Keramahan Cak dan Ning, Sliyat-Sliyut Paskas · ngan berbagai aksesoris, ini cukup menarik perhatian pe-ngunjung. Khususnya, pakaian ala zaman kolonial yang dike-nakan para pesertanya.

Post on 26-Apr-2019

222 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

Transcript

cm

y k

SELASA ● 24 ● FEBRUARI 2009 HALAMAN 2824 Februari 2001–24 Februari 2009

redaktur: agung nugroho | layouter: mashudi

MUDA: Anak-anakdari RumahOrkestra denganpiawai memainkanalat musik, meskiusianya masihsangat muda.

SIAPA bilang permainan orkestra harusmenampilkan lagu-lagu klasik,ruang bertataakustik? Tampil di jalanan dengan pilihanlagu pop ringan pun bisa dilakukan. Tak per-caya? Rumah Orkestra, telah membuktikanhal itu.

Rumah Orkestra tersebut, telah menunjuk-kannya kepada publik Surabaya pada FunWalk & Festival pedestrian yang dihelat Ming-gu (22/2) lalu. Dengan melibatkan 23 anak-anak yang masih berusia sekolah, mampumenyajikannya lagu pop milik d’Masiv, CintaIni Membunuhku, dan memikat banyakpeserta Fun Walk dan pengunjung Festival.

“Ini memang konser pengenalan ke anak-anak kami juga publik,” kata Yuliani IndraWijaya, direktur Rumah Orkestra.

Tak hanya satu, dua lagu yang dimainkanberikutnya juga masih berwarna pop. Darilagu d’Masiv yang lain yaitu Merindukanmu,

masih ada lagu dari Ungu Dengan Nafasmu.Saat memainkan konser mini orkestra ini,

anak-anak juga tampak lebih menikmati.Seolah tidak ada kesulitan memainkan alatmusik, meskipun baru mengikuti pendidikandi Rumah Orkestra yang berdiri September2008. Ada yang memainkan biola, gitar, bass,cello, kibor, dan drum. Selain anak-anak,permainan orkestra itu juga didukung empatinstruktur Rumah Orkestra.

Sentuhan berbeda dalam orkestra itu jugadilakukan dalam orkestra hip hop. Yang inimembuat orkestra makin rileks saja. “Jadilahhip hop yang merupakan musik jalanan terasalebih elegan karena hadir dalam orkestra,”kata Yuliani, yang juga instruktur.(*)

SERIUS: Memainkan biola pun haruspenuh perasaan

Keramahan Cak dan Ning,Sliyat-Sliyut Paskas

SELAIN Mini Orkestra, FunWalk dan Festival Pedestrian,yang dihelat Minggu (22/2) jugadimeriahkan dengan dua pe-nampil lainnya. Ini menambahkemeriahan suasana dalammemperingati hari ulang tahunRadar Surabaya yang ke dela-pan. Mereka, adalah kelompokPasukan Sepeda Kuno ArekSuroboyo (Paskas), dan Pagu-yuban Cak-Ning Suroboyo.

Dari Paskas, ditampilkansepeda-sepeda kuno baiktunggal maupun tandem. Dariyang berukuran standar, hing-ga ukuran mini.

Aneka bentuk sepeda kuno de-ngan berbagai aksesoris, inicukup menarik perhatian pe-ngunjung. Khususnya, pakaianala zaman kolonial yang dike-nakan para pesertanya. Jadiwajar saja jika mereka kerap di-jadikan model untuk berfoto ria.

Tak kalah menariknya ada-lah atraksi ‘sepeda cuklek’ atausepeda dengan poros ganda.Sepeda yang bisa bermanuversetengah lingkaran cukup me-nyita perhatian pengunjung.Sebab untuk menaikinya me-mang tidak mudah.

Sementara Paguyuban Cak-Ning yang tampil darurat, lebihbanyak menyemangati parapeserta Fun Walk Festivaldengan lagu-lagu yang merekanyanyikan tanpa putus.(*)

KOMPAK: Anggota Paskas, berpose bersama dalam acara Fun Walk dan FestivalPedestrian.

IKUT ANDIL: Cak dan Ning Surabaya tidak mau ketinggalan dalam pemeriahkanHUT Radar Surabaya yang ke 8. MEMUKAU: Atraksi dari salah satu anggota Paskas.

M ROFIQ/RADAR SURABAYA

M ROFIQ/RADAR SURABAYA

top related