Kontekstualisasi Teologi Keadilan Dalam Hukum Kisas Dan Poligami
Post on 06-Jul-2018
240 Views
Preview:
Transcript
8/17/2019 Kontekstualisasi Teologi Keadilan Dalam Hukum Kisas Dan Poligami
1/42
1
KONTEKSTUALISASI TEOLOGI KEADILAN DALAMHUKUM KISAS DAN POLIGAMI
Makalah
Dipersentasekan dalam Forum Seminar Kelas pada MataKuliah
Hukum Islam Kontemporer Konsentrasi Hukum IslamProgram Doktor (S3) Pascasarjana
I! "lauddin Makassar
#leh$ALI IMRON
!IM$ %&1&&31'&'
Dosen Pemandu$Prof. Dr. H. A. Qadir Gassing HT, MS
Dr. H. KasjimSalenda, SH, M.Th.I
P"S"S"*+"!"UIN ALAUDDIN MAKASSAR
8/17/2019 Kontekstualisasi Teologi Keadilan Dalam Hukum Kisas Dan Poligami
2/42
,
,&1-I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
.er/icara tentang keadilan merupakan suatu konsep 0ang
penting dalam kehidupan manusia Masalah keadilan tidak han0a
2ila0ah kajian hukum saja tetapi juga masalah ini /isa dikaji dari
/er/agai disiplin ilmu4ilmu sosial dan humaniora Keadilanmerupaka tujuan sedangkan huum han0a alat saja untuk mencapai
tujuan terse/ut 5ern0ata konsep atau /ahkan nilai keadilan sering
dipengaruhi unsur su/jekti6itas manusia sehingga keadilan
terkadang han0a /isa dirasakan oleh pihakpihak tertentu "pa 0ang
dirasa adil oleh seseorang /elum tentu dirasakan oleh orang lain
atau golongan tertentu
"gama Islam 0ang di dalamn0a sarat dengan tatanan
mas0arakat dari mulai 0ang /ersi7at indi6idual sampai masalah
kemas0arakat dan penalaran logis mena2arkan juga nilai4nilai
keadilan 0ang cukup memadai !amun nilai4nilai terse/tut /elum
tergali secara memadai karena gam/aran keagamaan 0ang ada di
mas0arakat han0a se/atas ritual 7ormal saja !ilai4nilai keadilan
dalam Islam sangat dijunjung tinggi /agi penegak keadilan akanmendapatkan penghargaan dari "llah s2t /ukan han0a di dunia
saja melainkan juga di akhirat kelak jadi nilai4nilai Islam
khususn0a keadilan sangat teleologis /erjangka panjag
8/17/2019 Kontekstualisasi Teologi Keadilan Dalam Hukum Kisas Dan Poligami
3/42
3
.erdasarkan uraian di atas maka menjadi hal 0ang menarik
ketika ingin mengunggkap kontekstualisasi keadilan 0angterkandung dalam aturan4aturan Islam terutama mengenai hukum
kisas dan poligami "palagi dengan meninjau /ah2a salah satu
asas 0ang terkandung di dalam hukum Islam secara umum adalah
asas keadilan Dengan demikian hukum tidak dapat dipisahkan dari
nilai4nilai keadilan /ahkan aturan4aturan hukum seharusn0a di/uat
atas dasar asas keadilan
B. Rumusan Masalah
.erdasarkan uraian latar /elakang masalah 0ang telah
dikemukakan di atas maka agar penelitian ini menjadi le/ih
terarah jelas dan 7okus peneliti melakukan perumusan masalah
"dapun rumusan masalah pada makalah ini se/agai /erikut$
1 .agaimana konsep keadilan dalam Islam8
, .agaimana kontekstualisasi keadilan dalam hukum kisas8
3 .agaimana kontekstualisasi keadilan dalam hukum poligami8
8/17/2019 Kontekstualisasi Teologi Keadilan Dalam Hukum Kisas Dan Poligami
4/42
9
II
PEMBAHASAN
A. Konsep Keadilan Dalam Islam
Istilah adil /erasal dari /ahasa "ra/ 0aitu al-‘adl 0ang
dikonotasikan dengan kata al-qist} dan al-miza>n1 Kedua istilah
terse/ut di dalam /ahasa "ra/ juga mengandung pengertian
adil, Kalaupun di/edakan term al-‘adl le/ih dekat kepada penger4
tian dasar al-sawiyyah (keadilan 0ang sama rata) Kata al-‘adl
menunjuk kepada arti :sama; 0ang mem/eri kesan adan0a dua
pihak atau le/ih sedangkan kata al-qist} menunjuk kepada arti
:/agian; (0ang 2ajar dan patut) dan al-miza>n menunjuk kepada
arti alat untuk menim/ang 0ang /erarti pula :keadilan; Ketigan0a
sekalipun /er/eda /entukn0a namun memiliki semangat 0ang
sama 0akni perintah kepada manusia untuk /erlaku adilMenurut "l4*aurais Shiha/ Wawasan al-Qur’an, ?disi .aru (et II@ .andung$MiAan ,&&B M) h 19%
,Cois Malu7 al-Munji>d f> al-Lugah (et EE@ .airu
8/17/2019 Kontekstualisasi Teologi Keadilan Dalam Hukum Kisas Dan Poligami
5/42
'
Menurut Muhammad FuaS al4!isa
8/17/2019 Kontekstualisasi Teologi Keadilan Dalam Hukum Kisas Dan Poligami
6/42
-
Para Mu7assir pada umumn0a mem/eri penjelasan pengertian
al-‘adl dengan al-ins}a> wa al-was}atiyyah (/erada dipertengahan dan persamaan) .ahkan Sa00id >ut=/ se/agaimana
dikuti/ oleh "/d Muin Salim dalam /ukun0a #iqh $iyasah% &ns"'si
"(uasaan )&liti( dalam al-Qur’an menegaskan /ah2a dasar
persamaan itu adalah si7at kemanusiaan 0ang dimiliki oleh setiap
orang dan /ah2a manusia memiliki hak 0ang sama untuk
diperlakukan dan dihargai karena mereka diciptakan sama4sama
se/agai manusia-
"0at terse/ut menuntut perlun0a /erlaku adil dengan
men0ampaikan atau menunaikan setiap amanah kepada 0ang
/erhak dan agar seorang hakim menempatkan semua pihak 0ang
/ersengketa pada posisi 0ang sama misaln0a dalam hal tempat
duduk pen0e/utan nama keceriaan 2ajah kesungguhan
mendengarkan dan memikirkan ucapan mereka dan lainn0a dalamproses pengam/ilan keputusanB
Meskipun demikian tidak ada keharusan untuk
mempersamakan kedua /elah pihak dalam putusan pengadilan
malah pada umumn0a mesti /er/eda antara pihak 0ang /enar dan
salah Mempersamakan dalam putusan pengadilan sesuatu 0ang
seharusn0a /er/eda /ertentangan dengan nilai4nilai keadilan 0ang-"/d Muin Salim #iqh $iyasah% &ns"'si "(uasaan )&liti( dalam al-Qur’an (et I@ +akarta$ *aja~rando Persada 19 M) h ,13
BM >urais Shiha/ Wawasan al-Qur’an, h 1',
8/17/2019 Kontekstualisasi Teologi Keadilan Dalam Hukum Kisas Dan Poligami
7/42
B
seharusn0a karena hal itu akan menjerumuskan kepada tindakan
