksanaan/Petugas : Rosalina Rambe (Peneliti)
5. Pihak Terlibat : Guru BK
B. WAKTU DAN TEMPAT
1. Tanggal Pelaksanaan : 16 Juli 2018
2. Waktu : Senin, Les ke 6
3. Jam Pelayanan : 12.00 – 13.10 Wib
4. Volume Waktu : 1 X 40 Menit
5. Spesifikasi Tempat Pelayanan : Ruang Kelas XI MIA-3
C. MATERI LAYANAN
1. Tema : Pengenalan Karir
2. Sub Tema : Pengertian Karir dan
Pentingnya Karir
Karir adalah suatu rangkaian
perilaku dan sikap yang
berhubungan dengan pengalaman
maupun aktivitas kerja selama
rentang waktu pada kehidupan
seorang individu serta merupakan
rangkaian aktivitas kerja
berkelanjutan.
83
D. TUJUAN / ARAH PENGEMBANGAN
I. Pengembangan KES (Kehidupan Sehari-Hari)
1. Membantu peserta didik dalam pemahaman tentang karir
2. Membantu peserta didik dalam pemahaman pilihan karir
II. Penangan KES-T (Kehidupan Sehari-Hari Terganggu)
Membantu siswa untuk memahami karir yang sesuai denga dirinya
E. METODE DAN TEKNIK
1. Jenis Layanan : Layanan Informasi
2. Fungsi Layanan : Pemahaman
F. SARANA
1. Media : -
2. Perlengkapan : Pena dan Kertas, Daftar Ceklis Observasi
G. KEGIATAN LAYANAN
I. Tahap Pembukaan
a. Mengucapkan salam
b. Berdoa sebelum mengikuti layanan
c. Menanyakan kabar
d. Kontrak Layanan (Kesepakatan layanan), hari ini kita akan
melakukan kegiatan selama 40 menit, kita sepakat akan
melakukannya dengan baik.
II. Kegiatan Inti
a. Peserta didik mengamati layanan penjelasan peneliti tentang
Pengenalan Karir.
b. Peneliti memberi kesempatan diskusi atau tanya jawab seputar
Karir yang telah dijelaskan.
c. Siswa diberikan kesempatan untuk memberi tanggapan mengenai
jenis pekerjaan yang diminatinya.
84
III. Penutup
a. Pembimbing menjelaskan bahwa kegiatan bimbingan karir akan
segera berakhir.
b. Menyimpulkan hasil dari masalah yang telah dibahas.
c. Mengevaluasi kegiatan yang telah dilakukan, diantaranya:
- Pemahaman yang sudah diperoleh oleh anggota kelompok
- Perasaan yang dialami selama kegiatan berlangsung
- Kesan yang diperoleh selama kegiatan dan pesan
d. Membahas dan menanyakan tindak lanjut kegiatan
e. Mengucapkan terimakasih
f. Memimpin doa
g. Mengucap salam
H. RENCANA PENILAIAN
1. Penilaian Proses : dilaksanakan pada saat kegiatan berlangsung
dengan cara mengamati individu yang menjadi sasaran layanan, melalui
keaktifan, kesungguhan dan keantusiasan anggota kelompok selama
kegiatan berlangsung.
2. Penilaian Hasil : dilaksanakan setelah kegiatan pemberian layanan
selesai dilaksanakan dengan menceklis daftar ceklis obervasi tanpa
diketahui oleh anggota kelompok, selain itu diperlukan pemberian
(Laiseg, laijapen, dan laijapang).
I. ANALISIS
Dari hasil evaluasi/penilaian, maka dapat dilakukan analisis sebagai berikut:
1. Analisis penilaian proses: Analisis penilaian proses kegiatan untuk
diketahui hambatan dan dukungan dalam pemcapaian tujuan.
2. Analisis penilaian hasil : Analisis penilaian hasil diketahuinya tingkat
pencapaian pengentasan masalah dan pencapaian tujuan.
85
J. TINDAK LANJUT
Melakukan tindakan lanjut jika tujuan dilakukannya layanan bimbingan
karir berkaitan dengan tujuan penelitian, tidak berhasil (melakukan layanan
bimbingan karir kembali).
Mengetahui, Medan, Agustus 2018
Guru BK Pelaksana
Sri Widia Astuti, S.Pd.I Rosalina Rambe
NIM. 33143021
86
3. PENGENALAN KARIR
a. Pengertian Karir
Pengertian karir Menurut Irianto (2001 : 94)
Pengertian karir adalah meliputi elemen-elemen obyektif dan subyektif.
Elemen obyektif berkenaandengan kebijakan kebijakan pekerjaan atau posisi
jabatan yangditentukan organisasi, sedangkan elemen subyektif menunjuk pada
kemampuan seseorang dalam mengelola karir denganmengubah lingkungan
obyektif (misalnya dengan mengubahpekerjaan/jabatan) atau memodifikasi
persepsi subyektif tentang suatu situasi (misalnya dengan mengubah harapan).
b. Langkah- Langkah Perencanaan Karir
Proses atau langkah-langkah yang akan ditempuh untuk menyusun rencana
karir terdiri atas hal-hal berikut ini :
1. Menilai Diri Sendiri
Hal utama dalam memulai perencanaan karir adalah bertanya atau
memahami diri sendiri. Mengenali peluang-peluang, kesempatan-
kesempatan, kendala-kendala, pilihan-pilihan, konsekuensi-konsekuensi,
keterampilan, bakat dan nilai berhubungan pada kesempatan karir.
2. Menetapkan Tujuan Karir
Setelah orang dapat menilai kekuatan, kelemahan, dan setelah mendapat
pengetahuan tentang arah dari kesempatan kerja, maka tujuan karir dapat
diidentifikasi dan kemudian dibentuk.
3. Menyiapkan Rencana-Rencana
Rencana tersebut mungkin dibuat dari berbagai macam desain kegiatan
untuk mencapai tujuan karir.
87
4. Melaksanakan Rencana- Rencana
Untuk mengimplementasika satu rencana kebanyakan diperlukan iklim
organisasi yang mendukung. Artinya bahwa manajemen tingkat atas harus
mengajak semua tingkatan dari manajemen untuk membantu bawahan
mereka dalam meningkatkan karir mereka.
c. Metode Perencanaan Karir
Perencanaan karir dapat dilakukan dengan 3 cara, yaitu:
1. Pendidikan karir
2. Penyediaan informasi
3. Bimbingan karir
ddjgasamdg
Menurut seorang ahli yang bernama John Holland, perlu dilakukanya
sebuah usaha dalam memilih karir yang sesuai dengan kepribadian kita.
Hal ini didasarkan pada sebuah alasan bahwa seorang yang memilih karir
yang sesuai dengan kepribadiannya, dia akan lebih menikmati
pekerjaannya tersebut dari pada pekerjaan yang tidak sesuai dengan
kepribadiannya.
Holland percaya ada enam tipe kepribadian yang perlu dipertimbangkan
saat mencari kecocokan antara aspek psikologis seseorang dengan karir mana
yang akan dipilih. Enam kepribadian tersebut adalah sebagai berikut
1. Realistis
Orang yang memperlihatkan karakteristik maskulin. Kuat secara fisik,
menyelesaikan masalah dari sisi praktisnya dan memiliki kemampuan social yang
88
rendah. Mereka cocok bekerja pada situasi praktis sebagai buruh, petani,
pengemudi bus, dan tukang bangunan.
2. Intelektual
Orang-orang ini memiliki orientasi konseptual dan teoritis. Mereka lebih
tepat menjadi pemikir daripada pekerja. Mereka seringkali menghindari hubungan
interpersonal dan paling cocok untuk pekerjaan yang berhubungan dengan
matematika atau keilmuan.
