kel 11.pptx

Post on 15-May-2017

238 Views

Category:

Documents

1 Downloads

Preview:

Click to see full reader

Transcript

Modul 3Kecemasan dan Psikotik

Kelompok 11Tutor : DR.dr.Tjahaja Haerani S, MS.Sp.ParK

Skenario & kalimat kunci

• Kasus 4Seorang ibu rumah tangga berusia 50 tahun datang ke klinik dengan wajah yang memperlihatkan rasa tidak puas. Kalimat pertama yang keluar dari mulutnya adalah “ini tentang suami saya, dapatkah anda membantu saya?’’. Bicaranya lancar tanpa menunjukkan kehilangan assosiasi, pikiran yang tidak logis dan aneh. Dia bercerita tentang ketidaksetiaan suaminya. Ia mengatakan suaminya menyewa beberapa tetangga untuk mengganggunya agar ia menjadi gila. Bila ia gila, maka suaminya mempunyai alasan untuk menceraikannya. Orang – orang itu menggunakan “alat mata-mata konvensional” dan ia merasa bahwa ibunya juga terlibat dalam permainan ini. Ia menyangkal pernah mengalami halusinasi dan riwayat gangguan psikiatrik sebelumnya.

Wanita 50 tahun

Wajah memperlihatkan rasa

tidak puas

Dia bercerita tentang ketidaksetiaan

suaminya

Bicaranya lancar tanpa menunjukkan kehilangan asosiasi pikiran yang tidak

logis dan aneh

Merasa ibunya terlibat

Menyangkal pernah mengalami halusinasi

dan gangguan psikiatri

Anamnesis tambahan Pemeriksaan

fisik tambahan

Pemeriksaan penunjang

Diagnosis banding

penatalaksanaan

Kecemasan

• Kecemasan adalah • Lazarus (1969), kecemasan merupakan suatu respon

dari pengalaman yang dirasa tidak menyenangkan dan di ikuti perasaan gelisah, khawatir, dan takut. Kecemasan merupakan aspek subjektif dari emosi seseorang karena melibatkan faktor perasaan yang tidak menyenangkan yang sifatnya subjektif dan timbul karena menghadapi tegangan, ancaman kegagalan, perasaan tidak aman dan konflik dan biasanya individu tidak menyadari dengan jelas apa yang menyebabkan ia mengalami kecemasan.

• The New Encyclopedia Britannica (1990) kecemasan atau anxiety adalah suatu perasaan takut, kekuatiran atau kecemasan yang seringkali terjadi tanpa ada penyebab yang jelas. Kecemasan dibedakan dari rasa takut yang sebenarnya, rasa takut itu timbul karena penyebab yang jelas dan adanya fakta-fakta atau keadaan yang benar-benar membahayakan, sedangkan kecemasan timbul karena respon terhadap situasi yang kelihatannya tidak menakutkan, atau bisa juga dikatakan sebagai hasil dari rekaan, rekaan pikiran sendiri (praduga sbuyektif), dan juga suatu prasangka pribadi yang menyebabkan seseorang mengalami kecemasan.

Psikotik

• Psikotik adalah gangguan jiwa yang ditandai dengan ketidak mampuan individu menilai kenyataan yang terjadi, misalnya terdapat halusinasi, waham atau perilaku kacau/aneh.

Gambaran utama perilaku

Perilaku yang diperlihatkan oleh pasien yaitu :• Mendengar suara-suara yang tidak ada sumbernya• Keyakinan atau ketakutan yang aneh/tidak masuk akal• Kebingungan atau disorientasi• Perubahan perilaku; menjadi aneh atau menakutkan

seperti menyendiri, kecurigaan berlebihan, mengancam diri sendiri, orang lain atau lingkungan, bicara dan tertawa serta marah-marah atau memukul tanpa alasa2. Pedoman diagnostic

• Penyakit yang dapat menimbulkan gejalan kecemasan dan psikotik antara lain

• Demensia• Alzheimer• Skizofrenia• Depresi• Delusional• Dll

Alur diagnosis pada pasien psikiatrik

Anamnesis:Identitas pasien - Nama, jenis kelamin - Usia - Status pernikahan - Pekerjaan - Agama - Sumber informasi