Aalim (mengania0a pihak 0ang /erhak) Persamaan perlakuan danpenghargaan (dalam pengertian umum) tentu diharapkan oleh
setiap manusia khususn0a di hadapan hukum Hal terse/ut telah
menjadi salah satu asas umum dalam hukum 0aitu "sas kesamaan
di depan hukum dalam pengertian diperlakukan sama dalam proses
peradilan
, "dil dalam pengertian seim/ang Pengertian ini antara lain
terdapat dalam >S al4Int=a
8/17/2019 Kontekstualisasi Teologi Keadilan Dalam Hukum Kisas Dan Poligami
8/42
%
dan /erjalan kepada tujuan 0ang ingin dicapain0a 5anpa
keseim/angan itu ia pasti akan terjatuh dan tidak dapat /erdiritegak
Sejalan dengan itu >uraish Shiha/ men0atakan /ah2a
keseim/angan /aru dapat terjadi apa/ila /agian4/agian dalam
suatu /adan kelompok mas0arakat dan lainn0a /erjalan pada satu
tujuan 0ang sama dengan s0arat dan kadar tertentu 0ang
terpenuhi oleh setiap /agian terse/ut Prinsip keseim/angan 0ang
dimaksudkan di sini tidak mengharuskan adan0a persamaan dalam
segala hal tidak harus sama kadar dan s0arat /agi semua unit
terkait /isa jadi untuk keseim/angan terse/ut satu /agian mesti
le/ih kecil atau le/ih /esar dari 0ang lainn0a sedangkan /esar atau
keciln0a kadar sangat ditentukan oleh 7ungsi 0ang diharapkan
padan0a1&
Suatu hal 0ang pasti /ah2a dengan hilangn0a keseim/angandalam /adan apa pun maka akan terjadi ketimpangan dan sulit
untuk sampai pada tujuan 0ang ingin dicapai Setiap unit dengan
per/edaan kadar dan 7ungsin0a harus tetap sejalan pada satu
tujuan /ersama se/agaimana telah dicontohkan "llah pada
/angunan atau tu/uh manusia 0ang seim/ang sehingga mampu
mencapai tujuan /ersama dengan /aikKeseim/angan terse/ut dapat juga dipahami kepada
keseim/angan antara hak dan ke2aji/an setiap manusia Setiap
1&M >urais Shiha/ Wawasan al-Qur’an, h 1'341'9
8/17/2019 Kontekstualisasi Teologi Keadilan Dalam Hukum Kisas Dan Poligami
9/42
orang mendapatkan apa 0ang ia usahakan 0ang /enar di/enarkan
dan 0ang salah dihukum salah dan tidak se/alikn0a sehingga rodamas0arakat /erjalan dengan ke arah tujuan 0ang diinginkan
/ersama dengan keadilan
3 "dil dalam pengertian penghormatan terhadap hak4hak
indi6idu dan pem/erian hak kepada pemilikn0a Seperti
dalam rman "llah >S al4!ah=l1-$ &
]Y Q v O Q WQ ]Q O € ^O ‚TV ŒXL Q UV WQ V X̂ Q RO ‰V WQ qV O Q ^
OXV
O
Q Q Z ^ UVQ W ƒ Q fQ J O Z Q Q̂ J O V Q Ž V O Q ÔWQ V Q vN ÔWQ ŒX‘ Q O ’ QÔ w V “Q.
5erjemahn0a$;Sesungguhn0a "llah men0uruh (kamu) /erlaku adil dan/er/uat ke/ajikan mem/eri kepada kaum kera/at dan "llahmelarang dari per/uatan keji kemungkaran dan permusuhanDia mem/eri pengajaran kepadamu agar kamu dapatmengam/il pelajaran;11
Carangan /er/uat keji dan mungkar se/agai /entuk
pelanggaran terhadap hukum atau aturan dalam a0at terse/ut
dise/a/kan karena hal itu /eraki/at kepada kerugian pada diri
sendiri dan orang lain Keduan0a merupakan /entuk keAaliman
atau ketidakadilan1,
Pengertian adil merupakan la2an kata dari semua /entuk
keAaliman Penghormatan terhadap hak4hak indi6idu dan
pem/erian hak kepada pemilikn0a merupakan /entuk penerapan11Departemen "gama *I al-Qur’an dan !"rj"mahnya h 91'
1,M Da2am *aharjo *nsi(l&'"dia Al-Qur’an% !asir $&sial +"rdasar(an&ns"'-(&ns"' (uni, h 3%B
8/17/2019 Kontekstualisasi Teologi Keadilan Dalam Hukum Kisas Dan Poligami
10/42
1&
keadilan sedang menga/aikann0a /erarti telah /er/uat keAaliman
/aik terhadap diri sendiri maupun kepada orang lain9 "dil 0ang dinis/atkan dalam si7at "llah "dil di sini merupakan
si7at "llah 0ang mengandung pengertian /ah2a rahmat "llah
dapat diperoleh oleh makhluk sejauh ia dapat meraihn0a
karena setiap 2ujud tidak memiliki hak untuk mengatur "llah
sehingga keadilan4!0a merupakan rahmat dan ke/aikan 0ang
/erasal dari4!0a
>urais Shiha/ /erpendapat /ah2a keadilan "llah telah
mem/eri hak kepada setiap makhluk termasuk manusia untuk
meraih rahmat4!0a tanpa pandang /ulu Keadilan "llah juga
melahirkan keseim/angan antara hak dan ke2aji/an sehingga
setiap takli7 0ang di/erikan kepada manusia /ertujuan untuk
kemaslahatan hidup manusia itu sendiri13
"dil adalah si7at 0ang melekat pada "llah s2t 0ang /erarti/ah2a setiap manusia khususn0a para pelaksana dan penegak
keadilan seharusn0a men0adari /ah2a apa 0ang mereka lakukan
tidak terlepas dari si7at "llah |ang Maha Mulia lagi Maha
Mengetahui Ketika mereka melakukan kontrak kerja 0ang
dilakukann0a itu /ukan han0a perjanjian dengan atasann0a atau
manusia 0ang lain akan tetapi juga merupakan se/uah kontrakkerja 0ang n0ata dengan ”at |ang Maha "dil
13M >urais Shiha/ Wawasan al-Qur’an, h 11-
8/17/2019 Kontekstualisasi Teologi Keadilan Dalam Hukum Kisas Dan Poligami
11/42
11
Pengertian adil se/agaimana telah diuraikan setidakn0a
telah mendeskripsikan pengertian adil di dalam al4>uran 0angdapat dija/arkan dalam konteks keislaman sesuai dengan kondisi
manusia dan umat Islam saat ini Keempat poin terse/ut dapat
me2akili dan menjadi dasar serta penja/aran dari pengertian adil
0ang ada di dalam al4>uran
B. Hukum Kisas dalam Islam
Hukum kisas adalah salah satu dari sekian maam aturan hukuman hudud
!"ang jelas aturan dan #atasann"a$ dalam hukum %idana Islam. Se#agai se#uah atu&
ran dalam hukum %u#lik, ia menjadi #agian dari tulang %unggung ter'ujudn"a keten&
traman di dalam mas"arakat, se#agaimana aturan&aturan hukum %idana atau hu&
kum %u#lik lainn"a. Se#alikn"a, a%a#ila ia tidak #erjalan efektif, maka mas"arakat
akan merasa tidak tenteram dalam kehidu%ann"a.