3. Sosial
Orang-orang ini sering memperlihatkan trait feminism, khususnya yang
berhubungan dengan kemampuan verbal dan interpersonal. Mereka paling
mungkin dipersiapkan untuk masuk dalam profesi yang berhubungan dengan
orang banyak, seperti mengajar, menjadi pekerja social, dalam bidang
konseling,dll
4. Konvensional
Orang-orang ini memeprlihatkan ketidaksenangannya terhadap kegiatan
yang tidak teratur dengan rapi. Mereka paling cocok menjadi bawahan, seperti
sekerataris, teller bank, atau pekerjaan administrative lainya.
5. Menguasai (enterprising)
Orang-orang ini menggunakan kata-katanya utnuk memimpin orang lain,
mendominasi orang lain dan menjual berita atau produk. Mereka paling cocok
memiliki karir yang berhubungan dengan penjualan, sales, politikus atau
menejemen.
89
6. Artistic
Mereka adalah orang yang lebih suka berinteraksi dengan dunia mereka
melalui ekspresi seni, menghindari situasi interpersonal serta konvensional dalam
banyak kasus. Para pemilik tipe kepribadian ini sebaiknya diarahkan ke karir seni
atau penulisan.
Kepribadian manusia tidak hanya dapat dijelaskan seperti yang telah
dijelaskan diatas. Akan tetapi kepribadian manusia adalah sebuah kepribadian
yang sangat komplek oleh karena itu cara menilainya adaah yang paling banyak
mendekati. Misalnya orang yang paling mendekati tipe social dia diarahkan ke
pekerjaan tipe sosial.
Sumber Materi : - Sumber : http://tatangsupriadi.blogspot.com/2013/04/bk-
karir- pengertian-karir-dan-
bimbingan.htm
- Dewa K. S.1967. Bimbingan karir di sekolah-sekolah.
Jakarta: Ghalia Indonesia
- Ruslan A.Ghani. 1967. Bimbingan Karir. Bandung: Angkasa
90
RENCANA PELAKSANAAN
LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
A. IDENTITAS SEKOLAH
1. Satuan Pendidikan : Madrasah Aliyah Negeri 3 Medan
2. Tahun Pembelajaran : 2017/2018 (Semester Ganjil)
3. Sasaran Layanan : 15 Siswa Kelas XI MIA-3
4. Pelaksanaan/Petugas : Rosalina Rambe (Peneliti)
5. Pihak Terlibat : Guru BK
B. WAKTU DAN TEMPAT
1. Tanggal Pelaksanaan : 17 Juli 2018
2. Waktu : Selasa, Jam Istirahat Ke II
3. Jam Pelayanan : 13.15 – 13.55 Wib
4. Volume Waktu : 1 X 40 Menit
5. Spesifikasi Tempat Pelayanan : Teras Masjid MAN 3 Medan
C. MATERI LAYANAN
a. Tema : Jenis-jenis karier/ pekerjaan
b. Sub Tema : Jenis-jenis pekerjaan yang ada di
masyarakat.
- Ada banyak sekali jenis pekerjaan di
masyarakat, ada bekerja sebagai
petani, sebagai karyawan swasta,
pegawai negeri sipil, pedagang,
atlet, guru, pilot, sopir, dokter,
tentara, polisi, seniman dan
lainnya.
91
D. TUJUAN / ARAH PENGEMBANGAN
III. Pengembangan KES (Kehidupan Sehari-Hari)
3. Membantu peserta didik dalam pemahaman tentang karir
4. Membantu peserta didik dalam pemahaman pilihan karir
5. Membantu peserta didik untuk mengambil keputusan dalam
pemilihan karir
E. METODE DAN TEKNIK
3. Jenis Layanan : Layanan Informasi
4. Fungsi Layanan : Pemahaman
F. SARANA
1. Media : -
2. Perlengkapan : Pena dan Kertas, Daftar Ceklis Observasi
G. KEGIATAN LAYANAN
1. Tahap Pembukaan
a. Mengucapkan salam
b. Berdoa sebelum mengikuti layanan
c. Menanyakan kabar
d. Kontrak Layanan (Kesepakatan layanan), hari ini kita akan
melakukan kegiatan selama 40 menit, kita sepakat akan
melakukannya dengan baik.
2. Kegiatan Inti
a. Peserta didik mengamati layanan penjelasan peneliti tentang jenis-
jenis karir/pekerjaan.
b. Peneliti memberi kesempatan diskusi atau tanya jawab seputar
jenis pekerjaan yang telah dijelaskan.
c. Siswa diberikan kesempatan untuk memberi tanggapan mengenai
jenis pekerjaan yang diminatinya.
92
3. Penutup
a. Pembimbing menjelaskan bahwa kegiatan bimbingan kelompok
akan segera berakhir.
b. Menyimpulkan hasil dari masalah yang telah dibahas.
c. Mengevaluasi kegiatan yang telah dilakukan, diantaranya:
- Pemahaman yang sudah diperoleh oleh anggota kelompok
- Perasaan yang dialami selama kegiatan berlangsung
- Kesan yang diperoleh selama kegiatan dan pesan
d. Membahas dan menanyakan tindak lanjut kegiatan
e. Mengucapkan terimakasih
f. Memimpin doa
g. Mengucap salam
H. RENCANA PENILAIAN
1. Penilaian Proses : dilaksanakan pada saat kegiatan berlangsung
dengan cara mengamati individu yang menjadi sasaran layanan, melalui
keaktifan, kesungguhan dan keantusiasan anggota kelompok selama
kegiatan berlangsung.
2. Penilaian Hasil : dilaksanakan setelah kegiatan pemberian layanan
selesai dilaksanakan dengan menceklis daftar ceklis obervasi tanpa
diketahui oleh anggota kelompok, selain itu diperlukan pemberian
(Laiseg, laijapen, dan laijapang).
I. ANALISIS
Dari hasil evaluasi/penilaian, maka dapat dilakukan analisis sebagai berikut:
1. Analisis penilaian proses: Analisis penilaian proses kegiatan untuk
diketahui hambatan dan dukungan dalam pemcapaian tujuan.
2. Analisis penilaian hasil : Analisis penilaian hasil diketahuinya tingkat
pencapaian pengentasan masalah dan pencapaian tujuan.
93
J. TINDAK LANJUT
Melakukan tindakan lanjut jika tujuan dilakukannya layanan bimbingan
karit berkaitan dengan tujuan penelitian tidak berhasil (melakukan layanan
bimbingan karir kembali).
Mengetahui, Medan, Juli 2018
Guru BK Pelaksana
Sri Widia Astuti, S.Pd.I Rosalina Rambe
NIM. 33143021
94
A. JENIS-JENIS PEKERJAAN/KARIR
a. Pengertian Karir
Karier adalah sebuah kata dari bahasa Belanda; carriere adalah
perkembangan dan kemajuan dalam pekerjaan seseorang. Ini juga bisa berarti
jenjang dalam sebuah pekerjaan tertentu.
Karier merupakan istilah yang didefinisikan oleh Kamus Besar Bahasa
Indonesia sebagai perkembangan dan kemajuan baik pada kehidupan, pekerjaan
atau jabatan seseorang. Biasanya pekerjaan yang dimaksud adalah pekerjaan yang
mendapatkan imbalan berupa gaji maupun uang.
Menurut Simamora (2001:505) karir adalah “ Urutan aktifitas-aktifitas yang
berkaitan dengan pekerjaan dan perilaku-perilaku, nilai-nilai, dan aspirasi
seseorang selama rentang hidup orang tersebut”. Perencanaan karir merupakan
proses yang disengaja di mana dengan melaluinya seseorang menjadi sadar
akan atribut-atribut yang berhubungan dengan karir personal dan serangkaian
langkah sepanjang hidup memberikan sumbangan pemenuhan karir.
b. Konsep Pekerjaan dan Jenis Jabatan
KBJI merupakan klasifikasi jenis jabatan yang didasarkan pada tingkat
keahlian yang meliputi semua jenis jabatan dari penduduk Indonesia yang bekerja.
