Normal ECG for Paramedic

Post on 10-Feb-2016

66 Views

Category:

Documents

9 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

ECG for Paramedic

Transcript

Normal EKG untuk Paramedis

dr. Ahmad Handayanidr. Hasbi Murdhani

THE HEARTAnatomi Jantung & Konsep dasar

elektrokardiografi

Sistem Konduksi Jantung

• Nodus Sino-Atrial (SA) - pada pertemuan SVC dg atrium kanan - otomatis menghasilkan impuls - fungsi pacu jantung alamiah - normal = 60 - 100 x /mnt

• Nodus Atrioventrikular (AV) - di atas sinus coronarius / posterior RA - fungsi pacu jantung pengganti - laju 40 - 60 x /mnt

• Berkas His

- didalam IAS dan IVS

- bercabang 2 : berkas kiri (LBB) -> 2 cabang

berkas kanan (RBB)

• Serabut Purkinye

- serabut sistem konduksi yang kecil

- dalam miokard ventrikel

- impuls 20 - 40 x / mnt

SA Node Cabang antarnodus Nodus AV Bundle Hiss Serat Purkinje Kontraksi

SA node

AV node

Bundle His LBB - fasikulus posterior

LBB - fasikulus anteriorRBB

Serabut Purkinye

ATRIUM KANAN

VENTRIKEL

Potensial Aksi

Potensial Aksi

4

0

12

3

Potensial Aksi• Phase 0 ( depolarisasi ) Masuknya Na + secara

mendadak ke intra sel --> intra sel menjadi positif• Phase 1 ( repolarisasi awal ) Kanal Natrium tertutup --

> muatan positif intrasel berkurang sedikit• Phase 2 ( plateu ) Kalsium masuk lambat ke intrasel,

muatan stabil .• ]Disebut masa refrakter absolut• Phase 3 ( repolasrisasi ) Kalium keluar ke ekstra sel

sehingga intrasel menjadi lebih bermuatan negatif kembali

• Phase 4 ( istirahat ) terjadi polarisasi : intrasel negatif, ekstrasel positif

Sandapan EKG (standar - 12 lead)• Sandapan bipolar - Merekam perbedaan potensial dari 2

elektroda I = lengan kanan (-) lengan kiri (+) II = lengan kanan (-) tungkai kiri (+)III = lengan kiri (-) tungkai kiri (+)

• Sandapan unipolar- Merekam potensial listrik pada satu elektroda yang lain sebagai elektroda indiferen (0) - Ada dua sandapan: ekstremitas & prekordial - Sandapan unipolar ekstremitas avR, avL, avF - Sandapan prekordial V1,V2,V3,V4,V5,V6

PEMASANGAN ELEKTRODE

• PEMASANGAN ELEKTRODE EXTREMITAS• Lengan kanan dan lengan kiri• Kaki kanan dan kaki kiri

• PEMASANGAN ELEKTRODE DADA• V1 = Parasternal kanan di ICS-4• V2 = Parasternal kiri di ICS-4• V4 = MCL kiri di ICS-5• V3 = Median antara V2 dgn V4• V5 = Para Axillair Line kiri di ICS-5• V6 = Median Axillair kiri di ICS-5

Linea Mid-Clavicularis

Linea Axilaris Anterior

Linea Axilaris Media

Chest Lead Lokasi Elektroda Gambaran JantungV1 ICR 4 parasternal dekstra SeptumV2 ICR 4 parasternal sinistra SeptumV3 Antara V2 dan V4 AnteriorV4 ICR 5 Linea Mid Clavicularis sinistra AnteriorV5 Setentang V4 Linea Axilaris Anterior Sinistra LateralV6 Setentang V4 Linea Axilaris Media Sinistra Lateral

Elektrokardiogram

• Gelombang P : depolarisasi atrium

• Kompleks QRS : depolarisasi ventrikel

• Gelombang T : repolarisasi ventrikel

• Repolarisasi atrium tertutupi oleh QRS

P

Q

R

S

T

DEPOLARISASI DAN REPOLARISASI JANTUNG

Depolarisasi : Impuls listrik sel dapat berubah – ubah akibat pergeseran (pengeluaran) elektrolit pada membran sel. Perubahan ini meransang serat otot berkontraksi.

Repolarisasi: Pengeluaran tersebut akan meransang pompa kimiawi mengisi kembali dan sel masuk tahap istrirahat.

