Transcript
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia saat ini masih merupakan
yang tertinggi dibandingkan dengan AKI di negara-negara ASEAN lainnya.
Menurut SKRT tahun 2002/2003 AKI sebesar 307 per 100.000 kelahiran
hidup, sementara itu di negara tetangga Malaysia sebesar 36 per 100.000
kelahiran hidup, di Singgapura 6 per 100.000 kelahiran hidup, bahkan di
Vietnam 160 per 100.000 kelahiran hidup. (1)
Angka Kematian Ibu (AKI) pada tahun 2005 berjumlah 434 per
100.000 kelahiran hidup. Sedangkan jumlah kematian ibu di Jawa Barat
tahun 2006 sebanyak 358 dari 100.000 kelahiran hidup. Menurut pemetaan
angka kematian Ibu di Jawa Barat berdasarkan Survei AKI 2003 BPS
Propinsi Jawa Barat menunjukkan AKI terbesar terdapat di wilayah Pantura
dan Cirebon (Indramayu, Cirebon, Majalengka dan Kuningan) sebesar
366,80 per 100.000 kelahiran hidup, sedangkan yang terkecil di Bandung
Raya dan Bodebek (Bogor, Depok dan Bekasi) yaitu 296,17 per 100.000
kelahiran hidup.(1)
Pada umumnya Penyebab langsung kematian ibu terjadi karena
persalinan dan 90 % terjadi oleh karena komplikasi. Penyebab langsung
kematian ibu menurut SKRT 2003 adalah : perdarahan (28%), eklampsia
1
2
(24%), infeksi (11%), komplikasi puerperium (11%), abortus (5%), trauma
obstetrik (5%), partus lama/macet (5%) serta lainnya (11%). (1)
Proses kematian ibu mempunyai perjalanan yang panjang sehingga
pencegahan dapat dilakukan sejak melakukan “Antenatal Care”
(pemeriksaan kehamilan) melalui pendidikan berkaitan dengan kesehatan
ibu hamil, menyusui dan kembalinya kesehatan alat reproduksi, serta
menyampaikan betapa pentingnya interval kehamilan berikutnya sehingga
dapat tercapai sumber daya manusia yang diharapkan. (2)
Senam hamil adalah senam yang dilakukan pada masa kehamilan
dengan tujuan untuk mempersiapkan fisik dan mental ibu hamil, dengan
harapan proses kelahiran akan berjalan lancar dan aman. Latihan senam
hamil yang dilakukan secara teratur baik ditempat latihan maupun di rumah
dalam waktu senggang dapat menuntun ibu hamil ke arah persalinan yang
fisiologis selama tidak ada keadaan patologis yang menyertai kehamilan.
Ibu hamil yang melakukan senam hamil secara teratur selama masa
kehamilannya dilaporkan dapat memberikan keuntungan pada saat
persalinan yaitu pada masa kala aktif (kala II) menjadi lebih pendek,
mencegah terjadinya letak sungsang dan mengurangi terjadinya insinden
Sectio Caesarea. (3)
Jumlah ibu hamil yang ada di Kabupaten Kuningan pada tahun 2009
sebanyak 22.159 orang, terbagi dalam 45 puskesmas. Dari jumlah ibu hamil
tersebut hanya 2.125 orang yang aktif melakukan senam hamil sesuai jadwal
yang dianjurkan. (4)
3
Jumlah ibu hamil di BPS Nurhayati Andi Desa Gandasoli
Kabupaten Kuningan pada tahun 2009 sebanyak 120 orang, yang
melakukan senam hamil secara rutin sesuai jadwal sebanyak 60 orang
(50%). (5)
Dari data pendahuluan diperoleh bahwa, kesadaran untuk senam
hamil di BPS Nurhayati Andi Desa Gandasoli Kabupaten Kuningan masih
rendah. Atas dasar latar belakang tersebut penulis ingin melakukan
penelitian yang berjudul “Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang
Senam Hamil di BPS Nurhayati Andi Desa Gandasoli Kabupaten Kuningan
Tahun 2010”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis dapat
merumuskan masalah pada penelitian ini yaitu “Bagaimanakah Gambaran
Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Senam Hamil di BPS Nurhayati Andi Desa
Gandasoli Kabupaten Kuningan Tahun 2010 ?”.
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu hamil tentang senam
hamil di BPS Nurhayati Andi Desa Gandasoli Kabupaten Kuningan Tahun
2010.