Ini berlaku baik bagi mereka yang bekerja untuk majikan atau mereka yang
bekerja semdiri, baik di sektor formal maupun informal. Untuk mengetahui KBJI
perlu memahami konsep jabatan dan pekerjaan.
95
Jabatan adalah sekumpulan pekerjaan yang mempunyai rangkaian tuga
yang sama atau berhubungan satu dengan yang lain, dan pelaksanaannya meminta
kecakapan, pengetahuan, keterampilan dan kemampuan yang juga sama.
Pekerjaan adalah sekumpulan kedudukan yang memiliki persamaan
kewajiban atau tugas-tugas pokoknya. Suatu pekerjaan dapat diduduki oleh satu
orang atau beberapa pegawai yang tersebar diberbagai tempat.
.
c. Ringkasan Golongan Pokok
Untuk membantu melakukan interpretasi klasifikasi ini, dibawah ini
disajikan ringkasan golongan pokok dalam KBJI 2014.
1) Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Negara Republik
Indonesia (POLRI).
Tenaga kerja dalam golongan pokok ini mencakup anggota Tentara
Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indoneisa yaitu mereka yang
berdinas aktif dalam salah satu unsur Tentara Nasional Indonesia dan kepolisian
Negara Republik Indonesia, termasuk mereka yang membantu dalam
menyelenggarakan jasa, baik atas dasar sukarela atau atas dasar yang lain dan
yang tidak sepenuhnya melakukan pekerjaan sipil. Yang termasuk dalam
golongan pokok Tentara Nasional Indonesia dan kepolisian Negara Republik
Indonesia adalah mereka yang berdinas aktif di kesatuan angkatan darat, angkatan
laut, angkatan udara, kepolisian dan unsur-unsur pertahanan dan keamanan
lainnya, termasuk anggota Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara
Indonesia yang dikerahkan untuk mengikuti latihan militer secara penuh dalam
96
jangka waktu tertentu. Dikecualikan dari golongan pokok ini adalah tenaga kerja
yang melakukan pekerjaan sipil seperti tenaga administrasi yang berada di bawah
naungan departemen pertahanan dan keamanan, inspektur pabea dan anggota
dinas sipil yang bersenjata, anggota militer cadangan yang tidak menjalankan
dinas aktif secara penuh, termasuk tenaga kerja yang untuk sementara ditarik dari
kehidupan sipil untuk mengikuti wajib militer (wamil) dalam jangka waktu
tertentu. Golongan pokok ini dibagi menjadi 3 subgolongan pokok, 3 golongan,
15 subgolongan, 199 jenis jabatan yang menggambarkan perbedaan tugas yang
berhubungan dengan bidang kerja yang berbeda.
1) Manajer
Golongan pokok ini mencakup jenis jabatan yang tugas utamanya terdiri
dari menentukan dan merumuskan kebijaksanaan pemerintah, dan juga undang-
undang dan peraturan pemerintah, mengawasi pelaksanaan kebijaksanaan
pemerintah, undang-undang dan peraturan pemerintah, mewakili pemerintah dan
bertindak atas nama pemerintah, atau merencanakan, mengarahkan dan
mengkoordinasikan kebijaksanaan dan kegiatan perusahaan dan organisasi, atau
departemen. Golongan pokok ini dibagi menjadi 4 subgolongan pokok, 11
golongan, 31 subgolongan, dan 171 jabatan. Pembagian tersebut mencerminkan
perbedaan tugas-tugas yang berhubungan dengan bidang otoritas yang berbeda,
dan jenis perusahaan dan organisasi yang berbeda.
2) Profesional
Golongan pokok ini mencakup jenis jabatan yang tugas utamanya
memerlukan pengetahuan dan pengalaman profesional tingkat tinggi dalam
bidang ilmu pengetahuan alam dan ilmu pengetahuan hayat, atau ilmu
97
pengetahuan sosial dan kemanusiaan. Tugas utamanya terdiri dari meningkatkan
ilmu pengetahuan yang dimiliki, menerapkan konsep dan teori ilmu pengetahuan
dan kesenian untuk menyelesaikan masalah, dan mengajar dengan menyiapkan
materi secara sistematik. Golongan pokok ini dibagi menjadi 6 subgolongan
pokok, 27 golongan, 92 subgolongan, dan 548 jabatan. Pembagian ini
mencerminkan perbedaan tugas-tugas yang berhubungan dengan bidang
pengetahuan dan spesialisasi yang berbeda.
3) Teknisi dan Asisten Profesional
Golongan pokok ini jenis jabatan yang tugas utamanya memerlukan
pengetahuain teknik dan pengalaman dalam satu atau lebih bidang ilmu
pengetahuan alam dan ilmu pengetahuan hayat, atau ilmu pengetahuian sosial
kemanusiaan. Tugas-tugas pokoknya mencakup menyelesaikan pekerjaan yang
bersifat teknis yang berhubungan dengan penerapan konsep dan metode
penggunaan dalam bidang tersebut diatas, dan dalam pengajaran pada tingkat
pendidikan tertentu. Golongan pokok ini dibagi menjadi menjadi 5 subgolongan
pokok, 20 golongan, 84 subgolongan, dan 349 jabatan. Pembagian ini
mencerminkan perbedaan dalam tugas-tugas yang berhubungan dengan bidang
pengetahuan dan spesialisasi yang berbeda.
4) Tenaga Tata Usaha
Golongan pokok ini mencakup jenis jabatan yang tugas utamanya
memerlukan pengetahuan dan pengalaman yang cukup untuk mengatur,
menyimpan, menghitung, dan menggunakan kembali informasi. Tugas utamanya
terdiri dari melakukan tugastugas kesekretariatan, mengoperasikan mesin
98
pengolah kata dan mesin kantor lainnya, menyimpan dan menghitung data
numeric, dan melakukan sejumlah tugas- tugas ketatausahaan yang berorientasi
pada pelanggan, utamanya yang berhubungan dengan surat menyurat, pengelolaan
uang dan perjanjian. Golongan pokok ini dibagi menjadi menjadi 4 subgolongan
pokok, 8 golongan, 29 subgolongan, dan 91 jabatan. Pembagian ini
mencerminkan perbedaan dalam tugas-tugas yang berhubungan dengan bidang
spesialisasi yang berbeda.
5) Tenaga Usaha Jasa dan Tenaga Penjualan
Golongan pokok ini mencakup jenis jabatan yang tugas utamanya
memerlukan pengetahuan dan pengalaman yang cukup untuk melakukan jasa
perlindungan dan jasa perorangan, dan untuk menjual barang dagangan di toko
atau di pasar. Tugas utamanya terdiri dari menyediakan jasa yang berhubungan
dengan perjalanan, kerumahtanggaan, katering, perawatan perorangan,
perlindungan keamanan dan hak milik perorangan, dan menegakkan peraturan dan
perundang-undangan, atau menjual barang di toko atau di pasar. Golongan pokok
ini dibagi menjadi menjadi 4 subgolongan pokok, 13 golongan, 40 subgolongan,
dan 132 jabatan. Pembagian tersebut mencerminkan perbedaan dalam tugas-tugas
yang berhubungan dengan bidang spesialisasi yang berbeda.
6) Pekerja Terampil Pertanian, Kehutanan dan Perikanan
Golongan pokok ini mencakup jenis jabatan yang tugas utamanya
memerlukan pengetahuan dan pengalaman yang cukup untuk memproduksi hasil-
hasil pertanian, kehutanan dan perikanan. Tugas utamanya terdiri dari menanam
biji-bijian, beternak atau berburu binatang, menangkap atau membudidayakan
99
ikan, konservasi dan eksploitasi hutan. Khusus untuk pekerja pertanian dan
perikanan yang berorientasipasar, tugas utamanya juga menjual hasil pertanian
dan perikanan kepada pelanggan, organisasi pemasaran atau pasar. Golongan
pokok ini dibagi menjadi menjadi 3 subgolongan pokok, 9 golongan, 18
subgolongan, dan 79 jabatan.
