Materi 1 - Pengantar Pengujian Jembatan Ka (Madiun 29-04-2013)
Post on 02-Mar-2016
67 Views
Preview:
Transcript
KEMENTERIAN PERHUBUNGANDIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
PENDAHULUAN
PENDAHULUANPENDAHULUAN
LATAR BELAKANGLATAR BELAKANG
UNDANG UNDANG
NO. 23 TAHUN 2007
TENTANG PERKERETAAPIAN
PERATURAN PEMERINTAH
NO. 56 TAHUN 2009 TENTANG
PENYELENGGARAAN
PERKERETAAPIAN
PERATURAN MENHUB
NO. 30 TAHUN 2011 TENTANG TATA
CARA PENGUJIAN & SERTIFIKAT
PRASARANA PERKERETAAPIAN
TUJUAN DAN SASARANTUJUAN DAN SASARAN
Tujuan Pengujian Prasarana Perkeretaapian pada
prinsipnya dilakukan untuk memastikan Prasarana
Perkeretaapian khususnya jembatan dapat berfungsi
sesuai dengan desain dan persyaratan teknis yang
sudah ditetapkan
Sasaran Pengujian ini adalah untuk menjamin
keamanan, kenyamanan dan keselamatan
kepada pengguna jasa angkutan Kereta Api
ISTILAH DAN DEFINISIISTILAH DAN DEFINISI
Pengujian adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui kesesuaian antara
persyaratan teknis dan kondisi dan fungsi prasarana atau sarana perkeretaapian
dan operasi yang dibuktikan melalui pengujian
Setiap prasarana perkeretaapian yang
dioperasikan wajib memenuhi kelaikan teknis
dan operasi yang dibuktikan melalui pengujian
prasarana perkeretaapian, baik uji pertama
maupun uji berkala.
untuk mengetahui kesesuaian antara persyaratan
Pengujian prasarana perkeretaapian dilakukan
untuk mengetahui kesesuaian antara persyaratan
teknis dan kondisi serta fungsi prasarana
perkeretaapian dalam rangka penerbitan
sertifikat kelaikan.
PERSYARATAN PENGOPERASIAN PRASARANA PERKERETAAPIAN (1) ~ PM.56 TAHUN 2009
Kelaikan Teknis
(Pasal 117)
Persyaratan Sistem
(Pasal 119)
Sistem Jalan Rel
(Pasal 120)
Konstruksi Bagian Atas (Pasal 121) Geometri (sesuai V rencana)
Ruang Bebas
Beban Gandar
Frekwensi (sesuai kapasitas jalur)
Konstruksi Bagian Bawah (Pasal 122) Stabilitas Konstruksi
Daya Dukung
Sistem Jembatan
(Pasal 123)
Beban Gandar
Lendutan
Stabiltas Konstruksi
Ruang Bebas
Sistem Terowongan
(Pasal 124)
Ruang Bebas
Geometri
Beban Gandar
Stabilitas Konstruksi
Kedap Air
Sistem Stasiun
(Pasal 125)
Menampung jumlah penumpang dan/atau barang sesuai dengan kelas stasiun
Melayani operasi persinyalan luar ruangan
Sistem Peralatan
Persinyalan
(Pasal 126)
Dalam Ruangan Persinyalan Elektrik Keselamatan
Tingkat keandalan tinggi
Menggunakan teknologi yang terbukti aman
Mudah perawatannya
Dilengkapi dengan perekam data
Dilengkapi dengan sistem proteksi terhadap
petir
Persinyalan Mekanik Tingkat keandalan tinggi
Mudah perawatannya
Luar Ruangan Persinyalan Elektrik Tahan terhadap cuaca
Tingkat keandalan tinggi
Menggunakan teknologi yang terbukti aman
Keselamatan
Mudah perawatannya
Dilengkapi dengan sistem proteksi terhadap
petir
PERSYARATAN PENGOPERASIAN PRASARANA PERKERETAAPIAN (2)
Kelaikan Teknis
(Pasal 117)
Sistem Peralatan
Persinyalan
(Pasal 126)
Luar Ruangan Persinyalan Mekanik Tahan terhadap cuaca