4
1.3.2 Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu hamil tentang pengetahuan
senam hamil di BPS Nurhayati Andi Desa Gandasoli Kabupaten
Kuningan Tahun 2010.
b. Untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu hamil tentang manfaat
senam hamil di BPS Nurhayati Andi Desa Gandasoli Kabupaten
Kuningan Tahun 2010.
c. Untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu hamil tentang cara
melakukan senam hamil di BPS Nurhayati Andi Desa Gandasoli
Kabupaten Kuningan Tahun 2010.
d. Untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu hamil tentang keuntungan
senam hamil di BPS Nurhayati Andi Desa Gandasoli Kabupaten
Kuningan Tahun 2010.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Praktis
Dapat memberikan masukan yang berarti bagi ibu hamil dalam
meningkatkan pengetahuan khususnya tentang senam hamil.
1.4.2 Manfaat Teoritis
Dapat memperkaya konsep atau teori yang menyokong
perkembangan ilmu pengetahuan kebidanan, khususnya yang terkait dengan
pengetahuan ibu hamil tentang senam hamil.
5
1.5 Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini adalah penelitian yang berhubungan
dengan gambaran pengetahuan ibu hamil tentang senam hamil. Rancangan
penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif, diantaranya adalah :
1. Variabel : Gambaran pengetahuan ibu hamil tentang senam
hamil di BPS Nurhayati Andi Desa Gandasoli Kabupaten Kuningan
Tahun 2010.
2. Sub Variabel : Pengetahuan ibu tentang senam hamil berdasarkan
tingkat pengertian, manfaat , cara melakukan dan keuntungan.
3. Populasi : Semua Ibu hamil yang ada di Desa Gandasoli
kabupaten Kuningan mulai bulan Juli sampai dengan Agustus 2010.
4. Sampel : Sebagian yang diambil dari keseluruhan objek
yang diteliti dan dianggap mewakili populasi.
5. Instrumen Penelitian : Menggunakan kuesioner miltiple choice
6. Teknik Pengumpulan Data : Menggunakan data primer yaitu melalui
angket kuesioner.
7. Teknik Analisa Data : Setelah data terkumpul selanjutnya
dianalisa dan disajikan dalam bentuk prosentase.
8. Waktu dan Tempat Penelitian : Akan dilaksanakan pada bulan
Oktober 2010 di BPS Nurhayati Andi Desa Gandasoli Kabupaten
Kuningan.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
2.1.1 Pengetahuan
a. Pengertian Pengetahuan
Pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu dan terjadi setelah
orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu.
Pengindraan terjadi melalui panca indra manusia yakni indra penglihatan,
pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan
manusia diperoleh melalui mata dan telinganya. Pengetahuan/kognitif
merupakan domain yag sangat penting untuk terbentuknya tindakan
seseorangkarena dengan pengalaman seseorang sudah melakukan proses
belajar (learning) dapat diartikan sebagai proses untuk menambah
pengetahuan, pemahaman keterampilan yang diperoleh melalui
pengalaman atau melakukan studi (proses belajar mengajar).(6)
b. Tingkat Pengetahuan
Pengetahuan yang dicakup dalam domain kognitif (6) dibagai dalam
enam tingkat, yaitu:
1. Tahu (know)
Tahu diartikan sebagai penmgingat suatu materi yang dipelajari
sebelumnya. Termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini adalah
6
7
mengingat kembali (recall) suatu yang spesifik dari seluruh bahan
yang dipelajariu atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu
tahu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah.
Katakerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang
dipelajari antara lain menyebut, menguraikan, mendefinisikan dan
menyatakan.
2. Memahami (comperehensif)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk
menjelaskan secara benar tentang obyek yang diketahui dan dapat
menginterprestasikan materi tersebut secara benar. Orang yang telah
paham terhadap obyek atau materi harus dapat menjelaskan,
menyebutkan contoh menyimpulkan, meramalkan terhadap obyek
yang dipelajari.
3. Aplikasi (application)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan
materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya)
aplikasi disini dapat diartikan sebagai aplikasi atau penggunaan
hukum-hukum, rumus, metode dan prinsip.
4. Analisis (analysis)
Kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu kedalam
komponen-komponen, tetapi masih dalam struktur organisasi tersebut
dan masih ada kaitan satu sama yang lain. Kemampuan analisa dapat
dilihat dari penggunaan kata kerja seperti menggambarkan (membuat
8
bagan), membedakan, memisahkan, mengelompokkan dan
sebagainya.
