Model-model Pembelajaran Bahasa Kedua

Post on 14-Apr-2017

197 Views

Preview:

Click to see full reader

Transcript

Model-model Pembelajaran Bahasa Kedua

Kelompok 13

SUCI HESTI NURLITA INTAN MUSFIRAH

LINA SUNDANA MUNAWARA NUR ILHAMIAH DIKA INTAN LIANA

Model Pembelajaran B2 Berdasarkan Gaya Belajar SiswaTipe Pembelaja

ran Relasional

Tipe Pembelaj

aran AnalitisTipe

Pembelajaran

Terstruktur

Tipe Pembelaja

ran Energik

Tipe Pembelajaran

Relasional

Tahapan Pertama

1. Guru mampu menciptakan kondisi pembelajaran yang menyenangkan serta dapat membangun perasaan ingin mengenal di antara peserta didik.

2. Guru mampu mengarahkan topik bahasa yang sedang diajarkan dengan bahasa yang sudah dikenal oleh peserta didik.

Tahapan Pertama

3. Guru sebaiknya mengantisipasi terjadinya frustasi peserta didik bila bahasa yang diajarkan dalam topik tidak banyak dikenal atau dimengertinya.

Tahapan Kedua

1. Guru mengajarkan akurasi dan kefasihan bahasa yang terjadi saat interaksi berlangsung.

2. Buat aktivitas yang memungkinkan peserta didik mengamati dan menyimak orang berkomunikasi.

Tahapan Kedua

3. Guru sebaiknya memilih teknik yang senantiasa mengharuskan peserta didik berinteraksi dengan orang lain.

Tahapan Kedua

4. Buatlah aktivitas yang menekankan percakapan dengan orang sekitar sebagai upaya melatih mereka untuk memahami pembicaraan sesuai konteks.

5. Guru dapat mengembangkan beberapa topik dan aktivitas untuk mendukung tahap kedua.

Tahapan Ketiga

1. Guru mampu mengembangkan materi dan teknik mengajar.

2. Guru harus menjelaskan kepada peserta didik, saat berkomunikasi.

Tahapan Ketiga

3. Guru dapat menjelaskan nilai-nilai yang terkandung berdasarkan sikap belajar seseorang.

4. Guru dapat memberikan tugas agar peserta belajar terlibat aktif dalam berbagai kegiatan di masyarakat dan menceritakannya di depan kelas.

Tipe Pembelajaran

Analitis

Tahapan Pertama

1. Materi pembelajaran harus lebih difokuskan terhadap bangunan dasar bahasa, meliputi bunyi, struktur gramatika dan kosakata.

2. Berikan banyak waktu jeda (silent period) kepada peserta didik untuk berkonsentrasi terhadap pemahaman (comprehension) dibandingkan terhadap produksi bunyi.

Tahapan Kedua

1. Perbanyak latihan untuk meningkatkan kemampuan dalam memproses dan menggunakan bahasa.

2. Rencanakan apa yang akan dipelajari berikutnya dengan menggunakan kemampuan analisis guru.

Tipe Pembelajaran

Terstruktur

Tahapan Pertama

1. Guru dapat pula membuat penugasan yang bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada peserta belajar serta berpartisipasi dalam kegiatan di masyarakat untuk mengamati dan mendengar apa yang tengah dilakukan banyak orang.

Tahapan Kedua

1. Guru membuat rencana yang terukur

2. Berinteraksi dengan pengguna bahasa

3. Arahkan peserta didik untuk dapat memahami struktur tata bahasa.

Tipe Pembelajaran

Energik

Tahapan Kedua

1. Ajarkan bahasa dengan kefasihan dan akurasi.

2. Buat diri mereka paham terhadap materi ajar.

3. Terus berupaya mendorong peserta didik untuk meningkatkan komunikasi dengan banyak orang.

Tahapan Ketiga

1. Mencermati akurasi berbahasa peserta didik.

2. Mengamati kemajuan

peserta didik

Tahapan Pertama

1. Mengembangkan teknik yang dapat membuat peserta didik merasa senang dan tidak tertekan.

2. Biasakan memperkenalkan bunyi, struktur

tata bahasa dan kosakata selama belajar.

Tahapan Kedua

1. Guru harus membuat agenda pembelajaran yang terstruktur dan tidak

terstruktur

2. Guru dapat mendorong peserta didik untuk berpartisipasi dalam kegiatan masyarakat dan menekankan pula ke aspek berkomunikasi dengan masyarakat.

Tahapan Kedua

3. Untuk pembelajaran yang tidak terstruktur, guru dapat memberikan alokasi waktu peserta didik untuk terlibat secara aktif dalam situasi komunikasi yang bervariasi.

AYO BERTANYA

SILA TUNGGU SEKEJAP YA...

JAWABANNYAADALAH ….

top related