KESEIMBANGAN PENDAPATAN NASIONAL (PEREKONOMIAN TERTUTUP)

Post on 30-Jan-2016

120 Views

Category:

Documents

7 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

KESEIMBANGAN PENDAPATAN NASIONAL (PEREKONOMIAN TERTUTUP). MATERI PENGANTAR TEORI EKONOMI MAKRO. PENDAHULUAN. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript

KESEIMBANGAN PENDAPATAN NASIONAL

(PEREKONOMIAN TERTUTUP)

MATERI PENGANTAR TEORI EKONOMI MAKRO

PENDAHULUAN• Untuk melihat keseimbangan perekonomian

suatu negara digunakan penghitungan pendapatan nasional berdasarkan pengeluaran atau produk total, oleh karena itu keseimbangan perekonomian dilihat dari keseimbangan antara pendapatan suatu negara dengan pengeluaran total negara tersebut.

1. Keseimbangan Perekonomian 2 sektor (yang artinya ada dua sektor sebagai pembentuk keseimbangan pendapatan nasional suatu perekonomian)

Y = C + I

C = Konsumsi masyarakat I = Investasi

2. Keseimbangan Perekonomian 3 Sektor (yang artinya ada 3 sektor sebagai pembentuk keseimbangan pendapatan nasional suatu perekonomian)

Y = C + I + G

C = Konsumsi masyarakat

I = Investasi

G = Pengeluaran pemerintah

Consumption (Konsumsi)

Merupakan belanja/pengeluaran individu terhadap Barang & Jasa.

Konsumsi bisa dikategorikan ke dalam 3 kelompok:

1. Durable Goods, e.g: Mobil

2. Non-Durable Goods, e.g : Makanan

3. Jasa/Services, e.g : Pelayanan Kesehatan

Secara umum “konsumsi” merupakan unsur terbesar dalam suatu GDP

Pola Pengeluaran Konsumsi

Kategori Konsumsi Nilai ( US$ Juta) % dari Total

A. Barang Tahan Lama 872 11.9%

1. Kendaraan Bermotor & spare part 376,1

2. Rumah & Perabot 318,7

3. Lain-lain 177,1

B. Barang Tdk Tahan Lama 2.115 29%

4. Makanan 1.029,4

5. Pakaian & Sepatu 324,3

6. Energy 173,5

7. Lainnya 587,8

C. Jasa/Services 4.317 59,1%

1. Sewa Rumah 1.071,5

2. Perawatan Rumah 405,2

3. Transportasi 275,8

4. Kesehatan 1.148,5

5. Rekreasi 285,1

6. Lain-lain 1.130,7

TOTAL 7.304 100%

Komponen Utama Konsumsi

Pola Pengeluaran Rumah Tangga

Meskipun tidak ada rumah tangga yg memiliki pola yg sama dalam bagaimana mereka membelanjakan pendapatan yg mereka terima, tetapi ada pola umum pengeluaran Rumah Tangga:

1. Keluarga Miskin menghabiskan sebagian besar pendapatan mereka untuk barang2 kebutuhan pokok.

2. Pengeluaran untuk makanan akan menurun seiring dengan bertambahnya pendapatan digantikan dgn pengeluaran untuk pakaian, rekreasi & kendaraan.

3. Penambahan pengeluaran untuk kebutuhan sekunder & tersier bertambah melebihi proporsi pertambahan pendapatan/income.

4. Saving/tabungan meningkat sangat cepat seiring dengan semakin besarnya pendapatan seseorang.

Investment ( Investasi )

• Investasi adalah setiap pengeluaran yg dilakukan oleh bisnis /dunia usaha untuk membeli barang tahan lama yg bisa digunakan sebagai alat/sarana peningkatan produksi.

• Investasi berarti “mengorbankan” sebagian konsumsi saat ini untuk meningkatkan konsumsi di masa depan.

• Investasi terdiri dari setiap tambahan atas stok nasional yg terdiri dari, a.l: gedung2, peralatan, mesin2, perangkat lunak dan juga inventories dalam jangka waktu tertentu

• Investasi dalam pengertian makro ekonomi adalah investasi secara riil, yaitu setiap penambahan durable capital goods-barang modal yg tahan lama (physical).

• Sedangkan Financial investment adalah perubahan dari satu jenis asset financial ke jenis asset financial yg lain. Misalkan seseorang membeli saham dari uang tabungannya, maka dia melakukan financial investment atau merubah asset financialnya dari tabungan ke saham.

Government ( G )

• Salah satu unsur GDP yg berasal dari belanja atau konsumsi pemerintah. Secara umum Pemerintah (Government) adalah konsumen terbesar dalam perekonomian setiap tahunnya.

• Government Expenditure a.l terdiri dari seluruh pembayaran gaji Pegawai Negeri, belanja peralatan militer, pengeluaran utk barang2 publik (jalan, gedung sekolah, RS), dsb.