5. Sintesis (syntesis)
Sintesis menunjukkan kepada suatu kelompok untuk meletakkan
atau menghubungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk
keseluruhan yang baru, dengan kata lain sintesis adalah suatu
kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi
yang ada. Misalnya dapat menyusun, dapat merencanakan, dapat
meringkas, dapat menyelesaikan dan sebagainya terhadap suatu teori
atau rumusan-rumusan yang telah ada.
6. Evaluasi (evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk justifikasi
penilaian terjadap suatu materi atau obyek. Penilaian-penilaian itu
berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan
kriteria yang telah ada.
c. Pengukuran Tingkat Pembelajaran
Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau
angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin kita ketahui atau
pengukuran dapat kita sesuaikan dengan tingkat-tingkat tersebut diatas.(6)
d. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan
Ada beberapa faktor yang berpengaruh pengetahuan seseorang:
1. Usia
Usia dapat mempengaruhi pengetahuan seseorang, semakin tua
usia seseorang tingkat kemampua dan kematangan seseorang akan
9
lebih tinggi baik dari cara berfikir maupun dalam segi penerimaan
informasi.
2. Jenis kelamin
Jenis kelamin dikatakan dapat mempengaruhi pengetahuan,
terutama berkaitan dengan perilaku model laki dan perempuan.
Individu melakukan modeling sesuai dengan jenis kelaminnya.
3. Tingkat Pendidikan
Pendidikan dapat mempengaruhi seseorang, makin tinggi tingkat
pendidikan seseorang makin mudah menerima informasi sehingga
lebih banyak pula pengetahuan yang ia dapatkan.
4. Intelegensi
Pada prinsipnya pengetahuan kemampuan penyesuaian diri dan
cara-cara pengambilan keputusan individu yang berintelegensi tinggi
atau banyak berpartisipasi dan lebih cepat, dan tepat dalam keputusan.
5. Status sosial ekonomi
Status ekonomi berpengaruh terhadap tingkah lakunya, yang
beradal dari keluarga mampu atau sosial ekonominya tinggi
dimungkinkan memiliki sikap positif memandang masa depan. (6)
e. Pengertian Perilaku
Perilaku manusia adalah respon seseorang terhadap rangsangan lain
dari subyek dan memiliki dua macam bentuk respon pasif dan aktif.
Respon pasif yaitu saat seseorang mendapat respon, respon itu hanya
diterima tanpa berusaha memberikan reaksi. Sedangkan respon aktif
10
adalah begitu seseorang mendapat respon langsung memberikan
tanggapan respon tersebut.
f. Proses Adopsi Perilaku
Dari pengalaman dan penelitian bahwa perilaku yang didasari
oleh pengetahun akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak
didasari oleh pengetahuan.
Sebelum orang mengadopsi perilaku baru, didalam dirinya
melewati tahap-tahap berikut :
1. Sadar
Seseorang menjadi sadar akan adanya produk baru, tetapi kekurangan
informasi mengenainya.
2. Tertarik
Seseorang akan menjadi tertarik untuk mencari informasi mengenai
produk baru.
3. Evaluasi
Seseorang harus mempertimbangkan apakah produk baru tersebut
masuk akal atau tidak.
4. Mencoba
Dimana seseorang telah mencoba perilaku baru.
5. Adopsi
Seseorang memutuskan secara penuh dan teratur sesuai dengan
pengetahuan kesadaran dan sikap terhadap stimulus.(7)
11
2.1.2 Ibu Hamil
Ibu hamil adalah seorang perempuan yang sudah bersuami dan sedang
mengandung anak di dalam perutnya. (8)
Menurut Kushartanti (2004), kehamilan adalah dikandungnya janin
hasil pembuahan sel telur oleh sel sperma. Masa kehamilan dimulai dari
konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40
minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir. (3)
Kehamilan adalah masa mulai terjadinya konsepsi sampai lahirnya
bayi. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7
hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam tiga
triwulan yaitu triwulan pertama dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan,
triwulan kedua dari bulan keempat sampai enam bulan, triwulan ketiga dari
bulan ketujuh sampai sembilan bulan.(9)
Kehamilan adalah proses mulai dengan konsepsi atau pembuahan
sampai dengan menjelasng proses kehamiulan.(10)
Proses mulai terjadinya pertemuan sel telur dengan sperma sampai
menjelasng keluarnya hasil konsepsi dalam rahim disebut hamil. (10)
2.1.3 Senam Hamil
a. Pengertian Senam Hamil
Menurut Sitorus (2001) senam hamil merupakan senam yang
diberikan kepada ibu hamil bila masa kehamilannya diatas 22 minggu
sampai saat akan melahirkan. Dengan tujuan untuk mempersiapkan fisik
dan mental ibu hamil dalam menghadapi proses persalinan, dengan
12
harapan proses persalinan yang dihadapi dapat berjalan dengan aman dan
lancar. Senam hamil harus secara rutin dilakukan 2 kali dalam satu
minggu.
