Transcript
PENDAHULUAN
Pada masa postpartum, komplikasi dapat terjadi.
Kebanyakan komplikasi PP menunjukan tanda
gejala
Komplikasi PP dapat terjadi secara lambat atau
cepat
PERDARAHAN POSTPARTUM
Kehilangan darah pada masa PP akibat dari atonia
uteri, laserasi, atau tertinggalnya produk hasil
konsepsi.
Kehilangan 1% atau lebih dari BB hrs
dipertimbangkan sebagai hal yang
membahayakan.
PENYEBAB
Faktor Predisposisi termasuk overdistendeduterus (macrosomic baby, multiple gestation, hydramnions)
Partus lama
Preeklampsia
Chorioamnionitis
PATOGENESIS
• Adanya jaringan (sisa plasenta, inversi uterus dan
tumor ) yang terdapat dalam uterus atau otot
terlampau teregang, sehingga uretus tidak dapat
berkontraksi dengan sempurna mengakibatkan
perdarahan (hemoragi).
• Laserasi pada jalan lahir (servik dan vagina) pd
daerah tsb tidak terjadi kontraksi uterus sehingga
terjadi perdarahan.
PATOGENESIS
Pada DIC, terbentuk sejumlah bekuan dalam aliran
darah diseluruh tubuh. Bekuan darah ini menyumbat
aliran darah ke jaringan menyebabkan kerusakan
jaringan pada daerah/organ yang tersumbat (krn
proses pembekuan yg abnormal : fibrinogen dan
trombosit) proses pembekuan yang normal tidak
terjadi sehingga terjadi perdarahan yang menyebar .
PENGKAJIAN
Data Objektif:
Atonia uteri
Lemahnya fundus
Darah berwarna merah gelap
Laserasi Genetalia
Perdarahan warna merah terang
Fundus teraba keras
PENGKAJIAN
Tertinggalnya jaringan plasenta
Perdarahan warna merah gelap
Ditended uterus
Nyeri abdominal
Hematoma
Bruising
Edema
Nyeri
POTENSIAL KOMPLIKASI
syock hipovolemik bisa menimbulkan kematian
Pucat
Kelelahan
Nadi melemah,
Gelisah
Kedinginan
Kesulitan bernafas
POTENSIAL KOMPLIKASI
Pada DIC terjadi perdarahan dalam jaringan, seperti
otak, paru ginjal dan jantung. klien kritis.
Klien mungkin mengalami penurunan kesadaran, anoksia
Infeksi Postpartum
Anemia
Histerektomi
TERAPEUTIC MANAGEMENT
Dilatasi dan Kuretase sesuai indikasi
Perbaikan laserasi
Ketat dalam intake dan output
Pengeuaran plasenta secara manual
Infus oksitosin sesuai indikasi
Therapi oksigen sesuai indikasi
Hiterektomi
DIAGNOSIS KEPERAWATAN DAN
INTERVENSI
1. Defisit volume cairan s.d hipovolemia berhubungan
dengan perdarahan PP
Jangan meninggalkan klien selama perdarahan aktif
Massage fundus dengan relax sampai dengan mengeras,
jangan overmassage atau mendorong keras-keras
Berikan oksigen 10 – 20 L/mnt sesuai anjuran
Berikan cairan parenteral dengan oksitosin sesuai
anjuran
Periksa TTV setiap 15 mnit sampai dengan stabil
dll
DIAGNOSIS KEPERAWATAN DAN
INTERVENSI
2. Nyeri dan ketidaknyamanan s.d massase uterus
dan kontraksi uterus
Jelaskan tujuan dari frekuensi pengkajian PP
Ajarkan klien untuk mencek fundus sambil
melakukan massase
Anjurkan untuk memposisikan diri nyaman
Berikan obat-obatan sesuai anjuran
INFEKSI POSTPARTUM
Definisi:
Infeksi postpartum (sepsis puerpuralis) adalah infeksi
klinis yang terjadi dalam 28 hari setelah abortus atau
persalinan.