Tingkat keandalan tinggi
Mudah perawatannya
Sistem Peralatan
Telekomunikasi
(Pasal 127)
Selektif sifat panggilannya
Terdengar jelas dan bersih informasi yang diterima
Memiliki tingkat keandalan tinggi
Dilengkapi dengan alat perekam suara
Mudah perawatannya
Dilengkapi dengan sistem proteksi terhadap petir
Sistem Instalasi
Listrik
(Pasal 128)
Sistem Catu Daya
Listrik
Dapat saling berhubungan
Memiliki tingkat keandalan tinggi
Menggunakan teknologi yang terbukti aman
Menghasilkan tegangan yang stabil
Dilengkapi dengan proteksi terhadap petir
Mudah perawatannya
Sistem Peralatan
Tramsmisi Tenaga
Listrik
Memiliki tingkat keandalan tinggi
Dilengkapi dengan proteksi terhadap petir
Mudah perawatannya
Persyaratan
Komponen
(Pasal 129)
Komponen Jalan
Rel
(Pasal 130)
Tanah dasar
Lapis dasar (sub grade)
Subbalas
Balas
Bantalan
Penambat
Rel
Wesel
Komponen
Jembatan
(Pasal 131)
Konstruksi Jembatan Bagian Atas
Konstruksi Jembatan Bagian Bawah
Konstruksi Pelindung
PERSYARATAN PENGOPERASIAN PRASARANA PERKERETAAPIAN (3)
Kelaikan Teknis
(Pasal 117)
Komponen
Terowongan
(Pasal 132)
Portal
Invert
Dinding
Fasilitas Pendukung
Komponen Stasiun
(Pasal 133)
Emplasemen
Stasiun
(Pasal 134)
Jalan rel
Fasilitas pengoperasian kereta api
Drainase
Bangunan Stasiun
(Pasal 135)
Memenuhi persyaratan bangunan dan gedung
Komponen Peralatan
Persinyalan
(Pasal 136)
Dalam Ruangan Persinyalan Elektrik Keselamatan (fail safe)
Tingkat keandalan tinggi
Tahan terhadap suhu
Dilengkapi dengan indikasi berfungsi
tidaknya komponen
Mudah perawatannya
Persinyalan
Mekanik
Tingkat keandalan tinggi
Mudah perawatannya
Luar Ruangan Persinyalan Elektrik Tahan terhadap suhu
Tingkat keandalan tinggi
Mudah perawatannya
Persinyalan
Mekanik
Tahan terhadap suhu
Tingkat keandalan tinggi
Mudah perawatannya
Komponen Peralatan
Telekomunikasi
(Pasal 137)
Tingkat keandalan tinggi
Mudah perawatannya
Komponen Instalasi
Listrik (Pasal 138)
Tingkat keandalan tinggi
Mudah perawatannya
Kelaikan
Operasional
(Pasal 139)
Beban Gandar
Kecepatan
Frekuensi
Ruang Bebas
PENGUJIAN PRASARANA PERKERETAAPIAN
Uji Pertama (Pasal 142) Uji Rancang Bangun
(Pasal 143)
Dilakukan terhadap prasarana perkeretaapian baru
Uji Fungsi
(Pasal 145 dan 146)
Jalan rel Ruang Bebas
Kecepatan
Beban Gandar
Drainase
Jembatan dan Terowongan Ruang Bebas
Beban Gandar
Stasiun Ruang Bebas
Kapasitas Gedung
Kapasitas Peron
Kecepatan
Beban gandar
Peralatan Persinyalan Negative Check
Indikasi Pelayanan
Akurasi
Jarak Tampak
Peralatan Telekomunikasi Kejelasan Informasi / Kejelasan Suara yang Diterima
Rekam Suara
Instalasi Listrik Tegangan yang dihasilkan harus stabil
Tegangan dan kapasitas harus sesuai dengan keperluan
Uji Berkala (Pasal 149) Uji Fungsi Sesuai dengan uji fungsi pada uji pertama
TENAGA PENGUJI PRASARANA
PERKERETAAPIAN
Pelaksanaan pengujian prasarana perkeretaapian, Pelaksanaan pengujian prasarana perkeretaapian, baik uji pertama maupun uji berkala harus
dilaksanakan oleh tenaga penguji.