Sejak tahun 1972 latihan senam hamil yang disusun secara
metodis telah diberikan dirumah sakit Hasan Sadikin sebagai bagian dari
pelayanan prenatal care, yang kemudian dilanjutkan dengan latihan-
latihan yang dilakukan diberbagai rumah sakit-rumah sakit besar maupun
rumah sakit kebupaten yang ada di Indonesia.
b. Tujuan Senam Hamil
Adapun tujuan dilakukannya latihan senam hamil selama masa
kehamilan terutama usia kehamilan 22 minggu keatas adalah sebagai
berikut:
1. Memperkuat dan mempertahankan elastisitas otot-otot dinding
perut, otot-otot dasar panggul, ligamen dan jaringan serta fasia yang
sangat berperan dalam mekanisme proses.
2. Melonggarkan persendian-persendian yang berhubungan dengan
proses persalinan.
3. Membentuk sikap tubuh yang prima, sehingga dapat membantu
mengatasi keluhan-keluhan yang dirasakan ibu.
4. Memperoleh cara melakukan kontraksi dan relaksasi yang
sempurna.
5. Menguasai tehnik-tehnik pernapasan dalam persalinan.
6. Dapat mengatur diri dalam ketenagaan.
13
c. Manfaat Senam Hamil
Manfaat senam hamil antara lain sebagai berikut:
1. Dapat membantu dalam metabolisme tubuh selama kehamila,
membantu fungsi jantung sehingga para ibu hamil akan merasa lebih
sehat dan tidak merasa sesak nafas.
2. Membantu mengendorkan ketegangan dan perasaan cemas.
3. Mencegah terjadinya kelainan letak.
4. Membimbing wanita menuju persalinan yang fisiologis)(11)
d. Syarat-syarat mengikuti senam hamil
Sebelum mengikuti senam hamil, ada syarat-syarat yang harus
diperhatikan, antara lain:
1. Telah melakukan pemeriksaan kesehatan dan kehamilan oleh dokter
atau bidan.
2. Latihan dilakukan setelah kehamilan 22 minggu.
3. Latihan secara teratur.
e. Larangan atau kontra indikasi mengikuti senam hamil
Senam hamil seharusnya dapat diikuti oleh semua wanita hamil
yang tanpa komplikasi atau kelainan, wanita hamil yang tidak boleh
melakukan senam hamil dapat dibagi 2 :
1. Seorang ibu hamil tidak mutlak dilarang mengikuti senam hamil
apabila pada masa kehamilan terdapat kondisi seperti berikut:
a) Penyakit jantung
b) Penyakit paru
14
c) Servix inkompeten (servix membuka)
d) Kehamilan kembar
e) Riwayat perdarahan pada trimester II dan III
f) Kelainan letak ari-ari seprti plasenta previa
g) Preklamsi maupun hipertensi
h) Riwayat keguguruan
2. Seorang wanita relatif tidak boleh mengikuti senam hamil apabila:
a) Ibu hamil menderita anemia berat.
b) Riwayat diabetes melitus
c) Kegemukan yang sangat hebat (obesitas)
d) Badan ibu terlalu kurus (BMI di bawah 12)
e) Penyakit-penyakit dengan riwayat operasi tulang.
f) Perokok berat
f. Bentuk-bentuk latihan senam hamil
1. Latihan Pendahuluan
a) Latihan pertama
Duduk tegak bersandar pada kedua lengan, kedua tungkai kaki
diluruskan dan dibuka sedikit, seluruh tubuh lemas (relax).