PENYEBAB
Infeksi bisa timbul akibat bakteria yang
seringkali ditemukan didalam vagina
(endogenus) atau akibat pemaparan dari luar
vagina (eksogenus)
Episiotomi atau laserasi pada vagina/serviks
dapat membuka jalan timbulnya sepsis
PENYEBAB
Organisme yang paling sering menginfeksi
adalah streptokokus dan bakteri anaerobik.
Infeksi Staphylococcus aureus, gonokokus,
koliformis, dan kolistridia lebih jarang terjadi,
tetapi merupakan organisme patogen serius
sebagai penyebab infeksi postpartum
PENYEBAB
Biasanya infeksi disertai penyakit medis lain,
seperti anemia, malnutrisi, dan DM
Penyakit obstetrik, termasuk PROM/KPSW,
persalinan yang lama dan melelahkan, kelahiran
dengan bantuan alat, perdarahan, dan retensi
produk konsepsi meningkatan kemungkinan dan
berat sepsis puerpuralis
PENYEBAB
Korioamnionitis bisa menjadi penyebab PROM
Korioamnionitis dapat diikuti dengan plasentitis
dan pneumonia kongenital janin, omfalitis, atau
septikemia.
Plasentitis dan korioamnionitis bisa diikuti
dengan endometritis
PENYEBAB
Endometritis, biasanya dilokasi plasenta,
memungkinkan dimulainya infeksi.
Infeksi lokal bisa disertai salpingitis, peritonitis,
dan pembentukan abses pelvic
GEJALA INFEKSI PUERPURALIS
Suhu tubuh 38°C atau lebih selama dua hari
berturut-turut tidak terjadi 24 jam pertama
setelah kelahiran, ditetapkan sebagai penyebab
infeksi Postpartum
Ibu menunjukkan gejala keletihan dan letargi,
kurang nafsu makan, dan menggigil
Nyeri perineum atau distress di abdomen bawah,
mual, dan muntah
GEJALA INFEKSI PUERPURALIS
Biasanya ditemukan lockea dalam jumlah besar
dan bau
Biakan bakteri intrauterin atau intraservikal
harus menunjukkan agens patogen penyebab
dalam 36 sampai 48 jam.
PENANGANAN INFEKSI PP
Paling efektif adalah upaya pencegahan
Mengajarkan klien selama hamil mengkonsumsinutrisi yang baik
Hygiene perineal klien yang benar
Semua tenaga kesehatan memperhatikan teknikaseptik pada masa intranatal dan postpartum
Keseimbangan cairan dan elektrolit
Pemberian antibiotik spektrum luas
TROMBOPLEBITIS DAN TROMBOSIS
Deskripsi
1. Troboplebitis adalah inflamasi endotelium
vaskular dengan pembentukan bekuan pada
dinding pembuluh darah
2. Trombus terbentuk bila komponen-komponen
darah bergabung untuk membentuk aggregate
body (bekuan)
TROMBOPLEBITIS DAN TROMBOSIS
3. Emboli pulmoner terjadi bila bekuan darah yang
berjalan melalui sistem vena yang tersangkut di
dalam sistem sirkulasi pulmonar, yang
menyebabkan oklusi atau infark
4. Insiden trombophlebitis PP sebesar 0,1% sampai
1%, bila tidak ditangani pada 24% kasus akan
memperburuk menjadi emboli pulmonar, dengan
angka kematian 15%
ETIOLOGI
1. Riwayat tromboplebitis
2. Riwayat kelahiran sesar
3. Riyawat kelahiran forcep
4. Usia ibu lebih dari 35 tahun
5. Multiparitas
6. Supresi laktasi dengan estrogen
7. Varises
8. Anemia dan diskrasia darah
PATOFISIOLOGI
1. Pembentukan trombus terjadi karena statis
vena, kemampuan darah untuk megalami
hiperkoagulasi, dan cedera pada lapisan
terdalam pembuluh darah
2. Statis vena (pada pelvik dan ekstremitas
bagian bawah) dan kemampuan darah untuk
hiperkoagulasi keduanya ada selama
kehamilan
PATOFISIOLOGI
3. Kadar faktor-faktor pembekuan yang paling
banyak (t/u fibrinogen, dan faktor III,VII, dan X)
meningkat selama kehamilan.