(. Pengertian kisas
Kata kisas secara literal #erasal dari #ahasa Ara# qis}a>s} !Xz–$"ang merupakan kata turunan dari qas}s}a-yaqus}s}u-qas}s}an wa
qs}s}a>s}an 0ang /erarti menggunting mendekati menceritakan
mengikuti jejakn0a dan mem/alas19 "l4*a
8/17/2019 Kontekstualisasi Teologi Keadilan Dalam Hukum Kisas Dan Poligami
12/42
1,
Sedangkan dalam terminologi hukum Islam kisas /erarti
hukuman 0ang dijatuhkan se/agai pem/alasan serupa denganper/uatan pem/unuhan melukai atau merusak anggota /adan
/erdasarkan ketentuan 0ang diatur oleh s0arak1-
I/nu ManA=u
8/17/2019 Kontekstualisasi Teologi Keadilan Dalam Hukum Kisas Dan Poligami
13/42
13
Term qis}a>s} dise#utkan dalam al&Qur)an se#an"ak - kali dengan
makna "ang #er#eda./ Term qis}a>s} dalam #entuk f/‘il ma>d}i> dise#ut
satu kali, terda%at dalam QS. al4>as=as=0/12 /3 mem%un"ai arti meneritakan.
Dalam #entuk f/‘il mud}a>ri‘ kata qis}a>s} dise#ut se#an"ak (4 kali.
Sementara dalam #entuk mas}dar dise#ut se#an"ak (4 kali, di antaran"a terda%at
dalam QS. "˜li GImraas=as=,%$ /3 dan al4Kahs} "ang seara langsung #erarti #alasan atau sanksi hukum
dise#ut dalam al&Qur)an se#an"ak 4 kali,// dan semuan"a dalam #entuk kata #enda
!isim$. Dua di antaran"a isim ma‘riah dengan ali> dan la>m !q$ dan dua"ang lainn"a isim na(irah. Term qis}a>s} dimaksud da%at dilihat dalam QS. al4
.aarah0/2 (*1, (*, (4 dan dalam QS. al4Mam h 1'
,,Muh=ammad Fua
8/17/2019 Kontekstualisasi Teologi Keadilan Dalam Hukum Kisas Dan Poligami
14/42
19
ham#a dengan ham#a dan 'anita dengan 'anita. Maka #arangsia%a "angmenda%at suatu %ema9afan dari saudaran"a, hendaklah !"ang mema9afkan$mengikuti dengan ara "ang #aik, dan hendaklah !"ang di#eri ma9af$
mem#a"ar !diat$ ke%ada "ang mem#eri ma9af dengan ara "ang #aik !%ula$.:ang demikian itu adalah suatu keringanan dari Tuhan kamu dan suaturahmat. ;arangsia%a "ang melam%aui #atas sesudah itu, maka #agin"a siksa"ang sangat %edih.
8/17/2019 Kontekstualisasi Teologi Keadilan Dalam Hukum Kisas Dan Poligami
15/42
1'
w V x O Q ÔXV w Q x O Q ÔWQ ¬ V ’ O v ^XV ¬ Q ’ O v ^ \Q XY Q xŠV J O Y V x O Z Q “Q Xv Q O L Q Q WQ
Q W ® ÔWQ w … ̂ … ^XV w ̂ … ^WQ V T b XV Q T b WQ œ V `bQ XV œ Q ̀bQ WQXN Q V J O Q J O ̂ wQ WQ ̂ ̈ §QX’ Q Q Y ŠQ V V Q̄ z Q fQ wN Q ŠQ Xz Q –VQ N V̂X ^ J [ • Q ° V Q̂ WO
ŠQ Z ^ qQ ± Q `\ 5erjemahn0a$
6Dan kami telah teta%kan terhada% mereka di dalamn"a !Al&Taurah$ #ah'a&san"a ji'a !di#alas$ dengan ji'a, mata dengan mata, hidung dengan hidung,telinga dengan telinga, gigi dengan gigi, dan luka&luka !%un$ ada kisasn"a.;arangsia%a "ang mele%askan !hak kisas$ n"a, maka mele%askan hak itu
!menjadi$ %ene#us dosa #agin"a. ;arangsia%a tidak memutuskan %erkara me&nurut a%a "ang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang&orang "ang=alim.uang lingku% dan kategorisasi tindakan kisas
>uang lingku% hukum kisas di#atasi oleh %ara fukaha han"a %ada tindak %i&
dana atau kejahatan "ang #erhu#ungan dengan ji'a !%em#unuhan$ dan #adan !%eng&
ania"aan$, atau #iasa diistilahkan dengan al-nas wa al-jira>h}ah !n"a'a dan
luka$.
Pada umumn"a %ara fukaha mem#agi kategorisasi tindakan kisas ke%ada lima
#agian, "aitu2
a. Pem/unuhan sengaja (al-qatlu al-‘amd);
#. Pem/unuhan semi sengaja (al-qatlu syih al-‘amd);
. Pem/unuhan karena kesilapan (al-qatlu al-(hata>’ );
d. Pengania0aan sengaja (al-jarh} al-‘amdi);
e. Pengania0aan tidak sengaja (al-jarh} gair al-‘amd aw al-
(hat}a>’ ),B
;erikut %enjelasan masing&masing tindak %idana kisas2
,-Departemen "gama *I al-Qur’an dan !"rj"mahnya h 1-B
8/17/2019 Kontekstualisasi Teologi Keadilan Dalam Hukum Kisas Dan Poligami
16/42
1-
($ Pem#unuhan sengaja !al-qatlu al-‘amd$, "aitu %er#uatan %engania"aan
terhada% seseorang dengan maksud untuk menghilangkan n"a'an"a. Pem#u&
nuhan jenis ini harus memenuhi unsur&unsur, "aitu8
a$ Kor#an adalah orang hidu%8
#$ Per#uatan si %elaku "ang mengaki#atkan kematian kor#an8
$ Ada niat %elaku untuk menghilangkan n"a'a kor#an8
d$ Menggunakan alat "ang mematikan, se%erti %arang, senjata a%i, %isau dan alat&
alat "ang menurut ukuran umum da%at mematikan seseorang.
/$ Pem#unuhan semi sengaja !al-qatlu syih al-‘amd$, adalah %er#uatan
terhada% seseorang "ang tidak dengan maksud untuk mem#unuh, akan teta%i
mengaki#atkan kematian. Pem#unuhan jenis ini harus memenuhi unsur&un&
sur, "aitu8
a$ Pelaku melakukan %er#uatan "ang mengaki#atkan kematian8
#$ Tidak ada maksud %engania"aan atau %ermusuhan8
$ Ada hu#ungan se#a# aki#at antara %er#uatan %elaku dengan kematian kor#an.
-$ Pem#unuhan karena kesila%an !al-qatlu al-(hata>’ $, "aitu %er#uatan
terhada% seseorang "ang tidak dimaksudkan untuk mem#unuh, melainkan
han"a kekeliruan atau dengan tidak sengajan"a %er#uatan terse#ut
mengaki#atkan hilangn"a n"a'a seseorang. ?ontohn"a seorang %em#uru
"ang #ermaksud menem#ak #inatang #uruann"a teta%i tan%a disengaja
tem#akann"a mengenai seseorang "ang sedang le'at dan orang terse#ut
meninggal. Hal ini sama dengan seorang i#u mungkin tidak hati&hati "ang
,B"/u< .akr "l4.akrisyiyyah .‘a>nah al-!1a>lii>n ’ala 01alli Ala>z} #ath} al-Mu‘i>n i $yarh}i Qurrah al-‘2yu>n i Muhimmah al-
3i>n +uA 9 (.airu
8/17/2019 Kontekstualisasi Teologi Keadilan Dalam Hukum Kisas Dan Poligami
17/42
1B
melem%ar #enda keras dengan maksud mengusir seekor #inatang, ti#a&ti#a
#enda itu mengenai anakn"a sendiri dan mati. @ukaha meneta%kan
%em#unuhan se%erti ini adalah %em#unuhan tidak sengaja atau %em#unuhan
karena kesila%an. Pem#unuhan karena kesila%an harus memenuhi s"arat&
s"arat, "aitu8
a$ Adan"a %er#uatan "ang men"e#a#kan kematian8
#$ Terjadin"a %er#uatan itu karena adan"a kesalahan8
$ Adan"a hu#ungan kausalitas antara %er#uatan kesalahan dengan kematian kor&
#an./1
Terhada% %elaku tindak %idana %em#unuhan dan %engania"aan dengan se&
ngaja dikenakan hukum kisas dengan di#alas sama se%erti a%a "ang telah di%er#uat&
n"a ke%ada kor#an./ 5a0 al4Diyah al-A(hya>r
men"e#utkan #ah'a seseorang dijatuhi hukum kisas a%a#ila memenuhi #e#era%a
s"arat, "aitu8
a$ ;alig,
#$ ;erakal,
$ Pem#unuh #ukan orang kafir, dan
d$ :ang di#unuh atau "ang diania"a #ukan #udak.-
,%"/u< |ah=0a< ”akari00a< "l4"ns=aj al-!1ulla> (.airu
8/17/2019 Kontekstualisasi Teologi Keadilan Dalam Hukum Kisas Dan Poligami
18/42
1%
Akan teta%i, jika ahli 'aris "ang di#unuh memaafkan %em#unuh, maka si
%em#unuh di'aji#kan mem#a"ar di"at se#an"ak ( ekor unta tunai se#agai ganti
kisas.