b) Latihan kedua
Duduk tegak kedua tungkai kaki lurus dan rapat. Letakkan
tungkai kanan di atas tungkai kiri, kemudian tekan tungkai kiri
dengan seluruh kekutan tungkai kanan, sambil mengempiskan
dinding perut sebelah atas simpisis pubis dan mengerutkan liang
15
dubur. Beberapa saat kemudian relax. Lakukan gerakan ini
dengan tungkai kiri yang diatas dan lakukan juga sebanyak 8
kali.
c) Latihan ketiga
Angkat tungkai kiri ke atas dan letakkan kembali. Lakukan
gerakan secara bergantian dengan tungkai kanan sebanyak 8
kali.
d) Latihan keempat
Duduk sila dan tegak. Kedua tangan di atas bahu dan kedua
lengan samping mammae. Tekan samping mammae dengan sisi
lengan atas. Kemudian putarkan kedua lengan tersebut kedepan,
keatas samping telinga belakang dan kembali ke sikap semula.
Lakukan gerakan ini sebanyak 8 kali.
e) Latihan kelima
Berbaring terlentang, kedua lengan disamping badan dan kedua
lutut ditekuk. Angkat panggul sampai badan dan kedua tungkai
atas membentuk sudut dengan lantai dan ditahan oleh kedua
kaki dan bahu turunkan perlahan-lahan dan relax.
f) Latihan keenam
Berbaring terlentang, kedua lengan disamping badan, tungkai
lurus dan relax. Panjangkan tungkai dengan menarik tungkai kiri
mendekati bahu kiri dan kembali ke posisi semula, kedua lutut
tidak boleh ditekuk, lakukan gerakan ini 2 kali berturut-turut
16
kemudian lakukan gerakan ini sebaliknya pada tungkai kanan,
sehingga latihan ini berturut-turut dilakukan sebanyak 8 kali.
Tujuan Pendahuluan:
1) Menjaga daya kontraksi otot-otot tubuh
2) Menjajagi luas gerakan persendian
3) Mengurangi kekakuan-kekauan yang terjadi pada permulaan
latihan.
Latihan pendahuluan dilakukan kurang lebih 5 menit.
2. Latihan Inti
Latihan inti pada senam hamil terdiri dari beberapa gerakan, antara
lain:
a) Latihan membentuk sikap tubuh
Latihan membentuk sikap yaitu latihan untuk memperoleh sikap
tubuh yang baik.
b) Latihan kontraksi dan relaksasi
Latihan kontraksi dan relaksasi yaitu latihan untuk memperoleh
dan mengatur sikap tubuh yang relax pada saat diperlukan.
c) Latihan pernafasan
Latihan pernapasan yaitu latihan untuk menguasi berbagai
teknik pernapafasan sehingga pada saatnya dapat digunakan
sesuai dengan kepentingannya.
Gerakan-gerak diatas dapat dilakukan melalui beberapa
gerakan:
17
1) Latihan bernafas
Terlentang dilantai atau ranjang yang telah diberi bantal, dengan
lutut dibengkokkan serta kaki rata pada lantai. Bernafas pelan-
pelan untuk menggeser iga-iga kesamping membuka bentuk
seperti huruf V terbalik didepan yang terbentuk oleh iga,
kemudian biarkan nafas keluar dengan lembut dan bisa
dilakukan dengan mulut tertutup maupun mulut terbuka
sebanyak 8 kali.
2) Latihan kaki
Duduk dikursi dengan kaki disokong diatas bangku sewaktu
berbaring.
Bengkokkan dan regangkan pergelangan kaki sebanyak 8
kali.
Bengkokkan dan regangka jari-jari kaki sebanyak 8 kali.
Putar kaki membentuk lingkaran dalam kedua arah 8 kali.
3) Latihan berjongkok
Berdiri dengan kaki menapak lantai yang sejajar serta terpisah
45 cm serta bergantung dengan sokongan yang kuat. Berjongkok
kembali di atas tumit, mulai dengan merotasi lutut kearah luar,
latihan berjongkok akan dapat dirasakan manfaatnya pada saat
persalinan berlangsung.
18
4) Latihan memiringkan panggul
Terlentang atau miring, kerutkan otot perut dan dasar panggul,
tahan lalu lepaskan.
5) Latihan koreksi sikap
Berdiri mantap dengan kaki hampir sejajar serta semua jari kaki
ditekan pada lantai bersama berat badan diatas lengkungan kaki,
miringkan panggul kearah atas, kembangkan dada dengan
pernapasan yang meregangkan iga dan lihat bahwa payudara
dibawa kedepan diatas dinding perut. Kemudian angkat kepala
kearah langit-langit seolah-olah ia digantung diatas.
