Kelainan Yang Dipengaruhi Dan Mempengaruhi Kehamilan Bhn Mentah
Post on 03-Jul-2015
1043 Views
Preview:
Transcript
BAB II
PEMBAHASAN
Penyakit dan Kelainan yang Dipengaruhi dan Mempengaruhi kehamilan
1. Penyakit & Kelainan Alat Kandungan
2. Penyakit Kardiovaskuler
3. Hipertensi
4. Penyakit Darah & Anemia
5. Penyakit Saluran Pernafasan
6. Penyakit Saluran Cerna, Hepar &Pankreas
7. Penyakit Ginjal
A. Penyakit & Kelainan Alat Kandungan
Anatomi :
– Perineum
– Vulva & Vagina
– Uterus
– Adneksa : tuba & ovarium
Jenis Penyakit / Kelainan :
– Kelainan Bawaan & Anatomi
– Infeksi
– Tumor & kista
– Kelainan simptomatik→ penyakit lain
→Menyebabkan kesulitan dalam kehamilan & persalinan
1
Jenis Kelainan berdasarkan Anatomi
a. Perineum : perineum kaku, lebar perineum sempit.
b. Vulva & vagina :
- Atresia vulva/vagina, septum vagina, striktur vagina
- Varises, edema, hematoma
- Peradangan oleh karena infeksi : sifilis, gonorrhea,
trikomoniasis vaginalis, kandidiasis, amoebiasis, skabies,
pedikulosis pubis. Kondiloma akuminata, bartholinitis,
abses/kista bartholin
- fistula vesikovaginalis/rektovaginalis, kista vagina
c. Uterus :
Kelainan bawaan : uterus didelfis/dupleks, uterus subseptus,
uterus arkuatus, uterus bikornis unilateral rudimentarius,
uterus unikornis.
Kelainan letak : anteversio, retrofleksio, prolapsus uteri.
Tumor : miomata uteri, Ca serviks, Ca corpus.
d. Adneksa : kelainan tuba, kehamilan ektopik, tumor/kista ovarium.
Prinsip Penanganan :
Bila dijumpai keadaan yang abnormal dalam kehamilan lakukan
pemeriksaan lengkap sedapat mungkin, bila tidak memungkinkan dalam
penanganannya lakukan rujukan.
Pengobatan berdasarkan penyebab dengan mempertimbangkan risiko
terhadap ibu & kehamilannya, serta kemungkinan yang akan terjadi pada
saat persalinan & nifas, dilakukan pada pelayanan kesehatan yang memadai
A. PENYAKIT KARDIOVASKULER
2
Kehamilan dapat mengubah fungsi serta fisiologis kardiovaskuler sehingga
dapat mempengaruhi tindakan maupun prognosis jantungnya. Oleh karena kelainan
jantung dapat mempengaruhi kehamilan, maka perlu dipertimbangkan tindakan
serta nasihat yang perlu diberikan pada masa kehamilan.
Pengetahuan efek Kehamilan terhadap sistem kardiovaskuler.
Pengetahuan identifikasi dan klasifikasi penyakit jantung dalam kehamilan
sehubungan dengan tatalaksana yang akan diberikan.
Pengaruh Kehamilan pada Sistem Kardiovaskuler
Cardiac Output ~ meningkat
Stroke Volume ~ meningkat
Heart Rate ~ meningkat progresif selama kehamilan
Volume Darah ~ meningkat saat kehamilan, menurun saat persalinan,
normal kembali dalam 4-6 minggu post partum
Plasma ~ meningkat
Volume Eritrosit ~ meningkat anemia fisiologis pada kehamilan
Jantung yang normal dapat dengan mudah mengadakan kompensasi pada
kehamilan.
Persalinan dan pengeluaran bayi akan menambah beban jantung yang
bersifat sementara, sedangkan beban jantung pada saat pospartum lebih
tinggi lagi akibat aliran balik darah vena meningkat.