7) Pekerja Pengolahan, Kerajinan, dan Ybdi
Golongan pokok ini mencakup jenis jabatan yang tugas-tugasnya
meemerlukan pengetahuan dan pengalaman keterampilan atau kerajinan terlatih
yang mana diantaranya termasuk memahami bahan dan peralatan yang digunakan,
seperti semua langkah-langkah proses produksi, termasuk karakteristik dan
penggunaan produk akhir yang diharapkan. Tugas utamanya terdiri dari mengolah
bahan baku, mendirikan bangunan dan struktur lainnya dan membuat berbagai
jenis barang seperti barang-barang kerajian. Golongan pokok ini dibagi menjadi
menjadi 5 subgolongan pokok, 14 golongan, 66 subgolongan, dan 312 jabatan.
Pembagian tersebut mencerminkan perbedaan dalam tugas yang berhubungan
dengan bidang spesialisasi yang berbeda.
8) Operator dan Perakit Mesin
Golongan pokok ini mencakup jenis jabatan yang tugas utamanya
memerlukan pengetahuan dan pengalaman yang cukup untuk mengoperasikan dan
mengawasimesin dan peralatan industri berskala besar dan sering kali sangat
otomatis. Tugas utamanya terdiri dari mengoperasikan dan mengawasi mesin dan
peralatan pertambangan, pengolah, dan produksi, dan juga mengemudikan
kendaraan bermotor, dan mengemudikan dan mengoperasikan mesin yang
100
bergerak, atau merakit barang dari komponen bagiannya. Golongan pokok ini
dibagi menjadi menjadi 3 subgolongan pokok, 14 golongan, 40 subgolongan, dan
197 jabatan. Pembagian tersebut mencerminkan perbedaan dalam tugas-tugas
yang berhubungan dengan bidang spesialisasi yang berbeda.
9) Pekerja Kasar
Golongan pokok ini mencakup jenis jabatan yang memerlukan
pengetahuan dan pengalaman cukup untuk melakukan tugas-tugas yang sangat
rutin dan sederhana, dengan menggunakan peralatan yang dikendalikan dengan
tangan dan dalam beberapa hal memerlukan kekuatan fisik, dan sedikit
menggunakan inisiatif dan pertimbangan yang terbatas. Tugas utamanya terdiri
dari menjual barang-barang di pinggir jalan atau di jalanan, menjaga pintu
danmengawasi hak milik, dan juga membersihkan, mencuci, mengupas dan
bekerja sebagai buruh dibidang pertambangan, pertanian dan perikanan,
konstruksi dan industri pengolahan. Golongan pokok ini dibagi menjadi menjadi 6
subgolongan pokok, 11 golongan, 33 subgolongan, dan 109 jabatan yang
menggambarkan perbedaan tugas yang berhubungan dengan bidang kerja yang
berbeda.
Sumber Materi : - KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)
- KBJI 2014 (Klasifikasi Baku Jabatan Indonesia)
- Simamora Henry. (2001), Manajemen Sumber Daya
Manusia, Penerbit STIE YKPN, Yogyakarta
101
RENCANA PELAKSANAAN
LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
A. IDENTITAS SEKOLAH
1. Satuan Pendidikan : Madrasah Aliyah Negeri 3 Medan
2. Tahun Pembelajaran : 2017/2018 (Semester Ganjil)
3. Sasaran Layanan : 15 Siswa Kelas XI MIA-3
4. Pelaksanaan/Petugas : Rosalina Rambe (Peneliti)
5. Pihak Terlibat : Guru BK
B. WAKTU DAN TEMPAT
1. Tanggal Pelaksanaan : 31 Juli 2018
2. Waktu : Selasa, Les ke 5-6
3. Jam Pelayanan : 12.00 – 13.10 Wib
4. Volume Waktu : 1 X 40 Menit
5. Spesifikasi Tempat Pelayanan : Ruang Kelas XI MIA-3
C. MATERI LAYANAN
Tema : Pilihan Karir Setelah Lulus
SMA/MA
Sub tema : - Lulus sma/ma, mau ke mana ?
- Melanjutkan studi ke jenjang pendidikan tinggi,
Memasuki kursus-kursus / pelatihan
- Memasuki dunia kerja, yaitu bekerja
- Memasuki kehidupan baru, yaitu berkeluarga
D. TUJUAN / ARAH PENGEMBANGAN
IV. Pengembangan KES (Kehidupan Sehari-Hari)
1. Membantu peserta didik dalam pemahaman tentang karir
2. Membantu peserta didik dalam pemahaman pilihan karir
102
E. METODE DAN TEKNIK
1. Bidang Layanan : Karir
2. Jenis Layanan : Layanan Informasi
3. Fungsi Layanan : Pemahaman
F. SARANA
1. Media : -
2. Perlengkapan : Pena dan Kertas, Daftar Ceklis Observasi
G. KEGIATAN LAYANAN
1. Tahap Pembukaan
a. Mengucapkan salam
b. Berdoa sebelum mengikuti layanan
c. Menanyakan kabar
d. Kontrak Layanan (Kesepakatan layanan), hari ini kita akan
melakukan kegiatan selama 40 menit, kita sepakat akan
melakukannya dengan baik.
2. Kegiatan Inti
a. Peserta didik mengamati layanan penjelasan peneliti tentang
Pengenalan Karir.
b. Guru BK atau Konselor memberi kesempatan kepada siswa untuk
bertanya/komentar mengenai hal yang belum dapat dipahami dan
memberikan ide atau gagasan yang ingin disampaikan/ dirasakan.
c. Peneliti memberi kesempatan diskusi atau tanya jawab seputar
Karir yang telah dijelaskan.
d. Siswa diberikan kesempatan untuk memberi tanggapan mengenai
jenis pekerjaan yang diminatinya.
3. Penutup
a. Pembimbing menjelaskan bahwa kegiatan bimbingan karir akan
segera berakhir.
b. Menyimpulkan hasil dari masalah yang telah dibahas.
103
c. Mengevaluasi kegiatan yang telah dilakukan, diantaranya:
- Pemahaman yang sudah diperoleh oleh anggota kelompok
- Perasaan yang dialami selama kegiatan berlangsung
- Kesan yang diperoleh selama kegiatan dan pesan
d. Membahas dan menanyakan tindak lanjut kegiatan
e. Mengucapkan terimakasih
f. Memimpin doa
g. Mengucap salam
H. RENCANA PENILAIAN
1. Penilaian Proses : dilaksanakan pada saat kegiatan berlangsung
dengan cara mengamati individu yang menjadi sasaran layanan, melalui
keaktifan, kesungguhan dan keantusiasan anggota kelompok selama
kegiatan berlangsung.
2. Penilaian Hasil : dilaksanakan setelah kegiatan pemberian layanan
selesai dilaksanakan dengan menceklis daftar ceklis obervasi tanpa
diketahui oleh anggota kelompok, selain itu diperlukan pemberian
(Laiseg, laijapen, dan laijapang).
I. ANALISIS
Dari hasil evaluasi/penilaian, maka dapat dilakukan analisis sebagai berikut:
1. Analisis penilaian proses: Analisis penilaian proses kegiatan untuk
diketahui hambatan dan dukungan dalam pemcapaian tujuan.
2. Analisis penilaian hasil : Analisis penilaian hasil diketahuinya tingkat
pencapaian pengentasan masalah dan pencapaian tujuan.
104
J. TINDAK LANJUT
Melakukan tindakan lanjut jika tujuan dilakukannya layanan bimbingan
karir berkaitan dengan tujuan penelitian, tidak berhasil (melakukan layanan
bimbingan karir kembali).