Keluhan utama - Mengapa ia datang/diantar ke Rumah Sakit

Riwayat penyakit sekarang - Mengapa pasien datang/diantar ke Rumah Sakit - Apakah peristiwa pencetus -Bagaimana kehidupan pasien pada saat onset gejala/perubahan tingkah laku - Sampai sejauh mana hal tersebut mempengaruhi pasien

Riwayat penyakit dahulu - Penyakit lalu, baik psikiatrik maupun medis - Gejala, beratnya penyakit, jenis pengobatan yg didapat, nama RS tempat pasien dirawat, lamanya masing-masing penyakit, efek pengobatan sebelumnya, tingkat kepatuhan

- Penyalahgunaan alkohol dan obat, jenis apa dan frekuensi penggunaan - Kehidupan pasien di masa lalu, gangguan emosional yg timbul, riwayat pekerjaan, pendidikan terakhir, riwayat masalah hukum, dan hubungan sosial

Riwayat penyakit keluarga - penyakit-penyakit psikiatrik maupun medis, bagaimana perawatan dan pengobatannya - penyalahgunaan alkohol dan obat - tingkah laku antisosial - riwayat skizofrenia, gangguan mood, bunuh diri, dan kekerasan

Pemeriksaan fisik:Tanda vital - Nadi - Suhu - Tekanan darah

Pemeriksaan status mental:Deskripsi umum - Penampilan - Tingkah laku dan aktivitas psikomotor - Sikap terhadap pemeriksa

Mood dan afek - Mood - Afek - Kesesuaian

BicaraGangguan perseptualPikiran - bentuk dan proses pikiran - isi pikiranSensorium dan kognisi - kewaspadaan dan tingkat kesadaran - orientasi - daya ingat - konsentrasi - pikiran abstrak - sumber informasi dan intelegensia

Kontrol impulsPertimbangan dan tilikanKejujuran

Pemeriksaan diagnostik:Pemeriksaan lab - Tes darah: SMA (sequential multichannel autoanalyzer), hitung darah lengkap, skrining toksikologi, tes fungsi tiroid, pemeriksaan enzim hati - UrinalisisPemeriksaan sinar X dada tiap 6-12 bulan EEG EKG CT scanTes psikologis proyektifTes pemahaman membaca dan menulis

Fisiologi dan biokimia kecemasan

SISTEM LIMBIK

Sistem Limbik memiliki peran penting dalam emosi dan perilaku.Sistem limbik terdiri atas hipotalamus, girus subkalosal, girus singulata anterior, amigdala, dan lainnya.

Kemungkinan penyebab perubahan emosi dan perilaku:-Ada lesi pada sistem limbik, terutama pada hipotalamus-Ada kerusakan pada girus singulata anterior dan girus subkalosal-Meningkatnya katekolamin (norepinefrin, dopamin, serotonin) pada sinaps.

HIPOTALAMUS

• Penghubung sistem saraf dan endokrin

• Regulasi banyak fungsi homeostatik

• Pusat emosi dan tingkah laku

Emosi & Tingkah Laku

Dikontrol oleh Sistem LimbikNeurotransmiter: • Norepinefrin• Dopamin• Serotonin Self stimulation

Psychoactive Drugs• Self stimulation Senang• Amfetamin Katekolamin ↑• Kokain hambat reuptake dopamin di

sinap

Depresi

• Defisiensi serotonin / norepinefrin

Mekanisme Norepinefrin

Batang otak dan

hipotalamus

Daerah luas otak

Serabut – serabut saraf

Mengatur seluruh

aktifitas dan perasaan

Rehabilitasi medik dengan keluhan kecemasan dan psikotik

Proses pelaksanaan rehabilitasi psikologis berjalan bersamaan dengan proses rehabilitasi medis,pendidikan,dan keterampilan,dimana prosesnya bertujuan untuk:

• Menghilangkan atau mengurangi semaksimal mungkin akibat psikologis yang disebabkan oleh kecacatan.Misalnya timbul perasaan putus asa,perasaan rendah diri,harga diri yang rendah,mudah tersinggung,mudah marah,malas,suka minta bantuan,suka mengisolasi diri,dan sebagainya.