Tenaga penguji tersebut harus memiliki sertifikat keahlian yang dikeluarkan oleh Menteri sesuai dengan kualifikasi
Tenaga penguji tersebut harus memiliki sertifikat keahlian yang dikeluarkan oleh Menteri sesuai dengan kualifikasi
keahlian tenaga penguji prasarana perkeretaapian.
prasarana perkeretaapian yang dibuktikan dengan tanda lulus.
Ujian keahlian tersebut, hanya dapat diikuti oleh seseorang yang telah lulus pendidikan dan pelatihan tenaga penguji
prasarana perkeretaapian yang dibuktikan dengan tanda lulus.
Untuk mendapatkan sertifikat keahlian sebagaimana Untuk mendapatkan sertifikat keahlian sebagaimana dimaksud di atas, tenaga penguji harus mengikuti ujian keahlian yang diselenggarakan oleh Menteri.
LULUSLULUS
PENDIDIKAN & PELATIHAN
DASAR & KEAHLIAN
(Penguji Tingkat Pertama)
PENDIDIKAN & PELATIHAN
KEAHLIAN
(Penguji Tingkat Muda & Madya)
JALUR & JALUR &
BANGUNAN KABANGUNAN KA
FASILITAS FASILITAS
OPERASI KAOPERASI KA
TENAGA PENGUJITENAGA PENGUJI
TINGKAT PERTAMATINGKAT PERTAMA
TINGKAT MUDATINGKAT MUDA
TINGKAT MADYATINGKAT MADYA
TENAGA PENGUJI TINGKAT TENAGA PENGUJI TINGKAT
PERTAMAPERTAMA
TENAGA PENGUJI TINGKAT TENAGA PENGUJI TINGKAT
PERTAMAPERTAMATenaga penguji prasarana perkeretaapian tingkat pertama, memiliki kewenangan untuk melaksanakan pengujian prasarana perkeretaapian, sehingga diharapkan tenaga penguji ini memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam melaksanakan pengujian.
Pengetahuan dan keterampilan yang harus dimiliki antara lain:
a. persyaratan teknis prasarana perkeretaapian; dan
b. pelaksanaan pengujian yang meliputi:
1. prosedur pengujian;
2. tata cara pengujian; dan
3. pengoperasian peralatan pengujian.
TENAGA PENGUJI TINGKAT TENAGA PENGUJI TINGKAT
MUDAMUDA
TENAGA PENGUJI TINGKAT TENAGA PENGUJI TINGKAT
MUDAMUDATenaga penguji prasarana perkeretaapian tingkat muda, memiliki kewenangan untuk:
a. melaksanakan pengujian prasarana perkeretaapian; dan
b. mengevaluasi hasil pengujian prasarana perkeretaapian.
Pengetahuan dan keterampilan yang harus dimiliki tenaga penguji tingkat muda antara lain:
a. persyaratan teknis dan pelaksanaan pengujian prasarana perkeretaapian yang telah diperoleh pada pelaksanaan pelatihan tingkat pertama;
b. kriteria dan klasifikasi kerusakan pada prasarana perkeretaapian; dan
c. pengetahuan tentang perencanaan desain dan konstruksi prasarana perkeretaapian.