Diagnosis
Saat yang paling berisiko bagi ibu dengan kelainan jantung :
1. Kehamilan 32 – 36 minggu
2. Partus kala II
3. Masa postpartum, terutama 3 – 5 hari pertama Keluhan yang dapat mengarah
pada dugaan adanya gangguan jantung pada kehamilan, adalah :
3
1. Sesak nafas waktu bekerja
2. Peningkatan frekuensi respirasi
3. Sesak nafas pada posisi ½ duduk
4. Edema tungkai
Pemeriksaan Fisik
1. Bising diastolik, presistolik, atau pansistolik
2. Pembesaran jantung yang jelas
3. Bising jantung yang nyaring, terutama bila disertai thrill
4. Aritmia yang berat
Klasifikasi Penyakit Jantung Dalam Kehamilan (New York Heart
Association)
a) Kelas I : tanpa pembatasan kegiatan fisik tidak ada gejala saat
melakukan aktivitas biasa.
b) Kelas II : sedikit pembatasan kegiatan fisik. Tidak ada gejala saat
istirahat, gejala timbul saat aktivitas biasa.
c) Kelas III : kegiatan fisik terbatas. Tidak ada gejala saat istirahat, gejala
timbul saat aktivitas ringan.
d) Kelas IV : tidak mampu melakukan aktivitas fisik apapun tanpa
menimbulkan keluhan. Gejala juga timbul saat istirahat.
Prinsip Penanganan
Kenali kelainan jantung sedini mungkin.
ANC tiap 2 minggu pada trimester I & II, kemudian tiap minggu
Gagal jantung→dirawat di RS.
Bila ada tanda gagal jantung dirawat 2 minggu sebelum aterm.
4
Atasi faktor pemberat preeklampsia, anemia, gagal jantung
Penderita Functional Class I-II:
Penanganan Saat Persalinan
1. Prinsip utama : mengatasi rasa sakit dan cemas.
2. Oksigenisasi
3. Analgesik
4. Cara persalinan disesuaikan dengan kondisi obstetrik bukan jantungnya
5. Penderita dalam kelas III & IV disarankan untuk tidak hamil karena risiko
terjadinya gagal jantung terlalu besar bagi ibu.
6. Pengawasan lebih ketat terutama nadi dan pernafasan, kala I 10–15 menit, kala II
10 menit.
7. Pada kala II, bila tidak ada gejala gagal jantung, bayi dapat lahir spontan
(diusahakan tanpa mengedan), atau sebaiknya diakhiri dengan ekstraksi
forceps/vakum bila telah berlangsung > 20 menit.
Jenis Penyakit Jantung
Endokarditis bakterialis
Kelainan katup :
– Mitral stenosis/insufisiensi
– Aorta stenosis/insufisiensi
– Penyakit katup pulmonal
– Penyakit katup tricuspid
Kelainan jantung bawaan
– Golongan sianotik
Tetralogi Fallot
Penyakit Eisenmenger
5
– Golongan asianotik
Patent Ductus Arteriosus
Atrial Septal Defect
Ventricular Septal Defect
Coarctacio Aorta
B. HIPERTENSI DAN KEHAMILAN
Klasifikasi Hipertensi Dan Hub. Dengan Kehamilan
– Hipertensi Kronik
Bila tekanan darah 140/90 mmHg atau lebih sebelum wanita menjadi hamil,
atau menunjukkan kenaikan tekanan darah sebelum kehamilan 20 minggu, tanpa
disertai gejala
preeklampsia, glomerulonefritis, atau pielonefritis.
Bila hipertensi disertai proteinuria pada saat kehamilan disebut preeklampsia.
Bila telah terjadi hipertensi sebelum kehamilan dan diperburuk oleh adanya
kehamilan disertai proteinuria disebut superimposed preeklampsia
Bila hipertensi terjadi setelah usia kehamilan 20 minggu dan tanpa ada
perburukan gejala ke arah preeklampsia disebut Hipertensi dalam Kehamilan.
– Hipertensi dalam kehamilan
– Preeklampsia
– Hipertensi Kronik superimposed preeklampsia
Penanganan
1. Istirahat : tidur cukup 8 – 10 jam, pekerjaan rumah tangga dikurangi
2. Pengawasan pertumbuhan janin : USG serial, EKG fetal, amnioskopi, dll.
3. Obat penenang bila diperlukan
4. Obat antihipertensi.
6
5. Mengurangi kenaikan berat badan yang berlebihan dengan diet tinggi protein,
rendah karbohidrat, lemak & garam.
6. Terminasi kehamilan bila terdapat tanda-tanda superimposed preeklampsia pada
kehamilan muda.
C. PENYAKIT DARAH
I) Anemia
– Anemia mikrositik hipokrom ~ defisiensi Fe
– Anemia Megaloblastik
– Anemia Hemolitik
– Anemia Hipoplastik
Anemia : bila kadar Hb < 12 g/dl
Anemia pada wanita hamil : bila kadar Hb < 10 g/dl
Terjadi pengenceran darah akibat kenaikan plasma yang lebih tinggi dari kenaikan
eritrosit dan hemoglobin (hemodilusi).