Mengetahui, Medan, Juli 2018
Guru BK Pelaksana
Sri Widia Astuti, S.Pd.I Rosalina Rambe
NIM. 33143021
105
A. PILIHAN KARIR SETELAH LULUS SMA/MAN SETELAH
LULUS SMA
Secara garis besarnya ada 4 (empat) alternatif pilihan siswa setelah tamat
dan lulus SMA/MA, ialah :
1. Melanjutkan studi ke jenjang pendidikan tinggi, yaitu ke perguruan tinggi
2. Memasuki kursus-kursus / pelatihan
3. Memasuki dunia kerja, yaitu bekerja
4. Memasuki kehidupan baru, yaitu berkeluarga
Dari keempat alternatif tersebut, anda diminta mengambil keputusan untuk
memilihnya, pilihan pertama, maka ikuti instruksi untuk nomor 1, pilihan kedua,
maka ikuti instruksi untuk nomor 2 dan pilihan ketiga, maka ukuti instruksi untuk
nomor 3 serta pilihan keempat ikuti instruksi nomor 4. Silakan minta penjelasan
ulang kepada Guru Pembimbing, jika masih belum jelas.
a. Yang Dilakukan Setelah Lulus SMA/MA
1. Melanjutkan studi ke jenjang pendidikan tinggi, yaitu ke perguruan
tinggi
Merencanakan kelanjutan studi ke jenjang pendidikan tinggi, yaitu ke
Perguruan Tinggi, diperlukan berbagai pertimbangan. Salah satu pertimbangan
tersebut adalah pengetahuan tentang informasi berbagai jenis studi di Perguruan
Tinggi antara lain : Universitas, Institut, Sekolah Tinggi dan Akademi serta
Politeknik yang masing-masing memiliki karakteristik yang berbeda; Universitas
106
sifatnya lebih umum atau general terdiri dari fakultas-fakultas atau jurusan-
jurusan, Sekolah Tinggi memiliki kekhususan satu bidang keahlian yang terdiri
dari jurusan-jurusan, Akademi dan Politeknik memiliki kekhususan satu bidang
keahlian atau jurusan. Perlunya memperoleh informasi jabatan dan aspirasi karier
ini, agar dapat disesuaikan dengan potensi diri dan faktor penunjang dari
lingkungan. Untuk dapat memahami, mengerti dan mampu mengambil keputusan
mengenai pilihan cita-cita / karier, secara bertahap kerjakanlah seluruh tugas yang
ada baik secara individual maupun kelompok tanpa ada yang terlewatkan.
2. Memasuki kursus-kursus / pelatihan
Seandainya Anda memilih tidak melanjutkan pendidikan ke Perguruan
Tinggi, ada alternatif lain yang dapat Anda pilih untuk meningkatkan life skill
Anda dan dapat dijadikan sebagai modal untuk dapat kerja mandiri atau
wiraswasta, yaitu dengan memasuki kursus-kursus keterampilan / pelatihan. Di
Jakarta banyak sekali.
Kita temui lembaga-lembaga kursus ketrampilan / Balai Latihan Kerja
(BLK) yang dapat Anda pilih sesuai dengan minat dan bakat yang Anda miliki.
Seperti misalnya : kursus modeling, salon kecantikan, tata busana / menjahit,
presenter, memasak / membuat kue, kursus elektronik, otomotif, komputer,
mengelas, dll.
3. Memasuki dunia kerja, yaitu bekerja
Kerja merupakan kebutuhan manusia, seseorang bekerja karena adanya
sesuatu yang hendak ia capai, dan orang berharap dengan bekerja melalui aktivitas
tersebut akan membawa mereka kepada suatu keadaan yang lebih baik dan
107
memuaskan bagi dirinya. Pekerjaan adalah sumber penghasilan dan juga suatu
kesempatan mengembangkan diri untuk berbakti. Sebagai suatu kesempatan maka
pekerjaan itu hendaknya tidak disia-siakan dan harus dimanfaatkan sebaik-
baiknya. Tidak semua siswa melanjutkan studi ke jenjang pendidikan tinggi, yaitu
perguruan tinggi. Ada kalanya memilih memasuki dunia kerja, yaitu bekerja
dikarenakan adanya berbagai alasan. Dalam modul ini (terlampir) terdapat
berbagai macam jabatan dan karier sebagai bahan informasi.
4. Memasuki kehidupan baru, yaitu berkeluarga
Selepas SLTA langsung menikah ? Itu bukan pilihan yang bijaksana.
Untuk memasuki kehidupan baru atau disebut “menikah” diperlukan kematangan
emosi disamping kesiapan fisik dan ekonomi. Menikah terlalu dini, menyangkut
banyak pihak, terutama terhadap pria dan wanita yang melangsungkan pernikahan
dini tersebut. Masa depannya ditentukan oleh langkah dalam hidup ini hingga
kadang tidak dapat mengerti mengapa hal ini sebaiknya dihindari.
Untuk mempersiapkan kematangan emosi disamping kesiapan fisik dan
ekonomis perlu waktu bebrapa tahun kedepan, remaja diberikan kesempatan
untuk mengenal kehidupan masyarakat orang dewasa dengan lebih luas akan lebih
lebih matang dan dewasalah para remaja (pria maupun wanita) dalam memilih
dan menggunakan nilai sebagai dasar dalam memilih teman hidup yang dapat
bekerja sama sebagai team dalam memasuki kehidupan baru sebuah keluarga.
Sumber Materi : - Ulifa Rahma, (2010), Bimbingan Karir Siswa, Malang : UIN-
MALIKI PRESS
- https://www.maribelajarbk.web.id/2015/02/yang-dilakukan-
setelah-lulus-sma.html
108
RENCANA PELAKSANAAN
LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
A. IDENTITAS SEKOLAH
a. Satuan Pendidikan : Madrasah Aliyah Negeri 3 Medan
b. Tahun Pembelajaran : 2017/2018 (Semester Ganjil)
c. Sasaran Layanan : 15 Siswa Kelas XI MIA-3
d. Pelaksanaan/Petugas : Rosalina Rambe (Peneliti)
e. Pihak Terlibat : Guru BK
B. WAKTU DAN TEMPAT
a. Tanggal Pelaksanaan :3 Agustus 2018
b. Waktu : Jum‟at , Les ke 3
c. Jam Pelayanan : 10.15 Wib
d. Volume Waktu : 1 X 40 Menit
e. Spesifikasi Tempat Pelayanan : Ruang Kelas XI MIA-3
B. MATERI LAYANAN
a. Tema : Informasi Tentang Perkuliahaan
b. Sub Tema : Persiapan Pemilihan study lanjut
C. TUJUAN / ARAH PENGEMBANGAN
1. Pengembangan KES (Kehidupan Sehari-Hari)
- Agar siswa mandiri dan mampu mempersiapkan diri dalam
pilihan study lanjut
2. Penangan KES-T (Kehidupan Sehari-Hari Terganggu)
- Siswa tidak mempunyai kemandirian dalam mempersiapkan
study lanjut
109
D. METODE DAN TEKNIK
1. Jenis Layanan : Bimbingan Klasikal
2. Fungsi Layanan : Pemahaman
3. Kegiatan Pendukung : Tanya Jawab
E. SARANA
1. Media : -
2. Perlengkapan : Pena dan Kertas, Daftar Ceklis Observasi
F. KEGIATAN LAYANAN
1. Tahap Pembukaan
a. Mengucapkan salam dan mengajak siswa berdoa
b. Mengecek kehadiran, dan mengajak mereka berempati kepada
siswa yang tidak hadir
c. Mengajak dan membimbing siswa untuk mengikuti kegiatan
pembelajaran/pelayanan dengan penuh perhatian, semangat, dan
penampilan dengan melakukan kegiatan berpikir, merasa, bersikap,
bertindak dan bertanggung jawab (BMB3) berkenan dengan materi
pembelajaran/ pelayanan yang akan dibahas.
d. Menyampaikan arah materi pokok pembelajaran, yaitu dengan
judul mampu mempersiapkan tujuan pilihan study lanjut.
e. Menyampaikan tujuan pembahasan yaitu
- Mengembangkan kemandirian siswa dalam mempersiapkan
pilihan study lanjut di masa depan
2. Kegiatan Inti
a. Menanyakan kepada siswa tentang pentingnya kemandirian
b. Meminta respon siswa tentang pentingnya kemandirian dalam
mempersiapkan pilihan study lanjut
c. Meminta siswa mengemukakan pendapat mengenai kemandirian
yang dimiliki dengan mempersiapkan pilihan study lanjut.