TENAGA PENGUJI TINGKAT TENAGA PENGUJI TINGKAT
MADYAMADYA
TENAGA PENGUJI TINGKAT TENAGA PENGUJI TINGKAT
MADYAMADYATenaga penguji prasarana perkeretaapian tingkat madya, memiliki kewenangan untuk:
a. merencanakan pelaksanaan pengujian prasarana perkeretaapian;
b. melaksanakan pengujian prasarana perkeretaapian;
c. melakukan evaluasi hasil pengujian prasarana perkeretaapian;
d. menilai hasil pengujian prasarana perkeretaapian;
e. menetapkan hasil pengujian prasarana perkeretaapian; dan
f. merekomendasikan kepada Menteri untuk menetapkan kelaikan prasarana perkeretaapian.
Pengetahuan dan keterampilan yang harus dimiliki tenaga penguji tingkat muda antara lain:
a. persyaratan teknis dan pelaksanaan pengujian prasarana perkeretaapian yang telah diperoleh pada pelaksanaan pelatihan tingkat pertama;
b. manajemen perencanaan;
c. kriteria dan klasifikasi kerusakan pada prasarana perkeretaapian; dan
d. pengetahuan tentang perencanaan desain dan konstruksi prasarana perkeretaapian.
PELATIHAN PELATIHAN PENGUJI PENGUJI JEMBATAN KAJEMBATAN KA
MATERIMATERIPERSYARATAN TEKNISPERSYARATAN TEKNIS
PERSYARATAN SISTEMPERSYARATAN SISTEM PERSYARATAN KOMPONENPERSYARATAN KOMPONEN
MATERI DASAR PELATIHAN
PENGUJI JEMBATAN
Beban Gandar Lendutan Stabilitas Konstruksi Ruang Bebas
Konstruksi Jembatan Bagian Atas Konstruksi Jembatan Bagian Bawah Konstruksi Pelindung
Perawatan Jembatan KA
MATERI KEAHLIAN PENGUJI
JEMBATAN TINGKAT PERTAMA
Pelaksanaan Pengujian Ruang Bebas Jembatan Pelaksanaan Pengujian Beban Gandar dan Lendutan Pelaksanaan Pengujian Stabilitas Konstruksi Bagian Atas Pelaksanaan Pengujian Stabilitas Konstruksi Bagian Bawah Pelaksanaan Pengujian Tinggi Jagaan (Free Board)
MATERI KEAHLIAN PENGUJI
JEMBATAN TINGKAT MUDA
Kriteria Kerusakan Jembatan Hasil Pengujian dan Analisa Hasil Pengujian Ruang Bebas Jembatan Beban Gandar dan Lendutan Stabilitas Konstruksi Bagian Atas Stabilitas Konstruksi Bagian Bawah Tinggi Jagaan (Free Board)
MATERI KEAHLIAN PENGUJI
JEMBATAN TINGKAT MADYA
Klasifikasi Kerusakan Jembatan Evaluasi dan Rekomendasi Hasil Pengujian Ruang Bebas Jembatan Beban Gandar dan Lendutan Stabilitas Konstruksi Bagian Atas Stabilitas Konstruksi Bagian Bawah Tinggi Jagaan (Free Board)
PENGUJIAN JEMBATAN
BAGAN ALIR BAGAN ALIR
PENGUJIANPENGUJIAN
INFORMASI JADWAL
PENGUJIAN OLEH
PENYELENGGARA
MULAI
PEMBAHASAN (1)
SEBELUM KE LAPANGAN
PENGUJIAN
DOKUMEN
PEMBAHASAN (2)
SETELAH KE LAPANGAN
RISALAH
PEMBAHASAN
KESIMPULAN ATAU
REKOMENDASI
SERTIFIKASI
Pihak Penyelenggara Prasarana
Perkeretaapian memberitahukan secara
tertulis kepada Dirjen Perkeretaapian
Dirjen Perkeretaapian menugaskan
Tenaga Penguji untuk melakukan
pengujian
Pembahasan ini bertujuan untuk :
memeriksa dokumen pelaksanaan pekerjaan
mengkonfirmasi metode pengujian
Dokumen Pemeriksaan Drawing
Pembahasan ini bertujuan untuk :
mengkonfirmasikan hasil pengujian menentukan tanggal pengujian ulang
sekiranya perlu perbaikan
PENGUJIAN
LAPANGAN
BERITA ACARA
HASIL PENGUJIAN
Ya
Tidak
Pengujian Jembatan meliputi uji:
a. ruang bebas; dan
b. beban gandar.