Penyulit yang timbul akibat anemia :
– Abortus
– Partus prematurus
– Partus lama karena inersia uteri
– Perdarahan postpartum karena atonia uteri
– Syok
– Infeksi intrapartum/postpartum
– Gagal jantung bila kadar Hb rendah sekali.
Jenis Anemia
a. Anemia Defisiensi Fe
7
Karena kekurangan zat besi dalam unsur makanan, gangguan resorbsi, gangguan
penggunaan atau karena perdarahan.
b. Anemia Megaloblastik
Karena defisiensi asam folik atau vitamin B12 (jarang)
c. Anemia Hipoplastik
karena sumsum tulang kurang mampu membuat sel-sel darah baru.
d. Anemia Hemolitik
karena penghancuran sel darah merah yang berlangsung lebih cepat dari
pembuatannya akibat kelainan bentuk sel darah merah
Diagnosis & Penanganan
a. Anemia defisiensi Fe
– Tanda-tanda anemia secara umum : Hb rendah, bila kadar besi serum rendah
dapat diberikan preparat besi
b. Anemia megaloblastik
– Bila ditemukan megaloblas atau promegaloblas pada darah. Diberikan tablet asam
folat (15 – 30 mg) bersama dengan preparat besi. Bila disebabkan defisiensi vit.
B12
dapat diberikan dengan dosis 100-1000 ug per hari.
c. Anemia hipoplastik
– Tidak ditemukan ciri-ciri defisiensi Fe, asam folik atau vit.B12. Pengobatan
dengan transfusi darah.
d. Anemia Hemolitik
– Ditemukan gejala proses hemolitik : anemia, Hburia, dll. Pengobatan tergantung
jenis dan beratnya kelainan
8
II) Leukemia
Kelainan darah pada lekosit (Bentuk : mielositik dan limfositik)
Tidak dipengaruhi oleh kehamilan. Risiko terhadap partus prematurus & perdarahan
postpartum.
Pengobatan tergantung dari jenis penyakit : radiasi, transfuse darah, antimetabolit,
kortikosteroid.
Hasil pengobatan tidak selalu memuaskan. Penderita Leukemia sebaiknya tidak
hamil karena prognosis penyakitnya sendiri buruk.
III) Penyakit Hodgkin
Merupakan jenis limfoma, mirip dengan leukimia dan limfosarkoma.
Umumnya terdapat pada kelenjar leher dan mediastinum
Tidak mempengaruhi kehamilan dan persalinan & tidak dipengaruhi
kehamilan.
Pengobatan seperti pada leukemia ~ dosis rendah.
Bila penyakit sedang aktif sebaiknya wanita tidak boleh hamil ~tunggu 2
tahun sampai penyakitnya tenang.
IV) Kelainan Pembekuan Darah
Proses hemostasis tergantung 3 faktor :
– Ekstravaskuler : kulit, jaringan bawah kulit, otot
– Vaskuler : dinding pembuluh darah
– Intravaskuler : yang terdapat dalam pembuluh darah & menyebabkan pembekuan
Terdapat 12 faktor pembekuan
Setiap kelainan pembekuan berbahaya bagi kehamilan, yang terutama :
a) Purpura Trombositopenik
9
Kelainan pada trombosit yang bermanifestasi pada kulit berupa purpura.
Diagnosis :
– Ada purpura pada kulit
– Tes torniquet positif
– Trombosit kurang dari 100.000/mm3
– Masa perdarahan memanjang
– Jumlah megakariosit sumsung tulang lebih banyak
Dapat bersifat idiopatik atau sekunder
Bahaya perdarahan → usahakan partus pervaginam dengan
menghindari episiotomi luas.
Risiko perdarahan dapat dikurangi dengan transfusi trombosit dari
donor dengan polisitemia vera atau trombositosis
b) Hipofibrinogenemia
Terjadi defisiensi fibrinogen (<100 mg%), Sering dijumpai pada :
– Solusio plasenta : perdarahan banyak, pembekuan intravaskuler, fibrinolisis.
– Missed abortion / missed labour : kerusakan plasenta dan janin menghasilkan
tromboplastin yang masuk ke peredaran darah ibu.
– Emboli air ketuban : sering terjadi mendadak, benda-benda dalam air ketuban
bersifat tromboplastik.