Tujuan latihan ini:
(a) Membentuk sikap tubuh yang baik.
(b) Melatih otot-otot panggul untuk kontraksi dan relaksasi.
(c) Melatih pernapasan untuk menghadapi proses persalinan.
3. Latihan Penenangan
a) Lengan dan tangan
Genggam tangan, kerutkan lengan dengan kuat tahan, lepaskan.
b) Tungkai dan kaki
Terlentang atau miring, luruskan kaki (dorso fleksi) tahan
beberapa detik lepaskan.
c) Perut dan dasar panggul
Terlentang atau miring, kerutkan otot perut dan dasar panggul,
tahan lalu lepaskan.
19
d) Seluruh tubuh
Terlentang atau miring, kontraksikan atau kencangkan semua
otot sambil nafas dada pelan, teratur lalu relaks (bayangkan hal
menyenangkan)
Tujuan latihan penenangan
1) Merelaksasikan kembali otot-otot yang sedikit tegang pada
latihan inti.
2) Mengurangi stress.
3) Memulihkan kembali tenaga yang sedikit hilang pada saat
latihan inti. (7)
2.2 Kerangka Pemikiran (2)
Keterangan :
= diteliti
= tidak diteliti
Gambar 2.1: Kerangka pemikiran gambaran pengetahuan ibu hamil tentang senam hamil
Pengetahuan Ibu tentang senam hamil berdasarkan :
Tingkat Pendidikan Status sosial ekonomi Paritas
Ibu Hamil
Umur Ibu Umur Kehamilan Pekerjaan
20
2.3 Definisi Operasional
Definisi Operasional adalah proses perumusan atau pemberian arti atau
makna pada masing-masing variabel untuk kepentingan akurasi, komunikasi
dan replikasi agar memberikan pemahaman yang sama kepada setiap orang
mengenai variabel - variabel yang diangkat dalam suatu penelitian.(11)
a. Gambaran
Adalah suatu petunjuk atau ide tentang sesuatu yang bersifat abstrak
yang kemudian diungkapkan dengan lisan atau tulisan.
b. Pengetahuan
Adalah merupakan hasil tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan
penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui
panca indera manusia yaitu indera pengeliatan, pendengaran, penciuman,
raba dan rasa. Sebagai besar pengetahuan merupakan hasil dari
penginderaan kita. Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting
untuk terbentuknya tindakan seseorang namun demikian dalam kenyataan
seseorang dapat bertindak tanpa mengetahui dulu maksudnya.(12)
c. Ibu Hamil
Ibu hamil adalah seorang perempuan yang sudah bersuami dan sedang
mengandung anak di dalam perutnya. (8)
Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intrauterin
mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan (10). Masa
kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin, lamanya
kehamilan normal 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari
21
hari pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam 3 trimester yaitu
trimester pertama dimulai dari hasil konsepsi sampai 3 bulan, trimester
kedua dari bulan keempat sampai 6 bulan, trimester ketiga dari bulan
ketujuh sampai 9 bulan. (13)
Kehamilan mempengaruhi perubahan fisik dan mental emosi ibu.
Pada masa kehamilan emosi mudah turun dan naik. Muncul rasa cemas
dan takut menghadapi persalinan dan kondisi bayi dalam kandungan. Hal
tersebut bisa diakibatkan perubahan hormon dalam tubuh serta ada
keinginan ibu mendapat perhatian suami dan lingkungannya, karenanya
ibu hamil perlu memantau perkembangan kesejahteraan janin dengan
bertanya kebidan atau dokter dan mengikuti kursus persalinan ”selama
hamil aktivitas fisik seperti olah raga harus tetap dilakukan”.
d. Senam Hamil
Senam hamil adalah latihan fisik berupa beberapa gerakan tertentu
yang dilakukan khusus untuk meningkatkan kesehatan ibu hamil. (6)
Senam hamil adalah terapi latihan gerak yang diberikan kepada ibu
hamil untuk mempersiapkan dirinya, baik persiapan fisik maupun mental
untuk mengahadapi dan mempersiapkan persalinan yang cepat, aman dan
spontan. (11)
Senam hamil adalah sebuah program berupa latihan fisik yang sangat
penting bagi calon ibu untuk mempersiapkan saat persalinannya. (3)
22
Tabel : 3.1. Definisi operasional gambaran pengetahuan ibu hamil tentang senam hamil.