4. Cedera pada lapisan pembuluh darah yang
terdalam, secara umum kemungkinan tidak
berperan pada tromboplebitis dan trombosis
selama kehamilan.
HASIL PENGKAJIAN
Tromboflebitis
Perjalanan infeksi melalui vena-vena, yang
dibagi menjadi 2 yaitu : Tromboflebitis pelvica, yaitu pada dinding rahim dan
ligamentum latum (vena ovarica, vena uterina dan vena
hypogastrica)
Biasanya terjadi pada minggu kedua
Demam menggigil
Penyulit abses paru, pleuritis dan abses ginjal
Berlangsung antara 1 – 3 bulan
HASIL PENGKAJIAN
Tromboflebitis femoralis (vena femoralis,
poplitea dan vena saphena) Terjadi biasanya pada hari ke- 10 s.d. ke-20
Udema pada bagian kaki dan paha, udema lambat
hilang
Nyeri pada daerah tungkai
Suhu tubuh meningkat
Jika tidak diobati, bisa menjadi tromboflebitis septik
PENATALAKSANAAN
1. Meningkatkan resolusi gejala dan mencegahperkembangan embolus
Kaji TTV
Kaji tanda-tanda inflamasi
Berikan terapi koagulan sesuai program danobservasi tanda-tanda perdarahan dan reaksialergi
Jangan berikan estrogen untuk supresi laktasikarena dapat meningkatkan pembekuan darah
Periksa lab.
PENATALAKSANAAN
2. Memberi penyuluhan kepada klien dan keluarga
tentang :
Menjelaskan strategi untuk mencegah statis vena
3. Membantu klien dan keluarga menghadapi
stress fisik dan emosional akibat komplikasi PP
4. Mendorong ikatan orang tua-bayi
MASTITIS
Adalah infeksi yang melalui luka pada putting
susu atau melalui peredaran darah
Penyebab : bakteri staphylococcus aureus
Tanda/gejala : demam, nyeri, kulit disekitar
payudara merah dan bengkak, ibu mengeluh
merasa lesu dan tidak nafsu makan
Bisa menyebabkan abses
PENCEGAHAN MASTITIS
Bersihkan payudara setiap kali akan disusui
atau setelah disusui
Posisi menyusui yang benar ( seluruh areola
masuk ke mulut bayi)
Bila ada luka sebaiknya tidak menyusui dahulu
ASI dikeluarkan dengan pijatan
Tidak dilakukan Breast Care
Kolaborasi pemberian obat antibiotik
INFEKSI SALURAN KEMIH
Deskripsi :
1. ISK diindikasikan dengan terdapat lebih dari
100.000 koloni bakteri/mL urine
2. Ada 2 macam ISK
• Sistitis (inflamasi pada kandung kemih dan
pielonefritis)
• Inflamasi pada pelvik ginjal
3. ISK terjadi pada 5% wanita PP, dan 15% dengan
kateterisasi PP
ETIOLOGI
1. Infeksi bakteri yang naik bertanggung jawab
atas sebagian besar ISK
2. Penyebab lain ISK adalah retensi dan urine
residu karena distensi berlebihan dan
pengosongan kandung kemih yang inkomplet (
penurunan hasrat berkemih, statis urine
sebagai media pertumbuhan bakteri)
MANIFESTASI SISTITIS
1. Manifestasi Sistitis meliputi peningkatan
frekuensi berkemih, keinginan kuat untuk
berkemih yang tidak dapat ditahan
2. Manifestasi pielonefritis meliputi demam
tinggi, menggigil, nyeri pinggang, mual, dan
muntah
PENATALAKSANAAN
1. Tentukan jika timbul gejala sulit berkemihsetelah bersalin
2. Analisa hasil lab. Urine untuk pemberianantibiotik dan obat-obatan yang sesuai
3. Jelaskan perawatan mandiri berhubungandengan pengosongan kandung kemih secarateratur, vulva hygiene, adekuat intake cairan
4. Masukkan kateter intermiten atau permanensesuai kebutuhan
5. Observasi dan catat respons terhadappengobatan
top related