MAKALAH IMPROVEMENT (SS) PEMANFAATAN · PDF filesebelumnya buffer stock untuk ethanol p.a hanya 1 dus @ 4 botol menjadi 2 dus (8 botol). Dengan ... digunakan dalam proses pembuatan
Post on 05-Feb-2018
244 Views
Preview:
Transcript
MAKALAH IMPROVEMENT (SS)
PEMANFAATAN LIMBAH B3 HASIL PEMERIKSAAN COQ10
UNTUK PEMBUATAN ETHANOL p.a
Oleh: Diky Yuliana Rahman
Fasilitator : Danik Anindya
Perusahaan: PT Genero Pharmaceuticals
TKMPN XIX & IQPC
2015
Halaman | 2
3050
114115
175
210
0
50
100
150
200
250
2013 2014 2015*
Lab AnDev
Lab QC
Pengantar
Ethanol atau Ethyl Alcohol merupakan salah satu reagen atau bahan kimia yang sering
digunakan di laboratorium PT Genero Pharmaceuticals. Ethanol yang digunakan di laboratorium PT
Genero Pharmaceuticals merupakan ethanol dengan grade p.a (pro analisa jenis kromatografi)
dengan kadar ethanol > 99,00%.
Ethanol p.a digunakan sebagai pelarut dalam penetapan kadar suatu obat dan supplemen
dimana untuk penetapan tersebut menggunakan metode kromatografi dengan alat HPLC (High
Performance Liquid Chromatography). Berikut merupakan grafik jumlah penggunaan Ethanol p.a di
laboratorium PT. Genero Pharmaceuticals.
Gambar 1. Grafik jumlah penggunaan ethanol p.a di laboratorium PT Genero Pahrmaceuticals
(dalam satuan liter)
Catatan: Untuk tahun 2015 data diambil dari bulan Januari – September 2015
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa penggunaan ethanol p.a di laboratorium terus mengalami
peningkatan setiap tahunnya. Bila dibandingkan antara tahun 2013 dan 2014 mengalami peningkatan
sebesar 55,17% (80 liter), sedangkan antara tahun 2013 dan 2015 mengalami peningkatan sebesar
44,00% (99 liter).
Seiring berjalannya waktu, jumlah produk yang harus diperiksa kadarnya akan semakin banyak
sehingga akan membutuhkan jumlah ethanol p.a yang semakin banyak pula. Saat ini, ethanol p.a
digunakan untuk pemeriksaan kadar berikut:
1. Pemeriksaan bahan baku Coenzym Q10
2. Pemeriksaan bahan baku Lovastatin
3. Pemeriksaan kadar Coenzym Q10 dalam Skincore kaplet
4. Pemeriksaan kadar Coenzym Q10 dalam Vitcore kaplet
5. Pemeriksaan kadar Coenzym Q10 dalam Coreplus kapsul
Halaman | 3
6. Pemeriksaan kadar Coenzym Q10 dalam Skincore duo tablet
Selain itu, harga ethanol p.a terus mengalami kenaikan tiap tahunnya. Dari Rp. 464.000 pada
tahun 2013 menjadi Rp. 550.000 pada tahun 2014 dan menjadi Rp. 906.000 pada tahun 2015 untuk
kemasan 2,5 liter.
Permasalahan
Pada tahun 2015 ini, PT Genero Pharmaceuticals memiliki kendala yaitu supplier yang biasa
memasok ethanol p.a tidak dapat mengirimkan ethanol p.a sesuai permintaan dengan tepat waktu
(waktu pengiriman biasanya maksimal 1 minggu setelah turun purchase order sehingga dari proses
purchase request ke pengiriman barang mempunyai lead time kurang dari 2 minggu). Keterlambatan
ini terjadi berulang, bahkan sampai 3 bulan sehingga menghambat kegiatan pemeriksaan di
laboratorium PT Genero Pharmaceuticals. Setelah ditelusuri lebih lanjut, berdasarkan info dari
supplier ternyata keterlambatan tersebut diakibatkan oleh implementasi Peraturan Presiden Republik
Indonesia No.74 tahun 2013 tentang pengendalian dan pengawasan minuman beralkohol sehingga
proses impor untuk reagen ethanol p.a mereka menjadi terhambat.
Keterlambatan pengiriman tersebut memberikan masalah bagi laboratorium PT Genero
Pharmaceutical karena stok ethanol p.a untuk kegiatan pemeriksaan di laboratorium menjadi kosong.
Sementara produk hasil produksi harus dapat segera diperiksa kualitasnya supaya dapat segera
dikirim kepada distributor agar tidak terjadi penumpukan di gudang.