ntuk %em#unuhan "ang tidak ada unsur sengaja, %elakun"a tidak dikenai
hukum kisas, teta%i han"a mem#a"ar di"at. Sementara %em#unuhan "ang tidak di&
sengaja atau %em#unuhan "ang tidak direnanakan dalam arti mungkin salah sasaran
dan tidak #ermaksud mem#unuh atau tidak tahu, misaln"a orang "ang menem#ak
#inatang, namun mengenai orang lain, maka %elakun"a tidak dikenakan kisas teta%i
%em#unuhn"a harus mem#a"ar di"ah, "aitu dengan memerdekakan #udak dan mem&
#eri ( ekor unta ke%ada keluarga ter#unuh.-( Hal ini dijelaskan dalam firman Allah
dalam QS. al4!isar (Semarang$ Makta/ah saha Keluarga tth) h 1'41-&
31"h=mad H}ana
8/17/2019 Kontekstualisasi Teologi Keadilan Dalam Hukum Kisas Dan Poligami
19/42
1
muBmin karena tersalah !hendaklah$ ia memerdekakan seorang ham#a saha"a"ang #eriman serta mem#a"ar diat "ang diserahkan ke%ada keluargan"a !siter#unuh itu$, keuali jika mereka !keluarga ter#unuh$ #ersedekah. Cika ia !si
ter#unuh$ dari kaum "ang memusuhimu, %adahal ia muBmin, maka !hendaklahsi %em#unuh$ memerdekakan ham#a&saha"a "ang mukmin. Dan jika ia !siter#unuh$ dari kaum !kafir$ "ang ada %erjanjian !damai$ antara mereka de&ngan kamu, maka !hendaklah si %em#unuh$ mem#a"ar diat "ang diserahkanke%ada keluargan"a !si ter#unuh$ serta memerdekakan ham#a saha"a "angmukmin. ;arangsia%a "ang tidak mem%erolehn"a, maka hendaklah ia !si %em#unuh$ #er%uasa dua #ulan #erturut&turut se#agai ara tau#at ke%adaAllah. Dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha ;ijaksana.
8/17/2019 Kontekstualisasi Teologi Keadilan Dalam Hukum Kisas Dan Poligami
20/42
,&
Seandain"a, ahli 'aris "ang dilukai atau diania"a memaafkann"a, maka ia di&
'aji#kan mem#a"ar di"at #erdasarkan tingkatan %elukaan "ang dilakukan, "aitu8
a$ Mud}i>h}ah !luka sam%ai tulang$, di"atn"a 3 ekor unta !3 dinar$, jika muka
menjadi aat ditam#ah setengahn"a !/3 dinar$ menjadi *3 dinar.
#$ 0asyi>mah !luka sam%ai %eah tulang$, di"atn"a ( ekor unta !( dinar$.
$ Muna>qilah !luka sam%ai tulangn"a meleset$, di"atn"a (3 ekor unta !(3
dinar$.
d$ Mu(mu>mah !luka sam%ai kulit tengkorak$, di"atn"a (0- di"at.
e$ 5a>’iah !%elukan rongga #adan$, di"atn"a (0- di"at.-4
Sementara di"at %enghilangan anggota #adan seseorang dituntut mem#a"ar
di"at sama haln"a dengan di"at mem#unuh "aitu ( ekor unta. Maksud dari ang&
gota&anggota #adan adalah dua tangan, dua kaki, hidung, dua telinga, dua mata,
hilang akal dan hilangn"a kemaluan.-3
Di sam%ing itu, ada %ula jenis %elukaan ringan "ang dise#ut dengan
hari>sah !terkelu%as kulitn"a$, dami>’ah !luka #erdarah$, ad}i’ah !tergores
dagingn"a$, mutalah}h}imah !luka sam%ai daging$, simqah !luka sam%ai la%is
tulang$. Pelukaan jenis ringan ini diukur menurut dalam dan dangkaln"a serta
menurut ke#ijaksanaan hakim.-5
39G"/d al4>aaa
8/17/2019 Kontekstualisasi Teologi Keadilan Dalam Hukum Kisas Dan Poligami
21/42
,1
C. Kontekstualisasi Keadilan dalam Hukum Kisas
Pada masa >asulullah sa'. dan %ara saha#atn"a, hukum kisas !dalam %enger&
tian hukuman #alas dalam %em#unuhan dan %engania"aan$ sangat jarang dilaksana&
kan, karena hukuman terse#ut dilakukan dengan sangat hati&hati, dan tidak semua
dalam kasus terse#ut harus #erakhir dengan hukum mem#alas. Hukuman terse#ut
han"a dijatuhkan a%a#ila tidak ada maaf dari kaluarga kor#an dan ter#ukti seara me&
"akinkan dengan #er#agai indikasi !#ukti$ "ang sangat kuat, a%alagi Penghu&
kuman kisas akan gugur dengan adan"a keraguan !s"u#hat$ di dalamn"a. Hal ini
dijelaskan dalam salah satu asas hukum %idana Islam, "aitu2
_V XY Q O ‘ ^XV WO Ô Œ§Q O f3B
Artin"a2 Penghukuman hudud ditinggalkan0hindari karena adan"a s"u#hat.