– Sepsis :disebabkan endotoksin kuman→DIC
– Eklampsia & preeklampsia
Pengobatan tergantung dari penyebab.
V) Isoimunisasi
10
Bila antigen darah bayi masuk ke peredaran darah ibu & terjadi
pembentukan antibodi.
Biasanya terjadi pada anak kedua setelah paparan antigen anak pertama
Terjadi hemolisis, hiperbilirubinemia & ikterus
Pembagian darah : sistem ABO & sistem rhesus.
Inkompabilitas→eritroblastosis fetalis :
– Rhesus : wanita Rh negatif hamil dari suami Rh positif dengan bayi Rh positif
– ABO : perbedaan golongan darah ibu & bayi, tersering : ibu golongan O -
anak golongan A atau B
Diagnosis didasari pada pemeriksaan imunologis, klinis bayi & hematologis
bayi.
Pemeriksaan imunologis :
– Ibu Rh negatif
– Bayi Rh positif
– Test coombs tak langsung pada ibu positif
– Test coombs langsung & tak langsung pada anak positif.
Klinis Bayi :
– Pucat, kuning atau hidrops.
– Kurang aktif, malas minum
– Spasme otot
– Syok / gagal jantung
– Plasenta besar & pucat
– Hepatosplenomegali
Hematologis bayi :
11
– Hb rendah
– hiperbilirubinemi
– Eritroblastemi
– Retikulosis
D. PENYAKIT SALURAN PERNAFASAN
Pengaruh kehamilan pada sistem respirasi:
Rahim membesar → mendorong diafragma ke atas sehingga rongga dada
menjadi sempit, pernafasan menjadi lebih cepat
Perubahan hormonal → relaksasi otot-otot pernafasan
Peningkatan volume darah dan curah jantung
Perubahan imunologik → bila kadar IgE meningkat pada penderita asma
dengan kehamilan akan menyebabkan serangan yang lebih sering dan lebih
berat
I) Influenza
Wanita hamil lebih rentan terhadap influenza
Pengobatan dengan melihat etiologi
– Banyak istirahat
– Banyak minum
– Analgetika
– Antibiotika ; bila diperlukan
Bila ada tanda-tanda pneumonia segera rujuk
II) Bronkitis
Radang pada bronkus
Dapat disebabkan virus atau bakteri
12
Pengobatan harus cepat dan tepat
– Banyak istirahat baring
– Banyak minum
– Obat-obat bronkodilator : aminophylin
– Antibiotika : bila perlu
– Bila memungkinkan lakukan kultur sputum dan sesuaikan antibiotik yang
diberikan
III) Pneumonia
Peradangan pada paru-paru
Penyebab kematian non obstetrik kedua setelah penyakit jantung
Pengobatan harus cepat dan tepat
– Bed rest
– Oksigenasi
– Antipiretik
– Koreksi elektrolit dan analisa gas darah
– Antibiotik
IV) Asma Bronkial
Serangan umumnya timbul mulai usia kehamilan 24-36 minggu
Pengaruh asma pada ibu dan janin tergantung sering dan beratnya serangan
hipoksia abortus,dll.
Faktor pencetus: alergen, infeksi, udara & psikis
Penanganan:
– mencegah timbulnya stres
– menghindari faktor risiko (pencetus) secara intensif
13
– cegah obat: aspirin (pencetus serangan)
– Asma ringan isoproterenol inhalasi/ peroral
– Asma berat dirawat obat: Epinefrin sc 0,2-0,5 cc, Isoproterenol inhalasi 3-7
hari, O2, Aminofilin 250-500 mg/ D5 500 cc, Hidrokortison 260-1000 mg iv/ drip
dalam D5.
– Antibiotik (bila ada infeksi)
Persalinan dapat spontan, kecuali bila dalam serangan dilakukan dengan EF/EV.
Jarang SC atas indikasi asma
E. TB PARU DALAM KEHAMILAN
Infeksi mycobacterium tuberculosis pada paru → penyakit kronis bila tidak
diobati
Kehamilan tidak banyak berpengaruh terhadap progresifitas penyakit TBC.
Keluhan umum : batuk lama, badan terasa lemah, tidak nafsu makan, berat
badan menurun, batuk darah & sakit dada
Bila curiga, lakukan Ro thorax → lindungi janin dari bahaya radiasi.
Bila TB paru aktif lakukan pemeriksaan sputum BTA dan resistensi kuman.