110
d. Memberikan ulasan umum dan penegasan-penegasan berkenaan
dengan memasukan/ respon/ pengalaman siswa untu nomor 1,2 dan
3
3. Penutup
4. Pembimbing menjelaskan bahwa kegiatan bimbingan karir akan segera
berakhir.
5. Menyimpulkan hasil dari masalah yang telah dibahas.
6. Mengevaluasi kegiatan yang telah dilakukan, diantaranya:
- Pemahaman yang sudah diperoleh oleh anggota kelompok
- Perasaan yang dialami selama kegiatan berlangsung
- Kesan yang diperoleh selama kegiatan dan pesan
7. Mengucapkan terimakasih
8. Memimpin doa
9. Mengucap salam
G. RENCANA PENILAIAN
1. Penilaian Proses : Dilaksanakan pada saat kegiatan berlangsung
dengan cara mengamati individu yang menjadi sasaran layanan, melalui
keaktifan, kesungguhan dan keantusiasan anggota kelompok selama
kegiatan berlangsung.
2. Penilaian Hasil : Dilaksanakan setelah kegiatan pemberian layanan
selesai dilaksanakan dengan menceklis daftar check list obervasi tanpa
diketahui oleh anggota kelompok, selain itu diperlukan pemberian
(Laiseg, laijapen, dan laijapang).
H. ANALISIS
Dari hasil evaluasi/penilaian, maka dapat dilakukan analisis sebagai berikut:
1. Analisis penilaian proses: Analisis penilaian proses kegiatan untuk
diketahui hambatan dan dukungan dalam pemcapaian tujuan.
2. Analisis penilaian hasil : Analisis penilaian hasil diketahuinya tingkat
pencapaian pengentasan masalah dan pencapaian tujuan.
111
I. TINDAK LANJUT
Setelah kegiatan pembelajaran atau pelayanan selesei, disusunlah laporan
pelaksanaan program layanan (LAPELPROG) yang memuat data penilaian hasil
proses, dengan disertai arah tindak lanjutnya.
Mengetahui, Medan, Agustus 2018
Guru BK Pelaksana
Sri Widia Astuti, S.Pd.I Rosalina Rambe
NIM. 33143021
112
A. Informasi Tentang Perkuliahaan
1. Pemilihan Jurusan di Perguruan Tinggi
Menurut Robbins Defenisis Pemilihan adalah “pengambilan keputusan
merupakan suatu proses dimana seseorang menjatuhkan pilihannya dari beberapa
alternatif pilihan yang ada”. Dari defenisi beberapa ahli bahwa pemilihan dapat
disimpulkan bahwa “pemilihan jurusan ialah suatu pengambilan keuputusan
merupakan suatu proses dimana seseorang menjatuhkan pilihannya dari beberapa
alternatif yang ada.
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Individu dalam Memilih Jurusan
Faktor-faktor yang mempengaruhi individu dalam memilih jurusan kuliah.
Martini menyebutkan bahwa pada dasarnya faktor-faktor tersebut antara lain
adalah: a) Faktor Budaya, b) Faktor Sosial, salah satunya teman sebaya, c) Faktor
pribadi dan d) faktor psikologis.
Sedangkan beberapa faktor lainnya yang mempengaruhi seseorang dalam
memilih perguruan tinggi dan memilih penjurusan di antaranya:
a. Faktor Internal
b. Pahami perguruan tinggi yang menjadi tujuan
c. Biaya selama pendidikan.
3. Lembaga Perguruan Tinggi
a. Universitas
Universitas adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan
pendidikan akademik dapat pula menyelenggarakan pendidikan profesional dalam
sejumlah disiplin ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian tertentu. Universitas
terdiri tiga Fakultas kelompok IPA dan IPS atau lebih menyelenggarakan program
113
diploma dan masing-masing terdiri atas dua jurusan atau lebih yang
menyelenggarakan satu atau lebih program studi. Universitas yang memenuhi
syarat dapat menyelenggarakan satu atau lebih program studi. Universitas yang
memnuhi syarat dapat menyelenggarakan program magister atau strata dua,
program doktor.
b. Institut
Institut adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan
profesional dalam sekolompok disiplin ilmu pengetahuan, teknolohi atau
kesenian. Sejarah institut terdiri dari tiga fakultas atau lebih menyelenggarakan
program sarjana atau program diploma. Isntitut yang memenuhi syarat dapat
menyelenggarakan satu atau lebih yang menyelenggarakan satu atau dua lebih
program studi. Suatau bentuk perguruan tinggi yang menyelenggarakan
pendidikan hanya satu kelompok bidang keahlian saja. Contoh, Institut Teknik
Bandung (ITB), IKIP.
c. Akademi
Akademi adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan program
pendidikan profesional dalam satu cabang atau sebagaian ilmu pengetahuan,
teknologi atau kesenian tertentu. Akademi suatu bentuk perguruan tinggi yang
hanya menyelenggarakan satu bidang pendidikan secara khsusus. Cth: Akademi
Bahasa Asing (ABA), Akademi Ilmu Pelayaran (AIP).
d. Sekolah Tinggi
Sekolah tinggi adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan
pendidikan profesional dan akademik dalam lingkup satu disiplin ilmu
114
pengetahuam, teknologi atau kesenian tertentu. Cth: Sekolah tinggi ilmu
administrasi (STIA).
e. Politeknik
Politeknik adalah perguruan tinggi menyelenggarakan program pendidikan
profesional dalam sejumlah bidang pengetahuan khusus. Politeknik terdiri atas
tida jurusan atau lebih yang menyelenggarakan D-1. D-2, D-3, D-4. Contoh:
Politeknik Negeri Jakarta, Politeknik Negeri Surabaya dan Politeknik Negeri
Medan.