Asas terse#ut sesuai dengan hadis a#i sa'. "ang diri'a"atkan oleh imam
E"li ra2
_V XY Q O ‘ ^XV Q WO Ô WO \ §QO UV((Ž € V Y Q x O Q ÔQ µ WQ §Q
3%
Artin"a2
6Tinggalkan0hindari %enghukuman !hudud$ karena adan"a s"u#hat.< !H>. Al&
.aihai
8/17/2019 Kontekstualisasi Teologi Keadilan Dalam Hukum Kisas Dan Poligami
22/42
,,
Hukuman harus dihindari dengan adan"a hal&hal "ang meragukan. Kehati&
hatian di dalam menjatuhkan hukuman kisas atau%un hudud sangat di%erlukan,
karena han"a ada dua alternatif dalam ke%astian hukum terse#ut, di satu sisi da%at
menegakkan keadilan dengan se#enarenarn"a, atau kesalahan sedikit dalam %eng&
hukuman akan #eraki#at fatal dan ania"a, #aik ke%ada terhukum mau%un ke%ada
keluargan"a dan orang lain, se%erti kaedah usul2
Ž O ŠV ¶ Q ² V ž O O \Q w O V x O Q V ’ O Q Ô Ž O ŠV © XQ‰OV ¶ Q ² V ž O O bVQ
¦ V Q O € ^O
Artin"a2
6Seorang %emim%in0hakim le#ih #aik salah dalam memaafkan, dari%ada salah
dalam menghukum !karena suatu s"u#hat$
8/17/2019 Kontekstualisasi Teologi Keadilan Dalam Hukum Kisas Dan Poligami
23/42
,3
Ke#an"akan dari negara Islam atau ma"oritas %endudukn"a muslim "ang
le#ih memilih mem#erlakukan hukum %idana dari #arat, se%erti haln"a di Indonesia
%ada umumn"a. Satu&satun"a daerah di Indonesia saat ini "ang memungkinkan
%em#erlakuan hukum kisas !seara tekstual dan utuh$ adalah daerah "ang memiliki
otonomi khusus se%erti Pro%insi anggru Aeh Darussalam !AD$. Sedang negara
dan daerah lainn"a le#ih memahami dan melaksanakan hukum kisas seara umum
dalam #entuk hukuman mati, itu%un han"a #erlaku atas tindak %idana %em#unuhan
#erat atau sadis !se%erti dalam tindak %em#unuhan #rutal atau tindak %em#unuhan
se%erti multilasi$.
Pem#erlakuan hukum Islam, termasuk hukum %idana Islam dan hukum kisas
di Aeh #isa menjadi langkah a'al sekaligus #arometer ditera%kann"a hukum %idana
Islam di Indonesia. Setidakn"a, a%a#ila hukum %idana Islam di Aeh #erjalan dengan
#aik dan efektif sehingga terasa hasiln"a dalam kehidu%an mas"arakat Aeh, maka
hal itu akan menjadi masukan "ang #erharga #agi #angsa Indonesia seara umum.
Meski%un demikian, di dalam fikih Islam se#enarn"a di#edakan antara hu&
kum kisas dengan eksekusi mati. Hukuman kisas han"a di%eruntukkan seara khusus
untuk tindak %idana %em#unuhan dan %engania"aan sengaja, sedang eksekusi mati di
dalam fikih Islam %ada umumn"a di%eruntukkan untuk tindak %idana #erat lainn"a,
se%erti had %e=ina muhsan dengan rajam, atau tindak %idana murtad, atau %em#e&
rontakan !al-agy $ dan %eram%okan, atau gangguan keamanan (al-h}ira>ah$
"ang disertai %em#unuhan dengan dieksekusi mati di de%an algojo, atau disali#,
sesuai dengan ketentuan&ketentuan "ang telah dijelaskan se#elumn"a.
Teori #atas !naz}ariyah al-h1udu>d$ se#agaimana "ang dikemukakan
oleh Muhammad S"ahrur di dalam hukum Islam, menjadi salah satu %emikiran
8/17/2019 Kontekstualisasi Teologi Keadilan Dalam Hukum Kisas Dan Poligami
24/42
,9
konten%orer dalam mengkontekstualisasikan nilai&nilai keadilan di dalam hukum
%idana Islam, dalam hal ini menaku% hukum kisas. Di dalam teorin"a, din"atakan
#ah'a ketentuan kisas dalam %engertian hukum #unuh atau eksekusi mati adalah
ketentuan hukuman maksimal dalam hukum %idana Islam !termasuk hukum kisas$.
Karena tidak semua tindak %idana "ang termasuk kategori hukum kisas harus
#erakhir !diFonis$ dengan hukuman mati atau eksekusi mati, misaln"a karena di
dalam %roses %em#uktiann"a terda%at s"u#hat termasuk dalam hal ini, karena adan"a
maaf dari %ihak kelurga.4
Hal terse#ut mengindikasikan #ah'a ketentuan hukuman di dalam hukum %i&
dana Islam !termasuk hukum kisas$ #ertingkat&tingkat sesuai dengan #eratn"a
kejahatan "ang dilakukan dan indikasi hukum "ang mengarah ke%ada %enjatuhan
Fonis hakim, serta kondisi sang %elaku "ang memengaruhi ke"akinan hakim di
dalam memutuskan suatu %erkara. Hal ini menjadi #agian dari fleksi#ilitas hukum
Islam dalam menanggulangi semua kejahatan "ang terjadi dan #erkem#ang hingga
saat ini.
A%a#ila teori #atas terse#ut di#erlakukan %ada semua aturan %idana dari
hukum kisas dan di"at khususn"a "ang ada %ada saat ini, maka %asti akan
dimasukkan ke ranah ketentuan hukuman maksimal dan minimal, atau hukuman
"ang ada di antara kedua #atas terse#ut. Meski%un demikian, S"ahrur teta% men"e&
tujui, #ah'a hukuman alternatif di atas han"a #erlaku a%a#ila hakim me"akini ada&
n"a s"u#hat di dalam %roses %ersidangan. amun a%a#ila ter#ukti seara me"akinkan
#ah'a tindakan %em#unuhan masuk dalam kategori %er#uatan "ang harus dihukum
9&Muh=ammad S0ahru wa al-Qur’a>n7 Qira>’ah Mu‘as}irahterj Sahiron S0amsuddin )rinsi' dan 3asar 0"rm"n"uti(a 0u(um .slam&nt"n'&r"r (et II@ |og0akarta$ eCS"> Press ,&&B M) h ,1,
8/17/2019 Kontekstualisasi Teologi Keadilan Dalam Hukum Kisas Dan Poligami
25/42
,'
mati, maka hukuman kisas dalam arti maksimal harus teta% dilaksanakan.4( Hal
terse#ut dise#a#kan karena ketentuan dalam hukum kisas dan #e#era%a aturan dalam
hukum %idana Islam sifatn"a sangat jelas !qat}‘i>$.
M. Quraish Shiha# mengilustrasikan, #ah'a ketika seseorang diam%utasi
!di%otong$ kakin"a, maka orang lain "ang melihat akan merasa kasihan dan me&
ngangga% %emotongan itu adalah %er#uatan "ang #iada#, teta%i ketika mereka me&
ngetahui #ah'a "ang memotong kaki terse#ut adalah seorang dokter ahli, maka tentu
mereka malah #ers"ukur dan #erterima kasih, karena kalau tidak di%otong akan
mem#aha"akan ji'a %asien terse#ut 4/
Dalam #e#era%a kajian di%ahami #ah'a ketentuan hukuman atau delik di
dalam hukum %idana #arat !termasuk dalam hal ini KHP$ se%adan dengan
ketentuan %idanah tak=ir di dalam hukum %idana Islam, se#agai ketentuan hukum
alternatif a%a#ila kejahatan "ang dilakukan #elum memenuhi s"arat ketentuan %idana
"ang telah diteta%kan. Sedangkan hukum hudud dan kisas&di"at le#ih #ersifat
dogmatis !"ang harus diterima a%a adan"a$, karena di dalamn"a terda%at hak Allah
!sya>ri‘$ "ang tidak #oleh dilanggar. Hal ini #er#eda dengan delik %idana "ang
sifatn"a da%at diu#ah, dikurangi, diha%uskan, dan di%er#aharui sesuai dengan
ke%entingan hukum dan mas"arakat "ang terus tum#uh dan #erkem#ang.4-
91Muh=ammad S0ahru wa al-Qur’a>n7 Qira>’ah Mu‘as}irahterj Sahiron S0amsuddin )rinsi' dan 3asar 0"rm"n"uti(a 0u(um .slam&nt"n'&r"r, h ,1,
9,M >uraish Shiha/ Wawasan al-Qur’an, h 1-,
93"mrullah "hmad 3im"nsi 0u(um .slam 3alam $ist"m 0u(um 6asi&nal (et I@ +akarta$ ~ema Insani Press 1- M) h 1'%
8/17/2019 Kontekstualisasi Teologi Keadilan Dalam Hukum Kisas Dan Poligami
26/42
,-
Cika suatu negara se%enuhn"a mendasarkan hukum negaran"a %ada s"ariat
Islam, hal itu tidak menjadi masalah untuk menera%kan materi dan su#tansi hukum
%idana Islam "ang menjadi #agian hukum negaran"a, #aik mengenai norma mau%un
sanksin"a. Hal terse#ut tentun"a #er#eda dengan negara "ang #ukan #erasaskan
Islam, se%erti haln"a Indonesia, maka %eluang ter#esar untuk menera%kan hukum
Islam akan le#ih mudah dalam #entuk su#tansin"a atau nilai&nilai "ang terkandung
dalam hukum Islam, atau norma&norma Islam "ang hidu% di tengah mas"arakat
se#agai hukum adat.