Jembatan harus memenuhi persyaratan berikut:
a. beban gandar,
b. lendutan,
c. stabilitas konstruksi, dan
d. ruang bebas.
PENGUJIAN JEMBATANPENGUJIAN JEMBATAN
a. Pengujian Geometri Jalan Rel Pada Jembatan
1) Pengujian lebar jalan rel
2) Pengujian kelandaian :
a) Landai penentu dan emplasemen
b) Landai curam
3) Pengujian lengkung vertikal
4) Pengujian lengkung horizontal :
a) Lengkung lingkaran
b) Lengkung peralihan
5) Pengujian pelebaran jalan rel
6) Pengujian peninggian rel
b. Pengujian Persyaratan Konstruksi
1) Pengujian kesesuaian konstruksi dengan rencana beban
2) Pengujian keadaan batas ultimate
3) Pengujian keadaan batas layanan
4) Pengujian batas fatik
5) Pengujian besarnya lendutan
6) Pengujian badan stabilitas konstruksi
PELAKSANAAN PENGUJIAN PELAKSANAAN PENGUJIAN
JEMBATANJEMBATAN
c. Pengujian Konstruksi Bagian Atas
1) Pengujian kuat tekan beton
2) Pengujian beban dan desain gelagar komposit
d. Pengujian Konstruksi Bagian Bawah
1) Pengujian keadaan batas pondasi
2) Pengujian desain dan kualitas bahan pondasi
3) Pengujian pangkal / pilar jembatan
e. Pengujian Gorong Gorong (Box Culvert)
1) Pengujian toleransi pembuatan
2) Pengujian persyaratan fisik
3) Pengujian konstruksi sambungan
4) Pengujian ketahanan terhadap air dan kelembaban
5) Pengujian persyaratan minimum konstruksi pondasi
6) Pengujian persyaratan konstruksi urugan
f. Pengujian Konstruksi Pelindung
1) Pengujian konstruksi pelindung lereng
2) Pengujian penampang awal dasar sungai sebagai pelindung
g. Pengujian Ruang Bebas
1) Pengujian kecukupan ruang bebas di jembatan
2) Pengujian kondisi ruang bebas
3) Mampu mengevaluasi dan merekomendasikan perbaikan jika diperlukan
UJI RANCANG BANGUN
Uji rancang bangun dilakukan dengan cara memeriksa kesesuaian antara dokumen dilanjutkan dengan
pemeriksaan terhadap hasil fisik prasarana perkeretaapian. Dokumen yang dimaksud yaitu :
a. detail desain prasarana perkeretaapian yang telah mendapat persetujuan dari Direktorat Teknis;
b. spesifikasi teknis prasarana perkeretaapian yang telah mendapat persetujuan dari Direktorat Teknis;
c. gambar kerja (shop drawing) yang telah mendapat persetujuan dari Direktorat Teknis; dan
d. gambar hasil pelaksanaan (as built drawing).
UJI FUNGSI
a. Uji Ruang Bebas
Uji ruang bebas dilakukan untuk mengetahui terbebasnya jalur kereta api dari rintangan atau
gangguan yang dapat mengganggu keselamatan perjalanan kereta api dengan menggunakan alat
ukur jarak.
Pengujian dilakukan dengan cara mengukur dari as rel sampai dengan batas-batas ruang bebas.
b. Uji Kecepatan dan Beban Gandar
Uji kecepatan dan uji beban gandar terhadap jembatan dilakukan untuk mengetahui kemampuan
jembatan yang dilewati oleh sarana perkeretaapian dengan menggunakan alat ukur.