• Memupuk rasa harga diri,percaya pada kemampuan diri sendiri,semangat juang,semangat kerja dalam kehidupan,rasa tanggung jawab pada diri sendiri,keluarga,masyarakat,dan Negara.

• Mempersiapkan peserta didik cacat secara mental psikologis agar mereka tidak canggung bila berada di tengah masyarakat

Manusia adalah makhluk bio-psiko-sosio, maka kesehatan manusia tidak akan tercapai tanpa adanya kesehatan jiwa yang baik. Profesi Dokter dalam hal kejiwaan ialah mengutamakan kesehatan jiwa dan juga menyertakan kesehatan fisik, sosio budaya maupun spiritual.

• Sikap etika profesional berarti bekerja sesuai standar, menjamin keselamatan pasien, menghormati terhadap hak-hak pasien. Kriteria perilaku profesional antara lain mencakup bertindak sesuai keahlian dan didukung oleh keterampilan, bermoral tinggi, memegang teguh etika profesi.

Hubungan dokter-pasien :

• Prinsip otonomi, yaitu prinsip moral yang menghormati hak-hak pasien,

• Prinsip Beneficience, yaitu prinsip moral yang mengutamakan tindakan yang ditujukan untuk kebaikan pasien.

Ciri profesionalisme Dokter

• kejujuran • kepedulian terhadap pasien (duty of care)• menghormati pasien • belas kasih (compassion) kepada pasien • sopan santun kepada pasien

1. Waham

• Waham: keyakinan yang tidak sesuai dengan realita yang dipertahankan/tidak dpt dikoreksi yang tidak sesuai dg intelegensia atau latar belakang budaya

• Waham : kepercayaan yang salah terhadap objek dan tidak konsisten dengan latar belakang intelektual dan budaya. (Rawlin , 1993)

• Waham : suatu sistem kepercayaan yang tidak dapat divalidasi/ dipertemukan dengan realitas. (harber 1982)

Proses terjadinya Waham• Perasaan diancam oleh lingkungan, cemas, merasa sesuatu

yang tidak menyenangkan terjadi. • Mencoba mengingkari ancaman dari persepsi diri/objek

realitas dengan menyalahartikan kesan terhadap kejadian • Individu memproyeksikan pikiran dan perasaan internal

pada lingkungan. Sehingga pikiran, perasaan, dan keinginan negatif / tdk dpt diterima menjadi bagian ekternal.

• Individu mencoba memberi pembenaran/ alasan interpretasi personal tentang realita diri sendiri/orang lain

Waham paranoid:– W. Kejaran/persekutorik; keyakinan orang lain akan berbuat tidak baik

padanya– W. Kebesaran: keyakinan dirinya lebih hebat dari orang lain– W. Referensi; keyakinan bahwa perilaku orang lain ditujukan pd

dirinya( merasa diawasi, dibicarakan)– W. Kontroling : keyakinan dirinya dikendalikan oleh kekuatan diluar

dirinya( thought withdrawal, insertion, broadcating)

• Waham Somatik : keyakinan bahwa tubuh/bagian tubuhnya terganggu atau terserang penyakit,diucapkan berulang kali padahal tidak sesuai dengan kenyataan.

• Waham nihilistik : keyakinan bahwa dirinya sudah tidak ada di dunia/meninggal, diucapkan berulang kali tapi tidak sesuai dengan kenyataannya

Penatalaksanaan

• Pada penderita waham kita sebagai dokter wajib meyakinkan secara perlahan bahwa keyakinan pasien yang tidak sesuai dengan realita adalah keyakinan yang salah.

2. Gangguan Kepribadian Paranoid

Adalah adanya kecurigaan dan ketidakpercayaan yang berlangsung lama terhadap orang-orang pada umumnya. Mereka sering bersikap iritabel,bermusuhan dan marah.

EPIDEMIOLOGI

Prevalensi gangguan kepribadian paranoid 0,5-2,5 persen dari populasi umum. Gangguan ini lebih lazin ditemukan pada laki-laki dari pada perempuan dan tidak memiliki pola familial.Prevalensi lebih tinggi pada kelompok minoritas,imigran.