D.Hukum Poligami Dalam Islam
(. Pengertian %oligami
Seara etimologi %oligami #erasal dari kata #ahasa :unani. Kata ini meru&
%akan %enggalan kata '&li atau '&lus "ang artin"a #an"ak, dan kata gamein atau
gamos, "ang #erarti ka'in atau %erka'inan. Maka ketika kedua kata ini diga#ungkan
akan #erarti suatu %erka'inan "ang #an"ak. Kalau di%ahami kata ini, menjadi sah
untuk mengatakan, #ah'a arti %oligami adalah %erka'inan #an"ak, dan #isa jadi
dalam jumlah "ang tidak ter#atas.44 Kata 6%oligami< terse#ut menaku% dua makna2
%oligini "akni sistem %erka'inan "ang mem#olehkan seorang %ria menga'ini #e#e&
ra%a 'anita dalam 'aktu "ang sama, dan %oliandri, seorang 'anita memilikime4
nga2ini sekian /an0ak lelaki9' Dalam tulisan ini poligami merujuk
pada maknan0a 0ang pertama poligini
/. Hukum %oligami
99Khoiruddin !asution 8ia dan )&ligami (|og0akarta$ Pustaka Pelajar1- M) h %9
8/17/2019 Kontekstualisasi Teologi Keadilan Dalam Hukum Kisas Dan Poligami
27/42
,B
Dalam %ers%ektif ;arat, saat dise#ut %oligami seringkali "ang ter#a"ang
adalah 6haremuraish Shiha/, dalam Perjanjian Jama %oligami
di#enarkan, ter#ukti antara lain dengan a%a "ang dikuti% di atas, sedang a#i Isa a.s.
tidak datang untuk mem#atalkan Perjanjian Jama, se#agaimana %ern"ataann"a sen&
diri !;aa Matius &(*$, maka itu #erarti #eliau juga mem#enarkann"a.45
Dalam Islam sendiri tidak ada %er#edaan %enda%at di kalangan ulama tentang
ke#olehan seorang laki&laki menikahi 'anita le#ih dari satu. Per#edaan han"a terjadi
%ada status hukum ke#olehan terse#ut8 a=imah atau rukhsah. 4* Selain itu juga %er#e&
9'+amal + "hmad !asir !h" $tatus & W&m"n und"r .slami Law andM&d"rn .slami L"gislati&n (Ceiden · Condon$ .rills ara/ · Islamic Ca2Series ,&& M) h ,' Cihat juga M >uraish Shiha/ )&ligami dan awin$irri M"nurut .slam makalah pada Semiloka Sehari :)&ligami di Mataita; di Denpasar tanggal ,- Mei ,&&B
9-+amal + "hmad !asir !h" $tatus & W&m"n und"r .slami Law and
M&d"rn .slami L"gislati&n, h ,' Cihat juga M >uraish Shiha/ )&ligamidan awin $irri M"nurut .slam makalah pada Semiloka Sehari :)&ligamidi Mata ita; di Denpasar tanggal ,- Mei ,&&B
9BI/rahim Hosen #iqh )"randingan Masalah )"rni(ahan (+akarta$Pustaka Firdaus ,&&3 M) h 13%
8/17/2019 Kontekstualisasi Teologi Keadilan Dalam Hukum Kisas Dan Poligami
28/42
,%
daan terjadi dalam jumlah istri "ang di#olehkan dalam poligami. Dalam hal ini
ada empat pendapat$a. Pendapat +umhur lama
+umhur memandang ke/olehan poligami ter/atas pada empat
2anita /erdasar >S al4!isa
8/17/2019 Kontekstualisasi Teologi Keadilan Dalam Hukum Kisas Dan Poligami
29/42
,
6Diri'a"atkan dari >ai
8/17/2019 Kontekstualisasi Teologi Keadilan Dalam Hukum Kisas Dan Poligami
30/42
3&
6wawu< itu untuk menam#ah. Dan ini dikuatkan dengan %er#uatan >asul "ang
ketika 'afat meninggalkan sem#ilan istri.3/
c Pendapat Kha2arij dan se/agian S0iah
Kelom%ok ketiga ini memandang ke#olehan %oligami ter#atas sam%ai (
'anita. Mereka memaknai 6mas/na>, s/ula>s/a, rua>‘a< se#agai 6dua&dua,
tiga&tiga, em%at&em%ats/a< !tiga&tiga$ dan 6rua>‘a< !em%at&em%at$. Cadi dua&dua sama dengan
em%at, tiga&tiga sama dengan enam, dan em%at&em%at sama dengan dela%an. +leh
karena kata 6wa>wu< untuk menam#ah #ilangan maka jumlahn"a menjadi dela%an
#elas.3-
d Pendapat se/agian ahli kih 0ang memandang ke/olehan
poligami tanpa adan0a /atasan dan tergantung kesanggupan
Alasann"a adalah2
($ Jafa= 6Maka ka'inilah 'anita "ang kamu senangi< %ada a"at di atas adalah
mutlak, tan%a ada #atasan.
/$ Pen"e#utan #ilangan #eru%a 6mas/na>, s/ula>s/a, rua>‘a< tidak
/ermakna mahu>m mu(ha>laah. Pen"e#utan itu han"a sekadar
untuk menghilangkan ke#ingungan la'an #iara "ang mungkin men"angka
menikahi 'anita le#ih dari seorang itu tidak di#olehkan.
',I/rahim Hosen #iqh )"randingan Masalah )"rni(ahan (+akarta$Pustaka Firdaus ,&&3 M) h 19&4191
'3I/rahim Hosen #iqh )"randingan Masalah )"rni(ahan (+akarta$Pustaka Firdaus ,&&3 M) h 19&4191
8/17/2019 Kontekstualisasi Teologi Keadilan Dalam Hukum Kisas Dan Poligami
31/42
31
-$ Jafa= 6wa>wu< %ada a"at terse#ut tidak #isa di%alingkan dari makna
aslin"a.