VariabelSub
VariabelDefinisi
OperasionalAlat Ukur
Hasil ukurSkala Ukur
Pengetahuan ibu hamil tentang senam hamil
Pengertian senam hamil
Senam hamil adalah latihan fisik berupa beberapa gerakan tertentu yang dilakukan khusus untuk meningkatkan kesehatan ibu hamil. (11)
Kuesioner
76 – 10% = baik56 – 75% = cukup40 – 45% = kurang<40% = rendah (14)
Ordinal
Tingkat Pendidikan
Jenjang pendidikan formal terakhir yang telah dilalui klien (8)
Kuesioner
SDSMPSMAPerguruan Tinggi
Ordinal
Status Sosial Ekonomi
Sebuah kelas sosial yang mengacu pada Tingkat pendapatan keluarga (8)
Kuesioner
Tingkat pendapatan keluarga. Penghasilan keluarga> Rp. 750.000 (ekonomi tinggi) dan< Rp. 750.000 (ekonomi rendah) (17)
Ordinal
Paritas Jumlah anak yang pernah dilahirkan baik yang lahir hidup maupun lahir mati.(8)
Kuesioner
Ibu yang pernah melahirkan 1 anak (Primipara)
Ibu yang pernah melahirkan 2 - 4 anak (Multipara)
Ibu yang pernah melahirkan ≥ 5 anak (Grande Multi Para) (13)
Ordinal
23
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang akan digunakan adalah dengan cara Deskriptif.
Penelitian Deskriptif adalah pengumpulan informasi mengenai status gejala
yang ada yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian
dilakukan. Penelitian deskriptif tidak dimasukkan untuk menguji hipotesa
tertentu, tetapi hanya menggambarkan apa adanya tentang suatu variabel,
gejala atau keadaan. (14)
Penelitian ini menggambarkan pengetahuan ibu hamil tentang senam
hamil di BPS Nurhayati Andi di Desa Gandasoli Kabupaten Kuningan.
3.2 Variabel dan Sub Variabel
3.2.1 Variabel
Variabel adalah perilaku atau karakteristik yang memberikan nilai
beda terhadap sesuatu (benda, manusia, dll). (15)
Variabel dalam penelitian ini adalah gambaran pengetahuan ibu hamil
tentang senam hamil di BPS Nurhayati Andi di Desa Gandasoli Kabupaten
Kuningan Tahun 2010.
3.2.2 Sub Variabel
Sub variabel merupakan variabel yang menjadi sebab perubahan atau
timbulnya variabel dependen. (15)
23
24
Sub variabel dalam penelitian ini adalah Pengetahuan Ibu tentang senam
hamil berdasarkan tingkat pendidikan, status sosial ekonomi, dan paritas.
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian. (14) Populasi dalam
penelitian adalah seluruh ibu hamil yang ada di Desa Gandasoli, Kabupaten
Kuningan mulai bulan Juli sampai bulan Agustus 2010, yaitu sebanyak 40
orang.
3.3.2 Sampel
Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan obyek yang
diteliti, yang dianggap mewakili seluruh populasi. (2)
Jumlah populasi ibu hamil yang ada di Desa Gandasoli Kabupaten
Kuningan mulai bulan Juli sampai bulan Agustus 2010 yaitu sebanyak 40
orang. Menurut jumlah populasi apabila < 100 maka, sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah total sampling yaitu semua ibu hamil
yang ada di Desa Gandasoli Kabupaten Kuningan mulai bulan Juli sampai
bulan Agustus 2010 sebanyak 40 orang dengan cara kuesioner. (14)
3.4 Instrumen Penelitian
Terdapat dua hal, pertama yang mempengaruhi kualitas data hasil
penelitian, yaitu: kualitas instrument penelitian dan kualitas pengumpulan
data. Kualitas instrument penelitian dan kualitas pengumpulan data berkenaan
25
dengan ketetapan cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan data. Oleh
karena itu instrument yang telah teruji validitas dan reliablilitasnya, belum
tentu untuk menghasilkan data yang valid dan reliabel, apabila instrument
tersebut tidak digunakan secara tepat dalam pengumpulan datanya. (16)
Instrument pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan
instrument kuesioner multiple choice yaitu tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi pengetahun ibu hamil trimester III terhadap keberhasilan
melakukan senam hamil dengan mengedarkan formulir daftar pertanyaan yang
diajukan secara tertulis kepada responden untuk mendapatkan jawaban
sebanyak 20 pertanyaan.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dilakukan secara primer yaitu data
diperoleh dari hasil sendiri. Dengan cara wawancara dengan setiap responden
yang diadakan di lapangan untuk memperoleh informasi serta data-data yang
akurat yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti. Kuesioner
dibagikan kepada responden untuk dijawab dengan didampingi oleh peneliti.