Jarang dijumpai TB kongenital pada janin, penularan terjadi saat postpartum
karena dirawat atau disusui.
Pengobatan TB
Komunikasi ~ pengobatan cukup lama & perlu kepatuhan pasien untuk
kesembuhan dan meminimalkan penularan dengan menutup mulut dan
hidung saat bersin, batuk, tertawa.
Regimen pengobatan : Isoniazid (INH), Ethambutol, Rifampicin,
streptomisin.
ANC seperti biasa hanya diawalkan atau diakhirkan untuk mencegah
penularan pada pasien lainnya.
14
Persalinan dengan ekstraksi vakum atau forcep (bagi TB aktif).
Imunisasi BCG segera diberikan setelah lahir (bila ada)
Perawatan bayi boleh dilakukan bila ibu telah bebas TB (ideal).
F. PENYAKIT TRAKTUS DIGESTIVUS, HEPAR & PANKREAS
Traktus digestif (saluran cerna) :
– Mulut → esofagus → lambung → usus halus → usus besar → anus
Hepar :
– Bukan karena komplikasi kehamilan
– Komplikasi kehamilan
Pankreas ~ jarang
a) PENGARUH KEHAMILAN PADA Sis. PENCERNAAN (DIGESTI)
Terjadi perubahan hormonal, anatomis dan fisiologis pada kehamilan.
Penurunan motilitas saluran cerna
– Tonus otot berkurang
– Perubahan letak & penekanan oleh rahim
Menimbulkan gejala : mual, muntah, nafsu makan menurun, ketidaksukaan
terhadap makanan & bau-bauan tertentu.
Membahayakan bila terus berlanjut.
Penyakit pada mulut :
– Ptialismus (hipersalivasi) ~ penerangan pada ibu hamil
– Gingivitis & epulis ~ kebersihan mulut
– Karies dentis ~ kebersihan gigi & kebutuhan kalsium yang cukup
Penyakit pada Esofagus :
15
– Esofagitis
– Pirosis (nyeri dada/heart burn)
– Varises esofagus
Penyakit pada lambung :
– Hernia hiatus diafragmatika
– Ulkus peptikum
– Gastritis
Penyakit pada usus halus :
– Ileus, volvulus, hernia, ileitis.
Penyakit pada usus besar :
– Appendisitis akut ~ bahaya perforasi lebih besar pada wanita hamil rujuk !!
Diagnosis agak sukar.
Tanda tanda :
– Nyeri perut daerah periumbilikal (kanan): tibatiba, hilang timbul, .
– Mual, muntah, kembung.
– Lekositosis
– Kolitis ulserosa diare berdarah & nanah/lendir, demam, lekositosis, takikardi,
perut tidak enak, berat badan turun.
– Tumor ganas ~ jarang
– Megakolon ~ jarang
Penyakit pada daerah anus :
– Pruritus ani ~ terapi dengan hilangkan faktor penyebab
– Wasir (hemoroid) : pelebaran vena hemoroidalis
– Fissura ani : luka-luka memanjang pada dinding belakang anus
b) KELAINAN HEPAR
16
Bukan komplikasi kehamilan :
– Hepatitis infeksiosa : virus hepatitis.
– Hepatitis obat : tetrasiklin*, fenotiazin, INH, asetaminofen, klorpromazin.
– Ruptura hepatis ~ sering didahului preeklampsia / eklampsia & memiliki angka
kematian yang tinggi. Gejala: nyeri epigastrium, akut abdomen, syok. Bisa selamat
bila penanganan cepat.
– Sirosis hepatis : tidak dipengaruhi kehamilan, mempengaruhi kehamilan. Bila
berat dianjurkan untuk tidak hamil.
– Kolelitiasis (batu empedu) & kolesistitis (radang saluran empedu). Gejala : mual,
muntah, nyeri perut kanan atas, demam, menggigil. Pengobatan : istirahat, diet,
antibiotika.
Akibat komplikasi kehamilan :
– Sekunder akibat penyakit pada kehamilan : preeklampsia, solusio plasenta,
inkompatibilitas rhesus, dll.
– Ikterus rekurrenns gravidarum ~ idiopatik, biasanya ringan. Gejala : anoreksia,
mual, muntah, ikterus, pruritus, nyeri epigastrium, diare. Gejala hilang pada masa
nifas.
Pengobatan : simptomatik.