4$ Se#agian ri'a"at men"e#utkan >asulullah sa'. meninggal dunia dengan me&
ninggalkan sem#ilan istri, #ahkan diri'a"at lain dise#utkan #eliau mening&
galkan se#elas istri, dan tidak ada dalil khususiah #agi >asulullah sa'. Hal itu
menunjukkan #ah'a %en"e#utan 6mas/na>, s/ula>s/a, rua>‘a<
#ukan untuk %em#atasan karena tidak ada mahu>m ‘adad menurut
jumhur ahli usul.34
Meski%un Islam mem#olehkan #er%oligami #erdasar >S al4!isauraish Shiha/ mem#erikan atatan2
Pertama, a"at terse#ut tidak mem#uat %eraturan #aru tentang %oligami, ka&
rena %oligami telah dikenal dan dilaksanakan oleh %enganut #er#agai s"ariat, agama
dan adat istiadat mas"arakat. Ia tidak juga menganjurkan a%alagi me'aji#kan"a. Ia
han"a #er#iara tentang #olehn"a %oligami #agi orang&orang dengan kondisi terten&
tu. Itu %un diakhiri dengan anjuran untuk #ermonogami dengan firman&"a2 6:ang
demikian itu adalah le#ih dekat ke%ada tidak #er#uat ania"a
8/17/2019 Kontekstualisasi Teologi Keadilan Dalam Hukum Kisas Dan Poligami
32/42
3,
#agi mereka "ang memerlukann"a ketika menghada%i kondisi atau kasus tertentu,
se%erti "ang dikemukakan ontohn"a di atas.
Kedua, firman&"a 6jika kamu takut< mengandung makna jika kamu
mengetahui. Ini #erarti sia%a "ang "akin atau menduga, #ahkan menduga keras, tidak
akan #erlaku adil terhada% istri&istrin"a, "ang "atim mau%un "ang #ukan, maka
mereka itu tidak di%erkenankan melakukan %oligami. :ang di%erkenankan han"alah
"ang "akin atau menduga keras da%at #erlaku adil. :ang ragu, a%akah #isa #erlaku
adil atau tidak, sa"og"an"a tidak dii=inkan #er%oligami.33
E. Kontekstualisasi Keadilan dalam Hukum Poligami
Gagasan %enafsiran kontekstual ditekankan oleh @a=lur >ahman "ang
menitik#eratkan analisisn"a %ada sejarah sosial dengan teori gerak ganda (3&ul"
M&:"m"nt ), "aitu gerakan dari situasi masa kini ke masa turunn"a al&Qur)an
kemudian kem#ali ke masa kini.35
Menurut @a=lur unsur %okok dalam memahami al&Qur)an dan %esan kena#ian
adalah menganalisan"a sesuai dengan latar #elakangn"a, "aitu kondisi mas"arakat
Ara# tem%at Islam %ertama kali tum#uh. +leh karena itu, memahami kondisi sosial,
ekonomi dan institusi kesukuan Mekkah menjadi sangat %enting dalam rangka
memahami a%a "ang disera% oleh a"at melalui konteks a#i sa'. Cadi #ukan han"a
''M >uraish Shiha/ Wawasan al-Qur’an, h 1-,
'-"sni )"maharuan 0u(um .slam di .nd&n"sia7 !"laah *'ist"m&l&gis"dudu(an Wanita dalam 0u(um "luarga (+akarta$ Kementerian "gama*I ,&1, M) h 1'341'9
8/17/2019 Kontekstualisasi Teologi Keadilan Dalam Hukum Kisas Dan Poligami
33/42
33
difokuskan %ada latar #elakang s%esifik turunn"a se#uah a"at, melainkan dalam skala
le#ih luas harus juga memerhatikan suasana kehidu%an mas"arakat ketika itu. 3*
Menurut Mukti "li metode sosio4historis merupakan suatu
metode pemahaman terhadap suatu keperca0aan ajaran atau
kejadian dengan melihatn0a se/agai suatu ken0ataan 0ang
mempun0ai kesatuan mutlak dengan 2aktu tempat ke/uda0aan
golongan dan lingkungan tempat keperca0aan ajaran dan kejadian
itu muncul Dalam konteks ajaran4ajaran Islam metode sosio4
historis merupakan a/straksi dari teori asa> al-nuzu>l dan
asa> al-wuru>d@ tidak han0a menelusuri peristi2a 0ang menjadi
latar /elakang atau se/a/ turunn0a se/uah a0at atau hadis tetapi
dalam skala le/ih /esar /erusaha menelaah kondisi sosial /uda0a
/angsa "ra/ saat diturunkann0a al4>uran'%
Dalam konteks kontekstualisasi hukum Islam tentang
poligami penggunaan pertim/angan asas kemaslahatan dilakukandalam rangka me2ujudkan keadilan /ersama Per2ujudan hal ini
harus mempertim/angkan empat prinsip$ keadilan ;al-‘ada>lahwahrasyarah i al-ma‘ru> )' Pandangan ini
/ertitik tolak dari konsep maqa>s1id al-tasyri>‘ 0ang menegaskan
'B"sni )"maharuan 0u(um .slam di .nd&n"sia7 !"laah *'ist"m&l&gis"dudu(an Wanita dalam 0u(um "luarga, h 1--
'%"sni )"maharuan 0u(um .slam di .nd&n"sia7 !"laah *'ist"m&l&gis"dudu(an Wanita dalam 0u(um "luarga, h 1--
8/17/2019 Kontekstualisasi Teologi Keadilan Dalam Hukum Kisas Dan Poligami
34/42
39
/ah2a hukum Islam itu dis0ariatkan untuk me2ujudkan dan
melindungi kemaslahatan umat manusia dan diterapkan denganmendahulukan prinsip maslahat atas nas dan ijmak-&
Pem/ahasan al4>uran tentang poligami jika dikaitkan dengan
teori gerak ganda (3&ul" M&:"m"nt ) FaAlur *ahman /ah2a pesan
inti al4>uran se/enarn0a tidak menganjurkan poligami /ahkan
memerintahkan se/alikn0a 0aitu monogami "l4>uran menerima
ketentuan hukum untuk /eristri le/ih dari satu dikarenakan
ketidakmungkinan menghapus praktik poligami seketika itu juga
Hal ini mengingat praktik poligami telah dikenal jauh se/elum Islam
datang dan telah mentradisi di mas0arakat "ra/ pada a/ad ÂII M
sehingga secara legal tidak /isa dica/ut seketika se/a/ justru akan
menghancurkan ideal moral itu sendiri 5(
Selain praktik poligami dalam arti poligini mas0arakat "ra/
pagan juga mempraktikkan /e/erapa teradisi perka2inan 0aitu$
'"sni )"maharuan 0u(um .slam di .nd&n"sia7 !"laah *'ist"m&l&gis"dudu(an Wanita dalam 0u(um "luarga, h 1-9
-&I/rahim Hosen :+""ra'a =atatan t"ntang 8"a(tualisasi 0u(um
.slam; dalam Muhammad ‹ah0uni !as dkk (ed) 8"a(tualisasi 0u(um.slam7 ? !ahun )r& 3r@ Munawir $jadzali, MA (+akarta$ Paramadina ·IPHI 1' M) h ,'9
-1"sni )"maharuan 0u(um .slam di .nd&n"sia7 !"laah *'ist"m&l&gis"dudu(an Wanita dalam 0u(um "luarga, h 1--
8/17/2019 Kontekstualisasi Teologi Keadilan Dalam Hukum Kisas Dan Poligami
35/42
3'
(. awa>j al-aqa>t seorang anak laki4laki akan menga2ini istri
a0ahn0a (i/un0a) 0ang meninggal dunia se/agai harta2arisan dan perka2inan mut’ah (sementara)
/. Model perka2inan seperti 0ang /erlaku saat ini 0aitu seorang
lelaki meminta kepada seorang laki4laki untuk melamar
seseorang 2anita 0ang /erada di /a2ah perlindungann0a
atau saudara perempuann0a untuk dinikahi dengan
mem/erikan sejumlah mahar
-. Seorang suami mengirim istrin0a kepada seseorang 0ang
terpandang untuk ditiduri selama /e/erapa 2aktu ketika ada