TATA CARA TATA CARA PENGUJIANPENGUJIAN
Peralatan Pengujian JembatanPeralatan Pengujian Jembatan
No Nama Peralatan Fungsi
1. Jangka Sorong Mengukur ketebalan plat
2. Kaca Pembesar Mengamati keretakan pada beton dan baja
3. Martil Penguji Ukuran Mendeteksi kelonggaran paku sumbat
4. Meteran Pengukur panjang objek uji
5. Mistar Siku Mengukur ketegakan andas hidup
6. Skala dan Alat Ukur Ruang Mengukur ruang bebas
7. Hammer test Mengukur kekerasan beton
8. Teropong Pengamatan objek uji yang diluar jangkauan
9. Unting unting Mengukur ketegakan vertikal objek uji
10. Waterpass Mengukur nilai ketinggian, skilu/twist
11. Coating Thickness Meter Mengukur ketebalan cat di jembatan baja
CONTOH FORMULIR
PENGUJIAN JEMBATAN
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
FORMULIR PENGUJIAN JEMBATAN
HASIL PENGUJIAN
Daop / Divre : Daop V Purwokerto
No. BH : 1372
Pekerjaan : Uji Pertama
Km : Km. 345+456
Antara : Stasiun Karanggandul Stasiun Purwokerto
Lintas / Koridor : Cirebon Kroya
Kelas Jalan : -
JENIS PENGUJIAN STANDAR (*) HASIL KETERANGAN
Ruang Bebas (pengukuran dihitung dari as jalan rel)
a. Pada ketinggian + 40 mm 2150 mm 2300 mm OK
b. Pada ketinggian + 180 mm 2150 mm 2300 mm OK
c. Pada ketinggian + 430 mm 2150 mm 2300 mm OK
d. Pada ketinggian + 750 mm 2150 mm 2300 mm OK
e. Pada ketinggian + 1000 mm 2150 mm 2300 mm OK
f. Pada ketinggian + 3550 mm 2150 mm 2300 mm OK
g. Pada ketinggian + 4050 mm 2150 mm 2300 mm OK
Ruang Bebas Listrik Aliran Atas (pengukuran dihitung dari as jalan rel)
a. Pada ketinggian + 4050 mm 2150 mm 2300 mm OK
b. Pada ketinggian + 4320 mm 2150 mm 2300 mm OK
c. Pada ketinggian + 4845 mm 2150 mm 2300 mm OK
d. Pada ketinggian + 5045 mm 2150 mm 2300 mm OK
e. Pada ketinggian + 6200 mm 2150 mm 2300 mm OK
Kecepatan dan Beban Gandar
Lurusan
a. Lebar jalan rel 1067 mm -
b. Beda tinggi antar rel (cant) 0 mm -
Lengkungan
a. Radius
1) R > 600 1067+0 mm -
2) 500 < R < 600 1067+5 mm -
3) 400 < R < 550 1067+10 mm -
4) 350 < R < 400 1067+15 mm -
5) 100 < R < 350 1067+20 mm -
b. Pelebaran jalan rel 1067+10 mm 1077 mm OK
c. Peninggian jalan rel 75 mm 75 mm OK
d. Anak Panah
1) R 600 - -
2) R 500 - -
3) R 400 125 mm 125 mm OK
4) R 350 - -
5) R 150 - -
CONTOH
FORMULIR PENGUJIAN JEMBATAN
Kelandaian 13 13 OK
Rel
a. Keausan
b. Keretakan
c. Sambungan las
d. Celah dan pelat sambung
Rel Gongsol
Bantalan dan penambat
a. Bantalan beton dan penambat
b. Bantalan kayu dan penambat
Balas
Konstruksi Bagian Atas
Lendutan Gelagar
Kekerasan
Keretakan
Korosi
Tumpuan
Konstruksi Bagian Bawah
Penurunan
Kemiringan
Gerusan
Pelindung
Drainase Kemiringan
Sistem Pendistribusian Aliran Air
Tanggal Pengujian :
Tim Penguji Tanda Tangan
1. 1.
2. 2.
3. 3.
4. 4.
5. 5.
6. 6.
(*) Sesuai dengan kelas jalan yang dipersyaratkan
Sesuai dengan standar yang ditentukan
top related