Solusi Permasalahan
Untuk solusi jangka panjang, dibuat buffer stock lebih banyak dari biasanya. Dimana
sebelumnya buffer stock untuk ethanol p.a hanya 1 dus @ 4 botol menjadi 2 dus (8 botol). Dengan
melebihkan jumlah buffer stock, harapannya ethanol p.a akan tetap tersedia saat proses pembelian
dan pengiriman berjalan.
Untuk solusi jangka pendek, akan dilakukan pengolahan limbah B3 hasil pemeriksaan kadar
Coenzym Q10 menjadi reagen ethanol p.a yang dapat digunakan untuk pemeriksaan kadar Coenzym
Q10 kembali. Tahapan proses yang dilakukan yaitu menentukan rencana perbaikan, menentukan
target akhir, percobaan pengolahan limbah melalui proses penyulingan atau destilasi, pengujian
kualitas hasil, evaluasi hasil serta diakhiri dengan pembuatan prosedur beserta sosialisasinya sebagai
langkah standardisasi.
Time line improvement
Berikut time line program improvement ini:
Halaman | 4
Tabel 1. Time line program improvement
Untuk tahap rencana (plan) dimulai dari februari 2015 sampai bulan april 2015,
untuk tahap pelaksanaan dimulai bulan april 2015 sampai bulan juni 2015, untuk evaluasi
hasil dilakukan di bulan juni sampai juli 2015 serta untuk pembuatan prosedur dilakukan
di bulan juli 2015 hingga agustus 2015.
Studi Literatur
Dalam studi literatur, diperlukan data-data mengenai sifat fisika dan kimia dari
ethanol p.a sehingga bisa didapatkan proses penyulingan yang efektif, efiseien dan
aman.
Dari studi literatus diperoleh data mengenai ethanol p.a sebagai berikut:
Halaman | 5
Gambar 2. Label Ethanol
Dari data diatas dapat diketahui bahwa ethanol p.a mempunyai titik didih 78,37°C
sehingga dapat disulingkan pada kisaran suhu 80°C. Pada suhu tersebut, penyulingan
relatif aman untuk dilakukan.
Setelah diperoleh data mengenai sifat fisika dan kimia ethanol p.a, yang perlu
diketahui selanjutnya adalah bagaimana cara melakukan penyulingan dengan benar.
Penyulingan atau destilasi adalah suatu metode pemisahan bahan kimia berdasarkan
perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) bahan. Dalam penyulingan,
campuran zat dididihkan sehingga menguap, dan uap ini kemudian didinginkan kembali
ke dalam bentuk cairan. Zat yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap lebih
dulu. Berikut adalah skema sederhana dari proses penyulingan:
Gambar 3. Skema proses penyulingan sederhana
Halaman | 6
Menentukan Target
Dalam menentukan target improvement ini, digunakan metode SMART dimana
secara spesifik, limbah B3 hasil pemeriksaan kadar Coenzym Q10 tidak tercampur
pelarut lainnya sehingga lebih mudah untuk disulingkan. Limbah B3 tersebut
mengandung ethanol p.a, Coenzym Q10 serta bahan pengisi lainnya yang biasa
digunakan dalam proses pembuatan obat.
Diperkirakan didapatkan jumlah 80% dari setiap liter limbah B3 yang disulingkan,
serta jumlah residu dan jumlah yang menguap saat proses penyulingan sebanyak 20%.
Secara teoritis, untuk mendapatkan ethanol p.a melalui proses destilasi dari limbah
tersebut, hanya dibutuhkan suhu 80°C.
Percobaan dilakukan pada bulan Mei 2015 dengan implementasi di bulan Juli 2015.
Rencana percobaan
Dalam perencanaan percobaan ini yang pertama dilakukan yaitu pengecekan
ketersediaan alat dan bahan sehingga dapat ditentukan apakah dapat menggunakan alat
dan bahan yang tersedia, perlu modifikasi untuk alat, atau harus dilakukan pembelian
untuk melengkapi alat dan bahan yang dibutuhkan. Berikut daftar alat dan bahan yang
digunakan:
Tabel 2. Daftar alat dan bahan yang digunakan
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa yang tidak tersedia yaitu distillation head dan
CaCO3 holder. Hal tersebut tidak menjadi masalah berarti dikarenakan condenser bisa
langsung di by pass dengan receiving flask. Sedangkan untuk klem dapat menggunakan
Halaman | 7
statif yang sedikit dimodifikasi serta receiving flask bisa menggunakan erlenmeyer yang
ditutup alu foil.
Bagan rencana percobaan:
Pelaksanaan perbaikan
Dalam pelaksanaan perbaikan, yang pertamakali dilakukan adalah membuat
skema rangkaian alat penyuling (disebut destilator) dari alat dan bahan yang
tersedia di laboratorium PT Genero Pharmaceuticals.