tanda4tanda hamil suami terse/ut menjemput kem/ali
istrin0a Ini dilakukan agar keluarga terse/ut /isa mempun0ai
keturunan 0ang mulia Pernikahan model ini dise/ut istida>l
9 Sekelompok laki4laki kurang dari sepuluh orang dalam 2aktu
/ersamaan ka2in dengan seorang 2anita dan secara/ergantian tidur dengan perempuan itu +ika 2anita itu hamil
dan melahirkan seorang anak maka dia akan mem/a2a anak
itu kepada suamisuamin0a Kemudian ia menunjuk sesuai
seleran0a salah satu di antara suamin0a itu 0ang /erhak
menjadi a0ah /agi anakn0a Para lelaki 0ang menjadi suami
itu tidak pun0a hak untuk menolak keputusan si istri terse/ut3. Para lelaki mendatangi seorang gadis untuk melakukan
hu/ungan seksual dan gadis itu tidak /isa menolakn0a
.iasan0a gadis 0ang /erkeinginan melakukan itu memasang
8/17/2019 Kontekstualisasi Teologi Keadilan Dalam Hukum Kisas Dan Poligami
36/42
3-
/endera di pintu rumahn0a se/agai tanda Saat dia hamil dan
melahirkan maka dia menemui para lelaki itu danmengundang seorang dukun (aqi> ) untuk menentukan siapa
/apak dari anakn0a 5/
Se/agian /esar dari /er/agai praktik perka2inan 0ang
menjadi tradisi mas0arakat "ra/ jahiliah itu ditolak oleh Islam "da
pula 0ang tetap dilestarikan dengan /e/erapa modikasi di
dalamn0a Praktik perka2inan seorang 2anita dengan /an0ak
suami (poliandri) seperti pada model keempat dan kelima di atas
jelas4jelas dilarang oleh Islam .egitu juga dengan perka2inan
model ketiga dan pertama telah dihapuskan oleh Islam Sedangkan
perka2inan poligami seorang lelaki memiliki /e/erapa istri dalam
2aktu /ersamaan dan pernikahan model kedua di atas tetap
di/erlakukan Islam dengan pen0empurnaan dalam praktik
pelaksanaann0a Dalam pernikahan model kedua seorang lelakimenikahi seorang 2anita dengan mem/erikan mahar Islam juga
melestarikann0a dengan per/aikan 0aitu pem/erian mahar
di/erikan kepada 2anita 0ang akan dinikahin0a /ukan kepada
orangtua 2anita se/agaimana 0ang /erlaku dalam pernikahan
model itu di masa jahiliah-3
-,+amal + "hmad !asir !h" $tatus & W&m"n und"r .slami Law andM&d"rn .slami L"gislati&n, h h ,14,,
-3M "/dul Karim $"jarah )"mi(iran dan )"radaan .slam (|og0akarta$Pustaka .ook Pu/lisher ,&& M) h ',
8/17/2019 Kontekstualisasi Teologi Keadilan Dalam Hukum Kisas Dan Poligami
37/42
3B
+ika dalam masa jahiliah poligami dilakukan tanpa /atasan
jumlah istri Islam memper/aikin0a dengan mem/eri /atasan jumlah istri dengan jumlah maksimal empat menurut jumhur
ulama delapan menurut MaAha/ ”}a
8/17/2019 Kontekstualisasi Teologi Keadilan Dalam Hukum Kisas Dan Poligami
38/42
3%
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
;erdasarkan %em#ahasan di atas, maka da%at disim%ulkan #ah'a2
1 Konsep keadilan dalam Islam /erasal dari /ahasa "ra/ 0aitu
al-‘adl 0ang dikonotasikan dengan kata al-qist} dan al-
miza>n@ "pa/ila a0at demi a0at tentang al-‘adl 0ang
dikonotasikan dengan kata al-qist} dan al-miza>n diela/orasisecara mendalam dengan seksama maka akan didapati
pengertian adil sekurang4kurangn0a ada empat 0aitu$
a "dil dalam pengertian sama4rata
/ "dil dalam pengertian seim/ang
c "dil dalam pengertian penghormatan terhadap hak4hak indi6idu
dan pem/erian hak kepada pemilikn0ad "dil 0ang dinis/atkan dalam si7at "llah
, Penelurusan kontekstualisasi keadilan dalam hukum kisas dan
pidana dengan menggunakan teori #atas !naz}ariyah al-
h1udu>d$ akan dimasukkan ke ranah ketentuan hukuman maksimal dan
minimal, atau hukuman "ang ada di antara kedua #atas terse#ut. Hal itu
-B5erjemahn0a$ :Dan kamu sekali4kali tidak akan dapat /erlaku adil diantara isteri4 isteri (mu) 2alaupun kamu sangat ingin /er/uat demikiankarena itu janganlah kamu terlalu cenderung (kepada 0ang kamu cintai)sehingga kamu /iarkan 0ang lain terkatung4katung Dan jika kamumengadakan per/aikan dan memelihara diri (dari kecurangan) makasesungguhn0a "llah Maha Pengampun lagi Maha Pen0a0ang;
8/17/2019 Kontekstualisasi Teologi Keadilan Dalam Hukum Kisas Dan Poligami
39/42
3
#erlaku a%a#ila hakim me"akini adan"a s"u#hat di dalam %roses %ersidangan.
amun a%a#ila ter#ukti seara me"akinkan #ah'a tindakan %em#unuhan
masuk dalam kategori %er#uatan "ang harus dihukum mati, maka hukuman
kisas dalam arti maksimal harus teta% dilaksanakan, dise#a#kan karena
ketentuan dalam hukum kisas dan #e#era%a aturan dalam hukum %idana
Islam sifatn"a sangat jelas.
3 Penelurusan kontekstualisasi %oligami dengan menggunakan teori
gerak ganda (3&ul" M&:"m"nt ), menunjukkan #ah'a Islam datang
%ertama kali %ada mas"arakat Ara# di a#ad ke&II #enarenar untuk
men"em%urnakan %erilaku dan ke#iasaan mas"arakat setem%at. Dengan
demikian ke/olehan poligami dengan /atasan dan
pers0aratan itu /ukanlah strategi Islam untuk menghapus
secara gradual praktik pernikahan seorang lelaki dengan
/e/erapa istri sehingga di suatu saat praktik itu hilang sama
sekali |ang terjadi sesungguhn0a adalah Islam /erupa0amen0eleksi praktik4praktik tradisi perka2inan 0ang /erlaku di
masa jahiliah Model perka2inan ala jahiliah 0ang dianggap
tidak sesuai dengan spirit ajaran Islam dihapus oleh Islam
sedangkan 0ang tidak /ertentangan dilestarikan dan
disempurnakan agar /enar4/enar sesuai dengan ajaran Islam
B. Implikasi Penelitian
Cadikanlah makalah ini se#agai %edoman "ang #ersifat untuk menam#ah 'a&
'asan %engetahuan, dan jadikan auan %emahaman "ang le#ih dalam se#agai 'adah
untuk menam%ung ilmu.
8/17/2019 Kontekstualisasi Teologi Keadilan Dalam Hukum Kisas Dan Poligami
40/42
9&
DA!TAR KEPUSTAKAAN
G"/d al4.am .airun al-ari>m .airu’i> al-.sla>mi>Muqa>ranan i al-Qa>nu>n al-Wad}‘i@ .airuz} al-Qur’a>n.airur Semarang$ Makta/ah saha Keluargatth
"l4>aA2i
8/17/2019 Kontekstualisasi Teologi Keadilan Dalam Hukum Kisas Dan Poligami
41/42
91
MujammaG Kha
8/17/2019 Kontekstualisasi Teologi Keadilan Dalam Hukum Kisas Dan Poligami
42/42
9,
0"rm"n"uti(a 0u(um .slam &nt"n'&r"r@ et II@ |og0akarta$eCS"> Press ,&&B M
top related