Sumber Materi: - Ruslan A. Gani, Bimbingan Penjurusan, Bandung: Angkasa,
1986
- Dwi Pratiwi Priastuti, Hubungan Konformitas teman sebaya
dengan intensi pemilihan jurusan kuliah pada siswa kelas XI
di SMA N. 3 Malang, tersedia:http://psikologi.ub.ic.id...Dwi
Pratiwi-priastuti-105120301111028-9(diakses pada tanggal
09 januari 2015, jam 19.000
115
LEMBAR OBSERVASI DENGAN DAFTAR CHECK LIST
NO Absen : 34
No Indikator Deskriptor Siklus I Siklus II
1 Pemahaman Diri - Mampu menilai diri sendiri - -
- Dapat memahami potensi
yang dimiliki
- Dapat memilih jurusan yang
sesuai dengan minat nya -
2 Persiapan Diri - Dapat membentuk pola
karir tertentu - -
- Mampu mempersiapkan apa
saja yang diperlukan dalam
kesuksesan karir dimasa
depan
-
- Mampu memilih perguruan
tinggi setelah sekolah
3
Pengenalan
Dunia Kerja
- Dapat mengenal dunia
pekerjaan - -
- Mengetahui cara memilih
program studi -
- Mencari Informasi -
4 Perencanaan
Masa Depan
- Merencanakan langkah-
langkah konkrit untuk
mewujudkan perencanaan
karir yang realistik
- Dapat merencanakan karir
- Mengetahui berbagai jenis
sekolah lanjutan yang dapat
menunjang karir
- Mengambil Keputusan -
116
LEMBAR OBSERVASI DENGAN DAFTAR CHECK LIST
NO Absen : 28
No Indikator Deskriptor Siklus I Siklus II
1 Pemahaman Diri - Mampu menilai diri sendiri - -
- Dapat memahami potensi
yang dimiliki -
- Dapat memilih jurusan yang
sesuai dengan minat nya -
2 Persiapan Diri - Dapat membentuk pola
karir tertentu -
- Mampu mempersiapkan apa
saja yang diperlukan dalam
kesuksesan karir dimasa
depan
-
- Mampu memilih perguruan
tinggi setelah sekolah
3
Pengenalan
Dunia Kerja
- Dapat mengenal dunia
pekerjaan - -
- Mengetahui cara memilih
program studi
- Mencari Informasi
4 Perencanaan
Masa Depan
- Merencanakan langkah-
langkah konkrit untuk
mewujudkan perencanaan
karir yang realistik
- -
- Dapat merencanakan karir -
- Mengetahui berbagai jenis
sekolah lanjutan yang dapat
menunjang karir
- Mengambil Keputusan
117
LEMBAR OBSERVASI DENGAN DAFTAR CHECK LIST
NO Absen : 6
No Indikator Deskriptor Siklus I Siklus II
1 Pemahaman Diri - Mampu menilai diri sendiri - -
- Dapat memahami potensi
yang dimiliki - -
- Dapat memilih jurusan yang
sesuai dengan minat nya
2 Persiapan Diri - Dapat membentuk pola
karir tertentu -
- Mampu mempersiapkan apa
saja yang diperlukan dalam
kesuksesan karir dimasa
depan
-
- Mampu memilih perguruan
tinggi setelah sekolah
3
Pengenalan
Dunia Kerja
- Dapat mengenal dunia
pekerjaan -
- Mengetahui cara memilih
program studi - -
- Mencari Informasi
4 Perencanaan
Masa Depan
- Merencanakan langkah-
langkah konkrit untuk
mewujudkan perencanaan
karir yang realistik
-
- Dapat merencanakan karir
- Mengetahui berbagai jenis
sekolah lanjutan yang dapat
menunjang karir
- Mengambil Keputusan - -
118
LEMBAR OBSERVASI DENGAN DAFTAR CHECK LIST
NO Absen : 01
No Indikator Deskriptor Siklus I Siklus II
1 Pemahaman Diri - Mampu menilai diri sendiri -
- Dapat memahami potensi
yang dimiliki
- Dapat memilih jurusan yang
sesuai dengan minat nya - -
2 Persiapan Diri - Dapat membentuk pola
karir tertentu
- Mampu mempersiapkan apa
saja yang diperlukan dalam
kesuksesan karir dimasa
depan
- Mampu memilih perguruan
tinggi setelah sekolah
3
Pengenalan
Dunia Kerja
- Dapat mengenal dunia
pekerjaan -
- Mengetahui cara memilih
program studi -
- Mencari Informasi -
4 Perencanaan
Masa Depan
- Merencanakan langkah-
langkah konkrit untuk
mewujudkan perencanaan
karir yang realistik
- Dapat merencanakan karir -
- Mengetahui berbagai jenis
sekolah lanjutan yang dapat
menunjang karir
-
- Mengambil Keputusan -
119
LEMBAR OBSERVASI DENGAN DAFTAR CHECK LIST
NO Absen : 20
No Indikator Deskriptor Siklus I Siklus II
1 Pemahaman Diri - Mampu menilai diri sendiri
- Dapat memahami potensi
yang dimiliki - -
- Dapat memilih jurusan yang
sesuai dengan minat nya -
2 Persiapan Diri - Dapat membentuk pola
karir tertentu
- Mampu mempersiapkan apa
saja yang diperlukan dalam
kesuksesan karir dimasa
depan
- Mampu memilih perguruan
tinggi setelah sekolah - -
3
Pengenalan
Dunia Kerja
- Dapat mengenal dunia
pekerjaan -
- Mengetahui cara memilih
program studi -
- Mencari Informasi
4 Perencanaan
Masa Depan
- Merencanakan langkah-
langkah konkrit untuk
mewujudkan perencanaan
karir yang realistik
-
- Dapat merencanakan karir - -
- Mengetahui berbagai jenis
sekolah lanjutan yang dapat
menunjang karir
-
- Mengambil Keputusan -
120
LEMBAR OBSERVASI DENGAN DAFTAR CHECK LIST
NO Absen : 41
No Indikator Deskriptor Siklus I Siklus II
1 Pemahaman Diri - Mampu menilai diri sendiri -
- Dapat memahami potensi
yang dimiliki - -
- Dapat memilih jurusan yang
sesuai dengan minat nya -
2 Persiapan Diri - Dapat membentuk pola
karir tertentu
- Mampu mempersiapkan apa
saja yang diperlukan dalam
kesuksesan karir dimasa
depan
- Mampu memilih perguruan
tinggi setelah sekolah
3
Pengenalan
Dunia Kerja
- Dapat mengenal dunia
pekerjaan
- Mengetahui cara memilih
program studi -
- Mencari Informasi -
4 Perencanaan
Masa Depan
- Merencanakan langkah-
langkah konkrit untuk
mewujudkan perencanaan
karir yang realistik
-
- Dapat merencanakan karir -
- Mengetahui berbagai jenis
sekolah lanjutan yang dapat
menunjang karir
- Mengambil Keputusan -
121
LEMBAR OBSERVASI DENGAN DAFTAR CHECK LIST
NO Absen : 35
No Indikator Deskriptor Siklus I Siklus II
1 Pemahaman Diri - Mampu menilai diri sendiri
- Dapat memahami potensi
yang dimiliki - -
- Dapat memilih jurusan yang
sesuai dengan minat nya - -
2 Persiapan Diri - Dapat membentuk pola
karir tertentu - -
- Mampu mempersiapkan apa
saja yang diperlukan dalam
kesuksesan karir dimasa
depan
- Mampu memilih perguruan
tinggi setelah sekolah
3
Pengenalan
Dunia Kerja
- Dapat mengenal dunia
pekerjaan
- Mengetahui cara memilih
program studi -
- Mencari Informasi -
4 Perencanaan
Masa Depan
- Merencanakan langkah-
langkah konkrit untuk
mewujudkan perencanaan
karir yang realistik
-
- Dapat merencanakan karir -
- Mengetahui berbagai jenis
sekolah lanjutan yang dapat
menunjang karir
-
- Mengambil Keputusan -
122
LEMBAR OBSERVASI DENGAN DAFTAR CHECK LIST
NO Absen : 40
No Indikator Deskriptor Siklus I Siklus II
1 Pemahaman Diri - Mampu menilai diri sendiri
- Dapat memahami potensi
yang dimiliki
- Dapat memilih jurusan yang
sesuai dengan minat nya -
2 Persiapan Diri - Dapat membentuk pola
karir tertentu - -
- Mampu mempersiapkan apa
saja yang diperlukan dalam
kesuksesan karir dimasa
depan
- -
- Mampu memilih perguruan
tinggi setelah sekolah
3
Pengenalan
Dunia Kerja
- Dapat mengenal dunia