Berikut merupakan skema rangkaian destilator yang digunakan:
Gambar 4. Skema rangkaian destilator di laboratorium PT Genero Pharmaceuticals
Dalam skema rangkaian tersebut, proses dilakukan di lemari asam dengan suhu
dikontrol oleh heater dimana analog disetting pada temperatur 80°C sambil
sesekali pengukuran suhu dilakukan dengan thermometer infra merah sehingga
suhu dapat dijaga.
Pengumpulan
limbah B3 hasil
pemeriksaan
Coenzym Q10
Penyaringan
Limbah B3
Pembuatan
skema
penyulingan
Proses
penyulingan
Pengujian
kualitas hasil Penggunaan
Ethanol p.a
hasil
penyulingan
Sample In
Water In
Water Out
Sample Out
Condensation Process
Halaman | 8
Ethanol p.a yang diperoleh dari supplier digunakan sebagai pelarut di
Laboratorium PT Genero Pharmaceuticals dalam proses pemeriksaan kadar obat
dan supplemen. Limbah hasil pemeriksaan tersebut kemudian ditampung dan
dipisahkan agar tidak tercampur dengan limbah yaang lainnya. Kemudian limbah
disaring sehingga terbebas dari kotoran yang bersifat partikulat. Setelah disaring,
limbah baru dapat disulingkan sehingga diperoleh ethanol p.a hasil penyulingan.
Ethanol p.a hasil penyulingan tersebut diuji kualitasnya untuk kemudian dapat
digunakan kembali sebagai reagen dalam pemeriksaan kadar dan supplemen
seperti yang disebutkan di atas.
Gambar 5. Bagan pelaksanaan perbaikan
Pengujian kualitas kadar ethanol dilakukan dengan pengukuran secara fisika
dengan membandingkan ukuran berat jenis terhadap tabel berat jenis ethanol
standard. Untuk pengujian identifikasi menggunakan FTIR dan pengujian
impurities menggunakan HPLC.
Evaluasi hasil
Dari hasil percobaan diperoleh data sebagai berikut:
Halaman | 9
Tabel 3. Hasil percobaan penyulingan
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa percobaan III merupakan percobaan yang
paling efektif karena mendapatkan hasil sebesar 88,25% dari total volume 2 liter limbah
yang disulingkan. Sedangkan bila dihitung rata-rata dari ketiga percobaan tersebut
diperoleh hasil penyulingan sebesar 85,63%, melebihi target awal sebesar 80,00%.
Aspek Quality
Untuk hasil pengujian kualitas dapat dilihat tabel dibawah ini:
Tabel 4. Hasil pengujian kualitas ethanol p.a hasil penyulingan
Halaman | 10
Gambar 6. Hasil pengujian Impurities dengan HPLC
Gambar 6. Hasil pengujian Identifikasi dengan FTIR
Halaman | 11
Dari hasil pengujian diatas, dapat disimpulkan bahwa dari sisi kualitas, ethanol p.a
hasil penyulingan tidak berbeda jauh dengan ethanol p.a yang dibeli langsung dari
supplier.
Aspek Cost
Untuk hasil perhitungan cost dan saving dapat dilihat dari tabel berikut:
Tabel 5. Perhitungan cost dan saving yang dihasilkan
Aspek Delivery
Dari sisi delivery, dengan adanya improvement ini ethanol selalu tersedia
sehingga waktu pemeriksaan menjadi lebih tepat waktu dan produk dapat
dikirimkan kepada distributor dengan tepat waktu serta tidak terjadi penumpukan
di gudang.
Aspek Safety & Environment
Untuk aspek safety dan Environment dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 6. Perhitungan jumlah limbah
Halaman | 12
Dari tabel dapat dilihat bahwa sebelumnya jumlah limbah yang dihasilkan
sebanyak 247,8 liter, sedangkan setelah improvement sebesar 137,5 liter atau
dengan kata lain terjadi penurunan sebesar 55,49%. Dengan demikian,
improvement ini juga mendukung program go green.
Aspek Moral
Dari sisi moral, analis yang bertugas melakukan pemeriksaan kadar menjadi
lebih senang dan bersemangat dikarenakan reagen ethanol p.a yang selalu
tersedia dan tidak menjadi hambatan bagi pekerjaan mereka sehingga
produktivitas kerja pun semakin meningkat.
Standardisasi prosedur
Agar improvement ini dapat dilakukan oleh semua analis, maka dibuatlah prosedur tata
cara pengumpulan limbah hasil analisa Coenzym Q10 serta prosedur penyulingannya.
Kemudian prosedur tersebut disosialisasikan kepada semua analis.
Gambar 7. Prosedur yang dibuat
top related