Setelah pengisian kuesioner dikumpulkan kembali untuk selanjutnya
dilakukan pengolahan data.
26
3.6 Teknik Pengolahan Data
Pengolahan data pada penelitian yang penulis lakukan menggunakan
tahap-tahap pengolahan data sebagai berikut :
3.6.1 Editing
Memeriksa kembali data dan menyelesaikannya dengan rencana semula
seperti yang diinginkan, apakah tidak ada yang salah.
3.6.2 Coding
Pemberian nomor kode atau bobot pada jawaban yang bersifat kategori
3.6.3 Tabulating
Penyusunan data berdasarkan variabel yang diteliti
3.6.4 Cleaning
Membersihkan data dengan melihat variabel yang digunakan apakah
datanya sudah benar atau belum
3.6.5 Describing
Menggambarkan atau menerangkan data
3.7 Teknik Analisis Data
Setelah data terkumpul selanjutnya dianalisa dan disajikan dalam
bentuk prosentase.
3.7.1 Prosentase
P= xy
x 100 %
27
Keterangan:
P = prosentease
x = jawaban benar yang dipilih responden
y = jumlah seluruh pertanyaan dalam kuesioner. (15)
Selanjutnya dimasukkan pada kriteria obyektif sebagai berikut:
76 – 100% = baik
56 – 75% = cukup
40 – 55% = kurang
< style=""> = rendah (14)
3.7.2 Penyajian Data
Data disajikan dalam bentuk tekstular dan tabel. Tekstular adalah
suatu bentuk penyajian data penelitian dalam bentuk kalimat.
Tabel adalah penyajian hasil penelitian yang sistematik numerik
yang tersusun dalam kolom atau jajaran. (2)
3.8 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian akan dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan
September 2010 di BPS Nurhayati Andi Desa Gandasoli Kabupaten
Kuningan.
28
DAFTAR PUSTAKA
1. Komisi Kesehatan Reproduksi, Depkes RI, Kebijakan & Strategi Nasional Kesehatan Reproduksi di Indonesia, Jakarta, 2003.
2. Notoatmodjo S. Ilmu Kesehatan Masyarakat (Prinsip-prinsip Dasar). Rineka Cipta. Jakarta, 2003.
3. Depkes RI. Modul Safe Mother Hood . Jakarta, FKMUI, 2002.
4. Dinas Kesehatan Kabupaten Kuningan, Profile Kesehatan Kabupaten Kuningan, Dinkes Kuningan, Kuningan, 2009.
5. Data BPS Nurhayati Andi, 2009.
6. Adiyono, W., (2008) Ragam Senam Hamil. http://www.media-indonesia.com/berita.html.
7. Mochtar, Rustam, Sinopsis Obstetri. EGC. Jakarta, 2008.
8. Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Bakti Husada, Jakarta.
9. Bascom, (2009) Konsep Perilaku Kesehatan. http://spaplikom3gtloh.blogspot.com,.
10. Manuaba. Kapita Selekta Penatalaksanaan Rutin Obstetri Ginekologi. EGC , Jakarta, 2001.
11. Sitorus, Ronald H. Dkk. Pedoman Perawatan Kesehatan Ibu dan Janin Selama. 2001.
12. Winarsih Nur Ambarwati, dan Retno Sintowati (2006). Mengatasi Keluhan Hamil, http://eprints.ums.ac.id/389/
13. Prawirohardjo, Sarwono. Ilmu Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka. Jakarta, 2005.
29
14. Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. PT. Rineka Cipta, Jakarta, 2006.
15. Nursalam. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Salemba Medika. Jakarta, 2003.
16. Sugiyono. Statistik untuk Penelitian. IKAPI, Bandung, 2005.
17. hrcentro.com, (2009). Informasi Upah Minimum Regional (UMR) Tahun 2009, http://allows.wordpress.com/2009/01/12/informasi-upah-minimum-regional-umr/
top related