Kasus 3.Pptx Ayoo...Bangun Nak

Post on 20-Jan-2016

17 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

bertbhtr

Transcript

KASUS 3

AYO.. BANGUN NAK..NANTI TERLAMBAT

KELOMPOK 1

1. Yusmiati Tomlima

2. Irfan Sugiyanto

3. Miria Noor Shintawati

4. Abdel Halim Adnan

5. Audria M. Wiranti

6. A.A. Putu sandra

7. Abdullah Rayhan

8. Yuni adenafsiah

9. Afifah Kencana Sari

10. Afifah Widyadhari

11. Agnes Amelia Elim

12. Agus Haerani

13. Alfarezi Ramadhan

14. Amabel Karamina

15. Amelia Ananda

Seorang anak laki-laki datang ke puskesmas diantar ibunya karena lesu ,lekas lelah tidak ada gairah untuk belajar malas bermain dan tanpak pucat pasien tinggal di daerah sekitar jogjakarta.

Tanah di lingkungan tempat tinggal nya berpasir dan lembab ,pasien sering bermain di tanah lapang dengan tanpa memakai alas kaki

Key word : lesu ,lelah ,pucat

Masalah

Hipotesa

Cepat lelah ,lesu ,pucat tidak bergairah

Bermain tanpa alas kaki Tanah lingkungan ber pasir dan

lembab

Kemungkinan anemia karena terinfeksi parasite cacing nectator

Anak laki-laki 7 tahun

Hipotesa :

Cacing tambang

Stongyloides strecoralis

terminologi

Anemia : suatu kondisi medis dimana jumlah sel darah merah atau hemoglobin kurang dari normal

Pucat : berubahnya warna menjadi agak keputihan karena kurangnya aliran darah biasa terlihat di konjungtiva dan jaringan di bawah kuku

Daur hidup cacing tambang

Telur larva rabditiform larva filariform menembus kulit kapiler darah jantung kanan paru paru bronkus trakea laring usus halus

Klasifikasi anemia menurut morfologi

Anemia normositik normokrom : eritrosit punya ukuran dan warna normal

Anemia makrositik normokrom : ukuran eritrosit lebih besar dari normal tetapi warna normal

Anemia mikrositik hipokrom : eritrosit berukuran kecil dan warnanya pucat dikarnakan kadar HB menurun

Anemia mikrositik normokrom : eritrosit berukuran kecil tetapi kadar HB normal

Menelan larva filariform / larva filariform menembus kulit

Necator americanus : infeksi kulit >>

Ancylostoma duodenale : tertelan larva >>

Faktor2yang mempengaruhi infeksi pada manusia :

1. Sumber infeksi adekuat

2. Kebiasaan BAB jelek tanah tercemar

3. Kondisi setempat baik telor - larva

4. Kesempatan larva kontak dg manusia

Sewaktu menembus kulit dan paru

1. Sewaktu menembus kulit

Bakteri masuk saat larva menembus kulit rasa gatal pada kulit ( ground itch ).

Creeping eruption ( cutaneous larva migrans )

disebabkan oleh :

- larva cacing tambang dari binatang ( kucing / anjing ) terutama

- larva Necator americanus / Ancylostoma duodenale : kadang

Sewaktu larva melewati paru Pneumonitis : jarang

Gejala klinis

Umumnya hidup pada 1/3 bagian atas usus halus

& melekat pada mukosa usus

Gejala klinis tergantung berat ringannya infeksi :

- Ggn. GIT : anoreksia, nausea, muntah, diare,

BB , nyeri sekitar duodenum, jejunum & ileum

- Pem. Lab. : anemia hipokromik mikrositik

- Terdapat hub. antara beratnya infeksi dengan

tingkat kecerdasan anak

. Pemeriksaan tinja :

telor cacing / cacing dewasa

. Kultur tinja :

larva cacing tambang

Pengobatan

1 Pengobatan Creeping eruption

- Cryotherapi dg Liquid nitrogen atau Chlorethylene spray

Thiabendazole oral - Thiabendazole oral

Thiabendazole topikal selama 1 minggu

AlbendazoleCoulaud, dkk ( 1982 ) : dosis Albendazole 400 mg selama 5 hari hasil sangat memuaskan

2. Pengobatan terhadap cacing dewasa

Gabungan Pyrantel pamoate dg Mebendazole,

cara :

Pagi hari : Pyrantel pamoate 10 mg / kg Bb

dö tunggal

1 jam kmd : Mebendazole 100 mg

Sore hari : Mebendazole 100 mg

Hari II & III : Mebendazole 2 x 100 mg Hasil sangat memuaskan

pencegahan

Makanan bergizi & preparat besi mencegah anemia

1. Pemberantasan sumber infeksi pada populasi

2. Perbaikan higiene dan sanitasi

3. Mencegah terjadinya kontak dengan larva

Terima kasih

top related