INCOME, CONSUMPTION & SAVING• Income – pajak = disposable income

• Disposable Income digunakan untuk membeli semua kebutuhan rumah tangga

• Jika Rumah Tangga tersebut tidak membelanjakan seluruh disposable income nya maka bagian yg tidak digunakan untuk konsumsi itulah yg digunakan untuk menabung (saving)

• Saving (tabungan) = Disp. Income – Consumption

• Saving = Income – (Tax + Consumption)

Income penentu utama tingkat Konsumsi & Tabungan

Income Group Disposable Income

Consumption Net Saving

A 24.000 24.200 - 200

B 25.000 25.000 0

C 26.000 25.800 200

D 27.000 26.600 400

E 28.000 27.400 600

F 29.000 28.200 800

G 30.000 29.000 1.000

PEREKONOMIAN 2 SEKTOR1. Fungsi Konsumsi

Fungsi Konsumsi (Consumption Function), Menunjukkan hubungan antara Income dgn Konsumsi (consumption).

C = a + bYa = autonomous consumpttionb = MPC (Marginal Propensity to Consume)Y = Pendapatan nasionalC = Tingkat konsumsiMPC menunjukkan berapa besar tambahan konsumsi seseorang / Rumah Tangga ketika mereka memperoleh tambahan Income/ Pendapatan

Tambahan ConsumptionMPC =

Tambahan Income

Misalkan seseorang yg pada saat memiliki income US$ 25.000 /thn membelanjakan seluruh pendapatannya tersebut tetapi pada saat income nya naik menjadi 26.000/thn dia membelanjakan income nya sebesar US$ 25.800/thn, maka berapa besar MPC dia? O,8

Fungsi konsumsi C

C=a+bY

a

Y

2. Fungsi Tabungan (Saving Function)Menunjukkan hubungan antara Income dgn Tabungan (saving).

S = -a + (1-b)YS = tingkat tabungan

1-b = MPS

MPS menunjukkan berapa besar tambahan Saving (tabungan) seseorang / Rumah

Tangga ketika mereka memperoleh tambahan Income/ Pendapatan.

Tambahan SavingMPS =

Tambahan Income

Misalkan seseorang yg pada saat memiliki income US$ 25.000 /thn membelanjakan seluruh pendapatannya tersebut tetapi pada saat income nya naik menjadi 26.000/thn dia membelanjakan income nya sebesar US$ 25.800/thn, maka berapa besar MPS dia? O,2

MPC + MPS = 1 MPC = 1 – MPS MPS = 1 – MPC

Fungsi Tabungan S

S = -a+(1-b)Y

Y

-a

Saving & Investment

Investment = bagian dari output nasional yg tidak dikonsumsi

Saving = bagian dari Income nasional yg tidak di gunakan untuk keperluan konsumsi

I = Product approach [GDP – C]

S = Earning approach [GDP – C]

I = S

KESEIMBANGAN DUA SEKTOR

C

E = Y

E = C + I

C=a+bY

a

Yeq Y

PEREKONOMIAN 3 SEKTOR• Pada perekonomian tiga sektor mulai adanya

peran pemerintah dalam perekonomian. Peranan pemerintah meliputi pemasukan dan pengeluaran.

• Pengeluaran total perekonomian disini meliputi pengeluaran konsumsi (C), pengeluaran investasi (I) dan pengeluaran pemerintah (G).

• Pengeluaran pemerintah sebagian besar dibiayai oleh pajak, oleh karena itu pajak dimasukkan ke dalam keseimbangan tiga sektor, yaitu berpengaruh pada Y. Pajak akan mengurangi Y.

• Fungsi Konsumsi setelah ada pajak adalah

C = a + b(Y – T)• Keadaan keseimbangan :

Y = C + I + G• Fungsi Konsumsi

C = a + b Yd, dimana Yd adalah disposible income yang besarnya (Y-

T)• Fungsi Pajak:

T = To + tY, dimana To adalah pajak tetap dan t adalah tarif pajak

• Investasi (I) dan pengeluaran pemerintah (G) dianggap tetap (autonomous)

• Disubstitusi menjadi:C = a + b Yd

C = a + b (Y-T)C = a + b (Y-To-tY)C = a – bTo + b(1-t)Y

Perubahan To akan menggeser garis C, sedang perubahan t akan mengubah lereng garis C

• Kemudian dimasukkan ke dalam persamaan

Y = C + I + GY = a - bTo + b(1-t)Y + I + G{1-b(1-t)Y = a-bTo + I + GY = a – bTo + I + G

1-b(1-t)

KESEIMBANGAN TIGA SEKTOR C

E = Y E = C + I + G

E = C + I C=a+bY

G I

aY

Yo Y1

top related