pekerjaan
- Mengetahui cara memilih
program studi -
- Mencari Informasi -
4 Perencanaan
Masa Depan
- Merencanakan langkah-
langkah konkrit untuk
mewujudkan perencanaan
karir yang realistik
- Dapat merencanakan karir
- Mengetahui berbagai jenis
sekolah lanjutan yang dapat
menunjang karir
-
- Mengambil Keputusan
123
LEMBAR OBSERVASI DENGAN DAFTAR CHECK LIST
NO Absen : 25
No Indikator Deskriptor Siklus I Siklus II
1 Pemahaman Diri - Mampu menilai diri sendiri
- Dapat memahami potensi
yang dimiliki -
- Dapat memilih jurusan yang
sesuai dengan minat nya
2 Persiapan Diri - Dapat membentuk pola
karir tertentu - -
- Mampu mempersiapkan apa
saja yang diperlukan dalam
kesuksesan karir dimasa
depan
- Mampu memilih perguruan
tinggi setelah sekolah
3
Pengenalan
Dunia Kerja
- Dapat mengenal dunia
pekerjaan
- Mengetahui cara memilih
program studi
- Mencari Informasi
4 Perencanaan
Masa Depan
- Merencanakan langkah-
langkah konkrit untuk
mewujudkan perencanaan
karir yang realistik
-
- Dapat merencanakan karir -
- Mengetahui berbagai jenis
sekolah lanjutan yang dapat
menunjang karir
- Mengambil Keputusan
124
LEMBAR OBSERVASI DENGAN DAFTAR CHECK LIST
NO Absen : 18
No Indikator Deskriptor Siklus I Siklus II
1 Pemahaman Diri - Mampu menilai diri sendiri
- Dapat memahami potensi
yang dimiliki
- Dapat memilih jurusan yang
sesuai dengan minat nya
2 Persiapan Diri - Dapat membentuk pola
karir tertentu
- Mampu mempersiapkan apa
saja yang diperlukan dalam
kesuksesan karir dimasa
depan
- -
- Mampu memilih perguruan
tinggi setelah sekolah -
3
Pengenalan
Dunia Kerja
- Dapat mengenal dunia
pekerjaan
- Mengetahui cara memilih
program studi -
- Mencari Informasi
4 Perencanaan
Masa Depan
- Merencanakan langkah-
langkah konkrit untuk
mewujudkan perencanaan
karir yang realistik
-
- Dapat merencanakan karir
- Mengetahui berbagai jenis
sekolah lanjutan yang dapat
menunjang karir
-
- Mengambil Keputusan
125
LEMBAR OBSERVASI DENGAN DAFTAR CHECK LIST
NO Absen : 31
No Indikator Deskriptor Siklus I Siklus II
1 Pemahaman Diri - Mampu menilai diri sendiri
- Dapat memahami potensi
yang dimiliki - -
- Dapat memilih jurusan yang
sesuai dengan minat nya
2 Persiapan Diri - Dapat membentuk pola
karir tertentu - -
- Mampu mempersiapkan apa
saja yang diperlukan dalam
kesuksesan karir dimasa
depan
- -
- Mampu memilih perguruan
tinggi setelah sekolah -
3
Pengenalan
Dunia Kerja
- Dapat mengenal dunia
pekerjaan
- Mengetahui cara memilih
program studi -
- Mencari Informasi
4 Perencanaan
Masa Depan
- Merencanakan langkah-
langkah konkrit untuk
mewujudkan perencanaan
karir yang realistik
-
- Dapat merencanakan karir
- Mengetahui berbagai jenis
sekolah lanjutan yang dapat
menunjang karir
-
- Mengambil Keputusan
126
LEMBAR OBSERVASI DENGAN DAFTAR CHECK LIST
NO Absen : 33
No Indikator Deskriptor Siklus I Siklus II
1 Pemahaman Diri - Mampu menilai diri sendiri -
- Dapat memahami potensi
yang dimiliki -
- Dapat memilih jurusan yang
sesuai dengan minat nya
2 Persiapan Diri - Dapat membentuk pola
karir tertentu - -
- Mampu mempersiapkan apa
saja yang diperlukan dalam
kesuksesan karir dimasa
depan
- -
- Mampu memilih perguruan
tinggi setelah sekolah
3
Pengenalan
Dunia Kerja
- Dapat mengenal dunia
pekerjaan -
- Mengetahui cara memilih
program studi
- Mencari Informasi -
4 Perencanaan
Masa Depan
- Merencanakan langkah-
langkah konkrit untuk
mewujudkan perencanaan
karir yang realistik
- Dapat merencanakan karir
- Mengetahui berbagai jenis
sekolah lanjutan yang dapat
menunjang karir
- Mengambil Keputusan
127
LEMBAR OBSERVASI DENGAN DAFTAR CHECK LIST
NO Absen : 37
No Indikator Deskriptor Siklus I Siklus II
1 Pemahaman Diri - Mampu menilai diri sendiri -
- Dapat memahami potensi
yang dimiliki
- Dapat memilih jurusan yang
sesuai dengan minat nya -
2 Persiapan Diri - Dapat membentuk pola
karir tertentu
- Mampu mempersiapkan apa
saja yang diperlukan dalam
kesuksesan karir dimasa
depan
- Mampu memilih perguruan
tinggi setelah sekolah -
3
Pengenalan
Dunia Kerja
- Dapat mengenal dunia
pekerjaan
- Mengetahui cara memilih
program studi -
- Mencari Informasi -
4 Perencanaan
Masa Depan
- Merencanakan langkah-
langkah konkrit untuk
mewujudkan perencanaan
karir yang realistik
- -
- Dapat merencanakan karir -
- Mengetahui berbagai jenis
sekolah lanjutan yang dapat
menunjang karir
-
- Mengambil Keputusan
128
LEMBAR OBSERVASI DENGAN DAFTAR CHECK LIST
NO Absen : 27
No Indikator Deskriptor Siklus I Siklus II
1 Pemahaman Diri - Mampu menilai diri sendiri -
- Dapat memahami potensi
yang dimiliki -
- Dapat memilih jurusan yang
sesuai dengan minat nya
2 Persiapan Diri - Dapat membentuk pola
karir tertentu - -
- Mampu mempersiapkan apa
saja yang diperlukan dalam
kesuksesan karir dimasa
depan
- -
- Mampu memilih perguruan
tinggi setelah sekolah
3
Pengenalan
Dunia Kerja
- Dapat mengenal dunia
pekerjaan - -
- Mengetahui cara memilih
program studi
- Mencari Informasi
4 Perencanaan
Masa Depan
- Merencanakan langkah-
langkah konkrit untuk
mewujudkan perencanaan
karir yang realistik
-
- Dapat merencanakan karir -
- Mengetahui berbagai jenis
sekolah lanjutan yang dapat
menunjang karir
-
- Mengambil Keputusan -
129
LEMBAR OBSERVASI DENGAN DAFTAR CHECK LIST
NO Absen : 38
No Indikator Deskriptor Siklus I Siklus II
1 Pemahaman Diri - Mampu menilai diri sendiri
- Dapat memahami potensi
yang dimiliki -
- Dapat memilih jurusan yang
sesuai dengan minat nya -
2 Persiapan Diri - Dapat membentuk pola
karir tertentu
- Mampu mempersiapkan apa
saja yang diperlukan dalam
kesuksesan karir dimasa
depan
- Mampu memilih perguruan
tinggi setelah sekolah - -
3
Pengenalan
Dunia Kerja
- Dapat mengenal dunia
pekerjaan
- Mengetahui cara memilih
program studi -
- Mencari Informasi
4 Perencanaan
Masa Depan
- Merencanakan langkah-
langkah konkrit untuk
mewujudkan perencanaan
karir yang realistik
- Dapat merencanakan karir - -
- Mengetahui berbagai jenis
sekolah lanjutan yang dapat
menunjang karir
- -
- Mengambil Keputusan
130
GEDUNG MADRASAH ALIYAH NEGERI 3 MEDAN
Gambar 1. Gerbang Sekolah MAN 3 Medan
Gambar 2. Kantor Kepala Sekolah tampak depan
Gambar 3. Ruang guru
131
Gambar 4. Beberapa Ruangan kelas X
Gambar 5. Meja Piket Guru
Gambar 6. Ruang BK
132
Gambar 7. Lapangan, Musholla Dan Ruang Aula
Gambar 8. Pendopo
Gambar 13. Ruang UKS
133
Gambar 14. Ruang Perpustakaan
Gambar 15. Ruang OSIS
GAMBAR KEGIATAN PENELITIAN
Gambar 1. Pemberian Layanan Bimbingan Karir
134
Gambar 2. Pemberian Layanan Bimbingan Karir
Gambar Pengisian Angket
135
top related