P Wave

AXIS

Right Axis Deviation Left Axis Deviation

RAD

LAD

Nomenclature ECG

Repolarisasi ventrikelDepolarisasi

atrium

Depolarisasi ventrikel

P TU

QS

R

Nomenclature ECG

Depolarisasiatrium

P TU

QS

R

Gelombang P• Depolarisasi Atrium • Diikuti kontraksi atrium• Sinus Ritme : + di II• Sinus Ritme : - di avR• N ; lebar < 0,12 dtk• N : tinggi < 0,3 mV

P Pulmonale

P Mitrale

PR Interval

Nomenclature ECG

QT intervalPR

interval

QRS duration

PST segmen

TU

QS

R

PR interval : 0,12 - 0,20 dtkQTc < 0,42 ( tergantung HR)

QRS Complex

Nomenclature ECG

QS

R

Gelombang QRS• Depolarisasi ventrikel• Diikuti kontraksi ventrikel• Lebar 0,06 - 0,12 dtk• Tinggi tergantung lead• Q patologis: tanda infark miokard• Transisisonal zone untuk gel. R

Depolarisasi ventrikel

ST Segment

Nomenclature ECG

Gelombang T• Repolarisasi ventrikel• Diikuti relaksasi ventrikel• + di lead : I,II,V3-V6• - di lead avR

T

Repolarisasi ventrikel

T Wave

Contoh EKG Normal

37

CARA MENILAI EKG

1. Tentukan frekuensi (heart rate)2. Tentukan irama jantung (rhythm)3. Tentukan sumbu jantung (axis)4. Tentukan ada tidaknya tanda hipertrofi5. Tentukan ada tidaknya tanda iskemia / infark miokard (topik penyakit jantung koroner)6. Tentukan ada tidaknya tanda arritmia dll (topik arritmia)

Cara menilai EKG (lanjutan)…

1. Menentukan frekuensi , dapat dilakukan dengan 3 cara :a. 300

jumlah kotak besar antara R – R

b. 1500 jumlah kotak kecil antara R – R

c. Jika iramanya irregular Ambil EKG strip sepanjang 6 detik, hitung jumlah QRS dan kalikan dengan 10Atau ambil EKG 10 detik , hitung jumlah QRS dankalikan dengan 6

Cara menilai EKG (lanjutan)…

2. Menentukan irama jantungtentukan apakah denyut jantung berirama teratur atau tidaktentukan berapa frekuensi jantung tentukan gelombang P normal atau tidaktentukan interval PR normal atau tidaktentukan gel.QRS normal atau tidak

Irama jantung normal impulsnya berasal dari nodus SA disebut irama sinus (sinus rhythm=SR)

Cara menilai EKG (lanjutan)…

Kriteria IRAMA SINUS :-irama teratur-frekuensi jantung antara 60 – 90 / 100 x/menit-gelombang P normal -setiap gel. P selalu diikuti gel.QRS dan T-interval PR normal (0.12 – 0.20 detik)-gel. QRS normal (0.06 – 0.12 detik)-semua gelombang sama

Irama EKG yg tdk memp.kriteria tsb DISRITMIA

Normal cardiac rhythm : SINUS rhythm

Sinus rhythm characteristics :• Rate 60-100 bpm• Constant R – R interval• Negative P wave in aVR and positive di II• P wave is always followed by QRS complex

Cara menilai EKG (lanjutan)…

3. Menentukan sumbu jantungmenghitung axis QRS rata-rata di bidang frontalnormal : -30 s/d +110 derajatdeviasi axis ke kiri (LAD) : -30 s/d –90 derajatdeviasi axis ke kanan (RAD) : +110 s/d –180 derajat

Kelainan sumbu QRS pada bidang frontal

46

Kelainan Sumbu QRS pada bidang frontal

• Normal : -30o hingga +90o

• Deviasi Sumbu Ke Kiri (DSKi) : -30o hingga -90o

• Deviasi Sumbu Ke Kanan(DSKa) : +90o hingga -180o

• Sumbu Superior : +180o hingga -90o

47

49

75

aVF -

I +

aVF +

I -

A) Lihat I – aVF :I : R = +4 S = - 2 + 2

aVF : R = +3 S = -10

- 72

-7

75

II +

aVL +

aVF

I

B) Lihat II – aVL : II : R = +2 S = -7

-5 aVL : R = +9 S = -1

+8

Menghitung sumbu QRSbidang Frontal

Cara menilai EKG (lanjutan)…

4. Tanda-tanda hipertrofiA.Hipertrofi atrium

1.Hipertrofi atrium kanan (RAH)gel.P tinggi dan lancipjelas terlihat di lead I dan IIdisebut P-PULMONAL

2.Hipertrofi atrium kiri (LAH)gel.P lebar dan berlekukpaling jelas terlihat di lead I dan IIdisebut P-MITRAL

53

P PulmonalHipertrofi atrium : (leads II and V1).

P Mitral

Cara menilai EKG (lanjutan)…

B.Hipertrofi Ventrikel1.Hipertrofi ventrikel kanan (RVH)

gel.R > gel.S pada lead prekordial kananVAT > 0.03 detik di V1gel.S menetap di V5 / V6depresi segmen ST dan gel. T terbalik di V1-V3axis RAD

2.Hipertrofi ventrikel kiri (LVH)gel.R pada V5 / V6 > 27 mmatau gel.S di V1 + gel.R di V5 / V6 > 35 mmdepresi segmen ST dan gel.T terbalik di V5 / V6axis LAD

L V H

L V H

L V H

R V H

R V H

R V H

R V H

top related