– Atrofi kuning akut pada hepar
Hepatitis virus & keracunan obat
Akibat komplikasi obstetri : timbul pada bulan terakhir kehamilan, muntah
hebat, nyeri epigastrium, ikterus progresif, koma kematian. Pengobatan
simptomatik & lahirkan janin segera.
c) KELAINAN PANKREAS
Pankreatitis jarang dijumpai pada wanita hamil. Faktor predisposisi :
17
– Adanya penyakit saluran empedu
– Peminum alkohol
– Obat-obat diuretik : thiazide, antibiotika : tetrasiklin
Gejala : nyeri hebat di epigastrium menjalar ke belakang, mual, muntah, kembung,
demam, bising usus menurun. Laboratorium : amilase serum & urin meningkat.
Penanganan → harus di RS
G. PENYAKIT GINJAL & KEHAMILAN
Berdasarkan penyebab :
• Kelainan bawaan : ginjal polikistik → sebaiknya tidak hamil
• Kelainan didapat :
• Infeksi
• Batu saluran kemih
Berdasarkan Gejala :
• Gagal ginjal akut
• Gagal ginjal kronik
• SLE
• Nefropati Diabetik
Perubahan Anatomi Ginjal Pada Kehamilan
Penambahan massa ginjal
Ukuran ginjal bertambah panjang
Perubahan pelvis renal :
– Dilatasi
– 60% hidronefrosis
18
– 90% hidronefrosis kanan
– Disebabkan atonia otot polos dan obstruksi mekanik oleh uterus
– Dapat bertahan 6 minggu post partum
Kelainan Ginjal & Saluran Kemih
Infeksi :
– Bakteriuria simptomatik & asimptomatik
– TB ginjal ~ jarang
– Sistitis : peradangan kandung kemih. Kuman tersering : E. Coli. Gejala : disuria,
nyeri bagian atas simfisis, kencing terasa panas. Pengobatan : ampisilin, eritromisin.
– Pielonefritis : akut & kronik
– Glomerulonefritis : akut & kronik
Sindroma nefrotik : kumpulan gejala edema, proteinuria (>5 g/hr) hipoalbuminemi,
hiperkolesterolemi.
Batu ginjal & saluran kemih : faktor predisposisi infeksi.
Gagal Ginjal Akut
Definisi
– Produksi urin < 400 ml/24 jam
– Atau < 20 ml/jam
Etiologi
– Defisit aliran darah ke korteks ginjal
Sindrom nefrotik, HT maligna, hemolityc uremic syndrom → 5%
Sebab lain → obstruksi oleh uterus yg overdistensi, nefritis lupus
19
Patofisiologi
– Preeklampsia
Volume intravaskular ↓
Spasme arteriol afferen
Sumbatan kapiler2 glomerular oleh deposit fibrin subendotel
– Solusio & plasenta previa
Vol intravaskular ↓
Vasospasme
DIC akut dgn mikrotrombus pd solusio plasenta
GAGAL GINJAL KRONIK
Wanita dengan gagal ginjal kronik derajat ringan-sedang diperbolehkan
hamil
Kadar kreatinin sebelum hamil < 1,4 mg/100 ml
Kadar klirens kreatinin < 35-40 ml/menit dan kadar kreatinin >2-2,5 mg/dL
tidak dianjurkan hamil
Peningkatan insidens BLR (24%), preterm (20%), IUFD (9%)
Tipe Kelainan Ginjal :
Poliartritis nodosa dan scleroderma tidak dianjurkan hamil
Sindrom nefrotik dgn albuminuria, edema, hipoalbuminemia dan
hiperlipidemia :
Kemungkinan hamil kecil, pe↑ insidens abortus spontan, preterm dan IUGR
Sebaiknya diobati sebelum hamil
SLE, Jika SLE sudah timbul sebelum hamil → cenderung eksaserbasi,
hipertensi, insufisiensi renal dan angka kematian fetal tinggi
20
Jika usia gestasi <32 minggu biopsi renal dapat dilakukan untuk penegakkan
diagnosis dan pengambilan keputusan
Pada usia gestasi >32 minggu induksi persalinan dapat dilakukan dan biopsi
dilakukan postpartum
Nefropati Diabetik : komplikasi diabetes mellitus
ACE inhibitor yang dapat menghambat progresivitas penyakit →
kontraindikasi pada kehamilan → kematian janin dan malformasi
Prinsip → pengendalian kadar gula darah
Prognosis dialisis pada pasien diabetes dibandingkan pasien nondiabetik
lebih buruk → saran transplantasi ginjal.
21
top related