Diagnosis

Pada pemeriksaan psikiatrik,pada penderita gangguan kepribadian adanya :1. Bertindak membingungkan2. Ketegangan otot3. Sikap pasien serius tanpa ada humor4. Meskipun beberapa alasan argumen mereka dapat

palsu,pembicaraan mereka bertujuan dan logis5. Isi pikir mereka menunjukan bukti menuduh

Gambaran Klinis1. Kecenderungan untuk mengintrepretasikan tindakan seseorang

sebagai mengancam dimulai pada masa dewasa awal dan muncul dalam berbagai konteks.

2. Yang mengalami gangguan ini hampir selalu menganggap bahwa orang lain menyakiti atau mengeksploitasi dengan suatu cara

3. Sering meributkan tanpa adanya kebenaran4. Orang tersebut sering cemburu patologis dan tanpa alasan

mempertanyakan kesetiaan pasangan atau partner seksual.5. Tidak emosional6. Didalam situasi sosial,orang dengan gangguan kepribadian

paranoid dapat tampak efisien dan cekatan,tetapi mereka sering mencetuskan rasa takut atau konflik pada orang lain.

7. Tidak memiliki halusinasi

Rasa tidak percaya dan kecurigaan yang pervasif pada orang lain sedemikian rupa sehingga motif mereka diinterpretasikan sebagai berhati dengki,dimulai pada masa dewasa awal dan terdapat dalam berbagai konteks,seperti yang ditunjukan oleh empat (atau lebih)hal berikut ini :1. Curiga tanpa dasar yang cukup;bahwa orang lain mengeksploitasi,mencederai

atau menipu mereka2. Memiliki keraguan yang tidak dibenarkan mengenai kesetiaan3. Enggan mempercayai orang lain karena rasa takut yang tidak berdasar bahwa

informasi akan digunakan secara jahat untuk menentangnya4. Terus menerus membawa dendam5. Menganggap karakter atau reputasinya diserang tetapi tidak nyata pada orang

lain dan cepat bereaksi marah 6. Memiliki kecurigaan berulang,tanpa pembenaran mengenai kesetiaan pasangan

atau partner seksual.

Kriteria diagnostik Gangguan Kepribadian Paranoid

Perjalanan gangguan

Pada sebagian orang,gangguan kepribadian paranoid berlangsung sepanjang hidup,pada sebagian lagi gangguan ini merupakan petanda skizofrenia.Pada umumnya penderita gangguan kepribadian paranoid memiliki masalah seumur hidup dalam bekerja dan tinggal dengan orang lain. Masalah pekerjaan dan perkawinan lazim terjadi.

Terapi

1. Psikoterapi2. FarmakoterapiFarmakaterapi berguna untuk menghilangkan agitasi dan ansietas. Antiansietas seperti diazepam (valium),tetapi mungkin diperlukan penggunaan antipsikotik,seperti thioridazine atau haloperidol,obat antipsikotik pimozide(Orap).

Kesimpulan

• Dari hasil diskusi kelompok kami dan dilihat dari gejala yang ada pada skenario adalah waham paranoid.

REFERENSI• http://books.google.co.id/books?id=ZGyb1ITUiLkC&pg=PA19&PA21&dq=gangguan+ke

pribadian+paranoid&hl=id&output=html_text• http://ruangpsikologi.com/gangguan-kepribadian-paranoid/• http://www.pdskji.org/profile/kode-etik-dokter/• http://kesehatan.kompasiana.com/medis/2013/03/09/3/541200/peran-psikiater-pad

a-kondisi-medis-umum.html• Dari A sampai Z Kedaruratan Psikiatrik dalam Praktek, Dr. Widjaja Kusuma,

Professional Books• Hawari.2001.Pendekatan Holistic pada Gangguan Jiwa Skizofenia.FKUI:Jakarta• Maramis,W.F.2004.Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa.Edisi ketujuh.Surabay:Airlangga

Universitas Press.• Neurologi Klinis Dasar, Prof. Dr. Mahar Mardjono• Parkard M.G (2009) “Anxiety, Cognition, and Habit : A multiple memory systems

perspective”. Brain Research• Duus Peter (2011) Diagnostic, Anatomy, Phisiology, Sign, Symptom of Neurology• Markowitsch, H.J. Staniloiu (2011) Amygdala in action: Relaying biological and social

significance to autobiographical memory, Neuropsychologia

top related